Materi
Rekayasa industri dalam perawatan Kesehatan
Kelompok 3
-Suwondho Dwi Darpito NIM:D1061231071
-Rizki Okta Ramadhan NIM:D1061231035
-Frederik Paian Hajujuran Siregar NIM:D1061231077
Teknik industri merupakan tulang punggung sektor manufaktur. Aspek lain dari
penerapan teknik industri adalah dalam sektor kesehatan dimana prinsip-prinsip lean
manufacturing Toyota, konsep six sigma, aturan optimasi, kemampuan proses manufaktur,
pendekatan DMAIC (Define–Measure–Analyze– Improve–Control) diterapkan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan. , mengoptimalkan, dan menstandardisasi sistem dan proses
layanan Kesehatan. Hal ini didukung oleh kemampuan proses, ergonomis, optimalisasi, diikuti
dengan sistem informasi dan hubungannya dengan layanan kesehatan. Layanan dukungan,
matematika, statistik, keandalan, dan keamanan
Carl Friedrich Gauss (1777–1855) memperkenalkan konsep kurva normal dan inilah
munculnya six sigma sebagai standar pengukuran. Pada tahun 1920-an, Walter Shewhart
mengungkapkan bahwa three sigma dari mean merupakan titik dimana suatu proses
memerlukan koreksi dan inilah penerapan six sigma sebagai standar variasi produk dalam
produksi massal. Dalam sejarah yang tercatat, penghargaan atas penciptaan istilah 'six sigma'
diberikan kepada Bill Smith, seorang insinyur di perusahaan Motorola, di mana ia mengukur
jumlah cacat per juta produk. peluang di lini produksi produksi. Six sigma bila digabungkan
dengan prinsip Lean manufacturing akan menghasilkan Lean six sigma yang menghilangkan
delapan jenis pemborosan: Cacat, Penantian, Persediaan, Bakat yang Tidak Dimanfaatkan,
Transportasi, Pergerakan, Pemrosesan Ekstra, dan Produksi Berlebih.
Dalam bidang layanan kesehatan, pertama-tama, isu-isu seperti mengatasi penolakan
terhadap perubahan selama penerapan praktik lean harus diidentifikasi dan diatasi
Sistem informasi di bidang Kesehatan
Teknologi informasi (TI) telah berkembang pesat. Era saat ini adalah Industri 4.0
dimana TI memainkan peran kunci dalam mengintegrasikan semua sistem informasi di dalam
dan di luar pusat manufaktur. Pelayanan kesehatan juga tidak berbeda dan prinsip yang sama
berlaku seperti di bidang manufaktur. Sistem Informasi Kesehatan (HIS) adalah sistem yang
dirancang untuk mengelola data layanan kesehatan dan mencakup sistem yang
mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengirimkan rekam medis elektronik (EMR)
pasien. HIS dengan bantuan IT membuka banyak keuntungan seperti meminimalkan angka
masuk rumah sakit untuk mencapai perbaikan berkelanjutan , meningkatkan kualitas
perawatan pasien, dan mengurangi biaya pemanfaatan sumber daya