Anda di halaman 1dari 1

Maksud dari ke tiga berita tersebut adalah kurikulum 2013 yang masih berlaku tidak fleksibel

dan materi pembelajaran terlalu padat. Sehingga peserta didik kuwalahan untuk mengejar
ketertinggalan dan kurangnya waktu untuk melakukan pembelajaran dan materi yang diajarkan
terkadang membosankan serta kurang beragam karena tekhnologi yang digunakan belum
optimal untuk pembelajaran. Sedangkan pada kurikulum merdeka atau yang sebelumnya
dinamakan kurikulum prototipe, guru dan peserta didik diberikan kebebasan untuk memilih
sesuai dengan keinginannya. Jadi tidak ada lagi jurusan IPA, IPS, maupun Bahasa. Jadi, peserta
didik dapat memilih pelajaran yang diminati di dua tahun terakhirnya. Guru juga dapat memilih
mau lebih cepat atau lebih lambat dalam pembelajaran. Lalu, kurikulum merdeka tidak hanya
diterapkan pada sekolah penggerak saja, namun kepaa sekolah-sekolah swasta juga. Namun,
sekolah swasta tidak dipaksakan harus mengikuti kurikulum merdeka pada waktu dekat,
melainkan sekolah swasta dapat mengikutinya sampai siap dan bertahap prosesnya. Jadi,
diharapkan peserta didik dan guru lebih mandiri dalam melakukan proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai