Anda di halaman 1dari 8

RESUME

PERENCANAAN PELAT LANTAI DUA ARAH

DISUSUN OLEH :

Nama : NURUL ROHMAWATI

NPM : 2102211011

FAKULTAS TEKNIK – JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS BANTEN JAYA

SERANG – BANTEN

2023
RESUME PERENCANAAN PELAT LANTAI DUA ARAH

1.1 Latar Belakang


Pelat adalah struktur planar kaku yang secara khusus terbuat dari material monolit
yang tinggi nya lebih kecil dibandingkan dengan dimensi -dimensi lainnya.
Beban yang umumnya bekerja pada pelat mempunya sifat banyak arah dan
tersebar. Sejak digunakannya beton bertulang modern untuk pelat, hampir semua
gedung menggunakan material ini sebagai elemen pelat. Pelat dapat
ditumpu diseluruh tepinya, atau hanya pada titik tertentu (misalnya kolom -
kolom), atau campuran menerus dan tittik. Kondisi tumpuan dapat berbentuk
sederhana atau jepit. Adanya kemungkinan variasi kondisi tumpuan menyebabkan pelat
dapat digunakan untuk berbagai keadaan. Pelat beton bertulang merupakan panel-
panel beton bertulang yang memungkinkan bertulang satu arah atau dua arah,
tergantung system strukturnya. Jika nilai perbandingan antara panjang dan lebar
pelat lebih dari 2, digunakan penulangan 1 arah ( one way slab ). Dan
apabila nila perbandingan antara panjang dan lebar pelat tidak lebih dari 2 maka
digunakan penulangan dua arah ( two way slab ). Disini akan membahas
pelat dua arah.

1.2 Pembahasan
 Pelat Dua Arah :
• Pada sistem struktur ini pelat beton ditumpu oleh balok di keempatsisinya.
• Beban dari pelat ditransfer ke keempat balok penumpu yangselanjutnya mentransfer
bebannya ke kolom.
• Balok akan meningkatkan kekakuan pelat, sehingga lendutan yangterjadi akan relatif
kecil.
• Perbandingan Lpanjang/Lpendek < 2

 Perhitungan Momen Cara PBI’71


• Dalam metode koefisien momen ini, setiap panel pelat di analisis sendiri-sendiri
(masing-masing panel dianggap terpisah).
• Momen-momen lentur pelat pada masing-masing arah (arah x dan arah y) dapat
ditentukan dari tabel koefisien momen yang diberikan
• Untuk menghitung momen dengan cara ini dibedakan berdasarkan ukuran dari pelat
dan kondisi tumpuan
• Kondisi tumpuan ada 3 jenis yaitu:
a. Tertumpu Bebas
b. Jepit elastis
c. Jepit penuh
 Kondisi Tumpuan
a. Terjepit penuh terjadi apabila bagian pelat tersebut menjadi satu kesatuan
monolit dengan balok yang relatif kaku, yang memungkinkan pelat tersebut
tidak dapat mengalami putaran sudut pada tumpuannya.

b. Terjepit elastis terjadi apabila bagian pelat tersebut menjadi satu kesatuan
monolit dengan balok yang relatif tidak terlalu kaku, yang memungkinkan
pelat tersebut mengalami putaran sudut pada tumpuannya.

c. Bebas yaitu tidak ada tumpuan pada tepi pelat termasuk tepi pelat yang
menumpu atau tertanam di dalam dinding bata, harus dianggap sebagai tepi
terletak bebas.

Apabila suatu tepi pelat merupakan satu kesatuan monolit dengan balok
tepi, tepi tersebut harus dianggap sebagai tepi yang terletak bebas.
Kecuali dibuktikan dengan perhitungan bahwa balok tepi tersebut
adalah cukup kaku
Ketebalan Minimum Pelat
 Ketebalan minimum pelat tanpa balok dalam seperti ketentuan

penebalan panel
 Untuk panel dengan tepi yang tidak menerus, maka balok tepi harus

 Ketebalan Minimum Pelat


a.
b.
f
l 0.8 +
1400
h=
36
h tidak boleh kurang dari 125 mm
c.
f
l 0.8 + 1400
h=

h tidak boleh kurang dari 90 mm


1.3 Referensi
 https://www.coursehero.com/file/63270683/BAB-1-Pelat-2-Arahdocx/
 https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/681738/mod_resource/content/1/Pelat%202%20
Arah.pdf
 https://www.slideshare.net/IbnuElM1/tugas-beton-plat-2-arah
 https://blog.nobelconsultant.com/plat-lantai-dua-arah-hitungan-cara-mudah/

Anda mungkin juga menyukai