Anda di halaman 1dari 6

7.

OPERATIONS ENGINEERING AND

MANAGEMENT

DISUSUN OLEH:

NAMA : ASMAHNIAR HAFID

NIM : 202372062

KELAS : (B)

PRODI : TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PATTIMURA

FAKULTAS TEKNIK

AMBON

2023
BAB I : PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

 Latar belakang Operations Engineering and Management dapat ditelusuri ke


perkembangan industri pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Pada masa itu, banyak
perusahaan mulai menghadapi tantangan dalam mengelola operasi produksi mereka
dengan efisien, menghadapi peningkatan permintaan, dan meningkatkan kualitas
produk. Pada awalnya, fokus utama dalam mengelola operasi bisnis adalah pada
aspek teknis seperti mesin, peralatan, dan proses produksi. Namun, seiring berjalannya
waktu, perhatian juga mulai ditujukan pada pengelolaan biaya, inventaris, dan kualitas.

 Pada tahun 1911, Frederick Winslow Taylor memperkenalkan gagasan ilmiah


manajemen yang mengusulkan pendekatan ilmiah untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja. Pendekatan ini melibatkan penggunaan metode ilmiah untuk
menganalisis dan merancang proses kerja, menentukan standar kinerja, dan
memberikan insentif kepada karyawan untuk mencapai tujuan tersebut.

 Pada tahun 1930-an, Henry Ford mengembangkan garis perakitan yang revolusioner
dalam produksi mobil. Konsep ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan
efisiensi produksi dengan membagi tugas menjadi langkah-langkah kecil dan
mengalokasikan pekerjaan secara efisien.

 .Selama Perang Dunia II, pendekatan manajemen ilmiah dan teknik produksi juga
diterapkan dalam industri pertahanan untuk meningkatkan produksi senjata dan
perlengkapan perang dengan cepat dan efisien. Perkembangan ini memberikan
kontribusi besar terhadap pengembangan konsep dan praktik Operations Engineering
and Management.

 Pada tahun 1950-an, gagasan tentang manajemen kualitas mulai berkembang dengan
pengenalan konsep-konsep seperti kontrol kualitas statistik dan penekanan pada
pencegahan cacat.

 Pada tahun 1980-an, konsep Lean Manufacturing muncul sebagai pendekatan yang
fokus pada penghilangan pemborosan dalam proses produksi. Ini melibatkan
penggunaan alat dan teknik seperti Just-in-Time (JIT) dan Kaizen untuk meningkatkan
efisiensi, kualitas, dan fleksibilitas operasi. Perkembangan teknologi informasi dan
kemajuan dalam komunikasi juga telah berdampak besar pada Operations Engineering
and Management. Penggunaan sistem informasi, perangkat lunak manajemen rantai
pasokan, dan analisis data telah memungkinkan perusahaan untuk mengelola operasi
bisnis dengan lebih efektif dan merespons perubahan pasar dengan lebih cepat.

 Secara keseluruhan, latar belakang Operations Engineering and Management


melibatkan evolusi dari pendekatan tradisional dalam mengelola operasi produksi
menjadi pendekatan yang lebih ilmiah, efisien, dan terintegrasi dengan teknologi
modern. Hal ini mengarah pada peningkatan kinerja operasional, pengurangan biaya,
peningkatan kualitas, dan kepuasan pelanggan yang lebih baik.

RUMUSAN MASALAH

 Bagaimana meningkatkan efisiensi produksi dalam lingkungan manufaktur dengan


meminimalkan pemborosan?

 Bagaimana merancang rantai pasokan yang lebih efisien untuk mengurangi biaya dan
meningkatkan pengiriman tepat waktu?

 Bagaimana memastikan kualitas produk atau layanan yang tinggi dalam operasi sehari
-hari?

 Apa strategi terbaik untuk alokasi sumber daya agar mencapai tujuan produksi dan
keuangan?

 Bagaimana mengelola stok dan persediaan dengan lebih efisien agar menghindari
overstock atau kekurangan persediaan?

 Bagaimana mengintegrasikan teknologi baru, seperti IoT (Internet of Things) atau


otomatisasi, dalam operasi untuk meningkatkan efisiensi?

 Bagaimana mengukur kinerja operasi dan menerapkan perbaikan berkelanjutan?

 Bagaimana mengelola tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas karyawan?

 Bagaimana merancang tata letak pabrik atau fasilitas yang optimal?

 Bagaimana menghadapi tantangan keberlanjutan dan lingkungan dalam operasi?

 Rumusan masalah ini menjadi dasar untuk melakukan penelitian, analisis, dan
perbaikan dalam bidang Operations Engineering and Management, dengan tujuan
meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasi organisasi.
BAB II PEMBAHASAN

( OPERATIONS ENGINEERING AND MANAGEMENT)

 Operations engineering and management adalah bidang yang bertujuan untuk


mengoptimalkan proses operasional dalam suatu organisasi atau perusahaan. Melalui
penerapan prinsip-prinsip teknik dan manajemen operasi, tujuan utama dari operations
engineering and management adalah untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan
kualitas dalam operasi bisnis.

 Dalam rekayasa operasi, insinyur menerapkan pengetahuan dan keterampilan teknis


untuk merancang dan meningkatkan proses produksi. Mereka menganalisis data,
mengidentifikasi hambatan, dan menerapkan solusi untuk meningkatkan produktivitas,
mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas. Hal ini dapat melibatkan penggunaan
alat seperti Lean Six Sigma, pemetaan proses, dan teknik rekayasa industri.

 Di sisi lain, manajemen operasi melibatkan pengawasan operasi harian suatu bisnis
atau organisasi. Ini mencakup kegiatan seperti perencanaan kapasitas, penjadwalan,
pengelolaan inventaris, kontrol kualitas, dan alokasi sumber daya. Manajer operasi
memastikan operasi berjalan lancar, efisien, dan sesuai dengan tujuan organisasi dan
harapan pelanggan.

 Integrasi prinsip-prinsip rekayasa dan manajemen dalam rekayasa operasi


memungkinkan optimisasi sistem kompleks dan pencapaian keunggulan operasional.
Bidang ini sangat penting bagi industri seperti manufaktur, logistik, layanan kesehatan,
transportasi, dan penyedia layanan lainnya karena membantu mereka
menyederhanakan proses, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kepuasan
pelanggan.

 Tentu, berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai operasi rekayasa dan
manajemen:

1. Rekayasa Operasi: Rekayasa operasi melibatkan penerapan prinsip-prinsip rekayasa


untuk merancang dan meningkatkan proses produksi, peralatan, dan sistem. Tujuannya
adalah untuk mencapai efisiensi, meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, dan
meningkatkan kualitas produk atau layanan. Rekayasa operasi melibatkan analisis data,
identifikasi bottle necks (hambatan), dan penerapan solusi yang inovatif dalam rangka
mengoptimalkan proses operasional. Beberapa alat yang digunakan dalam rekayasa
operasi antara lain Lean Six Sigma, pemetaan proses (process mapping), dan teknik
rekayasa industri.

2. Manajemen Operasi: Manajemen operasi melibatkan pengawasan dan pengelolaan


operasi sehari-hari suatu bisnis atau organisasi. Tujuannya adalah untuk memastikan
operasi berjalan dengan lancar, efisien, dan sesuai dengan tujuan organisasi serta
harapan pelanggan. Aktivitas yang dilakukan dalam manajemen operasi meliputi
perencanaan kapasitas, penjadwalan, pengelolaan inventaris, kontrol kualitas, dan
alokasi sumber daya. Manajer operasi berperan dalam mengkoordinasikan berbagai
fungsi dan departemen dalam organisasi untuk mencapai efisiensi dan efektivitas
dalam operasi.

3. Integrasi Prinsip Rekayasa dan Manajemen: Integrasi prinsip rekayasa dan


manajemen dalam operasi rekayasa dan manajemen memungkinkan penggunaan
pendekatan yang holistik dalam mengoptimalkan sistem operasional dalam berbagai
industri. Dalam pendekatan ini, rekayasa digunakan untuk merancang dan
meningkatkan proses, peralatan, dan sistem, sementara manajemen digunakan untuk
mengawasi dan mengelola operasi sehari-hari. Integrasi ini memungkinkan adanya
kolaborasi antara tim teknis dan manajerial untuk mencapai keunggulan operasional,
meningkatkan efisiensi, dan mencapai tujuan bisnis secara keseluruhan.

Jadi, operasi rekayasa dan manajemen merupakan pendekatan yang menggabungkan


prinsip-prinsip rekayasa dengan teknik manajemen untuk mengoptimalkan dan
meningkatkan proses operasional dalam berbagai industri.

 Tentunya, sebagai seorang insinyur industri, Anda dapat menghadapi berbagai


masalah di lapangan yang berkaitan dengan efisiensi, produktivitas, dan kualitas.
Mari kita hubungkan masalah ini dengan "Manajemen Operasional" dan bagaimana
Anda sebagai seorang teknik industri dapat memecahkannya.

 Contoh Masalah: Penurunan Produktivitas di Pabrik Manufaktur

 Langkah-langkah untuk Memecahkan Masalah dari Sisi Teknik Industri:

1. Analisis Proses: Identifikasi titik-titik lemah dalam proses produksi yang dapat
menyebabkan penurunan produktivitas.

2. Terapkan Konsep Lean: Terapkan prinsip-prinsip Lean Manufacturing untuk


mengurangi pemborosan dalam proses produksi, seperti overproduction, inventory
yang berlebihan, dan waktu tunggu.

3. Optimasi Layout Pabrik: Pertimbangkan ulang tata letak pabrik untuk


memastikan aliran kerja yang efisien dan mengurangi pergerakan yang tidak perlu.

4. Manajemen Persediaan: Terapkan strategi manajemen persediaan yang lebih


efektif untuk menghindari persediaan berlebihan, yang dapat mengikat modal.

5. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan: Tingkatkan keterampilan karyawan dan


berikan pelatihan untuk memastikan mereka dapat menjalankan tugas dengan
efisien.

6. Penggunaan Teknologi: Pertimbangkan pemanfaatan teknologi seperti


otomatisasi dan sistem informasi yang terintegrasi untuk memonitor dan
mengoptimalkan proses produksi.

7. Pengukuran Kinerja: Tetapkan KPI (Key Performance Indicators) yang sesuai dan
pantau secara teratur untuk memastikan peningkatan produktivitas.

8. Terapkan Prinsip Kontinu: Praktekkan siklus perbaikan berkelanjutan


(continuous improvement) untuk terus meningkatkan efisiensi dan mengatasi
masalah yang mungkin muncul.

9. Evaluasi Dampak: Selalu tinjau dampak dari langkah-langkah yang diambil


terhadap produktivitas dan profitabilitas.

Dengan mengintegrasikan konsep dari "Manajemen Operasional" dan pendekatan


Lean Manufacturing, seorang insinyur industri dapat memecahkan masalah
penurunan produktivitas di pabrik manufaktur dan meningkatkan efisiensi
operasional.

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

kesimpulan dari operations engineering and management adalah sebagai berikut:

 Rekayasa operasi dan manajemen melibatkan penggunaan prinsip-prinsip


rekayasa, manajemen, dan bisnis untuk mengoptimalkan proses dan sistem
operasional.

 Fokus utamanya adalah pada peningkatan efisiensi, pengendalian kualitas, dan


manajemen rantai pasokan.

 Konsep-konsep seperti Lean Manufacturing, Six Sigma, dan Total Quality


Management sering digunakan dalam upaya meningkatkan operasi.

 Rekayasa operasi dan manajemen bertujuan untuk mengurangi pemborosan,


meningkatkan produktivitas, dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih
baik.

 Profesional dalam bidang ini bertanggung jawab untuk merancang, mengelola, dan
terus-menerus memperbaiki sistem operasional agar sesuai dengan tujuan
organisasi.

Anda mungkin juga menyukai