Anda di halaman 1dari 15

AKSI NYATA

MELAKUKAN ASSEMENT
AWAL PEMBELAJARAN
Apa itu Asesmen?
Asesmen adalah proses pengumpulan
dan pengolahan informasi untuk
mengetahui kebutuhan belajar,
perkembangan dan pencapaian hasil
belajar murid
Arti Asesmen
Asesmen merupakan salah
bukti atau informasi untuk
memahami proses
pembelajaran yang akan
dan sedang berlangsung
JENIS ASESMEN DIAGNOSTIK:

•Diagnostik Kognitif
•Diagnostik non kognitif
Asesmen Diagnostik
Kognitif :
Asesmen diagnostik kognitif
adalah asesmen yang dilakukan di
awal dan akhir pembelajaran untuk
memantau sejauh mana peserta
didik bisa memahami materi
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC

pembelajaran.
Tujuan Asesmen Diagnostik Kognitif :
Mengidentifikasi pencapaian
kompetensi peserta didik. Merancang
pembelajaran yang sesuai dengan
kompetensi rata-rata peserta didik.
Membentuk kelas remedial yang
mampu mengakomodir peserta didik
dengan kemampuan di bawah rata-
rata.
Mengapa Asesmen Diagnostik
Kognitif Diperlukan?
Seorang siswa yang cepat paham dengan satu
topik, belum tentu cepat paham dengan topik
lainnya. Asesmen diagnosis memetakan
kemampuan semua siswa dikelas secara cepat,
untuk mengetahui siapa saja yang sudah
paham, dan siapa saja yang belum paham.
Dengan demikian Bapak/Ibu guru dapat
menyesuaikan materi pembelajaran sesuai
dengan kemampuan siswa.
Asesmen Diagnostik
Non Kognitif :
Asesmen diagnostik non-kognitif
merupakan asesmen yang
dilakukan guru untuk mengetahui
kondisi psikologi, emosi, dan sosial
siswa. Bisa dikatakan bahwa
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC

asesmen ini lebih ingin mengenal


bagaimana kondisi personal siswa.
Tujuan Asesmen Diagnostik
NonKognitif :
√ Mengetahui aktivitas peserta didik saat belajar
di rumah.
√ Memahami kondisi keluarga peserta didik.
√ Memahami latar belakang pergaulan
peserta didik.
√ Mengidentifikasi karakter, minat,serta gaya
belajar peserta didik.
3 TAHAP ASESMEN
DIAGNOSTIK
1.Persiapan
2.Pelaksanaan
3.Tindak Lanjut
MERANCANG ASESMEN
1. Sebelum belajar guru mendiagnosis apakah murid sudah memahami kebahasaan teks
procedure yaitu simple present, penggunaan kalimat imperatives, pengggunaan action verbs
dan penggunaan kata penghubung
2. Jika belum mengerti maka Guru harus merubah strategi pembelajaran atau menjelaskan
Kembali tentang teks procedure
3. Setelah memahami barulah Guru melanjutkan dengan materi mendapatkan informasi implisit
dan eksplisit pada teks procedure
4. Guru melakukan pembelajaran dengan menyajikan teks procedure dalam bentuk video dan
teks gambar
5. Setelah murid memahami materi pembelajaran Guru akan melakukan assemen untuk
mengukur Tingkat kepemahaman peserta didik
6. Guru menggunakan hasil assemen untuk merencanakan pembelajaran bermakna sesuai
dengan level kepemahaman dan karakteristik peserta didik
HASIL PELAKSANAANYA

Dari 30 peserta didik didapati 28 anak menjawab soal lebih 70


% dengan benar, 16 anak menjawab soal lebih dari 50 %
dengan benar, 12 anak menjawab soal kurang dari 50 %
dengan benar
RENCANA TINDAK LANJUT
PAHAM CUKUP PAHAM KURANG PAHAM

PEMBELAJARAN NORMAL DIIJINKAN PEMBELAJARAN NORMAL DI BERIKAN BUTUH PEDAMPINGAN DIJELASKAN


UNTUK MEMBANTU TEMANYA YANG SOAL PENGAYAAN KEMBALI
KURANG PAHAM UNTUK
MENJELASKAN MATERI YANG BELUM
DIPAHAMI
Rencana Tindak Lanjut
Dari nilai asesmen diagnostik kognitif, guru dapat mengolah nilai
hasil asesmen kemudian menghitung rata-rata nilai kelas.
Berdasarkan analisa asesmen diagnostik Kognitif, guru dapat
menyimpulkan bahwa:
1. Nilai diatas rata-rata akan diberikan tugas pengayaan materi
2. Nilai rata- rata kelas ( nilai 80 ) ada beberapa orang siswaakan
diberikan tugas pendalaman materi atau materi pada topik
3 Nilai dibawah rata- rata kelas ( 70 ) akan diberi tambahanterkait materi
tersebut atau mengulangi pelajaran
Asesmen diagnostik dapat dimanfaatkan untuk
merencanakan pembelajaran efisien, merancang
baseline untuk asesmen belajar lebih lanjut.
Dan memperoleh informasi yang lebih lengkat
tentang siswa
(Kelebihan dan kesulitan belajar)

Anda mungkin juga menyukai