Anda di halaman 1dari 1

Epistemologi Teori Kritis merupakan bidang yang memainkan peran penting dalam ilmu sosial,

terutama di kalangan mahasiswa di Jerman. Teori ini memiliki fokus


pada emansipasi dan penindasan, dan menjadi semakin populer. Mari kita eksplorasi lebih
lanjut:
1. Asal Usul Teori Kritis:
o Teori Kritis berasal dari Frankfurt School (dikenal juga sebagai aliran atau
mazhab Frankfurt), yang terdiri dari sekelompok pemikir neo-Marxis Jerman.
o Pemikir-pemikir ini merasa tidak puas dengan teori Marxian dan mencari
pendekatan yang lebih kritis.
2. Pendekatan Filosofi:
o Teori Kritis menggabungkan metode kritis dari Karl Marx dan Sigmund Freud.
o Pandangan ini menyatakan bahwa ideologi adalah hambatan utama bagi
pembebasan manusia.
3. Epistemologi Teori Kritis:
o Epistemologi mengacu pada cara kita memahami pengetahuan dan bagaimana
kita memperolehnya.
o Dalam konteks Teori Kritis, epistemologi melibatkan tiga aspek:
 Kritis: Mempertanyakan cara kerja, pendekatan, dan kesimpulan dalam
kegiatan kognitif manusia.
 Normatif: Menentukan standar penalaran tentang kebenaran pengetahuan.
 Evaluatif: Menilai apakah keyakinan atau teori pengetahuan dapat
dipertanggungjawabkan dan akurat.
4. Tujuan Teori Kritis:
o Menyingkap penindasan yang mengatasnamakan rasionalisasi.
o Mengungkap irrasionalisme ideologi.
o Membangun masyarakat komunikatif yang bebas dari dominasi, represi, dan
paksaan.
5. Metodologi Teori Kritis:
o Berdiri di dalam ketegangan dialektis antara filsafat dan ilmu pengetahuan.
o Tidak hanya berfokus pada data atau fakta obyektif, tetapi juga menembus di
balik realitas sosial untuk menemukan kondisi-kondisi yang timpang.
o Berdialektika antara pengetahuan yang bersifat transendental dan yang bersifat
empiris.

Jadi, Teori Kritis adalah refleksi-diri yang bertujuan membebaskan pengetahuan manusia dari
kutub-kutub transendental dan empiris, sehingga kita dapat lebih kritis dan sadar terhadap dunia
di sekitar kita

Anda mungkin juga menyukai