Nama : DAHLIA
NIM :2361101226
Soal:
Jawab:
1. Manajemen operasional adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian semua kegiatan yang terkait dengan produksi barang atau penyediaan
layanan dalam suatu organisasi. Tujuan utama dari manajemen operasional adalah untuk
menciptakan efisiensi dalam proses produksi atau penyediaan layanan dengan
menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal.
3. Dalam konteks manajemen operasional, efektivitas dan efisiensi adalah dua konsep yang
penting namun berbeda. Mari kita jelaskan keduanya:
a. Efektivitas:
- Efektivitas berkaitan dengan sejauh mana suatu organisasi atau proses mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Artinya, seberapa baik organisasi atau proses tersebut
berhasil dalam mencapai hasil yang diinginkan atau tujuan yang telah ditetapkan.
- Fokus utama dari efektivitas adalah pada kesesuaian antara hasil yang dicapai
dengan tujuan yang diinginkan. Suatu operasi atau kegiatan dapat dianggap efektif
jika berhasil mencapai tujuan atau menghasilkan output yang diinginkan.
- Contohnya, sebuah perusahaan yang menetapkan tujuan untuk meningkatkan
pangsa pasar produknya dan berhasil mencapai atau bahkan melampaui target
tersebut dapat dianggap efektif dalam operasionalnya.
b. Efisiensi:
- Efisiensi berkaitan dengan seberapa baik suatu organisasi atau proses
memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut. Ini
berfokus pada perbandingan antara input yang digunakan dan output yang
dihasilkan.
- Fokus utama efisiensi adalah pada upaya untuk mengurangi pemborosan dan
memaksimalkan penggunaan sumber daya yang ada. Sebuah operasi atau kegiatan
dianggap efisien jika dapat mencapai hasil yang diinginkan dengan menggunakan
sumber daya yang minimal.
- Contohnya, sebuah pabrik yang berhasil meningkatkan produktivitas pekerjaannya
dengan mengurangi waktu siklus produksi dan mengoptimalkan penggunaan bahan
baku serta mengurangi limbah produksi dapat dianggap efisien dalam
operasionalnya.
4. Terdapat banyak keputusan yang harus diambil dalam manajemen operasional untuk
memastikan operasi bisnis berjalan dengan lancar dan efisien. Berikut adalah 10
keputusan dalam manajemen operasional beserta penjelasannya:
1) Keputusan Kapasitas: Keputusan ini melibatkan penentuan kapasitas optimal untuk
produksi atau penyediaan layanan. Hal ini mencakup memutuskan berapa banyak
produk yang akan diproduksi atau layanan yang akan disediakan dalam periode waktu
tertentu, berdasarkan pada permintaan pasar, ketersediaan sumber daya, dan proyeksi
pertumbuhan.
2) Keputusan Desain Produk atau Layanan: Keputusan ini melibatkan desain produk
atau layanan yang akan ditawarkan kepada pelanggan. Ini mencakup pemilihan fitur,
spesifikasi teknis, dan aspek desain lainnya yang mempengaruhi kualitas dan
kegunaan produk atau layanan tersebut.
3) Keputusan Lokasi: Keputusan ini mencakup pemilihan lokasi optimal untuk fasilitas
produksi atau penyediaan layanan. Lokasi yang dipilih harus memperhitungkan
faktor-faktor seperti biaya tenaga kerja, biaya transportasi, aksesibilitas pasar,
persyaratan regulasi, dan infrastruktur yang tersedia.
4) Keputusan Kualitas: Keputusan ini melibatkan penetapan standar kualitas produk atau
layanan yang akan diproduksi atau disediakan. Ini mencakup pemilihan material dan
proses produksi yang sesuai untuk memastikan bahwa produk atau layanan memenuhi
atau melebihi standar yang ditetapkan.
5) Keputusan Proses Produksi: Keputusan ini melibatkan pemilihan metode produksi
yang paling efisien dan efektif untuk menghasilkan produk atau layanan. Ini
mencakup pemilihan teknologi, alat, dan prosedur kerja yang tepat untuk mencapai
tujuan produksi dengan efisien.
6) Keputusan Inventarisasi: Keputusan ini melibatkan manajemen persediaan atau
inventaris barang jadi atau bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. Ini
mencakup pemilihan tingkat persediaan yang optimal untuk memenuhi permintaan
pelanggan tanpa menimbulkan biaya penyimpanan yang tidak perlu.
7) Keputusan Pengendalian Kualitas: Keputusan ini melibatkan pengembangan sistem
pengendalian kualitas untuk memastikan bahwa produk atau layanan memenuhi
standar kualitas yang ditetapkan. Ini mencakup implementasi proses inspeksi,
pengujian, dan pemantauan kualitas secara terus menerus.
8) Keputusan Perencanaan Produksi: Keputusan ini melibatkan perencanaan jadwal
produksi yang memperhitungkan faktor-faktor seperti kapasitas produksi, permintaan
pasar, dan ketersediaan sumber daya. Ini mencakup penentuan kapan dan berapa
banyak produk yang akan diproduksi dalam periode waktu tertentu.
9) Keputusan Pengadaan dan Pengelolaan Sumber Daya: Keputusan ini melibatkan
pengadaan bahan baku, peralatan, dan tenaga kerja yang diperlukan dalam operasi
bisnis. Ini mencakup pemilihan pemasok, negosiasi kontrak, dan pengelolaan
hubungan dengan pihak ketiga yang memasok sumber daya.
10) Keputusan Pemeliharaan dan Perbaikan: Keputusan ini melibatkan perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan untuk memastikan bahwa peralatan
dan fasilitas produksi tetap dalam kondisi operasional yang baik. Ini mencakup
perencanaan jadwal pemeliharaan rutin, perbaikan darurat, dan penggantian peralatan
yang sudah usang atau rusak.
5. Produktivitas adalah salah satu konsep kunci dalam manajemen operasional yang
mengukur efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan output atau hasil
tertentu. Berikut adalah beberapa konsep terkait produktivitas dalam manajemen
operasional beserta contohnya:
a. Produktivitas Tenaga Kerja:
- Produktivitas tenaga kerja mengukur seberapa efisien tenaga kerja dalam
menghasilkan output. Ini dapat diukur dengan membandingkan jumlah produk atau
layanan yang diproduksi oleh setiap pekerja dalam satu periode waktu tertentu.
- Contoh: Sebuah pabrik berhasil meningkatkan produktivitas tenaga kerjanya dengan
memberikan pelatihan keterampilan kepada karyawan, mengimplementasikan proses
kerja yang lebih efisien, dan memberikan insentif kinerja.
b. Produktivitas Modal:
- Produktivitas modal mengukur seberapa efisien penggunaan modal atau aset
perusahaan dalam menghasilkan output. Ini mencakup penggunaan peralatan, mesin,
dan fasilitas produksi secara optimal.
- Contoh: Sebuah perusahaan transportasi meningkatkan produktivitas modalnya
dengan memperbarui armada kendaraan dengan model yang lebih efisien secara
bahan bakar, memperbaiki perawatan rutin, dan mengoptimalkan jadwal rute.
c. Produktivitas Faktor Produksi:
- Produktivitas faktor produksi mengukur efisiensi penggunaan semua faktor produksi,
termasuk tenaga kerja, modal, dan bahan baku dalam menghasilkan output.
- Contoh: Sebuah restoran meningkatkan produktivitas faktor produksinya dengan
mengelola stok bahan baku secara efisien, mengoptimalkan jadwal kerja karyawan,
dan menggunakan peralatan dapur yang efisien.
d. Produktivitas Total Faktor (Total Factor Productivity, TFP):
- TFP mengukur efisiensi keseluruhan penggunaan semua faktor produksi untuk
menghasilkan output. Ini memberikan gambaran komprehensif tentang produktivitas
keseluruhan perusahaan.
- Contoh: Sebuah pabrik elektronik meningkatkan TFP-nya dengan memperkenalkan
teknologi produksi yang lebih canggih, meningkatkan proses manajemen operasional,
dan mengurangi pemborosan dalam proses produksi.
e. Produktivitas Layanan:
- Produktivitas layanan mengukur efisiensi penyediaan layanan oleh suatu organisasi,
seperti waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menyelesaikan layanan atau jumlah
layanan yang diberikan dalam satu periode waktu tertentu.
- Contoh: Sebuah rumah sakit meningkatkan produktivitas layanannya dengan
mengoptimalkan jadwal penerimaan pasien, mengurangi waktu tunggu untuk
pemeriksaan medis, dan meningkatkan efisiensi proses administratif.