Anda di halaman 1dari 19

KONSEP TEORI MANAJEMEN MENURUT

HENRY FAYOL

OLEH KELOMPOK I

 KANISIUS WENGGO
 VENANSIUS JANUR
 EUSABIA FEBRIANA TURE
 AMBROSIUS JEHARUN
 ANDIVERA SEMON
 JHON KITU
 MAXIMILIANUS LANGGAR
Biografi Henry Fayol
 Henry Fayol (lahir di Istanbul, 1841, meninggal di Paris,
1925) adalah seorang teoris manajemen atau
administrasi asal Perancis. Ia lulus dari universitas St.
Etienne Fourcehambau-Decazeefile pada tahun 1860. Ia
menjalani profesi sebagai manajer di Compagnie de
Commentry-Fourchambeau-Decazeville, dari tahun
1888 sampai dengan tahun 1918. Ia meninggal di Paris
pada tahun 1925. Berdasarkan pengalamannya, ia dapat
membuat konsep dan teori tentang manajemen.
 Fayol adalah salah satu kontributor paling berpengaruh
dalam konsep manajemen atau ilmu administrasi
modern. Peninggalan Fayol yang paling terkenal adalah
tentang lima fungsi utama manajemen, yaitu
merencanakan, mengorganisasi, memerintah,
mengkoordinasi, dan mengontrol (Fayol, 1949, 1987).
Menurut Fayol, praktik manajemen dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa pola yang dapat
diidentifikasi dan dianalisis. Dan selanjutnya analisis
tersebut dapat dipelajari oleh manajer lain atau calon
manajer.
Lanjutan
 Fayol terkenal akan 14 prinsip manajemennya.
Prinsip ini disebut Fayol dalam karya aslinya sebagai
14 prinsip administrasi. Perbedaan terjemahan dan
kiblat ilmu antara Anglo Saxon dan Continental
menyebabkan banyak orang memahami Fayol
sebagai teoris manajemen. Padahal ini disebabkan
karya aslinya, “Administration Industrielle et
Generale” yang diterjemahkan ke bahasa inggris
“General and Industrial Management”.
 Ilmu Manajemen berkembang di negara-negara
Anglo Saxon, sedangkan ilmu Administrasi
berkembang di negara-negara Continental. Pada
perkembangan berikutnya, terdapat istilah tata
usaha yang dipahami lewat bahasa belanda sebagai
administratie yang maerupakan bagian dari Ilmu
Administrasi itu sendiri. Pada akhirnya, di negara-
negara jajahan terjadi reduksi makna administrasi
menjadi dalam arti sempit tata usaha, sedangkan
manajemen berkembang sesuai dengan proporsi
aslinya.
TEORI MENURUT HENRY FAYOL
Henry Fayol mendefenisikan manjemen adalah memperkenalkan,
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan.
Memperkirakan dan merencanakan berarti mempertimbangkan masa
depan dan menuyusun rencana aktivitas. Mengorganisasikan berarti
mengembangkan struktur ganda, yaitu materi dan manusia, dari suatu
usaha.
Memimpin berati mengikat, menyatukan dan menyelaraskan segala
bentuk aktivitas dan usaha. Mengendalikan berarti memperhatikan
bahwa segala sesuatu yang terjadi sesuai dengan peraturan-peraturan
yang telah ditetapkan dan tuntunan yang ada. Dalam usahanya
mengembangkan ilmu manajemen, Henry Fayol memulainya dengan
membagi perusahan menjadi enam aktivitas yang saling bergantung.
Aktivitas yang dimaksud sebagai berikut

1. Fungsi teknis (T echaneca), yaitu memproduksi dan membuat produk


2. Fungsi komersil (Commercial), yaitu membeli bahan baku dan
menjual produk
3. Fungsi Finansial (Financial), yaitu memperoleh dan menggunakan
modal
4. Fungsi keamanan (Security), yaitu melindungi para bawahan dan
aktivitas perusahaan
5. Fungsi Akuntansi (Accuounting), yaitu mencatat dan mengecek biaya,
keuntungan, dan utang-utang, menyiapkan neraca, serta
menghimpun statistik
6. Fungsi Manajerial (Managerial), yaitu meliputi perencanaan (planning)
pengorganisasian (Organizing), memimpin (Commanding),
mengkoordinasikan (Coodinating), Pengendalikan (Controlling)
lima fungsi yang disingkat sebagai POCCC
(Planning, Organizing, Commanding, Coodinating,
Controlling).
1. Perencanaan adalah suatu proses penting yang membutuhkan
kompetensi personal dan interpersonal, termasuk yang terkait
dengan pengelolaan penanggung jawab internal organisasi.
Dalam rangka mencapai rencana yang “baik”, Fayol mengatakan
penanggung jawab (Manajer) perlu memiliki hal di bawah ini :
a. Seni untuk menangani orang (untuk mendapatkan kerja sama yang
aktif dari semua pihak yang terlibat dalam proses perencanaan).
b. Energi yang cukup
c. Keberanian moral (untuk memenuhi kewajiban dalam membuat setiap
persiapan dan mencari hasil yang optimal daripada menghasilkan
rencana yang menuai kritik).
d. Beberapa kontinuitas kepemilikan (sehingga dapat mengembangkan
pengetahuan perusahan dan pemahaman).
e. Kompetensi profesional dan pengetahuan bisnis secara umum.
Lanjutan
2. Pengorganisasian (Organizing), berati
memobilisasi sumber daya manusia dan sumber
daya alam dari organisasi untuk mewujudkan
rencana menjadi suatu hasil. Hal-hal yang perlu
dilakukan dalam pengorganisasian.
 Mengidentifikasi kegiatan
 Mengelompokan kegiatan
 Mengklasifikasikan otoritas
 Koordinasi antara wewenang dan tanggung jawab
Lanjutan
3. Pengomandoan (Commanding), berati memberikan pengarahan kepada
karyawan agar dapat menunaikan tugas mereka masing-masing dan
melaksanakan tugas dengan baik sesuai pada tujuan yang ditetapkan semula.
Munurut Fayol mengomandoan dapat dilakukan melalui contoh yang baik,
melalui audit berkala organisasi, melalui sistem komunikasi organisasi yang
berkembang baik melalui pendelegasian tugas, dan melalui pengadopsian
prinsip-prinsip organisasi (mengembangkan inisiatif antara bawahan).

4. Pengoordinasian (Coordinating), berarti memastikan bahwa sumber daya


dan aktifitas organisasi berkerja secara harmonis untuk mencapai tujuan
“koordinasi yang dicapai, antara lain, dari pertemuan tim (konferensi
mingguan kepala departemen). Hal ini dilakukan umumnya oleh “gabungan
tindakan pada bagian dari manajemen umum yang mengawasi keseluruhan,
ditambah manajemen lokal yang berusaha mengarahkan untuk kerja sukses
masing-masing pada bagian terteentu”.
Lanjutan

5. Pengendalian (Controlling), berati


pengendalian atau pengawasan adalah suatu
kegiatan untuk memantau, membuktikan,
dan memastikan seluruh kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan, diperintakan,
dan dikoordinasikann sebelumnya dapat
berjalan sesuai target atau tujuan tertentu.
Daftar tugas manajerial yang tekait dengan
pengorganisasian

 Mematikan rencana yang telah disiapkan secara bijaksana


dan dilakukan secara ketat.
 Mencocokan sumber daya dengan rencana
 Kepemimpinan ( berdiri sendiri, otoritas, membimbing,
energik, kompoten, kesatuan komando, control,
pengawasan)
 Kegiatan yang harmonik dan terkoordinasi
 Pengambikan keputusan
 Pemilihan staff
 Pemberdayaan (mendorong keinginan yang berinisiatif dan
bertanggung jawab)
 Kinerja manajemen-remunerasi yang adil dan layak
 Memperjuangkan peraturan, birokrasi dan mengawasi
Prinsip-prinsip controlling

 Pengawasan yang dilakukan oleh pemimpin dapat


dimengerti oleh pekerja dan hasilnya mudah diukur
 Pemimpin harus memahami bahwa fungsi
pengawasan sebagai kegiatan yang sangat penting
dalam upaya mencapai tujuan organisasi
 Standar kerja harus dijelaskan kepada seluruh
pekerja karena kinerja pekerja terus dinilai oleh
pemimpin sebagai pertimbangan untuk
memberikan pengembangan kepada yang dianggap
mampu memenuhi target.
Proses controlling

 Mengukur hasil atau prestasi yang telah


dicapai oleh para pekerja atau perusahaan
 Membangdingkan hasil yang telah dicapai
dengan tolak ukur yang sudah ditetapkan
 Memperbaiki penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi sesuai dengan penyebabnya,
kemudian menggunakan faktor penyebab
tersebut untuk menetapkan langkah-langkah
ke depannya.
Henry Fayol membagi kegiatan dan operasi
perusahaan ke dalam 4 macam kegiatan

 Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan


membuat barang-barang
produksi.
 Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan
pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi.
Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal)
berusaha mendapatkan dan menggunakan modal.
 Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa
melindungi
pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan.
 Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya,
utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik.
Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi

 Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah yang


memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
 Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan
materiil dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.
 Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada
karyawan
agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka.
 Staffing (penyusunan pegawai) pengadaan tenaga kerja, jumlah
ataupun kualifikasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan,
termasuk perekrutan, pelatihan dan penyelesaian untuk menempati
posisi-posisi dalam suatu organisasi.
 Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk
membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana
mestinya.
Beberapa ajaran Fayol
 Keterampilan yang dibutuhkan oleh manajer tergantung kepada tempat
pada
tingkatan organisasi, yang rendah lebih membutuhkan keterampilan dan
kemampuan teknis dibandingkan dengan keterampilan manajerial pada
manajer
tingkat atas.
 Kemampuan dan ketrampilan manajemen harus diajarkan dan dipelajari,
sehingga tidak mungkin hanya diperoleh melalui praktek, timbul tenggelam
sepertl orang belajar menyelam tanpa guru.
 Kernampuan dan keterampilan manajemen dapat diterapkan pada segala
bentuk dan jenis organisasi, seperti rumah tangga, pemerintah, partai,
industri dan lainlain.
 Prinsip-prinsip manajemen lebih baik daripada hukum manajemen, karena
hukum bersifat kaku, sedang prinsip bersifat lebih luwes, sehingga dapat
disesuaikan pada keadaan yang dihadapi.
Prinsip manajemen Menurut Henry Fayol,
 Pembagian kerja (difision of labor)
Pembagian kerja harus dipikirkan agar mengarah pada spesialis. Semakin seseorang
terspesialisasi semakin efisien dan efektif orang tersebut melaksanakn pekerjaan.
 Otoritas wewenang (authoryti)
Dalam pelaksanaan tugas, manajer harus memberi perintah kepada bawahan untuk
menyelesaikan pekerjaan. Meskipun manajer harus memiliki otoritas untuk memerintah,
ia tidak akan selalu mendapatkan respon yang positif dari bawahan. Hal ini dapat terjadi
jika ia tidak memiliki otoritas pribadi, misalnya keahlian yang sesuai.
 Disiplin
Anggota organisasi harus patuh terhadap aturan dan kesepakatan yang menjadi rambu-
rambu organisasi. Menurut henry fayol disiplin merupakan hasil kepemimpinan yang baik
di semua jenjang organisasi. Misalnya, tiap tahun di beri penghargaan pada pegawai
yang selalu hadir tepat waktu dan memberikan teguran kepada pegawai yang bermalas-
malasan.
 Kesatuan perintah (unity of command)
Setiap karyawan hanya mendapat satu perintah untuk satu pekerjaan. Henry fayol
mengatakan kalau seorang karyawan harus bertanggungjawab kepada beberapa atasan
akan dapat mengakibatkan petunjuk yang bertentangan dan otoritas yang
membingungkan.
Lanjutan
 Kesatuan arah
Kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama sebaiknya
ditangani seorang manajer dengan menggunakan satu perencanaan saja.
 Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi pada setiap
organisasi kepentingan setiap organisasi secara keseluruhan harus lebih penting
dibandingkan perorangan.
 Pemberian upah
Pemberian balas jasa harus adil, baik untuk karyawan maupun perusahaan.
 Pemutusan
Pengambilan keputusan yang banyak menggunakan pertimbangan atasan disebut
sentralisasi. Sebaliknya, pengambilan keputusan dengan menampung aspirasi
bawahan di sebut desentralisasi.
 Jenjang jabatan
Jenjang suatu jabatan dalam suatu organisasi sering di gambarkan dengan garis-
garis yang rapi dalam bagan organisasi.
 Tata tertib
Sarana dan manusia harus berada di tempat yang tepat dan pada waktu yang tapat.
Lanjutan
 Keadilan
Para manajer harus bersahabat dan adil terhadap semua
bawahannya.
 Kestabilan staff
Perputaran karyawan yang terlalu sering tidak baik bagi kelancaran
kegiatan perusahaan.
 Inisiatif
Bawahan harus di beri kebebasan untuk membuat dan menjalankan
rencananya, walaupun bisa saja ada kesalahan.
 Semangat korps
Menanggalkan semangat kerjasama kelompok dapat menimbulkan
rasa bersatu. Menurut henry fayol faktor sekecil apapun dapat
membantu menumbuhkan semangat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai