Anda di halaman 1dari 10

AKHLAK,

ETIKA, DAN
MORAL
Hamdan Akromullah
Secara mendasar, akhlak ini erat kaitannya dengan kejadian manusia
yaitu khaliq ( pencipta ) dan makhluq (yang diciptakan).

Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia yaitu untuk


memperbaiki hubungan makhluq ( manusia ) dengan khaliq ( Allah

AKHLAK:
Ta’ala ) dan hubungan baik antara makhluq dengan makhluq.

SECARA Tampak jelas bahwa akhlak itu memiliki dua sasaran : Pertama, akhlak

ETIMOLOGI dengan Allah. Kedua, akhlak dengan sesama makhluk. Oleh karena itu,
tidak benar kalau masalah akhlak hanya dikaitkan dengan masalah
hubungan antara manusia saja.

Atas dasar itu, maka benar akar akhlak adalah akidah dan pohonya
adalah syariah. Akhlak itu sudah menjadi buahnya. Buah itu akan rusak
jika pohonnya rusak, dan pohonnya akan rusak jika akarya rusak. Oleh
karena itu akar, pohon, dan buah harus dipelihara dengan baik.
Ibnu Miskawaih: “Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran
terlebih dahulu.”

Imam Al-Ghazali: “Akhlaq ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang
dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak
memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu).”

AKHLAK: Prof. Dr. Ahmad Amin: “Sementara orang mengetahui bahwa yang disebut
SECARA akhlaq ialah kehendak yang dibiasakan. Artinya, kehendak itu bila
membiasakan sesuatu, kebiasaan itu dinamakan akhlaq.”
TERMINOLOGI
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa akhak
merupakan keadaan jiwa yang telah terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut
benar-benar telah melekat sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan
dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan dipertimbangan lagi.

Jika perilaku yang melekat itu buruk, maka disebut akhlak yang buruk
atau akhlak mazmumah. Sebaliknya, apabila perilaku tersebut baik disebut
akhlak mahmudah.
Ruang Lingkup Akhlak, meliputi :

1. Hubungan manusia dengan Allah sebagai penciptanya.


2. Akhlak terhadap sesama manusia.
3. Akhlak terhadap lingkungan, yaitu lingkungan alam dan lingkungan
makhluk hidup lainnya, termasuk air, udara, tanah, tumbuh-tumbuhan, dan
hewan. Jangan membuat kerusakan dimuka bunmi ini.
Perhatikanlah firman Allah SWT: yang artinya: “Dan apabila ia berpaling (dari
kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan
merusak tanam- tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai
kebinasaan”.(QS. Al-Baqarah: 205)
ETIKA DAN MORAL
• Selain akhlak digunakan pula istilah etika dan moral.
• Etika berasal dari bahasa yunani ethes artinya adat. Etika adalah ilmu yang meyelidiki baik dan buruk
dengan memperhatikan perbuatan manusia sejauh yang diketahui oleh akal pikiran.
• Sedangkan moral berasal dari bahasa Latin mores yang berarti kebiasaan.
• Persamaan antara akhlak dengan etika adalah keduanya membahas masalah baik dan buruk tingkah
laku manusia. Perbedaannya terletak pada dasarnya sebagai cabang filsafat, etika bertitik tolak dari
pikiran manusia. Sedangkan akhlak berdasarkan ajaran Allah dan Rasul-Nya.
Perbedaan antara Akhlak, Etika, dan Moral

1. Tolok ukur penilaian perbuatan. Etika menngunakan akal


sebagai tolok ukur, moral menggunakan norma yang berlaku
dalam masyarakat sebagai acuan, sedangkan akhlak
bersumber dari wahyu.
2. Sifat pemikiran : Etika bersifat filosofis, moral bersifat empiris,
akhlak merupakanperpaduan wahyu dan akal
3. Proses munculnya perbuatan : etika muncul ketika ada ide,
moral muncul karena ada pertimbangan suasana, akhlak
muncul secara spontan atau tanpa pertimbangan.
Pembentukan Akhlak

• Hampir semua tokoh akhlak, seperti Ibnu Maskawaih, Ibnu Sina, dan termasuk al-
Ghazali, berpendapat bahwa akhlak adalah hasil dari pendidikan, latihan,
pembinaan, dan perjuangan keras dan sungguh- sungguh.
• pembentukan akhlak merupakan usaha yang sungguh-sungguh untuk membentuk
perilaku dengan menggunakan sarana pendidikan dan pembiaan yang terprogram
dengan baik dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan konsisten.
• Melihat dari segi tujuan akhir setiap ibadah adalah pembinaan takwa. Bertakwa
mengandung arti melaksanakan perintah dan menjauhi larangan agama. Ini berarti
menjauhi perbuatan-perbuatan jahat dan melaksanakan perbuatan-perbuatan baik
(akhlakul karimah). Orang yang bertakwa berarti orang yang berakhlak mulia,
berbuat, dan berbudi luhur.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pembentukan Akhlak

• Insting. Insting (naluri) merupakan pola perilaku yang tidak dipelajari,


• Pembisaan adalah perbuatan yang selalu diulang-ulang sehingga mudah dikerjakan.
• Lingkungan. Lingkungan adalah segala sesuatu yang melingkungi atau mengelilingi
individu sepanjang hidupnya.
• Suara Hati (Conscience). Suara hati yang tersinari disebut hati nurani, yang dalam al-
Quran.
• Kehendak. Kehendak merupakan faktor yang menggerakkan manusia untuk berbuat
dengan sungguh-sungguh.
• Pendidikan.
Adapun sistem • Adapun sistem perilaku atau akhlak dapat dididikan
perilaku atau akhlak atau diteruskan dengan menggunakan sekurang-
dapat dididikan kurangnya dua pendekatan:
atau diteruskan • Rangsangan-jawaban atau yang disebut sebagai
dengan proses mengkondisi, sehingga terjadi automatisasi,
menggunakan dan dapat dilakukan dengan cara melalui latihan,
sekurang- tanya jawab, dan memberi contoh.
kurangnya dua
• Kognitif yaitu penyampaian informasi secara teoritis,
pendekatan:
yang dapat dilakukan dengan cara melalui dakwah,
ceramah, diskusi, dan lain- lain.
1. Mauidzah (memberi pelajaran akhlak
terpuji serta memotivasi
pelaksanaanya dan menjelaskan
Metode akhlak tercela serta
memperingatkannya atau
Pembentukan meingkatkan kebaikan dengan apa-
apa yang melembutkan hati) dan
Akhlak Nasihat
2. Keteladanan
3. Pembiasaan
4. Pemberian Hadiah
5. Mendidik Kedisiplinan

Anda mungkin juga menyukai