Oleh :
Patria Amanta
P.17420513059
KESEHATAN SEMARANG
2016
ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM BLUES
KTI
Oleh:
Patria Amanta
NIM. P 17420513059
2016
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P17420513059
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa KTI yang saya tulis ini adalah benar-benar
atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya
sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Laporan Kasus ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
Magelang, 2016
Tanda tangan
Patria Amanta
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya penulis
Keperawatan pada Ny. V dengan Post Partum Blues di Rumah Sakit Umum
Daerah Tidar Magelang. Dalam pembuatan Laporan Kasus ini penulis banyak
support dari berbagai pihak maka Laporan Kasus ini dapat diselesaikan. Oleh
Laporan Kasus.
Laporan Kasus.
Magelang.
7. Bapak dan ibu serta keluarga tercinta yang selalu memberikan doa dan
Nikmah, dan yang terkasih Tri Fajar Setiawan yang selalu memberikan
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
Penulis menyadari bahwa Laporan Kasus ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat
ini. Semoga Laporan Kasus ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat memberikan
Magelang, 2016
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Definisi ……………………………………………………….. 6
B. Postpartum Blues
1. Pengertian …………………………………………………….. 20
2. Etiologi ……………………………………………………….. 21
3. Manifestasi …………………………………………………… 26
C. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian …………………………………………………….. 27
A. BiodataKlien ………………………………………………. 46
B. Pengkajian ………………………………………………….. 46
1. PemeriksaanFisik ………………………………………. 50
2. PemeriksaanDiagnostik ………………………………... 51
3. PengkajianData Fokus
a) MenurutDoenges …………………………………... 51
b) MenurutBobak ………………………………….…. 54
C. PerumusanMasalah ………………………………………… 56
D. DiagnosaKeperawatan ………………………………….….. 57
E. Perencanaan ………………………………………………… 58
F. Implementasi……………………………………………….. 59
G. Evaluasi…………………………………………………….. 68
A. Pembahasan ………………………………………………… 73
B. Simpulan ……………………………………………………. 81
Daftar Pustaka
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar
Lampiran
1. Dokumentasi Askep
3. SAP
4. LEAFLET
5. Lembar Bimbingan
PENDAHULUAN
orang menganggap bahwa kehamilan adalah kodrat wanita yang harus dilalui
dapat menjadi episode yang dramatis dan traumatis yang sangat menentukan
kehidupannya, karena ibu yang mengalami stress, perasaan sedih dan takut
dkk, 2009)
Masa nifas adalah masa 2 jam setelah lahirnya placenta sampai enam
pengawasan post partum adalah 2-6 jam, 2 jam - 6 hari, 2 jam - 6 minggu.
ibu, karena itu pengawasan dan asuhan post partum masa nifas sangat
Perubahan pasca persalinan tidak hanya terjadi pada fisik ibu saja
namun juga terjadi perubahan psikologis pasca persalinan atau pada masa
tidak semua ibu menunjukan gambaran emosi yang sama seperti perasaan
dalam melakukan aktivitas dan peran barunya sebagai seorang ibu di minggu-
gangguan psikologis ini, tetapi sebagian lain yang tidak berhasil melakukan
tersebut dapat hilang secara perlahan karena proses adaptasi yang baik serta
dukungan dari keluarga yang cukup. Suatu penelitian di Negara yang pernah
yang dilakukan oleh dr. Irawati Sp.Kj, 25% dari 580 ibu yang menjadi
jumlah yang tidak sedikit dan tidak mungkin dibiarkan begitu saja (Pangesti,
2/3 atau sekitar 50-75% wanita mengalami baby blues syndrome. Sementara
itu menurut Journal medika tahun 2009 di Indonesia saat ini terdapat hampir
80% ibu mengalami depresi pasca bersalin dan 75% diantaranya terjadi pada
ibu primigravida.
partum blues pada ibu pasca persalinan cukup tinggi, di sisi lain tenaga
hanya dari segi fisik saja dan kurang memperhatikan dari segi psikologis.
Jika hal ini dianggap enteng, keadaan ini bisa serius dan bisa bertahan dua
minggu sampai satu tahun dan akan berlanjut menjadi Post Partum Sindrome.
Perawat sebagai tenaga kesehatan yang memiliki berbagai peran, juga sangat
dari segi fisik namun juga psikologis, khususnya klien dengan postpartum
blues. Hal tersebut yang mendasari penulis tertarik untuk mengambil judul
Tidar Magelang”
A. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
blues
B. Manfaat Penelitian
1. Penulis
2. Institusi Kesehatan
3. Institusi Pendidikan
Asuhan keperawatan post partum blues ini dapat menjadi bahan bacaan
untuk menjadi pengetahuan dan sebagai referensi baru di perpustakaan
4. Pembaca
1. Definisi
6-12 minggu.
sebagai berikut :
a. Sistem reproduksi
1) Uterus
sebagai berikut :
3) Serviks
5) Lokia
Lokia adalah cairan secret yang berasal dari cavum uteri dan
dan lendir yang keluar pada hari ke-3 sampai ke-7 pasca
persalinan.
6) Payudara (mamae)
a) Produksi susu
b. Tanda-tanda vital
sebagai berikut.
1) Suhu
3) Tekanan darah
Pada beberapa kasus ditemukan keadaan hipertensi
d. Sistem pencernaan
1) Nafsu makan
2) Motilitas
3) Defekasi
e. Sistem kardiovaskuler
kali lipat. Perubahan yang terjadi terdiri dari volume darah dan
seperti sedia kala. Pada umumnya, hal ini terjadi pada hari ketiga
hematokrit pada hari pertama atau kedua lebih rendah dari titik
tinggi.
g. Sistem endokrin
1) Oksitosin
2) Prolaktin
h. Sistem Integumen
(Bobak, 2005)
a. Fase dependen
satu sampai dua hari pasca melahirkan. Pada fase ini ibu berharap
tanggung jawab baru dapat membuat ibu mudah jenuh akibat dari
bagi ibu untuk timbul perasaan seperti depresi. Oleh sebab itu,
c. Fase interdependen
B. Postpartum Blues
Post partum blues adalah perasaan sedih yang dibawa ibu sejak
perempuan melahirkan, tetapi sering terjadi pada hari ketiga atau ke-
bentuk gejala ringan atau depresi sementara dengan durasi 3-7 hari
postpartum.
a. Faktor internal
1) Hormon
yang terlalu muda untuk hamil akan memicu resiko bagi ibu
dan anak dari segi fisik dan psikis baik itu selama
(Bobak, 2005)
7) Jenis Persalinan
Jenis persalinan merupakan satu dari faktor dapat yang
3) Pendidikan
Pendidikan ibu yang rendah dapat mempengaruhi adanya
sosial antara tuntutan sebagai ibu yang bekerja dan sebagai ibu
rumah tangga. Selain itu hal ini juga dinyatakan oleh penelitian
keempat post partum dan memuncak pada hari kelima atau ketujuh
sampai keempat belas post partum. Hal ini dapat ditandai dengan
jengkel, perasaan putus asa bahkan sampai ibu merasa enggan untuk
(Bobak, 2005).
1. Pengkajian
yang spesifik yang bisa diketahui melalui hasil pengkajian pada pasien
Pengkajian pada pasien post partum blues menurut Bobak ( 2004 ) dapat
Pengkajiannya meliputi ;
kelahiran itu sendiri dan melihat kembali perilaku mereka saat hamil
dalam upaya retrospeksi diri ( Konrad, 1987 ). Selama hamil, ibu dan
adaptasinya dalam menjadi orang tua. Konsep diri dan citra tubuh ibu
orang tua baru. Ibu yang baru melahirkan bisa merasa enggan untuk
memulai hubungan seksual karena takut merasa nyeri atau takut bahwa
interaksi orang tua dengan bayi baru. Respon orang tua terhadap
ibu maupun ayah menunjukkan kedua jenis perilaku maupun saat ini
tidaknya kualitas ini, terlihat segera setelah ibu melahirkan, saat orang
tua bereaksi terhadap bayi baru lahir dan melanjutkan proses untuk
dan ketika mereka dapat membaca gerakan bayi dan dapat merasa
dari kontak fisik dengan anak mereka. Bayi – bayi ini cenderung akan
yang disampaikan oleh bayi, seperti rasa lapar, lelah keinginan untuk
2001 ) adalah :
1) Aktivitas / istirahat
2) Sirkulasi
Peka rangsang, takut / menangis ( " Post partum blues " sering terlihat
4) Eliminasi
5) Makanan / cairan
ke-3.
6) Nyeri / ketidaknyamanan
7) Seksualitas
menyusui ).
2. Diagnosa Keperawatan
pekerjaan )
tidak realistis
c) Gangguan pola tidur berhubungan dengan respon hormonal dan
permukaan.
3. Intervensi Keperawatan
pekerjaan )
secara aktif mulai melakukan tugas perawatan bayi baru lahir dengan
baik
tepat
Intervensi Keperawatan :
tua.
kuat.
3) Evaluasi sifat dari menjadi orangtua secara emosi dan fisik yang
mempengaruhi menyusui.
5) Evaluasi status fisik masa lalu dan saat ini dan kejadian komplikasi
psikologis klien.
sesuai indikasi
putus asa.
tinggi terhadap masalah menjadi orang tua atau bila ikatan positif
tidak realistis
Kriteria Hasil :
Intervensi Keperawatan :
1) Kaji respon emosional klien selama pranatal dan dan periode
persalinan.
menyusui.
pengalaman kelahiran
3) Kaji terhadap gejala depresi yang fana ( " perasaan sedih "
mengatasi stres.
5) Berikan dukungan emosional dan bimbingan antisipasi untuk
Kriteria Hasil :
➢ Klien melaporkan cukup istirahat
Intervensi Keperawatan :
kelelahan.
tindakan.
Kriteria Hasil :
tepat
bayi
Intervensi Keperawatan :
permukaan.
Kriteria Hasil :
bayi
akhir yang ditetapkan yaitu meliputi : kesejahteraan fisik ibu dan bayi akan
LAPORAN KASUS
Penulis melakukan pengkajian pada tanggal 12 Januari 2016 pukul 08.00 WIB
dan pada tanggal 13 Januari 2016 pada pukul 09.00 WIB, pada pasien dengan post
partum spontan yang dirawat di Bangsal Lily RSUD Tidar Magelang. Data
diperoleh dari wawancara dengan pasien, keluarga dan juga observasi langsung
A. Biodata Klien
Klien bernama Ny. V yang berusia 19 tahun dan berjenis kelamin perempuan.
Klien masuk rumah sakit pada tanggal 11 Januari 2016 pukul 11.45 WIB
dengan riwayat GıPоAо. Penanggung jawab klien adalah suami klien yang
B. Pengkajian
ini klien masuk ke rumah sakit pada tanggal 11 Januari 2016 pukul11.45
2016. Klien masih merasakan gerakan janin, dan mengatakan keluar lendir
5.
kanker, maupun asma. Keluarga klien juga tidak ada yang menderita
riwayat perkawinan klien baru satu kali menikah yaitu sekitar 1 bulan yang
lalu saat berusia 19 tahun dan usia suami 21 tahun. Lama perkawinan klien
13 tahun saat masih kelas 1 SMP, siklus haid kadang tidak teratur, lama
haid 7 hari, hari pertama haid terakhir (HPHT) klien mengatakan lupa dan
hamil ketika umur kehamilan sudah 3 bulan, pada trimester kedua klien
obat penambah berat badan dan obat tamabh darah, setelah masuk
secara spontan dengan kondisi bayi prematur, klien melahirkan bayi laki-
laki pada pukul 15.35 WIB dengan berat badan 2400 gram dan panjang
badan 44 cm, linkar kepala 31 cm, dan lingkar dada 28 cm, APGAR score
10 dan tidak ada cacat, kehilangan darah selama persalinan ± 200 cc.
Plasenta lahir dengan spontan pada jam 15.40 WIB, plasenta lahir lengkap,
mmHg, nadi 82x/menit, lokhea ±100 cc, TFU 2 jari di bawah pusat,
kontraksi uterus keras. Jam 16.20 WIB TD 110/70 mmHg, nadi 84x/menit,
lokhea ±100cc, TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus keras. Jam
16.35 WIB TD 110/80 mmHg, nadi 84x/menit, lokhea ±100 cc, TFU 2 jari
di bawah pusat, kontraksi uterus keras. Jam 16.50 WIB TD 120/80 mmHg,
nadi 72x/menit, lokhea ±100 cc, TFU dua jari di bawah pusat, kontraksi
uterus keras. ASI belum keluar dan IMD dilakukan selama 2 jam. Ketika
karena klien terlihat sering melamun jika sendiri, klien mengatakan jika
dirinya sebenarnya malu karena hamil di luar nikah dan merasa kecewa
pada dirinya sendiri karena sudah membuat orang tua kecewa karena
berhenti kuliah karena hamil. Klien masih merasa takut untuk bergerak
Pengkajian psikologis saat ini, klien masih dalam fase taking in, klien
mengatakan masih merasa sedikit lemah dan juga masih merasa nyeri pada
bahwa orang tua klien berharap klien bisa menyelesaikan kuliah dan bisa
menjadi guru, namun klien putus kuliah karena hamil dan harus menikah
vital : tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80x/ menit, respirasi rate 24x/
menit, suhu 37,2º C. Hasil pemeriksaan fisik secara head to toe diperoleh
data sebagai berikut yaitu dari kepala mesochepal, rambut bersih hitam
simetris, bersih tidak ada serumen, hidung bersih tidak ada polip dan
secret, mulut bersih mukosa lembab dan tidak terdapat stomatitis, pada
sebagai berikut ini : ictus cordis tidak terlihat, ictus cordis teraba di
simetris, vokal fremitus kakan dan kiri teraba sama, perkusi paru resonan,
keras, air susu yang keluar dari payudara kanan belum lancar sedangkan
dan tidak berbau busuk, perineum terdapat 4 jahitan luar, rupture perineum
derajat 2, tidak ada kemerahan, tidak ada kebiruan, tidak ada edema, tidak
3. Pemeriksaan Diagnostik
diperoleh data sebagai berikut : WBC 17,5 x 10³/uL; RBC 4,90 x 10³/ uL;
Hb 14,8 g/dl; HCT 45,0 %; PLT 298 x 10³/Ul; PCT 0,33%; MCV 98,8 fL;
MCH 29,5 pg; MCHC 33,5 g/dl; MPV 10,3 fL; PDW 10,3 fL. Program
lelah, sebagian aktivitas masih dibantu oleh suami dan kakak ipar klien
skala ketergantungan 2.
Pola sirkulasi diperoleh data tekana darah 110/70 mmHg, nadi 80x/
menit, repirasi rate 24x/ menit, suhu 37,2ºC, tidak pucat dan tidak sianosis,
sebanyak ±200 cc, plesenta lahir lengkap, kotiledon utuh, dan bentuk
putra pertamanya namun ada perasaan malu karena klien menikah karena
hamil duluan, klien mengatakan merasa bersalah pada kedua orang tuanya
sebelumnya.
turgor kulit baik, mukosa bibir lembab, diit TKTP, klien minum 5-6 gelas
belimbing sehari.
perineum, nyeri hilang timbul dan bertambah nyeri jika digunakan duduk
atau bergerak, kualitas nyeri terasa perih dan terasa seperti ditusuk-tusuk,
yang diperoleh klien tampak meringis ketika menahan sakit, klien tampak
posisi duduk.
(TFU) setinggi dua jari di bawah pusat, kontraksi otot uterus keras
tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan, payudara kanan sudah mengeluarkan
ASI. Vulva tidak terdapat edema, jenis lokhea rubra, warna merah, tidak
jumlah lokhea ±100 cc. Perineum terdapat luka jahitan sebanyak 4 jahitan
edema : tidak ada edema, drainage : tidak ada pengeluaran pus pada luka
eksklusif, perawatan bayi baru lahir dan nutrisi ibu nifas, namun klien
anak mereka yaitu dengan proses persalinan spontan dan janin cukup umur
dan akhirnya klien melahirkan secara spontan namun bayi klien lahir
prematur sehingga apa yang diharapkan oleh klien dan suami tidak sesuai
dengan harapan.
kendur tidak seperti sebelum klien hamil. Klien mengatakan masih belum
- Perilaku adaptif : klien dan suami berusaha menjadi orang tua yang
baik untuk anak mereka, jika bayi menangis klien menyusui anaknya,
dan jika bayi BAK atau BAB suami ataupun kakak ipar membantu
rewel dan tak jarang meminta bantuan kakak ipar untuk membantu
Klien tinggal dengan suami, mertua dan kakak ipar. Dalam mengambil
keputusan suami lebih dominan, klien mengatakan bahwa dirinyadan
suami kurang mendapat dukungan dari mertua dan orang tua kandung
C. Perumusan Masalah
merawat bayinya dengan benar dan masih memerlukan bantuan orang lain
klien dalam merawat bayinya masih dibantu oleh suami dan kakak ipar,
sering dibantu oleh keluarga mertua, klien mengatakan merasa tidak enak
D. Diagnosa Keperawatan
maturasional dari kehamilan/ mengasuh anak dan peran baru ibu menjadi
orang tua
mengenal sumber-sumber
E. Perencanaan
dukungan emosional dan strategi untuk koping terhadap bayi baru lahir,
dengan kriteria hasil klien mengetahui cara merawat bayi baru lahir
dengan benar dan tepat, klien terampil dalam merawat bayi, klien dan
disusun yaitu kaji kesiapan klien dan motivasi untuk belajar, ajarkan cara
mengenai teknik menyusui yang benar dan cara memandikan bayi, berikan
yang disusun yaitu kaji hubungan anggota keluarga satu sama lain,
F. Implementasi
maturasional dari kehamilan/ mengasuh anak dan peran baru ibu menjadi
orang tua
mengasuh anak dan peran ibu menjadi orang tua yaitu tindakan
mencoba belajar merawat bayinya dengan baik dan akan lebih sabar.
Tindakan yang keempat yaitu berkolaborasi dengan keluarga untuk
membantu klien.
dengan klien.
mengenal sumber-sumber
belajar menjadi ibu yang baik untuk anaknya, data objektif klien
yang kedua yaitu mengajarkan teknik menyusui yang benar dan cara
data objektif klien terlihat sering dibantu oleh suami dan kakak iparnya
yang benar namun belum berani memandikan bayi, data objektif klien
perawatan bayinya sering dibantu oleh kakak ipar, data objektif klien
berusaha menjadi ibu yang baik untuk anaknya, data objektif klien
bisa menyusi bayinya dengan benar dan sudah mulai bisa memandikan
oleh kakak ipar dan suami, data objektif didapatkan kakak ipar klien
masih bingung mengurus bayinya, data objektif klien dan suami telihat
objektif klien hanya ditunggu suami dan kakak ipar saja. Tindakan
G. Evaluasi
maturasional dari kehamilan/ mengasuh anak dan peran baru ibu menjadi
orang tua
intervensi
lanjutkan intervensi
lanjutkan intervensi
lanjutkan intervensi
mengenal sumber-sumber
intervensi.
P : lanjutkan intervensi.
: klien selama di rumah sakit hanya ditunggui oleh kakak ipar dan
suami, klien jarang dijenguk oleh mertua atau keluarga yang lain. A :
akrab dengan kakak ipar, suami klien kurang aktif dalam merawat
A. Pembahasan
Ny. V dengan post partum blues di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar
tinjauan kasus.
