ANTONIUS CHARLOS
062200073
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha esa yang telah
menyelesaikan skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan
ini, oleh karena itu saran dan kritik demi kesempurnaan proposal ini akan diterima
dengan senang hati. Semoga proposal ini bisa memberikan manfaat, khususnya
pengetahuan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
A. Kajian Pustaka
B. Kerangka Teori
1. Kualitas
2. Kain tenun
3. Herga Jual
C. Hipotesis Penelitian
D. Keranka Berpikir
A. Jenis Penelitian
C. Variabel penelitian
D. Instrumen penelitian
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULIAN
A. Latar Belakang
kayanya hasil kreatifitas negeri ini yang memiliki aneka ragam suku bangsa.
Variasi kain dari segi bahan pembuatan sampai ragam hiasnya bernilai seni yang
tinggi. Kekayaan ini telah menjadi rebutan bangsa-bangsa lain sejak dahulu,
seperti halnya kain jenis batik yang diklaim bangsa lain, sehingga mesti
diperjuangkan kembali oleh negara kita untuk kembali diakui bahwa batik
Melalui kain tradisional tersebut dapat kita lihat kekayaan warisan budaya
yang tidak saja terlihat dari teknik, aneka ragam corak serta jenis kain yang dibuat.
Akan tetapi, dapat juga dikenal berbagai fungsi dan arti kain dalam kehidupan
Provinsi Nusa Tenggara Timur dikenal memiliki banyak kerajianan tenun ikat
seperti tenun ikat Sumba, tenun ikat Kupang, tenun ikat Flores, tenun ikat Sabu dan
tenun ikat Timor, serta melestarikan budaya yang diwariskan oleh para leluhur,
karena banyak terdapat nilai-nilai tinggi yang terkandung di dalamnya. Kain tenun
merupakan salah satu warisan budaya dari Flores bagian Timur. Sebagian
masyarakat memproduksi kain tenun salah satunya kain tenun ikat. Setiap daerah di
Flores menampilkan corak dan ragam hias serta warna yang berbeda.Kabupaten
Sikka, hampir setiap desa terdapat tenun ikat dengan beragam motif yang
alami.
Industri kerajinan kain tenun dari segi permodalan menggunakan modal sendiri.
pengunjung dan atau jumlah banyaknya kain tenun yang laku terjual. Dalam
sebulan para pengrajin kain tenun hanya mampu membuat 1-3 helai kain. Harga
sehelai kain tenun songket bervariasi tergantung bahan benang dan motifnya serta
lama proses pengerjaannya. Kain yang cukup rumit dengan warna yang beragam
jelas lebih mahal dibandingkan dengan motif sederhana dengan dua warna benang.
Dari waktu pembuatannya kain motif rumit membutuhkan waktu yang lebih lama
dibandingkan kain tenun songket motif sederhana yang hanya membutuhkan waktu
Selain sebagai sebuah tradisi, bertenun juga merupakan salah satu peluang yang
hasil kain tenun yang sudah jadi kemudian akan di pajang di Sanggar dan para
wisata yang berkunjung ke Desa Kajowair. Selain itu ada beberapa masyarakat
personal selling yaitu pihak ketiga seperti agen, pengepul dan lainnya.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam suatu penelitian di fokuskan, hal ini untuk
menghindari meluasnya masalah yang dibahas. dalam penelitian ini dibatasi pada
pengaruh kualitas terhadap harga jual kain tenun. Berdasarkan latar belakang
masalah tersebut maka rumusan masalah yang diangkat dari penelitian ini adalah
Apakah ada pengaruh kualitas terhadap harga jual kain tenun di Desa Kajowair
C. Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis pengaruh kualitas terhadap harga jual kain tenun di Desa
D. Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
kualitas kain tenun terhadap harga jual Sebagai bahan referensi bagi peneliti
selanjutnya jika ingin meneliti tentang pengaruh kualitas terhadap harga jual kain
Manfaat Praktis
untuk menghindari meluasnya masalah yang dibahas. dalam penelitian ini dibatasi pada
pengaruh kualitas terhadap harga jual kaintenun. Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut maka rumusan masalah yang diangkat dari penelitian ini adalah Apakah ada