Anda di halaman 1dari 8

MISS KOMUNIKASI YANG TERJADI DI DISKOTIK MALAM

Ridhan Pranaya (202241176)

Antropologi Komunikasi (F)

N. Agung W. Ardoyo

Ilmu Komunikasi

Universitas Professor Dr. Moestopo

ridhan.pranaya@gmail.com

ABSTRAK

Pesatnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya di bidang komunikasi telah


memperlancar mobilitas penduduk serta komunikasi yang mendorong peningkatan intensitas
kontak-kontak budaya secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini secara jelas terlihat
dari beragamnya sifat sifat anak muda yang ada di Kota Jakarta. Miskomunikasi sangat sering
terjadi di kehidupan sehari hari apalagi di tempat hiburan malam yang rata rata anak muda
kisaran umur 18 tahun keatas, dan banyak sekali konflik yang terjadi pada situasi tersebut.

Kata kunci: Miskomunikasi, anak muda, konflik

PENDAHULUAN

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang diciptakan
sesempurna mungkin dan paling tinggi derajatnya dibanding makhluk ciptaan tuhan yang
lainnya. Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari
manusia lain, khususnya manusia - manusia di sekitarnya. Sehingga dapat dipastikan bahwa
setiap manusia selalu melekat di dalam dirinya status yang tidak dapat dipisahkan maupun
diubah, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.

1
Tempat hiburan malam semakin menjamur di Jakarta. Di Jakarta ditemukan
bermacam-macam tempat hiburan yang dibuka pada malam hari, mulai dari cafe, tempat
karaoke sampai tempat hiburan diskotik. Banyaknya tempat hiburan malam yang
bermunculan tidak lepas dari trend yaitu suatu kencederungan perilaku atau kegiatan yang
diikuti oleh orang banyak pada suatu masa tertentu yang sedang berlaku di masyarakat
modern di Jakarta yang menjadi diskotik dan tempat hiburan malam lainnya sebagai tempat
alternatif berkumpul. Bagi para pengunjungannya, tempat hiburan malam dapat menjadi
ajang bersosialisasi dalam rangka memperluas pergaulan dan wawasan mereka

Motivasi Mendatangi Hiburan Malam

Motivasi adalah dorongan dalam diri manusia untuk melakukan suatu tindakan.
Menurut Handoko (1992), motivasi suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri
manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya.
Motivasi dapat diukur dengan dua cara, yaitu:

1. Mengukur faktor-faktor luar tertentu yang diduga menimbulkan dorongan dalam diri
seseorang.
2. Mengukur aspek tingkah laku tertentu yang manjadi ungkapan dari motif tertentu.
Motivasi mahasiswa dalam menikmati hiburan malam didasarkan pada motif akan
kepuasan dan kebutuhan akan kontak sosial.

Hal tersebut tercermin pada adanya keinginan mahasiswa yang secara sengaja datang ke
suatu tempat hiburan malam dengan selera masing-masing remaja, sehingga remaja mau
mengeluarkan biaya untuk membayar biaya masuk ke tempat hiburan tersebut. Hal lain yang
menjadi motif mahasiswa untuk menikmati hiburan malam dikarenakan sarana yang
disediakan memuaskan seperti full of sound/sound effect, musik-musik yang asyik sesuai
selera para remaja saat ini. Kebutuhan akan kontak sosial tercermin dari adanya keinginan
remaja untuk bertemu dengan rekan-rekannya atau untuk mendapatkan identitas diri.
Menurut Teori Behaviorisme “Law Of Effects” dalam Handoko (1992) perilaku yang tidak
mendatangkan kesenangan tidak akan diulangi. Jadi, seseorang tidak akan menikmati atau
menggunakan sarana tempat hiburan malam, bila hal tersebut dianggap tidak memberikan
kepuasan pada kebutuhannya. Motivasi mendorong mahasiswa untuk menikmati hiburan
malam merupakan suatu pemuasan akan kebutuhannya (Rakhmat, 2000).

2
Pengaruh Tempat Hiburan Malam Terhadap Mahasiswa

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Hadijah Nasution dalam jurnal Pengaruh


Mengunjungi Tempat Hiburan Malam Terhadap Gaya Hidup Remaja (2008) memaparkan
bahwa pengaruh diskotik terhadap gaya hidup mahasiswa dipengaruhi oleh keterdedahannya
terhadap diskotik itu sendiri. Keterdedahan / kecenderungan mahasiswa terhadap diskotik
terdiri dari cara memperoleh informasi tentang diskotik, diskotik yang sering dikunjungi,
jenis musik dan acara yang paling disukai di diskotik, dan frekuensi mengunjungi diskotik.
Keterdedahan tersebut dapat dipengaruhi oleh karakteristik personal. Kehadiran teman dekat
menjadi sangat berarti dan hal ini ditandai dengan solidaritas yang tinggi diantara teman. Hal
ini menyebabkan teman dekat ikut mempengaruhi mahasiswa dalam keterdedahannya
terhadap diskotik misalnya dalam memilih tempat “clubbing” (diskotik) yang akan didatangi.
Solidaritas yang dimaksud dapat berupa keinginan untuk memperkenalkan kepada teman
diskotik dan berbagi kesenangan dengan gaya yang dianggap lebih modern. Mahasiswa yang
sebelumnya termasuk kategori tidak gaul akan terpengaruh dengan temannya yang gaul yaitu
yang lebih mengetahui tentang diskotik yang menarik untuk diditangi. Hal ini terjadi karena
adanya rasa saling berbagi dan bertukar informasi mengenai diskotik-diskotik favorit remaja.
Sehingga apabila jenis diskotik yang direkomendasikan temannya sesuai dengan keinginan
temannya yang tidak gaul maka akses pergi ke diskotik, diasumsikan akan lebih sering
daripada diskotikdiskotik lainnya.

METODELOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif. Suharsimi


(2014:12) mengemukakan bahwa “Penelitian kuantitatif banyak menggunakan angka, mulai
dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya”.
Dan jenis penelitian yang digunakan dalam menulis skripsi ini adalah jenis penelitian
asosiatif yaitu suatu permasalahan penelitian yang bersifat menghubungkan antara 2 variabel
atau lebih (Sugiyono, 2013:36).

3
PEMBAHASAN

Miss communication memang sering terjadi di kehidupan kita sehari-hari.Pentingnya


bersikap tenang menghadapi suatu permasalahan memang berperan penting dalam
pengambilan langkah selanjutnya yang dianggap tepat untuk mengatasi miskomunikasi. Saya
mengangkat kasus ini dikarnakan kasus miss communication yang sering banyak dialami
oleh kebanyakan anak-anak remaja jaman sekarang. Dan ini bisa menjadi pelajaran bagi kita
semua agar lebih teliti dan beretika yang baik sehingga tidak menimbulkan miss
communication.

Konflik ini bisa terjadi karena adanya miskomunikasi antara sesama teman, yang
dialami oleh Farrel, Nahla, dan Carlo. Pada saat itu Farrel sedang ketempat hiburan malam
atau biasa disebut diskotik, dan bertemu dengan Nahla disana, dan karena Farrel dan Nahla
sudah saling mengetahui, Farrel pun menghampiri Nahlah untuk bertegur sapa. Dan waktu
pun semakin malam Farrel yang sedang dalam pengaruh alkohol akhirnya merangkul rangkul
dan menggoda Nahla, pada saat itu Farrel tidak tahu bahwa nahla dan carlo pun sudah
berpacaran, dan akhirnya Nahla pun kesal karena farrel melakukan hal tersebut, karena setahu
Nahla Farrel sudah mengetahui bahwa ia dan Carlo sudah berpacaran.

Nahla yang kesal pun akhirnya menelfon Carlo untuk datang ketempat diskotik
tersebut karena ia merasa sudah dilecehkan oleh Farrel, singkat cerita Carlo pun sudah datang
ketempat tersebut dan langsung cekcok dengan Farrel, dan hampir melakukan baku hantam.
Akhirnya pun mereka dipisahkan dan farrel menjelaskan bahwa ia tidak mengetahui bahwa
Carlo dan Nahla sudah berpacaran, setelah itu meraka pun kembali berteman baik lagi seperti
sediakala.

Data informasi dalam penelitian ini :

1. Nama : farrel
Usia : 18
Gender : laki laki

Rencana teknik pengumpulan datanya:


Wawancara

4
Definisi Wawancara
Wawancara adalah percakapan dua orang atau lebih yang berlangsung antara
narasumber dan pewawancara dengan tujuan mengumpulkan data-data berupa
informasi. Oleh karena itu, teknik wawancara adalah salah satu cara pengumpulan
data, misalnya untuk penelitian tertentu. Kegiatan wawancara dapat dilakukan untuk
berbagai tujuan dan oleh siapa saja, seperti jurnalis, pencari kerja, peneliti, dan
sebagainya.

Tujuan dan Fungsi Wawancara

1. Memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi
dan kondisi tertentu.
2. Memperoleh data agar dapat memengaruhi situasi atau orang tertentu.
3. Melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.

Jenis Wawancara

1. Wawancara Terstruktur
2. Wawancara Tidak Terstruktur
3. Wawancara Bebas Terpimpin

Tips Wawancara

1. Mulailah dengan informasi fakta dan mengajukan pertanyaan mudah.


2. Pastikan Anda sudah mengetahui informasi dasar mengenai narasumber, seperti
identitasnya secara umum.
3. Hindarilah mengajukan pertanyaan bersifat pribadi dan berupa pilihan.
4. Jangan terlalu kaku dan tunjukkan sikap bersahabat agar narasumber nyaman dan
dapat menjawab pertanyaan dengan baik serta terbuka.
Hindari sikap seakan menggurui, bersikaplah netral dan adapti

Uraian observasinya adalah agar konflik kesalahpahaman atau misscom ini tidak
terjadi lagi atau dijadikan pelajaran agar mencari tahu cerita nya terlebih dahulu
baru menyelesaikan konflik tersebut.

5
6
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Jika kita lihat dari pembahasan dan contoh
kasus yang diberikan maka kita bisa menarik kesimpulan bahwa miss komunikasi dapat
menyebabkan dampak yang cukup besar di kehidupan sehari-hari dan juga miss komunikasi
secara tidak langsung dapat mengubah prespektif seseorang terhadap suatu hal.

7
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/ridha/Downloads/levianelotulung,+Jurnal+Anthony+Tibert.pdf
http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2019/08/Jurnal%20Nurzhifah
%20(08-14-19-07-21-30).pdf
https://binus.ac.id/malang/2020/05/bagaimana-komunikasi-dapat-mengatasi-konflik/
https://bpbd.ntbprov.go.id/pages/konflik-sosial
http://repository.radenfatah.ac.id/5121/3/BAB%20II.pdf\

Anda mungkin juga menyukai