Anda di halaman 1dari 6

UPS

Disusun Oleh :
Dwibagus Sapta Yudha
Afriyan Maulana

PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


TEKNIK INDUSTRI KIMIA
FT. UNTIRTA – AMC//CMA
CILEGON
2024
UPS (Uninterruptible Power Supply)

A.Pengertian UPS
UPS (Uninterruptible Power Supply) juga dikenal sebagai Suplai Daya Bebas
Gangguan dalam bahasa Indonesia. UPS adalah perangkat yang biasanya
menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, yag berguna untuk
memberikan suplai daya yang tidak terganggu pada perangkat elektronik yang
terpasang. UPS merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan
diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan
sistem dan hardware.
UPS akan menjadi sistem yang sangat penting dan sangat diperlukan pada banyak
perusahaan penyedia jasa telekomunikasi, jasa informasi, penyedia jasa internet dan
lain sebagainya. Dapat dibayangkan berapa besar kerugian yang timbul akibat
kegagalan daya listrik jika sistem tersebut tidak dilindungi dengan UPS.
UPS bekerja berdasar kepekaan tegangan. (RT)UPS akan menemukan penyimpangan
jalur voltase (linevoltage) misalnya, kenaikan tajam, kerendahan, gelombang, dan
juga penyimpangan yang disebabkan oleh pemakaian dengan alat pembangkit tenaga
listrik yang murah. Dikarenakan gagal, UPS akan berpindah ke operasi on-battery
atau baterai hidup sebagai reaksi kepada penyimpangan untuk melindungi bebannya
(load).
Jika kualitas listrik kurang, UPS mungkin akan sering berubah ke operasi on-battery.
Kalau beban bisa berfungsi dengan baik dalam kondisi tersebut, kapasitas dan umur
baterai dapat bertahan lama melalui penurunan kepekaan UPS.

B.Fungsi Utama UPS


1. Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada
listrik utama.
2. Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera menghidupkan genset
sebagai pengganti listrik utama.
3. Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera melakukan back up data
dan mengamankan sistem operasi (OS) dengan melakukan shutdown sesuai prosedur
ketika listrik utama padam.
4. Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat
mengganggu sistem komputer baik berupa kerusakan software, data maupun
kerusakan hardware.
5. UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan
tegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh sistem komputer
berupa tegangan Yang stabil.
6. UPS dapat melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri sehingga
memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap
sistem.
7. User friendly dan mudah dalam installasi.
8. Pengguna dapat melakukan kontrol UPS melalui jaringan LAN dengan
menambahkan beberapa aksesoris yang diperlukan.
9. Dapat diintegrasikan dengan jaringan internet.
10. Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan pengaturan perangkat lunak
UPS management.

C. JENIS JENIS UPS


1.Standby UPS
UPS jenis Standby digunakan oleh para pengguna rumahan untuk disandingkan
dengan PC mereka. Transfer Switch telah diatur untuk mengambil input AC (searah)
sebagai sumber daya utama, sedangkan sumber daya cadangan diambil dari baterai
atau Inverter (pada saat sumber daya utama padam). UPS dengan tipe seperti ini
mampu melakukan filtrasi terhadap gangguan daya dan pengelolaan arus, di samping
juga keuntungan bagi pengguna dari sisi rancangan yang efisien, ukurannya yang
kecil serta biaya yang harus dikeluarkan terbilang murah.
Keunggulan: Biaya rendah; efisiensi tinggi; desain kompak
Kekurangan: Baterai tetap terpakai saat listrik padam; tidak cocok untuk pemakaian
di atas 2kVA
Keterangan: Paling cocok untuk pengguna personal

2. Line Interactive UPS


UPS tipe ini adalah yang paling sering digunakan pada unit small business,
pengembang web, dan sejumlah server yang berada di departemen pemerintahan. Hal
ini dikarenakan selain memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, tipe ini juga memiliki
kemampuan menyesuaikan voltase yang cukup baik. Bagian Inverter (pengubah daya
dari baterai ke AC) selalu terhubung ke output sistem UPS. Dalam keadaan
normal, Inverter akan melakukan pengisian baterai. Sedangkan dalam keadaan listrik
padam, Transfer Switch akan menutup dan mengalirkan daya dari baterai
ke output UPS. Posisi Inverter yang selalu terhubung ke output memberi tambahan
penyaring daya. Hal inilah yang membuat UPS dengan tipe ini banyak digunakan
untuk server dan kondisi listrik yang tidak terlalu baik.
Keunggulan: Reliabilitas tinggi; efisiensi tinggi; penyesuaian voltase baik
Kekurangan: Tidak cocok untuk pemakaian di atas 5kVA
Keterangan: Tipe UPS yang paling sering digunakan dalam kondisi listrik yang tidak
menentu

