Anda di halaman 1dari 1

MOSI DEBAT : MEDIA SOSIAL DIBATASI UNTUK MENGHINDARI HOAX

(PRO)

Media sosial adalah sebuah media daring, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi blog ,jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.

Hoax adalah informasi yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya. Arti hoax
adalah salah satu tren terburuk yang pernah ada dalam sejarah penggunaan media sosial. Terkait
langkah yang diambil pemerintah Indonesia, SAFEnet menyerukan tujuh tuntutan. Pertama,
menuntut pemerintah untuk memastikan bahwa hak digital publik sebagai bagian dari hak asasi
manusia tidak akan terancam dengan pemberlakuan pembatasan internet ini. Kedua, meminta
pemerintah untuk memastikan bahwa ke depan langkah pembatasan internet bukan keputusan yang
bisa semena-mena diterapkan dengan dasar “demi keamanan negara” tanpa ada parameter yang
jelas mengenai situasi darurat. Pemerintah juga dituntut untuk transparan atas keputusan ini, tidak
hanya terbatas pada alasan situasi darurat dan dasar hukum saja.

Namun, soal informasi akses dan wilayah yang dibatasi, durasi pembatasan internet,
efektivitas pemberlakuan, serta pengukuran dampak dari pemberlakuan pembatasan internet ini.
SAFEnet juga mendorong pemerintah untuk mencari langkah alternatif untuk mencegah penyebaran
hoax, sehingga bisa mencegah pemberlakuan pembatasan internet. Selain itu, SAFEnet mendesak
pemerintah untuk mengusut dan menindak tegas pelaku penyebaran hoax dan provokatorujaran
kebencian. Keenam, meminta platform digital, seperti perusahaan penyedia media sosial, untuk
lebih keras dan responsif dalam menangani potensi penyebaran hoax yang disertai ujaran kebencian
dan bermuatan politis. Terakhir, mengimbau masyarakat untuk tetap bijak dalam berinternet dan
tidak terprovokasi hoax atau informasi-informasi yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya Apabila
masih kurang? Tips dari The Washington Postdi bawah ini bisa juga dijadikan sebagai pelajaran:

1. Banyak orang sebenarnya tidak membaca konten yang mereka bagikan. Mereka hanya membaca
judulnya. Untuk mencegah Anda sendiri menjadi penyebar hoaks, hilangkanlah kebiasaan
membagikan konten tanpa membaca isinya secara menyeluruh.

2. Orang sering tidak mempertimbangkan legitimasi sumber berita Situs berita hoax bisa muncul tiap
saat, tetapi kita sebenarnya bisa menghindari jebakannya dengan bersikap lebih hati-hati melihat
sebuah situs. Sikap hati-hati ini juga berlaku bagi narasumber yang mereka kutip, minimal dengan
mencari referensi lanjutan di Google atau situs lain yang sudah terpercaya.

3. Orang cenderung mudah kena bias konfirmasi Orang punya kecenderungan untuk menyukai
konten yang memperkuat kepercayaan atau ideologi diri atau kelompoknya. Hal ini membuat kita
rentan membagikan konten yang sesuai dengan pandangan kita, sekalipun konten tersebut hoax.
Jika Anda membaca berita yang betul-betul secara sempurna mengukuhkan keyakinan Anda, Anda
harus lebih berhati-hati dan tidak buru-buru memencet tombol Share.

Anda mungkin juga menyukai