Anda di halaman 1dari 1

Dia Bidadari Terluka

Tak kurajut lagi sepi buat sang hati semenjak dirimu indahkan hari

Membuat daku menjadi sosok lebih manusiawi

Pada setiap denyut nadi yang menggerakkan riang bermain dipelataran imaji

Serupa puspa yang bermekaran menyajikan kelopak warna warni dan keharuman puisi

Engkau adalah semilir yang berhembus mencipta sejuk kala jiwa diterik rindu

Menitipkan cahaya kala purnama bertahta

Bahkan menggambarkan pagi dengan segala keindahan dan kedamaian tak henti

Angelina, tuan Puteri sang pemilik hati

Selagi harap masih menjadi do'a, maka tak jemu kuselipkan bijak disetiap kata agar dapat
memahami takdir Nya

Termasuk rasa kecewa tatkala perasaanku tak kau sambut dengan gembira.

Hati nyeri, namun lebih perih melihatmu terbaring tak berdaya

Leukimia ternyata merampas tawamu, membatku takut tiap harinya

Mungkin perpisahan ini serupa musim kemarau yang bisa menanggalkan setiap dedaunan
dari tangkainya ketanah berdebu

Namun pasti musim semi akan segera datang menyemai kembali harapan dan Aku pastikan
ada disana,menemanimu bercerita tentang kita

Sembari memelukmu dengan penuh cinta,

Meski di dunia yang berbeda. Tunggu aku disana

Anda mungkin juga menyukai