Anda di halaman 1dari 11

PRESENTASI

PENDIDIKAN SENI DI SD
MODUL 9 & 10
Didususun oleh : Kelompok 4
Ade Hayatullah
Sri Susilawati
Rofiq Taufiqillah
Suhada
Mumu Bahtiar
PETA KONSEP MODUL – 10
Modul – 10
Apresiasi Seni Rupa Anak.

Kegiatan belajar – 1 : Manfaat Kegiatan belajar – 2 : Kegiatan belajar – 3 Peroidesasi


Seni bagi Anak Usia SD Karakteristik Seni Rupa Anak Gambar Anak

A. Masa corang – coreng


A. Seni sebagai Bahasa visual A. Istilah menggambar dan
B. Seni membantu pertumbuhan mental B. Masa prabagan
C. Seni membantu belajar bidang yang
melukis C. Masa bagan
lain B. Tema karya seni rupa anak D. Masa realisme awal
D. Seni sebagai media bermain. C. Ciri umum lukisan anak E. Masa realisme semu.
KEGIATAN BELAJAR – 1
MANFAAT BELAJAR SENI BAGI ANAK USIA SD

A. Seni rupa sebagai bahan visualisasi


• Artinya seni berfungsi sebagai alat • Tugas guru dalam membimbing anak dala
mengutaran pendapat, dari ungkapan berkarya seni adalah menjadikan alat
perasaan seperti duka, sedih, Bahagia, berkomunikasi, dan agar komunikasi itu
keinginan dan gambaran masa depan serta interaktif,guru dapat menjaganya agar tidak
mencatat peristiwa yang dialami. menjadi gambar satu (semua bentuk dan obyek
• Dalam proses berkarya seni, pikiran disaatukan) sehingga gambar menjadi kabur.
perasaan anak aktif bahkan pikiran anak • Dalam sejarah seni rupa kuno seperti mesir,
bercampur dengan perasaannya. gambar berfungsi sebagai wacana, atau disebut
• Proses komunikasi yang terjadi ketika anak sebagai gambar tulisan (pictograph).
menggambar adalah komunikasi • Orang – orang primitive memanfaatkan gambar
interpersonal yang egois. Maksudnya semua untuk berkomunikasi dengan orang lain, gambar
kejadian ingin disatukan dalam gambar tersebut berfungsi sebagai poster, surat tebuka,
anak, ka aku an anak menguasai proses maklumat raja, atau suatu catatn penting lainnya
menggabar yang tidak terkontrol.
C. Seni Rupa membantu belajar
bidang yang lain.
• Artinya melalui seni anak akan terasah visual intelegensinya
sehingga dengan mudah mengungkapkan hal yang visual,
disamping melatih imajinasi untuk belajar sejarah dan melatih
komprehensif dengan Latihan menggambar suasana.

B. Seni membantu pertumbuhan • Menggambar bagi siswa adalah kegiatan berfikir ketika sedang
menghitung ukuran nyata obyek yang sedang dilihat untuk
mental. dapat dipindahkan kedalam kertas.
• Secara konseptual pembelajaran seni rupa kepada anak adalah
• Artinya seni dapat digunakan untuk melatih pikiran, imajinasi,
penalaran, perasaan keindahan, sosial, agama maupun toleransi yang suatu proses berlatih mempelajari ide, gagasan, memahami
bersifat toleransi. sesuatu yang diwujudkan dalam gambar.
• Perkembangan intelektual, emosi maupun persepsi dapat dikategorikan • Kegiatan belajar seni rupa merupakan pelatihan, bimbingan,
sebagai perkembangan mental. pemahaman serta pembinaan semangat mencipta, berproduksi
• Usia anak sekitar 7 – 8 tahun, merupakan usia penalaran anak, pikiran karya akan menghasilkan sosok pribadi yang utuh, seperti
dan perasaan anak pun mulai berkembang memisah. berkembangnya cipta, rasa dan karsanya.
• Dalam pandangan psikologi humanistic, perkembangan anak • Secara garis besar penalaran pelajaran seni rupa adalah
dipengaruhi oleh factor lingkungan(teori behavior)seperti orangtua, membantu mengembangkan nalar siswa, jika Pendidikan
guru dan teman dan factor internal. matematika diutamakan pengembangan daya piker, maka
• Teori psikoanalisis menjelaskan bahwa intenal factor sebagai modal Pendidikan seni rupa melatih perasaan wan wawasan
awal, seperti dasar pikiran, perasaan. komprehensif melalui pengalaman bentuk, kareana artefak
• Kedua factor tersebut berjalan saling mempengaruhi secara berimbang. sejarah memerlukan persepsi bentuk atau visual.
Kegiatan Belajar – 2 :
Karakteristik Seni Rupa Anak

