Anda di halaman 1dari 4

NAMA :Iqbal Triastono

NIM :2469

KELAS :STIPP A 21

WAKTU UJIAN TANGGAL UJIAN:06, April 2022.

1. A) Dasar mengapa Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan sampai tingkat Perguruan


Tinggi adalah Pasal 37 ayat (1) dan (2) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang menyebutkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan wajib dimuat dalam
kurikulum pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi yang dimaksudkan
untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah
air sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

B) Persoalan mendasar yang sering menjadi kendala pembelajaran Pancasila adalah


kurang menariknya materi dan metodologi yang digunakan. Berdasarkan 3 penelitian awal yang
kami lakukan terhadap peserta mata kuliah Pancasila, mayoritas mempersepsikan MK
Pendidikan Pancasila secara negatif. Dalam pengertian mayoritas mahasiswa memandang
Pendidikan Pancasila terlalu bermuatan teoretis-filosofis, tidak menarik, dsb. Sementara itu
berkaitan dengan metode mayoritas juga mengatakan metode yang digunakan dalam Pendidikan
Pancasila terlalu kaku, tidak luwes, dan cenderung membosankan.

(tanggapan saya): menurut saya materi yang diajarkan sudah menarik karena membahas tentang
dasar, ideology, dan visi-misi Negara Indonesia. Untuk metode mungkin karena mahasiswa
sudah terbiasa dengan kegiatan di laboratorium yang mana kegiatan itu lebih menarik daripada
system pengaaran kewarganegaraan yang masih sama system mengajarnya dengan system ajar
sekolah ( SD, SMP, SMA).

2. A) Para pendiri negara Indonesia sudah menyepakati unsur-unsur identitas nasional.


Identitas nasional negara Indonesia dituliskan secara resmi dalam UUD 1945 Pasal 35 sampai
36. Berikut adalah unsur-unsur identitas nasional: Bendera Indonesia, Bahasa Indonesia,
Lambang Negara Indonesia, Semboyan Bangsa Indonesia, Lagu Kebangsaan Indonesia, Dasar
Falsafah Negara, Konstisusi Negara Indonesia, Bentuk Negara Indonesia, Sistem Indonesia.

B) Guna untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan kebangsaan Indonesia diperlukan


adanya revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila, demi menjaga persatuan dan kesatuan
dalam kehidupan berbangsa dan Negara , pemerintah melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 29 Tahun 2011, telah menerbitkan Pedoman Pemerintah Daerah dalam Rangka Revitalisasi
dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila Dalam Permendagri No. 29 Tahun 2011 tersebut ditegaskan
bahwa yang dimaksud dengan nilai-nilai Pancasila adalah suatu sistem nilai yang bulat dan utuh
yang terkandung dalam kelima sila dari Pancasila, meliputi nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan,
nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan. Sedang revitalisasi nilai-nilai Pancasila
merupakan proses menghidupkan atau memahami dan menghayati kembali nilai-nilai luhur
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Aktualisasinya adalah proses penerapan atau pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila ini
bertujuan untuk: 1. Menyediakan sumber daya manusia Indonesia yang berwawasan Pancasila
memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme; 2. Memberikan arah kepada pemerintah daerah
untuk menerapkan kebijakan teknis pelaksanaan dan fasilitasi dalam rangka revitalisasi dan
akutalisasi nilai-nilai Pancasila; 3. Menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada para penyelenggara
dan pemerintahan di tingkat daerah, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, lembaga
nirlaba lainnya dan lembaga pendidikan.

3) A) Hubungannya adalah identitas nasional sebagai identitas asli yang terdiri atas beragam
etnis, ras, agama, kebudayaan, dan bahasa yang kemudian menjalin kontrak politik dan tekad
untuk kemajuan bangsa dan negara Indoneisa sebagai nasionalisme dari setiap kelompok
masyarakat. Pembuktian dari hal tersebut terjadi integrasi nasional yang menjunjung tinggi
persatuan dan kesatuan secara harmonis oleh setiap pembentuk identitas nasionalnya.

B) Dengan cara meningkatkan toleransi antar suku, agama ataupun ras & Meningkatkan
pemahaman dasar pancasila kepada semua lapisan masyarakat.
4) A) Fungsi negara menurut Montesquieu adalah: Fungsi Legislatif, membuat undang-
undang. Fungsi Eksekutif, melaksanakan undang-undang, dan. Fungsi Yudikatif, untuk
mengawasi agar semua peraturan ditaati (fungsi mengadili).

B) Hubungan langsung antara pembukaan UUD 1945 dengan batang tubuhnya bersifat
kausal organis karena isi dalam pembukaan dijabarkan ke dalam pasal-pasal UUD 1945.
Sehingga, pembukaan UUD 1945 yang memuat dasar filsafat negara dan UUD merupakan satu
kesatuan.

5) A) . Demokrasi Berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa, Demokrasi dengan Kecerdasan,


Demokrasi yang berkedaulatan Rakyat, Demokrasi dengan Rule of Law, Demokrasi dengan
Pembagian Kekuasaan Negara, Demokrasi dengan Hak Asasi Manusia, Demokrasi dengan
Pengadilan yang Merdeka, Demokrasi dengan Otonomi Daerah, Demokrasi dengan
Kemakmuran, Demokrasi yang Berkeadilan Sosial.

B) Isu affirmative action mulai menjadi sangat populer di Indonesia seiring dengan
disahkannya Undang-undang No 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD
serta UU No 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik. Materi yang menarik di dalamnya adalah
“perintah” UU tentang penetapan keterwakilan perempuan minimum 30 persen dari seluruh
calon anggota DPR dan DPRD.1 Hampir semua kalangan, pada waktu itu, membicarakan
tentang affirmative action.

6) A) Masih menurut UU No. 39 Tahun 1999, pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap
perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak
disengaja atau kelalaian, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang ini, dan tidak mendapatkan, atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan
mekanisme hukum yang berlaku.

-Pelanggaran HAM Biasa

Adalah kasus pelanggaran HAM yang ringan dan tidak sampai mengancam keselamatan jiwa
orang. Namun, ini tetap saja termasuk dalam kategori berbahaya apabila terjadi dalam jangka
waktu yang lama. Beberapa contoh pelanggaran HAM ringan adalah pencemaran lingkungan
secara sengaja, penggunaan bahan berbahaya pada makanan yang disengaja, dan lain-lain.

-Pelanggaran HAM Berat

Adalah pelanggaran HAM yang mengancam nyawa manusia seperti pembunuhan, penganiayaan,
perampokan, perbudakan, atau penyanderaan.

B) Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar-etnis di Kalimantan Borneo pada


tahun 2001 yang bermula sejak bulan Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun tersebut.
Konflik ini pecah di kota Sampit, Kalimantan Tengah sebelum pada akhirnya meluas ke seluruh
provinsi di Kalimantan, termasuk ibu kota Palangka Raya ( sumber :Wikipedia). Pendapat saya
hal seperti ini tidak boleh terulang kembali, karena kisruh antar sesame bangsa Indonesia itu
sangat tidak dibenarkan dan sangat melenceng dari asas pancasila. Namun dizaman sekarang
orang-orang mudah terprovokasi yang mana hal itu dapat menimbulkan perpecahan antara
sesame bangsa Indonesia. Maka dari itu penanaman nilai-nilai pancasila harus terus dilakukan
agar kejadian konflik sampit tidak terulang kembali.

Anda mungkin juga menyukai