Daerah atau lingkup yang menunjukan batas-batas suatu negara yang bersangkutan
dapat melaksanakan kekuasaannya, sehingga menjadi tempat berlindung bagi rakyat
sekaligus sebagai tempat bagi pemerintah untuk mengorganisir dan menyelenggarakan
pemerintahannya.
Yang termasuk dalam wilayah negara meliputi: Daratan , Lautan , Udara &
Ekstrateritorial
Penentuan batas-batas laut dapat kita ketahui dalam bentuk traktat multilateral sebagai
berikut.
a. Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
ZEE merupakan wilayah laut dari suatu negara yang batsnya 200 mil laut dari garis
pantai. Dalam wilayah itu, Negara mempunyai hak untuk meggali kekayaan alam dan
melakukan kegiatan ekonomi. negara lain bebas berlayar dan melakukan penerbangan
di atas wilayah itu serta bebas memasang kabel dan pipa di bawah lautan tersebut.
negara pantai yang bersangkutan berhak menagkap nelayan asing yang ketahuan
menangkap ikan dalam ZEE-nya.
b. Batas Laut Teritorial
Tiap-tiap negara mempunyai kekuasaan terhadap laut territorial hingga 12 mil dari garis
pantai.
c. Batas Zona Bersebelahan
Penentuan batas zona bersebelahan adalah sejauh 12 mil laut di luar batas laut territorial
atau 24 mil lautdari garis pantai. Dalam wilayah ini, negara dapat menindak pihak-pihak
yang melakukan pelanggaran terhadap undang-undang imigrasi, fiscal, dan bea cukai.
d. Batas Landasan Benua
Batas landas benua yaitu sejauh lebih dari 200 mil laut. Dalam wilayah ini, negara dapat
melakukan eksplotasi dari ekplorasi dengan kewajiban membagi keuntungan dengan
masyarakat Internasional.
Pengertian Penduduk
Tata cara bagi orang asing untuk memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia
melalui permohonan.
Pengertian Agama
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata
kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta lingkungannya.
Ayat (1) menyebutkan tentang hak dan kewajiban tiap warga negara ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Ayat (2) menyebutkan usaha pertahanan dan keamanan rakyat.
Ayat (3) menyebutkan tugas TNI sebagai “mempertahankan, melindungi, dan
memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.”
Ayat (4) menyebutkan tugas Polri sebagai “melindungi, mengayomi, melayani
masyarakat dan menegakkan hukum.”
Ayat (5) menggariskan, susunan dan kedudukan, hubungan kewarganegaraan TNI
dan Polri dalam menjalankan tugas, serta hal-hal lain yang terkait dengan
pertahanan dan keamanan, diatur dengan undang-undang (UU).
Berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2002 dikemukakan bahwa sistem pertahanan
Negara adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta melibatkan seluruh
warga Negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan
secara total, terpadu, terarah, serta berlanjut untuk menegakkan kedaulatan
Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala
ancaman.