A. Istilah menggambar dan melukis.


D. Seni sebagai media bermain.
• Artinya mengembangkan belajar melalui permainan menggambar dan melukis.
seni, dengan seni anak akan mempunyai kesenangan
bermain yang positif.
• Dalam bermain terjadi pelatihan pemahaman dan
pengamatan terhadap lingkungan sekitar, maka kondisi Menggambar dari akata to draw
Melukis dari kata to paint, artinya
ini dapat dijadikan sebagai titik tolak Pendidikan anak. artinya kegiatan menggores karya gambar yang dihasilkan dari
• Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan serapan sehingga membentuk bidang kegiatan memblok warna.
keindahan bentuk dapat dilakukan pelatihan gambar.
menggambar, membentuk dan melukis. Proses tesebut
disebut proses mencipta karya seni.
Kegiatan melukis bagi anak
• Karya difungsikan sebagai ungkapan perasaan Bagi anak kegiatan menggambar merupakan kegiatan
keinginan maupun pendangannya hterhadap merupakan perilaku naluriah membayangkan atau berandai atau
sekelilingnya. seperti makan, minum berimajinasi.
• Seni bagi seorang anak merupakan media belajar dan
bermain, jika diterapkan dalam struktur tingkat belajar
disekolah dasar dapat dirangkum dalam skema Menggambar merupakan kinerja
perkembnagan strategi belajar. Rangkuman ini Melukis merupakan kegiatan
detail untuk menciptakan gambar,
didasarkan atas perkembangan pikiran, perasaan dan mengekspresikan bayangan yang
baik melalui goresan, mengecat
keterampilan serta berdasarkan perkembangan usia ada dalam benak si seniman.
atau alat rekam.
mental dan biologi.
• Tema berasal dari Bahasa inggris theme, (Bahasa Yunani) dalam
kesusastraan artinyasesuatu soal atau buah pikiran yang diuraikan dalam
suatu karangan, dalam seni rupa suatu hal yang dijadikan isi dari suatu
ciptaan, hal ini biasanya dikutip dri dunia nyata tetapi dilukiskan
menggunakan alat – alat kesenian semata – mata (Shadily,1957:7)
• Tema adalah ide pokok dalam sebuah cerita yang dikemukakan seniman
lewan medium karya lukis.
B. TEMA KARYA SENI RUPA ANAK.
• Judul adalah sebutan ataua nama yang diberikan kepada obyek yang ada
dalam lukisan atau karya seni orang lain, seperti patung, grafis maupun
Faktor yang fotografi.
mempengaruhi
tema yang • Tema – tema yang sering dijadikan dorongan berkarya bagi anak adalah :
muncul dari a. Lingkungan yang paling menarik dilihat dari pandangan anak
anak
Tingkat kemampuan berfikir b. Keikutsertaan dalam peristiwa.
c. Kejadian yang menimpa anak.
Kemampuan Gerakan otot
d. Keinginan anak.
e. Pikiran masa depan.
Perkembangan usia
f. Apa yang pernah dilihat dalam peristiwa sekejap.
Media yang dia inginkan g. Imajinasi
h. Cerita kepahlawanan atau wiracarita (heroic)
hasratnya
C. CIRI UMUM LUKISAN ANAK.

2. Komposisi karya seni


rupa anak – anak dapat
1. Gaya lukisan anak, berupa 3. Tipe gambar anak.

Gaya wiracarita
Posisi tumpang tindih Tipe gambar
(heroic) anak yakni Hapic
Bertumpu pada garis dasar
Gaya lukisan anak
Gaya Gaya
yang dapat kita Rebahan
potret jumpai yakni dekoratif Non-
Willing
Stereo Type type Hapic

Gaya komik X-ray atau Transparent


KEGIATAN BELAJAR – 3 :
PERIODESASI GAMBAR ANAK.
• A. Masa corang – coreng. • Usia perkembangan garis
• Usia sekitar 1 – 2 tahun
• Anak masih melatih diri mengkoordinasikan
Judul gambar yang bentuk garis.
berubah - ubah • Taraf pandang anak masih berbentuk benda global
• anak menggambar apa yang dia ketahui dan
Masa corang diinginkan bukan apa yang dia lihat dalam kondisi
coreng sesungguhnya.

• Ketika anak sudah mulai menyadari bahwa gambarnya


sudah dapat dibaca orang lain, dan seiring dengan
Mulai mengidentifikasi perkembangan usia biologis, dimana mata telah mampu
dengan judul yang melihat objek dengan detail, maka gambarpun mulai
mantap. berubah
• Misalnya Bulatan – bulatan yag semual dengan susunan
yang tidak berbentuk figure manusia kini mulai berubah
menjadi bulatan yang bersinar , dia lambangkan bulatan
ini sebagai matahari.
D. Masa Realisme Awal.
• Usia 9 – 11 tahun.
C. Masa Bagan • Kemampuan pengindraan bentuk yang
• Usia 7 – 9 tahun. detail mampu diungkap terutama hal –
hal yang berada dilingkungan sekitar.
• Ditandai dengan kematangan berfikir
general. • Pemahaman tentang psotur tubuh
B. Masa Prabagan manusia telah dipahami secara nayat.
• Anak laki-laki menggambar dijadikan
• Usia 4 – 7 tahun sarana bermain dan bercerita tentang • Hambatan dalam menggambar adalah
kepahlawanan. tekanan – tekanan obyek.
• Anak sudah mulai mengenal dirinya.
• Beberapa gambar mampu menangkap • Bagi anak perempuan, sesuai dengan
• Daya ingat mulai kuat dan bahkan obyek secara detail. sifat alamiyah, perkembangana
ingatannya terekam sampai dewasa. pengamatan terhadap obyek sebenarnya
• Masa bagan sifat dasar yang muncul sudh mampu secara detail .
• Perkembangan dalam gambarpun meningkat. adalah :
• Kadangkala sifat detail ini membuat
• Anak lebih cepat matang dengan 1. Stressing point karena pada saat usia ini bentuk – bentuk tidak seimbang antara
kemampuan pendinderaannya terhadap sifat egosetris anak sangat tinggi. gambar yang seharusnya dinyatakan
obyek jeli sekali. dalam realistis membuat obyek lain
2. Stereo type : karena keasyikan tersingkir.
• Dalam hal warna, periode prabagan belum menikmati bentuk – bentuk yang
banyak memberikan arti yang sangat kuat. menarik perhatiannya. • Anak sudah mampu menggambar cerita
• Warna ynga dipilih kadang tidak relevan secara lengkap.
dengan gambarnya.
E. Masa Realisme.
• Usia 11 – 14 tahun.
• Seiring berkembangan biologinya, anak usia 11 – 15
tahun sudah membedakan dengan jelas kedudukan
dirinya dan fungsi masing – masing organ tubuh,
• Dilihat dari usia mental masih belum dewasa sepenuhnya.
• Gambar anak usia ini suda detail, namun mengalami
kesulitan mengungkapkan bentuk – bentuk visual.
• Pikiran anak telah detail, rasional dan realistis.
• Pengalaman melihat dan mengamati bentuk sudah cukup
detail akan tetapi koordinasi tangan belum sesuai
sehingga karya – karya dikatakan setengah jadi.
• Anak apada usia ini menyadari akan keindahan dan
estetika berani mempertahankan gambarnya.
• Pada masa ini anak mulai malas berkarya.
• Jika diminta menggambar anak usia ini lebih suka
menggambar Teknik, ornament, perspektif, karena
dengan menggambar Teknik kesalahan akan berkurang.
Terima kasih

kelompok 5

Anda mungkin juga menyukai