Seni Grafiti Untuk Kembangkan Potensi Diri
Seni Grafiti Untuk Kembangkan Potensi Diri
0
Saat melewati jalan raya, Bapak/Ibu guru pasti sering melihat coretan-coretan atau gambar yang ada di tembok
gedung kosong, kolong fly over, atau bahkan di papan reklame yang tidak terpakai. Apa Bapak/Ibu guru tahu kalau
coretan-coretan itu disebut dengan grafiti?
Seni grafiti sering menjadi hal yang kontroversial, karena beberapa menganggap kalau kegiatan ini tanpa izin dan
bersifat merusak atau vandalisme. Di beberapa negara, grafiti dipakai oleh sekelompok orang untuk menandai
wilayah atau dijadikan sebagai media penyampaian pesan atau kritik, contohnya di Indonesia. Karena itu, dinas
kebersihan setempat sering melakukan patroli untuk membersihkan tembok atau fasilitas umum dari coretan-coretan
ilegal.
Meski beberapa dianggap merusak, ada juga lho seni grafiti yang punya nilai kreativitas dan inovasi yang tinggi.
Bahkan, kegiatan ini bisa sebagai media pembelajaran dan pengembangan potensi diri. Yuk, kita lanjut membahas
tentang seni grafiti secara mendalam dan bagaimana sih kegiatan ini bisa membantu pengembangan diri!
Daftar Isi
Apa itu Grafiti?
Sejarah Grafiti
Kembangkan Potensi Lewat Seni Grafiti
Tips Mengembangkan Potensi Diri
Manfaat dari Menggambar Grafiti
Apa itu Grafiti?
Sejarah Grafiti
Menulis atau mencoret-coret dinding bermula dari kebiasaan manusia primitif. Kegiatan ini digunakan sebagai cara
mereka berkomunikasi satu sama lain. Di zaman kuno, grafiti diukir di dinding yang umumnya terbuat dari batu
menggunakan benda tajam. Beberapa juga menggunakan kapur atau batu bara.
Di Indonesia sendiri, grafiti menjadi alat propaganda yang efektif pada masa perang kemerderakaan. Grafiti berperan
dalam menyuarakan semangat Indonesia melawan penjajah Belanda. Salah satu contohnya, pelukis Affandi di masa
peperangan membuat slogan bertuliskan ”Boeng Ajo Boeng!” yang dituliskan di tembok-tembok jalanan. Slogan ini
selalu dilihat oleh para pejuang kemerdekaan dan memacu semangat mereka.
Ekspresi pribadi
Penyampaian kritik
Iklan
Seni dekoratif
Selain itu, grafiti juga bisa berperan sebagai media pengembangan diri, bahkan alat pembelajaran. Inilah yang
dilakukan oleh Pak James Gerson Mansula, S.Pd. Gr, salah satu peserta terasyik di Pekan Inspirasi Tanah Air (PITA)
Zenius untuk Guru beberapa waktu lalu.
Menggambar sudah jadi kesukaan Pak James sejak kecil. Karena sibuk dengan pendidikan dan beberapa alasan
lainnya, Pak James sempat meninggalkan hobinya yang satu ini. Tapi beberapa tahun ini, Pak James kembali
menekuni seni menggambar khususnya grafiti.
Salah satu kegiatan Pak
James dalam berbagi ilmu dan keahliannya.
Sebagai seorang guru Geografi di SMA Negeri Bolan NTT, Pak James ingin terus mengembangkan potensi dirinya.
Salah satu hal yang ia lakukan adalah dengan memfokuskan diri untuk belajar dan meningkatkan daya kreativitas
melalui seni grafiti. Berbeda dengan seni grafiti umumnya, Pak James memilih kertas sebagai media gambarnya.
Walaupun di kertas, hasil coretannya tidak kalah menarik dengan grafiti yang ada di tembok atau yang digunakan
sebagai seni dekorasi.
“Saya percaya Tuhan menciptakan manusia dan bakatnya masing-masing. Sekecil apapun bakat yang dimiliki, asah dengan baik. Kelak itu akan
menjadi sesuatu yang luar biasa dan bermanfaat bagi hidup.” – Pak James Gerson Mansula
Buku tulis sekolah menjadi salah satu media yang paling sering Pak James gunakan untuk menggambar. Ia juga
menuliskan semua ide yang terpikirkan di sana. Jenis grafiti yang dibuat Pak James juga beragam nih. Mulai dari
kata dengan beraneka huruf dan bentuk, sampai karakter kartun, superhero, dan pemandangan alam.
Dalam menekuni seni grafiti, Pak James melakukan beberapa hal yang bisa mendukung keahliannya. Apa saja ya
kira-kira?
Kegiatan Psiko
Sosial yang dilakukan Pak James pascabencana banjir Kabupaten Malaka (25-27 Mei 2021) di Desa Lawalu, Desa
Naimana dan Desa Railor.
1. Nonton video
Pak James banyak belajar dari video YouTube seputar seni menggambar untuk menambah wawasan dan
memberikan inspirasi dalam membuat karya.
2. Rajin berlatih
Untuk mendapat hasil yang lebih baik, tentunya Pak James harus terus berlatih membuat karya grafiti. Waktu
luang yang ia miliki akan dimanfaatkan untuk berlatih hingga semakin terbiasa.
Dari grafiti, Pak James mendapatkan banyak hal. Tak hanya belajar bagaimana membuat gaya huruf yang bagus,
memilih warna yang sesuai, dan menambah elemen sehingga gambar menjadi indah, Pak James juga bisa
mengembangkan potensi lain dalam dirinya. Bagi Pak James, seni grafiti bisa mengasah kreativitasnya, membuatnya
lebih percaya diri, mendapatkan banyak teman dan relasi baru, serta merasa memiliki hidup yang lebih bermakna
karena bisa berbagi ilmu yang dimiliki ke orang lain.
Salah satu hasil karya Pak James.
Kalau dirangkum, manfaat yang didapatkan Pak James dari seni grafiti antara lain:
Kreativitas Pak James membawanya menjadi pembicara dalam rangkaian Pekan Inspirasi Tanah Air (PITA) yang
diadakan Zenius untuk Guru. Pak James percaya, semua bisa pintar asal paham potensi yang dimiliki.
Adakah Bapak/Ibu guru yang juga rajin mengembangkan bakatnya seperti Pak James? Bakat apakah itu? Tulis di
kolom komentar di bawah ya Bapak/Ibu!
Sekarang, yuk tonton kisah Pak James di PITA beberapa waktu lalu. Jangan lupa untuk subscribe YouTube Zenius
untuk Guru ya, supaya tidak ketinggalan video menarik lainnya!