DISUSUN OLEH:
Tulisan ini akan membahas secara rinci berbagai aspek, termasuk kebijakan
pembangunan yang melibatkan perubahan peraturan; dinamika ekonomi yang mencakup
pertumbuhan dan stabilitas; dampak kebijakan terhadap kehidupan sosial budaya dan
masyarakat; serta peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mewujudkan visi masa
depan Indonesia. Oleh karena itu, makalah ini diharapkan dapat memberikan gambaran
menyeluruh tentang capaian dan tantangan yang dihadapi Indonesia selama masa
pemerintahan Abdurahman Wahid.
Analisis ini akan didukung oleh berbagai sumber literatur, data statistik, dan
analisis kebijakan yang relevan. Pembahasan dalam tulisan ini akan diarahkan untuk
mengedepankan keberagaman sudut pandang dengan menggunakan uraian yang
seimbang dan komprehensif. Diharapkan tulisan ini dapat memberikan kontribusi yang
berarti dalam memperkaya pemahaman tentang perjalanan Indonesia selama periode ini,
serta memberikan wawasan tentang upaya yang dilakukan untuk mewujudkan persatuan
dan kesatuan bangsa.
KATA i
PENGANTAR ........................................................................ i
DAFTAR i
ISI ...................................................................................... i
i
BAB I 1
PENDAHULUAN ..................................................................
1.1 Pendahuluan ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan ….............................................................. 2
1.4 Keuntungan .......................................................................... 2
BAB III 6
PEMBAHASAN .................................................................
3.1 Terpilihnya Presiden… ......................................................... 6
3.2 Pengaruh Gus Dur......................................................................8
3.3 Kejatuhan Gus Dur…………………………………………...10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Pada tahun 1999, Indonesia mengalami perubahan besar dalam
pemerintahannya yang telah mengubah arah sejarah bangsa. Kehadiran
Abdurahman Wahid sebagai Presiden mengikuti pengunduran diri
Soeharto, menandai awal dari periode transisi yang krusial dalam politik
Indonesia. Masa pemerintahannya yang singkat, dari 1999 hingga 2001,
tidak hanya merupakan periode penting dalam sejarah politik Indonesia,
tetapi juga memegang peran yang signifikan dalam determinasi arah
pembangunan di berbagai sektor.
Dalam tulisan ini akan dipelajari dampak pemerintahan
Abdurahman Wahid terhadap perkembangan politik, ekonomi, sosial
budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi di Indonesia. Analisis mendalam
terhadap masa kepemimpinan Wahid akan memberikan wawasan yang
kaya tentang bagaimana kebijakan-kebijakan yang diimplementasikan
pada periode tersebut mempengaruhi dinamika pembangunan nasional,
serta bagaimana perubahan politik pada waktu itu membentuk landasan
untuk perubahan masa depan.
Akan dibahas pula berbagai kebijakan dan inisiatif yang diambil
oleh Abdurahman Wahid dalam upaya untuk membangun persatuan dan
kesatuan, serta dampaknya terhadap aspek-aspek kunci pembangunan di
Indonesia. Selain itu, akan dianalisis juga respons masyarakat terhadap
kebijakan-kebijakan tersebut, baik dalam konteks politik maupun sosial
budaya, serta implikasinya terhadap arah pembangunan masa depan.
Dengan memahami peran Abdurahman Wahid dalam konteks yang
lebih luas, diharapkan makalah ini dapat memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang dinamika politik Indonesia pada periode transisi
ini, serta memberikan wawasan yang berharga tentang perubahan sosial
dan ekonomi yang terjadi di masa itu, yang pada gilirannya akan
membantu dalam merencanakan masa depan yang lebih baik bagi bangsa
Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1.4 Keuntungan
Pada bab ini, akan diajukan beberapa kerangka hukum dan teori
yang relevan terkait sistem pemerintahan presidensial dan demokrasi yang
berlaku pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid. Diskusi akan
mencakup sejumlah konsep yang dikemukakan oleh para ahli dalam bidang
ini, yang akan disajikan untuk memberikan pemahaman yang lebih
mendalam.
PEMBAHASAN
1.Bidang Politik
orang Yahudi dan Nasrani masih mengakui adanya Tuhan. Agama Islam masih
satu rumpun dengan mereka, agama samawi. Membuka hubungan dagang dengan
Israel jauh lebih menguntungkan daripada membiarkannya berjalan sembunyi-
sembunyi sebagaimana terjadi selama ini.
11 juta. Sedang impor Indonesia dari negeri itu mencapai US$ 6 juta. Semuanya
dilakukan melalui pihak ketiga, seperti Singapura dan Belgia. Kebijakan lain yang
dikeluarkan Presiden Abdurrahman Wahid Selama pemerintahannya adalah
mengeluarkan Peraturan Presiden No.6/2000 yang mencabut Instruksi Presiden
No.14/1967 yang dikeluarkan pemerintahan Suharto. Inpres itu melarang segala
bentuk ekspresi agama dan adat Tionghoa di tempat umum. Dengan pencabutan
larangan tersebut maka terbuka jalan bagi etnik Tionghoa untuk menghidupkan
budaya tradisional mereka. Dalam tahun 2000 itu juga Abdurrahman Wahid
mengumumkan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur nasional. Dengan demikian
maka etnis Cina yang selama kekuasaan Orba mengalami diskriminasi.
2. Bidang Ekonomi
Dengan bekal ini di tambah legitimasi yang dimilikinya sebagai presiden bersama
wapres yang dipilih secara demokratis, Indonesia mestinya sudah bisa melaju
kencang. Namun Presiden Abdurrahman Wahid bersama kabinetnya menolak
melanjutkan semua hasil kerja keras kabinet pemerintahan Habibie misalnya
Departemen Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah (PKM), yang selama
pemerintahan Habibie menjadi lokomotif ekonomi kerakyatan oleh Presiden
Abdurrahman Wahid dijadikan kementerian non portofolio atau menteri negara
non Departemen.
3.Bidang Militer
Pada 1 Februari 2001 DPR menyetujui dan menerima hasil kerja Pansus.
Keputusan tersebut diikuti dengan memorandum yang dikeluarkan DPR
berdasarkan Tap MPR No. III/MPR/1978 Pasal 7 untuk mengingatkan bahwa
Presiden telah melanggar haluan negara yaitu melanggar UUD 1945 Pasal 9
tentang Sumpah Jabatan dan melanggar Tap MPR No. XI/MPR/1998 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bebas KKN. Presiden Abdurrahman Wahid tidak
menerima isi memorandum tersebut karena dianggap tidak memenuhi landasan
konstitusional. DPR sendiri kembali mengeluarkan memorandum kedua dalam
rapat paripurna DPR yang diselenggarakan pada tanggal 30 April 2000. Rapat
tersebut memberikan laporan pandangan akhir fraksi-fraksi di DPR atas tanggapan
presiden terhadap memorandum pertama.
Sikap TNI dan Polri tersebut turut memuluskan jalan bagi MPR untuk
kembali menggelar Sidang Istimewa dengan agenda pemandangan umum fraksi-
fraksi atas pertanggungjawaban Presiden Abdurrahman Wahid yang dilanjutkan
dengan pemungutan suara untuk menerima atau menolak Rancangan Ketetapan
MPR No. II/MPR/2001 tentang pertanggungjawaban Presiden Abdurrahman
Wahid dan Rancangan Ketetapan MPR No. III/ MPR/2001 tentang penetapan
Wakil Presiden Megawati Soekarno Putri sebagai Presiden Republik Indonesia.
Seluruh anggota MPR yang hadir menerima dua ketetapan tersebut. Presiden
dianggap telah melanggar haluan negara karena tidak hadir dan menolak untuk
memberikan pertanggungjawaban dalam Sidang Istimewa MPR termasuk
penerbitan Maklumat Presiden RI. Dengan demikian MPR memberhentikan
Abdurrahman Wahid sebagai Presiden dan mengangkat Wakil Presiden Megawati
Soekarnoputri sebagai presiden kelima Republik Indonesia pada tanggal 23 Juli
2001.
BAB IV
4.1 KESIMPULAN
K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terpilih menjadi Presiden
RI keempat setelah memenangkan pemilihan umum pada bulan
Oktober 1999, mengalahkan Megawati melalui pemungutan suara
tertutup dan rahasia. Sejak awal pemerintahannya, Gus Dur
melakukan perubahan mendasar dalam peran militer,
menempatkannya secara profesional sebagai kekuatan pertahanan dan
keamanan nasional. Gus Dur dikenal sebagai sosok yang konsisten
dengan prinsip-prinsip Islam liberalnya, yang menekankan pada
rahmat, pengampunan, dan kasih sayang Tuhan serta pentingnya
menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, terutama
dalam aspek keagamaan.
=8&ved=2ahUKEwjCsNvtpKOEAxUFwjgGHQrVBHoQFnoECA4
QAQ&url=https%3A
%2F%2Fperadaban.id%2Fgus-dur-dan-kebijakan-libur-selama-
bulan- ramadan
%2F&usg=AOvVaw1FG0LUa7QWqWay3dV1grz6&opi=89978449
Suaedy, ahmad dan Abdalla, U.A. (2000). Gila Gus Dur. Jakarta:
Wacana Pembaca. Zaenuddin. (2008). Prospek Gerakan Oposisi
Dalam Era Pemerintahan Gus Dur- Megawati. Jakarta: PT. Rajawali
Pers.