1. Pengkajian
Pengkajian psikologis saat ini klien dalam fase taking in, klien
klien merasa khawatir dengan peran barunya sebagai orang tua baru
Masa taking in pada klien lebih 1 hari dari apa yang ada pada teori
yang hamil dulu sebelum menikah dan merasa kecewa karena harus
sehingga keadaan mereka selama post partum sehat dan normal, tidak
bayi mereka terkait dengan kebutuhan nutrisi dan kesehatan ibu serta
untuk memastikan kondisi ibu dan bayi dalam keadaan sehat dan
di luar rencana.
Menurut Bobak (2004) gizi dan nutrisi ibu hamil merupakan hal
kondisi stress, asupan nutrisi tidak akan diserap dengan baik oleh
atau kesulitan tidur hal ini dikarenakan respon koping terhadap stresor
dari klien yaitu nafsu makan yang menurun, perasaan malu, dan
teramati.
2. Diagnosa keperawatan yang muncul
pada Ny. V dengan post partum blues di Rumah Sakit Umum Daerah
Intervensi yang ada pada teori yaitu ada tujuh, namun tidak
peran barunya menjadi orang tua sudah ada suami dan kakak ipar
direncanakan.
resiko koping individu tidak efektif belum teratasi dan blum sesuai
dengan apa yang sudah ada pada kriteria hasil karena klien
adaptif
sesuai dengan teori, namun ada tindakan yang pada teori ada
intervensi.
mandiri.
intervensi.
BAB ini penulis akan membahas diagnosa yang tidak muncul pada
klien dari lima diagnosa dari teori, tetapi ada 2 diagnosa yang tidak
muncul yaitu :
kakak ipar klien yang bisa dijadikan model peran klien dalam
psikologis
yang diinginkan.
B. SIMPULAN
blues merupakan gejala seperti gejala ringan yang terjadi sementara atau
selama beberapa jam setelah melahirkan dengan durasi 3-7 hari dan dapat
memuncak pada hari yang ke-14 pospartum. Gejala-gejala post partum blues
berdasarkan teori yaitu antara lain perasaan mudah marah, sedih, perasaan
mudah menangis, bahkan sampai ibu merasa enggan untuk mengurus bayinya
didapatkan bahwa tanda-tanda post partum blues yang dialami oleh klien yaitu
klien merasa malu dengan kehamilan klien yang tidak direncanakan, klien
bayinya.Klien tetap berusaha merawat bayinya dengan baik, klien tetap mau
untuk menyusui bayinya demi tumbuh kembang bayinya, klien dan suami
dari lima diagnosa yang ada pada teori. Diagnosa yang tidak muncul yaitu
yang pertama resiko tinggi terhadap perubahan menjadi orang tua behubungan
pengkajian tidak ada data yang mendukung serta dalam implementasi tidak
semua yang ada pada teori penulis lakukan karena menyesuaikan dengan
24 jam dan kunjungan rumah, terdapat dua masalah keperawatan yang belum
teratasi karena belum mencapai kriteria hasil yang penulis buat sebelumnya.
LAMPIRAN
SAP
CARA MEMANDIKAN BAYI DAN
MERAWAT TALI PUSAT DENGAN BENAR
8. Isi / materi
a. Pengertian dari memandikan bayi dan merawat tali pusat dengan benar.
b. Langkah – langkah /cara memandikan bayi dan merawat tali pusat dengan
benar.
c. Tanda bahaya infeksi tali pusat
9. Metode
a. Ceramah.
b. Diskusi.
10. Media
a. Leaflet
MATERI
A. PENGERTIAN
Memandikan bayi yang benar adalah cara ibu untuk membuat bayinya
bersih dengan cara dimandikan dengan cara yang benar sesuai
petunjuk/prosedur.
Merawat tali pusat adalah kegiatan yang merawat tali pusat dengan benar
untuk mencegah infeksi pada tali pusat bayi baru lahir sampai tali pusatnya
lepas.
A. Tujuan Umum:
Setelah dilakukan penyuluhan, klien mengerti tentang cara menyusui yang
benar.
B. Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan penyuluhan, klien dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian teknik menyusui yang benar
2. Posisi dan perlekatan menyusui
3. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
4. Langkah-langkah menyusui yang benar
5. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar.
C. Materi
1. Pengertian teknik menyusui yang benar
2. Posisi dan perlekatan menyusui
3. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
4. Langkah-langkah menyusui yang benar
5. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar.
D. Metode
Ceramah dan tanya jawab.
E. Media
Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
NO TAHAP / KEGIATAN KEGIATAN SASARAN
WAKTU PENYULUHAN
1. Pembukaan : Memberi salam Menjawab salam
3 MENIT pembuka
Memperkenalkan diri Memperhatikan
Menjelaskan Memperhatikan
pokok bahasandan
tujuan penyuluhan Memperhatikan
Membagi leaflet
2. Pelaksanaan : Menjelaskan Memperhatikan
20 menit pengertian teknik
menyusui yang benar
Menjelaskan posisi dan Memperhatikan
perlekatan menyusui
Menjelaskan persiapan
memperlancar Memperhatikan
pengeluaran ASI
Menjelaskan langkah-
langkah menyusui yang Memperhatikan
benar
Menjelaskan cara
pengamatan teknik Memperhatikan
menyusui yang benar.
3. Evaluasi : Menanyakan kepada Menjawab pertanyaan
5 menit peserta tentang materi
yang telah diberikan, dan
memberi reinforcement
kepada peserta yang
dapat menjawab
pertanyaan.
4. Terminasi : Mengucapkan Mendengarkan
2 menit terimakasih atas peran
serta peserta
Mengucapkan salam Menjawab salam
penutup
G. Evaluasi
1. Struktur
▪ Klien bersedia untuk diberi penyuluhan
▪ Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruangan klien
▪ Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
(SAP, leaflet)
2. Proses
▪ Klien antusias terhadap materi penyuluhan
▪ Klien mengajukan pertanyaan dan penyuluh menjawab pertanyaan
secara benar
3. Hasil
▪ Klien mengerti penjelasan yang telah diberikan
▪ Klien dapat mempraktikkan dengan benar apa yang sudah dijelaskan
oleh penyuluh
MATERI PENYULUHAN
“CARA MENYUSUI YANG BENAR”
I. Mempersiapkan Alat
1. Washlap bersih
3. Handuk
5. Pakaian bayi
7. Minyak telon
II. Orientasi
III. Kerja
2. Menanyakan keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada pasien
5. Memandikan :
dalam incubator.
b. Periksa kembali temperature air dengan suhu (37 derajat C-39 derajat
Gunakan air bersih dan bagian yang berbeda untuk tiap-tiap mata.
menggunakan sabun.
e. Membersihkan rambut :
- Pegang bayi dengan aman, basahi rambut dengan air secara lembut.
h. Bersihkan tubuh dengan sabun dan air, bilas dengan hati-hati dan
lain
depan ke belakang.
Bayi laki-laki : Tarik kutup dengan lembut dan sejauh-jauhnya,
IV. Terminasi
5. Akhiri kegiatan
6. Cuci tangan.
A. DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama Lengkap : Patria Amanta
2. NIM : P. 17420513059
3. Tanggal Lahir : 11 Maret 1995
4. Tempat Lahir : Purworejo
5. Jenis Kelamin : Perempuan
6. Alamat rumah : a. Desa : Mranti RT 03 RW 03
b. Kelurahan : Mranti
c. Kecamatan : Purworejo
d. Kab/ Kota : Purworejo
e. Provinsi : Jawa Tengah
7. Telepon : a. Rumah : -
b. HP : 089677143687
c. Email : amanta.patria@gmail.com
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
PATRIA AMANTA
NIM P17420513059