Anda di halaman 1dari 6

PETA KONSEP DAN PENJELASAN

GLOBALISASI DAN KRISIS ILMU EKONOMI


MODUL 9

DOSEN PEMBIMBING
Yanus Sumitro, SE., MM.

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

USWATUN KHASANAH (043467061)


TEDI SAPUTRO (043466987)
YUVI DWI LESTARI (043467165)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI
UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA SURABAYA
2020
PENJELASAN

KEGIATAN BELAJAR 1

A. Sejarah Globalisasi Ekonomi


Menurut prespectife ekonomi merupakan suatu perintegrasian ekonomi secara
global.Menurut Wyane Ellwood,proses globalisasi terjadi sejak 5 abad yang lalu dengan
dimulainya era kolonialisme eropa(2001:12)dalam Asia Pasiific dibentuk Asia-Pasific
Economic Forum (APEC) yang dimotori negara seperti Australia,Amerika dan
Kanada.kemudian dirancang General Agreement on Tariff and Trade (GAAD) tahun 1995
dan kemudian diperluas menjadi General Agreement on Trade adn Service (GATS) dan
dikenal dengan World Trade Organization (WTO)
B. Proses Globalisasi Ekonomi Indonesia
Indonesia merupakan negara yang cukup lambat dalam melakukan perdagangan luar
negeri.Indonesia baru melakukannya pada tahun 1980-an,alasan indonesia melakukan
perdagangan luar negeri karena jatuhnay harga minyak dunia sehingga indonesia tidak dapat
mengandalkan devisa dari perdagangan minyak semata .kemudian pemerintah melakukan
serangkaian deregulasi dibidang moneter,fiskal,perdagangan dan investasi dari sektor non
migas dan kemudian pemerintah melakukan diversivikasi ekspor non migas.setelah
itu,pemerintah memutuskan untuk bergabung dengan berbagai organisasi perdagangan
internasional seperti APEC(1989),AFTA(1992) da WTO/GATT(1996)
C. Dampak Globalisasi Ekonomi Bagi Indonesia
Dari dampak globalisasi ekonomi indonesia merupakan negara anggota WTO yang
paling banyak mengalami kerugian karena adanya liberalisasi perdagangan dunia(2002)
D. Resistensi Terhadap Globalisasi Ekonomi
Diperkirakan 25% perdagangan dunia berlangsung dalam perusahaan global atau intra-
company trade.porsi yang sama terjadi antara negara maju yang tergabung dalam european
community (EC) dan NAFTA.
Awal tahun 2004 gugatan sudah muncul dalam 3 forum internasional.forum pertemuan
negara Bemua Amerika pada tanggal 12-13 Januari 2004 melahirkan kecaman keras pada
liberalisasi perdagangan yang dinilai hanya menguntungkan negara kaya.
Pada konferensi internasional kamar dagang dunia yang diadakan di dlDhaka 18 Januari
2004 juga muncul kecaman terhadap perdagangan bebas yang dikomandoi oleh WTO.
Kecaman paling"dahsyat" memang datang dari World Social Forum(WSF) atau Forum
Social Dunia (FSD)yang bertemu 16-21 Januari di mumbay india.Aksi FSD yang diikuti 100
ribu peserta ini tidak hanya sebatas kecaman,melainkan juga aksi pemboikotan terhadap
produk multinasional yang dianggap mematikan produk lokal.Menurut Shipman (2002:61-
98)tidak ada satu negara pun yng menjadi kaya melalui terjadinya spesialisasi.Globalization
emerges ashovernments' only hope keeping the economy safe from them
(shipman,2002:61).Globalisasi juga dikecam oleh shipman sebagai "Amerikanisasi"
Dalam bukunya "The No-nonsense Guide to Globalization" (2001)Wayne
Ellwood,mengecam globalisasi karena telah meningkatkan ketidakmerataan dan kemiskinan
diseluruh dunia.Hal ini terjadi karena pemerintah sudah kehilangan kemampuannya untuk
mengontrol strategi dan kebijakan pembangunannya .Oleh karena itu disarankan konkret
untuk mengatasii hal tersebut:
1. Meningkatkat partisipasi warga negara melalui perombakan IMF.
2. Mendirikan lembaga keuangan global yang baru.
3. Menghargai alam (honor the earth).
Disisi lain,gerakan sosialis anti kapitalis menyatakan hanya satu alternatif bagi
kapitalisme untuk konsisten dengan modernisasi,yakni ekonomi perencanaan yang
demokratis (democratically planned economy)calinicos,104-105.ketika prinsip suvival of the
fittest (yang kuat akan bertahan),negara adikuasa dengan mudah mengekploitasi negara
berkembang dan ketika prinsip bergeser menjadi the survival of the fastest (yang cepat akan
bertahan) negara maju tetap tidak bergeser menguasai ekonomi global.
E. Upaya Indonesia Menghadapi Globalisasi
1. Langkah yang harus dilakukan pemerintah pusat yaitu:
a. Mempersiapkan peran kelembagaan ekonomi dalam perekonomian nasional seperti
standarisasi produk yang diikuti dengan kebijakan untuk mendorong produk unggul
yang amsuk kepasar bebas danmengembangkan produk lokal lain untuk memenuhi
standar yang berlaku dipasar bebas.
b. Perlindungan konsumen, karena konsumen memerlukan rasa aman dan nyaman
ketika memilih produk.
2. Langkah yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah
a. Peningkatan pemahaman masyarakat tentang pasar bebas untuk skip internasional
dan AEC untuk skip ASEAN.
b. Perbaikan iklim investasi dan iklim usaha di daerah.
c. Peningkatan infrastruktur daerah.
d. Peningkatan daya saing produk ekspor unggulan daerah.
e. Peningkatan kualitas SDM daerah.
Selain itu ada strategi lain yang mendukung penguatan persaingan bebas adalah dengan
melakukan sinergi dan sinkronisasi antara strategi dan program pemerintah dengan strategi
dan program swasta dalam mencermati dan memanfaatkan peluang pasar ASEAN serta
menciptakan iklim ketenagakerjaan daerah yang lebih kondusif.
KEGIATAN BELAJAR 2

A. Kegagalan Ilmu Ekonomi Konvensional


Dunia sedang mengalami pesatnya globalisasi ekonomi atau pasar bebas tetapi terselip
banyak krisis di globalisasi ekonomi itu seperti rusaknya moral atau spiritualitas lebar
ketimpangan sosial ekonomi dan rusaknya lingkungan. Hal-hal tersebut sebagai manifestasi
Kegagalan sistem ekonomi global yang diklaim bisa mensejahterakan umat manusia titik
perkembangan ilmu ekonomi modern ini cenderung terfokus pada kuantitatif atau matematis
dan mengabaikan kualitatif seperti politik, psikologis, sosial budaya, maupun agama bahkan
ekonomi global atau modern didominasi oleh kepentingan orang kaya dan negara-negara
maju yang besar-besaran mengeksploitasi negara-negara berkembang dan rakyat biasa. Krisis
terjadi karena ketidakmampuan ekonomi konvensional mengatasi permasalahan ekonomi
yang tidak selaras dengan nilai-nilai norma dan ajaran agama, sehingga krisis yang terjadi
bisa krisis moral, kemanusiaan, dan krisis peradaban.
B. Kebutuhan Ekonomi Alternative
Dalam krisis ekonomi global ini sudah sangat perlunya ekonomi alternatif. Seperti yang
diajarkan oleh Martin Feldstein di Havard University bahwa ekonomi dilakukan dengan
pendekatan psikologis yang menolak prinsip ekonom neo-klasik yang mengedepankan
manusia harus bertindak secara rasional dan matematis dan melupakan masalah moral dan
psikologis. Banyak para ekonom menggugat atau menunjukkan ketidakpuasan terhadap ilmu
ekonomi global dan dimunculkan berbagai macam konsep ilmu ekonomi baru seperti
Ekonomika Islami uang digali oleh para ekonom Muslim. Para ekonom yang kuliah di
Havard University menolak konsep ekonomi klasik yaitu homo ekonomitus yang
mengedepankan matematis dan angka atau rasional. Namun demikian pelajaran ekonomi
masih didominasi oleh rumus matematika yang seolah-olah benar. Salah satu ide yang
muncul tentang ekonomi adalah teori ekonomi yang datang dari Daniel Kahneman. Teori
tersebut menjelaskan bahwa manusia tidak melulu bersifat rasional dan serakah atau
mementingkan diri sendiri seperti sedekah atau menyumbang dalam kegiatan sosial. Teori ini
terbalik dengan teori saat ini yang mengajarkan manusia untuk bersaing dan berkompetisi dan
bersifat serakah dengan bahasa halus kemakmuran. Kenyataannya tidak demikian manusia
harus bekerjasama, bermoral, dan beretika satu sama lain untuk mencapai kemakmuran.
C. Perlunya Ilmu Ekonomi Pancasila
Dalam ilmu ekonomi Pancasila Mubyarto menjelaskan bahwa ilmu ekonomi yang
menggunakan dan menjunjung tinggi ideologi Pancasila yang merupakan jati diri bangsa
Indonesia yang digali dan dikembangkan berdasarkan jati diri bangsa yang mengacu pada
ekonomi kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi. Ilmu ekonomi Pancasila
ini diharapkan bisa mengatasi masalah-masalah ekonomi dengan cara khas Indonesia. Garis
salah satu bukunya John pilger seorang jurnalis Australia dengan bukunya berjudul the new
rulers of the world verso 2002 dan pernyataannya Perkins mengungkapkan bahwa dengan
ilmu ekonomi Pancasila bisa mengatasi campur tangan kekuatan besar asing yang sudah
mengendalikan sumber daya dan ekonomi di Indonesia sejak Konvensi Jenewa 1967 dan
ketergantungan pada lembaga internasional seperti IMF, World Bank, CGI. Prinsip ilmu
ekonomi Pancasila juga bisa menentang kebijakan ilmu ekonomi Barat atau neoklasik yang
selama ini diajarkan di sekolah dan universitas dan juga melalui media-media mainstream.
Ilmu ekonomi Pancasila ini memandang bahwa harus adanya kepentingan bersama bukan
individu dan memiliki moral atau etika dalam tatanan kehidupan maupun sistem ekonomi
masyarakat dan tidak hanya dikendalikan kepentingan materialistis. Maka dapat diartikan
ilmu ekonomi Pancasila bertentangan dengan ilmu konvensional atau neoklasik barat yang
materialistis, universal, dan condong ke ekonomi Barat.
D. Filsafat Ilmu Ekonomi Pancasila
Rahardjo dalam buku “ekonomi Pancasila : jalan lurus menuju masyarakat adil dan
makmur” terdapat tiga landasan filsafat ilmu ekonomi Pancasila yaitu aspek ontologi,
epistemologi, dan aksiologi. Ekonomi Pancasila Sebenarnya masih uji coba atau eksperimen,
sebab relatif baru maka bisa ditemui pro dan kontra. Ekonomi Pancasila tidak hanya melalui
kajian dan pengajaran tetapi praktek dan bahkan gerakan. Wacana ekonomi Pancasila adalah
manusia sebagai makhluk yang bermoral dan beretika, maka ekonomi Pancasila berpendapat
bahwa ekonomi tidak hanya dikendalikan negara, pemerintah tapi juga moral dan etika.
Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem Pancasila adalah kesejahteraan sosial dengan
mengikuti kaidah Tuhan atau jalan yang lurus maka akan tercapai kebahagiaan dunia dan
akhirat.
E. Pengembangan Ilmu Ekonomi Pancasila
Pengembangan ilmu ekonomi Pancasila dilakukan melalui pola pendidikan yang
menghadapkan para peserta didik Pada masalah-masalah ekonomi, salah satunya dengan cara
mengajak peserta didik untuk terjun ke lapangan atau masyarakat untuk membahas,
mendiskusikan, dan mengkritisi isu ekonomi aktual, lokal maupun nasional dan bersama-
sama mencari cara untuk pemecahannya. Walau demikian ekonomi Pancasila masih sulit
diterapkan di masyarakat maupun negara karena sistem ilmu ekonomi masih didominasi
pemikiran teknokrat ekonomi neoklasik dalam penyusunan kebijakan ekonomi. Ilmu
ekonomi Pancasila diharapkan bisa mengatasi penjajahan ekonomi liberal dan tumbuh
sebagai ekonomi yang membawa Indonesia menuju kesejahteraan dan masa depan yang
cerah.

Anda mungkin juga menyukai