Anda di halaman 1dari 3

ARTIKEL

EKONOMI ISLAM

OLEH : M. Farid wahyudi

NIM : 2200721100212

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

 Abstrak
Pada kemunculan awalnya, paradigma tentang Ekonomi Islam memberikan pengaruh yang
demikian luas terhadap perspektif para ekonom dunia, bahwa pada aplikasinya umat Islam
mempunyai konsep dan struktur tersendiri dalam menerapkan kehidupannya sehari-hari dimulai
dari pengaturan ekonomi rumah tangga bahkan perekonomian secara global. Konsep tersebut juga
sudah tertera dengan gamblang pada kitab suci Al-Qur’an. Contoh konkritnya meskipun manusia
bebas mendapatkan dan memiliki setiap hasil jerih payahnya, namun mereka juga harus
memperhatikan fungsi sosial harta hasil usahanya itu demi kebaikan orang-orang yang nasibnya
kurang beruntung (al-Hasyr:7 ; al-Taubah:34 ; al-Rum:30). Mereka juga harus hemat dan efesien
dalam membelanjakan hartanya (al-Isra:26 ; al-Furqan:67).

 Pendahuluan
Ada dua istilah yang sering digunakan, untuk Ekonomi Islam, yaitu Ekonomi Syari’ah dan
Ekonomi Islam, keduanya merujuk pada suatu azas, yakni Ekonomi yang berdasarkan prinsip
Syari’ah. Konsep Ekonomi Islam sudah ada semenjak kehadiran Agama Islam di atas bumi ini, Al-
Qur’an dan Al-Hadits kaya akan hukum-hukum dan pengarahan kebijakan ekonomi yang harus
diambil dan disesuaikan dengan perkembangan zaman serta perbedaan kawasan.

 Pengertian Ekonomi Islam


Ekonomi Islam adalah perputaran harta diantara manusia, sehingga manusia dapat
memahami permasalahan ekonomi dan perilaku manusia dalam hubungannya dengan permasalahan
tersebut dari sudut pandang Islam. Ekonomi Islam tumbuh dan berkembang bersamaan dengan lahir
dan berkembangnya Agama Islam di dunia ini. Ketika Rasulullah SAW berada di Makkah, kegiatan
Ekonomi belum sempat dilaksanakan sebab perjuangan Rasulullah SAW lebih dipusatkan kepada
ketauhidan, beliau lebih dikenal sebagai penganjur agama baru yang mendapat tantangan yang luar
biasa dari kaum Quraisy dan penduduk Makkah lainnya.
Study tentang Ekonomi Islam sudah cukup lama, setua Agama Islam itu sendiri. Sebagian
besar isu tentang Ekonomi Islam tersimpan dalam literatur seperti Tafsir Al-Qur’an, Syarah Al-
Hadits, dan kitab-kitab Fiqh yang ditulis cendekiawan Muslim terkenal seperti Abu Yusuf, Abu
Hanifah, Yahya Ibnu Adam, Ibnu Khaldun, Al-Ghazalai, Ibnu Taimiyah dan sebagainya.1

 Konsep Ekonomi Islam


Ekonomi Islam sudah bukan merupakan hal yang asing lagi. Wacana mengenai Ekonomi
Islam muncul karena akhir-akhir ini mulai ditemukan beberapa kelemahan dari sistem Ekonomi
Konvensional yang dianggap gagal dalam mewujudkan cita-cita semula dari sebuah sistem
Ekonomi yaitu kesejahteraan bersama.
Banyak indikasi kegagalan kapitalisme tersebut, antara lain pertama, Ekonomi
Konvensional yang berlandaskan pada sistem ribawi, ternyata semakin menciptakan ketimpangan
pendapatan yang hebat dan ketidak adilan Ekonomi. Kedua, Ekonomi Kapitalisme tersebut juga
telah menciptakan krisis moneter dan Ekonomi di banyak Negara.
Ekonomi Kapitalisme banyak memiliki kekeliruan dan kesalahan dalam sejumlah
premisnya, terutama rasionalitas Ekonomi yang telah mengabaikan dimensi moral. Hal ini memberi
gambaran bahwa sistem Ekonomi Kapitalisme mengajari manusia bersifat individualis tanpa ada
filter keseimbangan antar manusia dengan manusia serta manusia dengan alam sama sekali.
Sebagai sebuah addin yang syumul (beberapa ulama mengatakan syamil), Ekonomi Islam
bersumber dan berasas mutlak yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah ini menyuruh kita mempraktikkan
ajaran wahyu tersebut dalam semua aspek muamalah. Kesemuanya itu menjurus kepada suatu
tujuan yaitu pembangunan keseimbangan jasmani dan rohani manusia berasaskan tauhid.
Sedangkan Ekonomi Konvensional tidak bersumber atau berlandaskan wahyu. Ia lahir dari
pemikiran manusia yang bisa berubah berdasarkan waktu atau masa sehingga diperlukan aturan
yang baru.

 Tujuan Ekonomi Islam

1
Tujuan Ekonomi Islam diantaranya adalah membawa konsep al-falah (kejayaan) di dunia
dan akhirat. Ekonomi Islam memposisikan manusia sebagai khilafah dimuka bumi ini, dimana
segala bahan-bahan yang ada dibumi dan langit adalah diperuntukkan manusia. Bagi Islam harta
bukanlah merupakan tujuan hidup tetapi sekedar wasilah atau perantara bagi mewujudkan perintah
ALLAH SWT. Harta bukanlah tujuan utama kehidupan tetapi sebagai jalan bagi manusia untuk
mencapai nikmat ketenangan kehidupan di dunia hingga ke alam akhirat.2

 Sumber-sumber Ajaran Ekonomi Islam


Sumber-sumber ajaran Ekonomi Islam diantaranya adalah :
1. Al-Qur’an
2. As-Sunnah
3. Ijma’
4. Qiyas

 Kesimpulan
Ekonomi Syari’ah merupakan Ekonomi yang membicarakan tentang Ekonomi Modern.
Ekonomi Syari’ah tidak hanya membahas tetntang aspek perilaku manusia yang berhubungan
dengan cara mendapatkan uang, tetapi juga membahas segala aspek Ekonomi yang membawa
kesejahteraan umat. Ekonomi Syari’ah merupakan suatu disiplin ilmu tersendiri karena ia
dirumuskan secara sistematis, logis dan filosofis sebagai ilmu pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai