Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ADAT-ISTIADAT BANGSA ARAB PRA ISLAM

DOSEN PENGAMPU: Prof. Dr. Aceng Rahmat, M.Pd

Kelompok VII

Amanda Firda Razak (1205622007)


Amri Syakir (1205622079)
Nashwa Asyafani (1205622046)
Yelfi Maharrani (1205622015)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Ta’ala yang telah memberikan berbagai macam nikmatnya
diantaranya nikmat iman, islam, dan sehat sehingga dapat menyusun makalah ini seoptimal
mungkin. Sholawat beruntaikan salam selalu tercurahkan kepada junjungan dan keharibaan
semua makhluk di dunia Sayyidina Muhammad Shollallahu ‘Alaihi Wasallam yang
membawa dari zaman kegelapan hingga zaman terang dalam lingkup agama. Adapun judul
dari makalah adalah “Adat-Istiadat Bangsa Arab Pra Islam.”
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Tsaqofah Arobiyyah yang telah membimbing kami dalam pengajaran mata kuliah
kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang terkait serta membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Kami jauh dari kata sempurna. Sesungguhnya, ini adalah langkah yang baik dari studi yang
kami ampu. Oleh karena itu, kemampuan kami dan keterbatasan waktu, maka kami harap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami terutama pembaca.
Jakarta, 30 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