3. Double Conversion Online


Tipe ini merupakan yang paling lazim untuk UPS dengan daya lebih dari 10kVA.
Tipe ini memiliki kesamaan dengan tipe Standby. Hanya saja tipe ini memiliki
sumber tenaga utama yang terletak pada Inverter, bukan pada sumber listrik AC.
Pada tipe ini, terputusnya pasokan listrik utama tidak akan memicu sakelar transfer
karena arus listrik AC yang masuk pada bagian input tengah melakukan pengisian
pada baterai yang memberikan tenaga pada Inverter yang terletak pada bagian output.
Oleh karena itu, ketika arus listrik AC terputus, arus tenaga akan segera dialihkan
tanpa mengambil jeda saat pengalihan terjadi. UPS tipe ini memperlihatkan kinerja di
atas rata-rata. Dapat dikatakan tipe ini mendekati gambaran ideal dari sebuah UPS,
sayangnya tipe ini menghasilkan panas yang cukup tinggi.
Keunggulan: Penyesuaian voltase yang sangat baik; mudah untuk disambungkan
secara paralel
Kekurangan: Efisiensi rendah; harganya mahal untuk tipe dengan daya di bawah
5kVA
Keterangan: Mendekati gambaran ideal UPS, tapi menghasilkan panas yang cukup
tinggi.

4. Delta Conversion Online


Diagram UPS ini merupakan bentuk teknologi Konversi Ganda (Double Conversion)
yang telah diperbaharui dan tersedia dengan daya 5kVA hingga 1.6MW. Memiliki
kemiripan dengan tipe Double Conversion, tipe ini menggunakan Inverter untuk
selalu memasok voltase. Saat pasokan tenaga terputus, tipe ini melakukan hal yang
sama dengan tipe Double Conversion.
Misalkan saja sebuah paket harus diantarkan dari lantai 4 ke lantai 5. Teknologi Delta
Conversion menghemat energi dengan cara mengantarkan paket tersebut menurut
perbedaan pada titik awal dan titik akhir saja. Delta Conversion memiliki dua fungsi,
yang pertama adalah untuk mengendalikan karakteristik power input. Sedangkan
fungsi yang kedua adalah untuk mengendalikan arus pada input untuk mengarahkan
proses pengisian pada sistem baterai. Hal yang perlu diingat adalah tipe ini
meminimalisir energi yang terbuang. Selain itu, ia memiliki kompatibilitas tinggi
terhadap beragam jenis generator serta mengurangi kebutuhan akan penggunaan
kabel.
Keunggulan: Penyesuaian voltase yang sangat baik; efisiensi tinggi
Kekurangan: Tidak cocok untuk penggunaan di bawah 5kVA
Keterangan: Efisiensi tinggi memperpanjang daur hidup perangkat saat digunakan
pada sistem yang besar (srn).
Semua jenis UPS di atas memiliki tujuannya masing-masing dan tidak ada satu jenis
pun yang dapat menjadi tipe yang paling ideal. Kita harus dapat mengenal betul
kebutuhan dan lingkungan tempat UPS akan diletakkan sebelum menentukan jenis
apa yang akan digunakan.

D. Komponen Utama UPS


 Baterai
Jenis baterai yang digunakan UPS umumnya berjenis lead-acid atau jenis nikel-
cadmium. Baterai ini umumnya mampu menjadi sumber tegangan cadangan
maksimal selama 30 menit.
 Rectifier (penyearah)
Penyearah berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dari suplai listrik
utama. Hal ini bermanfaat pada saat pengisian baterai.
 Inverter
Kebalikan dari penyearah, inverter berfungsi untuk mengubah arus DC dari baterai
menjadi arus AC. Hal ini dilakukan pada saat baterai pada UPS digunakan untuk
memberikan tegangan ke komputer.

E.Cara Kerja UPS


UPS bekerja berdasar kepekaan tegangan. (RT)UPS akan menemukan penyimpangan
jalur voltase (linevoltage) misalnya, kenaikan tajam, kerendahan, gelombang dan
juga penyimpangan yang disebabkan oleh pemakaian dengan alat pembangkit tenaga
listrik yang murah. Karena gagal,
UPS akan berpindah ke operasi on-battery atau baterai hidup sebagai reaksi kepada
penyimpangan untuk melindungi bebannya (load). Jika kualitas listrik kurang, UPS
mungkin akan sering berubah ke operasi on-battery.
Kalau beban bisa berfungsi dengan baik dalam kondisi tersebut, kapsitas dan umur
baterai dapat bertahan lama melalui penurunan kepekaan UPS. Kegagalan listrik
sesaat akibat terputusnya aliran listrik atau akibat sambaran petir dapat meningkatkan
arus catu daya dan dapat mematikan supplay arus listrik direct current (DC) yang
menuju motherboard komputer. Kegagalan listrik sesaat tersebut dapat
mempengaruhi kinerja perangkat komputer baik pada hardware maupun software
sehingga menggunakan aktivitas pengolahan data.
Gangguan hardware dapat mengakibatkan motherboard cepat rusak, berkurangnya
performance system, dan turunnya performance hardware. Sedangkan gangguan
system software dapat berupa kemungkinan operating system corrupt, data lost,dan
lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai