Anda di halaman 1dari 3

Amanah

Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

Alhamdulillahi rabbil 'alamin, was sholatu wassalamu 'ala, asrofil ambiya iwal
mursalin, wa ala alihi wa sahbihi ajmain amma ba'du. Pertama-tama, marilah
kita semua panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT., yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada kita. Serta Yang terhormat Kepala Sekolah
SMPIF AL FIKRI Bapak Iqbal Wiguna dan Wakil Kepala Sekolah SMPIF AL
FIKRI Ibu Febna Tri Kurniati, dan juga yang terhormat Bapak dan Ibu guru
beserta jajaran staf, serta seluruh siswa SMPIF AL FIKRI yang saya
banggakan.

Di hari yang istimewa ini, marilah kita meningkatkan ketakwaan kita kepada
Allah swt. Karena, orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling
bertakwa kepada-Nya. Peningkatan taqwa ini sangat penting dilakukan oleh
kita mengingat hal tersebut merupakan bekal yang harus kita bawa kelak di
akhirat nanti.

Salah satu bentuk ketakwaan kita adalah menunaikan amanah dengan


sebaik-baiknya, khususnya bagi kita semua yang menjadi pemimpin di tempat
masing-masing. Kita semua adalah pemimpin. Paling tidak, kita memimpin diri
kita sendiri. Para Hadirin yang dimuliakan Allah swt., Di antara tugas kita
sebagai pemimpin adalah menunaikan amanah dengan sebaik-baiknya.
Amanah yang diemban dari orang-orang yang memberikan amanah itu
kepada kita. Dalam konteks paling kecil, tentu amanah itu diberikan oleh diri
kita kepada kita sendiri, sebagai manusia, sebagai khalifah di bumi.

Dalam konteks yang lebih luas lagi, kita menjadi pemimpin di keluarga, di
kelas, di kantor, maupun di organisasi. Apalagi dalam tahun-tahun politik ini,
kita semua penting untuk mengingatkan calon-calon pemimpin kita untuk tidak
hanya memegang amanah yang kita titipkan kepada mereka, tetapi juga
menunaikannya kepada kita sebagai rakyat yang diwakili, sebagai rakyat yang
menjadi tuan bagi mereka. Allah swt mengingatkan hal tersebut dalam
Al-Qur’an Surat An-Nisa' ayat 58 berikut.
ُ ‫اس اَنْ َتحْ ُكم ُْوا ِب ْال َع ْد ِل ۗ اِنَّ هّٰللا َ ِن ِعمَّا َيع‬
۞ ۗ ٖ‫ِظ ُك ْم ِبه‬ ٓ ٰ ِ ‫اِنَّ هّٰللا يْأ ُم ُر ُكم اَنْ ُت ُّدوا ااْل َ ٰم ٰن‬
ِ ‫ت اِلى اَهْ لِ َه ۙا َوا َِذا َح َكمْ ُت ْم َبي َْن ال َّن‬ ‫َؤ‬ ْ َ َ
‫ان َس ِم ْيع ًۢا بَصِ يْرً ا‬ ‫هّٰللا‬
َ ‫اِنَّ َ َك‬

Artinya, "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah


kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia,
hendaklah kamu tetapkan secara adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang paling baik kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat." Pada disini Imam Ibnu Jarir al-Thabari
menjelaskan bahwa sesungguhnya ayat tersebut ditujukan kepada para
pemegang urusan orang-orang Muslim. Mereka harus menunaikan,
melaksanakan apa yang telah orang-orang Muslim itu amanatkan kepada
mereka, baik berupa hak-haknya, hartanya, dan lain sebagainya.

Imam Thabari juga menegaskan bahwa ayat tersebut menjelaskan agar para
pemimpin ini tidak menzalimi para pemilik amanah itu. Tidak pula boleh
menyelewengkan apa-apa yang telah diamanatkan kepada mereka. Pun
mengambil sesuatu dari amanah itu tanpa izin dari sang pemilik amanah
tersebut. Kalaupun harus menghukum, tentu harus dengan hukum yang adil.

Di tataran pemerintahan, tentu para calon-calon pemimpin terpilih harus


menunaikan segala apa yang menjadi harapan dan cita-cita dari mereka para
pemilih, yaitu rakyat, masyarakat, kita semua. Di tingkat sekolah, sebagai
kepala harus memenuhi harapan siswa, orang tua siswa, dan guru-guru di
dalamnya. Di tingkat desa, kepala juga harus memenuhi amanah yang
dititipkan warganya. Di tingkat keluarga, pun harus dapat mencukupi
kebutuhan mereka. Hatta dalam konteks pribadi, kita harus menunaikan
amanah harapan yang kita cita-citakan.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt Menjelaskan hal tersebut, ada
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan lainnya sebagai
berikut.

َ ‫ َأ ِّد اَأْل َما َن َة ِإ َلى َمنْ اْئ َت َم َن‬:‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َقا َل‬
َ ‫ َواَل َت ُخنْ َمنْ َخا َن‬،‫ك‬
‫ك‬ ِ ‫َأنَّ َرس ُْو َل‬
َ ‫هللا‬
Artinya, Rasulullah saw bersabda, “Tunaikanlah amanah kepada orang yang
memberikan amanah. Dan janganlah mengkhianati orang yang
mengkhianatimu”

Menurut Imam Ibnu Katsir, hadits di atas berlaku umum kepada semua
manusia atas amanah yang wajib bagi mereka, baik terhadap hak-hak mereka
kepada Allah swt, maupun hak-hak orang terhadap orang lainnya.

Para hadirin yang dimuliakan Allah swt, Semoga Allah swt melimpahkan
kekuatan dan kemampuan kepada kita semua sebagai pemimpin dan mereka
yang tengah dan bakal memimpin kita semua agar dapat menunaikan
amanah kepada yang berhaknya dengan sebaik-baiknya. Sehingga dengan
begitu, kita dan para pemimpin kita, dapat memenuhi kewajiban yang
digariskan Allah swt dan Rasulullah saw, Amin ya Rabbal alamin.

Demikianlah pidato yang saya sampaikan, Assalamualaikum


Warahmatullahi wabarakatuh

Fathan Zehavi 8 Al Biruni

Anda mungkin juga menyukai