MAKALAH ADAT ISTIADAT BANGSA ARAB PRA ISLAM.....................................................1


KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
1.3 Tujuan Dan Manfaat.................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 Tabiat Bangsa Arab Pra Islam.................................................................................................5
2.2 Pengaruh Dari Tabiat Bangsa Arab Pra Islam.......................................................................6
2.3 Adat Istiadat Bangsa Arab Pra Islam .....................................................................................6
BAB III.................................................................................................................................................8
PENUTUP............................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................8
3.2 Saran...........................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Suku bangsa Arab sebelum masuknya Islam dicatat sejarah dengan sebutan bangsa
Jahiliyah.Watak negatif menyelimuti kehidupan bangsa Arab pra-Islam pada masa
Jahiliyah. Dikutip dari Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Klasik karya Prof. Dr. H.
Faisal Ismail, M.A, kondisi tempat hidup bangsa Arab yang berupa hamparan gurun pasir
gersang yang panas dan keras memengaruhi watak kasar, agresif, keras kepala, keji, suka
berperang dan merampas dari bangsa Arab masa itu.
Perbuatan keji, tidak bermoral, dan tidak manusiawi yang saat itu umum terjadi dalam
adat istiadat masyarakat Arab pra-Islam. Suku atau bani yang melakukannya antara lain
adalah Bani Tamim dan Bani Asad.
Mereka sangat menekankan hubungan kesukuan, solidaritas dan kesetiaan menjadi
sumber kekuatan. Kebudayaan sudah ada sejak dua ribu tahun sebelum masehi. Bila
peradaban di suatu tempat melemah, maka ia kuat di tempat yang lain.
Kebudayaan yang sangat berpengaruh pada masa pra Islam ialah Kebudayaan
Helenisme Tadmur yang mempunyai hubungan dengan Persia dan Byzantium. Di zaman
Arab pra Islam posisi wanita tidak lebih baik dari binatang. Wanita hanya dijadikan
pemuas nafsu laki-laki dan sistem perkawinan yang kacau balau. Ada beberapa istilah
perkawinan di kalangan masyarakat Arab kala itu, diantaranya:Istibdha, Poliandri,
Maqthu, Badal, Shigar, Mut'ah dan prostitusi. Bangsa Arab mempunyai sifat, watak, atau
adat istiadat yang baik dan yang buruk.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja tabiat bangsa Arab pra islam?
2. Apa pengaruh dari tabiat bangsa Arab pra islam?
3. Bagaimana adat-istiadat bangsa arab pra islam?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui tabiat-tabiat bangsa Arab pra islam
2. Mengetahui pengaruh-pengaruh dari tabiat bangsa Arab pra islam
3. Mengetahui adat-istiadat bangsa Arab pra islam
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tabiat Bangsa Arab Pra Islam
Bangsa arab memiliki tabiat khusus, baik yang positif atau baik dan juga yg negatif
atau buruk. Watak positif bangsa Arab merupakan kedermawanan, keberanian, serta
kepahlawanan. Sedangkan tabiat negatifnya merupakan suka berperang, angkuh dan
sombong, serta pemabuk dan penjudi.
Pada masa itu, kaum perempuan menempati kedudukan yang sangat rendah sepanjang
sejarah manusia. Masyarakat Arab sebelum Islam memandang perempuan ibarat hewan
piaraan bahkan lebih hina lagi. Lantaran para perempuan sama sekali tidak menerima
penghormatan sosial dan tidak mempunyai apapun. Kaum pria bisa saja mengawini
perempuan sesuka hatinya kemudian menceraikan mereka semaunya. Bahkan terdapat suku
yang mempunyai tradisi sangat buruk, yaitu senang mengubur anak wanita mereka.
Perbuatan itu mereka lakukan lantaran mereka merasa memalukan dan beranggapan
anak perempuannya akan membawa kemiskinan, kesengsaraan serta kehinaan. Selain itu,
sistem perbudakan juga merajalela. Budak diperlakukan majikannya jauh dari kata
manusiawi. Mereka tidak menerima kebebasan layaknya manusia merdeka. Bahkan para
majikannya tidak segan menyiksa dan memperlakukan para budak seperti hewan serta barang
dagangan, dijual atau dibunuh.
Lembaga perkawinan tidak teratur. Perempuan menikah boleh lebih dari seorang
suami dan perempuan bersuami memperbolehkan suaminya berhubungan dengan perempuan
lain untuk memperoleh keturuna. Ibu tiri kadangkala dikawini oleh anak tirinya, Saudara laki-
laki terkadang mengawini saudara perempuannya. Demikian pula memiliki hamba sahaya
sudah menjadi ciri masyarakat Arab. Mereka memperlakukannya secara tidak manusiawi
karena mereka memiliki hak penuh atas hidup dan matinya, fisik dan mentalnya hamba
sahaya yang mereka miliki.
Berdasarkan berbagai literatur dikatakan bahwa kehidupan sosial masyarakat Arab
sebelum disentuh Islam tergantung kepada untaian para penyair karena para penyair memiliki
kedudukan terhormat di kalangan sukunya sehingga sejarah mereka yakni masyarakat Arab
dapat diketahui dari syair-syair yang mereka gubah. Para penyair merupakan juru bicara
sukunya dan juga sebagai penasehat utama bagi masyarakatnya karena melalui rangkaian
syair, maka seseorang atau sekelompok orang akan dikenal oleh seluruh masyarakat apabila
telah disyairkan oleh sang penyair. Oleh karena itu, syair adalah salah satu seni yang paling
indah dan sangat dimuliakan serta dihargai oleh bangsa Arab.
Dikarenakan situasi kehidupan sosial masyarakat Arab yang notabenenya masih
nomaden, maka dagang termasuk aktifitas ekonomi yang populer bagi kehidupan masyarakat
Arab. Hal tersebut bersesuaian dengan kehidupan mereka yang selalu nomaden sehingga
mereka melakukan transaksi dagang dengan masyarakat yang berada di utara dan
yang di selatan.
2.2 Pengaruh dari Tabiat Bangsa Arab Pra Islam
Pada masa pra-Islam, adat istiadat bangsa Arab sangat dipengaruhi oleh tradisi dan
kepercayaan animisme dan politeisme. Kebanyakan bangsa Arab pada saat itu menyembah
berbagai dewa dan dewi yang mereka anggap memiliki kekuatan dan pengaruh terhadap
kehidupan mereka.
Pengaruh agama dan budaya lain juga dapat ditemukan dalam adat istiadat bangsa
Arab pra-Islam. Beberapa bangsa Arab memiliki hubungan dagang dan budaya dengan
bangsa-bangsa lain seperti Persia, Romawi, dan Bizantium, yang mempengaruhi budaya dan
adat istiadat mereka.
Namun, saat agama Islam mulai berkembang di Arabia pada abad ke-7 Masehi, adat
istiadat bangsa Arab berubah secara signifikan. Islam membawa ajaran tauhid atau
kepercayaan kepada satu Tuhan yang menggantikan kepercayaan politeisme dan animisme.
Selain itu, Islam juga mengajarkan nilai-nilai moral yang tinggi dan mengajarkan bagaimana
cara hidup yang benar.
Dengan berkembangnya Islam di Arab, banyak adat istiadat bangsa Arab yang terkait
dengan kepercayaan animisme dan politeisme yang mulai ditinggalkan atau dimodifikasi.
Islam mengajarkan agar bangsa Arab memelihara tradisi-tradisi yang positif dan bermanfaat,
sementara tradisi-tradisi yang negatif dan merugikan harus ditinggalkan.
Dalam hal ini, pengaruh Islam sangat besar terhadap adat istiadat bangsa Arab pra-
Islam, dan membawa perubahan yang signifikan terhadap cara hidup dan kepercayaan
mereka. Hal ini dapat dilihat dari adanya perubahan dalam sistem nilai, moral, dan adat
istiadat mereka yang terus berkembang hingga saat ini.

2.3 Adat-Istiadat Bangsa Arab Pra Islam


Berdasarkan pembacaan terhadap berbagai literatur dapat dikatakan bahwa sebelum
Islam lahir di Arab, masyarakat Arab terutama yang di pedalaman (badui) hidup menyatu
dengan padang pasir yang area tanahnya gersang. Terdapat dua suku yang menjadi asal-usul
bangsa Arab. Pertama, suku Arab al- Baidah. Suku ini merupakan Arab yang sudah punah
keberadaannya seperti kaum ‘Ad dan Tsamud. Kedua, suku Arab al-Baqiyah.
Kehidupan sosial atau adat istiadat masyarakat Arab secara umum serta rakyat kota Mekkah
secara spesifik, berada pada kehidupan sosial yang tidak pantas karena tidak memiliki aturan
yang sesuai dengan aturan, norma, kaedah, agama dan lain sebagainya sehingga mereka
selalu disebut dengan zaman jahiliyah.
Pada masa itu, kaum perempuan menempati kedudukan yang sangat rendah sepanjang
sejarah manusia. Masyarakat Arab sebelum Islam memandang perempuan ibarat hewan
piaraan bahkan lebih hina lagi. Lantaran para perempuan sama sekali tidak menerima
penghormatan sosial dan tidak mempunyai apapun.
Kesimpulannya, bahwa situasi sosial dan agama masyarakat Arab sebelum Islam
berlaku hukum rimba yakni siapa yang kuat itulah yang berkuasa, siapa yang lemah maka
akan tertindas. Seseorang mendapat sanjungan dan pujian jika mempunyai kekuasaan dan
akan mendapat penzoliman jika tidak memiliki kekuasaan. Oleh karena itu, situasi sosial
agama masyarakat Arab pra Islam sangat bobrok.
Oleh karena itu, dengan kedatangan agama Islam, maka situasi sosial agama
masyarakat Arab berubah dan menjadi lebih teratur sesuai dengan norma-norma agama Islam.
Dengan demikian agama Islam menjadi sangat berpengaruh dalam merubah tatanan situasi
sosial agama dalam kehidupan masyarakat Arab. Meskipun kesukuan sangat mendominasi
dalam kehidupan masyarakat Arab akan tetapi rasa kesetiakawanan suku tidak merubah
konsep mereka setelah menerima Islam. Selain itu, dalam hal kepercayaan, masyarakat Arab
menganut berbagai macam kepercayaan antara lain Paganisme, Yudaisme dan Hanifiya
sebagai keyakinan yang terwariskan secara turun temurun disamping pemujaan
terhadap paung-patung berhala tidak berkurang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Situasi dan kondisi alam tempat masyarakat itu hidup, memiliki dampak pengaruh
yang sangat besar dalam pembentukan sifat, watak dan tabi’at, termasuk dalam kasus ini
adalah pembentukan watak dan tabiat pada masyarakat arab khususnya pra Islam.
Banyak kesimpulan yang ditulis oleh ahli-ahli sejarah di Barat dan di Timur tentang
sifat dan tabi’at masyarakat Arab diantaranya:
 Pere Lammens mengatakan bahwa tabi’at dan sifat-sifat mereka itu adalah
demokratis berlebihan tanpa batas, dimana kecintaan mereka pada prinsip-prinsip
kebebasan individu lebih masak atau lebih dalam dari pada tingkat kesanggupan
berfikirnya, mereka patuh dan sangat setia pada adat dan istiadat kabilahnya
masing-masing.
 Ibnu Khaldun bahwa masyarakat arab dikatakan sebagai masyarakat jahiliyah
dimana mereka adalah orang-orang yang tidak beradab, gemar melakukan
perampasan dan perusakan, sukar tunduk pada pimpinan.
 De Lacy O’Leary mengatakan, mereka sangat materialistik, berpandangangan
sempit dan berperasaan beku, tetapi terlampau peka bila kehormatan, nama baik
dan kebebasannya tersinggung. Mereka dermawan terhadap tamu-tamunya dan
sangat setia terhadap kabilahnya. Mereka adalah orang-orang yang sangat fanatik
dan mudah marah.
Dari uraian ahli sejarah diatas dapat diambil kesimpulan bahwasannya masyarakat
Arab juga tidak jauh beda dengan masyarakat lainnya, di mana sifat-sifat mereka banyak
dipengaruhi oleh lingkungan, tanah gersang dan tandus menandakan bahwa masyarakat
Arab punya sifat yang keras.

3.2 Saran
Jika kita kontekskan ke Indonesia maka rakyat Indonesia yang hidup pada tanah subur
punya sifat yang lembut, dari kelembutannya masyarakat Indonesia banyak yang
menganggap lemah sehingga banyak negara yang memanfaatkannya.
Namun jika itu yang dijadikan tolak ukur, itu hanya alasan yang melemahkan, jika
masyarakat Indonesia mau menyadari kelemahannya, penulis yakin bahwa Indonesia
akan menjadi negara yang ditakuti oleh negara lain. Indonesia sudah didukung dengan
SDA yang memadai tinggal mengubah SDMnya sehingga bisa mengelola SDAnya
dengan baik dan tidak akan dibohongi oleh negara lain.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/www.suaramerdeka.com/nasional/amp/pr-0480850/bangsa-
arab-sebelum-islam
https://pecihitam.org/sifat-watak-dan-tabiat-masyarakat-arab-pra-islam/
https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6605104/kehidupan-dan-
perilaku-masyarakat-jahiliyah-arab-pra-islam/amp
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/hikmatulm/
604a035b8ede482b38372514/masyarakat-arab-pra-islam

Anda mungkin juga menyukai