Mariana Laporan AKhir KPM 2021
Mariana Laporan AKhir KPM 2021
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa
yang sangat berarti bagi kami. Dan kami sangat berharap dengan adanya laporan
pelaksanaan KPM ini dapat bermanfaat dan berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan bagi pembaca mengenai kegiatan KPM itu sendiri.
bantuan semua pihak yang ikut mensukseskan program kami baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah kami ucapkan
2. Bapak Dr. Zainal Said, MH selaku ketua LP2M IAIN Parepare yang telah
KPM.
4. Bapak A. Mappa, S. Sos selaku kepala kelurahan lapajung dan seluruh aparat
yang telah menerima dan membantu kami untuk suksesnya pelaksanaan KPM
Kabupaten Soppeng.
ii
5. Kepala SMAN 8 Soppeng beserta jajarannya yang telah memberi kami fasilitas
dan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan program kerja dalam bidang
Lalabata Kabupaten Soppeng. Serta semua pihak yang namanya tidak sempat
dengan baik.
Akhir kata, segala keberhasilan kami atas ridho Allah AWT. Karena tanpa
rahmat dan petunjuk-Nya, semua ini tidak akan berjalan lancar dan mudah-
mudahan apa yang telah kami lakukan berguna untuk agama, bangsa dan Negara
khususnya masyarakat yang ada di kelurahan Lemoe dapat bernilai pahala di sisi
Allah SWT.
Dan semoga laporan ini memberikan dan menambah ilmu kita serta dipahami
dalam laporan ini ada kata yang salah dan kami ucapkan terima kasih atas
Mahasiswa KPM
Lilis Suriani
18.1300.001
iii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT (KPM)
IAIN PAREPARETAHUN 2021
KELURAHAN/DESA LAPAJUNG
Disusun dan diajukan oleh:
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Implikasi ................................................................................................. 19
E. Rekomendasi .......................................................................................... 21
BAB V
A. Kesimpulan ............................................................................................ 22
B. Saran ........................................................................................................ 23
v
Lampiran-Lampiran
1. Struktur Posko
5. Lampiran Persuratan
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
UndangRepublikIndonesiaNomor12tahun2012
tinggi. Oleh karena itu, adalah suatu hal yang niscaya bagi perguruan tinggi (baik
PTKIN maupun PTUN) untuk mewujudkan tri dharma tersebut. Demikian pula dengan
amanahKeputusanDirekturJenderalPendidikanIslamNomor:7141tahun2017tentangpetun
berbasisriset tahun2018. Perwujudan dari tri dharma (tak terkecuali dharma pengabdian)
yang masih acapkali terlaksana secara sporadis, tanpa perencanaan yang matang yang
paradigmapengabdiankepadamasyarakatharusdiarahkanuntuk kepentingan
kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini akan tercermin pada tipologi
memiliki kekuatan dan asset (secara materil maupun non materil), untuk terberdayakan.
1
Acapkali kegiatan pengabdian dilaksanakan tanpa dilandasi paradigma kritis dan
teknologi, seni, budaya dan sinergitas dengan visi dan misi lembaga. Oleh karena itu,
kehadiran revisi buku pedoman pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat
me- reorientasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen
pengabdianpada masyarakat.
Revisibukupedomanpengabdianmasyarakatinidikemukakan landasan
Negeri (IAIN) Parepare. Berbeda dengan pedoman sebelumnya, pada pedoman ini
- Undang-undangNomor17Tahun2003tentangKeuangan Negara;
- Undang-undangNomor14Tahum2005tentangGurudan Dosen;
- Undang-undangNomor12Tahun2012tentangPendidikan Tinggi;
- PeraturanPemerintahRepublikIndonesiaNomor23Tahun
2005tentangPolaPengelolaamKeuanganBadanLayanan Umum;
2
- Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen;
- PeraturanMenteriAgamaNomor42Tahun2016Tentang
tekhnis
DalamUndang-UndangRepublikIndonesiaNomor12Tahun
2012tentangPendidikanTinggidijelaskantentangtridharma
3
3. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan, teknologi dan pembelajaran berbasis
terhadap persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Oleh karena itu, program
pengabdian kepada masyarakat adalah sinergitas antara kajian kritis terhadap teori
pengalaman belajar.
dalammerancang,melaksanakandanmengevaluasiprogram pengabdiankepada
masyarakat.
tidak hanya asyik dengan diskusi dan debat secara retoris, akan tetapi mampu
membuktikan diri bahwa mereka hadir dan siap memberikan solusi, bahkan
adalahmemberikanpenyadarankepadamasyarakatsebagai
4
subyekpembangunanakanpotensiassetdankekuatansosial budaya yang mereka
kebutuhan dampingan.
mereka miliki sekaligus mampu keluar dari persoalan yang mereka hadapi.
masyarakat.
1.5 Masalah utama di lokasi
- Lokasi yang dihadapi yakni lokasi yang baru saja dalam zona merah.
5
- Kurangnya perhatian masyarakat untuk mengekspos sumber daya yang ada, seperti
halnya di perkebunan.
Pendekatan.
Metode pendekatan, ialah metode atau cara yang dilakukan mahasiswa untuk
saling mengenal satu sama lain antar mahasiswa dengan masyarakat setempat.
Kab.Soppeng
6
BAB II
TINJAUAN LITERTUR DAN METODE PENGABDIAN
2.1 Tinjauan Literatur
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare merupakan perguruan tinggi yang
memiliki tugas dan fungsi melaksanakan tri darma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dan memiliki peran strategis kontributif
dalam rangka ikut andil terhadap pembangunan, salah satunya melalui Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM).
dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-
yang telah diterima di perguruan tinggi agar berdayaguna untuk pembangunan secara
Waktu pelaksanaan KPM adalah kurang lebih 4 minggu dimana waktu tersebut
bisa dikategorikan sebagai waktu yang sangat singkat. Untuk itu mahasiswa harus mampu
mengamalkan ilmu, teknologi, dan seni yang diperoleh selama proses pembelajaran,
pertanggungjawaban moral dan sosial IAIN Parepare sebagai bagian dari masyarakat.
Pendekatan berbasis aset merupakan gabungan antara metode bertindak dan cara
tentang pembangunan yang berlaku saat ini. Alih-alih melihat negara-negara berkembang
sebagai masalah yang perlu diatasi kemudian memulai proses interaksi dengan analisis
7
pohon masalah, pendekatan berbasis aset berfokus pada sejarah keberhasilan yang telah
dicapai; menemukan dan mengenali para pembaru atau orang-orang yang telah sukses
dan menghargai potensi melakukan mobilisasi serta mengaitkan kekuatan dan aset yang
ada.
Pendekatan berbasis aset ini ditemukan oleh dua peneliti Amerika, yaitu John
Pada tahap ini seluruh aktifitas yang dilakukan selalu terkait dengan proses
terbaik melakukan akulturasi adalah bergabung menjadi bagian dari segala rutinitas
yang melibatkan orang banyak pada komunitas mitra misalnya seperti mengikuti shalat
1
An Ras Try Astuti dkk, “Pedoman Pengabdian Kepada Masyarakat IAIN Parepare”, (IAIN Parepare
Nusantara Press, 2021), hal. 30
2
An Ras Try Astuti dkk, “Petunjuk Teknis Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Praktik 2021”, hal. 4-
5
8
a. silaturahmi ketokoh masyarakat dan masyarakat umum yang bertujuan agar
Pada Tahap ini mahasiswa KPM Melakukan pemetaan asset melalui FGD
tahapan ini agar mahasiswa dapat mengidentifikasi Asset dan potensi desa.
Pada tahap ini, tujuan penggolongan dan mobilisasi aset adalah untuk
di desa mereka. Untuk itu, kegiatan sosialisasi asset menjadi sebuah langkah
penggunaan asset desa tersebut selama ini dapat dipupuk dengan komunikasi
yang intensif antara warga dan pimpinan disana. Tahap ini bisa dilakukan
setelah discovery selesai sehingga data temuan siap disajikan. Hasil dari
tahapan ini harusnya adalah suatu rencana kerja yang didasarkan pada apa
yang bisa langsung dilakukan diawal berdasarkan asset yang dimiliki, dan
9
bukan apa yang bisa dilakukan oleh lembaga dari luar. Walaupun lembaga dari
set yang tersedia untuk dimobilisasi, maksud kunci dari tahapan ini adalah
memimpin proses pembangunan lewat kontrol atas potensi aset yang tersedia
dan tersimpan.
mengkoordinir masukan.
yang tersedia.
kemajuan.
5. Lebih tinggi rasa kemitraan dalam kontribusi dari pihak luar termasuk
lembaga pemerintah.
berbagi visi masa depannya, akan ada berbagai jenis kegiatan dengan cakupan
yang luas yang dilakukan oleh kelompok dan anggota dengan menggunakan aset
mereka untuk mencapai beragam bagian dari mimpi mereka. Masyarakat sudah bisa
menentukan bahwa program inilah yang akan menjadi prioritas utama. Program ini
bersama mewujudkan mimpi mereka yang dirumuskan dalam table program kerja.
Tanpa kerja sama, maka program kerja yang komunitas putuskan tidak akan mampu
berjalan. tahap ini terdiri dari Memfasilitasi pelaksanaan program pilihan masyarakat
10
a. Melakukan monitoring kegiatan.
11
BAB III
PROFIL DAN POTENSI DESA
1.1 Profil Desa
Kelurahan Lapajung merupakan salah satu dari 7 Kelurahan yang ada di Kecamatan
Lalabata, Kabupaten Soppeng. Dengan mempunyai luas wilayah 586.35 hektar atau
Luas Perkantoran 5 Ha
Luas Hutan 10 Ha
JUMLAH 586.35 Ha
Salokaraja
12
Kelurahan Botto
Laki-laki Perempuan
Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang)
(Orang) (Orang)
Belum Tamat
403 383 786
SD/Sederajat
Tamat D1/Sederajat 25 51 76
13
Potensi sosial Kelurahan Lapajung termasuk beraneka ragam. Banyak
pemerintahan dan pedagang. Hal ini dilihat dari banyaknya toko-toko yang berjejeran
disepanjang jalan.
Pada bidang infrastruktur pendidikan terdapat 3 SD, 1 SMA,1 SMK, 2 TK/TPA, dan
poskesdes, posko PPKM Mikro Covid-19, dan 1 Stadion. Sedangkan, bidang untuk
Setelah melakukan observasi awal dengan perangkat desa dan warga masyarakat
setempat, peserta KPM dengan seijin kepala kelurahan Lapajung telah sepakat untuk
sasarannya adalah anak-anak TPA Babul Jannah Sentral, Kel. Lapajung Kec.
dan remaja masjid Nurul Amanah Kel. Lapajung Kec. Lalabata, Kab. Soppeng.
3. Pendampingan belajar
14
Dalam pelaksanaannya program ini berupaya untuk membantu adik-adik
dalam proses pelatihan pengoperasian IT. Orang tua juga turut mendampingi
Lapajung.
Selain itu, dilakukan pengecatan ulang terhadap papan-papn tanaman obat untuk
membedakan satu tempat dengan tempat yang lain. Alat dan bahan yang
diperlukan:
Amplas
Thinner
Kuas
Pasar Sentral dan membuat video singkat tentang cara mencuci tangan dengan
benar. Sasaran kegiatan pembagian masker adalah para pedagang dan pembeli
yang tidak menggunakan masker dan sasaran video singkat tentang cara
Masker
Smartphone
6. Mengajar anak SD
15
Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pelajaran tambahan
Buku
Pulpen
Spidol
Laptop
LCD
Kain kafan
Tali
16
BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Program Kerja
Adapun program kerja mahasiswa terdiri dari program unggulan, program wajib dan
a. Yasinan
d. Pendampingan belajar
b. Bakti Jumat
tanaman obat dari tanaman rumput dan dan merapikannya menggunakan alat
perkakas. Kemudian, tanaman disiram 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore.
Pelaksanaan program kerja ini dilakukan oleh 6 mahasiswa KPM dari lapajung
serta pegawai dari kelurahan lapajung. Selain itu, mahasiswa juga menanam
tanaman obat baru dilahan yang kosong dan memberikan papan nama tanaman
obat tersebut serta kutipan tentang kesehatan. Tanaman obat ini berada di
17
Dalam melaksanakan program kerja ini, mahasiswa membuat video aksi
yang baik dan benar, cara memakai masker, jaga jarak dan menjaga imun
dari pembuatan video ini yakni mahasiswa kpm lapajung itu sendiri.
Kemudian hasil video tersebut kita upload di sosmed KMP lapajung agar
a. Yasinan
Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari, Dimulai setelah ashar sampai jam lima
KPM membuat jawal secara selang seling, dari 6 mahasiswa KPM Lapajung.
Jadi setiap harinya ada 3 mahasiswa ke TPA untuk mengajar mengaji. Adapun
berjalan kaki. Pesentase terealisasikannya dari program kerja ini yaitu 99%.
