Anda di halaman 1dari 37

I M P L E M E N T A S I

SLF
Se r ti fi kat Laik Fu ng si
dalam menjaga kualitas
rumah bersubsidi

KEMENTERIAN PUPR
• Memahami Persoalan

agenda • Kebijakan IMB - SLF


• Status Penerapan
• Praktik Terbaik
Memahami Persoalan
1. Unit rusun atau rumah yang 2. IMB keluar pada saat pelaksanaan 3. Tidak dilakukan pemeriksaan
sudah dijual sebelum izin konstruksi selesai kelaikan fungsi sebelum rumah
pembangunan terbit. dimanfaatkan dan tidak memiliki
SLF.
news.okezone.com
“…Dan sekarang ini ditemukan ada 295 sesar aktif"
Basuki Hadimuljono, cnnindonesia.com
Kebijakan IMB-SLF
Penyelenggaraan BG
UU, PERATURAN, PEDOMAN, STANDAR TEKNIS BG, PERDA

PENDATAAN /
PENDAFTARAN
RTRW
KAB/KOTA,
RDTRKP
RTBL
IMB SLF SLFn KT RTB

PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMANFAATAN PEMBONGKARAN


AMDAL

KI
PEMBANGUNAN
PERSETJ/
REKOM.
INSTANSI PELESTARIAN
LAIN

P ENY EDIA JASA


Pengertian IMB

adalah perizinan yang diberikan oleh


pemerintah daerah kecuali untuk
bangunan gedung fungsi khusus oleh
Pemerintah kepada pemilik bangunan
gedung untuk membangun baru,
mengubah, memperluas, mengurangi,
dan/atau merawat bangunan gedung
sesuai dengan persyaratan administratif
dan persyaratan teknis yang berlaku.
Klasifikasi BG (IMB)

BG Tidak Sederhana bukan BG Tidak Sederhana utk


BG Sederhana 1 Lantai BG Sederhana 2 Lantai utk Kepentingan Umum Kepentingan Umum & BG
Khusus
Contoh: rumah tinggal Contoh: rumah tinggal 2 lantai Contoh: rumah tinggal >2 lt Contoh: Bangunan Mix Used,
sederhana, balai RW Gudang, bengkel. Apartemen, RS, Sekolah
Pengurusan IMB dapat Pengurusan IMB melalui Pengurusan IMB melalui Pengurusan IMB melalui
dilaksanakan melalui Kecamatan atau PTSP tidak Kecamatan atau PTSP, tidak Kecamatan atau PTSP, perlu
Kecamatan atau PTSP, dapat perlu pertimbangan teknis TABG perlu pertimbangan teknis TABG pertimbangan teknis TABG
menggunakan prototipe
Permen PUPR #5/2016 IMB

Penyelenggaaraan IMB untuk


bangunan gedung yang dibangun
kolektif, seperti bangunan gedung
hunian rumah tinggal tunggal, dan
rumah deret di satu kawasan,
prinsipnya mengikuti proses
penyelenggaraan IMB pada bangunan
gedung tidak sederhana bukan untuk
kepentingan umum (Pasal 51).
Persyaratan IMB
BG Tidak Sederhana Bukan Untuk Kepentingan Umum

administratif teknis
Data Pemohon Dokumen rencana teknis yang disusun
Data tanah oleh perencana kontsruksi dan dinilai
Dokumen dan Surat Terkait oleh Dinas Teknis, serta pelaksanaan
(termasuk Surat Pernyataan menggunakan konstruksi dilakukan oleh pelaksana dan
perencana konstruksi, pelaksana konstruksi pengawas konstruksi.
dan pengawas/manajemen konstruksi yang
bersertifikat).
UUBG #28/2002 (pasal 37)

1. Pemanfaatan bangunan gedung dilakukan oleh pemilik atau pengguna bangunan


gedung setelah bangunan gedung tersebut dinyatakan memenuhi persyaratan laik
fungsi.
2. Laik fungsi adalah berfungsinya seluruh atau sebagian dari bangunan gedung
yang dapat menjamin dipenuhinya persyaratan tata bangunan, serta persyaratan
keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bangunan gedung sesuai
dengan fungsi yang ditetapkan.
3. Suatu bangunan gedung dinyatakan laik fungsi apabila telah dilakukan pengkajian
teknis terhadap pemenuhan seluruh persyaratan teknis bangunan gedung, dan
pemerintah daerah mengesahkannya dalam bentuk sertifikat laik fungsi (SLF)
bangunan gedung.
UUBG #28/2002 (pasal 41)

1. Pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung dilakukan oleh


pengkaji teknis yang kompeten dan memiliki sertifikat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, serta melaporkan kepada
pemerintah daerah atas hasil pemeriksaan yang dilakukannya.
2. Perbaikan dilakukan terhadap seluruh, bagian, komponen, atau
bahan bangunan gedung yang dinyatakan tidak laik fungsi dari hasil
pemeriksaan yang dilakukan oleh pengkaji teknis, sampai dengan
dinyatakan telah laik fungsi.
Pengertian SLF

adalah sertifikat yang diterbitkan


oleh pemerintah daerah kecuali
untuk bangunan gedung fungsi
khusus oleh Pemerintah untuk
menyatakan kelaikan fungsi
suatu bangunan gedung baik
secara administratif maupun teknis,
sebelum pemanfaatannya.
SLF

1. diberikan pertama kali dalam bentuk


sertifikat laik fungsi, setelah BG selesai
dibangun.
2. diperpanjang setiap 5 tahun untuk BG
hunian tidak sederhana dan bangunan
gedung lainnya pada umumnya dan BG
tertentu.
3. diperpanjang setiap 20 tahun untuk BG
Hunian Sederhana Tunggal dan Deret 2
Lantai.
4. berlaku selamanya untuk BG Hunian
tunggal dan deret sederhana.
Peraturan Menteri
Rancangan Peraturan Menteri PUPR
tentang Sertifikat Laik Fungsi:
1. penggolongan bangunan gedung dalam
penyelenggaraan SLF:
a. klasifikasi kompleksitas dan ketinggian bangunan
gedung
b. kondisi bangunan gedung.
revisi 2. pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan
gedung:
a. penyedia jasa pengawas atau manajemen konstruksi
b. penyedia jasa pengkaji teknis
c. pemerintah daerah
3. penerbitan dan perpanjangan sertifikat laik
fungsi bangunan gedung.
PELAKSANA PEMERIKSAAN KELAIKAN
PENGGOLONGAN BANGUNAN GEDUNG INSTANSI PELAYANAN PENERBITAN SLF
FUNGSI

BG SEDERHANA DPUPR DPMPTSP

BG
BARU BUKAN KEPENTINGAN
UMUM
BG TIDAK SEDERHANA
PENGAWAS / MK DPUPR
/ KHUSUS
KEPENTINGAN UMUM

BG SEDERHANA DPUPR DPMPTSP

BG EKSISTING (SLF) BUKAN KEPENTINGAN


UMUM
BG TIDAK SEDERHANA PENGKAJI TEKNIS DPUPR
/ KHUSUS
KEPENTINGAN UMUM

BG SEDERHANA *) DPUPR DPMPTSP

BG EKSISTING (SLFn) BUKAN KEPENTINGAN


BG TIDAK SEDERHANA UMUM
PENGKAJI TEKNIS DPUPR
/ KHUSUS
KEPENTINGAN UMUM
*) keterangan :
• SLF BG Hunian rumah tinggal tunggal sederhana dan rumah deret sederhana berlaku selama BG tidak mengalami perubahan IMB.
• Sedangkan untuk BG Rumah tinggal tunggal dan rumah deret dengan ketinggian 2 lantai, masa berlaku SLF adalah 20 tahun.
Penerbitan SLF BG Baru
Penerbitan SLF BG Eksisting
Prinsip Penerbitan SLF
layanan prima tanpa biaya
Proses pemeriksaan kelaikan fungsi, SLF bangunan gedung sebagai
persetujuan, penerbitan dan keterangan yang menyatakan bahwa
perpanjangan SLF dilaksanakan pelaksanaan pembangunan bangunan
sesingkat mungkin sesuai kompleksitas gedung telah memenuhi persyaratan
BG. dan ketentuan dalam IMB untuk dapat
dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya,
sehingga tidak dikenakan biaya lagi.
UUPD #23/2014
Status Penerapan
sim monev bg
(http://103.12.84.126/simbg/)
IMB
• 466 Kota/Kabupaten
mengundangkan Perda BG

91.5% • Sumut, Sumsel, Jabar,


Jatim, Kaltara, Sulut, Sultra,
Maluku, Papua dan Papbar
belum 100% Perda BG
statistik implementasi
SLF
• Sertifikasi wajib dilakukan untuk
seluruh bangunan gedung;

9.4%
• kelaikan fungsi rumah
terbangun yang masih di tangan
developer?

• kesiapan pemda melakukan


sertifikasi?
Daftar Kota/Kab. SLF
NO. PROVINSI NO. KOTA/KABUPATEN NO. PROVINSI NO. KOTA/KABUPATEN NO. PROVINSI NO. KOTA/KABUPATEN
1 ACEH 1 Kab. Aceh Barat Daya 14 JATENG 18 Kota Surakarta 22 KALSEL 37 Kota Banjarbaru
2 SUMIUT 19 Kota Tegal 38 Kota Banjarmasin
3 SUMBAR 20 Kota Semarang 39 Kab. Banjar
4 SUMSEL 2 Kota Palembang 15 DI JOGJAKARTA 21 Kota Jogjakarta 40 Kab. Tanah Bumbu
5 JAMBI
22 Kab. Gunung Kidul
6 BENGKULU 23 KALTIM 41 Kota Bontang
23 Kab. Bantul
7 RIAU 24 KALTARA 42 Kab. Malinau
8 KEPRI 3 Kota Batam 24 Kab. Sleman
16 JATIM 25 25 SULUT
9 BABEL Kota Malang
26 Kota Probolinggo 26 SULTENG
10 LAMPUNG 4 Kota Bandar Lampung
11 DKI JAKARTA 5 DKI Jakarta 27 Kabupaten Gresik 27 SULSEL
12 BANTEN 6 Kota Tangerang Selatan 28 Kab. Lamongan 28 SULTRA 43 Kab. Kolaka Utara
7 Kota Tangerang 29 Kota Pasuruan 44 Kab. Konawe
8 Kab. Tangerang 17 BALI 30 Kota Denpasar 45 Kab. Wakatobi
9 Kota Cilegon 31 Kab. Buleleng
13 JABAR 10 Kota Depok 29 GORONTALO
32 Kab. Gianyar
11 Kota Bandung 30 SULBAR
18 NTB 33 Kab. Lombok Tengah
12 Kota Bogor 31 MALUKU
34 Kab. Lombok Utara
13 Kab. Bandung 32 MALUKU UTARA
14 Kab. Bogor 19 NTT
20 KALBAR 33 PAPUA 46 Kab. Merauke
15 Kota Sukabumi
16 Kab. Purwakarta 21 KALTENG 35 Kab. Kapuas 34 PAPUA BARAT 47 Kab. Fakfak
17 Kota Bekasi 36 Kab. Katingan 48 Kab. Kaimana
Peran - Strategi Dit. BPB
Fasilitasi
pendampingan
percepatan Implementasi
Perda Bangunan Gedung
bagi 362 Pemerintah Kota/
Kabupaten (77.7%) yang
telah memiliki Perda BG:
a. 2015: 26 Kota/Kab.
b. 2016: 62 Kota/Kab.
c. 2017: 166 Kota/Kab.
d. 2018: 108 Kota/Kab.
Pembinaan BPB

http://103.12.84.126/DEV/SIMBG

Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian
praktik terbaik
SLF Kota Malang
Catatan Akhir

1. IMB:
a. jaminan kepastian hukum atas kepemilikan bangunan;
b. prasyarat untuk memperoleh pelayanan utilitas kota;
c. instrumen pengendalian pembangunan bangunan gedung di daerah;
d. instrumen tertib penyelenggaraan bangunan gedung di daerah.
2. SLF:
a. menjamin kepastian hukum terkait keandalan yang dapat memberikan rasa nyaman bagi
pengguna;
b. meningkatkan nilai teknis dan ekonomis;
c. bukti bangunan gedung telah tertib administrasi dan teknis dalam penyelenggaraannya.
te r i m a ka s i h

Anda mungkin juga menyukai