Logika Matematika
Kombinatorial
Aljabar Boolean
Teori Graf
REFERENSI PERKULIAHAN
Erwin Kreyszig, Advance Engineering
Mathematics, John Wiley & Sons, INC., 1999
Haym Kruglak, John T. Moore, Ramon Mata-
Toledo, Basic Mathematics With Application To
Science And Technology, The McGraw-Hill
Companies, INC., 1998
Munir, R., 2012, Matematika Diskrit, Bandung
▪ Contoh:
Himpunan G yang berisi 6 bilangan genap positif
pertama. Maka G dapat dinyatakan dengan:
G = 2,4,6,8,10,12
PENYAJIAN HIMPUNAN
2. Simbol Baku
❑ Terdapat sejumlah simbol baku yang berbentuk huruf
tebal (boldface) yang biasa digunakan untuk
mendefinisikan himpunan yang sering digunakan,
antara lain:
4. Diagram Venn
Diagram Venn menyajikan himpunan secara
grafis.
Contoh:
✓
KARDINALITAS HIMPUNAN
❑ Misalkan A merupakan himpunan berhingga,
maka jumlah elemen berbeda di dalam A
disebut kardinal dari himpunan A.
Notasi: 𝒏 𝑨 atau 𝑨
❑ Contoh:
A = { x| x merupakan bilangan prima yang
lebih kecil dari 20}.
Maka |A| = 8.
HIMPUNAN KOSONG
❑ Contoh:
E = { x | x < x}, |E|= 0
HIMPUNAN BAGIAN
❑ Himpunan A dikatakan
himpunan bagian (subset)
dari himpunan B jika dan
hanya jika setiap elemen A
merupakan elemen dari B.
Dalam hal ini, B dikatakan
superset dari A.
Notasi: 𝐴 ⊆ 𝐵
❑ Contoh:
1,2,3 ⊆ 1,2,3,4,5
HIMPUNAN YANG SAMA
Himpunan 𝐴 dikatakan sama dengan himpunan 𝐵
jika dan hanya jika keduanya mempunyai elemen
yang sama.
Notasi : 𝐴 = 𝐵 ↔ 𝐴 ⊆ 𝐵 dan 𝐵 ⊆ 𝐴
Ex:
𝐴 = {0,1} dan 𝐵 = 𝑥 𝑥 𝑥 − 1 = 0 . 𝐴 = 𝐵.
HIMPUNAN YANG EKIVALEN
Himpunan 𝐴 dikatakan ekivalen dengan himpunan
𝐵 jika dan hanya jika cardinal dari kedua
himpunan tersebut sama.
Ex:
𝐴 = {1, 3, 5, 7} dan 𝐵 = 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 . 𝐴~𝐵.
HIMPUNAN KUASA