Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

MATA KULIAH NUTRISI VETERINER

RIFHAL FIRNANDA ARSANDY


C031231008
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN 2023
TUGAS NUTRISI VETERINER
REVIEW JURNAL
RIFHAL FIRNANDA ARSANDY
C031231008
KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Judul Jurnal Lard classification from other animal fats using dielectric
spectroscopy technique
Jurnal Internasional food research journal
Tahun 2019
Penulis Amat Sairin,M.
Abd Aziz, S.
Tan, C.P
Mustafa, S.
Abd Gani, S. S.
Rokhani, F.Z.

1. PENDAHULUAN
Pada tahun 2015, IHS Inc (Information Handling Services) melaporkan bahwa lemak
dan minyak hewani seperti mentega, lemak babi, dan lemak sapi menduduki peringkat
ke-5, ke-6, dan ke-7 sebagai lemak dan minyak yang paling banyak dikonsumsi di
seluruh dunia (Manning, 2016). Yang mengejutkan, industri makanan mencampurkan
lemak babi dengan minyak nabati untuk mencapai biaya produksi yang lebih rendah
serta untuk menghasilkan shortening, margarin, dan berbagai produk makanan yang
mengandung minyak yang hemat biaya (Aida et al., 2005). Pemalsuan lemak babi
merupakan masalah yang sangat sensitif dan serius karena menyangkut keyakinan
agama. Konsumsi babi atau produknya dalam bentuk apa pun dilarang bagi umat
Islam dan Yahudi (Siddiqui, 2012). Selain itu, umat Hindu, Buddha, dan konsumen
yang mempraktikkan vegetarian juga akan terpengaruh oleh hal ini.

2. TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengakses kelayakan spektroskopi dielektrik sebagai
alat yang mudah dan cepat untuk mengklasifikasikan minyak dari berbagai sumber
hewani.

3. BAHAN DAN METODE


Sebanyak 20 jaringan adiposa hewan dengan masing-masing lima jaringan lemak
babi, lemak ayam, lemak kambing, dan lemak sapi diekstraksi untuk mengekstrak
lemaknya. Jaringan adiposa dikumpulkan dari pasar lokal. Rendering dilakukan
dengan mengikuti metode yang diusulkan oleh Marikkar dkk. (2001). Untuk
menghilangkan kotoran, lemak yang meleleh disaring melalui kain muslin yang
dilipat dua. Kelembaban dalam sampel dihilangkan dengan menyaring melalui kertas
saring Whatman No. 4 dengan natrium sulfat anhidrat. Sampel yang telah disaring
disimpan dalam wadah tertutup rapat pada suhu -20°C hingga analisis lebih lanjut.
Semua lemak hewan dicairkan di dalam ruang dengan suhu terkontrol pada suhu 45°C
sebelum digunakan untuk analisis. Bahan kimia kelas analitik digunakan dalam
penelitian ini.

4. PEMBAHASAN DAN HASIL


Ketepatan metode dihitung dengan menggunakan RSD pada tiga kali ulangan
pengukuran. Dari hasil perhitungan, RSD yang diperoleh lebih rendah dari 0,07%,
yang memenuhi batas yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan
sebesar 15% (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, 2001). Oleh
karena itu, data dielektrik yang diukur untuk setiap sampel dapat disimpulkan
memiliki variasi yang kecil dan presisi yang tinggi. Hal ini juga menunjukkan bahwa
metode ini memiliki pengulangan dan reprodusibilitas yang baik.

5. KELEBIHAN
Jurnal ini menyediakan informasi ilmiah yang dapat terpercaya disertai dengan
pembuktian penelitian,sehingga membantu para peneliti untuk memperoleh
pengetahuan yang lebih update dan relevan.

6. KEKURANGAN
Uji coba dan proses penelitian memakan waktu yang sangat lama.

7. MANFAAT
untuk menilai kelayakan spektroskopi dielektrik sebagai metode untuk klasifikasi
lemak dari berbagai sumber hewani, khususnya lemak babi

8. KESIMPULAN
Teknik spektroskopi dielektrik pada rentang frekuensi radio 100 Hz - 100 kHz
menunjukkan potensi untuk membedakan dan mengklasifikasikan lemak babi dari
lemak hewani lainnya. Pengaruh komposisi asam lemak dipelajari dengan
menggunakan spektrometri massa kromatografi gas (GCMS). Analisis statistik RSD,
ANOVA, uji jarak Tukey, PCA dan ANN diterapkan pada data dielektrik untuk
mengkarakterisasi lemak hewani. Studi komposisi asam lemak menunjukkan bahwa
lemak hewani dengan komposisi C18 yang tinggi menghasilkan konstanta dielektrik
yang rendah dan lemak hewani dengan derajat ketidakjenuhan C18 yang lebih tinggi
menghasilkan konstanta dielektrik yang lebih tinggi. RSD menunjukkan bahwa semua
pengukuran yang dilakukan pada semua sampel memiliki variasi yang relatif kecil di
antara masing-masing kelompok, yaitu kurang dari 0,07%. Analisis statistik
menunjukkan bahwa berbagai kelompok lemak hewani diklasifikasikan ke dalam
kelompok yang berbeda. Analisis PCA menunjukkan bahwa data dari hewan yang
berbeda dapat dipisahkan secara grafis dengan pola tertentu dan lemak babi dapat
dengan jelas dibedakan dari lemak hewani yang berbeda. Hasil ANN menunjukkan
bahwa spektrum dielektrik dari lemak hewan yang berbeda dapat diklasifikasikan ke
dalam masing-masing kelasnya, dan akurasi 85% tercapai. Dapat disimpulkan bahwa
spektroskopi dielektrik yang dikombinasikan dengan analisis kuantitatif dapat
memberikan metode yang cepat untuk membedakan lemak babi dari lemak hewani
lainnya. Metode ini tidak memerlukan persiapan sampel yang rumit sehingga
Metode ini tidak memerlukan persiapan sampel yang rumit sehingga menunjukkan
penggunaan bahan kimia yang murah dan lebih sedikit, dan pemanfaatan rentang
frekuensi radio menunjukkan konsumsi daya yang rendah. Investigasi untuk
mengkarakterisasi dan membedakan lemak babi dari lemak hewani campuran atau
minyak nabati dengan menggunakan metode ini sedang dilakukan dan akan
dioptimalkan dalam waktu dekat.

REFERENSI

http://psasir.upm.edu.my/id/eprint/70666/1/4%20-%20IFRJ171150.R1-Final.pdf

Anda mungkin juga menyukai