Anda di halaman 1dari 8

Definisi manajemen menurut para ahli:

1. Peter Drucker (1954): "Manajemen adalah tugas dan fungsi utama dari setiap bisnis,
termasuk industri dan usaha pelayanan. Ini adalah tugas perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan."
2. Harold Koontz dan Cyril O'Donnell (1955): "Manajemen adalah seni untuk
merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengawasi sumber daya manusia
dan materi dalam suatu organisasi agar mencapai tujuan."
3. Chester I. Barnard (1938): "Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang
diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi melalui dan bersama orang lain."
4. Henry Mintzberg (1973): "Manajemen adalah serangkaian peran interpersonil,
informasional, dan keputusan yang melibatkan aktivitas seperti mengelola konflik,
memberi arahan, dan mengambil keputusan."
5. Fredrick Winslow Taylor (1911): "Manajemen ilmiah mencakup penggalian fakta-
fakta, menemukan fakta-fakta baru melalui eksperimen, dan menggunakan metode
ilmiah secara keseluruhan dalam penentuan standar terbaik untuk setiap tugas yang
dilakukan oleh orang-orang."
6. Joan Magretta (2002): "Manajemen adalah penciptaan dan penggunaan sistem,
prosedur, dan kebijakan yang efektif untuk mengarahkan kegiatan orang-orang yang
terlibat dalam organisasi menuju tujuan-tujuan yang diinginkan."
7. Henry Fayol (1841-1925): Fayol, seorang ahli manajemen Prancis, merumuskan
prinsip-prinsip manajemen dalam bukunya yang berjudul "Administration Industrielle
et Generale" pada tahun 1916. Salah satu definisi manajemen menurut Fayol adalah:
"Manajemen adalah kegiatan merencanakan, mengorganisir, mengarahkan,
mengkoordinasikan, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai tujuan
organisasi."
Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen yang mencakup prinsip-prinsip seperti
pembagian kerja, kewenangan dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan komando, dan
lain-lain.
8. George R. Terry (1909-1979): George R. Terry, seorang ahli manajemen Amerika,
memberikan kontribusi melalui karyanya "Principles of Management" pada tahun
1968. Terry memberikan definisi manajemen yang mencakup fungsi-fungsi
manajerial, yaitu: "Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi
secara efektif dan efisien."
9. Luther M Gullick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu
pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk mamahami mengapa dan
bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem
kerjasama ini lebih manfaat bagi kemanusiaa
10. Ernest Dale (1900-1986) adalah seorang akademisi dan ahli manajemen yang
terkenal. Dia dikenal karena kontribusinya dalam literatur manajemen dan pendidikan
bisnis. Dale memegang peran penting dalam perkembangan pendidikan bisnis di
Amerika Serikat.

Henry Fayol dan George R. Terry, adalah ahli manajemen yang memiliki kontribusi
masing-masing terkait dengan fungsi-fungsi manajerial, termasuk perencanaan.
Namun, jika kita memfokuskan pertanyaan pada aspek perencanaan, maka Henry
Fayol dapat dianggap sebagai ahli manajemen yang lebih dikenal dengan konsep
perencanaan.

Henry Fayol mengidentifikasi perencanaan sebagai salah satu fungsi manajemen utama.
Dalam prinsip-prinsip manajemennya, ia memberikan penekanan khusus pada kegiatan
perencanaan sebagai langkah pertama dalam proses manajemen.
Menurut Fayol, manajer harus merencanakan tindakan masa depan, menetapkan
tujuan, dan mengembangkan strategi untuk mencapainya. Oleh karena itu, Fayol dikenal
karena memperkenalkan konsep perencanaan dalam kerangka kerja manajemen.

George R. Terry dan Perencanaan: George R. Terry juga memberikan kontribusi penting
terhadap teori manajemen, dan dalam karyanya "Principles of Management" (1968), ia
mencakup fungsi-fungsi manajerial, termasuk perencanaan. Terry menggambarkan
manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengawasan. Perencanaan diidentifikasi sebagai tahap awal dan penting dalam proses
manajemen.
Henry Fayol memberikan perhatian yang signifikan terhadap fungsi perencanaan
dalam kerangka manajemen. Di bawah ini adalah definisi atau konsep perencanaan
menurut Henry Fayol secara lengkap dan detail:
1. Perencanaan sebagai Fungsi Manajemen: Fayol mengidentifikasi perencanaan sebagai
salah satu fungsi manajemen yang fundamental. Menurutnya, perencanaan adalah langkah
pertama dari fungsi-fungsi manajemen yang lain.
2. Arti Penting Perencanaan:
 Fayol percaya bahwa perencanaan adalah kegiatan mental yang melibatkan pemikiran
dan pemilihan suatu tindakan di masa depan.
 Perencanaan membantu manajer untuk menetapkan tujuan dan menentukan cara
terbaik untuk mencapainya.
3. Ruang Lingkup Perencanaan:
 Perencanaan harus mencakup seluruh organisasi dan semua tingkatan manajemen.
 Fayol mengadvokasi perencanaan sebagai suatu proses yang melibatkan semua
kegiatan organisasi.
4. Langkah-langkah Perencanaan:
 Fayol mengidentifikasi beberapa langkah dalam proses perencanaan, termasuk
memahami situasi, menetapkan tujuan, mengembangkan rencana, dan
mengimplementasikannya.
 Pemahaman yang baik tentang kondisi internal dan eksternal perusahaan penting
untuk perencanaan yang berhasil.
5. Fleksibilitas Rencana:
 Fayol menekankan bahwa rencana harus bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan
dengan perubahan situasi.
 Manajer perlu dapat menyesuaikan rencana mereka seiring waktu dan perubahan
kondisi.
6. Penyesuaian dan Koordinasi:
 Rencana harus disesuaikan dengan tujuan organisasi dan selaras dengan rencana yang
ada di tingkat yang lebih tinggi dan lebih rendah dalam hierarki organisasi.
 Koordinasi antara berbagai bagian organisasi adalah kunci untuk perencanaan yang
efektif.
7. Kontinuitas dan Kesinambungan:
 Fayol percaya bahwa perencanaan harus kontinu dan melibatkan pembaruan
berkelanjutan sesuai dengan perkembangan dan perubahan dalam organisasi dan
lingkungan bisnis.
Dengan demikian, menurut Fayol, perencanaan bukan hanya sebagai tindakan
meramalkan, tetapi juga melibatkan penetapan tujuan, pengorganisasian sumber daya,
dan pengarahan kegiatan agar mencapai hasil yang diinginkan. Perencanaan adalah
dasar bagi fungsi-fungsi manajemen lainnya dan menjadi fondasi bagi keseluruhan
proses manajemen.

Henry Fayol, seorang tokoh manajemen Prancis, mengembangkan teori manajemen


yang sering dikenal sebagai "Prinsip-prinsip Fayol." Prinsip-prinsip ini mencakup
berbagai fungsi manajemen, termasuk perencanaan. Berikut adalah langkah-langkah
perencanaan menurut Henry Fayol:
1. Penetapan Tujuan (Setting Objectives): Langkah pertama dalam perencanaan
adalah menetapkan tujuan organisasi. Fayol menekankan bahwa tujuan harus jelas,
terukur, dan dapat dicapai.
2. Penentuan Aktivitas (Determining Activities): Setelah tujuan ditetapkan, manajer
perlu menentukan aktivitas atau tugas yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut. Fayol menekankan pentingnya menyusun rencana yang rinci untuk setiap
aktivitas.
3. Pemilihan Metode (Choosing Methods): Manajer harus memilih metode atau cara
terbaik untuk melaksanakan aktivitas. Pemilihan metode harus mempertimbangkan
efisiensi, efektivitas, dan ketersediaan sumber daya.
4. Penetapan Rencana (Setting Plans): Fayol mengakui bahwa perencanaan
memerlukan penyusunan rencana atau skenario yang menggambarkan langkah-
langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan. Rencana ini harus fleksibel dan
dapat disesuaikan dengan perubahan kondisi.
5. Pengintegrasian Rencana (Integrating Plans): Rencana-rencana yang telah disusun
perlu diintegrasikan agar saling mendukung dan tidak saling bertentangan. Fayol
menekankan koordinasi antara berbagai rencana agar bekerja bersama menuju tujuan
keseluruhan.
6. Pembentukan Struktur Organisasi (Forming Organizational Structure): Fayol
memahami bahwa perencanaan tidak dapat terpisah dari struktur organisasi. Manajer
perlu memastikan bahwa struktur organisasi mendukung dan memfasilitasi
pelaksanaan rencana.
7. Penetapan Sumber Daya (Allocating Resources): Perencanaan melibatkan alokasi
sumber daya seperti manusia, uang, dan waktu. Fayol menekankan pentingnya
memastikan bahwa sumber daya yang cukup dan sesuai tersedia untuk melaksanakan
rencana.
8. Pengorganisasian Kembali (Reorganizing if necessary): Jika kondisi atau keadaan
berubah, manajer perlu siap untuk mengorganisasikan kembali atau menyesuaikan
rencana dan struktur organisasi. Perencanaan harus bersifat fleksibel dan dapat
disesuaikan dengan perubahan.
Prinsip-prinsip Fayol, termasuk langkah-langkah perencanaan, memberikan kerangka dasar
yang relevan dan masih diterapkan dalam studi manajemen modern.

Mengapa manajemen itu penting


Pada dasarnya manusia mempunyai keterbatasan fisik, pengetahuan, waktu, perhatian
dan lain sebaganya sehingga untuk memenuhi kebutuhan manusia memelukan pembagian
pekerjaan, tugas dan tanggungjawab sehingga terbentuklah kerjasama dalam suatu organisasi
supaya pekerjaan berat dan sulit terselesaikan dengan baik untuk mencapai tujuan yang di
inginkan.
Pada dasarnya manajemen itu penting karena:
a. Pekerjaan berat akan menjdi ringan karena dlm manajemen ada pembagian kerja, tugas
dan tanggungjawab.
b. Jika manajemen di terapkan dengan baik maka perusahaan akan berhasil
c. Meningkatkan daya guna dan hasil guna dan dapat mengoptimalkan semua potensi yang
ada
d. Mengurangi pemborosan-pemborosan
e. Untuk kemajuan dan pertumbuhan perusahaan/organisasi
f. Tercapainya tujuan secara teratur
g. Merupakan pedoman pemikiran dan tindakan

1.2 Filsafat Dan Asas-Asas Manajemen


Filsafat Manajemen adalah kerjasama saling menguntungkan, bekerja efektif dan
metode kerja yang terbaik untuk mencapai hasil yang optimal.
Manfaat Filsafat Manajemen
1. Memberikan suatu dasar dan pedoman bagi pekerjaan manajer
2. Memberikan kepercayaan dan pegangan bagi manajer dalam proses manajemen untuk
mencapai tujuan
3. Memberikan dasar dan pedoman berfikir efektif bagi manajer
4. Dapat dipergunakan untuk mendapatkan sokongan dan partisipasi para bawahan, jika
mereka mengetahui peranan manajer dan mengerti tindakan-tindakannya, asalkan
mereka telah menghayati filasafat manajemen
5. Memberikan pedoman arah pemecahan yang terbaik terhadap masalah-masalah yang
dihadapi manajer
6. Menjadi pedoman dasar dan kepercayaan bagi manajer dalam melakukan wewenang
kepemimpinannya.

1.3 Asas-Asas Manajemen


Asas-Asas Manajemen menurut Henry Fayol :
a. Division of Work (pembagian kerja)
b. Authority and Responsibility (wewenang dan tanggungjawab)
c. Discipline
d. Unity of Command (kesatuan perintah)
e. Unity of Direction (kesatuan tindakan)
f. Subordinaioan of Individual Interest into General Interest (mengutamakan kepentingan
bersama di atas kepentinga pribadi)
g. Renumeration of Personal
h. Centaliation
i. Scalar of Chain (Hierarchy)
j. Order
k. Equity
l. Initiative
m. Esprit de Corp (Kesatuan)
n. Stability of Turn-ver of Personnel (Kestabilan Jabatan Karyawan)
Uji Keefektivan dan Efisiensi dalam R&D
Salah satu bagian penting yang tidak kalah penting dari tahapan penelitian dalam R&D
adalah melakukan uji keefektivan dan uji efisiensi. Uji keefektivan digunakan untuk
membuktikan apakah model mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. Ketika
suatu model dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berwirausaha warga
belajar, maka suatu model dikatakan efektif jika tujuan ini bisa tercapai. Pengukuran efektif
dan tidaknya suatu model dilakukan dengan membandingkan skor awal dalam pretest dengan
skor akhir dalam posttest. Disamping itu peneliti juga harus membandingkan skor posttest
kelompok kontrol dengan skor posttest kelompok treatment, sehingga dapat disimpulkan
apakah terdapat perbedaan skor antara kelompok treatment dan kelompok kontrol.
Demikian pula dengan uji efisiensi. Meskipun uji ini tidak umum digunakan dalam penelitian
R&D, namun sebaiknya peneliti perlu juga untuk melakukan pengujian. Uji efisiensi
dimaksudkan untuk mengetahui apakah proses implementasi model telah sesuai dengan
rencana atau tidak. Uji efisiensi biasanya dilakukan dengan desain survey, dimana peneliti
dapat mengembangkan berbagai macam instrumen untuk melakukan penilaian terhadap
proses pembelajaran. Uji efisiensi sangat berguna sebagai bahan evaluasi model untuk
mengetahui bagian-bagian dari proses yang belum sesuai dengan rencana dan mengetahui
bagian mana dari proses yang harus diperbaiki.
Sebelum melakukan uji keefektivan, ada beberapa tahapan uji statistik yang harus dilakukan
oleh peneliti diantaranya: uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas berfungsi untuk
mengetahui apakah sebaran data responden berdistribusi normal ataukah tidak. Uji normalitas
akan berpengaruh pada penggunaan alat test statistik dalam uji keefektivan model, apakah
akan
menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Dengan menggunakan SPSS, uji
normalitas dapat menggunakan rumus “Kolmogorov Smirnov”. Data dikatakan normal jika
nilai signifikansi menunjukkan (p,0,05) yang artinya data tersebut tidak berbeda dengan
kurva normal persebaran data.
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kelompok responden berasal dari
populasi yang sama atau tidak.
Jika data hasil perhitungan pada uji normalitas menunjukkan bahwa distribusi data adalah
normal, maka analisis statistik yang digunakan untuk uji keefektivan model statistik
parametrik.
Sebaliknya jika data berdistribusi tidak normal maka uji keefektivan model menggunakan
statistik non parametrik.
Uji Statistik Efisiensi Model
Dalam menguji efisiensi model, penggunaan rumus statistik sangat tergantung dari desain
penelitian yang digunakan. Ketika peneliti menggunakan desain survey dalam mengevaluasi
efisiensi model, maka statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif. Peneliti dapat
menghitung jumlah skor total dari penilaian yang dilakukan oleh warga belajar kemudian
menghitung rerata penilaian efisiensi model. Jika peneliti tidak mau melibatkan warga belajar
dalam penilaian efisiensi model, maka peneliti dapat membuat kisi-kisi efisiensi model,
kemudian menerjemahkan kisi-kisi tersebut kedalam instrumen observasi berupa lembar
ceklist, dimana peneliti melakukan penilaian terhadap proses implementasi model,
melakukan pengecekan terhadap beberapa bagian yang sesuai dan belum sesuai. Cara ini
akan sangat membantu peneliti karena dapat dengan segera mengetahui berbagai kelemahan
(inefisiensi) dalam model yang dikembangkannya.

Anda mungkin juga menyukai