NIM : 22031401242
Program Studi : S1 PKB
Semester :2
Mata Kuliah : Pengantar Filsafat
PENGANTAR FILSAFAT
1. FILSAFAT MANUSIA
Filsafat manusia adalah bidang dalam filsafat yang membahas dan menganalisis
sifat, eksistensi, dan pengalaman manusia. Ini melibatkan pemikiran kritis dan refleksi
tentang masalah seperti tujuan hidup, identitas, kebebasan, kesadaran, etika, pengetahuan,
dan hubungan manusia dengan dunia dan dengan sesama manusia.
2. EPISTEMOLOGI
Epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari sifat, asal, dan batasan
pengetahuan. Kata "epistemologi" berasal dari bahasa Yunani "epistēmē" yang berarti
"pengetahuan" dan "logos" yang berarti "studium" atau "penelitian".
3. TEORI KEBENARAN
Terdapat beberapa teori kebenaran yang dikembangkan dalam bidang epistemologi
dan filsafat. Berikut adalah beberapa teori kebenaran yang penting:
• Teori Korepondensi (Correspondence Theory): Menurut teori korepondensi, suatu
pernyataan dianggap benar jika sesuai atau koresponden dengan fakta atau keadaan
di dunia nyata. Dalam kata lain, kebenaran didefinisikan oleh konsistensi antara
pernyataan dan keadaan yang diamati atau ditemukan secara empiris.
• Teori Kohesif (Coherence Theory): Teori kohesif berfokus pada konsistensi
internal suatu sistem keyakinan atau pernyataan. Menurut teori ini, suatu
pernyataan dianggap benar jika konsisten dan saling mendukung dengan
pernyataan lain dalam kerangka teori atau sistem yang lebih besar.
• Teori Konsensus (Consensus Theory): Teori konsensus berpendapat bahwa
kebenaran adalah hasil dari kesepakatan atau persetujuan kolektif. Suatu
pernyataan dianggap benar jika diterima atau disetujui oleh mayoritas orang atau
komunitas ilmiah yang relevan.
• Teori Pragmatik (Pragmatic Theory): Teori pragmatik menekankan pada efektivitas
atau kegunaan suatu pernyataan. Suatu pernyataan dianggap benar jika berfungsi
secara praktis dan menghasilkan konsekuensi yang diinginkan dalam konteks
tindakan atau praktik manusia.
• Teori Konsruktivis (Constructivist Theory): Teori konstruktivis menekankan
bahwa kebenaran adalah konstruksi sosial atau pribadi. Kebenaran didasarkan pada
interpretasi, persepsi, atau pemahaman subjektif individu atau masyarakat.
Setiap teori kebenaran ini memiliki perspektif dan pendekatan yang berbeda dalam
menjelaskan sifat kebenaran. Penting untuk diingat bahwa teori kebenaran ini dapat
dikombinasikan atau saling melengkapi dalam konteks yang tepat. Pemahaman tentang
kebenaran juga dapat bervariasi tergantung pada disiplin ilmu atau bidang pengetahuan
yang sedang dibahas.
4. AKSIOLOGI
Aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari nilai dan penilaian. Istilah
"aksiologi" berasal dari kata Yunani "axios" yang berarti "nilai" dan "logos" yang berarti
"ilmu" atau "studi".
• Nilai: Nilai merujuk pada tingkat kepentingan, kebaikan, atau signifikansi yang
diatribusikan kepada objek, tindakan, atau ide. Nilai dapat berkaitan dengan hal-hal
seperti kebaikan moral, estetika, kebenaran, keadilan, kebebasan, atau kebahagiaan.
• Penilaian: Penilaian melibatkan proses mengevaluasi dan memberikan nilai kepada
objek atau tindakan berdasarkan standar-nilai tertentu. Ini melibatkan penentuan
apakah sesuatu dianggap baik, buruk, benar, salah, indah, atau tidak pantas.
• Etika: Aksiologi mengkaji masalah-masalah moral dan pertanyaan tentang apa yang
dianggap benar atau salah, baik atau buruk secara moral.
• Estetika: Aksiologi mempertimbangkan keindahan dan pertimbangan estetis terkait
dengan seni, keindahan alam, atau pengalaman sensorik.
• Aksiologi Sosial dan Politik: Aksiologi membahas nilai-nilai yang terkait dengan tata
nilai sosial, keadilan, kebebasan, dan distribusi sumber daya dalam masyarakat.
• Aksiologi Pendidikan: Aksiologi mempertimbangkan nilai-nilai yang terkait dengan
pendidikan, seperti nilai-nilai moral, kebebasan berpikir, atau pengembangan pribadi.
Pemikiran dan pendekatan dalam aksiologi dapat bervariasi, termasuk relativisme
nilai, objektivisme nilai, atau pendekatan subjektif yang berkaitan dengan interpretasi
individu atau budaya. Aksiologi membantu kita memahami bagaimana nilai-nilai
membentuk pandangan dunia dan bertindak sebagai dasar bagi pertimbangan etis dan
pilihan kita dalam kehidupan sehari-hari.
5. ETIKA
Etika adalah cabang filsafat yang mempelajari prinsip-prinsip moral, nilai-nilai, dan
tindakan yang baik atau buruk. Kata "etika" berasal dari kata Yunani "ethikos" yang berarti
"karakter" atau "kebiasaan".
Tujuan utama dari etika adalah untuk memahami dan menganalisis dasar-dasar
moralitas, mengembangkan kerangka kerja untuk memahami tindakan yang tepat atau
tidak tepat, dan mengeksplorasi pertanyaan tentang bagaimana kita seharusnya hidup dan
berinteraksi dengan sesama manusia.
Pemikiran dalam etika dapat bervariasi antara sudut pandang yang absolut (nilai
moral yang tetap) dan sudut pandang yang relatif (nilai moral yang bergantung pada
konteks atau budaya). Etika membantu kita memahami konsekuensi etis dari tindakan kita
dan mengarahkan kita dalam mempertimbangkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral
dalam pengambilan keputusan.