Anda di halaman 1dari 3

ANOTASI BIBLIOGRAFI

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF DI


KALANGAN REMAJA PENGGEMAR K-POP

Oleh:
Majesti Maris (E1041221044)

Kusumastuti, F & Salviana, V, DS (2020). Perilaku Konsumsi Budaya dan Konsumsi Media
Kpop di Kalangan Remaja Perempuan Kota Malang. Jurnal Ilmu Komunikasi Andalan. 3(1). 1-
14
Artikel ini membahas tentang perilaku konsumtif pada penggemar budaya pop Korea di
kalangan remaja perempuan Kota Malang dan diteliti menggunakan metode penelitian
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data yang dikumpulkan
menggunakan hasil observasi dan wawancara kepada informan. Hasilnya ialah hampir
dari semua subjek penelitian memiliki dan mengoleksi barang-barang yang berkaitan dengan
artis Kpop. Selain itu, subjek juga mengkonsumsi media-media Kpop yang ada di
berbagai media sosial dan situs-situs yang diakses untuk mengetahui informasi tentang
Kpop. Kesenangan dan kepuasan pribadi menjadi alasan untuk mengkoleksi dan
mendapatkan barang-barang Kpop yang diinginkan. Tidak sedikit dari penggemar Kpop
akan merasa sedih dan kecewa karena gagal mendapatkan barang-barang Kpop yang
ingin di koleksi karena itu sudah termasuk dalam kebutuhan primer.
Penelitian ini dilakukan dengan metode lapangan wawancara terhadap subjek penelitian
yang hasilnya menyajikan gambaran yang jelas untuk medeskripsikan pola perilaku
konsumtif pada penggemar Kpop yang dijelaskan secara lengkap dan ringkas dengan
berlandaskan teori-teori yang disebutkan oleh Straubhaar dan LaRose yaitu teori-teori
penekanan determinisme teknologi. Teori yang digunakan sejalan dengan penelitian yang
dilaksanakan.

Lestarina, Eni. (2017). Perilaku Konsumtif Dikalangan Remaja. Jurnal Riset Tindakan
Indonesia. 2(2). 1-6
Artikel jurnal ini menjelaskan bahwa remaja adalah salah satu alasan adanya perilaku
konsumtif pada manusia. Masa remaja yang dipenuhi perasaan emosional yang labil
membuat remaja menjadi mudah terhasut dan terpengaruh untuk melakukan sesuatu,
yang juga berdampak pada faktor pembelian suatu barang. Remaja cenderung tidak
berpikir panjang ketika ingin membeli sesuatu, mudah terpengaruh dengan rayuan
penjual dan juga mudah terbujuk membuat remaja cenderung melakukan perilaku
konsumtif. Adanya perasaan yang ingin lebih mudah diterima di lingkungan masyarakatnya,
ingin terlihat gaul dan trendy, dan membeli sesuatu hanya untuk kepuasan atau keinginan
sesaat menjadi aspek terjadinya perilaku pemborosan ini. Tindakan konsumtif ini hanya
mendorong untuk memenuhi hasrat kesenangan yang bukan untuk mecukupi kebutuhan
yang diinginkan.
Artikel ini hanya memberikan gambaran deskriptif tentang perilaku konsumtif di
kalangan remaja tanpa memberikan contoh perilaku nya seperti dalam hal apa saja para
remaja menghabiskan uang yang mereka miliki untuk membeli hal-hal yang hanya untuk
keinginan semata. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini tidak
disebutkan. Begitu juga dengan metode penelitiannya.

Fransisca, C & Erdiansyah, R. (2020). Media Sosial dan Perilaku Konsumtif. Prologia. 4(2).
435-439.
Artikel ini memberi penjelasan tentang media sosial yang menjadi pengaruh terjadinya
perilaku konsumtif. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif, dapat
ditemukannya bahwa dalam dimensi memengaruhi paling tinggi yang dimiliki media
sosial ialah perbincangan. Saling bertukar informasi atau menanyakan pendapat kepada orang
lain dapat membuat seseorang terpengaruh dalam hal berbelanja sesuatu. Gaya hidup
seseorang dapat tergantung penggunaan media sosial dan perbincangan yang dilakukan
dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari nya. Seseorang juga akan mudah terbujuk
atau terayu dengan adanya perbincangan yang dilakukan antar sesama teman, karena
media sosial memiliki fungsi sebagai alat komunikasi. Selain itu, dimensi paling tinggi yang ada
pada perilaku konsumtif yaitu status. Status sangat berperan sebagai faktor dari diri
sendiri untuk melakukan perilaku konsumtif karena orang cenderung haus akan pengakuan dari
orang disekitarnya. Perilaku konsumtif juga dapat terjadi karena adanya keinginan
seseorang untuk mendapatkan identitas diri dalam sebuah masyakarat.
Artikel ini tidak menyebutkan landasan teori yang digunakan untuk melakukan
penelitian. Untuk penguraian data yang menggunakan angket sudah cukup jelas.

Analisa Penulis Anotasi Bibliografi


Dari rangkuman beberapa artikel jurnal yang telah Penulis baca, dapat disimpulkan
bahwa media sosial menjadi pengaruh yang kuat dalam membentuk pola perilaku konsumtif
bagi para penggemar Kpop. Media sosial sebagai alat komunikasi memudahkan seseorang
untuk berbincang dan mampu mempersuasi yang kemudian akan mempengaruhi
seseorang untuk mengkonsumsi sesuatu yang menarik perhatian mereka dan akan
menyebabkan terjadinya perilaku konsumtif. Selain itu, adanya fitur iklan membuat media sosial
lebih mudah untuk menampilkan media yang berkaitan dengan barang atau jasa yang sedang
ditawarkan. Hal ini seringkali membuat remaja penggemar Kpop mengesampingkan
kebutuhan utamanya dan lebih memilih memenuhi keinginan yang mendatangkan
kesenangan seperti membeli barang-barang yang berkaitan dengan idola Kpop. Penelitian
ini sangat membantu para peneliti yang akan datang terhadap topik perilaku konsumtif
yang terjadi pada masyarakat dan juga bagaimana peran media sosial sebagai pengaruh
dibalik perilaku konsumtif itu sendiri.

Daftar Pustaka:

Fransisca, C & Erdiansyah, R. (2020). Media Sosial dan Perilaku Konsumtif. Prologia. 4(2).
435-439.
Kusumastuti, F & Salviana, V, DS (2020). Perilaku Konsumsi Budaya dan Konsumsi Media
Kpop di Kalangan Remaja Perempuan Kota Malang. Jurnal Ilmu Komunikasi Andalan. 3(1). 1-
14
Lestarina, Eni. (2017). Perilaku Konsumtif Dikalangan Remaja. Jurnal Riset Tindakan
Indonesia. 2(2). 1-6

Anda mungkin juga menyukai