SKRIPSI SARJANA
DIKERJAKAN
O
L
E
H
TOMY WARDEADY. M
NIM : 020707023
Depdikbud
2005 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka
Heryawati, Yanti
2004 Citra Penari Perempuan, Pikiran Rakyat : Jakarta
Koentjaraningrat
1981 Pengantar Antropologi, Jakarta : Balai Pustaka
Kusumawati, Nungki
2003 Ronggeng Dan Dogger, Perbedaan Dalam Sejenis, Pikiran
Rakyat : Jakarta
Marlina, murni E
2000 Studi Deskriptif Pertunjukan Keyboard Nian Entertainment
Dalam Pesta Pernikahan Dalam Kebudayaan Masyarakat
Jawa di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang, Medan : Skripsi Sarjana Jurusan
Etnomusikologi Fakultas Sastra USU.
Murgianto, Sal
1996 Cakrawala Pertunjukan Budaya Mengkaji Batas Dan Arti
Pertunjukan, Jakarta : Jurnal MSPI
Takari, M
2001 Alkulturasi Kebudayaan Musikal Dalam Seni Pertunjukan
musik Dangdut, MSPI : Yogyakarta
Kristus yang senantiasa memberikan berkat dan perlindungan –Nya dalam kehidupan
Asahan. Studi Kasus Grup Riny Jaya Keyboard”, disusun sebagai salah satu syarat
Ucapan terimakasih dan hormat yang tulus penulis sampaikan kepada Mama
tercinta Mawati Br. Silalahi, yang sabar dan begitu kuat dalam mendidik dan
dukungan yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kepada
saudara, bang Erik, kak Tina, adik saya Lely dan Novita, yang senantiasa menjadi
sukacita dalam kehidupan penulis. Tidak lupa ucapan terimaksih penulis ucapkan
kepada keluarga besar Bishop DR.JH. Manurung M.Div/L Br Tobing dan keluarga,
Terimakasih untuk semua fasilitas yang selama ini sudah diberikan kepada penulis
Purba, M.Si, sebagai dosen pembimbing I penulis yang begitu baik dan bersahabat,
juga kepada Bapak Drs. Torang Naiborhu, M.Hum, sebagai dosen pembimbing II,
yang senatiasa membantu dan membimbing penulis baik dalam kuliah, di luar kuliah
yang menjadi dosen wali penulis dan juga kepada semua dosen dan staf pengajar
teman yang senantiasa membantu dalam penulisan ini, seperti teman-teman dari
IGAMS (Ikatan Generasi Anak Mandoge dan Sekitarnya) yang membantu penulis
dalam melakukan penelitian lapangan, kepada teman-teman dari UKM PSM USU
Pemuda Pemudi Methodist Indonesia) Manna Marturia Tanjung Sari atas semua doa-
doa nya untuk penulis dalam pengerjaan skripsi ini. Untuk semua teman-teman
mahasiswa Etnomusikologi stambuk 2002 dan semua teman-teman yang tidak dapat
telah memberikan banyak informasi kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini,
diantaranya kepada Wennie, Bembeng (pemain keyboard), Meta, Yuni (biduan), Ibu
Bapak Kepala Desa Silau Jawa Bapak Em Haris Sitorus, dan juga semua pihak yang
Penulis menyadari, tulisan ini masih jauh dari sempurna, banyak kekurangan-
kekurangan yang terdapat dalam tulisan ini. Hal itu terjadi karena keterbatasan
penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dalam perkuliahan. Untuk
itu, penulis masih mengharapkan kritik dan saran yang membangun yang dapat
Akhir kata, semoga tulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca
dan selanjutnya akan menjadi literatur yang sangat berguna bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
Pada bab ini penulis akan membuat ringkasan dan uraian-uraian yang termuat
dalam tulisan ini. Dalam pertunjukan musikal pada saat ini memang sudah beragam
pertunjukan yang disajikan dalam setiap acara yang dibuat masyarakat di Kecamatan
BP Mandoge. Hal itu tergantung kebutuhan dan keinginan dari si pembuat hajatan.
dibuatnya hiburan yang berupa pertunjukan. Namun dari kebanyakan keluarga yang
ekonominya tergolong mampu, setiap hajatan yang dibuat akan selalu diusahakan ada
pertunjukan yang akan menghibur dalam acara hajatan yang dibuatnya. Kalaupun
ada, hiburan yang disajikan itu adalah Gondang Batak, Ludruk, Jaran kepang dan
lain sebaginya.
perkebunan kelapa sawit dan karet oleh pihak pemerintah maupun swasta, maka
setempat. Hal ini juga sangat dipengaruhi oleh pertambahan penduduk dan juga
Mandoge sekitar tahun 1995-an. Pertunjukan keyboard ini banyak muncul dalam
muncul. Maka timbul persaingan untuk mendapatkan job tampil yang lebih banyak.
Berbagai cara dilakukan oleh pengusaha grup keyboard untuk menarik simpati
masyarakat. Akibat dari persaingan yang ketat tersebut, salah satu akibatnya adalah
munculnya grup keyboard erotis. Grup keyboard erotis ini sangat digemari oleh
masyarakat umumnya kaum laki-laki. Lagipula grup keyboard erotis yang dianggap
Sumatera Utara Kabupaten Asahan khususnya. Dari berbagi informasi grup keyboard
erotis mulai muncul di Kabupaten Asahan sekitar tahun 2000-an, hal ini dipengaruhi
oleh grup-grup keyboard yang terlebih dahulu muncul yang berasal dari sekitar
Dalam pertunjukan keyboard erotis, para biduan dan pemain keyboard akan
mendapatkan bayaran yang lebih daripada yang didapatkan oleh grup-grup keyboard
lain yang tampil biasa saja. Dalam pertunjukan keyboard erotis, para biduan sangat
Biduan dapat saja beraksi dengan goyangan-goyangan yang sangat erotis yang
dikenal dengan goyangan panas, membuka sedikit-sedikit baju dan celana untuk
penonton yang menikmatinya, dengan mengesampingkan estetika dari lagu, dan juga
Banyak masyarakat yang tidak menyukai pertunjukan ini, terutama dari kaum
ajang pelecehan terhadap kaum perempuan. Dimana pada saat pertunjukan, laki-laki
biduan, asalkan dia membayar. Masyarakat juga tidak menyukai pertunjukan ini
karena dianggap sangat menggagu waktu istirahat masyarakat, karena tidak jarang
pertunjukan ini berlangsung hingga subuh. Banyak alasan alasan lain yang dianggap
pertunjukan ini memang tidak layak untuk dilakukan lagi di dalam masyarakat.
Namun beberapa tahun belakangan ini, pertunjukan ini mulai jarang dilakukan karena
sudah banyak yang menentangnya. Hal ini antara lain disebabkan dengan program-
program baru dari KAPOLRI Jendral Pol. Sutanto yang ingin memberantas berbagai
dipengaruhi oleh berbagai keadaan pertunjukan ini masih ada saja, namun
relatif “aman”.
Abstraksi ............................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
PASIR MANDOGE
BAB V PENUTUP
Lampiran
Pada bab ini penulis akan membuat ringkasan dan uraian-uraian yang termuat
dalam tulisan ini. Dalam pertunjukan musikal pada saat ini memang sudah beragam
pertunjukan yang disajikan dalam setiap acara yang dibuat masyarakat di Kecamatan
BP Mandoge. Hal itu tergantung kebutuhan dan keinginan dari si pembuat hajatan.
dibuatnya hiburan yang berupa pertunjukan. Namun dari kebanyakan keluarga yang
ekonominya tergolong mampu, setiap hajatan yang dibuat akan selalu diusahakan ada
pertunjukan yang akan menghibur dalam acara hajatan yang dibuatnya. Kalaupun
ada, hiburan yang disajikan itu adalah Gondang Batak, Ludruk, Jaran kepang dan
lain sebaginya.
perkebunan kelapa sawit dan karet oleh pihak pemerintah maupun swasta, maka
setempat. Hal ini juga sangat dipengaruhi oleh pertambahan penduduk dan juga
Mandoge sekitar tahun 1995-an. Pertunjukan keyboard ini banyak muncul dalam
muncul. Maka timbul persaingan untuk mendapatkan job tampil yang lebih banyak.
Berbagai cara dilakukan oleh pengusaha grup keyboard untuk menarik simpati
masyarakat. Akibat dari persaingan yang ketat tersebut, salah satu akibatnya adalah
munculnya grup keyboard erotis. Grup keyboard erotis ini sangat digemari oleh
masyarakat umumnya kaum laki-laki. Lagipula grup keyboard erotis yang dianggap
Sumatera Utara Kabupaten Asahan khususnya. Dari berbagi informasi grup keyboard
erotis mulai muncul di Kabupaten Asahan sekitar tahun 2000-an, hal ini dipengaruhi
oleh grup-grup keyboard yang terlebih dahulu muncul yang berasal dari sekitar
Dalam pertunjukan keyboard erotis, para biduan dan pemain keyboard akan
mendapatkan bayaran yang lebih daripada yang didapatkan oleh grup-grup keyboard
lain yang tampil biasa saja. Dalam pertunjukan keyboard erotis, para biduan sangat
Biduan dapat saja beraksi dengan goyangan-goyangan yang sangat erotis yang
dikenal dengan goyangan panas, membuka sedikit-sedikit baju dan celana untuk
penonton yang menikmatinya, dengan mengesampingkan estetika dari lagu, dan juga
Banyak masyarakat yang tidak menyukai pertunjukan ini, terutama dari kaum
ajang pelecehan terhadap kaum perempuan. Dimana pada saat pertunjukan, laki-laki
biduan, asalkan dia membayar. Masyarakat juga tidak menyukai pertunjukan ini
karena dianggap sangat menggagu waktu istirahat masyarakat, karena tidak jarang
pertunjukan ini berlangsung hingga subuh. Banyak alasan alasan lain yang dianggap
pertunjukan ini memang tidak layak untuk dilakukan lagi di dalam masyarakat.
Namun beberapa tahun belakangan ini, pertunjukan ini mulai jarang dilakukan karena
sudah banyak yang menentangnya. Hal ini antara lain disebabkan dengan program-
program baru dari KAPOLRI Jendral Pol. Sutanto yang ingin memberantas berbagai
dipengaruhi oleh berbagai keadaan pertunjukan ini masih ada saja, namun
relatif “aman”.
PENDAHULUAN
1981: 395-396) bahwa kesenian itu merupakan ekspresi hasrat manusia akan
keindahan, salah satu bagiannya adalah musik. Baik itu berupa hiburan pribadi
maupun hiburan yang dapat dinikmati secara bersama-sama. Hiburan itu dapat dibuat
berdasarkan kebutuhan diri sendiri atau juga yang dibuat untuk orang lain. Pada
awalnya hiburan yang dibuat untuk kebutuhan sendiri umumnya tertutup bagi orang
lain namun belakangan sudah mulai dapat dinikmati oleh orang lain. Seperti onang-
onang 1, odong-odong 2, dan lain sebagainya yang pada umumnya bersifat tradisional.
macam hiburan yang tumbuh dan berkembang dizaman modern ini. Seperti
kejadiannya. Ada hiburan yang memang disajikan untuk umum dapat pula menjadi
1
Sejenis kesenian vocal yang disajikan oleh seorang laki-laki secara solo untuk mengungkapkan
perasaan hatinya.Berasal dari suku Mandailing dan Angkola (wawancara dengan bapak Ridwan atau
Ucok, seorang musisi tradisional Mandailing dan Angkola).
2
Nyanyian lament yang disajikan oleh seorang penyadap kemenyan pada suku Pakpak di Dairi.
untuk dapat dinikmati secara bersama-sama. Pertunjukan ini dibuat oleh masyarakat
untuk menghibur orang-orang atas dasar ucapan terimakasih maupun memang dibuat
Utara, pertunjukan keyboard erotis ini juga relatif sama. Namun ada bagian-bagian
yang benar-benar berbeda baik dari segi pertunjukannya maupun suasana yang terjadi
pada saat pertunjukan itu berlangsung Hal ini hanya dapat dilihat apabila kita mau
mengikuti pertunjukan ini secara teliti, sabar dan menyeluruh dalam arti melihat
secara detail dari awal sampai akhir pertunjukan hingga benar-benar berakhir.
mulai awal pelaksanaan, hingga berakhirnya pertunjukan itu. Terutama suasana erotis
yang begitu terasa dalam pertunjukan Keyboard erotis ini. Namun suasana seperti
yang terjadi itu tidak didapati pada pertunjukan lain ataupun acara-acara lain yang
(BP) Mandoge Kabupaten Asahan Sumatera Utara, lagi pula dengan pertunjukan itu,
para pengusaha keyboard mendapatkan banyak setoran, pemain keyboard dan biduan
mendapatkan popularitas dan mendapat bayaran lebih besar dari harga yang mereka
tetapkan. Hal yang paling penting yang membuat pertunjukan ini berbeda dengan
pertunjukan keyboard lain adalah suasana erotis 3 yang terjadi di atas panggung dan
3
Kata erotis menurut Kamus Besar Besar bahasa Indonesia berasal dari kata erotic yang artinya
mempengaruhi ataupun yang sifatnya menimbulkan gairah, baik itu gairah berjoget, gairah bernyanyi,
yang artinya mempengaruhi ataupun yang sifatnya menimbulkan gairah, baik itu
gairah berjoget, gairah bernyanyi dan yang paling sering muncul adalah gairah
seksual. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah seorang biduan wanita yang tampil
pertunjukan keyboard erotis adalah sutu jenis pertunjukan musik yang fungsinya
sebagai hiburan yang disajkan dengan iringan alat musik keyboard, dimana satu
sampai empat orang biduan wanita membawakan lagu sambil menari dengan penuh
gairah, sehingga dia dapat mempengaruhi emosi dan gairah penonton. Suasana erotis
dapat dirasakan dari kata-kata yang diucapkan oleh biduan, busana yang dikenakan,
dan juga tingkahlaku biduan di atas pangggung. Dalam pertunjukan itu para biduan
menggunakan busana yang minim 4. Ketika interlude (musik tengah) lagu berlangsung
para biduan itu dapat saja menari dengan sangat panas 5 sambil menggoda para
tempat pertunjukan keyboard erotis ini dilakukan, sebagian besar adalah petani dan
beberapa perusahaan perkebunan, seperti PTPN III, PTPN IV, PT Bakrie Sumatera
Plantions dan beberapa perkebunan swasta lainnya. Perusahaan perkebunan ini pada
dan yang paling sering muncul adalah gairah seksual. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah
seorang biduan wanita yang tampil di atas panggung.
4
Pakaian dengan celana pendek ketat, baju ketat dan pendek sehingga bagaian atas dada dan perut
terlihat. Pakain ini juga biasanya akan sangat mudah dibuka.
5
Gerakan menari dengan goyangan pinggul yang berlebihan, jongkok dengan kaki terbuka
(mengangkang)menghadap penonton, duduk membelai tangan penonton dan gerakan setengan kayang
kehadapan penonton, lebih menampilkan bagian tubuh sensitif seperti payudara, pinggul, pusar dan
lain sebagainya ke arah penonton agar disentuh.
masyarakat yang tinggal di luar perkebunan yang berprofesi sebagai petani, mereka
mengelola tanah sendiri, membuat perkebunan kelapa sawit pribadi dan membuat
usaha Perkebunan Inti Rakyat (PIR) yang dikelola oleh Koperasi Unit Desa (KUD).
Keadaan ekonomi dan faktor gengsi antar budaya membuat setiap masyarakatnya
gemar membuat acara pesta. Setiap upacara-upacara yang tergolong besar dan
akan membuat pertunjukan pada malam harinya setelah acara pesta itu berakhir, yang
disebut sebagai acara hiburan. Pertunjukan itu biasanya diadakan pada saat acara
hajatan pesta perkawinan, khitanan atau sunat, ulang tahun, perayaan hari-hari besar
nasional, serta memasuki rumah baru. Hal ini terjadi dikalangan masyarakat Batak
Toba, Simalungun, Jawa, Melayu, Karo, Mandailing, Banjar 6 dan sebagainya, yang
Hiburan disini dimaksudkan untuk menghibur para undangan yang datang pada
malam hari dan juga dimaksudkan umtuk menghibur orang-orang yang bekerja
seharian untuk acara itu. Jenis-jenis hiburan biasanya beragam, pada siangnya
diadakan acara adat menurut sukunya masing-masing (suku Jawa akan menampilkan
kesenian maupun musik Jawa, suku Batak Toba akan menampilkan musik Batak
Toba dan lain sebagainya). Pada malamnya diadakan pertunjukan keyboard. Pada
awalnya grup keyboard yang banyak diundang, hingga banyak grup keyboard yang
muncul, maka timbullah persaingan untuk mendapatkan undangan yang lebih banyak.
6
Suku-suku dari luar Sumatera yang masuk ke Kecamatan BP Mandoge pada saat pembukaan
perkenunan kelapa sawit oleh pemerintah (wawancara dengan Bapak Sarum Manurung).
munculnya grup keyboard yang erotis. Adapula faktor dari pengaruh grup keyboard
erotis yang lebih dahulu muncul dari luar Asahan. Namun ada juga faktor kebosanan
penonton atau penyewa dengan jenis pertunjukan keyboard biasa, hingga orang-orang
muncul dan diekspos pada tahun 90-an, namun belum ada informasi yang pasti kapan
dan dimana awal munculnya grup musik keyboard seperti ini. Menurut penelitian
penulis, grup- grup musik seperti ini muncul pertama kali di Sumatera Utara tepatnya
di daerah Sei Rampah, Deli Serdang (sekarang Serdang Bedagai) kira-kira pada tahun
1997 dan kemudian banyak grup-grup keyboard seperti ini datang menyerbu pesta-
pesta pada masyarakat Asahan. Grup-grup keyboard erotis yang cukup popular pada
masyarakat Sumatera Utara antara lain Dian Nova (Sei Rampah), Maklampir (Tebing
Tinggi), Pelangi (Kisaran), Citra Electon (Perdagangan) dan lain-lain. Namun perlu
telah ada sejak dahulu, seperti pada tarian ronggeng, ketuk tilu, ataupun tayub. Itu
telah ada sejak dulu dan itu tidak bisa dibuang karena banyak masyarakat yang
menggemarinya” 7.
Pada tahun 2000-an di Asahan mulai muncul satu group keyboard erotis yang
bernama Rini Jaya keyboard, beralamat di jalan besar Sei Silau Desa Sombahuta
7
Dalam Ronggeng dan Dogger Perbedaan dalam Sejenis, Pikiran Rakyat : Jakarta 2003).
ini mengenal Rini jaya dengan sebutan RJ. Hampir tidak ada anak muda dan orang-
Pada awalnya group keyboard ini tampil seperti keyboard biasa, namun tahun
masyarakat Asahan khususnya kaum muda. Setiap penampilanya, Rini Jaya selalu
dihadiri oleh penonton yang ramai. Pada umumnya setiap grup keyboard selalu
membawakan lagu-lagu dangdut, ini sesuai dengan selera para penonton yang begitu
Acara hiburan pesta biasanya berlangsung pada sabtu malam (malam minggu)
dan juga minggu malam (malam senin). Namun banyak pertunjukan RJ diluar hari-
hari tersebut yang tidak kalah serunya dengan malam minggu dan malam senin,
Acara hiburan pesta atau hajatan dimulai pada pukul 20.00 sampai 20.30
WIB. Pertunjukan dilakukan di atas panggung berukuran kurang lebih 4x6m, dengan
tinggi kurang lebih 1m, ada tiga sampai empat biduan wanita yang tampil bergantian
membawakan masing-masing dua atau tiga lagu. Lagu yang dibawakkan beragam,
seperti lagu dangdut, lagu tradisional, dan lagu pop Indonesia yang dibawakan
dengan irama dangdut. Pada waktu-waktu seperti ini penonton biasanya terdiri dari
duduk di sekitar panggung. Ada beberapa anak lajang yang duduk jauh dari panggung
yang sekedar duduk-duduk di warung sekitar acara pesta, banyak anak-anak muda
yang berpacaran di tempat-tempat sepi di seketar pesta, ada juga yang duduk di
tempat penjual minum-minuman keras yang banyak bertebar di sekitar acara pesta.
Namun, dominan kaum laki-laki berkumpul di tempal permainan judi kopiok 10 yang
berada tidak jauh dari lokasi acara pesta. Di tempat ini berkumpul secara massal
puluhan hingga ratusan orang laki-laki yang terdiri dari orang tua dan anak lajang.
Mulai pukul 23.00 WIB ini banyak anak-anak yang mulai pulang, para ibu-
ibu pun mulai mengantuk kemudian bergegas pulang. Satu-persatu orang-orang yang
tadinya berada jauh dari panggung mulai berdatangan ke dekat panggung. Banyak
para gadis yang risih dengan kedatangan orang-orang ini, karena selain jahil dan suka
menggoda, orang-orang ini pun umumnya sudah berbau minuman keras. Makin larut
malam makin banyak laki-laki yang merapat ke panggung. Perlahan-lahan mereka ini
biasanya lagu Mbiring Manggis dari Karo yang dinyanyikan secara bersama-sama
oleh semua biduan. Selesai lagu ini para biduan masuk ke dalam rumah si pembuat
8
Laki-laki muda atau yang belum menikah dengan usia 17 tahun ke atas.
9
Identik dengan kegiatan meminum minuman keras seperti vodka, mansion,anggur merah, topi miring
dan lain sebagainya sambil berkumpul-kumpul.
10
Sejenis pemainan judi dengan menggunakan tiga buah dadu sebagai tebakan.
digunakan waktu sebagai istirahat bagi para biduan dan pemain keyboard. Mereka
menunggu apakah ada “siraman” 12 lagi untuk tambahan waktu. Pada saat inilah akan
muncul dengan sendirinya inisiatif dari orang-orang yang dianggap berpengaruh dan
banyak duit di tempat itu, seperti “mafia-mafia sawit” 13, pemuda setempat atau yang
lain menemui pihak grup keyboard, untuk memberikan siraman. Biasanya pihak
jadwalnya hanya sampai tengah malam dan masalah keamanan. Namun, makin
banyak orang yang datang untuk bernegosiasi, pihak tuan rumah akan semakin
melunak dengan janji keamanan dijamin. Kabel-kabel yang tadinya sudah dibuka
Rp100.000-150.000 tiap jamnya. Uang ini akan menjadi uang tambahan yang didapat
oleh para pemain keyboard, kru dan biduan itu sendiri, disamping gaji pokok yang
akan mereka terima dari pembuat hajatan. Sewa sampai tengah malam biasanya
pengusaha keyboard dengan pembuat hajatan. Faktor lain yang menentukan harga
adalah jauh dekatnya lokasi pertunjukan, makin jauh lokasi pertunjukannya makin
11
Para petugas sound sistem bagain dari anggota grup keyboard.
12
Sejumlah uang tambahan yang diberikan kepada pihak grup keyboard untuk bayaran penambahan
waktu.
13
Orang-orang berpengaruh yang menjalankan bisnis jual beli kelapa sawit, baik kelapa sawit yang
didapat secara legal mauupun ilegal.
tidak tahu sebernarnya kelebihan dari pertunjukan keyboard erotis, hingga banyak
dari mereka yang pulang. Setelah selesai negosisasi dan istirahat, satu-persatu biduan
biasanya. Mereka sesekali berkomunikasi dengan penonton. Interaksi ini bisa berupa
rayuan atau godaan manja. Seperti dengan mengganti teks lagu dengan dengan kata-
kata yang menggoda. Contohnya “bang mandor paling ganteng” diganti dengan
“bang Kamal paling ganteng” atau juga dengan nama-nama orang yang dianggap
berpengaruh dan hadir di tempat itu dimana kesan yang ditimbulkan adalah memuji
orang itu.
memberikan “saweran” 14 kepada biduan. Dengan saweran yang diberikan ini para
penonton dapat saja meminta kepada biduan untuk melakukan beberapa hal, seperti
membuka pakaian bagian atas, atau pakaian bagian bawah, atau dapat juga kedua
bagian dari pakaian itu sekaligus. Hal ini dapat berlangsung tergantung besarnya
saweran, dan juga mood 15 si biduan. Tingkah biduan di atas panggung juga dapat
microphon kedalam belahan dadanya atau juga ke dalam celananya. Perilaku seperti
14
Sejumlah uang yang diberikan penonton kepada biduan melalui belahan dada atau kedalam celana si
biduan.
15
Keadaan emosi sibiduan, sedang semangat atau tidak. Terkadang mood ini juga dipengaruhi oleh
minuman keras.
memberikan saweran kepada biduan yang jumlahnya berkisar antara Rp 5000 sampai
Figur penari adalah figur yang ditonton. Tak dapat dipungkiri salah satu
objek yang menarik adalah tubuh sebagai alat untuk menari. Dalam
masyarakat tontonan tubuh sebagai suatu komuditas tontonan yang
mempunyai peran sentral. (Citra Penari perempuan, Pikiran Rakyat ;
jakarta. 2004)
membawakan lagu-lagu dangdut dengan irama dan tempo cepat, ada juga lagu-lagu
pop Indonesia yang dibawakan dengan irama dangdut. Namun yang menarik
bukanlah dari suara yang ditampilkan biduan, yang penting bagaimana musik itu
mampu membuat si biduan bergoyang dengan sangat erotis sehingga membuat para
penonton terhanyut dalam suasana. Lagu-lagu dangdut yang umumnya berdurasi 5-7
menit, dalam pertunjukan ini bisa mencapai durasi 10-15 menit tiap lagunya, dengan
catatan intro (musik pengantar dalam sebuah lagu) dan interlude lagu yang lebih
panjang.
Pertunjukan ini paling lama berlangsung sampai pukul 05.00 WIB, dapat juga
berakhir lebih cepat pada saat para penonton sudah tidak ada lagi yang memberikan
“saweran”, para penonton sudah kehabisan uang dan juga para biduan sudah
kelelahan.
Namun perlu diketahui, bahwa tidak semua acara berjalan sesuai alur yang
waktu yang ditentukan, dan juga berakhir sesuai waktu yang ditentukan oleh pembuat
masyrakat, pertunjukan keyboard erotis juga sudah semakin sulit ditemukan. Masih
penangkapan terhadap dua orang biduan keyboard Riny Jaya. Artinya pertunjukan
keyboard erotis ini dilakukan di tempat-tempat terpencil yang sudah tidak terjangkau
oleh aparat penegak hukum. Kalaupun itu dilakukan di tempat terjangkau, berarti
Kecamatan BP Mandoge?
1.3.1 Tujuan
Kecamatan BP mandoge.
keyboard erotis.
1.3.2 Manfaat
erotis.
yang dianggap buruk oleh sebagian masyarakat, tetapi dapat eksis di suatu
daerah.
Utara.
1.4.1. Konsep
Konsep adalah suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan
Kata studi berasal dari bahasa Inggris yaitu study yang berarti proses belajar
(Depdikbud 1990;201).
Peran adalah tugas utama yang harus dilakukan. Biduan adalah seorang
penyanyi baik pria maupun wanita yang diiringi musik (Kamus besar bahasa
Indonesia, Balai Pustaka, 2005). Namun pada konteks ini biduan yang dibicarakan
adalah biduan wanita. Karena biduan wanitalah yang selalu tampil di panggung yang
keyboard erotis.
secara umum memiliki arti tontonan yang bernilai seni, seperti drama, tari, musik
komunikasi yang silakukan oleh satu orang atau lebih pengirim pesan, yang merasa
berperan kepada seseorang atau lebih sebagai penerima pesan. Komunikasi itu terjadi
jika pengirim pesan dalam pertunjukannya mempunyai maksud dan tujuan sedangkan
harus ada penyaji, penonton, pesan yang dikirim, dan cara penyampaian pesan yang
khas. Mediumnya boleh auditif visual atau hubungan keduanya, gerak laku, secara
(dalam hal ini biduan) dan penonton. Seperti dari segi suara lagunya, kalimat-kalimat
adalah instrument dengan satu susunan kunci yang ditata secara horizontal dan
yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah suatu alat musik yang berbentuk Key
yang dapat menghasilkan berbagai bunyi atau suara alat musik, ritem, jenis-jenis
musik dengan menggunakan program yang ada. Namun pada konteks pertunjukan
dan biduan) yang dikirim secara khas, dimana pengalaman bersama antara audiens
dan penyaji saling berhubungan dalam waktu dan secara teknis mengikuti pola-pola
16
Dalam Dermawan P.B.P analisis pertunjukan musik keyboard dalam upacara perkawinan adat Batak
Toba di desa Pematang Bandar Kabupaten Simalungun, (studi kasus Artha Musik). Skripsi sarjana,
Etnomusikologi Fakultas Sastra. Universitas Sumatera Utara.
suatu keadaan yang berkenaan dengan sensasi seks yang menimbulkan rangsangan
yang bersifat merangsang nafsu birahi. Dengan suasana yang ditampilkan oleh biduan
ini, para biduan mengendalikan pertunjukan. Pada saat inilah para biduan
membuat para penonton betah mengikuti pertunjukan hingga selesai, dan juga para
biduan akan merasakan kepuasan tersendiri ketika banyak penonton yang antusias
dengan apa yang dilakukannya di atas pangggung. Istilah erotis ini dibuat oleh
perkembangan pertunjukan ini. Namun ada beberapa istilah yang dikenal dalam
masyarakat terhadap grup keyboard erotis, yaitu : keyboard Porno, keyboard Bongkar
, keyboard Panas dan lain sebaginya, namun dalam penyajiannya tetap sama.
1.4.2. Teori
Use and Function yang dikemukakan oleh A.P. Merriam. Menurut Merriam ada
sepuluh fungsi utama musik dalam kebudayaan manusia di dunia ini, yaitu : (1)
fungsi sebagai pengungkapan emosional, (2) fungsi sebagai penghayatan estetis, (3)
fungsi sebagai hiburan, (4) fungsi sebagai perlambang, (5) fungsi sebagai peralatan
hidup dan teknologi, (6) fungsi sebagai pengesahan lembaga sosial, (7) fungsi sebagai
reaksi jasmani, (8) fungsi sebagai norma sosial, (9) fungsi sebagai kesinambungan
pertunjukan keyboard erotis adalah sebagai hiburan, komunikasi, reaksi jasmani dan
norma-norma sosial.
khususnya mengapa masyarakat dapat menerima hal-hal yang dianggap tidak wajar,
dalam hal ini pertunjukan keyboard erotis, penulis menggunakan teori evolusi
(perubahan yang berjalan dengan proses yang sangat lambat), difusi (persebaran
kebudayaan dari suatu tempat ke tempat yang lain) dan alkulturasi (percampuran
antara dua atau lebih kebudayaan sehingga menghasilkan satu kebudayaan yang baru,
dimana unsur-unsur dari kebudayaan induknya masih bisa terlihat), yaitu terjadinya
unsur-unsur kebudayaan yang dikembangkan oleh suku bangsa di tempat lain. Dalam
hal ini, contohnya keyboard erotis. Hal ini dianggap penulis sebagai pengadopsian
kognitif (Markus dan Zajonc, 1985 ; Morgan dan Scnwable, 1990 ; Fiske dan Taylor,
1991, 4).
bermasyarakat. Hal ini dapat dikatakan adanya perilaku menyimpang yang dianut
oleh para biduan maupun pertunjukan keyboard erotis ini. Untuk itu, penulis
yang berlaku dalam suatu sistem sosial. Selain itu, penulis juga menggunakan teori
cap, etiket, atau merek) yang diberikan masyarakat kepadanya. Contohnya, apabila
minuman keras, main judi dan lain sebagainya, maka orang itu tidak akan janggal lagi
bahasa, kesenian, sistem pengetahuan dan religi. Dalam teori ini peranan biduan
dalam pertunjukan musik keyboard erotis dapat dikategorikan sebagai kesenian, dan
anggapan dan sebagainya tentang kalakuannya dan hasil karyanya. Aktivitas itu
masyarakat menilai dirinya dengan inovasi yang telah dibuat berdasarkan kebutuhan
penulis menggunakan teori Hary Zegner, yang mengatakan bahwa daya tarik erotis
wanita nomor satu pada kaum Adam terletak pada payudaranya. Sedangkan bagian
tubuh wanita yang mengundang gairah erotis kaum pria setelah payudara adalah
pinggul.
wawancara kepada para pelaku pertunjukan seperti biduan, pemain keyboard, para
rodes atau kru, pengusaha keyboard dan juga penonton. 2) Kerja laboratorium,
3) Studi kepustakaan.
lebih jauh lagi jalannya pertunjukan dan aspek-aspek yang terkandung didalamnya.
dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih kaya dan tidak membosankan atau
membuat kaku suasana antara penulis dan informan. Sedangkan wawancara bebas
dibutuhkan.
informan kunci yaitu, pemain keyboard, para biduan, rodes dan juga para pengusaha
mungkin untuk menjalin hubungan emosional kepada para informan ini agar
penelitian ini berjalan lancar. Penulis berusaha meyakinkan kalau penulis adalah
teman baik mereka yang mampu membawakan diri kedalam lingkungan mereka.
dicatat, namun tidak pada saat wawancara atau ngorol berlangsung, tetapi pada saat
kita tidak mengobrol lagi atau ada pembicaraan singkat dari informan kepada orang
lain dalam dokumentasi penulis menggunakan kamera Hand phone Nokia N70
yang diperoleh dari kerja lapangan, setelah pengolahan data dianalisis kemudian
akurat dalam pembahasan masalah yang dihadapi. Dalam tahapan ini penulis
data lapangan, baik berupa konsep-konsep dan teori-teori yang dapat digunakan
sebagai acuan dalam penelitian dan juga dalam pembahasan serta penulisan.
literatur yang berkaitan dengan pertunjukan keyboard. Tulisan ini berbeda dari dua
Skripsi sarjana oleh Dermawa P.B.P yang berjudul Analisis Pertunjukan Musik
Keyboard Dalam Upacara Perkawinan Adat Batak Toba di Desa Pematang Bandar
Kabupaten Simalungun, (studi kasus Artha Musik). Dalam tulisan ini Dermawan
pada masyarakat Batak Toba. Dalam pertunjukan ini sudah memasukkan unsure-
unsur dari musik tradisional ke dalam musik keyboard, seperti alat musik suling,
Yang kedua, tulisan ini juga berbeda dengan tulisan yang dibuat oleh Murni
Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Dalam tulisan
Sedangkan dalam tulisan Studi deskriptif dan peran biduan dalam pertunjukan
keyboard erotis di Kecamatan BP Mandoge ini, akan dijelaskan bagaimana salah satu
grup keyboard ini menyajikan suatu pertunjukan yang lebih vulgar. Adanya suasana
erotis yang lebih sering muncul, dan juga adanya interaksi antara biduan dan
penonton yang sifatnya mengarah kepada perlakuan yang tidak biasa dalam
Melihat penyajian dan pembahasan topik yang ditampilkan, tulisan ini benar-
benar berbeda dengan dua tulisan yang sudah lebih dahulu dibuat itu.
Kabupaten Asahan. Karena di daerah ini sering dipertunjukan hiburan keyboard erotis
ini. Namun masih banyak ditempat-tempat lain di Kabupaten Asahan yang sering
berlangsung pertunjukan sejenis ini. Ada beberapa faktor mengapa daerah ini dipilih
oleh penulis, diantaranya : adanya informan yang sudah didapat oleh penulis di
daerah ini yang senantiasa membantu penulis, adanya hubungan emosional antara
ketika terjun langsung kelapangan (karena tidak jarang ketika pertunjukan ini
berlangsung terjadi berbagai kerusuhan yang dapat menelan korban siapa saja), dan
juga lokasi penelitian sangat memungkinkan untuk dapat dijangkau oleh penulis.
Grup Riny Jaya Keyboard merupakan salah satu grup keyboard yang paling eksis dan
mempunyai pengalaman. Riny jaya keyboard juga grup keyboard yang paling sering
merupakan kumpulan dari berbagai etnis, baik itu yang ada di Sumatera Utara,
Sumatera Barat dan juga luar Sumatera. Melihat letak wilayah Administratif, BP
Mandoge termasuk dalam Kabupaten Asahan dengan Ibukota Kisaran, yang identik
pesisir pantai, seperti Batu-Bara, Tanjung Tiram, Tanjung Balai, Sei Kepayang, dan
sangat jauh dari Pesisir pantai dan sudah hampir mendekati daerah pegunungan yang
sehingga di BP Mandoge dihuni oleh berbagai etnis yang sangat bertolak belakang
apabila dilihat BP Mandoge sebagai bagian dari daerah Asahan yang identik dengan
Melayu.
Di daerah ini tinggal berbagai suku, seperti suku Jawa, Batak Toba, Karo,
Simalungun, Banjar, Aceh dan Minang. Juga sudah banyak terjadi perkawinan antar
suku, perkawinan antar beda agama (salah satu pindah agama) sehingga banyak
terjadi percampuran budaya dan bahasa. Di sini juga sering terjadi seorang dari etnis
Jawa dan Melayu diangkat menjadi Orang Batak (diberi Marga). Memang suku dari
Mandoge, baik dari segi jumlah maupun dari pengaruhnya dalam masyarakat.
yang ada di Sungai Silau, dimana tempat ini merupakan salah satu jalan menuju ke
Ibu Kota Kecamatan pada waktu itu, yaitu Bandar Pulau. Kata Mandoge diambil dari
singkatan yang populer dalam masyarakat pada waktu itu, yaitu Manurung Dohot
Gellengna yang artinya marga Manurung beserta anak-anaknya. Karena pada saat
itu, Marga-Marga Manurung yang menjadi Tuan Kampung 17 di wilayah itu. Selain
itu juga, marga Manurung yang tergabung ke dalam rumpun marga Nairasaon18
banyak tinggal di daerah ini, sehingga banyak marga yang dari rumpun Narasaon
saling menikah, akibat sedikitnya marga lain yang ada waktu itu. Tetapi perkawinan
Mengapa orang Batak lebih dahulu berdiam di tempat ini? Berikut akan
menurut T.O. Ihromi, yang dianggap juga mempengaruhi masuknya orang Batak ke
daerah BP mandoge.
17
Sebutan untuk penguasa dalam suatu desa.
18
Satu klasifikasi marga dari batak Toba yang dianggap satu rumpun, yang terdiri dari Manurung,
Sitorus, Sirait dan Butar-Butar.
1. Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, di daerah Tanah Batak tidak ada
perkebunan yang dibangun di dataran tinggi Tapanuli dan juga tidak ada
orang Eropa yang berdiam di situ. Daerah ini tetap menjadi wilayah pertanian
padi yang hanya didiami oleh orang Batak yang bersifat homogen.
pendidikan Barat kepada orang-orang di Tapanuli pada akhir abad ke-19 dan
Timur.
(Cuningham, 1958).
Beberapa faktor di atas sengat relevan untuk menjawab mengapa orang Batak
yang pertama masuk ke Derah BP Mandoge. Selain itu secara geografis letak BP
Mandoge langsung bebatasan dengan daerah asal suku Batak yaitu sebelah selatan
disebut Pinggan 19. Pinggan ini diberikan oleh Raja Manurung yang menghuni
Mandoge.
sebelah selatan. Camat pertama yang memimpin adalah Drs. Arun. Nasution, dimana
Ibu Kota pemerintahan pada masa itu masih berada di Bandar Pulau 20.
Pada tahun 1977 dan 1978, perusahaan perkebunan milik pemerintah mulai
14
Berasal dari bahas Batak yang berarti Piring, artinya tempat makan, yang dapat diartikan wilayah
kekuasaan yang harus dikelola untuk menghidupi keluarganya, yang diberikan oleh orang tua kepada
anak-anaknya agar tidak terjadi pertengkaran antar saudara.
20
Semua tentang sejarah adalah hasil wawancara dengan tokoh masyarakat BP Mandoge, yaitu Bapak
Sarum Manurung.
mengelola tanaman kelapa sawit dan karet. Dengan beroperasinya kedua perusahaan
kebanyakan dari mereka datang dari Jawa (etnis jawa). Dengan masuknya perusahaan
ini juga mempengaruhi ekonomi dan budaya para masyarakat setempat yang lebih
dulu tinggal terutama setelah berdirinya Pabrik Kelapa Sawit (PKS), masyarakat
setempat sudah menanam kelapa sawit sendiri sebagai ganti pertanian padi.
seringnya terjadinya perkawinan antar suku. Hal ini sangat dimungkinkan oleh
interaksi antar masyarakat dan suku yang semakin meningkat. Hal ini dapat kita
kategorikan sebagai proses asimilasi, yaitu timbulnya suatu bentuk kebudayaan baru
akibat perpaduan antara dua atau lebih budaya. Proses asimilasi timbul apabila terjadi
2. Saling bergaul langsung secara intensif untuk jangka waktu yang lama.
campuran. Golongan minoritas mengubah sifat khas unsure kebudayaan dan masuk
21
Perkampungan yang dibangun oleh pihak perkebunan untuk tempat tinggal karyawan perkebunan.
Biasanya diberi nama Afdeling I, II, III dan seterusnya. Sedangkan perkampungan tempat para
karyawan kantor utama perusahaan diberi nama Enplasment.
laporan tentang letak geografi, jumlah penduduk dan persebaran, mata pencaharian,
dan agama diambil oleh penulis. Kecamatan BP Mandoge merupakan salah satu dari
Simalungun.
Tobasa.
Jarak pusat pemerintahan Desa terjauh dari Ibukota Kecamatan kurang lebih
35 Km, dengan jarak tempuh kira-kira satu setengah jam. Sedangkan jarak dari
Ibukota Kecamatan ke Kabupaten kurang lebih 47 Km, dengn waktu tempuh kira-kira
65.100 Ha. Kedaan alam datar dan berbukit-bukit, banyak terdapat hutan kecil yang
belum dibuka dengan alasan medan yang terlalu sulit, yang mencakap tingkat
kemiringan di atas 60 derjat. Apabila tanahnya datar ataupun tidak terlalu miring
sudah pasti dijadikan areal pertanian atau perkebunan kelapa sawit dan karet. Banyak
juga jalan yang masih rusak, seperti banyaknya jalan yang belum mendapatkan
berlumpur, dan bila musim kemarau akan berdebu dengan tonjolan-tonjolan batu
Kecamatan.
Transportasi umum yang dapat digunakan untuk masuk dan ke luar dari
wilayah Kecamatan BP Mandoge antara lain : bus KUPJ dan Bayu dari Medan –
Siantar – BP Mandoge pulang pergi setiap hari. Angkutan bus Sinarta, Gok dengan
tujuan BP Mandoge – Siantar. Ada juga bus Srimersing, Merpati Kencana, Merpati
Tour, Putra Asahan, Asahan Raya dan lain-lain, dengan tujuan Kisaran. Banyak dari
bus-bus ini yang melayani trayek sampai ke desa-desa pedalaman. Namun intensitas
angkutannya maksimal dua bus satu kali satu hari pulang pergi.
2.3 Penduduk
Menurut laporan Camat BP Mandoge bulan Juni 2007, jumlah penduduk yang
menghuni daerah BP Mandoge adalah 32.793 jiwa. Penduduk ini tersebar di delapan
Tabel 1.
Mandoge ini, maka daerah ini dapat dikatakan sebagai daerah perantauan, dimana
banyaknya pendatang yang masuk . Suku Melayu juga ditempat ini merupakan
adalah dari etnis batak Toba. Sedangkan Suku-suku lain yang masuk dipengaruhi
antar suku dari masyarakat setempat yang pergi merantau kemudian pulang kampung
dan juga perantau-perantau yang sengaja datang untuk membuka lahan pertanian dan
perdagangan maupun sebagai buruh lepas, serta pegawai negeri yang mendapatkan
sudah mengecap pendidikan. Hal ini dapat dilhat dengan sudah berdirinya sekeloh-
sekolah di tiap desa (Sekolah Dasar). Terdapat empat Sekolah Menengah Tingkat
Pertama Negeri (SLTPN), dan satu Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN 1). Di
samping itu, terdapat juga yayasan pendidikan swasta, yaitu Yayasan Pendidikan
tingkat SD, SLTP, SMA, dan SMK. Dengan ketersediaan sarana pendidikan yang
anak-anak di sini untuk memperoleh pendidikan sampai tingkat SMA. Banyak juga
putra putri daerah dari Kecamatan BP Mandoge yang menempuh pendidikan sampai
Perguruan tinggi negeri ataupun swasta di kota Medan, di samping Perguruan Tinggi
2.4 Bahasa
kecil dari unit-unit yang lebih besar dengan tujuan komunikasi. Contoh :
menggabungkan bunyi bahasa (fonem) menjadi kata butir (butir lesikal), sesuai
dengan aturan bahasa yang kita gunakan (Linda Thomas dan Shan Wareing,2006).
BP Mandoge, terlebih dahulu akan diberikan beberapa contoh kata yang sering
digunakan dalam kehidupan dalam bermasyarakat. Tentu saja bahasa ini sudah
tertentu dan kelompok tertentu yang saling berbeda dalam penggunaan bahasa ini.
Sebagai contoh, anak-anak akan berbahasa Indonesia, begitu juga dengan anak
remaja dan lajang. Sedangakan para orang tua dalam kehidupannya lebih sering
itu. Salah satunya adalah kata ladung, bongak, holan “K”, yang artinya bohong.
etnis. Masih banyak bahasa-bahasa lain yang mucul akibat perpaduan budaya di
tempat ini.
Sebagai pembauran antar suku di tempat ini, banyak dari etnis Jawa yang
sudah pentar bebahasa Batak. Banyak juga orang Batak yang pintar berbahasa Jawa.
Banyak juga di antara masyarakat yang tidak tau mengucapkan dengan pasih bahasa
Tabel 3.
dalam rumah tangga. Diantaranya, bidang seni pertunjukan, buruh, supir. Banyak
juga di antara warga yang mempunyai profesi ganda, seperti PNS yang merangkap
sebagai pedagang, karyawan sebagai pedagang, PNS yang berprofesi sebagai petani,
pedagang yang juga petani, dan banyak yang lainnya. Hal ini sangat memungkinkan
2.6 Agama
Tabel 4.
Agama yang dianut yaitu : Islam, kristen Protestan, dan Kristen Khatolik
Hubungan sosial dan budaya antar pemeluk agama disini terjalin dengan baik,
saling menghormati dan saling menghargai. Hal ini dapat dilihat dari kerjasama antar
umat bergama dalam rangka perayaan hari-hari besar Nasional, dan juga adanya
partisipasi antar agama dalam hal perayaan hari besar agama. Hubungan baik itu juga
dapat dilihat dari partisipasi orang-orang dalam masyarakat tanpa membedakan suku
dan agama apabila ada kegiatan, seperti Pesta Perkawinan, Sunatan, Syukuran dan
dalam bentuk ikut membantu dalam pelaksanaan, dan juga menghadiri undangan-
undangan yang diberikan. Sebaliknya juga apabila ada dari salah satu yang berbeda
akan ikut mengunjunginya dan juga mengucapkan turut berduka cita, bahkan banyak
juga yang bersedia mengantar sampai penguburan. Yang penting dalam masyarakat
itu saling menganal dan tinggal dalam satu desa, hal kebersamaan ini senantiasa
berlangsung.
Gereja.
Tabel 5.
banyak sistem kekerabatan yang dapat kita temui dalam masyarakat Kecamatan BP
Mandoge. Di antaranya sistem Dalihan Natuolu dari Batak Toba, Merga Silima dari
Karo, Tolu Sahundulan Lima Sauduran dari Simalungun, Sedulur dan Bebrayat dari
Hal yang paling umum yang paling sering didengarkan adalah satu marga
adalah saudara, semarga dengan istri harus dihormati, pihak pemberi istri adalah
keluarga yang sangat dihormati, tidak boleh menikah dengan semarga. Hal-hal
semacam ini sangat dihormati oleh tiap-tiap masyarakat yang tinggal di sini. Baik itu
panggilan-panggilan yang biasa dipakai oleh suku lain, seperti Bunde panggilan
untuk memanggil adik perempuan dari bapak, Uwak, panggilan untuk abang dari
ayah dan kakak dari ibu, Incek, sebutan untuk memanggil adik laki-laki dari ibu, dan
individu atau kelompok lain. Hal ini dapat juag terjadi akibat interaksi sosial yang
begitu berperan dalam masyarakat. Interaksi social adalah kuci dari semua kehidupan
social, oleh karena tanpa interaksi sosial tidak akan ada kehidupan bersama-sama.
pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup semacam itu baru
akan terjadi apabila orang per-orangan dan kelompok manusia bekerjasama, saling
pertikaian dan sebagainya,. Maka dapat dikatakan bahwa interaksi sosial adalah
Mandoge, maka banyak pula jenis-jenis kesenian yang dapat kita lihat di sini. Hampir
semua suku membawa keseniannya masing-masing. Terlepas kesenian itu makin kuat
atau makin longgar karena makin jauh dari pusat pemilik kesenian itu. Kasus
budaya tempat di mana mereka berada. Hal ini merupakan prinsip Survival yaitu
memelihara bentuk-bentuk tradisi tua di daerah lahir yang mungkin saja tidak
yang meliputi kesenian tradisional diantaranya : Gondang Batak, Musik tiup, Jaran
Kepang, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk kesenian yang sifatnya umum
a. Gondang Batak
Gondang Batak disajikan pada upacara-upacara adat dari suku Batak, terutama
(Saur Matua) dan juga pada acara-acara hari-hari besar Nasional, seperti HUT RI.
Biasanya grup musik Gondang Batak yang diundang didatangkan dari Kisaran,
Tanah Jawa, Pematang Siantar, dan ada juga yang langsung didatangkan dari
b. Musik Tiup
Hampir sama dengan penyajian gondang Batak, musik tiup ini juga digunakan
oleh suku Batak Toba dalam upacara Perkawinan, Mangadati, Upacara kematian
(saur matua) dan lain sebagainya. Grup musik tiup ini ada yang didatangkan dari
dari luar didatangkan dari Kisaran, Tanah Jawa, dan Pematang Siantar.
c. Jaran Kepang
Masyarakat mengenal kesenian ini dengan sebutan Kuda Lumping. Jaran kepang
besar, seperti HUT RI, Hari Raya Idul Fitri, Tahun Baru dan lain sebagainya.
Grup Jaran Kepang ini biasanya ada di daerah Kecamatan BP Mandoge sendiri.
Ada beberapa grup Jaran Kepang yang dikelola oleh masyrakat Jawa yang
22
Pertunjukan keyboard yang menggunakan lima sampai enam orang penari pelayan perempuan.
Dimana setiap orang yang ingin menari ke atas panggung dengan para penari harus lebih dahulu
membayar tiket.
d. Keyboard
Pertunjukan keyboard ini disajikan oleh hampir semua kalangan masyarakat dari
berbagai etnis. Hal ini tergantung dari tingkat ekonomi dari pembuat hajatan.
tahun, Memasuki rumah baru, acara Syukuran keluarga dan juga perayaan hari-
hari besar, seperti HUT RI, Hari Raya Idul Fitri dan Tahun baru. Pada saat ini
yang diundang bisa beragam. Mulai yang dari Kisaran, Somba Huta, Sei Silau,
Tanah Jawa, Balimbingan dan ada juga yang langsung didatangkan dari tempat-
tempat yang jauh seperti dari Sei Rampah, Perbaungan dan Tanjungn Balai.
Semua tergantung dari kemampuan dan selera pembuat hajatan, disamping para
kerabat juga yang biasanya ikut berperan dalam menentukan jenis hiburan yang
disajikan. Ada juga grup keyboard dari Kecamatan BP Mandoge. Biasanya grup
keluarga antara sipembuat hajatan dengan yang empunya grup keyboard dan juga
keterbatasan dana. Biasanya grup keyboard yang dari Mandoge biayanya relative
lebih murah. Sedangkan untuk keyboard erotis, dimunculkan secara spontan dari
pertunjukan keyboard biasa ini. Karena grup keyboard erotis juga grup keyboard
biasa. Pertunjukan Keyboard erotis terjadi apabila terjadi permintaan pada saat
tampil, karena tidak semua grup keyboard itu mau tampil erotis.
e. Keyboard Joget
Hanya bedanya pada biduan yang ada, keyboard joget menggunakan biduan untuk
bernyanyi, tetapi tidak harus bergoyang dan mempunyai biduan yang tidak
bernyanyi tetapi hanya berjoget bersama para pembeli tiket. Namun adakalanya
adanya acara apapun. Jadi konsepnya hanya untuk hiburan semata atau juga hura-
hura. Dana yang diguanakan untuk membayar grup keyboard joget adalah hasil
penjualan tiket. Biasanya acara seperti ini dilakukan dalam waktu tiga sampai
dalam masyarakat. Grup keyboard joget yang biasanya didatangkan dari Kisaran
f. Keyboard Karo
Keyboard Karo disajikan dalam acara pesta perkawinan pada masyarakat Karo
yang ada di Kecamatan BP Mandoge. Biasanya hal ini dilakukan oleh masyarakat
Karo yang mempunyai tingkat perekonomian yang sudah mapan. Pertunjukan ini
masyarakat Karo yang ada. Biasanya keyboard Karo yang diundang langsung
Pertunjukan ini sekarang sudah mulai jarang ditampilkan, selain biayanya yang
Namun pada umumnya pertunjukan ini lebih digemari oleh kalangan pemuda
Pertunjukan koor disajikan oleh masyarakat pada acara pesta perkawinan maupun
acara kematian masyarakat yang beragama Kristen. Biasanya disajikan pada saat
ada kesempatan memberikan kata sambutan. Koor disajikan oleh kumpulan ibu-
ibu, bapak-bapak dan gabungan ibu dan bapak dari denominasi Gereja yang ada.
Adapun denominasi Gereja yang ada di antaranya HKBP, GMI, GKPS, HKI,
i. Nasyid
Kesenian ini dibawakan oleh para Remaja Mesjid dari tiap desa, dan ada juga
kumpulan Wirid dari tiap desa. Nasyid biasanya dipertunjukkan ketika acara
Setiap budaya dari suku yang ada selalu memberikan pengaruh terhadap suku-
suku lain di sekitarnya. Jumlah dan pengaruh terbesar otomatis memberikan pengaruh
yang besar juga. Adakalanya suku-suku dengan jumlah kecil dapat memberikan
tertentu yang jumlahnya kecil, tetapi begitu memberikan ketertarikan bagi masyarakat
di sekitarnya, hal ini juga akan memberikan sumbangan pengaruh dalam corak
kebudayaan antar suku itu. Adapula kesenian yang muncul oleh masyarakat luar
daerah ini, hal ini disebabkan karena masyarakat dari daerah ini melihat kesenian itu
sering ditampilkan adalah Ludruk, Jaran Kepang, Campursari, Gondang Batak dan
perayaan hari-hari besar keagamaan maupun hari besar Nasional. Itupun banyak
dalam bidang ekonomi dalam masyarakat, sistem kesenian yang berfungsi sebagai
hiburan ini juga cenderung berubah. Masyarakat sudah bisa memilih bagaimana
hiburan yang disajikan itu bersifat praktis dan murah, tetapi tetap digemari di
kalangan masyarakat. Keyboard adalah salah satunya hiburan yang memenuhi kriteria
di atas. Grup musik keyboard cukup menggunakan satu buah alat musik keyboard, di
tambah sound sistem sebagai pengeras suara. Orang-orang yang dilibatkan dalam
pertunjukan ini juga tidak terlalu banyak, cukup satu orang pemain keyboard, dua
aliran musik mulai dari dangdut, pop, regge, keroncong, house musik, rock dan lain
sebagainya. Dengan kelebihan yang dimiliki ini, grup-grup keyboard yang ada
dengan cepat mengambil hati para masyarakat. Selera masyarakat akan musik dapat
adalah Lafendos, Heviss, Pelangi, Bumi Ayu dan lain sebagainya yang semuanya
berasal dari kota Kisaran, ini terjadi kira-kira pada tahun 1995. Sedangkan grup
Citra Electone, dan juga Try Jaya yang rata-rata mulai berdiri kira-kira tahun 2001. 23
Asahan. Pada tahun 1997-an mulailah dibentuk grup keyboard Riny Jaya. Pendiri
grup keyboard ini adalah bapak M. Yusuf dan anak pertamanya yang bernama
Mariny. Grup Riny Jaya keyboard beralamat di Jl. Besar Sei Silau Desa Somba Huta
Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan. Nama Riny Jaya diambil dari nama anak
pendiri grup keyboard ini yaitu ”Mariny” diambil kata Riny-nya saja. Sedangkan jaya
Ketika pertama berdiri grup Riny Jaya keyboard tampil alakadarnya, yaitu
dengan peralatan musik yang seadanya saja, seperti satu buah alat musik keyboard
KN 2000 Technic, Sound sistem 600 watt, dengan dua orang biduan pemula. Acara-
acara yang memanggil mereka itupun tidak tergolong besar. Biasanya mereka dipakai
23
Informasi didapatkan dari wawancara dengan bapak Manimbul Sirait, pengusaha grup musik
Lavendos.
Somba Huta saja. Tarif yang mereka tawarkanpun relatif jauh lebih murah dibanding
dengan grup-grup keyboard yang telah lebih dahulu muncul, seperti Lafendos,
Pelangi, Heviss, Bumi Ayu dan lain sebagainya yang ada di daerah Asahan.
Pada awalnya tarif untuk grup Riny Jaya sekali tampil adalah Rp.450.000
sampai tengah malam. Sedangkan untuk tarif grup keyboard yang lain berkisar antara
Rp 700.000-1.000.000 sekali tampil. Pada saat itu sering sekali ketika mereka tampil
sedikit penonton yang hadir, padahal pada saat itu pertunjukan keyboard sangat
digemari oleh masyarakat. Tidak jarang juga grup Riny Jaya diremehkan oleh
masyarakat. Memang pada masa itu, pada saat ada pertunjukan keyboard selalu
banyak pengunjung yang datang, tetapi ketika Riny Jaya yang tampil orang-orang
banyak yang datang tadi kurang meminati dan mereka kebanyakan tidak menonton
pertunjukan yang disajikan itu, melainkan mencari objek-objek lain yang dianggap
bisa menghibur.
Pertunjukan keyboard tidak pernah lepas dari adanya acara hajatan atau pesta.
Biasanya untuk keluarga dari golongan menengah ke atas akan selalu membuat
hiburan pada acara hajatan yang dibuatnya. Banyaknya grup-grup keyboard yang
yang lama dengan keyboard keluaran terbaru (KN 2000 dengan KN 3000, 6000,6500
dan juga KN terbaru yaitu KN 7000). Ada juga dengan cara memanggil biduan-
dengan bayaran yang lebih hal ini dikenal dengan istilah di carter/carteran 24.
maka grup Riny Jaya juga ikut membuat berbagai pembenahan-pembenahan, seprti
yang dikatakan di atas. Persaingan yang semakin ketat itu juga diikuti dengan
masuknya beberapa grup keyboard erotis dari luar Asahan, seperti dari Sei Rampah,
menggemarinya. Hal ini juga akan semakin mempersempit ruang gerak dari grup-
grup keyboard lokal yang sedang eksis. Tentu saja kebutuhan ekonomi masing-
masing grup harus dipenuhi, karena tidak ingin mati suri mau tidak mau tiap grup
Entah siapa yang memulai dan ide siapa, grup Riny Jaya sudah mulai berani
tampil beda, yaitu berani menampilkan satu pertunjukan keyboard yang erotis.
tertentu melalui struktur kognitif (Markus dan Zajonc, 1985 ; Morgan dan Scnwable,
1990 ; Fiske dan Taylor, 1991). Ini berkaitan dengan perilaku sosial dalam
masyarakat dan sangat relevan dengan perilaku biduan di atas panggung yang sering
menghadapi para penonton yang sering meneriakkan “buka-buka !!” bisa saja tekanan
24
Carteran dapat saja dilakukan dengan alasan tidak bisa tampinya biduan tetap dengan berbagai
alasan ataupun untuk memberkan nuansa baru yang lebih segar dalam pertunjukan Carteran dapat saja
dilakukan terhadap pemain keyboard, biduan, dan rodes.
arah kemaun para penonton yang begitu banyak, karena tidak jarang juga para biduan
Semenjak imej erotis melekat dalam grup Riny Jaya, grup ini cenderung
kepada grup ini. Tentu saja pemberian label kepada Riny Jaya ini bukanlah suatu hal
yang biasa dalam masyarakat. Imej yang diberikan ini adalah suatu hal yang
adanya proses labeling (pemberian julukan, cap, etiket, atau merek) yang diberikan
masyarakat kepadanya. Proses labeling ini bisa membuat seseorang yang tadinya
tidak memiliki kebiasaan menyimpang menjadi terbiasa”. Hal ini dapat dihubungkan
dengan prilaku pertunjukan yang disajikan oleh grup Riny Jaya yang sudah terbiasa
tampil dengan keyboard erotisnya. Namun dengan keadaan yang seperti itu, grup
Riny jaya tidak lantas dibuang dari masyarakat. Justru banyak kalangan yang makin
Namun perlu diketahui bahwa pertunjukan berbau erotis itu bakan suatu hal
yang baru. Nungki Kusumastuti, 2003 : “fenomena tarian erotis di Indonesia telah ada
sejak dahulu, seperti pada tarian ronggeng, ketuk tilu, ataupun tayub. Itu telah ada
sejak dahulu dan tidak bisa dibuang karena banyak masyarakat yang
menggemarinya”. Menurut Usman Pelly, 2003 (dalam Akhri aksi biduan keyboard
porno) “munculnya grup musik keyboard seperti ini (erotis) juga dipengaruhi oleh
media informasi dan komunikasi seperti televisi, radio, internet, majalah, serta
hingga jam 00.00 WIB. Hal ini sesuai dengan ijin hiburan yang biasanya diberikan
pihak kepolisian setempat (biasanya dari Polsek). Grup keyboard biasanya tiba di
lokasi pesta kira-kira pukul 15.00 WIB, kemudian langsung mempersiapkan peralatan
dan semua kebutuhan yang lainnya. Semua anggota grup keyboard akan dijamu
makan oleh pembuat hajatan. Kemudian mereka semua diberikan tempat untuk
pembuat hajatan.
Kira-kira pukul 20.00 WIB para anggota grup keyboard harus sudah bersiap-
siap di panggung. Pada saat inilah mereka mulai bekerja menghibur para undangan
yang datang pada malam hari. Pada saat ini akan banyak orang-orang yang melihat
penampilan dari pertunjukan keyboard ini. Para biduan biasanya akan banyak
berbicara kepada penonton, selesai membawakan satu buah lagu kemudian langsung
panggung. Pada saat ini akan banyak juga para penonton dan undangan yang tampil
membawakan lagu-lagu kesayangan mereka sendiri. Hampir disetiap satu lagu dari
biduan kemudian langsung disambung dengan lagu dari para undangn atau penonton.
Tidak jarang juga para undangan ini mengajak para biduan untuk bernyanyi bersama.
Lagu-lagu yang dibawakan oleh biduan pada saat ini adalah kebanyak lagu yang
masyarakat. Seperti lagu terlena, wakuncar, mati lampu, sms, bang Toyib, ada apa
denganmu, jujur dan lain sebagainya. Para penonton yang menikmati pada saat-saat
ini adalah dari kalangan ibu-ibu, anak gadis, anak-anak, dan beberapa bapak-bapak.
Kebanyakan dari kaum laki-laki dewasa lebih memilih menikmati hiburan lain di luar
pertunjukan keyboard itu. Bentuk hiburan itu bisa beragam, seperti menikmati
yang ditampilkanpun sudah sedikit berbeda. Musik-musik dengan tempo cepat yang
kebanyakan disajikan pada saat ini. Para penontonpun sudah semakin banyak, para
kuam laki-laki dewasa yang tadinya berada jauh dari lokasi pertunjukan, perlahan-
lahan mulai berdatangan ke dekat panggung pertunjukan. Pada saat-saat seperti ini
perhatian penonton total tertuju kepada setiap biduan yang tampil di atas penggung.
Setiap aksi yang ditampilkan akan mendapatkan respon dari penonton. Seperti
goyangan-goyangan yang memancing birahi dan juga dari teks lagu yang
laki-laki. Sering pula tingkah biduan yang memperagakan gerakan dari teks yang
dinyanyikan oleh biduan. Contohnya : ”bang Toyib-bang Toyib kenapa tak pulang-
orang-orang yang secara umum dikenal oleh biduan karena berpengaruh dan
mempunyai uang banyak yang ada di tempat itu, contohnya ”bang Kamal-bang
Memasuki pukul 23.00 WIB, suasana semakin panas saja. Para penonton
sudah mulai tidak tertib lagi, orang-orang yang tadinya berdiri dekat panggung
panggung itu. Para kaum laki-laki ini langsung tepat bersandar ke panggung
menghadap setiap biduan yang tampil. Kebanyakan dari laki-laki ini sudah
terpengaruh oleh minuman keras. Pada saat ini para biduan yang tampil sudah mulai
lebih berani mempermainkan emosi penonton. Ini dapat dilihat dari gerakan-gerakan
erotis, para biduan sudah mulai terpengaruh oleh suasana dan juga minuman keras
yang kerap mereka minum yang ditawarkan oleh para penonton ketika biduan
istirahat menunggu giliran bernyanyi. Memang pada saat-saat ini sudah menjadi
kesepakatan diantara para pemain keyboard, biduan dan para kru untuk memancing
emosi penonton agar mereka mau memberikan saweran yang banyak dan juga
siraman. Pancingan yang disepakati oleh mereka ini biasanya setengah hingga satu
jam. Dengan catatan biduan belum boleh membuka terlalu lebar ”pintu dan jendela”25
mereka, cukup hanya untuk membuat para penonton penasaran. Pada masa ini para
biduan juga akan mendapat banyak saweran, tetapi mereka masih terlihat malu-malu
dan hati-hati karena di sekitar panggung juga masih banyak para kaum ibu-ibu dan
25
Istilah yang sering digunakan dalam pertunjukan keyboard erotis untuk menyebutkan pakaian dalam
bagian atas (jendela ) dan bawah (pintu).
sampai Rp 5000.
Pada saat itu juga banyak dari kaum ibu-ibu yang bergegas pulang dengan
alasan sudah mengantuk dan juga tidak suka melihat tingkah para penonton kaum
laki-laki yang sudah tak terkendali lagi karena dianggap sudah melecehkan kaum
Namun belakangan ini, kaum perempuan sudah banyak yang ikut menonton
pertunjukan ini. Kaum perempuan ini awalnya hanya sekedar ingin tahu bagaimana
banyak juga yang menggemari dan ikut menerima pertunjukan keyboard erotis
sebagai pertunjukan yang menghibur. Hal ini dapat dilihat ketika pertunjukan
panggung. Mereka ini juga selalu memberikan respon seperti dukungan (baik itu
berupa teriakan dukungan, senyum dan tawa) ketika ada aksi biduan yang terkesan
sangat erotis. Ada juga kalanya para penonton perempuan ini bersorak kegirangan
pada saat biduan berhasil merampas saweran yang dipegang penonton laki-laki.
Memasuki pukul 00.00 WIB para anggota grup keyboard akan meminta
waktu istirahat kepada penonton dan pembuat hajatan dan seolah-olah mereka sudah
siap akan pulang. Para kru mulai menggulung beberapa kebel di atas panggung,
memasukkan keyboard ke dalam kotak. Rupa-rupanya hal ini dilakukan karena alat-
alat ini sangat rentan dicuri ketika ditinggalkan. Biasanya pimpinan grup akan
menemui pemilik hajatan dan mengatakan kalau waktu pertunjukan sudah berakhir
Tetapi biasanya pembicaraan ini cuma sekedar basa-basi, karena pihak grup keyboard
pertunjukan tidak dilanjutkanpun pihak grup keyboard pun tidak akan kecewa, namun
yang mereka takutkan adalah amarah para penonton yang sudah sempat terpancing
untuk menikmati pertunjukan erotis yang biasa disajikan. Biasanya pihak pembuat
hajatan akan keberatan jika pertunjukan dilanjutkan, karena semua sepertinya sudah
”tahu sama tahu”. Pihak grup keyboard akan didatangi oleh orang-orang yang
Satu bunyi nada yang dihasilkan keyboard spontan akan memanggil semua
orang yang masih berada di sekitar lokasi pertunjukan untuk segera mendekat ke
panggung. Dengan wajah segar para biduan akan menaiki panggung, pemain
keyboard langsung menggebrak dengan irama house musiknya. Musik yang yang
disuguhkanpun seluruhnya dengan irama dan tempo yang cepat. Intro lagu dan
interlude lebih diperpanjang sehingga sebelum bernyanyi biduan akan lebih banyak
dibawakan antara 5-7 menit, namun di sini durasi satu lagu bisa mencapai 10-15
menit lamanya. Pada saat ini teks ataupun kalimat dari biduan dianggap tidak begitu
penting. Yang paling penting di sini adalah bagaimana biduan mampu bergoyang
secara erotis sehingga para penonton merasa terpuaskan dengan tanda penonton mau
kalah pentingnya adalah bagaimana ketika bernyanyi dan bergoyang si biduan mau
para penonton dapat melihat dan juga menyentuh ”isinya” dan bagian tubuh yang lain
dari si biduan. Ada uang ada pula erotis di panggung, kira-kira begitulah yang terjadi
belahan dada, ke dalam celana si biduan maupun ke tangannya. Ada juga sejumlah
uang yang langsung dilemparkan ke atas panggung dalam jumlah besar diiringi
permintaan ”buka”!. Menurut cerita banyak orang dan juga dari pemain keyboard
yang menjadi informan penulis, ada beberapa kalil biduan yang berani tampil bugil di
atas panggung. Hal ini terjadi bisa saja karena melihat situasi yang begitu aman dan
mendukung. Para penontonnya sangat sportif, banyak uang yang mereka sawer-kan
Selain uang, biduan juga sangat mengharapkan apresiasi dan antusias para
melihat biduan di atas panggung maka semakin bersemangat pula sang biduan itu.
Inilah letak erotis yang dinantinantikan oleh para penonton, dari sebuah pertunjukan
keyboard erotis.
Pertunjukan keyboard erotis ini bisa saja berakhir hingga jam 05.00 WIB dini
hari. Berakhirnya pertunjukan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
adanya jadwal tampil grup keyboard besok hari. Hal ini menyebabkan pertunjukan
harus lebih cepat berakhir, paling lama pukul 01.00 WIB. Faktor yang lain adalah
keterbatasan kemampuan biduan, dalam hal ini para biduan sudah sangat kelelahan,
26
Wawancara dengan Wennie (mantan pemain keyboard Riny Jaya) dan Meta (biduan tetap Riny
Jaya).
sering terjadi adalah terjadinya keributan di antara para penonton. Ada faktor
pengaruh minuman keras yang banyak dikonsumsi oleh penonton sehingga para
penonton sangat mudah salah paham sehingga terpancing emosinya untuk membuat
keributan.
pelayaran kapal pesiar, dalam sebuah pertunjukan keyboard. Pada umumnya pemain
alat musik ketimbang menjadi penyanyi dalam pertunjukan keyboard. Biasanya ilmu
untuk bermain keyboard yang didapatkan kebanyakan dari hasil pergaulan dengan
sesama pemain keyboard terdahulu, yang kebanyakan juga laki-laki. Jadi, faktor
pergaulan dan juga jenis kelamin akan lebih mempengaruhi dalam proses regenerasi
kebanyakan yang terjadi adalah banyaknya ”penyelewengan 27” dalam proses itu.
Pemain keyboard bisa saja adalah pengusaha grup keyboard itu sendiri.
sebagai pemain keyboard, yang merasa hidupnya dari pertunjukan keyboard. Maka
seseorang itu akan berniat untuk membuka satu grup keyboard miliknya sendiri.
27
Dari beberapa kejadian ketika seorang perempuan diajari bermain keyboard, yang terjadi proses
belajar tidak akan bertahan lama, malah yang terjadi adalah pacaran, karena banyak dari mereka yang
akhirnya jadi menikah (wawancara dengan Wennie).
modal dari kerabat dekat, bahkan sampai rela menjual harta miliknya, seperti sepeda
motor, mobil, kebun maupun tanah, untuk dijadikan modal membuka sebuah grup
keyboard.
Pemain keyboard juga biasanya berasal dari rodes yang sudah lama bekerja
dalam sebuah grup keyboard, seorang biduan laki-laki yang sudah lama ikut dalam
satu grup keyboard. Orang-orang yang tadinya bekerja sebagai rodes akan belajar
bermain alat musik keyboard pada waktu-waktu dimana acara pertunjukan belum
dimulai maupun pada saat-saat istirahat. Dengan catatan, pada saat ini suara keyboard
akan dikecilkan. Kesempatan luang dari pertunjukan keyboard ini akan banyak yang
yang hanya menggunakan tiga acord dan seterusnya sampai mampu memainkan
Keluarga maupun teman dekat dari pengusaha grup keyboard juga dapat
menjadi pemain keyboard. Hal ini sangat memungkinkan karena seseorang yang
sudah dekat atau yang mempunyai hubungan keluarga dengan pengusaha keyboard,
belajar memainkan alat musik keyboard ketika ada waktu-waktu luang dimana grup
keyboard tidak memiliki jadwal tampil. Biasanya belajar di rumah akan lebih fokus
daripada belajar pada saat disela-sela pertunjukan. Belajar di rumah biasanya akan
ada yang mengajari, setidak-tidaknya pemain keyboard aslinya akan pernah datang
dengan cara mengenal fungsi tombol-tombol yang ada pada alat musik keyboard,
seperti on/off hidup/mati), style (jenis-jenis ritem dan irama), tranfose memindahkan
nada dasar yang ada pada tuts keyboard sesuai nada yang dibutuhkan), memori/disk
(tempat menyimpan data berupa musik pengiring lagu), tuts (papan nada yang
terdapat pada keyboard), nada-nada dan lain sebagainya. Kemudian akan mencoba
ritem-ritem yang tersedia di dalam memori keyboard. Proses inilah yang diulang-
Keberanian adalah salah satu hal mutlak yang dibutuhkan oleh seorang
bisa menjadi pemain keyboard dalam satu grup keyboard. Satu hal yang paling
penting adalah bagaimana cara seorang pemain keyboard itu dapat meramu musik
menjadi musik yang disukai oleh para penonton. Salah satunya adalah dengan cara
masyarakat dan juga menyiapkan musik-musik yang disukai itu tadi. Caranya bisa
beragam, bisa dengan meminta kopian musik yang sudah dibuat pemain keyboard
yang lain (dalam bentuk disket ataupun memory Card) dan juga membuat program
musik sendiri.
Pada saat pertunjukan, pemain keyboard biasanya sangat dihormati oleh para
biduan dan juga oleh penonton. Banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya
adalah : pemain keyboard itu adalah pengusaha grup keyboard itu juga, kemampuan
lagu-lagu yang diminta oleh penonton, dan juga bisa memahami selera dan keadaan
3.5 Biduan
Bernyanyi adalah tugas utama dari seorang biduan di atas panggung. Suara
yang merdu dan tarian-tarian yang mempesona yang harus disajikan oleh setiap
biduan yang tampil, sehingga membuat penonton merasa terhibur. Seorang biduan
harus bisa tampil ekstra disetiap pertunjukannya. Karena hal utama yang dilihat oleh
penonton dalam pertunjukan keyboard adalah suara dan tarian dari biduan. Maka
dibutuhkan kerja keras dari seorang biduan untuk mencapai semua itu, salah satunya
adalah dengan cara berlatih ekstra disamping bakat alam yang sudah dimilikinya. Hal
ini sepertinya yang membuat para laki-laki tidak begitu tertarik untuk menjadi biduan
dalam pertunjukan keyboard. Ada beberapa laki-laki yang menjadi biduan keyboard,
tetapi masih jauh jumlahnya dibanding dengan biduan perempuan. Karena para laki-
laki umumnya tidak tahan dengan latihan eksrta untuk seorang biduan guna
mengikuti selera pasar. Pada umumnya para laki-laki ini hanya menggunakan bakat
alam yang dimilikinya saja. Lagipula, para peminat biduan laki-laki ini hanya dari
kalangan tertentu saja, masih kalah dominan dibandingkan dengan peminat biduan
wanita.
Selain itu, biduan adalah objek yang menarik ketika dia berada di atas
panggung. Segala tingkah laku dan ucapannya selalu diperhatikan oleh setiap
penonton.
biasanya dilakukan oleh pemain keyboard dan juga pemilik grup keyboard.
biduan lama yang sudah tidak aktif, menanbah personil, dan juga ketika membuka
biduan, diantaranya, seseorang itu pintar bernyanyi. Kepintaran bernyanyi ini dapat
saja diketahui tidak secara langsung, melainkan dari cerita orang-orang di sekitar
yang mengenal seseorang yang pintar bernyanyi itu. Dari cerita-cerita yang
keadaan keluarga, keadaan ekonomi, dan juga kebiasaan yang dianut oleh masyarakat
disekitar dia tinggal. Setelah mendapatkan berbagai informasi tadi, barulah si pencari
biduan itu datang secara langsung menemui seseorang tadi untuk ditanyakan
kesediaannya untuk menjadi biduan. Tentu saja berbagai syarat dan perjanjian akan
dibicarakan disini. Proses yang dilalui dengan tahapan yang seperti ini adalah proses
perekrutan dari seorang biasa menjadi biduan, yaitu awal terjun ke dunia hiburan.
orang yang datang untuk menawarkan diri untuk menjadi biduan. Baik itu dari orang
yang belum pernah menjadi biduan sama sekali, maupun dari orang-orang yang sudah
pernah menjadi biduan sebelumnya. Jika berasal dari biduan, para biduan ini biasanya
berbagai macam alasan dan juga berbagai faktor, dia ingin kembali menjadi biduan.
Beberapa faktor yang biasanya membuat biduan berhenti dari pekerjaannya adalah :
menikah, karena ada suami yang melarang istrinya untuk tetap bekerja menjadi
seorang biduan, pindah rumah ke lingkungan yang baru dan tempat yang jauh dari
tempat semula, dilarang oleh pacar yang begitu mengekang kebebasan pacarnya
karena sibiduan menganggap bahwa pacarnya itu merupakan orang terbaik baginya
yang kelak akan menjadi suaminya, dan juga melanjutkan pendidikan ke tingkat
perguruan tinggi, karena biasanya ada siswi yang menjadi biduan, biasanya itu siswa
dari tingkat SMA, apabila sudah kuliah akan malu tetap menjalankan profesi sebagai
biduan.
Dari semua kejadian di atas yang sempat mebuat seseorang berhenti dari
pekerjaannya sebagai biduan, dapat juga biduan itu tadi kembali ke profesinya
sebelumnya yaitu sebagai biduan. Hal ini dapat terjadi apabila, seorang biduan yang
sudah menikah tadi diijinkan lagi oleh suaminya untuk menjadi seorang biduan salah
satunya karena paksaan dari si istri dan juga keadaan ekonomi yang semakin sulit.
Biduan yang tadinya pindah rumah dapat juga kembali ke profesinya sebagai biduan
ketika di lingkungannya yang baru juga sangat memungkinkan dia untuk kembali
pada profesinya sebelumnya. Dapat juga grup keyboard-nya yang lama mau
memanggilnya dengan bayaran yang lebih sekalian melepas rindu kepada teman-
teman lamanya. Biduan yang berhenti karena pacar biasanya kembali menjadi biduan
ketika putus dari pacarnya itu. Awalnya mungkin si biduan akan berat untuk kembali
ke profesinya sebagai biduan, karena masih ingat kepada mantan pacarnya atau masih
seseorang.
mendapatkan biduan. Sifat manusia yang tidak pernah merasa puas, sifat manusia
yang selalu ingin mencoba hal-hal yang baru dan adanya konflik di dalam suatu grup
keyboard akan mempengaruhi seorang biduan untuk berpindah-pindah dari satu grup
ke grup keyboard yang lain. Hal semacam ini akan sangat mudah terjadi dan bisa
3.5.2 Pelatihan
Sistem pelatihan yang kebanyakan dilakukan oleh para biduan adalah dengan
cara otodidak, yaitu belajar sendiri tanpa ada yang membimbing. Kalaupun ada yang
singkat saja. Kebanyakan para biduan sudah mempunyai kelebihan tersendiri dalam
bernyanyi yang berupa bakat alam. Kebanyakan sejak kecil para biduan ini sudah
gemar bernyanyi, jadi dengan kebiasaan bernyanyi ini membuat mereka sangat cepat
untuk mempelajari sebuah lagu. Adapun beberapa proses yang harus diikuti biduan
dalam berlatih adalah dengan cara lebih sering mendengarkan lagu-lagu yang sedang
populer di kalangn masyarakat. Lagu-lagu yang harus dipelajari itu dapat berupa
kaset tape dan juga VCD. Para biduan mendapatkan lagu-lagu yang dibutuhkan
dengan cara membeli kaset-kaset yang dijual di pasaran. Selain itu, para pemain
keyboard juga sering membeli kaset atau VCD untuk dibuat musiknya ke dalam
memainkan tuts-tuts keyboard ketika tampil, cukup dengan cara mebuka file dalam
memory card atau disket, kemudian memberikan kaset atau VCD tadi kepada biduan
untuk dipelajari.
Proses belajar yang dilalui oleh setiap biduan tidak terlalu berat, ada yang
belajar dengan mendengarkan lagu-lagu yang diputar dan ikut menyanyikannya. Hal
itu dapat dilakukan sambil melakukan pekerjaan rumah, seperti menyetrika pakaian,
membereskan rumah, memasak dan perkerjaan rumah lainnya. Hal yang dianggap
paling sulit oleh para biduan adalah menghafalkan lirik lagu-lagu yang baru. Lirik
lagu tersebut bisa didapat dari sampul-sampul album dalam kaset yang dibeli, dapat
juga diperoleh dengan cara mencatat lirik yang disertakan ketika sedang menonton
keyboard) harus lebih sering dilakukan. Biasanya setiap waktu senggang yang
dimiliki oleh biduan dan pemain keyboard akan dimanfaatkan untuk latihan di rumah
atau sekretariat grup keyboard. Biasanya akan dilakukan latihan rutin seminggu sekali
atau dua minggu sekali. Namun untuk penyanyi yang tergolong senior tidak perlu lagi
melakukan latihan rutin itu. Cukup pemain keyboard memberikan daftar lagu-lagu
yang perlu dipelajari, kemudian pemain keyboard dan biduan masing-masing akan
mempelajari lagu-lagu itu. Apabila ada lagu yang belum bisa dipelajari biduan
dengan alasan tidak meiliki kaset atau VCD, pemain keyboard akan
jarang kaset ataupun VCD yang diberikan tidak kembali). Selebihnya, kebanyakan
grup-grup keyboard yang ada di Asahan menggunakan metode ini. Tetapi hasil yang
Selain latihan bernyanyi, seorang biduan juga harus belajar bagaimana cara
ceremony). Seorang biduan harus bisa membuat kata-kata pengantar sebelum ataupun
undangan. Hal ini dipelajari dengan sendirinya di atas panggung. Banyak melihat dan
mendengar merupakan cara belajar yang paling efektif untuk melatih semua itu. Yang
paling utamanya adalah dengan cara berani mencoba, berimprovisasi dan berkata-
kata dimulai dari hal-hal yang kecil. Menyapa penonton adalah hal yang paling utama
harus dilakukan, kemudian memperkenalkan grup keyboard yang tampil itu sendiri.
Pada umumnya untuk biduan pemula akan mendapatkan pelajaran tentang MC ini
sekali, baik itu dari pemain keyboard biduan yang lebih senior dan juga dari
pengusaha keyboard.
Sosok yang menarik dalam pertunjukan keyboard erotis adalah biduan. Baik
itu dilihat dari suaranya, kalimat-kallimat yang diucapkannya di atas panggung dan
juga ”aksi” dan goyangan yang disuguhkannya. Tak bisa dipungkiri yang membuat
suasana erotis dalam pertujukan adalah biduan. Sedangkan unsur-unsur lain yang
sebesar 30 % saja. Unsur kedua yang memberikan pengaruh adalah musik yang yang
dimainkan, yaitu berupa irama musik dengan tempo yang cepat. Yanti Heriyati, 2004
: ” Figur penari adalah figur yang ditonton. Tak dapat dipungkiri salah satu objek
yang menarik tubuh adalah alat untuk menari sebagai komuditas tontonan yang
Kondisi fisik yang prima juga harus dimiliki oleh para biduan ini, karena
waktu pertunjukan sering berlangsung hingga subuh. Memang para biduan sering
mengkonsumsi minuman penambah energi setiap tampilnya, namun dengan itu saja
biasanya tidak cukup. Biasanya untuk penampilan satu malam hingga subuh seorang
biduan harus istirahat hingga seharian penuh berikutnya, itupun terasa tidak akan
cukup. Sehingga kebanyakan para biduan ketika tampil sering terbawa oleh
sering ditawarkan oleh para penonton dan pemain keyboard. Para biduan ini juga
sudah menganggap biasa dengan rokok dan minuman beralkohol, karena semua itu
sebagai pengusir lelah dan mengantuk. Sehingga pengaruh minuman keras lebih
Biduan dapat dilihat dari tontonan fisik yang dianggap begitu menggoda kaum
laki-laki. Yanti Heryawati (2003) mengatakan ”uang adalah tujuan utama biduan,
sedangkan para laki-laki memanfaatkan kesempatan ini sebagai ajang prestise, pamer
penampilannya grup keyboard erotis akan lebih diminati, dilihat dari antusias orang-
orang yang ingin melihat dan menikmatinya. Dari segi peralatan, kualitas permainan,
kualitas suara yang dihasilkan dan banyak hal yang lainnya juga cenderung sama.
Namun grup-grup yang lain ini tidak memiliki predikat keyboard erotis, disambut
Dalam masyarakat para biduan ini sama seperti masyarakat biasa. Namun ada
imej bintang dalam dirinya ketika dia bertemu dengan orang-orang yang mengenal
dia dan sangat menyukai pertunjukannya di panggung. Tidak bisa dipungkiri, banyak
juga dari kalangan masyarakat yang sangat menyukai seorang biduan hingga jatuh
hati padanya. Hal ini terjadi ketika orang-orang yang dimaksud itu tahu kalau seorang
perempuan itu berprofesi sebagai biduan. Banyak juga para biduan ini yang akhirnya
menikah dengan sesama orang dari grup yang sama. Contohnya biduan menikah
dengan pemain keyboard, dan juga menikah dengan anak pengusaha grup keyboard.
Contoh kasusnya ada seorang pemain keyboard yang bernama Willer akhirnya
menikah dengan biduannya yang bernama Ayu dari grup yang sama yaitu Lafendos
dari Kisaran dan juga Wennie dan Indah dari grup Riny Jaya. Intensitas kebersamaan
yang tinggi, pengalaman yang sama dan satu profesi nampaknya sangat
mempengaruhi seorang biduan untuk menikah dengan sesama orang yang bekerja di
oleh orang-orang baru dilingkungan itu. Hal ini disebabkan seringnya biduan tidak
pulang hingga dua atau tiga hari, pulang pagi sehingga waktu siang kebanyakan
dihabiskan untuk istirahat. Kalaupun bekerja cukup melakukan pekerjaan rumah saja,
lingkungannya. Seperti kenduri di rumah Asisten ataupun Mandor kepala yang baru
Apabila ada kesempatan, seorang biduan akan selalu aktif dalam hajatan-
hajatan yang dibuat di lingkungannya. Para biduan juga sadar akan keberadaannya
sebagai warga setempat di mana dia tinggal, yang kebanyakan masih menjaga
mau tidak mau, seorang biduan yang ikut dalam kegiatan sosial atau hajatan sering
jadi perhatian dan juga tidak jarang para biduan ini terbiasa mencurri perhatian.
Karena kebiasaan seorang biduan akan selalu terbawa, baik itu dari penampilannya
yang selalu menawan, aroma parfum yang dipakainya dan juga tingkahnya yang suka
dengan keramaian.
Dalam keramaian ada atau tidak ada acara para biduan sering digoda oleh
laki-laki. Biasanya banyak laki-laki yang suka langsung mengajak pacaran walaupun
Hal yang paling tidak enak didengar oleh para biduan ini adalah nasehat-
nasehat dari orang-orang tua di lingkungan tempat mereka tinggal yang menganggap
buruk profesi biduan. Ada juga selalu memberikan nasehat supaya mencari pekerjaan
orang yang mengenal biduan sering meledek biduan dengan kata-kata seronok yang
sering diucapkan biduan ketika di atas panggung. Misalnya ketika bertemu dengan
berasal dari suku Jawa, karena suku Jawa lebih senang dengan pekerjaan sebagai
primadona untuk menghibur orang, sedangkan dari suku-suku yang lain kurang
meminati.
musik, sound system, tata cahaya, tata busana dan lain sebagainya.
Panggung ini biasanya dipesan dari pihak penyewaan teratak. Panggung yang dipakai
ini biasanya sudah bisa di bongkar pasang. Ukurannya adalah panjang 4m dan lebar
6m, dengan tinggi 60 Cm sampai 1m. Alas panggung terbuat dari papan, sedangkan
Alat musik merupakan bagian penting dari pertunjukan, alat musik yang
digunakan adalah keyboard sebagai satu-satunya alat musik sebagai pengiring. Hal ini
sangat memungkinkan karena alat musik keyboard yang dipakai dapat memainkan
28
Sebernarnya semua nasehat itu baik. Namun pada umumnya kata nasehat adalah bagian dari sindiran
karena menganggap pekerjaan biduan itu buruk dimata masyarakat (wawancara dengan Meta 2007).
dan KN 7000. keyboard jenis ini yang paling banyak digunakan, karena dianggap
paling sesuai dengan kebutuhan permainan solo keyboard dan juga dianggap paling
dalamnya.
Stand atau tiang keyboard juga sangat penting dari sebuah pertunjukan
keyboard. Stand biasanya terbuat dari besi pipa bulat dengan diameter 7-8 Cm dengan
tinggi berkisar 150 Cm. Di atas stand ini dapat diletakkan dua keyboard sekaligus
(namun hanya satu keyboard biasanya yang disediakan). Dengan menggunakan stand
keyboard model ini, pemain keyboard dapat dengan leluasa mengganti-ganti posisi
bermain, dengan posisi duduk maupun berdiri. Dalam pertunjukan keyboard erotis
stand keyboard ini juga sering dijadikan sebagai alat untuk tempat bereksperimen
begi biduan dapat dilihat dari cara biduan mengangkat kaki ke atas tiang stand
keyboard sambil menari, menjadikan tiang stand keyboard yang kokoh sebagai
sandaran ketika menari dan lain sebagainya. Pada bagian depan stand keyboard ini
juga biasanya akan di ikatkan berupa spanduk dari grup keyboard yang tampil. Isi
dari spanduk itu diantaranya, nama grup keyboard, alamat, nomor telepon yang bisa
Sound system yang digunakan sebagai pengeras suara ini biasanya paling kecil
1000 watt dan paling besar 5000 watt. Satu buah mixer dengan 24 chanel paling
sering digunakan ditambah dua buah ampli power. Dalam pertujukan keyboard pada
tidak enam buah speaker box aktif dengan ukuran besar antara 30 – 50 inchi yang
ditempatkan ditiang penyangga, posisinya berada kira-kira 6-10 meter di sisi kiri dan
kanan panggung untuk memberikan kesan suara yang keras dan juga minimal tiga
buah speaker monitor untuk vokal dan untuk keyboard. Akan banyak kita temui
kotak Mixer, kotak microphone dan kotak-kotak yang lainnya. Banyak juga kabel-
Biasanya satu grup keyboard juga memiliki tata cahaya tersendiri walaupun
dengan sangat sederahana. Biasanya ada tiga sampai lima buah lampu disco 29 yang di
ini biasanya ditempatkan di bagian depan atas panggung menghadap ke arah pemain
sudah semakin panas. Paling banyak dipergunakan pada saat biduan sudah memulai
untuk tampil erotis. Sering para biduan meminta kepada operator lampu ini agar
lampu dimatikan, sehingga dia lebih bebas berekspresi. ”lampunya mas”! Kalimat
seperti itu sering terdengar apa bila biduan ingin membuka pakain atas ataupun
Teriakan ini sudah dimengerti oleh operator agar mematikan lampu sejenak ketika
biduan ”beraksi”.
29
Lampu-lampu yang dibuat di atas panggung yang fungsinya untuk membuat suasana malam lebih
meriah. Biasanya terdiri dari berbagai warna merah, kuning, biru dan hijau yang diprogram selalu
hidup mati.
diperhatikan oleh biduan saja. Sedangkan untuk pemain keyboard dan kru yang lain
cukup berpakaian sewajarnya saja. Biduan harus menggunakan pakaian yang ketat,
agar bentuk tubuhnya terlihat dengan jelas. Biasanya pakaian bagian atas terpisah
dengan rok atau celananya. Pakaian atas biasanya berbentuk you can see yang ketat
banyak juga baju yang memakai resleting di bagian depannya, sedangkan celananya
bisa dengan celana pendek ketat ataupun rok pendek ketat kemudian memakai celana
ketat di dalamnya. Sepatu yang digunakan kebanyakan sepatu dengan hak tinggi,
dengan panjang pada bagian atas sepatu yang mencapai atas lutut. Sepatu ini biasanya
dimanfaatkan untuk menyimpan saweran yang diberikan pada saat bernyanyi. Uang-
uang dimasukkan melalui celah lubang sepatu dari atas lutut hingga uang masuk ke
dalam sepatu. Ketika selesai bernyanyi dan bergantian dengan teman yang lain,
barulah dia mengeluarkan semua uang yang dari tadi terkumpul di dalam sepatu.
Biasanya ada satu orang dari biduan yang mengumpulkan ke dalam satu tempat
keyboard, sesekali pengusaha keyboard juga ikut ke lokasi pertunjukan yang otomatis
jadi pimpinan. Tetapi di luar pertunjukan pengusaha grup keyboard yang menjadi
pemimpin. Sehingga apapun yang terjadi ketika pertunjukan harus bisa diselesaikan
oleh pemain keyboard. Kecuali ada masalah yang sangat berat sehingga berlarut-larut
yang tidak bisa diselesaikan saat itu juga, barulah pihak pengusaha grup keyboard
suatu tempat di Kabupaten Asahan. Mereka ditahan oleh pemuda setempat (tidak
dikasi pulang), karena mereka harus membayar dulu uang perdamain, karena pada
saat itu seorang biduan melemparkan gelas ke arah penonton karena kesal dan
kepada anggotanya jika ada pertunjukan, serta membayar upahnya sesuai dengan
Alat-alat harus sudah siap sesuai dengan waktu yang sudah disepakati, alat-alat dapat
digunakan secara lancar baik dalam waktu penyetelan maupun pada saat pertunjukan.
600.000 sampai Rp 1.200.000, harga itu tergantung jarak tempuh dari sekretariat grup
dengan lokasi hajatan. Harga juga dipengaruhi oleh bagaimana hubungan antara
pembuat hajatan dengan pemimpin grup. Harga juga dapat ditekan turun dan
hajatan berani membayar mahal, maka pihak grup keyboard akan memberikan servis
yang memuaskan, seperti menggunakan alat musik keyboard yang terbaik seperti KN
7000, sound sistem dengan daya besar dan juga memakai empat sampai lima orang
biduan terbaik. Sedangkan untuk menerima tawaran dengan bayaran rendah, pihak
grup keyboard juga akan menekan kualitas pertunjukan seadanya saja. Seperti, hanya
biduan, sound sistemnya pun dengan daya rendah dan hanya memakai seorang
Berikut perincian bayaran dengan tarif biasa dengan uang sewa sebesar
sampai Rp 90.000, untuk tiga sampai empat biduan, masing-masing Rp50.000 untuk
dua orang rodes Rp 150.000 untuk angkutan. Namun untuk tarif paling rendah yang
sanggup untuk diterima oleh mereka harus mau mengorbankan bayaran yang sedikit
pula. Contohnya bayaran sebesar Rp 600.000, : untuk pemain keyboard cukup dengan
Rp 75.000, dua orang biduan masing-masing Rp 50.000 dan rodes dua orang Rp
70.000, dan untuk angkutan ditanggung oleh pembuat hajatan dan sisanya untuk
pengusaha keyboard.
Namun semua bayaran itu belum dihitung dari uang siraman dan saweran.
Rp100.000 sampai Rp150.000. sedangkan untuk saweran yang didapatkan oleh para
biduan ini tergantung pemberian dari biduan itu kepada anggota yang lain.
Berikut perincian pembagian dari hasil siraman dan saweran, untuk siraman, 30%
untuk pimpinan grup, 20% untuk pengusaha dan sisanya dibagi antara rodes dan
biduan. Namun apabila saweran banyak biduan tidak akan mendapatkan lagi dari
siraman ini. Maka siraman tadi akan ditambahkan kepada pimpinan grup, pengusaha
dan rodes. Sedangkan untuk saweran, semua saweran yang didapat akan
dikumpulkan, kemudian dibagi rata oleh biduan sedangkan untuk pimpinan dan rodes
siraman dan saweran ini tidak tetap porsinya karena kejadian ini juga tidak tetap,
Tabel 6.
- Sisa dari semua bayaran adalah milik pengusaha grup keyboard 30.
hajatan. Hal ini hanya tergantung dari selera masyarakat yang ingin menyediakan
hiburan. Keyboard erotis sering dipertunjukan dalam acara hiburan pesta pernikahan
Memang untuk daerah perkampungan yang kebanyakan didominasi oleh suku Batak
pertunjukan ini jarang terjadi, kalaupun terjadi akan banyak diprotes oleh kaum ibu-
ibu dan beberapa tokoh masyarakat yang langsung datang ke panggung menyuruh
30
Table dibuat berdasarkan wawancara dengan Ibu Mariny (pengusaha grup Riny Jaya) dan Bembeng
(pemain keyboard Riny Jaya) Desember 2007.
dapat berlangsung, tetapi lebih dipengaruhi oleh faktor keamanan tempat, kepedulian
budaya yang ada serta kebanyakan warga pendatang yang menghuni suatu daerah.
pertunjukan keyboard erotis. Karena apabila ditarik kepada dirinya sendiri ataupun
keluarganya yang menjadi pemeran dalam pertunjukan keyboard erotis itu, tidak akan
ada satu orangpun yang mau. Kebanyakan masyarakat yang diminta komentarnya
oleh penulis, mengatakan bahwa pertunjukan keyboard erotis itu sebaiknya ditutup
saja. Atau bila perlu setiap ada pertunjukan semacam itu langsung saja diadukan ke
Pertunjukan keyboard erotis ini dinilai oleh sebagian masyarakat sudah sangat
aktifitas keesokan harinya. Lagipula pertunjukan ini identik dengan keadaan mabuk-
mabukan dari hampir seluruh penontonnya, sehingga tidak jarang akan terjadi
keributan dan juga perkelahian. Hal ini dperkuat dalam pengamatan harian Kompas
31
Pernah terjadi di Desa Sei Nadoras dan Silau Jawa, seorang pemuka agama (Bapak Syawal
Manurung) naik ke atas panggung ketika sauna pertunjukan makin panas dan menghentikan
pertunjukan.
32
Hasil wawancara dengan Bapak Durmi Manurung (tokoh masyarakat Desa Sei Nadoras) dan Bapak
Em Haris Sitorus (Kepala Desa Silau Jawa).
moral ini diyakini berakibat pada meningkatnya angka kriminalitas. Kondisi ini
antara lain tampak pada polemik seputar pertunjukan organ tunggal yang sering
orang yang begitu menggemarinya. Menurut Karl Marx dengan teori konflik bahwa
hukum merupakan cerminan kepentingan pihak yang berkuasa dan pengadilan hanya
Dari sudut pandang orang yang melihat dan merasakan dampaknya memang
seakan-akan tidak ada dampak positifnya. Sepertinya dampak positifnya hanya dapat
dirsakan oleh para biduan itu sendiri, yaitu dengan penghasilan lebih yang mereka
dapatkan. Begitu juga dengan pemain keyboard yang bisa memperoleh tambahan
penghasilan yang berlipat dibanding apabila bermain dengan grup keyboard biasa.
Seolah keuntungan materi yang didapatkan tidak akan sebanding dengan kerusakan
moral yang sudah dicapkan kepada setiap anggota grup keyboard erotis ini. Memang
satu sisi dengan pertunjukan keyboard erotis ini merupakan satu solusi bagi para
33
Pojok Kompas, 2002 hal 15.
Mereka mengatakan dengan pertunjukan keyboard erotis ini orang-orang akan merasa
lebih terhibur dan akan mendapatkan kepuasan tersendiri dengan melihat pertunjukan
ini. Kepuasan itu dapat juga dirasakan dengan melihat pertunjukan tari telanjang yang
banyak digelar di tempat-tempat hiburan di kota-kota besar dan luar negeri. Namun
untuk kesana harus menggunakan uang yang banyak serta pergaulan dan pengetahuan
yang cukup. Dengan pertunjukan keyboard erotis yang ada, orang-orang tidak perlu
pergi ke kota-kota besar untuk melihatnya dan tidak perlu mengeluarkan uang yang
keyboard erotis itu memberikan pengaruh yang buruk bagi masyarakat yang
etika dalam masyarakat. Pasti dalam masyarakat di sini sangat menentang penunjukan
bagian-bagian sensitif dari tubuh di depan umum. Prilaku biduan di atas panggung
juga ikut mempengaruhi pola pikir orang-orang yang menontonnya dalam hal ini
laki-laki yang cenderung akan suka melecehkan kaum perempuan. Kaum laki-laki
akan menanamkan dalam benaknya bahwa dengan uang harga diri seorang
perempuan itu dapat dibeli. Pembelian itu dapat diterjemahkan dari prilaku laki-laki
sejumlah uang.
semakin banyaknya laki-laki yang gemar ”main perempuan”. Hal ini dapat dikaitkan
dengan adanya para biduan yang merangkap jadi wanita panggilan ketika dia sedang
tidak memiliki job tampil bersama grup keyboard. Disamping menjadi biduan banyak
para perempuan ini yang bekerja di kafe-kafe yang menyediakan layanan ”plus-plus”.
sosial, norma-norma agama. Dalam masyarakat dan agama diajarkan sopan santun
keyboard erotis semua itu dilanggar. Pelanggaran terhadap norma-norma sosial dalam
Perilaku menyimpang bisa saja terjadi ketika dalam proses sosialisasi, seorang
mengambil peran yang salah dari generalized ather atau meniru perilaku yang salah.
kejahatan terhadap kesopanan. Yaitu pasal 281 dan 282 ayat 1 dan 2, berkaitan
dapat diganjar dengan hukuman paling lama 2 tahun 8 bulan dan 1 tahun penjara 34.
34
Pasal 281 ayat 1 bunyinya barang siapa sengaja merusak kesopanan di muka umum atau barang
siapa merusak kesopanan di muka orang lain yang hadir tidak dengan kemauan sendiri, barang siapa
menyiarkan atau mempertontonkan dengan berterang-terangan sesuatu tulisan yang diketahui isinya,
atau gambar, atau barang yang dikenalnya yang melanggar perasaaan kesopanan maupun membuat,
membawa masuk, mengirim langsung, membawa ke luar atau menyediakan tulisan-tulisan, gambar
atau barang itu untuk disiarkan, dipertontonkan atau ditampilkan sehingga kelihatan oleh orang banyak
ataupun dengan berterang-terangan diminta atau menjadikan bahwa tulisan, gambar atau barang itu
boleh dapat dihukum penjara paling lama satu tahun empat bulan atau denda sebanyak-banyaknya
empat puluh lima ribu rupiah. Pasal 282 Ayat 1 bunyinya barang siapa menyiarkan atau
mempertontonkan atau menampilkan dengan terang-terangan suatu tulisan gambar atau barang yang
melanggar perasaan kesopanan, maupun membawa masuk, mengirimkan, atau ke luar atau menjadikan
surat, gambar atau barang itu untuk disiarkan, dipertontonkan atau ditampilkan, sehingga kelihatan
oleh orang banyak, ataupun dengan berterang-terangan atau menyiarkan suatu tulisan, gambar atau
barang, menawarkandengan tidak diminta atau mengajukan, bahwa tulisan, gamabar atau barang itu
pandang masyarakat pendukung kebudayaan itu. Analisis ini dikenal dengan analisis
emik yang artinya penggambaran suatu peristiwa pertunjukan menurut cara pandang
Keapler,1991). Pertunjukan keyboard erotis biasanya dimulai pada pukul 20.00 WIB,
baik ada atau tidak penonton, dan waktu berakhirnya disesuikan dengan kesepakatan
yang berikutnya akan dibuat antara pembuat hajatan dengan pimpinan grup keyboard.
Dari segi waktu, biasanya pertunjukan keyboard erotis terdiri dari tiga bagian.
Namun untuk lebih detailnya ada dua jenis penyajian berdasarkan waktu yaitu
versi panjang dan versi pendek. Versi panjang artinya, pertunjukan keyboard bisa
berlangsung sampai lama dengan adanya waktu istirahat pertengahan dan selesai bisa
boleh didapat, dihukum penjara paling lama sembilan bulan penjara atau denda sebanyak-banyaknya
empat puluh lima ribu rupiah, jika ia ada alasan sungguh-sungguh tidak menduga bahwa tuisan,
gambar atau barang itu melanggar kesopanan. Pasal 282 ayat 2 bunyinya, jika melakukan kejahatan
yang diterangkan di ayat 1 dijadikan pencaharian atau kebiasaan oleh tersangka, dapat dijatuhkan
hukuman penjara selama dua tahun delapan bulan atau denda sebanyak-banyaknya tujuh puluh lima
ribu rupiah.
berlangsung hingga tengah malam saja tanpa adanya waktu istirhat pertengahan.
