Anda di halaman 1dari 6

Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

Dosen Pengampu : Dr. Fahmi Oemar, S.E., MM., Ak.CA.

Nama : DAHLIA
NIM :2361101226

Soal:

1. Jelaskan pengertian manajemen operasional dan jelaskan pula mengapa manajemen


operasional perlu dipelajari!
2. Jelaskan tujuan mempelajari manajemen operasional, serta sebutkan beberapa keputusan
manajemen operasional!
3. Jelaskan konsep efektivitas dan efesiensi dalam manajemen operasional!
4. Sebutkan dan jelaskan 10 keputusan dalam manajemen operasional!
5. Jelaskan konsep-konsep produktivitas dalam manajemen operasional dan berikan
contohnya!

Jawab:
1. Manajemen operasional adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian semua kegiatan yang terkait dengan produksi barang atau penyediaan
layanan dalam suatu organisasi. Tujuan utama dari manajemen operasional adalah untuk
menciptakan efisiensi dalam proses produksi atau penyediaan layanan dengan
menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal.

Ada beberapa alasan mengapa manajemen operasional perlu dipelajari:

- Optimalisasi Sumber Daya: Manajemen operasional membantu organisasi dalam


mengelola sumber daya mereka seperti tenaga kerja, peralatan, bahan baku, dan
waktu dengan cara yang paling efisien dan efektif. Dengan memahami prinsip-prinsip
manajemen operasional, organisasi dapat meningkatkan produktivitas dan
mengurangi pemborosan.
- Peningkatan Kualitas: Dengan menerapkan metode dan teknik manajemen
operasional yang tepat, organisasi dapat meningkatkan kualitas produk atau layanan
yang mereka hasilkan. Hal ini penting untuk mempertahankan kepuasan pelanggan
dan membangun citra positif di pasar.
- Pengurangan Biaya: Salah satu fokus utama dari manajemen operasional adalah
mengidentifikasi dan mengurangi biaya produksi yang tidak perlu. Dengan mengelola
inventaris dengan baik, meningkatkan efisiensi produksi, dan mengurangi
pemborosan, organisasi dapat mengurangi biaya produksi secara signifikan.
- Penyesuaian terhadap Perubahan: Manajemen operasional memungkinkan organisasi
untuk lebih responsif terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis, seperti perubahan
dalam permintaan pasar, teknologi baru, atau regulasi pemerintah. Dengan memiliki
sistem yang fleksibel dan proses yang dapat disesuaikan, organisasi dapat tetap
kompetitif di pasar yang berubah-ubah.
- Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas: Dengan menerapkan praktik-praktik
manajemen operasional yang efektif, organisasi dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas mereka. Ini termasuk penggunaan teknologi yang tepat, pelatihan
karyawan, dan perbaikan terus-menerus dalam proses operasional.
- Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Manajemen operasional menyediakan data
dan informasi yang relevan untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih
baik. Dengan memahami proses operasional secara mendalam, manajer dapat
membuat keputusan yang lebih baik yang dapat menguntungkan organisasi dalam
jangka panjang.

2. Tujuan mempelajari manajemen operasional adalah untuk memahami bagaimana


mengelola proses produksi atau penyediaan layanan secara efisien dan efektif. Beberapa
tujuan khusus dari mempelajari manajemen operasional meliputi:
- Meningkatkan Efisiensi: Salah satu tujuan utama dari manajemen operasional adalah
untuk meningkatkan efisiensi dalam proses produksi atau penyediaan layanan. Ini
melibatkan pengurangan pemborosan, optimalisasi penggunaan sumber daya, dan
peningkatan produktivitas.
- Meningkatkan Kualitas: Memahami prinsip-prinsip manajemen operasional
membantu dalam meningkatkan kualitas produk atau layanan. Hal ini dapat dicapai
dengan menerapkan kontrol kualitas yang ketat, penggunaan teknologi yang tepat,
dan pengelolaan proses produksi dengan baik.
- Mengurangi Biaya: Tujuan lain dari manajemen operasional adalah untuk
mengurangi biaya produksi atau penyediaan layanan. Dengan mengidentifikasi dan
mengurangi pemborosan serta meningkatkan efisiensi operasional, organisasi dapat
menghemat biaya dan meningkatkan profitabilitas.
- Menyesuaikan dengan Perubahan: Manajemen operasional membantu organisasi
untuk menjadi lebih responsif terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis. Ini
termasuk perubahan dalam permintaan pasar, teknologi baru, atau regulasi
pemerintah. Dengan memiliki sistem yang fleksibel dan proses yang dapat
disesuaikan, organisasi dapat tetap kompetitif di pasar yang berubah-ubah.

Beberapa keputusan manajemen operasional yang penting meliputi:

- Keputusan Kapasitas: Menentukan kapasitas produksi atau penyediaan layanan yang


sesuai dengan permintaan pasar dan sumber daya yang tersedia.
- Keputusan Desain Produk atau Layanan: Memilih desain produk atau layanan yang
memenuhi kebutuhan pelanggan dan dapat diproduksi atau disediakan dengan efisien.
- Keputusan Lokas: Memilih lokasi fasilitas produksi atau penyediaan layanan yang
strategis untuk meminimalkan biaya transportasi, memaksimalkan akses pasar, dan
memenuhi persyaratan regulasi.
- Keputusan Kualitas: Menetapkan standar kualitas produk atau layanan serta
mengembangkan proses untuk memastikan kualitas tersebut tercapai.
- Keputusan Proses Produksi: Memilih metode produksi yang paling efisien dan efektif
untuk mencapai tujuan produksi dengan menggunakan sumber daya yang tersedia.
- Keputusan Inventarisasi: Menentukan tingkat persediaan yang optimal untuk
memenuhi permintaan pelanggan tanpa menimbulkan biaya penyimpanan yang tidak
perlu.
- Keputusan Pengendalian Kualitas: Mengembangkan sistem pengendalian kualitas
untuk memastikan bahwa produk atau layanan memenuhi standar yang ditetapkan.
- Keputusan Perencanaan Produksi: Merencanakan jadwal produksi yang
memperhitungkan faktor-faktor seperti kapasitas produksi, permintaan pasar, dan
ketersediaan sumber daya.

3. Dalam konteks manajemen operasional, efektivitas dan efisiensi adalah dua konsep yang
penting namun berbeda. Mari kita jelaskan keduanya:
a. Efektivitas:
- Efektivitas berkaitan dengan sejauh mana suatu organisasi atau proses mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Artinya, seberapa baik organisasi atau proses tersebut
berhasil dalam mencapai hasil yang diinginkan atau tujuan yang telah ditetapkan.
- Fokus utama dari efektivitas adalah pada kesesuaian antara hasil yang dicapai
dengan tujuan yang diinginkan. Suatu operasi atau kegiatan dapat dianggap efektif
jika berhasil mencapai tujuan atau menghasilkan output yang diinginkan.
- Contohnya, sebuah perusahaan yang menetapkan tujuan untuk meningkatkan
pangsa pasar produknya dan berhasil mencapai atau bahkan melampaui target
tersebut dapat dianggap efektif dalam operasionalnya.
b. Efisiensi:
- Efisiensi berkaitan dengan seberapa baik suatu organisasi atau proses
memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut. Ini
berfokus pada perbandingan antara input yang digunakan dan output yang
dihasilkan.
- Fokus utama efisiensi adalah pada upaya untuk mengurangi pemborosan dan
memaksimalkan penggunaan sumber daya yang ada. Sebuah operasi atau kegiatan
dianggap efisien jika dapat mencapai hasil yang diinginkan dengan menggunakan
sumber daya yang minimal.
- Contohnya, sebuah pabrik yang berhasil meningkatkan produktivitas pekerjaannya
dengan mengurangi waktu siklus produksi dan mengoptimalkan penggunaan bahan
baku serta mengurangi limbah produksi dapat dianggap efisien dalam
operasionalnya.

4. Terdapat banyak keputusan yang harus diambil dalam manajemen operasional untuk
memastikan operasi bisnis berjalan dengan lancar dan efisien. Berikut adalah 10
keputusan dalam manajemen operasional beserta penjelasannya:
1) Keputusan Kapasitas: Keputusan ini melibatkan penentuan kapasitas optimal untuk
produksi atau penyediaan layanan. Hal ini mencakup memutuskan berapa banyak
produk yang akan diproduksi atau layanan yang akan disediakan dalam periode waktu
tertentu, berdasarkan pada permintaan pasar, ketersediaan sumber daya, dan proyeksi
pertumbuhan.
2) Keputusan Desain Produk atau Layanan: Keputusan ini melibatkan desain produk
atau layanan yang akan ditawarkan kepada pelanggan. Ini mencakup pemilihan fitur,
spesifikasi teknis, dan aspek desain lainnya yang mempengaruhi kualitas dan
kegunaan produk atau layanan tersebut.
3) Keputusan Lokasi: Keputusan ini mencakup pemilihan lokasi optimal untuk fasilitas
produksi atau penyediaan layanan. Lokasi yang dipilih harus memperhitungkan
faktor-faktor seperti biaya tenaga kerja, biaya transportasi, aksesibilitas pasar,
persyaratan regulasi, dan infrastruktur yang tersedia.
4) Keputusan Kualitas: Keputusan ini melibatkan penetapan standar kualitas produk atau
layanan yang akan diproduksi atau disediakan. Ini mencakup pemilihan material dan
proses produksi yang sesuai untuk memastikan bahwa produk atau layanan memenuhi
atau melebihi standar yang ditetapkan.
5) Keputusan Proses Produksi: Keputusan ini melibatkan pemilihan metode produksi
yang paling efisien dan efektif untuk menghasilkan produk atau layanan. Ini
mencakup pemilihan teknologi, alat, dan prosedur kerja yang tepat untuk mencapai
tujuan produksi dengan efisien.
6) Keputusan Inventarisasi: Keputusan ini melibatkan manajemen persediaan atau
inventaris barang jadi atau bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. Ini
mencakup pemilihan tingkat persediaan yang optimal untuk memenuhi permintaan
pelanggan tanpa menimbulkan biaya penyimpanan yang tidak perlu.
7) Keputusan Pengendalian Kualitas: Keputusan ini melibatkan pengembangan sistem
pengendalian kualitas untuk memastikan bahwa produk atau layanan memenuhi
standar kualitas yang ditetapkan. Ini mencakup implementasi proses inspeksi,
pengujian, dan pemantauan kualitas secara terus menerus.
8) Keputusan Perencanaan Produksi: Keputusan ini melibatkan perencanaan jadwal
produksi yang memperhitungkan faktor-faktor seperti kapasitas produksi, permintaan
pasar, dan ketersediaan sumber daya. Ini mencakup penentuan kapan dan berapa
banyak produk yang akan diproduksi dalam periode waktu tertentu.
9) Keputusan Pengadaan dan Pengelolaan Sumber Daya: Keputusan ini melibatkan
pengadaan bahan baku, peralatan, dan tenaga kerja yang diperlukan dalam operasi
bisnis. Ini mencakup pemilihan pemasok, negosiasi kontrak, dan pengelolaan
hubungan dengan pihak ketiga yang memasok sumber daya.
10) Keputusan Pemeliharaan dan Perbaikan: Keputusan ini melibatkan perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan untuk memastikan bahwa peralatan
dan fasilitas produksi tetap dalam kondisi operasional yang baik. Ini mencakup
perencanaan jadwal pemeliharaan rutin, perbaikan darurat, dan penggantian peralatan
yang sudah usang atau rusak.

5. Produktivitas adalah salah satu konsep kunci dalam manajemen operasional yang
mengukur efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan output atau hasil
tertentu. Berikut adalah beberapa konsep terkait produktivitas dalam manajemen
operasional beserta contohnya:
a. Produktivitas Tenaga Kerja:
- Produktivitas tenaga kerja mengukur seberapa efisien tenaga kerja dalam
menghasilkan output. Ini dapat diukur dengan membandingkan jumlah produk atau
layanan yang diproduksi oleh setiap pekerja dalam satu periode waktu tertentu.
- Contoh: Sebuah pabrik berhasil meningkatkan produktivitas tenaga kerjanya dengan
memberikan pelatihan keterampilan kepada karyawan, mengimplementasikan proses
kerja yang lebih efisien, dan memberikan insentif kinerja.
b. Produktivitas Modal:
- Produktivitas modal mengukur seberapa efisien penggunaan modal atau aset
perusahaan dalam menghasilkan output. Ini mencakup penggunaan peralatan, mesin,
dan fasilitas produksi secara optimal.
- Contoh: Sebuah perusahaan transportasi meningkatkan produktivitas modalnya
dengan memperbarui armada kendaraan dengan model yang lebih efisien secara
bahan bakar, memperbaiki perawatan rutin, dan mengoptimalkan jadwal rute.
c. Produktivitas Faktor Produksi:
- Produktivitas faktor produksi mengukur efisiensi penggunaan semua faktor produksi,
termasuk tenaga kerja, modal, dan bahan baku dalam menghasilkan output.
- Contoh: Sebuah restoran meningkatkan produktivitas faktor produksinya dengan
mengelola stok bahan baku secara efisien, mengoptimalkan jadwal kerja karyawan,
dan menggunakan peralatan dapur yang efisien.
d. Produktivitas Total Faktor (Total Factor Productivity, TFP):
- TFP mengukur efisiensi keseluruhan penggunaan semua faktor produksi untuk
menghasilkan output. Ini memberikan gambaran komprehensif tentang produktivitas
keseluruhan perusahaan.
- Contoh: Sebuah pabrik elektronik meningkatkan TFP-nya dengan memperkenalkan
teknologi produksi yang lebih canggih, meningkatkan proses manajemen operasional,
dan mengurangi pemborosan dalam proses produksi.

e. Produktivitas Layanan:
- Produktivitas layanan mengukur efisiensi penyediaan layanan oleh suatu organisasi,
seperti waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menyelesaikan layanan atau jumlah
layanan yang diberikan dalam satu periode waktu tertentu.
- Contoh: Sebuah rumah sakit meningkatkan produktivitas layanannya dengan
mengoptimalkan jadwal penerimaan pasien, mengurangi waktu tunggu untuk
pemeriksaan medis, dan meningkatkan efisiensi proses administratif.

Anda mungkin juga menyukai