Anda di halaman 1dari 2

Rapat Evaluasi Residen Dengan KPS, SPS dan Kepala Bagian

Kamis, 30 September 2021

Notulen: dr. Gama

Dr. Andrini:

1. Jam datang peserta PPDS yaitu pukul 7.15 WIB. Diharapkan peserta PPDS tidak datang
terlambat. Absensi akan di periksa.
2. Diharapkan peserta PPDS dapat hadir pada acara ilmiah. Peserta PPDS harus mengikuti
ilmiah via zoom dan saat diminta bertanya maka PPDS harus segera merespon.
3. Tata tertib Poli:
a. Di poli umum, yang menjadi penaggung jawab adalah chief residen. Tugasnya:
i. Memeriksa pasien baru
ii. Menegakkan diagnosa sementara. Jangan hanya mengoper pasien saja ke
subbagian
iii. Setelah diagnosa sementara ditegakkan, pasien baru boleh dikirim ke poli
subbagian.
Tujuannya: agar chief residen sebagai SpM bisa bertanggung jawab memeriksa
pasien-pasien baru.
Chief residen membuat logbook pasien baru dan memasukkan data pasien baru ke
dalam logbook.
b. Subbagian : terdiri dari tahap 2, tahap 3 dan tahap mandiri
 Tujuannya:
 tahap 2 : hanya diagnostik, tidak tatalaksana
 tahap 3 : belajar diagnosis dan tatalaksana
 tahap mandiri : sebagai tempat bertanya bagi tahap 2 dan tahap 3
 Sebelum konsul ke konsulen, pasien dikonsulkan terlebih dahulu ke tahap
mandiri ( pembelajaran bertingkat )
 Tahap 3 subbagian sebelumnya tidak diperbolehkan membantu ke subbagian
lain jika ada sub bagian yang kosong, karna bukan merupakan tanggung jawab
tahap 3 sub bagian sebelumnya. Jika tahap 3 kosong, yang menggantikan adalah
chief.
 Jika masih terjadi hal yang demikian maka chief residen akan diberi SP.
4. Evaluasi Residen
Masalah:
 Kompetensi banyak yang tidak tercapai, terutama tahap 2 (karena pandemi)
 Operasi berkurang karena tersendat-sendat. Solusinya adalah baksos, walaupun
tersendat-sendat tapi baksos akan dimulai lagi.
5. Jika akan meninggalkan RS, maka harus meminta izin dari KPS, SPS dan Kepala Bagian.
6. Setiap kegiatan yang melibatkan residen harus meminta izin ke KPS, SPS dan Kepala Bagian,
walaupun di luar jam kerja.
7. Presentsi ilmiah sebaiknya ditingkatkan. Pada presentasi ilmiah, sebaiknya ditampilkan RS M
Djamil sebagai institusinya, bukan dari RS swasta yang belum ada MOU nya dengan RS M
Djamil.
8. Kekompakan residen mulai berkurang karena adanya range yang cukup besar antara senior
dan junior. Terdapat gap senior dan junior.
9. Ekstrakulikuler perlu ditingkatkan. Pada acara Dies Natalis, residen mata tidak banyak yang
menang. Hal ini perlu diperhatikan karena merupakan salah satu poin dalam akreditasi.

dr. Hidayat:

1. PPDS sebagai mahasiswa harus mematuhi peraturan.


2. Setiap kegiatan di luar harus diketahui KPS, SPS dan Kepala Bagian.
3. Untuk psikomotor selama ini terkendala karena pandemi, untuk itu akan dimulai lagi
melakukan baksos.
4. Diaktifkan lagi wetlab fako

dr. Rinda

1. PPDS sebaiknya memlakukan pengembangan saat menemukan kasus, karena selama ini
residen tau teorinya tapi kurang melakukan analisis saat bertemu pasien. Sebaiknya saat
bertemu pasien dilakukan analisis terhadap pasien tersbeut.
2. Sebaiknya kasus diikuti untuk mengetahui akan dilakukan apa terhadap pasien dan tindak
lanjut terhadap pasien tersebut.
3. Walaupun sudah belajar teori ilmu yang tinggi-tinggi, teori dasar tidak boleh dilupakan

Dr. Andri

Pertanyaan terhadap dr. Andrini: jika ada naik OK, apabila tahap 3 hanya sendiri dari
subbagian, dan yang naik tahap 3 dan chief. siapa yang bertanggung jawab di poli?

Jawaban dr. Andrini:


1. Yang bertanggung jawab adalah chief poli tersebut. Jika dia naik OK maka chief yang
bersangkutan meminta bantuan pada teman sesama chiefnya.
2. Tahap 3 subbagian tidak boleh diganggu gugat, chief yang meminta bantuan ke teman
chiefnya di subbagian lain
3. Untuk POS, ada chief PO dan strabi. Untuk ROO, ada chief rekon dan tumor. Bila ada OK
tumor digantikan chief rekon, berlaku juga untuk subbagian POS
4. Tanggung jawab pasien adalah pada chief residen
5. Di jam pelayanan semua residen harus berada di poli.

Anda mungkin juga menyukai