Anda di halaman 1dari 2

KONFLIK ANTAR SUKU ACEH & JAWA

A. BENTUK KONFLIK

Awal mula terjadinya konflik suku bangsa Aceh dan suku bangsa Jawa yaitu bermula dari
adanya perbedaan etnis. Etnis yang merupakan salah satu unsur yang dijadikan obyek utama
kajian ilmu- ilmu sosial. Konflik antara etnik yang satu dengan etnik yang lainnya itu selalu
mencari akar permasalahan sosial ekonomi dan budaya seperti halnya pada konflik yang
terjadi di daerah Aceh. Seorang peneliti menunjukkan bahwa akar dari semua konflik yang
terjadi di Aceh merupakan persoalan dari ketidakadilan pembagian sosial ekonomi dalam
proses pembangunan serta tuntutan janji-janji atas hak-hak yang tidak terealisasikan dengan
baik, jadi konflik tersebut tidak murni karena perbedaan antara etnik suku bangsa Aceh
dengan suku bangsa Jawa.

B. SEBAB TERJADINYA KONFLIK

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya konflik yang terjadi di daerah aceh, namun yang
menjadi awal pemicu yaitu kebencian suku bangsa Aceh dengan suku bangsa Jawa yang
berakhir dengan peristiwa konflik yang sangat tragis. Faktor pemicu konflik yang terjadi di
daerah Aceh tersebut awalnya dari kebencian antar etnik dan semakin berkembang
mengakar pada bidang- bidang yang lain, misalnya saja ketidakadilan pemerintah dalam
merealisasikan proses-proses pembangunan sosial ekonomi serta budaya.

C. DAMPAK YANG DITIMBULKAN

Isu-isu konflik yang ada di Aceh ini ada dua isu. Isu yang pertama, isu yang menjadi pemicu
awal adanya konflik di Aceh serta terjadi pada masa Orde Baru yaitu isu Aceh yang ingin
melepaskan diri dari Indonesia dan ingin berdiri sendiri sebagai sebuah negara yang merdeka
tanpa ada campur tangan dari suku bangsa lainnya khususnya dari suku bangsa Jawa. Isu
tersebut disuarakan oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan mempertimbangkan serta
melihat keadaan ketidakadilan. pemerintahan pada masa Orde Baru tersebut.

D. UPAYA PENYELESAIAN

Setelah saling melakukan perlawanan selama kurang lebih 30 tahun, puluhan ribu jiwa
menjadi korban baik itu dari pihak masyarakat sipil ataupun dari pihak masyarakat Aceh.
Kemudian akhirnya kedua belah pihak yakni pihak militer Indonesia dan pihak militer GAM
menempuh jalur perdamaian untuk menyelesaikan konflik. Pada Agustus 2005 pihak
pemerintah Indonesia dan GAM bersepakat menandatangani perjanjian damai di Helsinki
Finlandia, yang kemudian melahirkan nota kesepahaman bersama atau yang biasa dikenal
MoU Helsinki.

Kesimpulan

Kesimpulan dari Analisis kasus konflik diatas yaitu konflik terjadi karena adanya perbedaan.
pandangan. Identitas diri suatu kelompok juga mempengaruhi adanya konflik. Meskipun
konflik tersebut dapat memperkuat solidaritas suatu kelompok yang longgar. Karena
adannya identitas sosial tersebut, Aceh merasa bukan bagian dari Indonesia sebab Aceh
bukan termasuk wilayah. jajahan Belanda dan Aceh juga merasa kalau telah dikhianati oleh
pemerintahan karena eksploitasi sumberdaya alam tanpa memperhatikan kesejahteraan
masyarakat aceh tersebut. Hal tersebutlah yang membuat adanya konflik besar antara
masyarakat GAM dan pemerintahan Indonesia.

Nama : Irengga Dani P.

No : 13

Kelas : XI 3

Anda mungkin juga menyukai