Anda di halaman 1dari 6

KEMAMPUAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN WISATA TIRTA NIRWANA

SONGGORITI
Moch. Faisal Rafif Herlambang, Agus Dwi Wicaksono, AR Rohman Taufiq Hidayat
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan Mayjen Haryono 167 Malang 65145 -Telp (0341)567886
faisalrafif.h@gmail.com

ABSTRAK

Wisata Tirta Nirwana Songgoriti merupakan salah satu destinasi wisata primadona di Kota Batu Jawa Timur.
Saat ini perkembangan yang cukup pesat dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan di lokasi wisata yang
cenderung naik dari tahun ke tahun. Namun demikian, perwujudan keseimbangan antara aktivitas di lokasi wisata
dengan kelestarian lingkungan menjadi kekhawatiran mengingat jumlah pengunjung yang berwisata cukup tinggi.
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kemampuan Wisata Tirta Nirwana Songgoriti dalam menampung
jumlah wisatawan saat berkunjung dengan satuan kunjungan per hari. Metode yang digunakan dalam melakukan
penelitian ini yaitu menggunakan metode Cifuentes yang terbagi menjadi beberapa analisis yaitu Daya Dukung
Fisik (PCC), Daya Dukung Riil (RCC), Daya Dukung Manajemen (MC), dan Daya Dukung Efektif (ECC). Hasil
perhitungan analisis daya dukung lingkungan diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata jumlah kunjungan
wisatawan yang dapat di tampung Wisata Tirta Nirwana Songgoriti yaitu 148 kunjungan wisatawan per hari.
Nilai tersebut tidak melampaui batas kunjungan wisatawan rata-rata dalam 5 tahun terakhir yang mencapai 131
pengunjung wisatawan per hari.

Kata Kunci : Daya Dukung Lingkungan, Tirta Nirwana Songgoriti, Kunjungan Wisatawan

ABSTRACT

Tirta Nirwana Songgoriti Tourism is one of main tourism destination in Batu City East Java. Currently, a fairly
rapid growth can be seen from the quantity of tourist visit in the Tirta Nirwana Songgoriti Tourism which tends
up from year to year. However, the embodiment of balance beetwen activity in tourist sites with environmental
sustainability to be concern given the number of visitors who traveled quite high. The purpose of this research is
to know the ability of Tirta Nirwana Songgoriti Tourism to accommodate the number of tourists during a visit to
the unit of visits per day. The methods used in this research is using Cifuentes were modified to the Physical
Carrying Capacity (PCC), Real Carrying Capacity (RCC), Management Capacity (MC), and Effective Carrying
Capacity (ECC). The result of the calculation about carrying capacity conclude that the average number of tourists
which can accommodate Tirta Nirwana Songgoriti Tourism is 148 tourists visit per day. The value wasn’t exceeded
by the average tourist visits in the last 5 years which reached 131 tourist visitors per day.

Keywords: Carrying Capacity, Tirta Nirwana Songgoriti, Tourist Visits

dukung lingkungan dan potensi terjadinya


PENDAHULUAN bencana dapat diantisipasi dan diminimalisir.
Seiring berjalannya waktu kondisi Dalam konteks kepariwisataan, pengertian daya
masyarakat dan wisatawan akan bisa berpengaruh dukung lingkungan dapat juga diartikan sebagai
terhadap daya dukung lingkungan (carrying suatu kondisi dimana jumlah kedatangan, lama
capacity) dari suatu destinasi wisata (Sunaryo, tinggal, dan pola perilaku wisatawan di destinasi
2013). Pengembangan wisata cenderung lebih wisata yang akan memberikan dampak pada
mengutamakan mutu atraksi wisata serta masyarakat lokal, lingkungan, serta ekonomi
pelayanan agar dapat meningkatkan minat dan masyarakat masih terjaga dalam batas aman dan
kepuasan sehingga dapat meningkatkan jumlah memungkinkan untuk keberlanjutannya bagi
kunjungan wisatawan ke area wisata. Namun kepentingan generasi mendatang (Sunaryo, 2013).
sebaliknya upaya perlindungan area wisata dari Catanese dan Synder (1990) menyatakan
aspek biofisik lingkungan masih sering diabaikan bahwa setiap sistem alami suatu wilayah
salah satunya adalah daya dukung lingkungan mempunyai kemampuan untuk mendukung
(Lucyanti, 2013). populasi yang seimbang tanpa mengalami
Muta’ali (2012) menyatakan bahwa kehancuran. Dengan demikian untuk membuat
perencanaan yang ideal seharusnya disesuaikan perencanaan wilayah, perencana harus mampu
dengan kondisi eksisting serta daya dukung melakukan penilaian mengenai kapasitas sistem
lingkungannya, sehingga indikasi penurunan daya alami dan batas-batas pemanfaatan atau daya

Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 8, Nomor 2, Desember 2016 57


KEMAMPUAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN WISATA TIRTA NIRWANA SONGGORITI

dukung wilayahnya. Berdasarkan pernyataan Tirta Nirwana Songgoriti ini menggunakan


tersebut bahwa keterbatasan sumberdaya alam metode Cifuentes (1992) yang terbagi menjadi
mengharuskan para perencana pembangunan beberapa analisis yaitu Analisis Daya Dukung
dapat mengatur penggunaan lahan secara Fisik (Physical Carrying Capacity/PCC), Daya
proporsional agar dapat diciptakan kualitas Dukung Riil (Real Carrying Capacity/RCC),
lingkungan hidup yang optimal. Untuk mencapai Daya Dukung Manajemen (Management
hal tersebut, harus ada keseimbangan antara Capacity/MC), dan Daya Dukung Efektif
jumlah wisatawan atau penduduk dengan luas (Effective Carrying Capacity/ECC). Dalam
lahan termasuk sumber daya yang ada melakukan analisis daya dukung riil diperlukan
didalamnya. Untuk mengetahui nilai daya dukung nilai dari faktor koreksi yang ditetapkan sebagai
lingkungan di lokasi penelitian, diperoleh faktor pembatas dalam penelitian ini antara lain
rumusan masalah yaitu bagaimana nilai faktor variabel biotik (flora dan fauna) serta variabel
koreksi effective carrying capacity dan bagaimana abiotik (kelerengan, kepekaan erosi tanah, dan
kemampuan daya dukung lingkungan di Wisata curah hujan).
Tirta Nirwana Songgoriti.

METODE PENELITIAN
Penelitian kajian daya dukung lingkungan
ini berlokasi di Wisata Tirta Nirwana Songgoriti
Kelurahan Songgokerto Kecamatan Batu Kota
Batu. Wisata Tirta Nirwana Songgoriti memiliki
luas sebesar 3,8 ha dengan klasifikasi kelas lereng
8-15%.
Penelitian dilakukan menggunakan metode
survei primer yaitu observasi lapangan serta survei
sekunder yaitu dengan memperoleh data-data
sekunder dari dinas terkait seperti Dinas
Pariwisata, BAPPEDA, Badan Lingkungan Gambar 1. Peta Wisata Tirta
Hidup, Dinas PU, dan Pusat Informasi Pariwisata Nirwana Songgoriti
Kota Batu.
Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian kajian daya dukung lingkungan Wisata

58 Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 8, Nomor 2, Desember 2016


Moch. Faisal Rafif Herlambang, Agus Dwi Wicaksono, AR Rohman Taufiq Hidayat
A

Gambar 2. Kerangka Analisis

HASIL DAN PEMBAHASAN


Faktor Koreksi
Berdasarkan hasil survey primer di lokasi sama berlaku dalam melakukan perhitungan
penelitian terdapat 13 jenis flora dengan jumlah diversitas simpsons fauna dimana jumlah individu
individu terbanyak adalah Puring sebesar 578 fauna terbanyak adalah Burung Gereja sebesar 16
individu. Perhitungan diversitas simpson flora individu. Perhitungan diversitas simpsons fauna
menggunakan rumus diversitas simpson dimana dapat dilihat pada Tabel 2. Hasil perhitungan
jumlah individu dan jumlah jenis tanaman diversitas simpsons flora dan fauna merupakan
digunakan sebagai input dalam melakukan input dalam melakukan analisis daya dukung
perhitungan. Perhitungan diversitas simpsons lingkungan.
flora dapat dilihat pada Tabel 1. Perhitungan yang
Tabel 1. Perhitungan Diversitas Simpsons Flora
No. Flora Jumlah (ni) N ni/N Pi=(ni/N)2 ID
1. Ketapang 35 0,02 0,0004
2. Trembesi 2 0,0011 0,00000121
3. Ficus lyrates 11 0,0063 0,00003969
4. Kerai Payung (Fellicium decipiens) 13 0,0074 0,00005476
5. Pinus sp. 13 0,0074 0,00005476
6. Cemara Gunung 13 0,0074 0,00005476
7. Cemara (Arancaria sp.) 11 0,0063 0,00003969
8. Andong Merah 575 0,33 0,1089
9. Puring 578 0,33 0,1089
10. Alamanda 81 0,047 0,002209
11. Supit Urang (Helcoma sp.) 403 0,23 0,45160636
12. Sono Kembang 28 0,01578 0,000249
13. Mahoni 11 0,0062 0,0000384
Jumlah 1,774 1,774 1 0,66582 0,3341

Tabel 2. Perhitungan Diversitas Simpsons Fauna


No. Flora Jumlah (ni) N ni/N Pi=(ni/N)2 ID
1. Burung Gereja 8 0,267 0,071289
2. Burung Emprit 16 0,643 0,284089
3. Trucukan 1 0,033 0,001089
4. Rajawali 1 0,033 0,001089
5. Dekukur 3 0,1 0,01
6. Cabe Jawa 1 0,033 0,001089
Jumlah 30 30 1 0,36 0,64

1. Biotik yaitu sebesar 0,3341. Nilai 0,3341


a. Diversitas Flora ditetapkan sebagai nilai Mn dan Nilai Mt
Berdasarkan hasil perhitungan indeks diperoleh dari nilai tertinggi dari kriteria
diversitas Simpson, diperoleh hasil perhitungan diversitas flora yaitu 1.
perhitungan indeks diversitas untuk flora

Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 8, Nomor 2, Desember 2016 59


KEMAMPUAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN WISATA TIRTA NIRWANA SONGGORITI

Sehingga nilai faktor koreksi untuk flora Jumlah bulan kering (bulan dengan curah
yang diperoleh yaitu 1-0,3341=0,67. hujan <60 mm) yaitu sebesar 50 dan jumlah
b. Diversitas Fauna bulan basah (bulan dengan curah hujan
Berdasarkan perhitungan menggunakan >100mm) sebesar 62. Penilaian indeks
indeks diversitas Simpson, untuk fauna curah hujan merupakan perbandingan
diperoleh hasil indeks yaitu sebesar 0,64. jumlah bulan kering terhadap jumlah bulan
Angka 0,64 merupakan nilai Mn dan nilai basah (Lakitan, 1997). Dengan demikian,
Mt adalah 1. Sehingga faktor koreksi untuk indeks nilai curah hujan diperoleh sebesar
fauna yaitu 1-0,64=0,36 0,806. Selanjutnya nilai 0,806 ditetapkan
2. Abiotik sebagai Mn dari faktor koreksi curah hujan.
a. Kelerengan Untuk Mt dari faktor curah hujan yaitu
Berdasarkan RTRW Kota Batu Tahun bernilai 7. Nilai 7 merupakan nilai indeks
2010-2030 areal Wisata Tirta Nirwana tertinggi dalam klasifikasi Schmidt-
Songgoriti termasuk ke dalam bagian Ferguson. Sehingga berdasarkan rumus
klasifikasi kelas kelerengan 2. Artinya, faktor koreksi, nilai dari faktor koreksi
klasifikasi kelas lereng untuk areal wisata curah hujan adalah 1 - 0,115 = 0,885.
tersebut yaitu sebesar 8-15% dengan Hasil penilaian faktor koreksi biotik dan
keterangan landai. Sehingga nilai Mn abiotik diperoleh masing-masing nilai sebagai
diperoleh 40. Nilai tersebut mengacu pada berikut.
Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor Tabel 4. Nilai Faktor Koreksi
837 Tahun 1980 tentang kriteria dan tata Cfn Faktor Koreksi Nilai
Cf1 Flora 0,67
cara penetapan hutan lindung. Nilai Mt Cf2 Fauna 0,36
untuk faktor koreksi kelerengan yaitu 100. Cf3 Kelerengan 0,6
