Oleh:
Oleh:
ii
KATA PENGANTAR
iii
5. Bapak dan Ibu Dosen/Karyawan IAIN Metro yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan sarana prasarana selama peneliti menempuh pendidikan.
6. Mahasiswa Ekonomi Syariah IAIN Metro angkatan 2020 yang telah
memberikan informasi kepada peneliti sehingga proposal ini dapat
terselesaikan.
Kritik dan saran demi perbaikan proposal ini sangat diharapkan dan akan
diterima dengan kelapangan dada. Semoga proposal ini kiranya dapat bermanfaat
bagi pengembangan ilmu ekonomi.
Metro, Februari 2024
Peneliti,
iv
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1
B. Pertanyaan Penelitian................................................................ 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................ 6
D. Penelitian Relevan.................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
v
BAB I
PENDAHULUAN
Perempuan saat ini memiliki peran yang cukup beragam, mulai dari
banyaknya keberhasilan yang dicapai. Dunia kerja yang selama ini selalu
dianggap milik laki-laki saat ini mulai mendapat “penghuni baru”, Sebab
dalam hal jumlah, tetapi juga dalam meningkatkan kualitasnya. Saat ini,
tantangan terletak pada jumlah wirausaha Indonesia yang masih terbatas dan
menciptakan variasi yang signifikan dalam cara individu mendekati dan terlibat
1
2
dalam dunia bisnis, mengakibatkan perbedaan yang jelas dalam perilaku yang
ekonomi nasional yang semakin tidak menentu dan kenaikan harga kebutuhan
Ada berbagai alasan mengapa banyak wanita saat ini memilih untuk
persaingan yang semakin ketat. Ada pula yang melihat bisnis sebagai cara
1
Hartoyo Soehari, “Motivasi dan Pengukurannya,” Jurnal Visi Manajemen 7, no. 1
(2021): 20.
2
Amirus Sodiq, “Konsep Kesejahteraan dalam Islam,” Equilibrum 3, no. 2 (2015): 216.
3
sebelumnya. Oleh karena itu, wanita di dunia bisnis tidak hanya menunjukkan
keinginan pribadi.3
orang lain, dan kelanjutan usaha. Mereka harus memiliki kemampuan untuk
untuk melihat ke depan dan belajar dari pengalaman masa lalu. Mereka juga
harus dapat menerima dan menggunakan apa yang ada di sekitar mereka.4
energi yang besar, semangat munculnya wirausaha baru tetap tinggi. Seorang
wirausaha terdorong oleh motivasi yang kuat untuk terlibat dalam kegiatan
kesejahteraan keluarga.5
3
Buchari Alma, Kewirausahaan (Bandung: Alfabeta, 2016), 55.
4
Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik
Wirausahawan Sukses (Jakarta: Kencana, 2012), 212.
5
Alma, Kewirausahaan, 56.
4
yang penulis ingin teliti, ada beberapa bisnis yang rata-rata dikelola oleh
wanita. Ada sepuluh pengusaha lainnya. Mereka bernama ibu turah sebagai
penjual mie ayam dan bakso, ibu mutiah sebagai penjual sembako dan jajanan
anak-anak, ibu fitriana sebagai penjual sembako dan kosmetik, ibu tri sebagai
penjual sembako, ibu sur sebagai penjual sembako, ibu juariah sebagai penjual
sembako, ibu parmi sebagai penjual sembako, ibu ana sebagai penjual lontong
pecel dan gorengan, ibu siti sebagai penjual sembako dan ibu munah sebagai
penjual sembako. Semua bisnis sangat berkembang dan lebih baik dari
fokus utama.
harinya bekerja sebagai petani yang penghasilanya tidak menentu dan ibu turah
ini hanya sebagai ibu rumah tangga. sementara harus menghidupi anak
bungsunya yang masih sekolah dibangku sekolah menengah atas (SMA) yang
biaya yang lebih besar kemudian tidak terpenuhi maka terjadilah sebuah
pertengkaran. maka dari itu, ibu turah berfikir untuk berwirausaha dengan
kemampuan yang dimilikinya dengan berjualan mie ayam dan bakso. Hasil
5
dari berjualan mie ayam dan bakso dapat mengurangi pengeluaran untuk
makan dan dapat menyisihkan untuk biaya pendidikan walaupun tidak banyak.6
harinya bekerja sebagai sopir angkutan tebu yang hanya musiman pada saat
buka giling di PT Indo Lampung Perkasa. Sedangkan pada saat tutup giling
suami ibu mutiah hanya bekerja srabutan itupun kalo ada kerjaan kalo tidak
kebutuhan sehari-hari pada saat tutup giling. Sementara harus menghidupi anak
membutuhkan biaya yang lebih besar kemudian tidak terpenuhi maka akan
kebingungan untuk mencari pinjaman. Maka dari itu, ibu mutiah berfikir untuk
dan jajanan anak-anak dirumah. Hasil dari berjualan sembako dan jananan
6
Wawancara Dengan Ibu Turah, “Pedagang Mie Ayam dan Bakso di Desa Pekalongan
Kecamatan Bandar Mataram,” 19 Januari 2024.
7
Wawancara Dengan Ibu Mutiah, “Pedagang Sembako dan Jajanan Anak-Anak di Desa
Pekalongan Kecamatan Bandar Mataram” 19 Januari 2024.
6
B. Pertanyaan Penelitian
1. Tujuan penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
b. Secara Praktis
D. Penelitian Relevan
Alauddin Makasar.
kendala kendala yang dihadapi kelompok wanita tani Biring Salu dalam
8
Arnis, “Motivasi Perempuan Sebagai Pelaku Usaha dalam Meningkatkan Prekonomian
Keluarga di Pasar Pusat Niaga Kota Palopo” (Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Palopo, 2020).
9
kerja.10
Tabel 1.1
9
Nurhairah, “Peran Perempuan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Perspektif
Maslahah dan Falah” (Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri Alaluddin Makasar, 2019).
10
Weam Yusoh, “Analisis Partisipasi Perempuan dalam Meningkatkan Perekonomian
Keluarga di Pasar Palas, Pattani Selatan Thailand” (Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, 2020).
10
Nama, Tahun
No dan Judul Persamaan Perbedaan Kebaruan
Penelitian
1. Arnis (2020) 1) Meneliti 1) Lokasi Kebaruan dalam
Motivasi tentang Penelitian penelitian ini yakni lebih
Perempuan Motivasi 2) Waktu fokus pada faktor apa
Sebagai Pelaku Perempuan Penelitian yang memotivasi wanita
Usaha Dalam Sebagai Pelaku 3) Subjek berwirausaha dalam
Meningkatkan Usaha Dalam Penelitian peningkatan
Prekonomian Meningkatkan kesejahteraan keluarga,
Keluarga Di Prekonomian serta menambahkan
Pasar Pusat Keluarga indikator peningkatan
Niaga Kota 2) Menggunakan sejahteraan keluarga,
Palopo metode oleh karena itu akan
penelitian mendapatkan hasil yang
kualitatif berbeda.
2. Nurhairah 1) Meneliti 1) Lokasi Kebaruan dalam
(2019) Peran tentang Peran Penelitian penelitian ini yakni lebih
Perempuan Perempuan 2) Waktu fokus pada faktor apa
Dalam Dalam Penelitian yang memotivasi wanita
Meningkatkan Meningkatkan 3) Subjek berwirausaha dalam
Kesejahteraan Kesejahteraan Penelitian peningkatan
Keluarga Keluarga kesejahteraan keluarga,
Perspektif 2) Menggunakan serta menambahkan
Maslahah Dan metode indikator peningkatan
Falah penelitian sejahteraan keluarga,
kualitatif oleh karena itu akan
mendapatkan hasil yang
berbeda.
3. Weam Yusoh 1) Meneliti 1) Lokasi Kebaruan dalam
(2020) tentang Penelitian penelitian ini yakni lebih
Analisis Partisipasi 2) Waktu fokus pada faktor apa
Partisipasi Perempuan Penelitian yang memotivasi wanita
Perempuan Sebagai Pelaku 3) Subjek berwirausaha dalam
Dalam Usaha Dalam Penelitian peningkatan
Meningkatkan Meningkatkan kesejahteraan keluarga,
Perekonomian Prekonomian serta menambahkan
Keluarga Di Keluarga indikator peningkatan
Pasar Palas, 2) Menggunakan sejahteraan keluarga,
Pattani Selatan metode oleh karena itu akan
Thailand penelitian mendapatkan hasil yang
kualitatif berbeda.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
menimbulkan dorongan.11
harus mereka hadapi dan mereka meminimalkan resiko tersebut. Jika kita
besar.12
11
12
dorongan; itu juga dapat didefinisikan sebagai hal atau situasi yang menjadi
kerja seorang tenaga kerja kuat atau lemah juga memengaruhi seberapa
2. Pengertian Perempuan
empu yang berarti “tuan”, orang yang mahir atau berkuasa, kepala, hulu,
sebagai objek seks atau dinafsui. Oleh karena itu, mengubah kata “wanita”
subjek. Namun, dalam bahasa Inggris, wan ditulis dengan kata want atau
men, dan dalam bahasa Belanda, wun dan schen. Kata “ingin” memiliki arti
13
Pandji Anoraga, Psikologi Kerja (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), 205.
14
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua
(Jakarta: Balai Pustaka, 2003), 876.
15
Diana Khotibi, “Penafsiran Zaitunah Subhan dan Aminah Wadud Tentang Kebebasan
Perempuan,” Mushaf: Jurnal Tafsir Berwawasan Keindonesiaan 1, no. 1 (2020): 233.
13
seperti, ingin, keinginan, dan tujuan. Bentuk sebelumnya dari kata “ingin”
yang mendapatkan dana dari ide baru atau tabungan pribadi. Namun,
mendukung barang atau jasa baru, bekerja sama dengan orang penting
16
Endang Rusdianti, Sri Purwantini, dan Nirsetyo Wahdi, “Impact Motivasi,
Kewirausahaan Sosial Terhadap Pemberdayaan Perempuan Dan Pengentasan Kemiskinan (Studi
Empiris di Kec. Ungaran Timur, Kab. Semarang),” Fintech dan E-Commerce Untuk Mendorong
Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif, 2019.
17
Anugrahini Irawati dan Bambang Sudarsono, “Faktor Yang Memotivasi Perempuan
Dalam Berwirausaha Pada Umkm Kropuk Sangngngar Di Kecamatan Kwanyar Kabupaten
Bangkalan,” Distribusi : Journal of Management and Business 8, no. 2 (2020): 163.
14
dengan kebutuhan.
sesuai.
18
Ni Luh dan Kerti Maryasih, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Wanita
Memilih Berwirausaha pada Sentra Industri Kecil Linggoasri Pekalongan Jawa Tengah,” Mjir:
Moestopo Journal International Relations 1, no. 1 (2021): 42.
15
menjalankan usahanya.
lain:19
dari penyakit, bebas dari teror, bebas dari kekacauan, dan lain-lain.
keluarga, memiliki teman, memiliki cinta dari lawan jenis, dan lain-
lain.
19
I Putu Ngurah Cakra Wibawa, “Motivasi Ibu Rumah Tangga Dalam Berwirausaha,”
Jurnal Manajemen dan Bisnis 5, no. 1 (2023): 17.
16
Kemendiknas, sejahtera adalah keadaan yang meliputi rasa aman lahir dan
beda antara individu dan keluarga dan ditentukan oleh filosofi hidup
menerus dalam batas waktu yang tidak dapat ditentukan, sesuai dengan
sekumpulan orang yang tinggal dalam satu rumah yang masih mempunyai
20
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007),
196.
17
material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
hal yang perlu diperhatikan dalam mencukupi kebutuhan rohani dan sosial
dan setiap keluarga memiliki harapan yang baik untuk masa depan
anak-anaknya.
lain, dan mereka tidak bisa hidup tanpa kebersamaan. Mereka adalah
jasmani dan rokhani, atau kesehatan lahir dan batin. Kesehatan adalah
karena itu, menjaga kesehatan adalah cara yang baik untuk memenuhi
manusia.
Miskin”) Belum dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator yang
meliputi
1) Indikator Ekonomi
a) Melaksanakan ibadah
1) Indikator Ekonomi
23
Euis Sunarti, Indikator Keluarga Sejahtera (Bogor: Institut Pertanian Bogor, 2016), 55.
20
a) Ibadah teratur
c. Keluarga Sejahtera II
1) Tabungan keluarga
24
Widyastuti Astriana, “Analisis Hubungan Antara Produktivitas Pekerja dan Tingkat
Pendidikan Pekerja Terhadap Kesejahteraan Keluarga di Jawa Tengah,” Economic Development
Analysis Journal 1, no. 2 (2019): 325.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objektif yang terjadi guna untuk
diteliti agar mendapat hasil yang maksimal. Dalam penelitian ini peneliti
25
Slamet Riyanto dan Andhita Aglis Hatmawan, Metode Riset Penelitian Kuantitatif
Penelitian Di Bidang Manajemen (Yogyakarta: Deepublish, 2020), 20.
23
24
2. Sifat Penelitian
kata-kata ataupun lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.
masalah secara kasus perkasus karena metodologi kualitatif ini yakin bahwa
26
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: 2015, 2015),
15.
25
B. Sumber Data
diperoleh. Dalam setiap penelitian, sumber data memiliki peran sentral dalam
sedang diteliti. Sumber data, sebagai jendela utama bagi peneliti untuk
1. Data Primer
Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah wanita yang
yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini. Diantaranya, ibu turah
sebagai penjual mie ayam dan bakso, ibu mutiah sebagai penjual sembako
dan jajanan anak-anak, ibu fitriana sebagai penjual sembako dan kosmetik,
ibu tri sebagai penjual sembako, ibu sur sebagai penjual sembako, ibu
juariah sebagai penjual sembako, ibu parmi sebagai penjual sembako, ibu
ana sebagai penjual lontong pecel dan gorengan, ibu siti sebagai penjual
27
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta,
2017), 35.
26
2. Data Sekunder
sudah dibuat orang, seperti buku, dokumen, foto, dan statistik. Sumber
primer. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah
1. Wawancara
melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya
28
Riduwan dan Kuncoro, Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian (Bandung:
Alfabeta, 2014), 39.
27
2. Dokumentasi
terhadap peristiwa itu dan ditulis dengan sengaja untuk penyimpanan atau
29
Nasution, Metode Research Penelitian Ilmiah (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), 78.
28
Penelitian ini berangkat dari data, dimana data merupakan bagian yang
paling pokok dalam sebuah penelitian. Untuk menjamin keabsahan data pada
sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data
berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik
yang sama.31
dari berbagai sumber yang berbeda diantaranya ibu turah sebagai pedagang
mie ayam dan bakso dan ibu mutiah sebagai pedagang sembako dan jajanan
keluarga.
Analisis data yaitu data yang sudah diolah sehingga memperoleh hasil
informasi hasil dari olahan data, mengelompokkan hasil dari pengolahan data,
ekonomi keluarga.
32
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2019), 211.
33
Ainul Mufidah, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Bandung:
CV. Media Sains Indonesia, 2022), 102.
30
tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
34
Surya Bintari, Metodologi Penelitian Ekonomi Manajemen (Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2015).
31
3. Penarikan Kesimpulan
kegiatan reduksi dan penyajian data. Data yang sudah direduksi dan
yang diperoleh pada tahap awal biasanya kurang jelas, tetapi pada tahap-
tahap selanjutnya akan semakin tegas dan memiliki dasar yang kuat.
Cara berfikir induktif yaitu suatu cara yang berangkat dari fakta-fakta
yang khusus dan kongkrit, peristiwa kongkrit, kemudian dari fakta atau
peristiwa yang khusus dan kongkrit tersebut ditarik secara generalisasi yang
terkumpul dan menyajikan dalam susunan yang baik sehingga lebih mudah di
pahami.
35
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi (Yogyakarta:
Pustaka Baru Press, 2015), 133.
36
Ismail Nurdin dan Sri Hartati, Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi (Yogyakarta:
Andi Offset, 2019), 119.
37
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 213.
32
menganalisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan data yang telah
berfikir induktif dari informasi atau data yang sudah terkumpul mengenai
Siyoto, Sandu, dan Ali Sodik. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: 2015,
2015.
Wawancara Dengan Ibu Turah. “Pedagang Mie Ayam dan Bakso di Desa
Pekalongan Kecamatan Bandar Mataram,” n.d.