18
dan remaja masjid Nurul Amanah Kel. Lapajung Kec. Lalabata, Kab.
d. Pendampingan belajar
proses pelatihan pengoperasian IT. Orang tua juga turut mendampingi anaknya
dalam belajar untuk melihat sejauh mana perkembangan yang didapatkan anak
kelurahan untu posko pada malamhari. Kegiatan ini berlangsung setiap malam
hari dimulai ba’da isya sampai jam sembilan malam. Dari 6 mahasiswa KPM
b. Bakti Jumat
Dalam pelaksanaannya program ini dilakukan setiap jumat jam tujuh pagi, di
4.3 Implikasi
19
Tanaman obat sebenarnya sudah tersedia sebelumnya. karena kurangnya
kurang terawat dan papan tanaman rusak. Jadi setelah diadakannya proker
minuman yang penuh khasiat yang tentunya menjaga imun tubuh agar tidak
terpapar covid.
dalam bentuk spanduk. Maka dari itu agar lebih ramah lingkungan dan
a. Yasinan
d. Pendampingan belajar
b. Bakti Jumat
Semua program kerja terlaksana dengan lancar walaupun ada beberapa kendala yang
dihadapi. Dari kendala-kendala yang dihadapi selalu ada solusi untuk itu, ketika teman-teman
20
melakukan rapat kecil-kecilan. Kendala terbesar mahasiswa tersebut adalah kelurang
lapajung baru saja meninggalkan status red zone. Sehingga kegiatan kami hanya bisa
dilakukan sekitar posko. Selain itu, mahasiswa juga terkendala dimasalah transportasi,
sehingga mahasiswa hanya berjalan kaki ketika pergi masjid atau ke TPA untuk mengajar.
Dimana jaraknya cukup menguras energi untuk sampai di tujuan. Tapi hal tersebut tidak
menghalangi mereka untuk tetap semangat menjalankan hari-hari di lokasi KPM. Kemudian,
Walaupun tidak semua sekolah mempersulit mereka dalam hal administrasi untuk bergabung
di sekolah tersebut. Karena ada beberapa hal prosedur yang harus mereka tempuh agar bisa
4.5 Rekomendasi
kembali kegiatan kemasyarakatan di sebuah lembaga yang telah disusun bersama. Karena
hanya segelintir orang yang mau berpartisispasi disebuah kegiatan kemasyarakatan tersebut.
21
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan salah satu bentuk kegiatan yang
masyarakat di luar kampus. KPM dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya
meningkatkan misi dan bobot pendidikan pada mahasiswa untuk mendapat nilai tambah
yang lebih besar pada pendidikan tinggi.Bagi mahasiswa kegiatan KPM merupakan
pengalaman belajar baru yang tidak diperoleh didalam kampus. Dengan selesainya KPM
kebutuhan yang paling mendasar dalam menjalankan proses hidupnya. Saling tolong-
simpati, empati dan kepedulian sosial serta segala bentuk tindakan sosial yang banyak kita
saksikan dalam aktivitas keseharian kita adalah manifestasi dari cita-cita mulia untuk
memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Makanya pranata sosial yang terbangun dalam
sosial, jaminan rasa aman yang di peroleh setiap anggota masyarakat, menciptakan
suasana yang nyaman dan tentram serta jaminan keselamatan lain.
Program kerja KPM IAIN Parepare dibedakan menjadi tiga macam yaitu program
kerja unggulan, program kerja wajib, dan program kerja penunjang. Program unggulan
yang diadakan oleh mahasiswa KPM di Kelurahan Lapajung adalah pembuatan produk
dodol dari olahan pepaya. Implikasi dari program kerja unggulan kami yaitu membuat
produk dodol dari olahan papaya adalah agar masyarakat di sana bisa berinovasi dengan
hasil kebunnya.
belajar online, penyuluhan jenazah adalah saling berbagi pengetahuan dan pengalaman
kepada adik-adik yang diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa serta dengan
22
menerapkan metode belajar sambil bermain siswa lebih bersemangat mengikuti proses
belajar mengajar, serta berpengaruh baik saat mengajarkan baca tulis Alquran sejak dini
dan ilmu agama yang sangat berguna untuk kedepannya bagi anak-anak.
Dalam program kerja penunjang yang terlaksana adalah adanya bakti jum’at di
sekitar kantor kelurahan yang dapat menjadi contoh di sisi masyarakat dalam hal
kebersihan. Adapun dalam pelaksanaan program ini tidak semerta merta berjalan mulus
Adapun masalah utama yang di hadapi di sana adalah lokasi yang dihadapi baru saja
berada dalam zona merah adapun peserta KPM masuk pada masa pemulihannya, sehingga
protokol kesehatan harus benar-benar diperhatikan, terutama bagi peserta KPM sebagai
pendatang. Adapun masalah yang berkaitan dengan metode pengabdian adalah kurangnya
perhatian masyarakat untuk mengekspos sumber daya yang ada, di mana masyarakat
B. Saran
Demikianlah uraian yang dapat kami sampaikan dalam laporan ini. Sebagai manusia
biasa, tentunya laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari para pembaca sangat kami nantikan demi kesempurnaan laporan dimasa yang akan
datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kami pada khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
23