Anda di halaman 1dari 21

Materi tentang Manajemen operasional produksi dan

operasi

Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 1

Mayang Bonita Ramadhan (1123210098)

Mahda Divikia ( 1123210096)

Pertanyaan kelompok 2

- maksud dari penelaah dan contohnya ?

Ini jwbn dari bpknya 👇👇

Itu semacam ada sistem dan riset, memberikan informasi, selain

mengkaji aktivitas manajemen produksi, seluruh kegiatan aktivitas

produksi dan operasional perusahaan, riset atau post control, seluruh

aktivitass itu dapat d berikan informasi yang disebut penelaah.

Informasi aktivitas.

Ini jawaban google 👇👇

Penelaah merujuk pada individu atau entitas yang melakukan

peninjauan atau evaluasi terhadap informasi yang diberikan oleh sistem

atau riset. Dalam konteks manajemen operasional produksi dan operasi,


penelaah bisa menjadi pihak yang mengevaluasi hasil aktivitas tersebut

untuk membuat keputusan atau perbaikan.

Contoh manajemen operasional produksi dapat mencakup penelaahan

efisiensi garis produksi, pemantauan stok bahan baku, atau evaluasi

kinerja karyawan dalam proses produksi. Sedangkan, dalam

manajemen operasi, penelaahan dapat melibatkan pengukuran

efektivitas layanan pelanggan, analisis proses bisnis, atau evaluasi

kebijakan operasional perusahaan.

Pertanyaan kelompok 3

- bagaimana sistem manajemen operasi, berkontribusi terhadap

pencapaian perusahaan ?

Jawaban dari google :

Sistem manajemen operasi berkontribusi signifikan terhadap

pencapaian perusahaan dalam konteks manajemen operasional operasi

dan produksi dengan beberapa cara:

1. Optimasi Proses Produksi: Sistem ini membantu merancang,

mengelola, dan mengoptimalkan proses produksi agar lebih efisien dan


efektif. Hal ini meningkatkan produktivitas, mengurangi waktu siklus, dan

mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

2. Pemantauan dan Pengendalian Stok: Dengan sistem manajemen

operasi, perusahaan dapat secara akurat memantau tingkat stok bahan

baku dan produk jadi. Ini membantu dalam pengelolaan persediaan,

menghindari kelebihan atau kekurangan stok yang dapat mempengaruhi

produksi dan layanan pelanggan.

3. Perencanaan Produksi: Sistem ini menyediakan alat perencanaan

produksi yang membantu dalam menetapkan jadwal produksi,

mengidentifikasi kapasitas produksi yang dibutuhkan, dan merespons

secara fleksibel terhadap perubahan permintaan atau kebutuhan pasar.

4. Kualitas dan Keandalan Produk: Melalui kontrol kualitas yang ketat,

sistem manajemen operasi membantu perusahaan memastikan bahwa

produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkamn.

Ini mendukung kepuasan pelanggaan reputasi merek yang

5. Manajemen Kinerja Karyawan: Sistem ini dapat mencakup fungsi

manajemen kinerja untuk memantau dan meningkatkan kinerja


karyawan dalam operasi dan produksi. Ini termasuk pelatihan, penilaian

kinerja, dan pengembangan karyawan.

6. Analisis Data dan Pelaporan: Dengan mengumpulkan dan

menganalisis data operasional, sistem ini memberikan wawasan yang

diperlukan bagi manajemen untuk membuat keputusan informasional

dan mengidentifikasi peluang untuk efisiensi atau perbaikan proses.

7. Kontrol Biaya Produksi: Sistem manajemen operasi membantu

perusahaan mengelola biaya produksi dengan efektif, mencakup biaya

bahan baku, tenaga kerja, dan overhead. Ini membantu meningkatkan

profitabilitas perusahaan.

8. Fleksibilitas dan Responsibilitas: Kemampuan sistem untuk

menyesuaikan diri terhadap perubahan permintaan atau kondisi pasar

membantu perusahaan tetap responsif dan fleksibel dalam operasional

dan produksi.

Dengan demikian, sistem manajemen operasi berfungsi sebagai pilar

utama dalam merancang, mengelola, dan meningkatkan kegiatan

operasional dan produksi, memberikan kontribusi yang penting terhadap

keseluruhan pencapaian tujuan perusahaan.


Pertanyaan klmpk 4

- apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan

keputusan dalam manajemen operasional ?

Jawaban dari bapaknya 👇👇

Manajemen operasional, faktornya tenaga kerja, material, peralatan,

faktor penunjang lain, seperti listrik, internet, faktor2 yang

mempengaruhi manajemen operasional.

Jwbn dari google 👇👇

Beberapa faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan dalam

manajemen operasional produksi dan operasi melibatkan sejumlah

pertimbangan. Beberapa di antaranya termasuk:

1. Permintaan Pasar: Tingkat permintaan pasar dapat memengaruhi

keputusan produksi dan operasional, seperti penjadwalan produksi dan

pengelolaan inventaris.

2. Efisiensi Operasional: Evaluasi efisiensi proses operasional dan

produksi menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan,

termasuk pemilihan metode produksi dan alokasi sumber daya.


3. Teknologi: Penggunaan teknologi baru atau pembaruan dalam proses

produksi dapat mempengaruhi keputusan untuk meningkatkan efisiensi

dan daya saing.

4. Biaya Produksi: Faktor biaya, termasuk biaya bahan baku, tenaga

kerja, dan overhead, menjadi pertimbangan penting dalam pengambilan

keputusan operasional.

5. Regulasi: Kepatuhan terhadap regulasi pemerintah dalam hal

lingkungan, keamanan, atau ketenagakerjaan dapat mempengaruhi cara

operasi dan produksi dijalankan.

6. Ketersediaan Sumber Daya: Ketersediaan bahan baku, tenaga kerja,

dan sumber daya lainnya dapat membatasi atau memperluas

kemampuan produk

7. Perubahan Teknologi: Kemajuan teknologi dapat memerlukan

penyesuaian dalam operasional produksi untuk memanfaatkan inovasi

baru.
8. Fleksibilitas Produksi: Kemampuan untuk menyesuaikan produksi

dengan cepat terhadap perubahan permintaan atau kondisi pasar

menjadi faktor kunci.

Pengambilan keputusan yang baik dalam manajemen operasional

melibatkan evaluasi holistik dari faktor-faktor ini untuk mencapai tujuan

efisiensi, kualitas, dan respons terhadap pasar.

Kelompok 5

- bagaimana cara mengoptimalisasi kan sumber daya pada manajemen

oprasional ?

Jawaban dari google

Mengoptimalkan sumber daya pada manajemen operasional produksi

dan operasi melibatkan berbagai strategi untuk meningkatkan efisiensi

dan produktivitas. Berikut adalah beberapa cara untuk mencapai

optimasi sumber daya:

1. Analisis Proses:

Identifikasi dan analisis setiap langkah dalam proses operasional dan

produksi.
Temukan area-area yang memerlukan peningkatan efisiensi atau

mengalami pemborosan sumber daya.

2. Penggunaan Teknologi:

Terapkan teknologi terkini yang dapat meningkatkan otomatisasi proses,

mengurangi waktu siklus, dan meningkatkan kualitas.

Gunakan sistem manajemen operasi yang dapat membantu dalam

pemantauan dan pengelolaan sumber daya secara efektif.

3. Perencanaan dan Penjadwalan yang Efisien:

Perencanaan produksi dengan bijak untuk menghindari kelebihan atau

kekurangan stok.

Tetapkan jadwal produksi yang optimal dengan mempertimbangkan

kapasitas dan permintaan pasar.

4. Pelatihan Karyawan:
Berikan pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan keterampilan

mereka dalam menjalankan tugas operasional.

Dukung pengembangan karyawan untuk meningkatkan efisiensi dan

kreativitas dalam bekerja.

5. Manajemen Persediaan yang Tepat:

Terapkan metode manajemen persediaan seperti Just-In-Time (JIT)

untuk mengurangi persediaan yang tidak perlu.

• Gunakan sistem yang memungkinkan pemantauan real-time terhadap

persediaan.

6. Fleksibilitas Produksi:

Bangun fleksibilitas dalam sistem produksi untuk menyesuaikan diri

dengan perubahan permintaan atau spesifikasi produk.

Pertimbangkan produksi bertahap untuk mengoptimalkan sumber daya

sesuai dengan kebutuhan aktual.


7. Evaluasi dan Peningkatan Berkelanjutan:

Lakukan evaluasi rutin terhadap kinerja operasional dan produksi.

Terapkan prinsip Continuous Improvement untuk secara berkelanjutan

meningkatkan proses dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

8. Pengelolaan Energi dan Bahan Baku:

• Adopsi praktik yang efisien dalam penggunaan energi dan bahan baku.

• Identifikasi alternatif yang lebih efisien dan berkelanjutan dalam

pasokan energi dan bahan baku.

9 . Kolaborasi dengan Pemasok dan Mitra Bisnis:

Jalin kerja sama yang erat dengan pemasok untuk memastikan pasokan

yang efisien.

Kolaborasi dengan mitra bisnis dalam rantai pasok untuk

mengoptimalkan aliran kerja secara keseluruh.


6. Fleksibilitas Produksi:

Bangun fleksibilitas dalam sistem produksi untuk menyesuaikan diri

dengan perubahan permintaan atau spesifikasi produk.

Pertimbangkan produksi bertahap untuk mengoptimalkan sumber daya

sesuai dengan kebutuhan aktual.

7. Evaluasi dan Peningkatan Berkelanjutan:

Lakukan evaluasi rutin terhadap kinerja operasional dan produksi.

Terapkan prinsip Continuous Improvement untuk secara berkelanjutan

meningkatkan proses dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

8. Pengelolaan Energi dan Bahan Baku:

Adopsi praktik yang efisien dalam penggunaan energi dan bahan baku.

Identifikasi alternatif yang lebih efisien dan berkelanjutan dalam pasokan

energi dan bahan baku.


9. Kolaborasi dengan Pemasok dan Mitra Bisnis:

Jalin kerja sama yang erat dengan pemasok untuk memastikan pasokan

yang efisien.

Kolaborasi dengan mitra bisnis dalam rantai pasok untuk

mengoptimalkan aliran kerja secara keseluruhan.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, perusahaan dapat

meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya

dalam kegiatan manajemen operasional produksi dan operasi.

Pertanyaan klmpk 6

- bagaimana mengukur kinerja operasional produksi dan operasi secara

keseluruhan ?

Jwbn google

1. Key Performance Indicators (KP|s):

Identifikasi dan tetapkan KPls yang relevan dengan tujuan operasional

dan produksi perusahaan. Contoh KPIs melibatkan efisiensi


produksi, tingkat persediaan, waktu siklus, tingkat kualitas produk, dan

lainnya.

2. Efisiensi Produksi: Analisis tingkat efisiensi produksi dengan

mengukur output per jam kerja, jumlah limbah produksi, dan

penggunaan sumber daya dalam proses produksi.

3. Waktu Siklus: Evaluasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan

siklus produksi dari awal

hingga akhir. Ini termasuk waktu produksi, waktu persiapan, dan waktu

tunggu.

4. Kualitas Produk atau Layanan: Ukur kualitas produk atau layanan

dengan menghitung tingkat cacat, tingkat kepuasan pelanggan, dan

jumlah keluhan pelanggan.

5. Utilisasi Sumber Daya: Tinjau penggunaan sumber daya seperti

bahan baku, tenaga kerja, dan peralatan. Evaluasi sejauh mana sumber

daya dimanfaatkan secara optimal.

6. Tingkat Persediaan: Monitor tingkat persediaan bahan baku, barang

setengah jadi, dan produk jadi untuk memastikan bahwa tidak ada

kelebihan atau kekurangan stok.

7. Biaya Produksi: Analisis biaya produksi total dan biaya per unit.

Pertimbangkan efisiensi biaya dalam proses produksi.

8. Fleksibilitas dan Respons Terhadap


Perubahan: Evaluasi sejauh mana operasional dan produksi dapat

menyesuaikan diri dengan perubahan pasar, perubahan kebijakan, atau

perubahan permintaan pelanggan.

9. Kinerja Karyawan: Pertimbangkan kinerja karyawan dengan

menggunakan metrik seperti tingkat kehadiran, produktivitas per

karyawan, dan tingkat kepuasan karyawan.

10. Analisis Data dan Umpan Balik Pelanggan:

Gunakan analisis data operasional dan umpan balik pelanggan untuk

mendapatkan wawasan tentang kekuatan dan kelemahan dalam

operasional dan produksi.

Menggabungkan data dari berbagai sumber, termasuk sistem

manajemen operasi, dapat memberikan gambaran yang komprehensif

tentang kinerja operasional dan produksi secara keseluruhan. Hal ini

memungkinkan perusahaan

Pertanyaan klmpk 7

- apa saja faktor penghambat perencanaan dalam fungsi manajemen

operasi ?

Jwbn google

1. Ketidakpastian Pasar:
• Fluktuasi dalam permintaan pasar yang sulit diprediksi dapat

menghambat perencanaan

produksi dan persediaan.

2. Keterbatasan Sumber Daya:

• Keterbatasan dana, bahan baku, atau tenaga kerja dapat membatasi

kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan operasi dengan

optimal.

3. Perubahan Teknologi:

• Perkembangan teknologi yang cepat dapat membuat rencana

operasional menjadi usang atau memerlukan penyesuaian yang cepat.

4. Ketidakstabilan Kebijakan Pemerintah:

• Perubahan kebijakan pemerintah, seperti peraturan lingkungan atau

tarif perdagangan, dapat menyebabkan ketidakpastian dan

mempengaruhi perencanaan operasional.

5. Ketidakpastian Pasokan:

• Masalah dalam rantai pasok, seperti keterlambatan pengiriman atau

kekurangan bahan baku dapat menyulitkan perencaan produksi

6. Perturbasi Eksternal:

• Bencana alam, krisis ekonomi, atau peristiwa lain yang tidak terduga

dapat mengganggu jalannya operasional dan merusak perencanaan.

7. Kompleksitas Rantai Pasok:


• Rantai pasok yang kompleks dengan banyak pihak terlibat dapat

meningkatkan risiko dan menyulitkan perencanaan yang efektif.

8. Ketidakpastian Teknis:

• Ketidakpastian terkait dengan teknologi yang digunakan dalam proses

produksi atau operasional dapat mempengaruhi perencanaan jangka

panjang.

9. Ketidakstabilan Kondisi Ekonomi:

• Fluktuasi ekonomi, seperti inflasi atau resesi, dapat mempengaruhi

daya beli dan membuat perencanaan keuangan dan produksi menjadi

lebih sulit.

10. Masalah Kualifikasi Tenaga Kerja:

• Kesulitan dalam merekrut atau mempertahankan tenaga kerja yang

berkualifikasi dapat menghambat pelaksanaan rencana produksi.

11. Ketidakpastian Hukum:

• Perubahan dalam regulasi atau hukum dapat memunculkan

ketidakpastian yang

mempengaruhi perencanaan dan kepatuhan

operasional.

Manajer operasional perlu menyadari dan mengelola faktor-faktor ini

untuk mengatasi hambatan dalam perencanaan dan menjaga

kelancaran fungsi manajemen operasi


Pertanyaan klmpk 8

Apa langkah-langkah konkret yang dapat diambil dalam merencanakan

tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan?

Jwbn google

Jangka Pendek:

1. Analisis Kapasitas: Evaluasi kapasitas produksi saat ini dan

identifikasi apakah perlu peningkatan atau penyesuaian.

2. Optimasi Rantai Pasok: Perbaiki proses rantai pasok untuk

memastikan ketersediaan bahan baku dan komponen yang tepat pada

waktu yang tepat.

3. Peningkatan Efisiensi Operasional: Identifikasi area di mana efisiensi

operasional dapat ditingkatkan, seperti pengurangan limbah,

pengoptimalan proses, atau peningkatan produktivitas tenaga kerja.

Jangka Panjang:

1. Teknologi dan Inovasi: Rencanakan investasi dalam teknologi baru

atau inovasi untuk meningkatkan proses produksi dan efisiensi.

2. Pengembangan Karyawan: Fokus pada pengembangan karyawan

dan pelatihan untuk memastikan keahlian yang diperlukan dalam jangka

panjang.

3. Diversifikasi Produk atau Pasar: Evaluasi peluang untuk diversifikasi

produk atau memasuki pasar baru untuk pertumbuhan jangka panjang.


4. Analisis Risiko dan Keberlanjutan: Identifikasi risiko operasional dan

integrasikan prinsip keberlanjutan dalam proses produksi.

Rencana ini harus selaras dengan tujuan keseluruhan perusahaan dan

secara terus-menerus dievaluasi dan disesuaikan sesuai perubahan

lingkungan bisnis.

Pertnyaan klmpk 9

Apa saja faktor yang menunjang perkembangan manajemen produksi?

Jwbn google

Beberapa faktor yang menunjang perkembangan manajemen produksi

dan operasi termasuk teknologi canggih, efisiensi proses, manajemen

rantai pasok yang baik, dan keterlibatan karyawan dalam peningkatan

produktivitas.

Prtnyaan klmpk 10

Contoh Proses transformasi yg dimaksud itu bagaimana dan jelaskan

Jwbn google

Proses transformasi dalam manajemen operasi dan produksi adalah

langkah-langkah yang mengubah input menjadi output, menciptakan

nilai tambah.
Contohnya, dalam produksi barang, proses transformasi melibatkan

pemanfaatan bahan baku, tenaga kerja, dan fasilitas produksi untuk

menghasilkan produk jadi.

Misalnya, dalam industri manufaktur mobil, proses transformasi

mencakup perakitan mobil dari berbagai komponen seperti mesin, bodi,

dan kelistrikan. Pada sisi layanan, misalnya di restoran cepat saji,

proses transformasi terjadi saat bahan baku seperti bahan makanan dan

tenaga kerja diolah menjadi hidangan yang disajikan kepada pelanggan.

Dalam kedua contoh tersebut, manajemen operasi dan produksi harus

memastikan efisiensi dalam setiap langkah proses transformasi, mulai

dari pengelolaan rantai pasok hingga pengendalian kualitas, guna

mencapai tujuan produksi dengan efektif

Pertanyaan klmpk 13

Apabila dalam menjalankan proses produksi dan operasi terjadi

kegagalan, tindakan apa yang dilakukan ole perusahaan?

Jwbn google

Jika terjadi kegagalan dalam proses produksi dan operasi, perusahaan

biasanya akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mengidentifikasi

penyebabnya. Setelah itu, tindakan perbaikan dan perbaikan proses

dilakukan, termasuk perbaikan teknologi, pelatihan karyawan, atau


penyesuaian prosedur. Tujuannya adalah untuk mencegah kegagalan

serupa di masa depan dan meningkatkan efisiensi operasional.

Pertanyaan klmpk 14

Apa peran analisis data operasional dalam menghentikan pengambilan

keputusan yang efektif dalam Manajemen Operasi, dan bagaimana hal

ini dapat mempengaruhi strategi jangka panjang perusahaan?

Jwbn google

Analisis data operasional memainkan peran krusial dalam pengambilan

keputusan yang efektif dalam Manajemen Operasi. Dengan

memanfaatkan data operasional, manajer dapat memperoleh wawasan

yang mendalam mengenai operasional operasional perusahaan, tren

pasar, dan kebutuhan konsumen. Hal ini memungkinkan mereka untuk

membuat keputusan yang didasarkan pada fakta dan bukti yang akurat,

mengurangi kesalahan risiko, serta meningkatkan efisiensi dan

efektivitas operasional.

Pengaruh Analisis Data terhadap Strategi Jangka Panjang Perusahaan

Analisis operasional data yang tepat dapat berdampak besar pada

strategi jangka panjang perusahaan. Dengan menggunakan data untuk

mengidentifikasi pola, tren, dan peluang bisnis, perusahaan dapat

mengarahkan strategi mereka secara lebih tepat dan responsif terhadap


perubahan pasar. Selain itu, analisis data juga memungkinkan

perusahaan untuk memahami kebutuhan pelanggan dengan lebih baik,

meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mengidentifikasi area di

mana perusahaan dapat melakukan inovasi untuk tetap bersaing di

pasar yang terus berubah.

Anda mungkin juga menyukai