Versi I (Panjang)
Versi II (Pendek)
Erotis
Berkaitan dengan nyanyian atau lagu, dikatakan bahwa dalam aspek nyanyian
terdapat dua unsur pokok yang dominan yaitu teks (lirik) dan melodi (lagu). Dalam
kaitannya dengan teks (lirik) dan lagu adalah hal yang pokok dan dominan. Teks
sebagai peristiwa linguistik mempunyai hubungan yang erat dengan meodi musik dan
masalah isi yang diungkapkan oleh teks tersebut. Teks sebagai ungkapan tingkah laku
literer tentu saja dapat dianalisis dari segi struktur maupun dengan isinya. Akan
tetapi, bahasa teks lagu cenderung mempunyai perbedaan sifat dengan ungkapan
harian dan kadang-kadang teks tersebut merupakan bahasa “rahasia” yang hanya
tingkah laku ideal dan nyata seringkali diungkapkan melalui teks nyanyian, dan pada
penciptaan teks itu sendiri dapat dilakukan secara spontan dan improvisatif, baik
dengan gaya silabic maupun dengan gaya melismatic (Alan P. Merriam, 1964, 16).
teks-teks lagu yang sudah ada dengan kalimat-kalimat lain yang dianggap relevan
dengan keadaan yang berlangsung dan juga untuk mencapai tujuan biduan yang
tampil. Penggantian teks-teks nyanyian yang sudah ada itu dibuat oleh biduan pada
saat ada kejadian-kejadian tertentu, seperti adanya apresiasi yang sangat besar
terhadap penampilan yang dibuat biduan di atas panggung. Biasanya isi teks yang
yang sudah mulai tidak tertib. Ada juga teks lagu digunakan untuk meyindir dan
Teks-teks nyanyian yang disajikan secara utuh akan terasa biasa baik oleh
para penonton maupun biduan itu sendiri. Oleh karena itu, para biduan akan berusaha
semaksimal mungkin untuk menarik perhatian para penonton dengan berbagai cara.
Biasanya teks lagu utuh tidak akan menjadi menarik lagi bagi para penonton, apalagi
pada saat waktu pertunjukan panas sudah mulai. Maka menjadi kebijakan sang
biduan untuk membuat suasana menjadi semakin panas. Disamping goyangan dan
aksi-aksi erotis yang disajikan, teks-teks nyanyian sepertinya menjadi alternative lain
yang begitu berpotensi untuk menarik perhatian dan juga simpatik dari para
penonton.
Berikut akan dicantumkan beberapa teks lagu yang sering dibawakan oleh
biduan ketika tampil. Teks lagu ini dipilih karena lagu ini sangat sering dibawakan,
bisa hingga dua atau tiga kali diulang dalam satu malam pertunjukan. Lagi pula lagu
ini dipilih karena lagu ini sangat populer di kalangan masyarakat penikmat keyboard
Kucing Garong
Trio Macan Cipt : Usin Indra
Putri Panggung
Uut Permatasari Cipt : Yogi/ H Ukat. S
Ola ole la, ola ole la, ola ole la, ola ole la,ola ole la, ola ole la, ola ole la, ola ole la.
Ola ole la, ola ole la, ola ole la, ola ole la.
dengan teks-teks lagu yang dibawakan. Seperti pada potongan-potongan teks lagu
dapat dinyanyikan dengan iku contoe si abang ini dimaksudkan agar apa yang
dikatakan biduan benar-benar ada di tempat kejadian itu, artinya ada tokoh yang ingin
dimunculkan. Itu dilakukan oleh biduan dengan cara menunjuk beberapa orang yang
Dapat dinyanyikan menjadi yang sifatnya kayak kucing garong ketika mendengar
kata kucing garong, para penonton sepertinya merasa bangga. Penonton pada saat itu
akan melepas semua predikat yang ada pada dirinya selama ini dan menjadi seorang
laki-laki yang ingin menunjukkan sifat seorang yang haus akan perempuan.
Dinyanyikan Aku harus hati-hati, Ini saatnya kucing garong beraksi ini dilakukan
agasr biduan dianggap seperti jinak-jinak merpati. Hal ini akan membuat penonton
melakukan keingingnnya.
Dinyanyikan Saya si Yuni (sesuai nama biduan yang tampil), hal ini dilakukan untuk
mempromosikan diri bagi biduan yang tampil dengan segala kelebihan yang
dimilikinya.
meyakinkan kepada para penonton bahwa dia akan memberikan kepuasan dan pasti
Setiap nama orang ataupun tokoh yang ada dalam setiap teks lagu itu akan
diganti dengan nama-nama tokoh yang ada di tempat pertunjukan keyboard itu
tampil. Seperti Pak lurah diganti dengan nama tokoh yang begitu berpengaruh
ditempat itu, seperti para mafia-mafia sawit, Pemuda setempat, pihak keamanan dan
juga orang-orang yang dianggap berduit. Setiap penggantian nama yang terdapat pada
teks lagu disesuaikan dengan nama-nama atau tokoh yang dianggap mampu
mempengaruhi suasana dan keinginan si biduan. Teks lagu di atas dapat saja berubah
menjadi :
Setiap teks lagu yang diganti selalu mempunyai tujuan. Tujuannya bisa
beragam, mulai dari ingin mencari perhatian tokoh-tokoh yang berpengaruh sehingga
pertunjukan, dan juga mencari perhatian dari seseorang yang benar-benar menarik
dimanfaatkan oleh seorang biduan untuk meredam suasana apabila terjadi keributan.
Contohnya apabila terjadi sedikit keributan dan berhasil ditenangkan oleh penonton
sendiri, biduan akan mencari tahu nama atau ciri-ciri orang-orang yang terlibat dalam
keributan tadi. Setelah mengetahui nama atau ciri-ciri orang-orang tadi maka biduan
akan membuatkan teks lagu bagi orang-orang tersebut dengan tujuan memuji atau
Anto, bang Gondrong paling ganteng, paling baik, saya suka kang mas, pokoknya
Saya siputri siputri sinden panggung Saya siYuni siYuni sinden panggung
Datang kemari menurut panggilan kang Datang kemari untuk memuaskan anda
mas
Dari malam sampai pagi kulakonkan Dari malam sampai pagi kulakonkan
Apalagi ada mas Joko tersayang Apalagi ada mas Joko tersayang
Saya sipurti siputri sinden panggung Saya sipurti siputri sinden panggung
Datang ke mari menurut panggilan kang Datang ke mari menurut panggilan kang
mas mas
Ola ole la, ola ole la, ola ole la, ola ole Ola ole la, ola ole la, ola ole la, ola ole
la,ola ole la, ola ole la, ola ole la, ola ole la,ola ole la, ola ole la, ola ole la, ola ole
la. la.
Ola ole la, ola ole la, ola ole la, ola ole Ola ole la, ola ole la, ola ole la, ola ole
la. la.
Pak lurah lurah salam hormat saya Bang Kamal salam hormat saya
Bang mandor salam thank you saya Bang Gondrong salam thank you saya
Penonton salam cinta saya Penonton tolong pegang saya
Mas Joko salam sayang saya Mas Iwan ini diri saya
mengakhiri pertunjukan. Apabila lagu ini dimainkan, semua para penonton akan tahu
bahwa pertunjukan akan berakhir. Hal ini dapat kita lihat ketika melodi lagu gelang
tempat pertunjukan dan segera pulang. Musik ini disajikan tanpa vokal, biasanya
hanya diaminkan hingga dua kali pengulangan dan segera berakhir, setelah itu para
muncul. Baik itu untuk mengiringi lagu kucing garong itu, maupun ada lagu-lagu lain
yang memasukkan melodi kucing garong ini kedalam bagian musiknya, seperti pada
saat interlude yang panjang maupun intro lagu. Melodi lagu ini sering dipakai karena
melodi ini sangat dikenal oleh para penonton dan banyak penonton yang sangat
menyukainya. Sehingga pada saat melodi ini dimainkan akan banyak respon dari
Putri Panggung
Lagu putri panggung ini adalah salah satu lagu yang sering dibawakan oleh
biduan ketika pertunjukan keyboard erotis berlangsung. Ada banyak lagu-lagu yang
dombret, madu, serta lagu-lagu pop Indonesia yang dibawakan secara dangdut.
Namun, dalam lagu ini para biduan paling banyak berimprovisasi dengan teks-teks
lagunya. Dalam lagu ini paling banyak disebutkan nama-nama tokoh yang
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dibuat pada bab 1. Penulis akan membuat kesimpulan berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan penulis di lapangan dan juga hasil analisis di laboratorium.
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi munculnya grup keyboard erotis.
Hal ini muncul karena ingin mendapatkan job tampil sebanyak-banyaknya sehingga
akan menguntungkan pengusaha dan semua anggota yang tergabung dalam grup
keyboard itu semua. Faktor lain yang mempengaruhi munculnya grup keyboard erotis
di Kabupaten Asahan adalah pengaruh munculnya grup-grup keyboard erotis dari luar
Kabupaten Asahan diantaranya dari Sei Rampah dan Perbaungan. Dengan adanya
beberapa grup keyboard erotis yang muncul di Kabupaten Asahan secara langsung
diketahui oleh hampir semua masyarakat yang tinggal di Kabupaten Asahan termasuk
karena dianggap tabu dan juga melanggar hukum, norma-norma sosial masyarakat
setempat dan juga KUHP. Tetapi pertunjukan ini sempat eksis di Kecamatan BP
Mandoge, dan sekarang masih ada tetapi keberadaannya masih susah ditebak. Artinya
tempat yang terpencil saja dan daerah yang sudah tidak terjangkau oleh aparat
Kepolisian dan juga daerah yang relatif “aman”. Ada beberapa faktor yang membuat
hakikatnya Kecamatan BP Mandoge banyak kaum laki-laki (baik itu laki-laki dewasa,
anak lajang dan remaja) yang begitu suka dengan pertunjukan-pertunjukan erotis.
Tidak bisa dipungkiri pada jaman sekarang ini kaum laki-laki masih mempunyai
wilayah perkotaan dari tiap desa-desa dan juga masih buruknya jalan serta minimnya
transportasi umum, sehingga masyarakat cenderung sulit untuk mencari hiburan yang
sifatnya live. Hal ini menyebabkan masyarakat haus akan hiburan, maka keyboard
erotis-pun yang muncul tetap masih bisa diterima. Keadaan ekonomi yang sudah
umumnya banyak yang sudah bekerja, baik tidak tetap maupun tetap. Banyak diantara
laki-laki ini yang bekerja pada agen-agen sawit dan mafia-mafia sawit. Umumnya
para orang ini akan mudah mendapatkan uang, dan begitu juga untuk
antar suku, perkawinan antar beda agama (salah satu pindah agama) sehingga banyak
di antara masyarakat yang makin kurang peduli dengan adat-istiadat masyarakat awal
(dalam hal ini grup Riny Jaya) merupakan faktor yang mempengaruhi eksisnya
diberikan kepada grup Riny Jaya sebagai grup keyboard erotis juga didukung oleh
banyak masyarakat di Kecamatan BP Mandoge. Hal ini dapat dibuktikan dengan cara
menanya tanggapan masyarakat dan apa yang diketahuinya tentang Riny Jaya?
sampai subuh apabila berjalan lancar, namun tidak selamanya akan berlangsung
sampai subuh. Apabila tidak terjadi kesepakatan, adanya jadwal grup keyboard tampil
keesokan harinya di tempat lain, maupun adanya faktor lain yang harus dihadapi,
pertunjukan keyboard erotis dapat saja berakhir lebih cepat seperti hingga pukul
01.00 WIB. Berbagai fenonena banyak terjadi ketika pertunjukan keyboard erotis
berlangsung. Pertunjukan keyboard erotis sangat dipengaruhi oleh peran biduan yang
tampil. Karena suasana erotis itu hanya bisa dimunculkan oleh seorang biduan ketika
pertunjukan itu berlangsung. Biduan yang tampil dengan nyanyian, goyangan yang
berupa gerakan-gerakan erotis dan juga kalimat-kalimat yang diucapkan oleh biduan
mampu membuat suasana menjadi erotis. Biduan dapat saja menari dengan gerakan-
gerakan yang tidak wajar dalam bernyanyi yang dikenal dengan goyangan panas.
Biduan juga mau membuka pakaiannya, baik pakaian atas, bawah dan atas bawah
suasana dan emosi para penonton. Dengan melakukan hal-hal sesperti di atas, biduan
dapat menerima banyak saweran dan pujian dari para penonton. Untuk melakukan
sekali para biduan sebelum tampil selalu mengkonsumsi minuman keras, minuman
penambah energi dan merokok untuk menambah kepercayaan diri. Uang dan
pertunjukan keyboard erotis ini sebagai ajang pamer harta, prestise dan kekuasaan.
dibuatnya, kata-kata yang diucapkannya dan juga teks lagu-lagu yang diimprovisasi
yang semuanya diiringi musik, dapat mempengaruhi penonton hingga terbawa dalam
suasana erotis. Namun hal ini harus didukung oleh tempat pelaksanaan pertunjukan
yang lemah terhadap pengawasan hiburan-hiburan rakyat dan juga tidak adanya
5.2 Saran
Sebagai saran dari penulis terhadap pertunjukan ini adalah, agar para
lebih terkontrol dan tidak mengarah kepada hal-hal yang melanggar kesopanan di
depan umum. Apabila ingin memenangkan persaingan dan jadwal penampilan grup
kualitas anggota yang ada, seperti pemain keyboard dan juga biduan yang ada.
Depdikbud
2005 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka
Dermawan, P.B.P
2003 Analisis Pertunjukan Musik Keyboard Dalam Upacara
Perkawinan Adat Batak Toba Di Desa Pematang Bandar
Kabupaten Simalungun (Studi Kasus Artha Musik Keyboard),
Skripsi Sarjana Jurusan Etnomusikologi Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Fathomi, Abdul Rahmat
2006 Antropologi Sosial Budaya, Suatu Pengantar, Rineka Cipta :
Jakarta.
Hasibuan, Alihotman
2007 Laporan Bulanan Camat BP Mandoge, BP Mandoge, Asahan.
Heryawati, Yanti
2004 Citra Penari Perempuan, Pikiran rakyat : Jakarta.
Heryawati, Yanti
2004 Dogger Dan Ronggeng Perbedaan Dalam Sejenis,Pikiran
Rakyat, Jakarta.
Ihromi, T.O
2005 Pokok-pokok Antropologi Budaya, Kerabat Dan Bukan
Kerabat, Yayasan Obor Indonesia : Jakarta.
Koentjaraningrat
1981 Pengantar Antropologi, Jakarta : Balai Pustaka
Kusumastuti, Nungki
2003 Erotis Bukan pantangan, www.kompascybermedia.com :
Jakarta
Soesilo, R
1994 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Serta Komentar-
Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal, Politeia, Bogor.
Takari, M
2001 Selonding, Alkulturasi Kebudayaan Musikal Dalam Seni
Pertunjukan Musik Dangdut, Jurnal MSPI, : Yogyakarta.
Thomas, Linda dan Wareig, Shan
2005 Bahasa, Masyarakat dan Kekuasaan, Pustaka pelajar : Malang.
Nama : Wennie
Usia : 25 tahun
Nama : Bembeng
Usia : 27 tahun
Nama : Meta
Usia : 24 tahun
Nama : Yuni
Usia : 23 tahun
Usia : 31 tahun
Usia : 37 tahun
Usia : 52 tahun
Usia : 42 tahun