Anda di halaman 1dari 1

Indonesia bukann lagi 10 negara terkorup di Indonesia

Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa Latin, corruptio atau corrumpere yang berarti busuk, rusak,
memutarbalik, menyogok. Menurut Transparansi Internasional, korupsi adalah perilaku pejabat
publik, politikus, pegawai negeri, yang secara tidak wajar/legal memperkaya diri atau memperkaya
mereka yang dekat dengan dirinya dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan.
Dalam UU No. 31 tahun 1999 jo UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi

Tindakan korupsi meliputi:

(1) kerugian keuntungan negara


(2) suap menyuap
(3) penggelapan dalam jabatan
(4) pemerasan
(5) perbuatan curang
(6) benturan kepentingan dalam pengadaan
(7) gratifikasi (pemberian hadiah) (KPK, 2009).

Indeks Persepsi Korupsi (IPK)


Nilai Indeks Persepsi Korupsi (IPK) sebuah negara merupakan indicator yang jauh lebih penting dari
pada peringkatnya dalam memberikan persepsi mengenai tingkat korupsi yang terjadi di negara
tersebut. Peringkat negara dapat diubah semata karena ada negara negara baru yang diikutsertakan
atau ada negara yang tidak diikutsertakan lagi dalam Indeks. Indeks yang disebut Indeks Persepi
Korupsi (IPK) atau Corruption Perception Index (CPI) ini merupakan indeks gabungan, sebuah hasil
polling dari berbagai polling, kumpulsn pendapat ahli terkait korupsi dan survey bisnis yang dilakukan
oleh sejumlah Lembaga inden termuka. Kendati IPK Indonesia membaik sejak tahun 2000.. Pada
tahun 2006, IPK Indonesia menempati peringkat ke-129 dar 163. Pada tahun 2006 dan 2007, di
Indonesia sendiri ada 14 lembaga yang memiliki indeks korupsi, 3 tertinggi diantaranya adalah
Lembaga Legislatif, Peradilan, dan Polisi.

Good Corporate Governance (GCC)


GCG adalah suatu sistem dan struktur yang mengatur hubungan antara manajemen dan pemilik
suatu instansi. Tujuan utama pelaksanaan ini adalah menciptakan system yang dapat mejaga
keseimbngan dalam pengendalian instansi hingga mampu mengurangi peluang terjadinya kesalahan
mengelola instansi. Salah satu keuntungannya yaitu dapat mengurangi agency cost. Selain itu, GCG
dapat menurunkan cost of capital sebagai dampak dikelolanya Perusahaan secara sehat dan
bertanggung jawab. Dalam penerapannya Indonesia masih menempati urutan terendah
dibandingkan dengan Sembilan negara lain di Kawasan Asia Pasifik. Untuk itu, dalam rangka
perbaikan kinerja ekonomi dab sosial, pemerintah Indonesia harus berupaya melaksanakan prinsip-
prinsip GCG secara baik dan professional.

Anda mungkin juga menyukai