Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH PEMBANGUNAN EKONOMI

1. Depresi dan Rehabilitasi Ekonomi

a. Periode Capitalist World-Economy (1450-sekarang)


Pada periode awal, kesejahteraan suatu negara dapat dicapai dengan optimalisasi
sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk memenuhi
kesejahteraan tersebut adalah dengan melakukan penjajahan atau kolonialisme
yang menyebabkan pembelahan strata ekonomi dunia. Proses kolonialisme yang
terjadi pada ribuan tahun yang lalu bersamaan dengan semangat merkantilisme.

Tujuan perkembangan sistem ekonomi:


 Menyebarkan mengenai tata ekonomi tunggal dunia berdasarkan adanya
mekanisme pasar dan liberalisasi perdagangan.
 Menahan adanya komunisme yang dianggap meminimalisir peran suatu
individu dalam perekonomian.
b. Periode Transisi (1945-sekarang)

2. Globalisasi: Negara Kaya dan Negara Miskin

Globalisasi telah menjadi topik pembicaraan yang selalu diperbincangkan mengenai


pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini dikarenakan globalisasi bertujuan
untuk
memperluas interaksi ekonomi antar negara karena menghilangkan batasan
perdagangan internasional, seperti kebijakan, kuota, bea impor, dan proteksi.

Karakteristik globalisasi:
 Adanya pertumbuhan transaksi keuangan internasional
 Pertumbuhan pada sektor perdagangan
 Peningkatan investasi asing langsung yang luas karena dukungan perusahaan
 transnasional
 Adanya pasar global
 Perkembangan teknologi

Berdasarkan karakteristik yang telah disebutkan mengenai globalisasi maka dapat


diketahui jika globalisasi juga menjadi alat untuk mengintegrasikan ekonomi dunia. Oleh
karena itu, pada globalisasi menjadikan terdapat dua kategori negara, yaitu berkembang
dan maju.

3. Pandangan Klasik dan Ketergantungan

Keberadaan dua jenis negara berdasarkan sudut pandang ekonomi, yaitu negara
berkembang dan maju menjadi salah satu bukti adanya kesenjangan. Kesenjangan
dalam
hal pendapatan secara ekonomi menjadikan kesejahteraan setiap negara berbeda. Hal
ini
menyebabkan terdapat ketergantungan antara negara berkembang dan negara maju.

Padahal, aliran klasik menekankan pada suatu negara yang melakukan kegiatan ekonomi
secara bebas tanpa adanya halangan di dunia akan menyebabkan perkembangan terjadi
lebih pesat.

4. Perspektif Alternatif: Kelembagaan yang Rapuh

Kesenjangan secara ekonomi yang terjadi sehingga melahirkan dua kategori negara,
yaitu
negara berkembang dan negara maju menjadikan banyak ekonom berusaha
menjelaskan
dari ebrbagai perspektif. Salah satunya adalah perspektif di luar aliran klasik maupun
neoklasik mengenai penyebab suatu negara memiliki kesejahteraan yang berbeda,
antara
lain.

1. Modal sumber daya manusia


2. Sumber daya alam
3. Tingkat kepadatan penduduk
4. Perkembangan teknologi

Argumen yang dikemukakan oleh ekonom di luar aliran klasik dan neoklasik tersebut
menimbulkan berbagai penilaian baik pro maupun kontra karena seringkali berbeda
dengan fenomena yang terjadi. Namun, secara umum sebagai bentuk melakukan
pembangunan ekonomi, peran kelembagaan dianggap sangat berarti. Hal ini
dikarenakan peran kelembagaan adalah untuk mengatasi adanya kesenjangan yang
terjadi antara dua jenis negara tersebut.

PEMAKNAAN EKONOMI KELEMBAGAAN

1. Perilaku dan Nilai-Nilai Fundamental Manusia

Ekonomi kelembagaan pada pertama kalinya dikenalkan dengan menggunakan sebutan


Ilmu Ekonomi Kelembagaan Lama atau old institutional economics. Sedangkan, ekonomi
kelembagaan yang telah mengalami perkembangan disebut dengan Ilmu Ekonomi
Kelembagaan Baru atau new institutional economics.

Karakteristik kelembagaan:
1. Kelembagaan secara sosial telah diorganisasi
2. Berisikan aturan atau tata perilaku
3. Kelembagaan dapat berubah secara perlahan
4. Selain aturan, kelembagaan juga berisikan mengenai larangan

2. Solusi Pragmatis dan Evolusi Sistem Sosial

Kelembagaan berhubungan dengan segala kebijakan publik yang telah dirancang dan
ditetapkan. Kebijakan publik terkadang menimbulkan pro dan kontra hingga timbul
sebuah masalah. Upaya menyelesaikan permasalahan tersebut, ekonomi kelembagaan
berusaha menjadi sebagai solusi dengan pendekatan ekonomi, sosial, psikologi hingga
teknik.

Perbedaan ekonomi neoklasik dan ekonomi kelembagaan:


3. Ekonomi Kelembagaan Baru

Ekonomi kelembagaan baru atau new institutional economis (NIE) dikenal menjadi salah
satu bentuk perlawanan terhadap aliran ekonomi neoklasik. Oleh karena itu, teori
ekonomi kelembagaan baru berkembang di luar ekonomi neo klasik dengan
menggunakan metode kualitatif untuk proses generalisasi kebijakan yang telah dibuat.

Pada ekonomi kelembagaan lama, kebiasaan merupakan faktor penyebab formasi


kelembagaan. Sedangkan, ekonomi kelembagaan baru lebih fokus pada proses
menciptakan kelembagaan yang dapat menyelesaikan permasalahan. Meskipun pada
akhirnya, teori kelembagaan baru mengembangkan sebuah gagasan mengenai upaya
penyelesaian masalah untuk mencapai efisiensi dengan meminimalisir biaya

4. Cabang-Cabang Ekonomi Kelembagaan Baru


Ekonomi kelembagaan baru dibagi menjadi dua, yaitu level makro dan level mikro. Pada
level makro lebih fokus pada lingkungan kelembagaan. Sedangkan, level mikro fokus
pada
kedepakatan dalam kelembagaan. Perkembangan ekonomi kelembagaan baru
membawa
definisi, yaitu studi multidisipliner dengan beberapa cabang ilmu yang dimiliki.

Cabang ilmu ekonomi kelembagaan baru:


 Sejarah ekonomi baru
 Pilihan public dan ekonomi politik
 Ekonomi sosial baru
 Ekonomi biaya transaksi
 Teori Tindakan kolektif
 Ekonomi dan hukum

Berdasarkan cabang ilmu ekonomi kelembagaan baru dapat diketahui bahwa pada
cabang ekonomi social baru dibagi menjadi modal social. Sedangkan, ekonomi biaya
transaksi dibagi menjadi modal social, teori kepemilikan dan ekonomi informasi.

Anda mungkin juga menyukai