Anda di halaman 1dari 11

HOTERUNODAIKI

CHAPTER 1
Menggunakan topeng berbentuk kelinci, berbadan besar, Menggunakan kemeja hitam,
Kelompok hitman adalah sosok yang paling ditakuti di kota ini Mereka berhasil membocorkan
data hotel dimalam hari pukul 2 malam. menyodongkan senjata kepada pegawai yang berada
disana, bertujuan untuk mencari informasi yang masih disembunyikan. Namun kejadian itu
sudah berlalu 4 tahun yang lalu.
Itulah isi koran yang Pak Jay baca saat berada disebuah restorant hotel.
Pak Jay yang melihat berita di koran itu menanyakan pendapat seorang pria sebangkunya
"Daiki, apa pendapatmu tentang kejadian ini" ucapnya sembari memperlihatkan koran itu
kepada Daiki.
Daiki yang melihat isi koran itu memiliki sebuah kebingungan di dalam benaknya
"Apa yang dimaksud dengan membocorkan data hotel? Memangnya data macam apa
yang dimiliki hotel ini" Ucapnya
Pak Jay langsung merespon "kemungkinan besar itu adalah data yang sudah lama
dirahasiakan” Pak Jay dengan raut wajah kebingungan sedang memikirkan apa yang terjadi
saat itu. Daiki pun mendapatkan panggilan tugas untuk membersihkan kamar 040. Tepatnya
berada diatas lantai restorant ini. Daiki pun bergegas membawa peralatannya naik menuju
lantai 4 untuk menjalani tugasnya dikamar 040.
Sesampainya di kamar 040 Daiki disambut oleh seorang pria berkulit hitam dengan kepala
botak. Daiki terkejut melihat pria itu, karena nampaknya pria itu sudah menunggu
kedatangannya. Daiki pun bertanya "Apakah anda yang memanggil saya untuk membersihkan
kamar ini?" Pria hitam itu menjawab dengan senyum diwajahnya "Benar akulah orang yang
memanggilmu" Pria itu jalan dengan perlahan keluar dari kamar 040. "Bersihkan yang baik ya"
Ucapnya sambil keluar dari kamar itu.Setelah semua itu, Daiki akhirnya melakukan tugasnya.
Namun anehnya, kamar itu terlihat bersih tidak ada kotoran sedikitpun yang terlihat. Daiki
yang mengetahui itu langsung senang, karena ia tidak perlu melakukan apa apa lagi. Namun
saat ia sedang bersenang senang, Daiki melihat sebuah kertas yang berada di meja kamar
hotel itu. Di kertas itu tertulis [Daiki, kami sudah mencari mu sejak lama]
"Daiki, ikuti kami," kata pria hitam sambil meraih tangan Daiki dan memaksanya untuk
mengikuti. Daiki tidak punya pilihan selain mengikutinya, lalu pria hitam itu pergi ke luar dan
menuju SUV hitam yang sudah menunggu. "Masuklah, Daiki."
Pria hitam mengemudikan SUV selama sekitar 2 jam dan tiba di sebuah gudang, lalu ia lagi-lagi
memaksa Daiki untuk mengikutinya. Mereka masuk ke sebuah ruangan dengan memasukkan
kode rahasia.
Daiki masuk ke dalam ruangan yang hanya terdapat meja hitam dan 2 kursi hitam. Sepertinya
Daiki akan diinterogasi. Mereka duduk di kursi. "Aku tahu kau memiliki banyak pertanyaan,
tapi bolehkah aku bertanya terlebih dahulu?"
Daiki tiba-tiba terbangun dari mimpinya, kepalanya merasa berat saat ingin membuka mata.
terdengar Langkah kaki seseorang yang berasal dari luar ruangan, langkahnya begitu lambat
namun terdengar sangat keras. Daiki belum mampu untuk bediri dan merasa sangat pusing.
“Astagaa.. Daiki apa yang terjadi padamu?” ucap Pak Jay dari pintu kamar melihat Daiki
terbaring dilantai. Pak Jay segera membantu Daiki untuk bangun dan menyuruhnya duduk di
Kasur kamar yang nyaman. “Badanku terasa sangat lemas” ucap Daiki dengan wajah pucat
dan matanya memerah seperti kurang tidur.
Pak Jay pun menyuruh Daiki untuk beristirahat sejenak terlebih dahulu diruangan staff.
memikirkan mimpinya. Ia bersumpah bahwa itu nyata adanya. Tiba tiba muncul suara
misterius (Daiki, kau adalah awal dari semua ini) "Arghh!!, apa yang baru saja kudengar"
teriak Daiki. Perlahan lahan ingatan Daiki makin terasa aneh. Daiki merasa bahwa mungkin dia
sudah gila, namun dia masih yakin bahwa ingatannya itu benar dan nyata. Ia ingin
membuktikannya langsung.

Daiki langsung bangun dari sofa di ruangan staff dan bergegas pergi ke ruangan 040.
Sesampainya disana, Daiki disambut oleh
seorang pria berkulit hitam dengan kepala botak, kamar itu juga sangat kotor. Daiki terkejut
melihat pria itu dan anehnya lagi Daiki merasa bahwa dia pernah bertemu dengan pria itu
sebelumnya. Pria itu berjalan ke arah Daiki sambil berkata "Bersihkan dengan baik ya, Daiki"
ucap pria hitam itu.
Daiki semakin bingung
"Apa yang baru saja terjadi!?!?.... Pertama, aku tidak pernah dipanggil untuk membersihkan
kamar ini. Kedua, bagaimana bisa dia tahu namaku. Ketiga, aku benar benar yakin bahwa aku
pernah bertemu dengan orang itu sebelumnya" Pikirnya
Daiki sedang dalam kondisi kebingungan. Tetapi ada sesuatu yang menarik perhatiannya yaitu
sebuah kertas yang berada diatas meja kamar itu. Kertas yang berada di meja itu berisikan [Ini
Semua Nyata, Daiki]

Daiki terbangun dari mimpinya dan Kembali terbaring diruangan kamar, ia terlihat
kebingungan dan merasa hal ini sudah pernah terjadi. Dan terdengar Langkah kaki yang sama
seperti yang Daiki dengar sebelumnya, “Astagaa.. Daiki apa yang terjadi padamu?” ucap Pak
Jay dari pintu kamar melihat Daiki terbaring dilantai.
Namun Daiki tidak lagi merasakan pusing, ia terbangun dan menatap Pak Jay dengan wajah
yang sangat serius “..Hal ini sudah pernah terjadi sebelumnya!” ucap Daiki kepada Pak Jay.
Pak Jay pun tidak mengerti apa yang dimaksud ucapan Daiki dan segera menenangkannya,
“Hei Daiki aku tak bermaksud mengganggumu, aku kemari karena ada kuncimu yang
tertinggal dimeja dapur tadi..” Daiki melihat sekeliling Ruangan Kamar dan merasa ada yang
tidak beres, Kertas yang berada di meja itu pun sudah hilang. Pak Jay dengan raut wajah
kebingungan melihat Daiki pun penasaran apa yang sedang terjadi
“Apa yang terjadi pada mu Daiki? Ceritalah kepada ku”
"Aku seperti mengalami sesuatu yang terus berulang, tapi bahkan aku tidak tahu apakah itu
nyata atau hanya imajinasiku" Ucap Daiki, dengan harapan untuk keluar dari kejadian yang
berulang ini. "Apa maksudmu, palingan kamu udah gila!! Hahah uhuk ahhahaa uhuk uhuk"

Mendengar jawaban itu, Daiki tahu bahwa bercerita kepada Pak Jay tidak akan berpengaruh
apapun. tapi dia sadar bahwa ada pertanyaan yang bisa ia tanya ke Pak Jay "Pak Jay ketika
bapak ingin ke kamar ini, apakah bapak bertemu dengan pria berkulit hitam?"
"Hmm. Kebetulan sepertinya bapak bertemu dengan dia saat di lift" Jawab Pak Jay
Di malam hari yang cukup sunyi Daiki sedang berbaring di kasurnya sambil memikirkan apa
yang baru saja terjadi "Mengapa aku merasa aneh... seakan akan aku mengalami Deja Vu....
Ah sudahlah sebaiknya aku tidur saja" Daiki yang masih sangat keheranan dengan situasi
aneh yang dialaminya di tempat kerja pun langsung menutup matanya. Akan tetapi, ia
mendapati suara seorang gadis terdengar sedang menangis di sampingnya "Daiki... Kenapa..
kau meninggalkanku... padahal kau sudah berjanji untuk menemani ku..."
HOTERUNODAIKI
CHAPTER 1

WRITTER

Tittan Tsakib HOTERU NO DAIKI COPYRIGHT 2024


Faza Pramasta
Esa S
Caesar

OFFICIAL TEAM MULTIVERSE OF JOKOWI

Anda mungkin juga menyukai