Anda di halaman 1dari 3

Melukis Lukisan

Latar Belakang Melukis


Setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda, baik dalam
perasaan, hasrat, maupun kehidupan dalam kepribadiannya. Anak dari
latar budaya mana pun memiliki kemampuan untuk corat-coret baik pada
kertas, tembok, maupun hamparan tanah sekali pun. Potensi dasar ini
harus terus dikembangkan dengan baik melalui pembelajaran melukis di
sekolah, di rumah, maupun belajar melukis secara mandiri. Anak perlu
pendampingan agar dapat berimajinasi dan berekspresi dengan bahasa
visual dalam lukisan. Pendekatan belajar melukis harus dapat
mengembangkan potensi dasar yang dimiliki anak secara baik. Cara
memotivasi dapat dengan memanfaatkan potensi budaya yang ada di
lingkungan masyarakat, seperti permainan anak, peristiwa budaya, dan
belajar melalui lomba seni lukis untuk mengekspresikan pikiran dan
imajinasi anak. Hal yang perlu diperhatikan dalam konteks pendidikan
adalah jangan sampai anak melukis menjadi mekanis-otomatis dan
melahirkan pola atau gaya lukisan sama senada. Perlu diperhatikan juga
jangan sampai anak yang belajar melukis terjebak pada kemampuan
teknis dengan pola gaya tertentu, sementara kemampuan imajinatif dan
kreatif terabaikan. Prinsip dasar pembelajaran kesenian yang
dikembangkan Ki Hajar Dewantara adalah dengan memberikan
kebebasan atau kemerdekaan kepada peserta didik. Dalam konteks
melukis, anak diberikan kebebasan memilih tema dan media ekspresi
sesuai dengan minat anak. Prinsip belajar pada diri anak adalah dengan
permainan untuk dapat mengekspresikan diri dengan spontan. Untuk
mengembangkan spontanitas ini, anak jangan dikekang, diikat dengan
aturan-atuan yang membatasi kebebasan untuk berekspresi.
  
a.       Siapa pembuat karya tersebut?
b.      Apa makna dan histori dari karya tersebut?
c.       Kapan biasanya seniman membuat karya tersebut, dan membutuhkan
waktu berapa lama?
d.      Dimana letak kesulitan dalam pembuatan karya tersebut?
e.       Mengapa seniman membuat karya tersebut?
f.       Bagaimana proses pembuatan karya tersebut?

A.    Biografi Seniman
Taufik Cahyo Tri Putro,pria kelahiran Sleman 3 Februari 1976 adalah
seorang guru lukis di SD IT Salsabila Al Muthiin.Ia berkecimpungan di
dunia seni sudah lama yaitu sejak tahun 2003.Ia mengasah bakat seninya
dengan bergabung di sebuah sanggar lukis anak –anak yang bernama
“Sanggar Pratista” di Kotabaru.Dia salah satu praktisi seni yang
mengajarkan seni lukis untuk dikonsumsi anak anak,baik TK maupun SD.

B.     Makna dan Histori


Dalam karya tersebut seniman mengungkapkan bahwa pada zaman
dahulu masyarakat masih mengambil air entah itu untuk
mencuci,memasak maupun lainnya di sungai.Jadi ini menceritakan
keseharian tempo dahulu.Para perempuan atau ibu-bu masih ambil air
disungai dan menggunakan kendi lalu disunggi atau ditaruh di atas kepala
sedangkan bapak  atau suaminya menggembala kerbau di sekitar sungai
sambil bermain suling.Alam pedesaannya pun masih alami.

C.     Waktu Pembuatan karya


Dalam pembuatan karya, seniman tidak tentu dalam membuat
lukisan  atau jika hanya ada waktu luang saja,karena fokusnya hanya
mengajari anak-anak.Kadang satu minggu cuma membuat 1 kali dan
biasanya membutuhkan kira kira 1 -2 jam untuk menyelesaikan lukisan
ini.Tergantung tingkat kerumitan yang dilukis.

D.    Letak kesulitan dalam pembuatan karya


Dalam proses pembuatan sebuah karya pasti mempunyai tingkat
kesulitan yang berbeda beda dalam pengerjaannya.Seperti halnya dengan
seniman ini,dia mengatakan bahwa tingkat kesulitan dalam pembuatan
karya ini adalah ide untuk menggambar/melukis.Karena kalau tidak punya
ide untuk melukis apa dalam seminggu maupun sebulan tidak melukis
apapun. Alasan membuat karya

2
E.     Alasan membuat karya
Setiap seniman pasti memiliki alasan dalam pembuatan suatu
karyanya.Seniman ini memilih karya seni lukisan  karena lukisan ini
menceritakan keseharian tempo dahulu dan di zaman sekarang kegiatan
mengambil air di sungai sudah hampir tidak ada karena masyarakat
sekarang rata rata sudah punya sumur sendiri untuk mengambil air jadi
tidak perlu lagi di sungai.

F.      Proses pembuatan karya


Langkah-langkah pembuatan lukisan:
a.       Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan  seperti,kertas
gambar,pensil,spidol,pewarna crayon/cat air,pensil penebal
b.      Sketsa gambar di kertas gambar
c.       Setelah selesai sketsa gambar,kemudian diwarnai menggunakan
crayon/cat air
d.      Setelah itu baru ditebalkan menggunakan pensil penebal

Kesimpulan
Salah satu karya seni yang harus dikembangkan oleh anak anak
adalah melukis.Karena dengan melukis anak anak dapat berimajinasi dan
kreatif.Hal yang harus diperhatikan jangan sampai anak yang belajar
melukis terjebak pada kemampuan teknis dengan pola gaya tertentu,
sementara kemampuan imajinatif dan kreatif terabaikan.

     Saran
Melukis harus dapat mengembangkan potensi dasar yang dimiliki
anak secara baik. Cara mengembangkannya dapat dengan memanfaatkan
potensi budaya yang ada di lingkungan masyarakat, seperti permainan
anak, peristiwa budaya, dan belajar melalui lomba seni lukis untuk
mengekspresikan pikiran dan imajinasi anak.

Anda mungkin juga menyukai