Nilai faktor koreksi untuk kelerengan yaitu Cf4 Kepekaan Erosi Tanah 0,6
Cf5 Curah Hujan 0,885
1 – 0,4= 0,6
b. Kepekaan Erosi Tanah
Analisis Daya Dukung Lingkungan
Faktor pembatas keempat yang
1. Analisis Daya Dukung Fisik
diidentifikasi yaitu kepekaan erosi tanah.
Rumus yang digunakan dalam perhitungan
Penilaian kepekaan erosi tanah ini
daya dukung fisik wisata berdasarkan metode
berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri
Cifuentes (1992) hasil modifikasi dengan
Pertanian Nomor 837 Tahun 1980 tentang
penelitian Douglass (1975) oleh Fandeli dan
kriteria dan tata cara penetapan hutan
Muhammad (2009) adalah sebagai berikut:
lindung. 1
Berdasarkan RTRW Kota Batu Tahun 𝑃𝐶𝐶 = 𝐴 𝑥 𝐵 𝑋 𝑅𝑓 (1)
2010-2030 areal Wisata Tirta Nirwana Keterangan:
Songgoriti memiliki jenis tanah latosol. B= Luas area yang dibutuhkan oleh seorang
Jenis tanah ini banyak ditemui pada Kota wisatawan untuk berwisata dengan tetap
Batu bagian barat termasuk Wisata Tirta memperoleh kepuasan. Kebutuhan areal
Nirwana Songgoriti. Berdasarkan SK berwisata tiap orang untuk kegiatan berenang
Menteri Pertanian Nomor 837 tahun 1980 adalah 27m2, berperahu 49m2, berpiknik
tentang klasifikasi tanah, dalam 65m2, dan berkemah 90m2.
pengklasifikasiannya jenis tanah latosol Rf= Faktor rotasi
merupakan klasifikasi jenis tanah yang agak Faktor rotasi (Rf) yaitu faktor rotasi
peka sehingga skor dari klasifikasi jenis kunjungan dalam satu hari atau merupakan
tanah tersebut yaitu 30 atau nilai indeks perbandingan antara jam buka obyek wisata
kelerengannya sebesar 0,4. Nilai 0,4 dibagi dengan rata-rata lama kunjungan
diperoleh dari pembagian nilai Mn dengan wisatawan.
Mt dimana masing-masing mempunyai Luas Wisata Tirta Nirwana Songgoriti adalah
nilai 30 dan 75. Sehingga nilai faktor sebesar 3,8 ha atau 38.000 m2. Berdasarkan
koreksi untuk kepekaan erosi tanah yaitu 1- kategori yang dikemukakan oleh Cifuentes (1992)
0,4= 0,6. bahwa kebutuhan areal berwisata untuk berpiknik
c. Curah Hujan adalah sebesar 65m2. Berikut merupakan rata-rata
Berdasarkan data sekunder mengenai curah durasi kunjungan wisatawan dalam satu hari di
hujan di Kota Batu dari tahun 2004-2014 Wisata Tirta Nirwana Songgoriti.
sebagaimana yang terlampir pada lampiran,
maka diperoleh jumlah bulan basah dan
bulan kering selama rentang tahun tersebut.

60 Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 8, Nomor 2, Desember 2016


Moch. Faisal Rafif Herlambang, Agus Dwi Wicaksono, AR Rohman Taufiq Hidayat

Tabel 5. Rata-rata Durasi Kunjungan Wisatawan Rt= jumlah petugas pengelola yang tersedia
Kategori Parameter daya dukung manajemen ini
Durasi Rata-rata
Nilai Jumlah
Kunjungan
Tunggal Wisatawan
Nilai Kunjungan dilakukan dengan pendekatan jumlah petugas
(Jam) (Jam)
(Jam) pengelola area wisata yaitu dengan menggunakan
1-2 1,5 43 64,5 rumus Cifuentes (Siswantoro, 2012). Berdasarkan
3-4 3,5 77 269,5
5-6 5,5 9 49,5 hasil wawancara terhadap pengelola obyek wisata,
7-8 7,5 2 15 bahwa petugas yang aktif bekerja dalam satu hari
9-10 9,5 0 0 adalah 22 nilai tersebut merupakan nilai Rn.
Jumlah 131 398,5 3,041
Demikian dengan jumlah petugas yang terdapat di
Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata
durasi kunjungan wisatawan diperoleh 3,041 jam. obyek wisata adalah sebanyak 22 petugas.
Sehingga faktor rotasi yang merupakan nilai dari Sehingga nilai Rt sama dengan nilai Rn yaitu
rata-rata durasi kunjungan wisatawan dalam satu sebesar 22.
hari dibanding dengan jam buka obyek wisata Berdasarkan input data tersebut, nilai dari
adalah: hasil analisis daya dukung manajemen adalah
Faktor Rotasi (Rf)= Jam buka obyek wisata : sebesar 100% atau 1. Menurut Cifuentes (1992)
rata-rata durasi kunjungan = 10 : 3,041 = 3,288. kapasitas manajemen dapat diindikasikan dari
Berdasarkan rumus analisis daya dukung beberapa variabel seperti dasar hukum, kebijakan
fisik diperoleh nilai sebesar 1.922. Nilai 1.922 dan peraturan, peralatan, petugas, pembiayaan,
infrastruktur, dan fasilitas lainnya. Sehingga
merupakan jumlah pengunjung maksimum yang
secara fisik dapat mengunjungi areal Wisata Tirta dalam melakukan pengembangan suatu obyek
Nirwana Songgoriti setiap hari dengan tetap wisata perlu dilakukan peningkatan kapasitas
petugas pengelola dalam melayani pengunjung.
memperoleh kepuasan.
2. Analisis Daya Dukung Riil Hal tersebut untuk mengantisipasi penurunan
Rumus yang digunakan dalam melakukan kapasitas manajemen terutama pada musim
perhitungan daya dukung riil berdasarkan metode puncak kunjungan di obyek wisata (Peak-season)
dimana jumlah pengunjung melebihi kapasitas
Cifuentes (1992) adalah sebagai berikut:
RCC = PCC x Cf1 x Cf2 x ... x Cfn daya dukung.
(2) 4. Analisis Daya Dukung Efektif
Berbeda dengan analisis daya dukung Daya dukung efektif merupakan suatu hasil
fisik, pada tahap analisis daya dukung riil telah kombinasi daya dukung riil dengan daya dukung
manajemen area wisata. Dengan kata lain, daya
mempertimbangkan faktor-faktor koreksi sebagai
pertimbangan dalam melakukan analisis. Nilai dukung efektif merupakan jumlah optimum
faktor koreksi diperoleh dari hasil perhitungan wisatawan agar areal wisata dapat menampung
nilai faktor koreksi sebelumnya. Sehingga nilai wisatawan. Berikut rumus yang digunakan dalam
analisis daya dukung riil diperoleh nilai sebesar perhitungan daya dukung efektif (Siswantoro,
148. 2012).
Nilai 148 menunjukkan bahwa kapasitas ECC = RCC x MC (4)
daya tampung wisatawan dengan pertimbangan Keterangan:
faktor fisik serta biofisik lingkungan (faktor ECC= Daya Dukung Efektif (Effective
koreksi) yang dapat berkunjung di obyek wisata. Carrying Capacity)
Bila dikonversikan ke dalam jumlah kunjungan RCC=Nilai Daya Dukung Riil (Real Carrying
rata-rata wisatawan dalam 5 tahun yaitu sebesar Capacity)
54.020 pengunjung per tahun atau 270.100 MC= Daya Dukung Manajemen
(Management Capacity)
pengunjung selama 5 tahun. Nilai tersebut berada
diatas nilai aktual jumlah pengunjung di obyek Berdasarkan hasil perhitungan analisis daya
wisata saat ini selama kurun waktu 5 tahun (2009- dukung efektif diperoleh nilai sebesar 148. Nilai
2013) dengan rata-rata kunjungan sebanyak 148 menunjukkan bahwa kapasitas daya tampung
47.761 pengunjung per tahun atau sebesar 238.808 wisatawan yang dapat berkunjung di obyek wisata
dengan pertimbangan faktor fisik serta biofisik
wisatawan selama 5 tahun.
3. Analisis Daya Dukung Manajemen lingkungan (faktor koreksi) atau nilai daya dukung
𝑅𝑛 riil serta kapasitas manajemen pengelola. Bila
MC = 𝑅𝑡 x 100% (3) dikonversikan ke dalam jumlah kunjungan rata-
Keterangan: rata wisatawan dalam 5 tahun yaitu sebesar
MC= Daya Dukung Manajemen 270.100 pengunjung per bulan atau 54.020 per
(Management Capacity) tahun. Nilai tersebut masih berada diatas nilai
Rn= jumlah petugas pengelola yang aktif aktual jumlah pengunjung di obyek wisata saat ini
bekerja/hari selama kurun waktu 5 tahun (2009-2013) dengan

Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 8, Nomor 2, Desember 2016 61


KEMAMPUAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN WISATA TIRTA NIRWANA SONGGORITI

rata-rata kunjungan sebanyak 47.761 pengunjung Cifuentes, Miguel. 1992. Determinacion Ed


per tahun atau sebesar 238.808 wisatawan selama Capacidadd Ed Carga Truistica In Areas
5 tahun. Dengan kata lain, berdasarkan data Protegidas. Publicacion Petrocinada Por
kunjungan wisatawan di Tirta Nirwana Songgoriti el Fondo Mundial para la Naturaleza-
pada tahun 2009-2013 kunjungan wisatawan WWF. Serie Tecnica Informe Tecnnico
dalam satu hari rata-rata mencapai 131 No. 194. Centro Agronomico Tropical Ed
pengunjung. Investigacion Y Ensenanza CATIE,
Nilai 148 yang diperoleh dari hasil Programa Ed Manejo Integrado Ed
perhitungan analisis daya dukung efektif dimana Recurcos Naturales. Turrialba, Costa
masih berada diatas nilai aktual kunjungan Rica.
wisatawan rata-rata dalam satu hari yang Fandeli, C., dan Suyanto, C. 1999. Kajian Daya
mencapai 148 pengunjung. Berdasarkan hasil Dukung Lingkungan Objek dan Daya
perhitungan daya dukung efektif (ECC) di Wisata Tarik Wisata Taman Wisata Grojogan
Tirta Nirwana Songgoriti maka jumlah kunjungan Sewu, Tawangmangu. Jurnal Manusia
wisatawan masih bisa dioptimalkan mengingat dan Lingkungan Volume 7 (19): 32-
jumlah kunjungan rata-rata wisatawan per hari 47.
mencapai 131 sedangkan kapasitas daya tampung Lakitan, Benyamin. 1997. Dasar-dasar
maksimumnya sebesar 148 wisatawan yang dapat Klimatologi. Jakarta: Raja Grafindo
ditampung. Namun demikian, nilai tersebut berarti Persada
bahwa jumlah petugas yang ada saat ini mampu Lucyanti, S., Hendrarto, B., dan Izzati, M. 2014.
melayani jumlah wisatawan yang berkunjung di Strategi Pengembangan Obyek Wisata
Tirta Nirwana Songgoriti tiap harinya. Bumi Perkemahan Palutungan
Berdasarkan Analisis Daya Dukung
KESIMPULAN Lingkungan Wisata di Taman Nasional
1. Berdasarkan perhitungan daya dukung Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan
lingkungan Tirta Nirwana Songgoriti Provinsi Jawa Barat. Jurnal
menggunakan metode Cifuentes (1992) EKOSAINS Volume VI (1): 33-46.
diperoleh hasil yaitu tidak melampaui batas Muta’ali, Lutfi. 2012. Daya Dukung Lingkungan
terhadap nilai aktual kunjungan wisatawan per Untuk Perencanaan Pengembangan
hari. Berdasarkan perhitungan daya dukung Wilayah. Yogyakarta: Fakultas
efektif jumlah maksimum pengunjung yang Geografi Universitas Gajah Mada.
dapat ditampung yaitu 148 pengunjung/hari Siswantoro, H. 2012. Strategi Optimasi Wisata
sedangkan jumlah kunjungan rata-rata dalam Massal di Kawasan Konservasi
kurun waktu 5 tahun terakhir sebesar 131 Taman Wisata Alam Grojogan
pengunjung/hari. Sewu. Universitas Diponegoro:
2. Berdasarkan hasil analisis daya dukung Semarang. Jurnal Ilmu
lingkungan, kemampuan daya dukung Wisata Lingkungan 10 (2): 100-
Tirta Nirwana Songgoriti tidak terlampaui 110
karena kunjungan wisatawan dalam 5 tahun Sunaryo, B. 2013. Kebijakan Pembangunan
terakhir masih dibawah nilai aktual daya Destinasi Pariwisata Konsep dan
dukungnya. Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta:
Gava Media.
DAFTAR PUSTAKA
Catanese, J. Anthony dan Synder. 1989.
Pengantar Perencanaan Kota. Jakarta:
Airlangga.

62 Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 8, Nomor 2, Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai