Anda di halaman 1dari 3236

Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.

com

Tarian Liar Naga Sakti I 1


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

TARIAN LIAR NAGA SAKTI I


(Lanjutan Kisah Para Naga Di Pusaran Badai)
Oleh: Marshal
Diunggah di : indozone.net

PROLOG

Kisah Para Naga di Pusaran Badai (KPNPB) sudah


menyelesaikan Bagian I yang terdiri dari 22 episode dan
Bagian II yang terdiri dari 25 episode. Tetapi, kisah itu sendiri
masih belum usai. Masih terdapat banyak hal yang belum
terselesaikan. Bahkan episode terakhir hingga epilog Bagian II
KPNPB juga masih tetap menyiratkan potensi benturan yang
sangat besar dengan peran para Naga Muda yang sudah
diproyeksikan untuk mengambil alih keseluruhan
tanggungjawab penanganannya.
Dalam Bagian I – mengisahkan masa dan periode belajar
dan menempah diri para Naga Muda hingga kemudian
memasuki posisi penting kelompok Pendekar Tionggoan.
Bagian Pertama ini masih menceritakan bagaimana peran
penting tokoh-tokoh sepuh: Kian Ti Hosiang, Kiong Siang Han,
Wie Tiong Lan dan Kiang Sin Liong yang menjadi Suhu dari
para pendekar atau Naga Muda. Di bagian ini, juga peran
penting angkaran Kiang Cun Le, Liong-i-Sin Nie, Siangkoan Tek
masih sangat terasa. Masa ini boleh disebut masa belajar dan
masa pertumbuhan dari Naga-naga muda. Mereka itu adalah
Kiang Ceng Liong, Liang Tek Hoat dan Liang Mei Lan, Souw Kwi

Tarian Liar Naga Sakti I 2


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Beng dan Souw Kwi Song, ditambah dengan Siangkoan Giok


Lian dan Siangkoan Giok Hong.
Dalam Bagian II – Peran para Naga Muda sudah menjadi
jauh lebih penting dan signifikan. Mereka, meski kemudian
kepemimpinan diambil alih Sian Eng Cu Tayhiap dan Pengemis
Tawa Gila, tetapi pada intinya adalah Naga-naga muda yang
tampil untuk menyelesaikan banyak pertikaian dengan Thian
Liong Pang. Hanya, meski demikian di Bagian II – pada
pertaruhan terakhir, peran tokoh-tokoh sepuh masih sangat
penting. Pada Kisah II ini, para Naga muda juga dikisahkan
terus dan tetap mengasah diri dengan cara yang berbeda dan
kemudian memperoleh hasil yang luar biasa dalam
penguasaan Ilmu Silat mereka. Selain itu, tokoh-tokoh hebat,
juga pada bermunculan di Kisah II. Tokoh-tokoh dari
Jawadwipa, Tibet, Thian Tok – bersilangan dalam konflik yang
terjadi di Tionggoan. Dan, yang tak kurang penting – selain
peran Naga-naga muda menjadi sentral, juga lembaran kisah
asmara mulai terlihat.
Hal-hal yang masih belum tuntas dan menjadi pertanyaan
serta akan diceritakan di Bagian III adalah:
Pertama, kemana Siangkoan Giok Hong – dara sakti dari
Bengkauw setelah “diduga” di bawah pengaruh racun asmara
telah berhubungan badan dengan Kiang Ceng Liong? Pada
bagian III nanti, tokoh ini akan dimunculkan meski tidak dalam
porsi yang sangat banyak. Seperti apa penampilannya,
bagaimana nasibnya, bagaimana pula kesaktiannya akan
ditampilkan dalam Kisah Para Naga di Bagian III.
Penampilannya juga akan menjadi salah satu landasan untuk
Kisah lanjutan dari KPNPB ini .......

Tarian Liar Naga Sakti I 3


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kedua, perebutan Lembaran Pusaka belum selesai.


Wisanggeni yang bertarung dengan keponakan muridnya,
Nenggala, tidak menunjukkan penyelesaian karena
pertarungan berakhir imbang. Akhirnya hingga nasib lembar
pusaka itu justru tidak menentu. Dalam batas akhir usia
Kolomoto Ti Lou, apakah dia yang akan menyelesaikannya
ataukah dia mempersiapkan cara dan jalan lain lagi? Bagian III
akan menyelesaikan kisah perebutan ini. Menarik menunggu
apa yang akan dilakukan oleh Kolomoto Ti Lou, karena
bersama Sin Liong, Bhiksu Chundamani dan Wie Tiong Lan –
mereka sudah mengerti bahwa batas usia mereka sudah
menjelang tiba.
Ketiga, janji pertemuan adu ilmu silat antara wakil
Tionggoan (Lembah Pualam Hijau, Siauw Lim Sie, Bu Tong Pay
dan Kay Pang) melawan wakil Lam Hay Bun – Bengkauw dan
Thian Tok (India) akan kembali di gelar. Terhitung waktu 2
(dua) tahun setelah pertempuran hebat di markas Thian Liong
Pang. Sebagaimana perjanjian, pertarungan akan melibatkan
tokoh tua dan tokoh muda, bagaimana berlangsungnya dan
siapakah pemenangnya? Bagian III KPNPB akan
mengisahkannya nanti.
Keempat - kemana Majikan Kerudung Hitam (yang juga
bermarga KIANG), Hu Hoat Pertama dan tokoh-tokoh hebat
Thian Liong Pang lainnya? Bagian III juga akan menceritakan
nasib mereka. Khusus dengan Majikan Kerudung Hitam,
melanjutkan tragedi Lembah Pualam Hijau yang ternyata tidak
usai dan tidak selesai dalam Kisah Bagian II. Menarik
menantikan bagaimana Majikan Kerudung Hitam yang dibawa
Lamkiong Sek – tokoh seangkatan 4 Manusia Gaib Tionggoan

Tarian Liar Naga Sakti I 4


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

– yang juga menunggu ajal akibat pertarungan berat dengan


tokoh-tokoh hebat: yakni antara Kolomoto Ti Lou – Wie Tiong
Lan – Kiang Sin Liong – Bhiksu Chundamani melawan
Lamkiong Sek – Bu Hok Lokoay – Hiong Say Tay Pek San –
Naga Pattinam – Wisanggeni. Apa yang akan dilakukan oleh
tokoh-tokoh hebat yang juga telah dibatasi usia dengan
ambisi mereka yang masih juga belum padam?
Kelima – Bagaimana pula lanjutan kisah cinta antara Liang
Tek Hoat dengan Siangkoan Giok Lian dan Souw Kwi Beng
yang naksir gadis lebih tua darinya Kiang Li Hwa? Bagaimana
pula akhir kisah mereka karena justru Li Hwa lebih condong
untuk memilih Nenggala sementara bahkan Kolomoto Ti Lou
telah mengajukan lamaran? Dan yang paling menarik adalah,
bagaimana Kiang Ceng Liong menyelesaikan kisah cintanya
dengan Liang Mei Lan? Akankah dia menikahi Liang Mei Lan
yang dicintainya dan juga mencintainya meski belum sempat
mereka resmikan justru karena Kiang Ceng Liong “menduga”
dia telah bersebadan dengan Giok Hong? Bagaimana pula
kisah Souw Kwi Beng, Souw Kwi Song pada lanjutan di bagian
III? Kisah cinta ini akan terurai dan terselesaikan pada Bagian
III KPNPB. Entah happy ending ataukah sad ending dari love
story tersebut.
Keenam – benarkah dugaan Sin Liong bahwa Lembah
Pualam Hijau bakal menjadi sasaran utama tokoh-tokoh Thian
Liong Pang yang mengalami kegagalan itu? Apa sebabnya
Lembah Pualam Hijau yang menjadi sasaran? Dan bagaimana
pula Lembah ini mempersiapkan diri menghadapi ancaman
tersebut? Kisah III juga akan menceritakannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 5


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ketujuh – ada apa sebenarnya dengan Kiang Tek Hong?


Kisah II ternyata belum tuntas menceritakan tragedi apa yang
dialami Tek Hong? Mengapa dia menjadi Pangcu Thian Liong
Pang? Ada hubungan apa dia dengan Lamkiong Li Cu saudara
dari istrinya Lamkiong Li Hong? Mengapa muncul Kiang Li Hwa
dan Kiang Hauw Lam sebagai anak-anaknya? Kisah rumit
mengenai Kiang Tek Hong, Kiang Siong Tek – menjadi rahib di
Siauw Lim Sie – yang adalah tragedi internal dari Lembah
Pualam Hijau, pada akhirnya akan dibuka pada Bagian III kisah
ini. Dan tentu dengan menyelesaikannya.
Masih banyak hal lain yang akan muncul kelak. Baik
tokoh-tokoh baru, maupun tokoh lama seperti Pendeta sakti
Jawadwipa (ada dimana dia gerangan?), Siangkoan Giok Hong
yang akan muncul. Bagaimana pula nasib Tek Hoat? Apakah
dia akan menjadi Pangcu Kaypang? Bagaimana jodohnya
dengan Giok Lian? Kemudian juga nasib Kwi Song dan Kwi
Beng, nasib murid pewaris Nenggala di Thian San Pay, dan
masih banyak lagi.
Semua pertanyaan tersebut akan dijawab dan terjawab
dalam Bagian Terakhir dari KISAH PARA NAGA ini. Yakni di
bagian III nya yang saat-saat terakhir diberi judul: TARIAN LIAR
NAGA SAKTI. Sebagaimana bagian II, mungkin bagian III juga
akan diselesaikan dalam waktu yang lama, sebelumnya saya
mohon maaf. Tetapi, komitmen menyelesaikannya tetap
tinggi ....... Selamat menikmati .......

Marshall.
Cibubur – awal 2012.

Tarian Liar Naga Sakti I 6


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

TARIAN LIAR NAGA SAKTI


(Kisah Para Naga di Pusaran Badai BAGIAN III)
Oleh: Marshal
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

Pengantar dari Penulis


Kisah Para Naga di Pusaran Badai (KPNPB) Bagian III ini
dengan sengaja diberi judul: TARIAN LIAR NAGA SAKTI. Judul
ini sebetulnya menggambarkan substansi kisah dan cerita di
Bagian terakhir dari Trilogi KPNPB ini. Meski dapat dibaca
secara terpisah sebagai sebuah Cerita Silat tersendiri, tetapi
Kisah ini akan lebih bisa diikuti dengan membaca Bagian I dan
Bagian II yang masing-masing kami posting di website ini
(indozone.net) di bawah judul KISAH PARA NAGA DI PUSARAN
BADAI.

Tarian Liar Naga Sakti I 7


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Semua tokoh utama di KPNPB III (Tarian Liar Naga Sakti)


ini adalah juga tokoh tokoh utama di Bagian I dan Bagian II.
Selebihnya, alur cerita KPNPB III juga adalah lanjutan dan
klimaks dari Bagian I dan Bagian II. Karena itu, bagi para
pembaca KPNPB III ini, dianjurkan untuk membaca
pendahuluan yang juga dimuat di website ini. Kisah ini dimuat
secara online hanya di indozone.net, dan tidak dimuat secara
online di website kisah silat lainnya. Kecuali jika ada para
pembaca yang upload kisah ini di website lainnya. Tetapi, saya
pribadi selaku penulis cerita, tidak memposting cerita ini
secara online di website lainnya. Update kisah ini dilakukan
hanya di indozone.net.
Meskipun akan ada beberapa tokoh baru, tetapi fokus
cerita masih tetap para Naga Muda – Kiang Ceng Liong, Liang
Tek Hoat dan adiknya Liang Mei Lan, Souw Kwi Beng dan
Souw Kwi Song, pendekar kembar dari Siauw Lim Sie, dan juga
Siangkoan Giok Lian. Tokoh-tokoh lain, juga masih akan
muncul kembali di Bagian III ini: seperti Majikan Kerudung
Putih yang di Bagian III ini telah menjadi Duta Luar Lembah
Pualam Hijau – Kiang Li Hwa; Majikan Kerudung Hitam yang
selanjutnya akan tampil juga; Para tokoh sepuh masih akan
muncul tetapi dengan porsi yang lebih minimal; Angkatan
Kiang Cun Le dan Kiang In Hong (Lion-i-Sinni) seperti Tocu Lam
Hay dan Kawcu Bengkauw, juga masih akan hadir. Begitu juga
murid-murid Kiong Siang Han, Kian Ti Hosiang, Wie Tiong Lan
dan Kiang Sin Liong.
Bahkan tokoh-tokoh utama Thian Liong Pang sebagian
masih akan munculkan dirinya dan meramaikan KPNPB III ini.
Kisah ini sebagaimana prolog bagian III yang kami re-posting

Tarian Liar Naga Sakti I 8


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

di TARIAN LIAR NAGA SAKTI ini, memang dihadirkan untuk


menjawab banyaknya pertanyaan yang masih menggantung.
Termasuk beberapa pertanyaan yang diajukan beberapa
pembaca melalui inbox pribadi kami di indozone.net. Ada
beberapa kawan yang mengajukan usulan alur kisah, masukan
gaya bahasa serta bahkan masukan klimaks kisah ini. Bahkan,
ada beberapa bahan cerita yang harus kami kemukakan
diperoleh dari pembaca kisah ini. Sebagian usulan kami
kabulkan, tetapi mohon maaf tidaklah semua usulan kami
penuhi. Karena ketika kisah ini mulai dipostingkan, berarti
kerangka kisah hingga tamat sudah jadi. Tetapi, karena
menulis ini sekedar memenuhi hobby pribadi, maka kami
mohon maaf jika updatenya tidaklah secepat kisah-kisah
lainnya. Hanya, yang kami jaminkan, kisah ini sudah pasti
original dan tidak diposting di website lainnya.
Dan, meski juga bukan janji, setelah kisah ini tamat, akan
dilanjutkan dengan kisah yang lain dan yang merupakan
kelanjutan. Artinya, sambungan dari KPNPB ini juga sudah dan
tengah disiapkan alur dan struktur kisahnya. Ada beberapa
kisah yang mengisyaratkan kelanjutan KPNPB, bahkan sejak
dari KPNPB I dan KPNPB II. Kelangsungan hidup Para Naga
Muda dan keturunan mereka masing-masing akan dikisahkan
di kelanjutan KPNPB. Tetapi dalam KPNPB III, TARIAN LIAR
NAGA SAKTI, fokus kisah masih di tokoh-tokoh yang sudah ada
di KPNPB I dan II.
Singkat cerita, membaca TARIAN LIAR NAGA SAKTI (KISAH
PARA NAGA DI PUSARAN BADAI BAGIAN III) sebaiknya dimulai
dengan membaca KPNPB I dan II agar bisa mengikuti dengan
baik.

Tarian Liar Naga Sakti I 9


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Selamat menikmati .......

Episode 1: Lembah Salju Bernyanyi


Lembah itu dipastikan sulit diketemukan manusia. Selain
karena berada lokasi yang tersembunyi, juga karena nyaris
sepanjang tahun lembah itu tertutupi oleh salju. Dan, meski
tidak berada di ketinggian yang sama dengan Thian San Pay,
tetapi lembah itu juga selalu dingin dan berselimutkan es.
Lembah terpencil itu berada di puncak yang berbeda dengan
Thian San Pay, tetapi di ketinggian yang lebih rendah.
Tetapi letaknya itu, tidaklah mengurangi dinginnya udara
disekitar lembah yang hanya ditumbuhi segelintir tetumbuhan
yang memang khas udara dingin. Lembah itu bernama
Lembah Salju Bernyanyi, sebuah lembah yang nyaris sulit
diketemukan karena berada dalam kontur alam yang sangat
berat. Untuk mencapai Lembah Salju Bernyanyi, manusia
harus melewati sejumlah jurang yang sangat dalam dan tidak
terseberangi.
Hanya saja, Lembah ini tidaklah menghadap atau searah
dengan Perguruan Thian San Pay, karena Lembah ini berada di
punggung sebelah utara dari salah satu puncak di bilangan
pegunungan Thian San. Sementara di sebelah lain adalah
Markas Utama Perguruan Thian San Pay yang berada di
sebelah barat dan menghadap ke arah yang berbeda dengan
Lembah Salju Bernyanyi. Itulah sebabnya, meski bertetangga
tetapi Lembah Salju Bernyanyi dan Perguruan Thian San Pay
bukannya sering bertemu. Sebaliknya, justru teramat jarang

Tarian Liar Naga Sakti I 10


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

saling mengetahui dan apalagi saling bersentuhan atau


berhubungan.
Untuk saling menggapai meski berada di bilangan gunung
yang sama, juga sulitnya minta ampun. Karena bukan saja
Lembah Salju Bernyanyi yang berada di antara dua tebing
yang sangat tinggi, tetapi karena hal serupa juga terjadi bagi
Thian San Pay. Dimana di area belakang perguruan itu, juga
adalah sebuah jurang yang sangat dalam dan jarak
pandangnya tertutup oleh tebing yang berjarak hampir 100
meter dari daerah belakang perguruan itu.
Tetapi, sebagaimana Thian San Pay dihuni orang, salah
satu Perguruan Pedang termasyhur pada puluhan tahun silam,
demikian juga dengan Lembah Salju Bernyanyi. Lembah yang
sejauh mata memandang adalah lautan es yang menutupi
seluruh permukaan lembah. Dan jikapun ada tumbuh-
tumbuhan, maka jumlahnyapun teramat jarang dan sulit
untuk dikategorikan hutan.
Tempat atau pintu masuk yang paling masuk akal ke
Lembah terpencil itu adalah sebuah gerbang bentukan alam.
Yakni semacam area luang yang disisakan oleh ujung dua buah
jurang atau tebing dengan lebar bagian atas bisa mencapai 10
meteran, namun dibagian bawah hanya selebar 1 (satu) meter
belaka. Satu-satunya penanda adanya Lembah itu adalah,
bagian bawah yang merupakan “pintu gerbang” alam, tidak
ada satupun butiran salju, alias tanah belaka. Tetapi, itu hanya
di seputaran “gerbang alam” itu semata, dengan panjang 1
(satu) meter dan melebar menjadi semacam jalan masuk.

Tarian Liar Naga Sakti I 11


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan, di gerbang alam itu ada sesosok tubuh, seorang


nenek tua jika melihat bentuk tubuhnya yang tercetak oleh
gumpalan es yang menempel di tubuhnya. Sosok tubuh nenek
tua itu duduk bersamadhi di bawah sebuah liang bentukan
alam, hanya berjarak 1 meter dari gerbang alam buatan. Liang
alam itupun tidaklah besar, hanya mampu menampung paling
banyak 3 tubuh orang dewasa dalam posisi duduk. Tidak bisa
dalam posisi berdiri, terlampau pendek.
Jika melihat sekeliling yang dipenuhi salju, maka liang itu
nampak menghadirkan sedikit kehangatan. Sama dengan
pintu masuk alamiah yang bebas salju, begitu juga liang yang
tak jauh dari pintu masuk alamiah itu. Tidak bersalju dan
nampaknya alasnya bukan dari tanah, tetapi bebatuan. Tanpa
salju, bisa dipastikan tempat itu lebih hangat, karena
terlindung dari hembusan angin.
Tetapi, meski terbungkus salju, nenek tua itu bukannya
sudah berhenti bernafas. Selain lubang hidung, kelihatannya
sekujur tubuh nenek itu telah terbungkus oleh lapisan es. Dan
dari satu-satunmya lubang hawa itulah dapat diketahui
sekaligus menandakan bahwa tubuh itu adalah milik “orang
hidup” dan bukannya “orang mati”. Dan kelihatannya lagi,
orang itu sudah berada disana untuk waktu yang tidak
pendek. Fakta bahwa tubuh itu telah dilapisi oleh es
menandakan tubuh itu telah berada disitu untuk waktu yang
panjang dan secara sengaja dibiarkan tetap seperti itu dengan
tujuan tertentu. Bukan tidak mungkin sambil melatih tenaga
berhawa dingin.
“Sudah hampir tiba waktunya .......” terdengar desisan
dari “manusia es” di bawah liang persembunyian itu. Dari

Tarian Liar Naga Sakti I 12


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Nenek tua yang terbungkus oleh lapisan es salju tersebut.


Tetapi, baru saja desisan itu terlepas dari mulutnya, tiba-tiba
terdengar bunyi dari sebelah kiri liang itu:
“srrrrrrrrrrrrrrtttttttttttttttt”
Dan tubuh nenek tua yang terbungkus lapisan es nampak
tersentak. Tetapi tak lama kemudian kembali terdengar
desisan suaranya:
“Benar, waktunya kini bahkan telah tiba. Tapi, orang-
orang itu sepertinya sudah tidak sabar lagi, nampaknya
mereka telah mulai bergerak. Jika begitu, tugaskupun telah
berakhir sudah”
Dan bersamaan dengan desisan itu, perlahan-lahan
lapisan es ditubuh si nenek tua itu mulai meleleh. Awalnya
perlahan saja, tetapi tak lama kemudian lapiran es itu
meleleh, menjadi air dan akhirnya nampaklah tubuh si nenek
tua yang kini terbebas dari lapisan es. Ach, wajah tua penuh
keriputan itu, tak pelak lagi adalah wajah yang dimiliki oleh
seorang yang berwajah aduhai pada masa lalu. Bekas-bekas
kecantikan masih terasa dan terlihat jelas dari paras yang
telah termakan usia itu.
Tetapi, selepas tubuhnya dari lapisan es yang
membungkus tubuhnya, tiba-tiba dari tebing di sebelah
kirinya, asal dari bunyi tadi, meloncat keluar berapa
bayangan. Dan, hebat, meski berada sekitar 5 meter dari
permukaan lembah, tetapi semua bayangan yang meloncat
tadi tidak menemui kesulitan untuk mendarat di permukaan
lembah. Sungguh ginkang istimewa yang dipertunjukkan
orang-orang tersebut.

Tarian Liar Naga Sakti I 13


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ada hampir 7 bayangan yang mengenakan lapisan


pakaian tebal, dan semuanya berwarna emas berkilau, yang
menerjang keluar dari pintu tebing sebelah kiri si nenek tadi.
Dan gerakan ke-7 bayangan tersebut sungguh luar biasa
cepatnya. Gerakan tubuh mereka bukan hanya indah, tetapi
sangat cepat. Lapisan atau permukaan lembah yang diselimuti
salju tidak menjadi penghalang besar bagi mereka untuk
bergerak dengan pesat dan cepat. Dan lebih hebat lagi, tiada
satupun dari ke-tujuh bayangan keemasan itu yang
meninggalkan jejak kakinya di atas permukaan salju.
Tetapi, ketika mereka tiba di “gerbang alamiah” itu,
secara serentak dan bersama-sama merekapun menghentikan
langkah kaki. Apa pasal? Ternyata karena disana, di gerbang
selebar 1 (satu) meter itu, telah berdiri sesosok tubuh yang
menghalangi jalan keluar mereka. Dan, meski hanya seorang
nenek tua belaka, tetapi mereka tidak memiliki berani untuk
menyalahinya. Dan buktinya, dengan hormat salah seorang
dari ke-7 orang berpakaian hitam pekat itu telah datang
dengan hormat menghampiri Nenek tua yang berdiri
menghalangi pintu keluar mereka:
“Bibi Guru ..... kami bertujuh telah mengambil keputusan
......”
“Apa keputusan kalian ....”? tegas namun tenang
berwibawa suara nenek penjaga pintu gerbang itu.
“Kami berkeputusan untuk terjun ke dunia ramai ....”
“Hmmmmm, itu memang hak kalian. Betapapun Lembah
Salju Bernyanyi telah menyelesaikan hukuman 100 tahun
memendam diri ... ”

Tarian Liar Naga Sakti I 14


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Terima kasih atas perhatian Bibi Guru. Sebelum


memutuskan terjun ke dunia ramai setelah lewatnya
hukuman 100 tahun, kami masing-masing telah menyiapkan
diri untuk kesempatan hari ini. Karena itu, kami ingin
menegaskan bahwa kami telah siap”
“Bagus kalau memang kalian memahaminya. Tetapi,
meski ini hari terakhir kalian tetap harus melewati proses
ujian. Nach, mari, silahkan mencobanya” si Nenek kemudian
mempersilahkan ke-7 orang itu untuk melakukan sesuatu.
Tetapi apakah itu?
“Toako, biarlah siauwte yang akan memulainya ....” orang
termuda dari ke tujuh orang itu nampak mengajukan diri. Dan,
orang yang dipanggil “toako” yang berdiri paling depan
nampak hanya memberikan anggukan tanda persetujuan
majunya orang itu.
Dan, dengan sedikit gerakan saja, tiba-tiba orang pertama
dari ke-tujuh manusia itu telah melemparkan atau tepatnya
menerbangkan pakaian tebalnya ke arah salah seorang dari
kawannya yang datang tadi.
‘Sam ko, tolong .......” ujarnya seiring dengan terbangnya
pakaian tebal hitamnya ke arah orang terdekat dengannya
yang ternyata adalah Kakak seperguruan ketiganya. Dan
hebatnya, Kakak Seperguruan Ketiga, hanya memandang ke
arah jubah tebal yang sedang melayang kearahnya bagaikan
punya mata itu. Dan akhirnya jubah keemasan itupun
berjatuhan ketangannya bagaikan memang disodorkan
kepadanya.

Tarian Liar Naga Sakti I 15


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan majulah orang itu mendekat kearah si Nenek,


memberi hormat dan kemudian nyaris sulit diikuti pandang
mata telah menyerang si Nenek. Itupun setelah diawali
dengan kalimat ....”
“tecu memulai Bibi Guru.....”
Begitu kalimat itu selesai, pukulannya telah tiba. Tapi
hebatnya, tiada kesiur angin dan tiada tanda-tanda jika
pukulan itu berisikan tenaga yang luar biasa. Tetapi,
begitupun si Nenek tidak tinggal diam.
“Hmmmm, tidak jelek, tidak jelek” dan Nenek itu tidak
menggeser kakinya, tetapi mengebutkan jubah kanannya
menangkis pukulan itu. Tetapi, tidak terjadi benturan, karena
dengan cepat, pukulan tangan telah berubah menjadi sabetan
yang kali ini menghasilkan kesiur tajam bagai tajamnya
pedang. Tetapi, secepat pergantian jurus, secepat itu juga si
nenek mengimbangi dengan menotok tangan kanan.
Semuanya terjadi dalam waktu sekejab. Tetapi, sehebat apa
serangan datang, secepat itu tanpa merubah kedudukan kaki
si Nenek mementalkan semua pukulan lawan.
‘Jagalah tiga seranganku ini ......” dan Nenek itu tiba-tiba
bergerak dengan jurus Yan Cu Coan-in (burung wallet
Menerobos Awan). Kedua kakinya bergerak cepat, maju atau
mundur tidak ketahuan, tetapi tiba-tiba telah meloncat ke
atas dan selanjutnya serangan yang luar biasa hebat telah
menerjang salah satu dari ke-7 manusia berjubah emas itu.
Tetapi dengan gerakan Fei-hun-cong (terjangan awan
terbang), orang itupun dengan manis menghindari hujan
serangan si Nenek, meski nampak jelas dia kerepotan

Tarian Liar Naga Sakti I 16


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menerimanya. Tetapi, dia masih tetap selamat dari gempuran


si nenek yang mencecarnya dari udara. Tetapi, masih
tergopoh-gopoh dia menahan serangan itu, si Nenek telah
kembali mencecarnya dengan jurus yang lebih hebat lagi: Yin-
ho-lim-heng (sungai jernih meneguk kebencian).
Serangan kedua ini lebih gencar dan berisi tenaga yang
lebih besar lagi, padahal orang itu masih belum dalam posisi
kuda-kuda yang kokoh. Tetapi, meskipun demikian, orang
itupun rupanya telah memperhitungkan gempuran si nenek
yang akan berlanjut lebih hebat. Karena itu, dia tidak sampi
berusaha memperkokoh kuda-kudanya, melainkan langsung
bergerak dengan jurus Cian Im Giok siauw (Ribuan Bayangan
guling Kumala).
Dia tidak menunggu serangan si Nenek tetapi langsung
berganti jurus. Sebab jika dia menunggu kuda-kudanya kokoh,
maka dia sudah akan terserang secara hebat oleh si Nenek,
dan akan hebat akibatnya. Dengan langsung bergerak dalam
jurus Cian Im Giok siauw (Ribuan Bayangan guling Kumala) dia
jadi bisa mengirit waktu sepersekian detik yang sangat
menentukan.
Dan untung memang. Hanya pakaian di bagian pundaknya
yang sobek dan hancur di bawah terjangan pukulan si nenek
yang menggebu-gebu dan dalam kecepatan tinggi. Dan orang
itu, masih belum terluka. Hanya saja, posisinya sudah cukup
runyam. Sebab meski tidak terluka, tetapi mengurangi daya
tempurnya untuk menyambut jurus atau serangan ke-tiga dari
si Nenek. Dan seperti sebelumnya, tidak menunggu orang itu
kokoh kembali, serangan ketiga si nenek sudah datang

Tarian Liar Naga Sakti I 17


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kembali: Kali ini dengan serangan jurus cian ci soh Te (Ribuan


Jari Menyapu Bumi).
Orang itu merasa saking cepatnya serangan si Nenek,
seakan ada seribu jari yang sedang mengejarnya. Dan
semuanya berasal dari atas, karena nenek itu tidak berganti
langkah untuk kembali menyerang. Tetapi, hebat, meski
dalam serangan yang luar biasa cepat dan hebat itu, orang itu
masih tetap tenang meski dia tidak berkemampuan bebas dari
serangan hebat si Nenek.
“Terpaksa, hanya dengan jurus Ciong-hay-poh liong
(menangkap naga di tengah sa-mudra) serangan itu bisa
dikurangi kehebatannya” pikir orang itu. Dan memang dia
langsung bergerak menurut jurus hebat itu, yakni
merentangkan tangan dengan cepat dan kemudian memapak
jurus cian ci soh te yang dilepaskan si Nenek. Tetapi, “jurus
menangkap Naga” ternyata tidak sanggup menangkap “ribuan
jari” yang dilepaskan si Nenek. Dan, karena memang terpaksa,
orang itu memilih jari yang mengarah ke pahanya yang
berefek tidak terlampau berat bagi tubuhnya. Untungnya,
pertarungan itu adalah “ujian” dan bukannya pertarungan
hidup mati. Dan karena itu, ketika pahanya kena tertotok oleh
jari sakti si Nenek, dia tidak merasa terluka hebat. Tetapi yang
pasti, dia berhasil melewati ujian menerima “3 serangan”
sesepuh penjaga lembah.
“Terima kasih bibi Guru, engkau bermurah hati .....”
“Sayang memang, aku hanya mampu melukai pahamu.
Jika mengarah ke jalan kematian, tentu aku tidak akan
bermurah hati ....” jawab si Nenek.

Tarian Liar Naga Sakti I 18


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“kuharap, di luar sana engkau tidak mempermalukan


nama Lembah Salju Menyanyi ........ sudah seratus tahunan
kita tidak menampakkan diri ....”
“Terima kasih atas peringatan Bibi Guru ....”
“Hmmmmm, itu memang peruntunganmu ....”
Dan, pada saat orang itu mundur karena dinyatakan
berhasil, di arena kembali telah berdiri seorang yang lain.
Kembali salah satu dari ke-tujuh pendatang tadi. Tetapi,
anehnya, si nenek tidak lagi se-antusias tadi. Malahan dia
berkata:
“Kulihat dari gerakanmu, ginkang dan sinkangmu masih
mengatasi orang pertama tadi. Karena larangan 100 tahun
telah lewat, maka tidak ada gunanya lagi ujian turun gunung
ini dipertahankan ....... haiiiii, waktu begitu cepat berlalu.
Pergilah, jika memang keinginan kalian begitu kuat untuk
kembali berkecimpung di dunia persilatan”
Begitu kalimat itu meluncur dari bibir si nenek tua, orang
tertua dari ke-7 pendatang tadi segera beringsut maju ke
depan ke hadapan si nenek:
“Bibi guru, terima kasih banyak. Kami akan berusaha
keras menjaga kewibawaan Lembah Salju Bernyanyi ......”
“Baik, pergilah kalian .....”
Maka beranjaklah ke-tujuh orang itu meninggalkan
Lembah Salju Bernyanyi. Lembah itupun kembali senyap.
Tetapi, Nenek tua tadi, tidak lagi duduk berjaga di gerbang
masuk tadi. Setelah menatap pintu gerbang masuk dan

Tarian Liar Naga Sakti I 19


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memandangi punggung ke-tujuh orang tadi, diapun menarik


nafas panjang. Dari mulutnya terdengar gumaman:
“Lembah Salju Bernyanyi telah bebas ....... bebas dari
hukuman 100 tahun. Tapi, berapa banyakkah mereka yang
berkeinginan dan kemudian akan berlalu dari Lembah sepi ini
.....? Toch, Kakek Dewa Pedang telah lama pergi. Apakah
keturunannya sama hebat dengan dia? Sanggupkah mereka
menghadapi amukan dendam Lembah Salju Bernyanyi? Dan
ada siapa pula yang sanggup menahan penghuni-penghuni
lembah ini kelak di dunia persilatan jika mereka mengganas
dan membalas dendam?. Acccccchhhh, padahal kehidupan
yang tenang dan damai disini telah begitu melenakan, tetapi
semuanya akan segera berakhir dan berlalu ......”
====================
“Engkau membiarkan mereka berlalu .... bukankah begitu
sumoay”? terdengar sebuah suara menegur si Nenek yang
ternyata adalah salah seorang dari Thian San Kim Tong Sam
Giokli (Anak Emas dan 3 Dewi dari Thian San).
“Toako, engkau sendiri tahu, kalau tiada gunanya lagi
menahan mereka yang sudah berkeputusan” jawab nenek itu
lemah.
“Murid-muridku itu memang sudah tidak tahan. Tapi
bagaimana dengan kita-kita yang sudah tua ini”? tanya orang
yang baru datang, yang ternyata adalah seorang kakek tua
berpakaian keemasan. Dialah orang tertua dari Thian San Kim
Tong Sam Giokli – para penerus dan pemimpin dari Lembah
Salju Bernyanyi. Lembah tetangga perguruan Thian San Pay

Tarian Liar Naga Sakti I 20


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang baru saja menyelesaikan hukuman “isolasi” selama 100


tahun.
“Toako, engkau sudah tahu pendirian kami bertiga. Subo
sudah menegaskan sebelum menutup mata, bahwa pertikaian
dengan Kakek Dewa Pedang bersifat “pribadi” dan bukanlah
antara Thian San Pay dan Lembah Salju Bernyanyi. Karena itu,
kami memandang tidak pada tempatnya memusuhi Thian San
Pay. Dan setelah bersamadhi selama 2 setengah tahun,
akupun sudah merasa sentosa dalam kedamaian dan
ketenangan di Lembah kita ini. Terserah pendirian toako”
“Nampaknya sebagaimana 100 tahun silam, sebagaimana
Suhu dan Subo berbeda pandangan, demikian juga angkatan
kita kali ini. Aku pribadi akan bisa menghapus permusuhan
dengan Thian San Pay, tetapi anak dan cucuku serta murid-
muridku berpandangan berbeda” Kakek berjubah emas
berkata sambil menarik nafas panjang.
“Syukurlah jika toako berpandangan lebih terbuka. Akan
jauh lebih baik akibatnya bagi Lembah kita kelak”
“Akupun secarra pribadi masih merasa penasaran dengan
Kakek Dewa Pedang. Hanya, kabarnya setelah kematiannya
tidak ada pewaris yang nempir dengan kemampuannya.
Rasanya mubazir menempa diri selama puluhan tahun ini.
Lagipula akupun sudah merasa terlalu tua, meski terkadang
ada keinginanku menengok dunia luar, tetapi rasanya akupun
merasa betah untuk menghabiskan umurku di Lembah kita
sumoy”
“Baguslah jika demikian toako. Barisan Baju Putihpun jika
menilik pandangan Ji Suci, tidak akan berlalu dan akan tetap

Tarian Liar Naga Sakti I 21


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menjaga ketenangan Lembah kita. Untuk Barisan Jubah Emas,


terserah keputusan toako”
“Biarlah murid dan anakku yang memutuskannya kelak
sumoy ....”
“tapi ....... apakah ....”? suara Nenek itu terputus
“maksud sumoy .....”?
“Apakah anak-anak dan murid-muridmu sednag menuju
Thian San Pay”?
“Kemungkinan terbesar adalah “ya” ...... mengapa engkau
seperti takut sumoy, bukankah tidak ada lagi tokoh hebat di
sana”?
“Aku bukan mengkhawatirkan anak dan murid-muridmu,
tetapi mengkhawatirkan Thian San Pay. Lagipula kemampuan
anak dan murid-muridmu itu rasanya berlebihan menghadapi
Thian San Pay. Mereka harus dicegah ...” Ujar Nenek itu
sambil bersiap untuk mengejar.
“Tahan sumoy .......” kakek itu justru menghalanginya.
“Toako, akibatnya akan sangat mengganggu ketenangan
Lembah ini jika mereka mengganggu Thian San Pay ....” si
Nenek berkeras mengejar.
“Ach, belum tentu demikian ......” si Kakek berkeras.
“Belum tentu bagaimana? Jika sampai ada anggota Thian
San Pay yang terluka atau terbunuh, maka kita harus bersiap-
siap terlibat dalam pertikaian yang tidak mengenakkan itu.
Ketenangan kita bakal sangat terganggu”

Tarian Liar Naga Sakti I 22


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Tapi aku sudah melarang murid-muridku untuk


membunuh. Cukup menunjukkan bahwa Lembah Salju
Bernyanyi tidak kalah dengan Thian San Pay ....”
“Tapi toako, pertaruhan suhu dan subo dulu bersifat
pribadi, tidak melibatkan Thian San Pay” si nenek juga
berkeras.
“Sudahlah Sumoy, rasanya tidak berlebihan jika Lembah
Salju Bernyanyi kembali dikenal dunia persilatan. Toch kita
juga punya nama besar sebelum pertaruhan melawan Kakek
Dewa Pedang itu”
“hmmm, nama besar ........ nama besar. Saking besarnya
sampai seorang Kakek Dewa Pedang menghukum Lembah kita
akibat perbuatan-perbuatan yang melanggar asas
kemanusiaan”.
“Aku setuju kita tidak turun gunung dan menghabiskan
waktu disini. Tetapi, sumoy, aku tidak akan menghalangi anak-
anak dan murid-muridku untuk mengangkat kembali nama
Lembah Salju Bernyanyi. Dan jika mereka memulainya dengan
menantang Thian San Pay, asal tidak membunuh, mengapa
tidak boleh”?
“Ach toako, maafkan, aku tidak akan merestuinya” sabil
berkata demikian, si Nenek sudah berkelabat untuk mengejar
ke-tujuh manusia berjubah emas yang ternyata adalah anak-
anak dann murid-murid Thian San Kim Tong.
Tetapi, belum jauh Nenek itu beranjak, sebuah suara
telah mendahului dan menghalanginya: “Sumoy, mau kemana
....”?

Tarian Liar Naga Sakti I 23


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Toako, tolong jangan menghalangiku. Anak-anak dan


muridmu bakal menghadirkan kekisruhan bagi Lembah ini jika
tidak dicegah” si Nenek kembali berkeras, dan kali ini dengan
nada suara yang mulai tak sabar.
“Sabarlah sumoy, sudah kukatakan aku sudah melarang
mereka untuk tidak membunuh. Cukup memperkenalkan diri
dan kesaktian mereka”
‘Toako, apakah engkau tak sadar jika ada persoalan yang
dipendam anak-anak dan murid-muridmu itu? Terutama
kekesalan yang dipendam akibat di”isolasi” selama seratusan
tahun? Jika engkau bisa memakluminya, aku yakin mereka
tidak akan mampu menerimanya. Dan yang bakal celaka
adalah Thian San Pay. Tetapi, begitu Thian San Pay terluka,
siap-siaplah Lembah kita mengalami kegaduhan yang tidak
perlu”
“Betapapun aku melarangmu untuk mengejar mereka
sumoy .....” Thian San Kim Tong juga berkeras.
“Maaf, aku harus mengejar dan mengingatkan mereka
......”
“Tidak, engkau tidak boleh melakukannya sumoy ......”
“Kalau begitu, maafkan aku toako ...” sambil berkata
begitu, Thian San Giok Li melepas serangan kosong sambil
berusaha membuka celah untuk mengejar keponakan-
keponakan muridnya yang dikhawatirkan mendatangkan
masalah dengan menyerang Thian San Pay.
Tapi, toako atau kakak perguruannya, si kakek berjubah
emas bukanlah lawan dan tokoh sembarangan. Kakak

Tarian Liar Naga Sakti I 24


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

perguruannya itu adalah murid dari tokoh besar masa lalu,


lawan seimbang dari Kakek Dewa Pedang – tokoh-tokoh besar
rimba persilatan Tionggoan sebelum pendiri Lembah Pualam
Hijau. Ditambah dengan kenyataan betapa selama puluhan
tahun mereka melatih diri sambil menyembunyikan diri
karena guru mereka kalah melawan Kakek Dewa Pedang,
maka bisa dibayangkan betapa hebat kepandaian mereka
sekarang ini. Kepandaian yang tenggelam dan tersembunyikan
selamat seratus tahun terakhir karena “isolasi” yang dilakukan
kakek Dewa Pedang. Dan kini kepandaian-kepandaian
tersebut dipergunakan, meskipun sebagaimana dalam latihan,
hanya oleh mereka-mereka yang sudah saling tahu hitam
putih kepandaian masing-masing.
Tetapi, siapakah mereka sebenarnya? Dari percakapan
mereka, maka Kakek dan Nenek itu sebenarnya adalah
pewaris dari pemilik Lembah Salju Bernyanyi yang sama
terkenalnya dengan Thian San Pay seratus tahun sebelumnya.
Yang menjadi guru-guru mereka adalah kakak dan adik
seperguruan yang bernama Thian San Siang Sian – Sepasang
Dewa Thian San. Guru mereka adalah Kakek pengembara yang
mendirikan Lembah salju Bernyanyi Koai Tojin (Kakek Aneh),
seorang yang menjagoi rimba persilatan sebelum Kakek Dewa
Pedang. Kakek aneh itu mendiami Lembah Salju Bernyanyi
setelah tua dan kemudian menerima sepasang murid yang
sangat berbakat.
Sayang memang, karena kedua muridnya yang sama-
sama berbakat baik itu hanya mampu menampung 75%
kepandaiannya karena diterima di usia tuanya. Murid pertama
adalah seorang wanita cantik yang meski sangat berbakat dan

Tarian Liar Naga Sakti I 25


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pintar, namun murah hati dan welas asih. Murid kedua adalah
seorang laki-laki yang sangat berbakat tetapi sangat ambisius.
Karena melihat perbedaan karakter itu, maka Koay Tojin telah
melatih mereka dengan ragam ilmu yang berbeda. Hal ini
diaturnya agar sesuai dengan karakter dari masing-masing
muridnya. Tetapi, begitupun dia menghasilkan dua manusia
sakti yang seimbang kemampuan dan kepandaiannya.
Berdasarkan kenyataan itu, maka Koai Tojin membentuk
sistem pengaturan di Lembah Salju Bernyanyi tidak dengan
cara biasa, tetapi menyesuaikan keadaan murid-muridnya.
Dia kemudian membentuk Barisan Putih – yang dibawahi
oleh murid pertamanya, murid wanita. Dan Barisan Emas –
yang diketuai oleh murid keduanya, sang lelaki. Tidak ada
pemimpin tunggal di Lembah Salju Bernyanyi. Keputusan
selalu diambil berdasarkan kesepakatan kedua pemimpin
tertinggi. Dan karena murid tertua adalah sang wanita,
sementara murid kedua mencintai sucinya, maka ambisi
murid lelakinya bisa diredam oleh murid tertua.
Tetapi, sayang sekali, ketika sempat turun gunung untuk
mewakili guru mereka di Tionggoan, murid laki-laki yang
jarang berada dikeramaian, menjadi tertarik dengan dunia
luar. Diapun terangsang untuk angkat nama dan kemudian
mengaduk-aduk dunia persilatan Tionggoan. Dari tindakannya
itulah Lembah Salju Bernyanyi menjadi terkenal, meski
terkenal karena kebusukannya. Dimana-mana si murid lelaki
menantang ketua-ketua perguruan, mengalahkan dan
melecehkan mereka.
Memang, diapun membasmi para penjahat, meskipun
dilakukannya secara sadis. Tetapi, keranjingan menang dalam

Tarian Liar Naga Sakti I 26


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

perkelahian dan ketenaran yang diperolehnya serta ditakuti


banyak orang, menghadirkan kepuasan baginya. Dan
kelakuannya semakin menjadi-jadi setelah gurunya yang
berbudi meninggal karena kecewa dengan kelakuan murid
lelakinya. Memang, dia tidak melakukan kejahatan-kejahatan
dan kebusukan yang lain, terutama karena takut dan hormat
kepada sucinya. Tetapi, kemengkalan banyak orang, banyak
perguruan yang dikalahkan, dilecehkan dan dihina oleh murid
lelaki itu, telah membuat banyak pendekar meminta bantuan
Kakek Dewa Pedang.
Begitulah, akhirnya Kakek Dewa Pedang menantang
kedua murid Koai Tojin sekaligus. Pertempuran itu dilakukan
di Lembah Salju Bernyanyi dengan awalnya disaksikan oleh
murid perempuan Koai Tojin. Kakek Dewa Pedang kaget
menemukan betapa saktinya murid Koai Tojin, namun dia
sadar bahwa ternyata sang murid tidak mewarisi secara
penuh ilmu gurunya. Karena itu, Kakek Dewa Pedang
menyetujui pertaruhan isolasi 100 tahun (usul dari murid
wanita) bagi yang kalah dalam pertarungan. Dan akhir
pertarungan besar itu bisa ditebak, yakni dimenangkan oleh
Kakek Dewa Pedang, hanya sejurus setelah bertempur lebih
dari 1000 jurus.
Strategi isolasi itu bisa menghindarkan Lembah Salju
Bernyanyi dari aib yang semakin besar. Dan murid laki-laki
pada akhirnya harus menyetujuinya. Betapapun sikap ksatria
masih dimilikinya. Terlebih karena sang suci pada akhirnya
bersedia menjadi suaminya dengan syarat dia harus
seterusnya menepati janji. Begitulah, mereka akhirnya
berdiam di Lembah Salju Bernyanyi sampai akhir hidup.

Tarian Liar Naga Sakti I 27


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Thian San Kim Tong Giok Li adalah murid dari Thian san
Siang Sian, sepasang murid Koai Tojin – dimana Kim Tong
merupakan anak tunggal sepasang murid itu. Kim Tong dididik
secara ketat oleh ayahnya, sementara sang Ibu mengambil 3
wanita lain sebagai murid sekaligus anak angkat. Kim Tong,
karena dididik oleh ayah dan ibunya, memiliki kemampuan
sedikit di atas ketiga sumoynya. Tetapi, dia tidak akan
berkemampuan untuk menghadapi jika ketiga sumoynya itu
bergabung melawannya. Bahkan jika kedua sumoynya bersatu
melawannya, dipastikan dia akan sangat kesulitan. Dengan
demikian, keseimbangan kepemimpinan antara barisan jubah
emas dan barisan putih masih tetap terus terjaga dan
terpelihara.
Tetapi isolasi bagi Lembah Salju Bernyanyi itu, membuat
para penghuninya menjadi keranjingan berlatih ilmu silat.
Bahkan Thian San Siang Sian, terutama yang wanita, banyak
menciptakan ilmu-ilmu baru yang dikembangkannya
berdasarkan pengamatan yang luas atas ilmu silat Tionggoan.
Wanita ini memang sangat pintar. Dan lagi, dia terbebas dari
“nafsu untuk membalas dendam” sehingga dia akhirnya
mampu menciptakan ilmu-ilmu baru yang lebih variatif dan
lebih dalam.
Sementara suaminya, berkutat menemukan ilmu
penangkis atau ilmu pemunah atas ilmu yang dimiliki Kakek
Dewa Pedang. Dia berusaha keras menciptakan ilmu
tandingan dari ilmu pedang Kakek Dewa Pedang yang
memang mujijat. Mewarisi kepandaian ayahnya itu, Kim Tong
seterusnya menjadi sangat mahir dengan ilmu ilmu pedang.

Tarian Liar Naga Sakti I 28


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara ketiga sumoynya sangat luas dan dalam


penguasaan ilmu mereka sebagaimana warisan guru mereka.
Begitulah ke-4 tokoh utama Lembah Salju Bernyanyi itu
tumbuh menjadi tokoh-tokoh tangguh yang luar biasa
hebatnya. Hanya saja, mereka tidak pernah menyadarinya
karena tidak pernah mereka gunakan untuk bertarung dengan
tokoh lain, kecuali berlatih diantara mereka sendiri. Maka,
sudah bisa dipastikan akan sangat menggemparkan jika ke-4
tokoh tangguh Lembah Salju Bernyanyi ini tampil ke dunia
luar. Tetapi, akankah mereka terus terpendam ataukah
terseret kedalam arus pertarungan dunia persilatan yang
penuh intrik itu?
Ketika isolasi atau hukuman 100 tahun berakhir, usia Kim
Tong dan ketiga sumoynya sudah 85 tahun lebih. Ketiga
sumoy yang memang mewarisi kehalusan budi guru mereka,
paham benar akan janji pertaruhan 100 tahun yang memang
diatur subo mereka adalah untuk mengekang suaminya. Dan
dalam didikan sang subo, mereka sependapat dang bahkans
angat menghormati pendirian dan pesan sang subo. Yakni
menjaga ketenangan Lembah Salju jauh lebih penting,
daripada kembali bertualang dan menghadirkan bahaya dan
kegaduhan di Lembah.
Tetapi Kim Tong ternyata mewarisi ambisi untuk terkenal
sebagaimana ayahnya dahulu, meski tidak seambisius
ayahnya. Kim Tong terutama penasaran untuk mencoba
apakah ilmu warisan ayahnya sudah memadai untuk
mengalahkan Kakek Dewa Pedang atau keturunannya. Inilah
pesan yang terus-terus diulang, bahkan pesan terakhir
mendiang ayahnya kepada dirinya pribadi juga tentang hal

Tarian Liar Naga Sakti I 29


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang sama. Dengan demikian dia sepertinya menanggung


sebuah tugas yang diamanatkan orang tua atau tepatnya
ayahnya.
Hal yang demikian tidaklah dimiliki oleh ketiga sumoynya
yang memang dididik dengan gaya dan cara berbeda oleh
ibunya. Ketiga murid perempuan yang juga diakui sebagai
anak angkat, benar-benar memberi diri untuk berbakti kepada
subo mereka. Lebih dari itu, sebagian besar sifat dari sang
subo banyak diwarisi ketiganya. Terutama Thian San Giokli
tertua, yang dalam beberapa hal sangat banyak kemiripan
dengan subonya. Dalam kal wibawanya, kerendahan hatinya
dan juga kepintarannya.
Kedua sumoynya bahkan curiga, jika diadu dengan Kim
Tong bukan tidak mungkin sang toa suci akan mampu
mengimbangi, atau malah melebihi. Tetapi, karena
kerendahan hatinya, kemampuan maksimal sang toa suci
nyaris tidak diketahui secara pasti oleh kedua adik
seperguruannya, bahkan termasuk Kim Tong dan ayahnya.
Dan kini, murid-murid terpandai dari generasi ketiga
Lembah Salju Bernyanyi itu seperti sedang berlatih. Dikatakan
berlatih, karena keduanya teramat mengenal kemampuan
dan kebisaan masing-masing. Kim Tong mengetahui bahwa
keunggulannya adalah dalam ilmu pedang dan kekuatan
tenaga dalam. Sementara variasi ilmu silat dan kecepatan
bergerak adalah Nenek ketiga dari Thian San Giokli yang
mendominasi.
Tetapi, bolak-balik karena saling mengetahui kemampuan
masing-masing membuat keduanya seperti mengulangi

Tarian Liar Naga Sakti I 30


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

latihan yang sudah ratusan atau malahan mungkin ribuan kali


mereka lakukan. Kim Tong tahu belaka jika menyerang dengan
gaya A, maka sumoynya itu pasti akan bergerak ke B. Dan
memang begitulah kenyataannya. Kim Tong yang berniat
menahan sam sumoynya supaya tidak mengejar anak-anak
dan murid-muridnya hanya menyerang dan bertahan
seadanya.
Hal itu sudah tentu menggelisahkan sang sumoy. Tetapi,
berlaku keraspun tetap dia tidak akan unggul. Dia hanya
unggul dalam kecepatan dan variasi ilmu silat yang lebih
beragam. Maka serang kiri serang kananpun tidak akan
banyak bermanfaat dan tidak akan membuatnya mampu
mengejar murid-murid keponakannya itu. Padahal, jarak
antara Thian San Pay dan Lembah Salju Bernyanyi tidaklah
terlampau jauh.
Jika memang murid-murid keponakannya langsung
mengarah ke Thian San Pay, maka paling lama waktu yang
mereka butuhkan adalah 2 jam. “Padahal, sudah hampir
sejam anak-anak itu berangkat” pikir sang Sumoy. “Jika
demikian, jauh lebih baik mendiskusikannya dengan toa suci
dan ji suci” demikian akhirnya keputusan sang sumoy. Dan
segera setelah dia memutuskan demikian, serangannyapun
dihentikan. Langsung berbalik ke arah pintu masuk dan
kemudian berkelabat menghilang. (Bersambung)
=====================
Episode 1: Lembah Salju Bernyanyi[/b
“Mereka sudah pergi, dan nampaknya mereka sedang
menuju ke Thian San Pay sebagaimana diakui juga oleh toako.

Tarian Liar Naga Sakti I 31


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Jika dilihat lebih dalam, nampaknya sudah lama mereka


merencanakan gerakan keluar – dan menggunakan Thian San
Pay sebagai sasaran awal dengan dalih “mencoba ilmu silat”.
Jika aku tidak salah menebak, maka akan banyak keributan
datang ke Lembah kita setelah janji 100 tahun ini berlalu” ujar
seorang nenek yang tadi menjaga “pintu gerbang” Lembah
Salju Bernyanyi, atau yang kita kenal sebagai Sam Sumoy,
orang ketiga dari Thian San Giokli. Nenek ini juga yang juga
sempat bertarung dengan Thian San Kim Tong tadi.
“Engkau tidak bakal salah sam sumoy. Adalah keliru jiika
engkau berkeras menahan mereka, karena engkau sendiri
memahami aturan Lembah kita. Untuk urusan keluar menjadi
hak dan kewenangan toako, dan setelah 100 tahun berlalu,
kewenangannya itu termasuk mencakupi apakah akan
bergerak “keluar” ataukah tidak. Aku tidak meragukan engkau
memahaminya sam sumoy” seorang nenek yang lain, duduk
samadhi berhadapan dalam bentuk segi tiga dengan seorang
nenek yang lain lagi. Nampaknya yang berbicara barusan
adalah dia yang menjadi orang kedua dari Thian San Giokli.
“Ji suci, tentu saja aku memahaminya. Tetapi, membuat
kekisruhan di Thian San Pay akan berakibat buruk bagi kita.
Ketenangan Lembah Salju Bernyanyi bakal terguncang,
terlebih jika mereka lepas tangan”
“Benar sam sumoy, akupun sependapat. Tetapi, tetap saja
engkau tidak berhak melarang mereka, terlebih toako sendiri
sudah menyetujuinya dan bukan tidak mungkin malah toako
yang mengutus mereka”

Tarian Liar Naga Sakti I 32


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ruangan hening sejenak. Ketiga nenek yang duduk


berhadapan dalam posisi segi-tiga itu nampak menarik nafas
panjang dan sejenak tenggelam dalam pikiran masing-masing.
Sepertinya sedang mencerna dan mendalami persoalan yang
mungkin akan mereka hadapi dalam beberapa waktu
kedepan. Persoalan yang belum pernah mereka hadapi
selama puluhan tahun terakhir. Berapapun ada rasa yang
“aneh” atau “asing” disana.
“Sam sumoy, apakah selama dua setengah tahun
giliranmu menjaga gerbang alam engkau menemui ada
sesuatu yang ganjil yang terjadi”? sebuah suara yang sangat
lembut, lunak tetapi sangat terang terdengar. Dan, kali ini
yang mengeluarkan suara adalah nenek ketiga, ya – dia adalah
toa suci atau orang pertama dari Thian San Giokli.
“Seingatku, berbeda dengan masa-masaku berjaga
sebelumnya, kali ini memang terdapat cukup banyak
keanehan. Ada beberapa kali, jika kuhitung secara lebih
cermat, mungkin ada sekitar tiga (3) kali gerakan-gerakan
aneh yang mencoba mendekati gerbang alam kita” Sam
sumoy berkata sambil nampak berpikir keras atau tepatnya
mencoba mengingat kembali kejadian-kejadian selama dua
setengah tahun ketika dia kebagian giliran terakhir menjaga
gerbang alam Lembah Salju Bernyanyi.
“Apa kesan sam sumoy dengan gerakan aneh tersebut”?
kali jini Ji suci atau nenek kedua yang bertanya. Sama sekali
tidak dapat disembunyikannya selarik sinar ketegangan dari
wajahnya. Nenek kedua ini memang lebih reaktif
dibandingkan dengan Nenek pertama maupun nenek ketiga,
karena itu dengan segera dia bereaksi. Reaksinya yang cepat

Tarian Liar Naga Sakti I 33


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

itu tertangkap Nenek pertama yang hanya mengembangkan


senyum lembut kepadanya.
Sambil menarik nafas, nenek ketiga atau sam sumoy
berkata: “Jika kuingat kembali, orang yang bergerak itu, jika
benar manusia, maka kepandaiannya tidak akan berada di
bawah toako sekalipun. Tetapi, gerakan orang itu, jika
memang manusia, tidak pernah berusaha memasuki gerbang
alam kita. Sepertinya hanya meninjau dan melihat-lihat
daerah sekitar belaka”.
“Hmmmm, belum tentu demikian adanya sumoy. Jika
memang manusia, bisa kupastikan dia tidak hanya sekedar
melihat-lihat” Nenek kedua kembali bereaksi dengan cepat,
sementara Nenek pertama hanya memandangi kedua
sumoynya berbicara dan bertanya jawab.
“Ji suci, jika tidak terikat perjanjian 100 tahun, aku tentu
sudah mengejar mereka untuk menyelidiki dan bertanya”
“Maaf sumoy, bukan maksudku meragukanmu. Yang
kumaksudkan, mereka, jika memang manusia tidaklah
mungkin tidak memiliki maksud tertentu mendatangi gerbang
alam kita, terlebih di masa-masa terakhir menjelang
berlalunya masa waktu isolasi Lembah Salju Bernyanyi”
“Aku mengerti ji suci ..... tapi .....” Nenek ketiga tidak
melanjutkan kalimatnya. Tertahan kalimat itu dimulutnya.
“Memang bukan tidak mungkin mereka sedang memiliki
keperluan tertentu bahkan langsung terkait dengan Lembah
kita...” meski sukar, tetapi dugaannya itu dikemukakan juga”

Tarian Liar Naga Sakti I 34


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Setelah berpikir keras, Nenek kedua kembali berkata:


“Tapi, apa masih ada orang yang mengingat Lembah Salju
Bernyanyi setelah 100 tahun .....? sungguh sulit untuk
memperkirakannya”
“Ji suci, itulah yang meragukan aku. Masak setelah 100
tahun masih ada manusia yang masih mengingat kita?
Padahal, tidak pernah Lembah kita mengutus orang keluar
untuk urusan dunia persilatan. Paling-paling sekedar mencari
makanan atau berburu semata ....” sambung Sam Sumoy.
Tapi, Ji suci kembali berkata cepat: “tapi, apakah engkau
sama sekali tidak mencurigai sesuatu terhadap ketiga
pendatang itu”?
“Aku belum yakin sebenarnya suci, tapi memang sangat
mungkin mereka sedang menyelidiki kita. Atau sangat
mungkin juga hanyalah orang biasa yang sekedar lewat. Tapi
di daerah sesunyi ini, kan mustahil. Hanya saja ......... iya, aku
ingat suci, jika aku tidak salah, dari ringannya langkah sang
pendatang, ketiga kejadian itu nampaknya dilakukan oleh
orang yang sama. Benar, kali ini aku sangat yakin dengan
kesimpulanku suci. Gerakan yang pertama sampai ketiga, jika
dilakukan oleh manusia, maka aku pastikan dilakukan oleh
orang yang sama dan kupastikan dengan tingkat kepandaian
yang sangat hebat. Setidaknya tidak dibawah kita” tegas sam
sumoy.
Mendengar keterangan terakhir sam sumoynya, nenek
tertua atau yang menjadi orang pertama Thian San Giokli
sedikit tergerak. Tetapi, kematangan serta usia tuanya
membuat nenek itu dengan cepat mampu mengendalikan diri.

Tarian Liar Naga Sakti I 35


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan hanya dalam sekejap, gejolak ketegangan itu telah berlalu


dari wajahnya dan dia kini sudah kembali tenang. Dan kembali
mengikuti perdebatan kedua sumoynya mengenai
perkembangan terakhir Lembah Salju Bernyanyi.
“Itulah, berarti masih ada orang yang mengingat Lembah
Salju Bernyanyi. Keluarnya beberapa anak murid lembah kita,
bisa dipastikan berada dalam pengawasannya. Padahal,
kawan atau lawankah orang itu, masih belum dapat kita
pastikan. Sungguh runyam, sungguh runyam” Ji suci kembai
berkata dengan kening berkerut, menambah banyak kerutan
di wajahnya yang memang sudah sangat banyak itu.
“Ji Suci, toa suci, bagaimana kalau aku menyusul anggota
Lembah kita ke Thian San Pay” sang Sam Sumoy mengajukan
diri. Dan sepertinya Ji suci juga mendukung, bahkan berkata:
“Jika diperkenankan, aku juga ingin melakukannya bersama
sam sumoy”
Tetapi, tidak nampak reaksi setuju atau menolak dari sang
suci yang masih tetap duduk dengan tenang dan kini
memandang kedua adik perguruannya dengan tatapan
khasnya. Lembut dan penuh wibawa. Biasanya, apa yang
dikatakan, dianalisis dan dikemukakan sang toa suci adalah
sesuatu yang sangat penting dan nyaris tidak pernah dilawan
dan ditolak kedua adik perguruannya ini. Dan kejadian
puluhan tahun telah mendekatkan ketiga perempuan tua ini
hingga mampu saling mengenal satu dengan lainnya.
Setelah memandang lembut dan penuh wibawa, sang toa
suci akhirnya buka mulut: “jiwi sumoy, aku senang di usia
selanjut ini kalian masih bersemangat. Hanya saja, jika aku

Tarian Liar Naga Sakti I 36


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tidak salah, orang yang terlacak sam sumoy, memiliki niat


tidak baik terhadap Lembah kita. Bukan tidak mungkin
sekarang ini, di Thian San Pay telah terjadi peristiwa yang
tidak kita kehendaki. Dan percayalah, efeknya akan sangat
panjang”
“Maksud suci”? ji suci dengan cepat bertanya kembali
“ji sumoy, jangan lupa kakek guru kita adalah tokoh
utama pada masa hidupnya. Kita bersama tahu, karena
membawa bibit penyakit yang berbahaya bagi keturunannya,
membuat kakek guru memutuskan tidak memiliki keturunan.
Tetapi dia memilih untuk membesarkan suhu dan subo
bagaikan anak-anaknya sendiri. Sebagian besar sisa hidupnya
digunakan di Lembah ini, mendidik murid-muridnya dan
mengekang adiknya yang luar biasa saktinya tetapi juga tidak
waras. Tetapi, dunia persilatan mengenal kakek guru sangat
baik, karena kedudukannya sama dengan Kakek Dewa Pedang
meski berbeda generasi. Boleh dibilang, Kakek Dewa Pedang
adalah tokoh utama dunia persilatan setelah Kakek guru
mengundurkan diri mengurus adiknya di Lembah Salju
Bernyanyi. Dan suhu dan subo belum sempat mewarisi
seluruh kepandaian kakek guru, karena itu mereka bisa
dikalahkan Kakek Dewa Pedang dan kita sembunyi 100 tahun
disini”
“Kami mengerti dengan kisah itu toa suci, hanya saja ......”
sam sumoy menahan kalimat lanjutannya.
Tetapi, sang toa suci sudah paham maksudnya, karena itu
dia berkata: “Sam sumoy, bukankah engkau ingin
mengatakan, apakah setelah seratus tahun masih ada yang

Tarian Liar Naga Sakti I 37


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengenal kita”? Ach, engkau terlalu memandang remeh


nama Lembah Salju Bernyanyi sam sumoy. Kedudukan
Lembah Salju Bernyanyi jika dibandingkan dengan kondisi
masa kini, tidak kalah menterengnya dengan Lembah Pualam
Hijau. Hanya karena sakit gila dari adik kakek guru maka
urusan Lembah banyak terbengkalai. Tetapi, soal keterkenalan
dan kehebatan ilmu silat, kita tidak di bawah kakek Dewa
Pedang maupun Lembah Pualam Hijau sekarang ini”
“Terus, apakah artinya daya tarik Lembah Salju Bernyanyi
masih sangat mengundang bagi banyak tokoh persilatan”?
tanya sam sumoy.
“Jiwi sumoy, jika aku tidak salah menduga, orang yang
barusan berkunjung dan mengamati lembah kita adalah
seorang tokoh tua, atau setidaknya murid dari seorang tokoh
masa lalu yang mengenal kakek guru kita. Apa maksud
utamanya kita sama sekali gelap. Tetapi, kalau maksudnya
buruk, maka di Thian San Pay telah terjadi kejadian yang akan
merugikan kita”
“Kira-kira, apa keinginan orang tersebut dengan Lembah
kita suci”? tanya nenek yang kedua.
“jiwi sumoy, masih ingatkah tugas utama kita bertiga dan
Pek Tin (barisan putih) di Lembah Salju Bernyanyi”? toa suci
balik bertanya.
“Tentu toa suci” kedua sumoynya berbareng menjawab
‘Syukurlah jika kalian masih mengingatnya. Dengan
demikian, aku tidak perlu mengatakan setuju atau tidak kalian
berdua berangkat ke Thian San Pay. Sebab, selain sudah

Tarian Liar Naga Sakti I 38


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sangat terlambat, juga bukan menjadi urusan dan tugas kita


mengurusi urusan disana”
Kalimat terakhir sang toa suci diterima dengan anggukkan
tanda mengerti dan sama sekali tanpa penolakan dari kedua
adik seperguruannya. Sungguh, ketiga nenek ini memang
memiliki ikatan yang luar biasa. Meski ingin berangkat, tetapi
mendengar pendirian dan keterangan kakak seperguruan
mereka, keinginan segera diredam. Dan dengan taat mereka
mengiyakan apa yang menjadi kesimpulan kakak seperguruan
tertua mereka itu. Tetapi, bukan berarti percakapan mereka
telah selesai. Karena sang kakak seperguruan telah kembali
berkata kepada mereka:
“Tidak lama lagi kita akan menyelesaikan tugas kita, baik
sebagai murid di Lembah Salju Bernyanyi, maupun sebagai
manusia. Usia kita sudah begitu lanjut. Tetapi, masing-masing
kita harus menyelesaikannya sebaik-baiknya. Kuharap jiwi
sumoy memahaminya”
Nenek kedua nampak tersentak. Sebuah pikiran aneh
menyelinapi otaknya dan seperti biasa dia segera bereaksi:
“Suci, apa maksud perkataanmu yang terakhir? Apakah
engkau seperti telah memperoleh gambaran apa yang
sebenarnya sedang dan akan terjadi”?
“Ji sumoy, pertama aku ingin bertanya: berapa usia
sumoy sekarang”?
“Menurut keterangan subo dahulu, jika kuhitung yang
sudah sekitar 86 tahun”
“Engkau tahu umurku sekarang”? kejar sang toa suci.

Tarian Liar Naga Sakti I 39


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Jika tidak salah sudah 89 tahun” jawab ji suci.


“Dan engkau tahu di usia berapa subo meninggal”?
“92 tahun suci”
“Dan ingatkah engkau apa yang dikatakannya tentang kita
tiga kakak beradik ini menjelang kepergian subo tercinta”?
“Toa suci, engkau ..... engkau ......” terbata-bata ji suci.
Toa suci menambahkan: “Atau, sam sumoy, apakah engkau
ingat”?
“Ingat toa suci, yakni bahwa usia kita tidak akan
melampaui usia subo”
“Jiwi sumoy, syukur kalau kalian mengingat kalimat-
kalimat terakhir mendiang subo yang terkasih. Kalian berdua
tentu mengerti, bahwa subo memiliki ilmu yang mampu
menerawang dan memetakan masa depan. Dan harus
kuberterus terang, beberapa puluh tahun terakhir, akupun
telah menjejaki langkah subo untuk mendalami ilmu tersebut.
Itulah sebabnya kukatakan tadi bahwa bukan tidak mungkin
telah terjadi sesuatu yang menggemparkan” di Thian San
Pay”, sang toa suci terlihat berhenti sebentar, tetapi hanya
sebentar karena tidak lama kemudian dia langsung
melanjutkan lagi:
“Beberapa waktu terakhir, sangat mungkin bersamaan
waktunya dengan sam sumoy tergerak oleh langkah seorang
asing yang sakti di sekitar gerbang alam, akupun
mendapatkan gambaran-gambaran tentang masa depan pada
saat melatih ilmu-ilmuku tersebut. Lembah Salju ini akan
bergolak cukup hebat dan subo seperti mengingatkan aku

Tarian Liar Naga Sakti I 40


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

akan tugas utama kita di Lembah ini. Ach, aku sungguh


terharu dengan perhatian subo kepada kita dan kepada
Lembah Salju bernyanyi ini”
Dengan emosional ji suci memburu: “Toa suci, apakah ada
pesan subo kepada kita bertiga menghadapi urusan ke
depan”?
“Tidak, dia hanya menegaskan tugas kita, sekaligus
mengingatkan aku akan batas kemampuan kita sebagai
manusia”
“achhh, subo ......” terdengar jeritan lirih kedua nenek
lainnya, terharu.
“Jiwi sumoy tentu tidak menyesalkan aku karena tidak
memberi sikap soal berangkat ke Thian San Pay bukan”? tanya
toa suci seperti memahami perasaan kedua adik
seperguruannya.
“Tidak, tidak sama sekali suci” jawab ji suci cepat.
“Bagaimana engkau sam sumoy”?
“sama sekali tidak ada keberatanku toa suci”
“Baiklah jika demikian. Jiwi sumoy, aku ingin menegaskan
beberapa hal, karena besok-besok kita akan sangat disibukkan
dengan banyak urusan baru. Aku akan menyelesaikan
bimbinganku kepada Ki jie dan Ling jie, dan karena itu selama
beberapa waktu belakangan ini aku akan banyak bersama
mereka. Kuharap jiwi sumoy sangatlah memperhatikan tugas
dan tanggung jawab Pek Tin terhadap Lembah Salju
Merenung. Jika memang jiwi sumoy bersedia, akupun
memberi diri membantu Kun jie dan Gwat jie, murid-murid

Tarian Liar Naga Sakti I 41


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

jiwi sumoy selama beberapa waktu belakangan ini. Mengenai


Kun jie, sebetulnya sudah dua tahun belakangan
melakukannya atas ijin sam sumoy. Ada beberapa jenis ilmu
baru yang kuharapkan mereka bisa menguasai dengan cepat,
hal yang tentunya akan sangat berguna bagi Lembah Salju
Bernyanyi kelak”, Nenek pertama berkata sambil memandang
kedua adik seperguruannya secara sangat serius.
Kalimat kalimat tersebut membuat kedua adik
perguruannya terdiam, tetapi mendengar murid mereka akan
dibimbing beberapa saat oleh sang toa suci yang mereka
sendiri tidak tahu sampai dimana tingkat kesaktiannya
sekarang ini, membuat mereka gembira. Dan ji suci sudah
berkata cepat:
“Adalah berkah bagi Gwat jie untuk mendapatkan bekal
tambahan dari suci. Terima kasih atas nama Gwat jie suci”.
Sementara Sam Sumoy tidak berkomentar, karena
persetujuannya sudah diberikan 3 tahun sebelumnya. Bahkan
Kwik Soat Kun sejak dua setengah tahun terakhir, terhitung
ketika dia mendapat giliran bersamadhi menjaga Gerbang
Alam Lembah Salju Bernyanyi sudah dimintanya sang toa suci
untuk menggembleng murid tersebut. Murid sam sumoy ini
masih terhitung keponakannya.
Anak itu, Kwik Soat Kun sebenarnya adalah cucu tunggal
dari kakak perempuannya. Dimana keponakan perempuan,
anak dari kakak perempuannya menikah dengan seorang
Pendekar preman Bu Tong Pay – Kwik Long Kun. Pendekar ini
terbunuh ketika membela sekelompok pengantar barang yang
dibegal oleh para perampok di sekitar gunung Beng san.

Tarian Liar Naga Sakti I 42


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Perlu dijelaskan, “isolasi 100 tahun” bagi Lembah Salju


Bernyanyi adalah isolasi mengadakan gerakan dan hubungan
dengan dunia persilatan. Tetapi, untuk urusan pribadi atau
urusan keluarga, dan urusan suplay makanan, tidak dikenakan
pembatasan. Itulah sebabnya guru ketiga Nenek Thian San
Giokli, masih memiliki murid yang memang dicarinya secara
khusus tersebut. Berbeda dengan suaminya yang memilih
untuk mendidik anak mereka semata.
Sementara itu, kembali terdengar sang toa suci berkata:
“Aku mengatakan demikian, karena, terus terang jiwi sumoy,
aku mendapat firasat, orang yang datang menjajaki Lembah
kita, sebetulnya sedang menyasar Lembah Salju Merenung.
Karena disanalah adik kakek guru kita “ditempatkan” dan
dijaga sendiri oleh kakek guru. Tugas itu selanjutnya
diembankan kepada subo dan selanjutnya kepada kita bertiga
untuk menjaga pintu masuk Lembah sempit itu. Jiwi sumoy
pasti masih ingat, disana juga ditahan 2 gembong iblis yang
ditaklukkan kakek guru setelah bertarung selama 2 hari 2
malam. Mereka ditahan sampai akhir hayatnya di Lembah
salju Merenung, dan bukan tidak mungkin mereka
meninggalkan sesuatu disana. Dan yang mengerti kisah-kisah
besar itu, hanya beberapa gelintir tokoh belaka. Kuharap
dugaanku keliru, hanya aku khawatir dugaanku justru benar.
Maka diharap kesediaan jiwi sumoy”
Permintaan yang sudah keluar dari mulut toa suci sudah
pasti akan diterima. Dan memang demikian keadaannya,
sebagaimana juga dahulu-dahulunya. Kedua sumoy dengan
cepat menyatakan kesiapan mereka:

Tarian Liar Naga Sakti I 43


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Ach, suci, itu memang sudah tugas kita melanjutkan


tugas subo” jawab Nenek yang kedua. Dan nenek ketiga juga
berkata:
“Sudah kewajiban kita toa suci”
“Baiklah, jika demikian sudah waktunya kita akhiri
percakapan. Dan ....... ach .....” nampak sang toa suci terdiam
sejenak, wajahnya sedikit berubah, tetapi tak lama kemudian
kembali berangsur-angsur tenang dan kembali seperti sedia
kala. Tetapi, kedua adik perguruannya sama memandangnya
heran. Nenek kedua dengan cepat bertanya: “Suci, apakah
ada sesuatu yang sangat serius”?
Setelah kembali menguasai diri, sang suci kemudian
berkata, perkataan yang membuat kedua sumoynya kaget
setengah mati: “Terjadi bentrokan hebat di Thian San Pay,
memakan korban yang lumayan banyak. Kita harus segera
bersedia dan menyiapkan diri kita semua”.
“Suci, bagaimana bisa engkau ...... engkau .....” Nenek
kedua kaget memandang sucinya, kaget karena sucinya sudah
mampu menangkap sebuah kejadian di jauh sana. Hanya subo
mereka yang bisa, bahkan suhu merekapun tidak mampu
melakukannya dahulu.
“Sumoy, iya. Saat-saat terakhir subo membuka rahasia
ilmu itu yang kudalami selama 10 tahun terakhir ini”, tapi
selanjutnya Nenek pertama itu telah berkata:
‘Sudahlah jiwi sumoy, kejadian sudah terlanjur terjadi.
Kita bertemu malam nanti di pintu rahasia Lembah Salju
Merenung, selanjutnya tugas disana kuserahkan kepada jiwi

Tarian Liar Naga Sakti I 44


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sumoy karena besok aku akan mulai membantu murid-murid


kita untuk melanjutkan tugas berat kedepan.
“Baik suci, sampai nanti malam” ujar nenek kedua
“Sampai bertemu malam nanti toa suci” nenek ketiga juga
berpamitan.
=====================
Sementara itu, kejadian lain terjadi. Tepat ketika Nenek
ketiga meninggalkan Kim Tong untuk kemudian melakukan
percakapan di ruang rahasia Pek Tin dalam Lembah Salju
Bernyanyi dengan kedua suci (kakak seperguruan
perempuan), sesuatu terjadi di gerbang alam.
Thian San Kim Tong atau nama aslinya Tham Kong Liang
sebenarnya adalah pewaris dari Thian San Siang Sian, murid-
murid dari Koai Todjin. Adalah karena menghindari
memperoleh keturunan maka Koai Todjin tidak menikah. Koai
Todjin memang memiliki kemampuan ilmu silat dan ilmu
pengobatan yang luar biasa. Karena itu, dia menyadari bahwa
jika dia memaksakan diri untuk menikah dan memperoleh
keturunan, maka akibatnya akan sama belaka dengan adik
laki-lakinya itu.
Baik Koai Todjin maupun adiknya laki-laki, adalah tunas
dunia persilatan yang memiliki bakat sangat istimewa. Selain
bakat, keduanya juga pintar luar biasa. Itu sebabnya keduanya
memiliki ilmu silat yang luar biasa dan bahkan menjagoi rimba
persilatan pada jamannya. Sayang, perlahan-lahan adiknya
termakan “penyakit keturunan” (gila), dan dengan hati hancur
serta bersusah payah dia harus menangkap dan

Tarian Liar Naga Sakti I 45


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengamankan adiknya. Untungnya, belum banyak kejahatan


yang dilakukan adiknya sebelum dia berhasil
“mengamankannya”.
Tetapi, fakta bahwa mereka memiliki “garis keturunan”
yang berbahaya, membuat Koai Todjin memutuskan tidak
menikah. Selanjutnya dia menyepi dan membentuk perguruan
sendiri di Lembah Salju Bernyanyi, menjaga atau menyimpan
adiknya disana dan kemudian pada usia-usia pertengahan dia
mengambil sepasang murid yang diwarisinya Lembah Salju
Bernyanyi. Lembah yang sepi dan jikapun ada suara seperti
orang berdendang, lebih hanya karena salju-salju yang
mengeluarkan suara seperti berdendang ketika angin berderai
dan menghembus kencang di lembah tersebut. Itulah
sebabnya Koai Todjin memberi nama tempat itu sebagai
Lembah Salju Bernyanyi.
Dan kini, cucu murid Koai Todjin, Tham Kong Liang atau
juga Thian San Kim Tong (Anak Emas Thian San), sedang
berdiri persis di bawah gerbang alam, satu-satunya pintu
masuk ke Lembah Salju Bernyanyi. Sepeninggal Thian San
Giokli nomor tiga, diapun tenggelam dalam lamunan sampai
kemudian beberapa orang berpakaian emas bermunculan dari
dalam Lembah. Dan beberapa saat kemudian orang-orang itu
datang mendekat kepada Anak Emas Thian San sambil
berlutut berkata:
‘Menjumpai Majikan” ......
“Bangunlah ..... “
“Terima kasih Majikan ....”

Tarian Liar Naga Sakti I 46


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Baiklah, terhitung sejak hari ini, lakukan tugas berjaga di


Gerbang Alam ini secara bergantian. Gerbang Alam ini harus
dijaga selama 24 jam dan jangan pernah membiarkan
siapapun untuk melintasi gerbang ini tanpa sepengetahuan
ataupun seijinku. Begitu juga bagi yang mau keluar, harus
memiliki ijin dan atas sepengetahuanku”
“Baik Majikan, penjagaan bergilir sudah kami lakukan,
tinggal melaksanakan” jawab pemimpin Kim Tin yang barusan
datang.
“Bagus jika sudah disiapkan. Sekali lagi, siapapun yang
masuk, harus seijinku. Dan siapapun yang keluar, harus
dengan ijin atau tanda pengenal khusus yang kusiapkan.
Kalian paham”? .... “Paham majikan” jawab Kim Tin itu
serempak.
“Bagus, ingat-ingatlah yang kusampaikan itu....... Ech,
siapa disitu ....”?
Baru saja Kim Tong, Tham Kong Liang mengeluarkan suara
“siapa disitu”, tubuhnya telah melesat dengan luar biasa
cepatnya ke luar lembah. Dan ketika anggota-anggota Kim Tin
atau Barisan Emas dari Lembah Salju Bernyanyi memandang
ke arah tujuan Majikan mereka, mereka terkejut, karena jauh
di depan nampak setitik bayangan kelabu sedang berlari
menjauh. Dan di belakangnya, adalah tubuh keemasan,
pastilah Thian San Kim Tong yang sedang melakukan
pengejaran.
Inilah untuk pertama kalinya, secara resmi, warga Lembah
Salju Bernyanyi keluar dari Lembah dengan kekuatan ilmu
silatnya. Betapa terharu Thian San Kim Tong melihat

Tarian Liar Naga Sakti I 47


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pemandangan yang sudah lama ingin dia saksikan,


pemandangan yang berbeda dan tidak melulu dalam Lembah
Salju Bernyanyi. Tapi, sayangnya keinginan menikmati
keindahan pemandangan harus disingkirkan, karena dia harus
mencari tahu siapa yang mengintip percakapannya barusan
dengan anak buah Lembahnya.
Tapi, betapa terkejutnya Thian San Kim Tong begitu
menyadari ternyata lawan yang dikejar tidak kalah hebatnya
dengan dirinya sendiri. Jarak antara dirinya dengan orang
yang dikejar tidak bertambah pendek, meski juga tidak
bertambah jauh. Tetap dalam kisaran 100 meteran belaka,
dan belum pernah memendek jarak antara keduanya. Tentu
saja Thian San Kim Tong menjadi penasaran. Pertama kali
keluar lembah, langsung bertemu lawan kuat, membuat harga
dirinya sedikit terusik. “Hendak kulihat siapa gerangan
engkau” gumamnya penuh dengan rasa penasaran.
Dan tiba-tiba, diapun menggenjot tubuhnya,
mengerahkan kekuatan ginkangnya dan meluncur dengan luar
biasa cepatnya ke arah bayangan kelabu yang dikejarnya.
Ketika mengempos dan mengerahkan kekuatannya, untuk
beberapa saat jarak antara keduanya sedikit memendek. Dan
rupanya, hal tersebut disadari oleh orang yang dikejarnya.
Nampak diapun menambah kekuatan dan kecepatan, dan
tiba-tiba tubuhnya melesat kedepann sama cepatnya dengan
Thian San Kim Tong yang akhirnya mencak-mencak
penasaran.
Sekilas tiada yang istimewa antara peristiwa kejar-kejaran
Thian San Kim Tong dengan orang yang diburunya. Tetapi,
bagi para ahli, akan segera mengerti bahwa mereka yang

Tarian Liar Naga Sakti I 48


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sedang berkejar-kejaran itu, bukan sekedar jago silat kelas


satu, tetapi jago silat yang hanya bisa dihitung dengan jari
tangan. Kecepatan mereka luar biasa, padahal medan dimana
mereka adu ginkang adalah medan yang sangat sulit. Tetapi,
sulitnya medan tidak mengurangi kecepatan mereka dalam
adu ginkang. Dan, kali ini jarak antara merekapun tetap tidak
memendek, tidak juga menjauh. Adu ginkang antara dua
orang berilmu tinggi yang sangat mendebarkan dan
menegangkan.
Tetapi, orang yang dikejar rupanya tidak terlampau
mengerti medan diseputar Lembah Salju bernyanyi. Karena
beberapa saat kemudian, dia terjebak dalam kondisi alam
yang tidak memungkinkan dia berlari lebih jauh. Di
hadapannya kini terpampang jurang yang tepian seberangnya
sama sekali tidak terlihat. Bukan hanya karena terhalang
kabut yang lumayan pekat, tetapi karena dari desau angin
menandakan jika tebing seberang berada dalam jarak yang
agak jauh dari tebing jurang tempatnya berpijak sekarang.
Otomatis orang berjubah kelabu itu berhenti, atau
tepatnya terhenti. Dan hanya dalam hitungan detik, tubuh
Thian San Kim Tong telah menyandaknya. Dan kini keduanya
dalam sikap dan posisi berhadap-hadapan. Tiada lagi daya
orang itu berlari jauh ke depan. Dia tentu tidak akan
berspekulasi meloncati jurang dihadapannya karena
ketidakyakinan seberapa jauh lebar jurang tersebut. Dan
ketidakyakinan itu membuatnya terpaksa harus menunggu
pengejarnya untuk datang mendapatkannya. Dan memang,
sekarang mereka sudah dalam posisi saling berhadapan.

Tarian Liar Naga Sakti I 49


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bahkan Kim Tong sudah langsung melayangkan serangan ke


arah orang yang dikejarnya itu, dan tidak terelakkan lagi:
“Dhuaaaaaaaaaaaaaarrrrrrr”
Keduanya terlontar deras kebelakang. Benturan tenaga
yang sangat hebat, tetapi sekaligus membuat keduanya
sangat berhati-hati karena lawan ternyata bukan ayam sayur.
Bukan hanya ginkang mereka yang hebat dan istimewa, tetapi
tenaga dalampun ternyata tidak selisih banyak. Hal yang
menimbulkan kerguan di antara keduanya:
“Sekarang, kemana lagi engkau mau melarikan diri ...”?
Kim Tong mengejek.
“Kalau tidak harus berlari lari, buat apa melarikan diri.
Toch aku sudah menyambut pukulan perkenalanmu, tidak
jelek memang ....”? orang yang dikejarpun membalas
mengejek dan sama sekali tidak memperlihatkan rasa
takutnya sekalipun.
“Siapa gerangan engkau ....”? kembali Kim Tong bertanya.
Tidak lagi menyerang karena maklum, lawan juga ternyata
hebat. Hanya dia heran: “kenapa pagi-pagi begini sudah
bertemu lawan hebat”?
“Apa perlunya engkau mengenali diriku ...? setelah
Lembah Salju Bernyanyi terisolasi selama kurang lebih 100
tahun, kuberitahukan kepadamu namakupun tetap engkau
tidak akan mampu mengenaliku. Karena itu, adalah jauh lebih
baik tidak kukatakan saja”
“Hmmm, engkau ternyata mengetahui dan mengenal
Lembah Salju Bernyanyi jika demikian” Kim Tong menjadi

Tarian Liar Naga Sakti I 50


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

curiga. Tidak disangkanya sama sekali jika pada hari pertama


isolasi 100 tahun itu berakhir, sudah ada orang luar yang
menyatroni lembahnya.
“Hahahaha, jika tidak mengetahui, untuk apa aku berada
disini” balas orang itu.
“Apakah engkau kawan ataukah lawan ....”? tanya kim
Tong, terkesan polos untuk seorang Majikan Lembah sekelas
dirinya. Tapi, begitulah, dia memang tidak pernah berinteraksi
dengan dunia luar, selain dengan warga Lembah Salju
Bernyanyi belaka.
“Apa maksudmu dengan menjadi kawan atau lawan ....?
orang berpakaian dan berkerudung kelabu itu bertanya.
“kawan berarti tidak punya maksud buruk. Lawan, berarti
memiliki niat jelek dihatinya terhadap kami” tegas Kim Tong.
“Bagaimana kalau kukatakan aku adalah kawanmu”? pancing
si jubah kelabu.
“Kawan .....? Tapi seorang kawan tidak akan melakukan
pengintaian terhadap Lembah kami secara diam-diam seperti
dirimu” tegas Kim Tong. Pintar juga ternyata Thian San Kim
Tong ini. Sebab tindakan si jubah kelabu yang mengintip
adalah sama sikap orang yang bermaksud buruk.
“tentu saja aku bisa menyatakan diri sebagai kawanmu.
Jelek-jelek begini, akulah orang pertama yang engkau jumpai
setelah 100 tahun Lembahmu terisolasi dari dunia luar”
“Tetapi, tindak-tandukmu tidak menunjukkan itikad baik
seorang sahabat. Lebih mirip orang jahat yang memiliki niat
buruk terhadap Lembah Salju Bernyanyi, apalagi engkau

Tarian Liar Naga Sakti I 51


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

melarikan diri ketika kutanya siapa engkau gerangan. Dan


hanya karena jurang ini sajalah maka engkau dengan terpaksa
harus berbicara denganku disini”
“Hahahahaha, pintar .... pintar. Padahal, aku hanya ingin
memastikan bahwa benar Lembah Salju Bernyanyi telah lepas
dari isolasi yang dikerangkengkan oleh Kakek Dewa Pedang
100 tahun silam”
“Hmmmm, engkau nampaknya tahu banyak soal Lembah
Salju Bernyanyi”?
“Mengapa tidak tahu .....? Banyak orang yang tahu dan
masih ingat dengan Lembah Salju Bernyanyi sebelum dihukum
Kakek Dewa Pedang. Dan kakek Dewa Pedang adalah musuh
perguruan kami sejak dahulu, jadi kami dengan Lembah Salju
Bernyanyi sebenarnya adalah kawan”
“Tidak perlu engkau memanasi aku dengan Kakek Dewa
Pedang. Lihat saja, dalam waktu dekat aku akan membayar
hinaan atas Lembah Salju Bernyanyi”
“Membalas, membalas kepada siapa”? Hahahaha, apakah
engkau tidak tahu jika Kakek Dewa itu telah meninggal
puluhan tahun silam”?
“Benar, aku tahu. Tapi, toch kakek Dewa Pedang
mempunyai keturunan. Aku bisa saja melakukan pembalasan
kepada anak muridnya guna melihat kepandaian siapa yang
lebih hebat”
“Hahahaha, engkau menyuruh orang ke Thian San Pay,
padahal murid Kakek Dewa Pedang tidak berada disana. Dan
lagi, tidak seorangpun pendekar pedang di Thian San Pay yang

Tarian Liar Naga Sakti I 52


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sanggup menampung 50% saja keahlian Kakek Dewa Pedang.


Hahahaha, engkau sia-sia saja”
“Semerosot itukah Thian San Pay? Kalau begitu, muridnya
memangnya berada dimana jika tidak di Thian San Pay”?
“Apakah engkau berani meluruknya jika kukatakan”?
tantang si jubah kelabu yang secara perlahan menggiring Kim
Tong kearah percakapan yang memang diinginkannya itu.
“Soal takut masih belum ada di kamu Lembah Salju
Bernyanyi” Kim Tong tersinggung, dan memang kelihatannya
itu yang diinginkan oleh si jubah kelabu. Percakapan yang
digiringnya perlahan mulai membuahkan hasil.
“Hahahaha, tapi siapa yang berani meluruk Lembah
Pualam Hijau sekarang ini? Tapi entah kalau Lembah Salju
Bernyanyi sanggup” ditambahkan lagi minyak untuk
menyiram kemarahan Kim Tong.
“Kalau hanya Lembah Pualam Hijau, kami Lembah Salju
Bernyanyi masih belum kehilangan nyali untuk melabraknya.
Lihat saja nanti, saatnya kami akan mencari murid Kakek
Dewa Pedang untuk adu kesaktian, setidaknya membuktikan
kami tidak kalah dari Kakek Dewa Pedang”
“Jika demikian Majikan Lembah Salju Bernyanyi, engkau
boleh datang ke Lembah Pualam Hijau pada dua bulan ke
depan. Dan lihat, apakah engkau berkemampuan memasuki
Lembah Pualam Hijau dan menantang murid tunggal Kakek
Dewa Pedang itu”
“Baiklah, tetapi siapakah gerangan engkau”? Kim Tong
tetap penasaran dengan orang berjubah kelabu yang

Tarian Liar Naga Sakti I 53


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dikejarnya dengan susah. Dan baru bisa berbicara dan


bertemu setelah dia tidak berani terbang melintais jurang
dalam itu.
“Jika engkau ada di Lembah Pualam Hijau pada dua bulan
menjelang, maka kita akan saling berjumpa dan berkenalan
lebih jauh ...... awas......”
Meski Kim Tong cukup awas dan waspada, tetapi dia
tetap kena dipermainkan orang. Ketika dia menoleh untuk
melihat apa yang diteriakkan si jubah kelabu itu dengan
“awas”, tibat-iba dia merasa sesuatu tak wajar, dia merasa
dikibuli karena tak ada orang dibelakangnya. Tetapi, waktu
sepersekian detik telah memberi ketika yang cukup bagi si
jubah kelabu untuk bertindak. Dalam waktu singkat tubuhnya
kembali melesat, kali ini ke arah darimana mereka datang.
Dan ketika dikejar, seperti tadi jarak mereka tidak menyempit
atau memendek, tetapi selalu tetap tidak berubah, sampai
kemudian Kim Tong membiarkannya berlalu.
“Lembah Pualam Hijau?, hmmmmm, apa yang ditakuti
disana”? desis Thian San Kim Tong dalam hati. Sayang, Kim
Tong tidak menyadari jika dia sebenarnya sedang digiring si
Jubah Hijau untuk mengarah ke Lembah Pualam Hijau. Dia
memang mendengar nama Lembah yang sangat terkenal dan
hebat itu di jaman sekarang. Tetapi sudah tentu dia enggan
memperlihatkan kelemahannya meski harus berhadapan
dengan Lembah Pualam Hijau. Apa gerangan yang akan terjadi
kelak?

Episode 2 : Ketenangan Yang Terkoyak

Tarian Liar Naga Sakti I 54


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Di lain tempat, Thian San Giok Li setelah berbicara


panjang lebar tentang kondisi yang terjadi dan pembagian
tugas di antara mereka bertiga, telah kemudian berpisah.
Kedua nenek yang mendapat tugas untuk menjaga “pintu
rahasia”, tugas yang telah mereka emban selama puluhan
tahun terakhir, telah beranjak pergi. Tetapi entah mengapa
dan apa alasannya, pintu itu kini harus dijaga lebih ketat.
Biasanya yang menjaganya, cukup seorang di antara mereka
bertiga, tetapi sekarang harus dijaga berdua.
Meski keheranan, kedua nenek ini tetap melaksanakan
pembagian tugas tersebut. Entah bagaimana, pesona dan
wibawa kakak seperguruan mereka selalu membuat mereka
tunduk. Pesona dan wibawa itu nyaris mirip dengan subo
mereka, ibu guru yang telah almarhum lebih 10 tahun silam.
Lemah lembut, tetapi menampilkan penampilan yang tegas
dan kokoh, sekaligus begitu memperhatikan kebutuhan
mereka sebagai murid-murid.
Maka kedua nenek itupun meninggalkan toa suci mereka
yang masih memandangi berlalunya kedua nenek itu sampai
beberapa lama. Pada akhirnya, sang Toa Suci, orang pertama
Thian San Giokli itu, juga meninggalkan ruangan tersebut
setelah menarik nafas panjang berulang-ulang. Wajah yang
berprihatin kini tak dapat disembunyikan lagi. Meski dia
sanggup menyembunyikannya dari pandangan mata kedua
adik perguruannya, tetapi sekarang membayang jelas dari
sorot mata dan tampilan wajahnya.
“Lembah Salju Bernyanyi memasuki babakan baru.
Hmmmm, mudah-mudahan sanggup, mudah-mudahan”
demikian desis sang Nenek dalam hatinya. Entah apa dan

Tarian Liar Naga Sakti I 55


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bagaimana sebenarnya yang dibayangkan dan diterawangnya


akan terjadi bagi Lembah Salju Bernyanyi. Bayangan tersebut,
justru datang dan membayang pada hari pertama setelah
selama 100 tahun Lembah Salju Bernyanyi hidup dalam
kekangan, terisolasi dari dunia luar.
“Subo tidaklah mungkin keliru, tanda-tandanyapun
kulihat semakin jelas” demikian sang nenek kembali berdesis
dalam hatinya. Dan setelah beberapa waktu sang nenek
terpekur sendirian sambil menerawang dan memandang ke
atas, akhirnya diapun perlahan-lahan turun dari tempatnya
bersamadhi, dan perlahan berlalu. Dia menyusuri lorong-
lorong dalam ruangan-ruangan khusus yang tersembunyi di
dalam Lembah Salju Bernyanyi.
Berliku-liku dia berjalan sampai akhirnya tangannya
meraba kepala burung di dinding sebelah kiri dan seterusnya
sedikit mendorongnya. Setelahnya terdengar derit dinding-
dinding yang bergeser membuka, terus membuka hingga
setinggi persis tubuh seseorang, hanya kurang lebih 2 meter
dan lebarnya tak akan lebih dari 50 cm. Hanya cukup bagi satu
orang belaka untuk memasuki pintu yang membuka tersebut.
Sebuah pintu yang selalu terkunci dan mustahil dikenali orang
luar karena dinding dimana pintu rahasia tersebut berada,
persis sama dengan dinding-dinding lainnya. Susah ditemukan
pastinya.
Tidak ada tanda khusus dan khas, bahkan benda yang
disentuh oleh si nenekpun adalah benda biasa, berbentuk
burung-burungan. Burung khas yang banyak terdapat di
Gunung Thian San dan juga banyak menghiasi dinding
sepanjang lorong yang di lalui si Nenek. Hanya orang yang

Tarian Liar Naga Sakti I 56


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengerti dan tahu rahasianya sajalah yang akan sanggup


mengenali kepala burung-burungan manakah yang menjadi
tanda rahasia bagi pintu rahasia yang terbuka itu.
Secara perlahan si Nenek berjalan masuk ke ruangan
rahasia tersebut. Hanya beberapa langkah, di hadapannya kini
terbentang 5 ruangan yang masing-masing ruangan memiliki
pintunya sendiri. Nampaknya, ini adalah ruangan yang biasa
ditempati oleh si Nenek. Dia memandangi sejenak 3 pintu
ruangan bagian tengah, untuk kemudian menarik nafas
panjang. Setelahnya dia beranjak ke sudut ruangan lebih luas
dari tempatnya berdiri saat itu, disana terdapat sebuah
tempat yang biasa digunakan bersamadhi. Sementara tepat di
belakangnya, kembali terdapat sebuah pintu ruangan.
Dengan tidak menekuk sepasang kakinya, si Nenek tiba-
tiba saja bagaikan terbang, melayang ke arah tempat dia
samadhi. Dan ketika tiba ditempat, dengan ringan dan santai
dia menekuk kedua kakinya, dan diapun mendarat di
tempatnya dalam posisi samadhi. Disitu kembali si Nenek
beberapa kali menarik nafas panjang, dan seterusnya
berusaha untuk memusatkan perhatiannya. Tidak lama
kemudian dia telah menemukan ketenangan dalam
samadhinya.
Tetapi, Nenek itu sepertinya memang telah mencapai
puncak kesempurnaan dalam penguasaan ilmu-ilmunya.
Belum beberapa lama dia tenggelam dalam samadhinya,
mungkin hanya ada sekitar 30 menitan, tiba-tiba matanya
telah terbuka. Seterusnya terdengar dia berguman:

Tarian Liar Naga Sakti I 57


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Harusnya mereka telah menyelesaikannya ......”, dan


setelah itu matanya kembali memandang kearah 3 pintu yang
kini berada di sebelah kanan depannya, rapih berjejer.
Begitupun, dia masih belum menemukan adanya tanda-tanda
pintu itu bergerak dibuka orang. Kembali dia terpekur
menunggu. Beberapa saat dia menunggu, tiba-tiba dia
tersentak:
“Ach, sesuatu akan terjadi, apakah gerangan ......?”
desisnya. Nenek ini memang mewarisi kepekaan akan sesuatu
yang bakal terjadi. Sesuatu yang diwarisinya dari Subonya dan
yang akhir-akhir ini semakin kuat melekat dalam dirinya.
Sesuatu seperti kewaspadaan terhadap sesuatu yang bakal
dan akan segera terjadi dan sangat terkait erat dengan
lingkungan dan orang-orang sekitarnya. Tetapi, belum lagi dia
mencermati secara lebih detail “sesuatu” yang akan terjadi
itu, kembali dia tersentak, karena tiba-tiba:
“Srrrrrrrrrrrrrrttttttttt ....” pintu paling ujung bergerak
terbuka, dan hanya berjarak 2-3 detik kemudian, pintu paling
tengah juga berderit membuka. Dan tidak sampai 3-4 menit
kemudian, pintu terakhir juga berderit terbuka. Dan kemudian
berturut-turut berkelabat tiga bayangan yang dengan segera
memberi hormat dan berlutut di hadapan si Nenek sambil
masing-masing berkata:
“Toa suci ........”
“Subo .......”
Dalam waktu singkat di hadapannya telah berdiri seorang
pemuda dalam sikap sangat menghormat dan dua orang gadis
berlutut yang ternyata adalah murid-muridnya dan adik

Tarian Liar Naga Sakti I 58


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

seperguruannya yang terkecil. Yang pertama, seorang


pemuda gagah – paling banyak berusia 22 tahun bernama
Tham Beng Kui. Dia adalah anak bungsu dari Kim Tong dengan
istrinya yang telah meninggal setelah melahirkan Beng Kui.
Tepat ketika pada usianya yang ke 10 tahun, dia diangkat
menjadi murid oleh Neneknya – ibu dari Kim Tong, sekaligus
guru dari Thian San Giokli.
Namun, ketika berusia 12 tahun, sebelum Nenek Tham
Beng Kui meninggal, dia telah meninggalkan pesan kepada
anaknya Kim Tong dan juga Thian San Giokli bahwa
pendidikan silat murid penutupnya, yang juga adalah cucunya,
akan dilanjutkan oleh Thian San Giokli nomor 1. Atau murid
utamanya, yakni toa suci dari ke tiga Thian San Giokli. Itulah
sebabnya Tham Beng Kui memanggil “Toa Suci” kepada nenek
itu, meski prakteknya hanya 2 tahun dia dilatih neneknya.
Danselanjutnya dia dilatih oleh “toa sucinya” itu atas nama
neneknya yang menjadi gurunya. Sedangkan kedua anak gadis
yang menyusulnya memanggil subo.
Disamping Beng Kui, berlutut Cui Giok Tin dan Cui Giok Li,
kakak beradik yang diselamatkan oleh orang-orang Lembah
Salju Bernyanyi yang sedang turun gunung membeli ransum
dan bahan makanan di kaki gunung Thian San. Cui Giok Tin
yang waktu itu berusia 3 tahun bersama ibunya yang sedang
hamil, dikejar-kejar penjahat di kaki gunung Thian San.
Beruntung mereka berhasil menghindar dengan bersembunyi
di dalam sebuah gua liar dan akhirnya selamat. Namun
setelah keluar dari gua persembunyian, mereka berdua
pingsan karena kelaparan – maklum selama bersembunyi

Tarian Liar Naga Sakti I 59


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dalam gua, 2 hari dua malam mereka tidak menyentuh


makanan barang sedikitpun.
Beruntung, Giok Tin dan ibunya ditemukan oleh
rombongan Lembah Salju Bernyanyi dan selanjutnya di bawah
ke perkampungan Lembah salju Bernyanyi. Nenek pertama
dari Thian San Giokli sangat terkejut menemukan watak yang
cemerlang dan tulang yang sangat baik untuk berlatih silat
dari Cui Giok Tin, dan pada akhirnya mengangkatnya menjadi
murid. Setelah 3 bulan di lembah Salju bernyanyi, lahirlah Cui
Giok Li – sayangnya, ibu mereka meninggal dalam persalinan.
Rupanya, selama berbulan-bulan Giok Tin dan ibunya
dikejar-kejar penjahat, sangat mempengaruhi kesehatan sang
ibu. Dan ketika melahirkan Giok Li, akhirnya sang ibupun
menghembuskan nafas terakhir. Untungnya, sang Ibu sempat
menjelaskan siapa dirinya kepada Thian San Giokli. Sejak saat
itupun, Giok Li menjadi murid penutup Thian San Giokli –
bahkan nama Giok Li diberikan sang subo.Dalam
pertumbuhan, Giok Li juga menunjukkan bakat yang hebat
dalam ilmu silat.
Cui Giok Tin berusia hampir sama dengan Beng Kui,
karena saat ini sudah hampir berusia 22 tahun, sementara
adiknya berusia hampir 19 tahun. Mereka memang selisih usia
lebih kurang 3 tahun. Tetapi, kedua anak gadis itu memang
sama-sama cantik dan apalagi keduanya sedang mekar-
mekarnya. Kecantikan mereka memang membanggakan,
tetapi sang Guru lebih bangga dengan prilaku kedua anak
gadis itu yang telah dididiknya sejak masa kecil mereka.
Bahkan dia merasa dan memperlakukan keduanya tidak hanya
sebagai murid-murid belaka, tetapi memperlakukan mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 60


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berdua bagai anak-anaknya atau cucu-cucunya. Itulah


sebabnya pandangannya begitu hangat dan mesra.
Nenek pertama dari Thian San Giokli itu seterusnya
memandangi ketiga anak muda dihadapannya untuk
kemudian berkata:
“Duduklah anak-anakku ....” dan tanpa diulang ketiga
anak muda itupun kemudian duduk di hadapan si nenek.
Termasuk Beng Kui. Nampak sekali rasa hormat dan kasihnya
kepada Nenek yang duduk dihadapannya. Meski lahirnya dia
adalah sute dari si Nenek, tetapi rasa hormatnya tidaklah
pernah hilang dari tindak tanduknya menghadapi si Nenek.
Rasa hormat serupa sebagaimana dahulu ditujukannya
kepada Neneknya yang telah almarhum, karena wibawa
kedua Nenek itu memang hampir sama.
Setelah ketiga anak muda itu duduk, sang Nenekpun
bertanya:
“Beng Kui sute .... bagaimana, apakah engkau telah
sanggup mengendalikan sinkang warisan subo ...”?
“Toa suci, nampaknya penggunaan Pek In Swat Kangku
sudah jauh membaik. Nampaknya aku sudah mampu
membaurkan Swat Im Sinkang Nenek kedalam Pek In Swat
Kang”
“Hmmmm, bagus sekali Siauw sute. Hahaha, tidak
percuma subo menggunakan ilmu mujijat “Memindahkan
Hawa – Menukar Hidup” untukmu. Sute, apakah engkau
sudah sanggup mengibas benda apapun menjadi tumpukan
salju dalam hitungan sepersekian detik”?

Tarian Liar Naga Sakti I 61


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Mungkin masih belum secepat toa suci dan Nenek, tetapi


rasanya aku sudah berkemampuan melakukannya”
“Siauw sute, sebelum subo meninggal beliau
meninggalkan sebuah pesan kepadaku untuk mengetahui
tahapan terakhir engkau menguasainya secara baik atau tidak.
Pesan itu dalam bentuk pertanyaan kecil, “kapan engkau
merasakan sekujur tubuhmu terselimuti salju dan sekujur
tubuhmu bagaikan membeku, tetapi dalam tubuhmu justru
merasa sangat hangat mendekati panas”?
“Toa suci, aaaacccchh, benarkah ada pesan demikian”?
tanya Beng Kui penasaran.
“Sute, apakah engkau telah mengalaminya”?
“Benar toa suci, kira-kira 5 hari sebelumnya”
“Hmmmm, tepat seperti yang diramalkan subo. Bahwa 5
hari sebelum engkau siuman, subo telah memastikan engkau
akan mengalaminya. Itulah tanda bahwa sinkang Swat Im
subo telah mulai membaur dengan Pek In Swat Kangmu sute”
“Ach, benarkah begitu toa suci”?
“Engkau meragukan nenekmu sute ....”?
“Tidak, tidak, tidak begitu toa suci, aku merasa sangat
gembira malah”
“Dengan demikian, engkau sudah siap menerima ilmu
Peng-Sian-Jit-Gwat Ciang (Pukulan Matahari Rembulan
Berhawa Dingin) sute”
“Toa suci, ilmu apakah gerangan itu”? tanya Beng Kui
penasaran.

Tarian Liar Naga Sakti I 62


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Sute, terus terang saat ini yang mampu menguasai ilmu


tersebut setelah Nenekmu dan toa sucimu ini, hampir tiada
orang lain lagi. Bahkan kedua sucimu yang lain tidak akan
sanggup menguasainya. Jika Subo dan aku tidak salah, kalian
bertiga memiliki bakat yang memadai untuk menguasainya,
dan engkau sute, sudah pada tahapan siap untuk memasuki
tahapan tersebut”
“Tapi, apakah ilmu itu lebih hebat dari Jit Goat Kan Kun
(Matahari dan Bulan Menggetarkan Jagat”?
“Sute, pada jaman Kakek guru, Koai Todjin menguasai
dunia persilatan sebelum Kakek Dewa Pedang (Lo Sian Kiam),
ilmu pukulan yang paling terkenal adalah Peng Sian Jit Gwat
Ciang itu. Ilmu ini memang bukan dari aliran beribadat semisal
Siauw Lim Sie, tetapi tetap di aliran lurus. Tandingannya
adalah ilmu silat yang dikenal paling jahat dan buas dalam
dunia persilatan yang disebut Bu-Siang-te-im-hu-kut (pukulan
dingin pembusuk tulang). Siapa yang terkena ilmu jahat ini,
tulangnya akan membusuk dengan cepat. Tetapi, syukur
kakek Guru Koai Todjin berhasil mengikat iblis durjana itu
pada masanya dan mengurung mereka sampai mereka ajal.
Jika Bu Siang te im hu kut menjagoi dunia hitam, dan ilmu
pukulan Kim Kong Ciang menguasai aliran beribadat, maka
aliran lurus di luar kaum beribadat yang menjagoi adalah ilmu
Kakek guru. Dan Jit Goat Kan Kun adalah syarat untuk
memasuki tahapan pamungkas dari perguruan kita”
“Sehebat itukah toa suci ...”? Beng Kui bertanya dengan
mimik bangga yang tidak dapat disembunyikan.

Tarian Liar Naga Sakti I 63


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara itu, Nenek pertama dari Thian San Giokli telah


berpaling kepada kedua muridnya yang selama ini dengan
tekun dan semangat mendengarkan guru mereka menjelaskan
kepada paman guru yang seusia dengan mereka. Si Nenekpun
kemudian bertanya:
“Giok Tin, bagaimana dengan engkau? Apakah engkau
telah sanggup menguasai Swat Im Sinkang dan juga Pek In
Swat Kang?
“Terima kasih Subo, dengan perkenan Subo, tecu merasa
sudah sanggup menguasainya”
“Dan engkau Giok Li, apakah juga sudah sanggup”?
“Subo, meski memang belum sesempurna Susiok dan
Suci, tetapi tecu merasa sudah mampu menguasainya”
“Baiklah, jika memang kalian bertiga merasa sudah
menguasainya, mari kita mencobanya. Ujiannya sederhana,
dengan menggunakan kibasan lengan kalian pasti mampu
membekukan benda apapun yang menyerang dan mendekati
kalian. Hal itu sangat umum dan biasa. Kali ini, jika mampu
membekukan benda yang kulemparkan kepada kalian dengan
tiupan dari mulut masing-masing, maka berarti kalian telah
mampu menguasai tenaga dingin keluarga Lembah Salju
Bernyanyi. Apakah kalian siap”?
“Siap toa suci ...”
“Siap subo ....”
Tiba-tiba di tangan Nenek pertama Thian San Giokli telah
tergenggam 3 butir kerikil dan ketika kerikil tersebut
dilontarkan kepada ketiga orang muda tersebut, kerikil kerikil

Tarian Liar Naga Sakti I 64


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tersebut telah mengeluarkan asap, bahkan ketika semakin


mendekati ketiga anak muda itu, telah mengeluarkan cahaya
api. Tetapi ketiga anak muda itu telah bersiap dengan
mengerahkan tenaga inti hawa dingin dari keluarga Lembah
Salju Bernyanyi. Dan kemudian serempak secara bersamaan
merekapun meniup guna menahan laju kerikil itu.
Tenaga yang mereka hembuskan berusaha untuk pertama
menahan daya tolak dari si Nenek, dan kemudian berusaha
membekukan kerikil berapi yang dilontarkan guru mereka.
Dan dalam waktu yang tidak lama, tidak sampai sampai 3
detik Beng Kui mendahului Giok Tin sepersekian detik, telah
bukan saja menahan laju kerikil dan mematikan apinya, tetapi
bahkan telah membekukan kerikil itu menjadi butiran salju.
Sementara itu, Giok Li membutuhkan waktu lebih dari 3 detik,
lebih 4 detik untuk melakukan hal yang sama.
“Hm, bagus, bagus. Sungguh luar biasa. Sesuai dengan
harapan dan dugaanku, kalian sudah mampu melakukannya
dengan sangat baik. Beng Kui sute, engkau masih akan
meningkat kemampuan sinkangmu karena sinkang subo akan
mulai membaur, dengan demikian akan mudah bagimu
menguasai Peng-Sian-Jit-Gwat Ciang (Pukulan Matahari
Rembulan Berhawa Dingin)”
“Terima kasih toa suci .....”
“Giok Tin dan Giok Li, selain berlatih Peng-Sian-Jit-Gwat
Ciang (Pukulan Matahari Rembulan Berhawa Dingin), kalian
harus terus meningkatkan latihan Hian Bun Kui Goan Kang Khi
(Ilmu Menghimpun Dan Menyatukan Hawa Murni). Latihan

Tarian Liar Naga Sakti I 65


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tersebut terbukti membuat kalian tidak tertinggal dari Siauw


Sute Beng Kui, meski dia membekal sinkang Neneknya”
“Baik subo ....”
“Satu hal lagi, kalian bertiga dilarang sekalipun
meninggalkan tempat ini sebelum sanggup menguasai dengan
sempurna Peng Sian Jit Goat Ciang. Jangan memandang
remeh, karena kekuatan tenaga dalam harus memadai, selain
kekuatan batin juga dipupuk terus menerus. Khusus untuk
Giok Tin dan Giok Li kalianpun harus keluar dengan menguasai
Pat-poh-hwe-gong (delapan langkah terbang di udara) dan
ilmu Hui-Sian-Hui-Kiam (ilmu pedang terbang memutar).
Kedua ilmu itu adalah ciri khas gurumu ini dan sudah
kusempurnakan sejak diciptakan Kakek guru kalian. Kalian
dilarang mengaku sebagai muridku jika keluar tanpa
menguasai kedua ilmu itu. Siauw Sute, jika engkau juga ingin
menguasai ilmu itu, engkau boleh melakukannya”
“Terima kasih subo ....”
“Catatan kedua ilmu silat yang terakhir akan kalian
temukan di ruangan ini segera setelah kalian
menyempurnakan Ilmu Peng-sian-jit-gwatciang (pukulan
matahari rembulan berhawa dingin). Siauw Sute, mungkin
engkau harus keluar terlebih dahulu, karena urusan Lembah
Salju Bernyanyi kelak akan menjadi urusan besarmu.
Tanggungjawabmu untuk mengekang kedua ponakan
muridmu untuk melanjutkan latihan mereka sebelum berlalu
dari ruangan ini”
“Toa suci, legakan hatimu, aku akan melakukannya”

Tarian Liar Naga Sakti I 66


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Ketika kalian selesai dengan latihan Ilmu Peng-sian-jit-


gwatciang (pukulan matahari rembulan berhawa dingin),
mungkin aku tidak berada di ruangan ini. Ingat, berlakulah
hati-hati dan jangan dengan panas hati. Giok Tin, ingat baik-
baik pesanku ini, jangan bertindak dengan panas hati”
“tecu mengerti subo .....”
“Baiklah, sekarang masuklah ke ruangan di belakangku. Di
ruangan itulah tertera secara rinci bagaimana melatih Ilmu
Peng-sian-jit-gwatciang (pukulan matahari rembulan berhawa
dingin). Kalian harus bangga, karena di Perguruan kita ini,
kalian adalah orang 5 yang memasuki ruangan tersebut.
Artinya kalian adalah orang-orang terpilih untuk meneruskan
kejayaan Lembah Salju Bernyanyi”
Maka bertindaklah ketiga anak muda itu, secara bersama
mereka memasuki ruangan itu, dan berada disana selama
beberapa jam. Dan ketika mereka keluar dari pintu tersebut,
di ruangan semula, mereka kembali menemui Nenek pertama
dari Thian San Giok Li yang dengan sabar menunggu. Dan si
Nenek tidak lagi memberi pesan apa-apa selain
mempersilahkan mereka memasuki kembali ruangan tempat
mereka harus menempa diri. Dan seterusnya, ruangan itupun
kembali sepi .....
Beberapa saat kemudian, Nenek sakti itu kembali duduk
merenung. Dia bangga, karena mampu melatih Giok Tin dan
Giok Li setara dengan sutenya Beng Kui. “Untung aku
menemukan kitab Hian Bun Kui Goan Kang Khi (Ilmu
Menghimpun Dan Menyatukan Hawa Murni) di koleksi
pustaka Kakek Guru. Kalau tidak, mustahil Giok Tin dan Giok Li

Tarian Liar Naga Sakti I 67


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sanggup mendekati kepandaian beng Kui” desisnya dalam


hati.
Selanjutnya, si Nenek kembali merenung dan termenung.
Tetapi kali ini, bukan sekedar merenung dan melamun. Karena
Nenek sakti ini sebetulnya kembali mengerahkan kemampuan
istimewanya dalam menerawang kejadian-kejadian yang
sudah, sedang dan akan terjadi. Seperti yang dilakukannya
sebelum ketiga anak muda tadi menyelesaikan samadhi awal
mereka. Tidak terasa memang kalau dia telah bercakap dan
membekali siauw sute dan kedua murid penutupnya selama
lebih kurang 3 jam.
Padahal, sebelum bercakap dengan mereka, dia telah
menangkap terjadinya kejanggalan dan terjadinya “bencana”
jauh di luar sana. Tetapi, dia belum sempat mengetahui lebih
detail kejadiannya, karena siauw sute dan kedua muridnya
telah menyelesaikan latihan mereka dan menghadapnya.
Karena itu, Nenek sakti ini ingin kembali melacak apa
gerangan yang terjadi. Tetapi sayang, kejadiannya sudah
lewat jauh. Justru tanda lain yang ditemukan. Nenek ini
tersentak dan mendesis:
“Astaga ...... yang ini benar-benar di luar sangkaan, ada
kekuatan luar biasa yang sanggup menerobos masuk. Kim
Tong, kedua sumoy dan anak murid Lembah tidak mungkin
sanggup menahan mereka ..... aku harus bergegas” dan
selesai berdesis demikian, Nenek itupun berkelabat dan
lenyap dari ruangan. Ada apa gerangan? Apakah yang terjadi
di luar sana?
===================

Tarian Liar Naga Sakti I 68


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Apa gerangan yang terjadi? Dugaan Thian San Giokli


memang benar. Sesuatu sedang terjadi, tepat dalam Lembah
Salju Bernyanyi. Dan sesuatu yang terjadi adalah sesuatu yang
luar biasa. Lembah Salju Bernyanyi untuk pertama kalinya
selama seratus tahun terakhir kemasukan musuh. Tepat di
jantung dan pusat Lembah Salju Bernyanyi.
Tidak lama setelah Kim Tong kembali dari pengejaran
terhadap si Jubah Hijau, mungkin ada sekitar 2 jam, beberapa
anak murid dan anaknya yang keluar Lembah menuju Thian
San Pay kembali ke Lembah. Hanya saja dari jumlah 7 orang
yang menuju ke Perguruan Thian San Pay, yang kembali ke
Lembah Salju Bernyanyi tinggal 4 orang belaka. Sisanya tewas
dalam pertikaian yang terjadi di Perguruan Thian San Pay.
Ketika mendatangi Thian San Pay maksud utama mereka
adalah menjajaki kemampuan perguruan itu. Tapi apa lacur,
bentrokan berdarah justru terjadi dan memakan banyak
korban di pihak Thian San Pay dan dibayar oleh 3 nyawa anak
murid Lembah Salju Bernyanyi.
Yang pulang dengan tetap hidup namun terluka adalah
murid tertua sekaligus putra tertua dari Kim Tong yang
bernama Tham Ki. Tham Ki sudah berusia hampir 60 tahun
dan mewarisi semua kepandaian ayahnya, Thian San Kim
Tong. Selanjutnya murid kedua Kim Tong bernama Ho Cu
Seng, pria berumur 58 tahun yang juga memiliki kepandaian
hampir seimbang dengan toa suhengnya. Orang ketiga adalah
putra ketiga Kim Tong bernama Tham Sin berusia 49 tahun,
murid ke-lima namun yang berkepandaian melebihi toa
suheng sekaligus kakak tertuanya. Mungkin bahkan sudah
melampaui kemampuan ayahnya, karena memang sesekali

Tarian Liar Naga Sakti I 69


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menerima pengajaran Neneknya. Dan orang terakhir adalah


murid terakhir, murid kedelapan atau penutup dari Kim Tong
yang bernama Toh Lui. Lelaki gagah berusia 32 tahun.
Sebetulnya, murid terakhir Kim Tong adalah anak bungsunya
Beng Kui, tetapi anak itu telah dididik langsung oleh neneknya
dan terakhir dididik oleh orang pertama Thian San Giokli.
Sementara 3 orang yang tewas di perguruan Thian San
Pay adalah putra kedua Kim Tong bernama Tham Bu Ji
sekaligus murid nomor tiga; Kemudian murid nomor empat
bernama Hu Beng Sin, lelaki tinggi besar berusia 52 tahun; dan
korban terakhir adalah murid ketujuh Kim Tong yang bernama
Sip Kong. Seorang lagi murid ke-enam sekaligus satu-satunya
putri Kim Tong bernama Tham Wan Hoa, tidak menyertai
rombongan ke Thian San Pay karena memilih hidup di
perkampungan Lembah Salju Bernyanyi bersama suaminya.
Betapa marah Kim Tong mendengarkan laporan murid
bungsunya yang memang cerdik pintar itu. Dia berbicara
karena dari mereka berempat, adalah Toh Lui, murid ke
delapan dan murid kedua Ho Cu Seng yang terhitung lukanya
paling ringan. Hanya saja, Ho Cu Seng entah mengapa sejak
dari Thian San Pay menjadi begitu pendiam dan tidak banyak
bicara:
“Kami bermaksud baik-baik menantang mereka suhu,
toako dan ji suheng sudah berkali-kali mengutarakan maksud
untuk sekedar adu kepandaian. Tetapi, entah mengapa
mereka tidak mau menerima, bahkan beralasan Ciangbundjin
mereka berhalangan dan sedang bertugas keluar. Ketika kami
menantang murid Kakek Dewa Pedang, mereka justru
menertawakan. Toa suheng yang penasaran akhirnya lepas

Tarian Liar Naga Sakti I 70


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tangan melukai salah seorang murid mereka, dan


pertengkaranpun terjadi sampai adu kesaktian. Awalnya kami
sekedar melukai lawan, tetapi karena mereka kemudian
menewaskan Sip Kong suheng, akhirnya kamipun
membalasnya dan berhasil membunuh puluhan anak murid
mereka suhu”
“Sebentar, engkau tadi mengatakan merekalah yang
terlebih dahulu melakukan pembunuhan, apa benar
demikian”?
“Memang demikian suhu. Kamipun heran, karena Sip
Kong suheng tidak dalam keadaan terdesak meski dikerubuti
lawan yang berkemampuan jauh lebih rendah darinya. Tetapi,
tahu-tahu entah bagaimana Sip Kong suheng terjatuh dan
jatuhnya tepat mengarah ke pedang salah seorang
pengeroyoknya yang sedang terhunus. Kebetulan tecu
langsung menyaksikan kejadian itu suhu”
“Jika demikian, ada juga orang sakti di Thian San Pay”?
“Rasanya bukan demikian suhu, tecu tidak menemukan
lawan yang mampu merepotkan kami. Kematian Sip Kong
suheng sangat aneh. Dan anehnya lagi, menurut toa suheng,
kematian sam suheng juga sama anehnya, persis seperti
kematian Sip Kong suheng. Dan ji suheng terakhir melaporkan
kematian Beng Sin suheng juga mirip. Disinilah letak
keanehannya suhu”
“Hmmm, apakah gerangan yang terjadi? Apa benar
demikian adanya?” bertanya Kim Tong kepada anak
tertuanya:

Tarian Liar Naga Sakti I 71


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Benar ayah, cerita Toh Lui sute sangat benar. Kematian


ketiga sute terlalu aneh”
“Pasti ada tokoh sakti mereka yang main gila”
“Tapi, jika ada masak harus menunggu sampai hampir 50-
an anak muridnya terbunuh suhu”? Toh Lui meragukan
dugaan gurunya.
“Atau karena kelalaian mereka bertiga”? guram wajah
Kim Tong mengucapkannya
“Rasanya juga bukan ayah” kali ini putra sulung Kim Tong
yang menyanggah pendapat ayahnya.
“Suhu, menurut pendapat tecu, kita sebaiknya bersiap-
siap. Karena dengan begitu banyaknya anak murid Thian San
Pay yang tewas ditangan kita, sangat besar kemungkinan
mereka akan balik menyerbu” Toh Lui mengajukan pandangan
yang memang sangat jitu. Bisa ditebak, Thian San Pay akan
melakukan pembalasan. Peristiwa yang terjadi sudah
merupakan peristiwa berdarah. Terlalu banyak anak murid
mereka yang terbunuh.
“Biarlah, jika mereka menyerbu, kita tentu akan
meladeninya” dingin suara Kim Tong yang masih penasaran
dengan tewasnya anak dan murid-muridnya. Sebuah tanda
betapa Kim Tong kurang memahami gejolak dunia persilatan,
maklum, dia hidup dalam pengasingan sepanjang
kehidupannya. Dan inilah yang akan mendatangkan bala bagi
Lembah Salju Bernyanyi. Keengganan untuk melakukan
pemeriksaan dan pengamatan lebih jauh, bakal sangat

Tarian Liar Naga Sakti I 72


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

merugikan bagi Lembah Salju Bernyanyi yang sekaligus


mengorbankan suasana tenang damai selama 100 tahun lebih.
“Sudahlah, biarlah kalian semua beristirahat dan
memulihkan diri terlebih dahulu. Kita akan membahas dan
menentukan langkah di pertemuan berikutnya menunggu
kalian semua sembuh dan pulih terlebih dahulu”
Begitulah Kim Tong. Miskinnya pengalaman di dunia
persilatan membuatnya lalai dan memperparah konflik
dengan Thian San Pay. Padahal, bukanlah maksudnya untuk
mengikat permusuhan dengan Thian San Pay. Jika dia lebih
teliti, maka dia akan menelaah informasi mengenai kematian
anak dan muridnya yang aneh. Sayang, dia tidak sanggup
menemukan celah untuk menelaah lebih jauh karena
miskinnya pengalaman berinteraksi dengan dunia luar.
Ada sekitar 10 menit setelah murid-murid dan anaknya
meninggalkannya sendirian, tiba-tiba berkelabat sesosok
tubuh dan telah langsung berdiri dihadapannya. Orang itu
ternyata adalah Nenek pertama dari Thian San Giokli, yang
telah dengan tenang bertanya kepada Kim Tong:
“Suheng, adakah sesuatu yang aneh baru saja terjadi”?
“Bagaimana engkau tahu sumoy....”? Kim Tong balik
bertanya.
“Aku baru saja terganggu dengan sebuah “rasa gelisah”
tentang sesuatu yang berbahaya terjadi di sini, di dalam
Lembah kita ini”
Kim Tong paham, bahwa sumoynya ini mendapatkan
warisan ilmu yang mujijat dari ibunya. Karena itu, diapun

Tarian Liar Naga Sakti I 73


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tergerak, meski tidak sangat antusias karena mengira hanya


laporan dari Thian San Pay saja yang penting:
“Ach sumoy, telah terjadi pertikaian berdarah dengan
Perguruan Thian San Pay. Aku kehilangan seorang anak dan 2
orang anak murid, sementara mereka kehilangan puluhan
murid” singkat saja informasi yang disampaikan Kim Tong
yang memang menduga, itulah kejadian “tidak enak” yang
diterawang oleh sumoynya itu.
“Hmmmm, aku sudah menduga peristiwa ini 3 jam
sebelumnya suheng. Tetapi, aku “melihat” ada sesuatu yang
asing, sebuah kekuatan yang sangat hebat yang menyusup
masuk ke dalam Lembah kita” demikian si Nenek berkata
dengan tegas dan sangat meyakinkan.
Kim Tong tergerak dan bertanya: “Apa maksudmu
sumoy”?
“Suheng, maksudku jelas. Ada kekuatan asing yang luar
biasa yang memasuki Lembah kita. Jika aku tidak salah, murid-
murid di gerbang alam kita sedang dalam keadaan tertotok.
Sebaiknya suheng memeriksa ke depan, aku akan ke dalam”
Selesai berkata demikian, tubuh nenek itu telah
berkelabat menghilang. Sementara itu, Kim Tong meski kaget,
tetapi masih ogah-ogahan. Tetapi begitupun dia beranjak
menuju pintu ke luar untuk memeriksa gerbang alam. Dan
betapa kagetnya dia ketika benar, murid-murid yang
ditugaskannya menjaga di gerbang alam, semuanya dalam
keadaan tertotok. Jika demikian, benarlah bahwa Lembah
Salju Bernyanyi sudah kemasukan tokoh hebat. Tapi siapakah
dia?

Tarian Liar Naga Sakti I 74


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kim Tong tidak lupa membebaskan anak-anak muridnya


terlebih dahulu, kemudian langsung berkelabat kembali
menuju ke dalam Lembah Salju Bernyanyi sambil memuji
ketajaman penerawangan sumoynya. Tengah dia berlari
menuju Lembah, tiba-tiba teringat kepada murid keduanya
yang selama dalam pertemuan tadi bersikap di luar kebiasaan.
Diam tidak pernah bicara dan pandang matanya terasa
hampa. Awalnya dia merasa karena muridnya itu terluka,
tetapi belakangan ketika dia menganalisis lebih jauh, dia sadar
bahwa pandangan mata muridnya yang aneh, pastilah
disebabkan oleh kekuatan di luar dirinya. “Ilmu siihir”, begitu
desis Kim Tong, dan dengan demikian semakin cepatlah dia
bergerak langsung menuju kamar murid keduanya itu.
Sementara itu, Nenek Thian San Giokli sudah cepat
bergerak menuju ke tempat rahasia dimana kedua sumoynya
dimintanya untuk berjaga-jaga. Untuk berjaga-jaga dia
memang meminta kedua sumoynya berjaga bersama, karena
“rasa tidak enak” sudah demikian kuat mencekamnya sejak
beberapa hari terakhir. Dan akhirnya kekhawatirannya
memang terbukti. Ketika tiba di ruangan itu, dia menyaksikan
kedua sumoynya terdesak hebat menghadapi seorang
berjubah hijau mengenakan penutup wajah yang bersilat
secara sangat hebat. Sementara di sudut ruangan lainnya, dia
melihat Ho Cu Seng sedang berdiri dengan seorang berjubah
hijau lainnya yang juga mengenakan kedok pelindung wajah.
“Tahan .....” serunya dengan tetap tenang, namun dengan
wibawa yang sangat kuat terkandung dalam suaranya. Si
jubah hijau yang sedang melawan keroyokan kedua sumoynya
menahan serangan dan heran atas pengaruh suara yang

Tarian Liar Naga Sakti I 75


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

demikian penuh wibawa. Sementara kedua Nenek yang


menjadi lawannya menarik nafas lega melihat kedatangan toa
suci mereka. Posisi mereka memang sudah sangat berbahaya,
karena itu mereka bersyukur dalam hati.
“Hmmmmm, bertambah seorang Nenek lagi. Tiada
salahnya engkau bergabung bersama mereka berdua untuk
melawanku Nenek tua” tantang si Jubah Hijau dengan
pongahnya. Dia memang dalam posisi unggul dan karenanya
secara takabur dia menantang ketiga Nenek itu untuk segera
mengerubutinya secara bersama-sama. Dia yakin menang.
“Jiwi sumoy berdua, mundurlah. Kalian berdua masih
bukan lawannya. Entah siapakah tuan yang mulia”?
“Engkau tidak perlu mengetahui siapakah aku. Kuberitahu
namakupun engkau tidak akan mengenaliku”
“Jika demikian, apakah maksud kedatangan tuan yang
sebenarnya ke dalam lembah terpencil kami ini”?
“Biarlah secara jujur kukatakan, aku ingin mengetahui
apakah Thian Tee Siang Mo (Sepasang Iblis Langit Bumi) masih
ditahan di dalam lembah ini”?
“Hmmmm, ketahuan belangnya” desis si nenek dalam
hati. Tetapi, dimulutnya si nenek berkata:
“Adakah tuan adalah sanaknya, keluarganya ataukah
muridnya”?
“Tidak ada hubungan apa-apa. Kami hanya ingin
mengetahui apakah kedua tokoh tua itu masih berada disini
ataukah tidak”

Tarian Liar Naga Sakti I 76


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Mereka memang berada disini. Ditaklukkan kakek guru


kami dan kemudian dikurung di Lembah ini agar tidak
mengganas di dunia luar. Tetapi, sayangnya kedua iblis itu
rasanya sudah menutup mata”
“Rasanya tidaklah berarti sudah pasti bukan”?
“Masa 100 tahun telah lewat ....” demikian si Nenek
berkata, tidak menjawab pertanyaan si jubah hijau secara
langsung.
“Jika demikian, apakah kami boleh memastikannya”?
“Sudah tentu tidak, malahan kami ingin mempersilahkan
tuan untuk meninggalkan Lembah kami ini secara baik-baik”
“Jika demikian kami akan memaksa”
“Jika kalian memaksa, maka kami terpaksa akan
menghalangi. Dan menjadi tradisi kami, bila pengganggu dan
penyusup seperti kalian tertangkap, maka akan kami
tempatkan di tempat dimana Lembah kami mengurung Thian
Tee Siang Mo”
“Baiklah, cobalah menangkap kami jika demikian” tantang
si jubah hijau. Dan seiring dengan kalimatnya itu, masuklah
Kim Tong yang kaget melihat ada 2 tamu tak diundang berada
dalam ruangan tersebut. Begitu masuk, Kim Tong berkata:
“Sumoy, ternyata benar perkataanmu. Lembah Salju
Bernyanyi telah kemasukan penyusup, dan untungnya kita
menemukan penyusup itu berada disini. Mereka telah
menyihir Cu Seng dan mengantarkan mereka ketempat ini,
selain itu merekapun telah menutuk para murid kita di
gerbang alam. Sungguh lancang. Karena itu, biarlah aku yang

Tarian Liar Naga Sakti I 77


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menangani mereka” Sambil berkata demikian, Kim Tong telah


berjalan mendekati si jubah hijau, tetapi dia bingung karena
kini dia berjumpa dengan dua orang berjubah hijau. Entah
yang mana dari keduanya yang telah adu balap dengannya
siang tadi.
“Sobat, bukankah engkau yang telah bertemu lohu siang
tadi ...”? tanya Kim Tong kepada si jubah hijau yang tadi
bertarung dengan kedua sumoynya.
“Mungkin” jawab si jubah hijau singkat.
“Jika demikian, kita akan melanjutkan pertempuran kita
tadi” sambil berkata demikian, Kim Tong langsung membuka
serangan. Tetapi kali ini dia kecele, karena serangannya
dengan sebat dipapak oleh si Jubah Hijau dan akibatnya dia
terdorong sampai 2 langkah ke belakang sementara lawannya
tetap berdiri kokoh ditempatnya. “Luar biasa, mengapa dia
hebat sekali kali ini”? desis Kim Tong dalam hati dengan hati
yang masih belum percaya jika dia kalah dalam bentrokan
barusan.
Kembali Kim Tong menyerang dengan menggunakan
tenaga lebih banyak dan kali ini dia menggunakan ilmu
pukulan Jit Goat Kan Kun, jurus ke enam:
“Sobat, sambut kembali pukulanku ini ......
hiaaaaaaattttttt”
Nampaknya sederhana pukulan Kim Tong, tetapi dibalik
kesederhanaan itu tersimpan kekuatan besar yang siap
meledak. Dan lawannya mengenali pukulan hebat, karena itu

Tarian Liar Naga Sakti I 78


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dia tidak berayal dan menyambut pukulan Kim Tong dengan


sama kerasnya. Akibatnya .........
“Blaaaaaarrrrrrrrrrrrrrr” kembali terjadi benturan. Dan
sama seperti tadi, Kim tong terdorong dua langkah lebih
banyak ketimbang lawannya. Dan fakta ini membuat Kim Tong
meradang. Selama ini dia merasa sebagai orang yang paling
hebat, bahkan mengungguli kehebatan ketiga sumoynya. Kini,
dihadapan ketiga sumoynya itu, dia terdorong dan kalah
melawan penyusup di Lembah mereka. Bagaimana dia tidak
murka?
Yang hebat adalah para penyusup. Meskipun hanya
berdua, tetapi mereka nampak tidak gelisah dan terburu-buru
meski telah dipergoki pihak lawan. Kepercayaan diri mereka
patut diacungi jempol, dan kelihatannya mereka sudah
“mengenal” kemampuan Lembah Salju Bernyayi. Itulah
sebabnya melawan Kim Tongpun, si Jubah Hijau tidaklah
terburu-buru dan tidak terbawa arus emosi yang berlebihan.
Justru adalah Kim Tong yang termakan emosi.
Maka jadilah Kim Tong menyerang dalam balutan emosi
dan memburu si Jubah Hijau berkedok. Bahkan kini, dari
tangannyapun berkesiutan kiam ciang atau tangan pedang,
tanda bahwa dia telah memadukan ilmu tangan pedang
dengan Jit Goat Kan Kun. Fakta ini membuat si Jubah Hijau
semakin berhati-hati, meskipun tidak membuat dia jatuh di
bawah angin. Dengan berani si Jubah Hijau memapak
serangan Kim Tong, bahkan berani beradu kekuatan tangan
dan menindih kekuatan kiam ciang lawan. Benturan-benturan
tangan mereka tidaklah menghasilkan cedera bagi si Jubah
Hijau dan semakin menambah rasa penasaran dan amarah di

Tarian Liar Naga Sakti I 79


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pihak Kim Tong. Dan inilah kelemahan utama Kim Tong akibat
minimnya pengalaman tempur di dunia kang ouw. Berbeda
jauh dengan lawannya yang nampak sudah kawakan dan
pintar mengatur pertempuran dan emosi.
Tetapi, Thian San Giokli yang bermata jeli, segera paham
bahwa meski tertinggal, Kim Tong seharusnya tidak akan
secepat itu untuk jatuh di bawah angin. Sayang, emosi yang
tinggi membuatnya jatuh di bawah perangkap lawan yang
diduganya akan segera menyerangnya secara gencar. Dan
benar belaka.
Setelah gencar diserang di awal pertempuran, tiba-tiba si
Jubah Hijau merubah gayanya. Dia menggebrak dan
melontarkan Kim Tong yang murka dan kemudian
mencecarnya dengan serangan-serangan yang mematikan.
Serangan tangannya membadai dan membuat Kim Tong
kehabisan daya, mati-matian membela diri guna menghindari
serangan lawan.
“Hmmm, suheng terlampau gegabah. Jika menjaga
ketenangan belum tentu dia kalah secepat ini” gumam Thian
San Giokli si Nenek nomor satu. Dan usai bergumam seperti
itu, diapun bertindak sambil berkata:
“Suheng, hati-hati” dan sejalur angin pukulan dahsyat
mengarah si Jubah Hijau yang terpaksa harus membagi
konsentrasinya karena lentikan pukulan hebat berhawa dingin
yang menyerangnya mau tak mau diladeninya. Diapun
melepas kesempatan mengalahkan Kim Tong dan memapak
serangan si Nenek. Dan akibatnya:
“Dukkkkk ......”

Tarian Liar Naga Sakti I 80


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Episode 2: Ketenangan Yang Terkoyak (2)


Luar biasa, dia terdorong satu langkah ke belakang,
sementara si Nenek tidak nampak goyah oleh benturan itu.
Dan satu hal lagi, Kim Tong tertolong. Segera dia didekati oleh
kedua sumoynya yang lain sambil menanyakan keadaannya.
“Tidak, aku tidak apa-apa” katanya menutupi rasa
malunya kepada 2 orang nenek dari Thian San Giokli. Tetapi
kedua nenek itu maklum belaka.
Sementara itu, si Jubah Hijau telah memandang Nenek
nomor satu dari Thian San Giokli sambil mendengus:
“Hmmm, engkau hebat juga”
“Tuan, jika suheng tidak terbakar amarah dan
melayanimu dalam ketenangannya engkau belum tentu bisa
dengan mudah mengalahkannya. Tapi, betapapun engkau
memang hebat”, ujar si Nenek lembut dan tidak
menampakkan kemarahan. Setelah itu, diapun berkata
ditujukan kepada Kim Tong dan kedua sumoynya:
“Suheng, musuh sangat berbahaya, kita harus awas dan
tenang. Bukan tidak mungkin mereka masih membawa teman
yang lain. Karena tugas di tempat ini adalah tanggungjawab
kami, sebaiknya suheng memeriksa bagian dalam lainnya. Jiwi
sumoy – jangan ragu melawan penyusup secara bersama,
Lembah kita kemasukan musuh sedang dalam bahaya”
“Baik, engkau benar sumoy” sambil berkata demikian Kim
Tong sudah mau beranjak keluar ruangan, tetapi si Jubah
Hijau juga bergerak menghalanginya.

Tarian Liar Naga Sakti I 81


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Mau kemana ....”? ujar si Jubah Hijau yang langsung


menyerang Kim Tong. Kali ini dia tidak lagi main-main dan
menyimpan kemampuannya. Dia dikagetkan oleh kenyataan
betapa ada seorang tokoh hebat di dalam Lembah Salju
Bernyanyi.
Tetapi Nenek Sakti Thian San Gioklipun tidak tinggal diam.
Kembali dia mengibas dan sejalur hawa sakti yang dahsyat
berhawa dingin meluncur menangkis pukulan yang dilepaskan
si Jubah Hijau. Pada saat itulah akhirnya si Jubah Hijau yang
satu lagi bergerak, kali ini dia langsung menerjang si Nenek
Sakti dengan pukulan yang tidak lemah, tidak kalah dengan si
Jubah Hijau yang satunya.
Si Jubah Hijau yang menyerang Kim Tong terhalang oleh
pukulan si Nenek Sakti dan kehilangan waktu untuk
menghalangi Kim Tong, apalagi setelah itu kedua Nenek yang
lain sudah datang mengerubutinya. Sementara itu, Nenek
pertama Thian San Giokli telah terlibat adu pukulan dengan si
Jubah Hijau yang lainnya. Begitupun dia masih sempat
berpesan:
“Suheng, cepat lakukan tugasmu. Jiwi sumoy, hati-hati
dan pelihara ketenangan, jiwi sumoy tidak akan kalah
melawan tuan itu”
Benar, kali ini kedua Nenek, masing-masing Nenek kedua
dan ketiga Thian San Giokli sudah mampu memelihara
ketenangan sesuai pesan toa suci mereka. Jika mereka
terdesak hebat sebelumnya, disebabkan oleh kekagetan dan
diserang mendadak oleh si Jubah Hijau yang menyerang dari
balik tubuh ponakan murid mereka Ho Cu Seng yang ternyata

Tarian Liar Naga Sakti I 82


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

benar dalam keadaan tersihir. Kini, dalam kondisi biasa


mereka sanggup menahan serangan si Jubah Hijau dan
bertempur seru dengan kondisi nyaris seimbang. Memang,
mereka masih belum mampu banyak berbuat, tetapi
setidaknya mampu menjaga diri dengan lebih baik.
Sementara itu, sang Toa Suci, juga bertarung sama
kuatnya dengan si Jubah Hijau yang lain. Hal ini membuat si
Nenek kaget: “Begitu banyak tokoh hebat yang menyusup”
desisnya kaget dalam hati. Tapi fakta ini tidak membuatnya
limbung dan goyah, sebaliknya membuatnya semakin awas
dan berhati-hati. Hal yang sama dialami si Jubah Hijau,
sehebat apapun dia menyerang, si Nenek selalu mampu
menggagalkan serangan dan menyeimbangkan keadaan:
“Sungguh Lembah Salju Bernyanyi tidaklah bernama kosong”
pikirnya.
“Jiwi sumoy – Pat-poh-hwe-gong (delapan langkah
terbang di udara) dan Kiam Ciang Siang Tui (Tangan Pedang
Saling Berkejaran)” kembali Toa Suci Thian San Giokli berseru”
Seruannya bermanfaat untuk membantu adik-adik
perguruannya menghadapi si Jubah Hijau, sementara dia
sendiri juga memainkan ilmu yang diteriakkannya. Ilmu-ilmu
tersebut adalah ciptaan murid laki-laki Koai Todjin yang
penasaran atas kekalahannya dari Kakek Dewa Pedang. Maka,
kehebatannya sudah pasti luar biasa.
Sepasang lengan ketiga Nenek sakti itupun berubah
bagaikan pedang tajamnya dan dengan berani memapas
setiap pukulan si Jubah Hijau. Toa Suci Thian San Giokli jauh
lebih hebat lagi, bagaikan terbang dengan ringan dia
menghujani si Jubah Hijau berkedok dengan kelabatan pedang

Tarian Liar Naga Sakti I 83


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang berasal dari lengannya. Dan hal itu mendatangkan


kesibukan luar biasa, sekaligus rasa kagum atas ilmu lawan
yang memang luar biasa. Hanya saja, si Jubah Hijau, baik
lawan sang Toa Suci maupun kedua sumoynya, memang
bukan orang sembarangan.
Lengan merekapun, terutama lawan kedua Nenek sakti
itu, dengan berani memapak dan adu keras. Dan karena
kekuatannya memang sedikit di atas, diapun tidak takut
mengadu lengan dengan lawan yang mengeluarkan hawa
dingin dan tajam luar biasa. Dan akibatnya, meski dia merasa
lengannya bagaikan berhadapan dengan dua pedang tajam
dan mengalirkan hawa dingin, tetapi dia masih tetap mampu
mengatasi rasa sakitnya. Malahan dia mampu membuat
kedua nenek sakti itu terpental hingga dua langkah mundur,
sementara dia sendiri terguncang mundur selangkah ke
belakang.
Sementara itu, sang Toa Suci mampu sedikit mendesak
lawan yang menjadi sibuk meladeni kecepatan bergeraknya
dibarengi dengan kesiuran angin pedang berhawa dingin yang
terus mengejarnya. Tetapi, ketika tidak punya kesempatan
untuk menghindar, dengan berani diapun mengadu kekuatan.
Tidak terdengar suara keras, selain “Dukkkkkkkk” dan
keduanya terdorong masing-masing satu langkah ke belakang.
Pertarungan seru yang memang berimbang. Dan kedua tokoh
sakti itupun memandang dan saling mengagumi kekuatan
lawan masing-masing.
Sementara kerubutan kedua nenek sakti lainnya, dengan
ilmu yang diteriakkan toa suci mereka, membuat kedua nenek
mampu mengembangkan kesaktian mereka secara lebih

Tarian Liar Naga Sakti I 84


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

optimal. Serangan kiam ciang (tangan pedang) berhawa dingin


dengan disertai lentingan tubuh yang ringan, membuat
mereka mendapatkan inisiatif untuk lebih menyerang.
Meskipun terus menyerang tetapi sambil terus berusaha
menjaga agar tidak terlampau sering mengadu kekuatan
dengan si Jubah Hijau lawan mereka yang memang sakti.
Sementara Toa Suci mereka, tetap bertarung tenang dan
berimbang dengan lawannya, si Jubah Hijau yang lainnya lagi.
Pertarungan yang menjadi semakin lama dan berlarut. Dan
kenyataan ini membuat si Jubah Hijau lawan sang Toa Suci
mulai menjadi geram disamping kagum atas lawannya.
Semakin lama, posisi mereka sebagai penyusup bakalan
menjadi semakin sulit. Ternyata ada seorang jago Lembah
Salju Bernyanyi yang memiliki kesanggupan menandingi
mereka. Fakta yang memusingkan dan sungguh di luar
persangkaan dan perhitungan mereka ketika menyusup
masuk.
Maka ketika terdorong mundur, si Jubah Hijau itu telah
menggetarkan suaranya: “Hmmmmm Nenek tua, lihat aku
akan menerkammu >>>>>>>” suaranya sangat berwibawa
karena didorong kekuatan sihir. Dan sekilas sang Toa Suci
terhenyak melihat lawannya berubah menjadi harimau
raksasa. Tetapi, ketenangan, ketangkasan dan ilmu nenek ini
memang tidak main-main. Tidak lama dia telah mampu
menguasai dirinya dan berbalik membentak: “Pergi ........”
sebuah bentakan yang digetarkan dengan suara yang sangat
bening berwibawa, dan membuyarkan kekuatan sihir yang
dilontarkan lawan.

Tarian Liar Naga Sakti I 85


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Akibat benturan kekuatan sihir tersebut, si Jubah Hijau


kembali merasa terkejut, kekuatan sihirnya bisa dengan
mudah dipunahkan si nenek. Bahkan membuatnya sedikit
terguncang, suatu tanda bahwa kekuatan sihir si nenek juga
bukan olah-olah dan sama sekali tidak di sebelah bawahnya.
Maka semakin bertambahlah keraguan si Jubah Hijau. Jelas
maksud penyusupan mereka menghadapi pilihan gagal.
“Situasi akan sulit di atasi, apalagi masih ada dua Nenek
lainnya yang ternyata mampu bertahan di arena sebelah”
pikirnya.
Kondisi tersebut membuatnya mulai mengerahkan
puncak kemampuan tertingginya. Dia mengerang dan
kemudian menyerang dengan kecepatan lebih tinggi, dimana
kedua tangannya bergerak cepat dan sulit diduga serangan
bagaimana yang akan dilakukannya. Tetapi si Nenek sakti
sudah menyadari jika lawan akan meningkatkan
kemampuannya. Dan tentu dia tidaklah takut. Sebaliknya,
diapun bersiap dengan mengerahkan ilmu pegangannya Pek
In Swat Kang – Tenaga Salju Awan Putih dan Swat Im Sinkang
– Tenaga Dalam Salju.
Itupun sambil terus bergerak dengan langkah kilat yang aneh
memusingkan Kiu Kiong San Tian Pou (Ilmu Langkah Kilat).
Karena itu, bukannya berkelit, si Nenek justru memapak
serangan berat musuh dengan hembusan angin dingin yang
sangat menusuk. Serangan hawa dingin membekukan itu
selalu mendahului semua gerakan tubuh dan serangannya.
Tak pelak lagi, keduanya memasuki tahapan pertarungan
menentukan. Sang Toa Suci tak lagi mampu membagi
perhatian terhadap kedua sumoynya, tetapi dia memiliki

Tarian Liar Naga Sakti I 86


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kepercayaan kepada kedua sumoynya. Dia yakin mereka akan


mampu setidaknya menjaga diri dengan memaksakan hasil
imbang. Kemampuannya untuk bertahan akan menentukan
hasil akhir pertempuran. Itulah sebabnya dia tidak berayal dan
tidak mau lengah untuk menandingi lawannya yang sakti itu.
Hebatnya, lawannya si Jubah Hijau, juga tidak merasa takut
dengan hawa dingin menusuk yang berhembus dari
pengerahan kekuatan si Nenek. Sebaliknya dia terus maju
merangsek dan selanjutnya keduanya bertarung dalam jarak
dekat, dengan saling serang dan saling tangkis.
Yang hebat adalah meski terjadi berkali-kali benturan
akibat tangkis menangkis pukulan, tidak sekalipun terdengar
suara benturan yang berisik. Hal yang mengindikasikan bahwa
keduanya sudah memasuki tahapan pengerahan kekuatan
dalam tingkat tertinggi. Dan beberapa saat kemudian tubuh
keduanya terpisah. Sementara pengikat rambut si Nenek
terlepas dan rambutnya kini terurai, di pihak lawan, penutup
wajah si Jubah Hijau hancur menjadi butiran-butiran salju dan
secara otomatis menampakkan wajah aslinya. Dan, siapakah
gerangan si jubah hijau itu?
Luar biasa, inilah dia tokoh sakti asal Thian Tok (India)
yang bernama Naga Pattinam. Tokoh hebat dengan ilmu sihir
luar biasa yang bersekutu dengan pentolan Thian Liong Pang.
Dia senantiasa dikejar-kejar oleh kakak seperguruannya
Bhiksu Chundamani, dan anehnya dia kini muncul di Lembah
Salju Bernyanyi. Dia bergabung dengan Thian Liong Pang,
perkumpulan yang telah dibubarkan dan dikalahkan para
pendekar muda beberapa bulan sebelumnya. Ada apa
sebenarnya hingga tokoh sakti ini tiba-tiba memunculkan diri

Tarian Liar Naga Sakti I 87


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

di Lembah Salju Bernyanyi? dan mengapa pula masuk dengan


diam-diam atau dengan jalan menyusup? Entahlah, tapi yang
sudah jelas adalah, maksudnya bukanlah untuk kepentingan
yang baik. Karena memang reputasinya buruk dan selalu
diburu kakak seperguruannya.
“Hmmmmm, siapakah gerangan tuan ....”? si Nenek
bertanya karena merasa tidak sedikitpun mengenal kakek
tinggi besar dan berkulit sedikit gelap yang kini wajahnya
tersingkap akibat benturan tenaga mereka tadi.
“Pentingkah engkau mengenaliku Nenek tua ....”? balas
Naga Pattinam bertanya, sekaligus penasaran karena kembali
dia bertemu tokoh setanding dengannya di Tionggoan.
Tepatnya kali ini di gunung Thian San, dalam Lembah Salju
Bernyanyi, lembah yang sunyi terpencil ini.
Selesai berucap demikian, kembali Naga Pattinam
menyerang, dan sudah barang tentu serangannya kali ini
menjadi lebih berat dan lebih hebat. Tubuhnya berpusing dan
seperti hilang dari pandangan mata. Betapa hebat serangan
itu tidak dapat diuraikan lagi, karena memang Naga Pattinam
bukannya tokoh sembarangan. Hanya saja, dengan menguasai
dan memainkan Kiu Kiong San Tian Pou (Ilmu Langkah Kilat), si
Nenek tidak bisa dikibuli dan dikelabui.
Gerakannya yang cepat dalam paduan sinkang hawa
dingin yang membekukan tulang tidak sanggup ditembus oleh
ilmu silat Thian Tok yang dikembangkan Naga Pattinam.
Padahal, Naga Pattinam sudah mengerahkan kekuatan batin
melandasi ilmu andalannya – Seng Hwee Sinkang (Tenaga
Dalam Api Suci) dan Seng Hwee Sin Ciang (Ilmu Pukulan Api

Tarian Liar Naga Sakti I 88


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Suci). Dengan ilmu itu dia tidak takut dengan hawa dingin luar
biasa dari si Nenek, karena diapun mampu menghembuskan
hawa panas membara dari tubuhnya. Hawa panas yang
merupakan hembusan dari tenaga sakti yang dikerahkannya.
Tetapi yang hebat luar biasa adalah, kedua tokoh sepuh
ini bertarung dengan kemampuan membatasi arena
pertempuran dari hembusan hawa panas dan dingin.
Akibatnya akumulasi tenaga mereka benar-benar terpusat
dan perpijar dalam arena yang mereka berdua telah batasi
dengan kekuatan sinkang yang memang sudah sempurna.
Resikonya, jika salah satu alpa dan lalai, maka dia bakal
dilumat oleh gabungan tenaga mereka berdua. Makanya,
tidak sedikitpun arena pertempuran kedua Nenek lainnya
yang berhadapan dengan si Jubah Hijau yang satunya lagi
terganggu oleh hawa dingin dan panas yang dikerahkan kedua
tokoh sakti itu. Sungguh pertarungan dan pameran kekuatan
yang luar biasa.
Naga Pattinam menyadarinya dan menjadi semakin
kagum, demikian juga toa suci Thian San Giokli. Mereka makin
kagum akan kekuatan lawan masing-masing, apalagi karena
ilmu silat lawan yang dihadapi relatif baru. Dalam artian baru
kali itu mereka lihat dan hadapi. Maka rasa kagum dan
hormat tumbuh di hati masing-masing. Tetapi, di pihak Naga
Pattinam, dengan misi rahasia yang mereka emban, membuat
rasa hormatnya bisa dengan cepat menjadi rasa penasaran
dan akhirnya menjadi sirik untuk segera menang. Itulah
sebabnya, meski paham bahwa sulit mengalahkan si Nenek,
tetap saja dia berketetapan hati untuk mengerahkan puncak
kekuatannya. Apa lagi ketika kemudian telinganya yang sangat

Tarian Liar Naga Sakti I 89


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tajam menangkap suara kaki beberapa orang yang agaknya


cukup lihay sedang mendatangi. Apa boleh buat, diapun
mengambil resiko itu.
Dia telah menyiapkan Ilmu Hwee Sin bit Ciat Kang Hoat –
Hawa Sakti Pemusnah Tenaga Dalam, ilmu pamungkas yang
teramat jarang dikeluarkannya. Tepat pada saat dia
menyiapkan ilmu pamungkasnya tersebut, tiba-tiba terdengar
sebuah suitan panjang dan mengerikan, yang nampaknya
berasal dari tempat yang biasanya dijaga oleh Thian San
Giokli.
“Swiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitttttttttttttttttttttttttttttttt –
hahahahahahahahahahaha”
Suara tersebut sungguh hebat, tidak kalah dengan
raungan Naga Pattinam ataupun suara yang dikeluarkan Thian
San Giokli. Menggetarkan sukma dan menusuk telinga hingga
Naga Pattinam yang maha sakti dan Nenek Thian San
Gioklipun harus terperangah dan mengerahkan tenaganya
untuk menenteramkan hati.
Dan tidak lama kemudian suara suitan dan tertawa
panjang itu sirap, sementara semua pertempuran terhenti.
Kedua nenek penjaga sumur atau liang di dalam ruangan itu
bergerak ke arah tempat biasanya mereka berjaga, karena
suitan dan tawa panjang tadi berasal dari dalam liang
tersebut. Sudah puluhan tahun mereka berjaga dan inilah
untuk pertama kalinya terjadi gerakan yang berasal dari dalam
liang yang mereka jaga tersebut. Teringat tugas, maka secara
otomatis mereka bergerak mendekat ke arah liang yang
menjadi tanggungjawab mereka itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 90


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, belum lagi mereka berada di posisi biasanya


mereka berjaga, tiba-tiba berhembus serangkum hawa angin
yang berbau sangat busuk. Diikuti secara tiba-tiba oleh
sesosok tubuh yang melenting dengan kecepatan sangat
tinggi keluar dari dalam liang yang biasa mereka jaga itu.
Sangat kebetulan, kedua Nenek penjaga, juga sedang
bergerak ke arah liang itu dan secara otomatis tidak akan
terhindarkan tabrakan antara bayangan yang melenting
keluar dengan kedua nenek tersebut. Nenek tertua dari Thian
San Giokli terperanjat melihat kejadian tersebut, sebuah
ingatan muncul di benaknya, dan dengan segera dia mengenal
tanda kemunculan dari sebuah ilmu jahat yang terbenam di
dasar liang itu, ilmu yang disebut Bu-siang-te-im-hu-kut
(pukulan dingin pembusuk tulang). “Celaka ...” desisnya,
sambil bergerak cepat dan berseru:
“Jiwi sumoy, mundur, cepat .......”
Tetapi teriakannya sudah teramat terlambat. Meskipun
dia masih sempat mengerahkan ilmu tandingan dari ilmu
busuk yang mujijat itu, yakni Ilmu Peng-sian-jit-gwatciang
(pukulan matahari rembulan berhawa dingin), tetapi benturan
antara pukulan kedua sumoynya dengan Bu-siang-te-im-hu-
kut (pukulan dingin pembusuk tulang), sudah terjadi terlebih
dahulu. Terdengar dua teriakan menyayat hati dan sebuah
dengusan berat:
“Hayaaaaaaaaaaaaaaaaa .......”
“Hmmmmmmmmmm ........”
Tubuh kedua nenek sakti penjaga liang dalam ruangan
tersebut terlempar ke belakang akibat benturan hebat dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 91


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pemilik ilmu Bu-siang-te-im-hu-kut (pukulan dingin pembusuk


tulang). Mereka tidak sanggup menahan benturan dengan
ilmu busuk tapi mujijat tersebut dan terlontar jauh
kebelakang bagaikan layangan putus. Dari bibir mereka
mengalir darah segar, tanda bahwa mereka terluka parah oleh
benturan itu. Dan tubuh mereka terbanting deras ke belakang
tanda bahwa tubuh itu sudah tanpa daya.
Sementara itu, dengusan berat terdengar dari mulut
manusia yang baru saja keluar dari liang tadi. Rupanya dia
terhajar oleh hembusan ilmu sakti Peng-sian-jit-gwatciang
(pukulan matahari rembulan berhawa dingin), yang kebetulan
adalah tandingan ilmu busuk mujijatnya. Tetapi karena Thian
San Giokli tidak sempat menyertakan tenaga besarnya, maka
tidak berefek sangat berat bagi manusia yang baru saja keluar
dari liang tersebut.
Bersamaan dengan terjadinya benturan itu, Kim Tong
masuk dengan diiringi oleh beberapa orang muridnya. Mereka
memasuki ruangan dan dari rombongan tu, tiba-tiba
terdengar sebuah teriakan kaget:
“Ling koko, engakaukah itu ....”? seruan dari Toh Lui,
murid bungsu dari Kim Tong yang terkejut melihat manusia
yang keluar dari liang dan terjengkang ke belakang namun
kemudian menempel di dinding. Manusia itu berambut
panjang terurai nampak tidak terurus, tetapi wajahnya tidak
terhalang rambut. Persis di bawah dinding tempatnya
menempel adalah liang darimana dia baru saja keluar. Dan
kelihatannya, manusia yang dipanggil “Ling koko” oleh Toh Lui
tadi, juga kaget melihat Toh Lui, dan lebih kaget lagi melihat

Tarian Liar Naga Sakti I 92


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dia mampu melukai dua nenek yang memapaknya dengan


serangan tadi.
“Lui-te ...... ach, aku tidak bermaksud begini ...... tidak,
aku tidak bermaksud melukai mereka orang tua itu .......”
nampaknya benar, bahwa manusia yang baru keluar dari liang
itu adalah orang yang dikenal Toh Lui. Tepatnya memang
adalah kakak tertua Toh Lui yang bernama Toh Ling.
Toh Ling berkarakter sama dengan Toh Lui, cerdas –
berbakat namun berwatak lurus. Hanya Toh Ling sedikit nakal,
nakal khas anak muda. Tapi kenakalannya jugalah yang
membawa perubahan besar dalam hidupnya. Dia adalah
kakak tertua Toh Lui anak dari pasangan penghuni
perkampungan di Lembah Salju Bernyanyi. Kenakalannya
sebenarnya tidaklah tergolong sangat berat. Hanya celakanya
yang terkena korban keisengannya adalah seorang Tham Wan
Hong, putri satu-satunya Kim Tong sang majikan lembah. Dia
mengincar dara lain untuk digoda, apa lacur justru adalah
Tham Wan Hong yang terkerjai.
Demi menghindari hukuman, dia kemudian menyelinap di
ruang jaga Thian San Giokli. Lebih kebetulan lagi, waktu itu
adalah saat pergantian dari Giokli pertama kepada Giokli
kedua. Pada saat ribut-ribut mengejarnya, kedua Giokli yang
sedang melakukan pergantian itu, sempat meninggalkan
ruangan untuk beberapa saat. Dan kesempatan itu
dimanfaatkan Toh Ling untuk menyusup masuk ke ruangan.
Malangnya, dia tidak paham dan tidak pernah sebelumnya
memasuki ruang yang dirahasiakan itu. Tanpa mengenali liang
yang biasanya dijaga Thian San giokli, dia melompat ke tengah

Tarian Liar Naga Sakti I 93


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ruang jaga dan kejeblos ke bawah. Sejak saat itu, kurang lebih
15 tahun silam, Toh Ling dinyatakan “hilang”.
Sesaat setelah memperlihatkan kesedihan karena melukai
kedua nenek Thian San Giokli, tiba-tiba Toh Ling tertawa:
“Hahahahahaha, tapi aku bangga karena sudah mampu
melukai mereka”. Dan Toh Lui menjadi sedih melihat
toakonya yang nampak dalam kondisi “kurang stabil” itu.
Untungnya, toakonya itu masih mengenalinya, karena
memang adalah Toh Ling yang mengemong dan menjaganya
di masa kecilnya. Hubungan mereka memang sangat dekat,
apalagi adalah Toh Ling yang juga mengajarinya dasar-dasar
ilmu silat.
“Hahahahaha, aku bisa, aku bisa”, sambil berteriak
demikian Toh Ling tiba-tiba berkelabat keluar ruangan. Tidak
ada yang bisa menghalanginya, karena Thian San Giokli tertua
sedang mengurusi kedua sumoynya. Sementara Kim Tong
masih terperangah melihat kedua sumoynya bisa dirontokkan
sekali pukul oleh bekas muridnya yang menghilang 15 tahun
silam. Hanya seorang Toh Lui yang berusaha mengejarnya
sambil berseru: “Toako, tunggu .....”
Maka loloslah dari Lembah Salju Bernyanyi seseorang
yang bakal menggegerkan rimba persilatan karena membekal
kepandaian silat maha sakti, maha busuk, yang dimiliki tokoh
hitam 100 tahun silam. Jika 100 tahun silam sepasang datuk
kaum hitam, Thian Tee Siang Mo mengaduk-aduk dunia
persilatan, maka kali ini murid tunggal mereka, Toh Ling, hadir
dengan warisan kekuatan kedua gurunya yang maha sakti itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 94


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara itu, Nenek Sakti Thian San Giokli sudah tidak


menghiraukan sekitarnya. Perhatiannya dipusatkan kepada
kedua orang sumoynya yang terluka parah oleh benturan
dengan ilmu Bu-siang-te-im-hu-kut (pukulan dingin pembusuk
tulang). Yang menyedihkannya adalah pengetahuannya
bahwa siapapun yang terkena ilmu busuk ini, bakalan tidak
dapat diobati lagi. Dahulunya hanya ilmu mujijat milik kakek
gurunya, Koai Todjin, yang hanya dia seorang yang menguasai
yang mampu menahan ilmu tersebut. Tetapi, ilmu itupun
tidak mampu untuk mengobati korban ilmu mujijat kaum
hitam itu.
Itulah sebabnya, ketika kedua tokoh Jubah Hijau yang juga
tadinya mengincar liang rahasia dalam Lembah Salju
Bernyanyi – akhirnya juga angkat kaki, Nenek ini tidak lagi
mempedulikan. Toch mereka sudah gagal menjaga liang
tersebut, telah kemasukan orang lain pada waktu-waktu
sebelumnya. Nenek ini akhirnya menarik nafas panjang
setelah berusaha sekuatnya menyalurkan hawa saktinya
kepada kedua sumoynya. Tetapi dia kecele, karena hawa sakti
sebesar apapun yang disalurkannya, selalu lenyap tak
berbekas. Sementara perlahan-lahan kaki dan tangan kedua
sumoynya mulai menciut, dan dihadapan matanya kedua
sumoynya tak berdaya. Mereka bahkan tak mampu
mengucapkan satu kalimatpun selain memandanginya dengan
tatapan pilu.
Sehebat apapun kekuatan mental Thian San Giokli, tetap
saja dia terpukul melihat keadaan kedua sumoy yang tumbuh
bersamanya selama puluhan tahun. Mereka bertiga memang
disumpah sebagai murid generasi terakhir yang tidak boleh

Tarian Liar Naga Sakti I 95


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menikah karena harus mencurahkan seluruh waktu mereka


menjaga liang rahasia dalam lembah Salju Bernyanyi. Di tahun
terakhir sumpah mereka sebagai murid kepada Ibu Guru
mereka, justru maut menjemput kedua sumoynya. Sungguh,
hanya air mata yang sanggup dicucurkan Nenek sakti dari
Lembah Salju Beracun itu. Dengan pilu dan berurai mata
dipandanginya kedua sumoynya yang secara perlahan
melepas jiwa dengan menatap kepadanya penuh hormat dan
kasih. Mereka melepas nyawa dengan tubuh “mengempis”
karena tulang membusuk.
Maka, pada hari kebebasan Lembah Salju Bernyanyi –
terlepas jugalah suasana damai dan tentram yang selama 100
tahun menghiasi perjalanan hidup Lembah Salju Bernyanyi.
Penuh rasa sedih dan pedih Nenek Sakti Thian San Giokli
akhirnya melepas kepergian kedua sumoynya. Dia sedih
karena tak mampu melindungi kedua sumoynya, karena
terlambat melepas pukulan anti dari ilmu iblis Bu-siang-te-im-
hu-kut (pukulan dingin pembusuk tulang), dan akhirnya
dibayar dengan nyawa kedua sumoynya.
Meskipun dia telah menduga bahwa dia akan segera
berpisah dengan kedua adik seperguruannya, sebagaimana
kegelisahan yang di rasakannya beberapa hari terakhir, tetapi
tetap juga rasa sedihnya tidak berkurang. Sedapat mungkin
dia menyuruh kedua adik seperguruannya untuk selalu
bersama guna mengurangi resiko terbunuh. Tetapi, tetap saja
dia tak mampu mengungguli takdir bagi kedua sumoy yang
sangat dikasihinya. Ketika batas usia manusia sudah
dituliskan, maka sulit untuk menghindarinya, apalagi karena
semua memang harus melewatinya. Batas akhir kehidupan.

Tarian Liar Naga Sakti I 96


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kim Tong, yang juga menghabiskan puluhan tahun


tumbuh bersama kedua adik seperguruan, atau yang adalah
murid-murid ibunya, juga merasa sangat sedih dan menitikkan
air mata. Diapun sedih dan menangis mengiringi kepergian
kedua sumoy yang tumbuh bersamanya sekian puluh tahun.
Hari kebebasan Lembah Salju Bernyanyi, ternyata adalah
sebuah malapetaka. Pukulan berat berapa kali dialami Kim
Tong, pukulan yang membawa habis semua ambisinya dan
mengingatkannya betapa indah kedamaian yang dikecapinya
selama beberapa puluh tahun kehidupannya. Kehilangan
anak, murid dan sumoy.
Memang, sesuatu yang indah dan berharga akan terasa
semakin berharga ketika hilang dari genggaman kita.
Kedamaian akan terasa sangat mahal ketika kita menghadapi
kekisruhan, kekacauan dan ketidakpastian. Tetapi, kita tidak
akan pernah menghargai kedamaian itu selama kita tidak
bersentuhan dengan kekacauan dan ketidakpastian. Itulah
yang dialami Kim Tong. Dia sempat berdebat dengan adik
seperguruannya yang paling bungsu di gerbang alam tentang
perlu tidaknya Lembah Salju Bernyanyi memasuki kekisruhan
dunia persilatan. Kini, jawaban yang paling tepat, tanpa keluar
dari mulut siapapun, sudah ditemukannya.
Ternyata, tidak butuh waktu panjang, dia sudah langsung
menikmati betapa mahal kedamaian yang selama ini hadir di
Lembah sunyi milikinya. Tetapi, kedamaian itu akan sangat
sulit dihadirkan kembali. Karena dia baru saja kehilangan
seorang putra dan dua orang murid. Karena Lembah Salju
Bernyanyi baru saja kehilangan dua orang sesepuh, Thian San
Giokli nomor dua dan nomor tiga. Karena dari Lembah Salju

Tarian Liar Naga Sakti I 97


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bernyanyi, baru saja lolos calon momok menakutkan dunia


persilatan. Karena Lembah Salju Bernyanyi baru saja
menanam permusuhan hebat, melanjutkan permusuhan masa
lalu dengan Perguruan Thian San Pay. Mana bisa kedamaian
datang dalam menghadapi sejumlah besar urusan itu?
Kim Tong yang memang keturunan keluarga besar
Lembah Salju Bernyanyi dan untungnya tidak seambisius
ayahnya, telah menerima pelajaran penting dalam hidupnya.
Kini, dia bisa lebih memandang dan menghargai satu-satunya
sumoy yang masih dimilikinya. Seorang yang dalam banyak
sangat hal mirip almarhum ibunya. Wibawa dan pesona yang
membuat orang mudah tunduk kepadanya. Dan hari itu juga
Kim Tong melepas ambisinya dan bahkan kemudian
berketetapan untuk menyerahkan pimpinan Lembah Salju
Bernyanyi kepada putra sulungnya, Tham Ki. Kim Tong
selanjutnya ingin menyepi dan menempati kamar samadhi
ibunya. Selain untuk memperdalam ilmu kepandaiannya saat
ini, juga juga untuk menyelami lebih jauh ajaran-ajaran
ibunya.
Lembah Salju Bernyanyi berduka di hari pertama
kebebasannya. Selama 7 hari berturut-turut Kim Tong
memimpin Lembah Salju Bernyanyi dalam upacara duka
melepas seorang anak, dua orang murid dan dua orang
sesepuh Lembah. Dan pada hari terakhir, dia sekaligus
mengumumkan Majikan Lembah Salju Bernyanyi kini
dipegang oleh Tham Ki, dengan wakilnya Tham Sin – putra
ketiga Kim Tong. Selanjutnya, Kim Tong dan Thian San Giokli
menjadi Hu Hoat atau Pelindung Lembah Salju Bernyanyi.

Tarian Liar Naga Sakti I 98


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Perubahan struktur kepemimpinan ini, memang sudah


diamanatkan Koai Todjin semasa hidupnya. Bahwa struktur
kepemimpinan Lembah Salju Bernyanyi baru akan berubah
sebagaimana struktur kepemimpinan Perguruan lain setelah
100 tahun. Baru hari inilah Thian San Giokli memahami pesan
terselubung dari kakek gurunya yang maha sakti itu. “Ternyata
Kakek guru telah meramalkan kejadian pada hari ini”
tebaknya dalam hati. Dengan lolosnya Toh Ling, maka
tugasnya yang terpisah secara struktural dengan
kepemimpinan Lembah secara otomatis berubah. Tugas
tersebut tidak lagi dibutuhkan secara khusus, tetapi akan
menjadi tugas menyeluruh dari Pemimpin Lembah.
Maka, pada hari ketujuh setelah masa berkabung usai,
Kepemimpinan Lembahpun secara otomatis dialihkan kepada
Tham Ki sebagai Majikan Lembah dan Tham Sin sebagai Wakil
Majikan. Thian San Giokli yang kini tinggal seorang, juga kini
berubah status menjadi Hu Hoat atau pelindung Lembah Salju
Bernyanyi bersama Thian San Kim Tong. Sejak saat itu, Kim
Tong jadi banyak bertanya dan bahkan banyak belajar dari
Thian San Giokli yang kemudian membuka banyak rahasia
ilmu silat yang masih belum dikuasai oleh Kim Tong. Dia
berani membuka semuanya selain karena melihat perubahan
besar dalam diri suhengnya, juga karena suhengnya adalah
putra tunggal dari subonya.
Bahkan rahasia ilmu pusaka Lembah Salju Bernyanyi, juga
kemudian dibuka kepada Kim Tong dibawah sumpah
perguruan. Dan setelah mengerti bahwa Ilmu Pusaka itu
hanya teruntuk bagi mereka yang berjodoh, Kim Tongpun
tidak berkeras memilikinya. Apalagi karena dia bangga begitu

Tarian Liar Naga Sakti I 99


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengetahui seorang putranya berjodoh dengan ilmu mujijat


tersebut. Putranya itu, tepatnya putra bungsunya sedang
berusaha menguasai dan menyempurnakan penguasaan atas
ilmu pusaka perguruan mereka itu.
Demikianlah, sejak saat itu semua rahasia Lembah Salju
Bernyanyi dipertukarkan oleh kedua Hu Hoatnya untuk
selanjutnya dipelihara dan diwariskan kepada mereka-mereka
yang akan melanjutkan tugas memelihara tradisi perguruan.
Setidaknya bagi para sesepuh Lembah Salju Bernyanyi,
generasi mereka maupun generasi yang akan datang. Dan,
Thian San Giokli kemudian juga menjelaskan bahwa ketiga
murid utamanya, termasuk putra Kim Tong, baru akan tampil
setelah lewat waktu secepatnya sebulan atau dua bulan ke
depan.
Demikianlah, setelah menjelaskan semua hal kepada Kim
Tong, 10 hari kemudian Thian San Giokli berpamitan kepada
Kim Tong dan kepada Majikan Lembah Salju Bernyanyi, Tham
Ki:
“Adalah karena kelalaianku maka Lembah Salju Bernyanyi
meloloskan seorang calon maha durjana di dunia persilatan.
Karena itu, mohon perkenan Majikan Lembah untuk
memberiku waktu beberapa bulan dalam menjejaki Toh Ling
dan berusaha mengekangnya”
“Ach, tapi tenaga Hu Hoat sangat dibutuhkan saat ini di
Lembah. Sewaktu-waktu Thian San Pay akan menerjang, dan
kita membutuhkan semua kekuatan untuk melawan mereka”
tolak Tham Ki secara halus.

Tarian Liar Naga Sakti I 100


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Majikan, jika mendengar laporan Majikan dan beberapa


anak murid, maka kematian murid-murid Thian San Pay dan
ketiga anggota Lembah kita sangat mencurigakan. Aku akan
berusaha menyelidiki kejadian tersebut dan berusaha
menghapus permusuhan antara kedua Perguruan, mohon
perkenan Majikan ....”
“Hmmmmm, begitu juga baik. Tapi, berapa lama waktu
yang Hu Hoat butuhkan untuk semua pekerjaan itu....”? tanya
Tham Ki
“Paling lama 6 bulan, Majikan ....”
“Baiklah, jika demikian kuberikan waktu 6 bulan kepada
Hu Hoat untuk melakukan semua tugas tersebut. Mohon Hu
Hoat melaporkan setelah waktu 6 bulan berlalu”
“Baik, terima kasih majikan”
Thian San Giokli, tokoh paling hebat dari Lembah Salju
Bernyanyi akhirnya berjalan meninggalkan Majikan Lembah.
Dia melakukan beberapa persiapan di ruangan samadhinya,
meninggalkan beberapa pesan kepada ketiga murid yang
sedang berlatih menyelesaikan latihannya dan kemudian
berpamitan kepada Thian San Kim Tong yang semakin
tenggelam dengan ajaran-ajaran peninggalan ibunya. Hanya
beberapa saat mereka bercakap, untuk selanjutnya Thian San
Giokli pamit.
Paling akhir, dengan sedih Nenek sakti ini mengunjungi
makam kedua sumoynya yang dimakamkan di pemakaman
tokoh-tokoh keluarga Lembah Salju Bernyanyi. Makam
mereka sengaja dibuatkan berdekatan dengan makam subo

Tarian Liar Naga Sakti I 101


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang mereka hormati. Dan disitulah si nenek Sakti bersujud


dan menghormat sambil mohon restu kepada subonya dan,
sudah tentu juga menangis di makam kedua sumoynya, untuk
selanjutnya turun gunung.
Maka, setelah melepas calon momok menakutkan di
dunia persilatan Tionggoan, Toh Ling, yang telah mewarisi
kehebatan Thain Tee Siang Mo; sepuluh hari kemudian
Lembah Salju Bernyanyi melepas tokoh sakti lainnya dengan
misi yang berbeda. Dalam waktu tidak lama, dua karakter
berbeda dari Lembah Salju Bernyanyi memasuki rimba
persilatan Tionggoan, entah itu merupakan berkat ataukah
petaka? Siapa yang tahu?
======================
Suasana rimba persilatan Tionggoan menjadi relatif aman
sejak Thian Liong Pang dikalahkan dan dibubarkan oleh kaum
pendekar pada beberapa bulan sebelumnya. Tetapi, kurang
lebih 6 bulan setelah peristiwa besar penyerbuan markas
utama Thian Liong Pang, salah satu pelaku utama dalam
peristiwa itu tidak lagi pernah menampakkan akitiftasnya di
rimba persilatan. Terhitung sejak bubarnya pertemuan pada 6
bulan silam, sepak terjang Lembah Pualam Hijau benar-benar
lenyap dari percaturan rimba persilatan Tionggoan. Tiada
seorangpun tokoh Lembah itu atau orang yang atas nama
Lembah itu diketemukan berkelana di luaran.
Sebagaimana perkataan Kiang Ceng Liong pada
pertemuan di Siauw Lim Sie dan terakhir di markas utama
Thian Liong Pang, Lembah Pualam Hijau mengembalikan
semua kepercayaan kaum rimba persilatan Tionggoan sebagai
pemimpin dan mempersilahkan jika akan memilih Bengcu

Tarian Liar Naga Sakti I 102


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang baru. Tetapi, tidak ada satupun kelompok atau tokoh


yang berani mencoba berinisiatif untuk melakukannya. Karena
bukan lagi rahasia umum jika Siauw Lim Sie, Bu Tong Pay dan
juga Kay Pang sebagai Perguruan terbesar memiliki hubungan
yang sangat dekat dengan pihak Lembah Pualam Hijau.
Artinya, memilih Bengcu Persilatan yang baru tanpa
dukungan Siauw Lim Sie, Bu Tong Pay ataupun Kaypang –
adalah sia-sia belaka. Itulah sebabnya tidak ada sedikitpun
inisiatif memilih Pemimpin Dunia Persilatan yang baru. Meski
Lembah Pualam Hijau telah mengundurkan diri, tetapi masih
banyak yang memandang dan menghormati Lembah itu
sebagai pemimpin dunia persilatan. Wajar jika kemudian tak
ada tokoh yang berani mengambil inisiatif kontroversial untuk
memilih dan menetapkan Bengcu yang baru.
Apalagi, suasana Dunia Persilatan selama 6 bulan terakhir
relatif damai-damai dan aman-aman saja. Jikapun ada
pertikaian maupun perselisihan, biasanya hanyalah pertikaian
kecil belaka dan dapat diselesaikan tanpa memiliki dampak
yang luar biasa bagi rimba persilatan secara keseluruhan.
Kondisi ini yang kemudian ikut berkontribusi bagi tiadanya
upaya maupun inisiatif untuk memilih ataupun mencari
pemimpin dunia persilatan yang baru guna menggantikan
Kiang Ceng Liong dari Lembah Pualam Hijau.
Karena memutus komunikasi dengan dunia luar, tiada
seorangpun tokoh dunia persilatan yang mengetahui jika
Kiang Sin Liong, salah seorang Pendekar Besar dalam 100
tahun terakhir di Tionggoan telah meninggal dunia. Meskipun
sebetulnya, tidaklah tepat benar untuk mengatakan bahwa
tiada seorangpun di dunia luar yang mengetahuinya. Karena

Tarian Liar Naga Sakti I 103


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dalam upacara duka yang sudah tentu dilakukan di dalam


Lembah Pualam Hijau, mereka kedatangan tamu-tamu
khusus. Tamu-tamu yang memang sangat erat dan sangat
dekat hubungannya dengan Lembah Pualam Hijau pada
waktu-waktu sebelumnya.
Tamu pertama yang datang adalah Wie Tiong Lan yang
datang dengan didampingi Liang Mei Lan dan Sian Eng Cu
Tayhiap. Orang lain boleh tidak mengetahui keadaan Kiang Sin
Liong, tetapi tidak dengan Wie Tiong Lan. Tokoh besar
terakhir yang tersisa dan memiliki hubungan luar biasa dekat
dengan Kiang Sin Liong. Tokoh besar ini menemani jasad Kiang
Sin Liong sepanjang malam untuk kemudian esok harinya
tanpa diketahui siapapun lenyap, tidak lagi berada di Lembah
Pualam Hijau.
Tokoh kedua yang datang adalah Ciangbundjin Siauw Lim
Sie yang menyempatkan diri untuk menghunjuk hormat
kepada keluarga Lembah Pualam Hijau. Tokoh ini juga datang
dengan tidak menyolok dan hanya ditemani oleh Kong Hian
Hwesio yang juga adalah Suheng atau kakak seperguruan dari
Ciangbundjin Siauw Lim Sie. Kedua tokoh ini memang datang
secara rahasia dan mengikuti seluruh upacara duka hingga
usai.
Pihak ketiga sekaligus yang terakhir adalah tokoh-tokoh
Kaypang yang diwakili oleh Liang Tek Hoat dan Pengemis
Tawa Gila. Pihak Kaypang memperoleh informasi mengenai
kematian Kiang Sin Liong dari Bu Tong Pay, khususnya atas
permintaan Liang Mei Lan dengan mengirim kabar kepada
kakaknya. Segera setelah kabar diperoleh, Tek Hoat mohon
ijin mengunjungi Lembah Pualam Hijau. Pertama, karena dia

Tarian Liar Naga Sakti I 104


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pernah memperoleh bimbingan secara pribadi dari Kakek


Sakti Kiang Sin Liong dan kedua, Kaypang berkewajiban
menghadiri upacara duka di Lembah Pualam Hijau yang
menjadi sahabat erat mereka. Maka, Tek Hoatpun berangkat
bersama Pengemis Tawa Gila atas nama Kaypang Pangcu yang
masih dalam proses penyembuhan.
Selain itu, juga hadir Tik Hong Peng Ciangbundjin Thian
San Pay yang masih sangat muda bersama dengan gurunya
Nenggala dan juga Jayeng Reksa Bintang Sakti Membara.
Kedatangan mereka tidaklah terutama untuk melayat, tetapi
untuk melanjutkan percakapan perjodohan antara Kiang Li
Hwa dengan Nenggala yang telah diajukan beberapa waktu
sebelumnya. Sayangnya, belum sempat dibicarakan lebih
detail urusan pernikahan meski sudah memperoleh
persetujuan langsung Kiang Sin Liong dan Kiang Tek Hong,
sudah keburu terjadi masa berduka bagi Lembah Pualam
Hijau.
Pendekar Kembar dari Siauw Lim Sie, Souw Kwi Beng dan
Souw Kwi Song tidak memperoleh kabar duka karena sedang
berada di Siauw Lim Sie cabang Poh Thian. Karena itu, hanya
Kiang Ceng Liong, Liang Mei Lan dan Liang Tek Hoat yang
sempat melakukan “reuni” selama berada di Lembah Pualam
Hijau. Tetapi, itupun mereka tidak banyak berbicara, karena
Kiang Ceng Liong memiliki kesibukan luar biasa dalam
memimpin upacara duka di Lembahnya.
Upacara duka di Lembah Pualam Hijau berlangsung secara
hikmat. Selain karena tidak banyak tamu yang hadir, juga
karena memang kejadian ini tidak disebarluaskan oleh pihak
Lembah Pualam Hijau. Hal ini disesuaikan dengan permintaan

Tarian Liar Naga Sakti I 105


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terakhir dari Kiang Sin Liong. Padahal, dengan jasa-jasa dan


kependekaran Kiang Sin Liong pada masa lalu, jika dia
menghendaki, ratusan atau bahkan ribuan kaum pendekar
bakal tumpah ruah di Lembah Pualam Hijau. Tetapi, hal
tersebut tidak dikehendaki Kiang Sin Liong yang menginginkan
kepergiannya hanya diiringi kalangan terbatas dan bukannya
dihadiri ribuan pelayat.
Tidak ada satupun kejadian yang luar biasa selama
pelaksanaan upara terakhir menghormati Kiang Sin Liong.
Semua berjalan secara normal, khikmat dan mengharukan.
Sesuai dengan keinginan terakhir dari salah satu tokoh besar
Lembah Pualam Hijau ini semasa hidupnya. Dan segera
setelah upacara duka berakhir, Kong SianHwesio Ciangbundjin
Siauw Lim Sie bersama dengan Kong Hian Hwesio suhengnya,
segera minta diri. Kepada mereka Kiang Ceng Liong
menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus menitipkan
salam untuk kedua Pendekar Kembar Siauw Lim Sie, Souw Kwi
Beng dan Souw Kwi Song yang tidak hadir di Lembah Pualam
Hijau.
Sementara itu, percakapan antara Bintang Sakti Membara
dengan pihak Lembah Pualam Hijau, terutama dengan Kiang
Tek Hong dan istrinya telah berhasil menyepakati waktu
pelaksanaan perangkapan jodoh bagi Li Hwa dan Nenggala.
Dengan catatan, karena mengingat pesan Kiang Sin Liong,
maka pernikahan tidak akan dirayakan secara besar-besaran
dan akan dilangsungkan di Lembah Pualam Hijau kurang lebih
4-5 bulan kedepan.
Mempertimbangkan persiapan yang akan sangat panjang,
maka dalam waktu yang tidak lama, akhirnya Nenggala – Tik

Tarian Liar Naga Sakti I 106


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hong Peng dengan disertai Bintang Sakti Membara akhirnya


pulang menuju perguruan Thian San Pay. Nenggala dengan
terpaksa menumpang di perguruan muridnya, Tik Hong Peng,
yang dengan sukarela mengajukan pilihan itu. Karena dengan
cara itu jugalah dia beroleh waktu yang banyak untuk
mendapatkan bimbingan Nenggala. Setelah penetapan waktu,
maka merekapun meninggalkan Lembah Pualam Hijau untuk
mengatur semua persiapan dan balik kembali ke Lembah
Pualam Hijau setelah 3 bulan kedepan.
Yang mengharukan adalah pertemuan segitiga Tek Hoat –
Mei Lan dan Ceng Liong. Sebetulnya, Kiang Sin Liong dan Wie
Tiong Lan telah menyepakati perjodohan Ceng Liong dengan
Mei Lan. Hal yang juga disokong sepenuhnya oleh Liong-i-
Sinni, salah seorang guru Mei Lan, yang berjanji kepada
kakeknya Kiang Sin Liong akan bertapa di Lembah Pualam
Hijau selama 2 tahun. Juga Kiang Cun Le dan anaknya Kiang
Hong suami istri mendukung ide perjodohan tersebut. Tetapi
Ceng Liong meminta waktu untuk membicarakan “sesuatu”
dengan Mei Lan dan baru setelah itu dia akan memberikan
keputusan terakhir.

Episode 3 : Peringkat Pembawa Huru-Hara (1)


Ceng Liong pada akhirnya membuka semua persoalan
yang dihadapinya terkait dengan jodohnya kepada Tek Hoat.
Meski sudah menduga adanya ganjalan di pihak Ceng Liong,
tetapi Tek Hoat tidak menyangka jika persoalan Ceng Liong
begitu pelik. Karenanya, meskipun dia kakak Mei Lan, tetapi
dia tidak berani untuk atas nama adiknya mengambil

Tarian Liar Naga Sakti I 107


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keputusan. Bahkan dia menyarankan kepada Ceng Liong


untuk membicarakannya dengan Mei Lan secara langsung.
“Lan Moi ........ “ begitu sepat mulut Ceng Liong untuk
memulai percakapan ketika akhirnya dia memiliki kesempatan
bercakap dengan gadis itu setelah diatur semuanya oleh Tek
Hoat.
“Ada apa Liong Ko ...... ?“ Mei Lan sendiri tidak kurang
gugup dan ketar-ketir. Dia paham arah pembicaraan mereka.
Karena sedikit banyak telah didengarnya dari Tek Hoat
kakaknya.
“Kurasa engkau telah mengetahui kesepakatan kedua
guru kita Lan Moi ,,,,,”
“Soal apa Liong Ko ....” tambah gugup Mei Lan. Betapapun
perkasanya, Mei Lan tetap seorang anak gadis.
“Soal ..... soal ..... ini soal kita berdua Lan Moi ...” Ceng
Liong yang perkasapun tidak kurang rikuh dan gugupnya
dalam upayanya untuk menangani persoalan serta
menjernihkannya dengan Mei Lan. Bukan hanya gagap
membicarakannya, tetapi bingung memilih kata-kata. Dan
terutama bingung dalam menenteramkan hatinya. Tidak
kurang berat melawan lawan lihay.
“Nggggggg ....” Hanya itu yang keluar dari mulut Mei Lan,
dan Ceng Liong tambah rikuh, tambah gugup.
“Bagaimana tanggapanmu Lan Moi ....”? ach sungguh
pertanyaan bodoh, tapi memang demikian kejadiannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 108


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Apa yang harus kutanggapi koko ....”? dan Mei Lanpun


seakan mempermainkan perasaan Ceng Liong. Kalimat tepat
sedang disusun Ceng Liong.
“Begini Lan Moi .....” dan setelah kalimat pendek itu, dia
kembali terhenti, kehilangan kata dan arah percakapan. Dia
menelan ludah.
“Iya koko .....” sama saja dengan Mei Lan. Gugup.
“Tentang kesepakatan kedua guru kita Lan Moi ....” Ceng
Liong kembali mengulang kalimat yang telah diucapkannya di
bagian awal.
“Apa engkau keberatan koko ...”? duh, akhirnya Mei Lan
membuka saluran percakapan dengan pertanyaan sederhana.
“Tidak, tidak. Sama sekali tidak Lan Moi .....” buru-buru
Ceng Liong menyanggah, takut disalah mengerti. Karena dia
sadar, bahwa dia mencintai Mei Lan sejak lama. Tapi, tetap
saja dia salah tingkah.
“Kalau begitu, apa masalahnya koko ....” tuntut Mei Lan
“Tidak, aku bukannya berkeberatan Lan Moi. Sejujurnya,
sejujurnya ...... aku, aku” entah mengapa, Ceng Liong kembali
gugup dengan kalimat menggantung di bibir yang berat
dilepaskannya keluar. Jidatnya nampak berkeringat.
“Engkau menolaknya .....”? suara Mei Lan terdengar getir,
namun menuntut. Dalam suasana psikologis semacam itu,
tuntutan Mei Lan wajar.
“Bukan, bukan Lan Moi. Jangan engkau salah mengerti
...... Aku, aku sebetulnya mencintaimu sejak lama ....” astaga,

Tarian Liar Naga Sakti I 109


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ternyata kalimat “ajaib” itu yang hendak dikemukakan Ceng


Liong. Dan diucapkan dengan gagap. Sungguh berbeda
dengan ketika dia menghadapi lawan dalam sebuah
pertempuran. Di pertempuran dia memang tangguh dan
kokoh, tetapi menghadapi Mei Lan dia nampak rapuh dan
peragu. Tapi, memang sudah begitulah cinta. Dia sanggup
membuat orang hebat sekalipun terlihat tolol.
“Ach, Liong koko, benarkah itu .....”? baru sekarang
senyum bahagia mengembang dari bibir mungil Mei Lan dan
sinar mata berbunga-bunga penuh binar cinta ketika
memandang Ceng Liong. Ach, tapi anak gadis manakah yang
tidak bersikap demikian ketika jejaka kecintaannya
mengucapkan “aku cinta kepadamu” setelah ditunggu
demikian lama”?
“Benar, aku yakin dengan perasaanku itu Lan Moi ......
hanya saja, aku memiliki sebuah persoalan yang harus
dibicarakan denganmu” Setelah mengucapkan kalimat “ajaib”
itu, kali ini Ceng Liong telah dengan mantap menguasai diri.
Kata demi kata semakin mudah tersusun rapih untuk
disampaikan kepada Liang Mei Lan. Dia telah menemukan
dirinya, keyakinannya.
“Koko, katakanlah. Seberat apapun masalahmu, aku
berjanji akan mencoba untuk memahaminya” idem ito. Mei
Lan juga telah menemukan kebahagiaannya, telah mantap
dengan cintanya, dan mulai membuka diri lebar-lebar untuk
lebih memahami kekasihnya. Sangat wajar.
“Begini Lan Moi, kumohon pengertianmu untuk
masalahku yang satu ini” Ceng Liong terhenti sejenak, tetapi

Tarian Liar Naga Sakti I 110


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mei Lan tidak mengeluarkan tanggapannya. Tetap bersedia


untuk terus mendengarkan. Maka, Ceng Liongpun
melanjutkan:
“Lan Moi, masih ingatkah engkau dengan enci dari
Siangkoan Giok Lian? Seorang gadis bernama Siangkoan Giok
Hong”?
“tentu saja koko .....” suara Mei Lan sedikit berubah. Jelas,
gadis mana yang tidak “tegang” jika kekasihnya
membicarakan gadis lain yang diketahuinya tidak kalah
cantiknya itu?
“Lan Moi, tentunya engkau masih ingat waktu ketika kita
membantu kokomu membereskan urusan Kaypang. Waktu itu
kebetulan kami bertemu dan bertempur bersama guna
membebaskan Pangcu Kaypang. Akupun belum berapa lama
bertemu dengan kakak beradik Siangkoan itu. Dan secara
kebetulan kita semua bersama-sama menempur tokoh-tokoh
hitam yang mengganggu Kaypang” Ceng Liong berhenti
sejenak.
‘Terus bagaimana koko ....”? suara Mei Lan kembali
melunak.
“Secara kebetulan, berdua dengan Nona Siangkoan Giok
Hong, kami membentur pemimpin kelompok penjahat yang
sakti waktu itu, See Thian Coa Ong. Dengan gabungan tenaga
kami berdua sambil bekerjasama, kami melawan datuk sesat
itu. Datuk sesat itu memang hebat sekali dan membekal ilmu
beracun Lan Moi. Meskipun kami berdua mengeroyoknya,
tetapi kami lebih banyak mundur sambil memberi
kesempatan Pangcu Kaypang untuk membebaskan dirinya

Tarian Liar Naga Sakti I 111


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan dibantu Tek Hoat, Nona Giok Lian dan dan sejumlah
tokoh Kaypang. Tetapi kami berdua pada akhirnya terpaksa
menggabung kekuatan memapak pukulan beracun See Thian
Coa Ong. Ingatkah engkau setelah itu Nona Giok Hong
menghilang”?
“Benar koko, aku ingat, sangat jelas dengan pertarungan
waktu itu. Karena aku menempur Hek Tung Sin Kay yang juga
sangat lihay pada waktu itu (lihat Bagian I KPNPB episode 12)”
“Sebetulnya begitu gabungan pukulan kami membentur
See Thian Coa Ong, kami berdua terlontar oleh pukuklan
beracunnya. Tetapi, See Thian Coa Ong terlontar jauh dan
terluka parah. Akupun bahkan baru bisa sadar kembali setelah
beberapa hari kemudian, tetapi anehnya aku sama sekali tidak
menemukan dimana beradanya Nona Giok Hong”
“Jika demikian, berarti hilangnya Nona Giok Hong ada
kaitannya dengan engkau koko. Setidaknya kita mengetahui
dari titik mana kita bisa memulai kembali mencari Nona Giok
Hong. Kasihan sekali Nona Giok Lian yang sampai sekarang
masih merasa kehilangan saudarinya itu”
“Benar Lan Moi. Tetapi aku bersama dengan Pangcu
Kaypang telah beberapa kali mencoba mencari Nona Giok
Hong di gua tersebut, tetapi tetap tidak mampu menemukan
jejak apapun. Dan justru, apa yang disampaikan oleh Pangcu
Kaypang yang menjadi pangkal masalah bagiku Lan Moi ....”
“Apa maksudmu koko”? tanya Mei Lan kembali penasaran
“Aku mengharap engkau mencernanya secara baik Lan
Moi ....”

Tarian Liar Naga Sakti I 112


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Sudah kukatakan aku akan mencobanya koko ....” suara


Mei Lan kembali melunak.
“Setelah aku menyembuhkan Pangcu Kaypang, gantian
dia yang kemudian menyembuhkan penyakit “hilang
ingatanku”. Tetapi, ketika memeriksa keadaan tubuhku, dia
memberi tahu bahwa aku baru saja kemasukan “Racun Dewa
Asmara”, racun jahat sejenis obat perangsang yang bisa
dilepaskan See Thian Coa Ong melalui pukulan atau kebasan
tangannya”
“Terus .... bagaimana koko”? Mei Lan penasaran,
sekaligus hatinya mulai merasa sangat tidak enak.
“Menurut Pangcu Kaypang yang ahli pengobatan itu,
hanya ada dua cara untuk sembuh dari racun itu Lan Moi”
Ceng Liong berhenti sejenak, kembali gugup melanjutkan
ceritanya.
“Bagaimana kedua cara itu koko ....”? buru Mei Lan sambil
membetulkan letak dan posisi rambutnya
“Pertama, memperoleh obat pemunah langsung yang
hanya dimiliki oleh See Thian Coa Ong” jawab Ceng Liong
“Dan kedua “? Mei Lan kembali memburu jawaban
“Yang kedua, ........ menurut Pangcu itu, melalui hubungan
badan antara laki-laki dan perempuan” besar kekuatan yang
dibutuhkan Ceng Liong untuk mengucapkannya secara
langsung.
“Koko, maksudnya ....”? Mei Lan terperanjat. Tanpa Ceng
Liong melanjutkan kalimatnya dia sudah dengan tepat

Tarian Liar Naga Sakti I 113


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menerka apa yang menjadi kelanjutan cerita antara Ceng


Liong dan Giok Hong.
“Lan Moi, begitulah menurut Pangcu Kaypang”
“maksudmu, kamu, kamu dan ......... Nona Giok Hong ...”?
terbata-bata Mei Lan mencoba menegaskan dugaannya.
“Lan Moi, tenanglah .....” Ceng Liong mencoba
menenangkan Mei Lan dengan memegang tangannya.
“Tidak, tidak ..... katakan koko seterusnya bagaimana ....”?
“Lan Moi, justru inilah masalah terbesarku selama ini.
Kurasa engkau sudah lama mengerti kalau aku mencintaimu.
Tetapi, setelah mendengarkan penjelasan Pangcu Kaypang,
bagaimana mungkin aku mengutarakan perasanku kepadamu
sementara aku tidak jelas dengan nasib dan keadaan Nona
Giok Hong”?
Mei Lan nampak gelisah dan terpukul, tetapi berusaha
menguatkan hati untuk menerima kenyataan yang sangat
tidak mengenakkan ini. Dia bersyukur Ceng Liong sudah begitu
terbuka kepadanya, mengakui perasaan hatinya, sekaligus
mengakui beban seputar desakan perjodohan kedua guru
mereka. Tetapi, apakah dia tega mengangkangi Ceng Liong
yang sudah “beristrikan” Giok Hong? Inilah masalahnya.
Pangcu Kaypang sudah menegaskan, begitu menurut Ceng
Liong, bahwa kesembuhannya adalah karena
persetubuhannya dengan Giok Hong. Maka setelah berusaha
keras dan melalui perjuangan hati dengan tidak menyalahkan
Ceng Liong, Mei Lan akhirnya kembali berkata:
“Koko, bagaimana dengan sikapmu sendiri “?

Tarian Liar Naga Sakti I 114


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Lan Moi, sudah lebih kurang 5 tahun Nona Giok Hong


tidak munculkan dirinya. Selama itu pula aku memendam
perasaanku kepadamu. Tetapi, aku sungguh membutuhkan
kepastian apakah benar-benar telah “melakukannya”
dengannya ataukah tidak. Engkau tahu Lan Moi, justru
kesengsaraanku melihatmu selama ini adalah karena aku
mengasihimu dengan sangat, tetapi aku sadar kemungkinan
besar aku telah melakukan hubungan suami-istri dengan Nona
Giok Hong”
“Aku menanyakan sikap dan keputusanmu koko ...” tuntut
Mei Lan.
“Lan Moi, aku telah menunggu selama 5 tahun. Dan masih
akan menunggu hingga pertempuran dengan Lam Hay, Thian
Tok dan Bengkauw sebagai batasnya. Aku telah memohon ijin
kepada suhu dan karenanya aku memohon pengertianmu
untuk menungguku hingga setahun lebih kedepan” Ceng Liong
mengucapkannya dengan kalimat penuh permohonan.
“Koko, engkau tahu perasaanku. Akupun memendamnya
sudah sangat lama. Apapun keputusanmu akan kuterima
dengan baik. Aku akan menunggu batas waktu itu, semoga
engkau tidak menyia-nyiakan penantianku koko .....” dan
seusai mengucapkan kalimat itu dengan penuh perasaan, Mei
Lanpun melesat pergi.
====================
Sebagaimana Kiang Sin Liong, Wie Tiong Lan Pek Sim
Siansu – tokoh besar Bu Tong Pay juga menginginkan
kepergian yang damai dan tenang tanpa harus menyusahkan
Bu Tong Pay. Setidaknya, itulah yang dipesankan Wie Tiong

Tarian Liar Naga Sakti I 115


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lan kepada ke-4 muridnya yang menemaninya menjelang


akhir-akhir masa kehidupan sang Guru Besar. Tidak lama
setelah meninggalkan Lembah Pualam Hijau, Wie Tiong Lan
telah merasakan bahwa waktu baginya akan segera tiba.
Betapapun, sebagaimana Kiang Sin Liong, usianya telah
melampaui angka 100, menandakan betapa tinggi dan betapa
lamanya dia hidup di dunia ini.
Pada bulan-bulan terakhir, dia masih sering membimbing
ke-4 muridnya tidak lagi dengan berlatih ilmu silat, tetapi
dengan mendiskusikannya. Dan luar biasanya, justru cara ini
jauh lebih tepat guna meningkatkan kemampuan murid-
muridnya ketimbang dengan menghabiskan kemampuan fisik.
Hal ini dikarenakan tingkat kemampuan murid-muridnya
memang sudah sangat tinggi. Sehingga dengan membuka
wawasan dan perspektif pendalaman ilmu, jadi jauh lebih
tinggi makna dan manfaatnya saat itu.
Mungkin tidak disadari ke-4 muridnya jika kemampuan
mereka dibandingkan dengan 4-5 bulan sebelumnya, sudah
meningkat jauh lebih pesat lagi. Terutama bagi Kwee Siang Le,
Mei Lan dan Sian Eng Cu. Sementara murid kedua, Jin Sim
Todjin lebih banyak sibuk dengan urusan-urusan agama dan
urusan perguruan Bu Tong Pay. Tetapi begitupun, sewaktu-
waktu dia meluangkan banyak waktunya untuk berkumpul
dengan 3 saudara perguruan lainnya. Selain untuk berlatih
sekaligus juga menemani guru mereka. Sebagai orang
beribadat, dia sadar bahwa gurunya semakin mendekati ujung
usianya.
Dan malam itu, dia masih sempat meninggalkan pesan-
pesan terakhir bagi ke-empat muridnya:

Tarian Liar Naga Sakti I 116


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Siang Le, apapun yang terjadi engkau kularang untuk


menjabat Ciangbundjin Bu Tong Pay. Jabatan itu lebih tepat
berada di tangan Song Kun ataupun Li Koan. Tetapi ingatlah,
jangan sekali-kali pergi meninggalkan Gunung kita ini. Gua ini
kuwariskan kepadamu, menjadi tempatmu mendidik murid-
murid penerus kejayaan Bu Tong Pay. Setelah hari ini,
kutugaskan engkau untuk mulai menempati Gua tempat
samadhiku ini – dan selanjutnya engkau harus memimpin dan
mengarahkan sute-sutemu untuk menegakkan kebenaran dan
keadilan”
“Murid menerima perintahmu Suhu ....” Kwee Siang Le
memang sudah lama menutup diri di sekitar Bu Tong San dan
lebih memilih menyepi ketimbang merecoki dunia ramai. Dan
sekarang, dia menerima tugas untuk menjadi pemimpin
saudara saudara seperguruannya. Dan untuk itu, dia memang
memiliki wibawa dan dihormati oleh semua adik
seperguruannya.
“Song Kun, engkau memang sangat berbakat menjadi
pendeta agama To. Jika Suhumu yang tua ini boleh
menyarankan, perdalam lagi pengetahuanmu itu dan padukan
dengan pendalaman-pendalaman iweekang yang kuwariskan
paling akhir. Engkau akan menemukan banyak jalan, dan
paduanmu dengan toa suhengmu akan menjajari
kemampuanku saat ini dan akan menyelamatkan nama besar
Bu Tong Pay. Tetapi pilihan ada di tanganmu”
“Jika itu titah suhu yang mulia, tecu tidak akan
mengabaikannya” demikian Bouw Song Kun atau Jin Sim
Todjin

Tarian Liar Naga Sakti I 117


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Song Kun, untuk saat ini tokoh Bu Tong Pay yang paling
berpeluang menduduki kursi Bu Tong Pay adalah dirimu. Dan
jika engkau menolak pencalonanmu, hampir dipastikan
sutemu yang akan menjabat Ciangbundjin Bu Tong Pay. Jika
itu terjadi, maka kita tidak akan memiliki cukup kekuatan
menangkal malapetaka yang menuju Bu Tong Pay beberapa
tahun kedepan. Hanya dengan hasil pendalamanmu atas
warisan terakhirku dan bersama suhengmulah yang akan
mampu menghindarkan kehancuran besar itu kelak”
“Suhu, jika memang itu demi tegaknya Bu Tong Pay kita,
maka aku akan dengan rela menekuni ajaran-ajaran
terakhirmu. Biarlah sam sute yang meneruskan tampuk
kepemimpinan Bu Tong Pay”
“Baik, aku memegang perkataanmu muridku. Engkau
akan membuktikan ucapanku ini kelak. Dan jika sampai
saatnya kalian berdua menyelamatkan muka Bu Tong Pay,
jangan pelit mewariskan peyakinan kalian kepada anak murid
berbakat dari perguruan kita”
“Kami berjanji suhu” Jin Sim Todjin dan Kwee Siang Le
menyatakan janji dan kesanggupan mereka secara
bersamaan.
“Li Koan ....... “
“Tecu disini suhu ....”
“Siapkah engkau untuk melanjutkan tugas menjaga
wibawa perguruan kita, Bu Tong Pay selaku Ciangbundjin”?
“Tapi, tecu belum dan bukan Pendeta suhu ...”

Tarian Liar Naga Sakti I 118


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Ketika menjadi Ciangbundjin Bu Tong Pay beberapa


puluh tahun silam, suhumupun belum dan bukan Pendeta Li
Koan. Ku-ulangi, apakah engkau siap mengembang tugas
berat itu”?
“tentu akan sangat siap dengan restu Suhu ....”
“Baiklah. Li Koan, bukan tanpa maksud suhumu
menyiapkan kalian semua dalam tugas tersebut. Sin Liong
sendiri bukan tanpa maksud meminta Duta Agung Lembah
Pualam Hijau untuk menarik diri selama beberapa tahun ini.
Semuanya untuk mengantisipasi malapetaka besar yang siap
menerjang beberapa tahun kedepan. Tetapi, yang paling siap
menghadapi persoalan besar yang berada di depan mata,
adalah engkau dengan siauw sumoymu – Mei Lan. Itulah
sebabnya kedua suhengmu kusiapkan untuk antisipasi
persoalan yang jauh kedepan, dan engkau dan sumoymu
untuk masalah yang ada di depan mata”
“Tecu mengerti suhu .......”
“Syukurlah jika demikian. Kemajuanmu selama beberapa
bulan ini telah sangat pesat meski engkau tidak
menyadarinya. Kunci memahami ilmu pamungkas kita sudah
kuwariskan kepadamu dan kepada semua suhengmu. Untuk
saat ini, baru sumoymu yang menguasainya secara sempurna
karena memperoleh bimbingan banyak orang hebat. Tetapi,
kupastikan dengan pemahaman kalian saat ini, tidak akan
butuh waktu lama untuk menguasainya”
“Baik, tecu sekarang paham sepenuhnya suhu ....”
“Mei Lan ....”

Tarian Liar Naga Sakti I 119


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Tecu disini suhu yang mulia ...” Mei Lan menyahut


dengan takzim
“Andalan utama untuk menghadapi persoalan di depan
mata berada di tanganmu dan sam suhengmu. Suhumu tidak
akan mendahului Thian, tetapi Ciangbundjin Bu Tong Pay saat
ini akan mengalami malapetaka yang sulit dielakkan. Bahkan
suhumu sendiri masih kabur dengan penyebab malapetaka
yang akan menimpanya. Untuk saat ini, dari perguruan kita,
yang berkemampuan menandingi tokoh hitam yang baru
tampil hanyalah engkau. Tapi ingat, jika engkau belum
melampaui tahapan yang suhumu tegaskan bersama
Kolomoto Ti Lou waktu di markas utama Thian Liong Pang,
jangan memaksakan diri membenturnya. Untuk saat ini, yang
melampaui tahapan itu memang baru beberapa orang, jika
suhumu tidak salah, baru Duta Agung yang bahkan sudah
memasuki tahapan pamungkas, Nenggala, dan Cun Le serta In
Hong subomu itu. Padahal, kekuatan maut yang sudah
didepan mata bakal berjumlah lebih besar dan dengan daya
rusaknya yang jauh melampaui Thian Liong Pang”
“Suhu, benarkah awan gelap itu akan datang kembali ...”?
tanya Mei Lan ragu.
“Muridku, dia akan datang dengan kemampuan yang
lebih mengerikan. Padahal, setelah suhumu, Kolomoto Ti Lou
sendiri sudah akan kembali ke negerinya karena menyadari
waktunya juga sudah semakin dekat. Karena itu, suhumu ingin
sekali lagi mengetahui bagaimana kesiapanmu ...”

Tarian Liar Naga Sakti I 120


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Suhu, sudah sepuluh hari terakhir ini tecu gagal


menembus batas dan halangan terakhir itu” Mei Lan
menyatakan penyesalannya.
“Acccch, anakku, engkau terlampau terbebani oleh
masalah cintamu. Padahal, suhumu sudah mengaturnya
untukmu setelah satu setengah tahun ke depan”
“Suhu, engkau mempermainkan tecu .....” dari sekian
murid Wie Tiong Lan, memang hanya Mei Lan yang berani
sekali-sekali bermanja-manja dengan orang tua sakti itu.
Selain karena satu-satunya wanita, juga Wie Tiong Lan
memang mengasihinya seperti Tong Li Kuan mengasihi
sumoynya ini bagai anak sendiri. Meskipun demikian, Liang
Mei Lan tidaklah pernah meninggalkan rasa hormat dan
bhakti kepada gurunya itu.
“Hahahaha, muridku apa engkau kira percakapanmu
dengan Duta Agung lepas dari pengamatan tua gurumu ini?
Sama sekali tidak. Selain gurumu, kakek buyutnyapun telah
menegaskan kejadian kedepan yang persis sama dengan yang
telah gurumu terawangkan di masa mendatang. Karena itu,
engkau harus menuntaskan latihan terakhir itu. Karena
dengan tuntasnya latihan itu, engkau belum akan sanggup
mengalahkannya, baru mampu mengimbanginya”
“Suhu, sehebat itukah tokoh yang baru muncul itu”?
tanya Mei Lan penasaran, mewakili kepenasaran yang sama
tumbuh dalam hati ketiga murid Pek Sim Siansu Wie Tiong Lan
lainnya.
“Tentu saja hebat, karena dia membekal ilmu paling jahat
dan tanpa tanding pada 100 tahun sebelumnya. Lebih lagi, dia

Tarian Liar Naga Sakti I 121


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mewarisi dalam dirinya kekuatan ke-dua orang gurunya, Thian


Tee Siang Mo – yang menghadiahinya warisan tenaga
berlimpah. Jadi, waspadalah dan jangan bermain-main.
Meskipun, engkau juga harus percaya diri karena gurumu
tidak main-main menyiapkanmu, juga subomu dan juga
Kolomoto Ti Lou”
“Baiklah suhu, tecu akan dengan penuh semangat dan
penuh konsentrasi untuk menyelesaikannya” janji Mei Lan.
“Satu hal lagi, murid-muridku, betapa berbahagianya
sahabatku Kiang Sin Liong itu. Dia telah pergi tidak dengan
upacara megah dan besar. Padahal, jika ingin, dia sanggup
mendapatkannya. Tetapi dia memilih pergi dalam
ketenangan. Song Kun, jika memang memungkinkan,
berikanlah upacara sederhana dan damai seperti itu untuk
kepergian gurumu ini”
“Tecu akan mengupayakannya Suhu” jawab Song Kun
yang kurang yakin karena dia tahu kebesaran nama gurunya
dan aturan perguruan dalam menghormati tokoh sebesar
gurunya itu.
“Baiklah murid-muridku, waktu suhumu sudah akan
segera tiba. Satu hal, jika Duta Agung Lembah Pualam Hijau
berkunjung – kalian berempat temani dia di tempat ini untuk
mengurai apa yang kutinggalkan untuk dia ketahui. Dia, anak
itu memang telah berkemampuan mengurainya. Ingat baik-
baik pesanku ini. Dan untuk hadiah terakhir dari suhumu yang
sudah tua ini, biarlah pada hari perpisahan ini kuberikan
peryakinanku selama seratus tahun lebih dengan bagian yang

Tarian Liar Naga Sakti I 122


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berbeda-beda, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan kalian


masing-masing dalam mengemban tugas perguruan kita”
Selesai berkata demikian, tiba-tiba tubuh tua renta itu
nampak bergerak bagaikan terbang melayang, tetap dalam
posisi bersila dan kemudian melakukan 4 kali totokan yang
diarahkan kepada 4 muridnya. Tidak lama, hanya dalam
hitungan beberapa detik belaka dia melakukannya dan murid-
muridnya merasakan hawa dalam tubuh mereka bagaikan
bergolak. Tak lama kemudian terdengar kembali suara orang
tua itu:
“Kalian masing-masing baru saja menerima warisan hawa
saktiku dengan bagian berbeda-beda. Pusatkan tenaga di
tantian dan baurkan dengan tenaga sakti kalian masing-
masing. Lan Ji, jika suatu saat bertemu dengan Thian San
Giokli sampaikan satu kalimatku: “bahaya lain yang lebih
mengerikan masih berada di liang itu”. Tidak usah bertanya
maknanya, nenek itu akan mengerti dengan sendirinya.
Karena itu berkaitan erat dengan tugas yang terutama. Dan
sekarang, kalian semua lakukan sesuai perintahku”
Demikianlah ke-empat murid Wie Tiong Lan memusatkan
kekuatan mereka di tan-tian. Mei Lan memperoleh totokan
hawa sakti yang membuka peluang penguasaannya atas
“Tahapan Kedua” dari kitab sakti milik Kolomoto Ti Lou,
rahasia yang dibuka gurunya dan Kolomoto Ti Lou seusai
melumpuhkan Thian Liong Pang. Totokan itu mempercepat
proses penguasaan Mei Lan atas tahapan kedua, bahkan pada
saat itu juga dia segera sadar bahwa dia telah berkmampuan
merampungkan tahapan yang tersendat selama 10 hari
terakhir.

Tarian Liar Naga Sakti I 123


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara itu, Tong Li Koan Sian Eng Cu Tayhiap


memperoleh sebagian besar warisan tenaga dalam gurunya.
Hal yang memang sangat dibutuhkannya untuk memperkuat
diri menjelang menjadi Ciangbundjin Bu Tong Pay. Bahkan
sebelum dia berkonsentrasi dia masih mendengar suara
gurunya: “Li Koan – kuwariskan sejurus pelengkap ilmu
pedang Liang-Gi- Kiam Hoat, kuyakinkan selama 10 tahun
terakhir untuk memperkuat ilmu kebanggan kita. Jurus itu
khusus diwariskan kepada seorang Ciangbundjin, ingat
pesanku ini. Catatannya berada tepat di bawah tempat
suhumu bersamadhi”
Sementara itu, Kwee Siang Le menerima totokan persis
seperti Mei Lan, yang membuka kemungkinan besar baginya
untuk memperdalam ilmu-ilmu pukulan yang ditinggalkan
gurunya. Dan beberapa waktu sebelumnya, gurunya memang
telah mewariskan sejumlah variasi perubahan dan jurus baru
yang membuat khasanah ilmunya menjadi jauh lebih lengkap.
Sesuai dengan julukan dan peryakinannya selama ini dalam
mengembangkan dan mendalami ilmu-ilmu tangan kosong Bu
Tong Pay.
Begitu juga Jin Sim Todjin. Dia memperoleh totokan hawa
dalam sekaligus sebagian tenaga sakti gurunya. Karena Jin Sim
diproyeksikan untuk mendalami hawa sakti warisan suhunya
dan dikombinasikan dengan ajaran agama To guna kelak
dikombinasikan dengan peryakinan toa suhengnya. Dan Jin
Sim juga memperoleh bisikan seperti Li Koan yang
menunjukkan dimana dia mesti menemukan catatan petunjuk
pendalaman hawa sakti Bu Tong Pay untuk dipelajari dan
dikembangkan lebih jauh lagi.

Tarian Liar Naga Sakti I 124


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ketika ke-empat murid itu hampir selesai dengan


konsentrasi dan pemusatan kekuatan mereka, tiba-tiba
terdengar suara yang mengambang di tengah udara: “Selama
tinggal murid-muridku ....” suara itu mengambang di udara
dan memang ditujukan kepada mereka ber-empat. Ketika
keempatnya sadar, mereka menemukan Wie Tiong Lan Pek
Sim Siansu telah menutup mata, tetapi suara mengambang itu
masih berdengung. Karena suara itu memang merupakan
pengerahan kekuatan terakhir yang di atur sedemikian rupa
untuk mengaung sampai beberapa saat yang telah ditentukan.
=================
Seperti yang telah diduga oleh Jin Sim Todjin,
Ciangbundjin Bu Tong Pay yang sangat menghormati Wie
Tiong Lan dan sekaligus pemilik otoritas dalam menjaga tradisi
menghormati tetua partai, langsung menolak usulan upacara
sederhana yang diamanatkan suhu mereka.
“Mana bisa kita tidak mengabarkan kematian tetuah kita
kepada rekan-rekan dunia persilatan? Kita harus mengadakan
upacara keagamaan dan kehormatan, karena beliau adalah
sesepuh dan tokoh besar yang bukan hanya dihormati di
Partai kita, tetapi juga oleh seluruh rekan-rekan pendekar di
dunia persilatan. Karena itu, segera di atur pemberitahuan
dan undangan ke seluruh kawan-kawan pendekar dan
perguruan sahabat” demikian titah yang langsung keluar dari
mulut Ciangbundjin Bu Tong Pay begitu mendengar berita
duka kematian sesepuh mereka Wie Tion Lan. Dan Jin Sim
Todjin, Sian Eng Cu Tayhiap dan Liang Mei Lan tidak sanggup
membantah karena perintah telah dikeluarkan oleh
Ciangbundjin.

Tarian Liar Naga Sakti I 125


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Maka beredarlah informasi dan sekaligus undangan dari


Bu Tong Pay untuk menghadiri upacara duka di Bu Tong Pay
atas kematian bekas Ciangbundjin mereka Pek Sim Siansu Wie
Tiong Lan. Dalam waktu singkat informasi itu menyebar ke
seluruh pelosok rimba persilatan Tionggoan. Dan hanya dalam
waktu 2 hari, sudah banyak tamu yang berbondong datang
untuk menyatakan penghormatan terakhir sekaligus melayat
ke Bu Tong San. Bukan main sibuknya pihak Bu Tong Pay,
tetapi untungnya titah persiapan di Bu Tong Pay telah
dilepaskan Ciangbundjin 2 hari sebelumnya, jadi mereka
memang sudah bersiap.
Tetapi, bersamaan dengan kehebohan atas informasi
meninggalnya Pek Sim Siansu Wie Tiong Lan, dunia persilatan
tiba-tiba digemparkan oleh informasi lainnya. Informasi yang
tidak kalah heboh dan tidak kalah menggemparkannya.
Bahkan informasi ini semakin mengguncang dan semakin
menghebohkan seiring dengan bergeraknya banyak tokoh
dunia persilatan ke Bu Tong Pay. Informasi apakah gerangan
yang begitu mengguncangkan itu?
Entah dari mana mulai dan awalnya, beredar sebuah
daftar peringkat tokoh persilatan dan perguruan yang
dianggap paling top sesuai urutannya. Urutan itu, secara
kontroversial tidak memasukkan nama-nama tokoh persilatan
yang dalam kategori “sesat”, tetapi secara khusus hanya
mencantumkan daftar tokoh-tokoh persilatan top dari
pendekar golongan lurus. Dan di bagian bawah daftar itu
tertera pernyataan sebagai berikut:
1. Urutan bisa berubah sesuai tingkat perkembangan
kemampuan masing-masing

Tarian Liar Naga Sakti I 126


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

2. Urutan bawah yang mengalahkan peringkat di atasnya,


otomatis menggantikan peringkat di atasnya tersebut
3. Cara tercepat untuk terkenal adalah dengan mengalahkan
mereka yang berada di dalam daftar ini
Inilah daftar menghebohkan tersebut: Peringkat pertama
secara mengejutkan diberikan kepada KIANG CENG LIONG –
Duta Agung Lembah Pualam Hijau. Peringkat kedua diberikan
kepada THIAN SAN GIOKLI – Lembah Salju Bernyanyi.
Peringkat ketiga diisi oleh dua orang: KIANG CUN LE dan
KIANG IN HONG (Liong-i-Sinni) keduanya dari Lembah Pualam
Hijau. Peringkat Keempat juga terisi dua orang: LAMKIONG BU
SEK dari Lam Hay Bun dan SIANGKOAN TEK dari Bengkauw.
Peringkat Kelima diberikan kepada NENGGALA – tidak
mewakili perguruan manapun. Peringkat Keenam diberikan
kepada LIANG MEI LAN dari Bu Tong Pay. Peringkat ketujuh
diberikan kepada LIANG TEK HOAT dari Kaypang. Peringkat
Kedelapan diberikan kepada SOUW KWI BENG dan SOUW KWI
SONG dari Siauw Lim Sie. Peringkat Kesembilan diberikan
kepada SIANGKOAN GIOK LIAN dari Bengkauw. Dan peringkat
kesepuluh diberikan kepada KIANG LI HWA dari Lembah
Pualam Hijau.
Bersamaan dengan peringkat top 10 pendekar dunia
persilatan Tionggoan, juga beredar atau diedarkan secara
bersamaan yakni Daftar Tujuh Perguruan Terhebat di
Tionggoan. Adapun, peringkat Perguruan terhebat itu
berturut-turut adalah sebagai berikut: Peringkat Pertama,
LEMBAH PUALAM HIJAU; Kedua, LEMBAH SALJU BERNYANYI;
Ketiga, BU TONG PAY; Keempat, KAYPANG; Kelima, SIAUW
LIM SIE; Keenam, LAM HAY BUN; Ketujuh, BENGKAUW.

Tarian Liar Naga Sakti I 127


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Beredarnya kedua daftar peringkat tersebut, terutama


daftar peringkat 10 besar pendekar disertai dengan 3
pernyataan yang provokatif, sudah dapat dipastikan akan
menimbulkan geger berkepanjangan. Bukan hanya geger di
antara penghuni peringkat 10 itu, tetapi terutama mereka-
mereka yang kemaruk nama untuk masuk dalam daftar 10
besar itu. Bisa dipastikan penghuni daftar 10 besar itu tidak
akan lagi merasakan kenyamanan berkelana di dunia
persilatan. Karena pastilah akan banyak pendekar yang tidak
tercantum namanya dalam daftar yang akan nekat menantang
mereka untuk menggantikan peringkatnya.
Apalagi dengan pencantuman pernyataan nomor 3: yakni
cara tercepat untuk terkenal dan dikenal banyak orang adalah
dengan mengalahkan salah seorang di dalam daftar tersebut.
Inilah cara brilliant sekaligus sangat licik untuk mengganggu
tokoh-tokoh kalangan pendekar. Karena tokoh-tokoh itu
dipastikan akan banyak disibukkan oleh urusan-urusan
pertarungan atau diajak bertarung oleh banyak orang yang
ingin namanya terkenal.
Dan kondisi yang heboh seperti ini, sekarang sedang
menuju ke Bu Tong Pay. Kondisi yang semakin hari semakin
bertambah heboh dan semakin memanaskan rasa hati dan
rasa kepenasaran banyak orang. Apalagi karena tempat yang
dituju adalah tempat dimana ada seorang anggota di daftar 10
besar berada, dan Partay yang juga tercantum dalam Daftar 7
perguruan utama. Bisa ditebak kekisruhan besar sangat
berpotensi terjadi di Bu Tong Pay.
Dan benar saja, ketika informasi tentang daftar dan isinya
sampai ke Bu Tong Pay, secara darurat Ciangbundjin Bu Tong

Tarian Liar Naga Sakti I 128


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pay memanggil para petinggi partai. Sekaligus juga


mengundang Kwee Siang Le – Sin Ciang Tayhiap, Tong Li Koan
Sian Eng Cu Tayhiap dan Liang Mei Lan. Padahal tinggal 2 hari
lagi upacara besar akan dilaksanakan. Pertemuan darurat
ketika Bu Tong Pay sedang melayani para pelayat tentu
menandakan betapa potensi kekisruhan sangatlah besar. Dan
Ciangbundjin Bu Tong Pay menyadari hal tersebut, makanya
dia berusaha mengantisipasi keadaan sebaik mungkin.
Tetapi, karena tamu sudah demikian banyak yang
berdatangan dan bahkan yang berada di Bu Tong San juga
sudah banyak memasuki hari ketiga. Maka pertemuan penting
dan mendadak itu hanya dilakukan untuk melakukan
pembagian tugas belaka. Sekaligus melakukan koordinasi
antar petinggi partai dalam mengantisipasi kemungkinan
terburuk dengan beredarnya daftar yang sangat kontroversial
tersebut.
“Bisa dipastikan akan terdapat sejumlah bentrokan baik di
dalam perguruan kita maupun di luar area perguruan kita.
Tetapi, adalah tugas kita semua untuk sedapat mungkin tidak
mengganggu jalannya upacara sambil tetap menghormati
tetamu. Daftar kontroversial itu melahirkan potensi besar
bentrokan, apalagi dalam daftar itu terdapat nama Bu Tong
Pay dan juga seorang murid Bu Tong Pay” demikian Ci Hong
Todjin sang Ciangbundjin membuka pertemuan singkat.
“Jika Ciangbundjin mengijinkan, sebaiknya secara cepat
kita menata tugas masing masing agar Bu Tong Pay tidak
kecolongan, dan upacara pemakaman suhu tidak terganggu”
demikian Tong Li Koan mengusulkan.

Tarian Liar Naga Sakti I 129


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Baik, usul tersebut kita terima, dan memang untuk itu


aku mengundang kita semua berkumpul. Dalam keadaan
terdesak seperti ini, demi menjaga wajah dan reputasi Partay,
hendaknya kita semua memberi diri untuk melaksanakan
tugas-tugas ini: Sesepuh Sin Ciang Tayhiap dan Sian Eng Cu
Tayhiap akan bertugas mendampingi layon, dalam ruang
tempat jenasah Pek Sim Siansu disemayamkan. Ci Hong dan
Jin Sim akan bertugas untuk menjaga kuil kita dari orang-
orang yang berkehendak buruk. Nona Mei Lan kutugaskan
untuk melakukan perondaan di semua lini, baik di ruang
persemayaman, di kuil Bu Tong Pay maupun di basis
penjagaan murid-murid Bu Tong Pay .....” Demikian
Ciangbundjin Bu Tong Pay membagi-bagi tugas.
Dan setiap nama yang disebutkan sang Ciangbundjin,
nampak menganggukkan kepala tanda penempatan tugas
disetujui. Jika ditelaah, penempatan tugas memang sangat
memperhitungkan hubungan dengan Pek Sim Siansu,
kemampuan orang perorang dan tanggungjawab masing-
masing terhadap Partay. Oleh karenanya, tidak ada sedikitpun
penolakan atau bahkan tambahan usulan. Hal yang juga
menandakan betapa sang Ciangbundjin mengenal masing-
masing tokoh Bu Tong Pay itu lengkap dengan kekuatan
masing-masing.
Tetapi, belum lagi pertemuan itu ditutup, tiba-tiba Mei
Lan sedikit bergerak. Bahkan kemudian tubuhnya melejit
setelah menghormat Ciangbundjin Bu Tong Pay sambil
berkata: “Beberapa murid kita menjadi korban, Ciangbundjin
segera menjaga kuil kita; para suheng, cepat kembali ke layon
suhu, biar tecu memeriksa keadaan di luar” begitu suara itu

Tarian Liar Naga Sakti I 130


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sirap, Mei Lan sudah berada jauh di luar sana, tetapi suaranya
masih sangat bening di telinga semua orang dalam ruangan.
“Kita ke masing-masing posisi bertugas” demikian
Ciangbundjin Bu Tong Pay yang disetujui segera oleh semua.
Dan bergeraklah tokoh-tokoh utama Bu Tong Pay itu. Kwee
Siang Le dan Tong Li Koan sudah dengan cepat memburu ke
layon guru mereka yang sementara ditinggalkan kepada
murid-murid mereka. Tetapi, alangkah terkejutnya mereka
berdua ketika menemukan dalam ruangan itu telah
bertambah dengan sepasang anak muda yang gagah.
Begitu mengenali keduanya, Li Koan menjadi lega, bahkan
beban ketegangannya sedikit berkurang karena kedua anak
muda yang berdiri memberi hormat kepada suhu mereka
adalah sahabat dari Siauw Lim Sie. Tepatnya adalah Pendekar
Kembar dari Siauw Lim Sie, kakak-beradik Souw Kwi Beng dan
Souw Kwi Song. Kedua kakak-beradik ini, juga tercantum
dalam daftar kontroversial yang membuat suasana panas di
hati banyak orang dalam perjalanan menuju Bu Tong Pay.
“Ji-wi locianpwee, kami berdua telah mengirimkan kabar
kepada Nona Mei Lan, dan kami telah menyampaikan maksud
kami kepada murid-murid Bu Tong Pay yang berjaga di luar.
Kami mohon di maafkan telah memberi hormat langsung
kepada yang mulia locianpwee Pek Sim Siansu Wie Tion Lan,
atas nama suhu kami yang mulia Kian Ti Hosiang.
Sudah tentu Tong Li Koan dan Kwee Siang Le tidak akan
marah. Karena kedudukan mereka, meski mereka berdua jauh
lebih tua, tetapi pada dasarnya adalah sederajat. Maka Li
Koan yang lebih luwes telah berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 131


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Terima kasih atas kunjungan Jiwi, kami tentunya sangat


berterima kasih” sahut Li Koan untuk kemudian
mempersilahkan kedua kakak-beradik itu melanjutkan
penghormatan mereka. Dan tidak lama kemudian, kedua
Kakak-beradik yang sakti ini telah diberikan tempat khusus,
tempat istimewa bagi para tamu Bu Tong Pay yang datang
melayat. Apalagi, kedua Pendekar itu pernah mendapat
bimbingan yang bersifat “barter” dari Wie Tiong Lan sebagai
ganti Kian Ti Hosiang membimbing Liang Mei Lan. Jadi, kedua
pendekar ini masih terhitung sangat dekat dengan guru
mereka Wie Tiong Lan.
Dan, tentu saja, selain itu guru kedua pendekar kembar
ini, Kian Ti Hosiang adalah tokoh seangkatan guru mereka
yang sama saktinya dan sama digdayanya. Kedua tokoh itu
bergabung bersama Kiong Siang Han dari Kaypang dan Kiang
Sin Liong dari Lembah Pualam Hijau dan menjadi simbol
kehebatan pendekar Tionggoan untuk puluhan tahun
lamanya. Hampir tak ada masalah pelik yang besar yang tidak
dapat ditangani mereka ber-empat semasa hidup mereka.
Dan mereka berempat sampai dijuluki 4 Manusia Dewa
Tionggoan, dan nama itu masih harum dan punya gaung luar
biasa hingga saat ini.
Sementara itu, di tempat lain, Mei Lan yang bergerak
dengan ginkang istimewanya sudah mencapai tempat yang
“dicurigainya”. Yakni batas-batas terluar penjagaan yang
bukan menuju ke pintu masuk resmi, tetapi menuju ke hutan
sebelah kiri rumah perguruan Bu Tong Pay.
“Hmmmm, benar juga, sungguh licik” desis Mei Lan ketika
melihat penjagaan lapis kedua terluar telah membujur 2 anak

Tarian Liar Naga Sakti I 132


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

murid Bu Tong Pay. Bisa dipastikan telah menjadi mayat. Dan,


meski yakin bahwa lapis terluar juga telah mengalami masalah
yang sama, tetapi Mei Lan tetap berkelabat untuk memeriksa
kesana. Dan memang, sebagaimana dugaannya, kedua murid
Bu Tong Pay yang berjaga disana, juga telah menjadi mayat.
Tetapi Mei Lan menjadi kaget ketika memeriksa mayat-
mayat tersebut yang ternyata menjadi korban sebuah ilmu
mujijat dari Siauw Lim Sie, Tam Ci Sin Thong. Sebuah ilmu
lentikan jari sakti yang menjadi salah satu ilmu pusaka Siauw
Lim Sie dan tidak sembarang tokoh sanggup
mempergunakannya.
“Hmmm, sudah jelas Kwi Beng dan Kwi Song mengambil
jalan resmi. Masakan tiba-tiba muncul korban Tam Ci Sin
Thong di sini? Ada sesuatu yang mencurigakan disini” pikir
Mei Lan yang menjadi gelisah. Karena tokoh yang melakukan
pembunuhan, pastilah tekah menyusup ke atas, dan itu
berarti bahaya di kuil Bu Tong Pay telah membayang.
“Jika bukan Kwi Beng atau Kwi Song, siapakah gerangan?
Sungguh cerdik si pembunuh memilih moment tepat
bersamaan dengan kedatangan Pendekar Kembar ke Bu Tong
Pay. Tapi, siapa pula pembunuh yang mampu memainkan
ilmu mujijat ini dengan demikian baik”? Sejumlah pertanyaan
ini memusingkan kepala Mei Lan, karena itu dia akhirnya
bergegas kembali ke kuil Bu Tong Pay sambil mengingatkan
setiap lapis penjagaan agar berhati-hati.
Mudah ditebak, Bu Tong Pay menjadi gempar namun
tidak panik ketika Mei Lan melaporkan kepada Ciangbundjin
Bu Tong Pay. Dan segera setelah itu, lapisan terluar dari

Tarian Liar Naga Sakti I 133


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

masing-masing penjagaan kemudian dikirimi murid-murid dari


angkatan yang lebih tinggi dengan kemampuan memainkan
barisan pedang Bu Tong Pay. Itupun masih ditambah dengan
perondaan setiap jam yang akan dilakukan bergantian antara
Mei Lan dan Jin Sim Todjin. Bu Tong Pay kini dalam keadaan
waspada dan siaga .....

Episode 3: Peringkat Pembawa Huru-Hara (2)


Bahkan Pendekar Kembar dari Siauw Lim Sie, Kwi Beng
dan Kwi Song – ketika diberitahu korban “termakan” totokan
khas mereka Tam Ci Sin Thong, menjadi kaget dan berkeras
memberi bantuan penjagaan bagi Bu Tong Pay. Karena kondisi
yang memang meningkat panas dan berbahaya, akhirnya Kwi
Beng diminta membantu penjagaan disekitar jenasah,
sementara Kwi Song menjaga sekitar kuil Bu Tong Pay, minus
ruangan dalam perguruan itu. Sementara Sian Eng Cu –
setelah mendapat bantuan Souw Kwi Beng, pada akhirnya
memutuskan untuk ikut membantu perondaan di batas-batas
penjagaan terluar.
Meski awalnya Kwee Siang Le mencurigai kedua pendekar
asal Siauw Lim Sie, tetapi ketika Tong Li Koan sutenya dan
Liang Mei Lan menegaskan integritas kedua Pendekar Kembar
itu, akhirnya kecurigaan itu berangsur berkurang. Apalagi,
sumoynya telah memberikan penjelasan, bahwa sejak
memasuki pintu masuk Bu Tong Pay, Pendekar Kembar
memilih jalur yang berbeda dengan jalur dimana terjadi
pembunuhan anak murid Bu Tong Pay yang berjaga. Karena
itu, sangat tidak beralasan mencurigai kedua pendekar

Tarian Liar Naga Sakti I 134


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kembar yang justru sudah banyak saling membantu dengan


Mei Lan dalam pertempuran melawan Thian Liong Pang
beberapa bulan sebelumnya.
Sementara itu, kekisruhan kembali terjadi di tapal batas
sebelah timur dari jalur masuk utama. Tiba-tiba meluruk
sesosok tubuh tinggi besar kearah. Ornag bertubuh tinggi
besar itu nampak menjulang, tetapi nampaknya rada-rada
dogol. Begitu bertemu 7 murid Bu Tong Pay dari angkatan ke
tiga, termasuk cucu-murid Ciangbundjin Bu Tong Pay, tokoh
ini langsung ber-hahaha hihihi tidak keruan dan kemudian
bertanya:
“Inikah jalan masuk menuju Bu Tong Pay”? tanya si tinggi
besar yang rada ketolol-tololan itu sambil cengar-cengir.
Sekali lihat, murid-murid Bu Tong Pay telah paham dengan
orang macam apa mereka sedang berhadapan. Meskipun,
mereka tidak seratus persen benar.
“Benar, siapakah sicu yang gagah perkasa”? guna menjaga
sopan-santun, tetap para murid menyapa dengan sopan.
“Hehehehe, masak kalian tidak mengenali aku”? demikian
jawaban si tinggi besar dengan lagu yang dogol.
“Maafkan jika kami kurang mengenal sicu” kembali
seorang murid Bu Tong Pay menjawab dengan tetap tidak
meninggalkan sopan santunnya, meskipun rada geli melihat si
tinggi besar yang agak dogol itu.
“Masak Gu Kok Ban tidak kalian kenal, keterlaluan”?
bertanya si tinggi besar dengan gaya kebodoh-bodohannya.
Tetapi, sialnya memang nama itu tidak dikenal oleh para

Tarian Liar Naga Sakti I 135


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

murid yang berjaga. Yang mengenal banyak tokoh silat utama


hanyalah murid yang menjaga pintu gerbang utama, gerbang
resmi memasuki Bu Tong Pay. Padahal Gu Kok Ban Houw Pah
Ong (Raja Harimau Bengis) sebetulnya bukan bernama kecil,
meskipun memang agak dogol.
Gu Kok Ban sudah terkenal sejak 25 tahun sebelumnya.
Dia terutama dikenal dengan kekuatan tenaga gwakang yang
luar biasa. Usianya sudah sekitar 50 tahunan, tetapi memang
sedikit ketolol tololan dan karenanya sangat senang diumpak
orang. Julukannya Raja Harimau Bengis sebenarnya olok-olok
dunia persilatan kepadanya, tetapi itupun dengan senang dan
bangganya dia menyandang gelar itu. Dia berada di antara
golongan hitam maupun putih. Atau lebih tepatnya,
tergantung siapa yang memanas-manasinya atau
memanfaatkan kebodohannya untuk kepentingan yang
bersangkutan. Seperti hari ini, dia nampaknya dimanfaatkan
oleh orang yang memilkii kepentingan tersendiri. Sejenis intrik
untuk memasuki Bu Tong Pay, entah dnegan maksud apa.
“Maaf, maaf, kami kurang menghormati Gu Kok Ban –
Houw Pah Ong. Tetapi, bolehkah kami tahu, mengapa justru
sicu tidak mengambil jalan utama dan justru mengambil jalan
yang sulit ini”? tanya kembali sang murid penjaga.
“Apa ....? Si manusia hijau itu menyuruhku jewat jalan ini.
Katanya lebih cepat bertemu dengan para pendekar hebat
yang termasuk dalam daftar 10 besar itu, apakah keliru? .....
hehehe” si Raja Harimau Bengis yang dogol bertanya sambil
cengengesan. Tetapi, untungnya tidak diladeni dengan emosi
oleh para penjaga.

Tarian Liar Naga Sakti I 136


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Engkau keliru Houw Pah Ong, justru jalanan ini menuju


ke areal hutan dan berliku liku hinga memasuki kuil Bu Tong
Pay. Jika engkau masuk lewat pintu utama di sebelah barat,
maka engkau akan mudah menjangkau kuil Bu Tong Pay” jelas
si penjaga dengan lembut kepada si Dogol.
“Wuaduh, bagaimana ya? Si Manusia Hijau menyuruhku
dengan sangat yakin, bahwa aku harus melalui arah ini. Dia
berkata bahwa dia menjamin dengan kepalanya” si Dogol
nampak kebingungan. Dan memang dia selalu demikian.
Bingung memilih dan memisahkan mana tipuan dan mana
yang benar.
“Siapa sebenarnya Manusia Hijau itu Houw Pah Ong”?
penasaran seorang murid bertanya kepada si Dogol.
“Manusia hijau ya manusia hijau, menggunakan jubah dan
penutup muka warna hijau, masa begitu saja engkau tak tahu,
bodoh sekali”? si Dogol sedikit jengkel, karena dia bingung
harus memilih arah yang mana.
Meski dimaki bodoh, tetapi para penjaga tidak menjadi
marah. Karena lama-kelamaan mereka semakin yakin jika di
hadapan mereka berdiri seorang manusia dogol meskipun
berbadan tinggi besar dan berjulukan Raja Harimau Bengis.
Dan nampaknya, manusia dogol ini benar tengah
dimanfaatkan orang lain. Karena itu, meski sambil senyum-
senyum masam, mereka sudah meningkatkan kewaspadaan
masing-masing.
“Maaf, maaf jika demikian. Tetapi yang pasti, si Manusia
Hijau telah membohongimu karena jalanan ini menuju hutan
dan berputar jauh sebelum memasuki Kuil Bu Tong Pay” tegas

Tarian Liar Naga Sakti I 137


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

seorang murid sambil tetap santun. Kali ini, karena maklum


yang dihadapi sadalah seorang dogol yang sedang dikerjai
orang.
Tetapi anehnya, si Dogol Houw Pah Ong tetap berkeras
dengan jalanan pilihannya. Diapun menegaskan: “Tetapi baru
saja si Manusia Hijau kembali menegaskan bahwa memang
inilah jalanannya, dan bahwa jalanan ini membawaku lebih
cepat bertemu para jago di daftar 10 besar pendekar top itu”
Lama-kelamaan, meskipun sadar ada yang menjadi
“backing” ataupun sekaligus mengerjai si Dogol, murid-murid
Bu Tong Paypun jadi kebingungan dan kehabisan akal
menghadapi si dogol itu. Maka si pemimpin penjaga akhirnya
ber suara:
“Houw Pah Ong, siapapun dilarang masuk melalui jalur
ini. Karena jalur ini tertutup dan menuju ke jalan berliku yang
justru tidak langsung menuju ke Kuil Bu Tong Pay. Siapapun
yang melewati jalur ini, berarti memiliki maksud lain yang
tidak baik bagi kami Bu Tong Pay, karena itu, maafkan kami
jika tidak membiarkanmu lewat jalanan yang satu ini, silahkan
kembali ke jalur utama sebelah barat sana”
Diperlakukan demikian, si Dogol otomatis meradang.
Orang seperti ini memang harus ditangani secara lunak, jika
ditentang dan dikonfrontasi, maka dia pasti meradang. Seperti
sebelumnya, ketika ditegur secara baik-baik dia mampu
menerima, tetapi begitu disalahkan, otomatis pertimbangan
rasionalnya buntu, dan ujungnya adalah marah.
“Kurang-ajar, muter-muter kesana kemari ujungnya tetap
tidak boleh. Kalau begitu, biar kuterobos saja ......”

Tarian Liar Naga Sakti I 138


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan sambil berkata begitu, si Dogol Houw Pah Ong telah


maju melangkah. Dan otomatis, langkahnya dihalangi salah
seorang murid penjaga. Hanya saja, begitu mendorong
dengan lengannya, si murid angkatan ketiga sudah merasa
kurang beres, karena pedangnya mencong kekiri, sementara
angin pukulan dahsyat lawan terus memburunya. Otomatis
dia membuang tubuhnya ke samping karena merasa tidak
sanggup membentuk pukulan luar lawan yang sangat hebat.
Melihat seorang kawan mereka dalam satu kali gebrakan
telah terpental kesamping, otomatis kawan-kawan yang lain
segera mengepung dan menahan langkah maju Houw Pah
Ong. Dan Houw Pah Ong yang tidak suka banyak bicara tetapi
lebih suka banyak bekerja telah menerjang mereka dengan
pukulan luarnya yang memang menderu sangat hebat. Tetapi,
kali ini dia menghadapi kerjasama beberapa orang yang
sanggup saling melindungi dan bekerjasama dengan baik.
Maka tertahanlah si Dogol dalam pertempuran tersebut.
Hanya saja, para murid Bu Tong Pay itu tidaklah begitu
mengenal tokoh yang satu ini. Meski dogol agak bodoh, tetapi
dia memiliki kekuatan tenaga luar yang memang sangat hebat
dan juga memiliki ketangkasan mengagumkan. Bagi mereka
yang banyak bergaul dengan rimba persilatan, maka mereka
paham betul sampai dimana kehebatan si Dogol yang sangat
gampang dipermainkan orang. Begitupun, dia membekal
ketangkasan yang juga cukup hebat dan menjadi salah satu
tokoh antara hitam dan putih yang cukup dimalui orang.
Setelah terkurung beberapa saat dalam lingkaran pedang
para pengurungnya, tiba-tiba Houw Pah Ong mengeluarkan
gerengan khas harimau, darimana nama julukannya dia

Tarian Liar Naga Sakti I 139


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

peroleh. Dan diapun menyerang lingkaran pertempuran


dengan tidak takut terhadap senjata pedang lawan. Nyata,
bahwa dia telah mengerahkan kekuatannya ke kedua cakar
tangannya dan tidak takut bersentuhan dengan ketajaman
pedang lawan.
Serangannya membuat lingkaran pertempuran menjadi
goyah. Terlebih karena cakar harimaunya mampu menolak
balik dan bahkan mematahkan 2 buah pedang dari
pengeroyoknya. Untungnya batang pedang lainnya sudah
menyerang Houw Pah Ong di tempat-tempat berbahaya,
hingga kedua kawan mereka bisa meloncat mundur untuk
kemudian kembali menyerang. Hanya saja, meski serangan
mereka masih cukup baik, tetapi sudah jelas akan dapat
dibobol si dogol Houw Pah Ong yang kini tertawa-tawa
kegirangan.
“Hehehe, sebaiknya beri jalan buatku, jika tidak semua
pedang kalian bakalan patah” begitu si Dogol sambil
bertarung masih sempat-sempatnya mengingatkan para
pengeroyoknya. Hal yang tentu saja tidak diindahkan oleh
murid-murid Bu Tong Pay yang memang mendapatkan
instruksi keras agar jangan ada seorangpun yang menyusup
melalui jalur timur ataupun jalur utara. Terutama jalur utara,
dimana sudah ada 4 orang anak murid yang menjadi korban,
terbunuh lawan yang mencoba menyusup masuk.
Tetapi meskipun berkeras bertahan, sudah cukup jelas
bahwa serangan dan keroyokan mereka sama sekali tidak
merepotkan si Dogol. Sebaliknya, kembali sudah ada sebatang
pedang mereka yang patah bertemu dengan cakar harimau si
Dogol yang seperti bertarung seenaknya saja. Dan jika

Tarian Liar Naga Sakti I 140


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

diteruskan, bisa ditebak dalam waktu beberapa kejap lagi,


maka korban manusia akan mulai berjatuhan. Apalagi, Houw
Pah Ong nampak tidak segan-segan menurunkan tangan
kejam jika kesempatan itu pada akhirnya datang.
Hanya saja, tiba-tiba tanpa sepengetahuan semua orang
yang sedang bertempur sudah bertambah dengan seorang
Pendeta Bu Tong Pay. Bahkan, tak berapa lama kemudian,
bertambah lagi dengan seorang nona cantik jelita yang
kedatangannya bahkan seorang Jin Sim Todjin tidak sanggup
melacaknya. Tahu-tahu sudah berada disampingnya dan
berbisik:
“Ji suheng, bagaimana ....”? tanya si nona cantik yang
ternyata adalah Liang Mei Lan, murid bungsu Wie Tiong Lan.
“Anak-anak nampaknya sudah sulit bertahan. Apakah
jalur utara masih bisa ditahan”? bertanya Jin Sim Todjin
“Sam Suheng sudah berangkat kesana, dan jika tidak salah
kita kedatangan setidaknya 2 sahabat baik yang
berkemampuan sangat tinggi” jelas Mei Lan yang membuat
Jin Sim Todjin tercengang. Dia memang tahu kemampuan
siauw sumoynya telah melampaui mereka semua, ketiga
suhengnya, tetapi belakangan ini dia semakin heran dengan
kemajuan sang sumoy yang seperti tak ada batasnya. Bahkan
sanggup “melacak” suatu kejadian yang terjadi jauh dari
keberadaan dirinya. Sungguh mengagumkan.
“Siauw sumoy, nampaknya anak-anak sudah susah
bertahan” dan sambil berkata demikian, Jin Sim Todjin
kemudian melangkah maju sambil berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 141


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Houw Pah Ong, apa maksudmu membuat keributan di


jalur terlarang ini”? Sambil berkata demikian, Jin Sim Todjin
sudah melangkah mendekati area pertempuran. Dan sambil
bicara tangannya sudah menyerang lengan cakar harimau
Houw Pah Ong yang kini mulai mengancam tubuh murid-
muridnya.
Murid-murid Bu Tong Pay begitu melihat salah seorang
sesepuh mereka sudah mencampuri area pertempuran,
segera mengundurkan diri. Termasuk salah seorang dari
mereka yang baru saja terancam pukulan serius Houw Pah
Ong. Begitu terselamatkan, orang itupun bersyukur, karena
jika tidak, bisa dipastikan dia bakalan mengalami luka serius
dibawah ancaman cakar harimau Houw Pah Ong.
Sementara itu, benturan antara Houw Pah Ong dengan Jin Sim
Todjin tidak terhindarkan lagi : “Plakkkkkk ....”
Kali ini Houw Pah Ong menemukan tandingannya dan
tidak bisa lagi ketawa-ketiwi atau cengengesan seperti
sebelumnya. Karena dihadapannya kini adalah salah seorang
tokoh Bu Tong Pay, Jin Sim Todjin, yang juga adalah salah
seorang murid Wie Tiong Lan Pek Sim Siansu. Dengan
kekuatan Pik Lek Ciang, Jin Sim Todjin tidak takut membentur
cakar harimau lawan, dan akibatnya cakar harimau itu yang
kehilangan wibawa.
Tapi dasar dogol, Houw Pah Ong tidaklah terlampau
perduli dengan keadaannya. Tidak perduli apakah dia menang
atau kalah, selama belum tersakiti dan masih sanggup
melakukan perlawanan, baginya dia sama sekali belum kalah.
Meski demikian, dia tahu jika lawannya kali ini jauh lebih
berisi. Terbukti dari cakar harimau yang digunakannya mampu

Tarian Liar Naga Sakti I 142


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

diselewengkan oleh pukulan lawan yang kini berhadapan


dengan dirinya.
“Hehehe, siapakah tuan? Hebat juga, engkau mampu
memukul cakar harimauku sampai mencong kekanan”
Jin Sim Todjin yang sekali pandang sudah mengenal tokoh
bernama Houw Pah Ong ini menjadi heran. Dia tahu sekali
reputasi tokoh bukan hitam bukan putih ini, dan dia bertanya-
tanya, siapa gerangan tokoh yang memanasi Houw Pah Ong
ini hingga meluruk ke Bu Tong Pay? Sebab setahunya, tokoh
seperti Houw Pah Ong gampang sekali dipanas-panasi orang.
“Adakah hubungannya dengan daftar itu”? bertanya tanya Jin
Sim Todjin dalam hatinya.
Sementara itu, si Dogol Houw Pah Ong melihat Jin Sim
Todjin terdiam dan tidak mengeluarkan suara, sudah kembali
berkata:
“Si manusia hijau mengatakan kalau melalui jalanan ini,
akan cepat bertemu beberapa tokoh dalam daftar 10 besar
Pendekar, apa benar begitu Pendeta”?
Pertanyaan ini menegaskan benarnya dugaan Jin Sim
Todjin, sekaligus membuat Mei Lan kaget setengah mati.
“Benar-benar berabe jika aku harus menghadapi gangguan
tokoh-tokoh seperti Houw Pah Ong ini” pikirnya. Sementara
itu, Jin Sim Todjin sambil memandang Houw Pah Ong dengan
pandangan berkasihan telah berkata kembali:
“Houw Pah Ong, dengan mengambil jalanan ini, artinya
engkau tidak menghormati Bu Tong Pay karena mengambil
jalan menyusup secara diam-diam. Engkau bukan saja tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 143


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menghormati Bu Tong Pay, malahan engkau dituntun manusia


hijau itu untuk tersesat jauh ke hutan di belakangku dan
membutuhkan waktu panjang untuk sampai ke Bu Tong Pay”
“Benarkah demikian, tapi si manusia hijau itu mengatakan
kalau melalui jalur disini aku bisa bertemu tokoh-tokoh hebat
di daftar 10 pendekar besar dan aku akan bisa mencoba
kepandaian mereka”
“Kenalkah engkau dengan manusia hijau itu”?
“Tidak, hehehe”
“Bagaimana engkau percaya kalau omongannya itu
benar”?
“Hehehe, iya juga”
“Aku adalah sesepuh Partay Bu Tong Pay dan
memberitahumu, bahwa jalanan menuju Bu Tong Pay dimana
mungkin engkau menemukan salah seorang tokoh di daftar
itu, berada di pintu Barat, bukannya disini”
“Hehehe, apa benar begitu”? sambil bertanya begitu,
tiba-tiba nampak pergerakan aneh dari si manusia dogol
Houw Pah Ong. Dan setelah itu, sambil tertawa-tawa
kemudian dia memandang Mei Lan sambil berkata:
“Bukankah dia juga ada di dalam daftar itu ... hehehe”,
tetapi karena melihat Liang Mei Lan adalah seorang gadis
yang masih muda, si Dogol menjadi ragu-ragu untuk
menyerang. Dia menyangsikan bahwa gadis secantik dan
semuda ini duduk dalam daftar 10 besar pendekar Tionggoan
meski dia tahu ada beberapa nama perempuan dalam daftar
itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 144


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Jin Sim Todjin terkejut. Tetapi, ketika melihat Houw Pah


Ong berjalan mendekati sumoynya, dengan cepat dia
menghadang sambil berkata:
“Sudah kujelaskan kepadamu secara baik-baik, mengapa
tidak mencari jalan menuju Bu Tong Pay yang benar”?
Hanya saja, si Dogol yang melihat jalanannya dihadang
orang, sudah dengan cepat menyerang lawan buat
menyingkirkannya dari hadapannya. Dan dengan cepat kedua
orang itu kembali saling menyerang dengan Jin Sim Todjin
yang berusaha untuk menahan diri agar tidak menurunkan
tangan keras.
Sementara itu Mei Lan telah menyadari sesuatu dengan
cepat. Diapun mengirimkan suara jarak jauh kepada
suhengnya:
“Ji Suheng, si manusia hijau yang bermaksud mengacau
mengendalikan orang ini dari kejauhan. Barusan dia mengirimi
kabar kepada Houw Pah Ong melalui ilmu penyampai suara
dari jarak jauh. Uruslah manusia ini, biarlah kucari manusia
pengacau itu” sambil berkata demikian Liang mei Lan telah
berkelabat lenyap tanpa suara, Houw Pah Ong tidak tahu
bahwa Mei Lan lenyap dari sekitar arena tersebut.
Pertarungan mereka berjalan terus, hanya jika Houw Pah
Ong menyerang dengan penuh semangat, adalah Jin Sim
Todjin yang meladeni dengan terus menahan diri. Dia sadar
sedang berhadapan dengan orang yang rada dogol dan orang
itu dimanfaatkan pihak lain untuk mengacaukan konsentrasi
Bu Tong Pay. Karena itu, meskipun serangan lawan bertubi-

Tarian Liar Naga Sakti I 145


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tubi, tetap saja Jin Sim Todjin meladeninya dengan lebih


banyak menahan diri.
Padahal Houw Pah Ong telah meningkatkan tenaga
serangannya, dan kini cakar harimaunya menderu-deru
mengincar banyak bagian tubuhnya. Pada saat itulah Jin Sim
Todjin sadar, bahwa lawannya memang tidak bernama kosong
dan benar memiliki tenaga kasar yang luar biasa kuat. Dia
sendiri sadar bahwa menghadapi tenaga kasar sebesar itu,
membutuhkan keuletan dan keseriusan jika tidak mau
mengalami kecelakaan di tangan lawan. Karena itu, Jin Sim
Todjin akhirnya kembali menggunakan Pik Lek Ciang, dan
dengan jalan itu dia meladeni kekuatan lawan dengan lebih
banyak memukulnya dari samping.
“Luar biasa, jika suhu tidak membimbingku beberapa
bulan terakhir, akan sangat sulit mengatasi tokoh ini” dalam
hatinya Jin Sim Todjin mengakui kehebatan lawannya.
Terutama kekuatan tenaga luarnya yang hebat. Tapi kini,
dengan Pik lek Ciang, dia tidak begitu khawatir lagi dengan
membentur cakar lawan, meski tetap tidak menerimanya
secara berhadapan, melainkan membenturnya dari samping
hingga memunahkan kehebatan cakar harimau itu.
“Hehehe, kakek tua, engkau hebat juga” si Dogol malah
semakin bersemangat, sambil memuji lawannya dia kembali
menyerang. Hanya saja, kali ini Jin Sim Todjin telah
menemukan cara yang tepat untuk melawannya. Karena
selain mengerahkan Pik Lek Ciang, kinipun dia mulai
memainkan Thai Kek Sin Kun yang membuatnya alot dalam
bertahan dan secara perlahan menguras kekuatan tenaga luar
lawan. Benar saja, semua pukulan membadai Houw Pah Ong

Tarian Liar Naga Sakti I 146


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

jika tidak hanyut oleh tenaga lemas Jin Sim Todjin, pastilah
rusak dibentur oleh Pik Lek Ciang dari samping, atau kadang
malah Jin Sim Todjin membenturnya dari depan.
Si Dogol yang tidak mengetahui strategi lawan, terus
menyerang secara menggebu-gebu. Sayang dia tidak
mengetahui bahwa Jin Sim Todjin memang memberinya
peluang melakukan seperti itu guna menundukkannya secara
halus. Meskipun jika menyerang dengan ilmu-ilmu andalannya
diapun bisa memenangkan pertempuran, tetapi adalah jauh
lebih baik mengalahkan orang secara halus. Inilah sebabnya
Jin Sim Todjin tidak banyak membalas serangan lawan.
Setelah bertarung beberapa lama, di arena itu telah
kembali muncul Liang Mei Lan yang nampaknya tidak
menemukan si manusia hijau. Karena khawatir dengan
keadaan ji suhengnya, maka Liang Mei Lan sudah dengan
cepat kembali ke arena pertempuran. Dan dia melihat
bagaimana suhengnya meladeni si manusia dogol dengan
gaya dan caranya sendiri. Meski gemas, tetapi Mei Lan
memang sangat mengenal ji suhengnya. Tokoh Bu Tong Pay
yang saleh, yang rada-rada alim dan penyayang orang itu.
Sementara itu, Houw Pah Ong telah tiba di puncak
penggunaan ilmunya dengan menggunakan jurus Hekhouw-
phok-thouw (Macan Hitam Menubruk Kelinci). Tubuhnya yang
tinggi besar memang tepat diibaratkan sebagai HARIMAU
HITAM atau MACAN HITAM, dan kedua cakarnya bagaikan
sedang menerjang kelinci untuk dijadikan makanan. Tetapi,
sayangnya Jin Sim Todjin bukanlah mangsa empuk baginya,
sebaliknya justru dia yang sedang mengincar si harimau dogol
itu untuk ditaklukkan dengan kelemasan tenaganya.

Tarian Liar Naga Sakti I 147


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dengan gaya khas yang lentur dalam jurus Kim-eng-hoan-


sin (Garuda Emas Membalikkan Tubuh), Jin Sim Todjin
mengerahkan nyaris tiga perempat bagian iweekangnya.
Dibutuhkannya untuk melibas serangan lawan, sambil
kemudian melontarkannya dengan menggunakan kekuatan
lawan yang dikerahkan guna menyerangnya. Dia paham,
bahwa Houw Pah Ong telah banyak menguras tenaga, dan
telah diperhitungkannya dengan baik, bahwa dengan tiga
perempat bagian tenaga dalamnya dia akan mampu dan bisa
melontarkan tubuh Houw Pah Ong ke belakang. Dan itulah
yang dilakukannya.
Benar saja, ketika kedua cakar yang menderu kencang itu
menerjang datang, dengan gesit dan sebat Jin Sim Todjin
memapaknya dari samping sambil menggeser tubuh dalam
kecepatan tinggi. Selanjutnya dia melibas tubuh lawannya dan
membuat si Dogol berkurang banyak tenaga luarnya, dari
samping, dia berhasil melibas kekuatan lawan dan dengan
tenaga dalamnya dia mampu melontarkan tubuh si dogol ke
belakang. Untungnya Jin Sim Todjin memang tidak berniat
melukai lawannya, jika tidak tubuh si Dogol pastilah sudah
terluka parah.
Dasar dogol, dia sama sekali tidak merasa jika lawan
sudah mengalahkan dan mengampuninya. Dari seharusnya
menerima kekalahan, justru si Dogol menjadi marah. Ketika
sadar dari pening akibat terlempar, dia menemukan bahwa
orang terdekatnya adalah Mei Lan. Repotnya, dia tidak
mampu membedakan mana Mei Lan dan mana Jin Sim Todjin
karena kepalanya masih berkunang-kunang. Sambil
menggeram dia menyerang Liang Mei Lan yang dalam

Tarian Liar Naga Sakti I 148


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pandangannya sama saja dengan orang lain, yakni manusia,


tanpa sanggup membedakannya perempuan ataukah laki-laki.
Serangannya yang membuta mengenai sasaran dengan
telak: “Dukkkkkkk”, tetapi selain karena tenaganya sudah
banyak berkurang karena kelelahan – diapun memang
berjarak jauh dengan kemampuan Mei Lan. Karena itu,
serangannya dengan sepenuh tenaga membentur Mei Lan
yang telah melindungi dirinya dengan kekuatannya. Pukulan si
Dogol bagai melekat, meskipun tidak sampai mengenai perut
Mei Lan. Tetapi tangannya tak sanggup lagi bergerak karena
dilibas oleh kekuatan lemas yang bagaikah melolohi segenap
kekuatannya hingga akhirnya dia tersungkur lemas dihadapan
Mei Lan.
Mengikuti teladan ji suhengnya, Mei Lan tidak ingin
menurunkan tangan kejam kepada Houw Pah Ong, melainkan
mempercepat proses mengurangi tenaga si Dogol
sebagaimana yang dilakukan ji suhengnya. Dan karena
kekuatannya memang jauh melampaui ji suhengnya, tidak
lama kemudian Houw Pah Ong kehabisan tenaga dan
tersungkur lemas. Tetapi, karena hanya kelelahan dan
kehabisan tenaga, Houw Pah Ong dengan cepat menemukan
kesadarannya. Dan seperti biasanya, jika sudah dalam
keadaan demikian, maka si Dogol pastilah akan takluk dan
mengakui kekahalannya.
Dan benar saja. Hanya, begitu menemukan bahwa yang
ternyata menguras tenaganya adalah sang Dara yang
tercantum dalam daftar 10 jago top Tionggoan, si Dogol
termangu-mangu:

Tarian Liar Naga Sakti I 149


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Waaaaaaaaaah, ternyata engkau memang hebat ...”


Houw Pah Ong mencoba untuk berdiri. Tenaganya mencukupi
untuk sekedar berdiri, tetapi tidak mencukupi untuk
menyerang atau bertarung lagi.
“Engkau memiliki tenaga luar yang hebat Houw Pah Ong”
puji Mei Lan tulus. Pujian yang membuat si Dogol terhenyak,
dan setelah dipandanginya sekian lama wajah Mei Lan,
wajahnya tiba-tiba nampak sedih. Mei Lan sama sekali tidak
marah dipandangi si Dogol, karena nampak jelas kalau
pandangan matanya tidak mengandung sinar berahi, tetapi
memandangnya secara aneh. Pandang mata yang
menyejukkan dan dibarengi dengan perasaan sedih seorang
laki-laki. Mei Lan sebaliknya merasa terharu.
Dan episode ini yang kemudian membawa hubungan
dekat antara kedua anak manusia itu. Sejak hari itu, si Dogol
Houw Pah Ong telah menyatakan diri mengikuti si Dara Sakti
Liang Mei Lan. Bukan sebagai murid Bu Tong Pay, tetapi
sebagai pelayan Liang Mei Lan. Mengapa?
==================
Di bagian lain mengarah ke Bu Tong San, nampak seorang
Nenek yang sudah agak tua, mungkin sudah berusia sekitar
80-tahunan. Meski terlihat berjalan secara perlahan, tetapi
jarak yang ditempuhnya sama dengan orang yang berlari
sangat cepat. Dia memang menyusuri jalanan umum, tetapi
Nenek ini selalu mengambil jalur di tepian jalanan tersebut.
Dia mengambil jalur tepian atau malahan agak kedalam
hutan. Sepertinya Nenek ini tidak ingin jejaknya diketahui
orang banyak. Itulah sebabnya dia berkeputusan mengambil

Tarian Liar Naga Sakti I 150


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

jalur tidak biasa. Tetapi, begitupun di jalur tidak umum itu, si


Nenek seperti tidak mengalami kesukaran untuk berjalan atau
berlari dengan cepat.
Dan setelah berlari dan berjalan sekian lama, pada
akhirnya si Nenek menemukan sebuah petunjuk. Sebuah
papan yang dilekatkan pada sebatang pohon, meski berjarak
hampir 100 meter dari tempatnya berdiri masih bisa
dibacanya. “MEMASUKI WILAYAH BU TONG PAY”. Si Nenek
yang memang sangaja mengambil jalur yang rada “tidak
biasa” nampaknya menghindari banyak para pengguna jalan
umum yang juga mengambil arah yang sama.
Di balik papan petunjuk “Memasuki Wilayah Bu Tong Pay”
terdapat sebuah jalan yang nampaknya menjadi jalan utama
menuju ke Bu Tong Pay. Terbukti dari jalur itu tertata rapih,
jalanan selebar sekitar 2 meteran dan di samping kiri dan
kanannya ditanami dengan tanaman khas pegunungan Bu
Tong. Itulah jalur utama menuju Bu Tong San, dan nenek ini
bersiap memasuki atau mengambil jalur itu. Tetapi, si nenek
menunggu sampai beberapa orang berjalan masuk menyusur
jalanan itu baru dia memutuskan untuk menyusul.
Hari sudah mulai menjelang malam hari, sore hari mulai
menjelang pergi guna menjemput kegelapan malam. Itulah
sebabnya, pendatang-pendatang yang memasuki jalur utama
dengan cepat pergi dan kemudian tak terlihat lagi. Maka si
Nenek mengambil keputusan untuk bergerak mengarah ke
jalur utama itu. Tetapi, telinganya yang tajam tiba-tiba
menangkap kesiur angin yang sangat halus, tanda seorang
yang mengerahkan ginkang sedang bergerak mendekat.

Tarian Liar Naga Sakti I 151


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Benar saja, seseorang bergerak tiba dengan kesiur angin


yang sangat halus nyaris susah ditangkap telinga manusia
biasa. Dan orang itu bergerak dengan pesat sampai berjarak
50 meteran dari papan petunjuk batas wilayah, untuk
kemudian dengan cepat membelok ke-kiri. Larinya begitu
pesat tanda seorang yang berilmu sangat tinggi. Tetapi
mengapa melalui jalur samping? Sungguh sebuah tindakan
yang mencurigakan. Otomatis si nenek menjadi sangat
tertarik, meskipun bekum muncul niatnya untuk membuntuti.
Sebaliknya, si Nenek memutuskan untuk mengambil jalur
umum dengan tidak menghiraukan orang yang
mendahuluinya barusan dengan mengambil jalur “tidak
baisa”.
Tetapi, belum lagi si Nenek bergerak, telinganya yang
tajam kembali menangkap sesuatu yang aneh, yakni kesiur
angin orang berlari, tetapi yang jauh lebih halus lagi. Bahkan
orang berilmu tinggipun belum tentu akan sanggup
mendengarnya. “Hmmm, jika aku telah bergerak sebelumnya,
belum tentu sanggup menangkap kesiur angin orang berlari
itu” si Nenek dalam hatinya. Dan benar saja, tiba-tiba dua
sosok bayangan kembali berkelabat, jauh lebih pesat dan
bagai tidak menginjak bumi. Hanya saja, sama dengan
bayangan pertama, kedua bayangan itu mengambil arah ke-
kiri dan bukannya melalui jalur utama.
Tetapi yang kemudian membuat si Nenek tertegun
adalah, ketiga bayangan tersebut sama-sama menggunakan
“JUBAH HIJAU”. Dan, jika seperginya bayangan pertama
belum menimbulkan niatnya untuk membuntuti, maka
melihat kenyataan bahwa mereka menggunakan jubah dan

Tarian Liar Naga Sakti I 152


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“kedok hijau” membuat niatnya untuk membuntuti menjadi


besar. “Sesuatu yang aneh dan pastinya akan merugikan Bu
Tong Pay nampaknya bakalan terjadi” demikian si Nenek
berpikir dan pada akhirnya telah memutuskan untuk
membuntuti orang-orang berjubah dan berkedok hijau itu.
Hanya, dia menunggu beberapa saat, khawatir tiba-tiba masih
ada lagi tokoh berjubah hijau lainnya yang menyusul.
Tetapi, setelah menunggu beberapa saat dan
menggunakan daya dengar jarak jauh dengan ilmu sejenis
thing-hong-pian-ki (mendengar suara membedakan senjata),
segera dia tahu jika penyelundup itu hanya berjumlah 3
orang. Maka secara hati-hati, diapun membuntuti ketiga
orang berjubah hijau yang telah berjalan terlebih dahulu
daripadanya. Dengan terus berhati-hati dan mengerahkan
ilmunya, Nenek itu terus berjalan maju dengan mengikuti arah
dan jalur yang diambil ketiga manusia berkedok dan berjubah
hiau itu.
Ada kurang lebih setengah jam dia membuntuti ketiga
orang berjubah hijau itu, sampai akhirnya dia mendengarkan
bentakan-bentakan tanda sedang terjadi pertempuran.
Padahal daerah itu masih daerah yang berhutan lebat, tetapi
jika di pandangi lebih jauh, memang area itu merupakan area
yang tepat untuk mendaki ke Bu Tong San dari arah utara.
Meskipun medannya terlihat teramat sulit untuk dilalui dan
dilewati – tetapi tetap saja area itu menjadi pilihan baik bagi
mereka yang ingin menyelundup masuk.
Dari kejauhan, si Nenek menyaksikan seorang berjubah
hijau yang sedang dalam kepungan 7 orang murid Bu Tong
Pay. Namun, gerakannya demikian indah dan ringan, sehingga

Tarian Liar Naga Sakti I 153


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kepungan itu tidaklah berarti banyak baginya. Tetapi, si Nenek


tidak menemukan kedua manusia berjubah hijau lainnya.
“Kemana mereka?” tanya si Nenek dalam hati. Si Nenek telah
mendengarkan keperwiraan Pek Sim Siansu Wie Tiong Lan
dan Bu Tong Pay, karena itu secara otomatis dia telah
berpihak kepada Bu Tong Pay.
Tiba-tiba terdengar suara ramai dari arena pertempuran,
dan bahkan kemudian disusul dengan suara keluhan:
“Aaaaaauuuuucccccggghhhhhh” tanda bahwa ada korban.
Benar, dua orang dari 7 murid Bu Tong Pay telah menjadi
korban dari si jubah hijau. Tetapi, ketika yang sama, tiba-tiba
berkelabat sesosok tubuh dengan kecepatan tinggi, yang
langsung menyambut serangan maut si jubah hijau ke arah
murid yang lainnya:
“Srrrrrrtttttttt, cuasssssss ....”
Terjadi benturan yang cukup hebat antara si pendatang
dari pihak Bu Tong Pay dengan si Jubah Hijau. Sebuah
benturan yang mengejutkan bagi kedua pihak karena
menyadari bahwa lawan ternyata tidaklah ringan. Terlebih
bagi si Jubah Hijau. Dia menyadari jika lawan yang datang
nampaknya bukan lawan ringan karena mampu menolak dan
menetralisasi kemampuan serangan jari tangannya yang
biasanya sangat ampuh. Sebaliknya si pendatang sudah
berseru:
“Hmmmm, Tam Ci Sin Thong. Engkau rupanya yang
membunuh beberapa anak murid Bu Tong Pay sehari
sebelumnya”

Tarian Liar Naga Sakti I 154


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Hahaha, hebat, hebat. Sian Eng Cu, kepandaianmu


rupanya telah meningkat demikian hebat akhir-akhir ini,
sungguh mengagumkan” desis si Jubah Hijau, yang rupanya
sudah saling mengenal dengan Sian Eng Cu Tayhiap, murid
ketiga dari Wie Tiong Lan Pek Sim Siansu.
“Hmmm, tidak di Thian Liong Pang, ternyata dimana saja
engkau pergi dan berada selalu menghadirkan kekisruhan.
Sayang engkau tidak ikut tertumpas di markas besar Thian
Liong Pang” Sian Eng Cu Tayhiap sendiri ternyata telah
mengenal tokoh dibalik jubah hijau tersebut.
Sementara itu, si Nenek telah mendatangi arena lebih
dekat lagi. Itu disebabkan dia telah dapat menjangkau dimana
persembunyian kedua tokoh berjubah hijau lainnya yang
malah kehebatannya masih melebihi tokoh pertama yang kini
sedang berhadapan dengan Sian Eng Cu Tayhiap. Kedua tokoh
lainnya ternyata tidak berada jauh dari arena, dan khawatir
keduanya main gila, si Nenek kemudian bergerak mendekati
arena. Dan sudah bisa dipastikan, jika kedua tokoh itupun
sudah mencium jejaknya.
Sementara itu, Sian Eng Cu Tayhiap telah terlibat
pertempuran dengan si jubah hijau. Tidak tanggung-tanggung,
kedua orang yang sudah saling kenal ini langsung terlibat
perkelahian hebat. Sian Eng Cu telah memainkan ilmu
kebanggaannya, yakni Pik Lek Ciang dan Sian-eng Sin-kun
(Silat Sakti Bayangan Dewa). Kedua tangannya menjadi
sekeras baja, semenntara gerakannya demikian cepat dan
bagaikan bayangan bergerak. Sulitlah bagi lawan biasa untuk
mengikuti pergerakannya saat itu. Sebaliknya, lawannya telah

Tarian Liar Naga Sakti I 155


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengembangkan kedua ilmu saktinya, Hong Ping Ciang dan


Tam Ci Sin Thong.
Hanya saja, Sian Eng Cu Tayhiap yang sekarang ini, telah
maju jauh dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.
Menjelang akhir kehidupan gurunya, bukan saja telah
mengajarnya dengan ilmu pamungkas Ban Sian Twi Eng Sin
Ciang (Pukulan Sakti Selaksa Dewa Mendorong Bayangan),
yang sebelumnya hanya dikuasai Mei Lan; tetapi juga telah
menyempurnakan Bu Tong Kiam Hoat, Bu Tong Kun Hoat,
serta ilmu pusaka Bu Tong Pay lainnya. Belum lagi dengan
warisan tenaga dalam gurunya di penghujung usia gurunya
itu. Sian Eng Cu yang sekarang bagaikan harimau tumbuh
sayap.
Karena itu, si jubah hijau menjadi sangat terkejut. Dia
bukan saja menemui Sian Eng Cu yang lebih cepat, tetapi juga
lebih kuat berlipat-lipat dari pertemuan mereka yang terakhir.
Dia tidak sanggup lagi mengimbangi kecepatan dan kekuatan
lawan, dan dalam waktu singkat Hong Ping Ciang dan Tam Ci
Sin Thong yang hebat sajalah yang membuatnya masih
bertahan. Tetapi yang pasti, varian ilmunya sudah sulit
menandingi Sian Eng Cu yang kekuatannya sudah berlipat-
lipat dibandingkan dengan keadaannya beberapa bulan
sebelumnya. Padahal, diapun sudah dilatih oleh beberapa
tokoh hebat lainnya.
Bahkan ketika dia mengerahkan Thian cik-sian Kun Hoat
(Silat sakti dewa menggetarkan langit), sebuah ilmu rahasia
andalannya, dia tak mampu menang. Tidak mampu
mendorong tubuh Sian Eng Cu, tetapi dia tetap tergetar,
sementara lawannya tetap mencecar dengan ilmu-ilmu

Tarian Liar Naga Sakti I 156


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sebelumnya. Dia penasaran karena dalam waktu singkat


sudah jatuh terdesak hebat dibawah angin serangan lawannya
yang memainkan ilmu-ilmu khasnya Sian Eng Sin Kun dan Pik
Lek Ciang. Tidak perlu disangsikan, dalam waktu yang tidak
akan lama dia pasti jatuh oleh serangan lawannya yang terus
menerus mencecarnya dalam kecepatan tinggi dan dengan
kekuatan membahana.
Untungnya, pertolongan baginya segera datang, pada saat
dia dalam keadaan yang sangat terdesak. Ketika Sian Eng Cu
kembali menyerangnya dengan kecepatan tinggi dengan
menggunakan gerakan istimewa Hwai-tiong-po-gwat (Peluk
Bulan Depan Dada) dan posisinya sudah salah langkah, tiba-
tiba berkelabatlah sesosok bayangan menyerbu masuk ke
gelanggang. Tapi, bukan, bukan hanya sesosok bayangan,
melainkan ternyata ada 2 sosok bayangan.
Bayangan pertama menyerang Sian Eng Cu buat
menyelamatkan si jubah hijau, dan bayangan kedua
menyerang si pendatang baru yang juga sama berjubah hijau
dengan orang yang akan ditolongnya. Ternyata kedua
bayangan yang meluruk masuk arena memiliki niat yang
berbeda, niat menolong orang yang berbeda dan karena itu,
akhir dari benturan jadi berbeda.
Menyadari ada serangan yang ditujukan kepadanya, Sian
Eng Cu telah mengatur tenaganya sedemikian rupa guna
memapak serangan musuh. Dan secara otomatis, lawannya si
jubah hijau, Bouw Lek Couwsu terlepas dari ancaman
pukulannya. Diapun selamat. Sementara itu, melihat ada
bayangan lain yang menolongnya, Sian Eng Cu terkejut, tetapi
lengannya tetap berbenturan dengan penyerangnya, dan

Tarian Liar Naga Sakti I 157


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

akibatnya dia terdorong satu langkah ke belakang. Untungnya


si jubah hijau pertama, bouw Lek Couwsu sudah sedang
melompat mundur ke belakang menyeleamatkan diri. Karena
itu Bouw Lek Couwsu tidak berkesempatan menyerang Sian
Eng Cu yang terdorong akibat benturan tadi.
Sementara si jubah hijau yang satunya lagi yang bertindak
menyerang Sian Eng Cu, mendapati betapa kuatnya angin
serangan dari si Nenek. Dia menjadi sangat terkejut karena
tahu bahwa tenaga serangan si Nenek ternyata sangat
membahayakan dirinya. Terlebih, dia sadar bahwa kekuatan si
nenek ternyata tidak berada di sebelah bawah
kemampuannya. Sementara dia telah sempat melepas
serangan kepada Sian Eng Cu, untungnya serangan itu telah
dikurangi kekuatannya. Dan akibat benturan itu adalah:
“Dukkkkk, dukkkk” dua kali terjadi benturan. Benturan
pertama dengan Sian Eng Cu yang membuat Sian Eng Cu
mundur satu langkah ke belakang. Benturan kedua adalah
ketika si jubah hijau berbenturan dengan si Nenek dan
menyebabkan dia terdorong sampai tiga-empat langkah ke
belakang. Sementara si Nenek sama sekali tidak goyah dan
apalagi terdorong ke belakang, menandakan betapa hebatnya
Nenek tersebut.
Siapakah gerangan Nenek yang hebat itu? Dialah Toa Suci
atau orang pertama dari Thian San Giokli, sesepuh atau Hu
Hoat dari Lembah Salju Bernyanyi. Tokoh yang sedang
memburu Toh Ling, murid pewaris Thian Tee Siang Mo yang
telah membunuh kedua adik seperguruannya. Sementara si
jubah hijau pertama yang bertarung dengan Sian Eng Cu tidak
lain adalah Bouw Lek Couwsu, si pelarian dari Tibet dan

Tarian Liar Naga Sakti I 158


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menguasai Tam Ci Sin Thong dan beberapa ilmu Budha sejenis


dengan yang ada di Siauw Lim Sie. Tokoh ini memang sudah
lama bergabung dengan Thian Liong Pang yang sudah
dibubarkan itu.
Pertempuran terhenti sejenak. Si jubah hijau yang baru
datang dan berbenturan dengan si Nenek telah memandang
takjub dan nyaris tidak percaya. Hanya, beberapa saat
kemudian dia menjadi sadar dengan siapa dia berhadapan dan
pada akhirnya diapun telah berkata ditujukan kepada si
nenek:
“Engkau tentu Thian San Giokli dari Lembah Salju
Bernyanyi” tegurnya.
“Hmmm, dimana-mana kalian menggunakan jubah dan
kedok hijau untuk membuat kekacauan. Tak nyana disinipun
kalian berniat sama” anteng saja si nenek menyahuti sambil
menegur lawannya.
Sementara itu, Bouw Lek Couwsu dan Sian Eng Cu terkejut
mendengar bahwa Nenek yang datang itu ternyata adalah
Thian San Giokli yang dalam waktu singkat menjadi begitu
terkenal. Bahkan menjadi tokoh di peringkat kedua dalam
daftar 10 pendekar top Tionggoan. Karena itu, Sian Eng Cu
telah menjura sambil berkata:
“Terima kasih atas bantuan locianpwee”, dan Nenek Sakti
berpakaian putih itu mengangguk ramah kepada Sian Eng Cu
yang menjadi bersimpati melihat si nenek yang berwatak
perwira.

Tarian Liar Naga Sakti I 159


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Hahahaha, engkau keliru jika menduga kami takut


kepadamu Thian San Giokli. Coba engkau sambut seranganku”
seru si jubah Hijau sambil mengerahkan sebagian besar
kekuatannya dalam serangannya itu.
Tetapi si Nenek juga tidak tinggal diam. Dengan tenang
dikerahkannya Swat Im Kang kedalam tangannya dan
dijulurkan menyambut serangan lawan. Dan terdengar suara
benturan:
“Dukkkkk ....” si jubah hijau terdorong setengah langkah
ke belakang dengan tubuh sedikit terpengrauh hawa dingin,
sementara si nenek hanya bergoyang-goyang sedikit di
tempatnya dan tidak sampai terdorong bergeser. Keadaan ini
telah menegaskan siapa mengatasi siapa. Dan nampaknya si
jubah hijau juga sadar jika nenek dihadapannya bukanlah
lawan ringan. Seorang diri belum tentu dia menang, tetapi
untuk misi malam ini, dia masih ditemani seorang yang lain,
dan orang itu juga bukanlah orang sembarangan. Benar saja,
tiba-tiba sesosok bayangan, juga berjubah hijau telah
memasuki arena dan langsung menyerang si Nenek.
Kembali terjadi benturan ketika si Nenek menyambut
serangan si jubah hijau yang satunya lagi:
“Dukkkkkk .....” dan seperti tadi, si jubah hijau terdorong
mundur sementara si Nenek hanya bergoyang-goyang di
tempat. Tetapi, belum lagi dia kokoh berdiri, dia telah
diserang si jubah hijau yang satunya lagi, maka bertempurlah
keduanya dalam libasan ilmu-ilmu yang istimewa. Menyusul
kemudiansi jubah hijau satunya lagi ikut masuk arena dan
mengeroyok si Nenek sakti itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 160


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sian Eng Cu yang melihat keadaan yang tidak adil itu telah
mencoba melerai tetapi sudah diserang oleh Bouw Lek
Couwsu. Pada akhirnya terjadilah pertempuran hebat di
tempat itu dengan terbagi menjadi dua arena. Di arena
pertama Sian Eng Cu yang bertarung hebat untuk cepat
mengalahkan lawan guna menolong si Nenek. Dan arena
lainnya adalah Nenek Thian San Giokli yang dikeroyok dua
tokoh hebat berjubah hijau. Hebat pertarungan tersebut,
terutama antara ketiga tokoh hebat yang bertanding dengan
ilmu-ilmu berat.
Tetapi sayang, meski telah menggunakan Pek In Swat
Kang dipadukan dengan Swat Im Sinkang dan mengakibatkan
suasana sekitarnya menjadi sangat dingin, tetapi kedua
lawannya adalah lawan-lawan yang nyaris seimbang dengan
kemampuannya. Melawan salah seorang dari keduanya, Thian
San Giokli masih menang seusap, tetapi jika keduanya maju
bersama, maka sulit baginya untuk meraih kemenangan.
Justru sebaliknya, lama-kelamaan dia menjadi terdesak oleh
libasan kedua lawannya yang juga maha hebat itu.
Sian Eng Cu menyadari hal itu. Karenanya, dia kembali
menyerang Bouw Lek Couwsu dan berkeras menyerang
dengan ilmu-ilmu mautnya. Hanya saja, Bouw Lek Couwsu
yang sadar dengan kelebihan lawan, telah bertempur dengan
jalan “hit and run” alias pukul lalu lari. Dia tidak bertempur
sebagaimana mestinya, tetapi lebih banyak menghindar,
menghindar dan menghindar. Mungkin hanya sesekali dia
membalas menyerang.
Akibatnya, sulit bagi Sian Eng Cu menyelesaikan
pertarungannya dengan Bouw Lek Couwsu. Sementara itu, si

Tarian Liar Naga Sakti I 161


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Nenek Thian San Giokli telah mulai kewalahan karena kedua


lawannya telah menyerang dengan pukulan-pukulan
istimewa. Jika dicecar dengan cara tersebut, maka lama
kelamaan dia bakal kehabisan tenaga, sementara lawan-
lawannya menggilirnya dengan pukulan hebat. Karena itu, dia
mencoba mencari cara untuk menghindari benturan dengan
mengandalkan ilmu silatnya.
Kedua lawannya bukan orang bodoh. Mereka sadar jika
mereka mampu memenangkan pertarungan melalui adu
kekuatan secara bergilir. Tetapi, menggunakan ilmu silatpun
mereka mampu menang, tetapi dengan waktu yang lebih
lama. Hanya saja, kegesitan si Nenek menyulitkan mereka
untuk mendesaknya terlebih jauh. Karena itu, pada akhirnya
keduanya bersiasat: si jubah hijau yang satu meladeni si
Nenek, sementara yang satu lagi menyiapkan pukulan jarak
jauh ketika si Nenek membentur pukulan kawannya.
Begitulah akhirnya siasat cerdik mereka. Meskipun hebat,
Thian San Giokli tetap harus menukar jurus ketika
berbenturan dengan lawan. Dan sudah dua kali dia menerima
kerugian atas siasat cerdik dan licik kedua lawannya yang
memang nyaris seimbang dengan dirinya. Lama kelamaan, hal
tersebut akan merugikan dan membuatnya terluka. Tetapi,
ketenangan si Nenek memang patut dipuji. Dalam kondisi
seperti itu, dia tidak menjadi panik, dan tetap menyerang si
jubah hijau lawannya dengan kehebatan yang tidak
berkurang.
Hanya, setelah lima kali terjadi adu kekuatan ketika
menukar jurus, si nenek mulai merasa agak berat. Dia berpikir
menukar ilmunya dengan ilmu pamungkas, tetapi jika

Tarian Liar Naga Sakti I 162


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

demikian, menghadapi 2 lawan hebat, dia tetap akan dalam


posisi dirugikan. “Benar-benar serba salah” pikir si Nenek
bersiasat. Hebat, dia masih tetap tenang dalam kondisinya
yang repot. Apalagi, tiba-tiba karena sedikit lalai tadi, dia
sudah harus memapak pukulan si jubah hijau yang
menyerangnya dengan kekuatan penuh. Terburu-buru si
Nenek terpaksa harus menangkis:
Tetapi pada posisi seperti itu, tiba-tiba berkelabat sesosok
bayangan lain. Sama hijau dengan ketiga pendatang berkedok,
cuma bedanya dia sama sekali tidak berkedok dan
kecepatannya luar biasa. Hanya si Nenek yang masih sempat
secara sekilas mengenali si penolongnya yang memapak
serangan lawan dengan kekuatan penuh. Didahului dengan
suara teguran dalam suara yang dingin menggiriskan:
“Orang-orang tidak tahu diri .....” dan terjadilah benturan
dahsyat:
“Dukkkkkk .......” dan hebat kesudahannya. Si jubah hijau
yang menyerang si Nenek terdorong sampai 4-5 langkah ke
belakang, sementara orang yang menyambut serangannya
sudah kembali berkelabat menghilang. Hanya, Thian San
Giokli seorang yang sempat melihat secara samar seorang
anak muda berjubah hijau yang datang dengan kecepatan
tinggi, menolongnya dan kemudian berkelabat pergi dengan
kecepatan yang tidak berkurang.

Episode 4: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga (1)

Melihat pihak lawan memperoleh bantuan tokoh yang lebih

Tarian Liar Naga Sakti I 163


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lihay lagi, pihak jubah hijau menjadi terkejut dan menyadari


bahwa upaya mereka “menyusup” sudah gagal. Apalagi ketika
kemudian terdengar sebuah suara mengaung yang jelas
dilepaskan dengan pengerahan tenaga yang luar biasa:
“Jika kalian terus memaksa, jangan salahkan jika
kuturunkan tangan keras. Sampaikan kepada Lamkiong Sek –
permainan busuknya memuakkan. Tetapi akan kami ladeni
hingga tuntas .....”
Suara tersebut seperti mengambang, tetapi terdengar
jelas di telinga semua orang yang berada di arena. Mendengar
kalimat itu, ketiga manusia berjubah hijau terdiam dan kaget
karena ternyata pemilik suara itu telah mampu mengenali
mereka. Tetapi, betapapun manusia-manusia berjubah hijau
itu bukanlah anak kemarin sore. Terdengar salah seorang dari
yang mengeroyok Thian San Giokli telah berkata:
“Siapa gerangan tuan ....”?
“Siapa aku bukan masalah. Yang terpenting aku
mengenali apa yang akan dan sedang kalian kerjakan.
Berusaha mengacaukan dan memporak-porandakan kaum
persilatan Tionggoan untuk membalas sakit hati kalian karena
pembubaran Thian Liong Pang. Pergilah dan kabarkan kepada
Lamkiong Sek, Naga Pattinam dan semua kelompoknya,
bahwa kami selalu siap untuk menghadapi kalian semua.
Termasuk guna menghentikan omong kosong daftar pendekar
di Tionggoan yang kalian ciptakan guna melahirkan huru-haru
itu”
Suara itu mengambang dan tidak ketahuan darimana
asalnya. Bahkan asal usul serta usia si pengeluar suara tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 164


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

akan dapat diidentifikasi dari suara itu sendiri. Hanya Thian


San Giokli yang memiliki keyakinan bahwa penolongnya tadi
yang mengeluarkan suara tersebut. Hal ini diyakininya dari
ketika benturan pukulan manusia hijau tadi. Jika dia paling
banyak mampu mendorong mereka sampai 2 langkah, tetapi
manusia yang sekilas dilihatnya masih muda tadi, mampu
mendorong manusia berjubah hijau lawannya tadi hingga 3-4
langkah. Dari situ dia sanggup mengukur kemampuan orang
itu, yang diyakininya bahkan masih seusap di atas
kemampuannya sendiri.
“Hmmmm, bagaimanapun tuan tidak bisa membuat kami
mundur dengan cara demikian. Tunjukkan diri tuan dan kita
selesaikan urusan dengan kepandaian” kembali si manusia
hijau yang berbicara tadi menantang, selain menjaga gengsi
betapapun dia memang salah satu jago andalan pihak jubah
hijau.
“Baik, terimalah .....”
Bersamaan dengan kalimat itu, meluncurlah 2 jalur
tenaga yang mengeluarkan sinar bekilat dari balik pepohonan
yang rindang di sebelah dalam hutan. Kedua jalur tenaga
tersebut meluncur dengan tidak mengeluarkan suara tetapi
langsung menuju kearah si manusia hijau yang mengeluarkan
tantangan tadi. Karena diberitahu terlebih dahulu, maka si
manusia hijau masih sempat mempersiapkan dirinya dan
memapak serangan tersebut dengan sepenuh tenaganya.
Tetapi,, alangkah terkejutnya si manusia hijau ketika
tenaga dorongannya bagaikan terhempas di lautan luas tak
bertepi, sementara gelombang serangan lawan tetap maju

Tarian Liar Naga Sakti I 165


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan kecepatan tinggi ke arah dirinya. Dengan tak berayal


lagi dia segera membuang diri kesamping. Tetapi bukan main
terkejutnya dia, di belakangnya sama sekali tidak
menimbulkan suara atau akibat apapun, bagai tiada
sedikitpun arus tenaga serangan yang melewatinya.
“Bagaimana mungkin”? si manusia hijau jadi bergidik
membayangkannya.
Melihat kemampuan tersebut, si manusia hijau sadar,
bahwa lawan memang berbahaya dan berat. Karena itu
setelah memandang kedua kawannya, diapun kemudian
berkata:
“Baiklah tuan, pengajaran dan teguran serta tantanganmu
akan kami sampaikan”
Dan setelah itu, dia mengerling ke arah kawan-kawannya
untuk kemudian berkelabat meninggalkan arena tersebut.
Sian Eng Cu yang merasa dendam dengan Bouw Lek Couwsu
yang telah membunuh 4 anak murid Bu Tong Pay mencoba
menahan. Tetapi tiba-tiba telinganya mendengarkan suara:
“Biarkan mereka pergi, jauh lebih penting menimbang
dan mencermati situasi di Bu Tong Pay saat ini. Jika aku tidak
keliru, bakal ada gangguan lebih hebat akan atau mungkin
sedang terjadi”
Sian Eng Cu yang telah melihat bagaimana si pemilik suara
menggebah pergi ketiga manusia hijau, percaya dengan apa
yang diucapkan. Dia sendiri merasa sudah terlampau lama
meninggalkan kuil Bu Tong Pay dan melakukan pengamatan
ke banyak lini penjagaan murid Bu Tong Pay. Dan rasanya

Tarian Liar Naga Sakti I 166


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sudah waktunya kembali ke kuil Bu Tong Pay. Maka diapun


sambil menjura berkata:
“Terima kasih atas bantuan tuan yang mulia” tetapi tidak
sedikitpun terdengar lagi suara dari tuan penolongnya malam
itu. Karenanya, Sian Eng Cu kemudian menghadap Thian San
Giokli dan mengucapkan terima kasih atas bantuan si Nenek
Sakti dari Lembah Salju Bernyanyi:
“Thian San Giokli, terima kasih atas bantuanmu, tanpa
campur tanganmu nampaknya sulit penjagaan disini menahan
mereka”
“Ach itu bukan urusan besar. Kebetulan belaka
mendengar banyak orang melayat ke Bu Tong Pay, maka
kuputuskan untuk ikut melayat atas nama Lembah Salju
Bernyanyi. Tapi, maafkan jika aku tidak ingin menampakkan
diri secara terang-terangan dan mohon untuk bisa memberi
penghormatan secara langsung kepada jasad Pek Sim Siansu
Wie Tiong Lan”
“Baiklah, menilik nama dan wibawa Thian San Giokli,
marilah mengikuti aku untuk memberikan penghormatan
terakhir kepada suhu. Kami pihak Bu Tong Pay juga
menyediakan tempat-tempat penginapan khusus untuk
tokoh-tokoh yang tidak mau diganggu. Jika berkenan, marilah
naik bersamaku ke Bu Tong San”
“Baiklah, terima kasih jika demikian”
Maka dengan dikawani dan dituntun Sian Eng Cu, Nenek
Thian San Gioklipun berangkat langsung ke Bu Tong Pay.

Tarian Liar Naga Sakti I 167


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara tokoh yang membantu mereka tadi sudah tidak


ketahuan kemana perginya.
==================
Benarkah sedang terjadi sesuatu di Bu Tong Pay? Mari
kita menengok ke atas. Kejadian di dua pintu masuk utara dan
timur, sebetulnya terjadi nyaris secara bersamaan dan
nampak memang diatur secara demikian. Hanya saja, mereka
tidak memperhitungkan kehadiran Thian San Giokli dan
seorang pendatang lain yang sangat luar biasa itu. Ketika
sedang terjadi pertempuran di sana, kejadian lain yang lebih
berbahaya ternyata terjadi di kuil Bu Tong Pay. Hal yang di
luar perkiraan Liang Mei Lan dan semua tokoh Bu Tong Pay
yang bahkan telah ditemani oleh Pendekar Kembar dari Siauw
Lim Siew – Souw Kwi Beng dan Souw Kwi Song.
Hari itu adalah hari kelima, menjelang malam. Dan
direncanakan, upacara duka dan penghormatan terakhir
kepada Pek Sim Siansu Wie Tiong Lan akan dilakukan pada
keesokan harinya. Itulah sebabnya menjelang malam, banyak
sekali tokoh-tokoh ternama, terutama yang berasal dari jauh
yang memasuki Bu Tong Pay. Termasuk tokoh-tokoh sahabat
seperti Kay Pang yang diwakili oleh Pengemis Tawa Gila (Hu
Pangcu Bagian Luar), Ciu Sian Sin Kay (Pengemis Sakti Dewa
Arak) – murid pertama Kiong Siang Han yang juga telah
menjadi salah seorang Hu Hoat Kaypang, Ceng Fang Guan –
Lan Bun Sin Kay (Pengemis Sakti Pintu Selatan) juga seorang
Hu-Hoat Kaypang, serta Liang Tek Hoat – murid terakhir Kiong
Siang Han. Bersama mereka adalah tokoh-tokoh Kaypang
terdekat dengan Bu Tong San, yang kemudian dititipkan
kepada Bu Tong Pay guna ikut menjaga keamanan di Kuil itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 168


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tokoh-tokoh Kaypang ini diberikan tempat terhormat,


karena memang merupakan salah satu perkumpulan yang
memiliki hubungan sangat erat dengan Bu Tong Pay. Bahkan
Liang Tek Hoat sudah bergabung dengan Souw Kwi Beng
untuk membantu menjaga tempat persemayaman jenasah
Pek Sim Siansu Wie Tiong Lan setelah menemui Kwee Siang Le
Sin Ciang Tayhiap yang tentu saja mengenal kakak dari siauw
sumoynya itu.
Tidak lama setelah kedatangan Kaypang, juga tiba nyaris
secara bersamaan rombongan dari Bengkauw yang terdiri dari
Siangkoan Tek – Kauwcu (Ketua) Bengkauw datang dengan
diiringi oleh Oh Biauw Hiang seorang wanita sakti yang juga
menjadi salah satu Wakil Kauwcu. Seterusnya ada juga
Siangkoan Han Lin, Yau Bun Liong dan Siangkoan Liok (cucu-
cucu Siangkoan Tek) yang merupakan tokoh-tokoh sentral di
Bengkauw saat ini. Selain mereka, juga nampak Nona
Siangkoan Giok Lian – cucu kesayangan Siangkoan Tek yang
bahkan kelihayannya sudah menjajari kelihayan sang Kauwcu.
Sebagaimana Tek Hoat, Giok Lian juga memiliki hubungan
dekat dengan Mei Lan, karena itu setiba di Bu Tong Pay, meski
disediakan kamar khusus tamu, tetapi Mei Lan berkeras
langsung menjumpai Mei Lan. Tapi karena tidak ditemukan,
akhirnya dia bergabung bersama Kwi Beng dan Tek Hoat –
kekasihnya untuk bersama membagi cerita sambil ikut berjaga
di luar ruangan persemayaman jenasah Pek Sim Siansu Wie
Tiong Lan.
Sementara itu, rombongan berikutnya yang tiba hampir
bersamaan dengan rombongan Kaypang adalah Ciangbundjin
Siauw Lim Sie yang didampingi oleh Kong Hian Hwesio (Kakak

Tarian Liar Naga Sakti I 169


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

seperguruan Ciangbundjin Siauw Lim Sie) dan diiringi


sejumlah tokoh-tokoh sentral dari Siauw Lim Sie. Kelompok
inipun sama dengan Lembah Pualam Hijau dan Kaypang
merupakan sahabat-sahabat erat, dan memperoleh tempat
istrimewa di Bu Tong Pay.
Dengan kedatangan kelompok ini, bergabung bersama
dengan utusan-utusan dari Tiam Jong Pay, Kun Lun Pay, serta
sejumlah utusan perguruan lain, baik yang terkenal maupun
yang kurang terkenal, maka Bu Tong Pay saat itu telah
dipadati oleh banyaknya tamu. Bahkan ruangan khusus bagi
tamu istimewa yang terletak di pesanggrahan khusus sebelah
barat bagian dalam kuil Bu Tong Pay, juga sudah nyaris penuh.
Padahal disana merupakan pesanggrahan khusus yang
disiapkan bagi tamu istimewa Bu Tong Pay dan memiliki
setidaknya 50 kamar istimewa dan 50 kamar tamu lainnya
yang cukup baik.
Dan ketika malam menjelang, masih muncul juga
kelompok kenamaan lainnya yang berasal dari Lam Hay Bun,
dan dipimpin langsung oleh Tocu Lam Hay yang bernama
Lamkiong Bu Sek. Kedatangannya kali ini ditemani oleh kedua
sepupunya yang juga adalah tokoh-tokoh utama
berkepandaian hebat dari Lam Hay, yakni Liu Soan Li dan Liu
Kong. Selain tokoh-tokoh ini, juga terdapat 10 anak murid Lam
Hay Bun yang ditempatkan terpisah dari tokoh utama mereka.
Kelompok inipun adalah kelompok istimewa, karena itu
mereka ditempatkan di pesanggrahan khusus tamu istimewa
Perguruan Bu Tong Pay.
Di tengah keramaian seperti itulah kejadian aneh dan
berbahaya terjadi. Tidak lama setelah kelompok terakhir

Tarian Liar Naga Sakti I 170


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

muncul, yakni perguruan Lam Hay Bun – yang muncul secara


rahasia dan tidak ingin dikenali banyak orang, tiba-tiba
terdengar suitan keras dari area khusus perguruan Bu Tong
Pay. Adalah Souw Kwi Song yang mendapat tugas khusus di
seputaran luar Kuil Bu Tong Pay yang menemukan sebuah
bayangan aneh bergerak dengan sangat cepat. Karena
khawatir terjadi sesuatu, Kwi Song segera memburu bayangan
tersebut.
Dan dengan cepat Kwi Song menyusul orang itu yang
memang tidak bermaksud untuk menghindar atau menyingkir
dari Kwi Song.
“Siapakah tuan? Kenapa bergerak secara rahasia di waktu
gelap dan memasuki Bu Tong Pay secara diam-diam”? Souw
Kwi Song bertanya, sedikit heran karena melihat si pendatang
sama sekali tidak bermaksud menyembunyikan dirinya. Dia
berpakaian hitam-hitam, rambutnya dibiarkan tumbuh lebat,
namun telah tertata dan terurus secara rapih, usianya sekitar
40tahunan. Namun dari sorot matanya sangat terasa
memancarkan kekuatan yang dahsyat. Dan Kwi Song yang
juga memiliki kekuatan yang sudah luar biasa tingginya,
segera menyadari kekuatan hebat yang terpancar dari sorot
mata semacam itu. Tetapi sekaligus dia merasa heran,
mengapa bayangan itu tidak berusaha melepaskan diri, sebab
jika dia mau, pastilah akan sangat sulit menyandaknya.
“Tidak penting siapa aku, tapi aku ingin bertanyasesuatu”
orang itu berhenti sejenak, tetapi kemudian terus
menyambungnya: “dan aku akan sangat berterima kasih
seandainya saudara muda bersedia memberitahuku sesuatu
hal .....”

Tarian Liar Naga Sakti I 171


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Hmmmm, meski tuan masuk dengan diam-diam tetapi


sama sekali tidak berusaha menyembunyikan diri, biarlah aku
yang muda mencoba menjawab jika memang aku mengetahui
jawaban pertanyaan itu” Kwi Song menjawab secara luwes
sambil terus memandang si pendatang.
“Hahahaha sungguh mengagumkan. Kukagumi
ketabahanmu anak muda, jika ingin bersembunyipun siapakah
yang akan mampu dengan penjagaan seketat ini di Bu Tong
Pay”? ujar si pendatang sambil menunjuk ke anak murid Bu
Tong Pay yang kini telah mengepung si pendatang yang
memang memilih halaman yang cukup luas ketika menantikan
Kwi Song tadi.
“Hahaha, benar tuan. Tapi, kukagumi ketabahanmu dan
terutama kecepatan dan keterusterangan tuan. Pertanyaan
apakah yang ingin tuan ajukan”? Kwi Song menjadi gembira
karena sikap terbuka dari orang dihadapannya. Kwi Song
bersama Tek Hoat memang dikenal luwes dan sangat mudah
bersahabat dengan orang, termasuk orang yang belum lama
mereka kenal sekalipun.
“Apakah benar Pek Sim Siansu Wie Tiong Lan yang
dikabarkan salah satu tokoh tersakti selama puluhan tahun ini
telah meninggal”?
Bukan hanya Kwi Song, tetapi semua anak murid Bu Tong
Pay yang di halaman itu, juga pada terkejut mendengar
pertanyaan si pendatang. Dan Kwi Song mulai merasa aneh.
Pada saat itulah sesosok tubuh telah melayang menjejerinya,
tanpa melihat Kwi Song sudah tahu siapa yang datang. Souw
Kwi Beng, kakaknya.

Tarian Liar Naga Sakti I 172


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Benar tuan, jika tuan bersedia menunggu semalam saja


lagi, maka tuan bisa mengikuti upacara duka dan
penghormatan terakhir besok hari ....” meski keheranan tetapi
Kwi Song tetap menjawab pertanyaan tersebut.
“Jika Pek Sim Siansu Wie Tiong Lan masih hidup, apakah
benar tidak ada satupun tokoh dalam daftar 10 pendekar
terhebat Tionggoan saat ini yang akan sanggup untuk
menandinginya”?
Kwi Song tersentak. Terdiam sejenak. Tetapi tidak
kehilangan penguasaan dirinya untuk menjawab pertanyaan
itu:
“Sangat mungkin, tetapi biasanya dan selalu di atas
bintang selalu ada bintang yang lain. Karena itu, kami tidak
beranggapan ada seseorang yang tidak terkalahkan”
“Bagaimana jika dihadapkan dengan mereka yang dalam
daftar itu”? tuntut si pendatang berkeras ingin tahu.
“Beberapa orang di dalam daftar itu pernah memperoleh
didikan dari Pek Sim Siansu Wie Tiong Lan yang mulia, sangat
mungkin tidak ada dari daftar itu yang mampu
menandinginya” Kwi Song memilih untuk menjawab
pertanyaan si pendatang secara diplomatis. Memang Kwi
Song baru mengetahui daftar itu ketika tiba di Bu Tong Pay,
dia kaget namanya tercantum disana, juga kaget Ceng Liong
memuncaki daftar itu, disusul Thian San Giokli yang masih
belum sama sekali dikenalnya. Karena itu, dia masih belum
memiliki pandangan khusus mengenai daftar menghebohkan
itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 173


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Hmmm, kalau begitu daftar itu tidaklah tepat disebut


sebagai daftar pendekar berilmu tertinggi di Tionggoan.
Percuma kedatanganku jika demikian” si pendatang seperti
menyesali sesuatu. Nampak jelas, kedatangan orang ini
karena pengaruh dari daftar pendekar top Tionggoan. Jika
demikian, tokoh ini adalah salah seorang yang gemar nama
besar dan saat ini sedang berupaya untuk “membesarkan”
namanya lewat upaya membandingkan diri dengan para
tokoh di daftar itu.
“Mungkin daftar itu yang tidak tepat tuan, karena teramat
sulit untuk memastikan posisi dan kedudukan masing-masing
orang berdasarkan urutan seperti itu” Kwi Song betapapun
merasa “risih” dengan penempatan namanya hanya di urutan
ke delapan, padahal meski dia mengaku kalah dengan Ceng
Liong, tetapi tidak dengan Nenggala, Mei Lan dan Tek Hoat.
“Setidaknya bersama koko, aku berada di peringkat lima”
pikirnya. Sangat wajar pikiran Kwi Song, pikiran orang muda
yang sedang semangat-semangatnya mencari nama, posisi
dan kedudukan. Apalagi dengan mengingat sejarah panjang
Siauw Lim Sie perguruan dari mana dia berasal, wajar jika dia
dan kakaknya mendapat posisi lebih tinggi.
“Hmmm, sudahlah. Betapapun aku tidak ingin
kedatanganku kemari sia-sia belaka. Tetapi beberapa petunjuk
yang kuperoleh, memberitahuku bahwa di sini, di Bu Tong Pay
sedang berkumpul beberapa tokoh yang namanya tercantum
dalam daftar tersebut, apakah memang benar informasi
tersebut”? kembali si pendatang bertanya, tidak nampak
menuntut, hanya bersifat ingin memastikan informasi yang
dimilikinya. Apakah benar atau tidak.

Tarian Liar Naga Sakti I 174


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kwi Song tersudut. Menjawab “ya” bisa dipastikan si


pendatang akan bakal mencari gara-gara, menjawab “tidak”
dia merasa malu, karena dirinya berada dalam daftar itu.
Jawaban “tidak” bisa berarti mengindikasikan dia takut. Tetapi
repotnya, menjawab “ya” juga sulit, karena dia tidak ingin
dalam suasana duka di Bu Tong Pay akan terjadi keruwetan
dengan si pendatang yang dia yakini membekal ilmu yang juga
sangat tinggi tersebut.
“Jika ya bagaimana dan jika tidak bagaimana tuan”?
“Jika ya, sejujur-jujurnya aku ingin menantangnya untuk
bertarung. Tetapi jika memang tidak, aku akan segera minta
diri dari tempat ini” jawab si pendatang dengan tetap kalem.
“Apakah bisa pertarungan itu nanti di adakan setelah
upacara duka di Bu Tong Pay tuan? Karena, bagaimanapu kita
tetap harus menghormati suasana Bu Tong Pay yang sedang
berduka”
“Jawabanmu berarti memang ada anak muda. Engkau
memang tidak perlu berdusta karena aku tahu, salah seorang
murid Pek Sim Siansu Wie Tiong Lan tercantum dalam daftar
tersebut.” Si pendatang akhirnya buka kartu sambil
memandang tajam ke arah Kwi Song.
“Tuan, aku memang tidak mengatakan bahwa “tidak ada”
orang dalam daftar itu di tempat ini, tetapi bagaimanapun
sebagai sesama orang dunia persilatan, kita harus
menghormati Bu Tong Pay yang sedang dalam suasana duka”
dan dengan sama tajamnya dia membalas tatapan si
pendatang.

Tarian Liar Naga Sakti I 175


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Aku tidak terlampau perduli dengan suasana bahagia


ataupun suasana duka. Mereka yang tercantum namanya
dalam daftar itu, begitu sombong dan beraninya menyandang
dan mencantumkan nama disana. Karena itu, mereka harus
mampu dan sanggup mempertanggungjawabkan kemampuan
mereka untuk berada disana” si pendatang mulai buka kartu.
Memaksa.
“Tuan, akhirnya anda membuka kartu. Bahwa
kedatanganmu memang dengan maksud mengacau. Tidak ada
insan persilatan yang waras yang mau mengganggu suasana
duka dari sebuah perkumpulan silat”
“Aku memang tidak waras, hahahaha” prilaku yang
tadinya sangat “gagah” dimata Kwi Song, sudah berubah
menjadi ‘tidak genah”. Tawa si pendatang kini sudah berubah
seperti orang tidak waras, bahkan pandang matanya yang
tadinya tajam, kini berubah seperti mata orang liar, tetapi
tetap membayangkan kekuatan terpendam yang sangat kuat
dan hebat.
“Tuan, jika engkau berkeras ingin merusak suasana duka
di Bu Tong Pay, biarlah engkau menghadapiku terlebih
dahulu” Kwi Song telah melangkah kedepan, khawatir si
pendatang menjadi liar dan menyerang membuta.
“Apakah engkau sanggup”?
“Mengapa tidak sanggup?
“Baik, engkau jagalah ini anak muda” sambil berkata
demikian, si pendatang mendorong secara ringan ke arah Kwi
Song. Tetapi, sebelum serangan itu tiba, serangkum hawa

Tarian Liar Naga Sakti I 176


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

busuk telah mendahului serangan tangan dengan kekuatan


hebat itu. Kwi Song maklum akan hebatnya serangan itu maka
ia mengerahkan kekuatan besar untuk menahan hawa busuk
itu dan menyerang. Diapun sekaligus menangkis serangkum
hawa serangan tenaga dalam yang dengan kuat menyerang
kearahnya.
Sementara itu, Kwi Beng yang memang selalu cermat
telah melihat bahaya lain yang mengancam dari hawa
serangan si pendatang, dan kemudian diapun berseru kepada
para murid Bu Tong Pay:
“Mundur, hawa pukulannya mengandung racun
berbahaya”
Tepat pada saat banyak orang mulai mundur, benturan
kekuatan antara Kwi Song dengan si pendatang telah terjadi.
Dan hebatnya, benturan itu tidak mengeluarkan sedikitpun
suara, tetapi akibatnya segera terlihat nyata. Kwi Song yang
telah mengerahkan kekuatan besarnya terdorong setengah
langkah lebih ke belakang, sementara lawannya masih tetap
kokoh berdiri. Kenyataan ini membuat baik Kwi Song maupun
Kwi Beng terperangah.
Betapa tidak? Setelah pertarungan besar di markas Thian
Liong Pang, mereka telah maju sangat pesat. Dengan
percakapan dan diskusi bersama Kolomoto Ti Lou dan
kemudian mendalami lagi ilmu mereka bersama suheng
mereka di Poh Thian, awalnya mereka menduga kekuatan
mereka sudah setaraf Ceng Liong dan kawan kawan mereka
yang lain. Tetapi kini, mereka bertemu tokoh baru, yang masih
belum terlampau tua, tetapi yang berkemampuan mendorong

Tarian Liar Naga Sakti I 177


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kwi Song yang dalam pengerahan sebagian besar tenaga


dalamnya.
Tetapi Kwi Song tidak mau tenggelam dalam keterkejutan.
Apalagi, dia telah banyak mengalami pertarungan-
pertarungan dengan tokoh-tokoh hebat. Dan ini mengajar
banyak hal kepadanya, terutama dalam hal ketenangan dalam
bertempur. Segera setelah benturan itu, dia yakin
sebagaimana dugaannya bahwa si pendatang memang
memiliki kemampuan yang dahsyat, dan mungkin tidak
disebelah bawahnya. Karena itu, diapun menjadi tidak lagi
ragu-ragu untuk mengeluarkan ilmu-ilmu dan jurus-jurus
andalannya.
Kini Kwi Song memadukan Pek In Ciang atau Pek In Sin
Ciang yang membuat dari tangannya mengepulkan awan
putih. Ilmu ini memang tepat digunakan untuk mengusir hawa
busuk yang selalu mendahului serangan si pendatang,
sementara untuk menyerang dia berganti-ganti menyentil
dengan menggunakan Tam Ci Sin Thong ataupun Kim Kong Ci.
Dari jarak jauh dia mampu menyentil dengan tam ci sin thong,
tetapi dalam pertarungan jarak dekat, dia selalu
menggunakan kim kong ci yang sanggup menerobos benteng
kekebalan sehebat apapun.
Tetapi, lawannya si pendatang, juga bukan orang biasa.
Kekuatannya mampu mendorong awan putih Pek In Ciang
untuk selalu doyong ke arah Kwi Song, dan diapun tidak takut
dengan sentilan-sentilan tam ci sin thong maupun kim kong ci
yang dahsyat itu. Dan disinilah nampak kekuatan si
pendatang, dia yakin sekali dengan kekuatan iweekangnya

Tarian Liar Naga Sakti I 178


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan karena itu dia mampu menindih tajamnya sentilan tam ci


sin thong Kwi Song.
Keunggulan Kwi Song nampak terlihat dalam kekokohan
baik menyerang maupun bertahan. Ilmu-ilmunya memang
berasal dari aliran lurus keagamaan Budha, dan karakter
khusus ilmu-ilmu Siauw Lim Sie memang sangat tergambar
dari gaya dan cara bertempur Kwi Song. Lurus, kokoh dan
mantap. Biasanya Kwi Song akan menggiring lawan untuk
membuatnya salah langkah atau menjadi salah hitung. Tetapi
kali ini, dia berhadapan dengan tokoh lain yang kekuatannya
tidak kalah atau malah lebih dengan hawa busuk beracun.
Untungnya Kwi Song dan Kwi Beng sudah memasuki tahapan
susah terkena racun ketika sedang mengembangkan pucak
kekuatan iweekangnya.
Ketika melihat kenyataan sulit untuk bertahan dengan
sentilan jari sakti, Kwi Song akhirnya menukar ilmunya dan
kini menggunakan Tay Lo Kim Kong Ciang. Salah satu ilmu
pusaka Siauw Lim Sie yang sangat jarang dikuasai
Ciangbundjin atau ketua Siauw Lim Sie sekalipun. Dengan gaya
jurus Kim-ciau-si-yi’ (burung emas kembali ke barat),
lengannya bersilangan dan kemudian mengembang dan
melahirkan kekuatan hebat menerpa lawannya. Tetapi, si
pendatang yang menjadi lawannya, juga ternyata membekal
ilmu-ilmu dan jurus-jurus aneh, yang hebatnya mampu
memecahkan kehebatan ilmu pusaka Siauw lim Sie. Si
pendatang sama sekali tidak terkejut dan tidak takut dengan
hembusan kekuatan hebat dari jurus hebat Tay Lo Kim Kong
Ciang, sebaliknya mundur, dia malah menggebah maju
dengan menyerang titik pusat pengerahan kekuatan Kwi Song

Tarian Liar Naga Sakti I 179


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

– badannya. Sementara Kwi Song menyerang lawan dari


kedua lengan yang terpentang dan menyalurkan kekuatan
penyerang dari “sepasang sayap burung emas”.
Jika tidak memiliki kekuatan hebat, maka si pendatang
pastilah bunuh diri dengan serangannya itu. Karena pusat
kekuatan Kwi Song, akan mendapatkan sokongan dari
kekuatan pukul kedua lengannya, tetapi serangan lawan juga
sangat cepat dan sangat berisi. Jika sedikit terlambat dan
serangan lawan cepat mendekati dada, maka Kwi Song yang
akan mengalami kerugian lebih besar. Dan itulah yang terjadi.
Serangan cepat itu mengakibatkan batalnya serangan sayap
burung emas sepasang lengan Kwi Song. Dan secepatnya dia
mengganti jurus “burung emas terbang pulang”, menyatukan
kekuatan dalam kedua tangan dan membentur serangan
lawan tepat di depan dadanya.
Tetapi kembali tidak terdengar benturan hebat. Tetapi,
kedua tubuh itu terdorong ke belakang. Kwi Song terdorong
nyaris dua langkah, sementara lawannya hanya terdorong
satu langkah ke belakang. Tetapi, ketika keduanya ingin
melanjutkan dengan membuka serangan baru, sebuah suara
melengking menyerang mereka dan menggetarkan dada
keduanya:
“Berhenti .....”
Dan sesosok bayangan terbang mendekati keduanya
dengan kecepatan luar biasa, sulit diikuti pandangan mata.
Tetapi, kedatangannya tepat ketika Kwi Song dan si
pendatang berbenturan dan terdorong ke belakang. Karena
itu, dengan cepat dia membentangkan kedua tangannya dan

Tarian Liar Naga Sakti I 180


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menambah kekuatan mendorong kedua orang yang sedang


bertarung itu. Akibatnya, sosok bayangan itu kini berdiri di
tengah-tengah dan si pendatang bersama Kwi Song
bertambah langkah mundurnya masing-masing satu langkah.
Bukan. Bukan karena hebatnya si pendatang dalam
mengundurkan kedua orang hebat yang sedang bertarung.
Hanya kehebatan memanfaatkan tempo yang memang luar
biasa. Jika bayangan yang memisahkan tadi masuk ketika
benturan akan terjadi, maka bisa dipastikan dia sulit
menerima dorongan dua tenaga yang hebat bukan main itu.
Tetapi, karena dia masuk ketika benturan telah terjadi dan
kedua tokoh yang bertarung mundur terdorong ke belakang,
maka kehebatan si pendatang terletak pada: Pertama,
kemampuan memilih waktu untuk masuk; Kedua,
kemampuan untuk membuyarkan hawa benturan yang sangat
hebat; Ketiga, mengukur takaran tenaga yang tepat untuk
mengundurkan kedua orang yang sedang bertempur itu.
Dan itulah yang terjadi. Hebatnya, yang melakukan itu
adalah seorang gadis. Liang Me Lan. Murid bungsu Pek Sim
Siansu Wie Tiong Lan. Dan bersamaan waktunya dengan
kedua orang yang bertempur itu terdorong mundur,
terdengar suara lainnya yang nampaknya juga tiba pada saat
yang hampir bersamaan dengan kedatangan Liang Mei Lan:
“Toh Ling, ach engkau disini rupanya” suara ini berasal
dari Thian San Giokli yang sebetulnya tidak ingin keluar
berterang di dunia persilatan. Karenanya si nenek selalu
memilih jalan yang tidak umum dalam perjalanan ke Bu Tong
Pay. Bahkan meminta kepada Sian Eng Cu untuk tidak
diperkenalkan kepada semua orang, karena dia memang

Tarian Liar Naga Sakti I 181


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sedang memburu Toh Ling yang lolos dari liang rahasia di


Lembah Salju Bernyanyi dengan membekal ilmu yang sangat
berbahaya.
Sebetulnya adalah maksudnya untuk masuk arena, tetapi
melihat ada seorang Anak Gadis telah mendahuluinya, tak
terasa diapun bergumam: “ginkang luar biasa, sungguh hebat,
sungguh hebat”. Dan akhirnya diapun membiarkan dirinya
terlihat banyak orang. Dari Sian Eng Cu yang datang
bersamanya, dia mendengar jika anak gadis itu adalah murid
bungsu Wie Tiong Lan. Tetapi dia menyisakan rasa sangsi akan
kehebatan Mei Lan. “Ginkang boleh hebat, bagaimana dengan
kekuatan tenaga dalam dan ilmu silatnya”? itulah yang
berkecamuk dalam hati Thian San Giokli dan diam-diam
merencanakan untuk membantu Mei Lan jika memang dia
menghadapi kesulitan dari Toh Ling.
“Song te (sahabat Song), silahkan mundur terlebih
dahulu” sambil berkata demikian, Mei Lan melirik ke arah Kwi
Song yang tentu saja wajib menerima. Karena pada saat ini
Mei Lan bertindak sebagai tuan rumah.
“Baik Nona Mei Lan, tapi hati-hati, manusia itu bermaksud
tidak baik” sambil mundur Kwi Song memperingatkan Liang
Mei Lan yang tentu saja sudah paham kalau si pendatang yang
namanya didengarnya didesiskan orang “Toh Ling”, bukanlah
orang biasa. Bukannya pendatang biasa tanpa maksud
tertentu.
“Tuan, apakah maksudmu membuat keonaran di pintu
perguruan Bu Tong Pay dengan tidak menghormati suasana
duka di perguruan kami”?

Tarian Liar Naga Sakti I 182


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Hahaha, maksudku hanya ingin mencoba benar-


benarkah mereka yang ada dalam daftar pendekar top
Tionggoan benar-benar layak dicantumkan disana. Seandainya
Wie Tiong Lan masih hiduppun, aku ingin menantangnya
karena sering disebut orang Pendekar terhebat saat ini”
“Tuan, jika memang begitu keinginanmu, kami murid-
murid suhu tidak akan menolak keinginanmu. Tetapi, tolong
hormati terlebih dahulu perguruan kami yang sedang berduka
karena kematian suhuku. Setelah suasana duka berlalu,
biarlah atas nama murid-murid suhu, aku menerima
tantanganmu itu”
“Wah wah nona kecil, aku sudah disini. Masakan harus
datang lagi satu saat nanti. Hahaha, jangan pelit nona kecil,
siapkan orang dari daftar itu untuk melayaniku. Sahabat kecil
tadi boleh juga, tapi dia belum cukup kuat menghadapiku”
Mendengar itu, Kwi Song sudah tersinggung lagi dan
sudah gatal tangan ingin bergebrak lagi. Tetapi, disampingnya
ada kakaknya Kwi Beng yang seperti biasa bertugas
menyabarkan adiknya itu. “Sabar adikku, ini bukan hak kita
untuk keluar menyelesaikan masalah, sudah ada Nona Mei
Lan yang memiliki hak sebagai tuan rumah untuk
menanganinya” bujuk Kwi Beng. Dan seperti biasa, Souw Kwi
Song akan tunduk kepada nasehat kakaknya, meski dengan
bersungut-sungut karena merasa direndahkan oleh si
pendatang itu.
“Tuan, apakah engkau berkeras hendak mengganggu Bu
Tong Pay kami”? Mei Lan mulai berkurang kesabarannya.
Tetapi ragu, seperti Kwi Song dia melihat sesekali ada sinar

Tarian Liar Naga Sakti I 183


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

aneh, seperti sinar mata orang kurang waras dari mata orang
didepannya itu. Tidak lucu jika dia bertarung dengan orang
gila, tetapi melawan Kwi Song tadi, jelas-jelas orang ini
mengeluarkan sikap orang waras dan dengan ilmu silat yang
tidak kalah dari Kwi Song. “Apa maksud sebenarnya dari
manusia ini”? pikirnya curiga dalam hatinya.
“Nona kecil, sudah kukatan bahwa aku ingin
membuktikan bahwa mereka yang dalam daftar itu telah
keliru dengan sombongnya mencantumkan nama mereka
dalam daftar pendekar top di Tionggoan. Toch orang-orang
memberitahuku disini berkumpul banyak tokoh di daftar itu.
Urusan lain-lain akupun tidak tahu”
“Tuan, jika demikian engkau memang berniat
mengganggu. Kami Bu Tong Pay tidak tahu menahu dengan
daftar itu, dan kamipun tidak mau tahu ada nama kami atau
tidak disana bukan urusan besar. Kami mohon kemauan baik
tuan untuk mundur, karena sebentar lagi akan ada persiapan
akhir untuk acara besok hari ... silahkan” sambil berkata
demikian Mei Lan mempersilahkan si pendatang, atau Toh
Ling yang dikenali Thian San Giokli untuk pergi.
“Hahaha, nona cilik, aku bisa datang sendiri, sudah pasti
juga bisa pergi sendiri tanpa engkau usir. Hahahahaha, lucu
seorang gadis mau mengusirku .... hehehe” sikap kurang
waras kembali mulai muncul dari Toh Ling.
“Tuan, maafkan jika selaku tuan rumah kami terpaksa
mengusirmu” Mei Lan tidak menemukan cara dan jalan lain
mengenyahkan pendatang yang mulai sangat mengganggu ini.
Apalagi, persiapan akhir akan segera dilakukan, karena acara

Tarian Liar Naga Sakti I 184


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

khusus buat suhunya akan segera digelar besok. Karena itu,


Mei Lan sudah berjalan ke arah Toh Ling, nampak seperti
bejalan tapi kecepatannya luar biasa. Sampai Toh Ling sendiri
terperangah karena tahu-tahu lambaian tangan lembut dari
Mei Lan sudah begitu dekat dengan tubuhnya.
Tak ada cara lain, Toh Ling terpaksa harus menyambut
lambaian tangan gemulai yang sudah berada dekat tubuhnya.
Diapun bergegas menggeser kaki selangkah ke belakang
hingga lengannya akan menangkis atau membentur lengan
Mei Lan, tetapi dalam kecepatan tinggi lengan itu kini telah
menyambar pundaknya, dan kembali Toh Ling melangkah
mundur guna memunahkan serangan Mei Lan. Tetapi, belum
lagi kedua tangan mereka berbenturan, serangan Mei Lan
sudah kembali berubah arah, kali ini melakukan totokan ke
pinggang dengan merubah gerak kakinya agak agak kekiri
tubuh lawan.
Semua gerak menotok, memukul, menghindar yang
dilakukan keduanya, sebetulnya dilakukan tidak sampai dalam
hitungan satu detik. Hanya refleks yang bagus dari Toh Ling
sajalah yang tidak membuatnya jatuh terpukul ataupun
tertotok oleh Mei Lan. Dan Mei Lan sendiri memang tidak
bermaksud menjatuhkan lawan, hanya sekedar memberi
peringatan kepada lawan. Serangannya tadi menggunakan
ilmu khas Sian Eng Cu yang bernama Sian Eng Sin Kun. Jika
menggunakan ilmu itu, sebagai pencipta, Sian Eng Cu Tayhiap
memang lebih kokoh, tetapi jika Liang Mei Lan yang
membawakan kecepatannya benar-benar hebat dan nyaris
sulit diikuti pandang mata.

Tarian Liar Naga Sakti I 185


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Setelah dengan serangannya mengundurkan Toh Ling


hingga beberapa langkah ke belakang, akhirnya Mei Lan
menahan serangannya. Diapun kemudian membiarkan Toh
Ling menemukan keseimbangannya dan kemudian berkata:
“Tuan, sekali lagi atas nama bu Tong Pay, kami
persilahkan tuan untuk pergi. Kami tidak akan menahan dan
mempersoalkan masuknya tuan secara diam-diam. Dan jika
tetap ingin menantang Bu Tong Pay, kami akan sangat siap
setelah acara duka menghormati suhu kami ini usai”
Tetapi Toh Ling yang sempat keteteran karena
menghadapi kecepatan gerak Mei Lan barusan, meski kaget
tetapi lebih besar rasa penasaran dan amarahnya. Bahkan
kekurang-warasannya menjadi lebih menonjol. Karena itu,
sambil ber hahaha-hihihi, dia kemudian berkata:
“Nona, Toh Ling kan belum kalah ....... hahahahaha,
hihihihihi”
Dan seakan ingin meniru Mei Lan, tiba-tiba dia bergerak
menyerang. Kali ini dia mendahului karena takut kembali
dicecar Mei Lan dengan serangan yang dengan berat
digagalkannya tadi. Tapi dia keliru, lawannya kali ini adalah
murid si raja ginkang Tionggoan, yang bahkan dengan
subonya Liong-i-Sinnie tinggal berbeda seusap. Secepat
apapun dia menyerang dan mengejar Mei Lan, dengan
gerakan gerakan tidak masuk akal dan seakan berlawanan
dengan hukum alam, Mei Lan menghindar dan menghindar.
Bahkan seorang Thian San Giokli sampai bergumam: “Luar
biasa, nampaknya anak Giok Tinpun akan sulit menghadapi
nona ini kelak”. Cui Giok Tin adalah murid utama Thian San

Tarian Liar Naga Sakti I 186


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Giokli yang sedang memasuki tahapan terakhir dalam


menggodok ilmu ilmu utama perguruannya di lembah Salju
Bernyanyi. Bahkan bukan tidak mungkin saat itu sudah
menyelesaikan latihan terakhirnya bersama dengan seorang
suheng dan sumoynya.
Ketika kembali melayangkan pandangan ke arena, Thian
San Giokli semakin kaget. Karena ternyata Liang Mei Lan
malah sanggup mengimbangi kekuatan Toh Ling. Ketika
terpaksa terjadi benturan, Mei Lan dengan berani memapak
serangan tangan lawan yang berbau busuk itu dengan kibasan
lengan Pik lek Ciang, selain itu lengan kirinya menyampok
dengan tenaga besar untuk menghalau hawa busuk yang
menyertai pukulan-pukulan lawan. Hawa busuk inilah yang
memberatkan Mei Lan, khas seorang anak gadis yang tentu
mencintai kerapihan dan kebersihan.
Yang mengagetkan Thian San Giokli adalah, jika
sebelumnya dia melihat Kwi Song terdorong setengah langkah
lebih kebelakang, maka Mei Lan justru bertarung sama kuat
dengan lawannya, Toh Ling. “Luar biasa, sungguh begitu
banyak tunas muda dunia persilatan dewasa ini”. Sementara
itu, Toh Ling sendiripun kaget menemui kenyataan jika dia
diimbangi seorang anak gadis, berbeda dengan lawan
sebelumnya yang masih bisa dia dorong sedikit kebelakang.
Kali ini, melawan seorang gadis, dia tidak sanggup
mendorongnya, maka semakin marahlah dia. Dan secara
otomatis tingkat ketidakwarasannyapun meningkat.
Ketika marah, maka penyakit sintingnya kambuh, justru
pada saat kambuh itulah jurus-jurus dan ilmu iblisnya keluar.
Tanpa disadarinya, dalam dirinya terdapat ilmu-ilmu ampuh

Tarian Liar Naga Sakti I 187


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang kini secara otomatis keluar dan membingungkan Mei


Lan. Hong Luan Cap Pwee Pou (Delapan belas Langkah Kacau
Balau) tiba-tiba mengembang dan membuat Mei Lan dengan
terpaksa meningkatkan kemampuan ginkangnya. Langkah
kacau balau dan tidak mengikuti aturan umum membuat Mei
Lan kelabakan, tetapi kecepatan geraknya selalu
menyelamatkannya. Apalagi, refleks dan perasaannya seperti
telah menyatu dalam gerak, karena itu sekacau apapun
langkah Toh Ling, Mei Lan masih sanggup mengimbangi dan
menyelamatkan diri dari serangan dan sabetan kacau balau
itu.
Tetapi, bersamaan dengan itu, meluncur pula ilmu gaib
lain yang tersimpan dalam ketidakwarasan Toh Ling, yakni
Hong Luan Mo Kun Hoat – Pukulan Iblis Kacau Balau).
Pukulan-pukulan aneh dan ajaib dikeluarkan bersamaan
dengan delapan belas langkah maut, dan karena memang tata
gerak, urutan dan sistemnya kacau balau, membuat Mei Lan
kalang kabut. Untuk itu, dia terpaksa menggunakan ilmu
pertahanan Thai Kek Sin Kun dan meningkatkan gerak
ginkangnya dalam ajaran Liong-i-Sinnie dengan The Hun Thian
(Menapak Tangga Langit). Dengan banyak bertahan dan
mengandalkan kecepatan geraknya, Mei Lan mencoba
menyelami gaya kacau balau lawannya.
Pertarungan menjadi berimbang kembali. Mei Lan
kesulitan mendesak lawan yang bertarung secara “kacau-
balau” sementara Toh Ling juga kesulitan menembus Mei Lan
yang memiliki pertahanan dan daya gerak yang ajaib. Kadang
dia seperti sudah bakal mengenai Mei Lan, tetapi dalam sudut
tak terkira, tiba-tiba Mei Lan bergerak dan mematahkan

Tarian Liar Naga Sakti I 188


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

serangannya. Toh Ling semakin murka dan semakin


mengalirlah kekuatan dan ilmu-ilmu ajaib yang ditopang oleh
Bu Ceng Mo Ong Sinkang (Tenaga Dalam Raja Iblis tak
berperasaan).
Apalagi ketika kemudian secara otomatis mulut Toh Ling
mulai mengalunkan irama iblis yang dikenal dengan nama Toh
Hun Mi Im (Suara Pembetot sukma). Salah seorang dari Thian
Tee Siang mo memang penggemar seruling, namun tanpa
seruling dia sanggup memainkan irama pembetot sukma.
Didera ilmu-ilmu iblis ini, Mei Lan tidak memiliki pilihan
banyak, dia memilih mengembangkan sebuah ilmu Budha,
warisan Kian Ti Hosiang yang bernama Ban Hud Ciang (Selaksa
Tapak Budha). Ilmu ini memiliki kekuatan gaib guna
memunahkan suara-suara gaib maupun suara-suara beraliran
hitam yang membingungkan sukma banyak orang. Sebetulnya
Mei Lan risih menggunakannya karena di sampingnya
terdapat Kwi Beng dan Kwi Song, tetapi dia tidak menemukan
pilihan lainnya lagi.
Maka bergeraklah dia dengan kecepatan penuh dan
kemudian mengambil jarak untuk kemudian mengambil sikap
berdiri dengan kedua belah tangan dalam sikap menghormat
seperti gaya Budha. Pengerahan tenaga sinkangnya juga
sudah melampaui tiga perempat kekuatannya, dan tiba-tiba
kedua telapak tangannya membuka dalam kecepatan tinggi
untuk kemudian menghamburkan jurus pertama Laksaan
Tapak Budha Menerjang Bumi. Bersamaan dengan
meluncurnya jurus pertama ini, mengalun pulalah suara-suara
pujian kepada sang Maha Budha, dan secara perlahan saling
tindih dengan To Hun Mi Im (Suara pembetot sukma). Pilihan

Tarian Liar Naga Sakti I 189


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mei Lan menyelamatkan banyak anak murid yang terpancing


dengan suara pembetot yang dikeluarkan oleh Toh Ling.
Kini Mei Lan tidak hanya bertahan, tetapi diapun kini
balas menyerang dengan kekuatan yang tidak kalah dengan
Toh Ling. Dari telapak tangannya mengalir kekuatan dahsyat
dan bagi Toh Ling, dia bagaikan diserang oleh begitu banyak
telapak tangan yang mengejar-ngejarnya. Kini, hawa iblis yang
menyelimuti diriinya dan melapisi tubuhnya dengan hawa
iblis, tidak lagi mampu mempengaruhi Mei Lan. Karena kini
serangan-serangan Mei Lan sanggup menerobos hawa
pembatas tenaga sinkang iblis tanpa perasaan itu. Dan
benturan-benturan yang terjadi menggoyahkan dirinya, meski
Mei Lan juga tidak luput dari kerugian akibat benturan
benturan tersebut. Tetapi setidaknya, dia kini tidak tertekan
berat oleh alunan suara dan gangguan hawa setan yang
sebelumnya melingkupi dirinya.
Pertarungan kembali berjalan seimbang. Mei Lan kembali
membuka jurus baru, jurus ketiga, Laksaan Tapak Budha
Laksana Halilintar – jurus yang bukan hanya menghamburkan
kekuatan tenaga ke arah lawan, tetapi juga menghujamkan
suara-suara pujian Budha namun yang diterima bagai nada
halilintar oleh Toh Ling. Akibatnya Toh Ling menjadi
meradang, namun belum membuatnya tersudut dalam
melakukan perlawanan. Langkah kacau balau dan paduan
pukulan tanpa perasaan disertai irama pembetot sukma
mampu membuatnya bertahan dan menahan serangan Mei
Lan secara seimbang.
Sungguh pertarungan yang mendebarkan. Bahkan Mei
Lan sendiri menjadi kaget setengah mati karena menemukan

Tarian Liar Naga Sakti I 190


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lawan seimbang setelah bertempur hebat di markas utama


Thian Liong Pang beberapa waktu lalu. “Jika suhu tidak
menyempurnakan aku beberapa bulan terakhir, mustahil
mengalahkan manusia sinting ini” desis Mei Lan penasaran.
“Tidak mungkin menggunakan puncak ilmuku, karena belum
yakin jika telah menguasainya” demikian batin Mei Lan.
“Pilihannya, paling melontarkan pukulan Ban Sian Twi Eng Sin
Ciang (Pukulan Sakti Selaksa Dewa Mendorong Bayangan),
tetapi lawan sendiri nampaknya belum tiba di puncak
penggunaan kemampuan ilmunya”

Episode 4: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga (2)


Demikianlah sambil berkelahi, Mei Lan mencoba-coba
mengingat apa yang harus dilakukan. Sementara sang lawan
sudah bertarung bagai lupa diri. Karena gerakan, sorot mata,
suara dibibirnya, sudah bukan lagi suara manusia normal. Tapi
memang begitulah Toh Ling kini, semakin tidak normal justru
menjadi semakin berbahaya gerakan, suara maupun
pukulannya. Itulah yang memaksa Mei Lan memutar otak dan
kemudian secara terpaksa melepaskan pukulan Ban Hud Ciang
(selaksa tapak Budah). Tetapi itupun, dia hanya sanggup untuk
membuat mereka bertempur seri. Dan fakta ini membuat Toh
Liang menjadi semakin marah dan meradang. Hebatnya
semakin dia marah dan meradang membuat dia menjadi
semakin hebat. Dan ini memaksa, Liang Mei Lan untuk juga
terus menerus meningkatkan Ban Hud Ciang hingga ke jurus-
jurus selanjutnya.

Tarian Liar Naga Sakti I 191


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pertempuran keduanya menjadi semakin hebat. Tetapi


Mei Lan masih terus terbenam dalam keraguan untuk
melepas ilmu barunya yang memagari arena pertarungan
mereka. Keraguannya timbul karena dia merasa belum
berkeyakinan untuk mampu melakukannya. Padahal, jika
mampu melakukannya, dia akan menyelamatkan banyak
murid Bu Tong Pay yang sebagian besar menjadi kehilangan
dirinya karena betotan suara Toh Ling. Memang sesekali
mereka sadar dengan suara pujian Budha, tetapi berganti-
ganti seperti itu, justru membuat mereka dalam bahaya, dan
sangat mungkin harus beristirahat beberapa minggu baru
menemukan pikiran normalnya kembali.
Dengan kecepatan tinggi Mei Lan melepaskan pukulan
telapak tangan ke udara dalam jurus ke Telapak Budha
Mendorong Awan. Sebagai akibatnya gelanggang kembali
dipenuhi telapak tangan yang diiringi oleh bunyi-bunyian
memuji nama Budha, sementara Toh Ling tetap dengan
gerakan-gerakan kacau balau untuk menghalau puluhan
telapak yang mengejar-ngejarnya. Kondisi ini pada akhirnya
membuat Toh Ling tiba pada puncak kegarangan dan
kemarahannya. Sekaligus puncak kegilaan dan
kekurangwarasannya. Pada titik inilah biasanya bakalan
terakumulasi semua kekuatan yang telah diwarisinya dari
kedua gurunya Thian Tee Siang Mo (Sepasang Iblis Langit
Bumi).
Sambil menghindar, memukul dan menepis telapak
tangan yang mengejarnya, secara tiba-tiba bukan hanya
tenaga serangan Toh Ling, tetapi kini dari sekujur tubuhnya
mulai menyebar bau busuk yang sangat khas. Khas dan

Tarian Liar Naga Sakti I 192


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sekaligus sangat menusuk hidung. Mei Lan yang secara


langsung diserang oleh hawa busuk itu tidak cukup siap untuk
menepisnya. Akibatnya dia kehilangan tempo yang sangat
penting dan berharga untuk menyadari bahwa lawan telah
menyiapkan ilmu puncaknya yang bukan hanya beracun,
tetapi bahkan dipenuhi hawa kematian dan hawa busuk yang
sangat mujijat.
Dari semua, hanya seorang Thian San Giokli yang cepat
menyadari betapa berbahayanya situasi Mei Lan. Sebetulnya
dia sadar dan tahu bahwa Mei Lan membekal ilmu yang akan
sanggup melindungi dirinya sendiri. Tetapi, sayangnya selain
kurang memahami kemujijatan ilmu lawan, Mei Lan juga
kehilangan waktu yang sangat berharga ketika mencoba
menghalau bau busuk yang dikiranya adalah bau biasa. Mei
Lan kurang menyadari jika bau itu berasal dari pengerahan
tenaga dalam dan tenaga sihir yang sangat tinggi tingkat dan
takarannya itu. Dia kurang menyadari bahaya yang
mengancamnya.
Untungnya, bersamaan dengan meluncurnya hawa
pukulan mujijat Bu-siang-te-im-hu-kut (pukulan dingin
pembusuk tulang) dari Toh Ling, Thian San Giokli sudah
dengan cepat maju dan berseru:
“Nona, mundurlah. Pukulan itu tidak dapat ditahan
dengan pukulan biasa .....” ketika mendengar seruan Thian
San Giokli, barulah Mei Lan sadar bahwa bau busuk yang
menyerangnya memiliki kekuatan aneh yang susah untuk
ditolaknya. Tetapi sayang, dia sudah terlambat menyadari dan
mempersiapkan penangkalnya. Untung saja meskipun
begitup, ginkangnya yang maha tinggi masih mampu

Tarian Liar Naga Sakti I 193


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyelamatkannya dari pukulan busuk mujijat yang


dilontarkan lawannya. Selain itu, karena secara bersamaan
Nenek Sakti Thian San Giokli juga tidak mau terlambat sekali
lagi, dan telah ikut melepas pukulan Ilmu Peng-sian-jit-
gwatciang (pukulan matahari rembulan berhawa dingin).
Tidak sampai sedetik waktu yang dimiliki Mei Lan, tetapi
itupun dia berhasil dengan ginkang Te hun Thian untuk melejit
ke-atas. Dan ketika berada di udara, kakinya bagaikan
memanjat tangga berkali-kali melejit, melejit dan akhirnya
turun jauh dari arena pertempuran. Sementara itu, benturan
hebat terjadi antara Bu-siang-te-im-hu-kut (pukulan dingin
pembusuk tulang) yang dilepas Toh Ling dengan Thian San
Giokli dalam Ilmu Peng-sian-jit-gwatciang (pukulan matahari
rembulan berhawa dingin). Hawa luar biasa dingin dalam ilmu
Thian San Giokli meredam keangkeran hawa busuk mujijat
yang dilepaskan Toh Ling, sekaligus meredam dan
membekukan racun jahat dalam hawa pukulan itu.
Benturan tersebut sama sekali tidak memperdengarkan
benturan keras dan dahsyat. Sebaliknya malah biasa saja,
seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Tetapi secara tiba-tiba
dari benturan mereka bagaikan sebuah balon gas besar pecah,
berpendarlah dan menghamburlah kesamping kiri, kanan dan
bahkan ke atas kekuatan keduanya yang saling berbenturan
itu. Dan akibatnya, murid-murid Bu Tong Pay yang sebenarnya
berada cukup jauh dari arena menjadi korban. Ada yang
terkena semburan angin busuk dan langsung tewas di tempat
karena angin busuk tersebut adalah hawa pukulan beracun.
Tetapi, ada pula mereka yang terkena butiran-butiran salju

Tarian Liar Naga Sakti I 194


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang melayang dalam kecepatan tinggi dan memukul roboh


beberapa orang hingga tidak ketahuan mati hidupnya.
Sementara itu, Mei Lan kaget menyaksikan akibat
benturan seorang Nenek yang memperingatkannya dengan
lawannya yang telah menyerang dengan ilmunya yang
mujijatnya. Maka sebagai persiapan, diapun akhirnya kini
mempersiapkan ilmu pamungkasnya, Ban Sian Twi Eng Sin
Ciang (Pukulan Sakti Selaksa Dewa Mendorong Bayangan).
Tetapi disana, baik Toh Ling maupun Nenek Thian San Giokli
juga telah bersiap untuk kembali mengadu kekuatan dengan
ilmu pukulan yang sama. Kedua ilmu pukulan yang sudah
seratus tahunan tidak muncul lagi di dunia persilatan. Bisa
dipastikan, bakalan lebih dahsyat lagi benturan tersebut, dan
korban akan semakin banyak.
Dalam kondisi yang sangat berbahaya itu, tiba-tiba
terdengar sebuah suara: ”Lan Moi tahan dan mundur pukulan
itu sungguh beracun, biar aku mencobanya. Thian San Giokli,
maafkan aku perlu menahannya sebelum semakin banyak
korban” dan seiring dengan itu arena pertempuran tiba-tiba
dilingkupi oleh awan putih yang dengan cepat memagari si
pendatang baru berjubah hijau dengan Toh Ling. Sementara
Nenek Thian San Giokli terperangah melihat kondisi yang
berubah sangat cepat itu dan kemudian berkelabat untuk
kemudian bergabung bersama dengan Mei Lan. Mereka
berdua tetap berada dalam arena dan nampaknya juga
mengerahkan kekuatan untuk mengitari diri mereka dengan
kekuatan tenaga pelindung badan (khikang).
Dan hebat luar biasa, awan pelindung arena seperti
terhembus oleh kekuatan dahsyat yang berbenturan dan

Tarian Liar Naga Sakti I 195


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terlontar kemana-mana di dalam arena tersebut. Tetapi,


kekuatan-kekuatan yang berbenturan di dalam tidak sanggup
menerobos keluar dan melukai orang-orang disekeliling arena
sebagaimana benturan sebelumnya antara Thian San Giokli
dan Toh Ling. Pagar awan putihpun perlahan-lahan lenyap dan
di dalam arena orang-orang kemudian mulai dapat
menyaksikan bagaimana Toh Ling yang terdorong sampai 5-6
langkah ke belakang dari mulutnya nampak merembes keluar
darah. Dan bisa dipastikan dia terluka. Sementara itu
lawannya ternyata adalah Duta Agung Lembah Pualam Hijau
Kiang Ceng Liong, seorang tokoh muda berjubah hijau yang
sengaja membenturnya.
Duta Agung yang masih muda itu juga terdorong ke
belakang sampai 4 langkah, tetapi dengan cepat dia mampu
memulihkan dirinya. Dia juga sedikit terluka di dalam
tubuhnya akibat benturan tersebut. Tetapi kehebatan Giok
Ceng Sinkangnya menunjukkan diri. Ceng Liong memang telah
mampu dan sanggup melakukan pengobatan sendiri dalam 2-
3 kali tarikan nafasnya, dan dengan cara tersebut dia
memulihkan kekuatan sinkangnya yang sempat terguncang
hebat barusan.
“Engkau hebat anak muda, tapi Toh Ling belum kalah. Dia
belum sempurna dengan ilmu warisan gurunya, dia pasti akan
datang kembali suatu saat nanti ...... hahahaha – hehehehehe
.......”
Suara Toh Ling yang berkelabat pergi terdengar atau
diperdengarkan berulang-ulang sampai kemudian hilang
dengan sendirinya. Sebuah pameran kekuatan tenaga dalam
yang luar biasa, padahal orang itu sudah terluka. Sementara

Tarian Liar Naga Sakti I 196


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

itu Thian San Giokli yang dengan penuh rasa heran telah
mendekati Kiang Ceng Liong dan kemudian bertanya:
“Anak muda, engkau tidak apa-apa”?
“Koko, engkau baik-baik saja kan”? juga terdengar suara
Liang Mei Lan, suara yang penuh kekhawatiran dan tidak lagi
menyembunyikan rasa kasihnya.
“Syukurlah Nenek, aku memang sempat terluka, tetapi
kini sudah sembuh seperti sedia kala, sudah tiada halangan
lagi”, sahut Ceng Liong dan dari wajahnya memang kelihatan
jika dia sudah tidak berhalangan sedikitpun. Kepada Mei Lan
diapun berkata: “Sudah tidak ada halangan lagi Lan Moi,
orang tadi memang sungguh luar biasa”
Thian San Giokli dan Mei Lan menarik nafas lega. Lega
karena mendapati anak muda itu tidak berhalangan lagi.
Bersamaan kemudian mendekat Kwi Beng, Kwi Song dan Sian
Eng Cu.
“Hahaha, Duta Agung, kini engkau main rahasia-rahasiaan
denganku ya ....” Sian Eng Cu telah menyadari jika yang
menggebah ketiga manusia berjubah hijau tadi sore di jalur
masuk utara gunung Bu Tong San sudah pasti adalah Ceng
Liong, tidak akan salah lagi.
“Maaf kan aku locianpwee, sebetulnya alasannya sudah
jelas. Lembah Pualam Hijau telah menarik diri dari dunia
persilatan, tetapi rasa hormat suhu dan Lembah Pualam Hijau
kepada Pek Sim Siansu Wie Tiong Lan yang mulia tetap
mewajibkan kami untuk datang”

Tarian Liar Naga Sakti I 197


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Hahaha, terima kasih, terima kasih Duta Agung” Sian Eng


Cu tentu saja paham apa yang menjadi keputusan Kiang Ceng
Liong di markas utama Thian Liong Pang begitu mereka
menaklukkan Thian Liong Pang. Dia berada disana dan
menjadi saksi hidup. Oleh karena itu, dia sangat berterima
kasih jika Lembah Pualam Hijau yang telah menarik diri tetapi
tetap datang untuk memberikan penghormatan kepada Bu
Tong Pay mereka, datang guna memberi penghormatan
terakhir kepada suhu mereka yang mulia Pek Sim Siansu.
“Saudara Ceng Liong, kami bersaudara mohon maaf
karena diperam suheng di Poh Thian sehingga tidak menerima
kabar dukacita dari Lembah Pualam Hijau” adalah Kwi Beng
yang datang menyapa dan mohon maaf kepada Ceng Liong.
“Ach saudara Kwi Beng, Kwi Song, amanat suhu
sebenarnya kami tidak akan mengundang siapapun. Tetapi,
entah bagaimana Pek Sim Siansu Wie Tiong Lan selalu punya
hubungan khusus dengan suhu dan mampu membaca getaran
terakhir hidup suhu. Jadi, memang Lembah Pualam Hijau tidak
mengabarkan berita itu kemanapun” jelas Ceng Liong sambil
menepuk pundak Kwi Beng penuh rasa persahabatan.
Sekaligus menunjukkan rasa kangen dan rindu atas
pertemanan mereka selama beberapa tahun terakhir ini.
Sementara itu, Thian San Giokli nampak ingin
menegaskan sesuatu. Dia kembali mendekati Ceng Liong dan
berujar:
“Sungguh hebat anak muda, ilmu mujijat Thian Tee Siang
Mo bukanlah ilmu yang dapat dengan mudah dihadapi. Tetapi
engkau, nampaknya telah memiliki kekuatan yang sanggup

Tarian Liar Naga Sakti I 198


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menahan dan menaklukkan Bu-siang-te-im-hu-kut (pukulan


dingin pembusuk tulang). Ilmu perguruankupun hanya
sanggup menahannya, tetapi tidak sanggup menaklukkannya
jika kekuatan dua orang tergabung dalam diri satu orang
seperti Toh Ling. Dia mewarisi kekuatan kedua gurunya
sekaligus Thian Tee Siang Mo, karena itu aku tak akan sanggup
menaklukannya, tetapi engkau nampaknya sanggup anak
muda, sungguh luar biasa” penuh kekaguman Thian San Giokli
memandang Kiang Ceng Liong.
“Terima kasih Nenek, tetapi akupun ikut terluka meski
lukanya masih jauh lebih berat dibandingkan aku”
“Tetapi, nampaknya engkau telah menguasai Giok Ceng
Sinkang secara sempurna. Hmmm, kakek guruku pernah
menyinggung Giok Ceng Sinkang sebagai salah satu ilmu
tenaga dalam pusaka yang memiliki kemampuan
menyembuhkan diri sendiri dalam waktu relatif singkat jika
telah dengan sempurna menguasainya. Dan, itupun masih
ditambah satu syarat, yakni pernah setidaknya setahun
berbaring di ranjang pualam hijau. Jika aku tidak salah,
ranjang pualam hijaupun sudah ditemukan oleh Lembah
Pualam Hijau, benarkah”?
“Ach Nenek, sungguh engkau memahami keadaan
Lembah Pualam Hijau dengan sangat baik, memang begitulah
keadaannya”
“Hmmmm, jika demikian meskipun Toh Ling masih akan
terus berkembang karena dia belum sempurna memadukan
kedua kekuatan gurunya, tetapi sudah ada yang akan
menandinginya kelak. Anak muda, dipandang dari sinar

Tarian Liar Naga Sakti I 199


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

matamu yang sesekali bersinar kehijauan dan memantulkan


sinar giok hijau sesekali, adalah tanda penguasaan tingkat
tertinggi Sinkang istimewa itu”
“Jangan takut Nenek, sebetulnya Lan Moi dann beberapa
orang lainnya juga telah disiapkan menghadapi ilmu mujijat
tersebut. Bahkan .......” Belum sempat Ceng Liong
menyelesaikan kalimatnya terdengar seruan kaget dari dalam
kuil. Seruan itu diikuti dengan kegemparan luar biasa tanda
sesuatu yang sangat mengejutkan terjadi. Mei Lan dengan
cepat berkelabat diikuti Sian Eng Cu, sebagai tamu Ceng Liong
dan Thian San Giokli, Kwi beng dan kwi Song memiliki
keterbatasan kecuali jika memang diundang oleh tuan rumah.
Karena itu, mereka tetap tinggal diam di halaman dan tidka
bergerak, menunggu perkembangan.
Dan tidak sampai menunggu lama, kabar mengejutkan
datang dari dalam. Seorang murid keluar dari ruangan dalam
dan bergumam: “Ciangbundjin dan Wakil Ciangbundjin
terbunuh .........”
Ciangbundjin (Ketua) dan Wakil Ciangbundjin Bu Tong
Pay, masing-masing Ci Hong Todjin dan Ci Sion Todjin
terbunuh. Bagaimana mungkin? Tetapi itulah faktanya. Entah
bagaimana kejadiannya, tepat ketika pertarungan di halaman
berakhir dengan perginya Toh Ling yang hebat itu, murid-
murid Bu Tong Pay, terutama pelayan ruangan khusus Ketua
Bu Tong Pay menemukan Ketua dan Wakil Ketua mereka telah
terbujur kaku, meninggal dunia.
Thian San Giokli, Kiang Ceng Liong, Souw Kwi Beng dan
Souw Kwi Song berempat menjadi tegang, tetapi mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 200


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

harus menunggu ijin dari orang dalam Bu Tong Pay baru bisa
memasuki ruangan dalam kuil itu. Di perguruan manapun
terdapat aturan masing-masing yang berlaku dan harus
dihormati. Dan sudah tentu ke-empat tokoh sakti ini
memahami adanya aturan tersebut. Karena itu, meski tegang
menanti, tetapi mereka tetap tidak beranjak dari tempatnya,
menunggu perkembangan lebih jauh dan lebih lanjut dari
dalam.
Dan mereka tidak menunggu lama, karena kemudian Jin
Sim Todjin nampak berjalan mendekati mereka dan berkata:
“Saudara-saudara, bencana menimpa Bu Tong Pay,
Ciangbundjin dan Wakil Ciangbundjin kami. Atas nama Bu
Tong Pay kami mengundang Duta Agung dan kawan-kawan
ber-empat untuk meninjau ke ruangan tersebut”
Dengan mengikuti Jin Sim Todjin, Ceng Liong, Thian San
Giokli, Kwi Beng dan Kwi Song kemudian berjalan masuk ke
dalam kuil Bu Tong Pay. Rupanya, Ciangbundjin dan Wakil
Ciangbundjin Bu Tong Pay terbunuh tidak di dalam ruang atau
kamar samadhi ataupun kamar kerja mereka yang sangat
dirahasiakan. Tetapi, terbunuh di tempat mereka biasa
menerima tamu. Itulah sebabnya Ceng Liong dan kawan-
kawan bisa diundang masuk, karena ruang tersebut bukanlah
ruangan terlarang bagi orang-orang luar.
Dari petinggi Bu Tong Pay, masih tersisa Jin Sim Todjin
yang mampu memimpin dan mengendalikan keadaan. Karena
angkatan Ciangbundjin Bu Tong Pay, yakni dari angkatan Ci,
tinggal tersisa 4 orang – yakni Ci Song Todjin yang bertugas di
bagian hukuman dan Ci Bun Todjin yang bertugas di ruang

Tarian Liar Naga Sakti I 201


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pusaka Bu Tong Pay. Selain mereka berdua, masih ada dua


orang lainnya dari angkatan Ci, yang menjadi suheng
Ciangbundjin Bu Tong Pay tetapi mereka telah lama
menyucikan diri dan bertapa dengan tidak lagi mencampuri
urusan Bu Tong Pay. Mereka adalah Ci San Todjin dan Ci Sin
Todjin, keduanya telah berumur di atas 80 tahunan.
Ciangbundjin Bu Tong Pay Ci Hong Todjin masih duduk di
kursi yang memang biasa ditempatinya jika menerima tamu.
Sementara Wakil Ciangbundjin Ci Siong Todjin terkapar di
belakangnya dengan memegang sebatang pedang. Namun,
tidak ada bekas apapun yang tertinggal di pedang itu, hingga
besar kemungkinan Ci Siong Todjin belum sekalipun
menggunakannya tetapi sudah terbunuh. Satu-satunya
petunjuk adalah di tangan Ciangbundjin Bu Tong Pay ada
sobekan kain berwarna “hijau” yang kemungkinan besar
berasal dari si pembunuh. Karena jubah Ciangbundjin dan
wakil Ciangbundjin berwana kelabu.
Sian Eng Cu dan Liang Mei Lan yang menjadi warga Bu
Tong Pay sudah dengan segera menduga kepada komplotan
manusia berjubah hijau. Apalagi, karena di tangan
Ciangbundjin memang ada sobekan kain berwarna hijau,
sejenis dengan kain jubah hijau yang dikenakan manusia
berjubah hijau yang menyerang di pintu utara beberapa
waktu sebelumnya. Tetapi, meskipun demikian, mereka masih
menahan pandangan masing-masing karena pada saat itu
jenasah Ciangbundjin dan Wakil Ciangbundjin sudah sedang
dipindahkan setelah diteliti banyak tokoh. Terutama
menyelidiki ruangan, posisi mayat dan semua detail yang
berada di dalam ruangan tersebut.

Tarian Liar Naga Sakti I 202


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bu Tong Pay benar-benar sudah jatuh ketiban tangga


pula. Belum usai perkabungan buat menghormati sesepuh
mereka Pek Sim Siansu Wie Tiong Lan, kini menyusul kematian
Ciangbundjin mereka bahkan sekaligus dengan wakil
Ciangbundjin. Sungguh pukulan bertubi-tubi yang membuat
semua tokoh dan semua murid Bu Tong Pay tenggelam dalam
kesedihan mendalam. Bahkan tokoh-tokoh tamupun
bersimpati besar kepada musibah yang di alami Bu Tong Pay
dan menyatakan akan tetap berada di Bu Tong Pay mengikuti
penghormatan terakhir kepada Wie Tiong Lan dan
Ciangbundjin serta Wakil Ciangbundjin yang harinya akhirnya
ditetapkan 2 hari kedepan.
Tapi kini orang-orang mulai bertanya-tanya. Pertanyaan
terbesar adalah: Siapakah sebenarnya yang membunuh
Ciangbundjin dan Wakil Ciangbundjin Bu Tong Pay? Benarkah
yang membunuh mereka adalah kelompok manusia berjubah
hijau yang menurut Kiang Ceng Liong adalah kelompok
Lamkiong Sek, Naga Pattinam dan kawan-kawan mereka yang
sakit hati atas kekalahan di Markas Utama Thian Liong Pang
hampir 6 bulan sebelumnya? Siapa pula Toh Ling yang begitu
perkasa, apa ada kaitannya dengan pembunuhan
Ciangbundjin dan Wakil Ciangbundjin Bu Tong Pay? Apakah
motif utama pembunuhan tersebut?
Seperti biasanya, menghadapi pergolakan dunia
persilatan, maka adalah Siauw Lim Sie, Bu Tong Pay, Kay Pang
dan Lembah Pualam Hijau yang memimpin sekaligus
mengambil keputusan atas nama rimba persilatan. Dan,
meskipun awalnya Kiang Ceng Liong menolak untuk mengikuti
dan apalagi memimpin pertemuan itu, tetapi setelah diberi

Tarian Liar Naga Sakti I 203


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pengertian oleh Sian Eng Cu dan Pengemis Tawa Gila,


akhirnya diapun setuju untuk bergabung. Seperti pertemuan-
pertemuan sebelumnya, kali inipun Sian Eng Cu dan Pengemis
Tawa Gila yang mengambil inisiatif untuk memimpin
pertemuan 4 Perkumpulan Silat utama di Tionggoan itu.
Tetapi, karena suasana di Bu Tong Pay yang masih berduka
maka Pengemis Tawa Gila yang lebih banyak berperan.
Malam, di ruangan pertemuan Bu Tong Pay, tempat
kejadian dimana beberapa jam sebelumnya Ciangbundjin dan
Wakil Ciangbundjin Bu Tong Pay terbunuh, telah berkumpul
beberapa orang. Mereka bukan orang-orang biasa. Mereka
adalah tokoh-tokoh terkenal di dunia persilatan. Mereka
adalah – Siauw Lim Sie Ciangbundjin Kong Sian Hwesio yang
ditemani oleh suhengnya Kong Hian Hwesio serta Souw Kwi
Beng dan Souw Kwi Song; Sian Eng Cu dan Liang Mei Lan
mewakili Bu Tong Pay, karena Jin Sim Todjin sedang mengurus
banyak sekali urusan dalam Bu Tong Pay; Pengemis Tawa Gila,
Ciu Sian Sin Kay dan Liang Tek Hoat mewakili Kay Pang; dan
terakhir satu-satunya utusan Lembah Pualam Hijau adalah
Kiang Ceng Liong, sang Duta Agung.
Meski demikian, di luar penjagaan yang dilakukan sudah
dibagi dengan tokoh-tokoh sahabat Bu Tong Pay. Bahkan
Barisan 6 Pedang Lembah Pualam Hijau yang selalu menemani
kemanapun Duta Agung pergi, ditempatkan menemani Kwee
Siang Le meski di luar ruang persemayaman jenasah. Murid-
murid Kay Pang dan Siauw Lim Sie juga telah diperbantukan
menjaga jalur utara dan timur yang selalu berusaha diterobos
musuh. Bersamaan dengan itu, tokoh-tokoh tingkat dua,
angkatan di bawah angkatan CI, juga sudah bersiaga penuh.

Tarian Liar Naga Sakti I 204


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pendeknya Bu Tong Pay benar benar dalam kondisi siaga


dengan menjaga seluruh sudut dan pelosok yang mungkin
diterobos musuh.
Sementara di luar keadaannya begitu menegangkan dan
bahkan terkesan sangat mencekam, di dalam ruang
pertemuan Bu Tong Pay, juga tidak kurang seriusnya dalam
membahas kondisi terakhir. Adalah Pengemis Tawa Gila yang
membuka pertemuan dengan menggambarkan kondisi
terakhir, terutama posisi terbunuhnya Ciangbundjin dan Wakil
Ciangbundjin Bu Tong Pay yang kemudian dilanjutkan oleh
Sian Eng Cu.
“Saudara-saudara, sebetulnya ketegangan di Bu Tong Pay
jika diteliti lebih jauh bermula dari munculnya daftar 10
pesilat top Tionggoan. Karena itu, kami di Bu Tong Pay dengan
segala macam cara mencoba meningkatkan penjagaan.
Karena maklum pastilah banyak tokoh yang ingin mengambil
keuntungan dari pertemuan yang banyak dihadiri tokoh-tokoh
puncak. Boleh dibilang, ketegangan yang dihadirkan daftar 10
pesilat top itu memuncak seiring dengan kedatangan orang
orang ke Bu Tong Pay. Dan di tengah kondisi itulah muncul
gangguan-gangguan dari manusia berjubah dan berkedok
hijau” demikian penjelasan awal dan singkat dari Sian Eng Cu.
“Jika demikian, apakah bisa dipastikan jika pelaku
pembunuhan tersebut adalah kelompok manusia berjubah
hijau itu? Apalagi di lengan mendiang Ciangbundjin juga
terdapat sobekan kain berwarna hijau, kain yang sejenis
dengan yang dikenakan manusia-manusia berjubah hijau itu”
Pengemis Tawa Gila menanggapi secara serius.

Tarian Liar Naga Sakti I 205


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Jika mencermati proses sejak hari-hari sebelumnya,


maka sangat mungkin itu dilakukan oleh manusia-manusia
berjubah hijau itu. Apalagi, mereka memang telah membunuh
beberapa murid Bu Tong Pay” tegas Sian Eng Cu yang
membuat banyak orang dalam ruangan itu mulai
menyimpulkan bahwa pembunuh memang kalangan manusia
berjubah dan berkedok hijau itu.
“dan lagi ..... menurut Duta Agung, kawanan manusia
berjubah hijau itu adalah bekas-bekas kawanan Thian Liong
Pang yang pastinya bersakit hati dengan pihak kami Bu Tong
Pay serta kawan-kawan lain dari Siauw Lim Sie, Kaypang dan
Lembah Pualam Hijau” sambung Sian Eng Cu yang membuat
sebagian orang memalingkan pandangan ke arah Ceng Liong.
Tetapi, Ceng Liong sendiri masih memutuskan untuk berdiam
diri dan belum mengeluarkan pendapatnya.
“Siancay .... siancay, apakah Duta Agung bisa menjelaskan
kepada kita semua apakah memang benar bahwa kawanan
manusia berjubah hijau itu adalah pentolan-pentolan Thian
Liong Pang yang dahulu itu?” bertanya Kong Hian Hwesio,
seorang tokoh besar asal Siauw Lim Sie dan bahkan masih
suheng Kong Sian Hwesio, Ciangbundjin Siauw Lim Sie saat ini.
Pertanyaan yang tepat. Karena semua orang memang
menunggu penegasan serta penjelasan Kiang Ceng Liong
mengenai hal tersebut. Tuntutan dan pertanyaan Kong Hian
Hwesio mau tidak mau membuat Kiang Ceng Liong ikut
memberikan tanggapan maupun penjelasan:
“Bisa dipastikan seperti itu. Mereka yang menyerbu
masuk di jalur utara adalah Bouw Lek Couwsu dan dia telah

Tarian Liar Naga Sakti I 206


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bertarung dengan Sian Eng Cu Tayhiap. Sementara dua orang


manusia berjubah hijau lainnya adalah Bu Hok Lokay (Kakek
Tua Tanpa Perasaan) serta Hiong Say Tiang Pek San (Singa
Jantan dari Tiang Pek). Kedua tokoh tua ini hanya berselisih
sangat tipis dengan Naga Pattinam yang sakti itu, dan mereka
berdualah yang datang bersama seorang tokoh lain di jalur
timur. Kita belum mengetahui siapa tokoh yang satunya lagi,
tetapi bisa dipastikan mereka adalah tokoh-tokoh pentolan
Thian Liong Pang. Secara tidak disengaja dalam perjalanan
menuju Bu Tong Pay ini, aku menyaksikan dan menyadap
percakapan di antara mereka bertiga” demikian jawaban Ceng
Liong, tegas dan jelas bagi semua.
“Duta Agung, apakah bisa dipastikan jika orang ketiga
itulah yang membunuh Ciangbundjin dan Wakil Ciangbundjin
kami”? bertanya Sian Eng Cu penasaran. Tetapi sepertinya
Kiang Ceng Liong belum sampai pada kesimpulan tersebut,
atau setidaknya masih ragu untuk menyimpulkannya. Tetapi,
tetap dia memberikan tanggapannya setelah berpikir
beberapa saat:
“Pertama, menurut Lan Moi, dia menangkap adanya
pergerakan tokoh ketiga itu di jalur timur, tetapi tidak
sanggup menjumpainya. Dengan kemampuan ginkang Lan
Moi dewasa ini, sulit membayangkan adanya tokoh yang
takkan dapat dikejarnya di kawasan Bu Tong Pay yang sangat
dikenalnya ini. Dapat dipastikan, tokoh ketiga ini adalah tokoh
yang sangat lihay, mungkin melebihi Bu Hok Lokoay dan Hiong
Say Tiang Pek San. Tetapi, apakah tokoh ini kemudian naik ke
Bu Tong San dan melakukan pembunuhan, masih sulit
kupastikan”

Tarian Liar Naga Sakti I 207


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Di hitung dari waktu dia melenyapkan diri di jalur timur,


sampai pada saat pertarunganku dengan Toh Ling, seharusnya
dia memiliki lebih dari cukup waktu untuk melakukan
pembunuhan itu” Mei Lan yang penasaran memberikan
pandangan dan pendapatnya.
“Benar, tetapi jika mengikuti pemeriksaan Jin Sim Todjin
dan juga Duta Agung, kematian Ciangbundjin dan Wakil
Ciangbundjin justru terjadi hampir satu jam sebelum
pertempuran antara Nona Mei Lan dengan Toh Ling. Artinya,
ketika terjadi bentrokan pertama, si pembunuh sudah berada
di kawasan dalam kuil Bu Tong Pay. Dan jika kondisinya
seperti ini, maka manusia berjubah hijau di jalur timur masih
tetap bisa kita masukkan dalam daftar orang yang dicurigai
sebagai pembunuh” tambah Pengemis Tawa Gila.
“Jika melihat keadaan Wakil Ciangbundjin yang belum
sempat mempergunakan pedangnya, maka dapat dipastikan
tokoh yang membunuh mereka adalah tokoh yang sangat
hebat. Pukulan yang membunuh Ciangbundjin dan Wakil
Ciangbundjin sangatlah halus dan hanya dapat dilakukan
tokoh-tokoh sekelas Naga Pattinam ataupun Lamkiong Sek.
Tetapi, dari percakapan yang kusadap, kali ini Lamkiong Sek
dan Naga Pattinam konon sedang menuntaskan pekerjaan
terakhir mereka. Dan mereka berdua tidak ikut dalam operasi
di Bu Tong San. Maka sangat sulit memperkirakan siapa
pembunuhnya. Untuk sementara Hiong Say Tiang Pek San dan
Bu Hok Lokay (Kakek Tanpa Perasaan) dapat dihapus dari
daftar pembunuh, karena mereka memang langsung pergi
setelah terpukul di jalur utara” Ceng Liong mengemukakan

Tarian Liar Naga Sakti I 208


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

argumentasi lain yang membuat daftar masalah terasa


menjadi semakin memusingkan.
“Hanya saja, suhu dan juga mendiang locianpwee Pek Sim
Siansu Wie Tiong Lan pernah mengingatkanku dulu hari
menjelang kematian mendiang suhu, bahwa keadaan bisa
sangat berbahaya jika Bouw Lek Cowsu dapat mengundang
paman gurunya yang usianya sebaya dengannya dari Tibet.
Entahkah tokoh ketiga itu adalah paman guru Bouw Lek
Couwsu? Masih sulit kupastikan. Hanya, menurut mendiang
suhu dan mendiang locianpwee Pek Sim Siansu Wie Tiong Lan,
kehebatan paman guru Bouw Lek Couwsu justru jauh
mengatasi guru Bouw Lek Couwsu sendiri. Dengan kata lain,
dia memiliki kapasitas yang sama dengan Lamkiong Sek dan
Naga Pattinam untuk menjadi pembunuh di Bu Tong Pay ini.
Hanya, apakah benar dia”? tambah Ceng Liong.
“Siancay, siancay ... awalnya puncho berpandangan
bahwa ketegangan di dunia persilatan akan sedikit mereda
setelah Thian Liong Pang diatasi. Tetapi, nampaknya
pandangan puncho keliru” terdengar Ciangbundjin Siauw Lim
Sie bergumam. Dan belum lagi ada yang melanjutkan
memberi tanggapan, Ciangbundjin Siauw Lim Sie telah
menambahkan:
“Penjelasan Duta Agung sangat tepat. Dulu ketika Bouw
Lek Couwsu dan kelompok pemberontak mereka di Tibet
bergerak, paman gurunya itu masih sedang bertapa. Dan
informasi dari kawan-kawan di Tibet menerangkan bahwa
telah muncul seorang tokoh baru yang sangat luar biasa tetapi
yang gerakannya tidak dapat diikuti. Hanya sekali dia bentrok
dengan wakil Dalai Lhama yang sangat sakti itu. Mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 209


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berkesudahan tanpa pemenang, tapi tak ada yang mengenali


tokoh itu siapa karena mengenakan kedok wajah. Dan
beberapa saat kemudian dia tidak pernah muncul lagi di Tibet.
Menghilang begitu saja. Maka sangatlah mungkin jika tokoh
ini benar adalah Thay Pek Lhama yang dulu itu, hanya entah
sekarang jika dia telah berganti nama apa”
Mendengar penjelasan terakhir dari Ciangbundjin Siauw
Lim Sie, nampaknya banyak orang mulai bercuriga jika Thay
Pek Lama adalah manusia berkerudung hijau ketiga yang tidak
sempat ditemukan Mei Lan. Dan bersamaan dengan itu,
semakin mengerucut kenama tersebut sebagai pelaku
pembunuhan di Bu Tong Pay. Apalagi, Bouw Lek Couwsu
sendiri memang telah teridentifikasi sebagai salah seorang
manusia berjubah dan berkedok hijau yang telah membunuh
4 anak murid Bu Tong Pay di jalur masuk sebelah utara. Hanya
saja, tetap masih menimbulkan tanda tanya dan persoalan
besar, apakah memang benar-benar Thay Pek Lhama yang
membunuh di Bu Tong Pay?
“Satu keberatan yang terlampau telanjang dan dibuat-
buat adalah adanya sobekan kain hijau di tangan
Ciangbundjin. Jika memang dia tokoh hebat, maka sulit
membayangkan dia membiarkan jubah hijaunya sobek, dan
lebih menggelikan lagi membiarkan sobekan itu berada di
tangan korbannya. Karena itu, salah satu pemikiran yang
sangat mungkin adalah, adanya orang atau kelompok lain
yang mempergunakan kesempatan ini untuk kepentingannya
sendiri. Hanya saja, sejauh ini masih sulit membayangkan
pihak lain tersebut” terdengar Ceng Liong kembali
melontarkan pandangannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 210


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pandangan yang membuat orang kembali mengernyitkan


keningnya. Karena memang benar, untuk apa pula seorang
tokoh pembunuh yang hebat tetapi meninggalkan jejak secara
sangat konyol. Kecuali, jika jejak pembunuh itu secara sengaja
ditinggalkan. Tapi dalam kasus kali ini di Bu Tong Pay, sungguh
sulit menemukan tali temali dengan pihak lain, selain tetap
dalam tuduhan semula, yakni bahwa pembunuhnya adalah
kawanan berjubah hijau yang adalah bekas pentolan Thian
Liong Pang. Karena, pertama mereka punya motif yang kuat –
yakni membalas dendam atas kekalahan Thian Liong Pang.
Kedua, fakta bahwa mereka telah mengganggu Bu Tong Pay
beberapa hari sebelum terjadinya pembunuhan. Ketiga – Bu
Tong Pay dengan mereka memiliki ikatan dendam yang cukup
dalam, baik antar perguruan maupun antyar tokoh yang
sudah saling bertarung sampai beberapa kali sebelumnya.
“Setidaknya untuk saat ini, kita punya kecurigaan bahwa
kita sedang menghadapi lawan lama. Maka menjadi tugas kita
bersamalah untuk melakukan penyelidikan lebih jauh. Cuma
untuk penyelidikan itu nampaknya harus mengandalkan kita-
kita semua, terlebih khusus generasi kita yang lebih muda”
Pengemis Tawa Gila akhirnya menyimpulkan.
“Siancay, siancay ...... Siauw Lim Sie akan menugaskan
Souw Kwi Beng dan Souw Kwi Song untuk melakukan
penyelidikan. Terutama melacak siapa tokoh ketiga yang
berjubah hijau itu, benarkah Thay Pek Lhama ataukah bukan”
sambil berkata demikian Kong Sian Hwesio memandang ke
arah Kwi beng dan Kwi Song. Dan kedua anak muda itu
dengan cepat menyahut:
“Terima kasih Ciangbundjin, kami menerima perintah ....”

Tarian Liar Naga Sakti I 211


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Baiklah, jika demikian meskipun Kaypang sedang


disibukkan dengan rencana pemilihan Pangcu Kaypang yang
baru dalam 6 bulan kedepan, tetapi tetap akan mengutus
Liang Tek Hoat untuk melakukan penyelidikan. Terutama
meyakinkan sampai dimana pergerakan manusia berjubah
hijau itu nantinya”
“Baik, tecu menerima perintah Hu Pangcu...” Tek Hoat
juga dengan segera menyatakan kesiapannya.
“Kami dari Bu Tong Pay masih akan menunggu penetapan
Ciangbundjin Bu Tong Pay yang baru dan kemudian mengutus
orang untuk melakukan penyelidikan. Hanya, siauw sumoy
Liang Mei Lan adalah yang paling tepat melakukannya” Sian
Eng Cu Tayhiap buka suara untuk dan atas nama Bu Tong Pay.
Dan Mei Lan sudah menyatakan kesediaannya untuk
melakukan penyelidikan atas nama Bu Tong Pay dengan
catatan setelah masa berkabung Bu Tong Pay lewat.
Setelah Bu Tong Pay, semua orang kini memandang Kiang
Ceng Liong. Bukan rahasia jika Lembah Pualam Hijau sedang
berusaha menahan diri melibatkan Lembah Pualam hijau
dalam kekisruhan rimba persilatan. Terutama setelah ternyata
salah satu tokoh utama Thian Liong Pang adalah keluarga
Lembah Pualam Hijau, meski melakukannya dalam kondisi
tertekan. Saat itu, semua ingin mendengarkan apa keputusan
Ceng Liong terkait dengan kejadian di Bu Tong Pay. Dan Ceng
Liong sadar, kalau dia harus mengatakan sesuatu:
“Lembah Pualam Hijau akan ikut membantu penyelidikan
dan mengutus seseorang ke luar lembah untuk kebutuhan
tersebut” singkat saja kalimatnya, tetapi melegakan semua

Tarian Liar Naga Sakti I 212


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tokoh. Karena semua sadar, keputusan Ceng Liong juga bukan


keputusan mudah, hanya demi persaudaraan ke-4 perguruan
utama itulah sampai Ceng Liong harus bertoleransi mengutus
orang ke luar Lembah.
“Satu hal lagi ..... “ Pengemis Tawa gila melanjutkan
percakapan: “Toh Ling menurut Nenek Thian San Giokli telah
hadir di rimba persilatan membekal ilmu sepasang iblis yang
hidup pada 100 tahun lalu, Thian Tee Siang Mo. Bahkan,
kekuatan Toh Ling yag mampu mengimbangi Nona Mei Lan
dan Nenek Thian San Giokli, berpotensi menghadirkan
kekisruhan di dunia persilatan. Karena itu, sebaiknya kitapun
awas dan berhati-hati dengan tokoh ini”
“Siancay, siancay ...... menurut cerita para sesepuh partai
kami dahulu, Thian Tee Siang Mo membekal ilmu tenaga yang
sangat mujijat dan beracun. Apakah tokoh kali ini, Toh Ling
juga membekal ilmu tersebut”? tanya Ciangbundjin Siauw Lim
Sie Kong Sian Hwesio heran sambil memandnag Pengemis
Tawa Gila.
“Nona Mei Lan mungkin bisa menjawabnya ...” Pengemis
Tawa Gila memalingkan pandangan ke arah Mei Lan yang
memang sempat bertempur seru dengan Toh Ling di halaman
Bu Tong Pay.
“Nampaknya iya, memang demikian. Meksi kami tidak
saling bentur secara hebat, tetapi harus kuakui jika memang
kemampuan Toh Ling tidak berada di sebelah bawah
kemampuanku” jawab Mei Lan.
“Dan lagi, Duta Agung juga telah menyaksikan, tenaga
dalamnya memang busuk mujijat dan sangatlah beracun”

Tarian Liar Naga Sakti I 213


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tambah Mei Lan sambil mengerling Kiang Ceng Liong yang


manggut-manggut membenarkan.
“Padahal, menurut kisah para tetuah kami, ilmu busuk
mujijat Thian Tee Siang Mo nyaris tidak ada lawan pada
masanya. Hanya Koai Todjin seorang yang sanggup
menghadapi mereka, itupun setelah bertarung seharian
penuh baru bisa dan mampu mengekang kedua iblis sakti itu.
Dan konon, hanya ilmu dingin Koai Todjin yang mampu
melawan ilmu Bu-siang-te-im-hu-kut (pukulan dingin
pembusuk tulang). Terutama hawa beracunnya itu” Tambah
Kong Hian Hwesio
“Tapi, Duta Agung telah sanggup mengundurkannya tadi.
Nampaknya dia terluka oleh benturan dengan Duta Agung,
dan setelah itu Toh Ling melarikan diri sambil mengeluarkan
ancaman untuk suatu saat akan kembali” Mei Lan
menambahkan informasi pertarungan Ceng Liong dengan Toh
Ling yang berakhir di terlukanya dan kaburnya Toh Ling. Jelas,
suara Mei Lan berisi nada kebanggaan akan kehebatan
kekasihnya itu. Dan itu wajar.
“Siancay, benarkah demikian Duta Agung”? bertanya
Kong Hian Hwesio
“Memang benar demikian ....” terdengar Souw Kwi Song
yang nyeletuk. “Karena kamipun berada di arena tersebut”
tambahnya.
“Hmmmm, luar biasa, jika demikian kita tidak perlu terlalu
menakuti tokoh yang satu ini” desis Kong Hian Hwesio lebih
jauh.

Tarian Liar Naga Sakti I 214


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Losuhu, kali ini mungkin biarlah aku memberitahu


sesuatu” Ceng Liong bersuara, kali ini memberitahu sesuatu
mengenai Toh Ling.
“Nenek Sakti Thian San Giokli hidup selama puluhan
tahun menjaga agar ilmu jahat Thian Tee Siang Mo tidak hadir
lagi di dunia persilatan. Dan menurutnya, dia dan kedua
sumoynya telah gagal, bahkan kedua sumoynya terbunuh di
tangah Toh Ling. Menurut Thian San Giokli, Toh Ling mewarisi
gabungan tenaga kedua Iblis itu dan lebih berbahaya
ketimbang kedua gurunya. Jika dia kalah melawanku tadi, itu
lebih karena dia masih belum tuntas menggabungkan
gabungan kekuatan gurunya. Toh Ling akan tuntas jika telah
mampu mengeluarkan pukulan itu, tanpa didahului oleh
semburan hawa berbau busuk”
“Itu artinya, Toh Ling masih akan berkembang dan
menjadi lebih hebat ke depan”? kali ini Pengemis Tawa Gila
bertanya dengan nada terkejut.
“Menurut Nenek Thian San Giokli memang demikian”
kalem jawaban Ceng Liong.
“Benar, menurut yang kami ketahui, puncak kekuatan
ilmu busuk itu akan dicapai jika bau busuk tersebut justru
tidak lagi tercium lawan. Dan jika Toh Ling mencapainya, maka
keruwetan kita bertambah jauh lebih memusingkan lagi” Kong
Hian Hwesio menambahkan.
“Hanya, menurut mendiang suhu, semua murid-murid 4
Manusia Dewa telah disiapkan untuk mengantisipasi
persoalan ini. Apakah memang benar demikian adanya”?
Tanya Sian Eng Cu sambil memandang Ceng Liong, Mei Lan,

Tarian Liar Naga Sakti I 215


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tek Hoat dan kedua Pendekar Kembar dari Siauw Lim Sie. Dan
satu persatu ke-5 pemuda dan pemudi itu menganggukkan
kepala membenarkan apa yang disampaikan oleh Sian Eng Cu.
Selebihnya, Tek Hoat kemudian bersuara:
“Jika tidak salah, kami masing-masing memang menerima
pelajaran terakhir dari locianpwee Kolomoto Ti Lou yang
memandang kedepan bahwa kerumitan akan memuncak
dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi lagi. Karena itu,
kami masing masing sempat berdiskusi dengan orang tua itu
sebelum dia menghilang setelah urusan di markas utama
Thian Liong Pang selesai.”
Ucapan Tek Hoat dibenarkan oleh ke-4 anak muda
lainnya. Nampaknya, sekali lagi ke-5 anak muda ini memang
sengaja disiapkan oleh tokoh-tokoh sepuh yang mereka kenal
untuk mengatasi persoalan yang dihadapi rimba persilatan
Tionggoan. Hanya saja, lawan merekapun semakin lama
semakin kuat, semakin hebat dan yang bahkan memiliki
kemampuan yang mendekati kehebatan guru-guru mereka
semasa masih hidup. Dan setelah kematian Wie Tiong Lan,
maka habislah generasi 4 Manusia Dewa Tionggoan,
meninggalkan murid-murid mereka untuk menggantikan
tugas mengamankan rimba persilatan dari generasi
pengganggu yang lain.
“Siancay, siancay ..... seperti itulah kehidupan. Kehilangan
satu – kedatangan yang lain. Anak-anakku, memang sudah
saatnya tanggungjawab itu beralih ke tangan kalian, biarlah
kami yang tua-tua memberikan doa dan restu agar perjuangan
kalian dengan tantangan yang semakin berat akan berhasil

Tarian Liar Naga Sakti I 216


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

........Amitabha” terdengar Ciangbundjin Siauw Lim Sie


memberikan restunya.
Hal yang kemudian juga diikuti oleh Sian Eng Cu,
Pengemis Tawa Gila dan tokoh-tokoh tua lainnya di tempat
itu. Inilah pertemuan formal pertama, pertemuan resmi ke-4
Perguruan Utama setelah generasi 4 Manusia Dewa
Tionggoan habis “masa edar”nya. Dan dari sinilah
tanggungjawab dialihkan secara resmi, meski dibayangi
dengan betapa hebat lawan-lawan yang bertumbuh dan
berkembang di luar sana. Apakah mereka akan sanggup?
Sebuah pertanyaan yang masih harus dibuktikan dan dijawab
kedepan.
“Baiklah, jika demikian, biarlah apa yang mesti dikerjakan
oleh kita 4 Partai utama ini dilimpahkan kepada kalian
berlima. Masing-masing tetap akan bertanggungjawab hanya
saja, tanggungjawab penyelidikan kita serahkan kepada kalian
berlima. Termasuk upaya untuk meredam efek dari daftar 10
tokoh top Tionggoan yang pastinya akan sangat mengganggu.
Baik kalian berlima maupun perguruan kita akan mengalami
banyak kerepotan akibat ulah iseng orang yang membuat dan
mengedarkan daftar tersebut. Malam ini, baiklah percakapan
kita seputar masalah kedepan kita akhiri .....” Pengemis Tawa
Gila akhirnya menutup percakapan pada malam itu, tepat
tengah malam.
Tetapi pertemuan ke-4 perguruan utama itupun masih
sempat berlanjut untuk urusan-urusan lain yang lebih ringan
serta saling menukar informasi. Hanya saja tidak berlangsung
lama karena harus memberi kesempatan kepada Sian Eng Cu
dan Liang Mei Lan untuk bergabung bersama tokoh-tokoh Bu

Tarian Liar Naga Sakti I 217


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tong Pay guna melanjutkan kesiapan akhir upacara


penghormatan kepada Wie Tiong Lan dan Ci Hong Todjin serta
Ci Siong Todjin. Tiga tokoh utama Bu Tong Pay yang meninggal
dunia dalam waktu yang tidak terlampau jauh jaraknya.
Sementara itu, ke-4 pendekar muda lainnya juga masih
sempat berbincang-bincang dengan Ceng Liong seperti biasa
ditempatkan sebagai pemimpin mereka. Tetapi karena Mei
Lan tidak bergabung, mereka tidak banyak bertukar pikiran
dan pada akhirnya masing-masing minta diri untuk
beristirahat. Tepat tengah malam, selain aktifitas anak murid
Bu Tong Pay, tokoh-tokoh lain terlelap dalam istirahat. Tentu
dengan tidak menanggalkan kewaspadaan mereka masing-
masing, apalagi setelah mengalami kejadian-kejadian yang
sangat tidak mengenakkan beberapa waktu belakangan ini.
Sementara itu, waktupun terus berlangsung. Penjagaan
ketat diberlakukan di Bu Tong Pay dengan melibatkan Kay
Pang, Siauw Lim Sie dan Barisan 6 Pedang Lembah Pualam
Hijau. Dan selama beberapa hari, sampai pada hari
penghormatan terakhir, tidak ada lagi gangguan-gangguan
berarti di Bu Tong Pay. Karena itu, upacara penghormatanpun
berlangsung secara hikmat, lancar dan tidak mengalami
satupun gangguan lagi, bahkan gangguan kecil sekalipun.
Bahkan mereka-mereka yang berhasrat untuk menantang
tokoh dalam daftar 10 pendekar top, juga hilang selera begitu
melihat tingkat keseriusan dan ketegangan yang ditampilkan
Bu Tong Pay dan dukungan Kay Pang, Siauw Lim Sie dan Duta
Agung Lembah Pualam Hijau yang tidak banyak menampilkan
diri.

Tarian Liar Naga Sakti I 218


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan setelah upacara penghormatan terakhir, pada hari itu


juga rombongan yang meninggalkan Bu Tong Pay mulai
berkurang satu demi satu. Hal itu disebabkan mereka
memperpanjang masa kunjungan setelah Ketua dan Wakil
Ketua Bu Tong Pay ikut terbunuh. Karenanya, segera setelah
upacara penghormatan, banyak tamu yang mulai minta diri
dari Bu Tong Pay, yang perlahan-lahan kembali mulai
menemukan hari-hari seperti biasanya yang hilang selama
hampir 10 hari terakhir.

Episode 5: Rahasia Lain Lembah Pualam Hijau (1)


Pagi menjelang tiba. Sudah hampir 3 hari berlalu sejak
upacara penghormatan terakhir bagi Pek Sim Siansu Wie
Tiong Lan, Ci Hong Todjin dan Ci Siong Todjin dilaksanakan. Bu
Tong Pay masih dalam suasana duka, tetapi aktifitas sehari-
hari sudah mulai berlangsung normal. Bahkan, menghadapi
situasi yang nampak semakin mencemaskan, Bu Tong Pay
sudah mulai merencanakan melaksanakan pemilihan Ketua
(Ciangbundjin) yang baru.
Suasana di pesanggrahan yang diperuntukkan buat tamu-
tamu istimewa Bu Tong Pay juga sudah semakin senyap.
Keramaian beberapa hari sebelumnya dimana pesanggrahan
itu terisi penuh oleh sejumlah besar tamu, berangsur-angsur
senyap. Karena tetamuan tersebut satu persatu pergi
meninggalkan Bu Tong Pay dan sampai pagi hari itu, tinggal
tersisa beberapa kamar belaka yang masih ditinggali tamu-
tamu penting Bu Tong Pay.

Tarian Liar Naga Sakti I 219


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Di salah satu ruangan yang paling pojok dan tersendiri


terletak memepet tebing gunung sebelah selatan Bu Tong
Pay, dimana sampingnya pemandangan indah ke bawah
Gunung Bu Tong San, ada salah satu kamar yang masih
berpenghuni. Kamar tersebut memang terletak paling pojok
dan dihari-hari sebelumnya, meskipun berisi orang, tetapi
tidak banyak orang mengetahui siapa penghuni kamar itu
yang sebenarnya. Karena penghuninya tidak pernah
menampakkan diri dan lebih banyak berada di dalam kamar,
atau jikapun keluar hanya beberapa gelintir manusia belaka
yang tahu dan ditemuinya.
Kamar terpencil itu memang ditempati seorang tokoh
yang lebih banyak menghindari pertemuan dengan banyak
orang. Dia adalah Duta Agung Lembah Pualam Hijau. Orang
yang kehadirannya meski banyak orang tahu, tetapi hanya
beberapa orang belaka yang sering bertemu dengannya. Hal
ini dikarenakan keputusan Lembah Pualam Hijau untuk
menarik diri dari kekisruhan rimba persilatan (Bu-Lim). Bahkan
dengan mengembalikan kepercayaan kaum Bu Lim bagi
Lembah Pualam Hijau untuk menjadi Bu-Lim Bengcu.
Seperti hari-hari sebelumnya, pagi itupun Kiang Ceng
Liong, Duta Agung Lembah Pualam Hijau tidak nampak
melakukan aktifitas di luar ruangan. Tetapi, di luar ruangan,
terdapat 6 orang yang menyoren pedang, juga duduk dalam
keadaan samadhi. Di dalam ruangan, Kiang Ceng Liong sendiri
juga sedang dalam posisi samadhi, bahkan sepertinya sedang
tenggelam dalam kesenyapan suasana disekitarnya. Atau
bahkan mungkin sedang berlatih ilmu-ilmunya sebagaimana
kebiasaannya di Lembah Pualam Hijau.

Tarian Liar Naga Sakti I 220


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hanya, jika dilihat lebih dekat lagi, Ceng Liong sebenarnya


tidak sedang tenggelam dalam samadhinya. Lebih tepat dia
sedang merenung, bahkan terlihat sedang berpikir keras.
Sepertinya ada sesuatu yang mengganjal hatinya dan
membuatnya mau tidak mau harus memeras otaknya.
“Padahal, beberapa bulan terakhir aku tenggelam dalam
kesenyapan, kedamaian dan mencapai kemajuan yang luar
biasa dalam latihan ilmu silatku” desis Ceng Liong seperti
menyesali kerumitan yang kini kembali merusak hari-hari
damai yang dikecapinya di Lembah Pualam Hijau.
Sudah pasti. Siapa gerangan tokoh Bu Lim dewasa ini yang
berani mengusik ketenangan Lembah Pualam Hijau? Disana,
bukan hanya ada Duta Agung Lembah Pualam Hijau Kiang
Ceng Liong dan Barisan 6 Pedangnya. Melulu Duta Agung dan
Barisan ini saja, sudah sulit menemukan tandingan yang
setimpal. Apalagi, di dalam Lembah itu masih ada Kiang Cun
Le dan Kiang In Hong yang sekarang bergelar Liong-i-Sinni.
Kehebatan kedua orang kakak beradik ini tidak usah
dipercakapkan lagi, karena nama besar dan kehebatan
mereka sudah lama mengangkasa di dunia persilatan. Mereka
berdualah yang mewarisi dan melanggengkan prestasi besar
Lembah Pualam Hijau setelah Kiang Sin Liong mundur sebagai
Duta Agung.
Selain itu, masih ada juga Kiang Hong dan Tan Bi Hiong
suami istri yang juga sangat lihay sekaligus ayah dan ibu dari
Kiang Ceng Liong. Adalah Kiang Hong ini yang menjadi Duta
Agung sebelum Kiang Ceng Liong. Hanya saja, akibat tertawan
Thian Liong Pang selama beberapa tahun, tugas itu kemudian
dialihkan kepada Kiang Ceng Liong. Setelah kekisruhan Thian

Tarian Liar Naga Sakti I 221


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Liong Pang mereda, Kiang Ceng Liong berkehendak


mengembalikan jabatan itu kepada ayahnya, tetapi ayah dan
semua sesepuh Lembah Pualam Hijau tidak menyetujuinya.
Jadilah Ceng Liong tetap melanjutkan tugasnya sebagai Duta
Agung, Pemilik Lembah Pualam Hijau.
Selain itu, disana juga masih terdapat Topeng Setan, Kiang
Liong yang kepandaian serta kehebatannya meningkat pesat
setelah sembuh dari “penyakit gilanya”. Hanya saja, setelah
kesembuhannya, Topeng Setan Kiang Liong jadi lebih banyak
tenggelam dalam latihan ilmu silatnya. Terutama latihan-
latihan ilmu dalam guna menguasai dirinya. Kehadiran Liong-i-
Sinni bibinya, sangat banyak membantu Topeng Setan dalam
memahami diri, kehidupan dan sudah tentu kemampuan ilmu
silatnya. Karena itu, Kiang Liong sendiri diam-diam tumbuh
menjadi tokoh lihay di Lembah Pualam Hijau.
Masih banyak tokoh-tokoh lihay lainnya. Seperti Kiang Li
Hwa yang sebelumnya adalah Majikan Kerudung Putih dan
sempat dididik oleh Wisanggeni serta terakhir Nenek
Durganini. Kemampuan Li Hwa telah meningkat begitu jauh
dan membuatnya terdaftar sebagai jago peringkat terakhir
dalam daftar 10 jago top di dunia persilatan. Fakta ini saja
menunjukkan jika gadis ini memiliki kemampuan yang tidak
perlu diragukan lagi. Seterusnya masih ada Thio Su Kiat, murid
yang mewarisi kepandaian khas Lembah Pualam Hijau dari
Kiang Tek Hong, bekas Pangcu Thian Liong Pang. Dan sudah
tentu, masih ada Kiang Tek Hong, tokoh yang bertarung
seimbang dengan Kiang Ceng Liong di markas utama Thian
Liong Pang.

Tarian Liar Naga Sakti I 222


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dengan bermukimnya tokoh-tokoh maha sakti ini di


Lembah Pualam Hijau, siapa lagikah yang berkeberanian
untuk mengganggu ketenangan Lembah Pualam Hijau? Dan
dunia persilatan maklum belaka, jika dewasa ini Lembah
Pualam Hijau adalah tempat nomor satu, tempat yang
dimalui. Bahkan kehebatan mereka melampaui kemasyuran
Bu Tong Pay, Siauw Lim Sie serta juga Kaypang untuk tahun-
tahun belakangan. Karenanya wajar jika tempat itu tidak
menginginkan kehadiran tamu tertentu, akan selalu dalam
keadaan tenang dan damai. Dan situasi serta kondisinya yang
seperti itulah yang dikenangkan dan dirindukan kembali oleh
Kiang ceng Liong setelah menemukan banyak keruwetan 6
bulan setelah dia menikmati kesenyapan itu di Lembah
Pualam Hijau.
Apa sebetulnya yang menghadirkan kerisauan Kiang Ceng
Liong sampai begitu mengganggu dan melenyapkan
ketenangan di pagi harinya? Kita perlu mundur beberapa hari
ke belakang.
Karena kedatangan yang serba rahasia meski telah banyak
orang yang mengetahui kehadirannya, maka Ceng Liong
meminta kepada pihak Bu Tong Pay agar tempat istirahatnya
dirahasiakan. Selain itu, diapun dengan sangat meminta
tempat yang jika memungkinkan tidak banyak berhubungan
dengan banyak orang. Itulah sebabnya Ceng Liong
memperoleh tempat atau kamar istirahat yang paling pojok
menyendiri, yang biasanya digunakan tokoh-tokoh khusus jika
mengunjungi Bu Tong Pay. Tempat itupun hanya beberapa
kali digunakan tamu-tamu agung Bu Tong Pay dan
keadaannya tidak menyolok mata.

Tarian Liar Naga Sakti I 223


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hanya, Ceng Liong keliru jika dia dapat beristirahat


dengan tenang. Karena ada beberapa tokoh yang tidak perlu
bertanya ke pihak Bu Tong Pay untuk mengetahui dimana
keberadaannya. Seperti siang hari itu, keesokan hari setelah
Ceng Liong menggebah pergi Toh Ling. Mengira dia bisa
beristirahat, Ceng Liong kemudian sebagaimana biasanya,
menggunakan banyak hari-hari terakhirnya untuk terus
mendalami ilmu-ilmunya, termasuk menciptakan beberapa
ilmu baru. Tetapi, tiba-tiba ketenangannya rada terganggu
oleh sebuah suara yang sangat halus dan lunak memasuki
telinga batinnya:
“Anak muda, bolehkah kita berbincang-bincang sejenak”?
dari suaranya, meski belum begitu kenal, tetapi Ceng Liong
yakin jika yang menggugahnya adalah seorang wanita tua.
Seorang Nenek. Dan dia memastikan adalah Nenek Sakti Thian
San Giokli. Diapun kagum dan menghormati Nenek itu,
karenanya diapun segera mengirimkan isyarat menerima
kehadiran si Nenek untuk berbincang dengannya. Dan benar
saja, tidak butuh waktu beberapa lama tiba-tiba dalam
ruangan tersebut telah bertambah dengan seorang wanita tua
sakti bernama Thian San Giokli. Luar biasa cara bergerak
nenek itu.
“Terim kasih untuk kesediaanmu anak muda ....... atau
dengan apakah sebaiknya aku memanggilmu? Duta Agung
ataukah”?
“Silahkan duduk Thian San Giokli, apalah artinya
panggilan itu. Mandat Bu Lim Bengcu sudah kukembalikan,
karena itu kehadiranku lebih karena hubungan baik dengan
Bu Tong Pay. Nenek boleh memanggilku dengan panggilan

Tarian Liar Naga Sakti I 224


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

apa saja” sambut Ceng Liong sambil mempersilahkan Thian


San Giokli duduk. Dalam ruangan itu, memang terdapat
sejumlah kursi yang biasa digunakan untuk menerima tamu.
Dan Nenek Sakti Thian San Giokli tidak risih untuk segera
mengambil tempat duduk sambil mengucapkan terima kasih
“Terima kasih Duta Agung, mudah-mudahan aku yang tua
ini tidak akan membuatmu merasa terganggu dan tidak akan
banyak mengganggu waktumu yang sangat berharga ini ....”
“Accccchhhhh, bukan begitu Nek. Akupun mengerti, jika
bukan sesuatu yang sangat penting, tidak mungkin Nenek
akan meminta bertemu dengan cara yang luar biasa”
“Engkau terlampau cepat berterus terang Duta Agung.
Tapi memang benar, ada beberapa hal yang sangat ingin
kubicarakan denganmu. Beberapa hal yang sudah bertahun-
tahun ada dalam pikiranku dan entah mengapa sejak
semalam, aku seperti mendekati jawaban atas beberapa
pertanyaan tersebut”
Alis mata Ceng Liong mengerut, tanda heran. Karena
bagaimanapun dia belum mengenal Nenek ini, meskipun dia
berkeyakinan jika Nenek ini selain amat sakti, juga berdiri di
jalan lurus. Inilah yang membuatnya menghargai nenek ini
dan meluluskan keinginan si Nenek untuk bertemu dan
berbincang dengannya. Tetapi, Thian San Giokli yang melihat
meski sedikit saja “tanda-tanya” di sinar muka Ceng Liong
telah sadar, jika dia harus memperkenalkan diri terlebih
dahulu:
“Duta Agung, pernahkah engkau mendengarkan nama
Koai Todjin”? bertanya Nenek Thian San Giokli.

Tarian Liar Naga Sakti I 225


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Koai Todjin, Koai Todjin, hmmmmm ........ benar, aku


ingat Nek. Kiang Sin Liong Suhu pernah menceritakan seorang
aneh bernama Koai Todjin yang menjagoi Bu Lim lebih 100
tahun silam. Tokoh itukah yang nenek maksudkan”? Kiang
Ceng Liong bertanya sambil menatap si Nenek. Thian San
Giokli tersenyum mendengar jawaban Ceng Liong dan
berkata:
“Benar Duta Agung, apa sajakah yang engkau tahu
tentang Koai Todjin”?
“Selain menjagoi Bu-Lim waktu itu, Koai Todjin adalah
seorang pendekar aliran lurus yang kemudian menyepi di
Gunung Thian San. Sayang, waktu beliau merantau tidaklah
terlampau lama, tetapi menurut Suhu, kepandaian beliau
sungguh luar biasa. Memiliki kemampuan ilmu silat serta ilmu
dalam yang sempurna dan mengatasi semua tokoh-tokoh
hitam yang sangat lihay dan buas pada masanya” Ceng Liong
menjelaskan sambil mengingat-ingat penjelasan gurunya dulu.
Tetapi, Koai Todjin memang salah satu tokoh yang diceritakan
gurunya dahulu dengan penuh kekaguman. Dan Thian San
Giokli nampaknya gembira meski tidak tergambarkan dari
sinar matanya.
“Duta Agung, Koai Todjin itu sebetulnya adalah kakek
guruku ....” demikian akhirnya Nenek Thian San Giokli buka
kartu memperkenalkan dirinya. Dan Kiang Ceng Liong
otomatis terkejut ketika si Nenek akhirnya menimpali
perkataannya dengan kemudian memperkenalkan dirinya.
“Ach, maafkan jika aku yang muda kurang hormat Nek.
Bahkan guruku sangat menghormati Koai Todjin dan

Tarian Liar Naga Sakti I 226


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membicarakannya dengan nada kagum yang tak


disembunyikan. Kiranya Nenek adalah cucu murid tokoh
hebat itu” ucap Ceng Liong sambil memberi hormat kepada si
Nenek.
“Sudahlah Duta Agung, yang hebat toch adalah kakek
guruku, bukannya aku yang sudah tua ini” tolak si Nenek
Thian San Giokli ketika Duta Agung Kiang Ceng Liong berkeras
memberi dia penghormatan.
“Bagaimana kisah sebenarnya Nek ....?” tanya Ceng Liong
akhirnya setelah duduk bersila kembali.
“Kisahnya panjang Duta Agung. Hanya intinya, Kakek Guru
malu dengan musibah yang disebabkan saudara kandungnya
yang sangat berbakat dan lihay seperti dirinya tetapi gila.
Setelah berhasil mengekang adik seperguruan itu, kakek guru
akhirnya mengurungnya di sebuah lembah di Thian San dan
menamakan lembah itu sebagai Lembah Salju Beryanyi. Sejak
itulah Kakek guru lenyap dari rimba persilatan. Murid-
muridnya selanjutnya wajib menjaga Lembah itu, termasuk
menjaga tempat rahasia dimana dia menahan adik
kandungnya serta beberapa tokoh sesat pada jaman itu”
“Sungguh luar biasa pengorbanan orang tua itu .....” desis
Ceng Liong semakin kagum dengan nama besar Koai Todjin.
“Duta Agung, jarang orang tahu kecuali kami murid-murid
keturunan Koai Todjin, bahwa kakek guru kami itu memiliki
kemampuan lain yang luar biasa ....” lanjut Thian San Giokli
tetapi tidak langsung membeberkan kemampuan apa
gerangan. Tetapi, Ceng Liong tidak mengejarnya, karena

Tarian Liar Naga Sakti I 227


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sadar, nenek itu akan segera melanjutkan kisahnya itu. Dan


benar juga:
“Salah satu kemampuannya baru saja terbukti beberapa
waktu sebelumnya. Yaitu dengan lolosnya Toh Ling dengan
ilmu busuknya yang luar biasa itu. Kakek Guru Koai Todjin
memang memiliki bakat aneh yang sama hebatnya dengan
adik kandungnya. Hanya, adik kandungnya menjadi gila ilmu
dan gila kedudukan dan kemudian merusaknya. Kakek Guru
sadar dan menempuh jalan agama hingga bisa menekan nafsu
liar dalam dirinya. Puluhan tahun kemudian, dia mengasah
kemampuan meramalnya, dan sejumlah ramalan yang dibuat
Kakek guru dalam sebuah kitab kecil ternyata menjadi
kenyataan”
“Sungguh hebat Koai Todjin itu ....” bergumam Ceng Liong
“Benar Duta Agung. Kami Lembah Salju Bernyanyi
terisolasi dari dunia luar selama 100 tahun akibat kalah
bertaruh dengan Kakek Dewa Pedang. Hanya saja, melalui
kitab catatan ramalan Kakek Guru, kamu mampu mengetahui
apa gerangan yang terjadi di luar sana” ...
“Maksud Nenek ....”? Ceng Liong terkejut dan semakin
tertarik dengan informasi yang melibatkan banyak tokoh tua
di masa lalu itu. Karena itu, dia memotong penjelasan si
Nenek.
“Beberapa tahun setelah Kakek Guru meninggal, anaknya
yang hanya mewarisi sebagian kepandaiannya berambisi
angkat nama di Rimba Persilatan dan mengalahkan banyak
tokoh termasuk mencederai banyak tokoh aliran lurus. Untuk
mengekangnya, Kakek Dewa Pedang menantangnya

Tarian Liar Naga Sakti I 228


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bertarung dengan taruhan siapa yang kalah harus mengisolasi


diri selama 100 tahun. Dan supekku itu kalah setengah jurus
dari Kakek Dewa Pedang setelah bertarung sehari semalam,
dan akhirnya, kamipun tenggelam selama 100 tahun dalam
isolasi sebagai akibat kekalahan itu”
“Ini rupanya penyebab mengapa Lembah Salju Bernyanyi
seperti sebuah nama baru bagiku. Maafkan aku Nek ....”
“Bukan salahmu Duta Agung. Memang ini murni
kekeliruan leluhur perguruanku. Tetapi, bukan menceritakan
dan memperkenalkan Lembah Salju Bernyanyi yang menjadi
maksud kedatanganku mengganggumu Duta Agung”
“Sudah tentu, sudah tentu. Akupun yakin, pasti ada
sesuatu yang sangat penting yang ingin dibicarakan Nenek
denganku” tanggap Ceng Liong cepat.
“Seperti kukatakan tadi, Koai Todjin Kakek Guruku sangat
hebat meramal dan menuliskannya dalam sebuah buku.
Sayangnya, tidak semua angkatan perguruanku senang
membaca. Hanya beberapa yang gemar melakukannya
termasuk suboku dan aku sendiri. Dan akhirnya kami
menemukan sebuah kitab berisi ramalan ramalan kakek guru.
Dari buku itulah kami mengenali Kakek Dewa Pedang,
mengenali Lembah Pualam Hijau, mengenali Kiang Sin Liong,
Pek Sim Siansu Wie Tiong Lan, Kiong Siang Han dan Kian Ti
Hosiang. Kami mengenali keadaan dunia persilatan dari
catatan Kakek Guruku itu. Hanya saja, catatan rinci itu
berakhir sampai pada generasi Duta Agung ....”

Tarian Liar Naga Sakti I 229


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Apa ....”? Kiang Ceng Liong meski bersikap tenang, tetapi


tetap tergerak juga ketika mendengar ramalan Kakek Koai
Todjin justru mencakup hingga ke angkatannya.
“Benar Duta Agung, rincian tentang apa yang akan terjadi
terhenti di angkatan Duta Agung dengan satu catatan
tambahan .....”
“Hmmm, bagaimana catatan tambahan itu Nek ...”? Ceng
Liong bertanya antara percaya dan tidak percaya.
“Catatan tambahan itu berbunyi: MEREKA BERHADAPAN
DENGAN BADAI PERSOALAN YANG LEBIH BERAGAM DAN
BERAT”, sambil mengucapkannya si Nenek memandang tajam
ke arah Kiang Ceng Liong. Dia sadar, Ceng Liong berada dalam
keadaan percaya dan tidak percaya.
“berhadapan dengan masalah yang beragam dan berat ...
“, Ceng Liong mengulangi catatan penutup yang ditambahkan
Nenek Thian San Giokli tadi.
“Benar Duta Agung. Jika di angkatan sebelumnya Kakek
Guru menulis cukup rinci apa masalahnya, di catatan setelah
angkatanmu relatif kosong. Dan hanya ada catatan itu saja.
Sejujurnya, kami mengikuti keadaan dunia persilatan dari
buku catatan tersebut. Termasuk kedatanganku kali ini ke
perguruan Bu Tong Pay, salah satunya untuk membuktikan
catatan tentang kematian Ciangbundjin Bu Tong Pay, wakilnya
serta terutama Pek Sim Siansu. Padahal, Lembah Salju
Bernyanyi baru beberapa bulan sebelumnya bebas dari isolasi
100 tahun”

Tarian Liar Naga Sakti I 230


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Apakah hanya itu saja maksud kedatanganmu Nek ...”?


Ceng Liong bertanya
“Engkau teliti Duta Agung. Terus terang kedatanganku ke
Bu Tong Pay, meski tidak mengenal banyak tokoh rimba
persilatan, tetapi juga untuk beberapa urusan yang ditulis
oleh Kakek Guruku. Dan itu jugalah sebabnya mengapa aku
yang tua ini memintamu untuk berbicara pada hari ini ....”
kalimat ini membuat Ceng Liong menjadi tambah terkejut.
“Baiklah Nek, aku percaya bahwa Koai Todjin memang
manusia luar biasa. Suhu juga telah menjelaskannya
kepadaku. Apa gerangan yang Nenek inginkan dariku dalam
percakapan ini”, Ceng Liong mulai masuk dalam percakapan
lebih langsung dan menjurus ke maksud utama si Nenek.
“Duta Agung, meski jauh berada di Thian San, tetapi kakek
guruku telah mencium adanya tokoh sakti yang tak sanggup
ditembusnya identitas aslinya. Tetapi, dia mencium jika
masalah di Bu-Lim banyak terkait dengan tokoh asing yang
hebat tersebut. Tidak, dia tidak mengakibatkan masalah
secara langsung, tetapi dari pihaknyalah masalah itu datang.
Sebagaimana masalah selanjutnya secara tidak langsung
datang dari Lembah Salju Beryanyi” kali ini si Nenek tidak lagi
sembunyi sembunyi menjelaskan maksudnya. Bahkan
masalah yang ternyata bersumber dari Lembah Salju
Bernyanyi. Ceng Liong tetap serius dan terpaku
mendengarkan, lupa memberi komentar:
“Meski tidak merinci semuanya, tetapi Koai Todjin
meninggalkan catatan penutup dan petunjuk yang
mengantarku ke tempat ini, di Bu Tong Pay. Yakni, menurut

Tarian Liar Naga Sakti I 231


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

catatan itu: “ketika manusia dewa terakhir pergi, bintang baru


muncul mengalahkan beberapa sumber masalah besar yang
salah satunya lahir dari Lembah sunyi di Thian San”. Dan jika
benar catatan kakek guruku, maka orang yang dia maksudkan
adalah Duta Agung yang membantuku mengusir manusia
berjubah dan berkedok hijau serta Toh Ling yang dibesarkan
di Lembah Salju Bernyanyi” sampai disini Thian San Giokli
kembali jeda dan berdiam diri sambil menatap Kiang Ceng
Liong.
“Bahwa masalah akan berlarut dan tambah rumit,
Guruku, locianpwee Kolomoto Ti Lou dan Pek Sim Siansu
locianpwee, memang telah memperhitungkannya. Sungguh
luar biasa jika Koai Todjin ternyata telah menghitung
kejadiannya sejak 100 tahun silam. Nek, ada lagikah pesan lain
yang disampaikan Koai Todjin terkait dengan masalah ke
depan ini”? Ceng Liong nampak berpikir keras dengan
informasi dari Thian San Giokli ini.
“Duta Agung, Kakek Guru memang menuliskannya untuk
kami secara sangat sederhana namun mudah dipahami,
seperti ini: “Lembah sunyi akan bertahan jika membantu dan
dibantu sang bintang baru”. Awalnya kami kurang
memahaminya, bahkan suboku juga tidak memahaminya
sampai saat kematiannya. Tetapi, setelah Lembah Salju
Bernyanyi terlepas dari isolasi dan mengalami banyak
bencana, maka akupun akhirnya memahami apa maksud
utamanya”
“Nek, apa maksudmu dengan membantu dan dibantu?
Dan pemahaman apa yang Nenek peroleh dari kejadian-
kejadian terakhir yang dimaksud”? Ceng Liong bertanya

Tarian Liar Naga Sakti I 232


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

karena memang tidak mengenal dan tidak mengerti dengan


kondisi dan keadaan Lembah Salju Bernyanyi.
“Dutra Agung, begitu lepas dari isolasi, Lembah Salju
Bernyanyi menyerbu Thian San Pay mencari Kakek Dewa
Pedang atau muridnya. Disana, terjadi perkelahian dan
menewaskan 50 anak murid Thian San Pay dan Lembah Salju
Bernyanyi kehilangan 3 tokoh utamanya. Lembah Salju
Bernyanyi kemudian tersusupi oleh manusia berkedok hijau,
persis dengan yang Duta Agung temui di pintu utara Bu Tong
Pay. Selanjutnya, tiba-tiba Toh Ling muncul dan membunuh
kedua orang sumoyku yang menjaga liang penjagaan dimana
adik kandung kakek guru dan Thian Tee Siang Mo di tahan
oleh kakek guru. Kondisi Lembah Salju Bernyanyi sangat
rawan saat ini, baik menghadapi Thian San Pay maupun
menghadapi manusia berkedok hijau yang tidak dimengerti
apa maunya”
“Mereka juga mengganggu hingga ke Lembah Salju
Bernyanyi? Jika demikian, pasti ada maksudnya manusia
berjubah hijau itu menyusup ke Lembah Salju Bernyanyi.
Keadaan nampaknya berkembang menjadi lebih rumit”
demikian Ceng Liong bergumam dan merasa heran karena
kawanan manusia berjubah hijau juga mengenali keadaan di
Lembah Salju Bernyanyi. “Mengapa dan apa maksud mereka
menyusup ke Lembah Salju Bernyanyi?” sungguh pertanyaan
yang sulit untuk dijawab dengan segera.
“Duta Agung, benar sekali. Nampaknya mereka mengerti
keadaan di Lembah Salju Bernyanyi dan sangat mungkin
mereka mengincar dan menduga bahwa Thian Tee Siangmo
ataupun adik kakek Guru meninggalkan murid atau sesuatu

Tarian Liar Naga Sakti I 233


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang mungkin mereka gunakan. Itulah alasan satu-satunya


mereka menyusup memasuki Lembah Slaju Bernyanyi” analisa
Thian San Giokli cukup masuk akal. Dan nampaknya Ceng
Liong menerima alasan tersebut.
“Nek, aku mengerti kalau kedepan memang persoalan
akan semakin beragam dan rumit. Padahal, aku masih harus
menghadapi pertarungan tahunan dengan Lam Hay, Thian Tok
dan Bengkauw. Sekarang, muncul masalah Toh Ling, Manusia
berjubah hijau dan satu lagi, pembunuh Ketua Bu Tong Pay
yang kuyakini berbeda dengan kawanan manusia berjubah
hijau. Masalah memang cukup banyak dewasa ini, bahkan
mungkin masih akan bertambah dengan pertikaian Lembah
Salju Bernyanyi dengan Thian San Pay” meski tidak lagi
menjadi Bu Lim Bengcu, tetapi jelas Ceng Liong tetap peduli
dengan dunia persilatan.
“Duta Agung, justru karena masalah-masalah ini, dan juga
masalah Lembah Salju Bernyanyi maka aku mohon bertemu
dan bertukar pikiran denganmu. Itupun jika Duta Agung
berkenan mendengar apa yang akan kukatakan selanjutnya”
Thian San Giokli menawarkan kerjasama namun mencoba
masuk secara sangat halus dan nampaknya Ceng Liong senang
dengan gaya bicara si Nenek yang memang sopan dan
menghargainya meski beda usia mereka cukup jauh.
“Silahkan Nek, aku akan mencoba mendengar dan
memahaminya” sahut Ceng Liong mempersilahkan si Nenek
memulai.
“Duta Agung, aku atas nama Lembah Salju Bernyanyi akan
memohon bantuanmu untuk meredakan pertikaian dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 234


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Thian San Pay. Secara pribadi, setelah mendengar laporan


anak murid kami yang menyerang Thian San Pay aku merasa
sangat curiga. Apalagi, diantara penyusup, ada yang memiliki
kekuatan sihir yang sangat luar biasa yang mampu
mengendalikan anak murid kami dan mengantarkannya
masuk ke Lembah Salju Bernyanyi” si Nenek berhenti sejenak
memandang Ceng Liong yang segera menyahut.
“Untuk urusan mendamaikan atau meredakan rasanya
bukanlah sebuah pekerjaan yang maha sulit. Tetapi, aku perlu
mendengarkan kesaksian dan keterangan kedua belah pihak.
Artinya, jika memang terdapat kekeliruan yang fatal
hendaknya masing masing harus rela untuk menerima
hukuman. Jika dalam posisi seperti itu, maka secara pribadi
aku bersedia melakukannya” jawab Ceng Liong tegas dan
membuat Nenek itu mau tidak mau mengaguminya.
“Baiklah, akupun setuju dengan pandanganmu Duta
Agung. Jika memang anak murid kami melakukan kesalahan
fatal, maka akupun bersedia untuk menghukum mereka
sesuai aturan perguruan” mau tidak mau si Nenek
menegaskan pendiriannya juga.
“Jika memang begitu, aku bersedia secara pribadi untuk
menengahi pertikaian antara Lembah Salju Bernyanyi dengan
Thian San Pay” tegas Ceng Liong.
“Baiklah, terima kasih untuk kesediaanmu Duta Agung” si
Nenek tidak lupa berterima kasih atas kesediaan Ceng Liong.
“Hanya, diperlukan waktu untuk mendengarkan dari
kedua belah pihak dan untuk selanjutnya menganalisa
kejadian sebenarnya. Baru setelah itu aku akan berusaha

Tarian Liar Naga Sakti I 235


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

untuk mempertemukan kedua perguruan membahas


persoalannya” tambah Kiang Ceng Liong.
“Kita tetapkan demikian Duta Agung, adil bagi keduanya”
tambah si Nenek. Dan kedua tokoh itupun tersenyum satu
dengan yang lain. Dan setelah menikmati kesepakatan
menggembirakan itu selama beberapa saat, si Nenek
kemudian akhirnya melanjutkan:
“Hal yang kedua, Duta Agung, jika engkau berkenan
akupun masih ada sebuah permohonan yang lain. Mudah-
mudahan Duta Agung bisa menimbangnya secara lebih baik
dan cermat”
“Masalah apakah itu Nek”? tanya Ceng Liong
“Satu hal yang masih belum kupastikan, nampaknya
Kakek Guru sangat mengenal dari dekat Lembah Pualam
Hijau. Hal itu juga ditegaskan oleh subo semasa hidupnya
dulu” demikian si Nenek memulai, tetapi meski dia memberi
jedah bagi Ceng Liong untuk menyela tetapi Ceng Liong diam
saja seperti membenarkan. Karena sebetulnya, Ceng Liong
juga heran dengan pengetahuan si Nenek yang cukup jelas
mengenai Giok Ceng Sinkang dan ranjang pusaka Pualam
Hijau yang menjadi rahasia dalam Lembah Pualam Hijau.
Karena itu, Ceng Liong tertarik untuk mendengarkan lebih
jauh.
“Kakek guru bukan hanya memiliki catatan tentang
keadaan di dalam Lembah Pualam Hijau, bahkan juga
membuat beberapa catatan yang terus terang tidak dapat
kupahami. Dan kelihatannya, catatan itu adalah catatan
mengenai Giok Ceng Sinkang. Pengetahuan mengenai Lembah

Tarian Liar Naga Sakti I 236


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pualam Hijau, kudapatkan dari catatan Kakek Guru, tetapi


catatan khusus yang berisi beberapa kalimat, sungguh tidak
dapat kumengerti. Hanya, menurut Kakek guru, Giok Ceng
Sinkang memang salah satu ilmu pusaka yang sangat tangguh
dan ampuh. Keterangannya itu ditutup dengan 5 kalimat
rahasia yang entah ada atau tidak ada hubungan dengan Giok
Ceng Sinkang. Karena dalam catatan itu Kakek guru sedang
menjelaskan Lembah Pualam Hijau dan Giok Ceng Sinkang.
Sayangnya, tidak ada lagi informasi lebih jauh mengenai hal
tersebut, termasuk penjelasan apa hubungan kakek guru
dengan Lembah Pualam Hijau”
“Hmmm, ini informasi baru yang sungguh menarik Nek.
Sejujurnya, leluhurku memang menemukan Lembah Pualam
Hijau lengkap dengan Giok Ceng Pit Kip yang memuat
pelajaran sinkang Giok Ceng dan Giok Cap Sha Sin Kun, serta
juga Ranjang Pusaka Giok Ceng. Semua keturunan keluarga
Kiang, pasti diwajibkan melatih sinkangnya di atas ranjang
tersebut” jawab Ceng Liong.
“Tahukah Duta Agung khasiat utama ranjang itu”? tanya si
Nenek
“Selain memperkuat dasar Sinkang juga mempermudah
penguasaannya, terlebih jika secara rutin melakukannya di
atas ranjang itu. Dan jika setidaknya mampu dan sanggup
selama setahun tidur di atas ranjang pusaka itu, maka
kemampuan penguasaan sinkang itu secara sempurna
terjamin dimasa depan” jawab Kiang Ceng Liong.
“Tepat sekali Duta Agung, hanya ada satu catatan lain dari
Kakek Guru, entah Duta Agung tahu ataukah tidak. Menurut

Tarian Liar Naga Sakti I 237


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kakek Guru, kelima kalimat rahasia itu akan terbaca jika telah
mencapat tingkatan seperti Duta Agung dewasa ini. Yakni
ketika dari sorot mata ataupun wajah pemilik Sinkang itu telah
timbul selapis hawa hijau. Maka ketika bersamadhi di atas
ranjang pusaka itu, kelima kalimat itupun akan muncul
dengan sendirinya, itulah sebabnya Kakek Guru
menuliskannya di catatan itu” tambah si Nenek dan membuat
Ceng Liong terkejut. Siapa sebenarnya Kakek Aneh Koai Todjin
itu?
“Hmmmm, sungguh aneh, tapi aku akan mencobanya
kelak Nek. Terima kasih atas informasi ini. Akan sangat
menyenangkan jika suatu saat Nenek bisa memberitahu kami
hubungan Koai Todjin dengan Pemilik Lembah Pualam Hijau
pada masa lalu. Jika ditelaah, sangat mungkin keduanya
memiliki hubungan khusus, hal yang membuatku sangat ingin
berkunjung ke Lembah Salju Bernyanyi suatu saat” Ceng Liong
mengutarakan perasaan hatinya secara langsung.
“Tentu kami akan bergembira menerima kedatangan Duta
Agung suatu saat. Dan soal hubungan Kakek Guru dengan
Pemilik Lembah Pualam Hijau, biarlah sepulang dari Bu Tong
Pay ini akan kuusahakan membaca beberapa kitab
peninggalan kakek guru lainnya, siapa tahu ada penjelasan
mengenai hal itu disana”
“Terima kasih banyak Nek”
“Nach, berkaitan dengan permohonanku yang kedua Duta
Agung, terdapat dalam kalimat rahasia tadi: “Lembah Sunyi
akan bertahan jika membantu dan dibantu sang bintang
baru”. Suboku tidak berhasil memahaminya hingga

Tarian Liar Naga Sakti I 238


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

meninggal, tetapi aku bisa memahaminya karena ternyata ini


adalah persoalan setelah Lembah Salju Bernyanyi lepas dari
isolasi 100 tahun. Dan menjadi lebih mengerti lagi ketika
kemudian membaca sebuah catatan lain kakek guru yang
diberinya judul “Sang Bintang Baru”. Disanalah dia
menjelaskan mengenai siapa Bintang Baru dengan petunjuk
kejadian di Bu Tong Pay ini, dan beberapa halaman terakhir
tidak bisa kubuka dan kubaca. Tetapi dibagian akhir dari
catatan itu yang bisa dibaca tertulis : “Hanya Bintang Baru
yang bisa membuka dan membacanya”, itulah sebabnya aku
tidak pernah berusaha membuka dan membaca isinya. Jika
Duta Agung bersedia membantu, maka permohonanku yang
kedua adalah kiranya Duta Agung bersedia membuka dan
membaca catatan tersebut” si Nenek Thian San Giokli
menutup kalimat-kalimatnya dengan permohonan yang
mengagetkan Ceng Liong. Tenryata permohonan kedua,
hanya membuka dan membaca catatan peninggalan Koai
Todjin. “Apa susahnya”? pikir Ceng Liong yang kemudian telah
menerimanya dan berkata:
“Baiklah Nek, jika memang hanya mencoba membuka dan
membaca peninggalan kakek Koai Todjin, aku akan sangat
bersedia. Apakah Nenek membawa catatan peninggalan
beliau tersebut”? tanya Ceng Liong.
“Sudah tentu, aku akan menyerahkannya jika Duta Agung
memenuhi permohonan tadi” jawab si Nenek cepat dan lugas.
“Jika memang untuk kepentingan banyak orang, aku
bersedia untuk membuka dan membaca catatan tersebut”
Ceng Liong mengiyakan dan si Nenek nampak gembira luar
biasa. Karena diapun sudah lama ingin mengetahui apa yang

Tarian Liar Naga Sakti I 239


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sebenarnya tersimpan dalam catatan khusus kakek gurunya


itu. Maka si Nenek kemudian mengeluarkan dari balik
jubahnya sebuah buku catatan yang terlihat sudah usang,
kumal dan tua. Catatan itu dibungkusnya secara sangat
berhati-hati dengan sebuah kain berbahan sangat halus dan
rupanya dibawanya serta dalam perjalanan ke Bu Tong Pay
kali ini.
Kemudian secara perlahan si nenek membuka kain halus
yang membungkus catatan Kakek Aneh Koai Todjin, dan
perlahan hingga akhirnya muncul sebuah kertas yang sudah
berwarna kumal kekuning-kuningan. Di bagian depan kertas
kumal tersebut hanya ada tulisan sederhana dengan judul:
Catatan Koai Todjin. Bahan kertas luar dan kertas dalamnya
adalah sama, tidak berbeda dan semua sudah sama kumal
dan kuning. Buku catatan itu tidaklah tebal, paling ditilik dari
ketebalan kertas, mungkin hanya ada 15 sampai 20 lembar
belaka. “Apa hebatnya gerangan catatan itu”? Ceng Liong
berpikir ketika si Nenek meletakkan catatan itu di atas meja
dihadapannya.
“Apakah aku diijinkan untuk membuka dan melihatnya
sekarang Nek”? Ceng Liong bertanya sambil memandang ke
arah si Nenek yang memperlakukan catatan itu dengan
hikmat dan hormat. Dan terlihat si Nenek setelah
menghormat ke catatan itu kemudian memandang Ceng Liong
dan mengangguk sambil berkata:
“Silahkan Duta Agung”
Maka Ceng Liong kemudian turun dari tempat dia bersila
tadi, secara perlahan mendekati meja dimana catatan itu
diletakkan. Kemudian, meniru si Nenek Sakti, Ceng Liong

Tarian Liar Naga Sakti I 240


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menghormat ke arah buku tersebut, diiringi senyuman tanda


senang atas penghormatan Ceng Liong dari si Nenek. Dan
setelah menghormat, secara perlahan Ceng Liong mendekati
catatan itu dan kemudian mengulurkan tangan untuk
memegang dan membuka catatan tersebut. Tetapi, karena
sudah usang dan kumal, Ceng Liong batal memegang, tetapi
langsung membelai catatan tersebut, mengusapnya di bagian
cover catatan dan kemudian secara perlahan dia membuka
catatan tersebut. Ada beberapa saat waktu yang
digunakannya untuk membaca halaman-halaman awal dan
membuatnya mengangguk-angguk hormat serta bahkan
nampak kaget dan kagum. Sementara si Nenek yang telah
membaca catatan awal, hanya mengikuti dari tempatnya
duduk dan mengawasi Ceng Liong.
Setelah membaca sekitar 5 halaman catatan tersebut,
nampak Ceng Liong kaget dan terkejut. Entah apa yang
dibacanya, namun minatnya meneruskan membaca nampak
sangat besar, sementara si Nenek hanya terus mengawasinya
tanpa bermaksud mengganggu ataupun mengajak bicara.
Tetapi, setelah halaman kelima, nampak perubahan dalam diri
Ceng Liong, dia tiba-tiba bersedekab, bahkan dari dalam
dirinya mulai muncul uap putih kehijau-hijauan. Keadaannya
sangatlah berwibawa, sementara si Nenekpun mengawasinya
dengan takjub tanpa tindakan apapun yang diambilnya.
Beberapa gerakan tangan dilakukan Ceng Liong, bahkan
beberapa kali lengannya bermain-main di atas catatan
tersebut, tetapi herannya catatan itu tidaklah bergerak
sedikitpun. Dan Ceng Liong sendiri setelah beberapa saat,
kemudian menarik kembali pengerahan kekuatannya, dan dari

Tarian Liar Naga Sakti I 241


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pelipisnya nampak mengalir keringat yang lumayan banyak.


Artinya, sebelumnya dia memang mengerahkan kekuatan
dalam takaran yang tidak kecil. Tetapi, sesaat setelah dia
menarik kekuatannya, lima lembar dari catatan Koai Todjin itu
perlahan-lahan bagai bunga yang layu, gugur perlahan tertiup
angin.
Si Nenek terkejut dan memandang ke arah Ceng Liong.
Tetapi Ceng Liong tersenyum ke arahnya sambil berkata:
“Menurut locianpwee Koai Todjin, nenek bakal tahu apa
sebabnya lima halaman awal catatan ini luruh menjadi debu
dan tertiup angin”
‘Ach, Duta Agung, ternyata dugaanku bahwa engkau telah
mencapai tingkatan maha luar biasa tidak salah. Kakek Guru
yang sudah wafat puluhan tahun bahkan lebih tahu dibanding
aku yang berhadapan denganmu muka dengan muka. Luar
biasa, sungguh luar biasa. Jika demikian, engkau sudah
mampu membuka catatan utamanya Duta Agung”? tanya si
Nenek sambil terus menatap takjub kearah Kiang Ceng Liong.
“Aku sudah bisa membuka dan membacanya Nek, bahkan
halaman pertama yang merupakan petunjuk membaca
halaman selanjutnya sudah kubaca. Aku bisa memberitahumu
Nek, bahwa Kakek Gurumu, Kakek Koai Todjin ternyata
memang memiliki sedikit hubungan dengan Pendiri Lembah
Pualam Hijau. Tepatnya, Koai Todjin adalah cucu murid paling
berbakat dari adik seperguruan termuda pendiri Lembah
Pualam Hijau. Karena tidak memiliki penerus, sesepuh pendiri
Lembah Pualam Hijau menitipkan pengetahuan mengenai 5
kalimat rahasia kepada kakek Koai Todjin. Hanya dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 242


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

penguasaan tertinggi ilmu Giok Ceng Sinkang sajalah maka


catatan rahasia ini bisa dibuka” Ceng Liong menjelaskan
dengan penuh sukacita, sekaligus takjub dengan pengetahuan
barunya tentang siapa pendiri Lembah Pualam Hijau.
“Luar biasa, luar biasa. Kakek Guru memang manusia luar
biasa. Dan ternyata beliau memiliki hubungan denganmu anak
muda, meski tidak sangat dekat” tutur si Nenek masih takjub
dengan apa yang disaksikannya dan apa yang kemudian
diketahuinya setelah sangat lama menyimpan rahasia
tersebut. Tetapi setidaknya, diapun masih memiliki hubungan
perguruan dengan Lembah Pualam Hijau, hal yang
membuatnya gembira.
“Benar Nek, kita sebenarnya masih memiliki hubungan
perguruan, meskipun tingkatannya sudah sulit diketahui lebih
jauh” tegas Ceng Liong.
“Syukurlah, jika demikian Kakek Guru tidak menyuruhku
meminta bantuan kepada orang luar. Toch, Duta Agung masih
keluarga perguruan sendiri” si Nenek nampak bersyukur
dengan kenyataan yang dihadapinya.
“Benar Nek, betapapun kita masih keluarga perguruan
yang sama. Jika Kakek Koai Todjin menyimpan erat rahasia ini
bagi Lembah Pualam Hijau, maka sudah patut jika selaku Duta
Agung Lembah Pualam Hijau juga melakukan sesuatu bagi
keluarga perguruan kakek Koai Todjin” tegas Ceng Liong
dengan penuh semangat. Hal yang sangat menggirangkan
Thian San Giokli.
“Baiklah Duta Agung, aku gembira akhirnya seperti ini.
Tahu seperti ini hasilnya, aku tidak akan keberatan untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 243


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

turun gunung dan melaksanakan tugas Kakek Guru. Hanya,


apakah gerangan isi dari lembar terakhir peninggalan kakek
guru”? si nenek bertanya penasaran.
Bukannya menjawab, Kiang Ceng Liong mengeluarkan
sebuah medali pualam hijau, tiruan dari Medali Pualam Hijau
lambang Bu lim Bengcu, dan menyerahkannya kepada si
Nenek. Seterusnya Ceng Liong berkata:
“Nek, aku menunggu ke-3 murid Nenek untuk datang ke
Lembah Pualam Hijau. Tanpa tanda pegenalku ini, mereka
tidak akan mungkin memasuki Lembah Pualam Hijau.
Menurut Kakek Koai Todjin, aku perlu membuka catatan ini di
atas Ranjang Pusaka – dan kemudian mengembalikan
penguasaanku atas isi catatan ini kepada ke-tiga murid
Nenek”
“Ach, tidak kusangka Kakek Guru telah mengatur
semuanya dengan begitu detail. Aku memang menyangka dia
meninggalkan sesuatu bagi murid-muridku, sekaligus penerus
Lembah Salju Bernyanyi, hanya tak kusangka dia
melakukannya melalui garis perguruannya dari jalur berbeda”
si Nenek bergumam kagum atas pengaturan Kakek gurunya.
“Nek, Kakek Koai Todjin menemukan cara yang dicatatnya
ini dengan memeriksa kemampuannya dan kemampuan Giok
Ceng Sinkang, dan menurutnya hanya ada beberapa orang
yang sanggup mengerti dan menguasai catatannya ini”
tambah Ceng Liong yang semakin hormat kepada Koai Todjin
yang ternyata masih punya hubungan perguruan dengan
dirinya.

Tarian Liar Naga Sakti I 244


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Iya, aku mengerti Duta Agung. Karena Kakek Guru


memang telah berpesan, bahwa kebangkitan kembali ilmu
Thian Tee Siangmo bakal lebih dahsyat dibandingkan
pendahulunya. Bahkan aku hanya akan sanggup bertahan
tanpa berkemampuan mengalahkannya jika dia sudah
sempurna membaurkan kekuatan kedua gurunya kedalam
dirinya. Dan ketiga muridkupun, hanya akan sanggup
bertahan tanpa mampu mengalahkannya jika mereka
berjumpa pada puncak kemampuan suatu saat. Dan ternyata
Kakek Guru telah menemukan engkau Duta Agung sebagai
lawan bagi Thian Tee Siang Mo dan keturunannya. Baiklah,
jika memang demikian aku akan bergegas kembali ke Thian
san, ke Lembah Salju Bernyanyi. Dalam waktu paling lambat 2
bulan, ke-3 muridku akan menemuimu di Lembah Pualam
Hijau. Duta Agung, terima kasih atas perhatian dan
bantuanmu. Salamku Thian San Giokli kepada keluarga
Lembah Pualam Hijau”
“Baiklah Nek, aku akan menunggu mereka. Dan salam
nenek akan kusampaikan”
“Baiklah Duta Agung, segera setelah upacara besok, aku
akan meninggalkan tempat ini kembali ke Lembah” ujar si
Nenek sambil berdiri. Tetapi, belum lagi dia minta diri
terdengar sebuah suara:
“Sebentar Nek ...” dan belum lagi suara itu hilang, dalam
ruangan tersebut telah bertambah dengan seorang, bukan
tetapi dua orang gadis cantik yang kedatangan mereka
sungguh bagaikan bayangan hantu belaka. Dalam ruangan
tersebut telah bertambah Liang Mei Lan dengan seorang gadis
cantik lainnya, inilah Siangkoan Giok Lian, gadis Bengkauw

Tarian Liar Naga Sakti I 245


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang menjadi sahabat akrab Mei Lan. Mereka masuk ke


ruangan tepat ketika si Nenek sudah akan berlalu.
“Ada apa jiwi-siocia ..... astaga, sungguh banyak orang
muda berkepandaian luar biasa sekarang ini” sambil bertanya
si Nenek takjub memandang kedua Nona manis yang datang
bagai setan dan hantu itu. Mereka masuk dengan pameran
ginkang yang sungguh mengagumkan; “nampaknya tidak
berada di sebelah bawah kemampuanku” pikir si Nenek.
“Nek, kita telah berjumpa kemaren. Namaku Liang Mei
Lan, murid penutup dari suhu Pek Sim Siansu Wie Tiong Lan”
Mei Lan memperkenalkan diri dan disambut kekaguman si
Nenek.
“Guru harimau, masakan beranak ayam? sungguh hebat,
sungguh hebat. Dan siapa engkau gadis muda”? sambil
bertanya kepada Giok Lian

Episode 5: Rahasia Lain Lembah Pualam Hijau (2)


“Siangkoan Giok Lian murid Bengkauw Nek ....” Giok Lian
juga ikut memperkenalkan dirinya sendiri sambil
menghormati si Nenek.
“Wah, keturunan orang hebat ........ mari Nona, ada
keperluan apakah denganku”
“Nek, aku ingin menyampaikan sebuah pesan suhu
almarhum sebelum beliau meninggal” Mei Lan berkata

Tarian Liar Naga Sakti I 246


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Pesan apa gerangan dari Pek Sim Siansu Wie Tion Lan
locianpwee”? si Nenek terkejut mendengar penyampaian Mei
Lan.
“Sebenarnya akupun tidak tahu maksudnya Nek, tapi guru
hanya berpesan kepadaku dan berkata: “Jika suatu saat
bertemu Thian San Giokli, sampaikan kepadanya bahwa
bahaya yang lebih mengerikan lagi masih berada di dalam
liang itu”. Hanya itu yang disampaikan Suhu, dan menurut
Suhu yang mulia, Nenek akan mengerti dengan sendirinya”
tegas Mei Lan.
“Hmmmm, suhumu benar Nona. Aku memang
mempertaruhkan banyak hal, tetapi keselamatan Lembah
Salju Bernyanyi juga penting. Karena itu aku memilih datang
kemari sebelum kemudian kembali menjalankan tugas yang
kulakukan menjaga liang tersebut. Nona, aku sudah menjaga
liang itu selama lebih dari 60 tahun”
“Syukurlah jika demikian Nek. Aku telah menyampaikan
pesan suhu yang mulia, mudah-mudahan Nenek boleh
berjaga-jaga”
“Tentu, tentu Nona. Aku tahu siapa Pek Sim Siansu Wie
Tiong Lan, dan jika dia menitipiku pesan di penghujung
usianya, artinya pesan itu sangatlah penting. Aku akan
kembali menjalankan tugasku sekembalinya ke Lembah Salju
Bernyanyi. Baiklah, jika demikian aku mohon diri .....”, Tetapi
belum lagi Thian San Giokli keluar dari pintu ruangan itu, dia
kembali berbalik dan sambil menatap Mei Lan dan Ceng Liong
dia berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 247


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Atas nama perguruanku dan Kakek Guru Koai Todjin aku


mengijinkan engkau Nona muda untuk ikut mengetahui isi
catatan yang kutinggalkan kepada Duta Agung. Anggaplah
hadiah kenang-kenangan untuk Nona atas keramahan
penyambutan di Bu Tong Pay ini. Kuharap engkau akan lebih
mampu menandingi Toh Ling suatu saat .....” dan tanpa
menunggu persetujuan Ceng Liong maupun Mei Lan, Nenek
Thian San Giokli kemudian telah melesat keluar meninggalkan
ruangan.
=================
Tetapi kerisauan Kiang Ceng Liong bukan hanya masalah
yang di ajukan Thian San Giokli. Bukan semata soal menjadi
penengah antara Lembah Salju Bernyanyi dengan Thian San
Pay. Juga bukan hanya masalah potensi kekisruhan yang bakal
dihadirkan Toh Ling yang sudah mewarisi kemampuan 2 iblis
maha buas pada masa silam – Thian Tee Siang Mo. Juga bukan
hanya persoalan titipan catatan Kakek Koai Todjin yang
ternyata masih memiliki hubungan perguruan dengan Lembah
Pualam Hijau. Masalah-masalah itu, sudah cukup
menghadirkan kerutan dan keruwetan baginya, karena
bagaimanapun Lembah Pualam Hijau sedang menarik diri dari
kerumitan rimba persilatan.
Hanya karena memikirkan dan mengetahui bahwa Kakek
Koai Todjin ternyata memiliki hubungan perguruan dengan
Lembah Pualam Hijau yang membuat dia sedikit tentram.
“Bagaimanapun membantu Lembah Salju Bernyanyi sama saja
dengan membantu keluarga perguruan sendiri” begitu dia
mencoba menghibur diri sendiri. Tapi, bagaimanapun,
keruwetan tersebut pasti akan menyeret dirinya untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 248


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kembali mencampuri urusan dunia persilatan. Padahal,


menurut ramalan gurunya, Lembah Pualam Hijau sendiri bakal
disatroni orang dan karenanya sebelum meninggal gurunya
meminta semua tokoh Lembah Pualam Hijau untuk tidak
berkelana selama masa waktu 2 tahun.
Masalah yang membebani Ceng Liong lebih dari yang
disampaikan Thian San Giokli tadi. Karena selain masalah
tersebut, masih ada persoalan manusia berjubah dan
berkedok hijau yang digebahnya di jalur utara Bu Tong Pay
dan yang ternyata sempat membunuh beberapa anak murid
perguruan itu. Dan masalah manusia berjubah hijau itu, masih
bisa ditambah dengan pembunuhan misterius di Kuil Bu Tong
Pay. Tidak main-main, yang terbunuh adalah Ciangbundjin dan
wakil Ciangbundjin Bu Tong Pay. Tidak diragukan, Bu Tong Pay
pasti akan mengerahkan semua tenaganya untuk melacak
siapa pembunuh sebenarnya segera setelah pengganti
Ciangbundjin ditetapkan.
Namun, terkait dengan misteri pembunuhan itu, Ceng
Liong masih meragukan apakah pelakunya adalah manusia
berjubah hijau. Meski beberapa pihak termasuk Bu Tong Pay
cenderung menuduh mereka, tetapi Ceng Liong memiliki
pertimbangan berbeda. Dan masalah tersebut perlahan-lahan
harus dibuktikan ke depan. Bu Tong Pay sudah pasti akan
memburu pembunuhnya, karena betapapun peristiwa
tersebut menampar nama baik dan nama besar Bu Tong Pay.
Hampir bisa dipastikan, para pendekar preman Bu Tong Pay
pasti akan dilibatkan dalam penyelidikan dan upaya balas
dendam tersebut. Hal ini sudah mulai dirasakan oleh Kiang
Ceng Liong selama beberapa saat terakhir.

Tarian Liar Naga Sakti I 249


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Selain semua persoalan tersebut, masih ada hal lain yang


mengganggu Kiang Ceng Liong. Hal tersebut terjadi beberapa
hari sebelumnya, hari yang sama ketika dia bercakap dengan
Thian San Giokli. Setelah ditinggal oleh Thian San Giokli, Ceng
Liong sempat bercakap-cakap tetapi tidak lama dengan Mei
Lan dan Giok Lian. Karena Liang Mei Lan harus terlibat dalam
persiapan akhir upacara duka, maka percakapan mereka
berlangsung singkat. Hanya saja, sepeninggal ke dua gadis
manis itu bukan berarti Ceng Liong mendapat waktu istirahat.
Hanya kurang lebih 30 menit dia beroleh ketenangan,
karena tidak lama kemudian ketenangannya kembali diusik
oleh orang lain. Orang yang mengusik dan minta bertemu
dengannya, juga bukan tokoh-tokoh biasa. Melainkan mereka
yang namanya sudah lama menjulang tinggi diangkasa rimba
persilatan. Mereka adalah Siangkoan Tek, Kauwcu Bengkauw
yang hadir di Bu Tong Pay guna menghormati Pek Sim Siansu
Wie Tiong Lan. Bersama dengannya adalah Tocu Lam Hay Bun,
Lamkiong Bu Sek. Mana bisa Ceng Liong menolak kehadiran
mereka?
Tetapi, bukan soal menolak atau menerima kehadiran
mereka yang dipikiran Kiang Ceng Liong, melainkan untuk
urusan apa mereka menemuinya? Karena, meski kedudukan
mereka memang sederajat setelah Ceng Liong menjadi Duta
Agung Lembah Pualam Hijau, tetapi betapapun usia mereka
jauh di atasnya. Dari segi usia, Kauwcu Bengkauw masih
seangkatan dengan kakeknya, sementara Lamkiong Bu Sek,
Tocu Lam Hay Bun meski jauh lebih muda usia dari kakeknya,
tapi tetap saja jauh lebih tua usia darinya.

Tarian Liar Naga Sakti I 250


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Karena itu, meski keheranan dengan kedatangan kedua


tokoh tersebut, tetapi Ceng Liong dengan cepat dan hormat
meski tidak meninggalkan kewibawaannya sebagai Duta
Agung Lembah Pualam Hijau telah mengiyakan permohonan
mereka. Bahkan dengan diapun mengeluarkan suara gembira
sekaligus mempersilahkan kedua tokoh itu untuk masuk:
“Silahkan Kawucu Bengkauw dan Tocu Lam Hay Bun, tapi
maafkan jika ruangan tamuku terasa kurang memadai”
sambut Ceng Liong sambil kemudian berdiri guna menyambut
kedatangan kedua tokoh dari dua perguruan yang tidak
kurang masyurnya dengan Lembah Pualam Hijau itu. Dan
benar saja, tidak berapa lama dihadapannya telah berdiri
kedua tokoh besar dengan dandanan khasnya masing-masing.
Tentu saja dandanan yang melambangkan perguruan yang
dipimpin oleh masing-masing tokoh tersebut.
“Mari, mari, selamat datang dan silahkan duduk jiwi
locianpwee” sambut Kiang Ceng Liong segera setelah kedua
pimpinan dua perguruan besar itu hadir dalam ruangan itu.
Dan adalah Siangkoan Tek, Kauwcu Bengkauw yang memang
sangat dekat dengan Kiang Cun Le yang tertawa sambil
berkata:
“Hahaha, sungguh tidak keliru Toako Kiang Cun Le
mewariskan kedudukan Duta Agung Lembah Pualam Hijau
kepadamu. Selamat berjumpa Duta Agung” sambil berkata
demikian Siangkoan Tek telah merangkap tangan dan
menyambut ucapan salam Kiang Ceng Liong. Tapi jangan
salah, Kakek yang mengenakan kopiah berlambang bulan dan
matahari, sebuah tanda berunsur terang yang menutupi
hingga jenggot panjangnya yang semua telah memutih tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 251


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sekedar menyampaikan salam. Dia telah mengerahkan


kekuatan iweekangnya untuk mencoba kekuatan Ceng Liong
yang didengarnya memiliki kesaktian melebihi kakeknya Kiang
Cun Le. Bahkan selain itu, si Kakek berkopiah ini penasaran,
mengapa anak muda ini yang ditempatkan di tempat teratas
daftar 10 peringkat pendekar top di Tionggoan.
Serangannya sama sekali tidak mengeluarkan suara
desisan sedikitpun. Tetapi Kiang Ceng Liong yang menjadi
Duta Agung, bukanlah anak kemarin sore lagi. Kepekaannya
serta juga urat-urat syarafnya telah demikian waspada dan
sanggup mengiriminya sinyal jika sedang diserang. Tetapi,
Ceng Liong yang maklum akan perangai kakek tinggi besar
berkopiah bulan dan matahari ini, telah menggunakan sinkang
halusnya. Dan akibatnya serangan coba-coba Kauwcu
Bengkauw itu seperti tenggelam begitu saja dan tidak
mendatangkan efek apapun. Hebatnya Kauwcu Bengkauw
sendiri tidak merasakan sedikit apapun selain serangannya
tenggelam begitu saja dan tidak membawa efek baik baginya
maupun bagi Ceng Liong. Diam diam kakek itu menarik nafas
panjang dan kagum akan kehebatan Ceng Liong yang dari
caranya menghadapi serangan “menghormatnya”,
menandakan bahwa kekuatan tenaga dalamnya sudah sangat
sulit untuk dijajaki.
“Luar biasa, luar biasa .....” hanya itu yang digumamkan
Kauwcu Bengkauw sambil kemudian dia berbalik dan menuju
kursi yang berada di tengah ruangan tersebut. Sementara
pada saat bersamaan, Kakek yang satu lagi, lebih muda
usianya, telah menggantikannya memberi hormat kepada
Duta Agung. Dan sepertinya, diapun mengidap penyakit yang

Tarian Liar Naga Sakti I 252


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sama dengan Kakek tinggi besar satunya, si Ketua atau


Kauwcu Bengkauw.
Kakek yang satu ini mengenakan Topi aneh menyerupai
ikan hiu dengan jubah biru cemerlang yang ditempeli dengan
beragam jenis mutiara. Dan kakek inipun menghormat persis
seperti Kauwcu Bengkauw, hormat dan salam yang diiringi
dengan serangan tenaga iweekang untuk mengukur
kemampuan Duta Agung yang masih sangat muda usianya ini.
Tetapi, sebagaimana juga Kauwcu Bengkauw, Tocu Lam Hay
Bun inipun tenggelam tenaga serangannya seperti ke dasar
laut dan tidak menghadirkan efek sedikitpun bagi dirinya dan
bagi Ceng Liong. Dia mengalami kekagetan yang sama dengan
Kauwcu Bengkauw dan karena itu, sambil menggumamkan
kata-kata atau kalimat-kalimat pujian atas kehebatan Ceng
Liong, diapun kemudian berbalik dan menuju kursi yang
lainnya lagi berendengan dengan Kakek Ketua atau kauwcu
bengkauw.
Setelah kedua tamunya duduk, Ceng Liongpun dengan
tidak mengungkit sedikitpun hasil dari benturan tenaga sambil
menghormat, kemudian menuju ke kursi satunya lagi dan
jadinya berhadapan dengan kedua tokoh besar itu di meja
tengah ruangan tempatnya menginap. Dengan tidak
meninggalkan sikap hormat serta tentu wibawanya sebagai
Duta Agung Lembah Pualam Hijau, Ceng Liong kemudian
menyapa sambil membuka percakapan:
“Terima kasih atas kunjungan yang terhormat Kauwcu
Bengkauw dan Tocu Lam Hay Bun. Ada urusan apakah
gerangan hingga jiwi locianpwee berkenan untuk
mengunjungi aku di tempat ini”?

Tarian Liar Naga Sakti I 253


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Hahahahaha, Duta Agung, tidak perlu merendahkan diri.


Dengan berada di puncak daftar pendekar rimba persilatan
dan menjadi pemilik Lembah Pualam Hijau, serta kekuatanmu
menahan seranganku tadi, membuktikan jika Duta Agung
bukanlah nama kosong belaka. Dengan kata lain, kakekmu
Kiang Cun Le benar-benar telah menemukan penerus yang
sepadan di Lembah Pualam Hijau” sambil tertawa gembira
Kauwcu Bengkauw memuji serta memandang kagum ke arah
Kiang Ceng Liong. Benar, dia penasaran dengan daftar 10
pendekar top Tionggoan, tetapi setelah mencoba Duta Agung
ketika bertemu tadi, dia mendapati kenyataan bahwa anak
muda itu memang tidak bernama kosong. Bahkan sepertinya
malahan memang melebihi kakeknya sendiri, Kiang Cun Le.
“Acccchhhh, Kauwcu Bengkauw terlampau memuji ...”
Ceng Liong menukas sambil merendahkan diri. Bagaimanapun
dia sadar dengan siapa dia berhadapan. Yakni dengan tokoh-
tokoh puncak rimba persilatan Tionggoan yang sudah angkat
nama puluhan tahun.
“Ah, sudahlah Duta Agung. Siangkoan Kauwcu memang
benar, betapapun dalam kedudukanmu sebagai Duta Agung
kita berdiri sama tinggi di rimba persilatan. Karena itu, tidak
perlu engkau terlampau merendahkan diri dalam menghadapi
kami-kami ini. Meskipun memang usia kami jauh lebih tinggi
dari pada Duta Agung” Lamkiong Bu Sek bersuara mendukung
Siangkoan Tek, Kauwcu Bengkauw. Dan ternyata suaranya
sangatlah besar, mungkin sama besar dengan tubuhnya yang
memang juga jangkung dan tinggi besar itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 254


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Terima kasih, terima kasih jiwi locianpwee. Jika


demikian, maafkan jika selaku Duta Agung aku berlaku kurang
layak”
“Sebetulnya, bukan soal kurang layak. Justru sebaliknya,
kami berdua memutuskan untuk menemui Duta Agung karena
menemukan sejumlah persoalan dan keanehan beberapa
waktu belakangan ini” ujar Kauwcu Bengkauw sambil
mengelus-elus jenggotnya yang semua sudah memutih
tersebut. Ucapan Kauwcu Bengkauw yang tiba-tiba menjadi
serius ini sedikit menggelitik dan menghadirkan rasa heran
bagi Ceng Liong. Meskipun demikian sambil terus menatap
kedua tokoh itu, Ceng Liong tetap bersikap menunggu
penjelasan selanjutnya mengenai persoalan yang mereka
informasikan tersebut.
Diamnya Duta Agung membuat Kauwcu Bengkauw dan
Tocu Lam Hay Bun saling pandang. Nampaknya keduanya
sedang berusaha menyepakati siapa gerangan yang akan
menjadi “juru bicara utama” dalam menjelaskan masalah yang
mereka bawa kepada Duta Agung. Keduanya saling tatap
untuk sampai pada pengertian bahwa keduanya akan saling
menguatkan. Sementara Ceng Liong memandangi keduanya
sampai akhirnya Kauwcu Bengkauw kembali buka suara:
“Duta Agung, sebelum menemukan kasus terbunuhnya
Ciangbundjin Bu Tong Pay, kami belum akan membuka
persoalan ini. Tetapi, setelah melihat korban juga menyentuh
hingga ke Bu Tong Pay, kami menjadi gelisah karena efeknya
sangat mungkin melebar kemana-mana” demikian sang
Kauwcu memulai. Akan tetapi, baru sampai di titik ini, Kiang
Ceng Liong segera menjadi sangat tertarik dan terlihat sangat

Tarian Liar Naga Sakti I 255


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

antusias. Bahkan, karena penjelasan lebih jauh agak


terlambat, Ceng Liong telah menukas lebih dahulu:
“Apakah hal ini mengartikan bahwa jiwi-locianpwee
sebenarnya mengetahui siapa gerangan tokoh yang
melakukan pembunuhan tersebut”? sambil menatap kedua
tokoh dihadapannya menanti reaksi dan jawaban mereka.
“Tahan sebentar Duta Agung. Karena persoalannya bukan
semata korban di Bu Tong Pay, tetapi bahkan juga anak murid
Lam Hay Bun, Bengkauw dan beberapa pendekar dalam
perjalanan menuju Bu Tong Pay ini. Jika dihitung dari korban
di sekitar laut selatan hingga ke Bengkauw dan perjalanan ke
Bu Tong Pay, maka pembunuhan tersebut telah berlangsung
selama hampir 2 bulan terakhir ini”
“Astaga, tapi apakah kematian mereka semua mirip
dengan kematian Ciangbundjin Bu Tong Pay dan wakilnya
itu”? Ceng Liong bertanya secara serius. Tetapi, bukannya
menjawab pertanyaan itu, Tocu Lam Hay Bun justru
sebaliknya bertanya kepada Ceng Liong:
“Duta Agung, apakah engkau pernah sedikit saja
mendengarkan cerita mengenai salah satu imu pukulan yang
dirahasiakan dan bernama Ilmu Cit Sat Sin Ciang (Ilmu
Pukulan Sakti Tujuh Gerakan)”?
“Maksud Tocu, Ilmu rahasia Lam Hay Bun yang telah
lenyap kurang lebih 150 tahun terakhir ini”? Ceng Liong balik
bertanya
“Tepat sekali, ilmu itu yang kumaksudkan”

Tarian Liar Naga Sakti I 256


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Hanya sekilas, suhu memang pernah menjelaskan


kepadaku. Tetapi, secara lebih rinci mengenai jenis serta
kekuatan dan kehebatan ilmu pukulan tersebut, suhu sama
sekali tidak memberitahuku”
“Duta Agung, jika kami tidak keliru, kita sedang
menghadapi kemunculan kembali ilmu rahasia Lam Hay Bun.
Dan celakanya, Ciangbundjin Bu Tong Pay, tidak salah lagi
telah menjadi korban dari ilmu pukulan rahasia yang telah
lama hilang tersebut” tegas Tocu Lam Hay Bun
“Mengapa Tocu sampai seyakin itu .... ”? Ceng Liong
bertanya keheranan.
“Karena sebagaimana korban-korban sebelumnya,
termasuk korban-korban awal di seputar laut selatan,
semuanya tidak menunjukkan adanya sedikitpun kerusakan
maupun terluka di bagian luarnya. Tapi jika diperiksa lebih
teliti, organ-organ dalam dari orang-orang tersebut telah
rusak berat. Disinilah ampuhnya sekaligus kejinya ilmu rahasia
tersebut. Satu tanda lagi yang tidak bakal keliru, semua
korban binasa dengan wajah yang tidak menunjukkan ekspresi
apapun. Dan semua korban yang kami periksa, menunjukkan
tanda-tanda yang sama” jawab Tocu Lam Hay yang
nampaknya sangat yakin bahwa penyebab kematian para
korban termasuk Ciangbundjin Bu Tong Pay adalah pukulan
rahasia perguruannya yang telah dinyatakan lenyap ratusan
tahun silam. Sebelum Ceng Liong bereaksi, Kauwcu Bengkauw
telah menyambung:
“Konon keampuhan pukulan tersebut adalah, meski
hanya terdiri dari tujuh gerakan biasa, tetapi setiap gerakan

Tarian Liar Naga Sakti I 257


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang menyusul secara otomatis membawa kandungan tenaga


yang 2 kali lebih besar dari gerakan sebelumnya. Dan jika
seseorang telah sanggup memainkannya sampai gerakan ke-7
berarti orang itu telah sanggup menguasainya secara
sempurna. Fakta bahwa semua korban menunjukkan gejala
yang sama mengartikan, kita sedang berhadapan dengan
seorang yang telah sempurna meyakinkan Cit Sat Sin Ciang
tersebut. Dan terus terang saja Duta Agung, bahkan Tocu Lam
Hay Bun dan Kauwcu Bengkauw sendiripun masih bukan
tandingan orang tersebut”, jelas sekali bukan hanya nada,
tetapi ekspressi wajah Kauwcu Bengkauw ketika
mengucapkan kalimat terakhir sangat-sangat prihatin dan
bahkan terlihat begitu menyedihkan.
Menampak kerut dan keprihatinan di wajah kedua tokoh
tersebut, Kiang Ceng Liong terkejut dan segera maklum jika
persoalan tersebut bukanlah perkara kecil. Kesombongan dan
kegemaran akan nama baik dari ke-dua orang ini sudah sangat
dikenal olehnya, termasuk kakeknya. Tetapi, bahwa mereka
berdua sampai merendah dan mengatakan tidak akan
sanggup menghadapi manusia yang membekal Cit Sat Sin
Ciang, sungguh mengagetkannya. Karena itu diapun segera
bertanya sekaligus berusaha menepis kepenasarannya:
“Jiwi-Locianpwee, apakah memang Ilmu pukulan tersebut
sangat dahsyat dan tidaklah terlawan? Bagaimanakah jika
dibandingkan dengan ilmu pukulan lainnya yang bernama
Thian Tee Siang Mo yang bernama Bu-siang-te-im-hu-kut
(pukulan dingin pembusuk tulang)?
Kauwcu Bengkauw Siangkoan Tek menarik nafas panjang
sambil kemudian menjawab pertanyaan tersebut:

Tarian Liar Naga Sakti I 258


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Duta Agung, pada lebih 150 tahun sebelumnya, ada 5


ilmu pukulan jahat yang menjagoi dunia persilatan. Ke-5 ilmu
pukulan tersebut adalah Cit Sat Sin Ciang dari Lam Hay, Bu-
siang-te-im-hu-kut (pukulan dingin pembusuk tulang) milik
guru dari sepasang Iblis Langit Bumi, Ilmu Ceng Wua Hua Liat
Ciang Hoat (llmu pukulan Penggetar Urat Nadi) milik dari
Nenek Hoa Ciu Nio yang masih merupakan Bibi Guru dari
Kakek Guruku, Ilmu Hian Men It Goan Kong Ki (Tenaga Dalam
Dahsyat yang melumpuhkan Lawan) milik Sek-mo (iblis
cabul) Jit-sim-ang dan terakhir Ilmu Pukulan Si Sesat Tidak
Sesat Lurus Tidak Lurus Nenek Buyung Siok Sing yang bernama
ilmu sakti Ciat-lip-jiu (tangan sakti penerus tenaga)”
“Aku sudah pernah mendengar kisah 5 pukulan sakti
tersebut, tetapi kehebatan dan detail dari masing-masing ilmu
tersebut sungguh-sungguh aku tidak mengerti Kauwcu” Ceng
Liong kembali bertanya ketika Kauwcu Bengkauw berhenti
sejenak. Dan atas pertanyaan Ceng Liong, dia kembali
melanjutkan penjelasannya:
“Nenek Buyung Siok Sing mungkin adalah yang paling
lemah dari mereka berlima, tetapi Ilmunya Ciat Lip Jiu (Tangan
Sakti Penerus Tenaga) membuatnya mampu melawan tokoh
yang lebih lihay darinya. Pukulan sehebat apapun akan
sanggup digiringnya untuk diadu dengan pukulan orang lain,
atau ditumbukkan ke benda keras disekitarnya. Jika
kemampuan iweekang berimbang, dia bahkan akan sanggup
mengembalikan pukulan lawan tersebut lebih kuat dari yang
dilontarkan. Karena itu, meski iweekangnya lebih lemah, asal
tidak kalah sampai lebih dari setengah bagian, maka akan sulit
memukulnya. Disinilah letak keampuhan Ciat Lip Jiu. Hanya

Tarian Liar Naga Sakti I 259


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sayangnya, Nenek antik ini sudah lama menghilang bersama


dengan ilmu ampuhnya tersebut. Ke-4 ilmu lain, sebagaimana
kabar di dunia persilatan memiliki keampuhan yang sama
dengan tingkat kekejian yang hampir sama. Karena itu,
sebetulnya yang tepat bukan 5 pukulan jahat, tetapi 4 pukulan
jahat, karena yang benar-benar jahat dan keji adalah 4 ilmu
pukulan tersebut. Sementara Nenek Buyung Siok Sing sulit di
terka apakah dia tokoh sesat ataukah tokoh lurus, berbeda
dengan ke-4 tokoh lainnya yang memang benar-benar jahat
dan sadis”
Ceng Liong nampak manggut-manggut mendengarkan
penjelasan tersebut. Sementara itu, Kauwcu Bengkauw
nampak beristirahat sebentar dan melirik Tocu Lam Hay untuk
melanjutkan:
“Cit Sat Sin Ciang hanya bisa dilontarkan jika seseorang
telah menguasainya secara sempurna, jika tidak baru sampai
di pukulan kelima, pemiliknya bakal terkapar binasa kehabisan
tenaga. Sebagai perbandingan Duta Agung, dengan tingkat
kepandaianku sekarang ini, aku baru bisa memadai untuk
mulai belajar Cit Sat Sin Ciang. Sayangnya, ilmu tersebut telah
raib bersama dengan hilangnya Lamkiong Hok setelah sama-
sama terluka dalam pertempuran segi-lima di tepi pantai
Timur. Setelah pertempuran tersebut, Lamkiong Hok lenyap
bersama ilmu tersebut dan tidak pernah muncul kembali
hingga 150 tahun kemudian. Ilmu Bu-siang-te-im-hu-kut
(pukulan dingin pembusuk tulang) baru akan disebut
sempurna jika dalam mengeluarkan ilmu tersebut tersiar
hawa harum menggantikan bau busuk. Sepanjang pemilik
ilmu tersebut belum menguasai secara sempurna, maka bau

Tarian Liar Naga Sakti I 260


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

busuk yang akan keluar dari pemilik ilmu tersebut. Sejauh


pengetahuanku, Thian Tee Siang Mo belum sampai pada
tingkat ini kecuali guru mereka. Dan ilmu inipun sudah raib
bersama Thian Tee Siang Mo”
“Tetapi, ilmu Bu-siang-te-im-hu-kut (pukulan dingin
pembusuk tulang) sudah munculkan dirinya beberapa hari
sebelumnya di Bu Tong Pay ini” Ceng Liong menyela, dan
melanjutkan: Hanya saja, bau yang tersiar dari tubuh Toh Ling
yang menguasai ilmu itu masih bau busuk”
“Benar, sebetulnya kami berduapun heran, bagaimana
bisa seorang anak muda menguasai ilmu Bu-siang-te-im-hu-
kut (pukulan dingin pembusuk tulang) tersebut. Memang
sangatlah mungkin dia adalah murid pewaris dari Thian Tee
Siang Mo” jawab Tocu Lam Hay
“Tepat sekali, Toh Ling nampaknya membekal ilmu
tersebut dari Thian Tee Siang Mo” tegas Ceng Liong teringat
penjelasan Thian San Giokli
“Engkau yakin sekali dengan pandangan itu Duta Agung”?
Kauwcu Bengkauw bertanya heran.
“Beberapa waktu lalu, seorang locianpwee baru saja
memberitahuku asal-usul Toh Ling dan siapa gurunya” jawab
Ceng Liong sambil memandang Kakek tinggi besar berkopiah
bulan dan matahari itu.
“Siapakah tokoh tua tersebut Duta Agung”? bertanya
Kauwcu Bengkauw sambil menatap tajam ke arah Ceng Liong
“Dia adalah Thian Sat Giokli, tokoh tua dari Lembah Salju
Bernyanyi dimana Thian Tee Siang Mo di kalahkan dan

Tarian Liar Naga Sakti I 261


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

disekap oleh pemilik lembah itu Koai Todjin sejak 100 tahun
silam” jawab Ceng Liong.
“Ach, kiranya tokoh aneh itu yang mengalahkan dan
menyekap sepasang iblis yang sangat ganas itu” bergumam
Kauwcu Bengkauw, heran dan takjub akan informasi terakhir
itu. Sekaligus prihatin dengan munculnya salah satu dari 4
pukulan jahat yang mengganas 150 tahun silam.
“Bagaimana dengan ke-2 ilmu pukulan jahat lainnya”
Ceng Liong kembali bertanya sambil memandang Tocu Lam
Hay
“Kedua ilmu jahat lainnya yakni Ilmu Ceng Wua Hua Liat
Ciang Hoat (llmu pukulan Penggetar Urat Nadi) milik dari
Nenek Hoa Ciu Nio dan Ilmu Hian Men It Goan Kong Ki
(Tenaga Dalam Dahsyat yang melumpuhkan Lawan)
merupakan ilmu-ilmu pukulan jahat yang memiliki
keistimewaan berbeda. Jika Ceng Wua Hua Liat Ciang Hoat
dikerahkan dengan kekuatan penuh, maka sekali saja
menerobos pertahanan sinkang kita, dipastikan urat nadi kita
akan tergetar pecah. Jika sudah demikian, maka sulit
menghindari cacat atau bahkan kematian. Sementara Hian
Men It Goan Kong Ki merupakan lontaran tenaga dalam yang
sama dengan Bu-siang-te-im-hu-kut mengandalkan hawa
racun dan kekuatan tenaga dalam. Kelihatannya ke-lima tokoh
sesat pada masa lalu ini semuanya terluka berat karena
setelah pertempuran mereka di pantai timur, selanjutnya
tiada seorangpun juga yang masih menjumpai mereka hingga
saat ini”

Tarian Liar Naga Sakti I 262


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Tetapi, faktanya sekarang ini kita justru sedang


menghadapi 2 dari 4 pukulan jahat pada masa lalu. Dan jika
memang benar demikian, kedua ilmu pukulan jahat itu telah
muncul di Bu Tong Pay” Ceng Liong menyimpulkan sambil
memandang ke dua tokoh dihadapannya.
“Benar Duta Agung, justru karena menyadari gejolak yang
sangat mungkin akan segera kita hadapi, maka kami berdua
mencoba menyampaikannya dan bertukar pikiran dengan
Duta Agung. Karena, di sela menghadapi ancaman dunia
persilatan oleh kehadiran ke dua ilmu pukulan itu, kita
masing-masing sedang sibuk memikirkan pertarungan antara
kita satu tahun setengah kedepan” ujar Tocu Lam Hay yang
mana di wajahnya nampak benar kecemasan yang tak
tersembunyikan.
“Bagaimana menurut jiwi-locianpwee? Ancaman tersebut
sudah pasti memang harus ditanggulangi, sementara janji
pertemuan kita ke depan juga sudah kita tunda sekali. Jika
memang jiwi-locianpwee punya pendapat, aku yang muda
akan sedia untuk mendengarkannya” ucap Ceng Liong sambil
mengembalikan ide pertarungan mereka kepada kedua tokoh
Bengkauw dan Lam Hay tersebut.
“Duta Agung, sebagaimana telah disepakati dalam
beberapa pertarungan terakhir, pertemuan ataupun
pertarungan antara Pendekar Tionggoan yang diwakili
Lembah Pualam Hijau, Siauw Lim Sie, Bu Tong Pay dan
Kaypang dengan kami Lam Hay Bun, Bengkauw dan Thian Tok
telah berubah jauh maknanya. Jika dahulu aroma
memperebutkan nama masih sangat kental, maka akhir-
akhirnya lebih sebagai ajang uji kemampuan menakar sejauh

Tarian Liar Naga Sakti I 263


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mana kemampuan dan kemajuan masing-masing perguruan.


Karena itu, kami ingin usulkan bagaimana sekiranya
pertemuan berikut dilaksanakan di salah satu peserta dari 7
perguruan yang terlibat? Kalau selama ini dilakukan di wilayah
Tionggoan, maka kami ingin mengusulkan Lam Hay sebagai
tempat pertempuran berikutnya. Bagaimana kiranya
pandangan dan pendapat Duta Agung”? Ide dan usul yang
diajukan Kauwcu Bengkauw ini sangatlah menarik. Dan tentu
saja Ceng Liong setuju dengan makna pertempuran nantinya,
yakni sebatas uji kemampuan dan kemajuan masing-masing.
Hanya, tempat pelaksanaan di Lam Hay Bun, kelihatannya
Ceng Liong tidak berani mengambil keputusan sendiri. Karena
itulah diapun berkata sambil berpikir sejenak:
“Jiwi-locianpwee, rasanya sayapun secara pribadi sangat
sepakat dengan makna pertempuran itu nantinya. Semua
pihak rasanya tidak berkeberatan jika itu dilakukan sebatas
mengenali kemajuan dan kemampuan masing-masing. Hanya,
ijinkan aku mencoba menjajaki keinginan kawan-kawan Siauw
Lim Sie, Bu Tong Pay dan juga Kaypang. Dalam waktu dekat
kami akan menyampaikan keputusan terkait undangan untuk
melakukan pertemuan dan pertarungan di Lam Hay Bun” ujar
Ceng Liong, meski tidak memberi jaminan persetujuan, tetapi
nampaknya dia pribadi setuju dengan ide Bengkauw dan Lam
Hay. Hal itu membuat kedua tokoh besar di hadapannya
tersenyum dan manggut-manggut.
“Jika memang Duta Agung memandang penting untuk
membicarakan masalah tersebut dengan Siauw Lim Sie, Bu
Tong dan Kaypang, maka kami mengucapkan terima kasih.
Hanya, perlu kami tegaskan, karena keterlibatan salah

Tarian Liar Naga Sakti I 264


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

seorang sesepuh Lam Hay Bun dalam huru-hara Thian Liong


Pang, serta munculnya ilmu jahat yang dahulunya
dipergunakan salah seorang tokoh Lam Hay Bun, maka kami
ingin mengundang tokoh-tokoh Tionggoan untuk berkunjung
dan lebih mengenal Lam Hay Bun dan pulau kami di lautan
selatan. Pertemuan selanjutnya, kamipun sangat setuju jika
dilakukan di salah satu tempat Siauw Lim Sie, Lembah Pualam
Hijau, Bu Tong Pay ataupun Kaypang” demikian Tocu Lam Hay
Bun menjelaskan alasan undangannya ke Lam Hay Bun.
“Ide tersebut memang sangat menarik, karena itu dengan
senang hati kami akan bicarakan dan mudah-mudahan akan
disetujui sahabat-sahabat lainnya” Ceng Liong
mengungkapkan rasa senangnya yang tak tersembunyikan
dari raut wajahnya. Percakapan merekapun berjalan jauh
lebih santai dan menyenangkan, meskipun masalah-masalah
yang diajukan sebetulnya adalah masalah-masalah peka yang
sedang terjadi di rimba persilatan dewasa ini.
Dan ketika akhirnya percakapan mereka akan diakhiri,
saat kedua kakek tersebut sudah berdiri dari kursi yang
mereka duduki, Kiang Ceng Liong teringat suatu masalah yang
dititipkan oleh kakeknya:
“Kauwcu, maafkan jika aku melupakan sesuatu. Kakek
sempat membisikkan satu pesan untuk disampaikan kepada
Kauwcu, yakni berkaitan dengan perjodohan Nona Siangkoan
Giok Lian dengan Liang Tek Hoat” Ceng Liong berkata sambil
ikut berdiri, sementara Kauwcu Bengkauw mendengar berita
tersebut telah dengan gembira membalikkan badan dan
kembali menghadap Kiang Ceng Liong. Dari mulutnya segera
terdengar permohonan berita selanjutnya dari Ceng Liong:

Tarian Liar Naga Sakti I 265


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Apakah gerangan berita itu adalah berita gembira Duta


Agung”? sang Kauwcu tidak menyembunyikan nada gembira
dari suaranya.
“Menurut kong-kong, pihak keluarga Pangeran Liang dan
Kaypang telah menyetujui perjodohan Liang Tek Hoat dengan
Non Siangkoan Giok Lian. Namun, menurut saudara Tek Hoat
dan tadipun telah kubicarakan dengan nona Giok Lian, mereka
menunda hari bahagia mereka sampai setelah pertemuan
antara Perguruan Tionggoan dengan Lam Hay, Bengkauw dan
Thian Tok. Dengan demikian, hari bahagia mereka akan
dilangsungkan lebih satu setengah tahun kedepan” berkata
Ceng Liong sambil tersenyum.
“Hahahaha, aku tahu jika toako tidak akan
mengecewakanku. Terima kasih, terima kasih Duta Agung,
sampaikan salamku kepada kakekmu itu” tawa gembira
spontan terdengar dari mulut Kauwcu Bengkauw, dan karena
lepas tak ditahan-tahan, orang di luarpun pasti mendengarkan
tawa kakek tinggi besar ini.
“Kionghi, kionghi Kauwcu. Jangan lupa mengundang Lam
Hay di hari bahagia cucumu itu kelak” Tocu Lam Hay memberi
ucapan selamat. Dan seterusnya diapun menghadapi Ceng
Liong sambil berkata:
“Duta Agung, akan ada saatnya aku yang tua ini
memohon bantuanmu buat cucu cucuku nanti, hahahaha”
Tocu Lam Hay ikut bergirang, sekaligus diapun ingin mengikat
janji Ceng Liong untuk membantu mencarikan jodoh bagi
putra-putri atau cucu-cucunya kelak. Sudah tentu Ceng Liong

Tarian Liar Naga Sakti I 266


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

meski sekedar berbasa-basi tidaklah akan menolak


permohonan ini:
“Sudah tentu, jika memang berkesanggupan untuk
membantu, aku akan sangat senang melakukannya
locianpwee. Dan aku menunggu kesempatan untuk
melakukan sesuatu bagi Tocu Lam Hay Bun”
“Hahahaha, baiklah terima kasih Duta Agung. Biarlah kami
menunggu jawabanmu dalam beberapa hari ini sebelum kami
kembali ke Bengkauw dan Lam Hay”, Tocu Lam Hay Bun
kemudian ikut berbalik dan menyusul Kauwcu Bengkauw yang
telah berjalan ke pintu keluar.
“Terima kasih atas kunjungan Jiwi-Locianpwee” Ceng
Liong memberi hormat sambil menghantarkan kedua tokoh
besar itu ke luar ruangan dan mengucap terima kasih atas
kunjungan kedua tokoh besar itu.
“Baiklah, sampai berjumpa pula Duta Agung” dan belum
hilang nada suara itu, kedua manusia tinggi besar itu sudah
jauh berada di luar ruangan. Meninggalkan Duta Agung Kiang
Ceng Liong sendirian dalam ruangan tersebut.
=================
Dan, persoalan-persoalan itulah yang kembali memenuhi
pikirannya. Beberapa urusan telah dikerjakannya beberapa
hari ini. Pertama, meminta pandangan Siauw Lim Sie, Kaypang
dan Bu Tong Pay tentang usulan pertemuan setahun lebih ke
depan untuk dilaksanakan di Lam Hay Bun. Dan, ternyata baik
Siauw Lim Sie, Bu Tong Pay maupun Kaypang menyatakan
persetujuan atas usulan tersebut, terlebih karena disertai

Tarian Liar Naga Sakti I 267


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

alasan “guna lebih saling mengenal” dan bukan semata


urusan “pibu atau adu kepandaian”. Karena itu baik Siauw Lim
Sie, Bu Tong Pay maupun Kaypang telah dengan besar hati
kembali memberi kepercayaan kepada Ceng Liong untuk
menyampaikkan persetujuan atas pertemuan yang ditetapkan
akan dilaksanakan pada musim semi nanti.
Dengan demikian, untuk urusan yang pertama Ceng Liong
telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Bahkan, sebelum
Tocu Lam Hay Bun dan Kauwcu Bengkauw meninggalkan Bu
Tong Pay, Ceng Liong telah menyampaikan perihal
persetujuan mereka untuk mengunjungi Lam Hay Bun pada
musim semi satu setengah tahun ke depan. Dan hal itu
disambut dengan sangat gembira oleh masing-masing Kauwcu
Bengkauw, terlebih Tocu Lam Hay Bun. Merekapun pulang
dengan hati gembira.
Selain urusan itu, Ceng Liong juga telah mempercakapkan
persoalan munculnya pewaris 2 ilmu pukulan jahat pada 150
tahun silam, yakni ilmu Cit Sat Sin Ciang (Tangan Pengendali
tenaga) dari Lam Hay Bun dan juga ilmu Bu-siang-te-im-hu-kut
(pukulan dingin pembusuk tulang). Kiang Ceng Liong sekaligus
juga mengingatkan baik pihak Siauw Lim Sie, Bu Tong Pay dan
Kaypang untuk jauh lebih awas dan waspada terhadap
munculnya Toh Ling dengan kemampuan ilmu Bu Siang Te Im
Hu Kut yang kabarnya masih belum sempurna. Tetapi belum
sempurnapun sudah mampu mengimbangi Mei Lan dan Kwi
Song. Bagaimana jika sudah mampu menyempurnakan
ilmunya?
Sekaligus, Ceng Liong juga meminta agar semua awas
dengan munculnya pewaris Cit Sat Sin Ciang yang untuk saat

Tarian Liar Naga Sakti I 268


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ini nampaknya malah lebih berbahaya. Karena Ciangbundjin


Bu Tong Pay sudah menjadi korban. Selain itu, pewaris
pukulan ini tidak akan muncul jika belum sempurna
menguasai ilmu tersebut. Karena itu, kewaspadaan harus
sangat ditingkatkan, sekaligus upaya penyelidikan harus
dilakukan secara bersama-sama. Pertemuan merekapun
menyepakati semua, baik Lembah Pualam Hijau, Kaypang
maupun Siauw Lim Sie akan ikut membantu penyelidikan
pembunuhan Ciangbundjin Bu Tong Pay.
Akan tetapi, khusus Lembah Pualam Hijau, dalam
komitmen bersama 4 perguruan baru akan mulai bergerak
setelah 2 bulan kedepan. Hal inipun hanya akan terbatas
kepada pergerakan Duta Agung karena kebersamaan dengan
4 perguruan besar Tionggoan. Jangka waktu 2 bulan, karena
dalam waktu dua bulan ini Lembah Pualam Hijau sedang
mempersiapkan hari pernikahan Nenggala dengan Duta
Dalam Lembah Pualam Hijau, Kiang Li Hwa. Kesempatan itu
juga Ceng Liong menyampaikan undangan kepada 4
perguruan, dan hanya mereka undangan di luar Lembah
Pualam Hijau. Tidak ada undangan lain yang dilayangkan dan
upacara pernikahan inipun tidaklah disiarkan di dunia
persilatan.
Sayangnya Kiang Ceng Liong sama sekali tidak
memperhatikan, karena memang sama sekali tidak tahu jika
ada salah seorang peserta pertemuan yang terpukul dengan
kabar gembira itu. Disudut, Souw Kwi Beng nampak tertunduk
lesu, dan hanya seorang Kwi Song belaka, saudara kembarnya,
yang mengerti benar mengapa kokonya tiba-tiba berubah
begitu lesu dan tidak bersemangat. Kabar gembira dan

Tarian Liar Naga Sakti I 269


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

undangan dari Ceng Liong merupakan berita buruk dan


melesukan bagi seorang Kwi Beng. Dan kabar itu telah
membuka lembaran baru yang akan ditempuh seorang Kwi
Beng ke depan. Apa dan bagaimanakah itu?
Setelah mengatur kesepakatan dengan ke-empat
perguruan Tionggoan, pada hari kedua setelah upacara duka,
Ciangbundjin Siauw Lim Sie dan rombongannyapun
meninggalkan Bu Tong Pay. Hampir bersamaan waktunya
dengan keberangkatan Tocu Lam Hay Bun dan Kauwcu
Bengkauw. Banyaknya tamu yang meninggalkan Bu Tong pada
hari kedua, hampir sama banyaknya dengan yang berangkat
pada hari pertama. Karena itu, menjelang malam hari, Bu
Tong Pay sontak menjadi jauh lebih sepi dibandingkan hampir
8 hari sebelumnya yang begitu ramai dikunjungi ratusan atau
mungkin ribuan tamu pelayat.
Pada malam hari kedua itulah Ceng Liong kembali
mengajak bertemu ke-4 pendekar muda, kawan
seangkatannya untuk membicarakan kesiapan mereka
menghadapi gejolak baru rimba persilatan. Pada kesempatan
itu, Ceng Liong mengingatkan bahaya 2 ilmu pukulan rahasia
yang sangat berbahaya dan sekaligus berdiskusi bersama
bagaimana upaya menanggulanginya. Baik Kwi Song maupun
Mei Lan mengugkapkan jika tingkat kemampuan Toh Ling
tidak berada di sebelah bawah kemampuan mereka. Dan
ketika mengetahui bahwa Toh Ling bahkan belum sempurna
menguasai ilmunya, semua segera sadar jika lawan sungguh-
sungguh sangat berbahaya. Itulah sebabnya Kiang Ceng Liong
menanyakan kembali kemampuan kawan-kawannya setelah

Tarian Liar Naga Sakti I 270


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

beberapa bulan terakhir kembali melatih diri di perguruan


masing-masing.
Dan hampir semua gembira karena ternyata peninggalan
Kolomoto Ti Lou bagi mereka semua sudah mendekati tingkat
akhir penguasaan tahap kedua dari lembaran sakti Kolomoto
Ti Lou. Hanya saja, mereka masing-masing memperdalam dari
jalur berbeda-beda setelah kemungkinannya dibuka oleh
Kolomoto Ti Lou. Baru pada pertemuan itulah mereka
mengerti dan tahu, bahwa masing-masing mereka, terutama
Kwi Beng, Kwi Song dan Tek Hoat telah diajak berdiskusi
secara mendalam oleh tokoh aneh itu guna mencapai tahap
kedua berdasarkan ajaran ilmu perguruan masing-masing.
Dan nampaknya, selain Kiang Ceng Liong, ke-4 pemuda
lainnya sudah hampir sanggup menguasai tahapan kedua
tersebut.
Pada akhirnya semua sepakat, bahwa menguasai tahapan
kedua nampaknya akan memadai untuk tidak kalah melawan
Cit Sat Sin Ciang maupun ilmu busuk Toh Ling. Dan berarti,
mereka masing-masing masih harus giat berlatih untuk
beberapa waktu ke depan baru bisa merasa cukup memadai
untuk melaksanakan tugas atas nama perguruan masing-
masing. Dan setelah pertemuan tersebut, Kwi Beng yang sejak
awal memang kurang bersemangat tetapi tidak kentara
karena memang orangnya pendiam, langsung mohon diri
untuk berangkat meninggalkan Bu Tong Pay besok pagi
harinya bersama adiknya Kwi Song. Sementara Tek Hoat
masih akan bertahan selama sehari atau dua hari menemani
adiknya Mei Lan, selain juga masih harus bicara dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 271


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Siangkoan Giok Lian, kekasihnya, yang juga masih bertahan


untuk sehari dua hari kedepan.
====================
Demikianlah, hari ketiga setelah upacara duka, sebagian
besar tamu sudah meninggalkan Bu Tong Pay. Penjagaan
sudah berkurang jauh dan karena itu Barisan 6 Pedang
Lembah Pualam Hijau sudah kembali berada bersama Duta
Agungnya. Di Bu Tong Pay, selain Kiang Ceng Liong yang
sengaja di tahan bukan oleh Mei Lan, tetapi oleh Sian Eng Cu
Tayhiap dan Kwee Siang Le yang konon memang diminta oleh
suhu mereka untuk minta bantuan dari Kiang Ceng Liong
untuk satu urusan tertentu; juga masih terdapat Liang Tek
Hoat, kakak Liang Mei Lan, serta juga Siangkoan Giok Lian.
Pagi hari yang cerah dilalui Ceng Liong dengan
mengenangkan kembali betapa banyak kekisruhan yang
dijumpainya hanya sekitar 6 bulan setelah dia tidak sekalipun
beranjak dari Lembah Pualam Hijau. Sayangnya, tidaklah
mungkin dia benar-benar berlalu dari dunia persilatan karena
masih terikat persahabatan dengan beberapa perguruan
terbesar di Tionggoan. Selain itu, diapun memiliki beberapa
sahabat yang lama sehati dalam berjuang melawan Thian
Liong Pang beberapa waktu sebelumnya. Semua fakta ini
membuatnya sangat kesulitan untuk menarik diri dan tidak
terlibat dengan urusan dunia persilatan.
Dan, nampaknya hari ketiga inipun Ceng Liong tetaplah
tidak akan kekurangan tamu. Ketika matahari mulai beranjak
lebih tinggi, dia mendengar di luar ada lagi tamu yang ingin
bertemu dengannya. Dari suaranya, dia mengetahui jika yang

Tarian Liar Naga Sakti I 272


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

datang berkunjung ada 3 orang, Tek Hoat, Giok Lian dan


kekasihnya Mei Lan. Dan benar saja, Barisan 6 Pedang yang
mengenal ke-tiga pendekar muda ini telah membiarkan
ketiganya menemui Ceng Liong.
Ke-empat orang ini memang memiliki hubungan yang
akrab, karena itu mereka tidak berbasa-basi untuk langsung
duduk. Sementara Ceng Liongpun sudah turun dari tempat dia
biasanya bersamadhi jika tidak tidur dan menyambut
kedatangan ketiga orang sahabatnya itu. Tetapi, Ceng Liong
yang baru kali ini berhadapan langsung dan dengan cermat
memandangi Giok Lian sedikit terkejut dengan getaran
kekuatan yang luar biasa dari sorot mata gadis itu. Karena
terkejut, Ceng Liong segera menegurnya dengan halus:
“Lian Moi, nampaknya engkau tidak lagi berada di bawah
kemampuan Lan Moi, dan kawan-kawan lainnya.
Kemajuanmu dan kekuatanmu nampaknya menghadapi
kemajuan luar biasa jika aku tidak salah”
“Ach, matamu sungguh sulit untuk dibohongi untuk
urusan kesaktian Liong ko. Semua adalah jasa dari mendiang
suhu yang terhormat, Bhiksu Chundamani yang
mengangkatku menjadi murid penutupnya saat-saat terakhir
menjelang kematian datang menjemputnya”
“Ach, tepat seperti perkiraan suhu. Bahwa dalam waktu
berdekatan beliau, locianpwee Pek Sim Siansu Wie Tiong Lan
dan Bhiksu Chundamani akan berpulang. Selain karena usia
tua, juga karena penggunaan tenaga dalam dan tenaga batin
yang kelewat besar pada pertarungan di markas Thian Liong
Pang. Mereka memang menggunakan tenaga-tenaga tersisa

Tarian Liar Naga Sakti I 273


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan membuat batas usia mereka menjadi lebih cepat” ujar


Ceng Liong
“Tepat, suhu juga mengucapkan hal yang sama Liong ko.
Itulah sebabnya dia berkeras mengajarku dengan metode
yang sangat aneh, tetapi yang diakuinya juga pasti dilakukan
oleh Locianpwee Kiang Sin Liong, Wie Tiong Lan dan Kolomoto
Ti Lou. Bahkan konon, menurut suhu, mereka memang
akhirnya bersepakat menempuh cara ini sebagai cara atau
jalan terakhir melihat mara bahaya di depan” tambah Giok
Lian.
“Benar, suhu juga memang menyebutkan hal yang sama”
Mei Lan juga nimbrung, karena memang cara yang aneh dan
luar biasa yang ditempuh gurunya untuk mempersiapkan
mereka ber-empat saudara seperguruan. Setahunya, cara
tersebut memang luar biasa dan terhitung mempercepat
batas usia suhunya untuk datang mengakhiri kehidupannya.
Sementara Tek Hoat tidak banyak bicara. Bukan karena
tidak berani menyela kekasihnya bicara, tetapi karena
gurunya sudah beberapa tahun sebelumnya meninggal.
Tetapi, sedikit banyak dia mengerti apa yang dibicarakan Ceng
Liong, kekasihnya Giok Lian dan adiknya Mei Lan. Karena
Kolomoto Ti Lou telah memberitahunya dan telah membuka
pintu selebar-lebarnya baginya untuk mampu meningkat lebih
jauh bersama dengan Kwi Beng, Kwi Song, Mei Lan dan Ceng
Liong. Namun, lebih detail dia sulit berbicara.
Sementara itu, berbeda dengan pertemuan sebelumnya,
Ceng Liong yang kaget dan terkejut dengan kemampuan yang

Tarian Liar Naga Sakti I 274


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terpancar kuat dari sorot mata Siangkoan Giok Lian telah


berkata:
“Lian moi, bolehkah engkau menahan seranganku ini .....”
sambil berkata demikian Ceng Liong mengibaskan lengannya
secara perlahan. Bersamaan dengan itu sejalur angin pukulan
yang sama sekali tidak mengeluarkan suara telah dengan
cepat mengarah ke Giok Lian. Dan seperti dugaan Ceng Liong,
Giok Lian tidak menjadi gugup, tetapi dengan tenang dan
penuh percaya diri telah mendorongkan lengannya
menyambut pukulannya. Dan hasilnya, keduanya terkejut
tetapi keduanya juga nampak tersenyum senang.
“Luar biasa, engkau telah mampu membaurkan Bu Sing
Sinkang (Tenaga Sakti Tiada Tara) aliran Budha dari Bhiksu
Chundamani kedalam iweekang perguruanmu Lian moi,
kionghi, kionghi. Engkau bahkan sudah berada setengah
langkah di depan kawan-kawan lainnya dengan menguasai
tahapan kedua dengan bantuan Bhiksu Chundamani yang
sakti itu”
“Ach, semua berkat jasa suhu. Beliau bahkan mengajariku
Sam Ciang Khay Thian Loan Te (Tiga Jurus Membuka Langit
Mengacau Bumi), ilmu mujijat bermuatan kekuatan sihir ala
Thian Tok. Beliau bekerja keras selama dua bulan terakhir
sebelum selesai menciptakannya. Tetapi engkaupun sungguh
luar biasa Liong ko, nampaknya meski aku telah maju sangat
jauh, tetapi aku belum mampu menang melawanmu.
Tangkisanku bagaikan tenggelam di dasar samudera luas”
“Ach, tingkatan kita tidaklah jauh berbeda Lian moi,
sebagaimana juga Tek Hoat dan Lan moi. Hanya, kita masih

Tarian Liar Naga Sakti I 275


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

harus bekerja keras agar sanggup menghadapi persoalan di


depan yang nampak lebih rumit itu” Ceng Liong tetap
merendah, meski sejujurnya dia kaget dengan kemajuan Giok
Lian yang demikian pesat itu. Dalam perkiraannya, Giok Lian
nampaknya telah lebih dahulu menguasai tingkatan yang
sejajar dengan tahapan kedua ilmu Kolomoto Ti Lou yang
sedang diadaptasi oleh teman-teman lainnya. Dia tahu, Mei
Lan, Tek Hoat, Kwi Beng dan Kwi Song sudah sangat dekat
dengan penguasaan tahapan itu. Dengan Mei Lan ditaksirnya
sebentar lagi akan segera menguasainya dengan baik.
Dengan kondisi Giok Lian dan Mei Lan seperti sekarang
membuat Ceng Liong merasa lebih tenang untuk menghadapi
gejolak dunia persilatan kedepan. Menghadapi Toh Ling yang
masih akan menyempurnakan ilmu Bu-siang-te-im-hu-kut
(pukulan dingin pembusuk tulang) maupun menghadapi Cit
Sat Sin Ciang yang sudah makan korban Ciangbundjin Bu Tong
Pay. Tetapi, ketika mengingat salah satu korban adalah
“CIANGBUNDJIN BU TONG PAY”, tiba-tiba naluri Ceng Liong
seperti bergetar. Bukan tidak mungkin sasaran lainnya adalah
Pangcu Kaypang ataupun Ciangbundjin Siauw Lim Sie selain
dirinya sendiri? Sontak diapun berpaling ke arah Tek Hoat dan
bertanya:
“Tek Hoat, kapan rombongan Kaypang meninggalkan Bu
Tong Pay”?
Tek Hoat yang kaget atas pertanyaan tiba-tiba dari Ceng
Liong sudah dengan cepat menjawab pertanyaan tersebut:
“Kurang lebih sudah setengah harian, karena mereka
berangkat tadi pagi-pagi benar. Suheng memberitahuku ketika

Tarian Liar Naga Sakti I 276


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

akan berangkat, dan jika tidak salah mereka telah berpamitan


semalam, bukankah demikian Lan Moi”? sambil melirik Mei
Lan yang membenarkan sambil menganggukkan kepala.
“Ada apa sebenarnya Liong ko”? Mei Lan bertanya,
mewakili kepenasaran yang sama dengan pertanyaan yang
terkandung di benak Tek Hoat.
“Jika disini Ciangbundjin Bu Tong Pay yang menjadi
korban, bukan tidak mungkin Cit Sat Sin Ciang mengincar
tokoh-tokoh utama dari 4 perguruan besar yang tercantum
dalam daftar itu. Tek Hoat ...... kurasa ..... kurasa” Ceng Liong
tidak menyelesaikan kalimatnya. Tetapi kelanjutan kalimat itu
sudah cukup jelas bagi semua mereka yang berada di dalam
ruangan itu.
“Benar, dugaanmu sangat mungkin. Dan jika benar
dugaan tentang Cit Sat Sin Ciang, maka rombongan Kaypang
dan Siauw Lim Sie berada dalam bahaya” dugaan Tek Hiat
tepat sekali.
“Pendekar Kembar, Kwi Beng dan Kwi Song telah
menyusul rombongan Siauw Lim Sie. Tek Hoat sebaiknya
bersama Nona Giok Lian cepat menyusul rombongan
Kaypang. Aku merasakan firasat yang kurang baik” Ceng Liong
menatap Tek Hoat dan Giok Lian bergantian, dan tak terasa
baik Tek Hoat maupun Giok Lian menjadi seram sendiri
melihat cahaya dan sinar mata Kiang Ceng Liong yang berubah
menjadi begitu berwibawa itu. Belum lagi Tek Hoat dan Giok
Lian memberi persetujuan, Ceng Liong telah berkata:
“Sebaiknya kalian berdua cepat pergi, urusan nanti kita
bicarakan belakangan”

Tarian Liar Naga Sakti I 277


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tek Hoat dan Giok Lian saling berpandangan dan


kemudian keduanya saling mengangguk. Sejenak kemudian
kedua tubuh anak muda itu telah melesat pergi. Menyusul
rombongan Kaypang.

Episode 6: Ada Yang Pergi .... Ada Yang Datang (1)


Tidak lama setelah Tek Hoat dan Giok Lian berlalu, Sian
Eng Cu datang menemui Ceng Liong. Begitu memasuki
ruangan, Sian Eng Cu menjadi kaget menemukan dalam
ruangan itu juga sudah ada Liang Mei Lan siauw sumoynya.
Tetapi kedua orang dalam ruangan itu, yakni Ceng Liong dan
Mei Lan sedang berdiri tegak dan sepertinya sedang
mengalami ketegangan. Karena itu, sambil mengeluarkan
suara “ehm”, Sian Eng Cu kemudian memasuki ruangan itu:
“Duta Agung, siauw sumoy, ada apakah gerangan”?
Adalah Ceng Liong yang lebih dahulu menguasai dirinya.
Dan dengan cepat dia menyambut kehadiran Sian Eng Cu dan
mempersilahkannya duduk:
“Ach, maafkan kami lupa menyambut locianpwee. Mari,
mari silahkan duduk”
“Tapi mengapa kalian berdua sepertinya sangat tegang
tadinya”? Sian Eng Cu bertanya keheranan namun tidak
beranjak ke tempat duduk yang tersedia di tengah ruangan
tersebut.
“Kami sedang membicarakan Cit Sat Sin Ciang (Ilmu Silat
Tujuh Gerakan), suheng. Karena Ilmu itulah yang ternyata
menjadi penyebab kematian dari Bu Tong Ciangbundjin” Mei

Tarian Liar Naga Sakti I 278


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lan menjawab setelah akhirnya diapun berhasil untuk


mengatasi rasa tegangnya barusan.
“Apanya dari Cit Sat Sin Ciang yang membuat kalian
begitu tegangnya” Sian Eng Cu masih berpenasaran.
“Locianpwee, beberapa saat sebelumnya, ketika sedang
membicarakan kemunculan kembali Ilmu Cit Sat Sin Ciang dan
penyebab kematian Bu Tong Pay Ciangbundjin, tiba-tiba aku
memperoleh firasat buruk. Karena, jika Ciangbundjin Bu Tong
Pay menjadi sasaran, mengapa tidak dengan petinggi Kaypang
dan juga Siauw Lim Sie? Karena firasat itu, aku telah meminta
Tek Hoat dan nona Giok Lian untuk segera menyusul
rombongan Kaypang. Untuk Siauw Lim Sie, tadi subuh Kwi
Beng dan Kwi Song telah menyusul rombongan Siauw Lim Sie.
Selain itu, Ciangbundjin Siauw Lim Sie masih ditemani
suhengnya serta 3 rombongan pendekar Siauw Lim lainnya.
Tetapi, harap saja tidak terjadi sesuatu yang berada di luar
harapan kita”
Mendengar penjelasan Ceng Liong, Sian Eng Cu
sendiripun tertular rasa tegang yang sama. Tetapi tidak
berlangsung lama. Pertam, sudah beberapa hari terakhir dia
tenggelam dalam ketegangan yang luar biasa setelah
kematian gurunya. Kedua, karena memang kedatangannya
adalah untuk menjemput Kiang Ceng Liong atas sebuah pesan
gurunya. Dan urusan ini dirasakannya sangatlah penting.
Entah bagaimana dia berfirasat ada sebuah urusan besar di
balik pesan gurunya untuk dibuka bersama Ceng Liong. Apa
gerangan? Maka diapun kemudian berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 279


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Duta Agung, sebagaimana sudah kukatakan sebelumnya


dan mungkin siauw sumoy telah memberitahumu, sebelum
meninggal suhu meninggalkan pesan terkait denganmu. Yakni
agar kami membawamu memasuki ruangan dimana suhu
biasanya samadhi dan melatih ilmunya. Kamipun saudara
seperguruan tidak memahami apa maksud utama mendiang
suhu. Melihat bahwa Duta Agung masih memiliki banyak
urusan lainnya, maka bersama toa suheng dan ji suheng telah
menyepakati. Biarlah setelah semua kesibukan telah berlalu,
hari ini kami akan membawa Duta Agung memasuki ruangan
suhu tersebut. Bagaimana, apakah sudah bisa kita menuju
kesana Duta Agung”?
“Baiklah, akupun sudah siap sejak pagi tadi locianpwee,
silahkan” sambil berdiri Ceng Liong memberi jalan dan
menunjukkan bahwa memang dia telah siap untuk mengikuti
Sian Eng Cu untuk menuju ruang khusus yang biasanya
digunakan Pek Sim Siansu Wie Tiong Lan.
Sian Eng Cu telah dengan sigap ikut berdiri dan seterusnya
menoleh kepada Liang Mei Lan sambil berkata:
“Sumoy, mari”
Maka berangkatlah mereka bertiga. Keluar dari ruangan
tempat Ceng Liong menginap dan dengan dipimpin Sian Eng
Cu dan Liang Mei Lan. Dari arah yang dituju nampaknya
mereka mengarah ke bagian belakang kuil Bu Tong Pay. Dan
tepat di pintu belakang kuil tersebut, yakni akses untuk
menuju ke belakang gunung Bu Tong San yang dirahasiakan
dan tidak sembarang orang boleh masuk, Jin Sim Todjin telah

Tarian Liar Naga Sakti I 280


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menunggu. Dan dengan hikmat dia menjura ke arah Duta


Agung Kiang Ceng Liong sambil berkata:
“Mari, Duta Agung”
Dan ke-empat orang itupun melanjutkan perjalanan
menuju ke bagian belakang Kuil yang kebetulan juga menuju
pinggang gunung yang sangat terpencil dan sulit didatangi
orang. Sebagaimana hari-hari biasa, jalan menuju ruangan
yang dikhususkan bagi Wie Tiong Lan harus ditempuh tanpa
bersuara. Karena itu, keempat orang itupun berjalan tanpa
ada yang bersuara. Semua dalam diam dan tenggelam dalam
pikiran masng-masing. Dan tak lama kemudian mereka sampai
di pinggang gunung. Di bagian tanah yang agak tinggi, nampak
sebuah pintu masuk kedalam sebuah Goa yang sudah ditata
sedemikian rupa. Tidak salah lagi, itulah nampaknya ruangan
khusus bagi Wie Tiong Lan yang memang dirancang sesuai
dengan keinginan sesepuh Bu Tong Pay itu semasa masih
hidup.
“Toa suheng, Duta Agung telah ada bersama kami”
demikian Jin Sim Todjin buka suara untuk memberitahu Kwee
Siang Le, murid tertua Wie Tiong Lan, bahwa Kiang Ceng Liong
sudah berada di depan pintu masuk ruangan tersebut. Dan
benar saja, tidak menunggu sampai berapa lama, gua yang
telah memiliki pintu sebagaimana ruangan dalam rumah
biasa, telah perlahan-lahan terbuka. Dan dari dalam
muncullah seorang lelaki bertubuh sedang, berwajah penuh
wibawa dan hanya berpakaian ala kadarnya seperti kalangan
pertapa. Dia berdiri tepat di pintu masuk, dan setelah
memandangi semua orang yang datang, tokoh itupun
kemudian berkata dengan hormat:

Tarian Liar Naga Sakti I 281


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Selamat datang Duta Agung, terima kasih atas


kesediaanmu membantu kami memenuhi pesan mendiang
suhu. Mari silahkan masuk” sambil menjura memberi salam
dan hormat kepada Kiang Ceng Liong. Dan begitu Ceng Liong
membalas penghormatan dan beranjak mulai bergerak, orang
tua itupun, Kwee Siang Le murid kepala Wie Tiong Lan
menoleh kearah kedua sutenya dan sang sumoy:
“Ji-sute, sam-sute dan sumoy, mari silahkan ikut masuk ke
dalam” dan mendahului semua, memimpin di depan Kiang
Ceng Liong yang telah bergerak, tokoh yang menjadi murid
tertua Wie Tiong Lan itu, yakni Kwee Siang Le telah memimpin
mereka semua masuk secara perlahan-lahan ke dalam
ruangan. Di-ikuti oleh Ceng Liong dan berturut-turut masuk
adalah Jin Sim Todjin, murid kedua Wie Tiong Lan, Sian Eng Cu
murid ketiga dan Liang Mei Lan, murid terakhir atau penutup
dari sesepuh Bu Tong Pay itu.
“Silahkan Duta Agung ....” Kwee Siang Le selaku murid
tertua Wie Tiong Lan kemudian mempersilahkan Kiang Ceng
Liong untuk maju ke depan. Dalam ruangan itu memang
terdapat 4 tempat duduk tetapi bukan kursi, melainkan
tempat khusus bagi orang untuk bersila dengan alas benda
yang nampak lunak. Nampaknya memang disediakan untuk
ke-4 murid Wie Tiong Lan setiap kali datang menghadapnya.
Karena ke-empat tempat duduk bersila itu, terdapat di
hadapan sebuah tempat bersila atau bersamadhi yang sedikit
agak ke atas. Sebagaimana masa hidupnya, Pek Sim Siansu
memang tokoh yang sederhana. Tidak nampak kesan mewah
di ruangannya, tetapi tempat itu tertata secara rapih dan
bersih. Dan ke-tempat yang sedikit agak ke atas, nampaknya

Tarian Liar Naga Sakti I 282


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tempat biasanya Pek Sim Siansu Wie Tiong Lan samadhi, Ceng
Liong di arahkan untuk duduk. Setelah semua dalam
posisinya, Kwee Siang Le selaku murid tertua telah berkata:
“Duta Agung, menurut amanat suhu, kami diminta agar
Duta Agung bersedia untuk membantu kami. Urusan ini
terkait sebuah peninggalan suhu yang kami berempat sebagai
muridnya, tak seorangpun yang mengerti apakah gerangan
itu. Karena itu, silahkan Duta Agung ......” Kwee Siang Le
berbicara atas nama adik-adik seperguruannya sambil
mempersilahkan Kiang Ceng Liong untuk menduduki tempat
dimana biasanya Wie Tiong Lan samadhi.
Dalam keadaan biasa, hal tersebut sebetulnya sangatlah
terlarang. Karena tempat dimana suhu biasanya samadhi dan
melatih diri, terlarang bagi orang-orang luar. Hanya saja,
keadaan ini justru dipesankan oleh Wie Tiong Lan sesaat
sebelum dia meninggal. Karena itu, semua murid, ke-empat
muridnya tidak ada yang berani membangkang. Mereka telah
menyepakati untuk memberikan kesempatan kepada Ceng
Liong untuk duduk di tempat itu. Karena toch hal itu
berdasarkan atas pesan terakhir guru mereka.
Tetapi Kiang Ceng Liong sendiri sebetulnya masih belum
paham betul apa yang diinginkan Wie Tiong Lan. Hanya saja
ketika kemudian dia disuruh untuk menduduki tempat dimana
Wie Tiong Lan biasanya berlatih dan samadhi, diapun segera
sadar bahwa ternyata seperti suhunya, Wie Tiong Lan telah
mempersiapkan sesuatu sebagai peninggalan bagi murid-
muridnya. Tetapi entah apa gerangan peninggalan tersebut,
Ceng Liong masih belum mampu meraba secarra keseluruhan,

Tarian Liar Naga Sakti I 283


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tetapi dia telah dapat menerka bagaimana dan apa gerangan


peninggalan tersebut.
Karena diapun telah diberitahu bahwa baik Suhunya, Wie
Tiong Lan dan Bhiksu Chundamani telah menciptakan ilmu
ajaib bersama Kolomoto Ti Lou begitu menyadari bahwa batas
usia mereka sudah menjelang datang. Ilmu yang mereka
ciptakan diberi nama Thian Liong Heng Khong (Naga Langit
Jalan di Udara), sejenis pewarisan kekuatan atau kepandaian
melalui medium “udara”. Hanya orang yang telah mencapai
tingkat kesempurnaan tertinggi yang sanggup melakukan
pewarisan semacam ini. Baik Bhiksu Chundamani, Kiang Sin
Liong, Wie Tiong Lan maupun Kolomoto Ti Lou menciptakan
ilmu ajaib ini dari skema utama yang dikembangkan di Thian
Tok, yakni sebuah ilmu bernama – Memindahkan Hawa
Mengisi Kosong Menjadi Penuh. Model ini adalah model
pemindahan kekuatan dengan cara sesat dengan resiko yang
dihadapi juga sangat besar.
Menurut Bhiksu Chundamani, ada satu Ilmu Sesat yang
sangat terkenal di Thian Tok namun yang diketahuinya telah
punah. Ilmu tersebut memampukan seseorang yang telah
mencapai tingkat tertinggi dalam penguasaan ilmu silat dan
ilmu kebatinan termasuk ilmu sihir, sanggup memindahkan
hawa tenaganya kepada orang lain. Tetapi, menurut
sepengetahuannya, proses itu membutuhkan kerjasama
minimal 2 tokoh berkemampuan sama namun akan
mengorbankan salah satu dari kedua tokoh itu. Atau, jikapun
hanya dilakukan satu orang, maka syaratnya sangat berat.
Setelah pewarisan, maka orang yang mewariskan hawa akan
binasa. Tetapi, juga bisa dilakukan dengan dibantu benda-

Tarian Liar Naga Sakti I 284


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

benda atau barang-barang pusaka, hewan-hewan pusaka


berhasiat mujijat ataupun obat-obatan yang teramat langka
dan sangat sulit untuk ditemukan. Si penerima manfaat, akan
menjadi seperti “manusia baru”, namun sekaligus akan
mengalami gangguan-gangguan. Bisa gangguan fisik ataupun
bahkan gangguan kejiwaan.
Ilmu rahasia yang hanya menjadi issue di Thian Tok ini,
justru ditemukan oleh Bhiksu Chundamani dari catatan Naga
Pattinam yang tertinggal ketika terjadi pertempuran di markas
utama Thian Liong Pang beberapa bulan silam. Nampaknya
mereka, para tokoh pentolan yang sudah sepuh itu, sedang
menyelidiki dan mempelajari ilmu tersebut ketika mengalami
penyerbuan. Dan dalam ketergesaan, terutama menghadapi
pertarungan antar “tokoh tua” kedua kelompok, mereka
terpukul kalah dan mundur dengan meninggalkan catatan
tersebut. Dan dari catatan itulah Bhisku Chundamani bersama
Kolomoto Ti Lou, Kiang Sin Liong dan Wie Tiong Lan meramu
sebuah ilmu baru. Ilmu tersebut dibentuk dari fondasi dasar
Ilmu-ilmu keagamaan, terutama melalui Bhiksu Chundamani
dan Wie Tiong Lan – yang kemudian dipertajam oleh
Kolomoto Ti Lou dan Kiang Sin Liong. Jadilah ilmu “Thian Liong
Heng Khong”, sebuah pemindahan hawa maupun tenaga
kepada orang-orang yang memiliki jalur atau fondasi tenaga
iweekang atau sinkang yang sama.
Khusus bagi Bhiksu Chundamani maupun Wie Tiong Lan,
karena landasan iweekang mereka memang berdasarkan jalur
keagamaan (Budha dan Tao), maka mereka mampu
melakukan pewarisan ke orang lain sejauh masih berada di
jalur tenaga dalam lurus. Fungsinya lebih ke “memperkuat”

Tarian Liar Naga Sakti I 285


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

daripada “menambahkan”. Hal yang tak mampu dilakukan


oleh Kiang Sin Liong – sebab dia hanya mampu untuk
“menambahkan” atau “memperkuat” murid-murid ataupun
cucu-cucu muridnya semata. Dan inilah yang dialami oleh
Kiang Tek Hong yang kepandaiannya sudah musnah, tetapi
beroleh pengampunan dari kakeknya, meski untuk itu dia
harus bersumpah tidak akan lagi meninggalkan Lembah
Pualam Hijau dengan alasan apapun. Sementara Kiang Ceng
Liong sendiri hanya menerima warisan yang bersifat
“memperkuat” karena Sin Liong telah melihat bagaimana
murid sekaligus cucu buyutnya itu banyak mengalami
kemajuan di tangan Kolomoto Ti Lou. Selain, Ceng Liong
sendiri memperoleh manfaat besar lainnya. Yakni, sebagai
orang yang dipilih mereka ber-empat menjadi “medium” atau
“pihak” yang membantu ke-4 anak muda lainnya melalui
pewarisan beberapa ilmu mujijat lainnya.
Skema kasar ilmu rahasia inilah yang kemudian
dikembangkan bersama 4 tokoh sakti ini untuk menandingi
kemungkinan bahaya yang dilakukan oleh pentolan Thian
Liong Pang yang masih berkeliaran. “Naga langit (Thian Liong)
diibaratkan “tenaga sakti” – dan “tenaga sakti ini bisa
berpindah tempat melalui medium udara” atau Heng Khong
(jalan di udara). Akibat dari memikirkan dan menciptakan ilmu
ini ke-empat tokoh sakti itu terpaksa mengorbankan beberapa
tahun usia mereka. Terutama karena mereka harus
mempertahankan unsur “lurus” dari proses pemindahan agar
tidak mencelakakan murid yang kepada mereka tenaga sakti
itu diwariskan. Bhiksu Chundamani dan Wie Tiong Lan karena
aliran iweekang mereka memang dari aliran Budha atau

Tarian Liar Naga Sakti I 286


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keagamaan (Tao), maka tenaga mereka tersebut akan sangat


membantu “penerima” menjadi jauh lebih kuat. Karena
tenaga dalam aliran mereka bersifat memperkuat tenaga
dalam manapun sejauh beraliran lurus. Berbeda dengan Giok
Ceng Sinkang milik Kiang Sin Liong yang beraliran lurus,
namun bukan dari aliran hud (Budha) maupun to (tao). Inilah
sebabnya Kiang Sin Liong lebih dahulu kehabisan “bensin” dan
lebih dahulu menghadapi batas usianya, karena tenaga dan
pikiran yang digunakan kelewat banyak dan besar.
Tetapi, ilmu Thian Liong Heng Khong (Naga Langit Jalan
di Udara) dilakukan oleh seorang yang masih hidup. Dan
nampaknya Giok Lian telah mengalaminya dengan Bhiksu
Chundamani, sebagaimana Sian Eng Cu dan Mei Lan sebelum
kematian guru mereka. Bagaimana jika seseorang telah
meninggal? Dan inilah untungnya Ceng Liong ketika disiapkan
oleh Kolomoto Ti Lou ber-empat dalam pertemuan dan
percakapan terakhir mereka sebelum Kolomoto Ti Lou
kembali ke tanah asalnya. Lewat pertemuan tersebut Ceng
Liong beruntung karena ditempah dengan Cing-peng-kang-khi
atau ilmu ketenangan jiwa dan Ceng Thian Sin Ci (Telunjuk
Sakti Penggetar Langit). Ilmu Cing Peng Kang Khi adalah dasar
kebatinan guna menolak dan mengembalikan kekuatan-
kekuatan hitam dan kekuatan sihir, tetapi sekaligus menjadi
landasan untuk membantu penyaluran “tenaga sakti lewat
udara”. Hanya, untuk membantu penyalurannya, dalam hal si
pemilik tenaga telah meninggal dan mengumpulkan
tenaganya untuk disalurkan, maka dibutuhkan ilmu Ceng
Thian Sin Ci (telunjuk sakti penggetar langit) untuk menjadi
alat penggerak kekuatan tersebut.

Tarian Liar Naga Sakti I 287


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Berdasarkan ilmu-ilmu terakhir inilah Ceng Liong


kemudian menciptakan beberapa ilmu baru, termasuk
memperkuat kemampuannya dalam ilmu “Tatapan Naga
Sakti”. Dan tanpa disadarinya, dia kembali telah melakukan
lompatan yang sangat jauh dalam penguasaan ilmu silatnya.
Dan karena itu, maka Ceng Liong telah mengerti apa yang
akan dilakukannya ketika Kwee Siang Le menyuruhnya
menduduki tempat dimana Wie Tiong Lan biasa bersamadhi.
Dan seterusnya dihadapannya, duduk dan bersila ke empat
murid Pek Sim Siansu Wie Tiong Lan, menghadapnya dengan
wajah yang keheranan dan kebingungan. Karena
bagaimanapun mereka masih kurang memahami apa maksud
utama guru mereka.
Begitu menduduki tempat yang memang disediakan
untuknya, sekujur tubuh Ceng Liong bergetar sejenak. Tetapi
dia segera sadar jika tempat disekitar dia duduk adalat tampat
utama yang disiapkan Wie Tiong Lan untuk mengumpulkan
warisan tenaganya buat murid-muridnya. Hanya, karena
inipun pengalaman pertama bagi Ceng Liong, otomatis diapun
sedikit tergetar dan tegang. Dia memang belum pernah
menggunakan Cing Peng Kang Khi maupun Ceng Thian Sin Ci
setelah melatihnya berulang-ulang belakangan ini. Hanya,
yang dirasakannya ilmu-ilmu tersebut seperti memudahkan
dirinya dalam mengatur ketenangan batin serta memperkuat
ilmu-ilmu yang sudah dimilikinya saat ini.
Tetapi sebelum dia memulai proses tersebut, Ceng Liong
merasa perlu untuk memberi penjelasan terkait dengan apa
yang akan dia lakukan. Hal ini penting guna menghindari
gangguan-gangguan akibat ketidak-tahuan atas proses yang

Tarian Liar Naga Sakti I 288


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

nanti berlangsung secara berbeda tersebut. Dan, proses itu


selain masih baru baginya, juga relatif masih baru bagi ke-
empat murid Wie Tiong Lan yang sekarang sedang bersila dan
bersiap dihadapannya. Apalagi, karena diapun baru pertama
kalinya melakukan dan mempraktekkan ilmu-ilmu yang
diterimanya dari ke-empat guru besar itu. Seandainya terjadi
gangguan dari pihak penerima, maka akibatnya bakal sangat
fatal bagi mereka semua. Bukannya beroleh keuntungan,
malah sebaliknya. Karena itu, Ceng Liong kemudian berkata:
“Para locianpwee dan Lan moi, proses hari ini nantinya
bakalan sangat rumit dan menguras banyak tenaga fisik dan
batin kita semua. Karena itu, ketenangan dan keselamatan
kita semua benar-benar harus terjamin dan kita semua sama
sekali tidak boleh diganggu orang luar. Selain itu, kita semua
harus melakukan samadhi, dan jangan sekali-sekali melawan
ataupun mengeluarkan tenaga menolak untuk apa yang akan
kulakukan nantinya. Yang harus dilakukan adalah membuka
semua saluran hawa dalam tubuh, sehingga kita semua
sanggup mengetahui apa gerangan yang dimaksudkan
locianpwee Pek Sim Siansu Wie Tiong Lan. Harap kita semua
bersiap-siap, aku akan memulainya .....”
“Jangan takut Duta Agung, tanpa perintah dan gerakanku,
tidak akan mungkin ada siapapun yang mampu menerobos
kemari” Kwee Siang Le memberikan jaminan untuk
keselamatan mereka.
“Baiklah, jika demikian mari kita mulai”
Setelah melihat semua sudah bersiap, Kiang Ceng
Liongpun kemudian mulai berkonsentrasi. Dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 289


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

penguasaan Cing Peng Kang Khi yang malahan sudah setingkat


di atas pengerahan kekuatan batinnya tempo hari, kini Ceng
Liong sudah mampu mencapai tingkat konsentrasi yang lebih
tinggi dan jauh lebih cepat. Bahkan, dengan ilmu yang
dituntunkan oleh Kolomoto Ti Lou itu, dia sanggup menahan
gempuran-gempuran kekuatan yang berlandaskan sihir,
kekuatan batin, maupun kekuatan-kekuatan yang tidak
nampak oleh mata. Dia telah mampu menguasai ketenangan
yang luar biasa meskipun mengalami gangguan atau serangan
melalui mata, telinga ataupun mata batinnya.
Dan benar sesuai dugaannya. Pek Sim Siansu Wie Tiong
Lan telah meninggalkan petunjuk baginya. Ketika dia akhirnya
memasuki kondisi “ketenangan jiwa”, dimana dia sanggup
berkomunikasi dengan pihak lain lewat kekuatan batin, tiba-
tiba dia merasakan sebuah getaran yang menyentuhnya untuk
berkomunikasi. Dia cepat sekali sadar jika Guru Besar Pek Sim
Siansu Wie Tiong Lan pastilah yang berusaha untuk
memberinya petunjuk. Dan benar, segera setelah dia
mengenangkan serta membayangkan Pekk Sim Siansu Wie
Tiong Lan serta mengerahkan “Cing Peng Kang Khi” segera
menyusup ke telinganya sejenis suara yang mengambang
namun sangat jelas. Suara itu berbicara dan memasuki
“telinga batinnya”, dan dengan mudah dia memahami karena
di eja perlahan-lahan seakan takut Ceng Liong tak akan
mampu mengingatnya kembali:
“Anakku, terima kasih atas bantuanmu. Karena ini
adalah percakapan satu arah setelah aku meninggalkan
badan kasarku, maka engkau hanya bisa mendengarkan
pesan-pesan dan petunjukku satu kali saja. Hal-hal

Tarian Liar Naga Sakti I 290


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mendasar pastilah telah ditinggalkan suhumu dan Kolomoto


Ti Lou. Hanya ada beberapa hal yang perlu kusampaikan
kepadamu dalam waktu yang singkat ini: Pertama, engkau
pasti telah mendengar dan melatih Ilmu Thian Liong Heng
Khong (Naga Sakti Jalan diudara) dan telah dibekali Cing
peng kang khi dan Ceng thian sin ci oleh Kolomoto Ti Lou,
Bhiksu Chundamani dan suhumu. Aku tidak meragukan
kemampuanmu saat ini. Nah, inilah satu pesanku untukmu
dan beberapa hal yang perlu kamu lakukan: Pertama, Ilmu
Ceng Thian Sin Ci (Telunjuk Sakti Penggetar Langit) adalah
peninggalan tokoh tua ratusan tahun lalu yang kutemukan
lebih 80 tahun lalu. Tetapi, karena sedang berlatih banyak
ilmu Bu Tong, ilmu tersebut yang kutemukan dari rangka
seorang tua dalam bentuk kitab tipis, tidak pernah kulatih.
Selain itu, aku terikat sumpah kepada mendiang guruku
untuk tidak akan melatih ilmu lain di luar Bu Tong Pay dan
ilmu yang kuciptakan sendiri. Tak disangka, Kolomoto Ti Lou
mengetahui kalau ilmu dalam kitab tipis itu konon adalah
ilmu sakti Ciat-lip-jiu (tangan sakti penerus tenaga) yang
sudah ratusan tahun lenyap. Kitab tipis itupun, memang
tidak menuliskan nama ilmu yang tercatat didalamnya,
nampaknya ditulis tergesa ketika tokoh tua itu menjelang
ajalnya. Nach, kuminta engkau menurunkan ilmu itu kepada
murid bungsuku karena kitab tipis itu luruh ketika kami ber-
empat membukanya beberapa waktu lalu. Kolomoto Ti Lou
dan Kiang Sin Liong telah meramunya menjadi Ceng Thian
Sin Ci (Jari Sakti Penggetar Langit), tetapi bagi Lan-ji dan jika
Li Koan berjodoh lebih tepat tepat dengan ilmu Ciat-lip-jiu
(tangan sakti penerus tenaga). Caranya mudah anakku,
cukup dengan pengerahan hawa penarik, penolak,

Tarian Liar Naga Sakti I 291


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

penggetar, pembalik, penggiring, penghantar ke “lengan”


dan bukan sepertimu ke”jari”, dan seterusnya suara
mengambang dan perlahan itu menjelaskan kouwkoat atau
teori Ilmu Ciat Lip Jiu kepada Ceng Liong.
Dan selesai dengan menurunkan kouwkoat itu, kembali
suara mengambang yang ditinggalkan Wie Tiong Lan sebelum
meninggal itu melanjutkan: “kuharap engkau menaati
sumpahku kepada pemilik kitab itu, yakni tidak menurunkan
ilmu tersebut kepada lebih dari 3 orang. Dan sebagai pemilik
ilmu itu sekarang ini, engkau memiliki hak untuk melarang
orang mewariskannya kepada siapapun sebelum minta
ijinmu. Dan kedua, hal selanjutnya adalah Ceng Thian Sin Ci
digubah dengan saat engkau menggunakan Cing Peng Kang
Khi – tanpa paduan dan kombinasi itu, maka proses
pemindahan hawa dan tenaga sakti tidak akan terjadi,
karena aku sudah meninggal. Dalam posisimu sekarang,
getarkan kekuatan penarik pada ujung jarimu untuk
kemudian setelah kekuatan sudah memadai dan sesuai
dengan yang ingin engkau pindahkan, maka kombinasikan
dengan menggunakan Thian Liong Heng Khong untuk
dipindahkan kepada murid-muridku. Anakku, karena
kebutuhan untuk mempertahankan Bu Tong Pay, maka
setengah kekuatan tenaga yang kupupuk kutinggalkan
kepada Tong Li Koan Sian Eng Cu. Murid bungsuku, dengan
menerima Ilmu Ciat Lip Jiu (tangan sakti penerus tenaga)
dan sepuluh persen kekuatanku sudah lebih dari cukup.
Selain itu, diapun dengan warisan itu akan bisa dengan
segera menyempurnakan tahapan kedua sesuai skema
Kolomoto Ti Lou dalam jalur ilmu ciptaanku. Kepada murid

Tarian Liar Naga Sakti I 292


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kepala dan murid keduaku, engkau membaginya secara


merata, karena mereka memiliki tugas dan
tanggungjawabnya masing-masing. Dan terakhir anakku,
engkau akan mengalami kelelahan yang luar biasa, tetapi
menggunakan semua ilmu mujijat pada kesempatan ini
adalah latihan yang mungkin takkan pernah lagi engkau
alami kedepan. Untungnya, Giok Ceng Sinkangmu sudah
nyaris mendekati kakek buyutmu hingga tidak akan lama
engkau memulihkan diri. Baik-baiklah menjaga dirimu dan
kepadamu kutitipkan Lan ji”
Dan suara mengambang yang masuk ke telinga batin Ceng
Liong itupun perlahan-lahan sirna, dan Ceng Liong sadar jika
pesan itu sudah disampaikan dan kekuatan penyanggahnya
secara otomatis musnah. Suara itupun hilang dan takkan
pernah muncul lagi sampai kapanpun. Tetapi, semua pesan itu
sudah sangat jelas diserap Ceng Liong, termasuk kouwkoat
Ilmu Ciat Lip Jiu yang secara sangat aneh, ternyata sudah
puluhan tahun berada di tangan Pek Sim Siansu Wie Tiong
Lan. Hanya karena sumpah kepada gurunya, maka ilmu itu
terpendam selama 80 tahunan dan baru ketika diingatkan
Kolomoto Ti Loulah dia mengingatnya kembali. Untungnya,
meski sudah sangat usang, kumal dan nyaris rusak, tetapi dia
masih mampu membacanya dan kemudian menggubahnya
bersama-sama teman-temannya hingga melahirkan Ceng
Thian Sin Ci dengan disempurnakan bersama dengan Sin Liong
dan Kolomoto Ti Lou serta bahkan juga Bhiksu Chundamani.
Karena mereka berempat, yakni para tokoh tua itu, sudah
sedang menghadapi saat akhir kehidupan, tiada lagi jarak dan
rasa risih untuk saling mengetahui apa dan bagaimana ilmu

Tarian Liar Naga Sakti I 293


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

itu. Tetapi, mereka menghormati sumpah Wie Tiong Lang dan


karena itu, Ceng Liong tidak bulat-bulat menerimanya.
Namun, toch akhirnya kouwkoat itu diturunkan juga
kepadanya untuk dicarikan paling banyak 3 orang sebagai
“muridnya” dalam ilmu tersebut. Dan harus atau hanya Wie
Tiong Lan seorang yang memiliki hak untuk menurunkan ilmu
ajaib tersebut.
Pesan terakhir Wie Tiong Lan, kembali adalah penegasan
tentang seorang muridnya, murid penutupnya Liang Mei Lan.
Dan ini jelas adalah pesan dan amanat seorang yang telah
meninggal, menguatkan kembali kesepakatan antara suhunya
Kiang Sin Liong dengan Wie Tiong Lan. Sudah tentu Ceng Liong
sangat gembira dan sangat setuju, hanya, tetap saja dia harus
jelas lebih dahulu dengan Siangkoan Giok Hong. Dan, batas
yang diberikan dan disepakatinya dengan Mei Lan adalah
setelah pertemuan antara Pendekar Tionggoan menghadapi
Bengkauw, Thian Tok dan Lam Hay Bun. Ceng Liong tidak
banyak memikirkan urusan perjodohan itu, karena toch
antara dia dengan Mei Lan sudah sepakat, begitu juga kedua
keluarga masing-masing. Maka diputuskannya untuk
melanjutkan kerjanya:
Sekarang, secara perlahan Ceng Liong mengerahkan
tenaga penarik dari Ceng Thian Sin Ci. Benar saja, ketika dia
mengerahkan tenaga tersebut, jarinya bergetar tanda
kekuatan yang sangat besar berkumpul di ujung jarinya.
Secara otomatis, tenaga “penarik” itu dia kombinasikan
dengan “tenaga pengumpul”, namun tenaga yang tertarik
masih terus dan terus bertambah. Namun, Ceng Liong masih
belum terbebani dengan pertambahan tenaga yang sangat

Tarian Liar Naga Sakti I 294


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

besar itu. Ketika kemudian secara perlahan, tenaga yang


ditariknya mulai berkurang volume pertambahannya bahkan
kemudian berhenti, dia tahu bahwa saatnya mengerahkan
Thian Liong Heng Khong. Awalnya dia bingung di arahkan
kemana, tetapi setelah mengingat urut-urutan yang dijelaskan
Wie Tiong Lan tadi, dia sadar kekuatan yang sangat besar di
ujung jarinya harus di arahkan kepada Sian Eng Cu. Yang
membuat Ceng Liong memeras tenaganya adalah menahan
tenaga tersebut di ujung jarinya untuk kemudian
mengerahkannya bergerak ke arah Sian Eng Cu. Namun
sebelumnya dia mengirim suara dalam “percakapan batin satu
arah” kepada Sian Eng Cu, dan hanya Sian Eng Cu seorang
yang mampu mendengarkannya:
“Locianpwee, buka saluran hawa dan sekali-sekali jangan
mengeluarkan tenaga menolak, karena kita akan celaka
bersama nantinya. Ini adalah sebagian besar warisan inti
tenaga locianpwee Pek Sim Siansu Wie Tiong Lan guna
menjaga Bu Tong Pay selaku Ciangbundjin .....”
Benar saja, Sian Eng Cu yang menerima kiriman suara itu
telah membuka saluran hawanya dan berada dalam posisi
“pasrah” dan “terbuka”. Beberapa saat kemudian dia merasa
tubuhnya tergetar hebat, karena posisinya memang membuka
diri dan saluran hawa. Ceng Liong pada saat bersamaan
menarik Thian Liong Heng Khong dan mengganti dengan
“tenaga memindahkan” dari Ceng Thian Sin Ci. Maka semakin
bergetarlah sekujur badan Sian Eng Cu karena secara
bersamaan warisan tenaga gurunya mengalir deras ke
tubuhnya. Dia bahkan nyaris dia tak sanggup menerima
warisan tenaga yang sangat besar itu jika Ceng Liong tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 295


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan cepat mengerem dan memperlambat proses


pemindahan. Pada saat memperlambat ini, Ceng Liong
terpaksa harus mengerahkan sebagian besar kekuatan
sinkangnya. Perlambatan itu tepat waktunya, karena Sian Eng
Cu sudah nyaris gelagapan untuk menyatukannya dengan
hawa tenaga dalam tan-tiannya. Tetapi akhirnya, perlahan-
lahan proses itupun berlangsung hingga usai. Saat itu, bahkan
sejak pertengahan hingga proses berakhir, banjir keringat
melanda keduanya. Dan tubuh Sian Eng Cu sempat bergetar-
getar dan bergoyang-goyang oleng kekiri maupun kekanan
akibat penuhnya hawa yang masuk ketubuhnya dan tidak
segera dapat dipadukan dan disatukan ke tan-tian.
Beberapa waktu kemudian Ceng Liong melihat tubuh Sian
Eng Cu mulai normal dan berarti apa yang dia lakukan
sebelumnya sudah sangat tepat. Diapun kemudian
mengerahkan tenaga “penyembuh” (self healing) yang
menjadi keistimewaan sinkangnya, Giok Ceng Sinkang dan
beberapa saat kemudian diapun kembali pulih. Saat dia pulih,
dia menyaksikan Sian Eng Cu sudah tenggelam dalam proses
penting, yakni meleburkan tenaga suhunya dengan tenaganya
sendiri. Tubuhnya tidak lagi bergetar-getar, tetapi telah
tenggelam dalam diam. Begitupun Sian Eng Cu sama sekali
tidak sadar jika kekuatannya sekarang ini sudah menyamai
atau nyaris menyamai kemampuan siauw sumoynya sekarang
ini. Melihat Sian Eng Cu sudah memasuki proses tersebut,
maka Ceng Liong kemudian memutuskan untuk melanjutkan
pekerjaannya. Sesuai pesan Wie Tiong Lan maka giliran
selanjutnya adalah Liang Mei Lan. Murid terakhir Pek Sim
Siansu, sekaligus yang menjadi jodoh sesuai kesepakatan

Tarian Liar Naga Sakti I 296


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

guru-guru mereka. Untungnya mereka berdua saling


mencintai.
Namun berbeda dengan Sian Eng Cu, proses dengan Liang
Mei Lan berlangsung relatif jauh lebih mudah. Selain karena
tenaga yang diwariskan lebih kecil, juga daya terima dan
kesiapan Mei Lan memang berada di atas sam suhengnya.
Karena itu, Ceng Liong tidak banyak menguras tenaganya.
Yang melelahkannya adalah, karena pada saat bersamaan dia
mengerahkan kekuatan batin dan kekuatan sinkangnya. Itulah
sebabnya setelah proses kedua, Ceng Liong mengalami
keletihan, terutama keletihan tenaga batinnya yang terkuras
banyak. Namun demikian kemauan keras dan keinginan
membantu membuatnya mampu bertahan dan mampu
secepatnya memulihkan diri. Dan tak lama kemudian, diapun
kembali melanjutkan pekerjaannya membantu anak murid
Wie Tiong Lan ini.
Dan sebagaimana proses dengan Mei Lan, upayanya
membantu Kwee Siang Le dan Jin Sim Todjin, juga tidak
berlangsung berat. Selain karena sudah mengalami proses dua
kali pemindahan tenaga dengan Sian Eng Cu dan Mei Lan,
Ceng Liongpun sudah lebih memahami penggunaan ilmu-ilmu
tersebut. Tanpa disadari Ceng Liong, ilmu Ceng thian Sin Ci
(Jari Penggetar Langit) yang dikuasainya menjadi semakin
mantap penguasaan serta penggunaannya. Bahkan, diapun
telah mampu merancang skema ilmu baru dengan
memanfaatkan Ceng Thian Sin Ci sebagai ilmu pukulan dan
ilmu totokan. Meski memang lebih ringan, tetapi waktu yang
dibutuhkan Ceng Liong dalam empat kali pemindahan
pewarisan hawa sakti, berlangsung sama lamanya untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 297


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

setiap murid Wie Tiong Lan itu. Lebih 4 jam lamanya Ceng
Liong tenggelam dalam Cing Peng Kang Khi serta
menggunakan berganti-ganti Ceng Thian Sin Ci dan Thian
Liong Heng Khong.
Setelah proses tersebut selesai, mereka berlima, Ceng
Liong bersama dengan ke-4 saudara seperguruan tersebut
tenggelam dalam samadhi. Mereka berempat, para murid Wie
Tiong Lan Melebur warisan kekuatan guru mereka kedalam
kekuatan masing-masing. Dan juga sekaligus melanjutkan
dengan memeriksa dan melatih kembali kekuatan mereka
yang telah bertambah maju karena warisan tenaga murni guru
mereka. Masing-masing tak ada yang tahu berapa banyak dan
berapa besar warisan tenaga yang mereka peroleh. Hanya
Ceng Liong seorang yang memahami dan diapun berpendapat
bahwa adalah jauh lebih baik menutup mulut dan tidak
mengemukakannya. Dan memang seperti itu selanjutnya. Ke-
empat saudara seperguruan itu telah paham bahwa masing-
masing menerima pesan dan tugas yang berbeda dari guru
mereka, dan tak seorangpun yang berniat membangkang.
Itulah sebabnya tak satupun yang berusaha saling tahu berapa
besar kekuatan yang mereka terima dari suhu mereka itu.
Satu hal yang pasti, keempatnya terharu dengan
pengorbanan guru mereka yang sampai saat terakhir masih
mengumpulkan tenaga murninya untuk diwariskan kepada
mereka. Sang guru memang telah berpesan jika apa yang
dilakukannya, semata untuk kejayaan dan masa depan Bu
Tong Pay. Dan saat itu, guru mereka telah menyelesaikan
tugasnya, kini adalah masa mereka untuk melanjutkan tugas
sang suhu. Menjaga dan melanjutkan kejayaan Bu Tong Pay.

Tarian Liar Naga Sakti I 298


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bahkan juga bersiaga untuk sebuah petaka yang sangat


mungkin datang menghampiri Bu Tong Pay pada masa
mendatang sebagaimana ramalan sang Guru Besar.
Hampir 6 jam kelima orang itu berada di ruangan yang
dikhususkan bagi Wie Tiong Lan semasa hidupnya. Dan
ruangan itu, selanjutnya akan diwarisi oleh Kwee Siang Le,
murid yang menerima peritah gurunya untuk melanjutkan
penyempurnaan ilmu-ilmu warisan sang guru. Dan itu berarti
murid pertama ini akan selalu berada di Bu Tong Pay,
menempati ruangan gurunya dan melatih murid-murid
terpilih Bu Tong Pay. Sama dengan Jin Sim Todjin yang diminta
untuk memperdalam dan mengembangkan ilmu-ilmu dalam
Bu Tong Pay berdasarkan dasar tenaga dalam guru mereka
yang dari jalur agama tao (to). Dan Jin Sim Todjin akan berada
di kuil Bu Tong Pay menjaga pesanggrahan perpustakaan,
karena disana terdapat semua buku pusaka Bu Tong Pay.
Selain disana memang terdapat sebuah ruangan khusus yang
diperuntukkan guna melatih kekuata tenaga dalam.
Liang Mei Lan dipersiapkan sejak masa kecilnya untuk
menghadapi ancaman bagi rimba persilatan Tionggoan.
Karena itu, ilmunya memang meningkat pesat sejak masa
remajanya dan bahkan jauh meninggalkan kakak-kakak
seperguruannya. Hanya saja, karena anak perempuan itu
tumbuh besar dalam penjagaan ketiga kakak seperguruannya,
maka aslinya dia adalah murid bungsu di perguruannya.
Tetapi, dalam prakteknya dia dianggap sebagai anak, baik oleh
Kwee Siang Le maupun Sian Eng Cu yang mendidik dan
membesarkan Mei Lan. Sementara, Jin Sim Todjin sendiri,
meski ketat beragama, tetapi menyayangi Mei Lan bagai

Tarian Liar Naga Sakti I 299


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

anggota keluarganya sendiri. Itulah sebabnya, kemajuan Liang


Mei Lan sama sekali tidak membuat iri ketiga suhengnya yang
ikut membesarkannya sejak masa bocahnya. Sebaliknya,
mereka selalu membantu dan menyemangati sang sumoy
agar berhasil ketika sednag berlatih dan menemukan
kesulitan.
Dan sebagaimana dugaan Wie Tiong Lan, tambahan
tenaga serta proses pemindahan hawa lewat kekuatan batin,
mempercepat kemajuan Mei Lan. Seusai pewarisan dan
beberapa jam dilakukannya untuk peleburan tenaga sakti, Mei
Lan menemukan bahwa dia telah dengan mudah
mengendalikan tenaga pembatas serta memutar balik tenaga
secara sangat mudah. Artinya, tahapan kedua mengikuti ilmu
pusaka Kolomoto Ti Lou telah dicapainya. Dan dia menjadi
sangat bangga dan gembira dengan capaian tersebut.
Bahkan, diapun belakangan diajarkan teori dan
penggunaan Ilmu Ciat Lip Jiu (Tangan Penggiring Tenaga) oleh
Kiang Ceng Liong. Maka semakin lengkaplah Liang Mei Lan.
Apalagi karena selain itu tenaga dalamnya juga meningkat
pesat dengan bantuan hawa murni gurunya. Meski mendapat
sebagian kecil saja tenaga gurunya, tetapi Mei Lan merasakan
dan mengalami kemajuan luar biasa dalam penguasaan ilmu-
ilmu kepandaiannya.
Sian Eng Cu, sebagaimana pesan gurunya akan menerima
tugas besar sebagai Ciangbundjin Bu Tong Pay yang baru.
Sebuah wasiat telah dituliskan Wie Tiong Lan untuk urusan
tersebut. Dan sebagai seorang tokoh yang “di dewa kan” di Bu
Tong Pay, nyaris bisa dipastikan jika wasiatnya itu akan
diterima baik oleh semua tokoh Bu Tong Pay. Dan memang

Tarian Liar Naga Sakti I 300


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

demikian adanya, sepuluh hari setelah Ceng Liong


meninggalkan Bu Tong Pay, Sian Eng Cu secara resmi
ditetapkan menjadi Ciangbundjin Bu Tong Pay. Sebelumnya,
Sian Eng Cu telah berguru berhari-hari kepada ji suhengnya,
Sian Eng Cu Tayhiap. Karena itu, pada saat peresmiannya
menjadi Ciangbundjin Bu Tong Pay, diapun kemudian masuk
menjadi Pendeta Agama To dan seterusnya bergelar Thian
Hoat Todjin. Selama beberapa hari, diapun belajar
mengembangkan apa yang diajarkan Ceng Liong yang
menggubah Ceng Thian Sin Ci menjadi ilmu-ilmu pukulan dan
totokan yang maha sakti. Dan belakangan, ini menjadi salah
satu ilmu andalan Ciangbundjin Bu Tong Pay. Ceng Liong
sengaja tidak menurunkan Ciat Lip Jiu karena bakal makan
waktu lama, padahal dia masih harus menurunkannya kepada
Liang Mei Lan. Tetapi, Ceng Liong kurang menyadari bahwa
Ceng Thian Sin Ci adalah gubahan dari Ciat Lip Jiu, hanya Ceng
Thian Sin Ci telah digubahnya sendiri menjadi ilmu pukulan
dan totokan.
Itulah sebabnya Ceng Liong mengajarkan Ceng Thian Sin
Ci (Jari Penggetar Langit) sebagai sebuah ilmu pukulan dan
totokan dengan membuka kemungkinan mengembangkannya
menjadi semacam kekuatan Ilmu Ciat Lip Jiu. Hanya, ilmu ini di
tangan Ciangbundjin Bu Tong Pay berkembang menjadi salah
satu ilmu tangan kosong andalan Bu Tong Pay. Tentu saja sang
Ciangbundjin hanya tahu bahwa itu warisan gurunya, tanpa
tahu bahwa ilmu mujijat itu adalah gubahan Kolomoto Ti Lou
dan Kiang Sin Liong untuk tujuan berbeda. Tetapi, tetap saja
Ciangbundjin Bu Tong ini belakangan menekuni ilmu mujijat
ini lebih sebagai ilmu totokan dan ilmu pukulan. Berbeda

Tarian Liar Naga Sakti I 301


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan Ceng Liong dan belakangan Mei Lan yang menekuni


skema utama ilmu itu dan mengembangkannya baik sebagai
ilmu totokan maupun menggiring tenaga lawan. Toch ternyata
yang dikembangkan sang Ciangbundjin tidak kalah lihay dan
tidak kalah hebatnya dengan dasar ilmu yang dimiliki oleh
Ceng Liong dan Mei Lan tersebut.
Setelah menyelesaikan tugas di Bu Tong Pay, menjelang
malam Kiang Ceng Liong akhirnya beristirahat. Dia berencana
untuk mengumpulkan kembali semua semangat dan
tenaganya yang banyak terkuras tadi. Sambil merenungkan
kembali praktek penggunaan ilmu-ilmu baik Thian Liong Heng
Khong, Ciat Lip Jiu, Ceng Thian Sin Ci maupun Cing Peng Kang
Khi. Terutama dia melatih kembali ilmu Ciat Lip Jiu (Tangan
Penggiring Tenaga) untuk diwariskan kepada Liang Mei Lan.
Dia memperkirakan baru akan meninggalkan Bu Tong Pay 2
hari lagi setelah melatih Mei Lan dalam Ilmu Ciat Lip Jiu dan
gubahan ilmu totokan dan pukulan Ceng Thian Sin Ci kepada
Sian Eng Cu.
Tetapi, malam belum lama menjelang. Ceng Liongpun
baru beristirahat selama beberapa saat setelah tenggelam
dalam samadhi menggubah ilmu dan melatih diri. Tiba-tiba
pintu kamarnya diketok dan Mei Lan sudah langsung masuk
dan berkata:
“Liong ko, ikut aku” dari nada suara Mei Lan, Ceng Liong
paham kalau sesuatu peristiwa penting telah terjadi. Dan
memang benar, di salah satu ruangan tamu kemana Mei Lan
membawanya, telah berisi beberapa orang. Dan orang-orang
di dalamnya adalah: Liang Tek Hoat yang nampak kelelahan
dan sedikit terluka, Siangkoan Giok Lian yang juga nampak

Tarian Liar Naga Sakti I 302


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kelelahan, Ciu Sian Sin Kay yang nampaknya terluka dalam


sangat parah. Sekilas pandang Ceng Liong segera paham apa
yang terjadi, karena itu dia tidak banyak bertanya, tetapi
tatapan matanya terus terarah kepada Ciu Sian Sin Kay karena
dia melihat tokoh itu terluka dalam yang sangat parah.
“Locianpwee, maafkan aku ....” sambil berkata demikian,
Ceng Liong mengerahkan tenaga Giok Ceng Sinkang dan
serangkum hawa dingin-dingin empuk segera meresap
memasuki tubuh Ciu Sian Sin Kay. Menyadari Duta Agung
muda ini memang memiliki tingkat penguasaan Giok Ceng
Sinkang yang sudah teramat tinggi, Ciu San Sin Kay segera
membuka diri dan membiarkan tenaga penyembuh Ceng
Liong memasukinya. Dan benar saja, tidak beberapa lama,
tenaga dalamnya yang sudah sulit di atur, mulai kembali
berkumpul di tan-tian. Dan tidak lama kemudian dia telah
mampu menguasai dirinya dan tinggal membutuhkan waktu
untuk pulih kembali. Ceng Liongpun kemudian menyudahi
bantuannya, untuk kemudian sambil berpaling kepada Tek
Hoat dia bertanya:
“Hmm, apa sebenarnya yang terjadi”?
Benar, apa sebenarnya yang terjadi? Untuk
mengetahuinya, sebaiknya kita mundur beberapa jam.
Mundur ke masa ketika Tek Hoat dengan ditemani oleh
kekasihnya Siangkoan Giok Lian mengerahkan segenap
kekuatan mereka untuk mengejar robongan Kaypang yang
telah berjalan mendahului mereka lebih dari 5 jam. Meski
telah lama mendahului, tetapi Tek Hoat yang adalah bagian
Kaypang dengan mudah mengenali tanda-tanda rahasia
Kaypang yang sengaja ditinggalkan. Tanda itu sambung

Tarian Liar Naga Sakti I 303


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyambung, dan karena itu Tek Hoat tidak kesulitan


menetapkan ke arah mana mereka harus mengejar dan
menyusul. Lebih beruntung lagi, karena perjalanan
rombongan itu memang tidak dilakukan secara cepat.
Tetapi, benarkah mereka tidak terlambat?
Setelah mengejar dengan kecepatan tinggi selama hampir
2 jam, akhirnya Tek Hoat dan Giok Lian berhasil menemukan
rombongan Kaypang. Hanya saja, keadaannya sudah sangat
runyam, karena dari kejauhan sudah nampak ada beberapa
orang sedang bertarung, sementara di sekitar arena
sepertinya banyak orang yang rebah. Entah terluka ataupun
tewas. Belakangan Tek Hoat baru tahu, kalau sebagian besar
orang yang rebah itu telah tewas oleh musuh.
Apa yang terjadi? Di tengah arena ternyata sedang terjadi
pertempuran seru antara Pengemis Tawa Gila dibantu 5 orang
murid Kaypang melawan seorang berjubah dan berkedok
hijau. Jelas sekali keadaan Pengemis Tawa Gila sangat-sangat
terdesak dan meski berjumlah banyak, mereka tidak sanggup
mendesak lawan. Sebaliknya, mereka pontang-panting
membela diri dan mengelak dari dahsyatnya serangan lawan
yang bergelombang. Tapi, keadaan Pengemis Tawa Gila dan
para murid yang membantunya jelas sudah sangat terdesak,
tinggal menunggu waktu perlawanan mereka berakhir.
Sementara itu, di arena kedua, Ciu Sian Sin Kay – salah
seorang tokoh Kaypang juga sedang bertarung melawan
manusia berkerudung hijau yang seorangnya lagi. Meskipun
perlawanannya jauh lebih hebat ketimbang Pengemis Tawa
Gila, tetapi sudah jelas posisinya lebih banyak bertahan.

Tarian Liar Naga Sakti I 304


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bahkan, nampaknya Ciu Sian Sin Kay sudah sedang


memainkan ilmu andalannya yang berdasarkan pergerakan
orang mabuk. Itulah yang sedikit menyelamatkannya, karena
lawan nampak bingung dengan gerakan menghindar dan
menyerang yang dilakukan Ciu Sian Sin Kay. Hanya, tetap saja
keadaan Ciu Sian Sin Kay, juga tidaklah baik, posisinya lebih
banyak ditekan lawan dan kurang mampu memberikan
serangan balasan yang berbahaya. Jika dibiarkan, diapun akan
kalah.
Di arena terakhir, dan disinilah korban banyak berjatuhan.
Karena seorang berjubah dan berkedok hijau lainnya
berhadapan dengan keroyokan lebih kurang 10 orang anggota
Kaypang. Sayangnya, tidak ada anggota Kaypang yang
berkepandaian lumayan yang mengiringi Hu Pangcu dan
rombongannya. Akibatnya, di arena itu sudah ada lebih
kurang 5-6 orang yang terluka parah dan malah mungkin
tewas. Meski tidak sehebat 2 manusia berjubah hijau lainnya,
manusa berjubah hijau di arena ketiga justru jauh melampaui
anak murid Kaypang. Dan dialah yang menjadi penyebab
banyaknya anggota Kaypang terbunuh.
Begitulah keadaan rombongan Kaypang ketika Liang Tek
Hoat dan Siangkoan Giok Lian kekasihnya mendatangi arena
pertempuran. Dan orang-orang yang menyerang rombongan
Kaypang rupanya sadar jika bala bantuan buat rombongan
Kaypang sedang mendatangi. Sadar jika misi mereka terancam
kegagalan karena bantuan yang datang kelihatannya
sangatlah lihay, penyerang-penyerang itu dengan cepat
meningkatkan serangan dan desakan mereka. Dan yang celaka
adalah Hu Pangcu Kaypang, Pengemis Tawa Gila yang

Tarian Liar Naga Sakti I 305


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memang sudah dalam kondisi terdesak hebat. Manusia


berjubah hijau yang menjadi lawannya, tiba-tiba
menghentakkan kekuatan tenaga dalamnya hampir 8 bagian.
Dans ebagai akibatnya, ke-lima anak murid yang
membantu Hu Pangcu terpental ke kiri dan ke kanan,
bergelimpangan dan semua terluka berat. Sasaran utamanya
memang bukan anak murid Kaypang, tetapi Hu Pangcu
Pengemis Tawa Gila. Maka, begitu gangguan terhadapnya
berkurang, serangan dengan tenaga besar dalam ilmu
pamungkasnya sudah menyerang Pengemis Tawa Gila. Kondisi
Pengemis Tawa Gila kebetulan sudah salah langkah, keteteran
oleh angin serangan lawan yang luar biasa kuatnya. Karena
itu, dengan nekat dia mengerahkan sebagian atau seluruh
tenaga tersisanya untuk memapak serangan lawan:
“Hu Pangcu, mundur .........” teriakan mengguntur
terdengar dari luar arena untuk memperingatkan Pengemis
Tawa Gila. Tetapi terlmabat, sangat terambat. Pertama,
Pengemis Tawa Gila sudah terluka dan sudah teramat letih
melakukan perlawanan terhadap musuh yang sangat lihay ini.
Kedua, posisinyapun sudah salah langkah terserempt angin
serangan membadai yang dilepaskan lawan. Satu-satunya
langkah memang memapak serangan lawan dengan kekuatan
sepenuhnya. Ini yang memang diinginkan lawan, karena
dengan gerakan manis, dia menghindari papakan pukulan
Pengemis Tawa Giula sementara pukulan mautnya tetap
mengarah ke dada kanan Pengemis Tawa Gila.
“Bluk, bressssssssss ...........”, pukulan maut si manusia
berjubah hijau bersarang telah di dada kanan Pengemis Tawa
Gila. Dan akibatnya:

Tarian Liar Naga Sakti I 306


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Haiyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa......”, jeritan menyayat hati


terdengar dari Pengemis Tawa Gila dan selanjutnya
tubuhnyapun terlempar ke belakang sambil muntah darah
segar. Terdengar teriakan lainnya:
“Terlambat koko .....”

Episode 6: Ada Yang Pergi .... Ada Yang Datang (2)


Jeritan Pengemis Tawa Gila tadi adalah jeritan meregang
nyawa. Begitu Liang Tek Hoat menghampiri tubuh Hu Pangcu
tersebut, nyawanya sudah sedang melayang akibat luka berat
yang ditimbulkan pukulan hebat lawan. Kondisi dalam
tubuhnya sudah hancur remuk, mustahil disembuhkan lagi.
Tetapi, sebelum menghembuskan nafas terakhir, Pengemis
Tawa Gila masih sempat berbisik lemah:
“Sampaikan hormatku kepada Pangcu, ternyata usiaku
tidak memadai hingga ke pertemuan besar Kaypang nantinya.
K ...k..k...kami semua mengandalkanmu .....” dan selepas
kalimat singkat itu, Pengemis Tawa Gila, salah satu tokoh
utama dalam menyerbu dan mengalahkan Thian Liong Pang
melepas nyawanya. Tek Hoat sedih dan gusar, tetapi
betapapun dia harus menata dan mengatur mayat Hu Pangcu
terlebih dahulu. Dan dia tidak boleh lama bersedih, karena di
dua arena lainnya masih terjadi pertempuran.
Wajahnya yang biasa tersenyum kini berubah kelam dan
gelap. Diapun bangkit dan menghampiri arena kedua, dimana
Ciu Sian Sin Kay sedang terdesak. Karena mengalami
penghadangan dan Hu Pangcu tewas, maka Tek Hoat berubah

Tarian Liar Naga Sakti I 307


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menjadi kelam dan garis serta sinar matanya mengeras. Dan


diapun memasuki arena pertarungan Ciu Sian Sin Kay sambil
berkata:
“Suheng, balaskan kematian Hu Pangcu, biarkan bangsat
ini kuselesaikan. Bantu murid-murid kita disana”
Tanpa menunggu persetujuan suhengnya, Ciu Sian Sin
Kay, Tek Hoat telah menyerang manusia berjubah hijau lawan
suhengnya. Dan, menyadari jika memang Tek Hoat lebih
mampu melawan si manusia berjubah hijau, Ciu Sian Sin Kay
memandang ke arena ketiga. Dan melihat keadaan berbahaya,
dia langsung berkelabat ke arena tersebut dan menyerang
manusia berkerudung hijau di arena tersebut. Dan, dia
mendapati kenyataan jika manusia berkerudung yang ketiga
ini tidak sehebat kedua manusia berkerudung lainnya.
Bahkan, Ciu Sian Sin Kay merasa berkemampuan untuk
mengalahkan si manusia berjubah hijau yang satu ini.
Sementara itu, Giok Lian yang menyerang manusia
berjubah hijau yang membunuh Hu Pangcu Pengemis Tawa
Gila telah bekerja tidak kepalang tanggung. Selama masa
penyerangan Thian Liong Pang, Hu Pangcu ini terbilang cukup
dikenalnya. Terutama kepemimpinan dan keberaniannya
dalam memimpin pergerakan kaum pendekar. Apalagi karena
Hu Pangcu Pengemis Tawa Gila adalah pemimpin Kaypang,
perkumpulan besar darimana kekasihnya berasal. Maka tidak
tanggung, Giok Lian menumpahkan kekesalan dan
kemarahannya dengan menyerang si manusia berjubah hijau
secara keras dan cepat.

Tarian Liar Naga Sakti I 308


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, baik Giok Lian maupun Tek Hoat sangat heran


menemukan kenyataan betapa lawan mereka ternyata luar
biasa hebatnya. Tek Hoat yang sudah langsung menyerang
dengan Hang Liong Sip Pat Ciang bertemu dengan kehebatan
lawan yang tidak berada di sebelah bawah kemampuannya.
Ilmu keras sambung menyambung yang membuatnya bagai
sedang berusaha menaklukkan Naga, mampu dihadapi
lawannya meski dengan susah payah. Dan memang, karena
Tek Hoat tidak melatih sinkang “perjaka” sebagaimana
gurunya, maka puncak kehebatan ilmu tersebut berbeda
dengan gurunya Kiong Siang Han. Tetapi yang mengejutkan
Tek Hoat adalah, lawan yang dihadapi bersilat secara aneh
dan nampaknya belum pernah dihadapinya sebelumnya.
Kekuatan sinkang lawan tidak berada di sebelah bawah
kemampuannya dan ilmu-ilmu lawanpun mengagetkannya.
Menyadari hal tersebut, Tek Hoat merubah ilmu
pukulannya. Kali ini dia menyerang dengan pukulan berat
lainnya, Pek Lekk Sin Jiu (Pukulan Petir). Dan benar saja, lawan
kembali kaget menghadapi ilmu mujijat Tek Hoat ini meskipun
tidak mampu membuatnya terdesak hebat. Hanya, itu di awal-
awalnya. Manusia berjubah hijau itu kurang mengerti jika Tek
Hoat memang berusaha secepatnya mengalahkannya. Itulah
sebabnya dia belum sempat menyerang dan membuka ilmu
andalannya dalam melawan Tek Hoat. Terlebih, dia sempat
memandang remeh pada awal-awal pertempuran mereka.
Akibatnya, memasuki jurus ketiga dan selanjutnya, dia benar
benar dalam kesulitan hebat. Tek Hoat terus
memberondongnya dengan jurus-jurus keras dari Pek Lek Sin

Tarian Liar Naga Sakti I 309


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

jiu yang diiringi oleh suara petir bertalu-talu yang menusuk


kuping maupun batinnya. Diapun sedikit goyah.
Sementara itu, Giok Lian di arena yang satunya lagi, juga
menyerang lawan secara hebat. Meski heran karena lawan
ternyata berilmu tinggi, tetapi Giok Lian tidaklah kehabisan
akal, apalagi keder. Sebaliknya, meniru kekasihnya Tek Hoat,
diapun langsung mencecar lawan yang juga kaget dan heran
melihat kesaktiannya. Jit-goat-sin-kang (Hawa Sakti Bulan
Matahari) telah mengalami kemajuan yang sangat luar biasa
beberapa waktu belakangan. Kemajuannya seandainya dia
tahu, pastilah akan membuatnya kaget. Karena bahkan
dibandingkan dengan kesaktian kakeknya yang menjadi
Kauwcu Begkauw, Giok Lian justru telah melampauinya.
Karenanya tidak heran jika lawannya si manusia berkerudung
hijau juga dilanda kekagetan luar biasa. Gadis muda ini
bahkan mampu menandingi dan mencecarnya dengan
pukulan sakti yang mampu menggetarkan pertahanan
sinkangnya.
Apalagi karena selain menyerang dengan Toat bengci (Jari
pencabut nyawa) yang dahulunya adalah ilmu sesat nenek
buyutnya, Giok Lian juga secara cepat bergerak dengan Jiauw-
sin-pouw-poan-soan (Langkah Sakti Ajaib Berputar-putar).
Toat Beng Ci, memang dahulunya adalah ilmu andalan nenek
buyutnya yang sangat sadis dan kejam. Di tangan Giok Lian,
kegarangan dan kesadisan itu tidaklah berkurang, justru
semakin meningkat tajam. Hanya saja, hawa magisnya telah
berkurang banyak, tetapi tetap saja ketajaman kekuatan
pengerahan sinkang melalui jari justru menjadi jauh lebih
hebat dan mematikan. Apalagi masih diiringi dengan suara

Tarian Liar Naga Sakti I 310


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mencicit yang mengiringi kearah mana totokan jari itu


terarah.
Kini kekuatan bergeser jauh atau bahkan berbalik. Jika
sebelumnya posisi rombongan Kaypang berada dalam
keadaan terdesak dan sangat berbahaya, bahkan menelan
korban jiwa Pengemis Tawa Gila, maka sekarang berbalik.
Posisi ketiga manusia berjubah hijau, kini berada dalam
ancaman bahaya maut. Karena disemua arena mereka dalam
posisi terdesak. Baik arena melawan Giok Lian, Tek Hoat
maupun Ciu Sian Sin Kay. Sangat mungkin dalam waktu tidak
lama lagi, salah satu dari ketiga manusia berjubah hijau itu
akan menjadi korban. Karena baik Ciu Sian Sin Kay, Tek Hoat
maupun Giok Lian memang tidak lagi tanggung-tanggung
dalam mendesak dan menyerang lawan. Apalagi posisi
manusia berjubah hijau yang sedang melawan Ciu Sian Sin Kay
yang kini bersilat di puncak kemampuannya.
Dan benar saja. Tidak lama kemudian, Ciu Sian Sin Kay
mengerahkan kekuatan besar dalam ilmu Hang Liong Sip Pat
Ciang. Ilmu ini sudah selama 6 bulan terakhir ditekuninya
melalui kitab catatan ilmu silat Kiong Siang Han yang
dititipkan melalui Liang Tek Hoat. Melalui kitab inilah Kiong
Siang Han mewariskan semua peryakinan ilmu silatnya
beberapa tahun terakhir, termasuk yang telah diturunkannya
kepada Tek Hoat murid penutupnya. Karena itu, Ciu Sian Sin
Kay yang sekarang, sudah jauh berbeda dengan yang
bertarung di markas utama Thian Liong Pang sebelumnya.
Meskipun belum sempurna benar dalam memainkan Hang
Liong Sip Pat Ciang, tetapi kekuatan tenaga perjakanya justru
masih lebih kokoh dibandingkan Liang Tek Hoat yang tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 311


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

melatih sinkang tersebut. Karena itu, kehebatan Hang Liong


Sip Pat Ciang di tangan Ciu Sian Sin Kay tidaklah kalah jauh
dari adik seperguruan termudanya.
Memasuki jurus kesebelas dengan gaya Liong Cong Liat
Hong (Naga Menerjang Bagai Pusaran Angin), Ciu Sian
menggerakkan bukan hanya tangannya, tetapi juga hawa
sinkang yang bergerak bagai angin lesus. Karena sudah
terlibat oleh hawa pukulan dan sinkang yang bergerak
mengurung semua jalan keluarnya, si manusia berjubah hijau
tak punya pilihan lain. Dengan sangat terpaksa diapun
bergerak sepenuh tenaga menangkis pukulan Ciu Sian Sin Kay
yang bergerak dengan kekuatan hawa pukulan luar biasa.
Tetapi, begitu dipapak lawan, Ciu Sian telah bergerak dengan
ciri khas ilmunya – ilmu gerak dewa mabuk - dan langsung
menyerang lawan dari samping dengan jurus Hai Liong Lu Jiau
(Naga Laut Menjulurkan Cakar). Dan kali ini, kepalan tangan
yang penuh hawa sinkang bergelora itu telak memukul bagian
samping dada si manusia berkerudung. Dan yang terdengar
hampir secara bersamaan adalah:
“Dukkkkkkk ......”
“Hoaaaaaaakkkkkkkkkk”
Si Manusia berkerudung terpukul telak ke belakang
sambil meyemburkan darah segar. Dan tanpa perlu
memandang lebih jauh, Ciu Sian Sin Kay mengerti jika manusia
itu telah terluka sangat parah dan tidak akan mungkin
tertolong lagi. Namun, pada saat bersamaan tiba-tiba
berkelabat dua sosok bayangan memasuki arena. Dan dari
gerakan mereka, bisa ditebak kalau kedua pendatang baru itu

Tarian Liar Naga Sakti I 312


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

juga membekal kepandaian yang luar biasa. Dan terdengar


salah seorang dari kedua pendatang yang juga mengenakan
jubah dan kerudung, namun bukannya hijau tetapi warna
kelabu dan bahkan agak kelam dan pekat, telah mendengus:
“Sungguh berani melukai orang ..... hmmm, terimalah”
Dan salah seorang dari pendatang itu telah mengerahkan
kemampuannya yang luar biasa untuk menyerang Ciu Sian Sin
Kay. Sementara itu, Ciu Sian Sin Kay yang masih bangga
dengan kemenangannya, sudah keheranan melihat
kedatangan dua orang lainnya lagi. Modelnya sama, manusia
berjubah dan berkkerudung, hanya kali ini dengan warna
jubah yang agak kelabu cenderung gelap, tetapi bukan hitam.
Salah seorang dari kedua pendatang itu telah menyerangnya,
dan nampaknya tidaklah main-main. Diapun bersedia, tetapi
dalam herannya, ilmu pukulan yang dilontarkan kepadanya
ternyata sangatlah luar biasa. Dengan tergesa-gesa diapun
menangkis pukulan tersebut:
“Dukkkkkk .......”
“Accccchhhhhhhhhhhhhhhhhhh ....”
Dan menyusul Manusia berjubah hijau sebelumnya, Ciu
Sian Sin Kay juga terdorong ke belakang dan nampaknya
terluka hebat. Luar biasa si pendatang baru berjubah kelabu
itu. Dengan sebuah kibasan saja dia telah mampu
melontarkan Ciu Sian Sin kay. Namun, sebetulnya bukan
karena perbedaan kemampuan yang terlampau jauh,
melainkan karena Ciu Sian masih belum mengenali pendatang
yang menyerangnya dan belum cukup siap menangkis pukulan
lawan. Itulah sebabnya dia sampai terluka cukup parah oleh

Tarian Liar Naga Sakti I 313


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kibasan tangan lawan yang telah memukulnya dengan hampir


tiga perempat kekuatan tenaganya. Otomatis Ciu Sian Sin Kay
kedodoran, kalah dan akhirnya terlontar ke belakang dengan
menderita luka dalam yang tidak ringan.
Jatuhnya Ciu Sian Sin Kay tidak terlepas dari pengamatan
Tek Hoat dan Giok Lian. Juga kelihatannya tidak terlepas dari
pengamatan kedua lawan sepasang anak muda sakti itu. Hal
itu terbukti. Ketika Tek Hoat dan Giok Lian bergerak ke arah
Ciu Sian Sin Kay, kedua manusia berjubah hijau itupun
berkelabat ke arah manusia berjubah hijau yang satu lagi,
yang terluka parah di bawa pukulan Ciu Sian Sin Kay.
Bahkanpun, begitu melihat keadaan kawan mereka yang
sudah diambang kematian, dengan cepat salah seorang dari
manusia berjubah hijau telah mengangkat tubuh kawannya
yang terluka itu, dan hanya selang sedetik dua detik,
merekapun berkelabat pergi dan lenyap.
Tindakan mereka sungguh tidak diduga dan tidak mampu
diantisipasi baik Giok Lian, Tek Hoat dan juga kedua
pendatang baru. Hanya saja, tak seorangpun yang bergerak
mengejar karena setelah melihat Ciu Sian Sin Kay hanya
terluka meski agaknya cukup parah, Tek Hoat segera bangkit
diiringi Mei Lan dan menghadapi kedua pendatang baru yang
juga tidak mereka kenal. Hanya, dari dandanan keduanya,
dapat ditebak jika salah seorang adalah wanita. Sementara
yang satunya lagi jelas seorang laki-laki. Repotnya, sulit untuk
mengetahui apakah dan bagaimanakah rupa yang seorang
lagi, karena dia benar-benar menutupi wajahnya dengan
penutup wajah selain dengan caping lebar.

Tarian Liar Naga Sakti I 314


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Ada permusuhan apakah gerangan dengan suhengku


sampai jiwi melukainya sedemikian rupa”? Tek Hoat sudah
kehilangan keluwesannya akibat pukulan beruntun yang
diterimanya. Setelah Hu Pangcu Pengemis Tawa Gila terpukul
tewas, kini toa suhengnya juga terluka parah di tangan
musuh. Siapa yang tidak menjadi sangat geram?
‘Dia terlebih dahulu menyerang dan melukai orang”
dingin nada jawaban dari si jubah kelabu. Dan benar, nada
suara yang bening melengking menandakan dia seorang
wanita, hanya jelas sekali jika nada suaranya telah diubah
sedemikian rupa. Apa gerangan maksudnya?
“Apakah anda berdua tidak melihat jika lawan yang
dilukainya telah membunuh sekian banyak anak murid
Kaypang”? tanya Tek Hoat kembali dengan nada amarah yang
masih sangat lekat.
“Maaf, kami tidak perduli dengan semua itu. Memangnya,
jika anak murid Kaypang apakah tidak boleh dilukai dan
dibunuh”? tambah dingin suara si wanita berjubah kelabu.
Dan suasana menjadi semakin panas.
“Hmmmmm, tidak salah dugaanku. Kita sedang
berhadapan dengan musuh Kaypang, nampaknya sampah-
sampah dunia persilatan” desis Tek Hoat marah, juga
disambut kegeraman serupa dari kedua lawannya.
“Hmmmm, apakah karena anda berdua berada di daftar
10 jago pendekar di Tionggoan terus memandang ringan yang
lain? .....hmmm sombongnya” si wanita berjubah kelabu juga
nampak menahan kemarahannya. Tetapi, orang disampingnya
yang juga sama berjubah kelabu sudah tidak mampu

Tarian Liar Naga Sakti I 315


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menahan kemarahannya. Dengan disertai erangan penuh


kemarahan dia kemudian menyerang Tek Hoat, tetapi lawan
yang diserang juga sudah siap sedia sejak tadi. Gerakan lawan
yang cepat tidak mengejutkannya, tetapi kekuatan serangan
lawan yang mengejutkan. Karena bahkan masih melebihi
kekuatan dan kehebatan manusia berjubah hijau yang telah
kabur melarikan diri tadi.
Melihat kawannya sudah menyerang Tek Hoat, si wanita
berjubah kelabu juga sudah menyerang Giok Lian. Dan
kembali terjadi pertarungan seru di tempat itu. Hanya saja,
meski cuma ada 2 arena perkelahian, tetapi pertempuran kali
ini masih lebih berbahaya dan lebih menguras tenaga. Dalam
waktu singkat Tek Hoat menemukan kenyataan jika lawannya
sungguh-sungguh berat. Dia harus mengerahkan seluruh
kekuatan sinkang dan ginkang, malahan mengisi dengan
kekuatan batin agar tidak keteteran menahan serangan
lawan. Sementara sebaliknya, Siangkoan Giok Lian juga
menemukan lawan yang tidak kurang hebatnya dengan lawan
sebelumnya. Hal yang membuatnya heran, “mengapa dalam
waktu lebih kurang 6 bulan muncul tokoh-tokoh hebat yang
tidak jauh beda kepandaiannya denganku? Padahal aku sudah
maju jauh berkat Bhiksu Chundamani” desis Giok Lian dalam
hatinya.
Sementara itu, lawan Tek Hoat selalu menyerang dengan
kekuatan mengerikan. Kekuatan yang baru dengan
pengerahan tenaga nyaris sepenuhnya baru bisa ditahan dan
dilawan Tek Hoat. Bahkan, ketika menyerang dengan Pek Lek
Sin Jiu, lawannya tidak menunjukkan gelagat ketakutan atau
ngeri. Sebaliknya, dia mampu dan sanggup meladeni Pek Lek

Tarian Liar Naga Sakti I 316


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sin Jiu dengan baik, dan membalas serangan dengan sama


keras dan sama kuatnya. Seperti halnya Giok Lian, Tek
Hoatpun terkejut dengan lawan-lawan baru yang muncul
tetapi dengan kekuatan yang sangat luar biasa. “Nampaknya,
Ceng Liong benar, bakalan ada gejolak baru di dunia persilatan
dalam waktu dekat. Inilah rupanya maksudnya” Tek Hoat
berkata dalam hatinya sendiri.
Tetapi, meskipun berkata-kata dalam hatinya sendiri, Tek
Hoat tidak pernah mengendurkan serangan dan pertahanan.
Dia pada akhirnya bertarung bertahan dan menyerang dengan
sama baiknya. Karena lawan yang dihadapi adalah lawan
terkuat yang ditemuinya setelah pertempuran di markas Thian
Liong Pang. Tek Hoat telah bertempur dengan memadukan
Tian-liong-kia-ka’ (naga langit menggerakkan kakinya) – ilmu
ginkang tingkat tinggi warisan gurunya dan dipadukan dengan
Pek lek Sin Jiu. Dengan paduan inilah dia mampu
mengimbangi lawannya yang luar biasa hebatnya. Tek Hoat
mengeluh dalam hati, karena lawannya kelihatannya tidak
berada di sebelah bawah kemampuannya.
Sementara itu, Giok Lian seperti mengenali gaya dan cara
bertarung lawannya. Seperti tidak asing baginya. Tetapi, tetap
saja dia tidak mampu mengingatnya, karena lawannya kali ini
memiliki kemampuan hebat. Tidak kalah dengan kemampuan
lawan sebelumnya. Hanya saja, kekuatan sinkangnya memang
belum sanggup mengimbangi lawan sebelumnya meski beda
tipis belaka. Hal ini ditutupi dengan variasi ilmu dan jurus
aneh serta dahsyat yang dilontarkannya. Untuk itu, Giok Lian
mengimbangi serangan lawan dengan Jiauw-sin-pouw-poan-
soan (Langkah Sakti Ajaib Berputar-putar) dan juga

Tarian Liar Naga Sakti I 317


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memadukan dengan Koai Liong Sin Ciang (Ilmu Pukulan Naga


Siluman). Paduan kedua ilmu ini membuatnya beroleh waktu
memadai untuk menengok keadaan Tek Hoat. Dan betapa
terkejutnya dia ketika melihat betapa hebat lawan Tek Hoat,
sekilas dia melihat pelipis Tek Hoat mulai berkeringat,
sementara lawannya juga dalam kondisi sama, bahkan masih
sedikit lebih bugar.
Melihat Tek Hoat memperoleh lawan yang sangat hebat,
kelihatannya masih melebihi lawannya, Giok Lian menjadi
gelisah. Cepat diapun menggunakan ilmu dan jurus
andalannya selama ini, Sam Koai Sian Sin Ciang (3 Jurus Ilmu
Pukulan Dewa Siluman). Ilmu yang terdiri dari hanya 3 jurus
ini adalah ilmu pukulan mujijat dari Bengkauw, ilmu yang
selama ini hanya diwarisi dan dikuasai tokoh-tokoh puncak
Bengkauw. Ilmu tersebut memang sangat tepat dimainkan
dengan langkah ajaib Jiauw-sin-pouw-poan-soan (Langkah
Sakti Ajaib Berputar-putar). Maka sambil berputar-putar, Giok
Lian kemudian memuntahkan pukulan-pukulan berat
bagaikan ledakan mortir yang sambung-menyambung
menyerang lawan dari segala penjuru. Akibatnya, lawan
menjadi sibuk menghindar dan menangkis kesana kemari.
Tetapi karena kekuatan singkangnya kurang mampu meladeni
Giok Lian yang telah semakin matang, diapun keteteran. Tak
tersembunyikan keterkejutan si perempuan berjubah kelabu
melihat betapa kemampuan Giok Lian telah maju sedemikian
jauhnya. Dan akibatnya, diapun keteteran menghadapi
lawannya.
Sementara itu, Tek Hoatpun mengalami kekagetan
serupa. Menghadapi pek Lek Sin Jiu yang semakin lama

Tarian Liar Naga Sakti I 318


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

semakin menggelegar, lawannya dengan cepat telah


menyiapkan ilmu anehnya. Hal itu tepat dilakukannya ketika
Tek Hoat memasuki jurus pamungkas Pek Lek Sin Jiu, jurus
kedelapan Halilintar meledak Bumi Melepuh. Jurus kedelapan
ini, sejatinya belum pernah dikeluarkannya secara penuh,
tetapi sekarang dengan terpaksa dikeluarkannya karena lawan
juga menyerangnya dengan kekuatan yang luar biasa
dahsyatnya. Terlebih, dia merasa kekuatan lawannya semakin
lama semakin berat menekannya. Sejak 3 gebrakan
sebelumnya, setiap menyerang, kekuatan lawan seperti
bertambah 2 kali lipat ketika menerpanya. Hal yang
mengagetkannya dan dengan terpaksa dia mengerahkan jurus
pamungkas dari pek Lek Sin Jiu. Tetapi lawannyapun tidak
nampak takut atau ngeri untuk memapak pukulan ampuhnya
itu:
“Blaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrr” dan
akibatnya, baik Tek Hoat maupun lawannya terpental ke
belakang. Dari mulut Tek Hoat nampak merembes darah
merah tanda dia telah terluka, tetapi lawannya juga nampak
goyah. Jika mampu melihat wajahnya, maka Tek Hoat pasti
puas, karena wajah itupun nampak pucat. Sementara itu, Giok
Lian yang selalu mengikuti pertarungan Tek Hoat menjadi
khawatir melihat dari mulut kekasihnya merembes darah.
Memang belumlah berarti bahwa kekasihnya terluka parah.
Tetapi betapapun hati seorang gadis sudah tentu akan merasa
sangat khawatir karenanya. Karena itu, diapun menyerang
dengan segenap kekuatannya dalam jurus ketiga dari ilmu
andalannya itu. Akibatnya, si wanita berjubah kelabu pontang-
panting menyelamatkan diri. Hanya saja tetap sebuah angin

Tarian Liar Naga Sakti I 319


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

serangan Siangkoan Giok Lian sempat menyerempetnya.


Meski tidak sampai terluka berat, tetapi cukup mampu
menciutkan nyali lawan. Keadaan itu tidak lepas dari
pengamatan lawan tek Hoat. Sebagaimana Siangkoan Giok
Lian selalu mengikuti pertarungan Tek Hoat dengan lawannya,
demikian juga lawan Tek Hoat selalu mengawasi arena Giok
Lian dengan kawannya. Karena itu, dia sempat menyaksikan
kalau posisi mereka berbahaya.
Dan ketika Giok Lian melihat lawannya terserempt
pukulannya dan sedikit terluka, dia mengalihkan pandangan
ke arah lawan Tek Hoat. Pada saat bersamaan, mereka berdua
saling memandang. Getaran kekuatan beradu, bukan hanya
getaran kekuatan tenaga dalam, adu tahan kekuatan mata,
tetapi juga adu kekuatan batin. Dan pada saatnya, keduanya
bergerak saling menyerang. Sadar lawan luar biasa hebatnya,
Giok Lian telah dengan cepat memutuskan menggunakan
kekuatan dari kedua gurunya. Yakni Jit Goat Sinkang yang
dilebur kembali dengan Bu Sing Sinkang Bhiksu Chundamani.
Giok Lian menyerang dengan jurus Ceng Kou Cih Meng
(Lonceng Dan Genta Berbunyi Serentak) dari ilmu terbarunya
Sam Ciang Khay Thian Loan Te (Tiga Jurus Membuka Langit
Mengacau Bumi). Dan benturan yang kesekian dengan
pelakon berbeda kembali terjadi.
Giok Lian terdorong sampai tiga langkah dan bahkan
kemudian membiarkan dirinya melayang ke belakang untuk
menetralisasi kekuatan lawan yang menggulung mengejarnya.
Sementara itu, lawannya juga kaget setengah mati melihat
getaran dan gulungan pukulannya tidak mampu mengalahkan
lawan. Lawan memang terdorong ke belakang 3 langkah,

Tarian Liar Naga Sakti I 320


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sama seperti dirinya. Hanya, meski lawan terdorong dan


melayang kebelakang, diapun sadar kalau Giok Lan sengaja
melakukannya agar gulungan tenaga tersisa yang
menyerangnya tidak melukainya. “Luas biasa” desis si
manusia berjubah hijau. Dan melihat Giok Lian sanggup
menghadapinya, apalagi nampaknya Tek Hoat juga sudah
bersiap menyerang, si manusia berjubah kelabu segera
berkata sambil berkelabat ke arah temannya si wanita yang
berjubah kelabu:
“Kita pergi .....”
Dan sejurus kemudian, tempat itu jadi sepi. Giok Lian
memandang ke arah Tek Hoat yang menarik nafas panjang
menemukan kenyataan betapa hebat lawan tadi dan dia
sempat sedikit terluka. Itu sebabnya keduanya membiarkan
saja manusia manusia berjubah kelabu itu berlalu. Selain itu,
perasaan Tek Hoat juga sedang galau dan geram dengan
kematian Hu Pangcu Kaypang dan terlukanya toa suhengnya
Ciu Sian Sin Kay. Dengan perlahan Giok Lian menghampiri Tek
Hoat dan menyentuh lembut pundak anak muda itu:
“Koko, sekarang bagaimana ....”?
Tek Hoat memandang Giok Lian penuh rasa terima kasih
dan cinta. Tetapi, kerisauan dan kesedihan serta kegeraman
dihatinya tidak mampu diusirnya dengan cepat. Dia memang
merasakan getaran kasih dan mesra dari Giok Lian, hanya itu
tidak mencukupi untuk membuatnya keluar dari lingkaran
perasaan galau dan marahnya. Marah kepada musuhnya
sudah tentu. Risau karena di depan matanya menyaksikan

Tarian Liar Naga Sakti I 321


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kematian Hu Pangcu dan terlukanya sang toa suheng. Tetapi,


toch akhirnya dari harus memberi keputusan:
“Kita kembali ke Bu Tong Pay. Toa suheng butuh bantuan
Ceng Liong, sambil menyiapkan penjemputan anak murid
Kaypang”
Dan sambil memberi keputusan demikian, Tek Hoat
melemparkan senyum mesra kepada kekasihnya sambil
kemudian memandang dan bergerak kearah anak murid
Kaypang. Diapun segera mengeluarkan perintah:
“Sampaikan kabar ke markas Kaypang, dan perintahkan
anak murid Kaypang cabang terdekat untuk menuju ke kuil Bu
Tong Pay. Jenasah Hu Pangcu untuk sementara kubawa ke Bu
Tong Pay menunggu jemputan anak murid Kaypang dari
markas pusat”, dalam sekali perintah Tek Hoat menugaskan
berapa orang sekaligus untuk bertugas.
Saat itu, murid Kaypang yang masih bugar tinggal 5 orang
belaka, sisanya selain terluka, telah terpukul mati oleh lawan.
Maka, diapun menyuruh 2 orang murid ke Markas Utama
Kaypang guna memberi kabar. Selain itu, 2 orang murid
memberitahu cabang Kaypang terdekat untuk menuju Bu
Tong Pay untuk mengatur kekuatan mengantarkan jenasah Hu
Pangcu ke markas Kaypang. Dan seorang lagi turut
bersamanya untuk mengangkat jenasah Hu Pangcu menuju
Kuil Bu Tong Pay. Untungnya, meski telah terluka cukup
parah, tetapi Ciu Sian Sin Kay masih memiliki kekuatan untuk
melakukan perjalanan.
Dalam keadaan seperti itulah rombongan Kaypang yang
tersisa, bersama Giok Lian tiba di Bu Tong Pay:

Tarian Liar Naga Sakti I 322


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Sebagaimana dugaanmu Liong ko, rombongan Hu


Pangcu disergap orang di tengah jalan. Konon awalnya
disergap oleh 3 orang manusia berjubah hijau dan
berkerudung hijau pula. Menghadapi mereka saja, rombongan
Kaypang sudah pontang-panting, karena terutama dua orang
diantaranya memiliki kepandaian yang sangat luar biasa.
Menurut suheng, dia sendiri masih belum sanggup
menandingi salah seorang diantara keduanya. Begitu juga
mendiang Hu Pangcu, yang terpukul binasa oleh salah seorang
dari kedua manusia berjubah dan berkerudung hijau itu.
Sayang aku dan Lian moi terlambat beberapa waktu” jelas Tek
Hoat yang nampak sangat menyesali kedatangannya yang
begitu terlambat dan yang mengakibatkan Hu Pangcu
Pengemis Tawa Gila menjadi korban oleh penyerang itu.
Karena ketika mereka tiba, Pengemis Tawa Gila memang telah
terpukul telak dan mengalami luka yang tak tersembuhkan
lagi.
“Hmmm, tetapi sepengetahuanku kedua manusia
berjubah dan berkedok hijau itu masih belum mampu
melukaimu dengan Nona Giok Lian” Ceng Liong bertanya
karena melihat Tek Hoat sedikit terluka dan heran Ciu Sian Sin
Kay juga terluka oleh pukulan yang agak aneh.
“Benar Liong ko ...” kali ini Giok Lian yang bicara
“Saat kami tiba dan terlibat dalam pertempuran, Ciu Sian
locianpwee sebenarnya telah mampu memukul jatuh salah
seorang dari manusia berjubah hijau itu. Bahkan orang itu
menurut Hoat ko kemungkinan besar sudah binasa. Tetapi,
bersamaan dengan berhasilnya Ciu Sian cianpwee memukul
salah seorang dari manusia berjubah hijau itu, tiba-tiba

Tarian Liar Naga Sakti I 323


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

muncul dua orang berjubah kelabu dan bercaping lebar. Salah


seorang dari mereka memukul dan melukai Ciu Sian
locianpwee. Saat itu, 2 manusia berjubah hijau menyambar
teman mereka dan menghilang, sementara kami terlibat
perkelahian dengan ke-2 manusia berjubah kelabu tersebut.
Dan terus terang, kemampuan kedua manusia berjubah
kelabu itu tidak kalah, atau malah masih di atas manusia
berjubah hijau. Akupun terus terang saja tidak akan sanggup
untuk menjatuhkannya”
“Dan sayangnya, mereka berjubah kelabu dan
mengenakan penutup wajah hingga tidak mampu dikenali.
Bahkan akupun sedikit terguncang oleh salah satu dari
manusia berjubah kelabu, entah siapa orangnya” tambah Tek
Hoat.
“Apapun dan siapapun mereka, nampaknya mereka
memang menyasar Bu Tong Pay, Kaypang, Siauw Lim Sie dan
Lembah Pualam Hijau” berkata Sian Eng Cu yang juga merasa
sangat penasaran dengan kejadian yang menimpa Bu Tong
Pay dan sekarang menimpa Kaypang. “Bahkan, nampaknya
bukan tidak mungkin mereka juga menghadang dan
menyerang rombongan Siauw Lim Sie dalam perjalanan
pulang ke Siong San”, tambah Sian Eng Cu.
“Benar, bukan tidak mungkin mereka melakukan
penghadangan itu” terdengar Mei Lan menambahkan sambil
memandang Ceng Liong.
“Sudahlah, jauh lebih baik kita beristirahat semua dan
memberi waktu Ciu Sian cianpwee untuk beristirahat. Kita
semua butuh istirahat saat ini, dan biarlah kita lanjutkan

Tarian Liar Naga Sakti I 324


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

percakapan malam nanti setelah kita beristirahat sejenak”,


Ceng Liong tidak merespons dugaan Mei Lan, tetapi semua
memiliki keyakinan yang sama bahwa kemungkinan itu
memang sangatlah besar. Tetapi, saran Ceng Liong akhirnya
disetujuinya karena semua memang sedang letih. Mereka
semua butuh istirahat untuk melanjutkan percakapan malam
nanti.
Ceng Liong masih berdiam di Bu Tong Pay selama 3 hari,
dan dia menetapkan untuk mewariskan Ciat Lip Jiu kepada
Mei Lan dan Tek Hoat. Sementara kepada Sian Eng Cu dia
menurunkan ilmu pukulan dan totokan Ceng Thian Sin Ci.
Setelah tiga hari, bukan hanya Ceng Liong, tetapi Tek Hoat dan
rombongan Kaypang juga akhirnya meninggalkan Bu Tong
Pay.
====================
Lepas pagi hari, saat itu matahari sedang memancarkan
sinarnya yang indah sekali. Indah karena belum dengan terik
matahari menyinari bumi, sementara pantulan dari barisan
pepohonan dikejauhan sungguh menawan hati. Tidak heran,
karena memang di Gunung Hong-san sering memantulkan
cahaya gemilang karena keragaman pepohonan yang
dimilikinya. Terlebih di kaki puncak gunung bunga-bunga yang
tumbuh di sana dipadukan dengan rerumputan menyebarkan
aroma yangi segar, harum mewangi. Sudah pasti hawa di
sekitar tempat itu terasa dingin karena angin terus bertiup
walaupun halus dan sepoi-sepoi.
Pada saat suasana sesunyi itu, di lereng gunung tampak
berkelebatnya 3 sosok bayangan. Ketiga sosok bayangan itu

Tarian Liar Naga Sakti I 325


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bagaikan sedang berkejar-kejaran. Dari jauh belum kelihatan


jelas, tetapi semakin mendekat semakin jelas bagaimana rupa
ketiga bayangan yang berkelabat cepat dan pesat itu. Tidak
salah, ketiga bayangan itu pastilah tokoh silat berkepandaian
hebat. Ginkang yang mereka peragakan sungguh menggugah
dan mengagumkan. Hanya saja, ketika ketiga bayangan itu
semakin mendekat, mereka yang menduga bahwa ketiga
bayangan itu adalah orang yang berkepandaian sangat tinggi
mungkin akan terkaget-kaget. Apakah gerangan yang menjadi
sebabnya?
Karena ketiga bayangan tersebut ternyata adalah
bayangan orang-orang muda yang usianya masih sangat kecil.
Paling tinggi usianya paling adalah si anak muda yang tampan
dan mengenakan jubah berwarna putih. Gerakannya sungguh
mantap, kokoh dan lincah serta tentu gesit dalam bergerak.
Ginkangnya bukan ginkang tokoh kelas biasa, tetapi ginkang
kelas atas yang akan membuat kagum banyak orang. Meski
muda usia, tetapi laki-laki muda berpakaian putih itu jelas
memperagakan kepandaian yang hebat.
Orang kedua, adalah seorang gadis yang sangat cantik,
usianya kelihatannya tidak berbeda jauh dengan usia si anak
muda yang tampan itu. Mungkin malah sebaya. Jika si lelaki
muda mengenakan jubah berwarna putih, maka si gadis
mengenakan pakaian ringkas khas pendekar wanita yang
berwarna hijau muda. Dan orang terakhir, juga ada seorang
gadis yang tidak kurang jelitanya dibandingkan dengan orang
kedua. Bahkan, wajah kedua gadis cantik itu nyaris serupa,
namun usia mereka jelas berbeda. Gadis pertama mungkin
adalah kakak dan gadis kedua yang jika ditaksir baru berusia

Tarian Liar Naga Sakti I 326


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

17 tahunan, pasti adalah adik. Dan sang adik yang masih


nampak remaja itu mengenakan pakaian berwarna kuning.
Ketiga bayangan itu berlari berkejaran dengan
menggunakan ginkang istimewa. Tidak heran jika tidak lama
waktu yang mereka butuhkan untuk memasuki sebuah kota
bernama Seng Ceng atau Seng Ceng Kwan. Kota itu tidaklah
besar-besar amat, tetapi termasuk salah sebuah kota yang
ramai dan termasuk bercuaca “dingin” karena berada di kaki
gunung Hong San. Di kota ini biasanya banyak beristirahat
para pelancong, termasuk para pedagang dan bahkan
perusahaan penghantar barang. Inilah yang menyebabkan
kota Seng Ceng selalu saja ramai, terutama di pagi hari
menjelang para pelancong melanjutkan perjalanan. Juga pada
saat bersamaan perusahaan penghantar barang juga akan
melanjutkan perjalanan mereka. Sebelum berjalan, biasanya
mereka menyempatkan diri untuk sarapan atau mengisi perut
agar tidak kelaparan di perjalanan. Selain itu, pada malam hari
juga biasanya sangat ramai, ketika kelompok-kelompok di atas
tiba dan mencaru tempat untuk menginap dan beristirahat.
Dan restoran yang paling terkenal di kota seng ceng
adalah restoran bernama “Restoran Angin Awan”. Restoran
ini di bangun dan ditata secara sangat apik dan rapih.
Bangunannya dibuat di kedua sisi sungai kecil yang mengalir
deras di bawah bangunan restoran. Kedua sisi sungai itu
dihubungkan oleh bangunan restoran yang juga berfungsi
sebagai jembatan. Dan jembatan penghubung itu, juga terdiri
dari dua buah jalur yang dalam posisi paralel menghubungkan
kedua bangunan restoran di dua sisi sungai kecil itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 327


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Meski sungainya kecil, tetapi alirannya terhitung cukup


deras. Paling banyak lebar sungai itu ada sekitar 10 meteran.
Dan bangunan restoran yang menjadi jembatan penghubung
kedua sisi sungai itulah yang tarif makannya paling mahal.
Namun meskipun mahal tetap saja diserbu banyak orang, baik
pelancong, pengawal barang antaran, kaum pedagang
maupun para pendekar dari rimba persilatan. Kelompok-
kelompok seperti merekalah yang sebetulnya meramaikan
kota ini, selain tentu saja warga kota yang terhitung kayaraya
atau berada. Hanya kelas elite seperti ini sajalah yang mampu
memasuki restoran awan-angin karena memang levelnya
termasuk tinggi dan berharga mahal.
Sebagaimana biasanya, jam-jam ketika matahari mulai
meninggi, meski restoran itu masih ramai, tetapi tidak lagi
seramai di pagi harinya. Karena pada jam seperti sekarang,
para pelancong, pedagang dan piauwsu (pengawal barang
antaran) sudah pada melanjutkan perjalanan. Ketika ketiga
anak muda itu memasuki kota seng ceng, mereka langsung
menuju ke restoran angin-awan setelah bertanya kesana
kemari. Dan karena sungai kecil itu melintasi tengah kota,
maka restoran awan angin juga berada di jantung kota seng
ceng. Sekali melihat, ketiga anak muda itu sudah langsung
jatuh hati dan bergegas memasuki restoran terkenal di kota
kecil seng ceng tersebut.
Sangat kebetulan mereka mendapatkan sebuah meja di
bagian pojok bangunan penghubung dua sisi sungai, yang
baru saja ditinggalkan oleh serombongan piauwsu. Hal ini
sangat menggirangkan si nona berbaju kuning yang dengan
senangnya nyaris tanpa menghiraukan penghuni lainnya,

Tarian Liar Naga Sakti I 328


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berkicau memuji keindahan alam di sekitar restoran itu.


Bahkan, si nona berpakaian kuning ini tak henti-hentinya
mengganggu dan memohon persetujuan kedua teman
perjalanannya bahwa pemandangan di luar sungguh indah.
Nona itu seperti tidak memperdulikan memesan makanan dan
membiarkan teman-temannya yang mengurusi soal makanan.
Dia sibuk mengagumi sungai yang mengalir, pohon-pohonan
serta bunga-bungaan yang memekar indah, serta betapa
ramainya kota itu di pagi hari. Seakan akan gadis cantik itu
belum pernah dengan puas dan leluasa memandangi alam
seperti yang baru dilihatnya di Seng ceng ini.
Kedua teman seperjalanannya tidak terlampau
menggubris kegembiraan si gadis berpakaian kuning.
Sebaliknya mereka sibuk dengan pelayan rumah makan yang
menawari mereka berjenis-jenis makanan yang dianggapnya
lezat dan andalan restoran tersebut. Dan setelah cukup lama
mereka bercakap dengan si pelayan, akhirnya merekapun
menetapkan pilihan menu yang dipesan. Selanjutnya
keduanya saling berpandangan tanda maklum melihat betapa
senangnya si gadis berpakaian kuning saat itu. Keduanya
tersenyum sambil sesekali mengangguk untuk sekedar
membenarkan pujian si gadis atas alam sekitar yang
menurutnya sangat indah serta sangat menyenangkan.
Hanya saja, ketika keduanya mereka melayangkan
pandangan ke ruangan sebelah mereka yang berjarak sekitar
3 meter dari posisi duduk saat itu, terdengar suara
percakapan yang mengagetkan mereka. Percakapan yang
awalnya biasa saja, tetapi perlahan dan lama kelamaan
membuat mereka sangat tertarik:

Tarian Liar Naga Sakti I 329


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Sungguh luar biasa, bahkan Pendekar-pendekar di posisi


10 besar itu banyak yang memunculkan dirinya di Bu Tong
Pay. Itu baru sebuah keramaian” terdengar si tamu yang
membelakangi mereka bercakap. Sayang wajahnya tidak bisa
dilihat karena duduk membelakangi mereka.
“Benar, setengah bahkan mungkin lebih dari daftar 10
pendekar top itu muncul di Bu Tong Pay. Bahkan konon,
beberapa dari mereka sempat bertempur dengan orang lain
dan sudah barang tentu mempertontonkan kehebatan ilmu
silat mereka” ujar orang yang duduk tepat menghadap
mereka. Wajahnya bulat gemuk tetapi penuh senyuman di
bibirnya. Dia berkata dan berbincang sambil tidak berhenti
untuk memasukkan makanan kedalam mulutnya.
“Wah benar-benar hebat, terus bagaimana hasil akhir
pertempuran-pertempuran yang terjadi itu”? tanya seorang
yang nampak paling muda dari 5 orang yang sedang makan
sambil bercakap-cakap itu.
“Hahahaha, kejadian yang menarik itu justru terjadi di Bu
Tong Pay” tukas si orang yang membelakangi ketiga anak
muda itu sambil tertawa. Tetapi, nampaknya karena memiliki
informasi, dia tahan harga untuk segera bicara. Mudah
ditebak, kawan kawan lainnya segera mencecarnya:
“Maksudmu, memang terjadi pertempuran seru disana”?
tanya orang yang duduk di sebelah kiri dari pembicara kedua,
muka bundar gemuk yang duduk menghadap ke tiga anak
muda itu.
“Bukan berita namanya jika tidak terjadi pertempuran
seru disana“ tukas si wajah bundar gemuk yang duduk

Tarian Liar Naga Sakti I 330


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menghadap ketiga anak muda itu. Tetapi, sampai disana,


percakapan di ruang sebelah tidak membuat ketiga anak
muda itu tertarik. Apalagi karena mereka memang sedang
kelaparan sehingga otomatis perhatian mereka sedang tertuju
kemakanan yang dipesan.
“Seseru apa memang”? tanya si muka tirus yang duduk di
sebelah kanan si wajah bundar gemuk.
“Jika terjadi pertempuran dengan salah seorang dari 10
pendekar top itu, sudah pasti pertempurannya seru. Apalagi,
di Bu Tong Pay hadir beberapa orang yang tercantum di dalam
daftar 10 peringkat tertinggi pendekar di Tionggoan. Konon
ada Siangkoan Giok Lian di peringkat 9, ada Pendekar Kembar
dari Siauw Lim Sie, ada kakak beradik Liang Tek Hoat dan
Liang Mei Lan di peringkat 7 dan 6, dan bahkan ada Kauwcu
Bengkauw dan Tocu Lam Hay Bun di peringkat 4. Bukankah ini
merupakan berita besar”? sombong si orang yang duduk
membelakangi ketiga anak muda yang sedang pesan makan
itu.
“Ach, informasimu kurang lengkap. Karena selain mereka,
yang justru lebih menggemparkan adalah munculnya Nenek
Sakti Thian San Giokli yang duduk di peringkat kedua. Padahal,
Nenek sakti itu baru munculkan dirinya beberapa bulan lalu.
Dan yang paling menggemparkan adalah kemunculan Duta
Agung Lembah Pualam Hijau yang masih muda usia tetapi
berada di peringkat pertama daftar 10 pendekar paling top di
Tionggoan” sombong si bundar gemuk dengan informasi
lengkap yang dimilikinya.

Tarian Liar Naga Sakti I 331


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Hmmmm, benar, engkau hebat saudaraku. Tetapi,


apakah engkau sempat mendapat informasi bahwa mereka
juga sempat ikut melakukan pertempuran di Bu Tong Pay”?
bertanya si lelaki yang membelakangi ketiga anak muda itu.
Sementara, ketiga anak muda itu mendengar penjelasan
terakhir dari makan di ruangan sebelah mereka sudah
menjadi sangat tertarik. Ketertarikan mereka terutama karena
baru saat itulah mereka tahu bahwa Guru atau Subo mereka
ternyata adalah pendekar nomor 2 terhebat di Tionggoan.
Bagaimana mereka tidak terkejut dan sudah tentu bangga?
Lebih dari itu, ketiga anak muda miskin pengalaman itu
bahkan mulai menilai diri mereka begitu tinggi. Jika guru
nomor 2 terhebat, tentunya merekapun tidak akan jauh dari
peringkat gurunya. Salahkah ktu?
Siapakah mereka memangnya? Benar, ketiganya adalah
murid-murid kesayangan Nenek Sakti Thian San Giokli. Orang
pertama, si anak muda berjubah putih adalah Tham Beng Kui,
putra bungsu Thian San Kim Tong yang adalah pewaris
Lembah Salju Bernyanyi. Namun tokoh itu telah mundur
sebagai Majikan Lembah Salju Bernyanyi dan digantikan salah
seorang anaknya. Tham Beng Kui ini anak bungsu dari Thian
San Kim Tong dan seorang anak muda yang paling berbakat
dari semua anak Kim Tong, dan bahkan dia mewarisi kekuatan
dari Neneknya. Terakhir, dia menjadi murid dari Nenek Thian
San Giokli. Umur Beng Kui pada saat ini sudah mendekati
angka 25 tahun dan baru saja menamatkan pelajarannya
kepada gurunya yang terakhir, Thian San Giokli. Dia
mengajukan keinginannya untuk turun gunung dan kemudian
minta diri kepada ayahnya untuk berkelana.

Tarian Liar Naga Sakti I 332


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Orang kedua, si gadis yang berpakaian hijau muda, gadis


cantik yang meski sudah matang namun kelihatan masih segar
ini, bernama Cui Giok Tin. Cui Giok Tin sebetulnya adalah
murid utama Thian San Giokli, namun sejak masuknya Beng
Kui menjadi murid subonya, posisi murid utama menjadi milik
Beng Kui. Karena sebetulnya sejak masa bayinya, resminya
Beng Kui berada dalam pendidikan Thian San Giokli atas nama
gurunya yang adalah nenek dari Beng Kui. Cui Giok Tin sendiri
memang diangkat murid sejak ditemukan oleh Thian San
Giokli dalam pengejaran penjahat yang membunuh ayahnya.
Cui Giok Tin sebetulnya nyaris sebaya dengan Geng Kui,
mereka hanya berselisih umur setahun belaka. Satu
keunggulan yang mungkin kurang disadari Ciu Giok Tin adalah
penampilannya yang sungguh cantik menarik. Bahasa modern,
sex appealnya sungguh tinggi dan mudah menarik perhatian
kaum adam. Tubuhnya benar-benar sexy dan proporsional
dengan gunungan gembar di dadanya selalu menantang lelaki
untuk melirik dan menikmatinya. Hanya, berkat pendidikan
Thian San Giokli, Ciu Giok Tin bertumbuh menjadi gadis muda
yang lihay, cantik dan cerdas. Hanya saja semua itu tentunya
tidak sanggup untuk meluruhkan kesan sex appealnya yang
tinggi.
Orang terakhir, anak muda terakhir adalah seorang gadis
yang masih muda remaja. Dia adalah adik Cui Giok Tin
bernama Cui Giok Li. Ibu mereka meninggal ketika melahirkan
Cui Giok Li dan karena itu, sejak lahirnya Giok Li relatif telah
diangkat murid oleh gurunya. Nenek itu membesarkan kedua
muridnya ini sejak masih bocah, sejak masih kecil. Karena itu
Nenek Thian San Giokli menyayangi keduanya seperti

Tarian Liar Naga Sakti I 333


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyayangi anaknya sendiri. Nyaris tidak ada kemampuan


yang tidak diwariskan Nenek ini kepada murid-muridnya.
Dan Giok Li tumbuh dalam limpahan kasih sayang
kakaknya dan gurunya, bahkan juga dimanjakan oleh toa
suhengnya Tham Beng Kui. Jika Cui Giok Tin kakaknya
melarang, maka si cantik centil dan manja ini tidak sungkan
mengadu ke toa suhengnya. Dan biasanya si toa suheng itu
akan sangat sulit menolak kemauan dari siauw sumoynya
yang memang sangat manja, pintar merayu dan
membujuknya itu. Tetapi, karena Beng Kui adalah anak
bungsu, memiliki adik perempuan dalam diri Giok Li benar-
benar membuatnya sangat senang dan bangga. Itulah
sebabnya Cui Giok Li diperlakukannya sebagai adik
perempuannya.
Sebagai anak murid dari tokoh yang ditempatkan nomor 2
di Tionggoan, maka kepandaian mereka bertiga sudah tentu
tidak rendah. Bahkan, setelah menempa diri selama beberapa
tahun terakhir, termasuk menempah diri tanpa bersentuhan
dengan orang luar, kepandaian mereka sudah meningkat
begitu tinggi. Paling akhir, mereka memperoleh warisan ilmu
mujijat perguruan mereka, yakni Ilmu Peng-sian-jit-gwatciang
(pukulan matahari rembulan berhawa dingin). Ilmu tersebut
melengkapi sinkang Pek In Swat Kang (Sinkang Tangan Awan
Salju) yang telah mereka kuasai secara sempurna. Dari mereka
bertiga, memang Giok Li masih sedikit tertinggal karena usia
latihan yang masih belum matang. Hanya, tokoh kelas
satupun belum akan menang melawan dara cantik nan manja
ini.

Tarian Liar Naga Sakti I 334


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sekembalinya Thian San Giokli dari perjalanan di Bu Tong


Pay, diapun kemudian melanjutkan pendidikannya atas murid-
muridnya itu. Kebetulan mereka bertiga memang telah
menyelesaikan latihan terakhir dan sedang menunggunya
sebelum turun gunung. Karena itu, sebagai seorang guru
Thian San Giok Li menjelaskan kondisi rimba persilatan, tata
kramanya, tokoh-tokohnya serta seluk beluk rimba persilatan
lainnya. Hanya saja, dia tidak memberitahukan jika namanya
juga berada di daftar 10 pendekar paling top di Tionggoan.
Pada kesempatan itupun, sekaligus dia meminta murid-
muridnya itu agar menjaga nama baik Lembah Salju
Bernyanyi. Menjaga sikap kependekaran, menjaga diri dari
pergaulan dan tindakan sesat. Serta selalu berusaha
menegakkan kebenaran dan keadilan. Untuk hal yang satu ini,
Thian San Giokli sampai meminta ketiga muridnya untuk
bersumpah. Dan ketika dia melihat kesungguhan hati ketiga
muridnya, barulah Nenek sakti itu lega dan mengijinkan
mereka untuk turun gunung.
Rimba Persilatan Tionggoan kedatangan tiga pendekar
muda, tiga tokoh baru yang memiliki kesaktian hebat. Dan
sebagaimana instruksi gurunya, ketiga pendekar muda miskin
pengalaman ini sedang berjalan menuju LEMBAH PUALAM
HIJAU. Dengan membekal tanda khusus dari Ceng Liong yang
diserahkan kepada Nenek Thian San Giokli, merekapun
melakukan perjalanan mereka untuk pertama kali di dunia
persilatan.

Episode 7: Menuju Lembah Pualam Hijau (1)

Tarian Liar Naga Sakti I 335


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Percakapan di ruangan sebelah menjadi semakin seru


bahkan semakin bersemangat mereka bercakap. Si muka bulat
gemuk yang tidak malu kalah info, dan nampak memang
karakternya tidak mau kalah, telah menyambung dengan
suara kurang senang:
“Siapa bilang aku tidak tahu? Malahan aku tahu kalau
telah muncul seorang tokoh baru yang sangat hebat dan sakti
mandraguna. Masih muda dan mampu bertarung sama kuat
dengan Nenek Sakti Thian San Giokli. Hanya saja, tokoh itu
dipukul mundur oleh Ceng – i – koai hiap (Pendekar Aneh
Berbaju Hijau) – Duta Agung Lembah Pualam Hijau Kiang Ceng
Liong. Sudah jelas, mana bisa dia menang melawan tokoh
nomor satu”?
“Benar-benarkah memang Duta Agung yang masih muda
itu pilih tanding di Tionggoan? Sungguh-sungguh tak
kusangka” terdengar orang yang duduk disebelah kiri si wajah
bulat gemuk bergumam tanda kagum.
Kalau ada yang mengagumi Duta Agung Kiang Ceng Liong
yang juga dipuji-puji guru mereka, maka ketiga anak muda ini
tidaklah tersinggung. Meskipun Beng Kui menyimpan rasa
penasaran, tetapi terbersit kekagumannya kepada Duta Agung
yang masih muda seperti dia. Karena menurut subonya,
melawan Toh Ling, Duta Agung itu malah mampu mendesak
dan menggebah pergi tokoh hebat yang lahir dari Lembah
mereka. Dan subonya hanya sanggup bertarung imbang atau
jikapun menang selisihnya terlampau tipis. Itulah sebabnya,
ketiga anak muda yang baru keluar sarang, menyimpan
kekaguman terhadap Duta Agung Lembah Pualam Hijau.

Tarian Liar Naga Sakti I 336


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi tentu saja, masih belum tentu jika terhadap tokoh lain
yang belum mereka kenal kehebatan dan kesaktiannya.
Sementara itu, percakapan di ruangan sebelah sudah
dipenuhi oleh puja-puji atas kehebatan Duta Agung Kiang
Ceng Liong dan Thian San Giokli. Karena memang dua
pendekar itu adalah pendekar nomor satu dan pendekar
nomor dua di Tionggoan dewasa ini.
“Benar, benar. Orang itu konon masih muda, tampan,
selalu berpakaian hijau dan kesaktiaannya sungguh sukar
dicari bandingan”
“Selain itu, diapun memukul mundur beberapa penyusup
yang mencoba mengganggu upacara duka di Bu Tong Pay.
Sungguh hebat orang itu”
“Ya, masih sangat muda tetapi telah memiliki kesaktian
yang sungguh luar biasa. Siapapun mengakui kalau
nampaknya sangat sulit untuk mencarikan tandingannya pada
masa sekarang ini”
“Lembah Pualam Hijau memang selalu berdiri terdepan
melawan kejahatan. Dan nampaknya di bawah Duta Agung
yang sekarang, mereka akan kembali menjadi kelompok
perguruan nomor satu di Tionggoan” .......
Begitu ramai percakapan di ruangan sebelah. Dan karena
terlampau mengumbar pujian atas orang lain, Beng Kui, Giok
Tin dan Giok Li akhirnya menjadi jemu. Bersamaan waktunya
pesanan makanan mereka akhirnya datang. Sebentar saja,
merekapun tenggelam menikmati makanan, sementara suara
puja-puji bagi Lembah Pualam Hijau dan Kiang Ceng Liong

Tarian Liar Naga Sakti I 337


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tetap saja berlangsung riuh di sebelah. Hanya saja rasa lapar


yang menghinggapi ketiga anak muda itu membuat mereka
tidak tertarik lagi mengikuti percakapan di ruangan sebelah.
Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada menemukan
makanan saat perut sudah teramat lapar.
Tetapi, meskipun begitu, bukan berarti ketiga anak muda
yang baru turun gunung itu melepaskan semua kewaspadaan
mereka. Sama sekali tidak. Saat itu mereka hampir
menyelesaikan makanan yang tersedia sesuai pesanan. Dan
sebelah tetap riuh rendah dan ramai diskusi soal kehebatan
Lembah Pualam Hijau dan Duta Agungnya yang masih muda.
Ehhhhhhhh, tiba-tiba telinga mereka yang terlatih menangkap
bunyi desiran yang sangat halus:
“Srrrrrrrrrrrrr, Srrrrrrrrrrrr, Srrrrrrrrrrrr, Srrrrrrrrrrrrrrr,
Srrrrrrrrrrrrr” dan hanya beberapa ketika setelah mendengar
desiran halus tersebut, tiba-tiba suara riuh-rendah di ruangan
sebelah sontak berubah menjadi hening. Dan ketiga anak
muda lihay itu sudah saling pandang, sebab mereka tentu saja
paham bunyi desiran tadi bermakna apa. Dan memang, tidak
salah dugaan mereka. Suara yang mereka dengar adalah
desiran suara senjata rahasia yang dilemparkan ataupun
dilepaskan orang untuk tujuan tertentu. Dan nampaknya,
orang-orang yang di ruangan sebelah telah menjadi korban
senjata rahasia tersebut. Itulah sebabnya ruangan sebelah
tersebut dengan tiba-tiba berubah senyap.
Lebih hebat lagi, dan ini yang membuat ketiga anak muda
itu tercengang, adalah kelima orang yang sedang berbincang
di ruangan sebelah, tak satupun yang jatuh dari tempat
duduknya. Jelas mereka telah binasa termakan senjata rahasia

Tarian Liar Naga Sakti I 338


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lawan, tetapi mengapa tak satupun yang jatuh? Ada beberapa


kemungkinan, jika senjata rahasia yang dilemparkan itu hanya
bertujuan menotok jalan darah seseorang, maka berarti
pelakunya memang orang hebat. Tetapi, jika selain
membunuh tetapi juga menotok jalan darah seseorang, maka
itu jauh lebih hebat lagi. Bagaimana dengan si pelepas senjata
rahasia ini?
Tetapi mereka tidak perlu menunggu lama, karena tiba-
tiba terdengar dengusan bernada hinaan yang sengaja dilepas
si penyerang:
“Hmmmmm, orang gemuk goblok, sengaja kubiarkan
engkau hidup agar engkau memberitahu orang-orang lain
supaya tidak sembarangan memuji-muji Lembah Pualam Hijau
di hadapan kami ....”
Setelah suara ancaman tadi menghilang, tiba-tiba
terdengar gerakan di samping kiri murid-murid Thian San
Giokli. Sejak tadi mereka memang sudah curiga jika penyerang
berada dekat mereka, dan memang benar. Penyerang berada
di sisi kiri mereka, tepatnya di atas sebuah pohon yang cukup
rindang dan melepas senjata rahasianya dari sana. Dan
beberapa saat kemudian terdengar suara desiran halus
lainnya, kali ini bukan senjata rahasia, tetapi tanda ada orang
di pohon itu yang sedang berkelabat pergi.
Belum lagi Giok Tin maupun Beng Kui bergerak atau
berinisiatif melakukan sesuatu, tiba-tiba bayangan Giok Tin
telah berlalu sambil berkata: “Suheng, suci, tunggu disini, aku
penasaran ingin siapa gerangan orang yang sembarangan
membunuh itu” dan Giok Li orang termuda di antara mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 339


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bertiga telah berkelabat lenyap. Mudah di tebak nona muda


itu ingin benar mengetahui siapa sebetulnya yang melepaskan
senjata rahasia dan mengancam mereka mereka yang memuji
Lembah Pualam Hijau. Karena betapapun mereka merasa
punya hubungan dengan Lembah yang mereka sedang tuju
itu.
Bayangan Giok Li dengan cepat menyusul guna
menyandak si pelepas senjata rahasia. Hanya saja si pelepas
senjata rahasia juga bukan tokoh sembarangan. Setelah
membunuh empat orang di ruangan sebelah dan menotok
seorang yang lainnya lagi, dia telah berkelabat pergi dengan
mengeluarkan suara ancaman. Sementara Giok Li hanya
secara sangat sekilas melihat jika si penyerang sebelum
menghilang ke kerumunan banyak orang. Penyerang itu
nampaknya adalah seorang manusia berjubah hijau, namun
selebihnya tak sempat dia memperhatikan. Selain jaraknya
terlampau jauh, juga si penyerang memiliki ginkang yang juga
tidak rendah.
Namun karena masih penasaran, Giok Li terus dan terus
mengejar si pelepas senjata rahasia. Kota Ceng seng tidaklah
besar, karena itu setelah kejar sini-kejar sana akhirnya Giok Li
kembali melihat bayangan si penyerang. Nampaknya orang itu
sedang bergegas menuju pintu masuk sebelah barat. Dan Giok
Li yang melihat kembali buruannya, dengan cepat mengejar.
Bahkan terus sampai ke luar kota. Nampaknya target yang
diburu masih belum menyadari kalau ada orang yang sedang
membuntutinya. Dia terus berlari-lari ringan namun pesat dan
kini mendekati hutan dengan pepohonan yang cukup lebat.

Tarian Liar Naga Sakti I 340


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara itu, Beng Kui dan Giok Tin setelah melihat adik
mereka berkelabat mengejar si pelepas senjata rahasia,
segera memanggil pelayan untuk membayar rekening makan.
Si pelayanpun datang dan menyodorkan rekening yang harus
di bayar Beng Kui dan Giok Tin. Hanya beberapa saat, tetapi
beberapa saat itu tanpa diketahui kapan datangnya, di
ruangan sebelah telah bertambah dengan seorang anak muda
yang nampak tampan gagah. Beberapa saat kemudian,
menyusul beberapa orang. Sepertinya mereka berasal dari
perkumpulan Pengemis, gampang dikenali dari dandanan
yang mereka kenakan. Hanya saja, dari banyak orang yang
datang, hanya seorang pengemis tua belaka yang masuk ke
ruangan:
“Hmmmm, semakin mencurigakan, sungguh aneh ....”
terdengar si muda mendesis lirih, namun terdengar jelas di
telinga Giok Tin dan Beng Kui.
“Toanglo, apa gerangan yang telah engkau temukan .....”?
seorang pengemis tua memasuki ruangan. Namun begitu
melihat 5 tubuh yang tertotok tak berdaya di kursi duduk saat
makan, membuat suara itu terhenti.
“Astaga, apa lagi ini Tianglo”? tanya si pengemis tua.
“Hmmm, bisakah engkau memeriksa keadaan mereka
empek Lie”? si anak muda yang dipanggil Tianglo telah
berpaling kepada si pengemis tua yang dipanggilnya Empek
Lie.
“Baiklah, sebentar biar kuperiksa keadaan orang-orang ini
..” sambil berkata demikian, si Empek Lie kemudian
mendekati seorang dan memeriksanya. Hanya sebentar,

Tarian Liar Naga Sakti I 341


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

matanya telah menunjukkan kepenasaran dan kekagetan. Dan


ketika memeriksa yang seorang lagi, keterkejutan telah
memenuhi sinar mata dan raut wajahnya. Dan karena itu,
pada akhirnya si Empek Lie memeriksa semuanya, ke lima
orang yang menderita oleh senjata rahasia aneh yang
ditemukan di tubuh mereka. Dan ketika pada akhirnya dia
akan memeriksa orang yang terakhir, dia sedikit berpaling
kepada si Tianglo yang masih muda itu. Keduanya saling
berpandangan, dan sorot kekagetan muncul dari sinar mata
keduanya, khususnya bagi orang yang dipanggil empek Lie.
Dan, hanya beberapa saat setelah memeriksa orang yang
terakhir, si Empek Lie segera berpaling kepada si tianglo muda
sambil berkata:
“Tianglo, lepaskanlah totokan di tubuhnya. Jika berhasil,
maka orang ini akan pingsan selama kurang lebih 5 jam.
Namun, untuk menyadarkannya, cukup dengan mengulangi
kembali totokan yang dilepaskan untuk membebaskannya
tadi. Jika tidak demikian, jangan harap dia mampu bangun
selama 5 jam ini. Silahkan Tianglo, jika aku benar, maka para
penyerang tadi bisa kita kenali”
Mendengar ucapan si Empek Lie, sang Tianglo muda itu
segera mendekati si wajah bundar gemuk. Dan setelah
meraba tubuh gemuk itu sejenak, diapun segera melepaskan
totokan. Benar saja, tubuh si bundar gemuk segera merosot
kebawah, tanda dia tertidur atau pingsan tidak tahu diri.
Melihat keadaan itu, si Tianglo muda memandang ke arah
Empek Lie, dan dia hanya menyaksikan si Empek mengangguk
kearahnya. Dan sekali lagi dia melakukan totokan ke arah

Tarian Liar Naga Sakti I 342


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tubuh si bundar gemuk, dan kali ini diiringi dengan dengusan


tertahan si bundar gemuk.
Beberapa saat dia mengucak-ucak matanya, dan secara
perlahan-lahan rupanya kesadaran mulai diperolehnya. Dan
setelah beberapa saat dia selesai mengucak mata dan
berusaha mengingat-ingat sesuatu, tiba-tiba dia tersentak:
“Ada dimana .......? mengapa .......? orang tersebut
nampak sangat kebingungan. Dan lebih bingung lagi, ketika
melihat ke-empat kawannya duduk diam tak bergerak dengan
mata terpejam. Sementara diapun melihat dalam ruangan
tersebut telah bertambah dengan 2 orang asing yang tidak
dikenalnya. Seorang anak muda dan seorang kakek tua
berpakaian penuh tambalan. Nampaknya seorang pengemis.
Dan otomatis, keluarlah kegalakannya:
“Siapa kalian ......? mengapa kalian berani-beraninya
mengganggu makan kami berlima .......”? tanya si bundar
gemuk dengan sok jagoan dan sok arogannya. Dia tidak sadar
jika dia baru saja terjungkal ditangan orang.
“Hmmmm, anak muda, lihatlah sekitarmu. Jika bukan
karena tianglo muda kami, engkau sudah tewas seperti ke-
empat kawanmu itu ...”
“Apa? Mereka ........ teman-temanku itu ......? bergegas si
wajah bundar gemuk untuk memeriksa teman-temannya. Dan
dalam kagetnya, ketika memeriksa orang terakhir dan mereka
semua sudah mulai dingin badannya, si bundar gemuk
terbelalak ketakutan. Dan ketika mulai kembali menemukan
dirinya, justru ketakutan yang menerpanya. Tetapi, sebelum

Tarian Liar Naga Sakti I 343


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dia berteriak dan lari, si tianglo muda telah bergerak menotok


urat bicara dan sekaligus membuat si bundar gemuk terdiam.
Semua kejadian di ruangan itu tidaklah terlepas dari
pengamatan Beng Kui dan Giok Tin. Apalagi karena urusan
mereka membayar rekening makanan pesanan sudah
terselesaikan. Hanya, posisi dan kondisi mereka membuat
orang-orang di ruangan sebelah menjadi curiga. Kekurang-
pengalaman kedua muda-mudi itu telah membuat aktifitas
mendengar percakapan di ruangan sebelah dapat
diidentifikasi dengan mudah. Benar saja, beberapa saat
kemudian terdengar suara si anak muda dari ruangan sebelah:
“Sahabat dan Nona muda di ruangan sebelah, daripada
menguping ada jauh lebih baik jika kalian bergabung kemari”
Suara itu bening, lirih dan terdengar jelas di telinga Beng
Kui dan Giok Tin. Sadarlah mereka jika orang di ruangan
sebelah bukanlah orang biasa. Orang yang mampu mengirim
suara dengan bening dan lirih ke telinga mereka, mestinya
bukan orang biasa. Karena itu, keduanya saling pandang dan
dalam sorot mata masing-masing mereka telah bersepakat
untuk melakukan sesuatu. Serentak berdirilah mereka berdua
dan dengan langkah tetap menyeberang ke ruangan sebelah.
Disana mereka melihat betapa si muka bundar gemuk dalam
keadaan tertotok dengan mata nyalang ketakutan. Kemudian
ada seorang kakek pengemis yang berwajah terang dan
ramah, serta seorang muda yang gagah dan tampan.
“Maafkan kami kakak beradik yang tidak sengaja
menguping pembicaraan kalian. Tapi sebetulnya, kami telah
berada di ruangan sebelah jauh sebelum ke-empat saudara ini

Tarian Liar Naga Sakti I 344


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terkena serangan senjata rahasia” demikian Beng Kui


mewakili mereka berdua untuk menyapa dan menyampaikan
ketidaksengajaan mereka mendengar percakapan orang lain.
“Ehmmmm, dua orang muda yang gagah. Kami melihat
tiada maksud jahat kalian memang, tetapi siapakah gerangan
tuan yang gagah dan nona yang jelita ini”? terdengar Empek
Lie telah dengan ramah menyambut kedua anak muda yang
masuk ke ruangan itu. Sementara si tianglo muda masih tetap
berdiam diri sambil mengawasi Beng Kui dan Giok Tin.
“Perkenalkan, kami berdua datang dari jauh, tepatnya
Lembah Salju Bernyanyi. Siauwte bernama Tham Beng Kui dan
nona ini adalah sumoyku sendiri bernama Cui Giok Tin.
Seorang adik kami sedang mengejar si pelepas senjata
rahasia, tetapi masih belum kembali” Beng Kui dengan ramah
memperkenalkan diri. Dan mendengar nama mereka, si
tianglo muda nampak terkejut dan seterusnya menukas
penjelasan dan perkenalan Beng Kui:
“Apa hubungan kalian dengan seorang Nenek Sakti yang
bernama Thian San Giokli dari Lembah Salju Bernyanyi”?
“Beliau adalah subo kami .....” kembali Beng Kui
menjawab dengan gembira karena ternyata si tianglo muda
mengenali guru mereka. Sementara itu, sang tianglo muda
usia itu menarik nafas lega mendengarkan mereka adalah
murid-murid Nenek Sakti dari Lembah Salju Bernyanyi.
“Hmmmmm, murid orang hebat. Murid Naga Sakti
tentunya bukanlah serigala dan pasti tidaklah lemah ...”
gumam si Tianglo muda yang nampak kenal dengan subo
kedua anak muda itu. Tetapi belum lagi Tham Beng Kui dan

Tarian Liar Naga Sakti I 345


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Cui Giok Tin bereaksi terhadap gumaman si Tianglo, terdengar


kembali si tianglo muda itu berbicara kepada mereka berdua:
“Hendaknya kalian berdua tidak secara gegabah
membiarkan Nona cilik itu mengejar lawan. Mereka, pelepas
senjata rahasia ini bukanlah orang-orang bodoh yang mudah
dihadapi”
Mendengar peringatan itu, Giok Tin dan Beng Kui
terkejut. Benar, tidak seharusnya mereka melepas adik
mereka mengejar lawan tadi. Dalam terkejutnya, Giok Tin
telah bertanya dengan cepat:
“Siapa sebetulnya anda”?
“Guru kalian, Nenek Thian San Giokli mestinya
mengenalku Liang Tek Hoat dari Kaypang” ujar si tianglo muda
sambil memperkenalkan namanya. Sepulang dari Bu Tong
Pay, dalam rangka penyusunan kembali Kaypang menuju
Perkumpulan Besar Anggota Kaypang, Tek Hoat telah diangkat
menjadi salah seorang TIANGLO Kaypang. Apalagi, karena dia
memang membekal salah satu tanda pengenal sesepuh
Kaypang yang diwarisinya dari suhunya.
“Ach, selamat berjumpa saudara Tek Hoat. Subo
menceritakan dengan gembira dan nampaknya mengagumi
saudara. Tetapi, siapa pula para penyerang itu saudara Tek
Hoat?” Beng Kui juga telah bertanya dengan tegangnya, tetapi
tidak lupa memuji Tek Hoat karena dia mendnegar Tek Hoat
sebagai salah satu tokoh muda hebat pada jaman itu. Bahkan
ikut masuk di daftar 10 pendekar top.

Tarian Liar Naga Sakti I 346


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Empek Lie pasti bisa menjelaskan kepada kalian berdua”


Tek Hoat berkata lembut dan berusaha menenangkan Beng
Kui dan Giok Tin, sambil memandang Giok Tin yang memang
ayu. Bukan, bukan karena mata keranjang Tek Hoat
memandangnya, tetapi Giok Tin memang punya daya tarik
khas seorang wanita.
“Empek Lie ...... “ tak mau lama-lama memandang Giok
Tin, Tek Hoat telah menyapa Empek Lie, yang nama
sebenarnya adalah Lie Hoan Tay, murid kepala Kim Ciam Sin
Kay, Pangcu Kaypang sekarang ini. Lie Hoan Tay sudah berusia
kurang lebih 60an dan telah mewarisi sebagian besar ilmu
kepandaian Kim Ciam Sin Kay, terutama ilmu pengobatannya.
Kepandaian silatnya mungkin tidaklah terlampau menonjol,
meskipun jiuga tidaklah lemah. Tetapi yang membuat Lie
Hoan Tay menjadi penting bagi Kaypang adalah karena dia
dikenal sangat cerdik dan menjadi pemikir yang dimiliki dan
diandalkan Kaypang dewasa ini.
“Tianglo ....., apa yang bisa kulakukan”?
“Empek Lie, berikanlah penjelasan singkat dengan siapa
kita sedang berhadapan sekarang ini, terutama dengan jarum
dan totokan khas itu”
“Baiklah Tianglo” dan Lie Hoan Tay kemudian berpaling
kearah Beng Kui dan Giok Tin sambil berkata:
“Anak-anak muda yang berani, jika aku yang tua ini tidak
salah, maka kita sedang berhadapan dengan salah satu
kelompok kekuatan misterius dalam rimba persilatan. Jarum
sakti yang digunakan membunuh 4 orang tadi adalah senjata
rahasia bernama Bu Eng Sin Mo (Jarum Setan Tanpa

Tarian Liar Naga Sakti I 347


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bayangan). Jarum ini bisa digunakan untuk membunuh


ataupun untuk menotok jalan darah seseorang. Untungnya,
jarum sakti ini tidaklah beracun. Jarum ini adalah ciri khas
sebuah keluarga persilatan yang sudah puluhan tahun
menghilang dan entah kenapa hari ini muncul di daerah
pegunungan Hong San. Tepatnya, mereka berasal dari Bwee-
hoa-cung (Patok bunga bwee), dengan kepandaian mereka
yang paling mujijat adalah mengenali “Barisan Rahasia”.
Selain itu, kepandaian melepas senjata rahasia dan ilmu
ginkang yang tinggi. Buat mereka, tak ada barisan rahasia
yang tidak bisa mereka tembus, itulah keahlian utama
mereka. Untungnya mereka tidak punya keinginan bergaul
dengan dunia luar. Jarum tadi, sudah pasti milik keluarga ini.
Hanya saja pertanyaan pentingnya, mengapa mereka berada
di Tionggoan”? si Empek Liu menjelaskan secara rinci apa yang
diketahuinya. Baik tentang jarum setan maupun tentang
pemilik yang biasa menggunakannya.
“Nampaknya adik kalian sedang mengejar orang yang
sangat berbahaya. Karena itu, tidak ada salahnya jika kalian
cepat-cepat menyusulnya. Biarlah urusan disini kami
selesaikan. Jika tidak salah, dalam waktu tidak lama kita pasti
akan berjumpa pula” Tek Hoat memandang kedua kakak
beradik seperguruan itu yang segera mengiakan dan
kemudian berkelabat mengejar adik mereka.
Sepeninggal mereka, Tek Hoat nampak tercenung. Dan
kemudian sambil menarik nafas dia berkata:
“Empek Lie, ini adalah kelompok ketujuh selama 3 hari
terakhir yang kita temukan dengan tanda-tanda yang hampir
sama. Kelompok ini adalah korban jarum Bwee-hoa-cung

Tarian Liar Naga Sakti I 348


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

(Patok bunga bwee) yang ketiga, artinya sedikit banyak Bwee


Hoa cung terlibat. Tetapi, mengapa pula ada korban dengan
luka yang berbeda? Ini sungguh aneh” desis Tek Hoat.
Nampaknya dia dibingungkan oleh banyaknya pembunuhan
beberapa hari terakhir dengan 2 jenis luka yang berbeda.
“Benar Hu Hoat, bisa dipastikan ketujuh kelompok korban
terakhir dibunuh oleh dua kekuatan yang berbeda. Hanya,
kelompok yang pertama sama sekali aku tidak punya
pegangan untuk mengungkapkannya”
“Korban dengan sabetan pedang bersilang di badan
korbannya...... siapa pula kelompok yang punya kegemaran
membunuh dengan gaya aneh seperti ini”? bertanya Tek
Hoat.
“Tianglo, Akupun belum pernah mendengarkannya
selama 50 tahun terakhir ini” Lie Hoan Tay juga sama
bingungnya.
“Jika pelakunya menggunakan pedang, maka masuk di
akal sayatan yang begitu halus tetapi tidak mengeluarkan
darah. Tetapi hebatnya, ada yang dilakukan dengan pedang
dan ini tidak aneh, tetapi aku curiga ada yang dilakukan
dengan kekuatan hawa pedang. Padahal sepanjang yang
kutahu, tokoh yang sanggup melakukannya hanyalah
Nenggala. Atau ada lagikah tokoh terpendam atau tokoh baru
yang memiliki kehebatan seperti ini”?
“Apakah Tianglo menduga bahwa beberapa korban
dibunuh bukan dengan pedang”? tanya Lie Hoan Tay kaget

Tarian Liar Naga Sakti I 349


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Jika ditelaah, beberapa korban dibunuh dengan senjata


pedang. Dan hal ini nampaknya memang disengaja. Tetapi,
ada beberapa korban yang sepertinya dibunuh entah dengan
kekuatan hawa pedang, atau jika tidak, mereka dibunuh
dengan senjata yang sangat ampuh. Beberapa tanda
perbedaannya telah kuteliti dari beberapa korban yang kita
temukan selama ini. Dengan demikian, aku yakin kalau para
pembunuh terdiri dari dua kelompok berbeda. Sementara
satu kelompok yang membunuh dengan sayatan pedang
bersilang, juga membunuh dalam dua gaya yang berbeda”
“Hmmmm, pandang mata Tianglo sungguh tajam. Tetapi
apakah Tianglo bisa menelisik kira-kira siapa kelompok yang
yang melakukan pembunuhan-pembunuhan ini”? bertanya Lie
Hoan Tay dengan nada penasaran.
“Tidak bisa kupastikan Empek Lie, tapi bisa dipastikan
salah satu dari kelompok itu bertanggungjawab atas kematian
Hu Pangcu. Selain itu, mereka membunuh tokoh tokoh yang
kelihatannya mendukung dan mengagumi Lembah Pualam
Hijau, Siauw Lim Sie, Kaypang dan Bu Tong Pay. Jika tidak
salah, tak lama lagi mereka akan berani untuk tampil secara
berterang. Dan soal siapa mereka, tadinya aku berpikir Empek
Lie yang memiliki pengetahuan lebih dibandingkan aku dapat
memberitahu siapa dan dari mana mereka sebenarnya”
Tetapi Empek Lie nampak tidak punya ide lagi mengenai
pembunuh kedua yang memiliki kegemaran membunuh
korban dengan sayatan bersilang di tubuh korban. Keduanya
tidak mampu memecahkan tuntas persoalan yang dihadapi.
Sampai akhirnya keduanya meninggalkan rumah makan
terkenal di kota Ceng seng itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 350


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kita tinggalkan sejenak Tek Hoat yang telah menjadi


Tianglo muda Kaypang dan yang sedang kebingungan dengan
Lie Hoan Tay. Bingung mengidentifikasi siapa pelaku
pembunuhan-pembunuhan yang mereka temukan beberapa
hari terakhir ini. Kita akan ikuti kemana perginya Cui Giok Li
yang sedang mengejar si pelepas senjata rahasia pembunuh
itu.
Giok Li yang masih mentah dan kurang pengalaman,
kurang mengetahui bahaya mengejar orang yang memasuki
hutan dengan barisan pohon yang cukup padat. Untungnya,
orang yang dikejarnya seperti tidak begitu memperdulikan
apakah dirinya sedang dibuntuti ataukah tidak. Begitupun,
ketika Giok Li memasuki hutan, dia kebingungan karena
kehilangan orang yang dikejarnya. Semakin jauh dia memasuki
hutan itu tanpa takut sedikitpun, semakin penasaran gadis itu
karena tidak melihat lagi lawannya.
Akhirnya, dengan gemas dan uring-uringan Giok Li
memutuskan untuk kembali menjumpai toa suheng dan
kakaknya. Tapi celakanya, dia kebingungan dan kehilangan
arah. Bingung menentukan dari arah manakah dia memasuki
hutan ini tadinya. Tapi Giok Li memang tabah, dia tidak
menjadi takut dan panik. Sebaliknya, dia berusaha berpikir
keras untuk menentukan arah mana yang sebaiknya
ditempuh. Tentu dengan pertimbangan arah tersebut akan
membawanya kembali ke kota Ceng seng. Tetapi, arah
manakah gerangan? Inilah yang membingungkannya.
Setelah berpikir dan menimbang sejenak, akhirnya diapun
memutuskan untuk melangkah. Meskipun dia tidak menyusuri
jalan dari mana dia datang tadi, tetapi Giok Li tidaklah menjadi

Tarian Liar Naga Sakti I 351


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pusing. Dia tetap melangkah dan mencari-cari jalan kembali


ke Kota. Patokannya hanyalah dari arah mana dia tadi datang.
Tetapi, tanpa disadarinya dia justru tambah menjauhi arah
dan jalur yang mestinya membawanya kembali ke Kota Ceng
seng. Akibatnya, bukannya menempuh jalan singkat ke Ceng
seng, justru menjauhinya.
Hebatnya, meski gelisah, Giok Li tidaklah takut dan terus
berusaha untuk menerobos hutan yang lumayan lebat
tersebut. Dan nyaris setelah hampir 2 jam Giok Li berputar-
putar mencari arah yang benar, akhirnya dia menemukan
sebuah kuil yang nampaknya sudah rusak. Entah kuil agama
kaum Budha ataukah kuil agama Tao, kurang jelas terlihat dari
luar. Hanya saja, kuil itu sudah tak terpakai. Bahkan setengah
dari bangunan tersebut sudah roboh hingga tinggal
menyisakan tidak sampai setengah bagian dari bangunan
tersebut.
Belum lagi Giok Li mendekati kuil bobrok yang sudah
roboh sebagian besarnya itu, telinganya yang tajam
mendengar tarukan nafas berat. Nafas orang lemah tak
berkepandaian juga tidak akan seberat tarikan nafas yang
baru didengarnya. Hanya saja, tariksan nafas tersebut hanya
sekali didengarnya dan kemudian senyap. Belum hilang rasa
kagetnya, beberapa menit kemudian dia kembali mendengar
satu kali tarikan nafas yang sama, dan kemudian senyap
kembali. “Hmmmmm, sungguh aneh” pikir Giok Li penasaran.
Rasa penasaran dan keberanian membawanya untuk
berjalan mendekati kuil rusak itu sambil berjalan perlahan
dengan penuh kewaspadaan dan kehati-hatian. Dia masih
mendengarkan sekali dua kali tarikan nafas berat yang

Tarian Liar Naga Sakti I 352


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berinterval semakin panjang itu. Mendengar interval yang


semakin lama, Giok Li segera sadar jika orang itu pasti sedang
menderita luka berat. Karena itu, kali ini dengan bergegas
Giok Li menuju ke kuil bobrok itu. Tidak lagi memperhatikan
keadaan ruangan kuil yang sudah rubuh lebih setengahnya,
tetapi langsung mencari-cari orang yang sedang terluka. Mana
tahu orang yang sedang terluka itu bisa membantunya untuk
menunjukkan jalan kembali ke Ceng seng?
Tetapi anehnya, Ciu Giok Li tidak menemukan orang yang
sedang terluka dalam ruangan itu. Dia berkelabat mencari-cari
di seputar ruangan dalam kuil, tetapi tetap tidak menemukan
adanya orang terluka. Hanya saja dia masih mendengar sekali
lagi tarikan nafas berat yang datang atau berasal dari sekitar
ruangan kuil itu. Bukannya takut dan merinding, Giok Li justru
merasa sangat penasaran. Matanya berkeliling mencari,
tubuhnya bergerak menuju tempat yang dicurigai, tetapi tetap
dalam ruangan itu tidak terdapat sosok tubuh terluka.
Memandang ke atas, tidak mungkin berada disana. Loteng
sudah rapuh dan jika dibebani tubuh manusia pasti runtuh.
Dalam ruangan, sudah pasti tidak, karena tak ada lagi ruangan
yang belum diperiksanya. Apakah mungkin berasal dari luar
ruangan? “Hmmmmm, mungkin saja” batin Giok Li. Dan itu
dia lakukan dengan segera mencelat keluar ruangan dan
menemukan sedikit keanehan. Karena ternyata dinding
sebelah belakang, melekat pada sebatang pohon yang sangat
besar dan sangat rindang. “Apakah berasal dari pohon besar
itu”? pikirnya celingak-celinguk mencari-cari. Bahkan dia
melesat ke balik pohon itu, tetapi juga tidak menemukan
apapun juga disana.

Tarian Liar Naga Sakti I 353


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Paling akhir dia menyusuri badan pohon itu dan


menyadari betapa besarnya batang pohon itu dan juga dahan-
dahannya. Ketika memandang ke atas itu, Giok Li kembali
mendengar tarikan nafas berat, tetapi tetap saja berasal dari
dalam ruangan. Kali ini Giok Li tidak mudah terpedaya, dia
tahu benar bahwa bukan dari ruangan kuil rusak itu asal
suara. Pasti di sekitar atau bahkan di atas pohon. Dan karena
pemikiran itu, Giok Li meloncat dengan ringannya ke arah satu
dahan pohon yang dilihatnya paling besar. Dia menduga dari
sana asalnya orang yang bernafas berat terluka itu.
Benar saja, dia tersentak kaget ketika menemukan
sesosok tubuh sedang berkutat di atas dahan itu. Tubuh itu
terlentang dan nampak kesakitan hebat sambil tersandar
setengah terlentang di ujung dahan yang menempel di batang
pohon besar. Ruang di dahan itu membuat tempat yang
sangat besar dan leluasa bagi seorang manusia. Dan disanalah
tubuh itu bersandar setengah telentang dan bernafas sesekali
dalam keadaan yang mengenaskan. Dan yang membuat Giok
Li tersentak adalah orang yang terluka itu masih muda dan
belum begitu tua, paling juga usianya di sekitar 27 atau 28
tahun. Dan, wajah itu sungguh gagah dan tampan dalam
balutan jubah berwarna hijaunya. Hal itu membuat Giok Li
sedikit terperangah dan sedikit jengah menyaksikannya.
“Seorang anak muda rupanya” desisnya lirih.
Perlahan dia mendekati tubuh itu. Tetapi, bukan main
kagetnya ketika dari dekat dia melihat wajah lelaki muda itu
dari yang tadinya pucat bagai kertas, kini telah berubah
mendadak merah bagaikan sedang terpanggang panasnya api.
“Ach, rupanya dia sedang terluka dalam, sedang terjadi

Tarian Liar Naga Sakti I 354


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pertarungan hawa sakti dalam tubuhnya” desis Giok Li.


Karena berpikiran lurus dan welas asih, tanpa pikir panjang
Giok Li telah memegang lengan si pemuda yang sedang
menderita itu. Tapi alangkah kagetnya ketika lengan pemuda
itu panasnya bahkan jauh melebihi bara api. Sungguh panas
menyengat. Untungnya dia memiliki dasar tenaga Swat Im
Sinkang yang berhawa sangat dingin. Itulah sebabnya Giok Li
sama sekali tidak terluka, kecuali kaget.
Tidak lama kemudian hawa sinkang Swat Im Sinkang
mulai mengalir dari tangan Giok Li dan memasuki si anak
muda yang terluka. Tetapi sungguh celaka, si anak muda
sepertinya sedang dipenuhi hawa sakti yang luar biasa
besarnya namun sangat tidak stabil. Tambahan lagi si anak
muda yang terluka itu, nampaknya memiliki ilmu yang langka
dan luar biasa. Ilmu yang memampukannya untuk
membaurkan ilmu sinkangnya dengan sinkang pemberi
ataupun sinkang orang yang diserapnya. Hanya saja, kali ini
yang terjadi adalah, daya serap sinkang si anak muda mengalir
bersama kemampuan menyatukan tenaganya dengan tenaga
orang yang diserapnya.
Akibatnya, tenaga dalam Swat Im Sinkang Giok Li mengalir
dengan lancar dan memasuki sekaligus membaur bersama
dengan kekuatan sinkang si anak muda yang terluka. Awalnya
setelah sinkangnya merosot dan keluar memenuhi si anak
muda, Giok Li sudah merasa kaget namun tak sanggup
menghentikannya. Namun beberapa saat kemudian, tenaga
itu kembali membanjiri dirinya. Dan kejadiannya berlangsung
sekian lama tanpa sanggup ditolaknya. Beberapa lama baru
kemudian berhenti. Prosesnya dapat digambarkan secara

Tarian Liar Naga Sakti I 355


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sederhana, tetapi kejadiannya berlangsung selama lebih dari


dua jam.
Dalam jangka waktu dua jam itu, bukan saja si anak muda
sembuh dari sakitnya, Cui Giok Li pun begitu sadar
menemukan kenyataan yang mengherankan. Dalam pikiran
sebelumnya dia sudah sangat khawatir bahwa sinkangnya
habis sudah. Tetapi kenyataannya, justru ditemukannya kalau
keadaannya sekarang bertolak belakang. Sinkangnya justru
melonjak jauh meskipun masih belum disadarinya. Tubuhnya
terasa jauh lebih segar dan ringan. Hanya, ini yang
disayangkan, sinkangnya tidak lagi murni Swat Im Sinkang.
Apa sebenarnya yang terjadi? Bolehlah ini dinamakan
takdir. Sesuatu yang tidak pernah diduga, namun terjadi.
Tubuh si anak muda sedang dipenuhi hawa sakti yang luar
biasa besarnya. Apabila tidak dibaurkan dan disalurkan keluar,
maka anak muda itu bukan hanya mabuk tenaga sakti, tetapi
bagai balon penuh hawa yang siap meledak. Ketika Giok Li
menemukannya, si anak muda memang sudah diambang
ajalnya. Untungnya Giok Li menyalurkan hawa sakti Swat Im
Sinkang yang mujijat ketika si anak muda bertarung dengan
hawa panas. Pada saat itu saluran tenaga sinkang Giok Li
merangsang sinkang mujijat si anak muda untuk bereaksi. Dan
mujijatnya secara sekaligus sinkangnya menyerap dan
kemudian membaurkan.
Setelah menyerap dan membaurkan tenaganya dengan
Giok Li, maka ssecara otomatis kelebihan hawa dalam tubuh si
anak muda kembali dialirkan kepada Giok Li guna menemukan
keseimbangan baru. Dengan kata lain, besaran sinkang yang
tertinggal di tubuh si anak muda sudah sesuai dengan daya

Tarian Liar Naga Sakti I 356


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tampung wadahnya dan sesuai dengan tingkat penguasaan


maksimal. Jika melebihnya, maka justru akan merusak wadah
si anak muda. Dalam hal ini, baik si anak muda maupun Giok Li
sama-sama beroleh keuntungan besar. Si anak muda
nampaknya menyadari hal tersebut, Giok Li baru
menyadarinya belakangan.
Giok Li tidak menyadari bahwa sinkangnya meloncat
pesat hampir dua kali lipat dari kemampuan sebelumnya.
Hanya kerugiannya adalah, dia kehilangan kemurnian sinkang
Swat Im Sinkang. Sementara bagi si anak muda, memang
hawa sakti dalam tubuhnya mengalami kekurangan. Tetapi,
berkurangnya hawa sakti itulah yang justru telah
menyelamatkan jiwanya. Jika tidak, paling sedikit dia akan
mengalami kelumpuhan seumur hidup akibat salah jalan alias
menemukan “jalan api”. Untungnya, Giok Li datang pada saat
yang tepat, memberikan tenaganya, sekaligus menyerap
kelebihan sinkang si anak muda. Sederhananya, telah terjadi
mekanisme take and give bagi keduanya yang saling
menguntungkan meski terjadi tanpa disengaja keduanya.
Si anak muda dan Giok Li dengan cepat memulihkan diri
karena hawa sinkang hebat yang kini mengalir dalam tubuh
keduanya. Memang si anak muda yang terlebih dahulu
menyelesaikan proses pemulihannya yang kemudian diikuti
Giok Li beberapa waktu kemudian. Dan ketika Giok Li
membuka matanya, di hadapannya telah duduk dan
memandanginya si anak muda yang nampak semakin gagah
dan tampan. Apalagi karena wajah si anak muda sudah
bersinar dan sorot matanya nampak jelas ucapan terima kasih
yang tak terhingga.

Tarian Liar Naga Sakti I 357


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Terima kasih banyak Nona, aku benar-benar berhutang


budi dan berhutang nyawa kepadamu. Seandainya tanpa
bantuanmu, paling sedikit aku sudah sekarat dan bukan tidak
mungkin telah binasa, sekali lagi terima kasih banyak” ujar si
anak muda sambil menjura ke arah Giok Li.
“Ach, sudahlah. Bukan pekerjaan berat, lagipula adalah
kewajiban kita untuk saling tolong menolong. Tetapi, siapa
dan mengapa sampai engkau terluka begitu berat”? bertanya
Giok Li yang jelas menginginkan perkenalan. Sekilas sudah
bisa dipahami jika Giok Li menaruh perhatian kepada si anak
muda. Hanya karena tidak terbiasa bergaul, maka dengan
ceplas-ceplos dia meminta perkenalan.
Mendengar pertanyaan Giok Li, si anak muda yang kini
sudah sembuh nampak sedikit guncang dan gugup, namun
hanya sekilas. Karena tidak berapa lama diapun sudah
berkata:
“Ach, namaku Lie Hong Po seorang pengelana dari daerah
Kanglam. Aku baru saja bertarung dengan seorang tua yang
sangat sakti dan ternyata terpukul kalah. Untungnya nona
telah bersedia menolongku ..............” akhirnya si anak muda
memperkenalkan diri bernama Lie Hong Po, dan dari pandang
matanya si anak muda juga nampak tertarik dengan Giok Li.
Lagipula, Giok Li memang cantik dan sedang mekar-mekarnya.
Bedanya, si anak muda lebih mampu menyimpan rasa suka
dan rasa simpatinya.
“Ach, kiranya Lie Hong Po koko, sungguh gagah dan mirip
toakoku Tham Beng Kui. Aku bernama Cui Giok Li dan berasal
dari Lembah Salju Bernyanyi, bolehkah aku memanggilmu

Tarian Liar Naga Sakti I 358


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hong Po koko ....”? Giok Li yang memang lincah dan pandai


bicara tidak menyembunyikan rasa sukanya. Memang tidak
ada cela yang nampak secara fisik dari Lie Hong Po, yakni
masih muda meski mungkin berbeda 10 tahun dengan Giok Li
serta gagah dan tampan. Lebih dari itu, dari perbauran tenaga
mereka tadi, Giok Li tahu jika kekuatan sinkang si anak muda
masih mengalahkan tenaga dalam toako dan suci yang juga
kakaknya.
“tentu saja ... tentu saja boleh nona ....” tergetar Lie Hong
Po menghadapi kepolosan dan keterus terangan Giok Li. Tapi
nampak jelas jika dia senang dan bahagia dengan perlakuan
Giok Li.
“Aku memanggilmu Hong Po koko, masak engkau
memanggilku Nona segala”? Giok Li merengut namun justru
nampak semakin menggemaskan. Lie Hong Po jadi gugup,
maklum diapun jarang berhadapan dengan anak gadis yang
begitu berani, terbuka dan blak-blakan dengannya. Dan
anehnya, baru kali ini dia merasa “suka” terhadap seorang
anak gadis. Tak ada rasa marah diperlakukan begitu, justru dia
senang. Wajahnya menjadi panas, tetapi meski dengan susah
diapun berkata:
“Baiklah N....n ..... ech, Moi-moi”
“Begitu baru tepat .....hihihi, terima kasih koko ....”
“Tapi, bagaimana caranya moi-moi menemukan aku
disini”? si anak muda bertanya meski sebenarnya untuk
menenangkan debar hatinya yang berdetak demikian
kencang. Entah bahagia entah terharu, entah apa. Yang pasti,
sejak melihat wajah Giok Li yang berusaha membantunya

Tarian Liar Naga Sakti I 359


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

meski secara samar dan dalam keadaan mati hidupnya, dan


berkenalan dengan rasa suka si gadis yang tak
tersembunyikan, wajah gadis itu sudah melekat erat dalam
sanubarinya.
“Achhhhh, itulah koko. Adikmu ini melihat seorang yang
suka sewenang-wenang membunuh manusia. Dia membunuh
5 orang dan kemudian lari. Sayang orang itu menghilang di
hutan ini” dan rasa gemas nampak jelas menyorot dari wajah
Giok Li yang mengepalkan tangan karena penasaran tak
mampu mengejar si penjahat. Giok Li sama sekali tidak sadar
kalau wajah si anak muda sedikit terlihat tergetar dengan
penjelasannya barusan. Tetapi, anak muda itu memang lihay.
Sebentar saja wajahnya sudah pulih kembali. Malahan segera
berkata:
“Dan seterusnya engkau tersesat hingga kemari, apakah
begitu moi-moi”?
“Benar koko, engkau tahu saja ......hihihi” Giok Li
menjawab sambil cekikikan.
“Dan sebetulnya mau kemana moi-moi dengan
toakomu”?
“Toako bersama suci yang juga kakakku, nama kakakku
adalah Cui Giok Tin. Toakoku juga gagah perkasa seperti
engkau, sementara suci sungguh cantik jelita dan keduanya
jauh lebih lihay kalau dibandingkan dengan aku koko. Engkau
pasti akan senang mengenal mereka”
“Moi-moi, tadi engkau mengatakan berasal dari Lembah
Salju Bernyanyi, apakah kalian bersaudara memang sedang

Tarian Liar Naga Sakti I 360


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dalam perjalanan pulang ataukah ada urusan ke tempat yang


lain........”? Hong Po menahan untuk menyebutkan tujuan
lainnya menunggu respons Giok Li.
“Tidak, tidak koko, kami sedang menuju Lembah Pualam
Hijau memenuhi janji subo terhadap tokoh muda hebat luar
biasa bernama Kiang Ceng Liong. Orang itu menurut Nenek
sungguh hebat luar biasa, bahkan terkenal sebagai tokoh
nomor satu di rimba persilatan Tionggoan. Apakah koko
mengenalnya”?
Tetapi Hong Po tidak bereaksi apapun. Hanya mata ahli
yang mampu melihat getaran khusus di mata Lie Hong Po
yang gagah dan tampan itu. Dan seterusnya diapun bersikap
sangat sopan dan berwibawa untuk kemudian menjawab:
“Tidak moi-moi, aku belum mengenalnya, tetapi akupun
pernah mendengar nama Duta Agung muda yang sangat
hebat itu ....”
“Apakah koko besedia berjalan bersama kami bertiga
kakak beradik ...”? tanya Giok Li tanpa risih mengundang Hong
Po untuk bergabung bersama mereka bertiga kakak beradik.
Hanya saja, Hong Po nampaknya memiliki kesulitannya
sendiri, karena itu dia segera berkata:
“Sebetulnya aku senang berjalan bersamamu moi-moi,
tetapi karena masih ada urusan, kokomu ini pasti akan
bergabung nanti. Karena akupun punya urusan di daerah
sekitar Lembah itu ......”
“Waaaaah, janji kalau begitu koko. Janji kalau koko nanti
bergabung dengan kami nantinya jika urusan koko sudah

Tarian Liar Naga Sakti I 361


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

selesai ....” Giok Li bahkan sudah berani merajuk kepada si


anak muda. Dan si anak mudapun nampak senang dengan
keadaan tersebut, meski sesekali sorot matanya bersinar
sedih.
“Pasti moi-moi, aku berjanji nanti akan menemui kalian
dalam perjalanan. Sekarang, baiklah kuantarkan moi-moi
kembali ke Ceng seng ....”
“Engkau tahu arahnya koko ....”?
“Sudah pasti tahu moi-moi, mari ......” Hong Po kemudian
bergerak berdiri di cabang besar itu dan kemudian bersama-
sama kedua muda-mudi itu bergerak meluncur turun dari atas
pohon. Dan seterusnya keduanya kemudian bergerak ke timur
ke arah kota Ceng seng.
Hanya saja, baru kurang lebih 20 menit mereka berlari
seakan berlomba menuju Kota Ceng seng, mereka kembali
bertemu sebuah peristiwa. Saat itu mereka baru saja keluar
dari kepungan pepohonan besar di hutan yang menuju ke
arah puncak gunung Hong San. Betul masih banyak
pepohonan disekitar mereka, tetapi kondisi alamnya sudah
lebih luang ruang gerak dan pepohonan yang banyak sudah
semakin jauh interval atau jaraknya. Disanalah mereka
melihat dari kejauhan betapa dua orang yang sedang
dikerubuti oleh 5 orang yang bersenjatakan pasangan pedang,
berkelahi dengan penuh semangat.
Giok Li yang berpandangan tajam, apalagi setelah
kekuatan sinkangnya meningkat tanpa disadarinya, tiba-tiba
kaget. Meski dari jauh, tapi dia bisa mengenali jika dua orang
yang sedang terkepung itu adalah orang-orang dekatnya.

Tarian Liar Naga Sakti I 362


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Adalah toakonya Tham Beng Kui dengan kakaknya Cui Giok


Tin. Dan keduanya sedang dilibas dalam kepungan 5 orang
yang bersenjata pasangan pedang. Ke-lima orang itu
nampaknya bukan orang-orang yang lemah, dan karenanya
keadaan kedua saudaranya itu agak mengkhawatirkan. Maka
tanpa sadar dia segera berseru: “Toa-suheng, suci”, sambil
berseru demikian Cuik Giok Li telah berkelabat menuju ke
arah arena pertarungan kurang seimbang dimana 2 orang
melawan 5 orang.
Otomatis Lie Hong Po juga mengejar dan terus menjejeri
Cui Giok Li, karena dia khawatir dengan keadaan gadis yang
menarik hatinya itu. Keduanya dalam waktu beberapa detik
saja sudah berada disekitar arena pertarungan dua orang
melawan 5 orang dimana posisi barisan penggempur jauh
lebih baik. Dan disekitar arena itu menggeletak 3-4 orang yang
nampak telah tewas dengan kondisi badan mengerikan.
Tubuh mereka terdapat sayatan bersilang. Tetapi anehnya,
sama sekali tidak ada darah di tubuh korban tersebut.
Sementara itu, Keadaan Beng Kui dan Giok Tin sudah agak
mengkhawatirkan. Mereka berdua terdesak terutama karena
kerjasama team para penyerang sangat bagus dan saling
mengisi. Selain itu, secara orang-perorang ketika bertempur
sebelumnya, mereka tahu masing-masing penggempur itu
hanya sedikit atau bahkan seimbang dengan kemampuan
mereka berdua. Begitu kelimanya bergerak bersama dalam
satu barisan, keadaan mereka menjadi jauh lebih runyam.
Relatif kini mereka tinggal bertahan menjaga diri.

Tarian Liar Naga Sakti I 363


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Giok Li yang melihat pertempuran itu sudah menjurus ke


keadaan yang membahayakan bagi kedua saudaranya itu,
tiba-tiba membentak sambil memasuki arena pertempuran:
“Kurang ajar, siapa berani mengeroyok kakak-kakakku
...”?
Maka bertambahlah jumlah mereka yang bertempur
disitu. Masuknya Giok Li membuat semangat tempur Beng Kui
dan Giok Tin bangkit secara tiba-tiba. Apalagi, karena mereka
bertiga sering berlatih bersama dan mencoba formasi ilmu
Hui-Sian-Hui-Kiam (ilmu pedang terbang memutar). Entah
bagaimana, ketiganya justru menemukan formasi memainkan
ilmu Hui-Sian-Hui-Kiam (ilmu pedang terbang memutar)
secara bertiga. Mereka tidak pernah menyangka, ini akan
menjadi barisan ampuh Lembah Salju Bernyanyi pada suatu
hari kelak. Mereka bertigalah pencipta barisan ampuh
Lembah Salju Bernyanyi itu.
Kagetlah semua pengeroyok yang semuanya mengenakan
jubah kelabu dan topeng tengkorak berwarna hitam pekat,
serta 10 batang pedang yang semuanya berwarna hitam dan
berhawa pekat. Mereka terkejut dengan masuknya Giok Li
dan waktu sempit itu dimanfaatkan ketiga saudara
seperguruan itu untuk mengatur nafas dan formasi
perlawanan. Dalam sekali pandang, mereka sudah maklum
apa yang akan mereka lakukan bertiga. Dan Beng Kui segera
maju 2 langkah kedepan dan dibelakangnya Giok Tin dan Giok
Li segera membalikkan badan dan mereka bertiga kini berdiri
saling membelakangi dengan membentuk segitiga.

Tarian Liar Naga Sakti I 364


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Episode 7: Menuju Lembah Pualam Hijau (2)


Maka ketika barisan kepungan kelima mahluk bertopeng
tengkorak itu kembali menerpa, ketiga saudara seperguruan
itu tiba-tiba bergerak. Dan di tangan mereka masing-masing
kini telah tergenggam pedang. Merekapun secara bersamaan
segera melepas ilmu mereka Hui-Sian-Hui-Kiam (ilmu pedang
terbang memutar) menyambut serangan lawan. Dari segitiga
mereka, tiba-tiba menyambar desingan pedang yang
berputar-putar bagaikan senjata boomerang yang digerakkan
oleh kekuatan tenaga dalam. Desingan pedang itu bergerak
luar biasa kesana kemari dan mengancam keseluruh arena
pertempuran dan dengan segera mendesak kelima penyerang
yang menjadi kaget. Kaget setengah mati menemukan lawan
mereka yang bertambah seorang anak gadis kini mampu
menahan serangan dan bahkan mendesak mereka secara
hebat. Ini luar biasa. Desingan pedang itu menyambar mereka
dari semua jurusan dan seperti memiliki mata mengejar
mereka kemanapun mereka bergerak.
Sebetulnya bukan karena ilmu kelima orang itu kalah
merek. Yang benar, mereka kaget setengah mati menghadapi
serangan baru lawan yang mengejar mereka dengan desingan
pedang yang sangat tajam. Terlebih, pedang itu seperti
memiliki nyawa, enggan membentur pedang panjang mereka
dan menyerang kesemua sudut yang memungkinkan. Secara
perlahan, barisan merekapun goyah. Apalagi, ketika kemudian
selain desingan pedang, merekapun kini harus saling jaga atas
serangan pukulan ketiga lawan muda itu. Barisan penyerang
yang kaget itu membuat semangat ketiga kakak beradik

Tarian Liar Naga Sakti I 365


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

seperguruan itu menemukan kembali semangatnya. Kini


mereka kembali bertempur dengan semangat menyala.
Pada saat bersamaan, kini arena itu dipenuhi desingan
pedang yang dikendalikan oleh tenaga dalam dan sambaran
pukulan berhawa teramat dingin. Repotnya, kelima orang itu,
meski memiliki pukulan hebat, tetapi tidak mampu
bekerjasama untuk mempergunakan ilmu pukulan mereka.
Artinya, mereka tidak mampu bekerja dalam team jika
mempergunakan ilmu tersebut, sebab mereka harus melepas
pedang di tangan. Repotnya lagi, jika mereka melepas pedang,
bagaimana menangkis desingan pedang yang menyambar
mereka dari semua jurusan itu? Maka kalutlah perlawanan
kelima orang itu.
Jika hanya menghadapi desingan pedang terbang, mereka
sebetulnya masih memiliki kemampuan yang memadai.
Begitupun jika hanya menghadapi serangan hawa pukulan
dingin, mereka mampu menahannya dengan kekuatan
iweekang. Tapi yang celaka, jika mereka harus menghadapi
keduanya secara serentak. Padahal, mereka harus
berkonsentrasi menggunakan ilmu pasangan pedang dalam
barisan untuk menghalau serangan pedang terbang. Tetapi
karena selain itu harus juga menghadapi pukulan-pukulan
berhawa teramat dingin, membuat mereka kini kedodoran
dan mulai terancam bahaya.
Kini barisan 5 orang bersenjatakan pasangan pedang itu
sudah kocar-kacir. Bisa ditebak, dalam waktu dekat mereka
akan terkalahkan barisan 3 orang muda yang sangat luar biasa
dengan pedang terbangnya. Sementara itu, sambil bertempur
Beng Kui dengan Giok Tin kaget dan gembira sekaligus heran

Tarian Liar Naga Sakti I 366


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

melihat kini Giok Li sudah mampu mencapai atau bahkan


mungkin melampaui tingkat mereka saat itu. Hanya saja,
ketika memukul dengan kekuatan sinkang dingin, kali ini
kekuatan pukulan dan kekuatan hawa dingin Giok Li sudah
berubah agak aneh. Tetapi, kekuatan itu tidak berada di
bawah Beng Kui maupun Giok Tin, bahkan mungkin melebihi
mereka berdua. Kemampuannya mengendalikan pedang
terbang bahkan lebih kokoh, lebih kuat dan lebih variatif kali
ini.
Keheranan itu menjadi kekaguman dan membuat mereka
bertiga jadinya bertempur dengan semangat berlimpah.
Mereka berdua seakan lupa jika tenaga mereka sudah nyaris
terkuras oleh pertempuran sebelumnya. Melihat adik bungsu
mereka bertarung begitu hebat dalam membela mereka
berdua, membuat mereka terharu dan membangkitkan
semangat yang tadinya sudah amat suram. Memang benar,
semangat membangkitkan tenaga cadangan yang tersisa. Dan
itu dialami oleh Beng Kui dan Giok Tin yang bangkit kembali
kekuatan mereka setelah Giok Li bergabung. Dan kini mereka
bahkan mampu mendesak lawan-lawan yang sebelumnya
membuat mereka kocar-kacir.
Dan gabungan antara bantuan Giok Li, semangat
berlimpah, dan ilmu pedang terbang dalam barisan, yang
membuat mereka mampu melumpuhkan kehebatan barisan
lawan. Dan sekarang mereka telah memegang kendali
pertempuran. Meskipun memiliki gerakan hebat dan sabetan
maut, namun kelima manusia bertopeng tengkorak itu kini
terdesak hebat. Sabetan maut itu tinggal berfungsi menghalau
desingan pedang terbang, sementara semangat mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 367


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

runtuh ketika masih harus menghadapi dan menolak serangan


hawa dingin lawan. Gerakan mereka semakin lama semakin
kalut, tetapi masih tetap belum tertembus total untuk
meruntuhkan mereka. Karena itu, sekuat tenaga kelima orang
bertopeng tengkorak itu bertahan dan terus bertahan.
Namun, akhirnya ketika salah seorang dari mereka lalai,
tiba-tiba terdengar suara suara nyaring dari arena:
“cressssssssssssssssss”, suara yang cukup nyaring
terdengar ketika lengan kanan salah seorang dari 5 manusia
bertopeng tengkorak itu tersayat oleh pedang terbang lawan.
Tetapi hebatnya, meskipun berdarah lengannya, manusia
bertopeng itu tidaklah mengeluarkan rintihan maupun jeritan
kesakitan. Dia tetap bertarung meski gerakannya mulai sedikit
terhalang rasa sakit. Sementara Tham Beng Kui, Cui Giok Tin
dan Cui Giok Li semakin bersemangat mendesak lawan-lawan
mereka. Setelah salah seorang lawan mulai limbung, maka
barisan lawan menjadi semakin mudah terterobos. Sekali lagi,
seorang lawan termakan serangan. Cuma kali ini bukan
terkena serangan pedang tetapi pukulan hawa dingin Cui Giok
Li yang menyambar pundak salah seorang dari mereka
berlima. Tetapi sebagaimana kawannya tadi, orang itupun
masih nekat dan tahan untuk terus bertarung. Tetapi sudah
jelas sebentar lagi barisan itu akan hancur.
Ditengah kekalutan dan frustasi menghinggapi kelima
penyerang bertopeng tengkorak itu, tiba-tiba terdengar
sebuah alunan suara yang terdengar ber-irama rada aneh
bahkan cenderung sumbang. Namun alunan suara itu
membawa nuansa dan aroma mitis. Irama itu semakin lama
semakin memenuhi arena. Dan keanehan terjadi. Karena

Tarian Liar Naga Sakti I 368


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

semakin lama semakin lama semangat dan daya tarung kelima


orang bertopeng semakin garang dan semakin hebat.
Sebaliknya Beng Kui dan Giok Tin sudah mulai terpengaruh
dan sedikit goyah. Justru Giok Li yang masih bertarung
dahsyat meski sadar bahwa alunan suara itu menyerang
mereka. Cuma, kehebatan pedang terbang mereka mulai
mereda dengan kondisi Beng Kui dan Giok Tin yang mulai agak
lamban.
Pertarungan kembali berlangsung seru dan mulai kembali
berimbang. Dengan Giok Tin dan Beng Kui yang melamban,
serangan mereka mulai gampang terbaca lawan. Pedang
Terbang dalam barisan segi tiga mulai melonggar. Akibatnya
kini serang menyerang menjadi sedikit lebih berimbang, lawan
akhirnya menemukan kembali kebugaran mereka. Bahkan
semakin lama bertarung seperti dengan semangat baru dan
menggebu. Bahkan terkesan sedikit nekat. Akibatnya Giok Li
menjadi kewalahan, karena kini dialah yang lebih banyak
menjadi “pengatur serangan” mereka bertiga. Dan dia jugalah
yang menjadi “penyanggah” bagi barisan mereka bertiga
menghadapi serbuan serangan lawan.
Di sisi lain, Hong Po si anak muda yang berjubah hijau
menjadi gelisah melihat perimbangan yang bergeser. Dia tahu
benar kalau alunan suara sumbang itu membantu 5 manusia
bertopeng tengkorak dan memukul semangat kakak dari gadis
penolongnya. “Aku harus bertindak” pikirnya. Dan segera
dilakukannya. Dengan bersedekab, tiba-tiba saja Hong Po
mengeluarkan suara erangan yang dengan segera memenuhi
arena dan menandingi alunan suara sebelumnya. Hebat
akibatnya. Pertarungan kekuatan suara segera terjadi. Saling

Tarian Liar Naga Sakti I 369


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

belit, saling dorong dan saling tindih. Serunya pertarungan


aneh itu dapat dilihat dari posisi Hong Po yang bersedekab
dan dalam waktu tidak lama telah mengeluarkan keringat di
jidatnya. Tetapi, begitupun dia tidak terdesak. Hanya saja,
suara alunan suara sumbang bernuansa mitis itupun tidak
terdesak. Nampaknya kedudukan mereka berdua dalam
pertarungan kekuatan suara berimbang. Pertempuran aneh
ini tidak kalah serunya, meski hanya bisa dihitung dengan jari
orang yang mampu melihat serunya pertarungan suara itu.
Tetapi, efeknya bagi pertarungan perlahan-lahan segera
terasa. Giok Li gembira mendapatkan kawannya yang
dikaguminya ternyata memiliki kekuatan yang mampu
memunahkan pengaruh dan serangan suara atas dirinya dan
kakaknya. Sementara itu, Beng Kui dan Giok Tin juga mulai
menemukan lagi kesadarannya. Tetapi, sekaligus mereka
menemukan kenyataan betapa mereka sudah demikian letih
dan lelah. Untungnya, barisan 5 manusia bertopeng tengkorak
itupun sudah sama letih dan lemah. Apalagi setelah bantuan
alunan suara mitis itu menghilang, dan mereka harus kembali
bertarung dengan kekuatan sendiri.
Maka tak lama kemudian, keseimbangan pertarungan
kembali berubah. Ke-lima manusia bertopeng tengkorak itu
mulai kembali terdesak, terutama oleh gempuran membadai
yang dilakukan oleh Giok Li. Meski tidak separah keterdesakan
mereka sebelumnya, tetapi jika diteruskan kekalahan sudah
pasti mereka derita. Dan pada saat yang berbahaya bagi
kelima manusia bertopeng tengkorak itu, tiba-tiba alunan
suara sumbang bernuansa mitis itu berhenti. Begitu juga

Tarian Liar Naga Sakti I 370


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan erangan Hong Po, juga terhenti. Namun bersamaan


dengan itu, terdengar suara:
“Kita pergi. Sahabat, lain kali kita bertanding pula”
Bersamaan dengan suara itu, Giok Li beserta Giok Tin dan
Beng Kui merasakan menyambarnya angin serangan yang
sangat kuat kearah mereka. Giok Li berusaha menempurnya,
tetapi terdengar suara Hong Po:
“Li Moi, biarkanlah mereka pergi ....” dan benar saja, Giok
Li menahan serangan dan tangkisannya dan kemudian
membiarkan semua manusia bertopeng tengkorak itu berlalu.
Dan tidak lama kemudian, tempat pertempuran itu menjadi
sepi. Karena Beng Kui dan Giok Tin sudah langsung berusaha
mengembalikan kebugaran mereka, sementara Giok Li telah
menemui Hong Po dan berkata:
“Hong Po koko, terima kasih atas bantuanmu. Penyerang
dengan suara itu agaknya hebat luar biasa, tetapi engkau
mampu menandinginya koko. Terima kasih ....” Ucapan terima
kasih itu diiringi oleh lirikan mesra yang kini tidak mampu lagi
disembunyikan Giok Li. Atau, mungkin yang sebenarnya
adalah, dia memang tidak berniat menyembunyikan lirikan
mesra tersebut.
“Bukankah kita sepakat untuk saling tolong Li Moi ...”?
Hong Po merendahkan diri dengan hati gembira. Kegembiraan
hatinya jelas tergambar dari sorot mata yang berbinar-binar
penuh kegembiraan. Namun, sekaligus juga dengan sedikit
kerutan tanda khawatir di wajah dan matanya.

Tarian Liar Naga Sakti I 371


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Sudahlah Hong Po koko, baiklah kita melihat keadaan toa


suheng dan ji suci” ajak Giok Li sambil kemudian mendahului
Hong Po mendekati Beng Kui dan Giok Tin yang sedang
memulihkan semangat mereka. Tak ada pilihan lain bagi Hong
Po, diapun mengikuti kemauan Giok Li dan berjalan
mendekati tempat dimana Giok Tin dan Beng Kui berada.
Persis dekat dengan 4 sosok tubuh yang telah menjadi mayat,
korban keganasan 5 manusia bertopeng tadi. Kini jelas, bahwa
merekalah yang bertanggungjawab atas banyaknya korban
dengan sayatan pedang bersilang di tubuh korban. Hong Po
memandangnya sekilas, namun tiada emosi yang muncul dari
wajahnya. Sungguh heran, siapakah anak muda yang sangat
hebat ini?
Tak lama kemudian hampir bersamaan Beng Kui dan Giok
Tin telah menyelesaikan upaya mereka mengembalikan
semangat dan kondisi. Pertempuran tadi memang membuat
semangat dan kekuatan mereka. Sungguh mendebarkan dan
meletihkan. Dan melihat toa suheng dan kakaknya sudah
segar dan bugar kembali, Cui Giok Li dengan gembira
mendekati mereka berdua. Dan seperti biasanya dengan gaya
kenes dan manjanya:
“Toa suheng, engkau tentu sudah segar kembali” dan
kemudian sambil berpaling kepada kakaknya, diapun berkata,
“Enci, bagaimana keadaanmu? Sudah rada baikan bukan”?
dari nadanya terlihat jelas jika kedua kakak-beradik ini
memiliki hubungan yang luar biasa kuatnya.
“Ach adikku, kemana saja engkau? Lihat, sampai aku
dengan toa suhengmu berlari-lari kesana kemari mencari
jejakmu” Giok Tin berkata sambil merangkul sayang adik satu-

Tarian Liar Naga Sakti I 372


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

satunya ini. Adik yang memang selalu manja terhadapnya.


Sementara itu, terdengar suara Beng Kui membuyarkan
pameran ekspresi kasih sayang kedua kakak beradik jelita itu:
“Siauw sumoy, siapakah temanmu yang gagah ini? Jika
aku tidak salah, dia telah membantu kita tadi”
Mendengar suara toa suhengnya, si manja Cui Giok Li
segera sadar jika dia belum mengenalkan kawan baru yang
menarik hatinya kepada kakak serta suhengnya. Maka sambil
melepaskan diri dari pelukan kakaknya Cui Giok tin, diapun
segera berinisiatif memperkenalkannya:
“Ach benar suheng, enci, mari kuperkenalkan sahabat
baruku. Hong Po koko, mari kuperkenalkan dengan suheng
dan enciku yang cantik ini ....” Begitu Giok Li dengan luwes
berbicara memperantarai perkenalan suheng dan kakaknya
dengan sahabat barunya Lie Hong Po.
“Ach terima kasih Li Moi, perkenalkan namaku Lie Hong
Po. Senang berkenalan dengan saudara berdua” dengan
sopan Hong Po memperkenalkan dirinya kepada Beng Kui dan
Giok Tin. Cui Giok Tin senang melihat Lie Hong Po yang sopan
dan tidak memandangnya dengan mata nyalang sebagaimana
pemuda lainnya. Tetapi, entah bagaimana dia seperti waspada
melihat rasa tertarik antara adiknya dengan laki-laki
dihadapannya ini. Jelas suara adiknya penuh kekaguman
terhadap pemuda Lie Hong Po itu. Tetapi waspada semacam
apakah itu? Entahlah.
“Achhh, kiranya saudara Lie Hong Po. Mari, perkenalkan
namaku Tham Beng Kui dari Lembah Salju Bernyanyi. Dan
terima kasih banyak atas bantuan saudara tadi” Beng Kui

Tarian Liar Naga Sakti I 373


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

merangkap tangan sambil memberi hormat sebagaimana tadi


Hong Po juga melakukannya. Beng Kui termasuk cepat
mengerti dan memahami tata krama pergaulan di Tionggoan.
“Namaku Cui Giok Tin, kakak Giok Li, senang bisa
mengenal saudara Hong Po. Berasal dari manakah gerangan
saudara Hong Po”? melihat saling lirik adiknya dengan si
pemuda Hong Po, Giok Tin ingin menggunakan kesempatan ini
untuk lebih mengenal si pemuda. Dan nampaknya Hong Po
juga mengerti akan hal tersebut. Dan sudah barang tentu Lie
Hong Po harus menjawab dan menjelaskan siapa dirinya. Hal
yang nampaknya telah dipersiapkannya sejak beberapa waktu
sebelumnya. Karena itu dia tidak ragu menjawab:
“Terima kasih, terima kasih boleh berkenalan. Aku yang
rendah berasal dari daerah Kanglam dan sedang berkelana di
rimba persilatan. Sebetulnya adalah adik Giok Li yang
membantuku, bahkan menyelamatkan nyawaku. Melihatnya
sedang mencari jiwi berdua dan hendak menuju Ceng seng,
maka akupun menawarkan menghantarkannya. Untungnya
dapat bertemu jiwi di tempat ini, dan beruntung boleh
mengenal sekalian kakak-kakak dari adik Giok Li”
“Benar enci, kami baru saja saling mengenal. Dan Kakak
Hong Po berkenan membantu untuk menemukan jalan ke
Ceng seng, ech, mana tahu di tempat ini bertemu toa suheng
dan enci. Syukurlah ......” dan sekali lagi bahkan lebih jelas
Giok Tin bisa melihat pendar bahagia dari sinar mata adiknya.
Tak salah lagi, adiknya itu nampaknya tertarik dengan Lie
Hong Po dan hal yang sama juga nampak dari tindak tanduk
Hong Po. “Tapi mereka kan baru slaing mengenal” protes Giok
Tin dalam hatinya, tetapi tentu tetap tak berdaya. Meskipun

Tarian Liar Naga Sakti I 374


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

begitu, sebagai kakak dia memiliki rasa tanggungjawab yang


tinggi untuk kebahagiaan adiknya.
“Kamipun gembira bisa mengenal saudara Hong Po dan
sudah tentu, kami berterima kasih atas bantuan saudara
menghadapi para pengeroyok dan pentolan mereka yang
menyembunyikan diri itu. Tanpa bantuan saudara Hong Po,
belum tentu kami sanggup melalui masa berbahaya tadi”
dengan tulus Giok Tin menyampaikan ucapan terima kasih
dan rasa senangnya berkenalan. Dan Hong Po menanggapinya
hanya dengan senyuman, tidak nampak rasa sombong dan
pongahnya sama sekali.
“Adalah kewajiban sesama kaum persilatan untuk saling
mermbantu” Hong Po menanggapi santai sambil kembali
melirik Giok Li yang tersenyum ke arahnya. Dan kembali Beng
Kui bersuara:
“Benar ji sumoy, kita memang patut mengucap syukur
atas bantuan saudara Hong Po. Tetapi, kemanakah arah
saudara Hong Po sekarang”?
“Sebetulnya aku hanya berkelana tanpa arah tertentu.
Hanya, agak heran akhir-akhir ini karena banyak tokoh silat
yang terbunuh dengan sayatan pedang bersilang atau kena
semacam jarum pembunuh. Inilah yang menahanku disini dan
ingin untuk menyelidikinya. Untungnya malah mendapat
jawaban atas salah satu penyebab pembunuhan itu di tempat
ini” sahut Hong Po diplomatis.
“Ach, sungguh mulia upaya saudara Hong Po. Sayangnya,
kami harus bergegas karena sedang mengemban misi dari
subo kami bertiga. Karena itu, mohon maaf jika sekiranya

Tarian Liar Naga Sakti I 375


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kami bertiga harus segera mohon diri dari saudara Hong Po.
Tadinya aku ingin mengajak saudara berjalan bersama, tetapi
mungkin lain waktu jika memang memungkinkan” Beng Kui
kembali berkata. Maklum tugas mewakili subo mereka
menuju Lembah Pualam Hijau sudah semakin dekat waktunya.
Tinggal lebih kurang 7 hari lagi mereka harus sudah berada di
Lembah Pualam Hijau.
“Sebetulnya setelah mengantarkan Adik Giok Li, akupun
masih harus menuntaskan sebuah urusan perguruan. Baru
setelah itu akan melanjutkan perjalanan. Karena itu, menyesal
tidak dapat menyertai saudara bertiga. Baiklah, lain
kesempatan aku ingin berkelana bersama dengan saudara
bertiga. Hanya saja, harap berhati-hati, karena nampaknya
dunia persilatan sedang dan akan bergejolak kembali setelah
banyak tokoh yang binasa akhir-akhir ini” Hong Po menolak
secara halus ajakan untuk jalan bersama. Penolakannya ini
melegakan Giok Tin dan dia berpikir telah berprasangka buruk
terhadap anak muda ini. Karena itu diapun berkata:
“Baiklah, kami berjalan lebih dahulu saudara. Sekali lagi,
terima kasih dan semoga kita bisa melakukan perjalanan
bersama suatu saat nanti .......” sambil berkata Giok Tin
mengucapkan salam berpisah. Diapun menarik Giok Li, namun
Giok Li masih sempat-sempat berkata:
“Baiklah Hong Po koko, ingat janjimu untuk berjalan
bersama kelak ya ..... kami akan menunggunya nanti” terasa
sangat berat kalimat perpisahan Giok Li itu. Bukan hanya Giok
Tin yang merasakannya, bahkan Beng Kui juga. Apalagi Lie
Hong Po, dia maklum benar akan nada pemrohonan dalam

Tarian Liar Naga Sakti I 376


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

suara itu. Dan dia senang, karena diapun nampaknya memiliki


ketertarikan yang sama.
“Adik Giok Li, aku telah berjanji, pasti akan kupenuhi.
Pergilah bersama kedua kakakmu, suatru saat kita bertemu
kembali ....” suara Hong Po sendiri juga terdengar sedikit
bergetar. Dan Cui Giok Tin tidaklah bodoh untuk tidak
menangkap dan memahaminya.
“Baiklah saudara Hong Po, sampai berjumpa kembali” dan
Beng Kuipun kemudian mengucapkan selamat berpisah.
Tempat itupun kembali sepi.
==================
Ketiga kakak beradik seperguruan itupun akhirnya
memutuskan beristirahat di kota Ceng seng sebelum
melanjutkan perjalanan. Selain karena letih dan butuh
istirahat, mereka juga sudah mencari tahu bahwa tinggal
butuh waktu 3 atau 4 hari untuk sampai ke Lembah Pualam
Hijau. Bahkan jika berjalan cepat 2 hari waktu yang
dibutuhkan. Padahal pesta yang hendak mereka datangi baru
akan dilaksanakan 6-7 hari lagi. Maka merekapun
memutuskan untuk menginap di penginapan terbesar di Kota
Ceng seng. Menjelang sore hari mereka telah berada di Kota
Ceng seng dan kemudian berupaya untuk menemukan
penginapan buat mereka bertiga beristirahat.
Baru saja mereka mendapatkan 2 buah kamar di
Penginapan Mutiara Biru, dan bersiap-siap untuk diantarkan
pelayan ke kamar, tiba-tiba masuk 2 orang pria. Dari
dandanan, jelas mereka adalah orang-orang pengelana rimba

Tarian Liar Naga Sakti I 377


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

persilatan. Tetapi sikap mereka begitu gagah dan tetap sopan.


Salah seorang dari kedua orang tersebut segera bertanya
dengan sopan:
“Apakah masih tersedia sedikitnya 5 kamar buah kami di
lantai bawah”?
“Kebetulan masih tersedia tuan, tetapi jika tidak salah
hanya tersisa 4 buah kamar di lantai bawah” petugas
penginapan menyahut dengan sopan setelah memeriksa
catatan tamunya sejenak.
Terlihat kedua tamu yang mencari kamar itu
berpandangan sejenak dan kemudian keduanya saling
mengangguk. Dan setelah mereka sepakat, salah seorang
kembali mendekati si petugas dan berkata:
“Baiklah, kami menyewa ke-empat kamar tersebut. Tetapi
barang hantaran yang kami kawal akan ditempatkan di dalam
sebuah kamar yang kami sewa, untuk menjaga hal-hal yang
tidak diinginkan. Apakah pelayan penginapan bisa membantu
kami melakukannya?”
“Baiklah tuan, pelayan penginapan akan membantu tuan
untuk membawa barang-barang tersebut dari gerobak tuan”
“Baiklah jika demikian”, dan transaksipun kemudian
disepakati dan dilakukan dimana kedua tamu itu memesan
dan sekaligus melunasi pembayaran.
Sementara itu Beng Kui, Giok Tin dan Giok Li telah
diantarkan ke kamar mereka yang kebetulan juga berada di
lantai dasar penginapan tersebut. Bahkan belakangan mereka
tahu terletak tidak jauh dari kamar para tamu yang menyewa

Tarian Liar Naga Sakti I 378


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

empat buah kamar guna mengawal barang hantaran mereka.


Karena memang letih, baik Beng Kui, Giok Tin maupun Giok Li
tidak lagi keluar dari penginapan dan memilih makan malam
di penginapan tersebut.
Beng Kui yang tidur sendirian dalam kamarnya sudah
langsung terlelap atau entah apa yang dilakukannya dalam
kamarnya. Sementara kakak beradik Giok Li dan Giok Tin
nampak masih berbincang-bincang, sesekali berbisik-bisik dan
sesekali terdengar cekikikan dari Giok Li.
“Adikku, tidak salah lagi. Engkau pasti menyukai orang
muda bernama Hong Po itu bukan? Hayo ngaku .....”
“Ach enci, bukankah dia memang gagah dan tampan?
Hihihi” si manja Giok Li bukannya malu malahan secara terus
terang mengakuinya kepada kakaknya. Dan memang seperti
itulah hubungan kedua kakak beradik itu sejak masa kanak-
kanak mereka berdua.
“Ach, tapi engkau belum begitu mengenalnya adikku”
“Menyukainya kan belum tentu buat menikah dengannya
enci, tenang saja. Pesan subo akan kujunjung tinggi, untuk
tidak mempermalukan subo dan perguruan kita di Lembah
Salju Bernyanyi”
“Syukurlah adikku. Memang si Hong Po itu gagah dan
tampan. Tapi, adikku juga bukannya tidak cantik dan manis
kan >>>>” goda Giok Tin.
“Ach enci, engkaupun sudah sewajarnya memiliki
pasangan. Di Lembah Pualam Hijau nanti biarlah adikmu ini
mencarikan pasangan yang setimpal denganmu, hihihi” Giok

Tarian Liar Naga Sakti I 379


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Li bukannya risih malah balik menggoda. Dan jika sudah


demikian, Giok Tin selalu kalah dari adiknya.
Demikianlah keduanya bercakap panjang lebar. Terutama
Giok Li menceritakan keanehan Hong Po dan juga sinkangnya
yang terserap tetapi kemudian bisa dikuasainya kembali.
Malahan bisa memperoleh kemajuan yang juga
mengherankan bagi dirinya sendiri. Tetapi porsi terbesar
adalah puja-puji Giok Li kepada Hong Po yang memang sangat
dikaguminya.
Giok Tin menarik nafas panjang mendengarkannya. Tiba-
tiba dia sadar, bahwa adiknya ini sudah menjadi remaja yang
sangat cantik. Sepertinya dia masih memikirkan dan
memperhatikan Giok Li yang manja, kenes, suka ngambek dan
suka menangis mengadukan sesuatu kepadanya. Padahal itu
telah berlalu. Kini adiknya bukan lagi gadis cilik, tetapi gadis
remaja. Dialah satu-satunya adik yang dimilikinya. Karena
kelahiran adiknya ini, ibunya meninggal. Otomatis, adiknya ini
adalah satu-satunya keluarga yang dimilikinya dalam dunia ini.
Wajar jika Giok Tin begitu menyayangi dan memperhatikan
pertumbuhan Giok Li.
Dan tanpa terasa waktu telah berlari dan memasuki
tengah malam. Giok Tin dan Giok Li perlahan-lahan akhirnya
tertidur. Dan keheningan bukan hanya melingkupi kamar
peristirahatan mereka, tetapi juga Kota Ceng seng. Kesibukan
kota itu kini lebur dalam hening dengan tidak menyisakan
hiruk-pikuk di siang hari yang penuh kesibukan tersebut. Kota
itu hening, sepi. Penduduknya terlelap. Termasuk juga
mereka-mereka yang menginap di Penginapan Mutiara Biru.

Tarian Liar Naga Sakti I 380


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tapi benarkah tiada lagi aktifitas pada malam hari?


Benarkah semua penghuni kota termasuk penghuni
penginapan itu telah terlelap dalam tidur dan mimpi mereka?
Siapa bilang? Sama sekali keliru. Karena masih tetap ada
orang-orang yang beraktifitas pada malam hari. Seperti
pencuri misalnya. Orang sering berkata, hati-hati dengan
malam hari karena banyak hal mungkin terjadi di malam hari.
Kegelapan malam memang sering dimanfaatkan banyak orang
untuk melakukan kegiatan dan aktifitas tersembunyi.
Penginapan itu memang senyap. Nyaris seluruh
penghuninya telah terlelap. Masa masa tengah malam dan
lewat tengah malam adalah jam paling tepat untuk terlelap.
Jadi wajar jika banyak orang terlelap. Tetapi bagi beberapa
orang di kamar lantai dasar atau lantai terbawah dari
penginapan mutiara biru, siang atau malam tetap sama. Lihat
saja, di salah satu kamar penerangan kamar tidak padam dan
dari luar nampak jika ada beberapa orang yang tidak terlelap.
Tugas mereka memang menjaga barang antaran. Bahkan di
luar kamar tersebut nampak ada 4 orang yang berdiri berjaga
di depan pintu.
Bagi orang-orang itu siang dan malam tetap bekerja.
Terkadang memang demikian. Ada sejenis pekerjaan yang
memang harus tetap dilakukan meski pada malam hari.
Tengah malam sekalipun. Jadi bukan hal mengherankan
menemukan penjaga berdiri didepan pintu kamar. Tetapi
malam ini, mereka yang berjaga benar-benar naas. Nasib
mereka kurang beruntung. Karena mereka tiba-tiba menjadi
sasaran dari sebuah serangan gelap yang dilepaskan oleh
sesosok bayangan yang bergerak begitu ringan, begitu cepat

Tarian Liar Naga Sakti I 381


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

namun sangat mematikan. Sosok bayangan itu bergerak


bagaikan hantu, berkelabat dari atas wuwungan dan
melepaskan serangkaian angin pukulan yang luar biasa hebat.
Dan akibatnya, ke-empat manusia yang berjaga di depan pintu
tidak sadar apa yang terjadi. Tiba-tiba saja ke-empatnya
terdiam, tertotok dan tewas seketika namun tubuh mereka
tetap dalam keadaan berdiri. Setidaknya begitu menurut
angggapan si penyerang.
Tetapi, gegabah menduga bahwa mereka yang diserang
benar-benar alpa. Si penyerang yang telah menyerang dan
mengira membinasakan 4 penjaga di pintu kamar yang dituju,
dengan ringan turun dekat kamar tersebut. Tetapi, begitu
berjalan mendekat ke arah pintu kamar, terdengar sebuah
suara lirih yang memang khusus ditujukan kepadanya:
“Hmmmmm, besar amat nyalimu. Seorang pendeta
mengendap-endap menuju kamar orang lain apakah pantas”?
suara itu menahan langkah orang yang ternyata memang
berjubah keagamaan. Namun, setelah diteliti lebih jauh, gaya
jubahnya adalah gaya Lhama Tibet. Entah mengapa Lhama
asal tibet itu justru berencana untuk membunuh orang-orang
yang berjaga di depan pintu. Tetapi, mengetahui
kehadirannya tidak dapat disembunyikan lagi, Lhama Tibet
tersebut tidaklah menjadi takut, sebaliknya ia segera
mendengus dan berkata:
“Hmmm, kalianpun harus membayar harga perbuatan
kawan-kawanmu atas orang perguruan kami” sambil
mengeluarkan ancaman tersebut, Lhama itupun berkelabat
pergi, melarikan diri. Dan serentak 4 orang yang tadinya
diserang si Lhama tiba-tiba bergerak dan terus mengejar.

Tarian Liar Naga Sakti I 382


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kiranya mereka hanya bersandiwara seakan-akan terkena


pukulan si Lhama. Dan dilihat dari gerakan mereka yang
sungguh pesat meskipun masih belum secepat si Lhama yang
mereka kejar, bisa diduga mereka bukan orang-orang
sembarangan. Bahkan, orang-orang yang tadinya berjaga
dalam kamar, juga ikutan keluar dan melayang mengejar si
Lhama penyerang. Bahkan dari 3 kamar lainnya, melayang
juga masing-masing sepasang orang yang bahkan lebih cepat
lagi untuk ikut mengejar.
Tetapi yang paling hebat adalah ketika tiba-tiba ada lagi
sesosok bayangan yang mengejar pergi. Hanya saja, bayangan
tadi terlampau sulit untuk diikuti dengan mata telanjang.
Lesatan dan kecepatannya sungguh di luar nalar bahkan
jangkauan lompatannyapun nyaris tidak masuk di akal
jauhnya. Dia berkelabat pergi bagaikan angin ringannya, pergi
begitu saja tanpa ancang-ancang.
Dan dalam waktu singkat 4 kamar yang dipesan untuk
para pengawal pembawa barang antaran telah kosong.
Penghuninya pada mengejar si Lhama. Keadaan itu tentunya
sangat mengherankan dan tidak lazim. Bukannya konsentrasi
mengawal dan menjaga barang, sebaliknya sebagian besar
orang-orang penjaga barang malah meninggalkan barang
bawaan. Dan mereka semua mengejar si Lhama yang tadi
mengeluarkan ancaman dan berkelabat pergi. Benar saja,
karena tak berapa lama kemudian setelah sebagian besar
orang pergi mengejar, tiba-tiba berkelabat 2 sosok bayangan
lainnya.
Kedua bayangan itu langsung menuju ke kamar yang
tadinya dijaga 4 orang yang diserang Lhama yang melarikan

Tarian Liar Naga Sakti I 383


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

diri tadi. Dengan penuh kepercayaan diri kedua orang yang


ternyata adalah juga Lhama Tibet, telah mendorong pintu
kamar yang lampunya masih menyala. Tanpa rasa takut
sedikitpun keduanya melangkah masuk kedalam kamar, dan
karena tidak mengalami penghadangan, merekapun terus
melangkah masuk ke tengah ruangan. Karena di tengah
ruangan, nampak bertumpuk barang-barang antaran yang
dikemas dalam bentuk kotak agar mudah di angkut menuju
tempat tujuan.
Hanya saja, ketika mereka berdua telah berada dalam
ruangan, tiba-tiba terdengar suara seseorang yang jelas
ditujukan kepada mereka:
“Selamat datang para sahabat. Tengah malam seperti ini
bertamu di kamar orang, apakah pantas bagi para pendeta”?
Dan dalam waktu singkat dalam ruangan itu telah
bertambah dengan 6 orang lainnya dan seorang Nona yang
masih nampak muda. Nona muda itu kelihatannya sangat
dihormati oleh 6 orang lainnya yang sudah berusia parobaya.
Paling tidak usia mereka rata-rata sekitar 45 tahunan, dan
masing-masing membekal pedang dengan ukuran yang nyaris
sama. Salah seorang dari mereka yang telah menyapa kedua
Lhama yang memasuki kamar yang mereka jaga itu.
“Paman, dengarkan dulu keterangan mereka. Mana tahu
mereka memang punya tujuan khusus bagi kita, hihihi” suara
si Nona menimpali perkataan salah seorang dari 6 manusia
ber pedang. Dan kelihatannya si Nona tidak mengenal rasa
takut dan dengan bebas mempermainkan kedua Lhama yang
tertangkap basah memasuki kamar orang tanpa ijin.

Tarian Liar Naga Sakti I 384


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Hmmmmmm, melihat kalian ber-enam, apakah mungkin


kalian yang disebut orang Barisan 6 Pedang dari Lembah
Pualam Hijau”? terdengar salah seorang dari Lhama itu
bersuara. Hebat, dia langsung mengenal siapa-siapa tokoh
yang berada dalam ruangan tersebut. Memang benar, Barisan
6 Pedang Lembah Pualam Hijau telah memiliki setidaknya 3
barisan terlatih. Dan barisan yang berada di dalam ruangan itu
adalah Barisan lapis kedua, karena Barisan 6 Pedang lapis
pertama adalah pelindung Duta Agung.
Kemanapun Duta Agung pergi, kesanalah mereka berada
sebagai pelopor sekaligus pelindung. Sementara lapis kedua
ini diproyeksikan untuk menggantikan lapis pertama Barisan 6
Pedang yang rata-rata usia mereka sudah 55 tahun. Yang
paling muda berusia 55 tahun sementara yang tertua sudah
mendekati angka 60 tahun. Jadi wajar jika regenerasi Barisan
6 Pedang yang terkenal ini dilakukan oleh Lembah Pualam
Hijau.
“Hebat ..... hebat, sekali pandang kalian telah mampu
mengenali kami. Memang benar, kamilah Barisan 6 Pedang
Lembah Pualam Hijau, sedang bertugas untuk menjemput
barang antaran dari Thian San Pay. Entah ada pengajaran
apakah kedua pendeta yang terhormat”?
“Hahahaha, benar-benar tidak bernama kosong. Tetapi,
sehebat apapun karena pihak kalian telah membinasakan
ketiga saudara seperguruan kami, maka kalian akan
merasakan akibat pembalasannya. Termasuk merusak seluruh
apa yang kalian rencanakan untuk dikerjakan”

Tarian Liar Naga Sakti I 385


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Wah paman, pendeta itu galak juga. Tapi apakah


kemampuannya sama galaknya dengan mulutnya yang besar
itu”? terdengar si Nona jelita menyela dengan tiada rasa takut
sedikitpun. Bukannya takut justru dengan penuh keberanian
dia memandang sorot mata marah kedua Lhama yang tertuju
kepada dirinya itu. Sorot mata tajam dan nyalang seakan ingin
mengunyahnya habis.
“Jaga mulutmu Nona kecil, jika engkau laki-laki tentu
sudah kuhajar mulutmu yang usil dan binal itu” berkata salah
seorang dari Lhama itu. Wajahnya guram dan memerah.
Mungkin gondok juga dia karena selalu disindir oleh seorang
anak gadis yang masih remaja pula.
“Cobalah menghajar mulutku gundul tua besar mulut.
Memangnya sopan bagi gundul tua semacam kalian
menyelinap ke kamar orang”? bukan takut, si Nona malah
semakin tajam mulutnya. Dan semakin mengkal perasaan
kedua Lhama itu, tapi mereka bingung harus melakukan apa.
Dan rasa mengkal itu akhirnya ditumpahkan dengan
menyerang kearah tumpukan barang antaran. Ternyata,
barang-barang atau benda itu adalah benda-benda dari Thian
San Pay sebagai mas kawin sekaligus kado dari Thian San Pay
untuk pasangan pengantin di Lembah Pualam Hijau. Karena
Nenggala yang adalah suhu dari Ciangbundjin Thian San Pay
sudah dianggap sebagai tokoh di perguruan itu setelah
menjadi pewaris Kakek Dewa Pedang. Dan kado itulah yang
kini ingin dicuri atau dirusak oleh kedua Lhama itu.
Tentu saja Barisan 6 Pedang dan si Nona tidak akan
membiarkan serangan kedua Lhama itu merusak barang

Tarian Liar Naga Sakti I 386


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

antaran. Karena itu, Barisan 6 Pedang segera bergerak dan


menyatukan tenaga untuk menangkis pukulan kedua Lhama
yang dilontarkan ke arah barang antaran tersebut. Dan segera
terdengar benturan:
“Dukkkkkkk .....”
Meskipun bukan lapis pertama, tetapi Barisan 6 Pedang
yang datang kali ini bukanlah barisan yang tidak dapat
diandalkan. Memang, mereka masih kalah dari senior mereka,
tetapi bukan berarti mereka tidak berkemampuan hebat.
Keliru jika demikian. Orang per orang, mungkin mereka bukan
jagoan hebat di dunia persilatan, tetapi begitu bergabung,
mereka akan sanggup menghadapi tokoh kenamaan dan jika
perlu mengalahkannya. Merekapun sudah berlatih gabungn
sinkang. Karena itu, tidak berhalangan bagi mereka untuk
bersatu menangkis pukulan kedua Lhama itu. Dan hasilnya,
mereka tidak tergetar, pukulan ditangkis dan sama sekali tidak
sampai merusak barang-barang dalam ruangan.
Tetapi, sebelum Barisan 6 Pedang menyerang dan melibas
kedua Lhama Tibet itu, tiba-tiba terdengar suara si Nona:
“Paman-paman, aku ingin mencoba kehebatan Lhama
pencuri ini ....” dan begitu suara itu raib, tanpa dapat dicegah
si Nona telah menyerang salah seorang dari kedua Lhama
tersebut. Melihat itu, Barisan 6 Pedang tidak dapat
mengatakan apa-apa, karena mereka semua sadar dan tahu
belaka sampai dimana kehebatan si Nona. Akan tetapi, siapa
gerangan Nona manis itu?
Tidak lain dan tidak bukan adalah Kiang Sian Nio. Nona ini
adalah adik perempuan satu-satunya dari Kiang Ceng Liong

Tarian Liar Naga Sakti I 387


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang menjadi Duta Agung Lembah Pualam Hijau. Sejak kecil,


Nona remaja ini telah berlatih dibawah asuhan bibi-neneknya
sendiri, yakni Kiang In Hong alias Liong-i-Sinni. Sempat
melarikan diri dari perguruan tetapi akhirnya ditemukan lagi
dan terakhir dilatih di Lembah Pualam Hijau oleh neneknya
yang sakti itu. Dan akhir-akhir ini, Nona yang masih remaja ini
telah dibekali kemampuan luar biasa. Terutama hasil dari
membujuk-bujuk kakaknya Ceng Liong untuk mengajarinya
ilmu-ilmu hebat. Karena itu, tidak heran jika Kiang Sian Nio
bertumbuh menjadi gadis muda yang berkepandaian hebat.
Dan seperti juga Mei Lan yang menjadi sucinya meski
hanya mewarisi ginkang istimewa gurunya, Sian Nio ini juga
bergerak cepat bagaikan hantu. Belum selesai dia berbicara,
pukulannya sudah tiba dan mengejutkan salah seorang Lhama
Tibet yang menjadi keki karena diserang seorang Nona yang
masih muda remaja. Tetapi, betapa kagetnya dia ketika
pukulan si Nona ternyata tidak main-main. Si Nona
menyerangnya dengan sebuah lentikan jari sakti yang sangat
berbahaya. Itulah bengalnya Sian Nio, tanpa ba-bi-bu telah
menyerang lawan dengan menggunakan salah satu ilmu
istimewanya, yakni Tan Cit Pa Siat (Telunjuk sakti menotok
jalan darah). Ilmu yang dihadiahkan kakaknya.
Sian Nio memang belum paham betul dimana kehebatan
ilmu jari sakti ini, yang dia tahu adalah dia sanggup melubangi
batu karang yang keras sekaipun. Jika dipakai dalam
pertempuran bagaimana hasilnya? Nach, hari inilah si Nona
ingin melihat hasil latihannya terhadap Ilmu tersebut. Dia
takut mencoba Ceng Thian Sin Ci karena kakaknya telah
wanti-wanti dan berpesan dengan keras agar tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 388


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sembarangan mempergunakannya. Dan, hanya Kakaknya yang


ditakutinya di Lembah itu. Maklum kakaknya adalah Duta
Agung Lembah. Tapi dia tahu benar bahwa kakaknya itu
sangat menyayanginya.
Dan celaka si Lhama yang memandang enteng Sian Nio.
Sudah gerakannya sangat pesat dan bagaikan menghilang,
sementara serangan jari saktinya juga meletup cepat dan
tahu-tahu sudah dihadapannya. Terpaksa dengan tergesa-
gesa dia mengibas, dan tahu-tahu terdengar suara:
“Srrrrrtttttt ......” dan jubah di bagian lengan si Lhama
telah berlubang ketika digunakannya untuk menghalau
serangan jari sakti si Nona. Dan melihat hasil itu, Sian Nio
girang luar biasa. Sebaliknya, si Lhama meringis malu dan
akhirnya bangkit kemarahannya. Kelalaiannya ditebus oleh
bolongnya lengan jubahnya. Dan ini sangat memalukan,
apalagi karena penyerangnya “hanya” seorang gadis remaja.
Mau ditaruh kemana mukanya?
Dalam amarahnya si Lhama menggereng dan segera
membuka serangan. Diserang dengan sentilan jari sakti, maka
diapun menyerang dengan menggunakan ilmu sejenis yang
bernama Tam Ci Sin Thong. Maka bertarunglah keduanya
dengan tidak ditahan-tahan lagi. Sian Nio memanfaatkan
kesempatan itu untuk melatih ilmu dan pengalaman
bertempur, sementara si Lhama berusaha untuk membalas
kekalahan memalukan yang baru dideritanya. Kekalahan dari
seorang gadis remaja. Betapa memalukannya. Wajar jika
wajahnya merah padam, malu bercampur gusar ketika
menyerang Sian Nio.

Tarian Liar Naga Sakti I 389


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Suara mencicit datang dari adu kehebatan ilmu jari


keduanya. Hanya, jika Tam Ci Sin Thong Bouw Lek Couwsu dan
adik-adik seperguruannya mencicit dengan ketajaman
mengerikan, maka Lhama yang satu ini jauh lebih halus.
Bahkan sesekali serangan jarinya nyaris tidak mengeluarkan
suara cicitan sama sekali. Tetapi, kehebatannya jauh
melampaui Bouw Lek Couwsu bertiga. Jelas Lhama yang satu
ini berlipat kali kehebatannya.
Tapi Sian Nio yang seperti subonya dan sucinya memiliki
keistimewaan dalam bergerak, tidaklah merasa tersudut dan
terdesak dengan serangan-serangan lawan. Selain mampu
bergerak cepat, ilmu jarinya sendiri tidaklah kalah mutu.
Apalagi setelah adu kekuatan, diapun tidak merasa kalah
melawan kekuatan lawan. Karena itu, pikiran isengnya
muncul, dan segera terlontar dari mulutnya:
“Paman-paman, pendeta pencuri ini lumayan lihay.
Sebaiknya kalian menjaga pendeta pencuri yang satu lagi
jangan sampai meloloskan diri”
Maksud Sian Nio sebetulnya hanya sekedar menggoda
Lhama lawannya itu. Tetapi, begitu kalimat itu terucap, kedua
Lhama itu menjadi tersinggung dan tambah marah. Dan
akhirnya pecah jugalah pertarungan kedua di ruangan yang
sangat sempit tersebut. Tetapi disinilah sekali lagi kehebatan
Barisan 6 Pedang teruji. Meski ruangan sangat sempit, tetapi
mereka mampu beradaptasi dengan ruang dan mampu
memaksimalkan serangan mereka. Justru adalah lawan yang
membutuhkan ruangan lebih luang untuk banyak bergerak
dan menemukan cela pertahanan dari badai serangan Barisan
6 Pedang.

Tarian Liar Naga Sakti I 390


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara itu, Sian Nio sendiri menghadapi gelombang


serangan baru dari Lhama lawannya itu. Kali ini, bukan saja
menggunakan ilmu jari saktinya, tetapi juga mulai
mendesaknya dengan melepas pukulan-pukulan berat
berdasarkan kekuatan sinkangnya. Si Lhama menduga bahwa
Sian Nio tidak akan berani memapak serangan sinkangnya. Dia
tidak tahu jika si Nona telah membekal Giok Ceng Sinkang
tingkat tinggi. Karena itu, ketika dia memukul dengan Hong
Ping Ciang dan melanda Sian Nio dengan sinkang berpusing,
Sian Nio dengan berani memapaknya dengan jurus “rembulan
berkaca – angin mendesing” dari Ilmu silat keluarganya Giok
Ceng Cap Sha Ciang. Dan benturan tak terhindarkan:
“dukkkkkk .....”
Tetapi betapa kagetnya Lhama itu melihat betapa si gadis
sanggup menahan pukulannya. Memang dia lebih matang dan
ini kelebihannya. Tetapi, seorang gadis remaja menangkis
pukulan berhawa sinkangnya, benar-benar membuatnya
kaget. Kini dia mulai melihat kenyataan betapa tugas dan
pekerjaan mereka ternyata tidak ringan. Sebaliknya sangat
berat. Melirik kawannya, dia semakin khawatir karena
kawannya justru sedang dalam desakan Barisan 6 Pedang.
“Celaka, ternyata orang-orang Lembah Pualam Hijau tidak
bernama kosong” pikirnya.
Tapi karena berayal meski hanya sejenak, sekali lagi
lengan jubahnya, kali ini yang sebelah kanan menjadi korban.
Adalah Sian Nio yang setelah menangkis segera bergerak luar
biasa cepatnya mengambil poisisi menyerang dari samping.
Meski tidak sampai sedetik konsentrasi si Lhama terganggu,
tetapi cukup bagi Sian Nio mengirimkan satu sentilan jari

Tarian Liar Naga Sakti I 391


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

saktinya yang memang maha ampuh tersebut. Dan karenanya


segera terdengar benturan lagi:
“Srrrrrrrttttttttttt ...... “ kali ini lengan jubah sebelah kiri
yang bolong oleh jari sakti Sian Nio. Sementara si Lhama mulai
berkeringat. Dia sadar dia sedikit alpa dan memberi
kesempatan bagi Sian Nio untuk mengulangi kejadian tadi,
yakni melubangi lengan jubahnya. Hati si Lhama menjadi
semakin sakit ketika mendengar suara tertawa cekikikan dari
si Gadis:
“Hihihihi, lama-lama jubahmu bolong semua pendeta
pencuri”
Mendengar sindiran yang memalukan itu, si Lhama
terpaksa kembali menguras ilmu-ilmu simpanan
perguruannya. Maka kembali dia mengeraskan hati
menyerang dengan mempersiapkan salah satu ilmu andalan
mereka, Bi Ciong kun (Ilmu Silat Menyesatkan). Ilmu ini adalah
warisan dari guru mereka, Thay Pek Lhama yang maha sakti
itu. Dengan ilmu ini, maka jurus dan ilmu yang sederhana bisa
membuat lawan kebingungan. Karena begitu banyak
bayangan palsu yang dilepas, bahkan tubuhpun bisa
dipalsukan. Ilmu ini memang tehnik sihir khas Tibet dan
merupakan ilmu hitam dari daerah Tibet.
Maka dalam amarahnya, Lhama yang bernama Thay Si
Lhama, orang kedua dari 3 murid utama Thay Pek Lhama,
telah mengerahkan sekaligus ilmunya Tam Ci Sin Thong
dengan Bi Ciong kun. Serangan utama tetap pada sentilan jari
sakti, tetapi silat Bi Ciong kun membuat serangan-serangan
jari sakti si Lhama akan memiliki bayangan kembar. Dan

Tarian Liar Naga Sakti I 392


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

akibatnya, Sian Nio seperti menghadapi 3-5 serangan jari sakti


secara serentak. Hanya karena kehebatan ginkang Sian Nio
yang akhirnya menyelamatkan si Nona dari ancaman lentikan
jari sakti yang hebat itu.
Tetapi, Thay Si Lhama yang melihat peluang menangnya
membayang di pelupuk mata, tidak mengendorkan serangan.
Sebaliknya, kini dia mencecar Sian Nio dengan serangan-
serangan berbahaya. Dan kali ini, Sian Nio benar-benar
mendapat ujian sesungguhnya dari apa yang dinamakan
“pertarungan”. Dia harus mengandal kepada kecerdasan dan
bukan semata ilmu silatnya. Dan kini, dia harus dan wajib
bersilat dengan penuh perhitungan dan memilah ilmu mana
yang pas dan tepat untuk dipergunakan. Dan untuk hal yang
satu ini, Sian Nio memang belum teruji. Kini dia menghadapi
kesulitan sekaligus pengalaman untuk menguji semuanya itu.

Episode 8: Pertempuran Dalam Perjalanan (1)


Untungnya, meskipun di Lembah Pualam Hijau Kiang Sian
Nio banyak menangnya jika berlatih, tetapi latihan dilakukan
secara serius. Jarang sekali proses latih termasuk latih tanding
dengan membiarkan gadis itu menang dengan mudah. Dan
bukan sekali Sian Nio dikurung habis-habisan oleh Barisan 6
Pedang untuk memberinya pengalaman menghadapi lawan
yang kuat. Hanya saja, Barisan 6 Pedang tentu saja tidak
berani untuk melukainya. Jauh berbeda dengan lawannya kali
ini Thai Si Lhama yang sudah murka. Jelas Lhama ini takkan
ragu untuk memberinya oleh-oleh tamparan atau luka yang
bisa berakibat gawat. Apalagi kelihatannya Lhama ini tidak lagi

Tarian Liar Naga Sakti I 393


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memperdulikan harga dirinya, yang jelas dia merasa harus


menghajar Sian Nio baru merasa puas.
Tapi Thay Si Lhama keliru besar jika beranggapan bahwa
Sian Nio akan segera dapat dijatuhkannya. Bagaimanapun
gadis remaja itu adalah murid dari tokoh dan manusia-
manusia luar biasa dari Lembah Pualam Hijau, khususnya
murid Liong-i-Sinni. Dan gadis itupun adalah anak dari
keluarga perguruan ternama. Menghadapi ilmu sihir sudah
tentu telah dikuasainya dan telah kepada anak gadis ini
bagaimana memunahkannya. Selain itu, diapun memiliki bekal
ilmu yang jauh dari memadai untuk menghadapi ilmu sihir .
Belum lagi kehebatan ginkang yang menjadi ciri khas dirinya,
sucinya dan tentu juga gurunya. Hanya saja, inilah kali
pertama dia menghadapi ilmu sihir. Otomatis membuat Sian
Nio menjadi kelabakan.
Ketabahan dalam pertarungan. Inilah kuncinya. Tidak
semua orang bisa menguasai dan bahkan mempelajarinya.
Ketabahan dalam sebuah pertarungan adalah kombinasi
percaya diri, kemampuan silat, kecerdasan, ketelitian dan
pengalaman. Seorang pesilat yang terdesak hebat tetapi jika
memiliki ketabahan, maka akan tersedia banyak jalan baginya.
Tetapi, meskipun berilmu sangat tinggi tetapi tidak memiliki
ketabahan, maka banyak ilmu-ilmu sakti yang bakalan
mubasir. Dan ketabahan tidak dapat dilatih secara fisik tetapi
secara mental.
Sian Nio untungnya memiliki ketabahan ini. Dia ditempa
oleh neneknya, dilatih oleh kakaknya dan bahkan ilmu
kebanggaan kakeknya Kiang Cun Le yang dikuasai hanya oleh
ayahnya, juga telah dikuasainya dengan baik. Pada enam

Tarian Liar Naga Sakti I 394


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bulan terakhir ini, Sian Nio boleh dibilang ditempa habis-


habisan bukan hanya oleh gurunya, tetapi juga kakeknya dan
bahkan kakaknya. Setelah diharuskan “tidur setahun” di
ranjang Pualam Hijau pasca pelariannya dari rumah perguruan
Bibi Neneknya sekaligus gurunya Liong-i-Sinni, diapun
dihukum untuk tidak kemana-mana sekaligus digembleng
habis-habisan.
Selama 6 bulan terakhir dia menerima 2 ilmu hebat dari
kakeknya Khong-in-loh-Thian (Awan Kosong Menggugurkan
Langit) dan sejenis ilmu langkah ajaib yang diberinya nama
Sian-jin-ci-lou (Dewa Menunjukkan Jalan). Kedua ilmu itu
adalah ciptaan kakeknya Kiang Cun Le yang memang sudah
mengundurkan diri dan bertapa di Lembah Pualam Hijau
bersama subonya. Selain itu dari Ceng Liong kakaknya, dia
menerima Ceng Thian Sin Ci yang mujijat dan Tan Cit Pa Siat.
Dan diapun diwajibkan subonya untuk menyempurnakan ilmu
Hue-hong-bu-liu-kiam (tarian pedang searah angin) dan juga
ilmu Hun-kong-ciok-eng" (menembus sinar menangkap
bayangan).
Ilmu pusaka ciptaan kakeknya Kiang Cun Le hanya diwarisi
ayahnya. Tetapi Sian Nio dengan bantuan subonya telah
meminta Kakeknya untuk membimbingnya langsung dalam
ilmu-ilmu mujijat ciptaannya. Bahkan Ceng Liongpun tidak
mewarisi kedua ilmu pusaka kakeknya itu. Ditambah dengan
ilmu andalan dari subonya, maka Sian Nio sebetulnya memiliki
bekal yang lebih dari cukup untuk menandingi Thay Si Lhama.
Tetapi, kekalutan karena diserang oleh ilmu sihir membuat si
dara jelita dari Lembah Pualam Hijau ini panik. Untung saja
gadis ini membekal ginkang yang mujijat dari nenek sekaligus

Tarian Liar Naga Sakti I 395


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

gurunya. Secara otomatis dia melangkah dengan dasar


langkah Sian ji ci lou (dewa menunjukkan jalan) dalam
landasan gerak Tee Hun thian yang mujijat itu.
Maka selamatlah dia dari bayangan pukulan lawan yang
membuatnya tergetar. Dan ketika lawan kembali mencecar
dengan pukulan dan serangan, Sian Nio melihat adanya
kejanggalan. Karena sesekali dia melihat tubuh lawannya
seakan terpisah dan menciptakan bayangan kembar. Dan
penglihatan inilah yang membuat Sian Nio sadar. Dia teringat
sesuatu, “Aha, engkau menggunakan ilmu sihir rupanya.
Pantas lenganmu berubah banyak, jurusmu berubah aneh dan
tubuhmu bisa jadi banyak. Hmmmm, akupun bisa” desis si
gadis dalam hati. Dan inilah yang namanya gabungan rasa
percaya diri, kekuatan moral dan kepandaian serta
kecerdasan. Ketabahan yang dimiliki Sian Nio membuat dia
mampu membaca secara teliti apa yang sedang dilakukan
lawan. Dan kini dia telah menemukan kuncinya. Sekaligus
gadis remaja ini menemukan pengalaman penting bagi
seorang pendekar silat.
Dan inilah Hun-kong-ciok-eng" (menembus sinar
menangkap bayangan), sebuah ilmu pusaka dari subonya. Dia
memilih ilmu ini, karena memang ilmu inilah yang paling
dikuasainya dibandingkan yang lain. Dia tahu sebagaimana
penjelasan gurunya, bahwa mengerahkan ilmu ini banyak
menguras tenaga dan pikiran. Terutama, karena terpancar
kekuatan mujijat, kekuatan dalam yang sangat besar. Dan
untuk mampu mengerahkannya dengan baik, Sian Nio
diwajibkan “tidur setahun” di atas ranjang Pualam Hijau. Dan
itu telah dilakukan dan dilewatinya. “Apa yang akan terjadi

Tarian Liar Naga Sakti I 396


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sekarang jika kukerahkan ilmu subo”? itu yang berada dalam


pikiran Kiang Sian Nio sekarang. Maklum, dia nyaris kehabisan
akal menghadapi Bi Ciong Kun (Ilmu Pembingung) lawan.
Maka menyeranglah Sian Nio dengan Soan Hong Sin Ciang
dengan dilandasi oleh ilmu mujijat Hun Kong Ciok Eng. Dari
lengannya menghembus angin badai yang menyertai
serangannya. Dan benar saja, kali ini Bi Ciong Kun kehabisan
bisa. Tidak lagi bisa menipu mata Sian Nio. Maka dengan
terpaksa Thay Si Lhama menangkis dengan ilmunya Kong-jiu
cam-liong (Dengan Tangan Kosong Membunuh Naga). Hanya,
kali ini dia kalah momentum. Dia masih belum menyadari jika
Sian Nio telah menemukan ketenangan batin dan telah
menyiapkan diri dengan ilmu khusus penangkal sihir. Bahkan
perbawa ilmu yang dikembangkan Sian Nio juga berubah
banyak, membentuk banyak bayangan pukulan mengejar
dirinya dan membuat Thay Si Lhama kelabakan. Dan pada
akhirnya diapun harus menangkis Soan Hong Sin Ciang dengan
persiapan tenaga ala kadarnya. Kelengahan karena asyik
menyerang dan menyangka sudah akan menang membuat dia
jelas kalah tenaga:
“Dukkkkkkkk .......... Bresssss” hebat, tubuh Thay Si Lhama
terdorong sampai beberapa langkah ke belakang. Maklum, dia
baru mampu menghimpun tenaga pertahanan sebesar 4
bagian, sementara Sian Nio menyerang dengan kekuatan lebih
dari 7 bagian tenaganya. Tanpa ampun Thay Si Lhama
terdorong sampai 3-4 langkah. Dan belum lagi dia berdiri
tegak, hamparan pukulan membadai dari Sian Nio telah
kembali menjelang datang. Dan kali ini, seperti juga beberapa
saat tadi Thay Si Lhama pontang-panting untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 397


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyelamatkan dirinya. Dengan cepat keadaan pertarungan


keduanya berubah. Kini kembali Thay Si Lhama yang terdesak
hebat karena gagal mengantisipasi perubahan ilmu dan jurus
lawan.
Namun yang sebenarnya terjadi, Thay Si Lhama tidak
menduga jika Sian Nio telah juga membekal ilmu yang
menolak dan menaklukkan ilmu sihir. Tadinya, dia melihat
Kiang Sian Nio yang pontang panting menyelamatkan diri,
terhipnotis dan seperti tidak berdaya untuk bertarung terus.
Herannya, anak gadis itu masih bisa cepat menemukan dirinya
dan kemudian bahkan sanggup memunahkan ilmu sihir yang
dikerahkannya dalam ilmu-ilmu pukulan menyerang. Dan
harga dari kelalaiannya adalah dia kini terdesak hebat. Bahkan
sekali lagi sebuah pukulan dari Sian Nio terpaksa harus
ditangkisnya dengan tenaga seadanya:
“Dukkkkkk ......” akibatnya, kembali tubuhnya terdorong
sampai sejauh 5 langkah kebelakang. Lebih jauh dari benturan
sebelumnya. Untung baginya, Sian Nio tidak berkeinginan
untuk melukai atau membunuhnya. Dalam pikiran remajanya,
jika Thay Si Lhama kalah, maka dia pasti akan minta maaf dan
kemudian selesai semuanya. Tetapi bukan pikiran polos ala
remaja jelita itu yang terjadi. Bukannya mengejar lawan dan
melumpuhkannya, Kiang Sian Nio justru hanya sekedar
memandang lawan yang terdorong mundur sambil tersenyum
dan berkata:
“Pendeta, apakah engkau belum mau mengakui
kekalahanmu ....”? pertanyaan yang wajar, tetapi bagi si
Lhama adalah pertanyaan kurang ajar. Dan sudah jelas
pertanyaan itu membangkitkan hawa amarah. Dengan mati-

Tarian Liar Naga Sakti I 398


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

matian Lhama Tibet itu menekan rasa marah yang


menggelegak dan membludak dalam dadanya. Sungguh sulit
baginya menerima kekalahan itu. Dan kemarahan yang
tertahan membuatnya setengah kalap dan akhirnya dia
memutuskan kembali menyerang:
“Aku belum kalah bangsat kecil ...... terima
pembalasanku”
Lhama Tibet itu menyerang hebat dan kali ini dengan
mengerahkan tenaga sebesarnya guna membalas kekalahan
dan rasa malunya. Dan keduanya kembali terlibat dalam
perkelahian seru. Keadaan menjadi lebih baik bagi si Lhama,
karena sebetulnya meski menang tetapi Sian Nio tidak akan
mampu mengalahkan Lhama itu dalam waktu singkat. Tingkat
keduanya tidak berbeda jauh, terutama karena Sian Nio
memang masih mentah dan kurang pengalaman tempur.
Sementara keduanya bertarung, di arena satu lagi Barisan 6
Pedang juga mengurung Lhama yang seorang lagi. Orang
tertua dari 3 Lhama murid Thay Pek Lhama, dan namanya
adalah Thay Ku Lhama. Meski kepandaian Thay Ku Lhama
masih melebihi Thay Si Lhama, tetapi menghadapi Barisan 6
Pedang dia keteteran.
Sementara itu, pertarungan mereka yang seru telah
membangunkan beberapa penghuni kamar di lantai bawah.
Termasuk membangunkan Beng Kui, Giok Tin dan Giok Li. Dan
Giok Li yang penuh rasa ingin tahu, telah menyeret kakaknya
Giok Tin untuk mengetahui apa dan siapa gerangan yang
sedang bertempur. Karena pertempuran itu terjadi tak jauh
dari ruangan mereka. Khawatir Giok Li kembali menimbulkan
urusan dan “mengejar seseorang hingga menghilang”, Cui

Tarian Liar Naga Sakti I 399


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Giok Tin dengan terpaksa mengiyakan. Dan betapa


terkejutnya mereka berdua ketika melihat lewat pintu kamar
yang terbuka dan didalamnya ada 9 orang yang sedang
bertempur seru. Keduanya kaget dan kagum ketika
menyaksikan bagaimana seorang Kiang Sian Nio yang adalah
seorang gadis dan seperti Giok Li masih sangat muda, tetapi
mampu mendesak Thay Si Lhama.
“Enci, lihat, gadis itu lihay juga. Padahal Pendeta itu
menyerang dengan ganas, tetapi dia selalu mampu menangkis
dan balas mendesak dengan hebat”
“Hmmmm, benar adikku. Tapi jangan ikut campur
sebelum benar-benar paham persoalan mereka yang
sebenarnya” Giok Tin mengiyakan sambil mengingatkan
adiknya. Tetapi, diapun memang mengagumi si gadis remaja
dalam kamar yang bersilat dengan sebat, cepat dan ilmunya
mantap meyakinkan. Dan keduanya hanya tersenyum tanpa
melirik ketika Tham Beng Kui sang suheng bergabung dan ikut
menyaksikan pertarungan dalam kamar sempit tersebut.
Bahkan dengan usilnya si nakal Giok Li menyapa toa
suhengnya dengan berkata:
“Toa suheng, lihat gadis di dalam itu hebat sekali”
“Hmmmm, engkau benar siauw sumoy” Beng Kui melirik
sebentar Giok Li sambil kemudian kembali memandang
kearena pertempuran yang seru. Diapun heran dan kagum,
karena kepandaian gadis dalam ruangan itu sungguh hebat.
Bahkan bukan tidak mungkin berada sejajar atau di atas
kemampuan mereka kakak beradik seperguruan. Itulah
sebabnya sebentar saja Beng Kui menyahuti adiknya itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 400


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Tapi yang lebih hebat lagi, dia cantik jelita toa suheng,
hihihihi”
Tanpa terasa wajah Beng Kui memerah. Hal yang
mengherankan Giok Tin, karena hampir tidak pernah toa
suheng mereka ini memerah mukanya hanya karena urusan
seorang gadis. Tapi kali ini? Ada apakah?. Tapi benar-benar jail
Giok Li ini. Melihat toa suhengnya memerah mukanya diapun
segera berkata:
“Tenang saja toa suheng, siauw sumoymu yang cantik ini
pasti akan berusaha sekeras-kerasnya untuk membantumu
mengenalnya”
“Sembarangan ....” Beng Kui membentak lirih, tetapi dia
benar-benar memang tidak tahu kalimat apa yang tepat untuk
dikeluarkan. Selebihnya, daripada meladeni ocehan Giok Li,
dia memilih untuk berdiam diri dan memandang ke dalam
ruangan dimana pertarungan seru sedang berlangsung.
Pada saat itu, Thay Ku Lhama sedang didesak oleh
kerjasama yang luar biasa rapih dan ampuh dari Barisan 6
Pedang. Jangankan seorang diri, bertiga bersama adik adik
seperguruannyapun, belum tentu dia menang. Sudah
beberapa kali jubahnya menjadi korban dari sayatan pedang
lawan. Untungnya, Barisan 6 Pedang hanya berkehendak
untuk mengajar adat dan tidak berniat melukai lawan. Tetapi,
Thay Ku Lhama yang keras kepala tidak menyadarinya. Dia
telah mencoba semua kesaktiannya, termasuk kekuatan Bi
Ciong Kun dan ilmu sihir. Tetapi semua tertolak dan mental
oleh gabungan kerjasama luar biasa dari Barisan 6 Pedang.

Tarian Liar Naga Sakti I 401


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kemanapun dia menyerang dalam waktu singkat dapat


dipunahkan, bahkan dalam waktu yang sama dia menerima
serangan ganda dari sekurangnya 2 atau tiga orang anggota
barisan. Akibatnya Lhama itu menjadi marah, tetapi tetap
tidak mengerti bagaimana cara memunahkan serangan
barisan lawan yang sangat istimewa. Sebaliknya, berkali-kali
dia terancam, tetapi diselewengkan oleh penyerangnya yang
nampaknya tidak ingin melukainya dengan parah. Sayang hal
ini dilihat sebagai penghinaan oleh Thay Ku Lhama.
“benar-benar kalian sungguh menghina ....... rasakan
pembalasanku” maka menyeranglah Thay Ku Lhama dengan
jurus-jurus dari ilmu simpanannya, termasuk mengerahkan
ilmu sihirnya. Tetapi, meski telah menggunakan Pukulan
Udara Kosong dan Bi Ciong Kun andalan gurunya, Barisan 6
Pedang tidak pernah terdesak. Malah sebaliknya, getaran
kekuatan sihirnya terpental dan tidak mampu menunjukkan
keampuhannya. Dan dalam waktu tidak lama, kembali Thay
Ku Lhama didesak oleh desingan hawa pedang yang memutari
tubuhnya dan sewaktu-waktu akan menggores lengan, kaki,
pundak atau anggota badan lainnya.
Diam-diam Lhama itu bergidik. “Bukan main, barisan ini
memang benar-benar sulit diterobos. Bayangan dan desingan
pedang berada dimana-mana. Dimanakah Suhu dan siauw
sute gerangan?” dalam suasana terdesak seperti itu, Thay Ku
Lhama mulai berharap bantuan dari gurunya serta juga adik
seperguruannya. Termasuk adik seperguruannya yang
melarikan diri memancing lawan meninggalkan kamar. Tetapi
harapannya itu masih belum menjadi kenyataan, sebaliknya
posisinya semakin runyam. Mau mengaku kalah sungguh

Tarian Liar Naga Sakti I 402


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memalukan. Tetapi, melawan terus juga jelas tidak akan


menguntungkan mereka.
Dia mulai menyayangkan tindakan mereka bertiga yang
memang sombong dan keras kepala. Tadinya guru mereka
melarang untuk bergerak dan meminta mereka menunggu
waktu yang tepat. Tetapi karena pandang enteng dan
beranggapan lawan-lawan di Tionggoan tidak memadai
kepandaian dengan mereka bertiga, maka mereka
memutuskan sendiri untuk menyerang. Maklum, selama ini
mereka memang belum pernah terkalahkan jika maju bertiga
di Tionggoan. Bahkan menemukan tandingan dalam perang
tanding satu-lawan-satu juga sulit menemukan lawan. Itulah
sebabnya mereka memutuskan sendiri untuk menyerang
rombongan Thian San Pay tanpa mereka tahu di penginapan
kota Ceng seng telah menunggu barisan 6 pedang dan pihak
Lembah Pualam Hijau. Akhirnya, mereka meninggalkan suhu
mereka Thay Pek Lhama dengan murid bungsunya di luar kota
Ceng seng.
Tapi, ternyata harapannya bukan harapan kosong.
Bantuan memang datang. Tetapi yang datang bukannya
gurunya bersama adik perguruannya, tetapi orang-orang
berpakaian hijau dan berkedok hijau. Tiba-tiba melayang
turun di depan pintu 4 bayangan berjubah dan berkedok
hijau. Gaya ginkang mereka sungguh luar biasa, tak diragukan
ke-empatnya adalah tokoh-tokoh hebat yang bersembunyi
dibalik jubah dan kedok hijau. Tetapi, entah siapa mereka ini?
Karena bukankah salah seorang dari mereka yang berjubah
dan berkedoh hijau itu justru telah terbunuh di sekitar Bu

Tarian Liar Naga Sakti I 403


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tong San beberapa bulan sebelumnya. Kali ini, siapakah


mereka sesungguhnya dan apa maksud mereka?
Begitu sampai di depan pintu, tanpa menyapa dan
menghiraukan Beng Kui bertiga, mereka sudah menuju ke
pintu masuk. Untungnya Kiang Sian Nio dan Barisan 6 Pedang
sudah bersiaga. Bahkan terdengar suara dari Sian Nio:
“Paman-paman, bentuk Barisan 6 Pedang, hadang mereka
.....” dan efek dari suara yang dikeluarkan Sian Nio tersebut
terbukti manjur. Barisan 6 Pedang segera membentuk barisan
menghadang 4 pendatang baru, manusia berjubah dan
berkedok hijau. Sementara Thay Ku Lhama, begitu melihat
datangnya pertolongan sudah meloncat mundur guna
memulihkan semangat dan tenaganya yang sudah terkuras
habis itu.
Teriakan Kiang Sian Nio juga mengundang bantuan bagi
mereka. Begitu Beng Kui mendengar bahwa yang bertempur
di dalam adalah Barisan 6 Pedang, maka dia sudah dengan
cepat memutuskan siapa yang harus dibela. Barisan 6 Pedang
sudah identik dengan Lembah Pualam Hijau, dan Thian San
Giokli telah memberitahu murid-muridnya masalah ini. Karena
itu, Beng Kui, Giok Tin dan Giok Li segera saling pandang, dan
ketiganya sepakat untuk turun tangan membantu. Dan,
memang benar, Lembah Pualam Hijau sedang butuh bantuan,
karena ke-empat orang yang baru datang itu adalah orang-
orang berkepandaian yang sangat hebat. Bahkan masih jauh
mengatasi Thay Ku Lhama yang dipermainkan oleh Barisan 6
Pedang sebelumnya.

Tarian Liar Naga Sakti I 404


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Menghadapi Barisan 6 Pedang Lembah Pualam Hijau, ke-4


manusia berjubah dan berkedok hijau nampaknya tidaklah
takut. Sebaliknya, salah seorang dari mereka telah berkata
dengan pongahnya:
“Menghadapi kalian kami tidak takut, tetapi jika
menghadapi Duta Perdamaian dalam Barisan 6 Pedang, baru
kami berpikir tiga kali”, nampaknya ke-4 orang itu begitu
memahami seluk beluk Lembah Pualam Hijau. Termasuk
memahami seluk beluk Barisan 6 Pedang yang telah melatih
sampai 3 barisan untuk mendukung Barisan 6 Pedang utama
yang tokoh-tokohnya menjadi Duta Perdamaian Lembah
Pualam Hijau pada masa lalu. Tepatnya pada masa Lembah
Pualam Hijau memegang tampuk pimpinan tertinggi rimba
persilatan Tionggoan sebagai BENGCU. Sayang jabatan itu
telah ditanggalkan Ceng Liong, meski Siauw Lim Sie, Bu Tong
dan Kay Pang tetap memperlakukan Lembah Pualam Hijau
secara istimewa.
“Siapapun yang mencoba mengganggu sahabat-sahabat
Lembah Pualam Hijau serta berusaha merebut benda-benda
sahabat kami, akan kami lawan mati-matian” pemimpin dari
Barisan 6 Pedang telah menyahut dengan beraninya. Tidak
nampak rasa takut di wajahnya, yang ada adalah keyakinan
dan kematangan selaku seorang Pendekar. Tepat, karena dia
memang menyandang nama besar Lembah Pualam Hijau yang
legendaris di rimba persilatan.
“Baiklah, jika begitu kamipun ingin berkenalan lebih jauh
dengan Barisan 6 Pedang Lembah Pualam Hijau ....” berkata
salah seorang manusia berjubah dan berkedok hijau itu.
Tetapi, belum lagi mereka menyerang, pada saat itulah

Tarian Liar Naga Sakti I 405


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berkelabat masuk 3 orang muda lainnya, Tham Beng Kui, Cui


Giok Tin dan Cui Giok Li yang langsung menyapa Barisan 6
Pedang dan Kiang Sian Nio:
“Murid-murid Lembah Salju Bernyanyi siap membantu
.....” adalah Beng Kui yang mengeluarkan suaranya tepat
ketika mereka bertiga kini berdiri bersama Barisan 6 Pedang
untuk menjaga barang antaran yang ditempatkan di sudut
ruangan, dekat ranjang tempat istirahat.
“Hahahaha, inilah rupanya murid-murid Lembah Salju
Bernyanyi. Hmmmm, tidak buruk, tidak buruk”
“Siapapun yang memusuhi Lembah Pualam Hijau akan
juga bermusuhan dengan Lembah Salju Bernyanyi” tegas Beng
Kui dengan berani dan penuh semangat. Sampai Kiang Sian
Nio yang juga mendengar ucapan Beng Kui terperangah kaget
sekaligus senang karena mendapatkan bantuan. Tentu saja dia
telah mendengar berita mengenai Lembah Salju Bernyanyi
yang konon menurut kakaknya masih memiliki hubungan
perguruan dengan mereka. Sekilas dia melirik Beng Kui, dan
dia harus mengakui kalau anak muda itu menarik hati.
Nampak gagah dan kokoh, penuh ketenangan dan berwibawa.
Tapi, akibat lamunannya itu, dia nyaris termakan pukulan
lawannya. Karena itu, dia akhirnya memutuskan untuk
berkonsentrasi menghadapi Thay Si Lhama dan bahkan mulai
berpikir menyelesaikan lawannya itu. Soalnya musuh
bertambah kuat sementara dia belum menyelesaikan
perlawanan Thay Si Lhama. Berpikir demikian, maka Kiang
Sian Nio kembali mengetatkan serangan, bahkan kini dia
kembali mulai menyerang dengan ilmu-ilmu andalannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 406


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara itu Barisan 6 Pedang telah bertempur dengan


salah seorang dari ke-empat pendatang. Hebat, mereka
mampu menahan dan mendesak tokoh yang masuk
menghadapi mereka. Barisan 6 Pedang memang istimewa.
Secara perorangan, salah seorang dari mereka pasti kalah
menghadapi lawannya, bahkan mungkin hanya seimbang
dengan Thay Ku Lhama. Tetapi, jika mereka bergabung, maka
kekuatan dahsyat akan diperoleh dari gabungan kerjasama
dan sekaligus gabungan tenaga sinkang. Itulah yang membuat
Barisan 6 Pedang begitu terkenal dan sekaligus termasyur.
Seperti juga pertempuran kali ini. Barisan lapis kedua ini,
orang-per-orang malahan kalah jika diadu dengan Thay Ku
Lhama. Tetapi, ketika bertempur bersama, mereka mampu
mempermainkan Thay Ku Lhama. Bahkan serangan sihir
Lhama itu mampu mereka tolah dan mentahkan. Seandainya
mereka mau, dalam beberapa gebrakan mereka akan sanggup
melukai dan mengalahkan Thay Ku Lhama. Tetapi mereka
tidak melakukannya, sebaliknya mereka sekedar menghajar si
Lhama agar sadar akan kekeliruannya. Sayangnya, bukan
demikian akhirnya. Musuh malah bertambah tangguh, dan
kini mereka menghadapi musuh baru.
Meski demikian, Barisan 6 Pedang ini sama sekali tidak
goyah. Meski lawan mereka jauh lebih hebat dibandingkan
Thay Ku Lhama, tetapi mereka masih mampu menahan
serangan lawan dan bahkan menyerang lebih sering dan lebih
kuat. Hal ini membuat tokoh-tokoh berjubah dan berkedok
hijau itu menjadi kaget dan terkejut. Sekali pandang mereka
sadar jika kawan mereka tidak akan menang. Karena kawan
mereka berhadapan dengan barisan yang bergerak rapih

Tarian Liar Naga Sakti I 407


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

saling bantu dan mampu menyatukan tenaga hingga menjadi


gabungan tenaga 6 orang. Kawan mereka lebih sering
diserang dan terdesak ketimbang melakukan serangan.
Benar, keadaannya memang demikian. Tokoh berjubah
dan berkedok hijau yang tadinya sesumbar mau mengalahkan
Barisan 6 Pedang, semakin lama semakin terdesak. Meski
tidak separah Thay Ku Lhama, tetapi jika dibiarkan terus
bertarung, bisa dipastikan dia akan terkalahkan. Paling tidak
akan terluka. Dan tokoh itu bukan tidak menyadari posisinya
yang semakin kalut itu. Ketika mencoba dengan ilmu-ilmu
andalannya, semuanya tidak membuatnya menjadi dalam
posisi lebih menyerang, karena setiap satu serangannya akan
segera dibalas oleh rangkaian serangan membadai dari
sekaligus 3-5 pedang anggota barisan. Itulah sebabnya, lama
kelamaan tokoh itu mulai terlihat gelisah. Bahkan keringat tak
dapat disembunyikan oleh orang tersebut.
Keadaan kawan mereka yang terdesak tak terlepas dari
pengamatan ketiga manusia berjubah dan berkedok hijau itu.
Bahkan salah seorang dari mereka yang bertubuh paling kurus
dan paling langsing, nampak sudah gatal tangan untuk segera
turun tangan. Benar saja, tak lama kemudian Barisan 6
Pedang menerima seorang lagi dari manusia berjubah dan
berkedok hijau itu. Itu terutama setelah mereka mampu
mendesak dan nyaris menusuk lengan kanan manusia
berjubah hijau yang sudah mereka desak itu.
“Hyaaaaaaaaatttttttttttt ......” dengan suara melengking,
mirip suara seorang wanita satu lagi manusia berjubah dan
berkedok hijau masuk ke dalam Barisan 6 Pedang. Dan
kelihatannya orang kedua ini tidak disebelah bawah

Tarian Liar Naga Sakti I 408


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kepandaiannya dengan orang yang pertama. Tetapi


kedatangannya sungguh membantu banyak. Bahkan
mengatur dan menentukan keseimbangan pertempuran
tersebut. Jika sebelumnya kedudukan manusia berjubah hijau
selalu terdesak, maka masuknya orang kedua ini membuat
pertempuran menjadi lebih seru. Kedudukan nampaknya
menjadi lebih seimbang, meski sebetulnya kuantitas serangan
masih lebih banyak dilakukan oleh Barisan 6 Pedang.
“Sungguh hebat Barisan ini .....” terdengar seorang
manusia berjubah hijau bergumam tanda heran dan kagum
akan kehebatan Barisan tersebut.
“Benar, tetapi kita harus menyelesaikan tugas kita .....”
ujar manusia berjubah hijau yang seorangnya lagi.
“Baiklah, lebih cepat kita menyelesaikannya jauh lebih
baik ....” dan sambil berkata demikian, Manusia berjubah hijau
yang masih tersisa dua lagi itu nampak berjalan mendekati
tumpukan barang. Tetapi, langkah kaki mereka terhalangi oleh
ketiga anak muda yang kini berdiri menentang mereka.
“Jika menjadi kalian, maka aku akan memilih menyingkir
daripada membela mereka yang sebentar lagi akan
menghadap malaikat maut ....”
“Hmmmm, belum tentu. Orang jahat akan selalu
terkalahkan, hanya soal waktu” dengan gagah Beng Kui
menjawab dan berkeras menghalangi upaya ke dua manusia
berjubah hijau itu.
“Kalah begitu, maafkan kami akan berlaku keras kepada
kalian orang muda ...” selepas berkata demikian, seorang dari

Tarian Liar Naga Sakti I 409


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Manusia berjubah hijau itu telah menyerang. Tetapi, sebelum


Beng Kui menangkis serangan itu, Giok Li telah maju
menggantikan sambil berkata:
“Toa Suheng, engkau masih harus memperhatikan semua
arena, biar aku yang melawannya” dan sambil berkata
demikian Giok Li telah menyongsong serangan lawan. Hanya
saja, berbeda dengan pertarungan sebelumnya, Giok Li
menjadi kaget, karena lawannya sungguh luar biasa hebatnya.
Benturan pertama telah membuat tangannya tergetar dan
terdorong mundur tanda bahwa lawan memang hebat.
Tetapi, untungnya Giok Li telah mengalami kemajuan yang tak
diduganya beberapa jam yang baru berlalu. Karena itu, dia
menjadi besar hati dan memiliki kepercayaan diri yang
meningkat jauh. Hanya saja, kali ini dia bertemu lawan yang
benar-benar hebat. Dan dia harus berjuang untuk melawan
orang itu.
Sementara itu, Beng Kui telah diserang oleh Manusia
berjubah hijau yang satunya lagi. Dan sama seperti Giok Li,
Beng Kui menemukan kenyataan betapa lawannya memang
sangat hebat. Bahkan harus diakuinya, lawan masih lebih kuat
dan lebih hebat daripadanya. Yang menguntungkannya
adalah, dia mewarisi kekuatan dari Neneknya dan proses
peleburan tenaga saktinya masih sedang terus berlangsung.
Berhadapan dengan orang kuat, justru akan sangat membantu
proses peleburan itu. Prosesnya akan berlangsung lebih cepat.
Hanya saja, hal ini tidak disadari oleh Beng Kui. Yang pasti,
semakin sering dia bertarung dengan adu tenaga, semakin
kuat landasan tenaganya. Karena benturan itu merangsang
peleburan tenaga sakti neneknya kedalam dirinya.

Tarian Liar Naga Sakti I 410


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Itulah sebabnya Beng Kui heran, mengapa tenaga dalam


lawannya pada awalnya sangat kuat, tetapi lama kelamaan
terasa biasa saja baginya. Dia tidak menyadari, jika lawannya
itu justru seperti sedang membantunya. Meskipun setiap
benturan dia merasa seperti tidak tahan, tetapi dalam sekali
atau dua kali menarik nafas, dia merasakan kesegaran yang
lebih. Dia kurang menyadari kalau sedang terjadi proses
peleburan. Dan lawan yang lebih kuat, justru membantunya
untuk meningkatkan proses dan kualitas peleburan itu.
Hakekatnya, Tham Beng Kui sebenarnya sedang berlatih pada
saat itu. Hanya, dia kurang menyadarinya.
Adalah Giok Li yang memang benar-benar keteteran. Dia
memang kalah kuat meskipun tenaga sinkangnya telah
mengalami kemajuan pesat beberapa waktu sebelumnya.
Hanya, tetap saja sulit baginya untuk mengimbangi lawan,
apalagi dalam ruangan yang sempit itu. Sementara itu, Beng
Kui dan lawannya telah bergerak keluar dari ruangan kamar
dan telah mulai bertarung di halaman depan kamar. Keduanya
bertarung dengan Beng Kui lebih banyak bertahan, namun
kedudukannya tidaklah mengkhawatirkan.
Giok Tin mengalihkan pandangan ke Barisan 6 Pedang.
Tidak salah, Barisan itu memang sangat mujijat. Mereka
sanggup menghadapi 2 manusia berjubah yang sangat hebat.
Mereka tidak nampak terdesak, meski kedua tokoh berjubah
dan berkedok hijau itu telah mengerahkan tenaga dalam dan
kekuatan sihir untuk memoprak-porandakan barisan lawan.
Bukannya mengendor, Barisan itu malah semakin ketat dan
semakin bekerjasama dengan sangat baiknya. Akibatnya,

Tarian Liar Naga Sakti I 411


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pertarungan tersebut menjadi sangat seru dan seimbang. Sulit


menentukan siapa yang akan menang nantinya.
Di arena Sian Nio, Giok Tin melihat bagaimana dara
remaja itu kini mulai menguasai arena. Hal ini disebabkan si
dara remaja telah mengeluarkan ilmu saktinya Ceng Thian Sin
Ci yang menyebabkan semua jemarinya kini bagai bercahaya
tajam. Giok Li sendiri kaget melihat perbawa ilmu ajaran
kakaknya ini. Semua jemarinya dalam puncak pengerahan
kekuatannya seperti berpijar dan lawannya kini takut beradu
lengan apalagi jari dengannya. Karena getaran kekuatan di
tangan dan jarinya mampu menggetar dan menggiring tenaga
lawannya untuk diarahkan ke benda atau orang lain. Lhama
lawannya nampak hampir kehabisan bensin, sebentar lagi
pasti Sian Nio akan mengalahkan lawannya.
Sementara itu melirik keadaan adiknya, Giok Li, dia
semakin heran. Mengapa dalam waktu beberapa jam saja
kekuatan adiknya kini bahkan sudah menyamainya? Jika
diadu, dia yakin bahwa kekuatan Giok Li adiknya, kini tidak
lagi jauh tertinggal dari dirinya. Hal ini mengherankannya.
Karena semua ilmu Giok Li masih tetap sama. Hanya
kekuatannya sajalah yang meningkat secara tajam. Dan kini
dia menyaksikan adiknya berkelahi meski sedang terdesak.
Tapi lawan adiknya itu memang hebat luar biasa, dia sendiri
kelihatannya tak akan sanggup melawan manusia berjubah
dan berkedok hijau itu.
Setelah melihat keadaan adiknya yang berbahaya, Giok
Tin memutuskan untuk membantunya. Didahului dengan
ucapan:

Tarian Liar Naga Sakti I 412


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Adikku, aku datang membantumu .......” masuklah Giok


Tin kedalam pertarungan itu. Kedatangannya memang banyak
membantu karena Giok Li semakin terdesak dan sulit untuk
menemukan ruang lebih karena sempitnya ruangan. Dengan
bantuan kakaknya, keduanya bisa saling membantu dan saling
melindungi. Dan benar saja, masuknya Giok Tin banyak
membantu keseimbangan pertempuran. Giok Li dan Giok Tin
yang menghadapi lawan berat jadi lebih banyak menangkis
dan bertahan dengan mengutamakan pertahanan diri. Dan
itulah yang meyelamatkan keduanya dari kekalahan. Lawan
memang hebat, tetapi dengan gabungan Swat Im Sinkang dan
Tenaga Salju Awan Putih, mereka bergabung untuk menahan
serangan musuh. Ilmu Langkah Kilat mereka kurang
bermanfaat karena ruangan terlampau sempit dan mereka
harus berbagi arena dengan kawan-kawan lain.
Sementara itu, Sian Nio kembali dalam posisi runyam. Dia
kini dikerubuti dua orang Lhama, yakni Thay Ku Lhama dan
Thay Si Lhama. Melawan salah seorang saja, Sian Nio harus
mengerahkan semua kekuatannya untuk menang. Kini, dia
melawan dua orang Lhama sekaligus. Hal ini
memusingkannya, tetapi dia tidak dapat berbuat apa-apa
selain harus melawan. Dan dalam hal ini dia diuntungkan oleh
gerak tubuhnya yang memang luar biasa cepat dan pesat.
Dengan sangat terpaksa, diapun menggunakan Ceng Thian Sin
Ci warisan kakaknya untuk membantu menangkis dan
menghalau serangan musuh.
Satu hal positif yang dipelajarinya adalah, ternyata meski
kekuatan tenaganya lebih lemah dibandingkan gabungan
tenaga lawan, tetapi kekuatan di jarinya mampu membuat

Tarian Liar Naga Sakti I 413


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

serangan lawan “terpeleset”. Dengan beberapa kali


percobaan, dia menemukan kenyataan betapa dia mampu
menyingkirkan atau mengebut gabungan tenaga lawan hingga
mengurangi bebannya. Penemuan ini sangat menggirangkan
hatinya dan diam-diam dia berterima kasih kepada kakaknya
yang mewarisinya ilmu yang sangat bagus ini.
Pada akhirnya, semua arena pertarungan berlangsung
secara seimbang. Dan sulit untuk ditentukan kalah
menangnya dalam waktu dekat. Hal ini mengejutkan kedua
belah pihak. Bukan hanya penyerang yang kaget menemukan
kenyataan betapa mereka menghadapi perlawanan yang luar
biasa. Tetapi, para penyerangpun terlihat kaget karena tidak
menduga akan ada dua kekuatan yang mengincar mereka.
Bukan hanya mengincar barang, tetapi nampaknya juga
mengincar keselamatan mereka. Boleh dibilang mujur bagi
mereka mendapatkan bantuan dari 3 orang kakak beradik dari
Lembah Salju Bernyanyi.
Sedang seru-serunya pertandingan di dalam maupun luar
ruangan penyimpanan barang antaran itu, tiba-tiba
berkelabat sesosok tubuh. Cepat sekali memasuki ruangan
dan dengan kecepatan yang luar biasa telah mendekati
tumpukan barang antaran tersebut. Tidak ada seorang pun
yang bisa menghalanginya. Terutama karena semua jago
dalam ruangan telah terlibat dalam pertempuran seru yang
tidak bisa begitu saja ditinggalkan. Dan sosok tubuh itu begitu
dekat telah melontarkan sebuah pukulan yang luar biasa
hebatnya. Angin pukulan menderu-deru dari tangannya dan
mengarah ke barang antaran yang disimpan dalam ruangan
itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 414


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi belum lagi serangan itu mengenai tempatnya tiba-


tiba terdengar suara perlahan namun sangat tegas dan
tenang:
“Perlahan anak muda, barang-barang tersebut sama
sekali tiada dosanya” dan serangkum hawa yang juga sangat
kuat telah mengalir keluar dari seorang pemuda yang tahu-
tahu telah menghalangi serangan si anak muda. Dan
benturanpun tidak terelakkan antara si anak muda pendatang
yang sekilas usianya tidak jauh berbeda dengan Giok Li
maupun Sian Nio. Paling banyak berusia 19 atau 20 tahun.
Tetapi angin pukulannya tidak kalah hebat dibandingkan
dengan Giok Li ataupun Sian Nio. Tanda bahwa anak muda ini
juga sangatlah hebat kemampuannya.
“Duaaaaaaaaaaarrrrrrrrrr .......” dan tubuh si anak muda
pendatang telah terdorong jauh ke belakang, bahkan sampai
terhuyung-huyung. Dia tidak menyangka jika masih ada tokoh
yang menjaga atau berjaga di balik barang-barang hantaran
itu. Lebih kaget lagi, karena orang yang berjaga itu ternyata
masih berada di atas kemampuannya. Terbukti dia terlempar
jauh ke belakang dalam benturan tenaga sakti tadi. Dan dalam
kagetnya, dia melihat kini telah bertambah seorang lagi anak
muda yang berdiri kokoh dan tangguh di depan barang
hantaran yang menjadi target mereka untuk direbut atau
dirusakkan.
Siapa gerangan orang itu? Inilah murid pewaris Ilmu
Lembah Pualam Hijau dari garis Kiang Tek Hong. Tokoh muda
itu adalah Thio Su Kiat. Karena itu, wajar jika si anak muda
pendatang tidak sanggup menghadapinya. Anak muda yang
telah matang dan menjadi salah satu Duta Hukum Lembah

Tarian Liar Naga Sakti I 415


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pualam Hijau, sudah tentu bukan lagi tokoh sembarangan.


Dan Thio Su Kitalah yang mendapat tugas memimpin Barisan
6 Pedang untuk menyambut kedatangan utusan Thian San Pay
yang membawa kado dan mas kawin atas nama Nenggala.
Dan sudah tentu Thio Su Kiat sudah dibekali informasi betapa
Lembah Pualam Hijau kini menjadi target banyak musuh
untuk diperangi. Terutama bekas-bekas tokoh Thian Liong
Pang yang menaruh dendam kepada mereka. Karena itu, Thio
Su Kiat telah mengatur dengan jeli strategi melindungi utusan
Thian San Pay dan barang-barang yang dibawanya. Dalam
perjalanan, tahu-tahu Sian Nio telah bergabung. Su Kiat
kurang mengerti, apakah atas seijin Duta Agung ataukah tidak.
“Anak muda, belajarlah sopan-santun sedikit. Dan
hargailah barang-barang yang diantarkan untuk keperluan
tertentu .....” tegur Su Kiat dengan suara keren sambil
memandang tajam ke arah si anak muda yang pukulannya dia
tangkis tadi. Tapi dalam herannya, dia melihat seorang anak
muda yang masih remaja, seusia dengan Kiang Sian Nio. Dan
nampaknya juga seusia dengan Cui Giok Li gadis remaja yang
telah disaksikannya ikut membantu pihaknya. Tapi Su Kiat
tidak bisa berlama-lama dalam kekagetannya. Karena tiba-tiba
dia mendengar sebuah suara peringatan yang ditujukan
kepadanya:
“Saudara Su Kiat, cepat menyingkir ......” tahu-tahu tanpa
diketahuinya kapan, disampingnya telah berdiri seorang anak
muda lainnya lagi. Usianya lebih muda darinya, tetapi bukan
orang dan usia lebih muda darinya yang penting, tetapi posisi
orang itu yang nampak sedang mengerahkan seluruh
kekuatannya. Dan tanpa berayal dia segera bergeser

Tarian Liar Naga Sakti I 416


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengikuti saran pemuda yang memang sudah dikenalnya,


Souw Kwi Song. Apalagi ketika tiba-tiba dirasakannya adanya
kesiuran angin pukulan yang luar biasa hebatnya sedang
menerpa mereka.
Kwi Song yang entah darimana datangnya, melangkah
maju dua langkah dalam hitungan nyaris kurang sedetik dan
kemudian melepaskan pukulannya memapak pukulan orang
yang mengarah ke Thio Su Kiat tadinya. Tak ada yang
menyaksikan dan tak ada seorangpun yang menyadari. ketika
sesosok tubuh yang bagaikan melayang dan tidak sedikitpun
mengeluarkan suara telah melesat masuk dan sedang dalam
posisi melontarkan pukulan. Bahkan Su Kiat yang lihaypun
tidak menyadarinya. Untungnya ada seorang Kwi Song yang
sekali pandang langsung mengenali orang maha sakti yang
sedang menyerang.
Dengan tidak ragu-ragu Kwi Song mengerahkan segenap
kekuatannya dan melontarkan pukulan Tay Lo Kim Kong Sin
Ciang. Salah satu ilmu ampuh dan mujijat dari Siauw Lim Sie.
Dan kali ini dikerahkan dalam puncak kekuatan oleh seorang
tokoh paling hebat yang dimiliki Siauw Lim Sie dewasa ini.
Penyerangnya sampai saat memasuki ruangan itu tidaklah
jelas terlihat. Namun pastilah dia melihat Souw Kwi Song yang
menggantikan Su Kiat untuk memapak pukulannya. Dia heran
tapi mendengus ketika melihat pukulan yang cukup dikenal
keampuhannya itu. Dan terdengarlah dengusan menghina
dari mulutnya:
“Hmmmm, Tay Lo Kim Kong Sin Ciang ......”

Tarian Liar Naga Sakti I 417


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Desssssssssss ........” Orang-orang disekitar arena sama


sekali tidak menyadari jika dalam ruangan itu baru saja terjadi
benturan hebat antara dua orang sakti. Seandainya arena
mereka tidak dibatasi oleh kekuatan yang tidak nampak, maka
benturan kekuatan mereka pasti akan mengguncang isi
ruangan. Tetapi, Kwi Song demi melindungi benda-benda di
belakangnya telah mengerahkan kekuatan mujijatnya.
Akibatnya, benturan keduanya total melanda Kwi Song dan
lawannya. Tubuh yang melayang menyerangnya terhenti
sejenak di udara, sementara Kwi Song melangkah mundur
sampai dua langkah baru kemudian tegak kembali. Jelas
kelihatan kalau Kwi Song masih kalah seurat, namun demikian
tidaklah berarti dia telah terkalahkan. Adu tenaga sakti tadi
telah menghadirkan kesan dan impresi berbeda antara kedua
orang itu.
Souw Kwi Song terbelalak, karena kembali dia bertemu
tokoh mujijat. Meskipun kekuatan dan ilmunya telah
menanjak secara luar biasa, tetapi akhir-akhir ini dia sering
bertemu tokoh yang jika tidak seimbang, justru masih sedikit
lebih kuat dibanding dirinya. “Sungguh di atas langit memang
masih ada langit” desisnya dalam hati, sekaligus mengagumi
lawan yang masih belum jelas dia lihat bentuk fisiknya. Tetapi,
dia yakin bahwa penyerangnya adalah seorang yang sudah
tua, namun memiliki kekuatan yang sangat luar biasa dan
telah mampu memaksanya menggunakan sebagian besar
kekuatannya.
Sementara itu, si penyerang yang tertahan bobot dan
daya terjangnya ke dalam, juga kaget setengah mati. Tidak
disangkanya Tay Lo Kim Kong Sin Ciang bisa digunakan

Tarian Liar Naga Sakti I 418


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sedemikian rupa untuk menghadapinya dan bahkan menahan


daya terjang tubuhnya. “Benar-benar banyak tokoh hebat di
Tionggoan, bahkan seorang anak muda ini saja sudah hampir
menyamai kekuatanku” desisnya heran, kagum sekaligus kesal
karena tujuannya terhalangi. Karena itu, sekali lagi dia
memutuskan untuk menyerang Kwi Song:
“Anak muda, terima sekali lagi pukulanku .......”
bersamaan dengan itu, dia telah melontarkan tenaga
pukulannya. Hebatnya, tidak nampak mulutnya bersuara dan
tidak nampak tangannya bergerak memukul. Namun Kwi Song
menyaksikan betapa puluhan telapak tangan sedang
mencecarnya dengan kekuatan yang tidak olah-olah
hebatnya. “Astaga, ilmu apa pula ini? Ilmu sihirkah”? desisnya
kaget dan penuh kekaguman dalam hati. “Apa boleh buat”
Kwi Song akhirnya bergumam. Dan serentak dengan itu,
kedua tangannya bergerak dan kembali telah menyiapkan
tandingan dari pukulan lawan.
Inilah Ilmu Pek-in Tai-hong-ciang (Tangan Angin Taufan
Awan Putih), sebuah ilmu mujijat yang diciptakan Kian Ti
Hosiang. Lahir dari pendalamannya atas ilmu-ilmu Siauw Lim
Sie kemudian dimatangkan dalam diskusi dengan Wie Tiong
Lan dan bahkan Kolomoto Ti Lou. Pada saat ini, Kwi Song dan
Kwi Beng sudah sanggup menggunakan ilmu ini dalam puncak
perbawa dan puncak kehebatannya. Karena bahkan tenaga
batin yang disertakan dalamnya sungguh menghadirkan
perbawa ilmu yang sangat mujijat. Hanya jika lawan memang
benar-benar hebat baru Kwi Song atau Kwi Beng memutuskan
menggunakannya. Bahkan bagi Kwi Song, setelah
menguasainya secara sempurna, baru kali ini dia dipaksa

Tarian Liar Naga Sakti I 419


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengeluarkannya. Tanda bahwa lawan memang bukan orang


sembarangan.
Dan ketika Kwi Song mengerahkannya, arena antara
mereka berdua sudah dipenuhi oleh bayangan telapak tangan
yang saling kejar. Tetapi yang lebih berbahaya lagi, adalah
karena arena dimana mereka berdua berada, telah dipenuhi
oleh arus kekuatan yang sangat luar biasa. Jangan manusia,
benda keras seperti batu ataupun bahkan besi akan bisa lebur
dalam “godokan” tenaga luar biasa yang berpusing-pusing
dalam arena itu. Dan keduanya, baik Kwi Song maupun
penyerangnya maklum belaka betapa bahayanya arena
pertempuran tenaga sakti antara keduanya. Tetapi sudah
tidak ada jalan mundur. Keduanya sudah saling libas dan
dengan terpaksa merekapun harus mengerahkan segerap
kekuatan untuk saling serang, saling bertahan dengan puncak
kekuatan masing-masing. Kekokohan dan kemurnian sinkang
Kwi Song membuatnya sanggup bertahan sama kuatnya
meskipun dia masih sedikit di bawah lawannya.
Sementara pertempuran mujijat itu terus berlangsung,
meskipun dalam waktu yang sangat singkat mereka saling
serang menyerang, membuat arena yang lainnya jadi
menghentikan pertempuran. Bukan apa-apa, meskipun arena
pertarungan terbatasi, tetapi sebagian besar mereka
terpengaruh oleh kekuatan batin dan kekuatan sihir yang
berseliweran dalam arena pertempuran yang dibatasi oleh
hawa sinkang mujijat itu. Lontaran kekuatan Kwi Song
maupun si penyerang akan membentur dinding kekuatan
pembatas dan membuatnya membal. Lontaran dan
membalnya kekuatan tersebut akan sangat mungkin

Tarian Liar Naga Sakti I 420


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyerang siapapun dari kedua orang yang sedang


bertempur itu.
Hal itulah yang mengagumkan dan bisa dipandang orang-
orang di luar arena. Mereka menyaksikan pertarungan yang
maha hebat antara Kwi Song dengan lawannya. Meski berilmu
hebat, sebagian besar dari mereka terperangah menyaksikan
betapa kedua petarung memang bertarung secara luar biasa.
Kombinasi pertarungan menggunakan ilmu-ilmu ampuh,
kekuatan tenaga dalam yang mumpuni serta dukungan ilmu
sihir dan ilmu batin. Akibatnya para penonton bagaikan
menyaksikan pertarungan dua orang dengan menggunakan
tangan yang begitu banyak. Bahkan awan, angin dan benda-
benda sekitar mereka yang bertarung sesekali digunakan
sebagai senjata.
Dari para penonton, adalah 4 manusia berjubah dan
berkedok hijau yang paling tinggi kepandaiannya. Tetapi
begitupun, mereka juga terperangah menyaksikan pameran
pertempuran yang begitu luar biasa. Hebatnya lagi, kedua
orang yang bertempur itu pada menggunakan ilmu-ilmu
Budha dengan tingkat kematangan yang berbeda. Kwi Song
nampak kokoh dalam kemurnian ilmu dan sinkangnya, tetapi
lawannya lebih matang dan sedikit lebih kuat sinkangnya.
Akibatnya, dia sering memaksakan adu pukulan, tetapi
dengan ilmu mujijatnya Kwi Song tidak khawatir kehabisan
tenaga dalam.
Itulah penyebab mengapa pertarungan itu begitu
mendebarkan, begitu seru dalam memamerkan ilmu-ilmu
mujijat yang dikuasai kedua orang yang bertempur itu.
Perlahan namun pasti Kwi Song akhirnya sanggup mengenali

Tarian Liar Naga Sakti I 421


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

jika lawannya adalah seorang Pendeta Lhama berdandanan


asal Tibet yang sudah sangat tua. Bahkan masih lebih tua dari
2 pendeta Lhama Tibet lainnya yang datang mengacau lebih
dahulu. Tetapi, Lhama tua ini berapa kali lipat lebih hebat
kepandaiannya jika dibandingkan dengan dua orang Lhama
yang datang sebelumnya. Kekuatan tenaga serta ilmu sihirnya
begitu mengerikan. Bahkan kekuatan batin Kwi Songpun
masih sedikit di sebelah bawahnya. Hanya kemurnian sinkang,
keuletan dan ilmu silat sajalah yang membuat Souw Kwi Song
sanggup bertahan dan menandingi dengan posisi yang tidak
terlampau mengkhawatirkan.
“Srrrrrrrrrtttttt”
Sebuah suara yang sangat halus dan nyaris tak ada yang
tahu. Mungkin hanya seorang saja, yakni Lhama tua itu.
Karena memang asal suara halus itu dari belakang Kwi Song.
Hanya Lhama Tibet yang sudah tua itu yang tahu dan
menyaksikan meski teramat samar tapi sangat
mengagetkannya. Tidak sampai sedetik sesosok bayangan
bagaikan hantu saja telah memasuki ruangan di luar
sepengetahuan hampir semua orang dalam ruangan itu.
Tetapi, orang itu hanya berkelabat ke balik tumpukan barang
antaran dan kemudian keadaan hening. Tidak nampak upaya
campur tangan orang tersebut.
Hanya saja, keadaan yang tertangkap oleh Lhama tua
yang sedang bertempur dengan Kwi Song karena memang
melintas di hadapannya, membuat Lhama itu kaget. Gerakan
tubuh tadi memang teramat mujijat dan teramat cepat.
“Ternyata masih ada tokoh hebat lainnya lagi dari pihak
lawan, hmmmmm bukan hal mudah menghadapi mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 422


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

malam ini. Biarlah aku pergi sebelum keadaan menjadi


semakin memburuk” demikian si Lhama tua akhirnya
mengambil keputusan dalam hati. Dan segera dikerjakannya.
Dalam puncak ilmu sihir dan ilmu silatnya, dia
mendorongkan telapak tangannya ke arah Kwi Song. Dan
kembali seakan ratusan telapak tangan menerpa dan
menerjang Kwi Song. Setidaknya begitu di mata hampir semua
mereka yang menonton pertarungan seru itu. Tetapi Souw
Kwi Song sendiri telah tenggelam sepenuhnya dalam kekuatan
batin binaan gurunya Kian Ti Hosiang. Karena itu, dia segera
tahu bahwa lawan memang sedang menggunakan “ilmu
pembingung mata dan pikiran”. Di kerahkannya kembali ilmu
kebanggaan gurunya, Ilmu Pek-in Tai-hong-ciang (Tangan
Angin Taufan Awan Putih), sambil memapak pukulan lawan
yang bertenaga penuh itu:

Episode 8: Pertempuran Dalam Perjalanan (2)


Kembali terjadi benturan hebat antara keduanya.
Hebatnya, tidak ada seorangpun dari penonton yang
mendengar dan merasakan akibat dari benturan dahsyat itu.
Berbeda dengan Souw Kwi Song dan penyerang itu yang
memang berada dalam lingkaran pusaran perbenturan
kekuatan yang dibatasi oleh kekuatan mujijat. Keduanya
mengalami bukan hanya akibat benturan pukulan yang
menerpa tubuh, tetapi juga masih terganggu dengan
pekaknya bunyi yang memukul langsung ke kedalaman tubuh
mereka. Tetapi, jelas bahwa dari akibatnya, Souw Kwi Song
memang masih kalah seurat. Kembali dia mundur sampai

Tarian Liar Naga Sakti I 423


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hampir tiga langkah ke belakang, sementara lawannya


terdorong hanya satu langkah saja. Wajah Kwi Song sudah
memucat sementara lawannya sendiripun tidak kurang
merananya meski tidak seberat Kwi Song.
Sebagian besar penonton adalah pentolan-pentolan ilmu
silat. Karena itu, mereka sadar sepenuhnya bahwa
pertarungan yang terjadi benar-benar hebat dan teramat
dahsyat. Meski mereka tidak melihat dan mendengar
benturan-benturan yang terjadi, tetapi getaran-getaran
mujijat akibat dari benturan pukulan kedua orang yang
bertarung menyerang langsung ke mata dan telinga batin.
Efeknya tentu jauh lebih kuat dibandingkan dengan serangan-
serangan ke bagian fisik mereka belaka. Itulah sebabnya
semua orang menahan nafas saking tegang dan saking
kagumnya terhadap dua orang yang bertarung secara hebat
itu. Bahkan manusia-manusia berjubah dan berkerudung
hijaupun nampak terkesima memandang kedua tokoh yang
sedang bertarung seru itu.
Hanya saja, begitu benturan terjadi tubuh Lhama tua yang
begitu sakti nan digdaya tersebut telah langsung melenting
jauh ke belakang. Bersamaan dengan mundurnya dia
kebelakang, Thay Si Lhama dan Thay Ku Lhama beserta
dengan seorang anak muda yang membentur Thio Su Kiat
tadi, juga berkelabat pergi menyusul si Lhama tua. Rupanya
Lhama tua itu telah memberi peringatan untuk meninggalkan
tempat itu kepada murid-muridnya. Kelihatannya
penyerangan terakhir yang dilakukannya tadi, memang
dimaksudkan untuk secara sengaja memberi mereka moment
yang tepat guna meninggalkan ruangan tanpa rintangan

Tarian Liar Naga Sakti I 424


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

orang-orang. Benar saja, tidak lama terdengar sebuah suara


mengaung meski Lhama itu telah pergi: “Anak muda engkau
hebat juga. Kian Ti Hosiang si tua itu memang tidak percuma
mendidikmu. Tetapi beritahukan ke kawanmu yang berada di
balik tumpukan barang antaran itu, tidak perlu bersembunyi
lagi, lain kali kita akan bertemu lagi untuk menentukan siapa
kalah dan siapa yang menang. Kalian masih harus membayar
hutang kematian anggota perguruanku”. Bersamaan dengan
mengalunnya suara itu, manusia-manusia berjubah dan
berkedok hijau, juga ternyata telah ikut menyusul pergi
meninggalkan ruangan tersebut.
Dan melihat kalau lawan-lawan telah meninggalkan
arena, Kwi Song telah dengan segera mengumpulkan kembali
tenaga dan semangatnya akibat benturan hebat dengan
Lhama tua tadi. Sementara itu Beng Kui, Giok Tin dan Giok Li
sama seperti Su Kiat, Sian Nio dan Keenam anggota Barisan 6
Pedang membiarkan saja lawan-lawan mereka pergi. Pertama,
karena mereka masih takjub dengan pertempuran Kwi Song
melawan Lhama tua yang sangat sakti tadi. Selain itu, karena
mereka merasa tidak cukup aman mengejar lawan yang sudah
pergi melarikan diri. Dari sebaliknya mengejar lawan, mereka
justru bersama memandangi Kwi Song yang sedang
memulihkan diri dengan rasa kagum dan takjub.
Tidak berapa lama kemudian beberapa orang yang
tadinya terpancing pergi mengejar Lhama Tibet yang seorang
lagi telah kembali bergabung. Nampaknya mereka tidak
mampu mengejar Lhama tersebut, tetapi keadaan mereka
juga tanpa halangan. Orang-orang tersebut adalah anak murid
perguruan Thian San Pay yang sudah cukup tinggi

Tarian Liar Naga Sakti I 425


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tingkatannya. Tetapi, ketika anak murid Thian San Pay


tersebut mengetahui adanya 3 orang anak murid Lembah
Salju Bernyanyi dalam ruangan tersebut, sontak keadaan
mendadak menjadi tegang. Terutama ketika pemimpin dari 10
anak murid Thian San Pay itu berkata:
“Permusuhan kami dengan Lembah Salju Bernyanyi harap
dimaafkan membuat kami harus menyelesaikannya sekarang
ini. Terlampau banyak korban anak murid Thian San Pay yang
dibantai mereka ....... anak-anak, maju ....”
Tetapi, belum lagi anak murid Thian San Pay bergerak
maju, Thio Su Kiat telah maju ke tengah ruangan sambil
berkata:
“Tahan ....... Saudara Oh Yan Cau, dengarkan kata-kataku
terlebih dahulu, tahan kemarahanmu. Keadaan dan kondisi
kita pada hari ini dan hari seterusnya perlu membuat kita
lebih menahan diri ...”
Melihat Thio Su Kiat telah majukan diri, Oh Yan Cau yang
menjadi Wakil Ciangbundjin urusan luar dari Thian San Pay
memandang penuh keraguan. Tetapi bara kemarahan dari
matanya belum memudar. Dengan masih menahan rasa
amarah kepada ketiga orang dari Lembah Salju Bernyanyi itu,
diapun kemudian memandang kearah Su Kiat sambil berkata:
“Duta Hukum, silahkan jika ada yang hendak engkau
sampaikan. Kami dari Thian San Pay akan bersabar sementara
....”
“Saudara Oh Yan Cau, Duta Agung Lembah Pualam Hijau
telah menitahkan kepadaku untuk jika bertemu pihak Thian

Tarian Liar Naga Sakti I 426


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

San Pay dan Lembah Salju Bernyanyi agar meminta kedua


belah pihak bersabar sebentar. Bukan hanya Thian San Pay,
tetapi juga Lembah Salju Bernyanyi. Untuk urusan Lembah
Salju Bernyanyi dengan Thian San Pay, Duta Agung telah
menjanjikan akan turun tangan untuk ikut membantu
penyelesaiannya. Bahkan beliau telah melihat sejumlah
kejanggalan yang akan segera diselidiki setelah semua urusan
di Lembah Pualam Hijau selesai. Selain itu Saudara Oh, kita
sedang menuju ke pesta yang melibatkan Thian San Pay,
bukankah adalah baik untuk sedikit menahan diri pada saat
ini?” Thio Su Kiat menjelaskannya dengan sabar.
“Duta Hukum, apakah ini berarti kami harus menelan
hinaan dan kematian begitu banyak saudara-saudara
seperguruan kami beberapa waktu yang lalu? ..... Apakah
kami harus membiarkan sebanyak 50 jiwa anak murid Thian
San Pay untuk penasaran dengan berjalan bersama musuh-
musuh perguruan kami”? Oh Yan Cau masih tetap berkeras.
“Saudara Oh Yan Cau, Duta Agung Lembah Pualam Hijau
sendiri yang bahkan akan turun tangan menyelesaikannya”
Dan mendengar hal tersebut, kemarahan Oh Yan Cau
banyak berkurang. Tetapi, dia masih tetap tidak mampu
berlaku ramah dan berbasa-basi dengan Beng Kui, Giok Tin
dan Giok Li. Untungnya, ketiga anak muda inipun tidak ada
yang sumbu emosinya pendek dan mudah meledak. Bahkan
Giok Li sendiripun nampaknya tidak mudah tersulut.
Sebaliknya, matanya lebih banyak memandang dan
mengagumi Kwi Song yang sudah hampir menyelesaikan
samadhi mengumpulkan tenaga dan semangat yang banyak
dihamburkan tadi.

Tarian Liar Naga Sakti I 427


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Baiklah, jika demikian biarlah kami meminta keadilan


tersebut melalui Duta Agung segera setelah pesta ini usai”
sambil berkata demikian dengan menarik nafas panjang Oh
Yan Cau, wakil ciangbundjin Thian San Pay kembali
menyimpan pedangnya diikuti oleh anak murid Thian San Pay
lainnya.
“Terima kasih atas pengertian saudara Oh. Percayalah,
Lembah Pualam Hijau akan membantu Thian San Pay dan
Lembah Salju Bernyanyi untuk menemukan keadilan bagi
kedua belah pihak”
Keadaanpun sedikit mereda. Kemarahan Oh Yan Cau
dapat dikendalikannya meski masih berat “bersahabat”
dengan Beng Kui serta kakak beradik Giok Tin dan Giok Li.
Sementara itu, ketegangan itu sedikit teralihkan ketika Souw
Kwi Song selesai dengan upaya pemulihan dirinya. Begitu
melihat banyak orang dalam ruangan tersebut, Kwi Song telah
bergumam:
“Sungguh hebat Pendeta Lhama asal Tibet itu. Herannya
ilmu-ilmunya memiliki begitu banyak kemiripan dengan ilmu-
ilmu Siauw Lim Sie kami. Entah siapa gerangan dia yang
sesungguhnya”?
“Saudara Kwi Song, bagaimana keadaanmu sekarang”? Su
Kiat melihat peluang mengalihkan ketegangan ke topik
percakapan lain.
“Saudara Su Kiat, semua baik-baik saja. Bagaimana
kabarmu sekarang”?

Tarian Liar Naga Sakti I 428


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Seperti yang engkau lihat, kami semua juga baik-baik


saja. Bagaimana dengan saudara Kwi Beng? Mengapa aku
tidak melihatnya bersama saudara Kwi Song? bertanya Su Kiat
dengan heran melihat Kwi Song berjalan sendirian.
“Acccccch, panjang ceritanya saudara Su Kiat. Kwi Beng
koko yang telah memilih jalannya sendiri untuk menjadi
Pendeta di Kuil Siauw Lim Si cabang Poh Thian”
“Maksud saudara Kwi Song, saudara Souw Kwi Beng itu
sekarang sudah, ..... sudah”? kalimat Thio Su Kiat terputus.
“Benar saudara Su Kiat, dan aku meninggalkannya
sekarang ini agar dia mampu berpikir dan mengambil
keputusan bagi pilihan hidupnya secara jernih. Dia ditemani
seorang suheng kami di Poh Thian”
“Acccccccchhhhhhhhh .....” hanya desahan yang mampu
dikeluarkan Su Kiat. Dia tahu benar apa yang berada didalam
hati Kwi Beng terhadap sumoynya Kiang Li Hwa yang akan
segera menikah beberapa hari kedepan. “Apakah karena
urusan pernikahan sumoy ataukah .....”? Su Kiat mencoba
menebak-nebak dalam hatinya, tetapi dia tetap tidak sanggup
menemukan jawaban. Baginya adalah sebuah keanehan jika
Kwi Beng memilih jalan agama. Bagaimanapun yang mampu
menjawabnya hanyalah Kwi Beng. Meski Kwi Song juga sedikit
banyak mengetahui alasan lain Kwi Beng. Tetapi setelah
berdebat beberapa waktu lamanya, akhirnya Kwi Song
memilih membiarkan kakak kembarnya untuk beberapa
waktu kedepan merenungi diri dan hidupnya.
“Sudahlah saudara Su Kiat. Koko Kwi Beng sedang
merenungi keputusannya. Bagaimana dengan keadaan kita

Tarian Liar Naga Sakti I 429


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sekarang ini”? tanya Kwi Song yang tidak ingin membahas


masalah Kwi Beng berlama-lama.
“Terima kasih atas bantuanmu saudara Kwi Song. Secara
umum tiada satupun diantara pihak kita yang terluka, begitu
juga nampaknya dengan keadaan pihak lawan. Untunglah ada
bantuan saudara Kwi Song, jika tidak, akan teramat sulit
menandingi Lhama tua tadi. Dia sungguh hebat luar biasa.
Mungkinkah dia yang dipanggil dengan nama Thay Pek Lhama,
paman guru dari mendiang Bouw Lek Couwsu yang binasa di
Bu Tong Pay itu”?
“Hmmmm, sangat mungkin jika demikian. Tingkat
kepandaiannya jauh melampaui Bouw Lek Couwsu meski ilmu
mereka pada dasarnya hampir sama. Jelas tokoh ini selain
lebih tua, juga jauh lebih sakti dibandingkan keponakan
muridnya. Menurut suheng di Poh Thian, memang ada tokoh
bernama Thay Pek Lhama yang menyimpang dan berkhianat
di Tibet. Tetapi, justru dia jauh lebih lihay dan berbakat
dibandingkan paman guru maupun guru dari Bouw Lek
Couwsu. Mungkin hanya wakil Dalai Lhama dan Toa
Suhengnya Thay Hok Lhama yang akan sanggup mengimbangi
atau mengalahkan tokoh ini” jelas Kwi Song.
“Pantas jika demikian. Tapi, ach, maafkan jika aku lupa
memperkenalkan sahabat sahabat kita yang lain yang ikut
membantu dalam pertempuran tadi. Meskipun beberapa dari
mereka, aku sendiripun masih belum begitu mengenal” Su
Kiat telah bertindak sebagai tuan rumah bagi semua. Karena,
sudah jelas Thian San Pay sebagai pengawal ataupun
pembawa barang antaran akan sulit menjadi tuan rumah bagi
pihak Lembah Salju Bernyanyi.

Tarian Liar Naga Sakti I 430


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Mari, mari kuperkenalkan kepada kita sekalian, pendekar


muda dari Siauw Lim Sie, Souw Kwi Song. Dia ini salah satu
pendekar muda yang menumbangkan Thian Liong Pang
beberapa bulan lalu. Bahkan bersama kakak kembarnya, dia
ini dicantumkan dalam daftar 10 jago top rimba persilatan
Tionggoan” demikian Su Kiat dengan gembira dan bangga
memperkenalkan Souiw Kwi Song. Penegasan dan
perkenalannya ini langsung mengena di hati banyak orang,
terutama ketiga murid Lembah Salju Bernyanyi. Ketiganya
kagum dan memberi perhatian dengan level dan kualitas yang
berbeda-beda.
Beng Kui memandang kagum luar biasa melihat
bagaimana Kwi Song tadi bertahan terhadap serangan luar
biasa dari lawannya. Dia mengakui bahwa menghadapi Lhama
tua tadi, dia masih belum sanggup. Melihat kesanggupan Kwi
Song, Beng Kui benar-benar jadi ingin berkenalan dan
bersahabat. Apalagi, Kwi Song ternyata namanya turut
tercantum dalam daftar 10 jago top rimba persilatan
Tionggoan. “Pantas dia demikian lihay” demikian Kwi Song
dalam hatinya dan bertekad untuk berkenalan dan berteman
dengan Kwi Song.
Jika Kwi Song memantapkan hati untuk berkenalan dan
berteman, maka Giok Tin yang terlihat biasa saja dan merasa
wajar. Benar, diapun kagum akan kehebatan Kwi Song, tetapi
masih dalam batas yang wajar. Dan diapun sudah barang
tentu menyimpan keinginan yang sama dengan Beng Kui jika
bisa. Yakni ingin berkenalan dan berteman baik dengan Souw
Kwi Song. Sekali lihat, Giok Tin sudah tahu jika Kwi Song
adalah seorang yang berwatak pendekar sejati, dan meski

Tarian Liar Naga Sakti I 431


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

gagah dan tampan tetapi nampaknya tidaklah gemar pipi licin.


Dan bukan pemuda mata keranjang. Layak jadi sahabat.
Lain Giok Tin lain lagi adiknya Giok Li. Gadis yang sedang
mekar-mekarnya dan cantik jelita ini memang sedang dalam
masa pubernya. Karena itu, wajar jika dia telah dengan
senyam senyum memandang penuh kekaguman dan rasa suka
tak tersembunyikan terhadap Kwi Song. Apalagi dalam
balutan jubah putih, Kwi Song memang nampak gagah dan
tampan. “Meski tidak setampan Lie Hong po, tetapi yang ini
nampak lebih gagah” desis Giok Li dalam hati. Wajar anak
gadis muda usia dan sedang mekar-mekarnya untuk mudah
menyukai dan menyenangi seorang pemuda. Apalagi pemuda
sehebat Kwi Song. Dalam waktu beberapa hari saja, Cui Giok Li
sudah menaruh simpati setidaknya terhadap dua orang
pemuda pilihan. Sungguh luar biasa.
Tetapi, tetap saja watak gagah didikan gurunya melekat
dalam diri Giok Li. Karena itu, bersama kakak dan toa
suhengnya diapun kemudian berkenalan dengan Souw Kwi
Song. Dan kemampuan Kwi Song yang seperti Tek Hoat sangat
pandai bicara, dengan mudah membuat suasana akrab
dengan ketiga anak muda itu. Tentunya termasuk dengan
Giok Li yang tidak menyembunyikan rasa sukanya. Kwi Song
bukannya tidak mengerti akan rasa suka Giok Li, diapun
menyukai gadis yang terbuka dan ceria itu. Tetapi, masih
terbersit sedikit “rasa sakit” ketika melihat gadis yang
disukainya lebih memilih temannya yang lain.
Kwi Song sebetulnya menyukai Siangkoan Giok Lian,
tetapi sayangnya sahabat kentalnya Liang Tek Hoat lebih
dahulu menarik hati Giok Lian dan bahkan telah saling

Tarian Liar Naga Sakti I 432


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengikat janji untuk menikah setelah pertarungan dengan


Lam Hay, Bengkauw dan utusan Thian Tok (India). Karena
“rasa sakit” itulah Kwi Song bersama kakaknya yang
menderita sakit serupa menyepi ke Poh Thian, menemui
suheng mereka dan banyak berlatih. Mereka berdua memang
mengalami kemajuan hebat dalam ilmu silat, berhasil
menembus tahapan kedua dari ilmu mujijat Kolomoto Ti Lou,
tetapi gagal dalam cinta.
Itulah sebabnya Kwi Song mampu bersikap terbuka dan
bahkan lebih dewasa dalam bergaul dengan lawan jenisnya.
Setitik rasa sukanya melihat Giok Li dan Giok Tin, tetapi dia
telah jauh lebih matang secara emosional untuk tidak terseret
lebih jauh. “Biarlah semua mengalir sebagaimana adanya”
tekadnya dalam hati. Dan keadaan ini membuat Giok Tin
sangat menghargainya sebagai sahabat dan membuat Giok Li
semakin menyukainya. Entah siapa yang akan dipilih Giok Li
jika disandingkan Kwi Song dengan Lie Hong Po. Yang jelas,
bibit-bibit kekaguman telah menghiasi hatinya dan tinggal
selangkah berubah memekar menjadi rasa yang lebih dalam,
yang orang-orang menyebutnya CINTA. Cinta kepada siapa?
Begitu mengenal Kiang Sian Nio, keadaan menjadi
semakin cair. Karena meski tidak sebinal Giok Li, tetapi Sian
Nio juga bukannya gadis pemalu yang jarang bergaul.
Sebaliknya, diapun gemar bersahabat dan mengenal banyak
orang. Begitu melihat Souw Kwi Song, dia sudah bisa menerka
siapa dia. Karena dia telah banyak mendengar siapa anak
muda berpakaian putih itu dari kakaknya dan juga bahkan dari
subonya. Dan paduan Sian Nio, Giok Li dan Kwi Song,
membuat suasana tegang secara perlahan mulai cair. Apalagi,

Tarian Liar Naga Sakti I 433


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ketika pihak Thian San Pay mengetahui bahwa ketiga kakak


beradik dari Lembah Salju Bernyanyi itu, ternyata telah ikut
menyabung nyawa untuk mempertahankan barang antaran
mereka. Hanya, tetap saja ada ganjalan dalam hati mereka.
Demikianlah rombongan itu akhirnya memutuskan untuk
beristirahat beberapa jam lagi untuk kemudian berjanji akan
berjalan bersama pada pagi menjelang siang untuk menuju
Lembah Pualam Hijau.
==================
Rombongan itu berjalan tidak terburu-buru tetapi juga
tidaklah sangat lamban. Di bagian depan rombongan yang
berjumlah lebih dari 20 orang tersebut berjalan Thio Su Kiat,
Duta Hukum Lembah Pualam Hijau. Di belakangnya berjalan
dengan rapih Barisan 6 Pedang yang sedang bertugas
menyambut dan mengawal barang antaran dari Thian san Pay.
Sementara itu, di bagian kiri dan kanan berbaris masing-
masing 5 orang anak murid Thian San Pay. Hanya, jika di
bagian kanan dikawani oleh Cui Giok Li dan Kiang Sian Nio
yang dengan cepat menjadi akrab, maka di sebelah kiri
dikawani oleh Beng Kui dan Giok Tin. Tidak nampak adanya
pendekar kembar Siuw Lim Sie Souw Kwi Song berjalan
bersama dengan rombongan yang sedang menuju Lembah
Pualam Hijau itu.
Perjalanan dilakukan tidak tergesa-gesa, tetapi nampak
jelas dilakukan dengan penuh kewaspadaan. Serangan di
penginapan dalam kota Ceng seng menyadarkan semua orang
bahwa mereka sedang menjadi target dari setidaknya dua
kelompok yang berbeda. Karena itu, semua bersiaga penuh.

Tarian Liar Naga Sakti I 434


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kecuali kedua orang sahabat baru yang tetap saja cekikikan


dan berbicara dengan lepas tanpa beban. Keduanya adalah
Sian Nio dan Giok Li yang masing-masing gembira karena
beroleh teman seperjalanan yang nampaknya cocok dalam
banyak hal. Dengan cepat keduanya sudah saling panggil
kakak dan adik. Ternyata Sian Nio berusia lebih tua daripada
Giok Li meski hanya berselisih 3-4 bulan semata. Karena itu,
Sian Nio yang menjadi “enci” dari Giok Li. Demikianlah
keduanya tidak kekurangan bahan berceloteh menghabiskan
waktu dan kepenatan sepanjang perjalanan.
Hanya saja, ketegangan dalam perjalanan itu ternyata
tidak banyak mempengaruhi kedua gadis remaja itu. Bahkan
sambil berseloroh Giok Li berkata:
“Bagus juga enci Sian Nio jika mereka menyerang kembali.
Kali ini, kita harus memberi mereka tanda mata yang tak akan
mereka lupakan seumur hidup”
“Hihihi, engkau benar Li moi, kita harus membuat mereka
kapok mengganggu perjalanan orang. Biar mereka kita buat
seperti anjing yang tak sanggup untuk menggonggong lagi
.......”
“Hihihi, cici, jika anjing sudah tak bisa menggonggong lagi,
habis dia akan gimana dong nantinya”?
“Ah, adikku paling tidak dia masih bisa menggeram. Tapi
untuk menggigit pastilah tidak akan bisa lagi, hihihi, tinggal
ompongnya”
Begitulah, selama dalam perjalanan keduanya berseloroh
tiada hentinya. Ada saja bahan percakapan mereka. Bukan

Tarian Liar Naga Sakti I 435


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tidak perduli dengan keadaan dan kondisi mereka yang dalam


ancaman, tetapi bagi Giok Li yang penting ada suheng dan
kakaknya, dan semua aman. Begitu juga dengan Sian Nio,
yang penting ada Su Kiat dan Barisan 6 Pedang. Maka hal-hal
yang lain tidaklah terlampau perlu untuk dirisaukan. Maka
keduanya dengan bebas dan ceria bertukar cerita dan
bertukar kisah-kisah lucu yang pada akhirnya membuat
mereka terpingkal-pingkal berdua. Sangat kontras
dibandingkan dengan rombongan lainnya yang berwajah
serius dan terlihat berusaha tenang meski tegang.
Sedang ramai-ramainya mereka berseloroh secara
bergantian, tiba-tiba Su Kiat memberi isyarat untuk
menghentikan perjalanan. Dan secara otomatis semua orang
terlanda kekagetan dan ketegangan, tidak terkecuali Giok Li
dan Sian Nio. Tetapi tidak terdengar aba-aba ataupun instruksi
lainnya dari Thio Su Kiat. Yang jelas semua berhenti berjalan
dan Su Kiat nampak berbisik-bisik kepada salah seorang dari
Barisan 6 Pedang. Dan setelah itu, Thio Su Kiatpun kemudian
kembali memerintahkan rombongan untuk melanjutkan
perjalanan. Tetapi, salah seorang anggota Barisan 6 Pedang
yang tadi berbisik-bisik dengan Su Kiat, tak berapa lama
berjalan lebih lambat. Dia kemudian menyampaikan sesuatu
kepada Beng Kui dan seterusnya kepada Sian Nio dan Giok Li.
Perjalanan kembali berlanjut, kali ini secara lebih
perlahan. Canda Sian Nio dan Giok Li sudah tidak terdengar
lagi. Sebaliknya, keduanya nampak lebih serius dan memberi
perhatian lebih ke jalanan. Tetapi semakin mereka melangkah
maju ke depan semakin ketegangan menggerogoti
ketenangan mereka. Setiap sudut seakan mereka dinanti

Tarian Liar Naga Sakti I 436


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lawan. Dan repotnya, lawan berada dibalik kegelapan dan siap


sewaktu-waktu untuk menerjang. Ketegangan menyergap
mereka karena informasi yang diterima Su Kiat. Informasi
yang menyebutkan bahwa perjalanan mereka selalu dalam
pengamatan dan pengawasan beberapa kekuatan yang masih
belum menampakkan diri.
Penyebutan “beberapa” kelompok terhitung mengejutkan
Su Kiat. Setidaknya dia telah tahu bahwa ada kelompok
manusia “berjubah dan berkedok hijau” yang sejak dari Bu
Tong Pay memang mencari-cari “perkara” dengan Lembah
Pualam Hijau. Tetapi, selain kelompok itu, dia telah
menemukan jejak Lhama Tibet yang bertujuan balas dendam
dan mengincar Bu Tong, Siauw Lim, Kaypang dan Lembah
Pualam Hijau. Padahal, masih ada lagi kelompok pembunuh
yang meninggalkan jejak korban dengan sayatan bersilang
tanpa darah di tubuh korban. Selain kelompok kelompok ini,
adakah kelompok lainnya lagi?
Padahal, satu kelompok dari ketiga kelompok tadi, sudah
merupakan lawan berat. Dan juga dua dari tiga kelompok itu
telah menyerang mereka subuh tadi. Bagaimana jika kekuatan
penuh kedua atau ketiga kelompok itu menyatu dan
menyergap mereka di perjalanan? Bukankah keadaan akan
tambah berabe? Memikirkan hal tersebut membuat Thio Su
Kiat menarik nafas khawatir. Tetapi, dia mewarisi kejantanan
gurunya yang membesarkannya untuk Lembah Pualam Hijau.
Tak ada rasa takut sedikitpun, apalagi karena dia sedang
menjalankan tugas, sekaligus membimbing adik Duta Agung,
Kiang Sian Nio yang nyelonong untuk ikut dalam rombongan
pada saat-saat terakhir. Sudah barang tentu dia yang harus

Tarian Liar Naga Sakti I 437


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bertanggungjawab karena dialah pucuk pimpinan tertinggi


Lembah Pualam Hijau dalam menjemput dan mengawal
barang antaran tersebut. Untuk tugas itu, dia
mempertaruhkan banyak hal, karenanya meski khawatir,
tetapi Su Kiat tetap terlihat tenang dan tetap penuh percaya
diri.
Tetapi setelah memasuki sore hari bahkan menjelang
malam, sama sekali tidak ada lagi gangguan. “Mungkinkah
mereka merubah rencana dan strateginya”? demikian Su Kiat
bertanya-tanya dalam hati. Dan, memang demikian jawaban
yang diperolehnya menjelang malam. Hanya sebuah pesan
singkat yang diterimanya melalui sebuah kertas tetapi dengan
tulisan tangan seorang “wanita”. Tulisannyapun singkat saja
“Jalanan telah dibersihkan, lawan merubah rencana”. Hal
yang melegakan sekaligus membuatnya bertanya-tanya.
“Apakah mereka tahu jika barang antaran yang sebenarnya
sudah jauh mendahului rombongan ini”?. Tetapi, tentu saja Su
Kiat tidak mendapatkan jawabannya.
Yang menggirangkannya adalah, bahwa perjalanan
mereka seterusnya akan terasa lebih aman dan nyaman.
Meskipun perjalanan tinggal satu hari setengah lagi tanpa
beristirahat. Jikapun beristirahat di kota terdekat, masih
tersisa banyak hari sebelum pesta pernikahan di Lembah
Pualam Hijau berlangsung. Berpikir demikian, Thio Su Kiat
merasa jauh lebih lega dan mulai mengendorkan
kewaspadaannya. Sayang sekali dia keliru. Justru sore hari
kurang lebih sejam dua jam lagi sebelum gelap “sesuatu”
terjadi.

Tarian Liar Naga Sakti I 438


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tepat ketika mereka keluar dari jalanan yang agak berat


dan memasuki jalanan yang langsung menuju kota dimana
mereka berencana beristirahat, yakni Kota Cu Kui, tiba-tiba
telah menghadang di jalanan 5 orang yang semuanya
berjubah dan berkerudung hijau. Tidak tanggung-tanggung
dan tidak berbasa-basi, seorang dari ke-lima manusia
berjubah dan berkerudung hijau itu telah berkata dengan
nada rawan namun penuh ancaman:
“Urusan di Ceng seng belum tuntas, kami sengaja menunggu
disini untuk menuntaskan urusan tersebut. Lebih baik jika
barang-barang itu ditinggalkan disini dan tuan-tuan semua
silahkan melanjutkan perjalanan. Jika tidak, maaf, kami
terpaksa bertindak keras”
Thia Su Kiat yang berjalan di depan selaku pemimpin
rombongan sedikit kaget karena mengira musuh telah
melepaskan niat menghadang mereka. Tetapi, tentu saja dia
siap sedia menghadapi penghadangan ini:
“Ach, setelah terpukul mundur di Ceng seng, tuan-tuan
masih tetap berniat mengulangi untuk digebah mundur dari
hadapan kami”?
“Hmmmm, kurang ajar, siapa yang mengatakan kami
sudah kalah? Mari, aku masih berkeyakinan akan mampu
keluar dari Barisan itu” setelah melirik salah seorang dari
manusia berkerudung hijau lainnya dan saling
menganggukkan kepala, merekapun maju berdua. Dan
Barisan 6 Pedang, begitu melihat isyarat dari Thia Su Kiat juga
telah maju mengatur barisan. Mereka segera mengenali
bahwa kedua manusia berjubah hijau itu adalah lawan
mereka di penginapan subuh tadi. Dan kedua orang itu,

Tarian Liar Naga Sakti I 439


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tadinya memang berkemampuan menahan serangan mereka


dan bertarung nyaris secara seimbang. Itulah sebabnya kali ini
Barisan 6 Pedang itu, memasang sikap lebih berhati-hati dan
bersiap menggunakan segenap kekuatan mereka.
Dan, pertempuran kali ini benar-benar jauh lebih seru dan
jauh lebih dahsyat dibandingkan dengan pertarungan di
ruangan sempit dalam kamar penginapan di Ceng seng. Kali
ini, dalam arena yang lebih luas dan lapang, Barisan 6 Pedang
lebih mampu mengembangkan kehebatan mereka.
Keampuhan mereka justru bertambah lihay jika di daerah
yang lebih lapang dan luas, karena mereka mampu mengatur
posisi bergantian secara lebih cepat dan tepat. Hanya, dalam
kagetnya, Barisan 6 Pedang juga menjumpai fakta betapa
meski kehebatan mereka meningkat, lawan justru lebih
mampu mengimbangi. Bahkan mampu memberi serangan
balasan yang terhitung membahayakan barisan tersebut.
Jelas sekali jika kedua lawan mereka telah lebih
mengenali langkah, perubahan serta beberapa bentuk
perubahan rahasia Barisan 6 Pedang. Karena itu, kedua lawan
itu lebih mampu mengantisipasi serangan Barisan 6 Pedang
dan bahkan juga melakukan serangan balasan yang tidak
kurang bahayanya. Kali ini Barisan 6 Pedang kini terbelit
pertarungan dahsyat yang tidak bisa diprediksi siapa yang
akan mampu keluar untuk memenangkan pertempuran itu.
Karena meski mampu menyeimbangkan posisi, kedua lawan
Barisan 6 Pedang juga telah mengerahkan kekuatan besar dan
kemudian baru sanggup mengimbangi kerjasama
penggabungan tenaga 6 orang yang bersilat dengan gaya
saling mengisi dan menyatukan tenaga dan semangat.

Tarian Liar Naga Sakti I 440


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Siapapun yang menyaksikan pertarungan itu akan


mengaminkan betapa serunya pertempuran itu. Karena kedua
lawan bergerak aneh, lincah, licin dan bahkan sesekali nampak
bagai burung yang beterbangan kian-kemari. Tak salah,
mereka memang telah mengerahkan puncak tertinggi
kekuatan sihir yang dikuasai. Untungnya ke-6 lawan mereka,
juga menyatukan semangat dan kekuatan, hingga mampu
menghalau serangan-serangan sihir lawan. Tetapi, itulah salah
satu yang membuat pertarungan itu berjalan imbang dan
saling serang.
Di arena lain, Su Kiat yang melihat Barisan 6 Pedang telah
dilibas lawan dan bertarung seru, telah menyambut seorang
dari manusia berjubah hijau itu. Dan keduanya telah
bertarung seru, saling serang dan bertahan dengan sama
hebatnya. Disini Su Kiat beroleh keuntungan, karena kegesitan
dan tenaga keduanya berimbang, hanya usia muda Su Kiat
membuatnya yakin akan mampu bertahan jauh lebih lama.
Karena itu, Su Kiat tidak takut untuk adu kekuatan, bahkan
terus menerus memaksa adu kekuatan. Sinkang Giok Ceng
yang sudah dikuasainya, telah membuatnya mampu
memulihkan diri dalam tarikan nafas 3-4 kali. Pertarungan di
arena kedua ini posisinya sedikit menguntungkan pihak Thian
San dan Lembah Pualam Hijau.
Sementara itu, Beng Kui telah kembali bertemu lawan
yang bertempur dengannya pada subuh tadi. Tetapi,
keadaannya lebih baik karena entah bagaimana, melihat Beng
Kui lebih banyak diserang lawan membuat Giok Li usil dan
memanasi Sian Nio untuk membantu suhengnya itu:

Tarian Liar Naga Sakti I 441


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Cici Sian Nio, coba lihat, toa suhengku sepertinya sedikit


terdesak melawan manusia berbaju hijau itu. Engkau harus
membantu suhengku itu. Kulihat, lawan yang seorang lagi
disana, juga tidak kurang saktinya. Aku harus melawannya
bersama dengan ciciku Giok Tin baru memiliki peluang untuk
bertahan atau bahkan menang. Maka menjadi tugasmu untuk
membantu toa suheng” bisik si usil Giok Li dengan alasan yang
sebenarnya dibuat-buat. Tetapi, Sian Nio tidak menyadari jika
sedang “dikerjai” Giok Li.
begitupun, memang dia sendiri menyimpan bibit
kekaguman atas anak muda yang selalu membantu pihaknya
itu. Gagah dan simpatik serta terlihat berwibawa. “Hampir
mirip Liong koko kalau sedang diam dan berpikir” berkata Sian
Nio dalam hatinya. Tanpa sadar dia membandingkan Beng Kui
dengan kakaknya Kiang Ceng Liong yang memang menjadi
tokoh idola dan sangat dihormati sekaligus dicintainya sebagai
kakaknya. Semua pria muda hampir selalu
diperbandingkannya dengan kakaknya selaku tolok ukur atau
pembanding. Jika terlampau jauh jaraknya, hampir mustahil
muncul rasa sukanya.
“Baiklah, biarlah aku membantu toa suhengmu ....” sambil
berkata demikian, dengan diiringi senyum dikulum di bibir
Giok Li, Sian Nio maju mendekati arena Beng Kui melawan
musuhnya. Dan, dengan kalimat singkat dia memberitahu:
“Saudara, biar aku membantumu mengusir orang-orang
jahat ini ....” sambil berkata demikian Sian Nio masuk ke
gelanggang membantu Beng Kui. Sementara Giok Tin
memandangi adiknya sambil mengagumi keusilannya yang
juga memang berkenan baginya. Yakni berusaha mencocok-

Tarian Liar Naga Sakti I 442


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

cocokkan suheng mereka dengan Sian Nio. “mudah-mudahan


usaha adikku berhasil” gumam Giok Tin dalam hati. Tetapi
kedua gadis itu tidak bisa lama-lama menikmati keberhasilan
mereka mendorong Sian Nio dalam satu arena dengan Beng
Kui. Karena orang terakhir yang berjubah dan berkerudung
hijau telah terkekeh-kekeh mendatangi mereka sambil
berkata dengan nada tengik dan ceriwis:
“Hehehehe, ada sepasang gadis cantik. Sayang kalau
dibiarkan menganggur. Wah, wah, wah, engkau seksi dan
manis sekali.......” hanya, sambil berkata demikian tangan si
ceriwis entah bagaimana dengan begitu cepatnya sudah
datang begitu dekatnya dengan pipi Giok Tin. Untunglah Giok
Tin sudah waspada sejak tadi, karena itu dia masih sanggup
menghindar kesamping dengan terburu-buru. Tetapi,
herannya tangan si ceriwis itu mengikuti gerakannya, kini
bahkan secara sangat kurang-ajar menuju ke gundukan
membukit yang indah menantang di dada Giok Tin. Hal ini
membuat murka baik Giok Tin maupun Giok Li.
Hanya saja, begitu lengan Giok Tin yang penuh amarah
tetapi tetap awas beradu dengan lengan si ceriwis dalam
menangkis serangan kurang-ajar ke arah buah dadanya,
lengannya tersampok dan tergetar. “luar biasa, dia hebat
sekali” keluh Giok Tin dalam hati. Dan giok Li yang memang
tumbuh dan sehati dengan encinya segera tahu kalau lawan
sangatlah hebat. Karena itu, begitu benturan terjadi, dia
segera berseru:
“Lihat serangan .....” dan meluncurlah dari tangannya
serangan hawa dingin yang langsung mengarah si ceriwis.

Tarian Liar Naga Sakti I 443


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Serangan itu sangat cepat dan berbahaya, tetapi kelihatannya


dihadapi secara santai oleh si ceriwis.
“hahahaha, hehehehe, majulah, majulah gadis-gadis
cantik. Sungguh sangatlah menyenangkan bermain-main
dengan kalian berdua ...... tentunya lebih senang lagi jika
mampu tidur berdua dengan kalian ......... hahahahaha” si
ceriwis terus berkoar koar dengan kalimat joroknya. Dan
adalah Giok Li yang tidak tahan dengan olok-olok seperti itu.
Giok Tin juga sebenarnya merah padam wajahnya, tetapi dia
segera melihat kalau lawannya agak aneh, mungkin rada
kurang waras. Tetapi, yang jelas lawan itu berkepandaian
masih jauh di atasnya, bahkan masih mengatasi mereka
berdua meski maju berbareng.
Sementara itu, baik Beng Kui dan Sian Nio maupun Thio
Su Kiat merasa agak aneh dengan pertempuran mereka.
Lawan mereka jelas-jelas memiliki kemampuan hebat, tetapi
kelihatannya mereka tidak begitu “serius” menghadapi
pertempuran itu. Yang nampak agak seru adalah pertempuran
antara Barisan 6 Pedang dengan dua manusia berjubah hijau.
Pertempuran itu benar-benar seru dan menegangkan dengan
posisi seimbang yang tercipta. Sementara pertempuran
mereka, Beng Kui dan Sian Nio melawan seorang manusia
berjubah hijau, lebih terasa sebagai sebuah “latihan”
ketimbang pertempuran hidup mati. Beng Kui dan Sian Nio
seperti memperoleh teman latih tanding yang tepat guna
mengembangkan ilmu mereka. Bahkan, tanpa sadar keduanya
jadi lebih banyak saling melindungi dan cenderung tidak
memperhatikan diri sendiri ketika menolong temannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 444


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Yang dialami Thio Su Kiat juga lebih kurang sama. Mereka


memang bertarung hebat, posisi keduanya seimbang. Bahkan
keduanya mengerahkan kekuatan hebat dalam pukulan-
pukulannya. Tetapi, setelah tahu posisi mereka imbang,
keduanya seperti tidak mengejar kemenangan. “Apa maksud
mereka sebenarnya”? Su Kiat jadi heran, curiga dan bertanya-
tanya dalam hati. Sungguh sulit dia menebak apa sebenarnya
yang direncanakan orang-orang itu. “Apa mereka sudah tahu
strategi mengantar barang antaran Thian San Pay ini” tebak
Su Kiat dalam hati, meski jawabannya tetap meragukannya.
Di arena pertempuran Giok Tin dan Giok Li melawan
manusia berjubah hijau yang ceriwis, justru pertempuran juga
agak sengit. Hal ini sebetulnya dipicu sikap kurang ajar dari si
ceriwis yang sedikit-sedikit berusaha menyentuh dan
mengusap bagian terlarang di tubuh kedua gadis itu.
Terutama lebih sering dia mengarahkan tangan mesumnya
kepada Giok Tin yang memang terlihat sangat sexy dan
berdaya tarik seksual yang tinggi. Jangankan si ceriwis ini, pria
normal lainpun akan memandang bergairah ke arah tubuh
Giok Tin yang memang penuh pesona dan daya tarik bagi
lawan jenisnya. Dandanan sopanpun tidak sanggup menutupi
pesona dan daya tarik seksnya yang memang tinggi dan
mengundang pria manapun.
Giok Li nyaris kalap menghadapi keceriwisan itu.
Untungnya ada kakaknya yang selalu mengingatkannya.
Tetapi, betapapun amarah berkobar-kobar di dadanya. Dan
itu membuatnya sering membuka peluang terserang lawan
secara sangat hebat. Untungnya lawan juga tidak bermaksud
melukai dan menyerangnya guna melukai atau membunuh.

Tarian Liar Naga Sakti I 445


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi hanya bemaksud menggoda dan mengelus lembut


tubuhnya, dan inilah yang memurkakannya. Perbuatan lawan
yang demikian itu, akhirnya membuat Giok Li semakin lama
semakin bertambah kheki dan murka. Dia jadi bertarung
habis-habisan dan mati-matian guna menyerang dan melukai
lawannya. Jika mampu membunuhpun, pasti akan dengan
senang hati dilakukan gadis muda yang sedang marah itu.
Lama-kelamaan, menghadapi kemurkaan Giok Li yang
menyerangnya dengan gencar dan habis-habisan, si ceriwis
kesal juga. Dia memang berkali-kali nyaris menyentuh dan
mengusap lembut Giok Tin, tetapi selalu terhalang oleh
terjangan Giok Li yang sedang murka. Sadar jika tidak
menjinakkan Giok Li dia tidak akan sanggup menyentuh tubuh
sexy Giok Tin, si ceriwis mengganti strategi. Tiba-tiba
lengannya bergerak dan seperti berubah menjadi seratusan
lebih ular yang menyerang terutama ke arah Giok Li.
Bagi seorang gadis, binatang yang paling menjijikkan dan
dihindari bukan karena berbahaya, tetapi geli dan jijik adalah
cacing dan ular. Dan kini, lengan si ceriwis berubah bagai
seratusan lebih ular yang sedang menyerang dan
mengintainya kemanapun dia bergerak. Hal ini secara
otomatis membuat Giok Li menjadi goyah. Untungnya
kakaknya Giok Tin sempat berteriak:
“Ilmu sihir .......”
Dan teriakan ini sungguh manjur dan ampuh. Giok Li
akhirnya dengan cepat sadar kalau sedang berhadapan
dengan jago ilmu sihir, segera bergerak cepat. Dia
memusatkan keuatannya dan kemudian bergerak dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 446


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pedang kini tergenggam di tangan. Dia memang mampu


mengusir rasa takut dan jijiknya, tetapi karena kekuatan
mereka terpaut cukup jauh, hanya sebentar dia
membebaskan diri dari sihir. Selanjutnya, dia kembali
tenggelam dalam kekagetan dan rasa jijik serta geli melihat
puluhan ular mengejar-ngejarnya. Untungnya dia tahu itu
hanyalah sihir. Dan setelah berkali-kali melakukan pengerahan
kekuatan sinkang, dia mampu sesekali menjinakkan sihir itu.
Begitu berulang-ulang, Giok Li dan Giok Tin tenggelam dalam
perangkap ilmu sihir lawan. Tetapi keduanya bagaimanapun
adalah murid seorang tokoh sakti yang sangat hebat. Dan
tentunya tidak mudah mereka menyerah begitu saja, apalagi
dalam ancaman penghinaan orang.
“Enci, tutup mata dan gunakan Hui Liong ......” bisik Giok
Li yang kini berubah tabah menghadapi lawan berat. Dan
tindakannya diikuti Giok Tin yang segera melolos senjatanya
bersamaan dengan memejamkan mata. Kini mereka siap
melakukan perlawanan hebat. Menjaga nama baik dan
bertahan dari musuh.
Si ceriwis yang menyaksikannya sedikit tertegun. Tidak
disangkanya jika lawan masih berkemampuan bertempur
setelah terpengaruh oleh sihirnya beberapa saat tadi. Bahkan,
keduanya kini telah siap untuk melontarkan serangan pedang
yang bisa ditebaknya pastilah sakti dan berbahaya. Meski dia
lebih kuat dan sakti, tetapi dia sadar kedua lawannya ini juga
memiliki bekal dari orang-orang sakti. Dan dalam posisi
seperti itu, si ceriwis menjadi sedikit kesal. Bukan saja
nafsunya meremas bagian menggairahkan di tubuh Giok Tin
lama tertunda, bahkan kini dia diancam untuk diserang

Tarian Liar Naga Sakti I 447


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan pedang. “Tidak, kalian harus melihat bagaimana aku


menundukkan kekerasan hati kalian” demikian dia berdesis
dan bersiap.
Bersamaan dengan terbangnya serangan dua bilah
pedang ke arahnya, si ceriwis menggerak-gerakkan lengannya.
Dan dari sana keluar bunyi-bunyian mendesis bagai keluar
dari mulut seekor ular raksasa. Memang, ilmu andalan tokoh
ini adalah bergaya ular dengan nunasa magis yang keluar dari
desisan ular besar. Dia menjadi marah, karena bersamaan
desiran angin pukulan sedingin salju bagaikan membentuk
tembok di depannya. Dan dia harus terlebih dahulu
memecahkan tembok dinding dingin yang kini membatasinya
berhadapan dengan kedua anak gadis yang hebat dan
menimbulkan rangsangan baginya itu.
Kini diapun menyerang. Desisan suara ular besar semakin
keras dan merusak konsentrasi lawan. Bahkan kedua pedang
terbang yang mengejarnya, tak sanggup melukainya, tetapi
terpental atau terpeleset oleh kenyal, licin dan liatnya kulit
tubuh si ceriwis yang hebat itu. Tetapi sebaliknya, pukulannya
merusak tembok dingin dihadapannya dan kini pukulannya
mengarah langsung kepada lawan. Giok Li yang menjadi
pengendali pedang terbang sedang kehilangan tempo, karena
pedangnya sulit dikendalikan setelah dipelesetkan si ceriwis.
Giok Tin yang melontarkan pukulan dingin, terdorong sampai
6-7 langkah ke belakang, kalah tenaga dan dari mulutnya
mengalir darah, meskipun tidaklah banyak.
Giok Li yang kaget melihat cicinya terluka menjadi lupa
diri. Dengan berani dan nekad dia menahan serangan kedua
tangan lawan yang memang ditujukan kepada dirinya. Mata

Tarian Liar Naga Sakti I 448


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lawannya sudah berubah liar, nyalang dan seperti mata orang


tidak waras. Tetapi, kekuatannya sungguh mengerikan. Giok
Tin saja terdorong demikian jauh dan terluka, bagaimana
dnegan Giok Li? Untuk menyingkir memang sudah kasip,
karena itu dengan mengeraskan hati dikerahkannya seluruh
kekuatannya guna menangkis serangan lawannya.
“Celaka, jangan .......” terdengar jeritan penuh
kekhawatiran. Tetapi teriakan itu sudah amat terlambat jika
diarahkan kepada Giok Li. Dan orang yang berteriak itu sadar
bahwa bahaya mengancam Giok Li. Sebab ketika menyerang
Giok Tin, si ceriwis masih menahan sebagian tenaganya, tetapi
melawan Giok Tin, dia mengerahkan tenaga lebih besar. Hal
ini nampaknya disadari oleh pendatang yang berteriak
mengingatkan Giok Li namun sudah kasip. Orang yang
mengeluarkan suara tadi ternyata memiliki gerakan cepat dan
pesat, karena sambil berteriak diapun mendekat ke arena dan
segera setelah benturan Giok Li dan si ceriwis terjadi,
lengannya telah menopang tubuh Giok Li.
Usahanya sangat tepat, sebab jika terlambat sedetik saja
lagi, maka benturan yang lebih besar akan sangat merusak
tubuh Giok Li. Untungnya, pada saat yang begitu tepat, si
pendatang mampu menopang tubuh Giok Li dan menyalurkan
tenaga saktinya ketubuh Giok Li. Bahkan sambil tangan
satunya menyalurkan tenaga, tangan satunya lagi secara luar
biasa melakukan dorongan ke arah si ceriwis sambil
membentak keras:
“Engkau keterlaluan, enyah ........”

Tarian Liar Naga Sakti I 449


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan akibatnya, tubuh si ceriwis terdorong sampai 4-5


langkah ke belakang. Bukan karena kalah hebat, tetapi karena
memang pada saat itu bagian tenaga peindung badannya jauh
berkurang akibat menyerang Giok Li. Maka ketika si
penyerang mendorongnya, diapun terlontar ke belakang
beberapa langkah. Sementara itu, melihat siapa penolongnya,
mulut Giok Li segera tersenyum sambil berkata:
“Hong Po koko, terima kasih. Engkau .... engkau
menyelamatkan nyawaku ......” meski tersenyum, tetapi dari
mulut gadis itu mengalir darah. Hanya saja, sekali lihat Hong
Po tahu kalau luka itu tidaklah berat.
“Hmmmm, engkau terlalu nekad moi-moi, tidak
seharusnya menghadapinya dengan bertukar pukulan. Dia
terlalu hebat untuk engkau layani dengan adu pukulan”
“Toch akhirnya ada engkau Hong Po koko untuk
menolongku ...” Giok Li bersuara lemah, tetapi kalimatnya
membuat Lie Hong Po terharu. Anak muda itu terharu
mendengar kepercayaan gadis itu yang demikian besar
terhadapnya. Karena itu, sambil mengeraskan hati, dia
kemudian berkata:
“Cepat bersila, sembuhkan dirimu. Tenagamu cukup
untuk melakukannya ...”
“Baik koko, harap engkau menjagaku dan juga melihat
keadaan enciku”, Sambil berkata demikian, Giok Li sudah
langsung bersemadhi dann memusatkan tenaga untuk
melakukan pengobatan dengan tenaga dalam. Dan Hong Po
kemudian memeriksa kondisi Giok Tin yang juga terluka sama
parahnya dengan Giok Li akibat beradu pukulan dengan si

Tarian Liar Naga Sakti I 450


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ceriwis tadi. Melihat Giok Tin ternyata tidak berhalangan dan


juga si ceriwis yang memandanginya tanpa tahu apa yang
harus dilakukan, Lie Hong Po memandang sekejap ke arah si
ceriwis. Dan setelah itu dia berteriak:
“Awas pukulan ........”
Lie Hong Po dengan cepat menyerang si ceriwis yang juga
mengerahkan tenaganya untuk menangkis. Akibatnya, Lie
Hong Po terdorong sampai 3 langkah ke belakang, tetapi
lawannya mundur sampai lima langkah. Kembali Lie Hong Po
menyerang dan benturan keduanya tak terhindarkan. Dan kali
ini diakhiri dengan si ceriwis yang terlontar ke belakang.
Begitu hinggap, dia langsung melayang menjauh, kebetulan
dekat dengan arena pertempuran kedua kawannya melawan
Barisan 6 Pedang. Dan sambil berteriak kepada rekan-
rekannya:
“Kita pergi, lawan terlampau kuat .....”
Setelah berteriak diapun menyerang ke dalam barisan
dan mengacau barisan itu hingga membuka celah bagi kedua
kawannya untuk lepas dari libasan Barisan 6 Pedang.
Sementara itu, lawan Beng Kui dan Sian Nio juga tidak
terlampau sulit untuk melepaskan diri dari pertarungan,
karena Beng Kui dan Sian Nio memang tidak bermaksud untuk
menahannya.
Sedangkan manusia berjubah hijau yang menjadi lawan
Thio Su Kiat juga bisa melayang pergi dengan cepat karena Su
Kiat sama seperti Beng Kui dan Sian Nio tidak berkehendak
merintangi lawan. Karena itu, kelima manusia berjubah dan
berkerudung hijau itu akhirnya bisa berlalu dari arena

Tarian Liar Naga Sakti I 451


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pertempuran tanpa gangguan yang berarti. Maka berakhirlah


pertempuran itu.
Thio Su Kiat, Sian Nio dan Beng Kui mendekati arena
dimana Giok Li dan Giok Tin tadi bertarung. Hanya kedua
gadis itu sekarang sedang mengumpulkan semangat dan
tenaga untuk mengobati luka dalam yang mereka derita dari si
ceriwis berjubah hijau tadi. Melihat keadaan kedua adik
seperguruannya tidaklah berbahaya, Beng Kui segera menarik
nafas panjang sambil bergumam:
“Siapa sebenarnya orang-orang itu? Bahkan kami di
Lembah Salju Bernyanyi juga pernah mendapat gangguan dari
orang-orang itu”
“Jika aku tidak salah menduga, mereka ada gerombolan
sisa Thian Liong Pang yang mengusung dendam terhadap
Lembah Pualam Hijau, Bu Tong, Siauw Lim dan juga Kaypang.
Seorang dari mereka adalah bekas pelindung hukum yang
telah terbunuh di dekat Bu Tong San. Jadi, memang
kemungkinan besar mereka adalah tokoh tokoh Thian Liong
Pang yang hendak menuntut balas” terang Su Kiat.
“Tetapi, mengapa pula Lembah kami mendapatkan
gangguan mereka”? bertanya Beng Kui secara penasaran.
“Tenanglah saudara Beng Kui, pada waktunya kita pasti
akan mengetahui mengapa mereka melakukan semua
kerusuhan ini”
Sambil berkata menyabarkan Beng Kui, Thio Su Kiat telah
mendekati Lie Hong Po yang masih menjaga Giok Li dan Giok

Tarian Liar Naga Sakti I 452


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tin. Diapun segera menyapa sambil mengucapkan terimakasih


atas bantuan pemuda itu:
“Terima kasih banyak atas bantuan saudara, bolehkah
kami berkenalan dan mengetahui nama saudara”?
“Ach, aku bukan siapa-siapa. Aku Lie Hong Po, seorang
pengembara dari daerah Kanglam. Kebetulan pernah ditolong
adik Giok Li ketika sedang sekarat”
“teman adik Giok Li rupanya. Betapapun terima kasih atas
bantuan saudara” ucap Su Kiat dengan tulus, meskipun
hatinya berdebar-debar entah apa sebabnya. Entah mengapa,
nalurinya seperti membisikkan ada sesuatu yang aneh dan
suara orang didepannya seperti diatur sedemikian rupa.
“Ataukah ini hanya dugaan atau naluri yang keliru belaka”?

Episode 9: "Pesta" di Lembah Para Naga (1)


Lembah Pualam Hijau !!! Dalam dunia persilatan dewasa
ini, baik kalangan penjahat ataupun kaum hek-to maupun
kalangan pendekar atau golongan putih, siapa yang tidak
kenal dan tidak jeri dengan Lembah tempat dimana banyak
Naga tinggal? Ya, siapapun kaum pendekar yang berkelana,
ataupun kaum penjahat sekalipun, pasti tahu dan jeri
mendengar nama Lembah Pualam Hijau. Karena memang,
Lembah Pualam Hijau sudah punya nama besar dan bertahan
sudah sangat lama. Sudah kurang lebih 100 tahun kokoh dan
berkibar di rimba persilatan. Karenanya, wajar jika siapapun
segan dan hormat dengan kebesaran nama dan sejarah
Lembah itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 453


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bukan sekali atau dua kali saja pihak Lembah Pualam


Hijau unjuk kedigdayaan mewakili Tionggoan dalam
menghadapi gangguan-gangguan. Baik gangguan dari dalam
dalam bentuk pertikaian-pertikaian antar individu maupun
antar kelompok maupun perguruan; Ataupun juga gangguan-
gangguan dan tantangan-tantangan yang datang dari luar.
Keterlibatan mereka di front depan itu yang lekat kuat
dikenangan banyak orang. Itulah sebabnya Lembah itu
menjadi sangat terkenal bagi kaum pendekar dan
mendatangkan rasa jeri di kalangan kaum penjahat.
Sejak pendiri Lembah Pualam Hijau angkat nama,
berturut-turut sudah ada setidaknya 4 generasi yang
pemimpin Lembah Pualam Hijau dan yang sekaligus
mengharumkan nama Lembah itu. Mulai dari Kiang Sim Hoat
sang pendiri, diteruskan Kiang Sin Liong, Kiang Cun Le, Kiang
Hong dan kini diemban oleh Kiang Ceng Liong. Kiang Sim Hoat
dikenal sebagai pendiri Lembah Pualam Hijau, sementara
Kiang Sin Liong terkenal sebagai "Manusia Dewa" bersama 4
tokoh besar lainnya dari Tionggoan.
Kiang Cun Le, meski tidak sehebat Kiang Sin Liong, tetapi
juga adalah pendekar sakti yang sangat dihormati di
Tionggoan. Mengikuti jejak pendahulunya, diapun beradu
kesaktian dengan tokoh-tokoh dari seberang laut dan Thian
Tok dan berhasil mempertahankan nama baik Tionggoan
sekaligus nama besar Lembah Pualam Hijau. Jasanya itu,
bersama adik perempuannya Kiang In Hong, membuat
mereka sangat terkenal dan sangat dihargai. Mereka
berdualah yang banyak tampil di Tionggoan untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 454


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

melanjutkan tugas dan tradisi yang diemban Lembah Pualam


Hijau membantu menenteramkan dunia persilatan Tionggoan.
Kiang Hong, meski hanya beberapa tahun menjabat
sebagai Duta Agung sebelum kemudian menghilang, kini telah
tampil kembali dan tentunya telah bertambah hebat
kesaktiannya. Tetapi, adalah Kiang Ceng Liong putranya, yang
kini mendekati kemasyuran baik pendiri Lembah Pualam
Hijau, Kiang Sim Hoat ataupun ketenaran dan kehebatan
kakeknya, sekaligus gurunya Kiang Sin Liong. Meskipun Kiang
Ceng Liong yang menjabat sebagai Duta Agung (Pemilik
Lembah Pualam Hijau) sudah melepaskan diri dari tugas dan
status sebagai Bengcu Dunia Persilatan Tionggoan, tetapi
masih terlampau banyak kaum pendekar yang
menempatkannya serta memperlakukannya sebagai Bengcu.
Sudah rahasia umum jika banyak orang yang masih tetap
meminta pertolongan dan bantuan Lembah Pualam Hijau
mengurusi urusan pertikaian di rimba persilatan.
Dan, Lembah Pualam Hijau generasi terkini, menjadi
semakin hebat dan semakin dihargai banyak orang. Hanya
saja, meskipun bergelimang nama besar dan dihormati
banyak orang, tidaklah berarti bahwa semua orang akan
memuja dan menghormat Lembah Pualam Hijau. Dimanapun,
sehebat apapun, seseorang ataupun kumpulan orang tidak
akan sanggup mengendalikan dan menundukkan semua orang
atau semua pihak. Selalu akan ada yang iri, yang cemburu dan
kemudian dengan sadar mengambil posisi sebagai lawan atau
musuh. Dan demikian juga yang dialami oleh Lembah Pualam
Hijau.

Tarian Liar Naga Sakti I 455


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lembah Pualam Hijau yang terkenal itu terletak daerah


Pegunungan Taliang-san, di perbatasan Propinsi Kuangsi dan
Propinsi Hunan. Salah satu gunung di deretan pegunungan
Taliang-san agak ke utara adalah Gunung Kembar, karena
adanya dua buah gunung yang dipandang dari selatan,
nampak benar mirip atau serupa. Dari gunung kembar ini,
mengalirlah dua buah sungai yang melalui Gunung Haiyang
dan turun kearah utara memasuki Propinsi Hunan dan Sungai
Li atau Sungai Kemala yang mengalir ke Propinsi Kuang Si.
Sungai Kemala di daerah Propinsi Kuangsi ini adalah aliran
yang terkena banjir bandang dan menimpa 5 orang anak yang
nantinya menjadi Naga-Naga Sakti di kemudian hari (Bagian I,
Episode 2). Tetapi, tentu saja tidak ada kaum pendekar yang
mengerti kisah 5 orang anak tersebut, dan kejadiannya
sebetulnya tidak terlampau jauh dari Lembah Pualam Hijau.
Tepatnya, Lembah itu berada di sebelah utara Propinsi
Kuangsi, atau sebelah selatan Propinsi Hunan. Terletak di
barisan gunung Taliang-san yang panoramanya dipenuhi
tebing-tebing yang melingkar-lingkar karena bentang alam
yang memang menatanya demikian.
Dari bentangan Gunung Kembar, mengalirlah sebuah
sungai yang nantinya pecah menjadi dua sungai yang kelak
alirannya berbeda arah melalui gunung Haiyang. Letak
Lembah Pualam Hijau justru sangat dekat dekat aliran sungai
tersebut. Gunung Kembar yang di sisi Selatan memiliki akses
untuk turun terus ke arah Gunung Haiyang dan terus
mengarah ke Hunan atau Kuangsi, sementara yang sisi
utaranya tidak memiliki akses sama sekali. Alias daerah tak

Tarian Liar Naga Sakti I 456


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bertuan dan sulit untuk mengetahui apakah daerah diseputar


gunung itu didiami manusia ataukah tidak.
Lembah Pualam Hijau demikian nama yang diberikan
pendiri Lembah itu, terletak di gunung kembar sebelah utara.
Daerah yang masih belum memiliki akses. Di sebelah depan
Lembah itu adalah sungai yang alirannya teramat deras,
membelah Gunung kembar tepat di tengahnya. Dengan
demikian, akses utama menuju Lembah Pualam Hijau,
normalnya adalah melalui sungai tersebut. Meski alirannya
deras, tetapi lebar sungai itu tidak akan lebih dari 10 meteran,
sehingga masih memungkinkan untuk diseberangi. Apalagi
bagi mereka yang berkepandaian tinggi.
Di salah satu tepian sungai yang agak landai, terdapatlah
jalan yang mengarah ke Lembah Pualam Hijau. Jalanannya
sangat menanjak dengan kemiringan hingga 45-50 derajat
sampai kurang-lebih 100 meteran dengan jalanan di kiri-
kanannya ditumbuhi sejumlah pepohonan khas yang tumbuh
di tepi sungai. Tetapi, setelah berjalan menanjak hingga 100
meteran, sebuah jalanan yang tertata rapih, sepanjang hampir
50 meteran menghampar indah. Kali ini tanjakannya tidaklah
setajam jalanan sebelumnya. Hamparan yang ditumbuhi
beragam jenis bunga khas daerah pegunungan dengan warna-
warni yang menyejukkan mata. Jalanan itu disisi kiri dan
kanannya ditumbuhi banyak bunga-bunga yang indah, dan
baru putus ketika memasuki sebuah pintu gerbang yang
terbuat dari PUALAM HIJAU.
Pintu gerbang Pualam Hijau itu sendiri sudah
menggambarkan isi dari Lembah yang namanya Pualam Hijau.
Pintu Gerbang terbuat dari bebatuan atau bahan bebatuan

Tarian Liar Naga Sakti I 457


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berwarna hijau dan nampak berkilat ketika terkena sinar


matahari. Di atas pintu gerbang itu tertulis LEMBAH PUALAM
HIJAU dan berjarak lebih 200 meter dari tepian sungai berarus
deras itu. Menilik tempatnya, bukan sembarangan orang yang
akan bisa datang dan menyambangi Lembah Pualam Hijau.
Melulu lokasi dan pintu gerbangnya, sudah jelas jika
dibutuhkan lebih dari sekedar kemauan untuk mencapai pintu
gerbang atau pintu masuk. Belum memasuki Lembah
tersebut.
Tempat atau lokasi Pintu Gerbang itu sendiri berdiri
megah dan kokoh di tengah-tengah apitan dua buah tebing
tinggi yang hanya selebar tidak lebih dari 10 meter belaka.
Dan baru melebar atau semakin luas ketika memasuki bagian
dalam dari Lembah Pualam Hijau. Tetapi, masih ada jarak
hampir 100 meter sedikit menanjak baru mencapai daerah
yang lebih luas dalam Lembah. Jalanan kedalam dengan kedua
sisi kiri dan kanannya terdapat barisan pohon yang sangat
lebat tumbuhnya. Di daerah yang sangatk lapang dalam
lembah itu, barulah terdapat bangunan dalam kompoisisi:
Bagian depan menghadap ke pintu gerbang, bagian belakang
mengarah ke barisan hutan dan bagian dalam lembah, sisi
kanan adalah tebing yang melekat ke Gunung kembar dan sisi
kiri adalah jurang terjal yang membelah Gunung Kembar
Utara dan Selatan, dimana jurang curam di bawahnya adalah
aliran sungai juga.
Dan di sisi kanan itu, terdapat juga barisan hutan yang
cukup lebat yang membatasi daerah luas yang merupakan
area utama Lembah Pualam Hijau. Daerah belakang yang
dipagari hutan pepohonan itu mengisolasi sebuah tempat

Tarian Liar Naga Sakti I 458


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

khusus di Lembah Pualam Hijau yang menjadi tempat tinggal


tokoh-tokoh utama Lembah, selain sejumlah Gua rahasia yang
menempel di dinding tebing. Daerah belakang ini, terpisah
oleh hutan yang sangat lebat, namun memiliki akses jalanan
yang membelah hutan dikanan-kirinya. Dan dalam jarak yang
cukup jauh, beberapa tempat tinggal sederhana namun apik
terletak. Cukup jauh terpisah dari area utama Lembah Pualam
Hijau yang bisa diakses oleh orang luar.
Sementara dinding-dinding tebing dimana Gua-gua
tempat tinggal yang lain itu berada, sesuai namanya, terbuat
dari sejenis bebatuan yang menyinarkan warna hijau, mirip
dengan pualam hijau. Tetap, Pualam Hijau sesungguhnya
barulah akan banyak ditemukan di dalam Gua Rahasia yang
jalan masuk dan keluarnya hanya dikuasai orang-orang dalam
Lembah Pualam Hijau. Dalam tebing-tebing itulah ditemukan
banyak sekali Pualam Hijau, dan dari sanalah nama Lembah
Keramat ini diambil dan kemudian dikenal dunia luas.
Di pintu gerbang, hanya ada sebuah "gardu" kecil tempat
para penjaga yang tidak cukup banyak di Lembah Pualam
Hijau. Tidak semua keluarga keluarga Lembah Pualam Hijau
tinggal di lembah ini, karena Lembah Pualam Hijau adalah
tempat dimana mereka yang mendalami ilmu silat tinggal.
Mereka yang tidak berlatih silat, tinggal di perkampungan
tersendiri yang letaknya juga sangat rahasia. Jika yang tinggal
di Lembah Pualam Hijau mengetahui lokasi dan siapa-siapa
yang berada di perkampungan keluarga mereka, maka yang
berada di perkampungan tidak tahu apapun tentang Lembah
Pualam Hijau. Bahkan keberadaan Lembah Pualam Hijau juga
asing bagi mereka.

Tarian Liar Naga Sakti I 459


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Penghuni Lembah Pualam Hijau sejak didirikan tidak


pernah lebih dari 40 orang. Penghuni tetapnya adalah Duta
Agung, Duta Luar dan Duta Dalam, 3 orang Duta Hukum dan
Barisan 6 Pedang (Duta Perdamaian). Ditambah dengan
pelayan yang selalu tidak lebih dari 8 orang dan petugas yang
berjaga, rata-rata murid dari tokoh Lembah Pualam Hijau
sebanyak 10 orang, dan sisanya adalah keluarga Lembah
Pualam Hijau yang berbakat dan berlatih silat. Anak murid
yang belum mencapai tingkatan tertentu, belum akan
diijinkan untuk menetap dan memperkuat Lembah Pualam
Hijau. Karena itu, bahkanpun penjaga Lembah Pualam Hijau
bukanlah tokoh atau orang sembarangan.
Meski hanya dihuni sedikit orang, tetapi bangunan utama
dalam Lembah itu sangatlah megah. Bangunan utama adalah
tempat dimana para pelayan dan murid tinggal, sekaligus
mengurusi bangunan tersebut. Tempat dan kamar mereka
berada di bagian paling belakang. Selain itu, di bagian tengah
hingga ke depan dalam bangunan itu, juga terdapat kamar
tamu yang cukup nyaman dan sanggup untuk menampung
tamu sampai 20-an orang. Jika ditambah dengan paviliun
khusus yang terdapat di sisi kanan, sejauh kurang lebih 20
meter dari tebing sungai yang menghadap ke Gunung Kembar
satunya lagi, maka tamu yang bisa ditampung akan berjumlah
sampai 30-an orang. Bahkan akan bisa lebih banyak jika
sebuah kamar yang memang cukup luas, dihuni oleh 2 orang
tamu.
Sebuah ruangan atau balai pertemuan terdapat di tengah-
tengah bangunan tersebut. Tepat di tengah-tengah,
membelah kamar-kamar tamu yang berada dalam ruangan

Tarian Liar Naga Sakti I 460


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tersebut. Di bahagian belakang, terdapat beberapa kamar


khusus yang dibuat di lantai dua. Kamar terbesar adalah
kamar khusus buat Duta Agung dan kemudian ada juga 4
kamar lainnya yang mengapit kamar utama itu di bagian kiri
dan kanannya dan 1 lagi yang berhadapan langsung dengan
kamar Duta Agung. Disinilah tempat bertugasnya Duta Agung,
Duta Luar, Duta Dalam dan 3 Duta Hukum jika sedang berada
dalam Lembah. Semua kemegahan Lembah Pualam Hijau
dipamerkan di kamar utama atau ruangan khusus Duta Agung.
Di sanalah terdapat Pedang dan Medali kehormatan yang
dibuatkan oleh Kakek Dewa Pedang untuk menghormati jasa
Lembah Pualam Hijau.
Tokoh-tokoh utama Lembah Pualam Hijau yang tinggal di
tempat terpisah wajib berada di bangunan utama ini setiap
harinya. Kecuali jika sedang bertugas luar, atau sedang
melatih diri. Tetapi, sehari-hari demikianlah kondisi dan
keadaan Lembah Pualam Hijau yang dari letaknya memang
sulit dijangkau oleh orang biasa. Nampaknya, Lembah Pualam
Hijau adalah tempat yang memang diperuntukkan bagi para
pesilat, dan juga bukan pesilat biasa, tetapi pesilat dengan
kemampuan yang memang tangguh dan hebat.
Jika di hari-hari biasanya Lembah Pualam Hijau adalah
Lembah yang sepi dengan ritual sehari-hari yang nyaris selalu
seragam, maka hari-hari terakhir Lembah Pualam Hijau
menjadi begitu ramai. Hal ini dimungkinkan karena dalam
waktu tidak lama lagi, Lembah Pualam Hijau akan
melaksanakan pesta pernikahan antara Kiang Li Hwa seorang
pemimpin dari Lembah Pualam Hijau dengan Nenggala. Usia
keduanya sebetulnya tidak mudah lagi. Kiang Li Hwa sudah

Tarian Liar Naga Sakti I 461


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berusia hampir 30 tahunan, atau tepatnya sudah berusia


sekitar 28 tahunan, sementara Nenggala sendiri telah
berumur 30 tahun.
Kiang Li Hwa bukanlah tokoh sembarangan. Dewasa ini
dia menjadi Duta Luar Lembah Pualam Hijau, terhitung tokoh
nomor 2 atau 3 di dalam Lembah Pualam Hijau. Menjabat
sebagai Duta Dalam masih tetap Kiang Sian Cu, anak tertua
Kiang Cun Le atau Bibi Kiang Ceng Liong, sementara Duta
Hukum kini dipegang oleh Thio Su Kiat dan Kiang Liong dan
satu posisi lainnya kosong. Dalam posisi Li Hwa yang menjadi
pemimpin di Lembah Pualam Hijau, wajar jika kemudian
keramaian berlangsung menjelang hari istimewanya, hari
pernikahannya.
Apalagi, pasangannya adalah juga tokoh muda yang
sangat menonjol. Nenggala, sebagaimana diketahui berasal
dari seberang lautan, cucu murid tokoh besar seangkatan
dengan kakek buyut Li Hwa. Salah seorang murid murtad dari
tokoh itu, sempat menurunkan ilmu mujijatnya kepada Li
Hwa. Nenggala adalah cucu murid Kolomoto Ti Lou, tokoh
super sakti yang sering bersama dengan Kiang Sin Liong, Wie
Tiong Lan, Kiong Siang Han dan Kian Ti Hosiang. Tokoh besar
ini pula yang banyak membantu anak-anak muda murid para
tokoh besar dalam upaya menyempurnakan ilmu kesaktian
mereka (Baca Bagian II Kisah ini).
Lebih dari itu, Nenggala juga menerima warisan ilmu
mujijat Kakek Dewa Pedang, salah seorang sesepuh Partai
Thian San Pay pada masa lalu. Dari Kakek Dewa Pedang,
Nenggala mewarisi ilmu mujijat yang justru telah lama punah
dari Thian San Pay, dan karena itu kini Nenggala menjadi

Tarian Liar Naga Sakti I 462


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sesepuh dan di tuakan di partay tersebut. Lebih dari itu,


Ciangbundjin muda Thian San Pay dewasa ini adalah murid
dari Nenggala. Karena itu, boleh disebut pernikahan ini adalah
pernikahan 2 perguruan ternama dewasa ini, yakni antara Li
Hwa dari Lembah Pualam Hijau dan Nenggala dari Thian San
Pay.
Pernikahan 2 tokoh muda sakti ini tentunya menarik
perhatian. Tetapi, sayangnya, sebagaimana pesan terakhir
Kiang Sin Liong - sesepuh yang sangat dihormati di Lembah
Pualam Hijau - agar pernikahan itu dilaksanakan secara
sederhana. Pesan ini, sama dengan pesan Kolomoto Ti Lou
sebelum berpamitan untuk kembali ke Jawadwipa dan
seterusnya ke tanah asalnya. Karena itu, selain tokoh-tokoh
Lembah Pualam Hijau dan Thian San Pay, yang diundang
hanya kerabakt-kerabat dekat yang saling kenal dengan kedua
calon mempelai.
Kini, di Lembah Pualam Hijau berbeda dengan hari-hari
sebelumnya sudah terasa begitu berbeda. Sangat ramai.
Rombongan dari Thian San Pay sudah tiba di Lembah Pualam
Hijau kurang lebih 4 hari sebelumnya. Dengan dipimpin
langsung oleh Ciangbundjin muda, Tik Hong Peng bersama
dengan rombongan mereka yang semuanya berjumlah 15
orang. Termasuk didalam rombongan tersebut adalah Paman
yang sekaligus menjadi guru Nenggala, yakni Bintang Sakti
Membara, Jayeng Reksa. Dialah yang kini menjadi wali bagi
Nenggala dan sekaligus masih tinggal di Tionggoan untuk
urusan terakhir yang sudah diamanatkan gurunya, Kolomoto
Ti Lou. Apalagi kalau bukan urusan perguruan mereka.

Tarian Liar Naga Sakti I 463


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Selain tokoh-tokoh Thian San Pay dan Lembah Pualam


Hijau, di Lembah Pualam Hijau juga telah tiba tokoh-tokoh
sakti lainnya. Siangkoan Giok Lian dan Liang Tek Hoat datang
bersama mengawal barang antaran dan kado pernikahan
Thian San Pay yang dikawal secara rahasia bersama beberapa
murid Kaypang. Selain kedua tokoh muda sakti itu, juga telah
tiba Liang Mei Lan dan Souw Kwi Song, tetapi kedua tokoh
muda itu masih mengawal beberapa orang lain yang sedang
menuju Lembah Pualam Hijau. Diperkirakan besok
rombongan terakhir itu akan tiba, tepat 2 hari sebelum
pernikahan itu dilangsungkan.
Lembah Pualam Hijau benar-benar menjadi tempat
dimana para naga sedang bercengkerama. Karena disana, kini
berkumpul pentolan-pentolan pendekar utama rimba
persilatan Tionggoan, baik kaum tuanya seperti Kiang Cun Le,
Liong-i-Sinni, Kiang Tek Hong, Durganini (Nenek Sakti asal
India yang menjadi salah satu guru Li Hwa), Bintang Sakti
Membara Jayeng Reksa; Maupun tokoh-tokoh lain seperti
Kiang Hong dan Tan Bi Hiong suami istri, Kiang Liong, Kiang
Sian Cu - tokoh-tokoh usia pertengahan yang sangat
mumpuni; maupun juga tokoh-tokoh muda yang kini sangat
dimalui di dunia persilatan: Kiang Ceng Liong, Liang Tek Hoat,
Liang Mei Lan, Siangkoan Giok Lian dan Souw Kwi Beng.
Belum lagi dengan adanya Kiang Li Hwa dan Nenggala,
pasangan calon pengantin yang sangat sakti digdaya itu.
Keduanya adalah murid-murid orang besar. Kiang Li Hwa
pernah dididik oleh ayahnya, kemudian juga menerima ilmu
dari Wisanggeni - paman guru Nenggala yang menyeleweng
tetapi pernah berkenan melatih Li Hwa. Belum lagi didikan

Tarian Liar Naga Sakti I 464


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

khas India dari Durganini yang menyayangi Kiang Li Hwa


selama beberapa bulan bekerjasama dengan pentolan Thian
Liong Pang. Kasihnya kepada Kiang Li Hwa dan janji juga Kiang
Li Hwa untuk kelak akan memberikan anaknya sebagai murid
pewaris Durgnini, membuat nenek ini terharu dan
menyeberang melawan Thian Liong Pang.
Sementara Nenggala sendiri, selain menerima didikan
paman sekaligus gurunya, Bintang Sakti Membara, juga
menerima warisan dari Kakek Dewa Pedang dari Thian San
Pay yang mujijat itu. Bahkan, sebelum dan sesudah
pertempuran hebat di markas Thian Liong Pang, Nenggala
telah menerima didikan langsung dari kakek gurunya,
Kolomoto Ti Lou. Didikan yang membuatnya menjadi jauh
lebih matang, jauh lebih masak dalam mendalami dan
menekuni ilmu-ilmu sakti yang kini mengeram dalam
tubuhnya. Pasangan calon pengantin ini benar-benar
pasangan sempurna, baik dari segi fisik maupun terutama
kemampuan silat mereka yang kini sudah sulit menemukan
tandingannya di dunia persilatan.
Tapi, apakah tempat dimana para naga itu berkumpul
benar-benar tidak berani didatangi orang lain? Mungkin bagi
kebanyakan orang. Tapi tidak bagi orang-orang
berkemampuan khusus. Terutama bagi mereka yang sudah
merasa berkemampuan "tanpa-tanding" dan selalu tidak puas
dengan capaian orang lain. Seperti tiga orang tua yang begitu
gelap menjelang datang dan berganti malam, nampak
menyatroni Lembah Pualam Hijau. Tetapi, tunggu dulu. Bukan
hanya tiga, tetapi kelihatannya ada 4 orang. Karena salah satu
diantara 3 kakek tua yang bergerak begitu cepat bagai

Tarian Liar Naga Sakti I 465


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bayangan, nampaknya membawa sesosok tubuh yang tidak


berdaya. Siapa gerangan orang-orang tua hebat yang begitu
berani mati membayangi dan menyatroni Lembah Pualam
Hijau di waktu malam itu?
"Sungguh sombong, mereka membiarkan pintu gerbang
hanya dengan penjagaan 2 orang semata"? terdengar salah
seorang kakek berkata. Dalam kegelapan malampun dia masih
sanggup mengetahui kalau ruang perondaan atau penjagaan
di pintu masuk Lembah Pualam Hijau hanya di jaga dua orang
belaka.
"Hmmmm, jika aku tidak salah, mereka tidak melulu
mengandalkan penjagaan biasa. Penjagaan yang "tidak biasa"
itu yang justru akan menyulitkan kita" berujar seorang kakek
yang satu lagi.
"Apakah yang engkau maksudkan barisan pohon-pohon
itu yang merupakan penjagaan "tidak biasa" itu"? kakek
pertama bertanya kembali.
"Kalau tidak salah, itu hanya salah satunya. Jika tanpa
penjagaan yang luar biasa, mustahil Lembah Pualam Hijau
bertahan begitu lama nama besarnya dalam rimba persilatan
Tionggoan"
"Hmmmm, masuk di akal. Tetapi, entah mengapa aku
tidak melihat dan merasakan keanehan dari barisan
pepohonan di sisi jalan masuk ke Lembah Pualam Hijau"
kembali kakek yang pertama menukas.
"Jika teramat mudah untuk dikenali dan diketahui, bukan
barisan biasa namanya. Rasanya sudah saatnya kita meminta

Tarian Liar Naga Sakti I 466


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bantuan orang itu. Bangunkan dia" Kakek kedua yang selalu


menjawab pertanyaan kakek pertama memerintahkan kepada
kakek ketiga yang membawa sesosok tubuh kaku dalam
perjalanan mereka. Dan si kakek ketiga segera menjawab:
"Baiklah, biar kusadarkan dia ...." sambil berkata
demikian, si kakek ketiga telah menurunkan tubuh seorang
yang selalu dipanggulnya. Dan kemudian dengan kibasan
tangan seperti kibasan biasa saja, tiba-tiba totokan atas tubuh
orang itu telah lepas. Disusul dengan dengusan tertahan
bernada kekagetan dari orang tertotok yang selalu dibawa-
bawa kakek ketiga tadi.
"Achhh, dima......."? belum selesai orang itu bersuara,
tiba-tiba dia merasakan sesuatu terjadi atas tubuhnya dan
tiada satu suara lagipun yang mampu dikeluarkannya. Hanya
terdengar desisan di telinganya yang mendenging dan
mengingatkan dia:
"Diamlah, jangan bersuara. Kita berada di kandang Naga,
apa yang harus kau lakukan, lakukan dan jangan banyak
bertanya. Nach, kini waktunya engkau menunjukkan
kemahiranmu. Cobalah engkau mempelajari barisan di sisi
kanan dan kiri jalan masuk ke Lembah Pualam Hijau.
Sanggupkah engkau"?
Ornag yang tadi tertotok hanya mengangguk. Tetapi
beberapa saat kemudian dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi
tetap saja tiada sedikit suarapun yang keluar. Dengan
terpaksa dia menggunakan bahasa isyarat, tangannya digerak-
gerakkan menunjuk ke kejauhan. Agaknya dia ingin

Tarian Liar Naga Sakti I 467


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengatakan bahwa jarak terlampau jauh baginya untuk


mengenali barisan yang dimaksud.
"Apakah maksudmu harus datang lebih dekat lagi biar
lebih bisa menganalisanya"?
Orang itupun mengangguk-angguk. Dan si Kakek kedua
yang biasanya menjawab pertanyaan kakek pertama nampak
telah mengerahkan tenaga dan berdiskusi dengan kedua
kawannya yang lain:
"Penjaga di pintu gerbang biarpun hanya berdua, tetapi
memiliki kepandaian yang cukup memadai. Tetapi, menyerang
mereka meski sanggup melumpuhkan keduanya akan sama
saja memberitahu penghuni Lembah Pualam Hijau akan
kedatangan kita. Repotnya, si keroco Bun Tho Hoa ini harus
datang agak dekat baru mampu menganalisa barisan pohon
itu. Bagaimana usulan kalian"?
"Kedatangan kita hanya untuk berurusan sejenak dengan
Duta Agung, sekaligus menakar kebenaran ucapan Kolomoto
Ti Loudan Kiang Sin Liong. Ada lebih baik kita menghindari
bentrokan yang tidak perlu dengan orang-orang lain"
terdengar kakek ketiga bersuara memberi usulan.
"Tapi, tak ada salahnya kita mengenali barisan aneh di
Lembah ini, tidak setiap saat kita punya kesempatan seperti
malam ini" mendesis kakek yang pertama.
"Hmmmm, aku cenderung menyetujui usulan kalian
berdua" berkata kakek kedua setelah menimbang-nimbang
beberapa saat.
"Maksudmu ...."? Kakek pertama bertanya heran.

Tarian Liar Naga Sakti I 468


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Maksudku, kita tidak harus masuk berterang melalui


pintu masuk ini, tetapi kita perlu mengenali jenis barisan
dalam Lembah Pualam Hijau. Untuk maksud itu, kita masing-
masing akan memiliki tugas sendiri-sendiri"
"Baik, aku setuju" Kakek pertama memberi persetujuan
"Akupun setuju jika demikian" sahut kakek ketiga.
"Kita tetapkan demikian; tugasku membawa si Bun Tho
Hoa mendekati pintu gerbang dan tugas kalian berdua
mengerahkan ilmu sihir dan kekuatan batin untuk
membentengi pergerakanku dari kedua penjaga itu.
Bagaimana?"
"Baik, kita lakukan demikian"
"Baik, akupun setuju"
Dan tidak berapa lama kemudian dari kejauhan kakek
pertama dan ketiga telah bersila mengerahkan kekuatan
mereka. Bersamaan dengan itu, kakek kedua telah berkelabat
mendekati gardu penjagaan. Dia melaju di depan diikuti Bun
Tho Hoa, tetapi keduanya tidak sampai memasuki pintu
gerbang dan datang terlalu dekat. Bukannya takut. Tetapi,
kakek kedua dengan cepat menahan tangan Bun Tho Hoa, si
jago barisan dari Bwe Hoa Cung.
"Perlahan ......, cukup sampai disini. Kita tidak boleh
melangkah maju lebih jauh lagi. Meskipun terlindung
kekuatan sihir, tetapi terlampau dekat dengan pintu gerbang
dan jalan masuk bisa gampang dideteksi lawan. Lakukan saja
tugasmu"

Tarian Liar Naga Sakti I 469


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Aku membutuhkan waktu yang cukup lama guna


mengenali barisan dari luarnya. Meksipun tidak akan
selengkap jika secara langsung memasuki pusat barisan itu,
tetapi akan cukup jika sekedar mengenali kehebatan dan
perubahan-perubahan dasarnya. Baik, aku akan mulai ....."
Setelah cukup lama memandang, menilai posisi pohon,
letak persilangan pepohonan, posisi jalanan dan detail
pepohonan yang ditanam, Bun Tho Hoa akhirnya menarik
nafas dan kemudian berkata:
"Sudah cukup" sambil berkata demikian dia melirik ke
arah kakek kedua yang menjaga dan membawanya mendekati
gardu jaga itu. Tetapi dalam kagetnya, dia melihat betapa
Kakek kedua yang membawanya juga sedang terperangah dan
nampak bingung memandangi jalanan dan barisan pepohonan
di dalam Lembah Pualam Hijau. Bahkan nampak seperti orang
tua itu memandang takjub. Maka, sekali lagi dia berkata:
"Sudah cukup locianpwee ....." dan kali ini dia berhasil
beroleh respons dari si kakek kedua itu. Kakek tua itu
memandangnya sekejab, sambil menggelengkan kepala
seakan tidak percaya dia mendesis:
"Sungguh sulit dipercaya ......" dan sambil terus mendesis
keduanya melangkah kembali ke tempat persembunyian
kedua kakek lainnya.
Ketika kembali mereka bertemu, kakek kedua telah
dengan cepat berkata:
"Kita harus cepat berlalu. Barisan pepohonan di dalam
Lembah dan pintu masuk mungkin saja kita terobos. Tetapi

Tarian Liar Naga Sakti I 470


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ada kekuatan lain yang memagari pintu masuk itu, dan


sungguh tidak cerdas bagi kita untuk menerobosnya. Tetapi,
aku berkeyakinan pasti ada jalan masuk yang tidak akan
diduga oleh penghuninya. Mari ....."
Maka berlalulah keempat orang itu. Meskipun medannya
luar biasa sulit, tetapi dengan mudahnya keempat orang itu,
terutama ketiga kakek itu untuk berlalu dan menyelidiki
keadaan disekitar Lembah Pualam Hijau. Hanya saja, setelah
berjam-jam menelisik, tetap saja mereka tidak menemukan
cara masuk melalui bagian depan dan samping. Apalagi jika
mau masuk melalui tebing, sudah dipastikan mustahil
dilakukan diwaktu malam.
Meskipun menurut Bun Tho Hoa barisan pepohonan
masih mungkin diterobos, tetapi kakek kedua yang
nampaknya bertindak sebagai pemimpin menampik
kemungkinan itu.
"Tidak bisa. Melawan dengan kekuatan sihir ataupun
dengan kekuatan batin guna menyingkap tabir penjagaan itu
adalah pekerjaan berat dan akan menghabiskan kekuatan
kita. Apalagi, jelas kelihatan bahwa tabir itu bukan dibangun
dengan kekuatan yang sewajarnya, sangat mungkin
merupakan rahasia alam yang kemudian dimanfaatkan oleh
tokoh pemasang tabir itu. Inilah sebabnya pagar itu justru
sangatlah kuat dan kokoh, sangat sulit ditembus. Jikapun
memaksakan diri, kita akan dengan sangat cepat ketahuan
lawan, dan jika sudah demikian tidaklah baik untuk missi kita
malam ini"

Tarian Liar Naga Sakti I 471


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Jika demikian, nampaknya pilihan kita sangatlah


terbatas. Karena bagi kita, tinggal pilihan tersulit yang masih
tetap memungkinkan untuk dilakukan. Meskipun untuk
pilihan itu, kita harus banyak mengeluarkan keringat dan
kekuatan fisik. Bagaimana, apakah untuk menerobos memang
tinggal kemungkinan itu"? Kakek ketiga memberi saran untuk
memecah kebuntuan.
"Jika memang tinggal pilihan itu, terpaksa memang kita
harus lakukan" berkata kakek kedua dengan nada mendesis.
"Hmmmmmmm ..." kakek pertama hanya mengeluarkan
suara seperti mendengus. Karena memang sulit bagi dia
mengeluarkan ide atau usulan lain.
"Baiklah, jika memang pilihannya demikian, kita harus
segera mengerjakannya. Kita harus mengeluarkan banyak
tenaga guna mencapai titik itu, dan masih harus teap
membawa si Bun Tho Hoa guna menjaga kemungkinan
barisan hutan di bagian itu juga adalah barisan gaib"
Dan berangkatlah kembali keempat manusia itu. Melesat
pergi dari tempatnya bagai bayangan tanpa meninggalkan
jejak maupun suara sedikitpun. Dan lebih dua jam kemudian,
di bagian samping atau sisi kanan Lembah Pualam Hijau,
tempat yang diperkirakan "mustahil" didatangi orang,
perlahan-lahan dan satu persatu muncul pendatang yang
tidak diharapkan. Gampang ditebak, mereka adalah ketiga
kakek sakti yang mencoba membobol pintu gerbang Lembah
Pualam Hijau bersama seorang ahli barisan gaib dari Bwe Hoa
Cung, Bun Tho Hoa.

Tarian Liar Naga Sakti I 472


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Keempat manusia itu, menempuh jalanan super sulit


untuk mencapai posisi mereka sekarang. Karena mereka harus
memanjat tebing terjal atau bahkan tebing yang berdiri
vertikal dan selalu licin dan lembab. Itulah sebabnya mereka
membutuhkan waktu yang lama, karena mereka harus
menggunakan ketajaman mata, kehebatan ginkang dan masih
harus membantu Bun Tho Hoa yang belum selihay mereka
bertiga dalam ilmu meringankan tubuh. Alhasil, begitu
mencapai lokasi saat ini, mereka bertiga atau berempat
dengan Bun Tho Hoa sudah banyak menggunakan tenaga fisik.
Padahal, posisi mereka masih terpaut sekitar 2-3 meter lagi
dari tanah datar di atas tebing yang ditumbuhi pepohonan.
Tetapi, disinilah justru ketegangan diantara mereka
meningkat. Mereka belum tahu apakah pepoponan di atas
diatur berdasarkan barisan tertentu dan apakah "pagar"
seperti di pintu gerbang juga dipasang di hutan atas tebing
tersebut. Dan untungnya setelah beristirahat sejenak, kakek
kedua dan kakek ketiga sudah saling pandang dan tersenyum.
Senyum keduanya ditingkahi dengan pertanyaan kakek
pertama:
"Apakah kalian sudah yakin jika "pagar pengaman" tidak
dipasang di atas"?
"Benar ....." adalah kakek ketiga yang menjawab sambil
tersenyum
"Tetapi, pepohonan itu diatur menurut barisan yang mirip
dengan barisan di pintu masuk Lembah. Jika harus masuk, kita
mau-tidak-mau harus menaklukkan barisan itu" berkata Bun

Tarian Liar Naga Sakti I 473


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tho Hoa setelah memandang beberapa saat sambil menilai


dan menganalisis keadaan di atas.
"Kita memang harus masuk dan harus menaklukkan
barisan itu tanpa suara. Dan itu adalah bagianmu ...." berkata
kakek kedua dengan suara keren.
"Jangan takut, aku pasti akan berusaha sekuat tenaga,
tetapi perkenankan aku menganalisis terlebih dahulu dari
mana kita memasuki barisan itu terlebih dahulu" Bun Tho Hoa
memberikan jaminannya bahwa mereka akan bisa
menaklukkan barisan itu tanpa mengeluarkan suara.
Tetapi, setelah bolak-balik menganalisis barisan
pepohonan di atas tebing, Bun Tho Hoa masih belum sanggup
menemukan pintu mana yang paling pas dan paling tepat
untuk dimasuki. Apalagi dibawah desakan dan tekanan ketiga
kakek sakti yang semakin lama semakin tidak sabar untuk
segera melangkah memasuki barisan itu. Untungnya dia
berhasil mencegah dengan mengatakan:
"Jenis barisan seperti ini, sekali kita salah melangkah
masuk, maka sulit bagi kita untuk menemukan pusatnya dan
menemukan perubahan-perubahannya. Bahkan, bukan tidak
mungkin pihak Lembah Pualam Hijau akan mencium
keberadaan kita jika barisan itu bergerak"
Kalimat itulah yang membuat ketiga kakek sakti itu
dengan terpaksa mengiyakan analisa Bun Tho Hoa. Sebetulnya
mereka bertiga punya kemampuan untuk mengubrak-abrik
barisan itu, dan bahkan mereka merasa sanggup keluar dari
barisan itu. Masalahnya adalah, jika itu mereka lakukan,
dengan cepat jejak mereka akan ketahuan musuh. Dan

Tarian Liar Naga Sakti I 474


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

resikonya adalah, bakalan buyar misi utama untuk menyatroni


Lembah Pualam Hijau. Dan karena itu pula, mereka bertiga
rela untuk sedikit bersusah-susah agar mampu menyusup
masuk ke Lembah Pualam Hijau tanpa ketahuan. Bahkan
untuk maksud itu, mereka sampai harus menyandera salah
seorang "ahli barisan" dari keluarga persilatan Bwe Hoa Cung
yang sudah lama tidak berkeliaran di dunia persilatan.
"Jadi haruskah misi malam ini gagal? Hmmmm, setelah
bersusah-susah sampai disini, terlampau mahal harganya
kalau mundur" kakek pertama yang memang biasanya paling
tidak sabaran telah buka mulutnya. Tetapi, kekesalannya tidak
digubris Bun Tho Hoa yang nampak tetap tenggelam dalam
analisis dan hitungan rumit atas barisan gaib di atas tebing itu.
Adalah kakek kedua yang menjawab kekesalan kakek
pertama:
"Dan, malam ini adalah batas terakhir yang
memungkinkan semua upaya kita selama beberapa bulan
terakhir ini untuk terwujud. Jika kita gagal, maka semua upaya
kita bakalan gagal total. Lupakan upaya kita mengalahkan
orang tua bangka itu" desisnya sambil menerawang
keangkasa bagaikan sedang mengamati bintang-bintang yang
jauh disana.
"Jika memang terpaksa, apa boleh buat kita harus
membuka jalan darah" kembali Kakek pertama mengusulkan
dengan mengepalkan tangannya. Semakin jelas, kakek
pertama ini memang yang paling berangasan.
"Sabarlah, kekuatan mereka di Lembah Pualam Hijau ini
meski sudah tanpa Kiang Sin Liong masih teramat hebat.

Tarian Liar Naga Sakti I 475


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Apalagi terdapat Durganini dan Bintang Sakti Membara selain


Kiang Cun Le dan si Nenek Liong-i-Sinni. Jika kita sanggup
menyusup masuk tanpa halangan mereka semua, ditanggung
lebih setengah bagian missi kita telah tercapai" Kakek ketiga
menyabarkan si Kakek pertama, sementara Kakek kedua tetap
sibuk menghitung bintang.
"Ach, analisismu memang benar dan sangat tepat. Tapi
harus diingat, waktu terus berjalan. Padahal saat ini sudah
hampir mendekati tengah malam. Artinya kita tinggal memiliki
waktu dan kesempatan tidak lebih dari 6 jam kedepan.
Sampai kapan kita harus menunggu"?
Belum lagi Kakek kedua dan ketiga menimpali kalimat
terakhir kakek pertama, tiba-tiba terdengar Bun Tho Hoa
mendesis:
"Dapat, aku dapat caranya ......... harusnya begitu ...."
Dan mendengar desisan Bun Tho Hoa, Kakek pertama dan
kakek ketiga sudah dengan cepat berpaling dan memegang
tangan Bun Tho Hoa. Terutama Kakek pertama, dengan cepat
dia bertanya:
"Jelaskan, bagaimana caranya kita menaklukkan Barisan
di atas"
Sambil memandang kakek pertama yang nampak tegang
dengan meringis kesakitan Bun Tho Hoa berkata:
"Lepaskan dulu remasan tanganmu ...... sakit"
"Maaf, maaf ....... " ujar Kakek pertama sambil
melonggarkan remasan di tangan Bun Tho Hoa. Rupanya,

Tarian Liar Naga Sakti I 476


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

saking tegangnya, dia telah mengerahkan banyak tenaga


secara otomatis ketika memegang lengan Bun Tho Hoa.
"Sekarang, jelaskan apa yang engkau temukan seputar
menaklukkan barisan itu" terdengar Kakek ketiga yang kini
menanyai Bun Tho Hoa setelah Kakek pertama melonggarkan
remasan tangannya.
"Aku sudah bisa menduga dimana jalan masuknya. Tetapi,
dibutuhkan bantuan locianpwee bertiga agar aku mampu
melihat dari dekat kondisi barisan itu, terutama dari bagian
atas"
Kakek pertama dan ketiga memandang antusias dan
Kakek kedua, juga telah ikut antusias mendengarkan
penjelasan Bun Tho Hoa. Jelas nampak Bun Tho Hoa menjadi
senang karena pengetahuannya membuat ketiga Kakek yang
luar biasa lihay ini terkagum-kagum kepadanya. Maka dia
melanjutkan:
"Karakteristik barisan di atas, nampaknya dibangun di
atas pijakan satu titik pusat dengan 6 jalur atau 6 sisi"
"Ya, aku tahu itu ....." Kakek kedua menyela
"Memasuki barisan itu tanpa menggerakkannya hanya
dimungkinkan melalu sisi-sisi peralihan setiap sisi. Tetapi,
resiko bergeraknya barisan sangat besar. Nampaknya, barisan
hutan di atas tebing hanya terdiri dari satu barisan tunggal,
dan jika demikian maka satu-satunya cara paling aman adalah
memasukinya melalui pusatnya dan langsung menekan titik
pusatnya agar tidak menggerakkan 6 sisinya. Hanya cara ini
yang memungkinkan kita memasuki barisan dan Lembah

Tarian Liar Naga Sakti I 477


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pualam Hijau tanpa diketahui orang-orang di dalam Lembah.


Dan, satu hal lagi, Barisan itu tidak akan mengeluarkan
kemampuan gaibnya selama titik pusat di bagian tengahnya
tetap dalam penguasaan kita. Hanya itu yang bisa kukatakan
mengenai Barisan di atas tebing dan bagaimana memasukinya
dengan aman" Bun Tho Hoa menjelaskan panjang lebar dan
setelah itu dia kembali berdiam diri. Nampaknya dia
menikmati kediamannya setelah penjelasannya membuat
ketiga Kakek lihay itu terdiam dan terang kagum atas
pengetahuannya.
Tetapi setelah berpandangan sekian lama, Kakek kedua
yang kelihatannya bertindak sebagai pemimpin missi telah
berkata:
"Apa pula maksudmu dengan membutuhkan kami
bertiga"?
"Kepandaian silatku memang tidak rendah, tetapi masih
belum sanggup untuk melompat setinggi lebih 10 meter guna
memasuki barisan itu secara vertikal. Lihat saja, jarak ke atas
tebing masih ada sekitar 2 meter, pepohonan yang digunakan
sebagai barisan sudah kuhitung tadi ada sekitar 3-4 meter,
totalnya ada 6-8 meter. Dan untuk memasuki pusat barisan,
harus dilakukan minimal 2 kali tinggi pepohonan yang menjadi
barisan itu. Artinya, aku harus melompat tinggi ke atas
minimal tingginya 10 meter. Dan terus terang saja, aku tidak
memiliki kesanggupan untuk melakukannya" jelas Bun Tho
Hoa dan hal tersebut membuat ketiga Kakek itu manggut-
manggut paham.

Tarian Liar Naga Sakti I 478


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Kalau urusan itu serahkan kepada kami" Kakek pertama


telah dengan cepat menukas yang dianggukkan tanda setuju
oleh kedua kakek lainnya.
"Baiklah, jika demikian mari kita segera bersiap. Caranya
demikian ...." Kakek kedua kembali mengambil alih koordinasi
dan kemudian mengatur mereka berempat untuk bagaimana
memasuki barisan. Bahkan kemudian mengatur sampai
bagaimana keluar dari Lembah melalui Barisan tersebut. Ada
kurang lebih 10 menit mereka melakukan persiapan, dan
setelahnya upaya memasuki barisan dilakukan melalui aksi
yang nampak akrobatik.
Bun Tho Hoa melompat terlebih dahulu, tetapi baru 3
meter ketinggian lompatannya tiba-tiba dia merasa selarik
angin pukulan mendorong dari bawah tubuhnya dan otomatis
dia beroleh pijakan untuk melambung lebih jauh. Dan ketika
memasuki ketinggian 7-8 meter, tiba-tiba sebuah tangan,
nampaknya tangan Kakek ketiga kembali mendorongnya
untuk melambung lebih jauh hingga melampaui ketinggian 10
meter dari tempat atau titik dia melompat. Dan meski hanya
beberapa ketika, tetapi teorinya tentang akses masuk Barisan
aneh melalui titik pusat ternyata memang benar. Dia mampu
melihat dari ketinggian arah dan celah mana yang harus
digunakan untuk memasuki pusat barisan pohon itu. Diapun
meluncur turun dan ditunggu dengan penuh ketegangan oleh
ketiga Kakek lihay itu.
"Bagaimana ..... memang benar demikian"? kembali Kakek
pertama yang langsung mencecarnya dengan pertanyaan.

Tarian Liar Naga Sakti I 479


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bun Tho Hoa memandang sejenak Kakek pertama dan


kemudian sambil tersenyum dia mengangguk dan berkata:
"Tidak salah lagi"
Jawabannya disambut dengan tarikan nafas lega ketiga
Kakek sakti itu. Tidak percuma mereka berupaya sekeras itu
untuk menemukan cara dan jalan paling tepat untuk
memasuki Lembah Pualam Hijau. Tetapi, apa sebenarnya
keperluan ketiga Kakek sakti itu memasuki Lembah Pualam
Hijau?
Tidak berapa lama, kembali mereka berempat kini
melakukan persiapan. Pertama adalah membantu Bun Tho
Hoa untuk memasuki Barisan dan menguasai titik pusat
Barisan. Dan untuk melakukannya, mereka bertiga harus
bahu-membahu dan bekerja sama. Seperti aksi akrobatik tadi,
Kakek kedua mendorong dengan kekuatannya untuk
menambah daya luncur ke atas Bun Tho Hoa. Pada ketinggian
6 meter, Kakek pertama menyusul Bun Tho Hoa dan
menghempaskannya kembali ke-atas, dan di ketinggian itu,
dia juga membantu Kakek ketiga untuk meluncur lebih jauh ke
atas. Pada ketinggian 10 meter, Kakek ketiga meluncur
horisontal beberapa meter sambil menjinjing Bun Tho Hoa
yang menunjukkan jalan akses guna secara vertikal turun ke
pusat barisan. Dan ....... berhasil.
Jika dijelaskan, proses tersebut berlangsung secara sangat
singkat meskipun cukup banyak dan panjang kalimat yang
harus digunakan untuk menjelaskan dan menggambarkannya.
Yang pasti, Kakek ketiga dan Bun Tho Hoa kini telah meluncur
masuk dan berada dalam barisan aneh di atas tebing tersebut.

Tarian Liar Naga Sakti I 480


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Beberapa saat kemudian, terdengar suara yang dikirimkan


Kakek ketiga, terdengar jelas di telinga Kakek pertama dan
kedua:
"Sudah dikuasai, kalian sudah bisa segera menyusul" dan
seiring dengan suara itu berlalu, Kakek pertama telah
melontarkan sesuatu keudara dan dengan cepat tubuhnya
mencelat mengejar benda itu diangkasa. Pada ketinggian
sekitar 6-7 meter, Kakek pertama menggerakkan kakinya
untuk mendapatkan daya pijakan agar mampu melontarkan
tubuhnya lebih tinggi lagi. Dan luar biasa, dia sanggup
mencapai ketinggian 10 meter bahkan lebih guna kemudian
memasuki barisan lewat jalan yang di atur dan dijelaskan Bun
Tho Hoa. Cara yang sama juga dilakukan oleh Kakek kedua,
dan dalam waktu tidak lama mereka berempat kini sudah
berada di dalam barisan di atas tebing tersebut.
"Selamat datang di dalam LEMBAH PUALAM HIJAU. Kini,
waktunya kita melakukan gerakan dan missi yang sebenarnya"
desis Kakek kedua sambil memandang Kakek pertama dan
Kakek ketiga yang menyambut ucapannya dengan anggukkan
kepala.

Episode 9: "Pesta" di Lembah Para Naga

Dan tidak lama kemudian berkelabatlah bagaikan bayangan


yang demikian cepatnya dari ketiga Kakek itu. Barulah terlihat
betapa hebat ketiganya, terutama ketika mereka
mengerahkan ginkangnya yang membuat mereka melayang
bagai terbang. Sementara Bun Tho Hoa ditinggalkan di titik

Tarian Liar Naga Sakti I 481


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pusat barisan pohon di atas tebing. Hal itu dilakukan agar


pergerakan mereka tidak terlacak, barisan tidak bekerja dan
ketika akan berlalu, juga tidak akan mudah terlacak lawan.
Begitulah siasat yang diatur ketiga Kakek lihay yang kini mulai
melakukan aksinya di dalam Lembah Pualam Hijau. Hanya
saja, benar-benarkah aksi ketiga Kakek lihay itu tidak ada
seorangpun yang mampu dan sanggup melacaknya?
Tanpa bersuara, ketiga Kakek itu bergerak cepat.
Sepertinya mereka telah mendapatkan gambaran dan
bayangan bagaimana bentuk dan isi dari Lembah Pualam
Hijau tersebut. Aneh memang. Darimana mereka ketiga tokoh
lihay ini beroleh informasi tersebut? Apakah sudah pernah
mereka atau setidaknya salah seorang dari mereka memasuki
Lembah ini sebelumnya? Jika demikian, siapa sebenarnya
ketiga Kakek lihay ini jika demikian? Kita tahan pertanyaan ini.
Yang jelas, ketiganya bergerak menuju tempat yang biasanya
dikhususkan bagi tokoh-tokoh utama Lembah Pualam Hijau.
Dan terlebih khusus lagi, tempat khusus dan istimewa bagi
Duta Agung Lembah Pualam Hijau. Dan memang, mereka
menuju lokasi atau tempat yang tepat dan benar.
Hanya saja, mereka terlampau optimistis terhadap
kenyataan bahwa mereka mampu memasuki Lembah Pualam
Hijau tanpa terlacak. Dan bayangan bahwa mereka akan
menemukan Duta Agung Lembah Pualam Hijau sedemikian
mudah, terlampau muluk. Karena meski mengetahui sedikit
kondisi dalam Lembah itu, tetapi toch Lembah Pualam Hijau
sendiri bukannya terisi mahluk-mahluk yang tidak
menggunakan otak dan pikiran. Itulah sebabnya ketika ketiga
Kakek lihay ini memasuki daerah yang sebenarnya "terlarang"

Tarian Liar Naga Sakti I 482


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

jangankan bagi orang luar, tetapi pun bagi orang-orang


Lembah Pualam Hijau yang tidak berkepentingan, mereka
tiba-tiba kaget. Kaget, karena tiba-tiba di hadapan mereka
telah berdiri 3 orang tua lainnya yang sepertinya telah
menunggu mereka bertiga.
Benar, mereka telah berada pada jalur yang tepat. Satu
tikungan lagi, mereka akan memasuki tempat dimana Duta
Agung biasanya melatih diri. Tempat dimana dulunya Kiang
Cun Le dibokong orang (Bagian I KPNDPB - Episode 1 dan 2)
dan dilontarkannya Kiang Ceng Liong ke sungai yang
menyebabkan anak itu kehilangan ingatan. Tetapi, yang tidak
mereka ketahui adalah sebelum mencapai tempat yang
dikhususkan bagi Duta Agung tersebut, mereka harus
melewati tempat dimana tokoh-tokoh utama Lembah Pualam
Hijau biasanya tinggal dan bersamadhi. Tempat dimana Kiang
Cun Le, Kiang In Hong - Liong-i-Sinni dan Kiang Tek Hong
sedang melakukan samadhi. Dan mereka bertigalah yang kini
berdiri menyambut kedatangan tiga orang tamu yang tidak
diundang.
"Selamat datang di Lembah Pualam Hijau ...... hmmmm,
bertamu tidak pada waktu yang tepat, berarti menyusup.
Menyusup ketempat orang hanya dilakukan orang-orang
rendah yang tidak bermaksud baik. Sungguh sangatlah
mengherankan tokoh-tokoh besar seperti ketiga locianpwee
juga memiliki kemauan dan keinginan melakukan penyusupan
ketempat orang"
Suara itu mengapung bebas di udara dan jelas terdengar
oleh ketiga tamu yang sebenarnya tidaklah diundang itu.
Tanda bahwa orang yang memergoki mereka bukanlah orang

Tarian Liar Naga Sakti I 483


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

atau tokoh sembarangan. Pasti tidak jauh selisihnya dengan


kemampuan mereka. Dan menemukan kenyataan bahwa
mereka terlacak orang, benar-benar membuat kaget ketiga
Kakek lihay itu. Hanya saja, meski kaget, mereka tidak
kehilangan kewaspadaan dan tidak kehilangan keberanian.
Terutama Kakek pertama yang sudah dengan sombongnya
berkata:
"Ketahuan ya ketahuan, tetapi kami sedikitpun tidak
merasa takut. Kami yang sudah mampu masuk sejauh ini,
tentu saja berani dan bersedia menghadapi siapapun dari
Lembah Pualam Hijau"
"Hmmmm, kami tahu kalian bertiga memang sangat lihay.
Kongkong Kiang Sin Liong dan locianpwee Kolomoto Ti Lou
telah mengingatkan kami, bahwa pada saatnya kalian bertiga
memang akan berkunjung untuk maksud licik. Hanya saja, jika
locianpwee Lamkiong Sek tidak secara licik menyelusup ke
Lembah Pualam Hijau mengikuti kakakku Kiang Tek Hong dan
kemudian melukaiku pada saat latihan berapa tahu silam,
tidak akan mungkin kalian sanggup memasuki Lembah Pualam
Hijau kami semudah itu"
Hebat sambutan Kiang Cun Le. Sekaligus jelaslah peristiwa
lama ketika Kiang Cun Le menyalurkan tenaga saktinya kepada
Kiang Ceng Liong cucunya dan dibokong orang. Pada peristiwa
itu, Siangkoan Tek - Kauwcu Bengkauw juga sempat hadir dan
sampai dituduh melukai Kiang Cun Le. Baru sekarang jelas,
bahwa ternyata pelakunya adalah Lamkiong Sek - adik tiri
mantan Tocu Lam Hay Bun Lamkiong Bun Ouw yang masih
seangkatan dengan Kiang Sin Liong ber-empat.

Tarian Liar Naga Sakti I 484


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lamkiong Sek memang jauh lebih muda dibandingkan


dengan kakak tirinya Lamkiong Bun Ouw yang pada zamannya
adalah tocu Lam Hay Bun yang sangat lihay. Tetapi Lamkiong
Sek memiliki bakat yang sama besar dengan kakak tirinya itu.
Bedanya, dia masih jauh lebih ambisius dan juga jauh lebih
licik dalam mempergunakan kepandaian dan kepintarannya.
Dan rupanya, tokoh inilah yang dulu menyusup ke Lembah
Pualam Hijau namun tidak mau teridentifikasi kehadirannya.
Ini jugalah alasan mengapa ketiga Kakek ini seperti
memahami dan mengetahui isi Lembah Pualam Hijau.
Terbukti dengan upaya mereka untuk langsung mencari
tempat Duta Agung biasa berlatih. Dari sini nampak jelas
bahwa Lamkiong Sek memang ternyata "memanfaatkan"
keberadaan dan posisi Kiang Tek Hong sebagai "Pangcu Thian
Liong Pang" dahulu kala. Dan tentunya untuk manfaat dan
kepentingannya sendiri.
Untunglah Kiang Tek Hong yang akhirnya diampuni oleh
kakeknya Kiang Sin Liong telah membuka semua lembaran
kisah tersebut. Dan Kiang Sin Liong berani memastikan kalau
Lamkiong Sek pasti suatu saat akan muncul kembali di
Lembah Pualam Hijau. Ini jugalah alasan mengapa Kiang Sin
Liong sampai meminta semua cucunya dan semua tokoh
Lembah Pualam Hijau termasuk Liong-i-Sinni berjanji untuk
berada di Lembah Pualam Hijau selama 2 tahun terakhir.
Rupanya, baik Kiang Sin Liong, maupun Kolomoto Ti Lou telah
membaca kemana arah pergerakan Lamkiong Sek dan
kawananannya kedepan. Dan untuk itu, tiada cara lain selain
menyiapkan anak-anak muda dan generasi di bawah Kiang Sin
Liong untuk menghadapi Lamkiong Sek dan begundalnya.

Tarian Liar Naga Sakti I 485


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Melihat rencana mereka telah mampu diantisipasi lawan,


Lamkiong Sek yang selama ini menjadi pemimpin ketiga kakek
yang menyusup masuk ini tersentak juga. Tetapi, sekelabatan
jalan pikirannya yang cerdik licik telah dengan cepat bekerja
mencari cara untuk merubah strategi. Bagaimanapun juga,
yang dikhawatirkannya hanyalah Kiang Sin Liong. Dan
sebagaimana dugaannya, kakek sakti itu nampaknya telah
berpulang (meninggal dunia), dan kondisi ini tentu saja akan
sangat memudahkannya. Tetapi, dia masih harus berhitung
dengan kehadiran tokoh-tokoh lain yang sangat banyak
berkumpul di Lembah Pualam Hijau dewasa ini. Dan inilah
yang sedang diperhitungkannya. Apakah mereka akan ikut
terlibat jika terjadi kekisruhan ataukah tidak.
"Hmmmmm, jika memang tua bangka Sin Liong dan
Kolomoto Ti Lou telah dengan tepat memprediksikan
kehadiran kami, sudah barang tentu kalian sudah sangat siap
dengan semua kekuatan menghadapi kami. Silahkan saja,
kami sama sekali tidak merasa takut" tantang Lamkiong Sek
cerdik. Meski sudah salah berhitung, tetapi Lamkiong Sek
tidak biasanya keliru menilai siapa lawannya. Dan sekali ini,
kembali dia memainkan kartu truf tersebut. Boleh dibilang ini
adalah kartu terakhir yang mungkin dimainkannya melihat
rencana utamanya sudah dengan jitu tertebak lawan.
Tepatnya secara jitu telah diprediksikan baik oleh Kiang Sin
Liong maupun oleh Kolomoto Ti Lou.
"Hmmmm, urusan ini adalah urusan Lembah Pualam
Hijau. Karena itu, hanya tokoh-tokoh Lembah Pualam Hijau
yang akan meladeni locianpwee bertiga. Kecuali segera
setelah locianpwee meninggalkan Lembah Pualam Hijau,

Tarian Liar Naga Sakti I 486


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

maka urusan-urusan pertikaian rimba persilatan dapat


diselesaikan masing-masing. Terutama dengan locianpwee
Wisanggeni yang punya hutang tersendiri dengan
perguruannya" Cun Le yang mewakili Lembah Pualam Hijau
telah memutuskan secara gagah bahwa hanya orang Lembah
Pualam Hijau yang akan terlibat.
"Hahahahaha, sungguh gagah, sungguh gagah ....." mau
tak mau Lamkiong Sek memuji sekaligus senang. Memang
inilah yang ingin didengarnya dari pihak Lembah Pualam
Hijau. Mereka bertiga menyusup dengan maksud agar tak
terekam jejaknya oleh banyak orang yang berkumpul di
Lembah Pualam Hijau. Tetapi upaya mereka untuk "menemui"
Duta Agung dalam missi rahasia telah tertebak lawan. Bahkan
telah ditunggu lawan sejak lama. Apa boleh buat, strategi
mengurangi kemungkinan kekuatan lawan harus dilakukan.
Dan Lamkiong Sek paham dengan "kegagahan" ala Lembah
Pualam Hijau itu. Dan dengan licik dia memanfaatkan aspek
psikologis itu untuk mengurangi kehebatan dan kekuatan
pihak lawan. Tidak, dia merasa tidak sanggup jika harus
dikerubuti semua tokoh yang berada di Lembah Pualam Hijau
saat itu. Meski tanpa Kiang Sin Liong sekalipun.
"Karena ini berkaitan dengan nama baik Lembah Pualam
Hijau, maka tiada orang luar yang akan terlibat urusan ini.
Tetapi, akan seperti apa akhirnya, juga sangat tergantung apa
yang dikehendaki dan apa yang akan dilakukan locianpwee
bertiga. Kami sendiri menyarankan, jauh lebih baik
locianpwee bertiga untuk segera angkat kaki dari Lembah
Pualam Hijau. Lembah ini tidak menginginkan kedatangan

Tarian Liar Naga Sakti I 487


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

locianpwee bertiga" Kiang Cun Le tetap berkata dengan


hormat, tetapi nadanya teramat sangat tegas.
"Hmmmmm, kemana kami ingin pergi masakan harus
meminta pendapat kalian terlebih dahulu? sungguh sombong"
desis Kakek pertama yang ternyata adalah Wisanggeni, adik
seperguruan Jayeng Reksa - Bintang Sakti Membara yang juga
berada dalam Lembah itu.
"Amitabha ........ bukan maksud kami dimintai pendapat.
Tetapi, kebetulan tempat ini adalah kediaman yang memiliki
pemiliknya. Maka kami sebagai pemilik Lembah ini, kami
berhak untuk mengatakan tidak kepada mereka yang datang
diam-diam dengan maksud tidak baik, siancay, siancay"
terdengar Liong-i-Sinni ikut berbicara membantu Kiang Cun
Le.
"Hmmm, tahukah engkau maksud kedatangan kami ke
Lembah Pualam Hijau Sinni"? bertanya Lamkiong Sek.
"Dengan masuk secara diam-diam dan menyelusup
diwaktu yang sangat tidak biasa, sulit untuk menduga bahwa
kedatangan kalian bermaksud baik ...... " bukan Liong-i-Sinni
yang menjawab pertanyaan tersebut, tetapi adalah Kiang Cun
Le yang tampil menjawabnya.
"Hmmmm, bukankah Kolomoto Ti Lou si tua bangka dan
Kiang Sin Liong telah menebak dengan tepat bahwa suatu saat
kami memang akan datang? Masakan mereka tidak
memberitahu kalian apa maksud kedatangan kami bertiga"?
kembali Lamkiong Sek mendesak dengan pertanyaan.

Tarian Liar Naga Sakti I 488


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sekilas kong-kong dan locianpwe yang mulia Kolomoto Ti


Lou telah menjelaskan. Tetapi, buat apa kami kemukakan?
toch yang datang dengan urusannya sudah berada disini. Jika
memang ingin dan berkeras melakukan missi tersebut
silahkan, tetapi maaf kami pihak Lembah Pualam Hijau tidak
akan bersedia dan bermurah hati untuk tujuan tak benar itu"
Kiang Cun Le menjawab lebih diplomatis.
"Hmmm, bahkan seorang Kiang Sin Liong, kakekmu
sendiri tidak akan begitu gegabah berbicara seberani itu
terhadapku ......"
"Kong-kong memang selalu sabar terhadap siapapun,
terhadap orang jahat sekalipun. Tetapi buat kami,
menghadapi manusia yang bertujuan buruk bagi Lembah
Pualam Hijau, tidak akan sesabar kakek kami itu ...."
"Hanya kalian bertiga yang akan menghalangi kami ...."?
"Percayalah, Lembah Pualam Hijau memiliki kemampuan
lebih dari cukup untuk mengusir locianpwee sekalian.
Sebelum semuanya terlambat, kusarankan untuk segera
mundur ......" Kiang Cun Le menjawab kalem, namun
terdengar tegas dan penuh percaya diri.
"Hmmmm, selain Kiang Sin Liong seorang, tidak ada tokoh
Lembah Pualam Hijau yang kutakuti. Setelah dia orang tua
meninggal, Kolomoto Ti Lou kembali ke Jawadwipa dan Bhiksu
Chundamani merat ke Thian Tok menunggu ajalnya dan Wie
Tiong Lan tutup mata, mana ada tokoh lain yang kami takuti.
Lebih baik kalian ijinkan kami bertiga membuktikan ucapan
besar Kolomoto Ti Lou dan Kiang Sin Liong tentang Duta
Agung kalian" Wisanggeni si Bintang Sakti Berpijar berbicara

Tarian Liar Naga Sakti I 489


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan nada yang sangat meremehkan. Tetapi Kiang Cun Le


tidak terpancing amarahnya. Betapapun dia sadar, tokoh-
tokoh yang ada di depannya memang tokoh-tokoh puncak
yang sejajar kekuatannya dengan kakeknya Kiang Sin Liong.
Namun, setelah temuan terbaru Duta Agung dan keyakinan
atas kemampuan sendiri dalam mengemban dan menegakkan
nama baik Lembah Pualam Hijau, mana mau dia merendahkan
kemampuan sendiri? Karena itu, setelah berpikir sejenak
dengan bijak namun sangat tegas dia berkata:
"Benar, locianpwee bertiga adalah seangkatan dengan
kong-kong Kiang Sin Liong. Tanpa mengurangi rasa hormat
kami, tentunya locianpwee telah menyaksikan dan paham
kemampuan Ji-ko Kiang Tek Hong. Apalagi kong-kong telah
mengijinkannya kembali menggunakan kekuatan puncak
Lembah Pualam Hijau. Sementara lohu sendiri bersama Liong-
i-Sinni tidaklah terlampau jauh tertinggal dari locianpwee
bertiga. Tapi di atasnya, kami akan bertarung
mempertahankan nama baik Lembah Pualam Hijau, dan kami
berkeyakinan sanggup mengusir locianpwee bertiga dengan
kekuatan Lembah Pualam Hijau sendiri”
Hebat ucapan Kiang Cun Le. Dia tidak menyombongkan
diri tetapi langsung memukul pusat kesombongan ketiga
pendatang, terutama Wisanggeni dan Lamkiong Sek. Tetapi,
mereka tidak bisa berkata apa-apa, betapapun mereka
memang dalam posisi "menyusup" dan ketahuan oleh tuan
rumah. Selain itu, kalimat Kiang Cun Le benar belaka. Mereka,
tokoh Lembah Pualam Hijau itu memang tidak jauh tertinggal
kepandaiannya. Dan bukan perkara mudah untuk
mengalahkan ketiganya. Tetapi, setelah berkali-kali dikalahkan

Tarian Liar Naga Sakti I 490


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kolomoto Ti Lou dan Kiang Sin Liong, Lamkiong Sek -


Wisanggeni dan Naga Pattinam bertiga, ingin melihat karya
terakhir mereka sanggup menang. Dan kehausan mereka atas
kemenangan membuat mereka menutup mata atas banyak
rasa kepantasan yang sebetulnya sangat memalukan untuk
mereka kerjakan dalam kondisi biasa.
"Bagaimanapun juga aku harus membuktikan bahwa
meski hanya sekali ini, aku pernah memenangkan
pertarungan melawan Kolomoto Ti Lou, Kiang Sin Liong dan
kawan-kawannya. Karena itu, maafkan, kami terpaksa
merepotkan kalian ....." Lamkiong Sek akhirnya berbicara
dalam nada memutuskan sambil melirik kedua kawannya yang
seragam mengangguk tanda setuju.
Melihat gelagat ketiga orang tua itu akan memaksa
menerobos, Liong-i-Sinni dan Kiang Tek Hong yang sejak tadi
tidak sekalipun berbicara telah bersiap. Dan memang benar,
bersamaan dengan mereka meningkatkan kesiagaan tiba-tiba
ketiga orang tua lihay itu telah secara bersamaan bergerak.
Bergerak dengan tidak sembarang bergerak, bergerak sama
dengan tidak bergerak. Karena ketiganya secara luar biasa
telah mengembangkan gabungan ilmu sihir yang sangat kuat
guna menerobos penjagaan ketiga tokoh tua Lembah Pualam
Hijau dewasa ini.
Tetapi, Kiang Tek Hong yang lebih mengenal mereka
sudah dengan cepat berseru kepada Kiang Cun Le dan Liong-i-
Sinni:
"Gabungan Ilmu sihir ....."
Dan terdengar seruan Liong-i-Sinni:

Tarian Liar Naga Sakti I 491


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Amitabha ........."
Pertempuran sudah segera pecah dengan cara yang luar
biasa. Kekuatan sihir dipadu dengan tenaga batin tingkat
tinggi telah dikerahkan ke-enam orang tua sakti itu dan
dengan segera berbenturan. Baik Kiang Cun Le, Kiang Tek
Hong maupun Liong-i-Sinni sadar benar dengan siapa mereka
sedang berhadapan. Bahkan mereka, meski telah diingatkan
akan suatu saat kedatangan ke-tiga tokoh sepuh ini,
sebetulnya tidak disiapkan oleh kakek mereka Kiang Sin Liong
untuk berhadapan muka dengan muka. Siapa tahu pada
kesempatan malam ini, mereka benar telah bertemu dan mau
tidak mau adu kekuatan.
Kembali Lamkiong Sek bertiga kecele. Mereka yang
tadinya hanya "segan" kepada Kiang Sin Liong menemukan
kenyataan betapa tembok perlawanan tiga orang pemuka
Lembah Pualam Hijau ini luar biasa kuatnya. Benar memang
belum sehebat Kiang Sin Liong dan kekuatan yang digunakan
dibangun oleh kekuatan 3 tokohnya. Tetapi, merekapun
terdiri dari 3 orang dan telah menggabungkan kekuatan batin
dan kekuatan sihir dalam ilmu rahasia yang skemanya secara
teori dikuasai oleh Naga Pattynam. Artinya, kekuatan
gabungan mereka bertiga kali ini, mestinya sudah lebih dari
cukup menghadapi semua tokoh Lembah Pualam Hijau.
Bahkan mereka yakin, jika mereka telah menguasai ilmu ini
pada pertempuran di markas utama Thian Liong Pang, mereka
tidak akan kalah secara tragis dan memalukan.
Yang mereka tidak paham adalah, Lembah Pualam Hijau
terutama melalui Duta Agungnya, telah menemukan kembali
salah satu simpul kekuatannya yang dibawa melalui Thian San

Tarian Liar Naga Sakti I 492


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Giokli. Ini yang mampu dilihat Kiang Sin Liong dan Kolomoto Ti
Lou meski masih sangat samar. Jika memang Kiang Sin Liong
melihatnya secara tegas, maka tidak perlu dia meminta Liong-
i-Sinni untuk ikutan bertapa di Lembah Pualam Hijau. Tetapi,
karena melihatnya secara sangat "samar" seperti juga
Kolomoto Ti Lou, maka untuk "keamanan", Kiang Sin Liong
telah meninggalkan pesan kepada semua keturunannya untuk
berada di Lembah Pualam Hijau selama dua tahun kedepan.
Dan Kiang Tek Hong, Kiang Cun Le dan Liong-i-Sinni yang
semang sehari-harinya bersamadhi telah mendalami temuan
Duta Agung melalui warisan Koai Todjin dan disampaikan oleh
Nenek Thian San Giokli. Tidak heran jika mereka mampu
menyusul pesat dan tidak terpaut jauh kemampuan mereka
dibandingkan gabungan kekuatan Lamkiong Sek, Wisanggeni
dan Naga Pattynam. Hanya, harus diakui mereka memang
masih seusap di bawah kekuatan tiga tokoh tua yang sudah
terkenal lihay dan se jaman dengan kakek mereka.
Ketiga Kakek lihay ini sendiri memang terpukul ego dan
kebanggaan mereka ketika gabungan kekuatan mereka
dihancurkan Kolomoto Ti Lou, Kiang Sin Liong, Wie Tiong Lan
dan Bhiksu Chundamani (Lihat episode terakhir Bagian II Kisah
ini). Kekalahan yang memalukan itu telah meninggalkan
dendam membara dan membuat mereka bertiga mati-matian
untuk mempelajari kombinasi kekuatan batin dan sihir. Baik
dengan mengeksplorasi teori Memindahkan Hawa Mengisi
Kosong Menjadi Penuh - sebuah Ilmu Rahasia Thian Tok (yang
juga ternyata, teorinya dikenal dan oleh dikuasai Bhiksu
Chundamani), maupun gabungan dengan kekuatan mitis dari
Jawadwipa. Mereka memang mampu menemukan dan

Tarian Liar Naga Sakti I 493


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menggabungkan kekuatan, bahkan sanggup menciptakan


tokoh-tokoh tangguh dan sakti mandraguna dalam waktu
singkat.
Mereka sadar benar dengan pesatnya peningkatan
penguasaan kekuatan baru itu. Meskipun bagi tokoh yang
mereka didik, mereka tidak sanggup memprediksi masa depan
dan stabilitasnya, terutama stabilitas mental dan kejiwaannya.
Tetapi, ketika dalam waktu singkat mereka menyaksikan
murid-murid binaan mereka meningkat pesat kekuatannya
dan bahkan sudah sanggup merendengi kemampuan mereka
masing-masing, membuat semangat membalas dendam
mereka bertambah hebat. Inilah yang terus menumbuhkan
harapan dan optimisme bagi mereka untuk melakukan
pembalasan secara tuntas dan berhasil.
Meski murid bentukan mereka kurang stabil secara emosi
dan kejiwaan, tetapi kekuatannya bahkan terus dan terus
menanjak dari waktu kewaktu. Puncak kemajuan mereka
bahkan sulit mereka prediksi. Inilah yang mereka harapkan
menjadi alat pamungkas buat balas dendam. Tetapi sesuatu
yang membuat mereka tetap penasaran adalah apa yang
dikemukakan Kiang Sin Liong dan Kolomoto Ti Lou mengenai
"seseorang" yang sudah disiapkan menyambut "proyek
berbahaya" mereka. Dan orang itulah yang akan tampil
menggagalkan ambisi dan mahluk bentukan kawanan
Lamkiong Sek.
Sebetulnya, ketika terjadi pertarungan kekuatan batin
antara Lamkiong Sek dan kawan-kawan melawan Kolomoto Ti
Lou - Kiang Sin Liong - Wie Tiong Lan dan Bhiksu Chundamani,
Naga Pattynam telah mengeluarkan ancaman. Ancaman

Tarian Liar Naga Sakti I 494


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tersebut adalah akan ada murid mereka yang berkepandaian


luar biasa menurut skema gaib Memindahkan Hawa Mengisi
Kosong Menjadi Penuh - sebuah Ilmu Rahasia Thian Tok. Ilmu
rahasia di Thian Tok yang menganut "transfer" tenaga sakti
kepada orang terpilih yang memiliki bakat yang hebat. Di luar
tahu Naga Pattynam, skema itupun dikenal Bhiksu
Chundamani dan melahirkan ilmu baru setelah digodok
bersama ke-4 manusia sakti itu di sisa-sisa usia mereka.
Sebaliknya, Lamkiong Sek dan kawan-kawan menemukan
betapa tidak terbatasnya kemajuan murid binaan mereka
meski dengan kondisi kejiwaaan dan emosi yang menjadi
sangat tidak stabil. Semakin melaju jauh kepandaian murid
mereka akan semakin berbahaya kondisi mental dan
kejiwaannya. Tetapi, hal tersebut tidak menghentikan upaya
mereka untuk membalas dedam. Untuk menuntut kekalahan
mereka dari kelompok Kiang Sin Liong dan kawan-kawannya.
Dan mereka segera sadar, bahwa orang yang disiapkan Kiang
Sin Liong dan kawan-kawan, pastilah Duta Agung Lembah
Pualam Hijau.
Berada pada puncak kekuatan mereka dan sebentar lagi
murid mereka akan beradu dengan kekuatan murid yang
disiapkan dari pihak para pendekar, ke tiga Kakek aneh ini
berencana merusak "karya" Kiang Sin Liong dan kolomoto Ti
Lou. Kekuatan batin mereka telah menangkap secara jelas
bahwa Duta Agung semakin matang dan semakin berbahaya.
Bahkan kekuatan mereka mampu menerobos Lembah Pualam
Hijau dan menemukan kenyataan betapa Duta Agung yang
sekarang telah menjadi jauh lebih berbahaya lagi. Tetapi, pada
saat-saat terakhir "terawangan" mereka, juga ditemukan

Tarian Liar Naga Sakti I 495


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bahwa sekarang adalah saat-saat menentukan Duta Agung


untuk mencapai titik tertinggi dalam penguasaan ilmunya.
Dan inilah yang membuat mereka bertiga akhirnya
memutuskan untuk "merusak" usaha saingan mereka. Demi
nama dan demi pembalasan dendam kepada Kiang Sin Liong
serta Kolomoto Ti Lou dan kawan-kawannya.
Meski telah mengantisipasi kedatangan Lamkiong Sek,
Naga Pattynam dan Wisanggeni, tetapi sebetulnya ketiga
tokoh tua Lembah Pualam Hijau kurang tahu maksud utama
mereka. Hanya, ketika mereka menyatakan ingin bertemu
Duta Agung sementara waktu-waktu sekarang adalah
menentukan bagi pelajaran Kiang Ceng Liong, sadarlah
mereka betapa gawatnya situasi. Sebagaimana mereka
melakukannya beberapa waktu sebelumnya, sekarang ini
Ceng Liong sedang berusaha menembus batas terakhir itu.
Batas yang dicatat oleh Koai Todjin, tokoh yang masih
memiliki kaitan perguruan dengan mereka. Padahal, Ceng
Liong berada di batas-batas menentukan dalam latihannya.
Titik inilah yang membuat ketiga tokoh tua Lembah Pualam
Hijau jadi berjuang mati-matian.
Mereka menghadapi tabir gelap yang dipenuhi ringkikan
dan bentakan-bentakan gaib yang menghentak kekuatan
dalam mereka. Padahal, kondisi dan cuaca tenang-tenang saja
di lokasi pertempuran. Tetapi bagi Kiang tek Hoat, Kiang Cun
Le dan Liong-i-Sinni, justru seperti sedang terjadi badai besar.
Dunia bagai bergolak dengan riuh rendah suara bentakan dan
tiupan angin sekeras topan yang melanda mereka. Tetapi
mereka sadar betul, bahwa kondisi itu disebabkan oleh
kekuatan sihir lawan. Itulah sebabnya mereka bertahan

Tarian Liar Naga Sakti I 496


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengerahkan kekuatan batin dan tenaga dalam mereka untuk


bertahan dari serangan lawan.
Jika dibandingkan, maka Liong-i-Sinni memiliki tenaga
batin paling kokoh diantara ketiga tokoh utama Lembah
Pualam Hijau. Pendalamannya atas agama Budha telah
memupuk kekuatan batin yang tidak rendah, apalagi karena
kekuatan tenaga dalamnya sudah teramat tinggi dan
sempurna. Maka dibandingkan kedua kakaknya, Kiang Cun Le
dan Kiang Tek Hong, dia sedikit unggul dalam kematangan
kekuatan batinnya. Sementara Kiang Cun Le unggul dalam
kekuatan tenaga dalam, kekuatan iweekang yang dipupuknya
selama puluhan tahun terakhir. Apalagi, dia menemukan
keajaiban ketika membentuk Ceng Liong dan
mempersiapkannya. Meski sedikit dibawah kekuatan batin
adiknya, Liong-i-Sinni, tetapi dia memiliki keunggulan di
tenaga iweekang. Sementara Kiang Tek Hong sebetulnya
memiliki keunggulan di ilmu silatnya yang bervariasi dan
banyak memiliki ilmu-ilmu hebat yang sudah dinyatakan
lenyap dari rimba persilatan.
Demikianlah ketiga tokoh utama yang juga adalah cucu-
cucu Kiang Sin Liong mempertahankan Lembah Pualam Hijau
melawan tokoh-tokoh seangkatan kakek mereka. Dan,
hebatnya mereka masih terus dan terus sanggup
mempertahankan diri meski sedikit didesak oleh kekuatan
lawan. Apalagi, karena sesekali lawan melalui Wisanggeni
melontarkan Gelap Ngampar untuk memukul semangat
perlawanan mereka. Hanya saja, landasan dan dasar tenaga
mereka yang sama dan sekeluarga yang melahirkan

Tarian Liar Naga Sakti I 497


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kekokohan dan kerjasama yang saling mendukung dan saling


melengkapi. Inilah yang menyelamatkan mereka.
Bahkan untuk memperkokoh daya tahan mereka, kini baik
Kiang Cun Le, Kiang Tek Hong maupun Liong-i-Sinni telah
duduk bersila. Dan dari pengerahan kekuatan puncak Giok
Ceng Sinkang, dari tubuh mereka keluar selapis cahaya halus
berwarna kehijau-hijauan. Inilah tanda dan ciri khas seorang
penguasa Giok Ceng Sinkang yang telah mencapai puncaknya.
Dan jika dikeluarkan dan dikerahkan, maka dari tubuh si
pengguna akan keluar selapis cahaya kehijauan yang berfungsi
menolak hawa-hawa sesat. Ini berarti, ketiga tokoh tua
Lembah Pualam Hijau sedang dalam pengerahan tertinggi
penguasaan mereka atas ilmu-ilmu pusaka Lembah Pualam
Hijau.
Kali ini pertempuran berjalan sedikit berbeda. Jika
pertarungan menggunakan kekuatan sihir untuk melemahkan
semangat lawan tidak memperoleh hasil yang memuasakan
meski posisi sedikit unggul, kali ini Lamkiong Sek dan kawan-
kawannya menempuh strategi baru. Kali ini pertarungan
dilakukan satu lawan satu dengan menggunakan ilmu-ilmu
silat. Tetapi pertarungannya bukanlah pertarungan secara
fisik, melainkan memainkannya melalui pertarungan batin.
Bahkan tokoh-tokoh kelas satu rimba persilatanpun tidak akan
sanggup lagi mengikuti pertarungan seperti ini. Pertarungan
dimana serang menyerang dilakukan melalui "dunia tidak
terlacak" oleh mata dan indra biasa manusia.
Menang atau kalah tidak ditentukan oleh kena atau
tidaknya pukulan yang dilambari tenaga kasar atau tenaga
dalam. Tetapi lebih ditentukan oleh perbawa batiniah yang

Tarian Liar Naga Sakti I 498


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tercipta melalui kehebatan ilmu silat, kekuatan tenaga


iweekang dan tingginya tenaga batin. Bagi mereka yang
bertempur, pertempuran memang seperti di arena biasa
dengan menggunakan ilmu-ilmu silat pamuncak. Bedanya
adalah, arena sebenarnya adalah arena bentukan mereka
yang bertempur dan saling serang disana dengan serunya.
Terjadi pertempuran yang mengkombinasikan ilmu silat, ilmu
sihir atau tenaga batin dengan tenaga iweekang atau tenaga
dalam. Karena itu, bisa dibayangkan betapa dahsyat akibatnya
bagi mereka yang bertarung. Sebaliknya bagi penonton,
jikapun ada, mereka hanya melihat dua tubuh manusia biasa
yang bersila saling berhadapan dengan ekspressi yang
berbeda-beda yang bisa mereka tampilkan. Yakni ekspressi
orang yang memang benar-benar sedang melangsungkan
pertarungan seru.
Arena "mitis" yang tercipta terdapat diantara 6 tubuh
yang terkelompok menjadi 2 kelompok dengan masing-
masing kelompok terdiri dari 3 orang. Kedua kelompok
berbeda itu saling berhadapan dan kini semua dalam posisi
duduk bersamadhi dengan kerut wajah yang serius dikedua
belah pihak. Sementara itu, dihadapan ke-enam orang tua itu,
sedang bertarung Kiang Tek Hong melawan Naga Pattynam.
Tubuh kedua orang itu saling libas dan saling libat di arena
dihadapan ke-enam orang tua yang saling berhadapan secara
berkelompok itu. Tubuh keduanya bagaikan sedang terbang
kesana kemari bagai kupu-kupu, saling kejar, saling serang,
saling pukul dan saling menghindar.
Tiada efeknya bagi dunia fisik. Tetapi efeknya bagi mereka
yang bertarung sungguh mendebarkan. Tubuh fisik Tek Hong

Tarian Liar Naga Sakti I 499


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

nampak berkerut dan mengeluarkan keringat, jauh lebih letih


kelihatan dibandingkan tubuh dan wadah fisik Naga Pattynam.
Bisa dimengerti, Naga Pattynam memang unggul di tenaga
dan kekuatan sihirnya, meski sedikit keteteran menghadapi
variasi ilmu silat Kiang Tek Hong. Jika bertempur secara fisik,
belum tentu Naga Pattynam bisa mendesak Kiang Tek Hong.
Tetapi dalam pertempuran jenis "batiniah" ini, yang paling
penting adalah kekuatan iweekang dan kekuatan batin atau
kekuatan sihir. Nach, disinilah keunggulan Naga Pattynam
yang memang memiliki kemampuan sihir paling hebat
diantara ketiga kakek pendatang atau penyusup itu.
Kekuatan tenaga dalam keduanya tidak jauh selisihnya.
Naga Pattynam sebenarnya berasal dari perguruan Budha,
tetapi telah banyak mencampur adukkan dasar tenaganya
dengan tenaga dalam kaum sesat. Bahkan telah menggodok
tenaga gabungan dengan aliran tenaga lain dari Jawadwipa
dan Tionggoan. Akibatnya, kekokohannya berkurang.
Sebaliknya, Kiang Tek Hong justru telah mengalami
"pemurnian" oleh kakeknya Kiang Sin Liong dan kemudian
menempa diri dalam puncak kemahiran Giok Ceng Sinkang
bersama Liong-i-Sinni dan Kiang Cun Le. Karena itu, meski
usianya jauh lebih muda, tetapi kekokohan tenaga dalam
Kiang Tek Hong masih sanggup memadai dan menandingi
keampuhan Naga Pattynam. Hanya dalam hal tenaga batin
dan tenaga sihir, dia memang masih tercecer dan masih
belum sanggup meladeni Naga Pattynam. Itulah sebabnya
kernyitan di wajah Kiang Tek Hong sering terlihat, tanda dia
sedang diserang dan terdesak.

Tarian Liar Naga Sakti I 500


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Celakanya, dalam pertarungan seperti ini yang memegang


peranan penting adalah kekuatan batin. Kemampuan
menekan dan mempengaruhi mental dan ketenangan
seseorang adalah yang paling menentukan. Dan itulah
sebabnya dalam pertarungan ini Kiang Tek Hong lebih banyak
didesak daripada mendesak. Bahkan akhir-akhirnya dia
berkonsentrasi untuk menjaga ketenangannya dan tidak
banyak melakukan serangan. Untuk itu landasan Tek Hong
yang lebih murni cukup menguntungkannya. Dia terhindar
dari desakan bertubi-tubi karena kemampuan dan daya
tahannya yang memang lebih ulet dan dasar serta landasan
tenaga dalam yang lebih murni.
Tetapi melihat keadaan Tek Hong seperti itu membuat
Liong-i-Sinni memutuskan untuk ikut terjun dalam
pertempuran. Dan kali ini dia disambut oleh Wisanggeni yang
memang telah bersiap melihat gelagat Liong-i-Sinni akan
menceburkan diri kedalam pertempuran. Dan tidak lama
kemudian keduanya telah membentuk arena kedua, arena
pertempuran batin tingkat tinggi yang tidak mungkin diikuti
manusia biasa secara mata telanjang. Hanya, jika dalam
pertempuran biasa Liong-i-Sinni adalah "raja ginkang", maka
dalam pertempuran jenis ini kemampuan itu menjadi biasa
saja. Tetapi untungnya Liong-i-Sinni memiliki keunggulan
tenaga batin yang lebih dalam dibandingkan lawannya.
Dengan landasan tenaga iweekang yang tidak terpaut jauh,
Liong-i-Sinni mampu menahan serangan-serangan
Wisanggeni.
Yang menyulitkan adalah, Wisanggeni memiliki
kemampuan menyerang melalui kekuatan suara, yakni

Tarian Liar Naga Sakti I 501


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ilmunya "Gelap Ngampar". Dan karena itu, sesekali Liong-i-


Sinni terpaksa harus menandinginya dengan lontaran-lontaran
kekuatan melalui suaranya. Arena mereka sesekali terjadi adu
suara yang menyerang telinga batin keduanya, saling silang
antara erangan khas Gelap Ngampar: "Arrrrrrrrrrrrrrrrrrrccch"
dan sesekali ditimpali lentingan suara "Amitabha ...........".
Keunggulan tenaga batin Lionmg-i-Sinni banyak
membantunya untuk menutupi ketertinggalannya dari
kekuatan iweekang dan serangan Gelap Ngampar lawan.
Karena itu, posisi dan kondisi Liong-i-Sinni relatif sedikit lebih
baik dibandingkan dengan Kiang Tek Hong. Kondisinya jauh
lebih seimbang.
Melihat semuanya sudah terlibat dalam pertarungan,
Kiang Cun Le memutuskan melibat Lamkiong Sek dalam
pertempuran serupa. Hal ini untuk menghindarkan terjangan
Lamkiong Sek masuk lebih kedalam. Betapapun tinggal
beberapa jam, waktu yang dibutuhkan Duta Agung untuk
latihan terakhirnya. Karena itu, sedapat mungkin harus
diupayakan agar pertempuran ini berlangsung lama dan
berlarut-larut. Sementara Lamkiong Sek sendiri berpikir
serupa. Hanya, bedanya keyakinan dirinya sudah runtuh
beberapa persen sejak melihat kemampuan Tek Hong yang
meningkat pesat serta juga Liong-i-Sinni yang ternyata juga
nyaris setingkat dengan mereka. Kini, Lembah Pualam Hijau
bukan semata Kiang Sin Liong seorang.
Nampaknya kekuatan pamuncak yang memang disiapkan
untuk kebutuhan darurat harus segera dilepaskan. Tetapi
sebelum itu dia begitu ingin mencoba. Mencoba cucu Kiang
Sin Liong yang selama ini menjadi sandaran Lembah Pualam

Tarian Liar Naga Sakti I 502


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hijau sebelum Duta Agung yang sekarang tampil dewasa.


Kiang Cun Le memang menjadi tulang punggung utama
Lembah Pualam Hijau sepeninggal Kiang Sin Liong dan banyak
berjasa melewati masa-masa sulit Lembah Pualam Hijau
bersama adiknya Liong-i-Sinni - Kiang In Hong.
Maka pada akhirnya bentroklah ke-enam manusia sakti
itu dalam pertempuran aneh yang sulit dibayangkan. Tubuh
atau wadag kasar mereka sedang bersila saling berhadapan,
tetapi dari wadag kasar mereka itu masing-masing
mengeluarkan kekuatan luar biasa untuk saling mengalahkan
lawannya. Efek serangan mereka tidak akan terasa bagi dunia
fisik, tetapi begitu terasa dan begitu hebat efeknya bagi
lawan. Hanya orang-orang yang telah menguasai ketenangan
mental, jiwa dan kekuatan batin serta tenaga dalam
sempurna yang sanggup melakukannya.
Kiang Cun Le segera merasa betapa berat memang
lawannya. Dia harus mengakui bahwa tokoh yang menjadi
lawannya memang adalah lawan sekaliber kakeknya Kiang Sin
Liong. Dan harus diakuinya dia masih belum memiliki cukup
kemampuan untuk mengalahkannya. Tetapi untuk sekedar
bertahan, dia masih memiliki cukup keyakinan. Tanpa
penemuan terakhir Duta Agung dari Koai Todjin dia tidak
berkeyakinan untuk menahan kakek lawannya ini cukup lama.
Hanya memang, tenaganya masih lebih murni dibandingkan
Lamkiong Sek yang liar dan menghentak-hentak. Dan hanya
kekuatan "penyembuh" yang telah meningkat dari Giok Ceng
Sinkang yang membuat dia dan kedua saudaranya masih
sanggup bertahan melawan libasan kekuatan lawan yang luar
biasa hebatnya.

Tarian Liar Naga Sakti I 503


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lamkiong Sek sendiri harus kagum dengan kemampuan


Kiang Cun Le. Usianya jauh lebih besar daripada Kiang Cun Le,
tetapi Kiang Cun Le mampu memberikan perlawanan berarti
kepadanya. Bahkan nampaknya tenaga murni Kiang Cun Le
tidak tertinggal jauh daripadanya. Hanya kekuatan sihirnya
memang masih lebih kuat karena terasah secara baik dalam
pergaulannya akhir-akhir ini dengan Naga Pattynam dan
Wisanggeni. Inilah modal utamanya dalam menekan dan
mendesak Kiang Cun Le yang terpaksa lebih banyak dalam
tekanan. Untungnya daya tahannya sudah jauh lebih baik
akhir-akhir ini.
Memang benar, pertarungan antar "gajah" ini tidak
menimbulkan kegaduhan di alam fisik. Tetapi, bagaimanapun
getaran-getaran kekuatan batin akan tertangkap getarannya
dari tempat jauh akibat benturan-benturan yang dilakukan
oleh mereka yang berkekuatan hebat. Mereka yang memiliki
kepandaian tinggi akan dengan mudah menangkap getaran-
getaran aneh, apalagi dengan kuatnya getaran yang
ditimbulkan oleh benturan kekuatan maha dahsyat tersebut.
Dan bisa ditebak, tokoh hebat disekitar Lembah Pualam Hijau
pastilah telah menangkap benturan-benturan getaran batin
yang teramat kuat ini.
Hanya saja, siapapun tokoh dalam Lembah Pualam Hijau
sadar betul dimana tempat mereka berada. Karena itu, tidak
sembarangan orang yang berani bergerak untuk melacak
dimana tempat terjadinya atau sumbernya getaran-getaran
kekuatan batin yang memancar tersebut. Kondisi tersebut
bukannya tidak disadari oleh Lamkiong Sek. Semakin lama
pertarungan mereka, akan semakin beresiko besar bagi

Tarian Liar Naga Sakti I 504


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mereka bertiga. Padahal, waktu yang mereka miliki semakin


terbatas. Sewaktu-waktu Duta Agung bakal sangat mungkin
untuk menyelesaikan "kerjanya" dan jika itu terjadi, maka
lebih banyak celaka yang akan mereka terima. Karena mereka
paham sampai dimana kekuatan dan kehebatan "Duta Agung"
yang masih muda itu. Apalagi, karena Kiang Sin Liong dan
Kolomoto Ti Lou, dua tokoh hebat yang paling mereka benci,
telah secara tersamar menyebut anak itu sebagai penghalang
bagi mereka.
Lamkiong Sek berpikir waktu sudah sangat terbatas.
Sudah saatnya dengan sangat terpaksa menggunakan rencana
cadangan. Yakni dengan mengerahkan serangan pamungkas
dari gabungan kekuatan mereka yang digodok untuk
membentuk kedua murid mereka bertiga: gaib Memindahkan
Hawa Mengisi Kosong Menjadi Penuh. Harus diakui, Lamkiong
Sek memang seorang jenius. Seperti juga Wisanggeni yang
lapar ilmu dan Naga Pattynam yang tergila-gila dengan
rangkaian-rangkaian silat yang mujijat. Paduan ketiganya,
terutama rangkaian dan tafsiran Lamkiong Sek atas
"Memindahkan Hawa Mengisi Kosong Menjadi Penuh"
mampu membuat mereka bertiga "sembuh" dari serangan
kekuatan batin Kolomoto Ti Lou, Kiang Sin Liong, Bhiksu
Chundamani dan Wie Tiong Lan.
Dengan mengais-ngais kembali kekuatan mereka yang
nyaris lebur kemana-mana, selama sebulan penuh mereka
berkonsentrasi mengumpulkan, saling memindahkan dan
saling mengisi. Sampai kemudian formula mujijat dari Thian
Tok itu mampu dikembangkan Lamkiong Sek dengan
mengkombinasikannya dengan pengetahuan dia sendiri serta

Tarian Liar Naga Sakti I 505


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan penguasaan Wisanggeni dan Naga Pattynam.


Ketiganya, dengan juru racik Lamkiong Sek, secara gemilang
mampu menggodok formula Thian Tok dan dikombinasikan
dengan lembar pusaka Kolomoto Ti Lou dan khasanah
pengetahuan Lam Hay. Terciptalah jalan bagi mereka dalam
memendam kekuatan luar biasa meski sebelumnya tenaga
dalam mereka nyaris buyar. Dan dengan dengan formula
seperti itu pula-lah, mereka akhirnya "membentuk" murid-
murid mereka, yakni Janawasmy dan Majikan Kerudung Hitam
untuk dengan cepat menjadi tokoh maha sakti.
Puncak dari gubahan mereka adalah menempatkan satu
orang di depan untuk menyalurkan segenap kekuatan tenaga
dalam dan tenaga batin menjadi berdaya serang
bergelombang. Bisa dibayangkan bagaimana hebatnya
gabungan ketiga Kakek yang luar biasa lihaynya itu. Tidak akan
ada seorangpun rasanya yang sanggup menahan gabungan
serangan seperti itu, kecuali dilawan dengan sistem serupa.
Bila mampu diramu menjadi sebuah serangan tunggal, maka
siapakah gerangan yang akan mampu menahan arus
gelombang serangan tersebut?
Dan Lamkiong Sek yang melihat waktu semakin terbatas
telah menimbang-nimbang untuk melakukannya. Dalam
keterbatasan waktu, memang harus memikirkan dengan
cepat strategi baru guna mencapai tujuan. Dan Lamkiong Sek
sadar, bahwa meski belum sempurna benar, tetapi pilihan
paling akhir adalah menempuh jalan terakhir itu. Yakni jalan
penggabungan semua tenaga dan semangat guna
melancarkan serangan pamungkas. Serangan itu, bahkan bisa
menyasar ketempat yang lebih jauh saking ampuhnya

Tarian Liar Naga Sakti I 506


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

gabungan serangan mereka. Dan Lamkiong Sek telah


menghitung tempat dimana Duta Agung berada masih dalam
areal yang bisa diserang dengan tingkat kerusakan tinggi.
"Toch waktuku memang sudah sangat sempit dan
terbatas. Tidak lama lagi waktu hidup yang kumiliki, rasanya
tidak ada salahnya demi cita-cita yang terakhir aku terpaksa
melakukannya. Biarlah tugas terakhir diserahkan kepada
anak-anak muda" timbang Lamkiong Sek.
Apa yang membuat Lamkiong Sek banyak berpikir dan
menimbang adalah: karena ilmu itu belum sempurna dan
belum matang betul. Maka pengerahan tenaga terakhir akan
sangat membahayakan orang yang mengambil posisi
terdepan. Artinya, jika dia yang memerintahkan melakukan
penyerangan dengan gaya itu, maka dia yang wajib
mengambil posisi terdepan. Dan dia juga yang harus berani
untuk menerima resiko terberat dari tenaga gabungan mereka
bertiga. "Tetapi bagaimanapun waktu semakin menipis, aku
harus memutuskan. Biarpun hanya sekali ini, tetapi aku tetap
harus menikmati sekali saja kemenangan atas Kiang Sin Liong
dan Kolomoto Ti Lou, harus ....... harus kulakukan" gumamnya
dalam hati.
Rasa penasaran karena melulu kalah dari Kiang Sin Liong
berempat dari Tionggoan dan belakangan dari Kolomoto Ti
Lou dan juga Bhiksu Chundamani benar-benar merongrong
rasa tinggi hati Lamkiong Sek. Tokoh cerdik pandai asal Lam
Hay ini benar-benar penasaran. Apalagi, Lam Hay juga tidak
pernah sanggup menang melawan Kiang Sin Liong meskipun
mereka telah tidak henti-hentinya berlatih dan meningkatkan
kemampuan. Masakan sampai ada akhir kehidupan tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 507


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mampu menang walau hanya sekalipun? Seperti itu kira-kira


pemikiran Lamkiong Sek yang sebenarnya amat pandai dan
berbakat itu.
"Kita harus dan akan segera melakukannya ....." tiba-tiba
dia memberi isyarat dan komunikasi dalam kekuatan batin
kepada kedua temannya, Wisanggeni dan Naga Pattynam.
Kedua tokoh itu menjadi kaget tak terkira, sampai-sampai
konsentrasi mereka menghadapi Kiang Tek Hong dan Liong-i-
Sinni terganggu.
"Kau gila, tetapi kita masih belum menyempurnakan
pelepasan kekuatan tersebut secara frontal. Bisa sangat
berbahaya bagi dirimu ...." Naga Pattynam mengingatkan
Lamkiong Sek akan bahaya yang mereka tahu bersama.
"Ketiga cucu Kiang Sin Liong ini hebat juga, kita tidak akan
sanggup dengan cepat mengalahkan mereka. Padahal waktu
sudah sangat terbatas. Hanya dengan gabungan kekuatan,
kita bukan saja mengalahkan mereka bertiga tetapi juga
menyerang langsung Duta Agung itu. Kulihat waktu kita
semakin sempit" Lamkiong Sek berkeras untuk melakukannya.
"Tetapi itu akan berarti akhir kehidupanmu, kita harus
memikirkannya lebih jernih" Naga Pattynam masih mencoba
mengingatkan Lamkiong Sek. Sementara Kiang Cun Le, Kiang
Tek Hong dan Liong-i-Sinni heran mengapa daya tempur
ketiga Kakek ini tiba-tiba mengendor. Mereka kurang paham
jika saat-saat penentuan justru sudah didepan mata mereka.
"Sobat, sebetulnya aku memang sudah tidak
berkemampuan untuk hidup lebih lama lagi. Aku sudah
melihat betapa dekat batas hidupku, pertempuran kali ini

Tarian Liar Naga Sakti I 508


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membuat aku lebih jelas lagi akan batasku. Tugas selanjutnya


menjadi tanggungjawab kalian berdua bersama kedua murid
kita itu. Sebaiknya kita bersiap ...." Lamkiong Sek akhirnya
tegas dengan keputusannya. Bulat sudah. Sementara
Wisanggeni dan Naga Pattynam menjadi tegang sendiri.
Selama beberapa bulan terakhir, bahkan beberapa tahun
terakhir mereka tahu benar keampuhan dan kepintaran
Lamkiong Sek. Bahkan formula rahasia dari Thian Tok menjadi
tertafsirkan dan bisa mereka manfaatkan karena kepintaran
Lamkiong Sek. Dan kini, mereka mendengar langsung jika
Lamkiong Sek telah memutuskan untuk melakukan "adu jiwa".
Lebih dari itu, mereka tersentak mendengar Lamkiong Sek
telah berada di penghujung usia kehidupannya.
Wisanggeni yang biasanya licik dan tidak punya rasa setia
kawan, pun menjadi tegang dan menunjukkan simpatinya:
"Saudara Lamkiong, apakah engkau sadar dengan
keputusanmu"?
"Sebaiknya kita segera bersiap. Jika terlampau lama,
ketiga orang cucu Sin Liong dihadapan kita akan bisa cepat
menebak apa yang kita persiapkan. Dan sekali lagi ingat,
segera setelah kita menyelesaikan misi di tempat ini,
pembalasan dendam selanjutnya sudah menjadi
tanggungjawab kalian berdua bersama murid-murid dan
kawan-kawan kita yang lain. Ayo kita mulai ........"
Selesai berkata demikian Lamkiong Sek telah menarik
kembali serangannya dan kini berkonsentrasi penuh dalam
pengerahan kekuatan batin dan kekuatan murni sepenuhnya.
Dia kemudian berjalan satu langkah ke depan, mau dihadapan

Tarian Liar Naga Sakti I 509


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kedua kawannya, Wisanggeni dan Naga Pattynam sambil


kedua lengannya direntangkan. Gaya dan gerakannya
bagaikan gerak tubuh yang membentang dan menghisap serta
menerima semua kekuatan yang berada di sekitarnya. Dan
memang demikian adanya. Wisanggeni dan Naga Pattynam
telah mengerahkan kekuatan keduanya untuk diserap dan
digabungkan oleh Lamkiong Sek guna melakukan serangan
pamungkas. Dibandingkan kawan-kawan mereka yang lain, Bu
Hok Lodjin dan Singa Jantan dari Tiang Pek San serta bahkan
Mahendra dan Gayatri, ketiga Kakek ini memang masih
berada setingkat di atas.
Ketiganyalah yang secara intensif memeriksa formula
rahasia Thian Tok dan menemukan kemungkinan penyatuan.
Hanya, karena mereka bertiga yang terus bekerja, maka
mereka bertiga sajalah yang sanggup melakukan
"penggabungan" tenaga untuk dikerahkan menjadi sebuah
serangan pamungkas. Dan kini, ketiganya sudah dalam proses
menyiapkan serangan pamungkas tersebut. Sebuah serangan
yang sangat berbahaya dan mematikan, bukan hanya karena
hentakan tenaga gabungan, tetapi karena bahkan tenaga
gabungan ini dapat dilontarkan melalui kekuatan batin untuk
menyerang orang yang berada dalam radius dan daya
jangkauan pukulan mereka. Meski belum sempurna, tetapi
mereka mampu memukul roboh pesilat tangguh sekalipun
dalam jarak hampir 250 meteran.
Padahal, dalam hitungan Lamkiong Sek, jarak mereka
dengan tempat dimana Duta Agung biasanya bersamadhi, dan
dia sudah meyakininya melalui kekuatan batinnya tadi,
hanyalah berjarak kurang dari 150 meter. Inilah yang

Tarian Liar Naga Sakti I 510


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menumbuhkan optimisme Lamkiong Sek bahwa dia akan


sanggup melukai Duta Agung, menggagalkan rencana Sin
Liong dan Kolomoto Ti Lou dan menjadi satu-satunya
kemenangannya atas Sin Liong dan Kolomoto Ti Lou selama
masa hidupnya. Sebuah kemenangan yang gemilang. Dan di
bibirnya telah tersungging senyum kemenangan tersebut.
Benar-benarkah dia menang di akhir hidupnya ?

Episode 9: Ketegangan Di Lembah Para Naga (1)


Sementara itu Kiang Tek Hong, Kiang Cun Le dan Liong-i-
Sinni sempat terpana dan tidak mengerti apa yang akan
dilakukan ketiga Kakek yang amat lihay itu. Mereka mulai
curiga ketika ketiga Kakek itu nampak bersiap dalam sebuah
formasi aneh dengan Lamkiong Sek berada satu langkah di
depan ke dua kakek lainnya. Dalam posisi masih ayal-ayalan
tiba-tiba mereka bertiga mendengar bisikan dari suara yang
sama, suara yang sangat mereka kenal:
"Bersiaplah dengan cepat, gabungan kekuatan mereka
bertiga itu akan terlampau dahsyat, karena itu segera
kerahkan segenap kekuatan batin kalian dan biarkan sisanya
ditanggungnya ......."
"Toako ....."? terdengar Kiang Tek Hong mendesis dan
saling pandang dengan kedua saudaranya yang lain, Kiang Cun
Le dan Liong-i-Sinni yang nampaknya sama mengenal sumber
suara yang membisiki mereka. Dan karena itu setelah saling
kedip tanda setuju, dengan cepat dan sigap ketiganya bersiap
untuk menandingi lontaran kekuatan dahsyat yang dilepaskan

Tarian Liar Naga Sakti I 511


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

oleh gabungan 3 (tiga) kekuatan dahsyat yang tidak nampak


itu.
Begitu mereka bersiap - pada saat itulah Lamkiong Sek
mengerang serta melontarkan kekuatan gabungan mereka
bertiga; Lamkiong Sek - Wisanggeni - Naga Pattynam. Sebuah
gabungan kekuatan maha raksasa yang bukan hanya didorong
oleh kekuatan tenaga iweekang tetapi juga tenaga batin dan
sihir yang luar biasa kuatnya. Dengan segera keadaan di
sekitar ke-enam orang itu bagai diserang angin ribut, karena
bahkan pepohonanpun bergoyang-goyang seperti terkena
terjangan angin dan badai. Dan dari segi tiga posisi tubuh
Lamkiong Sek - Wisanggeni dan Naga Pattynam, tiba-tiba
berhembuslah pusaran angin lesus yang luar biasa kuat dan
dahsyatnyanya. Kekuatan itu bergulung-gulung dan
memancar menerjang kesemua arah dalam pusaran kekuatan
yang luar biasa kuatnya.
"Lontarkan gabungan kekuatan tenaga batin kalian
secepatnya, kurangi kedahsyatan tenaga gabungan mereka
bertiga itu. Mudah-mudahan "dia" akan cukup sanggup untuk
menanggulangi sisa kekuatan lainnya ......" kembali terdengar
suara yang sangat dikenal dan akrab di telinga ketiga tokoh
puncak Lembah Pualam Hijau itu. Dan sambil saling lirik,
mereka bertigapun saling mengangguk dan secara bersama
mendorongkan kekuatan mereka ke arah posisi segi tiga
manusia yang menjadi pusat dan sumber pusaran utama
kekuatan gabungan itu. Dan sebagai akibatnya sungguh luar
biasa hebat ......
Hanya saja, puusaran kekuatan itu memang hebat luar
biasa. Begitu membenturnya, Kiang Tek Hong, Kiang Cun Le

Tarian Liar Naga Sakti I 512


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan Liong-i-Sinni segera sadar bahwa mereka membentur


kekuatan yang terlampau besar. Tetapi untungnya, meski
menyerang dengan kekuatan masing-masing, tetapi pusaran
kekuatan itupun sedikit tergedor. Serangan kuatnya yang
merambat kemana-mana bisa dikurangi, meskipun kekuatan
tenaga murni yang menyambar keluar, terutama ke-arah yang
dituju mereka bertiga masih teramat kuat dan besar. Dan
tenaga murni yang telah dilontarkan itu tetap menerjang
cepat ke arah yang telah mereka tetapkan, meskipun tanpa
dorongan kekuatan sihir atau kekuatan batin yang telah
dibentur oleh Kiang Tek Hong, Kiang Cun Le dan Liong-i-Sinni.
Tetapi, ketiga tokoh Lembah Pualam Hijau itu sendiri
mengalami kejadian yang jarang mereka alami dan rasakan.
Begitu mengalami benturan mereka langsung terlempar dan
terlontar ke belakang. Dan hanya karena kekuatan mereka
yang luar biasa sajalah mereka sanggup mengatur cara jatuh
mereka dengan duduk bersila. Hanya saja, wajah mereka
menjadi sangat pucat dan sinar mata mereka menjadi sayu
bagaikan tiada cahaya kehidupan. Itulah tanda kalau mereka
mengalami guncangan dan keletihan fisik serta psikhis yang
luar biasa.
Sebagai tokoh yang sudah malang melintang dengan
kekuatan tenaga murni dan tenaga batin yang relatif
sempurna, mereka sadar jika semangat mereka tergedor
sangat keras. Kekuatan tenaga iweekang mereka juga
terbentur keras, tetapi untuk urusan itu mereka tidak
khawatir. Dalam waktu tidak lama, mereka akan sanggup
mengumpulkan kembali tenaga murni dan iweekang mereka.
Tetapi, gedoran terhadap semangat dan mental mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 513


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sungguh begitu kuat. Bakal dibutuhkan waktu yang lama


untuk mengembalikan "semangat" maupun gedoran yang
didera oleh benturan dengan gabungan kekuatan batin lawan.
Sementara itu, serangan utama gabungan kekuatan 3
kakek itu terus meluruk ke arah gua yang berada tidak jauh
dari areal pertempuran mereka. Gabungan kekuatan yang
telah dinetralisasi sokongan kekuatan batinnya oleh ketiga
tokoh utama Lembah Pualam Hijau itu masih teramat ampuh.
Itulah ancaman fisik yang maha hebat karena Itulah gabungan
kekuatan iweekang tiga tokoh sepuh yang terus meluruk ke
arah yang telah mereka tentukan. Tetapi tiba-tiba, kekuatan
luar biasa yang tidak nampak itu tiba-tiba bagai tergulung-
gulung dan kemudian membentuk pusaran kekuatan yang
sangat luar biasa.
Seluruh kekuatan tenaga iweekang ketiga kakek itu
meluruk dan terhenti di satu tempat untuk kemudian
bergulung-gulung membentuk pusaran besar. Hebatnya
pusaran kekuatan itu semakin lama semakin lebar daya
jangkaunya. Dan sudah barang tentu kekuatannya juga
menjadi berlipat ganda. Dan pada saat yang sangat
menegangkan itu, tiba-tiba gulungan kekuatan itu melesat
dengan kecepatan tinggi menyeberangi jurang di samping gua
dan tidak berapa lama kemudian terdengar sebuah ledakan
keras luar biasa:
"Dhhhhhhhhhhuuuuuuuuuuaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrr
rrrrr ....."
Jarak antara gua di bentangan gunung kembar sebelah
selatan dengan tebing gunung kembar sebelah utara yang di

Tarian Liar Naga Sakti I 514


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bawahnya mengalir sungai itu kira-kira ada 150 meter atau


bahkan mungkin hampir 200 meter lebih. Tetapi ledakan yang
diakibatkan oleh gabungan 3 kekuatan itu menghasilkan daya
ledak yang bergemuruh dan diikuti dengan runtuhnya
material tebing sebelah ke sungai yang berada di bawahnya.
Suaranya berderik keras dan menghasilkan kebisingan luar
biasa di tengah kondisi alam yang sedang senyap. Tetapi,
selama bunyi ledakan dan runtuhnya material di tebing
sebelah bergemuruh, di Lembah Pualam Hijau darimana
kekuatan dahsyat itu berasal, sebaliknya justru menjadi
sangat hening. Malah teramat hening kesannya.
Yang terdengar hanyalah tarikan nafas beberapa manusia.
Ada tarikan nafas yang lemah dan berasal dari Kiang Tek
Hong, Kiang Cun Le dan Liong-i-Sinni, dan ada tarikan nafas
yang lebih lemah lagi. Nampaknya berasal dari Lamkiong Sek
yang bukan hanya mengalami guncangan akibat lontaran
gabungan kekuatan mereka "berbelok" arah ke tebing
sebelah. Lebih dari itu, Kakek pintar yang lihay itu shock berat
melihat gabungan kekuatan itu seperti "dibelokkan" oleh
seseorang. Tetapi yang membuatnya terbelalak adalah "siapa
gerangan tokoh yang berkemampuan untuk membelokkan
gabungan tenaga yang begitu besar dan dahsyat"? Inilah
pukulan terberat yang diterima oleh Lamkiong Sek.
Sementara itu, Wisanggeni dan Naga Pattynam sendiri
masih terperangah. Mereka sendiripun masih belum
mengerti, bagaimana bisa tenaga sedahsyat itu bisa dihalau
orang hingga nyasar ke tebing sebelah? Ada siapakah tokoh
sehebat itu yang membantu pihak Lembah Pualam Hijau?
Benar-benar sulit dibayangkan. Mereka memang tidak terluka,

Tarian Liar Naga Sakti I 515


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hanya mengalami keterkejutan yang luar biasa. Baru mulai


menemukan kesadaran ketika terlihat sesosok tubuh berjubah
hijau secara perlahan bagaikan terbang perlahan-lahan turun
dalam posisi bersila di depan Gua yang disasar oleh gabungan
tenaga mereka tadi.
Di keremangan malam mereka tidak sanggup mengenali
siapa gerangan tokoh tersebut. Tetapi jubah hijau dengan
rambut terurai kusut masai dan dalam posisi bersila turun
secara perlahan bagai tak punya bobot, hanya sanggup
dilakukan sedikit orang. Dan tak sengaja Wisanggeni
bergumam:
"Kiang Sin Liong ....... bukankah ........ bukankah dia .....?"
tetapi suaranya segera terputus. Diantara yakin dan tidak
yakin. Hanya saja, pameran kekuatan yang ditunjukkan tadi
memang mengarah ke tingkat kepandaian tokoh sekaliber
Kiang Sin Liong. Siapa lagi jika bukan dia?
"Ma ...... ma ..... mana bisa dia, bukankah di ... dia, Kiang
Sin Liong itu sudah meninggal dunia ...."? terdengar suara
kaget dan terbata-bata dari Lamkiong Sek. Kegagalan pukulan
gabungan tadi berefek sangat besar bagi tubuhnya yang
menjadi landasan tenaga gabungan itu. Dia kehabisan tenaga
dan kini tubuhnya menjadi teramat lemah. Kehabisan tenaga.
"Segeralah berlalu dari tempat ini sebelum kesabaran
kami semua habis. Dari mana kalian datang dan menyusup,
dari sana pulalah kalian harus pergi dan berlalu. Silahkan ......
maaf, kami tidak mengantarkan" terdengar suara yang
memang mirip suara Kiang Sin Liong, hanya saja dilepaskan

Tarian Liar Naga Sakti I 516


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

oleh kekuatan tak berujud dan hanya terdengar oleh ketiga


kakek itu belaka.
"Engkau, engkau belum mati ......"? terdengar Wisanggeni
bergumam setengah percaya setengah tidak percaya.
"Bukan urusanmu ....... pergilah sebelum kami berubah
pikiran ....."
Dan sebelum ketiga Kakek itu bergerak penuh kelesuan
karena menghadapi kegagalan atas misi mereka, tiba-tiba
terdengar suara yang mengalun di angkasa dan ditujukan
kepada banyak orang:
"Mereka telah kulepaskan ...... menghormati hari
pernikahan di Lembah Pualam Hijau kulepaskan ke tiga orang
ini. Hutang-hutang lain, biarlah diselesaikan selepas hari ini
..... biarkan mereka pergi dari tempat mereka datang tadi
......"
Suara itu terdengar jelas dan tegas bagi semua. Sampai-
sampai beberapa tokoh yang juga telah berada di sekitar
tempat kejadian sama-sama menarik nafas panjang. Terutama
Nenggala dan Jayeng Reksa paman sekaligus gurunya. Mereka
sebetulnya sudah gatal tangan untuk menerjang Wisanggeni
yang sekali lagi mendatangkan malu bagi perguruan mereka
dengan meluruk dan menyusup masuk ke Lembah Pualam
Hijau. Selain memang, urusan internal perguruan mereka
masih tetap belum terselesaikan. Tetapi perintah tadi telah
dengan tegas melarang siapapun menghalangi kepergian
ketiga Kakek itu. Jelas sebagai tamu di Lembah Pualam Hijau,
mereka berdua, Nenggala dan Jayeng Reksa tetap harus
menghormati keputusan tuan rumah. Karena itu, dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 517


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kesal dan juga berat hati mereka memandangi Wisanggeni


bersama Naga Pattynam yang berlalu sambil memayang
Lamkiong Sek.
Tiba-tiba terdengar suara yang lain, pastinya bukan suara
yang disangka atau diduga Wisanggeni sebagai suara Kiang Sin
Liong. Suara terakhir adalah suara dari orang yang disangka
dan dipanggil "toako" oleh Kiang Tek Hong. Suara yang
mengingatkan mereka untuk bersiaga menghadapi lontaran
kekuatan ketiga Kakek yang kini berjalan pergi dengan lesu
setelah kalah dan dipermalukan di Lembah Pualam Hijau.
"Amitabha, Lamkiong Locianpwee, hari-harimu sudah
akan menjelang datang. Semoga locianpwee masih
berkesempatan untuk menemukan penerangan Budha ......
siancay, siancay ......."
"Terima kasih ...... "Orang Suci dari Siauw Lim Sie"
ternyata juga ikut berkunjung datang. Siapapun memang akan
datang waktunya .........." Lamkiong Sek yang telah kehilangan
kekuatannya hganya sanggup berbicara wajar bagai manusia
biasa lainnya. Nampaknya di puncak kekecewaannya,
Lamkiong Sek justru menjadi pasrah dan kini dia sadar dan
percaya bahwa ternyata memang benar, Lembah Pualam
Hijau memiliki kemampuan untuk menghadapi mereka
bertiga. Dan dia bersama kedua kawannya telah
membuktikannya. Hanya saja, dia masih sulit memahami
bagaimana lontaran tenaga gabungan mereka bisa gagal.
Sungguh teramat sulit untuk dipahaminya.
"Tapi, siapa gerangan yang telah melontarkan dan
membelokkan tenaga gabungan kami bertiga ....."? Lamkiong

Tarian Liar Naga Sakti I 518


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sek masih tetap penasaran dan mengajukan pertanyaan


kepada orang yang disebutnya "Manusia Suci Dari Siauw Lim
Sie". Tokoh yang sebenarnya adalah juga warga Lembah
PUalam Hijau. Tepatnya, dia adalah saudara tertua dari Kiang
Cun Le, Kiang Tek Hong dan Kiang In Hong bertiga yang sudah
lama memutuskan untuk bertapa di Siauw Lim Sie untuk
mendalami ilmu agama.
"Dia adalah tokoh Lembah Pualam Hijau juga ....... tetapi
dia terluka sangat parah setelah menerima dan kemudian
membelokkan tenaga gabungan kalian. Untung dia belum
sanggup mengembalikan tenaga kalian, baru pada tahap
sanggup untuk membelokkannya ....... Amitabha ......"
"Accchhhh, Kiang Sin Liong, bukankah dia .......?" suara
Lamkiong Sek terputus di tengah jalan. Kaget setengah mati.
"Sama sekali bukan, kong-kong memang sudah meninggal
beberapa waktu lalu" kali ini adalah Liong-i-Sinni yang
berbicara. Kekuatan tenaga batinnya memang adalah yang
paling dalam dan kuat diantara mereka bertiga, dan karena itu
pengaruh tenaga gabungan tadi lebih lemah memerosotkan
semangatnya dibandingkan dengan Kiang Tek Hong dan Kiang
Cun Le.
"Jadi, dia ..... dia ..... bukan Kiang Sin Liong. Habis,
siapakah dia ......? Acccccch, apakah dia ..... dia ....." Lamkiong
Sek tidak sanggup meneruskan kalimatnya. Sebaliknya dia
melirik kedua temannya dan kemudian berkata:
"Mari kita pergi, kita sudah terpukul kalah ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 519


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan kepada Manusia Suci Dari Siauw Lim Sie yang tidak
menampakkan diri dia menyempatkan diri berkata:
"Terima kasih, aku menerima kekalahanku. Dan benar,
hari-hariku memang sudah mendekat. Teramat dekat
malahan ....." dan setelah berkata demikian Lamkiong Sek
membalikkan badan untuk kemudian berjalan pergi dengan
langkah yang sangat lemah, malahan sambil dipayang oleh
Wisanggeni.
Dan berlalulah ketiga Kakek luar biasa itu. Kembali masuk
ke dalam barisan pepohonan, dan dengan susah payah
akhirnya meninggalkan Lembah Pualam Hijau dari mana
mereka masuk tadi. Dan berahirlah "pesta" pertama di
Lembah Pualam Hijau, pesta yang sangat menegangkan
menyambut pesta yang sesungguhnya yang besok harinya
baru akan dilaksanakan.
Sementara itu, untuk beberapa lama tidak ada
seorangpun tokoh yang berusaha mendekati tempat dimana
Kiang Tek Hong, Kiang Cun Le dan Liong-i-Sinni duduk bersila.
Memang sekilas mereka sedang bersila dan ber-samadhi
memulihkan diri, namun ketika Kiang Hong, Kiang Liong, Tan
Bi Hiong, Kiang Li Hwa dan Kiang Sian Cu berusaha mendekati
orang tua mereka masing-masing, terdengar suara Duta
Agung Kiang Ceng Liong:
"Biarkan mereka beristirahat dan melepas rindu masin-
masing ....... akan besar makna dan manfaatnya untuk mereka
semua"
Dan memang, tidak ada orang yang mampu melihat.
Hanya beberapa gelintir belaka yang menangkap getaran-

Tarian Liar Naga Sakti I 520


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

getaran tenaga mujijat yang sedang terjadi. Tetapi Ceng Liong


yang baru menyelesaikan samadhinya untuk mengobati luka
setelah melontarkan kekuatan raksasa gabungan tiga kakek
lihay tadi, sangat paham apa yang sedang terjadi. Meski tidak
berhadap-hadapan secara fisik, tetapi dia paham bahwa
"paman kakeknya" yang kini telah menjadi "Manusia Suci dari
Siauw Lim Sie" sedang bercakap-cakap bersama-sama dengan
adik-adiknya. Sebuah "reuni" antara 4 (empat) orang kakak
beradik yang puluhan tahun baru terjadi kembali. Hanya saja,
percakapan itu tidak dapat diikuti sembarang orang, karena
bukan "percakapan biasa". Percakapan yang hanya dilakukan
mereka berempat tanpa orang lain mampu mendnegar atau
apalagi merecokinya..
Kiang Sin Liong memiliki 4 orang cucu dari seorang anak
tunggal yang mati muda. Ke-empat cucunya itu adalah Kiang
Siong Tek, Kiang Tek Hong, Kiang Cun Le dan Kiang In Hong.
Kiang Siong Tek dikenal paling dekat hubungannya dengan
Kiang Tek Hong, sementara Kiang Cun Le sangat dekat dengan
adik perempuan mereka satu-satunya Kiang In Hong. Musibah
yang di alami Kiang Tek Hong membuat Kiang Siong Tek
memutuskan masuk biara menjadi murid Budha di Siauw Lim
Sie. Sementara dengan terpaksa Kiang Cun Le dididik
kakeknya menjadi Duta Agung, bersama dengannya juga
dididik Kiang In Hong. Merekalah yang dipasrahi masa depan
Lembah Pualam Hijau.
Dan kini, ke-empat Kakak-Beradik itu sedang
"bercengkerama". Atau tepatnya, "Manusia Suci Dari Siauw
Lim Sie" sedang membantu adik-adiknya untuk "membenahi"
shock yang dialami akibat terjangan gabungan kekuatan tiga

Tarian Liar Naga Sakti I 521


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lawan mereka yang memang luar biasa lihaynya tadi.


Untungnya, sokongan kekuatan batin telah dinormalisasi
mereka bertiga, jika tidak, maka Duta Agung tidak akan
sanggup menahan lontaran tenaga raksasa tadi. Itupun Duta
Agung masih terluka cukup parah. Tetapi, mengandalkan
sinkang istimewa Giok Ceng Sinkang, Kiang Ceng Liong dengan
berani memapak tenaga gabungan, terluka dalam yang parah,
tetapi dengan cepat menyembuhkannya.
Sebagaimana diketahui "Manusia Suci Dari Siauw Lim Sie"
yang dulunya bernama Kiang Siong Tek justru memiliki
kemampuan kekuatan batin yang luar biasa sempurnanya.
Bahkan sebelum Kiang Sin Liong mampu melakukan
komunikasi jarak jauh, dia telah sanggup melakukannya. Dan
kali inipun, dia melakukannya sesuai dengan permohonan
terakhir kakeknya Kiang Sin Liong sebelum meninggal. Dan
ternyata, prediksi kakeknya memang benar terjadi. Adalah
kehadirannya yang menyelematkan ketiga adiknya. Meski
sebagai murid Budha dia telah melepaskan semua ikatan
duniawi, tetapi bagaimanapun panggilan Lembah Pualam
Hijau, panggilan kekeluargaan adalah sebuah ikatan "suci"
yang sulit dilepas begitu saja. Karena itu orang selalu dan
sering rindu dengan kata "pulang". Kembali bertemu dengan
"rumah" dan keluarga darimana dia berasal dan dimana dia
tumbuh serta besar secara bersama.
Dan benar saja, setelah beberapa saat keadaan Kiang Tek
Hong, Kiang Cun Le dan Liong-i-Sinni nampak semakin baik.
Kondisi mereka sudah membaik, tidak selesu sebelumnya.
Bahkan Ceng Liong paham kalau mereka berempat, Kakak-
Beradik yang sudah lama tidak berkumpul lagi sedang

Tarian Liar Naga Sakti I 522


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bertukar cerita dan bertukar kisah. Dan berlalulah salah satu


episode yang sangat menegangkan di Lembah Pualam Hijau.
Tetapi, benar-benarkah ketegangan di Lembah Pualam Hijau
sudah berlalu? Sudah tenang dan normalkah kondisi Lembah
Pualam Hijau terutama menjelang serta pada saat pesat
pernikahan nantinya?
====================
Tak terlihat sisa-sisa ketegangan yang terjadi menjelang
pagi hari. Lembah Pualam Hijau sedang berbenah dan sedang
bersolek. Karena kini memasuki hari-hari terakhir persiapan
pernikahan Nenggala dengan Kiang Li Hwa. Dan karena hari
pernikahan ditetapkan pada keesokan hari, maka hari ini,
meski di awali dengan ketegangan di lokasi tempat tinggal
bagian dalam Lembah Pualam Hijau, tetapi kini tidak lagi
berbekas. Semua pelayan bekerja keras seperti juga semua
anak murid Thian San Pay yang ikut membantu persiapan-
persiapan terakhir pernikahan sesepuh mereka.
Meskipun Lembah Pualam Hijau sibuk, tetapi yang sibuk
adalah kaum pelayan dan anak murid mereka semata. Dan
yang memegang kendali atas semua persiapan pesta adalah
Kiang Sian Cu, Duta Dalam sekaligus sepupu Kiang Li Hwa si
calon pengantin. Sementara tokoh-tokoh utama Lembah
Pualam Hijau, Kiang Tek Hong, Kiang Cun Le, Liong-i-Sinni
masih sedang beristirahat. Demikian juga dengan Duta Agung
Kiang Ceng Liong masih tetap belum nampak berada di kamar
kerjanya. Tetapi, menikmati indahnya pemandangan di
pegunungan telah nampak beberapa tamu yang berjalan-
jalan.

Tarian Liar Naga Sakti I 523


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pagi itu yang nampak berjalan-jalan menikmati indahnya


pemandangan Gunung Kembar Utara dan Selatan antaranya
adalah Liang Tek Hoat, Siangkoan Giok Lian dan ditemani oleh
Liang Mei Lan. Ketiganya nampak berjalan-jalan sambil
bercakap-cakap, bersenda gurau menikmati indahnya
pemandangan di pegunungan. Sesekali mereka melongokkan
kepala untuk mengukur, sejauh atau sedalam apakah
gerangan jurang yang memisahkan tebing gunung kembar
utara dan gunung kembar selatan. Selain itu, tentunya
menikmati indahnya barisan pepohonan yang mendatangkan
hawa dan pemandangan menyejukkan mata. Sejauh mata
memandang memang adalah hamparan hutan dengan liku-
liku belokan sungai yang mengular ke arah bawah.
"Koko, jika engkau menikah kelak kira-kira akan menikah
dimana? Apakah di Markas Kaypang ataukah Bengkauw"?
"Dimana saja bisa adikku ...... "
"Wah, apa benar demikian Giok Lian? Benarkah menikah
di mana saja engkau rela? tentunya bahkan di tempat
terpencil sekalipun? waaaaaaaahhhhh, engkau sungguh
sangat keterlaluan koko ..."
"Hahahaha, tentu saja harus disepakati dengan Lian Moi
adikku ....." santai saja Tek Hoat bicara. Selain karena memang
ramah, Tek Hoat sendiri membangun komunikasi yang baik
dengan Giok Lian pacarnya dan juga dengan Mei Lan adiknya.
Karena itu, tidak jarang mereka bertiga bercanda dan tertawa
bersama-sama, sebagaimana pagi ini.
"Dan jika pada saatnya engkau menikah, nampaknya
tempat ini sangat menarik dan lebih dari mencocoki seleraku

Tarian Liar Naga Sakti I 524


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

untuk datang menghadirinya Lan Moi" Siangkoan Giok Lian


kini gantian untuk menggoda Mei Lan. Dan setelahnya
merekapun tertawa riang bersama-sama.
"Ach, engkau menggoda saja Enci Lian, engkau tentu tahu
Ceng Liong Koko baru bisa membicarakan urusan tersebut
setelah temu tanding tahun mendatang, sama seperti kalian
berdua"
"Hahaha, sabar adikku. Toch waktunya segera menjelang
datang ...." Tek Hoat menengahi sebelum suasana menjadi
syahdu.
Tetapi ketiganya berhenti bicara ketika rombongan yang
dipimpin oleh Thio Su Kiat memasuki Lembah. Dan secara
sangat kebetulan merekapun tiba di ujung jalan yang diapit
barisan pepohonan memasuki Lembah Pualam Hijau setelah
puas melihat-lihat jurang dan dinding terjal di di sisi kanan
Lembah Pualam Hijau. Thio Su Kiat dengan gembira menyapa
3 orang muda sakti yang sudah sangat dikenalnya itu sambil
memperkenalkan tamu-tamu yang berjalan bersamanya itu:
"Ach kiranya saudara Liang Tek Hoat, Siangkoan Giok Lian
dan Liang Mei Lan. Selamat bertemu, selamat bertemu ....."
"Hahahaha, adikku selama beberapa hari ini selalu
membayangi rombongan kalian saudara Thio. Baru semalam
akhirnya dia memutuskan untuk masuk mendahului
rombonganmu yang besar ini ......" Berkata Tek Hoat sambil
memberi hormat dan salam kepada semua orang yang
bersama-sama Thio Su Kiat.

Tarian Liar Naga Sakti I 525


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara itu, Kiang Sun Nio telah maju beberapa


langkah mendekati Liang Mei Lan untuk kemudian berkata:
"Suci ...... engkau sudah berada disini rupanya ...."?
"Hihihi, sumoy maafkan. Beberapa hari ini sebetulnya
sucimu ini selalu membayangi rombonganmu. Soalnya
toakomu terlalu malas untuk meninggalkan Lembah Pualam
Hijau akhir-akhir ini dan menitipkanmu untuk kuawasi, tetapi
rupanya kemampuanmu sudah maju jauh sumoy ...."
"Tapi menurut subo, toako memang harus berkonsentrasi
penuh dan bahkan dijagai kongkong dan subo segala .......
manja amat siy dia ......"
"Hikhik, aku mengerti sekarang, gara-gara itu engkau baru
berani merat dari Lembah Pualam Hijau ya sumoy ..."
"Tapi tolong nanti engkau membujuk dia supaya tidak
memarahiku ya suci ....... toako kan paling takut kepadamu"
"Hussshhhhh, sudahlah. Perkenalkan dulu sahabat-
sahabatmu yang datang bersamamu, urusan lain kita atur
nanti saja ...."
"Weeeehhhhhh, suci, belum menjadi ipar saja sudah galak
begini, apalagi kalau sudah jadi ipar beneran ..... hihihi ....."
Usai menggoda sucinya Mei Lan, Sun Nio kemudian
berinisiatif memperkenalkan semua anggota rombongan yang
berjalan bersama mereka. Dan dengan gaya kekanak-
kanakannya diapun memperkenalkan:
"Koko yang hebat ini berasal dari Lembah Salju Bernyanyi,
namanya Tham Beng Kui, dia datang bersama dua adik

Tarian Liar Naga Sakti I 526


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

seperguruannya yang cantik-cantik, Cui Giok Tin dan Cui Giok


Li ....." demikian secara jenaka Sun Nio memperkenalkan tiga
orang muda dari Lembah Salju Bernyanyi sambil menunjuk
mereka satu demi satu. Tidak disembunyikannya
kekagumannya kepada Tham Beng Kui, dan memang selama
beberapa hari ini keduanya dengan cepat menjadi akrab
setelah melakukan perjalanan bersama-sama.
"Dan koko yang satu ini, adalah seorang pendekar muda
yang dahsyat, berasal dari Kang Lam dan penjadi Pendekar
Kelana bernama Lie Hong Po. Dia adalah sahabat kekal Nona
Cui Giok Lie dan karena tidak punya tujuan khusus aku
mengundangnya datang ke pesta di Lembah Pualam Hijau ....."
Demikianlah semua rombongan diperkenalkan oleh Sun
Nio dengan gaya kekanak-kanakannya. Dan semua yang
diperkenalkan saling memberi salam dengan Tek Hoat bertiga.
Hanya saja, sekilas Tek Hoat merasa kaget namun
menyimpannya dalam hati ketika melihat "nyala" dalam sinar
mata Lie Hong Po, meski sangat sekilas. Bahkan hati kecilnya
seperti berkata "aku mengenal orang ini, tapi mengapa begitu
asing ....."?. Hanya saja, pertanyaan dan keanehan-keanehan
ini disimpannya dalam hati. Apalagi karena Kiang Sun Nio,
penghuni Lembah Pualam Hijau yang mengundang orang
tersebut.
Dan setelah semua orang saling berkenalan lengkap
dengan kesenangan maupun kepenasaran masing-masing,
Sun Nio pada akhirnya menyerahkan pengaturan para tamu
dan pengaturan penginapan masing-masing tamu itu kepada
pelayan-pelayan Lembah Pualam Hijau. Tetapi, beberapa saat
kemudian dalam herannya dia celingak-celinguk seperti

Tarian Liar Naga Sakti I 527


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mencari-cari seseorang, sampai akhirnya dia melirik kearah


Mei Lan dan bertanya:
"Suci, kenapa sampai sekarang aku tidak melihat Ceng
Liong koko ....? Berada dimana gerangan dia?
"Entahlah sumoy, lebih baik engkau bertanya kepada
ayah atau ibumu saja. Karena subo sendiripun tidak
mengatakan apa-apa setelah adanya kunjungan "tamu tak
diundang" beberapa waktu lalu"
"Apa katamu suci? Ada tamu tak diundang berani
memasuki Lembah ....? Berani benar orang-orang itu?"
Tetapi Liang Mei Lan tidak lagi menjawab pertanyaan Sun
Nio tetapi hanya mengangguk membenarkannya. Betapapun,
dia memang berkeinginan mendengar kabar Ceng Liong,
tetapi pasca bentrokan dengan tamu tak diundang tadi subuh,
dia masih belum mendengar kabar kondisi Ceng Liong. Dia
tahu belaka bahwa bukan Kiang Sin Liong yang melontarkan
gabungan kekuatan Lamkiong Sek dan kawan-kawannya,
tetapi adalah Ceng Liong. Hanya, apa dan bagaimanakah
akibatnya bagi Ceng Liong, ini yang memusingkannya. Dia
ingin bertanya kepada Subonya, Liong-i-Sinni, tetapi Nenek
itupun sepertinya sedikit terguncang dan sedang berusaha
menyembuhkan dirinya sendiri. Bertanya kepada tokoh
Lembah Pualam Hijau lainnya, dia merasa malu. Untung
datang sumoynya ini ....
Sementara itu, Kiang Sun Nio begitu mendengar adanya
kejadian yang nampaknya menggemparkan terjadi dalam
Lembah, sudah dengan cepat melesat masuk kedalam.
Mendahului semua orang, dia berkelabat mencari orang

Tarian Liar Naga Sakti I 528


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tuanya, Kiang Hong dan Tan Bi Hiong. Tetapi, dalam kagetnya,


meskipun menjelang hari pernikahan bibinya Kiang Li Hwa,
tetapi tokoh-tokoh utama Lembah Pualam Hijau sebagian
besar justru tidak berada di Gedung utama. Jika di hari-hari
biasa tidak berada di Gedung utama mendampingi para tamu,
maka bisa dipastikan ada sesuatu yang luar biasa.
Dalam gedung dia hanya menemukan Kiang Sian Cu
bibinya dan juga ibunya Tan Bi Hiong, tetapi tidak
menemukan tokoh-tokoh lainnya. Bahkan juga tidak
menemukan Kiang Li Hwa dan Nenggala. Melulu hanya Kiang
Sian Cu dan ibunya yang nampaknya sedang sibuk-sibuk
bertugas untuk mengatur dan menata gedung dengan
memberi perintah atau komando kepada para pelayan untuk
menata dan mengatur ruangan.
"Ibu ......." sapa Sun Nio begitu menemukan ibunya yang
sedang memberi perintah bersama Kiang Sian Cu kepada para
pelayan.
"Hmmmmm, anak bengal, dari mana saja engkau?.
Subomu pasti akan sangat senang memberi hukuman kurung
beberapa hari ......" Tan Bi Hiong melirik senang melihat anak
gadisnya sudah berada di dalam Lembah. Betapapun, setelah
serangan subuh tadi, dia mulai mengkhawatirkan keadaan
anak bungsunya ini. Meski Mei Lan telah memberi informasi
keadaannya baik-baik saja, tetapi ibu mana yang tidak
mengkhawatirkan anaknya?
"Ach Ibu, tapi apakah subo dan koko baik-baik saja ...."?
Sun Nio senang melihat tidak ada sinar amarh di mata ibunya.

Tarian Liar Naga Sakti I 529


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Lebih baik engkau menengok subomu terlebih dahulu,


ajak sekalian sucimu. Kelihatannya dia orang tua sudah rada
baikan, tadi dia sempat menanyakan keberadaanmu dan
sucimu ...."
"Tapi ....... pestanya bagaimana ibu ...."?
"Biar ibumu bersama Bibi Sian Cu yang mengurusnya,
engkau pergilah, segeralah temui subomu ...."
"Baik ibu ....... Bibi Sian Cu, aku menemui subo dulu ....."
Seusai mendapat persetujuan Ibu dan Bibi Neneknya,
Kiang Sun Nio segera menemui Liang Mei Lan guna menemui
subo mereka Liong-i-Sinni. Sebetulnya ada rasa heran di hati
anak gadis itu, mengapa justru pada saat-saat terakhir
persiapan pesta, tokoh-tokoh Lembah Pualam Hijau tidak
berada di Gedung utama. Rasa penasarannya bertambah
ketika ibunya tidak memarahinya ketika pulang (Karena
memang dia pergi meninggalkan Lembah secara diam-diam
alias tanpa pamit), tetapi justru segera memintanya untuk
bersama sucinya menemui subonya. "Ada apa gerangan?"
dengan tanda tanya inilah Sun Nio menemui subonya.
Tentunya setelah memanggil sucinya terlebih dahulu.
Begitu kedua gadis itu mendekati gua yang menjadi
tempat samadhi Liong-i-Sinni dan belum lagi keduanya minta
ijin untuk masuk, sudah terdengar suara yang lembut tetapi
rada lemah, berbeda dengan hari-hari biasanya:
"Masuklah murid-muridku ......."
Maka tanpa banyak berkata-kata, keduanyapun
memasuki gua tersebut. Dan merekapun sangat terkejut

Tarian Liar Naga Sakti I 530


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menemukan subo mereka berwajah sangat letih dan kelihatan


jauh lebih tua dibandingkan penampilannya sebelumnya.
Tetapi, sinar lembut dan teduh di wajah subo mereka tetap
lekang dan tidak meninggalkan wajah itu. Wajah dan sinar
teduh yang sudah tentu sangat dikenal keduanya. Hanya saja,
Mei Lan yang lebih berpengalaman dan bermata jauh lebih
tajam sudah dengan cepat bertanya kepada subonya:
"Subo, accccccchhhhhhhh, engkau terluka parah ......"
desis Mei Lan terharu melihat kondisi Liong-i-Sinni.
"Acccccch, matamu tidak mudah lagi dibohongi Lanj-ji.
Benar, pertarungan melawan ketiga tokoh sepuh itu
menguras hampir semua kekuatan iweekang dan tenaga
batinku. Untung "Manusia Suci Dari Siauw Lim Sie" datang
membantu dan untung juga Liong Jie telah hampir berhasil.
Jika tidak, benar-benar petaka mengunjungi Lembah ini ....."
"Tapi subo, apakah bisa muridmu membantu ...."? Mei
Lan bertanya harap-harap cemas melihat kondisi subonya
yang nampak begitu lemah. Sampai-sampai tanpa sadar
berdua dengan Sun Nio mereka saling meremas lengan saking
cemas dan saking sedih. Betapapun melihat keadaan orang
tua yang banyak membantu dan mendidik mereka berdua
selama ini, tentunya mendatangkan rasa haru dan rasa sedih
untuk kondisinya itu.
"Hmmmm, Lan-ji, engkau tahu betul keadaan subomu
seperti ini tidak akan mungkin dibantu siapapun
penyembuhannya. Hanya dengan beristirahat penuh dan
mengumpulkan kembali semangat dan tenaga murni yang
akan membuat subomu bisa segera segar kembali. Apalagi,

Tarian Liar Naga Sakti I 531


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dewasa ini, tenagamu akan sangat dibutuhkan untuk atas


nama subomu ikut menjaga serta melindungi Lembah ini
selama beberapa hari kedepan"
"Maksud Subo ....."?
"Lan-ji, Nio-ji, Lembah Pualam Hijau baru saja
mendapatkan kunjungan 3 tamu tak diundang yang luar biasa
lihaynya semalam. Dewasa ini, hanya kekuatan kong-kong
Kiang Sin Liong yang sanggup menghadapi mereka, itupun
satu lawan satu. Ketika mereka bertiga bergabung, bahkan
Kong-kong Kiang Sin Liong juga akan sangat kesulitan
menghadapi mereka bertiga. Kami bertiga, bergabungpun
masih belum sanggup untuk mengalahkan mereka. Untungnya
ada bantuan "Manusia Suci dari Siauw Lim Sie" dan Liong Jie
yang berhasil untuk melontarkan gabungan tenaga mereka.
Jika tidak demikian, maka bencana besar pasti telah menimpa
Lembah ini ........... amitabha, untungnya Sang Budah masih
tetap memberi perlindungan kita semua di Lembah Pualam
Hijau ....."
"Siapa-siapa tamu itu subo ....."? terdengar Sun Nio
bertanya dengan nada geram yang tidak mampu
disembunyikannya.
"Hmmmm, Nio-ji, ini adalah urusan kakakmu. Kakakmu
telah mengenali mereka dan tentu telah menyiapkan cara
untuk menyelesaikan gangguan dan urusan yang timbul
karena kunjungan mereka secara menyusup"
Mendengar ucapan subonya, Sun Nio sebetulnya sangat
tidak puas. Dan hal itu terpancar jelas dari raut wajahnya dan
Liong-i-Sinni sangat paham dengan keadaan tersebut.

Tarian Liar Naga Sakti I 532


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bagaimanapun, Kiang Sun Nio memang orang dalam Lembah


Pualam Hijau dan karenanya berhak marah dan tersinggung
dengan penyusupan beberapa tamu yang menyebabkan
beberapa tokoh terluka, termasuk dirinya. Hanya saja, Liong-i-
Sinni tidak mengharapkan muridnya ini untuk balas dendam.
Bukan terutama karena "tidak mampu", tetapi karena
beranggapan "balas dendam" tidak akan menyelesaikan
masalah. Untuk urusan tersebut, dia lebih percaya kepada
Kiang Ceng Liong yang akan tampil dan menyelesaikannya.
"Lan jie ...." setelah hening beberapa saat, terdengar
suara Liong-i-Sinni.
"Tecu disini subo ....."
"Menurut pengamatan kami, beberapa hari ini, Lembah
Pualam Hijau sangat mungkin dimasuki orang luar. Dalam
kondisi sekarang ini, subomu tidak mampu melacak siapa-
siapa yang menerobos tabir perlindungan Lembah Pualam
Hijau. Karena itu, pinni menugaskanmu untuk ikut berjaga
dalam Lembah Pualam Hijau selama beberapa hari ini. Nio-jie
...... engkau harus berada dalam perintah toakomu selama
beberapa hari kedepan. Jagalah sikapmu dan berhati-hatilah,
keadaan kedepan akan sangat berbahaya ...."
"Baik subo ....." serentak Mei Lan dan Sun Nio
mengiyakan.
"Bagaimana dengan kemampuanmu sekarang Lan-jie"?
"Atas berkah subo dan bantuan Liong-ko, tecu telah
banyak mengalami kemajuan. Tecu akan siap jika para
penyusup itu berani melakukannya lagi subo ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 533


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Pinni tidak meragukan kemampuanmu Lan-jie. Liong-jie


telah menceritakan tingkat kemampuanmu kini telah maju
sangat pesat. Menghadapi tokoh-tokoh penyusup semalam
memang bisa diandalkan jika melawan satu lawan satu, akan
tetapi jika mereka maju dalam gabungan ilmu dan tenaga,
sungguh amat sulit untuk menemukan tandingan mereka ....."
"Sebegitu hebatkah gabungan ilmu dan tenaga mereka
subo"?
"Sangat hebat, terutama kekuatan batin dan sihir mereka
yang amat sulit untuk di lawan. Seandainya kondisi Liong-jie
bisa dengan cepat pulih kembali seperti sedia kala, keadaan
tentunya akan jauh lebih baik ....." sampai disitu Liong-i-Sinni
seperti menyadari sesuatu, tetapi terlambat, dia telah
mengutarakannya keluar, dan seperti yang diduganya, kedua
gadis itu dengan cepat mencecarnya dengan pertanyaan
seputar kondisi Kiang Ceng Liong.
"Subo ...... apakah, apakah Liong-koko terluka parah"?
baik Sun Nio dan apalagi Liang Mei Lan menatap Liong-i-Sinni
untuk mendapatkan jawaban dan kepastian. Karena
keduanya, terutama Liang Mei Lan sejak pagi memang gelisah
guna mengetahui kondisi terakhir Kiang Ceng Liong, pemuda
pujaan hatinya itu.
Liong-i-Sinni kaget telah kelepasan bicara, tetapi apa
boleh buat, sudah terlanjur. Karena tidak ingin berdusta,
akhirnya diapun berkata:
"Sebetulnya gabungan kekuatan mereka bertiga sanggup
ditahan Liong-jie, tetapi repotnya, Liong-jie sedang dalam
tahapan terakhir untuk menyempurnakan Giok Ceng Sinkang

Tarian Liar Naga Sakti I 534


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang baru ditemukannya formula terakhirnya itu. Menerima


dan kemudian melontarkan gabungan tenaga besar itu entah
berkah entah kutuk baginya, masih belum jelas sampai
sekarang ini. Bahkan "Manusia Suci Siauw Lim Sie" tutup
mulut dengan kondisi ini dan hanya mengatakan bahwa
keadaan ini adalah "rahasia alam". Kita masih akan menunggu
sampai malam hari guna mengetahui keadaan Liong-jie yang
sebenarnya. Karena setelah menggertak ketiga tamu sakti itu,
diapun pingsan hingga saat ini ...."
"Subo, apakah dia, dia ......" Liang Mei Lan nampak
goncang mendnegar kabar tentang Ceng Liong dan tak
sanggup menyelesaikan kalimatnya. Terutama mendengar
bahwa kondisinya masih belum dapat dipastikan.
"Amitabha, Lan-jie, serahkan semua kepada sang Budha,
takdir telah ditentukannya. Toch kita masih harus menunggu
apakah kondisi Liong-jie lebih baik ataukah justru akan
memburuk. Sabarlah dan kuatkan hatimu ....."
"Ba ...ba... baik subo ....." Mei Lan tetap tidak mampu
membendung rasa sedih dan khawatirnya, apalagi karena dia
tidak bisa melihat secara langsung keadaan Ceng Liong. Dan
menyadari kegalauan Mei Lan, Sun Nio yang tak kalah sedih
mendengar kondisi kakaknya segera bertanya sambil terisak:
"Subo, apakah kami tidak bisa menjenguk toako"?
"Belum saatnya, belum saatnya muridku. Tunggulah
beberapa saat lagi, pada saatnya pasti kalian berdua bisa
menengok keadaannya. Sekarang, yang terpenting adalah,
kalian berdua segera menyiapkan diri untuk menjaga segala
kemungkinan di Lembah Pualam Hijau ini"

Tarian Liar Naga Sakti I 535


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Diingatkan akan tugas menjaga Lembah Pualam Hijau,


Kiang Sun Nio dengan cepat menemukan semangat dan
keperwiraannya. Jiwa kepahlawanan Lembah Pualam Hijau
memang ada dalam dada dan semangatnya. Sementara Mei
Lan sendiri meski tetap dirundung duka dan kekhawatiran,
tetapi tetap masih sanggup menggunakan pikirannya untuk
segera mempersiapkan sesuatu. Ya, dia harus segera bertemu
Tek Hoat kakaknya dan Siangkoan Giok Lian. Dia harus
membantu tugas Ceng Liong kekasihnya ...... harus. Karena
pikiran itu, tak lama kemudian dari gua Liong-i-Sinni berjalan
keluar dua orang gadis perkasa yang siap menjalankan tugas
menjaga Lembah Pualam Hijau.
Kiang Sun Nio yang penasaran dan marah karena
terjadinya penyusupan masih belum puas dengan informasi
yang diperolehnya. Dia, apalagi setelah sucinya meminta
tolong, ingin menghadap ayahnya guna mengetahui keadaan
toakonya yang sebenarnya. Tetapi dalam kagetnya, ayahnya
yang juga tidak sempat memarahinya karena sedang sibuk
kondisi Lembah Pualam Hijau tidak dapat memberinya
informasi lebih dari yang disampaikan subonya. Sampai di titik
ini, sadarlah Sun Nio kalau kondisi semalam ternyata bukanlah
kondisi biasa. Semua tokoh Lembah Pualam Hijau sudah turun
tangan, dan ini bukan kejadian biasa. Bukan kejadian yang
sering terjadi, tetapi teramat jarang dijumpainya.
Sementara itu, LIang Mei Lan sendiri akhirnya bertemu
dan menceritakan kondisi terakhir kepada Siangkoan Giok
Lian, LIang Tek Hoat kakaknya dan terakhir datang bergabung
Souw Kwi Song. Mendengar bahwa Ceng Liong terluka cukup
parah dan kondisinya belum diketahui, membuat mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 536


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berempat bersepakat untuk membantu Lembah Pualam Hijau


menjelang hari pernikahan dan bahkan beberapa hari setelah
pesta pernikahan.

Episode 10: Ketegangan di Lembah Para Naga (2)


Ketegangan yang dirasakan oleh Lembah Pualam Hijau
tidaklah terasa bagi orang luar. Bahkan Li Hwa dan Nenggala
sendiripun tidak begitu paham apa yang sebenarnya sedang
terjadi. Itu karena memang arus informasi sepertinya sengaja
tidak disampaikan kepada kedua calon mempelai tersebut.
Dalam keadaan seperti itu, Sun Nio merasa begitu tegang,
meskipun tokoh-tokoh Lembah Pualam Hijau lainnya seperti
tidak tersentuh, bahkan menampakkan diripun tidak. Hanya
Liang Mei Lan, Tek Hoat, Giok Lian dan Kwi Song yang sadar
bahwa sesuatu yang luar biasa sedang terjadi. Mereka bahkan
tidak melihat sedikitpun bayangan Ceng Liong yang biasanya
sangat akrab dan dekat dengan mereka berempat.
Meskipun berusaha tenang, tetapi Mei Lan tidak mampu
memungkiri dirinya sendiri. Dan kekhawatirannya jelas
terbaca kakaknya Tek Hoat:
"Sudahlah Lan moi, ada banyak tokoh-tokoh hebat di
Lembah ini yang sedang membantunya. Jauh lebih baik kita
berkonsentrasi membantunya menjaga Lembah Pualam Hijau
ini ...."
"Aku mengerti koko, tapi entah mengapa aku khawatir
dan resah sekali ..."

Tarian Liar Naga Sakti I 537


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Akupun demikian moi-moi, apalagi melihat sinar mata


sahabat Lie Hong Po. Aku sungguh khawatir dan seperti
mengenalnya ...."
"Memang dia agak aneh, tapi bagaimanapun dia
membantu kita. Apalagi, kelihatan sekali kalau dia dan adik
Giok Li saling menyukai ...."
"Hmmmmm, mudah-mudahan saja Lan Moi ....."
Kedua kakak beradik itupun berlalu tanpa menyadari
adanya sepasang mata yang mengikuti dan membayangi
kemana mereka pergi. Berlalu nya mereka berdua membuat
tempat mereka bercakap-cakap tadi kembali senyap, tetapi
orang yang menatap mereka berdua berlalu nampak
manggut-manggut. Setidaknya dia paham kini, bahwa Lembah
Pualam Hijau sedang tidak tenang. Lembah Pualam Hijau
sedang dilanda ketegangan. Nampaknya, sedikit banyak dia
tahu apa gerangan sumber ketegangan Lembah Pualam Hijau.
Meski tegang, suasana semarak dalam hari-hari
menjelang pernikahan tidaklah menonjolkan ketegangan
Lembah Pualam Hijau. Sebaliknya, menjelang sore hari,
suasana di Lembah Pualam Hijau justru semakin ramai dan
semarak. Selama beberapa hari, Li Hwa dan Nenggala sudah
tidak bisa bertemu lagi. Karena memang seperti itulah adat
istiadat pernikahan. Bahkan sebetulnya prosesi pernikahan
sudah dimulai sejak beberapa hari sebelumnya. Pada satu hari
sebelum pernikahan, ranjang pengantipun sudah di rias,
Gedung utama Lembah Pualam Hijau juga sudah bersolek dan
nampak sangat meriah dan cantik.

Tarian Liar Naga Sakti I 538


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan menjelang malam, para pemuda dan pemudi yang


berada di Lembah Pualam Hijau sudah menantikan upacara
"Liauw Tiaa", sebuah upacara dimana teman-teman kedua
calon mempelai datang menghadiri. Upacara ini sejatinya
memang dilaksanakan di rumah calon mempelai wanita, dan
pada saat-saat seperti ini calon mempelai wanita bebas untuk
digoda teman-temannya. Tradisi "Liauw Tiaa" ini secara
otomatis diikuti dan dihadiri oleh semua kaum muda di
Lembah Pualam Hijau minus Kiang Ceng Liong. Semua nampak
hadir, baik Tek Hoat dan Giok Lian, Mei Lan, Sun Nio, Giok Tin,
Giok Li, Beng Kui, Lie Hong Po, Thio Su Kiat dan semua tokoh
muda asal Thian San Pay, termasuk juga Thian San
Ciangbundjin Tik Hong Peng yang sudah memasuki usia 18
tahun dan nampak semakin gagah.
Hanya saja, karena usia Li Hwa sudah cukup banyak,
akhirnya hanya Sun Nio yang sesekali berani mengusilinya.
Selebihnya lebih banyak bercakap-cakap bebas dengan Li Hwa
atau bercakap dengan sahabat-sahabat yang berada di
sekitarnya. Adalah Kwi Song yang menyampaikan
permohonan maaf kakaknya Kwi Beng kepada Li Hwa:
"Kwi Beng koko menyampaikan permohonan maafnya
untuk tidak bisa menghadiri acara bahagia Kiang kouwnio,
tetapi dia mendoakan segala kebaikan bagi Nona dan sahabat
Nenggala ...."
"Accccch, terima kasih. Sampaikan salam kami kepada
saudara Kwi Beng ....." sahut Li Hwa dengan ramah. Dan
untungnya, Kwi Song bukan seseorang berpandangan sempit,
lagipula dia sangat pintar mencari bahan-bahan obrolan yang
membuat suasana percakapan menjadi lebih hidup.

Tarian Liar Naga Sakti I 539


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Tentu, tentu akan kusampaikan. Mudah-mudahan kami


bisa berkunjung untuk melihat kebahagiaan Nona dan sahabat
Nenggala, apalagi jika kami bisa melihat keponakan kami
nantinya ...... hahahaha"
"Terima kasih saudara Kwi Song, kami bersama koko
Nenggala pasti akan menyambut dengan senang hati.
"Tapi menurut Song Koko, kira-kira bibi Li Hwa bakal
dapat banyak anak atau tidak ya ...? tiba-tiba Sun Nio
nimbrung
Kwi Song menoleh sejenak memandang Kiang Sun Nio,
gadis remaja yang sedang mekar-mekarnya. Cantik, lihay dan
keturunan keluarga ternama pula. "Siapa siy yang tidak akan
kepincut dengan gadis manis ini" pikirnya dalam hati. Tapi,
sudah tentu lain lagi kalimat yang keluar dari mulutnya:
"Adik Sian Nio, paling tepat kita doakan supaya bibimu ini
dapat banyak anak. Biar banyak sepupumu yang umurnya
jauh dibawahmu, kan enak bisa banyak yang disuruh
mengerjakan ini itu nantinya ..... hahahaha"
"Yeeeeeeeee, maunya. Dapat aja belum ......."
"Sudah, sudah. Jangan bertengkar disini kan banyak
orang. Ntar kalian berjodoh, baru tau rasa ya ......." gantian Li
Hwa beroleh kesempatan menggoda Kwi Song dan Kiang Sun
Nio. Tapi kalau biasanya baik Kwi Song maupun Sun Nio
dengan cepat bisa dengan cepat menangkal dan menangkis
godaan orang, kali ini baik Kwi Song maupun Sun Nio justru
jadi gagap dan gugup. Dan Li Hwa melanjutkan:

Tarian Liar Naga Sakti I 540


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Waaaaaaaah, kok sampai memerah begitu wajahmu Sun


Nio? tadi sempat dandan dan memakai pemerah wajah ya .....
hihihi ..... dan kamu Kwi Song, sama juga, kok jadi gagap dan
gugup? lagi naksir ponakanku ya ..........?"
Serangan berganda Li Hwa membuat Kwi Song yang
biasanya lincah dan jenaka kehilangan kejenakaannya. Dan
apalagi si remaja Sun Nio, wajahnya semakin memerah dan
hanya mampu berkata:
"Bibi Li Hwa jahat ach ......" dan setelah itu, si nakal Sun
Nio telah melesat pergi.
"Sun Nio, mau kemana ....."? dengan nada menggoda Li
Hwa memanggil Kiang Sun Nio yang berlari meninggalkan
ruangan saking malunya.
"Mencari enci Mei Lan yang lagi meronda ........"
terdengar alasan mengada-ada yang diucapkan Sun Nio, meski
orangnya sudah diujung ruangan.
"Waaaaah, engkau juga mau meronda ya saudara Kwi
Song ...."? goda Kiang Li Hwa lebih jauh kepada Souw Kwi
Song. Tetapi, perginya Kiang Sun Nio membuat Kwi Song
menemukan dirinya kembali.
"Waaaah, sudah cukup Mei Lan dan Tek Hoat
melakukannya Nona, biarlah aku ikut meramaikan malam
"Liauw Tiaa" ini" ucap Kwi Song sambil kemudian berlalu dan
bergabung bersama Giok Tin, Giok Li dan Beng Kui serta Lie
Hong Po. Beberapa saat sebelumnya, Mei Lan, Tek Hoat dan
Giok Lian minta diri untuk melakukan satu putaran
perondaan.

Tarian Liar Naga Sakti I 541


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ketika kemudian mereka bergabung kembali, suasana


menjadi lebih meriah, bahkanpun meski Li Hwa akhirnya
beristirahat untuk persiapan acara besoknya. Semua anak
muda itu masih tetap melanjutkan kisah malam hari. Hanya
saja, Kwi Song yang dihentakkan oleh kejahilan Li Hwa yang
menggodanya dengan Sun Nio, kembali membangkitkan
kenangannya atas kisahnya yang putus di tengah jalan dengan
Siangkoan Giok Lian. Tetapi, ketika digoda dengan Sun Nio
tadi, dia kehilangan kata-kata bukan karena gugup menyukai
Sun Nio. Tetapi tiba-tiba dia sadar jika dia telah kembali
mencintai seorang gadis. Bukan, bukan Kiang Sun Nio, tetapi
Cui Giok Li. Tetapi repotnya, kelihatannya Giok Li meski akrab
dan nampak menyukainya, tetapi saat itu justru sedang
"dekat" dengan Lie Hong Po.
Kwi Song menarik nafas panjang. "Apakah kisah cinta ini
akan kembali kandas di tengah jalan"? pikirnya nelangsa.
Sesekali dia melirik Giok Li yang juga sesekali meliriknya,
tetapi lebih sering berbicara dan bercanda dengan Lie Hong
Po. Inilah sebetulnya yang menjadi pangkal keterkejutan dan
kehilangan "pegangan" untuk beberapa saat ketika Kwi Song
di goda dan dijahili oleh Kiang Li Hwa dan menjodohkannya
dengan Kiang Sun Nio. Dalam sekejab dia sadar jika dia jatuh
cinta kepada Giok Lie, bukan kepada Kiang Sun Nio. Tapi, dia
juga khawatir jangan sampai Giok Li salah sangka.
Nyaris serupa dengan yang dirasakan Kiang Sun Nio. Dia
melesat lari meninggalkan ruangan, bukan karena keki digoda
dengan Kwi Song. Dia sadar kalau Kwi Song juga adalah
pemuda pilihan. Tetapi dia kurang menyukai Kwi Song yang
banyak bicara, dan sebaliknya dia lebih tertarik dan menyukai

Tarian Liar Naga Sakti I 542


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Beng Kui yang tidak banyak bicara tetapi nampak gagah dan
berwibawa, persis kakaknya. Sebelum dikerjai lebih jauh oleh
bibi Li Hwa, Sun Niopun memutuskan untuk "pergi" dari pesta
tersebut. Sayangnya, Li Hwa tidak mengetahui apa yang
sebenarnya berkecamuk dalam hati Kwi Song dan Sun Nio. Dia
tetap berpikir bahwa kedua orang muda itu sama-sama saling
suka, tanpa berpikir keduanya sebetulnya menyukai orang
lain.
Tapi sudah barang tentu Sun Nio tidak akan lama
meninggalkan pesta dan keramaian khusus anak muda teman-
teman calon mempelai. Tidak berapa lama dia balik ke
ruangan bersama-sama dengan Liang Mei Lan, Tek Hoat dan
Giok Lian. Karena itu, malam upacara Liauw Tiaa akhirnya
dimeriahkan oleh mereka-mereka, pendekar-pendekar muda.
Hanya saja, Mei Lan tetap tidak mampu dan tidak sanggup
untuk menikmati kemeriahan itu. Apalagi sebabnya jika bukan
karena keadaan Ceng Liong yang sampai saat itu masih tidak
diketahuinya? Mana bisa dia ikut tertawa lepas seperti yang
lain-lainnya?
Hanya, jika Mei Lan susah menikmati malam meriah itu,
adalah orang-orang lain yang dikecamuk rasa bahagia. Liang
Tek Hoat dan Siangkoan Giok Lian tidak malu malu
memamerkan kemesraan mereka sebagai pasangan kekasih.
Kiang Sun Nio mendekati Giok Tin dan Giok Li untuk bisa lebih
erat dan lebih dekat dengan Tham Beng Kui. Hanya saja, anak
gadis itu masih tahu "malu" untuk langsung "menyerang"
Beng Kui yang nampak kalem dan tidak banyak bicara. Tetapi,
sudah jelas jika diapun menaru hati kepada Sun Nio, hanya
terlampau sopan untuk memperlihatkannya, apalagi di depan

Tarian Liar Naga Sakti I 543


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sumoy terkecilnya Giok Li yang pasti bakal menggodanya


habis-habisan. Karena itu, Sun Nio dan Beng Kui lebih banyak
saling lirik dengan pancaran kemesraan masing-masing.
Jika tidak ada Lie Hong Po, mungkin gelagat aneh Beng Kui
akan cepat tertangkap mata tajam Giok Li. Tetapi, karena
diapun sibuk bercengkerama dan berbincang dengan Hong
Po, gelagat aneh toakonya itu tidak tertangkap. Karena itu
dengan bebas anak-anak muda itu bergaul dan bercakap,
melempar rasa dan menangkap suka satu dengan yang lain.
Adapun Kwi Song lebih banyak bercakap dengan Giok Tin yang
memang tidak kurang menariknya dibandingkan anak gadis
lainnya. Bahkan bergabung juga Tok Hong Peng dan
belakangan Mei Lan, Tek Hoat dan Giok Lian dan membuat
suasana menjadi semakin ramai. Keramaian yang seakan
menenggelamkan ketegangan yang dirasakan oleh sebagian
penghuni Lembah Pualam Hijau.
Semakin malam berjalan larut, semakin berkurang waktu
anak-anak muda itu bercengkerama. Hanya, sudah semakin
jelas jika Sun Nio memang menyukai Beng Kui dan nampaknya
perasaan mereka berdua bertaut. Kini mereka sudah berani
bercakap tanpa perantara Giok Tin. Dan upaya percakapan
untuk lebih mengenali satu dengan yang lain terus
berlangsung.
Lain lagi dengan Giok Li. Jelas Lie Hong Po menyukainya,
tetapi sesekali gadis itu meninggalkan Lie Hong Po dan
bergabung dengan rombongan lain dimana Kwi Song berada.
Ada dimana hati anak gadis itu? Entahlah. Tetapi, jika Kwi
Song ketar-ketir dengan gelagat Giok Li, adalah Lie Hong Po
yang seperti tidak memiliki kekhawatiran. Wajahnya tetap

Tarian Liar Naga Sakti I 544


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tenang dan tidak menggambarkan adanya perubahan emosi


akibat dari kejadian-kejadian disekitarnya, termasuk dengan
gelagat yang ditunjukkan Cui Giok Lie.
Dan begitulah, pesta atau upacara Liauw Tiaa
berlangsung. Bahkan berlangsung hingga larut malam, jauh
setelah calon mempelai wanita Kiang Li Hwa meninggalkan
mereka untuk persiapan pernikahan esoknya. Pesta atau
upacara Liauw Tiaa seakan menenggelamkan perasaan tegang
dan perasaan tidak menentu sebagian penghuni Lembah yang
memang tidak memberitahu banyak orang mengenai kondisi
sebenarnya. Terutama kondisi Kiang Ceng Liong.
====================
Dan ....... hari pesta pernikahan Nenggala dan Li Hwa pun
datanglah. Pada pagi hari dilakukan Cio Tao atau upacara
Sembahyang kepada Tuhan. Upacara ini dilakukan setelah
kedua calon mempelay dipertemukan dan dengan disaksikan
oleh keluarga kedua belah pihak. Setelahmya Nenggala dan
Kiang Li Hwa diantar menuju meja sembahyang yang bernama
Sam Kay. Meja sembahyang berwarna merah 3 tingkat. Di
bawahnya diberi 7 macam buah, a.l. Srikaya, lambang
kekayaan. Di bawah meja ada jambangan berisi air, rumput
berwarna hijau yang melambangkan alam nan makmur. Di
belakang meja ada tampah dengan garis tengah 2 meter dan
di atasnya ada tong kayu berisi sisir, timbangan, sumpit. yang
semuanya itu melambangkan kebaikan, kejujuran, panjang
umur dan setia.
Dan kemudian dengan disaksikan orangtua dan sanak
keluarga kedua belah pihak, kedua mempelai melakukan
sembahyang sam kay sebagai persyaratan sahnya perkawinan.

Tarian Liar Naga Sakti I 545


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Setelah sam kay, Nenggala dan Kiang Li Hwa melakukan te pay


untuk menghormati orangtua dan generasi yang lebih tua,
dengan urut-urutan: Penghormatan kepada Tuhan -
Penghormatan kepada Alam - Penghormatan kepada Leluhur -
Penghormatan kepada Orang tua - Penghormatan kepada
kedua mempelai. Dan setelah selesai upacara tersebut,
resmilah Nenggala mempersunting Kiang Li Hwa, seorang
gadis pilihan dari Lembah Pualam Hijau.
Nenggala nampak gagah dalam balutan pakaian
pernikahannya yang menarik, yakni mengenakan kemeja
kerah warna putih, celana panjang dengan warna yang sama.
Atribut jubah hitam serta caping merah ala bangsawan.
Sementara Kiang Li Hwa juga nampak sangat jelita dalam
balutan pakaian pernikahan yang didominasi oleh warna
merah cemerlang. Dan kini keduanya secara resmi telah
bersanding menjadi pasangan suami-istri.
Usainya upacara pernikahan Nenggala dan Kiang Li Hwa
ditimpali dengan tarikan nafas gembira dan lega dari Liang
Mei Lan. Sejak awal dia memang merasa tegang dan selalu
siaga, menjaga jangan-jangan ada pihak yang berusaha
"mengacau" pada saat-saat upacara pernikahan itu
dilaksanakan. Tetapi untungnya, sampai upacara itu usai,
tidak ada suatu hal yang mencurigakan yang terjadi. Boleh
dikatakan upacara pernikahan itu berlangsung secara
sempurna, mulus dan khusyuk. Kegembiraan menjadi milik
Nenggala dan Li Hwa, beserta kedua keluarga besar. Nampak
paman sekaligus guru Nenggala, Jayeng Reksa sampai
menitikkan airmata melihat kebahagiaan Nenggala.
Bagaimanapun, dialah yang membawa Nenggala dalam
pengembaraan ke Thian Tok hingga ke Tionggoan.

Tarian Liar Naga Sakti I 546


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Memelihara, membesarkan, mendidik dan sekaligus melatih


Nenggala hingga sukses seperti hari ini. Betapa tidak
membuatnya terharu?
Hal serupa juga nampak dari sinar mata Kiang Tek Hong, yang
meskipun sedikit pucat tetapi tidak melunturkan senyum
bahagia atas pernikahan putrinya. Apalagi ibu Li Hwa, setelah
bertahun-tahun hidup dalam sekapan dan merindukan suami
serta putra-putrinya, maka kini dalam upacara pernikahan
putrinya, tak henti-hentinya dia tersenyum dan menangis
bergantian. Sungguh kebahagiaan yang tak terhingga dan
membuatnya sangat senang sekaligus terharu. Inilah
kebahagiaan yang lama diimpikannya. Semua derita bertahun-
tahun yang ditanggung serta dirasakannya bagaikan menguap,
dan kini dia sedang menikmati apa yang dinamakan
"kebahagiaan".
Tak usah disebutkan lagi bagaimana kegembiraan kedua
belah pihak serta tentu kedua mempelai. Usia mereka
memang tidak muda lagi, tetapi itu tentunya tidaklah
menghalangi Nenggala dan Li Hwa untuk menikmati
kebahagiaan mereka berdua dihari-hari kedepan mereka.
Seusai upacara pernikahan keduanya diselamati oleh orang-
orang dekat dan tentu saja para undangan yang memang
tidak terlampau banyak. Hanya keluarga dan kenalan dekat
kedua mempelai yang ikut menghadiri upacara pernikahan
tersebut. Tetapi, meskipun demikian tidaklah mengurangi
kebahagiaan kedua keluarga. Tidak pula mengurangi
kemeriahan upacara pernikahan tersebut dan tentunya tidak
sampai mengurangi rasa bahagia yang terpancar dari mata

Tarian Liar Naga Sakti I 547


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Nenggala dan Kiang Li Hwa. Pada hari itu, secara resmi


mereka berdua terangkap sebagai pasangan suami dan istri.
Dan kini, setelah upacara pernikahan, kedua keluarga
sebagaimana lazimnya melanjutkan dengan upacara
memperkenalkan mempelai laki-laki di kediaman keluarga
wanita (atau upacara Cia Kiangsay). Tetapi, acara ini sekaligus
dengan acara "resepsi" pernikahan dimana keluarga kedua
mempelai dan para undangan bersama-sama dalam sebuah
acara penuh sukacita dan kegembiraan. Acara ini
diselenggarakan di balai utama atau balai pertemuan yang
memang cukup besar dan telah dirias sedemikian rupa untuk
kebutuhan acara ini. Karena itu, tidak heran jika ruangan
tersebut sangat semarak dengan panorama hiasan yang
didominasi oleh warna merah. Dan di ruangan inilah
kemudian acara dilanjutkan, dimana kedua mempelai akan
menerima semacam "kado" atau pemberian dari para tamu
dan undangan yang hadir. Dan di ruangan yang cukup besar
itu kini berkumpul semua keluarga besar Lembah Pualam
Hijau minus Duta Agung Kiang Ceng Liong dan Kiang Cun Le.
Selain keduanya, semua tokoh utama termasuk Liong-i-Sinni
telah berada dalam ruangan pertemuan.
Pada kesempatan ini, beberapa tokoh selain memberi
ucapan selamat juga sempat memberi wejangan kepada
kedua mempelai. Dan sebelum siang hari, tepatnya sebelum
makan siang, dilanjutkan dengan acara pemberian kado dari
masing masing orang yang berkenan menyampaikan
pemberian tanda selamat kepada kedua mempelai. Satu
persatu kado diberikan dan disampaikan dari para undangan
termasuk kawan-kawan kedua mempelai. Tetapi yang paling

Tarian Liar Naga Sakti I 548


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menarik adalah kado khusus yang disampaikan oleh


Durganini, salah seorang guru Kiang Li Hwa. Bahkan salah
seorang anak Nenggala dan Li Hwa dijanjikan untuk menjadi
murid pewaris Durganini. Dan si Nenek sakti dari India ini
menganugerahkan kado menarik kepada kedua mempelai dan
mempertontonkannya kepada semua orang yang memang
sedang bersukacita:
"Kado ini khusus kuhadiahkan kepada muridku Li Hwa dan
suaminya, sekaligus guna menghibur seluruh hadirin .........."
Setelah berkata demikian Durganini telah berjalan perlahan-
lahan ke depan, tepat berhadapan dengan Nenggala dan
Kiang Li Hwa. Kedua mempelai, terutama Kiang Li Hwa
nampak tersenyum senang melihat salah seorang gurunya
yang membelot dari Thian Liong Pang karena mengikuti
dirinya, berkenan memberinya kado. Dan dia tahu benar
keanehan subonya yang sering aneh tetapi begitu
mencintainya. "Apa lagi gerangan yang disiapkan subo"?
begitu Kiang Li Hwa berpikir sambil melirik suaminya untuk
kemudian tersenyum bersama. Merekapun melirik Durganini
yang kini sudah berada tepat dihadapan mereka. Dan tepat
pada saat itu Durganini mengeluarkan sebuah barang yang
terbungkus dengan sebuah kain yang sudah kelihatan sangat
lusuh. Tetapi, Durganini tidak membuka kain yang nampaknya
menjadi pembungkus sebuah benda yang menyerupai
batangan pedang pendek. Paling banyak benda itu sepanjang
30 sampai 40 cm.
"Benda ini kuhadiahkan terutama kepada mempelai pria.
Karena kutahu dia membekal kepandaian mujijat seorang

Tarian Liar Naga Sakti I 549


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang sangat terkenal pada seratusan tahun sebelumnya.


Karena itu, pasti akan sangat bermanfaat baginya ......"
Sambil mengucapkan kata demikian, Durganini segera
melontarkan benda itu kepada Nenggala. Dan ....... hebat,
benda itu tidak terbang dengan kecepatan luar biasa tetapi
sebaliknya melayang perlahan dan tiba di genggaman
Nenggala dengan empuk bagaikan disodorkan oleh sepasang
tangan Durganini. Padahal, jarak mereka berdua masih ada
kurang lebih 3-4 meteran. Sungguh pameran tenaga dalam
yang luar biasa. Melontarkan sebuah benda dalam kecepatan
tinggi sudah banyak disaksikan orang dan bukan pameran luar
biasa lagi. Tetapi, melemparkan sebuah benda dengan berat
seperti sebuah batu atau pedang dengan kecepatan yang
lamban, justru adalah pameran tenaga luar biasa. Dan, semua
orang tentu saja kaget melihat kehebatan Durganini dan
serempak kemudian bertepuk tangan. Adalah Nenggala yang
kemudian berkata:
"Subo, terima kasih ........"
Tetapi, ketika melihat benda apa yang berada di
genggaman tangannya, wajah Nenggala nampak tertegun dan
kaget luar biasa. Sebuah benda yang tiada seorangpun selain
dirinya dan Durganini yang mengerti benda apa itu gerangan.
Itulah Sam Kiam It Hui Cah Yun (3 Pedang Sekali Terbang
Menembus Awan), sebuah Pedang pusaka yang dituliskan
dalam tulisan Kakek Dewa Pedang kepadanya. Tetapi, Kakek
Dewa Pedang tidak pernah menyebutkan ada dimana dan di
tangan siapa pedang mujijat tersebut. Kini, secara luar biasa
ketiga pedang pusaka gurunya muncul di tangannya melalui

Tarian Liar Naga Sakti I 550


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Durganini yang adalah subo dari istrinya Kiang Li Hwa. Betapa


dia tidak kaget?
"Subo, ini ...... ini ......" sampai Nenggala tidak sanggup
mengeluarkan suara untuk sekedar bertanya saking kaget dan
senangnya.
"Nenggala, engkau tidak tahu jika benda itu ada
hubungan sangat erat bukan hanya denganmu tetapi juga
dengan istrimu. Karena benda itu berasal dari suboku yang
berarti dari Nenek guru Li Hwa istrimu. Suboku telah
mengasah pedang peninggalan dan tanda mata kekasihnya
dari Tionggoan menjadi jauh lebih hebat dan mampu
menembus kekuatan sihir sekalipun. Akupun sangat paham,
jika benda itu kembali ketanganmu saat ini, maka itu sesuai
dengan harapan suboku ....."
Dan Nenggala tersentak kaget, bahkan orang-orang Thian
San Pay sekalipun kaget setengah mati. Baru mereka tahu
bahwa Kakek Dewa Pedang pernah punya kekasih yang
berasal dari Thian Tok, bahkan menghadiahkan Sam Kiam It
Hui Cah Yun (3 Pedang Sekali Terbang Menembus Awan)
kepada kekasihnya itu. Banyak orang yang kurang mengerti
kehebatan 3 pedang itu, kecuali Nenggala. Dengan
kemampuan menembus garis sihir, maka kehebatan pedang
itu menjadi bertambah tambah. Diam-diam Nenggala merasa
sangat bersyukur telah menemukan Pedang peninggalan
gurunya, dan nampaknya Pedang itu dihadiahkan gurunya
kepada seorang wanita asal Thian Tok sebagai barang
kenangan. Karena itu dengan sangat terharu, sambil
menggenggam dan mencium pedang mujijat ditangannya,
Nenggala berkata kepada Durganini:

Tarian Liar Naga Sakti I 551


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Subo, kami berdua suami-istri mengucapkan banyak


terima kasih kepada engkau orang tua ..... kami sungguh-
sungguh berterima kasih ..."
"Hari ini adalah saat yang tepat mengembalikan benda
pribadi Suhumu dan Suboku, dan sungguh luar biasa adalah
anak-anak didikan perguruan kedua orang tua itu yang
kembali mewarisinya. Hal ini sudah sewajarnya anakku ......
sudahlah ..."
Dan sambil berkata demikian, Durganini kemudian
berbalik kepada semua hadirin sambil berkata dengan suara
tegas:
"Mengapa kita tidak bergembira saja...."?
Dan tiba-tiba Nenek sakti yang memang mahir sihir itu
menggerakkan-gerakkan kedua tangan, dan dari mulutnya
terdengar suara berwibawa mengalun: "Lihatlah Naga-naga
inipun ikut bersuka cita bersama kita .......". Dan ajaib, di
depan panggung tiba-tiba nampak bergulung-gulung "seekor
Naga" yang penuh hiasan berwarna-warni namun dominan
warna merah. "Sang Naga" melenggang-lenggok dan
bergerak-gerak bagaikan mengikuti irama dan membuat
suasana menjadi riuh-rendah karena hadirin, terutama
mereka yang berkekuatan lemah telah tenggelam dalam
pameran kekuatan sihir yang dilontarkan Durganini. Tapi,
sebagian besar hadirin memang membiarkan diri untuk ikut
tenggelam dalam sihir yang luar biasa itu dan menghasilkan
suasana gembira dan meriah yang luar biasa.
Orang-orangpun terus tenggelam dalam hiburan luar
biasa yang dilakukan Durganini. Sementara Nenek Durganini

Tarian Liar Naga Sakti I 552


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sendiripun melakukannya dengan gembira, terutama karena


memang hari ini adalah pernikahan muridnya. Dan memang,
aksinya menambah semarak dan meriahnya pesta pernikahan
di Lembah Pualam Hijau. Semua bergembira, semua senang.
Hanya seorang Liang Mei Lan yang tetap susah untuk
bergembira. Apalagi ketika beberapa kali subonya melalui
suara batin mengingatkannya untuk terus waspada. Ya,
memang tidak semua orang tenggelam dalam semaraknya
pesta. Tetap ada beberapa orang yang menjaga kewaspadaan
dengan terus dan terus mengawasi keadaan sekitar ruangan
tersebut.
Kembali terdengar lentingan suara yang berwibawa, suara
yang berasal dari Nenek Durganini yang membawa semua
orang dalam ruangan untuk memperhatikannya: "Naga itu
senang menari rupanya" ..... dan ajaib, Naga di depan
panggung itu tiba-tiba melenggang-lenggok dan
menghadirkan keadaan yang menggelikan. Naga biasanya
dikenal karena kegarangannya, tetapi Naga yang diciptakan
Durganini justru sanggup melenggang-lenggok dan menari
dengan irama tertentu. Benar-benar pertunjukkan yang
mengocok perut, dan membuat mereka-mereka yang
tenggelam penuh dalam sihir sampai tertawa terbahak-bahak
saking lucunya. Tentunya pertunjukan itu semakin menambah
kemeriahan acara pernikahan Nenggala dan Kiang Li Hwa.
"Tetapi, awas ........ hati-hati, Naga itu juga sangat
mungkin menyerang orang. Karena itu, sekali lagi, hati-hati dia
menyerang......."
Tiba-tiba terdengar bentakan yang pastinya tidak berasal
dari Nenek Durganini. Dari siapa gerangan? Ach, rupanya dari

Tarian Liar Naga Sakti I 553


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pintu masuk nampak berdiri dua orang tua lainnya. Siapa lagi
jika bukan sepasang ahli sihir dari Thian Tok, Mahendra dan
Gayatri yang nampak memadukan kekuatan mereka untuk
mengadu sihir dengan Durganini. Maklum, keduanya memang
bukan tandingan Nenek Durganini jika harus maju satu lawan
satu. Tetapi, jika mereka berdua bergabung, kekuatan mereka
akan memadai untuk bertahan menghadapi Nenek Durganini.
Dan memang benar seperti itu kejadiannya. "Naga" ciptaan
Nenek Durganini, tiba-tiba mengerang hebat dan tiba-tiba
berbalik bahkan berubah wujudnya menjadi seekor Naga buas
yang siap menerkam para hadirin.
Secara otomatis hadirinpun berteriak panik. Tetapi,
karena semua berada dalam cengkeraman ilmu sihir, mereka
tidak sanggup berbuat apa-apa selain berteriak teriak ngeri
dan penuh ketakutan. Maklum, sebagian besar dari hadirin di
bawah panggung memang adalah tokoh-tokoh Thian San Pay,
murid-murid penjaga Lembah Pualam Hijau yang berilmu
belum cukup tinggi. Tetapi untungnya, terdengar suara Nenek
Durganini:
"Hmmmmm, ada gangguan rupanya. Kembalikan Nagaku
........" dan seiring dengan suara Nenek Durganini tersebut,
Naga yang siap menerkam para hadirin, kembali berubah ujud
menjadi Naga lucu yang pintar dan sanggup menari-nari
mengikuti irama musik. Tetapi, kejadian itupun tidak
berlangsung lama, karena sekejab kemudian, Naga itu
beurbah lagi menjadi Naga garang yang siap menyerang para
hadirin. Dan begitu berkali-kali kejadiannya. Nampaknya
pertarungan sihir itu memang seru dan Durganini berhasil

Tarian Liar Naga Sakti I 554


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

diimbangi oleh Mahendra yang bergabung dengan Gayatri


untuk menandinginya.
Sementara itu, Mei Lan, Tek Hoat, Giok Lian dan Kwi Song
sudah dengan cepat menyadari keadaan yang tidak beres itu.
Benar saja, Lembah Pualam Hijau kembali kebobolan dan
kemasukan orang yang tidak diundang. Tetapi, kelihatannya
semua tokoh Lembah Pualam Hijau sudah siap. Bersamaan
dengan pertandingan sihir yang hebat itu, Kiang Hong, Tan Bi
Hiong, Kiang Liong, Kiang Sian Cu dan Thio Su Kiat telah
menyusup ke luar. Kemana lagi jika tidak membagi tugas
untuk mengamankan tempat-tempat yang dirahasiakan oleh
Lembah Pualam Hijau? Kiang Sian Cu dan Thio Su Kiat segera
menuju kamar khusus bagi Duta Agung dimana Barisan 6
Pedang lapis kedua berjaga-jaga. Sementara Kiang Liong,
Kiang Hong dan Tan Bi Hiong segera menuju ke tempat Duta
Agung yang berada bersama ayah mereka Kiang Cun Le dan
Barisan 6 Pedang utama.
Sementara itu, pertarungan sihir berlangsung terus antara
Mahendra dan Gayatri melawan Durganini. Pertarungan
mereka kini diawasi oleh Jayeng Reksa yang menyabarkan
Nenggala dan Kiang Li Hwa yang sudah marah dan hendak
turun tangan. Tetapi untungnya ada Jayeng Reksa yang
menjaga disekitar Durganini, dan Nenggala sendiripun meski
marah, tetapi tidak meninggalkan kewaspadaannya. Dia yakin,
jika Mahendra dan Gayatri berani datang, berarti mereka
memiliki persiapan yang matang. Tidak, tidak mungkin hanya
mereka berdua yang datang. Pasti ada kelompok lain yang
juga ikut datang dan menyokong kedua Kakek dan Nenek licik
asal Thian Tok itu. Karena itu, Nenggala masih tetap berdiam

Tarian Liar Naga Sakti I 555


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

diri dan tidak bergerak sambil terus mengawasi keadaan di


dalam ruangan tersebut.
Dan memang benar. Sesaat setelah Kwi Song dan Tek
Hoat bergerak mendatangi Mahendra dan Gayatri, tiba-tiba di
kanan kiri kedua kakek dan nenek asal India itu telah berdiri
dua orang lainnya. Siapa lagi jika bukan Bu Hok Lokoay dan
Hiong Say Tay Pek San? Bahkan di belakang keduanya berdiri
cengengesan Janawasmy. Tetapi, melihat keadaan yang
ramai, Janawasmy dengan cepat menyusup kembali keluar
dan seterusnya lenyap. Entah kemana perginya.
"Ach, kenalan lama rupanya saudara Tek Hoat ......"
"Benar, para pecundang ingin melakukan pembalasan .....
hahahha"
Mengenali Bu Hok Lokoay dan Hiong Say Tay Pek San, Kwi
Song dan Tek Hoat yang memiliki karakter yang sama sudah
dengan cepat menyindir lawan. Bahkan keduanya sambil
pandang dengan mimik lucu dan membuat kedua orang kakek
yang berada di samping kiri dan kanan Mahendra dan Gayatri
menjadi marah. Tetapi selangkahpun mereka tidak berani
beranjak dari samping Mahendra dan Gayatri. Dan sudah
tentu gelagat itu dimengerti Tek Hoat dan Kwi Song. Sudah
jelas, orang-orang ini datang dengan niat mengacau, dan
mereka jelas akan mempertahankan Gayatri dan Mahendra
yang sedang mengacau pesta. Padahal, pesta itu sendiri
memang sudah "kacau".
Dan dalam kekacauan itu, tiba-tiba sesosok tubuh
berkelabat masuk dengan mengenakan jubah berwarna hijau.
Sekujur tubuhnyapun tertutup jubah hijau dan juga penutup

Tarian Liar Naga Sakti I 556


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

wajah yang berwarna hijau. Entah apa maksud orang tersebut


mengenakan jubah dan penutup berwarna hijau, justru di
Lembah terkenal yang bernama Lembah Pualam Hijau. Dan
yang paling penting adalah, siapa gerangan tokoh terakhir
yang berkelabat masuk dengan kecepatan yang sangat luar
biasa itu? karena bahkan Tek Hoat yang melihat bayangan
tersebut sampai berdecak kagum dan mendesis lirih:
"Hebat, mungkin hanya kalah dari Lan moi ......"
"Benar saudara Tek Hoat, siapa lagikah tokoh yang satu
ini"? timpal Kwi Song yang juga ikut tergetar melihat
kehebatan seorang lawan lagi yang baru masuk.
Tetapi di luar dugaan banyak orang, bayangan yang baru
masuk dan mengenakan penutup wajah dan tubuh berwarna
hijau itu, berkelabat ke panggung. Dan bukannya menyerang
orang atau membantu Mahendra dan Gayatri, tetapi langsung
menuju ke depan Nenggala dan Kiang Li Hwa. Setelah berada
dalam jarak 3-4 meter dari sepasang suami-istri baru itu tokoh
itupun berhenti. Tetapi pada saat itupun, Jayeng Reksa yang
sakti sudah bergerak untuk menghadang di hadapan Nenggala
dan Li Hwa.
Tetapi tokoh tersebut segera mundur kembali begitu
melihat Nenggala memberinya isyarat untuk mundur dan
membiarkan si jubah hijau untuk berhadapan dengan mereka
berdua suami-istri. Jayeng Reksa paham siapa Nenggala saat
ini, meski anak didik dan keponakannya, tetapi Nenggala telah
maju jauh dan tidak berada di sebelah bawah
kemampuannya. Tetapi, bagaimanapun ini hari bahagia murid

Tarian Liar Naga Sakti I 557


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sekaligus keponakannya itu, dan dia adalah wali dan orang tua
Nenggala pada saat itu. Siapa tidak meradang?
Terdengar Nenggala mengeluarkan suara menegur si
pendatang misterius yang kini berdiri berhadap-hadapan
dengan dirinya:
"Siapakah saudara ....."? nampaknya Nenggala telah tahu
jika orang dihadapannya masih berusia muda dan tidak jauh
selisihnya dengan dirinya sendiri.
"Kenalan lama ....... tapi, perkenankan aku menyampaikan
ucapan Selamat berbahagia bagi kalian berdua ......." dan
sambil mengatakan demikian, si Jubah Hijau yang misterius
benar-benar memberi hormat kepada sepasang suami-istri
baru tersebut. Dan begitu mendengar suara itu, Kiang Li Hwa
nampak tersentak kaget, dia seperti ingat dan kenal dengan
nada suara yang dikeluarkan si Jubah Hijau tersebut. Tapi
siapa dia sebenarnya?
"Engkau, engkau siapakah? ....... siapakah engkau ...."? Li
Hwa tergagap-gagap antara kenal dan tidak kenal. Hanya saja,
hati kecilnya merasa sangat yakin jika dia mengenal tokoh
yang berdiri di hadapannya itu. Repotnya, dia tidak sanggup
menunjuk dan mengatakan siapa sebenarnya orang itu. Dia
melirik ayah dan ibunya, terutama ayahnya, tetapi Kiang Tek
Hong nampak menundukkan kepala. Bahkan sekedar
memandang kearah si pendatangpun tidak. Tidak mau tahu
atau?
Dan si pendatang atau si Jubah Hijau, ternyata tidak
berniat untuk memperpanjang keributan dalam ruangan
tersebut. Tiba-tiba dia membentak sambil mendorongkan

Tarian Liar Naga Sakti I 558


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tangannya tepat ketengah-tengah pertarungan sihir antara


Durganini menghadapi Mahendra dan Gayatri. Dan akibatnya,
Naga jadi-jadian yang sebentar menjadi "Naga banci" sebentar
menjadi "Naga garang" tiba-tiba lenyap bagai asap. Selesai?
belum. Karena pada saat naga jadi-jadian itu lenyap, tubuh
Durganini terdorong sampai 3-4 langkah dengan nafas
terengah-engah.
Ketika kemudian Nenek Durganini sanggup berdiri dengan
tubuh terlihat letih karena menghadapi Mahendra dan Gayatri
dan pada saat terakhir masih dibentur pula oleh si Jubah
Hijau, Nenek Gayatri mendelik gusar sekaligus kaget
memandang ke arah si Jubah Hijau.
"Siapa engkau ...."?
Pertanyaan yang tidak dijawab oleh si Jubah Hijau, dan
pertanyaan itu pertanyaan banyak orang. Hanya saja, Nenek
Durganini tidak berani menyerang si Jubah Hijau. Pertama,
karena dia banyak kehilangan tenaga dan kekuatan sihir
akibat adu sihir dengan gabungan Mahendra dan Gayatri. Dan
yang kedua, Nenek Durganini rada tergetar dengan kekuatan
yang ditunjukkan di Jubah Hijau. "Kekuatan sihirnya niscaya
tidak berada di bawah kekuatanku atau Naga Pattynam, siapa
gerangan tokoh hebat ini"?.
Selagi Nenek Durganini tenggelam dalam kekagetannya
menemukan betapa hebatnya si Jubah Hijau, terdengar si
Jubah Hijau berkata:
"Aku tidak bermaksud mengacau pesta pernikahan ini.
Tetapi aku ingin menantang seseorang di tempat ini, karena
aku tahu orang itu berada di sini ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 559


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Jayeng Reksa yang berdiri di panggung sebagai wali


Nenggala, sudah tentu tidak senang dengan keadaan dan
pesta nikah yang terkacaukan ini. Untung saja upacaranya
sudah selesai. Tetapi, bagaimanapun sebagai wali pihak
Nenggala, dia merasa tersinggung dengan kekacauan
tersebut. Karena itu, dengan ketus dia berkata atau tepatnya
bertanya:
"Siapa gerangan orang yang ingin engkau tantang dan
mengapa pula engkau tidak menunggu sampai waktunya
tepat ...."
"Aku tahu orangnya berada di Lembah Pualam Hijau ......
aku ingin ....."
Belum lagi si Jubah Hijau mengeluarkan tantangannya dan
menyebutkan siapa yang dia tantang, tiba-tiba terdengar
sebuah suara lain ....... yang diikuti dengan hadirnya orang lain
lagi dalam ruangan itu. Bahkan langsung ke depan, tepatnya
di panggung yang digunakan oleh sepasang mempelai baru:
"Sebentar kawan ....... aku ingin mengajukan tantangan
terlebih dahulu. Kemana Duta Agung Lembah Pualam Hijau,
jangan sembunyi ........ aku menantangnya untuk bertarung
dan membalas kekalahanku beberapa waktu lalu" sambil
berkata demikian, pendatang yang paling akhir masuk itu
celingak-celinguk mencari-cari seseorang. Siapa gerangan
orang yang dicari si pendatang baru itu? dan siapa pula si
pendatang baru itu? Tidak salah, dan ini yang mengagetkan
banyak orang dalam ruangan tersebut. Pendatang baru yang
terakhir masuk adalah seorang tokoh baru yang beberapa
orang dalam ruangan tersebut mengenalnya dengan jelas.

Tarian Liar Naga Sakti I 560


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Siapa dia? Tidak salah. Inilah tokoh baru bernama Toh


Ling, seorang tokoh muda asal Lembah Salju Bernyanyi yang
secara kebetulan menemukan warisan Ilmu mujijat dari Thian
Tee Siang Mo. Beberapa bulan sebelumnya Toh Ling terpukul
kalah oleh Kiang Ceng Liong di Bu Tong San dan akibatnya
tokoh ini menghilang selama beberapa bulan. Siapa tahu,
beberapa hari sebelumnya Toh Ling muncul kembali dan
menuju Lembah Pualam Hijau untuk menuntut balas atas
kekalahan di Bu Tong Pay. Dan kini, pria gagah yang
membiarkan rambut panjangnya menutupi sebagian
wajahnya berdiri gagah mengajukan tantangan kepada Kiang
Ceng Liong, Duta Agung Lembah Pualam Hijau.
Tetapi, melihat orang yang ditantangnya tidak berada di
tempat, Toh Ling yang memang sewaktu-waktu kesadarannya
"hilang" akibat ilmu sesat yang dipelajarinya menjadi sewot.
Segera diapun berkata:
"Masakan Duta Agung Lembah Pualam Hijau bersembunyi
di rumahnya sendiri"?
"Sombong betul ........ lihat serangan ....."
Kiang Sun Nio yang sama dengan tokoh-tokoh Lembah
Pualam Hijau lainnya sudah kesal dengan keributan dalam
pesta tersebut jadi naik pitam. Mendengar kakaknya yang
dibangga-banggakannya dihina orang, meletuslah amarahnya
dan tidak sanggup lagi ditahannya. Diapun berkelabat
menyerang Toh Ling. Tetapi, Toh Ling yang mendengar
bentakan seorang gadis remaja, sudah tentu malu dan enggan
untuk turun tangan keras. Hanya dengan mengibaskan
sebelah tangannya diapun mendengus sambil berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 561


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Nona muda, engkau belum pantas ........"


Dan benar demikian. Meski hanya mengibaskan sebelah
lengannya tetapi sudah cukup menahan serangan Sun Nio dan
bahkan mendorong tubuh gadis remaja itu ke belakang.
Tetapi, Sun Nio juga bukan pepesan kosong. Akan percuma
dia menjadi murid Liong-i-Sinni jika takut hanya dengan
dorongan tersebut. Bahkan bukan hanya tidak terluka, tetapi
gaya turunnyapun menggunakan ginkang istimewa ajaran
gurunya dan membuat Toh Ling terbelalak kagum:
"Ach ....... engkau hebat jika nona muda, siapakah
engkau"?
"Akan percuma aku menjadi adik Duta Agung Lembah
Pualam Hijau jika takut menghadapimu manusia hantu ........"
"Waaaaaaah, mulutmu tajam juga adik kecil. Tapi aku
tetap malu menghadapimu, engkau masih terlihat seperti
anak kecil ......."
"Kurang ajar, siapa anak kecil? kalau begitu rasakan dulu
pukulan anak kecil ini" sambil meraung murka karena
dipanggil anak kecil, Kiang Sun Nio kembali berkelabat
menyerang Toh Ling. Hanya saja, kali ini maksud Kiang Sun Nio
tidak kesampaian. Karena hanya beberapa saat setelah dia
melepaskan pukulannya, mendadak terdengar dua buah suara
yang nyaris bersamaan keluarnya dari dua mulut yang
berbeda:
"Sumoy, tahan pukulanmu ......
Dan bertambah lagi satu orang di panggung ruangan
pertemuan Lembah Pualam Hijau itu. Inilah Liang Mei Lan,

Tarian Liar Naga Sakti I 562


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

murid Wie Tiong Lan Pek Sim Siansu sekaligus juga murid
Liong-i-Sinni. Dan semua orang sudah tahu belaka, setelah
Liong-i-Sinni, inilah tokoh dengan kehebatan ginkang yang tak
terlawan. Gaya dan kecepatan Liang Mei Lan melayang ke
panggung sungguh menakjubkan dan menawan. Bahkan
bukan sedikit orang yang berseru kagum melihat Mei Lan
melayang ke atas panggung dan dengan kecepatan tinggi
telah menahan serangan sumoynya Kiang Sun Nio. Dan
perlahan dia menyabarkan adik seperguruannya itu.
"Suci, biarkan aku maju. Dia, dia sungguh menghina ......"
"Sumoy, biarkan sucimy yang maju nanti. Tahan
kemarahanmu ......"
"Nio jie, biarkan sucimu yang mewakili kakakmu. Orang
itu masih belum sanggup engkau tandingi ......" terdengar
bisikan lirih Liong-i-Sinni di telinga Kiang Sun Nio. Dan
memang, cuma Liong-i-Sinni seorang yang diindahkan Kiang
Sun Nio, bahkan ibu dan ayahnya sekalipun kewalahan
menangani gadis remaja yang kadang bengalnya minta ampun
di Lembah Pualam Hijau ini. Dan bisikan Liong-i-Sinni ini
manjur, terbukti kemudian Sun Nio melirik gurunya sambil
berbisik:
"Baiklah jika memang demikian subo ......" dan Kiang Sun
Niopun kemudian beranjak turun dari panggung dengan berat
hati. Tapi, belum begitu jauh dia kembali berbalik dan
berkata:
"Suci, balaskan penghinaannya kepadaku tadi ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 563


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan disambut dengan senyum bijak oleh Mei Lan.


Selanjutnya Mei Lan menghadapi Toh Ling yang segera
mengenalinya karena sempat berjumpa di Bu Tong Pay. Toh
Ling pun segera berkata:
"Engkau juga berada disini Nona ....."?
"Sudah beberapa hari aku disini. Maafkan jika Duta Agung
tidak akan bisa menemui tuan pada hari ini. Dan kami
memohon kesabaranmu, tunggulah beberapa hari lagi, karena
hari ini adalah hari bahagia saudara Nenggala dan Kiang Li
Hwa. Setelah hari ini, kujamin Duta Agung dengan senang hati
akan menyediakan waktu untuk bertarung melayani tuan ...."
"Tidak bisa ...... aku harus menghadapinya dan
membalaskan kekalahanku pada hari ini. Dia harus merasakan
pahitnya kekalahan ...."
"Jika tuan tetap berkeras, maka aku akan menggantikan
Duta Agung untuk menghadapi tuan ...."
"Engkau .....? Hahahahaha, Duta Agung Lembah PUalam
Hijau bersembunyi dibalik punttung seorang perempuan?
Sungguh menggelikan, sungguh menggelikan".
"Apakah engkau takut menghadapiku tuan ....."? dengan
tenang Liang Mei Lan meladeni Toh Ling. Dan mendengar kata
"takut", Toh Ling jadi meradang, suara tertawanya terhenti
dan dengan mata tajam dia memandangi Mei Lan.
"Siapanya Duta Agung sehingga engkau berani
menghadapiku"?
"Calon istrinya ........" sahut Mei Lan tandas. Dan kalimat
ini disambut dengan penuh kekagetan oleh banyak orang,

Tarian Liar Naga Sakti I 564


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

termasuk Liang Tek Hoat dan Siangkoan Giok Lian sekalipun.


Hanya seorang Liong-i-Sinni seorang yang tidak terkejut
karena "episode" ini memang sudah dalam dugaannya
beberapa waktu sebelumnya. Bahkan ide untuk memaksakan
status Ceng Liong dan Mei Lan menjadi calon suami istri dan
bertunangan, baru muncul kemarin. Dan bertindak sebagai
wali bagi muridnya, dia telah menyetujui pinangan yang
dilakukan oleh Kiang Hong suami-istri. Tidak heran jika
kemudian pengakuan Mei Lan ini menghasilkan kasak-kusuk
dan diskusi diam-diam diantara banyak orang, terutama pihak
keluarga Lembah Pualam Hijau, para pelayan dan murid
mereka.
"Hmmmm, calon istrinya. Tapi apakah engkau sanggup
menghadapiku"?
"Jika hanya membekal kemampuan seperti waktu engkau
dikalahkan Duta Agung beberapa waktu lalu, maka yakinkan
dirimu bahwa engkau tidak akan sanggup mengalahkanku
tuan ...." jawab Mei Lan kembali dengan tandas sambil
menantang pandangan mata tajam menusuk dari Toh Ling.
Sementara itu, Tham Beng Kui, Cui Giok Tin dan Cui Giok Li
memandang gelisah ke atas panggung. Mereka tahu kalau
mereka bukan lawan Toh Ling, tetapi membiarkan Mei Lan
melawan iblis itu, mereka sungguh tak rela. Apalagi setelah
tahu gadis cantik itu adalah calon istri Duta Agung Kiang Ceng
Liong yang namanya mereka kagumi.
"Engkau sombong juga Nona, baiklah aku akan mengalah
10 jurus menghadapimu. Silahkan memulai Nona ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 565


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Tidak, harus pihak penantanglah yang memulai. Dan jika


engkau memang tidak berani memulai, sebaiknya engkau
menarik tantanganmu kepada Duta Agung Lembah Pualam
Hijau dan mengaku kalah ...."
"Engkau keterlaluan Nona ...." Toh Ling mulai diliputi
amarah, dan dalam keadaan demikian biasanya dia tidak
sanggup banyak berkata-kata. Dan justru dalam keadaan
seperti itu, ilmunya akan merasuki dirinya.
"Karena itu, mulailah jika engkau berkeras menantang
....."
"Tapi aku menantang Duta Agung. Masakan dia begitu
pengecut berlindung dibalik seorang perempuan meskipun dia
calon istrinya"?
"Jika engkau sanggup melewatiku, kupastikan dia akan
datang untuk mengalahkan dan menaklukkanmu tuan ....."
"Benarkah demikian ...."?
"Kupastikan memang demikian ......"
"Jika begitu, maafkan jika aku harus membekuk mulut
besarmu terlebih dahulu" suara Toh Ling belum berlalu, tetapi
serangannya sudah menjelang datang. Sungguh hebat. Tetapi,
lebih hebat lagi gaya dan kecepatan bergerak Liang Mei Lan.
Dan meletuslah perkelahian pertama di resepsi pernikahan
Nenggala dan Kiang Li Hwa ini ...

Episode 11: Pertarungan Naga-Naga Sakti (1)

Tarian Liar Naga Sakti I 566


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ooooops ........ luput ....., engkau harus berusaha lebih cepat


dan lebih keras lagi" begitu cepat Liang Mei Lan bergerak dan
mengelakkan pukulan Toh Ling. Dan kecepatan bergerak Mei
Lan kembali membuat Toh Ling takjub, dan karena itu dia
sadar apa yang diandalkan lawan menghadapinya.
"Hmmmm, ingin kulihat sampai berapa lama engkau
bertahan dengan kecepatan bergerakmu Nona ...." ejek Toh
Ling untuk kemudian kembali menyerang dengan ganas dan
dengan cepat dan penuh berisi tenaga.
"Hihihihihi, engkau salah besar Toh Ling, karena aku juga
akan bisa menyerangmu. Lihat serangan ....."
Sambil mengelak dan mundur dua langkah ke belakang,
Mei Lan tiba-tiba telah menyerang balik dengan kecepatan
yang mengagumkan dan dengan takaran tenaga yang kembali
mengejutkan Toh Ling. "Hmmmmm, Nona ini nampaknya
semakin berisi juga. Beda dengan pertarungan sebelumnya di
Bu Tong San. Pantaslah jika dia masuk menjadi salah satu dari
10 tokoh puncak dalam daftar pesilat terlihay di Tionggoan"
Toh Ling berdesir hatinya dan mulai tidak berani menganggap
enteng Liang Mei Lan. Mulailah dia memandang Mei Lan
dengan lebih awas dan lebih berhati-hati. "Kecepatannya jelas
diatasku, tenaganya entah bagaimana kalau diadu" kembali
Toh Ling berencana dalam hatinya.
Dan tidak berapa lama kemudian Toh Ling menyerang
dengan gaya kacau balau, ilmu kacau balau tak beraturan,
tetapi membawa perbawa yang sungguh mengerikan. Inilah
Hong Luan Mo Kun Hoat – Pukulan Iblis Kacau Balau. Ilmu ini
berlawanan dengan semua kaidah dan teori silat pada

Tarian Liar Naga Sakti I 567


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

umumnya di Tionggoan, tetapi karena perbawa tenaga dan


kecepatannya memang luar biasa, maka tokoh sembarangan
akan dengan mudah tumbang di tangan pemilik ilmu ini.
Bahkanpun Mei Lan, harus banyak bergerak dan mengerahkan
ginkangnya untuk mengusir perbawa buruk yang didatangkan
oleh ilmu pukulan lawan tersebut.
"Ihhhhhh, ilmu ini semakin lama nampak semakin jahat
...." Mei Lan berseru sambil bergerak cepat untuk kemudian
menyampok pukulan lawan yang mengarah dan mengancam
daerah lehernya. Tetapi sambil bergerak, untuk menjaga
keamanannya diapun balas memukul lengan lawan, dan tak
pelak lagi terjadilah benturan pertama antara keduanya:
"Blaaaaaaaaarrrrrrr ......."
Akibat benturan tersebut, keduanya baik Toh Ling
maupun Mei Lan jadi sadar jika akan membutuhkan waktu
lama dan panjang untuk menyelesaikan pertempuran. Tetapi
keduanya heran, karena setelah pertempuran mereka di Bu
Tong San, kini mereka berdua nampaknya telah mengalami
kemajuan yang luar biasa. Tenaga merekapun tidaklah bertaut
sangat jauh, tipis saja bedanya. "Entah jika kugunakan ilmu
pamungkasku" pikir Toh Ling. "Tetapi, bagaimana mungkin
bertempur dengan ilmu mujijat itu sementara lawan hanyalah
seorang perempuan muda"? kebimbangan menggerogoti Toh
Ling. Haruslah dimengerti, Toh Ling sejatinya adalah seorang
tokoh dari aliran lurus. Sayangnya, ilmu yang ditekuninya dan
diterimanya dari Thian Tee Siang Mo memang beraliran jahat
dan busuk. Hanya, sedikit banyak, kegagahan dalam diri Toh
Ling masih ada sisanya, masih berbekas. Terutam ketika dia
waras.

Tarian Liar Naga Sakti I 568


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Karena kembimbangan tersebut, maka pertarungan


keduanya berlangsung seru dan seimbang. Meski aura aneh
yang dibawa ilmu Hong Luan Mo Kun Hoat – Pukulan Iblis
Kacau Balau memang mengganggu Mei Lan, tetapi perlahan-
lahan dengan berusaha meningkatkan kekuatan batinnya, Mei
Lan dapat juga mengusir perbawa buruk itu. Bahkan kini, Mei
Lan mulai unjuk kemampuan dan mampu menunjukkan
kehebatan bergeraknya. Tetapi, tetap saja Mei Lan kaget,
karena kini aura magis Toh Ling sudah berlipat-lipat
kehebatannya. Dia kini mengitari Toh Ling yang tetap kokoh
dalam menggunakan ilmu Hong Luan Mo Kun Hoat dan
membuat mereka berdua terlibat dalam pertarungan aneh
yang mendebarkan.
Tidak mau didesak terus-menerus dengan kecepatan
bergerak Mei Lan, tiba-tiba Toh Ling bergerak aneh dengan
tetap melontarkan pukulan-pukulan berbahaya. Tetapi, kini
dia bergerak secara aneh, mengimbangi kecepatan bergerak
Mei Lan, dia membuat gerakan-gerakan tubuh tak lazim.
Hanya, hebatnya, dengan cara demikian dia mampu
mengimbangi Mei Lan yang juga tersentak kaget melihat
lawan bergerak tak beraturan, namun sangat effektif dan
effisien dalam mengurangi tekanannya. Itulah Hong Luan Cap
Pwee Pou (Delapan belas Langkah Kacau Balau), sebuah
dasar gerakan yang lebih mengutamakan unsur-unsur
keanehan, ketidakberaturan dan dipadukan dengan kegesitan
dan kecepatan bergerak.
Dan hasilnya, kelebihan Mei Lan dalam kecepatan
gerakan kembali dapat diimbangi oleh Toh Ling. Bukan karena
ginkang Toh Ling menyamai Mei Lan, tetapi karena

Tarian Liar Naga Sakti I 569


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ketidakberaturan, keanehan dan kegaiban ilmu Toh Ling yang


membuat Mei Lan harus banyak berpikir. Untungnya Mei Lan
sudah mencapai titik bergerak sesuai dengan hati, karena itu
kemana dan arah mana yang akan ditempuhnya bisa dengan
otomatis membuatnya melahirkan gerakan sesuai pikiran dan
perasaannya. Sungguh beda kualitas kecepatan dan kegesitan
dalam bergerak antara keduanya. Hanya, yang pasti pada saat
itu, Mei Lan dan Toh Ling kembali saling serang dan saling
desak dalam kecepatan tinggi. Pertempuran yang menyita
perhatian banyak orang dan membuat semua terkesima
menyaksikan kehebatan kedua orang yang sedang adu
kepandaian itu. Hanya, Mei Lan semakin kaget, karena Toh
Ling yang sekarang jelas sudah berbeda dengan beberapa
waktu lalu di Bu Tong. Kemampuan tenaganya, kemampuan
kekuatan hitamnya, jelas-jelas telah maju sangat pesat. Dan
kini dia ragu apakah dia akan mampu menghadapi dan
mengalahkan Toh Ling dengan kemampuan dan kehebatan
yang ditunjukkannya hari ini.
”Tak dinyana muncul lagi seorang tokoh muda bernama
Toh Ling ini. Dan dia memang hebat, nampaknya bukan hal
yang mudah bagi Lan Jie untuk mampu memenangkan
pertempuran itu. Tokoh itu bahkan masih menyimpan
kemujijatan yang lain ...... mudah-mudahan Lan ji sanggup
mengatasinya" desis Liong-i-Sinni yang dengan serius
mengikuti pertempuran muridnya itu.
Dan memang benar. Kemujijatan Toh Ling, bahkan
mungkin di luar sangkaan serta pengetahuan Toh Ling sendiri.
Terutama setelah 6 bulan terakhir dia menyepi dan melatih
diri di tempat yang ditunjukkan Thian Tee Siang Mo

Tarian Liar Naga Sakti I 570


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kepadanya. Kemujijatan itu secara otomatis keluar dari dirinya


ketika sedang bertempur dan memiliki kemampuan
mempengaruhi kondisi dan area pertempuran. Termasuk
tentu saja secara otomatis mempengaruhi lawan. Tanpa
disadari Toh Ling, ketika dia mengerahkan ilmu-ilmu puncak
perguruannya, dari lingkaran tubuhnya mengalir keluar daya
magis, kekuatan magis yang sangat kuat. Inilah ciri khas
tokoh-tokoh mujijat yang membekal 5 ilmu sesat dan busuk
pada 150 tahun sebelumnya. Untungnya, Liang Mei Lan telah
mendapatkan didikan dari Kolomoto Ti Lou yang
menyempurnakan ilmu dalamnya dan ini yang membuatnya
mampu bertahan menghadapi Toh Ling. Tanpa kemampuan
itu, meski memiliki ilmu-ilmu hebat serta ginkang tak
terlawan, niscaya Mei Lan akan jatuh di bawah angin. Inilah
yang mampu dilihat secara detail dan dalam oleh Liong-i-Sinni.
Karena itu, wanita sakti ini meski mengagumi Toh Ling,
keanehan serta kekuatan magis yang berhawa sesat, tetapi
tetap memiliki dan memelihara keyakinannya terhadap
kemampuan muridnya itu.
Hanya saja, karena inilah pertama kalinya Mei Lan
berhadapan dengan jenis lawan dengan ilmu hebat dan
mujijat serta berhawa magis ini tanpa tanda-tanda lawan
melepaskannya, membuatnya harus menggunakan bukan
hanya kemampuan fisik tetapi juga kecerdasannya. Bahkan
beberapa kali dia dibuat terkejut dan akibatnya jatuh dalam
gempuran Toh Ling yang setiap menemukan celah sekecil
apapun akan dengan cepat menyerang. Karakter Toh Ling
memang gagah, tetapi ilmunya sungguh tak beraturan dan
bahkan cenderung kasar, kejam dan memang sesat. Tetapi,

Tarian Liar Naga Sakti I 571


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kondisi inilah yang justru membuat pertarungan mereka


menjadi sangat seru dan terlihat luar biasa bagi mata banyak
orang. Terutama bagi mereka yang rata-rata adalah
penggemar ilmu silat di ruangan itu.
Bahkanpun Nenggala dan Li Hwa saling pandang dengan
muka berkerut. Tanda keduanya yang juga berilmu tidak di
bawah Mei Lan menjadi sangat kaget. Nenggala bahkan
mendesis dan berkata kepada Li Hwa:
"Hwa moi, kita berduapun kemungkinan besar tidak akan
lebih ungkulan melawan Toh Ling dibandingkan Lan moi.
Sungguh benar-benar tidak kusangka jika dia membekal
kemampuan yang begitu mujijat"
"Benar koko, nampaknya kekuatan magis, kekuatan hitam
yang hebat dan menyebar dari tubuhnya yang menyulitkan
Lan ji. Selain itu, tatanan geraknya sungguh tidak beraturan
dan sulit diterka ....."
"Engkau benar Hwa moi ...... kita berduapun jika maju
satu lawan satu dengan Toh Ling, pasti mengalami kesulitan
seperti Lan moi ......"
Li Hwa menganggukkan kepalanya tanda setuju dan
mengiyakan sudut pandang suaminya. Sebagai penggemar
ilmu silat, meski keduanya marah karena pesta mereka
terganggu, tetapi tanpa sadar mereka berdua kini malah
tenggelam dalam keasyikan mengamati jalannya pertarungan
yang memang langka namun sangat berbobot itu. Keduanya
sudah tentu sangat mengenal kemampuan Liang Mei Lan dan
mengenal kehebatan ilmu Liang Mei Lan. Tetapi melihat
bagaimana Toh Ling melawan Mei Lan, mereka segera sadar

Tarian Liar Naga Sakti I 572


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

jika Toh Ling juga bukan tokoh kacangan. Bukan, sama sekali
bukan tokoh ayam sayur. Yang sebenarnya, Toh Ling
membekal kemampuan yang luar biasa, kemampuan yang
bahkan dapat mendesak dan merepotkan Mei Lan yang
dikenal ratu ginkang bersama subonya Liong-i-Sini. Sudah jelas
mereka berduapun tidak akan lebih baik melawan Toh Ling
dibandingkan Mei Lan yang memiliki tingkat kepandaian
seimbang dengan mereka berdua.
"Ya, tepat, memang harus begitu ......" terdengar akhirnya
Nenggala berbisik. Tepat pada saat itu, Mei Lan yang memang
kerepotan menghadapi ketidakberaturan gerak pukulan dan
silat lawan, serta terutama hawa magis dari Toh Ling, sudah
merubah gerakan dan ilmunya. Sangat kebetulan Mei Lan
memilih Ban Hud Ciang, sebuah ilmu aliran lurus yang
memiliki kekuatan menghadapi kekuatan ilmu hitam. Mei Lan
sengaja memilihnya ketika merasa terhimpit oleh nuansa
magis dan melemahkan tenaganya. Selain itu, dia pernah
menggunakan ilmu ini dengan hasil memuaskan waktu
mereka bertempur untuk pertama kalinya di Bu Tong San.
Jelas Mei Lan sadar apa yang dialaminya dan kekuatan
apa yang menghimpitnya. Sebagai murid didikan 3 tokoh
super sakti, Wie Tiong Lan Pek Sim Siansu, Liong-i-Sinni dan
Kolomoto Ti Lou, Mei Lan dengan cepat menyadari yang
sedang dihadapinya. Kekuatan sihir atau kekuatan ilmu hitam
yang menyerang semangat dan kesadarannya. Hanya, dia
sendiri heran, karena dia tidak melihat Toh Ling sedang
melepaskan kekuatan ilmu hitamnya. Mei Lan memang belum
sadar, jika Toh Ling sudah berkemampuan menyebarkan

Tarian Liar Naga Sakti I 573


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kekuatan magis karena penguasaan ilmu sesat dan busuk


warisan Thian Tee Siang Mo.
Tetapi, ketika dia melepaskan kekuatan ilmu aliran Budha
dalam ilmu Ban Hud Ciang (Selaksa Telapak Budha), dengan
cepat perasaannya menjadi sangat lega dan lepas. Semua
kekhawatiran, ketakutan, rasa seram serta efek-efek ilmu
hitam yang menyerangnya, secara otomatis terangkat dan
lepas menghimpitnya. Semangatnya yang sempat kendor dan
membuatnya jatuh dalam desakan lawan kini kembali
berkobar. Dan ketika dia menyerang dengan jurus pertama
dari ilmu Ban Hud Ciang, dia akhirnya menemukan
ketenangan dan menemukan kepercayaan akan kemampuan
dirinya kembali. Benturan kembali terjadi, hanya, jika
benturan sebelumnya dia merasa menggigil dan merasa
seram, kali ini benturan mereka hanya berefek terasanya
kekuatan dorongan lawan. Tidak ada lagi rasa seram, rasa
lelah dan rasa khawatir akan kekuatan tenaga lawan.
"Memang harus begitu, sungguh tepat. Ach, Lan ji
memang cerdik ...." Liong-i-Sinni melepas pujian meski dalam
hatinya saja. Terutama ketika melihat muridnya akhirnya
menemukan cara yang tepat untuk melawan dan mengatasi
pengaruh sesat dan jahat ilmu hitam Toh Ling.
Dan sebentar kemudian, pertempuran kembali
berlangsung secara normal dengan mengandalkan kecepatan
dan kekuatan tenaga dalam. Benar, kekuatan magis tetap
terus-menerus menghambur keluar dari lingkaran tubuh Toh
Ling. Tetapi Liang Mei Lan telah menemukan cara yang sangat
tepat untuk menangkal serta memukul kekuatan penekan
yang bersifat magis itu. Karena itu, kini Mei Lan kembali

Tarian Liar Naga Sakti I 574


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menemukan keunggulan gerak tubuhnya dan membuatnya


kini berbalik lebih banyak menyerang lawannya. Toh Ling yang
sebelumnya sudah merasa senang, kini berbalik kembali
didesak Mei Lan, terutama karena kecepatan gerak Mei Lan
yang melandasi pelepasan Ban Hud Ciang. Diapun memaki-
maki dalam hati, tetapi tidak mungkin melepas perhatian dan
konsentrasinya dari pertempuran mereka.
Di tengah saling libas melalui kecepatan bergerak dan
berkesiurannya ilmu pukulan, maka kehilangan konsentrasi
akan sangat berbahaya. Itulah sebabnya Toh Ling tidak
mengendorkan ilmu pukulan dan ilmu gerak tidak beraturan
yang dilepaskannya. Sebaliknya, dengan penuh konsentrasi
dia mengembangkan jurus-jurus dari kedua ilmu itu untuk
balas menyerang dan juga balas menekan Mei Lan. Hanya
saja, tetap dia terserang lebih banyak dan lebih sering
dibandingkan Mei Lan. Meskipun kondisi itu belum atau
tidaklah berarti bahwa Toh Ling sudah jatuh di bawah angin,
karena betapapun pertempuran keduanya masih akan
berkembang dan meningkat lebih seru dan jauh lebih
berbahaya.
Menghadapi serangan cepat dan berbahaya dari Mei Lan,
Toh Ling akhirnya hilang kesabaran. Bagaimanapun dia tidak
mau kehilangan gengsi dan apalagi jika sampai kalah, maka
dia harus mengeluarkan ilmu-ilmu andalannya. Tetapi
begitupun dia masih tetap ragu menggunakannya kepada
seorang perempuan, meski perempuan itu tidak berbeda jauh
kepandaiannya dibandingkan kemampuan dirinya sendiri.
Maka diapun mundur beberapa langkah ke belakang setelah
balas menyampok serangan Mei Lan dan kemudian berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 575


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Nona, sekali lagi aku memohon engkau panggilkan Duta


Agung. Jika dia tidak keluar ama aku akan dengan sangat
terpaksa melepaskan ilmu pamungkas yang nantinya akan
sangat merugikanmu ......"
"Toh Ling, dibandingkan dengan di Bu Tong San engkau
memang sudah maju sangat pesat. Kemampuanmu meningkat
secara louar biasa. Tetapi, engkau masih belum akan mampu
mengalahkanku ......."
"Nona, jangan engkau memaksaku ....." Toh Ling berkeras
dan kini, biji matanya mulai jelajatan, tanda amarahnya mulai
terbangkitkan dan merangsang "naluri setaniah" yang kini
bersarang dalam tubuhnya melalui kekuatan ilmu yang
dikuasainya.
"Toh Ling, jadilah tamu yang baik di Lembah Pualam Hijau
....." Mei Lan sudah barang tentu berkeras dengan
pendiriannya.
"Hehehehe, Nona ...... engkau memaksaku ....."? Toh Ling
yang murka mulai menunjukkan gelagat yang aneh. Mulai
muncul tanda-tanda kekurang warasannya. Ini sekaligus
menjadi tanda bahwa ilmu sesat dan busuk yang dikuasainya,
mulai mengendalikan pikiran dan perasaan Toh Ling. Bahkan
beberapa saat kemudian, dari sekujur tubuhnya justru tersiar
hawa yang tercium harum di hidung. Hanya saja, hawa dan
bau yang harum itu tidaklah mendatangkan rasa nyaman bagi
banyak orang termasuk Mei Lan, tetapi sebaliknya justru
mendatangkan perasaan seram dan kurang nyaman. Inilah
luar biasa dan sangat aneh, bahkanpun aneh bagi Mei Lan.
Tetapi, begitu melihat gelagat Toh Ling yang semakin kurang

Tarian Liar Naga Sakti I 576


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

waras dan dari tubuhnya tercium bau harum aneh yang


mendatangkan rasa tidak nyaman, Beng Kui dan Giok Tin
sudah saling pandang. Keduanya nampak kaget dan seperti
tersangat kalajengking:
"Sumoy, nampaknya ..... dia, dia sudah ......." Beng Kui
sampai jadi gagap dan tidak sanggup menyelesaikan
kalimatnya.
"Benar toako, nampaknya Toh Ling sudah menguasai
secara sempurna ilmu busuk itu. Aku khawatir nona Mei Lan
tidak akan mampu menahannya ......" desis Giok Tin.
"Engkau benar sumoy, aku akan mengingatkannya ...."
Beng Kui berkata kepada Giok Tin yang menganggukkan
kepalanya memberi persetujuan. Dan kemudian, Beng Kui
berdiri dan berseru kepada Mei Lan:
"Nona Mei Lan, hati-hati, dari gelagatnya Toh Ling sudah
mampu menguasai secara sempurna ilmu busuk dan mujijat
Bu-siang-te-im-hu-kut (pukulan dingin pembusuk tulang).
Nona, teramat jarang ilmu pukulan yang memiliki
kesanggupan untuk menahan ilmu busuk nan mujijat itu. Bau
harum yang menyebar dari tubuhnya adalah pertanda
kesempurnaan penguasaan imu sesat itu"
Mei Lan menoleh kepada Beng Kui dan kemudian berkata:
"Terima kasih saudara Beng Kui, harap tenang. Rasanya
aku masih berkemampuan untuk sekedar bertahan
menghadapinya ........"

Tarian Liar Naga Sakti I 577


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara itu, Toh Ling kini sudah secara penuh dikuasai


oleh ketidakwarasannya. Kini dia mulai tertawa-tawa, ber -
hahaha - hihihi, sambil menuding-nuding Mei Lan:
"Hihihihi Nona manis, lebih baik engkau mundur sebelum
tubuhmu membusuk ...... hihihihi, membusuk nona manis ....."
Tetapi mana Mei Lan takut dan mundur? Meski dia kaget
mendengar Toh Ling sudah sempurna menguasai Bu-siang-te-
im-hu-kut (pukulan dingin pembusuk tulang) tetapi Mei Lan
tidak gentar sama sekali. Dia membekal banyak ilmu mujijat,
membekal kemampuan tenaga batin dan kemampuan ginkang
yang luar biasa. Tidak, tidak ada kata takut dalam kamus Mei
Lan.
"Hmmmm Toh Ling, silahkan jika engkau ingin
melepaskan ilmu busukmu. Aku, Liang Mei Lan sudah siap
menerimanya ....."
"Nona ........ lihat, aku Toh Ling akan memukulmu ....
hahahahahaha."
Dasar tenaga Toh Ling bernama Bu Ceng Mo Ong Sinkang
(Tenaga Dalam Raja Iblis tak berperasaan) sudah
dikerahkannya. Dengan tenaga mujijat yang sangat sesat ini
Toh Ling akan sanggup mengerahkan bermacam-macam ilmu
sesat dan mujijat yang sangat berbahaya. Pukulan dan langkah
tidak beraturan akan menjadi berlipat kemampuannya dan
selain itu, Toh Hun Mi Im (Suara Pembetot sukma) yang
mujijat dan memiliki kemampuan menyerang lawan lewat
kekuatan sihir dan magis melalui suara akan bisa
dikerahkannya. Belum lagi pukulan pamungkas yang sangat
sesat, keji namun mujijat Bu-siang-te-im-hu-kut (pukulan

Tarian Liar Naga Sakti I 578


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dingin pembusuk tulang). Jika bertempur di Bu Tong San


mereka nyaris seimbang, dan kini Toh Ling sudah sempurna
dengan ilmunya, maka apakah gerangan yang akan terjadi?
Tapi begitupun, Mei Lan nampak tetap teguh dan penuh
percaya diri. Dia tidak bergeming dan tidak mundur atau
apalagi takut menghadapi Toh Ling yang sekarang. Dan kini,
suara, desisan, tawa dan gerakan Toh Ling sudah
menghadirkan hawa dan kekuatan magis yang berlipat.
Bahkan penontonpun bisa merasakannya, apalagi Mei Lan
yang akan menjadi sasaran utamanya?
Begitu bergerak memukul, Toh Ling sudah menggunakan
pukulan Hong Luan Mo Kun Hoat – Pukulan Iblis Kacau Balau).
Pukulan itu disertai gerakan Hong Luan Cap Pwee Pou
(Delapan belas Langkah Kacau Balau) dan didorong oleh Bu
Ceng Mo Ong Sinkang (Tenaga Dalam Raja Iblis tak
berperasaan). Dorongan tenaga sakti Bu Ceng Mo Ong
Sinkang, ciptaan khusus guru Thian Tee Siang Mo, membuat
gerakan dan pukulan Toh Ling berlipat kali kehebatannya.
Tetapi pada saat bersamaan, Mei Lan juga telah meningkatkan
kemampuan sinkang, tenaga dan kekuatan batin serta ginkang
pada tingkat yang sangat tinggi. Dia telah sangat siap.
Maka dimulailah babakan baru pertempuran mereka yang
kini jauh lebih berbahaya dan jauh lebih berisi. Gerakan,
pukulan dan suara yang mereka keluarkan, kini semuanya
saling belit, saling serang dan saling bertahan. Akibat dari
semua serangan dan bahkan suara yang mereka keluarkan
bersifat menyerang dan bertahan. Sementara bagi Toh Ling
dari mulutnya yang kini penuh sumpah serapah dan kalimat
makian, dikerahkannyalah Toh Hun Mi Im. Pertempuran kini

Tarian Liar Naga Sakti I 579


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menjadi jauh lebih berbahaya, bahkan juga berbahaya bagi


mereka yang menonton terlampau dekat dengan kemampuan
ilmu yang kurang matang. Bisa dipastikan mereka yang
berkemampuan rendah dan dekat dengan arena, bakal
terkena imbas pertarungan suara dan pertarungan kekuatan
batin yang kini dikerahkan secara luar biasa oleh keduanya.
Itulah sebabnya banyak penonton yang berkemampuan
belum memadai telah memilih untuk menjauhi arena
pertarungan.
Sementara pertarungan berlangsung secara luar biasa,
tiba-tiba Kiang Liong yang dulu menjadi Topeng Setan dan
membantu para pendekar melawan Thian Liong Pang
memasuki ruangan. Tetapi, dia hanya melirik sekejap ke arah
pertempuran antara Liang Mei Lan dengan Toh Ling dan
kemudian bergegas ke kumpulan para pendekar. Nampak dia
bercakap sejenak dengan Kiang Sun Nio dan kemudian dengan
Tham Beng Kui dan terakhir dengan Tik Hong Peng,
Ciangbundjin muda Thian San Pay. Kelihatannya cukup serius
percakapan mereka, bahkan beberapa saat kemudian Kiang
Liong menghampiri Nenggala dan Li Hwa dan merekapun
bercakap-cakap secara serius. Entah apa yang mereka
percakapkan, hanya saja beberapa saat kemudian dengan
langkah berat Tham Beng Kui, Kiang Sun Nio dan Tik Hong
Peng meninggalkan ruangan tersebut untuk turut bersama
Kiang Liong.
Tidak ada seorangpun yang memperhatikan pergerakan
mereka, kecuali kelompok Mahendra, Gayatri, Bu Hok Lokoay,
dan kelompok mereka. Bahkanpun ketika Mahendra, Gayatri,
Bu Hok Lokoay meninggalkan ruangan itu, tidak banyak yang

Tarian Liar Naga Sakti I 580


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memperhatikan. Nyaris semua orang tenggelam mengikuti


pertarungan Toh Ling melawan Liang Mei Lan yang semakin
mencekam. Memang tidak lagi seseru babak sebelumnya,
tetapi pertempuran saat ini jauh lebih membahayakan dan
jauh lebih hebat. Kesalahan sedikit saja bisa berakibat fatal
bagi salah seorang diantara keduanya. Itu terutama karena
mereka telah melibatkan kekuatan sihir dan kekuatan batin
dalam pertempuranm tersebut.
Bahkan sebagian penonton terjebak dalam permainan
sihir dan kamuflase ilmu hitam yang dikembangkan Toh Ling.
Toh Ling tetap tertawa-tawa dan berkata-kata dengan nada
sumpah serapah, tetapi jangan salah, nadanya sangat
berwibawa dan sangat kuat. Berbahaya bagi mereka yang
berilmu cetek. Untungnya, bersamaan Mei Lan telah
mengembangkan Ban Hud Ciang hingga jurus kesembilan
Laksaan Tapak Budha Menggoyang Mayapada. Ilmu yang
memang merupakan tandingan tepat bagi kekuatan sihir
lawan. Dengan kekuatan tenaga murni dan dorongan
kekuatan batin, semua suara-suara dan cercaan serta makian
Toh Ling mampu ditangkal dan dipunahkan daya serangnya.
Tetapi, semua serangan telapak tangannya bisa dengan tepat
dipapak dan ditangkis Toh Ling. Dan benturan-benturan
mereka menyebabkan keduanya merasa kesakitan, meski
tidak sampai melukai tubuh bagian dalam karena kuatnya
khikang yang mereka kerahkan.
Setelahnya, dengan kecepatan geraknya Me Lan kembali
mengejar dan mencecar Toh Ling dengan telapak tangan yang
menjadi nampak besar dan raksasa bagi para penontong.
Telapak tangannya mengejar kemanapun Toh Ling bergerak

Tarian Liar Naga Sakti I 581


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan dengan terpaksa dia melakukan langkah-langkah tidak


teraturnya untuk bertahan. Tetapi tidak lama dia terserang,
karena tidak berapa lama kemudian, diapun kembali
membalas serangan Mei Lan dengan cecaran kekuatan
sinkang, sihir dan suara dan tawa pembetot sukmanya.
Kombinasi ini sungguh terasa sangat berat bagi Mei Lan,
hanya untungnya dia membekal ilmu murni dari kalangan
Budha, selain menguasai tenaga dalam murni dari gurunya
Wie Tiong Lan, seorang pentolan Bu Tong Pay selama seratus
tahun terakhir.
Sementara itu, bau harum dari sekujur tubuh Toh Ling
semakin menyebar dan semakin pekat. Bersamaan dengan
itu, kesadarannyapun semakin lama semakin sirna, dan Toh
Ling kini bagai berubah menjadi mahluk berbeda. Kini
wajahnya nampak sangat menyeramkan, matanya nyalang
memerah, mulutnya menyeringai sadis dan tertawa-tawa
ngakak dengan nada mengejek dan nada yang sangat
meremehkan. Tetapi, bersamaan dengan itu, pukulan serta
terjangannya semakin membabi buta dan menjadi jauh lebih
berbahaya. Dan disinilah sebenarnya rahasia kehebatan Toh
Ling. Semakin dia kehilangan kesadaran, semakin kekuatan
yang dikuasainya menggiringnya dengan tiada lagi
kemampuan dirinya untuk menahannya. Apabila amarah
menguasainya dan dia kehilangan kuasa dan kendali atas
dirinya, maka pada saat itulah kemampuan tertinggi ilmu
busuk mujijat Bu-siang-te-im-hu-kut (pukulan dingin
pembusuk tulang) dapat terlontarkan. Rahasia utamanya
adalah, biarkanlah nafsu membunuh menguasai diri dan
kekuatan ilmu itu akan mencapai puncaknya.

Tarian Liar Naga Sakti I 582


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ketika mendapati hawa harum menyeramkan itu semakin


mengental dan kekuatan Toh Ling semakin lama semakin
menyeramkan, Mei Lan segera sadar jika lawan berada di
ambang penggunaan kekuatan puncaknya. Tetapi, pada saat
itu terjadi kegamangan dalam diri Mei Lan. Apakah
menggunakan Ban Sian Twi Eng Sin Ciang (Pukulan Sakti
Selaksa Dewa Mendorong Bayangan), Jurus pamungkas Ban
Hud Ciang di jurus ke-12 Budha Merangkul Langit dan Bumi
yang juga mujijat ataulah menggunakan ilmu sakti Ciat-lip-jiu
(tangan sakti penerus tenaga) yang menjadi tandingan ilmu
Toh Ling dan diajarkan Ceng Liong kepadanya dan Tek Hoat di
Bu Tong San beberapa waktu sebelumnya. Padahal, jika
menggunakan Ciat Lip Jiu yang mampu menolak tenaga
lawan, Mei Lan beroleh keuntungan. Tetapi, kemana tenaga
lawan mau disalurkan? inilah persoalan utama Mei Lan.
Masalahnya, Mei Lan belum memiliki keberanian untuk
membenturkan sinkang lawan dengan tenaga lawan itu
sendiri. Pengetahuan dan kemampuan itu membutuhkan daya
dan latihan yang sangat lama, tekun dan penuh konsentrasi.
Karena itu jugalah maka Mei Lan akhirnya memutuskan
terus menggunakan Ban Hud Ciang melawan Toh Ling dan
menyiapkan Ban Sian Twi Eng Sin Ciang (Pukulan Sakti Selaksa
Dewa Mendorong Bayangan) sebagai persiapan lebih jauh.
Dan jika itu terjadi, maka inilah untuk pertama kalinya Mei Lan
menggunakan ilmu-ilmu pamungkasnya dalam sebuah
pertempuran yang memang menguras tenaga, pikiran dan
semangatnya.
Betul juga, semakin pekatnya bau harum menyeramkan
dan semakin tidak warasnya Toh Ling, rupanya adalah

Tarian Liar Naga Sakti I 583


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pertanda kalau ilmu maut Bu-siang-te-im-hu-kut (pukulan


dingin pembusuk tulang) akan dilepaskan. Dan ini untuk
kedua kalinya ilmu tersebut tampil kembali di hadapan umum
setelah lenyap lebih seratus tahun silam. Hebat luar biasa,
ilmu tersebut dilepaskan dalam suasana magis yang
menghentak dan sangat kental. Kombinasi hamburan tenaga
dalam yang luar biasa, kekuatan magis yang juga sangat kental
dan hentakan suara dan tawa yang membetot sulit untuk
ditahan secara bersamaan. Tetapi Mei Lan mencoba dengan
ilmu pamungkasnya Ban Sian Twi Eng Sin Ciang (Pukulan
Sakti Selaksa Dewa Mendorong Bayangan). Sekujur tubuhnya
tiba-tiba diselimuti selapis awan putih dan membungkusnya
semakin lama semakin tebal dan menjadi dinding atau tabir
lapisan khikang tingkat tinggi.
Dengan lapisan khikang tersebut Mei Lan tidak usah takut
terhadap kekuatan busuk lawan, tidak takut dengan betotan
suara dan tawa lawan serta ilmu hitam yang menyertai
pukulan busuk mujijat yang legendaris itu. Semua serangan
magis tidak sanggup menerobosnya. Tetapi apakah Mei
sanggup menahan pukulan yang sudah berusia sangat tua dan
terkenal mujijat dan busuk membunuh orang tersebut?
Dan tidak menunggu waktu lama, tiba-tiba gempuran
yang dilakukan Toh Ling yang sudah benar-benar tidak waras
sudah dilepaskan. Pada saat itu secara serentak dia
mengeluarkan kombinasi pukulan yang menakjubkan.
Sementara itu, Mei Lan sendiri telah bersiap dan
mendorongkan sepasang lengannya dan serangkum hawa
yang luar biasa kuatnya terlepas dengan diiringi tiupan awan
putih pekat. Dan yang hebat dan luar biasa segera tersaji

Tarian Liar Naga Sakti I 584


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kembali dihadapan begitu banyak orang yang menyaksikan


pertempuran hebat dan seru itu. Sama sekali tidak terdengar
suara benturan yang keras menggegap, tetapi awan putih
yang mengiringi pukulan Mei Lan segera terpencar kemana-
mana. Demikian juga kilatan berwarna hitam keungu-unguan
yang menyergap dengan diiringi deru suara menggegap, tiba-
tiba memancar kemana-mana.
Tetapi jangan salah sangka. Angin pukulan luar biasa yang
tidak bersuara itu mengakibatkan guncangan luar biasa
ditempat berpijak Mei Lan dan Toh Ling. Bahkan tokoh-tokoh
seperti Liong-i-Sinni, Nenggala, Li Hwa, Durganini, Jayeng
Reksa, sampai geleng-geleng kepala karena benturan itu ikut
membuat mereka mengerahkan tenaga yang sangat besar
untuk tetap bisa berdiri kokoh. Tetapi mereka yang
bertempur, baik Mei Lan maupun Toh Ling yang saling
membentur kekuatannya sudah tentu yang paling menderita
dari semuanya.
Setelah benturan awan putih pekat dan kilatan berwarna
hitam keungu-unguan membuyar, secara luar biasa ada tiga
jalur letikan berwarna hitam keungu-unguan yang terus
melaju kearah Mei Lan. Tetapi, pada saat bersamaan - Mei
Lan bergerak-gerak cepat dan melepaskan pukulan ke arah
Toh Ling. Rupanya Mei Lan percaya diri dengan lapisan
khikang yang membungkus tubuhnya dengan awan putih yang
pekat itu. Serangan Mei Lan tetap menggunakan ilmu
mujijatnya Ban Sian Twi Eng Sin Ciang (Pukulan Sakti Selaksa
Dewa Mendorong Bayangan) dan meluncur deras mengarah
Toh Ling.

Tarian Liar Naga Sakti I 585


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pada saat Toh Ling sibuk dengan sinar pukulan putih


cemerlang yang dilepaskan Mei Lan, Mei Lan sendiripun tiba-
tiba terkejut setengah mati. Apa pasal? meski pukulan lawan
yang berbentuk letikan sinar hitam keungu-keunguan
kekuatannya seperti sirna ketika membentur hawa
khikhangnya, tetapi hawa pukulan itu tetap menyusup masuk.
Hanya saja, untung bagi Mei Lan, kekuatan letikan sinar itu
telah berkurang sangat banyak membentur hawa khikang.
Tetapi begitupun, hawa beracun pukulan tersebut masih
memiliki kemampuan untuk menyusup sampai menyentuh
kulit tubuh Mei Lan yang tidak sempat lagi bergerak
menghindar. Hanya letikan sinar yang mengarah ke tangannya
yang berhasil di elakkan, selebihnya dua hawa beracun
menyusup mengenai bagian pundak dan perutnya.
Sementara Toh Ling sendiripun, karena bernafsu
menyarangkan letikan pukulan pamungkasnya, membiarkan
atau tepatnya tak berkemampuan untuk menghindari pukulan
balasan Mei Lan. Toh Ling berpikir, jika hawa beracunnya
menyentuh lawan dan menyusup masuk, maka dia menang
karena lawan keracunan. Yang tidak diduganya adalah, Mei
Lan telah memupus semua kekuatan penodorng pukulan
lawan dan hanya menyisakan hawa beracun yang menyentuh
kulitnya tetapi tanpa kekuatan pendorong untuk memasuki
tubuh lawan. Benar Mei Lan keracunan, tetapi dengan
penanganan yang tepat dan cepat, racun itu tidak akan
membahayakan nyawanya.
Sementara Toh Ling, karena berkeras untuk memasukkan
racun ke tubuh Mei Lan, justru terkena pukulan lawan. Hanya,
sama dengan Mei Lan, pukulan itu sudah berkurang banyak

Tarian Liar Naga Sakti I 586


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kekuatannya akibat membentur daya pelindung tubuh.


Sebagai akibatnya, Toh Ling merasa dadanya sedikit sesak dan
itu tanda jika dia terluka, meskipun sebetulnya bukanlah luka
parah. Tapi, dia senang karena hawa beracun telah
menyentuh tubuh Mei Lan.
Pada saat bersamaan keduanya terdorong mundur
masing-masing tiga langkah, dan ketika akhirnya keduanya
mampu berdiri tegak lagi nampak wajah Mei Lan agak pucat.
Sudah jelas dia tidak terluka dalam tetapi hawa beracun yang
menyentuh kulitnya, membutuhkan waktu untuk
memulihkannya. Dia menahan racun di kulit dengan kekuatan
tenaga dalamnya yang memang sudah amat tinggi. Tetapi, di
sudut lain, Toh Ling juga sudah menjadi waras kembali.
Biasanya, dia akan melihat lawan yang tubuhnya berubah
warna menjadi merah kehitam-hitaman dan kemudian lawan
akan membusuk menjadi cairan berwarna ungu kehitam-
hitaman. Tetapi, ketika melihat Mei Lan masih tegak berdiri
dan tidak terlihat tanda akan "membusuk" oleh racunnya, dia
melengak heran dan segera berkata:
"Nona, engkau tidak segera menjadi busuk ......"?
tanyanya dengan gaya lucu. Hilang sudah keseraman yang
menyertai polahnya ketika dirasuki ilmu iblisnya.
"Toh Ling, engkau belum mampu untuk membuatku
membusuk ........"
Jawaban Mei Lan membuat Toh Ling melengak.
Pandangannya terarah kelangit langit bangunan sambil
bergumam:

Tarian Liar Naga Sakti I 587


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hmmmm, dia tidak membusuk. Dia tidak mati ........


hahahahahaha ...... dia tidak mati. Syukurlah dia tidak mati
......" Toh Ling tertawa berkepanjangan. Entah apa makna
tawanya. Entah senang ataukah justru kesal. Sulit
diperkirakan.Tetapi, yang jelas, tawanya kini tidak lagi
mengandung hawa magis seperti sebelumnya. Tak disangsikan
lagi, nampaknya diapun terluka sama dengan Mei Lan.
Meskipun bukan luka berat, tetapi diapun terguncang oleh
sentilan pukulan Mei Lan. Dan beberapa saat kemudian,
tawanya berubah nada dan kemudian segera disambut tawa
lain yang nampaknya mendekat, mendekat dan mendekat.
"Nona, kita berjumpa lagi lain waktu. Toh Ling akan
datang untuk menagih janji Duta Agung guna membalas
kekalahannya, sekaligus menandingi Nona .......
hahahahahaha" tawa Toh Ling sungguh panjang. Panjang,
panjang dan panjang. Untuk kemudian dengan tiba-tiba dia
melesat ke luar ruangan dan disambut oleh 3 bayangan
lainnya. Dan merekapun berlalu dengan cepat meninggalkan
ruangan pesta yang kini berubah senyap, takjub dan terkejut
dengan level pertempuran yang baru saja mereka saksikan.
Sungguh luar biasa, sungguh mendebarkan.
Kesenyapan itu berubah ketika beberapa saat kemudian
Mei Lan bergoyang-goyang dan kemudian duduk bersimpuh.
Dan disaat bersamaan Liong-i-Sinni telah melayang dan
menyusupkan sebutir pil ke mulut Mei Lan. Sementara
Nenggala dan Li Hwa segera menghalau orang-orang yang
datang merubung ingin melihat keadaan Liang Mei Lan, si
gadis perkasa yang mampu menandingi Toh Ling dengan ilmu
busuknya yang luar biasa hebat dan mujijat itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 588


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Untung dia membekal ilmu mujijat gurunya Wie Tiong


Lan Pek Sim Siansu, jika tidak obat dewapun tidak akan
sanggup menyembuhkannya saat ini ........ sungguh
berbahaya, sungguh berbahaya ....... Amitabha" berkata Liong-
i-Sinni.
"Sinni, Lan moi sebenarnya membekal ilmu lain yang
menjadi tandingan ilmu Toh Ling, mengapa dia tidak
mencobanya ...."? bertanya Tek Hoat yang bisa mendekati
Mei Lan. Maklum Mei Lan adalah adik kandungnya.
"Amitabha ....... bukan kekuatan pukulan Toh Ling yang
berbahaya, tetapi hawa beracun dalam pukulan itu. Kekuatan
ilmu tersebut dapat ditangkal, demikian juga hawa magis
mujijat yang disisipkan secara luar biasa oleh pencipta ilmu
tersebut. Terbukti Ban Sian Twi Eng Sin Ciang (Pukulan Sakti
Selaksa Dewa Mendorong Bayangan) mampu menandingi
hawa hitam magis dan menawarkan kekuatan Bu-siang-te-im-
hu-kut (pukulan dingin pembusuk tulang) yang legendaris itu.
Tetapi, masih ada hawa beracun yang mampu menyusup
dengan sisa-sisa kekuatan yang didorong Toh Ling. Jika pinni
tidak salah, Lan ji telah menemukan cara yang lebih baik jika
harus menghadapinya suatu saat nanti"
"Tapi Sinni, apakah Lan moi akan baik-baik saja ...."?
"Baik Toh Ling maupun Lan ji terluka sama parahnya.
Meski terluka secara berbeda. Toh Ling terpukul oleh lontaran
pukulan Lan jie karena dia berkeras memasukkan hawa
beracun ke tubuh Lan jie. Dia berhasil, tetapi kekuatan
pendorong hawa beracun itu terhenti di hawa khikang dan
karenanya tidak mampu menyusup masuk ke tubuh Lan jie.

Tarian Liar Naga Sakti I 589


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Untungnya, hawa magis membusuk telah ditawarkan Ban Sian


Twi Eng Sin Ciang (Pukulan Sakti Selaksa Dewa Mendorong
Bayangan). Selanjutnya, tidak akan sulit menawarkan hawa
beracun yang terlanjur menyusup memasuki Lan jie, engkau
tidak usah khawatir anakku, adikmu akan baik-baik saja ....."
"Baik, terima kasih Sinni ......" ujar Tek Hoat sambil
memandangi adiknya dengan penuh rasa haru dan kasih
sayang yang tak tersembunyikan. Diapun kemudian mundur
dengan ditemani Siangkoan Giok Lian yang menemani
kekasihnya menengok keadaan Liang Mei Lan yang juga
adalah teman dekatnya.
Tetapi belum lagi Tek Hoat dan Giok Lian turun dari
panggung, tiba-tiba sebuah suara menahan langkahnya:
"Liang Tek Hoat, jika engkau memiliki cukup keberanian,
maka aku ingin menantangmu adu kepandaian di tempat ini"
si Jubah Hijau telah mengajukan tantangan. Inilah rupanya
maksudnya yang didahului oleh Toh Ling tadi. Menantang
Liang Tek Hoat. Tetapi apa maksudnya yang sesungguhnya?
Hal yang membuat Tek Hoat menjadi kaget dan keheranan.
Seingatnya, dia tidak punya perselisihan dengan si Jubah
Hijau. Adalah justru adiknya dari pihak Bu Tong Pay yang
punya perhitungan dendam dengan si pihak si Jubah Hijau dan
teman-temannya.
"Hmmmmmm, siapa engkau? mengenakan cadar bukan
tindakan seorang ksatria. Aku, Liang Tek Hoat tidak melayani
tantangan orang yang tidak kukenal atau orang yang secara
pengecut menyembunyikan wajahnya dibalik kain cadar" Tek
Hoat yang masih kesal karena adik kesayangannya terluka dan

Tarian Liar Naga Sakti I 590


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kini ditantang orang, sudah dengan kesal menjawab


tantangan orang.
"Tidak usah mencari-cari alasan. Katakan saja, engkau
berani ataukah tidak"?
"Berani sudah pasti. Tetapi menghadapi orang yang tidak
kukenal hanya membuang buang waktu dan tenagaku secara
percuma"
"Bilang saja kalau engkau takut ....."
"Anggap saja memang takut, kalau itu yang engkau
kehendaki ...."
"Apakah engkau tidak berkeinginan untuk membalaskan
kematian beberapa orang murid Kaypang yang terbunuh
beberapa hari ini dalam perjalanan ke Lembah Pualam Hijau"?
bertanya si Jubah Hijau memanasi Tek Hoat.
"Engkau tidak punya motif untuk melakukan pembunuhan
itu. Sudah kami selidiki beberapa waktu lalu ....."
"Selain penakut, engkau juga keliru melihat fakta. Aku
yang memimpin mereka yang membunuh para murid Kaypang
......"
"Jadi, itu yang engkau pikir menjadi alasanku bertarung
denganmu dan mengganggu jalannya pesta ini"?
"Pesta ini justru akan menjadi lebih semarak dengan
pertarungan adu kepandaian antara kita berdua......" si Jubah
Hijau berkeras.
"Hmmmmm, aku justru heran dengan motivasimu
menantangku berkelahi. Apalagi setelah kawanan serta para

Tarian Liar Naga Sakti I 591


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

begundalmu telah menyusup ke dalam Lembah ketika semua


orang sedang asyik menyaksikan pertarungan tadi. Katakan,
apa maksud kalian yang sebenarnya"?
"Aku berkepentingan menantangmu berkelahi, sementara
mereka memiliki maksud dan kepentingannya sendiri-sendiri"
"Baiklah, sebagai pemimpin orang-orang yang berjubah
dan bercadar hijau yang melakukan teror di Bu Tong San,
membunuhi para pembawa barang antaran buat calon
mempelai termasuk membunuhi beberapa anak murid
Kaypang, aku akan menghadapimu. Hanya, perlu engkau
ketahui, Lembah Pualam Hijau sudah bersiap menghadapi
kalian semua. Berharaplah agar teman-temanmu yang suka
menusuk dari belakang, menyusup ke rumah orang masih
selamat sampai saat ini ......."
Si Jubah Hijau nampak tersentak dengan kalimat Tek Hoat
yang terakhir. Karena mereka sebelumnya menyangka bahwa
setelah menyusupnya tiga orang tetua ke Lembah Pualam
Hijau, maka Duta Agung sangat mungkin terluka. Dan Lembah
Pualam Hijau pasti terpukul dengan suasana itu. Ditambah
dengan kesibukan mempersiapkan pernikahan Kiang Li Hwa
dan Nenggala, mereka menghitung Lembah Pualam Hijau
pasti akan alpa dan kurang terjaga. Perhitungan mereka yang
keliru ataukah Tek Hoat yang mencoba menjatuhkan
mentalnya? Yang pasti, Janawasmy yang selihay dirinya
sampai sekarang belum kembali, sementara kawan-kawannya
yang lain juga masih belum kelihatan setelah menyusup
masuk ketika Mei Lan bertarung melawan Toh Ling. Sampai
disini si Jubah Hijau menarik nafas panjang.

Tarian Liar Naga Sakti I 592


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tapi, dia sepertinya tidak begitu perduli dengan apa yang


sedang dan akan dilakukan oleh kawan-kawannya. Karena
agendanya yang terutama memang tertuju kepada Liang Tek
Hoat. Entah mengapa ...... Tetapi, yang pasti si Jubah Hijau
tidak perduli dengan sukses atau gagalnya teman-temannya.
Di tetap berkeras untuk menantang Tek Hoat berkelahi.
"Katakan saja jika memang engkau berani melawanku.
Jika tidak, cukup dengan mengatakan takluk dan kemudian
berlutut menghormatiku, maka tantanganku akan segera
kucabut"
"Engkau terlampau menghina sahabat. Baiklah, kusambut
tantanganmu. Tetapi, untuk tidak menambah kekisruhan di
pesta ini, bagaimana kalau kita bertanding di arena yang lebih
menyenangkan"?
"Hmmmm, jika demikian katakan saja dimana tempat
yang menurutmu menyenangkan untuk tempat kita
bertanding ...."
"Di luar, di arena terbuka. Bagaimana, beranikah
engkau"?
"Baik, jika demikian. Kuterima usulanmu ......." sambil
berkata demikian si Jubah Hijau telah melayang ke luar
ruangan. Di luar ruang pertemuan, tepatnya disisi kanan
Lembah Pualam Hijau memang terdapat ruang terbuka yang
cukup nyaman digunakan sebagai tempat bertanding silat.
Dan kesanalah si Jubah Hijau melayang untuk kemudian
diikuti oleh LIang Tek Hoat.

Tarian Liar Naga Sakti I 593


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ketika kedua orang itu, si Jubah Hijau dan Tek Hoat telah
saling berhadapan di tanah lapang samping ruangan
pertemuan, seseorang nampak masuk dan berbisik-bisik
kepada Li Hwa dan Nenggala. Nampak Li Hwa agak tegang dan
saling pandang dengan Nenggala, tetapi repotnya mereka
tidak bisa banyak bertindak karena keduanya dalam pakaian
penganten. Apa yang akan mereka lakukan? dan bagaimana
pertarungan Tek Hoat dengan si Jubah Hijau?

Episode 11: Pertarungan Naga-Naga Sakti (2)


Sore hari. Di lapangan terbuka, kini berhadapan dua sosok
tubuh. Tidak banyak orang yang menyadari bahwa dua sosok
tubuh yang saling berhadapan itu berada dalam keadaan yang
menegangkan. Tetapi, disana, sudut dimana Kiang Tek Hong
dan istrinya, serta Nenggala dan Kiang Li Hwa, ketegangan
sedang memuncak. Mungkin lebih tegang dari dua sosok
tubuh yang sedang dalam kondisi dan siap tempur di arena
pertempuran yang mereka pilih sendiri.
Tek Hoat, entah mengapa perlahan-lahan diliputi
perasaan yang tidak menentu. Entah bagaimana, dia merasa
seperti mengenal manusia yang kini berdiri dihadapannya
dengan jubah dan kerudung hijaunya. Hawa manusia itu
seperti sesuatu yang tidak asing baginya. Tetapi, tetap saja dia
tak mampu menebak siapa gerangan lawannya itu. Suatu hal
yang pasti, hawa mematikan memancar dengan sangat
kuatnya dari sosok tubuh dihadapannya yang menjadi
lawannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 594


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara sosok tubuh yang bersembunyi dibalik jubah


dan kerudung itu, berdiri dengan sangat misterius. Ada
beberapa pasang mata yang dengan cermat mengamati gerak
geriknya, berbeda dengan Tek Hong dan Li Hwa. Tetapi, mata-
mata yang menadang dengan tegang dan bertanya-tanya itu,
masih belum memperoleh kepastian mengenai siapa
gerangan si jubah hijau. Suatu hal yang pasti, hawa
menyeramkan semakin menonjol dan memancar keluar dari
tubuh misterius itu.
Tek Hoat yang berada paling dekat dengan si Jubah Hijau
sudah dengan segera memastikan bahwa dia kembali beroleh
lawan yang tidak berada disebelah bawah kemampuannya.
Tetapi, Tek Hoat telah banyak maju dan menemukan
keseimbangan dirinya dan otomatis menambah rasa percaya
dirinya selama beberapa waktu terakhir. Penguasaan ilmu-
ilmunya sudah semakin matang, dan pengalaman tempurnya
sudah sangat teruji selama 2 tahun belakangan. Karena itu,
Tek Hoat dengan mudah menetralisasi perasaan seram yang
tumbuh dalam hatinya dari kuatnya hawa membunuh yang
memancar keluar dari sosok tubuh misterius dihadapannya.
Demikianlah, seiring dengan sore yang semakin
menjelang datang dan matahari yang semakin doyong ke
barat, dua sosok tubuh di lapangan meski masih tetap dalam
posisi berhadapan. Jangan salah. Mereka bukannya berdiam
diri belaka. Karena keduanya, meski secara fisik belum
melakukan kontak fisik, tetapi pertarungan sesungguhnya
telah terjadi. Saling taksir kekuatan dengan bentuk-bentuk
serangan non fisik telah terjadi melalui aksi saling
mempengaruhi perasaan lawan. Karena itu, Tek Hoat telah

Tarian Liar Naga Sakti I 595


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terlihat dalam posisi serius, sementara sang lawan yang


misterius, juga telah tegak berdiri dengan tingkat kesiagaan
tertingginya.
Meski menantang-nantang tadinya, tetapi ketika berada
di arena, nampak sekali jika si Jubah Hijau tidaklah
meremehkan lawannya. Terbukti dengan tidak terburu-
burunya dia melakukan serangan mematikan, tetapi
menunggu saat yang tepat untuk turun tangan. Dan kondisi
inilah yang membuat sekeliling arena ikut tercekam oleh
ketegangan yang mendera. Hal ini dikarenakan sebagian besar
orang yang berada di sekitar arena adalah manusia-manusia
dengan ilmu silat yang mumpuni.
Ada lebih setengah jam keduanya menghabiskan waktu
bertarung dan menguji mental lawannya, tetapi tak ada yang
terlihat merasa memenangkan pertarungan itu. Sampai
akhirnya sebuah kibasan tangan nampak dilakukan keduanya
secara berbareng. Ya, pada waktu yang bersamaan keduanya
menggerakkan lengan masing-masing untuk melakukan
kontak dan serangan pertama. Jika dikisahkan, hanya sekejap
mata si Jubah Hijau dan Tek Hoat memutuskan untuk
menyerang dan dilakukan dari tempat berdiri keduanya tanpa
bergerak maju ataupun mundur.
Tetapi kibasan tangan keduanya tidak nampak
memberikan pengaruh apa-apa terhadap lawannya, dan mata
telanjang siapapun bisa menyaksikan jika kibasan tangan
keduanya tidak berdampak apa-apa bagi sekitarnya. Hanya
mata tajam orang-orang tertentu saja yang bisa melihat jika
serangan pertama kedua pihak bukan sekedar saling menakar
kemampuan lawan. Tetapi berisi kekuatan luar biasa yang

Tarian Liar Naga Sakti I 596


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dilontarkan karena pengetahuan masing-masing bahwa


lawannya memang hebat. Dan ini nampak dari wajah Tek
Hoat, yang meski masih tetap tenang tetapi matanya sempat
mengerut, tanda kaget bahwa dia sedang berhadapan dengan
lawan tangguh.
"Luar biasa, kembali hari ini aku bertemu lawan yang pilih
tanding" desis Tek Hoat dalam hati. Tetapi, sudah tentu dia
tidak takut, karena diapun kini memiliki kepercayaan diri yang
semakin tinggi dari hari ke hari.
Dan naga-naganya, bentrokan pertama juga memberi
dampak yang sama kepada si Jubah Hijau. Terbukti setelah
benturan lewat kibasan tangan masing-masing, si Jubah Hijau
tiba-tiba bergerak maju sambil memukul. Terlihat sederhana
pukulannya, tetapi Tek Hoat paham bahwa tersembunyi
kekuatan mematikan dibalik kesederhanaan pukulan tersebut.
Dan benar saja, tidak butuh waktu lama bagi Tek Hoat untuk
memastikan dugaannya.
Gerakan si Jubah Hijau terlihat sangat aneh, terkesan
campuran dari banyak aliran yang berbeda-beda. Sekali-sekali
ada gerakan-gerakan licin dan licik yang mengingatkan Tek
Hoat terhadap gaya-gaya serangan Mahendra ataupun Nenek
Gayatri, tetapi sesekali dia melihat kemiripan gerakan serang
yang dimiliki Nenggala. Tetapi juga tidak sepenuhnya benar,
karena serangan-serangan yang mantap, berbahaya dan kaya
variasi adalah khas Tionggoan, dan gaya seperti ini sudah
sangat dikenalnya. "Siapa gerangan orang ini" demikian Tek
Hoat berpikir dalam hati.

Tarian Liar Naga Sakti I 597


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, semakin lama serangan-serangan aneh yang


dilontarkan lawan, semakin menyulitkan Tek Hoat. Apalagi,
karena tenaga besar yang dilontarkan lewat pukulan pukulan
berat, harus dihadapinya secara serius dan berhati-hati.
"Sungguh tak kusangka hari ini kembali harus menemukan
lawan sehebat ini" desisnya kembali dalam hati. Begitupun,
Tek Hoat bersilat secara serius dan dari gerakan-gerakannya
yang semakin mantap, terlihat jelas bahwa dia kembali telah
mengalami kemajuan yang tidak sedikit dalam penguasaan
ilmunya.
Dan akhirnya, menghadapi deraan serangan lawan yang
cepat, aneh dan bervariasi yang kelihatannya gabungan dari
beberapa aliran berbeda-beda, Tek Hoat memantapkan
hatinya untuk balas menyerang. Dia membekal banyak ilmu
sakti yang sekarang telah dengan sempurna dikuasainya. Dia
tak perlu banyak mengingat, tetapi menyesuaikan jurus yang
akan digunakan dengan keadaannya saat itu. Karena itu,
secara otomatis dia telah menggunakan Hang Liong Sip Pat
Tjiang, sebuah ilmu pusaka Kay Pang yang beraliran sangat
keras. Artinya, dia menyambut keras melawan keras. Apalagi,
kini dia telah mampu mengisi kepalannya dengan hawa
pedang yang dipelajarinya dari Toa Hong Kiamsut warisan
Kiang Sin Liong.
Tetapi, dia tidak kaget jika tidak mampu membuat
lawannya kaget dan kewalahan. Karena memang lawannya
juga bukan orang lemah. Apalagi, karena ilmu dan jurus yang
digunakan lawan sangatlah membingungkannya. Selain aneh
serta penuh dengan variasi, tetapi sekaligus juga ganas dan
buas mematikan. Untungnya dia telah bergerak cepat dan

Tarian Liar Naga Sakti I 598


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kokoh dengan menggunakan Tian-liong-kia-ka’ (naga langit


menggerakkan kakinya) yang membuatnya mampu bergerak
gesit, tetapi tetap berkesempatan untuk melayangkan
serangan balasan dengan tidak kalah kuat dan hebatnya.
Pertempuran mereka menjadi adu taktik, strategi, kecepatan,
kekuatan dan daya tahan. Sampai pada titik ini, tiada
seorangpun yang berani memprediksikan siapa yang akan
keluar sebagai pemenang. Karena memang kedua-duanya
sama cepat, sama kuatnya dan membekal ilmu-ilmu
mumpuni.
Dengan cara ini, pertempuran mereka menjadi panjang.
Tidak terasa sejam sudah mereka bertarung dan matahari
semakin condong ke Barat. Tetapi pertempuran mereka masih
tetap belum menunjukkan gelagat siapakah nanti yang kalah
dan siapa menang. Yang pasti, jika Tek Hoat bertarung dengan
tenang dan kokoh, lebih banyak menahan serangan lawan,
maka si Jubah Hijau nampak lebih emosional dan menyerang
dengan keras, tajam dan bermaksud mengalahkan atau
bahkan melukai lawannya. Jika memungkinkan, malah dia
berkeinginan untuk membunuh Tek Hoat. Jelas terlihat dari
betapa kejam dan kejinya serangan-serangannya.
Tiba-tiba berkesiutan angin serangan yang tajam
mematikan, dilakukan secara cepat dan membingungkan
lawan. Untung lawannya Tek Hoat, jika lawan tanggung, bisa
dipastikan serangan ini akan berakibat mengerikan. Tetapi,
serangan dengan ilmu jari berhawa dingin, Tan Ci Kong Im
(Jari Sakti Hawa Dingin), mengingatkan Tek Hoat atas lawan-
lawan masa lalunya dari pihak Thian Liong Pang. Tetapi, kali ini
serangan jari ini dikombinasikan dengan gerakan-gerakan sihir

Tarian Liar Naga Sakti I 599


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang membingungkan lawan dan dengan variasi ilmu lain yang


tak kurang kejamnya.
Tidak ada cara lain, pada saat itu dia memilih serangan
keras melawan keras dalam jurus terakhir, jurus ke-18 dari
Hang Liong Sip Pat Tjiang. Tubuhnya bergerak-gerak kekanan-
kekiri bagaikan seekor Naga sakti yang mempersiapkan
serangannya, dan menyambut curahan serangan jari lawan
yang dikombinasikan dengan gerakan-gerakan bernuansa
mitis. Pada puncaknya, benturan keduanya yang disokong
oleh kekuatan tenaga dalam yang sempurna membuat
mereka masing-masing terlontar dan terdorong ke belakang.
Pada saat itu Tek Hoat mengalami deraan tenaga lawan
berhawa dingin dan membuatnya sedikit menggigil, tetapi
disana kerudung hijau si Jubah Hijau terhempas dan terlepas
dari kepalanya. Siapakah dia?
Meski sekilas, tetapi banyak orang terperanjat dan beberapa
terdengar mendesis: "accccch, dia rupanya". Benar, wajah
tampan namun dingin membesi dari seorang muda yang
cukup dikenal beberapa orang membuat beberapa orang
terperanjat. Terdengar keluhan lirih:
"accccchhhhh, koko ......" desisan dari mulut Kiang Li Hwa,
sementara Kiang Tek Hoat nampak mematung. Kelihatannya
sejak awal dia sudah menduga siapa si Jubah Hijau, yang
memang tak lain adalah salah seorang anaknya, Kiang Hauw
Lam yang dahulunya menjadi Majikan Kerudung Hitam di
Thian Liong Pang dan membantu dirinya sebagai Pangcu
boneka Thian Liong Pang. Itu sebabnya sejak awal
pertarungan Kiang Tek Hong lebih banyak diam dan menahan

Tarian Liar Naga Sakti I 600


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

nafas, karena memang dia telah mengenali si Jubah Hijau


sebagai anaknya.
Mengetahui samarannya terbuka, Kiang Hauw Lam atau si
Majikan Kerudung Hitam pada masa lampau, nampak murka.
Menutupi suasana hati yang guncang, ia langsung kembali
menyerang dengan kecepatan tinggi. Dan tentu dengan
serangan-serangan yang lebih mematikan mematikan. Dan
Tek Hoat segera sadar, jika saat itu dia sedang berhadapan
dengan musuh lama yang berniat membalas kekalahannya.
Sebagaimana diketahui, Majikan Kerudung Hitam pernah
dikalahkan secara mengenaskan oleh Tek Hoat dan nyaris ajal.
Untung dia masih terselamatkan, tetapi kini, dia datang dan
membekal ilmu yang membuat Tek Hoat mengerutkan
alisnya.
Mereka kini setanding, dan jelas pertarungan mereka
bakal ketat.
Dan Hauw Lam mulai menyerang dengan ilmu-ilmu baru yang
belakangan ini dipelajarinya secara serius dan mendalam. Dia
kini membekal ilmu Hian Goan Sin Ciang (Ilmu Sakti
Melumpuhkan Lawan), sebuah ilmu dahsyat yang
menggabungkan pengetahuan dan kesaktian 3 orang hebat:
Naga Pattynam, Lamkiong Sek dan Wisanggeni. Itulah
sebabnya, gerakan-gerakan, landasan sihir, variasi gerakan
dan dorongan tenaga besar, menjadi ciri khas baru Hauw Lam,
berbeda dengan kemampuan sebelumnya yang berdasarkan
ilmu-ilmu dari Lam Hay.
Ketika kembali menyerang, gerakannya sarat dengan
landasan gerakan pembingung yang mengikuti ilmu Mi im ci
sut (kepandaian bayangan pembingung), tetapi variasi

Tarian Liar Naga Sakti I 601


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

serangan dan arah serangan sangat keji dan kejam. Sementara


kekuatan yang juga terkandung dalam serangannya, sungguh
mengerikan. Semua ciri itu menyertai ilmu barunya yang
bernama ilmu Hian Goan Sin Ciang (Ilmu Sakti Melumpuhkan
Lawan) yang kini dikerahkannya menyerang tek Hoat.
Dan Tek Hoat segera mengerti, bahwa hanya dengan
ilmu-ilmu saktinya dia akan sanggup bertahan. Maka
mengalirlah Pek Lek Sin Jiu (Pukulan Geledek) yang juga
membawa perbawa mengerikan, sebuah pukulan yang lebih
keras lagi. Jika Hang Liong Sip Pat Tjiang masih mengandalkan
gerakan-gerakan dan tipuan sakti seekor Naga, maka Pek Lek
Sin Jiu benar-benar mengandalkan hawa panas dan kerasnya
pukulan tersebut. Bedanya, Hang Liong Sip Pat Tjiang dari
gurunya Kiong Siang Han, tidak akan sanggup dikuasainya
secara sempurna, karena harus didukung dengan Tenaga Sakti
Perjaka yang tidak diwariskan gurunya kepadanya.
Terdengar 2 jenis ledakan yang susul menyusul. Ledakan
pertama adalah serangan yang dilakukan Tek Hoat, sementara
ledakan kedua adalah benturan dua kekuatan besar yang
dilontarkan Hauw Lam dan Tek Hoat. Ledakan itu terlihat
menghasilkan pijaran kekuatan yang terlontar kesamping kiri
kanan Hauw Lam dan Tek Hoat, tetapi anehnya tidak sangat
mengganggu penonton. Jika di awasi lebih teliti, terutama
oleh mata ahli, maka dari tubuh kedua tokoh muda yang
bertarung, sudah terlindung hawa sakti, atau khikang. Maka
pijaran-pijaran kekuatan yang mendekati keduanya dengan
mudah runtuh dan tak mampu menembus lapisan hawa sakti
pelindung badan itu. Sungguh mencengangkan dan luar biasa.
Karena keduanya telah mulai mengerahkan kekuatan-

Tarian Liar Naga Sakti I 602


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kekuatan tersembunyi masing-masing.


Keduanya telah sama paham bahwa saat itu mereka sedang
menghadapi lawan tangguh. Dan karena itu, sudah saatnya
mereka mengerahkan puncak kekuatan masing-masing.
Sesuai namanya, ilmu Hian Goan Sin Ciang (Ilmu Sakti
Melumpuhkan Lawan) memang berisi kekuatan besar yang
mampu melumpuhkan lawan seketika. Bukan sekedar
melawan dan mengalahkan lawan, tetapi memang benar-
benar untuk membuat lawan menjadi lumpuh seketika.
Karena dalam serangan dan tenaga yang disertakan di jurus-
jurus ilmu tersebut, adalah serangan dan tenaga keji yang
mampu membuat lawan paling kurang lumpuh. Baik karena
kekuatan serangan, maupun karena daya rusak tenaga yang
disertakan selalu bertujuan merusak jaringan peredaran darah
ataupun tulang lawan.
ilmu Hian Goan Sin Ciang (Ilmu Sakti Melumpuhkan
Lawan) adalah peryakinan tiga tokoh tua yang memang
bertujuan membalas dendam atas rangkaian kekalahan
mereka dari gabungan tokoh-tokoh pembela kebenaran.
Rangkaian kekalahan tersebut telah membuat mereka mata
gelap dan segala macam carapun akhirnya ditempuh,
termasuk menyatukan ciri khas dan kehebatan ilmu silat
mereka sekalipun. Maka lahirlah ilmu jahat ini. Ilmu yang
menggabungkan ciri khas dan kehebatan 3 tokoh sakti yang
didukung dengan mekanisme transfer tenaga yang membuat
anak didik mereka melonjak kekuatannya dengan cara yang
tidak biasa.
Dan kehebatan ilmu tersebut segera nampak. Tokoh
sekaliber Tek Hoatpun sampai kerepotan menghadapi ilmu

Tarian Liar Naga Sakti I 603


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

khas yang berhawa jahat ini. Dan terpaksa kembali harus


mengandalkan penguasaannya yang telah melonjak jauh
dalam Pke Lek Sin Jiu, baru dia bisa bernafas lega. Karena
tenaga keras dan hawa panas membakar yang
dikonsentrasikan di arena pertempuran mereka, membuat
Hauw Lam juga mau tidak mau harus mengerahkan sebagian
tenaganya menahan hawa panas membakar dari pukulan Tek
Hoat.
Dan kembali pertempuran berlanjut dengan jual beli
serangan disertai gelombang pukulan bertenaga luar biasa.
Hampir setengah jam kembali berlalu, dan matahari semakin
mendekati ufuk barat sementara pertempuran justru
bertambah seru. Tek Hoat harus mengakui bahwa lawan yang
dulu mampu dikalahkannya secara telak, kini telah mampu
merendengi kemampuannya. Hanya kekokohan dan
kemurnian sajalah yang membuat dia bisa bertahan dengan
terjangan ilmu lawan yang keji dan ganas mematikan. Tetapi
benarkah posisi mereka kini seimbang?
Melihat ilmu Hian Goan Sin Ciang (Ilmu Sakti
Melumpuhkan Lawan) mampu merepotkan Tek Hoat, Hauw
Lam menjadi semakin besar hatinya. Tetapi, lama kelamaan
diapun menjadi tidak sabar. Nafsunya untuk membalas
kekalahan dulu membuat dia berusaha keras untuk
mengalahkan Tek Hoat dan membalas kekalahan
menyedihkan yang dialaminya dulu. Sampai pada penggunaan
ilmu barunya, dia masih yakin bahwa dia telah mampu
menyusul ketertinggalannya, tetapi dia masih menyimpan
kemampuan lain. Sebuah ilmu lain yang sangat diyakini
olehnya akan mampu membuat Tek Hoat bertekuk lutut. Dia

Tarian Liar Naga Sakti I 604


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hanya ingin mengalahkan Tek Hoat, harus. Soal Tek Hoat mati
atau tidak bukanlah kepedulian utamanya, yang penting harus
menang.
Kembali mereka harus bertarung beberapa lama dengan
posisi seimbang. Keadaan ini mulai menggugah amarah Hauw
Lam, dan ini memicunya untuk sampai pada jurus-jurus
pamungkas ilmu barunya. Kini dengan menggunakan jurus San
Pang Te Liat (Gunung Runtuh Bumi Retak) - Hauw Lam yang
mulai dikuasai amarahnya karena masih dalam posisi
seimbang - menggerakkan sepasan tangannya yang dipenuhi
hawa saktinya. Luar biasa, entah mengapa kekuatan tenaga
Hauw Lam justru meningkat ketika "nafsu amarah" mulai
menyertai penggunaan tenaganya. Dan akibatnya, tanah
berpijak Tek Hoat bagaikan bergoyang-goyang dan sejenak
membuatnya goyah. Tetapi, rangkaian tenaga yang
menghembus dan menggempurnya, di luar dugaan kini lebih
kuat dari biasanya.
Merasa sedikit terlambat, dengan cepat Tek Hoat
memapak jurus mengerikan itu dengan jurus ketujuh Pek Lek
Sin Jiu. Dan kembali benturan hebat terjadi, tetapi secara
sangat cepat, kembali keduanya dalam posisi bersiap. Karena
Hauw Lam yang terdorong kebelakang, bukannya mencari
pijakan kokoh terlebih dahulu sebelum menyerang, sebaliknya
telah mengerahkan jurus pamungkan ilmu barunya yakni jurus
Hoan Thian Coan Te (Membalikkan Langit Memutarkan Bumi).
Inilah gabungan ciri khas luwes dari Wisanggeni dengan
kecepatan yang licik dari Naga Pattynam dan berisi dorongan
tenaga besar ala Lamkiong Sek.

Tarian Liar Naga Sakti I 605


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Menghadapi sergapan mematikan ini, Tek Hoat yang telah


bersiap dengan jurus ketujuh dalam penggunaan puncak kini
juga sudah siap. Meski sebelumnya dia merasa sedikit
keteteran dengan tenaga lawan, tetapi diua beranggapan
bahwa kekurangsiapannyalah yang membuat dia keteter. Kini,
dia sadar bahwa lawan akan langsung menyerang dengan
jurus mematikan, karena itu ketika terjadi benturan, dengan
cepat dia bersiap dengan puncak pengerahan jurus ketujuh
yang pernah dilatihnya bersama dengan Ceng Liong.
Dan dari tangannya mengepullah awan panas berpijar
menyongsong serangan dengan efek sihir dahsyat dari Hauw
Lam yang telah murka. Dan, hebat, kembali tenaga Hauw Lam
bagaikan bertambah ketika mereka kembali berbenturan. Kali
ini, Tek Hoat mulai sadar, bahwa entah bagaimana kini tenaga
Hauw Lam bertambah hebat dari biasanya. Tetapi, untungnya
dia masih mampu menerima serangan berbahaya yang sangat
kuat dan mujijat dari lawannya, meski dia sedikit menderita
kerugian karena atau akibat benturan terakhir. Tetapi di sisi
lain, Hauw Lam yang tidak mampu merubuhkan Tek Hoat
telah semakin dikuasai dendam dan amarahnya. Apa
akibatnya?
Hauw Lam yang menyelesaikan ilmu barunya dengan
hanya mampu mendesak dan mendorong mundur Tek Hoat,
semakin murka. Dan nampak wajahnya semakin kental
menunjukkan perasaan amarahnya tersebut. Dan tiba-tiba
terdengar dia mendesis:
"Hmmmmm, sudah saatnya engkau bertekuk lutut ..."

Tarian Liar Naga Sakti I 606


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tiba-tiba wajahnya putih memucat dan dari wajahnya


terpancar keluar aura menakutkan dan menyeramkan,
sementara bola matanya memerah dan bagaikan
mengeluarkan sinar ancaman yang menggidikkan. Dengan
kedua belah tangan terbuka membentang dan badannya
sedikit doyong ke belakang, sekilas tiada yang istimewa dari
posisi bhesi (kuda-kuda) bertempurnya. Tetapi, yang
mengagetkan adalah ketika terdengar desisan yang terdengar
oleh segelintir manusia saja:
"Acccccchhhhhhh, Cit Sat Sin Ciang ........ benar-benarkah
dia menguasainya"? Kiang Tek Hong kaget ketika desisannya
membuat banyak orang tersentak kaget, dan kini
memandangnya dengan penuh tanda-tanya.
"Cuwi sekalian, posisi tempur dan tanda-tanda yang
ditunjukkannya adalah ciri khas Ilmu Jahat Cit Sat Sin Ciang
yang termasyhur ratusan tahun silam. Tetapi benar-benarkah
memang ilmu itu yang akan dikeluarkan anak itu"? Kiang Tek
Hong menjelaskan dengan suara perlahan dan membuat
orang-orang menjadi bukan hanya tertarik, tetapi menahan
nafas untuk melihat Ilmu Jahat yang sangat sakti dan telah
lenyap ratusan tahun lamanya. Selain dari itu, tentu ada
beberapa orang yang masih ingat, bahwa ilmu jahat itulah
yang telah membunuh Ciangbundjin Bu Tong Pay. Jadi, anak
inikah pelakunya?
Sementara itu, Tek Hoat telah melindungi dirinya dengan
jurus ketujuh Pek Lek Sin Jiu yang memang mujijat. Dia telah
melontarkan satu gerakan dari jurus ketujuh tersebut, dan
masih ada dua gerakan mujijat yang disiapkannya sebelum
memasuki jurus pamungkas, jurus kedelapan dari Pek Lek Sin

Tarian Liar Naga Sakti I 607


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Jiu. Telinganya yang tajam sempat menangkan disebutnya


nama Ilmu Hauw Lam yang siap menyerangnya, diapun tahu
soal ilmu itu. Tetapi, sebagaimana Mei Lan mampu menahan
ilmu busuk lainnya di Bu Tong Pay, diapun berkeyakinan
mampu menahan Cit Sat Sin Ciang lawannya. Selain itu,
diapun mulai menyiapkan rangkaian jurus kedelapan Pek Lek
Sin Jiu dan pukulan pamungkasnya Sin-kun Hoat-lek (Ilmu Sihir
Silat Sakti).
Maka ketika akhirnya dia melihat persiapan jurus
istimewa lawannya, diapun telah menetapkan hatinya. Tek
Hoat paham dia sedang berhadapan dengan sebuah ilmu
pamungkas yang sangat terkenal ratusan tahun sebelumnya.
Memang dia sedikit tegang, tetapi dia meneguhkan hatinya
bahwa dia akan mampu melakukan sebagaimana adiknya Mei
Lan melakukannya sebelumnya. Maka memapak serangan
pertama lawan, Tek Hoat telah memutuskan menggunakan
gerakan kedua dari lontaran geledek ditangannya. Gerakan
kedua dan ketiga dari jurus ini dikuasainya bersama dengan
Ceng Liong, tetapi dengan ciri khas kehebatan yang berbeda
antara keduanya.
Menghadapi kondisi yang menegangkan, dia memutuskan
menggunakan ciri khasnya, yakni kekuatan keras yang dilepas
secara bebas, bukannya kekuatan keras yang dibatasi tetapi
dibarengi kekuatan sihir atau kekuatan batin.
Sementara itu, Hauw Lam yang telah dikuasai oleh amarah,
kini telah siap dengan jurus pamungkasnya. Sebetulnya, jika
tidak dikuasasi amarah, Hauw Lam masih harus berpikir
panjang menggunakan ilmunya ini. Karena ilmu ini harus
dilepas dengan penggunaan kekuatan iweekang yang sangat

Tarian Liar Naga Sakti I 608


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

besar. Setiap gerakan atau pergantian jurus akan membawa


daya dorong tenaga yang berlipat dua. Itulah sebabnya,
mereka yang belum sempurna akan berpikir panjang
menggunakan ilmu ini, karena selepas jurus kelima, memasuki
jurus keenam, jika lawan masih mampu menghadapi, maka si
pelepas pukulan yang akan keok. Tetapi, jika dengan
sempurna dikuasai, maka jurus keenam dan ketujuh, boleh
dibilang teramat sulit dan teramat jarang mampu ditandingi
orang. Terutama karena kekuatannya.
Dan kini Hauw Lam harus menyerang 7 kali banyaknya
dengan dorongan tenaga yang harus memadai. Orang-orang
yang mengerti ciri khas ilmu ini juga menjadi was-was, mereka
mengkhawatirkan dua orang muda pilih tanding yang kini
dalam posisi "no point of return", alias tidak ada lagi jalan
mundur. Dan memang, itulah yang kemudian terjadi.
Keduanya memutuskan untuk saling serang. Tek Hoat tidak
menunggu diserang, tetapi dia ikut menyerang. Dan dalam
waktu singkat, merekapun berbenturan dengan keras dalam
penggunaan ilmu andalan masing-masing:
"Dhuaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrr .........."
Ledakan keras terdengar akibat benturan pertama, tetapi
dengan cepat diikuti oleh benturan kedua, yang jauh lebih
dahsyat lagi benturan atau suara ledakan yang mengikuti atau
menyertainya.
"Dhuaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrr ............"
Tetapi, kedua tubuh muda itu, hanya berpisah sebentar
untuk kemudian kembali saling serang. Yakni Hauw Lam
menggunakan pukulan ketiga, sementara Tek Hoat

Tarian Liar Naga Sakti I 609


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menggunakan Jurus Pamungkas Pek Lek Sin Jiu, jurus


kedelapan yang bahkan gurunya tidak sempat melatihnya.
Tetapi, dia sengaja memilih jurus kedelapan, karena
menyadari betapa berat lawannya. Pukulan kedua
dirasakannya dua kali lipat kandungan tenaganya jika
dibandingkan dengan pada tenaga serangan pertama. Maka
diapun akhirnya melepas jurus pamungkas Pek Lek Sin Jiu
untuk memapak Gerakan ketiga dari Cit Sat Sin Ciang. Dan
benturan ini, otomatis jauh lebih dahsyat dari benturan
pertama dan benturan kedua:
Dhuaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrr .........."
Luar biasa, debu-debu dan bebatuan yang berasal dari
tanah yang tergali beterbangan kesana-kemari. Tek Hoat
kembali merasa kaget dan ngeri, karena kekuatan pukulan
lawan kembali meningkat pesat, hanya karena kemujijatan
jurus kedelapan maka dia masih cukup kuat menahannya.
Hanya saja, jika berbenturan seperti ini sampai kali ketujuh,
dia merasa tidak akan cukup kuat menahannya. Itulah
sebabnya dia kemudian merancang jalan lain dengan
menetapkan hati menggunakan ilmu pamungkas warisan dari
gurunya Kiong Siang Han Sin-kun Hoat-lek (Ilmu Sihir Silat
Sakti).
Disisi lain, Hauw Lam tidak lagi mampu menahan dirinya.
Dia paham bahwa mereka berdua berada pada ambang celaka
jika pertarungan dilanjutkan. Dia mungkin saja menang, tetapi
sangat mungkin juga habis. Karena tiga kali serangannya
masih tetap bisa dipapak lawan, berarti untuk sekali atau dua
kali lagi, masih mungkin Tek Hoat menahannya. Apakah dia
masih mungkin bertahan? Tetapi, ketika mengerahkan ilmu

Tarian Liar Naga Sakti I 610


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ini, si penyerang sudah tidak lagi mampu mengontrol dirinya


selain harus mengerahkan segenap tenaga untuk memukul.
Inilah kali pertama dia menggunakan Cit Sat Sin Ciang hingga
pukulan ketiga. Biasanya, pukulan pertama dan kedua sudah
menyelesaikan urusannya. Sekarang beda. Tetapi, dia sungguh
tak mungkin lagi menahan dirinya, apalagi karena hari mulai
gelap - tanda malam kini berkunjung datang. Tidak, dia harus
segera melepaskan pukulan selanjutnya.
Dan kini, Tek Hoat yang menyadari bahaya telah dengan
kokoh menyambut pukulan ke-empat atau jurus dan gerakan
keempat dari Cit Sat Sin Ciang. Apa gerangan yang menjadi
pegangannya? Bagaimana dia melakukannya?
Memapak gerakan dan pukulan keempat lawan, Tek Hoat
bersilat dengan Sin-kun Hoat-lek (Ilmu Sihir Silat Sakti), dan
hebat kesudahannya. Dia bergerak bukan hanya lincah, tetapi
nyaris tidak bisa diikuti pandangan mata. Hanya saja, palu
godam gerakan atau pukulan keempat dengan kandungan
tenaga sangat besar, terus memburunya. Dan tidak ada ruang
baginya untuk tidak menangkis pukulan itu, karena pukulan
dengan tenaga sepenuhnya mulai dari gerakan ketiga, telah
menutup seluruh jalan keluar lawan. Artinya, Tek Hoat harus
menerima pukulan itu, tidak mungkin dengan cara lain. Dan
benar, Tek Hoatpun akhirnya menerima pukulan keempat dari
Ilmu Jahat Cit Sat Sin Ciang .......
Dengan gaya yang khas, tenang dan kokoh Tek Hoat
kemudian menggetarkan lengannya, dan ketika serbuan
tenaga dalam yang luar biasa menderanya, diapun kembali
nampak menggetarkan ulang tangannya, dan kemudian
berpusing-pusing, berputar-putar seakan bercengkerama

Tarian Liar Naga Sakti I 611


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan pusaran kekuatan itu. Dan tidak lama kemudian,


untuk kali ketiga, dia kembali menggetarkan tangannya dan
melepas tenaga yang menderanya ke angkasa, tepatnya ke
ruang kosong di sebelah barat, dekat ke tebing yang tiada
seorangpun menonton di arena bagian tersebut. Sontak
terdengar letupan keras disana:
"Duaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrr ..."
Apa yang terjadi? Tek Hoat masih tetap kokoh berdiri. Dia
tidak cedera oleh hantaman gerakan keempat dari lawannya,
tetapi dengan cerdik dia menggunakan Ciat Lip Jiu (Tangan
Penghantar Tenaga) dan berhasil. Ledakan di angkasa tadi
adalah ledakan yang diakibatkan membuyarnya tenaga
serangan Hauw Lam yang dilepaskannya ke udara, dan diapun
sama sekali tidak terluka. Kemampuannya menghantarkan
tenaga serangan lawan tidak terduga banyak orang, mereka
bahkan tidak mengerti apa dan bagaimana cara Tek Hoat
melakukannya. Hanya seorang Mei Lan adiknya sendiri yang
paham apa yang baru saja dilakukan kakaknya, karena dia
sendiripun punya kemampuan melakukan hal yang sama.
Orang lain sama sekali tidak mengerti, bahwa baru saja
dua ilmu setanding pada masa 100 tahun lebih yang lalu, telah
kembali berbenturan dan digunakan oleh orang-orang muda.
Tek Hoat memang mampu menahan gerakan keempat Cit Sat
Sin Ciang, tetapi pada saat itu Hauw Lam nampak telah
bersedia melakukan penyerangan dengan gerakan kelima.
Segera setelah ledakan di udara menggetarkan banyak orang,
dan Tek Hoat baru menarik nafas untuk bersiap, Hauw Lam
telah menggerakkan tangannya untuk maju melontarkan
gerakan kelima. Bisa ditebak, dibandingkan gerakan keempat,

Tarian Liar Naga Sakti I 612


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mestinya gerakan kelima membawa kandungan tenaga yang


lebih besar lagi. Akan sanggupkah Tek Hoat menahannya?
Orang banyak kini menahan nafas. Menantikan apa yang akan
terjadi karena pertarungan mulai memasuki tahapan
pamungkas, setidaknya tiga gerakan lagi semua akan jelas.
Tetapi pada saat-saat yang sangat menegangkan itu, tiba-
tiba berkelabat sesosok bayangan berwarna hijau lainnya.
Kecepatannya susah diikuti pandangan mata biasa, dalam
waktu yang sangat singkat bayangan itu telah berdiri
disamping Hauw Lam yang sedang mengerahkan tenaga
sepenuhnya melontarkan serangan atau gerakan kelima.
Sebuah pengerahan jurus yang berada pada batas psikologis
dan karena itu, sama sekali Hauw Lam tidak mengira bahwa
bayangan hijau itu akan menyerangnya. Dan lebih hebat lagi,
kekuatan yang doyong untuk dilontarkan ke Tek Hoat, tidak
akan keburu ditarik menyerang orang yang baru datang itu.
Apalagi, ketika kemudian hanya dalam hitungan kurang dari
sedetik dia telah kehilangan kemampuan mengerahkan
tenaga, dan telinganya masih sempat mendengar kalimat dari
si pendatang:
"Paman Hauw Lam, maafkan aku. Jika aku tidak
menghentikanmu, maka nyawamu tidak akan tertolong lagi
......" dan setelah itu Hauw Lam tidak ingat apa-apa lagi.
Sementara itu, si pendatang hanya menganggukkan
kepala kearah Tek Hoat untuk kemudian mencelat ke arah
rombongan keluarga Lembah Pualam Hijau sambil membawa
serta tubuh Kiang Hauw Lam. Begitu tiba di hadapan
rombongan Lembah Pualam Hijau si pendatang yang ternyata
adalah Duta Agung Kiang Ceng Liong telah menyerahkan

Tarian Liar Naga Sakti I 613


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tubuh Kiang Hauw Lam kepada Kiang Tek Hong. Sambil


menyerahkan Hauw Lam, Ceng Liongpun berkata:
"Maafkan paman kakek, jika paman Hauw Lam
melanjutkan penyerangan hingga ke gerakan kelima, maka
nyawanya tidak mungkin tertolong lagi. Dia telah menguasai
Cit Sat Sin Ciang hingga gerakan kelima, tetapi masih belum
mampu menggunakannya hingga tuntas. Jika dipaksakan,
maka ajalnya akan menjemput dengan cepat ....... silahkan
paman kakek menjaganya sebentar ......."
Kiang Tek Hong, si orang tua yang dahulunya merupakan
Pangcu Thian Liong Pang telah dengan cepat menerima tubuh
Hauw Lam, sambil menjawab:
"Terima kasih Duta Agung, sungguh aku orang tua yang
tidak mampu mendidik anak secara baik ......"
"Sudahlah paman kakek, mudah-mudahan aku sudah
berkemampuan memulihkannya. Tetapi, masih banyak urusan
yang harus kita selesaikan .........." sambil berkata demikian,
setelah menguatkan Kiang Tek Hong, paman kakeknya - kakak
dari kakeknya Kiang Cun le, Kiang Ceng Liong kemudian
mendekati Nenggala dan Kiang Li Hwa. Dan diapun menjura
memberi hormat sambil berkata:
"Selamat ..... selamat buat Saudara Nenggala dan Bibi Li
Hwa. Maafkan karena keterlambatan untuk memberi hormat,
dan bahkan untuk keadaan Lembah Pualam Hijau yang
disusupi banyak musuh ........."
"Terima kasih Duta Agung ........ tidak ada kata terlambat
untuk memberi selamat. Dan kelihatannya penyusupan dan

Tarian Liar Naga Sakti I 614


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

masalah itu telah terselesaikan, benarkah demikian"?


Nenggala menjawab sambil bertanya.
"Meskipun benar kita telah berhasil mengenyahkan para
penyusup, tetapi Bibi Sian Cu dan juga Paman Su Kiat telah
menjadi korban mereka ........ "
"Astaga, apakah mereka ....... mereka ......?" Li Hwa tidak
sanggup melanjutkan kata-katanya.
"Mereka hanya terluka Bibi Li Hwa, hanya luka Bibi Sian Cu
memang amat parah. Tetapi mereka telah mempertaruhkan
nyawa untuk menjaga kehormatan Lembah Pualam Hijau
dengan mati-matian dan gagah berani menempur para
penyusup. Apa boleh buat, kejadian hari ini membuat
larangan berkelana dan mencampuri urusan Dunia Persilatan
bagi Lembah Pualam Hijau terpaksa kucabut" tegas Ceng
Liong.
Bisa ditebak, meski ditahan-tahan, tetapi Duta Agung
Lembah Pualam Hijau nampak sangat murka, terutama
dengan jatuhnya korban jiwa beberapa murid Lembah Pualam
Hijau dan terlukanya dua tokoh penting Lembah Pualam Hijau.
Tetapi, apakah sebenarnya yang terjadi? Sehebat apakah
peristiwa yang menimpa Lembah Pualam Hijau yang
legendaris itu hingga larangan berkelana dan larangan
mencampuri dunia persilatan terpaksa dicabut kembali oleh
Duta Agung? Sebaiknya kita mundur sejenak ke belakang
mengikuti peristiwa tersebut:
=====================
Susul menyusul kejadian di luar kebiasaan terjadi di Lembah
Pualam Hijau. Dan meskipun terasa seperti berjalan dalam

Tarian Liar Naga Sakti I 615


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

satu skenario, tetapi kejadian-kejadian yang serba kebetulan


terjadi dengan keadaan yang seperti saling dukung.
Kejadian pertama sudah tentu adalah upaya tiga tokoh
sepuh yang sakti mandraguna yakni: Lamkiong Sek - Naga
Pattynam - Wisanggeni yang menyusup sambil membobol
benteng barisan gaib Lembah Pualam Hijau. Mereka memang
masuk cukup jauh, meski kemudian terpukul mundur dari
Lembah Pualam Hijau. Tetapi, siapa sangka karya mereka
meski tidak sepenuhnya berhasil tetapi telah membuka
peluang bagi menyusupnya tokoh-tokoh lain ke Lembah
Pualam Hijau.
Seperti diceritakan dibagian terdahulu, tokoh-tokoh
utama Lembah Pualam Hijau sebagian besar mengalami
gempuran luar biasa ketika harus mengenyahkan para
penyusup yang tangguh. Ketiga penyusup hebat itu adalah
Lamkiong Sek, Naga Pattynam dan Wisanggeni. Mereka yang
terlibat dalam pertempuran besar itu adalah Kiang Cun Le,
Kiang Tek Hong dan Kiang In Hong, bahkan juga kakak tertua
mereka Kiang Siong Tek, si Manusia Suci dari Siauw Lim Sie.
Akibatnya, Kiang Siong Tek berhasil membantu adik-adiknya
memukul rangkaian gabungan tenaga batin yang dilontarkan
Lamkiong Sek, Naga Pattynam dan Wisanggeni.
Meskipun demikian, gabungan tenaga batin itu telah
sanggup mengguncang Kiang Cun Le, Kiang Tek Hong dan
Kiang In Hong dan mereka butuh waktu untuk memulihkan
diri. Bahkan, Kiang Siong Tek sendiri terluka parah dan
langsung kembali ke Siauw Lim Sie dengan meninggalkan
pesan-pesan terakhirnya untuk Lembah Pualam Hijau dan
ketiga adiknya itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 616


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara lontaran tenaga iweekang gabungan Lamkiong Sek


dan kawan-kawannya mampu dilontarkan jauh oleh Kiang
Ceng Liong. Meskipun sanggup melontarkan gabungan
kekuatan itu, tetapi Ceng Liong sendiri butuh waktu untuk
menetralisasi besarnya kekuatan yang menerpanya dan
bahkan sebagiannya menerobos masuk kedalam dirinya.
Bukan karena belum sempurnanya dia melatih Ilmu Ciat
Lip Jiu (Tangan Pengantar Tenaga), tetapi karena terlalu
besarnya tenaga gabungan yang menyerangnya. Untungnya,
dia sudah menyelesaikan bagian terakhir dari pendalaman
Giok Ceng Sinkang yang disampaikan oleh Koai Todjin melalui
cucu muridnya Thian San Giok Li. Itulah yang menyelamatkan
Ceng Liong dan ketiga sesepuh Lembah Pualam Hijau lainnya.
Guncangnya kondisi 3 tokoh utama Lembah Pualam Hijau,
telah membuka cela yang sangat lebar untuk masuknya
tokoh-tokoh lain ke Lembah Pualam Hijau. Karena selain itu,
penjagaan juga agak longgar karena para penjaga Lembah
disibukkan oleh kedatangan tamu-tamu dari luar Lembah.
Tamu-tamu dari luar Lembah, sebagaimana diketahui datang
untuk merayakan pernikahan Nenggala dan salah satu tokoh
Lembah Pualam Hijau, Kiang Li Hwa. Dan, sebetulnya masih
ada sebab lainnya lagi.
Ketika muncul Mahendra dan Gayatri, disusul Bu Hok
Lokoay dan Hiong Say Tay Pek San, kemudian juga hadir si
Jubah Hijau yang belakangan diketahui adalah Kiang Hauw
Lam memberi selamat kepada adiknya Kiang Li Hwa dan
Nenggala, tokoh-tokoh Lembah Pualam Hijau segera sadar
bahaya. Pada saat itu, Kiang Hong, Tan Bi Hiong dan Kiang
Liong yang mengkhawatirkan Duta Agung dan ayah mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 617


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

segera menuju ke tempat Duta Agung yang sedang


memulihkan diri. Memang, disana ada Kiang Cun Le dan
Barisan 6 Pedang Utama, tetapi mereka paham benar,
sebagaimana Kiang Tek Hong dan Kian In Hong, kondisi Kiang
Cun Le juga belum pulih benar.
Untung memang, masih ada Barisan 6 Pedang utama yang
kekuatannya jika digabung sangat sulit mencari tandingannya.
Tetapi, musuh-musuh yang datang dan meluruk masuk
Lembah adalah musuh-musuh licik yang tidak segan-segan
menggunakan cara-cara licik. Karena itu, penjagaan di lokasi
Duta Agung perlu sangat diperkuat. Dalam kondisi normal,
mereka tentu tidak akan mengkhawatirkan Ceng Liong, tetapi
dalam kondisi sedang memulihkan diri?
Mereka bertiga segera bergabung bersama Barisan 6 Pedang
yang sedang berjaga di di luar gua rahasia dimana Duta Agung
sedang memulihkan diri bersama Kiang Cun Le kakeknya.
Meski kondisinya terlihat aman, tetapi mereka paham bahwa
gua ini akan menjadi target utama lawan untuk didatangi. Dan
mereka memang benar. Tidak menunggu lama, munculah Bu
Hok Lokoay, Hiong Say Tay Pek San serta pasangan Mahendra
dan Gayatri.
Hanya, merekapun kaget setengah mati setelah melihat di
depan gua telah berdiri menanti Kiang Hong dan Tan Bi Hiong
suami-istri di temani Kiang Liong dan bahkan didukung oleh
Barisan 6 Pedang. Mereka berempat paham belaka sejauh
mana kehebatan Barisan 6 Pedang dari Lembah Pualam Hijau,
karena dalam pertempuran sebelumnya mereka kalang kabut
melawan Barisan tersebut. Seandainya mereka tahu bahwa
yang membuat mereka kalang kabut adalah Barisan 6 Pedang

Tarian Liar Naga Sakti I 618


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lapis kedua, maka tidak dapat dibayangkan kekagetan


mereka. Karena di hadapan mereka adalah Barisan 6 Pedang
utama, yang merupakan pengawal utama Duta Agung.
Sekali pandang ke-empat pendatang ini segera paham jika
maksud kedatangan mereka sulit kesampaian. Mereka
diberitahu, bahwa Lembah Pualam Hijau telah mengalami
bencana, tokoh sepuh mereka terluka. Tetapi, ternyata
kekuatan Lembah Pualam Hijau masih sangat menakutkan.
Dan terbukti. Dalam bentrokan pertama saja, kekuatan sihir
dan ilmu silat Mahendra dan Gayatri telah bentrok keras dan
sangat jelas mereka kalah melawan suami-istri Kiang Hong
dan Tan Bi Hiong.
Melawan suami-istri yang sedang mengkhawatirkan
keadaan Lembah mereka dan juga anak sulung mereka,
membuat Kiang Hong dan Tan Bi Hiong berlaku keras dan
kehilangan rasa welas asihnya. Ilmu dan jurus mematikan dari
khasanah ilmu Lembah Pualam Hijau segera terlontar, dan
Mahendra dan Gayatri sudah jatuh dibawah angin. Tak pelak
lagi, dalam waktu tidak lama mereka akan segera jatuh
terkalahkan.
Sementara Bu Hok dan Hiong Say, begitu bentrok dengan
Kiang Liong mendapati bahwa lawan mereka itupun bukanlah
lawan ringan. Jika satu lawan satupun, salah seorang dari
mereka pasti kalah, meski dengan selisih yang tidak jauh.
Karena itu, pertempuran mereka berlangsung dengan ke-
empat penyusup pada akhirnya mencari jalan untuk melarikan
diri. Sudah jelas, tujuan mereka jauh dari kemungkinan untuk
berhasil. Alias bakalan gagal total.
Dan memang begitu akhirnya. Ketika Mahendra dan Gayatri

Tarian Liar Naga Sakti I 619


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terluka parah ditangan Kiang Hong dan Tan Bi Hiong, Bu Hok


dan Hiong Say telah melesat untuk pergi melarikan diri.
Sementara Mahendra dan Gayatri diampuni, terutama
karena hari itu adalah pesta meriah perkawinan di Lembah
Pualam Hijau. Hanya saja, baik Bu Hok, Hiong Say maupun
Mahendra dan Gayatri telah diberitahu secara tegas oleh
Kiang Hong. Bahwa jika tidak mengundurkan diri dari rimba
persilatan, maka seusai pesta di Lembah Pualam Hijau,
mereka akan dicari untuk mempertanggungjawabkan
pengacauan hari ini. Dan pada saat itu, bakalan tidak ada
ampun buat mereka berempat. Maka berlalulah ke-empat
penyusup itu dengan membawa luka.
Kejadian di tempat lain yang lebih seru. Seperti diketahui,
Kiang Sian Cu dan Thio Su Kiat sekeluarnya dari arena upacara
pernikahan, segera menuju kamar khusus bagi Duta Agung di
gedung yang terpisah. Disana memang ditinggalkan Barisan 6
Pedang lapis kedua yang setelah bertugas menjemput barang
antaran dari Thian San Pay segera kembali ditempatkan di
ruang itu.
Tetapi, adalah lokasi ini yang justru menerima kunjungan
"tak diharapkan" dari musuh-musuh yang sangat berbahaya.
Ketika memasuki gedung tersebut dan menuju ke lantai 2
dimana kamar khusus Duta Agung terletak, mereka disambut
dengan pertempuran ramai dan nampak seimbang.
Pertempuran yang ramai dan seru antara Barisan 6 Pedang
Lembah Pualam Hijau melawan 3 orang Pendeta Budha yang
nampaknya beraliran Tibet. Pertempuran tersebut sangat seru
dan nampak berlangsung secara seimbang, menggambarkan

Tarian Liar Naga Sakti I 620


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

betapa hebat para pendatang yang sanggup mengimbangi


Barisan 6 Pedang.
Sebagaimana diketahui, Barisan 6 Pedang Lembah Pualam
Hijau terdiri dari 3 lapis. Lapis pertama adalah Penjaga dan
Pengawal Duta Agung Lembah Pualam Hijau. Kemanapun
Duta Agung bertugas ke luar, selalu wajib ditemani dan
dikawal oleh Barisan 6 Pedang ini. Barisan 6 Pedang utama ini,
selisih kemampuannya tipis saja dibandingkan dengan Duta
Agung, tetapi sangat efektif untuk melawan musuh dalam
jumlah yang lebih besar.
Lapis kedua, adalah mereka yang bertugas di dalam
Lembah, khusus menjaga Ruangan Khusus Duta Agung. Untuk
tugas-tugas ke luar yang tidak melibatkan Duta Agung
biasanya adalah Barisan ini yang mengawal. Jika
dibandingkan, maka Barisan ini masih dibawah kemampuan
Barisan utama, tetapi dibandingkan dengan tokoh-tokoh
utama Lembah, kemampuan mereka tipis saja. Dan barisan
ketiga, adalah Barisan yang masih sedang berlatih, biasanya
diisi oleh tokoh-tokoh berusia lebih muda dan lebih banyak
bertugas di dalam lembah.
Kiang Sian Cu dan Thio Su Kiat pada akhirnya berjaga di
sekitar lokasi pertempuran. Hanya, tidak lama kemudian
mereka kedatangan penyusup yang lain lagi. Kali ini seorang
pemuda yang sempat munculkan diri di ruang resepsi
pernikahan, yakni Janaswamy. Begitu mendekati lokasi
pertempuran dan melihat papan merek yang bertuliskan
"Ruangan Duta Agung", Janaswamy menduga, dalam ruangan
itulah Ceng Liong berada. Secara otomatis dia melangkahkan
kaki menuju ruangan itu. Tetapi, sudah barang tentu Sian Cu

Tarian Liar Naga Sakti I 621


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan Su Kiat tidak akan mengijinkan Janaswamy memasuki


ruangan khusus tersebut.
Adalah Thio Su Kiat yang memapaknya:
"Sahabat, perlahan dulu. Tempatmu bukan disini"
Sambil berseru demikian Thio Su Kiat telah
menghentakkan lengannya mengarah ke Janaswamy.
Segelombang angin serangan yang sangat kuat telah
menerjang dengan cepat. Hebat Su Kiat, dalam beberapa
bulan belakangan dia telah maju pesat. Serangannya telah
berisi hawa murni Giok Ceng Sinkang yang lebih keras dan
lebih kuat dibandingkan sewaktu berada di markas Thian
Liong Pang. Tetapi, di lain pihak Janaswamypun bukan lawan
lemah

Episode 12: Kembalinya Lembah Pualam Hijau (1)


Dengan terkekeh-kekeh aneh dia menyambut serangan
Su Kiat:
"Dukkkkk" dan bukannya Janaswamy yang kaget, tetapi
Su Kiat yang kaget. Sewaktu di Thian Liong Pang dahulu, dia
merasa masih lebih kuat dari Janawasmy atau setidaknya
seimbang, karena Janaswamy yang sering nampak seperti
ugal-ugalan dan tidak pernah serius itu. Tetapi sekarang,
setelah dia maju demikian jauh di Lembah Pualam Hijau,
heran benar karena kekuatan Janaswamy justru jika tidak
salah, berada di atas kekuatannya sekarang ini.
Sementara itu, Janaswamy tidak begitu perduli dengan siapa
menang dan siapa kalah melawan Su Kiat. Kedatangannya ke

Tarian Liar Naga Sakti I 622


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lembah Pualam Hijau sebetulnya tidak jahat-jahat amat.


Karena memang, niat utamanya hanya melihat-lihat dan
mengganggu isi Lembah Pualam Hijau. Dia tidak memiliki niat
yang sama dengan Naga Pattynam ataupun Lamkiong Sek dan
Wisanggeni yang telah melatih dirinya sampai mengalami
kemajuan pesat seperti dirinya sekarang. Tidak. Dia tidaklah
seambisius ketiga kakek itu. Ganjalannya dengan Lembah
Pualam Hijau lebih sebagai urusan orang-orang lain yang
kebetulan dekat atau menjadi kawannya.
Tetapi, setelah berada di Lembah Pualam Hijau dan
melihat-lihat isi Lembah yang sangat terkenal dan populer itu,
timbul niatnya untuk mengambil "kenang-kenangan" dari
sana. "Jalan-jalan" Janawasmy ke Lembah Pualam Hijau telah
membawa dirinya menuju kamar kerja yang dikhususkan bagi
Duta Agung. Dan melihat kamar khusus itu, selera
"mengambil" kenang-kenangan Janawasmy dari Lembah
Pualam Hijau tertuju kesana. Entah apa yang ada dalam
pikirannya pada saat itu untuk diambil nanti sebagai kenang-
kenangan.
Tetapi kini, dia dihalangi oleh Thio Su Kiat. Orang misterius
yang dikenalnya sebagai murid Pangcu Thian Liong Pang yang
terlalu serius dan tidak pernah mau bergaul dengan warga
Thian Liong Pang. Kesannya terhadap Su Kiat tidak terlalu
manis, meski juga tidaklah terlalu mengganggunya. Mereka
memang belum pernah bentrok secara langsung. Belum
pernah berhadap-hadapan dalam arena perkelahian. Fakta
bahwa Su Kiat mengkhianati Thian Liong Pang tidaklah terlalu
mengganggu Janaswamy. "Bukan urusanku" pikirnya.

Tarian Liar Naga Sakti I 623


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, sekarang dia ditandingi oleh Su Kiat dan dihalangi


memasuki kamar kerja Duta Agung. Sesuatu yang baginya di
hari depan akan disombong-sombongkannya. Maka timbul
rasa kesalnya karena dihalangi:
"Hmmmmm, engkau si pengkhianat Thian Liong Pang
rupanya" ujarnya sambil terkekeh-kekeh mengetahui dia
masih lebih menang dibandingkan lawannya itu. Hal yang
menimbulkan rasa senang baginya, sekaligus menimbulkan
harapan untuk "mengambil" sesuatu dari kamar kerja Duta
Agung.
Tetapi Su Kiat sama sekali tidak terpancing dengan
ocehan Janaswamy. Dengan tenang dan kalem dia berkata:
"Perbuatan saudara Janaswamy bukannya perbuatan
orang rendah? Menyusup dan berniat mencuri serta
mengotori rumah orang"?
"Siapa mau mencuri? Aku paling-paling mengambil
sebuah benda kenang-kenangan dari ruangan si Jago Nomor 1
di Tionggoan ....... hehehehe ....." jawab Janaswamy yang
memang dikenal angin-anginan, malah sering ngoceh dengan
logika yang tidak tersusun dengan rapih. Orang lain menduga
dia sedikit gila ...... Tapi, begitulah Janaswamy. Dia tidak
terganggu dengan tuduhan apapun yang dilontarkan
kepadanya, kesenangan dan keisengannya adalah
karakternya.
"Mengambil secara diam-diam, apa bedanya dengan
mencuri"? bertanya Su Kiat masih tetap tenang dalam
sikapnya. Meski dia sempat kaget karena Janaswamy telah
maju begitu pesat kepandaiannya saat itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 624


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Kalau mencuri, kalian tidak akan sempat tahu saat aku


mengambilnya. Tapi kalau mengambil, jelas beda. Bukankah
pada saat ini kalian-kalian sebagai penghuni Lembah
menyaksikan ....... itu bedanya ...... hehehe ...." kembali
Janaswamy menjawab seenak perutnya sendiri.
"Hmmmmm sejak dahulu engkau memang sudah
kelihatan sedikit kurang waras ....." tanda Thio Su Kiat.
"Baguslah jika engkau tahu, karena sekarang nampaknya
sudah lebih kurang waras lagi dibandingkan dahulu ........
hahahaha" benar-benar Su Kiat mati kutu menghadapi gaya
bercakap Janaswamy yang memang kacau balau.
"Berbicara denganmu tiada manfaatnya sama sekali.
Lebih baik silahkan saudara keluar dari gedung ini dan
kembalilah ke ruangan dalam untuk menjadi tamu kami yang
baik" bujuk Su Kiat akhirnya.
"Aku hanya ingin melihat-lihat kedalam sana, paling-
paling ngambil sebuah benda buat kenang-kenangan ....."
Janaswamy berkata sambil menunjuk ruang kerja Duta Agung,
diiringi dengan pandang matanya yang seperti kurang waras
itu.
"Jika begitu, maafkan jika kami dengan sangat terpaksa
mengusirmu sebagai penyusup yang tidak punya sopan
santun dari Lembah Pualam Hijau kami ini" Thio Su Kiat
terpaksa berkata keras.
"Apakah kalian memiliki cukup kemampuan untuk
mengusirku pergi dari sini ...."? Janaswamy menantang

Tarian Liar Naga Sakti I 625


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Lembah Pualam Hijau pasti mampu mengusir orang usil


sepertimu ..." Kiang Sian Cu yang berdiam diri sejak masuknya
Janaswamy akhirnya bersuara.
"Hahaha Nyonya cantik, engkau juga akan mengusirku
pergi ...."? Janaswamy semakin melantur dan menantang
orang lain. Dan Thio Su Kiat melihat Janaswamy semakin
menjadi-jadi, setelah saling melirik dan menganggukkan
kepada Kiang Sian Cu akhirnya memutuskan mendesak
Janaswamy untuk pergi dengan kekerasan.
"Pergi kau ......" sekali lagi Su Kiat menyerang dan kini
dengan menggunakan ilmu-ilmu ampuh baik yang dipelajari
dari Kiang Tek Hong gurunya maupun yang dipelajari
belakangan di Lembah Pualam Hijau. Sebagaimana diketahui,
Su Kiat hanya diajari ilmu-ilmu Lembah Pualam Hijau oleh Tek
Hong gurunya, dan tidak diajari ilmu-ilmu dari aliran lainnya.
Namun, ilmu-ilmu rahasia temuan dan ciptaan gurunya
termasuk ilmu rahasia yang ditemukan gurunya terakhir, juga
diajarkan kepadanya.
Karena itu, Su Kiat mampu bersilat dengan menggunakan
Giok Ceng Chap Sha Sin Kun, sebuah ilmu wajib bagi para
penghuni Lembah Pualam Hijau. Kekuatan Giok Ceng
Sinkangnya juga sudah mau jauh dan sudah memadai menjadi
salah satu tokoh utama Lembah Pualam Hijau. Meskipun Su
Kiat masih belum menamatkan latihannya dengan Giok Ceng
Sinkang dalam godokan Ranjang Pualam Hijau. Hal yang
mengherankan dirinya, karena dia bukan bermarga "Kiang",
tetapi diijinkan mencoba Ranjang Pusaka itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 626


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi dengan semua kemajuannya tersebut, menghadapi


Janaswamy saat ini dia masih belum sanggup mengendalikan.
Malahan dia terkesan kalah seusap dengan Janaswamy yang
menghadapinya secara santai, bergerak cepat dan
berkekuatan besar itu. Untungnya, penguasaan ilmunya
memang lebih murni dan jelas lebih teguh dan kokoh
dibanding Janaswamy yang ilmunya sudah bercampur aduk.
Selain itu, yang mengherankannya adala, dia merasa betapa
kekuatan iweekang Janaswamy sekarang ini selain terasa
sudah teramat kuat tetapi sekaligus juga berhawa sangat aneh
dan magis. Entah apa sebabnya.
Maka terciptalah arena perkelahian kedua di ruang yang
sebenarnya tidak cukup luas di depan kamar kerja Duta
Agung. Satu-satunya orang yang masih menganggur dan
mengawasi seluruh arena pertempuran dan menjaga kamar
kerja Duta Agung adalah Kiang Sian Cu. Sementara
pertempuran berjalan dengan seru di dua arena sekaligus,
dengan Barisan 6 Pedang masih tetap kokoh dan agak lebih
santai dibandingkan ketiga lawannya yang juga bergabung.
Tetapi sudah jelas bahwa nampaknya pertempuran mereka
bakalan berjalan panjang.
Sementara di arena kedua, Janaswamy yang bersilat
dengan gaya ular dengan sudah bervariasi yang sangat
beraneka ragam dan penuh hawa sesat serta hawa sihir
dihadapi oleh gabungan Giok Ceng Sinkang dengan ilmu-ilmu
andalan lain Thio Su Kiat. Harus dikatakan, kedudukan meski
nampak seimbang, tetapi lebih berat yang dialami oleh Thio
Su Kiat. Untung saja dia telah menempa diri habis-habisan

Tarian Liar Naga Sakti I 627


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

selama lebih setahun terakhir dan membuatnya jadi lebih


tangguh dan kokoh.
Pada kondisi pertempuran seperti inilah di dalam ruangan
resepsi masuk Kiang Liong yang kemudian memanggil Tham
Beng Kui, Kiang Sun Nio dan Tik Hong Peng untuk
meninggalkan ruangan tersebut. Kiang Liong bermaksud
menambah penjagaan di beberapa titik tertentu di dalam
Lembah Pualam Hijau, dan karena itu dia terlebih dahulu ke
ruang resepsi memanggil orang baru kemudian ke Gedung
tempat kerja tokoh-tokoh Lembah Pualam Hijau.
Seandainya Kiang Liong langsung menuju gedung
tersebut, mungkin keadaan akan sedikit berubah. Tapi tidak
begitu yang terjadi. Beberapa saat sebelum Kiang Liong, dkk
memasuki gedung tersebut, pertempuran antara Thio Su Kiat
menghadapi Janaswamy telah semakin sengit. Untuk
mengimbangi lawan, Su Kiat telah memainkan Kui In Sin Ciang
(Pukulan sakti bayangan setan), yang diwarisi dari suhunya.
Ilmu ini adalah ilmu-ilmu rahasia yang telah dikabarkan punah
tetapi mampu ditemukan kembali oleh Kiang Tek Hong dan
kemudian menggubahnya kembali.
Pukulan-pukulannya sangat bertenaga, cepat dan
membingungkan. Tetapi Janaswamy masih tetap sanggup
bertahan, terutama dengan cara dan gayanya yang aneh dan
penuh hawa magis. Gerakan-gerakan selicin ular diimbangi
dengan kekuatan yang sangat besar dan masih ditambah
dengan hawa magis yang mempengaruhi perasaan orang.
Inilah yang menyulitkan Su Kiat, dan karena itu ilmu Kui In Sin
Ciang hanya sanggup membuatnya mengimbangi Janaswamy.
Tetapi, itu tidak dalam waktu yang lama. Karena Janaswamy

Tarian Liar Naga Sakti I 628


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

beberapa saat kemudian mampu mempelajari ilmu tersebut


dan mulai menutup variasi gerakan jurus-jurusnya.
Dan pada gerakan-gerakan selanjutnya, Su Kiat dengan
terpaksa harus berganti kembali dengan ilmu lainnya. Karena
pertimbangan hanya dengan kemurnian dan juga kekokohan
baru dapat mengimbangi lawan, maka Su Kiat memutuskan
menggunakan ilmu-ilmu Lembah Pualam Hijau. Maka diapun
mengembangkan Soan Hong Sin Ciang, sebuah ilmu silat yang
mengandalkan gerakan cepat membadai dalam bertahan dan
terutama menyerang. Dan benar saja, beberapa saat dia
sanggup menahan dan membendung serangan Janaswamy,
meskipun tidak mampu mendesak lebih jauh.
Akibatnya, pertarungan keduanya menjadi panjang.
Sementara pertempuran di arena yang satunya lagi semakin
menegaskan betapa Barisan 6 Pedang memang memiliki nama
besar dengan alasan yang tepat. Menghadapi 3 tokoh Lhama
yang sakti, mereka mampu bertahan rapih dan menyerang
lebih tajam dan lebih sering. Kerjasama mereka memang jauh
lebih rapih dan saling mengisi, inilah kunci kekuatan mereka.
Bukan hanya ampuh melawan 1 atau 2 orang, tetapi bahkan
sanggup menahan gempuran banyak orang sekaligus.
Lama kelamaan, kondisi ke-tiga Lhama yang melawan
Barisan 6 Pedang mulai lebih banyak bertahan dibandingkan
awal pertempuran mereka. Bahkan, belakangan jubah lengan
salah seorang Lhama tersebut telah tertebas dan untung tidak
memakan daging hidup sehingga mengakibatkan luka. Dan
lebih untung lagi, Barisan 6 Pedang tidak mencecarnya untuk
mengalahkan atau menjatuhkannya, tetapi memberinya
peringatan supaya mundur dari tempat itu. Sayangnya, ketiga

Tarian Liar Naga Sakti I 629


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lhama itu keras kepala dan memilih untuk terus dan terus
menyerang. Akibatnya, dengan cepat mereka kini jatuh dalam
kesulitan karena kerja-sama bertahan dan menyerang dari
Barisan 6 Pedang telah menemukan momentum yang tepat.
Sewaktu-waktu ke-tiga Lhama tersebut dapat terluka di
bawah berkesiutan pedang dan hawa pedang yang bertebaran
di arena.
Dan dalam kondisi seperti itulah, tiba-tiba terdengar suara
dengusan:
"Hmmmmmm ....."
Suara dengusan itu terdengar berdentang di telinga batin
orang. Dan dari semua yang di arena dan sekitarnya, adalah
Kiang Sian Cu yang tersentak keras. Hal ini disebabkan orang
lain sedang mengerahkan tenaga saktinya, sementara dia
sendirian yang masih menganggur dan tegang memperhatikan
dua arena pertempuran. Tetapi, dasar tokoh sakti, hanya
sepersekian detik dia telah menguasai dirinya, meski kaget
karena sadar bahwa seorang tokoh hebat sedang berada di
sekitar lokasi tersebut.
Suara yang berdentang lepas dan menggantung adalah
tanda seorang tokoh hebat. Tidak banyak tokoh yang sanggup
melakukannya, bahkan Sian Cu sendiri masih belum sanggup
mencapai tataran itu.
Dan dia tidak perlu menunggu lama, karena tiba-tiba dia
melihat seorang Lhama yang nampak berusia sudah lanjut
berjalan bagaikan terbang menuju ke pintu masuk kamar kerja
Duta Agung. Melihat keadaan tersebut, Kiang Sian Cu telah
menggeser posisinya untuk berada tepat di pintu masuk

Tarian Liar Naga Sakti I 630


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ruangan dan menunggu kedatangan Lhama tua tersebut.


Bahkan Sian Cu masih sempat bertanya:
"Hmmmmm, siapa gerangan locianpwee ...."?
Tetapi tokoh tua itu menjawab, sebaliknya hanya
mengeluarkan suara dengusan di hidung dan terus melangkah
ke arah Kiang Sian Cu. Melihat gelagat yang kurang beres, Sian
Cu maju beberapa langkah ke depan dan bersiap. Bersamaan
dengan itu, Lhama tua yang datang belakangan mengibaskan
tangannya ke arah Kiang Sian Cu yang dengan cepat memapak
pukulan tersebut. Dan akibatnya:
"Dukkkkkk .......... "
"Aiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiihhhhhhhh"
Kiang Sian Cu terdorong sampai 4 langkah ke belakang.
Tetapi, terdengar tokoh pendatang baru itu bergumam, tetapi
mulutnya sama sekali tidak bergerak:
"Ecccccccchhhhhhh, engkau hebat juga ....."
Dan bersamaan dengan itu, pukulan lebih berat kembali
dikerahkannya dan dikebaskan kearah Kiang Sian Cu. Paham
bahwa pendatang baru ini adalah tokoh tua yang sakti
mandraguna, tidak ragu-ragu Kiang Sian Cu telah
mengerahkan segenap kekuatannya yang dihimpun selama
puluhan tahun. Sayang memang, dia terlambat menyadari
kesaktian tokoh pendatang ini. Jika dia tahu siapa yang
datang, maka sejak siang-siang dia telah bersiap. Sekarang,
baru pada pukulan terakhir si pendatang dia mengerahkan
seluruh tenaganya, tetapi itupun masih sedikit terlambat. Dan

Tarian Liar Naga Sakti I 631


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tidak lama kemudian, kembali terjadi benturan hebat, dan kali


ini diiringi jeritan Kiang Sian Cu:
"Dukkkkkkkkkkkkkkkk ......."
"Aaaaaaaaaacccccccccccchhhhhhhhhhh ....."
Kiang Sian Cu terdorong kembali sampai dua-tiga langkah
untuk kemudian bersandar di pintu masuk. Tetapi, kakinya tak
lagi mampu menopang tubuhnya. Badannya menggelosoh
jatuh ke bawah sementara dari mulutnya nampak merembes
darah tetapi berusaha ditahannya. Dengan cepat dia berusaha
duduk meluruskan nafas dan mengumpulkan kekuatannya,
tetapi segera hatinya mencelos. Dia tak mampu
mengumpulkan tenaganya dan tidak lama kemudian pingsan.
Sesaat setelah terdengar teriakan kesakitan Sian Cu, Thio
Su Kiat yang sadar bahaya melupakan Janaswamy dan datang
menerjang ke arah si pendatang baru, seorang tokoh Lhama
tua. Tetapi, sayang dia kurang memperhitungkan serangan
Janaswamy yang juga sedang membadai kearahnya sendiri.
Demi menolong Sian Cu, dia rela melepaskan serangan ke
arah si Lhama tua dengan maksud agar sang Lhama tidak
melanjutkan serangan ke arah Sian Cu yang sudah terluka.
Dan tiba-tiba terdengar suara lainnya:
"Bukkkkkkkkkkkk ........"
Thio Su Kiat dengan telak terkena pukulan Janaswamy,
dan terpukul rubuh sambil muntah darah. Hanya saja, jika
Sian Cu masih sempat mencoba bersamadhi, Su Kiat sadar
bahwa tenaganya nyaris habis dan karena itu dia tidak
berusaha untuk melakukan aktifitas apapun.

Tarian Liar Naga Sakti I 632


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Di sisi lain, tiba-tiba Lhama tua yang baru datang berkelabat


ke atas pintu, dan begitu turun, di tangannya tergenggam
sebilah pedang pualam hijau yang di masing-masing sisinya
bertuliskan: Lembah Pualam Hijau. Pedang ini biasanya
merupakan pertanda kehadiran Duta Agung Lembah Pualam
Hijau, baik di dalam Lembah ataupun jika sedang bertamu dan
menginap di suatu tempa di luar sana. Seperti ketika Ceng
Liong menginap di Pesanggrahan Bu tong Pay beberapa waktu
lalu, maka di atas pintu kamarnya ditempatkan Pedang
Pualam Hijau itu. Dan tempat tersebut akan dijaga ketat oleh
Barisan 6 Pedang.
Begitu mengambil Pedang pertanda tersebut, Lhama tua
itu kemudian berkelabat ke arah Barisan 6 Pedang yang
sekarang telah meninggalkan 3 Lhama lainnya dan menjaga Su
Kiat serta Sian Cu. Melihat posisi Barisan tersebut, sang Lhama
merenung sejenak dan akhirnya sambil menarik nafas
berkata:
"Sampaikan kepada Jago Nomor 1 di Tionggoan, Pedang
ini akan dikembalikan jika dia memiliki cukup keberanian
mencariku kelak. Dia harus mempertanggungjawabkan
keberanian dan kemampuannya. Jika tidak, maka Pedang ini
akan kusimpan untuk selama-lamanya. Hmmmmm, Jago
Nomor 1 ........."
Setelah berkata demikian, dengan hanya melirik ke arah
Janaswamy, dia segera memerintah 3 Lhama lainnya. Dan
sekejap kemudian merekapun menghilang. Dan
Janaswamypun berlaku serupa. Di salah satu pintu ruangan
lainnya, dia mengambil sebuah hiasan pintu, sebuah Pualam

Tarian Liar Naga Sakti I 633


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hijau bercahaya cemerlang, dan setelahnya meninggalkan


pesan yang sama:
"Benda ini kenang-kenangan buatku Janaswamy ......
Menyenangkan jika benda ini menjadi tanda mata
kehadiranku di Lembah Pualam Hijau ....."
Dan Janaswamypun berkelabat pergi. Belum beberapa
lama, masuklah Kiang Liong dan rombongannya dan
mendapati jika Kiang Sian Cu, Thio Su Kiat dan dua orang dari
6 Barisan Pedang sedang terluka. Adalah luka Kiang Sian Cu
yang paling parah, baru Thio Su Kiat, sementara luka 2 orang
dari Barisan 6 Pedang terluka luar belaka, hasil pertempuran
terakhir dengan 3 Lhama yang dibantu Lhama tua yang datang
belakangan sebelum mereka merat.
Bukan main marahnya semua pendatang begitu tahu apa yang
terjadi. Bukan. Bukan terutama diambil perginya Pedang
Pualam Hijau, pedang pertanda kehadiran dan kedudukan
Duta Agung. Bukan pula diambilnya hiasan Pualam Hijau, yang
sebetulnya adalah "Pusaka Pualam Hijau" yang punya khasiat
mengobati luka-luka luar jika direndam dengan air. Bukan
semua itu. Benda-benda itu dapatlah diambil atau direbut
kembali. Tetapi, terlukanya 2 tokoh Lembah Pualam Hijau dan
harga diri Lembah Pualam Hijau yang memberatkan banyak
orang.
Inilah yang merupakan sumber kegeraman tokoh-tokoh
Lembah Pualam Hijau. Memang benar, mereka semua sedih
dengan terlukanya Kiang Sian Cu dan Thio Su Kiat. Terutama
kondisi Kiang Sian Cu yang sangat parah, kondisi terakhirnya
bahkan masih belum diketahui. Selain karena Duta Agung
masih dalam pemulihan, juga 3 tokoh tua lainnya sedang

Tarian Liar Naga Sakti I 634


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terluka atau terguncang, sementara tokoh lainnya sedang di


pesta pernikahan. Sungguh keadaan yang membuat banyak
orang marah, geram, gelisah yang terbalut secara bersamaan.
Dan untungnya, terlukanya Kiang Sian Cu dan Thio Su Kiat
berselang tidak lama dengan selesainya upaya Duta Agung
Kiang Ceng Liong untuk mentralisasi kondisi tubuhnya yang
kelebihan tenaga. Kondisi yang diperolehnya untuk
menyambut dan menggiring kekuatan 3 orang kakek Sakti
yang menyusup masuk ke dalam Lembah Pualam Hijau sehari
sebelumnya. Inilah yang membuat akhirnya Kiang Liong, Kiang
Hong, Tan Bi Hiong dan tokoh Lembah Pualam Hijau lainnya
bernafas lega.
Ceng Liong dengan cepat memeriksa keadaan Kiang Sian
Cu. Dia mengernyitkan kening dan beberapa saat kemudian
mengalirkan tenaga dalamnya kepada Kiang Sian Cu. Hanya
beberapa saat untuk kemudian berkata:
"Paman Liong, tolong papah Bibi Sian Cu ke Ranjang
Pualam Hijau. Mudah-mudahan kondisinya masih bisa
bertahan dengan bantuan tenaga penyembuh Giok Ceng tadi
..."
"Baik Duta Agung ......"
Dengan cepat Kiang Liong memapah tubuh kakak
perempuannya itu dan kemudian berkelabat lenyap.
Sepeninggalnya, tidak lama kemudian muncul Kiang Hong dan
Tan Bi Hiong, tetapi mereka tidak dapat berkata sesuatupun
melihat Ceng Liong sedang membantu Su Kiat. Dan benar saja,
beberapa saat kemudian Su Kiatpun sadar. Kondisinya
memang berbeda dengan Sian Cu.

Tarian Liar Naga Sakti I 635


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Duta Agung, terima kasih ......."


"Su Kiat, sudahlah ....... istirahatlah"
Ceng Liong kemudian berkata lebih jauh:
"Su Kiat, setelah hari ini, selama setahun kuwajibkan
engkau melatih diri di Ranjang Pualam Hijau ...."
"Duta Agung ....."
Hampir bersamaan, Thio Su Kiat, Kiang Kong dan Tan Bi
Hiong berseru bersamaan. Maklum, keadaan mereka akhir-
akhir ini memang banyak membingungkan. Termasuk kondisi
dan posisi Su Kiat. Thio Su Kiat adalah orang pertama yang
"bukan marga Kiang" dan bukan keluarga dekat (suami atau
istri marga Kiang) yang menjadi Duta Hukum. Hanya saja,
tidak ada protes dari Kiang Sin Liong, Kiang Cun Le dan tokoh
tua Lembah Pualam Hijau lainnya. Ceng Liong maklum akan
keadaan ini. Dia melihat tanda tanya besar dari sinar mata
ibunya, ayahnya dan juga Su Kiat.
"Hari ini, biarlah kuumumkan bahwa Thio Su Kiat adalah
Kiang Su Kiat"
"Duta Agung, apa ...... apa maksudmu ...."? Su Kiat
terbata-bata bertanya. Bingung.
"Kiang Su Kiat, Duta Hukum, kepastian soal keturunanmu
sudah kuketahui sejak lama. Suhu, kong-kong, dan semua
paman kakek telah mengetahui kondisimu. Dan karena itu
setahun terhitung sejak esok hari engkau harus berlatih di
ranjang Pualam Hijau, harap tidak mengecewakan harapan
leluhur"

Tarian Liar Naga Sakti I 636


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Siap Duta Agung ........" Thio Su Kiat atau kini Kiang Su


Kiat nampak berlutut sambil mengucap terima kasih untuk
kemudian berlalu dari ruangan.
"Ayah, Ibu, harap menghantarkan Kiang Su Kiat ke
Ranjang Pualam Hijau. Biarlah nanti kong-kong yang
menjelaskan semuanya. Karena keadaan darurat hari ini,
terpaksa tindakan dan keputusan ini kuambil secara cepat
....."
Dan tidak lama kemudian, Kiang Hong dan Tan Bi Hiong
menyusul Kiang Su Kiat untuk diantarkan ke tempat Duta
Agung yang kini di jaga Kiang Cun Le dan Barisan 6 Pedang.
Sementara Ceng Liong sebagaimana dikisahkan di depan,
tampil di pesta nikah untuk memisahkan Tek Hoat dan Hauw
Lam. Mendapati Hauw Lam terancam bahaya maut, Ceng
Liong turun tangan. Dan kondisi itu menambah kegeraman
dalam hatinya, karena begitu ruwet masalah yang dihadapi
Lembah Pualam Hijau akhir-akhir ini. Dan akhirnya, diapun
memutuskan Lembah Pualam Hijau akan kembali berkelana.
========================
"Cuwi sekalian, hari ini Lembah Pualam Hijau berpesta untuk
pernikahan Saudara Nenggala dan Kiang Li Hwa ...... untuk itu
Lembah Pualam Hijau menyampaikan terima kasih atas
kunjungan cuwi sekalian. Sekaligus, sekali lagi seluruh
keluarga Lembah Pualam Hijau menyampaikan selamat bagi
saudara Nenggala dan Kiang Li Hwa ....." Demikian Kiang Ceng
Liong pada akhirnya menyampaikan ucapan selamat dan
sekaligus ucapan terima kasih kepada semua tamunya.
Siapapun yang mengenal Kiang Ceng Liong dari dekat, pastilah

Tarian Liar Naga Sakti I 637


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bisa mengetahui jika Duta Agung muda ini sedang menahan


"hatinya".
"Jika kami selaku Duta Agung Lembah Pualam Hijau
nampak seperti kurang hormat kepada cuwi sekalian, harap
dimaafkan. Karena beberapa waktu belakangan Lembah
Pualam Hijau mendapatkan serangan gelap dan
mengharuskan beberapa tokohnya untuk mengumpulkan
kembali semangat dan kekuatannya. Bahkan dalam acara hari
inipun, kita tahu bersama orang-orang tak bertanggungjawab
itu kembali bekerja secara menggelap. Karena itu, kami
mohon maaf sekali lagi kepada para tamu dan uncangan, juga
kepada kedua mempelai yang berbahagia. Maafkan jika
Lembah Pualam Hijau terkesan menjadi tuan rumah yang
kurang ramah ....." jelas sekali Ceng Liong sedang "kesal" dan
bahkan "marah" dengan keadaan terakhir Lembah Pualam
Hijau.
Sebetulnya dia bermaksud untuk memberikan
"penghormatan" dan hari "istimewa" buat keluarga paman
kakeknya - Kiang Tek Hong yang cukup lama mengalami
persoalan yang luar biasa beratnya. Apa daya, pernikahan
Kiang Li Hwa bibinya, anak Kiang Tek Hong justru
dimanfaatkan musuh-musuh Lembah Pualam Hijau sebagai
ajang untuk mengacau dan menyusup. Dan para penyusup itu
bukanlah tokoh-tokoh sembarangan, sebaliknya tokoh-tokoh
hebat dunia persilatan dewasa ini. Dan fakta ini sungguh bikin
gusar Duta Agung muda ini.
"Duta Agung, semua persoalan yang terjadi belakangan ini
bagaimanapun tidak dapat dipersalahkan kepada Lembah
Pualam Hijau. Kita paham belaka jika kelompok perusuh itu

Tarian Liar Naga Sakti I 638


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memang memiliki ikatan dendam dengan kita sekalian. Karena


itu, masalah disini, sama dengan di Bu Tong Pay, adalah
masalah kita bersama" terdengar seorang tokoh tua berbicara
dengan aksen dan lafal yang agak asing dan aneh, meskipun
lancar dan dimengerti semua orang. Yang berbicara adalah
Wali Nenggala, guru dan kakeknya sekaligus yang bernama
Jayeng Reksa, Bintang Sakti Membara.
"Betul Duta Agung, masalah hari ini bukannya masalah
yang berdiri sendiri. Dan nampaknya, kita semua akan selalu
mengalami gangguan serupa selama kita tidak segera
menyambut tantangan dan penghinaan yang mereka buat
selama ini. Termasuk kejadian yang menimpa Bu Tong Pay dan
Kaypang beberapa waktu lalu ......" terdengar Souw Kwi Song
yang mewakili Siauw Lim Sie bersuara. Setelahnya suasana
hening sejenak, hanya terdengar semilir angin yang bertiup
kencang. Keheningan makin terasa karena mereka sedang
berdiri di ruang terbuka. Sampai akhirnya terdengar suara
Liong-i-Sinni berbicara:
"Amitabha ......... Cuwi sekalian, apa yang disampaikan
Duta Agung sangat benar, tetapi yang disampaikan sahabat
sekalian juga tidak salah. Keadaan setelah pertempuran
terakhir (Di Thian Liong Pang) ternyata tidaklah membaik,
sebaliknya nampak semakin berbahaya akhir-akhir ini.
Tampilnya kekuatan-kekuatan baru, termasuk ilmu-ilmu
mengerikan dari jaman lampau, sungguh sangat
menggelisahkan. Jika pinni tidak keliru, masalah akan semakin
memburuk dalam waktu dekat ini. Munculnya ilmu-ilmu
mujijat masa lalu, pasti berkaitan dengan tokoh-tokoh baru
yang sangat hebat dan juga mencurigakan. Tampilnya kembali

Tarian Liar Naga Sakti I 639


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lembah Pualam Hijau memang tidak terhindarkan, keputusan


Duta Agung sudah sangat tepat.........."
Percakapan dan pengungkapan pendapat 3 tokoh yang
sakti tadi membuat banyak orang tercenung dan berpikir.
Semua yang dikatakan memang tidak keliru. Baik tentang
keterlibatan Lembah Pualam Hijau, situasi yang terus
memburuk, serta tampilnya tokoh-tokoh baru membekal ilmu
hebat dari masa silam. Maka tampil kembalinya Lembah
Pualam Hijau menjadi sebuah keharusan.
Percakapan yang menghangat tetap tidak membuat Kiang
Tek Hong dan keluarganya menjadi tertarik memberikan
pendapat. Bagaimanapun Kiang Tek Hong paham, bahwa
keberadaannya dahulu sebagai Thian Liong Pangcu meski
dalam tekanan orang, bukanlah sesuatu yang patut
dibanggakan. Tetapi, karena percakapan itu melibatkan
banyak orang termasuk tokoh-tokoh Lembah Pualam Hijau,
merekapun beranjak mendekatkan diri ke lingkaran pusat
percakapan itu. Entah lalai atau bukan, ataupun karena yakin
dengan kondisi Kiang Hauw Lam yang tertotok, mereka
membiarkannya berada di luar kisaran percakapan.
Sementara itu, ada seorang anak gadis lain yang merasa
sangat penasaran dengan Kiang Hauw Lam. Gadis itu adalah
Cui Giok Li. Dia penasaran dan ingin membuktikan bahwa
Hauw Lam adalah Lie Hong Po yang pernah menolongnya dan
juga sekaligus mulai menarik hatinya. Sejak majunya Kiang
Hauw Lam, Giok Li sudah sangat penasaran, karena Kiang
Hauw Lam benar-benar mirip dengan kawan seperjalanannya
yang bernama Lie Hong Po. Dan, dia tahu betul, bahwa Lie

Tarian Liar Naga Sakti I 640


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hong Po itu juga lihay bukan main. Dia telah membuktikannya


beberapa kali.
Maka, ketika semua orang tertarik perhatiannya
kepercakapan para tokoh, tiada lagi seorangpun yang
memperhatikan ketika Giok Li mendekati tempat dimana
Kiang Hauw Lam tertotok roboh. Bahkan kakaknya Giok Tin,
juga tidak memperhatikan apa yang dikerjakan adiknya,
saking asyiknya mengikuti kisah dunia persilatan yang semakin
menegang akhir-akhir ini. Maka perlahan-lahan Giok Li
mengayunkan langkah mendekati tubuh Kiang Hauw Lam
tanpa menarik perhatian seorangpun dari mereka yang
berada di kisaran percakapan.
Di dekatinya tubuh itu. Dan betapa tercengangnya dia ketika
menemukan kenyataan bahwa memang, Kiang Hauw Lam
yang hebat itu bukan lain adalah Lie Hong Po yang dikenalnya
dengan baik. Untuk semakin meyakinkan dirinya, Cui Giok Li
menyentuh badan Kiang Hauw Lam yang terbaring
menyamping untuk lebih mengenali wajahnya. Dan pada
akhirnya dia terkesima menyaksikan wajah itu ......:
"Tidak salah lagi, dia ini saudara Lie Hong Po. Tetapi,
mengapa dia dipanggil Kiang Hauw Lam? Jangan-jangan Duta
Agung telah salah mengenali orang"? Desis Giok Li nyaris tidak
terdengar siapapun. Dan memang, nampaknya tak ada
seorangpun yang memperhatikan apa yang dikerjakan Giok Li,
dan desisannya tenggelam diantara diskusi para tokoh di
arena ruangan terbuka itu.
Sementara itu, sesuatu yang tidak disangka-sangka
siapapun tiba-tiba terjadi. Apa gerangan hal yang
mengejutkan dan tidak disangka itu? Sebagaimana diketahui,

Tarian Liar Naga Sakti I 641


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ketika tertotok oleh Ceng Liong dengan menggunakan Ceng


Thian Sin Ci, Hauw Lam sedang dipenuhi kekuatan sakti yang
berlipat ganda. Karena memang, begitulah ciri khas Cit Sat Sin
Ciang. Tetapi, totokan Ceng Liong, sebenarnya tidaklah
membuyarkan tenaga sakti berlimpah itu, tetapi menahannya
untuk tidak dilontarkan keluar.
Tidak disangka oleh Ceng Liong dan juga oleh Giok Li,
tetapi menjadi keuntungan Kiang Hauw Lam, adalah apa yang
dilakukan Giok Li. Dia merasa penasaran dan ingin
memastikan siapa Hauw Lam atau tepatnya Lie Hong Po itu.
Maka, diapun menyentuh lengan orang yang dikiranya Hong
Po. Tiba-tiba, lengan yang penuh hawa itu tergetar, dan
sebagai seorang yang terlatih, secara otomatis tenaga
dalamnya terlatih untuk melawan getaran itu. Dan entah
bagaimana, kuncian totokan di lengan Kiang Hauw Lam
terlepaskan secara sangat tidak disengaja. Di luar dugaan
Ceng Liong, di luar kehendak Giok Li dan tanpa pernah
dipikirkan sebagai jalan keluar oleh Hauw Lam.
Ada beberapa saat waktu yang dibutuhkan Kiang Hauw
Lam untuk memulihkan tenaganya. Membaurkan kebali
tenaga hebat yang tertahan tadi, dan kemudian ketika Giok Li
masih terkesima menemukan kenyataan bahwa Hauw Lam
dan Hong Po adalah orang yang sama, ketika dia masih
mendesis:
"Acccccch, benar dia. Memang benar dia ..........
bagaimana ini'?
Sedang Giok Li berdesis-desis kebingungan, tiba-tiba dia
merasa tubuhnya kesemutan. "Celaka" pikirnya. Tapi sudah

Tarian Liar Naga Sakti I 642


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terlambat, sesaat sebelum tenaga penolaknya bekerja,


tubuhnya tiba-tiba menjadi lemas. Dan dia tidak tahu lagi apa
yang terjadi selanjutnya. Bahkan dia tidak tahu apa yang
terjadi hingga dia siuman. Satu hal yang pasti, sesaat sesudah
Giok Li kehilangan kesadaran, tubuh yang tadinya tertotok
roboh telah mencelat bangkit sambil memondong tubuh Giok
Li dan kemudian dengan cepat berkelabat menuju pintu
keluar Lembah Pualam Hijau.
Diskusi yang menarik dan menegangkan, telah membuat
banyak orang lupa diri dan kehilangan kewaspadaan. Adalah
Giok Tin yang pertama kali sadar apa yang terjadi. Dia heran,
kenapa adiknya tiba-tiba tidak berada di sisinya. Dan diapun
mulai mencari-cari. Tapi sungguh alangkah kagetnya ketika dia
melihat tubuh Lie Hong Po (demikian dia mengenalnya) tiba-
tiba meletik bangun dan pada saat bersamaan tubuh adiknya
Giok Li menjadi lemas. Hong Po kemudian memondong tubuh
adiknya dan berkelabat cepat menuju pintu keluar Lembah
Pualam Hijau ....
"Astaga ........ dia membawa dan menyandera adikku ......"
teriak Giok Tin refleks dan cemas melihat Lie Hong Po yang
tadi tertotok, tiba-tiba bangun dan membawa serta tubuh
adiknya Cui Giok Li.
Teriakan Giok Tin megagetkan semua orang. Semua orang
tiba-tiba sadar, tetapi keadaannya sudah terlambat. Ketika
mereka sadar, tubuh Hong Po atau Kiang Hauw Lam yang
ternyata tidak cedera sedikitpun telah mencelat cukup jauh
mendekati pintu keluar Lembah Pualam Hijau. Sadar keadaan
yang berbahaya, tiba-tiba 4 tubuh telah mencelat dengan
sangat cepatnya, terutama 3 tubuh yang berada di barisan

Tarian Liar Naga Sakti I 643


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terdepan. Mereka adalah Duta Agung Kiang Ceng Liong,


Siangkian Giok Lian dan Liang Mei Lan. Sementara di barisan
paling belakang adalah Cuik Giok Tin.
Adalah Mei Lan yang bergerak paling cepat dan pesat,
sedikit meninggalkan Ceng Liong dan Giok Lian. Dan melihat
sudah ada 4 orang yang beralari mengejar, tidak ada seorang
lagipun tokoh yang turut mengejar. Semua cukup paham,
ketiga atau empat orang yang mengejar tadi, memiliki
kapasitas yang sangat memadai untuk mengejar Kiang Hauw
Lam.
Dan memang, mereka tidak salah duga. Urusan mengejar,
setelah Liong-i-Sinni sudah pasti muridnya Liang Mei Lan yang
paling kompeten. Tidak berapa lama, Mei Lan telah berhasil
melampaui dan merintangi jalan lari Kiang Hauw Lam tidak
jauh dari pintu keluar Lembah Pualam Hijau. Dan dalam
hitungan 3,4 detik kemudian, Kiang Hauw Lam telah dikepung
oleh 4 orang muda tersebut. Tetapi, Hauw Lam nampaknya
telah memperhitungkan hal tersebut, karena itu dia nampak
tenang-tenang saja. Bahkan dia memandangi 4 orang yang
mengitarinya itu.
"Lie Hong Po atau siapapun adanya engkau, sungguh tak
tahu malu engkau menyandera adikku ...." terdengar Giok Tin
membentak dengan nada suara penuh kemarahan sekaligus
kekhawatiran.
"Nona Giok Tin, engkau tenang saja. Aku tidak akan
sampai hati melukai Giok Li, kecuali jika 3 pendekar ini
berkeras merintangi langkahku ..."

Tarian Liar Naga Sakti I 644


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Kau ..... kau ..... sungguh tidak tahu berterima kasih ...."
teriak Giok Tin murka. Kecewa atas kepercayaan mereka
terhadap Lie Hong Po, dan juga atas nasib adiknya yang dia
tahu benar telah mulai menyukai Lie Hong Po itu. Dan Lie
Hong Po seterusnya tidak menggubris Giok Tin lagi. Tetapi
sebaliknya dengan tajam memandang Duta Agung Kiang Ceng
Liong dan kedua nona lainnya.
Ada beberapa saat mereka terdiam, sampai akhirnya
Kiang Ceng Liong memutus ketenangan tersebut dengan
menarik nafas panjang dan kemudian berkata:
"Hauw Lam, engkau boleh pergi, tetapi tinggalkan Nona
Giok Li di tempat ini ...."
"Hmmmmm, Duta Agung, aku sedang berada di kandang
macan. Maka aku tidak akan melepaskan Nona Giok Li sampai
aku benar-benar merasa cukup aman untuk berlalu" tegas Lie
Hong Po yang berkeras menahan Giok Li sebagai jaminan
keamanannya.
"Engkau, engkau sungguh tak tahu berterima kasih ...."
teriak Giok Tin mendengar Hauw Lam berkeras membawa
Giok Li sebagai jaminan.
"Tenanglah Nona Giok Tin, biarkan aku mengurusnya ...."
Ceng Liong mencoba menyabarkan Giok Tin yang meradang
melihat adiknya dijadikan sandra. Dan setelah itu, Ceng Liong
kembali berkata kepada Hauw Lam:
"Jika demikian, apa keinginanmu Hauw Lam ..."?
"Aku harus membawa Nona Giok Li sampai aku merasa
aman untuk melepaskannya"

Tarian Liar Naga Sakti I 645


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sampai dimana engkau akan membawanya baru merasa


aman ..."?
"Sampai aku merasa aman ....."
"Apa engkau tidak merasa kalau hal itu terasa berlebihan
Hauw Lam ..."?
"Melawan kalian bertiga aku memang pasti kalah, tetapi
aku merasa punya cukup waktu untuk melukai Nona ini ....."
Kiang Hauw Lam berkata sambil menggigit bibir. Betapapun
terlihat, kondisi seperti ini tidak begitu membuatnya senang.
Apalagi, sedikit banyak, dia mulai menyukai gadis kecil yang
kini berada dalam pondongannya.
Dan gertakannya memang kena sasaran. Baik Giok Tin
maupun Ceng Liong untuk sejenak kehilangan akal untuk
menghadapi masalah tersebut. Sementara itu, Mei Lan dan
Giok Lian nampak saling pandang dan slaing mengangguk.
Nampaknya mereka akan segera bergerak. Tetapi, belum lagi
mereka bergerak terdengar Hauw Lam berkata dengan suara
tegas:
"Sekali salah seorang diantara kalian bergerak, maka aku tak
menjamin gadis ini akan kalian dapatkan secara utuh"
Dan gertakannya kembali berhasil. Setidaknya berhasil
menahan Giok Lian dan Mei Lan untuk bergerak
menghajarnya secara bersamaan.
"Baiklah Hauw Lam, apa yang kau inginkan sekarang ..."?
"Sederhana, aku akan melepaskan Nona ini setelah aku
berada di tempat yang aman. Itu saja ..."
"Apa jaminannya Hauw Lam ..."? kejar Ceng Liong

Tarian Liar Naga Sakti I 646


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Nyawa dan kehormatanku menjadi jaminannya ......"


Tegas Kiang Hauw Lam dengan penuh keyakinan
"Aku akan memburumu hingga keujung dunia jika
mengapa-apakan adikku Hong Po ..." Cui Giok Tin menyela
dengan gelisah
"Nona, betapapun aku berhutang budi kepada Nona Giok
Li. Itulah sebabnya aku berani menjamin dengan nyawa dan
kehormatanku ...." tukas Hauw Lam
"Baiklah ...... aku percaya kepadamu Hauw Lam ..." Ceng
Liong akhirnya memutuskan
"Duta Agung, benarkah ...."? Hampir bersamaan Mei Lan,
Giok Lian dan Giok Tin berseru, nyaris tak percaya.
"Ya, benar ...." Ceng Liong membenarkan dengan suara
tegas. Sementara Kiang Hauw Lam yang menyandera Giok Li
tidak kelihatan girang dengan keputusan Ceng Liong,
wajahnya datar dan biasa saja. Seakan dia telah menduga
keputusan Ceng Liong tersebut sebelumnya.
"Baiklah, jika demikian aku berangkat. Jangan coba-coba
mengikuti jalanku....." Kiang Hauw Lam berkata dan mulai
memutar tubuhnya untuk berlalu.
"Hauw Lam, perlahan ...." Ceng Liong menahan perjalanan
Hauw Lam, yang segera berbalik kembali sambil bertanya ...
"Ada apa lagi Duta Agung ..."?
Nampak Ceng Liong termenung sejenak untuk kemudian
berkata dengan suara yang jelas sekali tidak punya keyakinan
penuh atas apa yang akan dikatakannya:

Tarian Liar Naga Sakti I 647


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Aku ingin memberitahumu, jika engkau bersedia, aku


akan mampu dan bersedia untuk memulihkanmu kembali
Hauw Lam ....."
Setelah berkata demikian Ceng Liong berdiam diri untuk
menanti reaksi Hauw Lam. Sementara Hauw Lam sendiri
sejenak terdiam, nampaknya kaget dengan tawaran Ceng
Liong. Tapi hanya sejenak. Karena beberapa saat kemudian
wajahnya kembali mengeras dan berkata:
"Maaf Duta Agung, aku tak mengerti maksudmu ........" dan
sambil berkata demikian, Kiang Hauw Lam berlalu diiringi
tarikan nafas panjang dari Kiang Ceng Liong

Episode 12: Kembalinya Lembah Pualam Hijau (2)


"Jalan hidup Nona Giok Li benar-benar sesuai dengan
tebakan dan garisan yang disampaikan kepadaku oleh
Sucouwmu sendiri Nona Giok Tin" terdengar Ceng Liong
berkata dengan pandangan yang mengarah ke arah
menghilangnya Kiang Hauw Lam, suaranya sendiri seperti
sebuah desisan, tetapi jelas terdengar Mei Lan dan Giok Tin.
"Maksud Duta Agung ...."? Giok Tin bertanya dengan
suara kaget dan antusias sambil memandang Kiang Ceng Liong
yang masih terpesona oleh kejadian barusan. Yakni, dia
menutuk rubuh Hauw Lam, Giok Li menyelamatkan Hauw Lam
dan membawanya sebagai sandera, tetapi yang justru
berakibat lain di masa mendatang. Dan semua itu telah
disampaikan oleh Koai Todjin kepadanya secara ajaib.

Tarian Liar Naga Sakti I 648


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Nona Giok Tin ......" sambil membalikkan badan dan


menghadapi Cui Giok Tin, Kiang Ceng Liong kemudian
berusaha menjelaskan
"Tahukah engkau jika aliran iweekang adikmu telah
meningkat pesat tetapi tidak lagi di jalur latihannya yang
murni perguruanmu"?
"Rasanya ......... rasanya tidak mungkin Duta Agung ...."
menjawab Giok Tin dengan ragu, tetapi seingatnya memang,
tenaga Giok Li entah mengapa meningkat secara pesat sampai
bahkan melampauinya.
"Cobalah engkau ingat secara lebih teliti Nona Giok Tin
...." Ceng Liong mendesak Giok Tin untuk mengingat-ingat.
"Tapi ..... tapi memang, aku bersama toako Beng Kui
sudah curiga. Beberapa kali, terasa jika kekuatan iweekang
adikku meningkat secara pesat. Tapi, dia sendiri nampaknya
tidak menyadari hal tersebut ...... Duta Agung, tahukah
engkau apa yang sebenarnya terjadi ..."? Giok Tin tiba-tiba
kaget dan sadar, sesuatu sudah dan sedang terjadi terhadap
adiknya. Dan keadaan ini membuatnya menjadi lebih khawatir
lagi.
"Menurut dugaanku, dan juga sesuai goresan sucouwmu,
Nona Giok Li memang tidak menyadarinya. Kakek Koai Todjin
yang terhormat memang mengirimkan kalian kepadaku, selain
membawa pesan untuk menyempurnakan Giok Ceng
Sinkangku, tetapi salah satunya untuk keperluan Nona Giok Li.
Tetapi, dia orang tua juga mencatat bahwa takdir Giok Li
nampaknya bukan dengan aliran murni perguruannya ........"

Tarian Liar Naga Sakti I 649


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sampai disini Kiang Ceng Liong berhenti sejenak. Tetapi, Cui


Giok Tin yang sedang khawatir berat, mencecarnya ....
"Bagaimana selanjutnya Duta Agung ...."?
Ceng Liong yang paham akan kasih sayang kakak beradik
sangat paham dengan kekhawatiran Giok Tin. Karena itu,
untuk tidak berlama-lama, dia akhirnya berkata:
"Nona Giok Tin, sabarlah. Secara detail, sucouwmu tidak
menjelaskan. Hanya, dia berpesan, jika memang Giok Li
berpisah dariku dari Lembah Pualam Hijau, maka dia pergi
memenuhi takdirnya. Dia akan muncul dengan kekuatan yang
juga luar biasa, tidak kalah dari Nona dan kakak seperguan
nona, tetapi sudah dari jalur perguruan berbeda. Maka,
sucouwmu menitipkan Lembah Salju Bernyanyi, terutama
kepadamu dan kepada toakomu ......."
"Tapi, tapi, bagaimana nasib adikku selanjutnya Duta
Agung ..."? Giok Tin masih belum bisa menenangkan dirinya,
meski kini dengan akrab Mei Lan telah menggenggam
tangannya untuk menguatkannya.
"Nona, apakah engkau tidak percaya dengan perhitungan
sucouwmu ..."?
"Jelas, jelas aku percaya Duta Agung ...."
"Jika demikian, yakinlah. Adikmu memang dibawa pergi
orang, tetapi lebih banyak manfaatnya daripada celakanya
...... aku menjamin dan memastikan hal ini ..." tegas Kiang
Ceng Liong untuk memberi jaminan dan ketenangan kepada
Giok Tin.

Tarian Liar Naga Sakti I 650


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Baik, baik Duta Agung, aku percaya kepadamu dan


kepada sucouwku ...." akhirnya Giok Tin berkata, namun
dengan suara terisak, sambil dirangkul dan ditenangkan oleh
Liang Mei Lan. Dia percaya memang, tapi tetap dia khawatir
dengan nasib adiknya.
"Baiklah, suatu saat engkau akan membuktikan kalimatku
tadi Nona Giok Tin. Sekarang, mari kita kembali ke Lembah
Pualam Hijau ......"
Tetapi, baru selangkah Ceng Liong bergerak, tiba-tiba
kewaspadaannya yang sudah sangat tinggi, membisikinya
sesuatu. Diapun berhenti bergerak dengan tiba-tiba. Hal ini
tentunya mengejutkan Mei Lan dan Giok Tin.
"Ada apa koko ...."? Mei Lan yang melihat keadaan Ceng
Liong segera menegur, tetapi melihat keadaan Ceng Liong
yang sedang memusatkan pikiran dan perhatian, diapun
akhirnya diam dan sadar apa yang sedang terjadi. Dia
memberi isyarat kepada Giok Tin dan kemudian waspada
sambil menyiapkan dirinya.
Ada beberapa saat Ceng Liong dalam keadaan seperti itu,
dan Mei Lan tahu kalau Ceng Liong sedang bercakap dengan
seseorang dari jarak yang tidak dekat. Karena itu dia tidak
mengganggu, tetapi membiarkannya dengan bersiaga
disekitar tubuh kekasihnya itu. Dan benar saja, tidak berapa
lama nampak Ceng Liong telah melepas konsentrasinya untuk
kemudian berkata:
"Mari kita masuk ke Lembah ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 651


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan merekapun berlalu dari tempat itu, untuk kemudian


masuk kembali ke Lembah Pualam Hijau. Melihat keadaan dan
keseriusan Ceng Liong, Mei Lan tidak banyak bertanya. Selain
karena masih ada Giok Tin disitu, diapun yakin jika keadaan
telah memungkinkan, kekasihnya itu pasti akan menceritakan
apa yang terjadi barusan. Benar saja, tidak berapa lama dia
menerima "suara" dari Kiang Ceng Liong yang berbicara
dengan ilmu menyampaikan suara dari jarak jauh:
"Lan Moi, seseorang yang kesaktiannya tidak dibawahku
baru saja menghubungiku, tetapi nampaknya dia tidak
bermaksud jahat. Malam ini, dia ingin bercakap denganku dan
dengan kakakmu Tek Hoat. Sepeninggalku nanti, kuharap
engkau bersiaga di ruangan pertemuan, mana tahu ada lagi
tokoh lain yang mau main gila ...."
"Tetapi, siapa gerangan tokoh itu koko ..."? Mei Lan kaget
dengan penjelasan Ceng Liong tentang tokoh lain yang tidak
dibawah kemampuan kekasihnya itu.
"Dia belum menjelaskan siapa dia, tetapi dia menegaskan
datang dengan maksud baik"
"Tetapi, kita harus berhati-hati koko ...."
"Benar, tetapi di sekitar Lembah ini, tidak akan ada orang
lain yang berani bermain gila pada saat seperti ini Lan Moi.
Aku akan memberimu isyarat jika malam nanti bersama Tek
Hoat kami butuh bantuan ....."
"Baiklah jika demikian koko .....", dan percakapan
merekapun berhenti karena mereka sudah mulai memasuki
area Lembah Pualam Hijau.

Tarian Liar Naga Sakti I 652


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan karena hari sudah gelap, malam telah menjelang,


para hadirin yang tadinya berpesta dan mengikuti
pertarungan di ruang terbuka, kini telah menghadapi
santapan malam yang disiapkan penghuni Lembah. Mereka
belum memulai acara santapan malam karena masih
menunggu Duta Agung, Liang Mei Lan dan Cui Giok Tin yang
keluar Lembah mengejar Kiang Hauw Lam.
Dan malam itu, Duta Agung menemani Nenggala dan Li
Hwa beserta seluruh tamu dalam acara makan malam. Dan
tanpa diminta, dalam kesempatan yang lebih santai dan
meriah dimalam itu, lebih meriah dari siang harinya yang
dikacaukan banyak pendatang gelap, Kiang Ceng Liong
kembali menyampaikan selamat kepada sepasang mempelai.
Sambil juga tentu saja berterima kasih kepada semua tamu
dan undangan. Dan dibagian paling akhir, Duta Agung Kiang
Ceng Liong menegaskan .........., bahwa terhadap penyusupan,
pencurian dan penyerangan yang dilakukan terhadap Lembah
Pualam Hijau, telah membuat dia memutuskan Lembah
Pualam Hijau akan kembali ke Dunia Persilatan.
Penegasan itu tidak mengurangi kemeriahan pesta,
karena memang semua yang hadir adalah insan dunia
persilatan. Pesta tetap berlangsung, tetapi Kiang Ceng Liong
memiliki tugas-tugas lain pada malam itu. Selain membantu
kakeknya untuk mengobati Kiang Sian Cu dan Kiang Su Kiat,
dia juga harus membereskan banyak urusan. Karena itu,
malam itu dia tidak menghabiskan pesta hingga jauh malam,
tetapi membatasi diri dan kekuatannya untuk tugas-tugas lain.
Yang jelas, sejak hari itu, malam itu, Lembah Pualam Hijau

Tarian Liar Naga Sakti I 653


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bersiap kembali memasuki kisruh di Dunia Persilatan


Tionggoan.
===================
Sementara orang-orang lain berpesta, Kiang Ceng Liong
memilih waktu yang tepat untuk keluar dari ruangan yang
sedang meriah itu bersama dengan Liang Tek Hoat. Hanya Mei
Lan dan Giok Lian yang paham, bahwa kekasih-kekasih
mereka itu diundang bertemu dengan orang misterius di luar
Lembah Pualam Hijau. Dan secara otomatis, kedua gadis
cantik yang luar biasa lihay itu, telah menyiapkan diri untuk
menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kiang Ceng Liong tidak berbicara sepatah katapun kepada Tek
Hoat, tetapi berlari dengan kecepatan tinggi ke pinggang
sebelah lebih ke bawah dan nampaknya menuju ke tepian
sungai. Sebagaimana diketahui, Gunung Kembar yang menjadi
bagian dari pegunungan Taliang-san, membelah kedua
gunung yang nampak kembar dari kejauhan. Sungai Li atau
Sungai Kemala memiliki aliran yang sangat deras di musim
hujan, dan deretan tebing-tebing tinggi yang menghiasi
perjalanan sungai ini mengarah ke Propinsi Kuangsi.
Dengan memilih jalanan menanjak ke bawah dan
kemudian memotong ke arah sungai, benar saja, tak lama
kemudian Ceng Liong tiba di sebuah tebing yang agak
terpencil dan bisa dipastikan sangat jarang dikenal atau
diketahui orang keberadaannya. Terlebih, karena menjorok ke
bawah sampai ke permukaan aliran sungai, ada lebih kurang
200 atau 300 meter dalamnya. Dan di tebing curam itulah
Kiang Ceng Liong dan Tek Hoat mengarah. Dan bahkan kini,

Tarian Liar Naga Sakti I 654


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mereka berdua telah berdiri sambil menunggu orang yang


mengundang mereka untuk datang menemui.
Tidak lama bagi keduanya untuk menyadari bahwa orang
yang meminta mereka bertemu sudah berada disekitar
tempat mereka berdiri. Dan karena diminta datang, keduanya
berdiam diri guna menunggu pihak pengundang untuk
berinisiatif terlebih dahulu. Mereka tidak perlu menunggu
lama:
"Terima kasih atas kedatangan Duta Agung dan Pendekar
Liang Tek Hoat. Kami sadar tidaklah mudah untuk meminta
kesediaan jiwi pendekar untuk bertemu dengan kami. Apalagi,
bertemu dengan kami orang-orang yang sama sekali tidak
dikenal di dunia persilatan Tionggoan, karena itu maafkan
gangguan kami dan terima kasih untuk penghargaan jiwi
berdua ........" terdengar sebuah suara yang sangat lembut,
tanda pemilik suara itu pastilah seorang perempuan.
Dan entah bagaimana caranya, dari balik rimbunan
pepohanan di samping kiri kedua anak muda itu telah berjalan
keluar dua orang. Orang pertama adalah seorang pria
setengah tua, paling tidak berumur 50 tahunan ditemani
seorang wanita yang wajahnya hampir sama dengan pria
setengah tua tadi. Dandanan mereka sangat sederhana, tetapi
bersih dan tertata rapih. Dilihat dari wajah mereka yang nyaris
sama, bisa dipastikan kedua orang itu kakak beradik. Tidak
ada yang luar biasa dari penampilan mereka, kecuali
kepercayaan diri mereka yang nampak sangat menonjol,
meskipun mereka tetap bersikap hormat dan merendah.

Tarian Liar Naga Sakti I 655


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sekali pandang Kiang Ceng Liong paham, kedua orang itu


bukan orang jahat. Selain itu, langkah kaki mereka yang
sangat wajar dan ringan adalah pertanda mereka adalah
orang-orang berisi dan jika menjadi lawan, mestinya bukanlah
lawan yang mudah untuk dihadapi. Dari dandanan,
nampaknya mereka berasal dari tempat yang jauh, karena
mereka berdandan dengan cara yang rada-rada berbeda
dengan orang dan pengelana Tionggoan pada umumnya.
Sungguh diluar dugaannya mereka berdua diundang oleh
manusia sejenis ini, yang tidak dia bayangkan sebelumnya.
"Apa maunya"? pikir Ceng Liong dalam hati.
"Selamat berjumpa jiwi locianpwee. Rasanya kurang
hormat menjumpai jiwi locianpwee di tempat ini. Karena itu,
selaku orang muda, kami bersedia untuk menghunjuk hormat
kepada jiwi locianpwe di tempat ini. Tapi, jika jiwi locianpwe
bersedia, perkenankan kami jiwi locianpwe untuk
mengunjungi Lembah Pualam Hijau dan bercakap disana ..."
Ceng Liong mengulangi undangannya kepada kedua
pendatang yang sekilas dilihatnya bukanlah orang jahat itu.
"Terima kasih, terima kasih atas keramahanmu itu Duta
Agung. Kami berdua tidak bermaksud untuk
mempertontonkan diri. Sudah hampir 3 bulan terakhir kami
berdua berkelana dan pada akhirnya kami menemukan
informasi bahwa ada 3 orang yang menguasai ilmu mujijat Pek
Lek Sin Jiu. Dua orang adalah Duta Agung dan saudara Liang
Tek Hoat, sementara seorang lagi sudah meninggal dunia.
Yakni guru dan yang mewariskan ilmu tersebut kepada Duta
Agung dan saudara Liang Tek Hoat. Apakah kami benar ...?"
kembali terdengar suara empuk dari perempuan pendatang

Tarian Liar Naga Sakti I 656


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang kini berdiri berhadapan dengan Ceng Liong dan Tek


Hoat.
Ceng Liong dan Tek Hoat saling pandang, dan keduanya
mengangguk membenarkan apa yang disampaikan dan
ditanyakan oleh si perempuan pendatang tadi. Dan melihat
Ceng Liong dan Tek Hoat mengangguk, kembali si perempuan
menyambung:
"Baiklah, karena Duta Agung dan saudara Tek Hoat telah
bersedia berjumpa kami dan bahkan bersedia menjawab
pertanyaan kami, maka untuk saling hormat, perkenankan
kami memperkenalkan diri. Saya yang rendah bernama Kwan
Siok Bi, sementara yang datang bersama saya adalah toako
Kwan Siok Bu. Kami berdua datang dari tempat yang sangat
jauh di Laut Selatan, bahkan lebih jauh dari Lam Hay Bun
sekalipun. Tepatnya kami berasal dari Pulau Awan Putih ......"
"Pulau Awan Putih ..... Pulau Awan Putih ...." Ceng Liong
mendesis dan saling pandang dengan Liang Tek Hoat. Tetapi,
dari pandang matanya, Tek Hoat nampaknya tidak punya
memori atau pengetahuan sedikitpun tentang Pulau Awan
Putih. Sementara Ceng Liong nampak bingung, antara ingat
dan tidak ingat.
"Acccccch, Pulau Awan Putih memang tidak berkelana di
Rimba Persilatan Tionggoan Duta Agung. Pulau kami adalah
Pulau misterius yang tidak pernah dicapai dan dikunjungi
orang, dan sudah hampir 100 tahun terakhir tidak ada gejolak
apapun disana. Wajar jika Duta Agung dan saudara Tek Hoat
tidak pernah mendengar nama Pulau kami tersebut ...."
terdengar Kwan Siok Bi kembali berkata.

Tarian Liar Naga Sakti I 657


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Tetapi, jika sampai paman dan bibi Kwan sampai


berkunjung dan meminta bertemu dengan kami, pastilah ada
sesuatu yang penting. Apakah benar tebakanku tersebut Bibi
Kwan Siok Bi ...."? terdengar Liang Tek Hoat bertanya. Sejak
tadi dia berdiam diri, karena Ceng Liong juga tidak
mengatakan sedikit apapun tentang undangan kedua orang ini
dan maksud bertemu mereka.
"Tepat sekali, engkau menebak dengan tepat Liang Tek
Hoat. Tapi, bolehkah biar kita lebih leluasa bercakap, dan agar
mengurangi kemungkinan diintip orang lain, kita berpindah ke
ujung tebing di depan sana untuk bercakap"? kembali Kwan
Siok Bi yang berbicara, dan memang nampaknya dia yang
menjadi juru bicara dari kedua orang yang mengundang Ceng
Liong dan Tek Hoat itu.
Atas undangan tersebut, Ceng Liong dan Tek Hoat
mengiyakan saja. Dan tidak berapa lama, keempat orang itu
kini duduk saling berhadapan di tebing curam yang berjarak
lumayan jauh dari barisan pepohonan. Dan di tempat itulah
percakapan mereka kembali dilanjutkan.
"Untuk memperjelas maksud kami menemui Duta Agung
dan saudara Tek Hoat, maka perkenankan kami menceritakan
hal ihwal Pulau Awan Putih, Lam Hay Bun dan Pulau Naga Api
secara ringkas. Ketiga pulau itu adalah tiga tempat misterius
yang jarang berkelana di Daratan, meski leluhur mereka
berasal dari daratan ......" sampai disini, jelas Ceng Liong dan
Tek Hoat menjadi tertarik. Apalagi karena terkait dengan asal-
usul Lam Hay Bun yang selama ini meski telah berkawan
tetapi tetap misterius bagi mereka. Dan mereka menghunjuk
wajah serius mengikuti penuturan Siok Bi lebih jauh:

Tarian Liar Naga Sakti I 658


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Dahulu kala, lebih 300 tahun silam ada 3 orang jago


rimba persilatan yang berubah menjadi Bajak Laut karena
dikejar-kejar tentara kerajaan. Tidak lama merekapun menjadi
3 pimpinan utama Bajak Laut karena kesaktian mereka dan
mengumpulkan banyak sekali harta kekayaan. Suatu ketika,
mereka mendarat di sebuah pulau yang pada malam
sebelumnya terlihat kilat menyambar-nyambar dan
dentuman-dentuman menggelegar padahal cuaca cerah.
Paginya, cahaya kilat dan dentuman menggelegar itupun reda,
dan baru mereka berani mendarat dan turun melihat-lihat
keadaan pulau yang sebenarnya tidak terlampau besar itu.
Panjang pulau itu sendiri tidak lebih dari 1 km, dan lebih
banyak dataran daripada gunung-gunungan, dan pohonanpun
sangat jarang. Ada apa gerangan disana? Ketika turun kedarat,
anak buah ketiga tokoh bajak ini menemukan adanya 3
jenasah tokoh persilatan yang ketiga-tiganya berusia sudah
sangat lanjut tetapi telah binasa. Tetapi, takdir seperti telah
diatur sesudah kehidupan ke tiga orang jago itu. Mereka
adalah jago-jago tanpa lawan di daratan dan selalu bertarung
memperebutkan jago nomor satu di sebuah pulau terpencil,
sampai akhirnya ketiganya tewas bersamaan ....."
Sampai disini nampak Kwan Siok Bi menghentikan kisah
atau ceritanya untuk sejenak sambil memperhatikan Ceng
Liong dan Tek Hoat yang nampak menyimak secara serius
kisah atau ceritanya tentang 3 pulau misterius di Laut Selatan
itu. Nampak Kwan Siok Bi menarik nafas sesaat, untuk
kemudian memutuskan melanjutkan kisah yang nampak
semakin menarik kedua tamunya:

Tarian Liar Naga Sakti I 659


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Pada dasarnya, ke 3 pimpinan bajak itu memang


pendekar persilatan yang terdesak menjadi pimpinan Bajak.
Mendengar info tentang 3 pendekar yang mati saling bunuh
itu, merekapun turun untuk melihat lebih jauh. Dan benar
saja, dari catatan yang tertinggal sebelum ketiga orang itu
tewas dalam pertempuran segi tiga, merekapun beroleh
warisan dari 3 jago tanpa tanding di daratan waktu itu.
Mereka bertiga, secara kebetulan memakamkan masing-
masing 1 jago dan mewarisi ilmu dari jago silat yang
dimakamkannya. Untuk diketahui, ketiga ilmu yang diwariskan
melalui kitab ilmu silat kepada 3 bajak itu adalah: CIT SAT SIN
CIANG, PEK LEK SIN JIU dan PAN YO SANKONG (Tenaga Luar
Mujijat Menghindar dan Menggempur Pukulan) lengkap
dengan TOA PAN YO HIAN KONG (Tenaga Dalam Mujijat)"
"Apa ....... jadi? Cit Sat Sin Ciang dan Pek Lek Sin Jiu
berasal dari sana ...."? Tek Hoat menjadi tegang dan menjerti
mendengar asal-usul ilmu andalannya Pek Lek Sin Jiu dan
bahkan juga Cit Sat Sin Ciang. Sebenarnya Ceng Liong sama
terkejutnya, tetapi dia membiarkan Tek Hoat yang
mengekspresikan keterkejutan mereka berdua.
"Biarlah aku menjelaskan lebih jauh, karena masih banyak
kisah lain yang akan berujung pada persoalan di Tionggoan
dewasa ini ......" Kwan Siok Bi menukas dan Ceng Liong serta
Tek Hoatpun mengangguk mengiyakan.
"Secara kebetulan, Pendekar Lamkiong memilih Cit Sat Sin
Ciang; Kemudian leluhur Kwan kami memilih Pan Yo Sankong
dengan Toa Pan Yo Hian Kong sementara leluhur Lauw
memilih Pek Lek Sin Jiu. Masing-masing mereka mewarisi ilmu
dari 3 jago luar biasa itu, lengkap dengan kisah pertarungan di

Tarian Liar Naga Sakti I 660


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pulau dan bahkan belakangan juga termasuk ulasan tentang


ilmu andalan lawan. Secara otomatis, sejak saat itu ketiga
Pimpinan Bajak ini menjadi lebih tekun melatih silat daripada
menjadi bajak laut. Dan bahkan merekapun melanjutkan
tradisi mengadu ilmu yang diwarisi dari kitab 3 orang tua yang
binasa karena bertarung itu. Dan setelah 4 tahun, sudah
empat kali mereka bertarung dengan posisi yang selalu
seimbang. Tetapi, efek dari persaingan itu membuat rasa
persahabatan mereka menipis dan setelah pertarungan ke-
lima merekapun berpisah. Leluhur keluarga Lamkiong memilih
menetap dan membentuk Perguruan Lam Hay Bun di gugusan
pulau, sementara leluhur keluarga Kwan memilih Pulau Awan
Putih, sebuah Pulau misterius yang sulit didatangi, dan leluhur
keluarga Lauw menetap di Pulau Naga Api. Dan sejak itu,
setiap setahun sekali mereka melanjutkan tradisi
pertandingian mencari siapa yang terkuat diantara Cit Sat Sin
Ciang, Pek Lek Sin Jiu dan Pan Yo Sankong. Dan hasilnya, 5
tahun berturut-turut tak seorangpun diantara mereka yang
mampu menangkan yang lainnya, alias selama 10 kali
bertanding mereka selalu dalam keadaan seri. Tidak ada yang
mampu memenangkan siapapun, alias mereka selalu
setanding ... "
Kembali Kwan Siok Bi berhenti sejenak, tetapi kali ini tidak
ada pertanyaan dan selaan dari Ceng Liong dan Tek Hoat yang
menunggu kelanjutan kisah itu:
"Pertarungan segitiga itu terus berlangsung seiring
dengan semakin renggangnya hubungan antar pulau. Pada
generasi kedua dari pertarungan tersebut, Lam Hay Bun telah
menjadi semakin besar. Tetapi, Pulau Awan Putih dan Pulau

Tarian Liar Naga Sakti I 661


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Naga Api telah berkembang pesat, meski hanya perguruan


keluarga, tetapi posisi untuk masuk ke pulau itu luar biasa
sulitnya. Apalagi, karena ternyata banyak rahasia mematikan
yang disimpan oleh pulau itu sebagai berkah alam. Karena itu,
pertarungan akhirnya tidak melibatkan banyak orang, tetapi
tetap beberapa orang saja. Dan baru di generasi ketiga, ketika
ketiga pulau itu memajukan jago-jago puncaknya mulailah
terkuak hasil hasil capaian dan hasil ulasan dari 3 jago yang
mewariskan ilmu mujijat tersebut. Pada generasi ketiga, ke
tiga jago dari 3 pulau adalah jago-jago berbakat yang berhasil
menguasai hingga ke puncaknya ilmu warisan 3 jago tua yang
binasa dahulu kala. Ketika terakhir kali adu kepandaian,
mereka sadar kalau situasinya pelik: Cit Sat Sin Ciang pada
puncaknya bisa mengendalikan Pek Lek Sin Jiu, tetapi Cit Sat
Sin Ciang dapat dikendalikan oleh gabungan Pan Yo Sankong
dan Toa Pan Yo Hian Kong (Tenaga Mujijat), hanya saja
Tenaga Mujijat dapat diatasi oleh Pek Lek Sin Jiu. Itulah akhir
dari tanding 3 pulau yang sangat terkenal legendanya di Laut
Selatan itu"
"Hmmmmmm ........ begitu kiranya ceritanya ...." Tek Hoat
mendesis antara percaya dan tidak percaya, tetapi tetap dia
kagum dengan kisah hebat tersebut. Karena penasaran diapun
bertanya setelah melirik Ceng Liong:
"Terus, bagaimana selanjutnya ....."?
"Sebetulnya, ulasan kelebihan dan kekurangan Pan Yo
dan Pek Lek Sin Jiu telah diulas oleh jago Cit Sat Sin Ciang
dalam kitabnya, demikian juga sebaliknya. Ketika akhirnya,
generasi ketiga mereka mendiskusikan hal tersebut, mereka
baru sadar bahwa ujung pertarungan mereka adalah MAUT.

Tarian Liar Naga Sakti I 662


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pada akhirnya mereka menetapkan "gencatan-senjata" alias


tidak saling mengganggu dan tidak saling menyerang. Pada
pertemuan itu, keluarga Pulau Naga Api dan Pulau Awan Putih
memutuskan untuk melarang anak buah dan keluarganya
mengunjungi Pulau lainnya agar tidak terlibat konflik. Hanya
Lam Hay Bun, karena merupakan sebuah perguruan, tetap
berkelana di dunia persilatan meskipun dengan cara yang
sangat tertutup dan misterius. Perjanjian mereka bertiga
mencakup, dilarang menggunakan Ilmu Andalan ketiga Pulau
ketika berkelana, sebab bakalan menarik banyak orang untuk
mencari ketiga Pulau itu. Amanat ini juga berasal dari 3 jago
tua yang bertarung hingga binasa, karena konon ketiga ilmu
itu begitu mujijat pada jamannya dan diinginkan banyak
pendekar. Dengan perjanjian itu, maka Pulau Naga Api dan
Pulau Awan Putih, memang tidak pernah berkelana, kecuali
Lam Hay Bun, tetapi diikat untuk tidak menggunakan Cit Sat
Sin Ciang ......"
Dan sampai disini, mulailah Ceng Liong dan Tek Hoat
paham meski belum seutuhnya apa sebenarnya niat dan
maksud kedua kakak beradik she Kwan ini menemui mereka
berdua. Tetapi, belum keluar sepatah katapun dari Ceng Liong
dan Tek Hoat.
"Menurut perjanjian, jika salah satu ilmu tersebut keluar
ke daratan, maka pemilik pulau asal ilmu itu yang harus
bertanggungjawab. Tetapi, beberapa waktu lalu, kami
mendapatkan kabar dari nelayan pulau kami bahwa muncul
berita adanya pukulan Pek Lek Sin Jiu di daratan. Dan ketika
kami memutuskan menyelidiki ke Tionggoan, lebih kaget lagi
ketika kami menemukan kenyataan bahwa ternyata jejak Cit

Tarian Liar Naga Sakti I 663


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sat Sin Ciang juga begitu kentara. Apakah artinya kedua pulau
itu telah mengkhianati perjanjiannya? Inilah yang
mengagetkan kami, dan itu jugalah sebabnya kami
menyelidiki ke Lam Hay Bun. Tetapi, anehnya, Lam Hay Bun
sendiri menyatakan ilmu itu telah lenyap dari Lam Hay Bun
sejak 100 tahun silam. Dan ketika memasuki Pulau Naga Api,
Pulau itu telah tidak berpenghuni, nampaknya alur lava pijar
di bawah pulau telah membakar pulau itu beserta
penghuninya. Tetapi, jelasnya bagaimana, kamipun belum
sepenuhnya mengerti ....." demikian akhirnya Kwan Siok Bi
menyelesaikan kisahnya tentang misteri 3 pulau di Laut
Selatan tersebut.
"Apakah jiwi locianpwe mencurigai jika kami adalah
bagian dari keluarga Pulau Naga Api tersebut ...."? bertanya
Tek Hoat akhirnya.
"Awalnya memang demikian, tetapi setelah bertemu
kalian berdua, kami percaya bahwa kalian berdua tidak ada
hubungan dengan para penghuni Pulau Naga Api itu" Kwan
Siok Bi menjawab.
"Jiwi locianpwe, suhu pernah berkisah kepadaku, bahwa
kitab pusaka Pek Lek Sin Sjiu dihadiahkan kepadanya oleh
seorang tua yang sedang sekarat di sebuah pulau kosong di
Laut Selatan. Orang tua itu sendiripun, tidak berkata sesuatu
apapun tentang kitab itu, kecuali bahwa suhu diminta hanya
mempelajari hingga tingkat ke-7 saja dan baru muridnya yang
bisa mempelajari hingga tingkat ke-8 ...." terang Tek Hoat.
"Anak muda, jangan salah sangka. Bukan maksud kami
untuk menghakimi para penghuni Pulau Naga Api. Sebaliknya,

Tarian Liar Naga Sakti I 664


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kami justru berprihatin atas mereka, karena nampaknya suatu


bencana besar telah menimpa mereka. Dan hanya seorang
tetua mereka yang selamat mewariskan Pek Lek Sin Jiu
kepada suhu saudara. Hanya, karena Cit Sat Sin Ciang sudah
tampil ke permukaan dan seperti tiada hubungan dengan Lam
Hay Bun, dan Pek Lek Sin Jiu juga sudah kembali ke Tionggoan,
maka Pulau Awan Putih nampaknya terbebas dari perjanjian-
perjanjian leluhurnya ratusan tahun lalu ...." Kwan Siok Bi
berhenti sejenak, tetapi Tek Hoat telah melanjutkan:
"Kalau begitu, kami mengucapkan selamat kepada Pulau
Awan Putih. Karena keluarga Pulau Awan Putih sudah dapat
berkelana secara bebas di Tionggoan ......"
"Terima kasih anak muda. Tetapi, kegelisahan kami
adalah: Nampaknya Cit Sat Sin Ciang digunakan di jalan yang
salah, sementara untuk saat ini belum tentu ada orang yang
sanggup menaklukkannya, termasuk Pek lek Sin Jiu yang
kalian latih saat ini ..." terang Kwan Siok Bi.
"Maksud locianpwe ...."? tanya Tek Hoat minta
penegasan.
"Anak muda, jangan keliru. Cit Sat Sin Ciang yang
digunakan seorang anak muda yang dilepaskan Duta Agung
tadi baru masuk ke tingkat ke-5, belum sanggup dia
memainkan hingga tingkat ke-7. Dan, Cit Sat Sin Ciang yang
muncul pada 100 tahun lalu dan mengacaukan dunia
persilatan, hanya sampai tingkat-7 dan tidak sanggup
memainkan tingkat pamungkasnya. Sementara Pek Lek Sin Jiu
yang kalian berdua kuasaipun baru tingkat 8 dan belum
kulihat sanggup memainkan tingkat pamungkasnya ....." Siok

Tarian Liar Naga Sakti I 665


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bi menjelaskan dan menghasilkan kekagetan yang luar biasa


bagi Tek Hoat dan Ceng Liong. "Benarkah demikian ...." begitu
kira-kira di benak keduanya.
Melihat kedua anak muda itu kurang percaya, Kwan Siok
Bu yang sejak tadi berdiam diri telah berkata:
"Anak muda, Tenaga Mujijat kami dalam tataran teratas
kalah seusap dari Pek Lek Sin Jiu. Jika engkau kurang percaya
dengan penjelasan Bi Moi, engkau boleh menyerangku
dengan Pek Lek Sin Jiu tingkat ke-8 dan aku akan
memunahkannya ..."
Tek Hoat saling pandang dengan Ceng Liong. Dan ketika
Ceng Liong melihat kesungguhan di mata Siok Bu dan Siok Bi,
diapun akhirnya mengiyakan ketika Tek Hoat berniat
mencobanya:
"Baiklah, aku akan mencoba untuk menyerang dengan
Pek Lek Sin Jiu tingkat ke-8 ...." ujarnya sambil menyiapkan
diri.
"Jangan tahan tenagamu anak muda, percayalah, aku
sanggup menahan" ujar Siok Bu
Dan Tek Hoat yang penasaran, benar telah mengerahkan
ilmunya pada tingkat ke-8 untuk kemudian melepaskannya.
Dan di udut sebelah, nampak Siok Bu bergerak-gerak aneh
dan dari kedua telapak tangannya seperti mengalir arus
kekuatan yang bergerak secara mujijat. Dan, inilah Pek Lek Sin
Jiu tingkat ke-8 ......
Blar ....... blar ........... kilatan-kilatan cahaya menghambur
kemana-mana, dan ketika Tek Hoat mengarahkan

Tarian Liar Naga Sakti I 666


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

serangannya kepada Siok bu, ledakan-ledakan sinar itu kini


luluh lantak mengarah lawan. Tetapi, Siok Bu bergerak pesat
dan setiap gerakannya pasti disertai pendar-pendar tenaga
mujijat yang melindungi dirinya. Karena itu, ketika ledakan-
ledakan dan letikan cahaya petir menyambarnya, cahaya dan
ledakan itu seperti terpeleset dari tubuhnya dan benar, ketika
Tek Hoat selesai, Siok Bu tidak terluka sedikitpun
"Anak muda, percayakah engkau sekarang ...."? tanya Siok
Bi ketika melihat rasa kurang percaya di mata Tek Hoat.
"Tidak, aku percaya tentu saja. Hanya saja, aku masih
memiliki ilmu lain yang bahkan melebihi Pek Lek Sin Jiu. Jika
kugunakan, belum tentu aku kalah olehmu locianpwee " tegas
Tek Hoat yang masih kurang terima dengan fakta kegagalan
Pek Lek Sin Jiu tadi.
"Aku percaya, aku percaya ...... " terdengar Siok Bi bicara.
Dan bahkan langsung dia lanjutkan sebelum Tek Hoat
menyahut kembali ....:
"Anak muda, bagaimana penilaianmu dengan kekuatan
tingkat ke-5 dibandingkan dengan tingkat ke-7 dan tingkat
pamungkas dari Cit Sat Sin Ciang ...."? tanya Siok Bi kepada
Kiang Ceng Liong. Dan Ceng Liong nampak berpikir keras
untuk kemudian secara hati-hati berkata:
"Jika Hauw Lam melontarkan tingkat kelima, digandakan
pada tingkat keenam dan ketujuh, aku masih merasa
berkemampuan untuk mengalahkannya ......" tegas Kiang
Ceng Liong penuh percaya diri.

Tarian Liar Naga Sakti I 667


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Bagaimana dengan tingkat pamungkasnya Duta Agung


...."?
"Jika sebelum hari ini, aku akan merasa kurang
berkemampuan. Tetapi, setelah hari ini aku merasa punya
cukup pegangan untuk menahannya. Mengalahkannya, aku
masih harus melihat keadaan dan posisinya kelak ......" desis
Kiang Ceng Liong dan membuat kagum baik Kwan Siok Bu
maupun Kwan Siok Bi. Mereka benar-benar kagum dengan
keteguhan dan kepercayaan diri Ceng Liong, dan mereka yakin
akan kalimatnya karena tidak melihat nada dan cahaya
kesombongan di mata Duta Agung Kiang Ceng Liong. Karena
itu, keduanya manggut-manggut belaka, nampak seperti
membenarkan. Dan Siok Bi kembali berkata:
"Duta Agung, kami percaya dengan perkataanmu. Kepada
anda anak muda ......" ucap Siok Bi sambil melirik Tek Hoat
....... "Bekalmu untuk menandingi musuhmu tadi adalah
dengan membekal kekuatan pamungkas setara kekuatan
pamungkas dari Pek Lek Sin Jiu. Tanpa kekuatan itu, engkau
akan membentur tembok tak terpecahkan. Aku percaya,
engkau akan sanggup mengalahkannya jika memadukan
kekuatan pamungkas Pek Lek Sin Jiu dengan bekalmu yang
lain. Oh ya, kami telah menyelidiki suhumu, Kiong Siang Han.
Nampaknya, yang mewarisinya Pek Lek Sin Jiu tahu jika
suhumu belajar Tenaga Sinkang Perjaka, dan ini tidak akan
optimal belajar Pek Lek Sin Jiu, makanya dia mengikat suhumu
untuk sampai tingkat 7 saja. Jika suhumu memaksa diri, dia
akan kehabisan tenaga dan tewas mengenaskan. Engkau bisa
menemukan rahasia Pek Lek Sin Jiu di catatan kitab pusaka
itu, seperti itu yang dilakukan diantara kami. Entah dengan Cit

Tarian Liar Naga Sakti I 668


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sat Sin Ciang, nampaknya kekuatan pamungkasnya telah


terlepas dari kitab pusakanya, tetapi siapa tahu ...."?
"Accccchhhhhh, terima kasih atas informasinya
locianpwee .... terima kasih"
"Anak muda, kami berdua berkepentingan dengan adanya
orang yang menguasai secara sempurna Pek Lek Sin Jiu.
Karena sesungguhnya, ini menjaga keseimbangan dengan Cit
Sat Sin Ciang. Kami seusap di atas Pek Lek Sin Jiu, tetapi kalah
menghadapi Cit Sat tersebut. Dengan engkau memahami
jurus dan kekuatan pamungkas Pek Lek Sin Jiu, maka
keseimbangan itu akan tetap terjaga. Oh ya, jika kami tidak
keliru, ada 2 pewaris Cit Sat Sin Ciang, dan yang satu lagi
bahkan telah menguasai tingkat ke-7, dan sedang melatih
tingkat pamungkasnya. Dari Pulau Awan Putih, kami berdua
adalah penguasa tingkat pamungkasnya, tidak ada yang
menguasai melebihi kami berdua ....." ujar Siok Bi sambil
memandang Ceng Liong dan Tek Hoat. Jelaslah, mereka
berkehendak menjaga keseimbangan itu dengan mengikat
Ceng Liong dan Tek Hoat sebagai sahabat.
Bagi Ceng Liong, kedua orang ini meski bertujuan lain,
tetapi tidak nampak jahat. Kepentingan menjaga
keseimbangan nampaknya lebih banyak baiknya daripada
jahatnya. Karena itu, diapun menghargai upaya Siok Bu dan
Siok Bi. Apalagi, karena Cit Sat Sin Ciang telah dikuasai pihak
lawan. Meski ada Mei Lan, Giok Lian dan Kwi Song, tetapi
antisipasi adanya tingkat pamungkas membuatnya harus
berpikir ulang.

Tarian Liar Naga Sakti I 669


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hmmmmm, kami mengerti maksud jiwi locianpwe.


Sudah tentu saudara Tek Hoat akan mempelajari ilmu
pamungkasnya, kami pastikan hal tersebut" Ceng Liong
menegaskan.
"Benar, benar jiwi locianpwe, kami berdua dalam
tanggungjawab tersebut pasti akan melatihnya. Jangan
khawatir ...."
"Hmmmm, melihat tingkat kalian sekarang ini, paling
tidak seminggu atau 2 minggu sudah memadai menguasainya
secara baik. Anak muda, pengalaman pulau kami dan
sebagaimana para tetua kami mengisahkan, jurus pamungkas
konon dicatat secara terbalik pada bagian terakhir. Hanya itu
cara kami membantu kalian anak muda...... " Siok Bu berkata
dengan tujuan menanam jasa. Ataukah untuk tujuan lain lagi ?
"Kami akan memperhatikannya jiwi locianpwe, terima
kasih atas bantuannya ...." ujar Tek Hoat dengan hormat.
"Duta Agung dan engkau anak muda ....... bolehkah,
bolehkah ..... kami memohon bantuan anda berdua ......"?
agak terbata Siok Bu berkata.
"Hmmmmmm ini rupanya maksud lainnya ...." pikir Ceng
Liong dalam hati, tetapi di mulut dia berkata:
"Adakah yang kami bisa lakukan untuk Kwan locianpwee
...."?
Kwan Siok Bu dan Kwan Siok Bi nampak saling pandang.
Dan Kwan Siok Bu memberi isyarat kepada adiknya Siok Bi
untuk bicara. Memang nampak jelas, urusan berbicara adalah
Siok Bi yang lebih lincah, lancar dan lebih luwes.

Tarian Liar Naga Sakti I 670


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Duta Agung dan anda anak muda, begini ceritanya.


Keponakanku, anak tunggal toakoku, Kwan Hong Li telah
meninggalkan pulau 6 bulan lalu, 3 bulan mendahului kami.
Saat itu, dia telah mendengar soal Pek Lek Sin Jiu dan nama
Duta Agung serta Liang Tek Hoat. Kami yakin, suatu saat
ponakan nakalku itu akan mencari gara-gara. Jika
memungkinkan, nasehatilah anak itu untuk mencari kami atau
jika bisa untuk segera kembali ke Pulau Awan Putih ......"
"acccchhhhh, jiwi locianpwee, urusan tersebut bukanlah
urusan sulit. Untuk urusan menelisik dan mencari jejak
seseorang, adalah Kaypang kami nomor satunya. Yakinlah, aku
akan menugaskan anak-anak murid Kaypang untuk melacak
keberadaannya sekarang ini dimana....."
"Benar jiwi locianpwee, percayalah, kamipun akan
membantu sekuat tenaga untuk melacak keberadaan nona
Hong Li. Pada saatnya kami akan mengingatkan nona Hong Li
soal pesan jiwi locianpwee ...."
Mendengar jaminan kedua anak muda perkasa didepan
mereka ini, Siok Bi dan terutama Siok Bu nampak tersenyum
senang. Mereka yakin bantuan kedua anak muda ini akan
sangat membantu, karena memang keberadaan mereka di
Tionggoan salah satunya adalah mencari Hong Li yang telah
buron lebih dari 6 bulan dari Pulau Awan Putih. Dan sebagai
ayah, sudah tentu Siok Bu gelagapan sampai harus
menggelandang adiknya Siok Bi untuk menemaninya mencari
ke daratan.
"Terima kasih, terima kasih anak muda ..... tetapi dimana
kami akan menanyakan jejaknya nanti ..." tanya Siok Bi.

Tarian Liar Naga Sakti I 671


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Locianpwee, 6 bulan ke depan, Kaypang akan


melaksanakan pertemuan besar seluruh anak murid Kaypang.
Jika masih berada di Tionggoan, maka biarlah kami
mengundang jiwi locianpwe ke Kaypang dan jawabannya pasti
akan kami berikan disana. Atau jika tidak, maka dimanapun
jiwi berada, akan ada salah seorang anggota Kaypang yang
memberi kabar ......" jawab Tek Hong dengan suara
meyakinkan.
"Baiklah, jika pada 6 bulan ke depan kami masih berada di
Tionggoan, maka kami akan berkunjung ke Kaypang. Kami
percaya dengan kemampuan Kaypang dalam urusan ini.
Terima kasih anak muda ........ "
"Kami akan menunggu jiwi locianpwee nanti ....."
"Baiklah, jika memang tidak ada lagi urusan disini,
perkenankan kami berdua untuk mohon pamit. Oh ya, Duta
Agung, kami mohon maaf karena tidak menghadang para
penyusup beberapa waktu lalu karena kurang menyadari
persoalannya. Tetapi, dari yang kami tahu dan yakini, Lembah
Pualam Hijau memiliki kemampuan yang memadai untuk
mengenyahkan mereka. Hanya saja, mereka ternyata ada
hubungan dengan Cit Sat Sin Ciang, dan jika tidak keliru, Cit
Sat Sin Ciang yang sempurna akan segera tampil ke dunia
persilatan. Itu yang kami ikuti beberapa waktu terakhir dan
ada hubungannya dengan kejadian di Lembah Pualam Hijau
.......
"Accccch, terima kasih banyak jiwi locianpwe. Informasi
tersebut sangat membantu. Semoga kita bertemu kembali
diwaktu-waktu mendatang, terima kasih atas kunjungan jiwi

Tarian Liar Naga Sakti I 672


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

locianpwee ....." Ceng Liong ikut berdiri bersamaan dengan


kedua orang tua pertengahan umur itu berdiri dan kemudian
minta diri. Hanya sesaat mereka bergerak dan lenyaplah
mereka berdua dari pandangan.
Sepeninggal mereka berdua, Ceng Liong dan Tek Hoat
saling pandang. Di mata mereka tersirat banyak kata, tetapi
kedua mata mereka membayangkan semangat dan kegagahan
yang luar biasa. Informasi tadi tidak membuat mereka takut,
hanya membuat mereka sadar beban mereka semakin berat.
Karena itu, dalam hati masing-masing sudah tahu apa yang
harus segera mereka lakukan.
"Hoat te ...... sebaiknya besok siang engkau segera
kembali ke Kaypang. Aku akan meminta nona Giok Lian dan
Lan Moi untuk berjalan bersamamu besok. Karena sejujurnya,
kekuatan Lhama Tibet itu di luar sangkaanku, belum lagi
kekuatan bekas tokoh Thian Liong Pang lainnya. Kita sedang
berhadapan dengan kekuatan-kekuatan rahasia. Engkau harus
meminta Nona Giok Lian menyempurnakan Bu Sing Sinkang
warisan Bhiksu Chundamani, dengan cara itu dia akan mampu
menandingi dan menahan Cit Sat Sin Ciang. Dan engkau sudah
tahu apa yang harus segera dilakukan. Aku akan bertemu Lan
Moi besok pagi, sebelum selama seminggu melatih murid
murid Thian San Giok Li. Setelahnya aku akan ke Thian San
Pay, dan dari sana baru menuju Kaypang. Informasi ini tolong
jangan dibocorkan, terutama perjalananku ke Thian San Pay,
Lembah Salju Bernyanyi dan kemudian ke Kaypang ...."
"Baiklah Liong-ko .... melihat tingkat keseriusan urusan
kita, memang sebaiknya waktu terakhir ini digunakan untuk
latihan-latihan terakhir. Sebetulnya Lian Moi sudah memasuki

Tarian Liar Naga Sakti I 673


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tahapan terakhir pembauran tenaganya, dia nampaknya


setahap di depanku dan Lan Moi. Jika memungkinkan,
biarkanlah kami melanjutkan latihan tersebut untuk 2-3 hari
lagi, pada saat itu nampaknya Lian Moi sudah tuntas dengan
peleburannya. Dan aku akan memulai meneliti kitab warisan
suhu ......"
"Baiklah bila begitu lebih baik. Tetapi, aku akan menutup
diri selama lebih seminggu, mungkin sekitar 10 harian untuk
mengobati bibi Sian Cu dan kemudian melatih Beng Kui dan
Giok tin ...."
"Tidak mengapa toako, pada saatnya kita akan berangkat
meski tidak perlu memberitahumu nantinya ......"
Dan berlalulah kedua anak muda itu, kembali memasuki
Lembah Pualam Hijau. Waktu telah menunjukkan tepat
tengah malam .......

Episode 13: Dara Sakti Dalam Barisan Ajaib (1)


Hari-hari yang teramat berat baru saja dilalui oleh
Lembah Pualam Hijau. Keangkeran dan nama besarnya seperti
"dipermalukan" oleh menyusupnya begitu banyak orang pada
hari dimana Lembah Pualam Hijau menggelar pesta bagi salah
seorang tokohnya. Kondisi ini telah membuat Kiang Ceng
Liong mengeluarkan keputusan Lembah Pualam Hijau kembali
berkelana di Dunia Persilatan.
Sehari setelah pesta nikah yang "rusuh" tersebut, Kiang
Ceng Liong, sebagaimana kebiasaan pertemanan di antara
mereka, telah mengundang Souw Kwi Song, Liang Tek Hoat,

Tarian Liar Naga Sakti I 674


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Liang Mei Lan dan Siangkoan Giok Lian untuk bercakap-cakap.


Di ruang kerjanya yang cukup luas, dia menyambut teman-
temannya guna bercakap-cakap. Hanya saja, begitu memasuki
ruangan tersebut, Souw Kwi Song dan Liang Tek Hoat yang
biasanya supel dan banyak bicara "nyaris" kehilangan
kebisaan mereka.
Bukan apa-apa. Suasana di ruangan tersebut yang hening
dan tertata rapih dengan mayoritas simbol hiasan pualam
berwarna hijau di satu sisi, dan keadaan Kiang Ceng Liong
yang nampak anggun dan penuh wibawa, membuat mereka
menahan diri untuk banyak bercanda. Dan kelihatannya, Kiang
Ceng Liong sendiri merasa amat penting untuk membicarakan
banyak hal bersama mereka. Wajahnya terlihat serius. Dan
Kwi Song dan tek Hoat maklum akan hal itu. Apa yang ingin
dipercakapkan Kiang Ceng Liong sedikit banyak sudah mulai
ditebak-tebak sebagian mereka, meski Tek Hoat memiliki
keyakinan tentang sebagian dari percakapan itu setelah tadi
malam dia melewati hal-hal yang mengagetkan dengan Kiang
Ceng Liong.
"Cuwi sekalian, sahabat Kwi Song, Tek Hoat, Nona Giok
Lian dan Lan moi ..... percakapan kita kali ini agak sedikit
menyedihkan dan sekaligus menegangkan ....." Ceng Liong
berhenti sejenak sambil memandangi sahabat-sahabatnya
satu demi satu. Tetapi, tak ada seorangpun yang menanggapi,
karena mereka sadar Ceng Liong sengaja menggantung
percakapan bukan tanpa maksud.
"Kali ini, kita berkumpul tanpa saudara Kwi Beng yang
menurut saudara Kwi Song, kakaknya itu akan segera menjadi
Pendeta Budha Siuw Lim Sie. Tentu hal yang baik bagi Siauw

Tarian Liar Naga Sakti I 675


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lim Sie, tetapi kehilangan bagi kita sekalian. Aku berharap,


suatu saat atas nama Siauw Lim Sie, saudara Kwi Beng akan
kembali bersama kita menyelesaikan tugas-tugas kita yang
masih belum usai ....." ucapan Ceng Liong ini membawa nada
sendu dan sedih bagi mereka berlima, yang biasanya mereka
bertemu berenam. Sampai-sampai keceriaan Kwi Song sama
sekali tidak muncul karena memang dia sendiripun masih
sedikit kurang "rela" dengan keputusan kakak kembarnya itu.
Dan untuk tidak membuat suasana sendu dan haru itu
berkelanjutan, Kiang Ceng Liong memutuskan untuk
melanjutkan percakapan mereka:
"Bukan untuk menyesali dan bersedih tentang saudara
Kwi Beng kita bersua dan bercakap pada hari ini. Tetapi, untuk
menegaskan tuntasnya tugas-tugas perguruan yang
diembankan kepada kita maka kita bertemu pada hari ini ..... "
benar saja, begitu menyelesaikan kalimat ini, Tek Hoat dan
Kwi Song mulai bangkit lagi semangatnya. Tidak ketinggalan
Mei Lan dan Giok Lian yang sinar semangat mulai
menggantikan nada sendu pada sinar mata mereka.
Bagaimanapun, kedekatan Tek Hoat, Mei Lan, Ceng Liong,
dan si kembar Kwi Beng dan Kwi Song memang sangatlah erat
terbangun. Bahkan sejak masa kanak-kanak mereka.
Belakangan bergabung Siangkoan Giok Lian dan membentuk
pertemanan kental 6 Naga Muda. Kedekatan mereka telah
menyatukan hati dan missi perjuangan, sejak masih kanak-
kanak mereka ditelan arus sungai, diselamatkan guru masing-
masing, bertumbuh bersama dalam didikan guru mereka,
bertemu kembali dan berjuang bersama, hingga mengalami
banyak hal yang pahit dan manis secara bersama-sama.

Tarian Liar Naga Sakti I 676


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Layaknya mereka sudah seperti keluarga sendiri, saling


memperhatikan dan saling menyayangi.
"Hari ini, aku ingin menegaskan beberapa hal sebagai
upaya menuntaskan tugas tugas yang ditinggalkan suhu kita
semua: Pertama, Lembah Pualam Hijau tampil kembali bukan
semata persoalan penyusupan beberapa hari terakhir ini.
Tetapi jauh sebelum itu, Nenek Thian San Giok Li telah
membawa berita yang membuat Lembah Pualam Hijau harus
melupakan pengunduran dirinya. Berita yang dibawa Nenek
Sakti itu terkait Lembah Pualam Hijau, konflik Thian San Pay
dan Lembah Salju Bernyanyi serta ancaman yang dituliskan
100 tahun silam oleh Koai Todjin, tokoh aneh satu angkatan di
atas Kakek Dewa Pedang ......" sampai disini kembali Ceng
Liong berhenti sambil menarik nafas panjang. Dan sampai saat
itu, masih belum ada satu orangpun selain dia yang
mengeluarkan suara dan pendapatnya.
"Pesan Koai Todjin terutama seputar ancaman yang lahir
dari sebuah liang di Lembah Salju Bernyanyi, dan untuk
memastikannya setelah menyelesaikan pekerjaan di Lembah
Pualam Hijau ini, aku akan berangkat ke Lembah Salju
Bernyanyi, masih di gunung Thian San juga. Tetapi, untuk soal
ilmu busuk Bu-siang-te-im-hu-kut (pukulan dingin pembusuk
tulang), kita semua telah memiliki kemampuan untuk
menghadapinya. Hanya saja, konon, bahaya yang lebih
mematikan masih berada disana, dan menurut kakek sakti
yang ajaib itu, sudah bukan tugas kita untuk
menyelesaikannya. Tetapi, dia masih menulis bahwa bahaya
yang kita hadapi bukanlah terutama ilmu dingin yang busuk

Tarian Liar Naga Sakti I 677


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

itu ........ dan aku bersama saudara Tek Hoat, baru mengetahui
apa yang lebih berbahaya itu ....."
Ketika Ceng Liong berhenti untuk beberapa saat, Kwi Song
yang telah pulih kondisi normalnya telah angkat bicara:
"Duta Agung, apakah maksudmu persoalan Lhama Tibet
dan pembunuhan di Bu Tong Pay itu yang lebih berbahaya
...."?
Kiang Ceng Liong mengangguk sambil memandang Liang
Tek Hoat. Namun Tek Hoat masih menahan diri untuk ikut
bicara, sepertinya dia sedang "bercengkerama" dengan
dirinya sendiri, dan Ceng Liong memandang dan maklum
dengan kondisi Tek Hoat.
"Itu hanya sebagian saja saudara Kwi Song. Persoalan
Lhama Tibet memang persoalan berat, kita masing-masing
mungkin berbeda tipis kemampuan dengannya, tetapi
pendalaman hampir seratusan tahun tenaga dalam dan
tenaga batinnya bukan hal mudah untuk dilawan. Artinya, kita
semua meski memiliki kemampuan, tetapi masih harus
meningkatkan kemampuan untuk menghadapinya. Suhu
pernah berkata, di Tibet tokoh ini adalah yang paling digdaya
selain Wakil Dalai Lhama ....... dengan kata lain, munculnya dia
di Lembah Pualam Hijau memang menambah keruwetan
tugas kita ....." demikian Ceng Liong menegaskan.
"Koko, apakah maksudmu masih ada hal lain yang justru
lebih berbahaya ...."? terdengar Liang Mei Lan bertanya. Sejak
semalam dia memang menantikan penjelasan kekasihnya
mengenai apa yang dikerjakannya bersama kakaknya Tek
Hoat yang memakan waktu berjam-jam di luar Lembah

Tarian Liar Naga Sakti I 678


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pualam Hijau. Dan hari ini dia benar-benar ingin mengetahui


hal tersebut.
"Lan Moi ...... tepat sekali. Dan ini sesuai dengan tulisan
serta pesan rahasia Kakek Aneh nan sakti Koai Todjin, tetapi
adalah kakakmu Liang Tek Hoat yang terutama akan terkait
sangat erat dengan urusan yang sangat berbahaya ini ....."
Kiang Ceng Liong berkata sambil melirik Liang Tek Hoat. Tek
Hoat yang tadinya kurang konsentrasi alias asyik dengan
dirinya sendiri, kini harus menerima pandangan mata penuh
tuntutan dari teman-temannya untuk bercerita lebih jauh.
Dan akhirnya dia mengangkat pundak untuk kemudian
berkata:
"Duta Agung benar sekali. Baru semalam kami menjadi
lebih paham dengan rahasia ilmu Cit Sat Sin Ciang secara lebih
utuh, dan sekaligus memahami makna lebih dalam yang
selama ini sangat rahasia dari ilmu pukulan Pek Lek Sin Jiu ....."
Tek Hoat memulai perkataannya dengan tepat dan langsung
memikat perhatian semua teman-temannya. tentu saja,
semua menuntut penjelasan lebih lengkap dan lebih rinci dari
Liang tek Hoat terhadap ucapannya tadi. Semua tidak perlu
menunggu terlalu lama memang, karena Tek Hoat segera
menyambung:
"Bagaimana pandangan kalian semua tentang ilmu
pukulan Ci Sat Sin Ciang yang dilontarkan Majikan Kerudung
Hitam kemaren itu ....."? dengan pintar Tek Hoat menggiring
teman-temannya untuk memahami persoalan secara lebih
tepat.

Tarian Liar Naga Sakti I 679


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Luar biasa, sangat kuat dan angin kekuatannya berlipat


ketika beprindah dari satu pukulan ke pukulan lain ....." Giok
Lian menjawab cepat dan memang tepat. Dibanding yang lain,
Giok Lian memang lebih awas mengikuti pertarungan
kekasihnya dengan Kiang Hauw Lam atau Majikan Kerudung
Hitam dahulunya.
"Tepat sekali. Setiap lontaran pukulan Cit Sat Sin Ciang
membawa arus kekuatan pukulan berlipat, itulah kehebatan
dan keistimewaannya. Dan kemaren, Majikan Kerudung Hitam
baru melontarkan lima pukulan ....... bisakah kita
membayangkan bagaimana menangkal 2 pukulan terakhir
...."?
Pertanyaan Tek Hoat membuat Mei Lan, Giok Lian dan
Kwi Song mengernyitkan dahi mereka. Jelas mereka tersentak
dan sadar, bahwa dua pukulan tersisa jika dilontarkan, bukan
hal mudah untuk menangkisnya.
"Apakah kita sanggup menerima dua pukulan lainnya ...."?
tanya Tek Hoat lebih jauh.
"Jika menggunakan jurus dan ilmu pamungkas dari
perguruanku, masih mungkin untuk bertahan dari dua
pukulan terakhir itu ....... " terdengar Kwi Song berkata dengan
nada yang jelas terdengar ragu.
"Koko, rasanya aku masih berkemampuan untuk bertahan
atau setidaknya menahan dua pukulan terakhir Cit Sat Sin
Ciang itu ..... " terdengar Mei Lan juga berkata, kali ini lebih
yakin dari Kwi Song.

Tarian Liar Naga Sakti I 680


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Akupun, setelah menerima gemblengan terakhir dari


suhu Bhiksu Chundamani, rasanya akan mampu bertahan dari
sisa 2 pukulan mujijat itu ...." Siangkoan Giok Lian juga
memiliki keyakinan serupa. Terlebih dia memang secara
cermat mengikuti pertarungan Tek Hoat kekasihnya itu
kemaren. Tetapi, betapapun akhir-akhir ini dia merasa
semakin kuat, semakin maju dan semakin menyatu dengan
kekuatan yang diwariskan Bhiksu Chundamani kepadanya.
"Baguslah. Tetapi, tahukah kalian semua jika Pukulan Cit
Sat Sin Ciang yang muncul 100 tahun lalu hanya memuat 7
jurus pukulan dan ketinggalan 1 jurus pamungkasnya"? kejar
Tek Hoat yang membuat semua orang terperanjat.
"Dan tahukah kita bahwa lontaran jurus pamungkas Cit
Sat Sin Ciang itu adalah akumulasi kekuatan tenaga iweekang
yang dilontarkan pemukulnya dan baru bisa dipelajari pada
tingkat kepandaian yang setaraf dengan kemampuan tocu
Lam Hay dan Kauwcu Bengkauw sekarang ini"? Kali ini Kiang
Ceng Liong yang menambahkan.
Kali ini semua terperanjat. Jadi, Cit Sat Sin Ciang 100
tahun silam hanya 7 jurus minus jurus pamungkasnya.
Bagaimana gerangan kekuatan jurus pamungkasnya jika
demikian? Sungguh susah dibayangkan.
"Nampaknya, ini yang dimaksudkan oleh Suhu dan
locianpwee Kolomoto To Lou bahwa lawan kita kelak, hanya
bisa ditahan dengan tingkat kesempurnaan dari ilmu-ilmu
peninggalan suhu kita masing-masing. Tingkat kedua dari
kemungkinan ilmu Locianpwee Kolomoto Ti Lou dan
mengembangkannya secara perlahan dengan kekuatan batin

Tarian Liar Naga Sakti I 681


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kita pada tahapan terakhirnya. Hanya, dibutuhkan puluhan


tahun untuk meningkat lebih jauh ......... " terang Ceng Liong
lebih jauh.
Semua mulai terang dan jelas. Karena memang Kwi Song,
Mei Lan, Tek Hoat sudah mulai memasuki tahapan sempurna
dari ilmu wasiat guru mereka. Sementara Giok Lian justru
telah disempurnakan secara ajaib oleh Bhiksu Chundamani.
Tetapi, itupun hanya sanggup menahan Cit Sat Sin Ciang ......
bagaimana mengalahkannya? Ini yang membuat semua orang
bertanya-tanya.
"Koko, apakah dengan demikian dia tidak terkalahkan jika
sempurna menguasai Cit Sat Sin Ciang ...."? Mei Lan bertanya.
"Dan apakah sudah ada tanda-tanda si pemilik sempurna
ilmu itu ...."? Kwi Song ikut bertanya dengan nada penasaran.
"Menurut berita terakhir, ada satu orang yang sedang
menuju puncak kesempurnaan ilmu Cit Sat Sin Ciang itu. Dan
nantinya, kita akan menghadapi dua orang pemilik sempurna
ilmu ampuh tersebut ...." Tek Hoat menjawab. Dan sekali lagi
mengagetkan semua orang di tempat itu. Akan ada dua lawan
maut bagi mereka. Sungguh sebuah kabar yang menyentak,
mengagetkan tetapi betapapun tidak membuat mereka
runtuh semangat. Tidak, mereka sudah jauh lebih matang
menghadapi bahaya setelah berkelana dan bertarung terus
selama beberapa tahun terakhir ini.
Dan pada akhirnya, Tek Hoat bersama Kiang Ceng Liong
bergantian menceritakan kisah 3 Pulau Rahasia kepada
teman-teman mereka. Mengisahkan ilmu pulau tersebut,
tokoh-tokohnya dan kisah segi tiga ilmu hebat yang saling

Tarian Liar Naga Sakti I 682


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kalah-mengalahkan dari 3 pulau yang sangat rahasia tersebut.


Termasuk menceritakan bahwa seratus tahun terakhir ketiga
ilmu itu raib, dan baru muncul akhir-akhir ini meski masih
kurang sempurna penguasaannya. Dan ramailah Naga-Naga
Muda Sakti itu berembuk, bertukar pikiran tentang bagaimana
meningkatkan ilmu masing-masing, serta bagaimana
menghadapi ancaman itu kedepan nanti. Cukup lama mereka
berembug masalah tersebut, sampai mendekati jam makan
siang. Dan pada bagian selanjutnya, Ceng Liong bertanya ....
"Aku membutuhkan persetujuan kawan-kawan soal
usulan Tocu Lam Hay, agar kita saling lebih mengenal, maka
dia bersama Bengkauw Kauwcu mengusulkan agar pada
pertandingan berikutnya sudah bersifat "pertandingan
persahabatan" dan saling mengenal Ilmu. Bukan lagi adu
kesaktian memperebutkan nama. Dan kedua locianpwe
mengusulkan pertemuan pertama dilakukan di Lam Hay agar
kita lebih mengenal Lam Hay ....... bagaimana pendapat kalian
...."?
"Melihat keseriusan dan kewibawaan Tocu Lam Hay dan
bengkauw Kauwcu dewasa ini, rasanya usulan tersebut tidak
mengada-ada. Saya setuju ...." Kwi Song yang bersuara
terlebih dahulu.
"Akupun setuju dengan ide tersebut ...." terdengar Tek
Hoat ikut menyatakan serta mengungkapkan persetujuannya.
"Bagaimana dengan engkau Lan Moi ...."? tanya Ceng
Liong sambiul melirik Liang mei Lan yang duduk disampingnya.
"Akupun setuju saja, jika kita semua memang
menyepakatinya ...." tegas Mei Lan.

Tarian Liar Naga Sakti I 683


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Baiklah, jika memang kita setuju, aku akan


menyampaikannya secara langsung baik kepada Bengkauw
Kauwcu maupun kepada Tocu Lam Hay. Dan mengenai
waktunya, biarlah kita tetapkan setahun setelah pertemuan
besar Kaypang dan tempatnya di Lam Hay ......." demikian
Ceng Liong memutuskan tanpa meminta pendapat Giok Lian.
Karena Giok Lian adalah warga bengkauw dan tidak
merupakan bagian dari Ceng Liong, Mei Lan, Tek Hoat dan Kwi
Song.
Demikianlah, pertemuan merekapun berakhir. Dan Ceng
Liong pada ujung percakapan sekali lagi mengingatkan:
"Saudara Kwi Song, jika aku tidak keliru menangkap
getaran dari suhengmu di Poh Thian, maka engkau harus
segera berada disana. Engkau diminta segera kembali karena
ada kaitan dengan urusan kakakmu dan suhengmu yang akan
segera "pergi". Tetapi, kuharap kita bertemu kembali di
Kaypang 6 bulan ke depan ....."
"Baik, akupun sedikit banyak menangkap getaran itu Duta
Agung. Karena itu, sekalian saja aku mohon diri dari Duta
Agung dan teman-teman sekalian. Kupastikan akan hadir
bersama utusan dari Siauw Lim Sie pada pertemuan besar
Kaypang 6 bulan ke depan. Harap kawan-kawan menjaga diri
masing-masing ........" Kwi Song sekaligus mohon diri dari
Lembah Pualam Hijau.
"Tek Hoat, Nona Giok Lian dan Lan Moi ...... nampaknya
tempat ini cukup memadai untuk kalian menyelesaikan satu
ganjalan terakhir di ilmu-ilmu kalian. Tetapi, selama seminggu
ke depan, aku akan sangat sibuk dengan urusan Lembah dan

Tarian Liar Naga Sakti I 684


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

akan menutup diri. Kuharap kalian menggunakan waktu


sebaik-baiknya. Jika sangat mendesak, aku akan membuka diri
pada setiap tengah malam ......... sampai urusanku tersebut
tuntas" ujar Ceng Liong.
"Duta Agung, benar sekali. Aku akan menggunakan waktu
beberapa hari untuk memeriksa kembali kemampuanku dan
juga "ilmu itu" ...." Tek Hoat memutuskan, dan berarti juga
atas nama Giok Lian dan adiknya Mei Lan. Jelas Mei Lan
senang saja terus bertahan beberapa hari di Lembah Pualam
Hijau tempat kekasihnya itu.
"Baiklah jika demikian. Mari kita makan siang ......" dan
berakhirlah percakapan Naga Muda Sakti itu pada hari itu.
Mereka selanjutnya harus "bekerja keras".
======================
Kita ikuti bagaimana kisah sebenarnya lolosnya Kiang
Hauw Lam dengan membawa atau menyandera Cui Giok Li, si
dara muda yang berasal dari Lembah Salju Bernyanyi.
Sebagaimana diketahui, Hauw Lam yang di penghujung
penggunaan Gerakan Kelima atau Jurus Kelima dari Cit Sat Sin
Ciang, tiba-tiba entah bagaimana tertotok oleh Kiang Ceng
Liong, Duta Agung Lembah Pualam Hijau. Pada saat tertotok,
hawa iweekang Kiang Hauw Lam sedang penuh dan secara
tiba-tiba mengalami hambatan pelepasan akibat totokan
maut Duta Agung Lembah Pualam Hijau.
Kiang Ceng Liong hanya mengerti satu dan belum
mengerti dua pada saat itu. Ketika menotok Kiang Hauw Lam,
nyaris tidak ada yang tahu bagaimana cara Ceng Liong
melakukannya. Bahkan Kiang Tek Hong dan Kiang In Hong

Tarian Liar Naga Sakti I 685


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

serta Jayeng Reksa, Nenggala dan Li Hwa yang paling dekat


dengan Kiang Hauw Lam, tidak tahu bagaimana cara Ceng
Liong melakukannya. Tak ada seorangpun yang tahu dan
mengerti, karena pada saat itu yang tahu Ceng Liong
membekal kemampuan luar biasa dalam menotok dengan
cara mujijat, hanya angkatan suhunya, termasuk Kolomoto Ti
Lou yang menunjukkan dan membuka jalannya.
Pada saat menotok, Ceng Liong hanya dibekali
pengetahuan mengenai Cit Sat Sin Ciang yang belum
selengkapnya. Jika tahu, rasanya kecolongan dimana Kiang
Hauw Lam lolos dan menggondol Cui Giok Tin masih dapat
diantisipasinya. Benar, pada waktu menotok, secara luar biasa
karena khawatir Kiang Hauw Lam kehabisan tenaga dan
"tewas" oleh belum sempurnanya dia menguasai Cit Sat Sin
Ciang, Ceng Liong telah menggunakan ilmu mujijatnya,
TATAPAN NAGA SAKTI. Dia telah melatih ilmu mujijatnya ini
sedemikian rupa hingga sanggup menggunakan Ceng Thian
Sin Ci ataupun Tam Ci Pa Siat hanya dengan Sinar Matanya.
Karena itu, tidak ada yang tahu, termasuk Kiang Hauw Lam,
jika dia baru saja terkena totokan secara ajaib dan mujijat
oleh Kiang Ceng Liong. Apalagi karena ilmu itu bisa dilakukan
dari jarak jauh.
Jika saja Ceng Liong tahu bahwa dia hanya menyumbat
daya ledak tenaga besar dalam tubuh Hauw Lam, tetapi tidak
membuyarkannya, maka kejadian Hauw Lam melarikan diri
bisa dicegah. Cit Sat Sin Ciang, mengolah tenaga besar dalam
tubuh untuk dilontarkan setiap pukulan berlipat ganda
kekuatannya. Hanya orang yang sudah di tingkat 7 yang
mampu menggunakannya dengan tanpa cedera. Jadi, Ceng

Tarian Liar Naga Sakti I 686


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Liong memang benar menutuk Hauw Lam untuk


menyelamatkannya. Tetapi, tenaga yang terkumpul itu belum
atau tidak membuyar dan masih mengeram minta pelepasan.
Jika dilepas dan dibentur oleh kekuatan besar, maka Hauw
Lam yang belum sempurna menguasainya, alias baru di
tingkat 5, akan menjadi korban liarnya tenaga dalam
tubuhnya. Ini sudah diketahui Ceng Liong.
Tetapi, yang belum diketahui Ceng Liong, tenaga di dalam
tubuh Hauw Lam, sangat mudah dirangsang saking kuatnya.
Dan ketika Cui Giok Li menyentuh bagian lengan Hauw Lam
yang masih dikiranya Lie Hong Po, secara tidak sengaja Giok Li
memberi rangsangan buat tenaga besar itu membobol
totokan. Ketika tenaga tersebut dapat membobol totokan,
Hauw Lam dengan cepat bertindak. Menotok Giok Li dan
kemudian membawanya serta sebagai sandera. Itu yang
nampak. Yang tidak nampak dan hanya Giok Li serta Hauw
Lam yang tahu, sebetulnya Hauw Lam tidak menotok Giok Li
secara keras, tetapi adalah Giok Li yang memberi dirinya
untuk dibawa serta oleh Hauw Lam sebagai "jaminan"
keselamatan Hauw Lam.
Hauw Lam yang terharu dengan apa yang dilakukan Giok
Li segera bertindak cepat. Dia sadar, jika lebih dari dua jam dia
tidak menata dirinya yang berkelebihan hawa iweekang, maka
dia akan habis. Bercacat dan terluka didalam yang tak
mungkin lagi untuk disembuhkan. Karena itu, dia segera
bertindak cepat. Membopong tubuh Giok Li dan segera
melarikan diri untuk mencari tempat yang sepi dan sunyi.
Disanalah dia ingin menata kembali tubuhnya dan
menetralisasi kekuatan yang mungkin saja menyerangnya di

Tarian Liar Naga Sakti I 687


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dalam. Untung tenaga di jurus kelima tidak dibentur kekuatan


besar dari Tek Hoat, jika dibentur, maka penguasaan Hauw
Lam yang belum sempurna akan menghanguskan dirinya
sendiri. Disinilah "takdir" yang dimaksudkan oleh Ceng Liong
di bahagian depan. Takdir yang telah diduga dan disuratkan
oleh Koai Todjin dan yang dimengerti oleh Kiang Ceng Liong
belakangan. Dan ini menambah kekagumannya atas tokoh tua
yang masih ada hubungan perguruan dengan leluhur Lembah
Pualam Hijau, yang membuka perspektifnya terhadap takdir
Hauw Lam dan juga Giok Li.
Apa yang terjadi selanjutnya? Dalam keterdesakan waktu,
Hauw Lam yang mulai kelimpungan karena "mabuk tenaga
sakti" secara serampangan mencari tempat yang dianggapnya
aman. Dia terus berlari turun gunung sampai kemudian
menemukan sebuah tempat di pinggiran sungai dan agak sepi
serta terpencil untuk kemudian menurunkan tubuh Giok Li
secara hati-hati dan mulai duduk bersamadhi menghimpun
tenaga guna mengatur dan menata kelebihan tenaga dalam
dirinya. Apa yang terjadi, hampir sama dengan pertemuan
pertama Giok Li dengan Hauw Lam. Hanya, jika pertemuan
pertama terjadi di atas pohon dengan tubuh Hauw Lam penuh
tenaga liar, maka pertemuan kedua terjadi ketika Hauw Lam
tak mampu menata tenaga dalam tubuhnya yang berlebihan.
Ceng Liong menyumbat tenaga berlebihan dari Cit Sat Sin
Ciang tingkat kelima. Padahal Hauw Lam belum menguasai
tingkat ke-7. Teorinya, Hauw Lam jika melepas serangan
tersebut, akan berakibat "kematian" baginya. Itu sebabnya,
Ceng Liong menutuknya agar tenaganya tidak terlontar keluar
dan menghabisi dirinya sendiri. Tetapi, tenaga besar di

Tarian Liar Naga Sakti I 688


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

gerakan kelima, sudah terlampau besar untuk tetap bersarang


dalam tubuh Hauw Lam, dan Hauw Lam sangat menyadari
keadaan ini. Di satu sisi dia berterima kasih kepada Duta
Agung, tetapi pada sisi lain, dia paham jika kondisinya juga
sangatlah berbahaya.
Hanya beberapa saat saja, Hauw Lam mulai kembali
mengerang-ngerang dan tubuhnya (wadahnya) mulai tak
sanggup menghadapi tenaga sakti yang tersebar liar dalam
tubuhnya. Kekuatan berlebihan itu kadang bersifat
menghisap, menolak, dan berbaur secara liar dalam tubuhnya.
Jika tidak ditata oleh kekuatan yang sama kuat atau
mengatasinya, maka kekuatan tersebut akan sangat merusak.
Dan inilah yang dinamakan takdir. Untuk kedua kalinya proses
yang sama terjadi dan mengakibatkan Hauw Lam yang sekarat
dapat terselamatkan. Dan orang yang melakukannya adalah
orang yang juga secara kebetulan sama: Cui Giok Li.
Cui Giok Li sebenarnya tidaklah tertotok parah. Dan juga
tidak dengan sengaja ditotok oleh Hauw Lam. Bahkan,
kesannya, dialah yang memberi diri ditotok oleh Hauw Lam
untuk membawanya bebas dan keluar dari Lembah Pualam
Hijau. Karena itu, ketika Hauw Lam mulai mengerang
kesakitan karena tak sanggup menyatukan tenaga sakti dalam
tubuhnya, Giok Li mulai siuman dan sebentar saja telah
menguasai dirinya dan tenaga saktinya. Terjadilah sekali lagi
proses Giok Li menolong Hauw Lam. Jika proses yang pertama
terjadi secara tidak sengaja, maka proses kedua terjadi secara
sengaja dan memang dimaksudkan Giok Li untuk membantu
Hauw Lam. Dia menempelkan kedua tangannya dan
menyalurkan tenaga ke dalam tubuh Hauw Lam yang nyaris

Tarian Liar Naga Sakti I 689


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kehabisan minyak. Tenaga murni Giok Li menyatu dengan


tenaga murni Hauw Lam dan merangsang sekaligus
memperkuatnya. Dan gabungan tenaga murni keduanya yang
menyatu dalam tubuh Hauw Lam kemudian perlahan mulai
menjinakkan tenaga liar yang sangat besar dan dahsyat dalam
tubuh Hauw Lam.
Harus diketahui, bantuan pertama Giok Li terjadi ketika
Lie Hong Po atau Kiang Hauw Lam berusaha menguasai
tahapan gerakan kelima dari Cit Sat Sin Ciang. Bantuan Giok Li
yang membuatnya mampu menguasai tahap 5 dan mulai bisa
melakukan serangan Cit Sat Sin Ciang yang mematikan.
Kekuatan Giok Li waktu itu belum sebesar sekarang ini, tetapi
sudah dua kali lipat dari bantuannya yang pertama. Itulah
sebabnya, kekuatan yang dimaksudkan menolong Hauw Lam
cukup memadai untuk merangsang dan juga memperkuat
Hauw Lam guna mengendalikan tenaga berlebihan dalam
tubuhnya.
Proses tersebut berlangsung cukup lama. Dan bagian
terakhirnya, Hauw Lam kembali mengirimkan tenaga murni
Giok Li setelah kekuatannya sendiri bertambah. Dan
kelebihannya yang masih teramat besar itu kembali
tersalurkan kedalam tubuh Cui Giok Li. Demikianlah proses
meningkatnya kemampuan mereka berdua terjadi dua kali
dengan cara yang sama dan lewat proses yang sulit ditebak
dan nyaris tidak masuk akal. Tetapi, setelah beberapa jam
kemudian, Hauw Lam mulai kembali menemukan
kesadarannya dan langsung merasa bahwa kekuatan dan juga
kesegaran tubuhnya sudah meningkat secara luar biasa.

Tarian Liar Naga Sakti I 690


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hauw Lam kembali merasa jauh lebih segar, lebih dari


waktu dia belum ditotok Duta Agung. Sementara Giok Li,
tanpa disadarinya kekuatannyapun telah meningkat nyaris
dua kali lipat dari kemampuannya sebelum "mengobati" Kiang
Hauw Lam. Tetapi, keduanya sama sekali belum menyadari
sampai dimana tingkat kemajuan yang mereka alami. Yang
pasti, keduanya merasa jauh lebih kuat dan jauh lebih segar.
Adalah Hauw Lam yang terlebih dahulu menemukan
kesadarannya. Dia menarik nafas panjang begitu melihat
keadaan Giok Li, dan dia merasa sangat terharu karena sadar,
sekali lagi secara ajaib Giok Li telah menolongnya. Bahkan, dia
merasa kekuatannya yang bertambah adalah berkat bantuan
Giok Li:
"Sungguh besar budi Nona Giok Li terhadapku ...."
demikian batin Hauw Lam sambil memandangi Giok Li penuh
rasa terima kasih. Bahkan, sadar atau tidak, dari sinar mata
Hauw Lam, memancar rasa mesra dan kasih terhadap anak
gadis didepannya, yang berumur kurang lebih 10 tahun lebih
muda darinya. Terhitung kali ini, maka sudah dua kali Giok Li
membantunya melewati proses menentukan antara mati dan
hidupnya. Dan dua kali itu, dia mengalami kemajuan yang
tidak sedikit. Meskipun, Giok Li juga mengalami
keberuntungan yang tidak sedikit.
"Entah bagaimana aku harus membalas budi Nona ini ....."
demikian kembali Hauw Lam berkata dalam hatinya untuk
kemudian memalingkan pandangannya ke sekelilingnya. Hari
sudah gelap, maka menjadi kewajibannya untuk menjaga
keselamatan Giok Li yang dia tahu persis masih butuh waktu
hampir satu jam untuk menuntaskan upaya menata dan

Tarian Liar Naga Sakti I 691


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menghimpun kembali kekuatan iweekang dalam tubuhnya.


Dan menyadari kewajibannya itu, Hauw Lam kemudian
perlahan-lahan menggerakkan kakinya dan berjalan-jalan
berkeliling arena kecil dimana dia juga tadinya berada.
Maksudnya jelas, menjajaki keadaan sekitarnya dan berjaga
jika ada sesuatu yang mengganggu proses Giok Li menata
kembali tenaganya.
Tetapi, alangkah kagetnya Hauw Lam ketika dia berpaling
kembali kearah Giok Li, dia menyaksikan sesosok tubuh yang
terbungkus kain dan kerudung kelabu telah berdiri disamping
Giok Li. Bukan hanya itu, tangan si pendatang berjubah kelabu
telah terulur siap melesakkan serangan ke tubuh Giok Li. Jarak
memang tidak terlalu jauh, tetapi Hauw Lam yang tadinya
terkesiap, begitu melihat si pendatang langsung urungkan niat
untuk menyerang ataupun menangkis. Sebaliknya, dia
menarik nafas panjang dan kemudian berkata:
"Sudah dua kali dia menyelamatkan nyawaku. Dan, tidak
akan mungkin siapapun kubiarkan untuk mencelakainya ....."
Sepertinya Hauw Lam mengenal si pendatang berjubah
dan berkerudung kelabu tersebut. Dan, nampaknya hubungan
merekapun sangatlah luar biasa. Dan perkataan Hauw Lam
tadi, meski tidak membuat tangannya yang telah terulur buat
menyerang ditarik kembali, tetapi sedikit banyak membuat
dia tersentak. Terdengar si pendatang kemudian berkata:
"Acccchhhhh, apakah engkau jatuh cinta kepadanya ....."?
Tak pelak lagi, si pendatang misterius yang jika didekati
dan diteliti lebih jauh berbadan langsing, dari suaranya
menegaskan jika dia seorang perempuan.

Tarian Liar Naga Sakti I 692


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Bukan soal cinta, tetapi setelah dua kali dia


menyelamatkan nyawaku, adalah tidak pantas jika
memperlakukan dia secara durhaka ......"
"Tetapi, tidakkah engkau melihat jika dia menerima
imbalan tidak kecil dari bantuan yang diberikannya kepadamu
itu ...."? suara si perempuan pendatangpun bertanya.
"Bagaimanapun, aku tidak akan rela membiarkan dia
dicelakai ...." tegas Hauw Lam.
"Engkau harus ingat, bahwa pengorbananmu sejauh ini
serta pengorbanan banyak orang lain bertujuan untuk apa
......" suara si pendatang terdengar menuntut.
"Ibu ...... aku telah terseret sangat jauh dengan dendam
ibu. Percayalah, aku akan menyelesaikan tugas itu. Tetapi, jika
ibu menyakiti gadis yang telah menyelamatkan jiwaku sampai
dua kali, maka ceritanya akan menjadi lain ......" terdengar
suara Hauw Lam mengeras. Dan, hebat luar biasa, ternyata si
pendatang yang berjubah kelabu dan berkerudung kelabu
yang bahkan oleh Hauw Lam sendiri tak terlacak
kedatangannya, ternyata adalah ibunya.
Inilah tokoh serba rahasia yang dahulu menjadi Hu
Pangcu Pertama Thian Liong Pang, Lamkiong Li Cu. Tokoh ini
termasuk tokoh utama yang merancang gerakan-gerakan
penyerangan Thian Liong Pang, menjadi istri Kiang Tek Hong,
Pangcu Thian Liong Pang waktu itu dan memiliki kecerdasan
serta kesaktian yang hebat. Dan, dilihat dari kondisinya saat
ini, kehebatannya sudah bertambah begitu jauh. Dan karena
itu, tokoh ini pastinya menjadi jauh lebih berbahaya lagi.

Tarian Liar Naga Sakti I 693


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Jika demikian, benar tebakan Ibu. Engkau mencintainya.


Dan ini akan menjadi ancaman buat latihanmu seterusnya.
Adalah lebih baik Ibu menyelesaikannya sekarang ini ...."
terdengar suara Lamkiong Li Cu penuh amarah.
"Jangan harap menjumpaiku dan menuntutku untuk
menyelesaikan proyek balas dendam ibu jika begitu. Silahkan"
dengan berani Hauw Lam menantang niat ibunya yang ingin
"membunuh" Giok Li.
"Engkau berani melawan ibumu ......"? suara Lamkiong Li
Cu sampai menggigil
"Aku tidak akan berani Ibu, tetapi jika ibu berniat
membunuh penolong nyawaku sampai dua kali, maka dengan
terpaksa aku akan melakukannya ...." suara Hauw Lam tidak
kalah tegas dan kerasnya. Dan kali ini berhasil ......... lengan
Lamkiong Li Cu perlahan lahan ditarik kembali dari atas kepala
Giok Li.
"Baiklah, kuampuni anak gadis ini. Tetapi, engkau harus
mengikuti Ibu sekarang juga. Ada urusan besar yang harus
segera kita kerjakan ........ " ujar Li Cu setelah menarik nafas
panjang dan melepas amarahnya yang tadinya siap meledak.
Rupanya, melihat kekeraskepalaan anaknya, Hauw Lam, dia
akhirnya luruh juga. Tetapi tidak, bukan tidak mungkin karena
dia punya keinginan lainnya.
"Maksud Ibu ...."? tanya Hauw Lam lega melihat lengan
pembunuh ibunya lalu dari kepala Giok Li.
"Aku mengampuni gadismu ini, tetapi engkau harus
mengikuti ibu sekarang ini..."

Tarian Liar Naga Sakti I 694


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ibu ........ silahkan berjalan terlebih dahulu. Aku akan


menjagai anak gadis ini sampai dia benar-benar sembuh, dan
setelah itu, percayalah aku akan menyusul kemana Ibu
inginkan aku pergi. Silahkan ibu menyebutkan dimana aku
mesti segera menemui ibu nantinya ...." Hauw Lam masih
tetap berkeras untuk menjaga Giok Li baru menyusul ibunya.
Keadaan yang kembali memancing amarah Li Cu.
"Engkau lebih berat gadis ini ketimbang menyelesaikan
latihan Cit Sat Sin Ciang mu "?
"Aaaaccccch Ibu, aku pasti akan menyelesaikannya. Aku
barusan mencapai tingkat yang tepat untuk melatih hingga ke
tingkat Ibu sekarang ini ......."
"Engkau sungguh tidak mengerti ...... huhhhhhh " kembali
Li Cu kelihatan kesal dan mulai marah kembali.
"Maksud ibu ...."? tanya Hauw Lam
"Kesempatan kita untuk menyempurnakan Ilmu mujijat
Cit Sat Sin Ciang berada sudah didepan mata, dengan
sempurnanya ilmu itu kita tidak perlu takuti siapapun lagi.
Duta Agung Lembah Pualam Hijau atau bahkan suhunya
sekalipun tidak akan perlu kita takuti lagi ........" tegas Li Cu
dengan berapi-api.
"Benarkah begitu ibu ....."? Kiang Hauw Lam terperanjat,
antara percaya dan tidak percaya dengan ucapan ibunya
barusan.
"Sudah tentu benar. Catatan lengkap sudah Ibu dapatkan
dan caranya juga sudah ibu ketahui. Tetapi, kita hanya punya

Tarian Liar Naga Sakti I 695


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

waktu sehari dua hari ini ......" tegas Li Cu terus membujuk


Hauw Lam.
Hauw Lam yang "anehnya" antara tertarik dan tidak
tertarik, kembali menoleh kearah Giok Li, kemudian menoleh
memandang ibunya. Dia nampak bingung. Tetapi pada
akhirnya diapun mengambil sikap dan berkata kepada ibunya:
"Ibu, jika demikian tunggulah paling lama 1-2 jam lagi.
Tanggung pada saat itu dia sudah siuman dan berhasil. Tidak
akan ada yang mengganggunya lagi ......." tawar Hauw Lam
yang seperti ingin memperpanjang waktu.
Tetapi Li Cu ibunya yang sudah tidak sabar tiba-tiba
bertindak:
"Ayo ........ Ibu tahu tempat dimana dia aman dan jauh
dari gangguan siapapun. Ibu berjanji dia tidak akan diganggu
siapapun hingga dia menyelesaikan samadhinya ...." sambil
berkata demikian, Li Cu melesat kearah Giok Li hingga Hauw
Lam sendiri tak mampu mencegahnya. Tetapi yang hebat, Li
Cu mampu menggerakkan kekuatannya hingga posisi dan
keadaan samadhi Giok Li sama sekali tidak terganggu, dan
kemudian dia melesat kedepan. Hauw Lam yang awalnya
kaget, tetapi ketika melihat ibunya melakukan hal yang luar
biasa, mau tidak mau meski kesal juga menjadi kagum kepada
ibunya. "Jangan-jangan ibu telah menguasai Cit Sat Sin Ciang
secara sempurna ....? ach, benarkah demikian ........"?
batinnya sambil mengikuti arah dimana ibunya membawa
Giok Li.
Dan tidak butuh waktu lama, dengan gerakan mereka
yang sangat cepat, Li Cu yang "menggendong" Giok Li dalam

Tarian Liar Naga Sakti I 696


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

posisi samadhi dan Hauw Lam yang mengikutinya, telah jauh


meninggalkan Lembah Pualam Hijau. Bahkan arah dan tempat
yang dituju, benar-benar jauh dari alur dan jalur utama orang-
orang menuju Lembah Pualam Hijau. Hingga mereka tiba di
sebuah goa alam yang nampaknya tidak pernah disentuh
manusia, karena pintu masuknyapun dipenuhi tetumbuhan.
Hanya, sudah ada bekas keluar masuk manusia meskipun
kelihatannya baru beberapa waktu terakhir. Kesanalah Li Cu
membawa Giok Li dan kemudian mencari tempat dan posisi
yang aman untuk meletakkan tubuh sang dara dalam posisi
masih samadhi. Setelah itu Li Cu melesat keluar, menemui
Hauw Lam dan berkata:
"Sekarang gadismu itu sudah sangat aman. Jangan
khawatir, tidak akan ada apapun dan siapapun yang akan
mengusiknya nanti hingga dia siuman ....... sekarang waktunya
engkau ikut ibu ...."
Hauw Lam yang sedang mengamat-amati keadaan
sekitarnya mengangguk-anggukkan kepala. Nampaknya dia
setuju bahwa Giok Li aman di tempat tersebut. Dan memang,
beberapa saat kemudian, diapun mengangguk dan berkata:
"Baiklah ibu, mari kita pergi ....."
Keduanyapun berangkat meninggalkan Cui Giok Li
sendirian dalam gua tersebut. Meninggalkan gadis cantik
pemberani itu dalam sebuah goa yang pada malam hari
semestinya gelap pekat. Tetapi anehnya, entah bagaimana
caranya, masih ada seberkas cahaya yang memberi seberkas
cahaya dalam gua itu hingga menampilkan kondisi gua dalam
suasana remang-remang. Gua dalam keadaan remang-remang

Tarian Liar Naga Sakti I 697


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

karena kebetulan bulan tidak terhalang awan yang


mengirimkan cahayanya kedalam. Keadaan inilah yang
akhirnya dijumpai Cui Giok Li ketika perlahan-lahan dia
menemukan dirinya serta menyelesaikan pengumpulan
tenaga didalam tantiannya.
Dan gadis kecil pemberani yang terkadang nakal,
sebagaimana dia membantu Hauw Lam melarikan diri, begitu
sadar langsung menemukan keadaan dirinya yang segar bukan
main. Satu-satunya hal yang dalam ingatannya adalah, dia
melihat Lie Hong Po yang ternyata adalah Kiang Hauw Lam
yang dikaguminya sedang berkutat dengan masalah
kepenuhan tenaga dan kemudian membantunya. Simpatinya
kepada Lie Hong Po yang belakangan ternyata Kiang Hauw
Lam telah membuatnya secara sadar dan sengaja menolong.
Tanpa pamrih dan tanpa maksud apa-apa. Tetapi, dia justru
kini menemukan dirinya menjadi jauh lebih kuat dari
sebelumnya.
"Apa yang terjadi gerangan? siapakah yang menolongku?
apakah Hong Po koko ataukah ada orang lain lagi ....?
mengapa tubuhku menjadi sangat segar dan rasanya jauh
lebih ringan ....."? Pertanyaan-pertanyaan tersebut memenuhi
benak Giok Li tanpa dia sadar, jika kekuatannya kembali telah
meloncat dua kali lipat dari kondisi sebelum menolong Kiang
Hauw Lam. Dan ketika dia kemudian sadar sepenuhnya, dia
tidak berhalangan dengan kondisi goa yang remang-remang.
Sebaliknya, dia mampu melihat keadaan goa sebagaimana ada
cahaya siang hari.
Dan inilah yang membuat Giok Li menemukan keajaiban
lainnya. Takdir yang dimaksudkan sucouwnya sungguh sangat

Tarian Liar Naga Sakti I 698


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tepat. Giok Li lolos keluar Lembah Pualam Hijau yang


membuang kemungkinannya untuk menyempurnakan ilmu
perguruannya, Lembah Salju Bernyanyi. Justru dia meningkat
pesat secara ajaib dari perasaan halusnya menolong orang
tanpa pamrih, dan hasil pertolongan itu meningkatkan
kemampuannya untuk mampu melihat keadaan Goa seperti di
siang hari, meskipun hari justru sedang tengah malam.
Goa tersebut sebetulnya digunakan oleh Lamkiong Sek
dan kawan-kawan untuk menyelidiki keadaan Lembah Pualam
Hijau beberapa waktu lalu. Hanya, mereka tidak menyelidiki
lebih jauh karena sedang tertumpah perhatiannya kearah
Lembah Pualam Hijau. Selain itu, mereka tidak pernah duduk
pada posisi dimana Giok Li duduk samadhi saat ini, dan
karenanya mereka tidak menemukan apa-apa di goa tersebut.
Berbeda dengan Giok Li yang sedang berkonsentrasi
menghabiskan malam dan melatih ilmunya dalam goa itu.
Itulah yang namanya jodoh dan takdir. Adalah Giok Li yang
ditakdirkan untuk menemukan sesuatu dalam goa tersebut
......

Episode 13: Dara Sakti Dalam Barisan Ajaib (2)


Terik panasnya matahari telah berlalu. Perlahan Matahari
mulai doyong ke barat. Mendadak udara mulai terasa dingin.
Matahari yang tadinya masih perkasa menerangi persada
mulai bersembunyi dibalik pekatnya awan. Dan awan yang
tadinya putih bersih perlahan-lahan menjadi semakin hitam
dan pekat, berubah menjadi mendung. Dan benar saja, tidak
berapa lama kemudian hujanpun turun cukup deras, bahkan

Tarian Liar Naga Sakti I 699


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

diikuti dengan tiupan angin yang tidak kalah kencangnya.


Tiupan angin ini mampu membuat pepohonan di hutan
bagaikan barisan pohon yang sedang menari-nari. Tetapi
tarian itu tidak mendatangkan kesan "menyenangkan", tetapi
mendatangkan kesan seram.
Bumipun basah kuyup. Pepohonan yang basah
memercikkan air ketika bergerak-gerak bagaikan menari
secara tidak teratur. Dan ketika irama tariannya adalah petir
yang menyambar-nyambar, maka lengkaplah sudah rasa tidak
nyaman dan seram yang tumbuh dari kondisi alam ini. Saat
seperti ini adalah saat terbaik berdiam di rumah, berkumpul
bersama keluarga. Bukan saat yang tepat untuk melakukan
perjalanan atau setidaknya berada di luar rumah untuk
aktifitas apapun.
Tetapi, tidak demikian dengan 4 orang yang saling
berhadap-hadapan di alam terbuka disaat alam sedang
mengamuk. Jarak antara ke-empat orang itu cukup jauh, ada
sekitar 100 meteran lebih kurang. Mereka berhadap-hadapan
di depan sebuah tempat berteduh yang dibangun seadanya,
mirip sebuah bangunan dengan dinding seadanya. Atau
tepatnya, dinding depan dan samping kirinya sudah rusak
berat dan nyaris tanpa dinding, sementara dinding belakang
masih baik dan dinding baratnya sudah rusak cukup berat.
Hanya saja, bangunan tersebut memang tepat buat berteduh
karena bagian atasnya masih cukup baik. Paling tidak
menghindarkan orang dari hujan dan tempat berteduh yang
lumayan baik.
Yang menarik adalah posisi kedua belah pihak yang saling
berhadap-hadapan dalam jarak yang cukup jauh tersebut.

Tarian Liar Naga Sakti I 700


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pihak pertama terdiri dari 3 orang yang ketiga-tiganya


mencurahkan perhatian sepenuhnya ke pihak lawan yang
sesekali bergerak sesekali diam. Ketiga orang yang nampak
berdandan mirip, dan ciri khas menonjol dari dandanan
mereka adalah adanya bwee hoa (bunga bwee) yang terlukis
di bagian dada sebelah kiri dari pakaian mereka. Tidak salah,
ketiga orang ini adalah pentolan Bwee Hoa Cung
(Perkampungan Bunga Bwee) yang sangat terkenal di dalam
rimba persilatan saat ini.
Apa yang membuat mereka terkenal? Sebetulnya
bukanlah karena kemampuan ilmu silat yang membuat
mereka dihormati dunia persilatan, tetapi karena
kemisteriusan perkampungan tersebut. Meski tidak
membekal ilmu silat yang luar biasa, tetapi tidak banyak tokoh
silat yang sanggup menerobos masuk ke perkampungan
tersebut. Mengapa? karena perkampungan mereka dipenuhi
aneka barisan aneh dan gaib yang sulit dipecahkan siapapun.
Tetapi, meskipun demikian, perkampungan ini tidaklah
nyentrik dan tidaklah menarik diri dari pergaulan rimba
persilatan. Hanya, memang keistimewaan mereka adalah
dalam membentuk ataupun memecahkan barisan, terutama
barisan yang dibentuk dari alam.
Bahkan seorang tokoh mereka, Bun Tho Hoa, pernah
dimanfaatkan orang untuk membobol Lembah Pualam Hijau
(episode 9) yang dikelilingi barisan aneh dan gaib.
Kemampuan istimewa ini memang dibekal oleh rata-rata
tokoh Bwee Hoa Cung, dan belum pernah tersiar kabar
perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh
perkampungan misterius ini. Yang terasa aneh kemudian

Tarian Liar Naga Sakti I 701


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

adalah, mengapa pula ketiga tokoh Bwee Hoa Cung ini tiba-
tiba muncul di depan bangunan tempat berteduh dan nampak
sedang serius mengawasi lawan mereka di depan sana?
Dan yang juga mengherankan adalah, tokoh di hadapan 3
orang dari Bwee Hoa Cung ini. Jika dilihat dari dekat, ternyata
adalah seorang dara cantik jelita yang mengenakan warna
putih dengan sabuk cemerlang berwarna biru langit. Yang
menarik dari dara jelita itu adalah pakaiannya yang entah
bagaimana jika dilihat dari jarak yang lebih dekat bagaikan
arak-arakan awan putih. Tetapi, jika disentuh atau dilihat lebih
teliti, kesan awan berarak itu akan lenyap dan nampak seperti
kain putih biasa lainnya. Ini membuat si dara jelita menjadi
semakin menarik untuk dipandangi. Dan apalagi jika
dikombinasikan dengan kecantikannya yang khas, maka
keadaannya menjadi semakin memikat orang untuk
memperhatikan.
Dan hal kedua yang membuatnya menarik adalah, ketika
selintas dia tersenyum, mungkin karena menemukan cara
yang tepat dalam kondisinya saat itu, terlihat sepasang lesung
pipit di pipinya. Dan ini membuatnya menjadi semakin cantik
dan manis untuk dipandang. Hanya saja, pada saat ini senyum
dan lesung pipit itu sangat jarang kelihatan karena sang dara
sepertinya sedang sibuk dengan sebuah urusan. Hal ini dapat
dilihat dari hanya sesekali dia bergerak dengan pesat dan
lincah, dan hanya sesekali dia tersenyum dan itupun sangat
sekilas. Tetapi lebih sering dia berdiam diri dan dalam posisi
yang sangat serius. Jelas dia sedang berkonsentrasi
menghadapi soal yang ada di depan matanya. Yang pasti, dara

Tarian Liar Naga Sakti I 702


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

itu terlihat sangat menarik dan cantik meskipun sedang dalam


kondisi sangat serius sekalipun.
Tetapi, ada hal ketiga yang juga membuat pemandangan
di sekitar si dara cantik itu menjadi menarik perhatian.
Berbeda dengan tubuh ketiga tokoh yang gampang
diidentifikasi karena bunga Bwee di bagian dada kiri pakaian
mereka nyang sudah basah kuyup; Pakaian si gadis yang putih
cemerlang dengan sabuk biru melingkar di pinggangnya,
"ajaibnya" masih kering dan tidak basah sama sekali. Ada apa?
ah ini hebatnya, jika diteliti lebih jauh ternyata butiran hujan
yang akan menerpa tubuhnya sama sekali tidak menyentuh
dan membuatnya basah. Sebaliknya, butiran-butiran hujan itu
jatuh menyamping ditubuhnya dan seperti dipelesetkan
sebuah kekuatan dari dalam tubuhnya. Hebat. Jika demikian,
anak gadis ini bisa dipastikan bukanlah tokoh sembarangan,
pasti tokoh hebat.
Tetapi, pada saat itu si gadis seperti sedang dalam kondisi
yang serba runyam dan kesulitan. Dilihat dari beberapa kali
dia bergerak kekiri maupun kekanan, berjalan kedepan dan
kemudian kembali pada posisi semula, dia sepertinya sedang
terjaring oleh sebuah kekuatan barisan ajaib. Dan jika melihat
kerut dan ketegangan di wajah 3 pria asal Bwee Hoa Cung
yang memandang dari kejauhan, bisa dipastikan mereka
memang sedang bertarung. Hanya saja, pertarungan mereka
memang ajaib dan aneh. beda dengan pertarungan
menggunakan ilmu silat.
"Hmmmmm, sam te, kelihatannya Bwee Hoa Tin yang
engkau racik akan mampu mengendalikan gadis ini ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 703


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berbisik salah seorang dari ketiga tokoh Bwee Hoa Cung


tersebut, berbisik kepada orang ketiga dari mereka.
"Ji ko, kelihatannya memang demikian. Tetapi, harus kita
akui, pengetahuannya atas ilmu barisan bukanlah
pengetahuan kacangan. Jelas dia nyaris setaraf dengan kita
untuk urusan ilmu barisan ....." orang yang dipanggil Sam te
menjawab.
"Benar Sam te, engkau benar sekali. Kemampuannya
memecahkan barisan Kiam Hoa Tin (Barisan Bunga Pedang)
kita jelas bukanlah kemampuan kelas bawah. Apalagi Barisan
Lan Tian Bun Tin (Barisan Pintu Langit Selatan) bentukannya
juga sangat ruwet. Ditanggung, selain Bwee Hoa Cung kita,
akan sangat jarang menemukan manusia yang mampu
memecahkannya ....." kembali sang Ji ko berkomentar.
"Ji te, sam te, kita harus tetap bersiaga. Ilmu barisan jelas
kita masih menang setingkat dibandingkan nona itu, tetapi
ilmu silatnya nampaknya berlipat-lipat di atas kita. Untungnya
nona muda itu kelihatannya bukanlah orang jahat, mungkin
benar dia hanya sekedar bertanya kepada kita. Tetapi,
sayangnya kitapun tak mengerti dan tak paham dengan apa
yang ingin dia tanyakan. Bagaimanapun sebaiknya engkau
membangun barisan khas kita menuju ke belakang bangunan
itu Ji te ......" orang pertama dari tiga tokoh Bwee Hoa Cung
itu akhirnya angkat bicara.
"Benar Toako ...... tugas kita meminta bantuan Duta
Agung harus secepatnya kita kerjakan, jika kita bisa
membantu nona itu memang baik. Tapi celakanya, kita tidak
tahu apa yang ingin dia tanyakan dan mintakan bantuan

Tarian Liar Naga Sakti I 704


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kepada kita ......" orang kedua kembali berkata dan selesai itu
diapun bergerak ke samping. Terlihat dia menumpuk batu di
satu titik, menancapkan satu atau dua patok pada sudut
lainnya, kemudian bekerja mencabuti rumputan dan
memindahkannya. Gerakannya terlihat sangat cepat dan
terampil, pastinya dia memang lihay dalam urusan
membentuk barisan, di alam terbuka sekalipun.
Sementara itu si Dara Cantik berbaju putih masih terus
terjebak dalam barisan buatan tokoh Bwee Hoa Cung itu.
Tetapi yang luar biasa, meskipun telah makan waktu hampir
setengah jam, di tengah teror hujan dan petir, diganggu angin
yang bertiup keras dan cuaca menjadi gelap menyeramkan
tetapi tidak membuat sang Dara ketakutan dan patah arang.
Sebaliknya, wajah cantik itu nampak semakin serius, semakin
tidak muncul senyum di bibirnya dan lesung pipitnya otomatis
tidak lagi nampak. Sebaliknya, Dara cantik itu sekarang
memejamkan mata. Hal itu dilakukannya setelah dia
mendengar suara yang membisiki telinganya:
"Pejamkan matamu, pandangan matamu membuat
semua ornamen hiasan dalam barisan menjadi aneh dan
asing. Semua itu memang ditanamkan untuk mengganggu
konsentrasimu dan menipu matamu ......"
Dan memang benar, setelah sang Dara memejamkan
matanya bayangan-bayangan yang mengerikan yang
berseliweran di depan matanya dan mengganggu
konsentrasinya lenyap seketika. Hanya, masalahnya sekarang,
dia tidak sanggup mengenali jalan di depan, samping maupun
belakangnya. Kini dia harus mengandalkan kemampuan
instingnya. Tetapi, betapapun dia berterima kasih atas suara

Tarian Liar Naga Sakti I 705


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang tadi membisikinya. Karena kini, konsentrasi dan


kepercayaan dirinya pulih kembali.
Dan kemajuan yang dibuat Dara jelita ini membuat kaget
orang pertama dan orang ketiga dari Bwee Hoa Cung.
Meskipun begitu, mereka tidak menjadi gugup dan gelisah
karena mereka tahu persis kehebatan barisan andalan mereka
tersebut. Benar saja, meski tidak lagi terganggu oleh
kumujijatan barisan yang mendatangkan rasa seram dan
mengerikan dalam hati sang Dara, tetapi menemukan jalan
keluar dari barisan itu bukanlah cara mudah. Beberapa
langkah yang dilakukan si Dara itu hanya sanggup
mengembalikannya ke posisi awal sekali lagi. Dan dalam
hitungannya, posisi tersebut sudah lebih sepuluh kali
ditempatinya. Hal yang mengisyaratkan bahwa hingga saat itu
dia masih belum menemukan kemajuan sedikitpun dari
upayanya keluar dari barisan Bwee Hoa. Satu-satunya
kemajuannya adalah, memejamkan mata sebagaimana
anjuran si pembisik tadi.
Selebihnya, dia telah mencoba lebih dari 6 rumus yang
dirancangnya sejak awal, tetapi tak ada satupun yang nempil
untuk mengalahkan barisan aneh tersebut. Sudah berkali-kali
dia berusaha menemukan titik pusat pergerakan barisan itu,
tetapi berkali-kali juga dia gagal dan kecewa. Tetapi,
kekecewaan tidaklah membuatnya menyerah. Justru
sebaliknya, semakin bersemangat dia mempelajari seluk beluk
barisan yang ditata secara sederhana dengan barisan patok
kayu, rerumputan, bebatuan dan kombinasi benda-benda
tersebut. Dan lagi, anehnya, dia sadar betul bahwa barisan itu
tidaklah besar, tetapi dalam area yang tidak terlampau luas.

Tarian Liar Naga Sakti I 706


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hanya, mengapa dia tak sanggup untuk membobol dan


menemukan jalan keluarnya?
Setelah berkali-kali gagal dan gagal, pada akhirnya sang
Dara kembali berdiam diri. Kelihatannya dia sedang menakar
dan mencari jalur dan alternatif lain untuk memecah rahasia
barisan aneh itu. Dan tiba-tiba dia kembali mendengar suara
dan merekapun berbicara melalui ilmu menyampaikan suara:
"Nona ...... apa yang engkau rasakan sekarang ..."?
"Tidak ada lagi bayangan seram yang menyerangku, tidak
ada lagi pergerakan masing masing benda untuk
mengacaukan pandang mataku, tetapi aku selalu berakhir di
titik awal ini ketika mengayunkan langkah sebanyak 15 kali
....."
"Sudah berapa kali engkau mencoba untuk melangkah
sebanyak 15 kali ..."?
"Sudah sekitar 6 kali dengan beberapa variasi langkah,
tetapi akhirnya tetap juga di tempat yang sama"
"Sudah pasti bukan ..... ach, tapi kenapa tidak ...."?
"Cobalah, tetapi setiap langkah beritahukan apa yang
engkau rasakan ..."
"Baiklah, aku akan mencoba ...." sang Dara terdengar
antusias kini, dan diapun langsung mencobanya. Sebagaimana
petunjuk bisikan tadi, demikianlah dia kembali mencoba
membobol barisna itu.
"Langkah pertama ...... ach, seperti ada yang bergerak ..."

Tarian Liar Naga Sakti I 707


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Benar, meski tidak nampak dari dalam, tetapi bisa


dirasakan. Nampaknya gerakan apapun yang Nona lakukan,
Barisan itu akan ikut bergerak dan mengurung Nona
didalamnya. Bagaimana jika sekiranya nona tidak bergerak
sama sekali selama beberapa saat, apakah yang kira-kira akan
terjadi ..."?
"Hmmmmm, jika memang pusat perubahan ada di
langkah awalku dan barisan selalu berubah mengikuti kemana
aku bergerak dan selalu mengurungku, maka berdiam di satu
titik dan bahkan di pusatnya akan membuatku terkurung
disini selamanya ...."
"Nona, bagaimana jika engkau bergerak secara cepat
maju selangkah dan mundur selangkah, atau maju dua
langkah dan mundur dua langkah pada saat barisan itu belum
menyesuaikan dengan posisimu, atau terlambat
menyesuaikan dengan posisimu yang bergerak berubah
secara cepat. Cobalah, aku akan terus dan selalu mencoba
melihatnya dari luar"
"Baiklah, sungguh ide menarik ....."
Setelah berkata demikian, Dara itu nampak bergerak
sangat cepat, satu langkah ke depan dan diikuti dengan cepat
satu langkah ke belakang ke posisi semula ...."
"Terlalu cepat, barisan itu tidak terlihat bergerak ...."
"Benar, coba kulakukan dengan lebih perlahan ....."
Dan benar, Dara itu kembali melakukan gerakan maju dan
mundur dengan kecepatan dikurangi. Alias, memberi
kesempatan barisan itu untuk ikut bergerak menyesuaikan.

Tarian Liar Naga Sakti I 708


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ach, benar jika demikian. Barisan ini bergerak terus


untuk mengurungku. Jika demikian apa yang sebaiknya
kulakukan ...."?
"Aku sudah menyaksikan dari samping dan dari atas,
tempatmu berdiri adalah pusat perputaran barisan tersebut.
Jika diikuti dengan mata telanjang, baik dari atas maupun
samping, maka siapapun pasti akan diterjang kekuatan mujijat
dari hasil pergerakan barisan itu. Sungguh barisan istimewa
......"
"Jadi, bagaimana membobolnya >>>>"?
"Aku belum tahu karena pemahaman barisanku agak
lemah. Tetapi, jika engkau bergerak, bergerak dan terus
bergerak, maka kekuatan bahan-bahan penopang barisan itu
bukan tidak mungkin akan rusak. Tetapi, aku kurang paham,
apakah cara ini akan berhasil. Mungkin pemahaman nona
yang lebih mendalami ilmu barisan yang akan lebih mengerti
bagaimana menaklukkan barisan tersebut"
"Jika aku bisa memperhatikan pergerakan barisan itu,
maka aku akan sanggup menemukan titik dan pintu keluar
barisan. Hanya, sayang jika aku membuka mata, pergerakan
barisan itu akan membuatku merasa terganggu ....."
"Nona, kemampuan iweekangmu cukup memadai, tetapi
kekuatan batinmu masih sangat kurang. Jika engkau bersedia,
aku akan menurunkan ilmu pernafasan untuk menahan
gangguan kekuatan mujijat yang mengganggu konsentrasi
mata dan pikiranmu. Dan setelahnya kurasa engkau akan
sanggup membuka pintu perubahan barisan itu ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 709


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Accccch, aku menjadi muridmu begitu ...."?


"Bukan, tidak perlu nona menjadi muridku. Aku hanya
membuka pintu menggunakan kekuatanmu untuk melawan
gangguan-gangguan kekuatan gaib dari barisan itu ....."
"Hmmmm, benar juga. Baiklah, aku bersedia ........"
"Hanya saja, engkau tidak boleh mengatakan kepada
siapapun jika pelajaran itu berasal daripadaku. Terutama
mengatakan kepada 3 tokoh Bwee Hoa Cung itu ...."
"Baiklah, aku bersedia dan berjanji ....."
Dan beberapa saat kemudian, Nona cantik berbaju putih
itu nampak mencurahkan perhatiannya sehingga dikira 3
tokoh Bwee Hoa itu dia sedang berkonsentrasi mencari jalan
keluar. Padahal yang benar, Nona itu sedang melatih diri di
bawah petunjuk seseorang yang mengiriminya suara untuk
melatihnya. Dan benar saja, tidak sampai 10 menit, si Nona
sudah berhasil menyelesaikan latihan tersebut.
"Nona muda, tidak kusangka jika kemampuan
iweekangmu begitu luar biasa dan mujijat. Tadinya engkau
akan butuh waktuhampir satu jam, ternyata hanya butuh
kurang dari 10 menit belaka. Mudah-mudahan engkau tidak
menggunakan pengumpulan kekuatan seperti itu untuk tujuan
yang kurang baik ...."
"Hihihi, terima kasih, terima kasih. Kalau dulu kutahu
penting belajar ilmu itu, tentu sudah kupelajari. Tapi,
menggunakan untuk tujuan kurang baik, aku benar-benar
kurang paham. Suatu saat kalau sudah paham maksudnya, jika
tidak merugikanku pasti saranmu kuikuti. Untuk saat ini, aku

Tarian Liar Naga Sakti I 710


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

harus mengucapkan terima kasih kepadamu, terutama jika


aku mampu membobol barisan gaib tiga tokoh sombong
disana itu" Dara sakti itu memberikan jaminan sekaligus
mengeluarkan unek-unek setelah tertahan lama dalam
barisan ajaib itu.
"Baiklah, silahkan engkau mencoba sekali lagi ......"
Tanpa menyahut lagi, Dara baju putih itu kembali
bergerak. Dan kini gerakannya sungguh mengagetkan, bahkan
juga terlihat si pembisik yang ternyata berada dibalik atap
bangunan tempat berteduh sampai geleng-geleng kepala.
Dara putih yang cantik itu bergerak dengan kemampuan
hebat dan luar biasa, bahkan sesekali terbang mengapung dan
seakan terhenti di udara untuk mengamati sesuatu
dibawahnya.
"Aku sudah mulai paham, tetapi masih butuh sekali lagi.
Hihihi, benar-benar hebat ilmumu, kini serangan mujijat itu
tidak lagi mengganggu mata dan pikiranku ...."
Dan bergeraklah si Dara baju putih sekali lagi. Sama
dengan gerakan-gerakan yang pertama tadi, dia melenggang-
lenggok dengan cepat dan dari tubuhnya mengalir kekuatan
luar biasa, kemudian mengapung tinggi beberapa kali, seakan
terhenti beberapa detik di udara, dan kemudian kembali
bergerak ke bawah. Dia menyelusup kekiri dan kekanan, tidak
menunggu barisan itu bergerak menyesuaikan dengan posisi
terakhirnya, dan kemudian mengapung sekali lagi, turun
kembali, dengan empat langkah cepat kekanan, memutar dan
akhirnya diapun keluar dari barisan ajaib itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 711


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hihihi, luar biasa. Sungguh-sungguh sebuah barisan ajaib.


Aku harus berterus terang jika pengetahuan ketiga
locianpwee atas barisan masih berada di atasku. Sudahlah,
aku mengaku kurang lihay di ilmu barisan dibandingkan para
locianpwee ...." si Dara putih sudah cepat menemui 3 tokoh
Bwee Hoa Cung yang sekarang pucat pasi melihat barisan
kebanggaan mereka ternyata bobol juga akhirnya.
Tetapi si orang tertua dengan cepat menemukan dirinya
dan orang ini memang selalu tenang dan punya wibawa
menjadi toako dari kedua adiknya.
"Nona, engkaulah orang pertama yang mampu membobol
barisan andalan kami bertiga. Mungkin benar dalam hal ilmu
barisan kami sedikit di atas nona, tetapi untuk ilmu silat, kami
tidak berani melawan nona. Kemampuan nona berada jauh di
atas kami bertiga kakak-beradik ......"
"Accccch, locianpwee engkau sungguh gagah. Akupun
sadar dalam ilmu barisan masih kalah dibandingkan
pengetahuan dan keterampilan locianpwee bertiga, tetapi aku
tidak akan menggunakan ilmu silatku untuk memaksa
locianpwee. Toch aku hanya ingin bertanya kepada
locianpwee untuk suatu urusan yang ada hubungan dengan
tempat darimana aku datang ...."
"Nona, adu pengetahuan soal barisan tadi mungkin kami
menangkan. Tetapi usia kami jauh di atas nona, jadi boleh
dibilang dan kami merasa demikian, bahwa kami tidaklah
menang dalam pertarungan itu. Tetapi, soal informasi apa
yang nona butuhkan, jika memang kami mengetahuinya,
maka kami akan memberitahukan kepada nona ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 712


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ketiga locianpwee, maafkan aku yang muda dan usil.


Sebenarnya, begitu melihat locianpwee membentuk barisan
menuju hutan dari tempat ini membuatku menjadi iseng. Aku
yang muda mohon maaf ....."
"Ach, nona kami melakukannya karena memang keluar
dari perkampungan secara rahasia. Jika jejak kami ditemukan
penjahat, maka nasib ketua perkampungan kami yang
menjadi sandra akan sulit diduga. Karena itu, kami bertiga
selalu bersembunyi dalam barisan jika berada di tempat
umum ......"
"Ach, begitu kiranya. Mohon maaf sekali lagi locianpwe
..... jika aku bisa membantu pasti aku akan melakukannya .....
siapa gerangan penjahat itu ..."?
Terlihat si orang pertama dari ketiga tokoh Bwee Hoa
Cung itu menarik nafas panjang. Dan beberapa saat kemudian
dia berkata:
"Nona, sebaiknya kita berbicara didalam barisan.
Maafkan, ini dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan kami
dipergoki penjahat-penjahat yang sedang menyandra ketua
perkampungan kami ..."
"Baik, mari ......"
Dan merekapun memasuki barisan baru yang baru
dibentuk oleh orang kedua dari tiga tokoh tersebut.
Sementara barisan pertama, dengan satu sentakan saja dari
tokoh ketiga Bwee Hoa Cung telah merusak pergerakan
otomatisnya, sehingga semua benda, rumput, patok ataupun

Tarian Liar Naga Sakti I 713


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bunga yang tadinya bisa bergerak otomatis, kini kembali


menjadi benda alam yang tidak bergerak dari tempatnya.
"Begini nona, ketua perkampungan kami sedang disandra
penjahat yang sama sekali tidak kami kenal. Tokoh terhebat
dalam ilmu barisan dan menjadi wakil ketua perkampungan
Bun Tho Hoa, telah dibawah oleh para penjahat entah
kemana. Oleh karena itu, secara rahasia ketua kami mengirimi
kami kabar agar kami menyusup melalui saluran rahasia di
perkampungan guna menemui Duta Agung Lembah Pualam
Hijau, Bengcu Dunia Persilatan Kiang Ceng Liong untuk
membantu perkampungan kami. Hingga kini, Ketua kami
beserta anak dan istrinya masih dalam pengawasan mereka di
Bwee Hoa Cung, sementara wakil ketua perkampungan masih
belum ketahuan jejaknya dimana ...."
"Ahhaaaaa, jadi locianpwee bertiga sedang menuju
Lembah Pualam Hijau ..."?
"Benar sekali nona ......" sahut orang kedua dari 3 tokoh
Bwee Hoa Cung itu
"Kebetulan sekali jika demikian ......" sahut Dara baju
putih nyaris berteriak
"Maksud Nona ..."?
"Akupun sedang menuju kesana, dan justru informasi
yang ingin kudapatkan adalah, bagaimana cara menuju
Lembah Pualam Hijau ....."
"Ach, begitu kebetulan ....." desis sang toako, atau orang
pertama dari ketiga tokoh Bwee Hoa Cung itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 714


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sedang mereka bercakap-cakap, tiba-tiba si Dara baju


putih nampak terdiam. Si pengirim suara yang membantunya
tadi, kembali menghubunginya:
"Nona, bolehkah aku meminta bantuanmu ..."?
"Katakan saja, apa yang bisa kubantu ....."
Sementara itu, ketiga tokoh Bwee Hoa Cung terlihat
kaget, tetapi tidak lama. Mereka segera tahu sebagai tokoh-
tokoh dunia persilatan bahwa sang Dara sedang bercakap
dengan orang melalui ilmu pengirim suara. Hal ini menambah
kekaguman mereka, sekaligus kaget, karena tingkat
kepandaian sang gadis sudah pada tahap mampu mengirim
suara. Mereka bertiga masih jauh dari tingkatan itu.
"Engkau harus mengatakan kepada ke-3 tokoh itu bahwa
Duta Agung Lembah Pualam Hijau sudah turun gunung,
katakan bahwa Bun Tho Hoa dimanfaatkan dibawah ancaman
untuk membobol barisan di Lembah Pualam Hijau. Dan
katakan juga, Duta Agung telah mendengar kesulitan mereka
dan karena sedang mengerjakan urusan lain, dia akan
mengirim orang untuk membebaskan Bwee Hoa Cung ...."
"Ha ..... engkau tahu dan paham sebegitu rincinya ....?
Siapa engkau jika demikian ..."?
"Hahahaha, Nona Kwan Hong Li, sudah tentu aku tahu
kisah itu. Bahkan aku juga mengetahui siapa adanya dirimu,
darimana asalmu dan mengenal juga ayahmu ...."
"Haaa, jika begitu engkau curang. Aku tidak akan
menyampaikannya ....." si Dara baju putih yang ternyata

Tarian Liar Naga Sakti I 715


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

adalah Kwan Hong Li kaget setengah mati mendapati si


pembisik ternyata mengenalinya.
"Mengapa curang Nona ..."?
"Karena engkau mengenalku tetapi aku tidak
mengenalmu ....."
"Jadi, apa keinginanmu Nona ..."?
"Engkau harus mau menemuiku dan berkenalan, baru aku
memberitahu kepada mereka apa yang ingin engkau
sampaikan. Dan satu lagi, aku harus mengetahui siapa engkau
gerangan ...."
"Baiklah, jika itu keinginanmu. Setelah suasana
memungkinkan, aku akan menemuimu nantinya ....."
"Bukan nantinya, segera setelah ketiga locianpwee ini
pergi, engkau harus menemuiku"
"Hahaha, engkau sungguh memaksa nona Kwan Hong Li,
tetapi baiklah. Aku memang memiliki urusan yang lain
denganmu. Setelah mereka bertiga pergi aku akan
menyempatkan waktu untuk menemuimu ....."
"Baiklah, sekarang katakan siapa dirimu yang sebenarnya
....."
"Duta Agung Lembah Pualam Hijau, Kiang Ceng Liong ......"
"Apa ...."?
"Sudah jelas aku menyebutkannya Nona ....."
"Ternyata, ternyata engkau .......... achhhhh ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 716


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sekarang engkau katakan pesanku, dan terimalah tanda


pengenal dariku ......"
Kwan Hong Li mengibaskan lengannya dan benar saja,
tanpa ada tanda-tanda sesuatu menuju dirinya, tahu-tahu
ditangannya telah tergenggam sebuah "medali naga hijau".
Medali yang siapapun tokoh persilatan paham, bahwa
pemegangnya berarti mewakili atau mengatasnamakan Duta
Agung Lembah Pualam Hijau dan sekaligus Bengcu Dunia
Persilatan meskipun Kiang Ceng Liong telah mengundurkan
diri.
Tidak satupun dari ketiga tokoh yang tahu apa yang
dipercakapkan dan kemudian dipegang Kwan Hong Li. Mereka
kaget melihat Hong Li berdiam diri, dan kini mereka melihat
nona itu bergerak entah apa yang dilakukannya. Tetapi,
setelah itu, Kwan Hong Li bergerak biasa dan memandang
mereka untuk kemudian berkata:
"Ketiga locianpwee, apakah mengenal medali ini ..."?
Begitu melihat Medali Naga Hijau, ketiga tokoh itu
langsung bersujud dan menyembah sambil berkata:
"Menemui Duta Agung ....."
Kwan Hong Li segera menyimpan kembali Medali itu dan
merasa teramat kaget. Betapa besar kuasa Medali yang
ditangannya itu. "Sehebat apa siy Duta Agung itu ..."? begitu
desisnya dalam hati.
"Ketiga locianpwee, Duta Agung Lembah Pualam Hijau
baru saja meminta kesediaanku untuk menyampaikan
pesannya ..."

Tarian Liar Naga Sakti I 717


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Apakah gerangan pesan itu nona ...."?


"Pertama, Lembah Pualam Hijau telah memutuskan turun
gunung dan kalian bertiga tidak akan menemukan siapapun
disana. Duta Agung barusan berangkat dari sini dan telah tahu
apa persoalan Perkampungan Bunga Bwee. Dia berjanji akan
mengurus masalah tersebut secepatnya, tetapi Bun Tho Hoa
masih dibawah penjahat dan bahkan dimanfaatkan
membobol Lembah Pualam Hijau beberapa waktu lalu .....
Diapun berpesan, tidak perlu ke Lembah Pualam Hijau.
Setelah urusan di Thian San, dia akan mengunjungi
Perkampungan Bunga Bwee untuk membantu ....."
"Ha, benar, benarkah memang demikian Nona ...."? ketiga
tokoh Bwee Hoa Cung itu merasa sangat kaget.
"Duta Agung baru saja memberikan Medali ini tadi.
Katanya dengan melihat Medali ini ketiga locianpwee akan
percaya ...."
"Ach, betul, betul nona. Sudah tentu kami percaya.
Bahkan kami gembira karena di tengah jalan misi kami sudah
bisa selesai. Biarlah kami bertiga akan menunggu Duta Agung
di Perkampungan nantinya ....."
"Bagus jika demikian. Pertanyaanku tentang Lembah
Pualam Hijau tidak perlu dijawab lagi. Duta Agung barusan
menjelaskan melalui ilmu penyampai suaranya. Silahkan jika
ketiga locianpwee akan segera berlalu ........ mudah-mudahan
akupun akan ikut membantu Perkampungan Bwee Hoa kelak
...."

Tarian Liar Naga Sakti I 718


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Terima kasih nona. Tetapi, jika diperkenankan, bolehkah


kami mengetahui nama besar Nona yang mulia...."?
"Aku bernama Kwan Hong Li locianpwee ....."
"Baiklah, terima kasih atas pengajaranmu Nona dan
terima kasih atas bantuanmu ..."
Dan tidak lama kemudian ketiga tokoh Bwee Hoa Cung
meninggalkan tempat itu. Dan ketika Kwan Hong Li
memalingkan pandangannya ke arah gedung tempat
perteduhan yang sudah setengah rusak itu, dia mendapati ada
6 orang yang membekal pedang, sudah berusia rata-rata
diantara 50-60 tahun menjaga di halaman bangunan
perteduhan tersebut.
Kwan Hong Li berjalan mendekati mereka, dan begitu tiba
berhadap-hadapan dengan berani dia bertanya ....:
"Siapa gerangan para locianpwee ini ...."?
Bukannya menjawab, salah seorang dari 6 orang tua yang
adalah Barisan 6 Pedang utama dari Lembah Pualam Hijau
telah berdiri dan berkata:
"Nona silahkan, Duta Agung sudah menunggu didalam
....."
Meskipun kaget dan kagum, tetapi Hong Li tidak
menunjukkannya melalui mimik ataupun wajahnya. Dia tetap
bersikap biasa saja untuk kemudian berkata:
"waaaaah, jadi Duta Agung ternyata telah menungguku
disini ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 719


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Mari Nona Kwan Hong Li, silahkan. Tetapi mohon maaf,


karena disini tidak kita jumpai tempat memadai untuk dipakai
duduk, selain itu keadaan disini sungguh kurang tertata.
Apalagi karena disana-sini terdapat air bekas hujan yang turun
dengan lebatnya tadi .."
"Ach, jadi engkau ini yang menjadi Duta Agung Lembah
Pualam Hijau. Masih terlalu muda, masih terlalu muda. Tetapi,
betapapun juga terima kasih atas bantuanmu tadi"
Dan sesudah berucap demikian, Kwan Hong Li segera
memandang berkeliling. Nampaknya dia mencari tempat
untuk duduk. Maklum anak gadis, apalagi berpakaian putih,
sudah tentu memiliki naluri untuk menjaga keindahan,
kerapihan dan kebersihan. Terlebih dia sedang berhadapan
dengan tokoh terkenal yang dihormati banyak orang dan
ternyata .......... masih muda lagi. Dan ketika tidak menemukan
tempat yang pas, pada akhirnya dia mengayunkan lengannya,
mendorong kedepan tepat di hadapan Ceng Liong. Tempat itu
bagai dihembus angin besar dan langsung nampak bersih
sesudahnya. Disitu kemudian Kwan Hong Li duduk, kini
berhadapan dengan Ceng Liong yang sejak tadi
mempersilahkan Kwan Hong Li sambil berdiam diri.
"Selamat bertemu Nona Kwan Hong Li ......"
"Jadi namamu Kiang Ceng Liong ya ...... masih terlalu
muda, tetapi bersikap seakan sudah sangat tua ...." Kwan
Hong Li memandang Ceng Liong dengan heran dan berucap
dengan nada yang tak menyembunyikan keheranan dan
kekagumannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 720


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Nona, engkau pasti banyak mendengarkan omong


kosong di luaran mengenai diriku. Padahal, sejak dahulu, aku
Kiang Ceng Liong memang seperti ini adanya ....."
"Tapi apa betul engkau sehebat yang dikatakan orang?
jago nomor satu di Tionggoan? Sungguh penasaran, sungguh
penasaran ..."
"Ach, itu pujian kosong orang dunia persilatan Nona.
Masih lebih hebat ayahmu Kwan Siok Bu. Orang tua itu
barulah sungguh-sungguh seorang pendekar yang hebat ....."
ujar Ceng Liong merendah.
"Ceng Liong, ech bukankah itu namamu ya ? bolehkah aku
menyerangmu untuk sekedar mencobamu "? benar-benar
polos gadis ini. Sampai Kiang Ceng Liong tidak tahu apa yang
harus dikatakan dan dilakukan. Hanya, dia mencoba
memahami bahwa Kwan Hong Li hingga seusia sekarang ini,
belum pernah menginjakkan kaki di Tionggoan. Karena itu,
kalimatnya tadi pasti tidak punya maksud apa-apa. Benar-
benar ungkapan kepenasaran seorang anak muda.
"Boleh ya .... Ceng Liong ..."? nada suaranya masih tetap
biasa, seakan permintaannya itu adalah permintaan biasa
saja. Dan akhirnya dia senang ketika Ceng Liong akhirnya
mengangguk tanda setuju.
"Awas serangan ....."
Begitu suaranya habis, Hong Li benar telah menyerang
Ceng Liong untuk mencobanya. Lengannya bergerak cepat
dan dengan gerakan yang luar biasa karena mendatangkan
hawa mendesak posisi tubuhnya. Ceng Liong terpaksa

Tarian Liar Naga Sakti I 721


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengerahkan kekuatannya dan dalam posisi duduk dan tidak


berdiri menangkis, menolak, mendorong dan sesekali
menutuk kekuatan yang diarahkan kepadanya oleh Hong Li.
"Luar biasa anak ini, kekuatannya sungguh
mengagumkan. Meski kecepatannya tak mampu menandingi
Lan Moi, tetapi daya elaknya masih lebih hebat dan kuat
karena membawa perbawa tenaga yang luar biasa. Tetapi,
sayang kekuatan batinnya belum mampu membantunya
secara efketif ..." demikian Ceng Liong mengagumi kehebatan
Kwan Hong Li yang baru ditemuinya itu.
Serangan Hong Li semakin membadai, bahkan totokan
ataupun serangan Ceng Liong yang ditujukan menghalau
serangan Hong Li entah bagaimana terpeleset atau
menyamping. Ada semacam kekuatan ajaib dari tubuh nona
itu yang membuat tenaga yang menyerangnya bisa
"terpeleset" dan hilang kekuatannya. Hal ini membuat Ceng
Liong semakin kagum. Tetapi, serangan-serangan Hong Li
tidak ada satupun yang tembus ataupun mengancam Ceng
Liong. Kemampuan Ciat Lip Jiu nampaknya semakin matang
dan membuat Ceng Liong mampu memunahkan,
menyelewengkan atau bahkan menggiring tenaga itu kemana
dia mau.
Beberapa saat kemudian Kwan Hong Li menarik
serangannya, duduk kembali di tempatnya semula dan
berkata:
"Ach, engkau berbohong Ceng Liong. Menurut taksiranku,
bahkan ayahanda sendiri belum tantu mampu
mengalahkanmu. Mengimbangimu masih mungkin, tetapi

Tarian Liar Naga Sakti I 722


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

entah untuk mengalahkanmu ...... engkau hebat Ceng Liong


...." kalimat itu tidak menyembunyikan kekaguman Hong Li
terhadap Ceng Liong.
"Sudahlah Nona Kwan, kita berada diantara sahabat
sendiri. Ayahmu, Kwan Siok Bu dan bibimu Kwan Siok Bi telah
menemuiku langsung di Lembah Pualam Hijau. Mereka
berdua adalah orang-orang sakti yang sulit ditemukan
tandingannya di dunia persilatan dewasa ini. Yang hebat,
keduanya adalah orang yang bijaksana dan, keduanya sangat
mengkhawatirkan keadaanmu saat ini Nona Kwan ...." Kiang
Ceng Liong berkata memuji sambil sekaligus mengingatkan
Kwan Hong Li, sengaja untuk tidak membuat Hong Li
tersinggung.
"Hihihi, Ceng Liong, berputar kemanapun engkau berkata-
kata aku tahu. Engkau pasti membawa pesan dari ayahku ....."
Sambil tersenyum Ceng Liong berkata: "Benar Nona
Kwan, pesan ayahmu memang demikian. Meskipun akupun
sadar, bekalmu untuk berkelana sudah lebih dari cukup.
Tetapi, aku telah menjanjikan kepada ayahmu untuk
memberitahumu pesan beliau. Terutama karena penguasa
ilmu Cit Sat Sin Ciang sudah munculkan diri. Inilah yang
menjadi kekhawatiran utama ayahmu, karena menurutnya
engkau masih butuh beberapa waktu untuk menyempurnakan
ilmumu.
"Waaaaaaaah, ayah begitu mempercayaimu Ceng Liong,
sampai kisah 3 ilmu itupun telah diceritakan kepadamu ......."

Tarian Liar Naga Sakti I 723


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Episode 14: Nona Berbaju Putih (1)


"Bukan begitu Nona, tetapi karena ayahmu tahu jika aku
salah satu yang menguasai ilmu Pek Lek Sin Jiu. Jadi, pada
dasarnya kita memiliki hubungan yang telah dibangun cukup
lama oleh para leluhur kita ...."
"Hihihi, Duta Agung, karena mendengar ada pengguna
ilmu Pek Lek Sin Jiu makanya aku berani keluar dari Pulau
Awan Putih. Jika tidak, kekangan itu akan berlangsung terus
sampai aku mati ........"
"Sebetulnya aku tidak bermaksud mengajari atau
menasehatimu seperti pesan ayahmu Nona, tetapi jika pemilik
ilmu Cit Sat Sin Ciang mendengar kehadiranmu, padahal ilmu
kesaktianmu adalah "anti Cit Sat Sin Ciang", maka
keselamatanmu menjadi sangat diragukan. Inilah
pertimbangan untuk memintamu menyempurnakan ilmumu
Nona ..."
"Aku tidak takut dengan Cit Sat Sin Ciang ......." seru Hong
Li gagah
"Engkau tidak takut, tetapi ayahmu dan keluargamu di
Pulau Awan Putih sangat khawatir, lagipula engkau masih
kurang pengalaman di dunia persilatan nona ..."
"Jika aku berkawan dengan Duta Agung, kan ditanggung
beres. Bukankah demikian Ceng Liong ...."?
Kiang Ceng Liong benar-benar habis akal menasehati
Kwan Hong Li. Anak dara itu memang tidak mengerti bahaya,
dipikirnya semua bisa diselesaikan dengan bercakap. Padahal,
ada banyak ambisi, ada banyak upaya pembalasan dan banyak

Tarian Liar Naga Sakti I 724


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lagi motif lain yang masih jauh dari jangkauan berpikir Hong Li
yang besar di pulau terpencil. Kondisi yang benar-benar
runyam.
"Bagaimana Ceng Liong, apakah engkau tidak mau
berkawan denganku ..."?
"Bukankah kita sudah berteman sekarang Nona ...."?
berkata Ceng Liong sambil tersenyum pahit karena merasa
gagal menasehati nona Kwan ini. Tetapi, bagaimanapun harus
terus diusahakan.
"Atau, bagaimana kalau aku menjadi adik angkatmu saja
Ceng Liong? bukankah dengan demikian engkau harus
melindungi aku dari ancaman mereka ....."? sungguh polos
jalan pikiran Hong Li, sampai-sampai Ceng Liong terharu dan
bingung bagaimana harus menjawab.
"Bagaimana Ceng Liong, apakah engkau menolak menjadi
kakak angkatku untuk melindungiku dari mereka ...."? kejar
Hong Li
"Bukan, bukan begitu Nona ......., tapi ..... tapi ....." Kiang
Ceng Liong benar-benar merasa kebingungan.
"Kalau ada tapinya, berarti engkau tidak suka Ceng Liong
...." Hong Li memasang wajah cemberut, merajuk.
"Tapi, engkau memiliki banyak saudara, kakak dan adik
Nona ....."
"Tidak ada salahnya menambah saudara kan Ceng Liong.
Katakan saja jika engkau memang tidak mau memberi muka
kepadaku ...." terdengar suara Kwan Hong Li menukas tajam.

Tarian Liar Naga Sakti I 725


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Huuhhhhhhh, ya sudahlah. Tapi engkau harus berjanji


jika memang menjadi adik angkatku, engkau harus
mendengar kata-kataku. Bagaimana Nona ...."?
"Asal bukan kata-kata menyuruhku kembali ke Pulau
Awan Putih, pasti akan kuturuti. Bagaimana, apakah cukup
Ceng Liong ..."?
Ceng Liong berpikir keras. Sebetulnya kalimat tadi
memang dirancangnya untuk meminta Kwan Hong Li kembali
ke Pulau, tetapi maksudnya tersingkap dan bisa ditebak Hong
Li. Apa boleh buat. "Jika dia mau menuruti kata-kataku, masih
mungkin menjauhkan dia dari ancaman hingga bertemu orang
tuanya" pikir Kiang Ceng Liong. Dan pilihan itu nampaknya
cukup baik.
"Baiklah, jika engkau berjanji benar-benar akan
mendengar kata-kataku aku bersedia menjadi kakakmu"
Dan keduanyapun akhirnya melakukan upacara menjadi
Kakak dan Adik Angkat. Dan karena usia Kwan Hong Li baru
menginjak usia 22 tahun, maka dia tentunya yang menjadi
adik. Upacara itu diakhiri dengan mereka berdua saling
memanggil "Koko" dan "Moi-moi". Dan setelahnya, demi
keselamatan Hong Li, pada akhirnya Kiang Ceng Liong
membawanya serta menuju Thian San Pay. Menuju Thian San
Pay, itulah tujuan Kiang Ceng Liong sebagaimana dijanjikannya
kepada Thian San Giok Li. Sekaligus dia ingin membuktikan
sebuah urusan yang lain sebagaimana yang diamanatkan oleh
sesepuh Lembah Salju Bernyanyi, Koai Todjin.
======================

Tarian Liar Naga Sakti I 726


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Suhu, jika kubiarkan penghinaan atas Thian San Pay,


bagaimana aku mesti bertanggung jawab kepada para leluhur
perguruan Thian San Pay ini? Aku akan malu menghadap
leluhur-leluhur perguruanku ini kelak...." seorang anak muda
berkata sambil menghadapi 3 orang lainnya yang usianya
lebih tua.
"Hok Peng, aku mengerti kegalauanmu sebagai seorang
Ciangbundjin yang harus bertanggungjawab atas keselamatan
ratusan murid anggota Thian San Pay. Dan juga harus memikul
nama besar perguruan yang harum sejak ratusan tahun silam.
Hanya saja, jika engkau mengikuti emosimu saat ini, maka
akan semakin banyak hal yang merugikan yang akan terjadi
......" ujar seorang dari 3 orang dihadapan si anak muda yang
ternyata adalah Tik Hong Peng, Ciangbundjin Thian San Pay
yang masih berusia sangat muda. Paling banyak usianya saat
ini adalah 20 tahun, hanya terpaut sekitar 8-9 tahun dengan
suhunya yang juga masih muda Nenggala.
Percakapan malam itu memang percakapan serius setelah
banyak waktu dihabiskan Tik Hong Peng, Nenggala suhunya
dan Jayeng Reksa yang resminya adalah Kakek gurunya, tetapi
pada kenyataannya juga ikut menggemblengnya. Dihadapan
Tik Hong Peng saat itu adalah tokoh-tokoh sakti, yakni
Nenggala dan istrinya Kiang Li Hwa. Kiang Li Hwa sendiri masih
berstatus Duta Hukum Lembah Pualam Hijau dan saat itu,
selain menemani suaminya Nenggala ke Thian San Pay, juga
mewakili dan mendahului Duta Agung Kiang Ceng Liong untuk
menengahi pertikaian Thian San Pay dengan Lembah Salju
Bernyanyi.

Tarian Liar Naga Sakti I 727


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Selain Nenggala dan Li Hwa, masih ada tokoh sakti


lainnya, yakni Jayeng Reksa dengan julukan Bintang Sakti
Membara, murid kedua Kolomoto Ti Lou dari Jawadwipa dan
sekaligus guru dan paman dari Nenggala. Tokoh inipun bukan
olah-olah kehebatan dan kesaktiannya. Dibandingkan tokoh-
tokoh sesat seperti Lamkiong Sek, Naga Pattynam dan
Wisanggeni, Bintang Sakti Berpijar yang juga adik
seperguruannya, dia tidaklah ketinggalan jauh, jika bukan
seimbang.
Hanya saja, karena semakin tua, Bintang Sakti Membara
ini lebih banyak beristirahat. Bahkan sekembali dari Lembah
Pualam Hijau, Jayeng Reksa sudah mengutarakan niatnya
untuk kembali ke Swarnadwipa, kampung halamannya.
Tetapi, kehendaknya ini masih ditahan Nenggala, selain itu
diapun masih memiliki janji untuk ikut melatih Tik Hong Peng
yang juga menghormatinya seperti menghormati guru sendiri.
Tokoh-tokoh inilah yang sedang berunding dengan Tik Hong
Peng segera setelah mereka kembali dari Lembah Pualam
Hijau.
Sebetulnya masih ada tokoh hebat lainnya yang ikut
Nenggala dan Li Hwa ke Thian San Pay. Orang itu adalah
Nenek Durganini yang kesaktiannya tidaklah dibawah Jayeng
Reksa maupun pentolan penjahat seperti Naga Pattynam
ataupun Wisanggeni. Tetapi dalam pertemuan yang bersifat
kedalam, Nenek Durganini tidak ikut serta. Selain itu, Nenek
Durganini, selain dengan Li Hwa dan Nenggala, tidak lagi suka
banyak bicara. Nenek ini belakangan lebih banyak menyepi
dan samadhi, terutama setelah mendengar apa yang
dilakukan Bhiksu Chundamani. Seperti saat ketika percakapan

Tarian Liar Naga Sakti I 728


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hong Peng dengan ketiga tokoh lainnya, di tempat


istirahatnya Nenek Durganini sedang samadhi dan seperti
sedang menekuni sesuatu.
"Suhu, aku mengerti semua itu. Aku juga sangatlah paham
apa yang dipesankan dan dimaksudkan oleh Duta Agung yang
akan ikut membantu. Tetapi, rasa-rasanya, semua panggilan
dan teriakan lebih 50 anak murid Thian San Pay yang
terbunuh sangatlah menggangguku akhir-akhir ini. Apakah
aku harus merelakan kematian mereka menjadi kematian
yang sia-saia ..."?
"Hong Peng, sejauh mana engkau mengenal Duta Agung
Kiang Ceng Liong....'? tiba-tiba bertanya Nenggala kepada
muridnya ....
"Accch, Suhu, Duta Agung Kiang Ceng Liong bahkan
bagiku sangatlah kuhormati. Bukan hanya karena
kesaktiaanya, tetapi juga kewibawaannya. Meskipun dia
menolak kupanggil "Suhu", tetapi sebetulnya dia begitu
istimewa dan baik dalam memperlakukan aku yang lebih
muda ......"
"Hong Peng, bukan itu maksudku. Tetapi, bagaimana
sikapnya menghadapi situasi yang sangat merugikan Lembah
Pualam Hijau, termasuk merugikan nama baik dan reputasi
Lembah Pualam Hijau yang sudah terbangun ratusan tahun itu
....." Nenggala mendesak Hong Peng lebih jauh
"Suhu, ini ....... ini ......" Hong Peng sampai gagap, bingung
menjawab bagaimana sambil memandang Li Hwa dan Jayeng
Reksa yang juga memandangnya dengan penuh perhatian
menanti jawabannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 729


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Dia, ....... Duta Agung itu nampak marah, tetapi memang


....... memang, dia mampu menahan dirinya untuk berlaku
ceroboh ...."
"Hong Peng, jika aku suhumu menyebut Ceng Liong yang
lebih muda dari suhumu ini sebagai contoh, bukannya tanpa
sebab. Ketiga orang tua yang dia hormati dilukai orang,
bibinya juga dalam keadaan kritis, pamannya juga demikian.
Nama besar Lembah Pualam Hijau juga ternoda oleh
banyaknya tokoh sakti yang menerobos masuk. Tetapi,
engkau tahu sendiri, dia tidak menjadi kalap dan bertindak
membabi buta. Bahkan masih menyempatkan diri
menyempurnakanmu, memberimu nasehat dan membagi
beban sebagai sesama Pemimpin Perguruan Persilatan .........
apa engkau sangka dia tidak marah dan tidak murka? Tidak.
Dia menyampaikan langsung kepada suhumu dan subomu
bagaimana murka perasaannya, tetapi dia berusaha sekuat
mungkin agar tidak ditunjukkannya kepada keluarga Lembah
Pualam Hijau lainnya. Apakah engkau tahu mengapa dia
melakukannya ...."?
"Suhu, ....... entah apa maksud Duta Agung menurut suhu
...."? bertanya Tik Hong Peng sambil terkesima menanti apa
yang akan dikatakan gurunya terkait sikap Kiang Ceng Liong
menghadapi tercorengnya nama besar Lembah Pualam Hijau.
"Supaya semua anggota keluarga Lembah Pualam Hijau
tidak panik, tidak kecewa dan tidak melakukan upaya balas
dendam tanpa perhitungan. Dia bertindak demikian justru
membuatnya semakin berwibawa dimata semua warga
Lembah Pualam Hijau dan mereka rela mempercayakan nasib
dan nama Lembah Pualam Hijau kepadanya. Itulah sikap

Tarian Liar Naga Sakti I 730


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

seorang pemimpin, tenang, teguh dalam pendirian, tidak


panik tetapi mengambil keputusan dengan kepala dingin.
Bukan secara tergesa-gesa ....." demikian Nenggala
menjelaskan panjang lebar posisi dan tindakan Kiang Ceng
Liong.
"Benar yang dikatakan Nenggala cucuku ...... meski Duta
Agung masih muda, bahkan dahulunya semuda engkau ketika
dia mulai mengembang tugas berat, tetapi dia belajar dari
tahun ke tahun bagaimana menjadi pemimpin yang baik.
Tidak ada salahnya engkau melihat kearahnya dan belajar
mengekang dirimu. Apa yang terlihat baik pada waktu sedang
diliputi amarah, belum tentu berakibat baik bagi
perguruanmu ..." Jayeng Reksa ikut bicara.
"Jadi, apakah maksud guru dan kakek guru aku harus
berdiam dulu pada saat ini ...."?
"Engkau keliru muridku. Berdiam diri sama dengan
membiarkan persoalan tanpa memecahkannya. Yang engkau
butuhkan adalah, menenangkan diri, mengendapkan
persoalan sambil menimbang mengapa itu terjadi, dan
kemudian secara perlahan melihat jalan keluar bagaimana
yang terbaik. Yang terpenting adalah, jangan bertindak karena
emosi dan jangan ragu mendengar pertimbangan orang lain.
Dan ketika mengambil keputusan, jangan ragu jika memang
engkau telah menimbang masak-masak dari banyak segi ...."
demikian Jayeng Reksa memberi penjelasan dan sekaligus
nasehat kepada Hong Peng.

Tarian Liar Naga Sakti I 731


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Guru, apakah menurut guru aku terkesan terlampau


tergesa-gesa dalam mengambil keputusan saat ini ....?"
bertanya Tik Hong Peng
"Hong Peng, sudah berapa hari engkau kembali dari
Lembah Pualam Hijau ..."? Nenggala balik bertanya
"Terhitung hari ini, maka sudah ada 3 hari guru ...." jawab
Hong Peng
"Selama 3 hari terakhir ini, siapa-siapa sajakah yang sudah
engkau dengarkan laporan kejadian tersebut? Dan siapa-siapa
sajakah yang engkau mintakan pendapat terkait dengan
kejadian itu? Dan sudahkah secara detail dan rinci engkau
memetakan kejadian itu dan siapa-siapa sajakah yang terlibat
didalamnya"? kembali Nenggala mencecar muridnya dengan
pertanyaan-pertanyaan
"Hampir semua murid yang terkait sudah kudengarkan
laporannya suhu .... dan rata-rata kisahnya sama ..."
"Dan ingatkah engkau dengan apa yang disampaikan Duta
Agung kepadamu ...."?
"Tentu saja suhu ....."
"Apakah engkau pernah mendengar kisah dari sudut
pandang yang berbeda ...."?
"Maksud suhu ...."?
"Tahukah engkau bahwa ada versi berbeda mengenai
kejadian di Thian San Pay? Bahwa ada tokoh lain yang sangat
mungkin terlibat ..."?
"Tidak ada laporan seperti itu selama ini suhu ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 732


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Maka engkau sebaiknya mulai meneliti kejadian ini


sebaik-baiknya. Karena menurut Duta Agung kemungkinan
besar ada tokoh-tokoh misterius yang membokong Thian San
Pay dan membenturkannya dengan Lembah Salju Bernyanyi
...."
"Suhu, Duta Agung memang sempat menyinggung
masalah seperti tadi itu. Tetapi, masalahnya sama sekali tidak
ada anak murid yang melaporkan persoalan tersebut
kepadaku hingga saat ini...."
"Hong Peng, itulah sebabnya gurumu ini memintamu
untuk menyelidiki lebih jauh dengan bertanya kepada murid-
murid dan anggota perguruan Thian San Pay. Jangan khawatir,
persoalan dengan Lembah Salju Bernyanyi jika memang
mereka bersalah, bukan hanya suhumu, tetapi juga Lembah
Pualam Hijau akan ikut bertindak. Gurumu ini yang
menjaminnya ....." tegas Nenggala.
Mendengar jaminan gurunya, Tik Hong Peng yang masih
muda ini nampak tersentak. Benar, bagaimanapun dia
memang masih muda dan membutuhkan banyak tahun guna
menggembleng diri dan emosinya. Tetapi, Hong Peng juga
bukan orang bodoh. Jika gurunya telah memberi jaminan, dan
dia tahu betul siapa gurunya, maka dia tidak perlu ragu lagi.
Dia memang harus lebih teliti agar keputusannya tidak
ngawur. Dan untuk memahami lebih jauh, dia butuh waktu.
"Baiklah Guru, Ibu guru dan kakek guru. Aku mulai lebih
mengerti dan akan mencoba terus belajar lebih memahami
persoalannya. Jika demikian, ijinkanlah aku menyelidiki
keadaan tersebut lebih jauh lagi dan mencoba bertanya lebih

Tarian Liar Naga Sakti I 733


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

jauh dan lebih rinci kepada anak-anak murid Thian San Pay
...." akhirnya Hong Peng manggut-manggut mengerti dan
membuat ketiga orang dihadapannya juga tersenyum tanda
kagum dengan keputusan anak muda di hadapan mereka itu.
"Baguslah jika engkau mengerti Hong Peng, jangan takut
untuk menunda sebentar keputusanmu. Bagaimanapun
tanggungjawab mengangkat kembali nama besar Thian San
Pay ada dipundakmu. Jadi, jangan terburu nafsu dalam setiap
pengambilan keputusan untuk masalah-masalah besar ......"
terdengar Jayeng Reksa kembali berkata menyemangati Hong
Peng.
Kalimat tadi membuat Hong Peng termenung, karena
kalimat serupa juga disampaikan oleh Duta Agung Kiang Ceng
Liong kepadanya. Dan dia tidak lupa dengan percakapan
mereka tengah malam, tiga hari sebelum keberangkatannya
kembali ke Thian San Pay. Tanpa ada seorangpun yang tahu,
Duta Agung Kiang Ceng Liong yang hanya berselisih 4-5 tahun
lebih tua usianya dibandingkan dirinya, tahu-tahu telah
berada di dalam ruangan atau kamar istirahatnya. Dia tidak
menyadari bagaimana caranya Duta Agung memasuki kamar
istirahatnya.
"Ciangbundjin, maafkan jika aku berlaku kurang hormat
mengunjungimu tengah malam seperti ini...." terdengar Kiang
Ceng Liong.
Tik Hong Peng bagaikan tersengat kalajengking
mendapatkan kehormatan dikunjungi Kiang Ceng Liong, tokoh
yang sangat dikagumi dan dihormatinya pada saat ini. Dan
tokoh yang dihormati dan dikaguminya, tahu-tahu

Tarian Liar Naga Sakti I 734


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengunjungi dirinya dalam kamar istirahatnya. Jika


bagaimana cara masuknya Duta Agung Kiang Ceng Liong tidak
mengagetkannya, lain lagi dengan maksud kedatangannya.
"Adakah kiranya sesuatu yang serius"? Bertanya Hong Peng
dalam hatinya.
"Ach Duta Agung kiranya ........ maafkan jika aku tidak
menyambut selayaknya ...." ujarnya sambil cepat bangun dari
pembaringan dan menjura memberi hormat.
"Sudahlah Ciangbundjin ......." Ceng Liong berkata sambil
mengulurkan tangannya dan Tik Hong Peng tidak sanggup
melanjutkan usahanya untuk menjura lebih dalam memberi
hormat kepada Ceng Liong.
"Ciangbundjin, mohon dimaafkan. Lembah Pualam Hijau
menghadapi cobaan yang sangat berat dan karena itu, sangat
sempit waktuku untuk bercakap-cakap dengan Ciangbundjin
...... mohon dimaafkan ..."
"Acccch, aku mengerti Duta Agung, aku mengerti ....."
"Untuk menuntaskan banyak urusan Lembah, dengan
sangat terpaksa setiap hari aku harus bekerja keras dan baru
setiap tengah malam memiliki sedikit waktu luang. Hal ini
masih akan berlangsung hingga beberapa hari kedepan.
Karenanya aku memiliki waktu terbatas untuk menemui tamu-
tamuku. Harap dimengerti Ciangbundjin ......"
"Menerima kunjungan Duta Agung adalah kehormatan
bagiku. Mari, silahkan duduk Duta Agung. Tapi, pastilah Duta
Agung punya sesuatu yang ingin disampaikan kepadaku ...."?
bertanya Tik Hong Peng yang meski masih muda tetapi

Tarian Liar Naga Sakti I 735


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keagungan sebagai seorang Ciangbundjin sudah melekat dan


dimilikinya.
"Ciangbundjin ..... sebetulnya aku hanya ingin
menyampaikan pandanganku mengenai persoalan di Gunung
Thian San Pay ....... itupun jika Ciangbundjin bersedia
mendengar pandanganku ini ...."
"Meskipun Duta Agung mundurkan diri sebagai Bengcu,
tetapi dunia persilatan pada umumnya masing menganggap
Duta Agung sebagai Bengcunya. Dan kami, Thian San Pay juga
masih memandang Duta Agung sebagai Bengcu ....." tukas
Hong Peng tidak menyembunyikan rasa hormat dan
kagumnya kepada Ceng Liong. Dan Ceng Liong terharu
mendengarkannya. Karena itu, dia berkata:
"Ciangbundjin, jangan takut untuk menunda sebentar
keputusanmu begitu tiba di Thian San Pay. Apa yang terlihat
belum tentu benar demikian yang terjadi. Beban dan
tanggungjawab mengangkat kembali nama besar Thian San
Pay ada dipundakmu. Karena itu, janganlah terburu nafsu
dalam mengambil keputusan ketika menghadapi masalah-
masalah besar, termasuk masalah dengan Lembah Salju
Bernyanyi ......" sampai disini Ceng Liong berhenti sejenak
menanti reaksi Hong Peng. Tetapi Hong Peng tetap menanti
kalimat Ceng Liong selanjutnya.
"Karena baik Lembah Salju Bernyanyi maupun Thian San
Pay adalah Perguruan perguruan silat ternama, maka dengan
rendah hati aku ingin menyampaikan bahwa Lembah Pualam
Hijau akan berusaha membantu kedua belah pihak untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 736


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyelidiki persoalan ini. Yakinlah, siapapun yang bersalah


harus kita hukum ...... bagaimana menurut Ciangbundjin ..."
Hong Peng terdiam sejenak. Terlihat dia berpikir keras.
Dia harus bersikap terhadap tawaran bantuan Duta Agung.
Karena itu dia paham bahwa selaku Ciangbundjin dia harus
mengatakan sesuatu:
"Duta Agung, selaku Ciangbundjin Thian San Pay aku
menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kesediaan
untuk membantu penyelidikan tersebut. Kami akan berusaha
menuntaskan masalah ini sekembali dari Lembah Pualam
Hijau. Tetapi, jika memang Duta Agung berkenan, kami akan
dengan senang hati menyambut uluran tangan dan kesediaan
Duta Agung dalam menjembatani kedua pihak dalam usaha
mencari kebenaran atas peristiwa berdarah di Thian San Pay.
Aku akan menunggu kedatangan Duta Agung nantinya di
perguruanku ...."
"Baiklah, terima kasih Ciangbundjin. Segera setelah
urusanku di Lembah Pualam Hijau tuntas, aku akan bergegas
menuju Thian San Pay. Bahkan mendiskusikan urusan lain
disana yang tak kurang pentingnya. Untuk mendahuluiku,
biarlah kutugaskan Duta Hukum Kiang Li Hwa yang akan
bersama saudara Nenggala, suhumu yang akan menuju Thian
San Pay ..."
"Baiklah, terima kasih Duta Agung ......"
Setelahnya, keduanya bercakap banyak hal. Bahkan, Tik
Hong Peng yang gemar ilmu silat, tidaklah risih untuk
bertanya dan meminta petunjuk dari Kiang Ceng Liong yang
dia tahu dan juga menurut suhunya Nenggala, telah

Tarian Liar Naga Sakti I 737


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

meningkat ke tataran yang susah dijajaki lagi. Dan dengan


senang hati bahkan tanpa sepengetahuan Tik Hong Peng, hal
ini baru disadarinya belakangan, Kiang Ceng Liong bahkan
telah membantunya untuk meningkatkan penguasaan tenaga
iweekangnya. Disamping itu, Hong Peng juga diberi hadiah
sebuah ilmu sentilan dan totokan jari sakti yang diciptakan
sendiri oleh Ceng Liong, yakni Tan Cit Pa Siat (Telunjuk sakti
menotok jalan darah). Namun, sebelum menerima hadiah
ilmu sentilan dan totokan jari sakti ini, Kiang Ceng Liong
sempat berpesan dan mengatakan:
"Ciangbundjin, jangan menganggapku guru dengan
hadiah ilmu yang kuciptakan sendiri ini. Tetapi, ketika melihat
suhumu Nenggala bersilat dengan ilmu pedang Thian San Pay,
aku terinspirasi melengkapinya dengan totokan ini ....."
Dan ketika selesai bercakap dan berlatih bersama serta
menurunkan salah satu ilmu ciptaannya sendiri, Ceng Liong
kemudian pamit. Sebelumnya dia juga mengingatkan Hong
Peng untuk menyatukan tenaga iweekangnya dan melatih diri
setelah mereka berpisah malam itu. Dan memang benar,
sebagaimana juga kebiasaannya, setelah lewat tengah malam
Tik Hong Peng menghabiskan waktu dengan berlatih. Hal ini
telah bertahun-tahun dilakukannya.
Esoknya ketika Hong Peng bangun dari samadhi dan
melatih kekuatan iweekangnya, sungguh kaget dia ketika
mendapati kemampuan tenaga iweekangnya sudah
meningkat sangat pesat. Badannya terasa sangat segar dan
tubuhnya seperti menjadi jauh lebih ringan. Sungguh diluar
perkiraannya. Ketika dia memberitahukan kepada Nenggala
suhunya, sekaligus juga memberitahu bahwa Duta Agung

Tarian Liar Naga Sakti I 738


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kiang Ceng Liong semalam mengunjungi kamar istirahatnya,


terlihat Nenggala termenung sejenak. Tetapi tidak berapa
lama, dia kemudian bertanya:
"Apa saja yang dilakukannya terhadapmu selain bercakap
...."?
"Dia menurunkan ilmu ciptaannya Tan Cit Pa Siat
(Telunjuk sakti menotok jalan darah) suhu. Lagipula menurut
Duta Agung, ilmu ini sangat cocok mengiringi permainan ilmu
pedang Thian San Pay suhu .."
"Hmmmmmm, hal itu sangat mungkin. Duta Agung yang
sekarang memang memiliki keajaiban tersendiri dan sulit
untuk menjajaki sampai dimana tingkat kesaktiannya sekarang
ini. Tetapi, apakah hanya menurunkan ilmu itu saja yang
dilakukannya kepadamu semalam muridku ....."? kembali
Nenggala bertanya, karena nampaknya dia mencurigai
sesuatu telah terjadi. Sesuatu yang diduganya sangat
menguntungkan Hong Peng muridnya, sekaligus menegaskan
dan meneguhkan dugaannya atas "keajaiban" kesaktian Ceng
Liong akhir akhir ini.
"Tidak ada yang lain lagi suhu. Achh, tetapi tunggu,
kecuali menurunkan ilmu itu pada bagian akhir saat selesai
menurunkan ilmunya itu, dia kemudian berjalan mendekatiku
dan menepuk pundakku sebanyak tiga kali ..... ya benar,
sampai tiga kali. Dan setelah itu, pertemuan kamipun berakhir
...."
"Apa yang dikatakannya sesudah itu ...."? Nenggala
semakin penasaran

Tarian Liar Naga Sakti I 739


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Tidak ada lagi suhu, tetapi dia memintaku agar segera


bersamadhi melatih iweekangku dan melatih ilmunya nanti
saja. Dan aku langsung melakukannya, suhu. Dan pagi harinya,
tahu-tahu kusadari tubuhku semakin ringan dan segar suhu
......" kisah Hong Peng dan membuat Nenggala akhirnya
tersenyum.
"Hmmmmm, benar dugaan suhu dan para sesepuh
Lembah Pualam Hijau ..." Nenggala bergumam dan
menunjukkan mimik takjub dan senang.
"Suhu, apa maksudnya gerangan ...."? tanya Hong Peng
"Duta Agung yang sekarang bahkan telah melangkah
ketingkat yang mungkin telah melampaui kemampuan
gurunya sendiri yang menjadi sucouw sekaligus suhunya
muridku. Dan kuharap, suatu saat engkaupun melakukannya
dengan melampaui kemampuan gurumu ini ......" berkata
Nenggala yang membuat muridnya kaget.
"Sehebat itukah Duta Agung suhu ....? dan melampaui
suhu .... ach, bukan hal yang mudah kulakukan suhu ....."
"Sudahlah muridku. Sesungguhnya engkau menerima
berkah yang luar biasa dari Duta Agung. Dalam
perhitunganku, setelah hari ini, maka tidak akan butuh waktu
lama bagimu untuk menyelesaikan ilmu rahasia warisan
sucouwmu, Kakek Dewa Pedang. Tetapi, kuharap, engkau
tidak alpa dan lupa diri, sebab jika itu terjadi, sebagai gurumu
aku tidak segan-segan menghukummu ....."
"Suhu, murid berjanji akan selalu berjalan di jalan
kebenaran. Tenangkan hatimu suhu"

Tarian Liar Naga Sakti I 740


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan tepat seperti dikatakan Nenggala. Hari itu, ketika


Hong Peng melatih ilmu yang diajarkan Duta Agung
kepadanya, dia seperti menemukan banyak celah yang dapat
membuatnya menyatukannya dengan ilmu pedang pusaka
perguruannya, Ilmu pedang terbang. Dan yang lebih
membuatnya terperanjat adalah, dia kini sanggup memainkan
ilmu warisan perguruannya secara jauh lebih baik. Jika
sebelumnya, ada beberapa gerakan yang sulit dilakukannya
dengan sempurna, kini dia sanggup melakukannya secara
sangat baik. Dan ketika melatih secara bersamaan ilmu
warisan Ceng Liong dengan ilmu pusaka Thian San Pay, tepat
dugaan Duta Agung, dia melihat serangan pedang dan sentilan
jari saktinya mendatangkan hawa penyerangan yang berlipat.
Tepatnya, ilmu warisan Ceng Liong telah membuat banyak
celah yang belum tertutupi mampu terpenuhi dan mampu
mempertajam serangan.
Dan sebagaimana perkataan Nenggala, suhunya, dia kini
siap menyelesaikan latihan terakhir ilmu wasiat kakek Dewa
Pedang. Dan inilah yang membuat Hong Peng sampai memiliki
perasaan bahwa Duta Agungpun adalah salah satu dari orang
yang melatih dan menggemblengnya alias salah satu orang
yang dianggapnya sebagai SUHU. Di kemudian hari, Tik Hong
Peng, Ciangbundjin Thian San Pay yang berjaya sebagai salah
seorang pendekar pedang yang paling sakti, selalu mengakui
suhunya adalah Nenggala dan Duta Agung Kiang Ceng Liong.
Dan ketika mengingat kembali kalimat yang disampaikan
Ceng Liong yang diulangi oleh Kakek Gurunya, Jayeng Reksa
yang juga ikut menggemblengnya, Tik Hong Peng merasa
bagaikan diguyur air dingin. Benar sekali, Duta Agung Kiang

Tarian Liar Naga Sakti I 741


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ceng Liong juga menyampaikan kalimat yang sama, persis


sama dengan yang baru diucapkan Kakek Jayeng Reksa,
Bintang Sakti Membara. Dan inilah yang membuatnya teguh
untuk melakukan penyelidikan yang lebih dalam lagi dan tidak
langsung memerintahkan menyerang Lembah Salju Bernyanyi.
"Accccccch, benar. Duta Agungpun menyampaikan hal
yang sama kakek guru. Baiklah, aku mengerti maksudnya
tersebut sekarang. Tetapi, jika aku boleh minta tolong, guru
dan kakek guru, perkenankan ikut membantuku dalam
menyelidiki lebih dalam apa yang sebenarnya terjadi ketika
itu, khususnya ketika sebelum dan sesudah pertarungan
berdarah di Thian San Pay itu ......"
"Hahahahaha ....... benar dugaan muridku. Engkau benar
sekali Nenggala, muridmu ini kelak akan menjadi salah satu
tokoh terbesar di Tionggoan. Tik Hong Peng, Duta Agung
Kiang Ceng Liongpun menduga engkau akan membuka hatimu
karena dia percaya engkau memiliki kemampuan melakukan
hal itu. Sudah tentu, bukan hanya suhumu, tetapi subomu dan
bahkan aku akan membantumu. Bahkan Duta Agung
sebagaimana janjinya, paling lama 10 hari lagi akan tiba di
Thian San Pay untuk membantu Thian San Pay. Pertahankan
itu Hong Peng, maka generasi sesudah Duta Agung akan
menjadi milikmu ......"
"Ach, kakek guru, engkau terlalu berlebihan memandang
diriku ....."
"Hong Peng, engkau boleh bertanya kepada gurumu jika
aku keliru ......" Jayeng Reksa berkeras dengan kalimatnya soal
masa depan Hong Peng.

Tarian Liar Naga Sakti I 742


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Guru, jika terlalu dipuji, maka dikhawatirkan anak ini


akan menjadi besar kepala. Biarlah kepercayaanku,
kepercayaan Duta Agung Lembah Pualam Hijau membesarkan
hatinya, tetapi tidak membesarkan kepalanya ...." terdengar
Nenggala menukas.
Dan hari itu, tepatnya malam itu percakapan 4 orang di
Thian San Pay itupun selesai dengan beberapa catatan. Bahwa
penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan sebelum mengambil
keputusan terakhir tentang bagaimana sikap Thian San Pay
terhadap tragedi berdarah yang mengorbankan banyak orang
di Thian San Pay.
====================
Sementara itu, di bagian terpisah dari gunung Thay San,
ketegangan yang sama juga semakin merasuk. Tempat itu
bernama Lembah Salju Bernyanyi. Pada saat itu, nampak
beberapa orang sedang berdiri di Pintu Gerbang yang sangat
khas dan unik di Lembah Salju Bernyanyi. Nampaknya orang
yang mereka hadapi bukan orang sembarangan, sebaliknya
kelihatannya adalah salah seorang tokoh Lembah Salju
Bernyanyi:
"Suhu, tiga hari belakangan ini, orang-orang Thian San Pay
semakin sering datang menyelidiki Lembah Salju Bernyanyi
kita ......" lapor salah satu dari 5 orang yang biasanya
mendapatkan tugas giliran berjaga di pintu masuk Lembah
Salju Bernyanyi.
"Hmmmm, apakah mereka berani masuk jauh sampai
mendekati pintu gerbang kita ..."? tanya Tham Sin yang
sekarang menjadi Wakil Majikan Lembah Salju Bernyanyi.

Tarian Liar Naga Sakti I 743


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tham Sin adalah putra ketiga dari Majikan Lembah Salju


Bernyanyi sebelumnya, Thay San Kim Thong yang kini sudah
mengundurkan diri dan menjadi pelindung Lembah. Majikan
Lembah Salju Bernyanyi yang baru adalah Tham Ki, yang tak
lain adalah putra sulung Thay San Kim Thong.
"Tidak suhu, mereka hanya memandangi dari kejauhan
dan hanya beberapa saat untuk kemudian pergi lagi. Tetapi
hari ini ada 2 kali mereka mendekat sekedar mengamat-amati
dari kejauhan ......"
"Hmmmm, kurasa mereka tidak akan begitu berani untuk
kurang-ajar mendekat hingga ke pintu gerbang kita ...." begitu
Tham Sin bergumam sambil kemudian beranjak keluar dari
pintu gerbang. Nampaknya sekedar berjalan-jalan untuk
melihat-lihat keadaan di luar pintu gerbang Lembah Salju
Bernyanyi. Tidak lama dia melihat-lihat dan meninjau keadaan
di luar dan kemudian kembali mendekati pintu masuk.
"Teruslah berjaga-jaga dan segera laporkan ke dalam
setiap ada perkembangan atau setiap ada kejadian baru,
termasuk jika ada orang-orang dari Perguruan Thian San Pay
yang berusaha mendekati atau mengamat-amati pintu masuk
Lembah kita. Jangan sampai ada yang terlewatkan dan
perintahkan semua anggota perguruan untuk selalu bersiaga"
demikian pesan Tham Sin sebelum kemudian kembali
memasuki Lembah.
Tetapi, belum lagi Tham Sin beranjak terlampau jauh dari
gerbang masuk, telinganya yang terlatih menangkap sesuatu
yang diluar kewajaran. Dan ketika dia berpaling, dia kaget
karena melihat kelima muridnya sudah sedang menghadapi

Tarian Liar Naga Sakti I 744


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

seorang tamu yang sangat tidak biasa. Belum pernah selama


hidup Tham Sin melihat ada seorang tamu yang datang
mengunjungi Lembah Pualam Hijau sebagaimana hari ini.
Lembah Salju Bernyanyi didatangi seorang gadis cantik
berpakaian putih.
"Siapa engkau ...... apa maksudmu mendatangi Lembah
Salju Benryanyi ...."? terdengar salah seorang penjaga
bertanya kepada si pendatang.
"Lembah Salju Bernyanyi ....... oooooooh, tempat ini
namanya Lembah Salju Bernyanyi. Tapi, apa benar ini
merupakan area Gunung Thian San ......"? terdengar si Nona
pendatang bertanya. Dari nada bertanya dan sikapnya yang
kebingungan, sepertinya dia sedang tersesat.
"Benar nona, tetapi Gunung Thian San sungguh amat luas.
Entah kemana sebenarnya tujuan terakhir Nona ....? dan siapa
pulan Nona ? kembali seorang anak murid Lembah Salju
Bernyanyi bertanya.
"Aku .....? aku sendiripun lupa namaku. Tetapi orang-
orang menyebut dan memanggil aku dengan sebutan Nona
Berbaju Putih ...... Dan menurut seorang suhu, hanya dengan
ke Gunung Thian San maka aku akan mendapatkan kembali
ingatanku ..." si Nona berkata dengan nada yang wajar, sama
sekali tidak dibuat-buat.
"Nona, apakah suhu tersebut menyebutkan tempat
tertentu di Gunung Thian San yang harus Nona datangi? Dan
siapa pula gerangan suhu itu ....." Murid Lembah Salju
Bernyanyi yang bertanya nampak jatuh kasihan dengan si
Nona Baju Putih. Bukan hanya dia tetapi hampir semua murid

Tarian Liar Naga Sakti I 745


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang berjumlah 5 orang mulai jatuh kasihan, karena


kepolosan bicara si Nona dan kecantikan yang cemerlang dari
nona itu. Sementara itu, Tham Sin sudah berada di antara
murid-muridnya yang berjaga itu.
"Suhu itu sudah bercacat, tetapi selalu berpakaian dan
berjubahkan kain keemasan. Ilmunyapun hebat sekali, tetapi
suhu itu tidak pernah menyebutkan namanya. Katanya, aku
harus datang ke Gunung Thian San untuk mencari orang yang
mampu mengobati luka kehilangan ingatanku ....." si Nona
kembali berkata dan membuat semua orang ditempat itu
kecuali Tham Sin menjadi bertambah kasihan.
"Hmmmmm, Nona Berbaju Putih, engkau menyebutkan
seorang suhu yang selalu berpakaian keemasan yang
memberitahu engkau untuk datang ke Thian San. Tetapi
engkau bahkan sama sekali tidak mengenalinya, tidak
mengetahui namanya. Bagaimana mungkin kami
mempercayaimu nona"? terdengar Tham Sin bertanya dengan
nada menyelidik.
"Benar tuan, aku sama sekali tidak mengenalinya. Tetapi
ilmu silatnya hebat sekali, aku sendiri masih bukan
tandingannya. Ilmu silat emasnya luar biasa. Belum lagi, dia
tinggal bersama seorang kakek aneh yang berasal dari luar
Tionggoan, nampaknya dari negeri yang jauh. Mereka berdua
kini tinggal bersama dalam gua. Dan kesaktian kakek yang
satu itu, nampaknya tidak berada di bawah si kakek emas ....
engkau harus mempercayaiku tuan ...." si Nona Berbaju Putih
berkata sambil mengernyitkan keningnya, suatu ciri khas dari
si Nona jika emosinya terpancing nampaknya.

Tarian Liar Naga Sakti I 746


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

" Ooooooh begitu, tetapi engkau tidak mengenali mereka


berdua. Bagaimana mungkin aku mempercayaimu nona ...."?
"Tidak, tidak. Aku mengenali kakek kedua, kakek ini
sangat baik. Dia memberitahu namanya yakni Bintang Sakti 8
Penjuru dan dia kelihatannya adalah seorang Pendeta dari
tanah seberang ....." berkata si Nona dengan cepat.
"Acchhhhh, tetapi aku tidak mengenali siapa dia nona.
Dan kakek berjubah emas yang satunya lagi yang
menyuruhmu datang ke Thian San bukan? tetapi engkau tidak
mengenalnya ...... bagaimana bisa nona ..."?
"Entahlah tuan. Aku terluka parah, mereka berdua
menolongku. Tetapi, begitu aku sadar tidak ada satu hal
lagipun yang aku ingat. Maka setelah beberapa tahun mereka
berdua berusaha mengobatiku, akhirnya kakek yang selalu
berbaju emas yang tidak pernah mau memperkenalkan
namanya menyuruhku datang ke Thian San jika mau sembuh.
Echm tapi tuan, disini benar daerah Gunung Thian San bukan
..."? si Nona menjelaskan dan bertanya kepada Tham Sin yang
jadi kebingungan.
Sebetulnya Tham Sin curiga, jangan-jangan si Nona
Berbaju Putih hanya pura-pura lupa ingatan dan memiliki niat
jelek terhadap Lembah Salju Bernyanyi. Karena itu dia turut
para muridnya yang berjaga untuk menanyai si Nona. Tetapi,
setelah sekian lama, tidak terlihat sedikitpun tanda-tanda
bahwa si Nona Berbaju Putih menyimpan niat jelek terhadap
Lembah Salju Bernyanyi. Kepolosan dan sorot mata yang
lembut bening dari si Nona tidaklah mungkin berdusta. Inilah
yang membuat Tham Sin jadi rikuh dan bingung menghadapi

Tarian Liar Naga Sakti I 747


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

si Nona. Apalagi, selain itu si Nona tidak menyebutkan


kemana arah tepat yang dituju, si pembisik yang menyuruh si
Nona ke Thian San juga tidak menyebutkan nama spesifik
untuk didatangi. "Ach benar-benar memusingkan. Tapi
sudahlah, biar aku menyebutkan nama secara sembarangan
saja ....." begitu Tham Sin berpikir dalam hatinya dan memang
dia bermaksud untuk menyuruh si Nona Baju Putih pergi
dengan segera.
Tetapi, belum lagi Tham Sin berkata-kata untuk menyuruh
atau menyebutkan nama tempat untuk didatangi si Nona,
tiba-tiba terdengar suara:
"Hmmmm ....."
Dan ketika Tham Sin berbalik, dibelakangnya telah berdiri
dengan agung seorang Nenek. Inilah Thian San Giok Li .....

Episode 14: Nona Berbaju Putih (2)


"Ach hu-hoat, engkau juga berada disini ....."? Tham Sin
kaget setengah mati. Dia sungguh tidak mendengar suara
sedikitpun guna menyadari kedatangan si Nenek. Dalam hati
dia membatin ..."Nampaknya Nenek ini sudah semakin hebat
saja, padahal sebelum dia turun gunung tempo dulu belum
sehebat ini"
"Tham Sin, aku ingin berbicara banyak dengan nona
Berbaju Putih ini. Latar belakang dan keberadaan nona ini
sangat mencurigakan, tetapi dia sama sekali tidak berbahaya
bagi kita. Sebaliknya, dia akan sangat membantu kita karena
latar belakangnya yang hebat itu ...." terdengar Thian San Giok

Tarian Liar Naga Sakti I 748


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Li berkata, tetapi hanya Tham Sin seorang yang bisa


mendengarkannya.
"Ach, begitu hebat keadaannya jika begitu hu-hoat ...."
Tham Sin terperangah. Tetapi Thian San Giok Li telah kembali
berkata:
"Engkau lihatlah jika tidak percaya ...." sambil berkata
demikian, Thian San Giok Li telah bergerak cepat kearah si
Nona Baju Putih. Dan hebat, si Nona yang terlihat lugu dan
polos ternyata memiliki gerakan yang tidak mengecewakan.
Bahkan Tham Sin kaget, karena si Nona nampaknya masih
lebih hebat ketimbang dirinya. Terdengar si Nona berseru
kaget:
"Ech Nenek, kenapa engkau menyerangku ...."?
Tetapi Thian San Giokli tetap terus menyerang si Nona
yang juga bergerak cepat mengimbangi gerakan dan serangan
si Nenek. Dalam waktu singkat telah nampak jelas jika si
Nenek berada diatas angin, tetapi si Nona juga bukanlah
orang lemah. Gerakan gerakan tangan dan kakinya sangat
lincah, dan jelas mengeluarkan ilmu silat bermutu dan
bukannya ilmu silat pasaran. Meski menyerang dengan
gencar, tetapi sinar mata Thian San Giok Li tidaklah
menunjukkan rasa marah dan emosi untuk mengalahkan
lawan. Sebaliknya setelah beberapa lama, nampak dia
tersenyum. Terutama ketika si nona bergerak dengan ilmu
yang telah lama dikuasainya. Si Nenek nampaknya mulai
menemukan titik terang tentang asal-usul si gadis baju putih.
"Hmmmmm, tidak salah. Ini ilmu andalan dari Bengkauw
...... jelas latar belakang Nona ini sangat istimewa. Tetapi,

Tarian Liar Naga Sakti I 749


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengapa aku mendapat firasat yang sangat kuat bahwa dia


memiliki hubungan yang sangat erat dan kuat dengan Duta
Agung ...."? demikian Thian San Giok Li bertanya-tanya dalam
hatinya.
Tiba-tiba Thian San Giok Li menyerang dengan gerakan
semakin cepat, sementara dari tangan si Nona mengalir
tenaga tangkisan yang luar biasa kuat dan membuat si Nenek
menjadi kagum. Tetapi yang mengejutkan adalah, munculnya
jurus mematikan dan berhawa sesat dari si Nona Baju Putih.
Cuma, kematangan si Nenek membuatnya tidak gugup,
sebaliknya dengan cepat dia bergerak kesisi kiri si Nona dan
kemudian menutuk lengan si Nona Baju Putih. Dan selesailah
pertarungan itu. Meski begitu, semua heran karena Gadis
Berbaju Putih itu ternyata sangatlah lihay, bahkan nampaknya
masih melebihi Tham Sin sendiri.
"Tham Sin, jelas Nona ini berlatar belakang istimewa. Aku
ingin menanyainya lebih rinci. Dan yang pasti, Nona ini akan
sangat membantu kita suatu saat nanti. Karena itu, aku akan
membawanya masuk ...." terdengar Thian San Giok Li berkata
kepada Tham Sin yang menjadi wakil penguasa Lembah.
"Jika hu-hoat telah memutuskan demikian, aku yang
muda menurut saja. Biarlah aku yang memberitahukan
kepada toako bahwa masalah disini telah ditangani hu-hoat
..." Tham Sin berkata dengan penuh hormat. Semua orang di
Lembah Salju Bernyanyi kini telah sadar, bahwa Thian San
Giok Li telah banyak berbuat bagi Lembah dan dewasa ini
dialah tokoh terkuat dari Lembah Salju Bernyanyi. Ayahnya
sendiri, Thian San Kim Thong yang memberitahukan kepada
mereka semua.

Tarian Liar Naga Sakti I 750


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Baiklah, jika demikian aku akan membawanya ...."


Nenek Thian San Giok Li hanya mengulurkan tangannya
dan secara ajaib tubuh si Nona Baju Putih melayang
kearahnya. Dan tidak lama kemudian keduanya lenyap dari
pandangan mata ke-enam orang yang berada di pintu masuk
Lembah Salju Bernyanyi. Dan keadaanpun kembali senyap.
Tetapi, penjagaan bukannya menjadi lebih longgar, Tham Sin
malah meminta penjagaan diperketat. Naluri seorang Tham
Sin yang memang patut diacungi jempol. Kejadian datangnya
si Nona Baju Putih bisa mengindikasikan bahwa ada orang lain
yang memanfaatkan kepolosan si Nona, dan bukan tidak
mungkin merencanakan sesuatu yang sulit ditebak. Itu
sebabnya penjagaan malah digandakan, alias ditambah 5
orang lagi murid Lembah Salju Bernyanyi untuk disiagakan
menjaga segala kemungkinan. Tanda-tanda jika Lembah Salju
Bernyanyi memang dalam keadaan tegang.
Tetapi, sampai malam menjelang datang, tidak ada lagi
kejadian mencurigakan yang terjadi. Satu-satunya kejadian
yang agak di luar kebiasaan adalah kedatangan si Nona
Berbaju Putih yang kelihatannya lupa dirinya sendiri, alias
kehilangan ingatan. Toch dengan turun tangannya Thian San
Giok Li kejadian tersebut dapat diatasi dengan baik. Tidak ada
lagi kejadian mencurigakan sesudahnya. Tetapi, bukan berarti
Lembah Salju Bernyanyi melepas kesiagaannya. Apalagi
karena Lembah Salju Bernyanyi sudah mendapatkan informasi
bahwa Ciangbundjin Thian San Pay yang masih muda, yang
waktu mereka menyerang tidak berada di tempat, kini sudah
kembali ke perguruannya. Sesuatu pasti akan segera terjadi.

Tarian Liar Naga Sakti I 751


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Esoknya ....... tanpa tahu bagaimana dan darimana


datangnya, tahu-tahu di depan gerbang masuk yang
tersembunyi dan agak unik dari Lembah Salju Bernyanyi telah
berdiri 2 orang. Sepasang laki-laki dan perempuan dan
sepertinya mereka memiliki hubungan yang erat. Dan
nampaknya mereka tidak memiliki maksud tidak baik
terhadap Lembah Salju Bernyanyi. Buktinya laki-laki dan
perempuan itu berdiri menanti para penjaga di luar gerbang
masuk Lembah dan kemudian memberi salam dan hormat.
Adalah yang perempuan yang kemudian membuka suara:
"Kiang Li Hwa, Duta Hukum utusan Duta Agung Lembah
Pualam Hijau mohon bertemu Nenek Sakti Thian San Giok Li
ataupun Majikan Lembah Salju Bernyanyi ....."
Berbeda dengan tokoh-tokoh perguruan lain, Lembah
Salju Bernyanyi yang terisolasi selama 100 tahunan, kurang
begitu mengenal situasi dunia persilatan. Kecuali tokoh tokoh
utama Lembah Salju Bernyanyi, rata-rata anak murid mereka
saat ini relatif kurang begitu mengenal tokoh-tokoh utama
dan perguruan utama di dunia persilatan. Dan para penjaga
gerbang masuk ini, juga bukanlah orang yang banyak
pergaulan dan mengenal tokoh-tokoh dunia persilatan. Tak
heran jika mereka tidak cepat mengenal dan mengetahui jika
yang datang berkunjung adalah salah satu tamu teragung
yang mungkin datang ke Lembah mereka.
"Siapakah gerangan anda berdua .....? Kiang Li Hwa dari
Lembah Pualam Hijau. Sepertinya pernah kami dengar, tapi
apakah kalian bukannya orang-orang utusan Thian San Pay
untuk memata-matai Lembah kami ....."? tanya salah seorang
murid penjaga.

Tarian Liar Naga Sakti I 752


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Kami datang mewakili Duta Agung Lembah Pualam Hijau


yang dimintai tolong oleh Thian San Giok Li untuk
menyelesaikan masalah antara Lembah kalian dengan
Perguruan Thian San Pay. Tolong sampaikan kepada Nenek
Sakti Thian San Giok Li bahwa utusan dari Duta Agung sudah
tiba di Lembah kalian ....." kali ini Kiang Li Hwa berkata dengan
suara berwibawa, sampai-sampai kelima murid penjaga
tersentak oleh suara berwibawa dan seperti menggedor hati
mereka dari Li Hwa.
"Sebentar, sebentar ...... biarkan kami melaporkan kepada
Thian San Giok Li atau Majikan Lembah untuk menyambut
tuan-tuan ...."
Dan berlalulah salah seorang dari penjaga tersebut, tetapi
Li Hwa yang ditemani suaminya Nenggala tetap tidak diijinkan
memasuki gerbang Lembah Salju Bernyanyi. Tetapi, Li Hwa
dan Nenggala cukup maklum dengan keadaan Lembah Salju
Bernyanyi. Kelihatannya tidak jauh berbeda antara Thian San
Pay dan Lembah Salju Bernyanyi, dua-duanya dalam siaga
penuh dan siap untuk saling berperang. Sungguh keadaan
yang sangatlah tidak menyenangkan.
"Maafkan kami tuan-tuan, kami harus mendapatkan ijin
dari Majikan kami sebelum mempersilahkan tuan-tuan
memasuki Lembah kami ....." berkata salah seorang penjaga
yang menghadapi Nenggala dan Li Hwa. Mungkin dia keder
juga melihat betapa gagah dan berwibawanya kedua tamu di
hadapannya. Mereka tampak sangat penuh percaya diri,
sangat kokoh dan berwibawa, dan pasti membekal
kemampuan yang bukan olah-olah hebatnya.

Tarian Liar Naga Sakti I 753


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Tidak apa-apa, kami maklum dengan keadaan Lembah


Salju Bernyanyi ..." berkata Nenggala dengan suara yang lebih
ramah.
Dan tengah mereka berbasa-basi, tiba-tiba dari dalam
Lembah keluar menyambut Majikan Lembah Salju Benryanyi,
yakni Tham Ki, putra sulung Thian San Kim Thong yang
menggantikan ayahnya menjadi Majikan Lembah setelah
pertikaian dan sejumlah kejadian memalukan yang terjadi di
dalam Lembah Salju Bernyanyi. Tham Ki yang menjadi Majikan
Lembah Salju Bernyanyi sudah tidak berusia muda lagi,
usianya saat ini sudah sekitar 60 tahunan. Dan memang, dari
anak-anak Kim Thong, tokoh inilah pada saat ini yang paling
layak menjadi Majikan Lembah.
"Acccchhhh, maafkan anak-anak murid Lembah Salju
Bernyanyi memang kurang mengenal jiwi pendekar yang
datang berkunjung. Mari, mari, silahkan masuk ....." Tham Ki
mengundang kedua tamunya setelah mereka saling memberi
hormat.
"Terima kasih ,,,,,, terima kasih atas kesediaan Majikan
untuk mengundang kami memasuki Lembah Salju Bernyanyi
......" terdengar Li Hwa berbicara sambil berjalan mengikuti
langkah Tham Ki memasuki Lembah.
"Thian San Giok Li hu-hoat telah memberitahuku perihal
kunjungannya ke Bu Tong Pay dan juga pembicaraannya
dengan Duta Agung Lembah Pualam Hijau. Bahkan menurut
hu-hoat, Lembah Salju Bernyanyi masih memiliki hubungan
perguruan dengan Lembah Salju Bernyanyi kami, dan dengan
demikian kita sebetulnya bukan lain adalah orang-orang

Tarian Liar Naga Sakti I 754


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sendiri ...." berkata Tham Ki dengan suara yang penuh


keramahan meski tidak meninggalkan wibawanya sebagai
Majikan Lembah Salju Bernyanyi. Dan hal ini mendatangkan
perasaan hangat di hati Li Hwa.
"Benar sekali, Duta Agung juga telah menyinggung
masalah tersebut. Bahkan karena harus memenuhi
permintaan Koai Todjin, leluhur Lembah Salju Bernyanyi yang
mulia, Duta Agung terpaksa menunda keberangkatannya
kemari. Karena itu, dia mengutus kami berdua untuk
mendahuluinya sekaligus mewakilinya mengunjungi Lembah
ini dan berbicara lebih jauh dengan Thian San Giok Li dan juga
dengan locianpwe sebagai Majikan Lembah ini ...."
"Hahahaha, baiklah, baiklah. Jika jiwi tidak keberatan,
biarlah para pelayan kami akan menghantarkan jiwi berdua ke
tempat beristirahat dan lohu akan pergi memberitahu hu-
hoat kami. Jika melihat waktunya, hu-hoat kami akan
beristirahat kurang lebih satu jam di depan, pada saat itu kami
mengundang jiwi untuk bertemu dengan hu-hoat kami.
Bagaimana ....."? Majikan Lembah Salju Bernyanyi, Tham Ki
menawarkan kepada Nenggala dan Li Hwa untuk beristirahat
sejenak. Meski sebenarnya tidak begitu perlu, tetapi untuk
menghormati dan basa-basi dengan tuan rumah, keduanya
sepakat untuk mengaso dan beristirahat sejenak.
Dan memang benar, hampir dua jam kemudian, seorang
utusan Majikan Lembah Salju Benryanyi, Tham Ki telah datang
menyambut dan menjemput Li Hwa dan Nenggala untuk
melakukan percakapan dengan Majikan Lembah dan Thian
San Giok Li. Tetapi, ketika mereka berdua memasuki ruangan
yang akan digunakan untuk percakapan, Kiang Li Hwa dan

Tarian Liar Naga Sakti I 755


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Nenggala menjadi sangat kaget ketika melihat ada seorang


Kakek lainnya yang sudah begitu tua. Sekali pandang mereka
paham kakek tua itu bukan orang biasa. Dan nampaknya
usianya tidak begitu berbeda jauh dengan usia Thian San Giok
Li. Dan Kakek tua itu duduk dalam posisi samadhi di tempat
yang sejajar dengan Tham Ki selaku Majikan Lembah duduk.
Dan di samping sebelahnya, duduk dalam posisi yang sama
seorang nenek tua, yang dengan segera dikenali sebagai Thian
San Giok Li oleh Li Hwa dan Nenggala yang memang pernah
bertemu nenek ini. Nenek sakti yang didaulat sebagai jago
nomor dua di Tionggoan.
"Terima kasih atas kesediaan Jiwi berdua mengunjungi
Lembah kami dan sekaligus menurut hu-hoat kami, bertugas
mewakili Duta Agung Lembah Pualam Hijau untuk menengahi
persoalan antara Lembah Salju Bernyanyi dengan Perguruan
Thian San Pay ...." berkata Tham Ki mengawali pertemuan
tersebut sambil memandangi Kiang Li Hwa dan juga Nenggala
yang hanya manggut-manggut tanda setuju.
"Tetapi, sebelum kita bercakap lebih jauh, perkenankan
kami memperkenalkan kedua Hu-hoat dari Lembah Salju
Bernyanyi ........" berkata Tham Ki, dan sambil memandang ke
sebelah kanan, ke arah Thian San Giok Li dia berkata ..."tentu
jiwi telah mengenal Nenek Thian San Giok Li, sesepuh Lembah
ini yang beberapa waktu lalu berkelana ke Tionggoan untuk
tujuan-tujuan khusus". Dan Li Hwa serta Nenggala
mengangguk sambil memberi hormat kepada Thian San Giok
Li, tetapi Nenek itu berkata:
"Sudahlah, diantara kita keluarga sendiri, tidak perlu
penghormatan berlebihan ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 756


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara itu, Tham Ki telah berpaling ke sisi sebelahnya


dan berkata "dan hu hoat kami yang satunya lagi dikenal
dengan nama Thian San Kim Thong. Sebelumnya merupakan
Majikan Lembah Salju Bernyanyi, hanya karena usia tua,
beliau - ayahanda telah mengundurkan diri. Namun, karena
persoalan dengan Thian San Pay yang pada waktu itu Lembah
ini masih dipimpin ayahanda hu-hoat, maka beliau berkenan
bertemu dan bercakap dengan jiwi berdua ...."
"Achhhhh sungguh kehormatan besar bagi kami boleh
bertemu dengan Pemimpin dan Sesepuh Lembah Salju
Bernyanyi ......" berkata Kiang Li Hwa. Dan memang, dalam
statusnya sebagai Duta Hukum dan sekaligus mewakili Duta
Agung, maka harus Kiang Li Hwa yang banyak berbicara.
"Sudahlah Nona ........ jangan terlampau berlebihan.
Lama-kelamaan lohu menjadi rikuh sendiri ..." terdengar suara
si Kakek tua mengalun lembut dan menggantung, tanda
seorang yang telah mencapai tataran sangat tinggi dalam
meyakinkan ilmunya.
"Baiklah, kami sendiri adalah Majikan Lembah ini generasi
ketiga. Mohon dimaafkan jika ada kekurangan-kekurangan
yang ditemukan selama menjadi tamu dari Lembah kami ini
......" berkata Tham Ki, dan belum Li Hwa menjawab, dia sudah
langsung berkata kembali:
"Secara sekilas, hu-hoat telah memberitahu kami
mengenai maksud kedatangan jiwi berdua. Tetapi, jika boleh
kami mendengar langsung dari jiwi berdua ....... dan, jika
berkenan kami boleh lebih mengenal jiwi berdua ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 757


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Baiklah, locianpwee sekalian, tecu sendiri adalah Kiang Li


Hwa, menjabat sebagai Duta Hukum Lembah Pualam Hijau.
Dan yang datang bersamaku adalah Nenggala, suamiku
sendiri, datang menemaniku untuk berkunjung ke Lembah
Salju Bernyanyi mendahului Duta Agung. Sementara
mengenai maksud kedatangan kami, semestinya hu-hoat
Thian San Giok Li sudah paham. Tetapi, dalam perjalanan
kemari, termasuk percakapan dengan Duta Agung, terbersit
kecurigaan jika pertikaian dengan Thian San Pay sepertinya
melibatkan pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan
terselubung. Nach, maksud kami mendahului Duta Agung
adalah untuk menyelidiki kemungkinan ini. Adakah pihak atau
kelompok lain yang sengaja membenturkan kedua Perguruan
ini dan apa motif mereka yang sebenarnya ...." berkata Li Hwa
langsung ke pokok persoalan, tidak bertele-tele.
"Duta Hukum ....... kami dari pihak Lembah Salju
Bernyanyi memang memiliki banyak sekali kecurigaan
mengenai keterlibatan pihak luar. Tetapi, kami tidak mampu
menyebut dan menyampaikannya kepada Thian San Pay
karena bukti pada waktu pertarungan di Thian San Pay nyaris
nihil. Tetapi, kejadian yang susul-menyusul terjadi di Lembah
ini, bisa disampaikan oleh kedua hu-hoat kami ....." berkata
Majikan Lembah Salju Bernyanyi sebagai pengantar bagi
ulasan Kim Thong dan Thian San Giok Li.
Dan begitu Tham Ki berhenti berkata-kata, langsung Thian
San Kim Thong angkat suara menjelaskan keadaan di Lembah
Salju Bernyanyi pada waktu itu:
"Kejadian di Thian San Pay adalah anakku Tham Ki yang
paham, karena dia berada disana waktu pertikaian tersebut.

Tarian Liar Naga Sakti I 758


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan dalam pertikaian tersebut, aku kehilangan seorang anak


dan dua orang murid. Jelas kemurkaanku tidak dibawah
kemurkaan Thian San Pay. Tetapi, untunglah sumoyku Thian
San Giok Li selalu dengan sabar menasehatiku, dan lebih
untung lagi, meski terlambat aku sempat menyadarinya. Jika
ditarik jauh ke belakang, maka banyak kejadian mencurigakan
yang terjadi di Lembah dan pastilah ada hubungan dengan
kejadian di Thian San Pay ....." Kakek Kim Thong berhenti
sejenak, dan kemudian menyambung lagi perkataannya:
"Di hari Lembah Salju Bernyanyi lepas dari isolasi 100
tahun, aku dipancing bertanding adu lari dengan seorang
asing berkerudung yang tidak ingin dikenali identitasnya.
Selain itu, berkali-kali anak murid kami menemukan jejak
orang aneh ini memata-matai Lembah kami ini. Bahkan,
dengan kekuatan sihir yang luar biasa, mereka mampu
menyusup masuk ke Lembah dan menyihir seorang anak
murid kami untuk memasuki ruang rahasia yang dijaga oleh
ketiga sumoyku. Dan pada hari itu, mereka berdua saja
menyerbu masuk dengan target utama memasuki liang
rahasia di dalam Lembah tempat sucouw kami menyekap
penjahat-penjahat brutal 100 tahun silam. Kelihatannya
mereka kemudian kecewa karena target mereka, ilmu-ilmu
iblis yang dituju sudah dikuasai orang lain yang menewaskan
dua orang sumoyku ketika muncul dari liang rahasia itu.
Begitu tahu sasaran mereka sudah gagal, akhirnya merekapun
berlalu dan hingga sekarang tidak pernah lagi menunjukkan
diri mereka di sekitar Lembah kami ini. Itulah sebabnya, kami
menduga, sangat mungkin mereka ini yang menggunakan
kekuatan sihir untuk mengadu domba ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 759


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Apakah hu-hoat sudah mengetahui siapa gerangan


tokoh-tokoh yang memasuki Lembah ini dengan kekuatan
sihir ..."? bertanya Li Hwa dengan kening berkerut.
Thian San Kim Thong saling pandang dengan Thian San
Giok Li dan dia mengangguk kepada Nenek itu. Kelihatannya
isyarat agar Nenek itu yang berbicara:
"Duta Hukum, jubah mereka, kepandaian mereka dan
maksud licik mereka, sangat seragam dengan yang
mengganggu di Bu Tong Pay. Aku sangat yakin jika mereka
berdua adalah 2 orang diantara Lamkiong Sek, Naga Pattynam
dan Wisanggeni, ketiga tokoh yang juga mengacau di Bu Tong
Pay. Kekuatan sihir mereka memang sungguh susah untuk
dilawan, bahkan olehku sendiri. Dan jika aku saja kesulitan,
apalagi anak murid Lembah Salju Bernyanyi ...." terang nenek
Thian San Giok Li.
"Jika begitu, pantas ...... bukan perkara mudah bagi
mereka untuk mengacau balaukan Thian San Pay yang
ditinggal pahlawan-pahlawannya ..." Li Hwa berkata sambil
memandang Nenggala. Sekali pandang mereka berdua
maklum, bukan hanya kedua hu-hoat itu tidak berdusta,
tetapi bahwa hampir 100% saling bunuh di Thian San Pay
dirancang oleh mereka bertiga.
"Duta Hukum, terus terang saja, jika harus bertarung,
tiada seorangpun anak murid Thian San Pay yang bisa
melukai, apalagi membunuh adikku dan kedua suteku. Tetapi,
entah bagaimana, ketiga suteku itu terbunuh secara
mengenaskan dan seperti sangat kebetulan menyongsong
ujung pedang anak murid Thian San Pay ...." berkata Tham Ki

Tarian Liar Naga Sakti I 760


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan wajah berduka mengingat adiknya dan kedua sutenya


yang binasa di Thian San Pay. Sungguh penasaran mereka.
"Kami sempat berpikir ....." Tham Ki melanjutkan sambil
memandang ke arah Thian San Giok Li .... "bahwa kami harus
segera membalas dendam dengan membumihanguskan Thian
San Pay. Tetapi, untungnya hu-hoat kami bertahan dan
menentang rencana kami tersebut. Dan ketika semakin lama
dipikirkan, semakin banyak kecurigaan yang muncul. Tetapi,
sayangnya, kami memang tidak memiliki bukti bahwa ketiga
sute dibunuh dengan cara sihir ....."
"Locianpwe sekalian, kami lebih mengenal Lamkiong Sek,
Naga Pattynam, Wisanggeni dan gerombolannya. Upaya
membasmi mereka sudah berlangsung bertahun-tahun. Dan
cara-cara adu domba yang mereka lakukan, juga bukan baru
sekali ini mereka kerjakan. Ada beberapa perguruan lain yang
mereka rusak dan binasakan, ada yang di adu domba, dan ada
yang dimanfaatkan seperti Bwee Hoa Cung terakhir ini yang
dimanfaatkan untuk membobol barisan rahasia Lembah
Pualam Hijau. Hampir seratus persen kami yakin, jika karya
adu domba ini dikendalikan kelompok mereka ..." Li Hwa
berkata dengan penuh keyakinan.
"Maksud Duta Hukum, mereka memang sudah sering
melakukan hal seperti itu ..."? tanya Tham Ki
"Benar sekali. Perguruan Thian San Pay sendiri sudah
pernah kecolongan sebelumnya ketika mereka menyusupkan
seorang tokoh mereka untuk mengambil alih Thian San Pay.
Untungnya ada Liang Tek Hoat dari Kaypang dan adiknya Mei
Lan dari Bu Tong Pay serta bibiku Kiang In Hong serta suamiku

Tarian Liar Naga Sakti I 761


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Nenggala ini yang membantu Thian San Pay. Karena itu, tidak
heran jika mereka kembali melakukan adu domba ini. Jika
mereka muncul di Lembah ini, bisa dipastikan mereka juga
pasti berada di Thian San Pay dibalik "kecelakaan" yang
mereka ciptakan dengan sihir jahat mereka itu"
"Acccccchhhhhhhh, begitu kiranya ...... sungguh licik,
sungguh licik ....." bergumam Kim Thong dan semakin yakin
dia bahwa memang mereka dipermainkan orang.
"Ach sumoy, seandainya aku tidak menuruti emosi
sessatku dan mengikuti saran mendiang sumoy, kita tidak
akan terikat permusuhan dengan Thian San Pay separah ini
...." terdengar Kim Thong mengeluh.
"Toako, kejadiannya sudah lama berselang. Setidaknya
kita menemukan peluang untuk mengurangi akibat merusak
dari pertikaian yang tidak perlu itu ...." berkata Thian San Giok
Li menghibur Kim Thong.
"Engkau benar sumoy, tetapi aku tidak pernah bisa
melupakan upaya membalas kekalahan Lembah ini dari Kakek
Dewa Pedang ...." berkata Kim Thong.
"Toako, hal itu bisa dibicarakan terpisah sebetulnya.
Sebagaimana Duta Agung memberi contoh bagaimana
permusuhan antara Siauw Lim Sie, Bu Tong Pay, Kaypang dan
Lembah Pualam Hijau melawan Bengkauw, Lam Hay Bun dan
Thian Tok yang bisa berubah menjadi PERTARUNGAN
PERSAHABATAN tanpa menganggap mereka sebagai musuh
yang harus dikalahkan, tetapi sahabat berbagi ilmu. Rasanya
Lembah Salju Bernyanyi dan Thian San Pay perlu meniru
mereka. Bagaimana Tham Ki ....."?

Tarian Liar Naga Sakti I 762


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hu-hoat, setelah kejadian-kejadian yang tidak


menyenangkan itu, memang lebih tepat dan lebih baik kita
menjalin persahabatan dengan Thian San Pay. Dan
pertarungan Kakek Dewa Pedang dan kakek guru bisa
dilanjutkan sebagai Pertandingan Persahabatan sehingga
tidak melahirkan permusuhan antara dua perguruan. Tetapi,
tetap terasa sulit untuk menjelaskan mengapa saling bunuh
itu terjadi hu-hoat ...." berkata Tham Ki dengan mimik penuh
penyesalan.
"Locianpwe bertiga, jika locianpwe memberi kepercayaan
kepada Lembah Pualam Hijau dan kepada Duta Agung, maka
kami akan membantu sekuat tenaga agar pertikaian lebih jauh
dan lebih berdarah bisa dihindarkan. Sedapat mungkin kami
berdua akan berbicara panjang lebar dengan pihak Thian San
Pay, percayalah, setelah hari ini Thian San Pay pasti akan
menimbang lebih bijak bagaimana menyelesaikan persoalan
tersebut. Jika ketiga locianpwe setuju, kami akan mengatur
pertemuan antara Thian San Pay yang diwakili oleh
Ciangbundjin dan Wakil Ciangbundjin beserta seorang atau
dua orang sesepuhnya dan pihak Lembah Salju Bernyanyi. Jika
boleh mengusulkan, Lembah Salju Bernyanyi kelak diwakili
Majikan dan kedua hu-hoat .... bagaimana menurut locianpwe
semua ..."?
Menanggapi usulan Li Hwa, nampak Tham Ki
mengangguk-angguk tanda setuju. Kematian ketiga sutenya
(seorang adik dan dua orang adik perguruan) dahulu memang
membuatnya sedih dan sangat meradang tempo dulu. Tetapi,
lama kelamaan dia sendiri mulai merasa aneh dan meremang
mengingat bagaimana cara mati ketiga adik seperguruannya

Tarian Liar Naga Sakti I 763


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

itu. Meski butuh waktu lama, tetapi Tham Ki akhirnya tawar


kemarahan serta emosinya. Upaya Thian San Giok Li untuk
menyadarkannya memang lama tetapi ampuh. Bahkan Kim
Thong sendiri akhirnya mengerti. Dan kini, mereka jadi sering
banyak bertanya kepada Thian San Giok Li. Terlebih ketika
mereka mengetahui bahwa Nenek itu ternyata mulai mampu
melihat jauh "kedepan" sebagaimana juga ibu Kim Thong atau
nenek Tham Ki dulu mampu melakukannya.
"Hmmmm, begitu memang lebih baik. Setelah hidup
dalam kedamaian selama seratus tahun, terasa sangat
mengganggu hidup dalam kecemasan dan ketegangan ..."
Tham Ki akhirnya bicara dan diikuti dengan anggukan kepala
tanda setuju dari Nenek Thian San Giok Li dan juga Kim Thong.
"Upaya mempertemukan kedua perguruan kami serahkan
kepadamu dan Duta Agung Nona, kami percaya kalian bisa
mengatur yang terbaik bagi semua ...." Kim Thong
menambahkan sekaligus menegaskan persetujuan Lembah
Salju Bernyanyi.
Dan pertemuan pun dilanjutkan dengan percakapan-
percakapan ringan serta tukar menukar informasi. Terutama
Li Hwa yang mengisahkan bagaimana perkembangan dunia
persilatan termasuk penyusupan dan penyerangan di Lembah
Pualam Hijau yang juga melibatkan tokoh-tokoh yang sama.
Dan secara samar Li Hwa memberitahu kesibukan Duta Agung
dalam menata kembali Lembah Pualam Hijau serta
mengemban permintaan Thian San Giok Li terkait dengan
murid-muridnya. Dan Li Hwa menjadi kaget ketika Thian San
Giok Li bergumam:

Tarian Liar Naga Sakti I 764


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sayang anak Giok Li tidak berjodoh dengan warisan


sucouwnya. Tetapi untungnya dia menemukan sesuatu yang
tidak kalah baiknya ....."
"Ach locianpwe ...... engkau sudah tahu ...."? Li Hwa
kaget, tetapi Nenggala menggamit lengan istrinya dan
tersenyum.
"Thian San Giok Li telah mencapai tahapan itu istriku .....
dia telah mampu melihat ke depan melebihi orang-orang
biasa ....."
"Melihat kalian berdua suami-istri sungguh membuat
kami kagum. Melihat Lembah Pualam Hijau diisi orang-orang
seperti kalian, maka tidaklah mengherankan hatiku mengapa
Lembah itu menjadi tumpuan harapan banyak orang. Mudah-
mudahan kedua muridku sanggup mendidik diri mereka
menjadi pendekar-pendekar tangguh seperti jiwi berdua ....."
Thian San Giok Li tidak menyembunyikan kekagumannya
terhadap Nenggala dan Li Hwa. Sekali pandang tadi, dia kaget
menemukan kenyataan betapa pasangan suami istri yang
berada dihadapannya ini, pastilah tidak berada disebelah
bawah kemampuannya. "Sungguh-sungguh pasangan yang
berisi" desisnya dalam hati penuh kekaguman.
"Hmmmm untuk saat ini, Lembah Salju Bernyanyi
memang sangat mengandalkan binaan dan pendidikan kedua
hu-hoat kami ini. Merekalah yang menjaga dan mendidik kami
para pemimpin Lembah Salju Bernyanyi ......" terdengar Tham
Ki berkata bangga karena melihat kekagetan dimata Li Hwa
atas kemampuan menerawang kedepan yang dimiliki hu-hoat
mereka.

Tarian Liar Naga Sakti I 765


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Achhhhhhhh ...... pujian kosong, pujian kosong. Anakku,


jika aku dan bibi gurumu ini tidak salah hitung, pasangan
suami istri dihadapanmu ini sudah memiliki tingkat
kepandaian yang sejajar dengan kami berdua ....... " terdengar
Thian San Kim Thong berbicara dengan suara lembut. Dan
Thian San Giok Li tampak tersenyum senang dengan kalimat
Kim Thong. Bukan apa-apa, di usia tuanya Kim Thong telah
mampu melepas ambisi dan kekerasan hatinya, dan kini
suasana hatinya dipenuhi kedamaian dan sanggup melihat
banyak persoalan secara lebih dalam.
"Pujian itupun terlampau berlebihan locianpwee, kami
belum sanggup menerima sanjungan sebesar itu ......"
Nenggala berkata dengan suara yang wajar dan tidak dibuat
buat, tenang tetapi juga memiliki wibawa seorang yang
memang benar berisi. Dan mau tidak mau, baik Kim Thong
maupun Thian San Giok Li dibuat senang dan semakin kagum
terhadap Nenggala dan Li Hwa. Percakapan yang kemudian
membawa kelima orang itu pada percakapan panjang dan
baru berakhir menjelang malam.
Tetapi, ternyata kunjungan Kiang Li Hwa dan Nenggala
bukanlah satu-satunya kejadian pada hari itu di Lembah Salju
Bernyanyi. Ada kejadian lain yang menghadirkan suasana
kurang menyenangkan Lembah Salju Bernyanyi ....
Kurang lebih dua jam setelah kedatangan Kiang Li Hwa
dan Nenggala ke Lembah Salju Bernyanyi, seorang tokoh
Lembah Salju Bernyanyi ke luar menemui para murid yang
sedang berjaga-jaga. Hari itu, seperti hari-hari sebelumnya,
ada sekitar 5 orang anak murid yang berjaga di gerbang masuk
Lembah. Beberapa saat kemudian nampak mendekati

Tarian Liar Naga Sakti I 766


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Gerbang masuk salah seorang tokoh Lembah Salju Bernyanyi.


Orangnya terlihat masih cukup muda meski telah bersia diatas
30 tahunan, mungkin sekitar 31 atau 32 tahun. Dia adalah
murid bungsu Kim Thong yang bernama Toh Lui dan juga
adalah adik kandung Toh Ling yang berubah setelah secara
tidak sengaja memasuki liang rahasia Lembah Salju Bernyanyi.
Pemeriksaan gerbang masuk memang dilakukan secara
bergiliran oleh tokoh-tokoh pemimpin Lembah Salju
Bernyanyi. Dan kebetulan kali ini, adalah giliran Toh Lui yang
datang melakukan pemeriksaan. Sebagaimana ritual
pemeriksaan sebelumnya, Toh Lui bercakap dengan para
penjaga, kemudian berjalan ke luar dari gerbang masuk,
meninjau keadaan di luar sampai ke dekat pepohonan di
dinding sebelah selatan, dan setelah menemukan semuanya
"aman", maka Toh Luipun kemudian masuk kembali ke
gerbang Lembah.
Dan merekapun kemudian bercakap-cakap tepat di
gerbang masuk Lembah. Karena Toh Lui orang termuda dari
para pemimpin Lembah, maka pertemanannya dengan para
penjaga termasuk erat. Apalagi rata-rata para murid yang
berjaga memang masih berusia muda. Karena itu, kedatangan
Toh Lui biasanya selalu ditunggu dan terhitung paling
menyenangkan dibandingkan tokoh pemimpin lain yang suka
marah-marah. Berbeda dengan Toh Lui yang ramah dan suka
bercanda dengan mereka semua. Tetapi, ketika semua orang
sedang tertawa-tawa dan mendengarkan banyolan serta kisah
lucu dari Toh Lui, tiba-tiba Toh Lui terdiam sesaat. Diapun
memandang kearah barisan pepohonan yang tidak lebat,

Tarian Liar Naga Sakti I 767


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

maklum daerah gunung bersalju, jadi jenis pepohonan yang


tumbuh sangat terbatas.
Sesaat kemudian Toh Lui berkata sambil memandangi
wajah kelima penjaga yang berdiri tegang dihadapannya,
"kelihatannya ada gerakan mencurigakan di balik gunung-
gunungan salju dan barisan pepohonan itu. Kita periksa .......
siapa gerangan yang berani bermain-main dengan Lembah
Salju Bernyanyi. Hmmm bernarkah mereka berani
mengganggu kita ...."?
Merekapun saling menganggukkan kepala dan dalam
waktu singkat mereka bergerak. Begitu tiba di lokasi yang
mencurigakan, Toh Lui yang tiba terlebih dahulu telah
menemukan jejak orang yang dicurigai memata-matai Lembah
mereka. jejak itu sangat samar tertinggal di tumpukan salju
dekat dinding selatan yang mengarah ke gunung-gunungan
salju dan barisan pepohonan.
"Jika memang dia mau menyembunyikan diri, maka hanya
ada 3 tempat yang memungkinkan ...." berkata Toh Lui diikuti
pandangan mata setuju dari kawan-kawannya atau tepatnya
murid-muridnya.
"Arah ke gunung-gunungan, arah ke barisan pepohonan,
atau arah ke Thian San Pay. Mari kita membagi tiga kelompok,
aku akan ke arah Thian San Pay, kalian berdua ke arah
gunung-gunungan dan kalian bertiga ke arah pepohonan itu.
Ketika bertemu orang mencurigakan langsung memberi tanda
dengan berteriak agar kita bisa saling membantu ......
bagaimana ..."? sudah tentu para penjaga, meski berteman
dengan Toh Lui tetapi tidak akan berani menentang

Tarian Liar Naga Sakti I 768


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

usulannya. Maka merekapun mengangguk dan langsung


menuju ke tempat yang ditunjukkan oleh Toh Lui.
Tetapi, tidak lama kemudian, gerbang masuk yang
ditinggalkan penjaganya, justru kemasukan orang. Dan orang
yang masuk, kelihatannya sangat mengenal seluk beluk
Lembah Salju Bernyanyi, dalam waktu singkat dia telah
menghilang ke dalam Lembah tanpa bertemu siapa-siapa.
Sementara itu, setelah berputar-putar selama kurang lebih
satu jam, kelima penjaga kembali ke Gerbang masuk. Hanya
mereka berlima, sementara Toh Lui yang ditunggu, justru
tidak pernah kembali.
Pemimpin dari 5 penjaga itu kemudian memutuskan
menyusul kearah yang dituju Toh Lui, tetapi setengah jam
kemudian dia kembali dengan tangan hampa.
"Tidak ada sedikitpun jejaknya disana ...... bagaimana
sekarang "? sang pemimpin penjaga menjadi kebingungan.
"Kita laporkan saja kepada Majikan Lembah supaya
dikirim orang yang tepat untuk mencarinya ...." usul penjaga
yang lain. Dan nampaknya usulan ini diterima.
Maka, ketika percakapan Tham Sin, Majikan Lembah yang
didampingi Thian San Giok Li dan Thian San Kim Thong,
dengan utusan Lembah Pualam Hijau Kiang Li Hwa dan
suaminya Nenggala usai, diapun disodori kabar tidak
menggembirakan. Toh Lui raib tanpa jejak setelah mengejar
orang yang memata-matai Lembah Salju Bernyanyi. Tham Ki
yang sudah beberapa hari terakhir tegang langsung melesat
ke gerbang masuk untuk melihat-lihat smabil mendengarkan

Tarian Liar Naga Sakti I 769


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

penjelasan anak muridnya. Bahkan, dia langsung menunjuk


Tham Sin wakilnya untuk mencari keberadaan Toh Lui.
Tetapi sampai malam hari pencarian itu tidak
menghasilkan apa-apa. Entah bagaimana, Toh Lui raib tanpa
sedikitpun meninggalkan jejak. Sampai-sampai Tham Sin
menduga:
"Toako, jangan-jangan siauw sute memang berencana
untuk turun gunung tetapi enggan untuk minta
persetujuanmu ...."
"Ach, tidak mungkin. Kita mengenal betul anak itu. Dia
begitu mencintai Lembah ini, sangat hormat, berbakti dan
memiliki bakat yang luar biasa. Belum pernah kulihat dia
membantak keputusanku ...." berkata Tham Ki sambil
mengelus jenggotnya. Nampak benar dia sangat kebingungan
dengan raibnya Toh Lui.
Dan ketika Li Hwa dan Nenggala kembali ke Lembah,
temuan merekapun sama. Tidak ada jejak sama sekali.
"Sungguh mengherankan, sama sekali tidak ada jejak Toh
Lui sepanjang jalan menuju Thian San Pay. kejadian ini
sungguh sangat mencurigakan ...." Li Hwa berbisik kepada
Nenggala. Dan analisa yang sama dikemukakan kembali baik
kepada Tham Ki ketika makan malam, maupun ketika mereka
diundang untuk bercakap dengan Thian San Giok Li di dalam
ruangan samadhinya, tepat berhadapan dengan liang rahasia
Lembah Salju Bernyanyi.
Dan komentar Thian San Giok Li sangat sederhana:

Tarian Liar Naga Sakti I 770


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Jika memang takdirnya seperti itu, kita tidak bisa


menolak, membatalkan ataupun membelokkannya. Mudah-
mudahan dia beroleh pencerahan dan memperoleh jawaban
yang memang dibutuhkannya ....."
"Locianpwe, maafkan jika kami keliru. Tetapi, aku yakin
locianpwe tahu betul dimana Toh Lui sebenarnya berada ...."
berkata Nenggala dengan suara yang wajar dan dilontarkan
dengan nada biasa.
"Anak-anakku, sebagaimana kabar dan keadaan Giok Li
aku paham secara garis besar, begitu juga dengan keadaan
Toh Lui sekarang ini. Generasiku dan Thian San Kim Thong
terbelenggu oleh sumpah perguruan, karena itu meskipun
kami paham garis besarnya, tetapi pada saat sekarang ini,
tiada satupun yang bisa kami lakukan. Dan saat ini, hanya
kami berdua yang berkemampuan untuk mendesak Toh Lui,
tetapi untuk itu kami harus melanggar sumpah kepada
leluhur. Tidak anak-anakku. Jalan dan takdir itu sudah
ditetapkan, biarlah berlangsung sebagaimana memang
garisannya. Beberapa waktu terakhir ini, Toh Lui sudah kulatih
agar sanggup mengendalikan dirinya, mudah-mudahan pada
suatu waktu nanti, warisanku akan sangat banyak
membantunya. Tetapi, biarlah thian yang menentukan
semuanya ...."
"Jadi, dimana Toh Lui berada jika demikian? apakah
berada di Thian San ..."? Li Hwa yang penasaran bertanya
lebih jauh.
"Tidak anakku. Toh Lui tidak pernah membenci Thian San
Pay. Anak itu sangat berbakti, orang santun dan patuh dan

Tarian Liar Naga Sakti I 771


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terutama, dia sangat berbakat seperti kakaknya. Yang bisa


memberitahu dimana Toh Lui sekarang ini hanyalah Nona
Liang Mei Lan. Dia paham dimana Toh Lui sekarang ini .......
hanya, sekali lagi, tiada seorangpun yang dapat
mendatanginya dan mendesaknya ......"
"Ha ....? Adik Mei Lan .... benarkah locianpwee ..."? buru
Li Hwa lagi
"Benar, Nona itu pernah memberitahuku tentang
kejadian ini ...." jawab Thian San Giok Li ringan dan nampak
tanpa beban.
"Acccchhhhh, sungguh-sungguh membingungkan ..." Li
Hwa mendesah.
"Sudahlah Hwa moi, jika locianpwe Thian San Giok Li
sudah memahami dan merelakan kejadian ini, berarti tidak
ada suatupun yang bisa kita lakukan. Locianpwe pasti sudah
tahu dan paham bagaimana menanganinya ....." Nenggala
kembali berkata sambil menggamit lengan istrinya yang
nampak sangat penasaran.
"Ach, engkau benar koko. Maafkan aku locianpwee, aku
hanya mengkhawatirkan hal ini jangan-jangan malah bakalan
kembali memperuncing persoalan Thian San Pay dan Lembah
Salju Bernyanyi ..."
Thian San Giok Li tersenyum mendengarkan perkataan
Nenggala dan Li Hwa. Diapun berkata lagi:
"Kematangan dan kedewasaan kalian akan sangat
membantu upaya menyelesaikan pertikaian Perguruan Thian
San Pay dan Lembah Salju Bernyanyi ..."

Tarian Liar Naga Sakti I 772


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Episode 15: Pamungkas Cit Sat Sin Ciang (1)


Tidak jauh dari Lembah Pualam Hijau, di pinggang Gunung
Kembar dalam sebuah gua yang terpencil, nampak 4 orang
duduk setengah melingkar, sementara seorang lagi rebah
menyandar di dinding Gua. Keadaan terkesan sangat hening.
Jika diamati lebih teliti, maka orang yang bersandar di
dingding goa sudah nampak bagaikan pelita yang nyaris
kehabisan minyak. Orang itu nampak terluka parah dan
bernafas secara tidak lurus lagi alias tersengarl-sengal. Dia
terlihat sudah sangat tua dan menjadi terlihat lebih tua lagi
dan sangat ringkih karena keadaannya yang sepertinya sudah
nyaris "meninggalkan dunia ini".
Sementara 4 orang lainnya yang duduk setengah
melingkar terdiri dari dua orang tua yang nyaris sama tuanya
dengan orang yang rebah terluka, sementara yang seorang
lagi masih agak muda, dan satu lagi manusia berjubah dan
berkerudung kelabu dan tidak bisa dikenali. Hanya, bisa
diterka, orang misterius yang beberapa kali munculkan dirinya
di dunia persilatan ini pastilah seorang wanita. Dandanan dan
bentuk tubuhnya tidak akan mungkin berdusta dan tidaklah
menyembuyikan gerak-gerik dan tingkah laku seorang
perempuan.
Tidak salah lagi, mereka ini adalah tokoh-tokoh hebat luar
biasa dalam dunia persilatan. Yang rebah menyender di
dinding dan terluka hebat adalah Lamkiong Sek, tokoh sakti
mandraguna dari Lam Hay Bun. Tetapi dia memilih jalan dan
haluan berbeda setelah Lam Hay Bun menjalin persahabatan

Tarian Liar Naga Sakti I 773


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan Lembah Pualam Hijau, Siauw Lim Sie, Bu Tong Pay dan
Kay Pang. Dia adalah adik tiri Lamkiong Bun Ouw, seorang
tocu Lam Hay Bun yang memiliki kesaktian setara dengan
Kiang Sin Liong, Kiong Siang Han, Wie Tiong Lan dan Kian Ti
Hosiang. Pada pibu dan pertarungan-pertarungan awal yang
masih bernuansa perebutan nama baik dan dendam
kekalahan masa lalu, tokoh ini bertarung hebat dan seimbang
dengan 4 manusia dewa yang umur mereka sedikit lebih
muda dari kakek hebat itu.
Setelah pertarungan tersebut, Lamkiong Bun Ouw lebih
banyak menyepi di Lam Hay dan tidak lagi mencampuri urusan
dinia persilatan. Kakek yang hebat ini memang memiliki adat
yang keras dan merupakan tandingan setimpal dari Kiong
Siang Han. Tetapi meski memiliki adat keras dan berambisi
menaklukkan jago-jago Tionggoan, kakek ini tetap menjaga
perilaku yang gagah dan tidak mentolerir kejahatan. Tidak
mengherankan, karena leluhur mereka, meski bajak laut,
tetapi aslinya adalah pendekar-pendekar yang melarikan diri
dari pengejaran rezim kerajaan yang sangat kejam dan
menindas rakyat.
Lamkiong Bun Ouw ini mempunyai seorang adik dari dari
ibu yang berbeda, jadi seorang adik tiri bernama Lamkiong
Sek. Usia mereka berbeda cukup jauh, nyaris 20 tahun. Tetapi,
adik tirinya ini memiliki bakat dan kecerdikan yang luar biasa,
menandingi bakat Lamkiong Bun Ouw sendiri. Dan jika bukan
karena Lamkiong Bun Ouw sendiri masih hidup di Lam Hay,
bukan tidak mungkin Lamkiong Sek akan menyerbu dan
menguasai Lam Hay Bun. Hanya, karena Lamkiong Sek masih
mengindahkan serta sangat menghormati kakak tirinya yang

Tarian Liar Naga Sakti I 774


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

begitu menyayanginya di masa kecil yang membuat Lamkiong


Sek tidak berani berbuat apa-apa.
Hal yang membuatnya "pergi" dari Lam Hay Bun
sebenarnya karena dia kurang menyetujui anjuran Lamkiong
Bun Ouw yang belakangan diteruskan menjadi kebijakan dari
Lam Hay Bun. Yakni, jauh lebih baik melepas ambisi
menguasai Tionggoan karena disana bukannya sedikit jago-
jago yang sanggup menghalangi niat mereka. Dan, meski satu
pertarungan masih sempat dilakukan setelah Lamkiong Bun
Ouw, tetapi generasi terkini Lam Hay Bun menjalankan
kebijakan yang diusulkan Lamkiong Bun Ouw. Dan Lamkiong
Sek yang tidak menyetujui kebijakan tersebut, belakangan
melatih Lamkiong Li Cu, bahkan membidani lahirnya Thian
Liong Pang.
Hebatnya, Lam Hay Bun tidak sanggup melacak
keterlibatan Lamkiong Sek, karena kakek ini memang lebih
banyak bergerak dibalik layar dan sangat misterius. Selain itu,
kesaktiannya meningkat pesat hingga kemudian sanggup
merendengi kemampuan kakak tirinya Lamkiong Bun Ouw.
Tetapi, itulah, jasa dan kasih sayang kakak tirinya itu yang
menahannya untuk menguasai Lam Hay Bun. Tetapi,
kekalahan menyakitkan yang diderita dari tangan Kiang Sin
Liong dan kawan-kawannya, membuat Lamkiong Sek pulang
kembali menyepi ke pulau persembunyiannya, yakni salah
satu pulau misterius di belakang pulau utama Lam Hay Bun.
Adalah Lamkiong Li Cu yang menemaninya beserta
dengan Majikan Kerudung Hitam yang pada waktu itu terluka
parah. Sementara Wisanggeni, Naga Pattynam dan tokoh-
tokoh lain Thian Liong Pang, untuk sementara bersembunyi di

Tarian Liar Naga Sakti I 775


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tionggoan. Dan upaya mengobati diri sendiri dan juga


mengobati Majikan Kerudung Hitam yang terluka hebat
setelah pertempuran terakhir di markas Thian Liong Pang,
telah membawa berkah tersendiri bagi Lamkiong Sek.
Disinilah dia bertemu dengan salah satu misteri dunia
persilatan masa lalu yang secara tidak sengaja tertanam di
pulau misterius di gugusan belakang pulau-pulau milik Lam
Hay Bun.
Ketika hidup menyendiri di pulau misterius ini, Lamkiong
Sek yang sudah "hilang-hati" dengan tiadanya ambisi Lam Hay
Bun, lebih banyak melatih diri dan jarang berjalan berkeliling
pulau. Pulau itu sendiri memang terkesan gersang, jarang
pepohonan dan tidaklah terlalu besar. Pepohonan ada di bukit
menjulang persis di tengah pulau yang memiliki panjang tidak
lebih dari 2 km, dan kaki bukitnya menukik ke laut lepas.
Hanya sedikit tempat dimana terdapat pepohonan, selebihnya
adalah jejeran batu karang yang gersang dan panas.
Satu-satunya tempat yang enak ditinggali adalah pantai di
sisi barat pulau itu dan tersembunyi untuk melihat gugusan
pulau Lam Hay Bun. Tempat itupun tidaklah terlampau besar,
dan yang membuat Lamkiong Sek senang adalah
ditemukannya sebuah Gua dari tebing pantai dekat tempat
yang bisa ditinggalinya. Dan ternyata, disana menyepi salah
seorang sesepuh Lam Hay Bun, yakni Lamkiong Hok yang
hidup 100 tahun lebih dahulu dari padanya. Dari tokoh inilah
Lamkiong Sek banyak menyempurnakan ilmu silatnya, ilmu
silat khas Lam Hay Bun hingga mampu mengejar
ketertinggalannya dari Lamkiong Bun Ouw.

Tarian Liar Naga Sakti I 776


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan ketika merasa sudah cukup sempurna


kepandaiannya, diapun beberapa kali berkelana ke Tionggoan,
bahkan pernah berkelana hingga ke Thian Tok. Dan dari
perjalanannya ini dia berkenalan dan adu kesaktian dengan
Naga Pattynam yang belakangan karena tidak mampu saling
mengalahkan, merekapun bersahabat. Karena itu, boleh
dikatakan di pulau terpencil dan tidak didiami orang ini
Lamkiong Sek hanya datang untuk berlatih dan berlatih.
Selebihnya dia gunakan untuk berkelana dengan sesekali
menengok keadaan keluarga besarnya di pulau utama Lam
Hay Bun.
Dan ke pulau itulah dia membawa Lamkiong Li Cu dan
Majikan Kerudung Hitam untuk mengobati lukanya dan
mengobati dirinya sendiri. Tetapi, hanya butuh beberapa hari
buat kakek sakti itu sembuh dan butuh waktu panjang baginya
untuk menyembuhkan Majikan Kerudung Hitam. Dan dalam
kesempatan mencari bahan makanan dan menghabiskan
waktu karena goanya ditinggali Lamkiong Li Cu dan Majikan
Kerudung Hitam, dia menemukan sebuah rahasia besar
lainnya. Ternyata, tokoh Lam Hay Bun yang ditemukannya
beberapa puluh tahun silam, adalah tokoh terakhir yang
menguasai Cit Sat Sin Ciang. Dan lebih kebetulan lagi, gua
yang ditempatinya bertahun-tahun itu, memiliki pintu masuk
lainnya dari perut bukit, tepatnya dari jejeran batu karang
yang tidak punya kesan adanya gua dibaliknya.
Lamkiong Sek menemukan liang itu secara tidak sengaja.
Dia penasaran ketika melihat seekor binatang sejenis kelinci
yang menghilang ke balik sebuah liang di jajaran batu karang
itu. Karena penasaran, diapun mencari liang itu dan

Tarian Liar Naga Sakti I 777


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menemukan pintu masuk gua setinggi 1 meter dan menjorok


ke bawah. Ketika menyusuri gua itu, dia menemukan adanya
ruangan yang lain yang menyambung dengan gua yang selama
ini ditinggalinya, dan sambungan itu berada tepat di balik
tempat dia menemukan jenasah tokoh Lam Hay Bun pada
masa lalu. Dan di ruangan itulah dia menemukan kitab catatan
ilmu Cit Sat Sin Ciang.
Hanya, betapa penasarannya dia ketika menemukan
catatan bahwa sangat disarankan untuk melatih ilmu
tersebut, bukanlah mereka yang sudah berusia lanjut. Karena
ilmu ini bertumpu pada kekuatan yang keras secara
bergelombang dan tidak ada putus-putusnya. Dan kontrasnya,
kekuatan bergelombang itu merusak bagian dalam tubuh
manusia dan bukanlah bagian luarnya. Batas melatih ilmu
tersebut adalah lebih kurang 50 tahun, dengan catatan di usia
50 tahun dibutuhkan bantuan obat khusus penguat "wadah".
Tetapi, Lamkiong Sek yang terlanjur kecewa karena "dilarang"
melatih ilmu itu, tidak lagi memeriksa lebih jauh ruangan
tersebut, kecuali mengawasi sekilas. Dan memang, dia tidak
menemukan apa-apa lagi disana.
Kitab itu coba diperiksanya secara lebih teliti, dan ketika
mencobanya sekali dua kali, dia sadar bahwa peringatan yang
ditulis di kitab itu benar adanya. Barulah akhirnya dia
meminta Lamkiong Li Cu dan Majikan Kerudung Hitam untuk
melihat dan membaca catatan ilmu dalam Kitab itu. Dalam
herannya, Lamkiong Sek melihat Majikan Kerudung Hitam
yang melatih ilmu itu meningkat secara sangat luar biasa.
Hanya dalam hitungan waktu 2-3 bulan, Majikan Kerudung

Tarian Liar Naga Sakti I 778


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hitam telah menguasai hingga ke tingkat kelima dan


kemudian macet pada titik itu.
Sementara itu, tanpa sepengetahuan Lamkiong Sek dan
Majikan Kerudung Hitam, Lamkiong Li Cu memeriksa kembali
ruangan rahasia itu. Dan disana dia menemukan apa yang
disebut "obat penguat wadah" dan jilid terakhir dari Cit Sat
Sin Ciang yang berada bersama penjelasan latar belakang ilmu
itu serta hubungannya dengan Pulau Awan Putih dan Pulau
Naga Api. Tanpa diketahui Lamkiong Sek dan Majikan
Kerudung Hitam, Lamkiong Li Cu justru mampu melatih hingga
mencapai ke tingkat ke-tujuh dan menyimpan jilid terakhir
yang merupakan jurus pamungkas.
Jurus pamungkas hanya bisa dilatih oleh mereka yang
memiliki kekuatan sinkang yang memadai dan Lamkiong Li Cu
belum sanggup mencapai tingkat itu. Obat penguat wadah,
hanya sanggup menolongnya hingga tingkat ke-tujuh.
Sementara Majikan Kerudung Hitam, terhenti pada tingkat
kelima karena dukungan tenaga dalamnya memang masih
belum memadai. Meski belakangan dia menerima warisan
tenaga luar biasa dari Lamkiong Sek bertiga dengan
Wisanggeni dan Naga Pattynam, tetapi setelahnya dia belum
lagi melatih hingga ke tingkat ketujuh dari ilmu silat Cit Sat Sin
Ciang. Itu sebabnya dia belum mampu melontarkan Cit Sat Sin
Ciang secara lengkap.
Belakangan, Lamkiong Sek, Lamkiong Li Cu dan Majikan
Kerudung Hitam berangkat kembali memasuki Tionggoan dan
bertemu dengan Naga Pattynam dan Wisanggeni yang sedang
sibuk berembuk sebuah ilmu mujijat dari Thian Tok dan
rahasia ilmu dari lembaran Kolomoto Ti Lou. Kedatangan

Tarian Liar Naga Sakti I 779


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lamkiong Sek membuat persekutuan mereka semakin kuat


dan membuat upaya penyelidikan menjadi berjalan lebih
lancar, karena sebagaimana Naga Pattynam, Lamkiong Sek
memiliki kecerdasan yang memang hebat. Dari mereka
bertigalah kemudian tercipta rumusan "transfer tenaga"
dengan menggunakan media ilmu sihir.
Mereka bertiga memilih Janaswamy dan Majikan
Kerudung Hitam untuk menerima warisan tersebut, selain
mendidik Ciu Lam Hok dan Gan Bi Kim dengan jalur alternatif.
Itulah sebabnya Ilmu Silat Janaswamy dan Majikan Kerudung
Hitam meningkat sangat pesat. Dan tanpa sepengetahuan
Naga Pattynam dan Wisanggeni, Majikan Kerudung Hitam
melanjutkan latihan Ilmu Cit Sat Sin Ciang. Sayangnya, transfer
tenaga kepada Majikan Kerudung Hitam membuat
penguasaan ilmu iweekangnya menjadi kurang stabil. Berbeda
dengan Janaswamy yang lebih stabil penguasaannya.
Tetapi, transfer tenaga itu membuat penguasaan Cit Sat
Sin Ciang dari Majikan Kerudung Hitam meningkat drastis dan
kini sudah siap memasuki latihan tahapan keenam dan
ketujuh sekaligus. Tetapi, sayangnya, sejak kembali ke
Tionggoan Majikan Kerudung Hitam belum lagi memperoleh
kesempatan melatih jurus ketujuh yang kitabnya kini disimpan
oleh Lamkiong Sek ketika mereka menuju Tionggoan.
Dan kini, kakek tua yang terluka dan rebahan di dinding
goa itu, yakni Lamkiong Sek sedang membayar keberaniannya
menjadi ujung tombak dalam melontarkan gabungan ilmu
yang kemudian digiring dan dilontarkan oleh Duta Agung
Kiang Ceng Liong. Pada waktu itu, bukannya Kiang Ceng Liong
sudah memiliki kekuatan memadai menyambut gabungan

Tarian Liar Naga Sakti I 780


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tenaga itu. Tetapi karena gabungan tenaga mereka itu sudah


berkurang nyaris setengah setelah disambut oleh Kiang Cun
Le, Kiang In Hong dan Kiang Tek Hong, sementara perbawa
kekuatan hitamnya sudah dibuyarkan oleh Kiang Siong Tek.
Dan tenaga besar itu kemudian digiring dan dilontarkan ke
seberang sungai dan mengenai bukit atau punggung gunung
kembar oleh Duta Agung.
Akibatnya adalah, Lamkiong Sek kekurangan tenaga
cadangan untuk menahan hempasan angin pukulan membalik
yang untungnya bukan membentur mereka bertiga secara
langsung. Jika menghujam mereka secara langsung, maka
Lamkiong Sek dipastikan hancur lebur. Beruntung bagi
Wisanggeni dan Naga Pattynam yang terlindung dibalik
Lamkiong Sek, keduaya selamat tanpa suatu kurang apapun.
Tetapi resiko menjadi ujung tombak sudah disadari mereka
bertiga sebelum melakukan penyerangan dengan
penggabungan tenaga bertiga. Itulah sebabnya, tiada
sedikitpun penyesalan dari Lamkiong Sek terhadap kedua
temannya, Naga Pattynam dan Wisanggeni tersebut.
Dan ketika pada akhirnya Lamkiong Li Cu dan Majikan
Kerudung Hitam atau Kiang Hauw Lam memasuki gua dimana
mereka berkumpul, sekejap rasa girang tergambar di wajah
Lamkiong Sek. Mengapa? Beberapa hari terakhir sudah
disadarinya bahwa batas usianya sudah semakin mendekat.
Kini dengan menyadari bahwa batas usianya telah mendekat,
Lamkiong Sek tinggal menyandarkan harapannya kepada
Lamkiong Li Cu dan anaknya Kiang Hauw Lam. Itulah sebabnya
Lamkiong Sek nampak menjadi gembira, meski dia sadar batas

Tarian Liar Naga Sakti I 781


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

usianya semakin mendekat. Bagaimanapun, kakek ini masih


belum melepas ambisinya.
"Tidak kusangka jika disana masih ada Manusia Suci dari
Siauw Lim Sie, dan sungguh tidak disangka jika Duta Agung
telah maju sejauh itu ......... hhhhhhhkkkkkkk ..."
Suasana kembali senyap, tiada yang dengan cepat
menyahuti ataupun menjawab pernyataan Lamkiong Sek.
Terutama, karena semua sedih melihat batas akhir perjalanan
tokoh tua yang hebat itu sedang mendekati akhir. Lamkiong Li
Cu, si wanita berkerudung dan berjubah kelabu sebagai salah
satu orang yang banyak menerima jasa baik kakek itu nampak
pundaknya bergoyang-goyang. Bisa ditebak, perempuan itu
sedang berusaha keras menahan tangisnya.
Naga Pattynam dan Wisanggeni yang juga menaruh
harapan dan ambisi besar dalam membalas kekalahan mereka
dari pihak lawan, nampak tidak ingin banyak berbicara.
Karena itu, setelah suara Lamkiong Sek, beberapa saat
kemudian suasana kembali hening. Sampai kemudian kembali
Lamkiong Sek berkata sambil menoleh dan menatap
kesmaping dimana Naga Pattynam dan Wisanggeni berada:
"Sahabat-sahabatku, aku ingin menggunakan
pengetahuan terakhirku atas formula temuan kita terhadap
cucu muridku ini ......."
Tetapi, belum lagi Naga Pattynam ataupun Wisanggeni
mengatakan persetujuan atau penolakannya, tiba-tiba
terdengar suara di luar Goa ...... :

Tarian Liar Naga Sakti I 782


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Cuwi sekalian yang berada di dalam, apakah berkenan


menemuiku Duta Agung Lembah Pualam Hijau di luar atau di
dalam gua ...."?
Suara yang ternyata dilepaskan oleh Kiang Ceng Liong itu
mengalun menggantung di dalam gua dan langsung bisa
ditangkap siapapun yang berada di dalam. Bahkan alunan
suaranya langsung masuk ke telinga masing-masing orang
dalam gua tersebut. Dan mudah ditebak, hal tersebut
membuat semua orang, termasuk Lamkiong Sek yang terluka
nampak kaget setengah mati. Bahkan Lamkiong Sek sudah
segera berbisik kepada Naga Pattynam:
"Katamu tempat ini aman ......"
"Seharusnya demikian, tetapi entah bagaimana anak
muda itu bisa menemukan goa ini. Apa boleh buat, kita harus
menghadapinya ..." berkata Naga Pattynam sambil melirik
Wisanggeni dan Lamkiong Sek.
"Jika harus menghadapinya, biarkan aku beberapa saat
bersama cucu muridku ini. Tolong jangan biarkan siapapun,
termasuk Duta Agung menggangguku sampai beberapa waktu
ke depan ......."
Tetapi, Lamkiong Li Cu yang paham apa yang akan
dilakukan suhunya itu telah berkata sambil berdiri:
"Biarkan aku yang menghadapinya di luar, silahkan suhu
menyelesaikan urusan di dalam ini ...."
Dan kepada kedua guru besar lainnya Li Cu berkata:
"Jika masih ada yang jiwi locianpwe ingin selesaikan
bersama suhu, silahkan lakukan. Yakinlah, aku memiliki

Tarian Liar Naga Sakti I 783


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kemampuan untuk menahan Duta Agung sampai beberapa


waktu ke depan ....." ucapan itu dikeluarkan dengan suara
yang sama cirinya dengan apa yang baru dilakukan Duta
Agung berselang. Hal ini mengagetkan mereka semua, tak
terkecuali Lamkiong Sek. Mereka tidak menyangka jika
Lamkiong Li Cu juga telah meningkat begitu jauh.
Setelah menyelesaikan kalimat itu, Lamkiong Li Cu tanpa
bisa dicegah siapapun, termasuk oleh Majikan Kerudung
Hitam maupun Lamkiong Sek telah berjalan dengan gagah ke
luar dari Goa itu menemui Duta Agung.
"Apa yang engkau inginkan disini Duta Agung Lembah
Pualam hijau yang perkasa ..."? terdengar Lamkiong Li Cu
berkata sambil mengeluarkan suara yang sudah diatur
sedemikian sehingga tidak gampang ditebak orang.
"Hmmmmmm, Wanita berkerudung dan berjubah kelabu
....... jika tidak salah sudah banyak kejahatan yang engkau
lakukan selama ini. Tetapi, aku datang untuk membantu
Majikan Kerudung Hitam dan bukannya mengejar untuk
menghukum ketiga locianpwe di dalam yang setahuku masih
belum sehat benar setelah menyusup ke Lembah Pualam
Hijau ...." berkata Kiang Ceng Liong dengan nada tegas dan
tidak main-main. Lamkiong Li Cu mau tidak mau menjadi
kagum.
Lamkiong Li Cu memandang di belakang Kiang Ceng Liong,
dimana disana berdiri Barisan 6 Pedang yang sudah dia tahu
kelihayannya. Dan selain itu, masih ada seorang anak gadis
berbaju putih sebening awan yang berdiri dan nampak
bukannya lawan lemah jika harus bertarung. Di pihaknya,

Tarian Liar Naga Sakti I 784


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hanya dirinya dan putranya yang memiliki kemampuan


bertanding, tetapi jelas pada saat ini posisinya kurang baik
alias kurang menguntungkan. Jika memang kedatangan Duta
Agung benar untuk putranya yang dia sadari memiliki darah
Lembah Pualam Hijau, untuk apa bertarung?
"Duta Agung, percayalah, pihak kami masih memiliki
kemampuan untuk sekedar mengobati anak itu ...." berkata
Lamkiong Li Cu dengan menurunkan nada suaranya. Jika tadi
bernada menegur dan mengancam, kini menjadi sedikit lebih
lunak.
"Ach, benarkah demikian ...? tetapi, pengobatan dengan
cara sesat justru akan membuat anak itu akan menjadi
semakin tidak stabil. Pada suatu saat nanti, dia akan tiada
memiliki kemampuan untuk menstabilkan dirinya atau bahkan
merusak jaringan otaknya secara permanen ..." berkata Ceng
Liong yang tujuannya hari ini memang mengikuti atau
memenuhi permohonan paman kakeknya Kiang Tek Hong
untuk mencari dan jika bisa menyembuhkan Kiang Hauw Lam.
'Hmmmm, belum tentu demikian Duta Agung. Kakekku
berada di dalam dan sedang mencoba melakukan pengobatan
itu .............. engkau percayalah, dia bahkan sudah nyaris
sembuh sekarang ini ..."
"Ach, kalian sungguh-sungguh akan mencelakainya ...."
berkata Kiang Ceng Liong yang menjadi gemas dan khawatir
sambil kemudian melangkah maju hendak memasuki Gua itu.
Dan sudah pasti Lamkiong Li Cu tentunya tidak akan
membiarkan Kiang Ceng Liong benar-benar memasuki gua itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 785


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Perlahan Duta Agung, engkau tidak diperlukan di tempat


ini ...."
Sambil berkata demikian, Wanita berkerudung itu telah
bergerak menghadang Ceng Liong. Keduanya bergerak secara
cepat nyaris sulit diikuti pandangan mata. Tetapi, meskipun
tidak saling menyerang, langkah kaki keduanya membuat
orang biasa pasti pusing saking cepatnya. Dan kemanapun
Ceng Liong bergerak selalu bisa diantisipasi dan dicegat oleh
Lamkiong Li Cu.
"Nyonya, jika engkau membiarkan proses pengobatan itu,
maka anak itu akan hidup dalam kesulitan berkepanjangan.
Kasihanilah dia Nyonya ...." berkata Kiang Ceng Liong sambil
tetap terus bergerak cepat mencari peluang untuk menyusup
masuk. Dan niatnya selalu dihalang-halangi Lamkiong Li Cu.
"Itu bukanlah urusanmu Duta Agung. Jika engkau tetap
berkeras, maka maafkan jika aku terpaksa menyerangmu ....."
"Engkau boleh menyerangku jika memang demikian ....."
berkata Ceng Liong sambil bergerak dengan semakin cepat,
bahkan kini dia mulai mengapung sebagaimana Mei Lan sering
melakukannya.
Melihat itu, Lamkiong Li Cu yang sadar bahwa untuk
mencegahnya harus dengan menyerang, tetapi sekaligus tidak
boleh sampai Duta Agung mengenali siapa dirinya, akhirnya
memutuskan untuk menyerang Duta Agung. Dan ketika
menyerang, Lamkiong Li Cu telah langsung menggunakan Ilmu
Cit Sat Sin Ciang dan mencecar Ceng Liong yang tidak punya
pilihan lain selain memapaknya. Apalagi karena arena mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 786


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

segera terselubung dengan kuat oleh pancaran energi yang


luar biasa kuat dari perbawa Ilmu Cit Sat Sin Ciang.
"Achhhhhh, engkaulah rupanya pemilik Ilmu Cit Sat Sin
Ciang hingga ke jurus ketujuh. Luar biasa, luar biasa ...."
Kaget Lamkiong Li Cu mendengar perkataan Ceng Liong.
"Darimana dia tahu ...."? desisnya kaget dalam hati. Tapi di
mulut dia berkata:
"Jika sudah tahu, belum terlambat untuk mundur ....."
"Hahaha, engkau keliru nyonya. Kukira engkau masih
ingat bahwa akupun memiliki ilmu Pek Lek Sin Jiu (Pukulan
Geledek) ..... jadi, aku memiliki bekal yang cukup memadai
untuk menghadapi Cit Sat Sin Jiu ..."
Tetapi, Ceng Liong bukannya menggunakan Pek Lek Sin
Jiu, karena dia telah mengetahui kekuatan dan kehebatan
kedua ilmu itu dari percakapannya dengan kakak beradik
Kwan Siok Bu dan Kwan Siok Bi.
Pukulan Lamkiong Li Cu pun datang dan dengan
keberanian luar biasa Ceng Liong "menangkap" pukulan itu
dan tenaga yang luar biasa besar segera berpusing-pusing
ditangannya. Karena merasa "kasihan" dengan lawannya,
tenaga yang ditangkap dan diolahnya itu digiring dan
dilontarkan kesamping kirinya. Tetapi, dalam kagetnya, Ceng
Liong mendapatkan betapa tenaga lontarannya membentur
tembok sinkang yang sangat kuat. Karena itu, diapun menjadi
kagum dengan ilmu lawan. "Luar biasa, ternyata tenaga Cit Sat
Sin Ciang tak dapat dilontarkan keluar lingkaran ini"

Tarian Liar Naga Sakti I 787


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara Lamkiong Li Cu sendiripun kaget karena


lawannya tidak menggunakan Pek Lek Sin Jiu tetapi
menggunakan ilmu lain yang belum dia tahu ilmu apa
gerangan. Tetapi, hal itu tidak menakutkannya. Dengan cepat,
sebagaimana memang seharusnya diapun menyerang
sambung-menyambung ke jurus berikutnya dan Ceng Liong
semakin kaget, karena pelindung hawa ciptaan Li Cu
mengunci lontaran balik tenaga yang dilontarkannya. Maka
semakin kagumlah Ceng Liong. Tetapi, sama sekali tidak takut
dan tidak gentar.
Disisi lain, Lamkiong Li Cu sendiripun telah telah
menyerang semakin gencar setahap demi setahap dengan
Ilmu Cit Sat Sin Ciang. Dia semakin gembira karena melihat
berkali-kali Duta Agung yang masih muda itu terkaget-kaget
dengan serangan ilmu pukulannya yang memang luar biasa
hebatnya. Tetapi, berkali-kali dia sendiri juga kaget. Bukan
apa-apa, jika Duta Agung menggunakan Pek Lek Sin Jiu dia
maklum, karena ilmu itu setanding. Tetapi, kini menggunakan
ilmu yang lain, tiada tanda-tanda Duta Agung muda itu
ketakutan. Sebaliknya, malah, dia masih tetap tenang dan
meladeninya secara kokoh.
Ketika menyambut serangan kelima, serangan yang sama
pernah dilontarkan Kiang Hauw Lam, Majikan Kerudung
Hitam, Ceng Liong tercekat. Tenaga pukulan Li Cu terasa jauh
lebih halus, tetapi ada hawa yang cukup kuat yang mencoba
memasuki tameng kekuatan dalamnya. Masih berbeda
dengan lontaran pukulan Hauw Lam, tetapi justru lebih
berbahay dan lihay. Tetapi Ceng Liong yang telah
mempersiapkan diri dengan ilmu-ilmu saktinya tidak goyah,

Tarian Liar Naga Sakti I 788


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

apalagi setelah kekuatan Giok Ceng Sinkang yang dilatihnya


sudah mencapai puncaknya.
Kembali dia mengerahkan tenaga dan mengusir semua
tenaga lontaran Li Cu dan mengumpulkannya di tangannya,
menggerak-gerakan tangan dan kemudian dilepaskan dalam
lingkarang kecil pertarungan mereka. Meski terlihat
sederhana, tetapi masing-masing baik Li Cu maupun Ceng
Liong terlihat serius menghadapi pertarungan itu. Dan
pukulan keenampun dilontarkan Li Cu.
Kali ini, Ceng Liong tidak lagi menunggu lawan menyerang
dengan pukulan keenam dan menggunakan Ilmu Ciat Lip Jiu,
tetapi merubah sedikit gerakannya dari menunggu menjadi
gerakan menyerang untuk mengurangi kekuatan serbuan
tenaga lawan. Untuk itu dia memilih menggunakan ilmu Ceng
Thian Sin Ci (Telunjuk Sakti Penggetar Langit), ilmu jari sakti
yang juga dilandaskan atas kesaktian Ilmu Ciat Lip Jiu.
Kekuatan utamanya bukan hanya pada "menunggu" serangan
tenaga lawan yang bergelombang tetapi menutuk dengan
kekuatan berbahaya di jalan darah lawan. Dan sisa tenaga
lawan yang terlontar akan dijinakkan dengan Ilmu Ciat Lip Jiu.
Dan betapa terkejutnya Lamkiong Li Cu ketika lentikan jari
sakti itu kini menerjang dengan kuat dan dahsyat kearahnya.
Tetapi, inilah hebatnya Cit Sat Sin Ciang. Tembok tenaga
membahana membuat Lamkiong Li Cu tidak merasa ketakutan
untuk terkena totokan lawan yang hebat sekalipun. Tetapi,
totokan lawan biasa boleh dia abaikan, hanya, totokan
seorang Duta Agung Lembah Pualam Hijau, apakah akan
sanggup ditahan tembok tenaga besarnya?

Tarian Liar Naga Sakti I 789


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Memang benar. Ketika lentikan tenaga jari sakti Ceng


Liong membentur tembok tenaga yang melindungi jalan darah
dan tubuh Li Cu, sentilan itu terlihat tidak banyak
berpengaruh. Tetapi, Li Cu yang terkena serangan itu terlihat
sedikit kaget, meski tidak terluka tetapi mengurangi lontaran
tenaga saktinya kearah Ceng Liong, dan dengan demikian
tangan penghantar tenaga Ceng Liong dengan mudah mampu
memusahkan sisa serangan ke-enam yang dilontarkan Li Cu.
Terlihat demikian mudah, tetapi baik Kiang Ceng Liong
maupun Lamkiong Li Cu sebenarnya mengerahkan banyak
sekali kekuatan mereka untuk saling adu cerdik dalam
gebrakan keenam tadi. Dan Ceng Liong sendiri mulai bisa
menebak kekuatan dan kehebatan jurus pamungkas lawan
bila memang sudah dikuasai.
"Tidak salah jika ilmu ini dikategorikan ilmu terhebat pada
masa lalu. Kekuatannya memang meningkat dari jurus ke
jurus dan dari waktu kewaktu ...... untungnya Liang Tek
Hoatpun sudah menemukan rahasia kekuatan pamungkas Pek
Lek Sin Jiu ....." batin Ceng Liong.
Ketika Li Cu mulai bergerak untuk gebrakan ketujuh dan
Ceng Liong menyiapkan tingkat ke-delapan Pek Lek Sin Jiu,
tiba-tiba terdengar suara:
"Tahan serangan ........"
Dan sesosok tubuh telah berjalan keluar dari dalam goa.
Dan bahkan dibelakangnya ikut berjalan keluar dua orang
lainnya. Begitu tiba di luar, Kiang Hauw Lam orang yang baru
keluar dari goa tadi, ikut diiringi oleh Naga Pattynam dan
Wisanggeni. Hauw Lampun berjalan lebih jauh ke tengah

Tarian Liar Naga Sakti I 790


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

arena pertarungan Li Cu dan Ceng Liong. Sekilas dia melihat


kearah ibunya dan juga memandang Ceng Liong yang masih
tetap segar. Dia paham, setelah masuk ke jurus ke enam,
pastilah ibunya sudah sangat letih. Karena itu diapun berkata:
"Kakek guru perlu menyampaikan sesuatu ......"
Dan kemudia dia memandang Ceng Liong dan berkata:
"Aku baik-baik saja dan tidak membutuhkan
pertolonganmu. Ada waktunya aku akan mendatangimu
untuk melunasi semua hutang kepenasaran diantara kita. Dan
jika tidak ada urusan lain, silahkan Duta Agung berlalu dari
tempat ini, karena ada banyak urusan yang perlu kami
selesaikan ...."
Ceng Liong yang menyaksikan bagaimana keadaan Kiang
Hauw Lam yang memang baik-baik saja, menjadi agak ragu.
Tapi akhirnya diapun berkata:
"Baiklah Hauw Lam, jika memang pilihan hidupmu adalah
seperti itu. Ingat-ingatlah, kapanpun membutuhkan
pertolonganku untuk ketidakstabilan tenaga dalammu,
engkau boleh datang mencariku ......"
Maka Ceng Liongpun berlalu setelah tidak lupa berkata
kepada Barisan 6 Pedang dan Kwan Hong Li:
"Kita pergi ...."
Maka Ceng Liongpun berlalu diikuti Barisan 6 Pedang yang
selalu mengawal kemanapun perginya Duta Agung Lembah
Pualam Hijau. Kepergian mereka otomatis juga diikuti oleh
Non Kwan Hong Li.

Tarian Liar Naga Sakti I 791


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Segera setelah Kiang Ceng Liong dan rombongannya


berlalu, nampak Naga Pattynam wajahnya mengeras dan
berkata:
"Seandainya kita tidak sedang terguncang, sebetulnya ini
adalah kesempatan emas untuk mengalahkan Duta Agung itu
..... huh ......"
"Benar, seharusnya kita bisa mengalahkannnya. Sayang
keadaan kita benar-benar masih tanpa dukungan kuat setelah
tenaga batin kita guncang di Lembah Pualam Hijau" terdengar
Wisanggenipun mengeluh.
"Belum tentu jiwi locianpwe, Duta Agung tidak datang
sendirian. Bersama dirinya masih ada Barisan 6 Pedang yang
kita semua tahu kehebatannya, sementara Nona berbaju
putih awan yang datang bersamanya, juga kelihatannya
bukanlah tokoh sembarangan" terdengar Kiang Hauw Lam
berkata menjawab kepenasaran kedua kakek tua itu. Fakta
yang memang benar, tetapi keduanya, baik Naga Pattynam
maupun Wisanggeni tidak lagi menimpali apa yang diucapkan
Kiang Hauw Lam. Kata-kata yang memang sangat tepat dan
sangat beralasan.
"Mungkin saja ...... tetapi, mungkin juga bisa. Yang pasti
kita telah melepaskan salah satu kesempatan emas itu ...."
berkata Naga Pattynam yang kemudian ngeloyor pergi.
Kepergiannya menjauhi goa itu adalah karena Lamkiong Sek
meminta mereka menjaga goa itu sementara dia bercakap
dengan Lamkiong Li Cu. Maka Kiang Hauw Lam akhirnya
memandangi saja kedua kakek tua sakti itu berlalu dari
hadapannya dan kemudian dia sendiripun memasuki Gua itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 792


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tidak lama setelah Hauw Lam memasuki goa itu nampak


mendatangi seorang anak muda lainnya dengan gaya "semau
gue". Janaswamy. Tetapi melihat keadaan gurunya dan
Wisanggeni, sikap semau gue dan cengengesannya hilang
sama sekali. Cepat dia sadar bahwa sesuatu yang tidak biasa
pastilah sedang terjadi. Wajah suhunya Naga Pattynam dan
Wisanggeni terlihat sangat gelap dan tidak seperti hari-hari
biasanya. Hanya kejadian luar biasa yang bisa membuat kedua
orang tua itu bermuka gelap. Karena itu, keinginannya untuk
memamerkan benda "curian" dari Lembah Pualam Hijau
akhirnya dibatalkan. Bahkan hasratnya untuk bertanya kepada
kedua orang kakek tua di hadapannyapun menguap entah
kemana.
Sementara itu, Lamkiong Sek bersama murid dan cucu
muridnya telah bertemu kembali di dalam goa. Begitu melihat
kedatangan KIang Hauw Lam, Lamkiong Sek akhirnya nampak
sedikit tersenyum meskipun keadaannya kelihatannya sudah
semakin parah. Adalah karena memiliki iweekang luar biasa
yang membuat kakek tua perkasa yang sedang terluka itu
masih bertahan hidup. Selain itu, ambisi dan mimpinya yang
belum pudar membuatnya sedapat mungkin bertahan hidup.
Sepertinya orang tua itu ingin bertahan untuk mendapatkan
kejelasan apakah sepeninggalnya jaminan atas mimpi-mimpi
mereka dapat direalisasikan ataukah tidak?
"Li Cu, ba .. ba ..bagaimana akhir pertarunganmu dengan
Duta Agung Lembah Pualam Hijau barusan ..."? terdengar
bertanya Lamkiong Sek dengan suara terbata-bata, tetapi
matanya menyiratkan keingintahuan yang besar.

Tarian Liar Naga Sakti I 793


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Nampaknya Duta Agung telah memiliki keyakinan untuk


bisa bertahan hingga jurus yang ketujuh suhu ......"
"Achhhhhh, anak itu memang hebat. Kelihatannya akan
sulit untuk mengalahkannya meskipun engkau bergabung
dengan Naga Pattynam dan Wisanggeni ..." keluh Lamkiong
Sek.
"Belum tentu demikian suhu ..... sebetulnya ada hal yang
ingin kusampaikan kepadamu suhu, tetapi itupun jika
memang suhu berjanji tidak akan memarahiku setelah
mendengar apa yang kusampaikan .."
"Aaaaapa, yang ingin kau sampaikan muridku ..."?
bertanya Lamkiong Sek lemah.
"Sebetulnya muridmu ini menemukan catatan lain dari
Lamkiong Hok couwsu, leluhur kita yang terakhir kali
menguasai Cit Sat Sin Ciang. Hanya saja, sayangnya, diapun
ternyata tidak sanggup menguasai sampai jurus
pamungkasnya. Hal ini disebabkan dia melewati batas waktu
usia 50 tahun baru mulai bisa melatih ilmu itu. Kitab yang
suhu temukan hanyalah berisi tujuh jurus belaka, sementara
kitab lengkapnya disimpan couwsu di tempat terpisah ....."
"Ha .......? benarkah demikian ..."? Lamkiong Sek terkejut
antara kaget dan gembira.
"Memang demikian suhu ....."
"Jika demikian, dengan jurus pamungkas itu rasanya
engkau dan rasanya Lam jie bisa menuntaskan dendam
kepenasaran kita ini ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 794


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sejujurnya Tecu sudah sampai di tingkat ketujuh karena


memakan obat penguat wadah yang ditinggalkan couwsu.
Beberapa generasi keturunan Lam Hay kita, kurang mampu
melatih ilmu itu hingga sempurna. Tetapi couwsu bertemu
seorang tabib ulung dari Thian Tok yang memberinya obat
penguat wadah. Dengan obat itulah dia melatih hingga
gebrakan ketujuh, sayang dia kehilangan waktu untuk melatih
jurus pamungkasnya. Dan sisa 1 butir obat itulah yang tecu
gunakan untuk melatih Cit sat Sin Ciang hingga tingkat ke
tujuh. Pada saat ini Lam jie juga sudah memenuhi syarat
untuk bisa berlatih hingga tingkat ketujuh dan mungkin juga
tingkat pamungkas. Maka memang, sudah seharusnya ada
kemungkinan kami mampu membalaskan dendam
kepensaran kita itu suhu ...."
"Bagaimana ?, apakah dengan obat itu kalian berdua bisa
melatih jurus pamungkas Cit Sat Sin Ciang itu ..."?
"Untuk saat ini tecu dan Lam jie masih harus terus
memperkuat diri. Kekuatan obat penguat wadah hanya
membantu hingga tingkat ketujuh, tetapi Lam jie sudah harus
mulai berlatih tingkat keenam dan ketujuh karena
kekuatannya sudah cukup memadai. Tetapi tecu sendiri untuk
saat ini, masih harus bersabar dan menunggu beberapa waktu
untuk memperkuat diri suhu ...."
Mendengar kalimat Lamkiong Li Cu, Lamkiong Sek
terdiam sebentar. Tetapi tidaklah lama. Karena akhirnya
diapun berkata kembali dengan berat hati dan nampaknya dia
memutuskannya dengan pertimbangan matang:

Tarian Liar Naga Sakti I 795


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Kalian berdua dengarkan ....... setelah menempur


Lembah Pualam Hijau, hingga saat ini suhu kalian ini tidak lagi
sanggup mengendalikan kekuatan liar yang sebentar lagi akan
mengakhiri hidupku. Kemampuanku untuk menata dan
mengatur tenaga-tenaga itu sudah tidak ada karena pusat
pengaturan kekuatanku sudah nyaris hancur. Waktuku tinggal
beberapa hari lagi. Daripada aku membawa semuanya secara
sia-sia, maka biarlah beberapa saat ini kalian berdua
menggunakan formula yang diajarkan kami bertiga untuk
menyerab kekuatan itu. Kelihatannya, itu satu-satunya cara
memperkuat kalian berdua, meskipun tenaga yang bisa kalian
serab juga tidak akan sangat besar tetapi cukup untuk melatih
ilmu itu .."
"Ach suhu, apakah tidak ada lagi cara lainnya ...."?
bertanya Li Cu, nampaknya sedih dan menangis dengan
keadaan orang tua dihadapannya. Orang tua inilah yang
banyak membantunya, melatihnya dan membuat dirinya
menjadi sakti mandraguna.
"Li Cu, apakah engkau tidak melihat jika semakin lama
tubuhku semakin tidak berguna? Wisanggeni dan Naga
Pattynam sendiripun paham akan hal ini. Ketika kekuatan
tenaga mereka masih seperti sedia kalapun tidak akan
mungkin mereka menata kembali tenaga iweekangku, apalagi
mereka sekarangpun belum sembuh total. Maka, hanya
dengan cara tadi maka kematianku akan bermanfaat ...."
"Suhu ...... "
"Tidak, tidak ada cara lain Li Cu. Hanya .... hanya ....untuk
melakukannya engkau harus bersumpah kepadaku ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 796


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Apa maksudmu suhu ....? sumpah apa yang suhu


maksudkan .."? Lamkiong Li Cu tersentak kaget.
"Engkau harus bersumpah untuk membalaskan
dendamku kepada Lembah Pualam Hijau. Dan kemudian
mengambil alih Lam Hay Bun. Hanya saja, pengambilalihan itu
baru bisa dilakukan setelah toako Lamkiong Bun Ouw telah
tutup usia ....."
"Suhu, engkau .... engkau tahu maksudku merebut Lam
Hay Bun ..."?
"Jika aku bukan suhumu, maka aku tidak akan
mengenalmu ....."
"Baiklah, tecu berjanji dan bersumpah melakukan semua
itu suhu ...."
Maka Lamkiong Li Cu kemudian mengucapkan sumpahnya
sesuai dengan yang didiktekan oleh Lamkiong Sek. Dan baru
sesudah itu diapun meminta kepada Li Cu dan Hauw Lam
untuk bersiap disamping kiri dan kanannya. Terhadap Hauw
Lam yang sejak tadi tidak banyak bicara tetapi juga tertunduk
sedih, Lamkiong Sek tidak banyak bicara karena sudah
menguasai prosesnya. Tetapi untuk Li Cu, dia harus memberi
petunjuk. Dan sesudahnya diapun berkata:
"Kekuatanku akan merembes dengan cepat memasuki
kalian berdua, dan pergunakan untuk pertama-tama
memperkuat pusat penataan tenaga iweekangmu. Jika tidak
cukup kuat, maka tenagaku yang terlalu banyak akan merusak
tenaga dalam kalian dan membunuh kalian secara perlahan-
lahan. Karena itu, sekali lagi, jangan serakah, tetapi

Tarian Liar Naga Sakti I 797


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berusahalah terlebih dahulu memperkuat tantianmu dan


sumber tenagamu ....."

Episode 15: Pamungkas Cit Sat Sin Ciang (2)


Setelah ketiganya bersiap, akhirnya terdengar kembali
suara lemah dan terakhir dari Lamkiong Sek :
"Bersama Naga Pattynam dan Wisanggeni, kami
menciptakan tata gerak baru yang mirip dengan ilmu
bergelombang Cit Sat Sin Ciang. Tetapi, tata gerak itu
membutuhkan dukungan tenaga liar yang luar biasa. Li Cu,
kusarankan jangan engkau melatihnya, tetapi Lam jie, gerakan
hawa liar dalam tubuhmu, memang disengaja untuk cocok
melatihnya. Bahkan Janaswamy sendiripun akan tidak
sanggup melatihnya. Nach, catatan itu berada di dalam tanah,
persis dibawah tempatku duduk sekarang. Jangan
memberitahu Wisanggeni dan Naga Pattynam soal itu, karena
skema utama akhirnya kususun berdasarkan Cit Sat Sin Ciang
dan mereka tidak paham soal itu. Apakah kalian berdua
paham ...."?
Baik Hauw Lam maupun Lamkiong Li Cu terlihat
mengangguk dengan hati tegang. Terlihat Lamkiong Sek
gembira dan kemudian diapun berkata:
"Kita mulai ......" dan itulah agaknya suara terakhir yang
keluar dari mulut Lamkiong Sek. Karena setelahnya, mereka
bertiga tenggelam dalam keheningan, tenggelam dalam upaya
melatih diri, atau tepatnya upaya menyalurkan dan menyerap.
Sebuah skenario yang sangat gambling dan berbahaya, tetapi

Tarian Liar Naga Sakti I 798


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang secara nekat diatur dan dilakoni Lamkiong Sek.


Ambisinya telah menutupi jalan-jalan kewarasan untuk
membuat murid dan cucu muridnya meningkat secara luar
biasa. Sayang sekali, cara instan ini dipilih tanpa
memperhitungkan banyak hal secara masak-masak. Ambisi
dan dendam telah menutupi pertimbangan-pertimbangan
lainnya.
Sementara Lamkiong Sek berbicara dan kemudian
"mengakhiri" hidupnya dengan cara yang dipilihnya, di luar
Goa Naga Pattynam dan Wisanggeni juga bercakap-cakap.
Keduanya terlihat sangat serius dan saking seriusnya, mereka
berdua seperti tidak menyadari adanya Janaswamy diantara
mereka berdua. Sementara Janaswamy sendiripun hanya
mendengarkan kedua orang tua sakti itu berbicara panjang
lebar mengenai rencana kedepannya. Tidak ada sedikitpun
keberanian untuk nimbrung atau memberi komentar atas
percakapan kedua tokoh tua maha sakti tersebut.
"Wisanggeni, kehilangan Lamkiong Sek entah
menguntungkan entah merugikan. Satu hal yang pasti,
kekuatan kita bertiga dengan hilangnya sahabat Lamkiong Sek
akan sangat berpengaruh ....."
"Engkau benar Naga Pattynam. Kehilangannya akan
sangat merugikan kekuatan kita. Barisan segi tiga ajaib dengan
formula penyatuan tenaga akan tidak mungkin kita bangun
kembali, karena kedua muridnya tidak akan mungkin selalu
bersama kita berdua kedepan ..."
Terdengar Naga Pattynam menarik nafas panjang dan
matanya memandang nun jauh kesana, sepertinya sedang

Tarian Liar Naga Sakti I 799


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berpikir keras. Dan beberapa saat kemudian diapun berkata


kembali ditujukan kepada Wisanggeni:
"Kekuatan segi tiga ajaib sudah pasti sirna dengan
kematiannya. Dalam dugaanku, akhir hidupnya tidak akan
melewati hari ini, dia menjadi semakin lemah dan tenaga liar
dalam dirinya akan memutus alur hidupnya paling lambat
tengah malam nanti. Muridnya tidak akan mungkin bergabung
dengan kita, tetapi kepergiannya membuatku berpikir tentang
formula lain: dua menjadi satu, satu menjadi dua ...."
"Accccchhhhhhh, sebetulnya akupun sudah sempat
memikirkannya secara serius. Tetapi, apakah formula akan itu
bisa sehebat dan seampuh segi tiga ajaib penyatuan tenaga
itu"?
"Bukankah formulanya berasal darimu Wisanggeni?
semestinya kekuatan segi tiga memang lebih hebat, tetapi itu
jika dilontarkan melalui penyatuan tenaga 3 orang yang
berkekuatan seimbang. Bagaimana dengan formula
penyatuan dua orang berbeda"? Naga Pattynam balik
bertanya
"Pada dasarnya menyatukan tenaga dua orang berbeda
bisa dilakukan dengan perbedaan kekuatan dua orang
sekalipun. Tetapi, keuntungannya tidak akan maksimal karena
yang seorang akan mendapat keuntungan besar, sementara
yang seorang lagi menderita sedikit kekurangan. Jika kekuatan
dua orang yang seimbang, maka teorinya masing-masing akan
meningkat secara bersamaan ...... hanya, kekuatan mitis dan
kekuatan batin dalam penyatuan itu memiliki syarat ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 800


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hmmmm, syarat apakah gerangan yang engkau


maksudkan Wisanggeni..."? bertanya Naga Pattynam
penasaran
"Dahulu, aku masih gelap dengan formula itu. Guruku
pernah menyinggungnya di tanah leluhurku. Tetapi, setelah
mendalami formula dari tanah Thian Tok yang dipadukan
dengan Lamkiong Sek, aku baru mulai mengerti ...."
Wisanggeni kembali berbicara, tetapi masih tahan gengsi
untuk intisarinya.
"Bisa lebih jelas Wisanggeni ...."? benar saja, Naga
Pattynam memburunya
"Formula penyatuan tenaga sudah kita kuasai. Kekuatan
tenaga dalam kitapun tidak lagi murni dari perguruan masing-
masing. Maka kekuatan mitis dan kekuatan batin yang akan
menyatukannya, membutuhkan kedua orang yang
"tersatukan" itu tidak boleh berada dalam jarak yang
berjauhan untuk waktu yang lama. Meski kita bertarung di
arena berbeda, tetapi kekuatan kita akan satu setengah kali
daripada kekuatan sekarang ini. Sekali lagi, ini berlaku dalam
batasan jarak tertentu, mungkin 100 meter, mungkin lebih
atau mungkin juga kurang ...."
"Hmmmmm, penjelasan terakhir yang engkau maksudkan
sebagai pemahamanmu yang terakhir. Benar bukan ...."?
"Tidak salah Naga Pattynam ..... Resiko penyatuan itu
adalah, kita tidak boleh berada dalam jarak yang terlalu
berjauhan. Kecuali jika kita memutuskan tidak akan lagi
mempergunakan kekuatan ilmu silat dan sihir untuk selama-
lamanya ..."

Tarian Liar Naga Sakti I 801


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Aku mengerti, aku mengerti ... Jika kita menyatu, maka


kita tidak boleh berpisah lagi terlalu jauh. Jikapun terpisah,
maka terpaksa kita menjadi manusia pesakitan. Hal itu tentu
sungguh tidak menyenangkan ..."
"Benar, engkau benar sekali sahabat. Perekat utama
penyatuan itu bukan tenaga iweekang, tetapi tenaga mitis dan
sihir. Iweekang bisa saja disatukan dan dibagi secara merata,
tetapi tidak akan meningkatkan kemampuan iweekang kita.
Tetapi jika disatukan melalui kekuatan mitis dan sihir, maka
kekuatan sihir dan iweekang kita meningkat setidaknya satu
setengah kali, tetapi sayangnya kita tidak boleh lagi berada
terlalu berjauhan. Resikonya sudah kujelaskan tadi ...."
Demikianlah kedua kakek sakti itu berkutat membahas
formula baru yang mereka pikirkan setelah Lamkiong Sek
mereka pastikan akan "meninggal" tidak lebih dari tengah
malam nanti. Mereka tidak tahu jika pada saat mereka
semakin tegang membicarakan soal formula baru itu, di dalam
Goa Lamkiong Sek telah mati kehabisan bensin. Pertahanan
terakhirnya patah setelah tenaga dalamnya merembes keluar
memasuki Lamkiong Li Cu dan Kiang Hauw Lam. Dan
keduanya pada saat itu telah menata tenaga dalam mereka
berdua, bahkan Hauw Lam sesuai petunjuk kakek gurunya itu
telah menggali kembali catatan Lamkiong Sek yang
disembunyikannya di bawah tempat duduknya beberapa hari
terakhir ini.
Ketika hari perlahan semakin condong ke barat dan
cahaya mataharipun perlahan lahan raib dan menghadirkan
kegelapan, akhirnya perdebatan serta diskusi hangat Naga
Pattynam dan Wisanggenipun mulai menemukan kata

Tarian Liar Naga Sakti I 802


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sepakat. Entah apa yang mereka sepakati, tetapi pada akhir


percakapan mereka nampak sama tersenyum. Mungkin
mereka telah menyepakati hal yang sangat penting antara
mereka berdua atau entahlah, mungkin juga tidak. Yang pasti,
mata mereka menyiratkan kegirangan dan wajah mereka
menunjukkan optimisme yang tak tersembunyikan.
"Wisanggeni, jika memang demikian kelihatannya kita
harus mengundurkan diri selama satu atau dua bulan
kedepan. Waktu yang cukup untuk kita berdua dan cukup
untuk Janaswamy, Bi Kim dan Lam Hok, sehingga ketika kita
kembali, kita tidak lagi takut terhadap mereka yang mengejar-
ngejar kita berdua ....."
"Benar, engkau benar sekali Naga Pattynam. Waktu
sebulan dua bulan cukup buat kita berdua, cukup buat
Janaswamy menyelesaikan latihannya, dan juga cukup buat
kedua muridku yang lain. Jika demikian, untuk sementara kita
kembali ke tempat Bi Kim dan Lam Hok, baru beberapa bulan
kedepan kita menyelesaikan semua urusan kita nanti"
Dan tepat Wisanggeni menyelesaikan ucapannya,
terdengar langkah kaki bergerak keluar dari dalam Goa:
"Jiwi locianpwe, kakek guru Lamkiong Sek telah
berpulang. Silahkan jika jiwi locianpwe ingin melihat kakek
guru untuk terakhir kalinya ......"
Adalah Kiang Hauw Lam yang keluar dan mengundang
kedua tokoh tua maha sakti itu untuk melihat jasad Lamkiong
Sek terakhir kalinya. Dan karena memang telah menduga, baik
Naga Pattynam maupun Wisanggeni tidak nampak kaget atau
terkejut mendengar kabar kematian sahabat mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 803


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lamkiong Sek. Setelah keduanya menarik nafas panjang dan


saling pandang, mereka berduapun kemudian berjalan masuk
kedalam goa, dan benar disana mereka menemukan Lamkiong
Sek telah terbujur kaku. Dan disampingnya telah bersila
Lamkiong Li Cu.
"Accccchhhhh, sahabat Lamkiong Sek benar-benar telah
mendahului kita berdua ...." terdengar Naga Pattynam
berbisik. Nada kesedihan tidak dapat disembunyikan. Karena
memang, mereka bertiga bersahabat erat dan saling mengerti
satu dengan yang lain. Persahabatan mereka memang kuat,
meski mereka bertiga terkenal dalam ambisi dan pilihan
bertindak yang melawan kepentingan umum. Toch di
kesempatan terakhir bagi Lamkiong Sek rasa kemanusiaan
dan persahabatan mereka tersentuh.
"Selamat jalan sahabatku ....." hanya itu kalimat yang
keluar dari mulut Wisanggeni. Seperti Naga Pattynam, diapun
sedih memandangi jasad Lamkiong Sek yang kini terbujur kaku
tidak bernyawa lagi.
Dan pada akhirnya, malam itu mereka lewatkan untuk
menemani jasad Lamkiong Sek yang sesuai permintaannya
yang terakhir minta dimakamkan di Goa itu saja dengan
merobohkan pintu masuk goa. Pilihan yang disetujui oleh
semua. Dan sebagai orang-orang terdekat Lamkiong Sek,
mereka meluluskan permintaan itu. Di pagi harinya,
merekapun meruntuhkan pintu masuk goa, dan disitulah
peristirahatan terakhir seorang tokoh maha sakti Lamkiong
Sek.
=================

Tarian Liar Naga Sakti I 804


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Jiwi locianpwe, terima kasih banyak atas simpati dan


kesediaan menemani kakek guru sampai akhir hidupnya ......."
"Aaaaaaah anak muda, bagaimanapun kakek gurumu
merupakan sahabat kekal bagi kami berdua. Sangat menyesal
jika pada akhirnya harus berpisah dengannya, tetapi begitulah
kehidupan manusia. Karena kepentingan yang mendesak,
kami mohon diri terlebih dahulu ....."
"Baiklah jiwi locianpwe, sekali lagi atas nama Kakek guru
perkenankan kami sampaikan terima kasih"
"Baiklah, baiklah anak muda. Kami berdua akan
mengunjungi suatu tempat dan akan menghilang selama
sebulan atau dua bulan ini, setelahnya kami akan menemui
kalian berdua untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan
selanjutnya kedepan. Mudah-mudahan sebagaimana dengan
kakek gurumu Lamkiong Sek, kitapun dapat bekerjasama
dengan baik kedepannya. Kita sama-sama menghadapi
musuh-musuh atau orang-orang yang tidak senang dengan
kita ...."
"Kamipun akan menenangkan diri dan berlatih untuk
sebulan dua bulan kedepan jiwi locianpwe. Senang bertemu
jiwi locianpwe dua bulan kedepan ...." terdengar Lamkiong Li
Cu turut angkat bicara.
"Baiklah, kami mohon diri ....."
Demikianlah, pada akhirnya didepan goa yang pintu
masuknya telah dirobohkan dan menjadi peristirahatan
terakhir Lamkiong Sek itu, akhirnya tinggal Kiang Hauw Lam
berdua dengan ibunya Lamkiong Li Cu. Cukup lama mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 805


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

merenung dan bersedih bagi tokoh yang kini berdiam untuk


terakhir kalinya di dalam goa yang telah berubah menjadi
makam tersebut. Hingga akhirnya menjelang siang hari
Lamkiong Li Cu membuka suara:
"Lam jie, kitapun harus segera meninggalkan tempat ini
...."
"Baiklah ibu ..... tetapi, apakah tidak sebaiknya kita
mencari tempat yang baik untuk berlatih di sekitar tempat ini
saja ...."?
"Setelah Duta Agung menemui kita disini, kurasa ide itu
bukan lagi ide yang baik Lam jie. Kita bisa mencari tempat
yang lebih baik dan lebih tenang di sekitar gunung ini, tetapi
tidak disekitar sini. Kulihat arah lebih kepuncak gunung ini
adalah tempat terbaik karena belum pernah didatangi orang.
Lebih baik kita mencari kesana ...." berkata Lamkiong Li Cu
sambil menunjuk kearah puncak gunung yang hutan-hutannya
memang masih sangat lebat dan nyaris mustahil didatangi
manusia.
Dan Hauw Lam melihat arah yang ditunjuk ibunya. Diapun
manggut-manggut maklum dan sepakat bahwa tempat lebih
ke puncak memang jauh lebih aman daripada tempat yang
mereka pijak sekarang yang sehari sebelumnya didatangi oleh
Duta Agung. Tempat yang aman tersembunyi dan bebas dari
gangguan apapun menjadi sangat penting bagi mereka berdua
saat ini. Karena selain bersembunyi, mereka harus segera
menamatkan babakan terakhir dari ilmu silat rahasia yang
berada ditangan mereka saat itu. Ilmu Pamungkas Cit Sat Sin
Ciang

Tarian Liar Naga Sakti I 806


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Mudah-mudahan kita menemukan tempat yang aman disana


ibu, karena menurut kakek guru kita harus tidak terganggu
selama beberapa hari melatih diri untuk mengendalikan
tenaga warisannya itu...."
"Benar Lam jie, ibu sendiri masih merasakan sedikit
guncangan dengan peleburan ilmu iweekang dari kakek
gurumu. Kita memang harus secepatnya menemukan tempat
tersembunyi tersebut ....."
"Benar ibu, akupun merasa demikian. Jika hari-hari
sebelumnya aku merasa sanggup untuk mengendalikan aliran
hawa sakti yang mengalir liar dalam tubuhku, hari ini aku
merasa semakin sulit mengendalikannya"
"Mudah-mudahan dengan melatih tingkat keenam dan
ketujuh dari Cit Sat Sin Ciang engkau akan mampu mulai
mengendalikannya Lam jie. Ibu sendiri mengalaminya ketika
memakan obat penguat wadah yang membuat aliran tenaga
dalam ibu menjadi liar, tetapi ketika mulai melatih gerakan
keenam dan ketujuh aliran tenaga liar itu perlahan mulai bisa
ibu kendalikan ..."
"Mudah-mudahan begitu ibu. Tapi apakah waktu berlatih
jurus keenam dan ketujuh akan makan waktu lama ibu ..."?
"Dengan tingkatmu kemampuanmu sekarang ini, paling
lama 10 hari engkau sudah mampu menguasainya. Tetapi
untuk tingkat pamungkasnya, ibu sendiri belum pernah dan
belum berani melatihnya. Hanya, jika melihat teori dan
catatan couwsu Lamkiong Hok, kita mungkin akan
membutuhkan waktu lebih dari sebulan untuk menguasainya
.." Lamkiong Li Cu menjelaskan sambil memandang wajah

Tarian Liar Naga Sakti I 807


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hauw Lam. Dan dia menjadi kaget melihat roman muka Hauw
Lam yang berubah-ubah, sebentar kelam, sebentar pucat,
sebentar memerah bagaikan udang direbus, dan beberapa
saat kemudian normal kembali.
"Tetapi, aku masih harus melatih gerakan-gerakan yang
diberi nama Naga Liar oleh kakek guru ini ....... mungkin
dibutuhkan dua bulan atau bahkan lebih. Jika demikian waktu
kita akan cukup sampai pada acara besar Kaypang ibu ....."
berkata Hauw Lam setelah dengan susah payah berhasil
mengendalikan dan menjinakkan tenaga dan hawa dalam
tubuhnya.
"Baiklah, lebih baik kita cepat bergerak anakku. Engkau
nampaknya perlu segera berlatih gerakan keenam dan
ketujuh itu ....." dan sambil berkata demikian Lamkiong Li Cu
telah bergerak mendahului dan mengambil arah ke puncak.
Dan akhirnya Kiang Hauw Lam juga mengikuti.
Ibu dan anak yang sakti itu secara sengaja mengarah
kehutan belukar yang masih sangat lebat dan belum tersentuh
manusia. Karena keduanya yakin, justru di tempat itulah
mereka akan menemukan lokasi yang benar-benar sempurna
dan tidak terganggu siapapun dalam melatih diri. Semakin
lama bayangan tubuh mereka semakin mengecil dan akhirnya
hilang ditelan lebatnya barisan pepohonan. Dan hilanglah
tubuh mereka jauh menuju puncak gunung kembar, masih
tidak jauh dari Lembah Pualam Hijau yang berada di Gunung
Kembar yang satunya lagi. Dan nantinya dari lebatnya hutan
di Gunung Kembar inilah bakalan muncul dua tokoh hebat
yang membekal ilmu nan luar biasa, Ilmu Cit Sat Sin Ciang
dalam penguasaan hingga ke puncaknya. Lebih sempurna dan

Tarian Liar Naga Sakti I 808


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lebih hebat daripada kemunculan ilmu mujijat itu 100 tahun


silam yang hanya tampil hingga jurus ketujuhnya.
================
Sementara Hauw Lam dan ibunya Lamkiong Li Cu
"menyiksa" diri dalam latihan Ilmu Cit Sat Sin Ciang di dekat
Lembah Pualam Hijau, Duta Agung Lembah Pualam Hijau
Kiang Ceng Liong justru sedang berkelana jauh dari
"kandangnya". Setelah ditolak Kiang Hauw Lam untuk
meluruskan dan memurnikan kembali tenaga dalamnya yang
mengalir secara liar sesuai permintaan Kiang Tek Hong,
akhirnya Kiang Ceng Liong melakukan perjalanan ke Thian San
Pay.
Karena sudah mengutus Kiang Li Hwa yang juga ditemani
suaminya Nenggala yang sudah matang dan bijaksana, maka
Kiang Ceng Liong tidak memaksakan diri untuk secepatnya
berada di Perguruan Thian San Pay. Bukan karena dia berjalan
dengan Kwan Hong Li yang membuatnya terhambat dalam
perjalanan, tetapi karena memang perjalanan ke Thian San
Pay kali ini membuatnya bisa sedikit santai dan menikmati
indahnya pemandangan menuju Thian San Pay.
Ada sedikit kesedihan dalam hati Ceng Liong ketika
menikmati keindahan alam itu tanpa kehadiran kekasihnya
Liang Mei Lan. "Sayang sekali tidak ada Lan moi
mendampingiku" desisnya dalam hati menikmati keindahan
alam sekitarnya. Tetapi, kepolosan dan aksi serta pola Kwan
Hong Li membuatnya sesekali tersenyum dan sedikit terhibur.
Dan karena perjalanan mereka yang santai dan tidak
diburu waktu, Ceng Liong dan Kwan Hong Li baru memasuki

Tarian Liar Naga Sakti I 809


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kawasan gunung Thian San lebih dari 12 hari setelah bentrok


dengan Lamkiong Li Cu. Ketika mulai mendaki gunung Thian
San suasana mulai berubah, pemandangan menjadi berubah
total terutama ketika mendekati puncak gunung. Kini disana-
sini terdapat salju dan pemandangan berubah menjadi
monoton, didominasi oleh warna putih salju. Jauh berbeda
dengan pemandangan indah yang mereka temukan
disepanjang perjalanan. Kadang bertemu danau, memandangi
lembah hijau dari ketinggian, dan panorama alam lainnya
yang mempesona.
Kini perjalanan mereka sudah fokus menuju Perguruan
Thian San Pay dan semakin jarang mereka bertemu manusia.
Dalam perhitungan Ceng Liong, karena hari sudah semakin
sore, maka mereka akan mencapai Thian San Pay esok
harinya. Nampaknya, mereka masih harus beristirahat sekali
lagi di alam terbuka dan besoknya baru melanjutkan
perjalanan memasuki kawasan perguruan Thian San Pay.
Karena berpikir demikian, maka Ceng Liong tidak memaksakan
diri untuk bergegas melainkan berpikir untuk mencari tempat
yang layak guna beristirahat. Tentunya berbeda dengan
beristirahat di tempat terbuka yang tidak bersalju.
Di kawasan puncak gunung Thian San Pay ini, terdapat
teramat sedikit pohon sebagaimana puncak gunung lainnya.
Ketinggian dan lokasi Gunung Thian San yang banyak terdapat
salju dan dinginnya hawa membuat pepohonan yang bertahan
tumbuh didominasi oleh pohon pinus. Dan biasanya kawasan
hutan tidak memiliki barisan pohon yang sangat lebat, tetapi
barisan pohon yang berjarak dan jarang. Hanya, bukan

Tarian Liar Naga Sakti I 810


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

persoalan besar bagi Ceng Liong, Hong Li dan juga Barisan 6


Pedang untuk bertahan dari serangan hawa dingin.
Dakam keadaan darurat, hidup di alam terbuka dan
dengan serangan hawa yang sangat dingin sekalipun masih
sanggup ditahan oleh mereka. Dan ketika memang akhirnya
malam menjelang datang, merekapun terpaksa mencari
tempat seadanya untuk beristirahat. Tidak ditemukan goa,
juga tiada pohon yang cukup lebat untuk menaungi mereka.
Yang ada adalah beristirahat di sela barisan pepohonan yang
berada berdekatan dengan tebing yang menjorok ke atas,
menjorok ke arah salah satu puncak di kawasan puncak
Gunung Thian San. Tanpa goa, tanpa pohon besar, tanpa
naungan apapun, mereka duduk bersamadhi melawan rasa
dingin yang menyergap.
Guna mengurangi sergapan hawa dingin menyengat,
akhirnya Barisan 6 Pedang telah menyalakan api unggun
setelah mengumpulkan cukup bahan bakar. Dan guna
menjaga agar hawa panas tersebut bertahan hingga pagi,
secara bergantian Barisan 6 Pedang berjaga dan terus
menjaga agar api unggun tersebut tetap menyala dan
menyebarkan hawa hangat bagi mereka berdelapan. Padahal,
tingkat kemampuan mereka sudah lebih dari cukup untuk
tetap menjaga agar hawa tubuh mereka tetap hangat. Cuma
saja, bantuan dari api unggun tentu akan sangat membantu.
Malam telah semakin larut. Tidak lagi terdengar suara-
suara apapun selain desah angin malam ataupun suara-suara
binatang malam. Jangan lagi ditanya bagaimana dinginnya di
ruang terbuka seperti itu. Tetapi, selain salah seorang dari
Barisan 6 Pedang, orang-orang lainnya telah terlelap dalam

Tarian Liar Naga Sakti I 811


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

istirahat atau dalam samadhi. Nyala api telah memantulkan


siluet dan pergerakan yang direfleksikan ke benda-benda lain
yang bisa dijangkau oleh cahaya atau sinar dari api tersebut.
Selebihnya adalah keheningan yang ditingkah suara binatang
dan desah angin, rasa dingin yang menyengat dan suasana
malam sebagaimana malam-malam sebelumnya.
Barisan 6 Pedang beristirahat dalam posisi setengah
melingkar dan menempatkan Duta Agung Kiang Ceng Liong
yang duduk bersamadhi di tengah atau di pusat setengah
lingkaran mereka. Dan Nona Kwan Hong Li juga duduk
beristirahat dalam samadhi sebagaimana Ceng Liong di
tempat yang berdekatan. Kelihatannya Ceng Liong telah lelap
dan lupa diri, tenggelam dalam samadhinya dan dengan cara
itu, dia tidak takut kedinginan. Karena sekujur tubuhnya telah
dilindungi hawa pelindung badan yang cukup hangat dan
menjaga tubuh fisiknya dari kedinginan ekstrem. Dalam posisi
dan kondisi seperti itulah biasanya Ceng Liong jika sedang
beristirahat di udara terbuka.
Tiba-tiba, istirahat khusuk Duta Agung sedikit terusik oleh
suara yang mendengung masuk melalui "telinga batinnya":
"Duta Agung ...... Duta Agung ....."
Gangguan berupa komunikasi tingkat tinggi yang tidak
masuk melalui telinga biasa, tetapi melalui kontak batin hanya
bisa dilakukan oleh mereka yang telah memiliki kekuatan
batin yang luar biasa tingginya. Dan Kiang Ceng Liong
tersentak kaget ketika menyadari, ternyata di tempat
terpencil seperti itu, ada orang atau ada tokoh yang
mengenalinya dan berusaha membangun komunikasi di jalur

Tarian Liar Naga Sakti I 812


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"khusus" dengan dirinya. Dan ketika Ceng Liong memusatkan


dirinya untuk meladeni komunikasi tingkat tinggi itu, di
hadapannya, persis di tebing dimana dia menghadap telah
tergambarkan dengan siapa dia sedang berhadapan.
Di hadapannya, tergambarkan di dinding atau tebing
dinding di hadapannya, ada dua orang tua yang rambut dan
janggutnya telah berwarna memutih dan memanjang
kebawah. Namun, ketika memandang kearah kedua kakek tua
itu, Ceng Liong tersentak dengan sinar mata yang "nyaris
tanpa nafsu" tetapi bersinar penuh wibawa dan bernada
penuh kelembutan. Ceng Liong teringat dengan kondisi
serupa, tatapan lembut penuh wibawa yang terakhir
dilihatnya di Lembah Pualam Hijau, tatapan serupa dilihatnya
dalam diri paman kakeknya, Manusia Suci dari Siauw Lim Sie.
"Aku sedang berhadapan dengan dua orang luar biasa"
demikian dia berpikir dalam hatinya, dan keadaan ini
membuatnya sangat kaget. Tentu dia bertanya-tanya, dengan
siapa dia berhadapan dan untuk maksud apa mereka
menggugah istirahat dan konsentrasinya. Semakin dia
memusatkan dirinya dalam konsentrasi dengan kekyatan
batin, semakin jelas terpampang dihadapannya bayangan dua
orang kakek berusia sangat lanjut dan berjanggut serta
berambut putih memanjang. Keduanya jelas-jelas
memandang kearahnya dan kelihatannya sedang menggugah
dan mengajaknya untuk berkomunikasi. "Ada apa gerangan"?
desis Ceng Liong.
Ketika melihat keadaan Barisan 6 Pedang dan Kwan Hong
Li, Duta Agung melihat mereka dalam kondisi beristirahat dan
jelas sedang tidak terganggu dengan kehadiran dua orang

Tarian Liar Naga Sakti I 813


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kakek yang memang hanya berkonsentrasi untuk bercakap


dengannya. Maka Kiang Ceng Liong kemudian menarik nafas
panjang dan kembali memandang kearah kedua orang kakek
yang sedang menggugahnya untuk berkomunikasi. Kali ini dia
sadar, dia sedang berhadapan dengan dua orang berkekuatan
batin yang sudah teramat tinggi dan mujijat, sudah dalam
tataran yang sama dengan Manusia Suci Siauw Lim Sie yang
memang mengabdikan diri untuk kekuatan seperti itu selama
puluhan tahun hidupnya.
"Siapakah jiwi locianpwe ...."?
"Hmmmm, anak baik, anak baik. Kami berdua adalah
manusia-manusia yang telah menanggalkan nama sejak
hampir 70 tahun silam ......." menjawab kakek yang yang di
sebelah kiri yang kemudian langsung ditimpali kakek yang
disebelah kanan:
"Dan jika Duta Agung tidak keberatan, marilah kami
berdua yang sudah tua ini mengundangmu dengan hormat
untuk bergabung dan bercakap bersama kami disini" sambil
menggerakkan tangannya mengundang dan menyilahkan
Kiang Ceng Liong bergabung bersama mereka berdua.
Dan untuk melakukannya, sekarang ini bukan lagi hal
sukar bagi Kiang Ceng Liong. Diundang duduk bertiga dalam
ruang "bayangan" di dinding tebing bersama dengan dua
orang kakek tua. Dan benar saja, Ceng Liong memenuhi
undangan tersebut dan melayanglah dia menuju tempat itu,
meski tubuh fisiknya sebetulnya masih berada ditempatnya
semula. Dan "kedatangannya" disambut senyum dikulum oleh
kedua pengundangnya yang luar biasa itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 814


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Aku yang muda memberi hormat kepada jiwi locianpwe


yang mulia ....." Ceng Liong langsung menghunjuk hormat dan
salam kepada kedua orang kakek tua yang nampak penuh
wibawa tetapi berwajah lembut dan hangat itu.
"Hmmm sudahlah Duta Agung ...... sudahlah. Tidak
kusangka jika kehebatanmu yang dikisahkan dan dikabarkan
banyak orang sungguh-sungguh sesuai dengan kenyataan.
Sungguh Thian telah menciptakan kemujijatan dalam dirimu
....... jarang-jarang dalam hitungan 200-300 tahunan muncul
bintang seperti dirimu ......" kakek tua yang tadi melambaikan
tangan dan kemudian mengundangnya "duduk" bersama,
bersuara menyambut kedatangan Ceng Liong.
"Acccccch, locianpwe terlampau memujiku. Membuatku
yang muda merasa terlalu tersanjung ....." Ceng Liong
menjawab sambil merendahkan dirinya. Hal yang membuat
kedua kakek aneh dihadapannya menjadi semakin kagum.
"Anak muda ...... namamu berkali-kali masuk ke jagat
percakapan kami. Bukan melalui informasi ataupun kata-kata
orang, tetapi melalui suara-suara yang disampaikan melalui
kontak batin dengan orang-orang seangkatan kami. Jika
kukatakan satu nama seperti Kolomoto Ti Lou, bisa dipastikan
engkau segera mengerti maksud kami ...."
"Ach locianpwe yang mulia itu sudah menjadi seperti
salah seorang suhuku sendiri ..." kaget Ceng Liong mendengar
penjelasan kakek itu.
"Begitulah Anak muda ..... bukan hanya Kolomoto Ti Lou,
tetapi ada beberapa nama yang sebagian besarnya tidak
engkau kenal dan tidak pernah engkau sadari yang

Tarian Liar Naga Sakti I 815


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memberitahu kami tentang perkembangan di dunia


persilatan. Bahkan termasuk yang terjadi di tempat yang lain
di Thian Tok atau bahkan Swarnadwipa, Jawadwipa, Tang hu
dan di banyak tempat yang lain ...."
Ceng Liong semakin kaget sekaligus menjadi semakin
paham. Bahwa tokoh-tokoh gaib, tokoh-tokoh yang
menyembunyikan diri serta yang menyucikan diri
kelihatannya saling bertukar kata dan sapa dalam komunikasi
batin. Dan dia sadar, yang sanggup untuk melakukannya
hanya orang-orang dengan kemampuan khusus atau mereka
yang telah melatih diri mendekati angka 100 tahunan.
Padahal, untuk melakukannya, Ceng Liong sendiri belum
memasuki tahapan tersebut. Tetapi, Kolomoto Ti Lou dan
suhunya telah pernah membuka kemungkinan itu kepadanya
meski juga mengingatkan bahwa untuk mencapai tahapan itu
dibutuhkan pengalaman batin, mitis dan samadhi yang akan
sangat panjang dan lama waktunya.
"Jika demikian, terima kasih atas perhatian dan perkenan
jiwi locianpwee yang mulia dalam memandang mukaku dan
mengundangku untuk bertemu ......" Kiang Ceng Liong sadar
sepenuhnya bahwa pilihan kata-kata serta tindakannya akan
sangat terbatas saat berhadapan dengan manusia-manusia
yang termasuk "maha tahu" seperti dua kakek tua
dihadapannya, sama seperti menghadapi suhunya dan juga
Kolomoto Ti Lou. Karena itu, paling baik berbicara dan
bertindak jujur jika berhadapan dengan jenis manusia langka
seperti itu.
"Sudahlah Anak muda ....... jika kami berdua
menjumpaimu dan mengundangmu untuk bertemu dan

Tarian Liar Naga Sakti I 816


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berbicara seperti malam ini, sebetulnya karena ada beberapa


hal yang penting untuk kami sampaikan ...." kakek tua yang
disebelah kanan depan Ceng Liong akhirnya membuka pintu
memasuki percakapan lebih jauh.
"Silahkan jiwi locianpwee ungkapkan, jika mampu
kulakukan untuk kepentingan banyak orang, pasti akan
kulakukan dengan sekuat tenaga ...."
"Hahaha, Anak muda, engkau terlampau bersemangat.
Ketahuilah, kami berdua telah lama melepaskan keinginan-
keinginan ragawi. Hanya saja, beberapa waktu yang lalu
secara kebetulan samadhi kami terganggu oleh beberapa
orang yang beristirahat di tempatmu sekarang ini dan
merancang banyak sekali kejahatan. Termasuk menyebut-
nyebut nama Duta Agung, Thian San Pay dan Lembah Salju
Bernyanyi, dan masih banyak nama lain, seperti Kaypang,
Siauw Lim Sie dan Bu Tong Pay. Rencana mereka sangat jahat
dan membuat samadhi kami terganggu. Tetapi sekaligus
percakapan mereka membenarkan banyak hal yang kami
dengar dalam samadhi kami berdua ...." kali ini, kakek
disebelah kiri di depan Kiang Ceng Liong yang
Kiang Ceng Liong terkejut. "Apakah ada hubungannya
dengan tragedi di Thian San Pay" desisnya dalam hati. Tetapi
dimulutnya dia bertanya:
"Siapakah gerangan mereka jiwi locianpwee ..."?
"Bukankah lebih tepat kami yang bertanya kepadamu
Anak muda ..."?

Tarian Liar Naga Sakti I 817


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kiang Ceng Liong terdiam. Karena memang benar,


pertanyaannya yang dijawab dengan pertanyaan yang sama
oleh Kakek aneh dihadapannya tidaklah keliru sama sekali.
Pertanyaannya tadi memang sekedar "konfirmasi" belaka,
dalam hatinya dia sudah tahu siapa-siapa gerangan mereka
itu.
"Engkau benar locianpwee, sedikit banyak aku
mengetahui siapa gerangan mereka itu. Paling tidak akan ada
nama Naga Pattynam dari Thian Tok, ada Wisanggeni dari
Jawadwipa, karena salah satu dari kedua tokoh ini dilaporkan
menyusup masuk ke Lembah Salju Bernyanyi ..."
Kedua kakek aneh itu tetap memandang Ceng Liong
sambil tersenyum ramah. Dan semakin ramah dan semakin
tersenyum ketika Ceng Liong menjawab pertanyaan balik dari
mereka berdua.
"Anak muda, kami berdua tidak berkepentingan untuk
mengenali dan mengetahui siapa mereka lebih jauh.
Kepentingan kami yang pertama adalah mengurangi jumlah
korban di antara Lembah Salju Bernyanyi dan Perguruan Thian
San Pay akibat adu domba manusia-manusia itu. Karena
pertikaian mereka bakal sangat mengguncangkan kedamaian
di puncak gunung Thian San ini ..... Duta Agung, perlu kami
sampaikan, di puncak gunung dan di tempat-tempat
tersembunyi di gunung Thian San ini, terdapat tokoh-tokoh
tersembunyi memilki kaitan serta hubungan yang sangat erat
dengan Lembah Salju dan Thian San Pay ...."
Kakek di sebelah kanan depan Kiang Ceng Liong akhirnya
menjelaskan apa yang mereka berdua ketahui. Dan

Tarian Liar Naga Sakti I 818


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

setelahnya, si kakek nampaknya menahan penjelasan


selanjutnya sambil memandang Ceng Liong. Dan jeda itu
dimanfaatkan Ceng Liong untuk kembali berkata:
"Jika aku yang muda tidak keliru menebak, jiwi
locianpwee berdua pastilah sedikit banyak memiliki hubungan
dekat entah dengan Thian San Pay ataupun dengan Lembah
Salju Bernyanyi ..."
Tetapi kedua kakek itu sama sekali tidak terpancing
dengan pernyataan Kiang Ceng Liong. Pandangan mata
mereka tetap ramah dan lembut berwibawa dan nampak
tidak berminat menjawab pertanyaan atau tepatnya
pernyataan Ceng Liong.
"Duta Agung .... jika engkau berkenan membantu
mengembalikan kedamaian di Gunung Thian San ini, maka
kami berdua akan sangat berterima kasih kepadamu. Bahkan
mewakili mereka-mereka yang terkait dengan kedua
perguruan itu, kami layak mengucapkan terima kasih ....."
"Sudah tentu kami siap membantu, tetapi menurut jiwi
locianpwe, adakah cara terbaik untuk membantu kedua pihak
menyelesaikan permasalahan dan kemudian membuat
mereka memahami keadaan sebenarnya ..."?
"Itulah tugasmu sebagai Duta Agung anak muda ..... kami
berdua sudah cukup merasa terganggu karena harus turun
tangan tempo hari. Dan untuk menuntaskannya kami berdua
benar-benar mohon bantuan Duta Agung ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 819


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Bisakah jiwi locianpwee menjelaskan bagaimana caraku


membantu menyelesaikan masalah antara Thian San Pay dan
Lembah Salju ..."?
Kali ini, kakek yang di sebelah kiri yang menjelaskan:
"Duta Agung, tadi telah kami tegaskan penyesalan kami
telah campur tangan dan mengganggu kedamaian hati kami
selama lebih 70 tahunan. Dalam pertikaian tempo hari,
dengan terpaksa kami "mencampuri" serangan sihir kelompok
tersembunyi yang mengadu domba itu. Dan untungnya salah
seorang korban serangan sihir gabungan masih sempat kami
tolong. Dan kini, dia masih tergeletak antara waras dan gila di
Thian San Pay. Dengan sedikit bantuan kami, kekuatanmu saat
ini akan mampu membuatnya "bicara" kondisi terakhir yang
dia ingat dan catat dengan baik. Kami tanggung, pihak Thian
San Pay akan mengerti dan paham bahwa ada hal yang
"kurang wajar" terjadi pada waktu tragedi itu terjadi ...."
"Jiwi locianpwee, apa maksudnya adalah, masih ada saksi
hidup yang bisa "diminta" menceritakan kejadian yang
sebenarnya itu ..."?
"Benar sekali Anak muda ...."
"Dan cukup dengan menggunakan kekuatan batin untuk
"mengundang" kembali ingatan masa lalunya dan kemudian
masalahnya akan selesai ....."?
"Sederhananya begitu Anak muda, tetapi tehnisnya jauh
lebih rumit dan jauh lebih sulit dari yang bisa kami katakan
...."
"Maksud jiwi locianpwee ..."?

Tarian Liar Naga Sakti I 820


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Nampak kedua kakek aneh itu termenung sejenak. Tidak


mengurangi tatapan nyaman lembut di mata mereka, tetapi
karena harus menjelaskan sesuatu secara panjang lebar
keduanya seperti beristirahat sejenak. Sampai akhirnya, kakek
yang sebelah kanan kembali berkata:
"Anak muda, jika serangan sihir yang dilakukan dengan
cara sederhana dan biasa saja, maka engkau telah
berkemampuan melakukannya. Tetapi, serangan sihir yang
dilakukan adalah variasi dan gabungan dari kekuatan sihir dan
mistis dari Thian Tok, Tionggoan dan Jawadwipa. Serangan
sihir ini bukan hanya mengendalikan korban, tetapi setelah
selesai memanfaatkan si korban, sekaligus mengambil
"sukmanya' pergi sehingga tidak ada jejak apapun yang
tertinggal dalam tubuh korban yang sukmanya telah diambil
orang. Korban sama saja dengan seonggok tubuh yang tidak
memiliki ingatan, tidak memiliki pengalaman, tidak memiliki
otak, tetapi harus tetap makan, minum dan bertingkah seperti
robot. Pada hakekatnya korban adalah manusia hidup yang
sudah mati ..... dan untuk mengembalikan sukmanya, tidak
sembarang manusia sanggup melakukannya. Bahkan engkau
sendiri anak muda, masih belum memiliki kemampuan
melakukannya ...."
"Hah, separah itukah keadaannya? sehebat itukah
serangan sihir gabungan itu"?
"Anak muda, serangan sihir gabungan sudah pernah
engkau hadapi di Lembah Pualam Hijau. Dan Manusia Suci
Siauw Lim Sie harus beristirahat setidaknya 15 tahun baru bisa
memulihkan dirinya kembali karena harus mendukung ketiga
saudaranya menghadapi serangan itu. Untungnya, engkau

Tarian Liar Naga Sakti I 821


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sanggup menghalau gabungan tenaga iweekang mereka, jika


tidak, Lembah Pualam Hijau akan menderita jauh lebih parah
lagi .... jadi, engkau bisa membayangkan kekuatan itu Duta
Agung ..."?
Kiang Ceng Liong yang sudah paham sejak awal siapa
tokoh penyerang yang dimaksud, tidak kaget lagi begitu tahu
bahwa kedua kakek dihadapannya juga tahu kisah
penyusupan di Lembah Pualam Hijau. Jika mereka mengenal
Kolomoto Ti Lou dan suhunya, pasti juga mengenal Manusia
Suci Siauw Lim Sie yang masih memiliki hubungan dekat
dengan dirinya.
"Ach, memang dahsyat dan luar biasa ...... pantas, pantas
......"
"Nach anak muda, kami akan membantumu untuk
kemudian engkau membantu Thian San Pay dan Lembah Salju
Bernyanyi. Kami hanya mampu membuatmu sanggup
menahan dan bertahan dari kekuatan sihir gabungan tetapi
masih belum sanggup mengalahkannya. Karena sesungguhnya
dengan membuatmu mampu menahan kekuatan itu, kami
berdua telah membuatmu melampaui waktumu ..... tetapi,
biarlah dosa itu kami tanggung demi menghambat rencana
jahat mereka ....."
"Ach, terima kasih banyak jiwi locianpwe yang mulia ...."
"Sudahlah anak muda, tidak ada budi diantara kita.
Karena sesungguhnya, kamipun meminta engkau untuk
melakukan beberapa hal yang ada hubungannya dengan kami
berdua. Jika engkau setuju, maka kita akan melakukan "sedikit
perjalanan" di sekitar puncak Thian San, dan begitu kembali

Tarian Liar Naga Sakti I 822


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tanggung engkau telah mengerti semua yang harus dilakukan


kemudian ...."
"Aku yang muda tentu saja akan menurut apa saja yang
diinginkan jiwi locianpwee, demi membantu Thian San Pay
dan Lembah Salju ..."
"Baikah, jika memang engkau sudah setuju anak muda.
Sebelum kita melakukan "perjalanan" mengelilingi puncak
Thian San, ada beberapa hal lain yang ingin kami sampaikan
kepadamu. Pertama, sebagai hadiah kami kepadamu,
tinggalkan Barisan 6 Pedang kepada kami selama semalaman,
dan keesokan harinya mereka akan menyusul Duta Agung ke
Thian San Pay ..... dan kedua, Nona muda yang datang
bersamamu engkau, tinggalkan juga kepada kami, terutama
kepadaku. Terus terang saja Duta Agung, anak gadis itu masih
memiliki garis keturunan perguruan yang sangat erat
denganku .."
"Ach, ach ..... locianpwee .... terima kasih untuk perkenan
membantu Barisan 6 Pedang Lembah Pualam Hijau. Tentu aku
yang muda tidaklah keberatan. Mengenai Nona Hong Li .......
jika, jika memang locianpwe memiliki hubungan perguruan
dengannya, aku yang muda setuju saja ....."
"Hahaha Duta Agung, kupercaya engkau telah mendengar
Legenda 3 Pulau di Laut Selatan bukan? Nach, Nona cilik yang
sedang berjalan bersama engkau memiliki garis ilmu yang
sama denganku dari Pulau Awan Putih. Hanya saja, tolong
jangan bertanya kepadaku siapa aku yang sebenarnya, bahkan
Nona cilik itupun tidak akan pernah mengetahui siapa diriku

Tarian Liar Naga Sakti I 823


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang sebenarnya. Nona cilik itu akan menemui engkau dalam


perjalananmu turun dari Thian San Pay kelak ....."
"Ach, jika begitu, aku yang muda akan menurut
locianpwee. Adalah keuntungan besar bagi Nona Hong Li
bertemu sesepuhnya di tempat ini ....... baiklah locianpwe,
aku yang muda menurut"
"Baiklah, jika demikian, mari kita memulai "perjalanan"
kita".
Dan ketiga bayangan tubuh manusia itupun melesat
bagaikan terbang dan melayang pergi dengan meninggalkan
tubuh Ceng Liong yang masih dalam penjagaan Barisan 6
Pedang di tempat itu.

Episode 16: Menuntaskan Dendam Lama (1)


"Ciangbundjin, jika kita terus-terusan menunggu seperti
sekarang ini, maka Lembah Salju Bernyanyi akan menganggap
kita takut. Sangat penasaran arwah lebih 50 orang saudara-
saudara kita ...."
Seorang yang berkumis tipis dan berbadan kekar kokoh
berkata dengan penuh rasa penasaran kepada seorang muda
yang dipanggil sebagai Ciangbundjin yang duduk
dihadapannya. Anak muda itu memandangnya tajam tetapi
dengan kening berkerut, tanda dia sendiripun memang
merasa sangat penasaran tetapi masih tetap belum bisa
mengambil keputusan.
Anak muda itu adalah Ciangbundjin muda Perguruan
Thian San Pay. Ciangbundjin muda yang mengemban tugas

Tarian Liar Naga Sakti I 824


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

maha penting bagi perguruannya; mengembalikan masa


kejayaan Perguruan Thian San Pay yang sudah tenggelam
menjadi perguruan pedang kelas dua dan kurang begitu
diperhatikan lagi oleh insan dunia persilatan. Padahal, pada
masa lalu perguruan ini memiliki merek yang mentereng dan
selalu disegani serta diperhitungkan orang. Kini ???
Tik Hong Peng, Ciangbundjin muda itu memang memiliki
masa depan cerah. Dia hadir di tengah kekisruhan Thian San
Pay yang sedang "dimanfaatkan" oleh kelompok pengacau
Thian Liong Pang. Syukur dia berhasil mengambil alih peran
fital di Thian San Pay, menemukan Goa Dewa Pedang dan
menemukan Ilmu Rahasia perguruan Thian San Pay yang
sudah raib selama puluhan tahun. Belum lagi, dia kemudian
menjadi murid Nenggala, seorang tokoh muda hebat yang
melatihnya dalam ilmu rahasia Thian San Pay dan juga ilmu-
ilmu silat tingkat tinggi lainnya.
Meski masih muda, tetapi Tik Hong Peng memiliki
kemampuan memadai untuk mengendalikan Perguruan Thian
San Pay. Dia adalah putra dari Ciabngundjin terdahulu Tik
Bong Peng yang setelah diracun oleh murid pengkhianat Tee
Kong, kini lebih banyak beristirahat. Tetapi, anak muda ini
memiliki bakat yang hebat dan jelas juga memiliki masa depan
yang cemerlang. Terlebih setelah dia mampu memainkan dan
menunjukkan bahwa dia sudah mampu memainkan ilmu-ilmu
rahasia Thian San Pay yang sudah ratusan tahun hilang.
Bahkan dalam beberapa kesempatan, murid-murid Thian
San Pay melihat langsung bagaimana seorang yang hebat
seperti Duta Agung Lembah Pualam Hijau sekalipun, memberi
Ciangbundjin mereka muka dan mengindahkan. Harapan

Tarian Liar Naga Sakti I 825


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bahwa perguruan mereka, Thian San Pay akan kembali


menjulang adalah antusiasme banyak murid Perguruan Thian
San Pay saat ini. Karena itu, wajar jika posisi Tik Hong Peng
selaku Ciangbundjin semakin kokoh dan kuat. Selain itu,
Ciangbundjin muda inipun memang memiliki wibawa yang
memadai serta tekun melatih dirinya hingga kemampuannya
semakin meningkat dari waktu kewaktu.
Tetapi saat ini, mereka dihadapkan pada kenyataan
terbunuhnya 50 lebih anggota Thian San Pay akibat serbuan 7
orang anak murid Lembah Salju Bernyanyi. Legenda kekalahan
Lembah Salju Bernyanyi dari Kakek Dewa Pedang, sesepuh
Perguruan Thian San Pay masih bernyanyi indah di benak dan
memori banyak tokoh Thian San Pay. Tetapi, ketika para
pentolan Thian San Pay sedang berada di Lembah Pualam
Hijau, tiba-tiba saja muncul 7 orang tokoh Lembah Salju
Bernyanyi yang menantang perang tanding guna menentukan
siapa lebih unggul.
Tantangan Lembah Salju Bernyanyi menjadi tragedi yang
menyisakan pertanyaan, karena entah bagaimana terjadi
pertarungan berdarah. Masih-masing pihak mengalami
kerugian. Ada 3 orang tokoh Lembah Salju Bernyanyi yang
menjadi korban, termasuk salah seorang anak Majikan
Lembah Salju Bernyanyi dan dua orang muridnya. Tetapi,
korban lebih banyak jatuh di pihak Thian San Pay, lebih dari 50
anggota atau murid Perguruan itu tewas dalam pertempuran
yang kacau balau. Jatuhnya korban membuat ketegangan
antar kedua perguruan meningkat. Tetapi, Thian San Pay
menunggu sampai kepulangan Ciangbundjin mereka sebelum

Tarian Liar Naga Sakti I 826


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bersikap. Sungguh ujian berat bagi Ciangbundjin muda Thian


San Pay.
Dan kini, Ciangbundjin muda itu, Tik Hong Peng sudah
berada kembali di rumah perguruan mereka, di salah satu
puncak gunung Thian San. Tetapi, setelah menunggu hampir
15 hari sejak kedatangannya, masih tetap belum ada
kepastian tindakan apa yang akan mereka ambil. Benar,
bahwa Lembah Pualam Hijau yang dianggap "dituakan" atau
"Bengcu" di dunia persilatan telah mengutus wakilnya.
Bahkan konon, Duta Agung sendiri telah berjanji akan datang
mengusut kasus tersebut. Tetapi, waktu cepat berlalu
sementara tindakan yang jelas masih belum juga diambil.
Lebih dari itu, sejak tragedi di Thian San Pay terdengar
anak muridnya, ada banyak pendekar kelana asal Thian San
Pay yang kembali ke rumah perguruannya. Termasuk dua
orang sute dari Ciangbundjin terdahulu, atau saudara
seperguruan dari kalangan tua yang masih bertahan sebagai
Wakil Ciangbundjin, Tang Hauw Sek. Kondisi ini menunjukkan
bahwa anak murid Thian San Pay memandang persoalan
dengan pihak Lembah Salju Bernyanyi sebagai persoalan
serius. Dan keadaan ini menambah tekanan di pihak
Ciangbundjin muda yang masih terkesan ragu untuk
mengambil sikap keras menghadapi pihak Lembah Salju
Bernyanyi.
"Betul sekali Ciangbundjin, kita harus segera bersikap
menghadapai urusan dengan Lembah Saldju Bernyanyi ....."
terdengar saran lain dari orang yang duduk di kursi terhormat.
Dia adalah Liu Hwan, seorang pendekar pedang pengelana
yang masih merupakan tokoh Thian San Pay angkatan tua,

Tarian Liar Naga Sakti I 827


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

karena dia adalah sute dari Ciangbundjin terdahulu Thian San


Pay. Atau, Liu Hwan ini masih paman guru Ciangbundjin Tik
Hong Peng, dan juga sekaligus adik seperguruan Wakil
Ciangbundjin Tang Hauw Sek. Tokoh ini terkenal gagah dan
sangat menjaga nama dan kebesaran perguruan selama dalam
perantauannya.
Menghadapi urusan dengan Lembah Saldju Bernyanyi,
bukan hanya Liu Hwan, tetapi bahkanpun Goan Jit Hong,
seorang pendekar kelana lainnya dari Thian San Pay juga
sudah pulang kandang. Dan pada pertemuan kali ini, juga
duduk bersama dan tepat disamping Liu Hwan. Hanya saja,
tokoh ini terkenal lebih tenang, lebih kalem serta lebih teliti
dalam memandang setiap persoalan. Karena itu, sampai saat
ini, tokoh ini masih belum sekalipun bersuara. Pada masa
silam, Goan Jit Hong memang terkenal dengan ketelitian dan
kesabarannya. Dalam hal ilmu silat, di angkatan Ciangbundjin
terdahulu, boleh dibilang tokoh ini termasuk yang paling lihay
bersama Ciangbundjin Tik Bong Peng. Dan setelah berkelana
lebih dari 25 tahun di dunia persilatan, dia telah mengangkat
dan mendapat nama besar dan dikenal sebagai Bu Ceng Sin
Kiam (Pedang Sakti Tanpa Perasaan).
Mendengar saran dari Liu Hwan, Tang Hauw Sek yang
sejak tadi lebih banyak berdiam diri seperti mendapat angin.
Diapun akhirnya berkata:
"Ciangbundjin, saran-saran tadi sangat layak kita
pertimbangkan. Para tokoh kita yang tadinya berkelana,
banyak yang telah berdatangan seperti kedua sute Liu Hwan
dan Goan Jit Hong. Kita sudah perlu menghitung tindakan apa
yang layak kita ambil agar nama perguruan kita tetap

Tarian Liar Naga Sakti I 828


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

diperhitungkan dan terlebih arwah anak murid kita bisa lebih


tenang di alam sana ...."
Hauw Sek, meski telah berubah menjadi lebih tenang
setelah tragedi menyusupnya Thian Liong Pang di Thian San
Pay, tetapi masih tetap belum mampu mengubah watak
aslinya. Yakni, watak yang sangat mengagungkan Thian San
Pay dan rela melakukan apapun demi kebesaran nama
perguruan. Dan apalagi, setelah dia berbicara, hampir semua
tokoh Thian San Pay yang berada di ruangan tersebut
mengangguk-anggukkan kepala tanda menyetujui
ertimbangan yang diajukannya. Dan sudah banyak tokoh
Thian San Pay yang mengajukan usulan serupa, kecuali
Ciangbundjin terdahulu Thian San Sin Kiam Tik Bong Peng dan
juga Goan Jit Hong, Bu Ceng Sin Kiam. Dua tokoh Thian San
Pay yang kini menjadi Hu Hoat bersama dengan Liu Hwan.
Menghadapi rentetan pandangan dan tuntutan untuk
bertindak dari banyak pihak, Hong Peng tidaklah menjadi
panik. Meskipun harus diakui hatinya kebat-kebit.
Bagaimanapun dia sangat menghormati Duta Agung, yang
bahkan dalam pertemuan terakhir mereka, telah banyak
membantunya untuk meningkatkan kemampuannya. Dan dia
tahu persis, kemampuan tokoh itu sangat jauh diatasnya,
bahkan diakuinya masih berada di atas tingkat gurunya
sendiri. Tetapi bukan itu terutama kegalauannya.
Kegalauannya yang utama adalah fakta bahwa kejadian di
Thian San Pay masih belum dapat diselidiki sampai seterang-
terangnya.
Menghadapi tuntutan untuk membalas dendam, sesuatu
yang layak dalam dunia persilatan, tentu saja Tik Hong Peng

Tarian Liar Naga Sakti I 829


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tidak boleh mengabaikannya. Tetapi, untuk tetap berkeras


tidak melakukan gerakan, juga mesti dijelaskan secara lebih
terang supaya dapat dimengerti semua pihak. Dalam kondisi
berpikir yang masih tetap jernih seperti itu, Tik Hong Peng
memang wajib untuk menampilkan diri sebagai seorang
pemimpin yang mumpuni. Hanya, dia sangat butuh dukungan
atas pilihan sulitnya pada saat itu. Dan diapun berpaling ke
arah ayahnya Tik Bong Peng dan susioknya Goan Jit Hong.
Kedua tokoh itu saling bertukar pandang dan Bong Peng
mengangguk kepada sutenya Goan Jit Hong, kelihatannya
sebagai isyarat agar Jit Hong yang berbicara:
"Ciangbundjin yang terhormat, para suheng dan saudara-
saudara seperguruan lainnya. Biarlah aku memulai dengan
memperjelas beberapa fakta yang sudah terang agar kita
mampu mengambil keputusan secara tepat ...." Sampai disini
Goan Jit Hong berhenti sejenak, tetapi nampak jelas kalimat
selanjutnya ditunggu oleh banyak orang yang hadir di ruangan
tersebut. Karena itu, tanpa ada yang menyela Goan Jit Hong
melanjutkan:
"Pertama, tiba-tiba datang 7 tokoh Lembah Salju
Bernyanyi yang menantang pihak kita untuk adu kepandaian
...... kedatangan mereka memang misterius, tetapi sesuai
keterangan banyak orang, mereka datang sekedar
MENANTANG adu kepandaian. Ini adalah fakta pertama yang
disaksikan oleh banyak orang. Kedua, ketika dijelaskan bahwa
Ciangbundjin dan para tokoh lainnya tidak berada di tempat,
ke-7 tokoh Lembah Saldju Bernyanyi ini memperlihatkan
roman kecewa. Dan menurut kesaksian banyak orang, mereka
sudah menyetujui untuk menunggu sampai kepulangan

Tarian Liar Naga Sakti I 830


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ciangbundjin dan tokoh Thian San Pay lainnya. Hal inipun


sudah jelas ......"
Sampai disini Goan Jit Hong berhenti sejenak, tetapi tetap
tidak ada yang menyela. Sebaliknya, semua mata tertuju
kepadanya yang menjelaskan secara lambat, terang, tenang
dan sangat jelas:
"Fakta ketiga, terjadi pertumpahan dara dimana lebih 50
anak murid Thian San Pay terbunuh dan hanya 3 orang dari 7
tokoh Lembah Salju Bernyanyi yang terbunuh. Fakta inipun
sudah terang dan diketahui bersama oleh kita semua. Fakta
keempat, Thian San Giok Li, seorang sesepuh Lembah Saldju
Bernyanyi mendatangi Duta Agung Lembah Pualam Hijau
untuk meminta bantuan memperjelas keadaan konflik antara
Thian San Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi. Dan
ditindaklanjuti dengan persetujuan Duta Agung yang
mengirim Duta Hukum datang mendahuluinya. Fakta lainnya
sebagaimana dikisahkan Duta Hukum yang telah menemui
Thian San Giok Li, di Lembah Saldju Bernyanyi, sebelum
penyerbuan ke Thian San Pay dan sesudah penyerbuan,
terjadi hal-hal yang ganjil dan mencurigakan. Yakni, ada tokoh
luar biasa yang memancing Majikan Lembah pergi dan
kemudian menyihir salah seorang murid Lembah Saldju untuk
menyusup masuk kedalam dan menyebabkan 2 tokoh utama
mereka terbunuh .."
Kembali Goan Jit Hong berhenti sejenak. Tetapi, tetap
masih belum ada seorangpun yang berniat menyela
perkataannya, maka diapun melanjutkan:

Tarian Liar Naga Sakti I 831


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Selain fakta-fakta yang kami sebutkan di atas, ada


beberapa hal yang sulit sekali untuk dibuktikan. Tetapi,
perkenankan kami menyebutkannya satu persatu: Pertama,
siapa yang memulai pertikaian di Thian San Pay dan
bagaimana awal mula terjadinya pertempuran. Pihak kita
menyebut tiba-tiba saja seorang tokoh Lembah Salju
Bernyanyi menyerang, tetapi tak seorangpun berani
memastikannya. Pihak Lembah Saldju Bernyanyi sendiripun
tidak berani memastikan bagaimana awal pertarungan itu
dimulai. Dengan kata lain, kita hanya berhak menuduh
Lembah Saldju Bernyanyi telah menantang tidak pada
waktunya, tetapi kedua pihak terbuka dinyatakan bersalah
memulai pertempuran berdarah .... itu yang pertama. Adakah
yang berani menyatakan pendapatnya menentang fakta ini
...."?
Gaya bicara, ketenangan dan rasa percaya diri tinggi yang
diperagakan Goan Jit Hong memang mengagumkan.
Perkataan selanjutnya menjadi sangat ditunggu semua orang:
"Dalam pertempuran, tiba-tiba jatuh korban di kedua
belah pihak. Bahkan dalam waktu yang tidak lama, 3 orang
dari Lembah Saldju terbunuh dan lebih 50 anak murid kita
binasa. Herannya, bagaimana cara saling bunuh ini, juga tidak
ada yang sanggup menguraikannya secara rinci. Tidak ada
yang merasa melihatnya secara tegas dan jelas, tahu-tahu
sudah terjadi, dan sampai kepergian 7 tokoh Lembah Saldju
Bernyanyi, pihak kita masih belum sadar sepenuhnya apa
yang telah terjadi. Kedua kondisi di atas teramat
mencurigakan, tetapi tak ada yang sanggup menjelaskan, dan
tak ada yang mampu bersaksi secara tegas ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 832


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Tetapi, sudah jelas mereka mendatangi kita, menantang


dan bahkan kemudian terjadi pertempuran berdarah. Sebagai
penantang dan membunuh di rumah kita, mereka sangat
patut dipersalahkan ...." terdengar Hauw Sek yang kali ini
menyela, dan perkataannya diiyakan banyak orang yang
sebelumnya terbius oleh tutur kata dan gaya bicara Goan Jit
Hong.
"Wakil Ciangbundjin suheng, benar sekali. Tetapi, fakta itu
tidak mampu menjelaskan siapa yang memulai pertempuran
dan siapa yang membunuh terlebih dahulu. Dan lebih aneh
lagi, dari sekian banyak anak murid Thian San Pay, termasuk
Wakil Ciangbundjin suheng, ternyata tidak menyadari
sepenuhnya apa dan bagaimana kejadiannya terjadi dan
berlangsung ...... ini keadaan yang sangat mencurigakan,
tetapi tak dapat kita jelaskan secara terang.
Mendengar kalimat Goan Jit Hong, Tang Hauw Sek
manggut-manggut. Dia sendiri heran, mengapa baru setelah
terjadi pertumpahan darah dia menyadari terjadinya sebuah
tragedi di pintu perguruannya.
"Hal lain yang perlu dijelaskan adalah, mengapa pihak
Lembah Saldju Bernyanyi sampai meminta bantuan Duta
Agung untuk mendamaikan. Di satu pihak, mungkin saja
mereka merasa dalam ancaman serangan kita. Tetapi, di satu
sisi, mereka bukan hanya meminta bantuan Duta Agung atas
posisi lemah mereka, melainkan juga mengabarkan kejadian
yang sangat merugikan mereka dan terjadi dalam rentetan
tragedi di Thian San Pay. Dengan kata lain, pada hari
bersamaan dalam rentetan kejadian, baik Thian San Pay
maupun Lembah Saldju Bernyanyi mendapatkan musibah

Tarian Liar Naga Sakti I 833


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang sama besarnya. Dan fakta terakhir, di Lembah Saldju


Bernyanyi sempat teridentifikasi seorang tokoh hitam
bernama Naga Pattynam yang memiliki kesaktian hebat,
kemampuan ilmu sihir yang kuat dan menjadi musih Thian San
Pay dalam pertikaian dengan pihak Thian Liong Pang. Nach,
fakta yang kurang terang yang kami maksudkan adalah:
adakah hubungan antara tragedi di Thian San Pay dengan di
Lembah Saldju Bernyanyi dengan tokoh ini? Tetapi bagaimana
menjelaskannya, juga bukanlah perkara mudah ....."
Tanpa menunggu ada yang menyela kembali, Goan Jit
Hong melanjutkan dan sekaligus menyelesaikan kalimat-
kalimatnya:
"Dengan terdapat banyaknya ketidakjelasan fakta, maka
menyerang dan bersikap keras dengan Lembah Saldju
Bernyanyi bukan pilihan bijaksana. Kami khawatir, kita
berdua, baik Thian San Pay maupun Lembah Saldju Bernyanyi
bakalan menjadi korban adu domba pihak lain. Maka,
Ciangbundjin, dengan penuh kerendahan hati kami
mengusulkan untuk lebih tuntas menghadapi masalah ini.
Memperjelas yang belum jelas baru kemudian kita
memutuskan tindakan yang tepat ...."
Begitu selesai Goan Jit Hong berbicara yang diiringi
anggukkan kepala Tik Bong Peng, suasana menjadi hening dan
senyap. Sekarang semua tatapan kini diarahkan kepada
Ciangbundjin muda Tik Hong Peng. Karena dialah kini yang
harus memutuskan apa yang akan segera dilakukan oleh pihak
Thian San Pay. Sudah jelas, ada dua kutub berseberangan di
kalangan anak murid Thian San Pay. Masing-masing dengan
alasan yang kelihatan masuk akal. Dan Tik Hong Peng

Tarian Liar Naga Sakti I 834


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bukannya tidak mengerti dengan tatap mata para tokoh Thian


San Pay. Dan untuk tidak membuat suasana berlarut-larut,
karena toch bagaimanapun keputusan harus diambil, maka Tik
Hong Peng kemudian mengeluarkan keputusannya:
"Memperhatikan silang pendapat diantara kita anak
murid perguruan Thian San Pay, maka selaku Ciangbundjin
beberapa hal kusampaikan: Pertama, dunia persilatan
Tionggoan selalu menjunjung tinggi kebersamaan dibawah
Lembah Pualam Hijau. Dan Duta Agung telah memastikan
akan mengunjungi kita dalam beberapa waktu terakhir ini.
Semestinya dia telah berada bersama-sama dengan kita saat
ini, tetapi entah halangan apa yang ditemuinya dalam
perjalanan. Karena itu, kuputuskan kita masih akan menunggu
Duta Agung sampai 2 hari ke depan. Kedua, Setelah hari itu,
Ciangbundjin Thian San Pay sendiri yang akan menemui
Majikan Lembah Saldju Bernyanyi guna membahas persoalan
ini. Jika kata sepakat tidak ditemukan, maka kita akan
menuntut cara pembalasan sesuai jalan dunia persilatan ......"
Tik Hong Peng berhenti berkata-kata dan kemudian
memandang semua yang hadir. Tidak terlihat ada yang yang
membantah atau ingin mengeluarkan pendapat lagi.
Keputusan tadi kelihatannya diterima semua orang. Tetapi
utnuk menegaskannya Tik Hong Peng bertanya sekali lagi:
"Adakah yang ingin memberikan usulan lain ...."?
Dan setelah melihat semua tidak lagi ingin berbicara,
akhirnya Ciangbundjin muda itupun menutup pertemuan
dengan mengatakan:
"Jika tidak, berarti semua setuju dengan keputusanku. Kita

Tarian Liar Naga Sakti I 835


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

akan menunggu Duta Agung hingga hari ke 15, dan setelah


hari itu, maka aku sendiri akan memimpin utusan Thian San
Pay menuju Lembah Saldju Bernyanyi bersama dengan Hu-
Hoat Susiok Goan Jit Hong, Liu Hwan dan wakil Ciangbundjin
Tang Hauw Sek. Pertemuan kita tutup ...."
Pertemuanpun ditutup. Tetapi, dalam ruangan tersebut
masih tinggal ketiga hu-hoat yakni Tik Bong Peng, Liu Hwan,
Goan jit Hong beserta Wakil Ciangbundjin Tang Hauw Sek dan
sudah tentu sang Ciangbundjin Tik Hong Peng.
"Peng djie, keputusanmu selaku Ciangbundjin sudah
cukup baik. Kuharap Duta Agung benar akan mengunjungi
kita, sebab jika tidak, akan sangat sulit menyelesaikan urusan
ini secara baik-baik ....."
"Benar ayah ..... kita kekurangan begitu banyak informasi
untuk penyelesaian. Aku khawatir penyelesaian terakhir
adalah adu kekuatan, dan tidak sedikit korban yang mungkin
jatuh di kedua belah pihak jika pilihannya itu ...."
"Toako, jika memang kita harus bertempur, apa boleh
buat, demi nama besar Thian San Pay kita harus lakukan ......"
terdengar Liu Hwan yang memang beradat keras ikut
nimbrung bicara.
"Liu Hwan sute, kita tidak akan mengorbankan nama
besar Thian San Pay, tetapi juga tidak ingin korban sedemikian
besar hanya karena orang mengadu-domba kita ...." terdengar
Jit Hong menyabarkan Liu Hwan.

Tarian Liar Naga Sakti I 836


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hwan Sute, ucapan Jit Hong ada benarnya. Jangan kita


mengorbankan anak murid kita untuk urusan yang masih
belum jelas ...."
"Toako, sudah jelas mereka datang menantang dan
merobohkan 50 lebih anak murid kita ......" Liu Hwan berkeras.
Memang, percakapan mereka merupakan percakapan
kekeluargaan, antara kakak beradik perguruan, dengan
Ciangbundjin Tik Hong Peng sebagai sutit atau keponakan
murid mereka semua. Dalam percakapan antara 4 kakak
beradik perguruan ini, biasanya lebih lepas dan tidak terikat
aturan dan juga struktur perguruan. Yang ada adalah struktur
kakak dan adik perguruan.
"Benar sute, tetapi engkau juga paham bahwa ada banyak
celah kosong yang tak bisa kita tegaskan dan jelaskan. Aku
khawatir, tokoh-tokoh hitam yang mengaduk-aduk Lembah
Saldju Bernyanyi berdiri di belakang kekisruhan kita ..... tetapi,
jujur, aku tak tahu bagaimana membuktikannya ...."
"Nach, itulah suheng, jika kita menunggu terang
permasalahannya, sama saja dengan membiarkan anak murid
kita binasa secara penasaran ...."
"Sudahlah Liu Hwan Sute, ciangbundjin kita telah
mengeluarkan keputusan. Dan keputusan itu memenuhi rasa
keadilan semua pihak, jadi sebaiknya kita menunggu sehari
lebih untuk kemudian kita berangkat menuju Lembah Saldju
Bernyanyi buat meminta penjelasan serta
pertanggungjawaban mereka atas tragedi yang dipicu oleh
kedatangan tokoh-tokoh mereka menantang kita " terdengar

Tarian Liar Naga Sakti I 837


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

perkataan Tik Bong Peng menyabarkan adik-adik


seperguruannya.
Sebagai orang tertua dari 8 saudara seperguruan, 3
diantaranya adalah wanita pengelana dan seorang yang lain,
yakni Yap Jiu pek, wakil ciangbundjin sebelumnya yang juga
murid nomor dua telah meninggal (Lihat Bagian II kisah ini di
Episode 15-16), Tik Bong Peng selalu menjadi penengah dan
yang hampir selalu ditaati keputusannya oleh adik-adik
seperguruannya. Dia memang memiliki wibawa sebagai kakak
tertua dan juga pemimpin perguruan Thian San Pay sekaligus.
"Aku tidak menolak keputusan ciangbundjin sutit, toa
suheng. Hanya merasa perlu untuk juga mengemukakan
pandangan pribadiku, tidak lebih ...." berkata Liu Hwan sambil
melirik Tik Hong Peng.
Tengah mereka bercakap-cakap, tiba-tiba seorang anak
murid masuk dan memberitahu sesuatu. Dan setelah itu
terdengar Tik Hong Peng berkata:
"Baik, undanglah suhu memasuki tempat ini ...."
"Baik ciangbundjin ...." dan anak murid itupun berlalu.
Setelah itu Tik Hong Peng berkata kepada ke-empat
sesepuh partainya:
"Nenggala suhu dan subo Kiang Li Hwa baru saja kembali
dari perjalanan menjemput Duta Agung, mungkin ada
informasi yang akan beliau sampaikan, jadi aku mengundang
mereka bersama para suhu dan susiok disini ..."
"Begitu adalah lebih baik ....... " terdengar Tik Bong Peng
sebagai tokoh tertua bersuara mewakili adik-adik

Tarian Liar Naga Sakti I 838


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

perguruannya menyilahkan Hong Peng mengundang Nenggala


dan Li Hwa.
Tidak beberapa lama kemudian terdengar langkah kaki
mendatangi ruangan tersebut, dan tepat sekali, kedua orang
yang datang memang adalah Nenggala yang merupakan guru
Ciangbundjin Tik Hong Peng dan juga Kiang Li Hwa. Begitu
masuk, Nenggala langsung memberi hormat:
"Salam kepada Wakil Ciangbundjin dan para hu-hoat ...."
Jika Tik Bong Peng dan Tang Hauw Sek sebagai wakil
Ciangbundjin memberi salam dengan sama hormatnya, juga
diikuti oleh Goan Jit Hong, maka Liu Hwan nampak agak ogah-
ogahan. Bukan apa-apa, dalam hatinya masih ragu sehebat
apa sebetulnya Nenggala hingga berani menjadi suhu bagi
Ciangbundjin mereka. Memang, dia sudah mendengar
kehebatan tokoh ini, tetapi melihatnya secara fisik, tidak
memberi kesan Nenggala adalah orang hebat. Tatap matanya
lembut dan tenang, tidaklah bermata tadjam menusuk
sebagaimana biasa jago-jago tingkat tinggi. Kepada Kiang Li
Hwa, iya dia memang hormat, karena bagaimanapun Lembah
Pualam Hijau adalah merek yang sangat terkenal. Tetapi
Nenggala, dengan tatap mata dan jalannya yang nampak
kurang sigap dan kokoh ....????
Nenggala dan Li Hwa sebetulnya menyadarinya, tetapi
tidaklah begitu memperhatikan dan terutama tidak
menyimpannya dalam hati. Mereka berdua meski masih
muda, selain sudah menyimpan kesaktian dan mengendapkan
dalam tubuh mereka, juga telah banyak pengalaman bertemu
beragam jenis manusia. Baik yang licik, culas, jahat, yang

Tarian Liar Naga Sakti I 839


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tenang dan kokoh, yang kuat dan keras, yang beradat keras
tetapi jujur, maupun yang suka meremehkan orang lain.
Mereka melihat, meski memandang enteng mereka berdua,
tetapi seperti juga Hauw Sek, Liu Hwan tetap menjunjung
sikap terbuka, keras dan mengutamakan kegagahan. Hanya,
terlampau kemaruk akan nama besar saja.
Terhadap Nenggala yang bukan saja menjadi suhu
anaknya, Tik Bong Peng sangat mengindahkan. Apalagi, dari
anaknya dia tahu bahwa Nenggala kini telah dengan
sempurna mewarisi ilmu-ilmu rahasia Kakek Dewa Pedang.
Bahkan dalam daftar 10 orang terhebat di Tionggoan,
Nenggala juga termasuk didalamnya. Bagaimana dia tidak
bangga dengan Nenggala? Apalagi, diapun membekal ilmu
rahasia nan hebat dari perguruannya, Thian San Pay.
"Mari tayhiap dan lihiap, silahkan ......" sebagai orang
tertua dalam struktur kakak beradik seperguruan dan
pertemuan saat itu adalah pertemuan antar mereka, maka Tik
Bong Peng yang bertindak sebagai pemimpin. Tetapi, dalam
struktur perguruan Thian San Pay, semua mereka meski
angkatan lebih tua, tetap menganggap Ciangbundjin sebagai
pimpinan tertinggi.
Khusus Nenggala, sesuai wasiat Kakek Dewa Pedang, tidak
dianggap sebagai murid Thian San Pay, tetapi memiliki
kewajiban terhadap perguruan Thian San Pay. Dan Tik Hong
Peng telah memperoleh dan jelas membaca wasiat
sucouwnya tersebut. Karena itu, Tik Bong Peng tidak berani
mendudukkan Nenggala dalam struktur perguruannya, jika
dilakukan, maka Nenggala berada 2-3 generasi diatasnya. Dan
anaknya sebagai Ciangbundjin, akan berada 1-2 generasi di

Tarian Liar Naga Sakti I 840


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

atasnya. Sangat repot jadinya. Kedudukan saat ini, menjadi


lebih baik dan lebih wajar.
"Suhu, Subo, adakah sesuatu yang penting yang
ditemukan ...."? terdengar Tik Hong Peng kembali mengambil
alih percakapan sebagai Ciangbundjin. Bukan apa, jika
pertemuan yang dipimpin ayahnya berlanjut, maka
pertanyaan tadi tidak dapat diajukan keluar. Begitu tata
kramanya.
"Para hu-hoat, Ciangbundjin, memang benar kami
menemukan hal aneh dalam perjalanan tadi. Di tengah jalan
kami bertemu dengan Barisan 6 Pedang. Barisan ini
sebagaimana kita tahu bersama, harus berada dan mengawal
Duta Agung kemanapun perginya ketika sedang bertugas.
Tetapi anehnya, kami bertemu mereka yang juga kebingungan
tidak tahu dan tidak mengerti kemana perginya Duta Agung.
Hanya saja, menurut penuturan mereka berenam, Duta Agung
memerintahkan mereka untuk mendahului menuju Thian San
Pay karena ada satu urusan mendadak yang harus
dikerjakannya di Puncak Thian San Pay. Tetapi, kami telah
berkeliling dan mendatangi banyak tempat, tetapi tidak
menemukannya ..." demikian Nenggala menjelaskan apa yang
ditemukannya barusan.
"Hmmmm, jadi Barisan 6 Pedang sudah tiba disini suhu
...."? bertanya Tik Hong Peng dengan antusias. Dia tahu betul
sampai dimana kehebatan barisan hebat itu.
"Betul ...... mereka sudah diberi tempat beristirahat oleh
anak murid Thian San Pay. Hanya, bisa dipastikan beberapa

Tarian Liar Naga Sakti I 841


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

jam kedepan mereka pasti akan pergi melacak jejak Duta


Agung, karena itu kewajiban mereka ....."
"Acccchhhhh, begitu rupanya. Hmmmmmm ...."
terdengar Tik Bong Peng bersuara, tetapi tidak
melanjutkannya.
Tetapi Goan Jit Hong yang paling pandai membaca
suasana hati toakonya itu sudah dengan cepat menangkap
kegalauan dibalik suara itu. Dan karena itu, dengan cepat
diapun berkata:
"kepergian Duta Agung, nampaknya belum kita tahu akan
sampai kapan urusan itu selesai. Padahal Ciangbundjin sudah
memutuskan menunggu Duta Agung baru kemudian pergi ke
Lembah Saldju Bernyanyi ....."
Nenggala dan Li Hwa yang mendengar keputusan tersebut
diucapkan menjadi terkejut. Li Hwa yang dalam tugas
mewakili Duta Agung tersentak dan bertanya:
"Apa benar demikian Ciangbundjin ...."?
"benar subo ....... aku memutuskan, setelah menunggu
hingga hari ke-15 Duta Agung belum tiba di Thian San Pay,
maka aku akan membawa kedua hu-hoat dan wakil
Ciangbundjin dengan ditemani suhu dan subo untuk
mendatangi Lembah Saldju Bernyanyi. Biarlah kita
membicarakan lebih jernih disana bagaimana penyelesaian
yang terbaik. Jika tetap tidak mampu menemukan solusi yang
tepat, maka jalan dunia persilatan akan kami tempuh .."
Ucapan Tik Hong Peng yang merupakan keputusan Thian
San Pay sudah dikemukakan dan tentu saja tidak ada hak bagi

Tarian Liar Naga Sakti I 842


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Nenggala dan Li Hwa untuk membatalkan atau untuk


merubah keputusan perguruan itu. Tetapi, Nenggala dan Li
Hwa menarik nafas lega mendengar keputusan murid mereka
itu. Bagaimanapun, kunjungan ke Lembah Saldju Bernyanyi
tidak dilakukan dalam rombongan besar dan bukan dengan
maksud untuk berperang atau adu kekuatan, tetapi sebaliknya
pertemuan yang berusaha mendahulukan "mencari-jalan
keluar". Nenggala yang jauh lebih mengenal muridnya
tersenyum. Dia berani memastikan bahwa jalan itu pasti
berasal dari muridnya yang dia tahu memang pintar itu.
"Hmmmm, keputusan yang sangat bijaksana" akhirnya
Nenggalapun berkomentar sambil tersenyum lega setelah
agak kaget dan terkejut tadinya mendengarkan keputusan
Thian San Pay.
"Mohon perkenan suhu dan subo untuk menjadi
perantara pertemuan itu nantinya, agar jalan keluar terbaik
dapat diperoleh secara memuaskan bagi kedua belah pihak"
kembali Tik Hong Peng berkata, sekaligus memohon
kesediaan suhu dan subonya untuk membantu sebagai
penengah.
"Yang pantas untuk menjadi penengah adalah subomu,
karena kedatangannya kemari adalah untuk mewakili Duta
Agung Lembah Pualam Hijau" Nenggala menegaskan posisinya
dan posisi istrinya.
Dan belum lagi Tik Hong Peng bersuara, Kiang Li Hwa yang
juga Duta Hukum Lembah Pualam Hijau telah menimpali dan
menegaskan:

Tarian Liar Naga Sakti I 843


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Benar Ciangbundjin, koko Nenggala adalah suhumu


secara langsung, sehingga sulit untuk menjadi penengah.
Tugas itu kuemban dari Duta Agung, jadi tanpa diminta, pasti
akan kulakukan ......"
"Terima kasih jika demikian subo ...."
Sementara itu, Goan Jit Hong yang seperti biasanya lebih
detail dan teliti nampak sedang berpikir keras. Terdengar dia
bertanya:
"Saudara Nenggala dan Duta Hukum, tadi menyebutkan
bahwa Duta Agung menghilang dari kawalan Barisan 6 Pedang
..... benarkah demikian ..."?
"Benar Goan Hu-hoat, di pohon dimana dibawahnya dia
bersamadhi tertulis pesan dengan simbol khusus Duta Agung
yang tak mungkin dipalsukan, bahwa dia menugaskan Barisan
6 Pedang mendahului ke Thian San Pay. Dia akan mengurus
sesuatu terlebih dahulu dan secepatnya akan bergabung ....."
"Hmmmm, apa gerangan sesuatu itu ..."? terdengar dia
bertanya lebih jauh
"Jawaban itu hanya Duta Agung yang bisa menjawabnya
Goan hu-hoat ..." berkata Nenggala dengan suara tegas
namun lembut dan sopan.
"Apakah tidak ada tanda-tanda terjadi sesuatu dengan
Duta Agung ...."?
"Menurut Barisan 6 Pedang, sama sekali tidak ada tanda-
tanda yang aneh. Tidak ada sedikitpun bekas paksaan dan
bekas perkelahian. Tahu-tahu saja Duta Agung Lembah
Pualam Hijau telah menghilang pergi ..."

Tarian Liar Naga Sakti I 844


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hmmmm,baguslah jika memang begitu, mudah-


mudahan tidak ada kejadian di luar kehendak kita semua ..."
berkata Goan Jit Hong.
"Apakah Goan hu-hoat menemukan ada hal yang janggal
dengan kepergian dan menghilangnya Duta Agung..."?
Nenggala memandang Goan Jit Hong dan heran melihat
orang tua itu sedang berpikir keras. Dia sedikit banyak
mengenal tokoh gagah yang banyak akal dan selalu berpikir
teliti ini. Karena itu dia bertanya ....:
"Setahuku, sebagaimana suhu dahulu menerangkan, di
puncak gunung Thian San ada beberapa atau bahkan banyak
tokoh tua dan misterius bertapa dan menyendiri. Apa bukan
dengan tokoh-tokoh sakti mandraguna seperti itu Duta Agung
pergi ..."?
"Maksud Goan Hu-hoat, ada kemungkinan dia ditawan
atau ditahan orang ..."? Nenggala cepat menangkap maksud
tersirat dari percakapand engan Goan Jit Hong.
"Acccchhhh, tidak berani lohu mengucapkannya ...." tepis
Jit Hong, tetapi Nenggala seperti juga Li Hwa paham, memang
seperti itu maksud Goan Jit Hong. Memang, kehebatan Ceng
Liong sudah mengangkasa, tetapi karena usianya masih muda,
bukan sedikit tokoh yang meragukan kehebatannya.
"Goan hu-hoat, bukan bermaksud memuji Duta Agung.
Meski dia masih begitu muda, tetapi untuk tingkatan
kemampuannya sekarang ini, rasanya sudah tidak berada di
bawah kemampuan 4 manusia ajaib Tionggoan yang sudah
pada wafat itu ..." terdengar Kiang Li Hwa berbicara, meski

Tarian Liar Naga Sakti I 845


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terdengar takabur, tetapi memang pada kenyataannya seperti


itulah. Bagi Jit Hong, Liu Hwan dan Hauw Sek, memang
terdengar jumawa.
"Accccchhhhh, sehebat itukah Duta Agung muda kita itu
..... "? terdengar Liu Hwan bertanya dengan nada sumbang.
Dan Li Hwa menjadi kurang terima bagi Lembah Pualam Hijau
dan terutama bagi Duta Agung yang banyak membantu dan
meski adalah atasannya tetapi sangat menghormatinya
sebagai angkatan lebih tua.
"Mungkin malah jauh lebih hebat dari yang Liu hu-hoat
pikirkan dan bayangkan ..." berkata Kiang Li Hwa sama
tegasnya dan sama lugasnya.
"Tapi, apakah tidak sangat berlebihan mengangkatnya
hingga sederajat dengan 4 Manusia Gaib nona Li Hwa ..."?
kembali Liu Hwan bertanya, kini nada mengejek mulai
terdengar dan membuat Li Hwa mulai "panas".
"Setidaknya sebelum kakek buyut Kiang Sin Liong wafat,
begitulah penilaiannya ..." tegas Kiang Li Hwa
"Tapi, itukan penilaian orang dalam Nona Li Hwa ...."? Liu
Hwan yang juga cepat panas telah terpancing, dan memang
dia sengaja melakukannya. Dia penasaran dengan Nenggala,
dia penasaran dengan Kiang Li Hwa, keduanya masih muda
tetapi sangat dihormati dan bahkan ditakuti Ciangbundjin
muda mereka. "Bisa sehebat apa siy orang orang semuda
itu"? pikir Liu Hwan

Tarian Liar Naga Sakti I 846


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Tetapi, penilaian Bu Tong Pay, Kaypang, Siauw Lim Sie,


Lam Hay, Bengkauw juga seperti itu Liu hu-hoat, jadi bukan
kami yang mengarang-ngarang"
Melihat suasana menjadi semakin tidak enak, Tik Bong
Peng berinisiatif untuk meredakan suasana. Tetapi, terlambat
karena sutenya Liu Hwan telah mendahuluinya:
"Apakah kalian berdua sehebat Duta Agung ...."?
terdengar Liu Hwan bertanya dan membuat semua orang
terdiam, bahkan Tik Bong Peng tidak tahu harus mengatakan
apa lagi setelah didahului Liu Hwan.
"Aku mungkin belum sehebat itu Liu hu-hoat, tetapi koko
Nenggala meski belum sehebat Duta Agung, tetapi tidaklah
terlalu jauh tertinggal ......"
"Hush, istriku ....." Nenggala nyaris tersedak mendengar Li
Hwa istrinya membawa-bawa namanya, tetapi diapun mulai
kesal dengan Liu Hwan.
"Apa benar demikian ...."? kembali Liu Hwan dengan
suara menyebalkan
"Engkau boleh mencobanya Liu hu-hoat, tanggung tidak
sampai 5 jurus engkau sudah terkalahkan ....." luar biasa Li
Hwa. Dalam amarahnya karena Liu Hwan mengecilkan arti
Duta Agung, dia telah memasang "harga sangat tinggi" untuk
membungkam Liu Hwan yang memang beradat keras dan
terkadang memang tidak tahu aturan. Untung dia masih
sadar, bahwa bagaimanapun tokoh ini masih mengutamakan
kegagahan.

Tarian Liar Naga Sakti I 847


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Benar saja, bukan cuma Liu Hwan, tetapi bahkanpun Tik


Bong Peng, Goan Jit Hong, Tang Hauw Sek terkejut setengah
mati. Sementara Ciangbundjin muda Tik Hong Peng menjadi
serba salah. Dia sadar, suhunya memang berkemampuan
melakukan hal tersebut, jangankan 5 jurus, 1-2 jurus sekalipun
dia sanggup. Tetapi, mengalahkan hu hoatnya dengan cara
seperti itu, sungguh dia susah membayangkan. Sementara
bagi kakak beradik Tik Bong Peng, merekapun merasa Kiang Li
Hwa memang sedikit kelewatan, tetapi sulit berkata apa-apa
karena sute merekapun memang terkesan kelewatan.
Sungguh runyam.
"Hmmmmmmmm, jika memang aku kalah sedemikian
mudah dan mengenaskan, maka aku Liu Hwan akan dengan
sangat siap mengakhiri hidupku ...." Liu Hwan yang sudah
terbakar menjadi sulit menahan diri.
"Sute .... engkau ...." berkata Goan Jit Hong bingung
sambil melirik Tik Bong Peng yang juga menjadi serba salah.
"Perkataanku sudah keluar suheng, tidak akan kutarik
kembali ...." tegas Liu Hwan.
Dan sekarang, adalah Li Hwa dan Nenggala yang
kebingungan setengah mati. Li Hwa sadar, bahwa dia telah
terbawa arus kemarahan. Tapi nasi sudah menjadi bubur.
Bagaimanapun mau mundur sudah sangat sulit.
"Liu hu-hoat, bukan begitu cara orang gagah
menyelesaikan persoalan ..... Jika memang demikian, biarlah
kami mengaku kalah kepadamu saja ...." akhirnya Kiang Li Hwa
berkata guna menurunkan ketegangan.

Tarian Liar Naga Sakti I 848


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Tidak, perkataan tersebut telah terlanjur kukeluarkan.


Aku akan tetap menanti serangan 5 jurus yang konon akan
dengan mudah mengalahkanku ......" berkata Liu Hwan
mengeraskan hatinya.
Nenggala terharu melihat Li Hwa istrinya bersedia
"melangkah mundur", tetapi serba salah karena Liu Hwan
terus mendesak.
"Liu hu-hoat, istriku sudah mengaku kalah. Biarlah
pertaruhan itu kita batalkan ....."
"Apakah engkau takut anak muda ....."? Liu Hwan menjadi
semakin kalap dan membuat orang menjadi susah mundur.
Bahkan wajah Nenggalapun berubah kelam, dan Tik Hong
Peng yang kenal dengan gurunya menjadi khawatir. Selama
berguru, belum pernah gurunya yang welas asih ini
memarahinya, tetapi teramat jarang dia melihat suhunya ini
berwajah kelam. Dia menjadi khawatir.
"Liu hu-hoat, tidak ada takut dalam kamus kami suami-
istri. Mohon jangan terlampau meremehkan kami ......"
"Jika memang takut, katakan saja anak muda ...." kembali
Liu Hwan memanaskan situasi dan membuat jalan mundur
menjadi buntu.
"Baiklah Liu hu-hoat. Aku bersedia menghadapimu
dengan satu syarat .... tanpa engkau bersedia memenuhi
syarat itu, aku tidak akan bersedia menghadapimu, dan boleh
engkau kabarkan ke dunia persilatan bahwa Nenggala dan
Kiang Li Hwa menyerah kalah di hadapanmu ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 849


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sebutkan syaratmu ......." tegas Liu Hwan dengan suara


ketus
Nampak Nenggala berpikir sejenak sambil memandang
wajah muridnya. Dan kemudian diapun berkata:
"Jika engkau kalah, maka engkau dilarang untuk bunuh
diri dan dilarang untuk turun gunung dari Thian San Pay dan
selanjutnya mengabdi dan berlatih secara tekun kembali
selama 15 tahun ...."
Mendengar syarat Nenggala, diam-diam Tik Hong Peng
bersyukur. "Sungguh bijaksana syarat suhu" pikirnya dalam
hati sambil tersenyum senang. Sementara itu, pikiran yang
sama juga melintas dalam benak Tik Bong Peng, Tang Hauw
Sek dan Goan Jit Hong. Bahkan Goan Jit Hong, Bu Ceng Kiam
Hoat sampai mendesis kearah Tik Bong Peng, "sungguh luhur
pribadi dari suhu anakmu toako ..." dan mereka berdua sama
mengangguk tanda sepakat.
"Baik, aku terima. Tetapi, bagaimana jika engkau tidak
sanggup mengalahkanku setelah 5 jurus seperti kata istrimu"?
"Engkau boleh menetapkan hukuman buat diriku Liu hu-
hoat ....." berkata Nenggala dengan sangat tenang
"Baiklah, jika engkau kalah maka kalian berdua suami-istri
harus meminta maaf kepadaku tanda bersalah ..... apakah
engkau sanggup ..."? berkata Liu Hwan tanpa berpikir panjang
lagi.
"Ach, apakah hukumanku tidak terlampau ringan Liu hu-
hoat ...."? bertanya Nenggala sambil tersenyum. Dia lega

Tarian Liar Naga Sakti I 850


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

karena Liu hu-hoat sebagaimana dugaannya, bukanlah orang


licik dan tidak mengindahkan kegagahan.
"Engkau mengurangi berat ringannya hukuman buatku
jika kalah, maka akupun berlaku demikian terhadap kalian ...."
tegas Liu Hwan.
"Baiklah, aku terima sayarat itu ...."
Begitu kesepakatan tercapai, orang-orangpun menyingkir
untuk memberi tempat yang luang bagi Liu Hwan dan
Nenggala. Goan Jit Hong penasaran. Seperti Liu Hwan, dia
bertanya-tanya, sampai dimana kehebatan Nenggala
sebenarnya? Meski sudah mendengar kabar Nenggala telah
menguasai ilmu rahasia Thian San Pay, tetapi bagaimanapun
dia belum tahu sampai dimana kehebatannya. Tetapi Tik Bong
Peng dan Tang Hauw Sek yang telah mengenal Nenggala,
harap-harap cemas dengan Liu Hwan. Mereka tahu dan
paham betul kehebatan Nenggala karena mereka pernah
menyaksikan anak muda itu bersilat.
Liu Hwan kemudian mengambil tempat dan posisi
berhadapan dengan Nenggala. Dan ketika saling berhadapan,
hatinya menjadi berdebar-debar melihat Nenggala yang tetap
dalam posisi biasa tetapi tatap matanya tetap seperti biasa.
Bening dan menyiratkan kelembutan, seperti tanpa ekspressi
saja. Untuk menutupi perasaan hatinya yang berdebar-debar,
Liu Hwan akhirnya membuka suara:
"Keluarkan senjatamu Nenggala ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 851


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi Nenggala yang sudah menguasai sepenuhnya


jurus-jurus dan ilmu rahasia Kakek Dewa Pedang dengan
tenang berkata:
"Liu hu-hoat, di puncak penggunaan ilmu rahasia Thian
San Pay, "tidak bersenjata sama dengan bersenjata", apapun
yang ada dalam genggamanku akan dengan mudah menjadi
senjata. Karena itu, jangan ragu menyerangku dengan
pedangmu, karena pada dasarnya aku "bersenjata" ......"
Mendengar perkataan Nenggala, Liu Hwan terhenyak,
tetapi tidak mau memandang enteng. Hanya, diapun masih
merasa enggan untuk menyerang orang tidak bersenjata
sementara dia menggunakan pedang. Maka akhirnya dia
membuka serangan dengan pukulan tangan kosong dan
langsung menggunakan jurus kebanggaannya "Kay-long-pay-
khong" (ombak mengganas memecah angkasa), yang sudah
lama diyakinkannya selama mengembara. Selama ini dia
sangat jarang menggunakan jurus ini, ilmu dan jurus yang
dengan susah payah disempurnakannya dari dasar ilmu silat
Thian San Pay dalam paduan dengan temuannya dalam
pengembaraan. Setelah sekian lama, baru kali ini dia
menggunakannya lagi.
Melihat jurus itu digubah sedemikian rupa dan menjadi
sangat hebat, diam-diam Tik Bong Peng dan Goan Jit Hong
menjadi kagum juga. Jurus ini cocok dengan karakter Liu
Hwan yang keras dan kokoh. Tetapi, keduanya segera terdiam
dan khawatir bagi Liu Hwan melihat dengan sangat muda
Nenggala menggerakkan tangannya dan jurus itu mati kutu,
bahkan membuat Liu Hwan terdorong 3 langkah ke belakang.

Tarian Liar Naga Sakti I 852


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Jika engkau berkeras tanpa pedang, maka kekalahanmu


akan semakin menyakitkan Liu hu-hoat ..... sudah kukatakan,
aku bersenjata dengan jurus rahasia ilmu Thian San Pay ...."
terdengar Nenggala berkata mengingatkan.
Baru sekarang Liu Hwan percaya. Gerakan sederhana
Nenggala tadi dipenuhi hawa sakti yang membuat jurusnya
mati kutu. Jelas tenaga iweekangnya kalah jauh, dan kalau
berkeras menggunakan ilmu silat tangan kosong, jangankan
dua jurus lagi, satu jurus saja dia akan terkalahkan. Maka
tanpa malu-malu lagi, diapun menghunus pedangnya dan
langsung menyerang dengan jurus kedua dari ilmu pedang
Thian San Kiam Hoat Jurus kedua To-thian-ki-long"(ombak
raksasa menggulung ke langit)

Episode 16: Menuntaskan Dendam Lama (2)


Sungguh luar biasa, ilmu pedang Thian San Kiam Hoat
yang dimainkan oleh angkatan tertua Thian San Pay. Sungguh
indah bergulung-gulung dan mengeluarkan desingan angin
pedang yang menyambar keseluruh tubuh Nenggala. Tidak
ada jalan keluar. Dan memang, Nenggala tidak mencari jalan
keluar, tetapi tiba-tiba tangannya bergerak dan terdengar
benturan beberapa kali:
"Siunggggggg, trang ...... tang ....... trang ........."
Luar biasa, meski tanpa pedang Nenggala menangkis
semua serangan pedang tajam lawannya. Tetapi tidak
sedikitpun jubah lengannya sobek meski menangkis serangan
pedang tajam lawannya. Liu Hwan yang melihat Nenggala

Tarian Liar Naga Sakti I 853


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menangkis serangannya dengan lengannya awalnya gembira


dan membayangkan lengan itu terpisah dari tubuh lawan,
tetapi betapa terkejut ketika dia mendapatkan kenyataan
betapa pedangnya bagaikan ditangkis oleh pedang biasa.
Padahal jelas-jelas adalah lengan Nenggala yang menangkis
pedangnya. Mulailah dia khawatir dengan dirinya sendiri.
Tetapi, tidak keliru dia keras hati dan gagah. Meski
terperanjat menyaksikan kehebatan Nenggala, tetapi tidak
sedetikpun dia mengendorkan serangan. Kali ini dia
menggunakan jurus jurus Thian Lo Te Bong (Jebakan Langit
Dan Bumi), dan begitu banyak lubang jebakan yang
disiapkannya. Tetapi, kembali dia kaget setengah mati karena
semua serangan tebasan, tusukan dan sentilan pedangnya
dengan sangat mudah dipunahkan oleh Nenggala dengan
menggunakan tangan kosong.
Dan ketika dia membuat serangan jurus ke-empat, tiba-
tiba dengan mendengar suara Nenggala yang
memperingatkannya:
"Liu hu-hoat, bersiaplah aku akan menyerangnya ....."
Dari membuka serangan, tiba-tiba Liu Hwan memutar
pedangnya menggunakan jurus bertahan dari Thian San Kiam
Hoat bernama Jaring Langit dan Bumi, yang menutup semua
jalur terbuka mengarah ketubuhnya. Tetapi, baru saja dia
melindungi sekujur tubuhnya dengan menggunakan ilmu
bertahan yang hebat tersebut, tiba-tiba dengan telinganya dia
mendengar suara:
"Trak ..... trak ..... trak ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 854


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan bersamaan dengan itu dia mendengar suara


berkelabatannya sinar pedang di sekliling tubuhnya:
"Siunggggg, siungggggg, singgggggg ......."
Dan karena tidak tahu lagi arah mana yang diserang
lawan, akhirnya dia berhenti bergerak. Dan tiba-tiba kedua
tangannya tertotok lemas dan menggantung disamping kanan
dan kiri tubuhnya. Menyadari keadaannya, akhirnya Lui
Hwanpun berkata dengan suara lemas:
"Aku menyerah kalah ....."
Kalimat itu meluncur persis bersamaan dengan
berhentinya tubuh Nenggala dalam bergerak menyerang
dengan menggunakan kedua tangannya dalam melancarkan
serangan "hawa pedang" dari jarak jauh. Dan begitu berhenti
bergerak dan berhenti menyerang, Nenggalapun berkata:
"Liu hu-hoat, itulah Ilmu Rahasia Thian San Pay. Ilmu
rahasia yang pertama adalah THIAN SAN HUI KIAM (Ilmu
Pedang Terbang Thian San), dan dalam kepedulian Suhu Lo
Sian Kiam (Kakek Dewa Pedang) sekaligus mencuci dosa adik
kembarnya terhadap Thian San Pay, dia orang tua
menciptakan THIAN SAN KIAM CIANG (Tangan Pedang Thian
San). Ketika mengalahkan Anak Murid Lembah Saldju
Bernyanyi ratusan tahun silam, suhu menggunakan Thian San
Hui Kiam dan sesudah pertempuran itu dia menyucikan diri
dan menciptakan Thian San Kiam Ciang. Engkau dikalahkan
oleh ilmu pusakan perguruanmu sendiri ......"
Bukannya terdiam kecewa dan menyesali dirinya, Liu
Hwan sebaliknya tertawa terbahak-bahak dan membuat

Tarian Liar Naga Sakti I 855


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

orang lain kaget. Mereka menduga Liu Hwan mungkin tersiksa


oleh kekalahannya dan menjadi kurang waras. Tetapi tidak,
dibalik tawanya Liu Hwan berkata:
"Hahahahahahaha, menjelang usia tua, Liu Hwan masih
sempat menyaksikan Ilmu Pusaka perguruan hadir kembali.
Hahahahaha, tidak berdosa rasanya memancingmu
memainkan Ilmu rahasia itu. Dan, biarlah hukuman 15 tahun
berdiam dan berlatih di Thian San kuterima dengan hati
terbuka ......"
Bahkan setelah itu, Liu Hwan mendekati Nenggala yang
kembali menggerakkan tangannya dan membuat Liu Hwan
terbebas dari totokan di kedua tangannya. Dan setelah itu
diapun menghormat dan berkata:
"Sungguh Liu Hwan terharu menyaksikan sinar cerah
bangkitnya Thian San Pay. Dengan Ciangbundjin Thian San Pay
di tanganmu, aku Liu Hwan mengucapkan terima kasih dan
bersedia menyumbangkan nyawa untuk kejayaan Thian San
Pay ...... terima kasih, sekali lagi terima kasih ........"
Ganti Nenggala yang keripuhan, tetapi dengan tenang dia
membalas menghormat Liu Hwan sambil berkata:
"Liu hu-hoat, aku yang rendah hanya menjadi
"penyambung" saja antara leluhur Thian San Pay, suhuku
Kakek Dewa Pedang dengan cucu muridnya, Ciangbundjin Tik
Hong Peng. Untuk Liu hu-hoat ketahui, saat ini Ciangbundjin
Thian San Pay sudah menguasai ilmu rahasia pertama, dan
sudah setengah jalan menguasai Thian San Kiam Ciang ......
masa keemasan Thian San Pay akan tergantung kepadanya
dan kepada para hu-hoat yang mendampinginya ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 856


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara itu Goan Jit Hong yang tidak kurang gembira


dan takjubnya menyaksikan akhir dari pertarungan yang
menegangkan hatinya itu telah melirik toakonya Tik Bong
Peng sambil berkata:
"Liu sute sungguh keterlaluan. Tetapi, tingkahnya sungguh
patut dipuji. Karena telah membuat kita mampu menyaksikan
kembali keajaiban ilmu rahasia Thian San Pay yang dimainkan
secara sempurna oleh pewaris Kakek Dewa Pedang ......
sungguh luar biasa, sungguh hebat ..."
"Engkau benar sekali Goan sute, betapapun kita harus
berhutang terima kasih kepada Liu sute .... hahahaha"
Sementara itu, Tik Hong Peng sang Ciangbundjin muda
Thian San Pay juga nampak tersenyum. Terang saja dia paham
kemampuan suhunya dan karena itu dia tidak khawatir. Yang
dia khawatirkan adalah tindakan nekad salah seorang hu-
hoatnya. Tetapi, akhir pertempuran itu membuatnya
tersenyum lebar. Setidaknya pandangan cemburu dan kurang
yakin atas kehebatan suhunya dari pihak para hu-hoatnya
berakhir sudah. Pameran tadi menegaskan kehebatan ilmu
rahasia Thian San Pay yang sayangnya masih harus dilatihnya
lebih sempurna kedepan.
"Suhu, terima kasih atas kemurahanmu kepada Lui hu-
hoat ....."
"Engkau harus memarahi Lui hu-hoat karena memaksaku
untuk memamerkan ilmu rahasia itu Peng djie ....." berkata
Nenggala sambil melirik Lui Hwan. Tetapi tatapan mata Liu
Hwan kini sudah jauh lebih bersahabat. Bahkan dia berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 857


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Saudara Nenggala, kuyakin kehebatanmu tidak berada di


bawah kemampuan Duta Agung Lembah Pualam Hijau dewasa
ini ....."
Tetapi Nenggala yang tahu betul siapa Duta Agung
dengan lembut dan rendah hati berkata baik kepada Liu Hwan
maupun kepada Hu-hoat lainnya:
"Liu hu-hoat, Duta Agung kali ini berlatih dan terlatih
secara sangat ajaib. Menurut ramalan suhu Kakek Dewa
Pedang dan Kakek guru dari guru pertamaku, dia seperti
disiapkan oleh keajaiban alam untuk menyempurnakan ilmu-
ilmunya. Tidak. Meskipun tidak tertinggal jauh, tetapi aku
yakin Duta Agung masih mengatasiku. Dia dilatih dan bahkan
disempurnakan oleh sedikitnya 3 orang yang memiliki
kesaktian setara suhu Kakek Dewa Pedang ...."
"Waaaaaah, sungguhkah ....."? Liu Hwan sampai
ternganga mendengar penjelasan dari Nenggala mengenai
Duta Agung.
"Liu hu-hoat, penjelasan suhu sama sekali tidak keliru.
Ketika menjumpaiku malam sebelum berangkat dari Lembah
Pualam Hijau, dia bahkan melatihku sejenis Ilmu silat dan
menepuk bahuku sampai tiga kali. Besoknya hingga saat
sekarang ini terhitung hampir 25 hari, kemajuan ilmu
iweekangku menurut suhu bagaikan berlatih selama kurang
lebih 20 tahun. Entah apa dan bagaimana Duta Agung
memperlakukanku sehingga kemajuanku menjadi begitu
pesat. Karena itu, Liu hu-hoat, penjelasan suhu tadi tidaklah
mengada-ada .."
"Sungguh-sungguhkah Ciangbundjin sutit..."?

Tarian Liar Naga Sakti I 858


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sama sekali tidak salah. Bahkan ilmu ajarannya


membuatku dengan mudah melatih tingkat keempat dan
kelima dari 10 jurus Thian San Kiam Ciang hanya dalam waktu
10 hari terakhir, padahal tingkat pertama hingga ketiga sudah
kulatih selama setahun lebih terakhir ini ...."
"Sudahlah, biarlah kita semua mengucapkan terima kasih
kepada Saudara Nenggala hari ini karena membuka mata kita
terhadap masa depan cerah Thian San Pay. Dan saatnya,
kitapun harus mengucapkan terima kasih kepada Duta Agung
Lembah Pualam Hijau yang banyak membantu kita ...... Saat
ini sudah waktunya kita makan malam ....." Tik Bong Peng
akhirnya menutup percakapan malam dengan mengundang
semua yang hadir saat itu untuk santap malam. Dan
sebagaimana janjinya, sejak hari itu, Liu Hwan, salah seorang
tokoh Thian San Pay menetap di Thian San Pay selama 15
tahun. Untungnya adalah, atas ijin Tik Hong Peng, Nenggala
melatih Wakil Ciangbundjin dan ketiga hu hoat dalam ilmu
Thian San Hui Kiam. Ilmu ini sebelumnya hanya dimiliki oleh
Ciangbundjin, dan sekarang hanyalah Thian San Kiam Ciang
dan Ilmu Warisan Duta Agung yang kelak menjadi ilmu rahasia
Ciangbundjin.
======================
Setelah menunggu selama 2 hari dan Duta Agung Kiang
Ceng Liong tetap tidak muncul di Thian San Pay, akhirnya
dengan berat hati Ciangbundjin Tik Hong Peng mengambil
keputusan mendatangi Lembah Saldju Bernyanyi. Dia
menetapkan Liu Hwan Hu-hoat, Goan Jit Hong hu hoat untuk
mendampingi dirinya menuju Lembah Saldju Bernyanyi
bersama-sama dengan Nenggala gurunya yang juga ikut serta.

Tarian Liar Naga Sakti I 859


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara Kiang Li Hwa telah berangkat mendahului


rombongan menuju Lembah Saldju Bernyanyi untuk
mempersiapkan pertemuan tersebut agar berlangsung secara
baik. Posisi Kiang Li Hwa adalah sebagai utusan Lembah
Pualam Hijau.
Menjelang siang hari rombongan itupun berangkat.
Ciangbundjin Tik Hong Peng, Liu Hwan dan Goan Jit Hong
selaku hu-hoat dan juga diiringi kurang lebih 10 anak murid
Thian San Pay. Bersama rombongan itu, hadir juga Nenggala
yang menemani muridnya menuju Thian San Pay. Sementara
Wakil Ciangbundjin dan Tik Bong Peng memilih untuk tinggal
dan berjaga di Thian San Pay.
Tetapi baru sekitar 1 jam rombongan tersebut berlalu,
tiba-tiba di pintu gerbang Thian San Pay telah berdiri seorang
pemuda berjubah hijau. Belum lagi Pemuda berjubah hijau itu
memasuki gerbang Thian San Pay, tiba-tiba berkelabat
menjumpai 6 sosok tubuh sambil memberi hormat:
"Menjumpai Duta Agung ....."
"Hmmmm, bagus kalian telah berada disini ......
bagaimana keadaan di Thian San Pay? dan dimana gerangan
Duta Hukum ...."?
"Duta Agung, rombongan Thian San Pay baru sekitar satu
jam sebelumnya berangkat menuju Lembah Saldju Bernyanyi.
Duta Hukum telah berjalan mendahului rombongan, kurang
lebih 2 jam lalu guna mempersiapkan pertemuan mereka agar
berlangsung secara baik-baik" demikian salah seorang
anggota Barisan 6 Pedang, seorang berusia sekitar 50 tahunan
memberi laporan.

Tarian Liar Naga Sakti I 860


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Baguslah jika demikian .... Bagaimana keadaan kalian


ber-enam selama beberapa hari ini ..... apa yang dilakukan
Kakek Aneh itu terhadap kalian ...."?
"Ach, engkau mengetahuinya juga Duta Agung ...."?
"Jika tidak kuijinkan, bagaimana mungkin mereka berani
melakukannya ..."? berkata Duta Agung sambil tersenyum.
"Kakek luar biasa itu mengajari kami membentengi diri
dengan kekuatan batin Duta Agung, menurut Kakek itu kami
akan lebih lengkap dengan kemampuan menyatukan
kekuatan batin ...... tetapi kemajuan kami tidak begitu bagus
Duta Agung ....."
"Baguslah jika demikian. Berlatih penyatuan kekuatan
batin memang dua kali lebih susah dibandingkan berlatih ilmu
pedang atau ilmu iweekang. Kalian harus terus berlatih
bersama, berlatih menyatukan semangat, menyatukan hati
dan menyatukan ilmu. Maka efeknya akan perlahan kalian
rasakan nantinya, efek berlatih kekuatan batin berlangsung
jauh lebih lambat, jadi dibutuhkan kesabaran ....."
"Terima kasih atas petunjuk Duta Agung ...."
"Baiklah, siapa yang berwenang di tempat ini untuk
kutemui ...."?
"Di dalam masih ada Wakil Ciangbundjin Tang Hauw Sek
yang bertugas menggantikan Ciangbundjin. Duta Agung ...."
"Baiklah, mari kita menemuinya ...." Ceng Liongpun
berjalan masuk diiringi Barisan 6 Pedang. Dan ketika berjumpa
para penjaga gerbang Thian San Pay dengan gembira dan
antusiasi mereka menerima kedatangan Ceng Liong dan

Tarian Liar Naga Sakti I 861


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

melaporkan kedatangan tersebut langsung kedalam kepada


Tang Hauw Sek. Dan mudah ditebak, tidak berlangsung lama,
Wakil Ciangbundjin Tang Hauw Sek telah berjalan keluar
untuk menjumpai Duta Agung:
"Wakil Ciangbundjin Thian San Pay, Tang Hauw Sek
menemui Duta Agung Lembah PUalam Hijau ....." ujar sang
tuan rumah sambil memberi hormat dan salam menghormat
ke arah Ceng Liong.
"Ach, Wakil Ciangbundjin Tang Hauw Sek, apakah Thian
San Pay baik-baik saja selama ini ..... "? sapa Ceng Liong
"Semua berlangsung baik-baik saja Duta Agung, kecuali
urusan dengan Lembah Saldju Bernyanyi yang sebelumnya
menunggu kedatangan Duta Agung tetapi kini mereka telah
berangkat menemui Majikan Lembah Saldju ...."
"Ach, sudahlah. Biarlah mereka beramah tamah sejenak
di Lembah itu Wakil Ciangbundjin, yakinlah urusan itu akan
kita selesaikan nantinya. Tetapi, mohon bertanya kepada
Wakil Ciangbundjin .."?
"Adakah hal yang bisa kubantu Duta Agung ...."? bertanya
Tang Hauw Sek
"Benarkah masih ada seorang anak murid korban tragedi
serangan lembah Saldju Bernyanyi yang sakit ingatan dan di
tahan di Thian San Pay ...."?
"Achhhh, Saudara Nenggala dan Duta Hukum juga sudah
pernah menemuinya Duta Agung. Darimana Duta Agung
mengetahui urusan ini ..."?

Tarian Liar Naga Sakti I 862


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Bukan saatnya kuberitahu Wakil Ciangbundjin, tetapi


bolehkah aku menemuinya dan kemudian membawanya
bersamaku ke Lembah Saldju Bernyanyi? Tentunya bersama
dengan salah seorang kepercayaan dari Perguruan Thian San
Pay. Hal ini sangat penting dan terkait dengan bagaimana
upaya kita menyelesaikan sengketa antara Lembah Saldju
Bernyanyi dengan Thian San Pay ...."
Terlihat Tang Hauw Sek terhenyak dan bingung mau
menjawab apa. Diapun kemudian berkata kepada Ceng Liong:
"Menjumpainya sangat mungkin Duta Agung, tetapi
membawanya ke Lembah Saldju Bernyanyi, kelihatannya
terlampau riskan ..... Lagipula, aku sendiri kekurangan ide
siapa tokoh kami yang bisa mendampingi Duta Agung ...."
Belum lagi Kiang Ceng Liong menjawab, terdengar suara
yang lain:
"Wakil Ciangbundjin sute, biarlah aku yang mendampingi
Duta Agung sambil membawa anak murid itu ke Lembah
Saldju Bernyanyi ......."
Terlihat Tik Bong Peng, Ciangbundjin Thian San Pay
sebelumnya berjalan keluar menjumpai Tang Hauw Sek dan
Kiang Ceng Liong. Begitu dekat, diapun menjura dan memberi
hormat kepada Ceng Liong:
"Lohu, Tik Bong Peng, hu hoat Thian San Pay menjumpai
Duta Agung ...."
"Ach, locianpwee kiranya. Bagaimana kabar locianpwee
sekarang ini ...."?

Tarian Liar Naga Sakti I 863


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Semakin tua, semakin tidak berguna Duta Agung ....."


berkata Tik Bong Peng sambil menahan Ceng Liong yang
menjura kearahnya.
Tetapi, tiba-tiba dia merasakan aliran hawa hangat yang
memasuki tubuhnya, mengelilingi tubuhnya beberapa kali dan
kemudian sirna. Diapun memandangi wajah Ceng Liong dan
kemudian bertanya:
"Ada apakah Duta Agung ...... mengapa ...."?
Tetapi Ceng Liong yang baru saja mengerahkan kekuatan
penyembuh Giok Ceng Sinkang yang sudah di tataran
tertinggi, berdiam diri sejenak. Dan untuk mengurangi rasa
curiga Tik Bong Peng diapun berkata, tetapi hanya
didengarkan oleh Tik Bong Peng seorang diri belaka:
"Locianpwee, kerusakan dalam Ilmu Tenaga Dalam
locianpwee diakibatkan oleh dua hal, pertama racun perusak
dan yang kedua, kerusakan pada landasan utama kekuatan
itu. Untuk penyebab pertama, kelihatannya sudah ditangan
secara baik, tetapi penyebab yang kedua belum pernah
ditangani. Jika locianpwee berkenan, biarlah sepulang dari
Lembah Saldju Bernyanyi kuusahakan untuk mengobati luka
serius ini, sebab jika tidak, locianpwe akan kehilangan semua
tenaga iweekang paling lambat 2-3 tahun kedepan"
"Ach, engkau bisa melihatnya Duta Agung ...."? Tik Bong
Peng kaget setengah mati
"Dari guratan wajah dan sinar mata locianpwee, sudah
bisa kulihat jika ada gangguan yang sangat berbahaya itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 864


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, percayalah, hal seperti itu masih bisa kutangani nanti


locianpwee...."
"Terima kasih sebelumnya Duta Agung. Kami bapak dan
anak benar-benar berhutang banyak kepadamu ....."
"Sudahlah locianpwee ...... lebih baik kita mengurusi dulu
urusan Lembah Saldju Bernyanyi dengan Thian San Pay
sebelum terlambat ...."
"Tetapi bagaimana caranya Duta Agung ...."?
"Aku sudah punya caranya locianpwee, percayalah, kita
akan bisa menyelesaikannya secara baik bagi kedua belah
pihak ...."
Begitulah, atas ijin dan juga perkenan Wakil Ciangbundjin
dan Hu hoat Thian San Pay, akhirnya orang terakhir yang
menjadi saksi sekaligus korban dari tragedi di Thian San Pay
akhirnya diangkut oleh Barisan 6 Pedang menuju ke Lembah
Saldju Bernyanyi.
Sementara itu, di Lembah Saldju Bernyanyi pertemuan
antara pihak Lembah Saldju Bernyanyi dan Thian San Pay
sudah sedang berlangsung. Pihak Thian San Pay diwakili oleh
Ciangbundjin, kedua hu hoat Liu Hwan dan Goan Jit Hong dan
Nenggala; Sementara Lembah Saldju Bernyanyi di wakili oleh
Tham Ki sebagai Majikan Lembah, Tham Sin sebagai wakil
Majikan dan ditemani oleh Thian San Kim Thong dan Thian
San Giok Li masing-masing sebagai hu hoat Lembah Saldju
Bernyanyi.
Tham Ki dan Tham Sin adalah dua orang pelaku yang
selamat dalam pertarungan tragis di Thian San Pay. Oleh

Tarian Liar Naga Sakti I 865


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

karena itu, mereka tidak memanggil saksi lain untuk


menjelaskan pertempuran tersebut, melainkan menghadirkan
Thian San Kim Thong dan Thian San Giok Li, kedua orang
paling hebat yang mereka miliki saat ini. Pertemuan antara
kedua pihak yang bersengketa itu di tengahi oleh Kiang Li Hwa
yang duduk diantara pihak Thian San Pay dan Lembah Saldju
Bernyanyi. Dan pertemuan tersebut baru beberapa saat
dimulai dan telah dibuka oleh Kiang Li Hwa setelah dia datang
mendahului rombongan Thian San Pay untuk membicarakan
jalannya pertemuan dengan Lembah Saldju Bernyanyi.
Tetapi hampir satu jam mereka berbicara, tak satupun
kata sepakat di antara mereka. Tham Ki dan Tham Sin tetap
pada sikap mereka bahwa mereka tidak memulai
pertempuran dan apalagi pembunuhan di Thian San Pay,
meskipun mereka juga tidak sanggup menunjukkan siapa yang
memulai terlebih dahulu pertempuran tersebut. Bahwa
mereka mengakui kedatangan ke Thian San Pay untuk adu
kekuatan juga tidak merubah pandangan dan pendapat
masing-masing terhadap persoalan antara Lembah Saldju
Bernyanyi dengan Thian San Pay.
Adalah Thian San Giok Li yang banyak berbicara untuk
meredakan ketegangan dari pihak Lembah Saldju Bernyanyi
sementara Goan Jit Hong dan Nenggala juga banyak mencoba
meneduhkan suasana. Tetapi, bagaimanapun mereka juga
tidak sanggup mendudukkan persoalan secara tepat karena
memang saksi dan informasi lengkap sangat terbatas. Maka
pertemuanpun berlangsung lebih banyak dalam suasana
tegang daripada suasana damai untuk menjernihkan

Tarian Liar Naga Sakti I 866


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

persoalan dan menegaskan duduk perkara sebenarnya.


Bahkan pada bagian paling akhir, terdengar Liu Hwan berkata:
"Satu hal yang pasti, Thian San Pay menderita kerugian
besar akibat kedatangan 7 tokoh Lembah Saldju Bernyanyi
yang memang berniat untuk berkelahi. Terlepas dari siapa
yang memulai pertempuran dan pembunuhan, maka kami
Thian San Pay sangat layak untuk meminta
pertanggungjawaban Lembah Saldju Bernyanyi ......"
Wajah Tham Ki dan Tham Sin sudah berubah menjadi
tegang, usaha mereka untuk menahan diri sebagaimana
anjuran Thian San Giok Li dan KIang Li Hwa sudah nyaris
buyar. Sementara Thian San Kim Thong terlihat sangat
berbeda dari beberapa waktu silam. Wajahnya justru banyak
menyiratkan perdamaian, matanyapun bersinar jauh lebih
tenang dan lembut. Dia seperti menemukan kedamaian dalam
kehidupannya sekarang ini di Lembah Saldju Bernyanyi. Dan
selama percakapan, tokoh utama Lembah Saldju Bernyanyi
inipun tidak pernah bersuara, dan lebih banyak bersandar
pada ucapan Thian San Giok Li.
"Lembah Saldju Bernyanyi sudah secara terbuka
menyatakan permohonan maaf jika akibat kedatangannya
menyebabkan timbulnya bencana antara kedua pihak. Tetapi,
jika kami dianggap berbuat lebih dari itu, maka seperti juga
Thian San Pay, kami akan meminta pertanggungjawaban
Thian San Pay yang mengeroyok utusan kami yang datang
untuk pibu atau adu kepandaian ....." terdengar Tham Sin
berkata dengan suara yang mulai meninggi, mulai kehilangan
kendali atas kesabarannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 867


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hmmmm, apakah ini berarti Lembah Saldju Bernyanyi


menuduh pihak kami Thian San Pay yang telah memulai
pertikaian itu dan mengeroyok tokoh Lembah Saldju
Bernyanyi di kandang kami Thian San Pay ....." terdengar Liu
Hwan mulai berbicara dengan suara yang tidak kalah tinggi
"Jika pihak kalian tidak menuduh kami terlebih dahulu,
maka kamipun tidak akan melontarkan tuduhan tersebut.
Toch kami memang datang menantang untuk pibu, bukan
untuk bunuh-bunuhan. Mengapa tiba-tiba kami bertujuh di
keroyok oleh anak buah Thian San Pay .......? Siapa yang harus
bertanggungjawab jika demikian ..."?
"Singkatnya saudara Tham Sin menuduh kami yang
memulai, benar bukan ...."?
"Jika tidak ada yang memulai, bagaimana mungkin ada
korbannya ..."?
"Kurang ajar, sudah jelas pihak Lembah Saldju Bernyanyi
yang datang menyerbu, mengapa kami yang harus disalahkan
...."? berang Liu Hwan
"Sabar ...... sabar Liu hu-hoat ...... kita datang bukan untuk
bertengkar, tetapi untuk mencari jalan keluar ......." Nenggala
mencoba meredakan situasi.
"Benar, benar. Redakan amarahmu Tham Sin. Kita perlu
berpikiran terbuka untuk menemukan jalan keluar yang tepat
....." terdengar Thian San Giok Li ikut menasehati Tham Sin
yang ikut terpancing marah.
Suasana sedikit hening setelah itu. Tetapi tensi
pertemuan sudah jelas sangat tinggi dan tegang. Pada saat itu,

Tarian Liar Naga Sakti I 868


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ciangbundjin Thian San Pay, Tik Hong Peng yang banyak


berdiam diri sebelumnya akhirnya mengeluarkan perkataan:
"Jika memang, baik Thian San Pay maupun Lembah Saldju
Bernyanyi tidak satupun yang mengaku memulai, padahal
sudah pasti ada yang memulai, maka dengan terpaksa kita
harus menyelesaikannya dengan cara kaum persilatan
menyelesaikan masalahnya. Dengan ini, kami pihak Thian San
Pay menyambut tantangan pihak Lembah Saldju Bernyanyi
yang diajukan pada waktu kedatangan yang memicu
persoalan besar itu. Pibu kali ini untuk menentukan siapa yang
bersalah dan memulai pertarungan berdarah yang merugikan
masing-masing pihak pada waktu itu......."
Tik Hong Peng menjelaskan sikapnya tanpa emosi atau
amarah yang menyertai kalimat kalimatnya. Tetapi, jelas
bahwa penyelesaian itu lahir dari rasa frustasi akibat kedua
belah pihak tidak mampu mempertemukan pandangan
melalui dialog dan pada akhirnya memilih jalan kekerasan,
atau jalan kaum persilatan untuk menentukan siapa salah dan
siapa berdosa. Kalimat yang keluar dari Ciangbundjin muda ini
sungguh berpengaruh dan membuat hampir semua orang
dalam ruangan tersebut tersentak kaget. Jalan mana lagi
memang yang bisa ditempuh?
Dan sudah tentu, setelah tantangan diajukan oleh Thian
San Pay, meski dengan "dalih" menjawab tantangan Lembah
Saldju Bernyanyi sebelumnya, pantang bagi Lembah Saldju
Bernyanyi untuk menolak. Maka dengan mengernyitkan
keningnya, Tham Ki selaku Majikan Lembah Saldju Bernyanyi
menyambut:

Tarian Liar Naga Sakti I 869


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Baiklah, jika memang itu pilihan terakhir, Lembah Saldju


Bernyanyi tidak akan menolak, sebaliknya menerima dengan
senang hati ....."
Bertaut sudah. Kesepakatan untuk menentukan siapa
salah dalam tragedi di Thian San Pay pada akhirnya akan
ditentukan melalui perang tanding alias pibu. Perang tanding
antara jago Thian San Pay melawan Lembah Saldju Bernyanyi.
Goan Jit Hong, Nenggala dan Thian San Giok Li nampak sedikit
kecewa dengan kesepakatan tersebut, tetapi apa daya?
Nampaknya jalan lain tidak mungkin lagi.
Dalam keadaan bimbang, gemas, marah dan tensi
pertemuan yang tinggi, tiba-tiba terdengar suara yang masuk
ke telinga semua orang:
"Perlahan dahulu, ijinkan Duta Agung bicara ......"
Suara itu terdengar mengambang dan mendengung,
seperti diucapkan dari tempat jauh. Tetapi, hanya sekian detik
suara tersebut mengaung tiba-tiba masuk seorang murid
utusan dari pintu masuk yang memberitahukan:
"Duta Agung Lembah Pualam Hijau mohon ijin untuk
memasuki Lembah Saldju Bernyanyi ....."
"Bodoh, jika Duta Agung berniat menerobos, apa kalian
sangka mampu menahannya? undang beliau masuk ......."
Tiba-tiba terdengar suara kembali mendengung di telinga
semua orang, persis suara mendengung yang sebelumnya:
"Ach, terima kasih Majikan Lembah Saldju Bernyanyi
......." dan tiba-tiba dalam ruangan tersebut telah bertambah
dengan 2 orang baru, seorang pemuda berjubah hijau, Duta

Tarian Liar Naga Sakti I 870


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Agung Kiang Ceng Liong dan Tik Gong Peng, hu-hoat Thian San
Pay.
"Mohon ijin Majikan Lembah Saldju Bernyanyi untuk kami
berdua menghadirkan saksi yang dibawah oleh Barisan 6
Pedang ......" berkata Duta Agung Kiang Ceng Liong yang
dianggukkan tanda mengiyakan oleh Tik Bong Peng.
"Silahkan ....." Majikan Lembah Saldju Bernyanyi Tham Ki
mengiyakan tanda memberi persetujuan untuk dihadirkannya
saksi bagi peristiwa tersebut.
Kedatangan Kiang Ceng Liong mengagetkan banyak orang,
sekaligus menghidupkan harapan penyelesaian sengketa ini
secara damai. Thian San Giok Li telah mengirimkan suara
kepadanya:
"Terima kasih atas kedatanganmu Duta Agung ...." dan
Ceng Liong menganggukkan kepala sambil tersenyum
kearahnya.
Sementara itu, Li Hwa telah mendatangi Ceng Liong
sambil memberi hormat dan diapun berkata:
"Menjumpai Duta Agung ....."
"Ach Duta Hukum, engkau telah melaksanakan tugasmu
dengan sangat baik. Biarlah sisanya diserahkan kepadaku ......"
Ketika pihak yang lain hendak menjumpai Ceng Liong,
tiba-tiba terdengar ketukan lagi di pintu masuk ruangan:
"Barisan 6 Pedang mohon diijinkan masuk membawa
seorang sakit sebagai saksi ...."
"Pimpin mereka masuk ke ruangan ini ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 871


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Baik majikan ....."


Dan tidak lama kemudian, dalam ruangan tersebut
kembali bertambah sejumlah orang. Barisan 6 Pedang yang
biasa mengawal Duta Agung Lembah Pualam Hijau masuk
sambil membawa seorang anak murid Thian San Pay. Dan
begitu meletakkan saksi tersebut, keenamnya langsung minta
diri dari Duta Agung untuk kemudian keluar dari ruangan
tersebut:
"Pergilah membantu para anak murid Lembah Saldju
Bernyanyi untuk berjaga di gerbang masuk Lembah ini ....."
Dan tidak lama kemudian suasana di ruangan tersebut
kembali hening. Kini semua mata diarahkan ke tengah
ruangan, disana berdiri Duta Agung Kiang Ceng Liong, Tik
Bong Peng hu hoat Thian San Pay dan seorang lagi yang mirip
mayat hidup, tidak bergerak dan nampak sudah begitu kurus
karena sudah cukup lama kehilangan kesadaran dan
kehilangan kewarasannya. Semua orang kini menunggu apa
yang akan dikatakan dan dilakukan oleh Kiang Ceng Liong.
Semua menjadi bingung dan bertanya-tanya, untuk apa
gerangan seorang Duta Agung membawa-bawa orang sakit ke
tempat pertemuan seperti ini?
Nenggala dan Li Hwa yang sudah pernah menjumpai saksi
terakhir yang masih hidup ini, tidak menemukan sedikit
apapun dari mulutnya. Karena orang ini sudah lama
kehilangan kewarasannya dan lebih banyak nampak bagai
robot hidup, tanpa ingatan dan tanpa daya hidup lagi. "Apa
yang mau dilakukan Duta Agung ..."? begitu Li Hwa yang kini

Tarian Liar Naga Sakti I 872


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sudah duduk disamping suaminya Nenggala dan saling bisik.


"Entahlah istriku, kita lihat saja ..."
Sementara itu, Ceng Liong kini berpaling kepada Tham Ki
dan kemudian memandang Tik Hong Peng ..... kemudian
berkata:
"Ciangbundjin, Majikan Lembah, ijinkan aku Duta Agung
mencampuri urusan Lembah Saldju Bernyanyi dan Thian San
Pay ....." pertanyaan Duta Agung ini langsung diiyakan baik
oleh Tik Hong Peng maupun oleh Tham Ki.
"Baiklah, pertanyaan kami yang pertama adalah, apakah
pihak Thian San Pay mengenal orang ini ...."? tanya Duta
Agung.
"Dia adalah Ouwyang Ciauw, murid Thian San Pay tingkat
ketiga, dan dia adalah saksi hidup terakhir yang masih ada.
Tetapi, sayangnya, dia telah lama kehilangan ingatan dan
kesadaran, terutama sejak tragedi di Thian San Pay waktu itu
...." demikian Tik Hong Peng menjelaskan.
"Benar sekali. Dan saudara Ouwyang Ciauw ini kujemput
langsung dari Thian San Pay, dan untuk membuktikannya aku
mengajak serta locianpwe Tik Bong Peng sebagai saksi
tindakanku ini ....." Ceng Liong memandang Tik Biong Peng
yang mengiyakan apa yang dikatakan Ceng Liong.
"Harus kukatakan dan kutegaskan hari ini, bahwa upaya
untuk menjemput Ouwyang Ciauw bukanlah atas inisiatifku
pribadi. Tetapi ini merupakan titipan seorang tokoh aneh yang
sudah sangat tua dan berdiam di puncak gunung Thian San
dan tokoh tua tersebut merasa terganggu oleh pertikaian

Tarian Liar Naga Sakti I 873


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lembah Saldju Bernyanyi dan Thian San Pay akibat diadu


domba oleh pihak lain ....."
"Duta Agung, apakah perkataanmu bisa
dipertanggungjawabkan ...."? bertanya Goan jit Hong yang
memang selalu teliti dalam segala urusan.
"Locianpwee ini, siapa gerangan ...."? bertanya Ceng Liong
sambil melirik ke arah Tik Bong Peng yang segera menjawab:
"Goan Jit Hong sute, hu hoat dari Thian San Pay ...."
"Ach, tidak salah, tidak salah. Locianpwe Goan Jit Hong
memang selalu teliti, tidak salah yang kudengar selama ini.
Memang benar seperti yang kukatakan tadi Goan Locianpwe,
keterlambatanku adalah karena harus bercakap banyak hal
dengan tokoh tersebut. Bahkan tokoh itu menahan adik
angkatku untuk menjadi muridnya selama beberapa hari ini
......"
"Siapakah tokoh itu Duta Agung ..."? kejar Goan Jit Hong
"Orang yang telah menanggalkan nama sejak 70 tahun
silam ..... sejujurnya, hanya itu yang disampaikannya
kepadaku locianpwee ..."
"Hmmm, baiklah, meskipun meragukan tetapi bisa kita
terima untuk sementara Duta Agung ..." berkata Goan Jit
Hong. Dan Ceng Liongpun melanjutkan:
"Tokoh-tokoh yang mengadu domba, merancang aksi
mereka di tempat yang berdekatan dengan tokoh itu bertapa.
Dan skenario di Lembah Saldju Bernyanyi, Thian San Pay, Bu
Tong Pay dan bahkan Lembah Pualam Hijau dirancang di
tempat itu. Dan jika kukatakan, maka mereka yang

Tarian Liar Naga Sakti I 874


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

merancangnya adalah Naga Pattynam, Wisanggeni dan


Lamkiong Sek. Hanya saja, yang bekerja di Lembah Saldju
Bernyanyi dan di Thian San Pay adalah Wisanggeni dan Naga
Pattynam ...... mereka memanfaatkan kisruh di Thian San Pay
untuk memasuki Lmebah Saldju Bernyanyi untuk urusan
tertentu ...."
"Duta Agung, kedengarannya sangat masuk di akal, tetapi
bagaimana menjelaskannya dan terutama membuktikannya
...."? terdengar Liu Hwan yang mulai tertarik hatinya dengan
penjelasan Duta Agung.
"Pertanyaan menarik dan kunci untuk menyelesaikan
masalah. Diantara kita yang hadir, yang pernah bersentuhan
dengan Naga Pattynam dan Wisanggeni ada beberapa orang:
Ada Thian San Giok Li dan Thian San Kim Thong, ada Nenggala
dan istrinya Li Hwa dan juga sebetulnya Majikan Lembah
Saldju Bernyanyi serta wakilnya meski mereka tidak sadar
akan perjumpaan tersebut. Keduanya dikenal sebagai tokoh
maha sakti dan sekaligus memiliki kekuatan sihir yang sangat
hebat. Salah satu kekuatan sihir itu sudah mereka praktekkan
ketika menyerbu Lembah Pualam Hijau, dan di hadapan kita
adalah salah satu contoh korbannya ..... Ouwyang Ciauw ..."
"Maksud Duta Agung ...."? terdengar Goan Jit Hong
kembali bertanya
"Pernahkah locianpwe mendengar ilmu "merampas
sukma, menyembunyikan jiwa", sebuah ilmu sihir yang sangat
luar biasa dan berasal dari Thian Tok ...."? tanya Duta Agung
Kiang Ceng Liong.

Tarian Liar Naga Sakti I 875


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Astaga, ilmu itukah yang mereka gunakan ...."?


Terdengar Thian San Giok Li berseru kaget dan terkejut
setengah mati.
"Sedikit banyak pernah mendengar legenda tentang ilmu
ajaib itu Duta Agung ..." jawab Goan Jit Hong.
"Locianpwe, apa yang locianpwee tahu mengenai ilmu
sihir mujijat itu ..."? tanya Kiang Ceng Liong mengejar
"Orang yang mampu melakukannya adalah tokoh ber ilmu
sihir luar biasa, memiliki kekuatan batin yang luar biasa dan
mampu merenggut ingatan, jiwa dan sukma orang tertentu
hingga ....... astaga, nampaknya Owyang Ciauw menjadi
korban ilmu tersebut. benarkah Duta Agung ..."? Goan Jit
Hong sendiripun menjadi kaget setengah mati,
"Benar sebagian Goan Locianpwee, Thian San Giok Li
locianpwee ..." jawab Ceng Liong dan kemudian dengan cepat
melanjutkan:
"Ilmu sihir itu telah dikombinasikan dengan kekuatan
mistis dari Jawadwipa yang dikuasai oleh Wisanggeni. Dan
merupakan sebuah Serangan Sihir Gabungan, entah mereka
menamakan apa, tetapi efeknya adalah seperti yang kita
semua saksikan, seorang Auwyang Ciauw menjadi korban. Dia
kehilangan ingatan, kehilangan nafsu, kehilangan sukma dan
kehilangan dirinya sendiri. Dia tidak akan pernah menjadi
manusia normal lagi kecuali jiwa dan sukma yang
"disembunyikan" orang dikembalikan ke tempatnya ...."

Episode 17: Pibu Di Gunung Thian San (1)

Tarian Liar Naga Sakti I 876


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Cuwi sekalian, dan yang terpenting, tidak akan mudah


mengembalikan sukma dan ingatan orang ini sehingga dia bisa
menceritakan apa yang dia tahu. Semua orang yang mereka
gunakan untuk kepentingan mereka di Thian San Pay terkena
serangan sihir gabungan ini, sehingga meskipun kita bisa
melacaknya, tetapi kita tidak berkemampuan untuk menanyai
informasi yang mereka punya. Mengapa? karena ingatan dan
sukma mereka telah disesatkan dan disembunyikan melalui
serangan sihir gabungan tersebut. Itulah yang menyebabkan
tiada satupun dari pihak Thian San Pay dan Lembah Saldju
Bernyanyi yang mengetahui duduk persoalan sebenarnya.
Semua saksi hidup kecuali Awyang Ciauw telah mati terbunuh,
secara aneh dan mujijat, Awyang Ciauw ini terselamatkan
setelah Naga Pattynam dan kawan-kawan digebah pergi oleh
para tetuah di puncak Thian San itu ..... bukankah hampir
semua orang dari Thian San Pay seperti terlelap waktu itu
...."?
Mendengar perkataan dan pertanyaan Ceng Liong,
nampak Goan Jit Hong dan Liu Hwan tercenung. Berkali-kali
suheng mereka Tang Hauw Sek mengatakan tidak tahu apa-
apa dan baru sadar peristiwa berdarah iu telah terjadi dan
pihak Lembah Saldju Bernyanyi telah pergi meninggalkan
Thian San Pay.
"Tetapi, mengapa serangan sihir itu tidak diarahkan
kepada pihak Lembah Saldju Bernyanyi ..." tanya Goan Jit
Hong
"Goan locianpwe, kemungkinan besar karena mereka
menggunakan sihir lain untuk keperluan mereka menyusup
masuk ke dalam Lembah Saldju Bernyanyi. Dan kutegaskan,

Tarian Liar Naga Sakti I 877


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kerugian Lembah Saldju Bernyanyi tidak kurang parahnya


dibandingkan Thian San Pay, tetapi hal itu tidak dapat
kusampaikan karena merupakan urusan kedalam pihak
Lembah ini ...."
"Kurang ajar, jika demikian kita merupakan korban adu
domba orang ....." terdengar Liu Hwan memaki-maki.
"Duta Agung, apakah Awyang Ciauw ini bisa menjadi kunci
bagi kita untuk mengetahui dan membuktikan semua yang
Duta Agung sampaikan ..."? bertanya Goan jit Hong dan Ceng
Liong memakluminya. Bagaimanapun, dia memang harus
membuktikan bahwa semua ucapannya tadi adalah benar.
Dan satu-satunya cara adalah dengan membuat Awyang
Ciauw bicara. Padahal, Ceng Liong sadar benar bahwa dia
akan menguras banyak sekali kekuatan dan daya untuk
melakukannya.
"Ciangbundjin, mohon ijinmu untuk melakukannya ....."
"Maksud Duta Agung ...."? Tik Hong peng bingung.
"Setelah terkena sihir ini, maka jika tidak disembuhkan
dan dikembalikan dalam waktu 20 hari, kemungkinan orang
ini sembuh kecil sekali. Artinya, setelah bersaksi,
kemungkinan besar saudara Awyang Ciauw akan binasa ....."
Nampak Tik Hong Peng berduka mendengar penjelasan
Duta Agung. Bagaimanapun dia berat mengijinkan anak
muridnya binasa.
"Ciangbundjin, kami sadar putusan ini sulit. Tetapi,
membiarkan Awyang Ciauw dalam keadaan seperti sekarang,
justru jauh lebih menderita buatnya dibandingkan dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 878


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kematian ..." berbisik Goan Jit Hong. Tetapi, Tik Hong Peng
masih mengharapkan pendapat lain, dan kini dia memandang
ayahnya Tik Bong Peng dan gurunya Nenggala. Adalah Tik
Bong Peng yang bicara duluan:
"Pandangan Goan sute benar sekali Ciangbunjin, kita
mengasihinya, tetapi keadaannya sekarang jauh lebih
menderita dibandingkan kematian ....."
Peristiwa Tik Hong Peng yang berat mengijinkan
anggotanya "mati" begitu saja dengan ijinnya sangatlah
mengharukan. Bahkan Tham Ki dan Tham Sin memuji Tik
Hong Peng dalam hati. "Sungguh seorang Ciangbundjin yang
peduli dengan keadaan dan nasib anak muridnya, sangat layak
dicontoh" begitu kata hati Tham Ki. Bahkanpun Ceng Liong
dan para tokoh lain, terharu melihat betapa beratnya Tik
Hong Peng mengijinkan "kematian" bagi anak murid
perguruannya. Setelah mendengar banyak pertimbangan,
akhirnya Ciangbundjin Tik Hong Peng berpaling kepada Duta
Agung Kiang Ceng Liong untuk kemudian berkata dengan
berat hati:
"Duta Agung, dengan berat hati kuijinkan, dan biarlah
nanti mayat Awyang Ciauw kami perlakukan selayaknya
seorang pahlawan ....." begitu kata Tik Hong Peng dengan
nada rawan dan sedih.
Dan setelah Ceng Liong mendapat persetujuan melalui
proses dan pertimbangan yang berat, diapun akhirnya
berkata:
"Cuwi sekalian, proses ini hanya bisa kulakukan sekali
jalan. Pilihlah beberapa orang yang nantinya akan mengajukan

Tarian Liar Naga Sakti I 879


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pertanyaan, karena kemungkinan saudara Awyang Ciauw


hanya sanggup bertahan tidak lebih dari 5 menit. Dan setelah
5 menit lebih kurang, maka dia akan kehabisan daya hidup
karena telah melewati batas hari penyembuhan, kalau tidak
salah sudah lewat banyak hari dari seharusnya 20 hari. Karena
itu, silahkan cuwi bersepakat menunjuk masing-masing satu
orang untuk mengajukan pertanyaan .....
Ceng Liong berdiam diri sejenak. Kemudian dia berpaling
ke arah Tham Ki, dan selanjutnya berkata:
"Majikan Lembah, mohon ijinmu untukku untuk
memulihkan diri di Lembah Saldju Bernyanyi. Kemungkinan
aku membutuhkan waktu 2-3 hari sebelum pulih kembali dan
untuk maksud itu, aku akan mengundang Barisan 6 Pedang
bersamaku dan juga dengan Duta Hukum ...."
"Sudah tentu Duta Agung, biarlah hu-hoat kami Thian San
Giok Li yang mengatur semua keperluan Duta Agung ...."
"Baiklah, terima kasih Majikan ......."
Dan setelahnya Duta Agung kelihatan mendatangi Li Hwa
dan Nenggala, mereka berbicara bertiga beberapa saat
lamanya. Dan setelah usai, akhirnya diapun kembali ketempat
dimana Awyang Ciauw terbaring. Kemudian menanyakan
kesiapan Goan Jit Hong dan Tham Ki yang akan mengajukan
pertanyaan. Setelah keduanya mengatakan siap akhirnya
Ceng Liong meminta semua orang agar memberi tempat dan
ruang yang cukup baginya dan Awyang Ciauw. Dan beberapa
saat kemudian dia melirik Li Hwa dan Nenggala yang segera
datang dan bersiap di belakang Ceng Liong menjaga segala
kemungkinan. Dan akhirnya, diapun mulai bersamadhi .....

Tarian Liar Naga Sakti I 880


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ada sekitar 10 menit waktu yang dibutuhkan Kiang Ceng


Liong untuk memusatkan pikiran, bahkan memusatkan
kekuatannya dan tenaga batinnya. Beberapa saat setelah 10
menit berlalu sekujur tubuh Kiang Ceng Liong seperti dipenuhi
cahaya cemerlang dan diapun menuding ke arah Awyang
Ciauw yang tubuhnya segera bergetar. Tidak berapa lama,
tubuh itu menggeliat-geliat seperti ada dua kekuatan yang
bertarung dalam tubuh lemah itu. Bahkan tidak berapa lama,
tubuh itu kejang-kejang, kemudian menggelepar-gelepar,
bersamaan dengan cahaya semakin cemerlang dari tubuh
Ceng Liong. Begitupun tubuh Ceng Liong mulai berkeringat.
Sementara itu, tiba-tiba mata Awyang Ciauw terbelalak kaget,
tetapi kemudian tertutup, terbuka, tertutup dan begitu
seterusnya. Seperti tadi, seperti ada kekuatan dalam
tubuhnya yang saling bertarung untuk memperebutkannya.
Akibatnya, tubuh yang sudah lemah itu terlihat semakin
menyedihkan, karena menggelepar, mengejang, menggeliat
seperti sangat susah menerima keadaannya waktu itu.
Waktu terus berlalu, setengah jam akhirnya lewat sudah.
Terlihat tubuh kurus kering itu mulai berhenti menggeliat dan
kejang-kejang, matanyapun kini mulai tidak tertutup dan
terbuka bergantian secara cepat. Tetapi, kini terpejam dan
nampak seperti sedang tidur. Dan tiba-tiba terdengar bisikan
dengan kekuatan dan wibawa yang mengagetkan semua
orang yang hadir:
"Awyang Ciauw ........ aku memanggilmu, bangun dan
duduklah ........"
Dan mata terpejam itu, perlahan-lahan terbuka. Tetapi
tubuh itu terlihat sangat lemah dan seperti tak sanggup

Tarian Liar Naga Sakti I 881


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mendukung apa yang ingin dilakukannya. Karena itu, dia


akhirnya hanya bisa terduduk. Tapi, ketika matanya terbuka,
dia melihat Tik Hong Peng dan secara otomatis dari mulutnya
keluar kalimat:
"Ciangbundjin ..... aku, aku .........." dan Awyang Ciauw
pun menangis sesunggukkan.
"Awyang Ciauw, apa yang sebenarnya terjadi ....."?
"Kami ..... kami bersepuluh ditawan orang, kemudian ....
kemudian sungguh mengerikan Ciangbundjin, kami
melakukan semua perintahnya meskipun kami tidak ingin
melakukannya. Kami ..... kami diperintahkan menusukkan
pedang ke orang-orang Thian San Pay, aku tidak ingin
melakukannya, tetapi tanganku bergerak sendiri untuk
menusuk ...... dan tahu-tahu aku telah menusuk salah seorang
diantaranya. Setelah itu, aku ...... aku tak tahu lagi
Ciangbundjin ......"
"Apakah engkau mengenal mereka Awyang Ciauw ...."?
tanya Goan Jit Hong, tetapi menoleh menatap Goan Jit
Hongpun tidak dilakukan Awyang Ciauw. Kelihatannya dia
berkonsentrasi menghadap Tik Hong Peng saja ...
"Jawab pertanyaan Goan hu hoat Awyang Ciauw ....."
"Kami tidak mengenalnya Ciangbundjin ....... hanya,
sekilas yang tinggi besar dipanggil sebagai Naga Pattynam
oleh kawannya yang lain ...."
Setelah mengatakan kalimat itu, terlihat mata Awyang
Ciauw mulai terpejam lagi, sementara cahaya cemerlang yang
memancar dari tubuh Ceng Liong semakin memudar.

Tarian Liar Naga Sakti I 882


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kelihatannya waktu sudah semakin menipis bagi Awyang


Ciauw, tetapi kalimat-kalimat yang diucapkannya sudah cukup
bagi semua orang. Tik Hong Peng sendiripun merasa sudah
cukup dan tidak tega lagi untuk memperpanjang penderitaan
Awyang Ciauw. Apalagi, sekujur tubuh Ceng Liong sendiri
nampak semakin basah kuyup oleh keringat yang membanjir.
Dan perlahan-lahan diapun menarik kekuatannya, dan
Awyang Ciauw dengan senyum tawar akhirnya "pergi" untuk
selama-lamanya diiringi tatapan sedih dari Tik Hong Peng, Tik
Bong Peng, Goan Jit Hong dan Liu Hwan serta pihak Thian San
Pay lainnya.
Tetapi semua orang kaget ketika tiba-tiba Ceng Liong
sendiri nyaris ambruk dan sedapat mungkin menahan
tubuhnya untuk tidak terguling. Thian San Giok Li yang
melihat keadaan itu, tiba-tiba berkelabat dari tempatnya
duduk, dengan masih tetap dalam posisi duduk dia melayang
mendekati Ceng Liong sambil berkata:
"Duta Hukum, ijinkan aku membantunya, dia nyaris
kehilangan penguasaan atas serangan sihir gabungan yang
tadi dilawannya ...."
Dan begitu tiba di hadapan Ceng Liong, Nenek itu berbisik
dengan suara berwibawa, tidak kalah dengan suara yang
dikeluarkan Ceng Liong tadi:
"Duta Agung ...,..... bangunlah ......" ujarnya sambil
menunjuk kearah Ceng Liong yang kemudian tersentak.
Tubuhnya bagaikan dialiri air dingin dan kemudian perlahan-
lahan dia bisa duduk kembali bersamadhi. Dalam posisi
tersebut Thian San Giok Li kemudian memegang pundak Kiang

Tarian Liar Naga Sakti I 883


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ceng Liong dan secara ajaib, tubuh keduanya kemudian


melayang ke tempat Thian San Giok Li tadi duduk berendeng
dengan Thian San Kim Thong. Disana mereka kembali duduk
bersamadhi.
Melihat keadaan Ceng Liong yang mulai membaik, meski
wajahnya kelihatan keruh dan keringatnya masih membasahi
tubuhnya, Nenggala dan Li Hwa sadar, jika keadaan gawat
Duta Agung telah berlalu. Seperti katanya, dia akan
membutuhkan waktu 2-3 hari untuk memulihkan dirinya. Kini
Ceng Liong dijaga oleh Thian San Giok Li dan Thian San Kim
Thong, kondisinya sudah cukup aman. Keadaan itu membuat
Li Hwa dan Nenggala menarik nafas lega.
Sementara itu, pertikaian Thian San Pay dan Lembah
Saldju Bernyanyi sudah jelas bagi kedua belah pihak.
Perkataan-perkataan Awyang Ciuaw yang meski hanya
beberapa kalimat tetapi telah menjawab begitu banyak
keraguan yang masih mengendap di hati kedua belah pihak.
Bahkan Liu Hwan yang berapi-api kini tertunduk malu. Tetapi
kegagahannya tidak lenyap sama sekali. Dialah bahkan orang
pertama yang yang mendahului untuk meminta maaf:
"Ternyata benar, kita semua telah menjadi korban dari
skenario busuk yang dirancang oleh orang lain ...... Majikan
Lembah Saldju Bernyanyi, kami mohon maaf atas beberapa
kekeliruan kami ....."
"Kamipun mohon maaf atas tindakan lancang dan
kekeliruan kami Liu hu-hoat, semoga kedepan hal seperti ini
tidak kita lakukan lagi ..."

Tarian Liar Naga Sakti I 884


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Demikianlah pertikaian antara Lembah Salju Bernyanyi


dan Thian San Pay akhirnya boleh diselesaikan secara baik.
Untuk perdamaian yang mahal itu, kedua pihak pantas
mengucapkan terima kasih kepada Duta Agung yang sampai
harus menghabiskan waktu 2-3 hari hanya untuk
mengembalikan semangat dan kekuatannya yang banyak
terhamburkan. Tetapi, bagaimanapun hasilnya memang
optimal. Kini Thian San Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi
sepakat untuk bekerja sama menuntut tanggungjawab dari
Naga Pattynam dan Wisanggeni.
Hanya saja, setelah perdamaian itu bisa dicapai, Tham Ki
dan Tik Hong Peng sempat bercakap empat mata. Keduanya
menyepakati pibu yang telah disepakati akan tetap
dilanjutkan, tetapi dengan maksud yang berbeda.
"Tik Ciangbundjin, bagaimana dengan tanding atau pibu
yang telah sempat kita sepakati dalam percakapan tadi .....?
Apakah menurut Ciangbundjin kesepakatan itu tetap kita
lanjutkan atau kita batalkan ..."? bertanya Tham Ki
Tik Hong Peng meski masih muda tetapi sudah
mendengar kisah bagaimana selama 100 tahun Lembah Saldju
Bernyanyi harus mengisolasi diri. Diapun sadar, masih tetap
ada rasa penasaran di benak para anggota Lembah Saldju
Bernyanyi. Tetapi, jika pertikaian itu dilanjutkan, maka
keduanya akan menderita kerugian yang tidak kecil.
Membatalkan pibu, juga tidak bijaksana bagi Thian San Pay
yang telah mengajukan tantangannya. Tidak, selaku
Ciangbundjin dia tidak akan melakukan pembatalan itu.
Karena pertimbangan itu, Tik Hong Peng berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 885


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Majikan Tham, jika kita bisa bersepakat maka biarlah


pibu itu tetap saja kita lanjutkan. Tetapi kuusulkan agar kita
menyepakati pibu tersebut sebagai pibu persahabatan, dalam
arti untuk saling mengenal dan saling belajar, sehingga kita
terhindar dari pertikaian yang tidak perlu ......"
"Ach, tepat seali dengan yang ada dalam pikiranku Tik
Ciangbundjin. Jika memang demikian, biarlah pibu itu kita
jadikan dan tetapkan menjadi semacam pertandingan
persahabatan, pibu yang dimaksudkan guna saling mengenal
dan saling belajar ilmu silat antara kedua perguruan. Dengan
demikian, hubungan tetangga kita tidak akan terganggu dan
tidak akan memburuk. Dan bagi Lembah Saldju Bernyanyi,
akan lebih dapat mengenali dirinya sendiri setelah mengisolasi
diri selama seratus tahunan....."
"Baiklah kita sepakati dan tetapkan seperti itu Majikan
Tham. Tetapi, bagaimana dengan waktu pibu tersebut?
Apakah bisa diterima jika aku mengusulkan pibu itu kita
laksanakan setiap 3 atau 4 tahun sekali untuk mengukur
kemajuan masing-masing. Dan untuk tahun ini, kita lakukan
sebagai "perayaan" diakhirinya permusuhan dua perguruan.
Bagaimana tanggapan Majikan Tham ...."?
"Baiklah, lohupun setuju Tik Ciangbundjin. Jika bisa, di
akhir bulan ini, 10 hari kedepan kita bisa melakukannya
dengan aturan yang kita tetapkan tadi. Bagaimana ....."?
"Baiklah, jika demikian kita sepakat Majikan Tham ....."
Dan disepakatilah waktu dan tempat bagi kedua
perguruan untuk melakukan pibu atau adu kepandaian untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 886


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

saling mengenal dan mengukur kemajuan dan kemampuan


masing-masing perguruan.
=================
Bukannya 2-3 hari, tetapi hampir 5 hari Duta Agung Kiang
Ceng Liong menghabiskan waktu untuk memulihkan dirinya.
Tetapi sebetulnya sejak hari ketiga sampai hari keempat Ceng
Liong sudah beralih untuk memantapkan kembali kekuatan
batinnya. Kekuatan yang sempat goyah ketika harus
membentur kekuatan Sihir Gabungan yang "merampas"
sukma dan "ingatan" Awyang Ciauw. Benturan terakhir itu
membuatnya memperoleh banyak pengetahuan baru dan
yang dimantapkannya selama dua hari, selain juga
memperkuat benteng kekuatan batinnya yang dipelajari
selama beberapa hari bersama dengan 2 kakek aneh di
puncak Gunung Thay San.
Ceng Liong masih ingat betul ketika akan berpisah, salah
seorang dari Kakek aneh yang mengajarinya mengatakan:
"Engkau kini memiliki kemampuan memanggil kembali
sukma yang dirampas Sihir Gabungan itu, tetapi maksimal
waktumu 5 menit. Dan, batas waktu menolong orang yang
terkena sihir itu adalah 20 hari. Setelahnya orang yang
dimaksud tidak akan tertolong lagi jika diobati, tetapi dia
mampu bertahan sampai maksimal 2 tahun jika dibiarkan.
Selain itu, engkau kini memiliki benteng yang kokoh untuk
menerima gempuran sihir gabungan itu, paling tidak serangan
itu tidak akan melukaimu, meski juga engkau masih belum
berkemampuan menundukkan serangan tersebut. Nach, Duta
Agung, kini engkau mengemban tugas untuk mendamaikan

Tarian Liar Naga Sakti I 887


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kedua perguruan di puncak gunung Thian San ini. Damaikan


mereka agar kami terhindar dari kegaduhan yang ditimbulkan
oleh pertentangan akibat adu domba kelompok jahat itu. Dan
tentang adik angkatmu, dia akan menemuimu ketika engkau
turun gunung nanti ....."
Dan berakhirnya kalimat itu, berakhir pula pertemuan
mereka. Ceng Liong yang berusaha menemukan mereka tidak
lagi pernah bisa bersua. Karena itu, akhirnya
diputuskannyalah untuk turun menuju perguruan Thian an
Pay, dan sebagaimana diketahui dia akhirnya mampu
menggunakan kekuatan barunya itu untuk mendamaikan
Thian San Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi. Kehadirannya
tepat pada waktunya dan disyukuri kedua perguruan itu.
Kini di hari ketiga dan keempat, dia menempa dirinya
kembali. Kekuatannya serta kemampuannya dalam
mengendalikan tenaga batin dan membentengi diri dari
serangan sihir telah meningkat dengan pesat, dan dia
menyadarinya setelah berlatih usai "memanggil" sukma
Awyang Ciauw yang terpenjara oleh sihir gabungan. Beberapa
hal yang belum dipahaminya berhasil dikuasainya dan lubang-
lubang kelemahan yang dilihatnya beberapa waktu lalu, sudah
berhasil ditambalnya. Hal tersebut membesakan hatinya,
meski masih tetap ada yang mengganjal dalam hatinya.
Ada suatu hal yang direnungkan Ceng Liong pada saat
terakhir, tepatnya di setengah dari hari kelima dia
memulihkan diri. Perenungannya sampai pada kalimat
terakhir Kakek aneh yang membawa serta Kwan Hong Li:
"Duta Agung, suatu saat engkau akan tiba pada tataran "tahu
semua dan lupa" dan "lupa tapi tahu semua". Jangan

Tarian Liar Naga Sakti I 888


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memaksakan diri untuk memahaminya secara sempurna,


tetapi biarkan berjalan sesuai waktu dan takdirnya. Sudah
banyak kemujijatan yang engkau temui, biarkan proses
kesempurnaan itu berlangsung sebagaimana takdirnya ......"
Tetapi, sampai setengah hari memikirkannya, Ceng Liong
tidak menemukan apa-apa yang bisa ditemukannya. Pada
akhirnya dia menyadari bahwa pesan terutama dari kakek itu
adalah: biarkan semua berjalan sesuai takdirnya, jangan lagi
berusaha "menyiasati" takdir. Dengan pemahaman seperti itu,
Ceng Liong akhirnya tergugah dari samadhinya. Betapa
kagetnya ketika sadar Thian San Giok Li sudah berada
dihadapan dan nampak memang menunggunya:
"Harusnya Nona Berbaju Putih itu kutahan disini dan kau
obati Duta Agung ..." berkata Thian San Giok Li begitu melihat
akhirnya Duta Agung Kiang Ceng Liong siuman dari samadhi
dan latihannya.
"Apa maksudmu locianpwee ..."? bertanya Ceng Liong
penasaran
"Seorang Nona berbaju putih yang kehilangan ingatan
sempat berada disini selama beberapa hari. Tetapi karena
menuruti petunjuk gurunya, dia berkeras mencari seorang
tabib sakti yang sudah menyepi lebih dari 50 tahun di puncak
Thian San. Beberapa waktu lalu telah kubantu dia untuk
menemukan orang yang dia maksud dan dia cari selama
beberapa waktu di sekitar Gunung Thian San. Ach, tapi
memang bukan jodohnya bertemu engkau Duta Agung ..."
Awalnya Ceng Liong "tersentak", tetapi begitu mendengar
kata "petunjuk gurunya", harapan Ceng Liong sirna lagi.

Tarian Liar Naga Sakti I 889


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Setahunya, wanita berbaju putih yang "dicarinya" tidaklah


memiliki "guru", kecuali kakeknya sendiri. Sayang memang.
Padahal seharusnya, jarak sudah sangat dekat. "NYARIS". Dan
sayangnya lagi, Kiang Ceng Liong tidak bertanya lebih jauh
sementara Thian San Giok Li sendiri, juga beranggapan
memang bukanlah jodoh gadis berbaju putih itu untuk
bertemu Duta Agung. Begitu sangat kebetulan? tetapi
demikianlah, Nona Baju Putih yang bergaya silat Bengkauw
telah diantarkan ke tabib sakti yang telah menyepi dan belum
berjodoh bertemu dengan Duta Agung Kiang Ceng Liong.
"Duta Agung, nampaknya engkau telah maju terlalu jauh
dibandingkan pertemuan kita terakhir kalinya ....." berkata
Thian San Giok Li mengalihkan percakapan mereka, sambil
tersenyum lembut.
"Ach, semua karena bantuan locianpwee ....."
"Tidak Duta Agung, aku hanya menjalankan tugas yang
ditinggalkan kakek guruku. Dialah yang mengatur semuanya
dan membuatku pergi untuk menjumpaimu guna
menyerahkan catatan-catatannya kepadamu ....."
"Locianpwee, meskipun demikian tetap saja bagiku
bantuan locianpwee sangatlah besar dan berarti. Meski masih
ada banyak hal yang terasa menggantung dan sulit untuk
kutemukan jawabannya ..."
"Duta Agung, ada banyak hal yang harus kita biarkan
terjadi dan mengalir sebagaimana mestinya. Misalnya, hal-hal
yang telah ditakdirkan terjadi tidaklah mungkin kita merubah
dan menatanya menjadi lain. Urusan-urusan jodoh, mati-
hidup, adalah contoh masalah yang harus kita tempatkan

Tarian Liar Naga Sakti I 890


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dalam takdirnya. Tetapi mengenai urusan-urusan lain, kita


masih memiliki kesempatan untuk menentukannya ...."
"Locianpwee, hal-hal yang menggantung buatku bukan
soal jodoh ataupun urusan mati dan hidup, bukan pula
tentang nasibku kedepan atau nasib orang lain, tetapi
beberapa urusan yang terkait dengan locianpwe Koai Todjin.
Hubungan dengan Lembah Pualam Hijau dan entah
bagaimana dia telah menitipkan ilmu yang demikian tepat
untuk cucu muridnya saat ini dalam menghadapi banyak
urusan Lembah Saldju Bernyanyi ...."
"Duta Agung, jika engkau memang ingin lebih
mengenalnya tidak apa-apa. Di Lembah Saldju Bernyanyi
perpustakaan adalah warisan perguruan yang berada di
bawah kekuasaanku. Jika engkau berkeinginan, bolehlah
selama beberapa hari ini engkau mencoba mencari jawaban-
jawaban atas pertanyaanmu di ruang perpustakaan yang juga
menyimpan banyak catatan dari kakek guruku. Hanya, engkau
dilarang untuk membawa keluar satu buku sajapun dari dalam
perpustakaan ...."
"Ach terima kasih locianpwe, ijinmu merupakan berkah
tidak terkira buatku ...." berkata Ceng Liong yang maksud
sebenarnya adalah mencari jalinan terakhir ilmu yang
dititipkan Koai Todjin untuk murid-muridnya melalui dirinya.
Kepenasarannya karena belum mampu menuntaskan jalinan
ilmu tersebut membuatnya penasaran dan berusaha mencari
lewat tulisan dan peninggalan Koai Todjin sendiri. Beruntung
karena Thian San Giok Li yang menjadi pewaris Perpustakaan
Perguruan memberinya akses untuk melakukan penyelidikan
lebih jauh.

Tarian Liar Naga Sakti I 891


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mereka terdiam beberapa saat, sampai kemudian Thian


San Giok Li kembali membuka percakapan antara mereka
berdua:
"Duta Agung, ada satu hal yang ingin kutanyakan
kepadamu ....."
"Silahkan locianpwee, jika bisa dan mampu kujawab pasti
akan kujawab ...."
"Bagaimana keadaan kedua muridku sekarang ini ...."?
"Locianpwee, terus terang saja tingkatan kedua murid
locianpwee sekarang ini menurutku pribadi tidak berbeda
jauh jika tidak seimbang dengan Ciangbundjin muda Thian San
Pay saat ini. Kemajuan mereka memang sangat pesat, karena
ternyata Koai Todjin locianpwee seperti sengaja meninggalkan
"lobang" yang harus diisi oleh "Ranjang Pualam Hijau".
Kekuatan iweekang, terutama Beng Kui rasanya sudah
meningkat demikian jauh, seperti juga keluwesan dan
kekenyalan bergerak Giok Tin yang semakin sempurna ..."
"Syukurlah jika demikian Duta Agung. Hal ini menjadi
penting karena Thian San Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi
telah menetapkan pibu persahabatan akan dilaksanakan
kurang lebih 10 hari ke depan. Entahkah Kui jie sudah cukup
siap mewakili Lembah ini dan akan ada dalam waktunya di sini
ataukah tidak. Sebab jika tidak, Lembah Saldju Bernyanyi
tidaklah mungkin harus mengandalkan kami yang sudah uzur
ini, sementara generasi Tham Ki masih tertinggal cukup jauh.
Karena itu, keadaan mereka menjadi sangat penting bagi
Lembah Saldju Bernyanyi ......."

Tarian Liar Naga Sakti I 892


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ceng Liong tersentak kaget mendengar keputusan pibu


antara kedua perguruan. Dalam kagetnya diapun bertanya:
"Apakah persoalan kedua perguruan belum tuntas juga
locianpwe ...."?
"Oh ya, kami belum mengucapkan terima kasih secara
khusus kepadamu Duta Agung. Masalah kedua perguruan
sudah tuntas dan kini sudah kembali bersahabat. Tetapi, pibu
kali ini adalah untuk merayakan persahabatan itu, sekaligus
untuk lebih saling mengenal ilmu kepandaian masing-masing,
bukan lagi terutama soal kalah menang. Tetapi, engkau tahu
sendiri, bagi Lembah Saldju Bernyanyi, penting untuk
menunjukkan bahwa kekalahan dari Kakek Dewa Pedang pada
masa lalu bukan karena kekalahan mutu ilmunya. Inilah
peliknya persoalan bagi kami ...."
Ceng Liong geleng-geleng kepala mendengar penjelasan
Thian San Giok Li. Bukan karena meremehkan atau
menyepelekan alasan Lembah Saldju Bernyanyi tetapi karena
alasan lain yang membuatnya tercengang.
"Ada apa Duta Agung? adakah yang membuatmu heran
dan tidak mengerti ..."? tanya Thian San Giok Li melihat
keadaan Ceng Liong.
"Bukan, bukan begitu locianpwee. Tetapi, aku kembali
mengerti mengapa Koai Todjin memintaku mendidik cucu
muridnya untuk beberapa waktu. Locianpwee, Kakek Dewa
Pedang setelah mengundurkan diri, menciptakan Thian San
Kiam Ciang, lebih tangguh dari ilmu yang mengalahkan anak
murid locianpwe Koai Todjin pada masa lalu. Tetapi, Koai
Todjin locianpwee sendiri kelihatannya telah

Tarian Liar Naga Sakti I 893


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengantisipasinya. Dia memang membiarkan anak muridnya


terkalahkan karena memang alasan untuk dikalahkan sangat
tepat. Tetapi, ilmu ciptaannya sengaja dimaksudkan untuk
menandingi ciptaan Kakek Dewa Pedang, meski ketika
menuliskan ilmu itu, Kakek Dewa Pedang sendiri belum
menciptakan Kiam Ciang khas Thian San Pay itu ..... sungguh
mengagumkan dan sungguh sulit memahami keadaan
locianpwee Koai Todjin ....."
"Duta Agung, adakah alasan atas kalimat-kalimatmu itu
...."? kejar Thian an Giok Li yang juga menjadi penasaran.
"Locianpwee, aku pernah menyaksikan Hawa Pedang itu
dimainkan Nenggala, suami Duta Hukum Lembah Pualam
Hijau, juga pernah melihat bagaimana Tik Ciangbundjin
memainkan dan menguasainya. Ilmu Pedang Terbang sudah
pasti telah ada resep untuk menghadapinya dan kulihat Beng
Kui dan Giok Tin sudah punya penawarnya. Tetapi ilmu
terakhir yang dilatihkan dan diwariskan Koai Todjin
locianpwee adalah khusus untuk melawan hawa pedang atau
kiam ciang. Apakah ini kebetulan locianpwee? rasanya tidak.
Disinilah keajaiban Koai Todjin......"
Tetapi mendengar penjelasan Ceng Liong kelihatannya
Thian San Giok Li tidaklah terkejut, wajahnya terkesan biasa
saja, atau cenderung maklum dan mengerti dengan uraian
dan penjelasan Ceng Liong. Bukan apa-apa, Lembah Saldju
Bernyanyi, khusus bagi Nenek Sakti ini, telah mengalami dan
menyaksikan bagaimana prediksi atau ramalan dalam bentuk
tertulis dari Koai Todjin menjadi kenyataaan. Karena itu,
bukan hal baru bagi Thian San Giok Li menemukan kenyataan

Tarian Liar Naga Sakti I 894


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang teramalkan oleh kakek gurunya untuk terjadi pada masa


kini.
"Hal itu tidaklah aneh Duta Agung. Bahkan keaadaanmu
dan bantuanmu bagi Lembah ini, sudah jauh-jauh hari
dituliskannya. Rasanya engkau telah membaca dan mengikuti
tulisannya itu Duta Agung ..."
"Benar locianpwee, hanya soal ilmu ciptaannya untuk
menandingi ilmu lain yang belum diciptakan pada masanya,
sungguh-sungguh membuatku sangat takjub ...."
"Sudahlah Duta Agung, tidak akan habis kita memuji
kehebatan kakek guru. Tetapi, urusan yang ada di depan mata
tentang pibu tersebut, apakah kedua muridku sudah bisa
berada di Lembah Saldju Bernyanyi paling tidak sebelum 10
hari ke depan ..."?
"Locianpwee, dalam perhitunganku, jika tidak menemui
atau menjumpai halangan tertentu, seharusnya kedua anak
itu sudah akan berada di Lembah Saldju Bernyanyi hari ini
atau selambatnya besok ..."
"Ach, kembali kejadian yang sangat kebetulan. Tetapi,
bagaimanapun adalah berkah tersendiri bagi Lembah Saldju
Bernyanyi ...."
"Tapi, locianpwee ....... mohon dimaafkan jika aku berlaku
lancang ...." Ceng Liong berkata dan sepertinya hendak
menyampaikan sesuatu.
"Apa masudmu Duta Agung ...."?
"Sebetulnya, akupun sempat membantu Tik Ciangbundjin
untuk meningkatkan ilmunya. Aku melakukannya tanpa

Tarian Liar Naga Sakti I 895


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengerti bahwa suatu saat akan terjadi pibu seperti ini antara
kedua perguruan ...."
"Hahahaha Duta Agung, engkau terlampau jujur. Aku
paham isi hatimu, engkau seperti juga aku, lebih
menginginkan keseimbangan daripada dominasi. Dan jika
tidak salah, Kakek guru tidak menciptakan ilmu untuk
menaklukkan kiam ciang, tetapi menandingi dan
mengimbanginya ...... apa benar begitu Duta Agung ...."?
"Ach locianpwee, sungguh sulit menyimpan hal-hal
seperti itu dari locianpwee ..."
"Jangan lupa Duta Agung, diantara murid dan cucu murid
Koai Todjin sucouw, adalah aku dan subo yang paling
mengenalnya. Baik dari lintasan hidupnya, maupun ilmu dan
catatan-catatan yang ditinggalkannya. Sementara murid-
murid yang lainnya lebih fokus pada upaya melatih ilmu-ilmu
silat kakek guru, tetapi hanya subo dan aku sendiri yang
banyak menyelidiki bukan hanya ilmu-ilmu silat
peninggalannya tapi juga menyelidiki catatan-catatan ilmu,
catatan ramalan dan catatan kehidupannya. itu sebabnya
kami berdua lebih mengenalnya dibandingkan anak murid
yang lainnya. Jadi, apa yang dilakukan kakek guru sedikit
banyak ada dalam dugaanku. Dan jika aku tidak keliru, engkau
juga melatih Tik Ciangbundjin agar mencapai keseimbangan
dengan kedua muridku, apa benar demikian Duta Agung ...."?
Ceng Liong nampak sedikit malu, tapi sekaligus juga
geleng-geleng kepala karena semua motif dan upayanya
terlihat secara gamblang dan jelas oleh Thian San Giok Li. Dan
diapun berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 896


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Kelihatannya ilmu locianpwee tidak akan berbeda jauh


dengan capaian dan kemampuan kakek Koai Todjin ...."
"Masih jauh, masih jauh Duta Agung. Dalam ilmu silat,
beliau mungkin sudah engkau susul saat ini. Kapasitas
kepribadian dan kejujuran kalian juga kulihat tidak jauh
berbeda. Tetapi dalam ilmu meramal dan kebatinan, dia
masih jauh mengungguli kita berdua, bahkan Kakek Dewa
Pedang juga tidak sanggup menyusulnya. Begitu juga dengan
teori-teori ilmu silat, dia sangat cemerlang dan tidak begitu
kesulitan menciptakan penakluk ilmu-ilmu yang dianggap
"tanpa tanding" ..... begitulah keadaan kakek guruku Duta
Agung ..."
Diam-diam Kiang Ceng Liong mencatat kalimat yang
diucapkan Thian San Giok Li barusan, yakni "menciptakan
penakluk ilmu-ilmu yang dianggap tanpa tanding". Bukan apa-
apa, dewasa ini meski dia telah yakin dan percaya diri
menghadapi Ilmu Cit Sat Sin Ciang, tetapi pada dasarnya dia
belum memiliki "formula" yang tepat menghadapi ilmu
tersebut. Meski yakin tidak akan kalah, tetapi dia masih
bingung bagaimana menaklukkannya dan terutama kelak
"menyembuhkan" Hauw Lam. Memang ada ilmu dari Pulau
Awan Putih yang merupakan tandingan atau bahkan "anti Cit
Sat Sin Ciang", tetapi toch ilmu itu milik orang lain. "Apakah
tidak mungkin ada ilmu anti cit sat sin ciang lainnya? Dan
mengapa tidak jika aku berusaha keras untuk
menciptakannya, rasanya bukanlah hal mustahil .." demikian
dia membatin.
"Baiklah Duta Agung, karena saat ini sudah waktunya kita
makan siang, sebaiknya engkau bersiap-siap. Karena sekaligus

Tarian Liar Naga Sakti I 897


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

engkau akan bisa menemui orang-orang dan sahabat-sahabat


lainnya yang telah lama menunggu Duta Agung memulihkan
dirinya selama 2 hari terakhir ini ..."
"Baiklah, baiklah locianpwee, mari ...."
Dan kedua orang sakti itupun berkemas dan tidak lama
kemudian keluar dari pintu ruangan khusus yang di depannya
duduk berjaga Barisan 6 Pedang. Begitu melihat Duta
Agungnya, mereka ber-enampun sudah pada bangkit berdiri,
memberi hormat dan kemudian menyapa dengan gembira.
Dan kemudian untuk seterusnya mereka ber delapan
beriringan menuju ruang makan, dimana banyak tokoh dan
sahabat lainnya sudah menunggu.
Benar saja di ruang makan nampak telah menunggu Tham
Ki dan Tham Sin, Majikan dan Wakil Majikan Lembah Saldju
Bernyanyi. Dan juga nampak ikut bergabung Nenggala dan
istrinya Kiang Li Hwa yang memang bersama Barisan 6 Pedang
diminta Ceng Liong untuk menjaga dan mengawasi dirinya di
Lembah Saldju Bernyanyi. Selain itu, juga hadir tokoh-tokoh
Lembah Saldju Bernyanyi lainnya, terutama adik-adik
seperguruan Thak Ki. Satu-satunya tokoh Lembah yang tidak
kelihatan hanyalah Thian San Kim Thong, ayahanda Tham Ki
Majikan Lembah Saldju Bernyanyi yang memang lebih banyak
samadhi selama beberapa bulan terakhir ini.
Dan percakapan merekapun berlangsung cukup ramai,
terutama membahas masalah dunia persilatan dewasa ini.
Dan sudah tentu, juga membahas persoalan Naga Pattynam
dan Wisanggeni yang banyak dikisahkan oleh Kiang Li Hwa
yang mengenal keduanya secara dekat. Bahkan pernah belajar

Tarian Liar Naga Sakti I 898


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

beberapa ilmu silat dari Wisanggeni. Khusus tokoh ini,


Nenggala turut menyumbangh informasi, karena memang
tokoh itu masih merupakan Paman Gurunya, atau adik
seperguruan dari pamannya yang sekaligus adalah gurunya.
====================
Dan benar seperti yang diduga Kiang Ceng Liong. Pagi
menjelang siang esok harinya, nampak di Gerbang masuk
Lembah Saldju Bernyanyi sepasang muda-mudi berlari cepat
mendekat. Ketegangan yang telah mencair dengan pihak
Thian San Pay tidaklah membuat Lembah Saldju Bernyanyi
kemudian menjadi kehilangan kewaspadaan atau
kesiagaannya. Tidak. Sebaliknya penjagaan tetaplah dengan
kekuatan penuh dan selalu setidaknya 5 orang berada di
Gerbang masuk untuk melakukan penjagaan secara
bergantian.
Melihat ada gerakan mendekati Gerbang masuk Lembah
Saldju Bernyanyi, ke-lima penjaga sudah dengan cepat
bersiaga dan berdiri di Gerbang masuk itu. Meski sebetulnya,
hanya dua orang belaka yang bisa dan tepat berada di
Gerbang masuk itu, sementara 3 yang lainnya berada di luar
Lembah. Tidak lama kemudian sepasang anak muda yang
mendekat itu telah tiba dan berhadapan dengan para penjaga
Gerbang masuk. Tetapi, begitu melihat siapa sebetulnya yang
datang, sontak semua penjaga berteriak kegirangan:
"Acccch Tuan muda ...... Nona Giok Tin ....... selamat
datang, selamat datang ...."
Bahkan salah seorang penjaga telah bergerak cepat
memberitahu kabar gembira kedatangan Tham Beng Kui dan

Tarian Liar Naga Sakti I 899


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Cui Giok Tin. Dan siang itu, Lembah Saldju Bernyanyi seperti
bertambah jauh lebih meriah menyambut kepulangan Beng
Kui dan Giok Tin yang sudah lebih dari dua bulan terakhir
pergi meninggalkan Lembah Saldju Bernyanyi. Lengkap sudah
kebahagiaan Lembah Saldju Bernyanyi, matahari seperti
bersinar lebih lama dan menularkan kecemerlangannya bagi
Lembah dingin yang beberapa waktu lalu tenggelam dalam
ketegangan berkepanjangan. Ketegangan telah berakhir dan
kini, tokoh termuda Lembah itu pulang kampung.
Dan tidak lama kemudian, Beng Kui dan Giok Tin sudah
memasuki ruangan utama dan bertemu dengan Tham Ki dan
Tham Sin yang menyambut mereka penuh harap.
"Toako, Ji toako ............. kami kembali ....." Beng Kui
dengan diiringi oleh Giok Tin memberi salam dan menghormat
kepada Tham Ki dan Tham Sin yang sekarang adalah Majikan
dan Wakil Majikan Lembah Saldju Bernyanyi. Tetapi, kedua
orang itu sekaligus adalah Kakak tertua dan kedua tertua dari
Tham Beng Kui. Hanya saja, mereka berbeda suhu yang
mengajar Ilmu silat.
"Hahahaha, siauw sute, engkau nampak jauh lebih gagah
dan jauh lebih bersemangat dibandingkan ketika
meninggalkan Lembah kita ini ......" berkata Tham Ki sambil
menghampiri Tham Beng Kui dan menepuk-nepuk pundak
adik bungsunya ini. Jarak usia mereka berdua memang
terhitung jauh, tetapi tidak mengurangi keakraban sebagai
kakak beradik. Demikian juga Tham Sin yang menghampiri
adik bungsu mereka ini sambil memuji.

Tarian Liar Naga Sakti I 900


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Episode 17: Pibu Di Gunung Thian San (2)


Kebahagiaan Lembah Saldju Bernyanyi seperti tidak
putus-putusnya. Setelah mereda ketegangan dengan Thian
San Pay, kebahagiaan seperti susul menyusul dan Tham Beng
Kui serta Giok Tin yang kembali pulang menambah
kebahagiaan tersebut. Hanya saja, selain Thian San Giok Li dan
Thian San Kim Thong, tak satupun warga Lembah Saldju
Bernyanyi yang paham apa maksud kepergian Beng Kui dan
Giok Tin. Karena itu, kedatangan mereka berdua disambut
dengan sukacita sebagaimana layaknya anak pulang ke rumah
orang tuanya.
Tetapi tidaklah demikian dengan Thian San Giok Li dan
Thian San Kim Thong. Keduanya sangat mengharap
kedatangan kedua anak muda ini karena maksud-maksud
tertentu. Thian San Kim Thong bukan hanya sekedar berharap
bertemu anak bungsunya, tetapi ingin melihat bagaimana
perkembangan anak itu setelah kembali dari Lembah Pualam
Hijau. Apakah sudah meningkat jauh ataukah sama saja
seperti sebelum kepergian mereka?
Idem ito dengan Thian San Giok Li. Nenek Sakti itu sadar
benar bahwa kepulangan Beng Kui pasti membawa perubahan
besar, karena dipundak muridnya itu masa depan Lembah
Saldju Bernyanyi diletakkan. Belum lagi menimbang
ditetapkannya pibu dengan Thian San Pay yang tinggal
beberapa hari di depan. Maka kepulangan kedua muridnya itu
membesarkan hati dan sekaligus menumbuhkan harapan
adanya tokoh muda yang tepat yang akan mewakili Lembah
Saldju Bernyanyi.

Tarian Liar Naga Sakti I 901


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sungguh aneh. Saat ini, justru Nenek Thian San Giok Li


yang penasaran dan banyak direpotkan dengan pibu.
Sementara Kim Thong, kelihatan menjadi lebih adem, lebih
tenang dan lebih banyak merenung, samadhi dan berlatih.
Soal pibu, kelihatannya sudah dia pasrahkan kepada Nenek
Thian San Giok Li yang memang pada saat-saat terakhir
diketahuinya memiliki kelebihan yang luar biasa dibandingkan
dirinya. Maka dicobanya untuk meniru cara Thian San Giok Li,
dan hasilnya termasuk luar biasa. Selain ketenangannya
meningkat pesat, kemampuan ilmu silatnya juga maju jauh.
Tidak salah orang bijak berkata: Pendidikan berlangsung
seumur hidup.
Begitu bertemu dengan Thian San Giok Li dan Thian San
Kim Thong yang ketika mereka masuk ternyata sedang
berembug membahas beberapa urusan, Beng Kui dan Giok Tin
sudah dengan segera memberi hormat:
"Menghadap subo dan ayahanda ......" yang diikuti
dengan gaya dan cara sama oleh Cui Giok Tin ketika
berhadapan dengan kedua tetua Lembah Saldju Bernyanyi itu.
Bagaimanapun keduanya adalah tokoh-tokoh sepuh dari
Lembah Saldju Bernyanyi dewasa ini, karena itu layak mereka
masuk sambil memberi hormat.
"Hmmmm, Kui jie, nampak jelas sinar matamu
memancarkan kekuatan yang sangat besar. Jika tidak keliru,
maka kekuatan besar itu telah larut bersama dengan kekuatan
iweekangmu saat ini, benarkah demikian ...."? bertanya Thian
San Giok Li setelah saling lirik dengan Thian San Kim Thong.

Tarian Liar Naga Sakti I 902


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Subo ..... ayahanda, Duta Agung Kiang Ceng Liong suhu


memang luar biasa. Hanya dalam beberapa hari dia membuat
tecu mengalami kemajuan yang berlipat-lipat. Bahkan
menurut penilaian Duta Agung tecu telah mencapai tingkatan
yang sama dengan subo ketika bertemu dengan dia di Bu Tong
Pay ......" berkata Beng Kui dengan takjub, bukannya
menyombongkan dirinya.
"Kui jie, kelihatannya memang kurang lebih seperti itu.
Coba engkau menangkis serangan subomu ini dengan
kekuatan puncak Ilmu Peng-sian-jit-gwatciang (pukulan
matahari rembulan berhawa dingin) yang engkau latih hari-
hari terakhir ..." sambil berkata demikian, tanpa memberi
banyak kesempatan kepada Beng Kui, Thian San Giok Lie telah
menyerang.
Dan hebatnya, serangan dengan Ilmu Peng-sian-jit-
gwatciang (pukulan matahari rembulan berhawa dingin) yang
dilakukan oleh Thian San Giok Lie tidak sedikitpun
mengeluarkan suara. Tetapi, lengannya yang menyerang
seperti telah terbungkus "inti es" dan sekejap ruangan dimana
mereka berada telah dilingkupi oleh rasa dingin yang sangat
membekukan. Tetapi Giok Tin dan Kim Thong yang berada
dalam ruangan dengan santai menghalau serangan dingin itu,
sementara Tham Sin dan Tham Ki yang juga ikut datang,
kelihatan sangat menderita menahan serangan hawa dingin
tersebut.
Terlebih lagi ketika Beng Kui juga mengangkat lengannya
dan mengerahkan kekuatan serupa. Tham Ki dan Tham Sin
memilih melangkah keluar ruangan agar terbebas dari
serangan hawa dingin membekukan, sementara Kim Thong

Tarian Liar Naga Sakti I 903


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan Giok Tin kelihatan menambah kekuatan mereka untuk


bertahan. Tetapi yang hebat adalah pertempuran atau uji
tanding antara subo dan murid:
" Trakkkkk, cringgggggg ........"
Terdengar benturan hebat antara subo dan muridnya
yang jelas bagi semua telinga dalam ruangan tersebut.
Benturan pertama, serangan hawa dingin Thian San Giok Li
membentur hawa "es" yang dingin membeku di sekujur tubuh
Beng Kui, sementara serangan kedua meski mampu
menerobos dinding es, tetapi tidak sanggup menembus batas
pelindung lain di tubuh Beng Kui. Batasan tersebut berbentuk
hawa yang kasat mata dan terasa seperti membentur pualam
atau giok yang sulit tertembus senjata setajam apapun. Akibat
benturan hebat tersebut, suasana dalam ruangan mendadak
menjadi sangat dingin membeku, termasuk bagi Giok Tin
maupun Kim Thong. Tetapi mereka berempat yang masih
dalam ruangan masih berkemampuan mengendalikan
serangan hawa dingin membeku tersebut.
Setelah benturan tersebut, baik Thian San Giok Li maupun
Beng Kui saling pandang dengan wajah takjub. Thian San Giok
Li takjub karena dalam serangan dengan kekuatan yang masuk
kategori "luar biasa", nyaris tiga perempat kekuatannya,
tetapi tidak mampu membobol hawa pelindung Beng Kui.
Bahkan dia merasa kekuatan Beng Kui saat ini sudah maju
melebihi kemampuannya ketika bertamu menemui Duta
Agung Kiang Ceng Liong di Bu Tong Pay dahulu.
"Kelihatannya hawa sakti itu telah lebih dari 85% yang
berbaur dengan kekuatanmu sendiri Kui Jie, dan engkau

Tarian Liar Naga Sakti I 904


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sungguh patut bersyukur kepada Thian. Dan juga sekaligus


kepada Duta Agung ....."
"Engkau benar Subo ...... Duta Agung suhu juga
menyampaikan hal tersebut. Yakni besarnya kekuatan yang
harus kutata dan kuendapkan agar dapat mengeluarkan
khasiatnya secara penuh. Dan menurutnya, tecu baru
mencapai kekuatan hingga 85-90% dari tenaga sakti dalam
tubuhku ...... tetapi, tetapi subo ....... kekuatan pelindung yang
subo katakan tidaklah diajarkan Duta Agung suhu kepada
kami ......"
"Ach Kui Jie, meski benar demikian, tetapi yang pasti
Kakek buyut perguruanmu telah membantunya untuk
kemudian dia yang membantumu balik. Terutama dengan
kesempurnaan Giok Cheng Sinkang yang membuat
pertahananmu menjadi berlipat-lipat kekuatannya. Jadi, jika
memang engkau menganggapnya sebagai gurumu, hal itu
tidak terlampau dipersalahkan. Hal yang wajar saja. Bahkan
saat inipun,dia masih menyelidiki satu jalinan terakhir dari
ilmumu sebelum tuntas benar diwariskan kepadamu dan Giok
Tin ..."
"Ach, benarkah Duta Agung suhu juga berada disini subo
....."? adalah Giok Tin yang bertanya penasaran. Karena selain
merasa berhutang budi, gadis inipun "takluk" oleh wibawa
dan pengajaran Ceng Liong bagi mereka berdua.
"Benar anak Tin, Duta Agung sekarang ini sedang
beristirahat di ruangan perpustakaan sambil menyelidiki
rangkaian terakhir dari ilmu simpanan kakek buyutmu itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 905


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Boleh dikata sambil istirahat dia melanjutkan penelitiannya itu


...."
"Accccchhhhh, benar, dia memang berpesan akan
menunggu kami di Lembah Saldju Bernyanyi. Tapi, apa
maksudnya dengan kalimat "masih ada yang tertinggal"
........?" Giok Tin saling pandang dengan Beng Kui dengan
wajah bingung. Mereka berdua sungguh tidak mengerti
dengan maksud kalimat tersebut. Atau tepatnya tidak paham
jika masih ada yang hendak diteliti Ceng Liong dan Thian San
Giok Li terkait dengan peninggalan Koai Todjin.
Apa yang membuat Giok Tin dan Beng Kui bingung adalah,
karena mereka merasa kekuatan mereka sudah maju
demikian jauh. Giok Tin sendiri, meski belum sehebat Beng
Kui, tetapi telah mampu menciptakan hawa pelindung dari
"balok es" yang masih didukung oleh lapisan "granit atau
pualam". Karena itu, keduanya tidak pernah berharap lebih
lagi dari yang telah dilatihkan dan dianugerahkan Duta Agung
kepada mereka berdua kakak beradik. Karena jasa itu, mereka
telah menetapkan Ceng Liong sebagai suhu bagi mereka
berdua.
Mundur ke belakang sejenak .....
Keeseokan hari setelah kekacauan hebat di Lembah
Pualam Hijau, Duta Agung telah meminta mereka berdua,
Beng Kui dan Giok Tin untuk bertemu muka dan berbicara.
Tidaklah banyak hal yang disampaikan oleh Duta Agung
kepada mereka berdua, selain menegaskan kembali:
"Janganlah berpikir bahwa yang kuajarkan adalah
"milikku", tetapi adalah milik asli dan sah perguruanmu. Kita

Tarian Liar Naga Sakti I 906


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

semua masih memiliki hubungan perguruan meski sudah agak


jauh, tetapi menurut Kakek guru kalian berdua, apa yang
kucapai dan nanti kuajarkan kepada kalian berdua sangat
penting bagi Lembah Saldju Bernyanyi. Karena keterbatasan
waktu, maka malam ini kuminta kalian berdua langsung
belajar dan langsung menempa diri. Perhitunganku dalam
sebulan kedepan, pelajaran tersebut telah tuntas kalian
pelajari ......"
"Satu hal lagi, adik kalian berdua, Giok Li memang dibawa
oleh Majikan Kerudung Hitam, Kiang Hauw Lam. Tidak usah
bertanya hubungan Lembah ini dengannya. Tetapi, dalam
catatan kakek guru kalian, dia justru menemukan hal yang tak
kurang berharganya dengan apa yang kalian terima hari ini
dan seterusnya. Karena itu, jangan terlalu dipikirkan ...."
"Duta Agung, benarkah perkataanmu ..."?
"Nona Giok Tin, jika aku saja yang hanya mengenal kakek
gurumu dari catatannya mempercayainya, masakan engkau
sebagai murid keturunannya tidak yakin ...."? dan Giok Tin
terdiam, meski masih penasaran tetapi dia terkuatkan melihat
keyakinan Duta Agung atas tulisan kakek gurunya.
Setelah berkata demikian, Ceng Liong kemudian
menurunkan beberapa teori pelajaran ilmu silat kepada kedua
kakak adik perguruan tersebut yang harus dilatihkan selama
dua hari berturut-turut. Hal itu dikarenakan selama 2-3 hari
Ranjang Pualam Hijau digunakan untuk pengobatan Kiang Sian
Cu yang terluka berat. Dan selama dua hari, Duta Agung
memang berkonsentrasi dalam pengobatan dan tidak pernah
menjumpai mereka berdua. Baru pada hari ketiga, Ceng Liong

Tarian Liar Naga Sakti I 907


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kembali menemui mereka berdua guna melakukan


peninjauan atas hasil capaian mereka berdua. Dan setelahnya,
kembali Ceng Liong meninggalkan catatan-catatan teori untuk
mereka latih selama dua hari kedepan.
Baru di hari kelima, dia kemudian memisahkan Giok Tin
dan Beng Kui. Karena Giok Tin berlatih iweekang untuk
menambah dan mengokohkan serta memperkuat
iweekangnya di Ranjang Pualam Hijau. Sementara itu, untuk
membantu Beng Kui, Ceng Liong harus melakukan pekerjaan
ekstra, dan pekerjaan itu baru bisa dilakukannya setelah
melatih diri lewat catatan Koai Todjin. Inilah keampuhan dan
kemujijatan Giok Ceng Sinkang, yakni kemampuan membina,
mengobati, menyusun dan membentuk yang sanggup
dilakukan dalam waktu singkat.
Untuk pengobatan luka dalam diri sendiri, akan berhasil
lewat satu tarikan nafas, dan ini berarti menjadi jauh lebih
cepat dari sebelumnya. Kekuatan menyehatkan atau
mengobati diri sendiri sebetulnya sudah dicapai oleh Ceng
Liong, tetapi menjadi lebih cepat setelah melatih diri lebih
jauh dengan catatan Koai Todjin. Tetapi yang lebih mujijat lagi
adalah tingkatan membantu, membina, menyusun dan
membentuk. Adalah kekuatan di tingkatan sempurna inilah
yang diperoleh dan dicapai Ceng Liong melalui catatan Koai
Todjin. Dan memang pengetahuan dan teori tersebut sudah
dimilikinya, tetapi penyempurnaannya dan formulanya, itulah
yang ditinggalkan lewat Koai Todjin. Dan kakek aneh dan sakti
itu masih memiliki tali persaudaraan perguruan dengan
keturunan terakhir penguasa Lembah Pualam Hijau sebelum

Tarian Liar Naga Sakti I 908


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dia menghilang dan pada akhirnya ditemukan lagi oleh Kiang


Sim Hoat.
Kekuatan ini telah dicoba beberapa kali, baik
menyembuhkan tetua-tetua Lembah Pualam Hijau,
menyembuhkan Kiang Sian Cu, dan sempat ditawarkannya
untuk membantu Kiang Hauw Lam tetapi ditolak. Dan
kekuatan mujijat inilah yang digunakan Ceng Liong untuk
"membantu" dan "membentuk" Tham Beng Kui yang sedang
mencoba membaurkan tenaga saktinya dengan tenaga sakti
yang di alihkan kepadanya oleh leluhur Lembah Saldju
Bernyanyi. Dan karena bantuannya kepada Tham Beng Kui
dan ijinnya baik kepada Giok Tin maupun Beng Kui
menggunakan Ranjang Mujijat serta bantuan teori-teori ilmu
silat tinggi yang membuatnya diakui sebagai SUHU oleh kedua
anak muda itu.
Mudah ditebak, Beng Kui dengan cepat mampu
membaurkan tenaga iweekang dalam tubuhnya dan secara
cepat meningkatkan kekuatan iweekangnya. Bersamaan
dengan itu, Giok Tin sendiri juga mengalami peningkatan yang
sama setelah sumber tenaganya dibuka oleh Ceng Liong dan
diperkuat di Ranjang Mujijat. Tanpa tahu hingga dimana
peningkatan kemampuan masing-masing, Tham Beng Kui dan
Cui Giok Tin berlatih dan terus berlatih. Selama 5 hari
berturut-turut Giok Tin berlatih di Ranjang Mujijat yang
sebetulnya hanya diperuntukkan bagi keturunan keluarga
KIANG. Tetapi karena jasa Koai Todjin, Ceng Liong mengijinkan
pengecualian penggunaan Ranjang Mujijat itu. Terutama
karena bukan ilmu Giok Ceng Sinkang yang dilatih kedua anak
muda itu, tetapi ilmu khas perguruan mereka.

Tarian Liar Naga Sakti I 909


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Adapun Beng Kui hanya berlatih sampai 2 hari di Ranjang


Mujijat itu. Sisa hari-hari keduanya yang hanya sampai 12 hari
bersama Duta Agung Kiang Ceng Liong dimanfaatkan untuk
berlatih teori-teori silat yang diturunkan Koai Todjin melalui
Ceng Liong. Betapa kagetnya Beng Kui dan Giok Tin mendapati
bahwa mereka dilatih dengan ilmu Hui-Sian-Hui-Kiam (ilmu
pedang terbang memutar). Tetapi, ilmu pedang terbang yang
dilatihkan Ceng Liong tersebut seperti menjadi sambungan
ilmu yang sama yang mereka kuasai dengan tingkat
kedahsyatan yang berkali-kali lebih hebat dari yang mereka
kuasai.
Hanya saja, pada hari-hari terakhir, Duta Agung Kiang
Ceng Liong telah berpesan kepada keduanya:
"Seperti kalian dua pahami, ada begitu banyak masalah
yang sedang kuhadapi. Karena itu, 2 ilmu pusaka yang
ditinggalkan kakek gurumu akan kuturunkan secara lengkap
kepada kalian berdua secara terpisah. Nona Giok Tin akan
lebih berkonsentrasi untuk menuntaskan latihan Hui Sian Hui
Kiam, sementara engkau Beng Kui akan lebih baik
berkonsentrasi menguasai ilmu Tui Hong Swat Sin Ciang
(Tangan Salju Sakti Pengejar Angin). Ingin kutegaskan,
sepeninggalku, kalian berdua dilarang keras untuk
meninggalkan tempat ini sebelum sanggup menggunakan
kedua jenis ilmu tersebut. Caranya adalah, setelah hari kedua
puluh, maka kalian saling mengajarkan teori ilmu silat masing-
masing, dan setelah genap sebulan sudah saatnya kalian
kembali ke Lembah Saldju Bernyanyi. Hanya, ingat-ingatlah,
sepanjang perjalanan kedua ilmu tersebut haruslah kalian
latih secara serius ........Dan, kuberitahu, aku akan menunggu

Tarian Liar Naga Sakti I 910


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kedatangan kalian berdua di Lembah Saldju Bernyanyi karena


ada urusan penting yang harus kuselesaikan disana"
Ketika diberitahu bahwa keduanya telah maju pesat sekali
dibandingkan sebelum mereka berada dan berlatih di Goa
tempat Ranjang Mujijat, baik Giok Tin maupun Beng Kui tidak
percaya. Tetapi, ketika mereka "dipaksa" berlatih sambil
berkelahi dengan ilmu-ilmu yang mereka miliki, secara
menakjubkan banyak sekali gerakan dan jurus yang
sebelumnya sulit dikembangkan, kini bisa mereka mainkan
secara sempurna. Bahkan kekuatan iweekang keduanya,
terutama Beng Kui telah meningkat dengan peningkatan yang
nyaris tidak masuk di akalnya. Keistimewaan itu yang
membantunya untuk menguasai ilmu rahasia ciptaan Koai
Todjin, Tui Hong Swat Sin Ciang.
Dan benar saja, setelah hari keduabelas, Duta Agung
pamit dari mereka berdua setelah selesai menurunkan teori
dan praktek singkat jurus-jurus pamungkas ilmu Hui San Hui
Kiam dan Tui Hong Swat Sin Ciang. Diapun meminta agar
keduanya tetap berada dalam goa latihan itu sampai tuntas
dan sanggup memainkan kedua ilmu itu, dengan Giok Tin
menekuni Pedang terbang dan Beng Kui menekuini Tui Hong
Swat Sin Ciang. Kedua ilmu mujijat yang belum sempat
mereka praktekkan itu, kelak akan membuat mereka sangat
terkejut karena diciptakan untuk maksud yang tidak mereka
sangka sama sekali.
Hanya saja, karena terlampau serius berlatih, mereka
tidak bertanya dan hanya "mengalami" dan "merasakan"
betapa kemampuan mereka maju teramat jauh. Mereka
kurang sadar, jika kombinasi "titipan Koai Todjin", Ranjang

Tarian Liar Naga Sakti I 911


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mujijat di Lembah Pualam Hijau dan kehebatan Giok Ceng


Sinkang yang membuat mereka seperti itu. Dan merekapun
kurang paham bahwa apa yang mereka capai tidak kurang
berharganya dengan yang juga berhasil diyakinkan Ceng Liong
setelah menerima catatan rahasia dari Koai Todjin.
Kembali ke Lembah Saldju Bernyanyi .....
"Toako, ternyata benar, Duta Agung suhu menunggu kita
disini. Entah masih ada pengajaran apa dia suhu ....." berkata
Giok Tin sambil melirik Tham Beng Kui.
"Entahlah sumoy, akupun kurang begitu paham. Mungkin
subo yang bisa menjelaskan kepada kita berdua ....."
"Ach, Kui Jie, Tin Jie ...... jika subomu ini katakan, tetap
masih sulit untuk kalian berdua pahami. Hanya saja, yang
penting adalah, Kong chouw perguruanmu ini, Koai Todjin dan
Duta Agung, masih memiliki pertalian perguruan. Dan secara
tidak langsung, kong chouwmu menjadi gurunya juga dan
upacara itu sudah dilakukannya bersama subomu ini. Tetapi
khusus untuk peninggalan-peninggalan ilmu perguruan
Lembah Pualam Hijau yang dijaga oleh kong chouwmu dan
telah diteruskan kepada Duta Agung. Sebagai
tanggungjawabnya kepada kong chouw, dia, Duta Agung
bersedia membantu latihan kalian berdua untuk mewarisi
ilmu rahasia Lembah Saldju Bernyanyi yang khusus diciptakan
kong chouw itu. Entah mengapa Duta Agung merasa masih
ada yang tersimpan dan dirahasiakan kong chouw, maka dia
berusaha keras untuk mampu memecahkan jalinan terakhir
yang dirasakannya masih tersimpan itu. Dia telah berpesan
sebelum memasuki Kamar Perpustakaan agar kalian berdua

Tarian Liar Naga Sakti I 912


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sebaiknya jangan dulu mengganggunya dan lebih baik


beristirahat terlebih dahulu ....."
"Ach begitu kiranya subo ......... tecu mengerti sekarang
....." bergumam Tham Beng Kui setelah kini menjadi paham
sebagian besarnya.
"Tetapi, tidak pernah terkesan Duta Agung suhu itu
melatih kita sebagai "barter", tetapi dia mengerahkan
segenap kekuatannya untuk membantu kami berdua subo
....." berkata Giok Tin.
'Sumoy benar sekali subo ......." berkata Beng Kui
menguatkan.
"Sikap yang perlu kalian berdua tiru dari Duta Agung yang
umurnya hanya berbeda sekian tahun dengan kalian berdua.
Selalu serius dalam mengerjakan sesuatu yang telah
diputuskannya untuk dikerjakan ...." berkata Thian San Giok Li.
"Dan lagi, jika Duta Agung bersikap sebaliknya dari yang
kalian rasakan, masakan subomu ini akan menyerahkan kalian
kepadanya ...."? tambah Thian San Giok Li
"Ach subo ....." Giok Tin merengut, karena memang sejak
kecil dia dibesarkan Thian San Giok Li. Praktisnya, dia telah
menganggap subonya ini sebagai ibu kandungnya. Karena
Thian San Giok Li bukan hanya membesarkan dan melatih
silat, tetapi juga mencurahkan kasih sayang seutuhnya
kepadanya dan Giok Lie.
"Sumoy ......." tiba-tiba terdengar suara lain, suara yang
berasal dari Thian San Kim Thong yang nampaknya ingin
mengatakan sesuatu.

Tarian Liar Naga Sakti I 913


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Suheng, ada apakah ...."?


"Jika tidak salah aku menebak, kelihatannya kong chouw
dan juga Duta Agung memiliki rencana khusus terhadap kedua
anak ini ......"
"Tidak salah suheng ......"
"Apakah terbatas hanya mempersiapkan keduanya
menjadi pemimpin Lembah ini ..."?
Mendengar pertanyaan itu, Thian San Giok Li terdiam.
Tetapi, dia paham betul, bahwa Kim Thong pasti akan
mengejarnya.
"Jangan katakan engkau tidak mengetahuinya sumoy. Aku
telah sangat mengenali kemampuanmu akhir-akhir ini ......
rasanya engkau sudah melampaui ibuku malah ....." berkata
Kim Thong.
"Ach suheng, pujian itu terlampau berlebihan. Tetapi,
baiklah. Memang benar, Beng Kui disiapkan kong chouw
untuk mewakili Lembah Saldju Bernyanyi dalam pibu nanti
dan juga kelak menjadi pemimpin Lembah Saldju Bernyanyi
....."
"achhhh, sudah tepat, sudah tepat. Setelah Thian San Pay
dipimpin Tik Ciangbundjin, sudah selayaknya Lembah Saldju
Bernyanyi dipimpin oleh yang muda. Engkau sudah harus
menyiapkan dirimu Kui Jie ....." berkata Kim Thong sambil
memandang wajah anak bungsunya itu.
"Tapi ayah ....... "

Tarian Liar Naga Sakti I 914


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Jika kong chouw telah mengaturnya, subomu juga telah


menyetujuinya, tidak mungkin mereka berdua keliru anakku
...." tukas Kim Thong memotong penolakan Beng Kui. Dan
kalimatnya itu membuat semua orang terdiam, bahkan Tham
Ki dan Tham Sin sekalipun terdiam. Bukannya marah, tetapi
keduanya memang merasa kurang "mampu" memimpin
Lembah Saldju Bernyanyi dan telah lama terbiasa hidup
hening di Lembah itu. Kalimat ayah mereka justru membuat
mereka merasa "nyaman", tetapi membuat Beng Kui menjadi
"kurang nyaman".
Demikianlah hari-haripun berlalu. Tiga hari sebelum
tanggal pibu yang disepakati tiba, Ceng Liong akhirnya
membuka diri dan menemui Thian San Giok Lie. Dia berbicara
hampir setengah harian dengan Nenek Sakti itu, dan
kemudian menerima Beng Kui dan Giok Tin selama beberapa
waktu sampai saat makan siang. Dan setelah itu, diapun pergi
ke Thian San Pay. Disana dia memenuhi janjinya kepada Tik
Bong Peng, menggunakan Giok ceng Sinkang untuk menata
dan memperkuat kembali iweekang mantan Ciangbundjin
Thian San Pay itu. Dan hingga makan malam dia terus berada
di Thian San Pay, tetapi malam harinya Duta Agung kembali
menghilang.
Dan tibalah saat itu ....... Pibu antara Thian San Pay dan
Lembah Saldju Bernyanyi.
Tempat yang dipilih adalah salah satu puncak di gugusan
puncak gunung Thian San Pay, tempat yang maha dingin dan
hanya sanggup didatangi mereka yang telah memiliki
kemampuan iweekang yang luar biasa. Baru dinginnya saja
sudah menusuk tulang. Apalagi dengan hembusan angin yang

Tarian Liar Naga Sakti I 915


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bertiup hingga terdengar bagaikan desingan pedang.


Pendeknya kondisi di salah satu puncak Gunung Thian San
yang dipilih sebagai lokasi tanding ini, memang terhitung
beralam ekstrem. Itu sebabnya rombongan kedua belah pihak
cenderung berjumlah sangat sedikit dan bukannya dengan
anak murid untuk ramai-ramai memberi semangat.
Dari Thian San Pay nampak datang Ciangbundjin Tik Hong
Peng yang didampingi oleh Nenggala, suhunya, yang datang
bersama Kiang Li Hwa. Kemudian juga nampak Tik Bong Peng,
Liu Hwan dan Goan Jit Hong ketiga hu-hoat Thian San Pay, ikut
mendampingi Tik Ciangbundjin yang masih muda dan nampak
gagah itu. Mereka berenam berdiri sejajar, dengan Tik Hong
Peng sedikit berdiri agak kedepan.
Kemudian dari Lembah Saldju Bernyanyi nampak susunan
yang berbeda dari biasanya. Di depan rombongan itu adalah
seorang anak muda, tidak salah, dia adalah Tham Beng Kui.
Kemudian yang datang bersamanya adalah Thian San Giok Li
dan Thian San Kim Thong serta Tham Ki dan yang terakhir
adalah Cui Giok Tin. Jumlah rombongan Lembah Saldju
Bernyanyi adalah lima (5) orang banyaknya, dan kini
kelihatannya dipimpin oleh Tham Beng Kui.
"Majikan Lembah Saldju Bernyanyi, Tham Beng Kui,
menjumpai saudara-saudara dari Thian San Pay, Ciangbundjin
dan semua rombongan ...... selamat berjumpa ....." adalah
Beng Kui yang membuka percakapan dan memperkenalkan
diri sebagai MAJIKAN LEMBAH. Nampaknya dia telah
ditetapkan menjadi Majikan Lembah Saldju Bernyanyi
mengganti Tham Ki waktu-waktu terakhir ini.

Tarian Liar Naga Sakti I 916


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ach, selama berjumpa kembali Majikan Tham ....... Tik


Hong Peng, Ciangbundjin Thian San Pay menyampaikan salam
dan selamat atas pengangkatan saudara Tham Beng Kui
menjadi Majikan Lembah yang baru. Semoga kita bisa
mengikat tali persahabatan yang lebih erat pada masa-masa
yang akan datang ...." berkata Tik Hong Peng tidak kalah
gagahnya, meski usianya beberapa tahun lebih muda.
"Semoga persahabatan kita beberapa waktu lalu dapat
terjalin lebih erat kedepannya Tik Ciangbundjin. Dan
meskipun masih terhitung sangat baru, selaku Majikan
Lembah Saldju Bernyanyi, berharap kita akan sanggup lebih
bekerjasama secara kekeluargaan kedepannya kelak...."
"Sepakat, sangat sepakat Majikan Tham ....... karena itu,
biarlah pibu kali ini adalah yang pertama dan terakhir bagi
kita. Seterusnya, biarlah anak-anak murid kita yang
melanjutkan, dan kalah menang menjadi pelajaran bagi yang
bersangkutan agar terus meningkatkan diri dan kemampuan
sendiri ....."
Dan setelah mengatur "wasit" atau "juri" dari masing-
masing pihak, yakni Thian San Giok Li dari Lembah Saldju
Bernyanyi dan Nenggala dari Thian San Pay, sementara Duta
Agung, Kiang Ceng Liong sebagai juri netral. Tetapi karena
masih belum berada di puncak itu, untuk sementara
dikosongkan. Setelah semuanya disepakati, akhirnya kini di
tengah-tengah arena berdiri Tik Hong Peng, Ciangbundjin
muda Thian San Pay berhadapan dengan Tham Beng Kui,
Majikan Lembah Saldju Bernyanyi. Seorang tokoh muda
lainnya yang baru beberapa hari ditetapkan sebagai Majikan
Lembah Saldju Bernyanyi yang baru.

Tarian Liar Naga Sakti I 917


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Setelah saling memberi hormat, keduanya kini


berhadapan dengan wajah yang serius. Benar ini pibu atau
tanding persahabatan. Tetapi gengsi yang mengiringinya dan
motif serta dendam lama di benak Lembah Saldju Bernyanyi
tidak akan mungkin hanya akan menghasilkan pertarungan
lembek. Bisa dipastikan keduanya, karena usia muda akan
berusaha saling mengalahkan. Itulah sebabnya pertarungan
kedua anak muda itu pasti akan seru dan menegangkan. Dan
memang, tidak menunggu lama.
Ketika secara bersamaan keduanya bergerak, dipastikan
keduanya telah mengerahkan tenaga besar. Hal ini dapat
dilihat dari berhamburannya butir-butir salju disekitar tubuh
mereka, bahkan beberapa butir salju nampak seperti sengaja
digunakan untuk ikut menyerang. Dan segera terdengar tiga
kali benturan:
"duk ....... duk ....... duk ....."
Setelah benturan itu keduanya terpisah dengan
sendirinya. Baik Beng Kui maupun Hong Peng segera mampu
mengukur kekuatan dan kelebihan lawan. Hong Peng segera
maklum bahwa dia kalah tenaga, tetapi masih sanggup
mengimbangi kecepatan lawan, atau malah sedikit lebih gesit.
Sementara Beng Kui paham, dari segi iweekang dia memang
menang. Tetapi, selisih keduanya nampaknya tipis-tipis amat.
Dan kini mereka siap bertarung lebih jauh:
"Hiaaaaaaaaaattttttttt ....."
Hong Peng telah mengejar dan menyerang lawannya
dengan ilmu-ilmu andalannya, terutama ilmu-ilmu yang
diwariskan Nenggala. Beberapa dari ilmu tersebut bahkan

Tarian Liar Naga Sakti I 918


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hampir semua yang hadir belum pernah menyaksikan.


Terutama kehebatan Ilmu Brajamusti dan Lebur Sakheti yang
kini digunakan Hong Peng dengan sangat baiknya. Akibatnya,
arena yang mengelilingi keduanya berpendar-pendar oleh
lontaran-lontaran kekuatan Hong Peng yang menyerang
dengan kekuatan besar. Tetapi, kelihatannya Beng Kui juga
tidak kalah sigap.
Menghadapi serangan gabungan Brajamusti dan Lebur
Sakheti, Beng Kui sudah bersilat dalam kombinasi ilmu Swat
Im Sinkang – Tenaga Dalam Inti Salju dan Kiu Kiong San Tian
Pou (Ilmu Langkah Kilat). Dengan bermodalkan kekuatan
tersebut, Beng Kui sanggup membendung serangan
membadai yang dilontarkan Hong Peng. Kelihatannya saja
Hong Peng menyerang dengan cepat dan lebih sering, tetapi
pada dasarnya dia tidak sanggup mendesak Beng Kui lebih
jauh. Perisai hawa inti saldju Beng Kui banyak membantu
mengusir hawa keras yang dilontarkan Hong Peng.
Tiba-tiba Hong Peng menggeram dan terdengar suara
berdentam yang menyerang terutama Beng Kui ........
akibatnya Beng Kui sempat keteteran setengah langkah dan
setelahnya didesak oleh serangan tajam Hong Peng. Apalagi
karena Hong Peng kini menyerang dengan menggunakan Ilmu
Kidang kencana, yang membuatnya dengan cepat bergerak,
bergeser dan berpindah tempat sambil melontarkan
serangan-serangan beratnya. Kehilangan ketika meski hanya
setengah detik belaka, membuat Beng Kui jatuh dibawah
angin.
Syukur kekuatan iweekangnya memang masih menang
sedikit dibanding Hong Peng. Itulah sebabnya dia masih

Tarian Liar Naga Sakti I 919


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memiliki kesempatan mengusir hawa serangan lawan meski


dia hanya sesekali menyerang untuk mengurangi perbawa
serangan Hong Peng. Melihat Hong Peng bertarung dengan
bersemangat, para penonton sampai geleng-geleng kepala,
antara kagum dan juga khawatir. Jangan-jangan pertempuran
akan berlangsung keras dan berakhir dengan tidak
mengenakkan.
Tetapi, melihat bagaimana Beng Kui mengatasi terjangan
berani, keras dan membadai dari Hong Peng membuat pihak
Lembah Saldju kembali bernafas lega. Bahkan kini, Beng Kui
mulai lebih serang menyerang dengan menggunakan ilmu-
ilmu tangan kosong dari Lembah Saldju Bernyanyi. Lengannya
bahkan seperti telah terbungkus es atau saldju yang sangat
dingin dan selalu hawa dingin itu menyerang duluan, atau tiba
duluan sebelum pukulan sesungguhnya. Hal itu membuat
pertarungan secara perlahan kembali seimbang.
Hanya saja, keduanya semakin yakin dengan kelebihan
dan kekurangan lawannya. Hong Peng sadar, akan sangat sulit
baginya untuk menjatuhkan lawannya dengan kekuatan ilmu
pukulan. Dia mulai memikirkan strategi lainnya untuk
melanjutkan pertarungan seru mereka berdua itu. Harus
dicatat bahwa menjadi kelebihan Thian San Pay dalam
memainkan Ilmu Pedang, sementara Lembah Saldju Bernyanyi
memiliki kelebihan dalam Ilmu tangan kosong. Bukan berarti
Lembah Saldju Bernyanyi tidak memiliki keahlian bermain
pedang, tetapi memang keahlian utamanya adalah tangan
kosong, bukanlah pedang.
Setelah menyadari bahwa ilmu tangan kosongnya tidak
akan mampu mendesak lawan lebih jauh karena sedikit kalah

Tarian Liar Naga Sakti I 920


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tenaga, malahan cenderung meski berganti-ganti ilmu tetapi


sedikit terdesak, Hong Peng mulai memikirkan menggunakan
ilmu pedang. Tetapi, dia menjadi gembira karena ilmu tangan
kosong didikan suhunya, Nenggala tidaklah kalah-kalah amat
melawan ilmu pukulan Lembah Saldju Bernyanyi. Hanya saja,
dia memang kalah tenaga dan kalah matang dalam
penguasaan ilmunya. Itulah sebabnya Hong Peng mulai
memikirkan cara dan jalan menggunakan ilmu pedang. Inilah
ciri khas perguruannya.
Tetapi, karena lawan tidak berpedang, maka Hong Peng
menjadi merasa risih untuk mendahului mencabut pedang.
Meski belum sesempurna Nenggala dalam memainkan ilmu
pedang terbang maupun hawa pedang, tetapi Hong Peng
sudah sanggup memainkannya. Sekembali dari Lembah
Pualam Hijau, dia meningkat dengan pesat hingga saat ini dia
sudah mampu memainkan 3-4 hawa pedang guna menerjang
lawan. Memang dia belum sehebat Nenggala yang kini sudah
mampu memainkan secara sempurna "berpedang tetapi tidak
bersenjata, tidak bersenjata tetapi berpedang". Kondisi
dimana apapun, termasuk lengan sendiri boleh berubah
menjadi senjata yang sangat berbahaya dan mematikan.
Setelah menimbang-nimbang, maka Hong Peng
memutuskan menyerang dengan jurus jurus pedang rahasia
perguruannya. Sekali lagi, meski tajuknya tanding
persahabatan, tetapi setiap perguruan di Tionggoan
memegang teguh nama besar dan harga diri. Karena itu,
kedua anak muda yang bertarung tidak ragu menggunakan
ilmu-ilmu andalan untuk menyerang atau mendesak lawan.
Tiba-tiba Hong Peng bergerak dan dari jemari-jemarinya

Tarian Liar Naga Sakti I 921


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

meluncur hawa serangan yang sangat dahsyat. Beng Kui sadar


bahaya ketika mendengar kesiuran angin tajam yang
mengejar dan menyerangnya.
Dan dengan tanpa ragu-ragu, diapun menghimpun
kekuatannya dan memapak serangan dahsyat Hong Peng.
"Crakkkkkkk ....."
Terdengar benturan dahsyat antara Hong Peng dan Beng
Kui. Bagaikan benturan "batang es" dengan pedang tajam".
Tetapi begitupun, Beng Kui yang telah melindungi tubuhnya
dengan hawa Swat Im SInkang dan tameng khi kang yang
dilatihnya di Lembah Pualam Hijau tidaklah takut. Dia dengan
berani memapak dan menangkis serangan tajam dan dahsyat
dari tebasan pedang Hong Peng tadi. Tapi hebatnya, keduanya
tidak nampak terluka, meski keduanya meringis. Semakin
nampak jelas jika keduanya kaget dan semakin kagum atas
kehebatan lawan.
Setelah serangan hawa pedang Hong Peng tadi, praktis
pertempuran keduanya meningkat ke tahapan yang semakin
berbahaya sekaligus semakin menegangkan. Tidak ada upaya
melerai dilakukan kedua belah pihak, karena sebetulnya
masing-masing merasa penasaran seperti apa akhir
pertarungan dua orang muda paling digdaya dari dua
perguruan bertetangga itu. Bukannya melerai, kedua pihak
nampak harap-harap cemas dan sangat tegang menyaksikan
pertarungan yang meningkat ke tahapan yang lebih
berbahaya.
Sementara di arena, terlihat baik Hong Peng maupun
Beng Kui telah dalam posisi siap dan sangat serius. Sekujur

Tarian Liar Naga Sakti I 922


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lengan Beng Kui nampak berkilat seperti terlapisi oleh


bongkahan salju, sementara sepasan lengan Hong Peng
terlihat mulai membentang lurus. Melihat bersiapnya Beng
Kui, Giok Tin berbisik:
"Tui Hong Swat Sin Ciang (Tangan Saldju Sakti Pemburu
Angin) ....."
Bisikannya itu terdengar beberapa orang disampingnya,
tetapi tak seorangpun yang merespons karena perhatian
sepenuhnya terarah ke arena. Dan benar saja, pada saat yang
hampir bersamaan kembali kedua anak muda di arena
bergerak dalam kecepatan tinggi dengan gaya yang gagah.
Tiba-tiba dari lengan Hong Peng terlontar ke arah Beng Kui
selarik sinar yang memburunya dengan kecepatan tinggi. Dan
seiring dengan itu, terdengar Li Hwa bergumam:
"Thian San Kiam Ciang .... hmmmm, serangan hawa
pedang yang hebat. Muridmu itu telah maju jauh koko ...."
Nenggala melirik sekejap istrinya, tetapi kemudian
berkata:
"Jika aku tidak salah, Beng Kui juga sudah memiliki ilmu
penawarnya. Keyakinannya atas kemampuan dirinya sangat
menonjol ....."
Dan memang benar demikian. Menghadapi selarik sinar
yang menerjang dan memburunya dengan kecepatan tinggi,
Beng Kui tidak menjadi gugup. Tetapi dengan gaya yang indah
mundur ke belakang untuk kemudian mengayunkan tangan
kanannya menangkis hawa pedang tersebut, tetapi secara
bersamaan meluncur hawa pukulan yang tidak kurang

Tarian Liar Naga Sakti I 923


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tajamnya dari lengan kirinya. Tetapi, jika serangan Hong Peng


berupa selarik sinar tebasan sebangsa tebasan pedang, maka
lontaran hawa serangan Beng Kui adalah serangan yang
bermaksud "membelah" tubuh lawan.
Dalam waktu yang tidak jauh berbeda, kembali terdengar
dua benturan:
"Crassssssssssss ........................................ tingggggggggg
...................."
Benturan pertama adalah benturan antara hawa pedang
Hong Peng dengan lengan telanjang Beng Kui yang
memainkan Tui Hong Swat Sin Ciang. Dan hasilnya, serangan
hawa pedang yang dahsyat dari Hong Peng bagaikan
membelah bongkahan saldju, tetapi sama sekali tidak
mendatangkan luka atau cedera bagi Beng Kui. Meski
lengannya sedikit tergetar, tetapi dia sama sekali tidak
terluka. Sementara itu, serangan lengan kiri yang juga
berhawa pedang dari Beng Kui ditangkis oleh hawa pedang
lontaran Hong Peng, dan hasilnya adalah bunyi seperti
benturan kedua pedang telanjang. Sungguh hebat.
Terlihat baik Hong Peng maupun Beg Kui tersenyum
gembira. Melihat lawan masing-masing membekal ilmu yang
hebat, membuat keduanya senang karena menemukan teman
berlatih dan teman bertanding yang setimpal dan memaksa
mereka menguras perbendaharaan ilmu silat mereka. Tidak
demikian dengan para penonton yang semakin tegang
menyaksikan pertempuran mereka berdua.
Setelah masing-masing yakin bahwa lawan ternyata
membekal ilmu yang mampu dan sanggup menandingi ilmu

Tarian Liar Naga Sakti I 924


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sendiri, maka yakinlah keduanya bahwa mengeluarkan


kemampuan terbaik sangat dimungkinkan. Dan di arena itulah
untuk pertama kalinya secara resmi dua ilmu pedang atau
tepatnya "hawa pedang" dan "hui kiam" dari dua perguruan
dipamerkan untuk dunia persilatan. Hebatnya, semua benda
yang terkena hawa pedang keduanya bagai menjadi korban
tebasan atau terpotong oleh sejenis benda yang sangat tajam.
Dan kini, kedua anak muda itu tidak lagi banyak bergerak.
Kedua tangan dan posisi kaki yang kini berperan sangat
penting. Mengapa? Karena kini Hong Peng telah menciptakan
3 sinar atau tepatnya hawa pedang yang dikendalikannya dari
jarak jauh guna memburu Beng Kui. Tetapi, Beng Kui sendiri
tidak tinggal diam. Bersamaan dengan terciptanya 3 hawa
pedang yang memburu dirinya, kini tubuhnya bagaikan
berselimutkan saldju. Tetapi, jangan salah sangka, selimut
saldju itu meski terpukul gugur oleh hawa pedang Hong Peng
tetapi begitu bertemu kekuatan tangan pedang Beng Kui
sudah tidak punya kekuatan yang cukup signifikan buat
melukai.
Begitu seterusnya. Begitu selimut saldju terpukul gugur,
tidak berapa lama kemudian telah kembali menutup dengan
sendirinya setelah Beng Kui mengerahkan kekuatan iweekang
guna menambal "kebocoran" tersebut. Dan seterusnya, Beng
Kui akan mengirimkan pukulan inti saldju dan terjangan
tangan pedang yang membuat 3 berkas hawa pedang Hong
Peng terpaksa digunakan untuk bertahan dan menghalau
pukulan hawa dingin Tham Beng Kui.
Tidak beberapa lama kemudian, Hong Peng melanjutkan
tekanannya dengan tiba pada batas kemampuannya dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 925


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membentuk 4 jalur sinar hawa pedang. Tingkat yang lebih


ampuh lagi. Padahal, suasana sekitar sudah porak-poranda.
Untungnya kondisi sekitar didominasi oleh tumpukan saldju,
karena itu butiran-butiran saldju kini bertebaran kemana-
mana karena terkena serangan hawa pedang yang melenceng.
Atau tumpukan saldju itu berguguran karena pukukan-
pukulan berat yang dikerahkan oleh kedua anak muda nan
sakti itu yang berkali-kali berbenturan. Selain itu, pengerahan
iweekang yang semakin meningkat membuat kondisi alam
sekitar menjadi lebih-lebih porak-poranda lagi. Untungnya di
puncak Thian San ini tidak ada pepohonan yang tumbuh. Jika
ada, dipastikan pepohonan itu sudah tertebas oleh sabetan
pedang dan hawa pedang.
Sementara itu, Beng Kui juga tidak mau tinggal diam. Dia
mengerahkan batas capaian penguasaannya atas ilmu-ilmu
yang baru dipelajarinya. Dan dia semakin merasa aman karena
tebasan hawa pedang yang dahsyat tidak mampu melukainya,
meski mampu menggetarkan dirinya. Empat larik sinar hawa
pedang ciptaan kekuatan Hong Peng kini bergulung-gulung
mengejarnya, tetapi dia tidak takut dan tidak gugup. Bukan
apa-apa, dia telah melapis pertahanan tubuhnya dengan ilmu
iweekang yang disempurnakan berkat bimbingan Duta Agung.
Tetapi, hebatnya, empat sinar atau hawa pedang yang
terus memburu Beng Kui semakin cepat dan semakin berat.
Dalam kondisi itulah Beng Kui mengambil keputusan,
mengerahkan kekuatan dan mulai membentur hawa pedang
Hong Peng. Berkali-kali terdengar .....
"trang ....... trang .......trang ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 926


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tanda berkali-kali kedua anak muda itu membenturkan


kekuatan ilmu pamungkas yang mereka mainkan secara
mengagumkan. Tetapi, tetap tidak ada yang bisa disimpulkan
sebagai pemenang.

Episode 18: Penemuan Lain Di Puncak Thian San (1)


"Haiiiiiiiittttt ..........................."
Tiba-tiba terdengar dua bentakan susul menyusul yang
dikeluarkan secara bersamaan oleh Hong Peng dan Beng Kui.
Serangan 4 jalur sinar hawa pedang dilakukan secara hebat
oleh Hong Peng dan tiba-tiba jarinya juga dihentakkan dan
ikut meluncur suara desingan kekuatan tajam dari ilmu Tan Cit
Pa Siat mengarah ke Beng Kui. Tetapi, Beng Kui sendiri, telah
berada dipuncak penguasaannya atas iweekang Inti Saldju
yang diwariskan subonya dan disempurnakan oleh Duta
Agung.
Percaya dengan kekuatan khikangnya yang sudah maha
sakti, Beng Kui segera mengayunkan Tangan Pedangnya
dikombinasikan dengan pukulan khas Lembah Saldju
Bernyanyi Ilmu Peng-sian-jit-gwatciang (pukulan matahari
rembulan berhawa dingin). Bisa dibayangkan betapa
dahsyatnya pukulan Beng Kui, tidak kurang hebatnya dengan
serangan kombinasi yang dilontarkan Hong Peng.
Kekuatan lontaran pukulan kombinasi yang dilepas Hong
Peng memang tidak keliru. Tetapi, tidak diperhitungkannya
jika lawan mampu menyerang balik, kondisinya tidak memiliki
banyak waktu dan cukup kekuatan membendung. Jangankan

Tarian Liar Naga Sakti I 927


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lawan sehebat Beng Kui, lawan yang masih dibawah


tingkatannyapun akan sanggup melukainya. Putusan Tik Hong
Peng yang terlampau optimistis dengan mengira bahwa Tham
Beng Kui tidak akan mampu membalas serangannya dan akan
lebih memilih untuk bertahan dengan tangan pedang
menangkis hawa pedangnya, terlampau gegabah. Totokan
Tan Cit Pa Siat memang dimaksudkannya untuk menembus
lubang pertahanan khikang lawan dan hal itu sudah
diperhitungkannya masak-masak. Itulah sebabnya Hong Peng
memilih menyerang dengan cara total.
Sementara Tham Beng Kui, sesaat setelah melontarkan
pukulan puncak Ilmu Peng-sian-jit-gwatciang (pukulan
matahari rembulan berhawa dingin), tiba-tiba terkejut ketika
menyadari ada serangan susulan lain yang tidak kalah
mautnya. Awalnya dia hanya menyangka akan menerima
serangan 4 larik hawa pedang Tik Hong Peng dan dia sudah
merasa sangat siap untuk menghadapinya, bahkan telah
mengantisipasinya. Tetapi tahu-tahu, ada serangan hebat dan
tajam lainnya lagi yang masih belum sempat diantisipasinya.
Serangan itu kelihatannya diarahkan ke "lengan es" yang sejak
tadi menjadi perlindungan utamanya dari serangan hawa
pedang. Dan, jika perlindungan tersebut sampai tertembus,
maka posisinya akan sangat rawan terkena serangan hawa
pedang lawannya itu.
Meski sangat sekilas dan dalam waktu yang sangat
singkat, boleh dibilang, baik Hong Peng maupun Beng Kui
sudah sangat mengerti apa yang kini sedang mereka hadapi.
MAUT. Setelah bertempur sekian lama, mereka berdua sudah
mulai saling mengagumi. Tetapi, kini mereka terjerumus

Tarian Liar Naga Sakti I 928


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dalam keadaan dimana serangan mereka sudah dilepaskan


dan tidak mungkin ditarik kembali. Terbersit rasa sesal dalam
hati masing-masing, tetapi sayangnya lontaran pukulan
masing-masing sudah tidak mungkin ditarik lagi. Ibaratnya, tak
ada lagi jalan kembali. Semua nampak sudah terlanjur. Dan
dalam posisi seperti itu, mengurangi atau menambah
kekuatan tenaga serangan sudah berarti sama saja bagi
keduanya.
Bukan hanya kedua anak muda itu yang kaget setengah
mati. Ada beberapa orang lain, sangat sedikit dari mereka di
seputar arena itu yang mengerti apa yang sedang terjadi dan
apa yang akan segera terjadi. Thian San Giok Li dan Nenggala
adalah dua dari sedikit orang yang paham apa yang sedang
dan akan terjadi. Keduanya, Thian San Giok Li dan Nenggala
tiba-tiba saling pandang dan mendesis kaget, sama terkejut
sama terkesiap dan sama mendesis:
"Celaka ......."
Desisan itu bernada kekagetan dan kepasrahan karena
tidak menyadari sebelumnya bahwa kedua anak muda itu
akan melakukan serangan menentukan secara bersamaan
dengan tak seorangpun bersedia mengalah. Begitu melihat
posisinya, Thian San Giok Li hanya sanggup berkata lemah:
"astaga ........ tidak sempat lagi ....."
Sedikit orang yang menyadari, bahwa keadaan Tik Hong
Peng dan Tham Beng Kui berada dalam situasi sangat kritis,
kondisi yang nyaris tidak menyiratkan adanya harapan.
Serangan maut masing-masing mereka berdua sudah
dilepaskan dan waktunya tidak akan sampai satu detik

Tarian Liar Naga Sakti I 929


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sekalipun. Dan meski sangat terlambat, Nenggala dan Thian


San Giok Li tetap berusaha, setidaknya untuk mengurangi
resiko terluka atau korban atas kedua anak muda tersebut.
Tetapi meskipun telah berusaha bergerak dengan kecepatan
tertinggi yang mampu mereka lakukan, mereka masih tetap
terlambat, terlambat sepersekian detik. Waktu sepersekian
detik, meski tidak sampai satu detik tetap sangat
menentukan.
Dari keadaan ketika mereka baru menyadari bahaya maut
mengancam Hong Peng dan Beng Kui hingga pilihan mereka
untuk bertindak, hanya berjarak kurang dari sedetik. Tetap
saja mereka terlambat. Terlambat dibanding seseorang yang
lain yang dengan kecepatan kilat telah melayang ke tengah-
tengah arena, persis di jarak yang sama antara ke Tik Hong
Peng dengan Tham Beng Kui. Dan bayangan yang bergerak
cepat tersebut terdengar berkata:
"Anak-anak keras kepala ....."
Dan bersamaan dengan itu, tubuh pendatang itu dilibas
oleh dua kekuatan raksasa yang saling menyerang dengan
"mau tak mau" melintasi atau menempatkannya sebagai
sasaran terlebih dahulu. Memang, bukan bayangan itu yang
menjadi sasaran pukulan Beng Kui maupun Hong Peng. Tetapi,
dengan berdiri persis di tengah-tengah kedua anak muda itu,
mau tak mau dia yang menjadi sasaran terlebih dahulu, bukan
hanya pukulan Beng Kui, tetapi juga serangan 4 larik hawa
pedang yang diciptakan dan dilontarkan Hong Peng. Bisa
dibayangkan betapa berat beban yang harus dipikul bayangan
tersebut. Tapi, apa dan bagaimana sebenarnya akhir dari
eristiwa menegangkan tersebut?

Tarian Liar Naga Sakti I 930


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bayangan yang menempatkan dirinya di antara Beng Kui


dan Hong Peng, mendahului gerakan atau upaya Nenggala
dan Thian San Giok Li. Dia terlihat bergerak ringan dengan
mengangkat kedua belah tangannya. Dengan tangan kiri dia
menerima pukulan Ilmu Peng-sian-jit-gwatciang (pukulan
matahari rembulan berhawa dingin) yang dilontarkan Beng
Kui, dan dengan tangan kanan yang terlihat diselimuti "awan
hijau" yang tipis menerima 4 hawa pedang lontaran Beng Kui.
Yang hebat bayangan tersebut berdiri kokoh dan tenang di
tengah arena dan menerima kedua pukulan maut tersebut
dengan tangan kosong.
Terlihat tangan sebelah kanannya terkena serangan
secara telak dari 4 hawa pedang Hong Peng, dan awan tipis itu
terlihat bergetar dan bahkan berpijar. Dan hawa pedang
itupun terlontar kemana-mana, tetapi tidak terlontar jauh dan
sepertinya dibatasi oleh kekuatan yang tidak nampak. Dan
ketika menerima totokan Tan Cit Pa Siat, tangan lengan yang
terbungkus awan hijau tipis itu kemudian bergerak-gerak
beputar bagaikan sedang mengolah tenaga besar yang
menimpanya. Sementara lengannya yang sebelahnya lagi,
terlihat melakukan kerja dengan cara yang sama, menerima
pukulan maut Ilmu Peng-sian-jit-gwatciang (pukulan matahari
rembulan berhawa dingin) yang penuh hawa dan tenaga.
Begitulah caranya bayangan tersebut yang hebatnya mampu
menerima dua pukulan hebat dan menerimanya dengan
kedua lengannya. Tetapi, tidak nampak bayangan itu
terlontar.
Setelah menerima pukulan kedua anak muda tersebut,
kini bayangan di tengah arena itu menggerak-gerakkan kedua

Tarian Liar Naga Sakti I 931


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tangannya secara bersamaan. Bagaikan sedang


mempermainkan "bola" di kedua belah tangannya dan secara
bersamaan arena dimana mereka bertiga berdiri bagaikan
terbungkus awan putih pekat. Di sana, di dalam arena itu,
berdiri pada satu garis sejajar Hong Peng, Beng Kui dan
bayangan berjubah hijau yang berdiri di antara kedua anak
muda itu. Semakin lama bayangan itu menggerakkan
sepasang lengannya, semakin pekat awan putih melingkari
arena hingga sangat sulit bagi orang biasa untuk melihat ke
dalam arena tersebut.
"Celaka ....... "
Terdengar hampir bersamaan teriakan Tik Bong Peng, Liu
Hwan dan Goan Jit Hong, para hu-hoat Thian San Pay. Tetapi,
ketika mereka hendak bertindak, Nenggala telah menahan
gerakan mereka sambil berkata:
"Hu-hoat sekalian, tenang saja, Tik Ciangbundjin tidak
akan bercelaka, sebaliknya malah, dia akan menemukan
keuntungan ...." berkata Nenggala sambil mengerakkan
lengannya, dan ketiga hu-hoat itu tertahan oleh kekuatan
yang tidak nampak untuk bergerak lebih jauh.
Hal yang sama dilakukan Thian San Giok Li yang menahan
gerakan Tham Ki dan Giok Tin. Kedua orang ini berkhawatir
sekali dengan keadaan dan kondisi Beng Kui, tetapi tidak
sempat mengikuti dan menyadari siapa bayangan yang ebrada
di tengah arena karena begitu cepatnya kejadian berlangsung
dari bayangan tersbeut masuk, menerima serangan Beng Kui
dan Hong Peng, sampai menyelimuti arena itu dengan awan

Tarian Liar Naga Sakti I 932


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

putih yang membuat isi arena tidak dapat tembus oleh mata
telanjang.
"Kalian berdua tenanglah ..... Kui Jie akan baik-baik saja
...."
"Tapi subo ....... dia, dia tidak kelihatan lagi ...."
"Anak bodoh, jika di dalam arena itu sudah ada Duta
Agung, apakah engkau merasa memiliki kemampuan yang
melebihinya untuk dapat membantu toakomu ....?" berkata
Thian San Giok Li dan sekaligus membuat Giok Tin dan Tham
Ki berhenti bergerak. Bahkan Giok Tin telah menariuk nafas
lega. "Jika benar Duta Agung ada di dalam sana, sudah pasti
toako akan baik-baik saja" pikirnya dalam hati.
Arena yang diselubungi awan putih tersebut akhirnya
tidak diganggu siapapun. Tidak terdengar adanya suara
percakapan, tidak terdengar adanya suara orang bertempur.
Yang terdengar awalnya adalah suara berseliweran angin
pukulan dan berkesiurannya hawa pedang, yang tidak lama
kemudian lenyap dan senyap dengan sendirinya. Tetapi, arena
tersebut tetap hening hingga akhirnya setelah lewat hampir
15 menit secara perlahan-lahan awan putih itupun perlahan
mulai membuyar. Dan perlahan secara samar terlihat tiga
tubuh dalam arena tersebut dalam posisi yang berbeda.
Ketika pandang mata semakin jelas, akhirnya terlihat
dalam arena tersebut berdiri Duta Agung Kiang Ceng Liong
yang berada di tengah-tengah antara Hong Peng dan Beng
Kui. Kelihatannya dia seperti sedang mengatur pernafasannya,
tetapi tidak terlihat tanda-tanda dia terluka atau mengalami
pukulan berat. Sebaliknya wajahnya terlihat mengembang

Tarian Liar Naga Sakti I 933


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

senyum gembira dan memandang secara bergantian kekiri


dan kekanan melihat keadaan Tik Hong Peng dan Tham Beng
Kui. Dan setelah beberapa saat, diapun berjalan keluar dari
lingkaran arena itu dan menghadap ke rombongan Lembah
Saldju Bernyanyi dan kemudian kearah Thian San Pay.
Setelah beberapa saat, diapun kemudian berkata:
"Cuwi sekalian, mohon dimaafkan atas keterlambatanku
datang ke puncak ini. Ada beberapa hal yang harus dengan
cepat kuselesaikan sebelum datang kemari, dan syukurlah
semua boleh berakhir secara baik-baik. Untuk sementara,
biarkan dahulu Tik Ciangbundjin dan Majikan Tham untuk
menyelesaikan upaya mengumpulkan kembali kebugaran
mereka. Mereka tidak terluka sama sekali, sebaliknya setelah
melontarkan puncak kekuatan mereka masing-masing, maka
saat ini sangat tepat bagi mereka berdua untuk merenungkan
dan mengendapkan kembali pertarungan mereka.
Kutanggung keduanya akan mengalami kemajuan yang tidak
sedikit. Sebelumnya, mereka berdua belum pernah
mengalami latihan seperti pertarungan mereka tadi. Karena
itu, biarkan mereka menemukan peruntungan mereka
masing-masing dalam latihan ilmu silatnya masing-masing ...."
Terdengar tarikan nafas lega dari kedua belah pihak,
kecuali Nenggala, Li Hwa, Thian San Giok Li dan Thian San Kim
Thong yang sedikit banyak mampu menembus tirai awan
putih tadi guna mengikuti apa gerangan yang terjadi. Adalah
Thian San Giok Li yang mengerti sepenuhnya apa yang
dilakukan Duta Agung, sementara Nenggala hanya mampu
dan sanggup menebak-nebak. Tetapi, sebagaimana dugaan
ke-empat tokoh hebat ini, keadaan Tham Beng Kui dan Tik

Tarian Liar Naga Sakti I 934


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hong Peng justru baik-baik saja dan sama sekali tidak


menderita luka.
Mereka mampu menyaksikan secara jelas dan dengan
mata telanjang bagaimana Ceng Liong menggunakan kekuatan
Giok Ceng Sinkang dan Ciat Lip Jiu untuk menangkis dua
pukulan dahsyat yang tadinya akan berbenturan. Dengan Giok
Ceng Sinkang yang telah maju begitu jauh, begitu menurut
pengamatan Kiang Li Hwa, Ceng Liong menerima hentakan
dan tebasan 4 larik hawa pedang Hong Peng. Dan lengannya
tergetar beberapa kali, namun dengan gerakan-gerakan
sederhana, tebasan hawa pedang itu dijinakkannya. Bahkan
dengan totokan ilmu ciptaannya yang diajarkannya kepada
Hong Peng dan tadi diterimanya dengan cara yang sama
menggunakan lengan telanjangnya. Sungguh mengagumkan.
Sementara itu, dengan lengan sebelahnya lagi, dia
menerima lontaran tenaga dahsyat dalam Ilmu Peng-sian-jit-
gwatciang (pukulan matahari rembulan berhawa dingin) yang
dikerahkan Beng Kui. Dia menerima tenaga pukulan yang
diarahkan kepada Hong Peng dan kemudian menggetarkan
kekuatan pukulan itu untuk kemudian mengolahnya bersama
kekuatannya guna menciptakan awan putih sekitar arena
tempat mereka bertiga. Setelah terbungkus awan putih, Ceng
Liong kemudian meminta baik Hong Peng maupun Beng Kui
untuk bersamadhi dan membimbing keduanya untuk melihat
kembali bagaimana mereka bersilat dengan menyerang dan
bertahan. Dan bagaimana mereka menggunakan ilmu andalan
perguruan masing-masing. Pada bagian akhir, Ceng Liong
menuntun mereka berdua untuk menemukan kemungkinan-
kemungkinan mengembangkan dan melanjutkan latihan

Tarian Liar Naga Sakti I 935


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mereka berdua. Hal ini dilakukan Kiang Ceng Liong dengan


hanya empat orang belaka di luar arena yang tahu persis apa
yang sedang dan sudah dilakukannya.
Sementara itu, Thian San Giok Li yang melihat Duta Agung
Kiang Ceng Liong berhasil dengan baik menengahi dan
menyelesaikan pertarungan tanpa ada yang terluka diantara
Hong Peng maupun Beng Kui menjadi sangat gembira. Diapun
kemudian menanyakan keadaan Duta Agung:
"Duta Agung, bagaimana keadaanmu ...... apakah engkau
baik-baik saja"?
"Terima kasih atas perhatian locianpwee, keadaanku
hingga sekarang baik-baik saja. Jangan khawatir ...." Ceng
Liong menjawab pertanyaan Thian San Giok Li yang dia paham
benar bahwa Nenek itu bersama tokoh yang lain memang
snagat khawatir atas hasil pertarungan dan juga atas
keselamatannya. Dalam pertarungan dengan tingkat ilmu
dahsyat seperti yang ditunjukkan Hong Peng dan Beng Kui,
sangat sedikit jumlah tokoh yang sanggup dan berani
menerima kedua ilmu dahsyat yang dilontarkan bersamaan
sekaligus. Resikonya sungguh besar.
"Syukurlah jika keadaan Duta Agung baik-baik saja ......
tetapi, bagaimana sebenarnya akhir dari pertempuran itu tadi
Duta Agung ...."? bertanya Tik Bong Peng, hu hoat Thian San
Pay yang sekaligus adalah ayah dari Ciangbundjin muda Thian
San Pay, Tik Hong Peng. Pertanyaan wajar ....
Nampak Ceng Liong berpikir sejenak sambil memandang
wajah Tik Bong Peng. Wajah seorang ayah yang
mengkhawatirkan keadaan putranya, dan selebihnya wajah

Tarian Liar Naga Sakti I 936


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

seorang tokoh Thian San Pay yang ingin tahu hasil


pertarungan "gengsi" antara Thian San Pay dan Lembah Saldju
Bernyanyi.
"Tik Hu-hoat, menurut pengamatanku jika pertarungan
tadi terus dilanjutkan, maka dihadapan kita semua sekarang
ini ada dua mayat tokoh muda yang sama saktinya. Keduanya,
demi menjaga gengsi dan nama besar perguruan masing-
masing, telah dengan rela memberikan segalanya, termasuk
nyawanya. Meskipun terlihat jelas, sejak pertengahan
pertarungan, mereka berdua telah saling menghormati dan
mengagumi kemampuan lawannya. Tidak. Sama sekali tidak
ada yang kalah dan tidak ada yang menang diantara
keduanya. Dan, mohon maaf sebesarnya, karena melihat
resiko kematian mengancam mereka berdua, maka dengan
sangat terpaksa aku turun tangan memisahkan mereka
berdua. Entah bagaimana penilaian Locianpwe Thian San Giok
Li dan Saudara Nenggala ......."?
"Hmmmm, perkataan dan penilaian Duta Agung sungguh
cermat dan tepat sekali. Sebetulnya jika tidak didahului, kami
berdua dengan locianpwe Thian San Giok Li sudah akan turun
tangan. Pertarungan mereka memang berakhir dengan
imbang, dan jika terus dilanjutkan, maka kupastikan tiada
seorangpun dari mereka berdua yang masih hidup saat ini ....
paling minimal terluka permanen dan kehilangan kemampuan
berlatih silat lagi ..."
Mendengar komentar Nenggala, wajah Tik Bong Peng
yang tadinya masih sedikit kurang yakin menjadi lebih yakin
lagi. Dan diapun bersyukur atas "kelancangan" Duta Agung
yang telah turun tangan dengan resiko besar memisahkan

Tarian Liar Naga Sakti I 937


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

anaknya dengan Majikan Lembah Saldju Bernyanyi. Hal yang


sama dirasakan oleh Liu Hwan dan Goan Jit Hong, hu-hoat dari
Thian San Pay.
"Tidak salah, tidak salah penilaian Duta Agung dan juga
Nenggala ...... tidak ada lagi yang bisa kukatakan, selain terima
kasih kepada Duta Agung yang menaruh rasa kasih kepada
dua orang muda itu ...." Thian San Giok Li menambahkan.
"Dan jika aku yang tua tidak salah mendengar dan melihat,
Duta Agung bahkan sudah sempat "mengajar" mereka berdua
menimba ilmu dari pertarungan mereka berdua barusan.
Tanggung, mereka akan meningkat pesat setelah pertarungan
tadi ...... tadi, tidak akan pernah ada tokoh muda hebat dari
Lembah Saldju Bernyanyi dan Thian San Pay jika pertarungan
tadi tetap dilanjutkan ...." terdengar Thian San Kim Thong
berkata dengan suara perlahan dan terdengar lembut di
telinga semua orang.
"Cuwi sekalian, rasanya pertikaian Lembah Saldju
Bernyanyi dengan Thian San Pay sudah berhasil diatasi secara
baik. Tetapi, ada hal-hal penting yang selama beberapa hari ini
kutemui. Hanya saja, biarlah Tik Ciangbundjin yang
menjelaskan kepada pihak Thian San Pay dan juga Tham Beng
Kui, Majikan Lembah Saldju yang menjelaskan kepada
pihaknya. Karena ini adalah urusan dalam kedua perguruan,
maka biarlah dibicarakan dan dicerna secara dalam oleh
masing-masing pihak. Dengan berakhirnya pertarungan disini,
maka perkenankan kami mohon diri ...... karena masih begitu
banyak persoalan yang harus kami tangani ....." Berkata Duta
Agung, Kiang Ceng Liong sambil sekalian mohon diri.

Tarian Liar Naga Sakti I 938


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pertama, Kiang Ceng Liong memang sudah menjanjikan


untuk turun gunung mengusut penyerbuan dan pencurian
beberapa benda dari Lembah Pualam Hijau, termasuk tanda
pusaka di pintu masuk ruang kerjanya. Kedua, Ceng Liong
sudah menjanjikan untuk datang dan menghadiri Pertemuan
besar kaum Pengemis (Kaypang) yang akan diadakan kurang
dari 4 bulan kedepan. Ketiga, diapun harus menemukan dan
berbicara masalah yang sangat serius dengan Tek Hoat, Mei
Lan, Kwi Hong dan Giok Lian terkait dengan persoalan TIGA
PULAU (Lam Hay Bun, Pulau Awan Putih dan Pulau Naga Api).
Selain itu, diapun harus memenuhi permintaan pihak Pulau
Awan Putih yang meminta pertolongannya untuk menemukan
Kwan Hong Li yang sekarang telah menjadi adik angkatnya.
Selain persoalan-persoalan di atas, Ceng Liong juga masih
harus menyampaikan kepada Tocu Lam Hay Bun dan
Bengkauw Kauwcu kesediaan bertarung di Lam Hay Bun pada
satu tahun lebih ke depan. Tugas-tugas kedepan tersebut ada
yang harus cepat dilakukannya. Padahal, dia sendiri masih
memiliki agenda pribadi, yakni menemui "calon mertuanya"
sebagaimana kesepakatan dengan Liang Mei Lan setelah acara
di Kaypang nanti. Menghitung banyak hal yang harus
dilakukannya, maka Kiang Ceng Liong akhirnya memutuskan
untuk cepat berlalu dari Gunung Thian San, dan akan
berusaha menjumpai Bengkauw Kauwcu atau Lam Hay Tocu
untuk menyampaikan kesepakatan bertarung setahun ke
depan dengan Lam Hay, Bengkauw dan Thian Tok.
Keputusannya sudah tetap dan saat yang tepat baginya untuk
segera mohon diri.

Tarian Liar Naga Sakti I 939


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mendengar Duta Agung sudah akan berangkat pergi,


Kiang Li Hwa segera maju dan menghormat sambil berkata:
"Duta Agung, adakah yang bisa kulakukan untuk saat ini
...."?
"Acccchhhhh, Bibi Li Hwa, ech Duta Hukum ..... saat ini
bukan waktu yang tepat bagi Duta Hukum dan Saudara
Nenggala untuk mengurusi masalah-masalah berat. Jangan
khawatir, biarlah aku sendiri yang akan mengurusnya, untuk
sementara Duta Hukum akan jauh lebih baik menikmati
waktu-waktu bersama saudara Nenggala ...." berkata Ceng
Liong mencoba menampik memberi tugas kepada Li Hwa.
Bagaimanapun baik Li Hwa maupun Nenggala adalah
pasangan suami-istri baru.
"Setelah dari Gunung Thian San ini, kemana tujuan Duta
Agung selanjutnya ..."? bertanya Kiang Li Hwa sambil
memandang Ceng Liong.
"Sebelum menuju Kaypang, harus kusampaikan kabar
kepada Bengkauw Kauwcu dan Tocu Lam Hay Bun. Tetapi
karena waktu yang terbatas, mungkin salah satu harus
diberitahu terlebih dahulu baru kemudian menuju Kaypang,
sisanya biar dikerjakan sesudah Pertemuan Besar Kaypang
......"
"Duta Agung, biarkan aku selaku Duta Hukum bersama
koko Nenggala melaksanakan tugas ke Bengkauw atau Lam
Hay. Bagaimana ....."? Kiang Li Hwa berkata sambil
memandang Nenggala dan keduanya saling mengangguk
tanda setuju.

Tarian Liar Naga Sakti I 940


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ini ...... ini ..... akan mengganggu waktu kebersamaan Bibi


Li Hwa ..." Ceng Liong merasa risih memberi tugas kepada
pasangan yang baru menikah ini.
"Bagaimanapun adalah tugasku sebagai Duta Hukum dan
keluarga besar Lembah Pualam Hijau untuk ikut
melakukannya Duta Agung ...." berkata Kiang Li Hwa berkeras.
Dan Nenggala mengangguk-angguk membenarkan kalimat
istrinya, dan Ceng Liong jelas memperhatikan hal tersebut.
Dan setelah menimbang-nimbang beberapa saat lamanya,
akhirnya Duta Agung Kiang Ceng Liong buka suara:
"Baiklah, Duta Hukum, aku Duta Agung
memerintahkanmu untuk menuju Lam Hay di Lautan Selatan
untuk menyampaikan kabar mengenai waktu dan tempat
pertarungan di tahun mendatang ..... kesepakatannya adalah,
tempat pertarungan di Lam Hay dan telah disetujui bersama
dengan Bu Tong Pay, Siauw Lim Sie dan Kaypang bersama
Lembah Pualam Hijau. Waktunya mohon dikabarkan
secepatnya, jika memungkinkan pada saat Pertemuan Besar
Kaypang 4 bulan lebih kedepan sudah bisa diterima dan
disepakati dengan kawan-kawan lainnya ....."
"Baiklah, jika demikian, kami akan melakukannya. Jangan
khawatir Duta Agung, bersama koko Nenggala kami akan
melakukan perjalanan sambil berbulan madu ...." berkata
Kiang Li Hwa sambil tersenyum manis diiyakan dan
dianggukkan tanda setuju oleh suaminya Nenggala.
Dan akhirnya, setelah berpamitan dari semua tokoh Thian
San Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi, Duta Agung Kiang Ceng
Liongpun akhirnya meninggalkan tempat tersebut. Tanpa

Tarian Liar Naga Sakti I 941


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menanti Hong Peng dan Beng Kui yang masih memulihkan


diri, dan ketika pulih dan berdiri hampir satu jam kemudian,
keduanya tidak lagi menemukan adanya Duta Agung Kiang
Ceng Liong yang sudah melanjutkan perjalanannya. Tetapi
Nenggala dan Li Hwa masih menunggu sampai beberapa hari
baru melanjutkan perjalanan mereka.
Apa sebetulnya yang dimaksudkan Duta Agung Kiang
Ceng Liong sebagai urusan dalam dan harus disampaikan oleh
masing-masing pemimpinnya? Dalam hal ini, baik bagi Thian
San Pay oleh Tik Hong Peng maupun Lembah Saldju Bernyanyi
oleh Majikan barunya Tham Beng Kui?
=======================
Duta Agung Kiang Ceng Liong bukannya diijinkan
memasuki Ruang Perpustakaan dalam artian sebenarnya.
Sebuah ruangan yang dipenuhi buku-buku. Tidak. Dia
diberikan atau diijinkan untuk menempati sebuah ruang
pribadi atau ruang khusus dimana Koai Todjin pada masa
hidupnya merenung, berlatih, bekerja dan menuliskan semua
warisannya. Baik mengenai ramalan-ramalannya atas kejadian
dimasa mendatang, ilmu silat warisannya, dan juga tulisan-
tulisan penting lainnya. Masuk dalam kategori ini seperti
kisah-kisah tersembunyi, resep-resep obat-obatan, informasi
mengenai benda-benda pusaka serta banyak hal-hal lain yang
dikerjakannya dalam ruangannya tersebut.
Awalnya Ceng Liong sendiri bingung karena bukannya
"Perpustakaan" dalam benaknya yang dimasuki atas ijin Thian
San Giok Li. Tetapi sebuah ruangan yang cukup luas dengan
dinding-dinding polos tanpa lukisan dan hanya sebuah meja

Tarian Liar Naga Sakti I 942


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kosong. Selebihnya adalah tempat samadhi yang sedikit saja


lebih tinggi dari lantai ruangan khusus tersebut. Dan menjadi
lebih bingung lagi, karena ketika akan meninggalkan tempat
itu, Thian San Giok Li hanya berkata kepadanya:
"Selain kakek guru seorang, hanya subo dan paling
terakhir aku sendiri yang sering datang untuk "menemukan"
sesuatu ataupun belajar sesuatu dalam ruangan
"perpustakaan" ini. Disinilah, di tempat inilah banyak sekali
warisan kakek guru diciptakan, dituliskan dan juga
ditinggalkan. Jika beruntung, engkau akan mendapatkan
jawaban atas pertanyaanmu Duta Agung ...."
Kiang Ceng Liong bukannya orang bodoh. Benar, dia
memang belum sangat paham dan mengerti, tetapi sedikit
banyak dia mulai menerka maksud tersembunyi kalimat Thian
San Giok Li itu. Sementara itu, meskipun Kiang Ceng Liong
kelihatannya ingin bertanya jauh lebih banyak dan jauh lebih
detail lagi, tetapi Nenek Sakti Thian San Giok Li kelihatannya
tidak memberinya kesempatan untuk bertanya. Bahkan
selanjutnya dengan tidak memberi celah bagi Ceng Liong
untuk bertanya, dia telah menutup percakapan mereka
dengan satu kalimat lagi:
"Dan Kakek guru telah memberiku ijin untuk memberimu
kesempatan melakukan pencarian di ruangannya ini.
Pergunakan kecerdasanmu dan waktumu untuk berusaha
menemukan jawaban atas pertanyaanmu. Dan, oh ya, untuk
urusan-urusan lain, akan ada anak murid Lembah yang nanti
kami tugaskan untuk mempersiapkannya. Nach, selamat
mencari Duta Agung ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 943


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sambil berkata demikian Thian San Giok Li telah berjalan


keluar meninggalkan Ceng Liong sendirian dalam ruangan luas
tersebut. Cahayanya tidaklah memadai, malah cenderung
redup, tetapi tentu saja tidak menghalangi daya jangkau
pandangan mata Ceng Liong. Yang membuatnya merasa
"aneh" dan merasa "takjub" adalah kondisi dan keadaan
dalam ruangan temaram tersebut yang terasa benar hawa
dan suasana magis yang mencengkeramnya. Suasana yang
membuatnya mau tidak mau banyak bertanya, merenung dan
terus, terus merenung. Suasana "magis" ruangan tersebut
seakan-akan sedang berusaha memanggilnya untuk menyatu
dalam "keheningan" dan dalam suasana "magis" tersebut.
Dan karena sejak awal Ceng Liong telah memahami, meski
tidak sepenuhnya, maksud perkataan Nenek Sakti Thian San
Giok Li mengenai tempat dimana banyak hal ditulis dan
dikerjakan Koai Todjin, yakni dalam ruangan itu, maka diapun
sadar apa yang bisa dilakukannya. Tak pelak lagi, mencari
sesuatu dan mencari jawaban hanya bisa dilakukan bukan
dengan "membongkar" ataupun mencari-cari lobang rahasia,
lemari rahasia ataupun pintu rahasia dalam ruangan itu,
melainkan dengan cara lain. Dan cara itu sudah mulai terpikir
oleh Ceng Liong begitu merasakan kuatnya keheningan dan
kuatnya hawa magis ruangan tersebut. Kekuatan yang seakan-
akan sedang berusaha mengundangnya untuk ikut menyatu
dalam keheningan ruangan tersebut. Maka Ceng Liongpun
paham dan mengerti apa yang harus dilakukannya.
Dan Kiang Ceng Liong yang dilatih dan dibuka banyak
rahasia ilmu kebatinan, ilmu sihir dan bahkan ilmu hitam,
terlebih dengan "kemujijatan alam" yang membentuknya,

Tarian Liar Naga Sakti I 944


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sudah paham apa yang harus dia lakukan. Dengan


menghunjuk hormat terlebih dahulu ke lantai beralas yang
sedikit lebih tinggi dari lantai ruangan itu, dia kemudian
mencelat dan membentuk posisi samadhi. Dan tidak butuh
waktu lama bagi Ceng Liong untuk menemukan ketenangan,
menemukan kedamaian dan kemudian perlahan-lahan
tenggelam dalam samadhinya.
Dan yang pertama-tama hadir dalam perenungan dan
samadhinya adalah pertemuan beberapa hari yang lalu
dengan kedua orang kakek aneh yang melatihnya dan juga
membuatnya memperdalam kemampuan kekuatan batinnya.
Sama sekali dia tidak ingat berapa lama dia bersama dengan
kedua kakek yang mengajaknya berjalan-jalan mengitari
puncak gunung Thian San. Yang dia tahu kemudian adalah,
dikala akhirnya sadar, dia berada dalam sebuah goa es di
puncak gunung Thian San, seorang diri dan dalam keadaan
bersamadhi. Dan ketika menemukan kesadarannya,
dihadapannya adalah terhampar dinding goa saldju yang
sangat lebar, dan disana dengan mata batinnya dia membaca
sebaris tulisan:
"Jangan khawatir lagi dengan serangan sihir gabungan.
Pergi, temui Koai Todjin dan sampaikan, "pulihkan hubungan"
Thian San Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi. Dibalik tulisan
ini, ambil Swat Hwa (Bunga Saldju), serahkan ke Thian San
Pay, sampaikan semua ini berasal dari ..... Koai Sian (Dewa
Aneh)"
"Hmmmm, jadi salah satu dari Kakek aneh itu adalah Koai
Sian. Nama yang asing dan aneh, tetapi jelas dia bukanlah
orang sembarangan. Baiklah kuambil terlebih dahulu Swat

Tarian Liar Naga Sakti I 945


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hwa itu ...." berpikir Ceng Liong dan kemudian melangkah


kearah dinding saldju itu. Benar saja, ketika mengerahkan
tenaga menembus "bekas tulisan" yang dibacanya tadi, dia
menemukan Swat Hwa yang dimaksudkan. Tetapi, alangkah
kagetnya Duta Agung ketika merasakan hawa dingin yang luar
biasa "menyengat tangannya", dan dengan terpaksa dia
melepas Bunga Saldju tersebut.
"Astaga, benda apa gerangan ini .....? Dinginnya sungguh
menyengat" bertanya Kiang Ceng Liong dalam hati saking
terkejutnya oleh serangan hawa dingin dari Bunga Saldju
tersebut. Saking dinginnya, khikang pelindungnyapun sampai
tembus dan menyerang tubuhnya. Saking herannya, kembali
Ceng Liong berusaha untuk mengambil dan memegang Bunga
Saldju itu untuk menyimpannya. Tetapi, dalam kagetnya,
lengannya yang telah terisi kekuatan "Tenaga Geledek"
sekalipun tak mampu mengangkat bunga ajaib itu, bahkan
terjadi tolak menolak dengan kekuatan yang tidak kurang
besarnya dari bunga itu. Kemujijatan bunga ajaib itu membuat
Ceng Liong terpana.
Tengah dia terkejut, tanpa sadar matanya kembali ke
dinding darimana dia mengambil dan menggenggam Bunga
Saldju itu keluar. Dan benar saja, dengan kekuatan batin dia
mampu membaca sederetan tulisan lainnya:
"Temukan celah berupa liang kecil di bagian bawah bunga
saldju yang tembus hingga kebagian atasnya, gunakan benda
apa saja untuk menutup celah tersebut dan hawa dingin
menyengat akan lenyap ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 946


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Membaca tulisan itu, Ceng Liongpun lega. "Sesederhana


itu rupanya ....... tapi, hawa dingin itu sungguh luar biasa lihay
dan menyengat. Tidak sembarangan orang mampu melawan
serangan hawa dingin sehebat itu ...." demikian Kiang Ceng
Liong kagum dengan hawa dingin menyengat yang keluar dari
Bunga Saldju tadi. Bisa dibayangkan jika digunakan bersama
dengan pukulan berhawa dingin, akan seperti apa kiranya
serangan itu nantinya. Sulit dibayangkan.
Setelah menemukan caranya, Ceng Liong kemudian
dengan hati-hati "menutup" cela atau liang kecil di bawah
Bunga Saldju. Dan dalam sekejap, hawa dingin Bunga ajaib itu
lalu entah kemana, dan dengan mudah Ceng Liong
mengantunginya untuk nantinya diserahkan kepada pihak
Thian San Pay.
Lintasan kejadian itu, diendapkan lagi dan kemampuan
tenaga atau kekuatan batinnya coba kembali diuji dan
dilatihnya. Dan dalam kagetnya, Ceng Liong merasa apa yang
dikemukakan kedua kakek aneh yang membawanya tamasya
seputar puncak Thian San ternyata benar. Dia menemukan
betapa mudah kini dia berkonsentrasi dan banyak hal dalam
hal kekuatan batin, kini dengan sangat mudah dilakukannya.
Termasuk dalam kamar khusus Koai Todjin ini, dia
menemukan kenyataan betapa begitu mudah dia menyatu
dan mulai melakukan eksplorasi.
Sebetulnya, tujuan utamanya minta ijin membaca warisan
Koai Todjin adalah atas beberapa kebutuhan. Kebutuhan
pertama, adalah menemukan jalinan ilmu warisan Koai Todjin,
yakni Tui Hong Swat Sin Ciang, yang anehnya lebih nampak
sebagai "Ilmu Pertahanan" ketimbang "Ilmu Menyerang".

Tarian Liar Naga Sakti I 947


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dimana jalinan jurus-jurus menyerang dari Ilmu luar biasa


ciptaan Koai Todjin itu? Hal inilah yang ingin diurai dan dicari
jawabannya oleh Kiang Ceng Liong. Jika jurus bertahannya
sudah begitu hebat, Ceng Liong membayangkan kekuatan
menyerangnya. Memang, Ceng Liong mencari bukan untuk
kebutuhan dirinya, tidak. Dia memang melatih kedua murid
Thian San Giok Li, tetapi tidak mencangkok dan melatih ilmu
itu untuk dirinya sendiri.
Urusan kedua, adalah mencari contoh atau "patron",
bagaimana menaklukkan ilmu hebat. Upaya menangkal ilmu
Hawa Pedang Thian San dengan Tui Hong Swat Sin Ciang
hendak diselidiki lebih jauh sebagai contoh bagaimana
menaklukkan Ilmu Cit Sat Sin Ciang yang kini menghantui
dunia persilatan. Siapa tahu, Ceng Liong mampu untuk
menemukan atau menciptakan penangkalnya. Memang, ada
anak murid dari Pulau Awan Putih, tetapi tidak mungkin dia
minta diajari ilmu silat keluarga Awan Putih, meski Kwan Hong
Li kini menjadi adik angkatnya. Tidak, tidak semudah itu dia
menyerah dan mohon bantuan orang lain. Jika mungkin
mencari penakluknya atau menciptakan ilmu penakluknya,
bukankah itu jauh lebih cemerlang?
Dan kebutuhan ketiga, Ceng Liong ingin mencari jawaban
tentang Bunga Saldju yang dititipkan kepadanya untuk
disampaikan kepada Thian San Pay. Hanya, dia merasa harus
terlebih dahulu menemukan beberapa hal, terutama terkait
Koai Todjin. Entah mengapa, setelah kekuatan batinnya
menanjak jauh, Ceng Liong memiliki optimisme bahwa dia
mampu menemukan rahasia atas beberapa pertanyaan
dikepalanya. Tetapi, dia harus menemukan jawaban dalam

Tarian Liar Naga Sakti I 948


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

diskusi dengan Koai Todjin atau setidaknya melalui ilmu atau


catatan peninggalan Koai Todjin. Bukankah ada juga pesan
kepada Koai Todjin dari Koai Sian? adakah kedua tokoh aneh
itu punya hubungan khusus? Entahlah, tetapi Ceng Liong
merasa yakin bahwa dia akan menemukan jawaban melalui
Kakek sakti Koai Todjin.
Hampir sehari penuh Ceng Liong melakukan samadhi.
Sejauh ini dia merenungkan dan memperkuat kembali
kekuatan batinnya yang dirasakannya kini memang menanjak
jauh setelah diajak "tamasya" oleh dua kakek aneh dari
puncak gunung Thian San. Selain itu, dia juga merenungkan
upaya untuk menangkal Ilmu Cit Sat Sin Ciang. Sebuah ilmu
dahsyat yang meski bisa dilawannya dengan Pek Lek Sin Jiu,
tetapi sebagaimana telah diketahuinya, Pek Lek Sin Jiu yang
dirangkai hingga mencapai jurus pamungkas masih "kalah
seurat" dibandingkan Cit Sat Sin Ciang.
Sepengetahuannya Ilmu Cit Sat Sin Ciang menang dari
Ilmu Pek Lek Sin Jiu yang dikuasainya dan Liang Tek Hoat.
Bahkan, setelah pemahamannya bersama Tek Hoat, keduanya
telah mampu menguasai teori jurus pamungkas dari Pek Lek
Sin Jiu. Hanya saja, Ceng Liong membiarkan Tek Hoat yang
melatih jurus pamungkas Pek Lek Sin Jiu, meskipun dia sendiri
telah menguasai teori jurus pamungkasnya. Meski Cit Sat Sin
Ciang menang seurat melawan Pek Lek Sin Jiu, tetapi ilmu
mujijat itupun masih kalah seurat melawan paduan PAN YO
SANKONG (Tenaga Luar Mujijat Menghindar dan
Menggempur Pukulan) dengan TOA PAN YO HIAN KONG
(Tenaga Dalam Mujijat) dari Pulau Awan Putih.

Tarian Liar Naga Sakti I 949


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Menurut teorinya, Pek Lek Sin Jiu mengutamakan


kekuatan dan terutama membentuk dan melontarkan hawa
yang teramat panas. Selama ini, pada tingkat 1-8, mereka
berusaha menciptakan hawa panas tersebut melalui ledakan-
ledakan hawa sakti yang mereka lontarkan. Tetapi, di jurus
pamungkas, kekuatan utamanya bukan pada hawa panas yang
diciptakan, tetapi ilmu pukulan itu adalah "hawa panas" itu
sendiri. Dengan kata lain, tubuh dan ilmu serta gerakan
mereka adalah "hawa panas" itu sendiri. Karena itu, apapun
dan bagaimanapun bergeraknya, maka hawa panas akan
mengurung arena pertempuran. Memanasnya arena
pertempuran, secara teori akan sangat mengganggu Pan Yo
Sankong yang mengandalkan hawa mujijat yang membentur-
bentur kekuatan tenaga dalam lawan dari samping. Akibat
hawa panas tersebut, kekuatan Pan Yo Sankong tidak akan
optimal, dan karena itu dia masih kalah seurat dari Pek Lek Sin
Jiu. Tetapi, membentur-bentur dan mengurangi kehebatan Cit
Sat Sin Ciang adalah kelihayan Pan Yo Sinkang. Tetapi, Pek Lek
Sin Jiu, sebaliknya keteteran menghadapi kekuatan melimpah
yang dikerahkan oleh Cit Sat Sin Ciang meski kuat dan sanggup
menghadapi Pan Yo Sinkang. Situasi yang rumit.
Arena yang terkekang oleh hawa panas dan gelombang
hebat kekuatan Cit Sat Sin Ciang lebih merugikan Pek Lek Sin
Jiu, karena kekuatan Cit Sat Sin Ciang relatif bergelombang
dan bergelora. Gelora kekuatan itu, sanggup memberi waktu
si pelepas Cit Sat Sin Ciang untuk terus memukul dan
membuat Pek Lek Sin Jiu keteteran. Hanya saja, kekuatan
bergelombang itupun masih bisa ditangani Pan Yo Sinkang

Tarian Liar Naga Sakti I 950


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan membentur-bentur sisi-sisi lemah kekuatan Cit Sat Sin


Ciang.
Dengan teori kelebihan dan kelemahan ketiga ilmu itu,
Kiang Ceng Liong mencoba untuk mencari cara dan jalan
menghadapi Cit Sat Sin Ciang. Jika Koai Todjin mampu
menemukan Tui Hong Kian Ciang untuk melawan hawa
pedang Thian San Pay yang dikuasai kini oleh Ciangbundjin Tik
Hong Peng dan Gurunya Nenggala, maka mestinya dia, Ceng
Liong sanggup menemukan penangkal Cit Sat Sin Ciang.
Pilihannya adalah, menggunakan Ciat Lip Jiu (Tangan
Penghantar Tenaga) atau rangkaian Ceng Thian Sin ci, ataukah
bergerak cepat model Pan Yo Sinkang. Sisi inilah yang coba
dieksplorasi, digali dan dilihat kemungkinan-kemungkinannya
oleh Ceng Liong.
Dia telah menerima ilmu pukulan tersebut hingga ke jurus
ke-enam, dan melihat sepintas kekuatan tingkat ke-tujuh. Dan
dia paham benar, kekuatan yang masih belum sempurna itu,
bila disempurnakan akan benar-benar mampu membuatnya
goyah. Dan dia sungguh menghadapi persoalan berat, sebab
meski membekal banyak ilmu hebat, termasuk pek Lek Sin Jiu
dan Ciat Lip Jiu, tetapi dia merasa belum yakin benar untuk
menundukkan Cit Sat Sin Ciang. Artinya, jika tingkat ke-tujuh
saja sudah begitu hebat, bagaimana dengan kekuatan tingkat
pamungkasnya? Mestinya jauh lebih hebat dan lebih ampuh.
Dan inilah yang harus dihadapi dan ditanganinya nanti ke
depan. Bagaimana sebaiknya mengalahkan atau setidaknya
menandingi ilmu yang sangat mujijat itu? Inilah yang
direnungkan dan didalaminya lagi.

Tarian Liar Naga Sakti I 951


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sebetulnya Ceng Liong telah memiliki Ciat Lip Jiu, Tangan


Penghantar Tenaga yang juga pada masa lalu memiliki
kemampuan menjinakkan Cit Sat Sin Ciang. Hanya saja, Ilmu
Cit Sat Sin Ciang kali ini akan hadir dengan perbawa sempurna
pada jurus pamungkasnya. Meskipun Ceng Liong sendiri
memiliki keyakinan atas ilmu tersebut guna menangkal dan
menjinakkannya, tetapi menggunakan Ilmu Ciat Lip Jiu tidak
memberinya kepercayaan diri untuk menaklukkan, hanya
sekedar menjinakkan atau mengimbangi belaka. Karena
seperti itulah situasinya pada 100 tahun berselang, dimana
ilmu-ilmu aneh dan mujijat berbasis pukulan atau tangan
kosong, mampu dilawan dan dijinakkan oleh Ilmu Ciat Lip Jiu.
Hanya saja, dia tidak berkemampuan guna menaklukkan atau
mengalahkan ilmu-ilmu pukulan mujijat pada jaman tersebut.
Disinilah pikiran dan kecerdikan Ceng Liong dimanfaatkan.
Tetapi begitupun, sampai seharian berlalu, tetap tidak ada
kemajuan sedikitpun yang dicapai oleh Ceng Liong. Tak
satupun formula yang dipikirkan dan diciptakannya yang
mendatangkan kepuasan baginya dan membuatnya yakin
akan mampu menundukkan Ilmu Cit Sat Sin Ciang.
"Ach, mana bisa aku mampu memutuskan dan
menciptakan formula baru hanya dalam waktu satu hari
belaka ......? Sungguh terlampau gegabah" begitu akhirnya
Ceng Liong menghibur diri sendiri karena lewat seharian tidak
ada satupun yang ditemukannya. Dalam kesimpulan yang
seperti itu, akhirnya Ceng Liong memutuskan untuk
melakukan upaya lain, yakni mencoba memecahkan urusan-
urusan lain yang membawanya untuk melakukan samadhi di
"perpustakaan" milik Koai Todjin.

Tarian Liar Naga Sakti I 952


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Untuk menemukan jawaban atas beberapa pertanyaan


serta juga persoalan yang dibawahnya, Ceng Liong memiliki
keyakinan atas diri dan kemampuannya. Dia paham apa yang
dimaksud dengan kalimat Thian San Giok Li tadi
..."menemukan sesuatu dalam ruangan kerja kakek guruku
....". Ceng Liong yang baru melatih kembali dan mengasah
kemampuan batinnya telah melihat celah yang sedikit dibuka
oleh Nenek Sakti Thian San Giok Li itu ......

Episode 18: Penemuan Lain Di Puncak Thian San (2)


Terhadap persoalan yang tidak atau tepatnya belum
dapat diselesaikan, janganlah terlampau memaksakan diri.
Tetaplah berusaha, tetaplah mencari, tetapi janganlah
membebani diri sendiri terlampau berat. Karena usaha untuk
mencari-mencari dan terus mencari dengan mengabaikan hal-
hal lain yang juga penting, justru membuat kita terlampau
membebani pikiran dan diri sendiri. Dan yang "dicari" justru
akan semakin tersembunyi dan semakin "menjauh" dari diri
kita sendiri. Kalimat-kalimat di atas coba diresapi Ceng Liong.
Kalimat-kalimat yang sering didengarkannya dari Gurunya dan
juga dari Kolomoto Ti Lou yang juga sudah dianggapnya
sebagai guru. Dan terakhir masih juga didengarnya dari kedua
Kakek aneh yang disangkanya tidak kurang hebat
dibandingkan dengan kepandaian gurunya dan juga Kolomoto
Ti Lou.
Pemahaman itulah yang kemudian membuat Ceng Liong
menjadi lebih lepas. Daripada ngotot mencari dan
menyebabkan yang dicari menjauh, lebih baik memikirkan hal-

Tarian Liar Naga Sakti I 953


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hal lain yang sudah pasti jauh lebih mudah didapatkan dan
ditemukan. Itulah sebabnya Ceng Liong mulai memikirkan
bagaimana menemukan jawaban atas rangkaian ilmu silat Tui
Hong Swat Sin Ciang yang menurutnya "aneh", karena tidak
memiliki jurus-jurus menyerang. Padahal, menurut hematnya,
sesuai nama Ilmu tersebut, seharusnya terdapat jurus
menyerang yang istimewa. Tetapi, mengapa justru hanya
rangkaian jurus bertahan? Memang, jurus-jurus pertahanan
ilmu tersebut sangatlah lihay. Kelihatannya bukan hanya lihay
dalam menahan dan mengimbangi Thian San Kiam Ciang,
tetapi juga dalam menandingi ilmu-ilmu hebat yang lain,
terutama yang menggunakan senjata. Tetapi, tetap saja Ceng
Liong heran dan bertanya-tanya, "dimana gerangan rangkaian
jurus menyerangnya"?
Pertanyaan itu terus menggantung dan mengganggunya
sejak dari Lembah Pualam Hijau. Teori ilmu tersebut bahkan
sudah dikuasainya, tetapi dia memiliki komitmen dengan Koai
Todjin untuk tidak melatihnya. Sebagaimana Koai Todjin yang
paham dan mengetahui rahasia ilmu mujijat Giok Cheng
Sinkang tetapi menyimpannya dan tidak meyakinkannya.
Itulah yang ditiru dan dianggap Ceng Liong sebagai tindakan
perwira dan tanda sebagai seorang tokoh yang kata-katanya
layak dipegang. Hal ini telah membuat Ceng Liong
memandang Koai Todjin sebagai orang yang hebat dan
istimewa, sejajar dengan gurunya, keempat manusia dewa
Tionggoan lainnya serta Bhiksu Chundamani dan Kolomoto Ti
Lou.
Dan kini, Ceng Liong sedang bersedekab dan bahkan
seterusnya bersamadhi di kamar khusus Koai Todjin. Sama

Tarian Liar Naga Sakti I 954


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sekali tiada lukisan atau gambaran tentang seperti apa dan


bagaimana figur Koai Todjin dalam ruang itu. Hanya, ada
sebuah lukisan yang cukup cemerlang di ruangan pertemuan,
sebuah lukisan diri Koai Todjin yang konon menurut Thian San
Giok Li, dilukis sendiri oleh Koai Todjin pada masa usia tuanya.
Dari lukiusan itulah Ceng Liong membangun persepsi dan citra
serta bayangan Koai Todjin. Dan persepsi serta citra gambaran
Koai Todjin itulah yang sekarang sedang dibangun, dibangun,
dibentuk dan semakin lama semakin kuat memenuhi ruang
"pembuatan citra" dan persepsi dalam diri Ceng Liong.
Pelajaran membentuk persepsi atau membentuk citra
seseorang yang belum pernah ditemui atau menyusun citra
atau gambaran orang tertentu sesuai lukisan atau gambaran
kata-kata orang lain, bukan hal mudah. Kolomoto Ti Lou dan
kedua Kakek aneh pernah menyinggung persoalan ini dalam
perjumpaannya. Tetapi, yang mengajarkan lebih detail adalah
dua kakek aneh dari Puncak Gunung Thian San itu.
"Ingat Anak muda, menghubungi seseorang yang sudah
lama "tiada" memang bisa dilakukan melalui konsentrasi
membentuk citra dan gambaran orang itu. Informasi bisa
melalui lukisan atau gambaran lisan orang yang pernah
mengenal dekat dengan orang yang "sudah tiada" tersebut.
Dan jika yang dihubungi tidak berkenan, maka engkau akan
mengalami kemunduran yang luar biasa dalam ilmu
kebatinanmu. Jika dia berkenan, maka engkau akan
menemukan banyak hal dari perjumpaanmu tersebut. Harus
engkau ingat, pada dasarnya orang yang sudah "tiada" dan
engkau temui itu, pada dasarnya adalah ciptaan tertinggi alam
bawah sadarmu yang bertemu secara magis dan mistis

Tarian Liar Naga Sakti I 955


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan jiwa orang yang "sudah tiada" tersebut. Hati-hati,


banyak hal yang akan sangat merugikanmu jika memaksakan
dirimu kelak ...."
Ceng Liong yang merasa penasaran dengan "rangkaian Tui
Hong Swat Sin Ciang dan mencari jurus penyerangannya, dan
pesan kedua Kakek aneh untuk meminta Koai Todjin
"mendamaikan" Thian San Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi
membuatnya yakin bahwa dia harus "bertemu" dengan Koai
Todjin. Dia telah bertemu dengan Koai Sian (Dewa Aneh), dan
kini dia harus "menemui" Koai Todjin agar banyak hal yang
masih samar, bisa menjadi jelas kedepannya. Dan memang
itulah yang dilakukan Ceng Liong sekarang ......... membentuk
citra dan gambaran diri Koai Todjin berdasarkan lukisan diri
Koai Todjin, memperkuatnya dengan informasi lisan Thian San
Giok Li dan kini dia sendiri memperkuat citra tersebut dalam
samadhinya.
Ceng Liong sama sekali tidak tahu dan tidak mengerti,
sudah berapa lama dia dalam posisi seperti itu. Dia tidak tahu
jika pelayan sudah sampai 4-5 kali mengantarkan makanan
tetapi dia tidak menyentuh makanan itu. Tetapi anehnya,
Thian San Giok Li justru tersenyum ketika pelayan melaporkan
keadaan dan kondisi terakhir Kiang Ceng Liong yang sudah
dua hari tidak menampakkan dirinya. Bahkan tidak
menyentuh makanan yang disediakan sedikitpun.
Padahal, memang kondisi Ceng Liong pada saat itu sedang
berada dipuncak samadhi dan kini semakin kuat citra Koai
Todjin dalam bayangannya. Bahkan beberapa jam kemudian
tiba-tiba dia mendapatkan bayangan dan "citra Koai Todjin"

Tarian Liar Naga Sakti I 956


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang kini berdiri untuk kemudian ikut duduk dalam posisi


samadhi seperti dirinya.
"Anak muda ........ untuk apa engkau "membangunkanku"
......" terdengar suara yang sangat bening, terang dan jelas
dari orang tua itu. Koai Todjin, manusia yang tak seorangpun
tahu kapan "meninggalnya" dan dimana dia dikuburkan.
Bahkan Thian San Giok Li sekalipun tidak mampu
menunjukkan kapan dan juga dimana Kakek gurunya
dimakamkan. Tahu-tahu orang tua itu telah tidak berada di
Lembah Saldju Bernyanyi dan mengatakan bahwa dirinya
sudah "meninggal" lewat surat pendek kepada muridnya,
subo dari Thian San Giok Li.
"Koai Todjin ....... locianpwe ....."?
Dan terlihat orang tua itu mengangguk. Sebagaimana citra
diri dalam lukisan, Koai Todjin selalu berpakaian muram,
warna yang muram dan kelabu. Dan demikian juga adanya
saat ini, dia berpakaian kelabu seluruhnya, akan tetapi seluruh
rambut serta jenggotnya telah memutih bagaikan saldju.
Matanya bening bagaikan mata bayi yang tidak berdosa,
tatapannya lembut, tetapi menyiratkan wibawa yang tidak
terlawan. Hanya ketika matanya bentrok dengan mata Ceng
Liong, terlihat orang tua itu menarik nafas ........ entah apa
yang dipikirkannya. Tetapi, tahu-tahu dia bergumam:
"Hmmmm, rupanya itu sebabnya aku tidak mampu
menangkap gejolak rimba persilatan pada masa kini. Agaknya,
engkau secara ajaib diciptakan alam semesta menjadi begitu
aneh dan langka ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 957


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kiang Ceng Liong tersentak kaget. Dia masih tertegun dan


sulit berkata-kata ketika kini duduk berhadap-hadapan, muka
dengan muka, dengan salah satu tokoh aneh, tokoh ajaib
rimba persilatan yang sudah terkenal ratusan tahun
sebelumnya. Ketika duduk berhadap-hadapan, semua yang
dipikirkan, disiapkan untuk dikatakan, disiapkan untuk
ditanyakan, entah mengapa raib dari isi kepala Kiang Ceng
Liong. Sebagai gantinya, kepala dan juga pikirannya dipenuhi
rasa kagum, rasa gembira, perasaan takjub karena
berhadapan dengan tokoh dari generasi sebelumnya yang
sangat cemerlang. Tokoh yang secara ajaib, telah menuliskan
banyak hal "gaib" yang dilihat dan diterawangnya dari masa
hidupnya yang hampir 50-100 tahun sebelumnya. Siapa tidak
takjub?
Ceng Liong tersentak kembali menemukan dirinya ketika
Koai Todjin, Kakek aneh yang sangat ajaib dan sakti itu
bergumam tentang dirinya. Tetapi, gumaman kakek aneh itu
tidak sempat ditangkap dan diikuti secara detail oleh Ceng
Liong.
"Lo .... locianpwe ..... apa maksudmu ...."?
"Sudahlah, lupakan ucapanku tadi Anak muda ......
kutanyakan tadi, apa yang menjadi maksudmu memanggilku
yang sudah berjarak sangat jauh, teramat jauh malah dengan
duniamu masa kini ..."?
"Ada, ada banyak hal yang ingin tecu sampaikan dan
tanyakan kepada locianpwe .." Kiang Ceng Liong menjawab
setelah mampu mengumpulkan segenap semangat dan
keyakinannya guna menumbuhkan rasa percaya diri. Hal itu

Tarian Liar Naga Sakti I 958


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

penting agar dia tidak menyia-nyiakan pertemuan langka yang


hanya bisa terjadi sekali dalam kehidupannya.
"Sebaiknya engkau memilih pertanyaan serta pernyataan
yang penting-penting saja Anak muda, karena jarak waktu
kehidupan kita terlampau jauh. Engkau dan aku tidak punya
waktu yang cukup untuk hal-hal yang sepele ...."
Kiang Ceng Liong terlihat mulai bisa menemukan dirinya.
Kalimat Koai Todjin tadi bagai menegurnya secara langsung
untuk tidak larut dalam emosi, tetapi memanfaatkan waktu
yang tersedia secara optimal. Dan teguran tadi memang
mujarab. Ceng Liong dengan cepat memulihkan diri dan
semangatnya dan diiringi dengan senyum tipis Koai Todjin
namun yang tidak dilihat Ceng Liong. Dan setelah menemukan
dirinya, kini Ceng Liong duduk dengan mantap, sinar matanya
telah penuh percaya diri, dan kini menatap Koai Todjin dalam
pandang dan sinar mata yang tidak kurang besar wibawanya.
Hanya, sikap hormat tetap tidak ditanggalkannya.
"Locianpwe ....." kini suaranya, juga sudah jauh lebih
mantap, lebih percaya diri, dan sebagaimana adanya dia
sehari-hari sebagai Duta Agung Lembah Pualam Hijau. Dan
Koai Todjin tidak memotong apa yang disampaikan Ceng
Liong, tetapi menunggu ....
"Pertama-tama, selaku generasi terkini Lembah Pualam
Hijau, tecu Kiang Ceng Liong menyampaikan terima kasih tak
terhingga telah menyimpan dan memelihara warisan rahasia
ilmu puncak Giok Ceng Sinkang. Terima kasih kepada
locianpwee selaku sesepuh Lembah Pualam Hijau yang telah
melakukannya secara sangat sempurna ..."

Tarian Liar Naga Sakti I 959


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hmmm, dan kulihat engkau telah menguasai semua


catatan yang ditinggalkan paman guruku untuk disampaikan
kepada Lembah Pualam Hijau .... benar demikian Anak muda
...."? terdengar Koai Todjin berkata ringan dan jelas.
"Atas perkenan dan restu locianpwee, tecu telah berhasil
...." jawab Kiang Ceng Liong ringkas, padat dan jelas.
"Aku bisa melihatnya Anak muda. Dan engkau telah
membayarnya lunas terhadap anak murid keturunanku ....."
"Sudah menjadi kewajibanku melakukannya locianpwe
....."
Tidak terlihat Koai Todjin merespons kalimat terakhir
Kiang Ceng Liong. Sebaliknya, dia menunggu kelanjutan
pertanyaan Ceng Liong. Dan Ceng Liong yang telah
menemukan kepercayaan dirinya, kini telah melanjutkan:
"Hal lain yang ingin tecu sampaikan, atau tepatnya yang
ingin tecu tanyakan kepada Locianpwee adalah: mengenai
rangkaian ilmu silat Tui Hong Swat Sin Ciang ...." sampai disini
Kiang Ceng Liong berhenti sejenak dan menanti reaksi dari
Koai Todjin, kakek dihadapannya itu.
"Adakah yang aneh dengan ilmu ciptaanku itu Anak muda
..."?
"Benar locianpwee, ada yang sangat aneh menurutku ...."
"Utarakan yang aneh menurut pendapatmu Anak muda
..."
"Begini locianpwee, setelah meneliti rangkaian teori Tui
Hong Swat Sin Ciang, nampak jelas jika ilmu tersebut semata-

Tarian Liar Naga Sakti I 960


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mata hanyalah terdiri dari sejumlah rangkaian ilmu


pertahanan diri belaka. Tecu heran, jangan-jangan masih ada
tulisan locianpwee yang lainnya mengenai rangkaian jurus
menyerangnya ..."?
Terlihat Koai Todjin sedikit tersenyum. Kelihatannya dia
sangat senang dengan apa yang baru saja diutarakan dan
dikemukakan oleh Kiang Ceng Liong. Yakni tentang rahasia
ilmu ciptaannya.
"Anak muda, bagaimana pendapatmu jika ilmu itu kini
kunamakan, yakni "Thian San Kiam Ciang Swat Sin Ciang"
(Hawa Pedang Tangan Saldju Sakti dari Thian San) sebagai
nama baru ilmu tersebut ...."
"Maksud locianpwee ...."? bertanya Ceng Liong keheranan
sambil menatap mata bening Koai Todjin. Dan beberapa saat
kemudian dia bergumam, tanda mengerti dan dengan reaksi
terkejut:
"Astaga, tecu mengerti. Apakah locianpwe menciptakan
ilmu tersebut untuk melengkapi Thian San Kiam Ciang ...."?
"Hahahaha, engkau sungguh cerdas anak muda. Engkau
mestinya sama herannya melihat Thian San Kiam Ciang yang
melulu adalah rangkaian jurus menyerang dengan
menggunakan hawa pedang. Engkau pikirkanlah, jika 7 hawa
pedang dilontarkan Kakek Dewa Pedang dengan
menggunakan sebelah lengannya dan Swat Sin Ciang
digunakan menangkis serangan manapun, apa kira-kira yang
akan terjadi ...."?

Tarian Liar Naga Sakti I 961


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Locianpwee, luar biasa. Ilmu tersebut, Thian San Kiam


Ciang Swat Sin Ciang akan berubah menjadi dua kali lebih
berbahaya dari jika digunakan secara terpisah. Kekuatan
menyerang dan kekuatan bertahannya akan sangat luar biasa
...."
"Anak muda, jika engkau lebih mengenal perguruan Thian
San Pay dan juga Lembah Saldju Bernyanyi maka engkau
mestinya mengatakan, bahwa kekuatan menyerangnya akan
menjadi dua (2) kali lebih hebat dan kekuatan bertahannya
menjadi dua (2) kali lebih hebat pula ....."
"Maksud locianpwee ...."? Ceng Liong bertanya kaget.
"Dalam puncak kehebatannya, ilmu gabungan tersebut
hanya akan sanggup ditahan oleh Giok Ceng Sinkang. Ilmu
yang sampai sekarang baru engkau temukan rahasia
tertingginya tetapi belum engkau selami hingga tuntas, dan
karena itu engkau mencari cari sesuatu di luar, padahal
engkau miliki dalam dirimu ....."
"Astaga, maksud locianpwee ...."? Ceng Liong terkejut
setengah mati.
"Aku tidak boleh lagi membuka rahasia alam dan takdir
setelah menemuimu Anak muda, semuanya harus engkau
selesaikan sendiri sesudahnya ...."
Ceng Liong terdiam, tetapi bukan diam sembarangan. Dia
mencatat kalimat-kalimat Koai Todjin dan mengendapkannya
dalam hatinya. Karena dia menemukan "seberkas cahaya"
yang membuatnya menjadi sangat antusias. Dan setelah Koai
Todjin memberi waktu sejenak bagi Kiang Ceng Liong untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 962


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bernafas dan mengendapkan kalimat-kalimatnya tadi, dia


kemudian melanjutkan:
"Pada 150 tahun silam, bahkan sebelum Kakek Dewa
Pedang, Thian San Pay memiliki Swat Hwa Kiam (Pedang
Bunga Saldju). Sebuah pedang pusaka yang dibagian
badannya terdapat Bunga Saldju. Bunga Saldju adalah "inti
hawa dingin" yang sangat menyengat dan menusuk. Melulu
serangan hawa dingin saja, sudah sulit dibendung, apalagi
hawa pedangnya. Coba engkau bayangkan jika satu dari 7
hawa pedang, adalah Pedang Bunga Saldju yang dikendalikan
dari jarak jauh ..... seperti apa kira-kira daya serangnya ...."?
Kiang Ceng Liong yang sudah tahu bagaimana sengatan
hawa dingin Bunga Saldju sudah tentu mengerti. Dan dia bisa
membayangkan bagaimana jika pada sebuah pedang
disematkan Bunga Saldju dan digunakan sebagai Hui Kiam,
bagaimana daya serangnya sulit dibayangkan hebatnya.
"Ach, benar, locianpwee. Kekuatannya pasti akan menjadi
dua kali lipat hebatnya ...."
"Dan jika sepasang lengan melingkar Soh Kim Liong (Tali
Naga Emas), maka jika perisai tangan saldju yang bisa
tertembus, masih tetap akan tertahan oleh tali pusaka itu.
Engkau bisa membayangkan bagaimana kekuatan lengan
pertahanan itu nantinya Anak muda ...."?
"Dan locianpwe pasti telah memiliki pusaka Soh Kim Liong
(Tali Naga Emas) itu ...." terka Ceng Liong..
"Benar sekali tebakanmu Anak muda, dan sekarang
adalah tugasmu untuk nanti menyerahkan dua pasang Soh

Tarian Liar Naga Sakti I 963


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kim Liong itu kepada kedua cucu muridku yang telah


mengangkatmu menjadi suhu mereka ......"
"Dan tahukah locianpwee jika disakuku sekarang terdapat
Swat Hwa ..."?
"Darimana engkau tahu jika aku tidak mengetahuinya
Anak muda ...."?
Dan kedua orang itu, yang seorang tua renta dengan
semua rambut memutih dan seorang anak muda yang sedang
kokoh-kokohnya saling pandang dan akhirnya saling
tersenyum satu dengan yang lainnya.
"Masih ada pertanyaanku locianpwee ..... tentu saja jika
locianpwee berkenan untuk menjawab pertanyaan itu ..."
"Tanyakan selagi waktu masih engkau miliki Anak muda
...."
"Bukankah Tui Hong Swat Sin Ciang diciptakan locianpwee
ketika Thian San Kiam Ciang masih belum diciptakan oleh
Kakek Dewa Pedang ...."?
Terlihat Kakek sakti itu termenung. Kelihatannya sedang
menimbang jawaban apa yang akan dikemukakannya untuk
Ceng Liong. Tidak lama kemudian sambil menarik nafas
panjang diapun berkata:
"Anak muda, pemahamanku atas Ilmu Thian San Pay, saat
ini mungkin sama dengan pemahamanmu atas ilmu pusaka
Lembah Saldju Bernyanyi. Jika engkau merenungkan lebih
dalam dan lebih jauh, maka kecenderungan penciptaan ilmu
tertinggi dari Lembah Saldju Bernyanyi pasti bisa engkau terka
dan duga. Dalam dugaan seperti itulah kuciptakan tandingan

Tarian Liar Naga Sakti I 964


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Thian San Kiam Ciang yang nanti kelak diciptakan Kakek Dewa
Pedang. Tetapi, hormatku kepada Thian San Pay melarangku
menciptakan ilmu penakluk atau ilmu anti Thian San Kiam
Ciang dan Thian San Hui Kiam......."
"Accccchhhhhh ......"
Ceng Liong mendesah antara percaya dan tidak percaya,
antara takjub dan terkejut. Sungguh sulit membayangkan
bagaimana Koai Todjin menciptakan ilmu anti atas ilmu
tertentu yang pada saat penciptaannya, justru ilmu lawan
yang ingin ditandingi belum diciptakan. "Meski tidak
mengatakannya, tetapi Koai Todjin Locianpwee pasti memiliki
daya jangkau atas masa depan yang luar biasa, dan ini banyak
berperan penting" demikian duga Ceng Liong. Dan dia
memutuskan untuk tidak memperpanjang diskusi kedua ilmu
mujijat milik Thian San Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi
tersebut.
"Anak muda, waktu kita semakin terbatas ..." terdengar
suara Koai Todjin mengingatkan Ceng Liong. Dan dalam
terkejutnya, Ceng Liong menyaksikan tubuh Koai Todjin yang
bercakap-cakap dengannya tidak sejelas tadi, tetapi mulai
menjadi kabur dan suram. Dengan cepat dia mengambil
keputusan:
"Yang paling akhir locianpwee, Kakek Aneh Koai Sian
(Dewa Aneh) telah memintaku untuk menyampaikan
kepadamu agar Thian San Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi
dapat didamaikan lagi. Apa dan bagaimana caranya, dia sama
sekali tidak menyampaikan kepadaku ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 965


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hmmm, dan tentunya pusaka Bunga Saldju itu telah


diserahkan kepadamu untuk disampaikan kepada pihak Thian
San Pay, apakah demikian Duta Agung ...."?
"Benar locianpwee ....."
"Jika demikian, kami yang tua harus merepotkanmu sekali
lagi Anak muda ...."
"Jika dapat membantu, maka tecu akan melakukannya
sepenuh hati locianpwee ..."
"Hal itu sudah kuduga ...... tetapi, mengeluarkan Pedang
Bunga Saldju dan Soh Kim Liong hanya engkau seorang yang
sanggup melakukannya. Hanya saja, inti kekuatan gabungan,
baru akan bisa dilakukan generasi sesudah Tik Hong Peng dan
Tham beng Kui. Karena generasi mereka sekarang memilki
ganjalan yang membahayakan. Membuat generasi mereka
tunduk kepadamu sebagai SUHU, memang jalan yang terbaik
untuk mengekang mereka. Generasi sesudah mereka akan
menjadi jauh lebih lapang dan lega ...... jadi, bolehlah mereka
didamaikan, tetapi dengan mengeluarkan kedua pusaka yang
akan mengikat kedua perguruan itu nantinya ....."
"Maafkan tecu locianpwe, tetapi terus terang saja, sampai
disini tecu masih belum mengerti duduk soalnya....."
"Anak muda, ringkasnya begini: ibuku adalah seorang
yang sangat pintar, dia menguasai banyak sekali ilmu hebat
termasuk teori-teori ilmu silat yang mujijat, tetapi dia sendiri
tidak melatih ilmu silat. Dia, ibuku itu adalah mendiang istri
Ciangbundjin Thian san Pay generasi di atas Kakek Dewa
Pedang. Kemampuan meramal, ilmu silat, pengobatan dan

Tarian Liar Naga Sakti I 966


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

banyak kebisaanku, adalah warisan mendiang ibuku tersebut.


Dialah yang menyiapkan berdirinya Lembah Saldju Bernyanyi
sebagai "pelindung" bagi Thian San Pay, yang sayangnya
diganggu oleh kegilaan adik kembarku dan membuat Lembah
ini terpaksa mengunci diri agar bencana lebih besar tidak
datang ke Thian San Pay ... Lembah Saldju Bernyanyi pada
dasarnya didirikan untuk menopang dan menjaga berdirinya
Thian San Pay sesuai amanat ibuku. Tetapi, hanya aku, ibuku
dan Koai Sian yang paham benar keadaan ini. Untuk
memulihkan hubungan Thian San Pay dan Lembah Saldju
Bernyanyi, dibutuhkan pusaka-pusaka tadi. Tetapi untuk
mengambil dan mengeluarkannya, dibutuhkan kekuatan
sebesar yang engkau miliki saat ini, tak ada orang lain lagi
yang sanggup mengeluarkannya. Dalam kedua pusaka itulah
kisah Thian San Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi termuat,
selain tentu saja keampuhan pusaka itu yang sangat luar
biasa"
(Sebagai Catatan Penulis - Kisah mengenai Pedang Bunga
Saldju dan Tali Naga Emas, akan dikisahkan secara tersendiri
sebagai salah satu kisah lanjutan dan kisah tersendiri dari
sambungan Tarian Liar Naga Sakti ini)
"Tecu mengerti locianpwee, jika memang demikian tecu
bersedia untuk memberikan bantuan. Silahkan locianpwe
sebutkan bagaimana caraku untuk menemukan dan kemudian
mengeluarkan kedua buah pusaka tersebut ...." berkata Duta
Agung Kiang Ceng Liong untuk memberi dirinya sekali lagi
dalam membantu Thian San Pay dan Lembah Saldju
Bernyanyi.

Tarian Liar Naga Sakti I 967


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Begini anak muda ....... " dan Kakek Sakti Koai Todjin
menjelaskan dimana tempat Pusaka Pedang Bunga Saldju dan
Tali Naga Emas itu disembunyikan. Sekaligus juga menjelaskan
bagaimana cara dan mekanisme yang harus ditempuh dan
dilakukan oleh Kiang Ceng Liong untuk mengeluarkan kedua
pusaka itu dari tempat penyimpanannya. Dan setelah
menjelaskan secara lengkap, Koai Todjin kemudian kembali
berpesan:
"Anak muda, engkau harus menyerahkan Pedang Bunga
Saldju dan juga Bunga Saldju sekalian kepada Ciangbundjin
Thian San Pay. Pedang Bunga Saldju tidak akan menjadi
PUSAKA jika tanpa BUNGA SALDJU tersemat di batangnya.
Kehebatannya tidak terutama terletak kepada ketajamannya,
tetapi terutama hawa dingin menyengat yang dilontarkannya.
Pedang itu tidak akan menjadi "tajam" dan tidak menyengat
lawan dengan "Hawa Dingin" jika tiada Bunga Saldju itu.
Pedang dan Bunga Saldju sengaja kami simpan secara terpisah
dan ada kisahnya tersendiri, tetapi sangat terkait rahasia
keluarga Thian San Pay. Biarlah Ciangbundjin Thian San Pay
seorang kelak yang mengerti kisah tersebut. Tetapi ingatkan
dan mintakan sumpah Cianngbundjin itu untuk tidak sekali-
sekali menggunakannya sebagai Pedang Terbang jika dia
masih belum mampu menciptakan 7 hawa pedang sekaligus
seperti gurunya sekarang ini....."
"Baik locianpwee, tecu akan melaksanakan pesanmu itu
....."
"Dan mengenai Tali Naga Emas, Anak muda ada 2 pasang
yang tersimpan bersama Pedang Pusaka Bunga Saldju.
Kuhadiahkan kepada kedua orang cucu muridku sekarang ini.

Tarian Liar Naga Sakti I 968


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sebetulnya ada 3 pasang yang kucari dan kuciptakan sendiri,


tetapi cucu muridku yang seorang lagi tidak berjodoh dan
mendapatkan jodohnya yang lain. Oleh karena itu, yang
sepasang dan biasanya kukenakan biarlah kuhadiahkan
kepadamu. Hanya saja, khusus Tali Naga Emas di tanganmu,
mewariskannya suatu saat nanti membutuhkan syarat khusus.
Dan engkau akan mengerti dengan sendirinya pada waktunya
dan tidak perlu engkau tanyakan saat ini ...."
"Terima kasih atas kemurahan locianpwe, tetapi
bukankah Tali Naga Emas nantinya akan menjadi simbol
pusaka Lembah Saldju Bernyanyi .... tecu tidak berani
menerima anugerah sebesar itu locianpwee ...."?
"Hahaha Anak muda, benda-benda itu adalah ciptaanku.
Dan terus terang, khusus yang kukenakan, dia akan mencari
"tuannya" sendiri, dan karena itu kukatakan kepadamu, tidak
perlu bertanya. Karena pada saat yang tepat, dia akan
berpindah tangan secara otomatis. Dengan kata lain, kita
sebagai pemilik tidak akan perlu memusingkan siapa yang
akan mewarisinya, karena dia mampu memilih sendiri
tuannya. Khasiatnya cukup banyak, selain tahan terhadap
senjata tajam, tahan panas dan dingin, juga memiliki khasiat
menawarkan segala macam racun. Engkau tak mau
menerimanya sekalipun, akan tetap dia memilihmu ......"
"Accccchhhhh, sehebat itu pusaka Tali Naga Emas
locianpwe ...."?
"Engkau akan mengalaminya nanti. Karena hanya dengan
pusaka itulah engkau sanggup menemukan dan
menempatkan Bunga Saldju pada tempatnya. Tanpa Tali Naga

Tarian Liar Naga Sakti I 969


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Emas, jangan harap memisahkan Bunga Saldju dari Pedang


Bunga Saldju, dan jangan harap memasangkannya kembali.
Jadi, engkau bisa paham Anak muda, bahwa pilihan itu bukan
hanya pilihanku dan Koai Sian, tetapi pilihan dari pusaka-
pusaka itu sendiri ..... dan engkaulah orang yang dipilih itu
....."
KIang Ceng Liong sampai tidak mampu mengeluarkan
suara apapun lagi mendengar penjelasan Koai Todjin barusan.
Antara kaget, cemas, malu, gembira dan sekaligus juga takjub
atas pusaka yang "memilih dirinya" sebagai tuan. Bohong jika
tidak gembira. Tetapi, merasa kurang enak hati juga karena
sebetulnya itu adalah hak Giok Li. Tetapi, karena dia ternyata
dipilih oleh Pusaka itu, apa boleh buat, dia tidak sanggup
menolak dan tak sanggup berkata apa-apa lagi.
"Anak muda, kelihatannya waktu kita menjadi semakin
menipis. Aku ingin sekali lagi mengingatkan engkau untuk
semua tugas yang kami mohonkan bantuanmu. Persoalan
Thian San Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi nampaknya
banyak menyandarkan diri dan harapan kepundakmu.
Padahal, masalah lain yang juga tak kurang berat akan banyak
membutuhkan kerelaanmu untuk menangani. Ingat sekali lagi,
engkau memiliki "banyak" dalam dirimu sekarang ini, tidak
perlu lagi banyak mencari di luar dirimu ..... yakin dan
percayailah apa yang engkau miliki ....."
Sambil berkata demikian, tubuh Koai Todjin semakin lama
semakin samar. Sampai akhirnya tinggal bayang-bayang
semata. Namun, sampai citra dan gambaran tubuh Koai Todjin
benar-benar raib dan tidak tertangkap mata batin sama sekali,
masih ada hampir dua jam. Dan selama itu pulalah mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 970


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berdua banyak bercakap dan membahas masalah-masalah


lain, dengan Ceng Liong banyak bertanya dan Kakek sakti Koai
Todjin banyak memberi penjelasan. Banyak memberi
keterangan dan banyak membuka wawasan dan perspektif
Kiang Ceng Liong.
Maka, ketika akhirnya Kiang Ceng Liong menyelesaikan
samadhinya dan menemukan jawaban-jawaban atas
pertanyaan yang dicarinya, dengan cepat dia berkelabat
keluar. Menurut Koai Todjin, dia akan membutuhkan waktu
beberapa hari dari menemukan tempat penyimpanan hingga
kemudian mengeluarkannya. Padahal, dia masih harus
menghadiri dan bahkan menengahi pertarungan pibu antara
Ciangbundjin Thian San Pay dan Majikan Tham Beng Kui,
Majikan Lembah Saldju Bernyanyi. Karena waktunya yang
sangat terbatas itu, maka Ceng Liong malam itu juga telah
berkelabat kembali mendaki puncak gunung Thian San.
Dan upaya mencari tempat penyimpanan Pedang Pusaka
Bunga Saldju dan Soh Kim Liong tidaklah membutuhkan waktu
yang lama dan panjang. Justru yang lama dan membutuhkan
waktu berhari-hari adalah upaya mengeluarkan Pedang
Pusaka dan Tali Pusaka tersebut. Karena pusaka-pusaka itu
tersimpan dalam formula penjagaan dan perlindungan
kekuatan magis yang tidak nampak oleh mata telanjang. Kiang
Ceng Liong kembali harus menguras kemampuan dan
kekuatan tenaga batinnya dan kemudian dikombinasikan
dengan kecerdasannya untuk memecahkan formula formula
dan barisan-barisan aneh yang tersusun secara gaib.
Ceng Liong sendiri tidak menyadari, tidak tahu berapa
lama atau berapa hari yang dia butuhkan sampai akhirnya

Tarian Liar Naga Sakti I 971


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sanggup memecahkan formula-formula barisan ajaib tersebut.


Yang dia tahu, dia butuh istirahat dan memulihkan dirinya
sampai beberapa jam atau bahkan seharian penuh. Dia tidak
lelah secara fisik, tetapi lelah karena kemampuan dan
kekuatan batinnya benar-benar digunakan sampai pada
puncaknya. Inilah yang melelahkannya dan membuatnya
harus memulihkan diri dalam waktu yang cukup panjang.
Hanya saja, sesuatu yang tidak diduga dan disangkanya,
semua hal yang dilakukannya untuk Thian San Pay dan
Lembah Saldju Benryanyi, sebetulnya juga membantunya
dengan manfaat yang sangat besar. Selain dia menemukan
kepercayaan diri, menemukan kenyataan betapa kekuatan
mujijatnya meningkat dahsyat, juga kekuatan batinnya
terlatih berhari-hari. Maka ketika dia selesai beristirahat, dia
sendiri merasa seperti menjadi orang lain. Tetapi dia tidak
memiliki waktu cukup, karena tiba-tiba telinga batinnya
menangkap getaran-getaran kekuatan yang berbenturan. Dan
ingatlah dia akan satu hal penting:
"Astaga, jangan-jangan pibu antara Thian San Pay dan
Lembah Saldju Bernyanyi sudah dimulai ...... apakah aku
terlambat ...."?
Sambil mendesis demikian, tiba-tiba Ceng Liong
berkelabat pergi dengan tubuh yang sangat ringan. Bersama
dirinya, kini ada Pedang Bunga Saldju yang masih terpisah
dengan Bunga Saldju, sepasang Tali Naga Emas, karena yang
sepasang lagi telah terpasang di lengannya secara otomatis
ketika Koai Todjin perlahan dan perlahan dan perlahan
menjadi semakin kabur hingga pada akhirnya raib dari
hadapannya dalam sebuah pertemuan ajaib menggunakan

Tarian Liar Naga Sakti I 972


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kekuatan batinnya. Hebatnya, ketika selesai, ditangannya


telah terpasang Tali Mujijat yang bernama Tali Naga Emas.
Begitulah, akhirnya Duta Agung Kiang Ceng Liong
bergegas turun dari Puncak Thian San dan menemukan
pertempuran menegangkan antara Tik Hong Peng dan Tham
Beng Kui. Dia menggunakan kekuatannya untuk melerai
lontaran tenaga keduanya, atau bahkan menerima serangan
keduanya dan kemudian memunahkan kekuatan mematikan
yang mereka lontarkan. Sesudah menerima serangan kedua
anak muda perkasa itu, Kiang Ceng Liong kemudian memagari
arena mereka bertiga untuk melakukan beberapa hal penting.
Apa sebenarnya yang disampaikannya ...."?
Begitu arena mereka bertiga sudah dibatasi Ceng Liong
dengan awan putih yang pekat, dan merasa bahwa sangat
terbatas orang yang sanggup menembus awan putih pekat
yang mujijat itu, Ceng Liong kemudian membuka suara:
"Beng Kui ...... Hong Peng ......"
"Duta Agung ...."
"Duta Agung ...."
Terdengar bersamaan suara dari Tham beng Kui dan Tik
Hong Peng. Mereka terkejut ketika menemukan ternyata yang
menahan serangan maut mereka berdua adalah Duta Agung
Kiang Ceng Liong, yang sama mereka berdua hormati dan
kagumi.
"Duta Agung, bagaimana keadaanmu, bagaimana ini ...."?
terdengar Tik Hong Peng bertanya dengan suara penasaran
soal siapa menang dan siapa kalah, sekaligus khawatir dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 973


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keadaan Ceng Liong yang menerima dua pukulan maut


mereka.
"Kalian berdua tidak ada yang kalah dan tidak ada yang
menang. Jika kubiarkan benturan tadi, maka salah seorang
dari kalian telah rebah binasa di tempat ini, tetapi yang
seorangnya lagi tidaklah menang karena selanjutnya dia akan
cacat permanen, tak sanggup berlatih silat lagi. Nach, apakah
keadaan seperti itu yang ingin kalian berdua capai melalui
pibu ini ...."? bertanya Ceng Liong dengan suara keren dan
terdengar penuh wibawa.
"Benarkah demikian Duta Agung ...."? kali ini terdengar
suara Tham Beng Kui kaget.
"Apakah engkau pikir aku berdusta Beng Kui ...."?
"Ach, tidak berani, tidak berani Duta Agung ....." jawab
Beng Kui gagap. Sementara itu Hong Peng sendiri, meski
penasaran tetapi mau tidak mau dia harus percaya dengan
kata-kata Ceng Liong tadi. Benar, dia memang tidak punya
pegangan untuk menang, dia sadar betul dengan kenyataan
itu.
"Sudahlah, renungkan pertarungan kalian berdua tadi
dalam latihan malam kalian nantinya. Sekarang ini, dengarkan
apa yang akan kusampaikan. Penyampaian ini sangat ringkas,
sementara detail serta buktinya ada di dua benda pusaka yang
akan kuserahkan kepada kalian berdua masing-masing ...."
"Apa itu gerangan Duta Agung ...."? terdengar Tik Hong
Peng bertanya.

Tarian Liar Naga Sakti I 974


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Waktu kita tidak lama, jangan menyela percakapan dan


kalimatku ...." Ceng Liong menjawab tegas, dan selanjutnya
tak ada lagi komentar dari kedua anak muda itu.
"Pertama, Thian San Pay memiliki hubungan kekerabatan
dan perguruan dengan Lembah Saldju Bernyanyi. Kakek Aneh
Koai Todjin yang dianggap sebagai pendiri Lembah Saldju
Bernyanyi, adalah anak dari mendiang istri Ciangbundjin Thian
San Pay pada 4-5 generasi sebelum engkau Hong Peng. Dan
sang istri Ciangbundjin yang maha pintar inilah yang meminta
Lembah Saldju Bernyanyi didirikan untuk menyokong dan
menjaga keutuhan serta keselamatan Thian San Pay. Kisah ini
termuat dalam pusaka Pedang Bunga Saldju dan Tali Naga
Emas yang sekarang kuserahkan kepada kalian berdua
masing-masing ..."
Sambil berkata demikian, Ceng Liong mengebutkan
lengannya. Dan masing-masing, baik Hong Peng maupun Beng
Kui menerima satu macam pusaka yang diserahkan Ceng
Liong. Hong Peng menerima sebatang Pedang berwarna putih,
nyaris mirip warna saldju, sementara Beng Kui menerima Tali
Naga Emas. Kedua benda tersebut agak unik. Pedang Bunga
Saldju berbentuk sebagaimana pedang biasanya, hanya saja
Pedang tersebut relatif lebih kecil dari pedang pada
umumnya. Tetapi, warnanya hampir sama dengan putih
saldju, mungkin itu sebabnya dia bernama Pedang Bunga
Saldju. Yang mengherankan Hong Peng adalah, mengapa
namanya Pedang Bunga Saldju padahal tidak terlihat adanya
"Bunga" pada sekujur batang pedang itu. Lukisan bungapun
tidak sedikitpun nampak.

Tarian Liar Naga Sakti I 975


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara Tali Naga Emas tidak kurang anehnya dan


menimbulkan tanda tanya dihati Beng Kui. Namanya adalah
"Tali", tetapi bentuknya sama sekali bukanlah TALI. Yang
benar namanya adalah "Jaring Naga Emas", tetapi mungkin
karena aslinya benda itu adalah "Tali Naga Emas" yang
kemudian dibentuk sedemikian rupa menjadi semacam
"sarung tangan". Tetapi, "sarung tangan" dari "tali Naga
emas" tersebut, menutupi bukan hanya kelima jemari, tetapi
menutupi hingga ke siku lengan manusia. Dan karena
warnanya hampir sama dengan warna kulit manusia, maka
tidak mendatangkan kesan jika penggunanya memakai sarung
tangan "Tali Naga Emas". Yang hebat, kelak Beng Kui menjadi
heran dan takjub, karena semakin lama semakin luntur warna
emas dan menyesuaikan dengan warna kulit manusia.
"Hong Peng, Pusaka Pedang Bunga Saldju tidaklah lengkap
tanpa Swat Hwa. Engkau terimalah Swat Hwa ini ....... " Ceng
Liongpun sekali lagi menyerahkan sebuah benda kepada Hong
Peng yang menerimanya secara hikmat. Selanjutnya, diapun
berkata lagi ditujukan kepada Hong Peng dan Beng Kui:
"Kelak, engkau harus meminta bantuan Beng Kui untuk
menyematkan Swat Hwa itu dan baru perbawa Pedang Pusaka
itu keluar. Bukan hanya ketajamannya yang luar biasa, tetapi
sengatan hawa dinginnya, sungguh sangat sulit ditahan orang.
Hanya mereka yang mengenakan "Tali Naga Emas" yang akan
sanggup untuk memasang Swat Hwa itu ke Pedang Bunga
Saldju ...... Dan engkau Beng Kui, setelah "Tali Naga Emas
menyatu dengan lenganmu, barulah engkau membantu Hong
Peng untuk menyematkan Bunga Saldju ke batang Pedang

Tarian Liar Naga Sakti I 976


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pusaka itu ..... apakah kalian mengerti apa yang kukatakan ...."
?
"Mengerti, mengerti Duta Agung ...." hampir serempak
dan bersamaan Hong Peng dan Beng Kui mengiyakan.
"Hal terpenting selanjutnya, adalah mengenai hubungan
kekerabatan kalian yang sebenarnya masih sangat dekat.
Kisah dan buktinya termuat di masing-masing pusaka yang
sudah kalian berdua terima. Di masing-masing perguruan,
Thian San Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi, ada tokoh dan
orang yang mengerti rahasia dibalik Bunga Saldju dan Tali
Naga Emas. Meskipun konon, mereka sama sekali tidak tahu
kisah dibalik kedua benda pusaka itu. Mereka mengetahui
kisah dan legenda rahasia mengenai benda-benda pusaka itu,
tetapi tidak paham bahwa rahasia kedua perguruan ada
dalam pusaka itu. Mintalah bantuan dari tokoh masing-masing
perguruanmu untuk mengurai rahasia masa lalu tersebut, dan
selanjutnya kalian akan mengerti masing-masing apa yang
harus dikerjakan ....."
"Duta Agung, sebegini hebat benda-benda pusaka
perguruan kami masing-masing ..." berkata Beng Kui dengan
takjub. Sungguh-sungguh takjub, karena meski baru
mendengar dan melihat secara sekilas, tetapi dia seperti
tergetar. Karena betapapun, dia memang memiliki kaitan erat
dengan pusaka-pusaka yang sayup-sayup pernah dia dengar
ceritanya, tetapi tidak paham apa dibalik benda-benda pusaka
itu. Memang demikian adanya, mereka yang memiliki
hubungan emosional dengan pusaka tertentu, pasti akan
takjub memandang pusaka yang dimaksud. Apalagi jika
pernah didengar dimasa lalu dan baru membuktikan bahwa

Tarian Liar Naga Sakti I 977


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kisah rahasia itu ternyata memang fakta. Dan Beng Kui


berbicara dengan sangat jujur.
"Beng Kui, engkau akan lebih kagum, takjub dan paham
begitu engkau memahami kisah dibalik pusaka-pusaka ini. Dan
banyak nestapa antara kedua perguruan, disebabkan oleh
raibnya pusaka-pusaka ini dan kisah-kisah lain yang tali
temalinya cukup kusut. Tetapi, bahwa hubungan Thian San
Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi sangat erat, sudah bisa
kupastikan. Sisanya, baik kisah rahasia hubungan Thian San
Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi, serta hubungan kedua
perguruan kedepan, akan sangat tergantung bagaimana kalian
berdua menata kembali hubungan itu ...."
"Ahhhh, luar biasa. Tecu tidak sabar lagi untuk membuka
rahasia tersebut Duta Agung ....' Terdengar Tik Hong Peng
bersuara penuh rasa penasaran.
"Baguslah jika demikian Hong Peng. Sekarang, karena
kalian berdua sudah paham tentang kedua pusaka itu, apa
fungsinya dan bagaimana eratnya keberdaan pusaka itu dalam
kaitan dengan kedua perguruan, maka sudah saatnya bagiku
untuk berlalu. Tetapi, satu hal lagi, pertarungan hari ini
haruslah kalian endapkan dan gali kembali hal-hal positifnya.
Maka kemajuan kalian akan sangat luar biasa. Dan terakhir,
Hong Peng ada satu hal yang membutuhkan sumpahmu
sebagaimana pesan leluhurmu ...."
"Ach, hal apa itu Duta Agung ...."? bertanya Hong Peng
dengan takzim.
"Engkau harus mengucapkan sumpah, bahwa sebelum
engkau menamatkan Thian San Kiam Ciang, engkau dilarang

Tarian Liar Naga Sakti I 978


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menggunakan Pedang Bunga Saldju baik dalam latihan


maupun dalam pertarungan ....."
"Ach, seberat itu Duta Agung ......"? terdengar atau
terselip nada sedikit kecewa dalam suara Tik Hong Peng.
"Itu untuk kebaikanmu sendiri Hong Peng ...... sebab
lainnya, akupun tidak diberi tahu oleh leluhurmu ketika
menyerahkannya kepadaku ....."
"Ach jika memang demikian, aku bersumpah Duta Agung
...." berkata Hong Peng untuk kemudian menyatakan
sumpahnya sesuai petunjuk yang disampaikan leluhurnya
melalui Kiang Ceng Liong. Dan setelah sumpah tersebut
diucapkan, Ceng Liong kemudian meminta kedua anak muda
itu untuk mengendapkan pertarungan mereka berdua
sebelumnya. Mumpung masih sangat baru alias baru saja
berlangsung, maka akan banyak hal yang mereka temukan
dan bermanfaat bagi latihan ilmu silat keduanya. Dan ketika
mereka samadhi mengendapkan bagaimana pertarungan
mereka sebelumnya, Ceng Liong kemudian telah minta diri
untuk berlalu ......

Episode 19: Mengunjungi Bengkauw (1)


Benarkah Ceng Liong langsung meninggalkan Gunung
Thian San? sebenarnya tidak juga. Karena setelah
"menengahi" konflik antara Thian San Pay dan Lembah Saldju
Bernyanyi, Ceng Liong masih menghabiskan waktu sehari
penuh untuk menyelesaikan banyak hal. Urusan-urusan yang

Tarian Liar Naga Sakti I 979


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

harus diselesaikannya ada yang terhitung penting, selain juga


sebagai "balas jasa".
Urusan-urusan yang penting yang diselesaikannya adalah
mengunjungi kembali Goa khusus yang digunakannya berlatih
"kekuatan batin" di puncak Gunung Thian San. Dan diisana,
Ceng Liong "memanggil" kembali kakek aneh yang "menahan"
Nona Kwan Hong Li. Karena sebagaimana perjanjian
sebelumnya, pada saat Kiang Ceng Liong akan meninggalkan
Gunung Thian San, maka Kwan Hong Li akan "dikembalikan".
Tetapi, Kiang Ceng Liong paham, bahwa Kwan Hong Li
nampaknya bertemu dengan tokoh yang menyukainya dan
bahkan berjodoh dengannya. Karena itu, ketika bertemu
kembali, Kiang Ceng Liong memohon kepada si Kakek Aneh
agar "menahan" Kwan Hong Li beberapa saat lagi:
"Locianpwee, tecu memohon kesediaan locianpwee untuk
urusan terkait Nona Kwan Hong Li ......" Ceng Liong langsung
mengutarakan keinginannya ketika dengan kekuatan batinnya
mampu "menghubungi" dan menghadirkan kembali si Kakek
aneh tersebut untuk berdialog dengannya.
"Hmmmm Anak muda, apakah keberatanmu sehingga
merasa kesulitan untuk diikuti anak gadis itu ..."?
"Bukan begitu locianpwee. Tetapi, dari Gunung ini, tecu
akan langsung berjalan menuju Pegunungan Beng San untuk
menjumpai Bengkauw Kauwcu. Ada beberapa urusan dunia
persilatan yang perlu tecu diskusikan dengan Bengkauw
Kauwcu, maka jika locianpwe berkenan, tecu ingin menitipkan
Nona Kwan Hong Li. Baru dalam perjalanan kembali menuju
Kaypang, tecu akan kembali menjemputnya disini ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 980


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Apakah kata-katamu dapat dipegang Anak muda ...."?


"Tecu berjanji akan menjemputnya. Betapapun dia telah
menjadi adik angkat tecu. Dan selain kepada locianpwee
seorang, tecu juga telah menjanjikan untuk membantu
mempertemukannya dengan orang tuanya, dan yang paling
tepat adalah di Kaypang. Karena orang tuanya berjanji dengan
tecu untuk berjumpa di Kaypang nantinya ....."
"Hmmm, baguslah. Nampaknya kata-katamu dapat
dipegang. Jika demikian, aku memberimu waktu sebulan dan
paling lambat dua bulan. Jika engkau tidak menjemputnya
juga pada batas waktu itu, maka kuanggap kata-katamu tidak
dapat dipegang. Dan selewat batas waktu tersebut, maka
Nona cilik itu akan kulepaskan pergi, meski harus berkelana
seorang diri. Itu yang dapat kukatakan dan kujaminkan
kepadamu anak muda ...."
"Baiklah terima kasih banyak locianpwee. Kujamin paling
cepat sebulan atau setidaknya paling lambat dua bulan, tecu
akan kembali untuk menjemput nona Kwan Hong Li tepat di
tempat ini ....."
"Baiklah, kita tetapkan seperti itu Anak muda. Dan ........
satu hal lagi, aku meminta engkau melakukan satu urusan
untuk Nona cilik itu ...."
"Katakanlah locianpwe, jika sanggup, maka pasti akan
kulakukan ......"
"Anak muda ........ mulanya kupikir setelah menguasai
secara sempurna ilmu sakti Pan Yo Sankong dan TOA PAN YO
HIAN KONG, maka Nona cilik ini akan cukup "aman"

Tarian Liar Naga Sakti I 981


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bertualang. Tetapi, ternyata Cit Sat Sin Ciang telah munculkan


diri dalam ragam yang lebih hebat, dan mungkin Nona cilik ini
akan kewalahan menahan ilmu tersebut. Karena itu, engkau
harus memastikan mengawal Nona cilik ini hingga bertemu
dengan orang tuanya, baru tugasmu dariku tuntas ...... "
Mendengar kata-kata Kakek aneh itu, Ceng Liong menjadi
semakin yakin bahwa Kakek aneh itu kelihatannya mempunyai
hubungan cukup dekat dengan Kwan Hong Li. Tetapi, jalan
pikirannya nampaknya terbaca oleh kakek itu:
"Engkau tentu bertanya-tanya dan heran, ada hubungan
apa diriku dengan Nona cilik itu. Pertanyaanmu itu tidak bisa
kujawab, tetapi suatu saat nanti akan dijawab oleh Nona cilik
itu. Yang kumohonkan, pastikan Nona cilik itu bertemu orang
tuanya, maka tugasmu selesai ...."
"Baik, baik locianpwee. Tugas itu pasti kulaksanakan ...."
berkata Ceng Liong untuk menegaskan kesediaannya.
"Dan sekali lagi tecu mengucapkan terima kasih atas
kesediaan locianpwe untuk menjaga dan mendidik Non Kwan
Hong Li sampai sebulan atau dua bulan kedepan ....
setelahnya tecu akan menjemputnya ....."
"Baiklah, kita tetapkan demikian anak muda. Oh ya, Koai
Sian menyampaikan terima kasih atas segala bantuanmu dan
juga kerja kerasmu hingga jalan damai bagi Thian San Pay dan
Lembah Saldju Bernyanyi boleh dibentangkan. Boleh dibilang,
engkau telah berjasa besar untuk mengembalikan kemajuan
dan masa depan gemilang Thian San Pay kedepan ......."

Tarian Liar Naga Sakti I 982


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Achhhhh, tecu juga berterima kasih atas kesediaan jiwi


locianpwee untuk membawaku "bertamasya" di puncak
Gunung Thain San serta membantuku melatih lebih jauh
kekuatan batinku ...... tanpa bantuan jiwi locianpwe, tugasku
untuk Thian San Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi akan sulit
kulaksanakan ....."
"Hahahaha, sungguh manis kata-kata dan kalimatmu Anak
muda. Tetapi tidak apa, karena memang faktanya demikian.
Bantuan kami, juga atas permintaan orang-orang yang selalu
mendukung dan mengasihimu ...... "
Mendengar kata-kata dan kalimat Kakek Aneh itu, Ceng
Liong tersentak. Tetapi, belum lagi dia bertanya, dia
mendengar Kakek aneh itu berkata:
"Dan jangan bertanya lebih jauh lagi, karena waktumu
sudah habis. Anak muda, sampai berjumpa lagi pada sebulan
atau dua bulan mendatang ...." dan selanjutnya hening.
Nampaknya Kakek aneh itu telah memutus komunikasi
mereka.
Setelah menyelesaikan urusan "menitipkan" Kwan Hong Li
kepada Kakek aneh yang membantunya beberapa waktu
sebelumnya, Kiang Ceng Liong kemudian memutuskan
menjumpai Nenggala dan Kiang Li Hwa di Thian San Pay. Ada
beberapa hal penting yang mesti dipercakapkannya dengan
pasangan suami-istri yang baru saja menikah di Lembah
Pualam Hijau tersebut. Tetapi, untuk maksud itu, Ceng Liong
memutuskan membicarakannya secara rahasia.
Kedatangannya tanpa diketahui satu orangpun, karena
memang Ceng Liong tidak ingin diketahui kembali berada di

Tarian Liar Naga Sakti I 983


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Thian San Pay. Pertama, kedatangannya, semata ditujukan


untuk bertemu dan bercakap dengan Nenggala dan Kiang Li
Hwa. Ada beberapa urusan penting yang terkait dengan
tugasnya dan Lembah Pualam Hijadu. Selain itu, juga ada
beberapa hal penting untuk Thian San Pay yang perlu
dikemukakannya kepada Nenggala. Dan kepada Kiang Li Hwa
terkait urusan perjalanan mereka yang harus dibagi:
Mengunjungi Bengkauw dan Lam Hay ........ Laut Selatan
menjumpai Tocu Lam Hay Bun yang sakti. Kedua, dia telah
minta diri dari kedua pihak, Thian San Pay dan Lembah Saldju
Benryanyi, maka agak aneh jika tiba-tiba dia kembali berada di
Thian San Pay.
Dan untuk saat ini, bukanlah sesuatu yang sulit bagi Kiang
Ceng Liong memasuki Thian San Pay tanpa seorangpun tahu.
Apalagi karena Nenggala dan Kiang Li Hwa sudah tahu, atau
tepatnya sudah diberitahu terlebih dahulu, bahwa Kiang Ceng
Liong akan menemui mereka berdua secara rahasia untuk
beberapa urusan. Karena itu, tidak aneh jika pada malam itu
juga di ruangan tempat Nenggala dan Li Hwa biasanya
beristirahat telah bertambah dengan seseorang tanpa
diketahui penghuni lainnya di Thian San Pay. Untungnya
sebagai tamu agung, Nenggala dan Kiang Li Hwa diberi
ruangan atau kamar istirahat yang agak istimewa. Bukan apa-
apa, Nenggala sebagai Suhu dari Ciangbundjin Thian San Pay
Tik Hong Peng dan Kiang Li Hwa, Duta Hukum yang hadir
selaku utusan Lembah Pualam Hijau, terlampau "terhormat"
bagi Thian San Pay jika hanya diperlakukan ala kadarnya.
Dan malam seusai makan malam, tanpa banyak membuka
percakapan dengan pihak Thian San Pay, bahkan dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 984


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

muridnya sendiri Tik Hong Peng yang menjadi Ciangbundjin


Thian San Pay, Nenggala telah minta diri beristirahat dengan
Kiang Li Hwa. Dan memang benar, malam itu, sebagaimana
getaran batin sebagai isyarat yang mereka terima, Ceng Liong
benar mendatangi mereka berdua. Dan dengan tingkat
kemampuan seperti mereka bertiga, yang masing-masing
tercantum dalam daftar 10 jago Tionggoan, maka bukan hal
sulit berkomunikasi tanpa ketahuan siapapun yang berada di
Thian San Pay.
"Ada beberapa hal yang perlu kusampaikan baik kepada
saudara Nenggala maupun kepada Duta Hukum ...." Ceng
Liong memulai percakapan. Dengan menyebut Duta Hukum
berarti dia menempatkan Kiang Li Hwa dalam posisi sebagai
"bawahan" atau "orang dalam" Lembah Pualam Hijau. Hal
yang wajar, karena meski menjadi istri Nenggala, tetapi
Nenggala belum disahkan sebagai bagian "keluarga dalam"
Lembah Pualam Hijau. Sementara Kiang Li Hwa sendiripun
masih tetap menjabat sebagai Duta Hukum Lembah Pualam
Hijau. Dengan demikian, secara otomatis Kiang Ceng Liong
sebagai Duta Agung Lembah Pualam Hijau memiliki otoritas
untuk memberi perintah, ataupun menugaskan Kiang Li Hwa
sebagai Duta Hukum Lembah Pualam Hijau. Berhubung waktu
dan tugas yang begitu mendesak, Nenggala belum "disahkan"
sebagai anggota keluarga inti Lembah Pualam Hijau yang
memiliki aturan dan upacara yang khusus dan tersendiri.
"Duta Agung, silahkan sampaikan ...."
Adalah Kiang Li Hwa yang langsung paham kondisi
tersebut. Dengan memanggilnya sebagai Duta Hukum, maka
Kiang Li Hwa sudah sangat paham jika akan ada tugas atau

Tarian Liar Naga Sakti I 985


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sesuatu yang harus dikerjakannya atas nama dan untuk


kepentingan Lembah Pualam Hijau. Dan memang selaku
warga Lembah Pualam Hijau Kiang Li Hwa sudah sangat
maklum dengan itu.
"Baiklah, yang pertama mengenai perjalanan untuk
mengunjungi Bengkauw ataupun markas Lam Hay Bun di
Lautan Selatan. Setelah menimbang waktu yang diberikan
kepadaku, maka selambatnya sebulan ke depan sudah harus
kembali berada di Gunung Thian San ini. Karena itu, mohon
kesediaan Duta Hukum untuk langsung menuju Lam Hay guna
menyampaikan pesan kepada Tocu Lam Hay Bun tentang pibu
pada setahun mendatang ...."
"Baik Duta Agung, siap untuk menjalankan tugas. Tetapi,
hal-hal penting apakah yang mesti kusampaikan kepada tocu
Lam Hay Bun ...."?
"Cukup disampaikan jika Siauw Lim Sie, Bu Tong Pay,
Kaypang dan Lembah Pualam Hijau sangat bersedia untuk
melakukan pibu di Lam Hay Bun. Waktu yang disepakati
adalah sesuai dengan pertemuan terakhir dengan Tocu dan
juga Kauwcu Bengkauw. Sementara aturan pibu disesuaikan
dengan percakapan terakhir, yakni sebagai usaha saling
mengenal, saling belajar dan bukan lagi memperebutkan jago
nomor satu di dunia persilatan ....."
Ceng Liong menjelaskan pesan yang harus disampaikan
kepada Tocu Lam Hay Bun. Sementara Nenggala nampak
tersenyum dan mengangguk-angguk setuju dengan
perubahan pertarungan, dari pertarungan memperebutkan
gengsi menjadi pibu untuk saling belajar dan saling lebih

Tarian Liar Naga Sakti I 986


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengenal. Sejarah pertarungan pada masa lalu biasanya


bermuatan "nama besar" dan "gengsi", dan karena itu
pertempuran biasanya tegang dan selalu mencari siapa kalah
dan siapa menang. Aturan dan kesepakatan baru
pertempuran membuat suasana pertempuran menjadi lebih
"bersahabat", bukan lagi dipenuhi ketegangan
memperebutkan nama besar. Nenggala sungguh kagum
dengan munculnya keputusan yang hampir sama dengan yang
dialami Thian San Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi barusan.
"Dan jika Duta Hukum memiliki waktu yang cukup,
usahakanlah juga untuk menyelidiki keberadaan 2 pulau
misterius lainnya. Kedua pulau itu adalah Pulau Naga Api dan
Pulau Awan Putih, kedua gugus pulau misterius tersebut
konon adalah tandingan Lam Hay Bun di Laut Selatan. Hanya
saja, keberadaan keduanya terlampau misterius. Dan lagi,
penghuninya pada masa lalu tidak ada yang berkelana di
Tionggoan. Atau mungkin tidak pernah terlacak
keberadaannya. Namun demikian, akhir-akhir ini kutemukan
kenyataan adanya anak murid mereka yang berkelana di
Tionggoan. Jika bisa menemukan keberadaan mereka dan
menjalin persahabatan dengan mereka, sungguh jauh lebih
baik ....."
Dan Kiang Li Hwa akhirnya terlibat percakapan cukup
panjang lebar mengenai rahasia 3 pulau yang sebelumnya
masih gelap bagi dirinya. Dan Kiang Ceng Liongpun kemudian
mengisahkan apa saja yang diketahuinya tentang ketiga pulau
tersebut dan juga tentang rahasia ilmu-ilmu sakti dari ketiga
pulau tersebut. Hal yang mengagetkan Kiang Li Hwa dan juga
Nenggala, karena ternyata berhubungan dengan kemelut Ilmu

Tarian Liar Naga Sakti I 987


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Cit Sat Sin Ciang yang sekarang memusingkan dunia persilatan


Tionggoan.
"Khusus mengenai Pulau Naga Api, pulau tersebut konon
sama misteriusnya dengan Pulau Awan Putih. Namun
sepertinya Pulau itu telah mengalami musibah hebat. Dan
belakangan jejak mereka semakin sulit ditemui. Hanya,
jelasnya seperti apa yang mereka alami, aku sendiri masih
belum paham. Jika mungkin, usahakan untuk menjejaki dan
mencari tahu kondisi pulau misterius tersebut ....."
"Baiklah Duta Agung, informasi mengenai Pulau itu
rasanya sudah cukup. Kami berdua siap menuju Laut Selatan
dan jika memungkinkan untuk ditemui, kami berdua akan
mengupayakan menemukan jejak Pulau Awan Putih dan Pulau
Naga Api. Hitung-hitung kami berdua akan sekaligus berkelana
sambil berbulan madu Duta Agung ......" berkata Kiang Li Hwa,
Duta Hukum Lembah Pualam Hijau sambil mengerling
Nenggala yang juga mengangguk-angguk tanda setuju dengan
ucapan Kiang Li Hwa.
"Justru itulah, penusagan ini membuatku menjadi agak
kurang enak hati. Karena diberikan pada masa dan saat-saat
dimana seharusnya Duta Hukum dan saudara Nenggala
sedang berbulan madu. Tetapi, mudah-mudahan panorama
dan suasana Laut Selatan cukup memadai menjadi panorama
bulan madu ......."
"Terima kasih atas perhatian Duta Agung ....." Nenggala
kini yang membuka suara mewakili Kiang Li Hwa istrinya.
Setelahnya mereka membicarakan beberapa urusan
terkait tugas ke Lam Hay Bun dan Laut selatan. Terutama yang

Tarian Liar Naga Sakti I 988


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terkait urusan-urusan penting dunia persilatan yang kini


melibatkan Lembah Pualam Hijau sama repotnya dengan
ketika masih menjadi Bengcu dunia persilatan. Resminya,
Ceng Liong telah mengundurkan diri pada pertemuan di Siauw
Lim Sie, tetapi pada prakteknya, dia tetap dianggap dan
diperlakukan sebagai Duta Agung sekaligus Bengcu dunia
persilatan.
Dan setelah topik tersebut tuntas, Kiang Ceng Liong
kemudian memandang Nenggala beberapa saat. Dan
kemudian bertanya dengan topik percakapan baru:
"Saudara Nenggala, pernahkan mendengar kisah dan
cerita mengenai Pedang Bunga Saldju (Swat Hwa Kiam) dan
Mestika Swat Hwa (Bunga Saldju) sebagai pusaka keluarga
perguruan Thian San Pay ..."?
Nenggala tersentak dan memandang Kiang Ceng Liong
serius. Dibenaknya terbayang kembali satu peringatan yang
masih belum bisa dipecahkannya, sebuah permohonan
gurunya Kakek Dewa Pedang yang berkata: "Temukan Pedang
Bunga Saldju dan Mestika Bunga Saldju, maka semua
kekisruhan Thian San Pay akan tersapu dan masa keemasan
menjelang datang .....". Hanya, menurut tulisan suhunya itu di
Goa Dewa Pedang di Himalaya, kalimat itupun merupakan
"titipan" dari pendahulunya yang hingga akhir hayatnya tidak
mampu dipecahkannya.
"Duta Agung, darimana engkau memperoleh informasi
rahasia mengenai keberadaan dua pusaka penting Thian San
Pay itu ....?" Nenggala bertanya dengan mimik muka yang
sangat serius sekaligus antusias.

Tarian Liar Naga Sakti I 989


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Saudara Nenggala, kutanyakan masalah ini karena selaku


Suhu Ciangbundjin Tik Hong Peng, satu-satunya yang
menguasai ilmu-ilmu rahasia Thian San Pay secara sempurna,
kupikir sedikit banyak saudara Nenggala mengerti dan tahu
keberadaan kedua pusaka Thian San Pay tersebut ...."
Nampak Nenggala menarik nafas panjang. Terlihat seperti
berat hati untuk menjelaskan apa yang diketahuinya, tetapi
juga kesulitan untuk tidak mengutarakan keluar karena Ceng
Liong telah memulainya.
"Duta Agung, persoalan ini menyangkut harkat, harga diri
dan rahasia besar Thian San Pay yang bahkan Suhu sendiri
melarangku untuk ikut mencampurinya. Bahkan, Suhu
melarangku untuk memberitahukan kepada siapapun terkait
dengan rahasia besar perguruan Thian San Pay itu ......"
"Paman Nenggala, terus terang, aku menerima "titipan"
dari para sesepuh Thian San Pay mengenai kedua pusaka
perguruan Thian San Pay tersebut. Hanya, tidak mungkin
kusampaikan kepada saudara Nenggala tanpa mengetahui
sampai dimana sebenarnya pengetahuanmu mengenai kedua
pusaka tersebut. Informasi ini perlu kusampaikan, karena
persoalan Thian San Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi tidak
akan tuntas tanpa campur tanganmu dan juga Nenek Sakti
Thian San Giok Li nantinya ...."
Baik Kiang Li Hwa maupun terutama Nenggala tersentak
hebat ketika Kiang Ceng Liong menyebutkan mengenai
"titipan" itu. Apalagi Nenggala, emosinya terlihat terguncang,
tetapi kematangannya membuatnya mampu menahan diri.
Dan tidak lama kemudian emosi tersebut telah menghilang

Tarian Liar Naga Sakti I 990


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan ketenangan dan kematangannya telah kembali


membuatnya menguasai dirinya.
"Duta Agung, itulah satu-satunya kalimat dari Suhu yang
masih belum mampu kupecahkan. Padahal, Suhu memberiku
kepercayaan yang sangat besar dan juga memberiku anugerah
tak terhingga. Maka, jika memang ada informasi titipan yang
akan membuatku melunasi hutangku kepada Suhu, maka aku
akan mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada Duta
Agung ...." Nenggala mengucapkan kata-kata dan kalimatnya
dengan tegas dan mendatangkan rasa kagum dalam diri Ceng
Liong.
"Baiklah Paman Nenggala, engkau telah sangat
mengenalku sebagaimana baiknya aku mengenalmu dan bibi
Li Hwa. Aku akan membukanya, tetapi aku ingin terlebih
dahulu mengetahui sejauh mana Paman Nenggala
mengetahui rahasia Thian San Pay itu ...."
Ceng Liong memanggil Nenggala dan Li Hwa kini sebagai
Paman dan Bibi. Karena memang Li Hwa masih merupakan
adik misan dari ayahnya di Lembah Pualam Hijau. Dan dengan
menyapa keduanya sebagai Paman dan Bibi, maka Ceng Liong
merubah posisi bicara dari percakapan "dinas" (selaku Duta
Agung) menjadi percakapan "keluarga" antara Paman/Bibi
dan keponakan.
"Baiklah jika memang demikian Ceng Liong. Suhu Kakek
Dewa Pedang hanya sanggup menyebut bahwa Pedang Bunga
Saldju dan Mestika Bunga Saldju, ketika bertaut kembali akan
membuka gerbang keemasan Thian San Pay. Kedua pusaka itu
adalah simbol kejayaan Thian San Pay ratusan tahun silam,

Tarian Liar Naga Sakti I 991


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tetapi kemudian raib entah kemana dan belum ditemukan


sampai saat ini. Suhu menugaskanku untuk menemukan dan
menautkannya kembali, tetapi tidak "sangat" memaksaku.
itulah sebabnya dengan senang hati aku bersama bibimu
berangkat kemari melaksanakan tugas, karena memang masih
ada rahasia tugas yang ditinggalkan guruku yang mulia itu ....."
Ceng Liong yang mendengar penuturan Nenggala,
pamannya itu terlihat manggut manggut tanda mengerti.
Nampaknya, Kakek Koai Sian masih lebih sepuh dibanding
dengan Kakek Dewa Pedang. Atau, Koai Sian mengetahui
rahasia itu dari sesepuh yang jauh lebih tua daripada Kakek
Dewa Pedang, mungkin seangkatan dengan Koai Todjin. Itulah
sebabnya Kakek Dewa Pedang tidak tahu kisah lengkap dari
pasangan Pedang Bunga Saldju dan Mestika Bunga Saldju.
"Paman Nenggala, Pedang Bunga Saldju dan Mestika
Bunga Saldju sudah kuberikan kepada Ciangbundjin Tik Hong
Peng tadi siang ....."
Berkata Ceng Liong sambil memandang Nenggala. Dan
hebatnya, Nenggala yang tadinya terkejut dan antusias,
nampaknya berubah menjadi biasa saja.
"Sudah kuduga, sudah kuduga ......." berkata Nenggala
setengah bergumam.
"Tentunya, bukan hanya pemberitahuan sederhana
tersebut yang penting untuk engkau sampaikan kepada kami
berdua Ceng Liong ...."? sambung Nenggala yang membuat
Ceng Liong tersenyum.

Tarian Liar Naga Sakti I 992


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sudah tentu tidak Paman Nenggala ..... karena justru


masalah pentingnya, baru akan mulai kusampaikan ......"
"Hmmmmm, lanjutkan jika demikian Ceng Liong ...."
"Tahukah paman bagaimana menyatukan Mestika Bunga
Saldju dengan batang Pedang Bunga Saldju ...."?
Terlihat Nenggala merenung sejenak, tetapi sebentar
kemudian dia menjawab:
"Mestika Bunga Saldju memancarkan dingin yang sangat
membeku dan luar biasa. Kekuatan Pedang mestika, justru
pada Mestika Bunga Saldju itu. Ketajaman dan keampuhannya
baru akan muncul ketika Mestika Bunga Saldju menyatu
dengan Batang Pedang. Bukankah demikian Ceng Liong ...."?
"Benar sekali Paman, tidak salah ........ "
"Terus, apa masalahnya jika demikian ....."?
"masalahnya adalah, ketika akan memasangkan Mestika
Bunga itu ke Batang pedang, maka kita harus menggeser
tombol kecil di bawah bulatan bunga mestika itu. Dan jika
dilepas, maka hawa dingin mematikan akan segera terpancar
dari bunga tersebut. Dan, bicara terus terang, sulit mencari
orang yang mampu menahan serangan hawa dingin itu di
Thian San Pay sekarang ini. Serangan hawa dingin tersebut
sangat luar biasa, bahkan akupun tidak akan sanggup
menahannya tanpa melindungi diriku dengan puncak
kekuatan Giok cengku ...."
"Ceng Liong, sehebat itukah Bunga Saldju ...."?

Tarian Liar Naga Sakti I 993


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Benar paman. Termasuk Paman dan Bibi Li Hwa, paling


hanya akan sanggup untuk memegang dan menahannya tidak
lebih dari 30 detik belaka. Padahal, untuk memasangnya,
dibutuhkan waktu lebih dari setengah jam ....."
"Accccccccchhhhh, sehebat itukah? Jadi, jika demikian
Pedang Bunga Saldju dan Mestika itu tetap masih belum
dapat disatukan kembali ...."? bertanya Nenggala dengan
kepenasaran yang kembali menguasai emosinya.
"Disinilah titik rahasianya Paman, dan kuharap Paman
membantu proses selanjutnya dalam beberapa hari ini
sebelum ke Laut Selatan ...."
Terlihat Nenggala kembali menemukan dirinya. Dan Kiang
Li Hwa juga nampak menjadi lebih tenang, bahkan dia
mendahului berkata:
"Ach, rupanya engka telah menyiapkan semuanya Ceng
Liong ....." meski dengan nada yang agak kaku untuk langsung
memanggil nama Duta Agungnya. Tapi, bagaimanapun
memang usianya lebih tinggi beberapa tahun dari Duta
Agungnya ini, dan lagi, struktur keluarga dia memang masih
Bibi dari Kiang Ceng Liong ini.
"Begini Paman dan Bibi ...... Koai Sian, Kakek aneh yang
memintaku mendamaikan Thian San Pay dan Lembah Saldju
Bernyanyi memang telah membeberkan banyak hal yang
bahkan Paman dan Bibi sendiripun akan kaget mendengarnya.
Tetapi, ringkasnya begini: Pendiri Lembah Saldju Bernyanyi
sebetulnya adalah Nenek Sakti yang menjadi istri kedua
Ciangbundjin Thian San Pay lebih 150 tahun silam. Dia adalah
Ibu dari Koai Todjin, Majikan pertama Lembah Saldju

Tarian Liar Naga Sakti I 994


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bernyanyi. Jadi, sebetulnya, hubungan kedua perguruan


sangatlah dekat. Bahkan, wasiat Nenek sakti itu adalah
"lindungi dan kokohkan" Perguruan Thian San Pay. Hanya saja,
perintah "melindungi" hanya bisa dilakukan Lembah Saldju
Bernyanyi jika Thian San Pay memiliki Pedang Bunga Saldju.
Karena Pedang itu sesungguhnya telah disempurnakan oleh
Nenek sakti itu dengan menyematkan Bunga Saldju yang
ditemukan dan diolahnya sedemikian rupa. Pedang itu telah
menjadi berlipat-lipat kehebatannya. Tetapi sayang, justru
kehadiran Pedang itu akhirnya menjadi awal keruntuhan
Thian San Pay hingga saat ini. Hanya dengan menyatukan
Mestika Bunga Salju dan Pedang Bunga salju, maka masa
keemasan Thian San Pay akan kembali kepermukaan ...."
"Ach, jadi kisah yang hilang itu ternyata terkait erat
dengan Lembah Saldju Bernyanyi. Sungguh membingungkan
...." Nenggala terdengar mendesis.
"Benar paman, memang demikian ...."
"Terus, selanjutnya bagaimana Ceng Liong ...."? Li Hwa
mengejar dengan pertanyaan karena dia sendiripun semakin
penasaran.
"Menggunakan Pedang Bunga Saldju ketika belum
menguasai Ilmu Rahasia Thian San Pay justru merusak si
pengguna. Ciangbundjin pengganti suami si Nenek sakti,
menggunakan Pedang Bunga Saldju ketika belum sempurna
menguasai Thian San Hui Kiam, dan dia terluka parah oleh
pedang itu. Paman Nenggala, dari sinilah pangkal kekisruhan
Thian San Pay sehingga timbul salah paham dengan Lembah
Saldju Bernyanyi hingga saat ini. Untungnya, ada sesepuh

Tarian Liar Naga Sakti I 995


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Thian San Pay yang kemudian mengamankan Pedang,


memisahkan dengan Mestika Bunga dan selanjutnya
menyimpan kedua pusaka itu ...... dan rasa tidak enak dan
tidak senang antara Lembah Saldju dan Thian San Pay
berkelanjutan hingga generasi selanjutnya. Bahkan hingga hari
ini kita menyaksikan awal perdamaian mereka. Kakek Koai
Todjin yang bijaksana, telah mengendapkan dan membuat
generasi sesudahnya melupakan permusuhan itu, tetapi tetap
saja kekalahan muridnya dari Kakek Dewa Pedang memicu
persoalan baru yang membuat mereka bentrok pada hari
kemudian ..."
"Sungguh panjang dan berliku kisahnya. Tapi, bagaimana
kita dapat membuktikan kebenaran kisah-kisah tersebut bagi
Thian San Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi ...."? bertanya
Nenggala
"Konon, menurut Kakek Aneh Koai Sian, ketika Pedang
dan Mestika disatukan, maka petunjuk menemukan kisah
rahasia tersebut akan muncul. Hanya, Koai Sian juga wanti-
wanti mengingatkanku, bahwa proses memasang Mestika
dengan Pedang hanya sanggup dilakukan oleh Majikan
Lembah Saldju Bernyanyi. Kenapa demikian, karena Kakek
Koai Todjin telah menciptakan Ilmu khusus dan menemukan
"pusaka tali naga emas" yang mampu menahan dingin bunga
mestika. Sistem ini sangat menarik, Lembah Saldju Bernyanyi
memasang Mestika ke Badan Pedang dan menemukan kisah
tertulis rahasia Thian San Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi
....... nampaknya mereka orang-orang tua itu telah mengatur
sedemikian rupa agar masa keemasan Thian San Pay bangkit

Tarian Liar Naga Sakti I 996


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kembali secara utuh dan bukannya terpecah antara Thian San


Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi ...."
"Sungguh hebat, sungguh luar biasa ....." terdengar Li Hwa
juga memuji dengan penuh antusias. Pada dasarnya bukan
hanya Li Hwa, tetapi Ceng Liong dan Nenggalapun memang
takjub dengan bagaimana para sesepuh Thian San Pay
mencoba menyatukan para keturunannya untuk tidak saling
bunuh, tetapi bahu membahu untuk mendukung bangkitnya
generasi baru Thian San Pay.
"Tetapi, ada satu hal lagi Paman Nenggala. Pedang itu
tidak boleh digunakan sebelum Ciangbundjin Tik Hong Peng
tuntas menguasai Thian San Hui Kiam dan Thian San Kiam
Ciang. Keampuhan pedang itu telah bertambah sejak
dipendamnya Bunga Saldju ratusan tahun silam, maka ilmu
untuk memainkannya telah diciptakan Kakek Dewa Pedang
tanpa tahu keberadaan Pedang itu. Tetapi, Ilmu tangkalnya,
juga telah diciptakan Koai Todjin, sekaligus menjadi
pasangannya jika kedua keluarga perguruan telah rujuk
kembali. Karena itu, masa keemasan Thian San Pay, masa
menyatukan pedang dengan mestika bunga saldju serta tentu
kebangkitan Thian San Pay, sangat tergantung kepada Paman
Nenggala ...."
"Engkau dengan seenaknya mengenakan mahkota emas
ke kepalaku Ceng Liong, dan terus terang membuatku
gampang merasa sangat hebat dan berkepala besar saja ...."
Nenggala protes dengan kalimat terakhir Ceng Liong yang
seakan-akan memberikan porsi sangat besar kepada Nenggala
dalam menyelesaikan persleisihan itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 997


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Paman, jika Ciangbundjin Tik Hong Peng tidak sanggup


memainkan Thian San Hui Kiam dan Thian San Kian Ciang
secara sempurna, percayalah, dia akan termakan arus tenaga
sakti dingin dari Mestika bunga yang hebat itu. Karena hawa
dingin dan hawa pedang itu, akan menyatu menjadi "hawa
pedang dingin" yang jauh lebih mematikan dan lebih
berbahaya ...."
"Ceng Liong, jika demikian hebatnya, bagaimana
menangkalnya jika Tik Hong Peng tersesat. Bukankah sangat
berbahaya ...."?
"Apakah paman ingin mengatakan bahwa paman
meragukan kapasitas moral dan kepribadian Tik Hong Peng
yang menjadi murid paman ..."?
"Bukan demikian Ceng Liong. Ilmu rahasia itu sungguh
sangat hebat dan berbahaya, jika jatuh ditangan orang tak
bermoral, maka akibatnya sungguh mengerikan. Apalagi
dilengkapi dengan pedang sakti tersebut, sungguh sulit
kubayangkan. Mengenai Hong Peng, secara pribadi aku sangat
mengenalnya dan dia sangat layak menerima warisan
tersebut. Engkau jangan mengkhawatirkannya ...."
"Itulah paman, karena yang mengenal Hong Peng
selengkapnya adalah Paman, maka kisah ini kuutarakan agar
Paman lebih menyiapkannya. Selain itu, agar ada pihak yang
memiliki kemampuan dalam mengendalikan proses
penyatuan itu kelak ...."
"Baik ..... baik, nantinya aku akan mengikuti alurnya saja
Ceng Liong. Tetapi, terima kasih engkau telah menyelesaikan
kewajibanku kepada suhuku Kakek Dewa Pedang. Tinggal

Tarian Liar Naga Sakti I 998


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menuntaskan menurunkan kedua ilmu rahasia itu secara


sempurna kepada Tik Hong Peng, setelah itu kewajibanku
terhadap Thian San Pay tuntaslah sudah ....."
"Baguslah jika demikian paman. Proses selanjutnya akan
kuserahkan kepada paman dan Nenek Sakti Thian San Giok Li,
karena malam ini juga aku akan menuju Markas Bengkauw
guna menemui Bengkauw Kauwcu ..... dan jangan lupa
berbulan madu di Lautan Selatan Paman dan bibi, ponakanmu
mohon diri ........."
Setelah menutup percakapan dengan Nenggala dan Li
Hwa, Ceng Liong kemudian mendatangi Thian San Giok Li. Dan
percakapan yang sama dengan Nenggala dan Li Hwa kembali
dilakukan oleh Kiang Ceng Liong dengan Nenek Thian San Giok
Li. Hanya, bedanya Nenek Thian San Giok Li ini ternyata sudah
cukup banyak tahu karena memang dia memiliki kemampuan
dahsyat nyaris mendekati kakek Koai Todjin. Itulah sebabnya
Ceng Liong tidak butuh waktu lama untuk bercakap dengan
Nenek Sakti tersebut. Termasuk memintakan kesediaan nenek
itu untuk mengawal proses damai antara kedua keluarga
perguruan itu.
"Duta Agung, tugasku sebagai hu-hoat Lembah Saldju
Bernyanyi adalah warisan kakek guruku yang mulia. Maka
tugas itu akan kuemban sekuat tenaga, baik demi Lembah ini
maupun juga demi Thian San Pay. Meski secara pribadi
keterikatanku dengan Thian San Pay tidak sekuat kakek
guruku tersebut ....... tetapi wasiat dan perintahnya adalah
wajib untuk kujalankan ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 999


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Terima kasih banyak locianpwee, kesediaan locianpwee


sungguh sangat melegakan. Rasanya persoalan pelik antara
keluarga perguruan Thian San Pay dan Lembah Saldju
Bernyanyi sudah dapat dianggap selesai. Dan karena itu,
rasanya tecu sudah dapat minta diri dari locianpwee ....."
"Sebentar Duta Agung ...... bukankah yang di lenganmu
melingkar dengan rapih itu adalah "Tali Naga Emas" juga? Jika
engkau tidak keberatan, boolehkah engkau mengisahkannya
kepadaku ...."?
"Locianpwee, engkau ..... engkau ...."?
"Hahaha, Duta Agung, jangan khawatir, aku sangat
mengerti bahwa pusaka itu yang menentukan tuannya, sama
sekali aku tidak cemburu ...."
"Bukan itu maksudku locianpwee, bagaimana engkau bisa
tahu? padahal pusaka itu telah menyatu dengan lenganku
...."?
"Akan menyesal aku menjadi cucu murid Koai Todjin jika
tidak mengenal benda pusaka peninggalan kakek guruku
sendiri. Dia meninggalkan beberapa benda pusaka yang
"mengenali sendiri tuannya", sebagaimana aku menerima dua
pusaka yang secara sengaja memilih diriku ......." berkata
Thian San Giok Li sambil tersenyum.
"Ach begitu kiranya. Locianpwee Koai Todjin
menganugerahkannya kepadaku ketika kami berdua
melakukan komunikasi batin beberapa waktu lalu locianpwee
....."

Tarian Liar Naga Sakti I 1000


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Nampak Thian San Giok Li tetap tersenyum tetapi


sekaligus takjub. Dan diapun berkata dengan nada gembira:
"Ternyata engkau telah mencapai tataran itu Duta Agung,
padahal aku mencapainya diumurku yang ke-70. Luar biasa.
Tetapi, satu hal kuberitahu kepadamu, dengan simbol "Tali
Naga Emas" itu, maka engkau telah berhak menjadi SUTEKU
dan berhak memanggil Koai TODJIN sebagai SUHU ......"
"Ach, benarkah locianpwee ...."?
"Aku tidak memaksamu, tetapi tergantung kemauanmu
sendiri ...." berkata Thian San Giok Li sambil tersenyum.
"Tetapi, apakah locianpwe Koai Todjin tidak keberatan
...."?
"Disini ada cucu murid Koai Todjin yang terlalu
mengenalnya sebagai kakek guru ..."
Kiang Ceng Liong sadar dan terkejut. Tetapi, dia tidak
menganggap menjadi sute Thian San Giok Li adalah
kemunduran, sebaliknya justru menjadi kebanggaan karena
Nenek Sakti itu luar biasa hebat dna bijaksana. Maka diapun
memutuskan. Dia berjalan ke depat simbol perguruan Lembah
Sadju Bernyanyi dimana pusaka Koai Todjin selalu tersimpan
dan kemudian berkata:
"Memberi hormat kepada SUHU ......."
Dan selanjutnya diapun berpaling kearah Thian San Giok
Li dan selanjutnya sambil memberi hormat diapun berkata:
"Memberi hormat kepada Suci ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 1001


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ach, engkau sungguh pintar Sute. Dengan menerima dua


pusaka langsung dari Kakek Guru, aku memang sejatinya
adalah MURIDNYA juga, bukan lagi cucu murid. Dan kini
engkaupun menjadi MURIDNYA yang terakhir. Karena pusaka
"TALI NAGA EMAS" itu menjadi pusakanya yang terakhir dan
telah menemukan tuannya. Sejak saat itu, siapapun tidak
sanggup lagi "memanggil" Suhu kepada dia orang tua ......"
"Terima kasih Suci ....."
"Baiklah sute. Aku tahu engkau harus segera berangkat.
Percayalah, semua yang akan terjadi selanjutnya ditempat ini
akan terjadi sebagaimana mestinya, dan Sucimu ini bersama
pamanmu Nenggala akan mengatur sebaik-baiknya ...."
"Baiklah suci, aku mohon diri ....."
=======================
Bengkauw atau berarti Agama Terang adalah Perguruan
Berbasis Keagamaan yang berdiri cukup lama dan bersejarah
panjang di Tionggoan. Perkumpulan Bengkauw ini sebetulnya
berpusat di Persia (Atau IRAN), tetapi pada tahun-tahun
belakangan organisasi pusat di Persia tidak lagi rajin menjalin
hubungan dengan Bengkauw di Cina (Tionggoan). Tetapi,
nama besar begkauw di Tionggoan memang cukup
menunjukkan jejak, karena mereka memiliki tokoh-tokoh
berkepandaian tinggi yang cukup aktif berkelana di
Tionggoan.
Apa dan bagaimana sebenarnya Bengkauw atau Agama
terang itu? Beng-kauw (Agama Terang) merupakan sebuah
aliran atau kepercayaan ataupun keyakinan yang sudah sangat

Tarian Liar Naga Sakti I 1002


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tua. Dia berasal dari dunia barat dan kemudian bertumbuh di


dunia timur hingga memasuki Cina dan India. Di tanah
asalnya, Bengkauw dikenal dengan nama MANICHAISM atau
Agama dari Mani, Agama yang disembah Mani. Sejarahnya
memang demikian, yakni didirikan oleh MANI, kurang lebih
tahun 200, seorang Putra berdarah bangsawan yang menjadi
penduduk di Ekbatana, Persia (Iran). Putra bangsawan inilah
yang dianggap sebagai pendiri agama Manichaism yang kelak
menyebar hingga ke China dan menjadi Agama Terang atau
Bengkauw.
Sebetulnya, yang dimaksud dengan Manikhaism ini adalah
percampuran beberapa agama atau sejenis sinkretisme
beberapa agama sekaligus. Dan Pada mulanya begitu
diperkenalkan oleh MANI, banyaklah pihak yang dengan
sengaja menentang dan merintangi ajaran agama campuran
tersebut. Bahkan tragisnya, MANI sang pendiri Agama
Manikhaism tersebut ditangkap, disiksa dan kemudian
dibinasakan oleh kasta Magians yang menjadi penentang
utamanya. Selebihnya, Pemerintah Persiapun pada waktu itu
berusaha keras membasmi dan membinasakan bukan hanya
agama manikhaism itu, tetapi bahkan seluruh pengikut dan
penganut agama campuran itu. Tetapi upaya tersebut tidak
berhasil sepenuhnya, karena masih ttap ada bibit-bibit dan
benih yang tertinggal dan bahkan menyebar dan terus
bertumbuh. Karena ditindas dan dibinasakan di Persia, maka
para penganut dan pengikut agama tersebut pada akhirnya
melarikan diri dan menyebar ke seluruh penjuru untuk
mencari tempat yang tepat menyemaikan agama dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1003


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keyakinan baru mereka. Para penyebar agama baru inilah


yang kemudian datang dan membawanya masuk ke China.
Para pengikut yang melarikan diri dari Persia kebanyakan
datang dan menyebar ke India dan juga China serta Negara-
negara sekitarnya dan menyebarkan agama baru itu di tempat
baru mereka. Hanya, setelah disebarkan di China, Manikhaism
berubah nama menjadi AGAMA TERANG atau Bengkauw. Inti
ajarannya adalah: YANG TERANG adalah lawan YANG GELAP,
yang terang adalah KEBAJIKAN dan yang gelap adalah
KEJAHATAN. Setiap anggota BENGKAUW adalah DUTA
TERANG dalam melawan perang terhadap KEGELAPAN. Dan
inilah yang terus dan terus berkembang di China, dimana
Bengkauw mengklaim diri sebagai Duta Terang dalam
melawan kejahatan. Dan hingga abad ke-tiga belas, bengkauw
terus mengalami masa keemasan dan menyebar ke banyak
wilayah dan dianut banyak orang.
Tetapi sayangnya, agama ini selalu dicurigai dan dimusuhi
para penganut agama lain, bahkan timbul rasa permusuhan
yang menyebabkan gesekan keagamaan. Pada gilirannya
timbul konflik dengan agama-agama lain yang membuat
agama terang ini mempersenjatai diri dengan belajar ilmu-
ilmu lain, termasuk ilmu sihir dan ilmu hitam. Setelah berjaya,
akhirnya agama inipun hancur dan bahkan menjadi sekte ilmu
hitam di China dan banyak dibenci orang. Agama Terang yang
banyak bercampur ilmu hitam ini sempat menjadi momok di
banyak tempat di China sampai kemudian terserak dan
menjadi kurang begitu berarti akhirnya.
Bengkauw yang berada di Pegunungan Bengsan adalah
sisa-sisa Agama Terang yang masih bertahan bertumbuh di

Tarian Liar Naga Sakti I 1004


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tionggoan. Hanya saja, di tangan para petinggi Bengkauw saat


ini, ada banyak unsur ilmu hitam yang ditundukkan. Selain itu,
ide Agama Terang (Bengkauw) sendiri semakin kehilangan
makna hakiki keberagamaan mereka dan cenderung
menggunakan kata Agama sebagai simbol. Bengkauw di
Pegunungan Bengsan cenderung bertumbuh menjadi
Perguruan Silat berbasis agama dengan kemampuan ilmu silat
dan ilmu sihir sebagai tumpuan utamanya. Dan untuk
menghindar dari kejaran ornag yang membenci mereka,
Bengkauw di Pegunungan Bengsan merubah citra dan
pandangan khalayak bahwa mereka adalah penganut ilmu
hitam yang berbahaya.
Pada awal-awal kebangkitan Bengkauw di Bengsan,
mereka lebih banyak menutup diri dan hanya melakukan
kontak terbatas dengan kelompok-kelompok lain secara
rahasia dan tertutup. Bahkan belakangan, terutama 100 tahun
belakangan, justru muncul tokoh tokoh berkepandaian luar
biasa dari Bengkauw ini. Bahkan mereka mulai berani
melawan dengan ilmu silat tokoh-tokoh yang mewakili
kekuatan tradisional Tionggoan, yakni Siauw Lim Sie, Bu Tong
Pay, Kaypang dan belakangan juga muncul Lembah Pualam
Hijau. Dan pertempuran-pertempuran mereka awalnya adalah
memperebutkan nama dan pengaruh di rimba persilatan
Tionggoan. Nama, gengsi dan pengaruh memang sangat
penting bagi sebuah perguruan silat, apalagi di rimba
persilatan Tionggoan. Banyak orang yang akan rela menukar
"nyawa" dengan nama besar dan popularitas melalui
penguasaan ilmu-ilmu sakti.

Tarian Liar Naga Sakti I 1005


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Belakangan, Bengkauw ikut serta dalam kelompok Lam


Hay Bun, perguruan misterius dari Lautan Selatan, tokoh-
tokoh Thian Tok (India) yang mengembara hingga ke
Tionggoan dan Bengkauw sendiri untuk menandingi pengaruh
kelompok Siauw Lim Sie, Bu Tong Pay, Kaypang dan Lembah
Pualam Hijau. Pertarungan mereka awalnya adalah rebutan
pengaruh dengan kelompok Bengkauw cs sebagai kelompok
"penjahat" atau setidaknya kelompok "menyeleweng", meski
belakangan semakin lama kelompok tersebut sudah susah
untuk dikategorikan SESAT. Apalagi setelah tokoh-tokoh antar
kekuatan tersebut bertarung dan saling lebih mengenal satu
dengan yang lainnya.
Bengkauw yang sekarang semakin mencitrakan dirinya
sebagai Perguruan Silat Agama dengan kekuatan utamanya di
kepandaian ilmu silat dan ilmu sihir. Kauwcu Bengkauw saat
ini adalah tokoh hebat bernama Siangkoan Tek, seorang tokoh
Bengkauw yang memiliki kesaktian hebat dan sudah banyak
tahun memimpin Bengkauw. Ditangannya, Bengkauw semakin
membersihkan dirinya sebagai Perguruan hebat yang mulai
diterima sebagai kelompok resmi meski beberapa atau
bahkan banyak masih mencurigai. Stigma perkumpulan hitam
dan sihir masih cukup kuat. Tetapi, kedekatan Siangkoan Tek
dengan Kiang Cun Le dan juga banyak tokoh hebat lain di
Tionggoan, perlahan mulai mengurangi tetapi belum
menghapus stigma "sesat" dan "jahat" dalam citra perguruan
atau agama Bengkauw.
Bengkauw kali ini, menjadi semakin kesohor dan memberi
bayangan citra baik ketika salah seorang Pendekar wanita
muda Siangkoan Giok Lian tampil untuk ikut melawan perusuh

Tarian Liar Naga Sakti I 1006


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Thian Liong Pang. Pendekar wanita muda ini mendatangkan


kesan baik karena secara konsisten dan secara terbuka
menentang Thian Liong Pang. Dan dia terus menerus
bergabung dengan kelompok pendekar dalam melawan dan
ikut memusnahkan sarang Thian Liong Pang. Ini semakin
menegaskan wajah dan tampilan baru Bengkauw yang
sebetulnya sudah dirintis lama oleh kakeknya yang menjadi
Kauwcu Bengkauw selama beberapa tahun belakangan ini.
Sebetulnya era kehebatan bengkauw kali ini diawali oleh
generasi Kakek Siangkoan Tek, yakni pada saat Bengkauw
memiliki 3 orang hebat yang memiliki bakat hebat dan
berkepandaian tinggi. Siangkoan Goat Kong sebagai tokoh
yang mengawali kembali dibukanya Bengkauw di Bengsan
memiliki adik Siangkoan Lee Siang dan Siangkoan Kui Lok.
Ketiganya memiliki bakat hebat dalam ilmu silat dan berhasil
mengangkat kembali puing-puing kehebatan Bengkauw dan
mengangkatnya ketempat yang lebih tinggi meski dalam
bayangan kebencian umat persilatan Tionggoan. Mereka
bertiga bekerja secara terpendam untuk waktu yang tidak
pendek, dan begitu mereka tampil kembali, mereka telah
berada dalam tataran kelas atas untuk kemampuan mereka.
Bahkan mereka mampu menandingi Siauw Lim Sie, Bu Tong
Pay, Kaypang dan Lembah Pualam Hijau, dan jikapun kalah,
selisihnya terlampau tipis. Pendeknya, penampilan mereka
sangatlah menggemparkan.
Kerja keras ketiga tokoh hebat dan ampuh dari Bengkauw
inilah yang membawa era baru Bengkauw hingga mulai dilirik
orang dengan sedikit kekaguman. Dan Bengkauw pimpinan
Siangkoan Tek sekarang ini adalah kelanjutan dari kebijakan

Tarian Liar Naga Sakti I 1007


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang mengedepankan citra baik dan bukannya citra kelam,


jahat, dengki dan penuh ilmu hitam. Dan secara perlahan
Bengkauw di Bengsan mulai dipandang orang dengan mata
dan cara pandang berbeda. Hanya saja, karena pengalaman
masa lalu, Bengkauw di Bengsan juga tetap merupakan
sebuah perkumpulan misterius. Sangat jarang orang mengenal
hirarkhi kepemimpinan Bengkauw, apalagi karena yang
dikenal dunia luar hanyalah Bengkauw Kauwcu dan
belakangan juga sepasang Nona Jelita, Siangkoan Giok Hong
dan Siangkoan Giok Lian. Selebihnya adalah MISTERI. Nyaris
tak ada orang luar yang tahu bahwa struktur dan hirarkhi
Bengkauw sangatlah nyelimet dan rumit dan memiliki banyak
jago tersembunyi.

Episode 19: Mengunjungi Bengkauw (2)


Boleh saja citra "kelam" dan "jahat" Bengkauw pada masa
lalu perlahan mulai berubah. Tetapi, pegunungan Bengsan,
khususnya di Bukit Ang In San (Bukit Awan merah) tempat
dimana markas utama Bengkauw berada, tetap diliputi oleh
suasana magis. Satu-satunya akses masuk dari jalanan yang
dikenal orang adalah melalui sisi barat bukit dan disanalah
terpancang Pay Low (Gapura) yang bertuliskan papan nama
BENGKAUW dan ditulis dengan huruf menyolok dan warna
terang. Termasuk di sisi kiri atas Pay low tersebut terdapatlah
simbol dari perkumpulan agama Bengkauw yang sudah punya
sejarah cukup panjang di Tionggoan.
Tetapi, jangan salah. Untuk mendekati Pay low tersebut
bukanlah perkara mudah. Karena disekitar pay low terdapat

Tarian Liar Naga Sakti I 1008


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lautan pasir yang cukup luas dan diberi tulisan penanda Houw
See Tin (Barisan Pasir). Hanya orang berginkang sempurna
yang akan sanggup melampaui barisan pasir ini. Tetapi, cara
paling mudah adalah memohon ijin kepada para penjaga.
Karena menerobos masuk, masih tetap akan bertemu dengan
barisan lain yang juga cukup luas, yakni Loan Sek Tin (Barisan
Batu) yang tidak gampang untuk dilalui begitu saja. Harus
dicatat, sejarah panjang Bengkauw yang dimusuhi banyak
kelompok di Tionggoan, membuat Bengkauw di Bengsan ini
memagari dirinya dengan barisan-barisan gaib. Barisan Pasir
dan Barisan Batu adalah dua barisan gaib yang mengandung
unsur-unsur magis dan juga sihir, dan pendekar
berkepandaian tinggi sekalipun akan kesulitan menerobosnya.
Setelah barisan Pasir dan Barisan Batu, maka sekitar Ang
In Kok atau Lembah Awan Merah, dimana markas Bengkauw
berdiri, masih dikelilingi lagi dengan dua macam barisan. Yakni
Barisan Pohon, dan pintu masuk yang dipagari dengan Loan
Han Tio (Patok Ikatan Hio) yang keampuhannya justru masih
mengatasi dua barisan di luar markas. Maka, bisa dibayangkan
bagaimana susahnya memasuki markas Bengkauw ini. Tetapi,
mudah dimengerti, karena memang sejarah panjang
Bengkauw, berada dalam posisi dimusuhi masyarakat umum
dan bahkan juga dimusuhi dan berusaha dimusnahkan oleh
kelompok agama lainnya di Tionggoan. Karena itu, jika
Bengkauw memagari diri dan markasnya dengan Barisan-
barisan aneh dan maut, sangat bisa diterima oleh akal sehat.
Karena menjaga keamanan di rumah sendiri merupakan
sebuah kewajiban, dan pandangan ini sudah tentu juga dianut

Tarian Liar Naga Sakti I 1009


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan dipraktekkan oleh Bengkauw dalam memagari


organisasinya.
Barisan-barisan aneh dan magis itu, membuat suasana
dan kondisi Ang In San dan Ang In Kok terasa mencekam,
terutama bagi mereka yang baru mengunjungi tempat
tersebut. Untungnya, pemandangan di kejauhan justru
sangatlah indahnya. Tetapi kontras dengan Ang In Kok dan
jalan menuju Ang In Kok, tempat dimana markas Bengkauw
itu terletak. Pemandangan indah akan segera berganti dengan
suasana hati yang "kurang tentram" ketika mendekati area
yang diklaim sebagai lokasi yang dimiliki, dijaga dan dihuni
oleh orang-orang Bengkauw.
Dan Ceng Liong yang kini berada dekat dengan Barisan
Pasir bisa merasakan suasana dan nuansa "magis" yang
menyebar dari barisan yang menghalangi perjalanan lebih
jauhnya. Dengan pandang matanya, dia melihat Pay low di
kejauhan sana dan di atasnya bertuliskan BENGKAUW ........
"tidak salah lagi, memang disinilah markas utama Bengkauw",
desisnya dalam hati. Dan perlahan-lahan dia maju kembali
dan menyapa ke enam pengiringnya, Barisan 6 Pedang yang
dimintanya untuk mendahului dirinya memberitahukan
kedatangan Duta Agung Lembah Pualam Hijau.
"Duta Agung, pesan sudah kami sampaikan kepada para
penjaga, tetapi nampaknya Bengkauw sedang kedatangan
tamu lainnya. Karena itu, sampai sekarang ijin memasuki
Markas Bengkauw masih belum juga diturunkan ........."

Tarian Liar Naga Sakti I 1010


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, belum lagi ucapan orang tertua atau pemimpin


Barisan 6 Pedang itu selesai diucapkan, tiba-tiba terdengar
suara:
"Mohon maaf, kami Bengkauw terlambat menjemput
tamu yang terhormat Duta Agung Lembah Pualam Hijau.
Biarlah mewakili Kauwcu, aku yang rendah In Tiong Ten
memohonkan maaf sekaligus menyambut kedatangan Duta
Agung ...."
Dan belum lagi suara itu lalu, tiba-tiba dihadapan Ceng
Liong telah berdiri dengan sikap memberi hormat seorang
yang sudah cukup tua, mungkin sudah berusia sekitar 60,
paling banyak 65 tahun dan berpakaian sangat meriah dan
penuh dengan simbol-simbol keagamaan. Dan dilihat dari
pakaiannya, kelihatannya In Tiong Ten, demikian tokoh itu
menyebut dirinya, bukan orang rendahan, apalagi dia
mengenakan pakaian kebesaran yang dipenuhi simbol-simbol
keagamaan Bengkauw. Yakni simbol-simbol sumber
penerangan, Matahari dan Bulan dan dikitari dengan sumber
api yang menyala. Semuanya terpetakan secara semarak
dalam jubah kependetaan atau kepejabatan dari In Tiong Ten
tersebut.
Tetapi, lamat-lamat Ceng Liong mendengar orang-orang
yang berjaga di bagian dalam atau sebelah dalam Pay low
menyapa dan memberi hormat kepada In Tiong Ten sambil
berkata:
"Memberi hormat kepada Hu Kauwcu ........."
Karena itu, dengan cepat Ceng Liong tahu bahwa tokoh
yang berada dihadapannya saat ini adalah In Tiong Ten yang

Tarian Liar Naga Sakti I 1011


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menjadi Hu Kauwcu Bengkauw. Sebagaimana diketahui, Hu


Kauwcu Bengkauw lainnya adalah Oh Biauw Hiang, yang
sempat ikut mendampingi Kauwcu Siangkoan Tek waktu
berkunjung ke Bu Tong Pay. Sementara In Tiong Ten ini
dikenal juga sebagai Jin-tiong-ci-kiat (manusia genius di antara
sesama), seorang Pemimpin keagamaan atau Padri bagi
agama terang atau Bengkauw. Tokoh ini adalah juga sekaligus
pemikir yang sangat diandalkan Bengkauw dan sudah sangat
lama menjadi Hu Kauwcu Urusan Dalam dan Urusan
Keagamaan sejak Siangkoan Tek menjabat sebagai Kauwcu.
Tokoh ini bukan hanya memahami agama Bengkauw,
tetapi juga seorang pemikir strategis yang ulung. Strategi
pencitraan baru Bengkauw lahir dari idenya yang brylian, dan
mengutus Siangkoan Giok Hong dan Siangkoan Giok Lian
bergabung dengan para pendekar, juga atas anjuran Hu
Kauwcu ini. Karena yang sebenarnya, dia juga merangkap
sebagai Penasehat dan ahli strategi Bengkauw di bengsan ini.
Kepandaian silatnya nyaris tak seorangpun yang tahu sampai
dimana tingkatnya, karena memang dia tidak pernah turun
tangan dan tidak pernah terlihat menggunakan ilmu silat.
Tetapi, siapapun tahu, bahwa tokoh ini bahkan tidak kurang
lihay dibandingkan dengan Kauwcu sendiri, Siangkoan Tek.
Bahkan ilmu sihirnya termasuk yang paling hebat di kalangan
tokoh-tokoh Bengkauw di Bengsan ini, dan karena itu semua
orang sangat menghormati tokoh ini.
Melihat yang menyambutnya adalah tokoh hebat dari
Bengkauw, meski bukan Kauwcu Siangkoan Tek sendiri, Ceng
Liong dengan cepat menyambut dan membalas memberi
hormat dan salam perkenalan:

Tarian Liar Naga Sakti I 1012


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sudah lama kami mendengar nama besar Hu Kauwcu In


Tiong Ten, Jin-tiong-ci-kiat (manusia genius di antara sesama).
Selamat berjumpa dan selamat berkenalan locianpwee, maaf
telah mengganggu ketenangan Bengkauw ...."
"Ah ah, kami pihak Bengkauw merasa sangat terhormat
menerima kunjungan Duta Agung. Ach, engkau sungguh tidak
jauh berbeda dengan kakekmu yang sakti itu Duta Agung
......... atas nama Bengkauw Kauwcu, kami menyambut
kedatangan Duta Agung. Namun, mohon maaf, hari ini, sangat
kebetulan bertepatan dengan Bengkauw Tionggoan sedang
menerima kunjungan Bengkau Pusat Persia. Karena itu,
mohon maaf jika Bengkauw Kauwcu tidak menyambut secara
langsung kedatangan Duta Agung dan meminta lohu yang tua
ini untuk menyambut kedatangan Duta Agung. Semoga Duta
Agung tidak kecil hati ....."
Kiang Ceng Liong tersentak kaget ketika mendengar
bahwa Bengkauw Tionggoan di daerah pegunungan Bengsan
sedang menerima kunjungan Bengkauw Pusat dari Persia.
"Hmm, begini kebetulan ....." bisiknya dalam hati. Tetapi
dimulut dia berkata:
"Ach, sungguh merupakan kehormatan besar disambut
dan diterima oleh oleh Hu Kauwcu In Tiong Ten. Seorang
manusia jenius dari bengkauw. Selamat bertemu Hu Kauwcu,
senang bertemu dan berkenalan. Tetapi, jika memang
Bengkauw Tionggoan sedang sibuk menerima tamu dan
kunjungan dari Bengkauw Pusat di persia, maka biarlah untuk
hari ini cayhe mohon pamit dan nanti kemudian beberapa hari
kedepan, nanti akan kembali berkunjung"

Tarian Liar Naga Sakti I 1013


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Accccch, maafkan jika kukatakan ide itu kurang baik Duta


Agung. Kauwcu telah memesankan agar menyambut Duta
Agung dan membawa Duta Agung menuju pesanggrahan
tamu, tempat beristirahat yang kami siapkan buat tamu-tamu
agung Bengkauw. Karena itu, marilah Duta Agung, Bengkauw
Tionggoan dengan bangga dan gembira menyambut
kunjungan Duta Agung ......"
Melihat tuan rumah telah menyilahkannya masuk, Ceng
Liong kehabisan alasan untuk menolak. Selain itu, jarak ke
perkampungan dari Bukit ini, sungguh sangat jauh, dan karena
itu jauh lebih tepat beristirahat di Markas Bengkauw sambil
menunggu waktu yang tepat untuk berdiskusi dengan
Bengkauw Kauwcu. Karena itu, Ceng Liongpun kemudian
berkata:
"Baiklah jika demikian Hu Kauwcu, biarlah sambil
menunggu waktu berdiskusi dengan Kauwcu Bengkauw,
siauwte bersama Barisan 6 Pedang menunggu dan beristirahat
di Markas Bengkauw saja ......"
Maka sambil dituntun dan dipimpin oleh Hu Kauwcu In
Tiong Ten, Kiang Ceng Liongpun kemudian melangkah
memasuki Ang In Kok. Dan suasana di dalam sungguh sangat
semarak, warna-warni sejumlah besar bendera semarak
berbaris dari Pay Low hingga kemudian memasuki Lembah
Awan merah. Sungguh suasana yang sangat meriah, dan
nampaknya sengaja ditata Bengkauw Tionggoan untuk
menyambut Bengkauw Pusat Persia. "Entah apa yang mereka
percakapkan" pikir Ceng Liong yang tidak berani menebak-
nebak.

Tarian Liar Naga Sakti I 1014


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan sepanjang perjalanan, Kiang Ceng Liong dengan cepat


merasa sangat akrab dengan In Tiong Ten. Tokoh ini benar-
benar memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas dan
sanggup menyampaikannya secara menarik, dan karenanya
Ceng Liong dengan cepat merasa suka kepada Kakek Hu
Kauwcu ini. Terlebih, meski usianya jauh lebih tua, tetapi In
Tiong Ten tidak "jaga gengsi" tetapi mengajak Ceng Liong
bicara sebagaimana adanya. Dan lagi, tokoh ini juga terlihat
sangat hormat dan mengaguminya, meskipun dalam sekali
pandang saja Ceng Liong tahu kalau orang ini benar-benar
berisi. Hanya, keramahannya dan cara bicaranya yang
meyakinkan membuat Ceng Liong juga tidak sungkan
bertanya-jawab dan bahkan bercerita banyak hal mengenai
kondisi dunia persilatan. Sayangnya, meski banyak berdiskusi
dan bertanya jawab, tak sekalipun Hu Kauwcu ini
menyinggung masalah kunjungan Bengkauw Persia,
bahkanpun ketika Kiang Ceng Liong memberanikan diri untuk
bertanya kepadanya:
"Hu Kauwcu, apa sebenarnya maksud kunjungan dari
Bengkauw Pusat Persia saat ini? Nampaknya Bengkauw
Tionggoan cukup repot dalam menyambut mereka dengan
mempersiapkan banyak hal di sepanjang jalan menuju
markas....."?
Terlihat Hu Kauwcu mengernyitkan kening, terdiam,
sambil tetap terus berjalan. Nampak jelas kalau Hu Kauwcu ini
sangat bingung dan bimbang untuk menjawab dan
menyampaikan kepada Kiang Ceng Liong. Cukup lama sampai
kemudian dia berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 1015


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Duta Agung, masalah ini harus disampaikan langsung


oleh Kauwcu, dan terkesan lancang jika kusampaikan saat ini
......."
"Maaf, maaf jika memang demikian. Biarlah jika Kauwcu
berkenan menjawab akan kutanyakan nanti saja langsung
kepadanya ......"
"Terima kasih atas pengertian Duta Agung ....."
Dan atas pengaturan In Tiong Ten, Duta Agung Kiang Ceng
Liong ditempatkan di Pesanggrahan Barat, tempat dimana
tamu-tamu istmewa Bengkauw biasanya beristirahat.
Sementara tamu-tamu Bengkauw Persia sepertinya berada
pada sisi timur, nampak dari ramainya sisi timur dengan
simbol-simbol Bengkauw Persia. Tetapi, kamar tempat Duta
Agung juga merupakan kamar istirahat yang sangat bagus dan
terkesan mewah. Ceng Liong sendiri sampai geleng-geleng
kepala menyaksikan betapa ruang istirahatnya begitu mewah,
jauh melampaui kenyamanan ruang dan kamar khususnya di
Lembah Pualam Hijau.
"Silahkan beristirahat terlebih dahulu Duta Agung,
maafkan kami karena masih harus melayani Bengkauw Persia
terlebih dahulu ........" sambil mengucapkan kalimat tersebut
Hu Kauwcu In Tiong Ten kemudian berpamitan dan
meninggalkan Ceng Liong sendirian dalam kamar istirahat
atau kamar tamu khusus Bengkauw.
Ada apa gerangan? Pertanyaan ini menggelayuti benak
Kiang Ceng Liong. Latar belakang Bengkauw sangat minim
diketahui Ceng Liong, bahkan dari kakeknya, Kiang Cun Le,
tidak banyak yang diketahuinya. Kecuali bahwa Bengkauw

Tarian Liar Naga Sakti I 1016


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kauwcu sekarang adalah Siangkoan Tek, dan Bengkauw


Tionggoan sedang berusaha merubah "citra diri" menjadi jauh
lebih baik, dan bahwa Siangkoan Tek adalah tokoh yang
sangat bisa dipegang kata-katanya. Terlebih, tokoh ini
belakangan mengangkat "saudara angkat" dan menempatkan
diri menjadi "adik" dari Kiang Cun Le. Karena itu, boleh
dibilang, tokoh ini termasuk "paman kakek angkat" bagi Kiang
Ceng Liong.
Selain itu, Ceng Liong mengenal sangat dekat Siangkoan
Giok Lian. Tokoh muda, pendekar wanita perkasa dari
Bengkauw yang menjadi sahabat dekatnya dan menjadi
tunangan dari Liang Tek Hoat, kawan dan kakak dari
kekasihnya Liang Mei Lan. Dan, sudah tentu Ceng Liong
mengenal Siangkoan Giok Hong, kakak beradik dengan
Siangkoan Giok Lian, dara Bengkauw yang diduganya punya
"kisah rahasia" dengan dirinya. Tetapi sayang, Dara Bengkauw
yang satu itu telah lama lenyap dan masih belum
memunculkan dirinya kembali. Terkenang Giok Hong, Ceng
Liong tiba-tiba menjadi sedih sekaligus merasa "agak mesra"
dengan Bengkauw. Mengapa? Sebab jika benar dia telah
melakukan hubungan khusus dengan Giok Hong, berarti dia
berada di tengah keluarga Giok Hong, artinya keluarganya
juga.
Begitulah, Ceng Liong akhirnya tenggelam dalam banyak
kenangan terkait dengan Giok Hong dan dalam hubungannya
dengan Bengkauw. Diam-diam, dia menjadi sangat kagum
melihat betapa rumit dan sekaligus tertatanya Bengkauw yang
lengkap dengan simbol-simbol kebesarannya. Betapa Ang In
San dan Ang In Kok yang begitu besar dan luas, bisa ditata dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1017


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dikuasai secara baik oleh Bengkauw, dan kemeriahan


menerima tamu dari Persia dipertunjukkan secara sangat luar
biasa. Bengkauw Tionggoan sungguh-sungguh merupakan
organisasi atau perkumpulan silat keagamaan yang tidak
kurang hebat dengan Siauw Lim Sie dan Bu Tong Pay saat ini.
Apalagi, Hu Kauwcu In Tiong Ten menampilkan kehebatan dan
kepintarannya yang tidak tersembunyikan. "Sungguh seorang
jago luar biasa dengan kepandaian dan pikiran yang sangat
terbuka dan menonjol" gumam Ceng Liong. "Akan celaka jika
menghadapi mereka sebagai musuh ..." pikirnya lebih jauh.
Akhirnya, karena hari masih siang dan waktu bertemu
dengan Kauwcu Bengkauw masih belum ditentukan kapan,
Ceng Liong akhirnya memutuskan untuk memanggil Barisan 6
Pedang. Selama ini, sejak mendaki Gunung Thian San sampai
kemudian melakukan perjalanan ke Pegunungan Bengsan,
sudah berlalu hampir satu bulan lamanya. Sejauh itu, dia
sangat jarang bebricara dan membahas banyak hal dengan
Barisan 6 Pedang. Padahal, dengan Barisan 6 Pedang ini, Ceng
Liong biasanya suka bercakap dan membahas hal-hal di dunia
persilatan. "Bukankah di Gunung Thian San merekapun
memperoleh sesuatu ...? ada baiknya kupanggil mereka
bicara.
Dan tidak lama kemudian, di depan kamar tamu Ceng
Liong yang memang sangat besar dan luas itu, telah
menghadap Barisan 6 Pedang. Meski kamarnya besar dan
luas, tetapi Ceng Liong merasa kurang leluasa bercakap
dengan banyak orang di ruangan tertutup seperti itu.
Karenanya, mereka bertujuh akhirnya bercakap-cakap
perkembangan terakhir dunia persilatan. Sesuatu yang sudah

Tarian Liar Naga Sakti I 1018


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lebih dari sebulan tidak lagi mereka lakukan. Tetapi, model


seperti inilah yang membuat Barisan 6 Pedang Lembah
Pualam Hijau ini sangat "fanatik" dan sangat menghormati
Duta Agung yang masih muda ini.
"Paman Cia, bagaimana perkembangan Barisan 6 Pedang
setelah menerima petunjuk dari Koai Sian dan Kakek aneh di
Gunung Thian San ...."?
Cia Beng, tokoh Lembah Pualam Hijau yang sudah berusia
lima puluh tahun lebih, mendekati angka 60, kini adalah tokoh
pertama dan pemimpin dari Barisan 6 Pedang. Sudah setahun
terakhir ini dia menempati posisinya. Dan jika orang terakhir
banyak dilatih ginkang, maka Cia Beng banyak dilatih ginkang
dan juga sinkang terutama. Karena selain sebagai kesatuan
Barisan 6 Pedang, mereka juga adalah pengawal utama Duta
Agung dan penyampai pesan ketika Duta Agung mengunjungi
tempat tertentu. Karena itu, kepandaian mereka sudah tentu
baik secara pribadi maupun barisan sangatlah hebat.
"Duta Agung, kedua kakek aneh itu memang luar biasa.
Meski hanya beberapa hari belaka, tetapi peningkatan
penyatuan kekuatan batin dalam Barisan 6 Pedang sungguh
meningkat secara luar biasa. Bahkan Kakek aneh yang satu
lagi pernah mengatakan, bahwa jika berlatih lebih jauh lagi,
kami tidak perlu takut melawan serangan sihir yang hebat
sekalipun. Syaratnya memang berat, kami berenam harus
lebih banyak berlatih bersama sebagai satu barisan ....."
"Hmmmm, kedua kakek aneh itu memang luar biasa.
Padahal, menurut kesaksian Koai Sian, seorang dari kakek
aneh itu, di puncak Gunung Thian San, ada banyak tokoh

Tarian Liar Naga Sakti I 1019


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tokoh tak bernama yang sedang menyepi. Sungguh-sungguh


gunung itu ibarat Kun Lun San dan Pegunungan Himalaya yang
banyak didatangi dan dipilih tokoh-tokoh hebat untuk
menyepi dan menyucukan diri ....."
"Benar Duta Agung ..... kedua kakek aneh itu memang
luar biasa. Mereka mengajarkan kami bagaimana menolak
kekuatan sihir, kekuatan magis, kekuatan hitam dengan
menyatukan hati dan semangat dan memperkuat kebatinan
kami berenam. Mereka sungguh-sungguh baik Duta Agung.
Tetapi, merekapun sangat mengagumi dan memandang tinggi
Duta Agung, sesuatu yang membuat kami bangga ...."
"Ach, benarkah demikian Paman Cia ..."? Ceng Liong
sendiri kaget mendengar kalimat terkahir Cia Beng.
"Benar Duta Agung. Kedua Kakek aneh itu berpesan:
"Kalian berenam harus berusaha sekuat tenaga membantu
pekerjaan Duta Agung, karena nyawa banyak orang serta
ketentraman rimba persilatan untuk banyak tahun kedepan,
banyak bergantung kepada kebijakan dan keputusannya ...."
"Ach, sungguh kedua Kakek itu membebaniku dan
Lembah Pualam Hijau dengan beban yang teramat berat ......"
Demikianlah Duta Agung Kiang Ceng Liong bercakap-
cakap dan berbagi informasi serta bahkan berlatih dengan
Barisan 6 Pedang sambil menghabiskan hari menunggu
kepastian bertemu Kauwcu Bengkauw. Percakapan mereka
dilanjutkan dengan berlatih bersama, dalam mana Duta
Agung kembali menurunkan beberapa ilmu dan jurus penting
dalam membangun kebersamaan Barisan 6 Pedang itu. Dan
menjelang gelap turun, merekapun menyelesaikan

Tarian Liar Naga Sakti I 1020


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"cengkrama" antara keluarga Lembah Pualam Hijau di markas


Bengkauw Ang In Kok .....
Dan ketika makan malam tiba, Bengkauw yang pada saat
bersamaan menerima tamu dari Bengkauw Persia, tetap
menghunjuk hormat kepada Duta Agung. Datang menemani
Kiang Ceng Liong, adalah para petinggi Bengkauw yang tidak
ikut terlibat dalam "Perundingan" dengan Bengkauw Persia.
Adapun yang makan malam bersama Kiang Ceng Liong adalah:
Utusan Terang - Wong Jong Ceng, seorang Padri Bengkauw,
sementara Utusan terang satunya lagi adalah Siangkoan Giok
Lian - Dua (2) Pemimpin dari 4 Elemen/Unsur, yakni Unsur
Bumi (Pendekar) Pui Ciauw Jin Tiat-jiauw Jit-eng (Tujuh
Garuda Bercakar Besi) dan Unsur Bulan (Pelaksana Hukuman):
Bu Sang Ping Si-sim-bok-tau-jin (Manusia kayu berhati ulet) -
dan terakhir salah seorang dari 4 Dewa Pengawal yang baru
tiba sore hari yakni Rajawali Sakti dari Bengsan (Bengsan Sin
Tiauw) Kie Tiang-lim. Kedatangan tokoh yang terakhir ini
memang mengejutkan, karena 4 Dewa Pengawal sangat
jarang terlihat di Ang In Kok. Lagipula, sudah lebih 5 tahun
Bengsan Sin Tiauw ini tidak menampakkan dirinya di
lingkungan Bengkauw Tionggoan.
Struktur Bengkauw Tionggoan memang agak rumit,
mereka memiliki 2 Hu Kauwcu (masing-masing Pendeta
Bengkauw dan Non pendeta), juga memiliki 2 Utusan Terang
(sama dengan Hu Kauwcu, masing-masing seorang pendeta
dan non pendeta); 4 Orang Pemimpin Unsur Dasar (Langit-
Bumi-Bulan-Matahari), Memiliki 2 Pilar Kanan dan Kiri yang
mengurusi dua bagian utama Ang In San, 4 Dewa Pengawal
yang tidak berada di Markas Bengkauw, tetapi selalu

Tarian Liar Naga Sakti I 1021


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berkelana namun sewaktu-waktu dapat dipanggil ke Markas


Bengkauw dan rata-rata tokoh Dewa Pengawal memiliki
Kesaktian yang luar biasa - dan terakhir Pemimpin 5 Jenis
Warna Bendera yang dengan jumlah pasukan masing-masing
100 orang (Hitam-Kelabu-Biru-Hijau-Kuning/Emas-Putih),
semakin terang warna Bendera, semakin hebat kekuatan
pasukannya.
Para pemimpin Warna Bendera akan selalu berada di
lapangan bersama dengan anggota pasukannya, terlebih
ketika sedang menerima tamu. Maka tugas mereka
memastikan keadaan sekitar Markas adalah aman. Bertugas di
bagian paling luar adalah Bendera Hitam dan semakin
mendekati Markas semakin terang warna benderanya.
Dengan demikian, warna yang bertugas dalam Markas
Bengkauw adalah Warna PUTIH - sebagai simbol dari warna
paling terang. Dan karena itu juga, setiap petinggi dan pejabat
tinggi Bengkauw rata-rata mengenakan "Warna Putih" atau
"Warna Kuning Keemasan". Status Siangkoan Giok Lian yang
adalah petinggi Bengkauw, membuat dia selalu berpakaian
dengan warna Putih dominan.
Ramah tamah pihak Bengkauw dengan Duta Agung
berlangsung cukup meriah, saling mengenalkan diri dan
berbagi kisah. Dan menjelang berakhirnya jamuan makan
malam tersebut, baru muncul Hu Kauwcu In Tiong Ten yang
nampak masuk dengan kening berkerut dan wajah yang
kusam. Tetapi, begitu menemui Ceng Liong, wajah kusamnya
langsung berubah berseri-seri. Memang hebat manusia ini.
Suasana hatinya dapat cepat diatasi untuk menyesuaikan

Tarian Liar Naga Sakti I 1022


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan keadaan sekitarnya. Dan dengan hormat dan ramah


dia menyapa Ceng Liong:
"Menjumpai Duta Agung, mohon maaf, Kauwcu masih
berunding dengan utusan Bengkauw Persia. Dan kelihatannya
ujung perundingan tersebut "buntu", karena itu beliau
memohon pengertian Duta Agung. Lohu sendiri juga mohon
maaf, karena bertugas untuk mendampingi Kauwcu, sehingga
baru dapat bergabung menghormati kunjungan Duta Agung
....."
"Ach tidak mengapa Hu Kauwcu ...... perundingan
sepenting itu memang harus disikapi secara serius. Mari, mari
silahkan bergabung ...."
Tetapi, entah disengaja atau tidak, beberapa saat setelah
In Tiong Ten bergabung, satu persatu para tokoh Bengkauw
mulai mohon diri. Sampai kemudian di meja perjamuan,
tertinggal Ceng Liong dengan Hu Kauwcu In Tiong Teng.
Tetapi, karena memang kedatangan In Tiong Ten sudah di
penghujung perjamuan, maka hal tersebut terlihat biasa saja
dan tidak ada hal yang aneh. Hanya, Ceng Liong yang cukup
cermat sempat berpikir "bukankah perundingannya alot,
mengapa pula pemikir Bengkauw In Tiong Ten sampai
meninggalkan perundingan itu ...."?
"Duta Agung, perundingan antara Bengkauw Persia dan
Bengkauw Tionggoan sudah berada di ujung "ketidak-
sepakatan". Bengkauw Persia tetap mendesak kami untuk
mengikuti aturan lama Bengkauw dan Bengkauw Tionggoan
tunduk terhadap aturan lama tersebut. Tetapi, Kauwcu dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1023


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

juga lohu, menolak desakan Bengkauw Persia. Karena itu,


perundingan tersebut "nyaris" gagal ....."
"Ach, Hu Kauwcu, sungguh tidak disangka jika
kedatanganku ternyata bertepatan dengan Bengkauw
Tionggoan sedang mengalami persoalan serius. Sungguh-
sungguh siauwte tidak punya maksud menambah rumitnya
persoalan Bengkauw ....."
"Duta Agung, kedatanganmu bukanlah membebani kami.
Tetapi bahkan menguatkan pilihan kami untuk lebih menyatu
dengan Tionggoan daripada memilih selalu tunduk dibawah
aturan Bengkauw Persia ...."
Ceng Liong yang kurang paham dengan sejarah dan
keberadaan Bengkauw pada masa lalu tidak dapat
memberikan komentarnya atas pilihan Bengkauw Tionggoan.
Tetapi, dia sendiri terkejut ketika tahu bahwa ada desakan
Bengkauw Persia agar Bengkauw Tionggoan tunduk dan
menjadi cabang Bengkauw Persia yang mengklaim diri sebagai
Bengkauw pusat.
"Hu Kauwcu, soal pilihan Bengkauw Tionggoan dan
hubungannya dengan Bengkauw Persia sunggup merupakan
masalah gelap dan baru bagiku. Tetapi, bahwa Bengkauw
Tionggoan telah menjadi bagian dari Rimba Persilatan
Tionggoan adalah fakta. Dan karena itulah Duta Agung
Lembah Pualam Hijau berada di Bengsan malam ini ....."
"Hahahahahaha, sungguh tepat, sungguh tepat. Cara
berpikir Duta Agung sungguh sederhana tetapi memang pada
tempatnya. Sudah puluhan tahun terakhir Bengkauw
Tionggoan mencoba membangun cara baru dalam menyatu

Tarian Liar Naga Sakti I 1024


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan Tionggoan. Pada masa lalu, ketika Bengkauw


Tionggoan dikejar-kejar, dimusuhi dan kemudian ditindas
hingga nyaris punah, Bengkauw Persia bukannya membantu
kami, tetapi malah menyudutkan Bengkauw Tionggoan. Itulah
sebabnya, Bengkauw Tionggoan akan lebih memilih menyatu
dengan Tionggoan. Jauh lebih baik daripada terus menjadi
bagian Bengkauw Persia yang pada masa lalu tidak punya
bantuan apa-apa bagi kesulitan keberlangsungan keberadaan
Bengkauw Tionggoan ...."
In Tiong Ten berbicara dengan semangat dan dan kalimat-
kalimat yang tersusun rapih serta gayanya yang meyakinkan,
dan membuat Ceng Liong kagum. Bahkan masih
ditambahkannya lagi:
"Dan ketika Kakek guru Siangkoan Goat Kong mulai
membangun kembali Bengkauw Tionggoan dari
reruntuhannya, sedikitpun tidak dilirik Bengkauw Persia. Tak
ada bantuan atau sekedar simpati, tak ada dorongan, tidak
ada kemauan untuk membantu. Ketika kemudian Bengkauw
Tionggoan semakin kuat dan semakin berjaya kembali di
Tionggoan, tiba-tiba Bengkauw Persia datang menagih
posisinya sebagai Bengkauw Pusat dan Bengkauw Tionggoan
wajib tunduk dengan aturan-aturan Bengkauw pada masa
lalu. Sungguh-sungguh susah diterima akal sehat kami ...."
Tanpa disadari oleh Kiang Ceng Liong, dia digiring secara
halus oleh Hu Kauwcu In Tiong Ten untuk masuk dan
bersimpati dengan keadaan Bengkauw Tionggoan saat itu.
Namun, tanpa "giringan" itu, Kiang Ceng Liong sendiri
memang berpikir sikap Bengkauw Tionggoan sudah sangat
tepat. Tentu jika benar kisah dan cerita In Tiong Ten tentang

Tarian Liar Naga Sakti I 1025


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bengkauw Tionggoan yang pernah mendapat cap SESAT dan


HITAM di daerah Tionggoan. Pernah berontak dan kemudian
dikambing-hitamkan dan dalam waktu yang lama tenggelam
dalam kejaran kaum beribadah lainnya di daerah Tionggoan.
Dan sekarang, dia menjadi saksi, sebagaimana juga kakeknya,
tentang bagaimana Bengkauw Tionggoan bangkit kembali dan
berusaha keras merubah citra sesat mereka pada masa lalu.
Dan ketika memasuki Ang In Kok yang terletak di tengah-
tengah Ang In San di wilayah Pegunungan Bengsan, Ceng
Liong menyaksikan sendiri bagaimana Bengkauw kini tampil
semarak. Tampil dengan simbol-simbol yang megah dan
meriah dan dia yakin, tidak banyak Perguruan dan
perkumpulan silat di Tionggoan yang sama jaya dan maju
dengan Bengkauw Tionggoan saat ini. Markas besar, gedung
utama, balai pertemuan, balai jamuan makan dan kamar
istirahatnya, tidak kalah dan bahkan terkesan lebih mewah
ketimbang milik Pembah Pualam Hijau dan bahkan Bu Tong
Pay dan Siauw Lim Sie. Untuk itu, Duta Agung Kiang Ceng
Liong mau tidak mau harus memberi apresiasi dan
penghargaan.
"Hmmm, pilihan Bengkauw Tionggoan rasanya memang
masuk di akal Hu Kauwcu. Jika memang sejarah Bengkauw
Tionggoan seperti itu, maka merupakan hak dari Bengkauw
Tionggoan untuk menyatakan sikap terhadap Bengkauw Pusat
Persia ....." tanggap Ceng Liong.
"Duta Agung, sejak masa kakek guruku Siangkoan Goat
Kong dan kemudian Kauwcu Siangkoan Tek, kami menerapkan
kebijakan "menyatu dengan Tionggoan", dan kemudian
meninggalkan jalan-jalan sesat dan permusuhan dengan kaum

Tarian Liar Naga Sakti I 1026


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

beragama di Tionggoan. Dan semua itu sudah kami jalankan


selama pukuhan tahun terakhir. Kami melarang anggota
Bengkauw melakukan kejahatan dan langsung menghukum
keras atas pelanggaran ini ...... maka kunjungan Duta Agung
saat ini, sama dengan kunjungan Duta Agung Kiang Cun Le
pada masa lalu, menegaskan pilihan kami yang sudah bulat
sejak dulu itu ....."
"Bagaimana kira-kira ujung perbedaan pendapat dan
sikap antara Bengkauw Persia dan Bengkauw Tionggoan Hu
Kauwcu ...."?
Ceng Liong bertanya dan Hu Kauwcu In Ting Len terdiam
sebentar. Kelihatannya jelas dia berpikir keras untuk
menjawabnya ....
"Ujungnya sudah jelas Duta Agung ...... dan Bengkauw
Persiapun sudah menduga ujung percakapan itu. Karena itu,
utusan yang datang ke Tionggoan berbeda jauh dengan
utusan-utusan mereka sebelumnya ...."
"Maksud Hu Kauwcu, utusan kali ini sudah merupakan
utusan yang kesekian kalinya datang ke Tionggoan ..."?
"Benar, utusan ini adalah utusan kelima. Dan bujukan
mereka sudah berlangsung lebih dari 5 tahun, tetapi
Bengkauw Tionggoan terus mempertahankan sikap dan
pilihannya. Mungkin karena merasa sulit merubah putusan
Bengkauw Tionggoan, maka kali ini mereka menyertakan 2
orang jagoan Bengkauw Persia yang terkenal sebagai
Pendekar Sakti di Persia, Dewi Vasmine dan Panglima
Aryobazran. Dewi Vasmine merupakan Utusan Terang
Bengkauw Persia sementara Panglima Aryobazran adalah

Tarian Liar Naga Sakti I 1027


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Malaikat Bumi dalam struktur Bengkauw Persia. Keduanya


merupakan tokoh-tokoh kunci yang termasuk tokoh dengan
kepandaian tertinggi di Bengkauw Persia, sehingga bisa
dipastikan mereka bersiap dengan kekerasan sekalipun ...."
"Hmmm, apa mereka benar-benar berani dan berniat
untuk memaksakan kehendak di tanah Tionggoan ini Hu
Kauwcu ..."?
"Dilihat dari dilibatkannya Dewi Vasmine dan Panglima
Aryobazran, maka Bengkauw Persia kelihatannya telah siap
memaksakan kehendaknya. Mereka masih tetap menganggap
bahwa Bengkauw Tionggoan adalah cabang Bengkauw Pusat
Persia. Dan karena itu, mereka pasti bersiap dengan segala
upaya untuk memaksakan takluknya Bengkauw Tionggoan
dengan aturan Bengkauw Pusat Persia. Hal ini sudah semakin
jelas akhir-akhir ini ...."
"Dan menurut anggapan dan dugaan Hu Kauwcu, mereka
telah bersiap dan berani untuk memaksakan pandangan
mereka itu ...."?
"Tidak salah lagi. Utusan Bengkauw Persia kali ini, diisi
oleh tokoh-tokoh yang biasanya bertugas untuk memaksakan
kehendak, selain dari Utusan Khusus yang bertugas untuk
urusan diplomasi. Karena itu, Kauwcu telah menugaskan
memanggil tokoh-tokoh utama Bengkauw, termasuk sahabat
Duta Agung, Nona Siangkoan Giok Lian yang jika tidak keliru,
menjelang sore besok sudah akan tiba di Ang In Kok ...."
"Ach, Nona Giok Lian juga bakalan datang ...."?

Tarian Liar Naga Sakti I 1028


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Benar Duta Agung, berita ini sudah dikonfirmasikan


kebenarannya ...."
"Dan jika tidak salah menebak, maka Rajawali Sakti dari
Bengsan locianpwee Kie Tiang-lim adalah salah satu tokoh
yang sudah dipanggil datang ke Ang In Kok, benarkah Hu
Kauwcu ..."?
"Tepat sekali Duta Agung ....."
Baru sekarang Kiang Ceng Liong merasa bahwa keadaan
dan kondisi di Bengkauw Tionggoan ternyata sangat serius.
Meski tidak tahu secara detail, tetapi Ceng Liong paham
belaka, bahwa Persia, sama dengan Tibet, memiliki banyak
sekali jago silat yang tidak dapat dianggap sepele. Suhunya
dan juga Kolomoto Ti Lou selalu menegaskan, bahwa selain
Thian Tok, Tibet, Tang Ni, Persia dan juga Ko Le Kok (Korea)
memiliki banyak sekali ahli silat yang luar biasa. Melihat
keadaan Bengkauw Tionggoan yang cuma cabang Bengkauw
Persia, maka bisa dipastikan tokoh-tokoh dan ahli silat Persia,
jelas tidak sedikit. Dan sudah pasti kesaktiaannya tidak akan di
sebelah bawah Siangoan Tek. Jika tidak punya modal
kepandaian, mana berani mereka mendesak dan memaksa
Bengkauw Tionggoan untuk tunduk kepada mereka?
"Hu Kauwcu, kelihatannya masalah ini memiliki potensi
besar membesar. Aku sungguh khawatir bukan hanya bagi
Bengkauw Tionggoan, tetapi juga bagi keseluruhan Rimba
Persilatan Tionggoan ...."
Sinar mata In Tiong Ten nampak berbinar, tetapi dia tidak
menimpali kalimat Ceng Liong. Nampak jelas dia girang, tetapi

Tarian Liar Naga Sakti I 1029


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dia terlalu hebat untuk melepas kegembiraannya dalam


diskusi sepenting ini dengan Ceng Liong.
"Maksud Duta Agung ...."?
Bukannya menyambut gembira dan antusias kalimat Ceng
Liong tadi, Hu Kauwcu yang cerdik ini justru meminta Ceng
Liong mempertegas kalimatnya sebelumnya.
"Jika Bengkauw Persia memaksakan kehendaknya
terhadap Bengkauw Tionggoan, bahkan dengan jalan
kekerasan sekalipun, maka persoalan seperti ini bukan hanya
menjadi masalah Bengkauw Tionggoan. Tetapi menjadi
persoalan Rimba Persilatan Tionggoan. Dan akan mudah
ditebak, masalah ini akan melibatkan banyak kelompok
lainnya ........ dan, ach, bisa dipastikan gejolak rimba persilatan
Tionggoan pasti akan sangat tinggi nantinya ...."
Sinar mata gembira tak bisa disembunyikan In Tiong Ten.
Tetapi dia sangat lihay untuk menutupi perasaannya dan
membiarkan "pikirannya" dilontarkan keluar melalui mulut
Ceng Liong. Tetapi, Ceng Liong yang sedikit banyak bisa
meraba maksud In Tiong Ten yang cerdik, tidak merasa
menyesal. Karena, toch yang diungkapkannya adalah sesuatu
yang normatif dan dianggap sebagai kebenaran bagi umat
persilatan Tionggoan. Dan perlahan, dia mulai meraba,
kenapa In Tiong Ten bergabung belakangan dan mengapa
Kauwcu Bengkauw masih belum menemuinya hingga saat ini.
Rupanya Hu Kauwcu yang cerdik ini sedang menjalankan
siasat lain yang akan ikut melibatkan Duta Agung dan Rimba
Persilatan Tionggoan dalam mendukung pilihan Bengkauw
Tionggoan untuk mandiri dari Bengkauw Persia.

Tarian Liar Naga Sakti I 1030


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dilihat sekilas, Bengkauw Tionggoan memanfaatkan umat


persilatan Tionggoan. Tetapi, dilihat secara mendalam, baik
sejarah kelam Bengkauw, usaha keras mereka menjadi
perkumpulan bernama baik, campur tangan Bengkauw Persia
yang tidak fair, maka pilihan Bengkauw Tionggoan sangat bisa
diterima. Dan ini yang berkecamuk dan berada di jalan pikiran
Ceng Liong yang secara cerdik dibongkar dan "dipaksa" In
Tiong Ten untuk terumpah keluar. Dengan cara cerdik ini,
maka In Tiong Ten tidak perlu "mengajak" atau "membujuk"
Ceng Liong agar membantu Bengkauw Tionggoan. Tetapi,
akan membuat Ceng Liong merasa terpanggil sebagai Bengcu
tidak resmi Tionggoan dalam membantu Bengkauw
Tionggoan. Sungguh cerdik memang Hu Kauwcu In Tiong Ten
ini ......
Dan memang tepat sekali strategi Hu Kauwcu In Tiong
Ten. Duta Agung Kiang Ceng Liong tidak tahu jika Hu Kauwcu
ini memang ditugasi Kauwcu Siangkoan Tek untuk menjajaki
cara agar Duta Agung turun membantu masalah bengkauw
Tionggoan. Adalah benar memang, Kauwcu Bengkauw masih
terus menerus melakukan perundingan secara marathon
dengan utusan Bengkauw Persia. Tetapi, semakin lama
semakin jelas bahwa perundingan tersebut akan menemui
jalan buntu. Utusan Bengkauw Persia kukuh memaksa
Bengkauw Tionggoan untuk menerima penerapan aturan
Bengkauw Persia secara ketat. Sementara Bengkauw
Tionggoan yang masih "sakit hati" ditinggal Bengkauw Pusat
pada puluhan tahun lalu yang menyebabkan nyaris
musnahnya Bengkauw Tionggoan, kukuh dengan
pendiriannya. Yakni, Bengkauw Persia harus minta maaf dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1031


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kemudian melonggarkan aturan yang memaksa Bengkauw


Tionggoan untuk mengirim upeti dan wajib mengirim pasukan
untuk urusan menekan daerah2 atau Cabang lain Bengkauw.
Melihat bakal buntunya perundingan serta
mempertimbangkan utusan Bengkauw Persia kali ini yang
menyertakan dua tokoh sakti Bengkauw Persia yang biasanya
ditugaskan sebagai "pemukul" dan "penghukum" telah
memaksa Kauwcu Bengkauw Tionggoan bertindak. Langkah
pertama adalah "mengulur-ulur" pertemuan dengan strategi
"tarik-ulur", dan untuk diplomasi jenis ini, Hu Kauwcu In Tiong
Ten adalah jagonya. Strategi selanjutnya adalah memanggil
jago-jago Bengkauw Tionggoan yang sedang tersebar
berkelana di luaran. Termasuk disini adalah Siangkoan Giok
Lian dan 4 Dewa Pelindung Bengkauw yang sudah bertahun-
tahun tidak nampak di Markas Bengkauw Ang In Kok. Perintah
"pulang ke markas" telah turun sejak 10 hari sebelumnya,
tepat sehari setelah kedatangan utusan Bengkauw Persia.
Strategi ketiga yang muncul belakangan setelah kedatangan
Ceng Liong adalah "melibatkan" Duta Agung dalam urusan
Bengkauw, karena telah mengaitkannya dengan persoalan
"lokasi". Bengkauw Tionggoan berada di wilayah Tionggoan
yang umat persilatannya masih menempatkan serta
menghormati Lembah Pualam Hijau sebagai Bengcu. Masalah
perguruan manapun di Tionggoan akan menjadi masalah Duta
Agung.
Dan strategi ketiga ini, kelihatannya sudah nyaris berhasil.
Adalah In Tiong Ten yang memang mengajukan usul brylian ini
kepada Kauwcu Siangkoan Tek. Tetapi Kauwcu ini
menugaskan Hu Kauwcu yang cerdik untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 1032


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengusahakannya. Benar saja, Hu Kauwcu In Tiong Ten


berhasil secara perlahan menggiring Duta Agung untuk masuk
ke wilayah pertikaian Bengkauw. Bagi Bengkauw Persia, ini
urusan internal Bengkauw, tetapi bagi Bengkauw Tionggoan,
pengalaman masa lalu telah menunjukkan, menyatu dengan
Tionggoan adalah jauh lebih realistis. Apalagi, Bengkauw
Persia pernah "mengkhianati" Bengkauw Tionggoan dengan
mendesak mereka pada saat-saat Bengkauw Tionggoan
sedang dikejar-kejar di Tionggoan.
"Hu Kauwcu, jangan sungkan untuk meminta bantuan
Lembah Pualam Hijau jika memang urusan sudah seperti ini
....."
Hu Kauwcu In Tiong Ten memandang Duta Agung Kiang
Ceng Liong dengan tatapan tegas untuk kemudian berkata:
"Duta Agung, dalam urusan seperti ini, tanpa meminta
Bengcu sudah paham sendiri apa yang mesti dilakukannya
....."
Ceng Liong paham maksud In Tiong Ten. Tetapi,
bagaimanapun, meski dia masih dianggap dan dihormati
sebagai Bengcu, tetapi dia telah menyatakan pengunduran
dirinya waktu di Siauw Lim Sie beberapa tahun lalu.
"Hu Kauwcu, engkau pasti tahu jika cayhe sudah
mengundurkan diri selaku Bengcu ...."
"Tetapi siapapun insan persilatan paham, bahwa Kiang
Ceng Liong, Duta Agung Lembah Pualam Hijau tetap dianggap
sebagai Pemimpin Rimba Persilatan ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 1033


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Karena itu, Duta Agung akan membantu Bengkauw


bukan sebagai Bengcu, tetapi sebagai sahabat Bengkauw
Tionggoan ......"
Hu Kauwcu In Tiong Ten tersenyum menatap Ceng Liong.
Dan kemudian berdiri memberi hormat sambil berkata:
"Duta Agung Lembah Pualam Hijau membantu Bengkauw
Tionggoan dan menganggap dirinya sebagai pribadi mewakili
Lembah Pualam Hijau. Tetapi, seperti semua insan persilatan
di Tionggoan, Bengkauw Tionggoan tetap memperlakukan
serta juga menganggapnya sebagai Bengcu Rimba Persilatan
Tionggoan....... hahahahaha, tidak masalah, tidak masalah ....."
Dan Kiang Ceng Liong hanya mampu mesem-mesem tidak
tahu harus mengatakan apa lagi. Bagaimanapun dia telah
bersikap. Sikap yang dia anggap dan dia yakini sebagai sikap
yang benar. Bukan karena dia dekat dengan In Tiong Ten yang
pintar, cerdik dan bersahabat itu. Bukan karena dia mengenal
Kauwcu Siangkoan Tek yang sudah beberapa kali bertemu
dengan dirinya dan masih merupakan "Paman Kakek Angkat"
bagi dirinya. Bukan karena dia dekat dengan Siangkoan Giok
Lian yang banyak berjuang bersamanya melawan para
perusuh Thian Liong Pang. Tetapi karena dua hal penting:
Pertama, dia merasa ini adalah sikap yang secara normatif
benar karena menyangkut "lintas Negara". Bengkauw Pusat
Persia akan menyinggung harga diri Tionggoan jika
memaksakan kehendaknya kepada Bengkauw Tionggoan yang
punya sejarah buruk dengan Persia.
Dan alasan lain, yang bersifat pribadi adalah: Hingga saat
ini, Ceng Liong masih dan sudah beranggapan bahwa dia telah

Tarian Liar Naga Sakti I 1034


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memiliki "hubungan khusus" dengan Siangkoan Giok Hong.


Oleh karena itu, meskipun Siangkoan Giok Hong hingga
sekarang belum lagi munculkan diri dan hilang bagai ditelan
bumi, tetapi tetap saja dia telah ditempatkannya sebagai
anggota keluarganya. Maka, keluarga Siangkoan Giok Hong,
yakni Bengkauw Tionggoan, juga sudah diangganya sebagai
keluarga sendiri. Anggapan yang sangat masuk akal dan alasan
yang jelas sangat tidak dibuat-buat. Dan Ceng Liong telah
kukuh menetapkan pilihannya tersebut dengan banyak alasan
diatas.
"Baiklah Duta Agung, selamat beristirahat. Kauwcu
menyampaikan pesan, bahwa besok pagi beliau akan
menemani Duta Agung untuk bercakap-cakap. Karena
perundingan selanjutnya baru akan dilakukan paling cepat
besok malam atau selambatnya dua hari ke depan. Masa
kunjungan Bengkauw Persia biasanya 14 hari atau dua
minggu, maka perundingan selanjutnya bisa dipastikan adalah
kepastian atas semua dugaan dan spekulasi saat ini. Tetapi,
sudahlah, karena hari sudah jauh malam, sebaiknya kita
beristirahat ....."
"Baiklah Hu Kauwcu, sampai berjumpa besok pagi ....."
Sepeninggal Hu Kauwcu In Tiong Ten, Kiang Ceng Liong
sendiri kemudian berjalan menuju ruangan tempatnya
beristirahat. Dan sejauh perjalanannya ke ruangan istirahat,
pikirannya dipenuhi oleh persoalan yang sedang dihadapi oleh
Bengkauw Tionggoan. Dan dalam hati dia meramalkan,
persoalan Bengkauw jika tidak ditangani secara baik, bakal
melahirkan badai baru di dunia persilata Tionggoan. Sulit
membayangkan masuknya sejumlah besar tokoh persilatan

Tarian Liar Naga Sakti I 1035


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Persia ke tanah Tionggoan untuk memaksa Bengkauw


Tionggoan tunduk. Tidak. Selaku Duta Agung, tidak mungkin
dia akan membiarkan kejadian seperti itu terjadi.
Tidak mungkin membiarkan Bengkauw Tionggoan dipaksa
tunduk dan mengikuti aturan Bengkauw Persia sementara
Bengkauw Tionggoan sudah jelas memilih menjadi bagian
dunia persilatan Tionggoan. "Nampaknya tugasku semakin
bertambah berat" demikian Ceng Liong berpikir dalam
hatinya. Hal yang membuatnya pusing, karena saat sekarang
saja, dia masih belum menyelesaikan sejumlah besar
persoalan yang sudah lama menumpuk, termasuk urusan
Lembah Pualam Hijau sendiri. "Ach sudahlah, biarlah
kutangani dan kuselesaikan satu demi satu ....."
Dan Duta Agung muda itupun berjalan menuju ruangan
istirahatnya .....

Episode 20: Bengkauw Tionggoan V Bengkauw Persia (1)


Ruang Pertemuan sore hari menjelang malam di Ang Kok
San, tepatnya Ruang Pertemuan Bengkauw Tionggoan. Wajah-
wajah manusia yang menghadiri pertemuan di ruangan
pertemuan Bengkauw Tionggoan terlihat sangat serius. Baik
dari kalangan Bengkauw Persia maupun kalangan Bengkauw
Tionggoan. Ruang pertemuan Bengkauw Tionggoan sendiri
terhitung sangat luas, sebetulnya mampu menampung cukup
banyak orang. Tetapi, saat itu hanya dihadiri kurang dari
setengah kapasitasnya, baik dari pihak Bengkauw Tionggoan
maupun Bengkauw Persia.

Tarian Liar Naga Sakti I 1036


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dari pihak Bengkauw Tionggoan, nampak Kauwcu


Siangkoan Tek yang diapit langsung oleh dua Hu Kauwcunya,
yakni In Tiong Ten Jin-tiong-ci-kiat (Manusia genius di antara
sesama), Hu Kauwcu Urusan Dalam dan Keagamaan dan Oh
Biauw Hiang Hu Kauwcu Urusan Luar. Selain itu, juga nampak
hadir Utusan/Duta Terang Bengkauw yakni Wong Jong Ceng
dalam dandanan sebagai seorang Padri/Pendeta sementara
Siangkoan Giok Lian masih belum nampak hadir. Nampak
hadir juga semua Pemimpin Unsur Langit - Bumi - Matahari
dan Bulan: Unsur Langit, Ang In San Jin (Pertapa Tua Dari
Gunung Awan Merah) - Unsur Bumi Pui Ciauw Jin Tiat-jiauw
Jit-eng (Tujuh Garuda Bercakar Besi) - Unsur Bulan Bu Sang
Ping Si-sim-bok-tau-jin (Manusia kayu berhati ulet) dan unsur
Matahari Ang In Sin ceng - Pendeta Sakti dari Ang In San .
Kemudian nampak juga Siangkoan Han Lin sebagai
Pemimpin Pilar Kanan dan Siangkoan Liok sebagai Pemimpin
Pilar Kiri; Kedua tokoh berusia sekitar 40an ini adalah cucu-
cucu Kauwcu Bengkauw Siangkoan Tek dan yang sudah mulai
terlibat dalam struktur kepemimpinan Bengkauw
sebagaimana Siangkoan Giok Lian yang justru jauh lebih
muda. Dan di belakang mereka berdua duduk dengan tenang
dua orang tua yang nampak tidak terlampau sibuk dan tidak
terlampau tegang, tetapi tetap dalam diam dengan mengurus
diri mereka sendiri. Mereka adalah Houw Sin Tayhiap
(Pendekar Harimau Sakti) Bouw Leng dan Bengsan Sin Tiauw
(Rajawali Sakti dari Bengsan) Kie Tiang-lim. Mereka adalah 2
(dua) orang dari 4 (empat) Dewa Pengawal yang biasanya
hadir jika Bengkauw merasa berada dalam keagaan "genting".

Tarian Liar Naga Sakti I 1037


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hadirnya 2 orang dari 4 Dewa Pengawal terhitung


mengagetkan hampir semua tokoh Bengkauw Tionggoan.
Mengapa? karena Dewa Pengawal sudah teramat lama tidak
menampakkan diri di Ang In Kok. Kabar terakhir, 2 orang dari
4 Dewa Pengawal telah menyucikan diri dan tidak lagi mau
mencampuri urusan duniawi, kecuali atas panggilan khusus
dengan tanda khusus Kauwcu Bengkauw. Keadaan mereka
yang sebenarnya, hanya seorang belaka yang tahu. Dimana
mereka, apa yang mereka kerjakan, masih hidup atau sudah
mata, hanya Kauwcu Bengkauw yang tahu dengan jelas.
Karena mereka memiliki kewajiban untuk mengirimkan kabar
kepada Bengkauw Kauwcu setiap 6 (enam) bulan sekali.
Tetapi, kabar lain mengatakan, dua orang Dewa Pengawal
lainnya sedang dalam missi rahasia Bengkauw. Dan karena itu,
keduanya nyaris tidak muncul atau tidak tampil setiap acara
maupun event yang diadakan oleh Bengkauw Tionggoan.
Hanya medali atau tanda khusus Kauwcu Bengkauw yang
dapat membuat mereka menampilkan diri atau memanggil
mereka datang ke Ang In Kok. Tetapi, apa dan bagaimana
sebenarnya bisa disaksikan bahwa hanya 2 dari 4 Dewa
Pengawal yang hadir di Ang In Kok. Keduanya, terlihat sudah
berusia cukup lanjut, yakni rata-rata berusia 60-65 tahun,
seangkatan dengan Hu Kauwcu Pertama dan masih dibawah
umur Kauwcu Bengkauw saat ini, Siangkoan Tek.
Sementara itu, dari pihak Bengkauw Pusat Persia, sudah
nampak beberapa tokoh mereka yang berada dalam ruangan.
Terlihat Duta Luar mereka yang bernama Hydarnes, petugas
yang setaraf dengan Menteri Luar Negeri dan bertugas khusus
untuk menghubungi Negara sahabat mereka ataupun Cabang-

Tarian Liar Naga Sakti I 1038


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

cabang Bengkauw lainnya. Selain Hydarnes, tokoh Bengkauw


yang sudah berada dalam ruangan adalah Dewi Zenda - yang
menjadi Wakil Duta Luar Hydarnes dan juga Azara, tokoh
muda Bengkauw Persia yang menjadi murid kebanggaan
Aryobazran. Bersama mereka ada kurang lebih 7 orang
lainnya yang merupakan bawahan atau petugas yang
menyertai tokoh-tokoh utama Bengkauw Persia ketika
bepergian.
Yang masih belum nampak dalam ruangan tersebut
adalah 3 orang petugas utama, yakni Hu Kauwcu Urusan Luar -
Jendral Aryzab, Dewi Vasmine dan Jendral Aryobazran.
Bengkauw Persia memang membentuk model kepemimpinan
seperti "model pemerintahan Kerajaan", dan tokoh-tokoh
utamanya bergelar Jenderal. Sehingga kehadiran Jendral
Aryzab selaku Hu Kauwcu maupun Jendral Aryobazran sudah
menegaskan pentingnya utusan Bengkauw Persia ini
memasuki Bengkauw Tionggoan. Dan ditambah kehadiran
Dewi Vasmine yang masih berdarah Bangsawan di Persia,
semakin menunjukkan keseriusan mereka dalam menangani
persoalan dengan Bengkauw di Tionggoan.
Sebagaimana kesepakatan dalam perundingan terakhir,
maka kalimat dan kata akhir dari Bengkauw Tionggoan akan
disampaikan pada hari terakhir kunjungan Bengkauw Pusat
Persia, yakni pada malam ini. Karena keesokan harinya,
Bengkauw Pusat Persia akan bertolak kembali ke Persia untuk
menyampaikan laporan terakhir mengenai sikap dan pilihan
Bengkauw Tionggoan. Tetapi, sikap dan kejelasan posisi
Bengkauw Tionggoan akan sangat menentukan tindakan apa

Tarian Liar Naga Sakti I 1039


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang akan diambil, baik malam itu maupun di masa


mendatang.
Saat-saat menjelang penyampaian keputusan Bengkauw
Tionggoan semakin mendekat. Dan semakin lama atau
semakin mendekati saat tersebut, semua yang telah hadir
menunjukkan ketegangan yang sama. Hanya saja, Kauwcu
Bengkauw dan Hu Kauwcu In Tiong Ten terlihat tenang dan
tidak hanyut oleh ketegangan yang mencekam banyak orang.
Wajar, sebab ditangan keduanyalah keputusan akhir
Bengkauw Tionggoan dipasrahkan. Dan keduanya sudah tentu
telah sangat siap menghadapi penyampaian sikap akhir
Bengkauw Tionggoan. Apalagi, selain mereka telah sampai
pada kesimpulan akhir, merekapun telah mengkomunikasikan
dengan 2 (dua) Dewa Pengawal yang sangat setuju dengan
sikap akhir tersebut. Hampir tidak ada keberatan sama sekali
dari para tokoh Bengkauw Tionggoan mengenai sikap akhir
dan resiko yang akan mereka hadapi nantinya. Menjadi
Cabang Bengkauw Tionggoan dan tunduk kepada Persia
dengan segala aturannya, atau bebas dari Bengkauw Pusat di
Persia dan beresiko menghadapi permusuhan Bengkauw di
banyak Negara.
Selain itu, kehadiran 2 Dewa Pengawal serta Duta Agung
Kiang Ceng Liong pada saat-saat terakhir semakin
membesarkan hati Bengkauw Kauwcu dan Hu Kauwcu. Jika
pada hari-hari sebelumnya mereka masih ragu dengan resiko
yang dihadapi, maka sekarang dengan kehadiran 2 Dewa
Pengawal dan Duta Agung, bahkan Siangkoan Giok Lian yang
juga dipastikan hadir, membuat keputusan akhir dibuat secara
tegas dan bulat. Posisi dan sikap Ceng Liong menentukan,

Tarian Liar Naga Sakti I 1040


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sebab jika mereka memilih bersatu dengan Rimba Persilatan


Tionggoan, maka ancaman Bengkauw Persia tidak akan
terlampau mereka risaukan lagi.
Hari itu, meski tidak terasa oleh orang luar, tetapi
perintah rahasia telah dilepaskan oleh Kauwcu Bengkauw.
Yakni menugaskan seluruh Pemimpin Elemen atau Unsur dan
Pemimpin Warna Bendera untuk bersiaga penuh di Ang In
Kok. Turunnya perintah ini membuat seluruh pasukan
Bendera berada dalam posisi siaga penuh dan nyaris tidak ada
sudut Ang In San yang bakalan lepas dari pengamatan
mereka. Ini menjadi siyarat bahwa Bengkauw Tionggoan
sudah siap dengan segala resiko terkait "paksaan" tunduk dari
Bengkauw Pusat Persia.
Dan saat itupun datanglah. Terdengar bunyi kencringan
............. pertanda para tokoh Bengkauw Persia sudah menuju
ruangan pertemuan. Bunyi itu memecahkan keheningan
mencekam dan diikuti dengan tapak kaki melangkah dari
beberapa orang. Dan, ketika sekali lagi bunyi kenceringan
terdengar, pintu Ruang Pertemuanpun perlahan dibuka, dan
masuklah seorang pemuda Persia dengan membawa Panji dan
Tanda Kebesaran Bengkauw Persia mendahului 4 orang yang
berjalan di belakangnya. Dari keempat orang itu, 3 yang di
depan berjalan perlahan dengan Jubah Kebesaran berwarna
Kuning Keemasan yang dipenuhi simbol dan gambar
bernuansa TERANG. Sementara Orang keempat, mengenakan
Jubah berwarna Kuning, namun tidak bersiunar keemasan
seperti ketiga orang di depan. Siapakah mereka?
Berjalan paling depan dengan wajah tirus dan bermata
tajam setajam elang, bertubuh tinggih kekar, adalah Jendral

Tarian Liar Naga Sakti I 1041


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Aryzab yang menjadi Hu Kauwcu Bengkauw Pusat Persia.


Dialah yang memimpin utusan Bengkauw Persia yang datang
mengunjungi Bengkauw Tionggoan. Dan dibelakangnya
berjalan dengan anggun Dewi Vasmine, seorang perempuan
cantik khas Persia yang menutupi sekujur tubuhnya, termasuk
wajahnya, hingga yang nampak hanya matanya saja.
Perempuan ini berusia 40 tahunan atau bahkan lebih, dan
terlihat cukup tinggi meski tidak setinggi Jendral Aryzab. Dan
orang ketiga adalah Jendral Aryobazran, yang tubuhnya
setinggi Jendral Aryzab hanya sedikit lebih kurus. Ketiganya
berjalan dengan gagah, bahkan terkesan "angkuh" karena
merasa berada dalam kasta yang lebih tinggi dibandingkan
Bengkauw Tionggoan yang telah berada terlebih dahulu dalam
ruangan pertemuan tersebut.
Dan orang terakhir yang turut dalam rombongan petinggi
Bengkauw Persia adalah seorang Pendekar Kelana asal
Tionggoan bernama Phoa Lee It. Tokoh ini menikah dengan
gadis Persia dalam pengembaraannya ke Persia dan kemudian
bergabung dengan Bengkauw Persia hingga mendapat cukup
kedudukan yang mapan. Tetapi kehadirannya di Tionggoan
kali ini, adalah sebagai "penterjemah", dan karena itu dia
memiliki kesempatan selalu bersama-sama dengan para
petinggi Bengkauw Persia. Beberapa kali dia membujuk
Bengkauw Tionggoan, tetapi selalu gagal, dan karena itu dia
adalah orang pertama dari rombongan Bengkauw Persia yang
maklum bahwa akhir perundingan bakal tidak
menguntungkan bagi Bengkauw Persia.
Suasana sontak menjadi sangat "tegang" dengan pameran
yang terkesan dipaksakan ini. Berbeda dengan hari-hari

Tarian Liar Naga Sakti I 1042


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sebelumnya, dimana tidak ada pameran "simbol" dan "tanda


kebesaran" baik dari Bengkauw Tionggoan selaku tuan rumah,
dan apalagi dari bengkauw Persia yang adalah tamu dalam
semua kegiatan perundingan. Bahkan, Kauwcu Bengkauw
Siangkoan Tek sendiripun sampai mengerutkan alisnya
menyaksikan kesombongan rombongan Jendral Aryzab dalam
paradenya itu. Apalagi, rombongan berparade yang tak
dijadwalkan itu, sekedar memandang kearah rombongan
Bengkauw Tionggoan dan Kauwcu Bengkauw Tionggoan,
sedikitpun tidak. Melainkan langsung saja mereka mengambil
tempat duduk di barisan terdepan dalam posisi sejajar dengan
tempat duduk tokoh-tokoh Bengkauw Tionggoan, hanya saja
dalam posisi saling berhadapan.
Karena pameran yang angkuh itu, maka Kauwcu dan Hu
Kauwcu Bengkauw Tionggoan bahkan sama sekali tidak berdiri
ketika menyambut kedatangan petinggi Bengkauw Persia
tersebut. Dan Jendral Aryzab, Dewi Vasmine dan Jendral
Aryobazran nampak tidak ambil pusing dengan sikap yang
ditunjukkan Kauwcu dan Hu Kauwcu Bengkauw yang tidak
menunjukkan rasa hormat atas parade masuknya mereka ke
tempat pertemuan. Suasana jelas sudah "rusak" sejak awal.
Dan benar saja. Tanpa menunggu waktu lama, Hydarnes -
Duta Luar yang bertugas di bawah kontrol Jendral Aryzab,
telah membuka pertemuan dengan kalimat atau bahasa
Tionggoan yang kurang lancar. Tetapi, begitupun pihak
Bengkauw Tionggoan masih dapat menangkap maksud
perkataannya:
"Sebagaimana hasil perundingan beberapa hari terakhir
yang berjalan cukup alot dan panjang, maka hari ini kami

Tarian Liar Naga Sakti I 1043


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bengkauw Pusat Persia berkenan untuk mendengarkan hasil


keputusan Bengkauw Tionggoan. Oleh karena waktu dua hari
diminta Kauwcu Bengkauw Tionggoan sudah lewat, maka hari
ini adalah hari terakhir dan sekaligus hari yang diminta untuk
mendengarkan keputusan Bengkauw Tionggoan. Maka,
kamipun mengundang dan meminta penjelasan seputar
keputusan akhir Bengkauw Tionggoan. Apakah akan bersama-
sama dengan Bengkauw Persia sebagai Cabang, ataukah akan
berdiri di luar Bengkauw Persia dan berdiri dalam posisi
berlawanan. Kami persilahkan Kauwcu Siangkoan Tek untuk
menyampaikan keputusannya .... ......"
Dan Kauwcu Bengkauw Siangkoan Tek yang sudah "kesal"
sejak hari-hari sebelumnya dan diperparah dengan parade di
luar dugaan yang menyinggung harga diri Bengkauw
Tionggoan, sudah berdiri dan langsung berjalan ke depan
tanpa sama sekali memberi hormat kepada rombongan
Bengkauw Persia. Sikap dan bahasa tubuh Kauwcu tua yang
sebenarnya cukup santun dan bersahabat ini sudah terlihat
sangat tidak mengenakkan sejak masuknya rombongan tokoh
utama Bengkauw Persia. Karena itu, begitu sampai di depan,
tanpa basa-basi dan tanpa pengantar, dengan jelas dan tegas
Kauwcu Bengkauw ini dengan suara besar mengatakan:
"Perundingan selama beberapa hari ini terbilang GAGAL.
Karena bagi kami, memasuki hubungan seperti pada masa lalu
tanpa upaya Bengkauw Persia memperbaiki hubungan yang
sempat rusak dahulu adalah mustahil. Bengkauw di
Tionggoan, kami bangun kembali dengan darah dan keringat.
Dengan dimusuhi kelompok agama dan perguruan di
Tionggoan. Tanpa simpati dan bantuan Bengkauw Persia.

Tarian Liar Naga Sakti I 1044


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Perlahan kami mampu bertahan dan berkembang serta


membangun persahabatan dengan kaum persilatan dan kaum
beragama Tionggoan. Kami sudah merupakan bagian umat
persilatan Tionggoan, karena itu tidak perlu lagi menjadi
CABANG Bengkauw Persia. Keputusan ini sudah bulat dan
diterima seluruh pengikut Bengkauw dan seluruh anak murid
kami ......... dan terima kasih atas kunjungan saudara-saudara
Bengkauw Persia. Semoga kedepan kita bisa membina
hubungan bersahabat yang baik ........"
Singkat saja penegasan Kauwcu Bengkauw ini. Kalimat-
kalimatnya kemudian diterjemahkan oleh Phoa Lee It kepada
para tokoh utama Bengkauw Persia, sementara wajah
Hydarnes sudah merah padam. Dia menanti dengan deg-
degan dan dada berdebar reaksi yang sebenarnya sudah
dapat dia duga dari Jendral Aryzab, Dewi Vasmine dan jendral
Aryobazran. Benar saja ........
"Sungguh berani ......." bentak Jendral Aryzab dalam
bahasa Persia yang tidak dimengerti oleh tokoh-tokoh
Bengkauw Tionggoan. Dan karena tidak mengerti, suasana
tidak cukup tegang. Tetapi, semua menduga bahwa Jendral
Aryzab murka dengan keputusan tersebut.
"Benar-benarkah kalian berani menanggung resikonya
...."? terdengar Phoa Lee It menterjemahkan kalimat terakhir
Jendral Aryzab.
"Bukan soal berani atau takut? Ini lebih merupakan harga
diri kami. Tetapi, jauh lebih baik bersahabat daripada kita
bertengkar" terdengar Hu Kauwcu In Tiong Ten menjawab
mewakili Kauwcu Bengkauw.

Tarian Liar Naga Sakti I 1045


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Keputusan kalian sudah jelas adalah keputusan


memberontak ..."
"Kami membangun Bengkauw dari nol dan tanpa
bantuan, tanpa dukungan Bengkauw Persia. Dan bahkan kami
membangunnya dari puing kehancuran yang ikut didukung
Bengkauw Persia, jadi kami tidak memberontak kepada
siapapun ...." tegas Hu Kauwcu menjawab terjemahan Phoa
Lee It.
"Tetapi sudah jelas kalian disini menggunakan nama,
ajaran-ajaran, simbol-simbol dan juga perangkat-perangkat
khas Bengkauw. Bagaimana bisa kalian mengaku tidak
memberontak dan tidak ada hubungan dengan Bengkauw
Pusat..."?
"Bengkauw Tionggoan kami sudah memiliki banyak
perbedaan ajaran agama dengan Bengkauw Persia. Sistem
agama, ajaran dan pengelolahan perkumpulan juga sudah
jauh berbeda, dan karena itu, meski masih menggunakan
nama Bengkauw, tetapi sejatinya perbedaannya dengan
Bengkauw Persia sudah sangat tajam. Jangan menada-ada dan
mohon maaf, kami tidak menerima disebut pemberontak.
Adalah Bengkauw Persia yang terlebih dahulu "memberontak"
terhadap Bengkauw Tionggoan sampai nyaris musnah dari
Tionggoan ....."
"Jendral Aryobazran, maju dan tangkap pemimpin para
pemberontak itu......" terdengar perintah Jendral Aryzab
untuk menangkap Kauwcu Siangkoan Tek. Tetapi untungnya
perintah ini tidak dimengerti sepenuhnya oleh pihak
Bengkauw Tionggoan. Tetapi, Kauwcu Bengkauw Tionggoan

Tarian Liar Naga Sakti I 1046


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memiliki naluri yang tajam, melihat lengan Jendral Aryzab


menunjuk-nunjuk kearahnya, dia langsung paham, perintah
sudah turun untuk menangkapnya. Diapun kemudian berkata:
"Phoa Lee It, sampaikan bahwa jika mereka memaksa
menggunakan kekerasan, kutanggung tak seorangpun dari
mereka akan mampu meninggalkan tempat ini. Bengkauw di
Tionggoan memiliki kemampuan yang berlebihan untuk
menghadapi segelintir orang angkuh dari Persia itu ...."
Dan ketika Phoa Lee It menjelaskan kalimat-kalimat
Kauwcu Bengkauw Tionggoan itu, terlihat wajah Jendral
Aryzab menjadi merah padam menahan amarah yang
memuncak. Beberapa saat kemudian diapun berkata kembali
menterjemahkan kata-kata Jendral Aryzab:
"Mereka sudah memutuskan akan menggunakan Hukum
Bengkauw untuk menahan semua pemberontak di
Tionggoan...."
Begitu habis kalimat-kalimat Phoa Lee It, terdengar suara
merdu dari luar ruangan dan diikuti dengan berkelabatnya
satu bayangan seorang gadis berbaju putih dan seorang
pemuda berjubah hijau:
"Sungguh lancang, di Tanah Tionggoan ada orang asing
yang hendak menggunakan kekerasan dengan hukum dari
tanahnya. Apakah kalian pikir kami pendekar-pendekar dari
Tionggoan akan diam saja ...."?
Di tengah ruangan tersebut, tiba-tiba kini bertambah
dengan 2 orang muda. Inilah Siangkoan Giok Lian, Duta atau
Utusan Terang Bengkauw Tionggoan, yang masuk bersama

Tarian Liar Naga Sakti I 1047


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan Kiang Ceng Liong. Hanya, jika Giok Lian memandang


penuh amarah kepada pihak Bengkauw Persia, maka Ceng
Liong terlihat tenang-tenang saja. Siangkoan Giok LIan telah
maju dan memberi hormat kepada kakeknya:
"Menjumpai Kauwcu ......"
"Bangkitlah Utusan Terang Siangkoan Giok Lian ...."
Kauwcu Bengkauw Tionggoan sengaja mengeraskan suaranya
agar didengar pihak Bengkauw Persia. Bahwa yang datang dan
mencela mereka masih tokoh Bengkauw Tionggoan.
"Siangkoan Tek ...... Bengkauw Persia akan menggunakan
hukum Bengkauw untuk menangkap semua tokoh Bengkauw
Tionggoan. Apakah Bengkauw Tionggoan akan melawan
secara berkelompok atau minta ditaklukkan satu demisatu,
terserah. Kami Bengkauw Persia punya kemampuan dan
Jendral Aryzab telah menurunkan keputusan itu, dan tanda
bertugas sudah akan diserahkan ...."
"Phoa Lee It, sampaikan kepada atasanmu. Kami akan
mengalahkan petugas-petugas mereka satu lawan satu,
siapapun yang atasanmu ajukan akan kami taklukkan.
Bengkauw Tionggoan masih memiliki kegagahan untuk tidak
main kerubut. Dan setelah itu, malam inipun juga, kami
mengusir semua rombongan tak tahu diri itu dari Ang In kok
dan Ang In San, mereka dilarang bermalam di wilayah gunung
Ang In San ....."
Dan mudah ditebak. Jendral Aryzab menggereng murka
mendengar kalimat jawaban Kauwcu Bengkauw Tionggoan.
Dengan telunjuknya mengarah kepada Kauwcu Bengkauw
Tionggoan Siangkoan Tek, dia berteriak:

Tarian Liar Naga Sakti I 1048


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Tangkap dia ......"


Tanpa banyak bicara Jendral Aryobazran melesat kearah
Siangkoan Tek. Tetapi, belum lagi serangannya mengenai
Siangkoan Tek, terdengar suara Ceng Liong yang bergema dan
bahkan langsung menyerang gendang telinga Jendral Aryzab
dan juga Jendral Aryobazran yang sedang bergerak itu:
"Tahan ........ "
Sambil berkata demikian, lengannya diayunkan
menyambut serangan Aryobazran dari jauh. Dan luar biasa,
angin serangan Aryobazran tertahan oleh angin serangan
Ceng Liong, bahkan kemudian angin serangan Jendral Persia
itu tenggelam dan tidak membawa pengaruh apapun. Dan
tubuh Jendral tinggi besar itu tertolak kembali ketempatnya
semula berdiri. Tidak terluka sama sekali, tetapi membuatnya
mencelos, kaget tak terkira.
"Sungguh tidak sopan ...... di Tanah Tionggoan ini kalian
begitu berani menyerang satu perkumpulan. Hal ini berarti
kelian tidak menghormati kami para pendekar di tanah kami
sendiri, Tionggoan ...." berkata Kiang Ceng Liong sambil
menatap mata dan wajah Jendral Aryzab penuh wibawa.
"Kami menyerang mereka yang memberontak terhadap
Bengkauw Pusat Persia ...." terdengar Phoa Lee It membela
diri.
"Mereka telah menjadi bagian dari rimba persilatan
Tionggoan sejak puluhan tahun terakhir. Maka yang kalian
lakukan, sangat tidak menghormati kami para pendekar
Tionggoan. Selaku insan persilatan Tionggoan, aku sangat

Tarian Liar Naga Sakti I 1049


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tidak senang dengan apa yang kalian lakukan dengan


melintasi batas antar Negara untuk datang menimbulkan
kekacauan dan kerusuhan ..."
"Siapakah engkau ....." terdengar Phoa Lee It sendiri yang
bertanya.
"Duta Agung Lembah Pualam Hijau, Bengcu Dunia
Persilatan Tionggoan ....." adalah Siangkoan Giok Lian yang
menjawab lantang menggantikan Kiang Ceng Liong. Siangkoan
Giok Lian khawatir Ceng Liong takut dan ragu mengaku
sebagai Bengcu karena sudah mengundurkan diri.
"Lian moi, engkau ....... "
Tetapi kalimat telah dilepaskan. Dan Phoa Lee It yang
menyampaikan berita tentang siapa Kiang Ceng Liong selaku
Bengcu Tionggoan telah membuat suasana sedikit berubah.
Bahkan Jendral Aryzab sendiri terlihat sedikit kaget ketika
diberitahu, dan diapun berkata melalui penterjemahnya:
"Hmm, ternyata Bengkauw Tionggoan telah
merencanakan pemberontakannya dengan sangat rapih. Kami
tidak bermaksud mengacaukan Tionggoan, hanya bermaksud
menghukum para pemberontak Bengkauw Tionggoan ....."
"Mereka adalah insan persilatan Tionggoan, apa yang
kalian maksudkan sebagai pemberontak sangat tidak masuk
diakal. Karena itu, jauh lebih baik kalian tidak memaksakan
kehendak, supaya tidak merusak hubungan para pendekar
Persia dengan Tionggoan ......"
"Maafkan Bengcu, perintah dari Kauwcu Bengkauw Pusat
Persia sudah diturunkan, dan kami tidak akan muingkin

Tarian Liar Naga Sakti I 1050


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pulang tanpa melaksanakan tanda perintah itu. Karena itu,


sekali lagi maafkan kami ...."
"Baiklah, jika demikian Bengkauw Persia telah memulai
permusuhan dengan dunia persilatan Tionggoan. Sampaikan
kepada Kauwcu Bengkauw Persia, sikap kami sudah jelas,
kami menolak campur tangan pendekar Persia di tanah kami
Tionggoan ini ....."
"Terserah pendapat Bengcu, tetapi tantangan dan
hukuman bagi mereka yang tertangkap nanti telah kami
turunkan ..... Jendral Aryobazran ...."
Dan tidak menunggu jawaban Ceng Liong lagi Jendral
Aryobazran kembali telah melesat menyerang Siangkoan Tek.
Tetapi kali ini, bukan KIang Ceng Liong, tetapi adalah
Siangkoan Giok Hong yang maju memapak serangan Jendral
tinggi kurus dari Bengkauw Persia ini.
"Lewati aku dulu sebelum menyerang Kauwcu Bengkauw
Tionggoan ...."
Dan betapa kagetnya dan sekaligus risihnya Jendral
Aryobazran mendapat dirinya bertarung dengan seorang gadis
yang masih begitu mudanya. Lebih kaget lagi ketika
menemukan kenyataan betapa gadis muda itu bukanlah
lawan ringan, sebaliknya merupakan lawan yang sangat berat.
Lengannya yang penuh tenaga bertemu dengan lengan
seorang anak gadis, tetapi lengannya tergetar hebat tanda
kekuatan sang gadis tidaklah kecil. Hal ini membuatnya kaget
dan ayal, akibatnya dia tergetar dan mundur kembali.
Jangankan menjangkau Kauwcu Bengkauw, melewati Utusan

Tarian Liar Naga Sakti I 1051


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Terang Bengkauw Tionggoan Siangkoan Giok Lian saja belum


mampu.
Melihat yang maju adalah seorang anak perempuan,
Jendral Aryobazran menjadi enggan untuk maju lagi. Bukan
karena takut, tetapi karena risih menghadapi seorang anak
gadis, masih muda pula. Dan sudah tentu Jendral Aryzab
mengerti keengganan Jendral Aryobazran, karena itu dia
melirik Dewi Vasmine untuk menggantikan Jendral
Aryobazran melawan Siangkoan Giok Lian. Toch, Gadis itu juga
salah satu dari tokoh Bengkauw di Tionggoan:
"Lawan dan tawan anak gadis itu ..... "perintahnya kepada
Dewi Vasmine.
Dan Dewi Vasmine yang sejak tadi sudah gatal tangan
karena enggan dan tidak fasih berbicara, sudah dengan
antusias mengiyakan dan terus langsung melangkah maju
kedepan. Karena dia tak pandai berbahasa Tionggoan, maka
tanpa ba bi bu dia sudah langsung menerjang Siangkoan Giok
Lian yang masih berdiri di hadapan Kakeknya yang adalah juga
Kauwcu bengkauw Tionggoan.
"Hiyaaaaaaaaaaaaaaa ....."
Dengan gaya yang aneh namun cepat dan kuat bertenaga
Dewi Vasmine mendahului menyerang Siangkoan Giok Lian.
Dan melihat lawan yang maju adalah seorang wanita yang
lebih tinggi dari dirinya dan memiliki kecepatan yang tinggi,
Siangkoan Giok Lian sadar dia sedang menghadapi seorang
lawan tangguh. Maka bersilatlah dia dengan ilmu langkah
ajaib milik Bengkauw, Jiauw-sin-pouw-poan-soan (Langkah
Sakti Ajaib Berputar-putar). Dengan ilmu langkah tersebut,

Tarian Liar Naga Sakti I 1052


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Giok Lian dengan gesit, cepat dan pesat berkelit, mengelak


sambil bergerak memutari dan mengitari Dewi Vasmine di
tengah arena. Dan tak satupun dari pukulan-pukulan Dewi
Vasmine yang menemui sasaran karena dengan mudah dan
manisnya, semua pukulannya dihindari dan dielakkan Giok
Lian.
Tetapi, Giok Lian sendiri tentunya tidak puas jika hanya
mengelak-elak semata. Tiba-tiba dia berteriak ......:
"Haiiiiiiitttttt ........"
Dan tiba-tiba lengan Giok Lian bagai berubah sekeras baja
ketika dia menyerang dengan menggunakan ilmu Kang-see-
ciang (Tangan Pasir Baja). Setelah mengukur kekuatan tenaga
lawan, dia sadar bahwa kekuatannya tidak dibawah Dewi
Vasmine. Karena itu, kini Giok Lian mulai berani keluar
menyerang. Jika sebelumnya dia seperti berlari-lari dan
dengan gesit dan manis menghindari pukulan membadai Dewi
Vasmine, kini sekali-sekali dia membentur lengan Dewi
Vasmine dengan mengerahkan Tangan Pasir Baja melindungi
lengannya: "Duk ..... duk ...... duk ....."
Sampai tiga kali Giok Lian meladeni pukulan Dewi
Vasmine dan menangkisnya dengan Tangan Pasir Baja. Ilmu
tersebut memang khas digunakan menghadapi ilmu pukulan
dan bahkan senjata tajam jika kemampuan lawan masih
dibawah 2 tingkat. Dan akibatnya, benturan lengan-lengan
mungil tersebut membuat keduanya meringis, dan segera
nyata bahwa Giok Lian tidaklah jatuh dibawah angin.
Malahan, dia merasa masih sedikit diatas kemampuan lawan
dalam ilmu pukulan tangan kosong.

Tarian Liar Naga Sakti I 1053


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Melihat benturan tersebut, baik Giok Lian maupun Dewi


Vasmine sadar bahwa mereka bertemu lawan hebat. Dan
karena sama-sama perempuan, maka kepenasaran masing
masing sangat kental. Dan Giok Lian kini tidak lagi ragu setlah
kepercayaan dirinya meningkat. Betapapun, pada awal
pertarungan, masih ada rasa "inferior" dalam dirinya karena
akan berhadapan dengan tokoh sakti dari "Bengkauw Pusat".
Perasaan yang wajar. Tetapi, setelah bertarung beberapa saat
yang diawali dengan kehati-hatian Giok Lian dan memilih ilmu
langkah menghindar, ditemukannya kenyataan jika dia tidak
berada di bawah kemampuan Dewi Vasmine. Sementara
dipihak lain, Dewi Vasmine terguncang menemukan
kenyataan, jika di Persia dia jarang ketemu tanding, maka di
Tionggoan dia justru ditandingi seorang anak perempuan yang
jauh lebih muda darinya. Sedikit banyak keangkuhannya
goyah.
Apalagi kini Giok Lian mulai lebih berani terbuka dan
menyerang dengan menggunakan Koai Liong Sin Ciang (Ilmu
Pukulan Naga Siluman). Ilmu ini termasuk ilmu pusaka
Bengkauw sejak jaman Siangkoan Goat kong, karena itu
tokoh-tokoh Bengkauw pada kagum melihat bagaimana Giok
Lian menggunakan ilmu tersebut secara sempurna dan nyaris
tanpa cela. Ilmu pukulan ini memang memuat banyak sekali
gerak tipu yang ampuh dan dengan segera mendesak Dewi
Vasmine dalam cecaran pukulan beruntun. Untung daya gerak
dan ginkang Dewi Vasmine nampaknya tidaklah lemah,
kecepatan dan kegesitannya tidak kalah dari Giok Lian.
Melihat lawan mampu mengimbangi, Giok Lian terus
mencecar dan menyerang lawan menggunakan gerak "Naga

Tarian Liar Naga Sakti I 1054


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Siluman melongok ke dalam goa ...", dan dengan sepasang


tangan menjulur ke depan dan bergerak cepat memukul
secara bersamaan 5 titik di bagian tubuh Dewi Vasmine. Yang
luar biasa adalah, Jit-goat-sin-kang (Hawa Sakti Bulan
Matahari) yang dikerahkan Giok Lian terasa semakin matang
dan semakin menghentak. Sampai Siangkoan Tek sendiripun
terlihat heran dengan efek pukulan yang dikeluarkan Giok Lian
dan membuat Dewi Vasmine keripuhan menghadapi variasi
serangannya di 5 titik sekalipun.
Tidak mengherankan. Giok Lian sekarang ini memang
berbeda dengan Giok Lian beberapa tahun silam. Giok Lian
yang sedang bertarung saat ini adalah gadis binaan Siangkoan
Kui Lok, tokoh hebat seangkatan pendiri Bengkauw Siangkoan
Goat Kong yang memang adalah kakak sulungnya. Kakeki Kui
Lok bahkan masih lebih lihay dari toakonya itu. Lebih dari itu,
Giok Lian masih menemukan catatan ilmu keji Siangkoan Lee
Siang, kakak Siangkoan Kui Lok dan adik perempuan
Siangkoan Goat Kong. Dan terakhir, diapun masih diperhebat
dengan binaan dari Bhiksu Sakti asal Thian Tok (India) Bhiksu
Chundamani yang memperkuat dan mengokohkan kekuatan
sinkang miliknya. Belum cukup dengan itu, diapun dihadiahi
dengan kekuatan Bu Sing Sinkang (Tenaga Budha Sakti Tiada
Tara) aliran Thian Tok yang maha hebat. Hal ini boleh jadi,
karena batas usia Bhiksu Chundamani yang sudah menjelang
datang dan bertemu Giok Lian pada saat yang tepat.
Maka, Giok Lian yang bersilat saat ini adalah Giok Lian
yang semakin hari semakin meningkat kekuatannya. Karena
peleburan tenaga saktinya akan meningkatkan
kematangannya setiap berlatih dan otomatis semakin hari

Tarian Liar Naga Sakti I 1055


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

semakin meningkat. Karena itu, setiap pertempuran


membuatnya menemukan momentum yang sangat tepat
untuk melatih dan meningkatkan kemampuannya. Hal ini
sebetulnya tidak disadari oleh Giok Lian. Yang dia tahu, setiap
selesai berlatih atau bertempur, beberapa saat kemudian
merasa jauh lebih segar dan lebih ringan.
Dan kekuatan inilah yang sedang dihadapi Dewi Vasmine,
salah seorang tokoh silat atau pendekar sakti dari aliran
Bengkauw Persia. Wajar jika perlahan-lahan Dewi Vasmine
keripuhan melawan Giok Lian. Menghadapi serangan
sekaligus di lima titik tubuhnya, membuat Dewi Vasmine
sadar dia tidak punya banyak waktu untuk menangkis dan
karena itu dia memilih menghindar. Tetapi, perubahan gerak
serang Giok Lian dari "Naga Siluman Melongok ke gua ..."
menjadi "Naga Siluman mengejar mangsa ..." membuat
serangan-serangan Giok Lian tetap mengejar dan mencecar
Dewi Vasmine. Apalagi dengan kecepatan gerak yang
seimbang, membuat siapa yang menyerang memiliki sedikit
keunggulan.
Dan ketika akhirnya Dewi Vasmine memapak serangan
yang semakin sulit dielakkan itu, dia sendiri kaget, karena
kekuatan Giok Lian kelihatannya semakin lama semakin
meningkat. Dan hal itu memaksanya untuk terus
meningkatkan kekuatan. Hanya saja, dia melihat Giok Lian
masih belum seperti dirinya. Giok Lian dilihatnya masih belum
sengotot dirinya dalam meningkatkan kekuatan. Maka sedikit
kecemasan terbit dalam hatinya ...."haruskah aku kalah dari
bocah perempuan ini ..."? pikirnya cemas. Dan kecemasan

Tarian Liar Naga Sakti I 1056


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dewi Vasmine sedikit terurai ketika dia merasakan desakan


kerasnya pukulan Giok Lian sedikit berubah.
Pada saat itu, Giok Lian dengan cepat mengganti kembali
ilmunya. Dia memutuskan menggunakan Lo Thian Bian Kun
(Silat Lemas Pengacau Langit), salah satu ilmu pusaka warisan
mendiang Bhiksu Cundamani. Dan perasaan lega Dewi
Vasmine nyaris menjebaknya, karena perubahan karakter
pukulan Giok Lian dari "keras" menjadi "lunak" bahkan
terlampau lunak hingga sulit dijajaki lawan. Dewi Vasmine
kaget ketika tangkisannya bagaikan bertemu lautan kapas
atau lautan tenaga lemas yang membuat kekuatannya sirna
tak berbekas. Dan tiba-tiba, daya pantul kekuatan lawan
menerpanya dan membuatnya mau tidak mau tergeser
mundur ke belakang sampai tiga langkah ....... hal itu
membuatnya mengeluarkan sumpah serapah .....
"Sial ...... alot betul anak gadis ini ....."
Untungnya hanya orang-orang Persia yang paham. Tak
ada seorangpun dari rombongan Bengkauw Tionggoan yang
tahu apa yang diucapkan Dewi Vasmine dengan nada marah
dan kesal tadi. Yang pasti semua tahu jika dia sedang kesal
karena terlontar mundur ke belakang oleh pantulan tenaga
lemas Giok Lian. Dan Giok Lian yang semakin menemukan
dirinya, kembali merubah jenis kekuatannya dari lunak
menjadi keras dan menggunakan satu jurus dari ilmu andalan
Bengkauw, "Dewa Siluman Menggedor Gunung", satu jurus
ampuh berkekuatan keras dari Ilmu Sam Koai Sian Sin Ciang (3
Jurus Ilmu Pukulan Dewa Siluman). Dan Dewi Vasmine yang
telah terlontar kebelakang itu belum sempat balas menyerang
tetapi telah kembali diserang dengan hebat.

Tarian Liar Naga Sakti I 1057


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dalam kagetnya, dia tidak berhadapan dengan kekuatan


"lemas" tetapi justru kembali kekuatan "keras". Awalnya dia
mengira Giok Lian akan kembali menyerang dengan tenaga
lemas, ech, tahu-tahu dia kembali digedor dengan serangan
tenaga keras. Padahal, dia masih belum berada dalam kondisi
siaga sepenuhnya. Apa boleh buat, dalam bingungnya dia
memapak pukulan Giok Lian seadanya. Dan akibatnya, sekali
lagi dia terlontar, kali ini bahkan lebih jauh sampai hampir 7
langkah ke belakang. Baru kemudian dia sanggup kembali
berdiri tegak dengan nafas memburu dan rasa penasaran yang
tidak tersembunyikan.
"Sampaikan kepadanya, jika dia tidak menyerah kalah,
aku akan membuatnya menjadi lebih malu lagi nantinya ...."
berkata Giok Lian sambil melirik Phoa Lee It memintanya
untuk menterjemahkan kepada Dewi Vasmine. Tetapi Phoa
Lee It langsung menjawab perkataan Giok Lian:
"Dia belum kalah ......"
Dan benar saja. Waktu seketika yang dilepaskan Giok Lian,
telah membuat Dewi Vasmine menemukan dirinya kembali.
"Aku terlampau memandang remeh bocah perempuan ini,
rasakan pembalasanku nanti ...", sambil berpikir demikian
Dewi Vasmine kini menguatkan dirinya untuk bertarung lebih
keras, lebih alot dan dengan menggunakan ilmu-ilmu
andalannya dan ilmu andalan Bengkauw Persia. Dan tiba-tiba
dia menggerakkan tangannya, dan terdengar bunyi
kelentingan:
"tingggggggggg ......."

Tarian Liar Naga Sakti I 1058


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Di tangan Dewi Vasmine sekarang tergenggam sebuah


benda yakni semacam lonceng kecil yang tadi dihentakkannya
dan mengeluarkan suara "ting" yang bernada tinggi dan
sangat mengganggu "telinga" orang biasa. Melihat "lonceng
kecil" ini, Siangkoan Tek mengerutkan alis dan kemudian
berkata:
"Lian jie, di tangan Dewi Vasmine adalah "Lonceng-Sakti"
dari bagian "penghukuman" Bengkauw Persia. Lonceng itu
sangat mujijat dan bunyinya penuh hawa magis dan sihir,
sementara badannya berlumuran racun khas Persia. Engkau
gunakan Sabuk Naga untuk menangkisnya nanti ...."
"Baik kong-kong ...."
Dan Giok Lianpun kemudian melolos Pedang Sabuk Naga,
Pedang Pusaka miliknya yang hampir tidak pernah digunakan
sampai saat ini. Pedang tersebut sebetulnya tidak layak
disebut Pedang, karena berbentuk sabuk dan lebih sering
digunakan Giok Lian sebagai penghias ikat pinggangnya. Dan
kini, dengan sekali tarik dan mengerahkan tenaga, sabuk
tersebut telah melilit lengan kanan Giok Lian.
"Hati-hati dengan suara sihir dari Lonceng Sakti tersebut
..." kembali Siangkoan Tek mengingatkan cucunya Giok Lian"
Dan Giok Lian mengiyakan dan kini menyiapkan dirinya.
Mendengar lawan membekal senjata sakti dan bahkan ilmu
sihir, Giok Lian kini semakin berhati-hati dan waspada. Bahkan
diapun menimbang-nimbang untuk mengimbangi lawan
dengan ilmu-ilmu mujijat miliknya sekarang ini.

Tarian Liar Naga Sakti I 1059


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tiba-tiba kembali menggerakkan lengan kanannya yang


membekal Lonceng Sakti, dan terdengar lagi suara dengan
nada tinggi "ting", tetapi kali ini dengan landasan tenaga
dalam besar. Dan akibatnya, terdengar seruan ....."uh"
beberapa orang yang masih berkepandaian tanggung, tanda
bahwa suara tersebut menyerang bukan hanya gendang
telinga, tetapi bahkan menyerang "saraf-keseimbangan"
mereka. Dan Giok Lian yang menjadi sasaran utama
"dentingan" suara Lonceng Sakti tersebut, otomatis menerima
serangan suara yang lebih dahsyat.
"Ihhhhh ..." desisnya lirih. Kaget karena suara tersebut
sanggup menyusup ke pusat saraf keseimbangannya dan
sedikit mengganggu konsentrasinya. Dia sadar, lawan kali ini
sangat berat dengan senjata istimewanya. Apa boleh buat
......... diapun harus bertindak cepat. Tetapi, belum lagi dia
bersiap sepenuhnya, tiba-tiba Dewi Vasmine telah
menyerangnya. Kali ini dengan pilihan ilmu yang tidak main-
main. Inilah Hwee Sian Sinkang (Sinkang Dewa Api) yang
dimainkan dengan Hwee Sian Sin Ciang (Ilmu Silat Dewa Api).
Ilmu ini bersama dengan Hwee Sian Kong Buciau (Sinar Dewa
Api Terang Benderang), adalah khas ilmu pusaka Bengkauw.
Mestinya, jika Bengkauw Tionggoan menerima menjadi
Cabang Bengkauw Persia, maka Siangkoan Tek akan dihadiahi
Lonceng Sakti dan Hwee Sian Sinkang serta Hwee Sian Sin
Ciang.
Ilmu-ilmu pusaka di atas memang hebat bukan main.
Meski belum pernah terlihat lagi di Tionggoan, tetapi pada
masa lalu sempat menghadirkan "bencana" ketika Bengkauw
merajalela dan masih memiliki hubungan dengan Persia.

Tarian Liar Naga Sakti I 1060


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kedua ilmu tersebut memang berhawa sihir dan magis yang


sangat pekat, selain memiliki efek panas dari "api dewa" yang
lebih panas dari api biasa. Karena itu, pada masa lalu,
Bengkauw menjadi momok dengan kedua ilmu pusaka
tersebut ditambah dengan Lonceng Sakti yang juga didorong
dengan ilmu khusus yang bernama Ilmu Thian-lui-coan-sim-
ciam (Jarum langit berpetir menembus jantung). Tetapi, Ilmu
Lonceng Sakti, hanya dihadiahkan sampai tingkat kelima bagi
Kauwcu Bengkauw Cabang, padahal tingkatannya sampai
pada tingkat ke-tujuh. Tetapi, memang begitulah cara
Bengkauw Persia memelihara Cabang-cabangnya, dengan
memberi sambil mengikat untuk tidak membahayakan posisi
Bengkauw Pusat di Persia.
Pada saat sekarang, tokoh Bengkauw Persia yang
menguasai tingkat ke-tujuh Lonceng Sakti dan Hwee Sian Kong
Buciau secara sempurna hanyalah dua orang belaka. Yakni
Bengkauw Kauwcu Persia dan salah seorang tokoh Penasehat
lainnya yang tidak dikenal dunia luar. Sementara Hu Kauwcu
hanya sanggup menguasai Tingkat keenam Lonceng Sakti dan
Dewi Vasmine di bagian hukuman hanya sanggup menguasai
tingkat kelima, dengan kata lain kedudukannya sejajar dengan
Kauwcu Cabang Bengkauw. Maka Giok Lian sekarang sedang
berhadapan dengan salah satu tokoh sakti Bengkauw Persia
yang menguasai ilmu pusaka Bengkauw Pusat.

Episode 20: Bengkauw Tionggoan V Bengkauw Persia (2)


Tapi, Giok Lian akan terasa percuma menerima didikan
tokoh-tokoh ajaib jika menyerah dengan keadaannya

Tarian Liar Naga Sakti I 1061


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sekarang. Dalam kondisi sedikit terguncang dengan suara


"Ting" dari Lonceng Sakti, tiba-tiba dia diserang secara ganas
oleh Dewi Vasmine. Dan tiba-tiba lagi serangkum hawa panas
menyerangnya, dan lengan Dewi Vasmine di mata Giok Lian
mengeluarkan api berkobar panas dan sedang mengarah
dirinya. Untungnya Giok Lian telah dilatih dan ditempa habis
oleh Bhiksu Chundamani di penghujung usianya. Dan inilah
yang menyelamatkannya dan bahkan membuatnya meningkat
jauh melampaui harapan dan dugaan kakeknya yang menjadi
Kauwcu Bengkauw.
Sadar bahaya, Giok Lian mencelat kebelakang sambil
mengatur dan mengerahkan kekuatan Bu Sing Sinkang. "Sihir
...." pikirnya, dan karena itu harus dilawan dengan kekuatan
khusus. "Untungnya ada warisan suhu Bhiksu Chundamani
yang akan memadai melawannya" pikir Giok Lian sambil terus
mengerahkan kekuatan saktinya yang diwariskan gurunya
yang terakhir. Maklum, Giok Lian maish belum sadar benar
sampai dimana keampuhan ilmunya tersebut. Dan ketika
kekuatan itu menguasai dirinya, semakin terbentengilah
dirinya dari serangan-serangan hawa magis maupun sihir.
Bahkan suara dentingan "Lonceng Sakti" hanya tidak lagi
sanggup sekedar "menyakiti" telinganya, meskipun masih
sesekali menyusup menyerang pusat saraf keseimbangannya.
Hal itu menyenangkan Giok Lian dan membuat kepercayaan
dirinya menjadi semakin kuat dan tebal.
Tetapi, dalam proses tersebut, Giok Lian sampai pontang-
panting diserang Dewi Vasmine yang bahkan sempat
tersenyum melihat bagaimana Siangkoan Giok Lian sampai
mati-matian mengelak dan menghindar. Dan jika babak

Tarian Liar Naga Sakti I 1062


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sebelumnya Giok Lian yang mencecar Dewi Vasmine, maka


sekarang gantian Dewi Vasmine yang mencecar Giok Lian
habis-habisan. Hawa panas menyengat dan kobaran api dilihat
banyak orang sedang mengejar Giok Lian untuk
menghanguskannya. Tetapi, untungnya kecepatan gerak Giok
Lian menyelamatkan serta membantunya menghindari semua
pukulan dan lontaran api sihir lawan.
Tetapi semakin jauh dan semakin lama Giok Lian
menghindar yang diiringi tarikan nafas tegang banyak tokoh
Bengkauw Tionggoan, semakin terkumpul hawa Bu Sing
Sinkang dalam tubuhnya. Hanya saja, akhir-akhirnya Giok Lian
secara sengaja membiarkan dirinya untuk terus menerus
dicecar lawan, meski sekarang kobaran api sudah raib dari
matanya. Tetapi hawa panas masih tetap menyebar dari
tubuh Dewi Vasmine. Dan suara "ting" masih tetap
mengganggunya, meski tidak lagi mengguncang
keseimbangan dan dadanya. Setelah beberapa saat pontang-
panting, kini Giok Lian merasa siap untuk membalas.
Dan waktunyapun datang. Tiba-tiba, Siangkoan Giok Lian
menghentakkan tangannya dalam kekuatan Bu Sing Sinkang
dan menyerang lawan dari jarak yang sebetulnya cukup jauh,
hampir berjarak 3-4 meter:
"cusssssss ......"
Inilah serangan Toat Beng Ci (Jari Pencabut Nyawa), salah
satu ilmu keji yang dipelajari secara rahasia oleh Giok Lian dan
Giok Hong dari catatan Nenek buyut mereka Siangkoan Lee
Siang. Dan untuk menahan serangan itu, Dewi Vasmine

Tarian Liar Naga Sakti I 1063


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menangkis dengan menggunakan Lonceng Sakti, akibatnya


terdengar kembali suara:
"Tingggg" ....
Nadanya tetap tinggi tetapi karena tidak didorong oleh
Ilmu khusus melainkan hasil benturan dengan Toat Beng Ci,
membuat nada itu tidak mengganggu banyak orang. Meski
sebetulnya alunannya cukup keras dan menghentak.
Keuntungan bagi Giok Lian, pada saat itu dia merampungkan
upayanya menyatukan hawa Bu Sing Sinkang, dan waktu
sekejap cukup baginya. Kini dia merasa siap melawan ilmu
pusaka Dewi Vasmine tanpa harus berlari-lari. Bahkan dia
memutuskan untuk segera menyelesaikan pertempuran
secepatnya. Dia telah mampu menilik hingga dimana
kemampuan Dewi Vasmine, dan karena itu dia merasa
memiliki kemampuan yang mencukupi untuk segera
menyelesaikan pertempuran:
Dan ketika secara bersamaan Dewi Vasmine
menggerakkan Lonceng Sakti dalam dorongan Ilmu Thian-lui-
coan-sim-ciam (Jarum langit berpetir menembus jantung)
yang dikombinasikannya dengan jurus "Api Dewa Membakar
Jagat" dari Hwee Sian Sin Ciang (Ilmu Silat Dewa Api), Giok
Lian sendiri telah siap. Dia telah mengerahkan Bu Sing
Sinkang, baik bagi pertahanan dirinya, maupun melandasi
serangan dengan jurus Hud Kong Thian Cik (Sinar Budha
Penggetar Langit), dari ilmu pusakanya Sam Ciang Khay Thian
Loan Te (Tiga Jurus Membuka Langit Mengacau Bumi). Itulah
jurus pertama dari 3 jurus pusaka yang diajarkan Bhiksu
Chundamani. Ketiga jurus ilmu ini adalah tandingan dan lawan

Tarian Liar Naga Sakti I 1064


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dari ilmu-ilmu sihir dan magis, apalagi didorong oleh tenaga


sakti warisan Bhisku Chundamani, Bu Sing Sinkang.
Maka ketika Dewi Vasmine dengan penuh keyakinan
menyerang Giok Lian secara hebat dengan kombinasi
serangan suara bernada sihir dan serangan ilmu pukulan yang
juga didorong tenaga maha hebat dan kekuatan sihir, Giok
Lian merasa memiliki pegangan menghadapinya. Dan
terlontarlah jurus luar biasa yang dia sendiri, Giok Lian,
bahkan belum pernah mencobanya dalam pertarungan
penting selama beberapa saat terakhir ini. Dan adalah Dewi
Vasmine yang pertama kalinya mencicipinya karena Giok Lian
terganggu dengan suara bernada "ting" yang mengganggu
banyak tokoh Bengkauw Tionggoan saat itu.
Dan akibatnya .....? terdengar suara jeritan ....:
"Accccccchhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, hoachkkkkkkk ....
>>>>"
Tubuh Dewi Vasmine bagaikan dilontarkan kekuatan tak
terlihat kebelakang. Dan bahkan kemudian disusul dengan
memuntahkan darah segar sebagai akibat dari benturan hebat
tadi. Sementara Giok Lian sendiri meski terdorong mundur
sampai 3-4 langkah dan wajahnya sedikit memucat, tetapi dia
sendiri tidaklah sama sekali terluka. Sehebat itukah Giok Lian?
Sebetulnya adalah kekuatan Bu Sing Sinkang yang
kebetulan menjadi "anti" dari hawa-hawa sihir dan magis yang
menyertai lontaran pukulan Dewi Vasmine. Dengan Bu Sing
Sinkang "menelanjangi" pengaruh dan kekokohan Hwee Sian
Sin Ciang dan serangan suara Lonceng Sakti, maka pertahanan
kokoh Dewi Vasmine rontok. Untungnya Giok Lian tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 1065


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bermaksud membunuh Dewi Vasmine, tetapi hanya sekedar


melukainya karena kesal dengan alunan suara tinggi lonceng
sakti yang mengganggu.
Sementara itu, Dewi Vasmine yang terlontar ke belakang
dan kemudian muntah darah sudah dengan cepat mundur
dalam lindungan pihak Bengkauw Persia dan kemudian duduk
bersamadhi untuk mengobati dirinya sendiri. Sementara
wajah Hu Kauwcu Bengkauw Persia, Jendral Aryzab terlihat
merah padam menahan amarah. Tetapi, sekaligus dia sangat
terkejut dan guncang menyaksikan kekalahan Dewi Vasmine
yang dia tahu sendiri sampai dimana kesaktian Dewi itu.
Hatinya mulai tercekat menghadapi kenyataan betapa
ternyata ada tokoh-tokoh hebat di Bengkauw Tionggoan.
Keangkuhannya kini memang berkurang banyak tetapi
amarahnya masih tetap sangat tinggi. Kekalahan Dewi
Vasmine memang menyentaknya dan menyerang rasa
percaya diri berlebihan dari pihak Bengkauw Persia.
Di sisi lain, Siangkoan Giok Lian telah mundurkan diri ke
sisi kelompok Bengkauw Tionggoan dan mendapatkan apllaus
dan tepukan tangan yang meriah. Desis kekaguman tidak
tersembunyikan menyaksikan bagaimana Siangkoan Giok Lian
mengalahkan jagoan lawan. Dan ketika mendekati Kauwcu
Bengkauw Tionggoan, Nona jelita itu telah menerima pujian
yang tidak sedikit. Tetapi, tepat ketika sampai disamping
kakeknya, terdengar Kakek tinggi besar itu berbisik sambil
tersenyum:
"Engkau belum memberitahu kong-kongmu telah
memiliki ilmu kepandaian yang baru. Darimana pula engkau
"mencurinya" Lian jie ...."?

Tarian Liar Naga Sakti I 1066


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ceritanya panjang kong-kong, dan yang pasti bukan hasil


mencuri ...." balas Giok Lian sambil berbisik kearah kakeknya.
Tiba-tiba terdengar suara menggelegar:
"Aryobazran, tangkap Kauwcu Bengkauw Tionggoan ...."
Nampaknya adalah Jendral Aryzab yang mengeluarkan
perintah. Tetapi kali ini tidak lagi segarang dan seangkuh
sebelumnya. Menyaksikan bagaimana Dewi Vasmine
mengalami kekalahan secara mengenaskan dan telak, bukan
hanya Jendral Aryzab, bahkanpun Jendral Aryobazran
tercekat. Mereka telah keliru menilai kemampuan serta
kehebatan tokoh-tokoh Bengkauw Tionggoan. Baru seorang
Duta Terang saja, seorang Anak gadis pula, sudah mampu
mengalahkan tokoh sekelas Dewi Vasmine yang memiliki
reputasi dan kedudukan tinggi di kalangan Bengkauw Persia.
Maka Jendral Aryobazranpun berkurang banyak
kegarangannya. Dia memang mungkin saja masih lebih lihay
dari Dewi Vasmine, tetapi kelebihannya terlampau tipis, dan
dia tidak akan berani gegabah untuk mengaku mampu
mengalahkan Dewi Vasmine seperti dilakukan oleh anak gadis
tadi. Sedikit dia menghibur diri, "jangan-jangan Dewi Vasmine
terlalu gegabah dan menganggap remeh anak gadis itu ...?".
Tetapi, tetap saja dia menyela pikirannya sendiri: "Hanya,
masakan kalah setelak itu ..."?
Sementara itu, dengan perasaan yang lebih riang dari
sebelumnya, Kauwcu Bengkauw Tionggoan Siangkoan Tek
telah berkata:
"Jika Bengkauw Persia masih tetap berkeras, jangan
salahkan jika korban yang jatuh kemudian akan lebih

Tarian Liar Naga Sakti I 1067


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengenaskan dibanding Dewi Vasmine. Karena itu, Phoa Lee


It, sarankan kepada Jendral Aryzab untuk segera
meninggalkan Ang In San. Kesabaranku menghadapinya sudah
habis, dan Bengkauw Tionggoan sudah enggan menerima dan
memperlakukan mereka sebagai tamu setelah unjuk
kesombongan mereka tadi ....."
Dan Phoa Lee It kemudian benar menyampaikan apa yang
dikemukakan Siangkoan Tek. Betapapun, melihat bagaimana
Siangkoan Giok Lian mengalahkan Dewi Vasmine, telah
membuat Phoa Lee It sekalipun merasa tercekat. Sungguh
mereka telah salah menghitung kekuatan tokoh-tokoh
Bengkauw Tionggoan. Dan seperti telah diduganya, Jendral
Aryzab menggerang marah:
"Dewi Vasmine memang sudah kalah, tetapi masih ada
Jendral Aryobazran dan Jendral Aryzab. Silahkan, jika mau
mengusir dan mengerubuti kami. Tetapi, kami akan tetap
berusaha menegakkan aturan Bengkauw ....."
Sampai-sampai Kiang Ceng Liong yang terhitung agak
sabar, juga mengenyitkan kening melihat betapa kasar dan
tidak tahu aturannya Jendral Aryzab. Tetapi dia tidak bisa
mengatakan apa-apa, karena bagaimanapun ada Kawuce
Bengkauw Siangkoan Tek yang berwenang dan memiliki
otoritas penuh untuk memutuskan apa sikap Bengkauw
Tionggoan menghadapi kekasaran dan menghadapi betapa
tidak tahu diri dan angkuhnya Bengkauw Persia itu.
"Hmmmm, baiklah. Jika memang Jendral Aryzab ingin
dipermalukan di Tionggoan, maka silahkan majukan jagonya.
Maka Bengkauw Tionggoan akan menandingi dan bahkan

Tarian Liar Naga Sakti I 1068


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengalahkannya biar mereka tahu kemampuan Bengkauw


Tionggoan ...."
Dan sebagai jawaban atas perkataan Siangkoan Tek,
majulah Jendral Aryobazran diiringi kalimat Phoa Lee It:
"Jendral Aryobazran menantang Kauwcu Bengkauw
Siangkoan Tek ....... "
Tetapi Siangkoan Tek yang sudah agak tua itu tidak
termakan pancingan lawan. Dengan santai dia berkata:
"Jendral itu masih belum berharga untuk menghadapiku.
Masih terlampau banyak jago Bengkauw Tionggoan yang
sanggup menahan dan bahkan mengalahkannya. Sambil
berkata demikian Siangkoan Tek kemudian berkata:
"Dewa Pengawal Bengsan Sin Tiuw Kie Tiang Lim, maju
dan tunjukkan kemampuan Bengkauw Tionggoan kita ....."
Dan Kakek Kie Tiang Lim yang berjuluk Bengsan Sin Tiauw
segera berdiri dengan agak malas-malasan dari tempat
duduknya. Dan sekali melangkah, ajaibnya tiba-tiba kakek
tersebut telah berada dihadapan Kauwcu Bengkauw
Siangkoan Tek:
"Dewa Pengawal Kie Tiang lim menerima perintah ......"
Dan setelah memberi hormat kepada Bengkauw Kauwcu,
diapun segera menghadapi Jendral Aryobazran yang terlihat
jauh lebih tinggi dan besar dibandingkan dirinya. Dan diapun
menggerutu:

Tarian Liar Naga Sakti I 1069


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Orang besar seperti ini biasanya berambisi tinggi, tetapi


lebih sering tidak sopan dalam menemukan jalan yang tepat
....."
Untungnya kalimat itu tidak dipahami Jendral Aryobazran.
Dan tanpa menunggu lebih lama lagi, Jendral Aryobazran
telah membuka serangan. Tetapi, lawannya Kakek Kie Tiang
Lim, bukanlah lawan yang dengan mudah ditaklukkannya.
Tanpa banyak kata-kata dia telah mengelak dan ternyata,
tokoh ini sanggup bergerak melayang, menghindar dan
menerjang dengan sangat cepat. Sungguh tepat julukan Sin
Tiauw disematkan kepadanya, karena memang gerakan
ginkangnya sangat mengagumkan. Ceng Liong yang
menyaksikannya sampai membanding-bandingkannya dengan
Liang Mei Lan, kekasihnya yang juga adalah jago ginkang.
Kakek Rajawali Sakti itu memang telah bergerak dan
mendemonstrasikan kebisaannya dalam ilmu ginkang Sin
Tiauw Coan In (Rajawali Sakti Menerobos Awan). Dan segera
kelihatan, dalam tata gerak dan kecepatan dia memiliki
kelebihan yang sangat jelas dibandingkan Jendral Aryobazran
yang tinggi besar dan sulit bergerak lebih cepat dari Kie Tiang
Lim. Baik bergerak menghindar, menyerang sambil melayang-
layang, maupun gerak-gerak sulit lainnya mampu dilakukan
Kie Tioang Lim secara baik dan mengagumkan. Sampai-sampai
bayangannya selalu sulit diikuti.
Sementara Jendral Aryobazran bersilat dengan gaya keras
dan menggunakan ilmu-ilmu pukulan yang dekat dengan
Gulat ala Mongol tetapi jauh lebih efektif dan berbahaya.
Masih belum nampak Kie Tiang Lim membentur kekuatan
Jendral gagah yang tinggi menjulang itu. Tetapi, tidak terlihat

Tarian Liar Naga Sakti I 1070


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kalau wajah dan sinar mata Kie Tiang Lim jerih dengan
kekuatan pukulan lawan. Yang jelas, dengan segala macam
cara dan gaya, Kie Tiang Lim membiarkan Jendral Aryobazran
terus dan terus menyerangnya. Sementara totokan dan
pukulan ala cakar Rajawali hanya sesekali dikeluarkan untuk
menghalau serangan Jendral Aryobazran yang membadai.
Anehnya, serangan membadai Jendral Aryobazran
dihadapi dengan tenang, lugas dan dengan gerakan-gerakan
yang sangat pesat, cepat dan antik, gaya khas seekor Rajawali.
Dengan cara tersebut, serangan Aryobazran mati kutu dan
nyaris tidak membawa sedikitpun ancaman terhadap jago
Bengkauw Tionggoan tersebut. Hal ini menimbulkan
keheranan yang semakin tebal di kalangan Bengkauw Persia.
Setelah dikagetkan Siangkoan Giok Lian yang mampu dengan
mudah mematahkan Dewi Vasmine yang terhitung jagoan
sakti Bengkauw Persia, kini muncul pula orang tak dikenal dan
diperhitungkan, Kie Tiang Lim. Bahkan tokoh ini nampaknya
mampu mengimbangi permainan Jendral Aryobazran yang
dikenal lebih ampuh dari Dewi Vasmine tadi. Bagaimana
dengan keampuhan Kauwcu Bengkauw Tionggoan dan Hu
Kauwcunya? Sampai disini Jendral Aryzab mulai sedikit
bimbang. Tetapi, dia memiliki keyakinan terhadap dirinya
sendiri, dan terlampau angkuh untuk mengaku kalah, apalagi
terhadap Bengkauw Tionggoan.
Tak kurang Ceng Liong sendiri sampai kagum karena stok
pendekar sakti dan hebat di Bengkauw ternyata cukup
berlimpah. Seorang Dewa Pengawal saja sudah begini hebat,
bagaimana dengan tiga yang lainnya? Belum lagi Hu Kauwcu
In Tiong Ten dan Oh Biauw Hiang serta tentu Kauwcu

Tarian Liar Naga Sakti I 1071


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Siangkoan Tek. Bengkauw Tionggoan nampaknya bakal berada


dimasa keemasannya untuk waktu yang panjang. Pantas saja
mereka berani melawan "pemaksaan" Bengkauw Persia,
rupanya mereka memang memiliki modal dan kepandaian
yang memadai untuk memilih sikap itu.
Tetapi, apakah hanya karena gerakan cepat Sin Tiuw Coan
In maka kauwcu Bengkauw Siangkoan Tek meminta Kie Tiang
Lim maju menghadapi Aryobazran? Jika memang betul, maka
terlampau berbahaya bagi pihak Bengkauw Tionggoan.
Apalagi karena sebagaimana Dewi Vasmine, Jendral
Aryobazran juga memiliki dan menguasai ilmu-ilmu ampuh
Bengkuaw Persia, Hwee Sian Sinkang, Hwee Sian Sin Ciang
serta juga Lonceng Sakti yang didorong dengan kekuatan sihir
Ilmu Thian-lui-coan-sim-ciam (Jarum langit berpetir
menembus jantung). Selain itu, Jendral Aryobazran yang tinggi
namun sedikit kurus dibandingkan Jendral Aryzab, juga
memiliki tenaga iweekang yang lebih ampuh daripada Dewi
Vasmine serta tentu ilmu-ilmu bawaannya yang bernuansa
sihir dan magis.
Sebenarnyalah, Jendral Aryobazran dan Dewi Vasmine
berada pada tataran kemampuan yang nyaris sama. Jikapun
berbeda, selisihnya tidaklah jauh. Yang membuat Dewi
Vasmine kalah telak dari Siangkoan Giok Lian adalah Bu Sing
Sinkang (Tenaga Sakti Tiada Tara) dari golongan Budha.
Tenaga Sakti Bu Sing Sinkang adalah tenaga sakti yang
merupakan anti dari tenaga-tenaga bermuatan sihir dan
magis, dan ini yang membuat kemampuan dan keampuhan
Dewi Vasmine mati kutu. Karena pada saat menyerang tadi,
dia justru mengerahkan kekuatan sihir dan magis yang sangat

Tarian Liar Naga Sakti I 1072


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tebal dan pekat. kekuatan itu dengan mudah diterobos dan


dipukul oleh Bu Sing Sinkang dan akhirnya membuat Dewi
Vasmine roboh terluka. Padahal, jika bertarung dengan
kekuatan sinkang, belum tentu dia akan terpukul roboh
sedemikian telak oleh Siangkoan Giok Lian.
Dan Jendral Aryobazran tidak serta merta menyerang Kie
Tiang Lim dengan kekuatan sihirnya. Melainkan menyerang
dengan ilmu-ilmu sejati. Bahkan, merasa kewalahan dengan
gerak cepat dari lawannya, tiba-tiba Aryobazran menghentak
dengan ilmu lainnya: Si-hun-koay-sat-jiu (tangan aneh
pembetot sukma). Ilmu yang memadukan gerak gulat,
memelintir tangan dan membanting tubuh lawan dengan
merusak terlebih dahulu organ-organ dalam tubuh manusia.
Ilmu ini memang memanfaatkan kecepatan tangan dan
menyerang dengan tenaga sakti Hwee Sian yang bakalan
menghanguskan organ-organ tubuh lawan. Inilah ilmu khas
Aryobazran yang diciptakan dengan paduan ilmu Bengkauw
Persia Hwee Sian Sinkang.
Dengan ilmunya tersebut, maka Jendral Aryobazran tidak
harus banyak bergerak mengikuti gaya dan arah gerak Sin
Tiuaw Coan In, tetapi berkonsentrasi menyerang ketika Kie
Tiang Lim berada berhadapan dengannya. Dengan
menggunakan ilmu ini, Jendral Aryobazran seperti mengajak
lawan untuk bertarung jarak pendek dengan pukulan-pukulan
tangan kosong yang cepat. Dan ternyata, Kie Tiang Lim tidak
takut meladeninya. Diapun menggunakan Sin Tiauw Kun Hoat
(Ilmu Pukulan Rajawali Emas) yang banyak membuka jari-
jemarinya untuk menyerang dalam bentuk cakar tajam seekor
burung rajawali.

Tarian Liar Naga Sakti I 1073


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Terdengar benturan beberapa kali, ketika "jurus Rajawali


merogoh buah" berbenturan dengan gaya "merebut halaman
memasuki rumah" dari kedua tokoh sakti itu:
"Duk ..... duk ..... duk ...."
Dan keduanya terpisah sejenak. Terlihat kedua wajah
seperti meringis menahan sakit, tanda bahwa keduanya
terpengaruh oleh adu pukulan dalam jurus-jurus dahsyat
tersebut. Dan sekaligus menandakan jika keduanya memang
setanding. Jendral Aryobazran kini tidak segarang dan
seangkuh tadi, sementara Kie Tiang Lim masih tetap seperti
sikapnya semula. Sikap yang tenang dan tidak terpengaruh
gejolak emosi lawan, sikap yang percaya dengan kemampuan
diri sendiri. Dan terbukti, ilmu andalan Kie Tiang Lim mampu
menahan serangan-serangan maut lawan yang penuh variasi
dan penuh tenaga perusak.
Dan setelah beberapa saat menggunakan ilmu andalan
tetap belum ada tanda-tanda menguntungkan baginya,
Jendral Aryobazran terlihat mulai goyah. Mau tidak mau dia
harus meningkatkan kemampuan untuk memenangkan
lawannya. Tetapi, dia juga sadar jika Kie Tiang Lim memiliki
kesempatan serupa untuk meningkatkan kemampuan
melawannya. Tapi, tidak ada pilihan lain. Ketika kembali
keduanya adu pukulan dan masing-masing meringis sebagai
akibat benturan itu, terlihat sebelah tangan Jendral
Aryobazran telah merogoh sesuatu disakunya. Kelihatan ada
rencana lain yang sedang disusun dan diupayakannya. Benar
saja, karena tidak lama kemudian terdengarlah dentingan
suara magis .....

Tarian Liar Naga Sakti I 1074


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ting ......."
Menggeletarlah kembali suara Lonceng Sakti. Kali ini dari
tangan Jendral Aryobazran yang terpaksa menggunakannya
untuk mengalahkan Kie Tiang Lim dari Bengkauw Tionggoan.
Tidak ada cara lain. Seperti Dewi Vasmine, Jendral
Aryobazran, juga adalah salah satu dari sangat sedikit tokoh
Bengkauw Persia yang memiliki "hak" menggunakan Lonceng
Sakti. Ketika mengeluarkan dan membunyikan Lonceng Sakti
itu, di bibir Jendral Aryobazran tersungging sebuah senyuman
yang seakan ingin mengatakan "bersiaplah menghadapi
Lonceng Saktiku ...."
Tetapi, Jendral Aryobazran bakalan terkejut. Mengapa?
Karena Siangkoan Tek selaku Kauwcu Bengkauw tentunya
punya alasan memajukan Kie Tiang Lim, si Rajawali Sakti dari
Bengsan. Karen selain membekal ilmu-ilmu Rajawali Sakti, Kie
Tiang Lim, juga membekal sebuah Seruling yang merupakan
dasar kepandaiannya pada masa muda. Dan dia sebelumnnya
terkenal dengan ilmu Tay Pie Sin Im (Suara Seruling Sakti
Maha Kasih), sebuah ilmu pukulan melalui lontaran suara
bernada magis, terutama dari suara-suara bernada Kasih
ketika kaum ibadat sedang berdoa. Dan Kie Tiang Lim, juga
terkenal sebagai tokoh Bengkauw Tionggoan yang melatih
dengan mahir ilmu sihir. Kemampuannya ini bahkan
membuatnya bisa memadukan kekuatan sihir kedalam suara
serulingnya. Itulah salah satu cirinya.
Dan ketika Jendral Aryobazran mengeluarkan Lonceng
Saktinya, Kie Tiang Lim yang "paham" mengapa dirinya dipilih
melawan jendral Aryobazran, sudah dengan cepat
mengeluarkan serulingnya. Sebuah seruling yang terbuat dari

Tarian Liar Naga Sakti I 1075


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

batang bambu belaka, tetapi jangan salah, bambu ini hanya


tumbuh di pegunungan Himalaya dan telah berusia sangat
tua. Saking tuanya, bambu ini menjadi sangat alot dan tidak
takut berbenturan dengan senjata tajam sekalipun. Dan hari
ini, untuk kesekian kalinya Kie Tiang Lim akan menggunakan
serulingnya itu. Ilmunya yang paling hebat bukan ilmu silat
Seruling, tetapi suara seruling Tay Pie Sin Im yang diwarisinya
bersama serulingnya dari seorang pertapa tak dikenal di
Pegunungan Himalaya.
Maka ketika Jendral Aryobazran menghentakkan
"Lonceng Saktinya" dengan menghasilkan suara "Ting ...."
yang panjang dan menyentak telinga banyak orang, bisa
tertutup oleh aungan suara "Seruling Sakti" yang sanggup
mengeluarkan suara ketika digetarkan oleh Kie Tiang Lim.
Maka pertarungan kini menjadi lebih menarik, ketika
keduanya bersilat dan saling menyerang dengan
menggunakan jurus-jurus pukulan maupun menyerang dan
bertahan dengan menggunakan alunan nada dua benda yang
berbeda: Seruling dan Lonceng Sakti. Hanya saja, sesuai
namanya, Suara Seruling Kie Tiang Lim tidak mempunyai
kemampuan menyerang, melainkan menetralisasi semua
serangan bersifat suara, baik menyerang dengan suara
belakan maupun yang bermuatan sihir. Disitulah kelebihan
nada suara seruling maha kasih itu.
Dan terbukti, pilihan Kauwcu Bengkauw sejauh ini
memang sangat tepat. Alunan suara Lonceng Sakti yang
biasanya ampuh menyerang "pengatur keseimbangan"
seseorang, mampu dijinakkan oleh Kie Tiang Lim. Dan
serangan suara sehebat apapun, selalu tertutup dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1076


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tenggelam dibalik suara seruling sakti yang aneh itu. Hanya


sebatang seruling dari sebuah bambu berusia tua di Himalaya,
tetapi bermanfaat sangat besar. Kembali Jendral Aryobazran
terbentur tembok tebal yang sulit dan kokoh. Dia telah
memakai banyak gaya dan cara, baik kecepatan, kekuatan
maupun sihir, tetapi masih belum mampu mengungguli Kie
Tiang Lim, meskipun dia juga tidaklah terdesak. Untung
memang, karena Seruling Maha Kasih tidak punya kekuatan
menyerang. Jika sebaliknya, bisa sangat merepotkannya.
Menyadari jika dia harus menang, terutama setelah Dewi
Vasmine kalah secara mengenaskan, Jendral Aryobazran
nampak mulai mengeraskan hatinya. Dia harus bertarung
sampai pada batas kemampuannya. Dan apa boleh buat, dia
harus memadukan ilmu-ilmunya pribadi dengan puncak-
puncak Ilmu Bengkauw Persia. Dan pilihan itu bukan pilihan
mudah, tetapi apa boleh buat harus ditempuh dan
dilakukannya karena lawannya ternyata bukannya mudah
untuk ditaklukkan.
Karena itu, Jendral Aryobazran kini berkonsentrasi
menggunakan bukan hanya Lonceng Sakti dan suara
dentingannya, tetapi meningkatkan sampai tingkat kelima
yang dikuasainya dari Lonceng Sakti dengan kekuatan sihir
Ilmu Thian-lui-coan-sim-ciam (Jarum langit berpetir
menembus jantung). Selain itu, dia mempersiapkan serangan
Sihir dalam ilmu pukulan Hwee Sian Sin Ciang (Pukulan Sakti
Api Dewa), sebuah kombinasi maut yang sangat diandalkan
oleh Bagian atau Duta Penghukum dari Bengkauw Persia.
Hebatnya bukan alang-kepalang, karena memadukan ilmu
pukulan dan ilmu sihir sekaligus.

Tarian Liar Naga Sakti I 1077


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Teorinya, lontaran suara dari Lonceng Sakti dengan


kekuatan sihir Ilmu Thian-lui-coan-sim-ciam (Jarum langit
berpetir menembus jantung) dilontarkan terlebih dahulu
untuk merusak konsentrasi lawan. Dan pada saat yang hampir
bersamaan, lontaran pukulan berhawa sihir kental dari Hwee
Sian Sin Ciang dilontarkan menyusul secara bergelombang. Di
Persia, teramat jarang dan hanya bisa dihitung dengan jari
tokoh yang sanggup menerima kombinasi serangan
mengerikan seperti ini. Dan kali ini, Jendral Aryobazran
memutuskan untuk menggunakannya.
Untungnya, Kie Tiang Lim sempat membaca gelagat
kurang menguntungkan lewat sinar mata Jendral Aryobazran
yang terlihat "aneh" dan "tajam menusuk". Hatinya tercekat
dan dia paham, Jendral Aryobazran hendak menyerang dalam
puncak-puncak kekuatannya. "Apa boleh buat jika dia
memang mau ....". Dan Kakek Rajawali Emas itupun
mempersiapkan dirinya dalam kekuatan sihir sejenis dengan
ilmu yang menjadi andalannya Sin Tiauw ih-hun-tay-hoat
(Rajawali Sakti Memindahkan Roh), ilmu sihir yang masih
terus didalaminya sampai pada saat ini. Dan untuk itu jugalah
dia selalu menyembunyikan diri dan terus meningkatkan
kemampuannya.
Terdengarlah pertarungan nada suara tinggi antara
seruling yang mencoba menimpali suara Lonceng Sakti:
"Siungggggg, Ting ....... siunggggggg, ting ......."
Pertarungan yang luar biasa. Jika tanpa ditangkal oleh
suara seruling, bisa dipastikan bakalan banyak korban yang
terserang lentingan suara menusuk dari Lonceng Sakti.

Tarian Liar Naga Sakti I 1078


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Untungnya seruling Kie Tiang Lim selalu menandingi dan


menteralisasi suara tersebut. Tetapi, bersamaan dengan
pertarungan sihir melalui suara, suasana magis semakin
mengental, karena keduanya, Kie Tiang Lim yang bertahan
terus diserang gelombang suara lonceng sakti. Dan pada saat
tersebut, Jendral Aryobazran, juga meningkatkan kemampuan
sihirnya dan dari sebelah tangannya terlihat api berkobar-
kobar dahsyat. Dan perlahan lahan, api tersebut membesar,
membesar dan mulai menjilat-jilat ke lingkaran yang bisa
dijangkaunya. Tentunya terutama diarahkan kepada Kie Tiang
Lim yang juga dalam mata biasa terlihat berubah menjadi
beberapa orang.
Dan tiba-tiba, arena pertempuran kedua jago tersebut
berkobar-kobar dengan api dahsyat yang menjilat-jilat kesana
kemari. Dan di tengah kobaran api tersebut, terus terdengar
lontaran nada "ting, siung, ting, siung ...." terus bersahut-
sahutan. Dan luar biasa, terlihat "beberapa ekor burung
Rajawali" beterbangan di tengah, disela dan di atas kobaran
api di arena tersebut. Sungguh pertarungan mengerikan.
Kombinasi pukulan-pukulan maut dengan lontaran kekuatan
mujijat bermuatan hawa dan kekuatan sihir. Meskipun, bagi
mata-mata yang sangat ahli seperti Kiang Ceng Liong, Jendral
Aryzab, Kauwcu Bengkauw Siangkoan tek, Houw Sin, dan juga
Siangkoan Giok Lian, pertarungan masih seperti biasa.
Pertarungan dimana Jendral Aryobazran mengejar-ngejar
Kie Tiang Lim, kini masing-masing mulai tiba pada tahap
menentukan dengan mengerahkan semua kekuatan untuk
bertahan dan untuk menyerang. Baik kekuatan Sin Tiauw ih-
hun-tay-hoat (Rajawali Sakti Memindahkan Roh), Sin Tiuaw

Tarian Liar Naga Sakti I 1079


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kun Hoat (Silat Rajawali Sakti), maupun ginkangnya Sin Tiuw


Coan In (Rajawali Sakti Menerobos Awan), semua mulai
dikerahkan pada puncaknya. Dan baru Kie Tiang Limdia bisa
menghadapi serangan Jendral Aryobazran. Sementara Jendral
Aryobazran sendiripun sudah menguras semua kekuatan sihir
dan kekuatan sinkangnya guna mengejar kemenangan. Dan
tiba-tiba terdengar bentakan yang snagat berpengaruh:
"Hahahahaha, akulah Dewa Api Suci, aku akan
membakarmu ....."
Dan ajaib, bagi banyak orang, kecuali beberapa yang tidak
terpengaruh, terlihat tubuh Jendral Aryobazran berubah
menjadi api. Dan api itu kemudian menjilat-jilat kesana
kemari. Tetapi begitupun, suara Lonceng Sakti tidak pernah
berhenti. Sama seperti suara seruling yang selalu menutupi
efek mematikan suara tersebut.
"Hmmmm, Api sehebat apapun tidak akan sanggup
mengejar Rajawali terbang ...."
Dan tubuh Kie Tiang Limpun berubah menjadi "Rajawali"
yang beterbangan kesana kemari dikejar-kejar oleh Api yang
menjilat-jilat berusaha membakarnya.
"Itulah puncak pertarungan keduanya, tidak seorangpun
dari mereka bisa kembali jika sudah dalam tahap ini ...."
terdengar Kauwcu Bengkauw berbisik kepada Kiang Ceng
Liong dan Siangkoan Giok Lian yang berdiri didekatnya.
"Benar Kauwcu, keduanya tidak akan mungkin kembali
dalam keadaan segar bugar, keduanya pasti bercelaka jika
pertarungan ini dilanjutkan. Karena tingkatan keduanya tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 1080


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terpaut jauh. Sayang memang, ilmu seruling Sin Tiauw


Bengsan tidak punya kekuatan menyerang, jika memilikinya,
dia akan bermampuan menundukkan Jendral Aryobazran.
Tetapi untuk keadaan sekarang ini, nyaris tiada jalan bagi
keduanya jika dilanjutkan, kecuali kita memisahkan keduanya
...."
"Engkau benar Duta Agung ...... setapi sayangnya, bahkan
akupun tidak memiliki cukup kemampuan untuk memisah
mereka berdua pada saat seperti mereka ini ...... kusayangkan
Kie Tiang Lim itu .... dia .... dia ...."
"Apa maksudmu kong-kong ...."? bertanya Giok Lian yang
ikut penasaran mendengar suara Kakeknya yang terbata-bata.
"Dia sebetulnya masih butuh waktu beberapa bulan
sebelum menyelesaikan samadhi latihan terakhirnya, tetapi
telah kupaksa dan kupanggil menghadapi kondisi saat ini .......
seandainya dia sudah tuntas dengan latihannya, pertarungan
ini sebetulnya akan tidak sulit untung dimenangkannya ...... "
Sementara itu pertarungan memang berlanjut dengan
semakin sengit dan menjadi semakin berbahaya bagi
keduanya. Keduanya telah saling libas baik dengan kekuatan
pukulan, maupun terutama pengerahan kekuatan sihir yang
telah merubah bentuk tubuh mereka dimata mereka yang
masih kurang mampu kekuatan sihir atau kekuatan batinnya.
Yang pasti, pertarungan mereka benar-benar mendebarkan,
baik bagi yang mampu mengikuti pertarungan fisiknya
maupun pertarungan dengan kekuatan kekuatan mujijat,
kekuatan sihir.

Tarian Liar Naga Sakti I 1081


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan sebagaimana komentar Bengkauw Kauwcu Siangkoan


Tek, keadaan Jendral Aryobazran maupun Kie Tiang Lim
memang semakin saling libas. Keadaan yang memaksa
keduanya untuk mengerahkan segenap kemampuan karena
berada pada titik dikalahkan dan musnah atau menang
meskipun juga mengalami kerugian yang tidak sedikit. Dengan
kata lain, keduanya sampai pada titik mengkhawatirkan
dimana tak ada yang bakal keluar dari pertarungan tersebut
tanpa bercacat atau tanpa terluka parah. Baik Jendral
Aryobazran maupun Kie Tiang Lim semakin lama semakin
sadar akan kondisi ini. Tetapi, keduanya tentu tidak ingin
menjadi pihak yang terkalahkan dan karena itu keduanya
berusaha meskipun mereka sudah tiba di titik tertinggi dari
pengerahan kekuatan tenaga dalam maupun tenaga sihirnya.
Dan keadaan keduanya, kelihatannya disadari oleh kedua
belah pihak. Jendral Aryzab juga terlihat gelisah melihat
pertarungan keduanya. Dia semakin sadar bahwa jagonya
meski keluar sebagai pemenang, tetapi tidak akan sanggup
keluar dari arena tanpa mengalami cacat atau luka berat.
Tetapi, tentu saja Jendral Aryzab tidak ingin pihaknya kembali
dikalahkan. Karena itu, meski melihat kondisi saling libas
antara kedua jago yang bertarung, Jendral Aryzab hanya
mampu mengkhawatirkan jagonya tanpa berani bermimpi
lebih lagi. Dia akan kembali melihat seorang jagonya terluka
berat meskipun akhirnya menang. Dalakm posisi mereka
sebagai "pendatang" atau "tamu" yang mendesak tuan
rumah, sudah jelas posisinya akan semakin runyam. Tetapi,
mau apa lagi dengan kondisi saat itu. Itulah sebabnya Jendral
Aryzab juga angkat tangan dan tidak tahu lagi pilihan mana

Tarian Liar Naga Sakti I 1082


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang terbaik baginya. Yang pasti, apapun pilihan itu akan


sangat merugikan pihaknya.
Pada saat itupun, Kie Tiang Lim sudah menyadari
posisinya. Sama seperti Jendral Aryobazran tahu betul bahwa
kondisinya dan juga kondisi lawannya tidak jauh berbeda.
kepandaian mereka berdua memang nyaris setanding,
meskipun dalam hati kecilnya Jendral Aryobazran tahu, bahwa
sebetulnya dia masih sedikit dibawah lawannya. Tetapi,
keunggulan yang sangat tipis dari lawannya tidak membuat
posisinya lebih runyam, karena kekuatan senjatanya yang
lebih menyerang ketimbang lawan yang lebih bertahan.
Sementara Jendral Aryobazran juga menyadari bahwa
lawannya seperti sesekali mengalami "stag" atau "tidak
sinambung" dengan gerak maupun serangan fisik dan sihirnya.
Itulah yang membuat posisinya bisa mengimbangi dan
pastilah keduanya akan saling merusak secara sangat hebat.
Persis sama dengan Kie Tiang Lim yang akhirnya berpikir
sambil berandai-andai: "seandainya aku dalam posisi ini
sebulan kedepan. Tapi apa boleh buat, nasi sudah menjadi
bubur, posisinya sudah tidak ada jalan balik ...". Tidak ada cara
lain selain melakukan perlawanan hingga kekuatan terakhir
meski resikonya terluka hebat. Dia tidak mampu menuntaskan
lawan, tetapi lawanpun tidak berkemampuan untuk
mengalahkan dan menyudahi perlawanannya. Yang sanggup
dan mampu dilakukan adalah, mengerahkan seluruh kekuatan
untuk bertahan hingga akhir.
Maka kedua bayangan yang di mata banyak penonton
adalah api dalam kobaran dan jilatan-jilatannya mengejar-
ngejar burung rajawali yang berubah menjadi beberapa ekor

Tarian Liar Naga Sakti I 1083


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

burung dan terbang kesana kemari, memang terlihat telribat


dalam pertarungan mati hidup. Jilatan dan kobaran api tidak
berkurang panas dan jilatannya, tetapi beberapa ekor burung
yang beterbangan cepat, juga tidak berkurang jumlahnya dan
tidak berkurang kecepatan dan kegesitannya. Dan untungnya,
pertarungan suara antara keduanya, karena saling tunduk
menundukkan, menjadi tidak berbahaya bagi penonton. Yang
berbahaya, justru keduanya, karena pertarungan suara
tersebut melibatkan kekuatan sihir dan kekuatan batin yang
luar biasa besar.
Pada saat ketika tokoh-tokoh utama kedua pihak, baik
Bengkauw Tionggoan maupun Bengkauw Pusat Persia mulai
merelakan jagonya untuk "sampyuh" atau menjadi korban
dengan tiada satupun yang selamat segar bugar; Dan pada
saat ketika baik Jendral Aryobazran maupun Kie Tiang Lim
menyadari bahwa tidak akan ada dari mereka berdua yang
keluar selamat dan segar dari pertarungan tanpa jalan balik
itu; Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang gaungnya sangat
kuat dan nadanya juga sangat berwibawa. Dan suara tersebut
dengan cepat mampu melibas dan menutupi kekuatan adu
suara seruling sakti dan suara dentingan Lonceng Sakti yang
sebelumnya memenuhi angkasa raya:
"Sungguh pertarungan yang menyia-nyiakan nyawa
orang. Kemenangan akan tiada makna jika meraihnya dengan
melepas jiwa ...... "
Anehnya, suara itu tidak berhenti setelah diucapkan
sekali, tetapi berulang-ulang hingga kemudian menutupi
perbawa adu suara Lonceng Sakti dan Seruling Bambu milik
Jendral Aryobazran dan Rajawali Sakti Kie Tiang Lim. Dan pada

Tarian Liar Naga Sakti I 1084


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

saat suara penuh wibawa itu semakin menenggelamkan adu


suara di arena dalam ruangan tersebut, tiba-tiba melayang
sesosok tubuh yang hanya terlihat bayangan berwarna hijau
memasuki arena. Dan ketika memasuki arena, kedua
tangannya bergerak dan masing-masing memapak lengan
Jendral Aryobazran dan Kie Tiang Lim si Rajawali Sakti. Itulah
pemandangan terakhir di mata orang-orang kebanyakan, yang
melihat bagaimana kilatan api berubah kembali menjadi
Jendral Aryobazran, dan Rajawali Sakti menjadi Kie Tiang Lim
ketika adu suara mereka tunduk oleh alunan suara tadi.
Sesudah pemandangan tersebut, arena pertarungan tiba-
tiba dengan cepat terbungkus awan putih yang semakin lama
melibat tiga sosok tubuh dalam lingkaran arena terbatas.
Hanya beberapa orang belaka yang masih mampu menerobos
awan putih pekat yang menyembunyikan tiga tubuh
didalamnya. Tetapi, Jendral Aryzab yang melihat
pemandangan itu, terutama melihat ketiga tubuh termasuk
Jendral Aryobazran semakin samar dalam arena awan putih
pekat, tiba-tiba membentak:
"Sungguh lancang ....."
Dan tubuhnya tiba-tiba mencelat kedepan dengan
kekuatan dan kecepatan luar biasa mengarah ke-arena itu.
Tidak pelak lagi, dia akan dan sedang mengancam orang
ketiga yang sedang berusaha menerima pukulan baik Jendral
Aryobazran maupun Rajawali Sakti Kie Tiang Lim. Yang luar
biasa, pukulan dan kecepatan orang itu sangatlah besar,
bahkan melebihi besar dan beratnya kekuatan yang
dilontarkan Jendral Aryobazran dalam pertempuran
menegangkan tadi. Tetapi, belum lagi dia mengenai tubuh

Tarian Liar Naga Sakti I 1085


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

orang ketiga yang memasuki arena tadi, tiba-tiba dari samping


tubuh Kauwcu Bengkauw Siangkoan Tek, juga melesat sesosok
tubuh sambil berkata:
"Perlahan Hu Kauwcu, jangan bertindak tidak sopan ......"
Dan kecepatan dan kekuatan tokoh yang melesat
mengejar Jendral Aryzab, juga membawa kekuatan yang tidak
kurang besarnya dari lontaran pukulan Jendral Aryzab. Dan
kecepatannya, juga sama sekali tidak kalah dari Jendral
Bengkauw Persia yang tinggi dan besar itu. Dan karena
serangan yang langsung ditujukan kepada dirinya dengan
kekuatan yang juga sangat luar biasa, dan bahkan
dirasakannya tidak disebelah bawah kekuatan pukulannya,
membuat Jendral Aryzab berbalik sambil membentak dengan
suara keras:
"Hmmmm, main keroyok ..."?
Yang untung, semua kalimat yang dikeluarkan Jendral
Aryzab maupun tokoh yang menyerangnya yang ternyata
adalah Siangkoan Giok Lian, tidak saling mengerti apa yang
barusan diucapkan lawan. Keduanya hanya sekedar mengerti
bahwa kalimat dalam konteks pertempuran mereka berdua,
kira-kira bisa mereka pahami apa arti dan maknanya. Karena
itu, keduanya dengan cepat telah saling bentur dan saling
tukar ilmu serang dan menghindar dalam kecepatan tinggi
dan dalam lontaran kekuatan yang sangatlah besar. Dan baru
sesudahnya kedua tokoh itu mengundurkan diri dari arena
dan memandang lawannya dengan kekaguman, namun
dengan hanya menyimpan di hati masing-masing.

Tarian Liar Naga Sakti I 1086


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Jendral Aryzab baru mengerti, mengapa jagoannya Dewi


Vasmine kalah dari Gadis Bengkauw Tionggoan itu: "ternyata
dia memang hebat, tetapi benar-benarkah dia sehebat diriku?
dia malahan sanggup menahan kekuatan pukulan mujijatku
meski belum dilontarkan segenap kekuatanku? Tetapi, diapun
kelihatannya belum mengerahkan kekuatan sepenuhnya. Ah,
sehebat inikah tokoh-tokoh Tionggoan? sungguh
mengherankan". Kenyataan bahwa Siangkoan Giok Lian tidak
keteteran menghadapinya benar-benar membuat Jendral
Aryzab terkesiap. Keangkuhannya tiba-tiba turun jauh dan dia
mulai mencoba menerima kenyataan jika pihaknya terbentur
tembok yang sangat tebal. "Untungnya kami telah berusaha,
mudah-mudahan kegagalan ini bisa dimengerti Kauwcu ..."
Sementara itu, Siangkoan Giok Lian juga berada dalam
posisi dan perasaan yang tidak jauh berbeda: "Sungguh hebat
Hu Kauwcu ini, kong-kong sendiri kelihatannya tidak akan
sanggup mengalahkannya". Tetapi, Giok Lian yang memang
hanya menjaga kemungkinan keselamatan Ceng Liong,
dimana sebelum Duta Agung yang menjadi sayang dengan Kie
Tiang Lim itu bertindak sempat memintanya untuk menjaga
serangan Jendral Aryzab, tidaklah sepenasaran Jendral Aryzab.
Memang, Giok Lian mengakui kehebatan Hu Kauwcu
Bengkauw Persia itu, tetapi diapun memiliki keyakinan akan
kemampuan dirinya. Bahkan dia merasa memiliki kemampuan
untuk menahan Hu Kauwcu itu, bahkan juga jika harus
mengalahkannya Giok Lian masih memiliki keyakinan itu.
Tetapi, suatu hal yang pasti, Giok Lian sadar bahwa
kekuatan Bengkauw Persia ternyata tidak dapat dipandang
sebelah mata. Bahwa Bengkauw Persia memiliki tokoh

Tarian Liar Naga Sakti I 1087


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sehebat Dewi Vasmine, Jendral Aryobazran dan Jendral


Aryzab, membuatnya kagum, meski tidak jerih. Yang
membuatnya tergetar adalah, ketiga jago Persia itu, masih
belum merupakan tokoh-tokoh puncak Bengkauw Persia.
Artinya, masih ada tokoh lain dari Persia yang memiliki
kepandaian melebihi tiga orang yang sekarang berada di
Bengkauw Tionggoan itu.
Sementara itu, Kauwcu Bengkauw Siangkoan Tek
sendiripun awalnya bingung dengan campur tangannya si
bayangan hijau yang belakangan ternyata adalah Kiang Ceng
Liong. Dan setelah Siangkoan Giok Lian turun tangan
melindungi Ceng Liong, dia sadar jika kedua anak muda itu
nampaknya bekerja sama dan saling memberitahu akan apa
yang mereka kerjakan. Diam-diam tokoh ini senang dan
gembira karena berharapan Kie Tiang Lim bisa tertolong oleh
upaya Ceng Liong. Yang kedua, dia kaget setengah mati
mendapati Kiang Ceng Liong berani menempuh resiko
menengahi pertarungan raksasa antara Kie Tiang Lim dan
Jendral Aryobazran. "Sudah sehebat itukah Duta Agung cucu
kakak angkatku itu? Sungguh sulit diterima akal". Tetapi,
memang begitulah fakta yang tersaji dihadapannya.

Episode 21: Ang Kin Hwee (1)


Sementara itu, arena pertarungan perlahan-lahan kembali
mulai kembali bisa diikuti oleh pandang mata telanjang
siapapun. Dan di tengah arena terlihat tiga sosok tubuh dalam
posisi berbeda. Orang yang berada di tengah berjubah hijau
masih tetap berdiri diantara dua sosok tubuh lainnya yang

Tarian Liar Naga Sakti I 1088


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

saat itu sedang duduk bersamadhi. Orang berjubah hijau yang


berdiri di tengah tidak lain dan tidak bukan adalah Kiang Ceng
Liong. Ceng Liong telah memutuskan mencampuri
pertempuran dua tokoh sakti yang bakalan mengorbankan
keduanya. Mengapa? Karena kemampuan kedua tokoh
tersebut, yakni masing-masing Kie Tiang Lim si Rajawali Sakti
dari Bengsan, Seorang dari Dewa Pengawal Bengkauw
melawan Jendral Aryobazran, salah seorang tokoh Bengkauw
Pusat Persia.
Semakin lama semakin jelas keadaan mereka bertiga
dalam arena. Kiang Ceng Liong ternyata tetap berdiri segar
bugar. Dan hal tersebut benar-benar semakin menebalkan
kekagetan Siangkoan Tek Kauwcu Bengkauw Tionggoan.
"Benar-benarkah anak muda itu sudah dalam tataran
demikian tinggi"? desisnya tidak habis pikir. Bahkan sampai-
sampai dia melirik cucunya Siangkoan Giok Lian. Tetapi cucu
yang dipandanginya kelihatannya tenang-tenang saja dan
tidak sedikitpun terlihat merasa kaget dengan apa yang
dilakukan Kiang Ceng Liong. Bahkan cucunya itu kemudian
berkata kepadanya dengan suara yang ditahan:
"Dewa Pengawal kita nampaknya tidak kurang satu
apapun Kauwcu, kita harus berterima kasih atas keberanian
Duta Agung ....."
Tetapi Siangkoan Tek hanya memandang Siangkoan Giok
Lian dengan pandangan yang sukar diartikan. Antara kagum,
kaget, gemas tetapi tidak tahu bagaimana
mengekspressikannya. Ditambah lagi dengan sikap cuek
bebek cucunya yang semakin membuatnya gemas. Tetapi,
Kauwcu itu tentu saja gembira dengan kondisi Dewa

Tarian Liar Naga Sakti I 1089


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pengawalnya andalannya yang ternyata baik-baik saja. Tetapi


Siangkoan Giok Lian tidak menggubris lagi kakeknya atau
Kauwcunya, karena telah kembali mengalihkan perhatian ke
tengah arena, dimana kini ketiga tubuh itu sudah sangat jelas
terlihat. Karena memang pada saat itu, awan putih pekat
ciptaan Kiang Ceng Liong dalam pengerahan tenaga dan
kekuatan puncaknya, telah perlahan-lahan sirna dan ruangan
itu kembali normal seperti sediakala. Otomatis tubuh
ketiganya, Kiang Ceng Liong, Kie Tiang Lim dan Jendral
Aryobazran terlihat kembali secara jelas oleh semua orang
dalam ruangan pertemuan itu.
Dan tidak beberapa lama kemudian Rajawali Sakti Kie
Tiang Lim bangkit berdiri lebih dahulu, dan hanya berbeda
beberapa detik kemudian baru Jendral Aryobazran yang juga
ikut meletik bangkit dari samadhinya. Bengsan Sin Tiauw Kie
Tiang Lim, seorang Dewa Pengawal Bengkauw Tionggoan yang
sebetulnya jati dirinya "sangat dirahasiakan" itu, sampai
memandang bengong kearah Kiang Ceng Liong. Benar-
benarkah anak muda berjubah hijau ini yang telah berani
"menengahi" pertempuran mati hidupnya barusan? Sungguh-
sungguh fakta yang susah masuk diakalnya. Dia dia masih
tetap terperangah sampai terdengar suara:
"Rajawali Sakti ........ Dewa Pengawal, di hadapanmu
adalah Duta Agung Lembah Pualam Hijau Kiang Ceng Liong.
Dia sekaligus merupakan Bengcu Rimba Persilatan Tionggoan.
Karena itu, tidak malu rasanya jika dia yang mencampuri
pertempuranmu beberapa saat lalu dan bahkan telah
membantmu ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 1090


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kauwcu Bengkauw Siangkoan Tek berkata kepada Kie


Tiang Lim si Rajawali Sakti Dari Bengsan karena melihat Kiang
Ceng Liong dengan paras yang aneh. Bukan ..... bukan dia
marah atau murka dengan campur tangan Ceng Liong.
Melainkan kaget dan kagum karena semuda itu, Duta Agung
ternyata memiliki kemampuan yang teramat mujijat. Dia
sadar benar, gabungan kekuatan dirinya dengan Jendral
Aryobazran, nyaris tak ada yang sanggup bakalan
menahannya. Tetapi, dalam kagetnya, ternyata Anak muda
berjubah hijau yang datang belakangan ini, sanggup
melakukan tindakan yang tadinya dia anggap mustahil.
Padahal, dia tadinya sudah siap "mengorbankan diri" karena
pertarungan sudah tidak punya titik balik. Bagaimana tidak
heran jika dia kemudian menemukan dirinya tidak kurang satu
apapun. Dan kelihatannya, Jendral Aryobazran lawannya tadi,
juga tidak kurang satu apapun.
Dan yang lebih mengherankan dirinya lagi, dalam suasana
samadhinya tadi, Anak muda berjubah hijau itu seperti
"membimbingnya" untuk mengerti sesuatu. Sesuatu yang
justru selama ini dilatihnya namun "stag" dan jalan di tempat.
Tahapan terakhir yang mesti dilampauinya. Dan setahu
dirinya, tahapan itu dalam samadhinya tadi telah dilatihkan
oleh Anak muda dihadapannya melalui jalan yang tak biasa,
melalui jalan pewarisan yang sebelumnya dianggapnya
mustahil. Karenanya keterperangahan sang Rajawali Sakti saat
ini justru, karena dua hal: Antusias dengan penemuan yang
akan atau bahkan sedang menyempurnakan kepandaiannya,
dan antusias serta sangat kaget begitu tahu ternyata adalah

Tarian Liar Naga Sakti I 1091


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

seorang Anak muda yang membantunya .... Sungguh kaget


dan sungguh senang rasa hatinya.
"Anak muda ...... ech maaf, Duta Agung, benar-benarkah
engkau yang telah membantu "pekerjaan terakhirku" tadi ....."
Dan hanya Ceng Liong dan Kie Tiang Lim yang paham apa
arti dan makna dari "Pekerjaan terakhir" itu. Karena Kie Tiang
Lim masih ragu-ragu, maka dia bertanya dan memastikannya
langsung dengan bertanya kepada Ceng Liong:
"Locianpwee, maafkan aku yang telah lancang
melakukannya. Tetapi, jika dilakukan menurut cara itu, maka
kemacetan yang dialami pasti akan teratasi ........ tetapi, sekali
lagi maafkan aku yang muda yang sudah lancang
melakukannya ...." berkata Kiang Ceng Liong sambil meminta
maaf. Dia paham betul bahwa sebetulnya dia tidak boleh
melakukannya, tetapi jika dia tidak membantu Kie Tiang Lim
dalam mengatasi "macetnya" pengerahan hawa sihir dan
sinkangnya dalam ilmu terakhirnya, maka sangat sulit bagi Kie
Tiang Lim kembali dari pertempuran dengan selamat. Padahal,
hal yang sama juga dilakukan Ceng Liong terhadap Jendral
Aryobazran.
Dengan kata lain, Kiang Ceng Liong harus menguatkan
baik Jendral Aryobazran maupun Kie Tiang Lim dalam
penguasaan kekuatan batin mereka masing-masing, baru dia
bisa bertindak memisahkan keduanya. Karena, pada posisi
mereka yang saling libas tadinya, kekuatan "iweekang"
mereka berdua, masih mampu dihadapi dengan dua cara oleh
Ceng Liong; Cara pertama adalah dengan menggunakan Ciat
Lip Jiu (Tangan Penghantar Tenaga). Cara kedua, dengan cara

Tarian Liar Naga Sakti I 1092


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mujijat yang dilatihkan oleh Kolomoto Ti Lou, Kiang Sin Liong


dan Wie Tiong Lan serta Bhiksu Chundamani, yakni Thian
Liong Heng Khong (Naga Sakti Jalan di Udara). Pilihan cara
kedua ini memang mujijat, yakni dengan menyerap tenaga
keduanya dan kemudian memindahkan atau memusnahkan
tenaga tersebut yang berakibat keduanya kehabisan tenaga.
Tetapi, pada dasarnya iweekang mereka sama sekali tidak
terganggu.
Posisi yang paling berbahaya, adalah keduanya telah
saling libas dalam ilmu sihir yang dilontarkan masing-masing.
Baik melalui "suara" maupun melalui ilmu pukulan masing-
masing. Untuk mundur dari pertarungan batin atau
pertarungan sihir, dibutuhkan kekuatan memadai pada kedua
orang itu, yakni Jendral Aryobazran dan Kie Tiang Lim.
Repotnya, keduanya sudah sangat lelah secara fisik jasmani,
maupun secara jiwa dan batiniah. Maka untuk mengatasinya,
Ceng Liong "terpaksa" menguatkan keduanya setelah
menundukkan tenaga sinkang mereka, dan memaksa
keduanya untuk "belajar" dalam samadhi. Belajar menguatkan
semangat dan penemuan diri agar sanggup bersama dengan
dirinya melepaskan "libasan" kekuatan batin masing-masing
dengan selamat tanpa cedera. Dan bukannya cedera,
sebaliknya kekuatan mereka dalam ilmu sihir mengalami
peningkatan yang signifikan.
Bahkan khusus untuk Kie Tiang Lim, Ceng Liong sempat
mendiskusikan aspek "Penyerangan" dari Tay Pie Sin im (Suara
Seruling Sakti Maha Sakti) dalam bandingan dengan ilmu yang
dipelajarinya dari Kolomoto Ti Lou, yakni Gelap Ngampar.
Meski tidak mengajar kakek itu secara langsung, tetapi

Tarian Liar Naga Sakti I 1093


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan hanya sekedar membuka kemungkinan-


kemungkinannya, telah membuka cakrawala pengembangan
yang luar biasa bagi Kie Tiang Lim. Itulah sebabnya kakek ini
sangat gembira sekaligus kaget melihat "hanya" seorang anak
muda belaka yang membantunya. Bantuan yang baginya
nyaris setara dengan hadiah dari sang Pertapa Himalaya yang
menghadiahinya Seruling Bambu dan irama seruling maha
kasih. Karena itu, bisa dibayangkan bagaimana kakek Kie Tiang
Lim memandang Duta Agung dengan penuh rasa takjub.
Sementara dengan Jendral Aryobazran, Ceng Liong juga
membantu dengan cara yang sama. Sebetulnya, bantuan Ceng
Liong ini dilakukan dengan "terpaksa". Artinya, Jendral Persia
itu, juga "harus" dibantu agar mampu melepaskan diri sendiri
dari lilitan "saling libas" kekuatan sihir dengan Kie Tiang Lim.
Dan untuk membantunya, dengan cara yang sama Ceng Liong
mengajak Jendral Bengkauw Persia itu untuk melihat dan
memisahkan ketergantungan penggunaan kekuatan sihir dari
Lonceng Sakti Bengkauw itu. Ketergantungan kepada suara
lonceng sakti itu, membuat kekuatan sihir Jendral Aryobazran
"tertahan" dan tidak berkembang secara optimal. Hal yang
selama ini tersembunyi dan begitu dibuka oleh Ceng Liong,
membuat Jendral Aryobazran menjadi sangat takjub dan
antusias dengan pengembangan kepandaiannya kedepan.
Cara dan bagaimana Duta Agung Kiang Ceng Liong
"mendidik" kedua orang tua perkasa ini sebetulnya memang
sangat luar biasa. Cara ini baru saja dipelajari dasarnya dari
kedua Kakek Aneh dari Thian San Pay, dipraktekkan melalui
upaya memisahkan Tik Hong Peng dan Tham beng Kui, dan
disempurnakannya dalam perjalanan menuju Bengkauw.

Tarian Liar Naga Sakti I 1094


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tidak disangkanya jika upaya-upaya baru, penemuan-


penemuan baru, kombinasi-kombinasi baru, praktek serta
pengembangan baru yang ditambahkannya, membuatnya
menemukan jalan memisah sambil mengajar kedua orang itu
untuk maju ketahapan yang baru.
Berbeda dengan Kie Tiang Lim yang langsung
mengucapkan terima kasih, Jendral Aryobazran yang juga
"girang luar biasa" tetap berwajah sangar dan keras. Tetapi,
Kiang Ceng Liong sempat melihat sinar mata tulus penuh
ucapan terima kasih dari Jendral Aryobazran. Dan dia paham
mengapa Jendral Arybazran tidak mengucapkan terima kasih,
tetapi hanya mengangguk kepadanya. Karena disudut sana,
ada Jendral Aryzab yang terus memandangi arena tersebut
dengan pandangan mata tajam. Jendral Aryzab sama sekali
tidak paham dengan apa yang terjadi, tetapi dia sedikit lega
karena pertempuran berakhir tanpa ada yang cedera.
Terpenting, Jendral Aryzab tidak lagi berani "macam-
macam" tingkahnya, karena benturan dengan Siangkoan Giok
Lian telah membuatnya mengerti bahwa dia tidak akan
menang melawan Anak gadis itu. "Apakah Siangkoan Tek
bahkan lebih hebat dari gadis itu ....? sangat mungkin ..."
pikirnya. Dan jika memang Kakek itu lebih hebat, berarti dia
adalah tandingan dua tokoh paling sakti dari Bengkauw. Dan
dia bakal "cari penyakit" jika berusaha membentur kekuatan
hebat yang berdiri dan membentang dihadapannya saat itu.
Apalagi, setekah Dewi Vasmine dan Jendral Aryobazran telah
menemukan tandingan dan tetap tidak berdaya.
Tidak, dia tidak akan sebodoh itu. Karena belum lagi ada
Anak muda yang berjubah hijau, kalau tidak salah tadi disebut

Tarian Liar Naga Sakti I 1095


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bengcu Dunia Persilatan Tionggoan yang dilihatnya dengan


mata nyaris tak percaya ....... "bahkan tokoh paling hebat
Bengkauw Persia, kelihatannya sulit untuk sanggup
memisahkan pertempuran Jendral Aryobazran dan Kie Tiang
Lim tadi ..... tetapi, mengapa anak muda itu sanggup? sampai
dimana sebenarnya kesaktian anak muda itu? Pikiran-pikiran
itu telah membuat Jendral Aryzab kehilangan semua
keangkuhannya dan segera membuat pilihan yang
dianggapnya paling baik. Yaitu MUNDUR. Tetapi, di dalam
benak Jendral Aryzab saat ini, sedang dipusingkan dengan
bagaimana cara mundur yang lebih terhormat tanpa
membuat dirinya, terlebih Bengkauw Persia terlihat konyol di
mata Bengkauw Tionggoan.
Dan akhirnya melalui Phoa Lee It dia kembali
mengutarakan pendapatnya, meskipun tidak lagi dengan nada
dan garang seperti tadi-tadinya:
"Hmmmm, ternyata Bengkauw Tionggoan telah
mengundang pihak luar dan berencana menjadikan konflik ini
menjadi konflik antara Bengkauw Persia dengan dunia
persilatan Tionggoan ....... jika memang demikian Bengkauw
Persia tidak akan takut dan mundur. Bengcu Tionggoan, kamu
tidak akan takut menghadapi konflik ini kedepan ....."
Siangkoan Tek, Bengkauw Kauwcu dari Tionggoan terlihat
tersenyum tipis mendengar kata-kata Jendral Aryzab. Dia bisa
mengeduk dan menduga isi perut Jendral Aryzab dengan
mengeluarkan kalimat seperti itu. Maka dia segera menimpali:
"Phoa Lee It, katakan kepada atasanmu, jika Duta Agung,
Bengcu kami berniat campur tangan melawan mereka, maka

Tarian Liar Naga Sakti I 1096


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Jendral Aryobazran telah terkapar tak bernyawa atau


setidaknya terluka parah saat ini. Dengan gaya dan cara
Bengkauw Persia yang pongah, maka Bengkauw Tionggoan
sudah memutuskan tidak akan menjadi bagian Bengkauw
Persia dan tetap berdiri sendiri. Ini urusan Bengkauw
Tionggoan dan tidak perlu melibatkan dunia persilatan
Tionggoan. Tetapi, jika Bengkauw Persia mengacak-acak dan
menghina kami di Tionggoan, maka bukan hanya Bengcu,
tetapi Bengkauw Tionggoan akan tampil terdepan untuk
menghadapi mereka. Sudah cukup jelas, Bengkauw Tionggoan
memiliki jago-jago yang lebih dari memadai untuk
menghadapi mereka secara baik ..... "
Dan beberapa saat kemudian, terdengar kembali Phoa
Lee It berbicara:
"Apakah sikap itu juga menjadi sikap Bengcu Tionggoan
..."?
Dan Duta Agung Kiang Ceng Liong yang tadinya tidak ingin
berbicara, ditodong oleh Jendral Aryzab untuk bersikap, sudah
tentu wajib bicara menegaskan harga dirinya dan rimba
persilatan Tionggoan.
"Jika Bengkauw Tionggoan menerima ajakan bergabung
dengan Bengkauw Persia secara damai, maka urusan saat ini
menjadi urusan internal Bengkauw. Tetapi, ketika Bengkauw
Persia memaksakan kehendak, maka urusannya menjadi
urusan Rimba Persilatan Tionggoan , bukan urusan Bengkauw
Tionggoan semata. Karena itu, mohon Jendral Aryzab
mengerti tata krama seperti ini ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1097


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Baiklah, jika memang demikian sikap Rimba Persilatan


Tionggoan dan juga Bengkauw Tionggoan, kami akan
sampaikan ke Persia. Biarlah lain kali kita bertemu lagi, dan
urusan ini masih jauh dari selesai ....."
Dan selesai Phoa Lee It menterjemahkan kalimat tersebut,
terdengar komando dari Jendral Aryzab yang kira-kira
diartikan seperti:
"Kita pulang ...."
Dan meski hari sudah cukup malam, dengan tanpa pamit
dan tanpa saling menghormat lagi, rombongan Bengkauw
Persia sudah meninggalkan ruangan pertemuan. Bahkan
langsung pergi meninggalkan markas Bengkauw Tionggoan
tanpa diantar lagi oleh rombongan petinggi Bengkauw
Tionggoan. Dan, tak pelak lagi, permusuhan antara Bengkauw
Tionggoan dengan Bengkauw Persia akan semakin menajam.
Bukan hanya itu, urusan itupun bakalan melibatkan
pertentangan pihak yang lebih luas dan melebar. Yakni antara
Rimba Persilatan Tionggoan dengan Bengkauw Persia, atau
bahkan antara Tionggoan dan Persia. Dan Kiang Ceng Liong
sudah dapat menerka dan menebak hal tersebut dalam cara
pamit dan cara perginya rombongan Bengkauw Persia dengan
hati mengkal dan rasa penasaran karena dikalahkan.
Sepeninggal rombongan Bengkauw Persia yang meski
dikalahkan tetapi tetap berlalu dengan gaya sombong, angkuh
dan congkaknya, ruangan pertemuan sempat hening
beberapa waktu. Tetapi, di benak hampir smeua orang waktu
itu hampir sama. "Sudah kalah, masih sombong pula ....".
Karena itu, Siangkoan Tek sang Kauwcu Bengkauw telah

Tarian Liar Naga Sakti I 1098


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membiarkan saja rombongan itu berlalu, tanpa berkata apa-


apa, tanpa basa-basi dan tanpa ucapan perpisahan. Dan tokoh
Bengkauw lainnya, dengan sikap diam sang Kauwcu, otomatis
juga bersikap sama. Karena semua sudah mengkal dan kesal
dengan arogansi yang ditunjukkan Bengkauw Persia yang
mengaku PUSAT itu.
"Kauwcu ..... tugas kami dengan demikian sudah selesai.
Mohon pamit ..." sepeninggal rombongan Bengkauw Persia,
dua orang yang ternyata adalah Dwa Pengawal Bengkauw, Sin
Houw dan Sin Tiauw telah bangkit dan mohon diri dari
Kauwcu Bengkauw. Karena memang, mereka hanya menerima
perintah dari Kauwcu Bengkauw, tidak dari yang lainnya.
"Hmmmm, Baiklah Dewa Pengawal. Karena urusan
terlihat akan panjang, usahakan untuk tidak terlampau jauh
dari Ang In San ......"
"Dewa Pengawal menerima perintah ...."
Dan kedua orang itupun mengundurkan diri. Tetapi Sin
Tiauw Kie Tiang Lim masih sempat menoleh dan berkata
kepada Ceng Liong:
"Duta Agung, terima kasih banyak ...."
Dan tidak lama kemudian kedua orang itu berlalu.
Seberlalunya mereka berdua, Siangkoan Tek kemudian
menoleh kearah Kiang Ceng Liong dan berkata:
"Mari Duta Agung, kita lanjutkan percakapan kita. Urusan
Bengkauw Persia sudah usai, giliran kita mempercakapkan
urusan-urusan lain kedepan ..... mari ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 1099


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Malam itu juga Siangkoan Tek dengan didampingi kedua


Hu Kauwcu dan juga Nona Siangkoan Giok Lian telah
melakukan percakapan serius. Topik utamanya sudah tentu
adalah usulan Siangkoan Tek dan Tocu Lam Hay Bun untuk
melakukan pibu dalam warna "persahabatan" dan dilakukan
di tempat salah satu dari peserta pibu itu. Baik tempat dan
waktu kemudian telah dibicarakan secara detail, dan
sebagaimana usulan awal, ditetapkan markas Lam Hay Bun di
Laut Selatan sebagai tempat pertarungan tersebut pada
setahun kedepan nanti.
Tetapi selain percakapan itu, juga dipercakapkan
persoalan dengan Bengkauw Persia yang nampaknya tidak
akan tuntas dalam waktu dekat. Tetapi, baik Kauwcu
Siangkoan Tek maupun kedua Hu Kauwcu dan juga Siangkoan
Giok Lian sudah sama sehati dalam menyikapi persoalan
tersebut. Dan Duta Agung Kiang Ceng Liong juga telah
menegaskan dukungan Lembah Pualam Hijau jika memang
pada akhirnya Bengkauw Persia berkehendak memperlebar
konflik itu menjadi Persia versus Tionggoan. Bahkan pada
malam itu juga SIangkoan Tek memutuskan untuk memberi
perintah "waspada" kepada semua tokoh Bengkauw
menghadapi ancaman Bengkauw Persia.
Setelah percakapan malam itu, Kiang Ceng Liong masih
tinggal sampai 5 hari di Ang In Kok sampai kemudian akhirnya
pamit dari Bengkauw dan melanjutkan perjalanannya untuk
kembali ke Thian San Pay dan seterusnya menuju Markas
Kaypang. Bersama dengan Ceng Liong adalah nona Siangkoan
Giok Lian yang juga dilepas kembali Kauwcu Bengkauw untuk
mewakilinya menuju Pertemuan Besar Kaypang yang tinggal

Tarian Liar Naga Sakti I 1100


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

beberapa bulan lagi. Siangkoan Giok Lian akan berjalan


mendahului dan kelak akan bergabung dengan rombongan
Bengkauw lainnya namun tanpa Siangkoan Tek. Dengan
urusan yang ditimbulkan Bengkauw Persia, maka Siangkoan
Tek memutuskan untuk tidak lagi banyak meninggalkan Ang In
Kok. Dan urusan ke Kaypang akan diwakili oleh salah seorang
Hu Kauwcu Bengkauw.
==================
Bagaimana pula kabar pendekar kakak beradik Liang Tek
Hoat dan Liang Mei Lan yang berjalan menuju ke Markas
Kaypang dengan ditemani kekasih Liang Tek Hoat yakni
Siangkoan Giok Lian?
Seperti diketahui, Tek Hoat yang menemani Ceng Liong
sempat bercakap dengan bersaudara Kwan Siok Bu dan Kwan
Siok Bi dari Pulau Awan Putih. Pertemuan itu menjadi sangat
penting bagi Ceng Liong dan Tek Hoat, karena mendapati
mereka berdua telah menjadi bagian dari "segi tiga" konflik
tiga pulau misterius. Meski sebetulnya keduanya tidak
memahami bahwa ilmu yang diwariskan Kiong Siang Han
kepada mereka berdua, ternyata adalah bagian dari Ilmu 3
Pulau Misterius pada jaman dahulu kala. Apapun dan
bagaimanapun, mereka berdua kini terseret dalam pusaran
yang tidak mereka pahami ujung pangkalnya, tetapi yang pada
masa kini langsung melibas mereka berdua.
Sekembalinya Tek Hoat dan Ceng Liong ke Lembah
Pualam Hijau, mereka masing-masing telah disambut dengan
kesibukan luar biasa. Terutama bagi Ceng Liong yang langsung
mengurusi banyak sekali urusan dan masalah-masalah di

Tarian Liar Naga Sakti I 1101


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lembah Pualam Hijau (Baca episode 12 dan 13). Hal yang


membuatnya bekerja tanpa henti untuk memimpin dan
mengurai ketegangan pasca Lembah Pualam Hijau kesusupan
musuh dan akhirnya Ceng Liong memutuskan Lembah Pualam
Hijau hadir kembali di kancah dunia persilatan Tionggoan.
Tek Hoat yang memegang dan menerima kitab pusaka
Pek Lek Sin Jiu telah sibuk dengan urusannya sendiri. Bukan
apa-apa. Kehadiran Cit Sat Sin Ciang meski tidak membuatnya
ketakutan, tetapi membuatnya merasa wajib untuk
mengimbangi ilmu itu dengan ilmunya Pek Lek Sin Jiu. Dan
kebetulan, Kwan Siok Bu dan Kwan Siok Bi telah memberinya
petunjuk bahwa pastilah dalam Kitab Pek Lek Sin Jiu ada
catatan peninggalan yang mengarah ke tingkat pamungkas
ilmu tersebut. Dan Liang Tek Hoat yang telah ditunjuk
suhunya untuk memegang Kitab pusaka itu, pada malamnya
kembali memeriksa Kitab Pusaka tersebut yang padahal,
sudah beberapa tahun terkahir tidak lagi dibuka dan
dibacanya setelah tamat melatih Pek Lek Sin Jiu. Tetapi kini,
menurut Kwan Siok Bi, Kitab itu, sebagaimana Kitab Pusaka
mereka, menyimpan jurus pamungkas secara rahasia.
Dan Tek Hoat dengan antusias membolak-balik Kitab
Pusaka itu tetapi tidak menemukan apa yang disebutkan
Kwan Siok Bi. Benarkah berada di halaman belakang?
benarkah ada catatan itu? Jika ada, apa sama tempat
penyimpanannnya dengan milik Pulau Awan Putih? Jika tidak,
dimana gerangan catatan itu disimpan? Dan semalaman Tek
Hoat tenggelam dalam upaya mengetahui rahasia dari Kitab
Pusaka yang konon masih tenggelam dan belum terkuak.
Tetapi, berusaha semalaman, sama sekali tidak membuat Tek

Tarian Liar Naga Sakti I 1102


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hoat menemukan apa yang dia cari. Justru kepenasaran dan


rasa tak sabar membuatnya gemas sendiri. "Dimana
gerangan"? demikian dia berpikir keras memecahkan rahasia
tersebut.
Dan keeseokan harinya, nyaris sepanjang hari dia
beristirahat. Ketika keluar sejenak, dia tidak menemukan Mei
Lan dan Giok Lian. Dan dia baru sadar jika kedua gadis itu
memang sudah ijin darinya untuk mendalami lagi ilmu
keduanya, berlatih terus karena lawan ternyata juga tidak
berhenti memperkuat diri. Karena itu, setelah sarapan pagi,
Tek Hoat kembali ke kamarnya dan terus menerus
memandangi Buku pusaka itu. "Dimana rahasiamu ..."? begitu
dia bertanya dalam hati. Dan kemudian membuka kembali
pusaka itu secara perlahan dan berhati-hati. Maklum, kitab itu
sudah sangat tua dan tanpa perlakuan khusus dan berhati-
hati, lembaran-lembarannya bisa sobek. Begitulah Tek Hoat
memperlakukan kitab pusaka itu untuk mencari rahasia jurus
pamungkas dari Pek Lek Sin Jiu.
Ketika memeriksa cover kitab pusaka itu, ketebalannya
sama saja dengan halaman lain dan tidak ada tanda-tanda
kalau sela tengahnya ada benda lain. Halaman lain di buku
pusaka juga sama belaka. Jika demikian, dimana rahasianya?
"Jika gampang ditemukan, maka bukan rahasia namanya",
begitu Tek Hoat mengeraskan diri untuk terus mencari dan
mencari. Dan sampai hampir makan siang, dia sama sekali
tidak menemukan apa-apa yang mencurigakan dari buku
tersebut. Baik cover judul kitab, cover belakang, tulisan
penjelasan mengenai jurus perjurus, hingga dua halaman
akhir yang berisi penjelasan mengenai Ilmu Pek Lek Sin Jiu dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1103


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kegunaannya. Boleh dibilang, dua halaman terakhir


merupakan pelengkap belaka. "Ach, jika hanya penjelasan
belaka, buat apa catatan-catatan penjelasan ini diulang
dengan kalimat yang kurang rapih dan tegas ...."?
Tapi Tek Hoat tidak menemukan jawaban sampai saat
makan siang. Akhirnya Tek Hoat memutuskan menyantap
makan siang, meskipun bersama-sama dengan murid-murid
Lembah Pualam Hijau karena semua tokoh termasuk tamu
lebih sibuk dengan urusannya masing-masing. Karena
sendirian, Tek Hoat memutuskan makan lebih cepat dan
kemudian berjalan-jalan ke lapangan belakang untuk
menyegarkan pikirannya. Di sebuah sudah lapangan belakang,
di bawah naungan pohon-pohon besar yang nampak sengaja
dipertahankan, terdapat 6 orang yang berlatih secara aneh.
Tek Hoat tertarik menyaksikan 6 orang tersebut berlatih
dalam posisi yang tidak biasa.
Ke-enam orang itu berlatih dan mengheningkan cipta atau
berkonsentrasi tanpa bergerak dalam sebuah "lingkaran"
setinggi nyaris setinggi badan masing-masing 6 orang
tersebut. Dalam bola atau lingkaran, mereka merentang kaki
dan tangan menyanggah 4 titik dalam lingkaran dan kemudian
tubuh mereka seakan menjadi poros ataupun jari-jari dari bola
lingkaran tersebut. Terlihat bola lingkaran itu tidak bergerak
karena manusia didalamnya memang sedang berkonsentrasi.
Dan Tek Hoat lewat di tempat itu dengan kesan yang
mendalam dihati dan pikirannya. Dia menyaksikan 6 orang,
yang sebenarnya adalah Barisan 6 Pedang tingkat kedua yang
sedang berlatih disana. Dan Tek Hoat kemudian berlalu dan
terus berjalan.

Tarian Liar Naga Sakti I 1104


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hanya, tidak lama dia kemudian balik kembali. Sepertinya


Tek Hoat sudah akan kembali ke kamarnya untuk melanjutkan
pencahariannya. Melewati tempat berlatih Barisan 6 Pedang,
Tek Hoat kembali melirik latihan ke-enam orang tersebut, dan
menemukan tidak ada yang istimewa. Tetap saja seperti
barusan dia lewat atau melewati barisan itu berlatih. Dan Tek
Hoatpun berjalan terus menuju kamarnya. Tetapi, ketika dia
melangkah sudah cukup jauh, tiba-tiba langkahnya terhenti.
Wajahnya terlihat tegang dan penasaran, dan dia tidak
bergerak dalam posisi itu. "Ada apakah ...."?
Tek Hoat yang terhenti nampak berdiam diri beberapa
saat. Dan kemudian dia berbisik kepada dirinya sendiri: "Ach,
jangan-jangan memang seperti itu ...... mengapa tidak? Coba
aku memeriksanya kembali", dan setelah berbisik seperti itu,
tiba-tiba tubuh Tek Hoat mencelat dengan kecepatan tinggi
menuju kamarnya. Dan tanpa basa-basi, tanpa ba bi bu lagi,
langsung dia memeriksa lagi buku pusaka Pek Lek Sin Jiu.
Diperiksanya halaman demi halaman, yang masih sama saja
dengan saat-saat sebelumnya. Apa sebetulnya yang membuat
Tek Hoat penasaran? dan mengapa pula dia sedemikian cepat
dan sangat antusias untuk kembali membuka kitab pusakanya
itu? Apakah dia sudah memiliki pegangan untuk memecahkan
rahasia itu? Entahlah. Yang pasti Tek Hoat terlihat antusias.
"Nach, ini, coba kubaca dari belakang ...."
Dan Tek Hoatpun mulai membalik atau membaca dari
belakang. Tak pelak lagi, dia sepertinya terinspirasi dengan
bola lingkaran yang tadi digunakan Barisan 6 Pedang berlatih
di lapangan belakang. Dan terdengar Tek Hoat berbicara
sendiri, berbicara kepada dirinya sendiri:

Tarian Liar Naga Sakti I 1105


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Nach ini dia, baca dari belakang ...... atau dibalik ......"
Dan setelah memulai membaca terbalik, tidak lama
kemudian, Liang Tek Hoat tiba-tiba mendesis kagum, gembira
dan antusias:
"Accchhhhhhh, begini rupanya ..... rupanya memang
harus dibaca dari belakang. Inilah dia, Jurus Pamungkas Pek
Lek Sin Jiu ......"
Hebat, Tek Hoat akhirnya bisa menemukan kouwkoat
(teori) Jurus Pamungkas Pek Lek Sin Jiu yang disamarkan
dalam "Penjelasan akhir", tetapi harus dibaca secara terbalik.
Dan Tek Hoatpun gembira bukan kepalang. "Akhirnya
kutemukan ....." dan dibacanya bagian penjelasan 2 halaman
terakhir, dan tidak lama kemudian Tek Hoatpun mulai
berusaha mencerna dan kemudian menghafalkannya. Ya,
Jurus Pamungkas Pek Lek Sin Jiu telah ditemukan Tek Hoat.
Dan tidak tanggung-tanggung, Tek Hoatpun langsung mulai
membaca, menghafalkannya dan kemudian bahkan langsung
mulai melatih jurus pamungkasnya tersebut. Setelah dicari-
cari selama dua harian, ternyata intinya memang sederhana:
"Jangan lagi melontarkan panas dan geledek dari pukulan,
tetapi jadikan pukulan itu sumber panas dan sumber geledek.
Jadikan semua gerakan menjadi sumber atau bahkan inti
panas itu sendiri, api menjadi inti api itu sendiri, halilintar
menjadi inti halilintar dan begitu seterusnya ......
Dan bagian penjelasan yang dibaca terbalik, adalah
petunjuk bagaimana melatih Pek Lek Sin Jiu dengan bukannya
menyebar atau menyerang dengan geledek, tetapi bagaimana
menjadi geledek itu sendiri. Bagaimana bukan menyerang

Tarian Liar Naga Sakti I 1106


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lawan dengan hawa panas membara, tetapi bagaimana


menjadi panas itu sendiri. Dan tentu saja Tek Hoat tidak
kesulitan untuk menangkap intisarinya. Tetapi yang sulit
adalah bagaimana melakukannya dalam praktek dan latihan.
Itulah yang dikerjakan Tek Hoat selama tiga hari terakhir di
Lembah Pualam Hijau. Dan pada malam ketiga, selain
pamitan, Tek Hoat kemudian mengungkap rahasia Jurus
Pamungkas itu kepada Kiang Ceng Liong. Tetapi berbeda
dengan Ceng Liong yang tidak punya waktu belajar, Tek Hoat
justru menciptakan waktu untuk melatih ilmu Pek Lek Sin Jiu
tingkat pamungkasnya.
Dan sepanjang perjalanan yang tidak tergesa-gesa ke
Kaypang di Pegunungan Hengsan, ketiga orang muda itu yakni
Liang Tek Hoat, Liang Mei Lan dan Siangkoan Giok Lian tidak
berhenti berlatih meningkatkan kemampuannya. Sangat
mudah ditebak, kemajuan mereka bertigapun sangatlah
menggembirakan. Apalagi karena mereka melakukannya
tanpa dikejar-kejar, tidak tergesa-gesa, tetapi melakukannya
dalam pengetahuan dan pendalaman ilmu-ilmu yang memang
sudah mereka kuasai. Jika Tek Hoat melatih jurus pamungkas
Pek Lek Sin Jiu, Siangkoan Giok Lian melatih Bu Sing Sinkang
warisan Bhiksu Chundamani, dan Liang Mei Lan mendalami
kembali ilmu-ilmu mujijat yang dipelajarinya terakhir.
Termasuk Ciat Lip Jiu yang diturunkan kepadanya oleh Kiang
Ceng Liong.
Tetapi di Markas Kaypang, setelah ikut dalam upacara
penguburan Wakil Pangcu, Pengemis Tawa Gila, Tek Hoat
sudah dipanggil oleh Pangcu Kim Ciam Sin Kay. Pangcu yang
sudah dimakan usia dan semakin sering sakit akhir-akhir ini

Tarian Liar Naga Sakti I 1107


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terpaksa turun tangan mengurusi lagi Kaypang setelah Hu


Pangcu Urusan Luar tewas beberapa saat lalu. Tinggal Hu
Pangcu Urusan Dalam Put-pay-sin-kiam (Pedang sakti tak
terkalahkan) Kho Tiang-ceng yang terpaksa merangkap banyak
urusan. Dan malam itu, Kim Ciam Sin Kay memanggil Tek Hoat
untuk merundingkan beberapa hal yang dianggapnya penting:
"Tecu Liang Tek Hoat menjumpai Pangcu yang mulia,
semoga Pangcu selalu dalam lindungan Thian yang maha baik
....."
"Ach, engkau semakin gagah saja Tek Hoat, beruntunglah
Kaypang memiliki tunas tunas muda sehebat engkau ......."
"Engkau terlalu memuji-mujiku Pangcu, lagipula, semua
ini adalah berkat dari doa dan dukungan Pangcu ....."
"Liang Tek Hoat, sebetulnya hari ini aku memanggilmu
untuk sebuah urusan yang sangat membutuhkan bantuanmu.
Beberapa hari sebelumnya sudah sempat kubicarakan dengan
kedua suhengmu di sini, dan mereka berdua sepakat
menyerahkan urusan ini ketanganmu ...."
"Urusan apakah itu gerangan Pangcu ...."?
"Begini Tek Hoat, beberapa bulan terakhir ini, di Kota Raja
kita kehilangan Tancu (Pemimpin Cabang) dan beberapa
anggota senior kita. Dan secara bersamaan, tokoh tokoh yang
dekat dengan Kaypang kita di pemerintahan secara misterius
terbunuh atau menghilang. Menurut kabar angin, beberapa
saat terakhir berdiri sebuah perkumpulan rahasia bernama
Ang Kin Hwee (Perkumpulan Ikat Kepala Merah). Nach,
kelompok ini konon bergerak sangat rahasia dan memiliki

Tarian Liar Naga Sakti I 1108


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kaitan dengan konflik di lingkaran dalam Istana. Mengingat


latar belakangmu, maka yang paling tepat menyelidiki
keadaan tersebut adalah engkau. Selain itu, semua suhengmu
sedang dalam tugas dan urusan masing-masing, sehingga
mereka menitipkan pesan agar engkau yang bertugas ke Kota
Raja mengusut perihal Ang kin Hwee ini ...."
"Begitu rupanya Pangcu ...... sudah tentu tecu
menyanggupi penugasan Pang kita ini Pangcu. Tugas ini akan
kutangani dan mohon doa restu Pangcu agar semua persoalan
tersebut dapat kutangani dan kuselesaikan secara baik ....."
"Bagus sekali Tek Hoat ...... achhh, seandainya ..... tapi
sudahlah. Semoga Thian selalu melindungimu Tek Hoat ....."
Tetapi, Tek Hoat merasakan ada sesuatu yang hendak
disampaikan Pangcu tua yang bijaksana ini. Sudah beberapa
kali Tek Hoat bertugas, termasuk membebaskan Pangcu ini
dari sekapan dahulu. Karena itu, sedikit banyak Tek Hoat
mengenal Pangcu tua ini dan dia tahu betul jika Pangcu ini
sangat menyayangi dan mengindahkannya. Itu juga sebabnya
Tek Hoat sangat menghormati tokoh tua Kaypang ini.
"Pangcu, silahkan diutarakan jika masih ada sesuatu yang
perlu Pangcu sampaikan. Tecu Liang Tek Hoat akan
mendengarkan dengan saksama ..."
Terdengar Kim Ciam Sin Kay menarik nafas panjang sambil
terus menerus menatap Liang Tek Hoat. Terasa oleh Liang Tek
Hoat betapa tokoh tua, Pangcu Kaypang ini memang sangat
mengindahkannya dan bahkan mengasihinya. Sangat terasa
dari tatapan mata hangat tokoh ini.

Tarian Liar Naga Sakti I 1109


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Tek Hoat, sejujurnya dan sebetulnya, engkau adalah


tokoh yang paling tepat untuk memimpin Kaypang kita
kedepan. Tetapi sayang sekali, kabarnya yang mulia
locianpwee Kiu Ci Sin Kay Kiong Siang Han telah mengaturnya
bersama murid-muridnya dan telah meninggalkan amanatnya
....... sayang sekali ...."
"Kalau urusan yang satu itu, tecu tidak berani
mengangkangi amanat suhu Pangcu, maafkan aku ....."
"Aku tahu dan aku paham dengan watakmu dan juga
sudah tentu watak serta komitmen suhumu yang mulia itu
Liang Tek Hoat. Hanya, selaku Pangcu yang akan segera
mundur, aku sangat menyayangkannya. Tentunya tanpa harus
menyesalkan amanat locianpwee Kiong Siang Han ..."
"terima kasih atas pengertianmu Pangcu ....... tanpa
menjadi Pangcu Kaypangpun, tecu akan selalu berada
bersama saudara-saudara Kaypang. Karena selama bertahun-
tahun terakhir ini, bukan hanya karena pengaruh suhu, tetapi
karena rasa persaudaraan Kaypang telah menyatu dengan
hidupku ...."
"Aku tidak meragukannya Tek Hoat ......"
"Terima kasih jika demikian Pangcu. Kapan kiranya Pangcu
akan menugaskanku untuk berangkat menuju Kota Raja dalam
menjalankan tugas ini ...."?
"Lebih cepat lebih baik. Karena menurut kedua
suhengmu, masalah ini tidak boleh berlarut-larut agar tidak
mengganggu Pertemuan Besar Kaypang kita. Jadi, segera
setelah engkau siap engkau boleh berangkat. Dan engkau

Tarian Liar Naga Sakti I 1110


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bebas memilih siapapun untuk ikut bersamamu ke Kota Raja


...."
"Pangcu, tecu punya permohonan pribadi dalam
penugasan ini ..... "
"Silahkan engkau kemukakan Tek Hoat ...."
"Perkenankan tecu bertugas sendirian sekali ini, dan jika
membutuhkan bantuan tecu akan menghubungi Kaypang Kota
Raja nantinya ....."
"Hmmm, jika itu permintaanmu, maka tidak sulit
mengabulkannya. Baiklah Tek Hoat, engkau menerima
penugasan ini langsung dariku dan melaporkannya, hanya
kepadaku seorang. Dan harus sudah selesai sebelum
Pertemuan Besar Kaypang ...... Tek Hoat, penugasan kali ini,
engkau tidak boleh gagal ....."
"Baik, terima kasih atas kepercayaan Pangcu. Doakan tecu
agar sanggup menuntaskan penugasan ini demi kejayaan
Kaypang ...."
"Baiklah, kita tetapkan demikian. Kudoakan engkau
sanggup menyelesaikannya Tek Hoat. Aku menunggumu di
Pertemuan Besar Kaypang nanti ...."
"tecu akan siap pada saatnya Pangcu ...."
"Baiklah jika demikian, engkau boleh mengundurkan diri
Tek Hoat ...."
Dan malam itu juga Liang Tek Hoat memberitahu adiknya,
Liang Mei Lan dan juga kekasihnya Siangkoan Giok Lian bahwa
dia harus bertugas ke kota Raja secepatnya. Tanpa menunggu

Tarian Liar Naga Sakti I 1111


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

waktu lama keduanya segera saling pandang kegirangan. Ya,


karena mereka akan menuju Kota Raja. Bagi Liang Mei Lan,
menuju Kota Raja berarti sekaligus mengunjungi keluarganya.
Apalagi, dia masih memegang "Lencana Khusus" Kaisar
sebagai Petugas Keamanan Dalam Istana yang diperolehnya
dahulu ketika pulang ke Kota Raja dan dikenalkan kepada
Paman Tirinya yang saat itu menjadi Kaisar di Kota Raja.
Sementara bagi Siangkoan Giok Lian, Kota Raja selalu
memiliki daya tarik untuk dikunjungi. Apalagi jika dikunjungi
bersama dengan Liang Tek Hoat yang adalah kekasihnya itu.
Sungguh alangkah gembiranya. Tidak mengherankan jika
mereka berdua malahan menganjurkan agar Tek Hoat
mempercepat keberangkatan ke Kota Raja, tetapi ditolak Ceng
Liong yang masih belum banyak bercakap-cakap dengan
suheng-suhengnya yang berada di Markas Kaypang itu.
Dan benar saja, besok hari dimanfaatkan Tek Hoat untuk
mengunjungi dan bercakap-cakap dengan kedua suhengnya.
Karena permohonan Sai Cu Lo Kay, Liu Yok Siong pada hari
terakhir kehidupan Kiong Siang Han dipenuhi, maka Sai Cu Lo
Kay akhirnya tinggal di sekitar reruntuhan Goa rahasia Kiong
Siang Han. Dekat reruntuhan goa itu, Sai Cu Lo Kay
menemukan cekukan lain yang kemudian selama beberapa
bulan dengan bantuan Kaypang Cap It Ho Han, diapun
membuat tempat tinggal sendiri yang nyaris sama dengan
tempat tinggal gurunya. Untuk diketahui, tokoh ini mewarisi
semua hak dan keistimewaan Kiong Siang Han dikalangan Kay
Pang. Dan ketika Ciu Sian Sin Kay kembali setelah dibebaskan
Ceng Liong dan Tek Hoat dari Markas Thian Liong Pang, kedua

Tarian Liar Naga Sakti I 1112


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kakak beradik seperguruan itu lebih banyak berlatih di


Kaypang.
Dari Tek Hoat, Ciu Sian Sin Kay menerima kitab kecil yang
berisi ilmu-ilmu tinggalan Kiong Siang Han yang telah
disempurnakan. Dan selama setahun terakhir ini, Ciu Sian Sin
Kay habis-habisan melatih dirinya di Kaypang. Dan selama
setahun terakhir, kedua kakak beradik seperguruan ini telah
mengalami kemajuan yang sangat pesat karena lebih banyak
berlatih daripada mengurusi urusan-urusan lainnya.
"Menjumpai jiwi suheng ......"
Siang itu di luar goa buatan Sai Cu Lokay terdengar suara
yang terang dan bening yang membuat kedua Kakek Sakti
tokoh Kaypang itu terpaksa menghentikan latihannya.
Mendengar suara yang bening dan mengaum kuat itu,
keduanya sudah cepat tahu dan paham siapa yang datang.
Siapa lagi jika bukan siauw sute mereka Liang Tek Hoat. Maka
Ciu Sian Sin Kay yang memang biasanya riang sudah
mendahului toa suhengnya Sai Cu Lo Kay menyambut:
"Hahahahaha, siauw sute, akhirnya engkau kembali juga
........ "
"Liang Tek Hoat menjumpai ji suheng dan toa suheng,
semoga jiwi suheng selalu dalam keadaan baik ...."
"Siauw sute, mari masuklah ...." terdengar suara Sai Cu Lo
Kay yang keras menggegap terdengar bagaikan guntur di siang
hari. Tetapi, memang seperti itulah tokoh itu sehari hari, dan
karena itu jugalah dia beroleh julukannya sekarang.
"Terima kasih toa suheng, tecu masuk ......."

Tarian Liar Naga Sakti I 1113


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Begitu memasuki ruangan atau tepatnya goa buatan yang


menjadi tempat tinggal Sai Cu Lo Kay, tiba-tiba Tek Hoat
merasakan adanya angin serangan yang dengan kuat
mengarah kepada dirinya. Dan tanpa perlu berpaling dia tahu
serangan itu dari Ji Suhengnya yang memang suka usilan. Dan
terdengar suara Ciu Sian Sin Kay berkata:
"Engkau harus memberi Ji Suhengmu ini oleh-oleh sute
...."

Episode 21: Ang Kin Hwe (2)


Dan Tek Hoat yang sudah mengerti gaya dan keusilan Ji
Suhengnya ini paham betul bahwa dia tidak boleh berayal.
Apalagi, sejak pertempuran di Markas Thian Liong Pang hingga
saat ini, Ji Suhengnya ini melulu berlatih di Markas Kaypang
setelah menerima kitab kecil karya terakhir suhunya. Seperti
diketahui, menjelang ajal, Kiong Siang Han telah menitipkan
sejilid kitab kepada Tek Hoat untuk disampaikan kepada
murid keduanya (Ciu Sian Sin Kay) yang disekap bersama
rombongan pendekar Tionggoan, termasuk Kiang Hong (Duta
Agung waktu itu) oleh Thian Liong Pang. Dan kitab itu sudah
disampaikan, dan karena menerima amanat terakhir suhunya,
maka Ciu Sian Sin Kay mati-matian belajar dari kitab itu.
Dan sudah tentu, berlatih dengan toa suhengnya Sai Cu Lo
Kay sudah terhitung menjemukan bagi Ciu Sian Sin Kay.
Kedatangan Tek Hoat membangkitkan gairahnya untuk
mengetahui sampai dimana kemajuannya, karena menurut
toa suheng dan bahkan Kaypang Pangcu, Tek Hoat sudah maju
demikian jauh. Ciu Sian Sin Kay sendiri sudah maklum dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1114


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tidak merasa cemburu, melainkan bangga karena memang


sute termudanya ini dipersiapkan khusus oleh gurunya. Dan,
kali ini, menerima kunjungan sutenya itu, tidak tahan Ciu Sian
Sin Kay telah menyambutnya dengan ajakan berduel atau
tepatnya berlatih.
Tek Hoat tentunya maklum dengan niat dan keinginan ji
suhengnya itu. Tetapi begitupun, karena sifat riang
gembiranya dan agak dekat dengan Ciu Sian Sin Kay yang juga
suka dengan keterbukaan, telah menerimanya dengan senang
hati sambil berkata setengah meledek:
"Waaaaah, Ji suheng, belum-belum engkau sudah
mengajak sutemu ini berantem ...."
"Hahahaha, siapa suruh engkau menjadi sangat hebat
sute, bahkan toa suheng sendiripun mengakui dan
mengagumimu ...... "
Dan sambil bercanda, kedua kakak beradik seperguruan
itupun terlibat dalam latihan melalui pertempuran langsung.
Dan, hanya dalam beberapa gebrakan saja, Ciu Sian Sin Kay
segera mengerti dan paham bahwa adik seperguruannya ini
memang bukan main hebatnya. Bahkan diapun harus
mengakui bahwa Tek Hoat memang benar-benar disiapkan
secara istimewa oleh suhunya. Dan dia menjadi semakin
bangga karena adik seperguruannya ini yang sama sekali tidak
menunjukkan rasa "risihnya" meski konon menurut toa
suhengnya dia masih keturunan bangsawan.
Tiba-tiba terdengar suara yang luar biasa kerasnya, ciri
khas dari Sai Cu Lo Kay yang menjadi murid tertua dari Kiong
Siang Han:

Tarian Liar Naga Sakti I 1115


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ji Sute, engkau harus mengerahkan seluruh


kemampuanmu baru engkau puas berlatih dengan siauw sute
......"
"Ach, engkau memang lebih mengasihinya dibandingkan
aku toa suheng ...." begitupun Ciu Sian Sin Kay masih tetapi
tidak kehilangan selera humornya.
Meski tajuknya latih tanding, tetapi sebetulnya Ciu Sian
Sin Kay telah mengerahkan segenap kebisaannya. Dan Tek
Hoat yang sadar sampai dimana kemampuan ji suhengnya itu,
bertahan dengan serius. Karena pada dasarnya, banyak juga
ilmu-ilmu sakti ji suhengnya ini yang belum dia ketahui. Meski
sebenarnya dasar kepandaian sang suheng tidak jauh berbeda
dengannya. Hanya gerakan-gerakan dewa mabuk serta
kembangannya benar-benar baru dan membuatnya kagum
akan gerakan gerakan tersebut. Apalagi setelah belajar tekun
selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun belakangan, Ciu
Sian Sin Kay telah menanjak jauh kemampuannya.
Dan karena itu, Ciu Sian Sin Kay sekarang bukanlah tokoh
yang bisa dibandingkan dengan beberapa tahun silam di
markas Thian Liong Pang. Dia kini telah belajar dan
menyempurnakan semua ilmu-ilmunya, bahkan masih lebih
hebat lagi karena berlatih dari kitab tipis yang disempurnakan
oleh suhunya, Kiong Siang Han. Kitab tipis yang berisi
pengembangan dan penyempurnaan ilmu-ilmunya dan juga
ilmu terakhir yang diciptakan kakek sakti itu, yang juga
menjadi salah satu ilmu andalan Liang Tek Hoat, Sin Kun Hoat
Lek. Wajar jika Ciu Sian Sin Kay menjadi begitu hebat saat ini.
Dan tidak mudah bagi Tek Hoat untuk mendesak begitu saja ji

Tarian Liar Naga Sakti I 1116


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

suhengnya, selain juga memang dia menjaga perasaan sang


suheng.
Tiba-tiba Ciu Sian Sin Kay bergerak dengan gaya aneh
yang Tek Hoat dan bahkan Sai Cu Lo Koay sendiri tidak begitu
mengenalnya. Ciu Sian Sin Kay bergerak kesana-kemari
bagaikan orang mabuk tetapi pukulan serta gaya langkahnya
sangat mantap, teratur dan aneh tak terduga. Tek Hoat sendiri
terkejut mendapati ilmu aneh dari ji suheng yang terasa hebat
dan sakti itu. Dan memang, inilah Ciu Sian Cap Pik Ciang, salah
satu ilmu andalan Ciu Sian Sin Kay yang telah
disempurnakannya berdasarkan catatan kitab kecil gurunya.
Ilmu pukulan Ciu Sian Cap Pik Ciang yang dikombinasikan
dengan Langkah Sakti Pengemis Mabuk memang adalah
andalan Ciu Sian Sin Kay yang dilatih dan diciptakan secara
tidak sengaja oleh Ciu Sian Sin Kay. Dan semakin hebat dan
berbahaya setelah mendapatkan petunjuk dari kitab tipis
gurunya. Karena itu, Tek Hoat sendiri sampai kelabakan
melihat serangan membahana dan langkah kaki yang luar
biasa dari ji suhengnya yang kini terus mendesaknya.
"Hebat ji suheng ...." tak pelak lagi Liang Tek Hoat
mengeluarkan pujian untuk ji suhengnya itu sambil. Tetapi
tentu saja sambil terus berdaya upaya mencari tandingan dari
ilmu baru suhengnya itu.
Dan secara otomatis, kini dia bergerak dengan ginkangnya
Tian-liong-kia-ka’ (naga langit menggerakkan kakinya). Dan
dalam herannya, lama kelamaan dia melihat dasar ginkang
suhengnya ternyata masih tetap ilmu ginkang gurunya, hanya
saja telah dipoles dan dengan variasi yang agak aneh dan unik,

Tarian Liar Naga Sakti I 1117


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yakni gaya "orang mabuk". Tetapi, tetap saja ginkang dan


pukulan Ciu Sian Sin Kay menjadi sangat hebat. Hanya saja,
kini Tek Hoat sudah mulai mampu mengimbangi gerakan dan
pukulan Ciu Sian Sin Kay setelah dia menggunakan Sin Liong
Cap Pik Ciang. Karena memang, ilmu Ciu Sian Sin Kay yang
agak khas dan unik itu, memang sengaja dirangkai secara khas
olehnya dari ilmu Kiong Siang Han.
Ketika menggunakan ilmu yang sama dengan variasi yang
berbeda, maka kekuatan ginkang dan sinkang menjadi
menentukan. Pada sisi ini, Ciu Sian Sin Kay menang variasi dan
ragam serangan, tetapi kekuatan sinkangnya masih kalah
seusap dari Tek Hoat. Begitupun dengan ginkang, meski
terlihat tidak jauh berbeda, tetapi kegesitan Tek Hoat masih
sedikit menang. Hanya saja, karena variasi dan keanehan
gerak yang dimasukkan oleh Ciu Sian Sin kay, membuat
gerakannya terlihat aneh dan selalu agak sukar untuk
diantisipasi.
Tek Hoat menjadi kagum begitu melihat bgetapa ji
suhengnya dalam beberapa waktu belakangan ini telah
mengejarnya nyaris merendengi kemampuannya. Karena itu,
secara tulus dia berkata:
"Ji Suheng, kemajuanmu sungguh luar biasa ....... "
Dan ketika Liang Tek Hoat mengucapkannya, Sai Cu Lo
Kay, juga telah datang lebih maju dan kemudian berkata
kepada kedua orang adik seperguruannya yang sedang asyik
berlatih tersebut:

Tarian Liar Naga Sakti I 1118


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ji sute, sam sute, sudah cukup latihan kalian hari ini. Ji
sute, mundurlah, tentunya ada sesuatu yang perlu
disampaikan sam sute kepada kita berdua ....."
Dan dengan majunya Sai Cu Lo Kay, maka Ciu Sian Sin
Kaypun secara otomatis akhirnya menghentikan serangannya.
Tetapi, diwajahnya terkulum senyum simpul sambil berkata:
"Suheng, hari ini baru aku percaya bahwa sam sute
memang sudah maju terlalu jauh. Kaypang tidak perlu
khawatir lagi jika demikian ...... "
"Begitulah sam sute, jika tidak kubiarkan ji suhengmu
merasakan langsung bagaimana hasil didikan suhu
terhadapmu, dia tidak akan puas sudah ..... hahahaha"
terdengar suara Sai Cu Lo Kay yang keras pekak itu.
"Tapi, terasa benar jika ji suheng memang sudah maju
secara luar biasa toa suheng ..."
"Jika tidak kau serahkan titipan suhu, bagaimana mungkin
dia maju begitu hebat sute? Lagipula, kerjaannya setiap hari
sekarang merecokiku untuk diajak berlatih. Jika tidak, dia
mendatangi Kaypang Cap It Ho Han untuk minta mereka
mengeroyoknya sampai hampir kehabisan nafas ....."
"Ach jangan begitu suheng, jika tidak berlatih, bagaimana
lagi pertanggungjawabanku kepada suhu yang mulia ...."?
Mendengar disebutnya nama suhu mereka bertiga, baik
Sai Cu Lo Kay, Ciu Sian Sin Kay maupun Liang Tek Hoat
terdiam. Mereka bertiga anak murid Kiong Siang Han memang
sangat menghormati orang tua itu. Orang tua yang mendidik
dan bahkan membesarkan Sai Cu Lo Kay dan Ciu Sian Sin Kay

Tarian Liar Naga Sakti I 1119


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan mencurahkan banyak waktu dalam membina dan


mendidik mereka. Seperti juga Liang Tek Hoat yang
diselamatkan dan dididik secara keras dan berdisiplin oleh
orang tua itu. Tetapi, adalah Sai Cu Lo Kay sang toa suheng
yang kemudian memutuskan lamunan mereka bertiga:
"Sudahlah, sudahlah ji sute dan sam sute. Mari, ini waktu
kita bertiga untuk bercakap cakap, karena nyaris belum
pernah kita bertiga banyak bertukar cerita dan kisah ......" Sai
Cu Lo Kay mengajak kedua sutenya untuk duduk dan
kemudian bercakap-cakap.
"Sam sute, bagaimana perkembangan terakhir di luar
sana? dan bagaimana pula sampai Hu Pangcu kita bisa
terbunuh? .... dan apakah menurutmu Pertemuan Besar
Kaypang kita akan berlangsung secara mulus ...."? terdengar
Sai Cu Lo Kay bertanya. Pertanyaan standar, tetapi memang
Sai Cu Lo Kay bertanya karena dia tidak mau begitu banyak
lagi bersinggungan dengan dunia luar. Kecuali, jika urusan itu
sudah menyangkut secara langsung dengan keberadaan
Kaypang. Bisa dimaklumi, karena tokoh ini memang diberi
mandat penuh memegang kewenangan Kiong Siang Han
dalam membantu dan jika perlu mencampuri urusan Kaypang.
"jiwi suheng, sebelumnya tecu minta maaf, karena
memang kematian Hu Pangcu terjadi dalam perjalanan kami
pulang dari Bu Tong Pay. Dalam waktu bersamaan, muncul
setidaknya 3 kekuatan yang memiliki kemampuan yang sulit
untuk dibicarakan. Ketiganya jika bisa kukatakan adalah
Lhama Tua dari Tibet, Penguasa ilmu busuk Bu-siang-te-im-hu-
kut (pukulan dingin pembusuk tulang) yang nampaknya murid
dari Sepasang Iblis Langit Bumi dan Tokoh sepuh dibalik Thian

Tarian Liar Naga Sakti I 1120


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Liong Pang. Tecu datang membantu Hu Pangcu yang waktu itu


sedang berhadapan dengan kekuatan Thian Liong Pang. Tetapi
tiba-tiba datang tokoh hebat entah dari Tibet ataupun dari
penguasa ilmu busuk itu. Dan dalam dua tiga kali pukulan, Hu
Pangcu kena dirobohkan ......"
"Dan apakah engkau sanggup mengalahkan mereka
sute...."? bertanya Ciu Sian Sin Kay sambil memandang serius
kearah Tek Hoat
"Ji Suheng, sejujurnya kekuatanku pada waktu itu hanya
"seimbang" dengan mereka. Meskipun saat ini tecu telah
merasa memiliki kemampuan untuk menjinakkan mereka
setelah menyelesaikan pelajaran dari kitab yang diwariskan
suhu ....."
Ketiganya terdiam sejenak. Kejujuran Tek Hoat
menyebutkan kehebatan lawan-lawannya membuat Sai Cu
Lokay dan Ciu Sian Sin Kay menjadi terkejut. Jika Tek Hoat
menyebut seimbang, maka kekuatan lawan dengan demikian
tidak olah-olah, bukan perkara gampang menghadapinya.
Terlebih, kelihatannya mereka akan menyasar Kaypang dalam
pertemuan besar nantinya.
"Sam sute, bagaimana pandanganmu tentang
pelaksanaan Pertemuan besar Kaypang nantinya? apakah
akan menghadapi kesulitan jika melihat keadaan di luar sana
..."? kembali Sai Cu Lokay bertanya
Tek Hoat terdiam sejenak. Dia bersama Giok Lian dan Mei
Lan sudah pernah membahas masalah ini. Dan terlihat indikasi
bahwa semua yang namanya tercantum dalam 10 jago

Tarian Liar Naga Sakti I 1121


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tionggoan dan Perguruan Terkuat, bakalan diganggu oleh


kekuatan yang sering menyembunyikan diri itu.
"Jiwi suheng, harus kukatakan bahwa Kaypang menjadi
salah satu target dan sasaran mereka. Maka, Pertemuan Besar
kita pasti tidak akan berjalan mulus. Hanya saja, untungnya
kawan-kawan dari Siauw Lim Sie, Bu Tong dan Lembah
Pualam Hijau pasti tidak akan berdiam diri. Karena secara
bersama, kita berempat diserang secara misterius oleh
kekuatan-kekuatan itu ......"
"Engkau benar sute, tetapi kita tidak bisa menyandarkan
nama besar dan keselamatan Kaypang kepada pihak luar ......"
berkata Ciu Sian dengan nada serius, hilang sudah nada ugal-
ugalan dari sikap dan kata-katanya.
"Benar sam sute, kita harus menyandarkan diri kepada
kekuatan diri kita, Kaypang kita sendiri. Mereka boleh saja
membantu, tetapi kita harus punya kemampuan untuk
menghadapi bahaya itu ..."
"Sudah tentu, sudah tentu jiwi suheng. Tecu telah berlatih
habis-habisan seperti juga jiwi suheng melakukannya selama
ini. Semua itu sebagaimana amanat suhu yang mulia, bahwa
masa depan Kaypang harus menjadi tanggungjawab kita
bersama ....."
"Hmmmm, engkau benar sam sute. Kami berdua tidak
meragukanmu, malahan akan membantumu dengan segenap
kekuatan kami. Tanggungjawab itu memang mestinya di
tangan Kaypang Pangcu, tetapi dengan kondisinya sekarang,
mau tidak mau kita harus turun tangan dan memikul beban

Tarian Liar Naga Sakti I 1122


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tanggungjawab itu ...." terdengar Ciu Sian Sin Kay berkata,


nadanya semakin serius.
"Jiwi suheng, baik Bu Tong Pay maupun Lembah Pualam
Hijau telah "diganggu" ketiga kelompok tadi secara
bersamaan. Bisa ditebak, mereka akan menjadikan kita
sasaran mereka yang berikutnya. Di Bu Tong Pay, bahkan
Ciangbundjin mereka kena dijadikan sasaran, dan di Lembah
Pualam Hijau, barisan-barisan aneh Lembah itu bisa dibobol
dan beberapa benda digondol dari sana. Karena itu, Gunung
Hengsan ini harus mulai dipikirkan bagaimana pertahanannya
dan bagaimana tokoh-tokoh Kaypang mulai melakukan
persiapan dan antisipasi atas penyusupan dan gangguan pada
waktu pelaksanaan Pertemuan Besar nanti ...."
"Ach, sampai Bu Tong dan Lembah Pualam Hijau juga
kena mereka kerjai? jika begitu kita bakalan menjadi sasaran
berikutnya ...." Sai Cu Lokay berkata dengan suara khasnya,
keras dan pekak.
"Itulah sebabnya tecu datang menghadap jiwi suheng.
Secara garis besar, hal ini telah tecu sampaikan kepada
Kaypang Pangcu dan bahkan Kaypang Pangcu memberiku
tugas untuk menuntaskan urusan Ang Kin Hwee di Kota Radja.
Maka untuk persiapan Gunung Hengsan, mohon diperhatikan
oleh jiwi suheng ...... "
"Hmmmm, Ang Kin Hwee memang cukup memusingkan.
Baguslah, jika sute yang ditugaskan kesana sudah lebih dari
cukup. Biarlah bersama toa suheng akan kita atur bagaimana
Kaypang menghadapi Pertemuan Besar nantinya ......" kembali

Tarian Liar Naga Sakti I 1123


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ciu Sian Sin Kay memutuskan tugasnya bersama Sai Cu Lokay


nantinya.
Dan ketiga kakak beradik seperguruan itu masih
melanjutkan percakapan mereka bertiga hingga berjam-jam.
Cukup banyak urusan penting yang mereka bicarakan secara
sangat serius. Selain urusan Kaypang terutama menuju
Pertamuan Besar Kaypang beberapa bulan kedepan, juga
termasuk urusan Pibu pada tahun mendatang yang sudah
disetujui dilaksanakan di Lautan Selatan, tepatnya di markas
Lam Hay Bun. Tek Hoat sebagaimana juga diketahui Sai Cu
Lokay, akan menjadi ahli waris Kiong Siang Han dalam
pertemuan tersebut. Dan selain itu, tentu saja urusan-urusan
mereka sebagai anak murid Kiong Siang Han dan tugas-tugas
mereka selanjutnya. Percakapan antara ketiga tokoh Kaypang
berbeda usia dan generasi itu berlangsung cukup lama, dan
baru pada jam makan malam Tek Hoat terlihat keluar
meninggalkan tempat Sai Cu Lokay dan Ciu Sian Sin Kay.
=================
Kota Raja Hang Chouw ........ di luar Kota Raja yang padat
disesaki penduduk, terdapat sebuah hutan yang luasnya
ratusan hektar. Tetapi, di tepi hutan lebat tersebut, tidaklah
terlampau jauh dari Kota Hang Chouw, terdapat sebuah
restoran yang sangat terkenal dan banyak didatangi orang.
Restoran tersebut juga dilengkapi dengan penginapan yang
sering digunakan para pelancong maupun pedagang yang
memiliki urusan di Kota Raja Hang Chouw. Karena lokasinya
yang tidak jauh dari Kota, maka peminat Restoran dan
Penginapan yang bernama Go Hok Kek Can, bahkan juga
termasuk para penduduk Kota Raja.

Tarian Liar Naga Sakti I 1124


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Yang terkenal dari Restoran dan Penginapan Go Hok Kek


Can adalah menu makanan ikan-ikanan dari Danau Barat,
sebuah Danau dalam kota Raja di sisi Barat. Selain itu ada juga
menu khas yang mereka namakan "Arak Wangi Go Hok Kek
Can" yang menjadi favorit bukan hanya para pendatang,
tetapi juga penduduk kelas menengah hingga bangsawan
Hang Chouw. Hanya saja, Restoran gaya Go Hok Kek Can rada
berbeda dengan restoran-restoran lainnya.
Karena dia berdiri di tepi hamparan hutan luas dalam area
perjalanan menuju Kota Raja Hang Chouw, maka Restoran
atau tempat makan juga berdiri dalam beragam jenis
bangunan. Ada yang agak elite dan bertarif mahal, tidak jauh
dari tepi jalan tetapi tentu saja rindang dan terhalang
pepohonan dan hanya digunakan oleh kalangan tertentu
belaka. Ada sekitar 10 bangunan semacam yang masing-
masing bangunan memiliki kapasitas atau daya tampung
beragam, mulai dari 20 orang hingga 100 orang. Bangunan ini
biasanya dipesan untuk kalangan terbatas dan biasanya oleh
keluarga kerajaan atau orang-orang kaya lainnya.
Kemudian, ada lagi 5 bangunan lain yang terpisah dan
biasanya menjadi langganan kaum kebanyakan. Lima
bangunan besar ini masing-masing terdiri dari dua lantai dan
tiga diantara 5 bangunan tersebut adalah favorit dari para
pedagang dan kaum pelancong. Sementara favorit masyarakat
kebanyakan biasanya adalah sisa 2 gedung lainnya, yang
makanan dan fasilitasnya berbeda dengan dua gedung
lainnya. Tentu saja, harganyapun berbeda.
Tetapi, yang menarik dari restoran dan penginapan itu
adalah keadaannya yang sangat asri. Penataan letak restoran

Tarian Liar Naga Sakti I 1125


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sungguh sangat memperhatikan keadaan lingkungan dan


mendatangkan rasa nyaman. Karena semua gedung dikelilingi
oleh sejenis sungai buatan yang selalu mengalir, dan pintu
masuk ke masing-masing bangunan biasanya dibuatkan
sejenis jembatan tunggal sebagai aksesnya. Batas semua
restoran untuk menuju penginapan adalah sungai buatan
yang lebih lebar dibandingkan dengan sungai kecil buatan
yang mengelilingi semua bangunan restoran. Sungai tersebut
lebarnya paling banyak 3-4 meter belaka, tetapi dipenuhi
dengan bunga dan biasanya ditambatkan beberapa perahu.
Dari perahu yang ditambatkan itu, sering ada penyanyi wanita
yang disewa pihak pegelolah restoran untuk menghibur para
tamu dengan musik dan lagu-lagu yang menawan.
Tidak heran jika restoran dan penginapan itu menjadi
langganan dan banyak dikunjungi manusia. Baik siang maupun
malam, restoran di luar kota Hang Chouw ini selalu ramai,
tidak pernah sepi. Bukan hanya pelancong atau kaum kelana,
bukan hanya para pedagang atau petugas-petugas piauw kiok,
bukan hanya penduduk kota raja, tetapi bahkan juga petinggi
kerajaan, para bangsawan, sesekali juga petugas keamanan
dan tentara kerajaan datang dan menikmati suasana asri di
penginapan dan restoran Go Hok Kek Can. Pendeknya, baru
memasuki Kota Raja, sudah disambut dengan suasana yang
asri, ramai dan sangat menyenangkan.
Siang hari itu, tepat menjelang makan siang, masuklah
dua orang muda. Seorang laki-laki dan seorang perempuan.
Tidak salah, mereka adalah Liang Tek Hoat yang datang
bersama adiknya Liang Mei Lan. Keduanya sebetulnya adalah
anak bangsawan, bahkan ayah mereka masih memiliki

Tarian Liar Naga Sakti I 1126


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hubungan kekerabatan yang sangat dekat dengan kaisar


sekarang ini. Tetapi, setelah melepas masa kanak-kanak di
perantauan dan di perguruan bersama guru mereka masing-
masing, maka Tek Hoat dan Mei Lan, justru enggan dalam
kehidupan kebangsawanan yang penuh dengan aturan, penuh
tata krama dan sangat mengekang jiwa bebas mereka.
Tek Hoat dan Mei Lan mengambil tempat di satu dari 3
bangunan yang sering dijadikan tempat makan dan bersantai
para kaum kelana. Dan kebetulan, bangunan mereka berada
dekat dengan sungai yang membatasi bangunan restoran
dengan bangunan penginapan. Dengan duduk di salah satu
pojok, membuat kedua orang kakak beradik ini merasa cukup
nyaman. Tetapi, selain itu, keduanya juga memasang telinga
tajam tajam untuk mengorek informasi terkini Kota Raja Hang
chouw. Tetapi sayangnya, disana sini, topik pembicaraan jika
bukan masalah perdagangan adalah issue-issue kosong yang
tidak bermanfaat.
Karena itu, akhirnya Mei Lan dan Tek Hoat memilih
menikmati makanan dan minuman pesanan mereka. Tetapi,
tengah mereka makan dan minum, tiba-tiba di suasana
menjadi agak ramai ketika beberapa orang menjadi sangat
sibuk seperti sedang mempersiapkan tempat duduk untuk
seseorang yang penting. "Jika orang penting, buat apa pula dia
berada di bangunan ini ..."? pikir Tek Hoat. Dan tidak lama-
lama baginya untuk mengetahui siapa gerangan orang yang
datang. Tidak tahunya adalah seorang asing berdandanan
mirip pendeta pelancong dan kelihatannya tidak paham
bahasa Tionggoan. "Entah siapa orang itu dan apa pula

Tarian Liar Naga Sakti I 1127


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

maksud orang itu datang dan berada di tempat seperti ini ...."
lanjut Tek Hoat berpikir dan curiga.
Tetapi, ketika Tek Hoat dan Mei Lan memandang wajah
orang tersebut, keduanya kaget dan mengerutkan kening.
Bahkan keduanya saling pandang dan kemudian sama-sama
mendesis:
"Dia memiliki kekuatan sihir yang sangat tajam ...."
Tetapi untuk berjaga-jaga keduanya tidak banyak bicara,
tetapi sambil makan mencoba untuk mendengar bisik-bisik
dan keterangan siapa orang itu. Tetapi, meski datang dengan
beberapa orang pengawal, si Pendeta asing tidak pernah
bicara sepatah katapun. Sama dengan pengawal-pengawal
yang datang, juga tidak bicara satu pata katapun. Mei Lan dan
Tek Hoat menjadi mendongkol karena tidak tahu dan buta
sama sekali dengan sang pendeta asing itu. "Buat apa jika dia
petinggi kerajaan datang makan di tempat para pelancong
..."? pertanyaan ini menggelayuti pikiran Tek Hoat dan Mei
Lan. Tetapi, sampai sang pendeta asing pergi, tak ada info
sekecil apapun yang mereka terima. Kecuali kenyataan bahwa
sang Pendeta pelancong itu memiliki kekuatan sihir yang
sangat hebat dan tajam. Pertanyaannya adalah, siapakah dia?
Tek Hoat yang penasaran dengan Pendeta pelancong dan
tampaknya dari negeri asing itu, telah dengan cepat
bertindak. Begitu pendeta asing itu berlalu, diapun segera
berlalu dengan tindakan yang tidak terlalu mencolok. Tetapi
sebelumnya dia telah menuliskan sesuatu di sehelai kertas
dan kemudian digenggam dalam genggaman tangannya.
Begitu menyelesaikan rekening makanan mereka berdua, Tek

Tarian Liar Naga Sakti I 1128


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hoat dan Mei Lan segera keluar dari restoran tersebut. Tidak
lama merekapun sampai di jalanan utama yang kini langsung
menuju ke Kota Raja Hang chouw. Kota dimana semua
keluarga mereka berdua berada.
Seperti dugaan Tek Hoat, tidak berapa lama mereka
bertemu dengan beberapa orang yang dari dandanannya bisa
dikenal siapa mereka. Kelompok Kaypang. Tanpa
memperkenalkan diri Tek Hoat menyodorkan lengan
memberikan kertas yang ditulisinya sesuatu. Tetapi kertas itu
sendiri membungkus sebuah kimpay atau tanda pengenal.
Dan itu membuat beberapa pengemis, terutama yang
disodorinya kertas itu kaget tak terkira. Tetapi, sama sekali
mereka tidak bergerak serabutan meski kaget. Dan
merekapun kemudian hanya mengangguk anggukkan kepala
untuk kemudian dengan cepat berlalu dari sana.
"Koko, mengapa mereka terlihat begitu kaget ......"?
"Karena sehelai kertas berisi penugasan itu membungkus
ini adikku ....." ujar Liang Tek Hoat sambil memperlihatkan kim
pay dari Pangcu Kaypang yang dimilikinya dan tadi
dipergunakan untuk menugaskan beberapa orang pengems
tadi.
"Waaaaaaah, pantas paras mereka langsung berubah
begitu melihat kertas dan kim pay itu. Apakah engkau
menugaskan mereka sesuatu hal ....."?
"Apa menurutmu adikku ..."?

Tarian Liar Naga Sakti I 1129


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Menyelidiki pendeta aneh tadi bukan ...."? tetapi suara


Mei Lan hanya bisa didengar Tek Hoat, karena disampaikan
dengan ilmu khusus pengantar suara.
"Kukira engkau terlihat bodoh jika tidak mampu
menerkanya ..... hahahaha" canda Tek Hoat sambil meledek
adiknya.
Dan begitulah, Mei Lan dan Tek Hoat kemudian berjalan
memasuki Kota Raja sambil bercakap, bercanda yang
menunjukkan betapa dan bagaimana akrabnya kedua kakak
beradik itu. Dengan dituntun Mei Lan yang sudah pernah
sekali mengunjungi Kota Raja dan tentu masih ingat dimana
rumah orang tua mereka, keduanya berjalan dengan tidak
terlampau tergesa-gesa. Adalah Tek Hoat yang banyak
bertanya dan berkicau, terlampau terkesan dengan
pemandangan Kota Raja yang belum pernah lagi didatangi
sejak dia melarikan diri bersama adiknya dan ditemukan oleh
suhunya.
"Ach, adikku, mengapa ceritamu tentang kota kita tidak
seindah aslinya ini? Kota ini terlalu besar dan megah. Dan
orang tua dan kakak serta adik kita tinggal disini, terasa
seperti mimpi bagiku ...." bisiknya.
"Hush, koko, jangan norak. Namanya juga Kota Raja,
masak tidak indah dan megah seperti ini? soal rumah kita,
bagaimanapun ayahanda adalah kerabat dekat Kaisar, jadi
wajar jika rumah kita juga sangat megah ......" balas Mei Lan
yang sebenarnya sedikit geli dengan kakaknya itu.
Dan tidak lama kemudian keduanya melewati daerah
Danau Barat yang terkenal di Hang Chouw, berarti tidak lama

Tarian Liar Naga Sakti I 1130


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lagi mereka akan memasuki kompleks perumahan para


bangsawan. Hanya saja, rumah Pangeran Liang, justru berada
jauh di dalam kompleks tersebut, karena memang dia masih
kerabat dekat Kaisar. Tetapi Tek Hoat masih belum habis
menikmati Danau Barat tersebut, selain memang dia
menunggu kabar dari para anggota Kaypang yang diberinya
tugas tadi. Dan benar saja, tidak berapa lama kemudian dia
menerima sebuah kertas yang diantarkan oleh seorang anak
kecil. Dan apa yang tertulis disana?
"TAILUCIN, SEORANG PENDETA PELANCONG ASAL NEPAL,
TAMU SALAH SEORANG PETINGGI KERAJAAN .......
MENUNGGU TUGAS SELANJUTNYA ..."
"Wahhhhh, semakin menarik ceritanya ...." berkata Tek
Hoat sambil memperlihatkan kertas itu kepada Mei Lan dan
juga menyerahkan tip atau hadiah kepada sang bocah
pengantar surat. Dan setelah bocah pengantar surat itu
berlalu, Mei Lan berkata:
"Dia ternyata adalah tamu seorang pembesar Kerajaan
koko ....."
"Benar adikku, biarlah nanti kita bertanya lebih jauh
kepada ayahanda ...."
Dan tidak berapa lama mereka berduapun berlalu setelah
Tek Hoat meninggalkan beberapa tanda dan simbol rahasia
yang berisi perintah rahasianya kepada anak buah Kaypang di
kota Raja.
Dan ...... setelah lama berjalan, merekapun tiba di sebuah
gedung yang sangat besar dan megah yang terdapat dalam

Tarian Liar Naga Sakti I 1131


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kompleks bangunan kaum bangsawan di dalam Kota Raja. Mei


Lan yang sudah pernah mengunjungi gedung orang tuanya ini
beberapa tahun silam, sudah tidak kagok dengan rumah
mereka ini. Berbeda dengan kakaknya yang sampai bengong
menyaksikan betapa besar dan betapa megah rumah mereka.
Sungguh dia tidak dapat membayangkan sebelumnya ada
jenis rumah sebesar ini, terutama jika dibandingkan dengan
dirinya dan adiknya yang banyak tidur di alam terbuka, di gua-
gua ataupun bahkan pohon rindang yang besar dalam
perjalanan mereka berkelana dari satu tempat ke tempat lain.
Kini, dia ada di depan sebuah "istana" yang adalah rumah
mereka pada masa kecil.
Dan, ketika mereka meminta ijin untuk masuk, tak
seorangpun dari para tentara kerajaan yang ditugaskan
menjaga keamanan gedung yang mengenal mereka. Dan
sudah tentu tidak akan membiarkan mereka berdua
memasuki gedung yang adalah "rumah" mereka itu.
"Siapa kalian berdua...."? tanya seorang penjaga yang
berseragam militer dan berdiri dengan gagahnya menunggui
pintu rumah atau tepatnya gerbang memasuki "rumah"
mereka yang besar itu.
Tek Hoat dan Mei Lan menjadi bingung. Menjawab bahwa
mereka adalah penghuni rumah itu pastilah mencengangkan,
tetapi jawaban apa lagi yang paling tepat pada saat itu selain
memperkenalkan diri?
"Kami berdua adalah Kakak beradik Liang Tek Hoat dan
Liang Mei Lan ....... " adalah Mei Lan yang menjawab karena

Tarian Liar Naga Sakti I 1132


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lebih mengenal tata krama kerajaan, meskipun pengetahuan


itu serba sedikit.
"Keluarga LIANG? Apanya Menteri Liang kalian berdua ini
......"?
"Menteri LIANG? Menteri LIANG yang mana ...."? tanya
Mei Lan gemas, dalam hati dia berkata "mengapa tidak
langsung saja kukatakan kalau Menteri Liang itu adalah
AYAHANDA" desisnya dalam hati.
"Ditilik dari dandanan kalian, tidak mungkin kerabat
Menteri Liang Tek Hong, siapa kalian sebenarnya"?
Liang Tek Hoat yang sudah tidak sabar dengan kejadian di
depan rumahnya segera memandang adiknya yang juga jadi
jemu menghadapi para penjaga yang bertanya hal-hal yang
dianggapnya tidak penting. Sambil berkata:
"Biarlah ayahanda yang menjelaskan kepada kalian semua
siapa kami berdua ..." dan sambil berkata demikian, dengan
kecepatan tinggi Mei Lan dan Tek Hoat telah berjalan ke
depan. Langsung membuka gerbang dan berjalan menuju
pintu masuk rumah besar atau yang layak disebut gedung dan
bukannya rumah.
"Haiiiiiiiiiiitttttttt, awas, ada penerobos, tangkap mereka
....." kedua penjaga yang dilewati Mei Lan dan Tek Hoat
berteriak-teriak. Tetapi alangkah kagetnya mereka berdua
ketika berusaha mengejar, tahu-tahu Mei Lan dan Tek Hoat
sudah sedang membuka pintu masuk ke rumah Menteri Liang.
Merekapun mengejar.

Tarian Liar Naga Sakti I 1133


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara itu, Mei Lan dan Tek Hoat setelah mengetuk


pintu beberapa kali tanpa ada sahutan, justru sebaliknya para
penjaga memburu mereka berdua. Dengan cepat Mei Lan
menggenggam pintu masuk tersebut dan mendorong guna
membuka pintu masuk tersebut. Tidak rapat terkunci, karena
memang siang hari tidak dikunci dari dalam. Dan ketika
mereka berdua melangkah masuk, kembali mereka
merasakan hentakan yang sangat tidak biasa. Mereka
bagaikan memasuki dunia berbeda dan baru saja mereka
merasakan betapa ada sebuah kekuatan tidak nampak yang
menerpa mereka dan mereka paham apa itu .......
"SIHIR .........."?
Keduanya saling pandang dan menjadi sangat tegang.
"Siapa gerangan yang melepas kekuatan sihir sekuat ini di
rumah ayahanda ...? dan apa sebenar-benarnya yang sedang
terjadi ..."?
"TAHAN, dimana AYAHANDA ....." didorong oleh
ketegangan melihat betapa ada selapis kekuatan sihir yang
dipasang di pintu rumahnya dan khawatir dengan
keselamatan keluarganya, Tek Hoat telah membentak dengan
dipenuhi kekuatan mujijat. Dan akibatnya, 12 tentara penjaga
keamanan terpaku dan terdiam di tempatnya masing-masing,
termangu-mangu untuk beberapa saat. Mereka baru
menemukan kesadaran lagi ketika Mei Lan kembali
membentak dengan suara yang khusus untuk menyadarkan
mereka:
"Dimana Ayahanda ...."?

Tarian Liar Naga Sakti I 1134


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Siapa kalian berdua sesungguhnya ...."? kembali


bertanya salah seorang dari penjaga itu setelah menemukan
kesadarannya kembali.
"Kami berdua adalah anak-anaknya ...... lihat, aku Liang
Mei Lan, petugas khusus Penjaga Keamanan Kaisar dengan
tanda khusus, dianugerahkan oleh kaisar beberapa tahun
sebelumnya .........."
"Ach, maaf, maafkan kami Tuan Puteri ....... Menteri Liang
sudah beberapa hari ini terbaring sakit. Dia berada di kamar
istirahatnya ......."
Belum habis si penjaga menjelaskan keadaan sebenarnya,
beberapa orang pembantu muncul dari dalam. Tetapi, tak ada
seorangpun dari mereka yang mengenali Mei Lan dan Tek
Hoat. Tetapi, mendengar siapa kedua anak muda itu, para
pembantu itu terlihat saling pandang dan kemudian seorang
dari mereka berkata:
"Mari hamba mengantarkan ke tempat Menteri Liang
beristirahat ...."
Dan Mei Lan serta Tek Hoatpun kemudian berjalan
menyusul hamba yang bekerja di Gedung Menteri Liang
dengan diiringi tatap mata kaget, terkejut dan maish belum
percaya dari para penjaga serta para hamba lainnya yang
bekerja di dalam gedung Menteri Liang. Tetapi, Mei Lan dan
Tek Hoat tidak lagi terlampau perduli dengan orang-orang itu
setelah menemukan kenyataan betapa rumah ayah mereka
dipagari oleh kekuatan sihir dan bahwa ayahanda mereka
sedang sakit. Hal tersebut membuat perhatian mereka lebih
banyak terpaku atas keselamatan keluarga mereka.

Tarian Liar Naga Sakti I 1135


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tidak berapa lama kemudian setelah berjalan berkelok-


kelok sampai Tek Hoat tidak tahu lagi berada dimana mereka,
tibalah mereka bertiga di pintu sebuah kamar yang nampak
sangat mewah. Dan di depan kamar tersebut terlihat ada 2
orang dayang yang bersiap untuk menerima perintah
melakukan apa yang dikehendaki tuannya. Begitu melihat Mei
Lan dan Tek Hoat mereka berdua terlihat bertanya-tanya,
tetapi tidak berani mengajukannya keluar. Sementara Mei Lan
dan Tek Hoat yang sudah tidak sabar lagi telah berkata kepada
hamba yang menuntun mereka:
"Inikah kamar ayahanda ...."?
Hamba itu hanya mengangguk dan kemudian berkata
kepada salah seorang dari hamba atau pelayan yang berjaga
di depan kamar istirahat Menteri Liang:
"Mohon pintu dibuka, disini terdapat putra-putri Menteri
Liang yang hendak menemui ayahanda mereka"
Mendengar permohonan tersebut, kedua pelayan
terkejut. Dan tidak lama kemudian bergerak membuka pintu.
Sementara itu, didalam kamar terlihat hanya ada dua orang,
yang seorang adalah perempun setengah baya yang
berdandan indah dan terlihat anggun. Sementara yang
seorang lagi terlihat terbaring di ranjang dengan tubuh yang
terlihat lemah. Siapa lagi jika bukan Pangeran Liang Tek Hong
dan istrinya, alias ayah dan ibu Mei Lan dan Tek Hoat. Melihat
mereka berdua, Tek Hoat dan Mei Lan menjadi terharu dan
dengan segera mereka melangkah masuk. Dan Liang Tek Hoat
sambil menangis dan berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 1136


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hoat jie menjumpai ibunda dan ayahanda, mohon


ampun ayahanda dan ibunda jika ananda baru berkunjung
hari ini ....."
Sementara itu Mei Lan sudah langsung menghampiri
ibunya dan saling berpelukan. Tetapi ibunya hanya sebentar
saja memeluknya, kemudian mengalihkan pandangannya
kearah Tek Hoat. Sinar matanya seakan-akan bertanya kepada
Mei Lan anaknya, apakah benar yang datang dan berlutut itu
adalah Liang Tek Hoat anaknya yang juga sudah lama
menghilang itu. Liang Mei Lan yang sadar bahwa dia perlu
menegaskan keberadaan Tek Hoat kakaknya, lalu kemudian
mengangguk dan memandang juga ke ayahnya dan berkata:
"Benar ayahanda, ibunda, ini adalah Tek Hoat koko ..."
Dan begitu mendengar penegasan Mei Lan, dengan tidak
ragu lagi sang Ibunda yang belasan tahun tidak melihat
anaknya itu dengan isak tangis mengangkat kepala Tek Hoat,
memandanginya sambil kemudian berkata:
"Ach tidak salah lagi. Engkau memang Hoat jie, lihat
matamu benar-benar mata cerdik milik ayahmu. Accccchhhhh
...... Anakku ...... anakku ...." dan selanjutnya sang Ibunda tidak
sanggup lagi berkata apa-apa karena tenggelam dalam
keharuan.
"Maafkan Hoat jie ibunda .... sudah berkali-kali Hoat jie
mau berkunjung ke Kota Raja, tetapi suhu dan panggilan
tugas-tugas yang berat hingga baru memungkinkan untuk
menghadap hari ini, ampuni Hoat jie ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 1137


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara itu, Mei Lan yang melihat ayahnya meski


terharu tetapi tetap tidak bangun ataupun bangkit dari
pembaringan menjadi curiga. Dilihatnya wajah ayahnya yang
meski menunjukkan rasa haru, tetapi anehnya terlihat dingin
dan seperti kurang memiliki perasaan sebagaimana biasanya.
Padahal dia tahu belaka, Tek Hoat dan dirinya adalah anak
kesayangan ayahnya dan mereka berdua sejak kecil sangat
dekat dengan ayah mereka itu. Sementara kecurigaannya
bertambah besar, karena tangis ibunya, meski memang
sangat terharu, tetapi terdengar jauh lebih memelas.
"Kelihatan seperti ada sesuatu yang tidak beres ......." pikirnya
cepat.
"Ibunda, koko ....... seperti ada sesuatu yang tidak beres
dengan ayahanda ..... sadarlah kelihatannya ada sesuatu yang
tidak beres ....."
Dan Tek Hoat yang sejak tadi memang menunggu
panggilan ayahnya terkejut dengan suara Mei Lan barusan.
Benar, biasanya adalah ayahanda mereka yang dekat dan
selalu menegur mereka dengan lembut. Mengapa justru
dalam saat-saat mengharukan seperti ini justru ayahnya diam
dan tidak bersuara sedikitpun. Sementara sangat terasa,
ibunya dalam tangisan tadi seperti menanggung beban yang
sangat berat dan baru saja melepaskannya dalam tangisan di
pundak anak keduanya ini. "Ada apa ..."? pikirannya langsung
jernih dan sadar, ada sesuatu yang tidak beres.
Perlahan-lahan Tek Hoat mendorong ibunya, dan benar
saja. Ibunya menangis terharu bukan hanya karena bertemu
dengannya, tetapi kelihatan ibu yang semakin tua ini seperti
menanggung beban yang sangat berat. Dan ketika bertemu

Tarian Liar Naga Sakti I 1138


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan dirinya dan Mei Lan adiknya, bendungan tangis ibunya


bobol. Tetapi, ada apa sebenarnya?
"Ibu, ada apa sebenarnya? Ada apa dengan ayahanda ..."?
tanyanya perlahan dengan suara lembut. Tetapi, pertanyaan
ini justru membuat sang ibunda semakin menjadi-jadi dalam
tangis dan kembali dia meraih kepala sang ibu dan
membiarkannya melepas semua beban di dadanya, anaknya
yang lama tak dilihatnya itu. Dan Tek Hoat akhirnya
membiarkannya seperti itu untuk beberapa lama, sementara
Mei Lan terlihat mendekati pembaringan untuk memeriksa
keadaan ayahandanya. Dan beberapa saat kemudian, masih
sang ibu menangis di dada Tek Hoat, Mei Lan memandangi
kakaknya dan berkata dengan suara perlahan:
"Secara fisik keadaaan ayahanda tidak berhalangan.
Tetapi, mengapa ayahanda seperti kehilangan emosi dan
perasaannya ..... kelihatannya ada sesuatu yang kurang beres
terjadi dengan keluarga kita koko ..... lagipula, dimana toako
dan adik Mei Lin ..?
Sebetulnya Tek Hoat sudah melihat keganjilan-keganjilan
tersebut, tetapi dengan ibunya yang masih terus menangis
didadanya dia tidak mampu berbuat lebih daripada sekedar
mengiyakan analisis Mei Lan. Dan keanehan semakin menjadi-
jadi, bahkan sejak mereka memasuki rumah mereka yang
dihadang oleh sejenis kekuatan sihir yang kelihatannya
memang sengaja dipasang di rumah mereka ini. Untuk
maksud apa dan siapa yang melakukannya, merupakan
pertanyaan yang sulit untuk dijawab saat ini. Jawabannya
harus dicari dengan bekerja, berusaha, mencari dan
membongkar misteri yang dialami keluarga mereka saat ini.

Tarian Liar Naga Sakti I 1139


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan setelah lama menangis didada anaknya yang lama


menghilang itu, sang ibunda akhirnya perlahan-lahan
berusaha keras untuk menguasai diri dan emosinya. Dan
waktu yang diperlukan bukannya singkat. Dan usahanya
menguasai diri meski berhasil menghentikan tangisnya, tetapi
masih belum memampukannya untuk berbicara panjang
selain menarik nafas panjang dan kemudian memandangi
kedua anaknya yang lama hilang dan terpisah jauh darinya.
Hanya, bagaimanapun sang ibunda yang banyak diterpa
persoalan Kerajaan beserta intrik-intriknya perlahan-lahan
mulai mampu melihat lebih dalam dan lebih jauh. Karena
tidak ada masalah yang bisa diselesaikan dengan menangis,
menyesali dan bermuram-muram dalam waktu lama dan
panjang.
"Achhhh, anak-anakku, betapa bahagianya hati ibunda
melihat kalian berdua pulang dengan selamat. Dan engkau
Hoat jie, kedatanganmu sungguh membuat ibunda beroleh
kekuatan baru, sungguh lama engkau pergi dan menghilang.
Dan kedatangan kalian berdua, sungguh bertepatan dengan
musibah yang sedang menimpa keluarga kalian berdua ........
ayahanda kalian dan toako kalian ....... achhhhh, sungguh sulit
untuk diutarakan ....."
Dan barulah Tek Hoat paham seutuhnya. Memang
keadaan sang ibunda sangat tidak wajar. Tangisnya
berkepanjangan dan seperti sebuah "pelepasan" akan beban
yang menghimpit dan hampir tak tertahankan. Rupanya benar
dugaannya dan Mei Lan, keluarga mereka sedang menghadapi
kemalangan. Tetapi seperti apakah itu?

Tarian Liar Naga Sakti I 1140


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ibunda, katakan apa yang terjadi,,,, .......... dan


percayalah, Hoat jie dan Lan jie pasti akan berusaha sekeras
mungkin untuk mengupayakan agar persoalan tersebut boleh
terpecahkan. Apalagi jika ternyata merugikan keluarga kita ..."
Dan sang ibunda kembali terisak-isak dan agak lama baru
kemudian sanggup kembali menguasai dirinya. Tek Hoat dan
Mei Lan paham dengan keadaan ibu mereka, tetapi sekaligus
juga deg-degan, apa yang sebenarnya terjadi dan menimpa
keluarga mereka? kenapa ayahanda seperti itu keadaannya?
dan kemana pula toako mereka dan juga adik bungsu mereka?
Pertanyaan-pertanyaan ini berseliweran dan berusaha
mencari jawaban melalui sang ibunda. Celakanya, sang ibunda
sedang berusaha keras menahan tangis agar bisa
membicarakan dengan mereka secara jauh lebih leluasa.
Dan memang, cukup lama sampai akhirnya ibu mereka
kembali sanggup menguasai diri dan sanggup berbicara lebih
panjang dan jelas dengan mereka berdua. Berkali-kali sang
ibunda menangis dan kemudian menguasai diri, tetapi setelah
itu menangis lagi, kembali menguasai diri dan menangis lagi.
Tetapi Tek Hoat dan Mei Lan memahaminya dan bahkan
berduka melihat ibu mereka dalam keadaan menyedihkan.
Meskipun semakin lama, mereka semakin mencemaskan
keadaan ayahanda dan saudara mereka yang lain. Dan
akhirnya, setelah lama menangis dan berusaha keras
menemukan diri, menangis dan kembali menguasai diri, pada
akhirnya sang ibunda dapat benar-benar berbicara lebih jauh
dengan mereka berdua .....
"Anak-anakku, maafkan ibunda yang terlampau terbawa
oleh emosi. Emosi ibunda itu bukan hanya karena gembira

Tarian Liar Naga Sakti I 1141


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

melihat kalian berdua ternyata masih bisa bertemu ibunda,


tetapi juga mencemaskan keadaan ayahanda kalian, keadaan
toako kalian dan juga keberadaan adik kalian berdua ...."
"Ibunda ..... apa sebenarnya yang terjadi ...."? Mei Lan
bertanya dengan suara yang lembut sambil berusaha menjaga
agar ibunya tidak tenggelam kembali dalam duka dan
kecemasan yang mendalam.
"Lan jie, secara rinci ibunda kurang paham. Hanya, satu
hal diungkapkan ayahmu sebelum dia seperti sekarang ini
keadaannya ... bahwa jika engkau dan kokomu Tek Hoat
datang berkunjung, baru ada harapan masalah yang dihadapi
keluarga kita bisa diungkapkan. Jika tidak, ibunda diminta
untuk lebih baik segera menyingkir jauh-jauh dari Kota Raja ini
......"
"Ach, benar-benar gawatkah persoalan yang kita hadapi
ibunda? bagaimana dengan toako dan adik Mei Lin ...."?
kembali Mei Lan bertanya sementara Tek Hoat membantu
menguatkan sang ibunda dengan jalan mengurut-urut
punggung sang ibunda sambil mengerahkan kekuatan
iweekangnya.
"Anak-anakku, sebetulnya paling bagus jika kalian berdua
segera menyingkir dari Kota Raja ini, setidaknya ibunda masih
memiliki dua anak yang lain. Toako kalian ditangkap dengan
tuduhan menghambur-hamburkan keuangan Negara dan
dianggap sumber kecerobohan pengelolahan keuangan
Kerajaan. Dan meihat keadaan yang memburuk, ayahanda
kalian telah menitipkan Adik bungsu kalian Mei Lin kepada
seorang pendekar kenalannya. Ayahanda kalian hanya berkata

Tarian Liar Naga Sakti I 1142


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bahwa untuk sementara Mei Lin berada dalam lindungan yang


tepat, tetapi kepada siapa ayahanda kalian menitipkan Mei
Lin, ibunda sendiri tidak tahu, yang tahu hanyalah ayahanda
kalian ....."
"Ach, begini pelik persoalannya,,,.. tetapi, sebetulnya apa
yang dihadapi oleh Ayahanda sampai dia menitipkan Adik Mei
Lin dan kemudian keadaannya menjadi seperti sekarang ini
ibunda ...."?
"Entahlah Hoat Jie, ibundapun masih bingung. Yang pasti,
sebelum keadaan ayahanda menjadi seperti sekarang ini,
beliau sempat menitipkan pesan rahasia kepada ibunda yang
konon menurut ayahanda kalian, hanya engkau yang bisa
memahami maknanya Lan jie .... dan apalagi jika Hoat Jie juga
ikut datang, maka ada harapan persoalan keluarga kita bisa
terurai"
Hati Mei Lan dan Tek Hoat menjadi hangat. Mereka sadar
bahwa ayahanda mereka berdua telah tahu bahwa mereka
berdua sudah sangat terkenal di dunia persilatan. Dan
kelihatannya, ayahanda mereka tertimpa persoalan yang
sangat mungkin melibatkan orang-orang dari dunia persilatan.
Dan jika memang benar demikian, maka sudah tentu kedua
anaknya yang memang terkenal dan sakti, akan sanggup
membantu untuk menyelesaikan persoalan keluarganya.
Tetapi, apa isi pesan itu?
"Apa isi pesan ayahanda itu ibu ..."? Mei Lan bertanya
dengan suaranya yang lembut sambil ikut membelai dan
membantu menguatkan ibunya.

Tarian Liar Naga Sakti I 1143


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Cari dan bertanya kepada dua tokoh yang pernah


menemanimu bicara banyak ....."
"Hanya itu pesan ayahanda ..."?
"Benar, hanya itu. Dan menurut ayahmu, engkau akan
mengerti dengan sendirinya ..."
"Bagaimana Lan moi, apa engkau paham artinya ..."?
terdengar Tek Hoat mengejar jawaban Mei Lan adiknya.
Dan sudah tentu Mei Lan mengerti apa maksud isi pesan
ayahnya itu. Pesan yang kelihatannya menyuruhnya bertanya
kepada dua tokoh sahabat baik ayahnya yang pernah bertemu
dengannya ketika dahulu dia untuk pertama kalinya pulang ke
rumah orang tuanya ini. Dan kepada mereka dia harus
bertanya. Tapi dimana mereka?

Episode 22: Kemelut Keluarga Liang (1)


"Tugaskan anak murid Kaypang untuk mencari Beng San
Siang Eng ....... jika tidak salah, mereka sedang berada di
sekitar Kota Raja ini ....." menyadari kondisi gawat
keluarganya, Mei Lan menyampaikan maksudnya dengan ilmu
menyampaikan suara dari jarak jauh.
"Maksudmu ....?" balas Tek Hoat dengan cara yang sama.
"Tokoh inilah yang dimaksudkan ayahanda ......"
"Baik kalau begitu ....." ujar Tek Hoat sambil berdiri untuk
langsung melakukan apa yang disampaikan Mei Lan tadi.
"Ingat koko, lakukan secara rahasia ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 1144


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sudah tentu ...." sambil terus beranjak keluar


"Hoat jie anakku, mau kemana engkau ...."? terdengar
suara sang Ibunda melihat Tek Hoat beranjak keluar ruangan.
"Tidak apa-apa Ibu, koko hanya mau mengerjakan sesuatu
....." bisik Mei Lan untuk menenangkan ibunya yang nampak
sangat ringkih karena tekanan masalah yang sedang dihadapi
keluarganya.
Bukannya beristirahat dan bercengkerama dengan
keluarga besar mereka, Tek Hoat dan Mei Lan justru
menemukan adanya persoalan besar bagi keluarganya. Tanpa
berkata-kata dan berdasarkan pengalaman, merekapun
bekerja. Berusaha mengurai masalah apa yang sebenarnya
dihadapi keluarga mereka di Kota Raja.
Tapi Tek Hoat menemukan kenyataan yang berbeda
dengan kesehariannya. Sulit baginya menemukan rombongan
anak murid Kaypang. Bagaimana pula menemukan mereka di
kompleks perumahan bangsawan? memikirkan hal itu, Tek
Hoat tersenyum sendiri. Dan karena itu, diapun kemudian
berjalan menuju areal luar istana diiringi pandangan bingung
para pengawal. Dan sudah tentu, di tengah keramaian kota,
tidaklah sulit bagi Tek Hoat untuk secara sembunyi2
menyampaikan penugasan ke para anggota Kay Pang yang
banyak tersebar dimana-mana. Dan seusai tugasnya yang
tidak memakan waktu lama itu, Liang Tek Hoatpun langsung
kembali ke rumah orang tuanya.
"Bagaimana koko ...."? Mei Lan langsung menyambut
dengan pertanyaan

Tarian Liar Naga Sakti I 1145


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Beres ......." jawab Tek Hoat singkat. Mereka berdua


memang sudah sepakat untuk tidak banyak bicara
menghadapi badai persoalan keluarga mereka.
"Kelihatannya memang ada sesuatu yang tidak beres,
bahkan juga termasuk orang-orang yang berada didalam
rumah kita ini adikku ..." ujar Tek Hoat melalui ilmu
menyampaikan suara dari jarak jauh.
"Benar koko, ada beberapa pasukan penjaga yang setelah
kuperhatikan gerak-geriknya selama beberapa waktu engkau
pergi, terlihat sangat mencurigakan. Malam ini kita harus
bertindak ......" Jawab Mei Lan dengan ilmu yang sama
sehingga percakapan mereka tidak bisa didengar siapapun.
"Kita harus membagi tugas malam ini ...."
"Setuju koko ...... aku akan menyelidiki istana malam nanti
....."
"Dan aku akan menyelidiki rumah kita, sekaligus menjaga
Ayah dan Ibu kita ..."
"Bagaimana dengan Enci Giok Lian koko ...."?
"Sudah kutinggalkan pesan buatnya, sekaligus
memintanya melakukan penyelidikan dari luar. Bukan hanya
menyelidiki Ang Kin Hwe tetapi juga menyelidiki keadaan
keluarga kita yang sangat mencurigakan ini ...."
"Bagus jika demikian koko ...."
Keduanya terus bercakap-cakap dengan ilmu
menyampaikan suara sampai akhirnya mereka kembali
menjumpai ibu mereka yang terlihat sudah sedikit lebih

Tarian Liar Naga Sakti I 1146


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tenang menghadapi mereka berdua. Dan melihat Tek Hoat


kembali, terlihat sang Ibu menjadi jauh lebih tenang, meski
sinar kerisauan tidak mau lalu dari matanya. Maklum, meski
senang melihat dua anaknya yang "bertualang" pulang, tetapi
dia sadar benar, kekuatan yang mereka hadapi sulit dilawan.
Suaminya pernah mengingatkannya soal ini sebelum dia
tergeletak tak berdaya.
Dan untuk menghibur sang ibu, sakhirnya mereka bertiga
berbincang-bincang melepas rindu di kamar istirahat ayah
mereka. Keduanya, Tek Hoat maupun Mei Lan, berusaha
sedapat mungkin agar sang ibu tidak memikirkan keadaan
mereka, dan sejauh ini mereka berhasil. Untuk sejenak sang
ibu dapat melupakan kesusahannya mendengar kisah anak-
anaknya yang hebat-hebat. Hanya, sesekali terlihat sang ibu
seperti ngeri mendengar bagaimana kedua anaknya itu
bertualang dan menghadapi sekian banyak musuh, sekian
banyak pertempuran dan sekian banyak moment yang sangat-
sangat menegangkan. Dan ini yang memang diinginkan Tek
Hoat dan Mei Lan, menghibur ibu mereka untuk sejenak
melupakan kesusahannya.
Dan benar saja, sampai malam bergulir cukup jauh,
ketiganya terus bertukar cerita. Lebih banyak cerita Tek Hoat
dan Mei Lan tentu saja. Dan sesekali sang ibu menyela dan
bertanya, sesekali mengisahkan keadaan kakak mereka dan
juga adik bungsu mereka. Hanya, karena kisahnya berujung
"sedih", maka Tek Hoat selalu menyela dan mengalihkan ke
kisah mereka berdua, Mei Lan dan Tek Hoat. Dan hal ini
terbukti ampuh, dan membuat sang ibu menjadi lebih tenang.
Bahkan mereka bertiga bercakap cakap hingga jauh malam

Tarian Liar Naga Sakti I 1147


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sampai akhirnya sang ibu lelah dan minta istirahat didampingi


anaknya Mei Lan.
Dan malam terus bergulir jauh. Sudah lewat tengah
malam, mungkin menjelang jam 2 dini hari ketika terlihat dua
bayangan bergerak dengan sangat pesat dan cepat di rumah
kediaman Menteri Liang yang sangat terkenal dan dihormati
itu. Kedua bayangan itu nyaris tak dapat diikuti dengan mata
telanjang saking cepatnya mereka bergerak. Tetapi, tidak
berapa lama, kedua bayangan itu berhenti sejenak, tetapi
tidak lama karena kemudian akhirnya mereka berpisah.
Bayangan pertama balik menuju ke rumah Menteri Liang,
sementara bayangan kedua bergerak menuju ke bagian yang
lebih rahasia dan lebih terjaga di dalam Kota Raja.
Bayangan pertama adalah Tek Hoat, dia bertugas
melindungi sekaligus mengawasi rumah keluarganya.
Terutama, karena dia sudah mencurigai ada "apa-apanya"
dalam rumah keluarganya. Fakta bahwa dia dengan Mei Lan
menemukan betapa rumah mereka dipagari oleh kekuatan
sihir yang cukup kuat ketika datang sudah sangat
mencurigakan, belum lagi tindak-tanduk para pengawal
kerajaan yang menjaga rumah mereka. Tingkah mereka yang
selalu curiga termasuk terhadapnya sebagai putra Menteri
Liang sungguh membuatnya penasaran. Mata mereka yang
selalu menatap curiga dan seperti menyelidik membuatnya
semakin curiga.
Tetapi, untuk sementara, kita tinggalkan Liang Tek Hoat,
dan mari kita mengikuti bayangan yang satunya lagi.
Bayangan itu lebih langsing dan bergerak dengan kecepatan
yang justru lebih cepat lagi. Maklum, untuk angkatan dewasa

Tarian Liar Naga Sakti I 1148


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ini, dialah Ratu Ginkang, karena Ratu sebelumnya, yakni


Subonya sendiri Liong-i-Sinni, sudah memutuskan untuk
menyepi dan tidak akan memasuki dunia persilatan lagi. Liang
Mei Lan yang sudah berpengalaman, setidaknya dibandingkan
kakaknya Tek Hoat, tentunya lebih tepat menyelidik langsung
ke Istana. Missi utamanya adalah mengetahui keadaan kakak
sulungnya.
Maka tubuh langsing Mei Lan melesat dengan kecepatan
yang tidak masuk akal menuju Istana Raja. Tapi, meskipun Mei
Lan sudah pernah beberapa kali memasuki istana Raja
beberapa tahun silam, tetapi kembali memasukinya dan
dengan diam-diam pula, bukanlah perkara mudah. Dia paham
benar dengan struktur Gi Cian Siwi (Pengawal Istana Raja),
yang terdiri dari Sam Ki Siwi (Siwi Tiga Bendera), dimana
masing-masing warna melambangkan di area mana mereka
bertugas. Hek-i-Siwi (Siwi Baju Hitam) bertugas di Gerbang
Istana, sementara Pek-i-Siwi bertugas di dalam Istana Raja,
sementara Kim-i-Siwi adalah Pengawal Khusus KAISAR. Di
lingkungan Kim-i-Siwi ini terdapat banyak sekali jagoan istana
berkepandaian sangat tinggi. Selain Kim-i-Siwi, Kaisar juga
masih memiliki beberapa tokoh pesilat hebat sebagai
pelindungnya. Karena itu, keamanan dan perlindungan
terhadap Kaisar termasuk sangat ketat dan sangat rumit untuk
melewatinya.
Mei Lan ketika diterima sebagai Pengawal Raja beberapa
tahun lalu, menerima lencana khusus sebagai Pelindung
Kaisar, dan kedudukannya bahkan masih di atas Kim-i-Siwi,
dan biasanya kedudukan seperti Mei Lan adalah kedudukan
orang yang "sangat dipercaya" oleh Kaisar. Lencana khas

Tarian Liar Naga Sakti I 1149


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Pelindung Kaisar" beberapa tahun lalu, hanya dimiliki oleh 3


orang belaka, tetapi Mei Lan sama sekali tidak tahu siapa dua
orang lainnya. Kaisar hanya menyebutkan, selain dirinya ada 2
orang lain yang menerima lencana khusus Kaisar sebagai
PELINDUNG KAISAR dengan hak keluar masuk Istana tanpa
harus dirintangi para Siwi.
Tetapi, malam ini Mei Lan tidak ingin menggunakan
Lencana itu untuk memasuki Istana Raja. Karena malam ini
ingin digunakannya untuk menyelidiki keadaan dalam Istana
secara diam-diam; selain untuk menyelidiki dimana toakonya
ditahan, juga untuk mengetahui perkembangan terakhir di
dalam Istana Raja. Karena itu, Mei Lan memilih masuk secara
diam-diam dengan mengandalkan kemampuan ginkangnya.
Untungnya untuk urusan bergerak cepat "bagaikan setan"
adalah keahliannya, dan hal lain yang juga
menguntungkannya adalah, dia memiliki "pengetahuan"
mengenai keadaan dalam Istana karena beberapa kali
memasuki Istana Raja beberapa tahun silam.
Dan dengan pengetahuannya itu, Mei Lan paham betul
bahwa masuk melalui pintu normal adalah "bunuh diri",
sehebat apapun kemampuan ginkangnya. Tetapi, dia tahu dari
sisi Barat dan kemudian masuk ke Keraton Leng Siu Kiong
(Istana Ibu Suri dan Putri Raja) adalah tempat yang paling
aman. Memang banyak penjaganya, tetapi biasanya para
penjaga dan Siwi yang berkepandaian biasa saja. Karena itu,
Mei Lan memutuskan masuk dari Istana tersebut.
Dengan kecepatan luar biasa Mei Lan berkelabat ke sisi
Barat, dan setelah menilai keadaan, dengan kecepatan yang
tak terlihat mata telanjang, dia bergerak cepat ke tembok

Tarian Liar Naga Sakti I 1150


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang cukup tinggi tetapi tidak terlampau menyulitkannya. Dia


tahu, di balik tembok dimana terdapat rimbunan pohon,
adalah tempat strategis untuk penjagaan. Karena itu, dia
memutuskan menggunakan keahlian ginkangnya untuk
bergerak cepat guna menemukan posisi tepat
menyembunyikan diri didalam Keraton Leng Siu Kong. Dan
tepat pada saatnya, dia bergerak luar biasa cepat, melampaui
ujung pohon dan kemudian bergerak cepat luar biasa ke arah
wuwungan Keraton. Darisana, dengan kecepatan luar biasa,
kemudian dia bergerak kembali guna menemukan tempat
yang diperkirakannya aman dari jangkauan penjagaan para
siwi.
Masih sempat didengarkannya bisik-bisik para penjaga:
"Seperti ada sesuatu yang terbang melampui pucuk
pohon ini ......"
"Ach, itu perasaanmu saja" balas Siwi lainnya yang
berjaga di pohon itu.
Mei Lan tersenyum dalam hati. Gembira karena
perkiraannya tepat, gerakannya tidak dapat diikuti oleh Siwi
penjaga di Keraton ini, para Siwi baju hitam yang bertugas di
area luar, untuk penjagaan pintu-pintu masuk Keraton. Dan
dengan perasaan gembira karena mampu menyelusup masuk,
Mei Lan kemudian bergerak perlahan masuk kearea lebih
kedalam. Dan semakin kedalam, Mei Lan semakin berhati-
hati, karena daerah lebih kedalam dijaga oleh siwi baju putih,
yang kepandaian mereka biasanya lebih tinggi dari Siwi baju
hitam.

Tarian Liar Naga Sakti I 1151


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mei Lan paham, jika bergerak masuk ke arah timur, dia


akan memasuki Keraton Kun Leng Kiong, Keraton para Putera
Raja alias para Pangeran. Keraton itupun luar biasa luasnya,
dan seperti Keraton yang sekarang dimasukinya, penjaganya
adalah Siwi baju hitam. Tetapi, lebih kedalam, memasuki
Keraton Cu Leng Kiong, yang mondar-mandir bukan hanya
para Siwi, tetapi juga para Thaikam yang masih tetap bertugas
hingga malam hari. Keadaan semakin membahayakan jika Mei
Lan tidak waspada, karena semakin kedalam, semakin banyak
orang yang berjaga dan semakin tinggi kemampuan para
pejaganya.
Meski sudah memasuki dini hari, tetapi para penjaga dan
para thaikam masih tetap sibuk, terutama menyiapkan tugas-
tugas dan kesiapan para Bangsawan, Kaisar dan keluarganya
untuk acara besok hari. Dan Mei Lan sejauh ini, masih tetap
belum menemukan sesuatu yang bisa disebut "penemuan"
sesuai missinya. Jika dia berbelok kearah utara, melewati
Pendopo Po Hoan Tian dia akan menuju ke Pagoda khusus
bagi tamu-tamu Kerajaan. Di Pagoda khusus tersebut,
biasanya ditempatkan tamu-tamu kehormatan Kerajaan, di
tempat lebih ke belakang, dengan harus melalui Pagoda itu,
adalah Biara Khusus Kerajaan dimana Imam/Pendeta Kerajaan
bermukim.
Sementara kalau berbelok ke utara akan melewati
Pendopo Te Goan Tian, dan jika terus jauh kearah utara akan
memasuki area yang cukup luas. Terletak disamping kiri jalan
tembus dari Pendopo Te Goan Tian adalah sejenis "Harem",
atau tempat dimana para "selir" maupun wanita peliharaan
Kaisar biasanya bermukim. Bagunan tempat para selir itu luar

Tarian Liar Naga Sakti I 1152


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

biasa besarnya, karena mampu menampung banyak wanita


yang dijadikan selir Raja. Tetapi di malam hari, selain para
penjaga, penghuninya rata-rata sudah terlelap.
Di samping kanan jalanan utama, ada terdapat banyak
bangunan kecil, beberapa bangunan sedang dan 3 bangunan
yang cukup besar. Menuju ke lokasi itu harus melalui jalanan
yang cukup panjang dan kelihatannya tertata secara sangat
rapih. Tempat tersebut adalah tempat tinggal para thaikam
yang jumlahnya juga sangat banyak, hampir mencapai angka
500 atau 600 orang. Bangunan sedang adalah tempat
bermukim para Pengurus Thaikam, sementara bangunan-
banguna lebih kecil yang cukup banyak, adalah tempat para
thaikam kebanyakan. Selain itu, di Gedung besar, juga
terdapat tempat tinggal para thaikam, menyatu dengan
tempat belajar para thaikam dalam melayani Kerajaan.
Dari tempat tersebut, baru menuju ke Keraton Utama
dimana Kaisar tinggal. Harus melalui Pintu Liong Hok Mui baru
bisa memasuki area tempat tinggal Sang Kaisar. Tetapi, pada
jam kedatangan Mei Lan, masih terdapat para penjaga yang
bergiliran menjaga keamanan. Apalagi di daerah tempat
Kaisar beristirahat, boleh dibilang tidak ada waktu
istirahatnya. Termasuk di semua Keraton yang diketahui oleh
Mei Lan. Beberapa saat, dia celingak-celinguk bingung
memilih arah, apakah akan ke selatan, ke ruang para tamu,
ataukah ke utara, ke kediaman Kaisar.
Tidak lama dia memutuskan mengambil jalan ke utara.
Tetapi, bukan menuju kediaman Kaisar, dia mengambil jalan
ke arah tempat istirahat para thaikam. Mei Lan bermaksud
mencari seorang Thaikam untuk ditanyai, dan itu sebabnya

Tarian Liar Naga Sakti I 1153


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dia memilih mengarah ke kompleks tinggal para Thaikam.


Sebab biasanya para thaikam tahu belaka apa yang terjadi di
dalam Istana, karena itu dia ingin bertanya bagaimana kondisi
terakhir dan berada dimana kakaknya yang masih ditahan.
Selain itu, Mei Lan juga tahu belaka, bahwa penjagaan
dan para penjaga di kompleks Thaikam rata-rata tidak begitu
tinggi kemampuannya. Dengan kata lain, peluangnya untuk
berhasil cukup besar. Karena itu, dengan penuh kepastian dia
melangkah mengarah ke kompleks Thaikam yang berjejer
cukup banyak, bahkan melekat hingga jauh ke tembok Kota
Raja sebelah utara. Hanya, kompleks Thaikam ini berdekatan
dengan tempat-tempat Penting dalam Istana Kaisar/Raja,
seperti Perpustakaan, Tempat Kaisar menerima tamu, Ruang
Menjamu Tamu dan ruang-ruang penting lainnya, termasuk
Ruang atau Gedung Pusaka Kerajaan.
Belakangan, anggapan Mei Lan ternyata keliru. Meski
keliru, tetapi ada untungnya juga Mei Lan mengarah ke
kompleks para Thaikam. Ketika dia mulai memasuki kompleks
para Thaikam, tiba-tiba dia tersentak, dan ada suara lirih
seperti dengungan nyamuk memasuki telinganya:
"Sungguh berani mati ....."
Mei Lan sadar, dia dipergoki orang lihay. Kaget, dia
memalingkan wajah kesamping, dan benar, dia melihat
sebuah bayangan hitam berkelabat ke arah pepohonan di
sebelah selatan kompleks para Thaikam. Penasaran Mei Lan
mengerahkan ginkangnya dan berkelabat mengejar. Jika ada
yang berada di dekatnya, pasti mereka akan menyangka ada
sosok bayangan setan yang mengganggu mereka, karena

Tarian Liar Naga Sakti I 1154


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

saking cepatnya, Mei Lan dan bayangannya tidak sanggup


dilihat dengan mata biasa. Dan kecepatan itu digunakan untuk
mengejar bayangan hitam yang cepat berlari sambil belok kiri
atau belok kanan, tetapi masih tetap mampu dilacak Mei Lan
arah mana yang diambil bayangan hitam tersebut.
Selain itu, untungnya bayangan hitam tersebut juga tidak
berteriak memberitahu keberadaannya di kompleks terlarang.
Tetapi, bayangan hitam itu, meski tidak sehebat Mei Lan
ginkangnya, ternyata juga bergerak cukup pesat, mungkin
hanya tipis sedikit dibawah Tek Hoat atau Giok Lian. "Siapa dia
..."?. Mei Lan penasaran dan bertanya dalam hati sambil
meningkatkan kemampuan ginkangnya mengejar. Cukup lama
mereka seperti bermain petak umpet, dan kelihatannya
bayangan itu paham benar kondisi dan tata letak kompleks
tinggal para Thaikam yang memang sangat luas ini. Karena
kemana dia berlari dan dikejar Mei Lan, adalah tempat yang
justru aman serta bebas dari para penjaga atau Siwi, dan hal
ini membuat Mei Lan menjadi curiga. "Jangan-jangan dia
sengaja memancingku ....... hmmmm, siapa takut ...?" pikir
Mei Lan sambil terus mengejar dan semakin memperpendek
jarak.
Sampai akhirnya ketika jarak sudah semakin dekat, tiba-
tiba bayangan berjubah hitam itu menyelinap masuk kedalam
sebuah Gedung. Dan otomatis Mei Lanpun mengikuti
bayangan tersebut masuk kedalam gedung karena memang
jaraknya sudah cukup dekat, sekitar 5-6 meter saja. Entah
mengapa Mei Lan tidak merasa takut dan khawatir mengikuti
bayangan tersbeut masuk kedalam Gedung, hal yang
sebenarnya tabu dan berbahaya jika tidak sangat paham

Tarian Liar Naga Sakti I 1155


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

daerah apa yang akan dimasuki mengikuti seseorang yang


tidak dikenal sama sekali.
Dan tepat ketika Mei Lan masuk kedalam gedung yang
ternyata pintu yang dimasuki tepat kedalam sebuah ruang
yang cukup luas, dia melihat dalam kegelapan bayangan yang
dikejarnya sudah berhenti dan seperti menunggunya. Dan
diapun berhenti tepat dihadapan si bayangan hitam.
Meskipun dalam kegelapan, Mei Lan bisa melihat si bayangan
hitam yang telah melepas "topeng" yang tadinya
dikenakannya. Dan dalam keremangan dia melihat seorang
Kakek tua, mungkin berumur 60an atau lebih, berdiri
dihadapannya. Hebatnya, sama seperti dirinya, setelah petak
umpet sekian lama, Kakek tua itu sama sekali tidak
berkeringat. Suatu tanda bahwa tenaga dalamnya sungguh
hebat.
"Anak baik, mari kita mencoba kemampuanmu .........."
dan sambil berkata demikian sebagai peringatan, dan
bukannya menyerang secara menggelap, Kakek tua itu sudah
menyerang Mei Lan dengan pukulan yang terlihat ringan.
Tetapi, Mei Lan sudah awas dan paham bahwa Kakek tua ini
bukan lawan empuk, apalagi ketika tahu bahwa lawan mampu
membatasi penggunaan kekuatan dalam arena yang telah
ditentukan. Hal yang juga sudah mampu dia lakukan, tetapi itu
menandakan, Kakek ini tidak mau keberadaannya diketahui,
sekaligus menunjukkan sampai dimana kehebatannya.
Mei Lan menggerakkan tangannya, mencoba mengetahui
sehebat apa kekuatan Kakek tua yang menyerangnya itu. Dan
"dukkkkk", benturan terjadi, tetapi yang hebat suara benturan
itu dikekang oleh keduanya sehingga dipastikan tidak ada

Tarian Liar Naga Sakti I 1156


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

orang diluar yang mendengarkannya. Dan terlihat Kakek tua


itu tersenyum kagum dan berkata lewat ilmu menyampaikan
suara:
"Sudah kuduga engkau hebat ..."
Dan kembali Kakek tua itu menyerang. Kekuatannya
bertambah, tetapi seperti tadi, dia mengekang dan meredam
suara pukulannya. Sementara itu, Mei Lan menemukan
kenyataan betapa Kakek ini memiliki kekuatan yang
mengagumkan, kelihatannya iweekang mereka bahkan tidak
berbeda jauh alias nyaris setanding. Tidak mau kalah, Mei Lan
balas menyerang dengan memadukan kekuatan dan
kecepatannya, dan tak pelak lagi, tiga kali mereka kembali adu
tenaga: "duk ...... duk ...... duk ....", begitupun seperti
benturan pertama tadi, sama sekali tidak terdengar suara
benturan adu tenaga antara keduanya. Dan tak pelak lagi,
keduanya menjadi semakin mengagumi lawan. setelah saling
pandang dengan sinar mata penuh kekaguman, keduanya
kembali bergerak cepat mengerahkan kekuatan menyerang
dan bertahan.
Dan segera kelihatan, dalam hal kecepatan, Mei Lan
memang unggul, sementara dalam hal iweekang keduanya
boleh dikata setanding. Dan kecepatan Mei Lan diimbangi
oleh gerakan-gerakan Kakek tua itu yang sungguh mujijat
sehingga sanggup menutupi kekurangannya dalam hal
kecepatan. Sementara itu, Mei Lan semakin kaget, betapa
banyak tokoh-tokoh hebat yang muncul, termasuk kakek ini
yang bahkan tidak dikenalinya tetapi memiliki ilmu mujijat
yang mampu mengimbanginya. "Akan butuh waktu sangat
lama untuk menyelesaikan pertarungan ini. Dari mana

Tarian Liar Naga Sakti I 1157


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

datangnya Kakek tua yang hebat dan mujijat kepandaiannya?


Kenapa sama sekali tidak kudengar adanya tokoh ini di Istana?
Meski bertarung, jelas kelihatan kalau keduanya menahan
diri mengeluarkan serangan mematikan. Tetapi keduanya
sadar, siapapun pemenang pertarungan mereka, pasti akan
makan waktu sangat lama. Lama kelamaan, Kakek itu terlihat
senang dan bahkan tersenyum. Dan tak lama kemudian
diapun meloncat mundur sambil berkata:
"Anak baik, sudah cukup ........"
Dan kini mereka saling pandang. Hanya, jika Mei Lan
seperti sedang mengukur kekuatan lawan, maka anehnya
sang Kakek tua itu kini justru tenang-tenang saja serta
memandangi Mei Lan penuh kekaguman sambil tersenyum.
Bahkan tiba-tiba Kakek tua itu berkata dengan menggunakan
Ilmu menyampaikan suara:
"Luar biasa, Menteri Besar Liang harus sangat bangga
karena telah menurunkan anak sehebat engkau Nona......."
Kaget Mei Lan mendengar kalimat itu. Sebuah tanda
bahwa Kakek itu mengenali dirinya dan jelas mengenal
ayahnya. "Apakah Kakek tua ini sahabat ayah ...."? tanya Mei
Lan dalam hati. Tetapi, menggunakan ilmu menyampaikan
suara, berarti Kakek tua itu, juga tidak ingin dipergoki orang-
orang disekitar kompleks Thaikam ini. Akhirnya dengan nada
suara hormat, Mei Lan bertanya, menggunakan Ilmu
menyampaikan suara seperti Kakek itu:
"Maafkan tecu yang salah mata tidak mengenali orang
hebat. Siapakah gerangan locianpwee yang budiman ...."?

Tarian Liar Naga Sakti I 1158


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Liang Mei Lan .... apakah engkau membawa Lencana


Pelindung Kaisar ....."? dengan suara berwibawa Kakek tua itu
bertanya ........
Mendengar pertanyaan itu, Mei Lan tersentak. Kakek ini
ternyata tahu banyak perihal dirinya, sialnya, dia sama sekali
tidak mengenal Kakek ini. Karena itu, dia bingung harus
bagaimana menjawab pertanyaan Kakek tua itu. Dengan pura-
pura tidak tahu, Mei Lan bertanya:
"Apa maksud locianpwee ...."?
Kakek itu nampak menarik nafas panjang. Kemudian
kembali berkata:
"Anak baik, engkau sama sekali tidak mengenaliku, tetapi
aku sangat mengenal engkau. Bukan hanya Ayahmu, tetapi
bahkan sangat mengenali engkau sebagai puteri ketiga dari
empat anak-anak ayahmu, mengenali engkau sebagai
pendekar wanita perkasa, dan mengenali engkau sebagai 1
dari 3 orang pemegang Lencana Pelindung Kaisar yang kini
telah menjadi 4 pemegang lencana....."
"Ach, siapakah locianpwee yang budiman ...."? Mei Lan
kaget ketika tahu bahwa Kakek didepannya sangat
mengenalnya. Kelihatannya Kakek ini adalah kawan dari
ayahnya yang dipanggil Kakek tadi sebagai Menteri Besar
Liang.
"Namaku tidak terkenal, dan engkau pasti tidak
mengenaliku Anak baik. Tetapi aku paham benar, akan tiba
suatu waktu Anak Gadis Menteri Besar Liang yang perkasa
datang menyelidik kemari. Dan engkau tepat memilih tempat

Tarian Liar Naga Sakti I 1159


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ini untuk memulai penyelidikanmu anak baik. Sebab jika tidak,


aku khawatir Lencana Pelindungmu akan dicabut Kaisar begitu
tahu engkau menyelundup masuk. Satu hal perlu engkau
paham, sampai saat ini, Kaisar masih sangat mengindahkan
Ayahmu, karena itu meskipun Toakomu dijatuhi hukuman
penjara, tetapi istri dan anak-anaknya tetap dilindungi oleh
Pasukan kerajaan. Karena itu, bertindaklah secara lebih hati-
hati ........."
"Terima kasih banyak atas nasehat locianpwee ....."
"Anak baik, engkau tentu bertanya-tanya siapakah aku ini
......... hmmmmmmm, sekali lagi aku bukanlah orang terkenal.
Meskipun sama seperti dirimu, salah satu pemegang Lencana
Pelindung, dan memiliki hak istimewa keluar masuk Istana
Raja, tetapi pada dasarnya selain kaisar dan seorang
pemegang Lencana Pelindung lainnya, di Istana ini tidak ada
yang mengenalku, kecuali Ayahmu yang bijaksana itu ....."
Sambil berkata demikian, Kakek tua itu mengeluarkan dan
memperlihatkan Lencana Pelindung persis seperti yang
dimiliki Mei Lan.
Mei Lanpun segera mengeluarkan Lencana Pelindung
Kaisar yang ketika menerimanya dahulu adalah Pemegang
Ketiga, dan kini menurut Kakek ini, sudah ada Lencana Ke-
empat, atau dengan kata lain, sudah ada 4 orang yang
memegang Lencana Pelindung Kaisar secara pribadi.
"Aku ingat, ketika engkau menerima Lencana itu, aku
berada di belakang Kaisar bersama seorang Nenek-nenek. Jika
engkau masih mengingatnya, maka pada saat itu, sebetulnya
kita bertiga Pemegang Lencana Pelindung, sama-sama berada

Tarian Liar Naga Sakti I 1160


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

di dekat Kaisar. Hanya saja, Kaisar tida saling


memperkenalkan kita. Selain itu, ayahmu sendiripun bahkan
tidak tahu jika aku adalah salah seorang pemegang Lencana
Pelindung Kaisar"
"Ach, rupanya begitu kisahnya ............. tapi, locianpwe,
siapakah sebenarnya nama locianpwee yang budiman ..."?
"Anak baik, jika engkau berkenan, bagaimana jika kita
bercakap-cakap di dalam. Jangan khawatir, Gedung ini berada
di bawah pengawasanku dan murid-muridku, tidak akan ada
seorangpun Siwi yang akan berani datang dan menggeledah
ke tempat ini tanpa seijinku ....."
"Baik locianpwee, siauwte menurut saja ...."
Dan akhirnya, keduanya masuk lebih kedalam Gedung itu.
Bahkan, meski terlihat sama saja dengan gedung-gedung
lainnya di kompleks tersebut, tetapi ternyata di dalam, banyak
sekali ruangan dan bahkan jalan rahasia di bawah tanah.
"Anak baik, sebagai pemegang Lencana Pelindung, engkau
mesti tahu, bahwa jalanan di bawah tanah ini, hanya Kaisar
dan Pelindung Pertama dan kedua, serta kini, engkau
Pelindung Ketiga yang tahu. Kepada siapapun, engkau dilarang
memberitahu jalanan ini. Karena jalanan ini menembus
tempat-tempat penting, seperti Perpustakaan, Ruangan
Pusaka dan Ruang Kaisar menerima tamu, bahkan juga
menembus langsung ke Pintu Masuk tempat Kaisar
beristirahat ........"
"Terima kasih atas kepercayaan Locianpwee kepada
siauwte ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 1161


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan akhirnya, setelah berjalan cukup lama di jalanan


berbelok-belok di bawah tanah, tibalah mereka di sebuah
ruangan yang cukup terang dan asri bawah tanah. Dan Kakek
itupun akhirnya mempersilahkan Mei Lan masuk:
"Anak baik, mari masuk. Disini kita bebas berbicara tanpa
takut ada orang yang akan menyadap percakapan kita ......"
Dan Mei Lanpun melangkah masuk kedalam ruangan yang
cukup luas itu. Paling tidak ada 7 x 8 meter, dan masih ada
satu ruangan lain lagi disebelah, sedikit lebih kecil dan terlihat
ada tempat khusus samadhi di sudut ruangan sebelah itu. Mei
Lan kagum juga dengan tata letak ruangan bawah tanah. Tapi,
mengingat ruangan tersebut berada di kompleks Istana, dia
jadi maklum dengan sendirinya.
"Anak baik, kita sekarang berada di bawah Ruang
Perpustakaan. Dan disinilah aku bertugas selama lebih 30
tahun. Tapi, perlu memang engkau mengenaliku dan
mengenali Nenek Pelindung yang satunya lagi, karena kita
harus bekerja keras kali ini. Suasana Kerajaan kita pasca
jatuhnya Kerajaan Sung Utara sungguh sangat rawan.
Sementara banyak orang asing yang tidak ketahuan motifnya
pada masuk ke Kerajaan kita. Dan bahkan, konflik kepentingan
dan saling sikut di dalam Istana telah memakan korban, salah
satunya adalah keluargamu ......"
Mei Lan masih belum berpendapat dan membiarkan
Kakek tua itu terus menjelaskan maksudnya memancing
dirinya datang ketempat itu:
"Anak baik, baiklah meski sudah lama dilupakan orang,
tetapi namaku adalah Song Thian Po, sementara Pelindung

Tarian Liar Naga Sakti I 1162


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kedua adalah nenek Souw Hui Nio. Kami berdua sebetulnya


adalah Kakak beradik seperguruan dan sekaligus sepasang
Kekasih yang mengalami nasib buruk terkait dengan Kerajaan
dan Raja ini. Ringkasnya, Hui Nio kekasihku itu suatu saat
secara kebetulan ditolong oleh Pasukan Pengawal Kaisar
ketika sedang dikejar-kejar gembong penjahat, dan dia
dibawah menghadap Kaisar. Kaisarpun tertarik kepada Hui Nio
yang memang cantik pada masa mudanya. Dan Hui Nio
singkat cerita dijadikan selirnya ....... Mengetahui kejadian
tersebut, aku dengan segala macam cara berhasil masuk dan
menyamar menjadi Thaikam. Bahkan karena memang senang
membaca, dalam waktu singkat aku mendapat tugas
membersihkan Perpustakaan. Dan dari dekat serta dengan
hati merana, aku mengikuti perkembangan kekasihku Hui Nio
yang telah menjadi selir Kaisar. Hanya saja, setelah 5 tahun,
Kaisar mulai jemu mendatangi Hui Nio dan mengakibatkan
kekasihku itu patah arang. Untungnya, sebelum kejadian itu,
aku menemukan secara tidak sengaja Kitab Kuno berisi Ilmu
Silat yang hebat. Hanya, Kitab Kuno itu setengahnya cocok
buat Laki-laki dan setengahnya buat Wanita. Pada saat Hui
Nio merana itulah kuajak dia secara diam-diam mempelajari
Ilmu Silat dalam Kitab tersebut. Sepuluh tahun kami berlomba
menekuni Kitab tersebut di Istana, karena Hui Nio tidak
sampai hati meninggalkan Kaisar, sementara aku tidak sampai
hati meninggalkannya. Tanpa kami sadari, kepandaian kami
meningkat sangat hebat, sampai jago-jago terbaik Istanapun
tidak sanggup mengalahkan kami. Akhirnya, Hui Nio kemudian
meminta ditugaskan sebagai Penjaga Pusaka Kerajaan,
sementara aku ditugaskan sebagai Penjaga Perpustakaan
Istana. Dan kemampuan kami meningkat lebih jauh lagi

Tarian Liar Naga Sakti I 1163


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan bantuan 2 pil mujijat yang dikirimkan sebagai hadiah


dari rombongan Pendeta Budha asal Thian Tok. Pil itu
dibiarkan di Ruang Pusaka dan akhirnya atas ijin Kaisar
dihadiahkan kepada kami berdua ketika diangkat sebagai
Pelindung Utama Kaisar ...... Begitulah secara ringkas
mengenai kami berdua Anak Baik ........"
"Ach, kisahnya sungguh menyedihkan locianpwee ........
tetapi, apakah, apakah Locianpwee dengan Nenek Hui Nio ...
tidak ...tidak ...."
"Menikah maksudmu ....? Hahahaha anak baik, bertahu-
tahun aku membujuk Hui Nio, tetapi setelah dia mengkhianati
cintaku dengan membiarkan dirinya menjadi Selir Baginda, dia
tidak pernah bisa memaafkan dirinya. Karena itu, dia
menghukum dirinya sendiri dengan menjadi hamba di Istana
ini ..... dan aku, karena sangat mencintainya, tidak pernah
berniat meningalkan dia sendiri dalam Istana ini ....... Selain
itu, Ilmu Sinkang yang kupelajari, terutama sejak makan pil
mujijat, justru harus menjaga "keperjakaanku", mirip-mirip
dengan "Sinkang Perjaka". Jadi, jodoh itu bagi kami berdua
sudah lama menjadi kenangan, tetapi kami saling menjaga
bagaikan saudara kandung saja hingga saat ini ...."
"Sungguh luar biasa dan sungguh amat sangat
mengharukan kisah kalian berdua locianpwee ....." desis Liang
Mei Lan yang masih terharu dan takjub dengan kisah cinta
Song Thian Po dan Souw Hui Nio ini.
Keduanya tenggelam sebentar dalam keheningan,
mencoba meresapkan kisah yang baru diceritakan dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1164


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dikisahkan justru oleh pelakunya sendiri. Sampai akhirnya


Kakek Song Thian Po akhirnya berkata:
"Sudahlah anak baik, sekarang waktunya kita bekerja ....."
Mei Lan sadar dan segera merespons sambil berkata:
"Ach, benar sekali locianpwee ..... tapi, apa yang bisa kita
lakukan ...."?
"Banyak yang bisa kita lakukan Anak baik ....... tetapi,
hanya engkau yang sanggup melakukannya, sementara
bersama Hui Nio, kami hanya mampu mendukungmu.
Seandainya muridku tidak sedang mengerjakan urusan
perguruan kami, mestinya dia bisa membantumu ...."
"Apakah Kakakku bisa ikut membantu kita Locianpwee
......."?
"Kakakmu yang mana Anak baik ....... oh iya, tapi apakah
dia juga bisa sehebat engkau Anak baik ...."?
"Tidak lebih dan tidak kurang locianpwee ..."
"Maksudmu, dia juga sehebat dirimu ...."?
"Begitu maksudku locianpwee ...... karena dia murid dari
Kiong Siang Han locianpwee, bekas Pangcu Kaypang ......"
"Astaga, betapa beruntungnya Menteri Besar Liang
............. sudah tentu, sudah tentu dia akan sangat membantu
pekerjaan kita Anak baik ....."
"Baiklah, jika demikian, ceritakan apa yang terjadi, apa
masalahnya dan bagaimana kita bisa melakukannya
locianpwee ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 1165


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Anak baik ........ ketentraman di Istana dan gejolak politik


terakhir sungguh terasa sangat meresahkan. Setelah jatuhnya
Kerajaan Cin (Song Utara), tiba-tiba gejolak politik di Istana
memanas dengan sangat. Tiba-tiba muncul kekuatan
misterius Ang Kin Hwee, tiba-tiba sering terasa adanya
kekuatan asing dan mujijat di lingkungan Istana, dan
nampaknya datang dari tamu-tamu Negara. Dan beberapa
waktu belakangan, orang-orang kepercayaan dan yang setia
kepada Kaisar pada terbunuh, hanya ayahmu dan Menteri
budaya yang keadaannya mirip, kelihatannya keduanya
karena pengaruh sihir yang kuat. Bahkan, pembunuhan
misterius, juga menyasar kekuatan-kekuatan yang mendukung
para Pembesar dan Menteri yang biasanya memperhatikan
keadaan dan kebutuhan rakyat. Kakak tertuamu
diskenariokan dihukum mati, tetapi syukur Kaisar masih
memandang muka ayahmu dan hanya menghukum penjara
kakakmu. Nampaknya, kelompok yang menjebak kakakmu
merasa dendam kepada Menteri besar Liang, dan besar
kemungkinan, merekalah yang melepas kekuatan sihir itu.
Dan kemudian tiba-tiba, muncul Pelindung Kaisar ke-4 yang
keadaan dan status serta latar belakangnya gelap. Kaisar
sering jadi berubah-ubah kebijakannya, terjadi perebutan
wibawa dan kuasa atas kekuatan militer yang juga semakin
rapuh. Biasanya, kehadiran Menteri Besar Liang akan
membantu dan menguatkan Kaisar. Pendeknya, keadaan di
Istana dan kondisi politik Negara kita, benar-benar sedang
runyam. Maka, mengembalikan Menteri Besar Liang dengan
mencari bukti persekongkolan yang menjebak Kakakmu akan
sangat membantu. Sebagai pelindung Kaisar kita perlu

Tarian Liar Naga Sakti I 1166


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membuktikan kerunyaman-kerunyaman ini diatur kelompok


tertentu, nampaknya dari dalam lingkungan Istana ......"
Mei Lan terlihat tegang dan pusing. Maklum, untuk
urusan politik, dia sangat jauh dari paham. Alias lebih banyak
tidak tahunya. Kini, mengetahui bahwa urusan yang menimpa
toakonya dan ayahnya adalah masalah politik, dia menjadi
pening. Tapi, yang membuatnya semangat adalah: Membantu
Kakaknya akan sama dengan membantu mengembalikan
ayahnya ke posisi Menteri Besar dan sekaligus
menyelamatkan Negara. Ini yang membuatnya bersemangat.
"Locianpwe, sejujurnya aku gelap dengan perebutan
kuasa di Kerajaan kita. Tetapi, jika membersihkan nama toako
akan membuat Ayahanda kembali keposisinya dan dapat
membantu mengatasi kisruh di Negara kita, maka apapun
akan kulakukan. Hanya saja, tolong petunjuk apa yang mesti
kulakukan ....."
"Yang pertama, Anak baik, kita perlu memastikan
keamanan dan kesehatan Ayahmu. Karena, dalam banyak
persoalan dan keruwetan yang dihadapi, maka saran dan
nasehat ayahmu selalu menjadi pertimbangan utama Kaisar.
Jangan sampai ayahmu tidak dapat diselematkan. Jika sampai
seperti itu, maka akan kecil kemungkinan Kaisar akan
bertindak secara baik dan tepat. Kedua, selain memastikan
keselamatan dan kesembuhan ayahandamu, maka hal kedua
adalah mencari tahu siapa yang melakukan pengkambing-
hitaman kakakmu. Jika dia terbukti tak bersalah, maka
Ayahmu akan kembali mendampingi Kaisar, dan bisa
kupastikan dia tahu apa yang harus dilakukan untuk
menyelamatkan keadaan ini. Dan untuk melakukan pelacakan

Tarian Liar Naga Sakti I 1167


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

itu, engkau bisa menggunakan Lencana Pelindung, tetapi


lakukan dengan tidak mencolok ...."
"Bagaimana jika ayahanda untuk sementara
"disembunyikan" dulu locianpwe, sambil mengupayakan
kesembuhannya ..."?
"Pilihan tersebut masuk akal. Hanya, kemana dia akan
dibawa? dan harus anggota keluarganya yang membawanya
...... dengan alasan berobat"
"Untuk tempat dimana dia dibawa dan disembunyikan,
siauwte sama sekali tidak punya ide locianpwee. Karena harus
dekat Kota Raja, sementara siauwte tidak begitu paham seluk
beluk Kota Raja ini ....."
"Anak baik, bagaimana jika ayahmu untuk sementara
tinggal bersamaku disini"? tetapi, dia tidak mungkin ditemani
ibumu. Urusan melayani kebutuhannya, nanti anak-anak
muridku yang akan melakukannya selama beliau disini sampai
kita membuktikan bahwa ayahmu bersih, juga kakakmu ......"
"Hmmmm, tempat ini memang sangat ideal. Tetapi, untuk
melakukan penyembuhaan dan pertarungan melawan sihir,
mungkin kami kakak beradik akan membutuhkan waktu
persiapan 2-3 hari. Bahkan mungkin butuh bantuan
locianpwee ...."
"Akupun memiliki kemampuan sihir, tetapi harus kuakui,
kekuatan yang menyerang menteri kebudayaan dan Menteri
Besar Liang, masih di atas kemampuanku. Tetapi, jika harus
membantu, khawatir justru akan mengganggu ..."

Tarian Liar Naga Sakti I 1168


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Locianpwee, kami berdua akan berlatih khusus formula


yang sudah kami pahami dan sudah kami latih hanya sama
sekali belum diseriusi. Jika locianpwee ikut bergabung,
rasanya justru akan mempercepat proses penyembuhan.
Syaratnya adalah locianpwee bersedia menyatu dan
mempelajari prosesnya bersama kami. Jika memang
locianpwee bergabung, rasanya cukup waktu sehari
menyembuhkan ayahanda ....."
"Hmmm, jika memang demikian, untuk menteri Besar
Liang, aku bersedia ....."
"Terima kasih locianpwe. Malam nanti, aku bersama koko
Tek Hoat akan membawa ayahanda keluar dari rumah dan
mengatakan akan menuju perguruan kami di Bu Tong Pay
untuk mengupayakan penyembuhannya. Soal jika nanti ada
yang merintangi, ada yang akan menyelesaikannya buat kami
......"
"Baiklah, kita tetapkan demikian saja dahulu. Setelah
menyelamatkan Menteri Liang, baru kita tentukan langkah
selanjutnya ..........."
"Baiklah, jika demikian siauwte akan mohon diri terlebih
dahulu locianpwee. Terima kasih atas kesediaan dan bantuan
locianpwee bagi kami sekeluarga ...."
"Baiklah Anak baik, kita tentukan seperti itu dahulu.
Sampai berjumpa malam nanti ....."
Mei Lanpun segera keluar dengan diantarkan Kakek Song
untuk keluar dari kompleks Istana melalui jalan rahasia. Dan
dengan kecepatan tinggi, Mei Lan meluncur ke tempat yang

Tarian Liar Naga Sakti I 1169


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

disepakati dengan Tek Hoat untuk mereka bertemu nanti. Dan


ketika dia tiba, Tek Hoat sudha menunggunya. Tanpa basa-
basi Mei Lan menceritakan apa yang didengar dan apa yang
akan dilakukan nantinya:
"Bedebah ....... sungguh berani mereka mengganggu
keluarga kita ..........." Tek Hoat benar-benar murka
mendengar penjelasan Mei Lan yang melaporkan hasil
penyelidikan ke Istana Raja. Keduanya bertemu di luar rumah.
"Bukan waktunya untuk marah koko, ini waktunya untuk
kita bekerja bagi keluarga kita" bujuk Mei Lan.
"Selain itu, tenangkan pikiranmu, sepanjang siang ini kita
berdua harus berlatih formula penggabungan kekuatan
bathin, dan nantinya Song Locianpwe bersedia bergabung.
Dan kita harus meminta bantuan Enci Giok Lian untuk
membantu mengawasi Ibu selama kita berada di luaran ...."
tambah Mei Lan.
Tek Hoat terlihat terdiam, jelas sekali dia berusaha untuk
meredam kemarahannya. Benar memang yang disampaikan
adiknya. Mereka harus fokus karena masalah yang mereka
hadapi cukup berat, berkaitan dengan keselamatan toako dan
ayah mereka. Itu sebabnya dengan sekuat tenaga dia
mencoba berpikir positif dan mencari daya upaya guna
menyelesaikan urusan pelik yang mereka hadapi.
"Baiklah moi-moi, biarlah rencananya engkau yang
nantinya jelaskan kepada Ibu. Dan sebaiknya kita bergerak
sore menjelang malam, dan arah yang kita tempuh adalah Bu
Tong Pay. Nanti pagi nanti kutugaskan murid Kaypang untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 1170


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyampaikan kabar ke Bu Tong Pay, agar pihak yang curiga


dapat diberi jawaban yang tepat'
"Baiklah kita lakukan seperti itu. Mari kita kembali, kita
perlu beristirahat dan berlatih di pagi hingga sore nanti ....."
===================
Pagi harinya, demi keamanan, Mei Lan telah
memberitahu ibunya apa yang akan dilakukan untuk
menyembuhkan ayah mereka dan bagaimana cara sang Ibu
jika ada yang datang menanyakan "perginya" Menteri Besar
Liang. Juga tentang siapa yang akan membantu dan
melindungi sang Ibu jika terjadi sesuatu selama kepergian Mei
Lan dan Tek Hoat selama 2-3 hari nanti. Mendengar bahwa
calon istri anak laki-lakinya, Tek Hoat, juga adalah seorang
Gadis cantik sahabat putrinya sendiri, sang Ibu merasa
berbahagian bagi anak-anaknya itu.
Tentang hasil penyelidikan semalam dan percakapan Mei
Lan dengan Cong Locianpwe Mei Lan sama sekali tidak
memberitahu kepada ibunya. Pengetahuan soal itu, justru
bakal mengundang bahaya bagi ibunya. Itu sebabnya, rahasia
sakit ayahnya dan hubungannya dengan masalah toakonya,
tetap disimpannya untuk sementara. Biarlah ketika saat yang
tepat tiba nantinya, baru semua persoalan bisa dibicarakan
secara terbuka dengan ibunya itu. Sudah cukup penderitaan
sang ibu saat ini, karena itu, biarkan dulu dia gembira sejenak
mengetahui bahwa suaminya, Menteri Besar Liang akan bisa
disembuhkan.
Dan tepat sebagaimana percakapannya dengan Tek Hoat
semalam, selepas bercakap dan memberitahu ibu mereka soal

Tarian Liar Naga Sakti I 1171


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

apa yang akan dikerjakan, Mei Lan akhirnya menutup diri


bersama Tek Hoat dalam sebuah ruangan rahasia yang
ditunjukkan ibu mereka. Sebagaimana diketahui, selama
berada di Lembah Pualam Hijau, Ceng Liong telah
memberitahu Mei Lan, Giok Lian dan Tek Hoat mengenai
"tehnik penggabungan kekuatan sihir" yang menyerang
Lembah Pualam Hijau. Dan tehnik itu sungguh ampuh dalam
menggoyang "tabir pertahanan sihir" Lembah Pualam Hijau
hingga mampu diterobos masuk oleh para penyerang yang
berkekuatan luar biasa itu.
Ceng Liong, telah mendalami tehnik penggabungan itu
setelah berdiskusi panjang dengan Kiang Cun Le dan Kiang In
Hong, sesepuh-sesepuh Lembah Pualam Hijau. Dalam diskusi
itu, dia jadi menemukan kemungkinan "tehnik penggabungan
serupa", namun dengan pengerahan kekuatan batin, yang
lebih merupakan "kekuatan penyembuh" atau "kekuatan
penolak hawa sihir". Formula itu menggunakan tehnik sejenis
"Ciat Lip Jiu" (Tangan Penghantar Tenaga) dan Thian Liong
Heng Khong (Naga Sakti Jalan di Udara) serta ‘Cing-peng-kang-
khi’ atau ilmu ketenangan jiwa. Dari sana Ceng Liong
mendiskusikan lagi formula "Penggabungan Kekuatan Batin"
guna menolak kekuatan sihir yang "menyerang lewat
penggabungan sejenis" tetapi dengan kekuatan hitam.
Formula itu yang kini coba dilatihkan secara serius oleh
Tek Hoat dan Mei Lan. Tingkat iweekang dan kekuatan batin
keduanya memang sudah sangat tinggi, karena itu akan
sangat membantu. Selain itu, meski belum secara sempurna,
mereka sempat mencoba melatih formula itu di Lembah
Pualam Hijau dan menunjukkan hasil yang cukup baik.

Tarian Liar Naga Sakti I 1172


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Menghadapi persoalan ayah mereka, Mei Lan dan Tek Hoat


melihat tidak ada cara lain yang bisa dilakukan. Formula itu
harus dilatih lebih baik agar menunjukkan hasil yang sesuai
dengan harapan.
"Sayang tidak ada Liong ko disini" begitu desis Mei Lan
dalam hati sebelum memulai latihan tersebut. Hal yang
dengan cepat dibaca oleh Tek Hoat kakaknya:
"Sudahlah moi-moi, dia memiliki tugas lain yang tidak
kurang beratnya. Kesembuhan ayahanda, benar-benar
mengandalkan kemampuan kita berdua. Karena itu, mari kita
fokus melatih diri dan meningkatkan penguasaan formula itu
....."
"Baik koko ........" singkat jawaban Mei Lan yang dengan
cepat menemukan dirinya kembali dan fokus melatih diri.
Kita tinggalkan sejenak kedua Anak Muda sakti yang
sedang menggodok diri demi kesembuhan ayah mereka sejak
pagi hari. Kita beralih bagian luar dari ruangan rahasia
tersebut. Rumah megah seorang Menteri Besar yang biasanya
terjaga ketat tiba-tiba kedatangan tamu dengan cara yang
tidak biasa siang hari menjelang sore. Kedua orang pendatang
itu tidak masuk melalui pintu masuk resmi, melainkan
melayang masuk dari sisi barat gedung dan langsung melesat
masuk ke gedung, tanpa ketahuan para penjaga. Bisa ditebak,
kedatangan mereka tidak membawa maksud baik.

Episode 22: Kemelut Keluarga Liang (2)

Tarian Liar Naga Sakti I 1173


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, begitu masuk kedalam gedung, tingkah mereka


menjadi sangat pongah, malah melebihi pemilik rumah
sendiri. Begitu bertemu para pekerja dan pelayan yang
melayani keluarga Menteri Besar Liang, dengan garang
mereka bertanya:
"Dimana dua orang muda yang konon datang menyusup
ke rumah Menteri Liang ..."?
Para pelayan yang menyaksikan kedatangan kedua orang
tersebut justru ketakutan, sepertinya mereka mengenal siapa
yang datang itu.
"Penyusup ..... tidak,,, tidak ada penyusup tuan ...." jawab
seorang pelayan perempuan yang sudah mengkeret ketakutan
melihat siapa yang datang.
"Bukankah menurut laporan ada 2 orang muda yang
katanya datang ke rumah ini ....."? bertanya kembali salah
seorang pendatang yang terlihat arogan, berpakaian indah
dan memang sangat sombong.
"Be .... be.... benar tuan, tetapi mereka berdua adalah
anak-anak Menteri Besar Liang yang sudah lama merantau
......"
"Hmmmmmm, anak Menteri Besar Liang ......."
menggumam si pendatang arogan sambil memandang jemu
kearah 3 orang pelayan yang kini sedang berdiri ketakutan
dihadapannya. Tiba-tiba dia kembali berkata:
"Apa kalian benar-benar yakin bahwa mereka berdua
adalah anak Menteri Besar Liang dan bukannya penyusup
...."?

Tarian Liar Naga Sakti I 1174


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ketiga orang yang sedang ketakutan itu saling tatap.


Setelah sekian lama tidak ada yang buka mulut, si pendatang
sombong itu kembali berkata dengan nada suara yang
semakin marah dan murka:
"Hei ...... apakah kalian tidak punya mulut untuk bicara
...."?
Salah seorang pelayan akhirnya buka mulut:
"Kami ...... kami melihat mereka berdua saling berpelukan
dan bertangisan dengan istri Menteri Besar Liang, dan mereka
menyebut Mama kepada istri sang Menteri ...."
Setelah beberapa saat, si pendatang sombong itu
akhirnya menarik nafas panjang dan kemudian bergumam
sendiri:
"Akhirnya mereka benar-benar datang. Tepat sekali
perkiraan paman .............. mereka berdua suatu saat memang
pasti akan pulang"
Tetapi setelah beberapa saat, kembali dia berkata sambil
membentak:
"Kemana sekarang kedua orang itu ......"?
Salah seorang dari ketiga pelayan rumah tangga Menteri
Liang menjawab:
"Sejak pagi hari mereka berdua masih belum terlihat.
Mungkin berada di kamar mereka masing-masing, atau
mungkin juga berada di kamar istirahat Menteri Besar Liang
bersama ibu mereka ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 1175


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan tidak menunggu waktu lama, kedua orang itu


berjalan menuju kamar istirahat Menteri Besar Liang sambil
berkata:
"Jika ada informasi lain, kalian harus cepat memberitahu
kami ........"
Dan keduanya berjalan ke arah kamar istirahat Menteri
Besar Liang. Nampaknya kedua pendatang itu paham benar isi
rumah Menteri Besar Liang, dan mereka sama sekali tidak
khawatir ada yang akan memergoki mereka di rumah besar
nan megah itu. Dan benar juga, mereka kini menuju kamar
istirahat Menteri Liang yang siang itu ditunggui sendirian oleh
istrinya, ibu Mei Lan dan Tek Hoat. Dan kurang ajarnya,
mereka berdua tidak memakai sopan-santun memasuki kamar
orang, seorang Pejabat Tinggi Kerajaan lagi, seorang Menteri
Besar Kerajaan.
Siapa gerangan pendatang-pendatang yang agak kurang-
ajar itu? Si pendatang berjubah mewah yang sombong dan
pongah itu, sebetulnya bukan Pembesar ataupun Pejabat
Tinggi Kerajaan. Dia adalah seorang tokoh dunia persilatan.
Dia sendiri bernama Phang Sam Ju, Tetapi, seperti apa
posisinya dalam kisruh di Kerajaan Sung Selatan? entahlah.
Tetapi tokoh kedua, sudah pernah muncul, dan tokoh ini yang
dicari tahu ciri-cirinya oleh Tek Hoat kepada anak murid
Kaypang, dan belakangan namanya ternyata adalah TAILUCIN,
seorang penyihir hebat keturunan Nepal.
Kini dengan sombongnya Phang Sam Ju mendorong pintu
kamar Menteri Liang tanpa mengetuk terlebih dahulu. Dan
begitu memasuki kamar, dengan tiada tata krama sedikit

Tarian Liar Naga Sakti I 1176


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sajapun, dia memandang Menteri Liang yang tergolek sakit


dan istri Menteri Liang yang terkejut melihat ada tamu tidak
diundang masuk alias nyelonong begitu saja memasuki kamar
istirahat suaminya.
"Siapa kalian? mau apa masuk tanpa diundang ...."?
"Hahahahaha, Nyona besar, buka matamu lebar-lebar,
siapa kami yang datang. Tapi kami datang bukan untuk
menyusahkan kalian suami-istri, kami hanya ingin mendengar
keterangan kemana dua anakmu yang datang beberapa hari
lalu ...."?
Mendengar pertanyaan itu, Nyonya Liang yang sudah
"diajari" bagaimana cara menjawab oleh anak-anaknya,
dengan segera sadar, bahwa ada bahaya mengancam kedua
anaknya. Kesusahan beberapa bulan terakhir
menyadarkannya betapa penting bersikap tenang. Gejolak
yang membuat dia dan suaminya terpuruk, bahkan anak
tertuanya dipenjarakan dan anak bungsunya terpaksa ikut
orang demi keselamatan, memaksanya menjadi lebih tabah
dan tenang menghadapi bahaya. Dengan cara yang tenang
dan tabah itulah Nyonya Liang kemudian menghadapi kedua
pendatang untuk kemudian menjawab:
"Sudah sejak pagi hari mereka berdua bepergian melihat-
lihat Kotaraja ....."
Phang Sam Ju sudah nyaris percaya dengan keterangan
Nyonya Liang ini. Tetapi tidak demikian dengan Tailucin yang
lebih awas dan lebih memahami kedalaman jiwa seseorang
saking lamanya belajar Ilmu sihir. Dengan tenang dan penuh

Tarian Liar Naga Sakti I 1177


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

wibawa dia kemudian menatap Nyonya Liang dan kemudian


bertanya:
"Nyonya Liang, tolong sebutkan, dimana sebenarnya
beradanya kedua pendatang yang adalah anak-anakmu itu
..."?
Terlihat Nyonya Liang seperti berat, tetapi akhirnya
dengan menggeleng-gelengkan kepala diapun menjawab ......:
"Mereka berdua ......"
Tetapi, belum sempat keluar jawaban selengkapnya dari
Nyonya Liang, tiba-tiba Tailucin menjerit:
"Acccchhhhhhhhh ........"
Dan secara otomatis pengaruh sihir yang dipancarkannya
untuk mempengaruhi Nyonya Liang buyar. Dan jawaban
Nyonya Liangpun otomatis terputus. Tetapi, Tailucin sudah
marah dan murka, karena ternyata "kupingnya" sudah bocor
dan terluka oleh sebuah benda kecil yang adalah "duri
tanaman". Sakitnya bukan kepalang, dan karenanya kekuatan
sihirnya buyar seketika.
"Siapa ....."?
Belum sempat dia membentak marah dan bertanya siapa
yang membokongnya, di belakang Phang Sam Ju dan Tailucin,
sudah berdiri dengan tenang seorang Gadis muda cantik jelita
yang memandang mereka berdua dengan marah:
"Hmmmmm, anjing-anjing pengecut yang tidak tahu
malu. Begini rupanya cara kalian memperlakukan seorang
tokoh Kerajaan yang mendapat simpati rakyat dan banyak

Tarian Liar Naga Sakti I 1178


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pendekar persilatan ....... sungguh kurang ajar dan tidak tahu


diri ...... enyah kalian dari tempat ini sebelum tanganku yang
sudah gatal ini menghajar kalian berdua pergi ...."
Phang Sam Ju dan terutama Tailucin yang telinganya
"bocor" akibat ditembus duri tanaman yang disambitkan si
Gadis muda pendatang itu menjadi marah bukan main.
Perhatian mereka teralihkan dari Nyonya Liang kepada gadis
muda nan cantik yang berdiri dengan marah didepan mereka
berdua. Tailucin tidak bisa menahan kemarahan dan langsung
dengan cepat dan tenaga besar menyerang di Gadis muda
pendatang itu. Marah karena telinganya bocor dan berdarah
serta emosi karena dia sedang mengerahkan kekuatan sihir
ketika kena diserang.
Tetapi, Gadis muda yang baru datang itu tidak mengelak,
melainkan menangkis dan mendorongkan lengannya.
Tangkisannya membuat lengan Tailucin yang menyerang
terpental menyamping, dan dorongannya disertai bunyi yang
cukup keras:
"Kreekkkkkk ......"
Tanda bahwa lengan Tailucin patah oleh dorongan
serangan si Gadis muda. Dan kembali terdengar jeritan
Tailucin:
"Aaaaaaaaccchhhhhhh ....."
Dan selanjutnya tokoh Nepal itu terduduk saking sakit dan
mengerang-ngerang menahan rasa sakit yang menyerang dari
lengannya yang patah atau dipatahkan gadis muda pendatang
itu. Dengan cepat Pham Sam Ju mendatangi Tailucin dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1179


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kemudian menotok sejumlah jalan darah penting, dan tak


lama kemudian Tailucin sudah berhenti meringis, tetapi
lengan kanannya masih terkulai patah. Sementara Phang Sam
Ju sudah menghadapi si Gadis cantik pendatang itu:
"Siapa engkau? Apakah engkau anak dari Menteri Liang
ini ......"?
"Hmmmmm, siapa aku? Yang pasti bukan anjing pesuruh
tokoh-tokoh yang merusak dan melukai pembesar kerajaan
yang disayangi rakyat dan disayangi banyak pendekar.
Kuingatkan engkau, jika terjadi apa-apa dengan Menteri Liang,
akan banyak pendekar dunia persilatan yang mendatangimu
meminta pertanggungjawabanmu ......"
"Hahahahaha, anak kecil tahu apa. Menteri Liang ini
sudah jadi pesakitan, anaknya berada di penjara dan Kaisar
tidak lagi begitu mempercayainya setelah dia jatuh sakit
seperti sekarang ini ....."
"Jika engkau beranggapan dia tidak akan sembuh, engkau
jelas keliru besar. Kupastikan, dalam 4-5 hari kedepan, dia
akan menghadap Kaisar dengan segar bugar, lihat saja nanti
....." jelas si Gadis sambil tersenyum menghina.
"Sembuh .....? hahahaha, engkau mimpi barangkali ...."?
"Jangan kira dengan permainan sihir semacam itu akan
mengelabuiku ......" tangkis si Gadis yang membuat Phang Sam
Ju terdiam.
"Bagaimana, masih mau menyombongkan diri ...""""?

Tarian Liar Naga Sakti I 1180


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hm, siapa engkau sebenarnya ..."? tanya Phang Sam Ju


mulai serius dan mulai berhati-hati karena maklum, gadis
dihadapannya bukan tokoh sembarangan.
"Aku, siapa gerangan aku ...."? si Gadis berkata ugal-
ugalan sambil tersenyum menggoda Phang Sam Ju yang
semakin naik pitam.
"Nona, apa engkau kira akan mampu mengelabuiku ...?
Aku bisa menebak siapa engkau, setidaknya perguruanmu
dengan memaksamu bergerak ......:
Sambil berkata demikian, Phang Sam Ju bergerak
menyerang dengan kepalan tangannya. Tetapi, si Gadis
pendatang, bahkan seperti tidak memandang sebelah mata,
melirik serangan itu dan kemudian bergerak, maka punahlah
serangan Pham Sam Ju. Kaget, Phang Sam Ju langsung kembali
menyerang dengan kecepatan dan kekuatan nyaris penuh.
Tetapi, Phang Sam Ju yang biasanya dihormati dan
ditakuti, kini bagaikan menemukan tandingan hebat. Karena
semua pukulan dan serangannya dengan gampang dielakkan
dan dipunahkan si Gadis dengan tenangnya. Kalang kabut,
Phang Sam Ju menyerang dengan membabi-buta, tetapi,
jangankan mengenali gaya perguruan si Gadis, dia malah
kaget bukan main karena si Gadis ternyata memiliki kesaktian
hebat. Semua pukulan dan serangannya dibuyarkan,
diselewengkan dan dielakkan dengan sangat muda dan manis
oleh si Gadis.
Tadinya Phang Sam Ju berpikir, kebetulan saja si Gadis
mematahkan lengan Tailucin. Karena memang, Tailucin,
berbeda dengan kakak perguruannya, tidak begitu hebat

Tarian Liar Naga Sakti I 1181


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kesaktiannya, melainkan ilmu sihirnya. Dia sendiri, akan


mampu dengan mudah mengalahkan Tailucin, jadi
kemenangan si gadis tadi bukan sesuatu yang
mengherankannya. Karena itu, dia memandang rendah si
Gadis. Tak tahunya, didepan si Gadis muda itu, dia
dipermainkan dan membuat hatinya mengkal, marah,
penasaran sekaligus juga merasa malu.
Tengah dia menyerang dan menyerang, sementara si
Gadis cantik bergerak seenaknya menghindari, memapas dan
mendorong serangannya hingga terpental, tiba-tiba terdengar
sebuah alunan suara yang sangat berwibawa, dan getaran
kekuatan mujijat terasa dalam ruangan tersebut:
"Hm, Nona muda, engkau menyerahlah. Engkau sudah
keletihan, yaaaa merasa sangat letih dan ingin beristirahat.
Beristirahatlah, istirahatlah, pejamkanlah matamu, yaaaaaa
beristirahat, beristirahat, pejamkan matamu, bagus begitu,
segera pejamkan matamu, pejamkan matamu ........"
Si Gadis muda nan cantik, merasa sangat terkejut ketika
gelombang kekuatan sihir menyerangnya. Dan dengan cepat
dia mendesis:
"Kekuatan sihir ......... ach, sungguh hebat dan kuat
serangan sihirnya ...."
Dan memang, Gadis muda itu terlihat limbung.
Untungnya, Pham Sam Ju yang sangat percaya dengan
Tailucin dalam kekuatan sihirnya, tidak memanfaatkan
kesempatan olengnya si gadis muda untuk menyerang dan
menotok jalan darah lumpuhnya. Jika itu dia lakukan, niscaya
si Gadis akan sangat kerepotan meski belum tentu

Tarian Liar Naga Sakti I 1182


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pertempuran akan selesai dengan kemenangan gemilang di


tangan Phan Sam Ju. Sayang, hal itu tidak dilakukannya.
Karena hanya beberapa waktu dan detik belaka "olengnya si
gadis" terjadi, selepas beberapa detik itu, si Gadis muda cantik
itu kelihatannya sudah menyadari sesuatu:
"Hmmmm, serangan licik, kurang ajar ........"
Tiba-tiba terlihat asap putih mengepul dari kepala si
Gadis, dan seperti ada cahaya terang meletik dari atas
kepalanya. Sebentar kemudian dia berkata:
"Orang-orang licik, rasakan balasanku ....... "
Dan tiba-tiba si gadis cantik itu bergerak cepat dan segera
terdengar:
"Aaaaaaaacchhhhhhhhh ......"
Bagai layangan putus, Phang Sam Ju terlontar ke luar
ruangan yang diikuti sambil berlari oleh Tailucin. Sementara si
Gadis cantik setelah memukul jatuh Phang Sam Ju dan
kembali menghadiahkan sebuah pukulan ringan kepada
Tailucin dengan pesan:
"Sekali lagi kita bertemu, nyawamu akan kucabut" ......
Maka menggelindinglah kedua tokoh itu dari depan
kamar Menteri Liang. Dan ketika Phang Sam Ju dan Tailucin
berjalan pergi, menjauh atau tepatnya melarikan diri, di
telinga mereka masih terdengar suara ancaman si gadis:
"Keadaan Menteri Liang sudah diketahui banyak
pendekar, siap-siaplah kalian dengan begundal-begundalmu
untuk menghadapi persoalan ini ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 1183


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan setelah kedua tokoh tak tahu diri itu pergi, si gadis
pendatang sudah mendekati Nyonya Liang yang tadinya
ketakutan kini berwajah gembira dan memandang si gadis
penuh ucapan terima kasih. Terdengar si Gadis pendatang
setelah dekat dengan Nyonya Liang sudah berkata:
"Maafkan kedatanganku terlambat Bibi ......"
"Achhhh, kami sekeluarga yang harus berterima kasih
kepadamu Nona ...... tetapi, siapakah gerangan engkau Nona
...."?
"Acch, perkenalkan namaku Siangkoan Giok Lian bibi, baik
Adik Liang Mei Lan maupun Toako Liang Tek Hoat adalah
sahabat-sahabat dekatku," ternyata si Gadis muda pendatang
bukan lain adalah Siangkoan Giok Lian, Gadis perkasa asal
Bengkauw. Dan sudah tentu Siangkoan Giok Lian
memperkenalkan diri kepada ibu kekasihnya dengan malu-
malu. Maklum .....
"Syukurlah, ternyata orang sendiri ....." bergumam
Nyonya Liang sambil kemudian mendekati Giok Lian dan
menatapnya penuh kekaguman. Dan bahkan kemudian
diapun berkata lagi:
"Agaknya Hoat jie tidak salah pilih ......"
"Ach ....... bibi ......"
"Sudahlah anakku, keadaan kita sedang sangat runyam
sekarang ini. Kita harus bertindak sesuai dengan situasi.
Sekarang, engkau telah menggebah pergi dua tokoh yang
selalu bertindak seolah atas nama Kerajaan, padahal atas
nama kepentingan mereka sendiri. Mereka pasti akan datang

Tarian Liar Naga Sakti I 1184


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kembali ....... sementara Hoat Ji dan Lan ji sepertinya belum


selesai dengan pekerjaan mereka ....."
Melihat keadaan Nyona Liang, ibu kekasihnya sudah pulih
dan dengan cepat berpikir apa yang mesti dikerjakan, mau
tidak mau Giok Lian menjadi kagum. Dan diapun segera
mengimbangi dengan berkata:
"Jika melihat keadaannya, mestinya mereka berdua sudah
hampir selesai Bibi, tapi biarlah kita beri mereka waktu
beberapa saat lagi. Biarkan aku ikut berjaga bersama bibi saat
ini, dan seandainya para penyerang itu kembali lagi guna
mengganggu, mereka pasti harus dihajar lebih keras lagi Bibi
...."
Dan benar saja, beberapa waktu kemudian, belum lagi
Giok Lian dan Nyonya Liang memulai kembali percakapan di
dalam kamar Menteri Liang, terdengar dua pasang langkah
kaki mendatangi. Masih di kejauhan, telrihat senyuman tipis di
bibir Giok Lian, karena dia sudah tahu siapa gerangan yang
sedang mendatangi:
"Enci Lian ...."
"Lian Moi ..... engkau sudah datang ...."?
Hampir bersamaan Mei Lan dan Tek Hoat menyapa Giok
Lian yang mereka dapati sudah berada di dalam kamar ayah
mereka dan duduk berdampingan dengan ibunda mereka
berdua. Melihat kedatangan kedua orang yang dikasihinya itu,
Giok Lian sudah berkata cepat:
"Ada yang hendak mengganggu kedua Paman dan Bibi
...... kelihatannya adalah mereka yang memusuhi paman ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 1185


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Astaga enci Lian, masakan engkau masih tetap


memanggil ibuku terkasih yang juga adalah calon ibu
mertuamu sendiri dengan bibi ............"? tegur Liang Mei Lan
sambil bergurau. Masih sempat juga dia bergurau dan
menggoda Giok Lian.
"Hush ..... " Giok Lian menegur dengan sikap malu-malu.
Tetapi sang Ibu yang mengerti keadaan sedang mendesak
sudah berkata:
"kita bicarakan lain waktu. Sekarang, segera lakukan
sesuai rencana kalian berdua, biarlah anak Lian yang menjaga
rumah bersama ibu ......"
"Baik ibu ....." bersamaan Mei Lan dan Tek Hoat
menjawab.
Dan Mei Lan masih sempat melirik nakal Giok Lian dan
Tek Hoat, tetapi baik Tek Hoat maupun Giok LIan sama sekali
tidak meladeninya. Mereka berdua pura-pura tidak melihat
godaan Mei Lan.
"Oh ya, enci Lian, menurut informasi yang kudapatkan,
ada sejumlah tokoh sakti yang mungkin berhubungan dengan
Ang Kin Hwee dalam persoalan yang kita hadapi ini. Karena
itu, harap berhati-hati, segera setelah ayahanda sembuh,
kami akan segera kembali bergabung denganmu ......"
"Hmmmm, terima kasih Lan moi. Barusan aku bertemu
dengan seorang penyihir asing, ilmu silatnya memang rendah,
tetapi kekuatan sihirnya, terus terang terhitung sangat hebat
dan kuat karena mampu menggoyahkanku beberapa ketika.
Karena itu, kita semua harus berhati-hati ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 1186


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan bercakap-cakaplah mereka dengan cepat. Terutama


mengatur strategi selama 1-2 hari kedepan dan siapa
melakukan apa. Tepat menjelang malam, sore sudah semakin
condong dan matahari mulai redup, Tek Hoat dan Mei Lan
memberitahu beberapa orang yang bertugas dalam rumah
ayah mereka, bahwa Menteri Liang akan dibawa ke suatu
tempat oleh anak-anaknya untuk mengupayakan pengobatan.
Tetapi, mereka berdua tidak menjelaskan bagaimana cara
mereka membawa atau mengangkut ayah mereka dalam
perjalanan jauh itu.
Dan benar saja, tidak berapa, tepat ketika matahari sudah
terbenam di ufuk Barat, dua bayangan berkelabat keluar
dengan kecepatan sangat tinggi dan nyaris sulit diikuti mata
telanjang. Dan salah seorang nampak seperti sedang
membopong atau menggendong seseorang, tetapi begitupun
gerakan keduanya masih tetap sangat pesat dan cepat. Dan
bersamaan dengan itu, ada juga satu bayangan lain yang
berkelabat. Hanya, jika 2 bayangan bergerak secara rahasia
dan dengan kecepatan tinggi, maka bayangan satu lagi,
bergerak cepat, memondong sebuah barang mirip manusia
dan tidak secara sembunyi-sembunyi.
Tetapi, mari kita ikuti terlebih dahulu gerakan dua
bayangan yang bergerak cepat, sangat cepat dan menghindari
keramaian. Mereka bahkan bergerak dengan cepat di tempat-
tempat yang tidak biasa terdapat manusia, alias tempat-
tempat tersembunyi. Gerakan yang cepat dan suasana yang
minim cahaya membuat mereka sulit dilacak dan dilihat oleh
mata manusia biasa. Dengan gerakan sembunyi-sembunyi,
kita pasti segera paham, bahwa mereka sedang mengerjakan

Tarian Liar Naga Sakti I 1187


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tugas dan pekerjaan rahasia. Benar mereka adalah Tek Hoat


dan Mei Lan yang berusaha untuk mengobati serta
mengembalikan kesadaran ayah mereka. Upaya mereka
tersebut sebenarnya adalah upaya menyelamatkan ayah
mereka. Sudah cukup lama Menteri Besar Liang bagai orang
kehilangan kesadaran, dan ini menyakitkan bagi Tek Hoat dan
Mei Lan.
Tek Hoat dan Mei Lan yang bergerak dengan memondong
ayahanda mereka, dengan kepandaian sekarang ini, sudah
tentu jarang orang mampu mengikuti mereka. Apalagi Mei
Lan, si Ratu Ginkang. Untuk itu, terlebih dahulu kesadaran
menteri Liang dihilangkan dulu. Adalah Tek Hoat yang
menotoknya dan kemudian memondong tubuh ayahnya dan
dibawah berlari-lari menuju tempat yang ditetapkan oleh Mei
Lan. Mereka bertiga, beristirahat sebentar di sebuah tempat
tersembunyi didalam kota, dan menunggu waktu yang tepat
untuk menuju tempat yang disepakati Mei Lan dengan Kakek
Song Thian Po. Tempat tersembunyi yang mereka sepakati,
sebetulnya adalah sebagian jalan bawah tanah yang hanya
beberapa orang yang tahu, dan kesanalah mereka sekarang
menuju.
Akhirnya, setelah menunggu dan merasa waktunya sudah
cukup, Mei Lan membawa Tek Hoat yang memondong
ayahnya ke sebuah hutan di luar kota. Jaraknya tidak begitu
jauh dengan restoran indah yang mereka singgahi beberapa
waktu lalu. Tetapi, ujung jalan rahasia, memang berada dekat
dengan kompleks restoran tersebut. Dan sesuai perjanjian
dengan Kakek Song Thian Po, maka mulut jalan rahasia itu
tidak perlu diketahui Liang Tek Hoat. Yang diketahui Tek Hoat

Tarian Liar Naga Sakti I 1188


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hanyalah bahwa ruangan rahasia itu memang diperuntukkan


bagi ayahnya dan pemiliknya adalah kenalan kakek Song Thian
Po. Itu saja.
"Menjumpai Song locianpwee ...... " Mei Lan berbisik
ketika mereka bertiga sudah berada di mulut liang atau jalan
rahasia. Tek Hoat yang memandang berkeliling, sama sekali
tidak paham dimana dan seperti apa bentuk mulut dari jalan
rahasia yang akan menjadi tempat sembunyi mereka selama
1-2 hari nanti.
Tiba-tiba, entah dari mana datangnya, sebuah suara telah
menyapa mereka dan datangnya dari belakang Mei Lan dan
Tek Hoat:
"Sesuai kesepakatan, maka kakakmu tidak boleh
mengetahui bagaiman dan dimana pintu masuk itu Anak baik
......"
Maka Mei Lan yang memang menyepakati perjanjian itu
sudah langsung bekerja sambil terlebih dahulu memberi
hormat kepada Kakek Song Thian Po.
"Koko, engkau harus menggunakan penutup mata dan
jangan coba-coba mencari tahu mulut atau liang masuk ruang
rahasia ini ....."
Tek Hoat yang sudah diberitahu hanya nyengir dan
mengiayakan sambil tak lupa memberi salam dan
penghormatan kepada Kakek Song Thian Po:
"Siauwte yang muda, Liang Tek Hoat memberi salam
kepada Locianpwee Song Thian Po ...... semoga locianpwee
sehat-sehat selalu ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 1189


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Terima kasih anak muda, tidak malu engkau menjadi


putera Menteri Besar Liang ...."
Dan setelah itu, Tek Hoat kemudian ditutupi matanya
dengan sehelai kain. Dan tidak berapa lama, Kakek Song Thian
Po telah membawa mereka berjalan menuju sebuah pohon
besar. Kakek hebat itu menarik sesuatu di sebelah dalam
bawah, dekat ke akar pohon besar itu, dan ajaib, perlahan-
lahan sebuah liang yang tidak seberapa besar telah terbuka
kira-kira 10 langkah sebelah selatan pohon besar itu dan
terlindung oleh semak-semak. Suatu tanda bahwa mulut jalan
rahasia itu sudah lama tidak digunakan.
Tidak butuh waktu lama mereka berjalan kedalam sambil
turun, karena tidak jauh di sebelah dalam jalanan kemudian
menjadi berbentuk terowongan yang bisa dilalui manusia
dengan berjalan tegak lurus. Di dalam, perjalanan mereka
menjadi lebih cepat, dan singkat kata, merekapun tiba di
kediaman Kakek Song Thian Po. Tempat yang menurut Kakek
itu, hanya para Thaikam yang menjadi muridnya, itupun tidak
lebih dari 5 orang yang paham dan tahu dengan ruangan
rahasianya yang tersambung dengan "jalan rahasia bawah
tanah". Ke-lima murid itu hanya tahu ruang rahasia, tetapi
tidak paham dan tidak tahu dengan jalan rahasia bawah tanah
Istana Raja.
"Anak-anak yang baik, kalian letakkanlah Menteri Besar
Liang di ruangan ini, dan segera kalian bersiap melakukan
proses pengobatan. Aku akan mencoba mencari tahu keadaan
terkini melalui murid-muridku dan akan bergabung dengan
kalian berdua beberapa jam kedepan nantinya ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 1190


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan dengan tidak menunggu jawaban Tek Hoat dan Mei


Lan, Kakek Song Thian Po sudah berjalan keluar dan tak lama
kemudian suara dan orangnya sudah jauh dari tempat itu.
Sementara Tek Hoat dan Mei Lan sudah kembali membuka
jalan darah ayahanda mereka. Tetapi, dalam keadaan
sadarpun, Menteri Liang seperti tidak paham dan tidak tahu
apa-apa. Dia hanya memandang Tek Hoat dan Mei Lan,
kemudian menarik nafas panjang, kemudian tidur lagi ....... Hal
yang membuat baik Mei Lan maupun Tek Hoat menangis
dalam hati melihat keadaan ayahanda mereka.
"Koko, kita harus segera membuat persiapan ......" Mei
Lan membuka percakapan
"Benar Lan moi ....... latihan terakhir kita terhitung
berjalan sangat baik. Hanya, apakah dapat dan mampu
dilakukan untuk "menarik kembali" kesadaran ayahanda,
masih harus kita buktikan nantinya. Kelihatannya locianpwee
itu sungguh hebat, jika dia bisa bergabung, maka kesempatan
kita akan menjadi jauh lebih besar" Tek Hoat berbisik.
"Song Locianpwee sudah menyetujui koko, hanya kita
akan butuh waktu beberapa jam mendiskusikan kouwkoat
dan prosesnya dengan dia orang tua, baru diharapkan
bantuan beliau akan sangat bermandaat"
"Ach, engkau paham sendiri Lan Moi, Liong-ko
menyebutkan bahwa ilmu ini bisa untuk siapa saja dan sesuai
jodoh. Jika Song Locianpwee berjodoh, maka waktu kita tidak
akan panjang. Kita bisa mencobanya ....."
Dan kedua kakak beradik itu akhirnya dengan penuh
keseriusan menyiapkan proses pengobatan bagi ayahanda

Tarian Liar Naga Sakti I 1191


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mereka. Ketika semua sudah siap, ruangan telah siap dan juga
para pelayan sudah disiapkan Kakek Song Thin Po, sementara
Tek Hoat dan Mei Lan juga sudah menyiapkan diri dan
semangat mereka berdua untuk melakukannya. Ketika itulah
Kakek Song Thian Po datang:
"Kalian berdua sudah bersiap-siap rupanya ....." kata
Kakek itu sambil berjalan masuk.
Tek Hoat melihat kakek itu masuk sudah segera berkata:
"Benar locianpwee ..... kami sudah siap"
"Hmmmm, tapi kita harus memikirkan keselamatan
ibumu dan juga keselamatan semua orang yang berada di
rumah kalian ..... kelihatannya mereka akan menggunakan
Ang Kin Hwee untuk menyerang keluargamu. Achhhhhhhh
....."
"Locianpwee, apakah benar informasimu ...."? bertanya
Tek Hoat
Kakek Song Thian Po memandang Tek Hoat sambil
manggut-manggutkan kepalanya. Kemudian dia berkata lagi:
"Menteri Besar Liang adalah seorang yang sangat
berpengaruh. Dan kesetiaan serta nasehatnya kepada Kaisar,
terbukti banyak berfaedah dan karena itu dia kemudian
memperoleh kepercayaan besar kaisar. Bahkan untuk itu,
byukan hanya jabatan MENTERI BESAR, Kaisar bahkan telah
memberinya "tanda kepercayaan khusus" dimana Menteri
Liang boleh menggerakkan Pasukan jika memang sangat
mendesak dan jika perlu tanpa memberitahu Kaisar, tetapi
tetap harus melaporkannya kemudian. Semua Panglima

Tarian Liar Naga Sakti I 1192


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

perang sangat menghormati Menteri Besar Liang dan sangat


patuh kepadanya seperti kepada Kaisar sendiri. Untungnya,
Menteri Liang tidak imbisius dan berbakti buat Kerajaan, dan
itulah yang membuatnya "besar" di mata Kaisar dan Kaisar
tidak pernah menganggapnya sebagai ancaman. Tetapi,
lawan-lawannya juga banyak, dan semakin banyak akhir-akhir
ini"
Tek Hoat dan Mei Lan terharu mendengar bagaimana
pekerjaan dan kehormatan yang dibangun oleh ayah mereka.
Mereka bangga. Mereka terkesan. Terdengar Kakek Song
Thian Po berkata lagi:
"Kesetiaan Menteri Liang membuatnya dianugerahi
"Tanda Kepercayaan Tertinggi", dimana dengan Tanda
tersebut, maka siapapun yang melihat tanda itu, sama dengan
menghadapi Kaisar sendiri. Dan njustru anugerah inilah yang
kemudian membuat Menteri Besar Liang diincar oleh banyak
lawan-lawan politiknya. Jika kita memiliki tanda itu, maka
ancaman yang dihadapi keluargamu bisa kita lupakan
setidaknya dalam waktu 1-2 hari kedepan. Karena dibutuhkan
firman Kaisar untuk membatalkan perintah yang dikeluarkan
Tanda Kepercayaan itu. Tetapi, sayangnya, kita tidak tahu
berada dimana tanda itu ......."
"Tinggggg .........."
Begitu ucapan Kakek Song mengenai Tanda Kepercayaan
Tertinggi selesai, sebuah suara kecil tinggi mengaung
menyebar di ruangan itu. Ketiganya kaget dan menoleh ke
arah ranjang dimana Menteri Besar Liang direbahkan. Dan
betapa kagetnya Kakek Song Thian Po ketika melihat sebuah

Tarian Liar Naga Sakti I 1193


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

TANDA KEPERCAYAAN TERTINGGI kini benar benar berada di


hadapan mereka. Sementara ketika mereka melihat kearah
Menteri Besar Liang, mereka melihat sorot mata yang sempat
bercahaya, tetapi lama-kelamaan kembali suram tak
bercahaya. Dan akhirnya, seperti hari-hari sebelumnya,
Menteri Besar Liang tergolek dalam diam, lesu dan tak ada
semangat.
"Locianpwee, ibunda pernah berkata, bahwa ada waktu-
waktu tertentu, yakni pada waktu malam dimana kesadaran
Ayahanda selama beberapa menit kembali, tetapi hanya
sejenak, tidak lama kemudian kembali seperti mayat hidup
....." LIang Mei Lan berkata seperti menjelaskan tanda tanya
besar diantara mereka bertiga mengapa tanda kepercayaan
itu boleh muncul.
Kakek Song Thian Po memandang Tanda Kepercayaan
ditangannya, memandang Menteri Liang dengan takjub dan
memandang Mei Lan dan Tek Hoat berganti-ganti. Setelah itu
dia menarik nafas panjang dan berkata:
"Orang baik pasti dilindungi Thian ........ Meski hanya
sekejap, tetapi kesadaran menteri Liang yang singkat telah
menyelamatkan banyak hal dan urusan. Hmmmm, anak-anak,
ijinkan aku keluar selama 15 menit saja untuk mengeluarkan
perintah atas nama Tanda Kepercayaan ini agar Pasukan
Kerajaan menjaga Rumah Menteri Besar Liang selama beliau
berobat ........."
Tek Hoat mengangguk, demikian juga Mei Lan ..... dan
Kakek Song sudah keluar dengan membawa Tanda

Tarian Liar Naga Sakti I 1194


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kepercayaan itu. Dan memang benar, lebih kurang 15 menit


kemudian dia telah kembali sambil tersenyum dan berkata:
"Paling lambat tengah malam atau dini hari nanti,
Pasukan Kerajaan pasti telah mengamankan rumah Menteri
Liang. Ibumu boleh terlindung secara baik, dan kalian berdua
boleh berusaha sekuat tenaga untuk mengobati ayahandamu
......"
"Terima kasih atas bantuan Song Locianpwee ......." Tek
Hoat berkata mewakili dirinya dan adiknya untuk ebrterima
kasih atas bantuan Kakek Song tersebut. Tetapi, Kakek itu
kembali berkata:
"Apakah masih dibutuhkan bantuanku ....."?
"Sudah tentu locianpwee, jika bergabung maka masa
penyembuhan bisa kita percepat dari dua hari menjadi kurang
dari sehari. Hanya, Locianpwee perlu mempelajari terlebih
dahulu formula dan teorinya, belajar selama beberapa waktu
dan kemudian berlatih menyatukannya bersama kami berdua
......"
"Baik, mari kita lakukan seperti itu ....."
Dan, kembali Tek Hoat dan Mei Lan, sekali ini dengan
dibantu oleh Kakek Song Thian Po mendalami, menyelami dan
kemudian melatih tehnik penggabungan kekuatan batin untuk
menandingi tehnis penggabungan sihir. Cukup lama mereka
berembug, ada lebih kurang 3 jam, baru mereka melatihnya
dan kembali memakan waktu 3 jam. Untungnya, kekuatan
batin ketiganya memang sudah cukup kuat, hal ini membuat
mereka sanggup melakukannya, melatih dan menggabungkan

Tarian Liar Naga Sakti I 1195


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

secara baik. Meski masih belum matang benar, tetapi formula


yang mereka bahas dulu bersama Duta Agung, kelihatannya
sudah sanggup berjalan secara normal. Ini yang
menumbuhkan semangat dan membuat mereka menjadi
sangat optimis.
Dan setelah beristirahat sejenak mengembalikan
semangat dan tenaga, pada akhirnya, proses penyembuhan
Menteri Liang mulai berlangsung tepat pada pagi hari. Tubuh
Menteri Liang diletakkan di tengah-tengah mereka bertiga
dan kemudian mereka bertiga berkonsentrasi mengerahkan
kekuatan batin, memupuknya dan menyatukan untuk
kemudian dipergunakan dalam proses "penyembuhan"
Menteri Liang. Proses ini sangat riskan dan rawan, karena
gangguan kecil berpotensi menghancurkan ketiga tokoh yang
bekerja menyatukan semangat, kekuatan batin dan kekuatan
iweekang. Gangguan sekecil apapun, akan membuat
gabungan kekuatan membuyar dan bahkan bakal berbalik
memukul ketiganya.
Dan proses itupun kini dimulailah. Proses yang
berlangsung mulus serta cepat pada tahap-tahap awalnya,
yakni ketika mereka mampu memasuki "tubuh dan jiwa"
Menteri Besar Liang. Juga ketika mereka kemudian masuk
tahapan mampu mengajaknya untuk bercakap-cakap dengan
materi-materi percayakapan yang ringan, belum memasuki
materi mengapa Menteri Liang terluka dan tampak seperti
mayat hidup. Sampai tahapan ini, proses berlangsung lancar,
belum ada perlawanan dari kekuatan sihir yang mengendap
dalam tubuh Menteri Liang.

Tarian Liar Naga Sakti I 1196


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Proses yang sulit dimulai pada waktu siang hari. Proses


dimana kekuatan sihir yang mengendap harus dipancing
untuk mencuat dan memperlihatkan diri, baru kemudian
berlangsung "adu pengaruh", pengaruh mana yang lebih
dominan. Yang kurang dominan akan terusir oleh yang
dominan. Nah, pada tahapan inilah prosesnya menjadi sulit
dan mulai terjadi progres berlangsung dengan sangat lambat.
Sampai menjelang sore hari, proses ini masih saling berkutat,
saling libas, dan saling mencari kelemahan. Untungnya,
pelepas sihir itu memang terisolasi jauh dari korbannya,
karena itu peluang penyembuhan terhitung sangat besar.
Kita tinggalkan dahulu keruwetan dan pertarungan
kekuatan tidak nampak dalam proses penyembuhan Menteri
Besar Liang, ayahanda Tek Hoat dan Mei Lan. Mari kita ikuti
kejadian di tempat lain, khususnya di tempat atau di Gedung
Besar milik Menteri Besar Liang. Sore menjelang malam ketika
Mei Lan dan Tek Hoat keluar dari rumah mereka secara diam-
diam, Siangkoan Giok Lian, si Dara Perkasa asal Bengkauw
juga keluar dari rumah. Bahkan, dialah yang sebetulnya yang
menjadi target banyak orang karena dia selain dia berdandan
sebagai Mei Lan dan memondong bungkusan yang dibuat
seperti manusia, dia juga keluar rumah secara berterang dan
seperti sengaja memancing perhatian orang.
Dengan kekuatannya, bukan masalah besar bagi Giok Lian
untuk berkelabat keluar kota. Dia tahu, bahwa ada yang
mengikutinya, tetapi lawan menganggapnya enteng dan
karena itu, tidak sulit bagi dia untuk melaju terus dengan
kecepatan tinggi. Disetiap tempat dia mengaku bernama Mei
Lan dan sedang mengantar ayahnya untuk berobat, tetapi dia

Tarian Liar Naga Sakti I 1197


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tidak diam disatu tempat dalam waktu agak lama. Dan sesuai
dengan strategi yang diatur bersama Tek Hoat dan anak murid
Kaypang, pekerjaan "menyimpangkan informasi lawan" akan
dilanjutkan anak murid Kaypang. Lewat tengah malam, Giok
Lian kembali melesat balik, kini sebagai dirinya sendiri untuk
menjaga ibu kekasihnya yang masih berada di rumah keluarga
mereka di Kota raja.
Kuat dugaan Giok Lian, bahwa pasti akan ada kekuatan
lawan yang akan mendatangi rumah Menteri Liang, atau
rumah orang tua kekasihnya. Karena itu, siang-siang dia telah
menganjurkan agar ibunda Tek Hoat lebih baik
menyembunyikan diri sampai dia kembali menjelang pagi. Dan
memang demikianlah keadaannya. Menjelang subuh, akhirnya
Giok Lian tiba kembali di Gedung keluarga Menteri Liang,
hanya saja keadaannya terlihat sangat sepi. Selain memang
sedang jam istirahat, juga karena memang keadaan dan
kondisi rumah atau gedung tersebut sedang suram selama 2
bulan terakhir ini.
Tetapi, bukan Giok Lian jika dia tidak curiga dengan
keadaan gedung keluarga kekasihnya itu. Dia sangat yakin,
akan ada kekuatan lawan yang akan mengintip dan memantau
aktifitas di gedung keluarga kekasihnya. Itulah sebabnya, dia
tidak buru-buru memasuki kembali gedung tersebut, tetapi
perlahan-lahan memeriksa keadaan sekitar rumah. Bahkan
dengan kepandaiannya yang tinggi, Giok Lian mengitari
gedung itu dari semua sudut untuk memastikan
keamanannya. Dan setelah sekian lama, akhirnya Giok Lian
yakin, bahwa memang tidak ada orang disekitar gedung
tersebut. Barulah dia memutuskan masuk dan kemudian dia

Tarian Liar Naga Sakti I 1198


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

melesat memasuki gedung tersebut dari tempat yang sulit


terjangkau mata orang biasa.
Tetapi, begitu memasuki rumah, instingnya yang tajam
memberitahunya agar berhati-hati. Dan memang benar,
bukannya diluar, justru didalam rumah sudah terdapat orang-
orang yang nampaknya memiliki niat kurang baik terhadap
penghuni rumah tersebut. Hanya saja, dia sendiri masih belum
tahu apakah kedatangannya sudah terlacak oleh orang-orang
yang tak diketahuinya itu ataukah belum. Hanya saja, karena
tetap tidak ada gerakan dari orang-orang tersebut, maka
Siangkoan Giok Lian juga tidak banyak bergerak. Dia tetap
bersikap menunggu.
"Mudah-mudahan ibunya koko Tek Hoat benar-benar
sudah bersembunyi di ruang rahasia. Sebab jika tidak, akan
sangat sulit menghidari bencana ...." demikian Giok Lian
berharap, dan untungnya, memang ibunda Tek Hoat dan Mei
Lan sudah sejak siang-siang telah mengundurkan diri dan
bersembunyi di ruangan rahasia yang hanya dia dan suaminya
yang tahu.
Sementara itu, dengan kelihayannya Giok Lian sudah tahu
bahwa ada 3 orang tak dikenal yang menyusup dan berada
dalam gedung. Kelihatannya mereka menjalankan missi
khusus dan karena itu mereka sama sekali tidak bergerak dan
tidak menunjukkan gelagat akan bergerak.
"Aku harus memancing mereka" demikian akhirnya Giok
Lian memutuskan. Dan sebentar saja dia sudah melangkahkan
kaki menuju kamar yang biasa digunakan Menteri Liang

Tarian Liar Naga Sakti I 1199


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

selama dia sakit, dan disana juga biasanya ibunda Tek Hoat
dan Mei Lan menjagai suaminya siang dan malam.
Dan benar juga, begitu Giok Lian melangkah, tiba-tiba 3
orang yang tadinya mengintai dalam gedung sudah ikut
bergerak. Bukan hanya bergerak biasa, tetapi kini sudah
langsung bergerak menyerangnya. Dan, yang membuiatnya
terkejut, serangan tiga orang itu bukan main cepat dan
kuatnya. Karena itu, tidak berayal diapun segera bergerak
cepat, menghindar dan kemudian menangkis serangan-
serangan lawan-lawannya itu. Dan begitu berhadapan dengan
lawan-lawan itu, diapun mendesis:
"Hmmmm, Ang Kin Hwee ......"
Mendengar desisan Giok Lian, ketiga lawannya nampak
saling tatap, dan kemudian mereka saling menganggukkan
kepala. Sebuah isyarat, dan Giok Lian yakin, tiga orang yang
tidak jelas rupanya karena gelap, namun secara mencolok
mengikatkan sehelai "kain atau pita merah" di kepala masing-
masing, pasti akan menyerangnya. Dan memang, tidak
menunggu lama, serangan maut sudah dilakukan ketiganya
secara bersamaan. Untung lawannya Giok Lian. Gadis cantik
dari Bengkauw yang perkasa ini sudah bukan olah-olah
hebatnya. Sejak menerima tenaga Bu Sing Sinkang dari Bhiksu
Chundamani, kemajuan Giok Lian sudah sangat luar biasa.
Karena itu, meski diserang bertiga, Giok Lian tidak menjadi
gugup sebaliknya sambil menghindar diapun berkata kepada
ketiga penyerangnya itu:
"Dicari kemana-mana susah untuk ketemu, ech, tahu-tahu
akhirnya malah bertemu gerombolan misterius kalian disini .."

Tarian Liar Naga Sakti I 1200


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Serangan ketiga orang itu ternyata cukup kuat, tetapi


masih belum sanggup membuat Giok Lian kerepotan. Dengan
amat santai dia menangkis, mendorong dan bahkan dengan
berani menerima serangan pedang seorang lawannya yang
berpedang dengan tangan kosong. Hal ini membuat ketiga
lawannya gentar, karena Giok Lian ternyata hebat luar biasa.
Mulailah mereka sadar bahwa tugas mereka malam ini
terhitung berat, karena lawan yang mereka temukan luar
biasa hebat. Padahal, mereka belum mampu melaksanakan
tugas, yakni membunuh setiap anggota keluarga Menteri
Liang yang berada dalam Gedung keluarga Liang.
Gadis yang mereka duga Dara Perkasa Anak Menteri Liang
(Mei Lan) ini, ternyata sangat lihay, jauh diluar perkiraan
pimpinan mereka yang menganggap mereka bertiga sudah
cukup untuk menangani Mei Lan. Begitu bergebrak, mereka
sudah cepat sadar, mereka membentur tembok. Tugas-tugas
sebelumnya bisa berhasil dengan gemilang, tetapi yang
sekarang ini, kegagalan sudah membayang didepan mata.
Lawan mereka seperti sedang mempermainkan mereka meski
mereka telah maju menyerang secara bersama-sama
melakukan pengeroyokan.
Dan setelah merasa cukup mempermainkan ketiga
lawannya, Giok Lian merasa sudah saatnya dan bermaksud
segera menyudahi pertempuran. Dia membutuhkan sejumlah
informasi dari ketiga lawannya ini, karena itu dia berkeinginan
untuk menangkap mereka bertiga hidup-hidup. Memikirkan
hal tersebut, tiba-tiba Mei Lan bergerak kebih cepat dan
kedua tangannya bekerja dengan penuh tenaga. Tiba-tiba
lawan yang berpedang bingung, karena pedangnya entah

Tarian Liar Naga Sakti I 1201


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bagaimana melayang dari tangannya, dan belum lagi dia sadar


bagaimana cara pedangnya terbang, tiba-tiba tubuhnya sudah
tidak bisa digerakkan lagi. Dia tertotok.
Sementara itu, kedua kawannya, mengalami nasib yang
nyaris sama. Entah dengan cara bagaimana keduanya
kehilangan lawan dan tahu-tahu mereka sudah tidak mampu
menggerakkan anggota tubuh lainnya. Merekapun tertotok
dengan cara yang sama, tidak tahu bagaimana sampai mereka
tertotok. Dan kini mereka harus menerima nasib. Hanya, yang
hebat adalah, mereka bertiga tidak terlihat ketakutan. Meski
mereka bingung mengenai bagaimana mereka terkalahkan,
tetapi mereka tidak merasa takut meski sudah tertotok jalan
darah dan mereka tidak sanggup bergerak lagi. Bahkan dalam
kondisi seperti itu, salah seorang dari mereka bertiga masih
bisa berkata dengan suara rawan:
"Kami memiliki banyak jago yang mampu menyerangmu
secara tiba-tiba, dan kami bertiga tidak takut mati ......."
"Aku tidak akan membunuh kalian bertiga. Tapi aku
membutuhkan informasi mengenai Ang kin Hwee, dan kalian
bertiga pasti anggota Ang Kin Hwee ....."
Tetapi tak seorangpun dari ketiganya yang bersuara.
Entah membenarkan atau menyalahkan, tak seorangpun dari
mereka bersuara.
"Hihihi, aku punya cara untuk membuat kalian bisa bicara
......." berkata Giok Lian dengan santainya.
"Tergantung kalian, mau memakai cara apa. Melalui
siksaan, melalui sihir atau melalui jalan memberi kebebasan

Tarian Liar Naga Sakti I 1202


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

....... silahkan memilih. Tetapi, bila tidak mau capek-capek, aku


bisa memaksa kalian berbicara dengan kekuatan sihirku ....."
Berkata Siangkoan Giok Lian menakut-nakuti lawan-lawannya.
Dan memang, kalimat terakhirnya membuat ketiga anggota
perkumpulan rahasia Ang Kin Hwee ketakutan setengah mati.
Bukan soal pengaruh sihir yang akan membuat mereka bicara,
tetapi akibat yang akan mereka terima jika sampai membuka
suara mengenai Ang Kin Hwee. Kelihatannya mereka sangat
khawatir dengan aturan dalam organisasi mereka.
Melihat kengerian ketiga orang itu, Giok Lian kemudian
berkata lagi:
"Apa yang bisa kalian laklukan kepada Menteri Liang,
tentu bisa kulakukan terhadap kalian. Nah, silahkan memilih
cara mana yang kalian sukai. Nampaknya, aku akan memulai
dari engkau ....." Giok Lian berkata-kata dengan suara keren,
dan dia memilih si pemakai pedang tadi sebagai orang
pertama yang akan dia kompres.
Tetapi begitu Giok Lian berkata akan memulai dari si
pemegang pedang, sekilas dia melihat ketiga orang itu saling
pandang dan saling mengedipkan mata. Sebuah pikiran cepat
menyelinap di otaknya, tetapi terlambat. Tiba-tiba dia melihat
si pemegang pedang tadi merosot kebawah dan dari mulutnya
mengalir keluar darah hitam. Racun ...... apalagi. Dan belum
lagi dia bergerak menotok kedua lawan lainnya, dia
mendengar dua suara yang sama berurutan:
"Gedubrakkkkkkkkk ......"
Dan ketiga tawanannya itu kini tergeletak tak bernyawa
lagi karena racun. Hebat. Disiplin organisasi Ang Kin Hwee ini

Tarian Liar Naga Sakti I 1203


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

luar biasa hebat agaknya. Mereka membekali anak buahnya


dengan racun, jika gagal bertugas, silahkan bunuh diri.
Mungkin seperti itu semboyan bertugas organisasi rahasia itu.
Dan itu juga sebabnya Ang Kin Hwee tetap menjadi sebuah
Organisasi rahasia yang belum seorangpun tahu siapa
pemimpinnya dan apa tujuan utamanya.

Episode 23: Memburu Rahasia Ang Kin Hwee (1)


Giok Lian berdiri termangu-mangu memandangi mayat-
mayat yang telah mati bunuh diri dengan cara "meracuni
dirinya" tersebut. Apa boleh buat, hilang sudah peluang yang
dapat mengantarnya ke misteri seputar Ang Kin Hwee. Tetapi,
tidak menyesali lama-lama peluang yang telah sirna tersebut,
Giok Lian bergegas menyembunyikan jejaknya, dengan
membiarkan mayat-mayat tersebut menjadi urusan para
pelayan dan penjaga Gedung ini. Dan dengan dasar berpikir
demikian, Giok Lianpun berkelabat meninggalkan tempat
tersebut.
Tetapi, baru saja Giok Lian memasuki ruangan satunya
lagi yang lebih besar, tiba-tiba telinga dan nalurinya yang
sudah sangat tajam membisikinya akan bahaya yang lebih
besar. Dan memang benar, sepasang sinar berkelap-kelip
dengan cepat dan tanpa suara sedang mengejar tubuhnya.
Bahkan, bersamaan dengan itu, perasaan halusnya
menangkap bahaya yang lain lagi, bahaya lontaran tenaga
kuat sebagaimana dia memiliki Bu Sing Sinkang yang
berkelabat tanpa meninggalkan suara sama sekali. Luar biasa
serangan yang ditujukan kepadanya kali ini. Tetapi, bukan

Tarian Liar Naga Sakti I 1204


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Giok Lian namanya jika dia menjadi gugup dan ketakutan,


terlebih setelah Bhiksu Chundamani yang hebat
menganugerahinya kekuatan yang seakan
menyempurnakannya.
Serangan senajata rahasia yang mengarahnya, hebatnya
luar biasa, karena seakan mampu mengatisipasi gerakannya
dan mampu berubah arah mengikuti gerakan tubuhnya.
Hebat luar biasa. Kecepatannya juga tidak berkurang dan
membuat Giok Lian sampai berdesir dan mengagumi serangan
tersebut. Dibutuhkan sampai empat kali berkelit dengan
gerakan super cepat sampai sepasang senjata rahasia tersebut
akhirnya melambat dan tidak membahayakan lagi. Tetapi,
bukan cuma itu, dalam waktu sepersekian detik yang
mendebarkan itu, secara bersamaan, Giok Lian juga harus
menjinakkan serangan dan gempuran tenaga dalam yang
mengarahnya secara langsung. Dan itu sebabnya Giok Lian
tidak berani menempur secara langsung serangan senjata
rahasia, tetapi bermain menghindar.
Dan sambil menghindari serangan berganda itu dengan
bergerak cepat, Giok Lian menyadari bahwa untuk
memunahkan serangan gelap tenaga lawan tidak bisa tidak
dengan membenturnya. Karena akibat dari benturan,
kecepatannya akan berkurang. Dan itu yang menjadi bahaya
yang sangat besar. Karenanya, Giok Lian terus bergerak
menghindari 3 serangan berbahaya sampai akhirnya
kecepatan senjata rahasia berkurang, baru kemudian Giok
Lian berani membentur dan membelokkan arah serangan
kekuatan tenaga lawan yang dilontarkan menyerangnya. Dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1205


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hebatnya, benturan tenaga mereka sama sekali tidak


mengeluarkan suara.
Bersamaan dengan berhasilnya Giok Lian memunahkan
serangan berbahaya yang dilontarkan kearah dirinya,
terdengar dengusan:
"Hmmmmmm ....."
Dan bersamaan dengan itu, dua bayangan terlihat di
sudut kanan ruangan yang hanya memiliki cahaya sangat
minim tersebut. Kembali Giok Lian berhadapan dengan tokoh-
tokoh yang mengenakan pita atau ikat kepala berwarna
merah. Hanya saja, kali ini kedua tokoh yang datang
mengenakan ikat kepala merah yang lebih lebar dan lebih
terang warnanya. Dan dari kedatangan serta serangan
"perkenalan" mereka, Giok Lian sudah maklum, lawannya kali
ini jauh lebih hebat dan jauh lebih berisi ketimbang ketiga
orang yang tadi "bunuh diri" setelah kalah melawannya.
"Hmmmm, kebetulan, aku memang sedang
membutuhkan orang-orang berikat kepala merah seperti
kalian ............" bukannya ketakutan, Giok Lian justru senang
karena kembali bertemu dengan tokoh-tokoh Ang Kin Hwee.
"Kepandaianmu memang hebat Nona, tetapi belum cukup
sanggup menghadapi kami. Apalagi, kami diberi tugas, jika
gagal menangkapmu, maka kami berdua diperbolehkan untuk
membunuhmu. Karena itu, engkau harus sangat siap Nona
...." salah seorang dari tokoh Ang Kin Hwee yang bertubuh
kurus menjawab dengan suara sombong.

Tarian Liar Naga Sakti I 1206


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Apa benar? padahal yang kupikirkan bukan soal


mengalahkan kalian berdua, tetapi bagaimana mencegah
kalian berdua tidak membunuh diri agar aku bisa
mengompres kalian berdua seputar masalah Ang Kin Hwee
...." Giok Lian berkata ringan dan nampak sama sekali tidak
terkesan dengan kehebatan kedua lawannya.
"Sungguh sombong ......" si kurus kembali bersuara,
sementara rekannya yang satu lagi sama sekali tidak bersuara.
"Sombong? Ketiga temanmu saja sampai bunuh diri,
apalagi kalian hanya berdua .... rasanya kesulitan
menaklukkan kalian berdua akan sama saja ...." Giok Lian
tambah menjadi-jadi, dan kelihatan sengaja melakukannya.
"Hahahaha, ketiga orang itu memang kelas suruhan.
Mengalahkan mereka bukan sesuatu prestasi yang layak
dibanggakan ...." dengus si kurus
"Buatku akan sama gampang mengalahkan kalian berdua,
meski kalian berdua adalah pejabat tinggi Ang Kin Hwee
sekalipun ....." Giok Lian menjawab tandas
"Kalau begitu, engkau harus membuktikan anggapanmu
itu Nona ..... bersiaplah, kami akan mulai mencoba
meringkusmu ....."?
"Hihihihi, sungguh lucu ...... sekarang berlaku ksataria,
tetapi tadi kalian berlaku curang dengan menyerangku secara
menggelap. Tapi Ang Kin Hwee memang terlihat berwajah
curang dan culas, senang menyerang lawan secara menggelap
dan kemudian akan berteriuak-teriak bagai pahlawan.
Padahal, isinya orang-orang tidak genah dan layak

Tarian Liar Naga Sakti I 1207


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dimusnahkan ....... hmmmm, kali ini aku tidak akan bersikap


tanggung dengan sampah masyarakat mirip kalian ....." kali ini
Giok Lian bersuara keras sekaligus menegaskan pandangan
dan sikapnya.
Kata-kata Giok Lian memang pedas dan menyakitkan
telinga. Dan benar saja, si Kurus tidak bisa menahan
kemarahannya dan sudah langsung menyerang:
"Buktikan kata-katamu ........ hiaaaaaaaaaat ......"
Tetapi, tepat seperti kata-kata Mei Lan tadi, dia akan
bersikap keras dan tidak lagi memberi hati kepada lawan-
lawannya dari Ang kin Hwee itu. Tetapi, belum lagi dia
memberi pengajaran kepada si Kurus yang sombong dan
berniat memukul mundur si Kurus, tiba-tiba dia merasakan
ada jalur serangan lain yang justru lebih berbahaya. Dan dia
tahu, bahwa kawan si Kurus telah ikut turun tangan. Dan
memang benar demikian. tokoh ini yang kelihatannya
menyerang menggelap Giok Lian dengan kekuatan tenaga
dalam yang hebat.
Serangan si brewok berbadan tegap justru jauh lebih
berbahaya daripada si kurus. Hanya saja, gerakan si Kurus
jauh lebih cepat dan pesat. Tetapi, soal tenaga serangan, si
Brewok justru jauh lebih berbahaya. Dan Giok Lian menyadari
keadaan itu. Karenanya dia mendahulukan menangkis tenaga
serangan si Brewok:
"Duggggggg ....."
Masing-masing si Brewok dan Giok Lian terlibat adu
kekuatan tenaga dalam. Itupun dengan Giok Lian harus

Tarian Liar Naga Sakti I 1208


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menghadapi gempuran si Kurus yang bergerak cepat


menggempurnya. Dan segera Giok Lian sadar bahwa
gabungan si Kurus dan si Brewok memang ampuh dan saling
mengisi. Si Kurus mengisi kecepatan, sementara si Brewok
mengisi gabungan keduanya dengan kekuatannya. Dengan
cara tersebut, maka masing-masing, si Kurus dan si Brewok
mengisi kelemahan mereka dan merubahnya menjadi
kekuatan gabungan yang cukup berbahaya. Dan cara itulah
yang membuat mereka mampu mengimbangi untuk
sementara gempuran Giok Lian.
Giok Lian bukan tidak menyadari keampuhan kekuatan
gabungan itu. Padahal, jika bertarung satu lawan satu, akan
dengan mudah Giok Lian mengatasi baik si Brewok maupun si
Kurus, tetapi dengan bergabung, keduanya seperti meningkat
puluhan kali kehebatannya. Tetapi, bukan Giok Lian jika tidak
mampu melihat keunggulan lawan dan menyadari kekuatan
sendiri. Apalagi, Giok Lian masih terbeban dengan mengawasi
keselamatan calon "ibu mertuanya". Hal tersebut membuat
Giok Lian memutuskan untuk tidak lama-lama "bermain"
dengan kedua orang tokoh Ang Kin Hwee ini.
Dengan mengeluarkan suara "Hiaaaaaaaaat ....",
meluncurlah serangan-serangan maut dari tangan Giok Lian.
Tidak tanggung-tanggung, Giok Lian menyentak dengan
mengeluarkan jurus-jurus dari ilmu andalannya: Koai Liong Sin
Ciang (Ilmu Pukulan Naga Siluman) yang digerakkan dengan
ilmu langkah Jiauw-sin-pouw-poan-soan (Langkah Sakti Ajaib
Berputar-putar). Kombinasi kedua ilmu pusaka Bengkauw ini
membuatnya sanggup mengimbangi dan bahkan perlahan

Tarian Liar Naga Sakti I 1209


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mulai menindih kemampuan kedua lawannya yang


bekerjasama dalam gabungan ilmu mereka masing-masing.
Dengan ilmu tersebut, Giok Lian bergerak bagaikan Naga
siluman yang mematuk, mencakar dan menendang lawan-
lawannya, dan dalam gerakan langkah berpusing, sepertinya,
justru adalah Giok Lian yang "mengeroyok" kedua lawannya.
Dengan leluasa dia membagi-bagi pukulan kepada kedua
lawannya tersebut. Untungnya si Kurus cukup cepat bergerak
dan menghindar dan si Brewok cukup kuat bertahan dalam
adu kekuatan. Tetapi, masalahnya, Giok Lian mengatasi
keduanya dalam kecepatan dan kekuatan serta kemujijatan
ilmu pukulan. Itu sebabnya meski bisa bertahan, tetapi sangat
jelas bahwa keduanya sudah keteteran dan hanya menunggu
waktu untuk dijatuhkan Giok Lian.
"Hiaaaaaaaat ...." kembali Giok Lian bergerak cepat, lincah
dan bertenaga dalam jurus "Naga Siluman Meninju Langit",
dan dengan kecepatan tinggi mendesak si Kurus dan si
Brewok yang bergerak kocar-kacir. Ternyata, dalam kekuatan
tangannya Giok Lian juga menggunakan Kang See Ciang
(Tangan Pasir Baja) dengan kekuatan yang dianggapnya lebih
dari cukup memukul lawan-lawannya. Dan benar saja, si
Brewok yang menangkis serangannya sudah mengeluarkan
suara:
"Aduhhhhhhh ....."
Serangan gabungan Koai Liong Sin Ciang dan Kang See
Ciang dengan ditunjang Jiauw-sin-pouw-poan-soan (Langkah
Sakti Ajaib Berputar-putar) membuat si Brewok salah duga.
Dikiranya dia masih memiliki kekuatan memadai menandingi

Tarian Liar Naga Sakti I 1210


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tenaga Giok Lian, padahal dengan kekuatan memadai dalam


ilmu Kang See Ciang, si Brewok menjadi tidak begitu berarti
lagi. Kelihatannya lengannya patah dan terkulai kebawah,
tidak sanggup dipakai bertarung lebih jauh lagi. Dan belum
lama dia mengaduh, tiba-tiba terdengar jeritan lainnya
menyusul:
"Aaaaachhhhhhh ...."
Kali ini giliran si Kurus yang terpaksa harus menangkis
pukulan Giok Lian dan sebagai akibatnya tubuhnya melayang
jauh dan jauh sampai akhirnya dia jatuh dan terduduk. Ketika
mencoba untuk bangkit, dia tidak mampu lagi, kehilangan
kekuatan dan kesombongannya dan karena itu dia akhirnya
berusaha untuk duduk. Segera jelas bahwa si Kurus menerima
akibat yang lebih parah dari si Brewok. Sederhana, karena
memang kekuatan si Kurus terpaut jauh dengan kemampuan
Giok Lian, karena itu wajar dia terpukul lebih parah
dibandingkan kawannya. Kedua tokoh yang tadinya gembar-
gembor akan menghajar dan menawan Giok Lian, kini jatuh
kalah dengan mudahnya dan terluka pula.
"Hihihi, nach, apa kataku? Kalian berdua sama saja
dengan kawan-kawan kalian yang terpaksa harus bunuh diri
tadi. Tetapi, jangan harap kalian melakukan hal yang sama
dengan yang mereka lakukan tadi ...." sambil berkata
demikian, Giok Lian bergerak cepat guna menotok urat atau
jalan darah di tenggorokan lawan-lawannya, mencegah
mereka melakukan tindakan bunuh diri seperti ketiga kawan
mereka tadi.

Tarian Liar Naga Sakti I 1211


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, belum lagi Giok Lian menotok keduanya, tiba-tiba


sejalur angin serangan lain lagi mengarah ketubuhnya. Sudah
tentu dia tidak mau menjadi korban totokan orang, karena itu
dibatalkannya upaya menotok lawan, dan dengan cepat dia
menangkis serangan lawan sambil mengawasi siapa gerangan
pendatang baru yang menyelamatkan kedua korbannya. Dan
tidak lama waktu yang dibutuhkannya, karena dihadapannya
kini berdiri seorang tokoh baru. Hanya saja, kali ini tokoh yang
datang bukan hanya mengenakan ikat kepala merah,
melainkan dengan jubahnya juga berwarna merah. Benar-
benar serba merah. Tetapi yang mengagetkan Giok Lian
adalah, si pendatang ini lebih-lebih hebat lagi dibandingkan
tokoh Ang Kin Hwee yang dia bekuk sebelumnya.
"Engkau tentu tokoh penting Ang Kin Hwee, jika aku tidak
salah ....." berkata Giok Lian dengan suara dingin dan keren
"Dugaanmu tidak salah ......" jawab orang itu tidak kalah
dingin bahkan terkesan seram. Tubuhnya tinggi besar,
wajahnya tirus pucat dengan sorot mata tajam tanda tenaga
dalamnya tinggi, berusia setengah baya, bahkan mungkin
sudah sekitar 50 tahunan.
"Jika demikian, jauh lebih bagus lagi. Kedua kaum keroco
Ang Kin Hwee itu jadi tidak berarti lagi bagiku ......." berkata
Giok Lian untuk menyudutkan dan mengolok pihak lawan (Ang
Kin Hwee) yang berkali-kali berusaha mencelakakannya.
"Nona muda, kuakui engkau hebat, tetapi engkau masih
belum berkemampuan yang cukup memadai untuk
menghadapi kami ....." kembali orang itu berkata dengan
suara dingin seram dan penuh keyakinan.

Tarian Liar Naga Sakti I 1212


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Buktinya aku sudah mampu menghadapi Ang Kin Hwee


dan kini sedang berusaha menyingkap siapa saja dalang
dibalik organisasi sampah gelap Ang Kin Hwee itu. Sementara
engkau berkoar koar tak jelas, sok hebat sendiri, padahal
kemampuanmu kelihatannya juga terbatas ....." hebat sindiran
tajam Giok Lian. Tetapi, lebih hebat lagi lawannya yang tetap
diam dengan sikap dingin-dingin seram, tetap tidak terpancing
dengan kalimat-kalimat Giok Lian yang sangat menyakitkan.
Dan diam-diam Giok Lian juga kagum dengan keteguhan
lawannya.
"Engkau boleh berkata apa saja, karena sebentar lagi
wajahmu yang rupawan akan berubah menjadi pucat-pucat
mayat ......"
"Atau justru engkau yang akan mengawani ketiga
pesuruhmu tadi yang terpaksa menelan racun membuniuh diri
mereka ....." tangkis Giok Lian
"Sudah pasti engkau ....."
"Banyak bicara percuma ....."
"Engkau terlampau tidak sabaran, tapi biarlah. Jika
engkau tidak sabar untuk menjadi mayat, baiklah, terimalah
pukulanku ini ...."
Belum selesai ucapannya, angin pukulan hebat dan
menderu sudah datang menerjang Giok Lian. Dan sontak
Siangkoan Giok Lian kaget, karena semakin lama semakin
hebat tokoh Ang Kin Hwee yang datang menerjangnya. Tapi
bukannya takut, hal itu justru sangat menggirangkannya.
Dengan cara demikian, dia akan mengetahui semakin banyak

Tarian Liar Naga Sakti I 1213


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tokoh Ang Kin Hwee dan otomatis, pengetahuannya perihal


Ang Kin Hwee yang sangat misterius di ibukota Kerajaan dan
yang telah banyak makan korban tokoh-tokoh putih, juga
akan semakin banyak dan bervariasi. Dan menyingkap siapa
Ang Kin Hwee menjadi salah satu tugasnya dalam membantu
Tek Hoat kekasihnya. Baik untuk alasan kepentingan Kaypang,
maupun alasan membantu melepaskan keluarga Tek Hoat dari
serangan Ang Kin Hwee.
"Dugggggg ..... dugggggggg .... dugggggggg ...." sebanyak
tiga kali benturan keduanya terjadi, dan benturan tersebut
menyadarkan Giok Lian bahwa lawannya memang benar jauh
lebih tangguh dari dua lawan sebelumnya. Tetapi, terlihat
jelas jika tokoh Ang Kin Hwee yang datang kali ini jauh lebih
hebat dan jauh lebih kuat dari kawan-kawannya sebelumnya,
juga terkejut dan heran menyaksikan betapa lawan gadis
muda dihadapannya ternyata berkepandaian jauh di luar
dugaannya. Awalnya dia menyangka, benturan tenaga
keduanya akan membuat si gadis terkejut dan takut. Dugaan
yang keliru, karena dia yang justru sadar bahwa lawan gadis
mudanya itu jauh lebih kuat dan mampu mengguncang
pertahanan kekuatan iweekangnya. Fakta bahwa gadis
lawannya masih sangat muda, membuatnya lebih terperangah
lagi. Dan mulailah dia mantap guna menggunakan segenap
kemampuannya dalam upaya mengalahkan lawan mudanya
itu.
"Engkau hebat juga Nona muda ........ tapi bersiaplah
untuk takluk ....."
Dan menyeranglah tokoh Ang Kin Hwee itu dengan
kekuatan penuh. Dan akibatnya, Giok Lianpun sempat

Tarian Liar Naga Sakti I 1214


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terperangah, meski tidak sampai jatuh dibawah angin oleh


serbuan serangan membadai si tokoh Ang Kin Hwee itu.
Tokoh yang tadinya penuh percaya diri, kini menjadi semakin
was-was menjumpai kenyataan betapa hebat dia menyerang,
Giok Lian mampu dengan mudah menghindar. Bahkan
serangan balasannya membuat dia keteteran dalam
memunahkan ataupun menghindarinya. Untungnya Giok Lian
memang tidak berniat membunuh atau membinasakannya,
melainkan berusaha menangkapnya hidup-hidup. Itulah
sebabnya dia masih bisa mendapat angin dan tidak
terjerumus kedalam kesulitan tak bertepi.
Menghadapi tokoh Ang Kin Hwee ini, kembali Giok Lian
memainkan kombinasi Jiauw-sin-pouw-poan-soan (Langkah
Sakti Ajaib Berputar-putar) dengan Koai Liong Sin Ciang (Ilmu
Pukulan Naga Siluman). Dengan kekuatan tenaga dalam dan
tenaga batinnya sekarang ini, memainkan ilmu apa saja, Giok
Lian akan sangat berbahaya bagi lawannya. Tetapi, tenaga dan
kekuatan yang digunakannya serta kecepatan kali ini, memang
berlipat dibandingkan ketika menghadapi kombinasi si Kurus
dan si Brewok tadi. Hasilnya sama saja, tokoh Ang Kin Hwee
yang menghadapinya kali ini, juga terdesak dan jatuh dalam
kesulitan. Bahkan kini tokoh tersebut tidak berani lagi banyak
bicara melainkan berkonsentrasi menghadapi Giok Lian
dengan semua kehebatan dan ilmu yang dimilikinya.
Giok Lian sadar bahwa lawan sudah tergetar dan kini lebih
banyak bertahan mengetahui bahwa dia masih kalah kuat dan
kalah cepat. Maka dia harus berusaha sekuat tenaga agar bisa
menaklukkan tokoh yang satu ini. Apalagi ketika menengok
kearah si Kurus dan si Brewok, terlihat keduanya sudah

Tarian Liar Naga Sakti I 1215


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menjadi mayat, dan kasusnya sama seperti tiga orang


sebelumnya yang membunuh diri karena gagal melaksanakan
tugas. Tidak ada akses lain ke Ang Kin Hwee kecuali
menaklukkan tokoh yang menjadi lawannya sekarang ini.
Apalagi, tokoh ini kelihatannya memiliki kedudukan yang
lumayan dalam Ang Kin Hwee, dapat ditakar dari
kepandaiannya.
Mendapati Giok Lian menyerangnya semakin tajam, cepat
dan kuat, dan bahkan setiap saat kekuatan Giok Lian dan
kecepatannya juga bertambah, maklumlah tokoh Ang Kin
Hwee itu. Dia sedang dalam keadaan yang berbahaya. Dan dia
mulai menyesal datang sendirian. Awalnya dia berkeyakinan
akan mampu membekuk anak perempuan Menteri Liang
(disangkanya Giok Lian adalah Mei Lan), karena itu dia datang
sendiri dengan lebih dahulu mengutus beberapa bawahannya.
Repotnya, Giok Lian yang disangkanya Mei Lan, ternyata
hebat bukan main. Keringat dingin mulai mengalir. Maklum,
hukuman bagi yang gagal menjalankan tugasnya di lingkungan
Ang Kin Hwee adalah KEMATIAN sebagaimana kelima anak
buahnya kini sudah ajal karena gagal dalam menjalankan
tugas mereka membunuh Giok Lian. Sekarang, kelihatannya
adalah gilirannya menemui kegagalan dan berarti kematian.
Tetapi, tak ada seorangpun yang mandah begitu saja
menerima kematian tanpa usaha sama sekali untuk
menghindarinya. Begitu juga tokoh Ang Kin Hwee yang satu
ini. Dengan mengerahkan seluruh kekuatannya, dia bergerak
dan menyerang. Harus, karena ini kesempatannya yang
terakhir, dia sadar, semakin lama akan semakin kritis karena
akan ada tokoh Ang Kin Hwee lainnya yang menyatroni rumah

Tarian Liar Naga Sakti I 1216


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ini. Itu sebabnya dia menjadi kalap dan menyerang Giok Lian
habis-habisan. Hanya saja, sayangnya Giok Lian bukanlah anak
gadis biasa. Dia anak gadis pilihan, berpengalaman luas dan
bahkan telah masak kepandaiannya oleh binaan tokoh-tokoh
sakti mumpuni.
Dengan lugas dan tenang dia menghindar, bahkan
seketika kemudian dia telah kembali menjadi pihak penyerang
dan semakin menyudutkan tokoh Ang Kin Hwee itu. Dan,
nampaknya keputusan baginya sudah tiba. Giok Lian
mempercepat serangannya, dan tidak akan lama waktu yang
dibutuhkannya untuk menyelesaikan pertarungan. Cuma,
meski berkeinginan tetapi ada saja kejadian lain yang
menghalangi. Tepat saat menjelang pagi, terdengar bunyi-
bunyi sejenis terompet tanda bahwa ada pasukan besar yang
sedang mendatangi.
Benar saja, beberapa saat kemudian terdengar ratusan
atau bahkan ribuan langkah kaki bergemuruh mengurung
rumah gedung Menteri Besar Liang. Disusul dengan suara
menggema dari Panglima Pasukan yang datang:
"Atas Firman Khusus Kaisar ...... Pasukan Khusus Kerajaan
mengambil alih keamanan di gedung Menteri Besar Liang
........"
Dan kembali gemuruh langkah kaki terdengar dimana-
mana. Dan mendengar itu, Giok Lian tersenyum. Tugasnya
sudah berakhir. Pasukan Kerajaan sudah menduduki dan
menjaga keamanan gedung, berarti keselamatan calon ibu
mertuanya sudah terjamin. Sudah waktunya dia
berkonsentrasi melawan Ang Kin Hwee. Karena itu, dia

Tarian Liar Naga Sakti I 1217


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berpaling kearah tokoh Ang Kin Hwee yang mengenakan


jubah merah itu dan berkata:
"Sudah waktunya engkau kutaklukkan ........" sambil
berkata demikian Giok Lian menyerang dengan kekuatan luar
biasa. Kembali si tokoh Ang Kin Hwee terancam kekalahan
mengerikan. Tetapi jika belum waktunya, selalu ada saja jalan
untuk selamat. Belum lagi pukulan mereka beradu, terlihat
dua bayangan berkelabat keluar dari kamar yang dituju dan
sekaligus dijaga oleh Siangkoan Giok Lian, dimana calon ibu
mertuanya bersembunyi atau disembunyikan secara rahasia.
Dan salah seorang yang berlari keluar berkelabat dengan
memondong tubuh seorang wanita yang berpakaian megah
dan mewah. Siapa lagi tubuh itu jika bukan calon ibu
mertuanya alias ibu dari Mei Lan dan kekasihnya Tek Hoat?
Tanpa pikir panjang Giok Lian berkelabat meninggakan
lawannya dan kemudian langsung mengejar kedua orang itu.
Kedua orang tadi berlari kearah belakang gedung, dan dengan
kecepatan yang luar biasa Giok Lian berhasil menyandak
mereka sebelum keluar dari dalam gedung bagian belakang.
Tetapi, tiba-tiba terdengar bentakan dengan wibawa yang
mencengangkan:
"Berhenti engkau ..... "
Luar biasa kuatnya wibawa tersebut, langkah Giok Lian
sempat tertahan beberapa ketika. Untungnya dia cepat sadar
karena dua hal: Pertama tiba-tiba dia mendengar bisikan yang
menyegarkan pikirannya: "Awas serangan sihir ....". Dan
kedua, kekuatan ilmunya merangsang kekuatan batinnya
bekerja. Dan dia sadar dengan cepat, ada serangan kekuatan

Tarian Liar Naga Sakti I 1218


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sihir. Kekuatan sihir yang hebat. Dengan cepat dia


menghentakkan tenaga dan kekuatan batinnya dengan
berteriak:
"Hiyaaaaaaaaaaaaahhhh ....."
Dan kembali dia mengejar meski tertinggal beberapa
detik dari kedua lawannya yang terus berlari dan kini sudah
hampir mencapai tembok belakang gedung. Kedua tubuh itu
melayang ringan ke luar gedung, tetapi karena memondong
tubuh seorang wanita, Giok Lian masih mampu mengejar
mereka dengan cepat. Dan kembali kedua orang yang dalam
remang-remang pagi tidak begitu jelas wajahnya dapat
disusulnya. Hanya saja, kembali Giok Lian diserang kekuatan
sihir pihak lawan:
"Diammmm ......"
Tetapi karena telah membentengi diri dengan kekuatan
batin, Giok Lian dengan enteng balas membentak sambil
menyerang tokoh yang menyerangnya dengan kekuatan sihir:
"Engkau yang diam di tempat ....."
Melihat Siangkoan Giok Lian memiliki kesanggupan untuk
mematahkan serangan kekuatan sihirnya, tokoh pendatang
yang hebat itu agak kagum juga. Tetapi, dia jelas tidak punya
cukup waktu mengagumi si gadis perkasa Giok Lian. Karena
serangan Giok Lian yang sudah marah, kini dengan
menggunakan sebuah jurus ampuh dari Lo Thian Bian Kun
(Silat Lemas Pengacau Langit), yang dipelajarinya dari Bhiksu
Chundamani, dan jurus tersebut hebatnya bukan kepalang.
Melihat hebatnya kekuatan dibalik silat lemas tersebut,

Tarian Liar Naga Sakti I 1219


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

diapun terpaksa menangkis serangan tersebut dengan


mendorongkan kedua tangannya dengan kekuatan yang tidak
kalah hebatnya:
"Bressssss ......" luar biasa benturan kekuatan pukulan
keduanya membuat bukan hanya Giok Lian, tetapi tokoh
itupun kaget bukan main. Giok Lian memang tertahan
kekuatan luncuran tubuhnya, sementara tokoh yang menahan
kedatangan Giok Lian dengan pukulannya terdorong sampai
dua langkah ke belakang. Meksipun tidak terluka, tetapi fakta
bahwa dia terdorong oleh lawannya yang masih muda dan
seorang gadis pula, membuatnya terperangah. Tetapi dia
memang tokoh lihay dan penuh perhitungan. Dengan cepat
dia kembali melontarkan sebuah pukulan menahan laju Giok
Lian yang memang alpa memberi tokoh itu peluang untuk
bangkit.
Pukulan itu dilontarkan dengan penuh kekuatan. Dan Giok
Lian yang menjadi sasaran pukulan itu sadar bahwa dia
bertemu tokoh sakti mandraguna yang kekuatan dan mungkin
kesaktiannya tidak berselisih jauh darinya. Hawa pukulannya
aneh, jenis pukulan juga aneh dan mendatangkan hawa tidak
menyenangkan. Apa boleh buat, dia harus berkonsentrasi
menghadapi tokoh ini. Kekuatan Bu Sing Sinkang dikerahkan,
meski tidak sepenuhnya terkumpul tetapi sanggup
membuyarkan kekuatan sihir lawan dan kemudian kekuatan
singkangnya menerobos maju menahan pukulan lawan:
"Bresss .................."
Kembali terjadi adu pukulan dan akibatnya kali ini
berbeda. Giok Lian memang tegak kokoh, tetapi lawannya
terlihat melayang kebelakang bagai terlempar atau terlontar

Tarian Liar Naga Sakti I 1220


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

oleh pukulannya. Tetapi, tokoh itu jelas tidak terluka, karena


Giok Lian sadar orang itu berkemampuan hebat. Benar saja,
karena segera terdengar perintahnya:
"Tahan gadis itu, maka hukuman matimu dibatalkan ......"
Dan Giok Lian tiba-tiba diserang oleh tokoh berjubah
merah yang tadi nyaris dikalahkan dan ditangkapnya.
Gangguan tokoh ini menghilangkan beberapa detik waktu
berharga Giok Lian. Karena bagaimanapun dia harus
menghajar tokoh ini sebelum terus mengejar para penculik
ibu kekasihnya. Maka kembali terlontarlah pukulan hebat
darinya, kali ini dia menggunakan Sam Koai Sian Sin Ciang (3
Jurus Ilmu Pukulan Dewa Siluman), yang lebih ampuh dan
mengejar tubuh lawannya. Sontak terdengar jeritan si tokoh
Ang Kin Hwee:
"Accccccchhhhhhhhhhhhh ...." tubuhnya terlontar ke
belakang dan dari mulutnya mengalir darah segar. Giok Lian
tidak sempat lagi memperhatikan apakah lawannya hanya
terluka atau binasa, karena dia harus bergegas mengejar
kedua bayangan penculik yang memiliki kesaktian sangat
hebat itu. Sepeninggal Giok Lian, sesosok tubuh keluar dari
balik kegelapan, nampak agak kebingungan atau malah
kagum, dan kemudian dia menarik nafas panjang. Dia
mengangkat tubuh tokoh Ang Kin Hwee yang terluka untuk
kemudian membawanya berlari meninggalkan tempat itu.
Sementara itu, Giok Lian berusaha keras mengejar. Tetapi,
kehilangan waktu beberapa detik telah mampu dimanfaatkan
lawan-lawannya secara cerdik untuk menghilang dan raib dari
pengejarannya. Giok Lian sungguh marah dan geram. Bukan

Tarian Liar Naga Sakti I 1221


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

saja dia kehilangan kesempatan mengompres keterangan dari


tokoh-tokoh Ang Kin Hwee yang ditemuinya, diapun bahkan
kehilangan Ibu kekasihnya yang menjadi tanggungjawabnya
selama beberapa waktu ini. Kondisi ini membuatnya uring-
uringan, kesal dan menyalahkan dirinya sendiri. "Apa kata
koko Tek Hoat"? demikian bisiknya dalam hati, menyesali diri
karena kealpaannya menjaga ibu kekasihnya. Tetapi, apa
boleh buat, kejadian sudah berlangsung, tidak mungkin ditarik
kebelakang lagi.
Maka berlalulah Giok Lian dengan rasa kesal dan sesal
dalam hatinya .... Dan kekesalannya semakin bertambah-
tambah ketika kembali ke arena dimana dia menjatuhkan
tokoh Ang Kin Hwee yang berjubah merah tadi, ternyata
tokoh itu ataupun tubuhnya jika memang binasa, sudah tidak
berada di tempat. Yang tertinggal hanyalah bekas-bekas darah
yang mengalir dari mulut orang itu, masih nampak jelas
karena tokoh itu memang terluka parah, atau bahkan sudah
mati. Mau melakukan penyelidikan lebih jauh sudah tidak
memungkinkan lagi karena Pasukan keamanan kerajaan sudah
menguasai dan mengamankan tempat tersebut.
Akhirnya Giok Lian berlalu dengan hati kesal. Tetapi, dia
sama sekali tidak kehilangan wawasan dan kewaspadaannya.
Pengalaman selama beberapa tahun terakhir ditempa melalui
pertarungan dengan tokoh-tokoh sakti membuatnya memiliki
kewaspadaan yang tinggi dalam menganalisis keadaan.
Pertama, dia bertanya-tanya dalam hati, siapa gerangan tokoh
yang menyerangnya dengan kekuatan sihir dan kekuatan
tenaga dalam yang nyaris seimbang dengan dirinya?
Setahunya, sangat sedikit tokoh yang mampu menahan

Tarian Liar Naga Sakti I 1222


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

serangan yang dilontarkan tadi. Dan, tokoh itu, juga memiliki


serangan sihir yang luar biasa kuatnya, dan ini yang tadi
membuatnya sulit untuk menahan laju kedua orang itu
melarikan diri.
Kemudian, siapa gerangan tokoh yang membisikinya
"Awas serangan sihir ...". Tokoh ini jelas bukan tokoh
sembarangan. Sangat terasa bahwa tokoh itu memberinya
bantuan, baik dengan mengingatkannya maupun dengan
mengiriminya suara melalui ilmu menyampaikan suara.
Peringatannya membuat Giok Lian cepat mengetahui adanya
kekuatan sihir yang menyerangnya. Sudah sangat jelas bahwa
tokoh itu bukan tokoh sembarangan. Mampu mengidentifikasi
serangan sihir dan mampu memperingati Siangkoan Giok Lian
akan adanya bahaya, dan juga berkemampuan mengirimkan
ilmu menyampaikan suara kepada seseorang, adalah tanda-
tanda seseorang yang memiliki kemampuan hebat. Tetapi
siapakah orang itu?
Kemudian, siapa gerangan tokoh yang membopong
ibunda Tek Hoat dan Mei Lan? Meski tidak sehebat tokoh
yang menyerangnya, tetapi tokoh itu, pasti bukan tokoh
sembarangan. Kemampuannya berlari cepat dengan
memondong tubuh orang lain sungguh mengagumkan. Tapi,
ini berarti lawan yang dihadapinya, yang dihadapi keluarga
kekasihnya bukan lawan-lawan ringan. Dia harus bertemu
dengan Tek Hoat dan Mei Lan baru ada harapan mereka
mampu menghadapi tokoh-tokoh tersebut. Tetapi, bukankah
baru malam atau bahkan besok pagi kekasihnya menjanjikan
bertemu dan membahas langkah kedepan? "ach, sungguh

Tarian Liar Naga Sakti I 1223


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berabe ...." demikian Giok Lian gelisah dengan keadaan yang


dihadapinya.
Dan, tiba-tiba dia teringat dengan tokoh lain yang hanya
sangat sekilas disadarinya kehadirannya. Yakni tokoh yang
menguntitnya ketika bertarung dengan tokoh berjubah merah
dari Ang Kin Hwee. Dan tokoh itu, tidak membantunya tetapi
juga tidak ikut menyerangnya ketika dia menghadapi serangan
sihir dan serangan kekuatan tokoh yang menghambatnya
untuk terus mengejar. Padahal, jika tokoh itu ikut
menyerangnya dia merasa bergidik mengingatnya. Karena, dia
sadar betul, bahwa tokoh itu, juga bukan tokoh sembarangan.
Kemampuannya menyembunyikan diri dan tetap
membayanginya selama dalam pertarungan berkali-kali
malam ini dengan Ang Kin Hwee, membuat Giok Lian yakin,
orang itu juga sangat lihay. Apakah orang itu yang tadi
membisikinya: "Awas serangan sihir ......"?, dan yang
menyadarkannya secara cepat dari serangan sihir tadi?
Entahlah. Tetapi siapa gerangan orang yang serba misterius
tersebut? Hanya satu yang dia paham, bahwa orang itupun
sangat hebat, kepandaian serta kemampuan yang
disembunyikannya dapat ditebak Giok Lian. Yakni bahwa
orang itu juga sangat sakti mandraguna. Bahkan mungkin dia
memiliki kemampuan yang tidak berada disebelah bawah
kemampuan si penyerang yang menyerangnya dengan
kekuatan sihir yang sangat hebat itu. Sungguh banyak tokoh
hebat yang muncul di Kotaraja ini .....
Dengan langkah penasaran Siangkoan Giok Lian akhirnya
meninggalkan kompleks gedung Menteri Besar Liang Tek
Hong. Tidak ada lagi yang bisa dikerjakannya disana, karena

Tarian Liar Naga Sakti I 1224


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

orang yang seharusnya dia jaga sudah digondol pergi. Kemana


dia harus pergi untuk menyelidik? pertanyaan yang
menggelisahkannya karena dia sama sekali tidak memiliki
petunjuk darimana memulai. Dan ketika dia akhirnya keluar
dari gedung Menteri Besar Liang, Siangkoan Giok Lian
terpaksa mengarahkan kakinya menuju ke hotel yang selama
ini dijadikannya landasan untuk bergerak. Sebetulnya,
berpisahnya Siangkoan Giok Lian dengan kedua kakak beradik
Liang Mei Lan dan Liang Tek Hoat memang disengaja.
Disengaja untuk memberi ruang lebih kepada Siangkoan Giok
Lian guna menjejaki keberadaan Ang Kin Hwee. Tugas ini
untuk membantu Liang Tek Hoat yang dibebani tugas
menyelidiki Ang Kin Hwee oleh Pangcu Kaypang. Dengan
demikian, Giok Lian sebenarnya bekerja untuk kepentingan
Tek Hoat.
Sebuah kejutan ternyata sudah menanti Giok Lian ketika
memasuki kamar hotelnya. Kejutan itu adalah adanya sebuah
"surat" yang tergeletak begitu saja di atas meja didalam
kamar hotel yang digunakannya selama ini. Padahal
sepengetahuannya, belum ada seorangpun yang pantas dia
curigai telah mengetahui keberadaannya sampai sejauh ini.
Khususnya keberadaannya dan tempat tinggalnya di hotel ini.
Tetapi mengapa sekarang ada orang yang meletakkan surat di
meja dalam kamar tidurnya? Buykankah ini berarti sudah ada
orang lain yang telah mengetahui siapa dirinya? mengetahui
jati dirinya dan apa misinya di Kota Raja? "Ach mustahil"
bantahnya dalam hati. Tapi, surat ini telah bicara banyak.
Maka dengan hati-hati dipandanginya surat itu. Tidak ada
yang aneh. Tidak ada tanda-tanda ada racunnya atau

Tarian Liar Naga Sakti I 1225


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

perangkap lainnya. Surat itu surat biasa. Seperti juga surat-


surat lainnya. Tetapi tidak ada tulisan peruntukkannya bagi
dirinya di bagian luar surat tersebut. Itu berarti, Giok Lian
harus memegang dan kemudian membuka surat itu baru bisa
membaca isi surat tersebut. Dan itulah yang kemudian secara
hati-hati dilakukan Giok Lian. Dia mengambil surat itu dan
kemudian memegangnya, tak lama diapun membukanya,
untuk akhirnya membaca isinya. Dan sontak, dia kaget dengan
isinya. Tertulis dalam surat tersebut:
"Mereka adalah gerombolan yang beroperasi dari dalam
istana. Engkau harus bergabung dengan kedua kawanmu yang
lain, karena mereka memiliki akses kesana. Dan INGAT, jangan
menggunakan ilmu Bengkauw ....."
Tetapi, sama sekali tidak ada pencantuman nama dan
identitas pengirim surat. Dan membaca surat tersebut, pikiran
Giok Lian semakin mumet. Banyak pertanyaan berseliweran
dikepalanya: Tentang siapa pengirim suratnya? apa ada
hubungan tokoh pengirim surat itu dengan Bengkauw?
mengapa dia tahu bahwa para pembunuh yang datang justru
berasal dari dalam istana? Bagaimana pula dia tahu
hubungannya dengan kedua anak Menteri Liang itu? Jika
memang demikian, berarti sejak kedatangannya ke Kotaraja,
sebetulnya jejaknya sudah tercium orang. Dan jika demikian,
maka orang yang mengirimkan surat, bukan orang biasa.
Benar, jelas orang yang mengirimi Giok Lian surat
bukanlah orang sembarangan. Setidaknya orang itu memiliki
jaringan pencari berita yang hebat. Tetapi, bukankah Kaypang
yang dikenal memiliki keampuhan seperti itu? Tapi dari surat,
jelas bahwa bukan pihak Kaypang yang mengiriminya surat.

Tarian Liar Naga Sakti I 1226


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dengan mengingatkannya untuk tidak menggunakan Ilmu


Bengkauw, bukan tidak mungkin orang tersebut ada
hubungan dekat dengan pihak Bengkauw.
Bagaimana dia bisa menunggu sementara keselamatan
ibu kekasihnya sampai sekarang masih gelap? tetapi, mau
bergerak cepat, entah kemana dia harus mencari informasi.
Karena pemikiran-pemikiran demikian, maka perlahan-lahan
Giok Lian mencoba mengatur dan menata kembali kekuatan
dan kebugarannya. Sepanjang malam dia bergerak, bergerak
dan bergerak. Dipaksakan mencari jalan keluar untuk saat
sekarang, adalah tidak mungkin. Karena itu, Giok Lian yang
sudah banyak pengalaman meskipun masih muda, akhirnya
memutuskan untuk melepas penat dan beristirahat. Sekaligus
menunggu waktu pertemuan dengan kekasihnya, Tek Hoat
dan Mei Lan. Dengan pertimbangan demikian, Giok Lianpun
akhirnya bisa beristirahat.
=================
Tetapi rupanya Giok Lian tidak bisa beristirahat terlalu
lama. Meskipun memang, tidak panjang waktu yang
dibutuhkannya untuk memulihkan semangat dan
kemampuannya. Hanya, Giok Lian memutuskan tidak akan
kemana-mana dan akan menunggu di kamar hotel sampai Tek
Hoat menghubunginya kembali. Karena toch, mau
mengerjakan sesuatu terasa riskan dengan posisi dan
jatidirinya ternyata sudah ada yang mengetahui atau
mengenalinya. Karena itu, Giok Lian memutuskan untuk
beristirahat di dalam kamar hotel sampai setidaknya malam
nanti. Karena malam ditetapkan sebagai batas waktu oleh Tek
Hoat untuk mengobati ayahnya.

Tarian Liar Naga Sakti I 1227


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ketika hari semakin siang dan matahari bersinar semakin


panas, Giok Liang yang sedang beristirahat dan memulihkan
kekuatan, tiba-tiba terusik. Atau yang sebenarnya "diusik"
oleh masuknya sebuah suara yang dilontarkan dari kejauhan.
Dan dalam waktu sepersekian detik, Giok Lian segera sadar
bahwa suara itu mirip dengan suara yang mengingatkannya
akan bahaya serangan sihir.
"Nona ....... Nona ......."
Ada dua kali suara itu menggugah Siangkoan Giok Lian
dari istirahatnya. Untungnya Giok Lian memang sudah cukup
beristirahat. Dan sudah barang tentu Giok Lian tidak akan
membuang kesempatan ini. Membuang kesempatan bertemu
dan berdialog dengan tokoh yang dia tahu seorang yang
hebat. Karena mengetahui bahwa tokoh yang
menghubunginya adalah seorang tokoh hebat, dan beberapa
kali membantunya, maka dia harus menjawab:
"Siapakah locianpwee ....."? Meski hanya menakar dari
suaranya, Giok Lian yakin bahwa tokoh yang menghubunginya
adalah dari angkatan tua. Karena itu Giok Lian bicara dengan
nada hormat
"Kurasa istirahatmu sudah cukup. Sekarang engkau harus
mengerjakan pekerjaan lain di dalam istana, tepatnya disatu
sudut di dalam istana. Tetapi pekerjaan itu sangat berat dan
mengandung resiko yang sangat besar ........" suara tersebut
menggantung, tidak menyelesaikan pembicaraannya dan Giok
Lian sadar dia diberi pilihan.

Tarian Liar Naga Sakti I 1228


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Bisakah locianpwee memberi penjelasan lebih jelas dan


rinci ......"? tanya Giok Lian mengisi jeda percakapan yang
sengaja dilakukan tokoh itu.
"Nona muda, apakah engkau ingin membantu upaya
pengobatan Menteri Liang oleh kedua sahabatmu ...."?
"Sudah tentu locianpwee ..."
"Proses pengobatan yang mereka lakukan, sesungguhnya
aku tidak tahu. Hanya sanggup sedikit menebak-nebak.
Tetapi, Ang Kin Hwee, komplotan yang bersarang secara
rahasia di dalam Istana Kaisar sedang menyiapkan upaya
merusak upaya pengobatan kedua sahabatmu itu ......"
"Ha ..... bagaimana mungkin locianpwee ...."? sergah Giok
Lian kurang percaya.
"Bahkan aku sendiri tidak tahu tepatnya dimana keduanya
mengobati Paman Menteri Liang, apalagi pihak Ang kin Hwee
...." tambah Giok Lian.
"Engkau benar Nona muda, tetapi ingat pelepas kekuatan
sihir yang mengganggu kesehatan dan kejiwaan Menteri Liang
Tek Hong adalah tokoh nomor satu yang mengendalikan Ang
Kin Hwee. Dan engkau sudah menempurnya dua kali dengan
tidak ada satupun diantara kalian yang menunjukkan
keunggulan mutlak. Tetapi, dalam hal ilmu sihir, engkau jelas
tertinggal jauh darinya ......"
"Benar locianpwee, aku akui itu. Tetapi akupun memiliki
perisai yang terlampau kuat untuk dipengaruhinya dengan
kekuatan sihir ....." jawab Giok Lian.

Tarian Liar Naga Sakti I 1229


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Tetapi, tidak begitu dengan Menteri Liang dan istrinya.


Jika melalui alur serangan sihir dia merusak konsentrasi
Menteri Liang dan kedua anaknya dengan memberitahu
bahwa istri dan ibu mereka berada ditangan Ang Kin Hwee
sebagai tawanan, kira-kira apa gerangan yang akan dialami
oleh kedua temanmu yang sedang melakukan proses
pengobatan dengan melawan kekuatan sihir tersebut ....
engkau bisa menjawabnya sendiri Nona"?
"Engkau benar locianpwee, keadaan mereka sangat
berbahaya ......" sambil menarik nafas panjang Giok Lian
mengiyakan analisis tokoh yang bercakap dengannya melalui
media ilmu menyampaikan suara dari jarak jauh.
"Karena itu, engkau harus mencegah tokoh Ang Kin Hwee
itu untuk melakukan tarung sihir dengan merusak konsentrasi
Menteri Liang dan kedua temanmu itu ......"
"Apa yang bisa kulakukan locianpwee ...."? tanya Giok
Lian tertarik dan penasaran.
"Temukan tempat mereka menahan Nyonya Liang,
bebaskan dia dan tinggalkan jejak-jejak kehadiranmu dan
kehadiran Nyonya Liang sebagai tawanan di gedung itu ......"
tegas tokoh tersebut.
Giok Lian terkejut setengah mati. Memasuki Istana,
menyergap orang dalam Istana dan kemudian meninggalkan
jejaknya dan Nyonya Liang. Sungguh berani pekerjaan itu, dan
hampir saja Giok Lian berteriak protes. Tetapi dengan cepat
dia menahan diri dan berkata kepada tokoh itu:

Tarian Liar Naga Sakti I 1230


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Tetapi locianpwee, aku tidak mengenali tempat dalam


Istana itu, dan lebih tidak tahu lagi keadaan di dalam,
bagaimana mungkin aku membantu ...."?
"Kepandaianmu sungguh luar biasa, dengan mendapat
bantuan dan informasi dariku, rasanya itu akan cukup
memadai. Selebihnya tinggal menyerahkan diri kepada
kehendak sang Maha Kuasa ....."
"Baik, jika memang locianpwee bersedia memberikan
bantuan, maka dengan senang hati siauwte Siangkoan Giok
Lian akan melakukannya ....."
"Hmmmm, She Siangkoan ........." terdengar tokoh itu
bergumam lirih, terdiam beberapa saat dan kemudian dia
berkata lagi:
"Baiklah, kita tetapkan seperti itu. Waktumu tidak
panjang. Mereka akan melakukan serangan setelah makan
siang, artinya engkau memiliki waktu sekitar 2-3 jam belaka.
Sebaiknya engkau mempersiapkan dirimu, dan biar semua
informasi seputar tempat, lokasi, serta bagaimana engkau
berlaku dan kemana engkau menuju kelak, kuberitahu
kepadamu sekarang ini ...."

Episode 23: Memburu Rahasia Ang Kin Hwee (2)


Missi Giok Lian sekarang ibaratnya adalah "missi yang
tidak mungkin". Dia akan memasuki Istana Kaisar di sayap
Utara dan untuk itu, dia harus melewati Pendopo terkenal Po
Hoan Tian dan memasuki Pagoda Khusus untuk tamu-tamu
Kerajaan. Repotnya, menurut "si pembisik" yang belum

Tarian Liar Naga Sakti I 1231


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dikenalnya tetapi "terpaksa" dituruti usulnya karena tidak ada


pilihan lain, dalam pagoda tersebut terdapat banyak tamu
kerajaan berilmu tinggi. Dan di belakang pagoda itulah,
terdapat Biara Khusus Kerajaan dimana Imam Istana biasanya
bermukim dan tinggal. Dan terhadap Imam yang sekarang,
Giok Lian diminta untuk sangat berhati-hati karena tokoh
tersebut memiliki Ilmu kesaktian hebat. Meski begitu, bisa ada
jalur masuk yang lain, masih menurut si pembisik yang
membisikinya jalur2 tersebut.
Sungguh beruntung Giok Lian memperoleh petunjuk dari
orang yang nampaknya sangat mengenal Biara Kerajaan. Jika
tidak, nyaris mustahil baginya untuk masuk di siang hari pada
saat baik Istana Kaisar maupun Biara itu sendiri justru sedang
sangat sibuk melayani banyak orang. Dan lewat petunjuk
"orang tak dikenal" itulah maka Giok Lian memperoleh akal
memasuki Biara Kerajaan untuk memohon doa agar dapat
jodoh. Dan Giok Lianpun tidak mesti masuk melalui pintu
resmi yang digunakan tokoh-tokoh Kerajaan, tetapi melalui
pintu bagi "orang kebanyakan", yakni dari sisi Utara Kotaraja.
Di pintu ini, biasanya masyarakat kebanyakan berbondong-
bondong atau harus antri pada jam-jam sibuk untuk bisa
masuk ke Biara meminta sekedar doa atau berkat dari para
Pendeta atau Imam di Biara Kerajaan.
Biara Kerajaan memang agak berbeda. Dia menerapkan
kebijakan 2 (dua) pintu. Pintu bagi masyarakat umum terletak
di bagian luar dan dapat diakses siapa saja. Sementara Pintu
kedua adalah pintu eksklusif, diperuntukkan bagi Pejabat
Kerajaan. Pintu ini terletak di dalam Istana Kaisar dan tidak
bisa diakses oleh masyarakat biasa. Tetapi, ada kalanya, para

Tarian Liar Naga Sakti I 1232


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pejabat juga memasuki Biara melalui pintu umum. Hanya, jika


Kaisar atau kerabat dekat Istana bermaksud menggunakan
Biara secara khusus, maka pintu kedua akan ditutup untuk
umum demi alasan keamanan. Jika pejabat biasa, maka pintu
umum tetap bisa dibuka.
Biara Istana Kaisar atau Biara Kerajaan ini terlihat megah
dari luar, tetapi jika memasuki kompleksnya yang luas dalam
Istana Kaisar, maka orang-orang akan semakin kagum. Karena
Biara tersebut tersambung dengan kompleks tempat tinggal
para Pendeta atau Imam Kerajaan yang cukup luas dan tertata
rapih, sangat rapih malah dengan sistem pemeliharaan yang
luar biasa. Karena itu, tempat tinggal para Imam juga nampak
rapih, meski tidak tergolong sangat mewah. Selain itu,
kompleks tinggal para Imam sangat luas dan melekat pada
sistem keamanan Istana Kaisar dan langsung bisa mengakses
biara dari tempat mereka tinggal dengan jalur atau jalan
khusus.
Siang itu, Giok Lian terlihat berada diantrian yang tidak
begitu panjang dari masyarakat umum yang hendak berdoa
atau didoakan oleh para Imam Kerajaan. Untungnya antrian
pada hari itu tidak terlampau panjang. Dan agar tidak
menyolok, Giok Lian mencoba berdandan seperti kebanyakan
anak gadis di Kotaraja. Tetapi, begitupun, kecantikan dan
keayuannya masih tetap menonjol. Hanya, dengan pakaian
para gadis kebanyakan membuat keleluasaan bergerak Giok
Lian agak terbatasi. Tetapi, apa boleh buat, jika dia berdandan
sebagaimana biasanya sebagai seorang Gadis Kangouw, bukan
tidak mungkin dia dicurigai sejak awal-awalnya.

Tarian Liar Naga Sakti I 1233


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dengan dipandu pengetahuan yang disampaikan melalui


"suara", Giok Lian memang dengan sangat mudah
menemukan jalan dan cara memasuki Biara Kerajaan
tersebut. Ketika mendapat giliran masuk, sesuai petunjuk,
Giok Lian tidak masuk ke ruang pemujaan, melainkan
melangkah menyamping dan menemukan pintu kecil yang
membawanya ke area dalam Istana. Jalan ini yang sering
dipakai pembesar Istana jika mau ke Biara, dan karena kosong
alias tidak ada pejabat yang ke Biara, maka jalur tersebut
relatif aman. Tetapi, mulai dari jalur ini, Giok Lian dipesan
untuk mulai berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan,
karena bisa sewaktu-waktu bertemu rombongan Pendeta
atau Imam Kerajaan. Tetapi yang lebih berbahaya lagi, jangan
sampai jejak Giok Lian ketahuan oleh kelompok Gi Cian Siwi
(Pengawal Istana Raja). Kelompok ini berjaga-jaga disemua
sudut Istana.
Dan mendekati ujung dari jalur yang sedang aman, maka
Giok Lian mendekati titik yang sangat riskan. Karena mulai
dari titik tersebut, Giok Lian diminta bertindak sesuai dengan
dituasi dan kondisi, karena di siang hari akan banyak orang
berlalu-lalang. Kemunculannya sudah tentu akan
mengagetkan banyak orang. Apalagi, daerah di belakang
Pagoda Tamu Kerajaan, meski relatif kurang terjaga, tetapi
berada di area yang gampang dikontrol mereka-mereka yang
berkepandaian tinggi. Karena itu, sejak di titik ujung jalur
aman yang dilaluinya sekarang, Giok Lian diminta untuk
berhati-hati dan bertindak sesuai dengan keadaan. Jangan
sampai belum beraksi, keberadaannya justru sudah tercium
orang.

Tarian Liar Naga Sakti I 1234


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan semakin mendekati ujung dari "titik aman", Giok Lian


mulai merasa berdebar-debar dan menjadi semakin tegang.
Maklum, saat ini tepat siang hari. Dan justru dia harus
menerobos masuk dan melakukan hal-hal yang luar biasa di
kompleks Istana Kaisar yang baginya masih baru dan asing.
Tetapi, kegugupan dan ketegangan itu tidak berlangsung
lama. Jiwa petualang mulai menunjukkan tajinya. Siangkoan
Giok Lian justru mulai merasa tertantang dengan keadaan
yang diketahuinya semakin ramai di luar. "Aku harus berhasil
...." demikian Giok Lian berusaha meyakinkan dirinya dan
berusaha bersikap otimist dengan keadaan yang dialaminya.
Dan sudah tentu hal tersebut bermakna banyak bagi dirinya,
terutama dalam kondisinya sekarang ini yang harus segera
melakukan sesuatu di tengah keramaian kompleks Biara
Kerajaan. Dan sejenak kemudian dia justru berada dalam
keadaan bersemangat untuk mengerjakan hal yang berat itu.
Akhirnya tiba jugalah Giok Lian pada penghujung pintu
tersebut. Pintu yang memberinya dua pilihan, kekiri dan akan
berujung di Pagoda khusus tamu kerajaan yang memang pintu
resminya melalui Pagoda itu; atau memilih kekanan yang akan
membawanya ke kediaman atau tempat tinggal Imam atau
Pendeta Kerajaan. Kedua-duanya, menurut si pembisik, berisi
orang-orang yang sangat perlu diwaspadainya. Dan oleh
karena itu, Giok Lian diminta untuk sangat berhati-hati dalam
bertindak. Tetapi, karena missi Giok Lian adalah menolong ibu
kekasihnya, maka dia harus melangkah ke kanan. Melangkah
kearah bagian bangunan yang akan langsung terhubung
dengan Biara Kerajaan.

Tarian Liar Naga Sakti I 1235


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Benar, Giok Lian masih dalam jalur aman, karena tempat


dia berada hanya digunakan pada waktu-waktu tertentu.
Tetapi, di luar, hanya berjarak sekian meter darinya, adalah
area yang diawasi secara ketat oleh banyak kalangan.
Memikirkan hal tersebut, Giok Lian menjadi pusing sendiri.
Pusing bagaimana caranya menuju ke bangunan tempat
tinggal para Pendeta Kerajaan tanpa ketahuan. Dalam
bingungnya, Giok Lian mulai mengawasi posisinya,
menimbang posisinya dan juga mengawasi jauh keluar guna
menimbang-nimbang cara mengatasi kesulitan yang
dialaminya saat itu. Si Pembisik hanya membekalinya dengan
kalimat: "Bertindak menurut situasi" pada posisinya saat ini,
dan tidak meninggalkan petunjuk bagaimana mengatasi
kesulitannya. Artinya Giok Lian harus menemukan cara
sendiri.
Jarak dari pintu keluar jalur tempatnya bersembunyi
hingga ke bangunan tempat para pendeta berdiam kurang
lebih 20-25 meter. Jarak itu yang harus dia tempuh secara
aman. Karena jika sudah mencapai bangunan tersebut, Giok
Lian sudah memiliki gambaran apa yang akan dan harus dia
kerjakan. Masalahnya, bagaimana melewati 20-25 meter
tanpa diketahui orang apa missinya. Ini yang memusingkan
Giok Lian, padahal waktu terus berpacu. Tengah Giok Lian
pusing memikirkan jalan guna melewati jarak 20-25 meter
tanpa ketahuan, tiba-tiba telinganya kembali berdenging. Tak
salah lagi, ada yang menyampaikan suara kepadanya:
"Gunakan waktu yang tak lama ketika kelompok Kaypang
menciptakan keributan yagng tidak panjang dan lama di luar
sana ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1236


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Benar saja, tiba-tiba terdengar suara-suara orang ribut


dan seperti bentrok dari bagian luar Biara Istana. Nampaknya
sengaja diciptakan keributan itu untuk dirinya. Meski
keributan itu tidak berdampak banyak ke dalam ruangan,
tetapi tetap saja terdengar langkah-langkah bergegas menuju
ke luar. Dan, saat itulah yang digunakan Giok Lian untuk
keluar dari posisinya saat itu. Saat ketika semua orang
bergegas melakukan sesuatu terkait kerusuhan di luar.
Keluar dari pintu kecil, sungguh beruntung tidak ada yang
memperhatikannya. Dan Giok Lian berjalan seperti panik ke
arah kanan, tepat mengarah ke kediaman para Imam atau
Pendeta dari Biara Kerajaan. Dia tidak menemui rintangan
sampai beberapa orang Pendeta menghalanginya ketika
jaraknya tinggal beberapa meter belaka dari bangunan yang
dia tuju. Beberapa Pendeta tersebut otomatis
menghalanginya sambil kemudian berkata:
"Hai kouwnio ...... disini bukan tempatmu ........ mau apa
disini ...."?
"Ada .... ada .... pengemis mengamuk, aku tersesat dari
ruang pemujaan .....: ujar Giok Lian terbata-bata dan dengan
lagak ketakutan. Hal ini menghilangkan kecurigaan para
pendeta itu, dan salah seorang dari mereka kemudian
berkata:
"Siancay ....... keadaan sekarang sudah bisa dikendalikan
dengan baik Nona, hanya keributan kecil yang ditimbulkan
beberapa pengemis kelaparan. Mari, biar kami mengantarkan
kouwnio keluar ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 1237


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan dengan masih berlagak ketakutan, Giok Lian


mengikuti rombongan 4 orang pendeta yang mengajaknya
berbelok kekanan gedung utama. Dan disana, kembali ada
pintu yang menuju ke ruangan pemujaan, dari sisi dan jalur
berbeda dengan kedatangan Giok Lian tadi. Jalur tersebut
kelihatannya memang dikhususkan bagi para Pendeta, karena
menyambung atau tersambung langsung dengan tempat para
Pendeta atau Imam kerajaan itu tinggal. Kesempatan berada
di jalan dan jalur sempit dimanfaatkan oleh Giok Lian, karena
ketika 4 orang Pendeta itu bergerak ke luar, tanpa mereka
sadari Giok Lian telah bergerak cepat meninggalkan mereka
dan kembali kepintu mereka datang tadi. Pintu yang
menghubungkan Ruang pemujaan dengan kediaman para
Imam. Giok Lian masih sempat mendengar ke-empat Pendeta
itu masing-masing berseru keheranan:
"Siancay ....siancay ..... kemana gerangan Nona muda tadi
......"?
"Siancay, benar, kemana dia? tadi berada disini ......."?
Ke-empat Pendeta itu untuk sejenak kebingungan dan
berusaha mencari-cari dalam tanya. Tetapi tidak lama
kemudian mereka seperti tidak memperdulikan lagi kemana
gerangan perginya Giok Lian. Mereka tidak terlampau
mengkhawatirkan keberadaan Giok Lian. Memangnya mau
apa gadis muda seperti itu di kediaman para Pendeta
Kerajaan? begitu mungkin pertimbangan mereka.
Sementara itu, Giok Lian dengan cepat telah bergerak
kembali dan kini dengan leluasa menuju ke bangunan utama
tempat tinggal para Imam/Pendeta Kerajaan. Karena

Tarian Liar Naga Sakti I 1238


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pekerjaan para Pendeta adalah mendalami ajaran agama dan


kitab suci, maka gedung tinggal mereka relatif sunyi dan
lengang. Itulah sebabnya Giok Lian tidak bertemu satu
orangpun ketika memasuki gedung tersebut. Begitupun, Giok
Lian bertindak sangat hati-hati dan tentunya menggunakan
ginkangnya untuk bergerak secara istimewa tanpa sedikitpun
mengeluarkan suara. Dan tepat seperti gambaran si pembisik,
bentuk dan letak ruangan Gedung itu memang sudah dalam
bayangan Giok Lian. Maka Giok Lian bergerak secara pesat
tetapi terkontrol untuk menuju ke lantai 2, dimana terdapat
sebuah kamar utama yang sangat besar.
Disitulah menurut si Pembisik tempat dimana ibu
kekasihnya ditahan, dan dari sana jugalah nantinya upacara
sihir akan dilakukan tengah hari. Dan jika dihitung dari waktu
kedatangan Giok Lian, masih ada kurang-lebih dua jam
sebelum dilakukan. Maka, saat sekarang adalah waktu yang
tepat guna membebaskan Ibu kekasihnya dan sekaligus
menggagalkan serangan sihir mencegah pengobatan terhadap
Menteri Besar Liang yang dilakukan kedua orang anaknya.
Di Lantai 2, terdapat beberapa ruang atau kamar yang
cukup besar dan luas, tetapi sasaran Giok Lian adalah ruangan
besar di sudut kanan yang berdekatan dengan Biara tempat
pemujaan di kompleks Istana Kaisar. Ketika Giok Lian bergerak
menuju kamar tersebut, kembali terdengar suara yang
membisikinya:
"Jangan gegabah, didalam ada dua orang Pendeta yang
berjaga, kepandaian mereka berdua cukup tinggi, dan mereka
adalah petinggi-petinggi Ang Kin Hwee, engkau harus siap dan
berhati-hati ....... saat ini sangat tepat, karena Pemimpin

Tarian Liar Naga Sakti I 1239


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Utama mereka sedang beristirahat untuk menyiapkan prosesi


serangan Sihir nanti ......."
Giok Lian mengangguk meski dia tidak tahu pasti dimana
si Pembisik itu berada. Tetapi karena sudah menetapkan
hatinya, maka Giok Lian tidak ragu-ragu. Dia berjalan tanpa
mengeluarkan suara dan kemudian perlahan dia mendorong
pintu kamar tersebut. Benar saja, dalam kamar besar tersebut
terdapat dua orang berpakaian atau berjubah pendeta,
namun dengan tatap mata yang bengis dan dingin. Tetapi
Giok Lian tidak takut menghadapi keduanya, sebaliknya dia
berjalan ke tengah ruangan, dan benar saja, dalam ruangan
tersebut terdapat sebuah ranjang yang diatasnya ada sesosok
tubuh. Sekilas Giok Lian yakin, bahwa pakaian yang
dikenakannya adalah pakaian ibu kekasihnya. Diam-diam dia
gembira karena langkah pertama sudah berhasil. Tapi kini, dia
masih harus menghadapi kedua penjaga yang kini sedang
memandangnya dengan sinar mata berbeda.
Tokoh pertama adalah Pendeta berbadan cukup berisi,
dekat-dekat gemuk, yang memandangnya dengan senyum
dan mata berkilat. Tidak salah, inilah pandangan seorang yang
menjadi hamba nafsu. Dia memandang Giok Lian dengan
nafsu ditahan. Maklum, hamba nafsu bertemu seorang gadis
cantik akan membuatnya sulit menahan diri, apalagi gadis
secantik dan semenarik Giok Lian. Jika bisa, orang ini akan
menerkam dan menelanjangi Giok Lian habis-habisan.
Sementara tokoh kedua, kelihatannya lebih tua dari tokoh
pertama, adalah seorang bertubuh sedang, lebih kurus dari
tokoh pertama, tetapi sinar matanya mengejek dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1240


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memandang rendah orang. Dia memandang marah kepada


Giok Lian dan kemudian berkata dengan suara ditahan:
"Nona, dilihat dari lagak-lagumu, tentunya engkau tidak
sedang tersesat ketika memasuki kamar ini bukan.......?"
"Memang tidak ........" Giok Lian menjawab sambil
mengedarkan pandangannya kesekeliling ruangan tersebut.
Dan dia mendapati betapa kamar istirahat para pendeta ini
terlihat sangat mewah. Selain itu, kamar itu sangat luas dan
besar, sementara semua perabot didalamnya adalah benda
berkelas.
"Karena aku datang untuk menghajar kalian yang begitu
lancang dan berani menculik orang di Kotaraja ini ........."
Dan sambil berkata demikian, Siangkoan Giok Lian Dara
Sakti dari bengkauw ini kemudian mengalihkan padangannya
guna memandangi kedua Pendeta gadungan tersebut. Dan
lagi-lagi sebuah kalimat meluncur keluar dari mulutnya yang
mungil dan menggemaskan itu:
"Dan tentu saja menggagalkan persiapan sihir kalian yang
durhaka dan mencelakai banyak orang di Kotaraja ini ....."
Mendengar kalimat tersebut, sadarlah kedua Pendeta
gadungan itu, bahwa Nona manis dihadapan mereka tahu
banyak rahasia mereka. Bahkan sinar berahi dimata si tokoh
gemuk berisi sudah berganti sinar mata buas mengerikan,
apalagi sinar mata kawannya yang lebih kurus. Setelah saling
pandang sejenak, si tokoh yang lebih kurus sudah berkata
kepada kawannya:

Tarian Liar Naga Sakti I 1241


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Toako ...... akan percuma kita dipanggil Cu-lay-Ji-koay


(Sepasang Manusia Aneh Misterius), manusia-manusia aneh
dari luar perbatasan jika menyantap seorang gadis cilik saja
kita tidak berhasil ....."
"Benar sute ........ mari kita berpesta ...."
Dan tanpa banyak bicara lagi, kedua tokoh aneh yang
ternyata Kakak dan Adik seperguruan itu telah bergerak dalam
gaya yang aneh dan asing bagi Giok Lian. Tetapi, karena Giok
Lian sejak masuk tadi telah menyiapkan diri dengan ilmu
mujijat Lo Thian Bian Kun (Silat Lemas Pengacau Langit), maka
tiada rasa gentar sedikitpun dalam hatinya. Dengan gerakan-
gerakan lemas tetapi mengandung ancaman maut, dia
bergerak mengimbangi daya gerak dan daya tempur kedua
lawannya yang terlihat aneh dan asing baginya. Dan benar
saja, kekuatan lemas yang memancar dari kedua lengannya
membuat kedua tokoh aneh yang menyerangnya terkejut
setengah mati. Bahkan sang sute sudah mendesis:
"Toako, gadis ini memang cantik, tetapi kelihatannya
sangat berbahaya ....."
"Benar sute, kita binasakan saja ......"
Keduanya tidak sadar bahwa Giok Lian juga berpikiran
sama. Akan butuh waktu lama untuk mengenyahkan kedua
lawan yang sangat berbahaya ini jika berkelahi dengan
menggunakan ilmu-ilmu standar. Bahkan menggunakan salah
satu ilmu andalannya yang baru, Lo Thian Bian Kun, meski
benar telah menggetarkan lawan, tetapi tetap harus
ditingkatkan agar sanggup cepat menghajar lawannya. Giok
Lian yang dituntut cepat untuk bergerak sebelum ketahuan

Tarian Liar Naga Sakti I 1242


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lawan-lawannya, akhirnya mengerahkan kekuatan puncaknya


secara cepat. Diapun menghimpun kekuatan dan ilmu mujijat
lainnya, yakni Ilmu isapan Cian-kin-in-lik (tenaga betot seribu
kati) guna menggetar lawan dan kemudian akan menyerang
dengan "Mengoyak Langit Menggetar Mega" dari Lo Thian
Bian Kun.
Dengan cepat Siangkoan Giok Lian mengembangkan
serangan-serangan dengan kekuatan betot yang sangat luar
biasa dan tidak sempat terduga oleh lawannya. Mereka masih
menduga Giok Lian akan menyerang dengan kekuatan lemas,
tidak tahunya justru mengeluarkan kekuatan sedot yang
sangat luar biasa. Perubahan kekuatan ini membuat keduanya
goyah, langkah mereka sempoyongan kedepan karena
memang keduanya kalah kuat dibandingkan dengan Giok Lian.
Dan pada saat keduanya sempoyongan itulah jurus maut
"Mengoyak Langit Menggetar Mega" dari Lo Thian Bian Kun
dilepaskan. Dalam keadaan tidak siap, kedua tokoh aneh yang
sebetulnya sangat sakti ini telah kehilangan keseimbangan.
Sedapat mungkin mereka menutup diri dengan kekuatan yang
ada, karena mereka menduga, akan menerima serangan
dahsyat lawan. Dan untung, dugaan mereka kali ini tidak
keliru:
"Duggggg ....... duggggggg ....... hoahkkkkkkkkk"
Terdengar dua kali benturan ketika pukulan Giok Lian
ditangkis oleh Cu Lay Ji Koay. Dan akibat benturan tersebut,
kedua tokoh hebat yang alpa dan lalai karena memandang
enteng lawan menjadi korban dan menderita kekalahan yang
sangat memilukan dan menyakitkan. Keduanya terdorong
kebelakang, terduduk dan dari mulutnya mengalir darah

Tarian Liar Naga Sakti I 1243


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

segar, tanda keduanya menderita luka yang tidak ringan.


Seterusnya keduanya saling pandang dengan muka penuh
rasa penasaran dan dendam yang susah diekspressikan.
Tetapi, luka yang mereka derita, juga tidak ringan dan tidak
memungkinkan mereka untuk bertarung lebih jauh.
"Huh ........ kiranya Cu Lay Ji Koay begitu saja ....., awas jika
bertemu kalian kembali kelak, maka kalian akan menerima
bagian yang lebih berat dan lebih hebat dari yang kalian
terima pada hari ini ......." berkata Giok Lian sambil kemudian
berjalan kearah pembaringan. Dia gembira dan puas karena
ternyata kedua ilmu baru yang dikombinasikannya memberi
hasil yang luar biasa. Dia seperti menarik dan kemudian
melepas kekuatan maha besar, dan hasilnya sungguh luar
biasa. Padahal, jika bertarung dengan kekuatan biasanya
tanpa kedua ilmu itu, waktu panjang akan digunakannya
untuk menaklukkan keduanya. Kini ....?
Ketika tiba di pembaringan, Giok Lian menyaksikan mata
dari Nyonya Liang, ibu kekasihnya mengalir air mata duka dan
haru. Tetapi, Nyonya yang banyak mengalami kepahitan akhir-
akhir ini meski berlinang air mata, tetapi juga menampak sinar
bahagia begitu tahu calon anak mantunya yang datang
menyelamatkannya. Hanya saja, tubuh Nyonya itu tidak bisa
bergerak dan tak bisa digerakkan, bahkan utnuk bicarapun dia
tidak sanggup. Dan Giok Lian, sekali pandang sudah paham
apa yang terjadi. Tanpa banyak bicara diapun bergerak
menotok kesana-kemari dan kemudian dalam waktu singkat
dia bergerak kembali sambil berkata:
"Nyonya ...... waktu kita tidak banyak dan sangat terbatas,
karena itu biarkan aku memondongmu keluar dari sini ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 1244


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Baru saja Giok Lian berkata demikian, suara bisikan yang


biasa menuntutnnya kembali masuk ke telinga batinnya:
"Cepatlah Nona ....... mereka akan segera kembali ...."
Sadar bahwa waktu sangat terbatas, Giok Lian tidak lagi
meminta persetujuan Ibu Kekasihnya tetapi langsung
memondongnya dan kemudian berkelabat keluar melalui
pintu darimana dia masuk tadi. Dia terus berlari sambil
dituntun oleh suara yang terus membisikinya sejak awal:
"Terus bergerak kearah kanan...... cepat, sekarang
berbelok ke kiri, dan kini masuklah ke kamar kedua ......."
Giok Lian bergerak sebagaimana yang diperintahkan suara
yang membisikinya. Dan ketika dia memasuki kamar lain yang
tidak kurang besarnya, dia terkesiap karena tenryata
didalamnya ada orangnya. Dan lebih terkejut lagi, karena
dalam ruangan itu terdapat seorang Pendeta yang sudah
cukup tua, mungkin sekitar 70 tahunan. Tetapi yang mencolok
adalah, mata sebelah kirinya buta. Dan mata yang telah buta
itu kini ditutupi oleh sehelai kain, sehingga kesannya sebagai
seorang yang Bermata Tunggal sangat kental:
"Engkau ..... engkau ......." kelihatannya Giok Lian
mengenali orang ini, tetapi sang Pendeta dengan cepat
menukas kalimat Giok Lian ....
"Engkau masih harus terus bekerja untuk membongkar
komplotan itu, tinggalkan dia disini, aku memiliki kamar
rahasia yang tidak mereka ketahui ........ dan engkau, segera
keluar kembali guna memancing tokoh-tokoh mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 1245


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengerubutimu. Pergilah ke ruang utama dan ladeni mereka


disana ...... cepat ...."
Melihat orang itu, Giok Lian jadi mengerti dan segera
mempercayainya. Diapun melepaskan ibu kekasihnya di
dalam kamar itu dan berkelabat keluar, sementara si Pendeta
Mata Tunggal juga bergerak cepat, menekan tombol,
menyelinap kedalam ruangan rahasia yang terbuka dan tidak
lama kembali kedalam ruangannya sendirian. Menutup
kembali ruang rahasia dan ....... Aman.
Kita ikuti Siangkoan Giok Lian yang berkelabat dan berlari
ke arah ruang utama, atau ruang tamu yang sangat luas.
Begitu tiba disana, Giok Lian berdiri dan menunggu orang-
orang yang sudah menyadari sejak tadi keberadaannya. Tidak
lama waktu yang dibutuhkannya, karena tak lama kemudian
dia sudah terkepung oleh kurang lebih 7 orang Pendeta yang
rata-rata sudah tua. Tidak beberapa lama, datang seorang
pendeta tua lainnya yang datang dengan tergesa-gesa, dia
menghadap salah seorang pengepung yang terlihat
berwibawa dan kemudian diapun berkata:
"Tawanan sudah lenyap dan Cu Lay Ji Koay terluka parah
......."
"Hmmmmm, Nona, pinto Leng Khong Taysu sungguh
kagum dengan keberanian dan kehebatanmu. Bahkan Cu Lay
Ji Koay, tokoh hebat dari luar tembok besarpun ternyata
bukan tandinganmu ....... tapi, apa maksudmu menculik orang
yang sedang berusaha kami sembuhkan itu ...."?
Tokoh utama Biara Kerajaan atau yang memanggil dirinya
atau menyebut dirinya Leng Khong Taysu berkata dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 1246


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

penuh kelemah-lembutan. Dia bukan hanya memuji tetapi


sekaligus juga menegur tindakan Siangkoan Giok Lian. Tetapi,
mendengar kata-kata dan kalimat orang itu, Giok Lian samar-
samar ingat, bahwa suaranya rada-rada mirip dengan tokoh
yang menyerangnya dengan kekuatan sihir hebat di rumah
kekasihnya. "Inikah orangnya ..."? dia bingung.
"Hmmmmm, sudah jelas kalian menawan Nyonya itu
disini, masih juga kalian berdusta berkata mau
menyembuhkannya? Sudah jelas sebelum kalian
membawanya kesini, dia baik-baik saja. Aku ingin bertanya,
untuk apa kalian menawannya disini? Apakah untuk menekan
Menteri Besar Liang mengikuti kemauan kalian"? Hebat kata-
kata Giok Lian, sampai para Pendeta di belakang Leng Khong
Taysu terperanjat mendengar kalimat kalimatnya yang
beruntun keluar.
"Jadi, Nonakah yang telah melarikan Nyonya tersebut
...."? kembali Leng Khong Taysu bertanya dengan nada lemah-
lembut.
"I ..... iya .......hiyaaaaaaaa" Giok Lian menjawab tetapi
setelahnya dia berteriak. Mengapa? Karena meski waspada,
tetapi dia sempat lalai dan lupa bahwa tokoh dihadapannya
adalah seorang ahli sihir. Dengan berteriak, dia memunahkan
pengaruh sihir dan kini mengerahkan kekuatan sinkang khas
Budha, Bu Sing Sinkang untuk membentengi dirinya.
Sementara itu, Leng Khong Taysu melirik kagum dengan amat
cepatnya Giok Lian menyadari serangannya dan kini telah
terbentengi oleh kekuatan yang tidak terlihat mata.

Tarian Liar Naga Sakti I 1247


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Nona, engkau sangat lancang dengan mencampuri


urusan kami disini, dan sangat terpaksa kami akan memaksa
engkau berdiam ditempat ini seterusnya ....... dimana Nyonya
itu engkau bawah ....."?
"Hihihi Pendeta palsu, engkau harus mengalahkanku
terlebih dahulu sebelum engkau mengetahui dimana Nyonya
itu sekarang ini ..... tetapi, kulihat engkau tidak akan mampu
melakukannya"
"Apakah Nona pikir akan sanggup menghadapiku ....."?
bertanya Leng Khong Taysu
"Jangankan engkau si Pendeta palsu, bahkan anak
buahmu ikutan majupun aku tidak takut" kegagahan Giok Lian
tampil, dan mau tidak mau membuat para pengepungnya
kagum. Apalagi mengingat Nona dihadapan mereka itu selain
masih sangat muda, juga terlihat sangat cantik dan manis.
Mendengar jawaban Giok Lian, Leng Khong Taysu
akhirnya berkata sambil mengawasi para pengikutnya:
"Bekuk dia hidup-hidup ...."
Mendengar perintah itu, majulah 5 Pendeta yang
sebelumnya hanya mengepung Giok Lian dan kini bersiap
untuk menyerang. Tetapi Giok Lian sama sekali tidak gentar,
meski dia melihat masing-masing Pendeta yang
mengepungnya berkepandaian tidaklah rendah. Sebaliknya,
diapun mengawasi gerakan kelima Pendeta tersebut, apakah
sekedar mengurungnya ataukah akan ikut menyerangnya. Dia
tidak menunggu lama menduga apa yang akan mereka
lakukan, karena ternyata kelima orang itu benar-benar

Tarian Liar Naga Sakti I 1248


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bergerak untuk menyerangnya, mengeroyoknya sekaligus.


Giok Lian yang dipesan untuk tidak menggunakan Ilmu
Bengkauw, akhirnya memilih menggunakan ilmu Lo Thian Bian
Kun.
Dan dengan ilmu mujijat ini, dia tidaklah takut untuk
membentur lengan lawan-lawannya, karena tenaga mujijat Bu
Sing Sinkang sudah menutup dan melindungi lengannya dari
benturan dan bahkan racun di tangan lawan. Beberapa kali dia
mencoba kekuatan para pengeroyoknya, dan memang
mereka rata-rata hebat dan berkemampuan tidak rendah.
Cuma, masih tetap belum cukup untuk mengalahkannya. Giok
Lian memiliki keyakinan atas dirinya untuk mengalahkan
mereka. Karena itu, Giok Lian menjadi mantap hatinya dan
besar nyalinya.
"Sebaiknya engkau ikut maju ...... karena mereka tidak
akan sanggup mengalahkanku" masih sempat Giok Lian
memanas-manasi Leng Khong Taysu untuk ikut maju. Karena
memang, Leng Khong Taysu sendiripun melihat, bahwa
keroyokan 5 orang tokohnya tidak akan sanggup mengalahkan
Siangkoan Giok Lian yang lihay itu. Tetapi, tentu saja Leng
Khong Taysu tidak terpancing oleh ocehan Giok Lian.
Kini, bukannya kelima pengeroyoknya yang menyerang,
justru dengan kecepatannya dan dengan lontaran-lontaran
sinkang lemas, kelima pengeroyok Giok Lian kini jatuh
dibawah angin dan terus terdesak. Dan mereka harus saling
bekerjasama baru bisa terbebas dari angin ribut pukulan Giok
Lian yang mengejar mereka dengan tenaga lemas yang sangat
berbahaya itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 1249


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tengah pertarungan itu berlangsung terus, masuk lagi


salah seorang tokoh ke ruangan tersebut. Dan tokoh itu bukan
lain adalah Tailucin. Begitu masuk, Tailucin melirik sekejap
kearah Leng Khong Taysu yang terlihat mengedipkan mata
kearahnya. Setelahnya Tailucin mengambil tempat dan posisi
yang agak menjauh, malah mengambil tempat duduk dan
duduk dengan santainya. Ketika itu, Leng Khong Taysu sudah
tiba pada keputusan untuk turun tangan sendiri menghadapi
Giok Lian sebelum semakin banyak anak buahnya jatuh
sebagai korban oleh Gadis itu.
"Mundur ......."
Begitu dia masuk ke arena, dia memerintahkan kelima
pembantunya untuk mundur. Dan diapun kini berhadap-
hadapan dengan Giok Lian:
"Nona, sekali lagi pinto Leng Khong Taysu meminta agar
Nyonya Liang dikembalikan kepada kami ......"
"Jika tidak ...."? bukannya menjawab, Giok Lian justru
menantang Leng Khong Taysu menyebutkan ancamannya.
"Jika tidak, terpaksa pinto akan turun tangan sendiri
untuk menawanmu. Dan jika pinto sudah turun tangan, maka
keselamatan dan masa depanmu nanti, bakalan menjadi
sangat tidak jelas ....."
"Kalau memang begitu, biarlah aku memilih masa
depanku yang menjadi tidak jelas ..... silahkan" Siangkoan Giok
Lian justru langsung menantang Leng Khong Taysu untuk
menyerangnya. Dan memang, Pendeta itu murkan.

Tarian Liar Naga Sakti I 1250


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Melihat sikap Giok Lian yang justru menantang, Leng


Khong Taysu menjadi tidak sabaran. Pada dasarnya dia
memang berangasan, dan melihat seorang gadis muda
menantangnya, amarah Leng Khong Taysu naik dengan cepat.
"Hmmmmm, engkau belum tahu tingginya langit Nona
....."
Begitu menyerang Leng Khong Taysu langsung
menggunakan jurus maut Lui tong sam hong atau Halilintar
menggoncang tiga arah dari ilmu Pek lek si hun ciang (Pukulan
geledek pembetot sukma) yang maha hebat. Sebetulnya Pek
Lek Si Hun Ciang berbeda dengan Pek Lek Sin Jiu, sebuah Ilmu
keras yang sudah dikuasai secara sempurna oleh Liang Tek
Hoat. Ilmu Leng Khong Taysu mengandalkan hawa sihir guna
mengguncang sukma orang dengan menghadirkan ledakan-
ledakan mitis. Tetapi, Giok Lian sudah menyadari hawa sihir
dalam pukulan tersebut. Karena itu, dengan cepat diapun
mengembangkan Lo Thian Bian Kun dengan jurus jurus Lip pei
thaysan (mencabut keluar bukit Thay san). Dengan cara itu dia
mampu membentengi dirinya secara baik dan terencana.
Kini keduanya bersilat saling menyerang dengan kekuatan
yang hebat. Giok Lian kagum, karena harus diakuinya Leng
Khong Taysu yang menjadi Imam Kepala Biara Kerajaan
memang tidak bernama kosong. Tetapi, Giok Lian memiliki
rasa percaya diri yang tinggi. Meski hebat, tetapi dia
menemukan kenyataan bahwa dia masih untuk sanggup
bertahan dan bahkan memiliki keyakinan mampu
mengalahkan lawan meski akan makan waktu yang tidak
pendek. Masih tersisa rasa kagum dan hormatnya kepada
Pendeta Kerajaan itu, meskipun dia tidak mengenalnya sama

Tarian Liar Naga Sakti I 1251


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sekali. Tetapi, melihat dan menyaksikan jenis pukulan dan


kekejaman jurus lawan, membuat rasa hormat itu perlahan-
lahan mulai pudar. Apalagi karena tokoh itu sering menyerang
dengan kekuatan sihir.
Perlahan-lahan kekuatan lapis kedua Lo Thian Bian Kun
mulai dilepasnya, pada lapis kedua dan seterusnya, kekuatan-
kekuatan yang terlontar semakin kuat. Hingga pada lapis
terakhir - justru mengandung kekuatan-kekuatan mujijat yang
sanggup memecah kekuatan sihir atau kekuatan hitam lainnya
yang digunakan lawan. Bekal inilah yang membuat Giok Lian
semakin percaya diri.
"Awas nona, ini jurus Liu tian ciau ka' (kilat dan guntur
menjadi satu), engkau akan dikejar oleh guntur dan kilat
kemanapun engkau bergerak ....." Luar biasa, benar seperti
yang dikatakan Leng Khong Taysu, barisan dan sejumlah
guntur dan kilat seperti berkejaran mengarah dirinya. "Sihir
..." bisiknya dalam hati, dan kemudian dikuatkannya hatinya
dan melindungi diri dengan kekuatan batinnya. Dalam
kagetnya, dia menemukan kenyataan betapa kekuatan sihir
lawan semakin kuat dan semakin mencekam. Entah
bagaimana, kini kekuatan sihir lawannya seperti mampu
mengguncang basis pertahanan ilmu kekuatan batinnya,
meski belum sanggup menggoyahkan pertahanannya. Yang
pasti, kekuatan sihir lawan seperti semakin kuat dan semakin
menjadi-jadi.
"Hmmmm, ingin kulihat sampai dimana kemampuan
sihirmu ....." demikian Siangkoan Giok Lian berdesis yang bisa
didengar lawan, sambil kemudian dia mengembangkan Lo
Thian Bian Kun ke lapis keempat dan bahkan kelima untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 1252


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengimbangi kekuatan mujijat lawan yang menjadi-jadi.


Bersamaan dia melepas jurus jurus Ki-hwee liau-thian
(mengangkat obor membakar langit), dan dari kedua
lengannya menggeletar kekuatan-kekuatan yang memencar
dengan panas yang tidak kurang hebatnya dari lawan. Hanya,
jika lawan menggunakan cara keras dengan dukungan
kekuatan sihir, maka Siangkoan Giok Lian menggelar kekuatan
lemas yang mampu menyusup ke balik kekuatan pertahanan
lawan. Pertempuran menjadi semakin seru karena ilmu-ilmu
yang dilepas semakin tinggi dan mendebarkan.
Giok Lian meningkatkan dukungan kekuatan Bu Sing
Sinkang untuk mendukung serangan-serangannya, dan
dengan demikian alur kekuatan serangannya kembali
meningkat. Hal yang membuat Leng Khong Taysu menjadi
kaget dan sadar bahwa lawan mudanya itu ternyata memang
luar biasa. Kini dia memandang baik kepada Tailucin yang
ternyata mendukungnya dengan kekuatan sihir, dan kepada
bawahannya yang lain yang berdiri di sudut ruangan.
Kepadanya, dia mengedipkan mata, entah rencana apa yang
sedang mereka rancangka.
Dan kembali Siangkoan Giok Lian menyerang dengan
jurus yang lain, yakni Khong Ciok Say "burung merak
mementangkan sayap". Kedua lengannya bergerak-gerak dan
kemudian terbuka, ketika menyerang lawan kedua lengannya
yang terbuka menutup dan membuka secara cepat dan dari
gerakan tangan yang cepat itu terlontar kekuatan-kekuatan
mujijat yang berhawa lemas. Diapun mencecar Leng Khong
Taysu dengan rangkaian pukulan tangan kosong yang cepat
dan bertenaga, sementara Leng Khong Taysu, begitu

Tarian Liar Naga Sakti I 1253


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyadari lawan menggunakan Bu Sing Sinkang, kekuatan


mujijatnya seakan macet. Kurang sanggup menyelusup dan
masuk untuk mempengaruhi benak dan sukma Giok Lian.
Akhirnya, diapun mengandalkan kelincahan dan kekuatan
tenaga pukulan. Tetapi, kondisi ini membuatnya jatuh di
bawah angin. Untungnya, hawa sihir Tailucin masih tetap
mendukungnya dan membuat Giok Lian tetap sewaktu-waktu
berada dalam ancaman. Ketika sekali lagi mereka berbenturan
pukulan sampai 3-4 kali, Leng Khong Taysu mulai merasa
menderita, karena kekuatan Gadis muda lawannya dengan
dukungan hawa Bu Sing Sinkang sangat mengganggu dan
menggoyahkannya. Keadaan ini membuat dia tersiksa dan
sekaligus merasa malu. Masakan melawan seorang gadis
muda dia harus menelan keterdesakan semacam sekarang
ini? Padahal, dia adalah Imam kerajaan.
"Terpaksa ..." desisnya .......
Ketika sekali lagi memperoleh tempo karena gangguan
serangan sihir Tailucin kearah Giok Lian, maka dengan
sepenuh tenaga Leng Khong Taysu melontarkan pukulan
andalannya. Pukulan berbahaya, yang anehnya bukan khas
dan tidak biasa dimiliki seorang Kepala Biara atau apalagi
Imam kerajaan, ilmu itu adalah ilmu pukulan Hu si im hong
ciang (pukulan angin dingin mayat membusuk) dengan
menggunakan jurus "Membekukan sungai meracuni gunung".
Hebatnya bukan kepalang. Bahkan seisi ruangan sampai
menderu-deru, bukan karena sihir tetapi karena pukulan Leng
Khong Taysu yang hebat. Belum lagi kekuatan sihir Tailucin
yang juga selalu menyergap Giok Lian jika tidak awas.

Tarian Liar Naga Sakti I 1254


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi kekuatan Bu Sing Sinkang yang melandasi Lo Thian


Bian Kun tidak membuat Giok Lian ketakutan, juga tidak
membuatnya terdesak oleh sergapan Tailucin. Hanya, karena
keduanya menyerang berbareng, maka mau tidak mau Giok
Lian harus menangkis gabungan serangan itu. Meski belum
dalam persiapan terakhir, tetapi Giok Lian tetap mengerahkan
Bu Sing Sinkang untuk menahan serbuan Leng Khong Taysu
yang hebat luar biasa itu. Dan benturanpun tidak terelakkan:
"Duaaaaaaaaarrrrrrr ........."
Akibatnya Leng Khong Taysu terlempar ke belakang dan
terhuyung-huyung, bahkan sempoyongan baru sanggup
berdiri lagi dengan kokoh. Bahkan dari sudut bibirnya, terlihat
darah menetes perlahan-lahan. Kelihatannya dia terluka
meski tidaklah terlampau parah. Sementara itu, Giok Lian
yang tidak dalam kekuatan puncak, juga terdorong ke tengah
ruangan besar. Tetapi celaka, ketika kakinya akan berpijak ke
lantai tengah ruangan, tiba-tiba Pendeta yang meringkuk di
sudut menekan sebuah tombol. Dan bersamaan dengan itu,
lantai pijakan Giok Lian lenyap dan Giok Lian terlambat
menyadarinya sehingga dia terjeblos ke bawah.
Hebat. Giok Lian tidak gugup. Dia mengepitkan kedua
kakinya, dan memperoleh kekuatan cukup mengadu kakinya
guna melesat ke atas. Tetapi, sebuah pukulan dari kawanan
Pendeta di atas menghalanginya untuk mumbul ke atas, dan
selanjutnya tubuhnya meluncur turun ke bawah sementara
lantai ruangan di atasnya telah tertutup kembali. Untuk
menjaga segela kemungkinan, Giok Lian tetap mengerahkan
kekuatan ginkangnya, bahkan memukul dinding disampingnya
guna mengurangi tenaga luncuran ke bawah. Dan upayanya

Tarian Liar Naga Sakti I 1255


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memang berhasil cukup baik, karena setelah beberapa kali


melontarkan pukulan terukur, dia mampu menahan daya
luncur tubuhnya kebawah. Lebih untung lagi, karena lantai
bawah ruangan kemana dia meluncur ternyata tidaklah
dipenuhi dengan benda-benda tajam, hingga Giok Lian dapat
turun dan berpijak kembali tanpa terluka sedikitpun. Padahal,
jarak lantai ruangan hingga ke atas, ada kurang lebih 8-9
meter.
Ketika berpijak kembali di lantai, Giok Lian bersiap
menunggu jangan-jangan lawan-lawannya menyerang dengan
senjata tajam ataupun senjata rahasia. Tetapi, setelah
menunggu sekian lama, ternyata tidak ada tanda-tanda ada
orang atau ada lawan di lantai bawah tempat dia tersekap
oleh ruang rahasia lawan. Sebaliknya, tiba-tiba dia mendengar
kembali adanya suara yang membisikinya:
"Untuk mengungkap skandal Ang Kin Hwee, engkau harus
memulai dan menemukan bukti dari ruangan di bawah ini
........ jangan khawatir, Leng Khong Taysu bersama dengan
kawanannya tidak memiliki akses ke bawah ........ temukan
jawabannya dan engkau akan berjasa bagi penyelesaian
kekisruhan di Istana nanti ...."
Mendengar suara dan bisikan itu, Giok Lian menjadi lega.
Dengan demikian, di bawah dia justru tidak terancam. Dan jika
tidak terancam, maka waktunya untuk melakukan
penyelidikan. Sekarang, dia sudah percaya penuh kepada si
Pembisik, meskipun juga kesal karena tidak diberitahu bahwa
untuk mencapai tujuannya, dia sampai harus "terjun" ke
ruang rahasia atau kelihatannya semacam ruang bawah tanah
yang dibangun dengan maksud khusus. Jika memang

Tarian Liar Naga Sakti I 1256


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

demikian, maka sekarang adalah waktunya untuk menemukan


ada apa sebenarnya di ruangan bawah ini. Dan mengapa pula
si pembisik mengatakan bahwa untuk mengurai konflik yang
dihadapinya, dia harus menemukan bukti di bawah tanah ini.
Maka, bukannya menyesal dan ketakutan terkurung dibawah,
Giok Lian justru berusaha untuk menemukan sesuatu.
=================
Kita tinggalkan sejenak Giok Lian yang sedang berada di
ruang bawah tanah Biara Kerajaan. Kita kembali ke Tek Hoat,
Mei Lan dan Kakek Song Thian Po yang sedang melakukan
upaya mengobati Menteri Besar Liang Tek Hong. Pengobatan
yang mereka lakukan sebetulnya adalah proses "mengusir
pengaruh sihir" melalui penggabungan tenaga batin ketiga
orang itu. Karena sebenarnya, Menteri Besar Liang berada
dalam pengaruh orang yang menanamkan kekuatan sihir
kepadanya. Meski tidak sampai sanggup memerintah Menteri
Besar Liang melakukan hal-hal yang memalukan, tetapi
membuat Sang Menteri tida sanggup mengenali keadaannya
dan lingkungannya.
Adapun setelah melakukan latihan menyemakan
penguasaan masing-masing atas tehnik penggabungan
kekuatan batin selama hampir setengah hari, maka sejak
subuh dan kini menginjak sore hari, menjelang matahari
terbenam, keempat orang itu tenggelam dalam konsentrasi
tinggi yang memakan banyak kekuatan tenaga dalam dan
kekuatan batin mereka. Tetapi, untungnya mereka melakukan
kerjasama bertiga, sehingga bukan saja prosesnya bisa
dipersingkat hingga hampir sehari, tetapi bahkan mengurangi

Tarian Liar Naga Sakti I 1257


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

beban penggunaan hawa sinkang dan tenaga batin yang


berlebihan.
Pada saat menjelang malam, keempat orang itu tengah
berada dalam kondisi antara mati dan hidup. Mereka
berempat telah terbungkus oleh asap putih yang tebal yang
semakin lama semakin pekat, sementara pijar-pijar kekuatan
yang tersimpan dibalik asap putih pekat itu dapat diikuti
dengan mata telanjang. Dan jika di perlebar area pandang,
maka sekitar tempat itu, tepatnya di luar kamar dimana
proses itu berlangsung, nampak seornag yang lain, seorang
tua, Nenek-Nenek yang mengikuti dengan saksama proses
penyembuhan di dalam. Sesekali dia berjalan kekiri maupun
kekanan, dan sebentar kemudian telah duduk samadhi di
depan pintu kamar, begitu seterusnya dia mengikuti kejadian
di dalam.
Ketika hari mendekati malam dan matahari condong ke
barat, Nenek ini sempat berjalan ke arah pintu masuk.
Sepertinya dia hendak memastikan apakah matahari masih
bersinar terang ataukah sudah redup. Karena, hanya petunjuk
itu yang dimiliki tentang batas waktu penyembuhan "aneh"
yang baru kali ini diketahuinya. Dan memang, matahari
semakin condong ke Barat dan cahaya semakin temaram.
Justru mendekati saat-saat terakhir, Nenek itu terlihat
semakin tegang. Menunggu memang pekerjaan yang sangat
atau paling membosankan. Dan inilah yang dialami si Nenek,
menunggui orang-orang di dalam ruangan untuk
menyelesaikan pekerjaan mereka.
Sementara itu, asap putih tebal yang tadinya sangat
pekat, nampak perlahan-lahan mulai membuyar. Bahkan tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 1258


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lama kemudian, bayangan 3 orang yang duduk dalam posisi


segi-tiga juga mulai terlihat. Dan beberapa waktu kemudian,
bayangan mereka sudah bisa dibedakan, mana Tek Hoat,
mana Mei Lan dan mana Kakek Song Thian Po. Dan beberapa
waktu lagi, akhirnya asap putih tebal itupun sirna dan lenyap
entah kemana. Sebagai ganti, terlihat empat tubuh dalam
posisi berbeda. Tiga tubuh dalam posisi sama, sementara satu
tubuh masih tetap terbaring. Tiga tubuh yang dalam posisi
sama, terlihat dipenuhi keringat, hanya saja terlihat senyum
dikulum di mulut masing-masing. Tanda sesuatu yang
membahagiakan ........

Episode 24: Mengurai Konflik Politik Istana (2)


Tapi, baru beberapa menit mereka berjalan, tiba-tiba di
jalanan rahasia yang hanya diketahui beberapa orang saja itu,
mereka telah dihadang orang. Jalanan yang hanya muat satu
atau dua orang jika berjalan searah kedepan, telah ada
sesosok tubuh yang menghalangi mereka untuk berjalan maju
ke depan lebih jauh. Mata Mei Lan yang tajam bisa
memastikan kalau sosok itu adalah sosok seorang Perempuan
Tua, tetapi dandanannya sungguh mewah dan rapih. Siapakah
gerangan orang itu?
Jika Mei Lan kaget, berbeda dengan Kakek Song Thian Po
yang berjalan di depan. Tidak nampak sama sekali jika dia
merasa kaget dengan adanya sosok tubuh yang sepertinya
dikenalinya dengan sangat baik itu. Bahkan setelah lebih
mendekat, diapun menyapa orang yang menghadang mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 1259


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan suara yang terdengar akrab atau bahkan cenderung


terdengar mesra:
"Hui Nio ....... ada apakah ...."?
Perempuan Tua atau Nenek yang ternyata adalah Souw
Hui Nio atau bekas Selir Kaisar yang kini menjadi Penjaga
Ruang Pusaka Istana itu, tidak menjawab seruan Kakek Song
Thian Po. Dia menunggu hingga mereka berdua, Kakek Song
dan Liang Mei Lan, sudah dekat baru kemudian dia berkata:
"Apakah kalian sudah memikirkan cara bagaimana
nantinya untuk menangani persoalan yang dihadapi oleh
Panglima Besar Oh nantinya? Sudahkah kalian pikirkan
bagaimana caranya agar beliau tetap sadar meskipun terkena
serangan sihir Pendeta-Pendeta palsu tersebut ...."?
"Kita sedang memikirkannya sambil jalan Hui Nio .....
bagaimanapun, keadaan sudah mendesak. Mereka akan mulai
bergerak. Gerakan mereka akan jauh lebih berbahaya ketika
sanggup mengatasi Panglima Besar Oh, bahkan sasaran
akhirnya dapatlah dipastikan adalah Mahkota Kerajaan.
Sebuah kudeta, sebuah pengkhianatan ...." berkata Kakek
Song tetap dengan nada semula, akrab dan mesra. Jelas sekali
terdengar dan tertangkap oleh Liang Mei Lan.
"Ingatkah kalian berdua dengan prilaku dan gaya Menteri
Besar Liang ketika dia masih dikuasai oleh Pengaruh Sihir dari
para Pendeta Palsu tersebut ...."? kembali Nenek Souw Hui
Nio bertanya.

Tarian Liar Naga Sakti I 1260


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mei Lan saling pandang dengan Kakek Souw dan


keduanya mengangguk, tetapi adalah Mei Lan yang
menjawab:
"Saya masih sangat ingat Nek ......"
Memandang sekilas kepada Mei Lan, beberapa saat
kemudian Nenek Souw Hui Nio mengambil sesuatu dari balik
jubahnya. Dan kemudian sesuatu diserahkannya kepada
Kakek Song Thian Po sambil berkata:
"Dalam keadaan darurat, aku telah mengambil sebutir pil
yang terbuat dari ikan yang disebut "ciok thau-hi" atau ikan
berkepala batu. Menurut catatan di ruang pusaka, ada 5 butir
pil yang dihadiahkan kepada Kaisar pada 15 tahun berselang.
Tetapi entah mengapa, saat ini tinggal tersisa 3 butir belaka.
Tetapi, bukan itu hal yang paling penting saat ini. Yang
terpenting adalah, Pil yang diolah dari Ciok Thau Hi ini mampu
menjernihkan batin dan pikiran orang yang terkena serangan
sihir atau serangan ilmu hitam lainnya. Ada syaratnya, yakni
orang yang terkena masih belum lewat dari 5 hari. Jika sudah
lama terkena, lebih dari sebulan, maka harus digunakan
bersamaan dengan pengobatan yang kalian bertiga lakukan
beberapa hari lalu. Dan dengan cara demikian, bisa
mempersingkat proses menjadi 2-3 jam belaka. Dan khasiat
lainnya adalah, pil ini mampu memperkuat badan dan
memperlancar peredaran darah orang yang memakannya.
Melihat keadaan sekarang, maka Panglima Besar Oh akan
sangat membutuhkannya ......"
Setelah menyerahkan sebutir pil olahan dari Ikan Ciok
Thau Hi kepada Kakek Song Thian Po dan mengatakan khasiat

Tarian Liar Naga Sakti I 1261


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

serta kegunaan pil tersebut, Nenek itupun berbalik dan


berjalan kedepan. Kakek Song mengejar Nenek Souw Hui Nio
dan mengajaknya untuk ikut bergabung:
"Hui Nio, mengapa engkau tidak ikut saja dengan kami
bergabung menuju ke tempat tinggal Panglima Besar Oh ...."?
bujuknya akrab dan mesra.
"Thian Po ....... engkau dan Nona itu yang mesti
melaksanakannya. Aku masih ada urusan lain yang tidak kalah
pentingnya dengan apa yang akan kalian berdua lakukan.
Lihat saja nanti ......"
Setelah berkata demikian, Nenek Souw Hui Nio melesat
kedepan dan beberapa saat kemudian berbelok menuju arah
berbeda dengan arah yang akan ditempuh Kakek Song
bersama dengan Mei Lan. Terdengar Kakek Song menarik
nafas panjang, seakan ada sesuatu yang menekan batinnya,
sementara Liang Mei Lan memandanginya saja dan maklum
dengan kejadian yang baru disaksikannya tadi. Tapi, karena
setelah beberapa saat Kakek Song tetap diam di tempat, Mei
Lan menjadi tidak sabaran dan akhirnya membuyarkan
lamunan Kakek itu:
"Song Thian Po Locianpwee, bagaimana keadaanmu?
Apakah kita akan berhenti disini atau meneruskan misi kita
...."?
Kakek Song Thian Po yang diganggu atau tepatnya
dibuyarkan kenangannya oleh Mei Lan, tersipu-sipu malu
karena ketahuan mengkahayal di tengah pelaksanaan missi
berat keduanya. Diapun berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 1262


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Terima kasih Nona, engkau menarikku dari bekapan


kenangan masa lalu yang masih terlampau kuat mengikatku.
Tetapi, jika dia mengatakan akan melakukan sesuatu yang
penting, aku percaya dia akan melakukannya. Entah apa itu
...... Tapi, mari kita segera maju kedepan ....." demikian Kakek
Song.
Sekarang keduanya melangkah maju dengan penuh rasa
optimist. Pemberian Pil Khusus dari Nenek Souw Hui Nio telah
membuka beberapa alternatif jalan keluar dalam melindungi
Panglima Besar Oh. Dan pilihan beragam dengan "jaminan"
kesembuhan yang kuat membuat semangat mereka
meningkat tajam. Mereka optimist tindakan kali ini akan
sangat membantu keseluruhan usaha mereka menggulung
komplotan dalam Istana Raja. Sudah tentu hal ini menambah
semangat mereka dalam melakukan tugas malam ini. Dan
pilihan cara bagaimana yang terbaik untuk dilakukan,
keduanya memutuskan untuk lebih baik membicarakannya
langsung dengan Panglima Besar Oh nantinya. Dengan
pemikiran tersebut, keduanya melangkah dengan cepat
hingga dalam waktu singkat, menjelang pagi hari, keduanya
sudah berada di bawah gedung Panglima Besar Oh Hui Hou.
Karena pentingnya missi yang diemban, maka Kakek Song
dan Mei Lan memutuskan untuk tidak berkunjung secara
terbuka. Mereka memutuskan akan menemui Panglima Besar
Oh secara pribadi dan secara rahasia. Tetapi, persoalan yang
mereka hadapi dengan pilihan tersebut bukan mudah. Karena,
pertama, mereka tidak tahu dimana ujung atau jalan masuk
ke jalan rahasia dari rumah kediaman Panglima Besar Oh. Dan
kedua, mereka berdua, terutama Kakek Song paham benar,

Tarian Liar Naga Sakti I 1263


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

penjagaan di rumah Panglima Besar Oh sangat-sangat ketat.


Bahkan tokoh-tokoh utama Kim-i-Siwi banyak berkantor dan
berkeliaran di sekitar rumah Panglima Besar Oh. Maklum,
tokoh ini menguasai hampir semua Pasukan Elite Kerajaan,
termasuk Pasukan Khusus Istana dan Pasukan Gi Cian Siwi
yang bertugas mengamankan Istana Raja.
Justru karena peranana strategis itulah makanya mengapa
Panglima Besar Oh diincar para pemberontak. Dia memegang
kunci bersama Menteri Besar Liang dan mengetahui secara
detail kekuatan Pasukan Kerajaan, siapa-siapa tokoh dan
Panglima yang bertugas, dan siapa-siapa Panglima yang
mengepalai Pasukan Khusus dan Pasukan Istimewa. Pendek
kata, Panglima Oh adalah kunci dari penguasaan kekuatan
Perang Kerajaan disamping Menteri Besar Liang. Dan
Panglima Oh ini adalah orang yang bertanggungjawab
langsung kepada Kaisar melalui Menteri Besar Liang. Dan yang
terpenting, tokoh ini sangat loyal, setia dan fanatik terhadap
Kerajaan. Sikapnya mirip dengan Menteri Besar Liang, hanya
dia lebih keras dan lebih tegas dalam sikap-sikapnya. Maklum,
dia seorang Panglima.
"Apakah mungkin ujung jalan rahasia yang menembus
rumah Panglima Besar Oh sama dengan di rumah Menteri Yap
......"? bertanya Mei Lan ketika mereka tiba di ujung jalan
rahasia yang menembus rumah Panglima Oh.
"Sangat mungkin, sangat mungkin. Tetapi sudah jelas, kita
tidak akan memastikannya jika tidak membuka pintu
rahasianya bukan ...."? Kakek Song Thian Po menjawab sambil
mengingatkan jawaban Mei Lan ketika mereka tiba di ujung
jalan rahasia di rumah Menteri Yap beberapa waktu lalu.

Tarian Liar Naga Sakti I 1264


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hihihi, engkau masih mengingatnya Locianpwee ...... tapi


benar, lebih baik locianpwee lekas-lekas membukanya, karena
waktu kita semakin sempit ...."
Dan Kakek Song Thian Po segera beraksi. Tidak lama
waktu yang dibutuhkannya, kurang dari 5 menit. Dia telah
mampu membuka pintu rahasianya. Kali ini, pintunya berbeda
dengan di rumah Menteri Besar Yap. Di rumah Panglima Besar
Oh, mereka harus memasuki rumah melalui sebuah liang yang
cukup besar, hanya mereka tidak dapat melaluinya sambil
berdiri. Paling banter sambil jongkok dan paling enak sambil
merayap. Dan keduanya dengan cara apapun pasti akan
melakukannya. Dan pada ujungnya adalah sebuah pintu yang
sama dan juga memiliki dua kunci untuk membuka, dari dalam
dan dari luar.
Ketika akhirnya ujungnya terbuka, mereka ternyata
berada di dinding sebuah ruangan. Dan pintu rahasia ditutupi
dengan sebuah lukisan pemandangan alam yang tidak bisa
dilihat dari dalam jalan rahasia. Kelihatannya mereka
menembus ruang kerja Panglima Besar Oh Hui Hou. Tetapi,
ketika melihat demikian banyaknya tumpukan buku di
ruangan tersebut, baik yang tertata rapih maupun yang
terbuka seperti barusan dibuka dan dibaca orang, mereka
justru tidak menemukan adanya tanda-tanda alat perang
seperti Pedang, Golok ataupun Busur dan Panah. Hal tersebut
membuat mereka berdua heran. Apakah benar ini ruangan ini
adalah ruang kerja Panglima Besar Oh Hui Hou? Atau justru
ruangan yang digunakan orang lain seperti anaknya atau
kerabatnya yang lain. Ruangan ini, tepatnya ruang bagi

Tarian Liar Naga Sakti I 1265


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

seorang calon sastrawan atau orang muda yang sednag


mengejar ilmu .......
Tetapi tentu saja mereka tidak punya waktu untuk
menemukan jawaban atas keheranan seperti itu. Mereka
dengan cepat bergerak dan mencari dimana bisa bertemu
dengan Panglima Besar Oh Hui Hou, meskipun hari masih
pagi-pagi benar. Saat itu, mungkin baru mendekati pukul 6
pagi. Tetapi, mereka berharap bisa menemukan dan bertemu
dengan Panglima itu secepat mereka bisa. Biasanya, Jendral
Besar atau Panglima Besar sudah pasti sangatlah disiplin
dalam hidup kesehariannya, karena itu semestinya Jendral
Besar atau Panglima Besar itu sudah bangun. Begitu dugaan
Kakek Song dan Mei Lan, dan jika itu benar, mereka bersyukur
karena tidak harus membangunkan Jendral Besar Oh di
ranjangnya.
Dugaan keduanya benar. Pada saat itu Jendral Oh Hui Hou
sudah berada di taman belakang gedungnya dan sedang
menikmati udara pagi yang cerah. Begitu mereka mengetahui
dari sepasang dayang pembantu yang bercakap sambil
melewati kamar dimana mereka berada:
"Oh Thay Ciangkun sudah berada di taman belakang, lebih
baik kita cepat menyiapkan sarapannya secepatnya ........"
"benar, jika terlambat ....... waaaah bisa gawat akibatnya
...."
Begitu kedua dayang itu berlalu, Mei Lan dan Kakek Song
segera keluar. Karena disebutkan berada di Taman Belakang,
sejenak keduanya mengamati keadaan ruang dimana mereka
berada, dan setelahnya kedua orang sakti itu saling pandang

Tarian Liar Naga Sakti I 1266


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan tersenyum. Mereka sepakat dengan arah yang akan dituju


dari pandang mata. Dan ternyata benar, pilihan mereka sama
dengan hanya mengamati posisi dan keadaan gedung di
ruangan mereka berada. Maka keduanyapun bergerak ke arah
belakang, dan ketika menjumpai sebuah ruangan lain yang
memiliki jendela, Liang Mei Lan bergerak cepat untuk
memandang ke bawah.
"Arah sana ........" katanya sambil terus bergerak ke arah
belakang. Keduanya bergerak cepat tetapi dengan
kewaspadaan tinggi. Didalam Gedung, penjagaan memang
longgar, tetapi di luar gedung, pastinya tingkat kesulitannya
meningkat luar biasa. Dan akhirnya dengan cepat merekapun
sampai di penghujung belakang rumah. Tidak ada jendela,
harus melompat keatas guna memandang ke bawah, dan itu
bukan pekerjaan sulit buat Liang Mei Lan. Jangan panggil dia
"Ratu Ginkang". Dan dengan tanpa menekuk kakinya, diapun
melayang diikuti pandang mata kagum kakek Song. Mei Lan
mampu mencapai ketinggian yang diinginkan dan ketika
melihat kebawah sekilas, diapun tersenyum dan turun
kembali.
"Kita sudah berada di arah yang benar, sangat kebetulan
Panglima Besar Oh Hui Hou sedang sendirian di taman bawah.
Hanya saja, saat ini dia dikelilingi pasukan pengamanan yang
sangat ketat. Baik yang dipendam maupun yang berjaga
dipermukaan, dan kita harus melewati demikian banyak
deretan dan barisan penjagaan yang sangat kuat. Meski
sangat sekilas, tetapi barisan itu cukup jelas kulihat.
Sayangnya, tak ada jalan lain, kita harus menerobosnya ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1267


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hmmm, akan menjadi pekerjaan yang cukup berat jika


demikian ...... tetapi mari kita tidak punya pilihan lain
sekarang ini. Kita memang harus segera melakukannya ..."
tukas Kakek Song Thian Po cepat, dan keduanyapun segera
belakukan persiapan. Bersiap melakukan penerobosan
dengan waktu dan kecepatan yang tepat agar segera mampu
menghadap Panglima Besar Oh.
Ketika membuka pintu bawah, dengan cepat Liang Mei
Lan langsung menerjang ke depan. Dia tidak sekalipun
memukul atau melukai para penjaga, termasuk tokoh-tokoh
keamanan kota Raja yang berada bersama Panglima Besar Oh
Hui Hou. Sebaliknya, dengan kecepatan luar biasa, dia melesat
dan berzig-zag diantara para penjaga keamanan sang
Panglima. Dan dalam waktu singkat telah berada sangat dekat
dengan Panglima Besar Oh Hui Hou. Tetapi, tunggu dulu.
Ketika akan melompat ke dekat Panglima Besar Oh, sesosok
tubuh dengan sangat cepat dan kuat menghadangnya dengan
satu pukulan keras:
"Dukkkkkkkk ......" akibatnya tubuh Mei Lan tetap
melayang ke dekat Panglima Besar Oh, sementara tokoh yang
menyerangnya terdorong sampai 3-5 langkah ke belakang.
Sang penjaga keamananpun berteriak:
"Panglima Besar ..... awas penyusup ......"
Tetapi, pada saat itu, Liang Mei Lan telah melayang dekat
dengan Panglima Besar Oh Hui Hou dan bahkan sudah
menjura kepada Panglima Besar itu. Dan selanjutnya diapun
berkata dengan hormat:

Tarian Liar Naga Sakti I 1268


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hamba Liang Mei Lan ...... Puteri Menteri Besar Liang,


sekaligus PELINDUNG PRIBADI KAISAR NOMOR 3, datang
menghadap Panglima Oh untuk urusan yang teramat sangat
penting ....."
Awalnya Panglima Besar Oh Hui Hou terkejut melihat ada
seseorang yang datang menyusup hingga bisa berada sangat
dekat dengan dirinya. Sungguh luar biasa, karena belum
pernah ada seorangpun yang sanggup menerobos barisan
keamanan yang mengitarinya. Barisan kemanan miliknya
bahkan hanya kalah dari Barisan Keamanan Kaisar sendiri.
Tetapi, pada hari ini, ada seseorang yang sanggup
melakukannya, menerobosnya. Dan dalam herannya, dia
melihat seorang gadis yang masih sangat muda yang mampu
melakukannya. Lebih terkejut lagi ketika Gadis itu
menyebutkan dua statusnya yang luar biasa: ANAK MENTERI
BESAR LIANG dan PELINDUNG PRIBADI KAISAR NOMOR 3.
Sudah tentu Panglima Besar Oh Hui Hou tahu siapa-siapa
Pelindung Pribadi Kaisar. Dan dia mendengar, Pelindung
Nomor 3 memang seorang Nona yang masih muda. Tetapi jika
kemudian ternyata Pelindung Pribadi Kaisar itu adalah anak
sahabat kekalnya, Menteri Besar Liang, jelas ini kejutan luar
biasa. Cuma, sebagai seorang yang teliti dan berpengalaman,
Panglima Besar Oh Hui Hou jelas harus mengetahui dan
memastikan status Anak Gadis didepannya itu:
"Hmmmm, Bagaimana aku harus percaya dengan
ucapanmu itu ...."? ujarnya dengan santai dan nampak seperti
tidak waspada. Tetapi ucapan yang jelas, tegas dan dengan
tekanan suara kuat, membuat Mei Lan kagum dengan
Panglima ini. Bukannya takut, justru Panglima Besar ini

Tarian Liar Naga Sakti I 1269


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bertanya ...... sungguh gagah, seperti kegagahan ayahnya yang


juga sangat dikaguminya itu.
"Untuk menemui Panglima Besar Oh, Ayahanda
menuliskan sebuah surat pribadi dan membekali kami berdua
dengan TANDA KEPERCAYAAN KAISAR. Selain itu, hamba
secara pribadi membawa tanda pengenal MEDALI PENGAWAL
PRIBADI KAISAR ....." Dan serentak Liang Mei Lan
mengeluarkan baik surat tulisan tangan langsung dari
ayahnya, dan sekaligus, juga kedua medali pengenal yang
dibekalnya untuk meyakinkan Panglima Besar Oh.
Benar saja, begitu melihat surat pribadi tulisan tangan
Menteri Besar Liang dan juga Tanda Kepercayaan Kaisar yang
ditunjukkan Liang Mei Lan, Panglima Besar Oh segera
bertindak cepat. Diapun berseru:
"Hentikan .............." dan keroyokan terhadap Kakek Song
Thian Po dengan cepat membuyar. Bersamaan dengan itu,
Kakek Song Thian Po dengan segera melayang ke dekat
Panglima Besar Oh dan Liang Mei Lan. Begotu tiba, dengan
segera diapun memberi hormat:
"Song Thian Po, Pengawal Pribadi Kaisar Nomor 1
............... datang menghadap Thay Ciangkun Oh Hui Hou ......."
"Hahahahaha, Song Thian Po, sehari-hari orang lain
mengenalmu sebagai Penjaga Perpustakaan Istana. Sangat
sedikit orang yang tahu jika engkau adalah tokoh yang selalu
menjaga dan melindungi Kaisar dengan taruhan nyawa .......
hahahahahaha, mari ...... mari, sungguh hebat sepagi ini
dikunjungi dua tokoh pengawal prbadi Kaisar ...... sungguh
peristiwa langka ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 1270


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Melihat yang datang menghadapnya dengan cara yang


luar biasa adalah 2 tokoh yang sudah pasti berkepandaian
tinggi karena menjadi Pengawal Pribadi Kaisar, Panglima Besar
Oh Hui Hou kaget dan terkejut, sekaligus juga girang.
Meskipun dengan cepat dia menduga bahwa pastilah ada
suatu rahasia besar yang akan segera diketahuinya pagi itu.
Naluri yang tajam, pengalaman berlimpah, pengamatan yang
tepat membuat Panglima Oh bertindak cepat:
"Yang Ciangkun ........ "
"Hamba disini Thay Ciangkun ......"
"Perintahkan agar jangan ada seorangpun yang
mengabarkan dan membocorkan rahasia kedatangan kedua
orang ini menemuiku sepagi ini. Yang berani membocorkan
akan beroleh hukuman penggal ......."
"Baik Thay Ciangkun ...."
Yang Ciangkun, seorang Panglima bawahan Panglima
Besar Oh, berusia sekitar 40 tahunan, berwajah cakap dan
gagah, bertubuh kokoh kekar, segera bangkit. Dia sendiri
adalah Panglima Tinggi yang mengepalai Kim-i-Siwi, dan pagi
ini memang diundang Panglima Besar Oh untuk membahas
beberapa persoalan. Dia memberi hormat kepada Panglima
Besar Oh, dan kemudian mendekati seluruh barisan dan
deretan penjaga keamanan yang berada disana. Terlihat dia
memberi instruksi dan seterusnya keadaan segera kembali
normal.
Kembali ke Panglima Besar Oh bersama dengan Mei Lan
dan Kakek Song Thian Po, ketiganya kini berjalan menuju

Tarian Liar Naga Sakti I 1271


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sebuah tempat yang ada perteduhannya. Tempat tersebut


semacam pondok kecil dimana sekitarnya dialiri air yang
terlihat sangat jernih dan terus mengalir. Pondok kecil
tersebut dikitari oleh 5 buah kursi atau tempat duduk yang
ditata secara rapih dan apik. Disini rupanya Panglima Oh suka
bercakap dan berbicara dengan bawahannya diwaktu pagi
hari sebelum memulai pekerjaan rutinnya sehari-hari di
kantornya.
"Jika sampai 2 dari 4 Pengawal Pribadi Kaisar
mendatangiku, dan bahkan salah seorangnya adalah Puteri
Sahabat kekalku, Menteri Besar Liang yang juga atasanku,
maka bisa kupastikan bukanlah persoalan kecil yang akan
dikemukakan kepadaku ......" Panglima Besar Oh membuka
percakapan dengan Liang Mei Lan dan Kakek Song Thian Po,
dan langsung to the point. Langsung ke persoalan besar yang
dibawah oleh Mei Lan dan Kakek Song.
"Tapi, apakah keadaan ayahmu baik-baik saja Nona ...."?
meski demikian, tidak lupa Panglima Besar Oh berbasa-basi.
"Syukurlah, atau kemurahan dan pengasihan Thian,
ayahanda sudah sehat kembali. Hanya saja, untuk sementara
beliau harus bekerja dari tabir kegelapan karena menjadi
sasaran langsung kelompok Ang Kin Hwee. Dan ternyata lagi,
Ang Kin Hwee telribat dalam persekongkolan yang bersumber
dari dalam Istana ....." jawab Mei Lan.
"Aroma Ang Kin Hwee yang berbahaya memang sangat
terasa, tetapi herannya kita tidak mampu menerobos rahasia
utamanya. Bahkan orang-orangkupun banyak yang binasa
ketika berusaha membuka dan menyelidiki rahasia organisasi

Tarian Liar Naga Sakti I 1272


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

rahasia ini ........ tetapi, juga persekongkolan dalam Istana


adalah masalah tingkat tinggi yang terasa melemahkan pilar
Kerajaan kita. Bagaiman, apa perintah utama Menteri Besar
Liang kepadaku ...."? tanya Panglima Besar Oh yang juga
ternyata galau dengan keadaan Kerajaan akhir-akhir ini.
"Panglima Besar Oh, persekongkolan itu sederhananya
untuk melakukan kudeta terhadap posisi Menteri Besar Liang
dan kemudian akan menggantinya dengan Menteri Besar Yap.
Tujuannya sederhana, yakni agar kendali Pasukan Kerajaan
bisa beralih ke orang lain. Tetapi, semakin jelas bahwa tujuan
akhir mereka adalah Mahkota Kerajaan. Repotnya, Kaisar
berada dalam keadaan yang hampir sama dengan Menteri
Besar Liang beberapa hari lalu, yakni berada dalam
cengkeraman kekuatan sihir yang halus", Kakek Song
menjelaskan.
"Brakkkkkkkkkkkkk ......" Kakek Song, hati-hati engkau
berbicara ....... keadaan Kaisar adalah tanggungjawabku,
kepalaku bisa melayang jika memang benar demikian ..."
Panglima Besar Oh Hui Hou sungguh terkejut dan menjadi
emosional hingga memukul meja didepannya mendengar
keadaan Kaisar dewasa ini. Keselamatan Kaisar adalah salah
satu tanggungjawabnya, dan jika benar kesehatannya
terganggu oleh kekuatan yang diluar pengetahuannya,
sungguh kepalanya dipertaruhkan.
"Sabar Panglima Besar Oh ....... keadaan kaisar memang
terlihat seperti penyakit, dan kita bisa terus mengatakan
seperti itu. Tetapi, setelah bekerjasama dengan Nona Liang
Mei Lan dan kakaknya Liang Tek Hoat, Putera Kedua Menteri
Liang yang juga sakti mandraguna dan baru kembali beberapa

Tarian Liar Naga Sakti I 1273


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hari lalu dari perantauan, kami menemukan kenyataan,


bahwa Ayah mereka, sama dengan Kaisar, dikuasai oleh
Kekuatan sihir yang sangat halus. Dan ayah mereka, Menteri
Besar Liang sudah sehat kembali saat ini..... artinya, kita bisa
mengobati Kaisar agar kembali sehat seperti semula. Dan
untuk proses tersebut, Menteri Liang menghendaki inisiatif itu
datang dari Panglima Besar Oh, agar bisa mencuci segala dosa
yang terjadi akibat ketidaksengajaan ........ kita bisa mengatur
dan menatanya seperti itu Panglima Besar Oh....."
"Tetapi bagaimanapun juga, serangan sihir yang
mengarah kepada Kaisar, jika sampai tidak kuketahui akan
menjadi aib besar bagi karirku ..........." Panglima Besar Oh Hui
Houmasih tetap bertahan.
"Keadaan akan menjadi lebih kacau dan lebih berbahaya
Paman Panglima Besar. Karena hari ini target dan sasaran
mereka adalah membuat Paman panglima Besar menjadi
seperti Kaisar dan Ayahanda. Dan setelah itu, mereka akan
mengambil alih dan kemudian mengendalikan semua Pasukan
Kerajaan. Dan jika sudah demikian, pada gilirannya Mahkota
Kerajaan akan berganti ke orang lain secara mudah. Karena
itu, keadaan Kaisar dan bagaimana dia menjadi seperti itu,
hanya bagian kecil dari apa yang harus segera kita lakukan
....... itu pesan Ayahanda ......"
Mendengar penjelasan Mei Liang Lan yang tegas Panglima
Besar Oh Hui Hou terdiam. Benar, menyelamatkan Kaisar akan
menyelamatkan Kerajaan. Sementara dia sendiri ribut dengan
bagaimana Kaisar diserang. Dan ribut dengan posisi serta
keselamatan karirnya pribadi. Bukankah ini memalukan?

Tarian Liar Naga Sakti I 1274


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sungguh tolol. Seakan diingatkan sesuatu dia kaget dan


bertanya lagi:
"Mengapa aku akan diserang ...."?
"Bukankah sudah jelas, jika Ayahanda tidak dalam
genggaman mereka, cukup dengan mengendalikan Kaisar dan
Paman Panglima Besar, maka Kerajaan akan dengan mudah
diambil alih. Karena sebenarnya, selain Ayahanda, maka
adalah Paman yang mengendalikan dan paham dengan kunci
seluruh pasukan Kerajaan ....."
"Coba Panglima Besar Oh Hui Hou bayangkan, bagaimana
keadaan kedepan jika Kaisar dalam keadaan linglung seperti
sekarang ini dan kemudian Panglima Besar juga menjadi
boneka sihir mainan mereka. Apa kira-kira yang akan mereka
kerjakan ....? Lihat contoh bagaimana mereka dengan kasar
memenjarakan Pangeran Liang Tek Hu, padahal dia adalah
tokoh muda yang sangat berbakat saat ini. Tapi Raja yang
dalam kendali mereka, malah mengijinkan memenjarakannya
tanpa alasan yang benar-benar kuat ........" Kakek Song Thian
Po menambakan yang juga sekaligus menguatkan penjelasan
Liang Mei Lan sebelumnya, dan hal itu membuat Panglima
Besar Oh semakin jelas dengan keadaan sekarang.
"Hmmmmm, jika bukan karena Menteri Liang dan tanda
pengenal kalian, agak sulit aku menerima penjelasan tersebut.
Meksipun, kenyataannya memang seperti yang kalian
laporkan. Jika memang demikian, coba kalian beberkan
bagaimana rencana Menteri Liang menghadapi
persekongkolan tersebut dan bagaimana menyelesaikannya
...." Akhirnya Panglima Besar Oh Hui Hou mengalah dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1275


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bahkan kemudian meminta penjelasan yang lebih rinci dan


detail karena melihat tingkat kedaruratan yang dihadapi
Kerajaan yang memang sangat tinggi.
Maka secara bergantian Liang Mei Lan dan Kakek Song
Thian Po menjelaskan rencana yang diatur oleh Menteri Besar
Liang. Bagaimana tentang minimnya bukti saat ini, dan
bagaimana mengupayakan agar bukti itu yang "datang"
sendiri kepada Kaisar. Tetapi untuk itu, diperlukan upaya
membantu Panglima Besar Oh terlebih dahulu yang hari ini,
hari kedatangan Kakek Song dan Mei Lan, akan dijinakkan
oleh pihak penyerang untuk dikuasai. Posisi Panglima Besar
Oh yang sangat strategis membuat Menteri Liang memikirkan
cara bagaimana agar keselamatan dan posisi Panglima Besar
Oh tetap seperti sekarang. Maka kedatangan Mei Lan dan
Kakek Song adalah merundingkan keselamatan Panglima
Besar Oh dan bagaimana cara menjebak tokoh-tokoh yang
menyeleweng tersebut.
Sampai hampir 2 jam mereka berunding secara rahasia
dengan kadang-kadang Mei Lan melakukan perondaan guna
memastikan tingkat keamanan percakapan mereka pagi itu.
Sampai akhirnya ditemukan kesepakatan tentang bagaimana
menjaga "kesadaran" Panglima Besar Oh, dan gerakan apa
yang akan dilakukan Panglima Besar Oh terkait dengan para
pemberontak di lingkaran dalam Istana tersebut. Setelah
disepakati demikian, maka Panglima Besar Oh mengatur cara,
tempat dan bagaimana terlihat bahwa dia "benar-benar"
sudah dalam kekuasaan para pemberontak tersebut. Semua
mereka atur secara detail sesuai dengan saran Menteri Besar
Liang dan juga ditata lebih jauh oleh Panglima Besar Oh.

Tarian Liar Naga Sakti I 1276


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hasilnya, Mei Lan benar-benar kagum dan percaya, bahwa


Ayahnya dan Panglima Besar Oh ini memiliki tingkat
kesepahaman yang tinggi dalam banyak hal.
Dan untungnya, kesepahaman mereka itu kembali
menunjukkan faedah bagi Kerajaan ketika menghadapi
kesulitan seperti sekarang ini. Panglima Besar Oh langsung
paham dengan kode dan petunjuk tersembunyi yang bahkan
kakek Song dan Mei Lan sendiripun tidak mengerti bahwa itu
adalah kode rahasia. Lewat pesan-pesan bersifat "kode" dan
"sandi" tersebut Panglima Besar Oh yakin, bahwa Mei Lan dan
Kakek Song benar adalah utusannya. Bahkan, Panglima Besar
Oh bisa paham bahwa hari itu juga, Menteri Besar Liang sudah
mulai menempuh resiko besar meskipun anak sulungnya
masih dalam penyandraan para pemberontak. Itulah yang
menyebabkan Panglima Besar Oh paham dan sadar bahwa
mereka berhadapan dengan bahaya yang sungguh tidak kecil
dan mengancam keselamatan Kerajaan.
Menjelang jam 10 pagi, Panglima Besar Oh bersama
dengan Mei Lan dan Kakek Song menyelesaikan perundingan
mereka. Dan tidak berapa lama kemudian Panglima Besar Oh
bertindak seperti tidak terjadi apa-apa. Sementara Mei Lan
dan Kakek Song sudah menghilang. Tak ada seorangpun
pengawal maupun penjaga keamanan yang tahu bagaimana
mereka menghilang dan kemana dua orang itu pergi. Sama
seperti kedatangan mereka tadi pagi, bahkan Panglima Besar
Oh sendiripun tidak mengerti mengapa tiba-tiba Mei Lan dan
Kakek Song tiba-tiba sudah berada dekat sekali dengan
dirinya. Untung saja mereka tidak bermaksud jahat, sebab

Tarian Liar Naga Sakti I 1277


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kalau iya, maka keadaan dan keselamatan dirinya pasti tidak


terjamin.
Panglima Besar Oh memang bertindak sebagaimana
tindakan dan kerjanya sehari-hari. Tidak terlihat ada
kegamangan dan kegugupan. Semua pekerjaan dia kerjakan
sebagaimana mestinya. Melakukan inspeksi Pasukan
Keamanan, memanggil kepala kepala pasukan keamanan,
meminta laporan dari Gian Ci Siwi lengkap dengan Pemimpin
Bendera Siwi, termasuk dalamnya pemimpin Kim-i-Siwi,
pasukan khas Pelindung Kaisar. Semua dikerjakannya sesuai
dengan pekerjaan sehari-hari, sambil harap-harap cemas,
pukul berapa kira-kira rombongan "Pemberontak" akan
datang untuk menemuinya dan berusaha menyihirnya ......
Tetapi rombongan itu datang setelah makan siang. Dan
dengan wajah tetap ramah, dia mengundang masuk
rombongan yang terdiri dari 5 orang tersebut: Imam Istana
Leng Khong Taysu bersama seorang asing yang kurang
dikenalnya, kemudian kedua Wakil Imam Leng Khong Taysu
yang tidak begitu dikenalnya, seorang pendeta Asing yang
juga tidak dikenalnya dan terakhir seorang Pendeta yang lebih
muda, bertindak sebagai pengawal bagi rombongan tersebut.
"Amitabha ......... semoga Panglima Besar Oh Hui Hou
selalu dalam lindungan Budha yang maha kasih .........."
"Terima kasih, terima kasih Taysu ......... angin apa
gerangan yang membawa rombongan Imam Istana datang
mengunjungiku ....."?
"Amitabha ........ bukan kunjungan Kenegaraan tentunya
Panglima Besar Oh ..... kami berlima, perkenalkan: Kedua

Tarian Liar Naga Sakti I 1278


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Wakil Imam Thian Hoat Taysu dan Thian Hian Taysu, mereka
merupakan calon-calon penggantiku kelak. Sementara yang
menjadi muridku ini adalah Thian Le Hwesio masih
membutuhkan banyak bimbingan. Dan, seorang pendeta dari
Nepal, yakni Tailuccin adalah pengagum Panglima Besar Oh,
karena itu dia berkeras untuk ikut denganku menemui
Panglima Besar Oh Hui Hou ......."
"Accccccch sungguh kehormatan besar bagiku menerima
kunjungan yang terhormat Imam Besar Istana, bahkan datang
dengan rombongan pimpinannya pula. Sudah pasti kunjungan
ini bukan semata kunjungan biasa .......tapi, selamat datang,
selamat datang, mari masuk ....." Panglima Besar Oh
kemudian mengundang tamu-tamunya untuk masuk kedalam
ruangan pertemuan.
"Amitabha ......... Panglima Besar Oh sungguh bermata
tajam. Kami memang datang mulanya tentu saja untuk
semakin menjalin keakraban dengan Panglima Besar Oh.
Selain itu, juga untuk membicarakan beberapa urusan yang
cukup memusingkan pada akhir-akhir ini ......"
"Hmmmmmm, begitu rupanya. Tentu saja kunjungan agar
supaya bisa saling mengenal secara dekat sangat penting.
Tetapi, bagaimana jika kita bercakap-cakap sambil menikmati
jamuan kecil di siang hari ini...."?
"Amitabha, asalkan Panglima Besar Oh paham bahwa
kami tentu saja tidak akan bisa menyantap santapan-santapan
berjiwa. Jika demikian, maka bukan persoalan besar untuk
dilakukan ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 1279


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"tentu. tentu saja aku paham. Ada cukup makanan tidak


berjiwa yang bisa dinikmati para Taysu pada hari ini ......"
Maka akhirnya, merekapun bersantap dengan makanan
kecil sambil bercakap-cakap. Hanya saja, karena sudah
mengetahui maksud kedatangan mereka yang sebenarnya,
maka Panglima Oh bertindak sangat hati-hati dan sedapat
mungkin tidak memancing keheranan dan kecurigaan tamu-
tamunya. Dia tidak merasa takut karena dia yakin,
dibelakangnya ada back up untuknya dari Kakek Song dan
Liang Mei Lan yang sudah dikenalinya kehebatan mereka
berdua. Hanya, tetap saja Panglima Besar Oh Hui Hou sesekali
menjadi tegang sendiri. Dan yang kedua, dia telah menelan
sebuah pil yang menurut Mei Lan dan Kakek Song akan
membuatnya tidak kehilangan kesadaran sama sekali, dan
harus bersikap linglung untuk mengelabui kelompok Pendeta
gadungan ini.
Dan benar saja, setelah sejam lebih ngolor-ngidul tak
ketahuan juntrungannya, akhirnya gelagat aneh mulai
ditunjukkan para pendatang itu. Awalnya adalah Pendeta
Tailuccin yang asal Nepal yang terlihat komat-kamit tak
keruan, seterusnya tanpa disadarinya Leng Khong Taysu juga
mulai terlihat aneh bicaranya. Tetapi, semua keanehan itu
tidak ditanggapinya, melainkan dibiarkannya. Sampai
kemudian semuanya serba gelap dan dia tidak tahu lagi apa
yang terjadi. Panglima Besar Oh Hui Hou baru sadar kembali
pada malam harinya dan dia menemukan dirinya terbaring di
atas pembaringan dengan Mei Lan dan Kakek Song yang
berada didekatnya. Pikirannya sudah segar kembali.
"Bagaimana hasilnya .........."?

Tarian Liar Naga Sakti I 1280


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sangat baik Panglima Besar ......." jawab Kakek Song.


"Obat itu sungguh manjur. Kami harus menghabiskan
waktu sampai dua hari untuk menyadarkan ayahanda, tetapi
menyadarkan Panglima Besar hanya butuh waktu satu atau
dua jam belaka ....... dan Panglima Besar Oh nampaknya
langsung bisa mengingat kejadian terakhir sebelum dikuasai
mereka ......" Mei Lan menambahkan.
"Terus bagaimana hasilnya, apa-apa sajakah yang telah
kulakukan untuk mereka ....."? Panglima Oh Hui Hou kembali
bertanya. Jelas dia ingin tahu, tindakan apa yang telah
dilakukannya diluar kesadarannya tadi.
"Mereka sudah sangat yakin bahwa Panglima Besar Oh
sudah berada di pihak mereka. Semua jawaban Panglima
Besar tadi sangat memuaskan mereka. Bahkan mereka sudah
mengetahui banyak lapis keamanan di dalam Istana Raja,
termasuk Panglima tadi memberikan surat perintah
melindungi mereka masuk ke Istana besok siang. Perintah itu
diberikan kepada Panglima Pasukan Pengawal Raja ..... sejauh
ini semua masih dapat kota kontrol ......"
"Hmmmmm, bagus jika demikian ....." Panglima Besar Oh
Hui Hou menarik nafas panjang sambil kembali berdesis:
"Sungguh berbahaya .... sungguh berbahaya ...."
"Kami akan segera kembali Paman Panglima. Malam ini
kami harus bertemu ayahanda, adakah pesan dari Paman
Panglima untuk ayahanda ...."?
"Pesanku singkat saja, berhati-hati dan jangan terburu
nafsu besok. Akan kuusahakan pada jam kedatangan mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 1281


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ke Istana, Pasukan keamanan yang sangat kuat telah bersiaga


di semua tempat. Baik di luar Istana maupun di luar Kotaraja
untuk berjaga-jaga terhadap segala kemungkinan. Pendeknya,
kita tidak akan memberi mereka kesempatan untuk
melakukan huru-hara di Kotaraja ......"
"Baik Paman Panglima, kami akan menyampaikan pesan
Paman dengan segera ....."
"Tunggu sebentar, ada sesuatu yang lain ...." Panglima
Besar Oh Hui Hou menahan keduanya, dan tidak lama
kemudian dia menulis sepucuk surat dengan tangan sendiri
dan diserahkan kepada Mei Lan:
"Sampaikan surat ini langsung kepada ayahmu ...... ada
hal-hal detail yang kalian berdua tidak pahami, tetapi pasti
akan cepat dipahami ayahmu begitu membaca suratku ini ......
ingat, sampaikan langsung kepada Paduka Menteri Besar
Liang ...."
"Baik Paman Panglima, akan kusampaikan langsung
kepada ayahanda ....." jawab Mei Lan serius melihat mimik
wajah Panglima Besar Oh Hui Hou yang juga sangat serius dan
tegang untuk dipandang.
Dan, malam itu juga Mei Lan dan Kakek Song keluar dari
rumah Panglima Besar Oh Hui Hou tanpa seorangpun yang
menyadari dan memergoki mereka. Apalagi, karena Panglima
Oh Hui Hou sendiri yang mengeluarkan mereka dari rumahnya
melalui jalan rahasia yang hanya dia sendiri yang tahu
letaknya.

Tarian Liar Naga Sakti I 1282


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dengan bergegas, Mei Lan dan kakek Song akhirnya


kembali ke tempat dimana mereka meninggalkan Tek Hoat
dan Menteri Liang. Tidak banyak yang mereka percakapkan,
karena malam itu juga mereka keluar lagi dari ruangan rahasia
dan langsung menuju ke Istana Raja. Seperti pada perjalanan
mereka tadi pagi, mereka kembali bertemu Nenek Souw Hui
Nio, tetapi dalam keadaan Tek Hoat dan Menteri Liang
tertutup kedua matanya:
"Thian Po, pergunakan pil keempat ini untuk Kaisar.
Ditanggung pengobatan guna menyadarkan dia orang akan
berlangsung jauh lebih cepat ......"
"terima kasih Hui Nio ,...... bagaimana hasil pekerjaanmu
...."? bertanya Kakek Song Thian Po untuk mengulur waktu.
"Pekerjaan kalian masih banyak dan membutuhkan
waktu. Selain itu, dia juga harus secepatnya disadarkan.
Jangan takut, pada waktunya apa yang kukerjakan akan bagus
buat yang kalian kerjakan ..... pergilah ...."
"Baik, jaga dirimu Hui Nio ....."
Dan kembali keempat orang itu berjalan. Kali ini, tidak
dibutuhkan waktu lama, karena mereka memang
merencanakan keluar di Istana Raja. Pintu keluarnya sangat
dikuasai Pelindung Kaisar Nomor 1 - Song Thian Po, dan
memang pintu itu sering menjadi keluar masuknya pada saat-
sat tertentu. Mereka keluar tepat di dekat pintu Liong Hok
Mui yang akan menghantarkan mereka langsung ke tempat
tinggal Kaisar. Tetapi, di waktu malam hari, penjagaan
terhadap kediaman Kaisar sangatlah ketat, karena itu dengan
cepat jejak mereka ketahuan. Karena sudah di area Pintu

Tarian Liar Naga Sakti I 1283


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Liong Hok Mui, maka adalah kelompok Kim-i-Siwi yang sakti-


sakti yang mengetahui keberadaan mereka. Tetapi, mereka
berempat, memang tidak berniat untuk masuk diam-diam,
karena paham hal tersebut adalah mustahil.
"Siapa disitu ...."? terdengar bentakan dan beberapa
bayangan berjubah keemasan telah mengurung mereka
semua.
"Kami berempat berada disini ....." Menteri Besar Liang
menjawab dan memandang Kim-i-Siwi yang berjumlah 8
orang dan kini mengurung mereka berempat.
"Menteri Besar Liang ...... engkau dikabarkan menghilang,
tetapi mengapa bisa tiba-tiba berada disini ...."? terdengar
seorang dari Kim-i-Siwi bertanya.
"Dimana Yang Ciangkun ...."? Menteri Besar Liang
bertanya
Yang Ciangkun atau Panglima Yang adalah Panglima atau
pemimpin tertinggi Kim-i-Siwi dan menjadi tangan kanan
Panglima Besar Oh Hui Hou. Sudah tentu dia sangat mengenal
secara baik siapa Panglima Besarnya dan hubungan baik
Panglima Besarnya dengan Menteri Besar Liang.
"Menjumpai Menteri Besar Liang ......" terdengar suara
seorang mendatangi, suaranya keras dan angker.
"Hmmmm, Yang Ciangkun, aku ingin bercakap dengan
engkau sebentar ......." berkata Menteri Besar Liang
"Silahkan Paduka Menteri Besar Liang ......" Yang Ciangkun
menyahut dan kemudian mendekati Menteri Besar Liang,

Tarian Liar Naga Sakti I 1284


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sementara pengepungan terhadap mereka berempat tidaklah


dikendorkan sama sekali.
Sementara itu, menteri Besar Liang kemudian
mengeluarkan sebuah surat tulisan tangan Panglima Oh Hui
Hou dan berkata:
"Bukankah tadi pagi engkau juga telah sempat bertemu
mereka berdua ...."? Berkata Menteri Liang sambil menunjuk
kearah Liang Mei Lan dan Kakek Song Thian Po yang
melemparkan senyum kearah Yang Ciangkun ini.
"benar yang mulia ......."
"Dan adakah petunjuk serta penjelasan lebih jauh dari
Panglima Besar Oh mengenai apa yang akan terjadi malam ini
...."?
"Sudah dimengerti yang mulia ...... kami semua sudah
bersiaga ..."
"Bagus, jika demikian tolong diamankan dan jangan
sampai ada seorangpun yang membocorkan apa yang terjadi
malam hari ini. Tak boleh seorangpun tahu bahwa malam ini
Kaisar sudah disembuhkan, ingat ini menjadi
tanggungjawabmu ......"
"Baik, dimengerti yang mulia ....."
Tidak lama kemudian, Yang Ciangkun menyuruh ke-
delapan anak buahnya untuk surut. Bahkan dia sendiri
kemudian langsung menangani proses menjaga keamanan di
sekitar kediaman kaisar. Dan melihat gerakannya, Mei Lan
yakin, panglima ini adalah orang berisi dan sangat disiplin.
Tetapi pengamatan sangat sekilas itu tentu kurang memadai,

Tarian Liar Naga Sakti I 1285


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

begitupun Mei Lan tetap mengagumi Panglima Yang yang


cepat bertindak dan bertugas tersebut.
Selanjutnya, dibawah pengamatan dan penjagaan Yang
Ciangkun dan Kim-i-Siwi, Menteri Besar Liang bersama Mei
Lan, Kakek Song dan Tek Hoat melangkah menuju kediaman
Kaisar yang sedang bersiap-siap untuk beristirahat. Salah
seorang dayang menyambut mereka, dan melihat Menteri
Besar Liang, dia sangat terkejut. Jelas, karena Menteri Besar
Liang adalah salah seorang yang biasanya bisa langsung
meminta bertemu Kaisar. Dan biasanya permintaannya
diijinkan karena mereka memiliki kedekatan tersendiri.
"Sampaikan permohonanku untuk bertemu Paduka Kaisar
Yang mulia ........ katakan bahwa keadaan sangat serius ...."
"Mohon ampun Menteri Besar Liang, tetapi kesehatan
Kaisar sedang kurang baik sudah selama sebulan terakhir ini.
Yang mulia Kaisar sering berbicara ngawur dan terkadang
bertindak yang aneh-aneh ........"
"Justru kedatangaku kali ini bermaksud untuk mengobati
Kaisar ....... sebab jika tidak cepat diobati, maka penyakitnya
akan semakin berbahaya ........." jelas Menteri Liang.
"Baik ...... baik, manatahu jika kukabarkan Menteri Liang
ingin bertemu maka Kaisar akan menjadi sedikit lebih baik ...."
Dan berlalulah dayang yang biasa melayani Kaisar itu
kedalam untuk melaporkan keinginan Menteri Liang. Tetapi,
tidak lama kemudian dia sudah kembali dengan wajah
muram. Dan berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 1286


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Maafkan hamba paduka Menteri, Kaisar kembali dalam


keadaan tidak normal, beliau sedang marah-marah tidak
keruan ........"
"Bagaimana menurut pandanganmu Kakek Song ...."?
bertanya Menteri Besar Liang, karena dia sadar, jika memaksa
masuk tanpa perkenan Kaisar, maka hukumannya adalah
hukuman mati. Tetapi, membiarkan keadaan Kaisar seperti
sekarang ini, juga akibatnya sama saja. Bukan hanya mereka,
tetapi Kaisar dan Kerajaan sangat mungkin dicaplok orang.
Menteri Besar Liang sedang dalam keadaan bimbang
memutuskan mana yang terbaik untuk dilakukan.
"Paduka Menteri yang baik, sebenarnya keadaannya sama
saja. Jika kita membiarkan Kaisar dalam keadaan seperti ini
sampai esok hari, toch dia akan celaka juga. Kita semua juga
bakalan celaka dan Kerajaan serta Tahta Kerajaan tidak akan
sanggup kita pertahankan. Pilihannya hanya itu saja ....."
Terlihat Menteri Besar Liang berpkir keras. Bahkan tidak
lama kemudian dia mondar-mandir di ruang tunggu untuk
bertemu Kaisar. Cukup lama dia menimbang-nimbang sampai
akhirnya kemudian dia berkata:
"Biarlah dosa ini kupikul sendiri ......" begitu dia
bergumam. Kemudian diapun menoleh memandangi Tek Hoat
dan Mei Lan, dan selanjutnya dia berkata:
"Apapun yang akan terjadi nanti, kalian berdua sebagai
putra-putriku. kularang untuk bertindak diluar kepantasan.
Apapun yang diputuskan Kaisar nantinya atas tindakan
lancang yang kulakukan demi kesembuhannya, maka kalian
berdua kularang untuk membantah. Bukan karena Kaisar

Tarian Liar Naga Sakti I 1287


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

masih Paman Tirimu, tetapi karena untuk dan demi


kepentingan Kerajaan ...... kalian berdua paham ..."?
Tek Hoat terlihat saling pandang dengan adiknya Mei Lan.
Keduanya jelas kurang paham maksud ayahnya. Jikapun
paham, maka pemahaman mereka sangatlah kurang karena
keduanya hidup sebagai Pendekar-pendekar bebas.
"Aku hanya meminta janjimu berdua, bahwa apapun
tindakan Kaisar atas kelancangan malam ini memasuki
kediamannya, kalian berdua tidak boleh bertindak apapun .....
sanggup kalian penuhi ....."?
"Ayahanda ....." sekilas Mei Lan mulai paham dan dia
kurang setuju.
"Aku tidak membutuhkan kalimat lain, hanya persetujuan
dan janji kalian berdua. Kita mempertaruhkan nasib Kerajaan
malam ini ...."
Tek Hoat dan Mei Lan bingung. Mereka mulai paham
maksud ayah mereka, tetapi sulit menerimanya. Hanya saja,
urusan Kerajaan memang harus dikedepankan.
"Bagaimana ...... kalian bisa menjamin dan berjanji ....."?
Akhirnya Mei Lan dan Tek Hoat saling mengangguk dan
sama-sama berkata:
"Kami setuju ayah ...."

Episode 25: Rahasia Padri Mata Satu (1)

Tarian Liar Naga Sakti I 1288


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Akhirnya dengan mengeraskan hati, Menteri Besar Liang


memutuskan untuk maju terus guna menemui dan mengobati
Kaisar. Melihat Menteri Besar Liang sudah mengambil
keputusan, dajang pembantu yang biasanya mengurusi semua
urusan Kaisar tidak bisa berkata apa-apa. Apalagi, karena
rombongan tersebut juga direstui oleh Kim-i-Siwi yang
mengetahui keberadaan dan niat rombongan tersebut.
Tidak lama kemudian rombongan 4 (empat) orang itu
sudah berada di luar pintu kamar beristirahat Kaisar. Adalah
Menteri Besar Liang yang berbicara atas nama mereka semua
untuk ijin masuk bertemu Kaisar secara pribadi:
"Sri Baginda, perkenankan kami berempat menghadap
karena ada urusan yang sangat penting dan mendesak ......."
Tidak ada sahutan dan suara sedikitpun dari dalam
ruangan Kaisar. Karena itu, setelah menunggu beberapa saat,
kembali Menteri Besar Liang bersuara:
"Sri Baginda ....... ijinkan kami bertemu sebentar ...."
Tetap tak ada sedikitpun suara dari dalam ruangan Kaisar
tersebut. Padahal, mereka tahu betul bahwa Kaisar masih
belum tertidur. Selain itu, dayang tadi mengatakan bahwa
ketika melaporkan maksud kedatangan mereka, Kaisar
memang tidak memberi ijin. Artinya, dia masih belum tidur.
"Bagaimana sekarang ..."? semua menjadi pusing. Padahal,
salah satu kunci persoalan adalah Kaisar dan kesehatannya.
Jika tidak, maka akan sangat sulit menyelesaikan persoalan
besok siang ketika datang rombongan pemberontak untuk
menodong Kaisar menyelesaikan masalah.

Tarian Liar Naga Sakti I 1289


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sri Baginda ....."


"Siapa ......? Bukankah sudah kukatakan jangan ada lagi
yang menggangguku untuk malam ini. Apakah kurang jelas
perintahku ..."? terdengar sebuah suara yang pastinya dari
dalam. Sangat keras dan kasar. Sampai Menteri Liang nampak
terkesiap. "Sungguh bukan seperti Kaisar yang sudah-sudah.
Sejauh mana mereka menguasai pikirannya sekarang ini ..."?
"Menteri Besar Liang ....... ingin menengok Yang Mulia
Hongsiang dan mengetahui keadaan kesehatan Paduka Kaisar
......"
"Hmmmmmm, aku sehat-sehat saja ....... pergilah dan
jangan ganggu aku lagi. Siapapun dia. Menteri Besar, Menteri
Kecil, atau siapapun. Awas kalau masih ada yang mengganggu
ketenanganku ......"
Terlihat ke-empat orang itu saling pandang. Kelihatannya
mereka sudah menduga apa yang terjadi malam ini dengan
kondisi Kaisar yang seperti itu. Menteri Besar Liang pada
akhirnya mengangguk dengan tegang ketika memandang Mei
Lan, Tek Hoat dan juga Kakek Song Thian Po. Anggukkan
memberi persetujuan untuk masuk kedalam ruangan Kaisar
secara paksa ....... apa boleh buat.
Maka Kakek Song Thian Po yang kemudian bergerak
cepat. Karena memang dia yang menguasai tempat tersebut
dibandingkan Mei Lan, dan apalagi Tek Hoat yang baru hari itu
masuk ke Istana Raja. Tidak berapa lama, Kakek Song Thian Po
telah berhasil membuka paksa pintu masuk ke ruangan Kaisar,
dan kemudian dia berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 1290


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hongsiang, maafkan 2 orang Pengawal Pribadi Kaisar


bersama Menteri Besar Liang sangat lancang melakukan ini.
Tapi demi keselamatanmu dan Kerajaan, dengan sangat
terpaksa kami melakukannya ......"
"Heiii, kalian, mau berontak ya ......."? terdengar suara
Kaisar yang terasa aneh bagi telinga Menteri Besar Liang.
"Pengawal ....... pengawal ......" tapi hanya sampai sejauh
itu suara Kaisar, karena tak lama kemudian dia kehilangan
suara ketika Kakek Song Thian Po menotoknya dan kemudian
membuatnya tidak berdaya.
"Mudah-mudahan setelah sembuh, Kaisar tidak tahu
dengan apa yang kulakukan ini. Karena jika sampai dia tahu,
maka celakalah aku ....." bergumam Kakek Song Thian Po
diiringi tatapan aneh dari Tek Hoat dan Mei Lan.
"Kita akan menanggungnya bersama-sama Song Thian Po.
Tapi, sekarang, mari, kalian harus segera bekerja keras dan
cepat. Urusan nanti setelah Hongsiang sembuh, adalah aku
yang akan menjelaskan semua kejadian kepada Hongsiang
agar dia tidak terkejut ...." berkata Menteri Besar Liang sambil
menyabarkan dan menenangkan kakek Song Thian Po yang
sempat panik.
Dan mendengar jaminan itu, dengan cepat Kakek Song
Thian Po menjejalkan sebutir pil kepada Kaisar yang tertotok
dan tidak sadarkan diri itu. Sementara Liang Tek Hoat dan
Liang Mei Lan bersiap untuk melakukan proses penyembuhan
dari serangan sihir. Menurut Nenek Souw Hui Nio dan sudah
dipraktekkan juga kepada Panglima Besar Oh Hui Hou, dengan
pil obat tersebut, maka proses penyembuhan akan berjalan

Tarian Liar Naga Sakti I 1291


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

jauh lebih cepat. Itulah sebabnya yang melakukan pengobatan


cukup Tek Hoat dan Mei Lan, sementara Kakek Song Thian Po
berjaga bersama dengan Menteri Besar Liang. Untungnya, di
luar Kim-i-Siwi juga sudah disiagakan dengan perintah: TIDAK
BOLEH ADA SEORANGPUN YANG MENDEKAT.
Tidak berapa lama proses penyembuhanpun berlangsung.
Dan sebagaimana yang juga dialami oleh Panglima Besar Oh
Hui Hou, proses tersebut berlangsung tidak terlampau lama.
Hanya, jika Panglima Besar Oh memakan waktu 1-2 jam, maka
pengobatan kepada Kaisar makan waktu sampai hampir 3
jam. Karena memang waktu dan durasi dimana Kaisar
mengalami keadaan "terserang" sudah melampui 2 bulan
lebih, beda dengan Panglima Besar Oh yang bahkan belum
lewat seharian.
Menteri Besar Liang mengawasi dengan kebat-kebit
bagaimana kedua anaknya menangani pengobatan terhadap
Kaisar. Sementara itu, Kakek Song Thian Po mondar-mandir
gelisah. Keduanya memang gelisah berada dalam Kamar
Persitirahatan Kaisar yang sebenanrya terlarang bagi orang
luar. Mereka kini masuk tanpa permisi. untung alasan mereka
sangat kuat. Yakni untuk mengobati Kaisar. Tetapi,
bagaimanapun, masuk kamar Kaisar tanpa permisi adalah
dosa besar. Ganjaran atas dosa tersebut akan sangat
tergantung Kaisar nantinya.
Menteri Besar Liang diam-diam mengawasi kedua
anaknya yang sedang bekerja keras. Sungguh berbeda dengan
kedua anaknya yang lain yang bertumbuh di lingkungan yang
sangat mewah. Kedua anaknya ini sangat sederhana, tetapi
menampilkan watak kependekaran yang membuat hatinya

Tarian Liar Naga Sakti I 1292


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bangga. Diam-diam dia menarik nafas panjang mengenangkan


Tek Hoat yang menjadi anak kesayangannya diwaktu kecil,
dan kini menjadi salah satu tokoh kunci Kaum Pengemis.
Tidak. Dia tidak merendahkan kaum Pengemis, tetapi tak
pernah dibayangkan seorang anaknya menjadi tokoh kaum
tersebut. Sementara anak gadisnya, Mei Lan, tumbuh cantik
dengan gaya berbeda dengan adik bungsunya Mei Lin yang
gemulai dan bergelimang kemewahan.
Tetapi begitupun, sebagai seorang ayah, dia bangga
karena anak-anaknya tidak ada yang tercela. Anak sulungnya
menjadi Pejabat andalan Kaisar meski kini sedang mengalami
fitnah dan dipenjarakan. Anak kedua dan ketiga, adalah
tokoh-tokoh utama dunia Persilatan dewasa ini. Dan anak
bungsunya, meski dititipkan ke kawan-kawan tokoh
persilatan, tetapi juga tidak menunjukkan kelemahannya.
Sungguh sebagai seorang ayah dia merasa bangga dengan
anak-anaknya. Dan lamunan Menteri Besar Liang akhirnya
putus ketika dia mendengar suara dari pembaringan dimana
kedua anaknya sedang mengobati Kaisar.
"Akhirnya selesai juga ...." bergumam Mei Lan sambil
memandang ayahnya.
"Kaisar, bagaimana keaadaannya anakku ...."? tanya
Menteri Besar Liang dengan harap-harap cemas.
"Masih butuh waktu beberapa saat buat Kaisar
menemukan kesadarannya. Tetapi, secara umum keadaannya
sudah baik. Hawa dan kekuatan sihir yang menguasai dan
mempengaruhinya sudah diusir bersih dari Kaisar ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 1293


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mendengar jawaban Mei Lan, Menteri Besar Liang


tersenyum. Dan kemudian secara perlahan dia mendekati
pembaringan dimana Kaisar dibaringkan sambil diobati. Dan
benar saja, paras dan wajah Kaisar saat ini jauh berbeda
dengan ketika mereka masuk tadi. Meski terlihat lusuh dan
kusut, tetapi hawa kehidupan sudah memancar dari
wajahnya, dan hal ini sudah tentu sangat menyenangkan
mereka semua. Ketika memandang kearah kakek Song Thian
Po, Menteri Besar Liang melihat anggukan dari Kakek itu,
tanda pengobatan sudah berhasil.
"Kita harus menunggu beberapa menit lagi Menteri Besar
Liang ...." Kakek Song Thian Po berkata untuk menenangkan
Menteri Besar Liang.
"Menunggu 3 jam saja aku sanggup, masakan menunggu
beberapa menit aku tidak mampu ..."? berkata Menteri Besar
Liang membesarkan hati semua yang berada didalam ruangan
tersebut.
Dan benar saja, hampir 30 menit kemudian, terlihat tubuh
Kaisar yang menjadi perhatian mereka semua mulai bergerak-
gerak. Jika Menteri Besar Liang menjadi tegang, tidak
demikian terutama dengan Mei Lan dan Kakek Song yang
sudah beroleh pengalaman ketika di rumah Panglima Besar
Oh Hui Hou. Mereka memandangi saja Kaisar yang tubuhnya
mulai bergerak perlahan-lahan. Dan semakin lama gerakan
tubuh kaisar tersebut terlihat seperti sedang berusaha untuk
bangun. Maka pada saat itulah Mei Lan memberi kedipan
mata kepada ayahnya untuk mendekati pembaringan Kaisar.
Dan memang benar, tidak lama setelah Menteri Besar Liang

Tarian Liar Naga Sakti I 1294


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berada persis didekat pembaringan, Kaisarpun perlahan-lahan


membuka mata.
Dan syukur, sinar matanya tidak lagi kacau dan liar seperti
sebelum diobati. Sekarang sinar mata Kaisar sudah jauh lebih
bercahaya. Dan itu jelas adalah cahaya kehidupan yang
normal dan tidak dibuat-buat. Hanya saja, sinar mata itu
menunjukkan kelelahan yang amat sangat. Dan sebentar
kemudian, sinar mata yang kelelahan itu berubah menjadi
sinar kekagetan ketika menemukan adanya beberapa orang
didalam ruangan tempat dia biasanya beristirahat:
"Kalian ini ........ kalian ini ..... mengapa ...... mengapa ...."?
tetapi suara Kaisar hanya sampai disitu. Semua tahu, Kaisar
ingin bertanya mengapa mereka berempat berada dalam
ruangan Kaisar beristirahat. Menteri Besar Liang yang cepat
tanggap sudah maju dan kemudian berkata:
"Sri Baginda yang mulia ........ hamba Menteri Besar Liang
mohon maaf sebelumnya. Karena keadaan kesehatan Kaisar
yang sangat membahayakan, dan kondisi Kerajaan yang juga
sedang dalam keadaan berbahaya, maka dengan sengaja
menerobos masuk kedalam peristirahatan Kaisar untuk
melakukan pengobatan ...... mohon dimaafkan, mohon
dimaafkan ....."
"Keadaanku sakit ....... sakit apa aku Menteri Liang ...."?
Kaisar bertanya dengan nada keheranan, seperti tidak percaya
jika dia barusan sembuh.
"Apakah Kaisar bisa mengingat apa-apa sajakah yang
terjadi pada 2 (dua) bulan terakhir ini ...." tanya Menteri
Liang.

Tarian Liar Naga Sakti I 1295


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Iya ...... apa ..... apa, bagaimana ya ...... samar-samar aku


mengingat orang-orang yang sepertinya kukenal tetapi tidak,
tidak kukenal tetapi kukenal. Tapi ..... tidak dapat kusebutkan
siapa mereka. Iya ...... aku ingat, aku harus menjatuhkan
hukuman mati kepada anakmu dan seluruh keluarganya .......
tetapi, bagaimana bisa ...."? terlihat Kaisar keheranan dan
berusaha besar mengingat hal-hal yang sulit diingatnya lagi.
"Dan tahukah Hongsiang apa yang terjadi selama
seminggu terakhir ini baik di Istana maupun di luaran...."?
tanya Menteri Besar Liang.
"Entahlah .......... tapi, apakah engkau tahu Menteri Liang
...."? berbalik Kaisar bertanya.
"Hongsiang ...... sebetulnya sudah selama 2 (dua) bulan ini
Hongsiang dalam pengaruh orang lain. Ada orang yang
menyerang Hongsiang dengan Ilmu sihir dan merebut
kesadaran Hongsiang ...... dan karena itu, selama 2 bulan
terakhir, dalam ingatan Hongsiang adalah ingatan yang
ditanamkan orang ........." jelas Menteri Liang.
"Astaga ...... apakah engkau berkata benar Menteri Liang
..... dan siapakah orang yang demikian berani mati
melakukannya ...."? berkata Kaisar dengan terkejut dan jelas
sangat marah telah menjadi sasaran bidik ilmu sihir orang.
"Sri Baginda, orang-orang itulah yang membahayakan
keadaan Kerajaan sekarang ini. Hanya saja, kita tidak dapat
menuduh mereka serta merta karena kekurangan bukti.
Tetapi, kami, bersama Panglima Besar Oh, telah menyelidiki
semuanya. Mereka yang akan datang sendiri menghadap

Tarian Liar Naga Sakti I 1296


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hongsian besok dan biarlah Hongsiang membuktikan langsung


besok hari ......"
"Apa ? mereka akan datang menghadapku? Bagaimana
mungkin ...."? Kaisar menjadi semakin kaget dan keheran-
heranan.
"Karena mereka masih menganggap Hongsiang masih
dalam pengaruh sihir mereka. Karena itu, Hongsiang bisa
melihat dan membuktikannya langsung besok ..."
"Lancang dan sungguh berani mati mereka itu ....." Kaisar
menjadi marah.
"Apakah semua hal sudah engkau persiapkan buat besok
hari? Tentang masalah keamanan? Serta siapa-siapa yang
berkhianat dan siapa-siapa yang telah merancang semua ini
...."? bertanya Kaisar setelah beberapa saat berdiam diri
menyerap dan menganalisis situasi.
"Semua sudah diselidiki ...... hanya saja, bukti baru bisa
menjadi jelas ketika mereka menghadap Sri Baginda besok
siang ......"
"Mengapa masih tanpa bukti? Dan mengapa baru besok
kita dapat bukti khianatnya mereka ..."? Bertanya Kaisar
dengan suara tajam, seakan mengritik kelambatan
penyelidikan Menteri Liang.
"Karena mereka adalah orang-orang dekat kita dan
mereka bekerja dengan sangat teliti. Satu saja yang mereka
tidak duga, yakni kehadiran kedua orang anakku ini. Salah
satunya adalah Pengawal Pribadi Kaisar yang mampu melihat
dan kemudian melawan kekuatan sihir mereka ....... karena

Tarian Liar Naga Sakti I 1297


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sebelumnya, hambapun berada dalam kekuasaan sihir mereka


Hongsiang ......"
"Haaaaaa, engkau juga kena sihir ...? jika demikian,
lancang betul orang-orang itu. Tidak bisa kita memaafkan
mereka yang merancang dan melakukan hal tersebut
terhadap kita dan keluarga kita ...... hukumannya adalah MATI
...." tegas Kaisar. Dan kemudian Kaisar mengalihakan
perhatian kepada Mei Lan ....
"Engkau semakin cantik saja ..... hahahaha, tidak rugi Aku
mengangkatmu menjadi Pengawal Pribadi. Sekali ini, jika
memang seperti laporan ayahmu, engkau benar-benar
menyelamatkan nyawa Kaisar ......."
"Sudah menjadi kewajibanku Hongsiang ....." Liang Mei
Lan dengan cepat menjura dan bahkan memberi hormat
kepada Kaisar. Dan diikuti oleh Liang Tek Hoat:
"Hamba Liang Tek Hoat memberi hormat Hongsiang ...."
"Hmmmm, engkau juga adalah keponakanku jika
demikian ...."? bertanya Kaisar sambil memandang Menteri
Liang.
"Dia adalah Liang Tek Hoat, putra kedua hamba yang
hilang dan baru muncul kembali beberapa hari lewat ......"
"Sudahlah, sudahlah. Syukurlah mereka adalah putra-
putrimu, jadi yang menyelamatkanku adalah keponakanku
juga. Sekarang, mari kita bicarakan apa yang akan terjadi
besok. Jika keadaannya tidak benar-benar darurat, maka aku
akan menghumummu ...." Kaisar berkata sambil memandang
Menteri Liang.

Tarian Liar Naga Sakti I 1298


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan merekapun terlibat dalam percakapan serius


menghadapi para pemberontak yang akan menghadap kaisar
besok tetapi yang belum sadar bahwa Kaisar sudah lepas dari
pengaruh sihir kelompok itu.
===================
Siang hari di Pendopo Po Hoan Tian. Rombongan yang
dipimpin Leng Khong Taysu, Imam Besar Istana menghadap
Kaisar dengan permohonan: Meluruskan semua persoalan
yang dihadapi Kerajaan akhir-akhir ini. Dan Kaisar telah
menyetujuinya. Pertemuan akan langsung diadakan di
Pendopo Po Hoan Tian. Pada saat itu, semua rombongan Leng
Khong Taysu sudah lengkap berada di Pendopo: Leng Khong
Taysu, Kedua Wakil Imam Istana yakni Thian Hoat Taysu dan
Thian Hian Taysu, kemudian datang pula Tailuccin, tokoh sihir
asal Nepal. Dan sudah tentu bersama mereka adalah Menteri
Besar Yap Cu Kim dan juga disertai 2 (dua) orang Menteri
lainnya yang selama ini dikenal dekat dengan Menteri Besar
Yap Cu Kim. Kedatangan mereka penuh dengan senyum
kemenangan. Bahkan jalan dan lenggang-lenggok mereka
sudah bagaikan pembesar tinggi Kerajaan yang minta
dihormati orang-orang yang dilewati. Bahkan Pasukan Penjaga
Keamananpun tak dilirik sama sekali.
Beberapa orang yang melihat keadaan mereka bahkan
sampai berbisik-bisik satu dengan yang lain: "Seperti
rombongan Sri Baginda Kaisar saja ........". Tetapi, jelas bisik-
bisik ini tidak sampai terlontar keluar. Cukup menjadi
konsumsi yang membakar rasa penasaran mereka. Mengapa?
karena memang pikiran itu tak sanggup dan tak mampu
dilontarkan keluar.

Tarian Liar Naga Sakti I 1299


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Imam Besar Leng Khong Taysu terlihat sudah mengambil


tempat bersebelahan dengan Menteri Besar Yap Cu Kim yang
menempatkan mereka berdua paling dekat dengan Sri
Baginda nantinya. Sambil menunggu kedatangan Sri Baginda
Kaisar, terlihat semua rombongan tersebut senyum-senyum
dan menyiratkan optimisme. Bahkan sesekali Imam Besar
Leng Khong Taysu bergurau dengan rombongannya dan juga
tersenyum lebar meninggalkan kebiasaannya yang "jaim" dan
"sok suci" selama ini.
Tiba-tiba terdengar bunyi-bunyian. Gemerincing bunyi-
bunyian khas yang menandai kedatangan Kaisar untuk
menemui tamu-tamunya. Dan, kemudian seorang Thaikam
masuk mendahului sambil berteriak:
"Sri Baginda Kaisar tiba ........."
Dan benar saja, didahului oleh sekelompok thaikam yang
biasa mendahuluinya di tempat duduknya, memeriksa dan
mengamankannya, menyusul kemudian Sri Baginda Kaisar
masuk dengan pakaian kebesarannya yang berwarna Kuning
Keemasan. Sungguh meriah, sungguh mewah dan sungguh
berwibawa. Wajah Kaisar terlihat sedikit lelah, tetapi yang
pasti tidak lagi kuyuh dan tanpa cahaya. Sebaliknya, dia
tersenyum memasuki ruangan ........ kemudian menempati
tempat duduk kebesarannya ketika menerima tamu, dan
kemudian diapun bersabda:
"Kalian semua, berdirilah ......"
"Menjumpai Sri Baginda Kaisar ........"

Tarian Liar Naga Sakti I 1300


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Setelah itu, maka otomatis semua tamu, semua


rombongan Menteri Besar Yak Cu Kim dan Imam Besar Leng
Khong Taysu berdiri dan kemudian mengambil tempat duduk
yang disiapkan buat mereka bercakap-cakap dengan Sri
Baginda Kaisar. Setelah mereka semua duduk, Kaisar yang
terlihat lebih segar malam ini dan banyak tersenyum
membuat kebat-kebit hati banyak orang. Entah mengapa,
senyum dan optimisme diwajah Leng Khong Taysu dan
Menteri Besar Yap Cu Kim sebagian besar menguap.
"Menteri Besar Yap dan Imam Besar Leng Khong Taysu,
ada urusan besar apakah gerangan yang ingin dikemukakan
......?" bertanya Sri Baginda Kaisar sambil melirik ke arah
Thaykam senior yang bertindak sebagai juru tulis untuk
mencatat pertemuan pada hari itu. Dan Thaykam senior
tersebut dengan cepat bertindak untuk menulis dan mencatat
semua hal yang diperlukan sebagai hasil dari pertemuan
penting antara Kaisar dan Menteri Besar Yap beserta
rombongannya.
"Sri Baginda Kaisar yang mulia ......" Menteri Besar Yap
memulai laporan dan agenda yang ingin disampaikannya
kepada Sri Baginda Kaisar, sementara Kaisar memandang
dengan takzim seakan mengikuti dengan serius apa yang akan
disampaikan oleh Menteri Besar pembantunya itu.
"Sebagaimana diketahui, kebangkitan Bangsa
pengembara di luar perbatasan yang kemudian mulai
memukul Kerajaan Tetangga kita, harus kita lihat sebagai
persoalan yang sangat penting. Sementara, belum kita lihat
adanya geliat dan persiapan Angkatan Perang Kerajaan
mengantisipasinya, bahkan Menteri Besar Liang masih terbelit

Tarian Liar Naga Sakti I 1301


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

persoalan besar. Karena itu, hamba mengusulkan agar segera


kita melakukan antisipasi terhadap kemungkinan buruk
sebagai hasil pergolakan di utara ...."
"Hmmmmm, patut dipertimbangkan ......" Kaisar
merespons tetapi belum terlihat sangat antusias dengan issue
yang dikembangkan Menteri Besar Yap. Dan melihat hal
tersebut, Imam Besar Leng Khong Taysu jadi angkat bicara:
"Sri Baginda yang mulia,,,,,, amitabha ......... beberapa
tamu lolap akhir-akhir ini berdatangan dari berbagai Negara
tetangga, seperti Tailuccin ini yang berasal dari Nepal.
Beberapa dari bekas Negara Khitan serta Kerajaan lain, juga
menaruh perhatian terhadap gejolak di luar perbatasan,
karena bangsa pengembara itu, telah berubah cepat menjadi
sangat kuat dan menakutkan. Dikhawatirkan, tidak lama
Kerajaan di utara akan jatuh ke tangan mereka, dan membuka
pintu gerbang menerjang ke selatan. Pasukan mereka semakin
lama semakin banyak dan bahkan pasukan berkudanya
sungguh susah dilawan. Informasi dari kawan-kawan yang
datang dari Kerajaan tetangga mengingatkan kita agar
berhati-hati .......... tetapi, sayangnya, Menteri Besar Liang
masih terbelit masalah yang sangat besar terkait dengan
kesehatannya dan keadaan anaknya ........... jika dimintakan,
maka lolap bersedia memberi masukan lebih jauh berkaitan
dengan masalah ini ....."
Dengan cerdik Imam Leng Khong Taysu menggiring
percakapan. Tidak masuk terlalu jauh tetapi menjajaki
pemikiran dan respons Sri Baginda Kaisar. Dan, memang itu
yang dirancangnya dan diikuti Kaisar. Terdengar Kaisar
berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 1302


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Silahkan dilanjutkan .... silahkan dilanjutkan .... ingin


kami mendengar masukan dari Imam Besar Kerajaan ...."
"Amitabha ...... baik, terima kasih Sri Baginda ............
Menilik keadaan sekarang, dari 3 Menteri Besar, salah seorang
telah terbunuh. Seorang lagi masih terbelit masalah, dan
tinggal satu-satunya Menteri Besar Yap yang aktif. Karena
semakin genting, kita membutuhkan seorang yang paham
benar dengan pekerjaan itu, yakni mempersiapkan Kerajaan
menghadapi serbuan dari Utara. Maka Menteri Besar Yap
dapat dilihat paling siap untuk mengantisipasinya, sementara
jabatan 2 Menteri Besar lainnya dapat dipertimbangkan dari
kalangan Menteri lainnya untuk segera diisi. Sayang .....
Menteri Besar Liang sebetulnya sangat dibutuhkan
kepemimpinannya pada saat seperti sekarang ini. Cuma, kasus
anaknya dan juga kesehatannya kelihatan agak sulit buatnya
menangani persoalan genting ini ...... tetapi, semua harus
dikembalikan kepada kebijaksanaan Sri Baginda Kaisar ......."
Terlihat Kaisar mengernyitkan kening dan seperti sedang
berpikir keras mendengarkan laporan dan analisa pembantu-
pembantunya itu. Beberapa saat berlalu tanpa ada bunyi dan
suara yang memberi pandangan sampai kemudian kembali
Kaisar berkata:
"Menteri Besar Yap dan Imam Besar Leng Khong Taysu,
darimana sumber informasi kalian yang nampak sangat
penting itu? dan, beritahu kepadaku, mengapa baru hari ini
aku diberitahu dan diberi informasi sepenting ini? ada dimana
kalian berdua selama beberapa bulan terakhir ini ketika
Bangsa pengembara itu menjadi sedemikian kuatnya dan
semakin mengancam kita?

Tarian Liar Naga Sakti I 1303


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hamba .... hamba mendengar dari tamu-tamu Kerajaan


dan juga dari sumber militer Sri Baginda ....." terdengar
Menteri Besar Yap menjawab dan terkejut dengan apa yang
ditanyakan Kaisar.
"Amitabha ....... tamu-tamu lolap sangat banyak, dan
mereka memberi kabar setiap saat. Hanya saja, di dekat Sri
Baginda adalah Menteri Besar Liang yang berkewajiban untuk
melaporkan setiap kejadian kepada Sri Baginda, dan lolap
enggan melangkahi wewenangnya beliau ...."
"Dan mengapa pula sebagai Kaisar aku seperti tidak tahu
apa yang sebetulnya terjadi 2 bulan terakhir dan tiba-tiba
disodori persoalan berat ini ...."? bertanya Kaisar dengan
wajah menyelidik dan sangat serius. Pertanyaan yang
membuat semua yang hadir menghadapnya tersentak kaget.
"Ada apa ..."?
Semua saling berpandangan, tiba-tiba kaget karena Kaisar
terlihat tidak lagi seperti kemaren-kemaren. Mengikuti dan iya
saja atas apa yang mereka kemukakan. Dan semua kekagetan
mereka terekam jelas dimata Kaisar dan mulailah dia maklum,
ada sesuatu yang tidak beres dengan orang-orang ini selama
ini.
"Apakah benar bahwa ada yang membuatku menjadi
sama dengan Menteri Besar Liang, kehilangan kesadaran
karena adanya serangan sihir yang diarahkan kepada kami?
Dan siapakah yang melakukannya ...."? kali ini Kaisar bertanya
tanpa tedeng aing-aling. Kali ini karena dia semakin yakin,
orang-orang dihadapannya memang berpamrih dan memiliki
niat kurang bersih. Hanya, dia masih harus membuktikannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 1304


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ketika Kaisar mulai dengan kalimat-kalimat tadi, entah


darimana datangnya, disamping kiri dan kanannya telah
berdiri 2 orang lain; di Sebelah kiri adalah Liang Mei Lan dalam
dandanan yang berbeda, dandanan Pengawal Pribadi Kaisar
dan di sebelah kanan adalah Kakek Song Thian Po dengan
jenis dandanan yang sama. Keduanya bersiap menjaga Kaisar
dalam dandanan Pengawal Pribadi Kaisar yang terlihat gagah
dan cukup mewah berwibawa. Keadaan ini semakin
mengejutkan semua yang hadir, terutama Imam Besar Leng
Khong Thaysu dan juga Menteri Besar Yap Cu Kim. Firasat
buruk tiba-tiba mampir dibenak mereka.
Wajah Menteri Besar Yap sudah berubah, tetapi wajah
Imam Besar Leng Khong Taysu masih tetap seperti biasa,
tenang dan seperti tanpa emosi.
"Amitabha, sungguh berani jika benar ada yang berani
mencederai dan menyerang Kaisar ......... lolap sungguh kaget
mendengarnya ......."
Sri Baginda Kaisar memandangnya dan kemudian berkata:
"Kedua Pengawal Pribadiku menemuiku semalam dan
mengobatiku dari Serangan Sihir tersebut. Selama dua bulan
aku kehilangan kontrol atas semua yang kuketahui, dan yang
yang kuingat adalah Menteri Besar Yap dan Imam Besar Leng
Khong Taysu yang selama ini memberitahuku untuk
melakukan ini dan melakukan itu. Menteri Besar Yap,
sekarang jawab pertanyaanku, apakah memang benar bahwa
Pangeran Liang Tek Hu sekarang ini di tahan di gedung bawah
tanahmu ......"?

Tarian Liar Naga Sakti I 1305


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sri Baginda ..... ini ....... ini ...... fitnah, tidak benar, tidak
benar ........"
Menteri Besar Yak menjadi sangat gagap dan sulit
berbicara lurus. Dia sungguh sangat terguncang dengan
keadaan yang ditemuinya dihadapan Sri Baginda Kaisar. Dan
terdengar Kaisar berkata:
"Benar atau tidak akan kita buktikan beberapa saat lagi
......" Sri Baginda Kaisar berkata sambil kemudian menghadap
Imam Besar Leng Khong Taysu:
"Leng Khong Taysu, sebagai Imam Kerajaan, apakah
wewenang dan fasilitas Kerajaan kurang memadai sehingga
engkau memiliki keinginan lain yang snagat berbahaya bagi
Kerajaaan ini ..."?
Imam Besar Leng Khong Taysu masih tetap tenang dan
tidak mengatakan satu hal apapun. Bersamaan dengan itu,
masuk seorang tokoh lain, Menteri Besar Liang yang dikawal
oleh seorang anak muda, Liang Tek Hoat putera keduanya.
"Menjumpai Sri Baginda Kaisar .........."
Dan melihat kedatangan Menteri Besar Liang dengan
kebugaran dan kesehatan yang prima, Menteri Besar Yap
merasa waktu dan karirnya sudah tamat. Berbeda dengan
Imam Besar Leng Khong Taysu yang masih tetap tenang dalam
keadaan yang cukup rawan bagi posisi mereka.
"Menteri Besar Liang ......... engkau yang harus
menyelesaikan urusan disini sekarang. Tetapi, hukuman tetap
akan tetap kujatuhkan sebagai Kaisar ......... datangkan serta
buktikan seperti yang engkau sangkakan semalam ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1306


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Baik Sri Baginda ...... hamba menerima perintah ....."


Setelah menerima perintah Kaisar, Menteri Besar Liang
menuju ke tengah ruangan dan kini berhadapan dengan
rombongan Menteri Besar Yap dan Imam Besar Leng Khong
Taysu. Dengan tampang yang berwibawa diapun menghadapi
mereka dan berkata:
"Perihal menyihir Kaisar, mungkin sulit dibuktikan. Tetapi,
beberapa hari sebelumnya kalian berdua (sambil menunjuk
Tailuccin dan Leng Khong Taysu) telah menyerang Panglima
Besar Oh dengan kekuatan sihir ........ dan dari Panglima Besar
Oh kalian meminta surat pengantarnya untuk menguasai Hek-
i-Siwi dan Pek-i-Siwi. Sayang, untuk Kim-i-Siwi membutuhkan
persetujuanku, sehingga kalian tidak memintanya. Apakah
kalian berdua mengakui kejadian tersebut ...."?
"Amitabha ....... mohon Menteri Besar Liang jangan
memfitnah orang di hadapan Sri Baginda Kaisar ........" berkata
Menteri Besar leng Khong Taysu masih dengan suara sabar
dan dengan ketenangan yang luar biasa.
"Hmmmmmmm, bahkan yang menculik anakku dari
tahanan Istana dan dipindahkan ke rumah Menteri Besar Yap
adalah karyamu dengan gerombolan Ang Kin Hwee yang
engkau pimpin secara rahasia dari Biara Kerajaan. Dan
ketahuilah Leng Khong Taysu, banyak tindak tandukmu sudah
diselidiki, dan sebentar lagi Panglima Besar Oh Hui Hou yang
engkau "sihir" bersama Pendeta Palsu asal nepal ini akan
datang ketempat ini. Entah apa yang akan engkau katakan
////"

Tarian Liar Naga Sakti I 1307


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Jika Panglima Oh Hui Hou masih segar-bugar, bagaimana


mungkin kami dikatakan menyihirnya dan memanfaatkannya
Menteri Liang ......"? nada suara Leng Khong Taysu mulai
bergetar. Bagaimanapun, dia khawatir juga dengan posisinya
sekarang, apalagi jika sampai Panglima Oh Hui Hou benar-
benar tiba di hadapan Kaisar.
"Dan, apa pula yang kalian kerjakan di rumah Panglima
Oh Hui Hou sampai dia kehilangan kesadaran selama 2-3 jam
sebelum disembuhkan Pengawal Pribadi Kaisar ini ...? Sekedar
bercakap-cakapkah gerangan ....."?
"Tapi itu tidak membuktikan bahwa lolap menyihirnya
untuk kepentingan kelompok Menteri Liang, tolong dibedakan
......."
"Cukup ...................... tidak perlu dibuktikan lebih jauh
........ Sri Baginda, Pengawal Pribadi Kaisar Nomor 2 mohon
menghadap ........"
Suara melengking tinggi dan berpengaruh kuat tiba-tiba
memotong perdebatan antara Menteri Besar Liang dan Imam
Besar Leng Khong Taysu.
"Hmmmmm, Hui Nio ...... ada urusan apa yang ingin
engkau sampaikan ....."? tanya Kaisar dengan nada terkejut
melihat kemunculan Nenek Souw Hui Nio, bekas selir yang
dikasihinya beberapa puluh tahun silam.
"Tidak usah dibuktikan apa-apa terhadap Imam Palsu itu
Sri Baginda. Dia bukan Leng Khong Taysu ......... dia Pendeta
Palsu yang menyaru dan menyamar sebagai Leng Khong Taysu

Tarian Liar Naga Sakti I 1308


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang agung ....... dan Leng Khong Taysu yang asli akan
munculkan diri beberapa saat lagi ......"
Dan kali ini, Imam Besar Leng Khong Taysu yang berdebat
dengan Menteri Besar Liang baru benar-benar guncang.
Kemunculan Nenek Souw Hui Nio awalnya tidak membuat dia
takut dan gelisah, tetapi kalimat-kalimat Nenek Souw Hui Nio
yang membuatnya terguncang, sangat terguncang.
"Hmmmmm benarkah demikian Hui Nio .....?" bertanya
Kaisar dengan suara terkejut dan nyaris tidak percaya.
"Sri Baginda ........ jika tidak membawa bukti yang
memadai, masakan selaku Pengawal Pribadi Kaisar hamba
berani masuk tanpa diminta ...."?
"Dimana Imam Besar Leng Khong Taysu yang asli jika
demikian ....."? tanya Kaisar
"Amitabha ....... hamba disini Sri Baginda ......... amitabha
....." sebuah suara yang lunak namun mengaung tinggi dan
mempengaruhi jiwa orang melantun atau mengambang
hingga bisa diikuti orang dalam waktu yang cukup lama. Dan
bersamaan dengan itu, tampil seorang yang jubah dan
wajahnya "mirip sekali" dengan Imam Besar Leng Kong Taysu,
hanya saja dia lebih tua dan wajahnya jauh lebih bercahaya
dan lebih sabar. Dan bersama dengan orang yang juga disebut
Leng Khong Taysu itu, masuk seorang Gadis Muda lainnya,
dan setelah semakin dekat, ternyata adalah SIANGKOAN GIOK
LIAN. Kemunculannya mengagetkan baik Mei Lan maupun Tek
Hoat. Tetapi karena dihadapan banyak orang, mereka hanya
mendesiskan nama masing-masing ....

Tarian Liar Naga Sakti I 1309


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Haaaaa ..... enci Giok Lian ....."?


"Lian moi ...."?
Tetapi Giok Lian hanya memandang mereka sambil sedikit
melempar senyum. Setelah itu, dia mendampingi Imam Besar
Leng Khong Taysu yang sedang menghadap Sri Baginda
menyelesaikan kekisruhan yang ada selama ini.
Sementara itu, Sri Baginda yang melihat adanya 2 orang
Imam Besar Leng Khong Taysu, secara sekilas bisa
membedakan mana asli dan mana palsu. Dia sudah lama
merasa tidak nyaman dengan Leng Khong Taysu yang datang
duluan, sementara melihat Leng Khong Taysu yang asli, rasa
aman dan nyamannya langsung mengental. Tetapi, tentu dia
tidak ingin salah bertindak:
"Siapa diantara kalian yang palsu ...."? pertanyaan yang
terkesan bodoh, tetapi pada saat itu memikirkan pertanyaan
cerdas sudah susah. Adalah Leng Khong Taysu yang datang
belakangan yang kemudian berkata:
"Saudara SIWANANDA, lolap tidak akan menyulitkanmu
jika engkau tidak bermaksud merusak Kerajaan ini dan
menyakiti Sri Baginda. Tetapi, tindakan brutalmu sudah
kelewatan, engkau bukan hanya memalsukan lolap, engkau
bahkan menyamar menjadi Pengawal Pribadi Kaisar Nomor 4
setelah menyihir Kaisar, engkau memimpin Pasukan
Pembunuh Ang Kin Hwee ........ membunuh Menteri Besar
Wan Liang yang maha bijaksana ,,,,,,,,, amitabha, dosamu
terlampau besar Siwananda ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1310


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mendengar kata-kata Imam Besar Leng Khong Taysu yang


langsung menyebut nama asli Imam Besar yang
memalsukannya, segera banyak pertanyaan yang tersisa
selama ini menjadi jernih. Tentang Ang Kin Hwee, tentang
konflik di Istana, tentang banyak hal yang selama ini masih
gelap, tiba-tiba menjadi terang. Dan bersamaan dengan
kalimat Imam Besar leng Khong Taysu tadi, pergerakan
Pasukan Istimewa Kim-i-Siwi terdengar yang langsung di
bawah arahan Yang Ciangkun. Dan beberapa saat kemudian
Panglima Besar Oh Hui Hou masuk bersama dengan Pangeran
Liang Tek Hu yang selama ini menjadi pesakitan.
Melihat semua upayanya sudah gagal total, Imam Besar
Leng Khong Taysu yang palsu alias SIWANANDA tiba-tiba
tertawa melengking. Dan bersamaan dengan itu, juga terlihat
Tailuccin tertawa tergelak, juga kedua Imam Wakil Imam
Besar Leng Khong Taysu. Sontak suasana dalam ruangan
tersebut menjadi seram. Tetapi, bersamaan Tek Hoat, Mei Lan
dan Kakek Song Thian Po juga bergerak menyatu. Sementara
itu, Nenek Souw Hui Nio langsung mendekat kepada Kaisar
selaku junjungannya untuk menjaga segala kemungkinan.
Benar saja, gabungan kekuatan sihir yang luar biasa telah
terlontar dari Siwananda dan Tailuccin yang dibantu oleh
kedua Wakil Ketua Siwananda selama menjadi Imam Besar
leng Khong Taysu, yakni Thian Hian Taysu dan Thian Hoat
Taysu. Gabungan kekuatan mereka memang luar biasa,
ruangan Istana seakan diterjang oleh angin puyuh yang sangat
menakutkan. Tetapi, itu hanya berlangsung sepersekian detik,
karena beberapa saat kemudian terdengar bentakan:

Tarian Liar Naga Sakti I 1311


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Amitabha ............." sebuah suara gaib dari Imam Besar


Leng Khong Taysu yang asli mencoba menawarkan serangan
sihir lawan. Dan bersamaan dengan itu, juga terdengar
kesiuran angin sepoi-sepoi yang menawarkan dan melawan
serangan sihir tadi. Dan sekejap segera ketahuan jika serangan
Siwananda membentur tembok tebal, karena melawan
gabungan 3 orang: Song Thian Po, Mei Lan dan Tek Hoat
sudah sulit, paling cuma imbang, ditambah dengan gedoran
hawa Budha dari Leng Khong Taysu, membuat posisi mereka
terjepit dan sangat mungkin tenggelam dalam libasan
kekuatan sihir lawan. Apa boleh buat ......
Melihat semua pintu sudah tertutup, Siwananda yang
memiliki kemampuan tertinggi diantara ke-empat orang itu
bertindak nekat. Dan memang, hanya pilihan ini yang mungkin
menyelamatkan mereka. Ketika semua orang sakti memberi
perhatian ke partarungan sihir, tiba-tiba Siwananda bergerak
dengan cepat menyerang Kaisar yang berada tak jauh darinya.
Hanya ada seorang Gadis yang berada diantara mereka, yakni
Giok Lian yang mendampingi Leng Khong Taysu melawan
kekuatan sihirnya. Karena kekuatan sihirnya telah dilepas,
maka dia beroleh timing lebih untuk menyerang Kaisar dan
mencoba menawannya sebelum tokoh-tokoh sakti lain sadar
apa yang dilakukannya. Sayangnya, dia meremehkan dua
orang perempuan di dekat Kaisar: Nenek Souw Hui Nio dan
Siangkoan Giok Lian.
Melihat Siwananda mengarah Kaisar dan Leng Khong
Taysu sedang butuh waktu menarik kekuatan batinnya,
dengan tidak segan-segan Giok Lian menggerakkan lengannya
dan kemudian memukul kearah Siwananda yang semakin

Tarian Liar Naga Sakti I 1312


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mendekat kearah Sri Baginda. Padahal, Siwanda tidak


bermimpi jika Gadis muda itu juga sedemikian sakti dan
lihaynya:
"Blarrrrrrrr .............. " tubuh Siwananda terdorong
kesamping sampai 3 langkah. Dan belum lagi dia tegak berdiri,
Giok Lian telah mengejarnya dengan ilmu pukulan Loh Thian
Bian Kun dan mendesak Siwananda menjauh dari Kaisar. Dan
kagetlah Siwananda menemukan bahwa Gadis ini saja, sudah
sangat sulit ditaklukkannya, padahal disitu masih ada Leng
Khong Taysu dan nampaknya beberapa tokoh lain yang tidak
kurang lihaynya. Keadaan ini akhirnya menjatuhkan
mentalnya, dan otomatis mengrangi daya tempurnya.
Secara cerdik Giok Lian yang melihat moral lawan jatuh,
mengkombinasikan penggunaan Ilmu isapan Cian-kin-in-lik
(tenaga betot seribu kati), Bu Sing Sinkang (Tenaga Sakti Tiada
Tara) dan Lo Thian Bian Kun (Silat Lemas Pengacau Langit). Dia
tahu lawan sangat berbahaya dan dia butuh melakukan
sesuatu yang penting baginya dan urusan lain (Bengkauw).
Maka, dipilihnya serangan berbahaya dari ilmu yang memang
sangat lihay, bahkan dikombinasikannya sedemikian rupa.
Dalam keadaan normal, belum tentu Siwananda selamat
diserang kombinasi ilmu tersebut, apalagi dalam keadaan dia
terpukul moralnya.
Seketika dia tersedot kedepan, dan hanya sedetik, tiba-
tiba di terlontar kebelakang, dan ketika belum berdiri tegak,
sebuah totokan membadai telah mengancamnya. Dan dia
tidak sanggup lagi bertahan, akhirnya tertotok oleh totokan
dari ilmu Lo Thian Bian Kun. Dan drama dihadapan Sri Baginda
Kaisarpun tamat ........... Karena dalam waktu tidak lama, Tek

Tarian Liar Naga Sakti I 1313


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hoat, Mei Lan, Kakek Song Thian Po dan Souw Hui Nio telah
membekuk semua orang yang menjadi anak buah Siwananda.
Dan lebih ternyata lagi, Siwananda adalah Kakak seperguruan
Tailuccin, Pendeta asal Nepal yang menjadi tamu Kerajaan dan
tinggal di pagoda khusus tamu istimewa.
Selepas peristiwa yang sangat menggemparkan di
Pendopo Po Hoan Tian, Kaisar yang sebelumnya memang agak
agak shock dan masih belum sembuh benar, terlihat sedikit
gembira. Tetapi, keterlibatan Menteri Besar Yap sangat
mengecewakannya. Karena bagaimanapun, Menteri Yap
masih sanak familinya sebagaimana Menteri Liang. Cuma,
selaku Kaisar, dengan wibawa dan kewenangannya dia
berkata:
"Menteri Besar Liang ........ semua urusan di Pendopo ini
kuserahkan kepadamu penyelesaiannya. Hanya, hukuman
terhadap para pemberontak akan diturunkan langsung olehku
........"
"Siap Baginda ...." berkata Menteri Besar Liang.
"Dan kalian-kalian, engkau, engkau dan engkau
(Menunjuk Mei Lan, Sou Hui Nio dan Song Thian Po) sudah
berjasa besar kepadaku. Akan kupikirkan hadiahnya nanti.
Sementara engkau dan engkau (Menunjuk Tek Hoat dan Giok
Lian), kuangkat menjadi Pengawal Pribadi Kaisar Nomor 4 dan
5, karena nomor 4 sebelumnya ternyata adalah pengkhianat.
Dan, Imam Besar (sambil melirik Leng Khong Taysu), tidak
boleh menolak untuk menata kembali Biara Istana kita
menjadi Imam Besar Kerajaan ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 1314


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sambil berkata demikian, Kaisar yang memang dari


disadarkan semalam hingga siang ini belum beristirahat
cukup, berkata:
"Urusan selanjutnya akan diatur oleh Menteri Liang .......
sejujurnya, aku sangat letih dan masih belum mampu
mencerna semua kejadian sebaik-baiknya. Panglima Besar Oh
Hui Hou ......"
"Siap menerima perintah Sri Baginda ......."
"Engkau membantu dan mendukung semua kebijakan
Menteri Besar Liang sejak hari ini sampai beberapa hari
kedepan. Urusan mengamankan Kerajaan dan Istana
kuserahkan kepada kalian berdua, dan Imam Besar Leng
Khong Taysu pasti akan membantu kalian berdua ....."
"Siap Baginda ......"
Dan berakhirlah pertemuan di Pendopo Po Hoan Tian,
dimana Menteri Besar Liang dengan dibantu oleh Panglima
Besar Oh Hui Hou dan juga anak-anaknya: Liang Tek Hu, Liang
Tek Hoat dan Liang Mei Lan, serta calon anak mantunya
Siangkoan Giok Lian mencoba menata dan mengatur kembali
kondisi birokrasi kerajaan pasca kejadian memalukan itu.
Terutama, adalah Pangeran Liang Tek Hu, putra sulung
Menteri Liang yang banyak berperan. Karena memang, adalah
tugas dan kemampuannya untuk membantu ayahnya dalam
tugas seperti itu.
Meski sedang mengerjakan pekerjaan penataan yang
cukup berat, tetapi Menteri Besar Liang memperoleh energy
yang tidak kecil. Karena selama lebih 10 tahun terakhir, baru

Tarian Liar Naga Sakti I 1315


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kali ini dia berkumpul kembali secara lengkap dengan seluruh


anggota keluarganya. Ketika Liang Mei Lin juga dikembalikan,
maka lengkaplah kebahagiaan Menteri Liang dan istrinya.
Inilah waktu terindah baginya ketika melihat kembali anak-
anaknya, secara lengkap berada bersama dengannya di Istana
atau Gedungnya yang megah sebagai menteri Besar Liang.
Tek Hoat dan Mei Lan sendiri bahagia luar biasa bertemu
seluruh anggota keluarga mereka. Bertemu Pangeran Tek Hu
yang kemudian diangkat menjadi Menteri oleh Kaisar,
bertemu Mei Lin adik bungsu mereka, dan sudah tentu juga
bertemu ayah dan ibu yang lama mereka tinggalkan. Meski
berbeda jauh gaya dan tata krama di dunia persilatan dan di
Istana, tetapi tidak mengurangi kebahagiaan keluarga itu.
Bahkan Tek Hu, secara perlahan mulai mampu memahami
dan menerima keberadaan kedua adiknya yang memang
memilih cara hidup berbeda darinya. Tetapi, betapapun dia
bangga karena keduanya juga mengabdikan kemampuan
mereka berdua untuk banyak orang. Tidak jauh berbeda
dengan dirinya sendiri.
==================
Kita tinggalkan dulu kebahagiaan keluarga besar Liang.
Kita mundur sejenak untuk mengikuti bagaimana Giok Lian
bisa tiba-tiba muncul di Istana Kaisar bersama dengan Imam
Besar Leng Khong Taysu. Padahal, sebagaimana diketahui, dia
berhasil dijebak ke dalam liang tahanan di Biara Istana. Apa
gerangan yang terjadi?
Sebagaimana dikisahkan, Giok Lian terkena jebakan dan
terperosok ke bagian bawah atau ruang bawah tanah di Biara

Tarian Liar Naga Sakti I 1316


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Istana. Tetapi, bisikan yang mengarahkannya justru berkata,


bahwa dia harus menemukan bukti Ang Kin Hwee dan banyak
skandal dalam Istana di ruang bawah tanah tersebut. Dan
benar saja, ketika mendarat di bawah, Giok Lian tidak
menemukan ancaman dan bahaya apapun. Dia berada di
ruang bawah tanah yang cukup luas, berbentuk lingkaran
dengan diameter nyaris 2,5 meter. Tetapi, yang
mencurigakannya adalah, bagian bawah tanah tersebut,
tidaklah terbuat dari dari tanah, melainkan juga terbuat dari
bata. Artinya, bagian bawah liang tersebut adalah artifisial
alias buatan tangan manusia.
Tiba-tiba kembali ada bisikan di telinganya: "setinggi 3
meter dari dasar, ada sebuah bata yang sedikit menjorok
keluar. Tekan masuk bata tersebut, maka engkau akan
menemukan hal menarik ...."
Dan benar saja, dengan pandang mata tajamnya, Giok
Lian melihat adanya sebuah bata yang sedikit menjorok
keluar. Dengan sedikit meloncat dia memencet bata tersebut
dan kembali mendarat didasar lubang.

Episode 25: Rahasia Padri Mata Satu (2)


Terdengar bunyian halus:
"Srettttt ...."
Dan ketika dia menemukan asal dari bunyian tersebut,
ternyata sudah ada sebuah liang lain yang terbentuk atau
yang dibuat sebagai jalan keluar dari dasar lubang besar
tersebut. Cuma saja, lubang kecil itu harus dilalui sambil

Tarian Liar Naga Sakti I 1317


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berjongkok atau merayap dan tidak mungkin sambil berdiri.


Lubang kecil horisontal tersebut kelihatannya memang dibuat
secara khusus, dan jika tidak diberitahu keberadaannya,
sulitlah bagi Giok Lian untuk menemukan lubang tersebut.
Hanya sekitar 3-4 meter dari dasar lubang tersebut, Giok
Lian menemukan sebuah "Jalan Rahasia" bawah tanah. Dan
rupa-rupanya, dasar lubang dimana dia mendarat jatuh tadi,
memang dibuatkan jalur khusus menembus jalan rahasia
dibawah tanah yang juga terdapat di bagian bawah Biara
Istana. Menemukan jalan tersebut, Giok Lian perlahan
menyusurinya untuk mencari jalan keluar.
Tidak lama kemudian dia menemukan jalan berbelok
kekiri dan sedikit menanjak keatas. Sementara jalan utama
tetap lurus kedepan. Karena hendak menyelidiki Biara Istana,
maka Giok Lian memutuskan untuk mencari jalan yang akan
membawanya sedekat mungkin dengan kompleks Biara
Istana. Karena itu, dia memilih cabang jalan ke kiri dan sedikit
menanjak keatas. Ketika dia berjalan beberapa langkah lagi
kedepan tiba-tiba dia menemukan kenyataan yang menarik.
Di sebelah ada sejenis pintu untuk memasuki sebuah ruangan,
namun jika tidak dilihat secara sangat teliti dan jeli, maka akan
kurang terlihat. Apalagi, jika seseorang tidak memiliki
kemampuan melihat dalam kegelapan sebagaimana Giok Lian.
Dan lebih mengejutkan lagi, ketika dia tengah meneliti
"pintu" masuk keruangan tersebut, tiba-tiba terdengar sebuah
suara yang sangat lembut namun memiliki wibawa yang
sangat kuat.
"Amitabha .........."

Tarian Liar Naga Sakti I 1318


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Suara itu tidak akan terdengar oleh telinga biasa. Tetapi


terdengar sangat jelas bagi Giok Lian, bahkan pengaruh suara
tersebut membuatnya merasa sangat nyaman. Dia seperti
disapa oleh suara yang membuat "jiwa" dan "batinnya"
merasa disegarkan serta ditenangkan. Dengan cepat Giok Lian
menyadari bahwa dalam ruangan yang dipagari oleh "pintu"
istimewa yang tadi sedang ditelitinya, pasti terdapat
seseorang yang sangat istimewa dan sangat hebat. Hanya,
tentu saja dia tidak sanggup menduga-duga, siapa gerangan
orang, atau tepatnya, siapa gerangam Pendeta Budha yang
baru saja menyapa dan mengirim pesan melalui "jiwa" atau
"batinnya".
Setelah berkonsentrasi sejenak, Giok Lian kemudian
menggumam namun sama sekali tidak terdengar suara
apapun dari mulutnya. Pelajaran dari gurunya yang terakhir,
Bhiksu Chundamani telah memberinya peluang memasuki
gerbang latihan batin yang tidak terhingga dari kalangan
Budha. Karena itu, dengan cepat Siangkoan Giok Lian
mengenali bahwa pengirim suara yang sangat "hangat" dan
menenangkan tadi, pasti seorang Pendeta dari kalangan
Budha.
"Siapa gerangan losuhu yang berada didalam ruangan ini
......"? demikian suara batin yang dikirimkan Siangkoan Giok
Lian kedalam ruangan berpintu khas, unik dan sangatlah
misterius tersebut.
"Amitabha ........ kemampuanmu sungguh jauh di luar
batas usiamu yang masih sangat muda Nona ....................,
tetapi mari, biarlah lolap memberi engkau kehormatan dan
mengundangmu masuk menemui lolap disini ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 1319


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mendengar lontaran suara batin tersebut, tiba-tiba mata


Giok Lian bergerak dan dia terkejut. Tanpa diapa-apakan,
pintu yang sejak tadi diteliti dan diperiksanya, secara tiba-tiba
membuka dengan sendirinya. Pintu itu membuka dan
terpentang lebar, tetapi Giok Lian tidak dengan cepat masuk
kedalam. Dengan teliti dipandanginya ruangan didalam, tetapi
dia tidak menemukan apa-apa didalam ruangan tersebut.
Sungguh misterius. Tetapi, dengan pengalamannya selama ini,
akan keterlaluan jika Giok Lian takut atau gentar memasuki
ruangan tersebut.
"Maafkan, siauwte Siangkoan Giok Lian memasuki
ruangan losuhu yang mulia ......" sambil berkata demikian,
dengan suara fisiknya dan bukan suara batin, Siangkoan Giok
Lian dengan penuh keberanian kemudian melangkah masuk
kedalam ruangan dengan sangat berhati-hati.
"Amitabha, engkau sungguh tenang dan cermat Nona
muda ........ dan luar biasa, engkau bahkan memiliki tenaga
sakti aliran Budha yang luar biasa tingginya ...... mari, mari
lolap berada disini ......" terdengar sebuah suara di sudut
sebelah kanan Giok Lian. Dan tak lama kemudian, pintu masuk
tadi tertutup dengan sendirinya. Tetapi anehnya, ruangan
tersebut tetap memiliki cahanya sendiri, meskipun tidak
seterang berada di bawah sinar matahari.
"Mari, silahkan duduk Nona ........... tentunya ada
beberapa hal yang menarik perhatian dan membuat engkau
penasaran hingga terjebak di Ruang Bawah Tanah Biara
Kerajaan ini bukan ...."? bertanya Pendeta yang duduk
bersimpuh di sudut ruangan itu. Tetapi, alangkah terkejutnya
Giok Lian ketika dia menjumpai kenyataan bahwa ternyata

Tarian Liar Naga Sakti I 1320


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pendeta yang bersimpuh tersebut tidak lain dan tidak bukan


adalah Leng Khong Taysu, Imam Besar Biara Kerajaan yang
sakti mandraguna itu. "Aneh, bukankah dia baru saja
bertempur denganku dan menyebabkan aku terjebak di dasar
lubang ini ? ada permainan gila apalagi kini ...."? demikian dia
bertanya dalam hatinya sendiri.
"Hmmmmm, ternyata memang engkau ........... heran
sekali, setelah engkau menjebakku kemari, masih ada
permainan apa pula yang ingin engkau keluarkan lagi
disini...."? Siangkoan Giok Lian begitu kembali bertemu
dengan Leng Khong Taysu, sudah langsung menyemprotnya
dengan kata-kata dan kalimat tajam. Maklum, dia masih
sangat kesal karena dijebak hingga memasuki lubang bawah
tanah tersebut. Kejadian yang membuat dia sangat kesal dan
karena itu, begitu bertemu Leng Khong Taysu, tanpa
mengamati lebih jauh sudah menyemprot Imam tersebut.
"Amitabha ........ engkau keliru mengenali lolap Nona
muda ........ siancay, siancay, tetapi engkau memang tidak bisa
disalahkan ....." terdengar Leng Khong Taysu berkata tetap
dengan suara berwibawa dan sangat tenang itu.
"Engkau masih mungkir jika baru saja engkau menjebakku
sehingga aku sampai terjatuh ke lubang bawah tanah itu ....."?
kesal Giok Lian dengan cara Leng Khong Taysu yang berpura-
pura tidak mengenalnya padahal baru beberapa saat
sebelumnya mereka bertarung hebat.
"Amitabha ........ lolap sudah berbulan-bulan bersamadhi
disini Nona muda. Dan sejujurnya, belum pernah selama
beberapa bulan ini sekalipun meninggalkan tempat ini,

Tarian Liar Naga Sakti I 1321


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bertemu engkaupun baru kali ini ....." berkata Leng Khong


Taysu dengan suara yag tetap tenang dan berwibawa.
"Apa .....? Engkau tidak mengaku baru saja bertempur
hebat denganku, dan baru saja menjebakku masuk ke lubang
ini karena aku tidak mau menyerahkan Nyonya Liang? Apakah
bukan engkau Pendeta biadab itu ...."? Siangkoan Giok Lian
berkeras bahwa mereka sudah bertemu sebelumnya, bahkan
bertarung habis-habisan sampai kemudian dia terjebak jatuh
kebawah.
"Amitabha ....... memang bukan lolap Nona muda ........
orang itu adalah Leng Khong Taysu yang berbeda, atau lebih
tepatnya seorang pendeta Budha Nepal yang sedang gemar
memakai nama lolap LENG KHONG TAYSU ......."
"Ha ........? apa benar ....? tapi ...... tapi ......." suara Giok
Lian menjadi gagap. Memang benar, tampilan fisik kedua Leng
Khong Taysu yang ditemuinya sangatlah mirip. Tetapi, Leng
Khong Taysu yang dihadapinya kini, jauh lebih tenang, lebih
alim, lebih berwibawa dan aura Pendetanya sungguh sangat
kental mencuat. Berbeda dengan Leng Khong Taysu yang
satunya lagi, yang baru saja menyerangnya dengan ilmu sihir
dan ilmu-ilmu hitam yang sangat berbahaya. Mengenang
semua itu, tidak terasa Giok Lian menarik nafas panjang .....
"Aaaaaccccchhhhhhhh aku mengerti sekarang ....." Giok
Lian menggumam, namum gumam tersebut pasti terdengar
oleh Pendeta Budha yang juga bernama Leng Khong Taysu
didepannya itu.
"Amitabha ....... baguslah jika engkau sudah mengerti
Nona muda ....... Tidak apa, tidak apa, lolap tidak tersinggung.

Tarian Liar Naga Sakti I 1322


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Nach, sekarang, kisahkankah kepada Lolap ini kejadian-


kejadian akhir-akhir ini ...... sudah hampir 2 bulan Lolap
samadhi menyembuhkan luka parah akibat bokongan dari
orang yang kini menyebut Leng Khong Taysu itu .....
untungnya dia tidak mengetahui rahasia jalan bawah tanah di
Biara Kerajaan ini ...... siancay ..... siancay ....."
"Apakah losuhu yang menuntun siawte untuk dapat
datang sampai ke tempat ini melalui ilmu menyampaikan
suara dari jarak jauh ...."? bertanya Giok Lian.
"Amitabha, bukan .... bukan lolap yang melakukannya
Nona muda. Tetapi, jika ada yang mampu melakukannya,
maka hanya satu kemungkinannya ......"
"Bukan losuhu ......? Habis, siapa gerangan orang itu
losuhu ..."?
"Jika bukan lolap, maka orang kedua yang mampu
melakukannya adalah PADRI MATA SATU. Dan jika dia
melakukannya, pasti untuk kebaikan buatku dan juga buatmu
Nona muda. Percayalah, lolap memastikan, dia melakukannya
bukan untuk kepentingan pribadi, dan dia yang selama ini
menjaga jangan sampai Leng Khong Taysu palsu menemukan
tempat samadhi yang letaknya sangat rahasia ini ......."
berkata Leng Khong Taysu asli yang sekaligus memastikan
beberapa pertanyaan dan kecurigaan Giok Lian terhadap
suara yang seperti menuntunnya ke tempat ini. Dan suara itu
jugalah yang menjamin keselamatan Nyonya Liang yang
menjadi tanggungjawabnya itu. Jika dia kehilangan jejak
Nyonya Liang, bagaimana menjawab pertanyaan kekasihnya
kelak? berabe bukan?

Tarian Liar Naga Sakti I 1323


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Apakah kita bisa menemui orang yang menuntutnku itu


setelah keluar dari tempat ini nanti losuhu..."? bertanya
Siangkoan Giok Lian penasaran, terutama karena mengingat
tugasnya tadi.
"Sudah tentu bisa Nona muda ...... karena Lolap sendiri
sebenarnya sudah nyaris sembuh seperti sedia kala. Hanya,
masih sangat betah beberapa hari ini untuk merenungkan
lebih dalam dan lebih banyak lagi pelajaran jalan terang
Budha yang justru berhasil mencerahkan lolap ketika berada
di tempat seperti ini ........" berkata Leng Khong Taysu.
"Selain itu, menurut perhitungan lolap, jika engkau tidak
berusaha menemuinya, maka dapat dipastikan Padri Satu
Mata yang akan berusaha keras untuk menemui Nona
nantinya ..... percayalah, Lolap yang menjamin bahwa dia
pasti akan menjumpai Nona ......... amitabha ..."
Mendengar jaminan Leng Khong Taysu Giok Lian menjadi
gembira. Entah mengapa, dia sendiri memang memiliki
keinginan yang kuat untuk bertemu tokoh yang selama ini
membimbingnya dengan "suara kiriman". Entah apa yang
mendorongnya, tapi rasa penasaran untuk bertemu sungguh
kuat tertanam dalam dirinya. Karena itu, ketika sekali lagi
Leng Khong Taysu meminta dia untuk duduk, kali ini Giok Lian
mengikutinya dengan hati terbuka.
"Nona ......... lolap sebenarnya belum mengenalmu
sedikitpun. Tetapi, sedikit banyak, dengan mengenali Bu Sing
Sinkang yang sangat sakti dan langka, maka lolap bisa sedikit
menebak latar belakangmu. Jika lolap tidak salah, maka
engkau adalah salah seorang pewaris tokoh Budha Thian Tok

Tarian Liar Naga Sakti I 1324


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang sangat terkenal Bhiksu Chundamani ..... apakah tebakan


Lolap benar Nona ......."? Leng Khong Taysu yang berwajah
ramah tapi berwibawa itu kini menatap Giok Lian dengan
muka serius. Pertanyaannya membuat Giok Lian tersentak
hebat.
"Sungguh sulit mendustai mata ahli ....... memang benar
losuhu, Bu Sing Sinkang dan Lo Thian Bian Kun memang
siauwte warisi dari suhu Bhiksu Chundamani di penghujung
usianya. Bahkan, hingga kini siauwte merasa bersalah karena
demi warisan Bu Sing Sinkang suhu harus melepas nyawanya
......." berkata Giok Lian membenarkan dugaan dan tebakan
Leng Khong Taysu.
"Amitabha ........... jika Bhiksu Chundamani telah
menetapkan pilihan, maka pilihannya itu pastilah tidak keliru.
Nona muda, mata dan penglihatan Bhiksu Chundamani
bahkan masih lebih jeli dan tajam dibandingkan Lolap ....... dia
ornag tua bukan sekali dua kali mengunjungiku di Biara ini.
Dan bukan sekali dua kali suhumu itu bersamadhi di tempat
ini ketika mengujungiku ...... siancay ..... siancay ........."
Mendengar kata-kata Leng Khong Taysu, Giok Lian
menjadi semakin yakin. Perasaan dan nalurinya mengatakan
bahwa Imam Besar Istana ini, Leng Khong Taysu bukanlah
manusia sembarangan. Suara batin yang dikirimkan, gerak-
gerik dan sinar mata yang bening seperti Leng Khong Taysu
adalah tanda tokoh itu memiliki kekuatan iweekang dan batin
yang sangat tinggi dan sempurna. Jika belum setingkat
suhunya, Bhiksu Chundamani, setidaknya juga tidak
terlampau jauh dari tingkatan suhunya yang bijaksana itu. Dan
untuk hal tersebut Giok Lian sangat yakin.

Tarian Liar Naga Sakti I 1325


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Maafkan siauwte Siangkoan Giok Lian tidak cepat


mengenali sahabat suhu ....." dalam sopan-santunnya Giok
Lian telah memperkenalkan diri, dan sekaligus juga mengakui
dan menyatakan Leng Khong Taysu sebagai angkatan tua dari
garis perguruan Budha suhunya Bhiksu Chundamani.
"Amitabha, Nona Giok Lian, meskipun suhumu jauh lebih
tua, tetapi dia tidak segan segan bertanya dan berdiskusi
dengan Lolap untuk urusan agama, bahkan kesaktian. Dia
sama sekali tidak pelit dan tidak tamak. Sejujurnya, beberapa
gerakan Lo Thian Bian Kun memang pernah beliau ajarkan
kepada Lolap ....... tetapi tidak pernah dia mau lolap sapa
sebagai SUHU ........ dia orang tua sungguh sangat sederhana
dan taat dalam peribadatan kepada sang Budha ......" berkata
Leng Khong Taysu mengenang Bhiksu Chundamani.
"benar losuhu ...... memang begitulah keadaan dan
kehidupan suhu yang kuketahui ..." berkata Giok Lian
menegaskankeberadaan gurunya, meski sebenarnya dia
mengenali suhunya itu hanya beberapa bulan saja, terutama
di saat-saat terakhir masa hidup Bhiksu Chundamani yang
maha sakti tersebut.
Demikianlah selama beberapa lama Leng Khong Taysu
yang asli bercakap-cakap dengan Siangkoan Giok Lian. Secara
kebetulan mereka bercakap hal yang saling mempertemukan
keduanya, terutama melalui jalur Bhiksu Chundamani, guru
terakhir Giok Lian. Dan ujungnya, mereka berdua berlatih
samadhi bersama. Usulnya datang dari Leng Khong Taysu yang
mengerti bahwa Giok Lian sudah beberapa saat tidak istirahat
dengan melihat keadaan fisiknya saja. Karena itu, dia
mengajak Giok Lian samadhi sambil menurunkan beberapa

Tarian Liar Naga Sakti I 1326


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pengetahuannya mengenai samadhi dari aliran yang senada


dengan alur sinkang Bu Sing Sinkang. Tak disangka Giok Lian
bertemu Bhiksu Sakti dari Biara Kerajaan ini dan sekaligus
menemukan keuntungan lain dalam penguasaan kekuatan
batinnya.
Ada kurang lebih 2-3 jam mereka melakukannya sampai
kemudian keduanya, merasa sudah cukup. Dan Giok Lian
ketika mengakhiri samadhinya merasakan kesegaran dan
semangat yang kembali berlimpah. Dia sadar, dia kembali
menapak setingkat ke tingkat yang lebih tinggi dalam
penguasaan kekuatan batinnya. Pengetahuan dan pengajaran
Leng Khong Taysu sungguh menggembirakannya, karena
memperdalam pemahaman mengenai Bu Sing Sinkang dari
aliran Budha.
Ketika dia sadar kembali, Leng Khong Taysu yang ternyata
terlebih dahulu sadar darinya telah berkata:
"Amitabha, Nona Giok Lian, sebagaimana jaminan Lolap,
maka saat ini adalah saat yang tepat untukmu bertemu
dengan Padri Mata Satu. Hal ini dikarenakan, tugas kita yang
lebih besar tengah menunggu. Seseorang telah
menghubungiku bahwa saatnya akan tiba dalam waktu 1-2
hari ini. Karena setelah urusan itu selesai engkau tidak boleh
lagi kembali ke tempat ini, maka saat ini adalah yang peling
tepat untuk menjumpai Padri Mata Satu ....... selain itu,
diapun telah menantikanmu saat ini ..... mari, biarlah Lolap
yang membimbing jalanmu ...... siancay .... siancay ...."
Mendengar bahwa dia akan bertemu dengan tokoh yang
selama ini membuatnya Penasaran, Siangkoan Giok Lian

Tarian Liar Naga Sakti I 1327


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berterima kasih sekaligus antusias untuk segera pergi


menemuinya. Karena itu, diapun berkata:
"Baiklah Losuhu, siauwte Giok Lian sudah siap ...."
Merekapun berjalan di daerah ruang bawah tanah yang
dirahasiakan itu. Dari tempat mereka samadhi, atau tempat
Leng Khong Taysu samadhi dan mengobati dirinya sendiri
hingga mencapai tempat yang dimaksudkan sebagai
tempatnya Padri Mata Satu, makan waktu yang cukup singkat.
Itulah sebabnya beberapa saat kemudian mereka sudah tiba
ditempat yang dituju. Karena berada di ruang bawah tanah,
maka mereka bergerak sangat hati-hati, dan tidak berapa
lama, merekapun tiba di sebuah ruangan lain lagi, masih di
bawah tanah.
"Amitabha, kita sudah sampai Nona Siangkoan Giok Lian
....... Padri Mata Satu berada di ruangan ketiga dari tempat ini.
Dan karena percakapan kalian adalah percakapan yang sangat
rahasia, maka Lolap tidak akan boleh ikut ambil bagian.
Hanya, setelah selesai dengan Padri Mata Satu, Lolap
menunggu Nona di ruangan samadhi tadi. Karena banyak hal
yang harus kita selesaikan demi banyak orang di kerajaan ini
...... siancay ..... siancay ...."
"Baik Losuhu, setelah selesai, siauwte akan bergabung
dengan Losuhu di ruangan tadi. Ada beberapa pertanyaan
yang siauwte ingin ajukan kepada Padri Mata Satu ......
mudah-mudahan siauwte tidak akan lama ......." sambil
berkata demikian, Giok Lian kembali memberi hormat kepada
Leng Khong Taysu. Imam Besar Leng Khong Taysu setelahnya

Tarian Liar Naga Sakti I 1328


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

segera berlalu kembali ke tempat dia samadhi selama


beberapa bulan terakhir ini guna mengobati dirinya.
Setelah Leng Khong Taysu berlalu, belum lagi Giok Lian
membalikkan badan untuk meneliti pintu dan ruagan yang
ditunjukkan Leng Khong taysu, tiba-tiba terdengar suara yang
sepertinya ditujukan kepada dirinya:
"Silahkan masuk, pintu tidaklah tertutup ...." dan meski
suara itu berbeda dengan suara yang disampaikan melalui
Ilmu Menyampaikan Suara, tetapi Siangkoan Giok Lian
sangatlah yakin bahwa orang di dalam adalah benar, orang
yang selama ini memang dipenasarinya untuk bertemu.
"Maafkan, siauwte Siangkoan Giok Lian masuk ......"
Dalam ruangan yang cukup terbatas luasnya itu, hanya
terdapat dua buah kursi. Itupun, kelihatannya memang
disiapkan bagi kedatangannya. Ruangan tersebut hanya
memiliki sebuah meja dan duah buah kursi, dan ketika masuk,
Giok Lian langsung bisa menemukan sesosok tubuh dengan
ciri khas yang sangat mudah untuk dikenali. Sesosok tubuh
berdandanan Pendeta atau Imam dengan satu mata tertutup
oleh tutup mata yang khas. Tidak salah lagi, ini Padri Mata
Satu. Sosok bertubuh tinggi besar yang tertutup oleh jubah
Pendeta atau Imam dan dengan sebelah mata tertutup.
Memandang sekilas, Giok Lian sudah mendapatkan kesan
bahwa dia sedang berhadapan dengan seorang tokoh silat
yang hebat.
"Silahkan duduk Nona ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1329


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Karena tokoh yang dihadapannya ini meski tidak atau


belum dikenalnya tetapi telah beberapa kali menolongnya,
maka kesan baik sudah tumbuh dalam hati Giok Lian. Selain
itu, dia ingin mengetahui keberadaan ibunda kekasihnya.
Karena itu, tanpa sangsi Giok Lian telah mengiyakan dan
kemudian mengambil tempat duduk yang berada dalam
ruangan tersebut.
Begitu Siangkoan Giok Lian duduk dan belum lagi sempat
bertanya tentang tokoh yang berada dihadapannya itu, justru
adalah Padri Mata Satu yang telah mendahuluinya dengan
bertanya:
"Engkau tentu penasaran dan bertanya-tanya, mengapa
Lolap membantumu padahal sama sekali kita tidak saling
kenal satu dengan yang lain. Bukankah begitu Nona Siangkoan
Giok Lian ....."?
"Maafkan, siauwte belum mengenal locianpwee. Dan
perkenankan pada kesempatan ini siauwte Siangkoan Giok
Lian mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang
telah locianpwee berikan ....."
"Hahahaha Giok Lian ............ Giok Lian, engkau boleh
tidak mengenal lolap, tetapi ketahuilah lolap mengenalmu
dengan sangat baiknya ....." berkata si Padri Mata Satu dengan
penuh keyakinan dan dengan wajah yang sangat ramah.
Tetapi, semakin memandang, semakin Giok Lian tidak
mengerti, bagaimana dan dimana dia mengenal tokoh
bernama Padri Satu Mata ini.
"Giok Lian, ketahuilah, pertama kali Lolap mengenalimu
adalah pada saat engkau menggunakan pukulan-pukulan khas

Tarian Liar Naga Sakti I 1330


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bengkauw, yakni kedua Ilmu Pukulan Koai Liong Sin Ciang


(Ilmu Pukulan Naga Siluman) dan juga Sam Koai Sian Sin Ciang
(3 Jurus Ilmu Pukulan Dewa Siluman). Kedua Ilmu Pukulan
Khas Bengkauw ini tentu saja sangat kukenal ......."
Mendengar kalimat tersebut Siangkoan Giok Lian
tersentak kaget. Jika tokoh ini sangat mengenali Ilmu-ilmu
Bengkauw yang bersifat andalan dan rahasia dan bahkan
mengenalnya dengan baik, jangan jangan ...........:
"Locianpwee ...... apakah engkau ........ engkau ....?"
"Sudahkah engkau mulai mengenali Lolap Giok Lian ....."?
"Ach, tapi tokoh bengkauw di Kotaraja menurut Kakek
bukanlah seorang Pendeta ..., siapa engkau sebenarnya
Locianpwee ......?"
"Orang yang engkau sebutkan tadi ....... tokoh Bengkauw
di Kotaraja ......"
"Tapi, dia bukan seorang Pendeta ..... ...."
"Memang benar. Tetapi, bukankah seorang yang bukan
Pendeta suatu saat nanti bisa menjadi Pendeta? dan seorang
yang juga adalah Pendeta suatu saat juga sangat mungkin
menjadi bukan Pendeta ....."
"Astaga jika demikian, locianpwee ini adalah Hong-lui-
sam-ci (Tiga tusukan kilat angin geledek) Li Hiong ..... Salah
satu dari 4 (empat) Dewa Pengawal Bengkauw yang karena
tugas dan missi rahasia sudah puluhan tahun berada di Istana
Kaisar ........ tapi, mengapa .... mengapa ..."? Siangkoan Giok
Lian adalah salah seorang yang pernah diberitahu kakeknya
prihal 4 Dewa Pengawal Bengkauw dan dimana mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 1331


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berada. Karena itu, dia bisa megetahui perihal salah seorang


Dewa Pengawal di istana.
"Mengapa Lolap menjadi pendeta ...... itu yang ingin
engkau ketahui Nona ...."? bertanya Padri Mata Satu kepada
Giok Lian yang masih belum hilang kagetnya.
"Benar locianpwee .... Apalagi karena memang Hong Lui
Sam Ci Li Hiong, justru terkenal paling Gagah Perkasa dari
kalangan 4 Dewa Pengawal Bengkauw. karena itu, wajar jika
aku pangling ....."
"Amitabha ....... kisahnya panjang Nona ........ tetapi
karena lolap membutuhkan bantuanmu, terlebih melihat
kemajuan ilmu silatmu yang kelihatannya bahkan sudah
melampauiku dan kakekmu, maka baiklah lolap akan
memberitahukannya atau menceritakannya kepadamu ......"
Mendengar Padri Mata Satu akan mengisahkan kisah
tentang dirinya sendiri, Siangkoan Giok Lian terdiam.
Betapapun dia sebagai cucu Kauwcu Bengkauw memiliki
"sense of belonging" yang tinggi terhadap Bengkauw dan
semua tokoh-tokohnya. Karena itu, dia sangat berhasrat
mendengar pengalaman Hong Lui Sam Ci Li Hiong. Tokoh
Bengkauw yang dulu sangat terkenal kegagahannya di
kalangan tokoh Bengkauw. Dan sekarang, tokoh itu tepat
berada dihadapannya dan telah berubah menjadi Padri Mata
Satu. Ada apa?
"Kisahnya berawal dari kenyataan betapa Bengkauw
selalu dimusuhi banyak tokoh persilatan Tionggoan. Selain itu,
untuk waktu yang panjang, sikap politik Bengkauw adalah
"bermusuhan" dengan penguasa, termasuk dengan Kerajaan

Tarian Liar Naga Sakti I 1332


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Song Utara dan Selatan. Karena berhadapan dengan sekian


banyak musuh, Kauwcu Bengkauw sebelumnya telah
mendidik secara ketat 4 tokoh Bengkauw untuk tugas-tugas
menyusup ke sarang musuh. Dan Lolap bersama Kim Siucay
(Sastrawan Emas) Liu Ban Mong, memperoleh didikan dan
tugas khusus menyusup ke pemerintahan Kerajaan.
Belakangan, lolap bertugas di Kerajaan Song Selatan,
sementara saudara Liu Ban Mong di Song Utara ....... Akhir-
akhir ini, Kim Siucay mengirimiku kabar bahwa tugasnya di
Song Utara sudah akan berakhir dan dia kemungkinan besar
akan segera kembali ke markas Bengkauw dalam beberapa
bulan kedepan. Tetapi, pekerjaan Lolap disini berubah
menjadi sangat rumit ....... sungguh rumit, terutama karena
terkait dengan banyaknya urusan budi dan dendam. Serta
juga terkait dengan pelajaran agama Budha yang akhir-
akhirnya Lolap tekuni beberapa waktu atau tahun terakhir ini
....... siancay ..... siancay ....."
Giok Lian tidak atau belum merespons dan menanggapi
kisah Padri Mata Satu, tetapi dengan minat besar dia
mengikuti cerita tersebut. Meski Padri Mata Satu memberinya
jeda untuk bertanya misalnya, tetapi Siangkoan Giok lebih
Lian memilih untuk terus saja mendengarkan Padri Mata Satu
berkisah:
"Karir Lolap di Istana Raja ini terbilang cukup cemerlang
pada awalnya. Dalam waktu dua tahun sudah dipromosikan
menjadi Panglima Hek-Siwi dan bahkan di tahun ke-tujuh
kembali dipromosikan memimpin Pek-i-Siwi. Bukan karir yang
jelek tentunya. Tetapi, melesatnya karirku tersebut lebih
dikarenakan Kauwcu Bengkauw saat itu, yang adalah Kakekmu

Tarian Liar Naga Sakti I 1333


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang sekarang, memilih untuk melunak dan tidak lagi


bertentangan keras dengan Kerajaan. Karena itu, karirku
dapat menanjak dengan cepat dan bahkan banyak membantu
memberi informasi ke Kauwcu apa yang terbaik dan sebaiknya
dilakukan terkait dengan urusan Politik. Lama kelamaan,
Bengkauw tidak lagi dianggap sebagai ancaman bagi
keamanan, meskipun politik Kerajaan masih
menempatkannya sebagai Organisasi yang perlu diperhatikan,
tetapi setidaknya, tidak lagi organisasi yang dimusuhi dan
harus diberantas. Dan kebijakan ini, syukurnya dipegang
secara konsisten oleh Kauwcu, karena itu, bagi Kerajaan,
organisasi kita, Bengkauw bukan lagi sebagai ancaman
sekarang ini ........"
Giok Lian nampak manggut-manggut. Meski sebagai cucu
Kauwcu Bengkauw, tetapi persoalan politik seperti yang
dipaparkan Padri Mata Satu pada saat ini terbilang asing dan
baru baginya. Karena itu, penjelasan Padri Mata Satu boleh
dikatakan sesuatu yang baru dan membuatnya sangat
tertarik. Dan ketertarikannya itu diperlihatkan dengan gaya
yang sangat antusias untuk mendengarkan penjelasan lebih
jauh dari Padri Mata Satu .....
"Persoalan hubungan Bengkauw dengan Kerajaan,
dewasa ini sudah cukup baik. Toch, kita sudah memilih tempat
kita di Bengsan dan membangun Organisasi bukan lagi untuk
memusuhi Kerajaan. Dan Kerajaan, juga tidak lagi memandang
pegunungan Bengsan sebagai tempat tinggal para
gerombolan yang membahayakan Negara. Keadaan ini sudah
berlangsung sangat baik sampai saat ini. Boleh dikatakan
tugas Lolap cukup berhasil. Cuma, jika persoalan tidak datang

Tarian Liar Naga Sakti I 1334


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dari luar, maka persoalan dari dalam dapat saja timbul.


Masalah yang datang, bukan terutama persoalan Bengkauw,
tetapi lebih sebagai persoalan pribadi Lolap belaka. Disini
masalah utamanya ......." Padri Mata Satu kembali terdiam
sejenak. Menarik nafas panjang dan mengumpulkan kekuatan
bercerita. Dan Giok Lian terpancing berkomentar:
"Masalah apakah itu gerangan locianpwee ......."?
"Masalah pribadi ....masalah pribadi Lolap belaka ........
tapi, accccccch sesungguhnya persoalan itu terus dan terus
membayangiku dan bahkan terus membelitku dan tidaklah
mudah untuk dilupakan ........." berkata Padri Mata Satu
sambil sedikit mengeluh. Dari tampangnya, memang terlihat
betapa berat bagi dia untuk menceritakannya keluar. Dan
Siangkoan Giok Lian paham, bahwa Pendeta itu sebenarnya
masih merasa berat untuk menceritakannya keluar.
"Jika memang terasa berat dikisahkan, tidak apa-apa
locianpwee. Aku tidak keberatan locianpwee jika memang
demikian..."
"Bukan ...... bukan berat dikisahkan. Tetapi, kisah itu
memang akan selalu mengikat lolap. Dan engkau perlu
mengetahuinya, karena lolap akan meminta tolong Nona Giok
Lian untuk menyampaikan sesuatu kepada Kauwcu Bengkauw
di Bengsan ....."
"Baik, jika memang bisa membantu, pasti akan kubantu
dengan segenap tenagaku ..." Giok Lian memberikan
jaminannya

Tarian Liar Naga Sakti I 1335


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Kisah ini kuawali ketika seorang sahabat lolap di Istana


Kaisar ini menjodohkan lolap dengan kerabat dari seorang
selir Kaisar. Istri lolap waktu itu bernama Wan Pek Lan dan
masih merupakan kerabat jauh Menteri Besar Wan Liang yang
dibunuh oleh gerombolan Ang Kin Hwee. Bersamaan dengan
itu, ikut bersama lolap dan sekaligus diangkat menjadi murid,
adalah kerabat jauh istri lolap yang bernama Kwik Hun Seng,
seorang yang terlihat berbakat bagus dalam ilmu silat dan
waktu itu baru berusia 10 tahunan. Ketika usia perkawainan
lolap sekitar 7 tahun, lahirlah seorang anak laki-laki yang
diberi nama oleh istri lolap sebagai Li Gi. Sebagai ahli silat,
lolap langsung melihat betapa anak itu memiliki bakat dan
tulang yang luar biasa untuk menjadi ahli silat. Hal tersebut
sangat menyenangkan lolap, bahkan sahabat Imam Besar
Leng Khong Taysu yang berkunjung dari Thian Tok, sampai
memuji bakat anak lolap tersebut. Bahkan beliau berkenan
mempergunakan "ilmu urut" khas Thian Tok untuk
mempermudah Li Gi anak lolap itu untuk berlatih silat kelak.
Ketika anak lolap Li Gi berusia 5 tahun, datang berkunjung ke
Biara Istana seorang Pendeta Asing yang memiliki kepandaian
yang luar biasa. Bahkan Imam Besar sekalipun masih bukan
tandingannya, terutama Ilmu Sihirnya yang sangat berbahaya.
Tokoh hebat ini bernama di Tibet dikenal dengan nama Hui
Cha Cuncu (Rasul garpu terbang), tetapi di Nepal dia dikenal
dengan nama Tui-hun-su-cia (Rasul pengejar roh), dan pada
saat bertamu kemari dia menggunakan lagi nama yang lain,
yakni Thian-ho-sat-kun (Pembunuh api langit) Hoan Liu.
Kedatangannya kemari berkedok bertukar pengetahuan
keagamaan dengan Imam Besar Leng Khong Taysu, tetapi
pada kenyataannya dia ternyata menyasar sesuatu dari

Tarian Liar Naga Sakti I 1336


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Gudang Pusaka Istana. Untungnya, dengan kerjasama Nenek


Souw Hui Nio dan Lolap, belakangan juga Kakek Song Thian
Po, tokoh hebat ini bisa diusir pergi. Tetapi, sebelum
kedatangan Kakek Song Thian Po, demi menyelamatkan
Nenek Souw Hui Nio, sebelah mata lolap menjadi korban.
Bukan hanya itu, tokoh sesat ini kemudian mendatangi rumah
lolap, membunuh istri lolap dan membawa pergi anak lolap
yang masih kecil itu. Beruntung, pada saat itu Imam Besar
sedang kedatangan tamu Pendeta Budha Maha Sakti dari
Thian Tok, Bhiksu Chundamani. Pendeta Suci inilah yang
mengejar Thian Ho Sat Kun dan mengambil kembali anak
lolap, tetapi karena urusan maha penting, Pendeta Suci Bhiksu
Chundamani tidak sempat mengantarkan anak lolap kemari,
melainkan menitipkannya kepada kenalannya. Beliau berjanji
akan mengembalikan anak lolap ketika dia berkunjung kemari
nantinya, tetapi sudah bertahun-tahun lolap menunggu,
Bhiksu Chundamani tidak pernah datang lagi ......siancay ......
siancay" terdengar Padri Mata Satu menarik nafas panjang
untuk meredakan emosi yang timbul dari mengisahkan kisah
sedihnya. Dia kurang menyadari jika pada saat itu, Giok Lian
juga sedang sangat terkejut dan guncang, karena ternyata
tokoh didepannya mengenal gurunya.
Dan tiba-tiba Giok Lian teringat pesan gurunya yang
terakhir sebelum putus nafas, yakni membawa seorang anak
ke Kotaraja, dan anak itu dititipkan kepada seorang
sahabatnya Giok-ki-Sian-cu (Dewi berkulit giok) Tan Li Ceng,
seorang Perempun Pertapa yang tinggal di Pek Ciok San, tidak
jauh dari Siauw Lim Sie. Bertemu Padri Mata Satu boleh

Tarian Liar Naga Sakti I 1337


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dibilang adalah sebuah kebetulan, karena dia jadi bisa


menuntaskan tugas yang diberikan gurunya itu.
"Locianpwee ...... ada satu hal penting yang harus
kukatakan ......." Giok Lian tiba-tiba memutus perkataan dan
kisah Padri Mata Satu.
"Apakah gerangan hal itu Nona ...."?
"Yang pertama, Bhiksu Chundamani adalah suhuku yang
mulia, guruku yang terakhir. Siauwte diangkat murid
menjelang ajal dia orang tua yang budiman ........" berkata
Siangkoan Giok Lian dengan penuh hikmat sambil mengenang
suhunya yang memang sangat baik hati itu.
"Amitabha ........ siancay ...... siancay ........ kiranya tokoh
budiman itu bahkan sudah berpulang. Siancay ..... siancay ....."
"Dan yang kedua ......." lanjut Giok Lian tidak memberi
kesempatan Padri Mata Satu bertanya dan berbicara lebih
jauh.
"Putra Locianpwee dititipkan suhu kepada Giok-ki-Sian-cu
(Dewi berkulit giok) Tan Li Ceng, seorang Pertapa Perempuan
di Pek Ciok San. Dan siauwte memang pernah mendapat
perintah langsung suhu mengantarkan seorang anak kecil ke
Kotaraja. Hanya saja, suhu tidak sempat memberitahu kepada
siapa nanti aku harus mengantarkan anak itu, dan latar
belakang anak itu, juga belum sempat suhu kisahkan. Sungguh
sangat kebetulan jika bertemu dengan locianpwee disini,
maka dalam waktu dekat, aku berjanji akan segera
mengantarkan anak Li Gi itu kemari. Sebelumnya mohon maaf
atas keterlambatan dan atas nama suhu yang mulia, mohon

Tarian Liar Naga Sakti I 1338


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

maaf karena belum menepati janji beliau membawa Anak Li Gi


kemari ........"
"Amitabha ....... siancay .... siancay, Budha Maha Baik .....
terima kasih, terima kasih Nona, budimu dan suhumu
sungguh teramat besar bagi lolap ....."
"Aku hanya sekedar menjalankan kewajiban seorang
murid dan kewajiban kepada sesama manusia .........."
"Amitabha ........ benar-benar, memang semestinya
seperti itu yang kita lakukan. Baiklah, terima kasih sekali lagi
Nona Giok Lian. Dengan demikian, satu hal yang ingin kuminta
pertolonganmu sudah terselesaikan. Tetapi, masih ada urusan
lain yang juga tidak kalah pentingnya ......."
"Masalah apakah itu gerangan locianpwee ..."?
"Setelah mencederai mataku, Thian-ho-sat-kun
(Pembunuh api langit) Hoan Liu, ternyata juga menghasut dan
menjadikan muridku mengkhianatiku dan belakangan
membawanya pergi dari Kotaraja setelah membunuh istriku.
Dalam kemalangan ini, Imam Besar Leng Khong Taysu
akhirnya merawatku, perlahan menerangi batinku yang gelap
dan penuh dendam hingga akhirnya lolap menemukan Budha
dalam kehidupan lolap. Perlahan-lahan, bersama dengan Leng
Khong Taysu, lolap menjalani kehidupan beribadat di Biara
Istana dan meninggalkan jabatan penting sebagai Panglima
Pek-i-Siwi dan bahkan dicalonkan sebagai Panglima Kim-i-Siwi.
Kehidupan yang mulai damai itu, tiba-tiba dikacaukan oleh
kedatangan Pendeta Siwananda dan seorang tokoh lain yang
tidak pernah munculkan diri. Dugaan lolap, tokoh tersebut
adalah bekas murid lolap. Mengapa? Karena Siwananda bisa

Tarian Liar Naga Sakti I 1339


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sangat mengenal lolap, Imam Besar, mengenal seluk-beluk


istana dan mengetahui banyak rahasia di dalam Istana. Selain
itu, beberapa ilmu andalan Siwananda dan kemampuan
sihirnya, mirip sekali dengan Thian Ho Sat Kun. Jangan-jangan
mereka membawa misi rahasia dari Thian Ho Sat Kun
tersebut? Tetapi hal ini sangat sulit untuk dibuktikan. Jika
benar muridku ikut datang, maka lolap harus banyak
menyembunyikan diri untuk menjebaknya. Sayang seribu
sayang, kami berdua, Imam Besar dan lolap justru kena
dibokong Siwananda, dan hanya dengan bantuan ruangan
rahasia ini kami bisa bertahan sampai sekarang ini. Maka, jika
lolap tidak keliru sangka, keributan di Istana berkaitan erat
dengan komplotan Siwananda ini. Bahkan Ang Kin Hwee yang
serba rahasia itu, markas utamanya justru berada dalam Biara
Istana. Hanya saja, siapa tokoh yang membantu dan
mengendalikan Siwananda, masih tetap misteri. Tetapi,
menyelesaikan banyak konflik di Istana, harus dimulai dengan
membongkar jaring rahasia Siwananda yang memanfaatkan
fasilitas Biara Istana dan menyamar menjadi Imam Besar Leng
Khong Taysu Imam Besar Kerajaan Song Selatan. Jika dia bisa
digulung, maka komplotan lainnya akan bisa diidentifikasi
dengan cepat ...."
"Jika memang demikian, mengapa sampai sekarang
jaringan rahasia itu masih belum terbongkar juga ...."?
bertanya Giok Lian
"Amitabha ....... pertama, lolap belum seminggu ini
sembuh kembali, sementara Imam Besar Leng Khong Taysu,
mungkin baru sehari dua hari ini sembuh total. Selama ini,
kami berdua bersembunyi di ruangan rahasia, karena

Tarian Liar Naga Sakti I 1340


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memang menghindari pencarian kelompok Siwananda yang


merasa terancam missinya jika kami munculkan diri. Setelah
beberapa lama kami raib, kelihatannya mereka semakin
berani dan merancang banyak kekacauan dalam Istana. Saat
ini adalah saat yang tepat membongkar rahasia mereka,
karena Imam Besar sendiri juga sudah sembuh ......."
"Hmmmm, jika demikian, ini saat yang tepat untuk
membongkar jaring rahasia mereka" berkata Giok Lian penuh
semangat.
"Amitabha ...... benar sekali. Tetapi, kita akan menunggu
sahabat lolap yang bernama Nenek Souw Hui Nio, dialah yang
mengatur upaya menjebak para perusuh itu agar
mengantarkan diri ke pembantaiannya ...."
"Masih ada orang lain lagi yang membantu ...."?
"Benar ..... Nenek Souw Hui Nio adalah Penjaga Kamar
Pusaka Kerajaan, dia seorang tokoh silat yang hebat luar biasa
......."
"Bagus jika demikian ....... tapi, locianpwee.......
bagaimana dengan keadaan Nyonya Liang? apakah beliau
baik-baik saja ..."?
"Sudah tentu. Dia sedang beristirahat di ruang rahasia
sebelah. Jika engkau mau, sebentar bisa menjenguk Nyonya
Liang ...... kasihan, Nyonya itu mengalami banyak peristiwa
menyakitkan akhir-akhir ini ........siancay .... siancay ...."
"Benar ..... betapa berat yang harus ditanggungnya.
Keluarganya cerai-berai, anak sulungnya difitnah dan
kemudian ditahan dipenjara, anak bungsunya dititipkan ke

Tarian Liar Naga Sakti I 1341


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

orang demi keamanan. Suaminya kena diserang dan dikuasai


orang, kondisi terakhir belum diketahui, sementara dia sendiri
dikejar-kejar. Tetapi, disini dia jauh lebih aman dan tenang
locianpwee ....."
"Amitabha ...... benar sekali Nona ..... paling tidak sampai
gerombolan itu benar-benar dilindas dan diamankan ...."
"Amitabha ...... satu hal lagi ingin lolap mintakan bantuan
Nona ....."
"Katakan saja locianpwee, jika sanggup, pasti akan
kukerjakan ...."
"Beberapa saat setelah jatuh terlukai oleh komplotan
Siwananda, sebuah surat rahasia masuk ke tempat tinggal
lolap. Untungnya ada Nenek Souw Hui Nio yang akhirnya
mengantar surat tersebut kemari. Surat tersebut sangat
rahasia dan penuh dengan kode yang tidak akan mungkin
dibaca oleh orang lain kecuali oleh tokoh-tokoh utama
Bengkauw sendiri ...."
"Tentang apakah itu locianpwee ...."?
"Berita tentang kunjungan Bengakuw Pusat Persia dan
panggilan rahasia kepada lolap untuk membantu Bengkauw
Tionggoan mengatasi kesulitan atas tekanan tunduk dari
Bengkauw Pusat Persia ......"
"Ha .....? ada kejadian seperti itu ..."? Giok Lian berseru
setengah berteriak saking kaget mendengar kabar tersebut.
"Amitabha ....... tidak mungkin keliru Nona. Isi surat itu,
dikirimkan langsung oleh Kakekmu, Kauwcu Bengkauw dan
ditujukan kepada 4 Dewa Pengawal agar berkumpul bersama

Tarian Liar Naga Sakti I 1342


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

di Markas Bengkauw saking daruratnya masalah ini ......


Bahkan, surat inipun mengingatkan, siapa saja yang bertemu
Nona Siangkoan Giok Lian dan juga Nona Siangkoan Giok
Hong agar memanggil pulang untuk menghadapi masalah
dengan Bengkauw Pusat Persia itu ..."
"Hmmmmm, jika Kakek sampai mengeluarkan surat
rahasia semacam itu, berarti keadaannya memang sangat
merisaukan ......... aku harus secepatnya kembali jika memang
demikian ..."
"Amitabha ..... Benar Nona, menurut penglihatanku,
kemampuanmu sudah sangat luar biasa. Bahkan kemampuan
Kauwcupun kelihatannya masih belum melampauimu.
Kelihatannya Bhiksu Chundamani yang lihay luar biasa itu
benar-benar telah membuatmu melampaui kemampuan yang
pernah kupikirkan .,,,, sungguh luar biasa. Dan karena
kemampuan yang terbatas dan masih harus mengobati diri,
maka dengan sangat terpaksa lolap memohon keringanan
Kauwcu melalui Nona untuk tugas kembali ke Bengkauw kali
ini belum dapat kupenuhi ......"
"Aku akan dengan senang hati menjelaskan kepada
Kauwcu persoalan yang sedang locianpwee hadapi, jangan
khawatir ......" berkata Giok Lian.
"Amitabha, baiklah, jika demikian terima kasih banyak
atas bantuan Nona Giok Lian. Sebenar-benarnya, bantuan
nona demikian banya, sementara apa yang lolap lakukan bagi
nona, terlihat merepotkan saja ..... siancay .... siancay ....."
"Locianpwee, sudah menjadi kewajibanku melakukannya.
Jikapun itu terjadi kepada orang lain, pasti aku juga akan

Tarian Liar Naga Sakti I 1343


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membantu. Apalagi terjadi kepada locianpwee ..... aku pasti


akan menjemput anak Li Gi dan membawanya kemari ..... "
"Amitabha ...... baiklah, terima kasih Nona .... dan tolong
engkau berikan peninggalan ibu Li Gi kepada anak itu ......"
sambil berkata demikian Padri Mata Satu menyerahkan
sebuah kalung yang terlihat mewah dan antik kepada Giok
Lian.
"Kalung ini, entah bagaimana digenggam erat-erat oleh
mendiang istri lolap, dan pada saat lolap menemukannya
terluka dan sekarat, pesannya hanya satu: "Temukan Li Gi dan
berikan kalung ini kepadanya .....". Karena itu, tugas lolap
terhadap anak itu tinggal menyampaikan kalung ibunya, dan
jika masih ada yang lain, akan dilihat nanti saja ...."
"Baik locianpwee, sedapat mungkin akan kulakukan
sesuai pesanmu ......"
"Amitaba ...... baiklah, jika demikian, mari kita menemui
Nyonya Liang. Mudah-mudahan dia akan sedikit terhibur
menemuimu ....."

Episode 26: Menagih Luka Masa Lalu (1)


Demikianlah, Siangkoan Giok Lian akhirnya dapat
mengerti lebih banyak latar dari persoalan dan kesulitan yang
sedang dihadapi keluarga kekasihnya Tek Hoat. Setelah
bertemu dengan Padri Mata Satu dan diberi penjelasan, maka
pahamlah dia maksud Padri Mata Satu menggiringnya sampai
terjebak kebawah. Pada akhirnya dia juga tahu bahwa tokoh
itu adalah salah seorang tokoh utama Bengkauw. Selanjutnya

Tarian Liar Naga Sakti I 1344


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Siangkoan Giok Lian kemudian dipertemukan juga dengan


Nyonya Liang yang ternyata sudah diselamatkan Padri Mata
Satu. Pertemuan yang tentunya sangat mengharukan. Tetapi
sekaligus pertemuan yang membawa harapan baru bagi
Nyonya Liang. Dan dalam kesempatan itu, Nyonya Liang juga
mengucapkan terima kasih atas bantuan Siangkoan Giok Lian
dan Padri Mata Satu.
Setelah pertemuan dengan Nyonya Liang, Siangkoan Giok
Lian kemudian kembali bertemu dengan Imam Besar Istana,
Leng Khong Taysu. Tetapi, kali ini mereka bertemu dan
bercakap-cakap bertiga dengan Padri Mata Satu sekaligus.
Pertemuan tersebut seterusnya khusus membicarakan
persoalan besar yang sedang dihadapi oleh Kerajaan terkait
dengan keberadaan Pendeta Siwananda yang menyamar
menjadi Imam Besar Leng Khong Taysu. Akibatnya bisa diduga
sudah banyak kekacauan yang ditimbulkan kelompok
tersebut. Apalagi, karena bergabung beberapa pejabat tinggi
Kerajaan yang ambisius seperti Menteri Besar Yap Cu Kim
yang sebenarnya masih keluarga Kaisar juga.
Pertemuan mereka bertiga di ruangan rahasia
berlangsung cukup lama. Tentu saja, karena memang
pertemuan itu sangat menentukan dan sangat serius. Dan dari
pertemuan itulah Siangkoan Giok Lian diyakinkan tentang
bahaya yang sedang dan akan terjadi di Kerajaan. Dan
otomatis, dari pertemuan itu jugalah mereka kemudian
merancang cara dan upaya untuk menghentikan sekaligus
menangkap Pendeta Siwananda dan komplotannya.
Di tengah pertemuan yang berlangsung serius itu, tiba-
tiba masuk seorang Nenek. Siapa lagi jika bukan Nenek Souw

Tarian Liar Naga Sakti I 1345


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hui Nio yang ternyata juga kenal-mengenal dengan Padri


Mata Satu maupun juga dengan Imam Besar Leng Khong
Taysu. Mudah ditebak, pertemuan itu dengan cepat
menggagas dan akhirnya menuju ke alternatif solusi untuk
menghadapi komplotan Pendeta Siwananda. Dan
sebagaimana diketahui di bagian depan, adalah Nenek Souw
Hui Nio ini yang kemudian secara rahasia, sambil menutup
mata Padri Mata Satu dan Imam Besar Leng Khong Taysu,
akhirnya membuka borok Pendeta Siwananda dan
komplotannya. Menelanjangi maksud mereka dan berakhir di
penangkapan Pendet Siwananda, Tailuccin dan juga Menteri
Besar Yap Cu Kim beserta antek-anteknya.
===================
Tiga hari kemudian ...... sebuah acara besar sedang
dilaksanakan di Istana Kaisar. Istana Kaisar sudah kembali
berubah semarak setelah selama beberapa bulan terakhir
seperti berubah seram, sepi dan tidak menandakan tempat
tinggal berwibawa seorang kaisar. Kini, suasana semarak,
suasana khikmat dan megah serta meriah, kembali hadir dan
menandai hari-hari berbeda dari Istana Kaisar. Mengapa?
Karena hari itu, di hadapan semua Menteri, termasuk Menteri
Besar Liang yang masih tersisa, Sri Baginda mengumumkan:
"Seorang Pembesar Istana, Menteri Besar Wan yang setia
dan cakap terbunuh, tetapi seorang lagi berubah pikiran dan
menjadi tidak layak memimpin. Karena jasa-jasa dan
kemampuan serta sesuai pertimbangan Menteri Besar Liang,
maka pada hari ini, Kuumumkan sekaligus kuangkat beberapa
orang untuk melakukan tugas-tugas Kerajaan atas nama
Kaisar ...." setelah berkata demikian, Kaisar berhenti berbicara

Tarian Liar Naga Sakti I 1346


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

untuk kemudian berpaling kepada seorang petugas Kerajaan,


seorang Thaykam yang memiliki kedudukan tinggi dalam
Kerajaan.
Thaykam tua dan nampak bijaksana serta banyak
pengalaman serta berpakaian indah dan yang selalu
menemani Kaisar untuk urusan-urusan Kenegaraan segera
maju, dan kemudian memberi hormat kepada Kaisar. Setelah
itu, diapun membuka Firman Kaisar atau sejenis Surat
Keputusan Kaisar satu persatu:
"Menteri Besar Liang Tek Hong ........."
Mendengar namanya dipanggil dan dipanggil yang
pertama lagi dibandingkan nama-nama lain, Menteri Besar
Liang Tek Hong telah maju ke depan dan kemudian berlutut
dengan hormat sambil berkata:
"Siap menerima firman Kaisar ......"
Melihat Liang Tek Hong sudah siap di depan, Thaykam tua
tadi melanjutkan membaca isi Firman Kaisar tersebut:
"Karena pengabdian, kecakapan serta kesetiaan Liang Tek
Hong beserta seluruh keluarganya, maka kedudukannya
dinaikkan menjadi PENASEHAT UTAMA KAISAR, kedudukan
yang hanya setingkat dibawah KAISAR. Tugasnya
mengkoordinasikan tugas-tugas MENTERI BESAR atas nama
KAISAR ........"
Terlihat Menteri Besar Liang atau kini Penasehat Utama
Kaisar terkejut, sungguh tidak menyangka jika Jabatan yang
sudah lama kosong itu akan menjadi tugasnya. Jabatan itu
sama dengan Wakil Kaisar sendiri, karena dialah yang nanti

Tarian Liar Naga Sakti I 1347


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

akan menjalankan roda pemerintahan dan membawahi ke-3


Menteri Besar yang juga memiliki kewenangan besar. Karena
itu, beberapa saat dia terkesiap, tetapi dengan cepat dia
menemukan dirinya kembali dan kemudian berkata:
"Terima kasih atas anugerah Sri Baginda Kaisar ........
jayalah selalu Sri Baginda dan jayalah selau Kerajaan......"
Setelah berkata demikian, maka Thaykam tadi
menyerahkan Firman Kaisar. Dan tidak lama, Kaisar kemudian
turun dari tahtanya dan menyematkan JUBAH KEBESARAN
atau JUBAH KEPANGKATAN yang sangat megah kepada Liang
Tek Hong, Penasehat Utama Kaisar yang baru.
Dan kemudian, berturut-turut diumumkan pejabat-
pejabat baru: Panglima Besar Oh Hui Hou menjadi Menteri
Besar Urusan Politik dan Angkatan Perang; Chin Siau Liu
menjadi Menteri Besar menggantikan Menteri Besar Wan
Liang yang tewas terbunuh; Ko Lip Kau menggantikan Menteri
Besar Yap yang kini menjadi tahanan; Jendral Besar Yang kini
menggantikan posisi Jendral Oh Hui Hou, Liang Tek Hu kini
menjadi Pejabat Tinggi Kerajaan menjadi salah satu Menteri,
dan Liu Ti Kie menggantikan Jendral Wang menjadi Panglima
Kim-i-Siwi.
Demikianlah, upacara yang diikuti seluruh Menteri
berlangsung secara meriah dengan pengumuman Sri Baginda
Kaisar atas pengangkatan sejumlah Pejabat Tinggi Kerajaan.
Setelah pengumuman tersebut, Sri Baginda Kaisar kemudian
bangkit berdiri dan beberapa saat kemudian diapun bersabda:
"Ada banyak orang yang berjasa, tetapi ada banyak juga
yang berkhianat. Demi keamanan dan jayanya Kerajaan ini,

Tarian Liar Naga Sakti I 1348


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

maka pada hari ini, selain mengangkat beberapa Pejabat


Tinggi, kuumumkan pelaksanaan hukuman mati kepada
seluruh pengkhianat dan hukuman itu akan dilaksanakan 5
hari terhitung sejak hari ini. Hukuman bagi pengkhianat
Kerajaan tidak akan ditetapkan dari Pengadilan, tetapi
langsung atas perintah Kaisar ..........." demikian sabda Kaisar
yang pertama. Dan secara otomatis, seluruh petugas Kerajaan
menyatakan persejutuan atas sabda dan perintah Kaisar
tersebut. Termasuk Menteri Besar Liang atau sekarang
Penasehat Utama Kaisar, Liang Tek Hong terkejut. Tadinya dia
masih berusaha membujuk Kaisar agar tidak menghukum mati
sepupu tiri mereka, Yap Cu Kim dan keluarga besarnya. Tetapi,
dengan sabda Kaisar barusan, tidak mungkin lagi hukuman itu
dibatalkan.
Belum lagi kekagetan Penasehat Kaisar Liang Tek Hong itu
lenyap, Kaisar sudah kembali mengeluarkan sabdanya:
"Selain Pejabat-Pejabat Tinggi yang diangkat tadi, pada
hari ini, kepada beberapa orang yang berjasa diberikan
penghargaan lainnya ...." Tetapi kali ini, karena sabda khusus
Kaisar, bukan Thaykam tua tadi yang maju, tetapi Kaisar
sendiri yang berbicara dan sekaligus mengumumkan:
"Souw Hui Nio dan Song Thian Po ......." terdengar Kaisar
menyebut sekaligus memanggil dua nama sekaligus, yakni
nama-nama Pengawal Pribadi Kaisar Nomor 1 dan Nomor 2.
Dan tidak tunggu lama, mendengar Kaisar menyebut dan
memanggil nama mereka berdua, baik Nenek Souw Hui Nio
maupun Kakek Song Thian Po telah dengan cepat maju
kedepan, memberi hormat dan berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 1349


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Menghadap Sri Baginda ......."


"Permohonan kalian ada yang diterima dan ada yang
ditolak ........." berkata Sri Baginda sambil memandang kedua
tokoh yang selama ini dengan setia mendampingi dan
menjaga keamanannya.
"Permohonan kalian berdua yang bisa diterima adalah,
permintaan kalian berdua untuk cuti bertugas selama 6 bulan.
Permohonan itu kupenuhi, bahkan diperbolehkan
diperpanjang sampai setahun ......"
"Terima kasih, terima kasih Sri Baginda ......" Kakek Song
Thian Po menghaturkan terima kasih sambil menyembah
Kaisar.
"Tetapi, mengenai permohonan kalian untuk
mengundurkan diri dari tugas-tugas Kerajaan sebagai Penjaga
Gedung Pusaka dan Penjaga Perpustakaan Istana masih belum
dapat kukabulkan. Hanya, untuk membantu kalian
mengerjakan tugas-tugas berat itu, dipersilahkan untuk
mengangkat calon pengganti masing-masing dan mendidik
mereka selama 5 tahun. Setelah 5 tahun kedepan,
permohonan kalian berdua untuk pensiun baru kuterima
........."
Mendengar kalimat dan keputusan Kaisar itu, Nenek
Souw Hui Nio dan Kakek Song Thian Po saling pandang, dan
keduanya saling tersenyum. Dan akhirnya keduanya sepakat,
adalah Kakek Song Thian Po yang berbicara:

Tarian Liar Naga Sakti I 1350


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Terima kasih atas kemurahan Sri Baginda, kami berdua


menyatakan menerima keputusan dan anugerah Sri baginda
......."
Selain keputusan itu, Kaisar juga menganugerahkan
bingkisan dan hadiah lain yang nampak mahal dan mewah
kepada Kakek dan Nenek yang sudah banyak membantu
Kaisar selama ini. Dan setelah menyerahkan kado atau hadiah
tersebut, Kaisar kembali mengeluarkan sabdanya:
"Liang Tek Hoat dan Liang Mei Lan ......."
Betapa kaget Tek Hoat dan Mei Lan begitu nama mereka
disebut dan dipanggil langsung oleh Sri Baginda Kaisar. Bukan
apa-apa. Mereka berdua sudah sangat-sangat berpengalaman
menghadapi orang banyak. Tetapi, itu di kalangan Kang Ouw
yang tata kramanya berbeda jauh dengan di Istana. Kini, di
tengah pertemuan yang sangat resmi dan penuh tata krama,
mereka kelabakan. Kaku. Bahkan dandanan Mei Lan saat ini
membuatnya sangat tidak nyaman, bergerak sulit, sementara
tingkah lakunya dibatasi, baik oleh petuah-petuah ibunya,
maupun oleh nasehat-nasehat dari ayahnya. Tetapi,
bagaimanapun, karena memang dia adalah salah seorang
Puteri Istana, kerabat dan keluarga dekat Kaisar, bahkan
Pengawal Pribadi Kaisar, apa boleh buat, dia harus menerima
keadaan sekarang ini. Dengan langkah kaku, keduanya maju
kedepan dan kemudian menyembah Kaisar sambil berkata:
"Menghadap Sri Baginda Kaisar ......."
Sri Baginda Kaisar terlihat sedikit tersenyum melihat baik
Tek Hoat maupun Mei Lan agak kaku dengan dandanan dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1351


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pakaian yang membuat mereka terlihat mewah dan ganteng


serta cantik.
"Kalian berdua menunjukkan kesetiaan dan bhakti bagi
Kerajaan dengan cara yang tidak biasa. Terlepas dari jabatan
ayah kalian dan jasa-jasanya, kalian berdua telah membuat
jasa tersendiri bagiku dan bagi Kerajaan ....... oleh karena itu,
Liang Mei Lan tetap menjadi Pengawal Pribadi Kaisar Nomor
3. Dan engkau, Liang Tek Hoat, kuangkat menjadi Pengawal
Pribadi Kaisar nomor 4, menggantikan nomor 4 yang
sebelumnya yang ternyata palsu dan khianat. Tugasmu
dengan waktu tidak terbatas adalah menangkap nomor 4
palsu tersebut, karena dikhawatirkan dia memegang rahasia
Istana yang tidak sedikit ........."
"Terima kasih atas Anugerah Sri Baginda Kaisar ....."
serentak Liang Mei Lan dan Liang Tek Hoat berterima kasih
kepada Kaisar.
"Aku tahu, kalian berdua tidak tertarik dengan pangkat
dan kedudukan. Tetapi jasa kalian berdua telah memulihkan
Kakak kalian berdua dan telah kuangkat menjadi Menteri
Kerajaan, karena dia juga memang cakap. Anugerahku buat
kalian berdua, selain bebas masuk dan keluar Istana Raja
dengan TANDA KHUSUS, adalah bingkisan yang tidak perlu
kalian berdua tahu saat ini ......."
"Terima Kasih Sri baginda ....."
Dan setelah kakak beradik Liang Tek Hoat dan Liang Mei
Lan mundur, Kaisar masih sekali lagi bersabda:
"Siangkoan Giok Lian ......."

Tarian Liar Naga Sakti I 1352


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sama seperti Liang Tek Hoat kekasihnya dan juga Liang


Mei Lan yang agak kaku dan tidak terbiasa dengan dandanan
mengikuti acara resmi dikediaman Sri Baginda, demikian juga
Giok Lian:
"menghadap Sri Baginda ......"
"Ponakanku Liang Tek Hoat sungguh andai memilih calon
istri ........ karena calon suamimu adalah Pengawal Pribadi
Nomor 4, maka engkau kuangkat menjadi Pengawal Pribadi
Kaisar Nomor 5 ...... dengan tugas dan hak seperti Pengawal
Pribadi Kaisar lainnya. Engkau harus mendampingi Pengawal
Nomor 4 untuk menangkap hidup atau mati Pengawal nomor
4 sebelumny ......."
"terima kasih Sri Baginda ...... hamba siap
melaksanakannya ...."
Dan setelahnya, Sri Baginda kemudian menetapkan
kembali Leng Khong Taysu dan Padri Mata Satu menjadi Imam
Besar Biara Istana dan wakilnya. Baru setelah semua acara
tersebut di atas selesai, setelah itu kemudian dilaksanakan
acara jamuan makan secara besar-besaran dan megah. Acara
tersebut berlangsung meriah dan diikuti dengan rasa haru dan
bahagia oleh keluarga besar Penasehat Utama Kaisar. Karena
pada saat itu, hampir semua keluarga tersebut beroleh
anugerah dari Kaisar. Liang Tek Hu menjadi Menteri Kerajaan
mengikuti karir ayahnya, Liang Tek Hoat dan Liang Mei Lan
menjadi Pengawal Pribadi dengan hak khusus memasuki
Istana Kaisar kapan saja untuk keamanan kaisar.
Menjadi lebih meriah lagi, karena Kaisar yang menjadi
saudara tiri Liang Tek Hong bahkan memanggil keluarga

Tarian Liar Naga Sakti I 1353


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mereka bercakap-cakap dengan riang. Termasuk dalam


keluarga ini adalah Siangkoan Giok Lian yang menyelamatkan
Nyonya Liang dan sudah dianggap keluarga oleh keluarga
besar kekasihnya itu.
Tetapi, tidak ada pesta yang tidak akan usai. Sehabis pesta
..... lalu apa?
Pesta sudah nyaris usai, dan Kaisar sendiri sudah kembali
untuk beristirahat. Tiba-tiba Panglima Besar Yang, pengganti
Panglima Besar sebelumnya yaitu, Jendral Besar Oh Hui Hou,
datang menghadap Penasehat Utama Kaisar bersama Menteri
Besar Oh Hui Hou, keduanya terlihat tegang:
"Kelihatannya ada sesuatu yang sangat penting telah
terjadi Menteri Besar Oh ...."? tanya Liang Tek Hong ketika
melihat mimik Menteri Besar Oh dan Panglima Besar Yang
terlihat serius dan seperti ada sesuatu yang tidak enak terjadi.
"Penasehat Liang ........ sesuatu yang tidak mengenakkan
telah terjadi ......" bisik Menteri Besar Oh Hui Hou
"Ada apa gerangan, apa yang sudah terjadi ...."? tanya
Penasehat Liang sambil berusaha terlihat tetap tenang.
"Tawanan penting kita telah dilarikan orang beberapa jam
yang baru lalu ........" bisik Panglima Besar Yang.
"Astaga, siapa-siapa sajakah yang telah dilarikan orang itu
...."? bertanya Penasehat Liang dengan mimik terkejut.
"Pendeta Siwananda dan Pendeta Tailuccin ......
sementara beberapa tamu kerajaan lainnya yang menginap di
Pagoda Tamu Kerajaan tiba-tiba menghilang sudah
menghilang ......." lapor Menteri Besar Oh.

Tarian Liar Naga Sakti I 1354


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Meski berusaha berbisik, tetapi bagi telinga ahli, tetap


saja dengan mudah suara itu ditangkap. Tidak bisa
disembunyikan. Nenek Souw Hui Nio terlihat kaget, dan
dengan cepat dia melesat keluar sambil berkata:
"Song Thian Po ..... tugas kita ....." dan diapun berkelabat
pergi dengan sangat cepatnya dan kemudian diikuti oleh
Kakek Song Thian Po yang berlalu dengan kecepatan yang
nyaris sama.
Menteri Oh Hui Hou, Panglima Besar Yang dan juga orang-
orang disekitar itu terlihat kaget, tetapi dengan pengetahuan
yang berbeda. Liang Mei Lan nampak saling pandang dengan
Siangkoan Giok Lian dan Liang Tek Hoat kakaknya sambil
menunggu penjelasan lebih jauh dari Menteri Besar Oh:
"Kapan terjadinya ....."? bertanya Penasehat Liang
"Menurut pengawal, sudah 3-4 jam sebelumnya. Mereka
semua, para penjaga tertotok dan baru ketahuan beberapa
saat lalu ......"
Mendengar penjelasan itu, Tek Hoat segera bertindak:
"Lan Moi ........ periksa Istana dan keselamatan Kaisar dan
perkuat Kim-i-Siwi ....... Lian Moi, mari ikut aku ..... "
Tidak lama ketiganya sudah bergerak cepat dengan tugas
yang mereka emban berbeda-beda. Dan kepergian mereka
diikuti dengan pandang mata para petinggi Kerajaan ............
tetapi, sampai malam hari, tidak ada satupun kejadian lagi
yang dilaporkan. Bahkan hingga esok hari, tidak ada jejak
Siwananda, Tailuccin dan juga Pengawal Nomor 4 yang tidak
ketahuan identitasnya. Bahkan Ang Kin Hwee, sejak hari

Tarian Liar Naga Sakti I 1355


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

itupun kemudian lenyap dan tidak ketahuan rimbanya lagi.


Dengan demikian, tugas Tek Hoat tuntas, karena sudah paham
siapa dan dimana serta bagaimana akhir Ang kin Hwee.
Tetapi, kini adalah Siangkoan Giok Lian yang harus segera
pergi memenuhi panggilan darurat dari markas Bengkauw:
"Koko, panggilan kong-kong karena keadaan darurat di
Bengsan tidak dapat kuabaikan. Karena itu, sambil sekalian
mengejar si Nomor 4, aku akan segera pergi ...." Giok Lian
berkata ketika hanya berduaan dengan Tek Hoat.
"apakah keadaan Bengkauw benar sangat darurat moi-
moi ...."?
"Panggilan darurat dari Kakek dengan memanggil 4 Dewa
Pengawal menandakan bahwa urusan yang dihadapi
merupakan urusan mati-hidup bagi Bengkauw. Panggilan ini
sudah puluhan tahun tidak pernah dikeluarkan ..." sahut Giok
Lian resah ..... sementara Tek Hoat juga sama resahnya.
"Moi-moi, engkau pastinya paham dan tahu jika aku
masih belum bisa meninggalkan keluarga pada saat seperti
sekarang ini" keluh Liang Tek Hoat yang sebetulnya ingin
sekali menemani kekasihnya ke Bengkauw.
"Aku sangat paham koko ...... karena itu, biarkan aku pergi
sendirian ke Bengkauw, setelah urusan disana selesai, akan
langsung menuju Kaypang ......"
Demikian keduanya akhirnya membuat dan menyusun
rencana masing-masing, sampai akhirnya keduanya sepakat.
Karena tugas Bengkauw yang sangat mendesak, maka
akhirnya Siangkoan Giok Lian yang berangkat lebih dahulu.

Tarian Liar Naga Sakti I 1356


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tentu dengan pamitan terlebih dahulu kepada keluarga


kekasihnya dan juga menjumpai Padri Mata Satu dan Imam
Besar Kerajaan Leng Khong Taysu. Bahkan Padri Tua yang luar
biasa itu, Leng Khong Taysu masih sempat berkata:
"Amitabha, Nona, menurut mendiang suhumu, bocah itu
tidak berjodoh dengan jalan dan tenaga Budha ......... karena
itu, dia telah menitipkan Anak Li Gi untuk dididik oleh
seseorang. Hanya, siapa gerangan orang itu, hanya orang yang
dititipi anak itu yang paham dan tahu......."
"Aku mengerti losuhu ....... jika suhu bekerja sejauh itu,
beliau pasti telah mengatur yang terbaik buat adik Li Gi ..."
Dan akhirnya, berangkatlah Giok Lian menuju Bengkauw
........... dan dibagian depan, telah dikisahkan apa yang dialami
Giok Lian yang bertemu Duta Agung di Markas Pusat
Bengkauw Tionggoan, dimana mereka bahu membahu
bersama tokoh Bengkauw Tionggoan lainnya menghadapi
Bengkauw Pusat Persia.
====================
KUIL SIAUW LIM SIE di SIONG SAN ..... terlihat 3 orang
berjalan perlahan-lahan keluar dari Kuil Siauw Lim Sie.
Ketiganya terus berjalan ke luar, nampak saling memberi
hormat dan salam dengan para penjaga di Pintu Keluar/Masuk
kuil Siauw Lim Sie. Dan semakin lama semakin jelas, ketiga
orang itu adalah rombongan Bhiksu atau Pendeta Budha yang
baru saja berkunjung ke Kuil Siauw Lim Sie. Tetapi siapakah
mereka gerangan mereka bertiga itu?

Tarian Liar Naga Sakti I 1357


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Jika didekati dan dilihat dari jarak dekat, maka Bhiksu


yang berjalan paling depan dengan langkah yang terlihat
sangat ringan tetapi kokoh, justru terlihat masih muda atau
termuda dari mereka bertiga. Kenyataannya justru dia masih
sangat muda. Wajahnya menyiratkannya secara jelas. Yang
luar biasa adalah, sinar matanya terlihat bening dan seperti
telaga menghanyutkan. Menurut para ahli, sinar mata seperti
itu dimiliki oleh "ahli silat yang memiliki tenaga sakti tak
terkira" atau sinar mata bayi yang masih polos seperti tidak
tahu apa-apa.
Masalahnya, mana mungkin orang muda atau Pendeta
Muda yang semuda ini sudah memiliki tenaga sakti
sedemikian tinggi? Sulit diterima dan susah masuk akal.
Tetapi, tidak mungkin juga dia masih bayi dan seperti orang
tak tahu apa-apa alias polos. Paling mungkin, dia memiliki
kelainan atau sakit barangkali. Tetapi pertanyaannya adalah,
siapakah gerangan dia? Ketika semakin dekat dan sudah di
luar Kuil Siauw Lim Sie, akhirnya jelas bahwa orang yang masih
muda dan sudah menjadi Pendeta Budha itu ternyata adalah
seorang tokoh muda sakti. Siapa lagi jika bukan Souw Kwi
Beng. Atau kakak dari Souw Kwi Song.
Souw Kwi Beng telah menjadi Pendeta Budha dan kini
baru saja keluar dari Kuil Siauw Lim Sie. Mengapa dia menjadi
Pendeta? dan mau apa pula dia mengunjungi Siauw Lim Sie?
Setelah lama tidak muncul, maka perlu kita mundur sejenak
untuk mengetahui kisah Souw Kwi Beng:
Patah Hati mengetahui jika Kiang Li Hwa lebih memilih
Nenggala bahkan kini sudah menikah, membuat Kwi Beng
nelangsa. Sebagaimana diketahui, Kwi Beng adalah pribadi

Tarian Liar Naga Sakti I 1358


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang tertutup sangat berbeda dengan adiknya yang lebih


supel dan terbuka dalam bergaul. Karena ketertutupan Kwi
Beng itu, masalah dan persoalan yang dihadapinya sama
sekali tidak diketahui kawan-kawannya. Itu juga sebabnya
dalam beberapa kesempatan, Pendekar kembar Siauw Lim Sie
tidak muncul lengkap, tetapi hanya Kwi Song yang mewakili.
Termasuk dalam pertemuan di Bu Tong Pay hingga di Lembah
Pualam Hijau beberapa waktu lalu.
Apa yang terjadi dengan Souw Kwi Beng yang sakti itu dan
bagaimana dia menata hati dan kehidupannya? Merasa
nelangsa dan putus asa dalam percintaan, ditambah
ketidakmampuan untuk membuka diri terhadap teman-
temannya termasuk adiknya, membuat Souw Kwi Beng
mencoba jalannya sendiri. Dia akhirnya memilih menepi dan
bersamadhi di Poh Thian, tepatnya di tempat Suhengnya
Thian Ouw Hwesio yang menjadi Ketua Biara Siauw Lim Sie
Cabang Poh Thian. Meski tidak tahu rinci masalah Souw Kwi
Beng, tetapi Thian Ouw Hwesio yang sudah sangat sepuh dan
bijaksana, berhasil secara perlahan membimbing Kwi Beng
untuk keluar dari belitan masalah pribadinya. Meski butuh
waktu untuk itu.
Terakhir, Souw Kwi Beng malah semakin memperdalam
samadhinya dan ilmu silatnya bersama Thian Ouw Hwesio,
suhengnya yang berusia jauh diatasnya. Kemajuan yang
dicapainya terhitung luar biasa, terutama ilmu kebatinannya
setelah banyak melakukan samadhi dengan dasar dan
pelajaran yang diterimanya, terutama dari Kolomoto Ti Lou
dan terakhir dari suhengnya yang Ketua Siuaw Lim Sie Poh
Thian. Lebih dari itu, dibawah bimbingan iman dari

Tarian Liar Naga Sakti I 1359


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

suhengnya, perlahan-lahan mata batin Kwi Beng semakin


terbuka dan mulai secara perlahan-lahan mendalami jalan
terang sang Budha. Setelah beberapa bulan berlalu, adalah
Souw Kwi Beng sendiri yang justru membuka dialog dengan
Thian Ouw Hwesio:
"Ciangbundjin Suheng ........... akhir-akhir ini, terdapat
dorongan yang sangat kuat dalam diri siauwte untuk lebih
mendalami jalan terang Sang Budha ........... bahkan, muncul
keinginan sangat kuat dari dalam diriku untuk mengikuti jalan
Ciangbundjin suheng menjadi Bhiksu .."
"Amitabha ....... sute ..... sejujur-jujurnya tidaklah dapat
keinginan yang muncul tiba-tiba kita ikuti begitu saja. Karena
itu, biarlah sute melanjutkan pelajaran selama tiga bulan lagi,
jika memang keinginan itu masih sangat kuat, maka tidaklah
dapat lolap menolak lagi keinginan sute ......"
Begitulah, Kwi Beng melanjutkan pendalamannya atas
ajaran Budha paralel dengan samadhi dan juga olah badan
dan ilmu silatnya. Kemajuannya tidaklah sedikit. Dia
menemukan kemampuan batinnya yang meningkat tajam
seperti juga menemukan kemampuannya meningkat pesat
dalam ilmu silat. Tetapi, bersamaan dengan itu, keinginan dan
kemauannya menjadi Pendeta Budha, tidak pernah surut.
Sebaliknya justru semakin menguat. Dan karena itu, setelah
bulan ketiga, suhengnya Thian Ouw Hwesio akhirnya
meluluskan Kwi Beng untuk menjadi Pendeta Budha dan
kemudian memakai nama: Thian Ki Hwesio.
Dari urut-urutan perguruan, dia memang satu angkatan
dengan Thian Ouw Hwesio, karena Kwi Beng adalah murid

Tarian Liar Naga Sakti I 1360


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kian Ti Hosiang. Dan adalah Thian Ouw Hwesio yang memberi


nama Souw Kwi Beng dengan nama Thian Ki Hwesio - dan
sejak saat itu juga nama SOUW KWI BENG akhirnya
"tenggelam" dari dunia Kang ouw. Tetapi sebagai gantinya,
muncul nama cemerlang dari Biara Siauw Lim Sie di Poh Thian,
seorang Hwesio ampuh nan sakti bernama Thian Ki Hwesio.
Hwesio yang bahkan kesaktiannya melebihi kesaktian
Ciangbundjin Siauw Lim Sie Cabang Poh Thian sebelumnya,
yakni Thian Ouw Hwesio. Dan ketika akhirnya Souw Kwi Beng
ditahbiskan menjadi Hwesio, Thian Ouw Hwesio berkata:
"Ramalan suhumu benar-benar jitu. Dia orang tua
mengirimmu kesini dahulu guna membuatmu kenal dengan
lolap dan dia berkata: Salah seorang muridku akan menjadi
penggantimu di Poh Thian kelak ......"
Dan, sejak Kwi Beng menjadi Hwesio di Siauw Lim Sie Poh
Thian, kesehatan Thian Ouw Hwesio suhengnya merosot
tajam. Karena itu, perlahan Thian Ouw Hwesio mulai memberi
kepercayaan besar kepada Thian Ki Hwesio untuk memimpin
Kuil Siauw Lim Sie Poh Thian, mempersiapkannya menjadi
Ciangbudjin sebagaimana ramalan Kian Ti Hosiang dulu.
Bersamaan dengan itu, Kwi Beng, atau kini Thian Ki Hwesio
mengalami kemajuan pesat dalam ilmu agama dan ilmu silat
serta ilmu batinnya. Kini, telah muncul tokoh hebat penerus
Kian Ti Hosiang dari kalangan murid Budha. Terutama setelah
Kian Ti Hosiang dan juga Bhiksu Chundamani almarhum,
kehebatan tokoh-tokoh Pendeta Budha seperti tenggelam.
Tetapi, Thian Ki Hwesio dalam usia muda, sudah memiliki
kepandaian yang luar biasa tingginya.

Tarian Liar Naga Sakti I 1361


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Jika Thian Ki Hwesio munculkan diri di Kuil Siauw Lim Sie


Siong San, sebetulnya bukan hal kebetulan. Ada urusan yang
penting dan hendak dipercakapkan dengan Biara Siauw Lim
Sie Siong San. Selain memang, Thian Ki Hwesio sendiri
dibesarkan dari lingkungan Biara Siauw Lim Sie di Siong San
oleh suhunya Kian Ti Hosiang. Percakapan dilakukan seputar
adanya usulan dan rencana pergantian Ciangbundjin di Poh
Thian karena usia yang sudah sangat lanjut dan kesehatan
yang memburuk dari Thian Ouw Hwesio Ciangbunjin saat ini;
Selain itu, juga dipercakapkan rencana mewakili Siauw Lim Sie
dalam pertemuan 10 tahunan. Dan seperti sudah ditebak,
adalah Thian Ki Hwesio dan adiknya Souw Kwi Song yang
diminta mewakili Siauw Lim Sie dalam pertemuan tersebut.
Setelah berdiam selama 7 hari di Siong San, akhirnya
Thian Ki Hwesio yang ditemani ponakan muridnya, atau
murid-murid suhengnya Thian Ouw Hwesio, yakni Kiam Hong
Hwesio dan Kiam Sun Hwesio minta diri untuk kembali ke Poh
Thian. Dan sekarang mereka baru saja keluar dari gerbang
Siauw Lim Sie dan mulai turun dari puncak mengarah ke
jalanan yang membawa mereka pergi dari Kuil Siauw Lim Sie
yang terkenal dan termasyhur itu.
Mereka sudah mulai semakin menjauh dari Kuil Siauw Lim
Sie dan akan segera memasuki jalanan pegunungan, ketika
bertemu dengan seorang perempuan pertengahan umur yang
terlihat bergegas menuju kearah Kuil Siauw Lim Sie. Sekali
pandang, Thian Ki Hwesio mampu melihat wajah penuh
kecemasan dari si perempuan pertengahan umur itu. Segera
dia sadar, ada sesuatu yang tidak beres yang ingin
disampaikan ke atas. Bukan gaya Thian Ki Hwesio yang sok

Tarian Liar Naga Sakti I 1362


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

usil, tetapi seperti merasa "terpanggil", dia menegur dan


menyapa si perempuan:
"Amitabha ........ ada berita apa gerangan yang hendak
disampaikan kepada kami di Siauw Lim Sie ...."?
Mendengar bahwa yang berdiri dihadapannya adalah
seorang tokoh dari Biara Sauw Lim Sie, si perempuan
pertengahan umur terdiam. Dia ragu. bukan apa-apa, Pendeta
Budha dihadapannya masih terlihat sangat muda meskipun
dia terlihat berwibawa atau memiliki wibawa Pendeta Budha.
Sementara dua pendeta lainnya yang berada dibelakangnya,
justru terlihat lebih tua dari segi usia, tetapi wibawanya
kurang dibandingkan Pendeta yang di depan:
"Subo kami di Pek Ciok San (Puncak Batu Putih) butuh
bantuan ........." hanya itu yang bisa disampaikannya,
selebihnya dia masih bernafas kembang-kempis sehingga
susah bercerita lebih jauh.
"Amitabha ....... siapakah gerangan subo kalian ...."?
bertanya Thian Ki Hwesio
"Subo ...... subo seorang pertapa perempuan di Pek Ciok
San (Puncak Batu Putih). Dahulu ada seorang Bhiksu Sakti dari
India pernah berkata dan berpesan bahwa jika suatu saat
nanti ada persoalan sangat berat yang datang menimpa, maka
kami dipesankan agar meminta bantuan dari Siauw Lim Sie
...."
"Amitabha ........ Bhiksu dari India ......? apakah engkau
mengenalinya? siapa nama Bhiksu itu ....."? Thian Ki Hwesio
bertanya

Tarian Liar Naga Sakti I 1363


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Namanya ............ namanya menurut subo adalah Bhiksu


Chundala atau seperti itu kedengarannya ..... maafkan, yang
sebenarnya akupun tidak tahu ....."
"Bhiksu Chundamani maksudmu ....."? kejar Thian Ki
Hwesio
"benar ...... benar ....., agaknya seperti itulah nama Bhiksu
Sakti itu. Apakah engkau mengenalnya juga suhu ...."?
"Amitabha ,,,,,,,,,, Buksi Chundamani ...... sudah pasti lolap
mengenalnya ...... sangat mengenal dia orang tua, siancay .....
siancay"
"Acchhhhh, jika demikian, tertolonglah subo kami ....."
kata si perempuan setengah berteriak saking senangnya.
"Amitabha, tetapi engkau belum menjawab pertanyaanku
.... siapa nama subomu ..."? tanya Thian ki Hwesio lagi.
"Subo ..... subo ..... adalah Giok-ki-Sian-cu (Dewi berkulit
giok) Tan Li Ceng, dia hampir tidak pernah berkelana di dunia
persilatan. Tetapi dia mengenal secara sangat baik Bhiksu
Chundamani itu....... bahkan bhiksu itu suatu waktu datang
dengan membawa seorang anak untuk dijaga oleh subo.
Tetapi sayang sekali, setelah itu, Bhiksu itu tidak pernah
datang lagi ...."
Mendengar kabar itu Thian Ki Hwesio terketuk. Jika
Bhiksu Chundamani benar sampai menitipkan seorang anak,
berarti tokoh di Pek Ciok San, bukanlah tokoh sembarangan.
Padahal, suhunya mengatakan tetangga mereka di Siong san
rata-rata bukan pesilat, jikapun ada adalah kaum pertapa.
Apakah pertapa ini yang dimaksudkan oleh Gurunya ketika

Tarian Liar Naga Sakti I 1364


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengatakan hal itu dahulu? Entahlah, Thian Ki Hwesio tidak


mampu mengurai masalah tersebut. Karena itu untuk
mempertegas dia bertanya lagi:
"Amitabha ........ apakah Bhiksu yang engkau maksudkan
itu adalah Bhiksu yang berperawakan tinggi besar, berkulit
berwarna agak kehitaman, dan memiliki tanda lahir hitam
menonjol dipipi kanannya ..."?
"Benar ...... tidak salah lagi, memang dialah orangnya ....."
"Amitabha, siancay ..... siancay ......"
"Bagaimana suhu, apakah subo bisa ditolong oleh Siauw
Lim Sie ...."? tanya si perempuan setengah umur itu.
"Amitabha ........ biarlah lolap yang akan datang
membantu ...... mari, silahkan tunjukkan jalanan menuju Pek
Ciok San ....."
"Waaaaaaah ..... terima kasih suhu ....... tapi ...... tapi ...."
si perempuan setengah umur kelihatan ragu mengatakannya.
"Amitabha, engkau ingin mengatakan kami bertiga tidak
cukup menghadapi masalah subomu ...... apa benar demikian
..."?
"Waaaaaahhh, maafkan memang aku sempat berpikir
demikian ....." berkata si Perempuan dengan malu-malu.
"Amitabha, jangan buang waktu. Jika merasa tidak
mampu, tidak akan lolap sedia membantu. Selain itu, Bhiksu
Chundamani adalah kenalan baik lolap, dan jika lolap tidak
bersedia membantu temannya, maka lolap akan malu
bertemu Bhiksu Chundamani ....." berkata Thian ki Hwesio.

Tarian Liar Naga Sakti I 1365


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Yakinkah engkau sanggup membantu suhu ....? lawan-


lawan subo sangat sakti, tetapi subo sendiri tidak bersedia
melawan ......." berkata si perempuan dan Thian ki Hwesio
semakin merasa aneh, ada apa gerangan? Semakin bercakap
semakin dia menjadi penasaran. Pertama, adanya seorang
Pertapa perempuan dekat Siauw Lim Sie termasuk
mengagetkannya; Kedua, pertapa itu kenal dengan Bhiksu
Chundamani, bahkan Bhiksu sakti itu pernah mengatakan, jika
butuh bantuan datang ke Siauw Lim Sie. Ini berarti tokoh
pertapa perempuan itu bukan tokoh sembarangan. Semakin
besar rasa ingin tahu Thian Ki Hwesio terhadap si Perempuan
Pertapa itu.
"Percayalah ...... sedikit banyak, jika memang dibutuhkan,
maka tenaga lolap pasti akan sangat bermanfaat bagi subomu
itu....... lagipula, Bhiksu Chundamani adalah sahabat dan juga
sangat sering membantu kami di Siauw Lim Sie...... karena itu,
maka membantu sahabat Bhiksu Chundamani dan membantu
mereka yang membutuhkan adalah tugas Siauw Lim Sie ....."
Terlihat si perempuan setengah umur menimbang-
nimbang sejenak. Tapi pada akhirnya dia menyerah dan
berkata:
"Baiklah ........ benar kata suhu, jika sekedar membantu
pasti bantuan tiga orang akan cukup membantu subo ........
mari ......" sambil berkata demikian perempuan setengah
umur tersebut berjalan di depan memberi petunjuk arah dan
jalan.
Sepanjang perjalanan si perempuan setengah tua yang
kemudian memperkenalkan diri bernama Gak Say Bwee

Tarian Liar Naga Sakti I 1366


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menceritakan riwayat subonya yang diketahuinya. Bahwa


subonya adalah seorang pertapa yang sangat menyayangi
mereka yang ikut bersama dengannya. Selama ini, ada 3 orang
yang ikut dan hidup bersama dengan Subonya yang
diketahuinya bernama Tan Li Ceng. Dan baru beberapa hari
terakhir ini dia tahu jika subonya berjuluk Giok-ki-Sian-cu
(Dewi berkulit giok). Tetapi sepak terjang subonya pada masa
lalu, tak ada satupun yang dia tahu. Yang dia tahu dengan
pasti adalah kehidupan subonya yang sekarang, masa lalu
subonya sama sekali gelap dan tidak diketahuinya.
Karena itu, Gak Say Bwee bingung ketika ternyata
subonya Giok-ki-Sian-cu (Dewi berkulit giok) Tan Li Ceng
mempunyai musuh. Bahkan ada beberapa musuh yang datang
sekaligus menemui subonya. Padahal, selama ini subonya
begitu halus, begitu menyayangi mereka, mendidik mereka
menyehatkan badan, mendidik tata krama mereka dan
mendidik mereka menyayangi sesama. Belum pernah
sekalipun mereka melihat subo tersebut marah atau murka.
Dan merekapun tidak tahu sama sekali jika subo mereka
pandai silat atau tidak. Tetapi, kemampuan subo mereka
dalam pengobatan dan kesehatan sungguh luar biasa. Ketika
mereka sakit, sang subo langsung turun tangan, dan sembuh
tidak lama kemudian.
Dengan pengetahuan terbatas seperti itu, sangat sedikit
yang bisa diketahui Thian Ki Hwesio mengenai Giok Ki Sian Cu
Tan Li Ceng yang diduganya adalah tokoh persilatan yang
bersembunyi. Mengenal Bhiksu Chundamani secara baik
adalah indikasi bahwa subo Gak Say Bwee ini adalah seorang
tokoh persilatan. Tetapi, mengapa tokoh sekelas perempuan

Tarian Liar Naga Sakti I 1367


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

itu menyembunyikan diri dan hidup menyepi didekat Siauw


Lim Sie? pertanyaan ini menggelitik Thian Ki Hwesio.
Selain itu, gambaran musuh-musuh yang datang
mengganggu Tan Li Ceng juga sangat gelap dan tidak ada yang
dikenal Thian Ki Hwesio. Sepertinya mereka orang-orang asing
yang keluyuran dan berkelana di daerah Tionggoan. Tetapi,
seperti pertanyaan awal, tak ada satupun yang meyakinkan
Thian Ki Hwesio tentang lawan dari Tan Li Ceng. Yang pasti,
setelah bertemu, kini keadaan Pertama Wanita bernama Giok
Ki San Cu Tan Li Ceng kini sedang berada dalam keadaan sakit.
Karena itulah perempuan bernama Gak Say Bwee ini datang
ke Siauw Lim Sie untuk memohonkan bantuan melawan pihak
yang melukai Tan Li Ceng.
Tokoh seperti apa Tan Li Ceng itu? Pertanyaan ini yang
terus menggerogoti dan menimbulkan tanda tanya besar bagi
Thian Ki Hwesio.

Episode 26: Menagih Luka Masa Lalu (2)


Hampir dua jam mereka berjalan dengan kecepatan
tetap. Dari jalan utama yang mulai menurun, mereka
kemudian berbelok kekiri dan kembali mendaki sebuah
puncak yang sebenarnya belum terlampau jauh dari Puncak
Siong San dimana Kuil Siauw Lim Sie berada. Puncak itulah
yang kelihatannya diberi nama Pek Ciok San (Puncak Batu
Putih). Karena kecepatan yang tetap dan memang jaraknya
tidaklah terlampau jauh, tidak lama kemudian Puncak Batu
Putih mulai terlihat. Dan semakin mendekat, semakin terlihat

Tarian Liar Naga Sakti I 1368


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

betapa Gak Say Bwee menjadi semakin tegang. Entah apa


yang menyebabkan perempuan itu menjadi tegang.
Mata Thian Ki Hwesio yang tajam bisa melihat hal itu.
Tidak seperti ketika mereka mulai mendaki Pek Ciok San
dimana Gak Say Bwee terlihat senang dan gembira, kini
mendekati Puncak Pek CIok San, dia justru terlihat tegang.
Tanpa curiga dan dengan berpikir positif, Thian Ki Hwesio
bertanya:
"Amitabha ....... kouwnio ..... apakah dugaan lolap keliru
bahwa engkau masih menyembunyikan sesuatu dari kami ....?
Jika engkau masih menyembunyikan sesuatu, maka
permintaan tolongmu menjadi tidak ada gunanya ....."
Mendengar pertanyaan dan pernyataan Thian Ki Hwesio,
kau tak mau Gak Say Bwee si Perempuan setengah umur itu
terhenyak. Dia sadar bahwa gerak-geriknya selama ini
ternyata dapat dibaca dengan baik oleh Hwesio yang
kelihatan masih muda itu. Sungguh dia kaget dan kagum
sekaligus. Benar, dia memang masih menyimpan rahasia lain
yang memang masih belum dia ungkapkan. Sekarang, mau
tidak mau dia harus mengutarakannya keluar:
"Suhu, matamu sungguh tajam ......" terdengar Gak Say
Bwee berkata sambil menarik nafas panjang. Tidak lama
kemudian dia menambahkan:
"Sesungguhnya, ide meminta pertolongan dari Siauw Lim
Sie adalah ide kami bertiga murid-muridnya. Subo sendiri
melarang kami melibatkan orang luar. Tetapi, kami murid-
muridnya, melihat bagaimana Subo dilukai dan diancam serta
dibentak-bentak orang menjadi tidak senang. Apa daya, kami

Tarian Liar Naga Sakti I 1369


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bertiga tak seorangpun yang mengerti ilmu silat dan bukan


tandingan orang-orang itu. Maka kami teringat dengan pesan
Bhiksu Chundamani dahulu, yakni bahwa kami dibolehkan
meminta bantuan Siauw Lim Sie bahkan dengan
menggunakan namanya sekalipun jika memang keadaan
mendesak. Suhu, sejujurnya Subo sama sekali tidak
mengetahui inisiatif kami mengundang bantuan dari Siauw
Lim Sie ....."
Mendengar jawaban dan argumentasi Gak Say Bwee, mau
tidak mau Thian Ki Hwesio menjadi terharu. Tetapi masih ada
yang mencurigakannya:
"Amitabha ..... jika tidak mengerti ilmu silat, bagaimana
bisa kouwnio mendaki Pek Ciok San ini dengan kecepatan
tetap tetapi sama sekali tidak terlihat berkeringat dan tidak
terlihat kelelahan ......"
"Entahlah suhu ..... pendek kata, selain mengajarkan kami
Agama Budha, Subo juga mengajarkan kami melakukan
samadhi dan melatih pernafasan. Ini membuat kami bisa
bekerja jauh lebih lama tanpa kelelahan dan berlari lebih
cepat dari biasanya. Selain itu, tak ada lagi yang diajarkan
subo kepada kami ......."
"Amitabha ...... sungguh kenyataan yang aneh. Tetapi
nampaknya, Subo kalian sudah mengajarkan dasar-dasar
iweekang tanpa kalian bertiga mengerti dan tahu. Hanya saja,
kelihatannya Subo kalian tidak mengajarkan ilmu silat. Jika
lolap tidak salah, maka Subo kalian adalah "Naga Sakti" yang
menyebunyikan diri ...... siancay .... siancay ..."

Tarian Liar Naga Sakti I 1370


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Achhhh, benarkah suhu ....? Tapi, mengapa pula subo


diam saja dimaki-maki, dihina, diancam dan bahkan dipukuli
orang-orang itu tanpa membalas ..."?
"Amitabha ...... entahlah, hal ini sama sekali tidak bisa
lolap jawab. Adalah Subo kalian bertiga yang akan bisa
menjawabnya dengan tepat. Tapi sudahlah, kita sudah sangat
dekat dengan tujuan. Jika lolap tidak salah, di depan kita
sebentar lagi akan bertemu kediaman orang. Apakah memang
benar sudah dekat kediaman Subo kalian di Puncak Pek Ciok
San ini ..."? Thian Ki Hwesio bertanya karena telinganya yang
tajam luar biasa sudah mendengar adanya aktifitas dalam
jarak beberapa ratus meter kedepan. Bahkan telinganya yang
tajam mampu menangkap sebuah "tarikan nafas" yang agak
berat, tanda terluka dalam yang tidak ringan.
"Ach .... engkau hebat suhu. Memang benar, beberapa
ratus meter kedepan dari tempat ini sudah merupakan
kediaman kami di Pek Ciok San ini ...." berkata Gak Say Bwee
sambil memandang Thian Ki Hwesio dengan kagum.
"Amitabha, baiklah ... jika Kouwnio tidak keberatan,
silahkan berjalan di depan dan kami bertiga akan mengikuti
dari belakang ....."
Kembali terlihat Gak Say Bwee tegang. Mulutnya terkunci
dan beberapa saat dan terlihat dia seperti ingin mengatakan
sesuatu tetapi tidak tahu bagaimana caranya. Thian Ki Hwesio
seperti paham akan suatu hal:
"Amitabha ........ kouwnio, apakah engkau tidak ingin kami
terlihat oleh Subomu? Atau tidak ingin terlihat bahwa kami

Tarian Liar Naga Sakti I 1371


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berada untuk membantu di tempat ini atas permintaan tolong


kalian bertiga ..."?
"Achhhhhh, Suhu seperti sanggup mengetahui semua apa
yang terkandung dalam hatiku ini ........" berkata Gak Say
Bwee sambil menarik nafas panjang. Sungguh dia semakin
kagum kepada Bhiksu yang masih muda ini. Karena tertebak
perasaannya, maka wajahnya terlihat merona merah karena
malu, terutama karena maksud hatinya dapat terbaca dengan
jelas oleh Thian Ki Hwesio.
"Amitabha ...... kouwnio, jika lolap tidak salah, Subomu
terluka cukup parah. Bila memang engkau tidak ingin dimarahi
Subomu karena mengundang lolap kemari, maka pergilah
engkau terlebih dahulu. Beberapa lama kemudian lolap
bertiga pasti akan segera menyusul seakan-akan kami tersesat
dan kehilangan arah. Tetapi, jika subomu bisa menebak
semuanya, maafkan, lolap tidak akan bisa membela dan
menolak kenyataan bahwa kouwnio yang mengundang kami
....." berkata Thian Ki Hwesio tanpa memberi jaminan akan
berdusta jika memang Tan Li Ceng, Subo dari perempuan
setengah umur itu bertanya.
"Baiklah ...... baiklah suhu ......, terima kasih atas
kesediaan suhu untuk membantu subo kami. Mohon maaf,
aku akan berjalan mendahului suhu bertiga, semoga suhu
bertiga diberkahi Sang Budha ....."
"Amitabha, silahkan .......", segera setelah memperoleh
ijin itu, Gak Say Bweepun pergi dengan hati gembira.
Singkat kisah ....... sepeninggal Gak Say Bwee, Thian Ki
Hwesio mengajak kedua Pendeta lainnya yang

Tarian Liar Naga Sakti I 1372


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mendampinginya untuk beristirahat sejenak. Mereka mencari


tempat yang tepat dan tidak lama kemudian merekapun
sudah tenggelam dalam samadhi. Thian Ki Hwesio juga
tenggelam dalam samadhi, hanya saja, berbeda dengan kedua
pengiringnya, Thian Ki Hwesio sedang bekerja meneliti
keadaan Puncak pek Ciok San. Dan setelah beristirahat selama
lebih dari sejam, terdengar Thian Ki Hwesio berkata dengan
suara perlahan dan lembut:
"Amitabha ....... sudah lebih sejam Kouwnio itu pergi.
Rasanya sudah saatnya kita menyusulnya, jika tidak keliru, kita
akan bertemu seorang tokoh hebat yang sedang menyepi
atau menyembunyikan diri di puncak ini ......"
"Amitabha ........ sangat mungkin demikian ..." terdengar
Kiam Hong Hwesio berkata membenarkan dugaan Thian Ki
Hwesio.
"Amitabha ..... jika memang demikian, kita harus sangat
berhati-hati. Musuhnya sudah pasti bukan orang
sembarangan juga, tetapi nama Bhiksu Chundamani yang
disebut memiliki hubungan dekat dengan Subo mereka,
menandakan bahwa orang di Puncak Pek Ciok San ini bukan
orang sembarangan. Selain itu, tarikan nafas dari dasar
iweekang kouwnio tadi, adalah tarikan nafas berdasarkan ilmu
pernafasan golongan lurus. Kelihatannya orang misterius itu
berasal dari golongan putih, kita harus melihat situasi
bagaimana cara membantunya ...."
"Amitabha ....... benar .... benar sekali ..."
"Amitabha ...... baiklah, mari kita menemui mereka ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 1373


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Setelah berkata demikian, Thian Ki Hwesio kemudian


mengambil posisi didepan dan mulai berjalan mendekati Pek
Ciok San, atau tepatnya kediaman Tan Li Ceng, Wanita
Misterius yang dikenal hanya dari penuturan muridnya Gak
Say Bwee. Tetapi, Thian Ki Hwesio yakin, dia akan bertemu
dengan orang luar biasa. Hanya saja, dia tidak mampu
menebak siapa gerangan orang luar biasa itu.
Semakin lama mereka semakin mendekati kediaman
Giok-ki-Sian-cu (Dewi berkulit giok) Tan Li Ceng. Sampai
akhirnya mereka memasuki sebuah areal yang terlihat sangat
indah dan asri terawat. Nampaknya, inilah areal tempat
tinggal Giok Ki Sian Cu Tan Li Ceng. Sebuah tempat yang
terawat baik, sepanjang mata memandang adalah hamparan
bunga berwarna-warni, terutama bunga-bunga berwarna
merah, kuning dan putih. Bunga-bungaan tersebut
membentang dan memenuhi sebagian besar halaman dengan
hanya menyisakan tanah selebar 2 meteran sebagai jalan
masuk menuju ke sebuah rumah sederhana yang terletak di
tengah lembah kecil tersebut. Tetapi di belakang rumah
bunga-bunga yang menghias di depan, sama sekali tidak
terlihat. Sebagai gantinya adalah hamparan rumput yang
membentang luas hingga kemudian sambung-menyambung
dengan pohon-pohonan yang tumbuh demikian lebat hingga
ke puncak Pek Ciok San.
Hamparan pepohonan itu terlihat lebat menutupi hingga
ke puncak tertinggi Pek Ciok San, dan kelihatannya justru
melindungi areal tempat tinggal Giok Ki San Cu Tan Li Ceng
dari hembusan angin kencang. Bangunan di tengah hamparan
bunga dan rumput terlihat hanya ada 2 buah, itupun bukanlah

Tarian Liar Naga Sakti I 1374


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bangunan yang besar dan mewah. Sebaliknya, adalah


sebentuk rumah yang kecil dan sederhana, namun terlihat
mungil, rapih dan terawat baik. Tidak salah lagi, tarikan nafas
berat tanda seseorang terluka dan sedang berusaha
menyembuhkan diri, datang dari salah satu bangunan
tersebut. Dan Thian Ki Hwesio segera maklum bahwa kisah
tentang pemilik Pek Ciok San yang sedang terluka bukanlah
cerita isapan jempol. Apalagi, sejak dari kejauhan dia sudah
melacak seseorang yang terluka dari area ini.
Memandang ke area yang sangat indah dan dipenuhi
bunga-bungaan ini membuat Thian Ki Hwesio dan kedua
Bhiksu pengiringnya mau tidak mau memandangi penuh
kekaguman. Bukan hal mudah, apalagi bagi ketiganya, untuk
menata dan menciptakan keindahan yang dibentuk oleh
barisan bunga-bungaan yang indah. Bukan cuma soal memilih
bunga indah yang pas dengan temperatur dingin di puncak
gunung, tetapi juga soal ketekunan, ketelitian dan kesabaran.
Semua unsur-unsur tersebut sangat penting dalam
memelihara, menata dan menjaga kelanggengan
pertumbuhan bunga-bungaan itu. Karena itu, wajar jika ketiga
Pendeta Budha itu terlihat kagum memandangi keindahan
area tempat tinggal yang asri tersebut.
"Amitabha, sungguh tempat tinggal yang indah dan asri
....." bergumam Thian Ki Hwesio sambil kemudian berjalan
memasuki jalanan yang kanan kirinya tumbuh bunga-bungaan
yang indah itu.
Tidak berapa lama kemudian, terlihat seseorang
seseorang keluar menyambut mereka bertiga. Bukan Gak Say
Bwee, tetapi seorang perempuan lain yang usianya terlihat

Tarian Liar Naga Sakti I 1375


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lebih muda, mungkin berjarak 3-4 tahun dari Gak Say Bwee.
Begitu tiba di hadapan Thian Ki Hwesio dan kedua
pengiringnya, diapun menyapa dengan hormat dan sopan
sambil bertanya:
"Selamat datang di Pek Ciok San ........ siapakah gerangan
para suhu yang mulia? dan, mohon maaf, ada keperluan
apakah suhu bertiga sampai bisa tiba dan berada di tempat
kami yang terpencil ini ......"?
Meski paham bahwa sang tuan rumah sedang
bersandiwara, tetapi untuk menutupi atau bahkan
menyempurnakan sandiwara itu, Thian Ki Hwesio harus
berkata tanpa berdusta atau berbohong:
"Amitabha ....... lolap datang dari Kuil Siauw Lim Sie.
Sebetulnya kami bertiga berasal dari Siauw Lim Sie Poh Thian
dan sedang dalam perjalanan kembali. Tetapi, kami
mengambil jalan yang agak berbeda sampai akhirnya tiba di
Pek Ciok San ini ....... mohon maaf jika mengganggu
ketentraman kouwnio ...... siancay, siancay ...."
"Accccccch, begitu rupanya. Mohon maaf suhu bertiga,
tempat ini adalah tempat pertapaan subo kami. Karena itu,
kami tidak dapat menerima suhu bertiga untuk menginap
atau tinggal di tempat kami ............. mohon dimaafkan ....."
"Amitabha .... tidak apa-apa kouwnio, tidak apa-apa. Kami
bertiga dapat menginap dimana saja. Bahkan di hutan
belakang sana sekalipun ..........siancay ... siancay" Thian Ki
Hwesio berkata sambil menunjuk hutan yang penuh
pepohonan besar tepat di belakang tempat tinggal wanita itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 1376


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Jika memang demikian, bukan masalah besar bagi kami


....... silahkan suhu bertiga melalui jalanan ini. Jalanan ini
adalah yang paling cepat dan singkat menuju ke hutan di
belakang sana ...."
Sadarlah Thian Ki Hwesio bahwa areal tempat tinggal itu
memang ditinggali orang luar biasa. Meski tidak terlihat ahli
silat, tetapi baik Gak Say Bwee maupun Nona yang
menyambut mereka, memiliki keuletan dan keringanan tubuh
yang mengagumkan. Selebihnya, Thian Ki Hwesio maklum, jika
memang area samadhi dan menyucikan diri dari seseorang
wanita, maka ada batasan yang diterapkan terhadap
kehadiran laki-laki, meski laki-laki itu seorang Imam atau
Pendeta sekalipun. Begitupun, Thian Ki Hwesio yang memiliki
banyak pengalaman di dunia persilatan serta tidak kagok tidur
di tengah hutan lebat sekalipun, tidak keberatan jika memang
harus tidur di atas pepohonan besar di dalam hutan. Dan
kedua pengiringnya yang juga murid suhengnya di Poh Thian,
juga bukan orang lemah.
Tetapi, tidak terlihat sosok Gak Say Bwee hingga mereka
memasuki hutan di belakang tempat tinggal Tan Li Ceng.
Tetapi, Thian Ki Hwesio tidak bertanya sekalipun. Untuk
bertemu dan bercakap dengan tokoh di Pek Ciok San ini, Thian
Ki Hwesio sudah berpikir panjang dan tidak akan merecoki.
Hanya, dia yakin sekali bahwa mereka punya jodoh untuk
berjumpa, entah kapan. Tetapi, dia merasa dalam waktu
sehari atau dua hari mereka pasti akan bersua. Oleh karena
itu, dengan menahan kesabaran dan rasa penasaran, Thian Ki
Hwesio "terpaksa" mengajak kedua keponakan muridnya
untuk berlalu dan kemudian berdiam di dalam hutan. Dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1377


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

disana mereka bertiga beristirahat sambil menilai situasi yang


mereka hadapi.
Malampun menjelang datang. Tetapi baik Gak Say Bwee
maupun orang-orang yang akan kembali mengganggu Tan Li
Ceng sama sekali tidak kelihatan. Bahkan hingga besok
paginya, tetap saja tidak ada sesuatu yang berbahaya yang
terjadi. Hanya, telinga tajam Thian Ki Hwesio mampu menilik,
bahwa kelihatannya kesehatan tokoh perempuan yang
menjadi subo Gak Sayw Bwee nampaknya mulai lebih
mending dibadingkan kemaren. Bahkan semakin siang, tarikan
nafasnya menjadi semakin lega dan semakin ringan. Thian Ki
Hwesio sadar, bahwa tokoh itu terus dan terus melakukan
proses penyembuhan penyakit dalamnya secara intensif. Dan
ketika memasuki sore hari, keadaan tokoh itu semakin
membaik. Dalam perkiraan Thian Ki Hwesio, tokoh itu akan
mampu menyelesaikan proses pengobatan dan pemulihan itu
dalam 2 hari kedepan. "mudah-mudahan, para pengganggu
datangnya setelah hari kedua nantinya" demikian Thian Ki
Hwesio bergumam dalam hatinya.
Dan malampun berlalu, dan pagipun datang dengan kicau
burung yang meriah dan membuat suasana pegunungan
terasa semarak. Anehnya, sejak pagi hari, meski keadaan dan
cuaca begitu ceria dan terang bercahaya, tetapi Thian Ki
Hwesio merasakan hatinya justru berdebar-debar. Keadaan ini
sungguh mengejutkan Thian Ki Hwesio. Karena ketika berlatih
bersama suhengnya di Poh Thian dalam Ilmu batin, sang
suheng pernah berkata: "Jika kemampuan batinmu sudah
maju jauh, maka kedatangan orang yang berpengaruh atau

Tarian Liar Naga Sakti I 1378


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

meliliki pengaruh hebat, akan bisa terlacak bahkan ketika


orang itu masih jauh dari tempatmu ....."
"Hmmmmmm, kelihatannya baik tokoh yang didalam
rumah itu maupun pendatang yang akan mengganggunya
ternyata adalah tokoh-tokoh hebat ..." gumamnya dalam hati.
Dan menyadari hal itu, Thian Ki Hwesio menjadi berwaspada
dengan sendirinya. Tetapi, yang membuatnya sedikit gelisah
adalah bahwa tokoh perempuan di dalam rumah di depan
mereka, meski sudah maju jauh kesehatannya, tetapi masih
belum pulih seperti sedia kala. "Jika menghadapi musuh
setangguh dirinya, akan sangat merugikannya nantinya ...."
demikian dia berkata dalam hatinya.
Selebihnya, ketiga pendeta Budha asal Kuil Siauw Lim Sie
Poh Thian ini lebih banyak samadhi, dan jikapun makan
selama dua hari terakhir ini, lebih banyak menyantap buah-
buahan. Mereka bertiga jarang berbicara. Apalagi, karena
Thian Ki Hwesio, aslinya juga adalah seorang pendiam,
seorang yang sangat hebat dalam menyimpan perasaannya.
Karena karakternya itu, kedua keponakan murid yang justru
lebih tua dari dirinya, juga terlihat tidak ingin banyak bicara.
Maka, mereka bertiga lebih banyak samadhi dan lebih banyak
berdiam diri. Yang pasti, bergantian mereka melakukan
pengawasan, baik di waktu siang hari, maupun terutama di
waktu malam hari. Tetapi, selama dua hari di hutan, mereka
belum menemukan jejak sesuatupun yang terasa atau terlihat
membahayakan.
Semakin siang, semakin ringan tarikan nafas perempuan
dalam rumah di tengah hamparan bunga dan rerumputan,
dan semakin berdebar-debar perasaan Thian Ki Hwesio. Meski

Tarian Liar Naga Sakti I 1379


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

demikian, tidak sedikitpun nampak rasa "resah" dan "takut


atau gentar" di mimik wajah Thian Ki Hwesio. Yang ada, justru
"penasaran" dan "rasa ingin tahu" dengan siapa nanti dia akan
bertemu di tempat terpencil ini. Lebih aneh lagi, selepas
makan siang, meski perasaan berdebar-debar masih tetap
ada, tetapi "rasa nyaman" seakan ada sesuatu yang "baik"
yang akan dia alami, juga mulai menyelip. Sementara
pernafasan tokoh perempuan yang selalu dipantaunya, dia
pastikan sudah sembuh meski masih butuh waktu untuk
kembali seperti sedia kala.
Dan ketika memasuki sore hari, tepat ketika terik
matahari mulai memudar, akhirnya waktu itupun tiba. Dari
kejauhan dia melihat empat sosok tubuh yang berlari cepat,
namun ketika tiba di area yang menyempit, mereka
melambat. Dan akhirnya, bahkan mereka berhenti bergerak
tepat ketika akan memasuki jalanan sempit yang diapit oleh
barisan bunga-bungaan yang indah dikanan kirinya. Mereka
kini sudah berada di areal Pek Ciok San, tempat tinggal Giok-
ki-Sian-cu (Dewi berkulit giok) Tan Li Ceng. Dan, karena sudah
pernah datang sebelumnya, maka mereka pastinya tahu,
bahwa mereka sudah tiba di tempat tujuan. Siapakah
mereka?
Orang pertama yang paling gampang dikenali dan sudah
pernah muncul adalah seorang Penyihir asal NEPAL. Dia
adalah Tailuccin. Seorang penyihir yang meski ilmu silatnya
tidak begitu tinggi, tetapi kemampuan menyihirnya terhitung
hebat dan kuat. Tetapi, ketiga orang lainnya adalah orang-
orang asing yang masih belum dikenal. Bagi Thian Ki Hwesio,
tidak seorangpun dari 4 orang pendatang ini yang dia kenal

Tarian Liar Naga Sakti I 1380


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan dia tahu keberadaannya. Tetapi, Thian Ki Hwesio


tersentak sangat kaget, karena ke empat pendatang ini terasa
bukan orang biasa. Sebaliknya, keempatnya, terutama tiga
orang yang berlari paling cepat di depan, adalah tokoh-tokoh
sakti yang memancarkan "hawa sesat" dan kekuatan yang
tidak kecil.
Siapa tiga orang yang lain? Orang pertama adalah seorang
tinggi besar berkulit agak kehitaman dan rambut diikat
dengan sorban. Matanya agak aneh, sedikit kecil
dibandingkan rata-rata orang di Tionggoan dan gaya
berpakaiannya juga berbeda dengan orang-orang Tionggoan.
Gaya berpakaiannya mirip atau sama dengan Tailuccin, yakni
berpakaian Pendeta tetapi dari Negeri asing, nampaknya
Nepal seperti Tailuccin. Tokoh ini sudah terlihat sedikit tua,
masih lebih tua dibandingkan Tailuccin, mungkin sudah
berusia sekitar 60 tahunan. Tetapi, Thian Ki Hwesio
memastikan, kepandaian dan kekuatan hawa sesat dan hawa
sihir orang ini sangat hebat. Ilmu silatnya bahkan nampak jauh
lebih kuat dan jauh lebih hebat dibandingkan Tailuccin.
Orang kedua adalah orang Tionggoan. Seorang yang
terlihat berusia masih sangat muda, mungkin sekitar 22-23
tahunan, dan kelihatannya tidak berbeda jauh usianya dengan
Thian Ki Hwesio sendiri. Tetapi, yang mengagetkannya,
kemampuan tokoh muda ini, kelihatannya tidak dibawah
Pendeta yang satunya lagi. Bahkan bukan tidak mungkin
kemampuan silatnya berada sedikit di atas Pendeta tua tadi,
tetapi kekuatan dan hawa sihirnya masih belum sekuat
Pendeta tinggi besar itu. Sinar matanya yang tajam dan keras,
juga bercampur dengan sinar kelicikan dan memandang

Tarian Liar Naga Sakti I 1381


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

rendah orang lain. Bahkan, matanya yang sering nyalang


seperti menampakkan kondisi kejiwaan yang kurang stabil.
"Orang ini agak berbahaya ..." pikir Thian Ki Hwesio.
Dan yang paling mengejutkan Thian Ki Hwesio adalah
tokoh terakhir. Tokoh yang terlihat sudah tua dan renta,
bahkan sinar matanya seperti tidak bercahaya. Tetapi melihat
daya geraknya tadi, Thian Ki Hwesio tidak berani memastikan
apakah dia sanggup melawan ataupun menahan tokoh ini
ataukah tidak. Dandanannya aneh, campuran. Ada unsur
Tionggoan, ada unsur Thian Tok dalam bentuk sorban di
kepala, ada kesamaan dengan Tailuccin dan tokoh Pendeta
tinggi besar yang satunya lagi. Tokoh ini memiliki tingkat
ketenangan yang luar biasa, berbeda dengan ketiga kawannya
yang lain. Dia inilah yang kelihatannya terhebat dari keempat
pendatang yang aneh dan sakti itu.
Melihat dan menyadari kehebatan ke-empat pendatang
ini, mulailah Thian Ki Hwesio sadar, mengapa tadi hatinya
berdebar-debar. Rupanya memang benar, dia akan dan benar
kini, berhadapan dengan tokoh-tokoh hebat yang sulit
dipastikan apakah dia mampu melawan mereka ataukah
tidak. Jika tiga tokoh lain dia masih bisa memastikan sanggup
menahan atau melawan mereka, dan dia memiliki keyakinan
sanggup mengalahkan mereka meski dengan susah payah,
tetapi tokoh yang satu, dia tidak berani memastikannya.
Meski kekuatan batinnya dan iweekangnya sudah maju pesat,
tetapi belum berani dia memastikan kesanggupan
mengalahkan tokoh tua yang terlihat hebat dan sakti itu.
Dan mereka kini, berempat, mulai berjalan memasuki
areal tempat tinggal Tan Li Ceng. Sementara Tan Li Ceng

Tarian Liar Naga Sakti I 1382


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sendiri masih belum menunjukkan dirinya, juga ke tiga


pembantunya, tiada seorangpun yang keluar menjumpai para
pendatang tersebut. Thian Ki Hwesio sudah mengetahui jika
ketiga perempuan murid Tan Li Ceng tidak akan muncul,
karena daya nafas mereka tidak sanggup dia lacak lagi. Tetapi,
Tan Li Ceng yang tadi sedang menyembuhkan diri, masih tetap
mampu dia lacak keberadaan serta kehadirannya. Dia masih
tetap berada di dalam salah satu rumah di tengah hamparan
bunga dan rumput tersebut. Hanya, dia masih menantikan
saat yang tepat untuk munculkan dirinya. Tetapi, Thian Ki
Hwesio berani memastikan bahwa tokoh tua di antara ke-
empat pendatang itu sudah tahu dimana adanya Tan Li Ceng.
Dan ketika tiba di halaman yang ditumbuhi rerumputan,
di depan kedua bangunan, ke empat orang itupun berdiri.
Tidak terdengar adanya percakapan, tetapi Thian Ki Hwesio
dapat menangkap adanya getaran-getaran di sekitar rumah
tersebut. Artinya, mereka sebetulnya sedang bercakap tetapi
dengan menggunakan ilmu menyampaikan suara dalam jarak
jauh. Atau bahkan mungkin sedang berkomunikasi dengan
gaya yang lain, yang melampaui kehebatan Ilmu
menyampaikan suara. Yakni, berkomunikasi dalam bahasa
atau melalui kekuatan batin. Thian Ki Hwesio yang merasa
tidak sopan untuk mencampuri urusan orang, tidak berani
menyadap percakapan mereka, meski dia mampu
melakukannya.
Beberapa saat kemudian, terlihat pintu rumah sebelah kiri
dari arah pandang Thian Ki Hwesio terbuka, dan perlahan-
lahan keluar sesosok tubuh yang ternyata tidak kurang sepuh
dan tuanya dengan Kakek pendatang. Tubuh perempuan itu

Tarian Liar Naga Sakti I 1383


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terbalut jubah pertapaan yang sederhana, tetapi wajah dan


bahasa tubuh Nenek-nenek yang baru keluar itu sungguh
bersahaja. Wajahnya mendatangkan kedamaian. Senyumnya
juga senyum lembut mendatangkan damai di hati. Seperti
tokoh tua yang datang, sinar mata si Nenek juga hampir sama
- bersinar seperti tidak bersinar, seperti mata bayi, tetapi
mendatangkan rasa damai. Berbeda sekali dengan si tokoh
tua yang datang yang menghadirkan rasa seram.
"Hoan Liu ...... setelah engkau melukaiku di
kedatanganmu sebelumnya, masih belum puas juga sebelum
mengambil nyawa tuaku ini ....."? tegur si Nenek. Ternyata,
Kakek tua pendatang itu adalah Hoan Liu, tokoh yang
dikisahkan oleh Padri Mata Satu kepada Giok Lian di episode-
episode sebelumnya.
Siapakah dia? Hoan Liu adalah tokoh sesat dibanyak
tempat. Dia dikenal sebagai Thian-ho-sat-kun (Pembunuh api
langit) Hoan Liu di Tionggoan, tetapi dia jarang munculkan
diri. Hanya segelintir orang yang mengenal namanya, dan
namanya cenderung dipandang sebagai "Dewa Kaum Sesat"
dan cuma tokoh-tokoh tua belaka yang mengenalnya. Dia
justru sangat terkenal di India dan Nepal dengan nama Tui-
hun-su-cia (Rasul pengejar roh). Dan selain di India dan Nepal,
namanya juga terkenal di daerah Tibet, disana orang
memanggilnya Hui Cha Cuncu (Rasul garpu terbang). Jika di
Tionggoan namanya jarang disebutkan, berbeda dengan nama
Tui Hun Su Cia dan Hui Cha Cuncu di India, Nepal dan Tibet:
Nama itu disana sangatlah ditakuti dan sangatlah diindahkan.
Nama itu ibarat malaikat elmaut, Dewa Kematian yang sangat
seram dan membuat banyak orang menggigil ketika

Tarian Liar Naga Sakti I 1384


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyebutkan nama tersebut di atas. Sejatinya, tokoh ini


sudah sangat tua, umurnya mungkin sudah melampaui angka
100 tahun, tetapi tak ada seorangpun yang berani
memastikan usianya, termasuk di Tionggoan.
"Hmmmm Li Ceng, aku akan bisa memaafkanmu dan
mengobatimu hingga sembuh seperti sedia kala, asalkan
engkau menyerahkan anak itu ....... tidak akan lagi kuingat
bagaimana engkau meninggalkan aku untuk laki-laki bangsat
itu ....." berkata si orang tua yang dipanggil Hoan Liu itu.
Tetapi, mulutnya sama sekali tidak terlihat sedang bicara,
sama sekali tidak bergerak-gerak bibirnya tanda orangnya
sedang bicara.
"Hoan Liu, usia kita sudah sama-sama tua, sudah seratus-
tahunan, masakan engkau masih belum mampu
menenangkan dirimu dan menikmati masa tuamu dalam
ketentraman dan dalam ketenangan ..."? tegur si Nenek.
"Hahahahahahaha Li Ceng ...... Li Ceng. Aku tidak pernah
dapat melupakan engkau lari dengan orang lain dan merat
dari sisiku, belum tuntas masalah itu, sekarang kalian berdua
kembali membuat ulah dengan menyembunyikan anak yang
sangat kubutuhkan itu ........ bagaimana aku bisa tenang Li
Ceng ...."?
Tidak ada seorangpun yang tidak tersentak dengan tawa
magis dengan kekuatan hebat sebagaimana yang dilontarkan
Hoan Liu melalui tawanya tadi. Sampai-sampai Thian Ki
Hwesio sendiri harus menarik nafas panjang untuk
menetralisasi keadaannya dan diapun menyadari betapa
hebat orang tua itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 1385


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Terdengar si Nenek Tan Li Ceng menarik nafas panjang,


sungguh dia tidak tahu harus mengatakan apa. Dia mengenal
betul hati keras pria tua dihadapannya. Tetapi bagaimanapun
dia harus mengatakan sesuatu:
"Hoan Liu, hampir sebulan sebelumnya aku sudah sangat
mengalah dan sama sekali tidak melawanmu, dan engkau
telah menghadiahiku sebuah pukulan maut yang syukur hari
ini dapat kupunahkan. Hadiah pukulanmu yang lalu kuanggap
sebagai pembayaran lunas atas penebusan diri anak itu dan
anggaplah pernyataan maafku atas peristiwa masa lalu. Sejak
pukulan itu engkau jatuhkan, aku merasa tidak ada lagi
hubungan apa-apa dengan dirimu. Karena itu, sebaiknya
engkau segera berlalu ....... kurasa tidak ada lagi yang bisa kita
percakapkan ...."
"Hmmmmm, apa kau kira begitu muda menghapus
pengkhianatanmu? dan kemudian berani-beraninya engkau
menyembunyikan anak yang sangat kubutuhkan itu ...."?
"Hoan Liu ..... Hoan Liu ...... sampai setua ini pikiranmu
masih saja cupat. Siapa yang mengkhianatimu? rasanya tidak
ada. Adalah karena aku menyadari, jalan kehidupan kita
terlampau sesat dan karena itu aku memilih jalanku sendiri.
Membersihkan hidupku dari rangkaian dosa yang kulakukan
pada masa lalu. Toch tidak pernah ada ikatan pernikahan
diantara kita, dan akupun tidak pernah hidup dengan lelaki
lain setelah meninggalkan kehidupan lamaku yang
berlumuran dosa itu. Dan tentang anak kecil itu, dia adalah
mahluk tak berdosa dan tidak akan kuijinkan engkau
menggunakannya untuk menyempurnakan ilmu sesatmu .....
jangan harap Hoan Liu ....... seharusnya engkau sadar, sudah

Tarian Liar Naga Sakti I 1386


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

waktunya engkau bertobat melepaskan semua ikatan dan


dendam guna menemukan ketenangan jiwamu >>>"
"Apapun yang hendak engkau katakan, Pendeta sialan itu
yang membuatmu merat meninggalkan aku. Dan Pendeta
sialan itu juga yang menghalangiku dan membawa lari anak
yang darahnya sangat kubutuhkan itu ....... jika engkau tetap
tidak bersedia menyerahkan anak itu, maka terpaksa aku akan
mengulangi pukulanku ketubuhmu seperti bulan kemarin
kulakukan .......... dan awas, sekali ini nyawamu yang akan
dipertaruhkan. Aku tidak akan berbelas kasih lagi ....."
Nenek Tan Li Ceng terlihat berduka. Betapapun dia
mencoba mengalah, mencoba membuka hati dan nurani
kakek didepannya, tetapi kelihatannya terlampau sulit untuk
dilakukan. Pertama tuduhan "merat" dan "meninggalkan"
Hoan Liu, kakek didepannya, sebuah tuduhan yang salah
alamat. Mereka berdua memang adalah pasangan Kakak dan
Adik seperguruan yang sama lihay dan sama saktinya. Hanya,
jika Tan Li Ceng punya kelebihan dalam Ilmu Silat, maka Hoan
Liu memiliki kelebihan dalam ilmu sihir. Mereka berdua hasil
didikan seorang tokoh Maha Sakti yang berkelana dan melihat
bakat terpendam dalam diri mereka. Sayangnya, tokoh Maha
Sakti itu kurang memperhatikan pendidikan moral keduanya.
Maka terciptalah sepasang kakak beradik perguruan yang
sangat sakti tetapi memiliki adat yang aneh dan sesat.
Kehidupan yang serba bebas membuat kakak beradik
perguruan inipun hidup bebas bagai suami istri meski tanpa
ikatan formal. Semakin lama mereka semakin bertambah sakti
dan hidup bagai suami-istri. Dan merekapun kemudian dikenal
dengan nama julukan Ih Lwe ji mo (sepasang iblis dari kolong

Tarian Liar Naga Sakti I 1387


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

langit), tetapi tak seorangpun yang mengenal nama mereka


yang sesungguhnya. Sampai akhirnya menjelang usia mereka
yang ke-50, mereka bertemu dengan Bhiksu Chundamani
yang lebih tua dan lebih sakti dari mereka. Keduanya
dikalahkan oleh Bhiksu sakti tersebut. Bahkan belakangan Tan
Li Ceng menemukan pencerahan oleh pengajaran Bhiksu
Chundamani dan bahkan kemudian ikut ke Tionggoan ketika
Bhiksu itu hendak bertemu dan bertanding dengan para
Pendekar Tionggoan.
Sejak kepergian Tan Li Ceng ke Tionggoan, Hoan Liu hidup
sebatang-kara, tetapi semakin menjadi-jadi kesaktiannya. Dia
berkelana kesana kemari mencari Tan Li Ceng dan Bhiksu
Chundamani. Dia berkelana hingga ke Thian Tok, Nepal, Tibet
dan kemanapun dia mendengar adanya jejak BhikSu
Chundamani. Tetapi, tetap saja dia tidak mampu menemukan
Bhiksu Chundamani dan Tan Li Ceng. Dia tidak tahu bahwa
sejak datang ke Tionggoan, Tan Li Ceng akhirnya memilih
mengaisngkan diri merenungkan semua dosa-dosanya dan
menemukan kenyataan betapa bejat hidupnya bersama Hoan
Liu. Pada akhirnya, Tan Li Ceng memilih menetap dan bertapa
di puncak dekat Siong San, Siauw Lim Sie, yakni Pek Ciok San.
Dia memilih dekat ke Siong San, karena sayup-sayup dia bisa
mendengarkan lantunan doa Padri Siauw Lim Sie dan ini
menenangkan jiwanya.
Siapa sangka hampir 50 tahun kemudian Hoan Liu justru
mampu menemukannya. Untungnya Nenek Tan Li Ceng sudah
sangat matang kepribadiannya, sudah sangat matang
keimanannya. Bukan hanya itu, ilmu silat dan ilmu
kebatinannya juga meningkat sangat tinggi. Karena terutama

Tarian Liar Naga Sakti I 1388


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bhiksi Chundamani sering kali singgah dan berdiskusi dengan


Nenek ini mengenai banyak hal, termasuk mengenai
kehidupan, mengenai kebatinan dan juga mengenai ilmu silat.
Wajar jika Nenek Tan Li Ceng meningkat tidak kalah hebatnya
kemampuannya.
Beberapa tahun sebelumnya, tiba-tiba Bhiksu
Chundamani membawa seorang bocah laki-laki yang sangat
pintar dan berbakat. Anak itu bernama Li Gi dan sangat
menyukakan hati Nenek Tan Li Ceng karena selain pintar dan
berbakat, anak inipun sangat lucu dan gampang membuat
orang jatuh hati kepadanya. Kehadiran anak ini membuat
kehidupan Nenek Tan Li Ceng berubah warna, menjadi lebih
berwarna dan dia sendiri yang langsung turun tangan
mendidik Li Gi. Tetapi, sayangnya, kedatangan Li gi ini jugalah
yang mengundang tempatnya tercium oleh Hoan Liu.
Dan bulan lalu, hampir atau mungkin malah lebih 5 tahun
sejak kedatangan Li Gi, Hoan Liu akhirnya mampu mencium
keberadaannya dan menuntut diserahkannya Li Gi. Hoan Liu
sudah menghendaki Li Gi sejak di Istana Raja, ketika bertamu
kesana dan melihat-lihat keadaan Kota Raja, selain menelisik
keberadaan Bhiksu Chundamani yang didengarnya punya
teman di Kota Raja. Tetapi Bhiksu Chundamani, sekali lagi
menjadi penghalangnya. Pertemuan mereka kembali berakhir
dengan kekalahan dipihak Hoan Liu, meski kini tidak setelah
dahulu. Sekarang, Hoan Liu sudah memiliki bekal cukup dan
mampu menandingi Bhiksu Chundamani, meski pada akhirnya
tetap saja kalah tipis. Dan Li Gi yang darah dan sumsumnya
cocok buat melatih ilmu hitamnya, lepas dan dilarikan oleh
Bhiksu Chundamani.

Tarian Liar Naga Sakti I 1389


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Rupa-rupanya, Hoan Liu tidak putus asa dan tidak henti-


hentinya untuk mengejar dan menjejaki arah menghilangnya
Li Gi. Dan usahanya akhirnya berhasil, 5 tahun kemudian
akhirnya dia menemukan bukan hanya Li Gi, tetapi juga
sekaligus "Kekasihnya" yang sudah hampir 50 tahun tidak
bersamanya. Sayang, bukan saja Li Gi dapat diselamatkan
karena dia datang seorang diri, bahkanpun dia harus melukai
mantan "kekasih atau istrinya" yang sudah lama dicari-
carinya. Pertemuan mereka tidak berarti dan berlangsung
romantis, melainkan berlangsung tragis karena Hoan Liu
akhirnya melepaskan pukulan sakti melukai Tan Li Ceng.
Kini ..... mereka bertemu kembali. Jelas tidak ada lagi
kemesraan itu. Bahkan sisa-sisanya juga sudah sirna ditelan
waktu. Kemesraan sudah lama lalu, sudah hampir 50 tahun
lewat. Selain itu, memang tidak ada sama sekali ikatan
pernikahan antara keduanya. Karena itu, Nenek Tan Li Ceng
sampai tidak mengerti bagaimana menjelaskan kepada Hoan
Liu ini. Kedua kehendak Hoan Liu tak ada yang bisa
diluluskannya. Bulan lalu dia mandah saja dilukai ketika Hoan
Liu menemukannya setelah nyaris 50 tahun tak bersua. Hal itu
untuk terus mengalah dan mencoba mengetuk nurani Hoan
Liu. Tetapi ternyata gagal, dan kini Hoan Liu kembali dengan
tenaga tambahan yang terlihat juga sangat sakti. Diam-diam
Nenek Tan Li Ceng menjadi gemas, tetapi tetap berusaha
untuk menahan diri.
"Bagaimana, apakah engkau lebih berat menjaga dan
menyembunyikan anak itu ketimbang nyawamu Li Ceng ..."?
Giok Ki Sian Cu (Dewi Berkulit Giok) Tan Li Ceng, si Nenek
Sakti itu menatap wajah Hoan Liu. Terasa benar betapa baik

Tarian Liar Naga Sakti I 1390


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tatap wajah maupun juga sinar mata dan wajah Hoan Liu
memang sangat kental memantulkan hawa kejahatan dan
kekuatan magis yang semakin menyeramkan. "Sungguh aku
menghadapi keadaan yang sangat menyulitkan, teman-
temannya kelihatannya juga orang-orang yang sangat sakti
dan tidak terpaut jauh darinya ..." demikian nenek Tan Li Ceng
bergumam dalam hati dan memilah-milah cara mana yang
ampuh digunakan.
"Engkau tidak akan pernah lagi menemukan anak itu
Hoan Liu, dia tidak akan bersedia mengikutimu dan aku tidak
akan bersedia memberikannya kepadamu untuk engkau sedot
darah dan sumsumnya. Jangan harap Hoan Liu ....."
"Hahahahahaha, ternyata memang Ih Lwe Ji Mo
(sepasang iblis dari kolong langit) sudah berakhir. Baik .......
baik, jika memang engkau tidak memandang lagi hubungan
lama dan berkeras bermusuhan denganku dengan menahan
dan menyimpan anak itu, maka permusuhanlah akibatnya.
Akupun tidak akan menghargai hubungan lama kita. Dan jika
memang terjadi hal seperti itu, maka adalah engkau yang
merusak semuanya dan jangan menyalahkan aku ......"
"Hoan Liu ...... justru karena mengingat pertemanan kita
dimasa lampau maka aku mengingatkan engkau, bahwa di
usia tuamu, sudah selayaknya engkau memulai hidup yang
baru dalam ketenangan dan kedamaian. Waktu kita tidak akan
lama lagi, jangan engkau menghabiskan sisa hidupmua dalam
keangkara-murkaan ...." berkata Nenek Tan Li Ceng masih
tetap sabar meski sadar bahwa untuk menyadarkan Hoan Liu
bukan perkara yang mudah.

Tarian Liar Naga Sakti I 1391


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan Hoan Liu yang kelihatannya sudah murka atas


penolakan Nenek Tan Li Ceng akhirnya benar-benar
kehilangan kesabaran. Diapun berkata:
"Li Ceng, jangan engkau menyalahkanku karena sudah
berkali-kali kuingatkan. Jangan engkau mengira aku tidak akan
dapat menemukan anak itu, hawanya masih dapat kurasakan
berada disekitar sini. Serapih apapun engkau menyimpannya
dan meski membutuhkan beberapa waktu mencarinya, aku
yakin akan dapat menemukannya. Tetapi, karena dosa-
dosamu pada masa lalu dan hari ini, aku dengan sangat
terpaksa harus membereskanmu ....."
Sambil berkata demikian telrihat Hoan Liu menatap ke-
angkasa. Sinar matanya sekilat nampak berkilat menandakan
kemurkaannya dan kemudian sekali lagi dia bertanya:
"Apakah engkau sudah siap ....."?
"Hoan Liu, pertemuan pertama aku sudah banyak
mengalah kepadamu, dan kuterima sebuah pukulan darimu
tanpa membalas. Jika engkau mengira aku akan menerima
pukulanmu hari ini secara gratis, maka engkau keliru .........
tetapi, aku tetap mengharap engkau akan berubah. Berubah
guna menikmati masa tuamu dengan damai ......" berkata
Nenek Tan Li Ceng, tetap teguh dalam pendiriannya.
"Hahahahahahahahhahahahaha ...........
hahahahahahahahahaha" mendengar kalimat terakhir Nenek
Tan Li Ceng, meledaklah tawa seram dari Hoan Liu. Bukan
tertawa biasa, tetapi tawa magis yang menyerang langsung
Nenek Tan Li Ceng. Tetapi, Nenek Tan Li Ceng bukan orang
biasa. Meski tidak membalas, tetapi Nenek itu tetap berdiri.

Tarian Liar Naga Sakti I 1392


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Malah kini menyambut dan melawan tawa itu dengan senyum


di bibir, sama sekali tidak melakukan gerakan apapun, tetapi
suara tawa yang mengguncang batin itu, terlihat tidak
mempan dan tidak memberi efek negatif terhadap dirinya.
"Hahahahahahahahahahaha .........
hahaahahahahahahaha"
Tawa seram dan magis Hoan Liu tetap dan terus
berkumandang, nadanya semakin lama semakin meninggi.
Tetapi Nenek Tan Li Ceng tetap berdiri kokoh, masih tetap
dengan senyum simpul di bibirnya dan memandang Hoan Liu
dengan wajah penuh belas kasihan. Seakan-akan sedang
memandang seorang anak kecil yang nakal dan suka menjahili
banyak orang. Tawa seram dan menakutkan itu, sama sekali
tidak memberi efek negatif kepada Nenek Sakti itu. Selain dia
mengenal ilmu lontaran suara dengan kekuatan magis Hoan
Liu, diapun sudah memperkokoh batinnya selama puluhan
tahun terakhir dalam pertapaannya.
Tetapi, lontaran serangan suara sihir nan magis itu
semakin lama semakin meningkat dan semakin berbahaya.
Suara magis itu kini bahkan tidak terdengar telinga orang
biasa. Tetapi jangan salah, getaran kekuatan "tidak lumrah"
justru semakin memuncak dan semakin menggetar di sekitar
area 2 rumah mungil di tengah hamparan bunga dan
rerumputan itu. Semakin menguat dan semakin hebat
serangan Hoan Liu, tetapi tetap saja Nenek Tan Li Ceng diam
dalam posisinya sambil tersenyum dan memandangi Hoan Liu
penuh tatapan kasihan.

Tarian Liar Naga Sakti I 1393


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, yang runyam adalah keadaan kedua pengiring


Thian Ki Hwesio, Kiam Hong Hwesio dan Kiam Sun Hwesio.
Keduanya mulai goyah ketika serangan magis Hoan Liu
meningkat semakin tinggi dan tinggi. Tetapi, sebagai murid
orang sakti dan saleh, Thian Ouw Hwesio, mereka memiliki
kekuatan batin yang cukup memadai, dan mengerti apa yang
harus mereka lakukan. Untungnya mereka bukan pihak yang
diserang langsung, karena itu keduanya sanggup cepat
melakukan samadhi dan menguatkan penguasaan diri mereka
agar tidak hanyut oleh perbawa kekuatan sihir menyeramkan
yang dilontar oleh Hoan Liu menyerang Nenek Tan Li Ceng.
Dan keduanya merasa semakin nyaman meskipun
lontaran kekuatan sihir Hoan Liu kembali meningkat tajam
pada saat posisi keduanya mulai diselimuti "awan putih tipis"
yang keluar dari tubuh Thian Ki Hwesio yang melindungi
mereka bertiga. Bahkan, beberapa saat kemudian, mereka
sama sekali tidak lagi terganggu dengan suara Hoan Liu.
Tetapi, tetap saja mereka memusatkan konsentrasi dan
memperkuat diri mereka masing-masing. Tapi mereka sadar,
bahwa susiok mereka yang masih muda telah membantu
mereka berdua melindungi diri.
Sementara itu, di arena, Hoan Liu semakin memanjat ke
puncak pengerahan kekuatan sihirnya. Dan ketika mulai
memasuki puncak penyerangan dengan menggunakan
kekuatan magisnya, mimik wajah Nenek Tan Li Ceng perlahan-
lahan mulai mengerut, tanda bahwa dia sendiripun mulai
terganggu oleh serangan tersebut. Keadaannya sungguh
berbahaya, karena selain Hoan Liu masih ada kawan-
kawannya yang datang dan kekuatannya sulit diduga. Tetapi,

Tarian Liar Naga Sakti I 1394


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bagaimanapun serangan hawa sihir Hoan Liu harus


dihentikan, karena jika terus-terusan dibiarkan, dia
mengkhawatirkan keadaan anak muridnya yang berada di
tempat tersembunyi di sekitar Puncak Pek Ciok San itu.

Episode 27: Murid Yang Dititipkan (1)


Keadaan Nenek Tan Li Ceng mulai berbahaya. Bukan
karena serangan sihir Hoan Liu, tetapi terutama karena
kedatangan teman-teman seperjalanan Hoan Liu yang terlihat
bukan orang-orang biasa. Jika melawan Hoan Liu seorang,
Nenek Tan Li Ceng masih tidak takut karena dia mengenal
betul kehebatan Hoan Liu. Tetapi, dia juga sadar sesadar-
sadarnya, bahwa kemampuannya meski telah meningkat jauh,
tidak akan berselisih jarak yang lebar dengan Hoan Liu. Hanya,
kekokohannya mungkin agak lebih, karena dibawah arahan
BhikSu Chundamani, Tan Li Ceng sudah menempa
kemampuan batin yang tidak rendah.
Tetapi, bagaimana mungkin kekokohannya menang
melawan "teror" psikologis yang diciptakan Hoan Liu dengan
membawa teman-temannya ke Pek Ciok San. Hoan Liu sendiri
sangat paham bahwa Tan Li Ceng yang sekarang berbeda
dengan yang dikenal dan yang selalu didekatnya dahulu. Tan
Li Ceng yang sekarang memiliki kekokohan ilmu yang
mengejutkannya, begitupun dengan kekuatan batinnya,
terasa memadai untuk melawan kekuatan sihirnya. Hal itu
disadarinya ketika Nenek Tan Li Ceng berani menerima
pukulannya bulan lalu, yang meski menyebabkan luka berat,
tetapi tidak sampai mematikan Nenek Tan Li Ceng.

Tarian Liar Naga Sakti I 1395


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi kini, dengan membawa teman-teman


seperjalanan, Hoan Liu optimist akan mampu menangkan
pertempuran dan mencapai tujuannya. Tapi, apa benar
demikian? semudah itukah dia memenangkan pertempuran
ini?
Perkiraan Hoan Liu memang nyaris sepenuhnya benar.
Apalagi setelah Hoan Liu melihat betapa Nenek Tan Li Ceng
masih belum sepenuhnya sembuh dari luka yang dideritanya
sejak bulan sebelumnya. Karena itu, Hoan Liu enggan
mengendorkan serangan sihirnya dan memaksa Nenek Tan Li
Ceng meladeninya. Karena dia percaya dengan tambahan
serangan Tailuccin saja misalnya, maka dia akan mampu
mendesak dan kemudian menaklukkan Nenek Tan Li Ceng
yang berkeras melawannya. Tetapi, Hoan Liu tidak menyadari
unsur-unsur diluar perhitungan yang mungkin saja terjadi
diluar perhitungan nalarnya.
Tiba-tiba terdengar suara yang halus dan lembut
menggetar lontaran suara sihirnya:
"Amitabha ............"
Suara itu, meski hanya dilepaskan sekali tetapi terus
berkumandang, bergaung bahkan kemudian menindih
serangan sihirnya. Hal ini sungguh mengagetkan Hoan Liu
yang kemudian dengan segera berseru:
"Bhiksu keparat, lagi-lagi engkau ........ jangan engkau kira
aku tak bisa menebak dimana keberadaanmu ..... keluarlah,
aku memang mencarimu untuk membuat perhitungan atas
persoalan masa lalu kita ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 1396


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hoan Liu mengira BhikSu Chundamani yang datang. Hal ini


dikarenakan lontaran kekuatan sihirnya yang bisa dibentur
oleh hawa batin melalui suara pujian kepada Sang Budha .....
AMITABHA. Suara seperti itulah yang dahulu membuatnya
merat dan terkalahkan, bahkan kemudian membawa pergi
adik seperguruan yang selama puluhan tahun berkelana
dengannya bagaikan suami-istri. Suara tadi, meski belum
sekuat suara yang dahulu, tetapi karena sama-sama seruan
pujian kepada sang Budha, maka dia langsung teringat kepada
Bhiksu Chundamani.
"Amitabha ....... siancay ....... siancay ....... jika bisa
berdamai, buat apa berkelahi? Jika bisa dibicarakan, buat apa
langsung bentrok ...... siancay .... siancay ....." tiba-tiba di
halaman belakang tersebut sudah bertambah dengan seorang
Pendeta Budha, seorang Bhiksu yang masih muda. Inilah Thian
Ki Hwesio yang akhirnya campur tangan karena serangan sihir
Hoan Liu semakin membahayakan Nenek Tan Li Ceng dan
orang lain di sekitar Pek Ciok San itu.
"Achhhhh rupanya orang lain, lagi-lagi Bhiksu. Apa semua
Bhiksu memang gemar mencampuri urusan orang lain >>>>"?
tanpa memandang Thian Ki Hwesio, terdengar Hoan Liu
menggerutu dengan suara yang tidak enak didengar.
"Amitabha ....... sudah menjadi tugasku membela yang
lemah dimanapun dan kapanpun ...... siancay ..... siancay ...."
"Ach, seorang lagi Bhiksu usil bertemu aku ...........
sungguh menjemukan ..." sambil berkata demikian, terlihat
lengan Hoan Liu melambai kearah Thian Ki Hwesio. Melihat
gerakan itu, Nenek Tan Li Cu sudah berteriak:

Tarian Liar Naga Sakti I 1397


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Siauw suhu, awas serangannya ......."


Sebenarnya Nenek Tan Li Ceng berkeinginan menangkis
serangan Hoan Liu, tetapi melihat wibawa dan gerak-gerik
Thian Ki Hwesio yang begitu mantap, ringan serta
memperlihatkan kekuatan yang tidak kecil, akhirnya Nenek
itupun diam saja. Diam-diam dia tegang menantikan apa yang
akan terjadi, karena dia bisa menduga serangan maut apa
yang dilontarkan Hoan Liu.
Sementara itu, Thian Ki Hwesio yang diserang lambaian
tangan Hoan Liu terlihat tenang saja. Kekuatan dan
kemampuannya sudah sangat jauh maju, meski mungkin
belum merendengi Bhiksu Chundamani, tetapi yang pasti
sudah sangat dekat dengan kemampuan Bhiksu Sakti
tersebut. Apalagi, didikan gurunya dan latihan selama di Poh
Thian telah membuatnya semakin menyadari ilmu-ilmu yang
selama ini ditekuni dan didalaminya. Karena itu, dia tidak
takut dan tidak ngeri dengan lontaran pukulan dari Hoan Liu
yang sebenarnya sangat kuat dan hebat itu:
Dan, angin pukulan itupun menerpa Thian Ki Hwesio.
Tetapi, sedikitpun tidak terjadi apa-apa. Jangankan terdorong
atau goyah, bahkan jubah pendeta Thian Ki Hwesio sedikitpun
tidak bergoyang-goyang oleh terjangan pukulan Hoan Liu. Hal
ini sangat mengagetkan bukan hanya Hoan Liu tetapi bahkan
juga Nenek Tan Li Ceng yang memandang Bhiksu muda itu,
Thian Ki Hwesio dengan mata kagum. "Ternyata dia cukup
berisi ....." demikian Nenek Tan Li Ceng dalam hatinya.
Sementara itu, Hoan Liu juga tidak kalah kagetnya. Seorang
yang mampu dan sanggup menahan serangannya tadi berarti
orang yang tidak lemah. Cuma saja, dia tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 1398


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengutarakannya keluar. Sebaliknya, dia berkata kepada


Thian Ki Hwesio:
"Hmmmmmm, rupanya engkau memiliki kemampuan
makanya begitu sombong dan sungguh berani mati
membenturku ........ Hun Seng ......" Hoan Liu berkata sambil
melirik ke belakang ke arah kawan-kawan seperjalanannya
yang turut datang untuk mendampinginya melawan Tan Li
ceng.
"Tecu disini Suhu ......." berkata si Anak muda berwajah
keras dan licik itu yang ternyata adalah murid Hoan Liu.
"Engkau berilah hajaran kepada Bhiksu sombong ini.
Kalian muda sama muda, jadi engkau yang tepat memberi dia
hajaran ...."
"Baik Suhu ....." sambil berkata demikian Anak muda
itupun maju menghadapi Thian Ki Hwesio. Anak Muda ini yang
ternyata bernama Hun Seng. Dan, tidak salah, anak muda ini
yang bernama Kwik Hun Seng, anak yang dahulu dididik dan
dipelihara oleh Padri Mata Satu dan kini telah menjadi murid
Hoan Liu.
Tanpa basa-basi lagi, Hun Seng telah menyerang. Sebelum
menyerang, lengannya terdengar berkerotokan, tanda sebuah
ilmu beracun dan sangat mengerikan sedang dikerahkannya.
"Anak ini sungguh-sungguh telengas, masih belum apa-apa
sudah menyerang dengan ilmu keji nan mematikan" desis
Thian Ki Hwesio dalam hatinya. Tetapi, begitupun, Thian Ki
Hwesio sudah sangat siap menghadapinya. Apalagi, saat ini
penguasaan ilmunya sudah meningkat dan mencapai tahapan
"susah dan sulit diracuni dan sulit dilukai", sebuah tahapan

Tarian Liar Naga Sakti I 1399


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ilmu Budha yang sangat luar biasa. Atau kadang tahapan ilmu
tersebut dinamakan orang Kim kong pu huay che sen (Ilmu
Badan/Baju Emas Yang Tidak Bisa Rusak).
Dengan begitu, mudah saja bagi Thian Ki Hwesio untuk
memunahkan serangan Hun Seng. Tetapi, pada dasarnya,
Kwik Hun Seng sendiri bukanlah anak muda miskin ilmu. Dia
bahkan sudah menyamai atau mungkin melewati kakak
seperguruannya yang tertua karena bakat dan karena latihan
intensif suhunya Hoan Liu. Lebih dari itu, secara aneh dan
khas dia dikuatkan dan dipersiapkan suhunya itu. Karenanya,
tingkatnya dengan Thian Ki Hwesio, mungkin tidak terpaut
terlampau jauh. Melihat pukulan perkenalan atau pukulan
pertamanya dengan mudah dikelit oleh Thian Ki Hwesio
bahkan tanpa melangkah tetapi hanya menggerak-gerakkan
tubuhnya dan sebuah totokan jari tangan, membuat Hun Seng
sadar, lawannya benar-benar berisi. Tetapi, melihat Bhiksu
muda yang umurnya tidak terpaut jauh darinya ternyata lihay
luar biasa, memancing sifat licik dan buasnya segera keluar:
"Bhiksu bangsat, jaga seranganku ....." maka mengumbar
keluar dengan segera ilmu-ilmu maut, keji dan menakutkan
dari tangan si anak muda itu. Tersiar aroma wangi dari
gerakan-gerakan tangan Hun Seng, nampaknya dia mulai
menggunakan tenaga dan tangan beracun dalam ilmunya
Siang Tok Ciang (Tangan Racun Wangi). Selain pukulan yang
keji, aroma wangi yang tersiar itu sebenarnya adalah
hembusan hawa beracun yang sangat mematikan. Melawan
musuh biasa, dengan aroma wangi itu saja, sudah sangat
berbahaya, apalagi dengan pukulan-pukulan keji sebagai
varian ilmu tersebut. Hanya sayangnya, dia berhadapan

Tarian Liar Naga Sakti I 1400


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan seorang muda paling ahli dari Pintu Biara Siauw Lim
Sie.
Mendahului tenaga dan tangan Hun Seng, menyebar
dengan kental aroma wangi yang mengepung tempat Thian Ki
Hwesio. Tetapi, Hwesio muda yang memiliki kemampuan luar
biasa itu dengan cepat mengerahkan ilmu murni Siauw Lim
Sie. Sementara itu, Hun Seng mencecar Thian Ki Hwesio
dengan serangan-serangan gencar dengan jurus "Mengejar
matahari menggedor bumi". Serangan membahana ini tidak
memberi Thian Ki Hwesio pilihan selain menangkis. Karena
serangkaian gerak tangan yang luar biasa cepat mengejar
kemanapun Thian Ki Hwesio pergi, karena itu dengan terpaksa
Thian Ki Hwesiopun bergerak cepat dan mulai melepas ilmu-
ilmu khas Siauw Lim Sie
"Cus ....... cus ......." dua kali dia menyentil lengan Hun
Seng yang terus mengejarnya. Terpaksa Hun Seng menarik
kembali serangannya, karena jika dia terus mengejar Thian Ki
Hwesio, maka lengannya terancam tertotok oleh Tam Ci Sin
Thong yang dikerahkan Thian Ki Hwesio melawannya. Dengan
Tam Ci Sin Thong Thian Ki Hwesio untuk sementara sanggup
menahan dan mematahkan serangan Siang Tok Ciang tetapi
tetap tidak mampu menghentikannya. Karena itu, serangan
membahana Hun Seng terus menerpa Thian Ki Hwesio, tetapi
dilain pihak, Hun Seng juga tidak mampu menerobos lebih
jauh. Hal ini dikarenakan dia khawatir dengan lentikan sinar
serangan Tam Ci Sin Thong yang cukup menggetarkan hatinya
itu. Selain itu, Hun Seng juga dibuat kagum, karena
kelihatannya racun wanginya sama sekali tidak
mempengaruhi Hwesio muda yang sakti itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 1401


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pertarungan Hun Seng yang dilawan dengan mantap dan


kelihatannya dengan santai oleh Thian Ki Hwesio membuat
orang-orang yang berada disekitar arena itu terkejut setengah
mati. Hoal Liu, tokoh mahasakti yang sudah lama malang-
melintang di dunia persilatan menjadi kaget melihat murid
andalannya tidak sanggup menyelesaikan lawannya sang
Bhiksu muda itu dengan cepat. Dia kaget, malah dengan cepat
mengerti bahwa muridnya itu tidak akan mampu
mengalahkan si Bhiksu muda dalam waktu dekat. Bahkan
mungkin muridnya itu tidak akan sanggup mengapa-apakan si
Bhiksu muda sakti itu.
Sementara itu, Nenek Tan Li Ceng sendiri juga terkejut
dan kagum dengan kemampuan kedua anak muda itu. Dia
mengerutkan kening melihat Hun Seng memainkan Siang Tok
Ciang yang juga dikenal dan dikuasainya, tetapi sudah sangat
lama tidak dipergunakannya. "Dia telah menyerap hampir
semua kemampuan Hoan suheng, tetapi juga mewarisi
kekejamannya ...... achhhhhh" nenek Tan Li Ceng memandang
sambil menyesali ponakan muridnya itu. Terhadap
kemampuan Bhiksu Thian Ki Hwesio yang juga hebat dan
masih muda, seakan mengingatkan nenek itu dengan Bhiksu
Chundamani yang juga sakti luar biasa. "Bhiksu muda ini
sungguh luar biasa, siapakah gerangan dia ...."? Nenek Tan Li
Ceng bertanya tanya dalam hati.
Kedudukan sama kuat Hun Seng yang terus menyerang
Bhiksu Thian Ki Hwesio yang bertahan dengan kokoh dan
mantap membuat Hoan Liu mulai hilang kesabaran. Dia
melirik Tailuccin dan kemudian mengedipkan sebelah
matanya. Dan Tailuccin sudah tahu dan paham apa yang mesti

Tarian Liar Naga Sakti I 1402


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dilakukannya. Diapun duduk berkomat-kamit, dan entah


bagaimana suasana di arena tiba-tiba berubah. Kwik Hun Seng
terlihat semakin cepat dan semakin keras dalam menyerang,
sementara itu Thian Ki Hwesio terlihat seperti melamban
perlawanannya. Keadaan itu mengagetkan Nenek Tan Li Ceng
dan sudah tentu Thian Ki Hwesio sendiri. Tetapi keduanya,
dengan cepat mengerti apa yang sedang terjadi.
Thian Ki Hwesio paham dia sedang diserang oleh
kekuatan hitam, kekuatan sihir yang membantu Kwik Hun
Seng dalam menyerangnya. Dan sekarang, untuk melakukan
perlawanan, mau tidak mau dia harus sekaligus mengerahkan
kekuatan batinnya dan juga kekuatan ilmu silatnya. Dia tidak
mungkin lagi sekedar bertahan karena kini dia menghadapi
dua musuh dengan dua kekuatan ilmu yang berbeda dan
harus dihadapinya sekaligus. Kali ini Thian Ki Hwesio benar-
benar sedang diuji kemampuan batinnya dan ilmu silatnya.
"Amitabha ......." tiba-tiba terdengar dengungan suara
yang dihentakkan oleh Thian Ki Hwesio. Suara yang sangat
berwibawa dan didorong oleh kekuatan batin yang mulai
dikerahkannya. Dan pada saat bersamaan, diapun mulai
memainkan Pek In Ciang yang dikombinasikan dengan Tam Ci
Sin Thong. Kekuatan Pek In Ciang yang didorong oleh
kekuatan batin membuat lengannya mampu mengepulkan
awan putih yang perlahan melindungi tubuhnya bukan hanya
dari serangan Siang Tok Ciang, tetapi juga dari serangan hawa
sihir lawannya.
Tetapi, gabungan Hun Seng dan Tailuccin bukan olah-olah
hebatnya. Tailuccin tidak memiliki kehebatan ilmu silat, tetapi
ilmu sihirnya bahkan tidak kalah dari kakak seperguruannya

Tarian Liar Naga Sakti I 1403


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Siwananda dan masih lebih kuat dari Kwik Hun Seng adik
seperguruan yang termuda. Karena itu, keadaan Thian Ki
Hwesio masih belum membaik, meski telah mengerahkan dua
ilmu andalannya. Dia bahkan mulai tidak bisa mendesak dan
memojokkan Hun Seng seperti sebelum Tailuccin masuk
arena. Justru dia yang perlahan-lahan mulai kerepotan
menghadapi keroyokan yang tidak nampak secara fisik dalam
arena pertempuran saat itu.
Hanya saja, keuntungan Thian Ki Hwesio adalah, tubuhnya
kini terlindung oleh awan putih tipis yang mulai melindungi
tubuhnya dari pengerahan kekuatan Pek In Ciang. Dengan Pek
In Ciang, dia tidak lagi takut membentur serangan Hun Seng,
bahkan Hun Seng yang semakin gemas karena sulit
menerobos pertahanan lawan. Padahal, lawannya Bhiksu
muda itu, masih harus menghadapi serangan Tailuccin yang
turut membantunya dari belakang.
Tak terasa sudah 15 menit waktu berlalu dimana Thian Ki
Hwesio menghadapi serangan gabungan Hun Seng dan
Tailuccin. Sampai sejauh itu, baik Hun Seng maupun Tailuccin
tidak mendapatkan apa-apa, sementara Thian Ki Hwesio
sendiri, juga sulit untuk menghentak dan mengalahkan kedua
pengeroyoknya. Jika dia konsentrasi menghadapi Hun Seng,
maka serangan Tailuccin akan meningkat. Sebaliknya, jika dia
berkonsentrasi menyerang Tailuccin, maka Hun Seng akan
menyerangnya dengan hebat. Dengan demikian, maka Thian
Ki Hwesio mau tidak mau harus menunggu saat yang tepat,
atau harus menyerang keduanya secara bersamaan.
Tetapi, sayangnya, Hun Seng juga bukan jago
sembarangan. Meski masih muda, tetapi tingkat kepandaian

Tarian Liar Naga Sakti I 1404


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan kelicikannya termasuk sudah sangat tinggi. Jika tidak


demikian, maka dia tidak akan disukai dan dimanjakan oleh
suhunya Hoan Liu yang juga sakti dan maha licik dan jahat itu.
Tiba-tiba, Hun Seng merubah gerakan-gerakan menyerang
dan juga ilmu langkahnya. Kini diapun mengerahkan ilmu
langkah Ciok tiong luan poh cap lak tui (enam belas langkah
kacau pembingung sukma) dan dikombinasikan dengan Siu-
hun-jiu (Tangan perenggut nyawa). Kelihatannya Hun Seng
mulai tidak sabaran dan mulai main lebih keras dan kasar.
Ilmu geraknya sudah pasti mengandung kekuatan magis
dan dengan dibantu oleh Tailuccin, maka kecepatan geraknya
dimata Thian Ki Hwesio meningkat tajam. Sementara
kekuatan serangan lengannya juga berubah menjadi lebih
berbahaya dengan ilmu Siu Hun Jiu (Tangan Perenggut
Nyawa). Beberapa saat Thian Ki Hwesio kewalahan juga
menerima serangan membadai yang dilontarkan Hun Seng
dan Tailuccin. Sempat terlihat senyum tipis dan licik dari bibir
Hun Seng ketika Thian Ki Hwesio harus mengalami kerepotan
oleh serangan-serangannya. Sebenarnya bukan terutama
karena kehebatan Hun Seng, tetapi lebih karena pengaruh
ilmu langkahnya yang memang membingungkan dan aneh dan
masih ditunjang kekuatan sihir gabungan Hun Seng dan
Tailuccin. Tetapi, akan menyesal Thian Ki Hwesio jika harus
tunduk oleh serangan gabungan tersebut.
"Amitabha ..........." kembali terdengar Thian Ki Hwesio
berseru. Seiring dengan itu, tiba-tiba dia bergerak dengan
cepat dan kokoh, sekaligus dia mendorong serangan Hun Seng
dengan jurus Gi san tiam hay (menggeser bukit membendung
samudera). Sebuah jurus ampuh dari Pek In Ciang yang juga

Tarian Liar Naga Sakti I 1405


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

disertai dengan segumpal awan putih yang semakin pekat


melindungi dirinya. Seruan Amitabha ..... juga merupakan
pengerahan kekuatan batin yang membentengi dirinya dari
sergapan gabungan Hun Seng dan Tailuccin. Dan, dengan
jurus andalan dari ilmu Pen In Ciang ini, Thian Ki Hwesio
berhasil mendorong mundur Hun Seng dan
menyemimbangkan kembali posisinya dalam melawan
gabungan dua orang itu.
Seterusnya, tiba-tiba Thian Ki Hwesio juga mulai bergerak
dengan menggunakan ilmu Thai Kek Sin kun. Sebuah ilmu
rahasia lainnya dari Siauw Lim Sie, dan dengan tambahan ilmu
sakti ini menggantikan Tam Ci Sin Thong, Thian Ki Hwesio
berinisiatif untuk menyerang lawan, dan bukan lagi sekedar
menunggu dan menawarkan serangan Hun Seng. Karena
Thian Ki Hwesio juga mulai membalas menyerang, maka Kwik
Hun Seng juga mulai mempertontonkan kehebatan ilmu
geraknya yang memang ajaib dan sangat membingungkan
lawan. Ilmu Ciok tiong luan poh cap lak tui (enam belas
langkah kacau pembingung sukma) memang sangat hebat
dalam gerakan-gerakannya, apalagi masih didorong oleh
pengerahan kekuatan sihir. Maka Hun Seng seperti mampu
berkelit dan sekaligus bersembunyi sesekali dari tangkapan
mata telanjang manusia biasa.
Sayangnya bagi Hun Seng, Thian Ki Hwesio bukanlah
manusia biasa. Bhiksu muda ini terlatih dan tergembleng
secara luar biasa oleh sejumlah manusia sakti Tionggoan.
Bahkan tokoh dari luar Tionggoan sekalipun. Karena itu,
kekuatan batinnya sangat kokoh, keuletannya luar biasa,
selain ilmu silatnya adalah pilihan dari Biara Siauw Lim Sie.

Tarian Liar Naga Sakti I 1406


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Makanya, ilmu penyesat mata menjadi tak berguna, yang


berguna adalah dasar dan landasan geraknya. Dalam ancaman
pukulan Thai Kek Sin Kun, Hun Seng bisa dengan tiba-tiba
mencelat entak kemana dan dari posisinya yang tak terduga
itu, dia mengerahkan kekuatan Siu Hun Jiu menyerang balik
Thian Ki Hwesio. Keduanya kini bertempur dan saling tukar
menukar serangan. Tetapi seperti semula kekurangan Kwik
Hun Seng mampu ditutupi oleh Tailuccin yang terus menerus
membantu Hun Seng melawan Thian Ki Hwesio.
Pertempuran menjadi ramai dan seru. Jika diadu Thian Ki
Hwesio melawan Kwik Hun Seng, maka Hwesio muda itu
masih menang setingkat dan akan mampu mengalahkan anak
muda murid Hoan Liu tersebut. Tetapi, dengan dibantu
kekuatan sihir Tailuccin, posisi menjadi seimbang, karena
Thian Ki Hwesio harus membagi perhatiannya atas serangan
sihir yang terus menerus menerpanya. Alhasil, pertempuran
menjadi menarik karena menjadi seimbang. Thian Ki Hwesio
tidak mampu memaksimalkan keunggulan dan kemampuan
silatnya atas Hun Seng karena terus menerus dibayangi
paduan hawa sihir Kwik Hun Seng yang dibantu serta
diperkuat oleh Tailuccin. Kedua pihak sangat menyadari hal
ini, dan khusus bagi Hun Seng, kenyataan ini sangat memukul
ego dan kesombongannya. Ternyata, ada jago muda lainnya
yang mampu mengimbangi bahkan mengunggulinya. Fakta ini
membuatnya sangat murka, marah dan nafsu membunuh
semakin mengental. Apa daya, dia sulit mewujudkannya.
Tetapi, masih ada upaya dan usaha lainnya. Hun Seng
dalam kemarahannya mulai memainkan ilmu-ilmu
andalannya, Pek lek si hun ciang (Pukulan geledek pembetot

Tarian Liar Naga Sakti I 1407


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sukma) digabungkan dengan Ngo-tok-tui-hun-cian (Tanah lima


racun mengejar roh) yang juga ilmu andalan Hoan Liu. Pek Lek
Si Hun Ciang sendiri adalah ilmu keras berhawa sihir dan
dibantu atau digabung dengan hawa sihir dari Ngo Tok Tui
Hun Cian yang sangat berbahaya. Hun Seng kini berniat
membunuh lawan, dan dia memutuskan menyerang dengan
ilmu-ilmu andalannya.
"Hyaaaaaaaatttttt ....." dengan mengerahkan kekuatan
besar, Hun Seng menyerang dengan Liu tian ciau ka' "kilat dan
guntur menjadi satu", sebuah serangan andalan dan
mematikan. Kedua belah tangannya bagaikan terpecah dua
dan menghadirkan efek kilat di lengan satunya dan efek
guntur di lengan lainnya, tetapi jangan salah, kedua efek
tersebut menghembus dengan kekuatan beracun yang sangat
pekat. Tangan gunturnya menyerang bagian kepala (atas)
Thian Ki Hwesio, sementara tangan kirinya-tangan kilatnya
menyerang bagian bawah. Keduanya membawa hawa panas
yang sangat beracun. Belum lagi pada saat bersamaan, hawa
sihir pembingung sukma Hun Seng yang ditopang Tailuccin,
juga menerpa Thian Ki Hwesio dengan sama hebatnya.
Sungguh serangan yang sangat berbahaya.
Thian Ki Hwesio sendiri pada dasarnya mengikuti secara
cermat setiap perubahan serangan dan variasi ilmu Hun Seng.
Ketika si anak muda meloncat mundur dan menyiapkan diri
secara khusus, Thian ki Hwesio sudah paham bahwa dia akan
mengalami serangan yang lebih berbahaya. Karena sadar anak
muda itu didikan Hoan Liu yang sudah dirasakan
keampuhannya, maka Thian Ki hwesio kini menjadi lebih
serius. Bahkan diapun mulai menyiapkan ilmu-ilmu

Tarian Liar Naga Sakti I 1408


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

andalannya untuk menawarkan atau melawan serangan-


serangan hebat yang dikombinasikan dengan sihir oleh Kwik
Hun Seng dan juga Tailuccin. Lawan memang hebat, maka jika
tidak melawan dengan kekuatannya sendiri, akan sangat sulit
ditentukan keadaannya kedepan. Maka dia memutuskan
untuk meningkatkan kemampuan menyerangnya.
Melihat Hun Seng datang dengan kilatan-kilatan berhawa
panas dan beracun dan menyerang bertubi-tubi baik bagian
atas tubuh maupun bagian bawahnya, serta pada sata
bersamaan hawa sihir berusaha membingungkan pandangan
dan perasaannya, maka Thian Ki Hwesiopun berseru:
"Amitabha ........"
Dan bersamaan dengan itu, dikembangkannyalah salah
satu ilmu andalannya yang didalaminya secara serius selama
berada di Poh Thian bersama Thian Ouw Hwesio, suhengnya
beberapa bulan belakangan ini. Seruan pujian kepada sang
Budha kali ini, berbeda dengan seruan pujian terdahulu.
Karena kali ini, didorong oleh kekuatan batin Thian Ki Hwesio
yang mulai mengerahkan Ban Hud Ciang. Secara otomatis,
hawa sihir lawan yang ditopang bersama Hun Seng dan
Tailuccin goyah, dan bersamaan dengan itu Thian Ki Hwesio
telah menggerakkan kaki dan tangannya menjadi dalam Posisi
Budha yang menyembah sebagai posisi awal Ban Hud Ciang.
Secepat kilat, posisi itu berubah dan kedua tangannya
bergerak-gerak dalam jurus Laksaan Tapak Budha
Membayangi Udara - jurus kedua dari Ban Hud Ciang.
Kwik Hun Seng sangat terkejut ketika beberapa bentuk
khayalan dalam ilmunya tergempur hebat. Untungnya,

Tarian Liar Naga Sakti I 1409


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

gerakan-gerakan serangan ilmu silatnya tetap mengalir


dengan lancar. Tanpa dorongan kekuatan sihir dalam
kekuatan pukulan Kwik Hun Seng, Thian Ki Hwesio dengan
mudah menghalau bahkan menggempur serangan Hun Seng
dan kemudian memunahkan semua hawa panas dan hawa
beracun yang menyerangnya. Gerak setengah melingkar dari
lengan kanannya menyongsong lengan kiri atau lengan kilat
Hun Seng, memapaknya dan kemudian memunahkan letupan-
petupan kilat tangan itu yang membawa hawa beracun;
Sementara lengan kirinya, dari posisi menyembah juga
mendorong, membela dan memunahkan serangan lengan
kanan atau lengan guntur Hun Seng.
Tanpa dukungan hawa sihir Tailuccin yang digoyahkan
oleh seruan pujian dari Ban Hud Ciang, serangan Kwik Hun
Seng otomatis melemah. Dan akibat benturan berkali-kali
dengan Thian Ki Hwesio membuatnya goyah dan bahkan
terdorong sampai dua langkah ke belakang. Dia terperangah,
masib belum kuat menerima kenyataan dia kalah. Kembali
terdengar seruan pujian kepada Budha:
"Amitabha ........."
Seruan yang kembali mendengung itu kini seakan
memenuhi angkasa dan menindih hawa sihir gabungan
Tailuccin dan Kwik Hun Seng. Tetapi, bagaimanapun, Tailuccin
sudah termasuk ahli dalam soal sihir, dan masih ditambah
oleh Kwik Hun Seng. Karena itu, dengan cepat mereka mampu
mengkonsolidasikan kekuatan sihir mereka, meski lama
kelamaan mereka sadar bahwa sangat sulit menerobos
kekokohan pertahanan batin Thian Ki Hwesio. Karena itu,
adalah Hun Seng yang kemudian berinisiatif terus menyerang

Tarian Liar Naga Sakti I 1410


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan membiarkan pertarungan sihir dilakukan oleh Tailuccin.


Pilihan Kwik Hun Seng ini banyak membantu dirinya, tetapi di
sisi yang lain membuat Tailuccin menjadi kerepotan bertarung
sihir melawan Ban Hud Ciang yang memang memiliki hawa
penolak setan.
Begitupun, keadaan kerepotan Tailuccin banyak
membantu Hun Seng yang perlahan lahan mulai menemukan
keseimbangan dalam melawan Ban Hud Ciang yang ampuh
dari Thian Ki Hwesio. Dia mulai berani lagi menandingi Ban
Hud Ciang dengan mengerahkan ilmu-ilmu tajam dan ganas
dari Pek Lek Si Hun Ciang; Hal ini terutama dikarenakan dia
menyaksikan bahwa jika "Hawa Penolak Setan" dari Ban Hud
Ciang ditandingi kekuatan sihir Tailuccin, maka dia akan bisa
menandingi ilmu itu. Dan faktanya memang demikian. Kini
Kwik Hun Seng bertarung lebih gagah dan lebih perkasa, dan
bahkan dia kini mampu untuk mengimbangi Thian Ki Hwesio,
meski untuk itu dia mengorbankan Tailuccin yang menjadi
sangat kewalahan dan juga goyah menghadapi Thian Ki
Hwesio.
Orang-orang yang mengikuti pertarungan itu sadar belaka
dengan keadaan di arena, termasuk mengetahui keadaan
Tailuccin yang kepayahan dan terdesak. Sementara keadaan
Hun Seng, hanya mampu menandingi tanpa kemampuan
mendesak lebih jauh posisi Thian Ki Hwesio. Diam-diam Hoan
Liu menarik nafas panjang, dia kaget bahwa ilmu pusaka yang
jarang dikuasai tokoh Siauw Lim Sie, kini muncul di tempat itu
dan langsung dihadapinya. Dia mulai meragukan gabungan
Hun Seng dan Tailuccin akan sanggup menggedor Bhiksu
muda yang sakti ini. Bahkan Hoan Liu mulai diyakinkan, bahwa

Tarian Liar Naga Sakti I 1411


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tailuccin akan tergedor hebat jika pertarungan itu terus


dilanjutkan.
Diam-diam dia melirik kearah muridnya yang satu lagi,
dan murid tersebut cepat paham apa yang dimaksudkan oleh
suhunya itu: "Majulah Siwananda, ingat kita perlu bergerak
cepat .." dan murid yang satu lagi itu, yang juga ternyata
adalah Siwananda yang "merat" atau kabur dari hukuman di
Istana Raja Kaisar Song Selatan, perlahan-lahan mulai maju
mendekati arena. Tetapi, pada saat bersamaan, tiba-tiba
terdengar seruan pujian kepada sang maha Budha:
"Amitabha ........"
Dan di sisi arena, dekat pertarungan Hun Seng dan Thian
Ki Hwesio telah bertambah dua orang hwesio yang lebih tua
dari Thian Ki Hwesio. Usia mereka sekitar 40-an atau bahkan
lebih. Mereka berdua adalah Kiam Hong Hwesio dan Kiam Sun
Hwesio, murid-murid Thian Ouw Hwesio atau masih
keponakan murid Thian ki Hwesio. Meski tidak sehebat Thian
Ki Hwesio, tetapi kedua tokoh ini juga bukan murid
sembarangan dari Thian Ouw Hwesio. Keduanya adalah
Bhiksu gemblengan yang menjaga daerah Poh Thian hingga
ditakuti oleh para perampok dan penjahat. Dan kini keduanya
keluar dari persembunyian untuk membantu susiok muda
mereka yang kelihatannya terancam oleh keroyokan lebih
jauh ketika Siwananda mulai bergerak memasuki arena.
Melihat munculnya Kiam Hong Hwesio dan Kiam Sun
Hwesio, Thian Ki Hwesio berseru kepada keduanya: "Hadapi
secara bersamaan ....... siancay ... siancay .....", dan seruan
Thian Ki Hwesio tersebut memang beralasan. Kedua

Tarian Liar Naga Sakti I 1412


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keponakan muridnya pasti akan jatuh ditangan Siwananda


yang diduganya sama lihay atau bahkan lebih lihay dari Hun
Seng. Seorang Kiam Hong Hwesio meski cukup hebat, tetapi
masih bukan tandingan Hun Seng, tetapi jika bergabung
dengan Kiam Sun Hwesio, maka peluang mereka bertahan
masih cukup terbuka. Itulah sebabnya Thian Ki Hwesio yang
khawatir dengan keadaan kedua ponakan muridnya telah
berseru memberi peringatan dan sekaligus saran kepada
mereka berdua.
Dan Siwananda yang bermaksud menyerang Thian Ki
Hwesio tiba-tiba sudah dihadang dua bhiksu yang lain.
Melihat ada dua Bhiksu lain nyang menghadangnya,
Siwananda dengan segera berseru sambil menyerang:
"Menyingkir kalian ....."
Dan meluncurlah hawa pukulan Siang Tok Ciang kearah
Kiam Hong Hwesio dan Kiam Sun Hwesio. Kedua Hwesio
itupun bukan orang sembarangan dan mengenal pukulan
ampuh, karena itu mereka berdua memilih untuk tidak adu
kekuatan, tetapi menyingkir kesamping. Tetapi dengan gesit
keduanya telah kembali menutup jalan Siwananda yang
bermaksud menyerang Thian Ki Hwesio. Siwananda semakin
murka dan akhirnya memutuskan untuk membereskan kedua
Hwesio itu terlebih dahulu. Karenanya, kini dia mencecar Kiam
Hong Hwesio dan Kiam Sun Hwesio dengan serangan-
serangan gencar dan bermaksud merobohkan mereka.
Kiam Hong Hwesio dan Kiam Sun Hwesio dengan cepat
telah bersilat menurut ilmu Lo Han Ku Hwat dan saling
membantu guna menghadapi tokoh sesat yang hebat ini.

Tarian Liar Naga Sakti I 1413


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Keduanya mampu saling mengisi dan saling membantu karena


memang keduanya selalu berlatih bersama selama puluhan
tahun terakhir. Itulah sebabnya meski Siwananda memiliki
kemampuan diatas mereka berdua, tetapi mereka masih
mampu mempertahankan diri dan memberikan perlawanan.
Keadaan ini membuat Siwananda semakin murka. Tetapi
sehebat apapun dia menyerang, dia selalu seperti membentur
tembok pertahanan kedua Hwesio yang bekerjasama untuk
bertahan dan menyerang.
Koam Hong Hwesio, Bhiksu berkepala plontos dan
bertubuh tinggi besar itu membawa kekuatan pukulan yang
cukup hebat. Meski masih bukan tandingan Siwananda, tetapi
tetap saja Kiam Hong Hwesio bukan orang yang mudah
dikalahkan. Apalagi, karena dia dibantu dan disokong selalu
oleh Kiam Sun Hwesio yang memiliki gerakan yang gesit dan
cepat. Kerjasama keduanya yang memang padu, membuat
Siwananda tertahan dan membuat emosinya meningkat.
Maka diapun membuka serangan-serangan yang lebih keras
dan lebih mematikan. Hal yang membuat Kiam Hong Hwesio
dan Kiam Sun Hwesio menjadi kerepotan, tetapi tetap
memberikan perlawanan yang membuat Siwananda semakin
kebakaran jenggot. Padahal, jika saja Siwananda menahan
emosi dan kemarahannya, maka dia akan mampu
mengalahkan gabungan dan kerjasama kedua Hwesio itu,
meski tidak dalam waktu singkat. Kemarahan dan emosinya
itu yang membuat dia alpa melihat kemungkinan
memenangkan pertarungan dengan cara yang lebih cepat dan
efektif.

Tarian Liar Naga Sakti I 1414


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Melihat keadaan yang semakin berlarut dan posisi murid-


muridnya belum tentu menang dalam waktu singkat, Hoan Liu
akhirnya mengambil keputusan. Diapun memandang kearah si
Nenek Tan Li Ceng dan kemudian berkata:
"Tan Li ceng, bagaimanapun engkau ini adalah sumoyku
sendiri dan memiliki hubungan cukup istimewa di masa lalu.
Harap engkau mengingat hal-hal tersebut dan kita lupakan
pertikaian. Cukup dengan engkau menyerahkan anak itu dan
aku akan meninggalkan engkau di tempat ini ......" berkata
Hoan Liu membujuk Tan Li Ceng. Tetapi, sayang, Tan Li Ceng
yang dibujuknya adalah orang yang paling mengenal Hoan Liu,
setidaknya selama 50 tahun mereka bersama pada masa lalu.
"Hoan Liu, jika engkau masih memandangku sebagai
sumoymu, maka seharusnya engkau menghargai pilihanku
saat ini. Aku menjaga anak itu dan tidak akan mungkin
menyerahkannya kepadamu karena aku mengetahui niat
jahat yang terkandung dalam hatimu. Karena itu, kusarankan,
sebelum engkau tenggelam terlampau jauh, selagi engkau
masih punya waktu, maka turutilah nasehatku, lepaskan jalan
darah dan mulailah berbuat kebaikan. Jika tidak, jiwamu tidak
akan pernah tentram ....." jawab Nenek Tan Li Ceng tegas
sambil memberi nasehat kepada Hoan Liu.
"Berbuat baik ........... hmmmmmm, sungguh sederhana
saranmu. Tetapi, sayangnya tidak ada kata itu dalam kamus
kehidupanku. Jika memang engkau tetap bertahan, maka
seperti pada waktu lalu, aku terpaksa akan menyerangmu,
engkau boleh mulai bersiap-siap ....." berkata Hoan Liu sambil
melirik Tan Li Ceng. Dia masih berharap nenek itu akan
merubah pikirannya, tetapi sejenak kemudian dia sadar,

Tarian Liar Naga Sakti I 1415


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

harapannya itu adalah mustahil. Nenek Tan Li Ceng sudah


teguh dalam pendiriannya, dan mereka kini berada di jalan
yang berseberangan.
Dan keduanya kini berdiri sambil berhadapan. Saling
pandang. Hoan Liu sadar Tan Li Ceng bukanlah lawan yang
akan mudah ditaklukan. Benar, mereka sudah sangat lama
berpisah, tetapi pertemuan sebelumnya telah
menyadarkannya bahwa Tan Li Ceng yang dulu masih sehebat
yang sekarang. Buktinya, dia telah meninggalkan pukulan
maut yang tidak dilawan Tan Li Ceng waktu lalu, tetapi tidak
membunuh Nenek ini. Dan sekarang malah berdiri
menghadapinya. Jika ada yang membuatnya senang dan
optimist adalah, kenyataan bahwa Nenek Tan Li Ceng, sebesar
apapun usaha untuk menyembunyikan bahwa dia belum
sembuh seperti sedia kala, masih tetap dapat dilihat dan
dirasakannya bahwa Nenek itu belum pulih seratus persen.
Artinya, dia lebih berpeluang menang dan menuntaskan
missinya. Jika tidak ada Bhiksu muda itu, usahanya sudah
selesai sejak siang-siang.
Tidak tanggung-tanggung, untuk mengejar kemenangan
cepat, Hoan Liu langsung mengerahkan ilmu andalannya Liat-
hwee-Mo-kun (Iblis memisahkan api). Diantara murid-
muridnya, adalah Hun Seng yang sudah mahir menggunakan
ilmu ini, sementara Siwananda agak terkendala karena
bertugas di Istana Raja Tionggoan beberapa bulan terakhir.
Tetapi, jika Hoan Liu yang menggunakan ilmu sakti nan sesat
ini, maka efeknya jauh lebih hebat dan kuat. Karena ilmu ini
sejatinya adalah ilmu sihir yang menopang gerakan-gerakan
silat yang sangat keji dan hebat. Tetapi, Nenek Tan Li Ceng,

Tarian Liar Naga Sakti I 1416


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

juga mengenali ilmu ini. Tetapi dia tidak lagi berniat melatih
ilmu tersebut keji dan sesat itu, bahkan Nenek Tan Li Ceng
sudah berusaha selama puluhan tahun membuangnya. Karena
melatih ilmu ini, harus dengan menggunakan batok kepala
mayat yang sudah mulai membusuk.
Sebagai tandingan ilmu ini, Nenek Tan Li Ceng
mengerahkan ilmunya Koan Hoa Kin Na Ciu (Ilmu Cengkeram
Bunga Jari) yang dipelajari bersama-sama dengan Bhiksu
Chundamani. Menyadari bahwa Hoan Liu akan mengejarnya,
dalam kerja kerasnya untuk membersihkan diri, Nenek Tan Li
Ceng melatih sejenis ilmu bersama dengan BhikSu
Chundamani. Salah satu ilmu tersebut adalah Koan Hoa Kin Na
Ciu, ilmu cengkeraman yang berdasarkan latihan-latihan
nenek Tan Li Ceng pada masa lalu. Tetapi, daya dorong tenaga
dan efeknya, secara khusus untuk menutup gaya dan hawa
sihir dengan aroma harum bunga. Tingkat kepandaian Nenek
Tan Li Ceng pada dasarnya sudah cukup tinggi, dan dalam
usahanya bertapa, beberapa kali Bhiksu Chundamani
membantunya.
Selarik api terlihat menerjang nenek Tan Li Ceng, bahkan
kemudian seakan menutupi seluruh jalan keluar Nenek sakti
itu. Tetapi, terlihat Nenek Tan Li Ceng tetap berdiri dan
menjaga dirinya serta tidak merasa kepanasan meskipun
disekelilingnya berkobar api yang menjilat-jilat tubuhnya.
Hanya sesekali lengan Nenek Tan Li Ceng mengibas, dan
jilatan api tersebut terpental jauh dan tidak sanggup
menerobos baris pertahanan Nenek tersebut. Kedua tangan
Hoan Liu terus bergerak, dan lentikan sinar api yang lebih
banyak kemudian menerjang nenek Tan Li Ceng, tetapi

Tarian Liar Naga Sakti I 1417


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan memutar kedua belah tangannya yang jari-jemarinya


terbuka, serangan api tersebut tak mampu menerobos lebih
jauh.
"Sungguh hebat, sungguh hebat. Engkau ternyata tidak
menyia-nyiakan waktu untuk terus berlatih ......... tetapi,
terimalah jurus ciptaanku ini ......" berkata Hoan Liu dengan
nada kagum, tetapi tidak membuat dirinya menjadi rendah.
Sebaliknya, dia kembali menggerak-gerakkan kedua
tangannya, dan kini bukan hanya selarik atau beberapa
cahaya lentikan api yang menerjang, melainkan kobaran api
dahsyat yang mengarah Nenek Tan Li Ceng. Sejenak nenek itu
terpana, kelihatannya jurus tersebut relatif baru dan
merupakan ciptaan Hoan Liu karena tidak dikenalinya. Tetapi,
setelah memandang sepersekian detik, diapun paham, bahwa
bukan ilmu silatnya yang berbahaya, tetapi hawa sihirlah yang
dominan.
Dengan pengetahuan itu, maka Nenek Tan Li Ceng
berjuang untuk memperkuat tenaga batinnya dan
mempersiapkan diri dengan ilmu yang memang khusus
dilatihnya melawan tenaga api dan silat sihir api yang
diandalkan bekas suhengnya itu. Dan pilihannya memang
benar. Untuk melawan kekuatan sihir lawan, Nenek Tan Li
Ceng telah berlatih lebih jauh dengan "mengandalkan suara"
dan tidak melawan serangan sihir yang berlandaskan "fantasi
menipu mata". Pilihannya memang tepat dan mengurangi
efek serangan sihir lawan. Nenek Tan Li Ceng kemudian
menutup kedua belah matanya dan mempersiapkan jurus:
"Sejuta bunga di taman nirwana".

Tarian Liar Naga Sakti I 1418


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Maka menderulah kobaran api itu dan menelan tubuh


Nenek Tan Li Ceng. Tetapi, nenek sakti itu tidak terbakar. Yang
melihat tubuh nenek itu terbakar adalah "mata telanjang"
yang tertipu oleh hawa sihir, tetapi telinga dan mata batin
nenek itu tahu apa yang terjadi. Tidak. Nenek Tan Li Ceng
sudah berusaha sekuat tenaga tidak lagi berlatih dan
menggunakan sihir, sebaliknya dia memperkuat tenaga dan
kekuatan batin guna menolak serangan-serangan dan hawa
sihir. Dan ketika tadi mencoba melawan kekuatan hawa sihir
hebat yang dilontarkan Hoan Liu, ternyata dia berhasil. Dan
hal ini menguatkan hati Nenek Tan Li Ceng. Dia sekarang
beroleh pegangan dan keyakinan yang memadai,
membuktikan semua ucapan Bhiksu Chundamani kepadanya
tempo dulu. Dan kini, dia lebih siap menghadapi Hoan Liu.
Sebaliknya, Hoan Liu kaget melihat betapa Tan Li Ceng
tidak menggunakan ilmu yang sama dengan yang
digunakannya, sebaliknya menolaknya dengan hawa penolak
sihir yang cukup memadai dalam menandngini serangannya.
Hal ini mengagetkannya. Dan maklumlah dia, bahwa
menghadapi Tan Li Ceng bukanlah perkara mudah.
Untungnya, dia yakin sekali bahwa Nenek Tan Li Ceng
belumlah pulih seperti sedia kala. Jika dia terus dan terus
menyerang dengan gabungan ilmu silat dan sihir, maka Nenek
itu akan cepat melemah karena lukanya pasti akan kambuh
kembali. Karena itulah Hoan Liu sama sekali tidak
mengendorkan serangan-serangannya, meski dia tidak
melihat hasilnya dengan segera.
Kini keduanya kembali bertempur dengan gaya berbeda.
Hampir semua khasanah ilmu Hoan Liu memang sesat. Tetapi,

Tarian Liar Naga Sakti I 1419


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

semuanya dikenali oleh Nenek Tan Li Ceng yang bertempur


dengan ilmu-ilmu ciptaan sendiri. Terkadang, tipu dan
serangan dari ilmu lamanya memang keluar, tetapi tidak lama
kemudian kembali dia menyadarinya dan bertempur secara
konsisten dengan ilmu-ilmu baru yang lebih kokoh dalam
bertahan dan mempertahankan kedudukannya. Semakin lama
semakin bersemangat Hoan Liu, seperti juga Tan Li Ceng yang
semakin bersemangat melakukan perlawanan. Hanya saja,
tiba-tiba nenek itu sadar, daya tahannya akan cepat terkuras
karena memang dia sedang dalam pemulihan. Benar, lukanya
sudah sembuh, tetapi dia belum bugar seperti sedia kala
karena melakukan pengobatan yang culup lama.
Mereka berdua sadar. Nenek Tan Li Ceng sadar dengan
kondisi tubuhnya. Hoan Liu juga tahu bahwa sesekali Nenek
Tan Li Ceng harus mengambil nafas terlebih dahulu sebelum
bertahan atau menyerang. Ini adalah tanda bahwa kebugaran
nenek itu memang belum lagi seperti sedia kala. Ini berarti
Hoan Liu harus berusaha sekeras mungkin untuk menyerang,
jika perlu beradu kekuatan hawa sakti, hawa sihir dan adu
kecepatan serta adu tenaga. Maka, kini, Hoan Liu bergerak
mendekat dan melakukan serangan dengan ilmu pukulan
tangan kososng dengan mengandalkan kekuatan iweekang
panas yang dilatihnya.
Benar saja, nenek Tan Li Ceng semakin lama semakin
kerepotan. Keadaan tubuhnya yang kurang fit mulai
mempengaruhinya. Meski dia berusaha membatasi gerakan
dan tenaga yang dilontarkan, tetapi mengatasi hawa sihir dan
adu tenaga pukulan, menguras kekuatannya. Maka perlahan
peluhpun mulai mengucur dari dahinya, dan keadaan ini tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 1420


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lepas dari pengawasan Hoan Liu. Hoan Liu merasa mulai


berada di atas angin, dan semakin memperkuat serangannya.
Hoan Liu memaksakan pertarungan jarak pendek dan tidak
membiarkan nenek Tan Li Ceng banyak-banyak menarik nafas
berganti udara.
Keadaan nenek itu sebetulnya tidak lepas dari
pengamatan Thian Ki Hwesio. Hanya saja, dia disibukkan oleh
kenyataan kedua keponakan muridnya sedang terdesak dan
jatuh di bawah angin, dan diapun menghadapi keroyokan Hun
Seng dan Tailuccin. Apa boleh buat, kedudukan mereka semua
sangat tidak mengenakkan. Apalagi, tiba-tiba terdengar
sebuah suitan panjang ...... entah darimana datangnya. Satu
hal yang pasti, seorang tokoh hebat lainnya sedang mendekat
datang ..... siapa dia gerangan? Apa pula yang akan terjadi
dengan pertarungan di tiga arena itu?

Episode 27: Murid Yang Dititipkan (2)


Masing-masing pihak tergetar oleh suitan panjang yang
dahsyat itu. Tak pelak lagi, pendatang adalah tokoh hebat.
Kepada siapapun tokoh itu nantinya berpihak, adalah alamat
buruk bagi pihak lainnya. Suitan itu, dalam waktu yang tidak
lama pasti akan tiba dan mengubah keadaan. Dan, baik Hoan
Liu, Tan Li Ceng, Thian Ki Hwesio, Siwananda, tokoh-tokoh
yang sudah punya pengalaman, pasti mengerti akan hal itu.
Itu juga sebabnya pertempuran tiba-tiba berubah:
Hoan Liu yang terlebih dahulu memutuskan menggunakan
ilmu pamuncaknya, Mo Hwee Lok Hun Keng Hun (Api Iblis
Mengejutkan Sukma), ilmu yang nyaris belum pernah

Tarian Liar Naga Sakti I 1421


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dikeluarkannya. Bahkan semua muridnya, belum ada yang


diajari ilmu puncak ini karena mensyaratkan penguasaan
penguasaan Liat Hwee Mo Kun yang sempurna.
Melatihnyapun luar biasa sulit dan mengerikan. Baru Hun
Seng yang mendekati sempurna melatih Liat Hwee Mo Kun,
sementara Siwananda tertinggal satu tingkat di bawah adik
seperguruan termudanya itu.
Nenek Tan Li Ceng juga mengerti bahaya. Melihat Hoan
Liu bersiap dengan ilmu baru yang belum dikenalinya, Nenek
Sakti itu sadar bahwa lawannya akan berusaha sebisa
mungkin menyelesaikan pertarungan dalam waktu singkat.
Maka, diapun menyiapkan ilmu pamungkas yang juga belum
dikenal Hoan Liu: Sui Liong Ciang Hoat (Ilmu SIlat Naga Tidur).
Nenek itupun menutup mata dan bagai sedang tertidur, tetapi
jangan salah, setiap gerakannya, gerakan yang sangat minimal
dan terbatas, adalah serangan maut, mematikan dan sangat
berbahaya.
Keduanya terkejut. Tetapi, Nenek Tan Li Ceng yang sangat
mengenal Hoan Liu paham betul, bahwa kekuatan pukulan
lawan ada di gabungan hawa sihir dan iweekang tinggi yang
sadis mengerikan. Tetapi, dengan Ilmu Pukulan Naga Tidur,
pengaruh sihir Hoan Liu berkurang drastis, alias tidak lagi
berpengaruh apa-apa terhadap Nenek Tan Li Ceng. Karena itu,
pertempuran mereka benar-benar menjadi pertempuran adu
ulet, adu gerak dan adu iweekang. Dalam keadaan normal,
Hoan Liu akan kelabakan dalam adu tempur seperti itu.
Tetapi, karena dia beroleh keuntungan lebih bugar dan lebih
fit, maka dia berani mengajak Nenek Tan Li Ceng adu pukulan,
adu kekuatan. Nenek Tan Li Ceng juga menyadari keadaannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 1422


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Biarpun hawa sihir tak perlu dia risaukan lagi, tetapi tenaga
dan kebugarannya amat terbatas kali ini. Itulah sebabnya,
meski ilmunya hebat dan sebenarnya mampu menutupi
kehebatan Hoan Liu sendiri, tetapi dia tak terlampau berani
dan gegabah untuk banyak menyerang, melainkan menunggu
dan memunahkan serangan lawan.
Sementara itu, dua arena lainnya juga mengalami hal
yang sama alias mirip. Thian Ki Hwesio yang mengkhawatirkan
dua arena lainnya, memutuskan untuk lebih banyak
menyerang lawan-lawannya dengan mengerahkan kekuatan
batin ke titik yang lebih tinggi. Jurus ke 9-12 dari Ban Hud
Ciang adalah jurus jurus hebat dan membawa perbawa yang
sangat luar biasa. Dia akhirnya memutuskan untuk
menggunakannya mendesak kedua lawannya: Jurus ke-9
Laksaan Tapak Budha menggoyang mayapada ...... dan
menghamburkan "Telapak Budha" yang mujijat itu kearah
Kwik Hun Seng. Dan pada saat bersamaan, seruan "Amitabha"
yang keluar dari mulutnya, membawa perbawa luar biasa
yang dengan segera menindih kekuatan sihir Tailuccin yang
mengeroyoknya bersama Hun Seng.
Luar biasa. Udara sekitar arena pertarungan mereka itu,
terlihat seperti dipenuhi oleh Telapak Budha yang melayang
dan mengejar kemanapun Kwik Hun Seng pergi, dan berkelit.
Untungnya, anak muda itupun bukanlah ayam sayur dan
bukan pepesan kosong. Meski segera terdesak, tetapi dia
masih sanggup menahan serangan Thian Ki Hwesio dengan
mengandalkan ilmu langka Ciok tiong luan poh cap lak tui
(enam belas langkah kacau pembingung sukma). Ilmu tersebut
memang tergolong mujijat dan entah bagaimana jatuh

Tarian Liar Naga Sakti I 1423


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ditangan Hoan Liu yang sadis dan jahat itu. Tetapi, itulah yang
menyelamatkan Hun Seng dan terus melanjutkan
pertarungannya dengan Thian Ki Hwesio, tetapi perlahan,
dukungan hawa sihir Tailuccin semakin melemah. Ini
dikarenakan lantunan pujian Budha "Amitabha" yang
bergelombang menerpanya dan membuatnya terserang
hebat.
Keadaan Kiam Hong Hwesio dan Kiam Sun Hwesio diarena
yang satu lagi, berbeda sekali dengan susiok mereka Thian Ki
Hwesio. Mereka terdesak hebat oleh serangan-sernagan
Siwananda yang memang lebih hebat dari mereka berdua.
Bergabung sekalipun. Untung saja, lantunan pujian Budha dari
susiok mereka Thian Ki Hwesio, membuat kedua Hwesio
tersebut terlindungi dan membuat semangat mereka untuk
terus bertahan cukup kuat. Kerjasama mereka berdua untuk
sementara mampu membuat mereka mampu bertahan,
meskipun untuk menyerang mereka sangat berhati hati dan
jauh lebih mementingkan pertahanan saja. Dan kemurnian
ilmu silat Siauw Lim Sie yang mereka kuasai dengan baik,
sangat banyak membantu kedua Hwesio itu untuk bertahan
dari serangan-serangan maut yang dilepaskan Siwananda.
Untuk sementara arena inipun berlangsung seru.
Begitulah, meskipun siulan yang menandakan adanya
pendatang telah meningkatkan intensitas pertempuran di
semua arena, tetapi tetap saja masih belum menghasilkan
pemenang. Jikapun diberi waktu beberapa menit lagi, 10-15
menit, mungkin akan ada arena yang akan menyelesaikan
pertempurannya. Ketika pada akhirnya disekitar arena itu
bertambah beberapa orang, tetap saja pertempuran

Tarian Liar Naga Sakti I 1424


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berlangsung dengan sengit dan belum ada tanda-tanda akan


segera berakhir. Semua arena tetap berlangsung dalam
pertempuran sengit.
Tiba-tiba terdengar tawa yang nadanya sedikit mengejek:
"Hahahahahaha, baru sekarang menyaksikan tokoh
sehebat Hui Cha Cuncu Hoan Liu kerepotan dalam
menyelesaikan seorang Nenek-nenek. Padahal Nenek itupun
sedang terluka dalam ........ hahahaha"
Orang terdepan dari 4 orang pendatang yang terdengar
berbicara. Siapakah gerangan mereka yang datang tersebut?
Orang pertama adalah seorang Lhama tinggi kurus yang sudah
berusia lanjut, nyaris sama tua dengan Hoan Liu dan Tan Li
Ceng. Dia datang dengan didampingi oleh tiga orang lhama
Tibet lainnya. Siapakah gerangan mereka? Tidak lain dan tidak
bukan adalah 4 orang Lhama Tibet yang turut menyerbu
Lembah Pualam Hijau. Bahkan Lhama tua yang kelihatannya
adalah pemimpin, sempat "mengambil sesuatu" di Lembah
Pualam Hijau dan bahkan juga telah menantang Duta Agung
Kiang Ceng Liong untuk bertempur. Lhama tua itu saktinya
bukan main, bahkan sempat melukai Kiang Sian Cu dengan
parah hingga harus menyembuhkan diri sampai waktu yang
cukup lama.
Siapakah tokoh itu? Dia bernama Thay Pek Lhama dan
menjadi Susiok dari Bouw Lek Couwsu, Bouw Lim Couwsu dan
Tibet Sin Mo-Ong. Thay Pek Lhama adalah satu diantara 3
tokoh sepuh aliran Budha Tibet, tetapi berbeda dengan dua
suhengnya yang lain, tokoh ini telah "berubah liar". Terutama
setelah menemukan sebuah kitab tipis yang berisi pelajaran

Tarian Liar Naga Sakti I 1425


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ilmu silat sesat. Tetapi, begitupun, dia masih bisa diredam


oleh kedua suhengnya, meskipun dari tataran ilmunya sudah
tidak ada perbedaan lagi diantara mereka. Thay Pek Lhama
sudah mampu merendengi kemampuan kedua suhengnya
tersebut. Dan karena keliarannya, dia sempat mengenal Hoan
Liu yang di Tibet mengangkat nama Hui Cha Cuncia (Rasul
Garpu Terbang), karena memang senjata kebanggaan Hoan
Liu adalah GARPU TERBANG. Tetapi, begitupun, Hoan Liu
nyaris tidak pernah lagi menggunakan senjatanya yang khas
dan hebat tersebut. Hal ini dikarenakan hanya ada beberapa
tokoh belaka yang dia anggap layak untuk dilawan dengan
senjata aneh, maut dan sadis tersebut. Bahkan di Tionggoan,
belum pernah senjata tersebut dipergunakannya.
Datang bersama Thay Pek Lhama adalah 3 orang murid,
sekaligus pengikut setianya. Termasuk pengikut setia untuk
urusan "keliaran". Mereka berempat harus berontak dulu di
Tibet baru bisa lepas dari pengawasan dan kemudian akhirnya
melarikan diri ke daerah Tionggoan. Disana, mereka
mendengar betapa beberapa Lhama sebelum mereka
ditaklukkan dan bahkan ditunggang-langgangkan. Berita ini
membuat Thay Pek Lhama menjadi sangat murka. Dan dia
bertekad untuk membalaskan kekalahan itu. Selain itu, diapun
penasaran dengan sebutan JAGOAN NOMOR SATU di
Tionggoan. Dan ketika belakangan mengetahui Jagoan Nomor
Satu itu yang memimpin pertarungan yang mengalahkan
tokoh-tokoh Tibet termasuk ponakan muridnya, kambuhlah
penyakit liarnya. Ini yang menyebabkan dia kemudian
bertekad mencari siapa tokoh yang dimaksudkan di
Tionggoan. Inilah yang membuatnya jadi berkelana kesana-

Tarian Liar Naga Sakti I 1426


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kemari: Melarikan diri dari Tibet dan mencari jagoan nomor 1


di Tionggoan.
Siapa sangka, suatu saat dia menemukan jejak Hui Cha
Cuncia Hoan Liu yang juga terkenal kebuasannya di Tibet
selain di Nepal dan Thian Tok. Sebetulnya, tidak ada urusan
dan hubungannya dengan Hui Cha Cuncia Hoan Liu, tetapi
melihat gerak-gerik dan kesertaan ketiga murid tokoh sesat
itu, Thay Pek Lhama jadi berusaha mengikuti jejak mereka
berempat. Dan karena itu, pada saat yang tepat dia tiba dan
sempat menyaksikan bagaimana Hoan Liu yang di Tibet
terkenal kejam dan sesat, tokoh hitam yang tiada lawan, kini
ditandingi seorang Nenek yang juga tak kalah lihay. Hanya,
sekali pandang, Thay Pek Lhama mengerti jika Nenek Tan Li
Ceng lawan Hoan Liu, adalah tokoh sakti juga tetapi sedang
terluka.
Thay Pek Lhama sempat terkejut melihat kehebatan Thian
Ki Hwesio. Tetapi, melihat tokoh itu masih sangat muda, maka
agak malu dan enggan dia untuk mengganggu dan campur
tangan dengan pertempuran mereka itu. Sebaliknya, melihat
pertempuran Hui Cha Cuncu Hoan Liu melawan Nenek Tan Li
Ceng, Thay Pek Lhama menjadi gatal tangan dan segera
mengejek Hoan Liu yang masih belum mampu memenangkan
pertempurannya. Apalagi lawannya si nenek itu sedang
terluka, atau masih belum sembuh sepenuhnya.
Disisi lain, Nenek Tan Li Ceng dan juga Hoan Liu sama-
sama kaget dan terkejut. Karena kedatangan pihak yang dari
desir angin dan langkahnya membuktikan bahwa mereka,
terutama pemimpinnya tidak berada dibawah mereka
kemampuan mereka berdua. Padahal, kepastian apakah

Tarian Liar Naga Sakti I 1427


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mereka kawan atau lawan masih belum dapat dipastikan.


Sampai-sampai Nenek Tan Li Ceng bergumam dalam hati
dengan penuh rasa penasaran: "banyak sekali jago-jago luar
biasa yang mendatangi ...". Nenek Tan Li Ceng menjadi
khawatir karena si pendatang, meski mengejek Hoan Liu,
tetapi menandakan mereka saling kenal. Posisinya otomatis
menjadi sangat berbahaya. Hal yang sama dirasakan oleh
Thian Ki Hwesio yang juga mendengar bahasa sapaan Thay
Pek Lhama ketika datang.
Sementara itu, Hoan Liu yang dipanggil Hui Cha Cuncu
nama Tibetnya, melihat yang datang adalah Lhama liar yang
pernah dikenalnya meski tidak bersahabat erat sudah
menegurnya dengan suara tawar:
"Hmmmmmm, Thay Pek Lhama si Pendeta Liar dari Tibet
.... apakah engkau kehabisan pekerjaan di Tibet sampai harus
berkeliaran di Tionggoan ini ....."? bertanya Hoan Liu yang
penasaran karena pertempuran jadi terhenti. Padahal sudah
jelas dia berada di atas angin saat itu.
"Hohohoho ...... menjadi alim dalam tekanan kedua
suhengku memang berat, karena itu lebih baik merat ke
Tionggoan. Echhhhh, tahu-tahu bertemu Rasul Garpu Terbang
yang lihai tapi kerepotan menghadapi Nenek tua yang sedang
kesakitan ..... hahahahahaha. Apakah engkau butuh
bantuanku Rasul Garpu Terbang ...."?
"Jika saja engkau tidak mengganggu pertempuranku
dengan kedatanganmu tadi, seharusnya sudah selesai saat ini.
Sekarang, sudah pasti aku membutuhkan waktu yang lebih

Tarian Liar Naga Sakti I 1428


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lagi untuk menaklukkannya ....." berkata Hui Cha Cuncia, Hoan


Liu dengan nada suara kurang senang.
"Tetapi, menurut penglihatanku, engkau akan
membutuhkan waktu yang cukup lama guna menjatuhkannya
Rasul Garpu Terbang ..... dalam urusan seperti ini, engkau
tidaklah dapat mengelabuiku ........ hohoho ....." sahut Thay
Pek Lhama enteng saja sambil terus menyudutkan Hui Cha
Cuncia.
"Sudahlah, lebih baik engkau menyaksikan saja. Aku
hendak menyelesaikan urusanku dengannya ....... biar setelah
itu, jika engkau ingin ikut bermain-main, kita dapat mengatur
waktu dan tempat guna melakukannya ....." berkata Hoan Liu
dengan suara yang masih penasaran.
Sementara itu, Thay Pek Lhama sendiri memang sedikit
mengindahkan Hoan Liu yang terkenal akan kebuasan dan
kekejamannya di Tibet. Tetapi, sesungguh-sungguhnya,
diapun merasa sangat penasaran, untuk urusan apa gerangan
Hui Cha Cuncia Hoan Liu sampai turun tangan sendiri? dan
kelihatannya urusannya bukan urusan sepele. Thay Pek Lhama
terkenal karena keliarannya. Tetapi disamping itu, ada satu
penyakit lainnya yang tidak kurang parahnya, yakni nafsunya
untuk ingin tahu urusan orang lain sangatlah tinggi. Bahkan
seringkali, untuk nafsu yang unik itu dia harus berkelahi. itulah
Thay Pek Lhama yang kini berdiri membentuk sudut-sudut
segitiga dengan Hoan Liu dan Tan Li Ceng.
"Waaaaaaaah, sepenting apakah urusanmu Rasul Garpu
Terbang? Bolehkah engkau memberitahukan kepadaku secara
ringkas ...."?

Tarian Liar Naga Sakti I 1429


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Bukan urusanmu ....... lebih baik engkau mengurus


urusanmu sendiri ....." berkata Hoan Liu dengan perasaan
kebat-kebit.
"Hahahahahaha, jika engkau tidak ingin memberitahuku,
berarti engkau mengharapkan aku untuk membantu pihak
Nenek itu. Benar-benar itukah yang engkau inginkan terjadi
Hui Cha Cuncia ...."?
Pertanyaan Thay Pek Lhama sudah diduga oleh Hoan Liu.
Kakek sakti yang sesat dan kejam ini menjadi bingung. Tetapi,
dia sudah mendengar keunikan sifat Thay Pek Lhama ini di
Tibet. Bukan sekali dua kali Thay Pek Lhama bertikai dengan
kedua suhengnya karena urusan tersebut. Karena itu, tak
lama kemudian dia memutuskan untuk membuka saja
persoalan yang dia hadapi. Toch, Thay Pek Lhama bukan
orang lurus, tetapi sama-sama bengkok dan liar seperti
dirinya.
"Hmmmmm, baiklah. Tapi engkau, Lhama liar, engkau
harus berjanji terlebih dahulu kepadaku. Bahwa jika
kuberitahukan urusan itu maka engkau tidak akan
menggangguku untuk menyelesaikan urusanku itu lagi. Setuju
...."?
"Hahahahahahahahaha, engkau boleh pegang kata-
kataku. Kita boleh bersahabat jika memang demikian ......"
berkata Thay Pek Lhama yang membuat Nenek Tan Li Ceng
menjadi sangat khawatir.
"Seorang Pendeta Lhama bersahabat dengan seorang
Datuk Sesat ....? Sungguh tidak layak, sungguh tidak layak ....."
berkata Nenek Tan Li Ceng dengan maksud memanas manasi

Tarian Liar Naga Sakti I 1430


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Thay Pek Lhama. Hanya sayangnya, Nenek Tan Li Ceng kurang


mengenal atau bahkan tidak mengenal Lhama yang satu ini,
seorang Lhama atau Pendeta Budha Tibet yang liar dan sesat.
"Hahahahaha, engkau lebih baik diam saja ditempatmu
Nenek tua. Kami memang pernah saling kenal mengenal
dahulu, dan sangat kebetulan karena kali ini aku sangat ingin
tahu sebetulnya apa urusannya disini ......." berkata Thay Pek
Lhama ringan sambil tertawa tengil.
"Sudah cocok ...... sudah cocok ......." akhirnya Nenek Tan
Li Ceng berdesis, tetapi sambil diperdengarkan kepada Thay
Pek Lhama.
"Apanya yang cocok ...."? bertanya Thay Pek Lhama
sengit.
"Datuk sesat bersahabat dengan pendeta sesat ...... tentu
saja cocok. Sangat cocok untuk mendatangkan bencana bagi
umat manusia ..........." berkata Nenek Tan Li Ceng ringan. Dia
kehabisan akal untuk menghalangi persekutuan mereka.
"Jika menurutmu begitu, rasanya memang baik begitu.
Akupun merasa cocok saja bertemu dan berkawan dengan
seorang Rasul Garpu Terbang ...... hahahahahahaha"
bukannya marah, sang Lhama justru merasa senang disebut
bersahabat dengan Rasul Garpu Terbang yang sesat dan
kejam.
Nenek Tan li Ceng melihat kenyataan itu menjadi semakin
khawatir. Tetapi, tentu saja dia tidak menunjukkannya di
permukaan wajahnya. Untungnya, dengan beristirahat
sebentar, dia kembali beroleh tambahan tenaga baru,

Tarian Liar Naga Sakti I 1431


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

meskipun secara fisik dia sudah sangat lelah dan letih. Kini, dia
harus menghadapi dua lawan tangguh yang kesaktian dan
kemampuan mereka malah setanding dengan dirinya sendiri.
Sungguh repot dan membahayakan, tetapi tetap saja harus
dihadapi. Tetapi, mana bisa dia mengelak dan menghindar
saat ini?
"Sekarang, rasanya sudah bolehlah engkau mengatakan
kepadaku. Sebenanrnya apa urusanmu dengan nenek itu itu
Rasul Garpu Terbang ....."? kembali Thay Pek Lhama berkata
kepada Hoan Liu.
Setelah berpikir sejenak, sambil memandang Thay Pek
Lhama dengan sinar muka yang sulit ditafsirkan, akhirnya
Hoan Liu berkata:
"Aku membutuhkan sumsum dan tengkorak anak yang
disimpan dan disembunyikan Nenek itu Thay Pek Lhama
........... sudah bertahun-tahun aku mencarinya dan akhirnya
kutemukan dia disini ......."
"Hahahahaha, itu sajakah? urusan sepele ...... urusan
sepele ....." Berkata Thay Pek Lhama tanpa sama sekali peduli
dengan kalimat-kalimat Hoan Liu yang justru mendatangkan
kengerian bagi banyak orang. Membutuhkan sumsum seorang
anak dan tengkoraknya? Sungguh sangat mengerikan. Tetapi
kalimat mengerikan itu diucapkan dengan sangat santai dan
biasa saja oleh Hui Cha Cuncu Hoan Liu. Ini saja sudah
menerangkan seberapa sadis dan kejam Hoan Liu yang
dipanggil sebagai Hui Cha Cuncia atau Rasul Garpu Terbang di
Tibet sana. Tetapi, Thay Pek Lhama yang justru seorang

Tarian Liar Naga Sakti I 1432


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pendeta Budha, mendengarnya dengan tidak kaget dan


bahkan menganggapnya suatu hal biasa.
"Ilmu apalagi yang engkau latih Rasul Garpu Terbang?
Belum cukupkah dengan ilmu silatmu saat ini ...."? Thay Pek
Lhama bertanya lebih jauh.
"Bukan melulu untukku, tetapi untuk murid-muridku agar
mereka mampu melatih diri mereka lebih kuat dan lebih
hebat lagi ....." jelas Hoan Liu.
"Hahahahaha, jikalau urusannya demikian, maka silahkan
engkau melanjutkannya. Kulihat nanti, jika memang engkau
butuh bantuan, dengan senang hati aku dan anak muridku
akan sangat bersedia membantumu ...... silahkan ......."
Melihat akhirnya Thay Pek Lhama tidak akan mengganggu
lagi, Hoan Liupun menjadi sangat senang. Diapun berkata:
"Suatu saat nanti, aku akan sekali membantumu untuk
kemurahanmu pada saat ini ...."
Sementara itu, Nenek Tan Li Ceng menjadi khawatir.
Melawan Hoan Liu saja dia hanya mampu seimbang, bahkan
dengan lukanya yang belum sembuh benar, dia benar-benar
jatuh dibawah angin. Dengan adanya bantuan Thay Pek
Lhama buat lawannya, maka posisinya jelas kalah. Maka
secara psikologis, Nenek Tan Li Ceng menjadi sangat khawatir.
Untungnya, dia melihat bahwa Thian Ki Hwesio sudah sedang
mendesak lawan-lawannya sedemikian rupa. Kelihatannya dia
akan menang dalam waktu yang tidak akan lama lagi. Jika
memang demikian, maka dia harus berusaha mengulur-ulur

Tarian Liar Naga Sakti I 1433


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

waktu. Tapi sayangnya, Hoan Liu bukan anak kemaren sore.


Dia tahu apa yang dipikirkan Tan Li Ceng.
"Li Ceng, engkau sebaiknya segera bersiap-siap. Kali ini,
aku tidak akan sungkan-sungkan lagi menyerangmu ...."
Sambil berkata demikian, Hoan Liu kembali menyerang
dengan lebih hebat lagi. Dia memutuskan untuk tidak lagi
mengandalkan ilmu-ilmu biasa, tetapi langsung mendesak dan
menekan Nenek Tan Li ceng dengan cepat, kuat dan
bertenaga. Akibatnya, Nenek Tan Li Ceng kembali masuk atau
terjerumus kedalam lubang kesulitan yang tidak ringan.
Tetapi, dengan kokohnya pertahanan dan ilmu silat yang
menyerang ala kadarnya, membuat Nenek Tan Li Ceng masih
sanggup menandingi Hoan Liu. Terutama karena kekuatan dan
kehebatan ilmunya itu, yakni Ilmu Silat NAGA TIDUR (Sui Liong
Ciang Hoat).
Kembali Nenek Tan Li Ceng menjaga diri dan sesekali
menyerang dalam Ilmu tersebut. Ilmu itu memang agak khas.
Sesuai namanya, Sui Liong Ciang Hoat memang akan sangat
sesuai jika dalam posisi diserang. Bahkan, dengan lawan yang
setingkat di atas, juga masih sanggup ditahan dengan aspek
penyerangan yang dibuat seminim mungkin. Tetapi, jika lawan
setanding atau bahkan sedikit dibawah kemampuannya, maka
Ilmu Sakti ini akan bisa menjadi sangat agresif. Menghadapi
lawan tangguh, bagai Naga yang tertidur, seluruh kemampuan
dikerahkan untuk bertahan sambil melihat peluang untuk
melakukan serangan membadai. Tetapi, sejauh peluang itu
tidak ditemukan, maka bertahan seketat mungkin adalah
kemampuan utama ilmu tersebut.

Tarian Liar Naga Sakti I 1434


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Itulah sebabnya, meskipun Hoan Liu menyerang hebat,


bahkan dengan gabungan sihir dan iweekang puncaknya
sekalipun, bahkan dengan hawa beracun yang sangat pekat,
tetap tidak membuat Nenek Tan Li Ceng bergeming. Sekilas,
Nenek itu memang dikurung dan diserang habis-habisan.
Tetapi, sepuluh, lima belas menit berlangsung, meski selalu
tertekan dan terdesak hebat, tetapi tetap saja Hoan Liu tidak
saggup untuk menyelesaikan pertempuran. Lama kelamaan,
bukan hanya Hoan Liu, tetapi bahkan tokoh sekelas Thay Pek
Lhama sekalipun menjadi kagum dan mulai memperhatikan
gerak-gerik Nenek Tan Li Ceng yang sambil memejamkan mata
kemudian bergerak menurut kebutuhan belaka.
Seberapa hebat Hoan Liu menyerang, dengan gerakan-
gerakan sederhana dan manis, Nenek Tan Li Ceng mampu
mengelak atau sesekali menghalau serangan dengan tenaga
yang tidak terlampau besar. Karena itu, meski sudah terluka,
tetap saja Nenek Tan Li Ceng masih sanggup bertahan dan
tidak terpukul roboh. Bahkan, setengah jam berlalu, Nenek
Tan Li Ceng dikejar-kejar dengan ilmu pukulan yang menderu-
deru. Peluh memang menetes dari dahinya, tetapi
kelihatannya dia masih sanggup bertahan cukup lama dan
membuat Hoan Liu semakin murka.
Sementara itu, dari arena satu lagi, akhirnya Siwananda
sanggup memukul Kiam Sun Hwesio. Setelah bertarung cukup
lama, Siwananda yang kaya pengalaman akhirnya sadar dan
menemukan kenyataan bahwa bertarung dengan emosi tinggi
ternyata sangat merugikannya. Kemurnian silat kedua Hwesio
itu menyulitkannya. Itulah sebabnya, ketika pertarungan
Nenek Tan Li Ceng dan Hoan Lui suhunya dimulai kembali,

Tarian Liar Naga Sakti I 1435


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Siwananda mulai bertarung dengan emosi yang lebih


terkontrol. Dan hasilnya, pada jurus keseratus, akhirnya dia
sanggup menerobos gabungan pertahanan Kiam Hong dan
Kiam Sun Hwesio.
Waktu itu, setelah bertarung cukup lama, akhirnya dia
menggunakan gabungan atau kombinasi tangan Siu-hun-jiu
(Tangan perenggut nyawa) dan Pek lek si hun ciang (Pukulan
geledek pembetot sukma) yang sakti dan kejam. Dia mencecar
Kiam Hong Hwesio dan Kiam Sun Hwesio dengan pukulan-
pukulan geledek dan cecaran tangan perenggut nyawa yang
ganas dan berbisa. Sementara Kiam Hong Hwesio dan Kiam
Sun Hwesio bertahan dengan menggunakan Thai Kek Sin Kun
dan Lo Han Kun Hoat. Mereka bekerja sama ketat dan
bertahan serta menyerang dengan saling mengisi. Hanya,
sejak Siwananda menemukan kelemahannya dan konsentrasi
dalam bertarung, perlahan kombinasi penyerangan dan
pertahanan mereka dapat ditembus oleh Siwananda. Adalah
Kiam Sun Hwesio yang terpukul pundaknya dan jatuh
terduduk.
Jatuhnya Kiam Sun Hwesio membuat Kiam Hong Hwesio
harus meladeni Siwananda seorang diri. Dan ini membuat
pekerjaan tersebut menjadi sangat berat. Berdua dengan
Kiam Sun Hwesio saja, mereka masih diserang habis-habisan,
apalagi bertarung seorang diri. Dan benar saja, kurang dari 5
menit kemudian, Kiam Hong Hwesio terpental kebelakang
setelah kalah kuat dan dalam posisi lemah harus menangkis
serangan "Geledek menyambar air bergelora". Akibat salah
posisi dan tenaga yang kurang memadai, Kiam Hong Hwesio

Tarian Liar Naga Sakti I 1436


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terpental kebelakang dan mulutnya mengeluarkan darah


segar tanda terluka dalam yang cukup parah.
Untungnya, bersamaan dengan tumbangnya Kiam Hong
Hwesio, di tempat lain, Thian Ki Hwesio yang sadar bahwa
sikap welas asihnya jadi mengorbankan dua ponakan
muridnya, akhirnya bertindak keras. Dia mengerahkan jurus
ke-10 Ban Hud Ciang, Laksaan Tapak Budha Merangkul
Pelangi, dan mencecar Kwik Hun Seng. Akibatnya, Hun Seng
kebat-kebit dan bertahan sedapat mungkin, sementara
Tailuccin akhirnya tidak tahan dan perlahan-lahan menarik
kekuatan sihirnya. Bahkan tidak berapa lama kemudian
diapun pingsan ditempat dimana dia bersimpuh mengerahkan
kekuatan sihir menyerang Thian Ki Hwesio.
Untung bagi Kwik Hun Seng. Pada saat puncak Thian Ki
Hwesio menyerang dengan jurus ke-10 Ban Hud Ciang, tiba-
tiba bantuan Siwananda datang: "Aku membantumu sute
......". dan bantuan itu memang pada saat yang tepat. Thian Ki
Hwesio sudah berniat untuk menotoknya guna melihat
keadaan kedua ponakan muridnya. Tetapi, kedatangan
Siwananda membuatnya kembali harus bertarung ketat. Kali
ini dia dikeroyok oleh kedua orang murid Hoan Liu yang
kesaktiannya tidak berbeda jauh. Jika kombinasi Tailuccin
dengan Kwik Hun Seng hanya menghasilkan seri atau
kekalahan dipihak mereka, terutama karena Tailuccin sangat
lemah ilmu silatnya dan hanya membantu dengan kekuatan
sihir, maka kombinasi Siwananda dan Hun Seng jauh lebih
berbahaya. Kombinasi mereka jauh lebih berbahaya.
Kini mereka menyerang dengan kerjasama yang lebih
padu karena ilmu silat keduanya mirip. Sama-sama didikan

Tarian Liar Naga Sakti I 1437


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hoan Liu. Akibatnya, Thian Ki Hwesio menghadapi dua lawan


yang menggunakan ilmu yang sama dan menyerangnya
dengan sangat kuat. Thian Ki Hwesio mengeluh, karena
Siwananda ternyata meski tidak sehebat Kwik Hun Seng,
tetapi tenaganya setakar dan hanya kalah gesit semata.
Karena itu, kombinasi mereka berdua merupakan ujian yang
sangat berat baginya. Cuma saja, Thian Ki Hwesio adalah
tokoh muda yang kaya pengalaman dan sudah seringkali diuji
dalam perkelahian tingkat tinggi dalam dunia persilatan.
Dengan cepat Thian Ki Hwesio menyesuaikan diri. Sambil
mempelajari ilmu dan kombinasi kedua lawannya, Thian Ki
Hwesio terus bertahan dan menyerang dengan menggunakan
Thian Kek Sin kun. Selain itu, sesekali kekuatan jarinya
menyerang dengan Tam Ci Sin Thong. Dengan kedua ilmu
tersebut, Thian Ki Hwesio menandingi Hun Seng dan
Siwananda, dan dia berhasil menahan serbuan mereka berdua
yang dengan ganas dan ganti berganti menyerang dengan Pek
Lek Sin Hun Ciang. Untungnya, kekuatan iweekang Thian Ki
Hwesio memang masih setingkat diatas keduanya, karena itu
dia tidak takut membentur atau berbenturan dengan
serangan keduanya, Jika terjadi benturan, adalah Hun Seng
atau Siwananda yang mengernyitkan kening, tanda mereka
kalah kuat dan sedikit nyeri. Tetapi Thian Ki Hwesio yang
menguasai iweekang murni dan kokoh dari Siauw Lim Sie,
tenaganya seakan tiada habisnya dan tidak takut dikeroyok
berdua.
Kini pertempuran tinggal di dua arena. Dengan arena
pertempuran Thian Ki Hwesio melawan Hun Seng dan
Siwananda terlihat lebih kurang seri. Jika bertarung seorang

Tarian Liar Naga Sakti I 1438


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lawan seorang, keduanya pasti masih bukan tandingan Thian


Ki Hwesio yang lihay itu. Tetapi dengan maju berdua, mereka
terlihat sedikit lebih unggul, tetapi tetap saja tak mampu
membuat Thian Ki Hwesio terdesak hebat. Sementara di arena
yang satunya lagi terlihat pertempuran semakin tidak imbang.
Karena keadaan Nenek Tan Li Ceng sudah mandi peluh,
sementara Hoan Liu terus menerus menyerang dan
menyerang dengan gagah perkasa. Dia terus menerus
menyerang dan mencecar Nenek itu kemana sajapun dia
bergerak.
Yang luar biasa dan hebat, Nenek Tan Li Ceng yang dicecar
dan dikejar-kejar itu, dengan memejamkan kedua matanya,
tetap saja tak bisa dipukul dan dihajar oleh Hoan Liu. Dia
seakan punya mata didepan dan belakang dan sanggup
melihat dimana lawan akan memukul dan mencecarnya.
Sementara Hoan Liu sudah paham benar, bahwa jika saja
terjadi beberapa kali lagi benturan antara keduanya, maka dia
akan cepat menangkan pertarungan tersebut. Sudah tiga kali
Nenek Tan Li Ceng terpaksa menangkis serangan Hoan Liu,
dan akibatnya Nenek itu tergetar dan menguras kemampuan
geraknya. Padahal, keduanya sebetulnya dalam potensi
kekuatan seimbang, tetapi karena belum sembuh benar,
posisi Nenek Tan Li Ceng benar-benar menjadi semakin repot
dan runyam. Berapa kali lagi terjadi benturan, maka posisinya
akan tambah repot. Dan Hoan Liu yang jeli sudah pasti
mengetahui hal tersebut. Itulah sebabnya dia terus dan terus
menyerang.
Dan memang ternyata, benturan demi benturan itulah
yang dikejar oleh Hoan Liu. Dia menghitung, setiap 7-8 menit,

Tarian Liar Naga Sakti I 1439


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan menggunakan gerak ilmu andalannya yang sakti Mo


Hwee Lok Hun Keng Hun (Api Iblis Mengejutkan Sukma), maka
Nenek Tan Li Ceng terpaksa harus menangkisnya. Dan benar
saja, setelah 7 menit kembali berlalu, Nenek Tan Li Ceng,
sekali lagi dengan terpaksa harus menghalau serangan maut
Hoan Liu yang tak mungkin dielakkan lagi:
"Dukkkkkkkkkkk ....." kembali terjadi adu pukulan, dan
dahi Nenek Tan Li Ceng kembali berkerut tanda dia goyah oleh
adu pukulan tersebut. Berbeda dengan adu pukulan
sebelumnya, Nenek Tan Li Ceng akan dengan cepat bergerak
dengan skema ilmu Sui Liong Ciang Hoat mencari posisi yang
tepat untuk menghindar atau memukul mengurangi serangan
lawan. Kali ini, dia mengalami lag (kelambatan) sampai 1-2
detik dan membuat keadaannya menjadi semakin
mengkhawatirkan. Hoan Liu melihat hal itu dan sudah tentu
tidak membiarkannya. Kembali dia mencecar Nenek Tan Li
Ceng, dan semenit kemudian terpaksa Nenek Tan Li Ceng
harus menangkis kembali pukulan Hoan Liu karena
keterlambatan bergeraknya tadi.
"Dukkkkkkkkkkkk ....." dan benturan kali ini menyebabkan
bibir Nenek Tan Li Ceng mulai merembes darah segar, tanda
bahwa lukanya kembali kambuh, luka dalam. Jika benturan
sebelumnya dia terlambat sampai 2 detik, maka kali ini dia
terlambat lebih lama. Hanya karena Hoan Liu membutuhkan
informasinya maka pukulan maut tidak segera dilepaskan.
Yang pasti, luka Nenek Tan Li Ceng menjadi semakin berat dan
membuatnya semakin sulit untuk menandingi Hoan Liu.

Tarian Liar Naga Sakti I 1440


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Li Ceng ........ katakan dimana anak itu, maka engkau


akan kubebaskan ......" kembali Hoan Liu bertanya dan
memaksa Nenek Tan Li Ceng menjawab.
"Tidak ....... engkau tidak akan pernah bisa
menemukannya Hoan Liu. Engkau harus membunuhku
terlebih dahulu sebelum mencarinya, dan kupastikan engkau
tidak akan menemukannya ......" Nenek Tan Li Ceng berkeras
dengan tetap memejamkan matanya dan siaga dalam Ilmu Sui
Liong Ciang Hoat.
Melihat Tan Li Ceng tetap keras kepala dan bahkan
menantangnya untuk terus dan terus bertarung, Hoan Liu
semakin gemas dan penasaran, sekaligus murka. Tetapi, apa
boleh buat, dia memang sangat membutuhkan informasi
Nenek itu. "Sebaiknya kujatuhkan dulu dia ....... baru
dikompres ...." demikian pada akhirnya Hoan Liu
memutuskan. Dia segera kembali bersiap menyerang Nenek
Tan Li Ceng yang secara luar biasa dan mati-matian tidak rela
memberikan Li Gi, anak titipan Bhiksu Chundamani untuk
jatuh ketangan Hoan Liu. Bahkan meski sudah terluka dia
tetap bertahan semampunya. Sungguh mengharukan.
Dan kembali keduanya bertarung. Tepatnya, kembali
Hoan Liu mengejar-ngejar Nenek Tan Li Ceng yang memang
memutuskan bertahan dan bertahan. Tetapi karena telah
terluka, keuletan dan kecepatan Nenek sakti itu telah
berkurang jauh. Karena itu, kembali terjadi benturan hebat:
"Dukkkkkkkkkkk ....." dan akibatnya Nenek itu terlontar
kebelakang dan darah segar kembali mengalir dari bibirnya.
Tetapi dengan cepat dia kembali bersiaga. Dan kembali

Tarian Liar Naga Sakti I 1441


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mereka kucing-kucingan serang lari, serang lari, dan begitu


seterusnya. Tetapi, hanya lima menit kejadian seperti itu,
kembali Nenek Tan Li Ceng terlontar ke belakang dan kali ini
tubuh tua itu terbanting. Tetapi, dengan cepat dia kembali
bangun. Sampai disitu, Hoan Liu kembali akan menyerang.
Tetapi, tiba-tiba terdengar suara. Suara seorang anak kecil:
"Cukup .........."
Dari pintu belakang rumah keluar sesosok tubuh, seorang
anak kecil yang umurnya ditaksir kurang dari 10 tahun.
Mungkin sekitar 7-8 tahun. Tetapi diusia semuda itu, anak
tersebut sudah menunjukkan sikap yang luar biasa. Dia
mendekati Hoan Liu dengan diiringi pandangan heran dari
Thay Pek Lhama:
"Lepaskan Nenekku itu. Jika engkau menghendaki, engkau
boleh membawa aku pergi. Tetapi tunggu sampai aku
mengobati Nenekku itu ......" sambil berkata demikian, tanpa
menunggu jawaban Hoan Liu, anak itu sudah mendekati
Nenek Tan Li Ceng yang memandanginya dengan takjub.
"Cucuku sayang, mengapa ....... mengapa engkau ....."
Tetapi, belum sempat kalimat Nenek Tan Li Ceng selesai
diucapkan, anak itu sudah memotongnya dengan cepat:
"Nek ........ aku mengancam para Bibi, jika sampai Nenek
binasa, maka aku juga akan bunuh diri. Karena itu, mereka
terpaksa melepaskan aku ...... sudahlah, mari biarkan aku
membantumu Nek ......." sambil berkata demikian, Li Gi,
demikian nama anak itu mendekati Nenek Tan Li Ceng. Dan
begitu sampai, Nenek Tan Li Ceng tidak sanggup mengatakan

Tarian Liar Naga Sakti I 1442


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

apa-apa, dia mendekap kepala anak yang sangat dikasihinya


dan menjadi terang kehidupannya beberapa tahun terakhir
ini. Tanpa disadari Nenek Tan Li Ceng, dia telah begitu
mengasihi dan menyayangi anak yang dititipkan kepadanya
itu oleh Bhiksu Chundamani. Bahkan dia berani
mempertaruhkan nyawanya untuk anak yang memang sangat
mengerti keadaannya dan sangat mengasihinya. Kini, tengah
dia berjibaku dan siap mengorbankan diri demi Li, anak itu,
justru tiba-tiba Li Gi datang dan membelanya. Bagaimana
Nenek Tan Li Ceng tidak terharu?
"Achhhhhh cucuku, seharusnya engkau tetap
bersembunyi. Mereka ...... mereka itu adalah manusia-
manusia buas ...... yang akan menyakitimu ...... engkau tidak
mendengar dan tidak taat akan pesan Nenek ......" bisik Nenek
Tan Li Ceng sambil mendekap dan memeluk anak itu.
Sementara itu nafasnya semakin tersengal-sengal karena luka
yang belum diobatinya lagi sejak adu pukulan terakhir dengan
Hoan Liu.
"Sudahlah Nek ........ bukankah mati hidup kita ditangan
Thian Yang Agung .... belum tentu mereka sanggup
mengambil nafasku ...... Lagipula, bersama para Bibi, aku tidak
tahan melihat mereka memukuli Nenek ......"
"Acccchhhhhhh ......" Nenek Tan Li Ceng hanya bisa
menarik nafas panjang dan menyesal mengapa Li Gi justru
menampakkan diri pada saat-saat terakhir seperti ini. Air mata
mengalir deras di matanya, karena dia merasa gagal menjaga
Li Gi, anak yang sudah dianggap seperti cucunya sendiri. Anak
yang dijaganya dengan sepenuh hati, dididik dan disayanginya
sedemikian rupa. Anak itulah yang menerangi kehidupan

Tarian Liar Naga Sakti I 1443


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mereka di Lembah sepi di Pek Ciok San ini. Dan haruskah dia
menyerahkan anak itu untuk dibantai? Untuk diambil
sumsumnya dan kemudian tengkoraknya dijadikan bahan
latihan ilmu bekas suhengnya? Tentu tidak. Tapi, lukanya
sudah kembali parah dan dia tidak berkemampauan lagi untuk
bertarung lebih jauh .......... maka air mata menggenang di
pelupuk matanya.
Sementara itu, Hoan Liu yang kegirangan melihat anak
yang dibutuhkannya sudah berada didepan matanya, menjadi
gembira bukan buatan. Begitupun, dia membiarkan anak itu
untuk sementara waktu bercengkerama dengan Tan Li Ceng.
Sekali lagi dia menunjukkan sikap yang tidak biasa dari
seorang gembong iblis yang biasanya kejam, sadis dan tidak
berprikemanusiaan. Tetapi wajar kali ini, karena
bagaimanapun juga, Nenek Tan Li Ceng adalah adalah bekas
sumoynya. Lebih dari itu, bahkan pernah hidup bebas
bersamanya selama beberapa tahun sebelum dibawah pergi
Bhiksu Chundamani. Dan ditemukannya lagi dalam suasana
yang sudah jauh berbeda, bahkan dalam situasi yang saling
bermusuhan karena berbeda pandangan dalam hidup. Setelah
beberapa saat:
"Li Ceng, sudah cukup waktu yang kuberikan. Sesuai
janjiku dan mengingat hubungan lama kita, maka aku tidak
akan menghabisi hidupmu. Lagipula, engkau sudah terluka
sangat parah. Aku mendoakan, semoga engkau mampu
kembali mampu mengobati dirimu sehingga sembuh lagi.......
tetapi sekarang ini, biarkan aku pergi membawa anak itu, aku
sangat memerlukannya ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 1444


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hmmmmmm, Hoan Liu, meskipun telah menjadi arwah,


tetapi aku akan tetap membayangi hidupmu jika apa yang
engkau katakan benar-benar engkau lakukan. Jika tahu akan
seperti ini, tidak akan kubiarkan diriku dipukul secara
sedemikian mudah sebulan kemaren, dan tidak akan engkau
memenangkan aku semudah hari ini. Tetapi, aku mengutuk
hidupmu jika engkau mengapa-apakan cucuku ini ......."
"Hahahahahaha, terserah engkaulah Li Ceng. Sekarang,
serahkan anak itu ....."
"Jangan harap, aku masih belum mati Hoan Liu ......"
meski sudah tak berkemampuan dan tinggal mengandalkan
semangat, tetapi Nenek Tan Li Ceng masih tetap gagah dan
masih tetap mempertahankan sikapnya untuk menjaga dan
membela Li Gi.
"Nek ....... sudahlah, Nenek sudah terluka. Biarlah cucumu
pergi sebentar ikut Kakek buas itu ....... hidup kita toch di
tangan Thian ....." begitu Li Gi yang berusia 7-8 tahun
berusaha membujuk Nenek itu. Bagaimanapun, anak itupun
terharu dengan sikap sang Nenek, tetapi melihat keadaan
Nenek itu, dengan darah merembes dari bibirnya dan
berdiripun tidak kokoh lagi, membuat anak itu akhirnya
bicara.
"Diam kau ...... bagaimanapun juga aku harus
mempertahankan kehormatanku dan kehormatanmu sebagai
cucuku ....." Nenek Tan Li Ceng tetap berkeras.
"Li Ceng, jangan memaksaku untuk turun tangan sekali
lagi. Karena jika kulakukan sekali lagi, aku tidak berani

Tarian Liar Naga Sakti I 1445


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menjamin nyawamu masih bercokol di tubuh tuamu itu ...."


Hoan Liu menjadi semakin gemas.
"Cobalah engkau lakukan Hoan Liu, aku memang
menunggu seranganmu itu. Jangan engkau kira aku takut
dengan pukulanmu itu ...." Nenek Tan Li Ceng malah
menantang nantang dan membuat Hoan Liu sejenak menjadi
bingung dan tidak terlihat aksinya sebagai seorang gembong
Iblis kenamaan.
Tetapi, Hoan Liu maklum belaka. Nenek itu menantang-
nantangnya agar dia benar menyerang dan menghabisi
hidupnya. Nenek Tan Li Ceng memang bertekad binasa dalam
menjaga Li Gi, itu sudah pasti. Hanya saja, meski seorang
Gembong Iblis, Hoan Liu masih pantang menyerang orang
yang sudah terluka berat dan tidak lagi memiliki kemampuan
melawan. Apalagi, orang itu pernah punya hubungan khusus
dan istimewa dengan dirinya sendiri. Sungguh repot.
"Achhhhhh ........ sungguh luar biasa. Hari ini aku
menyaksikan Rasul Garpu Terbang menjadi kaku dan
kehilangan kemampuan untuk melakukan pembunuhan .....
sungguh pemandangan luar biasa ...... hahahahahaha"
terdengar Thay Pek Lhama bersuara. Sebenarnya bukan
memanas-manasi Hoan Liu, tetapi memang diapun kagum
dengan tekad Nenek Tan Li Ceng. Dan baginya, mati dengan
cara terpukul Hoan Liu dalam menjaga orang yang dikasihi
adalah prestasi, sebuah sikap yang hebat.
"Tidak perlu engkau memanas-manasi aku Thay Pek
Lhama. Aku mampu mengerjakan dan melakukan apa yang

Tarian Liar Naga Sakti I 1446


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menurutku mampu dan layak kulakukan ...." berkata Hoan Liu


sambil melirik sebal kearah Thay Pek Lhama.
"Tentu ..... tentu, aku sangat paham soal itu ........" Thay
Pek Lhama yang kalimatnya disalah-mengerti tidak menjadi
kesal. Maklum, mereka orang-orang yang sama lihay dan
hebatnya, jadi sesekali harus saling mengindahkan.
Sejurus kemudian, Hoan Liu berjalan mendekati Nenek
Tan Li Ceng dan Li Gi yang berada dalam pelukan Nenek Tan Li
Ceng. Kali ini, dia kelihatannya sudah bertekad untuk
menyelesaikan missinya di Pek Ciok San. Anak yang
dibutuhkannya sudah berada ditempat itu, dan tidak ada lagi
penghalang lain selain Nenek Tan Li Ceng yang sudah terluka
parah dan tidak lagi berkemampuan untuk menyerangnya.
Semakin lama dia semakin mendekat. Nenek Tan Li Ceng
dengan memeluk dan mendekap Li Gi berjalan mundur
selangkah demi selangkah, namun demikian Hoan Liu semakin
mendekat. Hingga akhirnya jarak mereka tinggal 2-3 meter
belaka. Jika Hoan Liu bergerak cepat meraih Li Gi, sudah pasti
dia akan sanggup meraih dan merampasnya dari dekapan Tan
Li Ceng. Tetapi, dia terhenti sejenak. Entah apa yang ada
dalam pikirannya. Hampir dua tiga menit dia terdiam melihat
tampang Tan Li Ceng dan akhirnya dia mengeraskan hatinya.
"Maafkan aku Li Ceng, aku benar-benar sangat
membutuhkannya ....." sambil berkata demikian, Hoan Liu
bergerak hendak menyambar tubuh Li Gi yang dalam
perlindungan Tan Li Ceng. Kali ini, sekali sambar habislah
sudah. Tetapi ...

Tarian Liar Naga Sakti I 1447


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Perlahan dulu Kakek tua ...." terdengar suara seorang


wanita bergerak mendatangi. Bukan cuma seorang,
kelihatannya ada dua orang. Yang perempuan mendekati
Hoan Liu dengan kecepatan luar biasa dan dengan pukulan
yang mendatangkan angin pukulan yang sangat dahsyat;
Sementara yang seorang lagi, seorang Pria muda langsung
mendekati tempat Nenek Tan Li Ceng yang mendekap Li Gi.

Episode 28: Merebut Kembali Simbol Kebanggaan (1)


Siapa gerangan kedua pendatang baru yang begitu berani
mati menghalangi gembong iblis sekelas Hoan Liu? Lebih edan
lagi seorang diantaranya dengan tidak kenal takut langsung
menyerang Hoan Liu si gembong iblis yang sangat ganas dan
kejam tersebut. Tetapi, sebetulnya bukan hanya Hoan Liu
seorang yang tersentak dan terkejut, bahkan Thay Pek Lhama
sendiri sampai memandang takjub nyaris tak percaya begitu
seseorang melewatinya tanpa sempat disadarinya
keberadaannya. Dan yang lebih mengejutkannya lagi adalah
karena serangan si pendatang sungguh luar biasa dan seorang
Gadis muda lagi.
Jika Thay Pek Lhama saja sampai terkejut seperti itu,
apalagi seorang Hoan Liu yang langsung mengalami serangan
dari si pendatang. Sebagai seorang Gembong iblis yang
ditakuti, dia merasa sangat terkejut dan kerepotan karena
serangan yang dilepaskan si pendatang yang sungguh luar
biasa. Kehebatan serangan si pendatang membuat Hoan Liu
tidak mungkin lagi untuk meneruskan maksudnya guna
meraih dan merampas si bocah Li Gi dari perlindungan dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1448


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pelukan Nenek Tan Li Ceng. Sebab jika niatnya diteruskan,


pukulan luar biasa itu akan melukainya. Dengan sangat
terpaksa dia membatalkan niatnya itu dan dengan bergegas
menyambut serta menangkis pukulan yang datang
menerpanya:
"Dukkkkkkkkkk ........" benturan keras terjadi. Dan karena
Hoan Liu dalam posisi yang kurang menguntungkan dan
dorongan tenaga yang kurang memadai, maka dia yang
mengalami kerugian jauh lebih besar dari lawannya. Dia
sampai terdorong kebelakang hingga 4-5 langkah baru
berhenti. Dengan kaget dia langsung memandang si
pendatang dengan wajah bagaikan ingin menelan orang bulat
bulat. Tetapi, alangkah kagetnya ketika dia melihat si
penyerang. Bukan hanya karena si penyerang cuma terdorong
satu-dua langkah ke belakang, tetapi karena ternyata dia
adalah seorang gadis manis yang kini juga memandangnya
dengan amarah yang sama. Hoan Liu sampai menjublak nyaris
tidak percaya dengan apa yang sedang dia hadapi saat itu.
Hanya seorang gadis muda? Seorang Gadis muda
menyerangnya dan meski sudah ditangkisnya, Gadis itu hanya
terdorong selangkah dan sama sekali tidak terluka. Benar-
benarkah ini terjadi?
"Engkau ......... engkau ........." tergagap-gagap Hoan Liu.
Dia sungguh bingung entah kalimat apa yang pantas dan mau
dikatakannya keluar. Dia masih sangat takjub karena
penyerangnya adalah seorang gadis. Masih muda pula. Dan
gadis muda itu sama sekali tidak terluka oleh tangkisannya,
malah kini juga ikut memandangnya dengan sinar mata

Tarian Liar Naga Sakti I 1449


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

marah. Luar biasa. Jika tidak dialaminya sendiri, akan sulit


baginya menerima kenyataan tersebut.
"Sungguh tidak pantas kelakuanmu itu. Umur sudah
demikian banyak tetapi masih hendak menganiaya seorang
anak kecil yang tidak berdaya .............." tegur si Gadis muda
yang setelah tidak bergerak lagi ternyata adalah si Dara
Perkasa Bengkauw, Siangkoan Giok Lian.
Mendengar teguran yang tidak lazim, karena dilayangkan
oleh seorang Anak Muda, Perempuan pula kepada dirinya
seorang tua, maka Hoan Liu merasa wajahnya menjadi merah
padam. Naluri sesat dan kejamnya mulai kumat kembali. Kini,
seringai dan sinar wajah dan matanya sudah kembali
keaslinya. Kembali ke Hoan Liu sang gembong iblis yang
membunuh tanpa mengedeipkan matanya. Jika menghadapi
Nenek Tan Li Ceng sempat sifat kemanusiaannya muncul
karena kenangan lama mereka, kini disinggung dan dicederai
oleh Giok Lian, membuatnya kumat. Wajahnya kembali
berubah kelam, sinar matanya kembali menjadi licik, kejam
dan ganas. Tidak disangsikan lagi, Hoan Liu yang kejam, ganas
dan sadis sudah munculkan dirinya. Sampai-sampai Thay Pek
Lhama sendiri bergidik, karena dia tahu benar kekejaman
Hoan Liu yang bahkan jauh mengatasinya dalam urusan
tersebut.
Tetapi Siangkoan Giok Lian si Dara begkauw yang tidak
terlampau mengenal Hoan Liu, sudah tentu tidaklah
mengindahkannya. Apalagi, Giok Lian yang sekarang sudah
memiliki tingkat kepercayaan terhadap diri sendiri yang cukup
tinggi. Diapun segera mencium gelagat jika sedang
berhadapan dengan seorang tokoh tua yang lihay, kejam dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1450


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sadis. Tetapi hal tersebut tidak membuatnya takut dan gentar.


Pengalaman dan keyakinannya akhir-akhir ini memang
meningkat pesat, karena itu dia sanggup menilai seseorang.
Baik keahlian silatnya maupun sifat dan karakter orang
bersangkutan dalam pertemuan yang singkat sekalipun.
Seperti yang dilihatnya atas diri Hoan Liu sekarang ini. Segera
dia bisa menduga seperti apa tokoh yang dihadapinya itu. Dan
karena itu, Giok Lian sudah siap menghadapinya.
Sementara itu teman Giok Lian yang datang ternyata
adalah Kiang Ceng Liong, Duta Agung Lembah Pualam Hijau.
Semakin dipertegas dengan kehadiran 6 orang lainnya yang
semuanya sama berpakaian hijau yang kini berdiri tidak jauh
dari Duta Agungnya. Mereka sudah tentu adalah Barisan 6
Pedang yang selalu mengawal kemanapun Duta Agung pergi
dan bertugas. Seperti saat ini, mereka berdiri tidak jauh dari
Kiang Ceng Liong yang begitu datang langsung mendekati
Nenek Tan Li Ceng. Dengan segera tanpa bertanya tetapi
dengan memberi senyum hangat terlebih dahulu, dia
kemudian memegang lengan Nenek Tan Li Ceng. Sudah bisa
ditebak, Ceng Liong pasti akan mengerahkan kekuatan tenaga
penyembuh yang sangat khas yang kini sudah dikuasainya
secara sempurna, yakni tenaga penyembuh dari Giok Ceng
Sinkang. Sinkang khas Lembah Pualam Hijau.
Mendapat bantuan yang luar biasa tersebut, Nenek Tan Li
Ceng sejenak meliriknya dan kemudian mendesis: "tepat
seperti kata-katanya ........ sungguh tepat ......", meski berbisik
tetapi tentu saja Ceng Liong bisa mendengarkannya dengan
jelas. Dan setelah berbisik demikian, Nenek Tan Li Ceng
memejamkan mata dan tidak lama kemudian darah yang

Tarian Liar Naga Sakti I 1451


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

merembes dari bibirnya perlahan-lahan mulai berhenti.


Bahkan deru nafasnya yang sudah tidak teratur, mulai lebih
berdenyut secara teratur. Setelah beberapa menit lagi, kurang
lebih 10 menit kemudian, Kiang Ceng Liong menghentikan
pengobatan atas luka dalam yang diderita Nenek Tan Li Ceng
itu. Tetapi, meski sudah selesai, wajahnya agak berkerut, dan
atas seri wajahnya itu Nenek Tan Li Ceng yang menangkap
kegalauan Ceng Liong segera berkata:
"Tenangkanlah hatimu anak muda, segala sesuatu
sebetulnya sudah diatur dan digariskan oleh Thian .............
engkau dan aku tidak akan mungkin mengatasi apa yang
sudah ditetapkannya ......."
Kiang Ceng Liong memandang Nenek itu. Bukan. Bukan
dengan pandangan kasihan atas apa yang sedang dialaminya,
tetapi dengan pandangan yang berbeda, pandangan kagum.
Dia sungguh kagum dengan kata-kata dan kalimat yang sangat
dalam tetapi sekaligus bersahaja tadi. Dan belum lagi dia
berkata sesuatu kepada Nenek itu, terdengar suara yang lain:
"Kakak yang baik, terima kasih karena telah berbaik hati
dan berkenan menolong dan mengobati Nenekku ....." sambil
berkata demikian, Li Gi, anak yang mengucapkan terima kasih
itu sudah menjura dan menghormat kepada Kiang Ceng Liong
yang kembali dibuat kagum dan kali ini oleh sikap anak
tersebut. Sungguh hormat dan tidak dibuat-buat. Telrihat
memiliki keberanian dan tidak meninggalkan sikap
merendahkan diri. Padahal, usianya berapa? Paling baru 7-8
tahun. Melihat anak itu, Kiang Ceng Liong langsung merasa
simpati dan bahkan sangat suka. Sungguh seorang anak yang

Tarian Liar Naga Sakti I 1452


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sopan, berani tetapi memiliki kerendahan hati. Karakter yang


luar biasa dalam diri seorang anak seusia Li Gi.
"Kakak ? ......... aaacccch, cucuku, engkau sudah harus
memanggilnya SUHU mulai pada hari ini ....." berkata Nenek
Tan Li Ceng sambil mengusap-usap kepala Li Gi dengan
lembut dan penuh rasa sayang.
"Nek ............"? Li Gi memandang heran wajah Neneknya
yang terlihat berseri ketika mengucapkan kalimat terkahir itu.
Bahkan Kiang Ceng Liong sendiri juga merasa sama kagetnya.
Anak yang hebat itu menjadi muridnya?
"Sudahlah cucuku dan engkau anak muda ....... kejadian
pada hari ini sudah pernah dikatakan dan diramalkan oleh
seorang Bhiksu Suci, temanku Bhiksu Chundamani beberapa
tahun silam. Tetapi, biarlah kita melihat keadaan sekitar kita
terlebih dahulu dan mempercakapkannya lebih jauh nanti
......." berkata Nenek Tan Li Ceng dan menyadarkan Kiang
Ceng Liong bahwa benar, masih ada banyak urusan yang harus
mereka lakukan di tempat itu. Meski demikian, kalimat
terakhir Nenek Tan Li Ceng tentang MURID dan pesan BHIKSU
CHUNDAMANI terus dipikirkannya.
Ketika memandang ke arah pertempuran terdahulu, dia
melihat seorang Bhiksu muda yang dikeroyok dua orang
berbeda usia dan generasi tetapi sama hebat dan saktinya.
Tetapi begitupun, Bhiksu muda itu sanggup mengimbangi dan
bahkan balas menyerang dengan kekuatan yang hebat.
"Gerakan-gerakannya seperti sangat kukenal, mirip gerakan-
gerakan sahabat Kembar dari Siwu Lim Sie, Souw Kwi Beng
dan Souw Kwi Song ..." begitu Kiang Ceng Liong menganalisis

Tarian Liar Naga Sakti I 1453


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

gerakan-gerakan Bhiksu muda yang hebat, kokoh, kuat dan


sakti itu. "Tetapi, siapa dia gerangan ....."? pertanyaan ini
menggelayuti benak Kiang Ceng Liong sambil terus mengawasi
pertempuran yang berlangsung ramai dan seru itu.
Sementara di arena lain, terlihat Siangkoan Giok Lian
sudah mulai bentrok dengan Hoan Liu. Dan betapa kaget Ceng
Liong menemukan kenyataan betapa hebat dan lihaynya
lawan Giok Lian itu. "Luar biasa, siapa gerangan Kakek yang
sangat hebat itu ....? Mengapa aku sama sekali tidak
mengenalnya"? perhatiannya tertarik karena kembali melihat
dan menyaksikan pertempuran beda generasi yang begitu
ramai dan luar biasa. Dia bisa melihat betapa wajah Siangkoan
Giok Lian yang dia tahu kehebatannya terlihat sangat serius
melawan Kakek itu. Jika mimik Giok Lian seperti itu, bisa
ditebak bahwa Giok Lian sedang menghadapi lawan yang tidak
mudah dan ringan. Sementara di tempat berbeda, Thay Pek
Lhama sendiri juga terlihat terkesima menyaksikan
pertarungan hebat itu. Dia melihat bagaimana Giok Lian
meladeni Hoan Liu tanpa terdesak sama sekali alias setanding.
Apa yang disaksikan Ceng Liong memang benar. Begitu
Hoan Liu yang sempat terkejut dan bengong mendapati
ditandingi seorang gadis muda dan beberapa saat kemudian
kegilaan dan kesadisannya kumat kembali, pertempuran
merekapun pecah dengan segera. Pertempuran menjadi liar
oleh keliaran Hoan Liu. Tetapi, betapa semakin terkejutnya
Hoan Liu menemukan kenyataan betapa Siangkoan Giok Lian
ternyata memang tangguh luar biasa dan tidak terdesak sama
sekali oleh pukulan-pukulannya. Tadinya dia masih berpikir
bahwa benturan yang melontarkannya hingga 3-4 langkah

Tarian Liar Naga Sakti I 1454


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

adalah kejadian kebetulan. Setelah bertempur beberapa saat,


sadarlah dia bahwa dia menghadapi singa betina yang tidak
kurang lihay dibanding Nenek Tan Li Ceng. Malah lebih
berbahaya karena jauh lebih muda dan sudah tentu daya
tahannya jauh mengatasi Nenek Tan Li Ceng.
Setali tiga uang dengan apa yang dirasakan oleh
Siangkoan Giok Lian. Dia menjadi kaget setengah mati ketika
bentrok beberapa kali dan menyadari bahwa dia kembali
bertemu lawan yang sangat berat. Bahkan lawannya kali ini,
beberapa kali lebih hebat dan lebih sakti dibandingkan lawan-
lawannya di Istana Raja beberapa waktu lalu. Termasuk
lawannya di Bengsan belum lama ini, yakni ketika dia
menghadapi tokoh-tokoh Bengkauw Pusat dari Persia. Cukup
lama dia tidak bertemu tokoh sekelas dan seberat Hoan Liu
kepandaiannya. Tokoh yang mampu membuatnya menguras
perbendaharaan ilmu silatnya. Tetapi, tokoh ini sungguh
hebat, dan jika dia belum dididik Bhiksu Chundamani
sebelumhya, dia ragu-ragu apakah akan sanggup menandingi
tokoh hebat ini.
Sementara itu, setelah mengamati kedua arena
pertempuran dan memastikan pertempuran itu bakalan
berlangsung lama dan panjang, Kiang Ceng Liong kemudian
memberi isyarat kepada Barisan 6 Pedang untuk membawa
Kiam Hong Hwesio dan Kiam Sun Hwesio kepadanya.
Bagaimanapun Ceng Liong merasa berat meninggalkan
penjagaan terhadap Nenek Tan Li Ceng, karena itu dia
menugaskan Barisan 6 Pedang untuk mengangkut ke dua
orang Hwesio itu. Pada saat itu, hampir semua orang sedang
mengamati pertempuran seru dengan rasa tegang di dua

Tarian Liar Naga Sakti I 1455


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

arena berbeda, maka tidak ada seorangpun yang menghalangi


usaha mereka. Beberapa saat kemudian dalam pengawalan
Barisan 6 Pedang, Ceng Liong segera mengobati Kiam Hong
Hwesio dan Kiam Sun Hwesio. Luka mereka memang parah,
tetapi bukan halangan serius bagi Ceng Liong untuk
memulihkan keduanya.
Kembali ke arena pertempuran. Mendapati sang lawan
menyerangnya dengan hebat, Giok Lian akhirnya
menggunakan ilmu-ilmu andalannya dari Bengkauw. Berganti-
ganti dia menggunakan Sam Koai Sian Sin Ciang (3 Jurus Ilmu
Pukulan Dewa Siluman) dengan kekuatan Kang-see-ciang
(Tangan Pasir Baja) di lengannya. Dia merasa sangat perlu
untuk melindungi tangan dan dirinya dari serangan lawan
yang membawa hawa beracun dan hawa sangat panas. Maka
Kang See Ciang dipilihnya dan memang pilihan yang tepat
untuk memperkuat pukulan-pukulannya sekaligus melindungi
tangan dan tubuhnya dari hawa beracun lawan. Kekasihnya
sendiri adalah ahli Tangan Guntur (Pek Lek Sin Ciang) yang
perbawanya bahkan lebih mengerikan lagi dibandingkan
lawannya ini. Tetapi, tetap saja dia hati-hati karena hawa
beracun yang disertakan dalam pukulan Hoan Liu itu.
Sementara itu, Hoan Liu sendiri menyerang dengan
kombinasi hawa beracun panasnya dengan Siu Hun Jiu
(Tangan Perengut Nyawa) yang dijamin kehebatan dan
kekuatan ilmu tersebut. Tetapi, dalam kagetnya, Hoan Liu
menemukan betapa Giok Lian lawan mudanya dan seorang
gadis pula, dengan berani memapak dan menerima serangan
demi serangan yang dia lontarkan dengan lengan terbuka.
Ketika mengerahkan jurus serangan jurus Lip pei thaysan

Tarian Liar Naga Sakti I 1456


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

(mencabut keluar bukit Thay san) dengan serangan cepat


kedua tangannya kearah bagian-bagian tubuh Giok Lian yang
mematikan, dengan berani gadis muda itu menangkalnya
dengan jurus koai liong ji hay (naga aneh masuk samudera).
Tanpa ragu sedikitpun Giok Lian memapaki lengan kanan
Hoan Liu yang dengan kecepatan tinggi mencungkil dari
bawah dalam kekuatan besar, sementara lengan kanannya,
memukul searah namun dengan 5 sasaran berbeda. Tetapi,
Giok Lian dengan gerak yang sama cepatnya, bukan hanya
sekedar menangkis serangan Hoan Liu hingga beberapa kali
kedua tangan mereka beradu kekuatan dan sama-sama
lengan mereka terpental, tetapi bahkan sekaligus Giok Lian
mengirimkan sampai 4-5 serangan yang tidak kurang lihaynya.
Dia menggunakan jurus dan gerakan Kian hou in liang
(harimau muncul naga ber- sembunyi), ketika dalam waktu
singkat dari diserang tetapi balas menyerang. Setelah
mementalkan serangan Hoan Liu, Giok Lian menyerang
dengan gerakan-gerakan cepat dan bertenaga. Ada 3-4
serangan yang dilakukannya secara serentak dan mengarah ke
bagian tubuh berbahaya dari Hoan Liu, tetapi yang berbahaya
terutama adalah pagutan lengan kanan yang dikombinasikan
dengan hentakan tendangan memutar yang merupakan
serangan utamanya. Tetapi, Hoan Liu sendiripun bukan
pepesan kosong yang akan berdiam diri dan mandah saja
diserang sedemikian hebat oleh Giok Lian. Dengan cepat dia
mengembangkan jurus Hiong Ciau Kian Sui (Ular Ganas
Menggunting Air), dan dengan bergerak sama cepat dia
sanggup mengantisipasi serangan utama Giok Lian dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1457


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kemudian kembali balas menyerang sama ganas dan sama


kuatnya. Sungguh seru.
Demikianlah keduanya, Hoan Liu dan Giok Lian serang-
menyerang silih berganti dengan belum ketahuan siapa
mengungguli siapa. Hanya saja, lama-kelamaan Hoan Liu
mulai khawatir, jangan-jangan misinya kali ini juga bakal
mengalami jalan buntu. Mengapa? Karena semakin lama dia
semakin pasti, bahwa bukan perkara mudah untuk
mengalahkan gadis muda ini. Jikapun mampu, dia pasti akan
membutuhkan waktu yang sangat lama dan sangat panjang
untuk bisa melakukannya. Tetapi, akan sangat malu jika
sampai dia harus menggunakan ilmu pamungkas menghadapi
anak gadis ini. Gais muda lagi. Keadaannya sungguh dilematis
antara menyerang habis-habisan dan menyerang seadanya.
Apalagi, karena disitu masih ada seorang Thay Pek Lhama.
Mau ditaruh dimana mukanya nanti?
Sementara itu, di arena satunya lagi, Thian Ki Hwesio yang
menghadapi keroyokan Siwananda dan Kwik Hun Seng, juga
sudah memasuki tahapan yang sangat berbahaya bagi
ketiganya. Thian Ki Hwesio sudah menggunakan ilmu-ilmu
andalannya dalam pertempuran ini, baik Pek In Ciang (Tangan
Awan Putih) ilmu yang juga memiliki aspek pertahanan yang
baik dan dikombinasikan dengan Thai Kek Sin Kun, juga
dengan Tam Ci Sin Thong. Bahkan, ketika serangan Siwananda
semakin berbahaya dalam kombinasi ilmu Pek Lek Si Hun
Ciang, Thian Ki Hwesio sampai mengerahkan Bu Siang Ceng
Khi (Hawa Sakti Pelindung Badan). Mengapa? Karena dia
harus melindungi badannya dari gedoran gabungan kekuatan
sinkang dan iweekang kedua lawannya yang pada saat

Tarian Liar Naga Sakti I 1458


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bersamaan juga bercampur hawa sihir dan kekuatan beracun.


Thian Ki Hwesio sungguh benar-benar diuji kemampuannya
menghadapi keroyokan dua orang sakti ini. Tetapi, sampai
sejauh ini, Thian Ki Hwesio masih belum terdesak, bahkan dia
menyerang dengan sama banyak frekwensinya dengan kedua
lawannya yang bergabung itu.
Keadaan menjadi lebih seru dan membahayakan ketika
kombinasi Siwananda dan Hun Seng menyerang dengan
kombinasi ilmu berbeda: Siwananda menyerang dengan Ilmu
Mujijat Hun Beng To Hoat (Ilmu mematahkan semangat)
dengan kekuatan sihir yang sangat hebat, sementara Hun
Seng tetap menyerang dengan Pek Lek Si Hun Ciang yang
panas beracun. Serangan mereka ini jauh berbeda dengan
ketika Tailuccin membantu Hun Seng dengan serangan hawa
sihirnya, karena ilmu sihir Siwananda ini jauh lebih aktif dan
jauh lebih berbahaya. Dengan menggunakan Hun Beng To
Hoat, dia memperkuat serangan sihir tetapi sekaligus tetap
aktif ikut membantu Hun Seng dalam menyerang Thian Ki
Hwesio. Karena itu, kombinasi mereka kali ini menjadi lebih
berbahaya beberapa kali.
Tetapi begitupun, dengan kekuatan Bu Siang Ceng Khi
(Hawa Sakti Pelindung Badan), dan dengan Pek In Ciang yang
membuat tubuhnya diselimuti awan putih, Thian Ki Hwesio
tetap tangguh meladeni kakak beradik seperguruan itu.
Apalagi ketika Thian Ki Hwesio akhirnya memutuskan
menggunakan Ilmu Mujijat Siauw Lim Sie yang lainnya, Tay Lo
Kim Kong Sin Ciang. Ilmu mujijat ini adalah salah satu dari
tataran ilmu puncak Siauw Lim Sie sebagaimana Ban Hud
Ciang yang mujijat. Ilmu ini diajarkan gurunya Kian Ti Hosiang

Tarian Liar Naga Sakti I 1459


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan jarang ada Ciangbundjin Siauw Lim Sie berapa ratusn


tahun terakhir yang menguasainya secara sempurna.
Menghadapi Siwananda dan Hun Seng, akhirnya Thian Ki
Hwesio mengeluarkan ilmu andalannya yang nyaris belum
pernah digunakannya dalam medan pertempuran.
Dengan Tay Lo Kim Kong Sin Ciang ini, Thian Ki Hwesio
bukan hanya membuyarkan kombinasi sihir dan serangan
lawan, tetapi bahkan mulai bisa mendesak gabungan
serangan Siwananda dan Kwik Hun Seng. Melihat teramat
susah menggoyahkan Thian Ki Hwesio dengan serangan sihir
yang sangat kuat sekalipun, Siwananda akhirnya sadar.
Dengan cepat dia merubah permainannya menggunakan Ngo
Tok Tui Hun Ciang (Tangan Lima Racun Pengejar Roh), sebuah
ilmu tangan kosong yang sangat berbisa dan beracun. Dengan
Ilmu yang satu ini, dan kemudian dikombinasikan dengan
serangan Pek Lek Si Hun Ciang yang dimainkan Kwik Hun Seng,
keduanya relatif bisa bertarung jauh lebih leluasa. Dan meski
masih tetap di bawah angin, tetapi tidaklah terlampau sulit
melakukan pembelaan.
Jika Hun Seng dan Siwananda mengalami sedikit masalah,
maka Hoan Liu dan Giok Lian sebaliknya bertarung ketat dan
cenderung sama kuat. Tetapi, Hoan Liu yang sudah lama
bertarung dengan Nenek Tan Li Ceng cukup tahu diri. Dia
mulai menyadari usia tua pasti akan menggerogoti daya
tahannya cepat atau lambat. Karena lawannya mampu
mengimbangi dirinya. Jika dia terus terusan melayani
Siangkoan Giok Lian yang kini memainkan Koai Liong Sin Ciang
(Pukulan Naga Siluman) dan bahkan mulai bermain petak

Tarian Liar Naga Sakti I 1460


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

umpet dengan Jiauw Sin Pouw Poan Soan (Langkah Sakti Ajaib
Berputar-Putar), maka dia akan kehabisan nafas.
Apalagi dia sempat ikut meladeni gerak cepat yang
dikembangkan Siangkoan Giok Lian beberapa saat dengan
ilmu yang sama aneh dan mujijatnya, yakni ilmu Ciok Tiong
Luan Poh Cap Lak Tui (16 Langkah Pembingung Sukma) yang
membuat mereka berdua bergerak sangat cepat dan sangat
aneh. Dengan bergerak seperti itu, keduanya sangat susah
ditebak arah berkelit, kecepatan berkelit dan jelas menjadi
sangat susah dipukul. Gerakan-gerakan mereka itu membuat
pusing orang biasa yang menontonnya akan pusing tujuh
keliling, karena memang kecepatan gerak dan arah gerak yang
sangat sulit diprediksikan.
Untungnya Hoan Liu cepat sadar. Sadar bahwa bertempur
dengan cara seperti itu sama saja dengan akan "menyerah
kalah" cepat atau lambat. Maka dia harus mengutamakan
pengalaman dan kedalaman penguasaan atas ilmu-ilmu sakti.
Disiapkannya Ilmu Liat Hwee Mo Kun (Iblis Memisahkan Api),
sebuah Ilmu Silat dan Sihir yang menjadi andalannya. Dengan
Ilmu ini dia menyerang sekaligus dengan ilmu silat dan ilmu
sihir. Lawan yang kurang kuat batinnya akan mengalami
masalah serius berhadapan dengan ilmu mujijatnya ini.
Karena pada saat menyerang, Hoan Liu bukan hanya
mengandalkan kekuatan hawa panas dan semburan tenaga
yang menyengat bagaikan bara api, tetapi juga mempengaruhi
mata batin orang seakan-akan kobaran api yang
menyengatnya.
Giok Lian memang terkejut dengan serangan Kakek Sakti
itu. Bayangan kobaran api terus mengejarnya dan hawa

Tarian Liar Naga Sakti I 1461


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sepanas api turut mengejar-ngejar kemanapun dia bergerak


dengan langka ajaib berputar-putar yang tetap
dipergunakannya. Maka sadarlah dia, bahwa Kakek itu mulai
main gila dengan ilmu sihir. Maka diapun mulai mengerahkan
Bu Sing Sinkang (Tenaga Sakti Tanpa Lawan) yang menjadi
warisan Bhiksu Chundamani untuk mengimbanginya. Dan
begitu Siangkoan Giok Lian mulai mengerahkan tenaga sakti
dan ajaib itu, bayangan jilatan api yang mengejar-ngejarnya
dengan segera sirna dan tidak mengganggunya lagi . Tetapi,
hawa luar biasa panas dan lontaran pukulan Hoan Liu tetap
membadai mengejarnya. Karena itu, Giok Lianpun akhirnya
menandingi Hoan Liu dengan ilmu lainnya, Lo Thian Bian Kun
(Pukulan Lemas Penghancur Langit).
Menghadapi tenaga sinkang mujijat Siangkoan Giok Lian
yang dikombinasikan lagi dengan ilmu Lo Thian Bian Kun,
membuat Hoan Liu kembali terperanjat dan kaget. Kini dia
teringat seseorang, dan diapun bertanya:
"Apa hubunganmu dengan Bhiksu Chundamani ....."?
"Suhuku, mau apa engkau menanyakannya ....."?
"Hmmmmmm, rupanya murid musuh lama. Bersiaplah
untuk binasa ....."
Sambil berkata demikian, Hoan Liu meningkatkan semua
kekuatannya, baik hawa sihir maupun lontaran tenaga sakti
yang membentuk hawa panas membara. Mengetahui kalau
lawannya adalah anak didik musuh lama, membuat Hoan Liu
bertambah nafsu menyerang dan membuat motivasinya
tumbuh kembali. Tetapi, mana Siangkoan Giok Lian khawatir
dengan serangan-serangannya? Diapun melakukan hal yang

Tarian Liar Naga Sakti I 1462


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sama, yakni meningkatkan kecepatan dan kekuatan tenaga


dalam dan tenaga batinnya. Dia sangat terbantu oleh
kekuatan Bu Sing Sinkang yang kini sudah menyatu dengan
kekuatannya dan dengan demikian, dia mampu menahan dan
mengimbangi Hoan Liu yang sakti luar biasa itu. Bahkan
Sinkang aliran Budha itu membuatnya mampu menahan
serangan sihir Hoan Liu sekaipun.
Sementara pertarungan di dua arena meningkat, Ceng
Liong di tempat lain akhirnya mampu menyelesaikan
pengobatan terhadap Kiam Hong Hwesio dan Kiam Sun
Hwesio. Hanya saja, selain terluka dalam akibat benturan
pukulan, keduanya ternyata juga mengalami keracunan.
Karena itu, Kiam Hong Hwesio dan Kiam Sun Hwesio setelah
dipulihkan kekuatan tenaga dalamnya, masih diberikan pula
pil anti racun untuk menahan menjalarnya racun dalam tubuh
mereka. Dan seterusnya mereka harus beristirahat setidaknya
dua sampai tiga hari sebelum sembuh seperti sedia kala.
Selesai dengan pengobatannya itu, Kiang Ceng Liong sempat
beberapa saat berusaha mengembalikan kebugarannya untuk
kemudian kembali berdiri. Dan kemudian kembali mengamati
suasana di arena pertempuran.
Sebagaimana dugaannya semula, Giok Lian pastilah
sedang menghadapi tokoh hebat. Dan memang demikian
adanya. Sebelum dan sesudah mengobati Nenek Tan Li Ceng,
Kiam Hong Hwesio dan Kiam Sun Hwesio, kedudukan dan
posisi Giok Lian dan Hoan Liu masih tetap seimbang dan sama
kuatnya. Sementara dia menyaksikan dan semakin penasaran
betapa Thian Ki Hwesio mulai mendikte kedua lawannya.
Menyaksikan Tay Lo Kim Kong Sin Ciang dimainkan dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 1463


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sangat sempurna oleh Thian Ki Hwesio, membuat Ceng Liong


merasa semakin penasaran. Dewasa ini, dari Siauw Lim Sie,
hanya Souw Kwi Beng dan Souw Kwi Song yang akan sanggup
melakukannya. Jadi, siapa gerangan Bhiksu ini?
Keheranan Ceng Liong membuatnya lebih teliti
memperhatikan Thian Ki Hwesio. Dan tiba-tiba jantungnya
berdetak lebih cepat. "Astaga ........ wajah itu, bukankah wajah
Souw Kwi Song atau Souw Kwi Beng ...? Jangan-jangan .....
benarlah bahwa saudara Souw Kwi Beng akhirnya telah
memutuskan menjadi Hwesio ...."? desis Kiang Ceng Liong
dalam hati. Dan sekali ini, dugaan atau terkaannya memang
benar sekali. Secara sekilas, Souw Kwi Song, saudara kembar
Souw Kwi Beng memang sudah pernah mengatakan bahwa
Kakak kembarnya sedang keranjingan mendalami jalan terang
Budha di Pih Thian. Kali ini, bukan tidak mungkin yang dia
temui adalah benar Kwi Beng yang telah menjadi seorang
Hwesio. Dan semakin diperhatikan, semakin yakin perasaan
hati Ceng Liong. Dan diperhatikannya, memang gerak-gerik itu
khas Kwi Beng, kokoh dan penuh perhitungan.
Pada saat itu, setelah memainkan ilmu-ilmu berat dan
memakan waktu yang sudah sangat lama, maka kematangan
dan kemurnian Iweekang sangat menentukan daya tahan
seseorang. Seperti juga Hoan Liu, Kwik Hun Seng mulai
merasa kepayahan dan daya tahannya mulai berkurang tajam.
Apalagi, karena selain kejam dan sadis, Hun Seng punya
bawaan mata keranjang dan gemar bermain perempuan. Ini
membuatnya memiliki daya tahan yang jauh dibawah Thian Ki
Hwesio atau yang sebelumnya adalah Souw Kwi Beng. Hanya
karena adanya Siwananda maka Kwik Hun Seng masih bisa

Tarian Liar Naga Sakti I 1464


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bertahan lebih jauh. Tetapi, dengan serangan Thian Ki Hwesio


yang terus menerus membutuhkan pengerahan tenaga dalam
tingkat tinggi dan dengan terpaksa diapun harus bertahan dan
menyerang dengan ilmu yang sangat berat, yakni kini
menggunakan Liat Hwee Mo Kun (Iblis Memisahkan Api), yang
membutuhkan tenaga dalam ekstra besar dan bahkan hawa
sihir, maka perlawanan dan daya tahan tubuhnya semakin
merosot tajam.
Inilah yang membuat keseimbangan pertempuran sedikit
demi sedikit mulai bergeser. Karena pada saat itu, dengan
kekokohan, keuletan dan kemurnian Sinkang khas Siauw Lim
Sie, Thian Ki Hwesio justru sedang bugar-bugarnya.
Kemampuan dan daya tahan tubuhnya mengagumkan. Dan
keunggulan terhadap Siwananda dan Hun Seng semakin lama
semakin nyata seiring dengan semakin menurunnya daya
tahan Kwik Hun Seng. Memang, bukan semata karena
kehebatan Ilmu Tay Lo Kim Kong Sin Ciang yang dimainkan
Thian Ki Hwesio, tetapi disumbang banyak oleh menurunnya
daya tahan Kwik Hun Seng. Tetapi, yang menguras kekuatan
Hun Seng sebetulnya adalah benturan-benturan dengan hawa
sinkang yang keras, kokoh dan kuat dari Tay Lo Kim Kong Sin
Ciang yang dimainkan Thian Ki Hwesio.
Ilmu mujijat ini memang dimainkan dengan bawaan
penuh hawa mujijat dan hawa sinkang khas Siauw Lim Sie.
Karena itu, dengan semakin sering menandingi dan
membentur ilmu tersebut, semakin terkuraslah daya tahan
tubuh Kwik Hun Seng. Dan pada posisi dimana Hun Seng
adalah tumpuan penyerangan, maka secara otomatis,
kombinasinya dengan Siwananda menjadi goyah. Semakin

Tarian Liar Naga Sakti I 1465


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lama mereka semakin terdesak dan kini sekedar bersembunyi


dibalik keampuhan ilmu langkah ajaib mereka yang memang
mujijat: Ciok Tiong Luan Poh Cap Lak Tui (16 Langkah Kacau
Pembingung Sukma). Jika bukan karena mujijat dan anehnya
ilmu ini, keduanya pasti sudah jatuh sejak tadi.
Tetapi, sampai kapan mereka berdua bertahan dalam
kejaran pukulan-pukulan berat Tay Lo Kim Kong Sin Ciang
dengan Kwik Hun Seng yang semakin kepayahan? Sangat
mudah diprediksi waktunya tidak akan lama lagi. Hal itu
diperhatikan Kiang Ceng Liong dan diapun memastikan Than
Ki Hwesio akan menyelesaikan pertempuran dalam waktu
yang tidak lama. Paling lama 15 menit lagi. Ini karena
diperhatikannya, Siwananda dan Kwik Hun Seng tinggal
mengandalkan kehebatan ilmu langkah ajaib mereka. Tetapi
dalam beberapa putaran kedepan, jika terus dan terus
dimainkan lagi pasti akan bisa ditebak oleh Thian Ki Hwesio.
Dan memang demikian adanya. Beberapa saat kemudian,
terlihat Thian Ki Hwesio mengembangkan jurus Po Im Kiam Jit
(Menyingkap Awan Melihat Matahari), dengan menutup jalan
keluar dan jalan mengelak dari Kwik Hun Seng. Jurus ini
diawali dengan serangan kepada Siwananda yang segera
mengelak menjauh, padahal sasaran utamanya adalah Hun
Seng yang dia tahu sudah sulit adu pukulan dengannya. Benar
saja, ketika Thian ki Hwesio dengan kecepatan tinggi berbalik,
dia memapak jalan mundur Kwik Hun Seng dengan kedua
tangan bergerak secara bersamaan dan menyerang secara
lurus mendatar penuh hawa sakti Tay Lo Kim Kong Sin Ciang.
Kwik Hun Seng yang melihat tak ada jalan mundur lagi,
dengan sangat terpaksa mengumpulkan tenaga sebisanya

Tarian Liar Naga Sakti I 1466


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

untuk menangkis pukulan itu. Tapi apa mampu dia


mengimbangi dalam keadaan terdesak? Dengan kekuatan
penuh saja dia masih kalah setingkat, bagaimanapula ketika
kekuatannya sudah terkuras dan mengumpulkan tenaga
secara seadanya?
"Dukkkkkkkkkkkkkkk ......."
"Hoaaaaaaaccccckkkkkkkkkkkkk ....."
Terjadi benturan dahsyat diiringi dengan desisan dari
mulut Hun Seng yang terluka akibat benturan tersebut. Kwik
Hun Seng terlontar kebelakang dengan menyemburkan darah
segar dari mulutnya. Tak pelak lagi, benturan tadi telah
menggetarkan tubuh bagian dalamnya sehingga dia terluka
cukup berat. Dan jatuhnya Kwik Hun Seng menyebabkan
usainya pertarungan di satu arena. Tetapi karena hari mulai
gelap, Hoan Liu sang Suhu, tidak sempat menyaksikan
bagaimana murid bungsu kesayangannya dijatuhkan Thian Ki
Hwesio. Bagaimana mau melihat sementara dia sendiri dilibas
secara ketat oleh Giok Lian?
Siwananda yang melihat jatuhnya Hun Seng, sudah
menghentikan penyerangan dan kemudian dengan cepat
mendekati Hun Seng yang dengan susah payah mencoba
bangkit kembali tetapi tidak berkemampuan lagi. Akhirnya
dengan bantuan Siwananda, Hun Seng mampu duduk untuk
kemudian bersamadhi setelah mulutnya dijejali sejumlah pil
oleh Siwananda toa suhengnya. Untungnya Thian Ki Hwesio
adalah tokoh welas asih dan tidak mungkin dia menyerang
lawan yang sudah terluka dan tidak memberikan perlawanan

Tarian Liar Naga Sakti I 1467


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lagi seperti Kwik Hun Seng yang terluka dan Siwananda yang
sedang berusaha mengobatinya.
Beberapa saat kemudian, Siwananda memalingkan
pandangannya ke arena dimana gurunya sedang bertempur
dengan seorang gadis. Karena remang-remang dan kecepatan
pertempuran yang sangat luar biasa, tidak dapat dia
mengenali dengan segera siapa lawan suhunya itu. Tetapi,
ketika kembali terjadi benturan hebat dimana keduanya,
Hoan Liu dan Giok Lian mundur beberapa langkah dan
kemudian ada sela beberapa detik sebelum saling serang
kembali, Siwananda terbelalak kaget. Dia mengenali siapa
lawan suhunya itu:
"Suhu, dia ini salah seorang pendekar yang ikut
menggagalkan rencana kita di Istana Raja. Sebaiknya dia
dibunuh saja ......." berkata Siwananda dan mendengarnya
Hoan Liu tambah marah dan murka. Tetapi, kalimat itupun
membuat Giok Lian semakin sadar siapa-siapakah lawannya
ini. Tidak salah lagi, orang-orang inilah yang berhutang kepada
Padri Mata Satu dan menyengsarakan tokoh Bengkauw itu.
Dan kini, secara kebetulan mereka semua lengkap berada
disini dan bertemu dirinya. Dengan demikian maka
pertarungan Giok Lian dan Hoan Liu berubah total karena
masing-masing pihak kini memiliki motivasi untuk saling
menjatuhkan. Giok Lianpun kini mulai berambisi menghabisi
lawan yang ternyata memang punya ikatan dendam dengan
keluarga besar perguruannya dari Bengkauw.
Dengan tuntasnya satu arena pertempuran, kini Ceng
Liong mulai mengawasi keadaan secara lebih deatil. Dia
melihat datang mendekati Thian Ki Hwesio, Hwesio muda

Tarian Liar Naga Sakti I 1468


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang baru saja menyelesaikan pertarungannya. Dan beberapa


saat kemudian Hweio muda itu menyapanya dengan hangat:
"Amitabha ... selamat bertemu kembali Duta Agung
Lembah Pualam Hijau, Kiang Ceng Liong ... terima kasih atas
kedatangan dan bantuannya kepada kedua ponakan muridku
disini .... siancay ... siancay"
"Accccchhhhh ........ itu kewajiban kita bersama Siauw
Suhu ......... tapi, apakah suhu ini bukannya saudara Kwi Beng
....."? bertanya Ceng Liong yang pangling dengan Hwesio
muda yang sangat mirip Kwi Beng dan Kwi Song kedua
sahabat eratnya, Sepasang Pendekar Kembar dari Siauw Lim
Sie.
"Amitabha ....... Souw Kwi Beng sudah tiada, yang ada kini
adalah Thian Ki Hwesio. Tetapi, Thian Ki Hwesio yang
sekarang, juga tetap adalah sahabat Duta Agung ...... siancay
..... siancay ...."
Dan kini, yakinlah Kiang Ceng Liong atas dugaannya
bahwa benar, Hwesio Muda ini adalah sahabatnya sendiri
Souw Kwi Beng. Seorang dari Pendekar kembar Siauw Lim Sie
selain Souw Kwi Song. Sahabat yang entah bagaimana telah
mencukur kepala dan masuk menjadi aliran Budha Siauw Lim
Sie. Maka dengan penuh rasa persahabatan dan persaudaraan
diapun menjura dan memberi hormat:
"Kiang Ceng Liong memberi hormat kepada Thian Ki
Hwesio ........."

Tarian Liar Naga Sakti I 1469


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Amitabha ........ terima kasih Duta Agung ...... terima


kasih, kita masih tetap sahabat dalam semua perjuangan dan
cita-cita pendahulu kita ......"
Sementara itu, Thay Pek Lhama yang mendengar bahwa
Pria muda yang datang belakangan bersama dengan Gadis
yang menyerang Hoan Liu adalah Duta Agung, Kiang Ceng
Liong dari Lembah Pualam Hijau, terlihat sangat terkejut
segera bereaksi. Menanti percakapan Ceng Liong dengan
Thian Ki Hwesio mulai mereda karena merekapun ingin
mengikuti pertempuran Giok Lian dan Hoan Liu, Thay Pek
Lhama segera menyerocos dengan tidak sopannya:
"Hey ........ engkau yang mengaku Jagoan Nomor Satu
Tionggoan, apakah engkau tidak malu aku telah mencuri satu
barang dari Lembah rongsokanmu itu ....? Lembah apa
namanya? Oh ya, Lembah Pualam Hijau ......" sambil berkata
dengan nada yang sangat menyakitkan itu, Thay Pek Lhama
segera mengeluarkan benda yang diambilnya dari ruangan
dalam Lembah Pualam Hijau, tepatnya dari depan pintu ruang
kerja Duta Agung Lembah Pualam Hijau. Benda itu adalah
sebilah "Pedang Hijau" yang ukurannya lebih kecil dari pedang
biasa. Selalu dibawah kemana-mana oleh Barisan 6 Pedang
sebagai tanda ataupun simbol kehadiran Duta Agung Lembah
Pualam Hijau ketika hendak dan sedang bertugas. Dimanapun
benda itu muncul, maka berarti Duta Agung Lembah Pualam
Hijau ikut juga hadir.
Dan melihat "Pedang Hijau" yang sebenarnya agak
keramat bagi kalangan Lembah Pualam Hijau dan "dicuri" oleh
Thay Pek Lhama yang kini menunjukkan benda curiannya itu,
Kiang Ceng Liong sempat dikuasai emosinya untuk sejenak.

Tarian Liar Naga Sakti I 1470


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, tak lama kemudian diapun menarik nafas panjang dan


memandangi Thay Pek Lhama yang berdiri memandangnya
dengan wajah garang.
Kakek Lhama yang sudah berusia sangat lanjut itu
memang menjulang tinggi, namun agak sedikit kurus. Sinar
matanya terlihat culas dan licik, dan kini memandangnya
dengan senyum mengejek. Posturnya memang benar seperti
yang digambarkan Thio Su Kiat dan Kian Sian Cu. Karena itu
tidak salah lagi, Lhama tua inilah yang "kurang-ajar"
memasuki Lembah Pualam Hijau dan lebih kurang-ajar lagi
karena mencuri benda simbol kehadiran seorang Duta Agung.
Meski secara pribadi Kiang Ceng Liong dapat saja menahan
hinaan-hinaan seperti yang dilontarkan Thay Pek Lhama itu,
tetapi tidak jika sudah berkaitan dengan simbol-simbol
Lembah Pualam Hijau. Karena simbol-simbol itu memiliki
sejarah panjang dan yang dijaga serta dihormati bukan hanya
oleh penghuni Lembah Pualam Hijau semata. Tetapi bahkan
juga dihormati oleh Rimba Persilatan Tionggoan. Maka,
bagaimana mungkin seorang Duta Agung Lembah Pualam
Hijau diam saja?
"Losuhu yang mulia, selaku Duta Agung Lembah Pualam
Hijau, aku akan memaafkan dan bahkan melepaskanmu jika
memang engkau mengembalikan "Pedang hijau" itu dan
kemudian meminta maaf kepada Lembah Pualam Hijau ....."
berkata Kiang Ceng Liong dengan suara tawar setelah
berusaha sangat keras untuk meredakan kemarahan dan
kemurkaan dalam hatinya. Tidak biasanya dia begitu mudah
terpancing kemarahan akhir-akhir ini, tetapi pencurian dan
tercorengnya nama besar Lembah Pualam Hijau dibawah

Tarian Liar Naga Sakti I 1471


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pimpinannya sebagai DUTA AGUNG, tetap saja melukai harga


diri dan kebanggaan Lembah Pualam Hijau. Dan hari ini, dia
menemukan orang yang justru menjadi penyebab aib itu.
"Mengembalikan ......? apa aku tidak salah dengar?
hahahahahaha, aku mengambil benda ini dan menantang
seorang tokoh yang secara sombong menyebut dirinya
JAGOAN NOMOR SATU TIONGGOAN. Nah, aku ingin melihat
apakah engkau layak menerima GELAR itu ataukah tidak ....."
sambil berkata demikian, Thay Pek Lhama membolang-
balingkan pedang kecil itu dengan gaya yang sangat
menyakitkan. Kembali Kiang Ceng Liong panas hati, tetapi
tetap berusaha sabar menghadapi tokoh Lhama yang dia tahu
cukup atau bahkan sangat lihay ini. Kemampuannya melukai
Kiang Sian Cu adalah bukti tak terbantahkan.
"Tidak pernah aku menginginkan GELAR itu, engkau boleh
mengambilnya jika mau Losuhu. Singkat saja, yang
sebenarnya engkau minta dariku agar Pedang itu engkau
kembalikan ...."? kembali Kiang Ceng Liong bertanya sambil
dengan sangat susah payah meredam kemarahannya.
"Mudah ....... mudah saja ......" Thay Pek Lhama menukas
cepat.
"Silahkan disebutkan Losuhu ....."
"Mudah saja ......... engkau atas nama Lembah Pualam
Hijau memohon maaf kepadaku dan menanggalkan gelar
JAGOAN NOMOR SATU TIONGGOAN, dan kemudian berlutut
meminta kembali Pedang Hijau di tanganku ini. Setelah itu,
dengan senang hati Pedang Hijau rongsokan ini akan
kukembalikan kepadamu. Lagipula Pedang ini juga tak ada

Tarian Liar Naga Sakti I 1472


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

artinya bagi kami ......" berkata Thay Pek Lhama sambil dengan
pongahnya memandang kekiri dan kekanan, meminta
persetujuan dan dukungan Siwananda dan murid-muridnya
yang sama mengangguk tanda setuju.
Tetapi, Kiang Ceng Liong yang sudah beberapa lama
berusaha menahan diri menjadi tidak sabar lagi. Benar, dia
masih berusaha menahan diri ketika dilihatnya Thian Ki
Hwesio bergumam: "Amitabha .....", tetapi kalimat terakhir
Thay Pek Lhama dan ulahnya yang sangat menghina
membuatnya mengambil keputusan:
"DIAMMMMMMMMM ......................... "
Dan bersamaan dengan ledakan suaranya yang mengaung
dahsyat karena didorong oleh kekuatannya yang luar biasa,
sejenis GELAP NGAMPAR. Ilmu itu dikuasai secara sempurna
oleh KOLOMOTO TI LOU. Tetapi pernah dibukakan rahasianya
oleh tokoh rahasia dan aneh itu kepadanya dan bahkan belum
pernah dipergunakan dalam pertempuran sebelumnya oleh
Ceng Liong. Kini setelah melepas Ilmu Lontar Suara yang
dahsyat itu, Kiang Ceng Liong sudah bergerak cepat. Ilmu
Lontar sejenis Suara Gelap Ngampar ajaran Kolomoto Ti Lou
dikerahkannya dengan dorongan kekuatan batin yang luar
biasa kuat karena ulah Thay Pek Lhama yang sombong dan
arogan itu, dan kemudian diikuti oleh gerak tubuhnya yang
melayang nyaris susah diikuti pandang mata. Belum pernah
sebelumnya Kiang Ceng Liong menyerang dan bergerak
dengan kombinasi ilmu seperti saat ini.
Mengapa? Karena pada saat bersamaan, Ceng Liong telah
mengerahkan kedua ilmu sakti ciptaannya dan olahannya dari

Tarian Liar Naga Sakti I 1473


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

para pendahulu dan guru-gurunya yang luar biasa, yakni Ceng


Thian Sin Ci (Telunjuk Sakti Penggetar Langit) dan juga Thian
Liong Heng Khong (Naga Sakti Jalan di Udara). Ceng Thian Sin
Ci atau telunjuk penggetar langit digunakannya untuk
menotok sekaligus menutup alur gerak tangan yang
memegang pedang Thay pek Lhama, sementara Thian Liong
Heng Khong, sejatinya adalah Ilmu pewarisan tenaga dalam
yang luar biasa rumit. Tetapi sudah digubah menjadi gerak
penuh tenaga sakti oleh Ceng Liong yang mampu menutup
semua jalan keluar lawan yang diserang.
Benar saja, Thay Pek Lhama yang sedang terus bergerak
dengan pongahnya guna membanggakan bahwa dia mampu
mencuri sesuatu dari rumah sang JAGOAN NOMOR SATU
TIONGGOAN, terserang oleh Lontaran Suara Gelap Ngampar.
Dia terperangah dan sadar bahaya, tetapi belum lagi dia
mampu mengumpulkan semua tenaga dalamnya, tiba-tiba dia
merasa lengannya menjadi lemas karena serangan Ceng Thian
Sin Ci yang dapat dilontarkan dari jarak jauh. Dan ketika dia
berusaha untuk memukul Pedang Hijau yang lepas dari
tangannya, dia heran karena tubuhnya terkurung oleh hawa
sakti yang luar biasa kuatnya. Sementara Pedang Hijau itu
sendiri akhirnya disambar oleh Ceng Liong yang bergerak
sangat cepat, dan begitu dia menggenggam Pedang Hijau itu,
dipandanginya beberapa saat, dan kemudian tanpa menoleh
dia melontarkannya ke Barisan 6 Pedang sambil berkata:
"Simpan baik-baik Pedang Hijau ini ........ hari ini, kita telah
mencuci penghinaan orang atas Lembah Pualam Hijau ...." dan
setelah berkata demikian, Kiang Ceng Liong kembali berdiam

Tarian Liar Naga Sakti I 1474


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

diri sambil memandang Thay Pek Lhama yang kini berdiri


kaget karena tidak menyangka apa yang baru saja dialaminya.
"Engkau ..... engkau curang ...." teriaknya sambil
menuding Ceng Liong yang tetap berdiri diam dan sudah
kembali tenang.
"Untuk kedatanganmu secara diam-diam ke Lembah
Pualam Hijau dan mencuri simbol Pedang Pualam Hijau, sudah
sepantasnya aku menghadiahkan sebuah pukulan kepadamu,
tetapi tidak atau belum kulakukan. Penghinaanmu dengan
cara mencuri, sudah kutebus dengan cara yang sama. Tetapi,
jika engkau keberatan, akupun akan mampu dan bersedia
membayar hutang lainnya karena engkau memukul jatuh
warga Lembah Pualam Hijau. Dan sesungguhnya,
perbuatanmu sungguh sangat memalukan mereka-mereka
yang mengenakan jubah Lhama karena bertentangan dengan
ajaran agama itu ........ dan agar engkau tahu, aku sangat muak
dengan jenis manusia- manusia semacam engkau ...."
Hebat cacian Ceng Liong. Sampai wajah Thay Pek Lhama
berubah merah, pucat berganti-ganti. Di Tibet dia ditakuti.
Selama di Tionggoan, dia berbuat sesuka hatinya dan tak ada
atau belum ada orang yang mampu membuatnya susah payah
bertarung. Bahkan, ketika mendengar nama besar Lembah
Pualam Hijau, disatroninya Lembah itu dan dicurinya Pedang
Hijau. Lebih dari itu, dia melukai seorang tokoh perempuan
Lembah Pualam Hijau. Hebat ..... hari ini dia dipermalukan
oleh Duta Agung Lembah Pualam Hijau. Untung hari sudah
gelap, maka wajahnya yang seram dan berubah-ubah warna
tidak dapat diikuti orang lain.

Tarian Liar Naga Sakti I 1475


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sombong, apa engkau kira aku takut kepada Jagoan


Nomor Satu Tionggoan ..."
Sambil berkata demikian, Lhama tua yang sudah diamuk
amarah itu langsung bergerak menyerang Ceng Liong.
Sebetulnya, Lhama itu sempat terkejut dengan kekuatan dan
kehebatan Ceng Liong yang membuatnya terdiam sejenak
oleh lontaran suara Gelap Ngampar tadi. Luar biasa, belum
ada seorangpun termasuk kedua suhengnya yang mampu
membuatnya seperti itu. Tetapi, jangan-jangan hanya
kebetulan anak muda ini mampu membentaknya dan terdiam
sampai beberapa detik. Menganggapnya sebagai hal yang
kebetulan, Thay Pek Lhama akhirnya terpancing amarahnya
untuk menyerang Kiang Ceng Liong, terutama oleh kata-kata
tajam Ceng Liong yang terakhir.
Thian Ki Hwesio sendiri sampai mengangguk-anggukkan
kepala. Kagum dengan bentakan penuh hawa mujijat dari
Ceng Liong. "Diapun sudah maju jauh ....." begitu dia
bergumam dalam hatinya, dan kagum oleh kemajuan sahabat
eratnya itu. Dan begitu melihat Thay Pek Lhama bergerak,
Thian Ki Hwesio menarik nafas panjang lainnya sambil kembali
bergumam dalam hatinya: "Semoga saudara Kiang Ceng Liong
mampu menahan diri dan amarahnya ....."

Episode 28: Merebut Kembali Simbol Kebanggaan (2)


Thay Pek Lhama yang menyerang dengan Tam Ci Sin
Thong khas Tibet sudah segera merasa terkejut ketika
serangan dengan jari saktinya melenceng setelah mendekati
lengan Ceng Liong. Tetapi, untungnya Lhama itupun cepat

Tarian Liar Naga Sakti I 1476


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tanggap dan cepat paham apa yang dihadapinya. Tanpa


menunggu serangan balasan Ceng Liong dia segera kembali
melepaskan serangan dengan sentilan satu jari saktinya.
Tetapi, seperti serangan pertamanya, sebelum mengenai
lengan Ceng Liong, sentilannya sudah melenceng dan tidak
menghasilkan apa-apa. Demikianlah Thay Pek Lhama
beberapa kali menyerang dengan cara yang sama, tetapi
selalu dipentalkan dan dihadapi Ceng Liong dengan cara yang
sama juga.
Demikian mudahkah Ceng Liong menghadapi Thay Pek
Lhama? Sebenarnya tidak juga. Setelah sedikit menyesali diri
karena terbawa emosi sampai harus mengumbar beberapa
ilmu saktinya, Ceng Liong akhirnya mampu mengendalikan diri
serta menemukan ketenangan dirinya kembali. Dengan
dirampasnya kembali Pedang Hijau mini yang menjadi simbol
kehadiran dirinya sebagai Duta Agung, sudah menurunkan
sedikit hawa amarah dalam dadanya. Hal ini membuat Thay
Pek Lhama yang kemudian menyerang Kiang Ceng Liong,
akhirnya dihadapi dengan ilmu mujijatnya yang lain: yakni Ciat
Lip Jiu (Tangan Penghantar Tenaga). Dengan ilmu mujijat ini,
seberapa hebatpun Thay Pek Lhama menyerang, Ceng Liong
sudah memiliki kemampuan melencengkan hawa
serangannya.
Thay Pek Lhama sebetulnya sudah sadar bahwa Ceng
Liong bukan lawan yang empuk dan mudah dihadapi. Tetapi
karena dia sudah mengeluarkan tantangan dengan begitu
jumawa ditengah begitu banyak orang, membuatnya merasa
malu dan susah untuk menarik kembali serangannya. Selain
itu, seperti juga tokoh silat lainnya, menemukan lawan yang

Tarian Liar Naga Sakti I 1477


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berat dan juga setanding, membuatnya menjadi lebih


bergairah lagi untuk menguji lawan sekaligus menguji diri
sendiri. Selain pikiran itu, Thay Pek Lhama memiliki ambisi dan
keliaran tersendiri, yakni ingin menjagoi dunia persilatan,
dimanapun. Entah di Tibet, Nepal, Persia, Thian Tok atau
dimanapun termasuk tentunya di Tionggoan.
Menemukan Kiang Ceng Liong yang memang ternyata
benar memiliki kemampuan hebat dan luar biasa, membuat
nafsu bertarung meningkat. Maka daya menyerang Thay Pek
Lhama justru tambah menjadi-jadi. Kini sambil terus
mengeluarkan sentilan jari saktinya Tam Ci Sin Thong, diapun
menambah daya serang dan daya gedor dengan
menggunakan ilmu yang lain, yakni Kong-jiu cam-liong
(Dengan Tangan Kosong Membunuh Naga). Dengan ilmu ini,
daya gedor dan sekaligus daya serangnya meningkat tajam
seiring dengan ditingkatkannya juga kekuatan tenaga dalam
dalam melandasi serangan-serangannya itu. Alhasil, Kiang
Ceng Liong jadi kerepotan dan merasa kurang layak jika terus
menerus diserang dengan tidak memberikan "pelayanan"
semestinya.
Maka sambil tetap mempertahankan kekuatan Ciat Lip Jiu
di sebelah tangannya, diapun kemudian mulai bersilat dengan
Soan Hong Sin Ciang, sebuah Pukulan Sakti yang membuatnya
mampu bergerak cepat dan meladeni semua serangan Thay
Pek Lhama sama kuatnya. Akibatnya, beberapa kali sempat
mereka beradu pukulan. Tetapi Thay Pek Lhama yang menjadi
kaget karena tenaga lawannya yang masih muda itu, ternyata
sama sekali tidak berada dibawah kemampuannya. Bahkan,
harus diakuinya, beberapa kali dia sulit menduga apa yang

Tarian Liar Naga Sakti I 1478


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terjadi dan apa yang dilakukan oleh Kiang Ceng Liong. Apa
lacur? Ada beberapa kali Ceng Liong membuat tenaganya
seperti "lolos" dan "menghilang" begitu saja setelah mengenai
lengan tangkisan Ceng Liong dan sama sekali tidak
mendatangkan efek apapun kepadanya. "Benar-benar
sehebat itukah anak semuda ini ...."? bertanya-tanya Thay Pek
Lhama dalam hatinya.
Beragam perasaan kini mulai menggelayuti hatinya,
antara terkejut dan kagum tetapi sekaligus rasa penasaran
yang memuncak untuk terus mencecar dan mengejar Ceng
Liong guna mencari kemenangan. Nafsu liarnya untuk menang
memang sangat dominan, meskipun tidak sejahat Hoan Liu,
tapi dia memiliki keliaran dalam nafsu ingin menang. Terlebih,
dia tentunya ingin menang atas Jagoan Nomor Satu
Tionggoan. Gengsinya akan meningkat secara tajam. Tetapi
untuk itu, dia tidak mau paham mengapa ada GELAR itu di
Tionggoan. Karena Ceng Liong sendiri merasa tidak pernah
mendeklarasikan dirinya sebagai Jago Nomor Satu.
Sebelumnya, belum pernah sekalipun Thay Pek Lhama
menemukan lawan muda sehebat Ceng Liong. Jangankan
lawan muda, orang tua yang hebat dan merendenginya saja
sulit. Lawan muda ini, sama dengan lawan yang membuatnya
kesulitan seperti ketika dia menghadapi kedua suhengnya
yang memang diketahuinya sakti bukan main di Tibet. Tetapi
kini, dengan mengeluarkan sekaligus Tam Ci Sin Thong dan
Kong Jiu Cam Liong, ternyata sama sekali tidak mendatangkan
sedikitpun keuntungan baginya. Lawan mudanya itu mampu
bergerak secepat angin dan mampu menandingi kecepatan
geraknya, sekaligus mampu menahan kekuatan tenaga

Tarian Liar Naga Sakti I 1479


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

iweekangnya yang sudah ditingkatkannya beberapa kali sejak


mulai menyerang. Bagaimana Thay Pek Lhama tidak
penasaran?
Dalam kepenasarannya yang menjadi-jadi, Thay Pek
Lhama kembali merubah ilmunya. Dia berpikir, "Mustahil
semuda ini engkau memiliki kemampuan sihir yang kuat ..."
berpikir demikian Thay Pek Lhama mengeluarkan salah satu
ilmunya yang disebut Ilmu Bi-ciong-kun (Ilmu Silat
Menyesatkan) yang dikombinasikannya dengan Pukulan
Udara Kosong. Ilmu Silat Menyesatkan atau Membingungkan
Sukma adalah satu dari 2 ilmu sesat yang ditemukannya
dalam sebuah Kitab Pelajaran Silat yang belakangan membuat
konsentrasi Lhama tua ini menjadi "rusak" dan akhirnya
tersesat. Ilmu ini lebih pantas disebut Ilmu Sihir, karena
memang daya dorong hawa sihir yang melandasi ilmu gerak.
Tetapi, hebatnya, Thay Pek Lhama perlahan-lahan mulai
mampu mengkombinasikannya dengan Ilmu Silat lainnya.
Lhama ini memang terkenal tergila-gila kepada ilmu silat.
Salah satunya adalah Pukulan Udara Kosong yang terkenal
hebat dan agak unik serta khas dari Tibet.
Cuma, Thay Pek Lhama keliru jika dia menduga akan
mampu mengibuli Ceng Liong meski Duta Agung Lembah
Pualam Hijau ini benar masih muda dan terlihat masih hijau.
Semuda itu, Ceng Liong yang telah menjadi Duta Agung sudah
memiliki pengalaman yang tidak sedikit melawan manusia-
manusia sakti dan sesat. Karena itu, menyaksikan Thay Pek
Lhama bersilat dan membuat mata fisiknya mau dimanipulasi,
dengan cepat dia sadar apa yang akan dilakukan lawan.
Dirinya sendiri adalah "Ahli Sihir" yang terjadi secara

Tarian Liar Naga Sakti I 1480


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kebetulan dan oleh "bentukan alam", dan karena itu tanpa


belajar Ceng Liong justru memiliki keajaiban alam dalam
bentuk kekuatan mata yang luar biasa. Thay Pek Lhama
tentunya tidak mengetahui dan tidak menyadari hal tersebut.
Ketika Thay Pek Lhama akhirnya mengeluarkan Ilmu Bi
Ciong Kun tersebut dan melihat Ceng Liong tetap berdiri diam
ditempatnya, sekelumit senyum membayang dibibirnya
sambil bergumam dalam hatinya: "Begini sajakah jago nomor
satu di Tionggoan ...."?. Sambil berpikir demikian, Thay Pek
Lhama kemudian menyiapkan Pukulan Udara Kosongnya
dengan tetap beranggapan Ceng Liong tidak tahu apa yang
sedang dilakukannya. Orang yang terganggu atau
termanipulasi oleh Ilmu Bi Ciong kun memang beranggapan
dan melihat betapa Thay Pek Lhama bergerak berpindah-
pindah dengan cepatnya tanpa bisa menebak bayangan mana
yang asli Thay Pek Lhama. Posisi dan keadaan Ceng Liong
memang seperti itu, seperti orang bingung.
Yang sedikit mengherankan Thay Pek Lhama adalah, jika
orang lain yang termanipulasi maka orang itu pasti
memandang kekiri-kekanan untuk memastikan mana Thay
Pek Lhama yang asli. Tetapi Ceng Liong berbeda. Anak muda
ini tetap berdiri tegak dan kokoh pada satu titik dan tidak
perduli dengan semua fantasy bayangan yang mengelilingi
dirinya yang memang bentukan ilmu sihir. Ini yang membuat
Thay Pek Lhama senang sekaligus heran, karena reaksi Ceng
Liong berbeda. Begitupun, Thay Pek Lhama dengan sepenuh
tenaganya tetap melontarkan Pukulan Udara Kosong yang
tidak mengeluarkan desir angin, tidak tercium dan sulit

Tarian Liar Naga Sakti I 1481


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dideteksi lawan. Tentunya kecuali tokoh-tokoh hebat, sehebat


Ceng Liong.
Mengetahui Thay Pek Lhama sudah menyerangnya
dengan sekaligus Ilmu Sihir dan kemudian Pukulan Udara
Kosong yang dahsyat, Ceng Liong dengan gaya sederhana
mengibaskan lengannya. Sangat sederhana, tidak terlihat
mengerahkan ilmu mujijat. Dan tiba-tiba, sejalur kekuatan
yang luar biasa besar menghantam keudara dan
menyebabkan ledakan tenaga besar dan berbunyi keras:
"Blarrrrrrrrrrrrrrrrrr ......."
Maka terkejutlah Thay Pek Lhama sambil kemudian
mendesis: "Ternyata memang benar Ciat Lip Jiu ....... pantas
...... pantas engkau berani membenturku ......... tetapi, anak
muda, ketahuilah, aku memiliki tandingannya ...". Desisan itu
tidak terdengar banyak orang, tetapi bagi tokoh seperti Ceng
Liong dan Thian Ki Hwesio, desisan halus itu jelas terdengar
bagi telinga mereka. Dan baik Ceng Liong maupun Thian Ki
Hwesio berdua menduga-duga, kira-kira apa yang
dimaksudkan oleh Thay Pek Lhama dengan desisannya itu.
Tapi bagi Ceng Liong, apapun makna desisan itu dia tidak
terlampau menghiraukannya. Toch mereka memang sedang
bertarung.
Kembali Thay Pek Lhama bergerak dengan Bi Ciong Kun
sambil mencari-cari cara dan cela untuk kembali menyerang
Ceng Liong. Tetapi, dengan cara yang sama, Ceng Liong selalu
memunahkan serangan-serangannya sampai akhirnya Thay
Pek Lhama sadar bahwa Ilmu Menyesatkan Sukma miliknya
sama sekali tidak akan bermanfaat besar pada saat itu. Kiang

Tarian Liar Naga Sakti I 1482


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ceng Liong kelihatannya tidak terpengaruh sama sekali karena


selalu dengan jitu sanggup menebak apa yang akan dilakukan
Thay Pek Lhama. Sampai disini, Thay Pek Lhama bukannya
sadar, malah semakin merasa penasaran. Apalagi karena
menurut desisannya tadi, dia memiliki tandingan Ciat Lip Jiu
andalan Ceng Liong.
Sebetulnya Duta Agung Kiang Ceng Liong sendiri sudah
mengerahkan kekuatannya yang cukup tinggi takarannya pada
saat itu. Bila dia terlihat santai, bukan berarti dia tidak serius
menghadapi Thay Pek Lhama. Sama sekali tidak begitu.
Diapun sangat sadar bahwa kekuatan iweekang Thay Pek
Lhama ini sungguh luar biasa hebat dan jarang ada lawannya.
Apalagi, karena ilmu Thay Pek Lhama merupakan campuran
ilmu murni dan ilmu sesat. Jika Thay Pek Lhama tetap
bertekun di jalur Ilmu Budha, maka kekuatannya pasti
melebihi kekuatannya saat ini. Tetapi, yang mencuat dan
menonjol adalah campuran kekuatan yang dimiliki Thay Pek
Lhama, terasa sangat misterius dan sangat berbahaya. Karena
itu, Kiang Ceng Liong tetap bertahan dan menghadapi Kakek
itu dengan Ciat Lip Jiu yang kini sudah dikuasainya secara
matang dan sempurna. Inilah yang membuat dia percaya diri
dan terlihat seperti terlampau santai menghadapi Thay Pek
Lhama.
Melihat dirinya dihadapi secara demikian santai, Thay Pek
Lhama semakin penasaran dan semakin murka. Tiba-tiba,
kedua lengannya bergerak secara sangat aneh, bagai saling
berkelahi sendiri. Tetapi dari posisi gerak lengan seperti itu,
meluncurlah sejumlah jalur serangan hawa sakti yang kuat
dan aneh menyerang Kiang Ceng Liong. Kelihatannya Thay Pek

Tarian Liar Naga Sakti I 1483


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lhama mulai mengerahkan ilmu dan kekuatan andalannya


dan kini menyerang dengan Thian Cik Mo-Ong Kun Hoat (Silat
Iblis Sakti Menggetarkan Langit). Ilmu ini murni Ilmu Hitam
yang dirangkai Thay Pek Lhama sendiri berdasarkan gabungan
ilmu-ilmu murni para Lhama di Tibet dengan Ilmu Sesat yang
ditemukan dan didalaminya lewat sebuah kitab.
Akibatnya sungguh hebat. Ceng Liong tidak mungkin lagi
menggunakan Ciat Lip Jiu seenak dan sesederhana tadi,
karena hawa serangan yang mengarahnya tidak cuma di satu
atau dua titik, tetapi sekaligus sampai empat dan lima titik.
Karena itu, mau tidak mau Ceng Liong harus bergerak cepat
dan juga balas menyerang. Kali ini dia melepaskan kekuatan
Ciat Lip Jiu dan bergerak dengan Giok Cheng Cha Sha Sin Kun
sambil mengerahkan Ceng Thian Sin Ci guna mengerahkan
hawa sakti menutuk gerakan-gerakan tangan Thay Pek Lhama.
Dengan Giok Ceng Cap Sha Sin kun dia bergerak cepat,
menangkis keras lawan keras jalur serangan lawan. Tetapi
pada saat bersamaan, Kiang Ceng Liong juga melontarkan
serangan balasan yang bersifat antisipatif dan preventif, yakni
dengan menyerang secara langsung sumber jalur serangan
yang terus menerus mengejarnya. Maka terdengar beberapa
kali benturan hebat antara keduanya:
"Plak ...... plak ....... plak ........ plak ......... siunggggg,
siungggggg ....."
Sampai empat kali terjadi benturan antara keduanya
ketika Kiang Ceng Liong memilih untuk menangkis jalur
serangan lawan dengan cara keras lawan keras. Sementara
Thay Pek Lhama lebih memilih untuk menghindar dari
serangan Ceng Thian Sin Ci (Telunjuk Sakti Pengejar Langit)

Tarian Liar Naga Sakti I 1484


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang dilontarkan Kiang Ceng Liong dengan membawa jalur


cahaya berkilat yang sangat menggidikkan hatinya. Benturan
keduanya yang penuh tenaga sakti, membuat keduanya sadar
bahwa selisih kekuatan iweekang mereka berdua memang
sangat tipis belaka. Namun setelahnya, Thay Pek Lhama
memutuskan untuk memilih bertempur dari jarak dekat
karena khawatir dengan ceng Thian Sin Ci. Dengan jarak
dekat, maka dia berusahamenghindari serangan-serangan
berbahaya dari Ceng Thian Sin Ci yang terlihat menakutkan.
Dan kembali keduanya saling libas dengan Thay Pek
Lhama mengandalkan kekuatan ilmu Thian Cik Mo Ong Kun
Hoat dan bergerak-gerak secara aneh. Namun demikian,
jangan ditanya keampuhannya. Arena seluas 2-3 meter dari
mereka berdua sampai bergetar-getar karena saling libas
kekuatan yang tidak terlihat mata biasa. Sementara itu, Kiang
Ceng Liong sendiri semakin meningkatkan kekuatan
sinkangnya dan kini dari tubuhnya perlahan-lahan mulai
keluar awan tipis berwarna hijau muda, suatu pertanda jika
dia mulai mengerahkan sinkang Giok Ceng Sinkang ke tahapan
yang tinggi. Awan tipis hijau muda tersebut bergerak-gerak
seiring dengan gerakan-gerakan tangan dan gerakan tubuh
Kiang Ceng Liong. Dan hebatnya, jalur pukulan Thay Pek
Lhama selalu nampak terpeleset atau melenceng kesamping
ketika mengenai atau mendekati awan hijau muda itu. Luar
biasa.
Karena tidak lagi bisa menggunakan Ceng Thian Sin Ci, maka
Ceng Liong mengganti kekuatan jarinya dangan Toa Hong
Kiam Sut, Ilmu pedang yang dimainkan dengan lengan dan jari
tangan. Ilmu-ilmu Lembah Pualam Hijau sekali ini benar-benar

Tarian Liar Naga Sakti I 1485


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dipamerkan Kiang Ceng Liong, karena dia memainkan dan


mengkombinasikan antara Giok Ceng Cap Sha Sin Kun dengan
Toa Hong Kiam Sut. Dan ternyata di tangan Ceng Liong, Ilmu-
ilmu tersebut menunjukkan keampuhannya secara maksimal.
Dan bahkan mampu membuat seorang tokoh sehebat Thay
Pek Lhama sampai sangat kesulitan untuk menembus
pertahanannya. Selebihnya, bahkan tokoh Lhama Tibet ini
seringkali terlihat keteteran dalam menghindari ataupun
menghadapi sergapan dan serangan-serangan dari Ceng
Liong.
Kembali ke pertarungan antara Siangkoan Giok Lian dan
Hoan Liu. Pertempuran mereka sudah dengan cepat menuju
puncak karena Hoan Liu semakin khawatir dia benar-benar
akan kehabisan nafas. Padahal dia hanya menghadapi
lawannya yang jauh lebih muda, bahkan lebih cocok menjadi
cucunya itu. Awalnya Hoan Liu berpikir dengan menggunakan
ilmu andalannya maka Giok Lian akan mulai keteteran,
nyatanya tidak demikian. Meskipun telah menggunakan ilmu
sihir, ilmu beracun dan ilmu sihir plus ilmu silat, Giok Lian
tetap mampu bertahan dan bahkan menyerang dengan tidak
kalah hebatnya. Itulah sebabnya Hoan Liu akhirnya mulai
mempertimbangkan untuk menyerang dengan ilmu
andalannya yang jauh lebih hebat dan jauh lebih mengerikan.
Jika memang pilihan itu yang akan menyelesaikan
pertarungannya dan kemudian menyelesaikan misinya,
mengapa tidak?
Selain itu, pilihan Hoan Liu juga dipicu dengan kenyataan
betapa Thay Pek Lhama yang juga sudah mulai bertarung
dengan lawannya yang juga masih muda, kelihatannya tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 1486


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

beroleh keuntungan juga. Lawan muda Thay Pek Lhama juga


tidak kurang lihay dibanding lawannya yang seorang gadis
muda itu. Bahkan, sekilas dia melihat lawan Thay Pek Lhama
yang dicecar habis, justru bertarung dengan santai dan
dengan ilmu-ilmu sederhana namun mampu memunahkan
dan bahkan balik mendesak Thay Pek Lhama. Padahal, Thay
Pek Lhama bersama kedua suhengnya lengkap dengan
keampuhan mereka, sangat dikenal Hoan Liu. Dia tidak akan
berani mengaku sanggup mengalahkan Thay Pek Lhama dan
kedua suhengnya yang amat sakti dan dihormati di Tibet sana.
Tetapi, diapun paham, Thay Pek Lhama sendiri takkan berani
gegabah mengaku akan unggul atas dirinya. Karena itu,
mereka berdua tidak pernah berani saling melanggar selama
di Tibet, sebaliknya saling gmengindahkan. Berbeda dengan
kedua suheng Thay Pek Lhama yang terang-terangan
memusuhinya dan berusaha mengusirnya keluar dari Tibet.
Karena berpikiran demikian, maka Hoan Liu dengan berat
hati akhirnya mengerahkan ilmu pamungkasnya. Ilmu yang
bahkan masih belum pernah dikerahkannya selama berada di
Tionggoan, dan baru sekali digunakannya di Tibet ketika
menghadapi Suheng Thay Pek Lhama yang mendesaknya
keluar dari daerah Tibet. Dan ilmu itupun, selama ini sudah
selalu dilatihnya dan disempurnakannya: Mo Hwee Lok Hun
Keng Hun (Api Iblis Mengejutkan Sukma) dan didukung oleh
gerak gaib dari Tu Thian Liat Hwee Tin (Formasi Api Langit).
Ilmu pamungkasnya adalah Ilmu hitam yang sangat pekat
yang menggunakan unsur api dan panas untuk menjebak
lawan, selain itu ilmu yang menjadi pendukungnya adalah

Tarian Liar Naga Sakti I 1487


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

landasan Barisan Tu Thian Liat Hwee Tin. Kombinasi landas


gerak, ilmu silat dan ilmu sihir, itulah ringkasnya.
Ilmu barisan itu sejatinya dimainkan bertiga oleh murid-
muridnya sebagai ilmu gaib dan menjadi jauh lebih berbahaya
jika dia bermain sebagai kepalanya. Tetapi, keampuhan
formasi itu bersumber dari Ilmu Langkah Ajaib 16 Langkah
Pengacau Sukma yang kemudian dikembangkan lebih jauh
oleh Hoan Liu. Dengan dukungan hawa sihir, maka ilmu
langkah yang sudah mujijat itu bahkan menjadi lebih
berbahaya lagi. Karena daya pembingungnya bertambah kuat.
Terlebih ketika kemudian ditambah dengan Mo Hwee Lok Hun
Keng Hun, Ilmu Silat dan Sihir yang berbahaya dan cenderung
ke ilmu hitam yang memanipulasi semua fungsi indra
manusia. Dapat dibayangkan bagaimana berbahayanya ilmu
andalan Hoan Liu tersebut dan kini disiapkannya guna
menuntaskan pertarungannya dengan Giok Lian.
Tiba-tiba Hoan Liu bergerak cepat dan berlari-lari dengan
cepatnya untuk mengitari posisi tubuh Giok Lian dengan Ilmu
Langkah Ciok Tiong Luan Poh Cap Lak Tui. Dan semakin lama
tubuhnya semakin tak terlihat bahkan nampak bagai
gumpalan hitam yang mental kekiri dan kekanan. Sampai pada
titik ini, Giok Lian mencoba memutuskan daya gerak lawan
dan menyerang dengan Toat Beng Ci (Jari Pencabut Nyawa),
salah satu ilmu keji yang diwarisinya dari Nenek buyutnya.
Tetapi, serangan Toat Beng Ci mental keluar dari lingkaran
gerak Hoan Liu, bahkan terasa benar oleh Giok Lian bahwa
mata fisiknya semakin terpengaruh dan menghitam. Tak
salah, ini hawa sihir yang sangat tinggi dan berbahaya. Dia
tidak boleh lambat ......

Tarian Liar Naga Sakti I 1488


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dengan cepat dan segera dia meningkatkan sampai


tingkat tertinggi kemampuannya. Pertama adalah Bu Sing
Sinkang yang mujijat dan yang kemudian membuat kedua
matanya kembali terang dan mampu menguatkannya
melawan kekuatan hitam maupun kekuatan sihir lainnya.
Selain itu, pada saat bersamaan diapun menyiapkan ilmu
pamungkasnya yang dilatihkan oleh Bhiksu Chundamani,
sebuah ilmu pusaka yang sakti dan masih belum pernah
digunakannya dalam pertempuran manapun: Sam Ciang Khay
Thian Loan Te (Tiga Jurus Membuka Langit dan mengacau
Bumi). Ilmu ini adalah ilmu gerak puncak dan bahkan lebih
lihay dari Lo Thian Bian Kun, karena merupakan ilmu puncak
guna melepaskan secara optimal kekuatan Bu Sing Sinkang
yang ajaib dan mujijat itu. Meski hanya terdiri dari 3 gerakan
belaka, tetapi gerakan tersebut merupakan gerakan yang
memungkinkan secara optimal tanaga mujijat Bu Sing Sinkang
untuk dialirkan keluar sebagai sebuah Ilmu Pukulan. Oleh
karena itu, dapat dibayangkan bagaimana hebatnya 3 gerakan
yang digunakan untuk menyalurkan keluar tenaga sakti
sebagai tenaga penyerang.
Dan dengan ilmu tersebut, maka sekujur tubuh Giok Lian
dialiri oleh hawa pelindung badan (Khikang) yang luar biasa.
Senjata tajampun belum tentu mampu menerobos khikang
tersebut, bahkan juga racun setajam apapun akan lebur ketika
membentur tabir pelindung badan yang dikerahkan pada
puncak kekuatannya itu. Siangkoan Giok Lian pernah
merasakan pengerahan puncak seperti ini ketika masih dalam
proses didikan Bhiksu Chundamani. Tetapi, untuk itupun
hanya sekali dia berlatih untuk mencapai titik itu. Dia

Tarian Liar Naga Sakti I 1489


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mencapainya pada hari dimana Bhiksu Chundamani akhirnya


berpisah dengan dirinya untuk selama-lamanya. Kini, ketika
Siangkoan Giok Lian mengerahkan tenaga puncak Bu Sing
Sinkang, dia mengenangkan suhunya yang murah hati itu, dan
seperti sedang melayangkan senyum kepadanya. Maka
semangatnya bergelora dan keyakinannya tumbuh setelah
sempat goyah oleh hebatnya kekuatan hitam yang dikerahkan
Hoan Liu.
Dahulu kala, Hoan Liu sudah pernah menyerang Bhiksu
Chundamani dengan kekuatan pamungkasnya seperti pada
saat ini dia melawan Giok LIan. Tetapi waktu itu dia kalah.
Kalah total. Dia terluka hebat dan hanya karena kemurahan
Bhiksu Suci itu sajalah dia bisa bertahan hidup. Bedanya
dengan saat itu adalah ilmu mujijatnya belum sesempurna
sekarang ini. Dia sudah menyempurnakannya selama
bertahun-tahun dan lebih menguatkannya untuk suatu saat
bertemu Bhiksu itu lagi. Sementara lawannya kali ini, hanya
seorang murid Bhiksu Chundamani ..... tidak mungkin akan
lebih kuat dari gurunya itu bukan?
Inilah yang membuat dan meningkatkan optimisme Hoan
Liu. Dengan tidak ragu lagi, dia meningkatkan kekuatan
singkang dan sihirnya dan semakin lama dia semakin tak
terlihat bahkan tubuhnya kemudian berubah menjadi kobaran
api yang terpisah-pisah. Mata telanjang manusia biasa akan
melihat Hoan Liu berubah menjadi jilatan dan kobaran api
yang menyala merah dan pekat kehitam-hitaman. Dan
kobaran api tersebut akan mampu menghanguskan semua
yang terlanda kobaran api berwarna merah pekat kehitam-
hitaman itu. Tetapi bagi Giok Lian, Hoan Liu tetap seorang

Tarian Liar Naga Sakti I 1490


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hoan Liu. Meski dengan mata dan wajah Hoan Liu yang
memang berubah sangat menyeramkan. Sedetik perasaan
Giok Lian sempat terketuk, tetapi segera sadar bahwa lawan
sedang dalam puncak pengerahan kekuatan sihirnya.
Maka menyemburlah api yang berkobar dengan nyala
merah pekat kehitam-hitaman itu. Api itu terus mengejar dan
berusaha menelan dan menjilat tubuh Giok Lian. Tetapi
anehnya, dimanapun api itu menyerang dan menjilat tubuh
Giok Lian, segera terpental dan tidak sanggup membakar dan
memanggang tubuh Giok Lian. Bagi mata ahli, terlihat Hoan
Liu menggerak-gerakkan kedua tangannya dan meluncurlah
kekuatan tenaga pukulan yang luar biasa kuatnya. Tetapi Giok
Lian yang bertahan dengan kekuatan puncak Bu Sing Sinkang
tidak mampu digoyahkannya, apalagi karena semua jalur
hawa serangan kehitaman yang menyerangnya tak mampu
menembus perisai kekuatan Bu Sing Sinkang yang melindungi
sekujur tubuhnya. Seperti Hoan Liu, Giok Lian juga bergerak-
gerak melakukan gerakan sederhana dari Sam Ciang Khay
Thian Loan Te yang mujijat.
Pertarungan keduanya akhirnya adalah pertarungan
tingkat tinggi yang teramat jarang bisa disaksikan umat
manusia. Sampai-sampai Nenek Tan Li Ceng yang menjadi
penonton dan juga Thian Ki Hwesio geleng-geleng kepala.
Sungguh pertarungan yang sangat luar biasa dan sangat
jarang ditemukan di rimba persilatan dewasa ini. Kombinasi
pertempuran dengan menggunakan ilmu-ilmu yang mujijat
dan sakti, baik itu ilmu silat, ilmu sihir, ilmu batin dan juga
serangan-serangan dengan hawa iweekang yang luar biasa
tinggi dan mujijatnya. Baru kali ini Thian Ki Hwesio

Tarian Liar Naga Sakti I 1491


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyaksikan keampuhan Ilmu Bu Sing Sinkang dari aliran


Budha Thian Tok dan hal ini membuatnya merasa kagum
bukan main.
Hoan Liu bergerak-gerak dan terus meningkatkan
serangannya. Nampak peluh mulai mengucur dari dahinya.
Tak pelak lagi, dia mulai termakan oleh besarnya kekuatan
yang harus dikerahkannya dalam menghadapi Giok Lian yang
ternyata nyaris sehebat dan sekuat Bhiksu Chundamani.
Kembali dia gagal menembus tabir kekuatan sinkang mujijat
Bu Sing Sinkang, padahal dia sudah mati-matian mempelajari
ilmu hitam guna sanggup menembus tabir atau perisai ampuh
itu. Tetapi kini, terbukti, dia tetap tak mampu menembusnya.
Dia sadar, kekuatan yang dikeluarkannya hari ini sudah
melampaui takaran. Jika dia terus berkeras, maka dia akan
terluka sama hebatnya dengan dulu ketika menghadapi
Bhiksu Chundamani dan membuatnya harus menutup diri
selama lebih 2 tahun.
Menyadari keadaan tersebut, Hoan Liu yang "tahu diri"
bahwa kekuatannya sudah banyak terkuras sebelumnya,
memutuskan untuk mulai mencari jalan keluar. Tidak perlu
malu, selama gunung menghijau tidak pernah kita kekurangan
kayu bakar. Masih ada waktu. Dan itulah yang berada di benak
Hoan Liu. Segera mundur sebelum terluka dan menderita
malu yang tak terthingga. Memasuki tingkat ke-4 dari
rangkaian 5 gerak Mo Hwee Lok Hun Keng Hun, Hoan Liu
akhirnya melepaskan serangan tersebut tetapi sudah dengan
persiapan matang. Dia harus meninggalkan tempat itu
sebelum sesuatu terjadi. Karena apalagi, dia melihat Thay Pek
Lhama, sama seperti dirinya, tidak mampu berbuat apa

Tarian Liar Naga Sakti I 1492


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terhadap lawan-lawannya. Apalagi, sudah ada Thian Ki Hwesio


disitu yang juga dia tahu kelihayannya itu. Dan untuk mundur
dari Pek Ciok San, diapun sudah memperingatkan Siwananda
untuk membuat persiapan-persiapan seperlunya. Pada saat
yang tepat, dia merencanakan untuk mundur dari Pek Ciok
San meski missinya kali ini terpaksa juga gagal.
Tongkat dan gerak keempat dari ilmu andalannya itupun
akhirnya dia lepaskan. Hanya, dalam herannya Siangkoan Giok
Lian sepertimerasa sergapan tenaga kali ini tidaklah sekuat
sergapan-sergapan Hoan Liu sebelumnya. Apakah karena dia
sudah mulai mengerahkan dan menggunakan tingkat atau
gerak kedua dari ilmu mujijatnya? Tapi, ach, kelihatannya
bukan. Belum lagi dia sadar sepenuhnya, tiba-tiba lawan
melepaskan semua belitan kekuatan sihir dan kekuatan hitam
atas dirinya sehingga Giok Lian kembali merasa lega. Tetapi,
bersamaan dengan itu dia mendengar suara yang disampaikan
Kakek itu:
"Nona ...... engkau memang hebat, tetapi pertempuran
kita belum usai. Lohu akan tetap mengejar anak itu, hati-
hatilah engkau kedepan ......"
Dan bersamaan dengan itu, meluncurlah dua tubuh
meninggalkan arena itu. Yang satunya adalah Siwananda yang
memondong tubuh Tailuccin yang masih pingsan dan satunya
lagi adalah Hoan Liu yang menyambar tubuh Kwik Hun Seng
dan kemudian membawanya melarikan diri dari Pek Ciok San
(Puncak Batu Putih). Melihat lawannya merat, Giok Lian
melepaskan pengaruh kekuatan Bu Sing Sinkang dan sebentar
kemudian diapun menarik nafas panjang mengenangkan
lawan hebatnya yang baru saja meninggalkan dirinya.

Tarian Liar Naga Sakti I 1493


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Luar biasa ...... luar biasa, dia sungguh luar biasa ......"
desis Giok Lian sambil memandangi arah yang ditempuh Hoan
Liu tadi.
"Benar Nona ..... dia memang luar biasa, tetapi lebih luar
biasa engkau. Semuda ini engkau sudah mampu
menandinginya dan bahkan membuatnya menanggung malu
harus melarikan diri dari tempat ini. Tetapi, dia benar, dia
pasti akan membayangimu suatu saat untuk menagih
kekalahannya saat ini ......" terdengar sebuah suara yang
lemah dari sisi kirinya. Dan Giok Lian memandang kesana dan
menemukan seorang Nenek yang duduk dengan lemah sambil
memandangnya penuh rasa terima kasih. Dan disamping
Nenek itu, berdiri seorang anak laki-laki yang berusia sekitar
7-8 tahun yang memandangnya penuh kekaguman.
"Toaci, engkau benar-benar hebat. Api itu tidak mampu
membakarmu ...... luar biasa" seruan kekaguman seorang
anak kecil yang membuat Giok Lian tersenyum. Anak itu
memandangnya kagum, dan sekali lihat dia tahu bahwa anak
itu adalah Li Gi, anak tokoh Bengkauw yang kini mengabdi di
Istana Raja.
"Adik, apakah engkau suka mempelajarinya ....."?
bertanya Giok Lian kepada Li Gi yang terus menerus
memandanginya dengan kekaguman yang tak
tersembunyikan.
"Tentu toaci, aku suka sekali mempelajarinya ....... tetapi,
aku ...... aku berkewajiban menjaga Nenekku. Dia ...... dia
sedang sakit saat ini ....." berkata Li Gi sambil mendekati lagi
Nenek Tan Li Ceng.

Tarian Liar Naga Sakti I 1494


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Anak baik ...... suatu saat engkau boleh mempelajarinya,


tentu bukan sekarang ...."
"Apa benar demikian toaci ...."? bertanya Li Gi penuh
harap.
"Pasti ..... suatu saat engkau akan mempelajarinya ....."
Dan memang seperti itu. Pada saatnya, ketika Li Gi
beranjak dewasa dan mulai turun gunung, dia kemudian
bertemu dengan Siangkoan Giok Lian yang memenuhi janjinya
dengan mewariskan semacam ilmu silat yang sakti dan mujijat
kepadanya. Karena keduanya, Siangkoan Giok Lian dan Li Gi,
sebetulnya masih memiliki hubungan perguruan. Lebih dari
itu, masing-masing mereka pernah menerima hadiah dan
warisan mujijat dari Bhiksu Suci dari Thian Tok, yakni Bhiksu
Chundamani. Dan Giok Lian sudah tahu persoalan tersebut.
Kembali ke arena dimana Thay Pek Lhama terus menerus
menggempur dan mendesak Kiang Ceng Liong. Dengan
menggunakan ilmu andalannya Thian Cik Mo Ong Kun Hoat
dan kemudian dipadukan dengan Bi Ciong Kun, tetap saja dia
tidak mampu mendesak Ceng Liong yang tetap melawannya
dengan ilmu-ilmu khas Lembah Pualam Hijau. Atau dengan
kombinasi Ceng Thian Sin Ci. Keadaan ini membuat Thay Pek
Lhama bertambah penasaran. "Masak tidak mamu
mengalahkan orang muda ini ...."? begitu desisnya dalam hati.
Tetapi, memang semakin lama semakin dia meningkatkan
tenaga dalam dalam menyerang, lawan mudanya itu juga
melakukan hal yang sama. Dan kelihatannya, anak muda itu
tidak merasa berhalangan dan tidak emrasa kesakitan jika
harus adu kekuatan dengannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 1495


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ketika Hoan Liu mengerahkan kekuatan sepenuhnya


melawan Giok Lian dan merubah suasana dan hawa udara
sekitarnya, Thay Peki Lhama, seperti juga Ceng Liong sempat
menyadari suasana pertempuran di arena sebelah tersebut.
Thay Pek Lhama terkejut, dia tahu ilmu pamungkas Hoan Liu
sungguh berbahaya, karena diapun harus mengerahkan
ilmunya sepenuhnya baru dapat bertahan dari serangan maut
itu. Dan itupun, jika mereka saling memaksakan diri, akan
berakibat keduanya terluka parah atau bahkan sampyuh
secara bersamaan. Dan ketika melihat Siangkoan Giok Lian
justru sanggup menahan serangan maut Hoan Liu dan bahkan
kemudian Hoan Liu yang merat, Thay Pek Lhama terkejut
setengah mati. Sehebat itukah gadis muda yang melawan
Hoan Liu?
Dan jika gadis muda itu saja demikian lihay, jangan-jangan
anak muda lawannya inipun sama hebatnya dengan lawan
Hoan Liu itu. Jika demikian, bukankah diapun berada dalam
keadaan berbahaya? Diperhatikannya keadaan lawannya,
Kiang Ceng Liong, dan semakin dia meningkatkan serangan,
semakin lawan mudanya itu berlaku hal yang sama. Dan
hebatnya, tidak terlihat bahwa anak muda itu merasa berat
dan kesulitan melawannya. Mulailah Thay Pek Lhama kebat-
kebit memikirkan nasibnya. Sedikit banyak dia tahu
kekuatannya dan Hoan Liu, dan Hoan Liu sampai merat,
artinya lawannya bukanlah orang biasa. Dan pengalamannya
bertempur beberapa lama dengan Kiang Ceng Liong,
membuatnya semakin yakin bahwa anak muda lawannya ini,
juga sama saktinya dan sama digdayanya dengan Nona
disebelah sana yang menjadi lawan Hoan Liu tadinya.

Tarian Liar Naga Sakti I 1496


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Berpikir seperti itu, Thay Pek Lhama melirik ketiga orang


muridnya. Dia tidak ingin harus melarikan diri bersama
muridnya dari tempat tersebut. Dan tentunya, dia tidak ingin
namanya jatuh dihadapan tiga murid itu. Belum pernah dia
ditandingi orang di Tibet dan juga di Tionggoan, jika sampai
dia mundur secara memalukan hari ini, mau ditaruh dimana
mukanya? Tetapi, diapun tidak ingin kehilangan muka
berhadapan dengan Jagoan Nomor Satu di Tionggoan. Karena
itu, Thay Pek Lhama memutuskan untuk mencoba ilmu
terampuhnya. Ilmu yang membuatnya tersesat, tetapi
sekaligus membuatnya mampu merendengi kemampuan dua
suhengnya yang sakti mandraguna di Tibet sana. Dua suheng
yang dihormatinya yang terpaksa mengurungnya sampai dia
melarikan diri ke Tionggoan ini.
Dan tiba-tiba Thay Pek Lhama menggetarkan tubuhnya
setelah melangkah mundur sejenak dengan sengaja. Tetapi
tidak lama kemudian dari sekujur tubuhnya mengalir dengan
kencang aliran hawa sakti yang luar biasa kuatnya hingga.
Saking kuat dan dersnya, sehingga membuat sepasang
tenaganya bergetar keras. Itulah tanda dia mengeluarkan ilmu
mujijatnya Hian Men It Goan Kong Ki (Tenaga Dahsyat
Melumpuhkan Lawan). Inilah ilmu mujijat yang sempat
muncul 150 tahun sebelumnya, yang merupakan tandingan
Cit Sat Sin Ciang dan Ilmu Busuk Toh Ling serta ilmu Ciat Lip
Jiu. Artinya, inilah ilmu ke-empat dari 5 Ilmu Busuk pada 150
tahun silam, dan kini muncul di tangan Thay Pek Lhama. Jika
mengetahuinya, maka Ceng Liong pasti akan bersiap lebih
hebat lagi, apalagi karena tandingan ilmu itu, yakni Ciat Lip Jiu
sudah dikuasainya secara sempurna.

Tarian Liar Naga Sakti I 1497


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi Kiang Ceng Liong yang belum tahu gelagat dan


pertanda ilmu mujijat tersebut, masih belum menyadari
kehebatan dan bahaya akibat ilmu lawannya tersebut. Yang
jelas, tiba-tiba dia merasa seperti kesulitan mengeluarkan
tenaga saktinya secara optimal. Dan ini yang menyadarkannya
bahwa dia sedang menghadapi bahaya serangan kekuatan
lawan yang mujijat dan tidak mungkin dilawannya dengan
cara biasa. Dan ketika akhirnya lawannya itu, Thay Pek Lhama
berteriak lantang:
"Jagoan Nomor Satu Tionggoan, inilah Hian Men It Goan
Kong Ki (Tenaga Dahsyat Melumpuhkan Lawan). Cobalah
engkau memapak pukulan saktiku ini dengan segenap
kemampuanmu ..."
Mendengar seruan itu, Ceng Liong teringat dengan kisah 5
Ilmu pada 150 tahun silam yang juga melibatkan ilmunya Ciat
Lip Jiu. Ciat Lip Jiu berbeda dengan keempat ilmu lainnya yang
luar biasa daya pukulnya. Atau daya rusaknya. Ilmu Thay Pek
Lhama ini merusak organ-organ dalam dan menyebabkan
lawan sulit mengerahkan kekuatan dalamnya. Berbeda
dengan Ilmu Toh Ling, Cit Sat Sin Ciang dan ilmu satu lagi yang
dikuasai buyut tokoh Bengkauw. Keempat ilmu itu berdaya
rusak tinggi, baik karena kekuatannya maupun karena daya
racun yang menyusup dengan cara yang susah terdeteksi. Ciat
Lip Jiu memampukan penggunanya menerima ke-empat ilmu
lain tanpa cedera karena justru mampu menggiring kekuatan
dari 4 ilmu lain dan menerjangkan ke tempat lain. Bahkan
pernah, pemilik Ciat Lip Jiu membenturkan Cit Sat Sin Ciang
dengan Ilmu milik Thay Pek Lhama ini tanpa mereka bertiga
terluka.

Tarian Liar Naga Sakti I 1498


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Artinya, Ceng Liong bisa saja menggunakan Ciat Lip Jiu


guna membebaskan dirinya dari sergapan Thay Pek Lhama.
Tetapi, entah bagaimana, pada saat itu Ceng Liong memilih
untuk menggunakan jurus ke-delapan atau bahkan dilanjutkan
dengan jurus kesembilan PEK LEK SIN JIU yang rahasianya
pernah dibuka Tek Hoat. Tetapi, karena dia baru memahami
sepenuhnya jurus pamungkas di jurus kedelapan, HALILINTAR
MELEDAK BUMI MELEPUH, maka diapun menyiapkan jurus
kedelapan untuk balas menyerang lawannya itu. Karena itu,
ketika kemudian Gerakan pertama Thay Pek Lhama
menggedornya, yang sudah didahului dengan persiapan lebih
dahulu dari Ceng Liong, maka meski terlambat karena
tenaganya sempat tersendat, Ceng Liong bergerak dengan
dua ilmu sekaligus: Pertama dia mengerahkan kekuatan
besarnya untuk melibas dan melontarkan serangan lawan
kesamping, dan kemudian melepas serangan dengan jurus
kedelapan Pek Lek Sin Jiu: Halilintar Meledak Bumi Melepuh.
Tidak terdengar apa-apa ketika mereka adu kekuatan,
karena sebagaimana diketahui, pada jurus kedelapan, Ceng
Liong menggubahnya menjadi lebih dahsyat. Ledakan petir
terdengar langsung di telinga lawan dan telinga batin, bukan
di telinga fisik dan mampu membuat banyak orang tak
berdosa terserang. Tetapi, yang di luar dugaan Ceng Liong
adalah, serangan lawan, ternyata bukan hanya bermaksud
melumpuhkan lawan semata, tetapi serangan lawan justru
bergelombang. Gelombang pertama dapat di lontarkannya,
serangan gelombang kedua membuat Thay Pek Lhama
terdorong selangkah ke belakang, tetapi serangan ketiga
sudah menjelang datang sedemikian cepatnya. Dan dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 1499


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terpaksa dan tergesa diapun mengerahkan tenaga tetapi tak


sempat dan sanggup lagi untuk melontarkannya, tetapi sudah
cukup untuk melumpuhkan akibat fatal serangan itu. Tetapi
sebagai akibatnya, diapun terdorong mundur selangkah, dan
kemudian berdiri kembali dengan kokoh.
Ketika akhirnya diapun berdiri kokoh bersamaan dengan
Thay Pek Lhama, keduanya saling pandang dan saling
mengagumi. Meski liar dan sesat, tetapi Thay Pek Lhama
masih tahu jika dirinya berhadapan dengan lawan tangguh.
Fakta bahwa ilmu andalannya bertemu Ciat Lip Jiu yang
adalah tandingannya, sudah membuatnya tergetar. Apalagi,
lawan masih memiliki ilmu lainnya lagi yang mampu membuat
dia kepanasan dan membuat telinganya mendengung. Luar
biasa. Dan dia merasa cukup untuk adu kekuatan hari ini.
Hoan Liu sudah pergi, diapun bisa pergi dengan kepala tegak
karena tidak melarikan diri.
"Luar biasa ..... engkau memang hebat, tetapi JAGOAN
NOMOR SATU TIONGGOAN? Tepat atau tidak, biarlah lain kali
kita melanjutkannya. Kita pergi ......."
Usai mengatakan kalimat itu, tanpa menunggu reaksi
Ceng Liong, Thay Pek Lhama kemudian beranjak pergi
meninggalkan tempat itu. Thian Ki Hwesio dan Giok Lian tidak
bisa menghalanginya karena memang Thay Pek Lhama tidak
punya permusuhan dengan mereka. Selain itu, belum ada
sesuatupun tindakan yang kurang pantas yang dilakukan
Lhama Tibet itu di tempat tersebut. Itulah sebabnya dia bisa
pergi tanpa malu dan tanpa dikalahkan dan bisa berlalu
dengan kepala tegak. Padahal, hanya dia sendiri yang tahu,

Tarian Liar Naga Sakti I 1500


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bahwa dia sedikit tergetar oleh serangan balasan Ceng Liong


tadi.
Ceng Liong bukan tidak tahu siasat lawan. Tetapi, dia
sendiripun memang tidak berniat merajut permusuhan
dengan Lhama Tibet. Apalagi tokoh tadi memang sakti luar
biasa. Bahkan memiliki ilmu rahasia yang sudah raib sejak 150
tahun silam. Toch, Pedang Hijau sudah direbut kembali,
kehormatan Lembah Pualam Hijau sudah ditegakkan kembali.
Suatu saat, jika Lhama tersebut tetap mencari perkara, toch
masih belum terlambat memberinya "hadiah" karena pernah
melukai Kiang Sian Cu di Lembah Pualam Hijau. Berpikir
demikian, maka Kiang Ceng Liong akhirnya membiarkan Thay
Pek Lhama berlalu. Hanya, seperti juga Thay Pek Lhama, dia
tahu, bahwa lawannya sedikit tergetar oleh serangan Pek Lek
Sin Jiu tadi. Dan Ceng Liong paham benar, dia sendiri masih
belum mengerahkan sepenuh kekuatan dan ilmu mujijat
lainnya dalam pertempuran yang abru saja terjadi itu.
Terlihat perlahan-lahan keempat Lhama Tibet yang
datang tanpa diundang itu akhirnya mulai menghilang di
kegelapan malam. Kedatangan mereka sebelumnya penuh
dengan kesombongan, tetapi pergi dengan langkah kokoh
namun tak segarang dan sesombong ketika mereka datang.
Maklum, mereka sadar jika di Puncak itu ternyata datang
tokoh-tokoh lain yang sangat luar biasa. Dan perjalanan
merekapun berlalu tanpa ada percakapan diantara ke-empat
orang itu. Sepertinya mereka masih sedang berusaha
mengendapkan pertempuran hebat yang mereka saksikan
bersama pada malam itu. Pertarungan yang sulit untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 1501


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ditemukan kembali pada waktu yang cukup lama. Dan


betapapun mereka beruntung sempat menyaksikannya.
Dan dengan berlalunya Thay Pek Lhama bersama ketiga
muridnya, suasana hening akhirnya memenuhi Lembah
tersebut. Keheningan itu berlangsung cukup lama, karena
semua, baik Thian Ki Hwesio, Siangkoan Giok Lian maupun
Kiang Ceng Liong, terlibat dalam pertempuran hebat hari itu,
sore hingga malam. Sama seperti Nenek Tan Li Ceng yang juga
ditandingi mati-matian oleh Hoan Liu sampai datangnya Giok
Lian dan Ceng Liong. Mereka seperti meresapi dan
mengendapkan pertempuran hebat yang mereka lalui
beberapa waktu lalu.
Sampai akhirnya kesenyapan itu dipecahkan oleh suara
bening dari seorang anak yang ditujukan kepada Nenek Tan Li
Ceng:
"Nek, udara semakin dingin, kurang baik untuk kesehatan.
Lebih baik kita masuk kedalam rumah biar lebih hangat ...."
adalah Li Gi yang memecahkan keheningan dan kemudian
berusaha untuk membantu Nenek Tan Li Ceng guna masuk
kedalam rumah. Karena memang benar, suasana malam yang
sepi di puncak Gunung sudah pasti teramat dingin oleh
hembusan angin. Tetapi, suara Li Gi itu, sekaligus
menyadarkan tiga tokoh muda sakti lainnya, bahwa masih ada
yang harus mereka selesaikan.

Episode 29: Tokoh Sakti Pulau Awan Putih (1)

Tarian Liar Naga Sakti I 1502


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, alangkah terkejutnya Li Gi ketika Neneknya, Tan Li


Ceng, berusaha berdiri ternyata Neneknya langsung roboh
kembali. Bahkan seterusnya Nenek Tan Li Ceng pingsa dan
tidak sadarkan dirinya. Kiang Ceng Liong, Thian Ki Hwesio dan
Siangkoan Giok Lian bergegas mendekat ketika melihat Nenek
Tan Li Ceng rubuh pingsan. Bahkan Giok Lian langsung
memeriksa nadi Nenek Tan Li Ceng dan tidak berapa lama
kemudian dia memandang dengan perasaan kaget kepada
Thian Ki Hwesio dan Ceng Liong. Ceng Liong yang sudah
mengerti lebih dahulu hanya menganggukan kepala tanpa
mengerti, sementara Thian Ki Hwesio terlihat bingung.
Tanpa banyak bicara lagi Giok Lian segera memondong
tubuh Nenek Tan Li Ceng yang pingsan dan segera masuk ke
salah satu rumah yang terlihat paling besar dengan dituntun
jalannya oleh Li Gi. Anak itu hebatnya tidak menangis, tetapi
dengan cekatan menunjukkan jalan kepada Giok Lian, dan
bahkan tanpa diminta sudah menata dan mengatur-atur
ruangan dalam rumah dan pembaringan agar Nenek Tan Li
Ceng dapat berbaring dengan nyaman. Rumah itu sebetulnya
tidaklah terlampau besar, tetapi ditata sedemikian rupa
sehingga orang akan merasa kerasan didalamnya. Dan disalah
satu sudut, terlihat tempat khusus bagi orang yang melakukan
samadhi, lengkap dengan ornamen-ornamen agam Budha.
Rupanya, disinilah Nenek Tan Li Ceng senantiasa melakukan
samadhi dan merenungi ajaran Budha.
Setelah membaringkan Nenek Tan Li Ceng di
pembaringan, Giok Lian kemudian membantunya dengan
menyalurkan tenaga dalamnya, disusul kemudian mengurut-
urut beberapa jalan darah nenek tersebut. Hanya saja, Giok

Tarian Liar Naga Sakti I 1503


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lian menemukan kenyataan yang cukup pahit, semua tenaga


dalam yang disalurkannya seperti "lenyap" dan "tenggelam"
dalam tubuh Nenek Tan Li Ceng. Hal itu menjadi indikasi jika
sudah banyak organ tubuh Nenek itu yang rusak dan tidak
berfungsi lagi. Dengan kata lain, Nenek Tan Li Ceng sedang
sekarat. Hal ini terutama setelah dia menghabiskan banyak
tenaga saktinya melawan Hoan Liu padahal dia baru saja
sembuh dari luka dalam yang sangat parah.
Setelah ditunggu beberapa saat, tiba-tiba Nenek Tan Li
Ceng siuman kembali. Bahkan entah bagaimana, mimik
wajahnya terlihat cerah, bertolak belakang dengan kondisi
tubuhnya yang diperiksa Giok Lian. Keadaan dan seri mukanya
bagaikan tidak terluka sama sekali. Tetapi Ceng Liong dan Giok
Lian yang tahu keadaannya maklum belaka apa yang sedang
terjadi. Karena itu, keduanya sama-sama menarik nafas
panjang dengan berusaha menyembunyikan apa yang
sebetulnya mereka ketahui tentang keadaan Nenek Tan Li
Ceng itu.
"Ahai ........ ternyata kalian semua sudah berada disini,
sungguh kurang hormat aku karena sama sekali tidak mampu
lagi mempersilahkan kalian semua untuk duduk. Padahal,
kami semua harus berterima kasih atas bantuan yang tidak
kecil ini ....." demikian Nenek Tan Li Ceng berusaha bersikap
normal dan biasa saja, padahal dia sendiripun tahu
keadaannya.
"Tidak apa, tidak apa Nek ..... sebaiknya Nenek
beristirahat saja dulu untuk memulihkan kondisi tubuh ...."
Giok Lian membujuk Nenek Tan Li Ceng.

Tarian Liar Naga Sakti I 1504


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Achhhhh, tapi aku sudah tidak memiliki waktu yang


banyak lagi Nona muda ....." berkata Nenek Tan Li Ceng sambil
tersenyum. Dan setelah berkata demikian, Nenek Tan Li Ceng
berusaha duduk dan kemudian berkata:
"Li Gi, cucuku ........" suaranya demikian lembut dan tanda
penuh kasih sayang. Dan Nenel Li Ceng memanggil sambil
mencari-cari dimana gerangan Li Gi, anak yang begitu dikasihi
dan disayanginya itu.
"Li Gi disini Nek ....." Li Gi yang sejak tadi berada
disamping pembaringan dengan cepat menyahuti Nenek itu.
Begitu Li Gi mendekat, kembali Nenek itu mengusap-usap
kepalanya dengan sikap yang penuh kasih sayang. Kelihatan
sekali betapa besar cinta kasih Nenek Tan Li Ceng kepada anak
itu, dan Ceng Liong, Giok Lian dan Thian Ki Hwesio dapat
menyaksikan secara jelas pameran cinta kasih itu.
Tidak berapa lama kemudian, Nenek itupun memandangi
Giok Lian, Thian Ki Hwesio dan terakhir Kiang Ceng Liong.
Cukup lama dia memandangi Ceng Liong, sampai akhirnya
Nenek Tan Li Ceng kembali berkata:
"Sebetulnya masih ada keraguanku ketika Bhiksu
Chundamani mengatakan beberapa tahun yang telah silam.
Dia mengatakan dengan jelas, bahwa baru di penghujung usia
kehidupankulah seorang Suhu (Guru) yang tepat bagi Li Gi
akan datang. Bahwa dia yang akan menjadi Suhu bagi Li Gi
merupakan seorang Pria muda yang bijaksana dan kepada
dialah aku diharuskan menyerahkan Li Gi menjadi muridnya,
karena anak itu tidak berjodoh dengan Ilmu-ilmu Budha ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1505


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mendengar kalimat Nenek Tan Li Ceng, semua, tidak


terkecuali Li Gi, kaget bukan kepalang. Termasuk Kiang Ceng
Liong sendiri tersentak kaget. Tidak salah. Dia yang pastinya
dimaksudkan oleh Nenek Tan Li Ceng itu.
"Nek ....... apa ..... apa maksudmu ...? Bolehkah dijelaskan
lebih jauh ..."? bertanya Ceng Liong dengan kekagetan yang
tak tersembunyikan.
"Duta Agung, aku sebelumnya tidak pernah bertemu
denganmu. Bahkan sama sekali tidak mengenalmu. Bahkan
Bhiksu Chundamani, guruku yang budiman di bidang
keagamaan itu, tidak memberitahuku sedikitpun mengenai
keadaanmu. Dia hanya berpesan, orang yang datang berusaha
menolongku di akhir hidupku, dialah orang yang tepat untuk
mendidik Li Gi ....."
"Nek, apakah suhu tidak pernah menyebutkan namaku
...."? bertanya Giok Lian.
"Nona, aku tahu engkau murid terakhir Bhiksu
Chundamani. Tetapi beliau berpesan dengan sangat jelas,
bahwa Li Gi tidak cocok dan tidak berjodoh dengan Ilmu
Budha. Lebih dari itu, Ilmu Bu Sing Sinkang tidak tepat dengan
struktur tubuhnya. Dan Suhunya kelak bukan seorang Bhiksu.
Dia berpesan, pada saatnya Suhu Li Gi akan mengerti dengan
sendirinya apa yang terjadi dan apa yang dibutuhkan anak itu
....."
Terlihat baik Thian Ki Hwesio maupun Siangkoan Giok Lian
mengangguk-anggukan kepala. Mereka berdua sudah tentu
tahu dan mengenal siapa Bhiksu Chundamani yang sakti
mandraguna itu. Terlebih Giok Lian, tidak berani dia

Tarian Liar Naga Sakti I 1506


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membangkang dan menolak perintah suhunya yang sudah


almarhum.
Kembali terdengar suara Nenek Tan Li Ceng ....
"Tetapi Nona, pada dasarnya anak ini adalah sutemu yang
paling muda. Bukan karena dia menerima banyak budi dari
Suhumu, tetapi ilmu urut yang memperkuat struktur tubuh
dan kemudian melemahkan Bhiksu Chundamani bermanka
banyak bagi cucuku ini. Dan menurut beliau, suatu saat
engkau wajib menurunkan ilmu yang tepat bagi sute
termudamu ini ........ "
Setelah berkata demikian, terlihat Giok Lian manggut-
manggut. Sedikit banyak dia paham apa makna yang
disampaikan Nenek Tan Li Ceng kepadanya. Dia memang
sudah curiga, tidak mungkin suhunya memperlakukan Li Gi
demikian istimewa dan tidak menurunkan perintah baginya
untuk berbuat sesuatu. Sementara dia termenung, Nenek Li
Ceng sudah menoleh kearah Li Gi dan memanggil:
"Cucuku ......"
"Iya Nek ......."
"Tolonglah Nenekmu ini ........ ambilkan surat Bhiksu Suci
itu yang Nenek simpan dibalik lukisan di bawah sana ...."
Nenek Tan Li Ceng menugaskan Li Gi mengambil sesuatu dari
balik lukisan yang berada disamping tempat dia bersamadhi.
Dan Li Gi dengan cepat dan cekatan sudah bergerak menuju
arah yang ditunjukkan Nenek Tan Li Ceng. Dan benar saja, dari
balik lukisan itu atau tepatnya di belakang lukisan itu, ada
sepucuk surat yang masih belum pernah dibuka dan dibaca.

Tarian Liar Naga Sakti I 1507


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kelihatannya surat tersebut sudah cukup kumal dan lama


tidak disentuh. Setelah menerimanya dari Li Gi, Nenek itu
kemudian berkata kembali:
"Duta Agung ....... jika aku tidak salah menduga, surat ini
pasti ditujukan kepadamu. Hanya engkau yang boleh
membuka dan membacanya, bahkan aku sendiri tidak tahu
apa isi surat itu ...... silahkan ...." sambil memberikan surat itu
yang kemudian diraih dan diambil Ceng Liong, Nenek Tan Li
Ceng mempersilahkan Ceng Liong menyobek sampulnya. Dan
kemudian membaca surat yang sengaja ditulis dan
ditinggalkan Bhiksu Cundamani kepada khususnya orang yang
telah dia prediksikan akan menjadi Suhu atau Guru dari si
bocah Li Gi. Dan Ceng Liongpun kemudian membuka sampul
surat itu dan membacanya. Belum semenit dia membuka
sampul dan membaca, Ceng Liong sudah mendesah:
"Accccccchhhhhhhhhhhh ....."
"Ada apa Duta Agung ....."? bertanya Nenek Tan Li Ceng
kepada Ceng Liong.
"Aneh ...... surat ini memang ditujukan kepadaku ......"
berkata Ceng Liong sambil menunjukkan tulisan di atas surat
yang menunjukkan bahwa dia memang menjadi alamat tujuan
surat Bhiksu Chundamani tersebut.
"Engkau boleh membacanya anak muda, tetapi aku
dipesankan dengan sangat agar tidak ada orang lain yang
boleh membacanya. Terkecuali setelah engkau selesai
membacanya dan apabila engkau memang berkenan, maka
engkau diperbolehkan memberitahukannya kepada kami ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1508


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Baiklah Nek ....." menyahut Kiang Ceng Liong yang


kemudian mulai membaca surat itu. Surat yang khusus ditulis
dan ditujukan kepadanya oleh Bhiksu Chundamani yang telah
mangkat beberapa tahun silam itu.
Maka, Ceng Liongpun membaca surat tersebut:
Kepada,
Duta Agung Lembah Pualam Hijau ....
Bahaya besar yang akan mengancam Dunia Persilatan
kelak, secara ajaib akan melibatkan dirimu atau tepatnya
keluargamu lagi dengan cara yang sulit engkau duga. Salah
satunya adalah LI GI yang akan menjadi muridmu ini. Ayahnya
adalah tokoh Bengkauw yang telah menjadi Pendeta Budha di
Kota Raja, sejak kecil dia merupakan bibit yang sangat unggul
untuk berlatih ilmu silat. Bahkan ketika Lolap berkali-kali
membantunya menguruti jalan darah guna memudahkan dia
berlatih silat suatu hari kelak, lolap sadar dia berjodoh dengan
Ilmu Silat Non Budha. Karena itu, akhirnya Bu Sing Sinkang
sudah lolap titipkan kepada muridku Giok Lian, dan Li Gi tidak
berjodoh dengan ilmu itu. Keajaibannya membuat dia dikejar-
kejar tokoh hitam untuk dipakai berlatih ilmu sesat. Dan,
Suhumu Kiang Sin Liong pernah berpesan kepada lolap, bahwa
justru lolap yang akan "menemukan" murid yang tepat
bagimu, dan ternyata adalah anak Li Gi yang beruntung untuk
menjadi muridmu.
Anak itu secara luar biasa memperoleh hadiah dari
penjaga Pusaka Istana, sahabat ayahnya, dan kemudian jalan
darah, otot-otot dan tulangnya telah lolap perkuat dengan
sebuah "Usapan Sakti" dari jalur iweekang Budha. Tetapi

Tarian Liar Naga Sakti I 1509


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

jodoh tulang dan ototnya adalah Ilmu-ilmu sejenis yang


engkau latih. Gurumu pernah mengatakan Ilmu Lembah
Pualam Hijau tidak diturunkan kepada orang luar, tetapi dia
sangat yakin engkau akan dan sudah menemukan dan
menciptakan ilmu-ilmu yang tepat bagi anak Li Gi nantinya.
Engkau boleh yakin dengan ramalan kami, bahwa
bencana kedepan akan ditangani oleh orang-orang dekatmu.
Tetapi, awaslah, kebijaksanaanmu akan sangat diuji agar
bencana itu dapat diatasi. Lolap melarang Tan Li Ceng untuk
mengajarinya ilmu pernafasan, karena itu adalah tugasmu
yang terutama. Tetapi, Tan Li Ceng entah dengan cara
bagaimana telah ikut memperkuat tubuh anak itu. Maka
selanjutnya, adalah tugasmu untuk mendidiknya. Jikapun
engkau menitipkannya untuk pelajaran kebatinan di Poh
Thian, maka janganlah melewati masa lebih dari 2 tahun.
Lolap menitipkan sebuah bekal baginya melalui Giok Lian
murid lolap. Resminya dia adalah muridmu Duta Agung, tetapi
budinya kepada Nenek Tan Li Ceng terbayar dengan
diangkatnya dia menjadi Cucu Angkat Nenek itu. Dan jika Giok
Lian mengajarnya, maka dia mengajar sebagai SUCI, bukan
sebagai muridnya.
Duta Agung, ingatlah, sekali lagi bahan sehebat dan sebaik
Li Gi sangat sulit ditemukan. Sebagaimana sulit menemukan
orang seperti dirimu. Maka, perlakukan dia secara baik,
karena kami semua merestuinya menjadi salah seorang
penerusmu kelak .........
Bhiksu Chundamani

Tarian Liar Naga Sakti I 1510


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Selesai membaca surat tersebut, Duta Agung Ceng Liong


menarik nafas panjang. Dia sungguh takjub dengan apa yang
baru saja dibacanya. Ditulis beberapa tahun silam dan diramal
oleh gurunya sekalipun. Maka sambil melirik Giok Lian dan
Thian Ki Hwesio, dan kemudian berkata:
"Kita semua ternyata punya kewajiban masing-masing
terhadap anak ini sebagaimana menjadi perintah dari Suhu
kita masing-masing. Dan kelihatannya akan dimulai dari Thian
Ki Suhu ......."
"Amitabha ...... Duta Agung, apa maksudmu ....."?
"Thian Ki Suhu, engkau memperoleh kehormatan terlebih
dahulu mendidik Li Gi selama dua tahun di Poh Thian, setelah
itu baru aku akan menjemputnya. Dan kelak, Nona Giok Lian
juga memiliki tanggungjawab yang lain atas dirinya ....."
"Amitabha ....... bagaimana bisa begitu Duta Agung ...."?
Ceng Liong tidak menjawab pertanyaan Thian Ki Hwesio,
melainkan menyodorkan surat tulisan Bhiksu Chundamani itu
agar dibaca oleh Hwesio muda itu. Dan benar saja, beberapa
saat kemudian terlihat dia manggut-manggut paham. Dan
ketika Giok Lian juga membacanya, diapun terlihat maklum.
Keseriusan tiga pendekar muda itu tiba-tiba terinterupsi
oleh Nenek Tan Li Ceng:
"Anak-anak, tugasku sudah selesai. Li Gi ....."
"Nek ......."
"Beri hormat kepada Suhumu ........"

Tarian Liar Naga Sakti I 1511


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Li Gi terlihat bingung mau berbuat bagaimana. Tetapi,


Nenek Tan Li Ceng mengarah telunjuknya kepada Ceng Liong
dan kemudian berkata:
"Bhiksu hebat yang banyak mencurahkan waktu
menolong itu sudah menunjuk dia menjadi GURUMU .........
beri hormat kepadanya"
Mendengar perintah Nenek Tan Li Ceng yang ternyata
berdasarkan amanat Bhiksu Chundamani yang adalah
penolong jiwanya dan sekaligus banyak mendidik dan
mengajarnya, Li Gi dengan cepat berlutut dan kemudian
berkata:
"SUHU ...... Tecu Li Gi memberi hormat ....."
Kiang Ceng Liong belum pernah menerima murid
sebelumnya. Wajar dia terlihat bingung dan keki sejenak.
Tetapi, ketika melihat murid yang disiapkan Bhiksu
Chundamani baginya, dia merasa belum tentu murid sebaik
dan sehebat Li Gi suatu saat akan ditemukannya. Karena itu
dia akhirnya berkata:
"Baik, bangkitlah muridku. Berilah juga hormat kepada
masing-masing Thian Ki Hwesio dan Nona Siangkoan Giok Lian
ini, karena mereka juga akan ikut serta mendidikmu sebagai
murid mereka" berkata Duta Agung Kiang Ceng Liong sambil
menunjuk Thian Ki Hwesio dan Giok Lian yang hanya
memandangnya dengan mimik bingung. Tetapi merekapun
sama sekali tidak menolak melihat bakat dan sikap anak itu
yang sangat baik dan begitu menghormati mereka.

Tarian Liar Naga Sakti I 1512


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Suhu ......... Subo ......" berturut-turut Li Gi memberi


hormat kepada Thian Ki Hwesio dan juga kemudian kepada
Siangkoan Giok Lian.
"Tidak anak baik, aku akan menjadi Sucimu, begitu pesan
Suhu Bhiksu Chundamani ..." Giok Lian menukas dan
membenarkan panggilan Li Gi terhadapnya.
Mendengar itu, Li Gi kembali memberi hormat:
"Suci ......."
Baru setelah itu, anak itu kemudian kembali berdiri dan
mendekat ke pembaringan Nenek Tan Li Ceng. Tetapi,
alangkah terkejutnya Li Gi, karena Nenek itu sudah dalam
posisi samadhi dan ketika didekatinya Nenek itu tidak lagi
memberi reaksi apa-apa. Hanya, dari bibirnya terlihat senyum
simpul tanda kebahagiaan yang meliputinya ketika jiwa Nenek
berbudi itu pergi meninggalkan raganya. Seorang tokoh hebat,
Nenek Tan Li Ceng yang mengawali karir sebagai tokoh sesat,
pergi dengan senyum kemenangan di akhir hidupnya.
Tetapi, yang hebat adalah, Li Gi, tidak menangis
menggerung-gerung, tetapi dengan berlinang air mata dia
menatap Kiang Ceng Liong dan berkata:
"Suhu, bagaimana ini ........ Nenek ... Nenekku ......"
"Li Gi ...... semua orang akan menemukan jalan pulangnya
suatu saat. Masing-masing kita pasti akan kesana, hanya soal
waktu belaka yang membedakan. Nenekmu telah mendahului
kita semua. Bagaimanapun dia berbahagia karena telah
menyerahkan tanggungjawabnya atas dirimu kepada kami
sebagai guru-gurumu. Maka sekarang, bukan dengan tangis,

Tarian Liar Naga Sakti I 1513


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tetapi syukurilah dan berterima kasihlah atas semua yang


telah dikerjakannya atas dirimu. Termasuk memelihara,
mendidik dan menyayangi dirimu selama ini ......." berkata
Ceng Liong sambil memegang pundak anak itu.
Tanpa diperintah lagi, Li Gi segera berlutut dan memberi
hormat sampai tiga kali kepada Nenek Tan Li Ceng sambil
berkata:
"Anak Li Gi akan selalu mengenang dan mengingat Nenek
atas semua kasih sayang dan pendidikan selama ini ......." dan
setelah itu, Li Gi berdiri, kini disamping Ceng Liong yang
selanjutnya akan menjadi gurunya.
Belum lama Li Gi berdiri, tiba-tiba dari sebuah pintu
rahasia dalam rumah itu muncul Gak Say Bwee dan kedua
orang perempuan lainnya. Dan mereka segera menangis
terisak melihat Nenek Tan Li Ceng sudah meninggal dunia.
Pada akhirnya, suasana dalam rumah itupun dipenuhi oleh
tangisan duka mereka yang mengiringi kepergian Nenek Tan Li
Ceng.
Giok Lian yang meski tidak mengenal secara dekat Nenek
Tan Li Ceng, tetapi begitu mengetahui Nenek Sakti itu justru
yang dititipi ponakannya oleh Suhunya, ikut menjadi terharu
dan ikut meneteskan air mata. Betapa saktinya Giok Lian
sudah bisa ditebak. Tetapi begitupun, dia tetap seorang Anak
Gadis yang mudah tersentuh perasaan hatinya. Apalagi,
Nenek itu selain dekat dengan suhunya, juga menjagakan
anak dari Padri Mata Satu yang dipercayakan kepadanya
untuk dicari dan diinfokan kepada tokoh Bengkauw yang
mengabdi di kerajaan itu. Karena itu, sangatlah bisa

Tarian Liar Naga Sakti I 1514


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dimengerti jika kemudian Siangkoan Giok Lian sendiri, juga


ikut meneteskan air mata buat Nenek Sakti Tan Li Ceng itu.
Betapapun mereka berusaha bergerak cepat dari Markas
Bengkauw setelah usai badai pertikaian dengan Bengkauw
Persia, tetap saja mereka berdua terlambat setindak.
Seandainya mereka tahu akan terlambat, mungkin bisa saja
mereka sedikit mempercepat langkah. Tetapi, sebagaimana
ungkapan Nenek Tan Li Ceng, garis hidupnya sudah dituliskan
demikian. Bahkan Suhunya Bhiksu Chundamani sudah
menduga dan meramalkan seperti itu. Karenanya, tidak ada
sebetulnya yang pantas dipersalahkan. Tidak juga
mempersalahkan Kwan Hong Li, dara muda yang ditahan
seorang tokoh luar biasa di Thian San, dan ketika bertemu
untuk diajak menemui orang tuanya, ternyata lebih memilih
untuk terus bertahan bersama tokoh aneh di Thian San Pay
yang ternyata masih leluhurnya. Padahal, butuh waktu nyaris
seharian mereka berusaha menemukan Kwan Hong Li itu.
Karena memang semua sudah disuratkan, maka Giok Lian
akhirnya sebagaimana Li Gi yang bahkan lebih lama dan dalam
dukanya, perlahan mulai bisa menerimanya. Mereka semua,
Ceng Liong, Giok Lian dan Thian Ki Hwesio menghabiskan
waktu sampai 2 hari di Pek Ciok San dengan dilayani oleh
ketiga murid Nenek Tan Li Ceng yang bertekad untuk
meneruskan pekerjaan subo mereka bertapa di tempat
tersebut. Meskipun beberapa kali mereka diberi kesempatan
memilih, tetapi kecintaan mereka akan Subo serta tempat
yang tenang itu, membuat mereka bertiga memilih untuk
tetap menetap di tempat terpencil itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 1515


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pada siang ketika akan berpisah, akhirnya Kiang Ceng


Liong, Thian Ki Hwesio dan Siangkoan Giok Lian dapat juga
memiliki cukup yang waktu untuk bercakap-cakap. Apalagi,
sudah lama mereka tidak berjumpa:
"Thian Ki Suhu ...... sebetulnya kami berdua memang
memiliki tujuan berbeda, meskipun secara kebetulan kami
dapat muncul bersama di Pek Ciok San ini" berkata Ceng Liong
sambil melirik sebentar kepada Siangkoan Giok Lian. Dan
seterusnya dia melanjutkan percakapannya itu.
"Sebagaimana kesepakatan pertarungan 10 tahunan yang
kali ini direncanakan akan diadakan di Lam Hay, Lautan
Selatan, maka sudah kutemui Bengkauw Kauwcu. Sementara
itu Li Hwa serta Nenggala juga sudah datang dan menemui
Lam Hay Tocu di Lautan Selatan. Pada dasarnya mereka
semua setuju jika pertemuan selanjutnya dilakukan di Lam
Hay, di Lautan Selatan. Demikian juga dengan Kaypang dan Bu
Tong. Nona Siangkoan Giok Lian ini, memang memiliki tujuan
khusus untuk menuju ke Pek Ciok San ini. Tetapi bagiku,
adalah kewajibanku untuk melanjutkan perjalanan menuju ke
kuil ke Siauw Lim Sie di Siong San. Hanya saja, adalah
keberuntungan bertemu Thian Ki Suhu di tempat ini ......"
"Amitabha ...... Duta Agung, sebetulnya pihak Siauw Lim
Sie sudah menetapkan dua orang wakil ke Lam Hay dan
rasanya Duta Agung dan Nona Giok Lian sudah tahu siapa-
siapa mereka. Karena betapapun, bagi Siauw Lim Sie, sudah
sejak awal mendiang suhu menetapkannya. Maka jika dapat
kuusulkan, kunjungan ke Siauw Lim Sie sebaiknya dibatalkan
saja ............."

Tarian Liar Naga Sakti I 1516


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Begitupun baik Thian Ki Suhu, tetapi sebagai sopan-


santun sesama kaum persilatan, informasi ini tetap harus
kusampaikan langsung kepada Siauw Lim Sie Ciangbundjin ..."
berkata Ceng Liong yang diiringi anggukan kepala oleh Giok
Lian.
"Amitabha ..... begitu juga baik saudara Duta Agung ...."
"Dan karena kita semua mengikuti anjuran dan petunjuk
Bhiksu Chundamani, maka terkait muridku, sejak kemarin aku
berpikir untuk menitipkannya selama 2 (dua) tahun kepada
Thian Ki Suhu. Maksudku, biarlah selama dua tahun pertama
ini, Thian Ki Suhu yang mengajari anak itu dan meletakkan
dasar-dasar budi pekerti dan dasar-dasar keagamaan,
sehingga pada saatnya nanti kita tidak mendidik orang dan
anak yang berbudi pekerti tipis ......"
"Amitabha ...... Duta Agung, jika pertimbangannya
demikian, maka dengan senang hati kuterima ...... siancay ......
siancay ......"
Setelah mendapatkan persetujuan Thian Ki Hwesio,
akhirnya Ceng Liong segera memanggil Li Gi:
"Muridku ......"
"Tecu disini Suhu ......"
"Berdasarkan kesepakatan kami bersama, maka Thian Ki
Suhu akan membawamu bersamanya ke Poh Thian selama 2
tahun ini. Disana Thian Ki Suhu akan mendidikmu dalam
dasar-dasar ilmu keagamaan dan budi pekerti. Setelah dua
tahun, baru Gurumu ini akan menjemputmu guna

Tarian Liar Naga Sakti I 1517


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mendidikmu lebih jauh. Beri hormat dan terima kasih kepada


Thian Ki Suhu ......"
Li Gi yang meski berusia sangat muda tetapi entah
bagaimana seperti mengetahui urusan, sama sekali tidak
merasa keberatan. Dia seperti mengerti dan paham apa yang
disampaikan Ceng Liong, dan karena itu, tanpa ragu
sedikitpun diapun menjura dan mengucapkan terima kasih
kepada Thian Ki Hwesio:
"Terima kasih banyak Suhu ......"
"Amitabha ...... siancay ...... siancay ....."
"Baiklah, jika memang demikian, selanjutnya Li Gi akan
mengikuti Thian Ki Suhu. Setelah dari tempat ini aku akan ke
Siauw Lim Sie, sementara Nona Giok Lian harus mengabarkan
kepada orang tua Li Gi di Kota Raja. Hanya, kita harus sangat
menjaga kerahasiaan dimana Li Gi berada. Biarlah kepada
ketiga kouwnio itu, kita beritahu bahwa Li Gi langsung ikut
bersamaku ke Lembah Pualam Hijau agar mereka meluruk ke
tempat yang keliru nantinya ....."
"Amitabha ....... baik jika memang demikian ......"
Dan akhirnya, merekapun berpisah. Ceng Liong bersama
Barisan 6 Pedang langsung menuju Siauw Lim Sie yang sudah
tidak jauh lagi jaraknya, sementara Thian Ki Hwesio dengan
membawa Li Gi pulang menuju Poh Thian. Tetapi, untuk
mengelabui Hoan Liu dan anak muridnya, mereka melalui
jalan dan jalur alternatif. Siangkoan Giok Lian sendiri
mengambil jalan untuk menuju ke Kota Raja bukan untuk
menemui kekasihnya Tek Hoat, tetapi sesuai janjinya akan

Tarian Liar Naga Sakti I 1518


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memberitahu keadaan Li Gi kepada Padri Mata Satu. Maka


Pek Ciok Sanpun kembali sepi, tinggal 3 orang murid Nenek
Tan Li Ceng yang menyepi dan menunggui rumah mungil di
puncak itu.
=====================
Pertemuan di Markas Kaypang di seputar pegunungan
Hengsan semakin mendekat. Lebih kurang dua bulan lagi.
Tetapi tensi dan keadaan dunia persilatan menjelang
pertemuan besar Kaypang yang akan banyak menentukan
bagaimana nasib dan perjalanan Kaypang ke depan, sudah
menjadi perhatian hampir semua perkumpulan silat dan para
pendekar Tionggoan. Betapa tidak, Kaypang adalah sebuah
perkumpulan yang memiliki nama besar, sejarah besar, serta
sebuah perkumpulan dengan jumlah anggota yang juga sangat
besar. Ditaksir jumlah anggota baik aktif maupun sekedar
tercatat dari perkumpulan ini mendekati atau bahkan
mungkin melebihi angka 100 ribu orang. Bisa dibayangkan
bagaimana besarnya perkumpulan pengemis ini.
Belum lagi, siapapun insan persilatan pasti paham dengan
apa yang pernah, sudah dan telah dicatatkan oleh tokoh
tokoh utama Kaypang. Terutama pada 20-30 tahun terakhir
ketika Kiong Siang Han membawa Kaypang menjadi sebuah
perkumpulan yang sangat disegani dan dihormati kaum
pendekar se Tionggoan. Semua pasti paham, bahwa tokoh ini
termasuk dalam jajaran 5 tokoh dewa Tionggoan yang
membela nama Tionggoan dalam pertarungan penuh gengsi
dengan pendekar-pendekar Thian Tok, Lam Hay dan juga
Bengkauw. Di jaman tokoh ini, Kaypang benar benar
menanamkan pengaruh dan nama besar yang membuat nama

Tarian Liar Naga Sakti I 1519


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kaypang menjadi sangat menjulang bersama dengan Siauw


Lim Sie, Bu Tong Pay dan Lembah Pualam Hijau.
Kini setelah era Kiong Siang Han, Bengkauw dipimpin oleh
seorang Pangcu yang "low profile", rendah hati dan ahli
pengobatan. Dialah Kim Ciam Sin Kay, seorang Kakek ahli
"Tusuk jarum" nomor satu dan terkenal dengan "Kim Ciam"
yang sakti mandraguna. Bukan hanya sebagai alat menyerang
tetapi juga sangat hebat dan sakti dalam penggunaan jarum
emas tersebut untuk pengobatan. Pada masa Pangcu yang
ahli pengobatan ini, Kaypang masih tetap hadir sebagai
perkumpulan hebat yang disegani, meski sebetulnya bagian
terbesarnya adalah karena Kiong Siang Han masih hidup dan
selalu mendukung kebijakan pangcu penerusnya ini.
Dan setelah kepergian (meninggalnya) Kiong Siang Han,
diapun sudah meninggalkan seorang murid yang sakti
mandraguna, selain dua murid lainnya yang juga gagah
perkasa dan sangat "mencintai" Kaypang. Di tangan generasi
penerus Kiong Siang Han ini Kaypang mampu dan sanggup
menjaga kejayaannya dan menempatkan Kaypang tetap di
tempat yang sangat dihormati para pendekar Tionggoan.
Terlebih, murid bungsu Kiong Siang Han, yakni Liang Tek Hoat,
sanggup menempati kedudukan dan posisi seperti suhunya
Kiong Siang Han. Yakni bersama-sama dengan teman-teman
seangkatannya dalam menandingi serta mengalahkan
pendekar-pendekar kaum hitam yang aneh dan lihay.
Setelah kurang lebih 15 tahun menduduki kursi Pangcu
Kaypang, Kim Ciam Sin Kay (Kakek Sakti Jarum Emas) mulai
merasa sudah waktunya untuk mengundurkan diri. Meskipun
lebih kurang 5 tahun lalu dia terluka dan dapat diselamatkan

Tarian Liar Naga Sakti I 1520


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

oleh Kiang Ceng Liong, tetapi wataknya yang "kurang suka


publikasi" dan "low profile", membuat Kakek Sakti ini sudah
merasa cukup memimpin Kaypang. Kakek sakti yang kini lebih
suka menyendiri dan mendalami kemampuan "Jarum
Emasnya", memutuskan untuk mundur dan mencari
penggantinya dalam pertemuan besar Kaypang yang akan
diadakan kurang lebih dua bulan kedepan.
Dan sebagaimana pertemuan besar mencari pemimpin
baru perkumpulan besar lainnya di dunia persilatan, maka
Pertemuan Besar perkumpulan sebesar Kaypang sudah tentu
menimbulkan "kehebohan" dan "antusiasme" yang luar biasa.
Apalagi, karena Kaypang sering dan hampir selalu menguji
"calon Pangcu" melalui ujian kesaktian sebagai salah satu
syarat utama. Tidak mampu melewati tahapan uji kesaktian
dengan standar tinggi di lingkungan Kaypang akan membuat
seorang calon akan gugur dengan sendirinya. Tahapan ini
biasanya ramai dan ditunggu untuk disaksikan oleh publik,
karena tahapan ini adalah salah satu tahapan yang terbuka
untuk disaksikan orang luar. Dan itu pula sebabnya banyak
tokoh persilatan yang tertarik untuk datang. Selain untuk
mengikuti dan menyaksikan keramaian, sudah tentu juga
mengikuti adu kesaktian antar tokoh calon pemimpin
Kaypang.
Dan karena aura dan daya tarik ini, maka lebih dua bulan
sebelum pelaksanaan Pertemuan Besar Kaypang, dunia
persilatan Tionggoan bergolak. Atau tepatnya menjadi hingar
bingar karena banyaknya tokoh yang mengarah ke
Pegunungan Hengsan untuk tujuan yang sama. Tetapi, dari
sekian banyak tokoh, baik pendekar perorangan, maupun

Tarian Liar Naga Sakti I 1521


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tokoh atau pemimpin Perguruan, cukup banyak yang


melakukan perjalanan dengan tidak menyolok mata. Alias,
menyembunyikan jejaknya.
Sudah menjadi peraturan umum dan jamak diketahui
serta menjadi etika dunia persilatan Tionggoan. Yakni jika
Perguruan atau Perkumpulan Utama seperti Kaypang (juga
Siauw Lim Sie, Bu Tong Pay dan Lembah Pualam Hijau) yang
mengundang, maka utusan terendah yang bisa datang adalah
Wakil Ciangbunjin. Kecuali jika memang alasan yang "sangat
masuk akal" yang dikemukakan dan dapat diterima oleh pihak
pengundang. Karena itu, wajar jika rombongan yang
mengarah ke pegunungan Hengsan rata-rata adalah tokoh
besar dunia persilatan. Dan sudah bisa dibayangkan betapa
akan ramainya pertemuan besar di Pegunungan Hengsan
nantinya.
Dan hari ini, masih lebih dua bulan sebelum Pertemuan
Besar Kaypang, di sebuah daerah pegunungan yang mengarah
ke pegunungan Hengsan, terlihat sepasang manusia yang
usianya sudah sekitar setengah abad. Setidaknya sudah
mendekati usia lima puluh tahun, seorang wanita dan seorang
pria yang sedang melakukan perjalanan sambil menikmati
asrinya dan indahnya pemandangan sekitar. Dari jauh
keduanya sulit dikenali karena memang baik yang pria
maupun wanita setengah umur itu mengenakan caping yang
cukup lebar. Entah sengaja untuk susah dikenali orang, atau
sengaja agar identitas mereka berdua tidak mudah dilacak
orang.
Tetapi jangan salah, kedua orang yang terlihat berjalan
dengan santai itu, terlihat sangat pesat lajunya. Dan keduanya

Tarian Liar Naga Sakti I 1522


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

seperti akan melakukan sesuatu di sungai yang menjadi tujuan


keduanya. Benar saja, tidak lama kemudian, kedua tokoh
bercaping lebar itu sudah tiba di sungai dan kemudian
mencari-cari tempat yang tepat. Untuk apa? Ach, ternyata
keduanya membekal "alat pancing". Dan upaya mereka
mencari-cari tadi, adalah upaya mencari tempat yang tepat,
teduh dan menyenangkan untuk melakukan aktifitas
"memancing ikan" di sebuah sungai yang tidak terlalu lebar
dan tidak terlalu deras arusnya. Dan tidak lama kemudian,
kedua orang itu telah tenggelam dan aktifitas memancing, dan
merekapun seakan tidak mau tahu satu dengan yang lainnya.
Keduanya sudah segera tenggelam dalam asyiknya
memancing.
Aneh. Tetapi begitulah kejadiannya. Kedua orang
pertengahan umur, baik yang laki-laki maupun yang
perempuan, tidak saling bicara. Keduanya terlihat lebih
tertarik dan asyik mengamati kail masing-masing. Jikapun
salah seorang dari mereka memperoleh hasil seekor "ikan
besar", dia tidak terlihat ingin memberitahu kawannya. Tetapi
jelas dia gembira dan bangga dari sinar matanya. Tetapi,
sesudahnya, kembali dia tenggelam dalam asyiknya
memancing tanpa memberitahu kawannya hasil
perolehannya. Begitu juga kelakuan kawannya. Ketika
memancing, masing-masing tidak memperdulikan kawannya
dan lebih asyik memperhatikan kail.
Sudah hampir 2 (dua) jam mereka memancing dan
masing-masing sudah memperoleh hasil yang lumayan
banyak. Hanya saja, keduanya sekedar memilih ikan-ikan yang
besar saja untuk tetap ditangkap, sementara ikan kecil segera

Tarian Liar Naga Sakti I 1523


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mereka lemparkan kembali kedalam sungai. Dalam waktu dua


jam, keduanya sebetulnya sudah cukup banyak menangkap
ikan, tetapi karena hanya yang cukup besar yang tetap
mereka tahan, maka jika dijumlahkan, keduanya sudah
menghasilkan hampir 15 ekor ikan yang cukup besar.
Semestinya, jumlah itu sudah cukup memadai bagi mereka
berdua untuk dimakan siang itu. Tetapi, entah bagaimana,
keduanya masih tetap terus dan terus memancing. Dan tetap
tidak saling sapa dan tidak saling berbicara.
Jika kita tidak melakukan sesuatu yang merusak
ketenangan alam, belum tentu orang lain juga seperti itu.
Boleh-boleh saja kedua orang usia pertengahan bercaping
lebar dan tenggelam dalam kesenyapan sambil memancing
dan tidak menimbulkan suara suara yang merusak keheningan
alam. Tetapi, belum tentu orang lain didekat sana akan sama
sunyi dan sama diamnya dengan kedua orang itu.
Telinga orang biasa tidak mampu menjangkau. Tapi tidak
dengan daya dengar kedua orang yang sedang asyik
memancing itu. Meski jauh dan suara sebenarnya sangat
lemah, tetapi keduanya mampu mendengar rintihan orang
minta tolong:
"Tolong ......... " bukan jeritan sebenarnya, tetapi sejenis
rintihan orang yang baru saja dilanda malapetaka. Meski
rintihan, tetapi cukup bagi kedua "pemancing" bercaping
lebar untuk cepat bergerak.
Tanpa komando, hanya dengan saling pandang sejenak,
keduanya sudah bergerak dengan sigap dan cepat. Dan
astaga, gerakan mereka berdua sungguh sangat cepat. Tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 1524


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

salah lagi, keduanya adalah tokoh-tokoh kelas wahid yang


kelihatannya tidak ingin dikenali orang. Entah siapa kedua
orang itu. Hanya dalam waktu singkat, mereka sudah
menemukan korban yang tadi mengeluarkan rintihan.
Seorang wanita muda yang nampaknya baru saja menjadi
korban kejahatan orang lain.
Sekilas pandang kedua tokoh itu maklum apa yang baru
saja terjadi. Perkosaan. Maka, karena wanita muda itu
pakaiannya sudah morat marit dan lebih mirip orang yang
tidak berpakaian lagi, maka adalah sang perempuan bercaping
yang bekerja:
"Tanpa banyak cakap lagi, dia mendekati si perempuan
muda korban perkosaan dan kemudian kedua tangannya
bergerak cepat. Tetapi, si perempuan korban perkosaan
ternyata sudah tidak dapat diselamatkan, tetapi dia masih
sempat berkata setelah mendapat pertolongan singkat:
"Seorang pengemis ....... dia ...... dia memperkosaku .......
tolong ...... hkkkkk"
Dan tubuh perempuan muda yang malang itupun
berhenti bernafas, berhenti bergerak. Meninggal. Kalimat
yang ditinggalkannya membuat si perempuan bercaping lebar
menjadi murka:
"Kembali perbuatan pengemis ......... katanya Kaypang
adalah perkumpulan kaum pendekar, tetapi mengapa sudah
berapa kejadian orang-orang mereka merampok, membunuh
dan sudah kesekian kalinya mereka melakukan perkosaan
......... sungguh penasaran, sungguh penasaran ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 1525


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Jangan jangan, kaum pengemis yang bernaung dibawah


Kaypang sama sekali bukan kumpulan kaum pendekar. Masak
iya banyak kejadian yang kita jumpai pelakunya adalah kaum
pengemis"? tambah sang pria seperti mengiyakan keraguan
yang tadi dilontarkan teman perempuan yang menjadi kawan
seperjalanannya.
"Huh ...... jika tiba saatnya, aku benar-benar harus
meminta pertanggungjawaban Kaypang. Mereka harus
bertanggungjawab dengan kejahatan-kejahatan ini ........"
kembali si perempuan bercaping lebar menggerutu.
"Hmm engkau benar, tetapi sebaiknya kita kebumikan
dulu korban yang satu ini ..." berkata sang pria setelah mereka
memastikan perempuan muda korban perkosaan itu memang
sudah meninggal.
Akhirnya dengan penuh rasa marah serta penasaran
kedua orang itu menguburkan jasad perempuan muda korban
perkosaan itu. Dan tidak lama kemudian, merekapun berjalan
pergi, hilang sudah ketenangan serta perasaan ingin
menikmati lebih jauh memancing di sungai. Sebagai gantinya,
mereka berusaha mencari jejak si pemerkosa yang menurut
perempuan muda tadi adalah seorang pengemis. Setelah
beberapa kali mereka menemukan korban perkosaan yang
pelakunya adalah seorang "Pengemis", mulai luntur citra dan
pandangan mereka sebelumnya bahwa KAYPANG adalah
kelompok kaum pendekar. Dan karena mereka mendengar
Kaypang dalam waktu dekat akan melaksanakan Pertemuan
Besar, maka mereka berencana untuk datang nanti ke
Pertemuan itu meminta pertanggungjawaban Kaypang.

Tarian Liar Naga Sakti I 1526


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Demikianlah, kedua tokoh bercaping lebar itu melakukan


perjalanan. Dan kini, mereka bertekad untuk menjejaki dan
mencari jejak si Pengemis Pemerkosa yang sudah memakan
berapa korban. Keduanya, terutama si perempuan bercaping
lebar sudah merasa sangat emosional dan sangat penasaran
dengan si pemerkosa. Jika bertemu, bukan tidak mungkin
perempuan itu tidak akan banyak bicara lagi untuk menuntut
pertanggungjawaban si pemerkosa.
Tetapi setelah berusaha sekuat tenaga untuk menemukan
jejak si pemerkosa dan juga penjahat-penjahat pengemis yang
bersimaharajalela, keduanya menjadi kecewa. Selama dua
hari terakhir, mereka tidak menemukan apa-apa dan
keduanya mulai berpikir untuk berhenti mengejar. Sampai
akhirnya, mereka kembali menemukan kasus dan kejadian
yang berbuntut panjang. Begini kisahnya:
Dua hari mengejar dan mengikuti jejak sang penjahat,
akhirnya membuat keduanya berpikir untuk memasuki kota
dan beristirahat. Tetapi, pada saat mereka berjalan mendekati
sebuah kota terdekat, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara
benturan seperti layaknya orang sedang bertempur. Asal
suara tersebut meski cukup jauh tetapi dapat ditangkap oleh
telinga mereka yang memang memiliki kemampuan diatas
telinga rata-rata orang. Karena keduanya memang sedang
"melacak" penjahat yang mereka sangka berasal dari Kaypang,
maka keduanya tanpa bicara sudah melesat kearah datangnya
suara tersebut.
Tetapi, ketika akhirnya mereka tiba di tempat asal suara,
keduanya menemukan sesuatu yang membuat darah mereka
naik ke ubun-ubun. Di tempat tersebut mereka menemukan

Tarian Liar Naga Sakti I 1527


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

seorang pria muda, mungkin usianya sudah mendekati 30-an,


wajahnya gagah tetapi sedikit kehitaman. Pria tersebut dalam
posisi membungkuk atau tepatnya berlutut membelakangi
kedua orang bercaping lebar itu, dan dihadapannya seorang
gadis yang entah pingsan entah sudah meninggal. Belum
ketahuan nasibnya. Dan tanpa ba bi bu lagi, perempuan yang
mengenakan caping lebar itu sudah berseru:
"Penjahat cabul, hentikan perbuatanmu ........."

Episode 29: Tokoh Sakti Pulau Awan Putih (2)


Pemuda yang berjongkok di dekat tubuh wanita muda
yang malang dan belum ketahuan mati hidupnya itu,
sebetulnya sudah mendengar kedatangan kedua orang
bercaping itu. Tetapi, alangkah terkejutnya ketika dia sedang
berusaha menolong gadis muda yang ditemukannya sedang
berusaha diperkosa orang, ech tahu-tahu ada pendatang yang
langsung mencecarnya dengan pukulan-pukulan hebat.
Seandainya penyerangnya adalah tokoh biasa saja, maka
dapat saja dia mengabaikan serangan tersebut. Tetapi dari
angin serangannya, dia memastikan bahwa penyerangnya
bukan tokoh biasa. Tetapi tokoh yang cukup dari angin
serangannya saja sudah sangat mengagetkan pria muda itu.
"Perlahan dulu ......" seru pemuda gagah itu sambil
membalik dan menangkis serangan si perempuan bercaping
lebar.
"Duaaaaaarrrrrrr ........" meski sudah berusaha menangkis
dengan keras melawan keras, tetapi pemuda itu goyah juga.

Tarian Liar Naga Sakti I 1528


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Apalagi posisinya sangat tidak menguntungkan. Karena itu, dia


membuang diri ke belakang untuk memunahkan tenaga
serangan lawan sambil melampaui tubuh perempuan muda
yang nyaris jadi korban perkosaan itu. Sementara si
penyerang sendiri juga kaget dengan kuatnya tangkisan yang
dilakukan orang yang disangkanya penjahat itu.
Menyadari bahwa "si penjahat" ternyata lihay juga, si
Perempuan Bercaping yang datang-datang sudah langsung
menyerang dan serangannya dapat ditangkis si pemuda tanpa
terluka, menjadi naik pitam. Memang harus diakuinya
pemuda itu hebat karena tenaga serangannya tadi bukanlah
tenaga ringan. Dia berkeinginan sekali pukul maka
penjahatnya binasa. Tetapi apa daya, ternyata orang yang
disangkanya penjahat itu, juga memiliki kemampuan yang
hebat. Buktinya pemuda itu hanya tergetar. Maka, melihat
pemuda itu membanting diri ke belakang untuk memunahkan
tenaga serangnya, si perempuan bercaping tidak ingin
memberi banyak keluasan baginya. Kembali dia mengejar dan
terus menyerang si pemuda dengan serangan-serangan yang
lebih hebat lagi.
Sementara itu, kawan si perempuan bercaping, tokoh pria
berusia pertengahan yang juga mengenakan caping lebar,
sudah mendekati si perempuan yang nyaris menjadi korban
itu. Sekali periksa dan menotok sini dan sana, tokoh tersebut
segera maklum, si perempuan muda hanya menderita shock
belaka. Dan agar supaya tidak lebih kaget lagi dengan keadaan
disekitarnya, tokoh itu kemudian segera menotok si
perempuan muda agar bisa beristirahat dan tidak terganggu
oleh keadaan sekitarnya yang sedang semrawut. Sayang

Tarian Liar Naga Sakti I 1529


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sekali, jika dia cepat menyadarkan si perempuan, perkelahian


hebat sebenarnya dapatlah dihindarkan.
"Hmmmmm, penjahat cabul, rasakan seranganku ......."
sambil berteriak geram si perempuan bercaping kembali
mencecar si pemuda yang terlihat terkejut dengan tuduhan di
perempuan bercaping. Tetapi, dia tidak sanggup bicara karena
serangan membadai yang dilontarkan si penyerang yang
sangat hebat dan luar biasa. Diam-diam dia hanya mengeluh
dalam hati. Apalagi posisinya sedang runyam. Karena
Perempuan Bercaping itu tidak memberinya ketika untuk
berbicara dan juga kesempatan untuk memperbaiki posisinya.
Jadilah si anak muda yang ternyata adalah NENGGALA jadi
kerepotan dan keripuhan menghadapi badai serangan tokoh
perempuan itu.
Sambil mengeluh dalam hatinya, Nenggala yang sedang
apes, bermaksud menolong orang malah kini dituduh
pemerkosa, terpaksa mengerahkan semua kemampuannya
menghadapi si Perempuan bercaping. Bukan apa-apa, dari
serangan dan tenaga yang dikerahkan lawannya, bisa
dipastikan perempuan itu tidak berada disebelah bawah
kemampuannya. "Entah siapa perempuan ini ...." desis
Nenggala dalam hati yang diliputi kepenasaran karena
diserang orang akibat salah duga. Apalagi, dia tidak
berkesempatan menjelaskan keadaannya karena serangan
hebat si perempuan bercaping yang nampak tidak mau
memberinya ketika untuk bicara.
Tetapi, bagaimanapun Nenggala adalah anak muda yang
kemampuan ilmu silatnya sudah matang di usianya yang
menjelang 30an. Kematangannya tercermin dari

Tarian Liar Naga Sakti I 1530


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ketenangannya dalam menghadapi serangan bertubi-tubi


disaat posisinya sedang sangat terjepit. Sama sekali dia tidak
terlihat gugup, menjadi tidak terburu-buru dan menghadapi
saat sulit dengan pikiran dan gerakan yang tetap awas dan
awas. Dengan ilmu-ilmu sakti khas Nusantara yang diturunkan
Kolomoto Ti Lou lewat gurunya, Ajian Kidang Kuning, dia
mampu bergerak cepat, gesit dan cepat. Beberapa kali dalam
beberapa kesempatan, si Perempuan Bercaping merasa akan
mengenai tubuh Nenggala, tetapi dengan kegesitan dan
ketenangan yang mengagumkan, Nenggala mampu keluar dari
keadaan sulit.
Untunglah si Perempuan Bercaping pada awalnya
menganggap ringan Nenggala. Jika begitu turun tangan dia
langsung dengan ilmu-ilmu berat dan andalannya, maka
belum tentu Nenggala akan sanggup mengatasi keadaannya
yang sangat sulit dan kerepotan dalam waktu yang cepat.
Bahkan bukan tidak mungkin dia akan dalam posisi tertekan
dalam waktu yang sangat lama dan akan selalu berada dalam
tekanan si perempuan bercaping. Keuntungan yang
berikutnya, si Perempuan Bercaping juga nampaknya adalah
dari kalangan tokoh-tokoh pendekar lurus. Hal ini terlihat dari
tidak inginnya dia terlampau menarik banyak keuntungan dari
keterdesakan Nenggala. Apalagi, karena gerakan-gerakan dan
sifat Nenggala yang tenang membuatnya berpikir ulang,
apakah benar ini tokoh pemerkosa itu.
Perkembangan pertempuran perlahan-lahan bergeser
dari emosi untuk menghajar Nenggala yang disangka
"Penjahat Pemerkosa" menjadi keinginan untuk menjajaki
kemampuan. Hal ini dikarenakan perlahan namun pasti,

Tarian Liar Naga Sakti I 1531


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Nenggala mampu menemukan posisi yang semakin baik


bahkan perlahan-lahan mulai mampu mengimbangi serangan
si Perempuan bercaping, dan mulai mampu memberikan
serangan balasan. Hal ini membuat si Perempuan Bercaping
terangsang naluri khas para "Pesilat". Yakni, ketika bertemu
lawan tangguh dan seimbang, maka akan sangat
menyenangkan dan ingin menggali lebih jauh dan mengenali
lebih jauh kepandaian lawan.
Ketika pada akhirnya posisi pertarungan menjadi lebih
imbang, maka Perempuan Bercaping sendiripun mulai sadar
dan menemukan dirinya. Bahwa ketidakmampunnya
mempertahankan posisinya yang menguntungkan, semata
karena kelalaiannya sendiri. Pertama, dia menganggap enteng
lawan dan menyerang dengan serangan biasa saja. Kedua, dia
terlalu banyak memberi angin kepada Nenggala hingga
akhirnya dia mampu menemukan posisi yang baik dan kini
mulai balas menyerangnya. Kekeliruan ketiga, datang dari
dasar bahwa Perempuan itu sendiri memang berjiwa
pahlawan. Kurang mau menekan lawan dalam posisi yang
kurang baik, sehingga terkesan seperti menyerang lawan yang
tidak siap. Semua itu terjadi karena memang Nenggala tidak
menunjukkan watak yang liar dan jahat sebagaimana penjahat
pada umumnya.
Maka kini, pertarungan menjadi lebih ramai dan lebih
seimbang. Nenggala sendiripun menjadi tidak bisa bermain-
main. Karena semakin lama diapun semakin kagum terhadap
kemampuan si perempuan bercaping. Ilmu-ilmu andalannya
yang selama ini selalu dipergunakannya, dapat dengan mudah
ditandingi lawannya dan bahkan mampu mendesaknya balik

Tarian Liar Naga Sakti I 1532


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan kemudian menyerangnya dengan sama hebatnya. Sama


kuatnya dengan serangan-serangan yang dilakukanya.
Pertempuran itupun membuat Nenggala harus bergerak
dengan Ajian Kidang Kuning yang lebih gesit dan gagah pada
puncak penguasaannya. Sebab jika tidak, perempuan itu akan
menyudutkannya dan posisinya akan semakin runyam.
Bahkan sekarang, Nenggala sendiripun memutuskan
untuk mulai menggunakan secara bergantian dua ilmu berat
yang dikuasainya: Aji Brajamusti dan Inti Lebur Sakheti. kedua
Ilmu tersebut bertenaga besar namun dengan efek yang
berbeda-beda. Jika Ajian Brajamusti menghasilkan efek
serangan tenaga dalam bergelombang dan susul menyusul,
maka Ajian Lebur Sakheti bersifat sangat panas dan bahkan
seperti mampu melebur besi sekalipun. Penggunaan kedua
ajian tersebut membuat si Perempuan Bercaping berkali-kali
mengeluh lirih dan mengeluarkan pujian. Betapapun kini
semakin jelas, si perempuan Bercaping juga antusias
bertarung begitu akhirnya tahu Nenggala bukanlah tokoh
sembarangan. Bukan tokoh ayam sayur. Jelas sekali jika
sangat jarang atau bahkan belum pernah si Perempuan
Bercaping menemukan lawan seimbang selama mengembara
di Tionggoan. Itulah sebabnya diapun menjadi antusias dan
terjangkit rasa ingin menang dari lawan mudanya ini.
Siapakah sebenarnya Perempuan Bercaping ini? Mengapa
pula perempuan ini begitu sakti dan hebat? Dan siapa pula
kawannya, lelaki berusia pertengahan yang juga mengenakan
caping lebar itu? Tidak bukan adalah dua tokoh utama dari
Pulau Awan Putih yang sedang mengembara mencari Kwan
Hong Li, putri dari Pria pertengahan yang adalah Kwan Siok

Tarian Liar Naga Sakti I 1533


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bu. Sementara si Perempuan Bercaping tidak lain adalah Kwan


Siok Bi yang adalah adik kandung dari Kwan Siok Bu. Dua
orang tokoh utama Pulau Awan Putih ini telah menerima
pesan melalui anak murid Kaypang bahwa putri mereka sudah
ditemukan Kiang Ceng Liong dan akan berada di Kaypang pada
Pertemuan besar Kaypang nanti.
Bantuan Kaypang yang menyampaikan info dari Ceng
Liong ini mendatangkan citra baik di mata kedua Kakak
Beradik she Kwan yang sudah berusia hampir 50 tahunan.
Bahkan mereka kini sedang dalam perjalanan menuju markas
Kaypang guna menghadiri keramaian dan menyampaikan
ucapan terima kasih sekaligus bertemu Hong Li. Tetapi,
kejadian akhir-akhir ini mengikis citra baik tersebut dan
membuat keduanya ragu dengan Kaypang. Itulah sebabnya
keduanya berusaha keras menemukan bukti mengenai
Penjahat Pemerkosa yang juga banyak melakukan kejahatan
lain yang mereka temukan dalam perjalanan keduanya akhir-
akhir ini. Sampai kemudian keduanya akhirnya bertemu
Nenggala yang dikira adalah si Penjahat Pemerkosa yang
mereka kejar itu.
Kini, bahkan Kwan Siok Bu sendiripun terkesima
menyaksikan bagaimana adiknya yang kepandaiannya setara
dengannya, masih tetap belum sanggup untuk mengalahkan
seorang pemuda yang tadinya dikira adalah penjahat
pemerkosa itu. Meski demikian, sebagaimana juga Kwan Siok
Bi adiknya, Kwan Siok Bu yang juga sangat awas dan teliti
segera sadar jika Nenggala memang bukan lawan
sembarangan. Bahkan jika dia sendiripun yang maju, hasilnya
kelihatannya tidak akan jauh berbeda. Kini Nenggala sudah

Tarian Liar Naga Sakti I 1534


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dalam posisi bertarung dengan gerakan yang mantap dan


tidak lagi dikejar-kejar pukulan Kwan Siok Bi. Mereka kini
benar-benar bertarung pada puncak penguasaan ilmu masing-
masing.
Kwan Siok Bi sudah memutuskan untuk mulai
menggunakan ilmu-ilmu andalannya yang sangat jarang
muncul di Tionggoan. Sebetulnya, kehebatan Pulau Awan
Putih adalah variasi ilmu mereka dalam memanfaatkan atau
mengoptimalkan tenaga dalam (iweekang). Tetapi, begitupun
Kwan Siok Bi sendiri tidaklah kaku dalam bergerak dengan
ilmu lain. Seperti saat ini dia bergerak dengan Langkah 5
Elemen (Gerak Langkah Lima Elemen - Ngo Heng Pou) yang
membuatnya bergerak cepat dan menggeser langkah dalam 5
sudut. Dengan cara tersebut, Siok Bi sanggup menandingi
kegesitan dan kegarangan bergerak Nenggala yang bergerak
bagai kijang cepatnya dan bagaikan ular pesat dan licinnya.
Pertarungan gerak dengan dukungan ilmu-ilmu mujijat
mereka keluarkan silih berganti, tetapi tetap saja tidak ada
yang mampu mendesak lawannya. Keduanya tetap dalam
posisi silih berganti mengeluarkan serangan dengan jurus-
jurus maut dan dengan gerakan-gerakan menghindar yang
gesit dan enak ditonton.
Sampai pada titik ini, keduanya sudah semakin saling
mengagumi lawannya. Betapapun, bertemu lawan tanding
yang mampu menguras kemampuan tertinggi mereka,
teramat jarang. Dan jika ditemukan, wajar jika perasaan
kagum dan menghormati lawan muncul dengan sendirinya.
Sayang sekali perasaan itu dipihak Kwan Siok Bi sering
tertutup dengan keraguannya atas fakta bahwa kemungkinan

Tarian Liar Naga Sakti I 1535


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

besar, lawan mudanya yang sakti mandraguna ini adalah


seorang "Penjahat Pemerkosa". Karena adanya pikiran
tersebut, Kwan Siok Bi memutuskan untuk terus dan terus
menyerang lawan tanpa memberi kesempatan Nenggala
untuk bicara atau membela dirinya. Itu sebabnya dengan
"terpaksa" Nenggala melanjutkan perlawanan dan
pertempuran mereka berduapun menjadi berkepanjangan.
Sekaligus semakin lama dan semakin menarik.
Dan setelah sekian lama bertarung tanpa ada satu
pihakpun yang terlihat kendor dan perlawananannya
menurun, akhirnya perlahan-lahan keduanya terseret pada
"emosi" pertempuran. Yakni, secara perlahan-lahan ilmu-ilmu
andalan dan ilmu beratpun mau tak mau harus dihamburkan.
Kwan Siok Bi sudah mulai bergerak dengan Hun-hoan-ik-ki-tin
(barisan hawa murni bercampur unsur), sebuah ilmu andalan
Pulau Awan Putih yang kekuatannya adalah pada pengolahan
kekuatan tenaga dalam. Hebat akibatnya. Gerakan-gerakan
Kwan Siok Bi menjadi lebih sederhana sekaligus "misterius"
dan mengandung jebakan-jebakan yang berbahaya. Apa
sebabnya? karena pada saat penggunaan ilmu Hun Hoan Ik Ki
Tin, fokus utama Siok Bi adalah alur dan arus serangan hawa
murni yang mengandung banyak "jebakan". Jika Nenggala
keliru menebas, menghindari atau menangkis alur serangan
"palsu", maka kemungkinan yang sangat besar, dia akan
terjerumus pada terjangan sejumlah alur serangan hawa
murni yang akan menggempurnya setiap saat.
Keadaan ini membuat mau tidak mau Nenggala harus
merobah gaya bertempurnya. Melawan dengan Brajamusti
atau Lebur Sakheti akan sangat merugikannya. Bahkan akan

Tarian Liar Naga Sakti I 1536


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

cenderung membuang-buang tenaga murninya karena belum


tentu pukulan atau alur serangan yang ditangkisnya adalah
serangan hawa murni yang "asli". Dan apa yang kemudian
harus dilakukannya? Sebetulnya ada beberapa pilihan bagi
Nenggala. Bagaimanapun, tingkat kepandaiannnya saat ini
sudah sangat tinggi dan rasanya tidak akan kalah dari Duta
Agung Kiang Ceng Liong sendiri. Sebagai murid Kakek Dewa
Pedang, dia kini sudah bebas menggunakan ilmu mujijat Kakek
Dewa Pedang, baik Thian San Hui Liong Kiam Hoat maupun
Thian San Kiam Ciang. Selain itu, dari Kakek gurunya sendiri,
Kolomoto Ti Lou, sudah dibukakan kemampuan tertinggi yang
mampu dikuasainya hingga tingkat kedua: Deo Mone Woro
Mone Penynyi. Kemampuan yang merupakan puncak dari
penguasaannya atas ilmu-ilmu mujijat dari Nusantara. Dan
selain itu, diapun masih menyimpan Gelap Ngampar yang
mujijat.
Tetapi, karena memang merasa tidak bermusuhan
dengan Perempuan Bercaping yang dikaguminya
kesaktiaannya itu, Nenggala akhirnya menandingi dengan
Thian San Hui Liong Kiam Hoat (Ilmu Pedang Naga Terbang
dari Thian San). Dengan ilmu pedang tetapi tidak berpedang
ini, Nenggala mampu melindungi dirinya dengan alur
serangan pedang yang mengitari sekujur tubuhnya. Dan
karena alur hawa pedang Nenggala memang sudah mencapai
puncaknya, maka tanpa pedangpun dia sanggup membelah
pohon dan bahkan benda keras lainnya seperti membelah
benda lunak. Oleh sebab itu, beberapa kali terdengar
benturan tajam antara keduanya, dan Kwan Siok Bi terdengar
berseru kagum. Luar biasa, Perempuan Bercaping Lebar Kwan

Tarian Liar Naga Sakti I 1537


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Siok Bi sendiripun tidak terluka oleh benturan-benturan hawa


pedang Nenggala. Tidak perlu dikatakan lagi. Keduanya kini
berada pada pusaran dan titik yang semakin membahayakan
serta makin menegangkan karena kini memasuki penggunaan
ilmu-ilmu berat dan tingkat andalan dari masing-masing
perguruan. Baik Kwan Siok Bi maupun Nenggala sadar
terbawa arus emosi pertempuran dan tidak sadar telah
meningkatkan penggunaan ilmu keduanya hingga tataran
yang semakin tinggi.
Sejauh ini, sejak Nenggala mampu keluar dari tekanan
dan desakan Kwan Siok Bi yang memang awalnya alpa dan
memandang enteng Nenggala, pertempuran menjadi semakin
lama semakin seru. Dan keduanya semakin lama semakin
terseret dalam. Selain mengagumi kepandaian lawan dan kini
menemukan lawan sepadan, setingkat demi setingkat mereka
mengembangkan kepandaian. Dan karena tetap mampu
diimbangi oleh lawan, maka kembali ditingkatkan ke ilmu dan
tataran yang lebih tinggi. Jangan tanya tenaga dalam yang
dikerahkan. Kini keduanya seperti telah saling libas dan akan
sangat sulit dipisahkan jika keduanya tidak saling mengalah.
Hingga di tingkat ini, Kwan Siok Bu yang melihat adiknya
bersemangat bertanding masih beranggapan keduanya
berada di tataran yang tidak berbahaya. Hanya, diapun
semakin kagum dengan Nenggala yang ternyata sanggup
menandingi kepandaian khas dari Pulau Awan Putih yang
mereka kira sudah sangat tinggi itu.
Meski alur dan arus serangan hawa murni Kwan Siok Bi
berseliweran menyerang Nenggala, tetapi Nenggala yang juga
kini menggunakan Ilmu Pedang Terbang dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 1538


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengendalikan hawa pedang diseputar dirinya, juga memberi


perlawanan dengan sangat ketat. Jika Kwan Siok Bi bergerak
lambat dan lebih banyak kedua tangannya yang bekerja, maka
Nenggala justru diam di tempat dan turut menggerak-
gerakkan kedua tangannya menata dan mengatur hawa
pedang yang dihimpunnya guna menutup serangan lawan
mengarah ke tubuhnya. Awalnya alur serangan masing-
masing berseliweran dan suara pedang yang bergerak cepat
memenuhi arena tersebut. Tetapi, seiring dengan peningkatan
kekuatan tenaga dalam keduanya, pertempuran mereka
nampak menjadi seperti pertarungan "main-main". Karena
kini, tidak terdengar lagi sedikitpun suara pedang mendesing,
yang nampak hanyalah kedua orang yang satu bergerak
perlahan dengan satu dan dua tindak kekiri maupun kekanan,
sementarayang satu lagi sekedar menggerakkan badan dan
kedua tangannya.
Tetapi jangan salah. Tidak akan ada benda sekecil apapun
yang sanggup menerobos hingga mendekati tubuh keduanya.
Karena tubuh keduanya telah berselimutkan hawa murni dan
hawa pedang yang saling mencari celah menuju dan
menyerang tubuh lawan. Kwan Siok Bu mulai mengernyitkan
kening, karena dia sadar kedua orang yang sedang bertarung
itu mulai meniti tingkat pertempuran yang membahayakan
nyawa keduanya. Meski pemuda Nenggala itu gagah, tetapi
bagaimanapun dia lebih sayang akan nasib adiknya Kwan Siok
Bi. Tetapi, kegagahannya mencegahnya untuk ikut campur
tangan atas pertarungan seru yang semakin membahayakan
orang yang terlibat langsung dalamnya. Pertempuran
Nenggala dan Kwan Siok Bi sudah memakan waktu lebih dari 1

Tarian Liar Naga Sakti I 1539


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

jam. Dan keduanya masih tetap sama teguh, tangguh dan


kokoh dalam menyerang dan bertahan.
Diam-diam Nenggala mulai berpikir-pikir dan mengingat-
ingat, siapa gerangan tokoh perempuan yang sangat hebat ini.
"Dibandingkan dengan dengan pendekar-pendekar
perempuan Tionggoan yang hebat-hebat seperti Mei Lan,
Giok Lian rasanya Perempuan Bercaping ini tidak kalah.
Bahkan mungkin masih seusap di atas Hwa moi, tetapi
siapakah gerangan dia ...."? demikian Nenggala mulai
menebak-nebak dan menerka-nerka siapakah gerangan
lawannya yang hebat ini. Tetapi, dia tidak mungkin berlama-
lama untuk menerka, sebab jika kurang fokus dalam
pertempuran dia akan keteter dan jatuh dibawah angin.
Hanya saja, beberapa kali sudah Nenggala mencoba menebak
dan mencari tahu siapa lawannya tetapi tetap saja dia belum
menemukan figur yang tepat dengan gambaran lawannya ini.
Sampai akhirnya dua kejadian yang hampir bersamaan
terjadi. Yang pertama adalah kedatangan Kiang Li Hwa, istri
Nenggala. Ketika pertempuran Nenggala dan Kwan Siok Bi
kembali meningkat ke tataran yang lebih tinggi dan lebih
membahayakan, tiba-tiba sesosok tubuh melayang di sekitar
arena. Hanya sekali pandang Li Hwa yang juga seorang
Pendekar Wanita pilih tanding sudah segera paham, bahwa
saat itu suaminya Nenggala sedang bertempur dengan
seorang yang tingkat kepandaiannya sangat tinggi. Bukan
tidak mungkin setataran dengan Nenggala suaminya. Dan jika
demikian, maka Nenggala tidak boleh membagi
konsentrasinya. Tetapi, istri mana yang tidak khawatir dengan
keadaan suaminya? Itulah yang dirasakan Li Hwa. Dan karena

Tarian Liar Naga Sakti I 1540


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

itulah, dia memandang dengan sangat serius ke arena, dan


sewaktu-waktu jika dibutuhkan dia sudah bersiap untuk
memberi bantuan.
Keadaan Li Hwa tersebut memancing Kwan Siok Bu.
Tokoh Sakti Pulau Awan Putih ini melihat Kiang Li Hwa dan
samar-samar seperti mengenali Li Hwa. Tetapi, Kwan Siok Bu
tidak mampu meyakinkan dirinya tentang siapa perempuan
yang baru datang itu. Perempuan yang kelihatannya memiliki
hubungan dekat dengan Nenggala. Tetapi dia bisa
memastikan bahwa perempuan yang baru datang itu memiliki
ilmu kepandaian yang sangat tinggi. Menjaga hal-hal yang
tidak diingini, Kwan Siok Bu memilih untuk menegus dan
menyapa Li Hwa:
"Nona muda ........ selamat bertemu ....."
Meski sedang tegang memandangi arena pertempuran
suaminya Nenggala, tetapi Kiang Li Hwa sama sekali tidak
kehilangan sopan santun dan melupakan tata krama. Apalagi
dia tahu yang menyapanya adalah orang yang memiliki usia
diatasnya. Maka, sangat tidak sopan jika tidak membalas:
"Selamat bertemu tuan ...... tetapi, siapakah tuan yang
terhormat ...."?
"Aku yang rendah adalah Kwan Siok Bu sementara adikku
Kwan Siok Bi adalah yang sedang bertempur itu ......." berkata
Kwan Siok Bu sambil menunjuk perempuan bercaping dalam
arena itu.
"Ach ....... mengapa mereka bertempur? apa sebenarnya
yang terjadi ...."? bertanya Li Hwa kaget sekaligus menjadi

Tarian Liar Naga Sakti I 1541


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

awas dan berwaspada. Apalagi karena dia melihat dan


menyadari bahwa pertempuran suaminya sudah berada di
tataran yang sangat berbahaya bagi suaminya dan bagi
lawannya.
"Nona, kami berdua menemukan Pria muda itu sedang
berusaha memperkosa gadis yang disebelah sana dan masih
belum sadarkan diri itu ......." kembali Kwan Siok Bu berkata
sambil menunjuk, kali ini kearah perempuan muda yang
ditotoknya hingga belum sadarkan diri hingga saat itu.
"Ngaco ........ kami berdua suami-istri justru yang
menolong perempuan muda itu. Dia hendak diperkosa
seorang pengemis muda dan kebetulan kami pergoki dan
kami gagalkan. Sayang pengemis itu melemparkan calon
korbannya kepada koko Nenggala dan aku yang kemudian
mengejar Pengemis muda itu ....... dan suamiku itu yang
berusaha menolong gadis muda tersebut. Bagaimana bisa
justru sekarang dia kalian tuduh mau memperkosa orang"?
tangkis Kiang Li Hwa sengit karena Nenggala suaminya
dituduh hendak memperkosa.
"Jadi ..... jadi ..... dia itu, bukan dia yang akan
memperkosa gadis muda disana itu ....."? tanya Siok Bu yang
sejak tadi memang mulai curiga. Tidaklah mungkin tokoh
segagah dan sehebat Nenggala akan main perkosa seorang
gadis muda yang tidak punya kemampuan silat tinggi itu.
"Sudah jelas tidak, justru dia ingin menolong ......" tegas Li
Hwa.
"Dan engkau menyebut dia Nenggala ....... suamimu itu
......... ach, sungguh-sungguh ini merupakan salah pengertian

Tarian Liar Naga Sakti I 1542


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang sangat parah ........." bergumam Kwan Siok Bu yang kini


sudah yakin bahwa pertempuran adiknya dengan Nenggala
benar-benar penuh kekonyolan. Benar-benar salah
pengertian.
"Kita harus memisahkan mereka ......" berkata Kwan Siok
Bu kepada Li Hwa yang segera mengiyakannya. Tetapi, kali ini
Li Hwa yang ingin tahu dengan siapa dia dan suaminya kini
sedang berhadapan.
"Tetapi, siapa engkau tuan ....."?
"Hmmmmm, Nona Kiang Li Hwa, engkau pasti belum
mengenalku. Tetapi aku dan adikku datang dari Pulau Awan
Putih, namaku Kwan Siok Bu dan adikku itu adalah Kwan Siok
Bi. Kami sedang mencari anakku Kwan Hong Li yang kabur dari
pulau ...." berkata Siok Bu memperkenalkan dirinya dan
adiknya.
"Astaga, aku ingat sekarang. Duta Agung kami pernah
menceritakan prihal kalian berdua ........ benar, pertempuran
itu sungguh salah pengertian. Kita harus segera memisahkan
keduanya ....."
Kejadian yang kedua adalah suasana pertempuran sesaat
sebelum Li Hwa datang. Menyadari keadaan mereka berdua
tetap setanding dan sulit mengalahkan lawan, Kwan Siok Bi
yang sejak melihat Nenggala juga sangat hebat dan sakti mulai
merasa "ingin menang". Wajar memang. Bagi tokoh silat,
kemenangan atas lawan yang tangguh sungguh
mendatangkan kepuasan tidak terhingga. Perasaan ingin
menang, mendorong Kwan Siok Bi mulai mengembangkan
sinkang khas Pulau Awan Putih, Toa Pan Yo Hian Kong (Tenaga

Tarian Liar Naga Sakti I 1543


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dalam Mujijat). Sinkang khas mereka ini memang memiliki ciri


yang istimewa, yakni mampu membentur ilmu pukulan yang
sangat hebat sekalipun baik berhadapan maupun dari
samping. Idenya sederhana: jika iweekang lawan setanding
atau dibawah kemampuan, maka bisa dihadapi secara
berdepan. Jika sinkang lawan lebih tinggi, maka bisa dikurangi
perlahan-lahan dengan membenturnya dari samping atau dari
sisi kiri dan kanan.
Tetapi masalahnya dan hebatnya, melatih sinkang mujijat
itu akan memberi kemampuan pemiliknya untuk cepat
menghimpun tenaga sinkang. Karena itu, pemilik sinkang itu
rata-rata memiliki kemampuan tenaga dalam yang sangat
tinggi dan hebat. Dan inilah yang mulai dikembangkan Kwan
Siok Bi yang diyakininya akan membuatnya memenangkan
pibu atau tarung yang hebat ini. Dia memang sejak tadi
mengakui dengan jujur bahwa lawan mudanya ini sungguh
hebat dan setanding dengan dirinya. Kini, dengan bergerak
kombinasi lambat dan cepat, dia memukul, menangkis dan
memaksa Nenggala untuk menyerang dengan hawa murninya.
Dan memang, Nenggala masih memukul dengan Thian San
Hui Liong Kiam Hoat.
Tiba-tiba, Nenggala sendiripun terkejut dan kagum. Kali
ini, Kwan Siok Bi tidak menghindari hawa pedangnya, tetapi
menghadapinya secara cerdik dan cukup istimewa. Cerdik dan
istimewa, karena Siok Bi menunggu hawa pedang itu
menerjangnya dan kemudian dia bergerak menyisih dengan
cepat dan memapak hawa pedangnya dari samping.
Akibatnya, Nenggala bukan hanya mengeluarkan tenaga
besar, tetapi sekaligus juga tenaga ekstra untuk menjaga agar

Tarian Liar Naga Sakti I 1544


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dia tidak terjerumus mengikuti aliran hawa pedang yang


dipukul dari samping oleh lawannya. Sungguh cara yang cerdik
dan hebat. Dengan cara bertempur seperti itu, Nenggala
menggunakan tenaganya dua kali lipat dari biasanya. Dan
sudah tentu, jika dilanjutkan meski dia lebih muda, tetapi bisa
dipastikan dia akan lebih cepat terkuras tenaganya. Dua tiga
kali Nenggala melakukannya, tetapi dia masih belum pasti
meski kini dugaan kuat sudah mampir dikepalanya. Tentang
siapa kira-kira tokoh yang menjadi lawannya ini.
Kembali Nenggala mencoba dengan menggunakan Thian
San Kiam Ciang. Inilah salah satu ilmu pamungkasnya, ciptaan
Kakek Dewa Pedang. Kini dengan cepat Nenggala
menciptakan 3 jalur hawa pedang dan kemudian bergerak
cepat menyerang Kwan Siok Bi yang bergerak sama cepat dan
sama cerdiknya. Hanya, melihat dan merasakan datangnya 3
jalur hawa pedang yang sangat hebat, Kwan Siok Bi terlihat
tersentak. Tetapi tidak menjadi gugup. Dia mengerahkan ilmu
geraknya yang juga sangat luar biasa, yakni ilmu meringankan
tubuh Hu-ing- sui-seng (menempel bayangan mengikuti
badan), yang memang menjadi padanan Pan Yo Sankong
(Tenaga Mujijat Menghindar dan Menggempur Pukulan).
Dengan gerakan luar biasa dan dengan berani dia memapak
tiga jalur hawa pedang itu, memukulnya dari samping dengan
gaya yang khas dan indah.
Akibatnya, Nenggala dan Kwan Siok Bi sama susah dan
sama payahnya. Nenggala repot karena harus mengerahkan
tenaga ekstra untuk menahan agar tubuhnya tetap kokoh,
sementara Siok Bi kerepotan karena harus mengerjai 3 hawa
pedang sekaligus. Tetapi, setelah percobaan terakhir melalui

Tarian Liar Naga Sakti I 1545


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ilmu pamungkas masing-masing, Nenggala sudah yakin.


Keyakinannya kemudian diekspresikan dengan berkata:
"Engkau pasti tokoh sakti dari PULAU AWAN PUTIH ...."
Sesaat langkah dan serangan Kwan Siok Bi terhenti. Dan
pada saat bersamaan, terdengar suara dari samping arena:
"Siok Bi, sudah cukup. Pertempuran tadi anggaplah untuk
saling mengenal. Kita sudah salah mengenali orang, dia
bukanlah Penjahat Pemerkosa itu, dia justru adalah penolong
Perempuan tadi ......."
"Tapi ...... dia tadi ......."
"Sudahlah, kita sudah salah mengenal orang. Kita justru
harus meminta maaf kepada saudara Nenggala karena sudah
berlaku kurang pantas kepadanya ...." Kwan Siok Bu paham
bahwa adiknya masih merasa penasaran. Tetapi, sudah jelas
pertempuran itu akan sangat tidak bermanfaat. Karena istri
Nenggala adalah warga Lembah Pualam Hijau, sementara
mereka justru berhutang budi kepada Duta Agung yang sudah
membantu mencari jejak anak mereka.
"Minta maaf? apa maksudmu koko ...."? sengit suara
Kwan Siok Bi
"Karena orang yang kita duga adalah penjahat, justru
adalah yang menolong gadis muda disana itu dari perkosaan
pemerkosa yang sebenarnya ....."
"Acccccch, benar-benarkah demikian ....."? Siok Bi
memandang kakaknya dengan tatap mata kebingungan.

Tarian Liar Naga Sakti I 1546


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Tidak salah lagi. Engkau boleh bertanya kepada gadis


muda disana itu. Tetapi, harus engkau mengerti, lawanmu itu,
orang yang engkau kira penjahat adalah suami dari Nona
Kiang Li Hwa yang adalah tokoh dari Lembah Pualam Hijau
......"
"Astaga ........ jika demikian aku benar-benar telah salah
menduga orang ......." baru Kwan Siok Bi sadar. Kini perkataan
kakaknya sudah benar-benar merubah dan juga sekaligus
meyakinkannya jika lawan mudanya yang hebat ini memang
bukan penjahat pemerkosa sebagaimana yang diduganya. Dan
jika memang demikian, adalah sangat bagus karena dia
menyayangkan kehebatan ilmu Nenggala yang sudah
dihadapinya dan dirasakannya selama beberapa saat tadi.
"Maafkan aku, sekali lagi maafkan jika memang engkau
bukanlah penjahat yang suka memperkosa itu anak muda
......." Kwan Siok Bi secara jantan dan terbuka meminta maaf
kepada Nenggala sambil menjura.
"Hmmmmm kata orang, jika tidak saling jajal kita tidak
akan lebih saling mengenal. Jika aku tidak salah, jiwi berdua
ini adalah tokoh-tokoh Pulau Awan Putih ..... apakah
dugaanku ini benar ...."? Nenggala menjawab sekaligus
bertanya.
"Engkau benar sekali anak muda, tentunya Duta Agung
sudah mengisahkan kepada kalian mengenai keadaan kami
berdua ....." Kwan Siok Bi menjawab.
"Benar sekali, kami memang mendengar kisah kehebatan
jiwi berdua dari Duta Agung beberapa waktu lalu di Lembah
Pualam Hijau ......" tukas Nenggala.

Tarian Liar Naga Sakti I 1547


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ach, kisahnya sudah terlalu dilebih-lebihkan oleh Duta


Agung, saudara Nenggala. Tetapi jika berkenan, kenalkan,
kami kakak beradik Kwan Siok Bu dan itu adikku Kwan Siok Bi,
dan kami memang benar berasal dari Pulau Awan Putih di
Lautan Selatan ....." Kwan Siok Bu kemudian menyela
percakapan dan sekaligus saling memperkenalkan Nenggala
dengan adiknya Siok Bi.
"Pantas ...... pantas. Sangat pantas jika memang berasal
dari Pulau Awan Putih. Terimalah salam hormatku toanio, dan
juga selamat berjumpa dan selamat berkenalan dengan
tokoh-tokoh Pulau Awan Putih ......" Nenggala dengan cepat
menimpali perkataan Siok Bu. Segera memuji Siok Bi yang tadi
menjadi lawannya dan kemudian menjura dalam salam
perkenalan kepada Kwan Siok Bu. Dan sebentar saja, suasana
sudah menjadi jauh lebih hangat dan akrab.
"Ach, engkau sendiri sungguh hebat saudara Nenggala.
Bukan perkara mudah buatku untuk mengalahkanmu. Bahkan
rasanya, bertarung seharian penuhpun belum tentu aku
memenangkannya. Kapan-kapan kita harus kembali berlatih
bersama ....." Siok Bi tidak mau kalah bicara, tetapi nadanya
kini sudah jauh lebih bersahabat, meski tingkat dan rasa
penasarannya masih belum lenyap seratus persen.
"Koko ....... tetapi sayang sekali aku sudah kehilangan
jejak penjahat pemerkosa itu. Hanya saja, sepertinya secara
samar samar aku seperti mengenali penjahat itu. Masalahnya
adalah, masih sangat sulit buatku untuk dapat mengingat-
ingat dengan jelas siapa gerangan tokoh muda itu ........ satu
hal yang pasti, orang itu sama sekali bukanlah tokoh dari
Kaypang ..." Li Hwa turut bicara sambil kemudian berjalan

Tarian Liar Naga Sakti I 1548


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kearah Nenggala dan kemudian mereka berdua berdiri


berdampingan. Sebagaimana juga Kakak beradik Kwan SIok Bu
dan Kwan Siok Bi sudah berdiri berdekatan.
"Ach ..... benar-benarkah kita telah kehilangan jejaknya
Hwa Moi .... sungguh sangat disayangkan jika memang
demikian. Tetapi, coba-cobalah engkau mengigat-ingat siapa
gerangan tokoh kita jika masih mungkin ....." Nenggala
berkata sambil melirik sayang istrinya Li Hwa yang kini sudah
berdiri di sampingnya.
"Pasti kulakukakan koko. Tetapi, kedua Kakak beradik dari
Lam Hay Bun sudah menyampaikan permintaan maaf untuk
menempuh perjalanan mereka sendiri. Tadi setelah
kehilangan jejak si penjahat itu, keduanya sudah minta diri
untuk menempuh perjalanan mereka sendiri ......."
"Ach ...... Nona, katamu ...... katamu ..... pihak Lam Hay
Bun sendiri juga sudah turut datang ke Tionggoan ...., siapa-
siapakah gerangan tokoh Lam Hay Bun yang sudah ikut
berkelana ke Tionggoan"? Kwan Siok Bu bertanya kaget
mendengar ada tokoh Lam Hay Bun yang berkelana di
Tionggoan.
Kiang Li Hwa yang juga sama kaget melihat Kwan Siok Bu
bertanya demikian kepadanya, hanya bisa mengangguk.
Tetapi, secepatnya dia menjadi sadar dan kemudian berkata
lagi:
"Benar, bahkan sebelumnya kami berdua suami-istri baru
saja pulang dari Lam Hay Bun mengemban tugas Duta Agung
Lembah Pualam Hijau. Dan karena kami mohon diri untuk
menuju Kaypang, maka tocu Lam Hay Bun telah meminta

Tarian Liar Naga Sakti I 1549


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kami untuk mengawani kedua anaknya dan Wakil Tocu yang


akan datang mengunjungi Kaypang pada Pertemuan Besar
mereka nanti ....."
"Achhhhhh, begitu kiranya ....... hmmmmmmm ......."
nampak Kwan Siok Bu keheranan, kebingungan dan seperti
kehilangan kata-kata untuk bercakap dan bertanya. Cukup
lama keadaannya seperti itu, dengan hanya saling pandang
dengan adiknya. Kelihatannya keduanya banyak
berkomunikasi tanpa kata tetapi bisa saling mengerti.
Buktinya, sesaat kemudian keduanya saling mengangguk dan
seterusnya tidak lagi menyinggung-nyinggung soal itu.
Sampai beberapa lama kedua Kakak beradik she Kwan
dari Pulau Awan Putih seperti itu. Sampai akhirnya Kwan Siok
Bu yang menyadari keadaan mereka dan kemudian bertanya
lagi kepada Nenggala:
"Anak muda ........ sejujurnya kami butuh penjelasan
kalian berdua. Selama ini, kami merasa bahwa Kaypang adalah
kumpulan pendekar yang menegakkan kebenaran. Bahkan
merekapun pernah membantu kami menyampaikan pesan
khusus Duta Agung Kiang Ceng Liong. Tetapi, beberapa waktu
belakangan ini, kami menemukan sejumlah keadaan yang
sangat membingungkan dan membuat kami kakak beradik
berpikir kembali soal Kaypang itu ......"
"Hal apa gerangan yang menimbulkan keheranan tersebut
...." Nenggala bertanya secara hati-hati karena belum tahu
apa yang ingin dikemukakan orang she Kwan itu.
"Begini Anak muda ....... sebulan terakhir ini, kami berdua
menemukan banyak sekali aksi kejahatan. Baik pembunuhan,

Tarian Liar Naga Sakti I 1550


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

perampokan dan yang paling banyak pemerkosaan. Dan kami


menemukan jejak dan indikasi bahwa pelaku dari sejumlah
kejahatan itu adalah pihak Kaypang. Dan kami berdua, justru
sedang memburu penjahat pemerkosa itu ketika bertemu
engkau Anak muda ......"
Nenggala terlihat terkejut, sama terkejutnya dengan
Kiang Li Hwa. Keduanya memiliki pengalaman dan
persahabatan yang panjang dan dalam dengan tokoh-tokoh
Kaypang. Tentu saja mereka tahu dan paham, tidak akan
mungkin Kim Ciam Sin Kay, Pangcu Kaypang sekarang ini, atau
seorang Liang Tek Hoat memerintahkan anak buah mereka
untuk melakukan kejahatan. Tetapi, fakta yang dikemukakan
Kwan Siok Bu tadi, juga persoalan yang mudah untuk dijawab.
Karena itu, Nenggala saling pandang dengan Li Hwa dan
keduanya jelas heran dengan apa yang diungkapkan Kwan
Siok Bu.
"Sebetulnya, pergaulan serta tentu pengenalan kami
terhadap Kaypang dan para pemimpinnya cukup dalam dan
lama. Para pemimpin mereka saat ini, rasanya mustahil
memberi perintah dan mengeluarkan perintah melakukan
kejahatan kepada anak buahnya. Tetapi, sangat mungkin ada
tokoh-tokoh tertentu Kaypang yang tersesat. Jika memang
demikian, maka kamipun akan mengingatkan Kaypang untuk
melakukan pembersihan terhadap anasir jahat yang
menggunakan nama Kaypang selama beberapa waktu terakhir
ini ........"
Jawaban dan komentar Nenggala memang membuat
Kwan Siok Bu dan adiknya sedikit mendapat gambaran, tetapi
jelas bukan jawaban pasti.

Tarian Liar Naga Sakti I 1551


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Tetapi, pelaku kejahatan tadi, jelas bukan tokoh dan


orang Kaypang. Tetapi mengapa dia mengenakan pakaian
seperti kaum pengemis ....."? terdengar Li Hwa bergumam
dan jelas didengar semua orang. Gumaman Li Hwa
sebenarnya spontan. Karena dia kembali mencoba mengingat-
ingat siapa gerangan tokoh penjahat yang tadi dia kejar tetapi
cukup cepat menghilang? Tokoh itu jelas bukan tokoh
sembarangan dan wajahnya seperti akrab dan pernah
dikenalnya dimasa lalu.
"Ach Hwa Moi ...... kelihatannya dugaan kita bahwa
seperti Siauw Lim Sie dan Bu Tong Pay serta Lembah Pualam
Hijau, Kaypang juga akan diganggu pihak tertentu sedang
menjadi kenyataan. Ingatkah engkau bahkan Bu Tong Pay dan
juga Lembah Pualam Hijau juga diganggu orang menjelang
acara acara khusus yang digelar disana?" Nenggala berkata.
"Justru itu aku sedang mencoba mengingat-ingat siapa
tokoh muda tadi yang mencoba memperkosa orang koko ...."
"Tidak salah lagi. Kaypang Pangcu adalah tokoh tua yang
saleh dan sangat berbudi, Hu Pangcu mereka juga sama,
saudara Tek Hoat lebih-lebih juga tidak akan mentolerir para
pelaku kejahatan. Tetapi, sangat mungkin kejahatan dilakukan
orang lain atas nama Kaypang untuk merusak nama Kaypang
......" Nenggala menjelaskan maksudnya dan membuat Li Hwa
sadar maksud suaminya apa.
"Hmmmmm, sangat mungkin jika memang demikian.
Tetapi, pengetahuan kami berdua soal Kaypang sangat minim
dan sedikit. Kamipun orang yang jarang keluar berkelana,
karena itu kami tak mampu mengambil kesimpulan atas apa

Tarian Liar Naga Sakti I 1552


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang kami dengar dan saksikan selama beberapa waktu


belakangan ini. Hanya saja, kami berdoa semoga masalah
yang dihadapi Kaypang saat ini dapatlah mereka selesaikan
....." Kwan Siok Bu berusaha bersikap bijaksana menghadapi
masalah tersebut. Tetapi, bukan dia menolak kemungkinan
yang dikemukakan Nenggala.
"Tepat sekali. Kaypang memang bukan tidak mungkin
sama sekali mampu melakukan kejahatan itu. Dan karena itu,
mereka sekarang butuh bantuan untuk mencoba mengurai
siapa-siapa yang melakukan kejahatan "atas nama Kaypang"
...." tukas Nenggala dan diiyakan Kwan Siok Bu.
"Jika memang mereka butuh bantuan, kami kakak beradik
dari Pulau Awan Putih juga tidak akan segan-segan turun
tangan membantu pihak Kaypang. Bagaimanapun juga
mereka sudah berusaha sangat keras untuk ikut membantu
urusan kami. Meskipun mereka melakukannya atas
permintaan dan melalui Duta Agung ......" Kwan Siok Bi
menegaskan komitmennya.
"Kita bisa mulai dengan membuka selubung pemerkosaan
yang gagal ini. Jika Hwa Moi bisa mengingat-ingat siapa yang
melakukan kejahatan perkosaan ini, maka salah satu tugas
membantu Kaypang itu akan mudah terpenuhi ......" Nenggala
berkata sambil melirik Li Hwa istrinya.
Tetapi, Kiang Li Hwa yang kelihatannya masih belum
mampu menemukan dan mengingat siapa gerangan tokoh itu
terlihat terus dan terus berpikir keras. Sampai akhirnya diapun
berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 1553


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sudahlah, suatu saat aku pasti akan bisa mengingat


wajah orang itu. Sejenak tadi serasa sudah begitu dekat untuk
kukenali, tetapi mendadak gambaran itu raib kembali" begitu
kata Li Hwa yang memang sejak tadi nampak berpikir keras
untuk mengingat-ingat. tetapi tetap belum ketemu.
"Tetaplah mencoba Hwa Moi, tetapi lakukan secara
perlahan-lahan. Yakin, suatu saat gambaran itu pasti menjadi
lebih jelas ....." Nenggala berbicara sambil memandang
istrinya memberi kekuatan dan dukungan.
"Pasti, pasti akan kulakukan koko ......"
Percakapan dua pasang tokoh sakti itu terus berlangsung.
Bahkan semakin lama mereka menjadi semakin akrab. Sampai
akhirnya merekapun mengadakan perjalanan bersama
menuju Kaypang. Tentunya setelah mereka menjadi semakin
kenal dan setelah calon korban perkosaan yang mereka
selamatkan membenarkan bahwa Nenggala justru yang
berusaha menolongnya. Maka tuntaslah saling curiga antara
mereka, bahkan belakangan merekapun berjalan bersama
menuju Kaypang.
Nenggala dan Li Hwa menggali informasi dari Kakak
beradik Kwan dari Pulau Awan Putih terkait berita yang
mereka sampaikan bahwa banyak kejahatan yang dilakukan
tokoh pengemis (Kaypang). Hal yang sangat menyedihkan
pasangan muda itu. Apalagi, dalam perjalanan mereka menuju
pegunungan Hengsan, markas besar Kaypang, mereka juga
menerima kabar serupa: bahwa banyak perguruan sedang
menuju Kaypang untuk menuntut pertanggungjawaban

Tarian Liar Naga Sakti I 1554


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kaypang atas beberapa kejahatan yang dilakukan anak murid


Kaypang. Akan bagaimana selanjutnya?

Episode 30: Menuju Kaypang (1)


Setelah seharian bertukar kisah dan makan bersama "Ikan
Bakar" yang merupakan hasil memancing Kwan Siok Bu dan
Kwan Siok Bi di sungai, Nenggala dan Kiang Li Hwa semakin
merasa lebih dekat dan jauh lebih akrab. Nenggala dan Li Hwa
memang lebih sopan dan sangat menjaga tata krama,
sementara Siok Bu dan adiknya Siok Bi yang lebih tua, lebih
terbuka dan tidak memandang status hubungan. Karena
keadaan mereka, Nenggala dan Li Hwa akhirnya merubah
panggilan menjadi locianpwee, tetapi Siok Bu sangat tidak
suka. Bahkan seterusnya meminta Nenggala dan Li Hwa untuk
tidak menjadi sangat formal:
"Tidak enak rasanya engkau memanggilku locianpwee,
engkau bahkan boleh kuijinkan memanggi namaku saja
Nenggala ......." protes Siok Bu saat ketika Nenggala mulai
memanggilnya "Locianpwee".
"Tetapi, bagaimanapun memang layak memanggil dengan
panggilan itu ......" tangkis Nenggala yang memang taat
dengan aturan antara "tua dan muda".
"Tetapi panggilan itu membuat kita menjadi memiliki
jarak yang jauh. Padahal, terus terang kami berdua sangat
hormat dan menyayangi kalian suami-istri ini ....." berkata
Kwan Siok Bi sambil memandang Nenggala dan Li Hwa.

Tarian Liar Naga Sakti I 1555


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hmmmmm tak ada salahnya mereka menjadi adik-adik


kita saja Siok Bu koko ......" Kwan Siok Bi nimbrung, dan
usulnya terlihat berkenan dalam hati kakanya Kwan Siok Bu
yang segera memandang Nenggala dan Li Hwa penuh harap
sambil kemudian berkata dengan antusias:
"Tentunya kalian berdua suami-istri tidak keberatan jika
saling memanggil "Kakak dan Adik" dengan kami berdua
......."?
Mendengar usulan itu, Nenggala saling pandang dengan Li
Hwa. Tetapi, Li Hwa yang juga pernah hidup bebas diantara
kawanan Thian Liong Pang, memandang usulan kakak beradik
she Kwan itu masuk akal. Karena itu, tanpa banyak bicara
dalam diam dia mengangguk kearah Nenggala. Bahkan tak
lama kemudian justru dia yang ambil inisiatif dan berkata:
"Sungguh kehormatan besar kami boleh memperoleh
toako dan enci seperti kalian berdua. "Toako Kwan Siok Bu,
Enci Kwan Siok Bi, terimalah salam adik ini ...." sambil berkata
demikian, Li Hwa sudah menjura dan memberi penghormatan
yang sangat tulus kepada kedua Kakak beradik dari Pulau
Awan Putih yang menjadi sangat gembira dengan perlakuan
dan penerimaan Kiang Li Hwa itu. Dan selesai menjura dan
memanggil toako dan enci kepada kedua tokoh itu, Li Hwa
kemudian melirik suaminya dan memberinya kode melalui
gerakan mata. Kode yang cepat dipahami Nenggala dan
dengan cepat diturutinya:
"Cayhe Nenggala memberi hormat kepada toako Kwan
Siok Bu dan juga Enci Kwan Siok Bi .......... semoga toako dan
enci selalu diberkati usia panjang oleh Thian ....." Nenggala

Tarian Liar Naga Sakti I 1556


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menuruti contoh istrinya menjura, memberi hormat dan


menyebut Kakak beradik itu "Toako dan Enci". Sekejab, hari
itu Kwan Siok Bu dan Kwan Siok Bi bersama dengan suami istri
Nenggala dan Li Hwa telah memiliki hubungan yang cukup
akrab dan juga istimewa. Adalah Kwan Siok Bu dan kwan Siok
Bi yang menjadi jauh lebih gembira karena merasa telah
memiliki kerabat yang hebat di Tionggoan.
"Sungguh kami gembira kalian suami-istri bersedia
menjadi saudara-saudara kami di Tionggoan. Semoga kita bisa
lebih saling membantu dan lebih saling menghormati dan
menyayangi kedepan ....." Kwan Siok Bu menyambut baik
penghormatan kedua "adik baru" baginya itu dan hatinya
senang bukan buatan. Hal ini sangat jelas terlihat dari sinar
matanya yang bercahaya.
"Mari kita rayakan dengan menghabiskan "Ikan Bakar" ini
........" Kwan Siok Bi mengusulkan sambil menunjuk ikan hasil
memancing mereka yang kini sedang dibakar untuk
menangsal perut mereka.
"Benar ...... mari kita rayakan meski secara sederhana ....."
sambut Li Hwa yang memang lebih luwes dibanding suaminya.
Tak lama mereka berempatpun kembali bergembira
makan dan minum dengan menu utama "Ikan bakar" hasil
memancing. Dan kegembiraan mereka berlanjut dan terus
berlanjut cukup lama. Sampai kemudian tiba-tiba:
"Ikan ..... enak ....... hehehehe, hihihihih ......" seseorang
tiba-tiba muncul dari hutan dan tertawa terkekeh-kekeh bagai
orang yang kurang waras.

Tarian Liar Naga Sakti I 1557


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hehehehe, hihihihi ......... baunya enak ....... makan ........


makan ikan ....." kembali orang yang keluar dari hutan itu
tertawa-tawa tidak keruan. Tetapi bukan itu yang bikin ke-
empat orang yang lagi bercakap dan bergembira menjadi
terkejut. Yang membuat mereka terkejut adalah fakta betapa
cepat, ringan dan pesatnya gerakan si pendatang yang
tergelak-gelak sendiri bagai orang gila.
"Hehehehehe ...... hihihihi ....... makan ........ ikan ......." si
pendatang ketika tiba dan berdiri berhadapan dengan 4 orang
yang sedang menikmati ikan bakar itu sangatlah mengejutkan.
Ada apa gerangan?
Ternyata si pendatang adalah seorang yang terlihat masih
muda, entah berapa usianya karena sulit dipastikan karena
tertutup rambutnya yang terlihat panjang dan semrawut. Tapi
usianya belum begitu tua, jika ditaksir paling banyak 35
tahunan. Tetapi yang menonjol adalah gayanya yang terlihat
ketolol-lololan. Dia selalu tertawa terkekeh kekeh dengan
alasan yang tidak jelas. Seperti saat ini, dia tertawa sambil
memandangi ke-empat orang dihadapannya tanpa rasa takut,
tetapi juga dengan sikap yang tidak mengancam. Kwan Siok
Bu dan Kwan Siok Bi terkejut dan heran akan kehebatan ilmu
si pendatang, tetapi keduanya sama sekali tidak mengenali si
pendatang. Mereka memandang Nenggala dan Li Hwa yang
lebih banyak mengenali tokoh di Tionggoan. Tetapi, dalam
kagetnya, mereka berdua, Nenggala dan Li Hwa juga sama
herannya dan sama sekali tidak mengnali si pendatang.
Sementara itu, si pendatang muda berdandan seadanya
atau terkesan minim malah, pakaiannya kumal meski tidak
terlihat sangat kotor. Wajahnya terpelihara dan tidaklah kotor

Tarian Liar Naga Sakti I 1558


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

atau dekil dan jorok. Sinar matanya menandakan orang yang


datang ini rada tolol, tetapi sinar mata yang bening
menandakan orangnya berisi dan berilmu tinggi. Inilah yang
mengagetkan keempat orang itu. Dan kini, sekali lagi si
pendatang tolol itu berkata kepada empat orang
dihadapannya:
"Makan ....... ikan ...... hahahahaha, hehehehehehe ......"
Dan Li Hwa yang lebih luwes dengan cepat mengambil
seekor ikan dari 3 ekor yang masih tersisa dan belum mereka
makan kemudian memberikannya kepada si pendatang tolol
itu. Kemudian diapun berkata:
"Hmmmm sahabat, ambillah jika engkau lapar ......"
Si Pendatang yang ketolol-tololan memandang kagum dan
senang kepada Li Hwa. Dan sekali tangannya bergerak, ikan
itu telah berpindah tempat, bahkan tak lama kemudian
dengan kecepatan yang tidak wajar memakan sesuatu,
termasuk ikan yang tulangnya masih utuh sudah masuk bulat-
bulat ke perut orang pendatang yang terlihat tolol itu. Dan
seterusnya diapun berkata lagi:
"Hahahahaha, hehehehehehe, enak ..... ikan enak .........
lagi ....."
Si Pendatang tolol itu dengan gaya polosnya dan gaya
ketololannya mengulurkan tangan dan meminta lagi kepada Li
Hwa. Li Hwa sendiri jatuh kasihan dan memiliki kesan yang
baik dengan si pendatang yang ketolol-tololan itu. Diambilnya
satu lagi, dan kemudian diulurkannya lagi kepada si tolol itu.
Begitu seterusnya sampai kemudian habislah ikan-ikan yang

Tarian Liar Naga Sakti I 1559


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

masih tersisa. Dan melihat ikan yang tersedia sudah habis, si


tololpun menoleh kepada Li Hwa ......
"Ikan habis ....... ikan habis ....... hehehehehehe ......"
Tetapi selepas berkata demikian, tiba-tiba terdengar
sebuah suara yang entah sedang bicara apa dengan si Tolol.
Baik Li Hwa maupun Nenggala, bahkan juga Kwan SIok Bu dan
Kwan Siok Bi saling pandang dengan heran karena sama sekali
tidak tahu apa yang sedang terjadi. Mereka mengerti bahwa
ada yang sedang bicara dengan si Tolol, tetapi mereka tak
sanggup mendengar karena disampaikan secara khusus
dengan ilmu menyampaikan suara. Sementara itu si
pendatang yang ketolol-tololan terlihat berusaha
memiringkan kepalanya, dan sepertinya sedang berusaha
keras memahami apa yang disampaikan kepadanya. Sesaat
kemudian, wajahnya berubah menjadi "bingung" dan
kemudian terlihat "murka", bahkan tadinya Li Hwa dipandang
dan diperlakukannya secara istimewa, juga sudah
dilupakannya. Dia seperti tidak lagi mengenali Li Hwa dan
memandangnya dengan sinar mata aneh dan sulit ditafsirkan.
Ada beberapa detik dia, si pendatang yang ketololan itu
berlaku seperti itu. Tidak lama kemudian, matanya semakin
marah dan terlihat murka. Diapun menoleh ke Li Hwa yang
berada paling dekat dengan dirinya. Li Hwa terkejut karena
sinar mata si pendatang yang ketololan itu sudah berubah
demikian menyeramkan, seakan-akan sudah bukan dirinya
lagi. Lebih terkejut lagi ketika kemudian si tolol mendengus
dan dengan cepat menggerakkan tangannya menyerang, dan
karena Li Hwa adalah orang terdekat, maka dialah yang
menjadi sasaran serangan itu:

Tarian Liar Naga Sakti I 1560


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hiyaaaaaaaaaaaaaaaa ......."
Tangan kanan si pendatang ketololan itu bergerak dengan
cepat dan mendatangkan hawa panas yang luar biasa. Tetapi,
akan menyesal Li Hwa sebagai salah satu tokoh Lembah
Pualam Hijau jika sampai kalah dalam gebrakan pertama.
Dengan santai dia menggetarkan lengan kirinya dan
menyambut serangan si pendatang tolol. Dan ....
"Aiiiiiiccccccccccchhhhhhhhhh .............. hebat ..... hebat
...." Li Hwa tersentak kaget. Karena ujung bajunya terlihat
mengepulkan asap saking panasnya tenaga serangan lawan
yang terlihat ketololan itu. Tetapi, setelah serangan itu, Li Hwa
segera sadar, lawan yang terlihat tolol itu adalah tokoh yang
tidak berada disebelah bawah kemampuannya. Jeritan lirih
dan kaget Li Hwa mengagetkan Nenggala, tetapi melihat
istrinya tidak apa-apa, perlahan dia akhirnya tenang kembali.
Dia yakin istrinya punya kemampuan yang memadai untuk
menandingi lawan. Sementara itu, Kakak beradik Siok Bu dan
Siok Bi terlihat sangat tertarik dan memandang arena serta
jurus-jurus di tolol secara saksama.
Bentrokan pertama telah menyadarkan Li Hwa tentang
kehebatan lawannya. Karena itu, kini dia bergerak lebih cepat
dan mengeluarkan tenaga saktinya dengan kekuatan yang
lebih dan semakin lama lebih kuat. Tetapi, dalam kagetnya,
meski dia tidak terdesak, tetapi lawannya juga terlihat ringans
aja mengelakkan serangan-serangannya seakan tidak
kerepotan sama sekali.
"Duk ..... dukkkkk ......" dan kembali terjadi dua kali
benturan. Li Hwa yang sudah mendukung serangan dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1561


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

perlawanannya dengan Giok Ceng Sinkang merasa heran


karena panasnya tenaga serangan lawan. Dari tubuh si tolol
seakan mengalir udara "panas" yang sangat menyengat. Dan
hanya dengan pengerahan kekuatan Giok Ceng Sinkang
tingkat tinggi sajalah yang membuatnya berkemampuan
menahan hawa panas dari si tolol tersebut. Tetapi harus
diakuinya, hawa panas itu sangat mengganggunya. Dan si
Tolol terus dan terus menyerangnya dengan hawa panas yang
semakin lama semakin panas.
Tiba-tiba si tolol kembali menyerang dengan kekuatan
tenaga yang luar biasa. Tetapi yang lebih hebat lagi, dari
lengannya tiba-tiba menyambar satu kekuatan dahsyat yang
diawali dengan seletikan hawa panas di lengannya dan
kemudian menuju Li Hwa. Li Hwa sadar bahaya, diapun
meningkatkan kekuatan Giok Ceng Sinkang dan menampar
dengan kekuatan yang lebih hebat lagi:
"Duaaaaaaarrrrrrrrr" terdengar ledakan hebat akibat
benturan keduanya.
Benturan dan ledakan itu membuat baik si tolol maupun
Li Hwa terdorong ke belakang tanda keduanya sama kuatnya.
Tetapi, Li Hwa terlihat sedikit lebih menderita, bukan kalah
tenaga tetapi merana oleh arus dan hawa panas luar biasa
yang mengalir keluar dari lawannya itu. Sementara itu, Kwan
Siok Bu terkesima dan kaget luar biasa melihat benturan
hebat itu. Ketika keduanya terpisah, tanpa banyak bicara dia
maju ke tengah arena dan berkata:
"Adik Li Hwa, kami dari Pulau Awan Putih berkepentingan
dengan orang yang terlihat tolol ini, sebaiknya engkau

Tarian Liar Naga Sakti I 1562


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

beristirahat sejenak ......" sambil berkata demikian, Kwan Siok


Bu telah berdiri di tengah arena dan menunggu si tolol siap.
Dan dia tidak menunggu lama. Karena si tolol tidak perduli
siapa yang didekatnya, dialah yang akan diserangnya. Dan
kini, serangannya diarahkan kepada Kwan Siok Bu dengan
ilmu dan gaya yang sama dan bahkan meningkat
dibandingkan tadi. Tetapi Siok Bu sudah sangat siap
menyambutnya.
Pertempuran dahsyatpun segera terjadi. Pertempuran
yang membuat baik Li Hwa, Nenggala maupun Siok Bi
terkesima. Mereka kaget, ternyata kehebatan si tolol bukan
buatan. Bahkan Nenggala sendiripun ragu, mampukah dia
mengalahkan si tolol itu. "Sungguh hebat kemampuannya,
luar biasa ...... kelihatannya bahkan tidak dibawah
kemampuanku" desis Nenggala dalam hati.
Pertempuran kini berlangsung berbeda. Dengan sinkang
khas Pulau Awan Putih, Kwan Siok Bu menggerakkan Tiat Sie
Sin kang, ilmu Tangan baju Besi. Dia mencobanya karena
memang kelihatannya sedang mempelajari dan menjajal
kemampuan si tolol. Tetapi hebatnya, Siok Bu menjajal
dengan ilmu andalan, ini berarti lawan memang dipandangnya
tinggi.
"Haiiiit ......." dengan cepat dan cermat, Siok Bu memukul
berkali-kali, tidak langsung berhadapan dengan arah dan
pukulan si tolol, tetapi menyamping. Kedua tangannya
bergerak cepat, menyentuh, membelokkan dan kemudian
memukul tenaga ataupun lengan lawan yang telah serong
oleh pukulannya. Tetapi, si Tolol juga bukan manusia
sembarangan. Dia boleh tolol dalam kesehariannya, tetapi

Tarian Liar Naga Sakti I 1563


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

segera berubah seratus delapan puluh derajat ketika sedang


bertarung. Dan dia tahu lawan berusaha untuk tidak langsung
berhadapan dengan kekuatannya yang panas menyengat,
karena itu diapun bergerak cepat dan cepat, mampu
mengimbangi kecepatan gerak Siok Bu. Maka pertempuran
mereka terlihat monoton, karena mereka berusaha untuk
saling menyudutkan "serangan tangan" lawan.
Meski terlihat monoton dan tidak enak ditonton, tetapi
jangan tanya bahayanya. Kandungan tenaga yang luar biasa
mengaliri lengan keduanya, tetapi begitupun, yang luar biasa
adalah, meski telah mengeluarkan tenaga dalam yang sangat
tinggi, tetapi mereka mampu menahan, membelokkan,
merubah gerakan dan jurus dengan cepat dan tepat.
Membahasakannya sulit, tetapi yang jelas, keempat tangan
mereka, diatur oleh tata gerak yang hebat, berkelabatan
untuk memunahkan, mendorong, memental dan menyerang
lawan.
Diawali dengan gerakan tipuan si Tolol yang mengarah
lurus kedada Siok Bu. Siok Bu cepat tanggap diapun bergerak
setengah langkah kekiri dan memukul lengan kanan si Tolol
agar menyamping, dan lengan yang sama sudah langsung
berubah menjadi serangan keleher lawan. Tetapi si Tolol tidak
alpa, tidak lalai dan tidak kalah cepatnya. Diapun cepat
menggerakkan lengan kirinya menyambut sergapan lengan
kiri lawan kearah leher dan menggerakkan tangan kanannya
menampar bagian atas tubuh Siok Bu. Tidak mau kalah, Siok
Bu kembali menarik tangan kanannya dan merubahnya
menjadi totokan ke lengan kiri lawan, dan tangan kanannya

Tarian Liar Naga Sakti I 1564


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bergerak menonjok dada lawan sambil kakinya kembali


bergeser setengah langkah.
Episode pertempuran mereka jika diceritakan memakan
waktu cukup panjang, padahal kejadiannya kurang dari 1-2
detik belaka. Tetapi yang membuat Siok Bu kaget adalah,
betapa "panas" tenaga yang dikeluarkan lawannya. Dan
sedikit banyak dia mulai curiga terhadap asal-usul lawannya
yang lebih muda darinya tetapi sedikit lebih tua dari Nenggala.
Hanya, hawa panas membakar yang dikeluarkan lawannya
membuatnya geleng kepala dan merasa "kenal". Tetapi
apakah mungkin?
Sementara pertandingan semakin memanas dan seru di
arena, Nenggala terlihat saling bisik-bisik dengan Li Hwa.
Keduanya memang penasaran dengan kehebatan lawannya,
tetapi apakah memang hanya seperti itu?
"Hwa Moi, apakah engkau tidak melihat sesuatu yang
aneh dengan si Tolol itu disamping kehebatan ilmunya...."?
"Yaaaaaaa, orang itu tidak seganas itu awalnya. Justru aku
merasa bersimpati dengannya Koko, tetapi entah mengapa
dia tiba-tiba berubah menyerangku ....
"Ingatkah engkau mengenai sesuatu, yaaa sesuatu berupa
suara yang mendahului serangannya tadi itu ...."?
"Hmmmmm, maksudmu suara aneh itu koko ...."?
"Benar sekali ...... sejak suara aneh yang disampaikan
secara khusus kepadanya melalui ilmu menyampaikan suara
jarak jauh itu, kulihat wajahnya menjadi beringas dan tiba-tiba
dia menyerangmu Hwa Moi ..."

Tarian Liar Naga Sakti I 1565


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Benar-benar aneh jika begitu koko ....."


"Dugaanku dia dipengaruhi oleh sejenis suara. Orang ini
memang terlihat tolol, tetapi kehebatan ilmu silatnya tidak
jauh dengan kemampuan kita. Tetapi, jelas terlihat, dia sangat
mudah dikendalikan. Meski wataknya polos dan ketololan,
tetai ada yang mudah mempengaruhi dan mengendalikannya.
Tetapi masalahnya adalah, siapa gerangan yang
mengendalikannya ....."?
"Koko ....."?
Kedua suami-istri itu terlihat saling mengangguk. Tanpa
berkata-kata keduanya sudah saling mengerti apa yang harus
dilakukan. Jika dia dikendalikan "sejenis suara", maka
mestinya pengendali itu tidak berada jauh dari tempat itu.
Keduanya, Nenggala dan istrinya Kiang Li Hwa sudah tentu
paham dengan keadaan tersebut. Maka tak lama kemudian
Nenggala meninggalkan tempat itu dan mengambil jurusan ke
utara. Sementara Kiang Li Hwa nampak berbisik-bisik sebentar
dengan Kwan Siok Bi yang terlihat tegang tetapi tak lama
kemudian juga mengangguk. Kelihatannya dia setuju dan
merasa apa yang disampaikan oleh Kiang Li Hwa ada
benarnya. Karena itu diapun mengangguk setuju. Setuju
membiarkan Kiang Li Hwa pergi dan dia sendiri tetap di dekat
arena itu untuk menjaga segala sesuatu yang mungkin terjadi.
"Baiklah adikku, biarlah aku yang mengawasi
pertempuran disini ....."
Dan tidak lama kemudian Kiang Li Hwa juga bergerak
keluar dari arena dan mengambil arah sebaliknya dari arah yg
ditempuh Nenggala. Diapun bergerak cepat namun dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 1566


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sangat hati-hati. Tetapi setelah bergerak mencari-cari selama


lebih kurang setengah jam, Kiang Li Hwa tidak menemukan
apa-apa di area yang menjadi tanggung jawabnya buat
diselidiki. Bagaimana dengan Nenggala yang mengambil arah
yang berbeda? Mari kita menengoknya.
Berbeda dengan Li Hwa yang tidak menemukan apa-apa,
Nenggala yang mengambil arah sebaliknya dari Kiang Li Hwa
istrinya justru menemukan apa yang diduga dan dicarinya.
Setelah mencari-cari kurang lebih 10 menit, diapun
menemukan orang yang dicurigainya. Di bawah sebuah pohon
besar berjarak kurang lebih 100 meter dari arena, dia
menemukan seorang bertubuh gempal pendek dengan
rambut yang nyaris botak alias plontos. Tetapi ada yang aneh
dengan orang tersebut. Keanehannya adalah, Orang itu
berdiri tercenung dan nampak merenung atau malah tepatnya
terdiam seperti tidak tahu apa yang mesti dilakukannya.
Matanya terlihat menerawang kosong. Bahkan ketika
Nenggala menghampirinya, si Pendek gempal tidak
memberikan reaksi terkejut atau kaget, tetapi tetap terdiam
seribu bahasa.
Sekali lihat, Nenggala sudah paham apa yang terjadi:
"Hmmmmmmm, ilmu sihir", demikian batinnya. Tetapi karena
yakin orang ini ada hubungannya dengan si Tolol yang
mengamuk melawan Kwan Siok Bu, maka Nenggala berusaha
menegur atau menyadarkan orang tersebut. Tetapi, baru dua
atau tiga langkah dia mendekati si Pendek gempal dan nyaris
botak kepalanya, tiba-tiba nalurinya yang tajam menangkap
adanya gerakan yang membahayakan dirinya. Seketika dia
menoleh ke belekang namun dengan kesiagaan yang tinggi.

Tarian Liar Naga Sakti I 1567


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan benar saja, dia melihat seseorang dengan tutup muka dan
sangat misterius sedang membidiknya dengan serangan
berbahaya. Secara otomatis Nenggala bergerak menangkis
serangan jarak jauh orang tersebut, tak pelak lagi
benturanpun terjadi:
"Dukkkkk ........
Luar biasa, Nenggala sampai terdorong 3 langkah
kebelakang, sementara lawannya hanya terdorong satu
langkah belaka. Apakah berarti Nenggala kalah tenaga? Bukan
juga. Yang benar adalah, lawan menyerang dari kegelapan.
Untung Nenggala cukup siaga. Tetapi, dia belum mampu
menghimpun tenaga yang memadai buat menandingi
serangan si pendatang yang menyembunyikan wajahnya.
Tetapi, sebagais eorang ahli, dia sadar, lawan yang baru
datang bukan orang lemah. Kekuatannya tadi bukan kekuatan
tokoh sembarangan. Kekuatan yang tidak akan kalah darinya.
Karena itu diapun bergumam dalam hati: "Sungguh banyak
tokoh hebat di sekitar tempat ini ...". Tetapi, lawannya yang
baru datang, sudah tentu harus dihadapi secara serius.
Belum lagi dia balas menyerang setelah kedudukannya
kokoh kembali, tiba-tiba dia merasa ada tokoh hebat lainnya
yang datang. Tetapi, dalam herannya, tokoh hebat itu tidak
menyerangnya, tetapi justru mengarah ke si Pendek gempal
yang berdiri di bawah pohon disampingnya dan berjarak
hampir 10 meter darinya. Begitu melayang tiba, si pendatang
yang bergerak dengan kecepatan luar biasa sudah berada di
hadapan si pendek gempal yang tidak bergerak, tidak bicara
dan hanya berdiri mematung. Si pendatangpun menotoknya
dan kemudian bergerak memondongnya pergi. Melihat

Tarian Liar Naga Sakti I 1568


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kejadian tersebut, Nenggala dengan cepat merubah


serangannya ke arah si pendatang yang berusaha membawa si
pendek gempal. Tetapi tiba-tiba lawannya yang semula sudah
menyerangnya kembali dengan kekuatan yang luar biasa.
Nenggala menjadi murka, kesempatannya untuk
menyerang dan menghalangi si pendatang yang membawa
kabur si Pendek hilang. Tetapi, lawan yang menyerangnya
justru menyerang dengan kekuatan yang tak dapat
diabaikannya begitu saja. Dengan gemas diapun menyertakan
Ajian Lebur Sakheti dalam dorongan tenaga dalam sebanyak 7
bagian. Dia yakin akan mampu menahan serangan lawannya.
Tetapi, apa yang terjadi kemudian?
"Dukkkkk ....." kembali terjadi benturan, tetapi lawannya
tidak terpental jatuh, melainkan hampir sama dengannya
terdorong mundur satu langkah ke belakang. Pada saat itu si
pendatang baru sudah berkelabat pergi sambil berkata:
"Kita pergi ........"
Bisa dipastikan keduanya, si Pendatang yang melarikan si
Pendek dan si pendatang bertutup wajah yang menyerangnya
berasal dari komplotan yang sama. "Tetapi, keduanya sama-
sama hebatnya dan sepertinya tidak berada di bawa
kemampuanku ..." begitu Nenggala mendesis dalam hatinya,
sungguh kaget. Tetapi, keanehan berikutnya membuatnya
terlebih kaget lagi. Apa gerangan? meski coba disamarkan,
tetapi daya gerak dan daya luncur si pendatang yang
membawa lari si Pendek bukanlah gaya gerak dan daya luncur
yang asing baginya: "Aji Kidang Kuning ...... apa benarkah
gerakan itu ....?" desisnya bingung.

Tarian Liar Naga Sakti I 1569


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Terima lagi pukulanku ......" kembali si pendatang yang


menjadi lawannya menyerangnya dengan hebat. Da mau tidak
mau Nenggala harus menagkisnya dengan kekuatan yang
kembali ditingkatkan. Tidak ada jalan lain:
"Dukkkkkk ........" kembali mereka beradu pukulan, dan
seperti adu pukulan semula, kembali Nenggala terdorong
mundur dua sampai tiga langkah. Tetapi lawannya terlihat
menggunakan adu kekuatan tersebut untuk mengundurkan
diri. Hal itu nampaknya sudah disiapkannya secara matang.
Daya dorong dari kekuatan pukulan Nenggala digunakannya
untuk mendorong tubuhnya jauh ke belakang dan kemudian
selanjutnya dia berkelabat menghilang ke balik pepohonan
lebat di rimba tersebut. Dan Nenggala memutuskan untuk
tidak mengejar. Bukan karena takut, tetapi mengejar lawan
dengan kekuatan setanding di rimba dengan pepohonan
lebat, terlampau berbahaya.
Akhirnya Nenggalapun menarik nafas panjang sambil
bergumam:
"Apakah dia ......? Lagi-lagi dia ......?"
Dan tidak lama kemudian diapun melangkah. Tetapi
sebelum melangkah dia mengeluarkan suara suitan ........
sebuah isyarat. Dan tak lama kemudian terdengar suitan
dengan nada berbeda dari sebelah utara. Tidak lama
kemudian, baik Nenggala maupun Li Hwa kembali ke arena
pertarungan tadi. Tetapi, pertempuran sudah berakhir. Si
Tolol sudah kembali ramah dan memandang Li Hwa dengan
pandangan yang polos, lugu dan tololnya. Nenggala dan Li

Tarian Liar Naga Sakti I 1570


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hwa saling pandang, dan Nenggala mengangguk memberi


isyarat yang cepat dipahami Li Hwa.
"Bagaimana adik Li Hwa dan Nenggala ...."? Kwan Siok Bi
yang tahu apa maksud Nenggala dan Li Hwa meninggalkan
arena sudah bertanya melihat keduanya secara bersamaan
kembali ke arena pertarungan tadi.
"Kelihatannya orang ini dikendalikan atau dipengaruhi
seseorang dari jauh. Tetapi yang mempengaruhinya sudah
dikuasai penjahat dengan ilmu sihir. Dalam keadaan normal,
orang ini nampaknya cukup polos dan lugu, tetapi jika orang
yang mempunyai pengaruh kuat terhadapnya menyuruhnya
melakukan sesuatu, maka dia pasti akan melakukannya ........"
"Sungguh-sungguhkah demikian ...."? bertanya Kwan Siok
Bi penasaran
"Aku sudah menemukan orang yang mempengaruhinya.
Tetapi, orang itu sudah dikuasai sihir oleh musuh-musuh lama
kami ...... kelihatannya sasarannya adalah kami berdua ........
dan orang yang menyihir itu, adalah musuh-musuh lama kami
yang berkepandaian luar biasa ......... acchhhhhh, sungguh-
sungguh kekisruhan besar akan kembali berulang ...."
Nenggala menjawab sambil menarik nafas panjang.
"Apakah engkau mengenal mereka adik Nenggala ...."?
bertanya Kwan Siok Bu
"Penyihir itu adalah musuh lama kami, bahkan musuh
perguruanku. Dan mereka memang sangat berbahaya. Harus
kukatakan, kepandaian mereka tidak berada di sebelah bawah
kemampuanku sendiri ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 1571


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Dan apakah engkau sudah mengenali si Pemuda ini ...."?


Siok Bu bertanya lagi, tetapi Nenggala menggeleng tanda tidak
mengenalinya sama sekali.
"Sungguh misterius, sungguh penasaran ........" Siok Bu
bergumam dengan tidak dapat menyembunyikan kekagetan
dan kepenasarannya.
"Kanda Siok Bu, apakah engkau dapat mengenali siapa
gerangan dia ...."? Nenggala bertanya sambil menunjuk si
Tolol yang sudah kembali senyum-senyum tak jelas sambil
memandang dengan bersahabat ke arah Li Hwa yang sejak
tadi memang disukainya dan memberinya kesan baik.
"Sedikit banyak iya. Pertarunganku tadi dengannya sudah
membuktikannya ....." jawab Siok Bu mantap sambil diiyakan
oleh Siok Bi adiknya.
"Kanda Siok Bu, jika demikian, siapa gerangan orang itu
...."? kejar Nenggala
Kwan Siok Bu memandang berkeliling untuk kemudian
bukannya menjawab pertanyaan Nenggala melainkan balik
bertanya:
"Adik Nenggala, apakah engkau yakin mereka sudah pergi
jauh ......"?
Nenggala semakin bingung dan penasaran, tetapi dia
menjawab sambil mengangguk dan berkata:
"Aku yakin mereka sudah pergi jauh. Jika tidak, getaran
langkah mereka pasti masih dapat kita lacak ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1572


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hmmmmm, engkau benar ....... engkau benar ...." terlihat


jelas jika Siok Bu masih kaget dan masih penasaran. Dan
Nenggala membiarkannya sejenak. Tetapi Siok Bi yang
akhirnya angkat suara:
"Adik Nenggala, Pemuda yang terlihat tolol ini memang
memiliki asal-usul yang luar biasa dan masih punya kaitan
dengan kami ..." ujarnya dengan suara rendah dan sulit
didengar orang dari jauh. Kemudian dia melanjutkan:
"Hubungan kami agak rumit dan tidak mudah dikisahkan
secara singkat. Tetapi, yang pasti nenek moyang kami
memiliki hubungan yang sangat erat dan sangat dekat dengan
leluhur pemuda ini. Hanya, entah mengapa ada beberapa
kelompok dari "trah" mereka yang muncul ke dunia persilatan
......"
Terlihat Kwan Siok Bi juga masih diliputi kekagetan sehingga
belum mampu berkisah secara lengkap dan ringkas. Dia
nampak saling pandang dengan mata penasaran dengan
kakaknya Kwan Siok Bu yang sama keadaannya.
"Apa maksud Kanda Siok Bu pemuda ini berasal dari pulau
yang masih tetangga dengan Pulau Awan Putih ...."?
Siok Bu memandang Nenggala dan kemudian menarik
nafas panjang. Tetapi akhirnya diapun berkata juga:
"Aku lupa kalau Adik Nenggala dan Kiang Li Hwa adalah
tokoh utama Lembah Pualam Hijau. Sudah pasti Duta Agung
muda itu sudah menceritakan kisah Tiga Pulau dan
hubungannya yang rumit. Memang benar Adik Nenggala,
tetapi ada hal yang membuat kami kakak beradik lebih kaget
lagi ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1573


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Kanda Siok Bu, apakah itu gerangan ......"? Nenggala


kembali bertanya dengan nada yang tidak mendesak.
Siok Bu memandang Nenggala dan Li Hwa untuk
kemudian berkata:
"Dibandingkan dengan Pek Lek Sin Jiu yang dikuasai
Pendekar Muda Liang Tek Hoat dan Duta Agung, maka
Pemuda ini justru lebih murni dan asli. Dia sudah menguasai
Pek Lek Sin Jiu dengan sempurna termasuk sinkang khas Pek
Lek Sin Jiu yang disebut Sam Yang Hui Kang (Tenaga Sakti Tiga
Matahari). Liang Tek Hoat dan Duta Agung akan mampu
menguasai Pek Lek Sin Jiu hingga tingkat pamungkas, tetapi
efeknya masih kalah jika didorong oleh Sam Yang Hui Kang.
Dan pemuda ini, justru sudah mampu menguasainya secara
sempurna ......."
"Astaga ........ begitu kiranya ........" adalah Li Hwa yang
kemudiana menyela karena terkejut mendengar ternyata si
pemuda Tolol itu sedemikian hebatnya.
"Kanda ...... jika begitu, jika begitu ...... dia .... dia" Li Hwa
memandang Siok Bu dan Siok Bi bergantian dan bicara
terbata-bata. Dan Siok Bi yang kemudian berkata:
"Benar adikku ...... benar sekali. Dia ini adalah tandingan
kami, dan dengan dasar dan kemampuan kami seperti
sekarang, kami tidak akan mampu menang melawan dia.
Karena dia, sama seperti kami, sudah menekuni dan
menyempurnakan ilmu leluhur kami masing-masing ......."
"Hebat ....... hebat........, dan tokoh hebat seperti ini,
sangat berpotensi dimanfaatkan lawan untuk kepentingan

Tarian Liar Naga Sakti I 1574


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang "mengerikan" ......" Nenggala berguman yang diiyakan


dengan wajah keruh oleh Siok Bu.
Sementara percakapan serius antara ke-empat Pendekar
besar itu, si Pemuda tolol hanya senyam-senyum belaka dan
entah mengapa tidak memberi komentar, tidak juga
mengganggu. Seperti biasa, dia jauh lebih perduli dengan Li
Hwa, tetapi karena Li Hwa sibuk berbicara, diapun tidak
mengganggu. Ketika Li Hwa dan Nenggala memandang
kearahnya karena kaget dan kagum, si Pemuda tolol kembali
cengengesan sambil terkekeh-kekeh tidak jelas apa yang
ditertawakannya.
"Engkau ternyata sungguh hebat saudara ....." berkata Li
Hwa kepada si Pemuda tolol yang disahutinya dengan tertawa
"Hahahahaha ....... hehehehehehe ...... tidak ...... tidak
....." untuk bicara panjang nampak sukar bagi si Tolol. Kembali
dia gagap.
"Tetapi, mengapa engkau menyerangku ,......."? bertanya
Li Hwa yang mencoba berkomunikasi dengan si Tolol .....
"Tidak ...... hahahaha ....... hehehehehe ....... tidak
menyerang ...... hahahaha"
"Tapi tadi engkau menyerangku ganas .........."
"Tidak ....... bukan ........ hahahahahahha, si pendek itu
....... hehehehehe"
Nenggala dan Li Hwa memang sudah tahu jika ada
seorang yang memerintahkan atau mempengaruhinya untuk
menyerang.

Tarian Liar Naga Sakti I 1575


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Lain kali engkau tidak boleh mneyerangku ya ......."


kembali Li Hwa berbicara halus dan bersahabat dengan si
Tolol. Dan anehnya, dia menjadi jinak dengan Li Hwa.
Dan akhirnya merekapun melanjutkan perjalanan. Tetapi,
malam harinya, entah bagaimana ketika Li Hwa, Nenggala dan
Siok Bu serta Siok Bi bangun si Pemuda Tolol sudah tidak
berada bersama mereka. Meski mencoba mencari selama
beberapa jam, tetapi mereka tidak mampu menemukannya.
Karena itu, merekapun akhirnya melanjutkan perjalanan
MENUJU KAYPANG.
===================
Malam sudah datang. Bulan hanyalah kurang separoh
menunjukkan wajahnya, seakan malu memandang bumi.
Sinarnya buram memancar dari bentuk yang seperti bulan
sabit. Meski belum larut benar, tetapi entah bagaimana Kota
Lim An telah menjadi sunyi, padahal biasanya cukup ramai.
Meski bukan sebuah kota besar, tetapi Lim An sering
dikunjungi pedagang dan kaum pelancong yang banyak
menggunakan kota ini untuk atau sebagai tempat beristirahat.
Tetapi, tiada hawa dingin meski hari sudah mulai malam,
justru hawa udara terasa agak panas karena memang sedang
pada musim yang agak panas di bulan keenam.
Meski sudah mulai sunyi, tetapi bukan berarti tidak ada
lagi aktifitas manusia. Terutama bagi mereka yang sedang
melakukan perjalanan dengan maksud apapun. Seperti yang
nampak pada serombongan orang yang berjumlah sekitar 7-8
orang berkuda yang tidak lama kemudian memasuki halaman
sebuah Penginapan bernama "An Thong". Penginapan itu

Tarian Liar Naga Sakti I 1576


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tidaklah besar-besar amat, tetapi di Kota Lim An merupakan


salah satu hotel yang paling meriah dan paling ramai
dikunjungi oleh para pelancong dan pedagang. Sebuah tempat
yang masih tetap ramai di suasana malam yang tidak cukup
menyenangkan adalah Hotel atau Penginapan An Thong
inilah. Di tempat makan atau restoran, masih terlihat
beberapa orang yang seru bercakap-cakap sambil menikmati
teh ataupun makanan.
Sementara itu, ke-8 orang berkuda tadi, kelihatannya
sedang melakukan perjalanan yang cukup jauh. Tetapi tidak
nampak ketergesa-gesaan dalam langkah mereka. Siapa
gerangan orang orang tersebut? Ketika memasuki ruangan
memesan kamar, sudah jelas jika pemimpin mereka adalah
seorang anak muda yang gagah dan tampan dan didampingi
oleh seorang nona yang terlihat manis dan sangat memikat.
Keduanya sudah cukup dikenal, karena yang laki-laki muda
dan gagah adalah Majikan Lembah Saldju Bernyanyi Tham
Beng Kui sedangkan kawan wanitanya adalah si Nona manis
Cui Giok Tin. Begitu memasuki hotel An Thong, Tham Beng Kui
membiarkan anak buah yang menyertainya untuk mengurusi
kamar mereka. Dan karena penginapan tidak penuh pada
malam itu, maka dengan cepat mereka mengurusi semuanya
dan kemudian masuk beristirahat.
"Kita boleh beristirahat selama beberapa hari disini
sebelum melanjutkan perjalanan .... Ling Yun, engkau urusi
kuda-kuda kita dan beri mereka istirahat dan makanan yang
cukup sebelum kita melanjutkan perjalanan ......."
"Baik ......." seru para pengiring Tham Beng Kui yang
kemudian segera bergerak. Masing-masing sudah punya tugas

Tarian Liar Naga Sakti I 1577


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan segera mengerjakannya, termasuk Ling Yun yang bertugas


menjaga dan memberi makan kuda. Selebihnya bertugas
mengurus barang-barang bawaan, kecuali Tham Beng Kui dan
Giok Tin.
"Sumoy, engkau tentu sudah sangat lelah, silahkan
..........." Tham Beng Kui menoleh kearah Non Cui Giok Tin dan
kemudian mempersilahkan sumoynya itu untuk lebih dahulu
beristirahat, masuk ke kamar hotelnya.
"Baiklah suheng ........" tidak banyak bicara, Nona Cui Giok
Tin yang memang sudah terlihat cukup lelah sudah
mendahului rombongan Lembah Saldju Bernyanyi untuk
masuk kekamarnya guna beristirahat. Dan tidak lama
kemudian, Tham Beng Kui sendiri selaku Majikan Lembah
Saldju Bernyanyi sudah menyusul masuk ke kamarnya sendiri
guna beristirahat.
Dan tidak lama kemudian Penginapan An Thong kembali
sepi, kecuali beberapa orang di restoran yang semakin lama
semakin berkurang. Sampai akhirnya benar-benar kosong dan
sepi menerpa penginapan An Thong. Malampun merangkak
semakin larut, kota Lim An menjadi lebih sunyi dan sepi,
ketika kentongan kedua terdengar dipukul penjaga malam,
praktis kota Lim An sudah "terlelap", jalan raya sudah sepi dan
tak ada seorangpun yang terlihat masih berjalan dan
beraktifitas. Sekejap kota Lim An sudah bagai tiada
berpenghuni, sepi dan hanya terdengar semilir angin yang
bertiup. Selebihnya sunyi dan sepi.
Tapi tiba-tiba dari sebelah barat kota Lim An, tampak
berkelabat sesosok tubuh yang tengah berlari-lari dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 1578


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kecepatan tinggi tanpa mengeluarkan suara, kecuali kesiuran


jubahnya yang diterpa angin saking cepat dan pesatnya dia
berlari. Gerakannya sangat ringan melompat dari genting
rumah yang satu ke genting rumah yang lain sampai kemudian
dia tiba di penginapan An Thong. Bayangan tersebut
mengenakan baju singsat berwarna hitam dan ternyata
adalah sosok seorang pria muda yang kelihatan berilmu tidak
rendah. Diapun kemudian mengamat-amati penginapan An
Thong dan kemudian menetapkan bahwa target dan
tujuannya adalah kamar di lantai dua deretan sebelah barat.
Tepatnya kamar nomor 4 dari sudut dengan pemandangan
langsung ke jalan raya kota Lim An.
"Hmmm, tidak salah, menurut laporan, kamar nomor
empat itulah yang ditempatinya. Sudah saatnya bergerak
........."
Tetapi yang aneh, ketika mendekati kamar nomor 4
tersebut, si Pria berpakaian malam dengan warna hitam itu
bergerak bagaikan orang yang tidak punya kepandaian
sedikitpun. Tidak heran jika kemudian penghuni kamar nomor
4 yakni Nona Cui Giok Tin dengan cepat mengetahui
kehadirannya. Dan dengan cepat dia berwaspada karena
sadar kelihatannya dia yang dituju. Dan benar saja, si Pria
muda berpakaian hitam memang berniat untuk
mengganggunya. Terbukti sebetar kemudian jendela
kamarnya sudah bergerak-gerak tanda akan "dipaksa"
terbuka. Dan tentu saja Giok Tin tidak ingin jendela kamarnya
rusak, apalagi dimalam yang terasa kurang menyenangkan
seperti malam ini. Dengan cepat dia bergerak dan berkata:
"Siapa ......."

Tarian Liar Naga Sakti I 1579


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi suaranya menyebabkan si pengganggu jadi


melarikan diri. Giok Tin penasaran, dengan cepat dia
berkelabat mendekati jendela kamarnya, membukanya dan
kemudian memandang ke arah si pengganggu yang masih
sempat menoleh kearahnya. Merasa dipermainkan, Giok Tin
menjadi marah dan dengan cepat dikembangkannya ginkang
atau ilmu meringankan tubuhnya dan kemudian melesat
mengejar si Pria muda pengganggu. Melihat dirinya dikejar, si
Pria muda bergerak pesat dan cepat. Dan kini, terlihat betapa
kepandaiannya tidaklah rendah. Untuk apa pula dia
membiarkan dirinya ketahuan dan kemudian dikejar Giok Tin?
Sayang, amarah dan emosi karena tidurnya terganggu telah
mengurangi kewaspadaan Cui Giok Tin.
Merekapun seperti adu kecepatan dan dalam waktu
singkat sudah mendekati pintu kota sebelah utara. Keluar dari
pintu kota akan menuju sebuah bukit berhutan, meski tidak
begitu lebat, tetapi bisa dipastikan Giok Tin bakalan
kehilangan buruannya:
"Berhenti orang tidak tahu adat .........." bentaknya sambil
menambah kecepatannya. Dalam waktu singkat jarak
keduanya berkurang, tetapi masih belum cukup dekat bagi
Giok Tin untuk menyarangkan pukulan jarak jauhnya. Tetapi,
mendekatnya jarak keduanya membuatnya semakin
bersemangat untuk mengejar. Dan keduanyapun dalam waktu
singkat sudah meloncat keluar dari pintu kota dengan masih
terus berkejar kejaran dengan seru dan dengan kecepatan
yang sangat tinggi. Dan si Pria muda pengganggu kaget juga,
melihat jarak keduanya menjadi semakin dekat. Nampaknya
dia sudah di puncak kehebatan ginkangnya sementara Giok

Tarian Liar Naga Sakti I 1580


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tin masih terus sanggup menambah kecepatannya.


Untungnya, mereka sudah berada di dekat bukit berhutan.
Dan ketika sudah berada di mulut hutan itu, akhirnya
diapun menghentikan larinya dan kini menunggu Cui Giok Tin.
Dan sekelabatan kemudian keduanya sudah berdiri berhadap-
hadapan dengan si Pria muda jadi menjublak melihat betapa
manis, cantik dan menariknya Cui Giok Tin.
"Hei penjahat, buat apa engkau menyatroni kamarku .......
engkau jai hwa cat (Penjahat Pemetik Bunga) tentunya ....."
Si pria muda terkejut, tetapi dengan cepat dia berkata:
"Hmmmmm, jika tidak punya maksud, untuk apa aku
capek-capek memancingmu datang kemari di malam-malam
seperti ini Nona manis ....... hahahahaha ...."
Mendengar kalimatnya, Giok Tin baru sadar bahwa dia
memang dijebak dan dipancing datang. Tetapi, sudah tentu
dia tidak takut bahaya. Tetapi, dia memikirkan Toakonya yang
juga adalah Majikan Lembah Bernyanyi.
"Hmmmm, apa maumu jika demikian ...."?, suaranya
bergetar tanda sedikit banyak dia menjadi gelisah dengan
rombongannya.
"Apa mauku .....? sudah tentu banya mauku Nona manis
...... hahahahahaha" suara yang cabul dan mesum segera
menjadi jelas bagi Giok Tin dengan manusia jenis apa dia kini
sedang berhadapan. Tetapi, harus diakuinya, meski dia
menang dengan kecepatan, tetapi belum tentu dengan
kekuatan.

Tarian Liar Naga Sakti I 1581


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hmmmm, jika demikian, engkau boleh menangkapku.


Maaf, aku tidak punya banyak waktu untuk meladenimu ...."
sambil berkata demikian, Giok Tin membalikkan badannya
untuk segera berlalu. Tetapi dalam kagetnya, ketika berbalik
itu, dia melihat sudah ada 2 orang lain yang menjaga jalan
mundurnya. "Tetapi siapa-siapa gerangan mereka? mengapa
tak seorangpun kukenali ....?" desis Giok Tin terkejut karena
kini dia sudah berada dalam kepungan musuh. Kelihatannya
bentrokan akan segera terjadi.
"Maaf Nona, engkau tidak punya jalan lari lagi. Adalah
lebih baik jika engkau menyerah baik-baik sehingga tidak
perlu kami bertiga menyakitimu ....." berkata si Pria muda
berusaha bijak memberi saran kepada Giok Tin. Sudah tentu
Giok Tin tidak akan terima begitu saja. Melihat ketiganya
berdiri mengepungnya, Giok Tin segera bersiaga, dia
memutuskan akan melawan sampai titik darah penghabisan.
"Hmmmmm, jika demikian, kalian bertiga boleh mencoba
untuk menangkapku. Tentunya jika memang kalian bertiga
memiliki kemampuan. Dan adalah jauh lebih baik jika kalian
bertiga maju berbarengan ...." hebat kata-kata Cui Giok Tin.
Sekaligus dia menantang, menegur dan mencela ketiga
pengepungnya yang kelihatan jadi keripuhan dan saling
pandang satu dengan yang lain. Jelas sekali jika dua orang
yang mengepung Giok Tin agak rikuh untuk mengeroyok,
apalagi ternyata mereka adalah tokoh dari golongan tua,
sudah berumur lanjut. Karena itu, merekapun melirik kearah
si pria muda dan kemudian mengangguk.
Siapa gerangan mereka bertiga? Mereka bukan tokoh-
tokoh baru. Si Pria muda adalah Ciu Lam Hok yang dulu adalah

Tarian Liar Naga Sakti I 1582


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

murid dari Liok Te Sam Kwi dan kemudian digembleng oleh


Kim-I-Mo Ong. Tetapi setelah Liok Te Sam Kwi tewas dalam
pertempuran di Markas Thian Liong Pang dan kemudian Kim-I-
Mo Ong menghilang, diapun dididik oleh Naga Pattynam dan
Wisanggeni. Karena itu, kemampuan Ciu Lam Hok meningkat
dengan pesat bahkan sudah jauh melampaui guru-gurunya
terdahulu. Sebagai murid kedua tokoh tua yang sakti itu, Ciu
Lam Hok sudah tentu kini memiliki bekal yang lebih dari cukup
bahkan jauh melampaui kemampuannya sebelum
pertempuran di Markas Thian Liong Pang dulu.
Sementara kedua tokoh tua yang berdiri menjaga jalan
mundur Cui Giok Tin juga adalah tokoh-tokoh tua yang luar
biasa. Keduanya tidak lebih ringan dibandingkan Cui Lam Hok,
karena mereka adalah 2 tokoh yang tadinya coba menyucikan
diri tetapi gagal. Masing-masing adalah Bu Hok Lokoay (Si
Kakek Tua Tak Beruntung) dan Hiong Say Tay Pek San (Singa
Jantan dari Tiang Pek San). Keduanya bukan tokoh
sembarangan, meski kehebatan mereka masih kalah setingkat
dari Naga Pattynam dan Wisanggeni, tetapi bukan berarti
mereka bisa dianggap remeh. Kehebatan mereka sudah teruji
karena mampu selamat dari pertarungan dengan tokoh-tokoh
kalangan putih. Setelah pertarungan di Markas Thian Liong
Pang, Ciu Lam Hok secara resmi menjadi murid keduanya,
meski juga sesekali menerima pengajaran dari Wisanggeni
dan Naga Pattynam. Kini, mereka tampil lagi bersama murid
mereka entah untuk maksud apa lagi.

Episode 30: Menuju Kaypang (2)

Tarian Liar Naga Sakti I 1583


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sebagai tokoh sepuh, sudah berusia 80 tahunan atau


malahan lebih, sudah tentu mereka menyerahkan lawan
muda, seorang gadis pula, kepada Ciu Lam Hok yang masih
sama-sama muda. Dan Lam Hok sudah tentu sadar bahwa
kedua gurunya yang sudah tua itu rada rikuh jika harus
menghadapi seorang gadis muda. Karena itu segera dia
majukan diri sambil berkata:
"Menangkapmu tidak perlu jiwi suhu yang turun Nona,
biar aku yang menangkapmu biar lebih pas dan tepat .......
hehehehe ...."
"Hmmmmmm, buang-buang waktuku saja ....." Giok Tin
mendengus dingin, sengaja untuk memancing kemarahan
lawan. Padahal, dia sendiri kaget melihat kedua tokoh tua
yang kelihatannya sakti itu.
Sementara Lam Hok, begitu Giok Tin mendengus dingin,
dengan tidak tahu malu sudah maju merentang kedua
tangannya dan kemudian dengan cepat bergerak dengan
gerakan merangkul kedepan. Kelihatannya seperti hendak dan
akan memeluk Giok Tin yang memang sexy menarik, tetapi
sebetulnya Lam Hok sudah sejak awal mengerti bahwa gadis
lawannya ini bukanlah lawan ringan. Gerakan itu justru adalah
jurus "Ouw-liong-jiauw-cu" (Naga Hitam Melibat Tiang) yang
merupakan salah satu jurus cabul nan dahsyat dari Cak Hun
Ciu (Tangan Penusuk Roh). Kelihatannya seperti memeluk
atau merangkul, tetapi segenap jarinya sangat siap
melancarkan totokan mematikan, dan akan tergantung Lam
Hok, apakah menotok ringan atau untuk membunuh lawan.

Tarian Liar Naga Sakti I 1584


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sudah tentu seorang Giok Tin tidak khawatir dengan


serangan tersebut. Apalagi, bagi Giok Tin yang sudah
disempurnakan ilmunya di Lembah Pualam Hijau, maka
kejelian matanya sudah tidak diragukan. Tetapi yang
mengagetkan, baik Lam Hok maupun juga kedua gurunya
yang menyaksikan pertempuran itu, adalah gerakan tangan
Giok Tin yang dengan lincah dan berani menyongsong
rangkulan lawan dengan jurus "Kim Ciam Touw Sian" (Benang
Menusuk Jarum Emas). Dengan berani dia memapak pukulan
Lam Hok dengan kedua lengannya dan tak pelak lagi terjadi
benturan antara keduanya. Hasilnya sungguh menggetarkan.
"Dukkkk ...... dukkkk ....."
Mulanya, meski kaget, tetapi Hiong Say Tiang Pek San
yang melihat ilmunya digunakan secara demikian baik oleh
muridnya, menjadi bangga. Melihat Giok Tin memapak
pukulan merangkul itu, dia kaget dan gembira. Dia menyangka
cukup dengan satu gerakan muridnya akan menang. Tetapi
siapa sangka, begitu terjadi benturan, terlihat Lam Hok
mundur sampai dua langkah dan kemudian sedikit menggigil.
Untungnya Giok Tin tidak mengejarnya dengan pukulan
lanjutan pada saat Lam Hok sedang menggigil kedinginan. Apa
yang sebenarnya terjadi?
Perlu diketahu, kedua lengan Giok Tin terlindung oleh
Pusaka yang sangat ampuh, Soh Kim Liong (Tali Naga Emas).
Pusaka yang mampu menahan panas, dingin, anti racun dan
tahan bacokan senjata tajam. Karena lama dipegunungan
Thian San, maka hawanya menjadi sangat dingin bahkan
memancarkan hawa dingin. Apalagi jika didorong oleh tenaga
inti saldju yang baru saja digunakan oleh Giok Tin, yakni Swat

Tarian Liar Naga Sakti I 1585


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Im Sinkang (Tenaga Inti Saldju). Akibatnya, meski kekuatan


pukulannya setanding, tetapi rembesan hawa dingin yang
menyerang Lam Hok terhitung sangat dingin dan
membuatnya menggigil. Untung belum masuk ke bagian
dalam tubuhnya, sehingga tidak melukai anak muda itu.
Tetapi, kejadian itu telah membuat Lam Hok menjadi lebih
awas dan sekaligus murka.
"Dikasih hati mau jantung ...... awas seranganku ......"
Setelah pulih, Lam Hok kembali menyerang. Kali ini tidak
lagi dengan gaya cabul atau gaya asal-asalan, melainkan
menyerang dengan kekuatan dahsyat dan keji. Karena menuju
dan mengarah tempat-tempat Giok Tin yang mematikan. Kini,
justru jurus-jurus kejam mematikan dari Cak Hun Ciu (Tangan
Pemutus Roh) yang dikeluarkannya. Bahkan lengan dan
jarinya mengeluarkan suara mendesis-desis dan mengejar
Giok Tin. Hanya saja, setelah memukul mundur Lam Hok, Giok
Tin menemukan momentum, kepercayaan diri dan menjadi
besar hatinya. Kepercayaan dirinya yang sudah menguat, dan
selain itu kepercayaannya terhadap pusaka Sok Kim Liong kini
menjadi jauh lebih tebal. Sementara lawan susah menebak
jika dia mengenakan Soh Kim Liong karena serat-serat kulit
"Kim Liong" (Naga Emas atau tepatnya Ular Besar berwarna
KeEmasan) dengan seiring jalannya waktu, perlahan-lahan
berubah menjadi sewarna dengan warna kulit manusia.
Karena itu, sejumlah pukulan dan totokan Lam Hok
dengan mudahnya dipatahkan Giok Tin. Apalagi, semakin
lama Lam Hok semakin sadar bahwa adu tenaga dan adu
tangan dengan lawannya justru mendatangkan kerugian bagi
dirinya. Entah mengapa. Karena tenaga iweekang mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 1586


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sebetulnya tidak berbeda jauh, tetapi setiap kali adu lengan,


dia pasti diserang oleh hawa yang luar biasa menyengat dan
luar biasa dinginnya. Karena itu, kini Lam Hok mulai lebih
berhati-hati dan menjaga agar lengannya tidak beradu dengan
lengan mungil Giok Tin yang telah membuatnya kesemsem.
Lengan mungil yang sebenarnya ingin diusap dan dibelainya.
Untuk mengimbangi lawannya, maka Lam Hok
mengembangkan ilmu mujijatnya yang diperoleh dari kakek
Bu Hok Lokoay, Ilmu Mo Hwe Kang (Ilmu Api Iblis). Ilmu Api
Iblis ini bukan hanya mengeluarkan hawa panas dan api, lebih
dari itu juga mengandung kekuatan sihir yang mampu
merusak konsentrasi seseorang yang kurang kuat kekuatan
batinnya. Dan benar saja, tiba-tiba dari kedua lengannya
berkobar api yang sangat panas dan menyerang Giok Tin.
Sekejap Giok Tin terkecoh, karena dia merasa sekujur
tubuhnya sedang diserang oleh api yang berkobar-kobar
dengan dahsyatnya. Tetapi, didikan Ceng Liong dan terakhir
subonya di Puncak Thian San sudah sangat membekali Giok
Tin pengetahuan atas ilmu sihir dan pertahanannya.
"Hiyaaaaaaaaa ......"
Diapun berteriak mengerahkan kekuatan batinnya dan
kemudian bersilat sungguh-sungguh dengan kekuatan Swat
Im Sinkang sambil bergerak dengan Kiu Kiong San Tian Pou
(Ilmu Langkah Kilat). Paduannya sangat serasi menghadapi
ilmu sihir dan kobaran api dahsyat. Dengan kekuatan Swat Im
Sinkang, dia membuat tameng dirinya dari serangan api
buatan lawan, sementara dengan Langkah Kilat, dia balas
menyerang lawan tidak kalah berbahayanya. Dengan
menggunakan jurus "long Hong Sauw Yap" atau "Angin Utara

Tarian Liar Naga Sakti I 1587


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyapu Daun", sebelah lengannya mengibas dengan


kekuatan Swat Im Sinkang sepenuhnya, sementara sebelah
tangannya yang sudah tentu terlindung Soh Kim Liong
menerobos masuk ke pertahanan Lam Hok kearah
pinggangnya. Serangan ini mengagetkan Lam Hok, yang
dengan terpaksa juga harus bergerak cepat dan menggunakan
gerakan "Tui-po-lian-hoan"" (Mundur berantai).
Tetapi dia tidak sekedar mundur, karena begitu terhindar
dari serangan Giok Tin, Lam Hok segera menyerang dengan
jurus Liat Pik Hwa San (Tenaga Membelah Gunung Hwa San).
Hebat serangannya, karena mencoba menyerang dengan
kekuatan sinkang dan kobaran api yang mengarah Giok Tin.
Tetapi, melihat hebatnya serangan lawan, Giok Tin tidak
menjadi takut dan gugup, diapun bergerak cepat dengan
Langkah Kilat dan justru kembali balas menyerang dengan
jurus Gin Liong Hie Sui" (Naga Perak Bermain Di Air"). Dengan
lincah dia menyiasati arah serangan iweekang lawan yang
menyerang sambil mundur, dan bergerak cepat mengejar
lawan sambil meliuk-liuk sehingga sulit diterka lawan apa yang
akan dan sedang dilakukannya. Tetapi, Lam Hok juga tidak
menjadi gelisah. Dengan cepat dia bergerak dengan jurus Ki-
hwee liau-thian (mengangkat obor membakar langit), dan
kembali mencecar Giok Tin dengan api iblisnya. Demikian
keduanya adu pukulan, adu kecerdikan dengan keuntungan
dipihak Giok Tin karena mengenakan Soh Kim Liong sehingga
susah disakiti lawan dengan serangan apapun. Bahkan
serangan sihir lawanpun dapat diredakannya.
Tidak terasa setengah jam waktu sudah berlalu. Tidak
sekalipun Ciu Lam Hok dapat menarik keuntungan dari

Tarian Liar Naga Sakti I 1588


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pertempuran tersebut, sebaliknya dia berkali-kali dicecar


lawannya yang adalah seorang gadis dengan serangan-
serangan yang berbahaya. Meski tidak terdesak, tetapi jelas
bahwa peluangnya untuk memenangkan pertarungan
sangatlah tipis. Karena kekuatan iweekang lawannya jauh
lebih kokoh dibandingkan dirinya. Hawa dingin lawan mampu
menerobos pertahanannya, sementara kekuatan api iblisnya
tidak sanggup mengapa-apakan lawannya.
Bahkan Bu Hok Lokoay dan Hiong Say Tiang Pek San
sendiripun heran dengan keadaan Giok Tin. Sudah jelas jika
kekuatan iweekang mereka tidak jauh berbeda, tetapi entah
mengapa setiap adu pukulan murid mereka pasti keteteran
dan kalah tenaga. Mereka mengamati lengan Giok Tin,
tampak normal dan tak ada yang luar biasa. Tidak ada tanda-
tanda Giok Tin main gila, tetapi faktanya murid mereka selalu
keteteran dan tidak sanggup mendesak lawannya. Padahal,
daya gerak dan ginkang gadis itu memang lebih tinggi dari
Lam Hok. Lama kelamaan keduanya pening sendiri dan
nampak berbisik-bisik:
"Sampai kapanpun Lam Hok tidak akan sanggup
mengalahkannya, sungguh tidak becus anak itu ......" bisik si
Singa Jantan
"Harus aku atau engkau yang membantunya ......?" Bu
Hok Lokoay balas berbisik sambil memandang ai Singa Jantan
dengan pandangan tajam
"Tetapi harus cepat, sebelum ada orang lain memergoki
kita ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 1589


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Keduanya saling pandang dan segera mengerti apa yang


harus mereka kerjakan. Dan begitu saling paham, merekapun
serentak bergerak bersamaan. Begitu bergerak keduanya
melesat dengan kecepatan tinggi dan tidak terasa gerakan
mereka oleh Giok Tin. Apalagi karena saat itu Cui Giok Tin
sedang didesak oleh Lam Hok, jika tidak, dia pasti sanggup
mengetahui adanya gerakan kedua Kakek sakti itu. Tetapi kini,
dengan pertempurannya melawan Lam Hok yang sangat seru
dan relatif seimbang, ataupun jika menang dia menang sangat
tipis, maka sulit baginya menerka apa yang akan menerpanya
dari luar.
Dan itulah sebabnya, ketika kedua Kakek sakti itu
bergerak, hanya dalam hitungan sekian detik, Giok Tin sudah
tertotok. Bukan main murka dan penasarannya Giok Tin
begitu tahu bahwa dia dibokong dan dikerjai dua orang tokoh
tua yang pantasnya menjadi kakeknya itu .....:
"Memalukan, sungguh memalukan, orang-orang tua tidak
tahu malu. Sanggupnya cuma mengeroyok, membokong
orang muda lagi ...... hepppppp......" Hanya sampai disitu
gerutuan Giok Tin, karena sesudahnya diapun ditotok urat
bicaranya. Karena itu untuk selanjutnya, hanya matanya yang
indah yang memandang ketiga lelaki berbeda usia itu dengan
pandangan penasaran dan pandangan menghina serta
pandangan menghina tentunya. Sementara itu, Bu Hok Lokoay
setelah mampu menotok urat bicara Cui Giok Tin selanjutnya
telah berkata:
"Tugas kami sudah selesai. Selanjutnya adalah tugasmu
membawa dia pergi menemui mereka agar jasamu
diperhitungkan ........"

Tarian Liar Naga Sakti I 1590


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ingat, dia diperlukan hidup-hidup bukan dalam keadaan


mati. Jangan sampai engkau menghilangkan nyawanya atau
kita bertiga yang akan mengalami kesulitan besar......."
tambah si Singa Jantan untuk kemudian setelahnya bersama
Bu Hok Lokoay merekapun berlalu meninggalkan Lam Hok dan
Giok Tin yang tertotok.
Dan kini, tinggalah Giok Tin yang roboh tertotok tidak
mampu berbuat apa-apa. Dia menggeletak dan kini
memandang Lam Hok dengan sinar mata membara. Jika bisa
menelan Lam Hok hidup-hidup, sudah pasti akan segera
dilakukannya. Sayang, dia sudah tidak berdaya. Berkali-kali dia
mencoba melepaskan totokan Bu Hok Lokoay, tetapi tetap
saja dia tidak sanggup. Akhirnya diapun memandang Lam Hok
dengan wajah dan mata membara.
"Hehehehehe, sekarang apa lagi yang ingin engkau
katakan manis .......? Engkau kini sudah jatuh ditanganku,
sudah menjadi milikku, dan kini aku bebas berbuat apa yang
kuinginkan ...... hahahahaha"
Ciu Lam Hok tertawa-tawa kegirangan. Dia merasa
mendapatkan kesempatan emas untuk berbuat apapun atas
diri Giok Tin. Dan kini, sekali lagi dia memandang Giok Tin
yang meskipun pakaian dan wajahnya awut-awutan tetapi
tidak mengurangi daya tariknya sebagai seorang perempuan.
Harus dikatakan lagi, bahwa Giok Tin adalah seorang
perempuan muda dengan daya tarik seksual yang sangat
tinggi (sex appeal). Dia memiliki wajah yang menarik dan
sensual, dia memiliki semua yang diinginkan pria untuk
dipandang pada seorang anak perempuan. Mungkin dia bukan
yang tercantik, tetapi sudah pasti semua lelaki normal akan

Tarian Liar Naga Sakti I 1591


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memandangnya penuh nafsu. Karena bukan cuma mata dan


bibirnya yang sensual, tetapi bahkan organ-organ khas
keperempuanannya sungguh menonjol dan membuat banyak
lelaki akan kehilangan pertimbangan akal sehatnya.
Dan itu pula yang dialami oleh seorang Ciu Lam Hok.
Semakin lama dia memandangi Giok Tin semakin terbakar
nafsu asmaranya, dan semakin menarik Giok Tin dimatanya.
Sampai akhirnya diapun mengambil kesimpulan: "Toch jika
aku membawanya hidup-hidup jasaku tetap akan dihargai.
Jika aku menodainya, kan jiwanya tetap dapat dipertahankan
...kapan lagi kesempatan emas seperti sekarang ini
kudapatkan?" dan sambil berpikir demikian, diapun akhirnya
tersenyum.
Senyum iblis itu diperhatikan dengan jelas oleh Giok Tin.
Dia mengerti apa maksud dari senyum dan seringan mesum
Lam Hok itu. Dan pada akhirnya, ketakutan seorang anak
gadis yang normalpun menghantamnya. Pada titik terakhir, air
mata yang sebenarnya jarang dia keluarkan akhirnya meleleh
tanpa disadarinya. Ketakutan dan rasa ngeri diperkosa dan
digauli Lam Hok membuatnya menangis. Dia sungguh tak rela,
sungguh tidak bisa terima. Tapi apa dayanya sekarang? Dan
benar saja, dugaannya dengan segera mulai menjadi
kenyataan. Perlahan-lahan Ciu Lam Hok mendekatinya dengan
senyum mesumnya sambil berkata:
"Jika kuantar ke majikan hidup-hidup toch jasaku
sangatlah besar. Tetapi, sayang jika tubuh mulusmu tidak
kunikmati sebelumnya..... hehehehe ..." dan diapun semakin
mendekat, semakin dekat dengan Giok Tin yang tergolek tak
berdaya karena tertotok. Kemudian dengan sekali sambar

Tarian Liar Naga Sakti I 1592


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tubuhnya sudah dalam pondongan Lam Hok yang seterusnya


dengan cepat bergerak masuk lebih jauh kedalam hutan.
Apalagi jika bukan mencari tempat yang tepat guna
melampiaskan hasratnya. Maka berlari-larianlah Lam Hok
sambil melongok kiri dan kanan guna mencari tempat yang
sekiranya pas untuk menuntaskan hasrat berahinya kepada
Giok Tin.
Semakin lama semakin jauh masuk kedalam hutan, dan
semakin tipis harapan Giok Tin untuk bisa terlepas dari
cengkeraman Lam Hok. Mati-matian dia mengerahkan tenaga
untuk melepaskan diri dari totokan ditubuhnya, tetapi
totokan Bu Hok Lokoay sepertinya sulit untuk dilepaskannya.
Karena itu, semakin jauh semakin khawatir dan semakin takut
Giok Tin menghadapi kenyataan didepan matanya. Mengalami
Perkosaan. Duhai, sungguh peristiwa yang sangat tidak
diinginkan oleh perempuan manapun didunia ini. Perempuan
yang masih gadis dan perawan pula.
Pada akhirnya Lam Hok menemukan sebuah gua alam
yang karena tanpa penerangan akhirnya diapun menerobos
masuk cuma dengan modal remang-remang cahaya rembulan.
Jika dalam keadaan normal, mestinya Lam Hok dapat sedikit
waspada bahwa kemungkinan besar goa tersebut
berpenghuni. Karena ada tanda-tanda rerumputan yang agak
goyah dan rebah. Tanda bahwa sebelumnya ada langkah kaki
yang memasuki goa tersebut. Tetapi dasar Lam Hok yang
sudah tak sabar menahan hasratnya, diapun main masuk saja
tanpa memperhatikan sana sini. Pokoknya sebentar lagi akan
menikmati tubuh mulus Giok Tin. Persetan dengan urusan

Tarian Liar Naga Sakti I 1593


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lain, persetan juga dengan orang yang memberinya tugas


menangkap Giok Tin, persetan semuanya. Yang penting ......
Dan, pada akhirnya diapun tanpa ba bi bu meletakkan
tubuh Giok Tin dan tidak berapa lama langsung mulai
membelai, meraba dan menikmati kenyal dan mulusnya
tubuh Cui Giok Tin. Sementara gadis itu hanya mampu
memejamkan mata menangis dan tak mampu membuka
matanya untuk melihat dan menghadapi dunia. Bahaya sangat
besar sedang mengintai dan mengancamnya. Tak ada sama
sekali rasa dan gairah ketika bagian-bagian tubuhnya dibelai,
diremas dan dirabai oleh Lam Hok yang sudah sangat
bergairah. Yang ada justru adalah amarah, benci, malu dan
ketakutan yang luar biasa yang tak sanggup dia salurkan
kecuali hanya lewat air matanya. Ya, hanya lewat air matanya
semua bisa disalurkannya.
"Bretttttttttttttt ......." dalam ketidaksabarannya Lam Hok
telah menarik hingga robek pakaian Giok Tin hingga
menampilkan mulus dan padatnya tubuh si Gadis di bagian
dadanya. Giok Tin mencoba menutupi daerah itu dengan
tangannya, tetapi tak sanggup membela diri dan
mempertahankannya ketika Lam Hok merentangkannya dan
kemudian memandangi area terlarang didadanya. Mata Lam
Hok berbinar bagaikan menemukan harta sorgawi meski
hanya dalam keremangan malam oleh sinar rembulan yang
mengintip jauh. Sungguh pemandangan yang sangat
mempesona ketika menikmati area terlarang seorang
perawan cantik semenarik Giok Tin. Dan tentu dia tidak akan
melewatkannya begitu saja. Bahkan jika kiamatpun

Tarian Liar Naga Sakti I 1594


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kelihatannya dia tidak akan perduli, karena nafsu sudah


sampai diubun-ubunnya.
Dan ketika sekali lagi terdengar:
"Breeeettttttttttttttttt ....."
Kini tidak ada lagi kain yang menghalangi mulusnya dada
Cui Giok Tin. Buah dada keperawanannya kini dengan lahap
dipandangi oleh Lam Hok yang seringainya semakin buas dan
semakin mesum. Sementara air mata Giok Tin semakin tak
terbendung, karena kemarahan, kekecewaan dan
kepenasarannya hanya bisa disalurkan lewat air mata. Kini dia
semakin takut, semakin khawatir, karena juga dia tak mampu
berkonsentrasi memulihkan diri setelah konsentrasinya buyar
untuk bertahan dari perkosaan Lam Hok.
"Breeeeetttttttttt ......" dan kini, pakaian bagian bawah
Giok Tin ikut sobek. Tepatnya disobek dan dirobek oleh Lam
Hok, hingga kini Giok Tin sudah nyaris telanjang bulat. Tinggal
sepenggal kain di daerah kemaluannya yang tertinggal,
selebihnya sudah berhasil disingkirkan oleh Lam Hok. Tak
pelak, bahaya terbesar dalam kehidupan seorang gadis
perawan sedang dihadapinya. Sayang, dia sungguh tak
berdaya dan hanya sanggup merintih, menangis dan tentu
tanpa mengeluarkan suara. Sementara Lam Hok, setelah
berhasil menelanjangi Giok Tin menjadi semakin
bersemangat. "Waktunya sudah tiba ....." begitu pikirnya. Dan
dengn buas, diapun kemudian mulai berusaha merangkul dan
memeluk Giok Tin. Sampai akhirnya episode kenikmatannya
buyar oleh satu bentakan:

Tarian Liar Naga Sakti I 1595


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hmmmmmm, laki-laki busuk, binatang, tidak tahu malu


......."
Diawali oleh kesiuran angin berbau wangi, sejalur pukulan
yang sangat luar biasa mengarah kebagian belakang tubuh
Lam Hok. Untungnya, si penyerang masih memberi peringatan
sehingga Lam Hok sempat mempersiapkan diri. Tetapi, karena
waktunya mepet, dia tidak siap seratus persen. Cepat dia
melepaskan Giok Tin dan kemudian melompat menghindar ke
belakang, tepat ke arah pintu masuk goa, tetapi anehnya,
pukulan lawan tidak mengenai Giok Tin tetapi berbelok arah
mengejar kemana larinya Lam Hok.
"Dukkkkkkk .......... hoakkkkkkkkkkkkkkk ........"
Pukulan yang bisa belok arah itu tepat mengenai Ciu Lam
Hok yang belum sepenuhnya siap. Dan akibatnya, diapun
terpukul sampai muntah darah dan akhirnya terjengkang ke
belakang. Roboh tepat ke luar dari goa tersebut. Sungguh
hebat si pendatang. Tetapi siapakah gerangan orang yang
hebat itu?
Si pendatang terlihat berjalan santai ke arah Giok Tin,
sejenak dia terpana melihat tubuh Giok Tin yang sudah nyaris
bugil. Tetapi, nampaknya dia seorang Pria jantan. Dengan
cepat dilepaskannya jubah luarnya yang cukup lebar,
kemudian ditutupkannya ketubuh Giok Tin, dan setelah itu,
tangannya bergerak. Dua tiga kali dia mengerahkan kekuatan
dan tiba-tiba totokan di tubuh Giok Tin punah. Dengan cepat
Giok Tin melompat berdiri, tetapi ketika menyadari bahwa dia
hanya mengenakan kain lebar pakaian luar si penolong, maka
dia batal menerjang kearah mana Lam Hok roboh tadi. Diapun

Tarian Liar Naga Sakti I 1596


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sibuk mematut-matut dirinya, membuat keadaannya tidak lagi


memalukan, baru berusaha menemukan Lam Hok. Tetapi,
dipatut sebagaimanapun, tetap keadaannya terlampau
mencolok karena kain luar tadi tak sanggup menutupi
tubuhnya seutuhnya. Tetap saja ada bagian tubuhnya yang
tetap melongok untuk ditonton orang. Tetapi sekali ini dia
tidak perduli lagi, diterjangnya kearah Lam Hok jatuh tadi.
Hanya saja, sayangnya Ciu Lam Hok dan bayangannya tidak
lagi berada disana ....... raib .... melarikan diri tentu saja.
"Kurang ajar, biadab, binatang, awas kubunuh jika
bertemu aku lagi ........" sambil memaki-maki tidak keruan
guna melepaskan semua rasa kepenasarannya, semua rasa
kekhawatirannya, semua ketakutannya tadi, Gok Tin
kemudian kembali menangis sambil tidak memperdulikan
lelaki yang tadi datang menolongnya. Sampai beberapa menit
kemudian akhirnya diapun sadar dengan dirinya dan orang
yang telah menolongnya dari aib terbesar dalam hidupnya.
Perlahan-lahan isak tangisnya mereda, kemudian, diapun
mendekati penolongnya yang terlihat berambut panjang dan
membelakangi sinar bulan. Tetapi, nampaknya si penolong
juga belum terlampau tua. Didekatinya untuk kemudian
dengan terisak-isak diapun berkata:
"Tuan, terima kasih, terima kasih banyak atas
pertolonganmu tadi. Jika tidak, maka aku tak tahu apa jadinya
dengan hidupku besok hari ........" sambil berkata demikian,
diapun menjura dan mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga.
"Sudahlah Nona ...... syukurlah engkau sudah terlepas dari
terkaman manusia durjana itu. Selanjutnya harap engkau

Tarian Liar Naga Sakti I 1597


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berhati-hati dalam perjalananmu Nona ......" Sungguh lembut


dan jantan suara itu terdengar di telinga Giok Tin. Diapun
mengangkat kepalanya dan memandangi si penolongnya. Dan
"....... engkau ..... engkau ....."?
"Kenapa Nona ...... ada apa dengan diriku ....."? bertanya
si lelaki penolong itu. Kaget tentu saja melihat Giok Tin
memandangnya takjub ....
"Bukankah .... engkau, engkau ini adalah Toh Ling Suheng
...."?
"Heh ..... engkau, engkau siapakah Nona ...."? terkejut si
lelaki yang ternyata adalah Toh Ling yang sudah berubah
menjadi tokoh menakutkan itu. Tetapi, entah mengapa, Toh
Ling kali ini justru sangat waras.
"Toh Ling Suheng, aku ..... aku Cui Giok Tin, murid Subo
Thian San Giok Li ..... aku... aku sumoymu sendiri ...."
"Haaaaaa, engkau Nona cilik itu .....? Sumoy Giok Tin ....."?
"Benar suheng, aku Cui Giok Tin sumoymu sendiri. Terima
kasih Thian, karena suheng sendiri yang sudah
menyelamatkanku ....." Giok Tin berkata dan kembali
menangis mengingat betapa nyaris saja dia dicemari
kehormatannya oleh Lam Hok yang sangat sesat dan mesum
itu. Tanpa disadari secara naluriah diapun menangis seakan-
akan ingin mengadu kepada Toh Ling yang sebenarnya adalah
"bekas" suhengnya. Toh Ling sendiri adalah seorang tokoh
berbakat murid dari Thian San Kim Thong yang sayang sekali
kemudian raib tanpa jejak. Baru muncul kembali dan
ketahuan jika dia ternyata kejeblos kedalam goa larangan di

Tarian Liar Naga Sakti I 1598


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dalam Lembah Saldju Bernyanyi. Tetapi Giok Tin dan juga


banyak tokoh yang jauh lebih muda, mengenal kepahlawanan
Toh Ling, jiwanya yang perwira dan kasihnya kepada para sute
dan sumoynya. Dan ini melekat dalam jiwa Giok Tin meskipun
Toh Ling sendiri kurang begitu mengenali lagi dirinya. Tetapi,
menyebutkan dirinya sebagai murid Thian San Giok Li dengan
cepat membuat Toh Ling mampu untuk mengingat dan
mengenalinya kembali.
"Benar Toh Ling suheng, aku ..... aku Cui Giok Tin
sumoymu sendiri ......"
"Accccchhhhhhh sumoy ..... syukurlah jika demikian.
Sayang sekali ......." Toh Ling tergagap dan tidak sanggup
melanjutkan kalimatnya lagi.
"Sayang kenapa suheng ....."?
"Engkau tentu mengerti sebabnya ..... aku tidak layak lagi
memanggilmu sumoy ... aku ... berdosa kepada Suhu, Subo
dan para suheng dari Lembah Saldju Bernyanyi ........"
"Tapi Suheng, rasanya bukan kemauan suheng untuk
sampai terjeblos ke dalam liang larangan tersebut bukan ....."?
"Sumoy, sudah tentu tidak. Saat itu secara tidak sengaja
aku menggoda Tham Wan Hong Sumoy, putri Majikan
Lembah. Kukira dia adalah gadis yang lain, begitu menyadari
telah melakukan keisengan yang agak berat, akhirnya aku
bersembunyi di ruangan subomu. Dan tahu-tahu entah
mengapa kejeblos kedalam liang tersebut. Cukup lama, 15
tahun, 15 tahun aku merana hidup dalam goa tersebut ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1599


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Astaga suheng ...... jadi, jadi engkau hidup selama itu di


dalam liang tersebut ...."?
"Bukan cuma itu sumoy, aku harus hidup dan menuruti
kemauan Thian Tee Siang Mo. Untungnya mereka melatih
ilmuku dan bahkan menyalurkan hawa latihan puluhan tahun
mereka berdua kedalam tubuhku. Akibatnya, tubuhku
menjadi kurang seimbang, dan baru akhir-akhir ini aku
menyempurnakan latihan ilmu tersebut. Tetapi sejujurnya,
ilmu tersebut sangat menyiksa perasaanku dan juga sering
menguasai pikiranku dan bahkan menguasai diriku....."
"Astaga, apakah ...... apakah sehebat itu ilmu tersebut
dan separah itu keadaannya bagimu suheng ...."?
"Teramat parah sumoy. Jika menggunakan ilmu tersebut,
aku bisa melupakan diriku sendiri dan melupakan siapapun.
Ilmu itu begitu kulepaskan akan menguasai diriku dan bahkan
mengendalikan diriku ......." jelas Toh Ling.
"Separah itukah suheng ....? Apakah tidak ada
penangkalnya? atau obatnya?" kejar Cui Giok Tin yang tanpa
sengaja dan perlahan-lahan terbawa arus dan terbawa dalam
percakapan simpatik dengan Toh Ling.
Percakapan kedua Kakak-Beradik perguruan itu menjadi
begitu mengharukan. Toh Ling yang selama ini menyendiri
karena terpukul dengan keadaannya diladeni dengan begitu
telaten oleh Giok Tin. Sebagaimana anak gadis Lembah Saldju
Bernyanyi, Giok Tin juga terbawa angan dan ingatan betapa
gagah dan perwiranya Toh Ling di masa lalu. Gagah dan
perwira, sedikit nakal namun menjaga sikap-sikap
kependekaran.

Tarian Liar Naga Sakti I 1600


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Keadaan Toh Ling sekarang bertolak belakang dengan


masa lalunya. Dia adalah musuh bersama rimba persilatan,
ditakuti banyak orang dan membekal ilmu mujijat yang sangat
busuk dan mematikan. Tiada yang mau menjadi kawannya,
kecuali orang-orang busuk dan para penjahat dengan motif
menguntungkan. Jalan hidupnya saat ini sungguh berbeda
dengan angan dan pendidikan masa kecilnya. Maka, ketika Cui
Giok Tin mengingatkan kenangan masa lalunya, Toh Ling yang
buas kembali menjadi Toh Ling yang jinak dan berjiwa
pendekar. Karena memang, pada dasarnya itulah sifat dasar
Toh Ling yang lama dipupuk di Lembah Saldju Bernyanyi.
Tanpa terasa mereka sudah bercakap-cakap cukup lama,
sampai akhirnya Giok Tin teringat akan suhengnya Tham Beng
Kui yang masih berada di penginapan An Thong. Teringat akan
keadaan suhengnya Giok Tin berkata:
"Toh Ling suheng, Majikan Lembah Saldju Bernyanyi
sudah berganti. Sekarang ini, Tham Beng Kui suheng yang
menjadi Majikan dan dia sedang berada di Kota Lim An,
tepatnya penginapan An Thong. Aku menyertainya dalam
perjalanan ke Kaypang bersama beberapa anak murid Lembah
Saldju Bernyanyi ........ ijinkan aku minta diri untuk
mengetahui keadaannya sekarang ....."
"Ach, dia sudah menjadi Majikan Lembah ....... sungguh
tepat, sungguh tepat ..." Meski berkata demikian, jelas sekali
Toh Ling terlihat kurang begitu antusias dengan keadaan
Lembah Saldju Bernyanyi. Tetapi jelas sangat antusias
bercakap dengan Giok Tin. Buktinya ketika Cui Giok Tin minta
diri, terlihat dia menjadi kurang semangat. Tetapi Giok Tin
memang harus segera minta diri untuk kembali ke penginapan

Tarian Liar Naga Sakti I 1601


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

An Thong. Begitupun, meski kurang semangat akan ditinggal


Giok Tin, Toh Ling tetap mengantarkan Giok Tin hingga ke luar
goa ketika akhirnya Giok Tin berpamitan untuk kembali ke
penginapan An Thong di Kota Lim An.
Tetapi, alangkah terkejutnya keduanya ketika keluar dari
goa tersebut ternyata mereka sudah terkepung musuh. Ada 5
orang yang berada di luar goa tersebut menunggu mereka
berdua. Siapa-siapakah mereka?
Kedua Kakek tua Bu Hok Lokoay dan Hiong Say Tiang Pek
San berdiri berderetan di sebelah kiri, kemudian muncul
kembali Kakak-beradik perguruan yang punya hubungan aneh
dan tak lazim: Mahendra dan Gayatri. Dan orang terakhir
adalah seorang Pemuda asal Thian Tok, Janaswamy.
Kelimanya adalah orang-orang berkepandaian tinggi dan kini
menghadang di depan goa. Tentu saja mereka ingin
meneruskan misi sebelumnya, yakni menangkap Giok Tin
entah dengan maksud dan tujuan apa.
Hebatnya Toh Ling kelihatan bersikap santai saja. Tidak
sedikitpun terlihat ketakutan atau cemas dengan keadaan di
depan matanya:
"Hmmmmmm, ada maksud apa tuan-tuan menghadang di
luar goa ini ....."? tegurnya dengan suara dingin. Sekali
pandang Toh Ling sudah maklum kalau mereka yang berdiri
menghadang berasal dari golongan hitam.
Begitu melihat siapa yang keluar dari dalam goa, serentak
Janaswamy, Mahendra dan Gayatri terkejut setengah mati.
Mereka sudah pernah menyaksikan meski dari jauh
keampuhan Toh Ling yang membekal pukulan maut dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1602


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sanggup mengimbangi tokoh tokoh muda dari kalangan


Pendekar. Tak pelak lagi mereka terkejut dan terlihat tergetar
berbeda dengan kedua orang tua lainnya yang belum pernah
bersua, hanya baru mendengar nama saja.
"Saudara Toh Ling, kami punya keperluan besar dan
penting dengan Nona manis itu. Kamipun punya perhitungan-
perhitungan yang harus diselesaikan dengan kawanan
Pendekar sombong itu dan karenanya memerlukan gadis itu
untuk menyusun siasat ...." adalah Janaswamy yang bersuara,
karena mereka muda sama muda, meski Toh Ling masih
beberapa tahun lebih tua usianya.
"Dia adalah bekas sumoyku dan siapapun kularang untuk
mengganggunya. Jika berani mengganggunya maka berarti
ingin bermusuhan denganku ....." jelas, singkat dan padat
kalimat dan pernyataan Toh Ling.
"Tapi, bukankah engkau memiliki ikatan dendam dengan
para Pendekar itu .....? Gadis itu adalah bagian dari mereka
....." kejar Janaswamy.
"Jika mau berhadapan dengan mereka, hadapi secara
jantan dan bukan secara banci dan sembunyi-sembunyi.
Sungguh memalukan ....."
"Apa ....? engkau berani menghinaku ......"? Janaswamy
naik pitam. Dan Mahendra serta Gayatri yang mengerti
keadaan berusaha menetralisasi keadaan:
"Bukan begitu saudara Toh Ling. Kita sedang menghadapi
lawan-lawan yang sama, dan karena itu maka .... ..."

Tarian Liar Naga Sakti I 1603


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Tidak, kita memang menghadapi lawan yang sama, tetapi


cara menghadapinya sangat berbeda. Aku muak dengan cara
kalian menggelap, cara-cara kotor dan keji, itu cara orang
banci dan tidak tahu malu ...." hebat dampratan Toh Ling.
Sampai kedua Kakek Bu Hok Lokoay dan Hiong Say si Singa
Jantan seperti akan berdiri bulu romanya saking gusar dan
marahnya.
"Hmmmm, engkau terlampau menghina Anak muda ....."
sesabar-sabarnya Mahendra, tersinggung juga dia oleh kata-
kata tajam yang terus menerus dilontarkan oleh Toh Ling
barusan. Tetapi begitupun, dia masih tetap berusaha untuk
menjaga pertemanan baik dengan Toh Ling.
"Menghina ......? bukankah memang demikian cara
kalian? Bukankah kalian hendak menangkap sumoyku ini
untuk kemudian dicederai, diperkosa atau diapakan untuk
kemudian menuduh kelompok lain yang melakukannya ....?
Apakah cara-cara demikian bukan cara-cara busuk ..."?
Ada sesuatu yang kurang atau tidak dipahami oleh
Janaswamy, Gayatri dan Mahendra. Apalagi oleh Bu Hok
Lokoay dan Si Singa Jantan. Ketika ilmu busuk Toh Ling belum
sempurna, dia seperti orang tidak waras dan siapapun
dimusuhinya. Tetapi, ketika dia menyempurnakan ilmunya,
menyatukan saluran tenaga kedua orang gurunya dengan
tenaganya sendiri dan menyempurnakan ilmunya, maka
ketika tidak bertarung, keadaan Toh Ling justru kembali waras
dan sesuai aslinya. Namun kebrutalannya akan muncul
kembali ketika sedang bertarung.

Tarian Liar Naga Sakti I 1604


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Apakah caramu sendiri terhitung tidak busuk dan curang


...."? kilah Janaswamy
"Coba engkau tunjukkan kepadaku, dalam hal apa aku
berbuat securang dan sebusuk kalian dalam menghadapi
lawan-lawanku ...."? Toh Ling berkata sambil mengerling
tajam dan marah kearah Janaswamy. Janaswamy jadi
merinding, tetapi bagaimanapun dia juga adalah lelaki
gemblengan. Pantang baginya menunjukkan rasa takut
dihadapan begitu banyak orang.
"Engkau ...... engkau berkelahi dengan cara brutal dan
ilmumu adalah ilmu yang sangat mengerikan ......." berkata
Janaswamy tanpa landasan kuat atas apa yang dikemukakan
dan diutarakannya. Hal itu dirasakan oleh banyak orang di
tempat itu.
"Hmmmm ....... engkau tidak sedikitpun menunjukkan
dalam hal apa aku curang dan busuk sebagaimana kelakuan
kalian berlima ....." berkata Toh Ling yang membuat pada
akhirnya Bu Hok Lokoay jadi tidak tahan lagi.
"Hmmm, anak muda ingin kulihat apakah kata-katamu
sehebat kebisaanmu ...." sambil berkata demikian Bu Hok
Lokoay sudah menerjang ke arah Toh Ling. Sementara itu, Toh
Ling melihat lawan sudah bergerak tiba-tiba bersiul dan
kemudian bergerak memapak serangan Bu Hok Lokoay.
Bersamaan dengan itu, dari dalam goa muncul 3 orang kakek
tua kelihatannya sudah sama tuanya dengan Bu Hok Lokoay
dan Si Singa Jantan. Begitu keluar mereka hanya mengawasi
keadaan dan tidak melakukan tindakan apapun juga. Hanya
sekedar mengamati.

Tarian Liar Naga Sakti I 1605


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara itu, Toh Ling sendiri sudah menunjukkan


kehebatannya. Serangan Bu Hok Lokoay ditangkisnya dengan
kibasan lengannya yang dipenuhi tenaga saktinya. Dan
sebagai akibatnya adalah:
"Dukkkkkk ......."
Bu Hok Lokoay terdorong sampai 3 langkah ke belakang,
sementara Toh Ling hanya mundur selangkah untuk menata
kuda-kuda dan posisi berdirinya. Tidak terlihat sedikitpun rasa
gentar dan rasa takut terhadap serangan lawan. Justru
sebaliknya, yang menjadi jeri adalah Bu Hok Lokoay. Apalagi
ketika mendapati dirinya sampai terdorong hingga tiga
langkah ke belakang sementara lawan hanya selangkah saja
kebelakang. Malunya bukan main, apalagi dia berusia lanjut
dan menghadapi seorang yang jauh lebih muda. Sampai-
sampai wajahnya menjadi gelap, kombinasi rasa murka dan
malu. Rasa murka dan malunya itu menghadirkan amarah
besar, dan tak tertahan dialah yang kemudian membuka
pertempuran.
Setelah terdorong sampai 3 langkah, kini dia menambah
kekuatan dan kemudian menyerang Toh Ling dengan pukulan-
pukulan yang lebih berat dan jauh lebih berisi. "Masakan aku
kalah dari lawan yang jauh lebih muda ...."? begitu pikirnya.
Dia lupa, bahwa Toh Ling mewarisi iweekang gabungan kedua
suhunya dan membuatnya seperti kurang waras, meskipun
kini dia telah menyempurnakan ilmunya.
Begitu bertempur, dia sudah langsung mengerahkan ilmu
beratnya Mo Hwe Kang (Ilmu Api Iblis). Ilmu ini sarat kekuatan
sihir, tetapi kelihatannya tidak dipandang berat oleh Toh Ling.

Tarian Liar Naga Sakti I 1606


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Buktinya dengan bergerak kekiri dan kekanan, kemudian


menyampok pukulan lawan, Api Iblis itu tak sanggup
mendekatinya. Meskipun demikian, Toh Ling juga sadar
bahwa lawannya ternyata memiliki kekuatan yang tidak boleh
dipandang rendah atau dipandang ringan.
Karena itu, maka Toh Lingpun mulai mengerahkan ilmu
andalannya Hong Luan Cap Pwee Pou (Delapan belas Langkah
Kacau Balau) dan dikombinasikan dengan Ilmu Hong Luan Mo
Kun Hoat – Pukulan Iblis Kacau Balau). Hebat akibatnya, Ilmu
Api Iblis seperti tidak berbisa dan tidak bertaji dihadapan Toh
Ling. Gerakannya yang tidak beraturan tetapi aneh dan mujijat
membuat semua pukulan Bu Hok Lokoay seperti menabrak
angin. Dengan mudah Toh Ling menduga dan menghindari
serangan lawannya dan membuat Bu Hok Lokoay akhirnya
meningkatkan serangannya dengan tenaga yang luar biasa
kuatnya. Api Iblis benar-benar berkobar dan mengejar Toh
Ling kemanapun dia bergerak.
Dengan demikian, pada akhirnya Bu Hok Lokoay memaksa Toh
Ling untuk berpikir dan bekerja keras meladeninya. Meski
tidak sanggup mendesak Toh Ling, tetapi Bu Hok Lokoay
mampu memaksa Toh Ling untuk menghadapinya secara
serius. Toh Ling memang belum mengenal Bu Hok Lokoay,
tokoh tua yang berniat menyucikan diri tetapi gagal dan kini
kembali bergelimang dosa. Tokoh ini sangat lihay, hanya kalah
dari Wisanggeni dan Naga Pattyna. Fakta ini sudah
menggambarkan bagaimana hebatnya dia. Tetapi, Toh Ling
juga bukan orang sembarangan, dia justru sudah berhasil
memanjat dan meningkat hingga sanggup merendengi atau

Tarian Liar Naga Sakti I 1607


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bahkan mungkin mengatasi Wisanggeni ataupun Naga


Pattynam.
Tidak heran jika dia mampu menghadapi Bu Hok Lokoay
tanpa terlihat terdesak sedikitpun. Dan sudah tentu Bu Hok
Lokoay menjadi semakin murka sekaligus kagum dengan
lawan mudanya yang mampu memaksanya terus
meningkatkan tenaga serangan. Dan kini, dia memutuskan
mulai bermain dan menyerang dalam puncak-puncak
kekuatannya, dengan menggunakan Mo Hwe Kang yang
sangat diandalkannya. Akibatnya udara sekitarnya menjadi
sangat panas membara dan kobaran api menjilat-jilat,
terutama ke arah Toh Ling. Melihat itu, diam-diam Giok Tin
terkejut juga dan sadar bahwa Lam Hok belum apa-apa
dibandingkan Kakek ini. Meskipun Giok Tin sendiri merasa
memiliki modal melawan ilmu mujijat kakek itu. Sementara
Toh Ling tetap gagah dan melawan kobaran jilatan api dengan
tidak terlihat terdesak.
Dengan gesit dan gerakan-gerakan tak terduga dalam
ilmu Hong Luan Cap Pwee Pou (18 Langkah Kacau Balau) Toh
Ling menghindar, memukul dan memapak semua terjangan
Bu Hok Lokoay. Karena itu, dalam puncak penggunaan
ilmunya, Bu Hok Lokoay tidak memperoleh keuntungan
sedikitpun. Toh Ling dengan mudah meladeni dan
menggagalkan semua serangannya sehingga menjadi tidak
berbahaya sama sekali. Bahkan kini dengan menggunakan
Ilmu Hong Luan Mo Kun Hoat (Pukulan Iblis Kacau Balau) dia
mulai mendesak Bu Hok Lokoay hingga perlahan-lahan
mundur. Kakek sakti itu mulai merasakan bagaimana
hebatnya Toh Ling ketika benturan yang terjadi membuatnya

Tarian Liar Naga Sakti I 1608


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sadar bahwa tenaga tuanya masih belum sanggup menahan


dan mengimbangi kekuatan Toh Ling.
Serangan Toh Ling terlampau kacau dan sulit dimengerti
Bu Hok Lokoay, apalagi tenaga iweekang yang menyertainya
begitu luar biasa dan aneh. Tidak heran jika kemudian tokoh
tua itu terdesak terus dan hanya sesekali kobaran api iblisnya
menyengat namun tak sanggup lagi merepotkan Toh Ling.
Sementara itu, melihat kompatriotnya mengalami
keterdesakan dan jelas sulit untuk memenangkan tanding
dengan Toh Ling, si Singa Jantan menjadi gatal tangan.
Semakin lama dia melihat semakin sulit keadaan Bu Hok
Lokoay, dan dia sadar bahwa lawan muda temannya itu masih
lebih hebat ketimbang teman tuanya.
Harus dicatat, bahwa Bu Hok Lokoay dengan Si Singa
Jantan merupakan sahabat erat. Mengganas diwaktu muda
pada saat bersamaan dan menepi untuk bertobat meski
sayangnya gagal. Ketika bekerja-sama akhir-akhir ini,
persahabatan mereka semakin erat. Karena itu, melihat
keadaan Bu Hok Lokoay yang nyaris tak ada harapan itu, Si
SInga Jantan menjadi terusik dan bersiap masuk ke
gelanggang. Tetapi sebelum masuk ke gelanggang, dia melirik
ke arah Mahendra dan Gayatri memberi kedipan mata dan
kemudian menerjunkan diri ........
Toh Ling tentunya sangat waspada. Dia tahu ada orang
lain yang masuk gelanggang dan gelagatnya adalah musuh.
Karena itu, dia mempergencar pukulan kearah Bu Hok Lokoay
yang seketika keripuhan dan main mundur saja. Bu Hok
Lokoay paham apa yang akan dilakukan Si SInga Jantan, dan
karena lawan mudanya memang hebat, maka dia tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 1609


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tersinggung oleh perbuatan kawannya itu. Sebaliknya, dia


malah berterima kasih karena membut pekerjaannya menjadi
lebih ringan. Maka kini, Toh Ling harus berhadapan sekaligus
dengan Bu Hok Lokoay dan si Singa Jantan. Dan otomatis
pertarungan menjadi lebih seru, menjadi lebih berbahaya dan
menjadi lebih berimbang. Apalagi karena Singa Jantan dan Bu
Hok Lokoay mampu bekerja sama dan saling mengisi
kekosongan. Ketika salah satu menyerang, maka yang lain
akan menjaga area pertahanan, dan begitu seterusnya.
Keadaan berubah, kini pertarungan jauh lebih seru, lebih
berimbang dan lebih berbahaya.
Sementara itu, ketika Singa Jantan masuk gelanggang,
Gayatri dan Mahendra sudah ikutan masuk gelanggang dan
menerjang ke arah Giok Tin. Tetapi, sebelum Giok Tin
bergerak, tiga bayangan lain sudah memapak Gayatri dan
Mahendra, dan merekapun terlibat dalam pertarungan di
arena yang lain.

Episode 31: Mesteriusnya Panah Asmara (1)


Masuknya si Singa Jantan untuk membantu Bu Hok
Lokoay merubah secara drastis pertarungan. Jika seorang diri
Bu Hok Lokoay keteteran dan selalu jatuh dibawah angin
melawan Toh Ling, maka paduannya dengan Si Singa Jantan
membuatnya mampu bernafas lebih lapang. Bu Hok Lokoay
dengan si SInga Jantan memang memiliki bekal kemampuan
berimbang, mereka masih setingkat dibawah Naga Pattynam
dan Wisanggeni. Tetapi, jika mereka bergabung kekuatan

Tarian Liar Naga Sakti I 1610


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mereka menjadi luar biasa dan mereka sering melakukannya


sebelumnya.
Apalagi begitu masuk gelanggang si SInga Jantan sudah
langsung mengerahkan Cak Hun Ciu (Tangan Penusuk Roh)
yang sangat hebat itu. Secara cepat gelanggang berubah
menjadi lebih seru dan kini bisa lebih merubah keseimbangan.
Dengan Si Singa Jantan, kini Bu Hok Lokoay yang sudah nyaris
kehilangan keseimbangan kini kembali mampu bertarung
dengan gagah dan garang. Paduan Mo Hwe Kang (Api Ilbis)
dengan Tangan Penusuk Roh membuat mau tidak mau Toh
Ling meningkatkan kemampuannya hingga nyaris ke
puncaknya. Dia akhirnya bersilat dengan kekuatan luar biasa
guna mendorong pukulan Hong Luan Mo Kun Hoat (Pukulan
Iblis Kacau Balau) hingga bisa mengimbangi kedua lawannya.
Untungnya, ilmu langkah ajaibnya memang mujijat dan aneh.
Dengan ilmunya Hong Luan Cap Pwee Pou, disertai
kegesitannya, membuat dia mampu meladeni kombinasi dua
kakek sakti yang mengeroyoknya. Kini pertandingan menjadi
lebih berimbang. Bahkan sesekali Toh Ling jatuh dibawah
angin oleh serangan gabungan kedua kakek itu.
Sementara itu, Gayatri dan Mahendra juga mendapatkan
lawan yang ternyata cukup berat. Ketiga lawan mereka
sebetulnya adalah anak murid Thian Tee Siang Mo yang masih
menunggui kembalinya suhu mereka yang ditahan di Lembah
Saldju Bernyanyi. Ketiga murid yang kini sudah kakek-kakek
itu, tahunya hanya bersembunyi dan berlatih ilmu-ilmu
turunan dari kedua Iblis jahat itu. Dan justru rahasia
kesempurnaan Toh Ling dijaga erat oleh ketiga murid Thian
Tee Siang Mo yang menjaganya dengan taruhan nyawa hingga

Tarian Liar Naga Sakti I 1611


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Toh Ling datang dengan tanda kepercayaan Thian Tee Siang


Mo. Dan kini, setelah Toh Ling menemui mereka di goa
rahasia Thian Tee Siang Mo, ketiga kakek itu selalu mengawal
dan ikut kemanapun Toh Ling pergi. Dan dengan pekerjaan
yang hanya berlatih, berlatih dan berlatih, bisa dibayangkan
sampai dimana kehebatan mereka sekarang ini.
Sebetulnya, orang per orang, kemampuan mereka bertiga
masih setara dan setanding dengan baik Mahendra ataupun
Gayatri. Hanya saja, ketiganya nyaris tidak pernah lagi
bertarung dan bertanding setelah sekian puluh tahun. Karena
itu, mereka tidak lagi memiliki bayangan dan gambaran sudah
sampai dimana kemampuan dan keampuhan mereka saat ini.
Dan ketika mereka bergabung menghadapi Mahendra dan
Gayatri, mereka menemukan kenyataan maju bertiga, mereka
lebih dari cukup menandingi bahkan menindih kemampuan
Mahendra maupun Gayatri. Padahal, Mahendra maupun
Gayatri memiliki kemampuan yang setanding dengan Bu Hok
Lokoay dan Si Singa Jantan dari Tiang Pek San.
Karena itu, pertarungan Mahendra maupun Gayatri yang
membawa gaya khas Thian Tok yang banyak berlenggang-
lenggok mirip ular, seperti mati kutu menghadapi ketiga kakek
aneh, mesum dan seperti bukan manusia lagi. Mereka bertiga
bertarung brutal, seperti asal pukul saja, tetapi dengan
keteraturan yang mujijat. Hanya pengalaman dan kematangan
serta siasat saja yang membuat Mahendra maupun Gayatri
mampu mengurangi beban serangan mereka hingga tidak
jatuh dan terpukul kalah. Semakin lama mereka berdua
semakin heran dengan ketiga lawan yang sepertinya aneh

Tarian Liar Naga Sakti I 1612


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

serta tidak mereka kenal, padahal keampuhan mereka sangat


menggetarkan.
Tidak mengherankan, karena ketiga Iblis dari Toan Hun
Cian (Lembah Putus Nyawa) ini memang puluhan tahun sejak
sepasang guru mereka menghilang, kerjanya hanya menjaga
Lembah mematikan milik Thian Tee Siang Mo. Tidak ada yang
mereka peduli dan hiraukan kecuali akhirnya Toh Ling yang
datang membawa pertanda khas dari guru mereka. Dan
karena Toh Ling sudah menguasai hampir sempurna ilmu
busuk sepasang guru mereka, maka Toh Ling kemudian
mereka anggap dan mereka jadikan sebagai majikan.
Meskipun pada dasarnya, mereka adalah kakak seperguruan
Toh Ling. Tetapi, karena memang mereka hidup tidak wajar,
maka stabilitas emosi mereka sangat rendah, selain juga
sangat liar dan buas.
Sebagaimana Toh Ling, merekapun membekal dengan
sangat lihay ilmu-ilmu kacau balau peninggalan guru mereka.
Bahkan mereka mampu bersilat dalam kombinasi yang aneh
dan mujijat menggunakan Hong Luan Cap Pwee Pou (Delapan
belas Langkah Kacau Balau) dan juga Hong Luan Mo Kun Hoat
– Pukulan Iblis Kacau Balau). Dan Toh Ling sendiri, baru dalam
puncak ilmu mujijat gurunya baru bisa menundukkan ketiga
manusia iblis yang sangat liar dan brutal itu.
Dapat dimengerti jika kemudian Mahendra dan Gayatri
menjadi sangat kerepotan dalam menghadapi Sam Mo Tui
Hun Cian (3 Iblis dari Lembah Putus Nyawa) ini. Karena selama
bertempur, mereka bertiga bahkan tidak pernah saling bicara,
tetapi lebih banyak mengekspresikan pikiran dan emosi
mereka dalam serangan-serangan tak beraturan, tanpa aturan

Tarian Liar Naga Sakti I 1613


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan kacau balau. Tetapi efeknya luar biasa karena membuat


Gayatri dan Mahendra lama-lama menjadi semakin keteteran.
Apalagi karena mereka bertiga sama sekali tidak mempan
diserang dengan ilmu sihir, tidak mempan dipengaruhi dengan
apapun. Pokoknya bagi mereka adalah bertarung, berkelahi
dan membela Toh Ling yang dianggap tuan mereka saat ini.
Dianggap sebagai wakil kedua guru mereka yang ironisnya
sudah puluhan tahun tidak mereka jumpai.
Ketika Mahendra dan Gayatri pontang-panting
menghadapi serangan mereka bertiga, pada saat bersamaan
Toh Ling yang menghadapi Bu Hok Lokoay dan Si Singa Jantan
juga semakin meningkat penggunaan ilmu dan tenaganya. Bu
Hok Lokoay dan Hiong Say Tiang Pek San menemukan
kenyataan betapa ketika Toh Ling meningkatkan tenaga dan
keseriusannya menghadapi mereka berdua, gabungan ilmu-
ilmu mereka masih tidak mampu terus mendesak Toh Ling.
Justru Toh Ling yang dengan leluasa bertahan dan menyerang
mereka berdua dengan kelebihannya dalam gerakan-gerakan
mujijat yang susah ditebak kemana arahnya.
Serentak mereka berdua dalam kesepahaman yang
mengagumkan, mengembangkan ilmu andalan masing-
masing. Adalah Bu Hok Lokoay yang membuka serangan lebih
dahulu dengan menggunakan jurus kian-gwat-cay-hun
(menggunting rembulan memotong bintang) dari Hek Hong
Im Kang (Ilmu Buas yang sangat mujijat, beracun dan berdaya
sihir kuat). Dengan membuka kedua lengannya tenaga
pukulan berhawa negatif ini dikerahkan sambil dengan cepat
menyilang dan mengarah ke badan Toh Ling. Sementara pada
saat bersamaan, Hiong Say atau si Singa Jantan membuka

Tarian Liar Naga Sakti I 1614


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

jurus
to-kwa-thian-sin (menggantung terbalik malaekat langit) dari
ilmu pamungkasnya Mo Beng Kun (Silat Iblis Sakti).
Tak pelak lagi, Toh Ling sendiripun harus cepat bergerak.
Untungnya posisinya cukup leluasa untuk mengganti jurus dan
ilmu. Diapun dengan cepat bergerak dalam ilmu andalannya
yang lain, yakni Bu Ceng Mo Ong Sinkang (Tenaga Dalam Raja
Iblis tak berperasaan). Dengan mengerahkan sinkang ini,
berarti Toh Ling mulai mengarah ke puncak kemampuannya.
Menghadapi kombinasi serangan lawan yang berbahaya,
dengan cepat dia bergerak kesamping setengah langkah dan
kemudian dengan cepat menggeser lagi kakinya ke kanan,
sementara lengannya bergerak dengan gaya Hun Toan Bu San
(Awan Menutup Gunung Busan). Sambil bergerak dia
menghindarkan dirinya dari bentrokan langsung dengan
kedua pukulan lawan, tetapi dengan menggeser langkahnya,
dia memilih memapak serangan Bu Hok Lokoay.
"Dukkk ..... dukkkk ....."
Berhasil mementalkan serangan Bu Hok Lokoay, tetapi
dengan cepat Bu Hok Lokoay mengganti jurus gerak liat-ciok-
gui-pay atau batu pecah nisan terbuka. Secepat tangkisan Toh
Ling, lengannya kembali terjulur mencengkeram lengan lawan
dengan tangannya yang tadinya terpental tetapi dengan cepat
berubah menjadi serangan baru. Sementara Si Hiong Say
begitu pukulannya di elakkan, merubah serangan dengan
menutup pintu sebelah kanan gerak Toh Ling dengan jurus
jurus hui-poh-liu-cwan (air terjun mencurahkan sumber).
Sementara itu, Toh Ling terhenyak ketika terjadi benturan dan
menemukan betapa kini kedua lawannya bergerak dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 1615


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kekuatan yang lebih mujijat dan lebih kuat. Bahkan dia merasa
terdorong dan tergempur tanda bahwa lawan meningkatkan
kekuatannya.
Tetapi, tentu saja Toh Ling tidak ingin kalah. Dengan
kedua lawannya mengerahkan ilmu pamungkas, adalah keliru
jika dia bertindak lembut dan lunak. Sudah terbukti kedua
lawannya kini main keras dan membuatnya mulai emosi dan
naik pitam. Titik seperti ini adalah titik peralihan seorang Toh
Ling. Ketika dia mulai memainkan pukulan dan sinkang Bu
Ceng Mo Ong Sinkang (Tenaga Dalam Raja Iblis tak
berperasaan), maka dia sudah siap "tenggelam" dalam ikatan
emosi buta sebagai efek dari ilmunya tersebut. Apalagi ketika
lawan terus memberikan perlawanan, maka ilmu mujijatnya
Toh Hun Mi Im (Suara Pembetot sukma) dan juga Bu-siang-te-
im-hu-kut (pukulan dingin pembusuk tulang) akan perlahan-
lahan mengalir keluar.
Benar saja, samar-samar kini dari tubuh Toh Ling mulai
memancar aroma wangi yang amat khas. Inilah pertanda
keluarnya Bu Siang Te Im Hu Kut (Pukulan Dingin Pembusuk
Tulang). Dahulu, ketika belum sempurna menguasai ilmu ini,
Toh Ling seperti orang gila dan kurang waras dan ketika
mengerahkan ilmunya, tersiar bau busuk dari tubuhnya.
Tetapi sekarang, Toh Ling menemukan kewarasannya ketika
tidak sedang bertarung dengan orang. Dan dari tubuhnya
ketika mengerahkan ilmu busuknya justru tersiar bau wangi
dan harum. Dan ketika bau tersebut mulai menyebar, itulah
tandanya Toh Ling mulai menapak pada penggunaan ilmu
mujijat yang sangat beracun dan sangat mematikan itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 1616


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kini secara tiba-tiba gerakan ketiganya berubah menjadi


lebih perlahan. Kedua lengan masing-masing orang, Bu Hok
Lokoay, Hiong Say Tiang Pek San dan Toh Ling bergetar-getar
tanda sudah penuh dengan kekuatan mujijat. Bau harum
semakin pekat menyebar, sementara udara tiba-tiba berubah
menjadi semakin dingin. Bu Hok Lokoay dan Hiong Say Tiang
Pek San tercekat menyadari bahwa lawan sudah main keras
dan berniat bersilat dalam puncak kemampuan. Tetapi,
karena keduanya masing-masing sudah mengerahkan ilmu
pamungkasnya, maka mereka mengeraskan hati untuk adu
kekuatan dengan Toh Ling.
"Whuusssssssssssssssss ........"
Deru angin tiba-tiba memancar dari tubuh dan kedua
lengan Toh Ling. Rambutnya tiba-tiba seperti berdiri dan
berubah menjadi sangat menyeramkan. Sementara Hu Hok
Lokoay dan si Singa Jantan sama-sama sudah bersiap dengan
Hek Hong Im Kang dan Mo Beng Kun yang merupakan puncak
kekuatan mereka masing-masing. Belum cukup, merekapun
kini mengerahkan setakar kemampuan mereka untuk
menghadapi ilmu mujijat Toh Ling yang kini sedang
dikerahkan.
"Hiyaaaaaaaa ...................."
Tiba-tiba Toh Ling bergerak cepat tetapi dengan
serabutan. Entah kemana dia menyerang. Kecepatannya luar
biasa dan seketika itu, hawa dan bau harumpun semakin
menyengat, bahkan cenderung mengganggu indra penciuman
manusia. Kini mereka masing-masing bermain dan bertempur
pada puncak penggunaan ilmu mujijat masing-masing. Tetapi,

Tarian Liar Naga Sakti I 1617


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keseraman, kegarangan dan keluarbiasaan ditunjukkan oleh


Toh Ling yang bertarung dengan ilmu busuknya yang sangat
ampuh. Dalam waktu singkat, merekapun sudah adu pukulan:
"Duk ..... Duk ..... Duk ...... Duk ......"
Tetapi tidak nampak Toh Ling kesakitan dalam adu
pukulan tersebut. Justru kedua lawannya yang masing-masing
terdorong ke belakang dan perlahan-lahan jatuh dibawah
angin. Sementara semakin lama, wajah dan mata Toh Ling
nampak semakin menyeramkan. Hilang sudah kegagahan dan
keramahan diwajahnya yang tadi oleh Giok Tin cukup lama
dinikmatinya. Yang ada sekarang adalah Toh Ling yang buas,
Toh Ling yang penuh amarah dan Toh Ling yang mengejar-
ngejar kedua lawannya. Semakin lama Toh Ling menjadi
semakin tidak sanggup menguasai dirinya, menjadi seperti
orang gila. Bahkan kini, sesekali terdengar gelak tawanya yang
sangat-sangat menyeramkan dan membuat telinga sakit.
Mati-matian Bu Hok Lokoay dan Hiong Say bertahan
dengan ilmu mujijat mereka, tetapi tetap saja mereka tidak
sanggup lagi mengimbangi Toh Ling. Apalagi karena mereka
sadar angin dingin yang mengitari mereka ternyata membawa
hawa yang sangat merugikan karena mempengaruhi perasaan
serta mempengaruhi moral bertempur keduanya. Belum lagi
hawa beracun yang sudah larut dan ikut bersenyawa bersama
hawa pukulan Toh Ling. Meski mereka sanggup menahannya,
tetapi mereka butuh kekuatan iweekang ekstra kuat untuk
menetralisasi atau menawarkannya. Ini yang menyebabkan
keduanya sangat sulit mengimbangi Toh Ling yang sudah tidak
ingat apa-apa lagi karena sudah dikuasai oleh hawa sesat ilmu
pukulannya. Toh Ling yang sudah dikuasai ilmunya.

Tarian Liar Naga Sakti I 1618


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dalam waktu singkat, Bu Hok Lokoay terdesak dan terjepit


bersama Singa Jantan Hiong Say Tiang Pek San. Keduanya
terperangkap dalam hawa pukulan mujijat dan suara-suara
menyeramkan serta berseliwerannya hawa pukulan maut dari
ilmu busuk nan mujijat yang dilontarkan oleh Toh Ling.
Apalagi ternyata Toh Ling sudah mulai tiba pada puncak
ilmunya dan kini menggunakan salah satu jurus mautnya,
yakni jurus Beng-teng-kui-lu (Nama dicatat setan terdaftar).
Langkah kakinya seperti biasa terlihat tetap ngawur, kacau
balau dan teramat susah untuk ditebak. Dan bersamaan dari
tubuhnya menyengat keluar aroma yang sangat dan semakin
wangi, sementara kedua lengannya bergerak sangat cepat
bagaikan baling-baling. Belum lagi suara maut dan
menyeramkan dari mulutnya.
Kedua lengannya yang bergerak bagai baling-baling, tiba-
tiba berubah menjadi sapuan dan sekaligus terjangan kearah
posisi Bu Hok Lokoay maupun Si Singa Jantan Hiong Say Tiang
Pek San. Untung saja, meski merasa sangat seram dan dalam
keadaan tertekan, keduanya, baik Bu Hok Lokay dan si Singa
Jantan Hiong Say Tiang Pek San sendiri sudah mengerahkan
puncak kekuatannya dalam ilmu-ilmu andalan masing-masing:
Ilmu Hek Hong Im Kang dan Ilmu Mo Beng Kun, yang
keduanya didorong dengan puncak kehebatan pemiliknya
masing-masing. Apalagi menghadapi serangan maut dari ilmu
busuk yang sangat terkenal di dalam dunia persilatan.
Membuat keduanya, dengan menekan rasa seram dan rasa
tertekan memaksakan diri menghentak kekuatan hingga ke
puncaknya. Boleh dibilang, mereka tidak punya pilihan selain
adu kekuatan.

Tarian Liar Naga Sakti I 1619


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Masing-masing, baik Bu Hok Lokoay maupun si Hiong Say


bergerak dengan jurus jurus pian-say-thian-hoa (Sepuyuh
angin dahsyat) dan Hong-lui-kiau-ki (angin geledek saling
berhantam). Bu Hok Lokoay merentang tangan dan secepat
kilat memapak serangan sapuan Toh Ling, sementara si Hiong
Say atau si Singa Jantan menggerak-gerakkan kaki dan
tangannya menyambut terjangan Toh Ling. Dan mudah
ditebak, kali ini Toh Ling yang sudah bermain kasar dan keras,
tidak lagi mampu menguasai dirinya dan membiarkan ilmunya
menguasai bawah sadarnya; membenturkan lengan
serangannya kepada baik Bu Hok Lokoay maupun si Singa
Jantan. Dengan segera terdengar dua benturan dahsyat dari
arena mereka:
"Dukkkkk ...... Dukkkkkkk ....."
Akibatnya, masing-masing Bu Hok Lokoay maupun si Singa
Jantan Hiong Say Tiang Pek San terdorong sampai 5 (lima)
langkah ke belakang. Sementara Toh Ling sendiri hanya
terdorong sampai dua langkah ke belakang. Tetapi, Toh Ling
sudah dengan cepat kembali bergerak secara aneh, kacau dan
juga mujijat, dan tiba-tiba dia sudah kembali menerjang
dengan gerakan kilat dan susah ditebak. Gerakan Hui Oh Bu
Hwat (Anai Terbang Ke arah api) sudah dikerahkannya dan
kini kembali mendesak kedua lawan tuanya itu. Dan memang,
dia seperti terbang ke arah api membara yang kini disiapkan
oleh Bu Hok Lokoay maupun Si Hiong Say. Tetapi dia tidak
takut. Mereka berdua, Bu Hok Lokoay dan Hiong Say Tiang
Pek San memang terdorong ke belakang, kalah tangguh
menghadapi Toh Ling yang sudah benar benar dirasuki
ilmunya. Sudah lupa dirinya. Meski mereka masih sempat

Tarian Liar Naga Sakti I 1620


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mempersiapkan diri masing-masing, tetapi keduanya nampak


sudah dalam posisi grogi dan yang sangat berbahaya. Kini
dalam keadaan belum siap benar, dengan sangat terpaksa
mereka harus mengerahkan setakaran kekuatan mereka,
kemadian digabungkan untuk menghadapi serbuah maut Toh
Ling yang menerjang datang. Sekejap mereka saling pandang,
sadar bahaya mengintai datang kearah mereka. Dan
kemudian merekapun membenturkan pukulan mereka
masing-masing.
Bisa ditebak, keduanya bakalan celaka karena kini wajah
Toh Ling sudah sangat beringas dan matanya sudah melotot
sangat mengerikan. Itulah tanda jika dia telah dalam
kekuasaan ilmunya, dan kini dikerahkan sepenuhnya memukul
Bu Hok Lokoay dan Hiong Say Tiang Pek San yang berusaha
sebisanya mengurangi tekanan pukulan Toh Ling itu. Tapi, jika
memang belum waktunya bagi kedua Kakek tua itu, maka ada
saja yang terjadi. Di tengah terjangan buas Toh Ling yang
sudah dikuasai ilmunya, tiba-tiba terdengar sebuah suarah
yang lirih:
"Ach ...... Toh Ling Suheng ......"
Suara yang keluar lirih dari mulut Cui Giok Tin, tanpa
disadari nona itu sendiri dan juga tanpa disadari Bu Hok
Lokoay maupun Hiong Say Tiang Pek San berpengaruh sangat
besar terhadap hasil benturan mereka. Seandainya, sekali lagi,
seandainya suara lirih Giok Tin itu tidak melantun, maka
keadaan di akhir pertarungan pasti akan sangat jauh berbeda.
Tetapi, suara lirih tadi memang berpengaruh sangat besar.
Terutama bagi Toh Ling. Suara Giok Tin barusan, ternyata
langsung menembus sanubari Toh Ling yang sedang dalam

Tarian Liar Naga Sakti I 1621


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keadaan "buas dan menyeramkan" akibat dikuasai oleh


rasukan ilmu busuknya itu. Tetapi, suara lirih Giok Tin sanggup
menembus langsung ke sanubari Toh Ling dan mengurangi
rasukan ilmu busuknya. Dan pada saat itu, secara otomatis
kekuatan serangan Toh Ling berkurang. Memang tidak secara
otomatis cair, tetapi sudah cukup untuk menyelamatkan 2
lembar nyawa tua.
"Blaaaarrrrrr ........ Blaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrr ....."
Kembali terjadi dua benturan dahsyat. Masih sangat
dahsyat, karena memang Bu Hok Lokoay dan Hiong Say Tiang
Pek San mengeluarkan segenap kekuatan dan tenaga mereka
untuk menyerang dan sekaligus bertahan. Tetapi, akibatnya
masih tetap dahsyat bagi mereka bertiga:
"Hoaaakkkkkkkkkk ....... hoaaaaakkkkkkkkkkk ...."
Sambil keduanya terdorong ke belakang, Bu Hok Lokoay
dan Hiong Say Tiang Pek San menyemburkan darah dari
mulutnya masing-masing. Tetapi Toh Ling sendiri, ternyata
tidak bebas dan terlepas dari bencana pertempuran. Begitu
terdorong mundur, dari mulutnya nampak meleleh darah
segar. Meski tidak sampai separah Bu Hok Lokoay maupun
Hiong Say Tiang Pek San, tetapi tetap cukup parah karena
apalagi dia berkeras hati dan mencoba menahan untuk tidak
"tumpah darah". Tetapi beberapa saat kemudian, Toh Ling
terlihat kendor dan goyah, diapun mencoba mencari
pegangan. Melihat keadaan Toh Ling yang goyah, dengan
cepat Cui Giok Tin bergerak. Dia masih belum sadar jika
suaranyalah yang telah membuat Toh Ling mengurangi
kekuatan pukulannya tadi. Giok Tin kemudian memegang Toh

Tarian Liar Naga Sakti I 1622


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ling, menyanggah tubuhnya untuk kemudian perlahan-lahan


mendudukkannya.
Kesempatan yang menguntungkan itu, dengan cepat
digunakan Janaswamy yang sejak tadi masih terus
menganggur. Missinya adalah "mengambil" kembali Giok Tin.
Tetapi, melihat bahwa yang menjaga adalah Toh Ling yang dia
tahu betul kehebatan anak muda itu, sedapat mungkin
Janaswamy berusaha untuk tetap menjaga persahabatan
dengan Toh Ling. Bagaimanapun mereka punya musuh yang
sama, para Naga Muda Tionggoan yang sakti-sakti. Dan
kekuatan Toh Ling akan bisa menyatu dengan mereka dalam
berusaha mengalahkan musuh yang sama. Melihat Toh Ling
terluka cukup hebat, Janaswamy memandang ini adalah
kesempatan emas untuk mengambil balik Giok Tin. Karena itu,
dengan pesat dia berkelabat ke arah Giok Tin yang sedang
memayang Toh Ling dan berusaha untuk mendudukkan Toh
Ling di tanah secara perlahan. Terlihat sekali betapa Giok Tin
sangat peduli dengan keadaan Toh Ling. Maklum, suhengnya
itu telah menyelamatkannya dari aib yang akan
ditanggungnya seumur hidup jika benar terjadi dan menimpa
dirinya.
Tetapi, bukan Giok Tin yang menyambut kedatangan
Janaswamy. Adalah salah satu dari Sam Mo yang
memapaknya. Keadaan Toh Ling tidak pernah tanpa
pengawasan ketiga Iblis itu. Ini terutama dikarenakan, dengan
bekerjasama mereka sanggup berada di atas angin dan boleh
dikatakan "mengendalikan" pertarungan melawan Mahendra
dan Gayatri. Karena itu, sambil bertarung, mereka terus
memperhatikan arena. Terutama memperhatikan keberadaan

Tarian Liar Naga Sakti I 1623


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Toh Ling yang mereka pertuankan. Melihat ada serangan ke


arah Toh Ling dan Giok Tin, mereka menduga Toh Ling adalah
sasaran utamanya. Dugaan bahwa Toh Ling dalam ancaman
bahaya, membuat salah seorang dari Sam Mo sudah bergerak
memotong jalan ke arah Toh Ling dan tanpa banyak bicara
sudah melibas Janaswamy dalam pertarungan. Hanya saja,
begitu bertarung, Iblis ini segera sadar jika Janaswamy bahkan
masih lebih hebat ketimbang entah Mahendra ataupun
Gayatri.
Tetapi, Janaswamy yang merasa lebih unggul, tidak
menyadari jika lawannya terus mundur dan mendekati arena
pertarungan kedua iblis lainnya menghadapi Mahendra dan
Gayatri. Begitu sadar, dia tidak sempat lagi, karena tiba-tiba
diapun sudah berada dalam lingkaran pertempuran 3
melawan 3. Janaswamy, Mahendra dan Gayatri menghadapi
kombinasi Sam Mo Tui Hun Cian (3 Iblis dari Lembah Putus
Nyawa). Jika satu melawan satu Janaswamy masih lebih
unggul dan mampu memenangkan pertempuran. Tetapi
karena menghadapi kerjasama Sam Mo Tui Hun Cian yang
bertempur dalam barisan, keunggulannya menjadi lenyap.
Bahkan bertiga melawan Sam Mo Tui Hun Cian bekerjasama
dengan Gayatri dan Mahendrapun, mereka hanya mampu
mengurangi tekanan tetapi tetap tidak sanggup mendesak
kerjasama barisan yang hebat itu. Apalagi karena rata-rata
kepandaian mereka berenam relatif berimbang, kecuali
Janaswamy yang tingkatnya masih mengatasi 5 orang lainnya.
Hanya saja, dalam tanding dengan kerjasama team,
keunggulannya lenyap seketika. Merekapun lebih banyak
didesak lawan.

Tarian Liar Naga Sakti I 1624


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara itu Iblis Tertua setelah sekejap melirik ke arah


Toh Ling, tiba-tiba berteriak dengan suara parau, nyaris bukan
suara manusia, tetapi suara mengambang yang mirip suara
setan atau iblis:
"Nona ....... segera bawa masuk Majikan Toh ....... nantia
dia yang akan menunjukkan dan memandu jalan padamu ...."
Hebat, dalam pertarungan ketat, salah seorang dari ketiga
Iblis itu masih sanggup membagi perhatiannya. Suatu tanda
jika mereka tidak merasa sangat kesulitan menghadapi 3
orang hebat yang memang tidak bertarung dalam kerjasama
team yang teratur sebagaimana ketiga Iblis itu. Dan memang
kenyataannya demikian, Sam Mo Tui Hun Cian (3 Iblis dari
Lembah Putus Nyawa) bertarung relatif jauh lebih santai
dibanding ketiga lawannya yang kebingungan menghadapi
kerjasama team. Terutama karena gerak mereka yang tidak
lazim, kacau balau tak beraturan. Keberaturan mereka adalah
ketidakberaturan itu sendiri. Ini yang membuat Mahendra,
Janaswamy dan Gayatri tidak mampu membobol "Barisan
Benteng 3 Iblis" yang luar biasa tersebut. Jadilah mereka
terjebak dalam barisan tersebut dengan lebih banyak
bertahan dan tidak mampu mendesak barisan lawan.
Janaswamy sendiri terkejut dengan barisan itu. Karena
lawannya tadi, salah seorang dari Sam Mo, dia tahu masih
berada di bawah tingkatnya, meskipun tidaklah jauh jaraknya.
Tetapi kini, setelah bergabung, tingkatnya seperti berlipat kali
dan mampu membuatnya terdesak.
Sementara itu, Giok Tin yang diteriaki salah seorang dari
Sam Mo segera sadar jika Toh Ling membutuhkan ketenangan
untuk menyembuhkan diri. Dan jika lawan bertambah orang

Tarian Liar Naga Sakti I 1625


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan tenaga, bukankah keadaan mereka akan tambah runyam?


Berpikir demikian, tanpa buang waktu Giok Tin segera
mendekati Toh Ling. Yang didekati sudah cukup sadar dengan
keadaan mereka, terlebih setelah mendengar teriakan
seorang dari Sam Mo tadi. Karena itu diapun sudah siap. Maka
dengan dipayang oleh Giok Tin, perlahan-lahan Toh Ling
memimpin dan mengarahkan jalan memasuki goa. Semakin
lama semakin kedalam, sampai Giok Tin sendiri sudah tidak
paham berada dimana mereka kini.
Hingga akhirnya Toh Ling menunjuk sebuah sisi goa yang
tidak nampak punya sisi atau ruang lain didalamnya. Sebuah
goa alam yang memang aneh dan ajain. Menjadi tambah aneh
dan ajaib karena hanya dengan menghentak kaki di tengah
ruangan, sisi sebelah kanan membuka dan merekapun masuk
ke dalam ruangan dalam goa tersebut. Ruang lain yang tidak
mudah dideteksi dari tempat mereka masuk tadi. Sebuah
ruangan sederhana yang kurang teratur dan terawat, tetapi
lebih dari memadai untuk tempat Toh Ling memulihkan diri.
Dan benarlah demikian. Tidak lama kemudian, setelah
meminta air kepada Giok Tin sambil menjelaskan kemana
harus mencari dan mengambil air, serta menjelaskan cara
masuk ke goa itu, Toh Lingpun kemudian memusatkan
perhatiannya untuk memulihkan diri dan memulihkan
lukanya. Sementara Giok Tin sesuai petunjuk Toh Ling, sudah
berjalan kembali ke bilik gua sebelahnya lagi untuk mencari
air. Semakin lama dia semakin heran karena Goa yang
dimasukinya seperti goa tempat tinggal manusia. Dia kurang
paham, jika goa itu adalah jalan keluar dari Lembah Pemutus
Nyawa, tempat dimana Sam Mo bersemayam menantikan

Tarian Liar Naga Sakti I 1626


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kedatangan guru mereka Thian Tee Siang Mo dan yang


akhirnya muncul adalah pewaris guru mereka itu. Toh Ling
juga hanya membuka sebagian kecil rahasia gua itu, karena
memang gua itu adalah rahasia dari Thian Tee Siang Mo dan
juga Sam Mo Tui Hun Cian.
Kita tinggalkan sementara Toh Ling yang sedang berusaha
memulihkan diri dengan dirawat oleh Cui Giok Tin. Juga kita
tinggalkan sementara pertarungan seru antara Sam Mo Tui
Hun Cian berhadapan dengan kombinasi Gayatri, Mahendra
dan Janaswamy yang berlangsung hebat. Meskipun
sebenarnya berat sebelah. Kerjasama ketiga Iblis yang
memang puluhan tahun tinggal dan berlatih bersama
membuat ketiga lawan mereka terdesak, meski juga tidak
mudah bagi mereka bertiga untuk dengan cepat mengalahkan
lawan. Terutama setelah Janaswamy ikut melibatkan diri
kedalam pertarungan kacau balau itu.
Mari kita menengok keadaan Tham Beng Kui, Majikan
Lembah Saldju Bernyanyi yang entah bagaimana tidak
mengetahui dan tidak menyadari bahwa Giok Tin sudah keluar
kamar dan mengejar seseorang. Dengan kemampuan sehebat
Tham Beng Kui, mustahil dia tidak tahu jika sumoynya sudah
keluar dan sedang mengejar seseorang. Ada apakah
gerangan? Apa yang mengganggu dan membuat Tham Beng
Kui yang sudah dididik dan disempurnakan Duta Agung Kiang
Ceng Liong seperti tidak punya kemampuan? Benar-benarkah
memang dia tidak tahu, tidak sadar atau adakah sesuatu yang
sedang menimpa Majikan baru Lembah Saldju Bernyanyi yang
masih muda itu?. Mari kita menengok keadaannya:

Tarian Liar Naga Sakti I 1627


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sebagaimana diketahui, Majikan Lembah Saldju


Bernyanyi, Tham Beng Kui sebetulnya beristirahat disamping
kamar Cui Giok Tin sumoynya. Mereka mendapatkan kamar
yang berdampingan dengan Cui Giok Tin terlebih dahulu
memasuki kamarnya untuk beristirahat. Tetapi, tidak lama
setelah Tham Beng Kui menyusul memasuki kamarnya sendiri
untuk beristirahat dan kemudian dengan cepat tenggelam
dalam samadhinya, sesosok bayangan yang terlihat langsing
dan bergerak sangat cepat dan pesat sudah mendatangi dan
mendekati kamar yang menjadi tempatnya beristirahat.
Kejadiannya, lebih mendahului sosok pria muda yang
mengganggu Cui Giok Tin di kamar sebelah lagi. Urut-urutan
waktunya memang demikian.
Tham Beng Kui yang sedang dalam samadhi, sebenarnya
sudah mampu mendeteksi adanya seseorang yang berada di
dekat kamar tempatnya beristirahat. Bahkan diapun tahu
bahwa pendatang itu adalah seorang berilmu tinggi dan dia
tidak berani percaya bahwa dia mampu mengatasi pendatang
yang bergerak sangat ringan dan lincah itu. Karena itu, Tham
Beng Kui tidak bergerak dan terus saja membiarkan
pendatang itu berkeliaran dengan tidak meninggalkan
sedikitpun suara. Dan inilah kekeliruan Tham Beng Kui. Dia
tidak tahu jika lawannya akan menggunakan "dupa pembius"
dan mendorongnya masuk kekamarnya. Dan adalah dupa
pembius itu yang justru melumpuhkannya. Dia baru sadar jika
berhadapan dengan dupa pembius begitu perlahan-lahan
tenaganya mulai lenyap. Tetapi, Majikan Lembah Saldju
Bernyanyi yang sudah digembleng di Ranjang Pualam Hijau
bukan tokoh sembarangan dan mudah ditaklukkan. Tidak.

Tarian Liar Naga Sakti I 1628


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Begitu dia tahu apa yang terjadi, saluran iweekangnya sempat


dikerahkan untuk melawan dan menahan pengaruh dupa itu.
Sadar bahwa Dua Bius itu sudah sempat masuk ke jalur
pernafasannya, dan tahu bahwa kekuatannya atau
kesadarannya merosot tajam, Tham Beng Kui segera
mengerahkan hawa sakti dalam tubuhnya. Meskipun tenaga
dalam alirannya berbeda dengan Giok Ceng Sinkang yang khas
dan mampu memulihkan diri sendiri", tetapi Tham Beng Kui
sedikit banyak telah menyerap teori ini dari Kiang Ceng Liong
yang tidak pelit mendidiknya. Karena itu meskipun perlahan,
tetapi Beng Kui mulai merasa kesadarannya perlahan datang
kembali. Sementara itu, otaknya yang cukup cerdik membuat
Tham Beng Kui ingin tahu siapa yang datang itu. Maka sambil
tetap mengerahkan hawa saktinya mendesak pengaruh dupa
bius, diapun kemudian merebahkan atau tepatnya
menjatuhkan tubuhnya keranjang. Dia berpura-pura bagai
orang yang telah terpengaruh habis dengan dupa bius
tersebut. Pada saat dia bertarung dengan dupa bius itulah
Giok Tin meninggalkan kamar, karena itu Tham Beng Kui
memang benar tidak tahu jika Giok Tin sudah terpancing
meninggalkan kamarnya mengejar penjahat.
Akal Tham Beng Kui berhasil. Tidak lama kemudian,
jendela kamarnya dijebol orang. Dan tak berapa lama, sesosok
tubuh langsing, mengenakan pakaian ringkas hitam dan
bercadar sudah berada di kamarnya. Dengan cepat sosok
tubuh langsing itu menyaksikan bagaimana Tham Beng Kui
kini sudah tergolek di ranjang. Itu adalah tanda bahwa
lawansudah dalam pengaruh obat bius. Perlahan dia
mendekati ranjang dan membuat Beng Kui berdebar tegang

Tarian Liar Naga Sakti I 1629


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

karena betapapun pengaruh obat bius itu masih kuat


mencengkeramnya. Dia sadar, dengan tokoh biasapun dia
masih belum memiliki cukup kekuatan melakukan
perlawanan. Dia masih sedang berupaya untuk
mengembalikan kekuatan dan kesadarannya yang secara
perlahan mampu dipupuknya. Tapi jika diganggu dan ditotok
orang, maka kesempatannya akan hilang dengan percuma.
Untungnya Tham Beng Kui punya ketenangan mengagumkan
di usia sepertinya. Dia tidak menjadi panik, meski sangat
tegang. Dia terus berusaha dan berusaha, sementara si
pendatang semakin mendekati ranjangnya.
Dan, untungnya, si pendatang yang bertubuh sintal itu
tiba-tiba berhenti dan memandang ke atas ranjang dengan
penuh takjub. Benar, penerangan dalam kamar sangatlah
remang. Tetapi, kemampuan si pendatang nampak tidak kecil.
Dia mampu memandang jelas ke peraduan dimana Beng Kui
tergolek di ranjang seperti tidak berdaya. Dan wajah polos
dan gagah Beng Kui dipandanginya dengan takzim. Dan
terhentilah langkah si pendatang, bahkan beberapa saat
kemudian dia menarik nafas panjang dan terus, terus dan
terus memandangi wajah Beng Kui. Dia seperti terkesima dan
dibuat terpesona oleh wajah muda yang gagah itu. Dan tiba-
tiba, tangannya bergerak merenggut lepas cadar yang
menutupi mukanya. Dan .......
Ternyata si pendatang adalah seorang tokoh wanita yang
masih muda. Mungkin usianya sebaya, jikapun lebih tua atau
lebih muda dibanding Beng Kui, pasti tidak lebih banyak
ataupun tidak lebih kurang dari setahun bedanya. Wajah itu
terlihat cantik manis, dan terlihat sudah matang di usia

Tarian Liar Naga Sakti I 1630


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sepertinya. Tetapi, harus diakui, wajahnya memang manis dan


menarik hati. Beng Kui sendiri kaget, meski otot-ototnya tidak
sampai meregang ataupun bergerak melihat si pendatang
ternyata seorang Nona yang manis dan menarik hati.
Keseramannya berkurang dan kini dia menjadi lebih santai.
Akibatnya, proses pemulihannya semakin lancar bahkan
semakin cepat. Sementara si gadis pendatang masih terus dan
terus terkesima, seperti tidak tahu harus melakukan apa
terhadap Beng Kui yang kini tergeletak dihadapannya.
"Accchhhhhh, ternyata engkau begitu gagah ......... begitu
menarik hati ........" terdengar gumam si gadis pendatang yang
begitu cadarnya lepas, rambut panjangnya yang digelung
rapih menambah kecantikannya.
Setelah itu, wajah si gadis, yang setelah didekati ternyata
bukan orang baru. Dia adalah Nona muda pengiring Majikan
Kerudung Putih, Kiang Li Hwa ketika masih menjadi tokoh
utama di Thian Liong Pang. Seperti diketahui, Gan Bi Kim
adalah seorang dari pengiring Majikan Kerudung Putih dan
merupakan murid utama Koai Tung SIn Kay yang sudah tewas
dalam pertempuran di Markas Besar Thian Liong Pang. Gan Bi
Kim yang manis dan menarik ini, selanjutnya diambil murid
oleh tokoh wanita perkasa yang menjadi Hu Pangcu Pertama
Thian Liong Pang, Lamkiong Li Cu. Perempuan sakti ini setelah
kekalahan mutlak Thian Liong Pang dan kehilangan suami
yang "disanderanya" Kiang Tek Hong, menjadi sangat sakit
hati dan mendendam. Untungnya dia ditolong oleh salah
seorang leluhur pulaunya dan bahkan menemukan Ilmu
Pusaka Lam Hay Bun yang sudah lenyap: Cit Sat Sin Ciang
hingga jurus pamungkasnya.

Tarian Liar Naga Sakti I 1631


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Wanita ambisius yang sangat cerdik namun icik ini


kemudian melatih diri dan menyusun kembali kekuatannya
bersama dengan Lamkiong Sek, tokoh pesakitan Lam Hay Bun
dan juga Wisanggeni dan Naga Pattynam. Mereka
merencanakan untuk kembali membalas dendam kepada
tokoh-tokoh yang menggagalkan ambisi besar mereka. Dan
untuk itu, Lamkiong Li Cu menyusun kembali kekuatannya,
bahkan melatih diri habis-habisan guna membalaskan
dendamnya. Dan di kesempatan lain, diapun kemudian
mengangkat Gan Bi Kim menjadi muridnya dan mendidik Bi
Kim menjadi jauh lebih sakti dibandingkan dengan ketika
masih menjadi murid Koai Tung Sin Kay. Dan Nona didikan
Lamkiong Li Cu inilah yang sekarang bertugas untuk menculik
Tham Beng Kui sekarang. Ya, dia adalah Gan Bi kim.
Sayang, Nona Bi Kim yang cantik perkasa itu, kini sedang
ragu-ragu melaksanakan tugasnya. Apa pasal? Bi Kim kini
terpesona memandang wajah gagah perkasa dari Tham Beng
Kui yang tergolek didepannya:
"Haruskah aku menangkapnya? Achhhhhh, sayang sekali.
Dia begitu gagah dan tidak nampak licik dan curang. Dia begini
gagah ......" demikian berkali-kali Bi Kim mendesis sungguh tak
berdaya, entah apa yang sebaiknya dia lakukan. Yang pasti,
entah bagaimana dia justru kepincut kepada Beng Kui. Harus
diketahui, meski berada di lingkungan orang jahat, tetapi sejak
menjadi murid Koai Tung Sin kay dan menjadi bagian dari
pengiring Majikan Kerudung Putih, Bi Kim adalah seorang
gadis yang masih suci murni. Berkali-kali dia digoda Ciu Lam
Hok yang sangat kepincut bahkan tergila-gila kepadanya.
Tetapi karena Lam Hok berwatak culas dan licik, Bi Kim tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 1632


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pernah memiliki sedikitpun rasa suka kepadanya. Dan Lam


Hokpun tidak mampu berbuat apa apa kepada Gan Bi Kim,
terlebih setelah Lamkiong Li Cu mengangkatnya menjadi
murid dan mendidiknya hingga semakin sakti.
Beberapa kali lengannya terangkat untuk menotok Beng
Kui, tetapi turun kembali. Kali ketiga dia ingin menotok Beng
Kui, sebetulnya Beng Kui sudah sadar sepenuhnya. Tetapi,
melihat perang batin gadis didepannya, lama-kelamaan
diapun terenyuh dan semakin diperhatikan, semakin dia
menyukai wajah manis menarik dari Bi Kim. Dia membiarkan
Bi Kim berperang dalam batinnya, dan dia ingin mengetahui
sampai sejauh mana "sisi baik Bi Kim" bekerja. Apakah sampai
akan memenangkan rasa suka terhadap dirinya ataukah tetap
akan turun tangan. Sungguh Beng Kui sangat ingin tahu.
Karena itu, dia terus menunggu, tentu dengan persiapan jika
memang Bi Kim benar akhirnya memutuskan untuk turun
tangan terhadap dirinya.
"Acccchhhhhh, apakah aku harus mengkhianati subo demi
pemuda gagah ini ...."? kembali Gan Bi Kim mengeluh dan
mendesis. Desisan yang meyakinkan Beng Kui, bahwa gadis ini
benar memang mengaguminya, bahkan mungkin
menyukainya. Entah mengapa tiba-tiba hatinya terasa lega,
harum dan nyaman. Lama kelamaan rasa suka dalam
hatinyapun membuncah.
"Tapi, jika kubawa ke subo, keselamatannya sungguh
susah kujamin ........ sementara subo sendiri sangat baik
kepadaku meskipun terlampau ambisius ......" benar-benar
perang batin yang sangat sulit terjadi dalam batin Bi Kim.
Pertarungan antara sisi baiknya dengan sisi jahatnya. Benar Bi

Tarian Liar Naga Sakti I 1633


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kim berada di pihak kelompok sesat, tetapi sebetulnya Bi Kim


sendiri belum pernah benar-benar melakukan kejahatan besar
karena suhu terdahulunya mengenalinya dengan baik. Dan
paham dengan sisi baik dari murid wanitanya yang juga masih
keponakannya sendiri itu. Bahkan subonya yang sekarangpun
tidak atau jarang memintanya melakukan kejahatan terbuka.
Itulah sosok Bi Kim yang nyaris mirip dengan Toh Ling: Hidup
di dunia hitam tetapi memiliki modal kependekaran yang
besar. Dan gadis inilah yang ditugasi untuk menangkap atau
menculik Tham Beng Kui. Tetapi apa lacur, justru Nona Gan Bi
Kim jatuh hati dengan kegagahan dan kepolosan Beng Kui
yang sedang terkulai dihadapannya. Apakah yang akan
dilakukan gadis itu?
Tanpa setahu Gan Bi Kim, Tham Beng Kui yang juga masih
belum pernah "jatuh cinta", apalagi karena tinggal dan
bergaul bersama Giok Tin dan Giok Li, gadis-gadis cantik yang
berdaya tarik tinggi, justru juga tertarik dengan keberadaan
Gan Bi Kim. Mula-mula dia sangat murka diperlakukan secara
licik oleh Gan Bi Kim, tetapi begitu melihat ternyata Bi Kim
diperalat dan disuruh orang, perlahan kemengkalannya
berubah menjadi rasa yang lain. Perlahan lagi, muncul rasa
ketertarikan. Apalagi, Tham Beng Kui memang belum pernah
tertarik akan lawan jenisnya. Belum pernah punya kekasih.
Justru keadaan mereka yang luar biasa ini yang membuatnya
secara aneh menjadi tertarik. Semakin dilihatnya Bi Kim yang
gelisah, semakin dia suka dan semakin dia tertarik. Tanpa
sadar, Beng Kui dan Bi Kim saling suka dan saling tertarik
dalam keberadaan dan hubungan mereka yang aneh ini.
Pada akhirnya Bi Kim menggumam gelisah:

Tarian Liar Naga Sakti I 1634


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Accchhhhhh, biarlah kali ini subo menghukumku. Tidak


sampai hati kumencederainya, aduhhhhh apakah aku akhirnya
jatuh hati ......"? sambil berbisik demikian sendu dan sedihnya,
Bi Kim meneteskan air mata. Bahkan perlahan dia mendekati
Beng Kui yang rasa waspadanya sudah lenyap dan
membiarkan Bi Kim mengelus dan mengusap wajahnya penuh
cinta.
"Acchhhhh, aku belum mengenalmu. Yang kutahu
namamu Tham Beng Kui, tetapi mengapa engkau menyerang
hatiku? Mengapa engkau menguras rasa suka dan cintaku
.....? Kudoakan engkau selalu selamat ........" sambil berkata
demikian, dengan mengeraskan hatinya Bi Kim kemudian
berbalik, mengenakan cadarnya dan kemudian melompat
keluar dari kamar Beng Kui untuk kemudian lenyap.
Anehnya, Beng Kui yang sudah sepenuhnya sadar, yang
sudah pulih seratus persen, masih tergolek tidur di
ranjangnya. Dia menatap dengan bola mata sayu dan seperti
tak bersemangat begitu tahu gadis yang awalnya mau
menculik dan mencelakainya justru jatuh cinta kepadanya.
Sungguh aneh jika dikisahkan, tetapi masing-masing manusia
memang memiliki momentnya masing-masing untuk jatuh
cinta. Gaya dan proses jatuh cinta model Gan Bi Kim dan
Tham Beng Kui memang sungguh luar biasa. Mereka saling
suka dalam suasana luar biasa, tetapi mereka tidak saling
mengucapkannya secara terbuka dan tetap menyimpan untuk
diri masing-masing.
Pria muda bernama Tham Beng Kui, boleh perkasa dalam
menaklukkan musuhnya di medan pertempuran. Dia boleh
Majikan Lembah Saldju Bernyanyi, tetapi dia tetap seorang

Tarian Liar Naga Sakti I 1635


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kanak-kanak yang masih hijau di dunia percintaan. Inilah cinta


baginya untuk pertama kalinya. Dia sungguh senang, sungguh
bahagia, mengetahui gadis yang dia suka dan cintai juga
mencintainya. Tetapi, dia juga gelisah, karena dari gelagatnya
Bi Kim adalah gadis dari dunia hitam. Tetapi, dia masih
senang, karena gadis itu tidak sampai hati mengapa-
apakannya. Masih dilihatnya rasa peri kemanusiaan yang kuat
menempel di gadis manis tadi, gadis yang kini diam-diam
dicintainya. Kondisi dan keadaan mereka berdua sungguh luar
biasa, gaya dan cara mereka jatuh cinta, juga sungguh aneh
dan luar biasa. Tetapi memang, gaya dan cara sang panah
asmara menunjukkan kesaktiannya dalam menembus
pertahanan hati manusia sungguh sangat aneh dan penuh
rahasia.
Kadang dia coba dipaksakan dengan kekerasan, kekuatan
dan kekuasaan, tetapi dia tidak mampu menembus hati
seseorang. Kadang dia diupayakan dengan cara halus, melalui
pendekatan yang sangat lama, melalui pergaulan bertahun-
tahun, tetapi tetap tak mampu menembus hati seseorang.
Kadang kondisinya terlihat aneh, seorang kaya raya jatuh cinta
kepada seorang miskin papa. Sungguh panah asmara memang
misterius dan sulit ditebak. Dia memainkan sesuatu sesuai
dengan keinginannya dan tak pernah bisa diatur-atur kapan
dia sanggup menembus hati seseorang, kapan tidak. Jika dia
mau, dia pasti menembus, jika tidak, dipaksa dengan cara dan
gaya apapun dia tidak akan mampu. Begitulah cara kerja
panah asmara itu. Tidak bisa diatur, tidak bisa diperintah dan
bekerja sesuai dengan keinginannya sendiri. Dan peristiwa

Tarian Liar Naga Sakti I 1636


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

jatuh cinta Gan Bi Kim dan Tham Beng Kui adalah salah satu
contoh keanehan dan kemisteriusan panah asmara itu.
Dan pergilah seorang Gan Bi Kim dengan telah
mengingkari tugas yang diamanatkan subonya. Dia rela
melepas rasa kasih dan didikan subonya, dia rela berlawanan
dengan keinginan kelompok subonya. Dia tidak pernah
meladeni Ciu Lam Hok yang sudah bertahun-tahun mengejar-
ngejarnya. Bahkan yang sudah menganggap dan merasa
sebagai pasangan dan calon suami Gan Bi Kim. Mereka
memang sudah lama bekerjasama, sudah lama saling kenal.
Tetapi tak pernah panah asmara yang dilepas Lam Hok
menembus hati nan rahasia dari Gan Bi Kim. Dan kini, gadis itu
pergi dengan membangkang perintah subonya, tetapi meski
tegang melawan perintah subo, rasa hati Bi Kim justru sangat
lega dan nyaman. Dia kini punya tautan hati ......... dia kini
punya dan memiliki cinta ......
Cinta memang aneh. Sangat misterius. Bi Kim yang
seharusnya khawatir, takut dan tegang, terlihat sangat tenang
dan penuh percaya diri. Cinta telah mengubah Bi Kim. Dia
yang kini punya pegangan merasa sangat nyaman dan
berbunga-bunga. Padahal, belum tentu Beng Kui
menyukainya. Apalagi, posisi Beng Kui adalah musuh bagi
kelompoknya dan kelompok subonya. Tetapi kekuatan cinta
membuat Bi Kim sanggup mempersetankannya alias tidak
begitu mempedulikannya. Jika cinta menyerang, maka
pertimbangan rasional kadang tunduk dan tidak berguna.
Karena itu, jika memang jatuh cinta, nikmati sajalah. Tidak
usah dipikirkan dan dirasionalisasi, karena percuma jika

Tarian Liar Naga Sakti I 1637


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

melakukannya. Sungguh dan sungguh sangat sangat percuma.


Jika cinta ya cinta, tak usah ditanya-tanya MENGAPA?
Begitulah keadaan kedua insan yang berbeda aliran tetapi
saling jatuh cinta dengan gaya dan cara yang aneh dan luar
biasa. Mereka kini saling kenang wajah, bentuk muka,
kelakukan dan ciri lawan jenis yang membuat saling tertarik.
Hanya itu modal mereka. Tidak lebih dan tidak kurang. Karena
lebih jauh, mereka sama sekali belum saling kenal. Tham Beng
Kui ingin mengejar Nona Gan Bi Kim, tetapi tubuhnya seperti
terpaku di ranjang dan dia akhirnya sekedar mengenangkan
wajah manis Gan Bi Kim dengan mulut seakan penuh madu.
Manis dan nikmat. Dan sejak saat itu, panah asmara dan rindu
membara tumbuh dengan cepat, berkembang dengan pesat
dan membuat rasa ingin bertemu semakin hari semakin tebal.
Dan Tham Beng Kui yang sedang kasmaran sampai tidak
ingat dan tidak sadar bahwa sangat mungkin adik
seperguruannya Cui Giok tin mengalami hal yang sama
dengan dirinya, diserang atau dibokong orang. Untuk waktu
yang lama Pemuda Perkasa itu terpaku di ranjangnya dengan
pikiran mengembara kemana-mana, dengan angan yang
melambung jauh. Dengan sejuta kalimat: SEANDAINYA .........
ach, memang repot jika seseorang jatuh cinta. Sehebat
apapun dia, seperkasa apapun dia, sesakti apapun dia, jika
panah asmara menembus, maka ......
Cukup lama Tham Beng Kui merenung, Majikan Lembah
Saldju Bernyanyi dengan sengaja mengembarakan pikirannya
kemana-mana. Termasuk menghitung-hitung bagaimana masa
depannya jika berjalan bersama Gan Bi Kim yang jelas dari
dunia hitam. Tetapi, pikiran itu dia buang jauh-jauh. Pikiran

Tarian Liar Naga Sakti I 1638


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan fakta bahwa Bi Kim adalah gadis dari dunia hitam. Yang
dia pikirkan adalah manisnya wajahnya, baiknya hatinya, dan
semua yang positif dari gadis itu. Gadis itu ...... dan yaaaaaa
........ ada gadis yang lain di penginapan itu, sumoynya ........
astaga .........
Tiba-tiba Beng Kui meletik bangun. Kini kewaspadaannya
bangkit. Ini jiwa aslinya, jiwa seorang Majikan Lembah Saldju
Bernyanyi. Jangan jangan ......... ya, jika dia bisa diserang, adik
seperguruanyapun sangat mungkin dibokong. Menyadari hal
tersebut dan menyesali kelalaiannya, Beng Kui berkelabat ke
pintu dan kemudian mengetuk pintu kamar Giok Tin, Tidak
ada jawaban. Beng Kui menjadi cemas, menjadi khawatir.
Apakah dia juga ......??????
Berpikir demikian, diapun mendobrak kamar Giok Tin.
"Brakkkkkk ...... " tidak sulit dia melakukannya hanya untuk
menemukan kamar adik seperguruannya yang kosong. Giok
Tin hilang ......... "apakah dia juga diculik?" demikian Tham
Beng Kui bertanya dalam hatinya melihat kamar Giok Tin
kosong. "Kemana dia ...."? Beng Kui mendadak cemas, hatinya
tiba-tiba dingin. Sungguh dia lalai .........

Episode 31: Misteriusnya Panah Asmara (2)


Begitu dilihatnya pintu jendela terbuka, secara tiba-tiba
Beng Kui teringat Gan Bi Kim yang tadi datang dengan misi
khusus untuk "menculiknya". "Bukankah sangat
memungkinkan dia ada hubungannya dengan hilangnya
sumoy ....?" desis Tham Beng Kui dalam hatinya. Dengan
sejuta tanya dalam hatinya, dengan kegalauan akibat

Tarian Liar Naga Sakti I 1639


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hilangnya sang sumoy Cui Giok Tin, Tham Beng Kui akhirnya
berkelabat keluar mencoba mencari jejak kemana perginya
Gan Bi Kim setelah dari kamarnya tadi. Tetapi sayang, ketika
berada di luar, dia tidak melihat sama sekali bayangan
manusia, juga tidak melihat bayangan Bi Kim.
Betapapun dan bagaimanapun Beng Kui yang merasa
bertanggung-jawab tetap berkelabat dan berusaha
menjelajahi seluruh pelosok kota Lim An. Tetapi dia tidak
menemukan petunjuk apapun. Jangankan menemukan Cui
Giok Tin sang sumoy, menemukan bayangan dan jejak
seorang Gan Bi Kim sajapun sudah sulit setengah mati. Nyaris
seluruh pelosok kota dan tempat-tempat yang mungkin
terdapat Cui Giok Tin sudah dijelajahinya, tetapi sang sumoy
tetap tidak terlihat dan tak dapat ditemukan. Mencari jejak Bi
Kim, juga idem ito. Nihil ...... :
"Pasti "dia" tahu dimana sumoy berada. Tetapi, berada
dimana "dia" kini ......? Bahkan bayangannyapun tidak
kelihatan? Masak dia menghilang begitu saja dari Kota ini?
Hmmm, pasti ada sarangnya di sekitar tempat ini ......"
Berpikir demikian, Beng Kui mengeraskan hati untuk
terus, terus dan terus mencari. Tetapi, hingga matahari
menjelang datang, dia sama sekali tidak menemukan tempat
yang layak untuk dicurigai. Akhirnya, diapun pulang untuk
beristirahat dan nerpikir nantinya mengajak anak muridnya
untuk ikut menyelidiki dan mencari. Setelah bergerak
sepanjang malam hingga mendekati pagi, Tham Beng Kui
benar-benar merasa letih dan akhirnya dia memutuskan
untuk mengembalikan kebugarannya dengan samadhi. Tanpa
disadarinya, karena istirahat dan tidur yang terganggu

Tarian Liar Naga Sakti I 1640


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

semalam dan bekerja keras mencari jejak sumoynya hingga


pagi, cukup lama juga Tham Beng Kui tenggelam dalam
samadhinya. Ketika dia merasa kebugarannya sudah kembali
dan pulih total, diapun menyudahinya dan seterusnya bangkit
untuk kemudian merencanakan melanjutkan pencariannya.
Namun sebelumnya, untuk menjaga kondisi badan, dia
hendak sarapan pagi sebelumnya, sekalian
mengkoordinasikan anak murid Lembah Saldju Bernyanyi yang
datang menyertainya.
Tidak berapa lama diapun turun untuk sarapan pagi,
tetapi tidak menghabiskan waktu banyak karena pikirannya
kusut. Diapun kemudian memanggil seorang anak murid
Lembah Saldju Bernyanyi untuk diberi instruksi mencari jejak
sumoynya, dan tak lama kemudian dia kembali ke kamar
untuk bersiap-siap. Tetapi, alangkah terkejutnya ketika dia
menemukan sebuah surat di meja kamarnya. Tanpa pikir
panjang diapun mengambil surat itu, dan belum membaca,
dari harum dan wangi yang keluar dari lembar kertas itu, dia
sudah paham jika pengirimnya seorang perempuan. Dan,
entah mengapa tiba-tiba hatinya berdetak antara girang,
gugup dan penasaran.
"Jangan mengkhawatrikan sumoymu, dia sudah ditolong
orang ........"
Singkat saja isi surat itu, dan tanpa nama pengirim. Tetapi,
tarikan dan gaya tulisan sudah jelas dari seorang perempuan.
Dan Beng Kui sangat mengerti karena memang menguasai
sastra secara sangat baik. Lebih dari itu, entah bagaimana
Tham Beng Kui punya perasaan bahwa penulis surat itu
adalah orang yang dikenalnya. Atau tepatnya orang yang baru

Tarian Liar Naga Sakti I 1641


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

saja dikenalnya. Yakni gadis yang semalam datang dan bahkan


masuk hingga kekamarnya. Gadis yang sebetulnya bertujuan
untuk "menculiknya" tetapi batal dan bahkan berbalik
menyukainya. Dan celakanya, semakin lama Tham Beng Kui
semakin merasa bahwa dia juga menyimpan rasa yang sama
terhadap dara itu. Buktinya, dengan penuh rasa dia menatap
serta memperhatikan surat itu. Berharap ada lebih banyak
tulisan lagi yang bisa dinikmatinya dari kertas itu. Sayang,
tulisan di kertas itu teramat singkat.
"Kepada siapa aku bertanya tentang sumoy jika bukan
kepadanya lagi ....."? demikian Tham Beng Kui berdesis
membenarkan perasaan ingin bertemunya dengan alasan lain.
Padahal, sudah jelas, diapun rindu untuk bertemu. Tetapi
bagaimanapun juga, adalah urusan sumoynya yang mesti
didahulukan pada saat ini dan bukannya urusan pribadinya.
Dan bakat kepemimpinan Tham Beng Kui cukup jelas terlihat.
Dengan mengeraskan hati dia memutuskan melupakan urusan
pribadinya sejenak dan lebih berkonsentrasi untuk
menemukan sumoynya. Dan untuk itu, dia mesti menemukan
dahulu Gan Bi Kim, si Nona menarik dan telah menarik
hatinya.
Karena berpikir bahwa menemukan sumoynya cukup
dengan menemui Bi Kim dan si Nona telah membantunya
dengan sebuah surat pendek, maka Beng Kui akhirnya
menetapkan keputusannya. Setelah bulat, maka dia
memutuskan untuk memanggil anak murid kepercayaannya
yang biasa menjadi saluran informasinya selama dalam
perjalanan menuju Kaypang. Tak lama kemudian, Oey Tiong

Tarian Liar Naga Sakti I 1642


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Koan, demikian nama anak muridnya itu sudah menghadap


kepadanya:
"Menemui Kokcu ......."
"Sudahlah, mari berdiri Tiong Koan ............. ada hal-hal
penting yang harus engkau ketahui dan harus segera kita
kerjakan ......" Beng Kui meminta Oey Tiong Koan untuk berdiri
dan membahas persoalan yang dihadapi.
"Ada urusan penting apa gerangan Kokcu ...."?
"Sumoy Giok Tin menghilang, dan nampaknya dia kena
terpancing lawan meninggalkan kamarnya. Dan sejak
semalam, sumoy belum juga kembali ......"
"Astaga, benar-benar ada kejadian itu Kokcu .....? Padahal
kesaktian Nona Giok Tin bukanlah asal-asalan ......... siapa
gerangan yang begitu berani mengganggu perjalanan kita dan
Nona Giok Tin ....."?
"Sudalah Tiong Koan ...... aku memanggilmu bukan untuk
mengerjakan hal yang berat. Justru aku sendiri akan bertindak
mencari sumoy ......"
"Mana bisa begitu Kokcu? Berikan kami kesempatan
untuk ikut membantu Kokcu, betapapun Nona Giok Tin harus
kita temukan ......" bersemangat sekali Oey Tiong Koan
mengutarakan pendapatnya.
"Engkau benar, tetapi aku menemukan sepucuk surat pagi
ini. Surat itu memberitahu bahwa sumoy sudah tertolong
orang lain. Tetapi masalahnya, aku tidak tahu siapa yang telah
berbaik hati menolong sumoy dan juga kemana gerangan
sumoy dibawa oleh penolongnya sekarang ini ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1643


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sudah ada suratnya Kokcu .....? Ach, bagus jika memang


ternyata Nona Giok Tin sudah ditolong orang ....."
"Masalahnya, kita belum tahu berada dimana sumoy
sekarang dan siapa gerangan yang telah turun tangan
membantu sumoy ....."
"Jika Kokcu menurunkan perintah, maka kita semua akan
segera bergerak untuk mencari informasi diluaran ....."
"Bukan, sama sekali bukan strategi itu yang akan kita
lakukan dan kerjakan. Karena itu, adalah jauh lebih baik
engkau dengarkan apa yang akan kukatakan dan
kuperintahkan Tiong Koan ....."
"Baik ..... baik, menunggu perintah Kokcu ....."
"Hmmmmm, bagus jika demikian. Aku memutuskan kita
akan beristirahat lebih lama di penginapan ini. Dan selama
beristirahat, beritahu teman-temanmu, jangan melakukan
kegiatan-kegiatan yang menyolok, sebaiknya tetap
beristirahat dan kurangi kontak dengan orang tidak dikenal.
Kelihatannya kita sedang disasar orang entah untuk maksud
apa. Selama beberapa hari ini, aku sendiri yang akan bergerak
mencari informasi, sementara engkau dan teman-temanmu
tetap berada di penginapan dan jangan mencari perkara
dengan pihak manapun. Untuk sementara, engkau yang
bertugas mengatur anak-anak murid kita sementara aku
berusaha mengejar siapa yang memiliki niat kurang baik
terhadap sumoy ....."
"Baik ....... baik Kokcu ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1644


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tidak lama setelah mengeluarkan perintah, Tham Beng


Kui kemudian berkemas dan menjelang siang dia telah keluar
dari penginapan untuk melakukan penyelidikan. Berbeda
dengan perjalanannya semalam, kali ini Beng Kui menyasar
hingga ke luar kota Lim An guna melihat-lihat, sekaligus
tentunya menyelidiki tempat-tempat yang terlihat
mencurigakan. Tetapi, sampai cukup lama hingga matahari
mulai condong ke Barat tanda sore menjelang datang, dia
tidak menemukan sesuatu yang nampak bagi dia cukup
mencurigakan. Padahal sejak awal Tham Beng Kui sudah
mengerahkan kesiagaan serta juga kewaspadaan tinggi guna
terus meneliti keadaan sekitarnya. Sampaipun, pemandangan
yang indah tidak menjadi perhatiannya saking seriusnya dia
melakukan penyelidikan.
Tetapi setelah sekian lama mengelilingi kota tetap saja dia
tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan. Karena itu
Tham Beng Kui akhirnya memutuskan untuk kembali ke Kota
Lim An tetapi kali ini dia akan memasuki Kota melalui pintu
sebelah Barat. Pintu Barat memang merupakan pintu masuk
yang paling sepi, bukanlah gerbang masuk yang ramai dan
bukan gerbang utama. Karena arah keluar kota adalah hutan
dan gunung yang bukan menjadi area utama orang berlalu-
lalang. Paling banter yang banyak memakai pintu barat ini
adalah para petani dan pencari kayu bakar ataupun para
pemburu. Kaum pedagang dan pendatang, rata-rata masuk
melalui pintu utara yang memang menjadi penghubung
dengan kota-kota sekitarnya. Sekaligus, di utaralah nadi
perekonomian kota Lim An berdenyut.

Tarian Liar Naga Sakti I 1645


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, alangkah kagetnya Beng Kui ketika memutuskan


kembali ke Kota Lim An, masih cukup jauh sebenarnya dari
gerbang kota, dia mendengar suara orang dan sepertinya ada
orang sedang bertarung atau bertempur. Dia menjadi gembira
dan berharap untuk mendapatkan informasi yang sangat dia
butuhkan guna mencari keberadaan Giok Tin sumoynya.
Karena itu dia bergegas menuju ke arena pertarungan
tersebut terjadi. Tetapi, sayangnya disana dia sama sekali
tidak menemukan Cui Giok Tin. Tetapi dia justru melihat arena
pertempuran yang cukup seru dan ramai. Hanya sayangnya,
tak satupun dari orang yang sedang berkelahi itu yang
dikenalinya. Tetapi begitupun, perhatiannya banyak tersedot
karena memang sedang terjadi pertempuran hebat yang
tersaji dihadapannya. Tepatnya ada dua pertempuran hebat
dan ramai di dua arena berbeda di tempat itu.
Di arena yang disaksikan Beng Kui nampak sedang
bertarung beberapa orang dan terbagi di dua arena
pertempuran. Yakni masing-masing satu arena dimana
seorang pemuda yang terlihat gagah sedang menghadapi
dengan tenang dan kokohnya gempuran sepasang Kakek dan
Nenek yang cukup hebat dan sakti. Sementara di arena yang
satunya lagi, Beng Kui menyaksikan seorang yang dia lupa-
lupa ingat siapa, yakni seorang pemuda berdarah Thian Tok
dengan gaya seenaknya dan khas Thian Tok. Siapa lagi jika
bukan Janaswamy. Lawannya adalah seorang gadis muda,
mungkin seusia atau bahkan lebih muda dari Tham Beng Kui.
Gadis itu cukup cantik dan manis, dan terlihat gagah dan
cukup garang karena mampu mengimbangi Janaswamy yang
bertempur cengengesan.

Tarian Liar Naga Sakti I 1646


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Jika Janaswamy ada disitu, mudah ditebak, sepasang


Kakek-Nenek yang senang berdandan nyentrik dan aneh
kombinasi Thian Tok dan Tionggoan sudah pasti adalah
Mahendra dan Gayatri. Apalagi karena ciri khas ilmu dan jurus
mereka yang banyak menggeliatkan tubuh mengikuti gerak-
gerik seekor ular. Mudah ditebak, gerak mereka itu licin dan
alot, berlenggang-lenggok dan sulit diserang lawan. Dan inilah
yang memang menjadi ciri khas kehebatan mereka berdua,
disamping ilmu sihir mereka yang juga cukup kuat. Akhir-akhir
ini, mereka berdua banyak bertarung berpasangan karena
banyak sekali jago muda yang tampil dan mampu menandingi
kemampuan mereka. Dan dengan berpasangan mereka
menjadi mampu menandingi tokoh-tokoh muda yang cepat
berkembang dan sanggup mengalahkan mereka berdua. Hal
ini boleh jadi karena mereka berdua sama-sama tidak disiplin
menjaga kebugaran dan memelihara tenaga iweekang. Itulah
sumber kemerosotan mereka.
Tetapi, siapa gerangan pemuda dan pemudi yang berani
mati menghadapi tokoh-tokoh kawakan asal Thian Tok
tersebut? Keduanya juga bukan orang sembarangan, karena
mereka adalah sepasang putra dan putri Tocu Lam Hay Bun
sekarang ini. Mereka masing-masing adalah Lamkiong Tiong
Hong dan Lamkiong Sian Li, kakak beradik yang pernah masuk
ke Tionggoan beberapa tahun lalu. Keduanya, terutama
Lamkiong Tiong Hong memang dipersiapkan untuk memimpin
generasi Lam Hay Bun kedepan. Dan sekembalinya ke Lam
Hay, keduanya yang mendapat pengalaman selama di
Tionggoan mengetahui bahwa kepandaian mereka masih
tertinggal dari para generasi penerus di Tionggoan.

Tarian Liar Naga Sakti I 1647


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Karenanya, mereka berdua secara spartan dan serius berlatih


dan terus berlatih. Kali ini mereka langsung dididik oleh kakek
buyut mereka sesuai permintaan Tocu Lam Hay Bun,
Lamkiong Bu Sek yang sudah paham sampai dimana
kehebatan Ceng Liong dan Tek Hoat.
Jadilah selama beberapa tahun belakangan kedua kakak
beradik yang agak tinggi hati itu berlatih tekun dibawah tokoh
besar Lam Hay yang sudah mengundurkan diri, yakni
Lamkiong Bouw. Lamkiong Bouw ini adalah keturunan tunggal
generasi pendahulu Lam Hay, Lamkiong Bun Ouw yang
setanding dengan 4 Dewa Tionggoan. Tokoh inilah yang
menggembleng cucu buyutnya. Bahkan Lamkiong Bun Ouw
sendiri, sebelum meninggal, sempat beberapa hari bersama-
sama kedua kakak beradik ini tanpa sepengetahuan Tocu Lam
Hay Bun. Ilmu-ilmu ciptaan terbaru kedua tokoh inilah yang
kemudian diturunkan kepada Lamkiong Tiong Hong dan
Lamkiong Sian Li. Mereka berdua sempat ikut
menyempurnakan Iweekang Lam Hay Bu Kek Hoat Keng dan
bahkan juga menciptakan ilmu-ilmu baru. Dan ilmu ciptaan
mereka itulah yang diturunkan semuanya. Karena itu, tidahlah
mengherankan jika kemudian keduanya meningkat sangat
pesat.
Dan Lamkiong Tiong Hong kini menghadapi Mahendra
dan Gayatri tanpa sedikitpun terdesak. Dengan enak dan
ringan dia mengimbangi daya gerak Mahendra dan Gayatri
dan dengan berani dia mengadu kekuatan dengan Kakek dan
Nenek asal Thian Tok tersebut. Setelah iweekang Bu Kek Hoat
Kengnya disempurnakan kakek buyutnya, Tiong Hong kini
mengalami kemajuan yang luar biasa pesatnya. Diapun

Tarian Liar Naga Sakti I 1648


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bahkan dipercayakan ayahnya untuk menggantikan


kedudukannya kelak sebagai Tocu Lam Hay, karena itu bisa
dibayangkan bagaimana hebatnya pemuda itu kini. Dengan
tidak terdesak menghadapi keroyokan Mahendra dan Gayatri,
sudah cukup menggambarkan sampai dimana kehebatannya
sekarang ini.
Sama hanya dengan Lamkiong Sian Li yang berhadapan
dengan Janaswamy. Hanya saja, berbeda dengan toakonya,
Sian Li terlihat sedikit bertarung lebih berat dengan
Janaswamy yang ceriwis dan selalu cengengesan. Tetapi lama
kelamaan, keceriwisan Janaswamy perlahan mulai hilang
ketika pukulan-pukulannya bukan hanya mampu dielakkan
Lamkiong Sian Li, tetapi sebagian ditangkis dengan kekuatan
tidak dibawah Janaswamy. Maka mulailah pemuda ceriwis itu
kelabakan dan bertarung lebih serius. Diapun akhirnya sadar
bahwa Lamkiong Sian Li bukanlah lawan sembarangan.
Apalagi ketika Sian Li mulai memainkan Siang Ciang Hoan
Thian (Sepasang Lengan Membalik Langit) yang sudah
disempurnakan oleh kakek buyutnya itu, dan kehebatannya
sudah barang tentu meningkat beberapa kali dibandingkan
ketika digunakannya beberapa tahun silam.
Dengan gaya Thian Ho Ta Sia (Sungai Langit Tumpah
Kebawah) sepasang lengan mungil Sian Li bergerak cepat
melakukan tamparan dan totokan dengan tenaga yang
membahayakan. Kedua lengannya mendatangkan kesiuran
angin serangan membuat Janaswamy berkerut dan dengan
terpaksa memapak serangan tersebut dengan cara
memotongnya di tengah jalan dengan jurus To Yu Cian Hui
(Membalikkan Sayap Terbang ke Depan). Tetapi Sian Li tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 1649


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

takut dengan serangan balasan Janaswamy, dia tetap maju


menyerang dengan menggeser langkah kaki dengan cepat,
setengah langkah kesamping dan kemudian kembali
menyerang dengan jurus Sit Gou Huang Gwat (Badak Sakti
Menengok Rembulan). Gaya serangan yang justru maju
memapak serangan lawan dengan menggeser setengah
langkah kesamping, justru mempercepat ujung serangan
untuk mengenai sasarannya. Dan Janaswamy terkejut
setengah mati dengan kecepatan gerak lawan dan terutama
sepasang lengan lawan yang selalu mengancamnya secepat
apapun dia bergerak.
Semakin sadar Janaswamy jika lawannya yang seorang
gadis muda bukanlah lawan ringan. Meskipun dia belum
kalah, tetapi desakan pukulan lawan menempatkannya pada
situasi yang diserang dan didesak lawan. Apalagi, lengannya
tergetar ketika beradu lengan mungil Sian Li, tanda bahwa
lawannya tidak takut adu sinkang dengan dirinya. Hal tersebut
memicu Janaswamy untuk bergerak dengan mengganti jurus
serangan yang lebih kuat dan lebih mematikan. Jika awalnya
Janaswamy masih menggunakan ilmu-ilmu aslinya dengan
gaya licin dan alotnya gerak ular dalam ilmu Silat Ular Dewa
dan Tarian Sihir Ular Dewa, maka tiba-tiba dia merubah
gerakannya. Janaswamypun bergerak dengan ilmu-ilmu
warisan Naga Pattynam terutama dengan dorongan sinkang
khas dan sakti Seng Hwee Sinkang dan dibarengi dengan ilmu
geraknya Seng Hwee Sin Ciang.
Tiba-tiba angin pukulan Janaswamy mengeluarkan hawa
panas sepanas api yang terus menerjang dan mengejar Sian Li
yang terkejut dengan perubahan gerak dan hawa serangan

Tarian Liar Naga Sakti I 1650


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lawan. Sian Li cepat sadar jika Janaswamy sudah


meningkatkan kekuatan serangan dan landasan iweekangnya.
Tidak mau kalah, diapun merubah strategi dengan
mengerahkan Hai Liong Kiang Sin Ciang (Ilmu Pukulan
Menaklukkan Naga Laut). Dengan cepat pertarungan berubah
semakin seru, apalagi ketika Janaswamy yang merasa
keteteran akhirnya mengkombinasikan serangannya dengan
ilmu Hui Sian Coa Pat Poh (Delapan Langkah Ular Dewa
Terbang). Baru dengan kombinasi ilmu itulah Janaswamy
mampu mengembalikan keseimbangan dan mampu balas
menyerang sama seringnya dengan Sian Li yang sebelumnya
terus menerus mencecarnya kemanapun dia bergerak.
Sementara itu, Nona Lamkiong Sian Li sendiri semakin lama
semakin menyadari jika Janaswamypun adalah lawan
setanding yang mengharuskannya untuk bergerak dan
bertarung dengan puncak-puncak kemampuan silatnya. Hal
itu membuatnya senang dan bersemangat.
Di arena satunya lagi, pertarungan juga berlangsung seru
dan setanding dengan Tiong Hong mampu mengambil inisiatif
serangan dan tidak terlihat terdesak menghadapi kedua tokoh
tua yang mengerubutinya. Berbeda dengan Sian Li, Tiong
Hong lebih ganas dan lebih keras. Dia yang pada awalnya
bersikap lunak dan ingin tahu mengapa diganggu kawanan
Mahendra, Gayatri dan Janaswamy, menjadi penasaran ketika
kedua tokoh tua itu menyerangnya kalang kabut. Apalagi
ketika dia merasa betapa kuatnya gabungan Mahendra dan
Gayatri itu. Tanpa ragu, diapun bergerak menyambut dengan
pukulan-pukulan hebat dari pintu perguruan Lam Hay Bun:
Tok-hiat-coh-kut (Pukulan Meracuni Darah Melepaskan

Tarian Liar Naga Sakti I 1651


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tulang). Ilmu tersebut sebetulnya sangatlah ganas, kejam dan


mematikan. Terutama karena ilmu itu juga mempunyai
kandungan dan hawa beracun didalamnya. Tetapi, dalam
keadaan biasa, hawa tersebut sudah dikekang oleh Lamkiong
Bouw meski masih sanggup dikerahkan jika berhadapan
dengan lawan yang kuat.
Mahendra dan Gayatri sendiripun menjadi semakin
gregetan. Setelah beberapa hari sebelumnya menghadapi
keroyokan Tiga Iblis Lembah Pemutus Nyawa, kini mereka
menghadapi seorang anak muda yang juga memiliki
kesanggupan menahan serangan serangan berbahaya mereka
berdua. Keampuhan mereka seperti mengalami kemunduran
karena semakin seringnya menghadapi lawan-lawan yang
bermampuan menghadapi mereka berdua. Padahal dulunya
mereka susah menemukan lawan tanding. Tetapi entah
mengapa, sejak tampilnya Naga-Naga Muda Tionggoan,
mereka seperti kehilangan keampuhan dan disusul banyak
tokoh muda. Seperti yang mereka alami saat ini, ditandingi
dan disulitkan oleh seorang anak muda yang pantasnya
menjadi cucu mereka berdua. Itulah faktanya, yakni mereka
kerepotan menghadapi seorang anak muda.
Pukulan berat dan kejam dari Tiong Hong sanggup
memprak-porandakan kerjasama Mahendra dan Gayatri dan
beberapa kali mengancam keduanya. Untung mereka punya
banyak pengalaman dan kematangan dalam penguasaan ilmu
mereka berdua. Karena itu tidak lama kemudian mereka
sanggup memaksakan pertarungan seru dan seimbang dengan
Tiong Hong yang menjadi semakin penasaran dengan
pertempuran itu. Meski dia sendiri gembira karena sanggup

Tarian Liar Naga Sakti I 1652


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menandingi Mahendra dan Gayatri, tetapi rasa ingin menang


membuatnya terus dan terus meningkatkan ilmunya. Kini
bahkan bergerak dengan ilmu-ilmu barunya: Hay Liong Pat Sek
(Delapan Gerakan Naga Laut), Ilmu pukulan yang diwariskan
kakek buyutnya dengan mengandalkan kecepatan dalam
menghadapi lawan yang kuat.
Hasilnya mujarab. Kembali Mahendra dan Gayatri
menghadapi serangan dengan gerakan gerakan mujijat yang
membuat keduanya kelabakan. Dengan gerakan cepat, Tiong
Hong seperti membagi-bagikan dan menjajakan pukulannya
secara bergantian kepada Mahendra dan Gayatri. Akibatnya,
keduanya seperti menghadapi masing-masing seorang lawan
dan membuat mereka kerepotan karena pukulan tersebut
sangat aneh dan ampuh. Bahkan Gayatri sempat terserempet
pukulan lawan dan akibatnya menjerti kaget karena getaran
pukulan lawan membuatnya merasa pedih di pundak. Untung
saja bukan luka dalam, selain karena pukulan tersebut bukan
pukulan beracun, juga karena hanya angin serangan yang
menyerempetnya. Tetapi begitupun, sungguh membuatnya
sangat murka dan menjadi sakit hati. Ditambah lagi dengan
kekalahan ketika menghadapi Sam Mo (Tiga Iblis) beberapa
hari lalu, Gayatri benar benar menjadi sangat murka.
"Bangsat ....... haram jadah ........ kita cincang dia ......"
begitu umpatan Gayatri yang juga sekaligus menjadi kode bagi
mreka berdua untuk segera melakukan serangan dengan ilmu-
ilmu puncak mereka berdua.
Dan memang begitu kemudian kejadiannya. Tiba-tiba
Mahendra dan Gayatri bergerak aneh dengan paduan gerak
ular berpasangan dan hawa mujijat menggetar dari gerak

Tarian Liar Naga Sakti I 1653


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mereka berdua yang aneh dan mujijat. Tiong Hong yang


menyaksikan kejadian tersebut berkerut keningnya dan tiba-
tiba mengiang pesan kakek buyutnya:
"Cucuku ...... menghadapi serangan pukulan yang
menggabungkan ilmu sihir, mestilah engkau lawan dengan
pengerahan kekuatan puncak Bu Kek Hoat keng dan juga
harus dengan konsentrasi yang terpusat. Tanpa melakukan hal
itu, maka engkau akan sangat terguncang dan tentunya tidak
akan sanggup menggunakan segenap kekuatanmu. Iweekang
Bu Kek Hoat Keng sejatinya adalah Iweekang yang memiliki
daya tolak ilmu sihir yang cukup kuat ........"
Menghadapi himpitan kekuatan aneh yang mengguncang
semangatnya, Tiong Hong langsung ingat pesan kakeknya itu.
Bergumamlah dia: "Hmmmmmm, nampaknya ini adalah ilmu
sihir ....". Segera dia mengerahkan kekuatan iweekang
andalannya, Bu Kek Hoat Keng. Dan benar saja, dengan cepat
pengaruh hawa mujijat yang melemahkan konsentrasinya
perlahan-lahan mulai menghilang. Tetapi, bersamaan dengan
itu, tibalah angin pukulan kombinasi Mahendra dan Gayatri
yang keduanya sama-sama menggunakan Ilmu Tarian Sihir
Ular Dewa. Keduanya memang bermampuan
mengkombinasikan gerak dan geliat licin ular dalam
melakukan serangan dan terutama dalam gerak-gerak
silatnya.
Buru-buru Tiong Hong mengerahkan Pat Sek Hay Liong
Kun (Delapan Gerak Pukulan Naga Laut), sebuah ilmu yang
merupakan Ilmu Pukulan yang tersusun dari rangkaian gerak
Hay Liong Pat Sek (Delapan Gerak Naga Laut). Ilmu ini sendiri
sebetulnya diciptakan belakangan berdasarkan 8 Gerak Naga

Tarian Liar Naga Sakti I 1654


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Laut dan merupakan ilmu menghindar dengan mencontek


gerak-gerik sang Naga. Sejatinya dia terdiri dari 8 gerak, tetapi
pada saat-saat terakhir, Lamkiong Bun Ouw (Ayah Lamkiong
Bouw) yang datang sejenak guna menengok kedua cucu
buyutnya, justru menciptakan landasan gerak tersebut dan
menggubah menjadi ilmu pukulan mujijat. Dasarnya adalah
gerakan Sang Naga yang kokoh dan kuat, kemudian
dikombinasikan dengan langkah-langkah kokoh tersebut
dengan kecepatan ilmu pukulan. Jadilah sebuah ilmu mujijat
yang kini dimainkan Tiong Hong.
Pukulan tersebut terbukti ampuh dalam menahan bukan
cuma pukulan membadai Mahendra dan Gayatri, tetapi juga
getaran-getaran mujijat ilmu sihir yang menyertai Tarian Ular
Dewa Mahendra dan Gayatri. Gerakan dan lenggok ular yang
licin dan cepat, alot dan licin dihadapi dengan gerak kokoh
dan pesat dari Naga Laut yang dikembangkan oleh Lamkiong
Tiong Hong. Tak lama kemudian pertarungan mereka kembali
berlangsung secara imbang dan ramai. Hanya, mata seorang
ahli akan segera paham bahwa Lamkiong Tiong Hong memiliki
keunggulan dalam kekokohan dan juga keuletan, berbeda
dengan Mahendra dan Gayatri yang lebih menang
pengalaman tetapi kurang dalam kekokohan, keuletan dan
kelincahan. Tetapi begitupun, Mahendra dan Gayatri yang
kaya pengalaman masih mampu memanfaatkan menang
pengalaman dan getaran ilmu sihir yang terkadang
mengganggu Tiong Hong. Karena memang, kedua anak muda
dari Lam Hay ini belum terlatih benar dalam bertarung dengan
kekuatan sihir tingkat atas.

Tarian Liar Naga Sakti I 1655


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pada saat bersamaan Sian Li sendiripun mulai bergerak


dengan ilmu yang sama dengan kakaknya: Pat Sek Hay Liong
Kun guna menjawab dan menandingi tekanan Janaswamy
yang semakin kuat dalam ilmu Hwee Sin Bit Ciang Kang Hoat
(Api Sakti Pemusnah Tenaga. Janaswamy, berbeda dengan
Mahendra dan Gayatri memiliki bakat yang cukup aneh dalam
mendalami ilmu-ilmu ajaib. Tetapi, bakatnya sama sekali
kurang dalam ilmu sihir. Karena itu, pertempuran Janaswamy
dan Sian Li murni berlangsung dalam kematangan ilmu silat
masing-masing. Tekanan Api Sakti Pemusnah Tenaga benar-
benar menyulitkan Sian Li yang akhirnya menggunakan ilmu
mujijat peninggalan kakek buyutnya, Pat Sek Hay Liong Kun.
Dengan gerakan-gerakan aneh dan mujijat Naga Laut, Sian Li
membalas serangan-serangan berat yang dilontarkan oleh
Janaswamy.
Pertarungan keduanya semakin memuncak dan semakin
menarik untuk diikuti. Baik Janaswamy maupun Sian Li sudah
berkonsentrasi penuh dalam ilmu masing-masing guna
memenangkan pihak lawan. Hanya saja, perlahan-lahan
kematangan Janaswamy mulai memperlihatkan hasilnya
dengan mulai lebih seringnya dia mendesak Lamkiong Sian Li.
Tetapi, daya gerak Hay Liong Pat Sek (Delapan Gerak Naga
Laut) benar-benar ampuh dalam menghindarkan Sian Li dari
kekalahan. Gerakan yang cepat, kokoh dan kuat membuatnya
aman dari serangan Janaswamy yang memang lebih matang
serta lebih berpengalaman dalam pertempuran tingkat tinggi.
Apalagi, karena mutu ilmu silat keduanya relatif sama. Naga
Pattynam dan Lam Hay Bun adalah jaminan mutu ilmu silat
keduanya. Karena itu, yang menentukan adalah kematangan

Tarian Liar Naga Sakti I 1656


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

serta pengalaman masing-masing orang. Dan pada sisi


disinilah kemenangan Janaswamy ditentukan. Selain
keberanian Janaswamy bertindak licin dan licik sesuai dengan
karakter ilmu ciptaan Naga Pattynam yang diturunkan
kepadanya.
"Hahahahaha Nona manis, bersiaplah untuk kalah ....."
demikian Janaswamy mulai berani berkoar-koar setelah
menang inisiatif dalam menyerang. Sekaligus, dia ingin
merusak konsentrasi Sian Li yang masih awam di bidang itu.
Dan memang, benar saja. Jika Sian Li tidak tergoda dan tidak
terguncang oleh rasa marah karena pancingan Janaswamy,
maka pertempurannya masih akan panjang. Sayang,
kemengkalan serta kegemasannya terhadap ulah Janaswamy
membuatnya kurang awas. Dia terpancing menyerang habis-
habisan tanpa menghiraukan fakta betapa Janaswamy seperti
memberi dirinya untuk diberondong serangan Sian Li.
Secara berturut-turut Sian Li menyerang marah dan
gemas dengan jurus-jurus ampuh hingga meninggalkan lubang
di pertahanannya. Diawali dengan jurus serangan dalam
keadaan marah menggunakan Ciong Liong Ji Hay (Naga Sakti
Masuk Samudra), dilanjutkan dengan Kian Houw In Liong
(Harimau Muncul Naga Sembunyi) dan terus mencecar
dengan Im Liong Tham Jiu (Naga Mega Merentang Cakar).
Serangannya diawali dengan posisi membungkuk dan
kemudian menyerang bagian bawah tubuh Janaswamy, dan
begitu Janaswamy bergerak menghindar dan membiarkan diri
diserang, Sian Li mengejar dengan loncatan ke atas sambil
mementang kedua tangan berbentuk cakar dan mengejar
bagian tubuh atas Janaswamy. Janaswamy bergerak ringkas

Tarian Liar Naga Sakti I 1657


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan tepat dengan jurus Hiong Ciau Kian Sui (Ular Ganas
Menggunting Air), dan memental balik serangan cakar tangan
Sian Li. Dalam posisi tetap mengejar dengan menyerang, Sian
Li mengejar terus dengan sepasang cakar tangannya
mencecar lengan Janaswamy.
Pada posisi inilah Janaswamy menunjukkan
kematangannya. Bukannya mundur menghindar atau
menangkis pukulan lawan, justru Janaswamy seperti
"menyerahkan" lengannya menjadi korban cakaran lengan
kanan Sian Li. Sian Li yang kurang awas justru menjadi senang
dengan gerak Janaswamy dalam jurus Gi Kiong Ciu Pon
(Menggeser Posisi Maju Melangkah). Pada saat bersamaan,
keduanya sama-sama merasa girang dengan gerakan lawan
dan dua-duanya merasa yakin kemenangan sudah berada
dipihaknya. Tetapi, Tham Beng Kui yang mengawasi dari
samping arena pertempuran menjadi sangat gelisah melihat
Lamkiong Sian Li terbawa arus pancingan Janaswamy dan
sudah masuk dalam perangkap lawannya. Antara perasaan
ingin menolong dan perasaan tidak ingin mencampuri urusan
orang lain, Tham Beng Kui kehilang waktu sepersekian detik.
Hal ini dikarenakan pada saat ketika cakar Sian Li
mengenai lengan Janaswamy yang ternyata alot dan licin
selicin kulit ular, Janaswamy sudah bergerak cepat dengan
jurus Hwee Houw Tou Sim (Harimau Api Mencuri Hati).
Mengorbankan lengan dan memukul lawan, kira-kira itu
prinsip Janaswamy. Tetapi, Janaswamy sama sekali tidak
menderita kerugian, karena ternyata lengannya berisi
kekuatan sejenis "minyak ular" yang membuat lengannya licin
dan alot hingga sulit dilukai dengan lengan manusia ataupun

Tarian Liar Naga Sakti I 1658


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bahkan senjata tajam biasa. Karena itu, ketika mengenai


lengan licin dan alot Janaswamy, Sian Li segera sadar bahaya,
tetapi sayang sekali sudah kasip, sudah sangat terlambat. Dia
hanya bisa memandangi lengan lawan yang satunya lagi yang
bergerak memukul dadanya secara cepat dari sisi yang tak
terjangkau matanya. Tadinya Sian Li menduga, dengan lengan
kanan Janaswamy terkena cakaran lengannya, maka posisi
tenaga dan gerak Janaswamy akan terhalang oleh rasa sakit.
Tetapi, dugaannya keliru. Memang, sudah salah hitung sejak
awal karena rasa marah dan gemas oleh pancingan emosi
Janaswamy.
Untungnya Janaswamy masih merasa "kasihan" dengan
wajah manis Sian Li dan fakta bahwa lawannya seorang anak
gadis. Jika bukan, maka Janaswamy yang angin anginan dan
ceriwis, sudah pasti telah memukul sekuat tenaga di dada
kanan lawannya. Dan akhirnya, karena pukulan tersebut
sudah sulit untuk dibelokkan lebih jauh, pukulan itupun
digeser memukul pundak Lamkiong Sian Li. Dan kejadian
inilah yang akhirnya membuat Beng Kui memutuskan untuk
membantu Sian Li. Jiwa pendekarnya meminta dia bergerak
membantu yang lemah meski dia sama sekali tidak mengenal
Lamkiong Sian Li. Tetapi, karena melihat dan tahu reputasi
Janaswamy, maka Beng Kui cenderung membela Lamkiong
Sian Li. Tepat setelah pukulan Janaswamy mendarat di pundak
kanan Sian Li yang dengan cepat terdorong ke belakang dan
terluka, nampak dari sudut bibirnya yang berdarah, Beng Kui
masuk ke gelanggang sambil berkata:
"Tidak tahu malu ........ sungguh licik ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1659


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pada saat itu, Janaswamy sudah bergerak ke depan untuk


menotok Sian Li yang tak berdaya untuk menghindar lebih
jauh. Tetapi totokannya dipentalkan oleh angin pukulan Beng
Kui dan gagal menemukan sasarannya. Sian Li sambil
menggigit bibirnya yang marah dan gemas, memandang
Janaswamy yang murka. Tetapi, dia sadar bahwa dirinya
terluka dan kini dihadapannya sudah berdiri seorang pemuda
gagah guna membelanya, maka Sian Li dengan cepat
mengurungkan niatnya untuk mengumpat dan mencaci.
Sebaliknya, dia memandang belakang tubuh pemuda yang
membelanya dan mendesiskan kata:
"Terima kasih ....."
Dan selanjutnya diapun duduk untuk berusaha
memulihkan dirinya. Setelah sadar dia telah terluka dan sudah
ada yang membelanya, maka Sian Li berkonsentrasi untuk
cepat memulihkan dirinya sendiri dengan iweekangnya.
Bagaimanapun dia berpikir untuk dapat menuntut balik atas
kekalahannya barusan, maka dia harus cepat memulihkan diri.
Tetapi sebelumnya dia memasukkan sebuah pil kedalam
mulutnya dan selanjutnya dia mencoba memulihkan diri
sendiri. Sementara itu, Tham Beng Kui sudah berdiri
berhadap-hadapan dengan Janaswamy yang marah besar
karena totokannya ditangkis dan diselewengkan oleh pukulan
Tham Beng Kui. Dengan wajah marah dan kurang senang
diiringi senyum ceriwisnya serta sikap angin-anginannya,
diapun menegur Beng Kui:
"Eccccchhhhh, ada calon korban lain rupanya .......
hehehehehe ..... engkau juga benar-benar minta digebuk ya
....?"

Tarian Liar Naga Sakti I 1660


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hmmmmm, bukan aku yang akan kena gebuk, tetapi


nampaknya justru engkau yang akan kena gebuk kali ini
..............." balas Tham Beng Kui singkat dan jelas sambil
memandang penuh teguran kearah Janaswamy.
Tetapi pada saat itu, tiba-tiba ada suara yang mendenging
masuk ke telinganya. Entah siapa, tetapi suara itu terdengar
jelas dan lirih di telinganya dan dikirimkan dengan Ilmu
Menyampaikan Suara Dari Jarak Jauh:
"Engkau boleh menanyakan prihal sumoymu kepada
pemuda ceriwis itu, dia salah satu yang terakhir bertempur
dengan sumoymu ........"
Mendengar petunjuk itu, wajah Tham Beng Kui langsung
berubah keren dan serius. Maka kini dengan penuh wibawa
dia bertanya kepada Janaswamy:
'Hmmmmm, kemana engkau menyembunyikan Sumoyku?
Aku tahu, engkau salah satu orang yang terakhir bertarung
dengannya ......"
Mendengar teguran dan pertanyaan Beng Kui, Janaswamy
terkejut. Bukannya takut, dia justru senang dan berkata:
"Olalalalala, dicari-cari malah datang sendiri. Hahahahaha
....... hehehehehe, aku bisa menuntaskan tugas si Bi Kim yang
sok suci itu ........ hahahahaha ....... hehehehehe, aku bisa
berusaha menangkapmu Majikan Lembah Saldju ......"
Mendengar itu, Beng Kui kaget dan bertanya-tanya,
kelompok mana gerangan yang berusaha menculiknya dan
sumoynya? Apa gerangan yang mereka akan lakukan atau
rencanakan? Mengapa harus dia dan sumoynya? atau malah

Tarian Liar Naga Sakti I 1661


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ada pihak lain lagi seperti kedua anak muda yang sedang
diserang mereka? Pertanyaan-pertanyaan ini membuat Tham
Beng Kui terpana sesaat dan tidak bersuara meladeni
Janaswamy yang kini memandangnya penuh minat. Penuh
minat untuk menangkap tentu saja. Seperti katanya tadi,
menuntaskan tugas Bi Kim yang mestinya menangkap Beng
Kui tetapi masih gagal hingga saat itu.
"Hmmmmm, dimana engkau menyekap sumoyku ....."?
Beng Kui balik bertanya dengan keras dan penuh wibawa.
"Sumoymu ....? Sayang, sayang sekali Nona cantik manis
dan menggairahkan itu sudah lepas ke tangan Toh Ling.
Sayang, sayang sekali. Tetapi ada engkau, tugasku sama saja
dengan sudah diselesaikan ......."
Mendengar berita bahwa Toh Ling telah membawa
sumoynya, betapa kaget rasa hati Beng Kui. Karena masih
terngiang di telinganya pesan dari Thian San Giok Li sebelum
dia berangkat dari Lembah Saldju Bernyanyi:
"Muridku ........ meski saat ini engkau sudah meningkat
sangat jauh, tetapi jika Toh Ling sudah berhasil
menyempurnakan ilmu busuknya, maka engkau masih belum
akan mampu untuk mengalahkannya. Jika engkau bertahan
dengan Soh Kim Liong dan Ilmu Peng-sian-jit-gwatciang
(pukulan matahari rembulan berhawa dingin), maka engkau
masih bisa bertahan dan tidak akan kalah. Untuk saat
sekarang, engkau masih membutuhkan waktu beberapa tahun
membaurkan hingga sempurna kekuatan iweekangmu, baru
engkau mampu mendapat kesempatan menjatuhkannya.
Untuk saat ini, Toh Ling yang sudah sempurna dengan ilmu

Tarian Liar Naga Sakti I 1662


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

busuknya, mungkin hanya bisa ditaklukkan oleh Duta Agung


Kiang Ceng Liong. Maka berhati-hatilah jika menghadapinya
......."
Sebetulnya, dia sendiri ingin menguji Toh Ling yang
merupakan pelarian dari Lembah Saldju Bernyanyi. Jiwa
mudanya dan rasa ingin membuktikan dirinya membuat Beng
Kui berhasrat besar untuk menempur Toh Ling, meski subonya
sudah mengingatkan keadaan Toh Ling dan keadaan dirinya.
Benar, dia sangat hormat dan takluk kepada Duta Agung Kiang
Ceng Liong yang adalah setengah gurunya bahkan diakuinya
sebagai SUHU meski usia mereka terpaut hanya beberapa
tahun belaka. Tetapi, betapapun dia perlu membuktikan diri
dengan membentur Toh Ling.
"Dimana Toh Ling sekarang ?" Beng Kui mengejar
Janaswamy untuk memberitahukan dimana tempat Toh Ling.
"Dia berada tidak jauh dari sini, bersembunyi entah
dibagian mana didalam goa yang rumit itu (sambil jarinya
menunjuk ke belakang tubuhnya, tanda dimana Goa yang
dimaksud). Tapi, jangan berharap engkau akan mampu pergi
menuju ke goa itu, karena aku memiliki tugas penting untuk
menahanmu. Dan sangat kebetulan justru engkau sendiri yang
memunculkan dirimu disini, jadi tidak susah-susah aku
mencarimu kedalam kota ....... hahahahaha ....... hehehehehe
...."
Tetapi Beng Kui yang konsentrasi dan keinginannya sudah
tetap untuk mencari goa yang dimaksudkan Janaswamy sudah
segera ingin berlalu dari tempat itu. Tugas mencari dan
menyelamatkan sumoynya dirasakan mendesak dan sangat

Tarian Liar Naga Sakti I 1663


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

penting. Tetapi, sayang sekali, Janaswamy benar-benar


memang tidak ingin melepaskannya pergi. Seperti katanya
tadi, dia memang punya tugas untuk menahan Tham Beng
Kui, entah untuk maksud apa, dan entah siapa pula yang
memberinya perintah. Tetapi Tham Beng Kui sama sekali tidak
perduli dengan semua itu, karena dia merasa punya
tanggungjawab besar terhadap sumoynya.
"Maaf, aku tidak punya banyak waktu untuk meladenimu
....." sambil berkata demikian Beng Kui sudah berkelabat
untuk pergi dari tempat itu.
"Hahahahaha ........ hehehehehe, jangan kira meski
engkau Majikan (Kokcu) Lembah Saldju Bernyanyi, engkau
bisa berlalu begitu saja ....... hahahahaha ... hehehehe"
Pada saat itu, ada beberapa kejadian penting yang terjadi
secara bersamaan. Pertama, kalimat Kokcu Lembah Saldju
Bernyanyi terdengar oleh Lamkiong SIan Li yang luar biasa
dengan cepat mampu menyembuhkan lukanya sendiri dengan
kekuatan iweekangnya. Dan mendengar bahwa pemuda yang
menyelamatkannya adalah Majikan atau Kokcu Lembah Saldju
Bernyanyi, maka manislah terasa dalam hati Sian Li. Sungguh
senang dia diselamatkan tadi oleh Beng Kui, apalagi ketika
bisa memandang dari belakang tubuh Beng Kui, dia yakin
pemuda itu gagah dan layak menjadi pasangannya.
Kedua, Beng Kui yang sangat khawatir dengan keadaan
sumoynya sebenarnya sudah mulai akan melangkah dan
bersiap berkelabat pergi, tetapi kakinya terhalang oleh
pengetahuan lain. Yakni, bahwa di belakangnya ada seorang
anak gadis yang tadi ditolongnya dan jika ditinggalkannya,

Tarian Liar Naga Sakti I 1664


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bukankah dia akan menjadi korban Janaswamy? Berpikir


keselamatan Sian Li, Tham Beng Kui akhirnya memutuskan
untuk tinggal sejenak dan memilih melindungi Lamkiong Sian
Li yang belum atau tidak dikenalnya sama sekali. Sudah tentu
pekerjaan menolong orang lain yang membutuhkan tidak
boleh setengah-setengah dan harus tuntas. Karenanya, tidak
mungkin baginya, bagi moralnya, untuk meninggalkan Sian Li
yang tadi nyaris tertotok dan dibawa pergi oleh si pemuda
ceriwis Janaswamy.
Ketiga, Janaswamy sudah bergerak menghadang kearah
mana Beng Kui akan bergerak pergi. Kelihatannya, harga
Tham Beng Kui lebih mahal baginya ketimbang Lamkiong Sian
Li, dan karena itu, dia tidak terlampau memperhatikan lagi
Lamkiong Sian Li yang pada waktu itu sudah mulai siuman dan
pulih dari luka akibat pukulannya tadi. Hanya saja, Sian Li
sendiri juga ingin tahu benar-benarkah pemuda yang
menolongnya dan sekarang membelakanginya itu akan segera
pergi. Tetapi ternyata, pemuda itu tidak pergi
meninggalkannya, sebaliknya dia berpaling untuk melihat
keadaan Lamkiong Sian Li yang masih tetap memejamkan
mata menunggu apa gerangan yang akan dilakukan Beng Kui.
Dan ....... deghhhhhh, benar saja sesuai dugaannya, wajah
pemuda itu nampak gagah dan kokoh. Yang penting
menyiratkan kejujuran dan mampu mencintai orang. Itulah
yang ditangkap, itulah impresi dan itulah kesan pertama yang
didapatkan Sian Li ketika memandang wajah Beng Kui yang
menoleh mengamati keadaan dirinya. Dan hari itu, satu lagi
hati orang kena telak terpanah oleh PANAH ASMARA. Dan,
Lamkiong Sian Li tentu tidak tahu atau bahkan tidak mau tahu,

Tarian Liar Naga Sakti I 1665


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

apakah Tham Beng Kui juga menyukainya atau tidak. Lebih


heboh lagi, dia bahkan belum tahu nama penolongnya yang
gagah itu. Tapi, pada saat itu, fantasi hati dan pikiran serta
kehendaknya sudah melambung jauh entah kemana ketika
ditolong dan kemudian menyaksikan paras gagah dari Beng
Kui. ASMARA OH ASMARA. Betapa misteriusnya engkau
bekerja.
Sementara itu, Janaswamy yang melihat dia dicueki oleh
Tham Beng Kui mulai merasa tersinggung. Karena itu, diapun
berkata:
"Anak muda, bersiaplah, aku akan mulai proses
menangkapmu ......"
Dan sambil berkata demikian, Janaswamypun benar turun
tangan menyerang Tham Beng Kui. Sebagai Kokcu Lembah
Saldju Bernyanyi bukannya Beng Kui tidak waspada, sama
sekali tidak. Sejak tadi dia sudah dalam kesiagaan tinggi, tetapi
dia ingin tahu keadaan Sian Li dan begitu melihatnya, diapun
kagum oleh manisnya gadis putri Tocu Lam Hay Bun itu.
Tetapi, dia tidak mungkin lama-lama mengagumi gadis cantik
yang baru saja ditolongnya tadi itu. Karena serangan
Janaswamy sudah datang ////
"Engkau sungguh kurang sabaran ......."
Sambil berkata demikian Tham Beng Kui sudah
menggerakkan tangannya menangkis serangan Janaswamy
yang mengejarnya. Dan tak pelak lagi segera terjadi benturan
antara keduanya:
"Dukkkkkk ........."

Tarian Liar Naga Sakti I 1666


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Akibatnya keduanya sama-sama tergetar. Janaswamy


terkejut karena hawa panas sinkangnya tenggelam dan tidak
berpengaruh apa-apa, karena justru sinkang lawannya adalah
tandingannya. Benar, Beng Kui menangkis dengan pengerahan
tenaga Swat Im Sinkang (Tenaga Inti Saldju). Tetapi, pada saat
bersamaan, Beng Kui sendiri tergetar dan kagum, karena dia
merasa dorongan sinkang lawan yang memiliki hawa panas.
Tetapi, lengannya sama sekali tidak merasa kepanasan, hanya
angin tenaga panas lawan yang menghembusnya. Tanpa
bicara keduanya sama-sama saling mengagumi dan sadar
bahwa mereka ketemu lawan yang setanding. Pada saat itu,
Janaswamy sudah kehilangan kesombongannya, hilang
congkaknya, dan mulai lagi tampil watak cengengesan dan
watak ceriwisnya yang seperti kurang waras itu. Jangan salah,
bukan melecehkan dan merendahkan lawannya, tetapi tanda
khas jika Janaswamy bersiap mengerahkan kekuatan
puncaknya menghadapi lawan.

Episode 32: Rumitnya Urusan Hati (1)


Karena sadar lawan kali ini lebih hebat lagi, Janaswamy
merasa tidak segan-segan lagi. Menghadapi Tham Beng Kui
dia tidak lagi butuh pemanasan karena sudah bertarung
sebelumnya. Maka dia tetapi langsung menggebrak dengan
kekuatan utamanya. Dia langsung menerjang dengan Seng
Hwee Sinkang dan Hwee Sin Bit Ciat Kang Hoat yang
mengobarkan hawa panas luar biasa di arena mereka
bertempur. Tetapi tidak percuma Tham Beng Kui menjadi
Kokcu Lembah Saldju Bernyanyi yang tersembunyi. Dia
terlihat tetap tenang dan kokoh, sama sekali tidak terlihat

Tarian Liar Naga Sakti I 1667


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

gentar dan takut dengan serangan lawan yang membahana,


juga sama sekali tidak merasa kepanasan. Karena dalam diam
dan kokohnya Tham Beng Kui, sudah sejak awal dia
melindungi dirinya dengan Swat Im Sinkang dan bahkan
mengerahkan tandingan ilmu api lawan dengan Pek In Swat
Kang (Tangan Awan Salju Putih).
Dan dengan modal tak terlihat lawan, Soh Kim Liong (Tali
Naga Emas), Beng Kui sama sekali tidak khawatir beradu
pukulan. Baik yang berhawa panas, hawa dingin ataupun
beracun dengan lawan manapun. Bahkan dengan senjata
tajampun dia tidak takut. Karena itu, menghadapi Hawa Panas
dan Pukulan Api lawan, tidak sedikitpun Beng Kui terlihat
gugup, takut atau gentar. Sebaliknya dengan tetap tenang dia
mengerahkan kekuatannya menandingi kekuatan lawan serta
menindih hawa panas dari api ciptaan lawan dengan tenaga
dan tangan inti saldjunya. Dengan demikian, terjadilah
pertarungan di tempat itu dengan lontaran ilmu-ilmu berhawa
panas maupun berhawa dingin. Pertempuran ini berbeda
sekali dengan pertempuran Janaswamy sebelumnya ketika
berusaha untuk menangkap Lamkiong Sian Li dan berhasil
dimenangkannya dengan memanfaatkan pengalamannya.
Janaswamy tepat menduga. Dia mendapatkan lawan yang
tidak ringan dalam diri Tham Beng Kui yang sanggup menahan
hawa api panasnya dan sama sekali tidak khawatir dan takut
dengan serangan api iblisnya. Sebaliknya, tangkisan dan
hembusan hawa pukulan yang sangat dingin, benar-benar
sanggup menandinginya dan membuatnya tak mampu
berbuat apa-apa. Keduanya seperti berlomba dengan cara
unik melalui lontaran pukulan serta kekuatan masing-masing.

Tarian Liar Naga Sakti I 1668


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Jika Janaswamy membuat udara terasa panas menyengat dan


membakar, maka Tham Beng Kui membuat udara terasa beku
dengan hawa dingin yang bahkan mampu mengerutkan
tulang. Adu pukulan mereka berdua membuat hawa panas api
dan hawa dingin saldju seakan-akan diumbar dan
berseliweran diudara, saling bentur, saling libas dan saling
menindih. Begitu seru dan begitu mendebarkan hati.
Tetapi dalam waktu singkat tidaklah mungkin mengetahui
siapa yang lebih diuntungkan dalam adu kekuatan dan adu
ilmu antara keduanya. Janaswamy bergerak penuh tenaga dan
penuh kekuatan dengan melontarkan kekuatan panas
bergelombangnya kearah Tham Beng Kui. Berkali-kali dia
mendorong, memukul, melibas dan mengebas, tetapi semua
pukulannya dengan menggunakan Ilmu Api Sakti Pemusnah
Tenaga seakan lenyap bertemu dengan kekuatan Tham Beng
Kui yang dingin membekukan badan. Jangankan bicara soal
kemenangan, bahkan untuk sekedar mendesakpun
Janaswamy belum sanggup melakukannya meskipun dipihak
lain, Tham Beng sendiripun tidak beroleh keuntungan apa-
apan dari pertempuran tersebut. Sulit untuk menentukan
siapa yang beroleh keuntungan dari pertempuran mereka.
Beberapa gebrakan lagi, terlihat Janaswamy kembali
mulai terkekeh-kekeh secara aneh dan seram. Karena mata
dan wajahnya sama sekali tidak tersenyum meski dia
terkekeh-kekeh seperti orang tertawa. Yang justru terlihat
membuatnya terlihat aneh dan tentunya mengerikan.
Tawanya bernuansa seram. Dan memang benar, kini dia mulai
memainkan ilmu ampuh lainnya, Ilmu Kip Kip Seng Thian
(Setingkat Demi Setingkat Naik Ke Langit), ilmu warisan Naga

Tarian Liar Naga Sakti I 1669


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pattynam yang sejenis dengan Cit Sat Sin Ciang. Tetapi, karena
dorongan iweekang berbeda, maka kekuatan Ilmu Kip Kip
Seng Thian ini berbeda dengan Cit Sat Sin Ciang. Ilmu ini
berlandaskan kekuatan pukulan panas bergelombang dan
bukan pada kekuatan berlipat setiap kali menyerang. Itulah
perbedaannya dengan Cit Sat Sin Ciang yang ampuh itu.
Dengan kata lain, ilmu ini membuat Janaswamy mesti
menguras kekuatan sinkangnya hingga memanaskan udara
dan membakar lawan.
Tetapi, teori itu hanya berlaku bagi orang awam ataupun
bagi benda mati. Sama sekali tidak berlaku bagi lawan yang
sakti dan dinamis seperti Tham Beng Kui yang memiliki bekal
tidak kurang hebatnya dibandingkan Janaswamy. Kekuatan
lontaran pukulan Janaswamy memang meningkat panasnya
dari satu pukulan ke pukulan yang lain, dan hawa panaspun
semakin hebat membakar dan semakin memanaskan suhu
sekitarnya. Tham Beng Kui menyadari betul hal tersebut,
tetapi dia tidaklah bodoh dan mandah saja diserang lawan
sedemikian hebat. Diapun akhirnya memutuskan
mengembangkan Ilmu Jit Goat Kan Kun Hwat (Ilmu Matahari
dan Bulan Menggetarkan Jagat). Ilmu ini tidak melandaskan
kekuatannya pada hawa panas atau dingin, meski landas
iweekang Tham Beng Kui adalah Swat Im Sinkang yang
berhawa dingin. Kemujijatan pukulan ini justru terletak pada
sisi keuletan dan keliatannya dalam menahan dan
memunahkan kekuatan ilmu pukulan lawan. Dengan cara
demikian, Tham Beng Kui tidak langsung membentur
kekuatan lawan, tetapi berusaha menguras kekuatannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 1670


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tham Beng Kui yang memilih tidak membentur lawan


dengan Panas lawan Dingin, melainkan mencoba untuk
membenturnya dengan kekuatan terukur sambil berusaha
menjinakkan kekuatan pukulan lawan dengan melibasnya.
Dengan kata lain bukan sebuah proses adu kekuatan secara
langsung dan berhadapan. Disini dibutuhkan keberanian besar
dan selain itu, modal Soh Kim Liong banyak membantunya.
Dan ini, memang cocok dengan kekuatan utama Beng Kui
yang terletak pada sisi "pertahanan". Dengan menerima
pukulan tersebut dan kemudian melibasnya, resiko hawa
panas lawan merembes masuk sangatlah tinggi. Tetapi,
seperti diketahui, di lengan Beng Kui terpasang Soh Kim Liong
yang sudah menyatu dengan kulit lengannya. Karena itu, dia
tidak khawatir dengan hawa panas lawan. Yang riskan adalah
kekuatan pukulan. Jika kekuatan Janaswamy jauh di atas Beng
Kui, maka ilmu Jit Goat Kan Kun Hwat justru akan
mendatangkan bahaya besar bagi Tham Beng Kui. Tetapi,
kekuatan keduanya, relatif sama, atau bahkan Beng Kui jauh
lebih murni dan kokoh dan karena itu Beng Kui tidak merasa
khawatir sama sekali ketika menggunakan ilmu mujijatnya
tersebut. Dan memang benar sekali, beberapa kali benturan
keduanya membuat masing-masing tersentak. Tidak atau
belum ada yang dirugikan.
Meski suhu sekitar arena semakin lama semakin panas
dan terus memanas, tetapi Tham Beng Kui yang "berlindung"
dibalik Sinkang Inti Saldjunya tidak kepanasan serta tidak
kegerahan. Meski efek hawa dinginnya tidak menyebar, bukan
berarti dia terdesak hebat. Hawa dingin saldjunya hanya
terutama melindungi badannya dari hawa panas menyengat.

Tarian Liar Naga Sakti I 1671


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sedangkan hawa panas lawannya, berbeda efeknya dengan


mereka yang berada tak jauh dari arena bila mereka tidak
mengerahkan sinkang, karena hawa panas tersebut akan
sangat menyengat. Lama-lama Tham Beng Kui mulai berpikir
untuk memilih strategi bertarungnya:
"Sampai dimana kemampuannya meningkatkan kekuatan
iweekang dan serangan api panasnya ....... hmmmmm, ingin
kulihat ....."
Tetapi sambil berpikir demikian, Beng Kui tidak lalai dalam
meladeni serangan demi serangan Janaswamy. Hawa panas
semakin menyengat, saking panasnya rumput-rumput dalam
radius 2 meter dari Janaswamy menjadi kering seperti hangus
terbakar, kecuali yang berada di belakang Tham Beng Kui. Hal
ini dimungkinkan sekali lagi karena Tham Beng Kui memang
bertahan dengan melindungi diri lewat hawa dingin saldjunya.
Sementara Janaswamy sendiri sekian lama tidak menemukan
keuntungan bagi dirinya, juga mulai menguras tenaga dan
pikirannya:
"Hmmmmm, hendak kulihat apakah engkau akan benar-
benar sanggup menahan puncak serangan hawa panasku
........"
Memasuki puncak penyerangan dengan Kip Kip Seng
Thian (Setingkat Demi Setingkat Naik Kelangit), kecepatan
Janaswamy semakin meningkat sementara lontaran hawa
panasnya juga bertambah. Bersamaan dengan itu, Tham Beng
Kui sendiripun mulai menambal serangannya dengan Ilmu Tui
Hong Swat Sin Ciang (Tangan Salju Sakti Pengejar Angin).
Dengan cara ini, Beng Kui seperti sengaja menunggu lawan

Tarian Liar Naga Sakti I 1672


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

untuk sampai pada kekuatan puncaknya dengan hanya


sesekali menyerang balik dengan kekuatan lengannya. Untuk
diketahui, setelah belajar dari Ceng Liong, Beng Kui sudah
mampu mengembangkan Kiam Ciang (Tangan Pedang) namun
yang sifatnya sangat defensif (bertahan). Ditambah dengan
anugerah Soh Kim Liong dari Koai Todjin, maka lengkap sudah
kekuatan tangan Tham Beng Kui yang tidak takut panas,
dingin dan racun serta senjata tajam. Bahkan ketika
menghadapi Ilmu Hawa Pedang Thian San Pay yang lebih
hebatpun, kekuatan lengannya tersebut teruji matang. Dan
kini, dia melakukannya sekali lagi dengan menghadapi hawa
panas yang membakar. Kali ini dia menghadapi Janaswamy
yang terus menerus menyerbu dan menyerangnya habis-
habisan dengan hawa panas membara.
Dan benar saja, dengan Tui Hong Swat Sin Ciang yang juga
adalah bagian dari ilmu defensif Kiam Ciang, Beng Kui mampu
bertahan rapat dan sulit ditembus oleh lawannya yang terus
mengumbar serangan panas. Ketika Janaswamy meningkat
pada puncak kekuatan pukulan panasnya, Beng Kui tetap
terlihat tenang dan menghadapi lawan dengan penuh
perhitungan. Bahkan ketika Janaswamy meningkatkan
serangannya mendekati puncaknya, kini perlahan-lahan
lengan Beng Kui sudah mulai mengeluarkan sinar berkilat dari
bungkusan es yang melindungi dan melapisi lengannya.
Hebatnya, jika berbenturan dengan lengan Janaswamy,
lapisan es itu terlihat meleleh, tetapi dengan cepat kembali
terbentuk.
Sementara itu, arena Mahendra dan Gayatri yang
menghadapi Lamkiong Tiong Hong juga sudah memasuki

Tarian Liar Naga Sakti I 1673


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

puncak pertempuran. Sebagaimana sudah diduga, meski


sering "dikadali" oleh serangan sihir lawan, tetapi dengan
modal Bu Kek Hoat Keng yang hebat Tiong Hong mulai
mendesak kedua lawannya. Desakannya hanya sesekali
dibuyarkan oleh serangan sihir lawan. Tetapi, akibatnya,
kekuatan tenaga Mahendra dan Gayatri yang memang kurang
kokoh dibanding Tiong Hong semakin merosot. Hanya
pengalaman tempur mereka sajalah yang membuat keduanya
masih sanggup bertahan dengan hanya sesekali melontarkan
serangan. Serangan yang tentu saja tidak lagi mampu
membahayakan Tiong Hong karena memang dimaksudkan
untuk sekedar mengurangi dahsyatnya tekanan Tiong Hong.
Setelah bertarung dengan puncak kekuatan yang
dikombinasikan dengan kekutan sihir dan tetap tidak mampu
mengalahkan Tiong Hong yang sudah bersilat dengan ilmu
andalannya dari Lam Hay Bun, Tian Si Samsut (Tiga jurus
bentangan langit), maka Mahendra dan Gayatri semakin
keteteran. Mereka memang mampu membuat Tiong Hong
terdesak hebat ketika mereka memainkan kombinasi dua ilmu
berbahaya itu, tetapi dengan Tian Si Samsut (Tiga Jurus
bentangan Langit), Tiong Hong mampu mengembalikan
posisinya. Dan perlahan-lahan, usia tidak bisa bohong lagi, dan
membuat Mahendra dan Gayatri mati angin. Mereka kini
semakin kedodoran, apalagi setiap serangan sihir untuk
membuyarkan serangan Tiong Hong berimbas pada
terkurasnya tenaga dalam mereka berdua.
"Tidak disangka generasi baru Lam Hay Bun juga sudah
sehebat ini ........ " gumam Mahendra yang makin lama
semakin gelisah, sama gelisah dengan Nenek Gayatri. Dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1674


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keduanya kini sudah mulai mandi keringat menghadapi


desakan Tiong Hong yang bertarung semakin perkasa dan
semakin gagah.
Keadaan Mahendra dan Gayatri terlihat tinggal menunggu
waktu. Meskipun mereka tidak akan jatuh dalam waktu
singkat, tetapi bisa dipastikan kekalahan mereka sudah
didepan mata. Kekuatan mereka sudah terkuras banyak, dan
sekarang tinggal mengandalkan kekuatan sihir untuk menyela
serangan Tiong Hong dan saling bantu untuk mengurangi
tekanan Tiong Hong kepada mereka berdua. Selebihnya, tiada
lagi serangan balik yang berbahaya yang mampu mereka
lontarkan. Dan Tiong Hong, yang sama dengan adiknya juga
masih belum terlampau banyak pengalaman tempur di
daratan Tionggoan, lama-kelamaan mulai melihat celah
kemenangannya. Seandainya dia lebih berpengalaman, maka
sejak tadi kedua Kakek dan Nenek lawannya sudah mampu
ditaklukkannya. Tetapi, untungnya perlahan dia sadar bahwa
kemenangan sebenarnya sudah berada di depan matanya.
Mengamati lawan yang jadi sering kucing-kucingan dan
menghindari adu pukulan, Tiong Hongpun segera mengerti
bahwa lawannya sudah semakin mati angin. Bahwa keduanya
tinggal menunda-nunda proses kekalahan dengan berusaha
memperpanjang nafas. Hal ini menimbulkan perasaan sangat
bangga dan kepercayaan dirinya meningkat pesat. Selain itu,
juga semakin "tinggi" hatinya dan juga tentu harga dirinya.
Mahendra dan Gayatri semakin lama semakin gemas dan
merasa menyesal karena sebelumnya tidak mampu menakar
kemampuan anak muda lawan mereka ini. Dengan sombong
dan pongah mereka membanggakan diri akan mampu

Tarian Liar Naga Sakti I 1675


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menaklukkannya. Untuk kemudian berjanji akan segera


mempersembahkan kedua kakak beradik ini kepada
pemimpin missi rahasia mereka. Tak tahunya, bukan hanya
muncul bantuan dalam diri seorang Tham Beng Kui yang
terlihat mampu mengimbangi Janaswamy; Bahkan yang lebih
menyedihkan mereka berdua ialah, fakta jika ternyata anak
muda yang mereka anggap remeh itu, kini sekarang mendesak
mereka dan menempatkan mereka di ambang kekalahan yang
sangat memalukan. Sungguh sangat memalukan. Tetapi, yang
akan lebih memalukan lagi sedang akan mereka hadapi, yakni
fakta betapa mereka akan dikalahkan seorang pemuda yang
pantas menjadi cucu mereka. Bagaimana tidak gemas dan
khawatir ?.
Kekalahan sudah didepan mata. Mahendra dan Gayatri
kini mulai kehilangan pegangan dan kehilangan segala
kesombongan mereka. Tetapi, entah bagaimana tiba-tiba
mereka jadi bersemangat kembali. Nampak jelas karena
mereka kembali mampu mengelak dan seperti punya
semangat baru. Dan Lamkiong Tiong Hong tidak menunggu
lama untuk menemukan jawabannya, karena secara tiba-tiba
sesosok bayangan yang langsing dan kecil secara gesit
memasuki gelanggang. Sambil kemudian berbisik lirih kearah
Mahendra dan Gayatri:
"Sungguh bodoh ...... serahkan yang ini kepadaku.
Tangkap gadis disana itu ......" dan sambil berkata demikian,
bayangan gesit itu sudah mendorong ke arah pukulan Tiong
Hong yang menderu hebat ditujukan kepada Mahendra dan
Gayatri. Tiong Hong tidak mengurangi kekuatan pukulannya

Tarian Liar Naga Sakti I 1676


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

meskipun melihat ada orang asing yang menyambut


pukulannya menggantikan Mahendra dan Gayatri:
"Dukkkkkk ....."
Luar biasa. Lamkiong Tiong Hong kagum bukan buatan
karena lawannya ternyata mampu menandingi kekuatan
sinkangnya dan membuatnya terdorong setengah langkah
kebelakang. Tetapi Tiong Hong tidah tahu jika lawan juga
sama terguncangnya dengan dia. "Hmmmmm, tidak menyesal
dia menjadi calon pewaris Lam Hay Bun ....... dia memang
cukup hebat ...", demikian si pendatang yang menandingi dan
menangkis serangan Tiong Hong. Siapakah gerangan tokoh
berperawakan kecil langsing dan memiliki kekuatan hebat
bahkan sanggup menandingi Tiong Hong tetapi mengenakan
cadar diwajahnya? Dan mengapa pula dia bersuara lirih
seakan takut orang lain tahu apa yang disampaikannya kepada
Mahendra dan Gayatri?
Jika melihat potongannya, maka tak diragukan dia
seorang Perempuan. Tidak salah lagi. Dan memang, tokoh
bercadar itu adalah si Gadis Gan Bi Kim yang sedang dicari-cari
ubek-ubekan oleh Tham Beng Kui. Tahu-tahu, justru muncul di
arena dalam posisi bermusuhan atau berseberangan dengan
pihak yang dibela Tham Beng Kui. Mungkin, itu yang menjadi
penyebab Gadis sakti itu mengenakan cadar agar tidak
dikenali oleh Tham Beng Kui yang disukai dan dicintainya. Dan
gadis yang akhir-akhir ini ikut dan sudah diangkat dan diaku
sebagai murid oleh gembong wanita sakti Lamkiong Li Cu,
sudah mengalami kemajuan yang sangat hebat. Dan kini
bahkan secara berani mencoba menandingi Lamkiong Tiong

Tarian Liar Naga Sakti I 1677


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hong. Benturan pertama tadi membuktikan jika Gan Bi Kim


bukan lagi Nona kemaren sore yang berkemapuan seadanya.
Sebenarnya wajar dan masuk di akal dia memiliki
keberanian. Mengapa? Karena ilmu-ilmu yang tadi dilontarkan
Lamkiong Tiong Hong semuanya dia kuasai dan dapat
dipraktekkannya dalam pertempuran, kecuali ilmu mujijat
terkahir yang dikerahkan Tiong Hong. Ilmu yang membuatnya
kagum dan membuatnya mengerti mengapa subonya
mengatakan bahwa anak muda ini tokoh penting bagi gerakan
mereka. Karena pemuda ini adalah calon pewaris tahta Tocu
Lam Hay Bun. "Pantas dia hebat dan sakti", puji Gan Bi Kim
tentu dalam hatinya belaka.
Meski di hati berkata demikian, tetapi dalam gerakannya
tidak tergambar rasa sungkan sedikitpun. Gan Bi Kim bergerak
dengan landas gerak yang tidak asing bagi Tiong Hong, yakni
Hai Liong Coan In (Naga Laut Menembus Awan), sebuah
ginkang istimewa yang berlandaskan inti gerak Pintu
Perguruan Lam Hay Bun. Karena itu, Tiong Hong kaget dan
kagum, karena melihat kentalnya unsur gerak pintu
perguruannya dalam langkah kaki Gan Bi Kim. Tetapi,
serangan-serangan tangan Pek Tok Ci (Jari Tangan Beracun
Putih) sama sekali bukan ilmu dari Lam Hay Bun, tetapi ilmu
jari dari suhunya yang pertama Koai Tung Sin Kay.
Meski dalam hati heran, tetapi Tiong Hong tidak berani
alpa. Karena meski seorang diri, justru Bi Kim mampu dan
sanggup menandinginya. Bahkan variasi gerak, serangan serta
bertahan Gan Bi Kim masih lebih kaya dibandingkan Tiong
Hong. Tetapi, dalam hal kemurnian iweekang dan kekokohan,
Tiong Hong mampu mengunggulinya. Sementara gerak dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1678


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kegesitan, keduanya relatif berimbang. Karena itu, gerakan


dan pertempuran keduanya jauh lebih menarik dibandingkan
pertempuran sebelumnya dimana Tiong Hong dikeroyok habis
Mahendra dan Gayatri. Pertempuran sebelumnya terlihat
kurang imbang pada akhirnya, tetapi untuk pertempuran
sekarang, Tiong Hong tidak berani memprediksikan bahwa dia
akan memenangkan pertarungan ini dalam waktu singkat.
Apalagi, keunggulannya dalam hal iweekang relatif bisa tidak
banyak berpengaruh karena lawan jauh lebih fresh dan lebih
bugar dibandingkan dirinya. Lawannya belum bertempur
sebelumnya, sementara dia sampai sudah mengerahkan ilmu
andalannya untuk mengalahkan Mahendra dan Gayatri. Dan
Tiong Hong mendongkol karena tertundanya kemenangan
yang sudah didepan mata. Sayang datang lawan yang baru ini
mencegah kemenangan yang sudah di depan matanya tadi.
Jika menang, setidaknya namanya akan sedikit terangkat di
Tionggoan.
"Haitttttttt .............."
Sambil mengelak Bi Kim balas menyerang dengan gerak
Pek Tok Ci Ciong Thian (Jari Beracun Putih Menembus Awan).
Dengan cepat telunjuk kanannya nyelonong masuk melalui
bawa lengan Tiong Hong yang dengan cepat memapak jemari
itu dengan gerak manis Can Goat Siau Seng (Bulan Sabit
Menyinari Bintang). Lengannya melengkung dengan gaya
bulan sabit dan kemudian mendorong dari samping lengan Bi
Kim yang nyelonong menotok kearah pinggang. Begitu
lengannya tersampok miring, Bi Kim tidak kehilangan akal, dia
bergerak dengan jurus Liu In Hui Sui (Awan Mengalir Lengan
Baju Terbang). Namanya saja "Lengan Baju", tetapi yang

Tarian Liar Naga Sakti I 1679


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

benar, meski tersampok menyamping, dengan cepat Bi Kim


membelokkan arah serangan dengan arah sedikit ke atas
sebagai sasarannya. Jika kena totokan Pek Tok Ci yang kini
dalam gerak cepat karena bertempur jarak dekat, maka
celakalah Tiong Hong.
Tetapi, memang tidak kecewa pemuda gemblengan ini
menjadi calon penerus Tocu Lam Hay Bun, dengan cepat dia
bergerak dengan jurus Hong Hwie Lu Coan (Bukit Melingkar
Jalan Berputar). Pundaknya ditarik kesamping tanpa
melangkah mundur atau menggeser langkah kesamping,
cukup dengan badannya setengah berputar, berhasil dia
memunahkan serangan totokan yang dilepaskan Gan Bi Kim.
Bahkan masih dilanjutkannya dengan serangan balasan yang
cukup hebat dengan jurus Liu An Hoa Beng (Pepohonan Gelap
Bunga Terang). Jurus serangan balik ini terlihat sederhana,
tetapi dibalik kesederhanaan itu tersimpan jurus serangan
yang kuat dan berbahaya. Karena dari gerak menggeser tubuh
kesamping, dia mendapat ruang untuk bergerak dengan gaya
seperti tubuh menghindar, tetapi lengan kanan mengibas
dengan kekuatan iweekang yang dahsyat.
Tetapi, gerakan-gerakan cepat mereka yang selalu
berganti jurus justru semakin menegaskan kehebatan mereka
masing-masing. Cuma, setelah bergebrak beberapa kali, Tiong
Hong segera sadar jika lawannya adalah seorang perempuan.
Dari wajah yang menerawang dibalik cadar, Tiong Hong bisa
melihat pemandangan yang kurang jelas. Meski menerawang
dan kurang jelas, ada satu kesimpulan Tiong Hong, yakni
bahwa lawannya adalah seorang gadis muda yang sudah
dewasa dan matang, tetapi cantik manis dan menarik. Hanya,

Tarian Liar Naga Sakti I 1680


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kesimpulannya itu tentu saja disimpan dalam hati belaka,


karena saat itu mereka berdua sedang adu kebisaan, adu
kepintaran untuk coba mengalahkan lawan secepatnya
dengan ilmu-ilmu sakti.
Sementara itu, Mahendra dan Gayatri yang tadinya
menduga akan dengan mudah menangkap Lamkiong Sian Li
menghadapi kenyataan mengejutkan. Gadis sakti asal Lam
Hay itu ternyata sudah sembuh seperti sedia kala setelah
beristirahat beberapa saat mengembalikan kebugarannya.
Meski dia memang masih tetap dalam posisi samadhi,
sebetulnya yang terjadi dia sedang asyik menyaksikan
bagaimana Beng Kui yang dikaguminya itu menggempur dan
kini sudah mendesak Janaswamy. Meskipun dia juga sadar,
bukannya dalam waktu singkat Janaswamy dikalahkan Beng
Kui, karena selisih mereka berdua terlampau tipis. Dengan
kata lain, meski unggul, tetapi Beng Kui sebenarnya tidak
sangat superior menghadapi Janaswamy. Keunggulan Beng
Kui hanyalah soal kemurnian iweekang dan kekokohan,
sementara untuk hal-hal lain, keduanya relatif seimbang.
Masalahnya, Janaswamy sudah buang banyak tenaga
sebelumnya menghadapi Sian Li.
Sedang asyik-asyiknya mengikuti pertarungan Beng Kui
dengan Janaswamy dan semakin lama panah asmara semakin
menancap di hatinya, tiba-tiba keasyikan Sian Li terganggu
oleh Mahendra dan Gayatri yang hendak menangkapnya.
Mana mau Sian Li membiarkan dirinya ditangkap orang.
Melihat keasyikannya terganggu dan malah Mahendra dan
Gayatri datang-datang langsung menyerang, Lamkiong Sian Li
menjadi murka dan gemas. Tanpa buang waktu, diapun

Tarian Liar Naga Sakti I 1681


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membalas serangan-serangan Mahendra dan Gayatri yang


kembali kecele, karena kemampuan Sian Li tidak jauh berbeda
dengan kemampuan kakaknya. Bedanya, kekuatan
iweekangnya masih belum sekuat dan sehebat kakaknya.
Tetapi imu-ilmu lain, terutama tata gerak dan ginkang, dia
masih sanggup merendengi kakaknya, bahkan lebih variatif
dan kreatif dalam bergerak dan dalam mengembangkan tata
gerak bertempur.
Maka, dalam waktu singkat, semangat Mahendra dan
Gayatri turun jauh ketika sadar, Sian Li tidak kurang hebat
dibandingkan kakaknya, Lamkiong Tiong Hong. Dengan
kebugaran yang sudah merosot jauh setelah digempur habis
oleh Tiong Hong dan kini harus menempur pula adik
perempuannya yang juga sakti nan digdaya, membuat
keduanya resah. "Naga-naganya, misi kali ini sulit dituntaskan
....." begitu mereka berpikir dalam hati masing-masing. Dan
memang benar adanya. Sian Li yang lebih bugar, justru
mendesak keduanya secara habis-habisan. Untungnya Sian Li
sendiri masih kurang pengalaman bertempur, dan ini yang
membuat Mahendra dan Gayatri beroleh keuntungan, meski
tidak lagi signifikan dan tidak menentukan hasil akhir
pertempuran mereka bertiga.
Dari 3 arena, arena yang menunjukkan sedikit
keuntungan, adalah di pihak Tham Beng Kui dan Lamkiong
Tiong Hong yang bertarung dengan penuh warna, penuh
kreatifitas dan jurus-jurus ampuh yang aneh dan hebat.
Sementara Lamkiong Sian Li, sanggup menandingi dan sedikit
mendesak kombinasi serangan dan pertahanan Mehendra
dan Gayatri. Kakek dan Nenek yang semangatnya sudah

Tarian Liar Naga Sakti I 1682


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

merosot jauh itu lebih sering diserang dan bertahan


ketimbang melakukan penyerangan. Dengan demikian, boleh
dibilang missi rahasia Mahendra, Gayatri, Janaswamy dan
terakhir yang datang adalah Gan Bi Kim, sedang mengalami
proses kegagalan. Tak dinyana, anak-anak muda yang
dipancing datang untuk diculik, ternyata memiliki kemampuan
yang luar biasa. Mereka bahkan mampu menandingi
kemampuan team yang datang berempat guna menculik
kedua anak muda itu.
Menuju puncak pertarungan, tiba-tiba terdengar secara
samar-samar suara:
"Disana, disana ada pertempuran. Coba tengok, jangan-
jangan keduanya sedang bertempur disana ..... cepat ....."
Mendengar suara yang cukup ramai itu, terlihat Gan Bi
Kim, Janaswamy serta juga Mahendra dan Gayatri tergetar.
Nampaknya misi mereka sudah gagal. Karena yang datang
jelas adalah rombongan Lam Hay Bun yang mengawal dan
menjaga Tiong Hong dan Sian Li selama mendapat tugas Tocu
Lam Hay untuk menghadiri acara di Markas Pusat Kaypang.
Padahalnya lagi, di rombongan itu masih terdapat seorang
jago lagi dari Lam Hay, yakni Hu Tocu Lam Hay Bun, Liu Kong
yang masih sepupu dari Tocu Lam Hay Bun Lamkiong Bu Sek.
Sudah tentu tokoh inipun bukanlah tokoh biasa, melainkan
tokoh hebat dan sakti, karena diapun sudah menguasai ilmu-
ilmu sakkti Lam Hay. Dan kepandaiannya bagi banyak orang di
Lam Hay Bun, masih setanding atau mungkin malah
melampaui sang Tocu. Tak ada yang berani memastikan
karena memang tokoh ini nyaris tidak pernah bertempur.
Tetapi meskipun demikian, dia sangatlah rajin menempa

Tarian Liar Naga Sakti I 1683


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dirinya. Dialah salah satu dari 3 tokoh utama Lam Hay Bun
sekarang ini, selain Tocu dan kakak perempuannya Liu Soan Li
yang bertugas mengatur urusan dalam pulau Lam Hay.
Jika tokoh itu yang datang, atau cukup anak buah Lam
Hay Bun yang datang tetapi membekal Barisan Lam Hay yang
terkenal, yakni Barisan Warna-Warni, maka akan sangat
sulitlah bagi mereka melaksanakan misi rahasia itu. Bahkan
akan berpengaruh terhadap keselamatan mereka. Dan jika
benar mereka adalah orang-orang Lam Hay Bun, maka bahaya
mengancam karena orang-orang itu semakin lama semakin
mendekat. Dan Nona Gan Bi Kim, Janaswamy, Mahendra dan
Gayatri sudah pasrah dan merelakan kenyataan bahwa tugas
mereka kali inipun sudah terancam kegagalan. Gagal total.
Dan menghadapi kenyataan itu, serentak dalam hati mereka
secara seragam memikirkan jalan mundur. Gelagat itu sudah
dirasakan terutama oleh Tham Beng Kui. Sementara Lamkiong
Sian Li dan Lamkiong Tiong Hong yang minim pengalaman
karena hidup jauh di Laut Selatan, kurang menyadari gelagat
tersebut. Dan ini keuntungan bagi Bi Kim dan kawan-
kawannya.
Tiba-tiba, adalah Gan Bi Kim yang terlebih dahulu
mendesak lawan dengan ilmu silat hebat guna membuka jalan
pergi:
"Haiiiiiiiiiiitttttttttttttttttttt ....................."
Dengan gerakan sederhana tetapi mendatangkan angin
pukulan yang luar biasa karena telah menggunakan ilmu
hebatnya, yakni Thian Ki Te Ling Sin Ciang (Pukulan Bumi Sakti
Rahasia Alam). Teriakan Bi Kim membahana, karena memang

Tarian Liar Naga Sakti I 1684


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dia menyertakan kekuatan luar biasa guna membuka jalan


pergi. Teriakannya bahkan membuat arena lain ikut guncang
dan terpengaruh, dan yang memanfaatkannya duluan adalah
Gayatri dan Mahendra. Serentak, mereka menyerang hebat
Sian Li yang cepat mundur ke belakang. Tetapi, memang itu
target Mahendra dan Gayatri, pada saat Sian Li mundur,
dengan terkekeh-kekeh bagai menang perang, merekapun
mencelat ke belakang dan kemudian pergi sambil berkata:
"Lain kali kita lanjutkan ........."
Sian Li hendak mengejar, tetapi belum lagi dia bergerak
mengejar, tiba-tiba Janaswamy berlaku serupa. Menyerang
dengan kekuatan penuh menggunakan jurus pamungkas dari
ilmu Kip Kip Seng Thian (Setingkat Demi Setingkat Naik Ke
Langit) dengan jurus Hong Lui Kiau Ki (Angin Geledek Saling
Berhantam). Hawa panas disertai dentuman geledek dan
angin ribut membahana menyerang Beng Kui, tetapi Beng Kui
sudah sangat siap. Dia mendorong dengan kekuatan dahsyat
menggunakan ilmu Tui Hong Kiam Ciang, menebas ke arah
lawan dengan tangan pedang yang sangat berbahaya. Tetapi,
serangan Janaswamy tadi cuma luarnya yang berisi, dalamnya
sama sekali melompong. Karena memang, seperti Mahendra
dan Gayatri, diapun sudah bersiap melarikan diri .........
Benar saja, benturan Beng Kui dengan lengannya
membuat dia terdorong ke belakang. Tetapi, dari mestinya
cuma terdorong satu atau dua langkah, dia justru terlontar ke
belakang dan kemudian meletik lebih jauh ke belakang dan
akhirnya membalikkan badan untuk pergi. Melarikan diri. Dan
Beng Kui membiarkannya berlalu, tetapi Janawamy masih
sempat mengeluarkan ancaman:

Tarian Liar Naga Sakti I 1685


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Kita belum tuntas sama sekali, akan ada waktu kita


menuntaskan semua kepenasaran pada hari ini ....." dan
setelah mengeluarkan suara itu, jejak dan kemudian tubuh
Janaswamypun lenyap dari pandangan.
Yang masih tertinggal adalah Gan Bi Kim yang bertarung
seimbang dengan Lamkiong Tiong Hong. Ketika dia
menghimpun tenaga besar, justru kawan-kawannya yang
duluan bertindak pergi karena lawan-lawan mereka tergetar
oleh teriakan penuh hawa dari Gan Bi Kim. Melihat mereka
pergi, Bi Kim tersenyum. Dan, kemudian dia kembali
menyerang Tiong Hong dengan jurus-jurus terakhir dan
mujijat. Selajur angin serangan yang sangat dahsyat kembali
mengarah ke Tiong Hong yang tentu saja tidak takut guna
menghadapinya. Sebaliknya dari takut, dia justru
mengerahkan kekuatan di lengannya dan menyambut
serangan Bi Kim dengan keras lawan keras. Dan akibatnya,
kembali keduanya berbenturan. Hanya saja, setelah
pengalaman Beng Kui dan adiknya Sian Li, dia tahu bahwa Bi
Kim juga akan segera pergi.
Itulah sebabnya, dengan cepat dia meletik siap dan
menyiapkan serangan pamungkas guna membekuk Bi Kim.
Tetapi, belum lagi dia melepas serangan, terbayang terawang
wajah Bi Kim yang manis dan menarik. Dan ini membuat Tiong
Hong batal menyerang dengan kekuatan utamanya.
Sebaliknya dia mengurangi iweekang yang melandasi
serangan terakhirnya dan memberi kesempatan bagi Bi Kim
untuk pergi. Sayang sekali, Beng Kui tidak tahu pikiran Tiong
Hong. Dan karena dia yakin sekali, Bi Kim dibalik cadar itu,

Tarian Liar Naga Sakti I 1686


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

maka dia kemudian berkata sambil bergerak di antara Bi Kim


dan Tiong Hong sambil berkata kepada Tiong Hong:
"Saudara ...... biarkanlah dia berlalu seperti teman-
temannya yang pengecut itu ...... toch tujuan mereka jelas
tidak tercapai ...."
Tetapi Tiong Hong yang juga sebenarnya sudah berniat
memberi jalan kepada Bi Kim, menjadi kurang senang karena
moment yang disiapkannya untuk melepas Bi Kim pergi, justru
direbut Beng Kui. Karena itu, segera setelah Bi Kim pergi
sambil melempar lirikan kearah Beng Kui, Tiong Hong sudah
menghadapinya sambil menegur:
"Tidak sepantasnya saudara membuang peluangku untuk
menangkapnya. Kami sangat perlu mengetahui apa maksud
dan niat mereka mengganggu kami dari Lam Hay Bun.
Kuharap lain kali saudara tidak melakukannya lagi ......"
Tham Beng Kui yang sadar telah "merecoki" secara tidak
sengaja upaya Lamkiong Tiong Hong yang diambang
kemenangan, secara terbuka berkata:
"Maafkan aku saudara ........ toch mereka sudah
menyerah dengan melarikan diri. Artinya, mereka memang
tidak mampu mengapa-apakah saudara berdua ........ ech, tapi
saudara tadi mengatakan dari Lam Hay ....... apa benar berasal
dari Pintu Perguruan Lam Hay Bun yang terkenal itu ...."?
Mendengar terkandungnya nada kagum atau mengagumi
dalam suara Tham Beng Kui, sebagian besar kemendongkolan
hati Lamkiong Tiong Hong sudah tersapu pergi. Belum
semuanya memang, karena nada dan sinar matanya belum

Tarian Liar Naga Sakti I 1687


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sangat bersahabat atau ramah. Hanya saja, sinar mata


mendongkol yang tadi menghiasi tatapan matanya lalu dari
matanya. Dan kesempatan itu kemudian dimanfaatkan oleh
Lamkiong Sian Li yang kemudian menyela percakapan:
"Perkenalkan, kami berdua adalah Lamkiong Tiong Hong
toakoku dan aku sendiri Lamkiong Sian Li. Kami berdua
memang datang dari perguruan Lam Hay Bun ..... siapa
gerangan nama saudara ini ...."?
Betapapun Lamkiong Sian Li tidak ingin kakaknya
bertengkar dengan pemuda yang sudah menolongnya tadi.
Terlebih, entah bagaimana pertolongan pemuda ini sudah
membuatnya tersimpan rapih disudut dan relung hatinya.
Mana bisa dia membiarkan kakaknya bertengkar dengan
pemuda idaman ini?
"Ach, ternyata putra-putri hebat dari Lam Hay Bun.
Maafkan, maafkan keteledoranku yang sudah mengganggu
pertarungan saudara tadi. Ach, Nona, terima kasih. Namaku
Tham Beng Kui dari Lembah Saldju Bernyanyi ........."
"Terima kasih, terima kasih atas pertolongan Saudara
Tham. Toako, adalah saudara Tham ini yang tadi telah
menolongku karena teledor melawan pemuda ceriwis tadi.
Sepantasnya kita mengucapkan terima kasih atas bantuannya
....."
Lamkiong Tiong Hong memang sudah tahu bahwa Tham
Beng Kui ini yang menolong adiknya tadi. Tetapi, rasa terima
kasihnya berkurang banyak karena momentum untuk
mendekati Gan Bi Kim hilang akibat Tham Beng Kui menyela
pertarungannya tadi. Selain itu, entah bagaimana,

Tarian Liar Naga Sakti I 1688


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

perasaannya tidak tenang dan tidak senang terkait dengan


perasaannya terhadap Gan Bi Kim. Padahal, dia belum
mengenal baik Gan Bi Kim, maupun Tham Beng Kui. Karena
itu, maka ringan saja Tiong Hong berkata:
"Terima kasih jika begitu ....."
Suaranya sangat tawar dan tidak terdapat nada berterima
kasih dalam kalimat "terima kasih" yang disampaikannya.
Untungnya Beng Kui sendiri bukanlah orang gila hormat. Dan
jelas melihat jika Kakak gadis yang ditolongnya tadi terlihat
tidak begitu menyukainya. Tetapi dia tidak perduli. Padahal,
nona yang ditolongnya tadi sangat ramah dan terlihat
meladeninya penuh persahabatan. Berbeda sekali dengan
kakaknya yang sombong dan tinggi hati itu.
"Hmmmm pertolongan itu tidak disengaja, tidak perlu
disimpan dalam hati ....."
Menghadapi Lamkiong Tiong Hong yang dingin dan
kurang bersahabat itu, Tham Beng Kuipun menjadi kurang
senang. Dan karena itu, dia menjadi tidak ingin berlama-lama
dengan kakak beradik asal Lam Hay Bun tersebut. Tetapi,
belum lagi dia memohon diri, tiba-tiba Lamkiong Sian Li
menyela:
"Ach, jika engkau tidak menolongku, bukan tidak mungkin
kami berdua kekek beradik sudah jatuh ditangan musuh.
Entah apa yang sedang mereka lakukan dan rencanakan
sampai sampai kami dari Lam Hay juga hendak ditangkap
mereka ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 1689


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Entahlah Nona Sian Li, yang pasti konon mereka adalah


jago-jago dari Thian Tok dan pernah ikut mengacau rimba
persilatan Tionggoan ....."
"Sekali lagi terima kasih saudara Tham ....."
Sebenarnya Nona Lamkiong Sian Li ingin bercerita banyak
dengan Beng Kui yang sudah membuatnya kagum. Tetapi, dia
menjadi likat dan malu karena ada kakaknya di tempat itu.
Dan lagi, dia melihat wajah kakaknya kurang begitu suka dan
terlihat tidak begitu bersahabat dengan Beng Kui. Diam diam
dia bertanya dalam hati, ada apa sebenarnya dengan
kakaknya itu?
Dengan Nona Sian Lin yang berada di tengah tetapi
menjadi malu berlaku lebih jauh, posisi merekapun menjadi
kaku. Dan untuk tidak lebih jauh dalam keadaan seperti itu,
Tham Beng Kui yang sadar bahwa Lamkiong Tiong Hong
kurang begitu menyukainya akhirnya memutuskan untuk
minta diri.
"Baiklah, mohon maaf aku minta diri terlebih dahulu. Jaga
diri kalian Kakak beradik, semoga berjumpa dilain waktu ....."
Sambil berkata demikian dengan tidak menatap wajah
Tiong Hong yang terlihat kaku tidak bersahabat itu, Tham
Beng Kui sekejap melirik Lamkiong Sian Li dan kemudian
berlalu. Masih didengarnya nada merdu dari suara Nona Sian
Li:
"Sampai jumpa saudara Tham, sekali lagi terima kasih ....."
Dan dengan langkah lebar, Tham Beng Kui kemudian
berlalu dari hadapan Lamkiong Tiong Hong dan Lamkiong Sian

Tarian Liar Naga Sakti I 1690


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Li. Dia tidak terlampau perduli dengan sikap Tiong Hong yang
kaku dan Lamkiong Sian Li yang manis dan merdu
menyapanya. Dia lebih perduli dengan ke arah mana Gan Bi
Kim dan ketiga kawannya berlalu. Dan kearah sana dia ingin
mengejar, bukannya berlalu menuju Pintu Gerbang Kota
sebelah barat untuk masuk ke kota Lim An.
Setelah agak jauh dari kakak beradik Lamkiong asal Lam
Hay Bun, Tham Beng Kui mengerahkan tenaganya untuk
mengejar Gan Bi Kim dan rombongannya. Dia berharap
mereka belum terlampau jauh pergi. Tetapi, belum lagi dia
melangkah jauh, tiba-tiba dia menjadi bingung arah mana
yang sebaiknya diambil. Tepatnya bukan arah mana yang
harus diambilnya, tetapi kepentingan apa yang mendesak.
Mencari sumoynya Cui Giok Tin yang hilang dan arahnya
justru kembali ke tempat kedua kakak beradik Lamkiong tadi,
ataukah arah lurus mengejar Gan Bi Kim dan rombongannya.
Tetapi, diam-diam dia berbisik dalam hatinya: "Ada keperluan
apa aku harus mengejar rombongannya ..? bukankah jauh
lebih penting mencoba mencari jejak sumoy Giok Tin ...."?
Demikian terjadi perang batin dalam hati Beng Kui. Tetapi, dia
mengesampingkan keinginan hatinya yang sebenarnya ingin
mengejar kearah mana Gan Bi Kim berlalu. Bukan untuk
meminta penjelasan Janaswamy seputar dimana adanya
sumoynya, tetapi lebih ke keinginan hatinya untuk bertemu
dengan Bi Kim.
"Aku harus mengutamakan kepentingan perguruan.
Keselamatan sumoy jauh lebih penting dari urusan lainnya ...."
demikian Tham Beng Kui memutuskan. Dan segera setrelah
keputusannya diambil, diapun kemudian mengambil jalan

Tarian Liar Naga Sakti I 1691


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

balik ketempat dimana kedua kakak beradik Lamkiong tadi


berada. Tetapi, karena tidak ingin bertemu keduanya, Beng
Kui mengambil jalan balik yang agak memutar, dan kemudian
diapun pergi mencari jejak Cui Giok Tin ke arah yang
ditunjukkan Janaswamy. Dia percaya dengan penjelasan
Janaswamy karena petunjuk untuk bertanya kepada
Janaswamy tadi berasal dari seseorang yang diduganya adalah
Gan Bi Kim. Dan dugaannya kali ini memang benar demikian.
Adalah Gan Bi Kim yang mengiriminya suara dari jarak jauh,
juga yang mengirimkannya sebuah surat memberitahu
keadaan sumoynya.
===================
Kita kembali menemui Cui Giok Tin yang sednag berada
dalam sebuah Gua rahasia dengan Toh Ling. Sebagaimana
diceritakan di depan, setelah terluka, Toh Ling dibawa masuk
ke dalam Goa oleh Giok Tin atas permintaan Sam Mo. Dan
meski terluka, tetapi Toh Ling masih sanggup mengarahkan
langkah Giok Tin utuk menemukan goa rahasia atau tepatnya
ruangan rahasia yang terdapat dalam goa tersebut. Sebuah
goa atau ruang rahasia yang tidak diketahui oleh orang luar,
bahkanpun tidak diketahui keadaan dan tempat tepatnya oleh
Sam Mo. Ketiga iblis itu tahu adanya ruang rahasia, tetapi
hanya Toh Ling dan Thian Tee Siang Mo yang tahu letak
tepatnya goa rahasia itu. Dan karena mereka taat dengan
pantangan yang ditetapkan suhu mereka, maka tidak ada
keinginan mereka untuk mencari tahu letak dan keadaan
ruangan rahasia itu.
Dan kini, Giok Tin juga jadi tahu goa atau ruang rahasia
dalam goa tersebut. Tepatnya, sebuah Goa dalam goa. Dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1692


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang tidak diketahui oleh Sam Mo adalah, ruang rahasia itu,


menembus jalan keluar lainnya lagi, tetapi bukan ke Lembah
Putus Nyawa, tetapi di satu pintu keluar lain yang justru lebih
ke arah gunung dan putus di pingga gunung. Tetapi jalan
keluar itu sudah lama tidak dilalui manusia, baru ketika Toh
Ling berlatih dalam ruang rahasia itulah baru dia menemukan
dan menggunakan kembali jalanan ke arah pinggang gunung.
Dan di ujung jalan rahasia itu adalah hutan lebat yang nyaris
belum pernah disentuh manusia. Tetapi, demi Toh Ling, Cui
Giok Tin dengan memaksa diri keluar ke hutan lebat dan pekat
itu untuk mencari air.
Hutan lebat dan pekat yang didatangi Giok Tin itu, nyaris
gelap karena sinar matahari tak mampu sepenuhnya
menerobos hingga ke tanah akibat lebatnya pepohonan.
Suasananya memang menyeramkan dengan sinar yang sangat
minimal, hanya temaram cahaya saja yang tidak mampu
membantu ornag melihat suasana sekitar secara jelas. Tetapi,
Giok Tin bukan orang biasa. Kekuatan tenaga dalamnya cukup
kuat untuk melihat keadaan secara lebih jelas. Karena itu,
mengikuti petunjuk Toh Ling tadi, diapun kemudian berjalan
berbelok kekiri dan setelah sekitar 10 menit berjalan, dia
menemukan aliran sungai. Tetapi, sungai itu lebih layak
disebut kali, karena lebarnya hanya satu meter lebih sedikit,
tetapi airnya luar biasa jernihnya.

Episode 32: Rumitnya Urusan Hati (2)


Setelah menemukan sungai itu, Giok Tin kemudian
berbelok menuju ke atas karena menurut Toh Ling, di atas ada

Tarian Liar Naga Sakti I 1693


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sebuah kolam kecil yang juga bisa digunakan untuk mandi.


Dan kesanalah Cui Giok Tin menuju. Sebetulnya dia tergesa-
gesa untuk mengambil air buat Toh Ling, tetapi ketika melihat
kolam kecil dengan air yang sangat jernih bahkan dasar kolam
saja bisa dilihatnya secara sangat jelas, rasa ingin mandinya
muncul tiba-tiba. Padahal kolam itu tidaklah besar-besar
amat. Paling luasnya hanya 3 x 4 meter, dengan sebuah
saluran buangan air yang menuju ke aliran sungai dan
seterusnya mengalir ke bawah gunung. Tetapi, kecuali bagian
sumber airnya, radius satu meter dari kolam kelihatannya
sudah dibersihkan Toh Ling. Bisa dipastikan, di kolam itulah
Toh Ling sering mandi.
Yang luar biasa adalah, ada tetesan air yang jatuh ke
kolam dan nampaknya berasal dari hutan rimba di atas kolam.
Memang, ada bebukitan yang lebat dengan pohon diatasnya
dan dipastikan menyambung langsung hingga ke atas gunung.
Yang jelas tetes air itu bukan satu-satunya sumber air di kolam
ini. Mestinya ada sumber air lainnya didalam kolam kecil nan
jernih itu. Tetapi, ketika Giok Tin mengamati titik-titik air yang
tidak penrah berhenti menitik dari atas, dia tertarik dengan
sebuah pohon kecil nan indah dan berwarna ke-ungu-unguan.
Pohon itu tidak besar, paling hanya sebesar lengan manusia,
tetapi dia tumbuh persis di aliran titik air yang jatuh kedalam
kolam itu. Titik air itu menetes dulu mengenai pohon aneh
tersebut sebelum jatuh ke kolam. Yang membuatnya menarik
bukan warna pohon yang berbeda sendiri dengan jenis pohon
disekitarnya, tetapi ada satu buah yang terlihat ranum dan
menggantung di pohon kecil nan aneh tersebut.

Tarian Liar Naga Sakti I 1694


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Buah itu sendiri berwarna menggiurkan, yakni warna hijau


terang sebagiannya dan merah terang sebagiannya lagi. Tetapi
besarnya hanya sebesar kepalan tangan Giok Tin, terlihat
gemuk dan besar jika dibandingkan dengan pohonnya yang
kecil itu. Awalnya Giok Tin tidak begitu memperhatikan buah
aneh itu. Dia lebih sibuk dengan mengagumi kolam jernaih
dan kemudian mengisi kendi tempat air untuk Toh Ling. Tetapi
setelahnya, Cui Giok Tin kembali tertarik perhatiannya oleh
buah yang secara menyolok berada di pusat aliran titik air dari
atas gunung. Entah mengapa, kini perhatiannya tertarik oleh
buah yang berwarna aneh cemerlang dan menyolok sendirian
di atas kolam tersebut.
Setelah berpikir kesana kemari, akhirnya perlahan-lahan
dengan sedikit berputar, Cui Giok Tin datang mendekat dan
kemudian mengamati buah aneh dan pepohonannya yang
aneh tersebut dari jarak dekat. Luar biasa, buah itu terlampau
besar dibandingkan pohonnya yang kecil dan kerdil. Tetapi,
kombinasi warna pohon dan dahan yang keunguan pada satu
sisi dan di sisi lainnya warna buah yang hijau dan merah
terang membuatnya sungguh terpukau. Pohon itu sendiri
aneh dengan warnanya, begitu juga warna buahnya yang
cuma satu-satunya. Benar-benar indah dan cemerlang paduan
warna pohon dan buahnya itu.
Melihat buah yang indah itu, rasanya Giok Tin tidak ingin
lepas dari buah itu. Selain itu, entah bagaimana, buah itu
sendiri seperti magnet yang selalu meminta Giok Tin untuk
memandangnya. Dan ketika dipandanginya dengan seksama,
buah itu seakan memintanya untuk memetik dan
mengambilnya. Apalagi, ketika semakin dekat dengan buah

Tarian Liar Naga Sakti I 1695


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

itu, Cui Giok Tin mencium aroma wangi yang menyebar dari
pohon tersebut. "Ach, menurut subo, jika buah dan pohon
menyiarkan aroma seperti ini, biasanya buah atau daunnya
pasti sangat berkhasiat ...... apakah ..... apakah aku berjodoh
dengan buah aneh nan cantik ini ....? Buah apa pula namanya
? mengapa begini aneh dan cemerlang warnanya...?" Begitu
Giok Tin bertanya-tanya dalam hatinya. Tetapi, matanya
sudah sulit dilepaskan dari buah yang aneh dan indah itu.
Lama kelamaan dia merasa buah itu seperti terlihat semakin
ranum dan perlahan-lahan warna merahnya memudar sampai
akhirnya tinggal warna hijau cemerlang yang tertinggal. Dan
pada saat itulah entah sengaja atau tidak, Cui Giok Tin
memutuskan untuk memetik buah yang aneh dan indah itu.
Bukan hanya itu, setelah memetiknya, Cui Giok Tin
langsung membawanya ke mulut dan langsung memakannya
perlahan-lahan. Terasa renyah dan enak dimulut. Bukan cuma
itu, buahnya terasa wangi dan membuatnya ketagihan untuk
terus memakan semua buah tersebut. Tetapi, ketika sudah
tinggal sepertiga yang tersisa saking enaknya rasa buah itu,
Cui Giok Tin teringat Toh Ling yang mungkin juga suka dengan
buah yang cuma satu-satunya dan terasa enak itu. Maka
tanpa pikir panjang diapun kemudian berlalu dari kolam itu
dengan membawa sisa buah aneh yang sudah dimakannya
dan air yang diminta oleh Toh Ling.
Tidak butuh waktu lama, Cui Giok Tin sudah berada
kembali dalam goa itu. Tetapi begitu Toh Ling melihat buah
yang berada ditangan Cui Giok Tin, matanya terbelalak kaget
dan diapun berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 1696


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Astaga ....... jodoh ...... jodoh, ini yang namanya jodoh


......"
Cui Giok Tin yang mendengar gumaman Toh Ling menjadi
kaget dan kemudian bertanya kepada Toh Ling:
"Suheng, apa maksudmu ...."?
Toh Ling bukannya marah, tetapi dia justru memandang
takjub ke arah buah di tangan Giok Tin dan kemudian berkata:
"Sumoy, engkau baru saja makan Sian Kou (Buah Dewa).
Pohon dimana buah itu muncul hanya berbuah sekitar 250-
300 tahun sekali, dan masa matang buahnya juga hanya
berlangsung dalam satu jam semata. Jika engkau
memakannya sebelum matang ataupun setelah lewat satu
jam, maka bukan saja khasiatnya hilang, melainkan justru
akan dengan cepat meracuni dan membunuhmu ......."
"Ichhhhhh ....... apakah ..... apakah ....... buah ini sudah
matang suheng ...."? Giok Tin terkejut setengah mati dan
menjadi ketakutan.
"Apakah engkau memetiknya ketika seluruh badan buah
itu sudah berwarna hijau ..."? tanya Toh Ling serius.
"Benar ..... suheng, tepat setelah warna merah
menghilang dan tertinggal warna hijau terang, maka kupetik
buah itu dan langsung kumakan sebagian. Ada sepertiganya
kubawa untuk suheng karena buah itu enak bukan main ....."
berkata Giok Tin dengan polos dan membuat Toh Ling terharu
bukan main.
"Sumoy, jika engkau memakan ketika masih ada
merahnya, maka engkau akan menjadi mahluk yang sangat

Tarian Liar Naga Sakti I 1697


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

beracun. Dan jika engkau memakannya ketika sudah lewat


masa ranumnya, maka engkau akan mati dalam waktu paling
lama 5 menit belaka. Tetapi, ini yang namanya jodoh. Engkau
memakannya pada waktunya atau tepat waktunya, dan
khasiatnya akan segera engkau rasakan sebentar lagi ...."
terang Toh Ling dan membuat wajah Giok Tin kembali cerah
menarik.
"Suheng, apakah khasiat buah ini jika demikian ...."?
"Sumoy, menurut Thian Tee Siang Mo suhu berdua, buah
ini pernah tumbuh dan kemudian dimakan oleh pemilik Goa
ini 250 tahun silam. Tetapi, dia memakannya ketika masih ada
warna merahnya, makanya dia menjadi salah satu mahluk
sangat beracun dijamannya. Suhu memintaku untuk menjaga
buah ini dan memakannya suatu saat. Tetapi sungguh tak
dikira justru engkau yang berjodoh dengan Sian Kou itu
sumoy. Khasiatnya yang terutama adalah menguatkan tubuh
manusia. Dan khusus bagi wanita, dia terutama akan
membuatmu awet muda dan terlihat selalu muda dan bahkan
beberapa waktu nanti, dari tubuhmu akan tersiar aroma
wangi bunga. Sementara bagi pria, dia akan bermanfaat untuk
memperkuat tenaga iweekang .... jadi, buah itu memang
sangat bermanfaat ...."
Mendengar penjelasan panjang lebar dari Toh Ling, Cui
Giok Tin menjadi sangat gembira dan bahagia (Meski suatu
saat nanti justru akan disesalinya). Dan bahwa ternyata buah
itu (Buah Dewa-Sian Kou) juga punya khasiat lain, dan
kebetulan sesuai dengan kebutuhan Toh Ling, maka dengan
serta merta Cui Giok Tin berpikir adalah sangat baik
menyerahkan sepertiga bagian dari buah itu. Bukankah

Tarian Liar Naga Sakti I 1698


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan makan Sian Kou luka Toh Ling bisa disembuhkan?


Bahkan mungkin akan membantunya memperkuat diri?
Akhirnya sambil menyerahkan sebagian buah itu, diapun
berkata kepada Toh Ling dengan lembut:
"Suheng, semestinya buah ini untuk dirimu. Tetapi,
mohon maaf, tanpa sengaja sudah kumakan sebagiannya.
Untungnya masih ada sepertiga bagian yang memang sengaja
tidak kuhabiskan dan kutinggalkan untukmu suheng ......"
Toh Ling memandang Giok Tin penuh rasa terima kasih,
terharu dan dengan rasa sayang yang tidak lagi
tersembunyikan. Orang lain bertemu pusaka seperti Sian Kou
akan rela melakukan apapun, tetapi gadis ini dengan sukarela
memberikan sebagian buah dewa yang sangat berkhasiat
untuk dirinya. Apalagi, dia sendiripun berharap buah ini akan
menolongnya melepaskan diri dari cengkeraman hawa busuk
dalam dirinya. Maka dengan penuh ucapan syukur dia
mengambil buah itu sambil berkata:
"Engkau sungguh baik sumoy ..... terima kasih ......"
Dan akhirnya, dengan dipandangi Cui Giok Tin, diapun
memakan buah dewa yang disisakan Giok Tin baginya. Setelah
itu, diapun minum air dari kolam yang memang disediakan
Giok Tin untuknya. Dan seterusnya diapun tenggelam dalam
samadhi, sama dengan Giok Tin yang akhirnya juga melakukan
samadhi ketika merasakan adanya hawa yang luar biasa mulai
bergolak dalam dirinya. Hawa itu perlahan-lahan
bergelombang dan semakin lama semakin kuat, sedemikian
kuatnya sampai akhirnya Cui Giok Tin terguncang-guncang
dan tidak sanggup lagi menahan arus gelombang dalam

Tarian Liar Naga Sakti I 1699


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dirinya itu. Tubuhnya seperti sedang dimasak dan


dimatangkan oleh arus kekuatan dalam tubuhnya. Tulang
belulangnya linu, pegal dan bahkan seperti sedang diketuk-
ketuk orang. Sungguh menyiksa.
Meskipun berusaha keras memelihara dan menata arus
tenaga itu, tetapi lama-kelamaan Giok Tin tidak tahan juga.
Rasa sakitnya sungguh tak tertahan. Sampai akhirnya diapun
jatuh pingsan. Dia tidak tahu sama sekali berapa lama dia
jatuh pingsan. Sementara dia dalam keadaan sengsara, Toh
Ling sendiripun mengalami hal yang kurang lebih sama. Dia
diserang arus gelombang kekuatan yang tidak diketahuinya
darimana asalnya. Ketika coba ditatanya dan diarahkan
melalui tan tian, dia tak sanggup menahan dan menatanya
karena arus aneh itu begitu kuatnya. Akhirnya, sama dengan
Cui Giok Tin, berselang hanya 10 menitan, diapun tergolek tak
berdaya dan tidak tahu sampai berapa lama dia seperti itu.
Toh Ling lebih dahulu sadarkan diri. Ketika sadar dia tidak
tahu sama sekali apa yang baru saja terjadi, meskipun
demikian lama kelamaan dia mulai ingat kembali kejadian
awalnya. Dan bersamaan dengan itu, dia merasakan tubuhnya
lebih segar dan lebih ringan dibandingkan sebelumnya. Hal
yang kemudian membuatnya sangat gembira karena dia sadar
luka dalamnya berarti sudah sembuh total. Dan ketika dia
berusaha mengerahkan tenaga dalamnya, dia semakin girang
karena menjadi lebih lapang dan lebih muda menggerakkan
kekuatannya. Diapun sadar jika dia mengalami kemajuan yang
sangat menggembirakan. Tetapi serentak dengan itu, dia
teringat Cui Giok Tin.

Tarian Liar Naga Sakti I 1700


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dia menolehkan pandangannya ke samping kirinya, dan


kaget bukan main. Giok Tin terbaring dalam pose sangat
menantang, terlentang disamping kirinya dengan pakaian
yang "porak poranda". Bersamaan dengan itu, tiba-tiba hawa
panas dalam tubuhnya menyerang cepat dan tidak mampu
dihalau dan dikuasainya. Hawa itu adalah hawa berahi yang
naik dengan cepat tanpa dapat ditahannya. Toh Ling sampai
merasa menggigil untuk menahan rasa dan nafsu itu. Tetapi
sayang, bukan hanya karena Giok Tin memiliki sex appeal yang
sangat tinggi, tetapi karena posisi menggeletak Giok Tin
mengekspose semua keindahan tubuh seorang Perempuan.
Dan Toh Ling tergetar bukan main oleh penglihatan itu.
Sedapat mungkin dia berusaha menahan nafsu itu, tetapi
semakin dia tak mampu untuk mengendalikannya. Untung
saja tiba-tiba Giok Tin menggeliat. Dan beberapa saat
berusaha untuk mengembalikan kesadarannya. Bersamaan
dengan usaha Giok Tin itu, Toh Ling juga berjuang
mempertahankan kesadarannya untuk tidak menubruk dan
menggeluti Giok Tin yang berada dihadapannya kini.
Keduanya bertarung dengan diri untuk maksud yang berbeda.
Sampai kemudian Giok Tin, sama dengan Toh Ling, akhirnya
memandang dan melihat2 keadaan. Tetapi, ketika menyadari
keberadaan Toh Ling, Giok Tin mengalami keadaan yang
serupa dengan Toh Ling: diserang hawa panas yang
meningkatkan gelora berahi. Tetapi, dasar keduanya memang
memiliki "rasa etika" dan "moral" hasil didikan perguruan,
keduanya berusaha sekuat tenaga untuk tidak memulai.
Meskipun, keduanya lama kelamaan menjadi semakin tidak
tahan. Maka, ketika akhirnya keduanya saling pandang

Tarian Liar Naga Sakti I 1701


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan muka bagai udang direbus, tak berapa lama mereka


bergerak dengan naluri untuk saling mendekatkan diri.
Tidak hanya itu, dalam waktu singkat keduanya mulai
berpagutan, berpelukan dan akhirnya berguling-guling bagai
tidak ingin saling terlepas. Dan begitu keadaan keduanya yang
justru semakin lama semakin panas olehgejolak berahi. Tak
lama keduanya sudah tidak berpakaian, dan pergelutan
semakin panas dan semakin tak terkendali. Birahi sudah
menguasai keduanya. Kini dalam keadaan telanjang total
keduanya saling memberi dan saling menerima. Cukup lama
sampai akhirnya, entah mengapa justru Toh Ling yang
kehabisan "gas", perlahan bagai balon yang tadinya
menggelembung besar kini ciut bukannya perlahan tetapi
cukup cepat. Dan akhirnya dia melepaskan pelukan Giok Tin
yang telanjang bulat dan mengerang-ngerang bagai orang
kehausan. Dia tidak lagi perduli, entah karena menemukan
kesadarannya atau entah karena sebab yang lain.
Dan tidak berapa lama kemudian, keduanya kembali
sudah berpakaian meski dengan perasaan yang berbeda-beda.
Hanya, setelah itu keduanya akhirnya kembali berpandangan
dan sepaham, bahwa mereka kini sudah saling memiliki
setelah kejadian barusan. Dan sambil berpelukan keduanya
tenggelam dalam kebahagiaan dan dalam keadaan yang
berbeda. Giok Tin yang meski tak tersalurkan nafsunya
merasa gembira karena baginya, dia sudah menjadi milik Toh
Ling. Dan alangkah bahagia rasa hatinya. Tetapi bagi Toh Ling,
meski dia bahagia karena memiliki Giok Tin yang harus
diakuinya memang menarik hati dan membuat dia sudah
jatuh cinta, tetapi dia menyadari sesuatu yang tidak diketahui

Tarian Liar Naga Sakti I 1702


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sama sekali oleh Giok Tin. Apa gerangan yang dia ketahui dan
membuat perasaannya menjadi tidak menentu?
Toh Ling teringat catatan kedua suhunya, yakni mengenai
Sian Kou atau Buah Dewa. Yakni bahwa meski buah itu
bakalan memperkuat tenaga seorang lelaki, tetapi pada
dasarnya kurang baik dan lebih cocok dengan seorang
perempuan. Sian Kou dapat memberi kekuatan ekstra kepada
seorang lelaki, sama seperti kepada seorang perempuan.
Tetapi, bagi seorang perempuan, khasiat hebat lainnya adalah
membuat si pemakan perempuan akan menjadi awet muda,
tidak akan terlihat tua berkeriput meski sudah berumur lanjut.
Dan, ini celakanya, bagi pria meski dapat memberi atau
menambah kekuatan iweekang, tetapi juga dapat berefek
samping yang kurang begitu baik. Yakni, perlahan akan
kehilangan gairah seorang lelaki. Dan ini yang membuat Toh
Ling menjadi kalut. Tetapi, saat ini dia coba menekan
perasaan khawatirnya. Toh tadi dia menggebu-gebu dalam
gairahnya, meski kemudian gairah itu perlahan padam justru
pada saat-saat terakhir dia ingin melakukan penetrasi.
Meskipun begitu, sejak kejadian tersebut, Toh Ling dan
Cui Giok Tin sudah memiliki kesepakatan bahwa mereka
sudah terikat satu dengan yang lain. Meski sesekali Giok Tin
teringat subonya, tetapi mendapatkan kekasih dan suami
sehebat Toh Ling, bukan sesuatu yang mengecewakan.
Apalagi, Toh Ling tidak sesangar yang selama ini selalu
didengarnya. Toh Ling begitu gagah, penuh pengertian dan
sangat dewasa dalam memperlakukannya sebagai seorang
gadis. Tidak nampak penampilan sangar, buas dan kejam dari
Toh Ling. Apalagi setelah Toh Ling menjelaskan keadaannya

Tarian Liar Naga Sakti I 1703


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

setelah menjadi murid Thian Tee Siang Mo dan cengkeraman


ilmu busuk yang diwariskan secara paksa oleh kedua gurunya
itu. Inilah yang membuat Giok Tin percaya diri dan bahagia
dengan pilihan dan kehidupannya kedepan.
Selain dari itu, Giok Tin teringat salah seorang suhu
mudanya: Kiang Ceng Liong dengan kehebatan sinkang Giok
Ceng Sinkangnya. Dia mengerti keampuhan Ceng Liong dari
gurunya dan dari pertemuan mereka beberapa kali, terutama
di Lembah Pualam Hijau. Suatu saat dia akan memohon
kepada suhunya itu untuk mencoba mencari jalan
menyembuhkan keadaan Toh Ling yang sudah dianggap
suaminya dewasa ini. Maka sejak saat itu, keduanya hidup
bersama sebagai pasangan. Meskipun Toh Ling tidak mampu
bertugas sebagai laki-laki, sejak saat itu dan bahkan
seterusnya. Tetapi, suatu hal yang pasti, Toh Ling meningkat
kemampuannya, demikian juga Giok Tin. Bukan saja semakin
cantik menggiurkan dan bahkan terlihat semakin muda, tetapi
kepandaiannyapun meningkat pesat.
====================
Kita tinggalkan sepasang kekasih yang sedang menikmati
madunya cinta tersebut. Kita kembali Lamkiong Tiong Hong
dan rombongan mereka dari Lam Hay Bun. Tidak disengaja
mereka akhirnya menginap di hotel yang sama dengan Beng
Kui, hanya saja mereka tidak menyadarinya. Jika tahu lebih
dahulu, mungkin Tiong Hong tidak akan memutuskan
menginap disitu, tetapi masalahnya, dia sama sekali tidak
tahu. Apalagi dengan suasana hati yang masih dongkol dan
mengkal karena adik perempuannya naga-naganya menaruh
hati simpati kepada Tham Beng Kui. Sungguh menyebalkan.

Tarian Liar Naga Sakti I 1704


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dia mengiyakan saja ketika pamannya Liu Kong yang juga


adalah Hu Tocu Lam Hay Bun mengusulkan menginap di hotel
An Thong itu.
Tidak beberapa lama, malampun menjelang datang. Dan
Beng Kui yang menyusuri jejak guna mencari sumoynya
akhirnya kembali ke hotel. Dia sejenak menikmati istirahat
membersihkan badan dan kemudian turun kembali untuk
menikmati makan malam di restoran yang kebetulan cukup
banyak dipadati manusia. Untungnya, masih ada tempat
disudut ruangan yang bisa ditempatinya untuk menikmati
makan malamnya. Selain itu, dia memang memutuskan untuk
berbaur dengan orang banyak untuk menjajaki informasi
dunia persilatan menjelang Pertemuan Besar Kaypang.
"Kelihatannya keadaan semakin runyam ........ banyak
tokoh silat bermunculan, dan banyak korban jatuh,
perampokan dan pemerkosaan. Kabarnya dilakukan anak
murid Kaypang ........."
Baru saja Beng Kui memesan makanan, telinganya yang
tajam sudah mendengar orang bergunjing mengenai keadaan
dunia persilatan. Sontak diapun memasang telinga tajam-
tajam karena mereka yang bercakap berada di samping
kanannya, dipisahkan hanya oleh satu meja makan yang juga
penuh. Untunglah meja yang tepat disamping kanannya itu,
sedang menikmati makan dalam diam. Ketika melirik ke meja
mereka yang sedang "bergunjing" itu, Beng Kui melihat orang-
orang kasar dari dunia persilatan. Tetapi, ketika dia
mengedarkan pandang matanya, tepat disamping kanannya
lagi meja makan para pesilat yang bergunjing itu, dia

Tarian Liar Naga Sakti I 1705


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menemukan tatapan mata penuh arti yang mengerling


kearahnya. Lamkiong Sian Li .......
Beng Kui baru saja ingin menyapa, tetapi melihat di meja
Sian Li juga ada kakaknya, Tiong Hong dan juga Hu Tocu Liu
Kong membuatnya menahan diri. Bukan karena dia tergetar
dengan lirikan Sian Li, tetapi sekedar sopan santu. Hanya, dia
sadar kalau Tiong Hong kakak Sian Li, justru terkesan ketus
dan tidak begitu menyukainya. Entah apa alasannya. Tetapi
Beng Kui tidak mau tahu dan memilih kemudian untuk terus
berdiam diri sambil menunggu makanan pesanannya. Selain
itu, diapun mendengarkan dengan antusias semua desas-
desus dan semua issue-issue seputar dunia persilatan yang
dipergunjingkan dengan suara yang tidak ditahan-tahan di
meja yang dekat dengannya itu.
"Tapi ...... tidak mungkin Kaypang melakukan kedosaan
sebesar itu ......" seorang yang bersuara cempreng menimpali
kalimat sahabatnya yang tepat didepannya.
"Tetapi, ini kabanya bukan lagi desas-desus, karena
tokoh-tokoh besar mulai memberi kesaksian menyaksikan
korban keganasan anak murid Kaypang ...... bahkan tokoh asal
Lam Hay Bun seklaipun sudah berada di sekitar daerah ini
......"
Beng Kui mengerutkan keningnya. "Sungguh hebat orang-
orang ini, dari mana mereka beroleh kabar secepat itu?
Bukankah baru tadi siang orang-orang Lam Hay memasuki
kota Lim An? Kenapa mereka sudah dengan cepat
mengetahuinya ...."?

Tarian Liar Naga Sakti I 1706


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Bukan cuma itu, dalam waktu dekat, atau bahkan sudah


berada di Lim An ini beberapa pendekar berilmu tinggi.
Bahkan juga termasuk Pendekar-pendekar muda yang sangat
menggemparkan itu ....... konon, beberapa dari mereka sudah
berada di Lim An menuju ke Markas Kaypang ......"
"Ach, yang benar, darimana engkau beroleh kabar
tersebut .......?" salah seorang yang beramput panjang terurai
namun tidak beraturan menimpali dan bertanya ....
"Itulah, engkau tidak cukup tajam memasang kupingmu.
Pendekar muda yang cantik jelita itu konon memasuki Lim An
tadi siang ........ tetapi, entah di hotel mana dia menginap"
jawab temannya dengan tidak mau kalah.
Mendengar itu Beng Kui berpikir: "siapa gerangan
pendekar muda cantik itu? Apakah nona Mei Lan ataukah
Nona Giok Lian ....."?
"Jika memang demikian, celakalah murid-murid Kaypang
yang khianat itu. Mereka akan kena batunya karena pendekar
muda itu pasti tidak akan tinggal diam jika mengetahui adanya
perkosaan terhadap gaids-gadis muda di sekitar sini ......"
"Engkau benar, jika kabar itu benar. Celaka para penjahat
itu ......"
"Tapi, aku masih meragukan apakah benar murid-murid
Kaypang yang melakukan segala kejahatan itu akhir-akhir ini
.... sebab jika benar demikian, tidak mungkin Markas Besar
Kaypang tidak akan mengurusinya ......."

Tarian Liar Naga Sakti I 1707


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Tapi, bukankah Markas besar itu sedang pusing


menyiapkan Pertemuan Besar Kaypang? Mana ada waktu
mereka mengurusi urusan seperti ini ...."?
"Itulah kurangnya info kalian. Bahkan Ang Kin Hwee di
Kota Raja sekalipun, masih tetap diurusi Pendekar Muda
Kaypang, yang sekaligus calon kuat Pangcu Kaypang ke depan
......... rasanya kita akan bertemu tokoh Kaypang dalam waktu
dekat di Lim An ini. Cayhe yakin soal itu ......."
Meja yang berdebat soal penjahat Kaypang itu tetap saja
ramai, tetapi anehnya tidak mengganggu meja-meja lainnya
yang juga tetap saja berisik dengan urusan mereka masing-
masing. Tetapi Beng Kui terus menerus pasang telinga
mendengar percakapan mereka bahkan sambil menikmati
makanannya. Dan, dari sudut matanya, dia melihat beberapa
kali Sian Li melirik kearahnya. Tidak dapat disangkal lagi, Nona
muda asal Lam Hay itu kelihatannya memang menaruh hati
kepada Beng Kui. Dan karena memang belum pernah punya
tambatan hati sebelumnya, maka dia kesulitan sekali untuk
menyembunyikan perasaan hatinya. Dan lebih menyedihkan
lagi, orang yang dicintainya itu, Beng Kui, justru sedang
tertambat hatinya kepada Gan Bi Kim, seorang Nona yang
lain.
Itu sebabnya, ketika akhirnya tautan mata merekapun
beradu, Sian Li yang mengirim senyum yang dibuat sangat
manis, ditanggapi seadanya oleh Beng Kui. Tetapi, aneh bagi
Sian Li, tanggapan dingin begitu sudah dianggap respons yang
pas. Ach, jika jatuh cinta, pertimbangan rasional memang
sering dilupakan dirumah, atau sengaja tidak mau digunakan?
Entahlah.

Tarian Liar Naga Sakti I 1708


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tidak jauh beda dengan Beng Kui yang juga sedang


kasmaran. Buat apa juga dia jatuh cinta kepada Gadis yang
punya niat mencelakakan dirinya dengan sumoynya Giok Tin?
Tapi, semakin coba dilupakannya, semakin susah dia
melakukannya. Justru semakin hatinya tertambat ke gadis
yang coba membiusnya tadi.
"Tapi, betapapun, jejak-jejak kepahlawanan masih
melekat dalam dirinya. Bukankah dia mengatakannya tadi
....."? begitu batin Beng Kui membela pilihan hatinya. Dan,
apalagi jatuh cinta pertama kali. Maka semakin butalah
pertimbangan rasional itu.
Tanpa disadari Tham Beng Kui, sambil makan, meski
dengan tatapan mata kosong, justru dia berkonsentrasi
memandang ke arah meja kelompok Lam Hay, karena
percakapan kelompok persilatan di meja seberangnya sudah
berubah menjadi gunjingan yang tidak bermutu. Tidak lagi
bermafaat untuk didengarkannya. Dan pada saat itulah Tiong
Hong memergoki Beng Kui yang sedang menatap Sian Li, tentu
dengan sinar mata dan emosi yang berbeda. Tetapi, mana
Tiong Hong tahu pergulatan hati Sian Li maupun Beng Kui.
Yang diketahui oleh Tiong Hong cuma satu, yakni Beng Kui
dengan kurang-ajarnya memandangi Sian Li tanpa berkedip.
Dan dia jelas melihat betapa pandang mata Sian Li penuh
dengan bunga cinta, dan dia tidak harus tahu apakah sinar
sejenis yang terpancar dari Beng Kui. Mereka, dia dan Sian Li,
adalah pewaris pulau Lam Hay yang sangat terkenal dan
berkasta tinggi di Tionggoan. Masak Sian Li harus dipandangi
sedemikian rupa oleh Beng Kui? Dan lagi, pemuda itu hanya
berasal dari sebuah Lembah tersembunyi dan tidak begitu

Tarian Liar Naga Sakti I 1709


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dikenal. Bagaimana Tiong Hong dapat menerimanya? Tidak


heran jika kemudian Tiong Hong menjadi semakin panas
membuat hatinya tambah menjadi marah dan murka.
"Hei kau, apa yang engkau pandangi dengan begitu
kurang ajarnya ...."? meski tidak berteriak, tetapi karena
memang ditujukan kepada orang tertentu, maka jelas Beng
Kui yang adalah sasarannya tersentak kaget. Sontak dia
menjadi sadar kembali dan sedikit terlihat malu. Sebetulnya,
dia tidak memandangi Sian Li dengan niat kotor, dan juga
bukan Sian Li yang dalam lamunannya.
Sementara itu, di meja dimana Tiong Hong berada,
bentakan terukurnya barusan juga mengagetkan semua
teman-temannya. Karena di mejanya ada Hu Tocu Lam Hay
serta 3 orang anak muridnya, selain tentu Tiong Hong dan
Sian Li. Apalagi Sian Li. Mendengar bentakan kakaknya dan
melihat Beng Kui tersipu-sipu, semakin yakin rasa hatinya
bahwa Beng Kui juga menyambut cintanya. Tetapi, adegan
adu pandang yang tadi ditegur kakaknya, membuat si gadis
menjadi malu dan otomatis menjadi salah tingkah. Dia masih
belum sadar sepenuhnya ketika kakaknya kembali mendengus
dan berkata dengan suara rendah:
"Hmmmmm, sungguh tidak tahu malu, bukannya
menikmati makanan, justru sibuk memandangi anak gadis
orang lain. Memalukan ........."
Meski ucapan tersebut dikeluarkan dengan suara rendah,
tetapi karena bisingnya suasana restoran membuat tidak
banyak orang yang mendengarnya dan peduli dengan suara
itu. Tetapi, sudah tentu teman-teman semeja Tiong Hong

Tarian Liar Naga Sakti I 1710


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mendengarnya dengan jelas, juga Sian Li yang masih belum


sadar sepenuhnya dari rasa jengahnya. Tetapi, Beng Kui jelas
mendengar dan sadar bahwa dirinya yang menjadi sasaran
makian orang barusan. Sadar dia salah, dengan muka merah
dan menahan rasa hatinya, Beng Kui kemudian membalas
dengan suara rendah, sama dengan nada suara Tiong Hong
yang tadi menegurnya:
"Maaf, tetapi engkau tidak mengerti kejadian sebenarnya.
Bagaimanapun, aku minta maaf, dan kulakukan tidak dengan
sengaja ......"
Sambil berkata demikian, dengan tidak lagi mengindahkan
pandangan marah Tiong Hong dan pandangan bingung
kawan-kawannya, apalagi menggubris Sian Li, Beng Kui
melanjutkan makannya. Tak sekalipun dia melirik Sian Li lagi,
juga tidak lagi perduli dengan semua percakapan sekitarnya.
Teguran Tiong Hong sudah menghilangkan sebagian besar
seleranya untuk berlama-lama di restoran tersebut, selain
memang diapun sudah memutuskan untuk beristirahat
secepatnya. Selain itu, selaku Majikan Lembah, tentunya Beng
Kui merasa sangat menurunkan derajatnya untuk meladeni
seorang Tiong Hong. Dan lagi, besok dia berencana untuk
melanjutkan upaya mencari sumoynya Giok Tin.
Sementara dia makan, dia tidak mengikuti bagaimana
Lamkiong Sian Li yang kemudian menemukan dirinya akhirnya
menegur ketidaksopanan kakaknya. Mereka berduapun
akhirnya sibuk berdebat dengan ditengahi oleh Hu Tocu yang
masih menjadi paman kedua kakak beradik ini. Keduanya
tetap berdebat sampai Beng Kui menyelesaikan makannya
dan kemudian berlalu untuk beristirahat. Dan tidak lama

Tarian Liar Naga Sakti I 1711


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kemudian, kedua kakak beradik itupun diam, gencatan


senjata. Tetapi, Sian Li tidak dapat menahan matanya untuk
mengikuti berlalunya Beng Kui yang ditatap dengan wajah
tidak senang oleh Tiong Hong.
"Lihat kelakuanmu, sungguh memalukan Lam Hay Bun
......." tegur Tiong Hong kepada adiknya melihat sang adik
mengiringi kepergian Beng Kui dengan tatap mata yang tidak
menyembunyikan rasanya.
"Hmmmmmmmm, suka-suka aku, lebih baik engkau
menjaga tingkah lakumu sendiri koko ........" balas Sian Li.
Keduanya masih akan terus berdebat dengan ditengahi
Liu Kong seandainya masuknya 2 orang luar biasa tidak
menyela mereka berdua; Pada saat itu, masuklah 2 orang
berpakaian aneh dan asing dengan kepala masing-masing
bertutupkan sejenis topeng singa. Hanya, jika topeng singa
yang satu berwarna HITAM PEKAT, maka topeng singa satunya
lagi berwarna PUTIH BERSIH. Keduanyapun masing-masing
mengenakan mantel panjang berwarna serupa dengan warna
topeng masing-masing. Tetapi, bukan itu yang mengagetkan
Liu Kong dan Tiong Hong. Yang mengagetkan keduanya adalah
fakta betapa "hawa mematikan" yang sangat pekat mengiringi
langkah kedua orang aneh tersebut.
Dan sejak masuknya mereka berdua, ruangan restoran
serentak menjadi hening. Tidak ada yang berani bersuara.
Sementara Liu Kong saling pandang dengan Tiong Hong dan
keduanyapun serentak saling menganggukkan kepala tanda
keduanya sepaham. Kesepahaman mereka adalah bahwa
kedua pendatang baru itu adalah orang hebat, bahkan Liu

Tarian Liar Naga Sakti I 1712


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kong yang lebih berpengalaman sampai berkata dalam


hatinya:
"Naga-naganya, bahkan akupun mungkin belum akan
sanggup mengalahkan salah seorang dari mereka berdua
.......... huhhhhh, siapa pula dua orang aneh ini ....."?
Tetapi, Liu Kong tidak dapat berpikir dan menebak lebih
jauh karena tak lama kemudian salah seorang dari dua orang
berpakaian aneh itu sudah mendekati pesuruh atau pelayan
restoran dan nampak berbisik-bisik terbata-bata. Diikuti
dengan anggukan kepala sang pelayan. Nampaknya dia
seperti sedang memesan makanan. Dan benar saja, setelah
pelayan itu berlalu, keduanya mendekati meja kosong yang
ditinggalkan Beng Kui barusan. Tetapi begitu duduk, salah
seorang yang tadi memesan makanan kepada si pelayan,
yakni yang bertopeng dan bermantel putih, sudah
memalingkan wajah ke meja sebelahnya. Dan bertanya
dengan suara terbata-bata, kelihatannya mereka tidak
terlampau mampu berbahasa Tionggoan. Karena itu, bisa
dipastikan, kedua orang aneh itu bukan kaum persilatan
Tionggoan:
"Bengkauw ........ dimana ....... tempatnya ........"?
Sambil bertanya, kedua tangan si topeng putih bergerak-
gerak mendukung pertanyaan yang diajukannya. Sementara
orang yang ditanyai, mungkin karena menghadapi orang
bertopeng dengan warna putih, jadi kurang begitu
menyeramkan, akhirnya bisa menjawab, meski tidak dengan
suara normal, tetapi dengan suara bergetar:
'Engkau .... bertanya .... dimana markas Bengkauw ....."?

Tarian Liar Naga Sakti I 1713


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan si Topeng Putih menjawab dengan mengangguk-


anggukkan kepalanya. Sungguh lucu kelihatannya. Tetapi tak
lama kembali terdengar:
"Bengkauw terletak di ..... di .... Pegunungan Bengsan
........" kalimat itu diiringi dengan jari telunjuk yang menunjuk
ke arah barat laut. Dan tak lama kemudian dilanjutkannya
dengan berkata:
"Kurang lebih 2 hari perjalanan dari tempat ini ......."
Si Topeng Putih yang mendengarkan penjelasan tersebut
kemudian berkata dengan nada suara datar:
"Terima kasih ........"
Dan keduanyapun, si Topeng Hitam dan Topeng Putih
duduk berdiam diri tanpa menoleh kekiri ataupun kekanan.
Untungnya tak ada satupun orang yang berniat iseng untuk
mengganggu mereka berdua. Hanya meja Lui Kong dan Tiong
Hong yang kemudian masih terdnegar bercakap-cakap dengan
suara datar dan biasa saja. Meja lainnya sudah tenggelam
dalam "keseraman" yang tak tertahankan. Apalagi, karena
kedua mahluk bertopeng itu terus dan terus saja berdiam diri
tanpa berucap lagi. Hanya Liu Kong yang sadar bahwa
keduanya adalah orang asing dengan kemampuan berbahasa
TIONGGOAN yang sangat terbatas.
Sampai kemudian pesanan makanan kedua orang aneh ini
datang, tak sekejap lagipun keduanya bercakap. Bahkan
bergerakpun tidak. Dan setelah keduanya melakukan
pembayaran, dengan gerak yang tak terikuti mata biasa,

Tarian Liar Naga Sakti I 1714


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

merekapun berlalu. Diiringi dengan helaan nafas Liu Kong


yang kemudian bergumam:
"Siapa gerangan kedua orang hebat bertopeng itu ......."?
Tetapi, tiada jawaban sama sekali. Bahkan Tiong Hong
sendiripun tidak bersuara. Pada akhirnya, Liu Kong sendiri
yang kemudian bersuara lagi:
"Dengan kemampuan mereka berdua, maka dipastikan
dunia persilatan Tionggoan ini akan semakin bergejolak dalam
waktu mendatang ......."
"Paman, sehebat itukah kedua orang itu ........"? tanya
Sian Li polos.
"Mereka hebat, yang pasti sangat hebat. Entah sampai
dimana kemampuan mereka, pamanpun tidak mengerti .........
Sudahlah, waktunya kita beristirahat ......"
Dan tidak lama kemudian, meja merekapun kosong
melompong. Sian Li juga ikut berlalu. Tetapi, pikirannya
dipenuhi bayangan yang lain. Bukan bayangan si Topeng
Hitam dan Putih yang seram tadi, tetapi bayangan Beng Kui
yang dirasakannya sangat manis dalam hatinya.
==============
Kita tinggalkan Tiong Hong yang hatinya kecut dan
kemudian ditegangkan oleh kehadiran 2 tokoh aneh yang
entah darimana asalnya. Kita ikuti Beng Kui yang sudah lebih
dahulu menuju kamarnya untuk beristirahat. Dengan tenang
Beng Kui mendorong pintu kamarnya dan kemudian masuk
untuk segera beristirahat. Tetapi, begitu satu atau dua
langkah dia memasuki kamarnya yang temaram karena

Tarian Liar Naga Sakti I 1715


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memang belum menyalakan pelita, naluri Beng Kui


menangkap sesuatu yang mencurigakan. Karena itu, tiba-tiba
langkahnya berhenti dan dengan cepat dia bersiaga:
Tiba-tiba telinganya menangkap sebuah suara yang
disampaikan dengan ilmu untuk menyampaikan suara:
"Berbuatlah sewajarnya, hotel ini dalam pengawasan
ketat ........"
Mendengar suara yang sudah berapa kali ini
mengingatkannya dan seakan sudah akrab dengan telinganya,
tiba-tiba hati Beng Kui menjadi semanis madu. Suara itu sudah
dirindukannya beberapa saat terakhir ini. Tetapi, dia tetap
membalas untuk makin meyakinkan dirinya:
"Siapa ......."
"Aku ........ "
Dan suara itu diikuti dengan gerakan ringan satu tubuh
yang langsing dan bisa dipastikan seorang perempuan. Sontak
Beng Kui memandangnya, dan benar, gadis itu yang berniat
membiusnya dan kini bahkan berada bersamanya dalam
kamarnya. Beng Kui tidak bertanya apa maksud kedatangan
gadis itu, karena kedatangannya memang diinginkannya. Atau
tepatnya dirindukannya.
"Engkau ........ "
Betapapun, masih ada rasa risih dalam diri Beng Kui
berada bersama seorang gadis di sebuah kamar yang tidak
ada penerangnya sedikitpun.

Tarian Liar Naga Sakti I 1716


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Shhhhhhh, tahan suaramu. Hotel An Thong ini sudah


dalam pengawasan ketat ..."
"Tapi, engkau ...... engkau ....." Beng Kui tidak sanggup
melanjutkan kata-katanya
"Apakah engkau tidak menginginkanku berada disini?
Tidak apa-apa, lagipula aku hanya ingin menyampaikan satu
hal kepadamu ......." ujar Gan Bi Kim menegaskan.
"Acccchhhhhh, maafkan, maafkan aku Nona ...... hanya
saja, aku merasa pangling dan kurang pantas berada didalam
kamar yang gelap dengan seorang Gadis ......" Beng Kui yang
memang dididik dengan disiplin dan kegagahan secara jujur
melontarkan apa yang dirasakannya saat itu. Dan Bi Kim
bukannya marah atau tidak senang, sebaliknya justru merasa
senang karena Pria yang disukainya memang seorang jantan.
"Saudara Beng Kui ......... aku ...... aku ......." pada akhirnya,
Bi Kim sendiri yang justru gagap. Entah bagaimana, sehebat
apapun seorang gadis, berhadapan langsung dengan pria yang
dicintainya, memang langsung pangling dan sering salah
tingkah ....
"Nona ...... maafkan .... maafkan, bukan maksudku ....."
Beng Kui ikut-ikutan bingung mau bicara apa. Padahal,
seharian dia rindu bertemu.
"Beng Kui, sebaiknya engkau segera meninggalkan Kota
Lim An ini ...... suasananya semakin berbahaya ......." bisik Bi
Kim dengan suara lemah. Entah mengapa, Bi Kim sendiri juga
bingung

Tarian Liar Naga Sakti I 1717


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Nona, apa ...... apa maksudmu ...."?, Beng Kui justru


bingung dengan kalimat Bi Kim yang tak ada ujung pangkalnya
itu.
"Engkau sudah bisa segera meninggalkan Kota ini .......
kekuatan yang merencanakan semua kekisruhan yang engkau
temukan sungguh sudah semakin besar. Nyaris semua
kekuatan sudah berkumpul, keadaanmu sungguh sangat
berbahaya......." desis Bi Kim dengan hati diaduk-aduk.
"Ach, Nona, tidak mungkin hal itu kulakukan.
Bagaimanapun, adik seperguruanku masih harus kutemukan
......" tolak Beng Kui secara halus.
"Dia sudah diselamatkan orang Beng Kui, accchhhhh, aku
...... aku ....." Bi Kim susah melanjutkan kata-katanya, justru
kepalanya tertunduk. Beng Kui yang masih hijau dalam urusan
muda-mudi jadi bingung.
"Tapi, aku belum tahu keadaannya dan siapa yang
menolongnya Nona ......"
"Tapi, aku ...... aku tidak ingin engkau celaka Beng Kui
......." setelah menahan nafas dan akhirnya dengan suara
lemah Bi Kim pun dengan malu-malu mengakui apa yang
dikhawatirkannya. Dan Beng Kui menerimanya dengan hati
semanis madu. Sayangnya dia yang masih hijau itu hanya
brdiam diri belaka, meski sejujurnya, dia sangat ingin
merengkuh tubuh langsing itu dalam pelukannya.
"Nona, jangan khawatir, aku akan bisa menjaga diriku
sendiri ....." ujar Beng Kui untuk menenangkan hati Bi Kim .....

Tarian Liar Naga Sakti I 1718


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Achhhhhhh, engkau tidak tahu seberapa hebat


kemampuan mereka. Suboku sendiri saja sudah sangat
mengerikan kepandaiannya, bahkan seorang Kauwcu
Bengkauw dan Tocu Lam Hay Bun saat ini sudah tidak mampu
menandinginya Beng Kui ......" desis Gan Bi Kim lemah .....
"Apa dia sehebat itu ...."?
"Belum lagi dengan tokoh-tokoh sepuh lainnya yang
bergabung dengannya untuk balas sakit hati Thian Liong Pang
dahulu. Keadaan di Lim An sangat berbahaya Beng Kui,
kuharap ...... kuharap engkau cepat meninggalkan Kota ini.
Hatiku tidak akan pernah tenang selama engkau berada dalam
kota ini ......" berkata Bi Kim dengan suara lemah tanda sangat
mengkhawatirkan Beng Kui.
Beng Kui yang awam sekalipun sadar, secara tidak
langsung Bi Kim sudah membuka rahasia hatinya kepadanya.
Bodoh jika dia tidak tahu, dan semakin bodoh pula jika dia
terus berdiam diri.
"Achhhh Nona, akupun, akupun sejujurnya sangat
mengkhawatirkan dirimu berada bersama-sama mereka
semua ....." desis Beng Kui nyaris tidak terdengar. Tetapi, bagi
Bi Kim sudah cukup sebagai jawaban bahwa Beng Kui juga
menyukainya.
"Beng Kui ....... acchhhhhh, apakah ..... apakah ......?"
kalimatnya terputus dan kini dia menatap Beng Kui yang juga
kebetulan sedang menatap kearahnya dalam jarak yang
semakin mendekat ketika mereka bercakap-cakap. Meski
cahaya memang minim, tetapi mereka berdua bukan orang

Tarian Liar Naga Sakti I 1719


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lemah, dan keduanya bisa saling menangkap sinar kerinduan


yang terpendam dibalik sinar mata masing-masing.
Dan tidak lama kemudian, adalah Bi Kim yang lebih
matang yang bergerak lebih dahulu untuk melabuhkan dirinya
dalam pelukan Beng Kui. Dan Beng Kui dengan penuh rasa
memeluk tubuh langsing itu bahkan menciumi kepala Bi Kim
yang memang sudah diimpikannya selama beberapa saat
terakhir. Tetapi, tidak lama karena kemudian Bi Kim berkata
lagi:
"Beng Kui, sebaiknya engkau cepat menuju Markas
Kaypang, disana banyak tokoh hebat yang akan bisa berjuang
bersamamu ......" bujuk Bi Kim halus. Tetapi, Beng Kui dengan
halus berkata:
"Aku akan sedia meninggalkan Kota Lim An jika sudah
menemukan sumoy dan jika engkau menemaniku dengan
meninggalkan kelompok itu ......" berkata Beng Kui dengan
nada suara tegas.
"Baiklah, jika begitu keputusanmu. Akan akan berusaha
keras mencari Nona itu, dan kemudian kita bersama
meninggalkan kota ini, apa engkau setuju ...."? Bi Kim
bertanya sambil menengadah untuk mencari kepastian di
wajah Beng Kui.
"Baik, aku setuju ....." Beng Kui berkata sambil
menganggukkan kepalanya. Dan setelah berkata demikian,
merekapun kembali saling pandang. Sejuta kemesraan
terpancar dari sepasang mata masaing-masing mereka, dan
perlahan-lahan jarak keduanyapun memendek sampai
akhirnya tidak ada jarak lagi antara wajah keduanya. Karena

Tarian Liar Naga Sakti I 1720


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan spontan dan naluriah Beng Kui sudah melabuhkan


bibirnya ke bibir Bi Kim, dan sekian lama mereka berdiri dan
saling mencumbu bibir pasangannya.
Tetapi, sayang waktu terus berlalu, dan Bi Kim harus
bergegas pergi. Setelah sekian lama menikmati manisnya
ciuman dari orang yang dicintai, Bi Kim akhirnya kembali
harus menghadapi kenyataan kesehariannya:
"Sayangku ......." bisiknya lembut, dan kini memanggil
Beng Kui dengan panggilan yang sangat mesra itu.
"Aku harus segera pergi, jika tidak, keberadaanku akan
dicurigai orang. Jika aku menemukan jejak sumoymu, maka
aku akan segera memberi kabar ........"
"Hmmmm, baiklah ....." dengan enggan Beng Kui
melepaskan tubuh lembut nan langsing itu. Masih belum puas
dia menumpahkan rasa rindunya, tetapi waktu mereka
memang terbatas dan sebetulnya memang terkendala banyak
hal. Tidak lama kemudian, Gan Bi Kim berkelabat keluar dan
meninggalkan kenangan manis antara keduanya. CINTA !!!

Episode 33: Membasuh Cinta Dengan Darah (1)


Keesokan harinya, Beng Kui memutuskan untuk tidak
sarapan di restoran, tetapi memilih untuk sarapan di kamar
saja. Bukan apa-apa, dia enggan untuk bertemu dengan Sian Li
dan rombongannya, terutama kakaknya yang sombong dan
tinggi hati itu. Daripada bentrok, jauh lebih baik menghindari
mereka untuk bertemu. Begitu yang dipikirkan Beng Kui.
Selain itu, yang terpenting, Beng Kui sedang diserang demam.

Tarian Liar Naga Sakti I 1721


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bukan sembarang demam, demam yang ini justru


menyenangkan. Karena itu adalah DEMAM CINTA dan
membuat Beng Kui lebih senang membayangkan semua yang
indah-indah setelah untuk pertama kalinya merasakan
kenyalnya tubuh seorang anak gadis. Dan merasakan
madunya dan manisnya mencintai dan dicintai.
Karena itu, diapun akhirnya memesan kepada pelayan
agar membawakannya makanan di kamarnya saja. Dengan
begitu, banyaklah waktu bagi Beng Kui untuk merenungkan
dan menikmati bagaimana nikmatnya cinta meski dalam
angan dan bayangnnya saja. Pokoknya pada saat itu Bi Kim
adalah yang terbaik dan terindah. Bahkan beberapa kali dia
menyanggah nuraninya yang membisikkan bahwa Bi Kim
berasal dari kalangan sesat dan bergaul dengan kelompok
sesat. "Bukankah dia bersedia bertobat"? begitu pembelaan
Beng Kui yang membenarkan dirinya untuk terus mencintai
dan terus mengharap yang indah dari cerita cintanya.
Dan, setali tiga uang, di ruangan kamar yang satu lagi, ada
orang yang sama tingkah dan lakunya dengan Beng Kui. Dialah
sang Ratu dari LAM HAY BUN, yakni si Nona Manis Lamkiong
Sian Li. Meski sebenarnya tidak atau belum ada sinyal dari
Beng Kui yang tegas menyatakan pria itu mencintainya, tetapi
Sian Li yang merasa dipandangi oleh Beng Kui hari
sebelumnya sudah sangat yakin bahwa dia tidak bertepuk
sebelah tangan. Dan, sepanjang malam hingga pagi hari, Sian
Li bermalas-malasan di peraduan dan membayangkan
bagaimana manisnya dicintai dan mencintai.
Dua hati yang semanis madu dengan kenyataan berbeda.
Tetapi, begitulah jika panah cinta sudah menerjang. Benar-

Tarian Liar Naga Sakti I 1722


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

benar dia mampu membodoh-bodohi manusia tanpa manusia


coba mengerti lebih jauh selain MERASAKAN. Karena kata
orang, jika memang jatuh CINTA, alami dan rasakan saja dan
lupakan upaya untuk bertanya MENGAPA atau BAGAIMANA
jatuh cinta. Orang yang sednag jatuh cinta, akan menyimpan
tanya itu rapat-rapat dan memilih untuk menikmati yang
manis-manis saja dulu. Yang lain biar diurus belakangan.
Lama Beng Kui merenung dikamarnya sampai suatu saat
pintu kamarnya digedor orang. Dan ketika dia membuka pintu
kamarnya, seorang anak buahnya menyerahkan sebuah surat
yang terbungkus dengan rapih. Tetapi, sekali pandang Beng
Kui yakin jika surat itu berasal dari Bi Kim. Karena itu dengan
cepat dia menyambar surat itu dan kemudian segera
membukanya. Isinya cukup singkat tetapi dilengkapi dengan
gambar sejenis denah atau peta, dan tulisannya adalah:
"Ikuti petunjuk peta ini, diawali dari arena pertarungan
kemarin ......
Malam sebelumnya sungguh sulit dilupakan ......"
Beng Kui segera paham maksudnya. Dan tanpa buang
waktu, bahkan tanpa informasi kepada anak buahnya, dia
sudah langsung melangkah pergi. Pesannya hanya pendek:
"Tunggu di penginapan ....".
Tidak lama kemudian, Beng Kui sudah menemukan arena
pertempuran kemaren. Tetapi, anehnya dia tidak menemukan
siapa-siapa disana. Beng Kui teringat dengan pesan Bi Kim
malam sebelumnya, bahwa Hotel An Thong sudah dalam
pengawasan ketat. Berpikir demikian, maka diapun akhirnya
berjalan menurut petunjuk yang diberikan oleh surat yang

Tarian Liar Naga Sakti I 1723


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dikirimkan Bi Kim. Untuk tidak menimbulkan curiga orang,


diapun berjalan sambil mengingat-ingat peta yang
diterimanya dan berbuat seolah memang sedang mencari
sesuatu.
Setelah yakin bahwa tak ada seorangpun yang
mengikutinya, akhirnya perlahan-lahan dia melangkah sesuatu
dengan petunjuk dan dena yang diterimanya. Cukup lama dia
melakukannya. Sesekali dia lupa dan harus mengambil keluar
surat yang dikirimkan Bi kim kepadanya, dan kemudian
kembali dia berjalan dan melangkah. Lebih dari sejam dia
mencari-cari sesuai dengan petunjuk dalam surat, sampai
akhirnya dia tiba di sebuah hutan yang cukup lebat dan di
belakang hutan dia melihat tebing-tebing yang menukik
keatas. Setelah mengingat-ingat, dia yakin bahwa disinilah
tempat yang dimaksudkan oleh Bi Kim. Tetapi, mengapa pula
sampai saat itu dia tidak menemukan adanya Bi Kim? Bahkan
tidak ada tanda tanda adanya manusia disekitar tempatnya
berdiri. Begitupun, Beng Kui tetap percaya jika Bi Kim akan
menemuinya disana.
Dan setelah menunggu beberapa saat, tiba-tiba ada
bisikan suara di telinganya, disampaikan melalui ilmu
menyampaikan suara pada jarak jauh:
"Pastikan tidak ada orang yang mengikuti jejakmu. Jika
aman, berjalan lurus sampai kuberitahu lagi ......."
Untuk tidak menimbulkan rasa curiga orang, Beng Kui
sengaja celingak-celinguk seperti sedang mencari jejak. Dan
setelah dia merasa yakin bahwa tak ada orang lain yang
mengikutinya, maka diapun kemudian berjalan lurus. Setelah

Tarian Liar Naga Sakti I 1724


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lebih kurang 200 meter berjalan dan sudah berada di tepi


hutan lebat itu, tiba-tiba suara Bi Kim kembali muncul di
telinganya:
"Berbelok kekiri dan berjalan sampai kuperintahkan lagi
......."
Dan segera Tham Beng Kui kembali mengikuti petunjuk
tersebut. Diapun berjalan seperti tidak terjadi apa-apa dan
mengikuti perintah yang disampaikan Bik Kim. Setelah
berjalan sejauh 100 meter lebih, dia kembali akan memasuki
hutan lebat tersebut, tetapi kali ini dari sisi berbeda dengan
posisinya tadi. Kembali dia mendengar suara Bi Kim yang
memberinya perintah berbeda:
"Kembali berbelok kekiri, engkau akan tiba di sebuah
pohon besar tetapi daun-daunnya sudah pada layu ..... tunggu
di tempat tersebut ....."
Kembali Beng Kui melangkah. Dan benar saja, tidak
beberapa lama dia tiba di tempat yang dimaksudkan. Sebuah
pohon yang sangat besar, mungkin dibutuhkan beberapa
pelukan orang dewasa baru dapat melingkarinya. Tetapi,
pohon tersebut sudah tidak hidup lagi karena tidak ada lagi
dedaunan dan dahan-dahannya juga sudah tidak ada lagi.
Tetapi, batang pohon yang terlihat sudah rapuh itu, masih
menjulang hingga 3-4 meter keatas. Dan disitulah akhirnya
Beng Kui berdiri menunggu. Sebetulnya, Beng Kui sendiri
merasa cukup aneh dengan posisi dahan pohon yang sudah
"mati" tersebut tetapi masih kokoh di tempatnya. Tetapi, dia
sama sekali tidak memperhatikannya, karena dia
berkonsentrasi menunggu perintah Bi Kim.

Tarian Liar Naga Sakti I 1725


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Beberapa saat kemudian akhirnya dia mendengarkan Bi


Kim kembali bersuara. Tepat di telinganya seperti tadi:
"Keadaan cukup aman ....... pohon yang sudah mati
didepanmu sebetulnya menyimpan rahasia. Konon menurut
informasi Lam Hok dan Janaswamy, justru di sekitar tempat
inilah tiba-tiba penolong sumoymu menghilang. Karena itu,
sejak beberapa waktu lalu sudah kuselidiki tempat ini, dan
memang benar, jalan masuk kedalam tanah, sekaligus masuk
menuju Gua tersembunyi berada tepat dibelakang pohon itu,
engkau boleh mencarinya. Aku berada di dalam gua tersebut
......."
Setelah menoleh kekiri maupun kekanan, dan merasa
aman, Beng Kui kemudian berjalan ke belakang pohon
tersebut. Dan belakang pohon itu sudah berada dalam hutan
yang cukup lebat sehingga sulit ditemukan orang. Benar saja,
dia menemukan sebuah liang yang cukup untuk tubuhnya dan
kemudian masuk kedalam. Kurang lebih 1-2 meter ke bawah,
dia menemukan sebuah area yang cukup luas dibawahnya.
Tak pelak lagi, itulah gua yang dimaksudkan oleh Bi Kim, dan
benar saja, ketika dia menginjakkan kaki didasar gua tersebut,
dia bertemu dengan Bi Kim yang mengenakan pakaian
berwarna perak. Karena itu, dengan cepat dia dapat
mengenalinya.
"Beng Kui ,........"
"Nona Bi Kim ......."
Dan tak berapa lama mereka berdua sudah saling rangkul
dan saling peluk seperti malam sebelumnya. Bahkan kini
keduanya tidak malu-malu lagi, saling belai wajah dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1726


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kemudian saling cium. Setelah menikmati nikmatnya


merangkul dan mencium wanita malam sebelumnya, maka
Beng Kui bagaikan terbius untuk melakukannya lagi dan lagi.
Tetapi, hanya kepada Bi Kim dia bernafsu melakukannya.
Begitulah indahnya dan juga nikmatnya cinta.
Tetapi, tidak lama kemudian, Bi Kim yang sudah lebih
berpengalaman, lagipula umurnya lebih banyak 1-2 tahun di
atas Bi Kim bisa lebih cepat menahan diri. Diapun berbisik
kepada kekasihnya itu:
"Sebentar Beng Kui ........ kita harus menyelidiki sesuatu
......."
Beng Kui tersadar. Keselamatan sumoynya adalah
tanggungjawab besar. Karena itu, dia harus menyisihkan
kenikmatannya sendiri untuk kepentingan orang lain. Karena
itu, diapun berbisik:
"Engkau benar .........."
Maka Bi Kim pun kemudian menjelaskan:
"Mulut gua ini sebetulnya menuju ke arah pinggiran
hutan. Jika engkau tidak kusuruh berbelok kekiri tadi, maka
engkau akan menemukan pintu gua ini yang diselimuti oleh
tumbuh-tumbuhan. Tetapi, khawatir ada yang mengikutimu,
karena itu kuarahkan untuk memasuki pintu masuk rahasia ke
dalam gua ini. Hanya saja, gua inipun buntu setelah kurang
lebih masuk hingga 500 meter kedalam. Karena itu, kuyakin
ada pintu rahasia lainnya dalam gua ini ......."
"Hmmmm, jika demikian kita bisa mencarinya secara
perlahan-lahan saja ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1727


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ayo, kita masuk lebih kedalam ......" ajak Bi Kim sambil


berbisik.
Keduanyapun berjalan memasuki gua alam tersebut.
Semakin kedalam semakin suram cahayanya hingga kemudian
akhirnya cahaya benar-benar tidak ada lagi dan berjarak
kurang lebih 300 meter dari posisi mereka tadi. Karena
mereka masuk kedalam berbelok-belok, maka cahaya sudah
tidak sampai ke posisi mereka berada kini. Tetapi, kekuatan
mata mereka sangat banyak membantu. Membantu mereka
untuk melihat dalam kegelapan. Di posisi itulah Bi Kim
berhenti dan kemudian berbisik kembali:
"Lihat, disini keadaannya sangat berbeda ......"
"Benar, selain lebih luas dibandingkan bagian lain, juga
terkesan jauh lebih bersih .." balas Beng Kui yang heran
karena area seluas 3-4 meter dimana mereka berada memang
lebih terawat, meski juga kosong melompong. Setelah itu, dia
berjalan terus kedepan, keadaan sudah kembali kotor dan
tidak sebersih ruangan tadi.
"Benar sekali, disini keadaannya lebih bersih. Mestinya
ada jalan rahasia disekitar tempat ini yang akan menuju ke
ruangan yang lain ......" kembali Bi Kim berbisik.
Keduanya akhirnya bergerak terpencar untuk
menemukan rahasia apa dibalik ruangan yang bersih dalam
gua alam itu. Mereka mencoba mencungkil batu yang
menonjol, kemudian mendorongnya dilain kesempatan, tetapi
tetap tidak menemukan adanya pintu rahasia yang dimaksud.
Dilain usaha, mereka meraba-raba dinding, bahkan juga
langit-langit gua coba mereka periksa dan selidiki, tetapi tetap

Tarian Liar Naga Sakti I 1728


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

saja nihil dan tidak membawa sedikitpun petunjuk bagi


mereka berdua.
"Sungguh penasaran ............ sungguh penasaran" Tham
Beng Kui mendesis setelah menyelidiki hampir semua bagian
dalam ruangan tersebut. Tetapi, tidak menemukan adanya
tanda bahwa pintu rahasia memasuki ruangan lain ada disitu.
Padahal, mereka sudah bekerja lebih dari 2 jam untuk mencari
rahasia dari gua tersebut.
"Sabarlah, kita pasti akan menemukannya ......." Bi Kim
menyabarkan Beng Kui yang agak kesal karena belum
menemukan apa-apa.
"Kita beristirahat sebentar ......." ajak Bi Kim sambil
kemudian merangkul pundak Beng Kui tanda bersimpati
dengan Beng Kui yang sangat mengkhawatirkan keselamatan
dan keberadaan sumoynya itu.
Sambil berangkulan, merekapun kemudian menemukan
tempat yang pas untuk duduk. Tetapi, tidak lama kemudian,
suasana yang sangat senyap, dan anehnya hawa yang tidak
panas dan juga tidak dingin, ditambah dengan cahaya yang
sangat minimal, membuat kedua orang yang sedang dirasuk
cinta ini menemukan saat yang tepat memadu kasih. Apalagi
karena rangkulan Bi Kim untuk memberi dorongan moril
kepada Beng Kui tidak dilepaskan hingga mereka duduk.
Maka, ketika akhirnya dengan malu-malu Beng Kui
berusaha mencium bibirnya, Bi Kim yang lebih dewasa dan
lebih berpengalaman, dan yang saat itu juga memang "ingin",
dengan lembut menyambut dan malah kemudian memagut
Beng Kui dalam ciuman. Berbeda dengan ciuman malam

Tarian Liar Naga Sakti I 1729


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sebelumnya yang sangat dikenang Beng Kui karena adalah


ciuman pertamanya, maka ciuman kali ini sangat bergelora.
Dan dia secara sengaja membiarkan gelora itu membahana
dan membakar nafsunya, apalagi karena Bi Kim juga
menyambutnya dengan kasih yang sama.
Jika ciuman pertama sangat syahdu dan Beng Kui masih
belum tahu harus bagaimana, kali ini dengan dibimbing Bi Kim
perlahan-lahan dia tahu apa yang mesti dilakukannya.
Seandainya mereka berada di kamar hotel, atau di tempat
lain, mungkin Beng Kui akan bisa menahan dirinya. Tetapi,
berada di ruangan tertutup, cahaya temaram dan diladeni
dengan keberanian Bi Kim dan bahkan terkesan mengajarinya,
membuat Beng Kui kehilangan pegangan. Dengan sadar dia
membiarkan dirinya dikuasai dan dihanyutkan oleh nafsunya.
Dengan sadar dan dengan kasih, Bi Kim mengajarkannya
untuk lebih menikmati percumbuan. Merekapun saling pagut,
saling menikmati kenikmatan bibir masing-masing dan terus
berciuman.
Bahkan Bi Kim kemudian mengajari Beng Kui untuk lebih
menikmati keindahan dan kekenyalan tubuhnya, dan semua
itu terjadi dalam jalinan kasih mereka. Bi Kim sudah total
menyerahkan diri dan cintanya kepada Beng Kui, sesuatu yang
belum pernah dirasakannya selama ini. Meskipun dengan
paksa, beberapa kali bekas gurunya mencoba mencumbunya,
tetapi belum ada yang benar-benar memerawaninya. Secara
aneh, gadis ini tumbuh dalam kebebasan dan keleluasaan
orang mengumbar nafsu, tetapi dia tidak pernah berhasil
diperawani orang-orang itu. Tetapi, beberapa kali secara
paksa nafsunya dibangkitkan orang, tetapi masih belum

Tarian Liar Naga Sakti I 1730


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pernah berhasil membawanya kedalam persetubuhan laki-laki


dan perempuan.
Maka, jika kali ini dia dengan rela hati memberikan semua
kepasrahannya kepada lelaki yang dicintainya, menjadi sangat
wajar. Apalagi, Bi Kim bertumbuh di lingkungan yang tidak
begitu menghargai secara wajar hubungan suci laki-laki dan
perempuan. Justru dia menjadi saksi betapa sangat mudahnya
laki-laki dan perempuan saling bersetubuh baik dengan
paksaan maupun secara suka rela. Karena itu, ketika dia
dengan rela memberikan dirinya untuk dicumbui dan bahkan
lebih dari itu oleh pria yang dipilih hatinya, nampaknya adalah
kegembiraan besar bagi dia.
Dia bukan hanya pasrah, justru memberi peluang dan ikut
mengajari Beng Kui untuk menelusuri tubuhnya. Dia
mengajari Beng Kui untuk mengenali lekuk tubuh mulusnya,
memberi dan mengajari Beng Kui untuk meremas Buah
Dadanya, dan ketika Beng Kui semakin pintar, diapun
menggelinjang dan mengeluh keenakan. Bahkan dia pula yang
memulai untuk melucuti pakaian Beng Kui dan memberi
peluang Beng Kui untuk mulai mempreteli pakaiannya sendiri.
Beng Kui sendiri semakin hanyut dalam kenikmatan duniawi
itu, terlebih ketika dia berhasil membuka pakaian bagian atas
Bi Kim dan kini mulai menyentuh dan membelai dada Bi Kim
yang tanpa penutup lagi.
Lebih dari itu, dengan dorongan lengan Gan Bi Kim,
perlahan Beng Kui mulai bisa menggunakan bibirnya untuk
menyusuri leher jenjang dan akhirnya dada telanjang Bi Kim.
Dan dengan dorongan halus sekali lagi, sampailah bibirnya
menyentuh dan menyentuh bagian seorang wanita yang

Tarian Liar Naga Sakti I 1731


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

selalu menjadi fantasy pria: Buah dada. Dengan rakus namun


lembut, takut menyakiti, Beng Kui memainkan bibirnya dan
juga lidahnya untuk memenuhi hasratnya dan juga memenuhi
permintaan Bi Kim yang semakin tenggelam dalam lautan
berahinya. Keduanya sudah telanjang dibagian atas tubuh
masing-masing, dan kini saling membelai, saling meremas
untuk memperoleh kenikmatan lebih dari percumbuan
mereka.
Bahkan, perlahan kini Bi Kim merebahkan dirinya ke lantai
gua dengan beralaskan pakaian mereka berdua yang sudah
dilepaskan. Sambil rebahan diapun mengait dan merangkul
Beng Kui hingga akhirnya Beng Kui kini dalam posisi menindih
tubuh langsing Bi Kim yang sudah bugil bagian atasnya. Dan
dalam posisi seperti ini, semakin bersemangat Beng Kui dalam
menggeluti tubuh kekasihnya. Seperti juga Bi Kim yang sudah
dalam keadaan "tidak dapat kembali". Dua-duanya memang
sudah terbakar oleh jeratan berahi yang membutuhkan
penyaluran. Bahkan kini keduanya saling melekat dan saling
mencari kenikmatan dengan sukarela.
Lengan dan mulut serta bibir Beng Kui sudah kemana-
mana, nyaris tidak ada lagi bagian terbuka yang tidak dibelai,
diremas atau dijilatinya. Sementara Bi Kim sendiripun
menggeliat-geliat manja memberi balasan sambil menanti
saat yang tepat berpadunya keduanya dalam nafsu tak
tertahankan. Dan ketika akhirnya mereka saling memberi diri
dan kemudian saling melepaskan penutup tubuh terakhir di
tubuh masing-masing, maka itulah saatnya. Saat ketika
mereka melakukan persetubuhan secara sadar dan memang
mereka inginkan bersama. Merekapun tenggelam dalam

Tarian Liar Naga Sakti I 1732


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lautan birahi dan tuntas mereka kerjakan bersama. Mereka


akhiri dengan jeritan-jeritan kecil dari Bi Kim dan dengusan
Beng Kui ketika akhirnya menembus keperawanan Bi Kim dan
sekaligus melepas keperjakaannya.
Setelahnya usai. Dunia bagaikan berputar ketika mereka
mencapai puncaknya. Tapi setelahnya, ada setitik penyesalan
dalam dada Beng Kui. Bi Kim juga. Tetapi sekulum senyum di
bibir Bi Kim, karena dia melakukannya dengan pria pujaannya
setelah berkali-kali nyaris diperawani orang di lingkungannya
yang sesat. Sementara Beng Kui, dengusan penuh kepuasan
dan kebahagiaan bisa menuntaskan nafsu cintanya
menyisakan rasa sesak dalam batinnya. Karena betapapun, dia
terdidik dalam dunia yang mengetengahkan etika. Dan dia
baru saja melakukan persetubuhan di luar nikah, dan itu tidak
diijinkan oleh norma dan juga akal sehatnya. Tapi, apa boleh
buat? Mereka sudah melakukannya, tanpa paksaan, justru
penuh kenikmatan.
Dan akhirnya setelah gejolak berahi mereda melewati
pertarungan panas penuh berahi, keduanyapun tergeletak
kelelahan. Meski sekujur tubuh dibasahi keringat tetapi tidak
membuat mereka merasa kepanasan, tidak membuat
keduanya merasa gerah. Bahkan setelahnya mereka saling
berpelukan dan saling mengisahkan kisah-kisah yang belum
mereka ketahui sebelumnya. Beng Kui sendiri, meski belum
berpengalaman, tetapi paham bahwa gadis yang baru saja
disetubuhinya masih suci murni dan bukanlah perempuan
murahan. Ini yang membanggakannya meski dia tahu Bi Kim
berasal dari dunia hitam, bergaul dengan para perongrong
dunia persilatan.

Tarian Liar Naga Sakti I 1733


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan percakapan keduanyapun telah membuat Beng Kui


paham apa yang menjadi rencana subo Bi Kim dan bagaimana
mereka menjalankannya. Diam-diam Beng Kui sendiri merasa
seram dan gelisah bagi keselamatan kekasihnya, tepatnya
sudah menjadi istrinya sekarang. Tetapi, karena mereka masih
harus menemukan Giok Tin, maka mau tidak mau Beng Kui
belum dapat meninggalkan tempat berbahaya itu, meski Bi
Kim sudah mengingatkan bahayanya. Maklum, kekuatan yang
merancang fitnah terhadap Kaypang, justru sudah nyaris
terkumpul semuanya di Kota Lim An, dan akan bersama
menuju Kaypang pada waktunya.
Cukup lama keduanya bertukar cerita, baik kisah-kisah
pribadi, maupun kisah dunia persilatan. Mereka tidak tahu jika
hari sudah mulai sore. Tetapi, karena mereka tidak
menemukan apa-apa, mereka akhirnya memutuskan untuk
melacak lagi keberadaan Giok Tin besoknya. Setelah
mematut-matut diri masing-masing, mengenakan pakaian
yang tadi berserakan dan menjadi alas pergumulan mereka,
akhirnya keduanyapun memutuskan untuk berjalan keluar
dari gua kenangan tersebut.
Ketika akhirnya mereka tiba di pintu gua tersebut,
keduanya sepakat untuk sementara Bi Kim akan kembali ke
kelompoknya terlebih dahulu. Mereka baru akan bersama-
sama menuju Kaypang secara sembunyi-sembunyi jika sudah
menemukan Giok Tin, dan selanjutnya akan menempuh hidup
bersama sebagai suami-istri. Setidaknya begitu rencana
mereka berdua yang disepakati dan direncanakan bersama.
Memang, alangkah indahnya jika cita-cita sepasang kekasih
bisa diwujudkan. Apalagi, karena keduanya sudah melakukan

Tarian Liar Naga Sakti I 1734


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hubungan layaknya suami-istri. Tanpa disadari laku mereka


sudah sangat mesra. Tetapi, keduanya melakukan penuh rasa
cinta.
Keluar dari Gua tersebut mereka masih melangkah penuh
kemesraan seakan dunia milik mereka berdua saja. Dan,
keadaan seperti itu, biasanya menghilangkan atau setidaknya
banyak mengurangi kewaspadaan mereka. Apalagi, meski
sudah jauh meninggalkan dua tadi, keduanya masih enggan
berpisah dan masih terus berjalan bersama, meski Bi Kim
mulai berdebar-debar karena tahu bahayanya. Tetapi,
untungnya, sampai kemudian akhirnya Beng Kui setuju
mereka berpisah jalan, tidak ada kejadian yang membuat
mereka ketahuan. Terutama oleh kelompok subonya, dan ini
membuat Bi Kim menjadi senang. Diapun berkelabat pergi
berbeda arah dengan Beng Kui yang mengambil arah balik
kearah kota.
Tetapi, benar-benarkah mereka aman?
Belum lama Beng Kui berjalan dengan hati berbunga-
bunga, kurang lebih hampir setengah jam berpisah dengan Bi
Kim, tiba-tiba dia menemukan jalan majunya sudah dihadang
orang. Dan bukan cuma seorang. Karena disana ada
Janaswamy dan seorang lagi berdandanan mirip Janaswamy.
Nampaknya seorang pendekar dari Thian Tok (India). "Mau
apa mereka ....."?, desis Beng Kui bertanya tanya meski
sebenarnya sedikit banyak sudah dapat diduganya.
"Hmmmmm, saking asyiknya, saking berbunga-bunganya
jadi tidak tahu jalan pintas menuju kota ....... hahahahahahaha

Tarian Liar Naga Sakti I 1735


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

" dengan tengik Janaswamy berkata. Entah mengapa dia


terlihat sangat ganas dan sangat membenci Beng Kui.
"Siapa engkau ....." dengan datar dan suara terdengar
jemu Beng Kui bertanya.
"Aku Janaswamy, kekasih Nona Gan Bi Kim, masak engkau
tidak tahu ..........."? terdengar Janaswamy berkata dengan
kebencian yang tidak disembunyikannya. Beng Kui memang
kaget, tetapi Bi Kim sudah menjelaskan kepadanya prihal
Janaswamy dan Lam Hok yang tebal muka dan selalu mencari-
cari kesempatan untuk menjadikannya sebagai kekasih
mereka. Tetapi, dengan menyebut dengan sengaja dia
"Kekasih Bi Kim, berarti sangat mungkin kisah mereka berdua
sudah tercium pihak lawan.
"Ooooooh, kukira siapa. Rupanya pecundang-pecundang
tidak tahu malu ......" berkata Beng Kui dengan nada datar
tetapi membuat Janaswamy murka.
"Kita masih belum menyelesaikan pertandingan kemaren,
mengapa tidak sekarang kita lanjutkan ....."? tantang
Janaswamy
"Sayang aku tidak punya selera melayani orang tidak
punya kerjaan semacam engkau ini ...." berkata Beng Kui
sampai membuat Mahendra dan Gayatri menjadi murka.
Tetapi, tokoh muda yang satu lagi, terlihat tenang saja dan
penuh percaya diri. Entah siapa pula tokoh itu ....... Diam-diam
Beng Kui justru mewaspadai orang itu.
Tetapi, tanya jawab itu tidak berlangsung panjang, karena
Janaswamy yang entah mengapa nampak murka itu sudah

Tarian Liar Naga Sakti I 1736


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menerjang Beng Kui yang mau tidak mau harus melayaninya.


Maka kembali keduanya melanjutkan pertarungan keduanya
yang tertunda sejak beberapa hari sebelumnya. Hanya, kali
ini, Janaswamy tidak lagi menahan-nahan serangannya, tetapi
langsung mencecar Beng Kui dengan serangan serangannya
yang mematikan. Untungnya Beng Kui sendiripun juga
menyiapkan dirinya dengan baik. Diapun meladeni serangan
Janaswamy dengan keras lawan keras, bahkan dengan
mengerahkan kekuatan inti es yang sudah mengalami
kemajuan pesat akhir-akhir ini.
Janaswamy dengan cepat menyerang dengan kombinasi
Hui Sian Coa Pat Poh (Delapan Langkah Ular Dewa Terbang)
dan Ilmu Sihir Ular Dewa Mengguncang Mayapada. Akibatnya
Beng Kui harus mengimbanginya dengan memainkan Jit Goat
Kan Kun Hwat (Ilmu Matahari dan Bulan Menggetarkan Jagat)
dan Kiu Kiong San Tian Pou (Ilmu Langkah Kilat). Langkah kaki
keduanya sangat gesit dan saling mencoba menipu dengan
tata gerak yang aneh dan mujijat. Tetapi, keduanya memang
sudah mahir dengan langkah kaki masing masing, dan karena
itu ilmu pukulan jadi menentukan. Dalam hal ilmu pukulan,
Janaswamy memang lebih aktif dan variatif, tetapi lengan
Beng Kui sangat ampuh melindungi diri, bahkan tidak takut
berbenturan dengan lawan berkekuatan diatasnya sekalipun.
Ketika akhirnya Janaswamy memutuskan menggunakan
Hwee Sin bit Ciat Kang Hoat (Api Sakti Pemusnah Tenaga),
Beng Kui yang sadar lawan menginginkan nyawanya segera
dengan cepat memapaknya dengan Tui Hong Kiam Ciang
(Tangan Pedang Pengejar Angin). Pada dasarnya ilmu ini
menjadi ilmu bertahan dan dengan kekuatan lengannya, dia

Tarian Liar Naga Sakti I 1737


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mampu menahan, menangkis dan memunahkan serangan


membadai yang dilontarkan Janaswamy. Semakin lama Beng
Kui semakin tangkas meski dia lebih menitikberatkan pada
aspek pertahanan. Dengan begitu, Janaswamy tidak sanggup
menerobos pertahanannya karena tak sanggup menemukan
celah yang cukup untuknya melakukan serangan mematikan.
Pertahanan Beng Kui ini sampai membuat Mahendra dan
Gayatri kebingungan, bahkan tokoh muda Thian Tok yang satu
lagi sampai mengerutkan dahi tanda memeras ingatan dan
memeras pengetahuannya melihat daya tahan atau daya
bertahan Beng Kui.
Memang luar biasa. Selain tangan Beng Kui bagai punya
mata, juga sangat alot dan berani menerima pukulan beracun
yang maha panas itu. Dan tidak sedikitpun Beng Kui terlihat
kesakitan atau keteteran menghadapi Janaswamy, padahal
dia cukup paham kemampuan kawannya itu sampai dimana.
Meski serangan-serangan Beng Kui terlihat tidak melebihi
Janaswamy, tetapi daya bertahannya terlihat hebat dan
mujijat. Nyaris tidak ada cela bagi Janaswamy untuk masuk.
Jikapun ada, dengan mudah dipunahkan oleh sepasang tangan
Beng Kui yang tidak takut panas dan racun itu. Pada akhirnya,
keduanya bertarung alot dan seimbang, tanpa ada satupun
dari mereka yang menarik keuntungan dari situasi tersebut.
Meski keadaan berlangsung demikian, tetapi tak ada
sedikitpun tanda-tanda sahabat Janaswamy itu akan
mencampuri pertarungan. Dan ini melegakan Beng Kui.
Kelihatannya sang pendatang cukup gagah dan tidak akan
memanfaatkan kesempatan untuk mengeroyoknya. Karena
itu, Beng Kui dapat penuh berkonsentrasi untuk menghadapi

Tarian Liar Naga Sakti I 1738


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

serangan-serangan dari Janaswamy yang semakin membadai.


Tetapi, sebagaimana dia pernah menghadapi hujan serangan
yang jauh lebih berbahaya saat ini, dan dia sukses
melewatinya, maka saat inipun dengan santai dia menghadapi
arus serangan Janaswamy.
Bahkan sampai Janaswamy meningkat dengan
menggunakan ilmu ampuh ilmu Kip Kip Seng Thian (Setingkat
Demi Setingkat Naik Ke Langit) (ajaran Naga Pattynam), Beng
Kui masih tetap tidak kerepotan. Meskipun untuk itu Beng Kui
harus meningkatkan kekuatan iweekangnya agar dia tidak
kerepotan. Ilmu ajaran Naga Pattynam ini memang ampuh,
semakin lama semakin hebat dan semakin kuat. Tetapi Beng
Kui tidak terlihat takut dan keteteran, dia masih tetap mampu
mempertahankan diri dan menghalau semua serangan
Janaswamy dengan tenang dan penuh percaya diri. Meskipun
arena mereka sudah berubah bagai arena badai dan kacau
balau, karena simpang siur dan berkesiutannya angin
serangan iweekang yang kuat dan sangat mematikan.
Nampaknya Janaswamy memang memutuskan untuk
bertarung hidup mati. Dia terlihat sangat bernafsu dalam
menyerang dan jika bisa atau memungkinkan, dengan sekali
pukul dia ingin merubuhkan dan membunuh Beng Kui. Tetapi,
sayangnya dia kesulitan melakukannya. Meski dia sendiri tidak
terdesak, tetapi badai serangannya dengan mudah dipatahkan
oleh Beng Kui dan sesekali Beng Kui menyerang dan
membuatnya harus mundur. Keadaan mereka boleh dibilang
seimbang dan sulit menentukan kemenangan dalam waktu
yang panjang.
Tiba-tiba terdengar suara:

Tarian Liar Naga Sakti I 1739


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hmmmmmm, terlampau lama dan menjemukan.


Janaswamy, mundur ........" suara tersebut terdengar ringan
saja tetapi mengaung dan dekat sekali dengan terlinga semua
yang ebrada didekat arena tersebut. Beng Kui sampai
tercengang dan membatin: "Kemampuan seperti ini sangat
sukar dijajaki, hanya kemampuan setaraf subo yang mampu
mengaungkan suara hingga sebegini jernih dan tetap
mengambang di udara ......."
Sementara itu, Janaswamy sendiri terkejut. Rupanya dia
mengenali siapa yang datang. Karena itu dengan cepat dia
mengundurkan diri dan kemudian berdiri disamping
sahabatnya yang berasal dari Thian Tok sama dengan dirinya
itu.
Sementara itu, di arena kini tinggal Beng Kui seorang diri.
Tetapi, begitupun dia sama sekali tidak mengurangi
kewaspadaannya. Dia yakin sekali, orang yang mengeluarkan
suara tadi mestilah seorang perempuan. Tetapi, dia tidak
berani memastikannya. Yang bisa dipastikannya adalah,
pendatang baru itu mestinya sangat lihay dan dia tidak berani
menyimpulkan apakah akan sanggup melawan ataukah tidak.
"Apakah memang engkau menunggu untuk kutaklukkan
dengan kekerasan ataukah tidak lebih baik engkau
menyerahkan diri saja untuk ditahan ...."? terdengar suara
mendenging di telinga Beng Kui. Suara yang membuatnya
murka dan merasa diremehkan. Sontak dia murka dan segera
berkata dengan gagah:
"Hmmmm, belum tentu engkau mampu mengalahkanku
........"

Tarian Liar Naga Sakti I 1740


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hmmmm, baiklah jika engkau ingin dihajar terlebih


dahulu ..... bersiaplah"
Dan tidak lama setelah kata "bersiaplah", selarik angin
serangan yang sangat kuat sudah menyerang Beng Kui dari
samping kanan. Tetapi, Beng Kui yang sudah siap dengan
sigap menangkis. Tetapi, dalam kagetnya, jalur pukulan itu
dapat berbelok dan dengan cepat menuju sasaran
sebenarnya. Untungnya Beng Kui masih sempat
menggerakkan tubuh dan tangan kirinya secara refleks, dan:
"Dukkkkkk ....." tangkisan tersebut membuat Beng Kui
terdorong sampai tiga langkah ke belakang meskipun tidak
sampai melukainya. Tetapi sungguh mengagetkannya. Karena
tidak banyak tokoh yang mampu membelokkan ilmu pukulan
jarak jauh pada saat-saat akan ditangkis musuh. Diam-diam
Beng Kui semakin waspada dan meningkatkan pengerahan
kekuatan dan juga kesigapannya.
"Hahahahahaha, itu baru peringatan buatmu. Jika masih
tidak tahu diri, alamat engkau akan mengalami serangan yang
lebih berbahaya lagi ........." kembali terdengar suara
peringatan yang memang nampaknya dari seorang
perempuan.
"Hmmmm aku belum kalah ....." Beng Kui mengeraskan
hati dan bersiap menghadapi serangan musuh yang entah dari
sisi mana akan datang.
Kali ini serangan datang dari sebelah atau sisi kirinya.
Mengantisipasi tenaga serangan yang bisa berbelok, Beng Kui
tidak mengerahkan segenap kekuatannya menangkis pukulan
tersebut. Melainkan, dengan sedikit dasar menghalau atau

Tarian Liar Naga Sakti I 1741


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengalihkan tenaga serangan yang diajarkan Ceng Liong dia


melangkah kekanan dan kemudian mencoba menghalau
serangan itu. Tetapi, apa lacur, tenaga serangan tersebut
bukannya tipuan, tetapi benar serangan dengan tenaga jarak
jauh yang cukup kuat dan berisi. Untungnya Beng Kui sudah
mengerahkan tenaga menghalau atau menggiring tenaga
dalam lewat pukulan, dan itu membuatnya terhindar dari efek
negatif pukulan lawan. Benar dia terdorng ke belakang, tetapi
seperti semula, dia sama sekali tidaklah terluka.
"Hmmmmm rupanya berisi juga engkau ......" kali ini suara
itu tidak melalui ilmu menyampaikan suara, tetapi langsung
berbicara dan didengar semua orang. Bersamaan dengan itu,
sesosok tubuh yang langsing tetapi tertutup cadar yang cukup
ketat dan menyembunyikan wajahnya, sudah menyerang
Beng Kui. Benar dia seorang perempuan. Tetapi jangan salah,
kecepatan dan kekuatan pukulannya sungguh luar biasa.
Sekali pandang dan lewat intuisinya Beng Kui sadar jika
lawannya memiliki kekuatan yang masih di atasnya. Tetapi,
sebagai Kokcu Lembah Saldju Bernyanyi, sudah tentu tidak
ada kata menyerah bagi Beng Kui. Dengan cepat dia
mengerahkan sebagian besar kekuatannya dan melangkah
menurut ilmu langkah andalannya: Kiu Kiong San Tian Pou
(Ilmu Langkah Kilat). Dan dengan demikian dia sanggup
bergerak dengan mengurangi beban yang ditanggungnya
akibat menangkis kekuatan besar lawan.
"Duk ..... dukkk ...... dukkkk ......" sampai tiga kali Beng Kui
menangkis pukulan lawan yang dengan cepat menerpanya.
Tetapi dengan mengerahkan sebagian besar tenaga serta juga
memanfaatkan tehnik menggiring tenaga yang diajarkan Ceng

Tarian Liar Naga Sakti I 1742


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Liong (Meski bukan ilmu mujijat Ciat Lip Jiu), dia berhasil
menghadapi gelombang serangan lawan tanpa kerugian.
Apalagi sepasang lengannya memang dilindungi oleh Soh Kim
Liong yang punya daya mujijat menolak dan mengurangi daya
pukul tenaga lawan.
"Hmmmmm, cukup hebat. Tapi jangan harap lepas dari
tanganku ......." kembali si perempuan bercadar berkoar
sambil melepaskan serangan. Kali ini lebih cepat dan lebih
kuat.
Tetapi Beng Kui yang sudah bersiap dan kepercayaan
dirinya meningkat, sama sekali tidak alpa dan lalai. Apalagi
sampai berpuas diri. Tidak. Dengan tetap waspada dan siaga
dia mengikuti perkembangan gerak dan serangan lawan.
Meski begitu, sejauh ini dia masih tetap belum sanggup
memandang wajah dan perawakan lawan yang langsing.
Hanya satu yang dia pastikan, bahwa lawannya yang hebat itu
adalah seorang wanita.
Kini dengan serangan membadai dari lawannya membuat
Beng Kui harus habis-habisan menghindar dan sesekali
menghalau serangan lawan. Cuma, lama kelamaan taktiknya
dapat tercium lawan yang memang hebat itu. Karena itu,
dengan cepat dan sering tak terduga, dia menyerang dengan
variasi serangan dan variasi tenaga yang berbeda-beda
sehingga Beng Kui menjadi bingung. Apakah serangan lawan
"kosong" ataukah "berisi". Ini yang membuat Beng Kui mulai
keteteran. Meski demikian, dia tidak sampai gugup karena
memiliki kepercayaan diri yang memadai terhadap kekuatan
lengannya yang memang mujijat.

Tarian Liar Naga Sakti I 1743


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hiaaaaaaaaaat ...................." kembali si perempuan


bercadar berteriak, dan kini mulai kembali menyerang dengan
kecepatan yang semakin tinggi. Dan sekali ini Beng Kui yang
memang kalah tenaga mulai keteteran dan posisinya benar-
benar terdesak hebat. Bisa ditebak, dalam waktu tidak lama
dia akan kena dijatuhkan lawan. Dan semakin lama Beng Kui
semakin tersudut dengan hanya mampu menangkis tanpa
mampu membalas pukulan lawan. Tetapi, dalam kondisi kritis
bagi Beng Kui, tiba-tiba terdengar suara:
"Tham Kokcu, kita lawan bersama ........." bersamaan
dengan seruan itu melayang masuk kedalam arena seorang
pemuda lainnya. Dan dengan dua tiga kali tusukan dan
sabetan, dia membuat lawan yang luar biasa hebat itu
mundur seketika. Pada saat itu Janaswamy bergerak masuk
kedalam arena, tetapi langkahnya terhenti oleh sampokan si
Perempuan bercadar. Sedetik kemudian terdengar dia
berkata:
"Biarkan mereka mengeroyokku. Ingin kulihat sampai
dimana kemampuan mereka ....." akibat sampokan itu
Janaswamy terdorong kembali ketempatnya meski tidak
terluka. Sementara itu, Tham Beng Kui memandang kearah
tokoh yang sudah datang membantunya dan kemudian
tersenyum sambil berkata:
"Terima kasih atas bantuan Tik Ciangbundjin ........"
Kedua anak muda itu kini berdiri berdampingan. Di
tangan Tik Hong Peng sebuah pedang bersinar putih, tetapi
yang pasti bukan Pedang Bunga Saldju. Dan inilah untuk
pertama kalinya mereka berdiri sejajar dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1744


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

merepresentasikan kebesaran Thian San Pay yang


sebenarnya. Keduanya saling pandang, sampai kemudian
Beng Kui berkata:
"Tik Ciangbundjin, ijinkan aku menyelesaikan pertarungan
ini ........"
Tetapi Tik Hong Peng yang juga berwatak ksatria, justru
berkeras. Dia melihat Beng Kui sudah cukup kerepotan dan
capek. Dan tentu, jika dia bisa menahan lawan, namanya akan
sedikit menjulang kepermukaan. Karena itu diapun berkata
sambil menyimpan pedangnya:
"Biarkan kali ini aku mencobanya Tham Kokcu ........."
Tetapi, lagi keduanya berdiskusi bagaimana melawan si
perempuan bercadar yang lihay nan sakti itu, tiba-tiba
terdengar suara yang sekaligus diiringi serangan:
"Jangan ada seorangpun dari kalian berdua yang
mengundurkan diri dari arena ........"
Hong Peng dan Beng Kui seketika saling lirik dan
kemudian bergerak dalam waktu bersamaan. Karena mereka
sudah diserang oleh angin pukulan yang luar biasa cepat dan
kuatnya. Tidak ada waktu lagi bagi salah satu dari mereka
berdua untuk menarik diri dari arena. Bukan apa-apa,
serangan si perempuan bercadar sungguh hebat luar biasa
dan tidak memberi peluang bagi salah satu diantara mereka
berdua untuk keluar arena lagi. Dan ketimbang mencari jalan
mundur dimana keduanya berkutat untuk tidak mau mundur,
keduanya kemudian melakukan perlawanan dengan
menggunakan kekuatan masing-masing.

Tarian Liar Naga Sakti I 1745


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, meski menghadapi si perempuan secara


bersamaan, Beng Kui dan Hong Peng tetap mengalami
kesulitan. Khusus bagi Beng Kui, dia sama sekali tidak merasa
serangan dan beban yang ditanggungnya menjadi lebih
ringan. Tetap saja berat seperti sebelum Hong Peng memasuki
arena. Sementara Hong Peng sendiri terkejut setengah mati
menemukan kenyataan betapa hebatnya lawan yang mereka
hadapi. Kehebatannya mengingatkan Hong Peng akan
kemampuan suhunya, sampai diapun bergumam dalam
hatinya: "Kayaknya kehebatannya setara dengan suhu ........
wah, berat juga ....."
Demikianlah, setelah kurang lebih 5 menit menyerang
kedua anak muda itu, tiba-tiba si perempuan bercadar
mengerahkan kekuatan dan kembali melontarkannya kearah
Beng Kui dan Hong Peng. Dan ketika keduanya menangkis:
"Duk ..... duk ....."
Terdengar benturan yang cukup hebat dan kedua anak
muda itu terdorong sampai masing masing 4 langkah ke
belakang baru kemudian tegak berdiri. Dan bukan main,
mereka berdua saling pandang dan tersenyum pahit.
Keduanya kini sadar, meski maju berduapun, belum tentu
mereka menang. Buktinya, mereka masing-masing menangkis
pukulan si Perempuan bercadar dan hasilnya, mereka
terdorong ke belakang sementara si perempuan bercadar
tetap kokoh dan tidak goyah sedikitpun. Luar biasa.
Dan ketika sekali lagi mereka menempur si perempuan
bercadar, hasilnya setelah 3-4 menit mereka menyerang dan
kemudian diserang, kembali keduanya terdorong ke belakang.

Tarian Liar Naga Sakti I 1746


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kali ini malah lebih jauh, sampai 5-6 langkah ke belakang


tanda si perempuan bercadar meningkatkan kekuatan
menyerangnya. Dan itu juga berarti bahwa si perempuan
bercadar itu masih belum mengerahkan kekuatan serangnya
hingga ke puncaknya. Padahal, mereka berdua sudah mati
matian mengerahkan kekuatan menahan serangan lawan. Kini
keduanya sadar sepenuhnya jika lawan masih belum bisa
mereka tandingi. Tetapi meskipun demikian, bukan berarti
mereka mengalah dengan demikian mudahnya. Sebaliknya,
jiwa kependekaran mereka justru tergugah dan mereka
memutuskan untuk melawan dengan kekuatan terbaiknya.
Keduanya kembali bersiap untuk melakukan perlawanan,
sementara si perempuan bercadar nampaknya mulai tidak
sabaran. Diapun berkata:
"Apa masih belum mau menyerah juga ....."?
Sebagai jawabannya Beng Kui dan Hong Peng justru lebih
dahulu melakukan penyerangan. Adalah pukulan Ilmu Peng-
sian-jit-gwatciang (pukulan matahari rembulan berhawa
dingin) yang dilepaskan Beng Kui, sementara Hong Peng
melepas pukulan Ajian Lebur Sakheti. Bisa dibayangkan
bagaimana kekuatan keduanya jika dilepaskan secara
bersamaan, meskipun keduanya masih kalah jika diadu
dengan si perempuan bercadar. Si perempuan bercadar sudah
tentu memperhatikan gelagat kedua anak muda tersebut.
Juga ketika mereka melancarkan serangan untuk menghalau
kemungkinan dia menyerang terlebih dahulu.
Tetapi, si perempuan bercadar memang hebat. Dia
bukannya menghindar pergi, sebaliknya malah dia maju

Tarian Liar Naga Sakti I 1747


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memapak serangan kedua anak muda itu, dan sekali lagi


terjadi benturan hebat antara mereka bertiga. Dan akibatnya,
kembali Hong Peng dan Beng Kui terdorong ke belakang dan
kali ini, keduanya merasa terguncang meski belum terluka
dalam sebagai akibat dari benturan benturan hebat yang
terjadi antara mereka.
Setelah berkali-kali terlontar dan selalu didesak hingga
pontang-panting menyelamatkan diri, kini Beng Kui dan Hong
Peng mulai mengakui bahwa kekuatan mereka berdua
memang masih belum tandingan lawan mereka. Meski lawan
mereka itu adalah seorang perempuan sekalipun. Setelah 4-5
kali mereka menangkis atau memukul, keduanya selalu
terlontar ke belakang tanda kekuatan mereka masih belum
sanggup untuk melawan dan menahan kekuatan pukulan
lawan perempuan mereka yang sakti itu.
Keringat sudah memenuhi wajah mereka, terutama Beng
Kui yang sudah cukup lama beradu pukulan dengan
perempuan itu. Dan yang nampaknya entah mengapa
menyasar Beng Kui secara khusus. Tetapi sampai sebegitu
jauhpun, masih belum ada tanda-tanda mereka akan
menyerah dan mandah saja ditawan atau dikalahkan si
perempuan bercadar. Sebaliknya, meski semakin lelah dan
semakin besar kekuatan yang mereka hamburkan, mereka
terus berusaha dan berusaha mencari jalan melawan si
perempuan bercadar. Tetapi, nampaknya kesabaran si
perempuan bercadar juga sudah sampai pada batasnya. Dia
kemudian berkata dengan nada sangat menghina:
"Hmmmmm, tenryata sudah bergabung berduapun masih
belum berarti apa-apa. Lebih baik kalian menyerah dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1748


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

engkau (sambil menunjuk Beng Kui), ikut aku. Dengan begitu


kalian tidak akan mengalami siksaan nantinya ........"
Tetapi, selalu dalam keadaan kejepit, ada saja akal yang
muncul. Seperti juga pada saat Hong Peng dan Beng Kui ini.
Mendengar kalimat yang sangat menyakitkan itu, baik Beng
Kui maupun Hong Peng sangat tersinggung harga diri masing-
masing. Betapapun keduanya adalah Kokcu dan Ciangbundjin
yang memiliki kedudukan lumayan tinggi di Tionggoan. Tidak
mungkin mereka akan mempermalukan perguruan dari
mereka berasal. Dan dalam keadaan terjepit seperti saat itu,
keduanya seperti teringat sesuatu:
"Hong Peng, engkau menyerang ......."
"Baik, Beng Kui, engkau yang bertahan ........"
Tanpa diduga, dan ini kelak menjadi petunjuk bagi
keduanya dalam lebih memahami ilmu ilmu keluarga mereka
masing-masing; Tik Hong Peng sudah mencabut kembali
pedangnya dan mempersiapkan serangan dengan ilmu
pamungkasnya: Thian San Kiam Ciang (Tangan Pedang Thian
San Pay). Sementara Beng Kui sendiripun membuka jurus
dengan ilmu pukulan sejenis Tui Hong Swat Sin Ciang (Tangan
Saldju Pengejar Angin). Dengan segera kedua lengannya
berkilat bagaikan berselimutkan lapisan saldju, sementara itu
Hong Peng sudah melontarkan pedangnya keudara.
Si perempuan bercadar kaget juga melihat secara
bersamaan dan seperti tanpa sengaja Beng Kui dan Hong Beng
bertempur dalam posisi saling mengisi. Lebih terkejut lagi
ketika kemudian bayangan pedang terbang yang berkesiutan
diudara, tiba-tiba bertambah dengan dorongan 2-3 larik sinar

Tarian Liar Naga Sakti I 1749


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pukulan yang dengan cepat kemudian mencecarnya. Tetapi,


perempuan itu memang bukan tokoh biasa. Keadaan
mengerikan tadi tidak membuatnya ketakutan dan menjadi
ngeri, sebaliknya justru dia menjadi senang karena
menemukan lawan tangguh.
"Hebat ......." secara jujur dia berseru melihat hebatnya
serangan Hong Pen. Dan menjadi lebih kaget lagi, ketika dia
menyerang, entah bagaimana kekuatan benteng pertahanan
Beng Kui dan Hong Peng menjadi sangat kokoh. Terutama
karena dia tidak sanggup menembus lapisan berkilat yang
dibentuk oleh sepasang tangan saldju dari beng Kui.
menyadari bahaya, nyaris saja dia terlambat karena dikejar
dua larik sinar pukulan mematikan yang dipancarkan oleh Tik
Hong Peng. Dengan cepat dia meluncur mundur ke belakang,
kemudian kedua tangannya bergerak cepat melakukan
pukulan-pukulan mendorong sepasang cahaya mirip kilatan
pedang yang mengejarnya. Dengan susah payah baru dia bisa
menghalaunya. Tetapi, kini dia berdiri menjublak dan tidak
menyangka pertahanan dan penyerangan kedua anak muda
itu kini maju berlipat dan sanggup mendesaknya. Bukan hanya
mendesaknya, bahkan nyaris mencelakainya tadi jika dia tidak
cepat mengundurkan diri dan menghalau sejumlah kilatan
pedang yang mencecarnya dengan hebat.
"Luar biasa ........ Ilmu apakah ini gerangan ......"?
"Hmmmmm, apakah engkau masih ingin meminta kami
untuk menyerah ....."? bertanya Beng Kui dengan suara yang
menusuk perasaan si perempuan bercadar.

Tarian Liar Naga Sakti I 1750


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hihihihi, apa engkau kira aku akan menyerah dengan


demikian mudah ....? Mari kita lanjutkan dan lihat siapa yang
jadi pecundang ......."
Sambil berkata demikian, si Perempuan bercadar kembali
bergerak. Tetapi, Beng Kui dan Hong Peng sudah sangat siap.
Kembali mereka bergerak dan dengan manis gerakan mereka
saling mengisi sehingga sulitlah bagi si perempuan bercadar
menemukan lubang guna memasukkan serangannya.
Sebaliknya, seperti tadi, dengan 3-4 gerakan cepat, Hong Peng
sudah kembali bergerak dan menciptakan 4 larik sinar kilatan
pedang, ditambah dengan pedang terbang, kini menjadi 5
larik kilatan pedang yang siap menyerang si perempuan
bercadar.
Tetapi, mengurangi kemungkinan diserang dengan ilmu
mujijat itu, si Perempuan bercadar mendahului dengan
melepas serangan berbahaya dan penuh dengan kekuatan
sinkang yang luar biasa hebatnya. Tetapi, pada saat
bersamaan, Hong Peng juga menyerang dengan lentikan sinar
pedang mengarah ke perempuan bercadar itu. Pada saat
bersamaan, Beng Kui juga mempertebal tembok pertahanan
mereka berdua sehingga terjadi benturan yang cukup
memekakkan telinga:
"Duaaaaarrrrrr ..........."
'Breeeettttttttttttttt ......."
"Kita pergi .........." terdengar si perempuan berkata dan
kemudian berkelabat pergi diikuti Janaswamy dan temannya
yang berasal dari Thian Tok

Tarian Liar Naga Sakti I 1751


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Episode 33: Membasuh Cinta Dengan Darah (2)


Luar biasa. Bentrokan terakhir sama sekali tidak mampu
mendesak Tham Beng Kui dan Tik Hong Peng, bahkan
sebaliknya justru mampu menerobos pertahanan sinkang si
Perempuan bercadar yang luar biasa saktinya. Lebih dari itu,
yang sangat mengagetkan adalah kekuatan gabungan mereka
sampai menyobek cadar yang menutupi muka si Perempuan
bercadar. Hong Peng dan Beng Kui sampai menjublak tidak
percaya dengan prestasi capaian mereka berdua.
"Tik Ciangbundjin ......"
"Tham Kokcu ......"
Keduanya saling pandang dengan takjub. Mereka lupa
bereaksi yang tepat pada saat secara luar biasa mereka
meraih hasil yang demikian gemilang. Untungnya,
kepongahan si Perempuan bercadarpun terguncang dengan
hasil bentrokan itu. Tetapi, tentu saja si Perempuan bercadar
tidak mau teria begitu saja. Dia masih belum yakin, pikirnya
dia hanya pandang enteng belaka. Karena itu, dengan cepat
dia bergerak dan meningkatkan kekuatan serangannya sambil
berteriak murka:
"Rasakan ......... Hiyaaaaaaaaattttttttttt....."
Beng Kui dan Hong Peng, meski menjublak melihat hasil
capaian mereka, bukan berarti kemudian alpa untuk
menyiapkan diri. Melihat serangan datang, masih dalam
formula yang sama dengan keyakinan yang berlipat, kembali
membuka serangan. Jika tadi mereka mendahului, kali ini

Tarian Liar Naga Sakti I 1752


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mereka terseranga. Dan secara otomatis adalah Beng Kui yang


menjadi "pelakon utam", sementara Hong Peng memainkan
perang pendukung dengan bergerak menyerang setelah Beng
Kui maju dua langkah ke depan, dan kembali mereka terlibat
dalam saling silang yang luar biasa. Dan beberapa menit
kemudian, kembali terdengar:
"Breeeeeeetttttt, ihhhhhhhhhhhhhhhhh ........"
Jika sebelumnya cadar si perempuan yang sobek, maka
kini adalah lengan jubahnya yang kena tersampok hingga
sobek bagai terpotong pedang tajam. Dan ini
mengagetkannya, apalagi kemudian ketika dia membentur
lengan perisai Beng Kui dan dia terdorong sampai dua-tiga
langkah ke belakang. Sungguh mengejutkan. Dan inilah yang
akhirnya menggebah si perempuan bercadar untuk pergi
menghindarkan diri. Karena sebetulnya, dia tergetar oleh
paduan Beng Kui dan Hong Peng. Dia pergi dengan
kepenasaran yang menghentak dada.
Setelah si perempuan bercadar pergi, Beng Kui dan Hong
Peng masih terkesima beberapa saat, sampai akhirnya Beng
Kui berkata:
"Luar biasa, ini mungkin yang dimaksudkan oleh Suhu
........."
"Benar, suhuku juga pernah mengatakan bahwa menurut
Duta Agung, jika ilmu kita maju dengan bergabung maka
efeknya akan sangat luar biasa. Bisa berlipat ganda
kemampuan bertahan dan menyerangnya. Bahkan mungkin,
hanya seorang Duta Agung yang akan sanggup mengalahkan
gabungan kedua ilmu kita tersebut ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1753


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Benar Tik Ciangbundjin, suhu pernah mengatakan


demikian namun yang sulit kupercaya pada awalnya. Tapi
........ haaaaaaiiiiiiii, luar biasa hari ini. Padahal kita masing-
masing belum sempurna menguasai kedua ilmu tersebut. Sulit
kubayangkan jika engkau dan aku sudah menguasainya,
nampaknya bahkan perempuan sakti tadipun tidak akan
sanggup menerobos pertahanan kita dan akan mudah kita
menyerangnya ....."
"Tidak salah, tidak salah. Jika dipikir, sebetulnya ilmu kita
masing-masing ini saling mengisi dan saling melengkapi. Jika
menghadapinya dengan sendiri-sendiri, kita tidak punya
peluang untuk sekedar menandingi tokoh tadi, tapi dengan
bergabung, kita mampu mengimbangi dan bahkan berpeluang
mengalahkannya ......"
"Betul ....... betul sekali .........tapi, sebaiknya kita
berbicara sambil memasuki kota, hari sudah menjelang
malam" sambil berkata Tham Beng Kui mengajak Tik Hong
Peng untuk bersama menuju kota Lim An.
Sungguh seru dan sungguh banyak yang dipercakapkan
Beng Kui dan Hong Peng, terutama mendiskusi paduan ilmu
keduanya yang ternyata bukan hanya meningkatkan daya
serang, juga memperkokoh daya tahan. Hasil yang melampaui
fantasi mereka selama ini. Dengan sendirian, mereka susah
bertahan, dan menyerang juga kurang tajam bagi Beng Kui,
sementara daya bertahan Hong Peng tidak begitu baik. Tetapi
dengan saling mendukung dan memainkan ilmu masing-
masing, entah bagaimana efek menyerang dan bertahan,
bagaikan maju berlipat ganda kekuatannya. Dari diserang
pontang panting, mereka berbalik menyerang dan bahkan

Tarian Liar Naga Sakti I 1754


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kemudian menerobos pertahanan lawan yang hebat. Jika


mereka tahu siapa lawan mereka barusan, mungkin kekagetan
dan ketakjuban mereka akan bertambah. Dan Beng Kui akan
mengetahuinya secepatnya .....
Cukup lama sampai mereka tiba di hotel. Mereka
memakan waktu lama, karena sambil berjalan mereka
mendiskusikan gabungan ilmu keduanya, meski sama sekali
tidak berbicara "saling tukar ilmu". Tetapi akhirnya mereka
tiba juga di Hotel. Dan merekapun berpisah karena Beng Kui
sudah langsung ingin beristirahat memulihkan diri, sementara
Hong Peng masih mengatur anak buahnya yang menyertainya
menuju Kaypang.
Bagi Beng Kui, hari ini begitu banyak hal-hal besar yang
dialaminya. Hal-hal yang bahkan belum pernah dibayangkan
sebelumnya, terjadi dan dialaminya, dan ini menimbulkan
senyum mekar di bibir dan terutama hatinya. Untuk pertama
kali dalam hidupnya menikmati kenikmatan duniawi,
bercumbu bahkan bersetubuh dengan orang yang dikasihinya.
Meski dia paham benar, jalan hidup mereka terhitung rumit
untuk dipadukan. Bahkan dia sadar, mereka telah melanggar
norma. Tetapi, toch mereka melakukannya secara sadar, dan
hanya meninggalkan sedikit rasa bersalah dalam hatinya.
"Hari ini, aku telah menentukan pasangan hidupku ...." begitu
Beng Kui berpikir dan memutuskan.
Kemudian, diapun mengalami salah satu pertarungan
yang dicatatnya sebagai yang paling mendebarkan dan
membuatnya menemukan fakta baru mengenai ilmunya dari
Lembah Saldju Bernyanyi. Diapun secara bersamaan
menemukan rahasia dan intisari dari Ilmu Pusaka Thian San

Tarian Liar Naga Sakti I 1755


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pay. Sungguh luar biasa. Seandainya ada seseorang yang bisa


menguasai penggabungan kedua ilmu tersebut, maka hasilnya
pasti sangat luar biasa. Beng Kui tidak menyadari, atau pasti
juga berpikir, bahwa Hong Peng juga memiliki daya serang dan
analisa sejenis. Hanya saja, mereka berdua menahan diri dan
gengsi untuk membicarakan "tukar ilmu" tersebut. Urusannya
pelik dan panjang.
Kedua fakta tersebut di atas membuat Beng Kui menjadi
begitu antusias dan sangat senang serta berbahagia. DIa
memandang penuh harapan dan asa masa memandang yang
terbentang begitu gemilang kedepan. Dan bahkan semua
pikiran, ide, optimisme dan harapannya yang melambung itu,
sampai terbawa dalam tidur dan mimpinya. Diapun terlelap
dalam tidur dan bermimpi luar biasa indahnya.
Saking indahnya bermimpi, Beng Kui baru sadar jika hari
sudah pagi. Dan mimpi indahnya dengan cepat bertambah
menjadi semakin indah ketika dia melihat di atas meja ada
sepucuk surat yang tergeletak. Dia tidak cukup sadar
bagaimana surat itu bisa berada dalam kamarnya tanpa dia
tahu dan sadar siapa yang membawa masuk atau siapa yang
mengirimkannya untuk dirinya. Dia sudah langsung menduga
bahwa Bi Kim mengiriminya surat untuk kembali melakukan
penyelidikan di gua yang membawanya memasuki gerbang
kenikmatan orang dewasa untuk pertama kalinya itu.
Tetapi, wajahnya dengan cepat berubah pucat pias ketika
membaca isi surat yang ditujukan kepadanya. Ada apakah
gerangan:

Tarian Liar Naga Sakti I 1756


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Jika engkau ingin kekasihmu selamat,


datanglah ke tepi hutan selepas makan pagi,
kurang lebih 200 meter dari arena kemaren.
Ingat, datang seorang diri.
Jika tidak, kami tidak menanggung
keselamatan kekasihmu itu ....... "
Tanpa pikir panjang, Beng Kui segera mempersiapkan
dirinya. Dia tidak lagi memperhatiakan hal-hgal lain, termasuk
kemungkinan jebakan. Dia bahkan sampai lupa sarapan,
jangankan sarapan, mengingatnya saja tidak lagi. Dan dengan
bergegas dia langsung meninggalkan penginapan menuju
tempat yang sudah ditentukan dalam isi surat tersebut. Tanpa
disadarinya, perginya Beng Kui secara tergesa gesa, diiringi
oleh pandang mata curiga dan kaget dari sepasang mata yang
terus memperhatikannya sejak dia turun dari anak tangga dan
kemudian keluar hotel. Siapa gerangan orangnya? Adalah
sang putri Lam Hay yang terus dan terus memperhatikannya.
Memperhatikan wajahnya yang suram dan tegang. Ornag
yang mencintai, memang akan memperhatikan detail wajah
pasangannya. Dan itu yang terjadi pada Sian Li. Tidak lama
kemudian terlihat si Nona berbisik bisik dengan pamannya Hu
Tocu Lui Kong.
Kita ikuti perjalanan Tham Beng Kui. Dengan tergesa-gesa
dia melakukan perjalanan dan dalam waktu singkat di sudah
tiba di tempat yang ditentukan. Tentu dia masih ingat tempat
dimana kemaren dia bertempur dengan si Perempuan
bercadar. Disana dia sudah ditunggu seseorang yang sudah
dia kenal: Janaswamy. Tetapi, tidak sedikitpun pemuda India
itu berbicara. Diam seribu basah dan bersikap misterius.

Tarian Liar Naga Sakti I 1757


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi begitu melihat kedatangan Tham Beng Kui, dia hanya


mengedipkan mata tanda kepada Beng Kui untuk
mengikutinya. Tidak ada cara lain, Beng Kuipun kemudian
mengikuti orang tersebut. Tetapi tidak lama mereka berjalan,
mungkin hanya sekitar 5 menitan, merekapun tiba di pinggir
hutan sebelahnya lagi. Dan disana sudah menunggu beberapa
orang, salah satunya adalah si perempuan bercadar yang
kemarin digebah pergi oleh gabungan kekuatan Tham Beng
Kui dan Tik Hong Peng. Diam-diam Beng Kui berwaspada dan
mulai sadar, posisinya sangat sulit saat ini. Dia menyesal,
mengapa tidak memberitahu anak buahnya terlebih dahulu.
Selain itu, hadir disana juga adalah Mahendra yang berdiri
disamping si Perempuan bercadar, namun tidak terlihat
pasangan sejatinya Gayatri di tempat itu. Tentu saja juga ada
Janaswamy yang memancing datangnya Tham Beng Kui.
Hingga Tham Beng Kui akhirnya sampai didekat mereka, tetap
tidak terdengar suara sambutan ataupun kalimat apapun
dikeluarkan oleh si Perempuan bercadar dan kawan-
kawannya. Beng Kui mencoba memandang ke arah si
Perempuan bercadar, tetapi tak ada apapun kesan yang
didapatkannya. Karena cadar itu menutupi keseluruhan
wajahnya, tetapi tubuhnya tetap langsing meskipun terlihat
bukan lagi tubuh gadis muda. Nampaknya si perempuan
sudah berusia pertengahan atau malah lebih. Dengan berdiam
diri, keadaan menjadi terasa seram. Beng Kui merasakan
jantungnya berdegup lebih kencang. Bukan takut, dia
mengkhawatirkan keadaan kekasihnya.
Maka, adalah Beng Kui yang akhirnya memecah
kesenyapan dengan bertanya:

Tarian Liar Naga Sakti I 1758


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Apa maksud kalian sebenarnya memancingku datang


kesini ....."?
Pertanyaannya tidak menggoyahkan si Perempuan
bercadar yang tetap berdiam diri. Kelihatannya dia bahkan
tidak merasa perlu meladeni Beng Kui bertanya jawab. Tidak
terlihat ada upayanya untuk bertanya atau menjawab
pertanyaan Beng Kui. Sejak kedatangan Beng Kui dia tetap
berdiam diri dan belum satu patah katapun yang keluar dari
mulutnya. Bahkan bergerakpun sama sekali tidak. Dan adalah
Mahendra yang pada akhirnya bersuara, nampaknya memang
dimaksudkan dia sebagai juru bicara:
"Anak muda, masakkan engkau tidak tahu? atau pura-
pura tidak tahu maksud kami memanggil engkau untuk datang
kemari ...."?
"Melalui surat sedikit banyak aku sudah mengerti. Tetapi,
tidak ada salahnya jika engkau menjelaskannya lebih jelas lagi
......." berkata Beng Kui dengan tegas dan hilang sudah rasa
hormatnya kepada orangyang lebih tua dari dirinya itu.
"Baguslah jika memang engkau sudah mengerti meski
sangat sedikit maksud kami dalam memanggilmu datang
kesini ......"
"Apakah engkau bersedia menjelaskan lebih jauh lagi
orang tua........."? tanya Tham Beng Kui tetap menjaga
gengsinya meski hatinya tetap kebat-kebit.
"Sederhana ...... demi keselamatan kekasihmu, terpaksa
kami harus menahanmu selama beberapa waktu. Setelah misi

Tarian Liar Naga Sakti I 1759


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kami selesai, baru kami akan membebaskan kalian berdua


......"
"Hmmmmm, kalian apakan dia ......"? tanya Beng Kui
khawatir.
"Belum diapa-apakan, tetapi semua tergantung dirimu
....." tegas Mahendra dingin
Beng Kui terlihat guncang. Tetapi, tentu saja dia harus
memastikan keadaan Bi Kim sebelum mengambil keputusan.
Betapapun, ketabahan sebagai seorang Kokcu dari Lembah
Saldju Bernyanyi melekat dalam dirinya.
"Hmmmm, Tetapi mohon maaf, aku tidaklah dapat
mengambil keputusan sebelum bertemu dengannya ......"
tegasnya kemudian.
"Anak muda ....... sampai saat ini aku masih tetap
memandangnya sebagai muridku. Tetapi, jika engkau tetap
berkeras, akupun akan melupakan kenyataan bahwa dia
adalah muridku yang kudidik dengan penuh kasih ......"
terdengar si Perempuan bercadar akhirnya bicara dengan
nada suara penuh kegeraman.
"Jadi, apa yang engkau inginkan ....?" semakin lama Beng
Kui semakin tabah. Lagipula dia sadar bahwa posisinya
memang lemah. Betapapun dia rela mengorbankan dirinya
untuk Bi Kim yang sudah menjadi "istrinya".
"Apa saja yang telah engkau tahu ........ apa pula yang
dikisahkan muridku kepadamu ...?" tanya si Perempuan
bercadar bengis

Tarian Liar Naga Sakti I 1760


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Banyak ...... sulit kuceritakan satu persatu ......." santai


saja Beng Kui menjawab
"Engkau ingin mempermainkan aku ......?" tanya si
perempuan bercadar dingin tetap penuh ancaman mematikan
"Apa saja yang engkau inginkan jika demikian ......?"
tantang Beng Kui, dan pertanyaan ini mau tidak mau
membuat si Perempuan bercadar terdiam
"Apa saja yang diceritakannya kepadamu ......?"
"Banyak ..... kisah hidupnya, subonya yang mencintainya,
masa kecilnya yang tidak jelas, serta lingkungannya yang
mendatangkan rasa tidak nyaman. Serta tentu, jika engkau
ingin tahu, adalah masa depan kami berdua ........"
Mendengar kisah dan jawaban Beng Kui si Perempuan
bercadar terdiam. Nampak dia kesulitan memutuskan apa
yang harus dia lakukan. Sampai akhirnya diapun berkata:
"Anak muda, apakah engkau benar-benar mencintai
muridku ......?" akhirnya si Perempuan bercadar sedikit
memperkenalkan dirinya sendiri. jika diikuti lebih teliti,
memang tidak salah, dia adalah bekas Hu Pangcu Thian Liong
Pang yang ambisius, tokoh Lam Hay Bun bernama Lamkiong Li
Cu yang kini berubah menjadi maha sakti. Yang bahkan sudah
menguasai ilmu mujijat Cit Sat Sin Ciang yang mematikan itu.
Dan dia pula yang telah mengangkat dan melatih Bi Kim serta
perlahan mengasihi dan mencintai muridnya itu. Tetapi,
betapa murkanya dia mengetahui bahwa muridnya jatuh cinta
kepada lawan, bahkan mengakui sudah mengikat tali

Tarian Liar Naga Sakti I 1761


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hubungan yang dalam, hubungan suami istri dengan Tham


Beng Kui.
"Sudah pasti ya ..........." Beng Kui tercekat mengetahui
bahwa kini dia berhadapan dengan subo dari "istrinya",
sekejap dia menjadi salah tingkah.
"Apakah engkau mengatakan yang sebenar-benarnya
....."?
"Sudah tentu ......" sahut Tham Beng Kui masih pangling
harus memanggil perempuan bercadar itu dengan panggilan
apa.
"Hmmmmm, jika demikian, terpaksa aku harus
mengirimkan kalian berdua untuk berada disuatu tempat
terpencil selama beberapa bulan. Paling tidak sampai urusan
di Kaypang tuntas. Dan untuk pilihan ini, engkau tidak boleh
menolak ..........."
Tham Beng Kui terhenyak. Dia memegang rahasia yang
dibuka Bi Kim tentang persekongkolan yang merusak nama
baik Kaypang. Dan dia juga masih memiliki tugas penting
untuk harus menemukan sumoynya yang diselamatkan orang,
entah siapa. Bagaimana mungkin dia meninggalkan Lim An
dan otomatis meninggalkan tugas dan kewajibannya sebagai
Pendekar dan sebagai Kokcu Lembah Saldju Bernyanyi?
Sungguh sulit. Tetapi pilihan sudah jelas baginya, dia tidak
akan mengikuti pilihan yang disodorkan kepadanya.
"Mohon maaf locianpwee, pilihan itu dengan berat hati
kutolak saat ini. Aku masih memiliki tanggungjawab untuk
menemukan sumoyku yang lenyap dan tanggungjawab ini

Tarian Liar Naga Sakti I 1762


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tidaklah bisa kutinggalkan dengan begitu saja ....." sebetulnya


Tham Beng Kui sudah mulai menaruh hormat dan respek
kepada si Perempuan bercadar. Tetapi, sayang, perempuan
itu tidaklah begitu gampang ditolak kemauannya.
"Dengan kata lain engkau menolak ......? .... engkau
menolak mengasingkan diri selama beberpa bulan dengan
"istrimu" yang adalah muridku itu ....?" tanya si Perempuan
bercadar dengan suara dingin dan kembali mengerikan.
"Aku bukan menolak hidup dengan Bi Kim, hanya menolak
meninggalkan tugasku mencari sumoy dalamw aktu dekat
ini......" tegas Beng Kui
"Gayatri ........... " terdengar si Perempuan bercadar atau
Lamkiong Li Cu berseru
Dan tidak lama kemudian keluarlah Li Cu sambil
mendorong Bi Kim melangkah didepannya. Tetapi nampaknya
Gan Bi Kim dalam keadaan tertotok. Langkahnya terlihat
lamban seperti tak bertenaga sama sekali. Dengan wajah sayu
dan penuh rasa khawatir dia memandang ke arah Beng Kui
yang juga pada saat bersamaan sedang memandangnya
dengan perasaan yang sama. Tetapi, Beng Kui sadar, dia harus
berusaha tetap tenang. Dia memandang kearah Bi Kim dan
kemudian berkata:
"Bi Kim engkau baik-baik saja ........"? benar-benar sikap
seorang Kokcu yang ditampilkan pada waktu itu, meski
perasaannya teriris-iris melihat betapa Gan Bi Kim kekasihnya
diperlakukan demikian rupa oleh Nenek Gayatri.

Tarian Liar Naga Sakti I 1763


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Menjawab pertanyaan Beng Kui, Bi Kim hanya mampu


menganggukkan kepalanya tanda bahwa sampai saat itu
keadaannya baik-baik saja.
Kembali terdengar suara Lamkiong Li Cu:
"Hmmmmm, bagaimana anak muda. Aku bermurah hati
memberi jalan hidup kepada kalian berdua, mengasingkan diri
selama beberapa bulan di luar lautan ........... apakah engkau
setuju dengan tawaranku ini .....?"
"Jawabanku sudah jelas, aku memiliki beberapa
tanggungjawab yang tak mungkin kutinggalkan saat ini ......."
tegas Beng Kui sambil memandang Bi Kim yang mengangguk
setuju atas jawaban tersebut.
"Hikhikhik ...... muridku, lihat. Bukankah yang kukatakan
benar? Dia sesungguhnya tidak benar-benar mencintaimu,
inilah buktinya ........"
Tetapi baik Bi Kim maupun Beng Kui tidak menggubris
perkataannya. Sesudah beberapa saat, tiba-tiba Lamkiong Li
Cu kembali berkata:
"Baiklah, dihadapan kalian berdua saat ini, kuberikan
pilihan yang lain ...." sampai disini bicaranya terhenti sejenak.
Perlahan dia memandangi secara bergantian baik Gan Bi Kim
maupun Beng Kui seakan menakar seberapa besar
kesungguhan hati kedua anak muda itu. Dan beberapa saat
kemudian, dia melanjutkan:
"Anak muda, muridku Bi Kim ini sudah beberapa tahun
terakhir ikut denganku menjadi murid kesayanganku. Tidak
kusangka hanya dalam beberapa hari engkau membuatnya

Tarian Liar Naga Sakti I 1764


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membelot dan dia kemudian lebih memilih dirimu ketimbang


aku subonya. Maka, sekali lagi aku bertanya kepadamu, jika
engkau menolak, maka dengan segera kepandaian yang
kuturunkan kepada kekasihmu ini akan kupunahkan
...................."
Keadaan menjadi menegangkan. Beng Kui terhenyak
mendengar hukuman berat yang bakal menimpa kekasihnya
itu. Dia bersiap sedia, mau tidak mau jika memang mungkin,
dia akan melakukan perlawanan untuk membela kekasihnya.
"Anak muda, ini pilihan terbatas yang tersedia bagimu:
apakah engkau menerima tawaranku untuk pegi
mengasingkan diri bersama muridku ini selama beberapa
bulan kedepan ini dan kemudian kalian berdua hidup
berbahagia selamanya; ataukah berkeras untuk tidak
menerima tawaranku ini ......"?
Beng Kui memandang kearah Bi Kim. Sungguh tak
sanggup dia melihat bagaimana air mata kini mengucur deras
dipipi kekasihnya, tetapi tidak sekalipun Bi Kim
memandangnya untuk menerima tawaran subonya. Karena Bi
Kim merasa keduanya tetap tidak akan selamat jikapun Beng
Kui menerima tawaran itu. Beng Kui kebingungan, sungguh
dia bingung bagaimana menjawab pertanyaan subo
kekasihnya. Ikut mengasingkan diri bersama Bi Kim dengan
meninggalkan kewajibannya sebagai kokcu, ataukah menolak
yang berarti bencana menimpa kekasihnya Bi Kim.
"Anak muda .........." bentak Lamkiong Li Cu

Tarian Liar Naga Sakti I 1765


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Setelah beberapa saat saling pandang dengan Bi Kim,


dengan berat hati sambil terus bersiaga Beng Kui akhirnya
menjawab lemah ......:
"Aku tidak mungkin menerima tawaranmu itu ........ bukan
......"
Belum selesai kalimat Beng Kui, tangan Lamkiong Li Cu
sudah bergerak dan sejalur angin totokan sudah mengarah Bi
Kim yang berada dekat dengannya. Sontak Beng Kui
menangkis pukulan tersebut, tetapi sayangnya pada saat
bersamaan Mahendra sudah mendorongkan lengannya
menangkis pukulan Beng Kui. Akibatnya, Beng Kui terdorong
mundur dan kemudian dia mendengar jeritan suara Bi Kim:
"Aduh ...................", suara yang terlontar dari mulut Bi
Kim. Setelahnya ketika Beng Kui berdiri tegak kembali dia
melihat Bi Kim sudah tertotok lumpuh dan mengaduh aduh
dengan suara lemah dan nampak sangat kesakitan. Sekali
pandang saja dia sadar bahwa ancaman Lamkiong Li Cu sudah
dilaksanakan. Gan Bi Kim kekasihnya itu sudah dipunahkan
ilmu silatnya, geraknya yang lemah dan wajahnya yang sayu
tak bertenaga menandakan itu.
Melihat Bi Kim kekasihnya bergerak-gerak lemah dan
mengerang-ngerang tanpa mengeluarkan suara, sungguh
sebuah pemandangan tragis dan menusuk perasaan Beng Kui.
Dan kondisi ini sontak membuatnya geram dan naik darah. Dia
kembali mengumpulkan seluruh kekuatannya dan bergerak
menyerang Lamkiong Li Cu, tetapi kembali Mahendra dan
bahkan Janaswamy mengggebahnya pergi. Tetapi itu tidak
membuatnya kapok, sebaliknya justru dia seperti kehilangan

Tarian Liar Naga Sakti I 1766


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

nalar dan akal sehat. Tetapi, belum lagi dia menyerang


terdengar Perempuan bercadar yang menjadi Subo
kekasihnya itu, Lamkiong Li Cu sudah berbicara kembali:
"Sekarang pilihan terakhir kutanyakan kepadamu anak
muda ............"
Kalimat itu sontak menghentikan semua gerak yang
direncanakan Tham Beng Kui secara serabutan. Bahkan akal
sehat dan kecerdikannya juga muncul kembali menggantikan
gelap mata akibat melihat siksaan yang dialami Bi Kim.
'Hmmmmmmmm orang tua, apa lagi yang engkau
inginkan ..........." bentaknya murka, dan sekarang tanpa
tersisa sedikitpun lagi rasa hormatnya kepada si perempuan
bercadar, yang adalah Lamkiong Li Cu itu.
"Hihihihi, jangan murka ....... jangan murka anak muda.
Ingat, adalah engkau yang mengganggu ketentraman kami
subo dengan murid. Dan adalah engkau yang demikian
pengecut dengan tidak berani menemani kekasihmu dan mau
enaknya sendiri. Harap engkau mengingat hal itu baik-baik.
Dan aku melaksanakan kewajibanku sebagai Subo terhadap
murid yang khianat...."
"Hmmmmmm, setiap orang punya tanggungjawab
masing-masing ...... dan aku tidak bisa hanya memenuhi
keinginan pribadi dan merusak tanggungjawabku yang lain
........" perlahan-lahan Beng Kui mulai menemukan lagi
ketenangannya, meski begitu kegelisahannya masih terus
membayanginya dan membuatnya terus was-was.

Tarian Liar Naga Sakti I 1767


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Baiklah, kesempatan terakhir kuberikan kepadamu anak


muda. Pilihanmu kali ini akan sangat menentukan mati hidup
kekasihmu itu sekarang ......"
Beng Kui tercenung. Kali ini dia sadar bahwa pilihannya
sudah teramat sulit. Dan kelihatannya keputusan Lamkiong Li
Cu sudah bulat. Perempuan itu memang memiliki perhitungan
tepat. Betapapun dia memiliki agenda yang sangat mungkin
bocor jika Beng Kui dan Bi Kim tetap berkeliaran di luar sana.
Selama beberapa tahun dalam masa yang sulit di
pengasingan, dia dilayani dengan penuh bakti oleh Bi Kim.
Perlahan diapun semakin menyayangi gadis muda yang masa
kecilnya suram itu, dan membimbingnya untuk semakin maju
dalam ilmu silat. Sayang, di puncak usaha balas dendamnya,
justru Bi Kim jatuh cinta dengan orang lain. Dari golongan
musuhnya pula. Dan keadaan itu membuat rencananya yang
semua diketahui secara detail oleh Bi Kim bakalan runtuh jika
Bi Kim dibiarkan di luaran. Karena Li Cu sadar, gadis yang jatuh
cinta sangat mudah membocorkan rahasia keluarga.
Maka dengan mengeraskan hati, diapun berkata:
"Anak muda, jika engkau tetap berkeras hati, maka
engkau tidak akan pernah bertemu lagi dengan kekasihmu ini.
Bukan saja aku akan membunuhnya, bahkan jasadnyapun
tidak akan pernah bisa engkau temukan ........" kalimat-kalimat
itu bagaikan martil besar yang menghantam pusat kesadaran
Beng Kui. Meski dia mencoba mengeraskan hatinya, tetapi
menghadapi ancaman kematian bagi kekasihnya sungguh sulit
diterimanya. Tetapi, diapun percaya, jika dia mengikuti
kemauan musuhnya, keselamatan mereka berduapun belum
tentu terjamin. Dan memikirkan semua itu, membuat Beng

Tarian Liar Naga Sakti I 1768


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kui menjadi semakin gelisah, semakin puyeng dan sulit untuk


mengambil keputusan.
Belum lagi dia mantap dengan keputusannya, tiba-tiba dia
mendengar ancaman terakhir yang dilontarkan si perempuan
bercadar:
"Waktumu sebentar lagi habis anak ......." tetapi, belum
lagi habis kalimatnya itu, Beng Kui dengan kecepatan yang
sulit diikuti pandangan mata sudah melepaskan serangan
langsung mengarah ke perempuan bercadar itu. Pukulannya
hebat bukan main, karena saat itu die melepaskan serangan
dengan ilmu andalannya yang hebat itu, Ilmu Peng-sian-jit-
gwatciang (pukulan matahari rembulan berhawa dingin). Dia
sudah menghitung jika Janaswamy dan Mahendra tidak akan
sempat menahan serangannya tersebut. Tetapi, diapun tidak
yakin apakah pukulannya itu akan memberi pengaruh besar
kepada Lamkiong Li Cu. Maka sambil membentak keras,
dengan segenap tenaga yang dimilikinya diapun menyerang
sambil membentak dengan suara menggeledek:
"Diam engkau jahanam ........."
Pukulan yang dilepaskan dengan setakaran tenaganya,
ditambah lagi dengan kemujijatan Soh Kim Liong, bukan olah-
olah hebatnya. Bahkan Lamkiong Li Cu sendiripun tersentak
dengan serangan berat yang dilontarkan Beng Kui itu. Tetapi,
tidak malu dia menjadi tokoh kunci Thian Liong Pang dan kini
memimpin barisan sakti hati bekas-bekas petinggi Thian Liong
Pang yang sudah hancur itu. Dia bahkan tidak menghindari
serangan Tham Beng Kui, tetapi mengerahkan tenaganya dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1769


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kemudian menangkis pukulan Beng Kui yang datang dengan


cepatnya itu:
"Duk ............. duk ............ duk .........." hebat, sampai tiga
kali mereka adu pukulan, tetapi Beng Kui yang mengandalkan
ilmu mujijatnya tidak terluka. Hanya saja, kali ini, begitu
pukulannya ditangkis, dia segera tenggelam dalam belitan
pukulan lawan yang bukan hanya sulit untuk dihindarinya,
melainkan mau tidak mau memang harus dilawannya dengan
kekerasan. Keras lawan keras. Tidak lama kemudian, kembali
mereka melakukan adu pukulan, bahkan sampai lima kali adu
pukulannya. Dan hasilnya, sesaat kemudian kemudian tubuh
Tham Beng Kui akhirnya melayang jauh ke belakang:
"Astaga ................ terlambat ........" sosok tubuh melayang
ke arah jatuhnya Beng Kui dan bersamaan dengan itu, suara
seorang gadis juga terdengar menjerit:
"Koko Beng Kui ............................."
"Hoaaaaaaaakkkkkkhhhhh ........" tubuh Beng Kui
terbanting deras dan darahpun mengalir seakan tak henti dari
mulutnya. Tetapi begitupun, Beng Kui masih sedikit memiliki
kesadaran. Dalam keadaan sadar dan tidak sadar dia tidak
tahu jika Lamkiong Sian Li telah memapah tubuhnya dan
dengan suara lemah karena merasa akan "mati" diapun
berbisik:
"Mereka ..... mereka ..... adalah adalah ....tokoh-tokoh
yang ...... uhk.... uhk .....uhk ..... merancang semua kejahatan.
Hhhhhhh, hoackkkkkkkkk (kembali muntah darah) ..... dan
menimpakannya kepada pihak Bengkauw ..... ceritakan
kepada para pendekar ......." dan setelah berkata demikian,

Tarian Liar Naga Sakti I 1770


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Beng Kuipun akhirnya terkulai pingsan dan tidak sadarkan diri.


DIa tidak kuat bertahan terhadap akibat pukulan Cit Sat Sin
Ciang yang dikerahkan si Perempuan bercadar Lamkiong Li Cu.
Sementara itu di arena sudah bertambah beberapa orang.
Yang pertama adalah pasangan suami-sitri Nenggala dan
Kiang Li Hwa. Mereka berdua yang berteriak "terlambat" tadi,
dan kini sudah berdiri menggantikan posisi Beng Kui
menghadapi Lamkiong Li Cu. Selain itu, juga sudah ada Liu
Kong, Hu Tocu Lam Hay Bun yang memberi salam kepada
Nenggala dan Li Hwa begitu melihat pasangan sakti itu, karena
mereka sempat bertemu di Lam Hay beberapa bulan
sebelumnya. Sementara Lamkiong Sian Li terus menerus
terisak menangani Beng Kui yang terluka parah dan terus
mengeluarkan darah dari mulutnya. Tingkahnya diamati
dengan takjub oleh Lamkiong Li Cu (Betapapun Sian Li masih
terhitung keluarga dekatnya) dan beberapa saat kemudian dia
menarik nafas panjang dan memberi perintah kepada
beberapa orang di belakangnya. Seterusnya, tubuh tak
berdaya Bi Kim dibawa entah kemana ........
"Hmmmmm tak disangka kita bertemu kembali ......."
berkata Nenggala karena dengan segera bisa mengenali siapa
perempuan dibalik cadar itu.
"Huh, apakah engkau ingin mencampuri urusan pintu
perguruanku? Aku baru saja mengurusi anak muridku yang
entah bagaimana menjalin cinta dengan anak muda itu. Tapi,
bukannya bertanggung -jawab, anak muda itu malah ingin
meninggalkan muridku ...... wajar jika aku menghukum
mereka berdua .......... apakah engkau ingin mencampuri
urusan orang ......"? luar biasa, Lamkiong Li Cu. Cepat dia

Tarian Liar Naga Sakti I 1771


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memutar-balikkan fakta dan membuat semua orang,


termasuk Hu Tocu Liu Kong dan Lamkiong Sian Li yang tidak
mengenali Lamkiong Li Cu, terngagah dan tak sanggup
mengatakan apa-apa lagi. Terlebih Sian Li, dia sama sekali
tidak percaya jika murid Perempuan bercadar itu ada main
dengan Beng Kui.
Harus dicatat, pada saat itu, Nona Sian Li sudah merasa
sangat yakin jika Beng Kui juga menaruh hati kepadanya. Dan
kepada Liu Kong, dia sudah membuka rahasia hatinya itu.
Karena memang, pamannya ini selalu membela dan
mendukungnya. Bahkan Liu Kong memperlakukannya bagai
anak perempuannya sendiri.
Tetapi, ketika semua mendengar kalimat perempuan
bercadar itu, otomatis mereka tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Benar, jika memang itu urusan pintu perguruannya, maka tak
ada seorangpun yang berhak mencampuri. Itu adalah hukum
tidak tertulis rimba persilatan. Sayangnya memang, Beng Kui
sendiri tidak bisa ditanyai lagi. Dan manakala melihat semua
terdiam, perlahan Lamkiong Li Cu mengeluarkan perintah:
"Kita pergi ......" dan berangkatlah dia dengan
rombongannya meninggalkan tempat itu. Masih sempat dia
memandangi Sian Li yang menangisi Beng Kui yang sudah
seperti orang mati. Juga memandangi Beng Kui, dan kemudian
diapun tersenyum. Kelihatannya dia percaya bahwa Beng Kui
sudah sedang sekarat dan tidak akan dapat ditolong lagi. Dan
memang, pandangan tersebut tidak salah. Beng Kui sudah
berada diambang pintu kematian dengan pukulan telak yang
diterimanya tadi.

Tarian Liar Naga Sakti I 1772


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ketika beberapa saat kemudian Nenggala memeriksa


keadaannya dan memasukkan beberapa butir obat mujarab,
juga dibantu dengan obat mujarab lainnya dari Lam Hay,
diapun menggeleng pasrah dan berkata:
"Lukanya terlampau parah. Kekuatannya sudah buyar dan
sulit untuk disatukan lagi. Semua saluran tenaga yang
kumasukkan lenyap begitu saja entah kemana. Apalagi,
kekuatan hebat dari luar yang memukulnya, juga berkeliaran
bebas dan menerjang kesana-kemari dalam tubuhnya, bisa
dipastikan dalam waktu beberapa jam, atau selambatnya 2-3
hari kedepan, setelah pengaruh obat-obatan ini melemah, dia
tidak akan dapat menahan semuanya lagi. Ach, sungguh kita
terlambat tiba di tempat ini", Nenggala berkata lemah diiringi
dengan pandang mata sayu dan sedih dari Sian Li. Sementara
Li Hwa sekali pandang sudah tahu, bahwa Sian Li sudah jatuh
hati kepada Beng Kui. "Sungguh kasihan ......" desisnya dalam
hati.
"Apakah obat-obatan yang kita berikan juga tidak mampu
memperpanjang nyawanya ....."? tanya Liu Kong cepat karena
melihat air mata semakin menggenang di mata Sian Li. Dia
berkata sambil mengedipkan mata ke arah Nenggala. Dan
suami istri perkasa itu cepat tanggap maksud Liu Kong.
"Sejujurnya, obat-obatan yang kita masukkan, meski
sangat mujarab, tetapi hanya mampu memperkuat organ
tubuhnya dari benturan dengan tenaga liar dalam tubuhnya.
Setelah 2 hari, paling lama 3 hari, maka semuanya akan
menjadi sia-sia. Selama masa kritis tersebut, dia tidak akan
mampu dan sanggup sadar kembali ........ Tetapi ......."
Nenggala menahan kalimatnya sejenak, karena kalimat awal

Tarian Liar Naga Sakti I 1773


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tadi menerangkan keadaan sebenarnya, sementara kalimat


selanjutnya hanya sekedar menghibur Sian Li.
"Untuk saat ini ....... untuk saat ini ......" diapun terdiam
sejenak, tidak tahu bagaimana harus mengeluarkan kalimat
yang membangkitkan harapan Sian Li. Tetapi, tiba-tiba dia
memperoleh sebuah ide yang menurutnya baik:
"Untuk saat ini, jika kita bisa menemukan Duta Agung
Lembah Pualam Hijau, kemungkinan meski sangat kecil, tetapi
dia masih bisa disembuhkan ......."
"Apakah engkau yakin ......."? bertanya Liu Kong, meski dia
mengusulkan, tetapi dia sendiri termakan dengan permainan
mereka untuk mengelabui Sian Li.
"Kemungkinannya kecil, tetapi lebih baik daripada
membiarkannya seperti sekarang ini ......" berkata Nenggala
ragu. Karena dia sendiripun kurang yakin melihat keadaan
Beng Kui saat itu. Tenaganya sudah buyar dan sulit disatukan
lagi, daya hidupnyapun sudah sangat lemah. Secara teoretis,
keadaan Beng Kui memang tinggal menunggu ajal belaka.
Meskipun, Nenggala sendiri merasa aneh, karena organ tubuh
Beng Kui tidak ada yang rusak. Padahal, dia tahu betul jika
Lamkiong Li Cu telah menyerang dengan kekuatan yang
sangat besar dan mujijat. Beng Kui mestinya sudah mati sejak
tadi.
"Sudahlah, daripada kita berdebat disini, lebih baik kita
bawa Beng Kui menuju Lim An, kita bisa meminta tanggapan
para tabib dan merawatnya di penginapan ........." Kiang Li
Hwa yang melihat suasana menjadi kurang enak, segera
mengusulkan untuk bergerak. Dan tiba-tiba semua sadar,

Tarian Liar Naga Sakti I 1774


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

perkataan Li Hwa memang tepat. Mereka butuh lebih serius


memeriksa dan menganalisis keadaan Beng Kui. Maka,
Nenggalapun bergerak cepat dengan hati-hati untuk
mengangkat tubuh Beng Kui dan kemudian berjalan.
Adalah Lui Kong dan Sian Li yang juga berusaha
melakukan hal yang sama, tetapi Kiang Li Hwa sudah berkata
dengan nada suara bersahabat kepada keduanya:
"Biarkan suamiku yang melakukannya, bagaimanapun
Beng Kui ini masih murid keponakan kami. Karena dia
memanggil suhu (guru) kepada keponakanku Kiang Ceng Liong
....."
Mendengarnya Sian Li mengangguk dan sedikit malu.
Sementara Liu Kong, mendengar kalimat Li Hwa jadi
memandang semakin tinggi derajat Beng Kui. "Ach, keturunan
dan anak murid orang hebat rupanya ..... dan, memang wajar
jika mereka yang lebih perduli dengan anak itu. Bagus, bagus
......"
Beng Kui akhirnya diistirahatkan di Penginapan An Thong
dan secara bergantian Nenggala+Li Hwa dengan Sian Li dan
Liu Kong yang menjagainya. Tentunya sebagian terbesar
dilakukan oleh anak murid Lembah Saldju Benryanyi. Bahkan,
beberapa anak murid Lembah itu sudah dibekali surat oleh
Kiang Li Hwa dengan kode rahasia berkategori "sangat penting
dan mendesak" dari keluarga Lembah Pualam Hijau untuk
pergi mencari Kiang Ceng Liong. Jika siang hari, maka adalah
Sian Li yang nyaris sepanjang hari menjaga Beng Kui. Dan
semakin lama semakin yakin Nenggala dan Li Hwa jika anak
gadis itu benar-benar mencintai Beng Kui dengan sangt tulus.

Tarian Liar Naga Sakti I 1775


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara Tiong Hong, setelah mengetahui bahwa Beng


Kui adalah Kokcu Lembah Saldju Bernyanyi dan bahkan adalah
murid Kiang Ceng Liong, mulai meandang Beng Kui secara
lebih positif. Tetapi, tidak pernah dia datang menengok Keng
Kui, meski baiknya, dia tidak lagi melarang adiknya untuk
menjagai Beng Kui. Tetapi, setelah 3 hari berlalu, keadaan
Beng Kui menjadi semakin kritis. Wajahnya membiru,
sementara tangan dan kakinya sering bergerak gerak sendiri
tanpa dapat dikontrolnya. Bahkan dia sering mengeluarkan
suara yang tak dapat dipahami dan dimengerti siapapun.
Melihat keadaannya, Sian Li yang menjaganya sejak pagi
hari menjadi khawatir, sangat gelisah bahkan sampai
mengucurkan air mata. Dengan segera dia memanggil Liu
Kong dan juga Li Hwa serta Nenggala. Dan ketika melihat
keadaannya, Nenggala segera maklum apa yang sedang
terjadi. Diapun kemudian bergumam:
"Pengaruh obat-obatan yang kita masukkan sudah mulai
punah. Jikapun kita tambahkan obat sejenis, maka kita hanya
akan mempercepat kematiannya, karena tenaga yang
menghentak liar dalam tubuhnya, sudah mulai "kebal"
terhadap obat-obatan tersebut ..........." desis Nenggala
semakin khawatir. Memanggil tabib percuma saja, karena
semua tabib yang mereka datangkan selama 2 hari terakhir,
menyerah dan tak sanggup mengetahui penyakit Beng Kui.
Ketika diceritakan asal mula dia sakit, para tabib tersebut
angkat tangan dan pergi tanpa mau menerima sepeserpun
bayaran.

Tarian Liar Naga Sakti I 1776


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Accccccch, Paman, Bibi, mengapa Duta Agung begitu


datang juga ....."? dalam gelisahnya Sian Li mengeluh sambil
meneteskan air mata .....
"Apakah ...... apakah dia ....... dia akan ......... akan segera
......" Sian Li tidak sanggup untuk meneruskan kalimatnya. Dia
tidak sanggup mengutarakannya.
Nenggala dan Li Hwa memandangnya penuh haru.
Mereka yakin sudah, bahwa gadis itu memang benar-benar
mencintai Beng Kui. Li Hwa segera mendekatinya dan
berusaha untuk menghibur Sian Li sambil berkata:
"Kita sudah berusaha semampu dan sekuatnya, biarlah
Thian yang menentukannya. Lagipula, kitapun tidak tahu
berada dimana Duta Agung saat ini. Seandainya kita memiliki
obat mujarab yang dapat mempertahankan kehidupannya
hingga 2 bulan ke depan, tanggung dia pasti akan dapat
berjumpa Duta Agung ......" maksud Li Hwa memang hanya
sekedar menghibur, sambil memeluk Sian Li yang mengibakan
hatinya. Padahal, dia sendiripun mengerti jika Duta Agung
sendiripun, mungkin tak akan sanggup menyembuhkan Beng
Kui.
"Acccccch, dimana dapat kutemukan obat mujijat begitu
Bibi Li Hwa ......."? tanya Sian Li penuh harap, dia lupa bahwa
daya tahan Beng Kui tinggal hari itu.
"Paman, dimana kita bisa menemukannya ..........."?
bertanya Sian Li sambil menangis dan memandang penuh
harap kepada pamannya Liu Kong.

Tarian Liar Naga Sakti I 1777


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Liu Kong yang dipandangi Sian Li bagaikan diiris-iris


perasaannya. Dia ikut membesarkan dan mengasuh Sian Li
sejak masih bayi. Dia mengasihi Sian Li seperti mengasihi
anak-anaknya sendiri karena kebetulan dia tidak punya anak
perempuan. Diapun bersedia memasuki Tionggoan mewakili
Tocu Lam Hay Bun karena tidak tahan Sian Li selalu merengek-
rengek untuk ditemani berkelana. Karena hanya dia dan tocu
Lam Hay yang punya "tiket" mewakili Lam Hay Bun ke acara
besar Kaypang.
Sian Li kembali menangis melihat pamannya tidak mampu
memberikan jawaban. Semakin pilu hatinya karena dia
akhirnya sadar bahwa semua sudah menyerah, dan
nampaknya tinggal menunggu waktu Beng Kui
menghembuskan nafas terakhirnya. Apalagi, dia melihat Beng
Kui semakin membiru wajahnya dan semakin tak teratur gerak
tangan dan kakinya yang sudah lemah dan tak bertenaga itu.
Semakin hari menjelang sore, semaki lemah gerakan Beng
Kui, nafasnya semakin memburu dan wajahnya sudah
berubah menjadi biru. Nafasnyapun bagaikan dikejar-kejar
dan nampak jelas kesulitan untuk bernafas. Nenggala yang
berusaha memasukkan tenaganya berakhir dengan lesu,
karena tenaganya lenyap. Li Hwa juga semakin gelisah,
sementara Sian Li terus dan terus menangis saja kerjaannya.
Ketika akhirnya dia melihat Nenggala angkat tangan dan
menyerah, bahkan berbisik kepada Li Hwa, tetapi sempat
didengar oleh Sian Li:
"Nampaknya waktunya sebentar lagi istriku ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1778


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Li Hwa memandang Nenggala sambil tersenyum sedih.


Tapi masih sempat berkata:
"Bagaimanapun kita sudah berusaha sebisanya suamiku,
dan kita sudah tentu akan bisa mempertanggungjawabkannya
kepada Duta Agung ...."
Tiba-tiba, menerobos masuk seseorang:
"Tham Kokcu ........" dan begitu masuk nampak terkejut
dan karenanya dia langsung bersujud di depan Nenggala dan
Li Hwa:
"Menjumpai Suhu dan Subo ........"
"Ach Hong Peng, engkau juga sudah berada disini ......
bangkitlah "?
"Terima kasih suhu, subo ........ tecu sudah beberapa hari
di Lim An, bahkan sempat bertarung dengan seorang
Perempuan Bercadar yang sangat hebat dan menggebahnya
pergi setelah kami merusak cadarnya dan memutus lengan
jubahnya ...." ujarnya sambil menunjuk Beng Kui. Selanjutnya,
tanpa memperhatikan keheranan suhu dan subonya, diapun
mendekati ranjang istirahat Beng Kui dan kaget melihat
keadaan kawannya
"Astaga, Tham kokcu, kenapa begini .........? Suhu, subo,
kenapa dia menjadi begini ....."? desis Hong Peng kaget
melihat Beng Kui yang sedang sekarat.
"Muridku, sabarlah .......... tenang. Dia dilukai secara
hebat oleh perempuan bercadar yang engkau sebutkan tadi
itu ........"

Tarian Liar Naga Sakti I 1779


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ach ..... dia lagi ......? Mengapa bisa? kami telah


mengalahkannya 3 hari lalu ......." desisnya susah untuk
percaya.
"Maksudmu ....? Kalian mengalahkan perempuan
bercadar itu ...."? tanya Nenggala untuk menyelidiki.
Betapapun dia tahu kemampuan muridnya dan juga
kemampuan Li Cu.
"Benar suhu, ketika kami mengeroyoknya dengan
bertarung sendiri-sendiri, dengan mudah kami dikalahkan dan
dijatuhkannya. Tetapi, ketika kami bergabung, kami mampu
mengimbangi bahkan kemudian merusak cadarnya dan
memotong putus lengan jubahnya ......."
"Astaga, benar demikian muridku ......"? bertanya
Nennggala terkejut.
"Benar, tepat seperti yang dikatakan suhu dahulu itu
......."
Maka mengertilah Nenggala, dan kini dia percaya penuh
akan apa yang disampaikan Duta Agung tempo hari. Tetapi,
Nenggala tidak bisa mengatakan apa-apa lebih jauh, karena
kondisi Beng Kui tiba-tiba berubah menjadi sangat buruk.
Tangan dan kakinya berhenti bergerak, nafasnya bagaikan
orang mendengkur dan kelihatan semakin sulit mengeluarkan
dan menarik udara untuk nafas. "Nampaknya sudah hampir
tiba waktunya ......"
Nenggala tidak menyadari jika Liu Kong sejak tadi sedang
berbisik-bisik dengan Sian Li. Nampaknya mereka sedang
memperdebatkan sesuatu dengan sangat serius. Sian Li

Tarian Liar Naga Sakti I 1780


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berdebat sambil bisik-bisik dan dengan wajah berlinang air


mata. Sementara Liu Kong terlihat tegang wajahnya, dan
seperti susah mengambil keputusan. Tetapi akhirnya dia
mengangguk dan kemudian memeluk Sian Li yang
merebahkan wajahnya kedada pamannya sambil menangis.
Dan beberapa saat kemudian, tepat ketika Nenggala terpekur
dan tahu bahwa Beng Kui akan memasuki saat-saat terakhir,
Liu Kong kemudian angkat bicara. Dan saat itu Sian Li kini
terlihat tertunduk malu, tetapi masih tetap berlinang air mata:
"Saudara Nenggala, ada sesuatu yang sangat penting,
segera dan harus diputuskan ......"
Nenggala terkejut, tetapi melihat seriusnya Liu Kong,
diapun bersikap serius sambil bertanya:
"Liu Hu Tocu, adakah sesuatu yang bisa kami bantu ....."?
"saudara Nenggala, karena mendesak, maka aku langsung
ke maksud utama saja. Begini, setiap anak keturuan Lamkiong,
pewaris langsung Tocu Lam Hay, selalu dibekali dengan 2 butir
obat mujijat. Dan mereka semua, tunduk dibawah sumpah
yang berat, bahwa obat mujijat itu hanya bisa digunakan oleh
anggota keluarga terdekat mereka ........ Obat itu adalah "Pil
Penyambung Nyawa" ........ "
"Liu Hu Tocu, apa ...... apa maksudmu ....?" meski sudah
bisa meraba arah pembicaraan, tetapi tak pelak Nenggala
tersentak kaget.
"Keponakanku ini mendesakku untuk bicara. Dia ingin
menggunakan Pil Mujijat itu yang akan bisa memperpanjang
nyawa Tham Kokcu sampai 6 bulan kedepan ......... tetapi

Tarian Liar Naga Sakti I 1781


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

setelah itu, dia harus membunuh dirinya sendiri karena


melanggar sumpahnya ........"
"Achhhhh, tidak, aku tidak setuju ......" adalah Li Hwa yang
kemudian bersuara. Dan Nenggala juga mengangguk
membenarkan. Tetapi, mereka berdua memandang serius
kearah Liu Kong, karena percaya, masih akan ada kalimat
lanjutan.
"Masih ada cara lainnya saudara Nenggala ........" terlihat
Liu Kong teramat sulit untuk berbicara pada saat seperti itu.
"Utarakan cara lainnya saudaraku ......" berkata Nenggala
memberi penguatan bagi Liu Kong untuk berbicara.
"Cara lainnya adalah, menjadikan Tham Beng Kui saat ini
menjadi suami Lamkiong Sian Li, dan dengan demikian
keponakanku ini terbebas dari sumpahnya ........"
Ketika berkata demikian, kembali suara mendengkur atau
tepatnya bernafas bagai orang sedang digorok lehernya,
tanda-tanda kematian sedang menjemput manusia datang
dari ranjang Beng Kui. Dan Sian Li kembali menangis melihat
keadaan Beng Kui itu .....

Episode 34: Tabir Jati Diri (1)


"Achhhh, tapi itu juga sama sulitnya untuk dilakukan. Jika
aku suhunya, aku akan dengan senang hati memutuskannya.
Tetapi, bukan hakku untuk memutuskannya ...." Nenggala
berkata dengan nada menyesal.

Tarian Liar Naga Sakti I 1782


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"benar, aku juga sebagai bibi gurunya tidak berani


memutuskan masalah tersebut ...." Li Hawa menimpali.
Sebagaimana diketahui umum, seorang GURU dapat
bertindak memutuskan sesuatu untuk muridnya karena
kedudukannya hampir sama dengan orang tua. Tetapi,
soalnya adalah, baik Nenggala maupun Li Hwa bukanlah guru
dari Beng Kui, mereka berdua hanyalah Paman dan Bibi Guru
dari Beng Kui ini. Jelas mereka tidak punya hak untuk
memutuskan masalah tersebut.
Tengah mereka bingung memutuskan mana yang terbaik,
Sian Li yang melihat ujung dari perdebatan itu juga buntu,
menjadi nekat. Dia memutuskan untuk "menentukan" sendiri
masa depannya. Dan pada saat itu, ketika tak ada seorangpun
lagi yang memperhatikannya, dia melolos sesuatu dari balik
sabuknya. Sebuah cupu kecil berwarna keemasan sudah
tergenggam dijemarinya. Masih tak ada orang yang peduli,
karena semua sedang membicarakan bagaimana mengatasi
persoalan rumit itu. Mereka kurang sadar, jika salah seorang
yang terlibat langsung punya emosi dan juga perasaan, dan
dia dalam ruangan.
Tanpa disadari Liu Kong, Nenggala dan Li Hwa, hanya
Hong Peng yang masih sempat memandangi Sian Li, dengan
cepat dia mendekati ranjang. Tetap tak ada yang perduli,
karena memang seerti biasanya, Sian Li menjaga dan merawat
Beng Kui sambil duduk di ranjang itu. Tetapi yang berbeda,
saat itu Sian Li merangkul kepala Beng Kui, dan masih saja
Nenggala, Li Hwa dan Liu Kong berdebat. Baru ketika Sian Li
dengan cepat memasukkan sesuatu kedalam mulut Beng Kui,

Tarian Liar Naga Sakti I 1783


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

baru Liu Kong terkejut dan membentak sambil bergerak cepat


merenggut lengan Sian Li:
"Li jie, apa yang kau lakukan ......"?
Tetapi terlambat. Pil Penyambung Nyawa sudah
memasuki perut Beng Kui, dan yang luar biasa, pil itu ternyata
memang mujarab. Teramat mujrab malah. Karena dalam
waktu singkat suara nafas Beng Kui yang sudah seperti orang
sedang digorok lehernya mulai enjadi normal. Sedikit
tersendat mengambil nafas, perlahan hilang suara "jelek"
dalam bernafas itu, dan tidak lama kemudian nafasnya mulai
berjalan normal meski tetap lemah. Bahkan kini, ajaibnya,
wajah yang tadi sudah membiru, mulai perlahan-lahan
kembali kewarna pucat. Belum berwarna kemerahan
memang, tetapi dengan hilangnya warna biru diwajahnya,
bahkan kemudian tidka berapa lama mulai bernafas normal,
adalah bukti betapa mujijatnya pil dari Lam Hay Bun itu.
"Paman, tidak usah melakukan transaksi seperti itu.
Bagaimanapun aku ingin menolong dan membantunya karena
...... karena .... aku ....... aku menyukainya. Aku pasti akan
melakukan sumpah itu setelah dia sembuh ........." setelah
berkata demikian, dengan isak tertahan Sian Li berkelabat
keluar kamar dan kemudian pergi.
"Acccccchhhhhh, Anak itu .......... anak itu ............" Liu
Kong tak sanggup melanjutkan kalimat-kalimatnya. Dia
memandang Nenggala dan Li Hwa sambil berkata:
"Mati hidup keponakan yang sangat kusayang itu,
kupasrahkan kepada Saudara Nenggala suami istri. Jikapun
nasibnya memang begitu malang, tidak dapat menyalah

Tarian Liar Naga Sakti I 1784


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

saudara berdoa ....... aku mohon diri sebentar ....." dan


dengan berkata demikian Liu Kong melangkah keluar
mengejar keponakannya Lamkiong Sian Li.
"Dia akan mampu bertahan hingga 6 bulan kedepan,
tetapi di bulan ke-enam, dia pasti akan kritis seperti tadi.
Upayakan menemukan obat atau pengobatan sebelum di
bulan ke-enam, sebab setelahnya, bisa dipastikan dia sulit
disembuhkan lagi ......." dari luar ruangan kamar suara Liu
Kong bergema masuk dikirimkan dengan ilmu menyampaikan
suara dari jarak jauh.
"Terima kasih .......... biarkan kami berdua yang mengurus
masalah ini Hu Tocu ....." Nenggala mau tidak mau harus
mengeluarkan kalimat tersebut, meski sangat tidak tahu
bagaimana mengurusnya kelak. Sementara Kiang Li Hwa
istrinya, terlihat berlinang air mata mengenang pengorbanan
yang dilakukan oleh Lamkiong Sian Li tadi. "Sungguh cinta
yang sangat sulit ditemukan, meski dia sendiri kurang yakin
apakah Beng Kui akan membalas cinta Sian Li ......."
Sepeninggal Sian Li dan Liu Kong, Nenggala saling
pandang dengan Kiang Li Hwa istrinya, keduanya bingung mau
bilang apa. Li Hwa hanya bisa mendesah galau:
"Anak itu benar-benar begitu mencintai Beng Kui,
aaaaccccccchhhhhh, apa jadinya kalau sampai Tham Beng Kui
tidak membalas cintanya? Aku sungguh sangat sulit untuk
membayangkannya ......"
"Benar istriku ....... tetapi, setidaknya kita harus
menyampaikan kisah ini kepada Beng Kui seandainya memang
dia bisa diselamatkan. Meskipun sampai saat ini kemungkinan

Tarian Liar Naga Sakti I 1785


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kesembuhannya itu kecil sekali. Atau, jikapun tidak, kepada


suhunya kita perlu memberitahu situasi ini ......"
Setelah berkata demikian, Nenggala mendekati ranjang
dan kemudian memeriksa kembali keadaan Beng Kui. Sesaat
kemudian dia memegangi beberapa bagian tubuh Beng Kui
seperti sedang memeriksa dan memastikan sesuatu. Dan baru
kemudian dia menghela nafas panjang dan berkata:
"Pil Penyambung Nyawa dari Lam Hay Bun memang tidak
bernama kosong. Meskipun Beng Kui tidaklah dapat
disembuhkan, tetapi untuk bertahan hidup sebulan atau dua
bulan kedepan dapat kita pastikan. Tenaga yang terhambur
itu dapat dijinakkan, meski cuma untuk sementara waktu.
Mungkin untuk sebulan atau dua bulan, Beng Kui masih dapat
bertahan. Tetapi, yang akan sangat merepotkan adalah,
seseorang dari kita harus menjaganya secara seksama, dan
selebihnya juga harus menyuapinya makan setidaknya sehari
sekali ......"
"Benar demikian suamiku ...."? Kiang Li Hwa terlihat
antusias dan kaget dengan hasil mujijat dari pil yang
dilesakkan Sian Li kedalam tubuh Beng Kui.
"Aku bisa memastikannya ......." angguk Nenggala kearah
Li Hwa, istrinya.
"Accccchhhhh, tetapi apalah artinya sebulan atau dua
bulan jika memang tetap tidak bisa kita mempertahankan
nyawanya ....."?
"Entahlah istriku, tetapi entah mengapa, aku sama sekali
tidak merasa bahwa Beng Kui akan mati dalam usia

Tarian Liar Naga Sakti I 1786


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sedemikian mudanya. Adalah lebih baik jika kita juga


mengirim kabar ke Lembah Saldju Bernyanyi, mana tahu
Nenek Sakti Thian San Giok Li memiliki obat atau ilmu mujijat
lainnya guna menyelamatkan muridnya ini ......." Nenggala
kembali berkata kepada Li Hwa ...
"Suhu, subo ........ semua hampir anak murid Lembah
Saldju Bernyanyi sudah pergi untuk melaksanakan tugasnya
masing-masing menjejaki Duta Agung. Adalah lebih baik jika
anak murid Thian San Pay membantu membawa kabar ke
Lembah Saldju Benryanyi ............." Hong Peng menyela
percakapan Nenggala dan Li Hwa. Dan mendengar kesediaan
Hong Peng untuk membantu, Nenggala tersenyum, selebihnya
dia berkata kepada Hong Peng
"Muridku, bantuanmu itu bukan hanya sangat berharga
bagi Tham Kokcu, tetapi juga akan sangat membantu proses
perdamaian yang sudah berlangsung sangat baik saat ini.
Pergilah engkau persiapkan anak murid yang akan bertugas
itu, Subomu akan menuliskan sebuah surat untuk Thian San
Giok Li locianpwee ......"
"Baik suhu, segera kulaksanakan ......"
Dan tak lama kemudian, tepat ketika Li Hwa
menyelesaikan surat yang dikirimkan untuk Thian San Giok Li,
Hong Pengpun masuk untuk melaporkan keseiapan anak
muridnya untuk segera pergi bertugas. Dan setelah menerima
surat yang akan disampaikan ke Thian San, diapun pergi. Dan
tidak lama kemudian kembali melaporkan bahwa semua
sudah dikerjakan dengan baik. Ada beberapa anak murid

Tarian Liar Naga Sakti I 1787


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Thian San Pay yang ditugaskan kembali ke Thian San,


khususnya pergi menemui Thian San Giok Li.
Tidak beberapa lama kemudian, mereka bertiga,
Nenggala-Li Hwa dan Tik Hong Peng murid mereka yang juga
adalah Ciangbundjin Thian San Pay terlibat dalam percakapan
serius seputar masalah-masalah lainnya sejak mereka
berpisah. Termasuk juga bertukar cerita pengalaman terakhir.
Bahkan Nenggala bertanya mengenai pertarungan Hong Peng
+ Beng Kui menghadapi si Perempuan Bercadar Lamkiong Li
Cu yang sakti itu. Perempuan Sakti yang juga diduga malahan
sudah menguasai Ilmu Mujijat Cit Sat Sin Ciang dan sudah
barang tentu kesaktiannya meningkat berlipat kali. Dan
Nenggala jadi manggut-manggut kagum, karena dibandingkan
Hong Peng, dia sudah menguasai ilmu pusaka Thian San Pay
secara sempurna, dan paham benar, meski ilmu tersebut
sungguh mujijat, tetapi lubang pertahanan memang
menganga.
"Hmmmmm, benar-benar ampuh ilmu ciptaan Koai Todjin
itu. Hebatnya, malah ilmu bertahan yang menutup
pertahanan ilmu menyerang pusaka Thian San Pay, diciptakan
puluhan tahun sebelum almarhum suhu menciptakan
ilmunya. Hebat ...... hebat ....." Nenggala sampai geleng-
geleng kepala memikirkan hebatnya Koai Todjin yang
mencipta sebuahilmu untuk menutupi kekurangan ilmu lain
yang malah belum diciptakan. Meskipun memang, tokoh itu
sangat mengenal detail kepandaian keluarga perguruan Thian
San Pay, tetapi tetap saja hasil karya yang sangat luar biasa.
Susah dibayangkan untuk dilakukan pada saat sekarang ini.
===================

Tarian Liar Naga Sakti I 1788


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kita tinggalkan Nenggala, Li Hwa dan Hong Peng yang


sedang menjaga Beng Kui. Meskipun sebetulnya mereka
punya urusan di Markas Kaypang, tetapi bagaimanapun juga
Beng Kui memiliki hubungan yang cukup dekat dengan
mereka dan tidaklah mungkin ditinggalkan begitu saja.
Mari kita ikuti kembali perjalanan Duta Agung Kiang Ceng
Liong dan juga beberapa tokoh penting lainnya.
Setelah menyelesaikan urusan di Pek Ciok San (Puncak
Batu Putih), membantu Nenek Tan Li Ceng dan kemudian
mendapati titipan istimewa dari Bhiksu Chundamani berupa
seorang murid yang istimewa, LI GI, Ceng Liong kemudian
melanjutkan perjalanan dengan ditemani Barisan 6 Pedang
menuju Kuil Siauw Lim Sie. Dikisahkan di depan, Li Gi akan
diasuh sementara oleh Pendekar Siauw Lim Sie Souw Kwi
Beng yang sudah menjadi Hwesio di Poh Thian. Nanti 2 tahun
kemudian Kiang Ceng Liong baru akan menjemput muridnya
tersebut.
Pek Ciok San (Puncak Batu Putih), sebetulnya tidaklah
begitu jauh dari Kuil Siauw Lim Sie, karena sama-sama berada
di Pegunungan Siong San. Hanya berjarak beberapa jam
perjalanan saja dari Kuil Siauw Lim Sie. Bahkan, almarhum
Nenek Sakti Tan Li Ceng, justru memperoleh ketenangan batin
karena seringnya mendengar lantunan doa yang dibawakan
secara rutin oleh para Bhiksu di Siauw Lim Sie. Karena itu,
perjalanan Kiang Ceng Liong tidak butuh waktu lama.
Pada masa sekarang ini, nama dan ketenaran Duta Agung
Kiang Ceng Liong sudah berkibar di angkasa dunia persilatan
Tionggoan. Nyaris tidak ada tokoh silat dan perguruan

Tarian Liar Naga Sakti I 1789


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terkemuka yang tidak mengenal Duta Agung Kiang Ceng Liong.


Meski sudah mengundurkan diri sebagai bengcu Tionggoan,
tetapi tak ada satu pihakpun yang berani mati untuk
menggugat dan mencari Bengcu baru. Sebaliknya, semua
insan dan perguruan silat tetap memperlakukan Kiang Ceng
Liong dan Lembah Pulam Hijau sebagai tempat keramat
kemana pertolongan diminta jika terjadi perselisihan.
Apalagi perguruan-perguruan besar seperti Siauw Lim Sie
tetap mendukung danmenopang posisi Lembah Pualam Hijau
bersama Kaypang dan Bu Tong Pay. Bahkan belakangan,
termasuk Bengkauw juga sudah menjalin hubungan baik
dengan Lembah Pualam Hijau, demikian juga dengan Lam Hay
Bun. belum lagi perguruan-perguruan lain semisal Thian San
Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi yang memiliki hubungan
cukup unik dengan Duta Agung. Maka, memasuki gerbang
Perguruan Siauw Lim Sie segera memberi kejutan bagi para
penjaga gerbang kuil yang memang sudah mengenal nama
besar Kiang Ceng Liong.
"Menyambut Duta Agung Lembah Pualam Hijau .........
amitabha ......" seru para penjaga gerbang Siauw Lim Sie
begitu melihat siapa yang datang.
Dan dengan penuh hormat, para Bhiksu tersebut
mengantarkan dan sekaligus memberi info kedalam jika ada
"tamu agung" yang datang berkunjung. Benar saja, tak lama
Kong Hian Hwesio yang masih merupakan suheng
Ciangbundjin Siauw Lim Sie saat ini sudah datang menyambut
kedatangan Kiang Ceng Liong.

Tarian Liar Naga Sakti I 1790


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Amitabha ......... Amitabha ...... selamat datang Duta


Agung ........ selamat datang di Kuil Siauw Lim Sie ...."
"Selamat bertemu kembali Kong Hian Suhu .......... selamat
jumpa ......" dengan penuh keramahan Ceng Liong
menyambut Kong Hian Hwesio yang datang menyambutnya.
Bahkan selanjutnya Kong Hian Hwesio yang mengatur, bukan
hanya menyambut Ceng Liong. Karena diapun bahkan sudah
memberitahu Ciangbundjin dan sambil menunggu
Ciangbundjin menerima Ceng Liong, adalah tokoh tua dari
Siauw Lim Sie ini yang menemani Ceng Liong bercakap-cakap.
"Amitohud ......... Duta Agung, angin segar apakah
gerangan yang membawa Duta Agung datang mengunjungi
kuil kami ini ......?"
"Accccch Kong Hian Suhu ..... sebetulnya adalah
kunjungan biasa. Adalah kewajibanku untuk memberitahu
perekmbangan terakhir pibu pihak kita dengan Bengkauw,
Lam Hay dan Pendekar Thian Tok. Dan sebelum ke Siong San,
kunjungan sudah kulakukan ke Lam Hay dan Bengkauw untuk
memastikan waktu dan tempat. Jadi percakapan hari ini, lebih
karena urusan tersebut ....." Ceng Liong menjelaskan maksud
utama kunjungannya. Meski sebetulnya, ada satu urusan lain
yang juga ingin dikerjakannya di Siauw Lim Sie.
"Achhhh Duta Agung, sungguh perjalanan yang
melelahkan. Tetapi, engkau boleh banyak beristirahat di Kuil
kami yang tenang dan indah ini Duta Agung ..... Amitabha .."
basa-basi Kong HIan Hwesio segera ditangkap Ceng Liong.

Tarian Liar Naga Sakti I 1791


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"terima kasih Kong Hian Suhu, jika diijinkan, memang


tepat beristirahat selama 2-3 hari sebelum melanjutkan ke
Markas Kaypang ......"
"Kita bahkan bisa berjalan bersama-sama Duta Agung,
karena dalam waktu dekat ini, rombongan Siauw Lim Sie juga
akan memulai perjalanan menuju Kaypang ....."
Dan terlibatlah keduanya dalam percakapan. Banyak issue
rimba persilatan yang mereka perbincangkan, karena memang
Kong Hian Hwesio adalah tokoh Siauw Lim Sie yang selalu
ditugaskan untuk urusan-urusan di luar Kuil Siauw Lim Sie.
Karena itu, setelah Kian Ti Hosiang almarhum, maka adalah
Padri tua ini yang dikenal khalayak luar. Pergaulannya bagus
selain juga kesetiaan dan ketaatannya dalam jalur Budha.
Karena itu, dia diindahkan banyak orang.
Dan tidak lama kemudian muncul Hwesio muda yang
menjemput keduanya untuk masuk dan berbicara langsung
dengan Kong Sian Hwesio, Ciangbundjin Siauw Lim Sie dewasa
ini. Tokoh ini sudah terlihat cukup tua di usianya yang sudah
sekitar 60 tahun lebih, bahkan sudah mendekati 70 tahunan.
Tokoh ini bahkan sampai menyambut kedatangan Duta Agung
di pintu masuk dan dengan penuh hormat dan berkata:
"Amitabha ....... selamat datang Duta Agung, sungguh
gembira mendapatkan kunjungan darimu pada hari ini ......
siancay ...... siancay ......"
"Terima kasih Ciangbundjin, terima kasih ........ semoga
selalu umur panjang dan diberkati Sang Budha ......."
"Amitabha ....... mari Duta Agung ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1792


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Meskipun berusia jauh lebih muda, tetapi dalam


kedudukannya sebagai Duta Agung Lembah Pualam Hijau dan
bahkan sekaligus bengcu Dunia Persilatan, maka posisi dan
kedudukan Kiang Ceng Liong memang sangat tinggi dan
sangat dihormati insan persilatan Tionggoan. Termasuk oleh
Ciangbundjin Siauw Lim Sie sekalipun. Apalagi, karena Siauw
Lim Sie adalah sahabat erat dan salah satu pendukung utama
Lembah Pualam Hijau untuk menduduki posisi tersebut,
hingga ke generasi Kiang Ceng Liong saat ini. Maka, sambutan
Ciangbundjin Siauw Lim Sie sangat beralasan. Bahkan bukan
cuma itu, di belakang Ciangbundjin, juga berjejer para tetuah
Siauw Lim Sie yang memegang posisi penting dan
menentukan selain Kong Hian Siansu dalam Kuil Siauw Lim Sie
di Siong San ini ......
Setelah akhirnya semua dalam posisi masing-masing,
akhirnya Ciangbundjin Siauw Lim Sie bersuara kembali:
"Amitabha .... Duta Agung, punco percaya bahwa
kedatanganmu pasti membawa kabar penting. Bukankah
demikian .... siancay ... saincay" terdengar suaranya yang
bening, berisi namun sangat berwibawa. Dan sebagai tuan
rumah, sekaligus orang yang lebih tua dari segi usia, dia
memulai dengan suara dan sambutan bertanya yang tepat.
"Mohon maaf Kong Sian Ciangbundjin, sebetulnya
kedatangan ke Siauw Lim Sie ini karena memiliki dua maksud.
Yang pertama, untuk melaporkan perjalanan cayhe ke
Bengkauw dan juga Duta Luar Lembah Pualam Hijau ke Lam
Hay Bun. Hasil perjalanan tersebut menyepakati pertemuan
10 tahunan akan terus dilanjutkan dalam bentuk PIBU

Tarian Liar Naga Sakti I 1793


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Persahabatan dan bukan lagi memperebutkan gelar JAGO


TERKUAT sebagaimana sebelumnhya terjadi ......."
"Amitabha, sebuah perkembangan yang menarik Duta
Agung. Terus ....."?
"Pihak Lam Hay dan Bengkauw sudah mengajukan usulan
tersebut dan bahkan Lam Hay dengan disetujui oleh
Bengkauw mengajukan diri menjadi tuan rumah dalam
pertemuan kali ini. Seterusnya, Lembah Pualam Hijau, Bu
Tong, Siauw Lim atau Kay Pang dapat menjadi tuan rumah
untuk pertemuan selanjutnya ....... Hanya, untuk Pibu kali ini,
kita akan menjadi tamu pihak Lam Hay. Catatannya adalah,
hanya tokoh yang mewakili Siauw Lim Sie, Kaypang, Bu Tong
Pay dan Lembah Pualam Hijau yang bisa mengunjungi Lam
Hay Bun dengan paling banyak ditambah 1 tokoh lainnya
mewakili masing-masing pihak ........... demikian informasi
terbaru mengenai pibu tersebut Ciangbundjin, mohon
petunjuk Ciangbunjin yang mulia ......"
"Amitabha ...... engkau terlampau merendah Duta Agung.
Padahal, keputusan seputar masalah itu adalah hak dan
kewenanganmu. Apapun yang engkau putuskan, maka itu
yang akan kami semua ikuti. Karena itu, punco mewakili Siauw
Lim Sie menyatakan setuju dengan pilihan tersebut .......
Bahkan, beberapa hari sebelumnya, Siauw Lim Sie telah
menetapkan Thian Ki Hwesio dan Siauw Kwi Song untuk
mewakili Siauw Lim Sie. Jika diperkenankan, Duta Agung,
punco mohon petunjuk agar Kong Hian Suheng juga dapat
mewakili punco menghadiri pertemuan tersebut ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1794


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ciangbundjin ........" Kong Hian Hwesio berbicara kaget,


karena dia tahu beberapa hari lalu hanya ditetapkan dua
orang mewakili Siauw Lim Sie. Dia kaget mengapa namanya
tiba-tiba disebutkan Ciangbundjin hari ini? dia sungguh sangat
terkejut dan masih tidak mengerti alasannya.
"Amitabha ...... Kong Hian Suheng, punco tidak mungkin
menghadiri pertemuan tersebut. Setelah berubah menjadi
PIBU, maka suheng perlu mendampingi kedua angkatan muda
kita agar mereka tidak memalukan nama Siauw Lim Sie dalam
tindakan, bukan dalam pibu. Selain itu, tidak ada tokoh lain
yang layak menemani mereka dengan wawasan luar yang
sangat luas itu suheng ........"
"Amitabha, menerima perintah Ciangbundjin ......."
akhirnya Kong Hian Hwesia dibuat mengerti, dan apalagi dia
paham, penugasan itu tidak boleh ditolak.
"Amitabha, Duta Agung, bagaimana pula dengan
perkembangan Tocu Lam Hay dan Kauwcu Bengkauw itu?
Menurut pendengaran kami, kedua tokoh tersebut sepertinya
merubah pendekatan dengan kita di Tionggoan dan dari
musuh menjadi ingin lebih bersahabat. Apakah engkau
memiliki informasi mengenai hal itu Duta Agung ..."?
"Tepat sekali ...... sudah beberapa kali mereka
menunjukkan hal tersebut sebagaimana telah dialami sendiri
oleh Ciangbundjin dan banyak sahabat di Tionggoan.
Sepertinya memang mereka menyadari bahwa permusuhan
lebih merugikan semua daripada persahabatan, dan kini
mereka lebih memilih bersahabat ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1795


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Amitabha ........ baik sekali memang jika demikian. Tetapi,


Duta Agung, kami yang lebih banyak di kuil ini perlu
mendapatkan keterangan yang tepat dan tidak ada yang lebih
tepat daripada Duta Agung mengenai ketulusan mereka
dalam bersahabat ......"
"Mengenai ketulusan, rasanya kita boleh mempercayai
Tocu Lam Hay dan Kauwcu Bengkauw untuk saat ini. Selain
itu, para pewaris Lam Hay dan Bengkauw juga adalah tokoh-
tokoh yang mengutamakan kegagahan. Kita berharap mereka
akan memilih jalur persahabatan daripada permusuhan untuk
waktu yang panjang ......."
"Amitabha, syukurlah jika demikian. Punco juga memiliki
harapan yang sama Duta Agung, dan akan terus-menerus
bahu membahu dengan sahabat dunia persilatan guna
berusaha mengupayakannya. Tetapi, Duta Agung
menyebutkan ada dua persoalan yang ingin dikemukakan
....."?
"Terima kasih Ciangbundjin. Jika diijinkan, kunjungan kali
ini cayhe ingin mengunjungi makam Almarhum Kian Ti
Hosiang Suhu. Ada sesuatu yang diungkapkannya beberapa
saat menjelang "kepergiannya" dan beliau seperti
mengundang cayhe untuk "bertemu" di makamnya ...... Dan
Suhu sendiri juga mengingatkan cayhe hal itu sebelum beliau
menutup mata. Waktunya tidak ditentukan oleh mereka
orang-orang tua bijaksana itu, hanya menyebutkan, jika
memang saat itu atau waktu itu datang. Dan kebetulan, saat
ini cayhe melihat waktunya tepat, selain jika diijinkan, setelah
jalan panjang dari Bengkauw hingga membutuhkan istirahat
barang 3-4 hari ......."

Tarian Liar Naga Sakti I 1796


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Amitabha ........... Duta Agung seperti merasa menjadi


orang luar di Kuil ini. Kami selalu terbuka menerima
kunjungan sahabat seperti Duta Agung, mau 3-4 hari, mau 10
hari, bukan perkara berat bagi Siauw Lim Sie. Bahkan kami
gembira dengan keinginan Duta Agung untuk beristirahat
selama beberapa hari di kuil ini ......... Persoalan mengunjungi
makam Kian Ti Suhu, biarlah dalam waktu sehari atau dua hari
ini Kong Hian Suheng akan mengaturnya buat Duta Agung.
Siancay ...... siancay ......"
"Terima kasih Ciangbundjin ..... terima kasih.
Bagaimanakah kabar mengenai ....."
Belum lagi Ceng Liong bertanya kabar mengenai "Paman
Kakeknya" yang bertapa di Siauw Lim Sie, Ciangbundjin Siauw
Lim Sie sudah langsung memotong:
"Amitabha ..... Duta Agung, punco lupa mengatakan
sesuatu, sekaligus menjawab pertanyaan Duta Agung yang
belum ditanyakan ........ Duta Agung akan menemukan
beberapa orang dekat di Kuil kami ..... siancay .... saincay,
merekalah yang akan menjawab pertanyaan Duta Agung
........" sambil berkata demikian, tokoh bijaksana ini
memandang Ceng Liong dengan sabar dan senyum misterius.
"Acccchhhhhh, ada kejadian seperti ini ......"? tanya Ceng
Liong Kaget
"Siapa...... siapakah maksud Ciangbundjin ....."? tanya dan
kejar Ceng Liong yang menjadi sangat penasaran.
"Amitabha ...... Lebih baik Duta Agung bercakap-cakap
terlebih dahulu dengan orang-orang tersebut. Kebetulan

Tarian Liar Naga Sakti I 1797


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

punco harus menerima kunjungan beberapa sahabat dari


Thian Tok dan juga dari Tibet ...... silahkan, silahkan ..........
siancay .... siancay ...."
Beberapa saat kemudian, Ciangbundjin tua itu nampak
berbicara dengan Kong Hian Hwesio dan keduanya nampak
manggut-manggut. Seorang Hwesio pertengahan usia nampak
dipanggil dan diberi instruksi, dan setelah mereka tuntas,
Ciangbundjin itu kemudian berkata kepada Ceng Liong:
"Amitabha ....... Duta Agung, anak murid kami akan
memandu Duta Agung ke tempat istirahat dan bertemu
orang-orang yang punco katakan tadi. Dan setelah peretmuan
dengan tamu-tamu agama dari Persia dan Tibet selesai, Kong
Hian Suheng akan menemani Duta Agung mengunjungi
Makam Kian Ti Suhu ......... siancay ....."
"Baik, terima kasih Ciangbundjin ..... "
"Amitabha, kita akan bertemu kembali sebelum Duta
Agung melanjutkan perjalanan menuju Kaypang. Punco
sendiri sangat ingin menitipkan salam bagi saudara-saudara
pendekar di Markays Kaypang ...."
Sambil berkata demikian, Ciangbundjin Siauw Lim Sie
kemudian mempersilahkan seorang hwesio pertengahan
untuk mengantarkan dan mengatur tempat istirahat Ceng
Liong. Dan seperti biasanya, Ceng Liong ditempatkan di
pesanggrahan tamu istimewa, di tempat yang menandakan
betapa Siauw Lim Sie menghormatinya. Beberapa kali Ceng
Liong mencoba mengorek keterangan tentang siapa yang
akan menemuinya, tetapi sang Hwesio tetap tutup mulut.

Tarian Liar Naga Sakti I 1798


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pesanggrahan tamu di kuil Siauw Lim Sie, meski tidak


sangat istimewa, tetapi bagi Ceng Liong sudah lebih dari
cukup. Tetapi yang mengejutkannya bukan hal tersebut,
melainkan siapa yang sudah berada di pesanggrahan bersama
dengan Barisan 6 Pedang yang telah diantarkan ke tempat itu
terlebih dahulu. Begitu melihat siapa mereka, Ceng Liong
terkejut setengah mati:
"Ayah ...... Ibu .......... bagaimana mungkin ......"?
Inilah kejutan itu. Kejutan yang dimaksudkan oleh
Ciangbundjin Siauw Lim Sie ternyata adalah kehadiran ayah
dan ibu Ceng Liong, Kiang Hong + Tan Bi Hiong. Bagaimana
mereka bisa berada di Siauw Lim Sie? Ini menjadi tanda tanya
besar bagi Ceng Liong, sementara Kiang Hong, Duta Agung
sebelum Ceng Liong dan istrinya nampak tersenyum haru dan
senang melihat kedatangan Ceng Liong. Mereka bahkan sudah
banyak mendengar atau tepatnya memaksa Barisan 6 Pedang
menceritakan sepak terjang putra tersayang mereka itu. Dan
alangkah kagumnya Kiang Hong dan Bi Hiong mendengar
betapa hebat dan betapa dihormatinya anak mereka sekarang
ini. Karena itu, merekapun nampak bahagian bertemu Ceng
Liong di Kuil Siauw Lim Sie.
"Acchhhhh, alangkah gagahnya engkau sekarang putraku
........" Bi Hiong nampak melelehkan air mata melihat Ceng
Liong saat ini. Mereka belum cukup banyak bercakap-cakap
sejak bebasnya Kiang Hong dan Bi hiong dari markas Thian
Liong Pang, karena Ceng Liong selalu ditunggu dan dituntut
untuk merespons dan menjawab semua persoalan dunia
persilatan. Tetapi, keduanya maklum belaka. Karena tempat

Tarian Liar Naga Sakti I 1799


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ceng Liong sekarang ini pernah dijabat Kiang Hong selama


beberapa tahun.
Ceng Liong betapapun tetaplah seorang anak dari ayah
dan ibunya. Betapa terharunya dia bertemu ayah dan ibunya,
dan diapun dengan mesra menghormat dan kemudian
memeluk ibunya sambil menggumam penuh perasaan:
"Ibu ........"
Dan tidak lama kemudian, setelah sang ibu melepaskan
dari pelukan sayangnya, diapun menemui ayahnya, bersujud
dan menyapa:
"Ayah ........"
Sebagaimana Bi Hiong, Kiang Hong juga sangat bangga
dan sekaligus terharu bertemu putranya, justru tidak di rumah
mereka, tetapi di kuil Siauw Lim Sie. Cukup lama mereka
melepas rindu antara orang tua dengan anak, dan saat itulah
tercurah semua rasa yang lama terpendam karena kesibukan
masing-masing. Dan baru saat itulah Kiang Hong dan Bi Hiong
mendengar langsung dari mulut Ceng Liong apa sebenarnya
yang terjadi dalam hidupnya. Mulai dari jatuh ke sungai,
kehilangan ingatan, diselamatkan 4 Manusia Dewa, secara
aneh diangkat murid kakek buyutnya sendiri, bertualang
dengan pertarungan-pertarungan mendebarkan, bertemu
Kolomoto Ti Lou dan perjalanan hidupnya yang lain.
Bahkan, selain kepada Pangcu Kaypang, diapun
menceritakan kenyataan bahwa dia sudah memiliki seorang
istri, meski dia sendiri belum tahu mengenai kejelasannya.
Cuma, Pangcu Kaypang sudah menegaskan bahwa dia telah

Tarian Liar Naga Sakti I 1800


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

melakukan hubungan terlarang dengan seorang gadis dan itu


berarti dia telah memiliki seorang istri. Pendeknya, semua hal,
termasuk cintanya dan halangannya berhubungan dengan
Mei Lan juga diceritakan kepada ibunya, juga ayahnya. Dan
takjub kedua orang tua itu mendengar perjalanan hidup putra
mereka yang sangat menakjubkan dan penuh dengan
dinamika yang menggetarkan itu.
Tanpa mereka sadari, orang tua dan anak yang jarang
bercakap-cakap di rumah mereka, justru melakukannya di
rumah orang sampai berjam-jam. Bahkan sampai mendekati
jam makan malam, baru mereka memutuskan percakapan.
Itupun setelah diingatkan oleh Kong Hian Siansu yang datang
sekedar ingin mengatakan:
"Amitabha, Duta Agung, karena masih memiliki kesibukan
dengan tamu-tamunya, Ciangbundjin tidak dapat menemani
makan malam. Dan untuk mengunjungi makam almarhum
Kian Ti Suhu, biarlah kita lakukan besok sore. Karena itu,
silahkan Duta Agung menikmati istirahat terlebih dahulu,
besok akan ada yang menjemput Duta Agung untuk
mengunjungi makam tersebut ...... siancay .... siancay ....."
"Baiklah, terima kasih atas semua bantuan Kong Hian
Suhu ......"
"Kiang Tayhiap, Tan toania, selamat menikmati
pertemuan keluarga dan makan malam di pesanggrahan tamu
kami ......."
"terima kasih Kong Hian Suhu ......" sahut Kiang Hong
smabil menjura kearah perginya Kong Hian Hwesio.

Tarian Liar Naga Sakti I 1801


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Untuk diketahui, pesanggrahan istimewa di Kuil Siauw Lim


Sie, untuk tidak melanggar aturan Kuil, ditempatkan di luar
Kuil Siauw Lim Sie. Karena itu Tan Bi Hiong bisa berada di
tempat bertamu tersebut, dan disana jugalah Ceng Liong
ditempatkan. Meski demikian, untuk Kiang Hong dan Kiang
Ceng Liong, tetap ada akses khusus (Pintu) yang
memungkinkan mereka memasuki Kuil Siauw Lim Sie.
Tepat setelah makan malam, Ceng Liong tiba-tiba teringat
sesuatu, yang anehnya belum sempat ditanyakannya setelah
berjam-jam mereka bercakap-cakap sebagai orang tua dan
anak.
"Ayah .... ibu, aku heran, mengapa ayah dan ibu berada di
Kuil Siauw Lim Sie ini ...."?
"Hahahahaha, anakku, engkau pasti merasa heran bukan
...."?
"tentu saja ayah, betapa tidak heran, pas ketika datang
mengurus satu urusan di Siauw Lim Sie, justru ayah dan ibu
yang berada disini duluan ...."
"Anakku ....."
Kali ini adalah Bi Hiong yang bercerita setelah Kiang Hong
meliriknya untuk bercerita mengenai sebab mereka berada di
Siauw Lim Sie.
"Engkau memang mengerjakan banyak hal ketika petaka
itu datang menghampiri Lembah Pualam Hijau. Tetapi, tentu
saja tidak semua sudah engkau tangani. Satu contoh, tahukah
engkau bagaimana keadaan Paman Kakek Kiang Siong Tek
yang sudah menyucikan dirinya dan datang membantu di saat

Tarian Liar Naga Sakti I 1802


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kritis? Tahukah engkau pada saat itu Paman kakek terluka dan
tidak bisa kemana-mana? Dan tahukah engkau dimana beliau
berada dan bagaimana selanjutnya keadaan Paman Kakek itu
...."?
Bi Hiong bertanya dan melihat betapa Ceng Liong,
menggeleng tanda tak tahu dan menjadi bingung dan sinar
matanya jelas menuntut penjelasan sambil berkata:
"Yang kutahu, konon Paman Kakek itu terluka dan sedang
menyembuhkan lukanya itu. Selebihnya, Kakek tidak lagi
menunjukkan dan menjelaskan hal-hal lain. Pertama, keadaan
snagat mendesak, kedua - Kakek juga sedang terluka sehingga
tidak pada tempatnya kuganggu. Itu saja yang kutahu ibu ....."
"Baiklah, biar engkau tidak kebingungan. Paman Kakekmu
terluka parah tetapi dia paham engkau memiliki banyak
tanggungjawab. Karena itu, dia meminta ayah untuk tidak
memberitahu keadaannya, bahkan sampai engkau pergi
meninggalkan Lembah, juga beliau tidak ingin
mengganggumu. Tetapi setelah dua minggu engkau pergi,
paman kakekmu baru meminta agar dia dikembalikan ke
Siauw Lim Sie. Tetapi, dengan keadaan tubuhnya yang sangat
lemah, akhirnya Ayah menegaskan bahwa Paman kakekmu itu
akan diantarkan secara khusus. Dan begitulah, selama 2-3
bulan ayah ibumu mendampingi beliau hingga akhirnya tiba di
Siauw Lim Sie ........"
"Acccchhhhh, begitu rupanya. Pantas saja kekuatan dan
pengaruh yang kuat dari Paman kakek tiba-tiba lenyap,
rupanya kekuatan batinnya goyah karena serbuan gabungan
itu. Sayang Paman Kakek tidak memberitahukan kepadaku

Tarian Liar Naga Sakti I 1803


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

......." Ceng Liong kini sadar apa sebabnya. Dan sedikit


menyesal karena telah menelantarkan Paman Kakeknya yang
terluka itu tetapi menyembunyikannya dari dirinya.
"Anakku ....... (lanjut Kiang Hong kali ini ....), sebelum
Paman kakekmu itu menutup diri, dia berpesan sesuatu yang
sangat penting bagi kita semua di Lembah Pualam Hijau.
Menurutnya, kedepan akan sulit mengandalkan kekuatan
mujijat seperti itu lagi, karena musuh-musuh yang lebih
tangguh kelak akan mendatangi kita. Beliau berpesan agar
Barisan 6 Pedang menjadi standar bagi penghuni Lembah agar
lebih mampu menghadapi musuh. Jika tidak menghendaki
kedatangan musuh, maka dia berpesan, lebih baik Lembah
kita mengundurkan diri dari rimba persilatan ........"
"Ayah ......(setelah berpikir agak lama), untuk saat ini
nyaris tidak mungkin pilihan kedua itu. Berdiam diripun kita
tetap akan disasar orang. Karena itu, pilihan paling tepat
adalah menggabungkan keduanya ......"
"Hahahahaha, anakku, tepat jawaban seperti itu yang
dikatakan paman kakekmu. Dia mengatakan bahwa pilihanmu
pasti pilihan yang baru saja engkau ucapkan. Itu sebabnya dia
menahan kami untuk menunggu sampai engkau datang dan
baru kami bisa berangkat pulang menuju Lembah Pualam
Hijau ....."
"Ha ..... benar begitu ayah ...."?
"Tidak salah sanakku ......"
"Lebih dari itu, paman kakekmu memaksa kami selama 3
bulan untuk memperkuat pemahaman kami akan beberapa

Tarian Liar Naga Sakti I 1804


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

barisan ajaib dan juga kekuatan batin kami. Setelah itu,


Paman kakekmu memanggil kami dan berkata ....... "Anak-
anakku, waktuku untuk melanjutkan pelajaran agama dan
bersatu dengan Budha sudah tiba. Siapapun, termasuk Duta
Agung ketika datang, kularang untuk menggangguku lagi.
Tanggung jawab buat leluhur dan Lembah Pualam Hijau sudah
kutuntaskan. Kini, waktuku untuk agama, aku akan menutup
diri dan tidak boleh ada siapapun yang mengganggu", dan
sejak saat itu, sudah cukup lama beliau tidak pernah keluar
lagi. Tetapi, beliau sudah menitipkan pesan kepada
Ciangbundjin Siauw Lim Sie, bahwa kami berdua boleh berada
disini sampai kedatanganmu ........"
"Achhh begitu rupanya. Apakah Paman Kakek tidak
sedikipun meninggalkan pesannya buatku ayah ....."?
"Beliau tidak berpesan secara khusus anakku, beliau
hanya mengatakan, bahwa ketika engkau datang, maka waktu
yang tepat buat keluarga kita bercakap panjang. Dan bahwa
engkau akan menemui beberapa orang aneh dari lingkungan
Siauw Lim Sie, sesuatu yang sudah ditetapkan para sesepuh
Siauw Lim Sie itu. Hanya saja, apa itu, Paman Kakekmu itupun
tidak mengerti, dan kamipun juga tidak mengerti anakku ......."
"Hmmmm, memang penuh rahasia ..... bahkan Suhu dan
juga Kian Ti Hosiang juga tidak mengatakan apa-apa kecuali
jika sudah punya waktu, maka aku akan bertemu dengan para
sesepuh itu ...... Sudahlah, jika memang ada yang diperlukan,
setidaknya aku siap ayah, ibu ......"
"Sebaiknya demikian, sekarang, sebaiknya kita makan
malam ......." adalah kepekaan sang Ibu yang menetapkan

Tarian Liar Naga Sakti I 1805


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

waktu makan malam sudah tiba, atau bahkan sudah lewat.


Begitulah, akhirnya merekapun bersantap malam. Tetapi,
bukan berarti setelah itu mereka istirahat, justru percakapan
lain yang tidak kalah menariknya. Apakah itu? Sebuah kisah
tersembunyi lainnya dari keluarga Lembah Pualam Hijau
Malam .......... waktupun merambat jauh. Ceng Liong
sudah sempat membersihkan diri dan sudah sempat
beristirahat. Kondisinya sudah kembali bersemangat, apalagi
dia berada bersama dengan ayah dan ibunya. Meksi tidak di
rumah sendiri, tetapi di rumah atau di tempat yang justru jauh
dari rumah mereka.
Percakapan mereka kembali seperti biasa, seperti
sebelum makan. Tetapi Ceng Liong mengamati bahwa ayah
dan biunya berlaku agak lain, antara ingin mengatakan
sesuatu dan tidak sama sekali. Lama-kelamaan dia curiga juga,
sekaligus berdebar-debar. Apa gerangan yang ingin
disampaikan keduanya? Tetapi, sudah tentu dia tidak dapat
memaksa, hanya menunggu mereka membuka apa yang ingin
mereka katakan. Seteah cukup lama berputar kesana kemari
dan sesekali dia melihat ayahnya sedikit gelisah, akhirnya
adalah ibunya yang buka suara lebih "jelas":
"Liong Jie anakku ........ ? (Sejenak dia kembali sedikit
gelisah, tetapi seterusnya berhasil menahan gejolak hatinya
dan melanjutkan .....), apakah engkau sadar usiamu sudah
berapa sekarang ....."?
"Sudah tentu aku tahu ibu ......" Kiang Ceng Liong
menjawab datar. Bukan apa, tiba-tiba dia seperti mengerti
kemana arah percakapan ibunya. Tapi benarkah soal itu?

Tarian Liar Naga Sakti I 1806


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Anakku ....... kami berdua, ayah ibumu, memutuskan


untuk menceritakan sebuah kisah yang melibatkanmu. Tidak
banyak orang yang tahu, hanya kami berdua ayah ibumu, dan
juga ayahanda atau kakekmu sendiri. Selebihnya tak ada
seorangpun yang paham dan tahu kisah ini ......"
Deghhhhhh ...... berdebar hati Ceng Liong. Rupanya bukan
soal jodoh. Tetapi seperti sesuatu yang agak rahasia dan
penting. Apakah gerangan?
"Ibu, ayah, masalah apakah gerangan ......"?
"Anakku ....... sudah saatnya engkau mengetahui kisah ini,
salah satu rahasia penting keluarga kita. Tetapi, kuharap
engkau menyimak persoalan ini secara kepala dingin, karena
engkau terlibat sangat dalam di kisah keluarga kita ini ......."
"Baik ibu ...... aku akan menyimaknya secara serius ......."
"Begini anakku, lebih kurang 30 tahun silam, Duta Agung
Lembah Pualam Hijau, waktu itu Kakekmu, Kiang Cun Le,
memiliki 3 orang anak. Yang tertua adalah Bibimu, dan anak
kedua dan ketiga adalah kembar Kiang Liong-Kiang Hong!
Kedua putra kembar kakekmu itu di masa muda mereka
sangat gemar mengembara. Dan dalam pengembaraan
mereka, masing-masing berjumpa dengan pujaan hati
mereka. Ayahmu bertemu ibumu ini, dan Kiang Liong bertemu
seorang Jago wanita dari dunia hitam dan memiliki
kepandaian yang bahkan setanding dengan pamanmu.
Akibatnya, keduanya meski saling cinta, tetapi butuh waktu
lama bagi Kiang Liong untuk menaklukkan keganasan sang
Jago Perempuan yang cantik jelita itu. Perlahan-lahan, jago
wanita itupun mengikuti Kiang Liong di jalan lurus. Tetapi,

Tarian Liar Naga Sakti I 1807


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sayangnya, jika perjodohan ayah dan ibumu dengan cepat


direstui kakekmu, tetapi perjodohan pamanmu justru tidak
memperoleh restu kakek. Padahal, calon istrinya itu sudah
merubah jalan hidupnya. Akhirnya, mereka berduapun terus
dan terus membangun hubungan secara rahasia, bahkan
hingga membuat sang jago wanita hamil. Dalam bingungnya,
Kiang Liong memberitahu ibumu ini bahwa kekasihnya hamil,
dan mohon kepada Kakekmu agar merestui hubungan
mereka. Apa lacur, kakekmu tetap menolak memberi restu
sehingga membuat Kiang Liong akhirnya melarikan diri dari
Lembah. Beberapa bulan kemudian, Ayahmu mengajak ibumu
mencari Pamanmu dan kekasihnya, karena diperhitungkan
sebentar lagi anak yang dikandung jago wanita itu akan lahir.
Dan benar saja, ketika menemukan mereka tidak jauh dari
Lembah Pualam Hijau, pamanmu sedang terluka, juga
kekasihnya itu yang sebentar lagi akan melahirkan. Rupanya
mereka bentrok dengan kelompok penjahat dan terluka oleh
pertempuran itu. Entah karena pertempuran itu, entah karena
lemahnya kandungan jago wanita itu, menjelang kelahiran
anaknya justru jago wanita itu menghembuskan nafas terakhir
di pangkuan Kiang Liong. Mendapati kekasihnya meninggal,
pamanmu yang belum sembuh itu sontak terkejut. Pukulan
batin dan luka di tubuh membuat kesadarannya terganggu.
Untungnya, dia melarikan diri ke arah Lembah Pualam Hijau
dan ditemukan Kakekmu. Sayang, sejak saat itu dia kehilangan
ingatan atau sedikit "gila". Sementara kekasihnya secara ajaib
melahirkan seorang Putera. Putera mereka itu tidak diketahui
keadaan dan kelahirannya oleh ayahnya, hanya ibumu ini,
ayahmu dan kakekmu yang tahu bahwa mereka memiliki
seorang Putera. Seorang putera yang kelak dikemudian hari

Tarian Liar Naga Sakti I 1808


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menjadi Duta Agung Lembah Puaam Hijau dan dibesarkan


oleh Paman dan Bibinya. Anakku, putera mereka itu adalah
engkau ini ........."
Kalimat-kalimat terakhir yang diucapkan oleh Tan Bi
Hiong tidak lagi sepenuhnya diikuti dan didengarkan oleh
Ceng Liong. Dia sudah menduga akhir kisah itu sejak beberapa
kalimat terakhir, dan ketika Tan Bi Hiong mengakhiri kisahnya,
dia sama sekali sudah tidak lagi memperhatikannya. Dia
memang tidak berteriak, tidak histeris dan tidak menangis.
Kekuatan batinnya sudah sangat mengagumkan. Hanya, fakta
bahwa ayah dan ibu yang membesarkan sejak kelahirannya
ternyata adalah Paman dan Bibinya, dan bahwa Paman yang
sedikit "gila" dan sangat menyayanginya selama ini ternyata
adalah Ayahnya, sungguh menyentaknya. Untuk beberapa
lama dia tidak tahu harus mengatakan apa. Tetapi dia
merasakan kehangatan yang luar biasa ketika ibunya atau
bibinya memperlakukannya penuh kasih, tidak kurang dari
perlakuan seorang ibu kepada anaknya yang sednag
mengalami kesulitan.
"Ibu ..........."
Tan Bi Hiong hanya mengangguk sambil memeluk Ceng
Liong mesra, sementara Kiang Hong di sudut lain memandang
mereka berdua dengan keharuan yang tak tersembunyikan.
Karena memang, sejak lahirnya, mereka berdua sudah
menganggap dan mengasuhnya bagai anak sendiri.
"Bagaimanapun dan apapun, engkau memang anak kami
Ceng Liong. Fakta itu tidak mengubah perasaan dan perlakuan
kami kepadamu. Mengasuh, memelihara, mendidik dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1809


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memperlakukanmu tidak bedanya dengan adik kecilmu itu.


Karena itu, kebanggaan melihat engkau begitu maju,
dihormati orang, memimpin banyak orang, adalah rasa yang
khas dimiliki orang tua melihat kemajuan anaknya ......" Bisik
Bi Hiong lembut di telinga Cng Liong. Hal yang membuat Ceng
Liong memperoleh kembali kehangatan yang sempat
menguap dari hatinya.
Hanya, jika dia terdiam, karena kini dia memikirkan dan
mengenangkan betapa naas dan betapa sengsaranya ibu yang
melahirkannya. Seorang tokoh hitam yang bertobat tetapi
yang ditolak oleh kakeknya. Kakek yang begitu mengasihi,
mengasuh dan juga membesarkannya dan memindahkan
semua tenaga dalam kepadanya di masa kecilnya. Tetapi,
ibunya yang bertobat itu, tidak punya tempat di Lembah
Pualam Hijau, rumah ayahnya, tempat yang kini dipimpinnya.
"Ach ibu, sungguh malang nasibmu. Sungguh kecewa engkau
tidak melihat keadaan putramu saat ini ....." demikian kalimat-
kalimat yang bermain-main dalam hatinya. Tetapi dia tidak
sadar, bahwa ketika dia tenggelam dalam lamunan, angan dan
bermain dengan kata hatinya, Tan Bi Hiong dan Kiang Hong
ketakutan setengah mati.
Mereka berdua masih ingat bagaimana seorang Kiang
Liong keadaannya persis seperti Ceng Liong saat ini.
Tenggelam dalam khayal, dalam impian, dalam lamunan, dan
begitu sadar mengamuk sejadi-jadinya menemukan
kenyataan betapa kekasihnya sudha meninggal. Tidak sempat
mengetahui bahwa istrinya meninggalkan seorang anak
baginya. Orang yang kemudian menjadi hilang ingatan alias
gila untuk waktu yang lama akibat pukulan batin yang tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 1810


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sanggup diterimanya. Dan sekarang? Apakah kejadian yang


sama akan menimpa anaknya? Ini yang membuat Bi Hiong
dan Kiang Hong ketakutan, dan keduanyasaling pandang
dengan wajah cemas. Apakah ????
Keduanya tegang menantikan Ceng Liong yang tenggelam
dalam lamunannya. Sementara Paman dan Bibinya atau Ibu
dan Ayah yang membesarkannya menantikan dengan penuh
kegelisahan akan seperti apa dia jika sadar nantinya. Karena
semua bisikan, kalimat, nasehat yang disampaikan oleh Bi
Hiong dengan lemah lembut, serta juga panggilan Kiang Hong
tidak membuat Ceng Liong sadar. Dia tetap terpaku duduk
ditempatnya setelah mengucapkan satu kata saja: "IBU".
Hampir setengah jam lamanya Bi Hiong dan Kiang Hong
menantikan sadarnya Kiang Ceng Liong yang terus dan terus
dalam lamunan dan tidak lagi menyadari apa yang sednag
terjadi disekitarnya. Lagi dan lagi Kiang Hong dan Bi Hiong
menduga-duga, apakah hal yang sama buruknya akan dialami
anak ini, dialami Ceng Liong sebagaimana yang terjadi kepada
ayahnya, Kiang Liong?

Episode 34: Tabir Jati Diri (2)


Pada saat yang menegangkan itu, tiba-tiba melantunlah
lagu pujian kepada Sang Maha Budha, saat ketika para Bhiksu
menaikkan pujian dan melantunkannya secara hikmat dan
syahdu. Dan inilah yang memancing dan menarik kembali
kesadaran Ceng Liong untuk kembali ke alam nyata. Perlahan-
lahan alunan nada pujian itu masuk dan meresap kedalam
sanubarinya. Dan semakin lama semakin merasukinya hingga

Tarian Liar Naga Sakti I 1811


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

akhirnya memancingnya untuk mengikuti alunan tersebut.


Perlahan dia sadar akan apa yang terjadi di sekelilingnya.
Tetapi, tidak serta merta meyadari semuanya, dia meresapi
dan kemudian menguatkan diri sendiri untuk menerima
kenyataan pahit dan sangat mengecewakan tentang ibunya,
ibu kandungnya. Tentang sikap kakeknya yang sangat
mengecewakan, tentang ayahnya dan kegagalan cinta yang
membuatnya terpukul dan kehilangan ingatan. Semua secara
perlahan dileburnya dalam dirinya, dan semua itu
membuatnya kuat dan mampu menerima kepahitan hidup
yang demikian berat. Dia, masih tetap manusia biasa yang
punya emosi dan rasa.
Ketika akhirnya dia menarik nafas panjang, diapun sadar
bahwa dihadapannya ada ayah dan ibunya. Dua orang yang
mengasuh, memelihara dan mengasihi bagai anak mereka
sendiri sejak lahirnya. Yang baru hari ini disadarinya betul
posisi mereka dalam hidupnya. Mereka berdua, memang
layaknya ayah dan ibu baginya, karena selain melahirkannya,
mereka berdua melakukan secara sadar, penuh kasih sayang
sebagai orang tua. Dan tidak mungkin dia mengecewakan
kedua orang tua yang terlampau banyak menanam jasa
baginya, bagi ayahnya, dan bahkan mereka yang
menguburkan ibunya yang bernasib malang itu. Hanya,
kenangan akan malangnya nasib ibu kandungnya yang
membuatnya begitu nelangsa.
"Ayah, ibu, terima kasih ,,,,,,,,,," bisiknya kemudian meski
dengan suara yang masih lemah menggambarkan hatinya
yang memang sedang rawan.

Tarian Liar Naga Sakti I 1812


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Accccchhhhh, terima kasih Thian, engkau


mengembalikan anakku ......" terdengar isak Bi Hiong yang
membuat Ceng Liong sadar sepenuhnya. Dia lupa, dia masih
punya ibu yang sangat mengasihinya, juga seorang ayah yang
mengasihinya.
"Maafkan Liong jie, ayah, ibu ......... terima kasih telah
memperlakukan ibuku secara hormat, juga menjaga perasaan
ayahku ......."
"Liong Jie, bagi kami berdua, engkau bukan orang lain.
Engkau lebih dari sekedar seorang keponakan bagi kami,
karena sejak lahirmu engkau adalah anak kami berdua. Karena
itu, tidak perlu engkau mengucapkan terima kasih segala ......"
"Liong Jie mengerti ayah ........ hanya, hanya ..... Liong Jie
terkenang ibu yang nasibnya begitu memilukan dan
menyedihkan ,,......."
"Anakku, jika engkau ingin tahu kisah lengkapnya,
termasuk jati diri ibumu yang hebat itu, engkau harus
memulai dengan mengisahkan kisah ini langsung kepada
ayahmu. Tetapi ingat, lakukan secara perlahan-lahan. Dia
hingga sekarang menyimpan erat-erat kenangan dengan ibu
kandungmu, bahkan tidak mau membukanya bersama ayah
dan ibumu ini. Itu sebabnya dia mengalami persoalan yang
memukul mentalnya dan merusak kesadarannya dalam waktu
panjang. Adalah engkau putra tunggalnya yang mampu
menyembuhkannya dan membawa dia keluar dari dunia
sempit yang dia ciptakan sekian lamanya ........" Kiang Hong
membesarkan dan menyemangati Ceng Liong guna juga
membesarkan hati ayah kandungnya.

Tarian Liar Naga Sakti I 1813


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Benar anakku, kini, adalah tugasmu menyembuhkan


ayahmu. Dan sekaligus engkau mencari tahu siapa gerangan
leluhur ibumu. Semua peninggalan ibumu terus disimpan
ayahmu. Engkau akan menyesal jika tidak mengetahui
selengkapnya bagaimana ibumu berjuang melawan
kesesatannya dan bagaimana ayahmu memperjuangkan
ibumu dan cinta mereka berdua ........" bisik Bi Hiong. Dan
tanpapun nasehat kedua "ayah" dan "ibu" ini, Ceng Liong
memang sudah menyimpan tekad ini. Dia harus tahu siapa
ibunya, siapa leluhur ibunya, karena dia adalah bagian mereka
juga.
"Baiklah ayah, ibu ........ Liong Jie berterima kasih untuk
semuanya. Setidaknya, ada beberapa tambahan tugas
kedepan yang harus diselesaikan. Biarlah malam ini Liong Jie
beristirahat terlebih dahulu, mengendapkan semua kisah ini,
sekaligus juga bersiap untuk beberapa tugas lainnya besok
........"
"Baiklah Liong Jie ......... engkau beristirahatlah. Jika
engkau butuh apa-apa, ibu akan selalu berada dekatmu Nak
......" Bi Hiong mencium kening anaknya sebelum kemudian
beranjak untuk pergi beristirahat ke ruangan mereka sendiri.
Tanpa mereka duga-duga, hari sudah jauh malam, sudah
lewat tengah malam malahan. Tanda bahwa mereka
memakan waktu yang tidak pendek untuk menyelesaikan
percakapan yang sangat penting dalam hubungan
kekeluargaan mereka. Kisah yang demikian lama mereka
pendam dan hanya mereka beberapa orang belaka yang tahu
dan mengerti kisah tersebut. Hanya mereka berdua yang tahu
bahwa cara ayah mereka, Kiang Cun Le, dalam menyalurkan

Tarian Liar Naga Sakti I 1814


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

segenap kekuatannya kepada Ceng Liong dimasa kecil anak itu


merupakan cara ayah mereka menebus kesalahan fatalnya
terhadap anaknya. Dan kini, Tan Bi Hiong dan Kiang Hong
sudah lega.
Kiang Ceng Liong sendiripun kemudian beranjak ke
kamarnya untuk beristirahat. Alunan lagu puji dan puji kepada
Sang Budha masih terus bersenandung, kini dengan alunan
yang lebih lembut tetapi membuat orang yang kelelahan
dengan mudah terlelap dengan syahdunya lagu-lagu pujian
itu. Dan lagu itu, juga menyembuhkan luka batin Kiang Ceng
Liong, terutama rasa tidak sukanya kepada Kakeknya yang
telah tega memperlakukan dan menyia-nyiakan ibunya. Hanya
karena sang ibu berasal dari dunia hitam maka kakeknya
menolak pernikahan ayah dan ibunya. Dan akibatnya, dia
sama sekali tidak punya gambaran mengenai ibunya. Sungguh
memilukan.
Tetapi, begitulah. Perlahan-lahan dia mencoba mulai
memahami posisi-posisi tidak mengenakkan itu, baik dipihak
kakeknya, dipihak ayahnya maupun di pihak ibunya. Dia
mencoba memahami bahwa kakeknya memiliki alasan yang
cukup kuat dengan putusan yang diambilnya itu. Sangat berat
dan susah, tetapi perlahan-lahan langkah itu tanpa disadari
Ceng Liong menyembuhkan luka batin tersebut. Setidaknya
mengurangi efek berdarah-darah yang dirasakannya sejak
mendengar kisah itu. Tetapi, satu yang mulai tidak
menyukakannya adalah: Jabatan DUTA AGUNG LEMBAH
PUALAM HIJAU kelihatannya sudah tidak tepat untuk terus
disandangnya. Sejak malam itu, dia mulai menyiapkan langkah
mundur dari posisinya tersebut. Mulai saat itu ......

Tarian Liar Naga Sakti I 1815


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

======================
"Amitabha .....Duta Agung, sebetulnya mengeluarkan ijin
mengunjungi makam para sesepuh Siauw Lim Sie sangatlah
sulit. Tetapi, begitu Ciangbundjin Sute meminta pertimbangan
kami semua, ternyata tiada satupun yang menyatakan
keberatannya. Dan setelah itu, Pintopun diminta langsung
oleh rapat tersebut untuk menemani dan mengantarkan Duta
Agung .........."
"Terima kasih atas kepercayaan Ciangbundjin dan semua
pihak di Siauw Lim Sie. Sebetulnya, jika tanpa permintaan Kian
Ti Suhu dan juga Almarhum Suhu sendiri, Tecu tidak akan
berani begini lancang mengajukan permohonan ini Kong Hian
Suhu. Bahkan sejujurnya, sampai saat inipun, cayhe masih
tidak mengerti apa maksud Kian Ti Suhu untuk memintaku
mengunjungi makamnya ini ........"
"Amitabha, kita akan mengetahuinya sebentar lagi Duta
Agung ........ mari ....." sambil bercakap-cakap merekapun
akhirnya sampai. Kompleks pemakaman para sesepuh,
khususnya bekas Ciangbundjin dan tokoh-tokoh terkemuka
Siauw Lim Sie terletak di bagian belakang agak ke utara dari
Kuil Siauw Lim Sie. Aksesnya hanya melalui Kuil Siauw Lim Sie.
Tak ada lagi akses lain. Karena sisi kiri adalah tebing yang
dasar bawahnya tak kelihatan, sementara bagian atas adalah
hutan lebat tak tersentuh.
"Amitabha, Duta Agung, pinto hanya bisa mengawani
sampai disini. Untuk menemukan makam Kian Ti Suhu
berjalanlah lurus, dan di bagian ujung jalan ini berbelok ke kiri.
Kurang lebih 100 meter di tebing sebelah kiri akan terlihat

Tarian Liar Naga Sakti I 1816


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan jelas dimana terdapatnya makam beliau ..... Silahkan


Duta Agung ......"
"Baiklah, terima kasih Kong Hian Suhu ..........."
"Amitabha ..... semoga berhasil Duta Agung ......."
Maka Ceng Liongpun berjalan masuk mengikuti petunjuk
yang diberikan oleh Kong Hian Hwesio. Setelah berada di
ujung jalan lurus, diapun membelok ke kiri untuk berjalan
sejauh 100 meter. Menurut informasi Kong Hian Hwesio,
maka akan nampak jelas petunjuk makam Kian Ti Hosiang,
seorang tokoh Siauw Lim Sie yang paling terkenal dan
terkemuka selama 100 tahun terakhir. Dan Kong Hian Hwesio
memang tidak berdusta. Setelah berjalan sejauh kurang lebih
100 meter, kini terpampang petunjuk untuk memasuki satu
area pemakaman istimewa dan ada petunjuk disitu. Tanpa
ragu, Ceng Liongpun memasuki lorong tersebut dan setelah
berjalan kurang lebih selama 3-4 menit, diapun tiba di
kompleks makam Kian Ti Hosiang.
Awalnya Ceng Liong menduga makam yang istimewa atau
diistimewakan, tetapi ternyata makam Kian Ti Hosiang yang
begitu terkenal, tidak jauh berbeda dengan makam lainnya di
kompleks tersebut. Jikapun ada yang berbeda, hanyalah
kompleksnya yang lebih luas dan jika diperhatikan lebih jelas
maka ada sejumlah ukiran dengan huruf-huruf aneh yang
kurang begitu dipahami oleh Ceng Liong. Entah bahasa Thian
Tok, Persia ataukah bahasa apakah gerangan. Tetapi Ceng
Liong tidak mau ambil pusing dengan semua keanehan
tersebut, sebaliknya dia duduk bersila di sisi sebelah kanan

Tarian Liar Naga Sakti I 1817


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dari makam itu dan kemudian mengheningkan cipta dan


bersamadhi.
Cukup lama Ceng Liong bersamadhi disana, jika dihitung-
hitung sudah nyaris dua jam. Tetapi baginya sendiri, waktu
seperti itu dalam samadhi nyaris tidak terasa. Apalagi karena
suasana yang hening dan yang terdengar adalah "lagu alam"
yang masih sangat asri. Hal ini membuat Ceng Liong benar-
benar dengan mudahnya tenggelam dalam samadhinya. Dan
tanpa terasa sudah dua jam dia menghabiskan waktunya
untuk samadhi. Tetapi, dalam waktu yang cukup lama
tersebut, sedikitpun Ceng Liong tidak menemukan apa yang
dicarinya. Itupun tidak membuatnya kecewa. Karena dia
sudah teramat paham dengan kata "jodoh". Jika memang
berjodoh maka akan bertemu, tetapi jika tidak, dipaksapun
akan percuma.
Karena itu, Ceng Liong menyerahkan semuanya kepada
kehendak alam. Jika memang Kian Ti Hosiang
menginginkannya untuk mengerjakan sesuatu, atau ada
sebuah permintaan yang mesti dikerjakannya, maka Ceng
Liong akan mengerjakannya dengan senang hati. Apalagi, yang
meminta adalah angkatan tua seperti Kian Ti Hosiang yang
begitu dihormatinya. Dan sampai menjelang malampun,
sudah hampir 5 jam dia samadhi, tetap tidak ada satupun
yang ditemukannya. Karena pertimbangan cuaca yang
semakin redup dan cahaya matahari semakin berkurang,
akhirnya Ceng Liong menuntaskan samadhinya. Dalam hati dia
hanya berpikir, mungkin bukan disaat yang tepat dia datang.
Masih beberapa kali dia mengamati makam itu, mengamati
sekelilingnya jikapun ada satu pesan tersembunyi disana.

Tarian Liar Naga Sakti I 1818


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi dia tetap tidak menemukan apa-apa yang istimewa.


Akhirnya, diapun menghormat ke makam Kian Ti Hosiang
sesudahnya pergi.
Tidak menemukan sesuatu tetapi tidak mengecewakan
Kiang Ceng Liong. Sikapnya tetap wajar dan tidak
menunjukkan rasa kecewa ataupun sejenisnya. Bahkan ketika
Kong Hian Hwesio mengunjunginya selepas makan malam dan
menanyakan hasil, secara terus terang Ceng Liong
mengisahkan apa yang dialaminya. Dan akhirnya sampai jauh
malam mereka berdua bertukar pikiran tentang banyak hal,
terutama perkembangan rimba persilatan akhir-akhir ini.
Mereka berdua baru berpisah menjelang jam para Bhiksu
untuk melayangkan nyanyian dan lagu pujian bagi sang
Budha. Pada saat seperti itu, Kong Hian Hwesio sendiripun
memiliki tugasnya sendiri.
Sepeninggal Kong Hian Hwesio Ceng Liong kembali
melakukan samadhi. Kali ini dia berniat untuk memperdalam
dan juga menekuni beberapa ilmu terakhir yang sedang
ditelaah dan disempurnakannya. Dalam setiap kesempatan,
terutama setelah belajar dari Koai Todjin, Ceng Liong
memeriksa kembali hampir semua perbendaharaan ilmu yang
dikuasainya. Bahkan beberapa rumusan perubahan dan
perbaikan dilakukannya untuk ilmu-ilmu pusaka Lembah
Pualam Hijau, termasuk juga ilmu-ilmu ciptaannya sendiri.
Dan luar biasa, dia menemukan banyak sekali varian baru,
baik untuk memperkuat aspek penyerangan maupun
memperkuat aspek pertahanan.
Yang luar biasa adalah, Ceng Liong tidak lagi
melakukannya melalui latihan fisik, tetapi sudah memiliki

Tarian Liar Naga Sakti I 1819


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kemampuan merangkainya dalam alam pikiran dan dalam


samadhinya. Tanpa terasa dengan cara demikian, dia bukan
hanya memperkuat daya gerak menyerang dan bertahan,
tetapi juga mengimbanginya dengan pengerahan tenaga yang
lebih sesuai, lebih efektif dan efisien. Itulah sebabnya, latihan
seperti ini sekaligus memperkuatnya dalam aspek serangan,
pertahanan dan juga memperkuat kekuatan iweekangnya.
Ceng Liong kurang menyadari jika penguasaannya atas Giok
Ceng Sinkang sudah semakin sempurna, bahkan tanpa
disadarinya pada puncak pengerahan tenaganya, dia tidak lagi
mengeluarkan asap tipis putih atau kehijauan. Melainkan
hawa kasat mata yang justru lebih hebat. Kekuatan
khikangnya semakin menemukan tahap kesempurnaan yang
mengagumkan.
Pada puncak pengerahan dan latihan kekuatan iweekang
seperti ini, seluruh daya refleks dan kewaspadaannya berada
pada puncaknya. Karena itu, dia sanggup melacak masuknya 2
orang dengan gerak yang membuatnya terperanjat.
Kemampuan gerak mereka berada di atas tataran "luar biasa"
untuk menggambarkannya. Karena tahu-tahu, kedua tubuh
itu melayang dan sudah berada dihadapannya. Tetapi, karena
tubuhnya terlindung kekuatan yang tidak nampak, dia sama
sekali tidak takut diserang lawan. Apalagi, ketika dia melihat
lebih jelas, keduanya adalah tokoh-tokoh tua, terlampau tua
malah dan sinar matanya sudah berubah kembali sebening
bayi. Dan Ceng Liong segera sadar, jika kedua tokoh yang
memasuki kamarnya itu adalah tokoh tokoh luar biasa yang
hanya ada dalam dongeng.

Tarian Liar Naga Sakti I 1820


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Menyadari hal yang luar biasa tersebut, Ceng Liong


perlahan-lahan melepaskan ilmunya dan seperti dugaannya,
tidak terlihat adanya niat jahat dari kedua tokoh itu. Dan
ketika akhirnya diapun sadar sepenuhnya, dengan penuh
hormat diapun turun dari pembaringan dan langsung
memberi hormat kepada kedua pendatang yang masuk secara
ajaib itu. Tidak terlihat pintu kamar dan jendelanya terbuka,
semuanya tetap tertutup, tetapi tahu-tahu dihadapannya
sudah berdiri dua orang yang sudah sedemikian tua dan renta.
Tetapi Ceng Liong maklum belaka, kedua pendatang yang
masuk dengan cara yang ajaib itu bukanlah tokoh
sembarangan. Sebaliknya, mereka adalah tokoh-tokoh mujijat
yang teramat jarang menampakkan dirinya.
"Tecu Kiang Ceng Liong menjumpai kedua locianpwee
yang mulia ......."
Sambil berkata demikian, Ceng Liongpun menjura ke arah
kedua pendatang tersebut. Tetapi, alangkah kagetnya ketika
dia hampir tidak sanggup membungkuk. Dan diapun cepat
sadar bahwa salah satu dari kedua tokoh itu sedang
mengibaskan lengannya dan menahannya untuk tidak
melakukan penghormatan tersebut:
"Amitabha ........... anak muda ........ tidak perlu segala
penghormatan palsu seperti itu. Bersikaplah sebagaimana
biasanya saja ........" meski terdengar jelas kalimat tadi, tetapi
tidak terlihat seorang dari mereka berdua berbicara. Maka
maklumlah Ceng Liong, mereka sedang menguji dan
mempertontonkan kemampuan-kemampuan mereka yang
mujijat dan luar biasa saktinya.

Tarian Liar Naga Sakti I 1821


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bukan karena ingin pamer atau ingin menang, tetapi


karena tahu sedang terjadi adu kekuatan, dimana saling
mengenal merupakan pintu masuk cara komunikasi yang lebih
baik, maka Ceng Liongpun mengerahkan tenaga sambil
berkata:
"Akan menjadi kurang sopan jika tecu sebagai orang
muda tidak memberi hormat kaum angkatan tua yang mulia
.........."
Sambil berkata demikian, diapun mengerahkan kekuatan
Giok Ceng Sinkang. Dan sekarang adu kekuatan tersebut
berlangsung menegangkan meski keduanya tidak terlihat
seperti sedang adu kekuatan. Badan Ceng Liong kadang
doyong kedepan kadang kembali tegak, tetapi terjadi dengan
demikian lambat dan seperti tidak terjadi sesuatu hal yang
luar biasa. Ada kurang lebih 1-2 menit mereka melakukan
"adu" kuat dengan cara luar biasa itu, sampai akhirnya
keduanya terlihat melepas tekanan dan kembali seperti tidak
terjadi apa-apa.
"Amitabha .......... Luar biasa, Toa Suheng sekali lagi benar.
Sungguh tidak masuk diakal. Di usia semuda ini tapi bocah ini
sudah sedemikian kuatnya .............."
"Amitabha, sute, apakah engkau yakin ........"?
"Amitabha ...... Suheng, tidak perlu engkau mencobanya.
Hasilnya akan sama belaka. Nampaknya kita harus menepati
janji kepada Toa Suheng ........"
Melihat kedua tokoh ajaib itu berbicara dan berdebat
atau sesekali berdiskusi antara mereka sendiri, Kiang Ceng

Tarian Liar Naga Sakti I 1822


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Liong memilih untuk tidak mengatakan apa-apa alias berdiam


diri belaka. Dia cukup tahu diri, angkatannya kelihatannya
masih jauh di bawah kedua tokoh ajaib ini. Karena jelas dari
segi usia pastilah mungkin jauh dibandingkan kedua sesepuh
yang sudah berusia sedemikian lanjutnya.
"Amitabha ....... anak muda, menurut Toa Suhengku Kian
Ti Hosiang sebelum dia meninggalkan dunia ini, engkau ini
adalah anak murid dari Sin Tayhiap Kiang Sin Liong yang
adalah sahabatnya. Dan juga sekarang menjadi Duta Agung
dari Lembah Pualam Hijau, apakah benar demikian ........"?
"Benar ..... benar locianpwee, tecu adalah murid suhu
Kiang Sin Liong, kakek buyutku sendiri dan sekarang menjadi
Duta Agung Lembah Puaam Hijau. Siapakah gerangan kedua
jiwi locianpwee yang mulia ini ...."?
Meski bertanya, Ceng Liong sudah tersentak kaget.
Ternyata yang datang menemuinya adalah 2 sesepuh Siauw
Lim Sie, bahkan yang masih merupakan sute dari Kian Ti
Hosiang. Bisa dibayangkan betapa hebatnya kedua tokoh ini.
"Amitabha, Anak muda, siapa kami tidaklah penting
bagimu. Karena kami adalah orang yang tidak begitu suka
dikenali, bahkan mungkin tak ada orang lain yang tahu jika
kami berdua masih berada dalam dunia ini. Kecuali
Ciangbundjin Siauw Lim Sie dan mungkin satu orang lainnya,
maka tak ada lagi yang tahu keberadaan kami berdua ....."
"Maafkan tecu jika demikian jiwi locianpwee ....."
"Amitabha ........ tidak ada yang keliru anak muda. Ingin
tahu adalah soal biasa, hanya, kami berdua memang tidak ada

Tarian Liar Naga Sakti I 1823


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

orang lain lagi yang tahu keberadaan kami. Adalah karena,


sebelum ajal, Toa Suheng memberitahu kami sebuah
"tantangan menarik" berhubung sejak masa muda, kami
berdua selalu keranjingan belajar ilmu silat. Toa Suheng
berkata, suatu saat akan ada seorang anak muda datang
mengunjungi makamnya, dan anak muda itu akan
membuktikan sesuatu ......."
"Aapakah gerangan yang akan dibuktikannya locianpwee
....."? Ceng Liong kaget karena ternyata samadhinya tadi sore
menjelang malam ada yang mengawasi. Lebih kaget lagi,
karena yang mengawasinya tanpa dia sadar dan tahu
keberadaannya. Bukankah ini menunjukkan bahwa kedua
tokoh ini memang luar biasa?
"Amitabha ...... anak muda, Toa Suheng ingin membuka
mata kami berdua, bahwa dalam hidup ini, yang penting
bukan melulu "latihan dan latihan". Bukan melulu Ilmu Silat.
Bahwa terkadang, bahkan mungkin sering, jodoh sangat
menentukan, melampaui jerih latihan orang yang mencapai
puluhan atau ratusan tahun ....... Lihatlah dirimu, usiamu
belum mencapai 30 tahun, tetapi kemampuanmu bahkan
tidak terpaut jauh dengan kami yang sudah berlatih lebih dari
80 tahun. Accccchhhhh, Toa Suheng memang tahu lebih
banyak dibandingkan kami berdua ......"
"Achhh jiwi locianpwee, bagaimana jiwi locianpwee yang
mulia tahu kalau dalam hal kemampuan tecu sudah
mendekati kemampuan jiwi locianpwee ...."?
"Amitabha ............ anak muda, kami berdua mengenal
suhumu, juga sangat mengenal ilmu Giok Ceng Sinkang dari

Tarian Liar Naga Sakti I 1824


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lembah Pualam Hijau. Lebih dari itu, dalam hal keawasan,


melihat sinar matamu yang semakin bening, adalah tanda
yang lebih dari cukup bahwa kemampuanmu saat sekarang ini
sudah sangat jauh melampui usiamu. Bahkan pada usia kami
seperti engkau sekarang ini, kami justru masih tertinggal
sangat jauh dengan tingkatmu sekarang ini. Mungkin hanya
Toa Suheng dan 3 Manusia Dewa lainnya yang menyamai atau
sekedar mendekati...."
"Locianpwee terlampau memuji ......"
"Amitabha ...... sudahlah anak muda, kami berdua
mengundangmu untuk datang kembali ke makam Toa Suheng
besok. Disini terlampau riskan oleh gangguan. Sampaikan ke
Ciangbundjin, dia boleh ikut datang bersamamu ......."
Sehabis berkata demikian, sebagaimana datangnya yang
demikian aneh dan mujijat, begitu juga perginya. Belum
sempat Ceng Lion bertanya lebih jauh, kedua orang tua atau
hwesio aneh itu sudah raib dari hadapannya. Dan Ceng Liong
hanya bisa menarik nafas panjang. Hanya, di telinganya masih
sempat terdengar kalimat:
"Datanglah besok, waktu yang sama dengan
kedatanganmu yang pertama ......"
"Baik, tecu siap. terima kasih atas kunjungan jiwi
locianpwee ......."
=================
"Amitabha, Duta Agung, benar-benarkah Kian Bun dan
Kian Lun Susiok masih berada dalam dunia ini? ...... sungguh
sulit dipercaya"?

Tarian Liar Naga Sakti I 1825


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Benar sekali Ciangbundjin. Mereka bukan hanya


mengunjungiku semalam, bahkan mereka mengundangku
untuk kembali datang ke Makam Kian Ti Suhu dan sekaligus
juga mengundang Ciangbundjin untuk bertemu mereka
berdua ....."
"Amitabha, luar biasa. Memang sulit dipercaya. Usia
mereka saat ini rasanya sudah akan mendekati 100 tahunan,
karena keduanya berbeda jauh usianya dengan Toa Suheng
mereka, Padri Agung Kian Ti Hosiang. Mereka masuk
perguruan dan diangkat murid oleh Suhu mereka dengan
beda usia puluhan tahun, terpisah jauh dengan Padri Agung
Kian Ti Hosiang. Pada dasarnya, Toa Suheng adalah pelatih
mereka ....."
Ciangbundjin Siauw Lim Sie yang ditemui Ceng Liong pagi-
pagi benar dalam percakapan tertutup, benar-benar kaget
mendengar Ceng Liong dikunjungi kedua sesepuh Siauw Lim
Sie yang sudah lebih 45 tahun tidak campur tangan dalam
urusan Siauw Lim Sie. Sungguh berita yang sangat
mengagetkan.
"Amitabha, Duta Agung, sebetulnya, masih ada 3 orang
sute dari Padri Agung Kian Ti Hosiang yang masih hidup. Selain
kedua Pendeta Kian Bun dan Kian Lun, masih ada sute
termuda yang dititipkan Suhu dari Kian Ti Hosiang. Pada
dasarnya, Sute termuda ini adalah murid Kian Ti Suhu, tetapi
karena dititipkan untuk dilatih olehnya langsung dari suhunya
Kian Ti Hosiang, maka orang ini terhitung sute termuda.
Tetapi, dia ini termasuk orang yang sangat keranjingan ilmu
silat, persis atau malah melebihi kedua suhengnya Kian Bun
dan Kian Lun Hwesio. Namanya adalah Wong Jin Liu ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 1826


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Astaga, masih ada sute termuda dari Kian Ti Suhu?


Sungguh luar biasa jika demikian. Orang itu pastilah lihay luar
biasa Ciangbundjin ......."
"Entahlah Duta Agung. Terakhir kali Wong Jin Liu tampil
adalah 30 tahun silam, ketika dia mengembara hingga ke
Persia di usianya yang ke 25. Rupanya disana dia bertemu
lawan yang setanding atau mungkin mengalahkannya secara
tipis. Karena itu, dia kembali dan meminta Kian Ti Hosiang
untuk melatihnya lebih serius. Pada kesempatan itu, entah
apa yang dilakukan Padri Agung Kian Ti Hosiang, tetapi sejak
saat itu Wong Jin Liu kemudian menutup diri dan sejak saat itu
menghilang dari dunia persilatan. Sampai saat ini, belum
sekalipun Wong Jin Liu keluar dari pertapaannya, entah apa
dan bagaimana keadaannya saat ini ......."
"Ciangbundjin, jangan-jangan dia sedang menekuni
sejenis ilmu pusaka Siauw Lim Sie untuk bekalnya nanti ...."?
"Amitabha, sangat mungkin Duta Agung. Tapi, balas
membalas, sincay ..... saincay ... sungguh bukan pilihan terbaik
....."
Belum lagi Kiang Ceng Liong bebricara, Ciangbundjin
Siauw Lim Sie itu sudah berkata lebih jauh lagi:
"Amitabha, hanya untungnya, tokoh-tokoh ini, kecuali
Wong Jin Liu, tidak akan pernah lagi menginjak dunia
persilatan. Selain mereka bertiga, masih ada 2 orang
suhengku dari Padri angkatan KONG yang berusia sudah
sangat lanjut, mungkin sudah mendekati 100 tahunan, atau
mungkin juga sudah meninggal. Mereka hanya dapat
dibangunkan oleh keadaan Kuil Siauw Lim Sie yang sangat luar

Tarian Liar Naga Sakti I 1827


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

biasa. Dan hanya bisa dilakukan oleh Siuw Lim Sie


Ciangbundjin ....... dalam kasus Kian Bun dan Kian Lun Susiok,
nampaknya ada semacam perjanjian mereka dengan Toa
Suheng mereka, Padri Agung Kian Ti Hosiang ......"
Diam-diam Ceng Liong kaget luar biasa. Jika terdapat 4-5
jago dengan kemampuan setingkat dirinya di Siauw Lim Sie,
siapa yang berani datang mengganggu? Bukankah sama
dengan ular mencari penggebuknya? Meski berpikir demikian,
Ceng Liong tetap berkata dengan dimulutnya:
"Sangat mungkin seperti itu Ciangbundjin ....... karena
mereka mengucapkan nama Toa Suheng berkali-kali dan
sepertinya ada semacam kesepakatan antara mereka bertiga.
Tetapi, entah apa itu gerangan ....."
"Amitabha, tetapi sudahlah Duta Agung. Sore nanti Punco
akan menemanimu guna menemui kedua susiokku yang sakti
itu ........ sekarang, sebaiknya kita menikmati makan siang dan
kemudian mempersiapkan diri menemui kedua susiokku itu
....."
"Baiklah Ciangbundjin, jika demikian tecu mohon diri ......"
"Amitabha ......"
================
Singkatnya, sore hari, tanpa ditemani siapapun juga selain
mereka berdua, Siauw Lim Sie Ciangbundjin dan Duta Agung
Lembah Pualam Hijau, terlihat memasuki kompleks khusus
pemakaman para sesepuh dan bekas Ciangbundjin Siauw Lim
Sie. Suasana disana sangatlah hening dan hanya ditingkah
oleh bunyi-bunyian mahluk hutan seperti burung, jangkrik dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1828


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

desauan pepohonan. Tetapi, bagi keduanya, suasana tersebut


tidaklah mendatangkan rasa seram. Bagaimanapun keduanya
sudah sangat tinggi tingkat ilmu kebatinannya, karena itu
berada di kompleks pemakaman bukan sesuatu yang
terlampau menyeramkan bagi keduanya.
Tidak lama kemudian keduanyapun tiba di kompleks
makam Kian Ti Hosiang. Tetapi, tidak ada siapa-siapa disana.
Adalah Ceng Liong yang sudah memiliki kewaspadaan
mengagumkan mampu melacak keberadaan orang lain
disekitar makam tetapi tetap masih menyembunyikan diri.
Tanpa bermaksud lancang, dan terutama karena datang
bersama Siauw Lim Sie Ciangbundjin, maka diapun berkata
dengan suara jernih tetapi jelas di telinga mereka yang dituju:
"Jiwi locianpwee yang mulia, tecu bersama Siauw Lim Sie
Ciangbundjin sudah datang memenuhi undangan ......"
Dan tidak menunggu lama, kedua tokoh tua Siauw Lim Sie
itupun munculkan diri. Namun, berbeda dengan kemunculan
mereka semalam, kali ini mereka berlaku agak "sopan" karena
di tempat itu terdapat Ciangbundjin Siauw Lim Sie.
"Amitabha, menjumpai Ciangbundjin ......." meski
tingkatan berguru mereka lebih tinggi, tetapi dalam hierarkhi
Siauw Lim Sie, keduanya yang harus menyapa duluan dengan
sikap menghormat.
"Amitabha ........... selamat berjumpa Kian Bun dan Kian
Lun Susiok ....... tidak nyana masih sempat bertemu jiwi susiok
setelah puluhan tahun berlalu ......."

Tarian Liar Naga Sakti I 1829


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Amitabha, maafkan kami Ciangbundjin. Ini adalah


kemunculan kami berdua yang terakhir kalinya atas kehendak
sendiri. Selanjutnya, kami akan menutup diri kecuali tenaga
kami sangat dibutuhkan untuk keselamatan dan untuk
tegaknya Kuil kita ini ........ Adalah untuk melihat bukti yang
disampaikan Toa Suheng maka kami berdua munculkan diri
kembali ....."
"Amitabha ........ jiwi susiok, jika itu merupakan urusan jiwi
susiok dengan Duta Agung KIang Ceng Liong ini, punco bisa
meninggalkan tempat ini agar tidak mengganggu percakapan
tersebut" berkata Siauw Lim Sie Ciangbundjin
"Amitabha, Ciangbundjin, hal ini akan mengaitkan pesan
langsung Toa Suheng untuk Siauw Lim Sie dan akan sangat
penting maknanya kedepan. Jika tidak, Kuil kita ini bisa
melibatkan diri atau terlibat secara tidak langsung dalam
huru-hara yang tidak penting dan tidak mengenakkan ......"
"Amitabha ....... jika demikian, punco sedia mendengarkan
.... siancay ... siancay"
Sejauh ini Ceng Liong tidak berani mencela. Karena
betapapun dia tidak berani ikut campur untuk urusan internal
Siauw Lim Sie. Dia memutuskan untuk berbicara jika memang
diminta atau diperlukan. Jika tidak, dia memilih berdiam diri.
Setelah disepakati, maka akhirnya Kian Bun Hwesio, tokoh
yang sudah tua renta itu akhirnya memulai percakapan:
"Ciangbundjin dan engkau anak muda, jika terjadi
percakapan ini, semua berasal dari upaya keras Toa Suheng
untuk meredam kegilaan kami berdua akan Ilmu Silat.

Tarian Liar Naga Sakti I 1830


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Puluhan tahun silam, kami berdua terus menerus merongrong


toa suheng untuk minta ijinnya agar kami bisa mendalami
masing-masing 1 (satu) ilmu pukulan rahasia lagi yang menjadi
andalan Siauw Lim Sie. Selama seminggu berturut-turut kami
berdua terus-menerus membujuk Toa Suheng agar memberi
kami ijin, padahal pada saat itu, di Siauw Lim Sie, selain Toa
Suheng, rasanya tidak ada lagi tokoh lain yang bisa
menghadapi kami berdua. Setiap hari, selain beribadah,
pekerjaan kami adalah berlatih dan berlatih dan terus
berlatih. Pendeknya, Toa Suheng, yang sejatinya pada saat itu
adalah suhu kami bertiga dengan siauw sute, sampai
kewalahan menghadapi bujukan kami. Sampai suatu saat,
akhirnya Toa Suheng memanggil kami berdua dan
menyampaikan keputusan sekaligus tantangannya ....."
Kian Bun Hwesio berhenti sejenak. Sikapnya seperti
sedang mengingat dan juga membayangkan episode yang
ingin dikisahkannya itu. Dan tiada seorangpun yang menyela
meski Kian Bun Hwesio berdiam diri sejenak:
"Pada saat itu Toa Suheng berkata begini: "Jiwi sute,
punco mengerti dengan kegilaan jiwi sute akan ilmu silat.
Untungnya jiwi sute tidak pernah melalaikan ibadah dan terus
memperkuat keimanan kepada Sang Budha. Tetapi, camkan
satu hal, setiap manusia memiliki jodoh dan peruntungannya.
Akan ada suatu saat seseorang yang usianya jauh lebih muda
dari jiwi sute, tetapi kepandaiannya sudah setingkat jiwi sute
ketika selesai melatih masing-masing satu ilmu pusaka itu.
Waktu yang jiwi sute bakal habiskan untuk melatih ilmu
pusaka itu sama dengan usia anak muda itu. Sebagaimana
juga Siauw sute kita yang memiliki jodoh yang serupa dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 1831


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ilmu-ilmu silat khusus dan yang juga menyebabkan Suhu kita


yang mulia tidak memperkenankan siauw sute untuk
mencukur rambutnya. Saat itu, ketika anak muda itu
menyambangi makam punco, puluhan tahun kedepan, jiwi
sute boleh membuktikan kebenaran ucapan punco ......."
Kembali Kian Bu Hwesio berhenti sejenak, dan kemudian
melanjutkan lagi:
"Awalnya, kami berdua beranggapan Toa Suheng main-
main dengan kata-katanya pada waktu itu. Tetapi,
acccchhhhh, semalam kami membuktikan kebenaran kalimat
Toa Suheng pada puluhan tahun silam, lebih kurang 25 tahun
silam. Kami menemukan seorang muda yang rasanya
tingkatan kemampuannya tidak berada disebelah bawah kami
berdua. Kemarin hingga semalaman kami berdua harus
mengatakan bahwa Toa Suheng memang bukan lumrah
manusia, bagaimana dia bisa menghitung kehadiran seorang
seperti anak muda ini yang bahkan saat itu belum lagi lahir.
Dan justru karena itu, Ciangbundjin sutit, kami berdua
memutuskan untuk ikut memanggilmu agar hal-hal yang
pernah diungkapkan Toa Suheng dapat kita hindari ......."
"Amitabha ..... Kian Ti Supek memang benar-benar Padri
Agung yang luar biasa ...."
Tidak terasa Ciangbundjin Siauw Li Sie yang biasanya
tenang dan alim itu menjadi ikut terkejut dengan kisah Kian
Bun Hwesio mengenai kehebatan Ciangbundjin Siauw Lim Sie
yang digantikannya. Dia sendiri memang mengerti bahwa Kian
Ti Hosiang adalah tokoh mujijat dan tokoh yang jarang ada
dalam sejarah 200 tahun terakhir Siauw Lim Sie. Hanya saja,

Tarian Liar Naga Sakti I 1832


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dia tak menyangka jika wawasan kedepan Kian Ti Hosiang


ternyata melampaui dugaan dan perkiraannya selama ini. Luar
biasa.
Terdengar kembali Kian Bun Hwesio berkata:
"Waktu itu, setelah meramalkan kedatangan Anak Muda
ini (sambil melirik Ceng Liong), Toa Suheng kemudian kembali
berkata kepada kami berdua: "Jiwi Sute, Punco memberi ijin
buat masing-masing melatih ilmu tersebut. Memang juga
punya alasan tersendiri. Percayalah, jiwi sute akan
menghabiskan lebih kurang 25 tahun baru bisa sempurna
menguasai ilmu tersebut. Tetapi, jiwi sute harus bersumpah
kepada Punco, setelah melatih ilmu tersebut cukup sudah,
karena jika tidak, maka Jiwi Sute akan menghadirkan
malapetaka bagi Ciangbundjin Siauw Lim Sie pada masa itu.
Apakah Jiwi Sute bersedia bersumpah .....?"; Kami berdua,
kemudian mengucapkan sumpah akan mentaati pesan dan
keputusan Toa Suheng, karena kami sadar, ilmu yang kami
pilih untuk pelajari itu, belum pernah dilatih orang lain lagi
selama 150 tahun terakhir di Kuil Siauw Lim Sie"
Kembali Kian Bun Hwesio berhenti sejenak. Bahkan
kemudian melirik Kian Lun Hwesio seperti memintanya untuk
melanjutkan kisah itu. Dan benar saja, Kian Lun Hwesio
kemudian mengambil alih untuk mengisahkan kisah
selanjutnya:
"Sejujurnya, kami berdua agak bingung dengan
"malapetaka" yang dimaksudkan oleh Toa Suheng pada waktu
itu. Tetapi, sebelum kami berdua bertanya, Toa Suheng sudah
berkata lebih jauh: "Akan menjadi malapetaka karena

Tarian Liar Naga Sakti I 1833


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ciangbundjin pada waktu itu akan kesulitan untuk


menetapkan ilmu mana yang bisa dilatih oleh orang-orang
terpilih di Siauw Lim Sie. Dan jika terjadi kekeliruan, maka
bukan mencetak Pendekar berwatak lurus yang akan kita
hasilkan, tetapi watak yang seleweng karena pengaruh salah
berlatih ilmu pusaka kita. Kuingatkan Jiwi Sute sekalian, siauw
sute kita berbakat sangat istimewa, tetapi dia hanya bisa
melatih sebuah ilmu pusaka saja lagi ketika dia kembali 5
tahun kedepan. Ketika dia siuman, Punco sudah tiada lagi, dan
akan menjadi tugas Jiwi Sute untuk mengekang dan
melarangnya melatih ilmu lain lagi. Ingat, jika itu dilakukan,
Siauw Sute akan berubah menjadi "lawan" bagi Siauw Lim Sie,
karena dia teramat terobsesi untuk berlatih ilmu silat dan
menemukan sarangnya di Siauw Lim Sie. Sekali lagi kuingatkan
dan kutegaskan, awas dengan permintaan Siauw Sute kita itu.
Maka, jangan pernah membujuk Ciangbundjin Siauw Lim Sie
mendatang untuk mengabulkan permintaannya kelak,
sebaliknya berupayalah untuk menyadarkan Siauw Sute kita
itu. Jika tidak, malapetaka akan menimpa Kuil kita ini ........"
Kembali Ciangbundjin Siauw Lijm Sie Kong Sian Hwesio
tersentak. Luar biasa. Dia memang pernah mendengar perihal
Wong Jin Liu. Susiok termudanya yang sangat berbakat dan
keranjingan ilmu silat. Dia dilatih bukan oleh gurunya tetapi
oleh Toa Suhengnya, yakni Kian Ti Hwesio. Dan memang,
hanya Toa Suheng inilah yang selalu diindahkannya dan selalu
dihormatinya. Tak disangka tokoh itu justru sebentar lagi akan
sadarkan diri dan meminta ijinnya untuk melatih sejenis ilmu
pusaka Siauw Lim Sie lagi. Jika sebelum mendengar kisah ini
Wong jin Liu meminta ijinnya, sangat bisa dipastikannya

Tarian Liar Naga Sakti I 1834


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bahwa dia akan menyetujuinya. Tetapi, setelah mendengar


kisah dan petuah dari Kian Ti Hosiang, Ciangbundjin ini
menjadi tetap pilihannya nanti untuk berkata TIDAK kepada
siauw susioknya itu.
Tengah Kong Sian Hwesio merenung, kembali Kian Lun
Hwesio melanjutkan kisahnya yang masih tetap berasal dari
petuah Kian Ti Hosiang:
"Kami berdua sempat bertanya mengenai masa depan
Siauw Sute itu, tetapi Toa Suheng hanya bisa berkata: "Ada
hal-hal yang sudah ditetapkan oleh alam dan tidak mungkin
bisa kita rubah. Karena itu, selebihnya, biarlah kita
memasrahkan semua kepada kehendak Thian. Adanya Punco
mengingatkan hal kepada kepada Jiwi Sute, karena Jiwi Sute
memiliki rasa memiliki Kuil ini jauh melebihi Siauw Sute. Dan
jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, maka Jiwi Sute akan
harus ikut bertanggungjawab untuk menyelesaikannya. Ingat,
jiwi sute, masa depan yang mungkin suram itu, punco
menuntut bakti jiwi sute untuk ikut memadamkannya jika
terjadi. Mari kita berharap tidak seperti itu nantinya. Jikapun
iya, Jiwi Sute paham bagaimana mesti bersikap. Selain itu,
kedua murid Punco yang jauh lebih muda, juga akan ikut
menyumbangkan tenaganya bagi Kuil Siauw Lim Sie ini.
Mereka berdua, sebagaimana Jiwi Sute sudah menganggap
Kuil ini adalah rumah mereka yang keramat dan harus dijaga
dengan taruhan jiwa. Sebagaimana punco mempercayai Jiwi
Sute, demikian juga punco mempercayai kedua murid yang
bahkan saat ini belum lagi ada ..."
Kian Lun Hwesio berhenti sejenak, tetapi dengan cepat
melanjutkan menutup kisah masa lalu itu dengan berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 1835


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Amitabha ...... Ciangbundjin begitulah kisah yang


disampaikan Toa Suheng kepada kami berdua. Maaf, satu hal
lagi disampaikan Toa Suheng: "Akan ada saatnya Siauw Sute
selesai dari latihannya dan akan mencari seseorang yang
dahulu pernah menang sejurus darinya. Tokoh itu berasal dari
Persia, bukan tokoh hitam dan bukan ancaman bagi Siauw Lim
Sie. Permusuhannya dengan Siauw Sute adalah urusan pibu
pribadi, karena itu jangan sekali-sekali Siauw Lim Sie
melibatkan diri dalam urusan ini. Semoga setelah berlatih lagi
Siauw Sute mampu memenangkan pibunya dan memadamkan
ambisinya yang masih besar itu .......". Kalimat-kalimat Toa
Suheng itu mengagetkan kami, karena sesungguhnya, Siauw
Sute memiliki kepandaian yang tidak berada di sebelah bawah
kami ketika keluar mengembara. Jika ada yang menang pibu
darinya, berarti orang itu juga sangatlah istimewa ..... Dan
ketika Siauw Sute menyelesaikan latihannya, berarti diapun
tidak jauh berbeda dengan kemampuan kami dewasa ini.
Ciangbundjin bisa membayangkan sendiri betapa hebatnya
Siauw Sute kami itu ....."
Demikianlah akhirnya Kian Lun Hwesio menyelesaikan
kisah tersebut. Tetapi sebelum menutup keseluruhan kisah itu
dan membicarakan kedepannya bagaimana, Kian Bun Hwesio
kembali berkata:
"Amitabha ...... Ciangbundjin Sutit, Toa Suheng juga
mohon maaf jika percakapan kita hari ini melibatkan anak
muda ini. Menurut Toa Suheng, Anak Muda ini kelak akan
sangat membantu Kuil kita ini, selain ada pesan pribadi Toa
Suheng yang ingin kami sampaikan kepadanya secara pribadi
........"

Tarian Liar Naga Sakti I 1836


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Amitabha ........ Jiwi Susiok, percakapan hari ini sungguh


sangat bermakna, bahkan sangatlah penting. Setidaknya, kita
semua sudah bisa menyiapkan diri dan tersiapkan secara baik
jika memang kondisi memperihatinkan itu akhirnya datang.
Baiklah, Punco mengucapkan terima kasih atas kisah yang
sangat penting ini. Sudah tentu Punco akan
memperhatikannya dan memohon petunjuk Jiwi Susiok untuk
mempersiapkan Kuil kita ini ke depannya ......"
"Amitabha, ..... Ciangbundjin Sutit bebas memerintahkan
kami jika menyangkut masa depan dan keselamatan Kuil kita
ini. Jangan khawatir dan jangan Ciangbundjin Sutit meragukan
hal tersebut. Dan masih ada satu hal yang juga penting, yakni
jika ada hal mendesak berkaitan dengan keberadaan Siauw
Sute kami itu. Setelah hari ini, kami berdua akan kembali
menutup diri, kamipun bersiap jika memang tenaga kami
suatu saat dibutuhkan....."
"Baiklah, jika demikian, punco mohon diri. Silahkan Jiwi
Susiok melanjutkan percakapan dengan Duta Agung. Jangan
khawatir, bagi Siauw Lim Sie, Duta Agung yang masih muda ini
sudah seperti keluarga sendiri. Selain itu, Jiwi Susiok pasti
mengerti apa yang bisa dan tidak bisa disampaikan kepada
Anak Muda ini .......... siancay ..... sincay ...."
"Kami mengerti Ciangbundjin Sutit ...... petunjuk dan
pesan Ciangbundjin akan kami perhatikan dengan sangat
......."
Sesaat kemudian Ciangbundjin Siauw Lim Sie mohon diri
sambil mengucapkan selamat berpisah dan melirik sekilas

Tarian Liar Naga Sakti I 1837


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kearah Ceng Liong dan tersenyum. Ceng Liong serentak berdiri


sambil berkata:
"Silahkan .... Ciangbundjin ......"
====================
"Anak muda, Toa Suheng sesungguhnya sangat khawatir
dengan labilnya mental Siauw Sute ketika kembali dari Persia.
Tetapi, karena pesan Suhu, maka Toa Suheng mengijinkan
Siauw Sute melatih sejenis ilmu yang sangat luar biasa di
lingkungan Siauw Lim Sie. Ilmu tersebut bahkan tidak kalah
dengan yang kami berdua dalami. Toa Suheng tidak
memastikan apakah kami masih berada dalam dunia ketika
Siauw Sute mengalami guncangan kedua kalinya dan bakal
mengguncang Siauw Lim Sie. Tetapi sebagai persiapan, Toa
Suheng meminta kami berdua untuk menitipkan sesuatu
kepada kedua ponakan murid kami yang masih muda itu ......."
"Acccchhhhh, tecu tidak berani menerima kehormatan
yang begitu besar ....." Kiang Ceng Liong sontak menolak.
Tidaklah sopan mengintip ilmu pusaka perguruan lain, bahkan
Siauw Lim Sie sekalipun.
"Anak muda ..... sesungguhnya kamipun tidak percaya,
tetapi Toa Suheng mengatakan begini: "Meskipun masih
muda, tetapi dia telah mempelajari bagaimana "menilai"
sebuah ilmu kepandaian berdasarkan intisarinya ....... dan
dengan kemampuannya yang dibentuk alam itu, dia berubah
menjadi "gudang ilmu". Lebih dari itu, sedikit banyak, dia juga
menjadi salah seorang murid tidak resmi Punco ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 1838


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kaget rasa hati Ceng Liong. Begitu besar perhatian Kian Ti


Hosiang sejak sebelum mereka bertemu malahan. Dan
memang, sedikit banyak dia bisa dihitung sebagai salah satu
murid tidak resmi Padri Agung Siauw Lim Sie itu. Dalam
beberapa kesempatan, keempat maha guru yang juga dikenal
sebagai 4 Dewa Persilatan Tionggoan, dalam mendidik murid-
murid mereka, saling memberi petunjuk kepada murid yang
lain. Dan ilmu-ilmu mujijat yang kini dikuasai Ceng Liong,
melibatkan juga salah satunya Kian Ti Hosiang ini sebagai
penyumbang ide. Karena berpikir demikian, sekaligus juga
merasa tersanjung dan dihargai karena dianggap sebagai
"murid tidak resmi", maka Ceng Liong menjadi lunak hatinya.
"Acccchhh, Jiwi Locianpwee, sejujurnya Kian Ti Suhu
memang demikian banyak memberi petunjuk, masukan yang
sangat memperkuat Tecu dalam meningkatkan kemampuan.
Dan pada dasarnya, dia orang tua yang suci itu, tidaklah beda
dengan Suhu sendiri bagi tecu ........ "
"Amitabha, baguslah jika demikian. Meskipun Toa Suheng
tidak mengekangmu, tetapi kami berdua meminta sumpahmu
Anak Muda ......." Kian Bun Hwesio berkata.
"Maksud Locianpwee ...."?
"Ilmu yang kami latihkan itu adalah ilmu pusaka yang
sangat rahasia bagi Siauw Lim Sie. Karena itu, kami berdua
memohon kesediaanmu untuk tidak melatihnya, tidak
menurunkannya kepada orang lain dan tidak meniru Ilmu
Pukulan yang kami titipkan untuk kedua Sutit kami itu ......
Apakah engkau bersedia Anak Muda ......"?

Tarian Liar Naga Sakti I 1839


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mendengar isi sumpah yang seperti itu, tanpa banyak


pertimbangan lagi Ceng Liong menyatakan kesediaannya:
"Baiklah, kalau memang begitu tecu bersedia ....."
Dan tidak lama kemudian Ceng Liongpun mengucapkan
SUMPAH yang maha berat yang mengikatnya untuk tidak
melatih, tidak meniru, tidak menurunkan ilmu tersebut dan
cukup mengetahui saja. Yang luput dari perkiraan kedua
Hwesio tua itu adalah, kemampuan Ceng Liong yang
dipelajarinya dari bagaimana kemampuan Koai Todjin dalam
menilai, menganalisis serta menemukan intisari sebuah ilmu
dan kemudian mengembangkan "tandingan" ataupun
"pelengkap" ilmu tersebut. Atau bahkan meramu ilmu-ilmu
baru dengan inspirasi dari ilmu hebat yang disaksikannya.
Dan, nampaknya, hal yang "luput" dari perhitungan KIan Bun
Hwesio dan Kian Lun Hwesio, justru adalah apa yang
diinginkan oleh Kian Ti Hwesio. Mengapa? Karena sang Guru
Besar memang agak mengkhawatirkan keadaan Sute termuda
mereka. Dan kita akan menyaksikannya suatu saat. Tidak
dalam waktu dekat, tetapi di masa yang akan datang.
Setelah Kiang Ceng Liong mengucapkan SUMPAH BERAT
itu kedua Hwesio tua Siauw Lim Sie tersebut terlihat puas. Hal
ini dibuktikan dengan lebih ringan serta rileksnya mereka
berdua dalam membeberkan skema dan teori ilmu yang baru
saja mereka dalami. Keduanya sangat percaya kepada Kiang
Ceng Liong meski sebenarnya, mereka percaya akan
perhitungan dan saran yang diberikan Toa Suheng mereka.
Betapapun, meski tidak mungkin melatih dan memperdalam
kedua ilmu tersebut, tetapi KIang Ceng Liong secara pribadi
memperoleh keuntungan yang tidak kecil. Hal ini yang kelak

Tarian Liar Naga Sakti I 1840


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

akan banyak membantu dirinya dan membantu meningkatkan


kemampuannya dalam memahami, mengerti serta mengurai
dan menganalisis ilmu-ilmu hebat kemudian. Bahkan, dalam
hatinya, pada akhirnya Kiang Ceng Liong paham dengan
kalimat yang selama ini selalu mengiang-ngiang dalam telinga
batinnya: "Engkau memiliki cukup dalam dirimu, buat apa
mencari di luar ......?". Kalimat yang berapa kali didengarnya
dari manusia-manusia hebat ketika dia berusaha mencari
"tandingan" atau menaklukkan Cit Sat Sin Ciang.
Berbeda dengan sebelum Ceng Liong mengucapkan
sumpahnya, kali ini percakapan mereka menjadi begitu
mengalir. Bahkan semakin mereka menjelaskan ilmu-ilmu
mereka, semakin mereka kagum. Apalagi, ketika kemudian
Ceng Liong sesekali mencoba menganalisis sesuai dengan cara
yang dipelajarinya dari "perpustakaan pribadi" Koai Todjin.
Kian Bun Hwesio dan Kian Lun Hwesio nyaris tidak percaya
ketika Ceng Liong menunjukkan beberapa titik lemah yang
kemudian bersama-sama mereka temukan cara untuk
"menambalnya". Dan semakin yakinlah kedua Hwesio renta
itu bahwa pilihan Toa Suheng mereka memang tidak keliru.
Bahkan lebih dari itu, keduanya menjadi tidak pelit karena
lama-kelamaan mereka menjadi sadar bahwa keadaan
perlahan-lahan menjadi berbalik. Sekarang, justru adalah
mereka yang banyak "menerima" ketimbang "memberi".
Tetapi, sebagai insan yang memang gemar dan "keranjingan"
ilmu silat, keduanya tidak menjadi malu hati. Lagipula, mereka
mendengarkan analisis dan uraian akan kemampuan mereka
bukan dengan landasan ilmu orang lain, melainkan atas
kemampuan dan ilmu mereka sendiri. Meskipun "saran" dari

Tarian Liar Naga Sakti I 1841


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Toa Suheng mereka hanya meminta pertolongan Ceng Liong


agar menyampaikan "inti sari" pelajaran mereka kepada Souw
Kwi Beng (Thian Ki Hwesio) dan Souw Kwi Song, tetapi
kenyataan sekarang mereka justru berbalik menerima banyak
masukan dari Ceng Liong.
Bahkan dalam kepenasaran kedua tokoh tua itu,
merekapun mengajak "pibu" Ceng Liong. Bukan bentrokan
langsung, melainkan berdasarkan penguasaan teori-teori dan
antisipasi gerak dan jurus serangan serta pertahanan.
Memang kedengarannya "aneh" dan "lucu", tetapi jangan
salah, setelah sekian lama, Kian Bun Hwesio nampak mulai
keteteran. Terlihat dari keringat yang muncul di jidatnya
tanpa disadarinya. Dan mulailah kini Kian Bun Hwesio
mengagumi pribadi Ceng Liong. Karena dia sadar, untuk
menjaga gengsinya sebagai angkatan tua, Ceng Liong mulai
banyak mengalah dan memberinya peluang untuk bergerak
lebih leluasa. Hanya dia sendiri yang mengerti keadaan
tersebut. Dan akhirnya dia berkata:
"Duta Agung ....... sungguh luar biasa ...... Amitabha, luar
biasa. Toa Suheng sungguh tidak keliru memilih engkau Anak
Muda .........."
Dan kejadian selanjutnya, Ceng Liong meladeni Kian Lun
Hwesio. Seperti apa yang dialami Kian Bun Hwesio, demikian
pula yang dialami oleh Kian Lun Hwesio. Dia sungguh
mengalami keterdesakkan luar biasa menghadapi sejumlah
serangan berantai yang dilakukan Ceng Liong. Berondongan
jurus dalam bentuk lisan yang dikemukakan Ceng Liong benar-
benar banyak merepotkannya dan belakangan, diapun
akhirnya mengeluarkan keringat seperti juga Kian Bun Hwesio.

Tarian Liar Naga Sakti I 1842


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, sebagaimana Kian Bun Hwesio, demikian juga Kiang


Ceng Liong mulai menurunkan frekwensi menyerang. Bahkan,
pada bagian terakhir, mereka bentrok dengan hebatnya dan
membuat Kian Lun Hwesio sampai tersenyum:
"Anak Muda, jika dalam pertarungan sesungguhnya,
bagian terakhir ini akan sangat merugikanmu. Kombinasi
kekuatan hawa sinkang yang sangat panas dengan serangan
totokan-totokan di lengan kananmu akan sangat
merugikanmu. Bukankah demikian .."? bisiknya dengan suara
sedikit gembira. Bahkan Kian Bun Hwesio sendiripun terlihat
mengiyakan apa yang dikemukakan sutenya itu.
Ceng Liong yang tidak ingin menurunkan derajat dan
wibawa orang, meski juga tidak ingin menunjukkan
kelemahannya, hanya tersenyum dan berkata:
"Locianpwee memang hebat. Dalam keadaan biasa,
lengan tecu memang akan sedikit mengalami kerugian karena
gempuran iweekang locianpwee adalah benar akan mampu
menyusup khikang Giok Ceng. Tetapi, ada satu hal yang ingin
tecu ceritakan kepada Jiwi Locianpwee ....... pernahkah Jiwi
Locianpwee mendengar adanya pusaka yang bernama Soh
Kim Liong (Tali Naga Emas) ...."?
"Anak muda, apakah engkau ingin mengatakan bahwa
engkau mengenakan pusaka yang sangat mujijat itu ....."? Kian
Bun Hwesio memandang Ceng Liong dengan pandangan kaget
tak terkira.
"Benar Locianpwee ...... kedua tanganku mengenakan Soh
Kim Liong ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 1843


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Amitabha, luar biasa. Kelihatannya untuk


mengalahkanmu adalah hal yang teramat sulit Anak Muda
....... siancay ...... siancay ....... Bagaimanapun juga, kami
berdua harus mengucapkan banyak terima kasih atas
kegembiraan yang kami dapatkan pada hari ini. Pada masa-
masa lalu, kami berdua mengalami apa yang kami alami hari
ini hanya jika kami berlatih dengan Toa Suheng. Entah
bagaimana Toa Suheng menemukanmu dan ikut melatihmu
hingga begini menakutkan di usiamu yang masih sangat muda
ini ....."
"Acccchhhhh, Jiwi Locianpwee teramat memandang tinggi
diri Tecu. Bagaimanapun faktor pengalaman dan kematangan
tetap menjadi unsur yang sangat penting. Dan untuk hal ini,
tecu masih belum nempil menghadapi Jiwi Locianpwee ......"
"Amitabha ....... engkau sungguh pandai mengenakan
topeng emas di wajah kami berdua Anak Muda .........
sudahlah, jika Toa Suheng begitu mempercayaimu maka tidak
beralasan jika kami berdua tidak mempercayaimu anak Muda.
Sumpah beratmu yang tadi boleh tidak berlaku. Syaratnya,
engkau tetap berada di jalan kebenaran. Dan kedua, aturan
Siauw Lim Sie tetap kami berlakukan, engkau dilarang
menurunkan ilmu-ilmu tersebut kepada siapapun tanpa
persetujuan Ciangbundjin Siauw Lim Sie ......"

Episode 35: "Pesta" Di Markas Kaypang (1)


Dan ....... pesta di Markas Kaypang akhirnya tiba.
Namanya juga pesta. Mestinya yang empunya pesta
bergembira ria. Dan itu wajar. Menjadi tidak wajar adalah, jika

Tarian Liar Naga Sakti I 1844


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang empunya pesta justru bermuram durja, atau kelewat


tegang dan akhirnya kehilangan keberbahagiaannya. Padahal,
di Pegunungan Heng San dimana Markas Kaypang terdapat,
suasana sudah sangat ramai dan meriah. Tetapi, berbeda
dengan "perhelatan" sejenis di Perguruan ternama semisal Bu
Tong Pay atau Siauw Lim Sie, maka di Pegunungan Hengsan
dimana Markas Utama Kaypang terdapat, tidaklah ditemukan
kemegahan dan kemeriahan yang sejenis itu.
Jalan-jalan utama menuju ke Markas Utama Kaypang
tidaklah dihiasi secara indah dan menyolok. Hanya dihiasi
seadanya. Begitu juga "Panggung" di tengah lapangan yang
sangat luas itu, di hiasi seadanya dan tidak menunjukkan
kemegahan. Semuanya serba sederhana dan bersahaja.
Karena memang begitulah KAYPANG. Perkumpulan kaum
Pengemis yang jumlahnya mencapai puluhan ribu atau
bahkan ratusan ribu di Tionggoan. Ini adalah PANG terbesar
tentu saja. Tetapi, tidaklah semua anggota sebanyak ratusan
ribu yang datang menghadiri acara Pertemuan besar KAUM
PENGEMIS itu. Mewakili begitu banyak kaum pengemis,
setidaknya ada lebih kurang 700-800 pengemis yang mewakili
semua daerah di Tionggoan, mewakili semua Cabang, baik
Kota kecil maupun Kota Besar. Ditambah para tokoh Kaypang
yang menyebar di banyak tempat, maka setidaknya ada 1000
kaum pengemis yang tumpah ruah di Markas Kaypang.
Jikapun ada yang sedikit berbeda, terhias agak meriah dan
megah, hanyalah di penginapan para tamu, terutama para
tamu istimewa yang memang sengaja diundang menghadiri
Pertemuan Besar tersebut. Itupun, hanya ada 2 moment
dimana para tamu diijinkan untuk ikut berpesta bersama

Tarian Liar Naga Sakti I 1845


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kaum Pengemis. Yakni, pembukaan acara besar tersebut dan


penutupannya yang akan sekaligus mengukuhkan Pangcu
Kaypang yang baru terpilih dan kemudian akan diperkenalkan
kepada dunia luas. Selebihnya, para tamu dilarang untuk ikut
ambil bagian, karena merupakan urusan internal bagi
Kaypang. Jikapun ada yang mengikuti lebih dari acara
tersebut, hanyalah Bengcu yang akan menjadi SAKSI proses
pemilihan Pangcu yang baru. Selebihnya, Bengcu juga tidak
diijinkan mengikuti acara-acara lainnya.
Nah, yang aneh di atas adalah, semua tokoh Kaypang
yang berada di dalam markas utama terlihat tegang. Kecuali
Pangcu Kaypang Kim Ciam Sin Kay yang menjabat sebagai
Pangcu saat ini, meski juga ikut-ikutan berkernyit dahinya,
tetapi terlihat lebih tenang dibanding yang lainnya. Bukan
apa-apa. Beberapa saat, sekitar dua bulan sebelum
pelaksanaan Pertemuan Besar, Kaypang diteror dan
dirongrong sejumlah besar persoalan. Ada yang berhasil
dipecahkan tetapi ada juga beberapa yang belum berhasil
dipecahkan. Masalah Ang Kin Hwee berhasil dipecahkan
tetapi masalah-masalah lain sesudahnya benar-benar
memusingkan. Anehnya, justru terjadi pada saat-saat
menjelang pelaksanaan Pertemuan Besar Kaypang. Tidak aneh
jika ada yang menduga bahwa ada yang menskenariokan
sesuatu yang buruk bagi Kaypang. Siapa dibalik sejumlah
kejadian yang merusak nama Kaypang? Yang memperkosa
sejumlah anak gadis orang? Yang merampok sejumlah
pedagang? Yang merongrong sejumlah penduduk yang tidak
bersalah? Dan semua kejadian tersebut sudah dilaporkan satu
persatu kepada pihak Kaypang.

Tarian Liar Naga Sakti I 1846


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Memperhatikan nama besar dan kependekaran Kaypang,


rata-rata korban memberi waktu kepada Kaypang untuk
membuka misteri dibalik pengkambinghitaman Kaypang
dibalik kejadian-kejadian tersebut. Inilah alasan mengapa para
tokoh Kaypang terlihat tegang menjelang dibukanya acara
besar tersebut. Padahal, hampir semua tokoh Kaypang sudah
terlihat berada di markas besar. Liang Tek Hoat yang terakhir
ditugaskan ke Kota Raja sudah kembali. Seluruh petinggi
Kaypang juga sudah berada kembali di Markas Utama, bahkan
beberapa tokoh penting yang dikabarkan sudah raib, ternyata
juga munculkan diri di Hengsan.
Belum lagi sejumlah sahabat yang sudah datang untuk
mendukung Kaypang dalam pelaksanaan acara besar tersebut.
Dari Siauw Lim Sie rombongan dipimpin Wakil Ciangbundjin
Siauw Lim Sie saat ini dan juga ditemani Koang Sian Hwesio
dan beberapa anak murid tingkat utama dari Siauw Lim Sie.
Bahkan terdengar kabar jika Pendekar muda mereka, Souw
Kwi Song juga akan turut datang. Kemudian nampak juga
hadir Ciangbundjin Bu Tong Pay yang ditemani beberapa
tokoh Partay tersebut dan didalam rombongan tersebut
terlihat juga Liang Mei Lan.
Nampak juga sudah hadir tokoh-tokoh yang berasal dari
Lembah Pualam Hijau. Meski Duta Agung Kiang Ceng Liong
belum munculkan diri, tetapi kehadiran Lembah Pualam Hijau
tetap sangat penting. Dari sana untuk sementara diwakili
Kiang Li Hwa dan suaminya Nenggala, selain juga nampak
Kiang Hong dan Tan Bi Hiong. Rombongan ini mendapat
tempat yang istimewa sebagaimana Siauw Lim Sie dan Bu
Tong Pay. Masih ditambah pula kehadiran tokoh-tokoh hebat

Tarian Liar Naga Sakti I 1847


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang berasal dari kalangan Bengkauw. Mereka dipimpin oleh


Hu Kauwcu dan sudah tentu juga hadir Nona Siangkoan Giok
Lian. Meski demikian, tokoh dari Lam Hay Bun belum nampak.
Padahal kartu nama mereka, yakni Hu Tocu Liu Kong dan
rombongannya termasuk Lamkiong Tiong Hong bersama
beberapa tokoh dari Pulau Misterius tersebut sudah tersedia.
Selain itu, juga belum nampak utusan Thian San Pay.
Memang, belum semua tamu dan undangan tiba di
Pengunungan Hengsan, khususnya di Markas Besar Kaypang.
Karena rata-rata tamu dan undangan khusus lebih ingin hadir
dan menyaksikan upacara pengukuhan Pangcu Kaypang yang
baru pada penutupan acara Pertemuan Besar tersebut. Dan
acara tersebut akan dilaksanakan masih kurang lebih 3 hari
kedepannya. Dan juga memang, hanya kelompok-kelompok
khusus dan dianggap punya kedekatan istimewa yang
biasanya hadir jauh lebih awal, atau hadir sejak pembukaan
acara. Dan sejak dahulu, adalah terutama Siauw Lim Sie, Bu
Tong Pay dan Lembah Pualam Hijau yang menjadi sobat
terdekat Kaypang. Karena itu, kelompok inilah yang diundang
hadir sejak awal acara Pertemuan Besar. Tetapi, akhir akhir
ini, masuk dalam lingkungan tersebut adalah kelompok
Bengkauw dan juga para pendekar dari Pulau Lam Hay.
Sekarang, pembukaan acara Kaypang memang sudah
berada didepan mata. Tetapi, seperti disebutkan di atas,
semakin mendekati acara pembukaan, justru semakin tegang
para pemimpin Kaypang. Sampai Tek Hoat harus meminta
bantuan adiknya Liang Mei Lan serta tentu, juga Siangkoan
Giok Lian, kekasihnya untuk ikut membantu memantau
keadaan sekitar Markas Kaypang di pegunungan Hengsan.

Tarian Liar Naga Sakti I 1848


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Padahal, Kaypang Cap It Ho Han sudah bersiaga, selebihnya,


juga ada Barisan 6 Pedang Lembah Pualam Hijau juga sudah
tiba bersama Li Hwa dan Nenggala. Belum lagi hadirnya
Barisan Lo Han Tin Siauw Lim Sie yang dapat dengan cepat
dibentuk. Mengingat saat ini Siauw Lim Sie membawa murid-
murid dari angkatan Pertama, artinya murid-murid Siauw Lim
Sie dari angkatan di bawah Ciangbundjin saat ini, maka bisa
dibayangkan hebatnya barisan itu.
Yang banyak bekerja pada saat itu justru adalah Liang Tek
Hoat dengan memintakan ijin bagi Mei Lan dan Giok Lian
untuk menemaninya. Dan kemudian Ciu Sian Sin Kay yang
memimpin Kaypang Cap It Hohan. Keduanya memang pada
dasarnya jauh lebih cekatan dibandingkan tokoh Kaypang
lainnya. Karena memang keduanya bertugas secara khusus
memantau garis depan dimana sangat mungkin musuh
menyusup masuk. Ciu Sian Sin Kay sendiri sudah diangkat
menjadi Hu Pangcu Urusan luar menggantikan Pengemis Tawa
Gila yang sudah tewas dalam pertikaian beberapa waktu yang
telah silam. Pengamanan musuh dari luar, justru diserahkan
padanya yang juga menitahkan sute termudanya untuk ikut
membantu.
Tetpi, mundur sedikit kebelakang, ada apa gerangan
sehingga Kim Ciam Sin Kay (Pengemis Sakti Jarum Emas)
terlihat tidak begitu tegang dibandingkan dengan para
petinggi Kaypang lainnya?. Apa karena dia semakin hebat dan
semakin menemukan ketenangan jiwa atau ada sebab
lainnya?
Beberapa waktu sebelumnya, Kim Ciam Sin Kay menerima
sebuah surat yang diberikan Nenggala dan Kiang Li Hwa yang

Tarian Liar Naga Sakti I 1849


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mewakili Duta Agung Kiang Ceng Liong. Duta Agung muda itu
sendiri memang belum menunjukkan batang hidungnya.
Tetapi, surat yang dikirimkannya melalui Nenggala+Li Hwa
membuat Kim Ciam Sin Kay sangat terbantu dan menambah
optimisme dalam dirinya. Isi surat tersebut adalah:
Kaypang Pangcu yang terhormat, mohon dimaafkan
karena Tecu menemukan salah seorang angkatan muda tecu
sedang yang menderita luka parah di Lim An. Dibutuhkan
waktu beberapa hari untuk memulihkannya. Tetapi, bukan
terutama memulihkannya yang terpenting. Anak ini justru
memegang rahasia yang sangat penting berkaitan dengan
rencana para perusuh merusak nama baik Kaypang. Karena
itu, biarlah untuk sementara Lembah Pualam Hijau diwakili
oleh Duta Luar Kiang Li Hwa dan suaminya. Sementara ini,
biarlah tanggungjawab tecu sebagai pemegang kimpay
Kaypang atas kepercayaan Pangcu mencoba menggali rencana
mereka lebih jauh. Mohon doa restu Pangcu agar tecu dapat
tiba pada waktu yang tepat di Markas Kaypang. Kita tidak
boleh membiarkan mereka seenaknya merusak nama besar
Kaypang. Karena itu, kita pasti akan mampu membongkar
rencana mereka ..........Kiang Ceng Liong ....
Inilah yang menumbuhkan optimisme Kim Ciam Sin Kay.
Dia teramat percaya kepada Kiang Ceng Liong, anak muda
yang sangat mengagumkan hatinya. Duta Agung Lembah
Pualam Hijau yang bahkan dihadiahinya "Kim Pay" istimewa
dari PANGCU Kaypang. Dan Kim Pay itu memberinya hak
mewakili Pangcu dalam mengurus beberapa persoalan
penting di lingkungan Kaypang. Hal tersebut terjadi setelah
dia memulihkan Ceng Liong yang kehilangan ingatan akibat

Tarian Liar Naga Sakti I 1850


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terjatuh di sungai dan akibat termakan racun jahat bersama


Siangkoan Giok Hong. Dan sebagai gantinya, secara luar biasa
Ceng Liong menyembuhkan penyakit yang mengganggu
konsentrasi tenaga dalam Kim Ciam Sin Kay.
Tetapi, adakah alasan lain yang menimbulkan optimisme
bagi Pangcu Kaypang yang semakin renta di usianya yang
memasuki 70an itu?
Ternyata, ada beberapa hal lagi yang membuatnya
merasa optimis menyambut acara besar di kalangan kaum
pengemis ini. Hal tersebut adalah kedatangan orang-orang
yang sangat tidak disangka-sangkanya, yakni kedatangan
seorang remaja berwajah cerah ceria bernama SONG CIU
KUN. Siapakah Siong Ciu Kun? Tidak bukan adalah murid
terakhir dari gurunya yang bernama Yok Ong Sin Kay
(Pengemis Sakti Dewa Obat). Anak muda ini, menurut
kisahnya kepada Kim Ciam Sin Kay, secara kebetulan tersesat
dan menyelusup masuk serta menemukan Yok Ong yang
sudah menutup diri puluhan tahun dan sedang bersamadhi.
Masuknya anak ini sangat mengagetkan Yok Ong, tetapi
melihat cahaya wajah yang jujur dan bakat yang hebat,
membuat Yok Ong sadar bahwa waktunya belum tiba meski
usianya sudah sekitar 90 tahuan.
Setelah melatih murid bungsunya ini selama kurang lebih
10 tahun, dan sekarang sudah berusia hampir 16 tahunan, Yok
Ong melalui muridnya yang sering turun gunung mengetahui
rencana pertemuan besar Kaypang. Sebagai tokoh besar
Kaypang, salah seorang petinggi Kaypang pada masa silam,
Yok Ong tergerak untuk "keluar kandang". Maksud utamanya
bukanlah untuk mengikuti keramaian, tetapi untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 1851


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memberikan pengalaman yang memadai bagi murid


bungsunya. Sekaligus, Yok Ong berencana menemui muridnya
yang menjadi Pangcu Kaypang guna menyerahkan pendidikan
selebihnya kepada murid bungsunya ini. Murid bungsu ini,
jauh lebih berbakat ilmu silat ketimbang ilmu pengobatan,
meskipun ilmu pengobatannya sudah diturunkan semua
kepada anak muda periang dan sangat jujur ini.
Kurang lebih 4 hari silam, Pangcu Kaypang ini dikejutkan
oleh permohonan bertemu seorang remaja berusia 15-16
tahun melalui sebuah surat yang diantarkan oleh seorang
pengemis penjaga di luar markas. Suratnya sendiri kosong
tidak berisi, hanya sehelai kertas yang digunakan
membungkus sejenis rumput yang berwarna "keemasan". Dan
sekali pandang Kim Ciam Sin Kay sudah paham siapa yang
datang. Jika bukan suhunya, maka pastilah orang yang
memiliki ikatan atau hubungan perguruan yang sangat dekat
dengan dirinya sendiri. Karena rumput berwarna keemasan
itu, adalah "rumput emas" yang menjadi simbol dan
perlambang gurunya, dan otomatis juga perguruannya sendiri.
Rumput tersebut memiliki khasiat yang tidak kecil dalam ilmu
pengobatan, sekaligus juga sangat dekat dengan mereka
berdua, Yok Ong Sin Kay dan dirinya yang sangat menguasai
ilmu jarum emas.
Dengan segera dia memanggil masuk si pengirim surat.
Dan benar saja, begitu masuk menemuinya, si pengirim surat
yang adalah seorang remaja tanggung sudah langsung
berlutut dihadapannya sambil berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 1852


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Tecu Song Ciu Kun menjumpai dan memberi hormat


kepada Toa Suheng yang mulia, Pangcu Kaypang yang
terhormat ......."
Dan tanda tanya dalam hati Kim Ciam Sin Kay dengan
segera terhapus. Dia tidak ragu sedikitpun dengan jati-diri
Song Ciu Kun yang datang menghadapnya. Siapa yang
membawa Rumput Emas berarti mewakili Suhunya yang
mulia. Dan Song Ciu Kun sudah membuktikannya dengan
memanggilnya toa suheng. Seri wajah Kim Ciam Sin Kay
dengan segera berubah sangat riang gembira. Wajahnya yang
sebelumnya selalu mengkerut tegang selama beberapa hari
sebelumnya, berturut-turut disenangkan oleh beberapa berita
gembira, termasuk kedatangan adik seperguruan yang bahkan
tidak pernah diketahuinya sebelumnya. Dan kini, memandang
adik seperguruan yang masih belia itu, dia memandang sambil
tersenyum dan kemudian berkata:
"Acchhh Song sute, mari .... mari, janganlah engkau
terlampau banyak peradatan ...... " sambil berkata demikian,
Kim Ciam Sin Hay sudah dengan cepat mendekati dan
menyambut Song Ciu Kun untuk berdiri.
"Song sute ...... bagaimana ..... bagaimana keadaan insu
(guru) yang mulia ...."? lanjut Kim Ciam Sin Kay menanyakan
keadaan guru mereka.
"Suhu yang mulia baik-baik saja toa suheng, hanya, dia
orang tua masih enggan untuk segera memasuki Markas
Kaypang. Menurut dia orang tua, beliau ingin mencari
beberapa rumput obat terlebih dahulu, karena menurut suhu,
akan sangat diperlukan nantinya di Markas Kaypang. Karena

Tarian Liar Naga Sakti I 1853


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

itu, Suhu menyuruh tecu untuk mendahuluinya menemui toa


suheng ....."
"Achhhhhh, ternyata Suhu benar-benar masih berada
dalam dunia. Syukur kepada Thian. Semoga Suhu bisa
secepatnya bergabung dengan kita ........ mari, mari sute,
engkau nantinya kuperkenalkan dengan tokoh-tokoh Kaypang
kita ini ......" Kim Ciam Sin Kay tidak ragu mengidentifikasi
sutenya sebagai warga Kaypang, karena pakaian sutenya
memang pakaian Kaypang. Dengan kedudukannya sekarang,
kedudukan Sutenyapun otomatis cukup tinggi di kalangan
Kaypang ini .....
Dia tidak merasa perlu menjajaki kemampuan sutenya.
Dan yang lebih membanggakan dari sinar mata, tindak tanduk
dan kebersahajaan sutenya, dia sudah sangat yakin bahwa
sutenya ini tidak akan memalukan namanya dan suhunya.
Inilah yang membuat Kim Ciam Sin Kay merasa memperoleh
dukungan yang cukup untuk menghadapi ketegangan yang
semakin lama semakin mencekam di Markas Kaypang. Selain
dua hal tadi, ada satu sebab lainnya yang tidak akan
dikisahkan dulu disini. Kisah ini akan kita ceratakan nantinya.
Tetapi, kisah ini, juga memberinya dorongan kekuatan dan
yang membuatnya sangat penuh percaya diri menjelang
pelaksanaan Pertemuan Besar kaum Pengemis di Tionggoan.
Dan ....... pestapun dimulailah sudah. Hari itu, tepatnya
sekitar pukul 15.00 sore, acara besar Pertemuan Kaum
Pengemis, Kaypang, yang dihadiri hampir seribuan orang itu
resmi dibuka. Pembukaannya tidak bertele-tele, tidak
berbelit-belit. Hanya tampil seorang Pengemis Tinggi Besar
yang memperkenalkan tokoh-tokoh Pengemis atau Tokoh

Tarian Liar Naga Sakti I 1854


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kaypang yang duduk berjejer di belakang Panggung. Meski di


belakang panggung, namun dengan ketinggian seperti
undakan anak tangga membuat mereka justru berada di atas
dan dapat dilihat seluruh anggota Pengemis dari sisi
manapun. Panggung memang berada di suduh sebelah utara,
dan di belakang panggung ada sejenis podium alam, dataran
yang lebih tinggi namun kemudian dimodifikasi menjadi
seperti undakan tanah melebar kesamping dan dapat
dijadikan tempat duduk.
Para tokoh Kaypang duduk disana. Yang berbeda
hanyalah tempat duduk Kaypang Pangcu, yakni terbuat dari
sejenis bambu yang berwarna hijau terang. Aneh, meski sudah
lama dibuat, tetapi bambu tersebut masih tetap berwarna
hijau terang, persis warna pusaka TAH KAUW PANG (Tongkat
Penggebuk Anjing) yang ditancapkan persis dihadapan Pangcu
Kaypang. Kelihatannya, memang berasal dari jenis bambu
pusaka yang sama, karena itu meski sudah tua tetapi tidak
rapuh, masih tetap kuat dan warnanya sama sekali tidak
luntur. Kesanalah pusat perhatian banyak orang. Yakni
melihat dan menyaksikan keberadaan Pangcu Kaypang yang
dipandang dengan penuh rasa hormat oleh seluruh warga
Kaypang.
Di deretan Pangcu Kaypang ada 2 orang yang duduk,
masing-masing satu di sebelah kiri dan satu di sebelah
kanannya. Di sebelah kiri adalah Hu Pangcu Urusan Dalam,
yaitu Put Pay Sin Kiam (Pedang Sakti Tak Terkalahkan) Kho
Tian Ceng. Pengemis sakti yang sudah berusia 60 tahunan
dengan kemampuan memainkan pedang yang jauh melebihi
rata-rata kemampuan anggota Pengemis. Keahliannya

Tarian Liar Naga Sakti I 1855


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memang bermain pedang, bahkan sudah hebat sejak


memasuki Kaypang di usianya yang ke 23. Praktis, dia menjadi
anggota Kaypang sudah lebih dari 35 tahun, dan kini menjadi
salah satu tokoh utama Kaypang yang disegani. Karena dia
inilah yang mengerti secara detail aturan aturan yang berlaku
di dalam Kaypang.
Di sebelah kanan adalah Ciu Sian Sin Kay (Pengemis Sakti
Dewa Arak), yang adalah murid kedua dari Kiong Siang Han
(Sesepuh Kaypang yang sangat terkenal) dan menjadi Hu
Pangcu Urusan Dalam. Dia menggantikan Hu Pangcu
sebelumnya, yakni Pengemis Tawa Gila yang tewas dalam
sebuah pertempuran. Tidak perlu dijelaskan lebih jauh, karena
tokoh yang semakin sakti setelah berlatih dan terus berlatih
selama beberapa tahun terakhir ini, sangat dikenal dunia luar.
Jika bukan karena wasiat suhunya, tidak pernah Ciu Sian Sin
Kay berminat dengan kedudukan segala macam di Kay Pang.
Tetapi wasiat Suhunya sudah turun, dan dia yang menerima
beban untuk memajukan Kaypang. Tokoh yang sejak kecil
dibesarkan Kiong Siang Han ini, meski urakan, tetapi sangat
menurut dan sangat menghormati Suhunya. Itu sebabnya dia
menerima jabatan menjadi Hu Pangcu di Kaypang Pusat.
Kemudian, di deretan belakang Pangcu Kaypang,
duduklah tokoh-tokoh lain, masih petinggi Kaypang, mereka
adalah: 2 pelindung hukum Kaypang, 2 tokoh tua Kaypang
yang sangat hebat. Yakni Pek San Fu dan memperoleh julukan
Han-ciang Tiau-siu (pemancing dari telaga Han-ciang) dan
Ceng Fang-guan, si Pengemis Sakti dari Pintu Selatan (Lan Bun
Sin Kay). Kemudian, juga duduk disana Liang Tek Hoat dan
juga Song Ciu Kun, keduanya menjadi tokoh-tokoh yang

Tarian Liar Naga Sakti I 1856


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memiliki tugas khusus terhadap Kaypang dewasa ini. Di


masing-masing sudut dari sayang ini, ada 3 orang sisi kiri dan 3
orang sisi kanan, masing-masing adalah murid dari Pangcu
Kaypang dan juga murid dari Kan Ciang Tiau Siu serta Lan Bun
Sin Kay.
Murid Kaypang Pangcu ada 2 orang, kemudian murid dari
Ceng Fang Guan ada 3 orang dan seorang lagi murid dari Lan
Bun Sin Kay. Ke-6 orang itu rata-rata sudah berusia 26-45
tahun dan selalu berada di Markas Kaypang menjalankan
tugas Kaypang atau ditugaskan oleh Pangcu atau Hu Pangcu
untuk tugas-tugas kepartaian. Dalam kenyataan, merekalah
tokoh yang paling sibuk, paling tahu dan paling mengenal
Kaypang luar dan dalam. Karena mereka memberikan
hidupnya untuk kepentingan Kaypang, baik urusan kedalam,
maupun urusan mengatur urusan-urusan kepartaian.
Termasuk untuk urusan menghukum anggota yang khianat,
sering merekalah yanag ditugaskan mewakili Kaypang. Kecuali
untuk urusan-urusan yang lebih besar, sebagaimana kasus
Ang Kin Hwee di Kota Raja, maka diutuslah LiangTek Hoat. Di
luar semua itu, adalah ke-6 tokoh muda andalan Kaypang ini
yang bekerja.
Terakhir dibarisan palong belakang, terlihat ada 2 tokoh
yang nyaris tidak dikenal lagi oleh kaum Pengemis. Hanya, jika
mereka mengenal keduanya, maka mereka pasti terkejut.
Karena keduanya bukan tokoh biasa, melainkan tokoh luar
biasa bagi Kaypang. Yang pertama adalah Sai Cu Lo Kay, dia ini
adalah Murid Pertama Kiong Siang Han yang sudah lama
menyembunyikan diri. Dari sini saja sudah bisa diketahui
seberapa hebat tokoh yang berbicara dengan suara yang

Tarian Liar Naga Sakti I 1857


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sangat besar dan memekakkan telinga. Dia menerima tugas


untuk menjaga dan menegakkan Kaypang dari suhunya, dan
untuk itu, dia memilih bertapa di Pegunungan Hengsan agar
bisa melaksanakan amat terakhir suhunya dengan baik.
Dan disampingnya, tokoh yang justru jauh lebih tua lagi.
Tokoh yang nyaris tidak ada lagi yang mengenali
keberadaannya kecuali Pangcu dan Sai Cu Lo Kay. Dia adalah
Yok Ong Sin Kay (Pengemis Sakti Dewa Obat), suhu dari Kim
Ciam Sin Kay yang sudah berusia sangat lanjut. Hanya dengan
Sai Cu Lo Kay sajalah dia masih bisa berbicara, meski beda usia
mereka juga hampir 20 tahun banyaknya. Tetapi, karena
pernah bersama-sama berada di Pegunungan Hengsan, maka
keduanya masih saling kenal dan kini antara mereka berdua
yang banyak bercakap-cakap. Kerut wajahnya sudah sangat
jelas, rambutnya juga sudah putih semua. Tetapi, matanya
masih bercahaya dan menandakan semangat yang tinggi
untuk Kaypang.
Berada di sebelah kanan dan kiri podium adalah kursi atau
tepatnya tempat duduk berumput dari dataran tinggi yang
dibuat bagai undakan tangga memanjang. Di sisi kiri dan
kanan adalah tempat duduk para tamu. Dan dari semua tamu,
hanya Bengcu yang diperkenankan duduk disamping Pangcu
Kaypang. Tetapi, karena Kiang Ceng Liong belum hadir, maka
kursi disamping Kaypang Pangcu dibiarkan kosong. Karena Li
Hwa kurang berkenan duduk disana. Dia berkilah, biar ketika
Duta Agung datang, biarlah dia yang akan duduk disana
nantinya.
Rombongan Lembah Pualam Hijau berada di podium
sebelah kanan, bersama dengan Siauw Lim Sie dan Bu Tong

Tarian Liar Naga Sakti I 1858


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pay. Sementara rombongan Bengkauw dan beberapa


perguruan kecil yang sudah hadir, berada di sisi kiri podium.
Mereka, tokoh-tokoh Kaypang dan tokoh-tokoh sahabat dan
para tamu, duduk menghadap ke arah lapangan yang
dipisahkan oleh Panggung dengan para anggota Kaypang. Para
anggota Kaypang memilih duduk dengan tertib di tanah
lapang yang sangat luas, memanjang dan bahkan dibeberapa
sudut melebar sehingga mampu menampung lebih seribu
orang. Meski demikian banyak manusia, tetapi pada saat itu,
keadaannya sangat hening, tidak terdengar adanya orang
yang bersuara berisik.
Adapun, posisi duduk kaum pengemis diatur dengan tata
atur yang rapih. Jika menghadiri Pertemuan Besar, maka kaum
pengemis harus mencantumkan status mereka dalam
Kaypang. Status mereka akan terlihat dari banyaknya karung
yang digantungkan di punggung masing-masing. Semakin
banyak karung di punggung, semakin tinggi kedudukan ornag
tersebut. Kedudukan itu dilihat dari, lama mengabdi dalam
Kaypang ataupun kedudukan sebagai TANCU (atau Kepala
Cabang). Mereka yang memiliki atau membawa 9 buah karung
dipunggung, duduk dibarisan paling depan, dan dibelakang
mereka dan seterusnya adalah kelompok yang membawa
atau mengantongi jumlah karung yang lebih kecil. Tak ada
seorangpun yang hadir tanpa mengantongi karung di
belakangnya.
Minimal seorang tokoh Kaypang untuk hadir di
Pertemuan Besar adalah mengantongi 6 buah karung, yang
menandakan dia menjadi pengurus di Cabang tertentu atau
sudah menjadi anggota Kaypang minimal 15 tahun lamanya.

Tarian Liar Naga Sakti I 1859


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Karena itu, dapat dibayangkan betapa rapihnya Kaypang


menata keanggotaan mereka dan mengaturnya sesuai
tingkatan. Karena aturan tersebut, maka yang hadir, bukanlah
orang-orang yang tidak mengenal aturan Kaypang. Tidak ada
tempat di Pertemuan Besar bagi mereka yang baru bergabung
setahun atau dua tahun di Kaypang. Itulah sebabnya, mereka
semua berdiam diri mendengar apa yang akan mereka lalui
selama beberapa hari di Pertemuan besar Kaypang.
Ketika semuanya sudah siap, akhirnya Hu Pangcu Urusan
Dalam, yaitu Put Pay Sin Kiam (Pedang Sakti Tak Terkalahkan)
Kho Tian Ceng, diundang untuk memulai acara Pertemuan
Besar Kaypang. Ketika tokoh tinggi besar ini menaiki panggung
tanda acara akan dimulai, semuapun semakin hening
menantikan apa yang akan dikatakannya. Naiknya tokoh ini ke
panggung sebenarnya adalah tanda bahwa PERTEMUAN
BESAR Kaypang dimulai sudah. Tokoh inilah yang kemudian
mengucapkan SELAMAT DATANG kepada seluruh Pengurus
Cabang, seluruh sahabat dan seluruh tamu yang hadir. Dan
tidak lama setelah dia mengucapkan selamat datang, maka
diapun kemudian mengundang dan mempersilahkan PANGCU
KAYPANG, Kim Ciam Sin Kay untuk menyampaikan
pandangannya terhadap keadaan Kaypang. Sekaligus
memberi waktu untuk mengemukakan hal-hal penting lainnya
bagi pengembangan Kaypang kedepan.
Inti pidato pembukaan Pangcu Kaypang tidaklah banyak,
penekanan terjadi ketika pada bagian utama dia
menyebutkan:
"Kaypang bersama dengan Siauw Lim Sie, Bu Tong Pay,
Lembah Pualam Hijau, bahkan juga belakangan membangun

Tarian Liar Naga Sakti I 1860


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kebersamaan dengan Lam Hay Bun dan Bengkauw, sudah


semakin maju dalam menegakkan keadilan dan kebenaran di
Rimba Persilatan Tionggoan. Posisi Kaypang yang semakin
disegani dan dihormati setelah ikut serta dalam menempur
dan bahkan memusnahkan THIAN LIONG PANG; dan bahkan
terakhir berhasil membongkar kejahatan atas Kerajaan di Kota
Raja dengan membongkar kedok ANG KIN HWEE, telah
membawa Kaypang menjadi Perkumpulan yang disegani.
Meskipun untuk semua sukses itu, kita harus kehilangan
beberapa tokoh besar: Locianpwee Kiong Siang Han yang
tutup usia, Hu Pangcu Pengemis Tawa Gila yang tewas
terbunuh musuh; tetapi Kaypang bertumbuh semakin kuat,
semakin hebat dan semakin disegani. Karena
pertumbuhannya itu, maka Kaypang sudah siap dan sudah
saatnya melaksanakan proses PERGANTIAN kepemimpinan,
karena Pangcu Kaypang saat ini sudah semakin tua dan
semakin lamban ......... (sampai disini, terdengar bisik-bisik dan
gumaman diantara kaum pengemis, karena juga Kim Ciam Sin
Kay memberi jedah sebelum dia melanjutkan pidatonya .....).
Kita membutuhkan pemimpin baru yang bijaksana,
melindungi segenap kaum pengemis, mampu bekerjasama
dengan kawan-kawan dunia persilatan, dan tentu memiliki
kemampuan yang dapat diandalkan ......... Perkenankan lohu
menegaskan, bahwa karena alasan usia dan kemampuan,
maka sudah saatnya Pangcu Kaypang yang baru kita pikirkan
dan pilih bersama ....... (kembali terdengar bisikan-bisikan dan
bahkan gumaman diantara para pengemis. Tetapi tidak lama
kemudian Kim Ciam Sin Kay melanjutkan pidatonya dengan
berterima kasih kepada semua pihak dan semua kawan ......."

Tarian Liar Naga Sakti I 1861


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Di akhir pidatonya yang memakan waktu lumayan


panjang, Kim Ciam Sin Kay menegaskan ucapan terima
kasihnya kepada semua tokoh Kaypang, hingga ke Liang Tek
Hoat sekalipun yang bahkan diberinya penekanan khusus.
Yakni ketika mewakili Kaypang menempur para musuh,
menghancurkan Thian Liong Pang dan juga menghancurkan
Ang Kin Hwee. Dia juga berterima kasih kepada Duta Agung
yang dipanggilnya sebagai simpatisan dan keluarga bagi kaum
Pengemis, juga kepada Siauw Lim Sie, Bu Tong Pay, bahkan
hingga ke Bengkauw dan Lam Hay Bun yang mulai
membangun kerjasama menunjang perdamaian Dunia
Persilatan. Dan terakhir dia mengucapkan ucapan perpisahan:
"Tetapi ....... semua itu kini mestilah lewat. Meski Kaypang
sudah mencapi kemajuan yang amat membanggakan dalam
banyak kesempatan dan waktu, tetapi juga membutuhkan
semangat dan kekuatan baru untuk melanjutkan dan
memeliharanya. Ada banyak tokoh baru Kaypang yang akan
melanjutkan kepemimpinan Pangcu Kaypang. Karena itu,
lewat kesempatan ini perkenankan lohu menyampaikan
UCAPAN TERIMA KASIH atas semua dukungan dan sekaligus
mengucapkan SELAMAT DATANG bagi Pangcu Kaypang yang
baru. Karena waktu lohu sudah lewat, seorang yang baru akan
membawa Kaypang ketingkat yang lebih tinggi lagi. Mari kita
bersama menyambut Pangcu Baru melalui Pertemuan Besar
ini ........ dan beberapa waktu ke depan, lohu sudah bisa
menikmati istirahat dengan tetap memberi diri membantu
Kaypang dalam bertumbuh lebih baik lagi .......... Terima Kasih
......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1862


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bagian terakhir ini mengharukan banyak orang. Karena


memang, meski ilmu silat Pangcu ini tidak begitu menonjol,
tetapi dia sangat memperhatikan kepentingan semua kam
pengemis. Dia termasuk rendah hati dan disayangi semua
kalangan di Kaypang, apalagi, dia tidak segan turun tangan
sendiri merawat dan menyembuhkan anggota dan tokoh
Kaypang yang terluka. Inilah yang membuatnya sangat
disayangi warga Kaypang meski kepandaian silatnya tidaklah
bagus bagus amat. Dan ketika sang Pangcu mengucapkan
PIDATO PERPISAHAN hingga kemudian dia turun dari podium,
hampir semua warga KAYPANG termasuk tokoh mereka,
memberikan tepuk tangan yang sangat meriah. Bahkan
beberapa dari pengurus cabang sampai melelehkan air mata
mengiringi langkah sang Pangcu yang menegaskan tidak akan
memimpin lagi Kaypang untuk beberapa waktu kedepan.
Mereka semua tiba-tiba sadar bahwa era baru dengan
pemimpin baru bagi Kaypang akan atau harus segera tiba. Dan
semua telah ditegaskan oleh sang Pangcu dalam sambutannya
membuka Pertemuan Besar itu.
Suasana masih tetap ramai dan riuh rendah dengan tepuk
tangan sampai Kim Ciam Sin Kay tiba di tempat duduk
kehormatannya. Dia kemudian menancapkan lagi TAH KAUW
PANG di hadapannya, karena jika mengucapkan kata-kata bagi
semua anggota, sang Pangcu harus memegang tongkat
kehormatan ini. Setelah menancapkan di tanah, dia kemudian
kembali duduk di kursi kehormatannya. Barulah semua tepuk
tangan berakhir karena di panggung sudah kembali berdiri Hu
Pangcu Bagian Dalam.

Tarian Liar Naga Sakti I 1863


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kelihatannya dialah yang bertanggungjawab untuk


mengatur dan menata semua acara yang akan berlangsung
hingga 3 hari kedepan. Penjelasannya setidaknya
menunjukkan bahwa pada hari pertama, setelah Pembukaan
yang dilakukan oleh Pangcu Kaypang, akan dilanjutkan dengan
Laporan dari masing-masing Cabang, sementara Pangcu akan
menjamu para tamu dan undangan di Markas Besar Kaypang.
Kemudian akan dilanjutkan dengan hari kedua, yang juga
isinya adalah mendengarkan Laporan dari masing-masing
Cabang dan sekaligus pada saat bersamaan pendaftaran Calon
Pangcu Kaypang. Tata cara pencalonan Pangcu Kaypang yang
baru sangat sederhana, yakni didaftar melalui Cabang-Cabang
dan hanya dengan syarat Menguasai TAH KAUW PANG HOAT
(Ilmu Tongkat Penggebuk Anjing) dan menguasai Hang Liong
Sip Pat Ciang (18 Jurus Penakluk Naga) dan menjadi anggota
Kaypang setidaknya 10 tahun terakhir.
Pada hari ketiga, akan mulai dilakukan seleksi bagi para
calon Pangcu Kaypang dan akan didapatkan 4 Calon terkuat
untuk di hari terakhir diadu. Pemenang dari 4 calon terakhir
akan ditentukan oleh kemampuan ilmu silatnya. Di Hari
terakhir, pemenang yang dihasilkan dari proses itu akan
ditetapkan dan dikukuhkan dalam pesta penutupan yang
meriah menjadi PANGCU KAYPANG yang baru.
Urusan ini selanjutnya ditangani secara bersama oleh Hu
Pangcu Bagian Dalam dengan ditemani oleh 2 Orang
Pelindung Kaypang. Mereka yang akan bertugas mewakili
Tokoh Kaypang sampai dengan proses pemilihan. Sementara
Pangcu Kaypang dan tokoh Kaypang lainnya tidak wajib
berada di tengah Pertemuan Besar ketika proses Laporan dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1864


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Seleksi Calon Pangcu berlangsung. Adapun, ketika mulai


memasuki laporan yang merupakan acara khusus bagi
Kaypang, semua tamu dan undangan sudah meninggalkan
tribun atau podium para tamu dan menuju ruang istirahat.
Baru pada malamnya mereka diterima dan dijamu makan
malam oleh Pangcu Kaypang.
Dan sampai pada acara makan malam, semua tokoh
Kaypang menarik nafas lega karena sampai saat itu tidak ada
satupun gangguan. Bahkan gangguan kecilpun tidak ada.
Semua berjalan dengan mulus dan berlangsung secara baik.
Karena itu, Kaypang memperoleh penghargaan dan pujian
dari Kong Sian Hwesio:
"Amitabha ..... Kionghi .... kionghi ...... Pangcu Kaypang
/////// keseluruhan acara pada hari sungguh-sungguh
berlangsung sangat baik dan dipersiapkan secara sangat baik
pula. Semoga kami di Siauw Lim Sie bisa meniru peroses
penyiapan dan pelaksanaannya menjadi semulus pelaksanaan
pada hari pertama ini Lo Pangcu ........" Kong Hian Hwesio
melontarkan pujian tanpa menutup-nutupi. Karena memang,
semua tamu bisa melihat dan menyaksikan betapa acara pada
hari pertama ini berlangsung secara baik. Bahkan hingga
mereka duduk bersama dalam perjamuan yang diadakan
Kaypang, mereka masih sama-sama memuji persiapan dan
pelaksanaan acara hari pertama. Padahal, pesertanya lebih
dari 1000 orang dan berdatangan dari seluruh pelosok rimba
persilatan Tionggoan.
"Accchhhhh Kong Hian Suhu terlampau memuji. Siapa
yang tidak mengenal ketertiban dan disiplin para Bhiksu di
Siauw Lim Sie ....... kami kaum Pengemis hanya sekedar

Tarian Liar Naga Sakti I 1865


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

meniru yang baik dan bagus dari Siauw Lim Sie ....... " sambut
Kim Ciam Sin Kay sambil merendahkan diri. Hal yang memang
menonjol dari dirinya, dan karena itu, diapun dihormati dan
disayangi dalam setiap pertemuan para jago rimba persilatan
Tionggoan.
'Amitabha ......... Pangcu, jika lolap tidak keliru, kita
melihat adanya Yok Ong Sin Kay, yang adalah Suhu Pangcu
tadi ....... mengapa kami tidak melihat keberadaan Lo Sin Kay
itu ...? Kami rindu memberi hormat kepada dia orang tua .....
siancay ..... siancay ......"
Semua orang terkejut. Siapapun tahu bahwa sebelum
Kiong Siang Han selema puluhan tahun menjadi Pangcu
Kaypang, adalah Yok Sian Sin Kay ini yang menjabat sebagai
Pangcu. Tetapi, tokoh yang gemar pengobatan ini hanya
bertahan beberapa tahun memimpin dan melihat kapasitas
Kiong Siang Han yang hebat untuk melanjutkannya. Tokoh ini
sama rendah hatinya dengan muridnya Kim Ciam Sin Kay.
Apalagi, karena memang Yok Sian ini masih sedikit lebih muda
dibandingkan Kiong Siang Han. Dan kini, kemunculan Tabib
Dewa itu yang usianya sudah mendekati 100 tahunan,
tentunya mengagetkan banyak orang. Melihat hal tersebut,
Pangcu Kaypang pun berkata:
"Mohon maaf ..... mohon maaf cuwi sekalian, Kong Hian
Suhu ........ saat ini Yok Sian Lo Sin Kay merasa semakin cepat
lelah. Selain itu, sepanjang hari dia terus dan terus mencari
rumput rumput obat di Hengsan dengan ditemani siauw sute
lohu ........ karena itu, Suhu sudah lebih dulu pergi beristirahat
dan menyampaikan salam kepada cuwi sekalian .... mohon
maaaf ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 1866


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Amitabha ........ baiklah jika demikian. Kamipun


menyampaikan salam serupa kepada Lo Sin Kay, semoga
beliau selalu panjang umur ..... siancay ..... siancay ....."
"terima kasih Kong Sian Hwesio, salam itu pasti lohu
sampaikan. Cuwi sekalian, marilah, hidangan seadanya sudah
disiapkan bagi kita semua ......."
Dan merekapun bersantap malam dengan gembira. Tidak
nampak adanya kekhawatiran atau ketakutan akan datangnya
serangan menggelap dari musuh. Kim Ciam Sin Kay sendiripun
adem saja, karena memang sepanjang hari ini, tidak satupun
laporan adanya gerakan berbahaya atau adanya gerakan
musuh yang mencoba mengacaukan Pertemuan besar Kaum
Pengemis. Dan Tek Hoat, Cap It Hohan, juga terus menerus
melakukan perondaan guna ikut memastikan berlangsungnya
Pertemuan Besar secara aman. Dan memang, wajar jika
mereka yang melakukan perondaan dan penjagaan.
Merekalah tokoh-tokoh yang kini berada di garis terdepan
menjaga kewibawaan Kaypang.
Hari pertamapun berlalu. Tidak ada sama sekali gangguan.
Juga tidak ada hal-hal yang aneh dan mencurigakan yang
terjadi. Semua berlangsung secara mulus. Pembukaan acara
hingga jamuan makan malam bagi semua tamu dan undangan
Kaypang berlangsung secara teratur dan bahkan sesuai
perkiraan jam. Bahkan tokoh-tokoh Kaypangpun terkejut
sekaligus gembira karena sama sekali tidak gangguan pada
hari pertama acara Pertemuan Besar mereka. Tidak seperti
kegelisahan mereka selama ini. Tetapi, tidaklah berarti sama
sekali bahwa gangguan takkan terjadi pada hari-hari
berikutnya. Karena berpikir demikian, maka pengamanan

Tarian Liar Naga Sakti I 1867


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

serta antisipasi adanya gangguan sama sekali tidak


dikendorkan.
Hari kedua ....... sepanjang hari, sebagaimana hari
pertama, sementara Hu Pangcu Urusan Dalam sibuk dengan
proses Pertemuan Besar dengan didampingi oleh Pelindung
Hukum Kaypang; Dan dilain pihak para tamu didampingi oleh
Hu Pangcu Bagian Luar dan sesekali juga ditemani Pangcu
Kaypang, Sai Cu Lo Koay dan Yok Sian Sin Kay; juga
berlangsung dengan aman dan tentram. Bukan berarti tidak
ada petugas yang menjaga keamanan dan melakukan ronda.
Liang Tek Hoat tetap terus dan terus bersama Kaypang Cap it
Hohan melakukan perondaan dan melakukan pengecekan
keadaan sekitar Pegunungan Bengsan. Bahkan Liang Mei Lan
dan Giok Lian sekalipun tidak sempat menikmati indah dan
asrinya pemandangan di Pegunungan Hengsan karena terus
menerus mengamati dengan tegang pelaksanaan Pertemuan
Besar Kaypang.
Di arena pertemuan, Hu Pangcu Urusan Dalam dengan
ditemani 2 Pelindung Hukum Kaypang melaksanakan dan
memimpin Pertemuan Besar tersebut. Sesekali datang Pangcu
Kaypang menemani mereka, terutama menemani Hu Pangcu
Bagian Dalam untuk mendengarkan kabar dan informasi
perkembangan Kaypang di Cabang-cabang. Suka dan duka,
persoalan demi persoalan mereka dengarkan, mereka
tanggapi dan mereka pecahkan. Bukan sedikit juga masalah
yang belum sempat mereka tangani dan pecahkan. Dan
biasanya, masalah tersebut akan turun untuk diselesaikan
tokoh Kaypang setelah terlaksananya Pertemuan Besar. Hu
Pangcu Bagian Dalam yang sesekali ditemani Kaypang Pangcu

Tarian Liar Naga Sakti I 1868


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

itu dibantu oleh 3 murid utama Kaypang yang bertugas di


acara tersebut.
Sementara itu, Kedua tokoh tua Kaypang yang sangat
hebat, yakni Pek San Fu Han-ciang Tiau-siu (pemancing dari
telaga Han-ciang) dan juga Ceng Fang-guan, si Pengemis Sakti
dari Pintu Selatan (Lan Bun Sin Kay), Kedua Pelindung Hukum
Kaypang, bertugas menerima PENCALONAN Kaypang Pangcu
yang baru. Tetapi, pada hari kedua, hanya 2 nama yang
kurang terkenal yang dicalonkan oleh beberapa cabang yang
agak jauh dari Markas Kaypang. Dan itupun, kelihatannya
hanya sekedar turut meramaikan proses pemilihan Kaypang
Pangcu yang baru. Dan karena hanya 2 nama yang masuk,
maka pada hari itu juga Kedua Pelindung Hukum langsung
bertugas melakukan "Seleksi" berdasarkan kriteria para calon
yang dicalonkan tersebut.
Dan hingga malam hari, kesibukan Pertemuan Besar
Kaypang benar-benar menjadi hari para Kaum Pengemis
dalam melakukan acara besar mereka. Semua berlangsung
dengan mulus karena memang tidak ada lontaran
kekecewaan yang berlebihan terhadap keadaan Kaypang
selama ini. Jikapun ada protes atau kritik, tidaklah dilakukan
dengan berlebihan, dan sekedar kritik atas kebijakan ataupun
pelaksanaan penengahan masalah yang kurang benar
menurut salah satu pihak. Dan setelah ditangani langsung
Pangcu atau Hu Pangcu, masalah itupun dianggap selesai. Dan
dengan demikian, hari kedua Pertemuan Besar Kaypang
berlangsung secara mulus dan tanpa hambatan berarti.
Dan sampai pada saat itu, sampai selesainya keseluruhan
acara Pertemuan besar di hari kedua, dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1869


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keberlangsungannya yang tanpa hambatan, justru mulai


membuat para tokoh Kaypang menjadi merasa aneh.
Bukannya senang, mereka justru mulai menerka, bahwa
lawan akan melakukan "serangan" besar-besaran justru pada
hari ketiga. Tetapi dengan berbagai pertimbangan mereka
yakin akan terjadi dihari terakhir. Karena itu, persiapan
pengamanan serta perondaan, bukannya dilonggarkan, justru
akan ditingkatkan di hari ketiga dan hari terakhir. Liang Tek
Hoat diberi tugas khusus untuk memimpin semua pintu masuk
Kaypang dari menyusupnya tokoh-tokoh yang berkehendak
buruk. Tetapi, repotnya, besok adalah hari dimana banyak
tamu dan undangan Kaypang akan meluruk masuk ke
Kaypang.
Bukan apa-apa. Karena biasanya, pengalaman dimana-
mana, saat-saat sebelum Penutupan yang juga merupakan
acara puncak, adalah saat dimana para tamu dan undangan
akan masuk dan mendatangi pesta. Karena itu, menjadi tugas
berat pihak Kaypang untuk berlaku hati-hati dalam
mengantisipasi masuknya anasir-anasir yang memiliki rencana
tidak terhadap Kaypang. Bisa dipastikan, hari ketiga hal
tersebut akan terjadi, meski puncaknya baru akan terjadi pada
hari terakhir. Begitupun, semua tokoh Kaypang sudah
membulatkan hati untuk mengantisipasi apapun yang
disiapkan dan akan dilakukan lawan terhadap Pertemuan
Besar Kaypang. Artinya, semua kekuatan Kaypang disiapkan
untuk melawan kekuatan para pengacau.
Dan, sekarang, hari ketigapun datanglah. Bukannya
mengendor, justru basis pengamanan dan pertahanan
Kaypang semakin diketatkan. Jumlah petugas, justru

Tarian Liar Naga Sakti I 1870


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dilipatgandakan disemua titik penjagaan dan titik perondaan.


Liang Tek Hoat nyaris tidak punya waktu lagi untuk
mendatangi lokasi Pertemuan Besar, dia bertugas kesana-
kemari bersama Mei Lan dan Giok Lian yang membantunya
tanpa pamrih. Karena di tangannyalah keamanan Pertemuan
besar ini terletak. Dia bergerak kesana-kemari, berlari kesana-
kemari bergantian arah dengan Giok Lian. Sementara Mei Lan
adiknya yang memiliki kecepatan gerak yang tidak lumrah,
mendatangi titik titik terjauh untuk melakukan pemantauan.
Tetapi begitupun, sampai menjelang sore hari keadaan
aman-aman saja. Tidak ada sesuatu yang aneh dan menyolok
mata. Justru di gerbang penerimaan tamu yang menjadi
sangat ramai karena banyak tamu yang berdatangan. Dan
yang paling mengagetkan adalah datangnya Tamu dari
Kerajaan, utusan Penasehat Utama Kaisar yang kini dipanggil
Penasehat Liang. Rombongan ini terdiri dari beberapa orang
prajurit berpakaian hitam ringkas yang gampang dikenali
sebagai Hek-i-Siwi dan bersama mereka juga datang sepasang
kakek dan nenek yang terlihat "sangat mesra". Sekali
pandang, Tek Hoat dan Giok Lian sudah bisa mengenali
mereka berdua. Siapa lagi jika bukan kakek dan nenek yang
mereka kenal sebagai Pengawal Kaisar Nomor 1 dan Nomor 2,
Kakek Song Thian Po dan Nenek Souw Hui Nio. Tetapi yang
mengagetkan, ketika mereka memberikan bingkisan khusus
dari kerajaan, ternyata yang mengirimkan adalah tokoh-tokoh
terkemuka di Kerajaan.
Terlihat bingkisan mewah dengan kartu nama PENASEHAT
LIANG dan juga satu lagi dengan kartu nama MENTERI BESAR
OH. Sampai-sampai para penjaga tidak sanggup lagi berkata

Tarian Liar Naga Sakti I 1871


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

apa-apa selain memberi hormat dan berterima kasih kepada


para pendatang. Tetapi, meskipun demikian, Kakek dan Nenek
yang sakti dan unik itu tenang-tenang saja. Nenek Souw Hui
Nio yang terlihat berjubah agung dan megah itu hanya
berkata singkat:
"Dimana sahabat erat kami Liang Tek Hoat .....? Kami ingin
menemuinya ............."
Mendengar permintaan si Nenek yang mengantarkan
hadiah-hadiah besar dari Pejabat Tinggi Kerajaan dan ternyata
adalah sahabat Liang Tek Hoat, membuat semua penjaga
saling pandang. Tidak mereka sangka (mereka memang tidak
tahu) jika Pendekar Muda mereka punya relasi dan hubungan
dengan Pejabat Tinggi Kerajaan. Melihat mereka semua
ternganga dan hanya saling pandang satu dengan yang lain, si
Nenek jadi sewot:
"Apakah kalian ingin mengatakan tidak bersedia
membawa kami bertemu dengan Sahabat kami Liang Tek Hoat
....."? diapun bertanya sekali lagi dengan nada suara meninggi.
Dan akibatnya, Kakek Song yang datang bersama si Nenek jadi
kerepotan dan mulai menenangkan si Nenek yang juga adalah
pasangannya.
"Sudahlah ..... sudahlah .... nanti juga kita bertemu dia
......" bisiknya risih karena semua kini memandang kearah
mereka. Untungnya bersamaan dengan itu, Tek Hoat yang
berada tidak jauh dari pintu masuk sambil mengawasi para
pendatang sudah berkelabat datang dan kemudian berkata
dengan ramah:

Tarian Liar Naga Sakti I 1872


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Tecu Liang Tek Hoat menyambut kedatangan Jiwi


locianpwee, Nenek Sakti Souw Hui Nio dan Kakek Sakti Song
Thian Po ........"
Tetapi, si Nenek yang sudah sewot duluan, begitu melihat
kedatangan Liang Tek Hoat sudah langsung menyemburkan
kesewotannya:
"Huuuuuh, sungguh tidak setia kawan engkau anak muda.
Masak sejauh ini kami berjalan, menyambut saja engkau tidak
mau ............... wuaduhhhhh, bagaimana pula ini suamiku
....."?
Untungnya Tek Hoat sudah mengenal Nenek yang suka
merajuk kepada Kakek Song Thian Po ini, karena cinta kasih
mereka baru bertaut setelah puluhan tahun. Karena itu dia
hanya tersenyum dan kemudian kembali berkata:
"Mohon maaf ..... mohon maaf, maklumlah, anak murid
Kaypang belum mengenal Jiwi locianpwee yang terhormat.
Jika kenal, tidak berani mereka main-main ......."
"Waaaaaaaah, benar juga ya. Sudahlah, tetapi, mari
engkau antarkan kami. Kami berdua sudah sangat rindu
melihatmu bersama kekasihmu dan adikmu. Heran, mengapa
semua yang cantik-cantik berhubungan denganmu, jika bukan
adikmu yaaaaa kekasihmu ..... heran ..."
"Hihihihi ........ Nenek Souw Hui Nio, kalau engkau terus
menerus memarahi Hoat Ko, aku pasti tidak akan
memberitahu kabar terakhir cucu keponakanmu yang hebat
itu ...... gimana,,,,,"?

Tarian Liar Naga Sakti I 1873


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Aduuuuh, suamiku, mengapa engkau tidak


membantuku? Lihat, sepasang kekasih itu kini menghadapiku
sambil mengeroyok, jelas aku kalah ......."
Begitulah konyol dan akrabnya kedua pendatang yang
mewakili Kerajaan ketika bertemu dengan Giok Lian dan Tek
Hoat. Apalagi ketika kemudian Mei Lan juga ikut bergabung
bersama mereka. Meskipun tidak lama, tetapi pertemuan
mereka berlima sungguh seru. Bahkan dengan penuh
semangat, Nenek Hui Nio langsung memutuskan tanpa ijin
suaminya Kakek Thian Po untuk membantu perondaan Kay
Pang. Tek Hoat sampai geleng-geleng kepala sekaligus
gembira. Karena tambahan tenaga mereka sangat membantu
Kaypang. Melihat Tek Hoat hanya geleng-geleng kepala,
Nenek itu sudah kembali memberondongnya:
"Huh, engkau sungguh kurang solider terhadap sesama
Pengawal Khusus Kaisar (kalimat PENGAWAL KHUSUS KAISAR,
disuarakan dengan nada lemah dan lambat hingga tidak bocor
keluar). Kami sengaja datang membantumu karena
soolidaritas pengawal khusus Kaisar, engkau justru enggan
dibantu ....... huh ....."
Tapi Tek Hoat menghadapinya sambil senyum. Kemudian
balas berkata:
"Siapa yang enggan dibantu Nek ....."?
"Jadi engkau mengijinkan ....."?
"Belum juga ....." Tegas Tek Hoat ....
"Nach kan ..... ini ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 1874


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tapi belum lagi dia menyelesaikan kalimatnya Tek Hoat


sudah berkata:
"Akan kuatur bagaimana baiknya. Tetapi, harus terus dan
tetap berkoordinasi denganku, karena tanggungjawab
keamanan terletak dipundakku ......"
"Begitu baru sahabat yang baik ....." sungut Nenek Hui Nio
yang disambut dengan senyum oleh semua, kecuali Kakek
Thian Po dengan senyum kecut.

Episode 35: "Pesta" Di Markas Kaypang (2)


Akhirnya, adalah Tek Hoat sendiri yang mengantarkan
kedua sahabat tuanya ini untuk ke tempat mereka
beristirahat. Sebagaimana Bu Tong, Siauw Lim dan Lembah
Pualam Hijau, merekapun ditempatkan di pesanggrahan yang
agak istimewa. Karena mereka memang tamu istimewa. Giok
Lian dan Mei Lan menemani mereka hingga ke tempat mereka
akan beristirahat, tidak lama mereka berduapun kembali
bertugas. Tetapi Tek Hoat selaku tuan rumah benar-benar
memperlakukan kedua sahabat tuanya itu dengan penuh
hormat. Di mulutnya saja Nenek Hui Nio cerewet terhadap
Tek Hoat, padahal diapun sangat menghormati Tek Hoat
selaku putra Penasehat Liang.
Ketika akhirnya mereka sudah tiba di tempat penginapan,
Tek Hoatpun berkata:
"Nach, jiwi locianpwee, silahkan beristirahat sejenak.
Menjelang biarlah aku sendiri yang akan menjemput jiwi
locianpwee untuk ikut meronda bersama Lian Moi dan Lan

Tarian Liar Naga Sakti I 1875


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Moi ..... tanggung, Pegunungan Hengsan ini cukup luas untuk


kita aduk-aduk hingga ke sudut-sudutnya ......"
"Baiklah Tek Hoat ...... kami akan melihat-lihat sebentar,
biarlah kami berdua bergabung menjelang malam untuk ikut
membantumu ....." adalah Kakek Thian Po yang berbicara kali
ini. Dan dia sangat santun jika berbicara, beda dengan Nenek
Hui Nio yang agak cerewet. Begitupun, Nenek Hui Nio
melakukannya karena memang merasa dekat dan akrab
dengan Tek Hoat, Giok Lian dan Mei Lan.
"Baiklah, aku mohon diri sebentar untuk bertugas ......... "
Baru saja Tek Hoat bergerak, tiba-tiba Nenek Souw Hui
Nio melontarkan sesuatu sambil berkata kepadanya:
"Tidak kusangka sebagai Putra Bangsawan di Kota Raja
tetapi engkau begitu ramah dan bahkan menghantarkan kami
hingga ke kamar penginapan kami Tek Hoat. Karena itu,
engkau kuberi semacam hadiah ...." sambil berkata demikian
berdesing sebuah benda ke arah Tek Hoat. Dan sekali
bergerak, benda tersebut sudah berada di tangannya,
sementara Kakek Thian Po dan Nenek Hui Nio sudah masuk ke
kamar penginapan mereka. Tetapi Kakek Thian Po tersenyum
gembira ke arah Tek Hoat sebelum masuk. Dan tak lama
kemudian terdengar ada semacam suara di telinganya, yang
dia segera paham siapa yang bicara:
"Tek Hoat, kami berdua diberi ijin untuk pelesiran selama
setahun oleh Hongsiang. Tetapi sebelumnya istriku ini
membekal dua buah pil yang salah satunya terdapat dalam
cupu di tanganmu, tak kusangka jika dia mempersiapkan
satunya untuk dirimu. Pil itu tidak ada lagi dalam catatan

Tarian Liar Naga Sakti I 1876


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kekayaan pusaka istana, padahal berkhasiat sangat mujijat


bagi kita yang berlatih ilmu silat, lebih dari sekedar menaikkan
kekuatan tubuh para bangsawan untuk menggauli wanita.
Menurut catatan, pil merah terang itu sangat membantu
mereka yang mendalami iweekang berdaya dan berhawa
panas, cocok buatmu yang melatih Pek Lek Sin Jiu. Segera
engkau telan, khasiatnya baru akan terasa 10 jam kedepan .....
karena itu, kami berdua akan menggantikanmu malam nanti
untuk melakukan ronda ........ Ingat, engkau butuh lebih
kurang 6 jam untuk mengendapkannya dan kemudian melatih
dan membaurkannya dengan ilmu tenaga dalam pukulan ......"
Mendengar penjelasan kakek Thian Po, Tek Hoat
tercenung. Dia tak mampu berkata lain selain kembali
membalas dengan ucapan:
"Terima kasih atas anugerah Kakek Thian Po dan Nenek
Hui Nio ......." setelah itu, diapun berkelabat setelah membuka
cupu dan memasukkan pil berwarna merah terang
kemulutnya. Tentu saja dia mengenal kedua orang tua itu,
karenanya dia sama sekali tidak curiga akan terjadi apa-apa
dengan dirinya. Dan, sama sekali Tek Hoat tidak menyangka,
jika Pil Merah terang yang jatuh ke tangannya memang adalah
jodohnya. Pil yang tadinya menjadi sejenis OBAT KUAT bagi
kaisar dan para pangeran, padahal berkhasiat mujijat bagi dia
yang melatih hawa Pek Lek Sin Jiu yang panas dan keras. Pil
yang tidak lagi tercatat sebagai kekayaan gudang pusaka
istana ini, padahalnya akan menimbulkan geger di dunia
persilatan jika terdengar keluar. Dan beruntunglah Tek Hoat
yang menerima "hadiah" Nenek Hui Nio.

Tarian Liar Naga Sakti I 1877


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tak terasa apapun selain rasa harum di mulutnya dan


terasa hangat dalam tubuhnya. Tetapi sebentar saja tubuhnya
terasa normal kembali. Dan selanjutnya Tek Hoat lupa dengan
pil yang baru saja dimakannya. Karena dia segera kembali
terlibat dalam urusan menelisik lorong, sudut dan tempat
mencurigakan yang mungkin diterobos musuh. Cuma, selain
pintu masuk yang ramai, tempat lain tetap sunyi, tetap tidak
ada kejadian yang mencurigakan. Hal itu melegakan Tek Hoat.
Tetap tidak ada gerakan yang mencurigakan. Jikapun ada,
Tek Hoat hanya mendengar laporan adanya beberapa
kelompok perguruan yang meluruk datang dan masuk ke
Kaypang, tetapi tidak ada yang mencurigakan dari mereka.
Menjelang malam, Thian San Pay yang dipimpin Tik Hong Peng
memasuki Kaypang dan tidak lama kemudian juga menyusul
sejumlah perguruan lain seperti Kun Lun Pay, Cin Ling Pay,
Tiam Jong Pay, serta sejumlah perguruan kecil yang kurang
terkenal lainnya. Termasuk beberapa utusan dari Benteng,
Perguruan Keluarga dan pendekar pengelana yang dikenal
oleh pihak Kaypang. Bahkan sampai malam haripun, masih
tetap ada tamu yang memasuki Kaypang dari gerabng
utamanya, sementara sudut lainnya yang dijaga secara ketat,
tak ada satupun gerakan yang mencurigakan.
Sampai keseluruhan acara hari ketiga selesai, tetap tidak
ada kejadian yang berarti. Di hari ketiga, proses seleksi calon
Pangcu Kaypang yang baru sudah mengumpulkan nama
sampai 23 orang dan yang bisa maju ke tahapan selanjutnya
ada sekitar 7 orang saja. Ketujuh nama tersebut adalah Ciu
Sian Sin Kay, Sai Cu Lo Kay, Liang Tek Hoat, Kho Tian Ceng (Hu
Pangcu Bagian Dalam), Pek San Fu Han-ciang Tiau-siu

Tarian Liar Naga Sakti I 1878


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

(pemancing dari telaga Han-ciang), Ceng Fang-guan, si


Pengemis Sakti dari Pintu Selatan (Lan Bun Sin Kay) dan
terakhir calon yang diajukan Kaypang Cabang Lim An yakni To
Ho Jian.
Tidak ada yang luar biasa dari pencalonan, kecuali
lolosnya To Ho Jian, seorang tokoh Pengemis kurang terkenal
dari Kota Lim An. Orangnya gemuk pendek dengan kepala
yang nyaris botak, tetapi ternyata, dia menguasai dasar-dasar
Tah Kauw Pang dan Hang Liong Sip Pat Tjiang meskipun tidak
cukup baik. Tetapi, tingkat kemampuan silat yang
ditunjukkannya membuatnya menjadi satu-satunya tokoh di
luar petinggi Kaypang yang lolos ke babak selanjutnya.
Pada malam hari, Pangcu Kaypang, Kim Ciam Sin Kay
memimpin pertemuan khusus untuk menentukan siapa 4
orang yang dapat maju ke putaran terakhir yang akan
dilakukan besok siang.
"Cuwi sekalian, sebagaimana diketahui, kita memiliki 8
tokoh yang memenuhi syarat untuk maju ke putaran
pemilihan Pangcu Kaypang besok siang. Meskipun demikian,
sejak menjelang malam tadi, kami telah menerima
permohonan mengundurkan diri yang diajukan oleh Sai Cu Lo
Koay, Liang Tek Hoat, Kho Tian Ceng (Hu Pangcu Bagian
Dalam), Pek San Fu Han-ciang Tiau-siu (pemancing dari telaga
Han-ciang) dan Ceng Fang-guan, si Pengemis Sakti dari Pintu
Selatan (Lan Bun Sin Kay). Dengan demikian, kita tinggal
memiliki 2 orang calon belaka, yakni Ciu Sian Sin Kay dan
tokoh baru To Ho Jian. Mengenai tokoh yang terakhir, rasanya
lohu belum pernah mendengar keberadaannya, tetapi

Tarian Liar Naga Sakti I 1879


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kepandaiannya terhitung mengejutkan ....... bagaimana


menurut cuwi sekalian ......"?
Semua terdiam. Benar, tidak satupun yang mengenal To
Ho Jian, tetapi begitupun, tak ada yang mempersoalkannya.
Seakan masalah munculnya tokoh alternatif seperti dia adalah
hal yang biasa saja. Meski ada sedikit rasa curiga, tetapi tak
ada alasan untuk curiga terhadap tokoh yang sudah lolos
untuk beradu di pertandingan menentukan Calon Pangcu
Kaypang besok hari. Karena pikiran seperti itu, akhirnya topik
yang dipercakapkan lebih ke masalah tehnis belaka. Adalah
Hu Pangcu Bagian Dalam yang mengemukakan pandangannya
terlebih dahulu:
"Pangcu yang mulia, sudah menjadi tradisi Kaypang untuk
memberikan tontonan yang menarik pada bagian terakhir
pemilihan Pangcu Kaypang yang baru. Pada dasarnya, kita
sekalian sudah menyetujui Ciu Sian Sin Kay yang sangat siap
untuk menjabat Pangcu Kaypang berikutnya. Hanya, biarlah
lohu mengusulkan agar besok kita tetap memberi hiburan
kepada anggota kita yang berdatangan dari banyak tempat
agar mereka bisa menyaksikan kemampuan Pangcu yang
baru. Hal itu, juga akan membuat rasa penasaran akan
kemampuan Pangcu baru mereka terobati ........."
Terlihat hampir semua peserta pertemuan
menganggukkan kepala. Termasuk Ciu Sian Sin Kay, Ke dua
Pelindung Hukum, Liang Tek Hoat dan juga Sai Cu Lokoay serta
Yok Sian Sin Kay yang ikut bergabung. Melihat semua nyaris
setuju, Pangcu Kaypang kemudian berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 1880


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Jika memang demikian, besok hari lohu mengusulkan


agar Liang Tek Hoat tetap maju menghadapi To Ho Jian dan
Hu Pangcu Kho Tan Ceng menghadapi Ciu Sian Sin Kay. Dan
pada babak terakhir, sebuah pertarungan antara Ciu Sian Sin
Kay melawan sutenya Liang Tek Hoat ....... kita bersama sudah
tahu hasil akhirnya ...... bagaimana pendapat cuwi sekalian
...."?
"Begitupun baik .......... tetapi, adalah lebih baik jika yang
maju menemani Hu Pangcu Ciu Sian adalah salah satu
Pelindung Hukum kita .... " terdengar Kho Thian Ceng maju
dengan usulnya yang lain.
"Siapapun bisa saja, karena toch maksud kita sekalian
adalah membuka mata anggota kita bahwa kemajuan
Kaypang sudah sejauh sekarang ini. Karena itu,
pertandingannya akan dibuat benar-benar seru. Pertarungan
yang kita harapkan membuka mata para anggota kita adalah
antara Liang Tek Hoat melawan Hu Pangcu. Karena itu,
siapapun yang ditunjuk Pangcu menemani Hu Pangcu Ciu Sian
adalah tokoh yang tepat ....." terdengar suara pekak dan keras
dari Sai Cu Lokoay dan juga membuat semua orang
mengangguk-angguk setuju.
"Baiklah, karena malam ini Hu Pangcu Kho Thian Ceng
masih harus bertugas untuk menjawab dan mengatur
penugasan kepada anak murid kita dalam mengurai masalah-
masalah di banyak Cabang Kaypang, maka selaku Pangcu,
kutugaskan Lan Bun Sin Kay untuk menemani Hu Pangcu Ciu
Sian besok di arena. Sementara Tek Hoat akan menandingi To
Ho Jian di arena satunya lagi. Harap diingat, kita memutuskan
untuk mempertunjukkan kehebatan kemajuan Kaypang

Tarian Liar Naga Sakti I 1881


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dewasa ini, karena itu, hendaklah semua yang maju ke arena


mempersiapkan diri sebaik-baiknya ...."
"Baik Pangcu, kami siap ......." hampir bersamaan Liang
Tek Hoat, Ciu Sian Sin Kay dan Lan Bun Sin Kay menyatakan
kesiapan. Bagaimanapun, besok mereka terlibat dalam pibu
untuk menghibur anggota-anggota Kaypang dan juga para
tamu yang pada berdatangan menyaksikan bagian akhir dari
Pertemuan Besar Kaypang.
"Baiklah, jika demikian, harap kalian semua bersiap. Lohu
bersama Hu Pangcu Bagian Dalam masih akan bekerja,
sebaiknya kalian mempersiapkan diri ......... " Pangcu berkata
sambil menatap Ciu Sian, Tek Hoat dan Lan Bun Sin Kay.
"Tek Hoat, engkau bertugas sampai hampir pagi hari,
karena itu besok pagi engkau kubebaskan untuk beristirahat
sejenak. Kita berjumpa besok pagi. Harap yang lain bertugas
mempersiapkan pesta meriah besok malam, dan sekaligus
terus tetap waspada......" demikian Pangcu Kaypang menutup
pertemuan, meski sebenarnya beberapa tokoh yang lain tetap
membahas persiapan acara besok hari, termasuk
kemungkinan adanya tokoh yang cari perkara dengan
Kaypang.
Sementara itu, sesuai janjinya, Tek Hoat menjemput
Nenek Hui Nio dan Kakek Thian Po untuk ikut melakukan
ronda. Dan ternyata, keduanya sudah sangat siap dengan
pakaian ringkas dan telah melepaskan pakaian mewah dan
mentereng yang mereka kenakan siang tadi ketika memasuki
Kaypang.

Tarian Liar Naga Sakti I 1882


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Waaaaaaah, locianpwee, kemana pakaian mewah dan


mentereng itu ....."? ujar Tek Hoat bergurau melihat keadaan
Nenek Hui Nio
"Sudahlah jangan engkau mengejekku. Kalau kugunakan,
sayang kalau rusak nanti karena berlari-lari ...... ayo ......."
Dan tidak lama kemudian melesatlah ke balik kegelapan
malam ketiga tubuh itu dengan sangat cepatnya. Tidak jauh
mereka berkelabat ketiganya bertemu dengan Siangkoan Giok
Lian yang melakukan pererondaan di titik-titik sebelah barat,
sementara Mei Lan berada di titik-titik sebelah timurnya.
Mereka tidak banyak bercakap melainkan membagi diri
kedalam dua tim, dimana Giok Lian memandu Nenek Hui Nio
sementara Tek Hoat bersama dengan Kakek Thian Po. Dan
merekapun melakukan perondaan. Berbeda dengan Tek Hoat
dan Giok Lian, Nenek Hui Nio dan Kakek Thian Po terlihat
sangat antusias dengan perjalanan di waktu malam guna
menjejaki kemungkinan adanya penyusup ke Kaypang.
Sampai jauh malam, bahkan melewati jam 12 malam,
mereka masih tetap senang berkejar-kejaran di malam hari.
Sambil terus mengawasi titik-titik yang mencurigakan. Tetapi
tetap saja mereka tidak menemukan apa-apa. Tetapi, selewat
jam 12 malam, tiba-tiba Tek Hoat merasakan ada sesuatu
yang salah dalam dirinya ....... sontak dia menghentikan
langkahnya dan wajahnya, meski dalam kegelapan, terlihat
memerah. Tetapi, untungnya dia berada bersama Kakek Thian
Po yang memang sudah mengerti apa yang nanti akan terjadi
dengan dirinya. Karena itu, dia langsung mendekati Tek Hoat
dan berkata, tarik nafas dan kita kembali ke kamarmu. Obat
itu akan mulai bekerja tidak lama lagi.

Tarian Liar Naga Sakti I 1883


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Setelah memberi tanda, Tek Hoatpun berlalu. Belum lagi


dia masuk kamar, terdengar beberapa langkah kaki
mendatangi. Dan disana sudah ada Giok Lian, Mei Lan dan
Nenek Hui Nio. Karena keadaan yang semakin menuntut
konsentrasinya, Tek Hoat hanya berkata lemah kepada Giok
Lian dan Mei Lan:
"Masing-masing kalian menjaga sudut berbeda dan
tempatkan Kaypang Cap It Hohan di ujung utara. Mei Lan
temani Kakek Thian Po, Lian moi, temani Nenek Hui Nio,
sampai jumpa pagi hari nanti ......" setelah berkata singkat
demikian, diapun memasuki kamar. Mei Lan yang khawatir
sudah dikedipi mata oleh Giok Lian yang sudah mendengar
penjelasan Nenek Hui Nio. Dan tidak lama kemudian,
merekapun kembali ke tugas meronda .......... Tetapi, sampai
pagi hari, tetap tak ada satu halpun yang mencurigakan. Tidak
ada satupun usaha menyusup, tidak ada satupun hal yang bisa
mengganggu keamanan pelaksanaan Pertemuan Besar.
Dan ......... tibalah hari terakhir itu.
Para anggota Kaypang sudah pada maklum belaka, bahwa
pada setiap menjelang akhir pengumuman Pangcu baru dan
penetapannya, selalu ada hiburan menarik. Moment itu selalu
ditunggu dan menjadi hiburan besar karena mereka akan
melihat dan menyaksikan kehebatan Pangcu baru dalam
bersilat, bukan bersilat sendiri, tetapi justru melawan orang
lain. Karena itu, wajar jika menjelang akhir pelaksanaan
Pertemuan Besar, acara ini selalu ditunggu-tunggu.
Dan ketika kemudian Pangcu Kaypang keluar bersama Li
Hwa dan Nenggala yang mewakili Bengcu, sontak para

Tarian Liar Naga Sakti I 1884


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pengemis berteriak-teriak. Mereka berseru-seru sambil


meneriakkan nama Kim Ciam Sin Kay dan tokoh-tokoh lainnya.
Teriakan penuh rasa gembira itu berlangsung terus hingga
akhirnya semua rombongan petinggi Kaypang duduk di
podium kehormatan. Kali ini, berbeda dengan acara-acara
sebelumnya kecuali Pembukaan, juga dihadiri oleh Bengcu
yang diwakili Li Hwa dan Nenggala. Tugas mereka adalah
menjadi saksi dari pemilihan tingkat pamungkas Pangcu
Kaypang yang baru. Karena itu, dalam posisi kehormatan, Li
Hwa dan Nenggala memasuki podium bersama dengan
Pangcu Kaypang yang sebentar lagi akan meletakkan jabatan
dan diganti oleh Pangcu Kaypang yang baru.
Tidak lama kemudian Pangcu Kaypang, yang kini akan
memimpin acara Pertemuan Besar hingga selesai, berdiri dan
melayang ke podium. Masih gagah dan lihay Pangcu yang satu
ini, meskipun sudah terlihat agak tua. Kharisma dan
pengaruhnya segera terlihat. Tanpa bicara, hanya dengan
kehadirannya di panggung, sudah membuat semua kaum
pengemis terdiam dan memandang Pangcu mereka dengan
perasaan takzim dan sangat menghormat. Terasa benar aura
hormat dan cinta kaum pengemis kepada Pangcu mereka
yang memang baik hati ini. Dan setelah melihat keadaan yang
sudah tenang, sangat tenang malah, akhirnya Pangcu tua
inipun berkata:
"Saudara-saudaraku, seluruh kaum Pengemis yang telah
berkumpul dari nyaris seluruh pelosok. Hari ini, kita memasuki
bagian terakhir Pertmuan Besar Kaypang. Kita telah
mendengar seluruh persoalan di Cabang dan telah
menetapkan petugas-petugas untuk menanganinya segera

Tarian Liar Naga Sakti I 1885


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

setelah Pertemuan Besar ini. Sejumlah 17 Cabang sudah kita


bekukan pengurus cabang dan akan segera ditangani tidak
lama setelah pertemuan ini. Perseteruan dengan sejumlah
perguruan, juga akan kita tangani dengan sangat segera.
Fitnah terhadap Kaypang, kami janjikan untuk dijelaskan di
hadapan orang gagah dalam waktu dekat ini. Artinya, banyak
hal yang mesti dan harus kita kerjakan untuk menjaga tegak
dan wibawanya Kaypang ......... Saudara-saudaraku,
sebagaimana diketahui bersama, Lohu telah menyampaikan
permohonan mengundurkan diri karena merasa semakin tua
dan melemah. Dan babak sekarang ini, adalah babakan seleksi
terakhir sebelum kita semua mengumumkan siapa yang
menjadi Pangcu menggantikan lohu ...... Karena itu, maka kita
akan bersama mengetahui dan mengenal kemampuan Pangcu
yang baru dalam babakan ujian kemampuan ilmu silatnya. Kita
akan mengikuti dua babak pertarungan; Babak pertama, Hu
Pangcu Ciu Sian Sin Kay akan berhadapan dengan Lan Bun Sin
Kay yang merupakan Pelindung Hukum Kaypang saat ini. Dan
babak kedua, akan berhadapan Pendekar Muda Kaypang
Liang Tek Hoat berhadapan dengan calon dari Cabang Lim An,
To Hoa Jin. Pemenang dari masing-masing babak ini akan
bertemu di babak pamungkas yang akan menentukan siapa
Pangcu Kaypang kedepan. Harus dicatat bersama,
pertempuran ini adalah pibu dan adu ketangkasan dan bukan
untuk saling membunuh atau melukai. Karena itu, jika salah
satu pihak sudah "kalah sejurus", maka kita akan meminta
pendapat SAKSI dari Lembah Pualam Hijau dan mewakili
Bengcu untuk memberikan penilaian. Sekali lagi, lohu
menegaskan, babakan ini adalah PIBU dan bukan perang
tanding untuk melukai dan membunuh lawan. Siapa yang

Tarian Liar Naga Sakti I 1886


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

melanggarnya akan dinyatakan kalah dan bahkan akan


mendapatkan hukuman dari Perkumpulan kita ini ..... Maka,
sekarang ini tanpa berlama-lama, mari kita segera memanggil
dan menampilkan Ciu Sian Sin Kay melawan Lan Bun Sin Kay
yang akan segera memulai babak pertama ini ..." Mengakhiri
pidato di bagian ini, Pangcu Kaypang kemudian mengibaskan
lengan dan meminta Ciu Sian Sin Kay dan Lan Bun Sin Kay
untuk maju dan naik ke panggung.
Dan, tidak lama kemudian, dia panggung sudah berdiri
berhadapan Ciu Sian SIn Kay melawan Lan Bun Sin Kay Ceng
Fang Guan. Mereka memberi hormat pertama-tama kepada
Pangcu Kaypang dan para petinggi Kaypang di podium
kehormatan, juga kepada Li Hwa dan Nenggala yang menjadi
saksi pertempuran mereka. Dan kemudian, keduanya juga
memberi hormat kepada kaum pengemis sambil
membungkukkan badan mereka. Setelahnya, merekapun
saling berhadapan:
"Hu Pangcu ...... mari kita mulai ....." sambil berkata
demikian, Ceng Fang Guan Lan Bun Sin Kay sudah membuka
serangan dengan jurus-jurus tangan kosong. Bukannya
bersilat dengan kemampuannya sendiri, Fang Guan yang kini
sudah berusia lebih kurang 60 tahun itu bersilat dengan ilmu
Hang Liong Sip Pat Tjiang. Benar dia bukan murid langsung
Kiong Siang Han, tetapi bukan sekali atau dua kali dia
mendapat petunjuk dalam ilmu tersebut. Karenanya, meski
tidak sesempurna Ciu Sian SIn Kay, tetapi diapun mampu
memainkannya dengan sangat baik.
Dan Ciu Sian Sin Kay yang melihat "lawannya" bersilat
dengan ilmu itu, sudah segera memapaknya dengan ilmu

Tarian Liar Naga Sakti I 1887


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

serupa. Dia berkelit dan kemudian menyabet dengan jurus


Liong Bwee Hui Hong atau Ekor Naga Mengebut Angin, sambil
menghindar dia justru dengan cepat menyerang dengan
belakang tangan dan tubuh melengkung. Tetapi, Fang Guan
juga bukan lawan ringan, dengan cepat dia menangkis
pukulan tersebut dengan jurus Tiang Hong Koan Jit (Bianglala
menutupi matahari). Tidak mau kalah dengan gesit dia balas
menyerang kembali dengan gerak tipu Cian-liong-sengthian
(Naga Melompat ke langit). Kedua lengannya bergerak
bagaikan cakar naga mengarah Ciu Sian Sin Kay yang harus
bergerak cepat mengantisipasi serangannya.
Sudah tentu semua gerakan dan serangan itu dikenal
secara sangat baik oleh Ciu Sian Sin Kay, karena itu dengan
ringan saja dia melangkah dengan jurus Liu Sing Kan Goat
(Meteor Mengejar Bulan) dan kemudian mematahkan
serangan lawan. Seterusnya, lengannya dengan cepat maju
menerobos pertahanan lawan dengan jurus Hwee Ouw Siang
Liong (Sepasang Naga Api Beterbangan). Tetapi, meski belum
menerima semua jurus serangan Hang Liong Sip Pat Tjiang,
Fang Guan bukannya lawan sembarangan. Cepat dia
mendorong serangan lengan Ciu Sian Sin Kay dan balik
menyerang dengan jurus Siang Liong Cang Yun (Sepasang
Naga Menembus Awan). Dorongan lengan yang menangkis
membuat mereka beradu tenaga ..... Duk ...... Duk, tetapi
dengan cepat Fang Guan kembali menyerang. Sepasang
lengannya bergerak cepat dan membuat Ciu Sian Sin Kay
harus menarik mundur pukulannya dan kemudian setindak
melangkah kesamping sambil mendorongkan lengannya
dalam gerakan Heng Hong Sin Ih (Angin Melintang Hujan

Tarian Liar Naga Sakti I 1888


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Miring). Serentak dengan itu, Ciu Sian Sin Kay mengganti jurus
dengan mendadak dan memainkan jurus-jurus ampuh Hang
Liong Sip Pat Tjiang yang bernama Siang Liong Ciok Cu
(Sepasang Naga Berebut Permata); Bahkan belum lagi Fang
Guan mengantisipasinya, dia kembali merubah gerakan
dengan jurus sakti Pat Liong Sang Kua (Delapan Naga
Mengantarkan Buah).
Kombinasi serangan keras Ciu Sian Sin Kay ini membuat
Fang Guang terdorong ke belakang, tetapi masih tetap belum
menunjukkan tanda-tanda kekalahannya. Sama sekali belum.
Dan keduanya pasti sadar. Apalagi, karena ilmu Hang Liong Sip
Pat Tjiang, sengaja ditambilkan untuk dikenali kaum
pengemis. Dan benar saja, semua jadi gembira melihat
keduanya bersilat dengan ilmu pusaka Kaypang yang memang
sangat kuat dan hebat dalam menyerang. Susul menyusul
bagaikan gelombang. Sayang, Fang Guan belum menerima
secara lengkap ilmu ini, sehingga perbawa utamanya masih
belum sanggup dikeluarkannya. Berbeda dengan Ciu Sian Sin
Kay yang membekal secara lengkap ilmu pusaka itu.
Tetapi, karena memang sebuah pibu, maka Ciu Sian Sin
Kay memberi kesempatan kepada Fang Guan untuk
memamerkan ilmu-ilmunya. Kini, dia tidak lagi membekal dan
menggunakan Hang Liong Sip Pat Tjiang, sebaliknya dia
menggunakan ilmu-ilmu yang menjadi bekalnya selama ini:
Inilah Giok Hong Ciang Hoat - Ilmu Pukulan Burung
Phoenix. Dia memulai dengan Giok Hong Can Peng, Burung
Phoenix Mengembangkan sayap ..... dan seberkas serangan
dengan kekuatan besar segera menerpa Ciu Sian Sin Kay.
Diapun sadar, lawan mulai menggunakan ilmu andalannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 1889


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, Ciu Sian Sin Kay yang ketikameninggalkan Kaypang


masih dalam level kepandaian yang sama dengan Fang Guan,
kini sudah merupakan tokoh berbeda. Dia sekarang sudah
melatih sempurna baik Tah Kauw Pang Hoat, Hang Liong Sip
Pat Tjiang, juga melatih Pek Lek Sin Jiu meski belum
sempurna, selain ilmu-ilmu penyempurnaan oleh suhunya.
Untuk memberi muka lawannya, diapun memainkan Sin
Liong Cap Pik Ciang, 18 Pukulan Naga Sakti, yang sebenarnya
gubahan yang lebih lentik dan variatif dibanding dengan Hang
Liong SIp Pat Tjiang. Daya gedor dan kekuatan pukulan lebih
hebat ilmu aslinya, tetapi Sin Liong Cap Pik Tjiang dilatih
dengan gerakan-gerakan yang lebih banyak variasi tipuannya.
Karena itu, gerakannya lebih gesit dan pukulan berisi tenaga
yang disesuaikan dengan kebutuhan, beda dengan Hang Liong
Sip Pat Tjiang yang inti tenaganya berlipat ketika digunakan,
dan efek hebatnya akan didapat jika memainkan tanpa putus
jurus pertama hingga jurus terakhirnya.
Pilihan ilmu Ciu Sian Sin Kay membuatnya bergerak hebat
dan indah, apalagi ketika dikombinasikan dengan Ciu Sian Cap
Pik Ciang (18 Langkah Sakti Dewa Mabuk). Seperti seorang
yang sednag mabuk berat, Ciu Sian Sin Kay bersilat indah dan
justru menggemaskan. Seperti akan terpukul, tetapi dengan
langkah aneh terhuyung-huyung dia bebas dan bahkan
menyerang dengan jurus tak kalah hebatnya. Akibatnya,
mereka bertarung cepat, indah dan terkesan anek karena
gerak-gerik "gaya mabuk" Ciu Sian yang cepat dan agak anek
membuat suasana teelihat menengangkan sekaligus memang
menghibur. Untuk urusan seperti ini, memang Ciu Sian
jagonya.

Tarian Liar Naga Sakti I 1890


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dia memberi angin bagi Fang Guan untuk terus


menyerang dan bahkan meningkatkan kemampuan Ilmu
Pukulan Burung Phoenixnya. Akibatnya, Fang Guan bergerak-
gerak cepat dan menyambar terus menerus kearah Ciu Sian
yang bersilat dengan gaya mabuk tetapi jika menyerang
membuat Fang Guan kerepotan. Dalam waktu tidak lama,
mereka sudah saling serang dan bertahan nyaris sekitar 100
jurus. Sejauh ini, siapapun melihat, terutama mereka yang
berkemampuan tinggi, bahwa Ciu Sian memang banyak
memberi peluang kepada Fang Guan untuk menyerang.
Mereka semua gembira, karena tahu Ciu Sian tidak akan
menang dengan cara mempermalukan Fang Guan. Meski
babak ini sebenarnya babak tambahan belaka, tetapi tentu
saja tidak boleh berakhir dengan salah satu terluka atau
dipermalukan. Dan untungnya, mereka melihat Ciu Sian Sin
Kay kini sudah jauh lebih "matang" dan tidak ugal-ugalan lagi.
Dan memang, seperti itu kenyataannya sekarang. Meski
perlawanan Fang Gun sangat ulet dan kuat, tetapi langkah
menghindar, menyerang, dari diserang menyerang, lebih kuat
dan hebat Ciu Sian. Bahkan Fang Guan sendiri yang awalnya
penasaran, lama lama mengerti, bahwa Ciu Sian memang
kerepotan mengalahkannya tanpa berusaha
mempermalukannya. "Tidah heran dia maju jauh,
kelihatannya Kiong cianpwee telah melatihnya habis-habisan
........." demikian pikir Fang Guan. Dan melihat bijaksananya
Ciu Sian untuk tidka mempermalukannya, membuat Fang
Guan menjadi jadi bersimpati kepada Ciu Sian. Dia tahu,
bahwa iweekangnya masih kalah kuat dibandingkan Ciu Sian,
juga ilmu gerak dan tata langkahnya, masih kurang asor.

Tarian Liar Naga Sakti I 1891


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Repotnya, Ciu Sian Sin Kay sedang kesulitan dalam


memikirkan cara yang tepat bagaimana memenangi pibu
tanpa melukai rasa dan gengsi lawan. Apalagi lawannya bukan
tokoh kelas kacangan, tetapi satu dari 2 Pelindung Hukum
yang merupakan pilar Kaypang selama ini. Hanya saja uniknya,
jika Ciu Sian Sin Kay pusing memikirkan cara menang yang
tidak melukai lawan, di lain pihak Fang Guan sendiri juga
sedang mencari jalan kalah yang pas. Dia tidak heran jika Ciu
Sian Sin Kay yang sekarang sudah melampauinya, karena
memang beberapa tahun terakhir konon Hu Pangcu ini
menutup diri untuk memperkuat diri sesuai amanat Kiong
Siang Han suhu mereka. Jadi, wajar jika Ciu Sian Sin Kay
sekarang menanjak begitu pesat, bahkan nampaknya sudah
melampaui Pangcu Kaypang saat ini. "Layak ..... sungguh layak
..." demikian Fang Guan menggumam dan seperti Ciu Sian Sin
Kay mencari jalan untuk "kalah" secara terhormat dan tidak
memalukan.
Jika keduanya mencari jalan yang sama tentunya tidak
akan sulit. Tetapi, persoalan mereka adalah, bagaimana tidak
membuat kaum pengemis merasa tertipu dengan "sandiwara"
mereka itu. Itulah kesulitannya. Mengalahkan lawan, kadang
lebih mudah ketimbang mencoba mengalahkan lawan yang
sednag mencari jalan kalah. Tentu saja harus dilakukan
dengan ilmu yang masuk akal dan hebat. Itulah sebabnya Ciu
Sian Sin Kay menimbang-nimbang untuk menggunakan ilmu-
ilmu ampuh dari Hang Liong Sip Pat Tjiang, hanya saja, dia
takut akan justru melukai lawannya. Untuk sekedar menang,
bukan masalah sulit, tetapi menang dengan tidak melukai
lawan bukan perkara gampang untuk dilakukan.

Tarian Liar Naga Sakti I 1892


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Memasuki jurus ke-200, akhirnya benar, diawali dengan


gerakan Hui Liong Cay Thian (Naga Terbang ke Langit), Ciu
Sian Sin Kay mendesak Fang Guan secara hebat. Kaget Fang
Guan, dia tahu lawan kembali menggunakan Hang Liong Sip
Pat Tjiang, tetapi justru bagian itu belum lagi dikuasainya.
Karena itu, sedapat mungkin dia mengusir serangan lawan
dengan jurus Ciok Phua Keng Thian (Batu Pecah Mengejutkan
Langit). Dengan cara tersebut, dia menolak puluhan pukulan
Ciu Sian Sin Kay yang membadai dari ketinggian, tetapi pada
saat bersamaan, Ciu Sian Sin Kay langsung merubah jurus
dengan gerakan ke-14 yang bernama Sie Seng Liok Ling
(Mengendarai 6 Naga). Perubahan jurus tersebut terjadi
sangat cepat apalagi ditingkah dengan langkah aneh Ciu Sian
Cap Pik Ciang, otomatis Fang Guan terdorong dan terdesak.
Dan ketika posisinya seperti itu, sudah cukup bagi Fang Guan
untuk mundur dari pertarungan. Dan benar saja, diapun
melangkah mundur dan berkata:
"Hu Pangcu, sungguh hebat, sungguh hebat. Lohu
mengaku kalah ......" setelah berkata demikian, Ceng Fang
Guan kemudian memberi hormat kepada Pangcu Kaypang
yang nampak mengangguk-angguk puas melihat bagaimana
Hu Pangcunya dan juga sang Pelindung Hukum menyelesaikan
tugas dengan sangat baik. Apalagi, pada saat yang sama
seluruh pengemis bersorak-sorak memanggil nama Ciu Sian
Sin Kay. Dan patut dicatat, peragaan lewat pibu tadi, memang
luar biasa. Siapapun pasti puas menjadi saksi bagaimana
kedua tokoh Kaypang itu menunjukkan ketangguhan mereka
yang kelak menjadi sandaran kaum Pengemis.

Tarian Liar Naga Sakti I 1893


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pelan-pelan diapun mengangguk-anggukkan kepala. Puas


dia dengan "sandiwara" yang memang mereka atur untuk
memuaskan sekaligus memberi tontotan kepada para
Pengemis yang jauh-jauh berdatangan untuk Pertemuan
Besar. Melihat pameran tadi, tentu mereka sangat senang dan
sangat bangga dengan kondisi dan juga kemampuan Kaypang
yang cukup hebat dan memiliki nama besar di Rimba
Persilatan Tionggoan. Tanpa terasa Pangcu tua ini menarik
nafas panjang dan sekaligus meresapi rasa hati yang penuh
kebanggaan melihat keadaan dan kondisi Kaypang saat ini.
Tapi, pesta harus terus berlangsung. Masih ada 2 babak
yang menentukan dan akan sangat mempengaruhi pandangan
tokoh-tokoh Kaypang tentang ilmu silat mereka. Dan dia tahu
belaka, tokoh yang tampil, justru jauh lebih hebat lagi. Tokoh
yang sebenarnya sangat diharapkannya untuk naik
menggantikannya. Selain masih muda, bergaul yang luwes dan
luas, juga kepandaiannya justru mengatasi semua tokoh
Kaypang pada saat itu. Tetapi, mengenang amanat Kiong
Siang Han yang datang mengunjunginya pada tengah malam
beberapa waktu lalu, membuat Pangcu tua ini menarik nafas
panjang. Masih terngiang di telinganya, ketika tokoh gaib itu,
bekas Pangcu Kaypang yang sangat dikenal, sangat
dibanggakan dan sangat hebat, secara mujijat masuk kedalam
kamarnya dan tidak membangunkannya. Tahu-tahu sudah
dalam kamar dan langsung berkata kepadanya:
"Pangcu ....... ini adalah jumpa terakhir kita berdua, tetapi
sebelum berpisah selamanya harap engkau meluluskan satu-
satunya permintaanku di ujung usiaku ini ....." demikian Kiong

Tarian Liar Naga Sakti I 1894


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Siang Han memohon sesuatu kepadanya dengan suara yang


lembut.
"Acccchhhhh Kiong licoanpwee yang mulia, apakah
gerangan yang dapat kulakukan"? berkata sang Pangcu sambil
berusaha untuk duduk di pembaringan.
"Sudahlah Pangcu, tetap saja berbaring, karena aku
sebenarnya bercakap denganmu dari tempat yang cukup jauh
.........."
Tetapi Kim Ciam Sin Kay bingung, bagaimana bisa
dikatakan berbicara dari jarak yang jauh padahal dia melihat
langsung bayangan Kiong Siang Han yang tepat didepannya.
Tetapi, anehnya, tidak sedikitpun dia mampu menggerakkan
tubuhnya dan karena itu, meski tidak merasa layak, akhirnya
dia tetap berbaring dan meladeni Kiong Siang Han sambil
rebahan atau tiduran di ranjangnya. Dan kembali dia
mendengar suara Kiong Siang Han berkata kepadanya:
"Pangcu, permohonan saya singkat saja. Adalah murid
termudaku yang kulatih secara khusus dan tidak boleh diikat
dengan jabatan apapun selain TIANGLO bagi Kaypang.
Percayalah, sudah kuatur dengan baik soal itu. Seorang
muridku yang kusiapkan menjadi tokoh Kaypang adalah Ciu
Sian Sin Kay ...... jika Pangcu berkenan mengambil salah
seorang muridku, maka itu adalah murid keduaku, jangan
pernah meminta dan memajukan murid bungsuku sebagai
Pangcu Kaypang. Percayalah Pangcu, semua itu sudah diatur
dan sudah ditetapkan untuk kebaikan dan untuk
kelanggengan Kaypang kita kedepan nanti. Pangcu, apakah

Tarian Liar Naga Sakti I 1895


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

engkau menganggap permintaanku ini cukup layak kuajukan


kepadamu ....."?
"Achhhh, locianpwee, tetapi, anak itu, anak itu ....."
"Pangcu, aku jauh lebih mengenal murid-muridku. Tek
Hoat akan merasa lebih leluasa jika dibiarkan tanpa campur
tangan lebih di Kaypang. Dia memiliki takdir untuk pergi
keluar dan mengharumkan Kaypang. Jangan engkau khawatir,
dia memiliki kecintaan yang dalam kepada Kaypang. Jadi,
biarkan dia memenuhi takdirnya saja ......"
Terdiam Pangcu Kaypang, Kim Ciam Sin Kay. Tetapi
setelah sekian lama, akhirnya diapun berkata kembali:
"Kiang Locianpwee yang mulia ....... jika harus lohu yang
memutuskan, pastilah akan mengatakan Liang Tek Hoat yang
terbaik. Tetapi, jika memang baginya ada tempat khusus yang
locianpwee sebutkan, maka tentu Kiang locianpwee yang
lebih kenal dan lebih paham akan dirinya. Baiklah, biarlah
pada saatnya lohu melihat orang yang lebih tepat
melanjutkan nantinya ......"
"Baiklah, terima kasih atas kesediaanmu untuk
meluluskan permohonanku yang terkahir Pangcu. Jika
demikian, perkenankan aku mohon diri. Ketiga muridku
dididik untuk melindungi Kaypang, jika ada yang perlu engkau
perintahkan kepada mereka, jangan pernah ragu memerintah
mereka sebagai Pangcu Kaypang ......"
"Terima kasih, terima kasih atas peringatan dan nasehat
Kiong locianpwee ...." selepas berkata demikian, tiba-tiba Kim
Ciam Sin Kay merasa tubuhnya leluasa bergerak. Tetapi, tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 1896


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ada lagi bayangan Kiong Siang Han disitu. Beberapa hari


kemudian, murid murid Kiong Siang Han melaporkan suhu
mereka sudah wafat.
Mengingat jumpanya dengan Kiong Siang Han yang "rada
istimewa" itu, Pangcu tua ini merasa menyesal karena jago
andalannya tidak bisa "menjadi" Pangcu Kaypang
menggantikannya. Dan kini, dia menyaksikan di atas panggung
berdiri dua tokoh, dimana salah satunya adalah jago yang dulu
diandalkannya itu. Tetapi, yang sangat disayangkannya, sesuai
janjinya kepada pendahulunya, tidak akan bisa dipromosikan
untuk menggantikannya. Sungguh sayang.
Sementara itu, di panggung sudah berdiri dua orang yang
berhadapan dengan wajah berbeda. Tek Hoat berdiri gagah
dan senyum di bibirnya. Sementara lawannya terlihat
"tegang" dan "gelisah", entah apa sebabnya. Sementara itu,
Nenggala dan Li Hwa yang menjadi saksi, terlihat sedikit kaget
dengan tampilnya lawan Tek Hoat yang konon berasal dari
Lim An. Keduanya bingung sendiri tanpa mengerti mengapa
bingung, dan akhirnya saling pandang. Tak tahan, Li Hwa
mendesis:
"Apakah engkau mengenalnya koko ....."? ujarnya sambil
berbisik kearah Nenggala suaminya yang terlihat sama
herannya.
"Sepertinya pernah kulihat, tetapi dimana ....."?
Sementara keduanya keheranan, di atas panggung kedua
tokoh yang berhadapan sudah saling menyapa dan bahkan
sudah memberi hormat kepada Pangcu Kaypang dan para
tokoh di podium kehormatan. Dan tidak lama kemudian

Tarian Liar Naga Sakti I 1897


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keduanya saling tatap dan saling memberi hormat.


Sebagaimana biasa dan memang sesuai wataknya yang selalu
riang dan gembira dan meghormati siapapun kawan atau
lawannya, Tek Hoat menjura sambil berkata:
"To Hoa Jin ....... silahkan ......."
Tetapi dalam herannya, Tek Hoat melihat sinar mata yang
"aneh". Sinar mata seorang yang "sangat berisi", punya
keyakinan diri yang luar biasa dan ciri khas orang yang
menguasai sinkang yang luar biasa, tetapi yang sedang sangat
gelisah. Entah apa sebabnya. Tetapi, yang membuatnya
tercekat, ketika orang itu mengerahkan kekuatan ke
lengannya, bahkan diapun merasa bergidik. Tanda bahwa dia
sedang berhadapan dengan lawan yang tidak ringan. Tidak.
Tek Hoat sama sekali tidak takut, hanya sedikit terkejut,
kenapa ada tokoh sehebat ini di Kaypang? Dan lebih
mengagetkannya lagi adalah, mengapa dia tidak kenal dan
mengetahui keberadaan tokoh ini?
Tidak terlihat rasa takut diwajah tokoh itu. Yang terlihat
adalah kepercayaan diri yang tinggi sekaligus dengan rasa
gelisah yang tidak tersembunyikan dari sinar matanya. Tetapi,
apapun dan bagamanapun adanya, pertempuran atau pibu
antara keduanya akan dan harus segera dilakukan.
"Apa kita hanya akan berdiam diri terus menerus ....."?
tegur Tek Hoat dan yang membuat To Hoa Jin bergeming dan
tidak lama kemudian akhirnya dia memulai dengan
menyerang dengan serangan dan kecepatan yang mudah
untuk diikuti.

Tarian Liar Naga Sakti I 1898


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, jangan dikira begitu mudah dan ringan


serangannya. Tek Hoat yang melihat cara lawan menyerang
kembali tercekat. Bukan soal kesederhanaan serangan, tetapi
oleh kuatnya tenaga lawan yangf terkandung dalam serangan
sederhana ini. Mau tak mau Tek Hoat harus mengimbanginya.
Diapun bergerak dengan gagah dengan langkah sakti yang tadi
dilakukan juga oleh Ciu Sian, yakni Sin Liong Cap Pik Ciang.
Ilmu langkah yang juga dapat dengan cepat berubah menjadi
ilmu pukulan yang hebat, aneh dan berat. Tetapi anehnya,
lawan yang tidak ternama dan berasal dari Cabang, dengan
berani beradu tenaga dan kecepatan dengannya.
"Duk ......" langsung terjadi adu pukulan dan membuat
keduanya tersentak. "Hebat, ternyata bahkan tidak berada di
sebelah bawahku ....." gumam Tek Hoat dalam hatinya. Tetapi,
tampaknya lawannyapun terkejut melihat kenyataan betapa
kekuatan Tek Hoat juga bukanlah olah-olah hebatnya. Dan
untuk tidak memperlihatkan kelemahan mereka masing-
masing, akhirnya kembali benturan secara langsung:
"Duk ....... duk ...... duk ......"
Sampai tiga kali benturan terjadi dan sampai sejauh itu,
tidak ada seorangpun dari mereka berdua yang berani
mengklaim lebih unggul dibandingkan lawannya. Dan kini,
mulailah masing-masing menyadari jika sedang menghadapi
lawan yang tidak ringan, dan bahwa pibu itu akan berlangsung
menegangkan. Dan lama.
Bukan hanya mereka berdua yang tercengang, bahkan
Nenggala dan Li Hwa sendiri yang mengikuti pertarungan
secara detail nampak terkejut luar biasa. Bukan apa-apa,

Tarian Liar Naga Sakti I 1899


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lawan yang aneh dan mencurigakan itu ternyata menyimpan


kekuatan yang tidak kecil. Bahkan Nenggala sampai merasa
tercengang dan merasa curiga, mengapa orang sehebat itu
bisa bersembunyi dan masuk dalam proses pencalonan tanpa
seorangpun di pihak Kaypang mampu mengantisipasi
keberadaannya.
Setelah adu kekuatan dan ternyata susah menilai siapa
lebih hebat dan siapa lebih kuat, keduanya kini mencoba
meraih keunggulan dengan ilmu-ilmu silat yang mereka
kuasai. Dan kembali keduanya terkejut, karena ketika
menyerang dan bergerak dengan Sin Siong Cap Pik Ciang,
Liang Tek Hoat sama sekali tidak memperoleh keuntungan
sedikitpun. Dia tidak mampu mendesak lawan meskipun
lawan juga sedikitpun tidak mampu mendesaknya. Mulailah
masing-masing memandnag lawan dengan mata berbeda dan
mulai pasang persiapan untuk melalui pertarungan panjang,
melelahkan dan meletihkan.
Melihat lawan yang kuat luar biasa, tiba-tiba Tek Hoat
mengaung bagaikan seekor Naga yang mengaung dengan
kekuatan penuh, dan mulailah dia bersilat dengan Hang Liong
Sip Pat Tjiang. Lebih bertenaga dan lebih gesit dibandingkan
dengan Ciu Sian Sin Kay dan dengan segera lawanpun
bergerak dengan cepat dan garang. Sungguh luar biasa, ilmu
mujijat dan ampuh dari Kaypang kini dimainkan dengan penuh
tenaga dan dengan kecepatan mengagumkan. Tek Hoat
bergerak-gerak bagai Naga muda yang garang dan penuh
kekuatan. Kecepatan dan juga tentu kekuatannya memang
mengagumkan sampai angin berkseiuran kemana-mana dan
membuat To Hoa Jin yang menjadi lawannya sempat kaget

Tarian Liar Naga Sakti I 1900


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sebentar. Dia tidak melawan dengan ilmu yang sama, sebab


bunuh diri jika menghadapi penguasa Hang Liong Sip Pat
Tjiang sementara dia cuma kenal kulitnya saja.
Tidak beda dengan Ciu Sian tadi, Tek Hoat menyerang
dengan Hang Liong Sip Pat Tjiang, tetapi kini dengan
kecepatan dan kekuatan yang luar biasa. Hal ini membuat To
Hoa Jin menjadi kerepotan. Apalagi ketika susul menyusul
ternyata Ceng Liong menyerang dengan ilmu pusaka Kaypang
ini, susul menyusul: Sie Seng Liok Ling (Mengendarai 6 Naga),
disusul dengan Hui Liong Cay Thian (Naga Terbang ke Langit),
disusul lagi dengan jurus Ciang Liong Put Yong (Naga
Berendam Tak berguna) dan Kian Liong Cai Tian (Naga Tampak
Di Sawah). Semuanya dilakukan dalam rangkaian gerak yang
berantai dan semakin lama menekan semakin hebat.
Akibatnya To Hoa Jin nampak sedikit keteteran dan berusaha
mati-matian untuk mempertahankan kedudukan dan
posisinya.
Tetapi yang pasti, kedudukannya agak sedikit
mengkhawatirkan. Posisinya ini membuat banyak orang
menahan nafas. Apalagi para Pengemis yang memperhatikan
pibu yang luar biasa menarik ini. Mereka mundur lebih jauh
karena angin pukulan kedua tokoh di atas panggung, mampu
menyambar hingga jauh. Tetapi, sudah pasti mereka semua
merasa tegang dan tertarik dengan pertarungan yang sangat
memikat itu. Rangkaian serangan Tek Hoat memang hebat,
tidak akan banyak tokoh Kaypang terkemuka yang akan
sanggup menahan rangkaian serangan yang dia lakukan
dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 1901


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, sungguh mengejutkan. Bahkan dengan kekuatan


yang demikian hebat, hanya membuat To Hoa Jin sedikit
keteteran tetapi belum dan tidak mampu membuat lawannya
jatuh di bawah angin. Sama sekali belum. Karena gerakannya
masih rapih, kekuatannya masih sanggup membendung
lawan, hanya langkah kakinya yang selalu mundur yang
membuatnya terlihat keteteran. Tetapi, jika dia tidak
memperlihatkan kekuatannya, tidak akan ada seorapung
tokoh silat didunia yang mampu menerima rangkaian 18 Ilmu
Hang Liong Sip Pat Tjiang dimainkan secara lengkap.
Mengapa? Memberi waktu kepada lawan memainkan secara
lengkap, sama dengan bunuh diri, karena rangkaian tersebut
luar biasa hebatnya.
Dan, kelihatannya To Hoa Jin juga paham dengan itu. Dia
sudah mencoba menahan rangkaian 4 jurus hebat dari Tek
Hoat, bahkan berubah menjadi 6 ketika rangkaian itu
berlanjut dengan jurus Sin Liong Seng Thian dan Oey Liong
Hoan Sin (Naga Kuning Membalikkan Badan). Dan sebagai
akibatnya, To Hoa Jin terdorong hingga beberapa langkah ke
belakang, tetapi serentak dengan itu, diapun pada akhirnya
menggereng dan balik menyerang. Dengan cepat dia
menyerang dalam gerak sederhana tetapi dengan kekuatan
yang luar biasa, Jurus Hun-kiy-cian (ilmu Pukulan Memecah
dan Membuka).
Dan kembali mereka beradu pukulan:
"Dukkkkk ................."
Sekali saja, tetapi akibatnya keduanya terlontar
kebelakang dengan langkah mundur masing-masing sampai 3

Tarian Liar Naga Sakti I 1902


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

langkah. Tetapi, begitu terlontar ke belakang, dengan wajah


yang kurang percaya, kembali Tek Hoat menyerang, kali ini
dengan jurus Sin Liong Koan Jit (Naga Sakti Menerjang
Matahari), masih dalam rangkaian Hang Liong Sip Pat Tjiang.
Dan sekali ini, To Hoa Jin terlihat tidak lagi mau terkurung
dalam serangan berangkai yang dilakukan Tek Hoat. Karena
itu, dengan cepat diapun menerjang maju dengan jurus Tek
Song Ciu (Tangan Memetik Bintang). Banyak mengernyitkan
kening melihat keberaniannya, tetapi akhirnya memang
hebat:
"Blarrrrrrr .........."
Kali ini benturan tersebut meledak dan membuat telinga
banyak pengemis berdenging tanda betapa kerasnya benturan
itu. Tetapi, adalah Tek Hoat yang terperanjat. Betapa tidak,
tenaga lawannya "panas luar biasa", teramat panas dan
membuatnya terkejut. "Jurus apa pula ini, apakah ini
bukannya tenaga dari Pek Lek Sin Jiu? Siapa pula orang ini,
mengapa dia mampu menguasainya ....."?

Episode 36: Rahasia Tokoh Hwee Liong To (1)


"Siapa engkau sebenarnya ...."? Tek Hoat kaget tak
terkira. Meski belum yakin betul, tetapi hawa pukulan dan
gerak menangkis To Hoa Jin tadi jelas adalah gerakan Pek Lek
Sin Jiu yang juga menjadi andalannya. Selain itu, hawa panas
mematikan, bahkan setahunya lebih panas dari yang biasanya
dihasilkannya adalah ciri khas yang sama sekali tak
terbantahkan. Karena itu, meski tidak berhenti bergerak dan
dengan suara lirih dia sudah bertanya kepada lawannya

Tarian Liar Naga Sakti I 1903


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, sebagai jawabannya, To Hoa Jin menyerangnya


dengan gencar dan sama sekali tidak merespons
pertanyaannya tadi. Dan, apa boleh buat, Tek Hoat sendiripun
mau tidak mau harus melancarkan serangan baru. Karena
rangkaian serangan Hang Liong Sip Pat Tjiang sudah terhenti,
maka diapun mengganti permainannya dengan menggunakan
ilmu lainnya: Toa Hong Kiam Sut yang bahkan sudah
disempurnakannya dengan menggabungkannya dalam gerak
Tah Kauw Pang Hoat. Dengan kedua jenis ilmu itu dia
berusaha untuk membendung serangan lawan yang ternyata
juga tak kalah hebat dengan kemampuannya.
"Ciiiiit ...... ciiiiiitt ....." hebat, jika tadi suara menggeledek
sempat mengagetkan orang, kini suara mencicit keluar dari
jari jemari To Hoa Jin dan kehebatannya hanya Tek Hoat yang
merasakannya secara langsung. Tidak mau kalah, Tek Hoatpun
menangkis serangan jari mencicit itu dengan Toa Hong Kiam
Sut yang juga bisa dimainkannya dengan lengannya. Dan
akibatnya keduanya kembali saling libas hingga beberapa saat
dengan mengandalkan kekuatan lengan dan kekuatan jari
dikombinasikan dengan langkah langkah yang gesit dan pesat.
Sungguh tak disangka, To Hoa Jin yang pendek gempal
ternyata mampu bergerak cepat dan gesit, tidak kalah jauh
rasanya dibanding dengan Tek Hoat. Gerakan-gerakan
jarinyapun tidak kalah tajam, mengancam dan mematikan.
Tetapi, yang membuat Liang Tek Hoat mengernyitkan kening
adalah kenyataan betapa " sangat panasnya" semua pukulan,
sentilan dan sampokan lawannya itu. Apapun jenis
pukulannya, hawa panas menerjangnya dan membuatnya
harus melindungi diri dari terpaan panas yang luar biasa itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 1904


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Melihat dan merasakan panas yang menyengat membuat


Tek Hoat akhirnya membuat keputusan untuk merubah gaya
dan ilmu perlawanannya. Diapun menghentak dan juga
merubah gerakannya yang kini juga sama-sama mengeluarkan
hawa panas: Inilah Pek Lek Sin Jiu (Ilmu Geledek) yang sudah
dikuasai secara sempurna oleh Liang Tek Hoat. Merasa
kepanasan oleh serangan lawan, akhirnya diapun
menggunakan hawa yang sama untuk menerjang dan
sekaligus bertahan. Tek Hoat tentu saja yakni dan percaa
dengan hawa panas dari pukulan Pek Lek Sin Jiu yang
dikuasainya. Dan pada saat itu, dia sendiripun merasa tidak
mempunyai pilihan lain lagi selain mengembangkan ilmu
berhawa keras dan sangat panas itu.
Ketika dia akhirnya mengembangkan ilmu tersebut, kali
ini adalah To Hoa Jin yang mengernyitkan kening. Kaget bukan
main. Bukan apa-apa, dia merasakan apa yang dirasakan oleh
Tek Hoat sebelumnya, yakni hembusan hawa panas luar biasa.
Hal itu membuatnya heran dan menjadi sangat tertarik.
Apalagi ketika Tek Hoat jelas-jelas menyerangnya dengan tipu
dan gaya serang yang agaknya bukan sesuatu yang baru
baginya, yakni ilmu yang juga sangat dikenali dan dikuasainya:
Pek Lek Sin Jiu. Dan karena tertarik, diapun bergerak dengan
ilmu yang sama ........ dan tak lama kemudian, mereka berdua
seperti sedang berlatih dengan tingkat penguasaan yang
sama-sama mahir, sama-sama hebat. Yang membedakan
hanya sekitar kegesitan dan hawa panas yang sedikit berbeda.
Jika mereka berdua bagai orang sedang berlatih ilmu
pukulan karena memainkan ilmu yang sama, maka arena
panggung dan sekitarnya mendadak berubah bagai neraka

Tarian Liar Naga Sakti I 1905


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan meluas hingga mencapai 4-5 meter. Bukan hanya itu,


sontak suasana sore hari berubah total oleh letusan-letusan
petir yang menyambar-nyambar. Para penonton terpaksa
mundur dan menjauh dari arena yang menjadi sangat
berbahaya itu.
Smentara itu, ketika akhirnya menyadari bahwa keduanya
bergerak dengan ilmu yang sama, dalam hati masing-masing
Tek Hoat dan To Hoa Jin sejuta tanda tanya menyeruak.
Tetapi, bukannya mengendor atau melunak, To Hoa Jin justru
mencecar dengan semakin cepat dan semakin menguat
tenaga gedorannya. Dan sebagai akibatnya, radius 6-7 meter
dari pertarungan keduanya, bertambah dari sebelumnya, tak
dapat didekati dengan kemampuan yang biasa-biasa saja.
Dibutuhkan tenaga yang kuat untuk menahan hawa panas
yang terlontar keluar dari arena mereka yang sdang berkutat
bertempur dalam penggunaan hawa panas.
"Sudah kuduga, diapun menguasai ilmu ini. Apakah dia
....."? Tek Hoat mulai menduga duga dan semakin tertarik.
Meski hawa panasnya terasa sedikit dibawah kekuatan lawan,
tetapi dengan cara bertarung Pek Lek Sin Jiu, derita oleh hawa
panas sudah dapat ditahan sebagian besarnya dengan hawa
murninya. Sementara itu, hingga menanjak ke jurus ke 3
memainkan Pek Lek Sin Jiu dan lawan terlihat bergerak
dengan kuat dan mantap, membuat To Hoa Jin mulai tergerak
hatinya. Mereka kini sama-sama saling libat dan saling libas
dalam hawa panas mematikan, yang bahkan dengan hawa
panas dari tubuh mereka mampu membakar manusia hingga
ke 4-5 meter dari jarak tarung itu. Para pengemispun sudah

Tarian Liar Naga Sakti I 1906


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mundur jauh dari arena berhawa panas dan kini meledak-


ledak bagai petir sedang menghantam bumi.
Jurus ketiga Halilintar Menghujam Bumi membuat
keduanya bagai sedang berlatih menerima petir karena
keduanya saling melontarkan pukulan bercahaya putih yang
meledak ketika ditangkis. Dan orang-orang di luar arena yang
bermata tajampun kaget tak terkira melihat kedua tokoh di
atas panggung kini bertarung mati-matian dengan bahkan
mengumbar ilmu pukulan mujijat yang sangat luar biasa itu.
Mereka kurang paham dengan sebabnya, bahkan Pangcu
Kaypang sekalipun bingung dan entah harus bagaimana
menyikapinya. Pada saat itulah Nenggala dan Li Hwa saling
pandang dengan kaget dan terdengar mendesis:
"Hwa Moi, dia adalah tokoh yang mengendalikan si Tolol
sampai menyerang kita beberapa waktu lalu ......."
"Apakah engkau yakin koko ...."? tanya Li Hwa
memandang suaminya
"Sangat yakin, aku sekarang ingat. Benar, dia yang
menguasai si Tolol. Tetapi, pada saat itu, diapun kelihatannya
dalam kekuasaan orang lain ..... sungguh aneh ...."
Sementara Nenggala dan Li Hwa akhirnya mampu
mengingat tokoh gempal pendek itu, di tempat lain
pertarungan meningkat semakin hebat. Kini memasuki jurus
ke-empat dari Pek Lek Sin Jiu: HALILINTAR BERTALU-TALU DI
UDARA. Kali ini, kedua tokoh itu saling cecar dengan
mengandalkan ginkang dan akibatnya udara sekitar mereka
bagaikan sedang "berpesta" petir. Karena petir meledak-ledak
bersahut-sahutan datang dari keduanya dan saling mencari

Tarian Liar Naga Sakti I 1907


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mangsa. Tetapi, keduanya sadar, tidak ada yang akan menang


karena keduanya sangat mengerti kearah mana kekuatan
petir itu akan diarahkan. Karena keduanya sama paham dan
tahu bagaimana menghindar.
Tetapi, memasuki jurus ke-empat dari Pek Lek Sin Jiu, To
Hoa Jin terlihat berusaha untuk membuka komunikasi dengan
Tek Hoat. Sebagai tokoh Pek Lek Sin Jiu, dia paham kapan saat
tepat untuk bicara itu. Tek Hoat mendengar suara di
telinganya:
"Anak muda, engkau menguasai Pek Lek Sin Jiu sampai ke
tingkat berapa ....."?
Tek Hoat tidak kaget dengan pertanyaan itu, karena
diapun sebenarnya ingin bertanya dengan pertanyaan yang
sama. Bahkan, masih ada banyak pertanyaan lain yang ingin
diajukannya. Karena itu, tanpa mengendorkan perlawanannya
diapun menjawab sambil bertanya kepada To Hoa Jin:
"Aku sudah menguasainya hingga ke tingkat
pamungkasnya .............. dan bagaimana dengan engkau
locianpwee ....."?
Kali ini Tek Hoat menyebut atau memanggil locianpwee
tanpa menghormati orang yang kini menjadi lawannya. Ada
alasan dia berbuat demikian. Yakni, karena kini dia yakin,
lawannya pasti berasal dari Hwee Liong To (Pulau Naga Api),
tetapi mengapa bukan bermarga Lauw tetapi justru bermarga
To?
"Kami menguasai sampai tingat ke-delapan Anak muda.
Tetapi, kelihatannya engkau tidak menguasai Sam Yang

Tarian Liar Naga Sakti I 1908


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sinkang yang khusus dilatih untuk Pek Lek Sin Jiu. Tetapi
begitupun, aku sangat membutuhkan pertolongan kalian ......"
"Apa maksud locianpwee ...."? kaget Tek Hoat mendengar
To Hoa Jin yang menjadi lawannya kini malah minta tolong
kepadanya.
Tetapi sambil bertanya jawab, keduanya meningkat ke
penggunaan jurus kelima, yakni HALILINTAR MEMBELAH
AWAN MENGHAJAR MENTARI. Dengan cara tersebut, selain
keduanya tidak khawatir tanya jawab mereka terdengar
orang, keduanyapun bisa saling menyerapi penggunaan ilmu
mujijat tersebut dipihak lawannya. Sebagai akibat dari
meningkatnya penggunaan jurus Pek Lek Sin Jiu, area panas
lebih meluas lagi.
"Anak muda, mereka menyandera suteku, Lauw Gwan
Thong, pewaris terakhir Hwee Liong To (Pulau Naga Api) yang
masih tersisa. Mereka memintaku mengacau dan memfitnah
Kaypang untuk membalas dendam ......"
"Hmmmmm, tetapi siapakah mereka ....."? tanya Liang
Tek Hoat meski sedikit banyak dia sudah bisa menduganya.
"Mereka dipimpin seorang perempuan yang belum
pernah kujumpai, kecuali 2 orang kakek yang sangat hebat
ilmu sihirnya. Pernah kudengar mereka disebut Wisanggeni
dan Naga Pattynam, mereka menyembunyikan Suteku di
sekitar pegunungan ini. Sejauh ini misiku berlangsung baik,
mereka akan bergerak pada saatnya. Karena itu, engkau harus
mempersiapkan pihakmu dengan baik anak muda. Asalkan
aku terus bergerak dan tidak membuka jatidiriku, maka
suteku itu tidak akan dibunuh ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1909


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kaget Tek Hoat mendengarnya, tetapi tentu saja tidak


akan semudah itu dia percaya dengan keterangan To Hoa Jin.
Karena itu, dia terdiam sejenak dan mereka kembali bentrok
beberapa kali dalam jurus yang sama. Dan, harus diakui Tek
Hoat dia kewalahan melawan sengatan panas yang sesekali
menembus daya tahannya. Beberapa ketika kemudian, To
Hoa Jin berkata lagi:
"Anak muda, engkau kurang percaya kepadaku ......"?
"Bukannya tidak percaya perkataan locianpwee, tetapi
aku sdang kebingungan apa gerangan yang bisa kulakukan ..."
"Ada berapa banyak Pendekar dengan kemampuan
sepertimu di Kaypang saat ini ...?"
"Ada kedua suhengku, ada dua orang utusan Lembah
Pualam Hijau dan ada adikku serta kawan kami, setidaknya
ada 7 orang ....."
"Jika demikian, ada kemungkinan tertolong. Anak muda,
aku akan melawanmu sampai di tingkat ke delapan, dan pada
saat itu engkau harus .........." demikian keduanya berdiskusi
sambil bertempur. Dan tanpa disangka keduanya, kini mereka
sudah sampai di jurus ke 6, Badai Petir Membelah Langit.
Sampai di titik ini, Tek Hoat masih belum sadar jika sengatan
hawa panas kini sudah tidak lagi begitu mengganggunya. Dia
bahkan menjadi semakin leluasa dalam membendung
serangan lawan dan mulai tidak merasa kewalahan lagi seperti
pada awalnya.
Juga ketika memasuki jurus ke-tujuh SEJUTA HALILINTAR
MERONTOKKAN MEGA yang kemudia disusul Jurus ke delapan

Tarian Liar Naga Sakti I 1910


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

HALILINTAR MELEDAK BUMI MELEPUH. Tek Hoat baru mulai


merasa heran memasuki jurus ke delapan, tetapi belum
mengerti mengapa dan apa. Dia berpikir bahwa To Hoa Jin
sengaja mengendorkan serangan. Tek Hoat tidak sadar jika
pada saat itu, To Hoa Jin sendiri mulai berpikir: "Semakin lama
dia bertarung semakin kuat, jika rencanaku tadi kujalankan,
apa tidak akan sangat riskan bagiku ..."? demikian keraguan
sempat menyeruak ke pemikiran To Hoa Jin. Tetapi, mereka
sudah berada di jurus kedelapan, jurus yang sangat
menentukan karena area yang harus dihindari sudah lebih
kurang 8-9 meter. Para penontonpun memandang dengan
takjub dan nyaris tidak percaya bahwa Kaypang memiliki 2
tokoh yang demikian hebat dan demikian digdayanya.
Tidak ada lagi seruan, tidak ada lagi pujian kekaguman.
Yang ada adalah rasa takjub, terkesima dan membuat semua
terdiam. Suasana tercengkeram oleh ledakan ledakan petir
yang menyakitkan telinga. Nyaris tidak ada yang dapat
memprediksikan siapa yang akan keluar sebagai pemenang.
Sementara To Hoa Jin mulai diliputi keraguan, di lain pihak
Liang Tek Hoat justru semakin meningkat kepercayaan atas
kemampuannya. Dia kini semakin merasa leluasa dan ringan
dengan permainan silatnya dan tidak lagi termakan hawa
panas lawan yang tadinya sangat menyengat dan
membuatnya sempat kedodoran pada awal-awalnya.
Sebetulnya, mengikuti rencana bagaimana perjanjian
antara keduanya, sempat muncul keraguan dalam diri To Hoa
Jin. Tetapi, mengingat dia butuh bantuan membebaskan adik
seperguruannya membuatnya mmbulatkan keputusan. Apa
boleh buat, sudah trlampau jauh untuk mundur lagi.

Tarian Liar Naga Sakti I 1911


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara di lain pihak, Liang Tek Hoat justru bersikap dan


memandang optimist dan penuh keyakinan bahwa dia akan
sanggup melaksanakan permintaan dan perjanjiannya dengan
To Hoa Jin. Dan pada saatnya, tak terhindarkan merekapun
adu kekuatan:
"Blaaaaaaaarrrrrr ........"
Hanya sekali terjadi benturan atau tepatnya ledakan yang
berbenturan. Padahal pada saat yang sama, mereka
membenturkan kekuatan dalam perhitungan sebelum jurus
keenam. Akibat benturan tersebut segera diketahui:
"Aaaaaaaccccchhhhhhh ....... hoackkkkkkkkkkkkkkk ......."
Benturan hebat tersebut segera terpampang di hadapan
semua orang. Jika tubuh Tek Hoat terdorong bahkan
terjengkang ke belakang, namun kemudian mampu berdiri
tegak, adalah tubuh To Hoa Jin yang terlempar ke belakang
dan kemudian muntahkan darah segar. Tidak hanya itu,
setelah muntahkan darah segar, diapun tergolek lemah tidak
sadarkan diri. Dan bersamaan dengan itu, beberapa sosok
tubuh melayang ke arah To Hoan Jin, tetapi sesosok tubuh
yang tinggi besar dan sudah renta mendorong orang-orang
untuk menyibak. Dialah Yok Sian Sin Kay, siapa lagi yang bisa
lebih sanggup selain sang Dewa Obat?
Tidak ada yang berteriak kagum dengan hasil
pertempuran, tidak ada yang bersorak. Semua kaget dan
tentu menyayangkan To Hoa Jin yang ternyata berkepandaian
sangat hebat, tetapi yang sayangnya keluar dari arena dengan
nasib yang belum bisa diketahui. Mereka hanya melihatnya
muntah darah dan kemudian terkulai. Apakah dia hanya

Tarian Liar Naga Sakti I 1912


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terluka ataukah sudah meninggal? Tetapi, keadaan seperti


yang tadi adalah tanda seorang jago terluka dan meninggal.
Dan ketika Yok Sian Sin Kay sedang memeriksa keadaannya,
tiba-tiba terdengar suara:
"Locianpwee, harap umumkan bahwa To Hoa Jin
meninggal, kita harus membantunya sesuai permintaannya
kepada tecu tadi dalam pertempuran, sejelasnya akan tecu
jelaskan nanti ......" sejenak Yok Sian Sin Kay ragu tapi ketika
melihat keadaan Tek Hoat yang sedang memandangnya dan
pandangan tersebut memang meyakinkan, akhirnya diapun
mengangguk. Dan tidak berapa lama kemudian, terdengarlah
dari atas panggung sebuah pengumuman resmi dari Pangcu
Kaypang:
"Saudara-saudara, pertempuran babak kedua ini berakhir
tragis. Seorang jago dari Lim An, To Hoa Jin, tewas dalam
pertempuran. Karena keadaan mendesak, maka selaku
Pangcu Kaypang, lohu memanggil semua pemimpin Kaypang
untuk berembuk guna memutuskan apa yang akan dilakukan
ke depan ........"
Sambil berkata demikian, nampak tubuh To Hoa Jin
diangkut kedalam dengan diikuti oleh beberapa orang.
Bahkan kemudian menyusul semua pemimpin Kaypang yang
akan melakukan pertemuan khusus untuk mengambil
keputusan siapa yang akan memimpin Kaypang kedepan ........
Ketika masuk ke dalam itulah Tek Hoat terlihat berbicara
khusus dengan Pangcu Kaypang yang terlihat manggut-
manggut sebagai tanda mengerti. Dan setelahnya, sang
Pangcupun kemudian memimpin pertemuan khusus tersebut
sesuai pesan Tek Hoat:

Tarian Liar Naga Sakti I 1913


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Pertemuan Besar akan memutuskan Ciu Sian Sin Kay


sebagai PANGCU KAYPANG yang baru. Liang Tek Hoat terluka
parah dan butuh beberapa jam untuk pulih kembali. Apakah
ada yang ingin memberi pendapat ...."?
Pangcu Kaypang membuka dengan kalimat pendek
tersebut dan tidak ada seorangpun yang keberatan. Kalaupun
ada hanya pertanyaan dari Hu Pangcu Kho Tian Ceng:
"Pangcu, apakah bisa dijelaskan siapa To Hoa Ji yang
sebenarnya? Mengapa kita bisa tidak mengetahui adanya
tokoh hebat di Lim An ....."?
Kim Ciam Sin Kay memandang semua tokoh Kaypang saat
itu dan kemudian berkata dengan suara berat:
"Keberadaanya masih sangat misterius, meskipun kita
sudah tahu dia berasal dari Cabang Lim An. Sayangnya, tokoh
itu sudah meninggal dan tidak ada yang dapat kita tanyakan
darinya. Karena itu, keberadaan dan mengapa dia menyusup
melalui Cabang Lim An, biarlah kita tunda dulu untuk
sementara waktu. Biarlah kita menyelesaikan Pertemuan
Besar ini terlebih dahulu dan menetapkan Pangcu yang baru
dan kemudian kita bisa menyelidikinya perlahan-lahan.
Kim Ciam Sin Kay sengaja tidak membicaraan hal
sebenarnya, termasuk info singkat mengenai To Hoa Ji yang
dibisikkan Tek Hoat dan juga Nenggala. Karena, diapun sudah
merasa bahwa ada penyusup yang masuk secara lihay. Untuk
menutupi kepentingan To Hoa Jin, maka dia tetap menyebut
sudah meninggal dan tidak tahu latar belakangnya. Padahal,
pada saat itu Yok Sian sudah sedang bekerja di kamar khusus
dan Tek Hoat yang dikabarkan terluka sudah sehat kembali

Tarian Liar Naga Sakti I 1914


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tanpa halangan. Dan saat itu, dia sedang berdiskusi dengan


Kakek Song Thian Po, Nenek Souw Hui Nio, Siangkoan Giok
Lian dan Liang Mei Lan:
"Kita haru bergerak cepat. Sute To Hoa Jin adalah Lauw
Gan Thong, si pewaris Pulau Naga Api yang ketolol-tololan
namun sangat sakti, bahkan masih mengatasi To Hoa Ji. Hanya
To Hoa Ji yang didengarkannya, lainnya tidak akan
diindahkannya. Hanya saja, dia sedang disandra lawan, maka
kita harus menemukannya dengan segera. Tetapi, menurut To
Hoa Jin, sekutu mereka juga sudah menyusup kedalam
kerumunan kaum Pengemis, karena itu meskipun harus ada
yang mencari Lauw Gwan Thong, tetapi sementara itu yang
lain justru harus berjaga di Pertemuan Besar. Pertemuan
selanjutnya semua kita sudah bisa berada di dalam, ....."
"Baik, jika begitu kami berdua akan pergi ....." Nenek
Souw Hui Nio sudah dengan cepat berkata dan bahkan akan
segera berangkat.
"Kemana engkau akan mencarinya ....? Bagaimana wajah
dan tipe orang yang akan engkau cari ...."? tegur Kakek Song
Thian Po
"Ach ...... bukannya engkau mendukungku, malah
menghalangiku ....." Nenek Hui Nio merajuk kepada suaminya,
Kakek Thian Po.
"Jiwi locianpwee, di Pertemuan Besar banyak lawan
tangguh, kita mesti berjaga disana. Yang paling tepat pergi
adalah Lan Moi, dia akan dengan cepat pergi dan menelusuri
pelosok Hengsan ini ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 1915


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Baik koko, aku siap ......" Mei Lan cepat berkata


"Jika demikian, engkau bawalah ini ................ (sambil
memberikan sebuah gelang bergambar Naga Api), tunjukkan
kepada si Tolol dan katakan suhengnya terluka dan
membutuhkannya ....... Pergilah adikku"
Dan tidak menunggu lama, segera setelah menerima
Gelang Naga Api itu, Mei Lan melesat pergi meninggalkan
Markas Kaypang dan berlari menysuri Pegunungan Hengsan.
Menurut keterangan To Hoa Ji, Gwan Thong ditahan di
sebelah Markas Kaypang dan masih di pegunungan hengsan.
Jika ke utara, berarti ke arah puncak, dan karenanya
kesanalah Mei Lan melesat pergi.
Sepeninggal Mei Lan, Giok Lian, Hui Nio dan Kakek Thian
Po bergabung dengan Nenggala dan Li Hwa. Mereka kini akan
duduk di podium kehormatan sebagai tamu karena sebentar
lagi Pertemuan Besar akan ditutup. Pada acara itu akan
dilakukan PENGUMUMAN dan sekaligus PENGUKUHAN
PANGCU KAYPANG yang baru. Baru setelah itu akan
dilanjutkan dengan jamuan makan malam bersama dengan
para tamu. Selain itu, akan banyak hiburan yang telah
disiapkan oleh pihak Kaypang untuk merayakan Pertemuan
Besar dan sekaligus menyambut Pangcu Kaypang yang baru.
Persiapan menuju podium dan upara pengukuhan sedang
dilakukan, semua tokoh Kaypang kini sudah berkumpul.
Nampak Pangcu Kim Ciam Sin Kay kini berendeng dan
bercakap dengan Pangcu Baru Ciu Sian Sin Kay, juga terlihat
Sai Cu Lokay suheng dari Pangcu baru, terlihat Hu Pangcu dan
kedua Pelindung Hukum. Bahkan Kaypang Cap It Hohan sudah

Tarian Liar Naga Sakti I 1916


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berada di luar pertemuan untuk menjaga markas utama


karena sudah sedang memasuki acara puncak. Sementara di
ruangan tamu yang satu lagi, terlihat hampir semua tamu
sedang bercakap satu dengan yang lain, berbagi kisah dan
cerita. Suasana terlihat sangat ramai, seramai acara yang
sebentar lagi akan mereka ikuti bersama-sama.
Tetapi di ruangan khusus, tepatnya di kamar yang
terpisah cukup jauh, nampak Yok Sian Sin Kay sedang bekerja
dengan kening berkerut. Kelihatannya dia sangat prihatin. Ada
apa gerangan?
Yok Sian Sin Kay ternyata sedang mengurut dan mencoba
untuk menyembuhkan To Hoa Jin. Tetapi, meski dia dapat
memperkuat tubuh To Hoa Jin tetap saja tidak memberikan
hasil yang memadai dan To Hoa Jin tetap tidak bisa
disadarkan. Kembali Yok Sian Sin Kay memeriksa keadaan
tubuhnya, dia terlihat mengangguk-angguk. Karena itu, dia
kemudian mencoba menyalurkan sinkangnya kedalam tubuh
To Hoa Jin, tetapi dalam kagetnya, hawa yang dimasukkannya
lenyap begitu saja. Karenanya dia kembali merenung dan
berkerut dahinya. Sementara itu, disampingnya terlihat Tek
Hoat yang beberapa saat sebelumnya masuk, menyaksikan
dengan wajah tidak keruan. Sebetulnya, dia sendiripun kaget,
mengapa dia bisa memenangkan pibu tadi padahal dia yakin,
dia tidak menang cukup jauh dari To Hoan Jin ini. "Bagaimana
bisa?" pikirnya bingung. Dalam ingatannya kemudian melintas
satu hal, yakni pil yang dimakannya dan diberikan oleh Nenek
Hui Nio. Apakah sehebat itu pil tersebut? Ataukah ada alasan
lain yang membuat hasil pertempuran menjadi demikian?

Tarian Liar Naga Sakti I 1917


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Locianpwee ...... ijinkan tecu yang muda mencoba untuk


memeriksa keadaanya ...." tengah Tek Hoat dan Yok Sian Sin
Kay berprihatin akan keadaan To Hoa Jin, tanpa mereka tahu
kapan dan bagaimana, seseorang sudah memasuki kamar
tersebut. Tetapi, melihat siapa yang datang, bukannya marah-
marah, Liang Tek Hoat justru menjadi gembira bukan main:
"Ceng Liong ....... accchhhh, sejak kapan tiba ....?"
Kiang Ceng Liong memandangnya sejenak dan kemudian
berkata:
"Tepat ketika kalian berdua memasuki jurus kelima Pek
Lek Sin Jiu. Dan tidak bisa tidak, dia ini pastilah orang dari
Hwee Liong To (Pulau Naga Api), dan itu artinya, dia masih
ada hubungan dengan kita berdua ......."
"Benar, akupun sudah menduga kesana Liong ko ..."
"Dan engkau, apa yang terjadi dengan dirimu .....?
Mengapa loncatan pengerahan kekuatanmu maju begitu jauh
dalam penggunaan Pek Lek Sin Jiu ...."? tanya Ceng Liong yang
jelas mengetahui kemampuan Tek Hoat.
"Kelihatannya karena Pil Merah Terang yang dihadiahkan
Nenek Souw Hui Nio, tetapi sejelasnya akupun kurang paham
....."
"Anak muda, apa katamu .......? Pil merah terang .........."?
terkejut Yok Sian Sin Kay mendengar perkataan Tek Hoat.
"Benar locianpwee ..... benar sekali. Nenek Souw Hui Nio
telah menghadiahkannya kepadaku kemaren siang...."

Tarian Liar Naga Sakti I 1918


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Acccchhhhh sungguh berjodoh ..... sungguh luar biasa. Pil


itu membuatmu mampu meningkatkan hawa panas dalam
tubuhmu. Dulunya menjadi pil kuat bagi para Pangeran untuk
menggauli sedemikian banyak selir dan wanita di istana,
tetapi bagi pesilat, dia memberikan efek yang jauh lebih
hebat. Beruntung, sungguh beruntung engkau anak muda ..."
"Acccchhhh, tecu ingat sekarang, Kakek Song Thian Po,
sahabat Nenek Souw Hui Nio juga mengatakan hal yang sama
locianpwee mengenai pil itu. Tetapi, katanya sudah lama tak
tercatat di pusaka istana....."
"Benar, jika demikian pastilah pil itu yang dimaksud. Pil itu
konon dihadiahkan ke istana dari tokoh seberang lautan,
tetapi hingga puluhan tahun kemudian, tidak lagi terdengar
kabar beritanya sedikitpun ......... jikalau begitu, engkau patut
bersyukur kepada Nenek itu anak muda ....."
"Benar locianpwee, aku pasti akan berterima kasih
kembali kepada Nenek Hui Nio ..."
"Kionghi Tek Hoat, kulihat engkau menanjak lagi satu
tingkat lebih maju. Baiklah, locianpwe, bolehkah tecu melihat
keadaan orang ini ..."? Ceng Liong berkata sambil menunjuk
To Hoa Jin yang tergolek lemah.
"Silahkan anak muda, kemampuan pengobatanku sangat
terbatas untuk luka sejenis yang dihadapi oleh orang ini. Satu
hal saja yang penting, yakni bahwa dia akan tetap hidup
selama beberapa tahun kedepan, dan untuk itu lohu
mempertaruhkan nama baikku ...." sahut Yok Sian.

Tarian Liar Naga Sakti I 1919


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mendengar persetujuan Yok Sian yang masih belum


dikenalnya, Ceng Liongpun bergerak mendekati To Hoa Jin
dan kemudian memegang nadinya dan mengerahkan tenaga
dalam mujijatnya, Giok Ceng Sinkang. Beberapa saat
kemudian dia melepaskan lengan To Hoa Jin dan memandang
Tek Hoat dan berkata:
"Tek Hoat, lebih baik engkau perkuat pihak kita di depan.
Kekuatan lawan sangat berat, kita membutuhkan To Hoa Jin
ini untuk membantu keteranganku, karena itu akan
kugunakan Giok Ceng Sinkang untuk memulihkannya.
Tugaskan seseorang disini untuk membantuku bersama
locianpwee ini ......"
"Tidak perlu, engkau pergilah memperkuat pihak kita
anak muda, biarkan muridku yang akan membantu kami
berdua disini ......... dan engkau anak muda (memandang Ceng
Liong), engkau menguasai Giok Ceng Sinkang ....."?
"Benar locianpwee ..... siapakah gerangan locianpwee
yang mulia ....." tanya Ceng Liong dengan hormat.
Sementara itu, Tek Hoat yang sudah di pintu keluar
berkata:
"Beliau adalah sesepuh kami Liong ko, Yok Sian Sin Kay
......"
Mendengar nama besar itu, Ceng Liong langsung memberi
hormat sambil berkata:
"Maafkan kekurang hormatan tecu ....... tecu Kiang Ceng
Liong memberi salam dan hormat kepada locianpwee yang
mulia ....... ach, tecu sudah lancang mencoba mendahului

Tarian Liar Naga Sakti I 1920


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

seorang Dewa Obat ..... maafkan, maafkan tecu locianpwee


..." Berkata Ceng Liong dengan penghormatan yang tidak
dibuat-buat. Sampai Yok Sian sendiripun terkesan baik dengan
sikapnya yang tulus itu.
"Anak muda, memang benar aku dijuluki Yok Sian, tetapi
tidak untuk luka dalam separah yang diderita oleh orang ini
........ adalah bagian Giok Ceng Sinkang untuk mengobati luka
separah itu. Tetapi anak muda, resiko jika engkau belum
menguasainya secara sempurna sangatlah besar ......" berkata
Yok Sian dengan nada sayang akan keadaan Ceng Liong jika
melakukan pengobatan itu.
"Locianpwee, betapapun fitnah dan persoalan Kaypang
saat ini, sangat membutuhkan bantuan orang ini.
Keteranganku dan temuankupun akan sangat terbantu
olehnya. Karena itu, baik dalam tugas sebagai Bengcu,
ataupun sebagai sahabat Kaypang, apalagi memegang kim pay
Pangcu Kaypang, maka apapun akan tecu lakukan untuk
berusaha menyembuhkannya. Janganlah locianpwee khawatir
......"
"Hmmmmmm, luar biasa ...... luar biasa. Lembah Pualam
Hijau memang hampir selalu melahirkan tokoh-tokoh hebat
berbudi luhur dalam sejarahnya ........ Silahkan jika demikian
anak muda"
"Tecu akan mencobanya locianpwee ...... mohon restunya
....."
Sambil berkata demikian, Ceng Liongpun kemudian
membuka pakaian To Hoa Jin, selanjutnya menotoknya di
empat titik berbeda, dan baru kemudian duduk bersila di sisi

Tarian Liar Naga Sakti I 1921


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pembaringan To Hoa Jin. Setelah bersiap sejenak,


ditempelkannya kedua belah tangan ke dada To Hoa Jin dan
berlangsunglah proses pengobatan dengan tenaga dalamnya
GIOK CENG SINKANG. Yok Sian Sinkay mengamatinya dengan
wajah kagum tetapi juga dengan was-was. Di wajahnya kedua
perasaan itu berkecamuk. "Sangat sayang jika orang segagah
ini mengalami kemunduran .......... sayang .... sayang ...."
Tetapi perasaan "sayang" ini perlahan-lahan mengedur
setelah selama setengah jam berlalu tubuh Ceng Liong dan To
Hoa Jin mulai diselimuti hawa tipis yang nyaris sulit dilihat
mata biasa. Hanya, sebagai tokoh tua dan mahir pengobatan,
Yok Sian Sinkay paham apa yang sedang terjadi. Dia bahkan
tahu, Giok Ceng Sinkang yang sempurna akan mengeluarkan
awan tipis hijau, semakin pucat dan pudar warnanya semakin
sempurnalah penguasa sinkang itu. Sementara Ceng Liong
yang disaksikannya, justru nyaris tidak ada lagi warna
hijaunya, alias hanya getaran kekuatan itu saja yang terasa
dan bisa diikuti oleh Yok Sian Sin Kay.
"Astaga, semujijat itukah anak muda ini ....?" terkujutlah
dia sekarang dan mulai tumbuh harapan baru dalam hatinya.
"Tapi ...... bagaimana mungkin, masak semuda ini dia bahkan
sudah mencapai tingkatan kakeknya di usia 60an? Sungguh
sulit dipercaya ....." Yok Sian Sin Kay masih terombang-ambing
antara yakin dan kurang yakin. Tetapi, fakta dihadapannya
sudah membuktikannya. Dia pernah mendapat penjelasan
Kiang Sin Liong pada masa lalu mengenai Giok Ceng Sinkang,
karena sinkang istimewa itu juga memiliki khasiat
"menyembuhkan", khususnya luka dalam. Dan beberapa lama
mereka mendiskusikan kemungkinan tersebut dan Yok Sian

Tarian Liar Naga Sakti I 1922


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sempat menguraikan prinsip-prinsip pengobatan yang


dikuasainya. Sebaliknya, Kiang Sin Liong, kakek buyut
sekaligus suhu Ceng Liong, menerangkan tingkatan
penguasaan sinkang istimewa itu dan tanda-tandanya. Pada
masa itu, Sin Liong adalah penguasa sinkang tertinggi Giok
Ceng Sinkang, bahkan dalam sejarah Lembah Pualam Hijau.
Dan sekarang, diusia muda Ceng Liong, dia menyaksikan
sebuah keajaiban yang sulit untuk dipercayainya. Kejadian
yang hanya diketahuinya dan disaksikannya lebih 50 tahun
silam, dan kini secara ajaib disaksikannya lagi. Mengagetkan
karena dia melihat bahwa tingkat Ceng Liong, justru sudah
setanding dengan tingkatan Kiang Sin Liong yang waktu
bercakap dengannya berusia 60 tahunan atau bahkan lebih.
Bagaimana dia tidak heran? bagaimana dia tidak terkejut?
Kali ini kakek Dewa Obat itu memandang Ceng Liong
bagai memandang "barang aneh". Kagum, takjub, heran, dan
sejenisnya berseliweran di benak Yok Sian. "Sungguh, kembali
aku bertemu tokoh ajaib, justru di penghujung usiaku. Jika
dulu kakek buyutnya, sekarang cucunya, dua-duanya sungguh
ajaib ...... luar biasa ....." demikian Yok Sian Sin Kay membatin.
Semakin mengamati semakin dia merasa suka dengan aura
dan perbawa Ceng Liong, tokoh muda mujijat yang rendah
hati dan tadi menghormatinya dengan sangat tulus.
Dan setelah satu jam setengah lewat, kini tubuh
keduanya, To Hoa Jin dan Kiang Ceng Liong, justru sudah
seperti berkilat-kilat. Tidak ada lagi awan tipis yang
mengungkungi mereka, yang ada adalah sejenis kekuatan
tidak nampak tetapi yang sesekali berpijar dan bisa ditangkap
dengan mata kepala Yok Sian Sin Kay. "Astaga, dia bahkan

Tarian Liar Naga Sakti I 1923


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sudah selangkah melampaui kakek buyutnya, seandainya dia


berubah jahat, rasanya bahkan turunnya sesepuh Siauw Lim
Sie sekalipun tidak akan sanggup menahannya ...." kaget Yok
Sian Sin Kay mengikuti perkembangan pengobatan itu.
Dan pada akhirnya, setelah mencapai 2 jam proses
pengobatan mujijat itu, perlahan lahan pijaran cahaya yang
bisa ditangkap mata Yok Sian mulai memudar dan bahkan tak
lama kemudian lenyap. Wajah To Hoa Jin yang tadinya PUCAT
PASI bagaikan kertas, kini sudah kembali memerah, tetapi
Ceng Liong masih tetap bersedekab dan kelihatannya sedang
memulihkan kekuatannya dan mengembalikan kesegaran.
Dan ketika Ceng Liong akhirnya menyelesaikan
pengobatannya dengan menarik kekuatan iweekang dan juga
melepaskan telapak tangan dari dada To Hoa Jin, maka Yok
Sian segera berpaling kearah muridnya dan menyuruhnya
menyediakan semua keperluan.
Begitu sang murid, Song Ciu Kun yang ulet dan berwajah
riang itu keluar, Yok Sian segera memeriksa kembali keadaan
To Hoa Jin. "Luar biasa, dia benar-benar berhasil menarik
kembali nyawa orang ini ..... hebat ...... hebat, sulit dipercaya
.....". Yok Sian menemukan kenyataan yang membuatnya
takjub, yakni To Hoa Jin yang bagai balon kempes beberapa
jam sebelumnya, kini menunjukkan tanda hidup yang sangat
kuat, bahkan secara fisik sudah sembuh. Kecuali kekuatan
tenaga dalamnya, masih harus menunggu beberapa saat
untuk mengetahuinya. Tetapi, keadaan To Hoa Jin sendiri
sudah pulih, tenaganya juga kelihatannya tidak berhalangan
lagi.

Tarian Liar Naga Sakti I 1924


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bahkan, beberapa saat kemudian To Hoa Jin membuka


matanya dan melihat ada dua orang, tak lama kemudian 3
orang yang berada dalam kamar bersamanya, diapun
perlahan-lahan mulai memaklumi apa yang terjadi.
Dipandanginya tokoh yang sedang samadhi di sisi
pembaringannya, dan dia paham, dialah orang yang telah
mengobati dan menyembuhkannya. Sementara selain itu, dia
melihat seorang Kakek yang sudah teramat tua dan berwajah
lembut bersahabat dan seorang anak remaja tanggung yang
membawakannya air minum. Tetapi, air minum itu diaduk dan
dibubuhi obat-obatan oleh si Kakek tua, dan beberapa saat
kemudian, disodorkan oleh si Kakek untuk diminum olehnya
sambil berkata:
"Minumlah sahabat, kekuatan fisikmu bisa bertambah
kuat dengan obat-obatanku ...."
Entah mengapa, tidak sedikitpun terbersit rasa curiga dan
syak wasangka terhadap orang-orang dalam kamar itu.
Dengan tanpa bertanya banyak, bahkan tanpa bersuara selain
berkata: "Terima Kasih", To Hoa Jin mengambil gelas itu dan
langsung meneguk isinya. Dan benar saja, perutnya tak lama
kemudian seperti dialiri hawa hangat dan menyegarkan.
Semangatnya tumbuh kembali, meskipun secara fisik dia
merasa belum cukup fit untuk melakukan banyak pekerjaan
berat.
Tak berapa lama kemudian, Kiang Ceng Liong
menyelesaikan samadhi mengumpulkan semangat dan
kekuatannya kembali. Tidak butuh lama waktu baginya, meski
baru saja dia mengeluarkan banyak tenaga memulihkan To
Hoa Jin. Begitu selesai dengan samadhinya, Ceng Liong

Tarian Liar Naga Sakti I 1925


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kemudian melompat turun dari pembaringan dan melihat


keadaan To Hoa Jin yang tidak berhalangan lagi, diapun
senang. Dengan cepat dia menyapa To Hoa Jin sambil
memeriksa pergelangan tangannya:
"To locianpwee, bagaimana perasaanmu sekarang ini ...."?
"Terima kasih anak muda. Pertolonganmu sungguh luar
biasa, sebetulnya aku merasa sudah dalam perjalanan
"pulang", tetapi bantuanmu dan juga bantuan locianpwee
(sambil memandang Yok Sian), menarikku kembali untuk
tetap hidup ...... syukurlah, jika mati, aku pasti menjadi setan
penasaran ....."
"Syukurlah ....... locianpwee ini (sambil menunjuk Yok
Sian), adalah sesepuh Kaypang, Yok Sian Sin Kay .......
sementara tecu adalah Kiang Ceng Liong ..... berasal dari
Lembah Pualam Hijau ...."
"Terima kasih Yok Sian locianpwee ....... dan terima kasih
atas bantuanmu anak muda. Tetapi, masih ada persoalan yang
harus cepat ditangani ....."
"Sabar To locianpwee ...... persoalan di Kaypang akan
ditangani para pemimpin Kaypang dan juga sahabatku Tek
Hoat bersama beberapa tokoh lainnya. Biarlah kita
beristirahat beberapa saat sambil engkau memulihkan dirimu.
Percayalah, gangguan mereka tidak akan berhasil di Kaypang
ini. Terdapat banyak sekali kaum Pendekar yang akan
menghalangi perbuatan jahat mereka ......"
"Mungkin benar, karena kelihatannya sasaran akhir
mereka tidak di Kaypang, tetapi sepertinya mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 1926


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mempercakapkan sesuatu "di luar lautan", entah dimana


tepatnya. Di Kaypang, mereka sekedar ingin mengacau dan
membalas dendam, dan untuk itu mereka menarik beberapa
tokoh besar menjadi sekutu mereka. Siapa tokoh-tokoh itu,
sama sekali tidak kukenal ......... Tapi, bagaimana-bagaimana
dengan suteku Lauw Gwan Thong ..... apakah ...."?
Ceng Liong saling pandang dengan Yok Sian, mereka
berdua kurang paham dengan Lauw Gwan Thong. Untunglah
ada Song Ciu Kun, si remaja tanggung yang kebetulan tahu
mengenai hal itu, karena Tek Hoat memberitahunya:
"Locianpwee, jangan takut, menurut Tek Hoat toako,
adiknya Mei Lan sudah berangkat beberapa jam sebelumnya
khusus untuk mencari dan menolong sute locianpwee di lokasi
yang locianpwee tunjukkan ...." ujarnya sopan tetapi bernada
riang.
"Achhhh terima kasih jika begitu anak muda ......
hmmmmm, sungguh bermasa depan bagus ....... " gumam To
Hoa Jin memandang Song Ciu Kun. Selain berani, periang,
anak ini juga memang tulus, ulet dan sangat setia kawan.
"Terima kasih locianpwee ....."
Ceng Liong yang mendengar Mei Lan kekasihnya sudah
turun tangan menjadi senang dan tentu memiliki keyakinan
kepada kekasihnya. Dan diapun berkata:
"Kita tunggu Lan moi jika demikian, jangan khawatir, dia
memiliki bekal yang sangat memadai untuk menonolong
sutemu ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1927


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Meski masih sedikit ragu, To Hoa Jin akhirnya menarik


nafas panjang dan berkata:
"Baiklah jika demikian, biarlah kita menuggu Nona itu
......"
"Ada beberapa hal penting yang perlu kuberitahukan
kepada locianpwee, tapi jika locianpwee berkenan ada satu
pertanyaan yang ingin kutanyakan......" Ceng Liong berkata
sambil menatap To Hoa Jin.
"Anak muda, aku paham, orang yang mampu menolongku
dengan luka yang kuderita tadi teramat sedikit, atau nyaris
tidak ada orang kedua. Ucapan terima kasih rasanya masih
belum cukup. Karena itu, tanyalah, apa saja yang ingin engkau
tanyakan ....."
"Apakah benar locianpwee berasal dari Pulau Naga Api
(Hwee Liong To) ...."?
"Acccchhhhh, mengapa jadi banyak orang yang
mengetahui keberadaan Hwee Liong To? Apanya yang
menarik bagimu tentang pulau kami itu anak muda ..."?
"Karena bersama dengan Tek Hoat, kami sudah bertemu
dan mengenal tokoh-tokoh dari dua pulau yang lain
locianpwee, termasuk keluarga Siok ...."
"Dan engkau juga mewarisi Pek Lek Sin Jiu ...."?
"Benar sekali locianpwee ...... seperti juga Liang Tek Hoat,
tecu juga menguasainya hingga tingkat pamungkasnya ......"
"Anak muda..... bahkan kami di pulau, hanya menguasai
hingga tingkat ke delapan, karena kitab lengkapnya terbawa

Tarian Liar Naga Sakti I 1928


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hanyut atau dibawa keluar seorang tokoh kami di masa


bencana dulu itu. Tetapi, untungnya dia tidak membawa
pelajaran sinkangnya, Sam Yang Hui Kang. Itu sebabnya,
sebetulnya aku sanggup menandingi anak muda yang
menjatuhkanku tadi. Tapi entah bagaimana, dia seperti
menguasai juga Cit Sat Sin tjiang ...... akupun bingung ....."
"Bukannya aneh locianpwee, tetapi adalah Tek Hoat yang
beruntung memakan sejenis Pil Merah Terang dan justru saat
berhadapan denganmu manfaat pil itu baru terasa ..."
"Anak muda ....... yang benar saja ...."?
"Anak muda itu berkata benar. Lohu sudah memeriksa
Tek Hoat dan memang dia memakan sejenis obat mujijat
sehari sebelumnya, hanya, dia sendiri tidak tahu apa pil itu
dan apa khasiatnya karena baru dihadiahkan seorang nenek
kepadanya sehari sebelumnya. Karena itu, diapun bingung ...."
"Astaga ... pil itu buatan leluhurku dan sudah raib dari
pulau kami lebih kurang 80 tahun silam. Tidak disangka
bertemu tuannya. Sungguh ini namanya jodoh ....."

Episode 36: Rahasia Tokoh Hwee Liong To (2)


"Apa memang benar tokoh dari pulaumu yang telah
membuat pil itu ....."? Bertanya Yok Sian Sin Kay dengan
antusias
"Benar locianpwee, kurang lebih 100 tahun silam, di pulau
kami ada seorang yang sangat berbakat dalam bidang
pengobatan. Seumur-umurnya tidak pernah melangkah ke
Tionggoan. Tetapi anehnya, hanya dari kitab catatan

Tarian Liar Naga Sakti I 1929


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pengobatan dia bisa belajar banyak tentang ilmu pengobatan


Tionggoan. Dan dialah yang telah membuat pil ajaib itu.
Digunakan hanya mereka yang adalah keturunan Lauw Tocu
dan yang "kurang berbakat". Jika dimakan mereka yang
berbakat, bakal melaju sangat jauh dan sangat mungkin
tersesat melatih Pek Lek Sin Jiu ......"
"Achhhhh begitu rupanya ....." desis Yok Sian kagum.
Beberapa saat mereka terdiam. Dan baru dipecahkan lagi
keheningan itu oleh To Hoa Jin yang menoleh kearah Ceng
Liong dan berkata:
"Anak muda, ada lagi yang ingin engkau tanyakan ....."?
Bersamaan dengan itu, Yok Sian mengedipi mata kepada
murid bungsunyi Song Ciu Kun. Dan anak remaja tanggung
itupun bergerak ke ranjang bagian kaki, dan tidak lama
dengan lincah dan trampil dia mulai memijat kaki To Hoa Jin
hingga ke bagian lutut. Sama sekali tidak terasa sakit di luar,
tetapi di bagian dalam, kelihatan dia seperti menahan rasa
sakit. Sementara pijatan itu berlangsung, Ceng Liong
melanjutkan:
"Locianpwee, selama 2 tahun ini, harap jangan
menggunakan sinkangmu dulu. Boleh locianpwee melatihnya,
tetapi jangan sekali-sekali dipakai bertarung ataupun berlatih
sambil mengadu ilmu dan iweekang. Jika tidak, aku sendiripun
tidak akan mampu lagi mengumpulkannya. Kurang lebih 15
menit lagi, locianpwee harap mengatur nafas dan
mengumpulkan kembali kekuatanmu itu dan
mengendalikannya. Tetapi, sekali lagi, tidak boleh digunakan
memukul atau menangkis tenaga lawan. Setelah 2 tahun, tecu

Tarian Liar Naga Sakti I 1930


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menanggung, kekuatan locianpwee meningkat jauh


dibandingkan sekarang ini ....... Hal ini disebabkan kekuatan
pukulan Tek Hoat ikut mengendap dalam kumpulan kekuatan
locianpwee, jika tidak disatukan, maka akan saling pukul dan
merusak struktur tubuh bagian dalam locianpwee. Syukur,
atas kehendak thian, tecu tadi berhasil mengumpulkannya,
menyatukan dan sekaligus menjinakkan kekuatan
merusaknya. Selama dua tahun nanti, locianpwee cobalah
berlatih mengolah dan menggunakannya, niscaya kemajuan
locianpwee akan sangat luar biasa ......"
"Anak muda ....... apakah benar perkataanmu itu ..."?
tanya To Hoa Jin terkejut
"Setelah 15 menit, locianpwee boleh menguji
perkataanku tadi. Jika locianpwee tidak terluka oleh benturan
tadi, sebetulnya cukup 3-5 hari samadhi mengendalikan serta
mengendapkan tenaga itu di tan-tian. Tetapi, karena terluka
parah, maka locianpwee perlu melatih organ dalam tubuh dan
tan-tian agar mampu menampung tenaga besar itu dengan
tidak merusaknya. Kekuatan Tek Hoat jadinya tertinggal dalam
tubuh dan sudah kusatukan dengan kekuatan locianpwee ....."
"Anak muda ...... bukan itu maksudku, bukan meragukan
apa yang sudah engkau lakukan itu, tetapi dengan usiamu
sekarang ini tetapi mampu melakukannya, sungguh
membuatku yang lebih tua ini jadi merasa perlu belajar jauh
lebih lama lagi ...... Locianpwee (memandang Yok Sian), apa
perkataan anak muda ini benar ...."?

Tarian Liar Naga Sakti I 1931


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Yok Sian Sin Kay terlihat mengangguk membenarkan.


Lebih dari itu, karena dia sendiri juga dibuat kagum.
Belakangan dia berkata lagi:
"Ada dua kekuatan luar biasa yang mampu
melakukannya. Kekuatan berdasarkan tenaga murni kalangan
BUDHA dari Siauw Lim Sie, dan juga kekuatan dari jalur Giok
Ceng Sinkang yang adalah dasar sinkang dari Lembah Pualam
Hijau darimana anak muda ini berasal ......."
Terlihat To Hoa Jin kaget tak terkira. Diapun berkata:
"Jika demikian, Lembah Pualam Hijau adalah tempat yang
tak terlawan ......"?
"Bukan demikian. Sepanjang sejarahnya, baru tokoh
kedua ini, anak muda inilah, yang sanggup melakukannya.
Tokoh pertama yang sanggup, sudah meninggal. Dan dia ini,
setahu lohu, adalah satu-satunya yang masih hidup, masih
sangat muda pula ......"
"Accccchhhh, anak muda, engkau sungguh luar biasa. Aku
sungguh-sungguh berterima kasih yang tak terhingga
kepadamu. Seandainya ........ ah ....."
"Terima kasih locianpwee atas pujianmu. Hanya saja,
pujian setinggi itu tidak layak kuterima. Karena sesungguhnya,
di atas langit masih ada langit yang lain lagi ....... tidak ada
tokoh yang tak terlawan ....."
"Benar .... benar, sungguh pandangan yang bijaksana anak
muda ...." timpal Yok Sian Sin Kay yang juga terlibat akatif
dalam percakapan mereka.

Tarian Liar Naga Sakti I 1932


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Setelah beberapa saat kemudian Song Ciu Kun


menyelesaikan pijatan istimewanya. Pijatannya itu
menghasilkan kekuatan tubuh yang hebat bagi To Hoa Jin
hingga ingin rasanya dia untuk segera berdiri atau bahkan
berlari kembali. Tetapi Ceng Liong masih melarang dengan
mengatakan:
"Kumpulkan dan kendalikan dulu kekuatan dalam tubuh
locianpwee dan endapkan di tan-tian, setelah itu baru boleh
mencoba berdiri. Aku akan keluar mencari dan menjejaki
orang yang mencari sutemu ......."
"Baiklah kalau begitu. Tetapi, sebelum engkau pergi, kali
ini aku ingin mengatakan sesuatu, sekaligus memohon
pertolonganmu anak muda ....."
Ceng Liong batal ke luar kamar tersebut, dan kembali
ketempatnya sambil memandang To Hoa Jin yang masih
berbaring itu:
"Katakanlah locianpwee, jika memang dapat kulakukan,
pasti akan kulakukan ....."
"Pertama, Yok Sian locianpwee, aku sudah
mempermalukan Hwee Liong To dan leluhurku dengan
membantu musuh mengacau Kaypang. Meski aku
melakukannya karena mereka menyandera suteku, pewaris
terakhir Hwee Liong To ..... Karena itu, jika diperkenankan,
aku ingin membayar hutangku kepada Kaypang dengan
mengabdikan diri selama 5 tahun bagi Kaypang. Dan, aku ingin
mendidik anak ini (sambil menunjuk Song Ciu Kun) untuk
mewarisi Sam Yang Hui Kang dan Pek Lek Sin Jiu, sehingga dia

Tarian Liar Naga Sakti I 1933


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

benar-benar menjadi tokoh Kaypang yang tangguh suatu hari


kelak ......."
"Acccch sungguh besar peruntungan muridku. Dia
memang jauh lebih tangguh dalam pegobatan daripada ilmu
silat. Padahal, bakat silatnya lebih menonjol. Jika engkau
berkenan membimbingnya, aku akan sangat senang ......... tapi
........ bukankah kedua ilmu itu adalah ilmu pusaka Hwee Liong
To? Yok Sian sangat kaget dan senang, tetapi tidak dengan
cepat mengiyakan permintaan To Hoa Jin tersebut.
"Locianpwee ...... ada peraturan tertulis di dinding Hwee
Liong To ....... ketika kedua ilmu itu dan ilmu apapun di Hwee
Liong To sudah memiliki pewaris di luar keluarga Hwee Liong
To, maka larangan menurunkan ilmu itu ke orang lain tidak
berlaku lagi. Hanya, aku meminta anak itu juga kelak
membantu Hwee Liong To dalam menegakkan keadilan dan
kebenaran ........" tegas To Hoa Jin.
"Jika memang demikian, lohu menyerahkan menyerahkan
muridku kepadamu To Hoa Jin. Karena sesungguhnya, ini
adalah perjalananku yang terakhir. Setelah Pertemuan Besar
ini, Yok Sian Sin Kay tidak akan berada di dunia ini lagi ......"
Hebat, Yok Sian mengucapkannya dengan ringan. Bahkan,
diapun memanggil muridnya dan berkata:
"Muridku, engkau sungguh beruntung karena To Hoa Jin
akan mendidikmu sebagai muridnya. Sejatinya dia hanya akan
menurunkan ilmunya Sam Yang Hui Kang dan Pek Lek Sin Jiu,
tetapi engkau kuharuskan memanggilnya SUHU sejak saat ini.
Karena setelah hari ini, tidak akan ada lagi yang dapat

Tarian Liar Naga Sakti I 1934


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menemuiku. Tugasku mengasuhmu sudah selesai. Karena itu,


beri hormat kepada SUHUMu yang baru ......."
Song Ciu Kun bukannya anak bodoh. Sebaliknya, dia
sangat cerdik dan pintar. Juga selalu berwajah gembira.
Tetapi, mendengar hari itu dia mendapat SUHU baru yang
hebat tetapi sekaligus akan segera berpisah dengan SUHU
yang selama ini mendidik, membimbing dan
membesarkannya, tak terasa dia berdiri menujublak ........
"Kun Jie ......" tegur Yok Sian lembut, sedikit banyak dia
menyelami apa yang sedang berkecamuk dalam dada murid
yang sangat dikasihinya itu.
"Tecu SONG CIU KUN memberi hormat kepada SUHU
......" akhirnya meski dengan wajah sedih, Ciu Kun berlutut
dan memberi hormat kepada TO HOA JIN yang sejak hari itu
mengangkatnya menjadi muridnya.
"Dan, bukan kebetulan jika lohu di penghujung usia
bertemu dengan seorang DUTA AGUNG yang akan menjadi
manusia ajaib Rimba Persilatan Tionggoan. Anak muda,
dengan rendah hati aku memohonkan bimbinganmu untuk
anak ini suatu saat nanti ..."
Ceng Liong yang melihat tingah laku dan bakat yang
memang baik dalam diri Song Ciu Kun dan mendengar
permintaan Yok Sian Sin Kay, sudah segera menarik nafas
panjang sambil berkata:
"Memandang nama besar locianpwee yang budiman dan
melihat bakat anak ini, biarlah aku menurunkan Pek Lek Sin
Jiu jurus pamungkasnya suatu saat nanti. Dan jika berjodoh

Tarian Liar Naga Sakti I 1935


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tecu akan menghadiahinya satu jenis ilmu silat lainnya kelak


........"
"Hahahahahaha, engkau akan banyak melakukan
pekerjaan seperti ini di masa depan nanti Anak Muda. Aku
gembira karena bisa melihatmu berkembang menuju ke
tahapan tersebut. Muridku, mengapa engkau belum
berterima kasih kepada Duta Agung ..."?
Buru-buru Song Ciu Kun menghormat dan berterima kasih
kepada Kiang Ceng Liong:
"Terima kasih Ceng Liong toako ......"
Setelah percakapan itu usai, kembali To Hoa Jin berkata:
"Anak Muda, aku memohon pertolonganmu untuk masa
depan Hwee Liong To. Aku harus membayar hutangku kepada
Kaypang, dan jelas tidak mungkin melaksanakan tugas
mencari pewaris Hwee Liong To. Selain suteku, pewaris
terakhir Hwee Liong To, tidak ada lagi keturunan leluhur
LAUW di Hwee Liong To. Sayang sekali, sejak lahirnya Suteku
itu memang mengalami keterbelakangan mental, tetapi
sangat keranjingan belajar ilmu silat. Karena itu, menjelang
ajal, ketika Tocu terakhir Hwee Liong To melihat semua
pewaris Hwee Liong To tewas dalam badai, akhirnya
menyerahkan sebuah benda kepadaku untuk jika aku selamat,
mencarikan pewaris Hwee Liong To. Syaratnya hanyalah:
Berbudi pekerti baik, menjunjung kebenaran dan berbakat
silat yang baik. Karena engkau menguasai Pek Lek Sin Jiu milik
leluhur pulau itu, maka ingin kutitipkan benda itu agar engkau
membantu mencarikan pewaris Hwee Liong To. Harap engkau
catat Anak muda, Hwee Liong To sekarang adalah pulau

Tarian Liar Naga Sakti I 1936


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kosong tak berpenghuni. Artinya Tocu mendatang akan


menentukan garis besar kebijakan Hwee Liong To yang baru
dengan sejarahnya yang baru. Sejak hari ini, lohu akan
menutup diri hanya di lingkungan Kaypang saja ......."
Kiang Ceng Liong terdiam. Tetapi, memang ada benarnya
juga. Dia mewarisi salah satu ilmu pusaka Hwee Liong To, dan
tidak ada salahnya dia sedikit membalas jasa pemilik pulau itu
untuk melanjutkan sejarah Hwee Liong To kedepan. Berpikir
demikian Ceng Liongpun memandang To Hoa Jin yang sedang
memandangnya penuh harap.
"Locianpwee, tecu akan berusaha hingga 5 tahun ke
depan. Jika belum menemukan orang yang tepat, maka tugas
itu akan kukembalikan kepada locianpwee dengan datang ke
Kaypang ini ...... bagaimana ...."?
"Baik juga kalau begitu anak muda. Yok Sian Locianpwee,
jangan khawatir, muridku ini tidak akan kucalonkan menjadi
pewaris Hwee Liong To, dia harus membangun Kaypang dan
menjadi tokoh utama Kaypang ........"
Semua nampak manggut-manggut setuju. Dan setelah itu,
akhirnya To Hoa Jin menyerahkan sesuatu ke tangan Ceng
Liong yang tidak lama kemudian keluar dari kamar itu karena
To Hoa Jin akan melakukan samadhi mengumpulkan tenaga
dan menjinakkan tenaga dalam tubuhnya ke tan-tian.
=================
Mari kita ikuti perjalanan Liang Mei Lan. Tidak lama
setelah bersepakat membagi tugas, dimana Tek Hoat, Giok
Lian, Kakek Song Thian Po dan Nenek Souw Hui Nio akan

Tarian Liar Naga Sakti I 1937


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bergabung dengan Nenggala dan Li Hwa serta tokoh Kaypang


untuk berjaga di area Pertemuan Besar dan dia sendiri
bertugas mencari Lauw Gwan Thong. Ciri-cirinya dia sudah
tahu dan konon Pemuda Tolol itu sedang "disandra" oleh
bekas gerombolan Thian Liong Pang. Penjagaannya sudah
tidaklah seketat sebelumnya, karena para tokoh utama
mereka sudah pada menyusup masuk di Markas Kaypang dan
menunggu waktu yang tepat untuk beraksi.
Dengan informasi tersebut Mei Lan kemudian melesat
cepat ke arah utara, tepatnya ke arah puncak Pegunungan
Hengsan. Tetapi, meski memiliki ginkang yang super hebat,
Mei Lan tetap kesulitan menjelajahi arah utara menuju
puncak, karena hutannya cukup lebat. Sementara target yang
disasarnya, sialnya masih belum diketahuinya secara jelas.
Petunjuknya sangat singkat dan sederhana, arah utara menuju
puncak. Dan otomatis arah itulah yang diambil Mei Lan.
Tetapi, luar biasa sulitnya melihat keadaan hutan yang sangat
lebat. Semakin kepuncak semakin lebat hutannya dan
semakin sulit dia menemukan jalan untuk menuju lebih ke
puncak lagi.
Jalan satu-satunya adalah melalui puncak-puncak pohon
besar itu. Tetapi, resikonya dia tidak akan mengetahui
keadaan di bawah sana. Apa boleh buat. Dengan kemampuan
ginkangnya yang memang semakin lama semakin tinggi, Mei
Lan bergerak dengan luar biasa cepat menuju ke puncak.
Melampaui puncak-puncak pohon yang dijadikannya pijakan
untuk menjadi landasan lompatan berikutnya. Begitulah cara
si ratu ginkang ini untuk menyiasati lebatnya hutan yang harus
diterobosnya untuk mencari si Tolol Lauw Gwan Thong.

Tarian Liar Naga Sakti I 1938


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sejam lebih Mei Lan berlari-lari dan sudah cukup jauh dia
berkelabat ke arah puncak, tetapi belum juga ditemukannya
dan dilihatnya ada tempat yang mencurigakan. Atau tempat
yang tepat untuk menyembunyikan seorang sandra. Sebagai
gadis yang cerdas, Mei Lan sadar, bahwa dia harus mencari
tempat-tempat yang agak tersembunyi dan agak terlindung
dari pandang mata orang biasa. Tempat yang biasa dipilih
adalah, gua atau liang sembunyi, atau bisa juga tempat
tersembunyi yang tidak terlihat mata jika tidak secara teliti
mencarinya. Dan sekarang, Mei Lan sedang menjajaki tempat-
tempat tersebut untuk mencari tahu, dimana kiranya tempat
disembunyikannya sandera itu.
Tetapi, setelah ubek-ubekan selama hampir 2 jam, tidak
sedikitpun dia melihat ada tanda tanda mencurigakan. Sudah
cukup luas area yang dikitarinya, bahkan sudah turun dari
puncak pepohonan dan memasang mata serta telinga. Tetapi,
selain suara binatang hutan, kesiuran angin dan lagu-lagu
indah yag dihasilkan gesekan antara dedaunan, tak sedikitpun
dia mendengarkan suara mencurigakan. Padahal, dia diminta
untuk bergegas melaksanakan tugasnya ini.
Masih beberapa lama lagi Mei Lan mengaduk-aduk hutan
ke arah puncak, tetapi tidak sampai terlampau jauh. Karena
memang, menurut Tek Hoat, tidak terlampau jauh dari
Markas Kaypang. Padahal Mei Lan sudah mengaduk-aduk
hutan yang dimaksud dan sama sekali tidak menemukan
adanya jejak-jejak orang pernah mendatangi tempat itu.
Lama-kelamaan Liang Mei Lan menjadi habis kesabaran juga.
Maka pada akhirnya diapun memutuskan untuk lebih baik

Tarian Liar Naga Sakti I 1939


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kembali saja ke Markas Kaypang. Betapapun dia sudah


berusaha keras.
Berpikir demikian, akhirnya Mei Lan benar-benar
memutuskan untuk kembali ke Kaypang. Tidak ada sedikitpun
jejak yang ditemukannya di tempat yang ditunjukkan oleh Tek
Hoat. "Tetapi, biarlah sambil pulang mengambil jalan sedikit
berputar ...." berpikir demikian Mei Lan kemudian mengambil
jalan yang sedikit berbelok, tetapi tetap mengarah ke bawah.
Beberapa saat kemudian dia menemukan area yang lebih
renggang dan bahkan pepohohan yang jarang, tetapi tidak
cukup luas. Karena area itu kemudian dipisahkan lagi oleh
hutan cukup lebat dengan Markas Kaypang.
Merasa kesal dengan tidak menemukan apa-apa, Mei Lan
akhirnya memutuskan untuk melesat balik ke arah Kaypang.
Seketika dia mengembangkan ginkangnya dan melayang
pergi. Tetapi, ketika kakinya sudah selangkah masuk ke hutan
terakhir yang akan membawanya ke Markas Kaypang, tiba-
tiba dia mendengar suara ketawa yang agak aneh. Dan
hebatnya, suara tertawa itu bergerak agak cepat dan
kelihatannya arahnya sejajar dan melebar, artinya tidak
mengarah ke Kaypang, sebaliknya menuju pinggang gunung
ke arah timur. Dengan cepat Mei Lan menahan langkahnya
dan bahkan kemudian berbalik untuk melihat siapa yang
tertawa.
Alangkah kagetnya ketika dia melihat seorang pemuda
yang tadi dia dengar tertawa-tawa secara aneh, berlari sangat
pesat dan dikejar oleh dua orang, tepatnya sepasang manusia
laki-laki dan perempuan. Secepat apapun mereka bergerak,
Mei Lan mampu dengan tepat mengideintifikasi jenis kelamin

Tarian Liar Naga Sakti I 1940


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mereka. Pemuda yang dikejar dan tertawa-tawa aneh masih


muda, mungkin belum 30 tahun dengan potongan yang lucu,
kepalanya ditumbuhi sedikit saja ramput tetapi
berpenampilan cukup gagak. Sementara pengejarnya adalah
sepasang laki-laki dan perempuan setengah umur, mungkin
sekitar 40-50 tahun usia mereka. Tetapi, sebagaimana yang
dikejar, pengejarpun berlari dalam kecepatan yang tidak
biasa.
"Ini adalah kecepatan orang yang memiliki ginkang yang
tidak lemah" demikian Mei Lan membatin dan menjadi
penasaran. Karena penasaran, serentak diapun menerjang ke
depan untuk kemudian menghadang di tengah jalan yang
akan dilalui orang-orang yang sedang adu balap itu. Tetapi
setelah dekat, diapun tiba-tiba sadar jika orang yang
dicarinya, justru orang yang kini dihadangnya dan sedang
dikejar-kejar dua orang di belakangnya. Dua orang yang sama
sekali tidak dikenal. Sementara itu, si tolol yang rupanya
sedang di kejar-kejar orang, begitu melihat ada seorang gadis
cantik menghadang jalannya ke depan sudah sejak dari jauh-
jauh berteriak dengan gayanya yang aneh dan lucu:
"Minggir ....... hehehehe ....... minggir ........" hanya itu
yang dilakukannya. Tentu saja Mei Lan tidak akan menyingkir.
Sebaliknya dia mengeraskan hati dan berkata:
"Berhenti sebentar sahabat ........ aku memang sedang
mencarimu ......"
"Aduhhhh ..... musuh ....... aduh ........"
Tetapi sambil berkata demikian dia mengayunkan
tangannya. Dan dari tangannya itu meluncur sebuah serangan

Tarian Liar Naga Sakti I 1941


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang sangat mengagetkan Me Lan. Luncuran serangan itu


sungguh kuat, tetapi bukan kuatnya yang membuatnya kaget,
tetapi hawa panas membakar yang menyengatnya. Mau tidak
mau dia harus menangkis. Sebab jika menghindar, lawan pasti
akan melejit jauh. Meski dia yakin akan mampu mengejar,
tetapi waktu yang tersedia semakin mendesak. Jadi, apa boleh
buat. Mei Lanpun kemudian mengerahkan tenaganya dan
menangkis:
"Duk ............ aihhhhh ......."
Benturan hebatpun terjadi. Kekuatannya dapat
dimentahkan Mei Lan, tetapi hawa panasnya tetap
membuatnya kaget hingga menjerit. Sungguh panas
menyengat dan membutuhkan pengerahan hawa pelindung
badan baru dapat dia mengusir sengatan hawa panas
tersebut. Tetapi akibat dari benturan itupun membuat si Tolol
tertahan langkahnya. Mudah ditebak, diapun terkejar oleh
sepasang perempuan dan lelaki pertengahan umur yang
sedang mengejarnya. Dan ternyata mereka adalah sepasang
tokoh Pulau Awan Putih, kakak beradik Kwan Siok Bi dan
Kwan Siok Bu. Ada apa mereka mengejar-ngejar si Tolol di
daerah Pegunungan Hengsan?
Kini mereka berada dalam posisi sejajar dengan pihak si
Tolol yang justru berada di tengah-tengah tiga pihak tersebut.
Pihak pertama adalah Liang Mei Lan, kemudian si Tolol dan
Kakak beradik dari Pulau Awan Putih. Dalam keadaan seperti
itu, si Tolol hanya cengar-cengir tertawa ..... "Hehehehehe ......
hahahahahaah ....... aneh .... aneh". Diapun mungkin merasa
aneh karena kini berada di tengah-tengah dua pihak yang
membuatnya kaget. Karena orang baru yang barusan

Tarian Liar Naga Sakti I 1942


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menghadangnya juga ternyata sangat hebat. Karena tidak


tahu mau berkata apa, si Tolol akhirnya hanya mampu
ketawa-ketiwi entah apa yang lucu. Memang tidak ada yang
lucu. Atau memang hanya ketawa yang bisa dilakukannya?
Sekali pandang Mei Lan sadar bahwa inilah orang yang
dicarinya. Dia kasihan karena dalam tubuh tinggi gagah si
Tolol tetapi ternyata memiliki kesehatan mental yang sangat
kurang. Tapi, melihat keadaan si Tolol, dengan cepat dia
menduga bahwa kedua pengejarnya adalah tokoh yang
selama ini menyandera si Tolol. Karena kedua pengejarnya
juga nampak berkepandaian tidak rendah. Sudah jelas dia
akan dan harus melawan mereka yang sampai hati
memperlakukan seseorang seperti si Tolol sedemikian kurang-
ajarnya. Karena itu, dia kemudian berkata kepada si Tolol, dan
sudah langsung dengan menyebut namanya:
"Gwan Thong, biarkan aku berhadapan dengan orang-
orang jahat itu ......."
Si Tolol, Lauw Gwan Thong mendengar ada yang
menyebut-nyebut namanya dan katanya akan membantunya,
justru nyengir-nyengir saja. Dia tetap tertawa-tawa secara
aneh dan lucu, sekaligus menggemaskan Mei Lan.
"Hahahaha ...... hehehehe ........ mereka ....... mereka ......"
dan tetap tak mampu berkata apa yang ingin dikatakannya.
Sementara itu, Kwan Siok Bu dan Kwan Siok Bi begitu
disebut dan dipanggil JAHAT menjadi meradang. Mereka
belum berpengalaman dan belum lama berkecimpung di
Rimba Persilatan, mendengar mereka disindir dan disebut
jahat, Kwan Siok Bi sudah langsung naik darah dan berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 1943


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hei Nona muda, apa alasanmu menuduh kami jahat


....."?
"Bagaimana tidak jahat jika kalian berdua mengejar-
ngejar seorang yang tolol seperti ini? huh.... Tak tahu malu"
Mendengar kata-kata Mei Lan, tak perduli lagi dengan
kakaknya Kwan Siok Bu, Perempuan setengah tua ini sudah
melesat dan menghajar Mei Lan. Mei Lan kaget juga
mendapati serangan orang yang tak dikenalnya itu sangat
hebat dan kuat luar biasa. Tetapi sudah tentu dia tidak
menjadi kaget. Apalagi takut. Nona muda ini tidak lagi
gampang kaget diserang mendadak, karena semakin lama dia
semakin matang dan otomatis semakin kaya pengalamannya
bertarung pada level yang sangat tinggi. Secara naluriah dia
memainkan Thai Kek Sin Kun, salah satu ilmu sakti warisan
gurunya yang membuat dia menjadi sangat kokoh dan
sanggup menahan sambil membalas serangan lawan.
Kwan Siok Bu yang melihat langkah dan gerak Nona muda
lawan adiknya bergerak begitu ringan, begitu leluasa dan
bahkan bisa melakukan gerak-gerak yang sebelumnya nampak
mustahil, mengerutkan keningnya. "Hebat ...... nona itu hebat
...." pikirnya dalam hati. Sementara di pihak lain, si Tolol yang
juga hobby dengan Ilmu Silat sudah memandang sambil
tertawa terkekeh-kekeh. Senang dia melihat bagaimana kedua
Perempuan yang sakti itu kini adu pukulan dan dalam tingkat
pertarungan yang sangat bermutu dan hebat. Mana dia tahu
bahwa mereka bertengkar dan berkelahi karena dirinya?
Sama sekali tak terlintas dalam pikirannya. Pendeknya, begitu
melihat orang adu jotos, si Tolol langsung kesengsem.

Tarian Liar Naga Sakti I 1944


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pertempuran dua perempuan hebat itu cepat sekali


berubah dan meningkat ke tingkat yang lebih tinggi. Keduanya
kebetulan bisa menemukan tandingan ilmu masing-masing
ketika Siok Bi menyerang dengan Tiat Sie Sin kang (ilmu
Tangan baju Besi) dan ditandingi Meri Lan dengan Pik Lek
Ciang. Akibatnya dengan berani mereka adu pukulan dan
sama sekali tidak terlihat merasa kesakitan. Meski akibatnya
keduanya merasa tergetar karena kekuatan tenaga pendorong
pukulan itu masing-masing sudah meningkat kuat. Akibat
benturan tersebut, tanpa terasa keduanya mulai lebih
menghormati lawannya, karena masing-masing tidak
mencoba bermain licik, tetapi tetap gagah dalam menyerang
dan bertahan. Apalagi, keduanya mulai merasakan betul jika
nampaknya tingkatan mereka tidaklah jauh berbeda.
Jikapun ada yang membedakan keduanya, maka hanya
kegesitan, kecepatan dan keistimewaan ginkang yang
memang adalah ciri khas Mei Lan. Dan dapat dimaklumi,
karena Mei Lan memnag dikenal ratu ginkang sebagaimana
juga subonya yang melatih ginkang tingkat tinggi baginya.
Mengetahui keunggulannya itu, Mei Lan tiba-tiba
bergerak lebih cepat dan lebih gesit lagi dengan menggunakan
Sian-eng Sin-kun (Silat Sakti Bayangan Dewa) dipadu landasan
ilmu ginkang Sian Eng Coan-in (Bayangan Dewa Menembus
Awan). Dengan kombinasi ini, Mei Lan membombardir Siok Bi
dari seluruh penjuru karena tubuhnya mendadak berubah
menjadi belasan bayangan yang bergerak kesana kemari
dengan kecepatan yang jauh melebihi Siok Bi. Luar biasa
memang. Tetapi tidak serta merta membuat Siok Bi
kebingungan.

Tarian Liar Naga Sakti I 1945


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan sudah tentu Siok Bi tidak mau kalah begitu saja.


Benar dia mulai mengagumi nona muda yang sakti dan gesit
ini, tetapi tentu dia tidak rela untuk terkalahkan. Karena itu,
dia mencoba melakukan perlawanan dengan ilmu lainnya
yang membuatnya leluasa bergerak dan mendasarkannya
dengan kekuatan iweekang. Dia mulai memainkan ilmu Hun-
hoan-ik-ki-tin (barisan hawa murni bercampur unsur) dan
Thian Ti Pat Sek (Delapan Gerakan Raja Langit). Maka
pertempuran merekapun berlangsung cepat, pesat namun
penuh dengan kesiuran hawa pukulan yang tidak ringan.
Dengan pilihan ilmu ini, Siok Bi mampu mengurangi tekanan
Mei Lan, meski belum sanggup mengirim serangan balasan
yang berbahaya. Tetapi, dia sanggup menutup dirinya dari
serangan beruntun yang dilancarkan Mei Lan. Karena itu,
pertarungan berubah menjadi adu taktik dan strategi
bertempur, dan dalam urusan ini, keduanya benar-benar
setanding.
"Haiiiiittttt ............" Mei Lan bergerak cepat sambil
bergerak dengan tipu Lau Yan Hun Hui (Burung-burung walet
berterbangan), dan dengan tipu tersebut dia mengelilingi Siok
Bi dan memberondongnya dengan pukulan-pukulan
berbahaya. Belum lagi Siok Bi melakukan serangan balasan,
Mei Lan sudah menyodok dengan serangan ke arah 3 tempat
sekaligus dengan jurus Siang Hong Cah Yun (Sepasang Puncak
Menembus Awan). Pukulan dengan menggunakan kedua
belah tangan dalam kecepatan tinggi, secara serentak
mengarah ke tiga tempat, pundak, perut dan jalan darah di
lengan kanan Siok Bi. Semua dilakukan dengan kecepatan
yang sulit diikuti pandang mata manusia biasa. Tetapi, Siok Bi

Tarian Liar Naga Sakti I 1946


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

juga bukan orang lemah, dicecar serangan lawan dan tetap


belum mampu menandingi kecepatan lawan, membuat dia
memilih pilihan yang lain dengan kekuatan yang dimilikinya:
"Huh ....." sambil mendengus diapun memulai upaya
mengerahkan Toa Pan Yo Hian Kong (Tenaga Dalam Mujijat)
dan menandingi dengan jurus Hong Pah Soh Liu (Angin
Menggoyangkan Ranting Liu). Dan dengan cepat dia
menggeser setengah langkah ke kiri dan dengan sama
cepatnya lengannya bergerak menghalau semua serangan
lawan. Kecepatannya pasti akan kalah, tetapi dia percaya diri
dengan kekuatan pukulan yang kini didorong oleh tenaga
mujijatnya.
Dan benar saja. Kembali keduanya saling mengagumi
meski menjadi lebih penasaran karena kembali pertempuran
meningkat lebih hebat namun tanpa ada satupun yang layak
disebut menang setipis apapun. Serangan-serangan tipuan
Mei Lan menjadi mubasir karena tangkisan dengan tenaga
mujijat Siok Bi membuat semuanya buyar dan tidak berguna.
Sebaliknya, satu atau dua serangan Siok Bi, pasti agak berat
dan harus ditangani secara serius. Kembali keduanya saling
serang menyerang dengan menitikberatkan pada kekuatan
yang berbeda. Jika Mei Lan mengandalkan kecepatan dalam
menggedor pertahanan lawan, maka Siok Bi mengandalkan
Tenaga Dalam Mujijatnya. Karena itu, tidak ada yang bisa
disebut kalah atau menang, meski secara mata manusia biasa,
terlihat Mei Lan lebih sering melancarkan pukulan sementara
Siok Bi lebih sedikit dan lebih berkonsentrasi pada
pertahanan.

Tarian Liar Naga Sakti I 1947


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lama kelamaan keduanyapun semakin sadar jika lawan


adalah tandingan yang sangat sepadan. Dan tidak akan
mungkin seorang dari mereka berdua dapat menang dalam
waktu singkat. Meski percaya akan dirinya dan kemampuan
sendiri, tetapi Liang Mei Lan juga mengerti, lawannya kali ini
bukanlah lawan sembarangan. Tenaga dalam mereka mantap
dan tidaklah berbeda jauh, dia hanya memiliki keunggulan di
daya dan kemampuan gerak yang memang luar biasa
hebatnya, selebihnya sulit dikatakan ada kelebihan dibanding
lawannya. Tetapi, Siok Bi sendiripun juga menyadari keadaan
mereka berdua. Bahwa untuk menangkan pertarungan saat
itu akan dibutuhkan waktu yang sangat panjang. Dan mau tak
mau, rasa hormatnya kepada si Gadis muda lawan tandingnya
kali ini, meningkat tebal.
Adalah Gwan Thong yang kegirangan karena melihat dan
menyaksikan pertempuran yang sangat menegangkan itu,
seru dan seimbang. Tetapi Kwan Siok Bu yang lebih jeli karena
memandang dengan mata ahli, melihat betapa akan sulit
entah bagi Siok Bi atau bagi lawannya untuk saling
mengalahkan. "Betapa banyak orang hebat di daratan ini ......"
demikian pikirnya. Semakin lama semakin banyak mereka
bertemu orang hebat di Tionggoan. Dan sangat jelas,
kemampuan kedua perempuan di arena tanding berbeda
sangat tipis dan bahkan jika dia yang maju sekalipun tidak
akan sanggup mengalahkan Nona muda itu. Karena
kemampuannya beda tipis belaka dengan adiknya Kwan Siok
Bi.
Daripada bertarung untuk maksud yang tidak pada
tempatnya, Siok Bu mulai mencari jalan menengahi

Tarian Liar Naga Sakti I 1948


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pertarungan itu dengan menanyai si gadis. Karena, dia melihat


gadis itu tidak punya maksud buruk kepada si Tolol. Dan
merekapun sebetulnya baru saja membantu si Tolol keluar
dari sergapan dan penahanan oleh sekelompok orang dalam
hutan di belakang mereka sebelumnya. Entah karena
hubungan leluhur mereka di masa lalu, atau solidaritas
sesama Pulau Misterius di Lautan Selatan, tetapi melihat si
Tolol dijebak orang dan kakak seperguruanya dipaksa
melakukan kejahatan di Kaypang, membuat mereka berdua
bertindak. Merekapun memutuskan untuk melepaskan dan
membantu si Tolol. Dan baru hari ini mereka bertindak dan
sukses. Sayangnya, si Tolol yang mau diantarkan ke Kaypang
untuk membantu suhengnya yang diancam orang dengan
keselamatannya, justru tidak terima. Bukannya berterima
kasih sudah ditolong, dia justru terkekeh-kekeh tidak jelas dan
kemudian melarikan diri. Dan dalam pelariannya itulah
mereka bertemu Mei Lan. "Kalau kepentingan sama, buat apa
bertengkar ....."? begitu pikir Siok Bu.
"Siok Bi mundur ......... jaga dia, biarkan aku mengurusi
Nona ini" sambil berkata demikian, Siok Bu maju ke
gelanggang dan kemudian menangkis pukulan Mei Lan.
Sebagai akibatnya keduanya tergetar. Mei Lan yang marah
melihat majunya Siok Bu sudah langsung menyerang dan
berkata:
"Hmmmmm, mau mengeroyok juga bisa, mari ..... mari
...." Meski berkata begitu, tetapi sejujurnya dalam hati Liang
Mei Lan sendiri sangatlah sadar. Bahwa jika benar mereka
maju berdua mengeroyoknya, maka kesempatan dia untuk
menang sudah pasti raib. Karena selisih kemampuan mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 1949


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tipis belaka, apalagi karena yang laki-laki juga ternyata


berkemampuan sama dengan yang perempuan. Untungnya,
Siok Bu maju bukan untuk berkelahi.
"Nona, jelaskan dulu mengapa kami engkau sebut jahat
padahal kami baru saja menyelamatkan bocah itu dari
tahanan orang jahat ........"
Mendengar kalimat Siok Bu tersebut Mei Lan kaget
setengah mati. Tetapi tentu saja dia tidak mau percaya begitu
saja, biarpun dalam hati dia memang memiliki kesan yang
cukup baik dengan kependekaran dan ilmu murni kedua
lawannya ini.
"Hmmmmm benarkah demikian? Apakah kalimat tersebut
dapat dipercaya ..."? sambil bertanya Mei Lan tetap terus
bergerak dan menyerang.
"Karena kami berdua memiliki hubungan dengan bocah
itu. Setidaknya leluhur kami masing-masing memiliki
hubungan persahabatan ......."
Kaget mendengar kalimat Siok Bu, Mei Lanpun bertanya:
"Siapa sebenarnya jiwi ini, apakah ...... apakah ..."? tetapi dia
tidak sanggup melanjutkan kalimatnya. Sedikit banyak dia
sudah pernah mendengar kisah mengenai Pulau Awan Putih
dan Pulau Naga Api di Lautan Selatan itu.
"Nona, kami berasal dari pulau berdekatan di laut selatan
......"
Mendengar itu Mei Lan langsung menghentikan gerakan
menyerangnya. Benar, nampaknya mereka berasal dari pulau
misterius di lautan selatan itu. Dan bukan hanya Tek Hoat

Tarian Liar Naga Sakti I 1950


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang mengisahkannya, tetapi juga Ceng Liong kekasihnya


pernah mengisahkan cerita yang sama. Bahwa mereka
berdua, orang-orang yang dikasihinya itu pernah bertemu
dengan Sepasang Tokoh Pulau Awan Putih yang mengisahkan
Misteri 3 Pulau dengan sejarahnya yang panjang itu. Jika
memang demikian, berarti dia sedang tidak bertemu
penjahat.
"Apakah paman dan bibi ini adalah tokoh Pulau Awan
Putih yang bersahabat baik dengan Tek Hoat Koko dan Ceng
Liong Koko ..."?
"Ach, jadi kedua anak muda gagah itu adalah sahabatmu
nona"?
"Tek Hoat Koko adalah Ji Koko ku, sementara Ceng Liong
adalah sahabat baik kami" jelas Mei Lan dengan sedikit malu-
malu ketika menyebut Ceng Liong. Tetapi bagi Siok Bu yang
sudah matang, sudah cukup menjelaskan apa maksudnya.
"Hahahahahaha, orang sendiri ...... orang sendiri .....
Adikku, mari kita berkenalan dengan nona ini. Dia ternyata
kawan kita ....."
Begitu Kwan Siok Bi datang, Mei Lan langsung memberi
hormat sebagai yang lebih muda sambil berkata akrab:
"Bibi Siok Bi, maafkan aku Liang Mei Lan yang muda ini
sudah berlaku lancang ..."
"Hahahahaha Nona cilik, kalau tidak bertarung tidak saling
mengenal. Sudahlah, paling tidak kita memiliki tujuan yang
sama ....."
"Benar, Paman, Bibi sebentar ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 1951


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mei Lan mendekati Gwan Thong yang masih terkekeh-


kekeh dan kemudian mencabut gelang titipan To Hoa Jin:
"Lauw Gwan Thong, aku mewakili Suhengmu To Hoa Jin
memintamu segera datang bersamaku menuju Kaypang.
Suhengmu terluka dan membutuhkanmu disana ...."
'Suheng ....... suheng ...... Kaypang ........" terdengar Lauw
Gwan Thong si Pemuda Tolol berusaha keras untuk berbicara
tetapi tetap saja nampak sangat sulit. Hanya sepotong-
sepotong kata-kata yang tak terangkai yang sanggup
dikatakannya. Tetapi, terhadap GELANG yang dipegang Liang
Mei Lan dia nampak tidak berkutik. Seperti tidak mampu dan
tidak sanggup menghadapi gelang tersebut. Bahkan ketika
Mei Lan mendekatinya, dia terlihat takut-takut dan mundur-
mundur seperti tak berani terlampau dekat dengan gelang
tersebut.
"Mari, engkau ikut kami bersama menuju Kaypang ......"
Mei Lan berkata melihat keadaan Gwan Thong yang sangat
takut dengan gelang tersebut.
Dan Gwan Thong hanya berkata lemah dan tak pernah
terkekeh-kekeh tertawa lagi:
"Ikut ...... ikut ......" sambil mengangguk-anggukkan
kepalanya.
Dan tak lama kemudian, melihat Gwan Thong sudah
dapat ditaklukkan dengan muda, Siok Bi dan Siok Bu
tersenyum senang kepada Mei Lan. Dan tak lama kemudian
merekapun berjalan menuju Kaypang.
=====================

Tarian Liar Naga Sakti I 1952


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mari kita kembali ke Markas Kaypang. Sementara Duta


Agung Liang Ceng Liong mengobati To Hoa Jin dan Liang Mei
Lan bertugas menuju puncak Pegunungan hengsan gunas
mencari Lauw Gwan Thong, di Kaypang sendiri sudah dimulai
prosesi akhir PERTEMUAN BESAR KAYPANG. Tepatnya acara
terakhir dari Pertemuan Besar Kaypang yang akan
berlangsung meriah.
Pada saat itu semua tokoh Kaypang sudah berada di
tribun utama, sementara di kanan kirinya adalah tokoh-tokoh
besar tamu dan undangan Kaypang. Di sebelah kanan adalah
tokoh-tokoh utama dari Siauw Lim Sie, Bu Tong Pay, Lembah
Pualam Hijau, Bengkauw dan Lam Hay Bun. Disisi ini juga
duduk Nenek Souw Hui Nio, kakek Song Thian Po dan seorang
Pejabat Kerajaan yang mewakili Penasehat Utama Kaisar.
Sementara di sebelah kiri duduk tamu-tamu yang berasal dari
Perguruan-perguruan sahabat serta termasuk juga Perguruan
keluarga, pendekar pengelana dan juga tamu-tamu dan
undangan istimewa lainnya.
Panggung Utama sudah dihias jauh lebih ciamik
dibandingkan sebelumnya. Bekas pertempuran hebat antara
Tek Hoat dan To Hoa Jin sudah dibersihkan, sehingga
panggung kembali terlihat indah dengan hiasan-hiasan
sederhana ala Kaypang. Dan pada saat itu, Kim Ciam Sin Kay,
Pangcu Kaypang yang sudah meletakkan jabatan dan sebentar
lagi mengumumkan penggantinya, bersiap-siap untuk
memulai acara terakhir Pertemuan besar. Acara terakhir
tersebut adalahi: Mengumumkan PANGCU KAYPANG yang
menggantikannya dan kemudian juga akan langsung

Tarian Liar Naga Sakti I 1953


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memimpin UPACARA PENGUKUHAN PANGCU yang baru


bersama tokoh KAYPANG lainnya.
Dan begitu bunyi Gong dan Terompet terdengar, dengan
anggun Pangcu Tua ini berdiri dan berjalan menuju Panggung.
Begitu Kim Ciam Sin Kay mengangkat tangan tanda semua
yang hadir diam, sontak suasana menjadi hening, hanya
terdengar desauan angin dari pepohonan di kejauhan. Sejenak
Kim Ciam Sin Kay memandang ke seluruh sudut Pertemuan
Besar tersebut, beragam rasa dan emosi berkecamuk
didadanya. Sudah banyak tahun dia memimpin KAYPANG, dan
ini akan menjadi momentum terakhir baginya berkata-kata di
hadapan semua kaum pengemis dalam sebuah Pertemuan
Besar yang megah ini. Dan akhirnya, terdengar Pangcu
berkata:
"Saudara-saudara Kaum Pengemis yang berasal dari
semua Cabang, beserta semua tokoh Kaypang; Ijinkan kami
mengumumkan bahwa setelah menilai semua kejadian dan
juga pengunduran diri saudara muda kita LIANG TEK HOAT,
maka para Pemimpin Kaypang memutuskan, PANGCU
KAYPANG yang baru nantinya adalah CIU SIAN SIN KAY. Maka,
sebelum memasuki UPACARA PENGUKUHAN, kami
mengundang Ciu Sian Sin Kay untuk hadir di Panggung ini
........"
Dan diiringi gemuruh sukacita yang meneriakkan nama
KIM CIAM SIN KAY dan juga sudah tentu nama CIU SIAN SIN
KAY, berjalanlah dengan gagah Ciu Sian Sin Kay Pangcu Baru
Kaypang menuju panggung. Tidak lama, karena memang jarak
ke arah panggung sangatlah dekat dengan tribun kehormatan
dimana para tokoh Kaypang berada. Menanti Ciu Sian Sin Kay

Tarian Liar Naga Sakti I 1954


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sudah berdiri disampingnya, Kim Ciam Sin Kay kemudian


kembali mengangkat tangannya tanda bahwa dia akan
kembali berbicara. Dan menunggu semua kaum pengemis
kembali tenang, maka diapun berkata dengan lantang dan
tegasnya:
"Saudara-saudara kaum Pengemis ........ bersama ini kami
perkenalkan inilah PANGCU BARU Kaypang .......... CIU SIAN
SIN KAY ......."
Dan kembali bergemuruh suara kaum Pengemis
menyambut terpilihnya Pangcu Kaypang yang baru. Kali ini,
nama CIU SIAN SIN KAY yang mereka teriakkan. Tanda
penerimaan atas Pangcu mereka yang baru nanti.
Demikianlah gelombang teriakan dan seruan tanda
kegembiraan dibiarkan beberapa saat oleh Kim Ciam Sin Kay.
Tokoh itu paham benar, bahwa anggota-anggota mereka
memang butuh hiburan setelah melalui Pertemuan Besar
yang sungguh melelahkan dan meletihkan. Maka kesempatan
mereka untuk boleh berteriak dan memekikkan nama Pangcu
Baru, dibiarkan terjadi untuk berapa lama olehnya.
Dan setelah suara seruan dan teriakan gemuruh sebagai
tanda gembira itu mulai mereda dengan sendirinya, Kim Ciam
Sin Kay akhirnya kembali berkata:
"Saudara-saudara, sebagaimana tradisi kita kaum
KAYPANG, maka akan diberikan kesempatan kepada seluruh
anggota mewakili semua CABANG KAYPANG untuk
menyatakan keberatannya atas terpilihnya Ciu Sian Sin Kay.
Jika tidak ada, maka kita akan segera melakukan UPACARA
PENGUKUHAN.

Tarian Liar Naga Sakti I 1955


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Setelah berkata demikian Kim Ciam Sin Kay menatap ke


depan untuk melihat apakah ada anggota Kaypang yang akan
mempergunakan kesempatan tersebut untuk sebuah protes
atau keberatan. Pada pemilihannya sebagai Pangcu Baru
beberapa tahun lalu, ada 2-3 Cabang yang menyatakan
keberatan. Tetapi dapat diberi penegasan dengan baik oleh
Pangcu sebelumnya Kiong Siang Han. Karena itu, dia akhirnya
dapat diterima dengan baik oleh seluruh Cabang Kaypang.
Dan sekarang, dia menoleh kekiri dan kekanan untuk
melihat adakah yang akan protes atau menyatakan
keberatannya atas keterpilihan Ciu Sian Sin Kay. Setelah
beberapa menit kesempatan itu diberikan, ternyata tidak ada
seorangpun yang terlihat berniat menyatakan keberatan.
Karena itu, akhirnya Kim Ciam Sin Kay memutuskan untuk
segera menetapkan Ciu Sian Sin Kay menjadi PANGCU
KAYPANG yang baru.
Tetapi, baru saja dia akan berbicara, tiba-tiba terdengar
ada seseorang yang berteriak dengan suara sangat keras dan
bahkan melengking. Lebih dari itu suaranya itu pun terdengar
sangat berpengaruh:
"Ada ...................."

Episode 37: Menyambut Pangcu Baru (1)


Suasana yang meriah sontak ribut dengan bisik-bisik.
Siapakah gerangan orang yang demikian berani bebricara di
penghujung acara yang biasanya "sakral" itu? Tetapi, yang
aneh adalah, tak ada seorangpun yang mengaku dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1956


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kemudian naik ke panggung untuk mengemukakan pendapat


berbeda dengan keputusan Pangcu tadi. Sebagai gantinya,
beberapa saat kemudian terdengar suara yang yang sulit
diidentifkasi darimana arah datang suara itu, dan entah siapa
yang mengatakannya:
"Belum ketahuan nasib To Hoa Jin asal Cabang Lim An,
belum ketahuan nasib LIang Tek Hoat yang seharusnya
bertarung dengan Ciu Sian Sin Kay, mengapa buru-buru mau
menetapkan Pangcu yang baru? Ada permainan apakah di
Kaypang ....."?
Hebat suara tersebut. Meski dilakukan secara
bersembunyi, tetapi efeknya sangat telak. Karena banyak
orang, kaum pengemis terlihat mengangguk-anggukkan
kepala dan memang bertanya-tanya. Kim Ciam Sin Kay paham
belaka jika saat itu ada orang yang sedang mempermainkan
Kaypang. Tetapi, sudah tentu dia sudah punya banyak
pengalaman menghadapi situasi menegangkan seperti ini.
Karena itu, diapun kembali berkata yang ditujukan kepada
semua anggota Kaypang, juga kepada si pemilik suara yang
sedang membakar emosi anggota Kaypang:
"Hmmmmm, sejak awal lohu sudah menduga jika
Pertemuan Besar ini pasti sudah disusupi musuh-musuh
Kaypang. Oleh karena itu, saudara-saudara kaum Kaypang,
jangan sekali-sekali terpecah oleh hasutan orang yang tidak
bertanggungjawab itu. Kita harus menyatukan tekad untuk
melawan musuh-musuh Kaypang yang hanya berani
memfitnah dan bekerja dibalik kegelapan. Dan, dalam waktu
tidak lama lagi, kita akan mampu menemukan siapa-siapa
musuh dibalik kegelapan itu ......."

Tarian Liar Naga Sakti I 1957


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sebagai jawaban, terdengar kembali suara yang bergaung


di angkasa:
"Hahahahaha, Pangcu Kaypang ingin membela diri dari
kekeliruannya. Bagaimana nasib To Hoa Jin? bagaimana nasib
Pendekar muda Liang Tek Hoat? bukankah justru anak muda
itu yang layak menjadi Pangcu Kaypang .....? Mengapa Pangcu
berusaha keras untuk membodohi kami anggota-anggota
Kaypang ......"?
Tepat pada saat itu, Tek Hoat berjalan memasuki tribun
kehormatan dan masuk ke bagian tengah. Meski banyak
tokoh Kaypang yang memandangnya penuh kagum, tetapi tak
ada yang berani bersorak memanggil namanya. Maklum,
suasana waktu itu terhitung cukup tegang karena adanya
hasutan suara yang mengambang di angkasa tersebut. Meski
bersembunyi, tetapi Nenggala, Li Hwa, dan Giok Lian sudah
maklum belaka, tokoh-tokoh mana sejauh ini yang sanggup
melakukannya. Dan tokoh tersebut memang sudah sejak lama
bermusuhan dengan kaum pendekar Tionggoan yang
dipelopori oleh para Naga muda itu.
Tek Hoat yang melihat keadaan Pangcunya yang
berhadapan dengan kelompok orang yang bersembunyi di
balik kegelapan, akhirnya tidak mampu menahan diri. Diapun
akhirnya meloncat ke panggung dan kemudian memberi
hormat kepada Pangcu Kaypang sambil berbisik:
"Musuh yang memfitnah kita sudah mulai teridentifikasi.
Duta Agung sedang bekerja keras untuk menolong kita
mengungkapkannya ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 1958


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mendengar kalimat tersebut, Kim Ciam Sin Kay menarik


nafas panjang dan kemudian mengangguk ke arah Tek Hoat.
Anggukan itu adalah pertanda persetujuan kepada Tek Hoat
untuk berbicara di panggung tersebut:
"Para anggota Kaypang yang kami cintai, tecu sudah
menerima amanat Suhu yang mulia, Kiong Siang Han untuk
terus membantu Kaypang, tetapi bukan sebagai Pangcu.
Amanat ini, tecu pegang sebaik-baiknya sebagaimana
saudara-saudara sekalian juga begitu menghormati Suhu yang
mulia. Karena itu, pencalonan sebagai Pangcu Kaypang kami
tolak sesuai janji kepada Suhu yang mulia. Suara-suara
hasutan tadi adalah suara mereka yang ingin Kaypang
terpecah belah, mereka melakukannya di Siauw Lim Sie,
melakukannya di Bu Tong Pay dan bahkan juga di Lembah
Pualam Hijdau. Mendengarkan mereka sama dengan
mendengarkan suara musuh yang kini sudah menyusup
diantara saudara-saudara sekalian. Seorang Hu Pangcu kita
menjadi korban fitnah dan keroyokan mereka beberapa waktu
lalu, jika kita tidak bersatu, maka mereka akan mampu
memfitnah Kaypang. Sebentar lagi, bukti fitnah mereka akan
dapat kami kemukakan untuk menjawab pertanyaan para
korban ......... dan kalian, para pemfitnah, pecundang-
pecundang Thian Liong Pang yang masih berkeliaran untuk
melakukan kejahatan, waktu kalian sebentar lagi akan
berakhir ......"
Dalam pidatonya yang berapi-api dan sedikit emosional
itu, Tek Hoat tanpa sengaja membuka "sedikit" cela terhadap
keberadaan To Hoa Jin. Meski tidak sengaja, tetapi berakibat
cukup fatal. Tek Hoat sama sekali tidak menyadarinya. Tetapi,

Tarian Liar Naga Sakti I 1959


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pada saat bersamaan, Tek Hoat sudah menghadap Ciu Sian Sin
Kay, Sai Cu Lo Kay kedua suhengnya dan memandang Giok
Lan. Tahulah mereka, bahwa mereka diminta bersiaga untuk
mencari tahu dimana si pelontar suara yang bernada
menghasut tersebut. Meski banyak bisik-bisik, tetapi Kaypang
telah menjadi organisasi yang cukup rapih semenjak hadirnya
Kiong Siang Han yang juga diteruskan oleh Kim Ciam Sin Kay,
karena itu, tidak ada yang berani teriak-teriak dan membuat
kegaduhan.
Siangkoan Giok Lian kemudian melirik Kakek Song Thian
Po dan Nenek Souw Hui Nio dan serempak mereka berempat
berdiri dan kemudian menuju ke empat sudut berbeda
dengan tanpa disadari kaum Pengemis. Kemampuan mereka
bukanlah kemampuan biasa-biasa, melainkan kemampuan
yang sudah terhitung luar biasa. Karena itu, tidaklah sulit bagi
mereka untuk bergerak cepat dengan tanpa disadari dan
diketahui orang banyak yang kebetulan sedang berkonsentrasi
dengan perkembangan kejadian di atas panggung. Pada saat
itu, Tek Hoat dan Pangcu Kaypang Kim Ciam Sin Kay sedang
berdebat dengan kelompok tidak teridentifikasi yang entah
bersembunyi dimana. Hanya mereka-mereka yang
berkepandaian tinggi yang sudah tahu, bahwa si pembicara
bersembunyi di tengah-tengah kerumunan massa. Dengan
jumlah anggota Kaypang yang hampir mencapai 1000 orang,
adalah sulit untuk mencari tahu siapa gerangan yang bersuara
itu.
Sementara Pangcu Kaypang bersikukuh dengan "lawan",
Tek Hoat sudah mengawasi dan tahu jika di empat sudut
sudah berdiri Mei Lan, Giok Lian, Kakek Thian Po dan Nenek

Tarian Liar Naga Sakti I 1960


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hui Nio. Keempatnya nyaris memiliki kemampuan seimbang,


selisih antara mereka teramat tipis belaka. Sementara di
tempat lain, Kaypang Cap It Ho Han juga sudah siap. Tetapi,
kedua suhengnya, sebagai tokoh-tokoh besar Kaypang sudah
tentu tidak dapat turun ke lapangan melakukan penjagaan.
Karena itu, Tek Hoat banyak mohon bantuan orang-orang
dekatnya.
Waktu terus berlalu, keadaan semakin menegangkan.
Meski tahu bahwa kelompok pengganggu berada di arena,
tetapi tidaklah mungkin mengaduk-aduk massa Kaypang
hingga membuat suasana gaduh. Ini akan sangat memalukan
nama besar Kaypang. Karena itu, apa boleh buat, para
pemimpin Kaypang, terutama Pangcu Kaypang, memiliki
pilihan terbatas untuk menyelesaikan gangguan atas acara
terakhir tersebut. Apalagi, pada bagian terakhir suara itu
berkata:
"Kami kaum Pengemis sudah dibodoh-bodohi para
Pemimpin Kaypang dengan pemilihan Pangcu Kaypang baru
yang tidak adil dan tidak terbuka. Sudah jelas Ciu Sian Sin Kay
belum dapat disahkan sebagai Pangcu yang baru .... jangan
membodoh-bodohi kami semua disini ......"
Mendengar kalimat yang sejak tadi diulang-ulang dan
terkesan menggembosi atau bahkan memanas-manasi kaum
Pengemis, sebetulnya Kim Ciam Sin Kay sudah sangat murka.
Kesabarannya sudah hampir habis. Tetapi, dia sadar betul,
para pengganggu itu tidak dapat dengan cepat diidentifikasi.
Karena itu, sedapat mungkin dia menahan emosi dan
amarahnya dan tetap berusaha memimpin Pertemuan Besar
dengan kepala dingin. Sementara kaum Pengemis sendiri,

Tarian Liar Naga Sakti I 1961


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lama kelamaan juga mulai mual dengan ulah si pengganggu,


tetapi yang sayangnya mereka sama sekali tidak tahu berada
dimana si pengganggu itu.
Sudah lebih dua jam, malahan nyaris 3 jam berlalu
sementara proses penetapan Pangcu Baru belum bisa
dilakukan apalagi mengukuhkannya. Melihat keadaan
tersebut, Li Hwa dan Nenggala yang menjadi wakil Duta Agung
juga mulai merasa terusik. Nenggala sendiri sudah memiliki
kemampuan batin yang tidak biasa, dia sudah menguasai ilmu
batin yang demikian tinggi dan matang. Karena itu, dia berniat
melawan si pengganggu yang mencoba mengacaukan
keadaan di Kaypang. Dia melirik Li Hwa yang juga melirik
kearahnya, dan dari pandangan saja mereka sudah sepakat
apa yang harus mereka lakukan. Li Hwa kemudian tersenyum
dan menganggukkan kepala tanda memberi persetujuan.
Harus Li Hwa, karena yang mewakili Lembah Pualam Hijau
dalam kedudukan sebagai Bengcu, adalah Kiang Li Hwa,
keturunan langsung keluarga besar KIANG yang secara turun
temurun menjadi penguasa dan pemilik Lembah Pualam Hijau
yang legendaris itu.
Pada saat memberi persetujuan tersebut, Kiang Li Hwa
kemudian mengeluarkan sebatang pedang kecil, pedang mini
berwarna "hijau" yang selama ini dikenal sebagai simbol
Lembah Pualam Hijau. Dan secara lebih khusus, sering
menjadi tanda dan simbol kehadiran seorang Bengcu yang
diakui dan diterima bersama seluruh rimba persilatan
Tionggoan. Dan melihat persiapan istrinya yang akan
bertindak atas nama Bengcu Tionggoan Kiang Ceng Liong,

Tarian Liar Naga Sakti I 1962


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Nenggala tersenyum kearahnya dan kemudian diapun mulai


mempersiapkan dirinya.
Nenggalapun kemudian mulai berkonsentrasi, kali ini dia
yakin akan mampu untuk menandingi karena lantunan nada
sihir kali ini tidak sekuat waktu di Lembah Pualam Hijau.
Perlahan dia mengerahkan kekuatan iweekangnya dan bersiap
dengan auman yang sangat terkenal dan sangat dikuasainya:
Gelap Ngampar ...... sebuah ilmu auman khas Nusantara yang
sudah dengan sempurna dikuasainya. Ilmu mujijat ini bukan
hanya sekedar sebuah auman, tetapi bisa juga menghajar
orang dengan pengerahan tenaga dalam yang kuat. Dan
sekaligus, juga adalah ilmu yang ampuh untuk menahan dan
menggempur kekuatan sihir lawan.
Akhirnya, setelah menahan diri dan sedapat mungkin
berkepala dingin, Pangcu Kaypang dengan didampingi Liang
Tek Hoat berkata:
"Setelah menimbang banyak hal, memperhatikan protes
orang tidak dikenal yang tidak menginginkan kemajuan
Kaypang, maka selaku Pangcu Kaypang saat ini, LOHU saat ini
MENETAPKAN anggota Kaypang, CIU SIAN SIN KAY menjadi
PANGCU KAYPANG yang baru dan akan memimpin cuwi
sekalian ......."
Belum habis "pidato" penetapan Ciu Sian SIn Kay menjadi
Pangcu Kaypang oleh Kim Ciam Sin Kay yang menjabat Pangcu
Kaypang saat ini, tiba-tiba suara yang selalu mendebat dan
menyela ucapannya kembali terdengar:
"Hahahahahahaha ...... pembodohan ....... pembodohan
.........."

Tarian Liar Naga Sakti I 1963


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, belum lagi suara itu beraksi lebih jauh, tiba-tiba


terdengar suara auman yang mengaung dengan sangat
berwibawa:
'Diam ........ diam ........ diam ........"
Suara yang kedua yang menyusul, dilepaskan oleh
Nenggala dengan kekuatan Gelap Ngampar yang sangat
hebat. Bersamaan dengan dilepaskannya Gelap Ngampar,
Kiang Li Hwa meloncat ke arah PANGGUNG sambil memegang
dan bahkan juga mengangkat PEDANG HIJAU ke atas dan
berkata:
"Atas nama BENGCU TIONGGOAN, kami berbicara ........."
Suara Kiang Li Hwa melengking kuat dan menyelusup
masuk ke telinga semua orang yang berada di arena
Pertemuan Besar itu. Sebelum dia berbicara, Li Hwa melihat
ada gerakan beberapa orang di sudut sebelah kanan
Panggung, cukup jauh dari tempatnya berdiri. Tetapi, tidak
lama, karena kemudian, kerumunan manusia membuatnya
tidak mampu melihat apa yang terjadi dan siapa yang
mengakibatkan pergerakan itu. Sekali lihat diapun tahu, jika
disanalah orang yang membuat kericuhan dan kelihatannya,
saat dia mengerahkan kekuatan sihirnya, dia kena gedor oleh
serangan Gelap Ngampar yang dilepaskan suaminya:
"Hmmmmm, Atas nama Duta Agung Kiang Ceng Liong,
kami ikut campur karena gangguan dari kelompok perusuh
yang menyusup diantara anggota Kaypang lainnya. Mereka
mengacau di Siauw Lim Sie, di Bu Tong Pay dan di Lembah
Pualam Hijau. Sekarang ingin mengacau di Kaypng. Dia boleh
tetap bersembunyi di tengah saudara-saudara, tetapi kita

Tarian Liar Naga Sakti I 1964


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tahu bersama niatnya busuk dan tidak baik. Karena itu,


saudara-saudara, tetap di tempat masing-masing, kami sudah
tahu berada dimana perusuh dan pengganggu itu berada
........."
Setelah berkata demikian, serentak Nenggala juga berdiri
bersama dengan Kiang Hong dan Tan Bi Hiong. Tidak lama
kemudian, ikut berdiri Ciangbundjin Bu Tong Pay dan juga
Wakil Ciangbundjin Siauw Lim Sie ditemani sesepuh mereka
Kong Hian Taysu, dan dengan demikian, lengkaplah 4 besar itu
kini siap menghadapi musuh. Tetapi, setelah ditunggu sekian
lama, perusuh yang berbaur di tengah massa anggota
Kaypang, tidak lagi terdengar gerakannya. Dan tetap sulit
mengidentifikasi siapa yang melakukan penghasutan tadi.
Bahkan 4 tokoh yang berdiri di 4 sudut berbeda, juga tidak
mampu melihat kemana penyusup itu kini berada.
Setelah beberapa saat, Kiang Li Hwa kemudian berpaling
kepada Pangcu Kaypang, Kim Ciam Sin Kay untuk kemudian
berkata:
"Pangcu yang baik, silahkan dilanjutkan pengukuhan
Pangcu Kaypang yang baru. Biarlah kami sahabat-sahabat erat
Kaypang yang akan turun tangan mengawasi agar UPACARA
ini berlangsung secara baik ........"
Sambil menjura, Kiang Li Hwa kemudian mempersilahkan
Kim Ciam Sin Kay untuk lanjut memimpin upacara
Pengukuhan Pangcu Kaypang yang baru. Dan akhirnya, semua
tokoh sahabat Kaypang ikutan duduk dan mempersilahkan
Kim Ciam Sin Kay untuk melanjutkan upacara penetapan Ciu
Sian Sin Kay menjadi Pangcu Kaypang yang baru. Sekali ini,

Tarian Liar Naga Sakti I 1965


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kim Cam Sin Kay maju untuk segera menetapkan Ciu Sian Sin
Kay sebagai Pangcu baru dengan terlebih dahulu mencabut
Tah Kauw Pang (Tongkat Penggebuk Anjing) dan kemudian
kembali ke Panggung.
Sekali ini, dia maju ke panggung dengan diiringi semua
petinggi Kaypang. Hu Pangcu, Pelindung Hukum, Sai Cu Lokay
dan semua petinggi Kaypang yang hadir. Sekali ini, tidak ada
lagi yang mengganggu proses Pertemuan Besar. Karena itu,
dengan cepat Kim Ciam Sin Kay meneguhkan dan menetapkan
Ciu Sian Sin Kay sebagai Pangcu Kaypang yang baru dan
kemudian menyerahkan Tah Kauw Pang sebagai simbol
Pangcu Kaypang. Sebetulnya, upacara biasanya diikuti dengan
masing-masing CABANG KAYPANG akan datang dan
mengukuhkan sekaligus menerima PANGCU baru dengan
upacara yang unik. Yakni meludahi atau melempari sisa
makanan kepada PANGCU yang baru sebagai bukti
penerimaan dan pengesahan PANGCU yang akan memimpin
mereka kedepan.
Tetapi, begitu penyerahan TONGKAT dilakukan dan
sebelum lagi memasuki acara pengesahan dari semua
CABANG, tiba-tiba terdengar suara ketawa yang menusuk dan
berkepanjangan. Sekali ini, bukan sihir, tetapi pameran
kekuatan sinkang yang dengan sengaja dipertontonkan untuk
merontokkan nyali lawan. Hebat, siapa gerangan mereka yang
datang dan berani mengacau Kaypang secara terang-
terangan?
Ketawa berkepanjangan itu memang menggetarkan.
Tokoh-tokoh utama pada serius dan mengernyitkan kening
mendengar ketawa penuh kekuatan sinkang yang sangat

Tarian Liar Naga Sakti I 1966


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

istimewa itu. Dan semua mulai menduga-duga, siapa


gerangan tokoh hebat yang sedang mendatangi Kaypang itu?
Untungnya, simbol Pangcu Kaypang sudah diserahkan.
Karena itu, perintah selanjutnya akan datang dari Ciu Sian Sin
Kay. Dan ketimbang Kim Ciam Sin Kay, maka Pangcu Baru
lebih banyak pengalaman di luar Kaypang. Karena itu, Pangcu
Baru justru lebih sigap dan lebih tanggap dengan keadaan
yang sekarang ini. Sementara Tek Hoat dan Sai Cu Lokay,
setelah pengesahan Ciu Sian Sin Kay, nampak sudah bersiap
untuk memberi dukungan dan bantuan.
"Ada siapa lagi yang ingin mengacau Kaypang ...."? Seru
Ciu Sian Sin Kay dengan suara yang tidak kalah hebatnya
dengan suara ketawa yang terdengar rada mengejek itu.
Tetapi, sampai beberapa lama, masih belum juga mereka yang
mengeluarkan tawa tadi menunjukkan dirinya di panggung
atau di arena Pertemuan Besar itu.
Sebaliknya, terdengar suara yang kuat bukan main
kembali mengaung dan memenuhi telinga semua orang yang
hadir di arena Pertemuan Besar:
"Hahahahahaha, begini rupanya gaya dan proses
pergantian Pangcu di PERGURUAN TERHEBAT Nomor 4 di
Tionggoan. Sungguh hebat, sungguh hebat ....... !!! Hei,
Pangcu Baru, apakah engkau menjamin tidak akan
mengeroyok lohu jika lohu ikut main-main dan menguji
Perguruan Terhebat Nomor 4 di Tionggoan ...."?
"Hahahahahaha, jika untuk main-main belaka, buat apa
Kaypang harus mengerahkan kekuatan sepenuhnya yang

Tarian Liar Naga Sakti I 1967


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sangat besar ini. Kami akan menjamu sahabat-sahabat


Kangouw jika memang memiliki niat baik ......."
Dan tidak berapa lama setelah Ciu Sian Sin Kay
menyampaikan sambutannya atas kedatangan tokoh-tokoh
yang tidak diundang itu, tiba-tiba berkelabat dua bayangan
dengan sangat cepatnya. Dan tak lama kemudian, di atas
panggung sudah bertambah dengan 2 orang yang bagi banyak
orang masih terasa asing. Tetapi, beberapa yang mengenal
mereka terlihat tersesiap, karena kedua tokoh yang datang
sudah berusia lanjut tetapi masih sangat tegap berwibawa.
Bahkan, dari sorot mata dan sikap mereka, memancar rasa
ngeri dan rasa "takut dan seram" yang susah untuk dikatakan.
Siapa gerangan mereka yang datang ....."?
Tetapi, baru beberapa saat mereka berdiri, terdengar
sebuah suara yang sedikit lebih sopan dan memiliki wibawa
yang tidak kurang kuatnya:
"Jika diijinkan oleh Pangcu yang baru, mewakili Thian Tok,
aku akan datang memberi hormat kepada Kaypang ......."
Suara tersebut terdengar semilir, tetapi terdengar jelas
oleh semua. Kekuatan dan kehebatannya tidaklah dbawah
kedua kakek yang datang terlebih dahulu. Sudah tentu Ciu
Sian Sin Kay kaget, kenapa begitu banyak orang hebat yang
datang? Tetapi, begitupun dia tidak kehilangan keagungan
sikap dan sifat sebagai Pemimpin Kaypang. Maka berkatalah
dia:
"Silahkan ....... silahkan ......."

Tarian Liar Naga Sakti I 1968


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan kembali di atas panggung bertambah satu orang lagi.


Kali ini sosok pemuda matang, mungkin sudah berusia hampir
30 tahunan. Terlihat gagah dan kulit agak kehitaman dan mata
bersinar agak tajam. Jelas dia berasal dari Thian Tok, entah
siapa anak muda yang tidak kurang hebatnya dengan dua
pendatang terdahulu. Siapa mereka gerangan?
Tokoh pertama adalah si Super Jahat HOAN LIU yang
terkenal dengan julukannya yang bermacam-macam di
beragam tempat. Di Tionggoan dia dikenal dengan julukan
keren, yakni Thian-ho-sat-kun (Pembunuh api langit). Tetapi,
tokoh yang aslinya dari Tionggoan ini, hanya dikenal segelintir
tokoh tua, karena dia lebih banyak berkeliaran di luar
Tionggoan. Tetapi, mereka yang kenal namanya, paham
belaka jika dia adalah salah satu biang KEJAHATAN
mengerikan di Tionggoan, terutama saat dia berada di
Tionggoan. Sangat angkuh, sombong dan tidak mau kalah. Di
India (Thian Tok) dan Nepal dia terkenal dan sangat ditakuti
dengan nama yang berbeda. Namanya disana adalah Tui-hun-
su-cia (Rasul pengejar roh), dan tokoh yang sangat ditakuti
karena kekejaman dan kejahatannya. Dan selain di India dan
Nepal, namanya juga terkenal di daerah Tibet, dan disana
orang-orang mengenalnya sebagai Hui Cha Cuncu (Rasul
Garpu Terbang). Tentang berapa usia tokoh ini, nyaris tak ada
yang menghitungnya, bisa jadi sudah 100 tahunan.
Tokoh kedua adalah Thay Pek Lhama, salah satu Lhama
tersakti di Tibet. Mereka berdua bertemu dengan kepentingan
berbeda di Pek Ciok San dan akhirnya berjalan bersama
hingga terbujuk datang ke Kaypang. Tetapi, adalah Thay Pek
Lhama ini yang paling semangat ke Kaypang. Karena dia ingin

Tarian Liar Naga Sakti I 1969


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memperoleh pengakuan yang akan jadi modal penting


baginya menaikkan derajat dan nilainya sebagai tokoh lihay.
Thay Pek Lhama terbujuk karena adanya "salah satu tokoh
terhebat" dalam daftar 10 Jago Tionggoan di Kaypang. Selain
itu, diapun tertantang dengan fakta bahwa Kaypang menjadi
Perkumpulan yang juga masuk dalam daftar 10 Perkumpulan
atau Perguruan terhebat di Tionggoan. Tokoh yang punya
ambisi pribadi yang sangat tinggi ini, terbujuk datang ke
Kaypang karenanya.
Siapakah gerangan tokoh ketiga? dia seorang tokoh muda
yang berasal dari Thian Tok dan belum seorangpun yang tahu
kehebatannya. Dia memang baru beberapa saat sebelumnya
memasuki Tionggoan. Tetapi, Nenggala dan beberapa tokoh
hebat Tionggoan lainnya, justru tergetar dengan wibawa dan
kekuatan yang memancar dari tokoh muda asal Thian Tok ini.
Siapakah dia gerangan? Inilah tokoh murid Gamal Singh yang
paling hebat bernama Chandra Gupta dan berasal dari daerah
Selatan Thian Tok dan masih berdarah Bangsawan. Gamal
Singh adalah tokoh seangkatan 4 Manusia Dewa Tionggoan
dan baru beberapa waktu terakhir ini muridnya memasuki
Tionggoan untuk mewakili Thian Tok.
Tidak ada seorangpun yang kenal Chandra Gupta kecuali
Hoan Liu yang pernah jumpa dengan Anak Muda yang hebat
ini. Mereka memang tidak bersahabat erat, karena Chandra
Gupta terhitung orang yang tidak memihak ke aliran
kebenaran ataupun aliran hitam, tetapi berdiri di tengah-
tengahnya. Kehebatannya yang menarik perhatian Hoan Liu
dan membuatnya berhati-hati berhadapan dengan anak muda
yang hebat ini. Meski belum pernah bentrok, tetapi Hoan Liu

Tarian Liar Naga Sakti I 1970


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tidak yakin apakah dia di atas kemampuan anak muda itu


ataukah tidak.
Melihat ketiga tamunya ini, mau tidak mau Ciu Sian Sin
Kay tercenung. Melihat Hoan Liu yang bisa sedikit banyak
ditebak keberadaannya, sudah membuat dia tercekat. Tetapi,
menjadi lebih kaget tak kepalang begitu dia menyadari,
bahwa ketiga tamu yang datang, ternyata masing-masing
memiliki kepandaian yang diluar persangkaannya. Mereka
orang-orang yang teramat hebat untuk ditandingi. Ciu Sian Sin
Kay tentunya tidak takut, tetapi dia kini harus berhitung
cermat karena dia sudah menjadi sandaran utama masa
depan dan wibawa Kaypang.
"Hahahahahaha, selamat datang para Hohan yang luar
biasa. Tetapi, mohon maaf jika lohu tidak begitu mengenal
cuwi yang datang ...... mohon maaf, mohon maaf ......"
"Hahahahahaha, jika Thay Pek Lhama dan tokoh muda
Chandra Gupta dari Thian Tok tidak engkau kenal, masakan
engkau berani tidak mengatakan kenal kepadaku wahay
Pangcu Kaypang yang baru ....."?
"Hahahahahaha, mohon maaf jika baru kenal sekarang
(Sambil Ciu Sian Sin Kay memandang Chandra Gupta dan Thay
Pek Lhama). Sudah tentu lohu mengenal nama besar Thian Ho
Sat Kun Hoan Liu (sambil memandang Hoan Liu tetapi sama
sekali tidak memberi hormat) ....."
Hoan Liu bukan orang bodoh. Dengan gerak-gerik Ciu Sian
Sin Kay dia sadar jika kedatangan mereka memang tidak
disukai. Mungkin karena mereka datang disaat yang tidak
tepat. Tetapi, karena nama besar Kaypang dan fakta dia

Tarian Liar Naga Sakti I 1971


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

diletakkan sebagai Perkumpulan ke-4 terhebat dan adanya


salah satu tokoh Kaypang di daftar 10 besar tanpa
dicantumkannya nama besar Thian Ho Sat Kun Hoan Liu, maka
dia memang datang buat cari perkara. Dan adalah Thay Pek
Lhama yang juga punya niat yang sama. Kecuali Chadra Gupta
yang sebetulnya tidak punya kepentingan selain melihat lihat
dan mengenal lebih dekat Rimba Persilatan Tionggoan.
Sebagai tokoh kalangan tua, Hoan Liu jelas tersinggung
dan murka melihat bagaimana Ciu Sian Sin Kay
menyambutnya dingin. Kedudukannya sebagai tokoh tua
sama sekali tidak dipandang oleh Ciu Sian Sin Kay. Dan ini
membuatnya murka dan mendongkol. Perasaannya ini sudah
langsung diutarakan keluar:
"Hohoho, baru menjadi Pangcu Kaypang engkau sudah
begitu tidak memandang mata lohu ........... hahahahaha
sungguh sombong, sungguh sombong ....."
"Maafkan kami Hoan Liu, tetapi kedatanganmu tidak pada
tempatnya. Kaypang sedang menyelesaikan upacara
penetapan Pangcu Baru dan gangguan itu datang. Jika saja
engkau datang sejam kedepan, engkau pasti akan disambut
sebagai tamu yang agung, bukan seperti sekarang ini ......."
"Hohoho, anak kemaren sore mau mengajari kami-kami
yang sudah puluhan tahun malang melintang di dunia
persilatan ini. Sungguh memalukan .... Apakah engkau pikir
dengan memiliki tokoh di daftar 10 pesilat terhebat dan di
daftar 10 perkumpulan terhebat dan Kaypang sudah tak bisa
ditandingi? Sungguh sombong, sungguh tidak pandang
sebelah mata kepada kami yang tua-tua ini ........"

Tarian Liar Naga Sakti I 1972


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hmmmm, Kaypang tentu saja akan menjaga nama


baiknya dengan mati-matian, meskipun seandainya kami tidak
memiliki tokoh di daftar 10 pesilat terhebat Tionggoan dan
tidak berada di daftar 10 perkumpulan terhebat. Nama baik
dan wibawa Kaypang yang lohu pertahankan, bukan nama
kosong yang tidak jelas ......" balas Ciu Sian Sin Kay jelas dan
tegas.
"Hehehehehehehehehehe, sungguh bersemangat. Hebat
jika demikian. Karena itu, mari kita mencoba kebesaran nama
Kaypang itu. Mudah mudahan engkau mampu
mempertahankannya anak muda .........."
"Hahahahahaha, Kaypang memiliki sejarah yang cukup
panjang. Bukan sekali kami terpuruk, tetapi tetap terus
bangkit dan berjaya. Jangan khawatir, Kaypang punya lebih
dari cukup kemampuan menghadapi ujianmu ......."
"Baiklah, jika demikian, kawan muda kami ini (sambil
menunjuk Chandra Gupta) akan bermain-main dengan jago
dari Kaypang. Konon yang bercokol di daftar 10 jago
Tionggoan, jika dia tidak takut ......" dengan pintar Hoan Liu
memancing tampilnya Liang Tek Hoat. Sementara dia sendiri,
jelas malu kalau berhadapan dengan seorang anak muda,
apalagi jika anak muda itu sanggup menandinginya seperti di
Pek Ciok San beberapa bulan sebelumnya.
Sudah tentu baik Ciu Sian Sin Kay dan Liang Tek Hoat tidak
mungkin mundur lagi. Di depan ribuan anak buah mereka,
anggota Kaypang tantangan itu disampaikan. Betapa akan
malunya jika ditampik. Karena itu, Tek Hoat memandang apa
dan bagaimana keputusan ji Suhengnya yang baru saja terpilih

Tarian Liar Naga Sakti I 1973


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menjadi Kaypang Pangcu yang baru. Pada saat yang sama, Ciu
Sian Sin Kay juga sedang memandang sutenya itu. Dan
keduanya menganggukkan kepala tanpa bersetuju meladeni
tantangan itu.
Ciu Sian Sin Kay tentu saja tahu dan paham sampai
dimana kemampuan Tek Hoat. Kemampuan yang bahkan
dilihatnya beberapa waktu lalu kembali sudah menanjak
hebat entah dengan cara bagaimana. Bukan itu yang dia
pikirkan, dia tidak ragu dengan kemampuan sutenya yang
muda itu. Yang dia pikirkan adalah bagaimana melawan kedua
tokoh tua lainnya yang entah lebih hebat atau lebih ringan
dibanding tokoh muda yang menantang itu. Tetapi, tantangan
sudah diterima, apa boleh buat, lihat nanti untuk babak
berikutnya. Entah dia sebagai Pangcu yang akan maju,
ataukah suhengnya yang nanti akan maju. Tetapi, dia sadar
lawan mereka sangat sakti, dia belum punya pegangan untuk
menang.
"Bagaimana Pangcu, apakah Kaypang merasa tidak
mampu menghadapinya? Kalau begitu, kurang layak Kaypang
menyebut ......."
"Diam .......... sungguh beracun kalimat-kalimatmu. Dan
sungguh tidak layak engkau mengaku-ngaku tokoh tua.
Apakah engkau kira Kaypang kami ini perkumpulan anak
bawang yang dapat engkau hina sedemikian rupa ....."?
Hoan Liu tersentak hebat. Bentakan Liang Tek Hoat
memang dikerahkan dengan pengerahan kekuatan yang tidak
kecil. Lagipula, dia memang ingin membungkam mulut Hoan
Liu yang benar jadi terdiam dengan bentakan itu. Bukan

Tarian Liar Naga Sakti I 1974


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

karena takut, tetapi karena Hoan Liu senang bukan dia yang
maju. Lawan muda itu kelihatannya memang benar berisi. Dia
tidak ingin namanya rusak karena melawan seorang pemuda.
Dan dia sendiri ingin melihat bagaimana kawan muda dari
Thian Tok ini bersilat. Apakah sehebat dan seharum
namannya di Thian Tok ataukah tidak. Karena itu, secara
cerdik Hoan Liu berdiam diri sambil melirik kawannya dari
Thian Tok. Hebatnya, sahabat mudanya dari Thin Tok itu
terlihat diam-diam saja, tidak merasa gentar dengan bentakan
Tek Hoat.
Dan memang demikian adanya. Meskipun Chadra Gupta
memang ingin tahu kehebatan Kaypang dan tokoh hebat dari
daftar 10 Jagoan Tionggoan, tetapi diapun tidak ingin bersilat
karena diadu orang lain. Tidak. Chandra Gupta ini sangatlah
cerdik. Dia ingin bertempur dalam keadaan "normal", dalam
artian pibu, dan tidak menyertakan emosi dan dendam yang
akan berekor panjang. Karena itu, meski membiarkan hasutan
Hoan Liu, tetapi dia memiliki perhitungan sendiri. Apalagi,
karena lawan-lawannya di Kaypang, adalah juga lawan-
lawannya nanti di Pibu di Lam Hay Bun kelak. Hitung-hitung
mengenal kekuatan lawan sebelum tarung yang sebenarnya.
"Orang tua, jika benar sahabatmu menantangku, biarlah
dia yang mengutarakannya secara langsung dan tidak perlu
engkau berkoar-koar disini bagai orang hebat sendiri. Padahal,
mengganggu orang pada saat pestanya hanya bisa dilakukan
orang-orang yang tidak punya sopan santun ....." tambah
Liang Tek Hoat yang justru balas merangsang amarah orang.
Benar saja, bukan cuma Hoan Liu, tetapi Thay Pek Lhama
yang datang bersama juga tersulut amarahnya. Mata

Tarian Liar Naga Sakti I 1975


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keduanya bercahaya tajam tanda amarah mulai berkecamuk.


Hanya Chandra Gupta seorang yang masih tetap tenang.
Nampak jelas jika orang ini tidak gampang tersulut
amarahnya. Keadaan yang membuat banyak tokoh di pihak
Kaypang termasuk Nenggala dan Li Hwa kagum dengan
penguasaan diri tokoh muda asal Thian Tok tersebut.
"Anak muda, siapa suruh orang menyebutmu 10 Jagoan
Tionggoan? Jika berani menggunakannya, berarti harus berani
menerima resikonya ......" sungut Hoan Liu yang emosinya
sudah terpancing naik.
"Orang tua, suteku benar. Jika anak muda itu ingin
menantang, biarkan dia sendiri yang mengutarakannya, tidak
usah engkau repot-repot bagi orang lain ........"
Hoan Liu memandang Chandra Gupta. Dan sekali
pandang, Chandra Gupta tahu jika Hoan Liu kini menyerahkan
urusan langsung kepadanya. Dia yang harus memutuskan. Dan
sudah barang tentu dia tidak ingin menghindar dari situasi itu.
Karenanya, diapun akhirnya bersuara:
"Karena ini pesta Kaypang, biarlah kita bermain-main,
bukan utama soal kalah-menang tetapi sebagai upaya
memeriahkan pesta Kaypang. Bagaimana ......"? Chadra Gupta
akhirnya berkata sambil tersenyum simpatik. Tetapi, siapapun
tahu, jika bertarung didepan orang banyak, meski pibu, tetapi
urusan kalah-menang adalah urusan harga diri dan
kebanggaan. Karena itu, apapun, mereka yang bertarung pasti
akan berusaha sekuat tenaga memenangkan tarung. Dan
tantangan sudah diajukan, karena itu, Tek Hoat sudah tidak
mungkin untuk mundur lagi. Karena itu, dia kemudian

Tarian Liar Naga Sakti I 1976


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

majukan diri dua langkah ke depan dan berhadapan langsung


dengan penantang dan berkata:
"Baiklah, jika memang untuk memeriahkan pesta
Kaypang, aku bersedia menemanimu. Tetapi, bagaimana
kiranya kita akan bertarung ....."? Liang Tek Hoat berkata
dengan keramahan yang tidak kalah sambil memandang
Chandra Gupta. Tidak butuh waktu lama bagi keduanya untuk
saling mengagumi. Karena mereka yang sudah sangat ahli,
sekali pandang sudah bisa menilai kehebatan lawan masing-
masing. Dan sekali ini, keduanya terkejut, karena menemui
lawan yang nampaknya setanding.
"Biarlah kita bermain-main hingga seratus jurus belaka.
Tidak perlu menentukan kalah dan menang, sekedar
memeriahkan pesta Kaypang. Bagaimana saudara ...."?
Tek Hoat senang. Lawan yang sama muda ini kelihatannya
memang tidak bermaksud jelek dengan Kaypang, beda
dengan Hoan Liu. Sementara itu, mendengar hanya dibatasi
100 jurus, wajah Hoan Liu dan Thay Pek Lhama sama-sama
muram dan mendongkol terhadap Chandra Gupta. Tetapi,
mereka tidak bisa lagi berkata apa-apa karena kedua anak
muda itu sudah menyepakati aturan pertarungan keduanya.
Mereka berdua tentu saja tidak punya lagi hak menentukan
alur pertarungan. Mendongkol mereka memandangi Chandra
Gupta.
"Baiklah ........ mari kita mulai jika demikian ......" Tek
Hoatpun menuju tengah panggung sambil memberi kode
kepada suhengnya yang dengan cepat meminta siapapun di
atas panggung untuk duduk kembali. Demikian juga Hoan Liu

Tarian Liar Naga Sakti I 1977


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan Thay Pek Lhama menuju tempat duduk yang tersedia di


sebelah kiri dan memilih duduk di barisan terdepan. Mereka
tidak perduli dengan orang lain yang berada dibelakang
mereka berdua. Kini, berhadapanlah Chandra Gupta dengan
Tek Hoat.
Keduanya saling pandang, saling mengagumi dan tentu
saja saling ukur kemampuan lawan. Meski tidak lama, tetapi
keduanya semakin sadar jika sedang menghadapi lawan yang
tidak biasa. Lawan berat. Memang begitu keadaannya. Benar
saja, ketika akhirnya keduanya mulai bergerak dan bentrok,
keduanya tidak memulai dengan gaya dan cara yang
sederhana, tetapi karena dibatasi selama 100 jurus, keduanya
sudah langsung mulai saling menyerang dan bertahan dengan
jurus-jurus ampuh dari ilmu andalan masing-masing.
Keduanya bergerak cepat dan dengan landasan kekuatan yang
besar untuk mencari kelemahan lawan.
Tek Hoat sudah langsung menyerang dengan
menggunakan Sin Liong Cap Pik Ciang dan menyerang dengan
jurus Ceng Liong Luh Jiau (Naga Hijau Menjulurkan Cakar),
salah satu jurus hebat dari ilmu andalannya itu. Gerakannya
cepat, kedua lengannya berubah menjadi cakar maut yang
mengejar kemana Chandra Gupta bergerak. Tetapi dengan
Koai Liong Pat Poh (Delapan Langkah Ular Siluman) dalam
jurus Kiu Miau Tin (Formasi Sembilan Keajaiban), Chandra
Gupta membenarkan dugaan banyak orang. Dia bergerak-
gerak licin, tidak terduga dan kemudian dengan cepat berbalik
menyerang Tek Hoat. Sungguh hebat dan sangat menarik
pertarungan awal keduanya yang sudah dengan cepat
menanjak ke jurus-jurus tipu yang berkualitas sangat tinggi

Tarian Liar Naga Sakti I 1978


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan dimainkan dengan cepat, tepat dan dengan kekuatan


hebat.
Lepas dari sergapan cakar-cakar naga yang dilepaskan Tek
Hoat memburunya, dengan cepat Chandra Gupta melepas
jurus yang mirip dengan Cap Bin Li Cing (Menggali Sepuluh
Arah). Dia bergerak-gerak ke berbagai arah dan kemudian
memukul bagian bawah, termasuk kaki-kaki Tek Hoat dengan
sergapan-sergapan mematikan. Akibatnya bisa sangat fatal
bagi Tek Hoat jika membiarkan tubuh bagian bawahnya
terkena serangan Chandra Gupta yang membawa kekuatan
kesiuran angin yang sangat tajam, kuat dan penuh tenaga itu.
Serangannya bukan cuma menggunakan sepasang tangan,
tetapi juga dengan tendangan-tendangan terarah yang
mengejar kemanapun Tek Hoat melangkah dengan ilmu
langkah kaki Thian Liong Kia Ka' (Naga Langit Menggerakkan
Kaki). Sangat hebat serangan Chandra Gupta, tetapi sangat
kebetulan juga pada sisi kehebatan serangan itu justru
kekuatan utama tata gerak yang dimiliki dan dikuasai oleh Tek
Hoat.
Akibatnya, dengan cepat mereka bergerak melampaui 10
jurus awal tanpa ada yang sedikitpun terdesak dan mendesak
lawannya masing-masing. Hebatnya, keduanya masih terus
saling tersenyum ramah sambil menguras perbekalan ilmu
masing-masing untuk mendesak lawan.
"Blaaaarrrrrrrrrrrr ................"
Jika 10 jurus awal mereka adu kecepatan, keuletan dan
kegesitan dalam menyerang dan bertahan, jurus-jurus
selanjutnya mulai berubah. Tek Hoat memulai dengan ilmu

Tarian Liar Naga Sakti I 1979


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang baru, Hang Liong Sip Pat Tjiang sebuah ilmu pusaka yang
sangat ampuh dari Kaypang. Jurus-jurus serangan Ilmu ini,
masing-masing dilakukan secara terpisah sangat hebat
akibatnya buat pesilat kelas atas biasa saja, tetapi
rangkaiannya akan meningkatkan kehebatannya sampai 100
kali lipat kalau dimainkan susul menyusul tanpa disela oleh
serangan balik lawan. Sulit mencari seseorang yang akan
sanggup menahan alur serangan 18 jurus serangan maut ini.
Tek Hoat memulai dengan jurus pertama Hang Liong Sip
Pat Chiang yang bernama Khang Liong Yu Hwie (naga
menggerung menyesal) dan langsung disusul dengan jurus
Kian Liong Cai Tian (Naga Tampak Di Sawah). Disusul terakhir
Sin Liong Pa Bwee (Naga Sakti Menggoyangkan Ekor) pada tiga
jurus serangan awalnya. Awalnya, ketika Tek Hoat menyerang
dengan garang dan ditangkis seadanya dengan gerakan jurus
Thian Ho Tok Khua (Sungai Langit Bergantung Miring),
Chandra Gupta berpikir dia bisa membiarkan Tek Hoat terus
menyerang. Benturan pertama menjadi pertanda, kekuatan
mereka sangat kuat berimbang. Tetapi, ketika kemudian Tek
Hoat bersilat semakin garang memainkan jurus kedua dan
ketiga, semakin berlanjut semakin berlipat kekuatan Hang
Liong Sip Pat Tjiang. Maka diapun memutuskan sesuatu,
keputusan yang menyelamatkan kebanggaannya:
"Hiyaaaaaaaaaaa ......"
Sambil berteriak, diapun membalas serangan Tek Hoat
dengan Ilmu khasnya Hok Liong Hwee Coa Sian Sin ciang
(Pukulan Telapak Dewa Ular Api Menaklukkan Naga). Hebat
akibatnya, keduanya bergerak dengan gaya yang hampir
sama, cuma jika Tek Hoat bergerak garang bagaikan naga,

Tarian Liar Naga Sakti I 1980


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

maka Chadra Gupta bergerak licin bagai gerakan ular. Dia


menyela serangan Tek Hoat dan memutus rangkaian tersebut
dengan memainkan Jurus Han lun cit im (Putik bunga
memanah bayangan). Gerakan ilmu Tek Hoat miskin variasi,
karena kekuatannya di alur rangkaian serangan, tetapi
masing-masing jurusnya sangatlah hebat perbawanya.
Sementara Chandra Gupta justru kaya variasi dan bergerak-
gerak cepat mengambil posisi menghindar dan kemudian
balas menyerang. Akibatnya, Tek Hoat dapat diredam
kegarangannya dan mereka terus beradu taktik dan strategi
dengan kekuatan ilmu masing-masing yang memang sangat
hebat dan bermutu.
Tanpa terasa mereka sudah menginjak hingga jurus ke-30.
Dan hingga saat itu, Thay Pek Lhama dan Hoan Liu tersentak
melihat kedua anak muda yang membuat mereka terkejut
karena kehebatannya ternyata diluar sangkaan. Mereka
berpikir Chandra Gupta akan bisa mengalahkan lawannya, dan
mereka masih beranggapan akan mampu untuk menjinakkan
Chandra Gupta suatu saat. Tetapi apa pasal? ternyata mereka
harus menimbang ulang anggapan bahwa Tek Hoat akan
mudah dikalahkan, karena Chandra Gupta sendiri justru tidak
mampu mengapa-apakah Tek Hoat. Keduanya saling serang,
saling desak dan berganti-gantian sehingga sulit dikatakan ada
yang lebih unggul dibanding lawannya. Dan tiba-tiba, di
tengah kemasygulan hati keduanya, kali ini adalah Chandra
Gupta yang memulai dengan jurus dan ilmu barunya: Ilmu
Cian tok ciang (pukulan racun seribu).
Sambil membentak dia berkata mengingatkan Tek Hoat:
"Sahabat, ilmuku mengandung racun, hati-hati ......", sambil

Tarian Liar Naga Sakti I 1981


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengingatkan Tek Hoat dia langsung bergerak dengan jurus


berbahaya jurus Coa Hui Mo Ai (Ular beterbangan, neraka
kesepian). Semua gerak tangannya memang bergerak dan
menyambar dengan hawa serangan yang mengandung
kekuatan beracun. Dan jika sudah begini, Chandra Gupta
sudah melangkah ke pertempuran yang berbahaya. Tetapi,
yang kurang diketahuinya adalah, Tek Hoat adalah Naga Muda
anti racun karena telah menelan mustika anti racun sejak
masa kecilnya. Racun bukanlah sesuatu yang
mengkhawatirkannya.
Dengan tabah dan cerdik, dia memainkan prinsip
sederhana, "taklukkan ular dengan menaklukkan kepalanya
atau menjepit ekornya". Dan dia menemukan tandingan ilmu
lawan dengan cerdik dan menggunakan jurus Thay-san kheng
(bukit Tay san menindih kepala). Dia menekan jurus-jurus
lawan di "kepala" dengan menggunakan telapak tangan
berganti-ganti, baik dalam ilmu Toa Hong Kiam Sut yang
dimainkan dengan lengannya, atau juga beberapa kali
mementahkan serangan kuat tangan yang berfungsi sebagai
kepala ular dengan ilmu mujijatnya Ciat Lip Jiu (Tangan
Menghantar Tenaga). Dengan cara itu, semua gerak dan
serangan cepat lawan dapatlah diminimalisasi dan bahkan
dimentahkan.
Kini keduanya memasuki jurus-jurus ke 60an, masih tetap
tanpa seorangpun yang dapat ditetapkan sebagai "pihak yang
mendesak dan pihak yang terdesak". Keduanya secara luar
biasa melakukan jual beli serangan dengan berani. Bukan
cuma itu, mereka berani adu kekuatan dan tidak berakhir
merugikan salah seorangnya. Dan pada saat menggunakan

Tarian Liar Naga Sakti I 1982


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kekuatan beracunpun, Chandra Gupta heran karena Tek Hoat


dengan berani menempurnya dan tidak terlihat terpengaruh
oleh kekuatan beracunnya. Maka tidak heranlah dia dan
kagumlah dia dengan kemampuan lawan mudanya ini. Bahkan
mulai berpikir, baru salah seorang dari 10 jago, bagaimana
dengan jago terhebat dari mereka di Tionggoan ini?
Sambil berpikir demikian, tak terasa mereka sudah
menanjak hingga jurus ke 80an lebih, measuki babak-babak
terakhir dari pertempuran mereka. Tetapi, keduanya dalam
melakukan pibu, tidak sampai menggunakan ilmu-ilmu
terberat, sebagaimana Tek Hoat menahan diri menyerang
dengan jurus-jurus simpanan Hang Liong Sip Pat Tjiang.
Tetapi, Chandra Gupta sendiripun, juga kelihatannya sadar
jika lawan menahan diri, dan karena itu, diapun sedapat
mungkin menahan diri untuk mencoba menyerang dengan
serangan pamungkas. Selain itu, dia juga bertekad untuk tetap
menyimpan ilmu pamungkas sebagai bekal di pibu di Lam Hay
kelak. Karena itu, mereka lebih banyak mengandalkan
kecepatan dan menggunakan tipu-tipu yang hebat untuk
mendesak lawan tanpa serangan-serangan mematikan yang
menentukan posisi mereka.
Sebagai pamuncak, akhirnya Chandra Gupta memainkan
salah satu ilmu andalannya, yaitu Cui Beng Coa Sian Sin Ciang
(Tangan Dewa Ular Pengejar Roh). Dengan ilmu itu dia
mengejar-ngejar Tek Hoat yang bergerak menghindari
serangan telapak tangan yang berbahaya itu. Apalagi,
mengejar tempat tempat berbahaya yang jika kena akan
sangat membahayakan nyawanya. Karena Tek Hoat juga

Tarian Liar Naga Sakti I 1983


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berniat memberi hiburan di sisa sepuluh jurus terakhir,


akhirnya membentak guna menghalau serangan lawan:
"Hiaaaaaaaatttttttttttttttt ...."
"Duaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr ....."
Kaget Chadra Gupta tidak terkira. Dia menangkis serangan
Tek Hoat, tetapi akibatnya sangat luar biasa. Terdengar
ledakan yang memekakkan telinga dan dia sedikit tidak siap
menerima serangan hawa yang luar biasa panas dari Tek Hoat.
Dia terkejut dan sedikit keteteran ketika Tek Hoat kini
mengejarnya dengan jurus-jurus serangan maut dari Pek Lek
Sin Jiu yang bukan cuma kuat. Karena yang lebih berbahaya
adalah hawa panas yang sangat menyengat yang keluar dari
sepasang lengan Liang Tek Hoat yang berganti-ganti
menghadiahkan serangan maut kearah Chandra Gupta.
Tetapi, karena menuju ujung pibu antara mereka berdua,
Chandra Gupta akhirnya juga mengeluarkan jurus pamungkas
dalam ilmunya Ciu Beng Sian Sin Ciang. Dan luar biasa, dia kini
bergerak-gerak cepat mengelilingi Tek Hoat yang kesulitan
menggempur Chandra Gupta yang menyerang membalas
keterdesakannya pada jurus 92-95.
Kini, dengan gencar dia balas menyerang dan
mengembalikan posisinya, sekaligus membayar
ketertinggalannya ketika dicecar Tek Hoat dengan hawa yang
kuat dan panas membara. Dan sampai akhirnya, di jurus ke-
100, keduanya berbenturan dengan hebat hingga masing-
masing terlontar ke belakang. Mereka mampu menyelesaikan
pertarungan hingga jurus ke-100, terlontar ke belakang dan
kemudian masing-masing berdiri melihat keadaan lawan .......

Tarian Liar Naga Sakti I 1984


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Episode 37: Menyambut Pangcu Baru (2)


Ketika keduanya akhirnya masing-masing terdorong
hingga 3-4 langkah ke belakang, rasa kepenasaran hilang
sudah. Keduanya saling tersenyum. Mereka berdua sadar,
saling melindungi dan masih menyimpan kekuatan utama
masing-masing. Pada bentrokan terakhir, Tek Hoat sudah
mengerahkan Jurus ke-delapan Pek Lek Sin Jiu yang bernama
"Halilintar Meledak Bumi Melepuh", baru dia mampu
memunahkan semua desakan Chandra Gupta dan mengakhiri
pertarungan pibu mereka dalam keadaan seri atau imbang.
Padahal, Chandra Gupta sendiri, sudah mengeluarkan salah
satu jurus yang sangat diandalkannya dari rangkaian Kim Coa
Sian Kang (Tenaga Sakti Ular Emas) hingga mamu menjinakkan
baik hawa panas maupun getar kekuatan mujijat yang
dilontarkan Tek Hoat.
Merekapun akhirnya saling memberi hormat dengan
senyum dikulum di bibir kedua anak muda yang baru
bertarung itu. Dan pujianpun terlontar dari mulut keduanya,
pujian yang jujur karena dihasilkan lewat sebuah pertarungan
puncak yang akan sangat jarang tersaji di dunia persilatan:
"Saudara Chandra Gupta, terima kasih karena telah
memeriahkan Pesta Kaypang. Harus kuakui, tidak sanggup
kukatakan bahwa aku telah memenangkan setengah jurus
sajapun dari pertarungan tadi, engkau sungguh hebat sobat
......."
"Hahahahahaha, mendiang suhu memang berpesan, di
Tionggoan aku akan bertemu banyak pendekar hebat. Dan

Tarian Liar Naga Sakti I 1985


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hari ini aku telah menemukan salah satunya. Tidak saudara


Tek Hoat, aku tidak berani mengaku menang ......."
Dan keduanyapun akhirnya saling memberi hormat dan
dalam hati masing-masing sudah menyimpan bibit simpati
karena pertarungan mereka sungguh pertarungan yang sangat
sengit dan imbang. Otomatis dalam hati keduanya, tumbuh
perasaan simpati dan mengindahkan. Apalagi, karena
keduanya sadar, masing-masing mereka masih menyimpan
jurus-jurus pamungkas yang masih belum dikerahkan.
Tetapi, keduanya tidak bisa banyak bercakap dan
berbasa-basi. Pertama, karena hari semakin menjelang sore,
bahkan tidak lama lagi, sekitar 1-2 jam lagi akan menjelang
malam. Kedua, pada saat itu, Hoan Liu dan Thay Pek Lhama
yang kurang senang dengan hasil pertarungan menjadi murka.
Diam diam keduanya kesal dengan Chandra Gupta yang
mereka anggap terlampau lunak dan kurang "jahat" ataupun
kurang "licik" sebagaimana mereka berdua.
"Hahahahahahaha, jika babak pertama seri, biarlah babak
kedua dan ketiga kami mencoba Perkumpulan terhebat ini.
Tetapi, entahkah mereka berani atau tidak ....."? ejek Hoan Liu
sambil menantang Kaypang untuk maju menghadapinya.
Ciu Sian Sin Kay sedang dalam dilema. Ada dua hal
penting yang sedang dipikirkannya pada saat bersamaan.
Pertama, waktu semakin sore dan malam adalah saat
berpesta. Karena itu, mestinya sebentar lagi mereka harus
menyelesaikan UPACARA pada sore hari dan malam hari
menjamu semua warga Kaypang dan Tamu serta Undangan
dalam sebuah PESTA yang meriah. Waktu semakin mepet,

Tarian Liar Naga Sakti I 1986


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tetapi pada saat bersamaan masih ada gangguan dari Hoan


Liu dan Thay Pek Lhama yang harus juga cepat diputuskan. Dia
sungguh runyam memikirkan jalan keluar dari situasi yang
teramat sulit yang dihadapinya di hari pertama menjadi
Pangcu Kaypang.
Persoalan kedua, meski bukannya takut dan tidak percaya
diri, tetapi menghadapi Hoan Liu dan Thay Pek Lhama,
bukanlah perkara gampang. Dia tahu betul legenda mengenai
Hoan Liu yang sangat buas, jahat dan tidak punya aturan.
Sementara Thay Pek Lhama, nampaknya juga tidak disebelah
bawah Hoan Liu. Dia sadar, pada saat itu, hanya Tek Hoat
yang akan mampu mengendalikan kedua iblis yang tidak tahu
aturan itu. Karena berpikir demikian, Ciu Sian Sin Kay akhirnya
berkata:
"Hoan Liu, Thay Pek Lhama, waktu bagi Kaypang untuk
menjamu tamu dan undangan semakin mendekat. Kami
sungguh belum punya waktu meladeni kalian berdua. Jika
memang siap pibu dan bertarung, mari kita lakukan besok
pagi di arena ini ......" Ciu Sian Sin Kay berpikir, semoga saja
keduanya setuju hingga masih bisa dipikirkan jalan keluar
terbaik yang harus dihadapi esok hari.
"Hahahahahaha, Pangcu, lohu jadi heran, kemana
keberanian dan keperwiraan para jago Kaypang? Mengapa
mencoba lari dari pibu yang sudah sedang dimulai? Bukankah
ini juga bisa menjadi salah satu hiburan Kaypang bagi para
tamunya? Hahahahahaha, tapi ....... jika memang Pangcu
bersedia mengaku kalah, biarlah kami segera mundur. Biar
dunia tahu kehebatan salah satu Perkumpulan terhebat di
Tioggoan .... hahahaa"

Tarian Liar Naga Sakti I 1987


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sungguh hebat hinaan itu. Tek Hoat bahkan sampai


bersiap maju sebelum lengannya dipegang Ciu Sian Sin Kay
dan berbisik: "Belum saatnya engkau turun ....". Dan setelah
itu diapun menghadapi Hoan Liu dan berkata:
"Hmmmmm, semakin jelas motivasi kalian berdua untuk
mengacau Kaypang. Tetapi, jika memang demikian, jangan
mengira kami takut menghadapi sampah-sampah persilatan
yang tidak tahu diri dan tidak punya sopan santun seperti diri
kalian berdua ini ..." Kalimat yang sangat tajam dan langsung
kena ke pusat ego dan harga diri serta kesombongan Hoan
Liu.
Kali ini, yang belingsatan bukan cuma Hoan Liu, bahkan
Thay Pek Lhama sendiripun menggereng murka mendengar
perkataan Pangcu Kaypang yang tajam dan sungguh tanpa
tedeng aling-aling. Keduanya saling pandang dengan mata
merah membara, nampaknya keduanya seperti akan
berlomba maju menyerang Ciu Sian Sin Kay yang memang
sengaja memancing amarah mereka. Dan benar saja,
keduanya saling pandang dan kemudian saling mengangguk.
Dan terlihat Hoan Liu yang akan maju untuk menantang
Kaypang. Diapun tertawa mengejek dan berkata:
"Hahahahahaha, jangan dikira setelah menjadi Pangcu
Kaypang engkau akan punya kemampuan menghadapiku ......
hehehehehehehe, tidak tahu diri ... hehehehe ..... Mari, mari
engkau yang menjadi Pangcu anjing kurap ini ......
hahahahahahah, hephhh"
Hinaan yang dilontarkan Hoan Liu terhenti di tengah jalan.
Entah mengapa, ketawa menghinanya terhenti dan diapun

Tarian Liar Naga Sakti I 1988


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memandang kekiri dan kekanan untuk mencari tokoh yang


menyerangnya tadi dan membuat otot rahangnya sedikit
mengejang terkena sentilan tenaga orang. Tetapi, dia tidak
menemukan orang yang dapat dituduhnya karena hampir
semua orang memang keheranan melihat entah dengan cara
bagaimana ketawa menghinanya terhenti di tengah jalan.
Bahkan, tak seorangpun yang tahu apa dan bagaimana
ketawanya terhenti mendadak.
"Siapa yang main gila ....."? tanyanya murka dengan wajah
merah membara.
"Aku ...... dimana-mana kalian berbuat onar. Tidak di
puncak Pek Ciok San, tidak di Hengsan, aaaaccccchhhhh ........
Sudah setua ini, tetapi masih juga belum memikirkan
ketenangan agar diberli jalan dan hidup yang lapang ......."
Suara yang terdengar keras menegur namun sangat
berwibawa itu terdengar seiring dengan berjalannya sesosok
tubuh berjubah hijau ke arah panggung. Tidak. Dia tidak
menggunakan ilmu meringankan tubuh kelihatannya, tetapi
dengan berjalanpun kecepatannya sungguh mengagumkan.
Sebentar saja, tubuh berjubah hijau itu sudah berada di atas
panggung dan kemudian menjura ke arah Ciu Sian Sin Kay dan
berkata dengan suara berwibawa namun penuh keriangan:
"Memberi hormat kepada Pangcu Kaypang ......."
"Hahahahaha, Duta Agung, tidak berani ...... tidak berani
......"
Ciu Sian Sin Kay tersenyum gembira melihat kedatangan
Ceng Liong. Tetapi, meski suaranya riang dan sabar, di sinar

Tarian Liar Naga Sakti I 1989


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mata dan tarikan wajah Ceng Liong terlihat agak keras. Dia
belum mengerti, tetapi segera pertanyaannya menjadi
semakin misterius. Dia melihat Ceng Liong menyapa Tek Hoat:
"Tek Hoat ....... bagaimana keadaanmu ......?"
Dan sambil berkata demikian, Duta Agung juga memberi
hormat kepada seluruh pemimpin Kaypang. Tetapi, wajah
keras Ceng Liong masih menjadi misteri dan tanda tanya bagi
Ciu Sian Sin Kay.
"Heeeee Anak Muda, engkau kira aku takut
menghadapimu .....? Engkau kira dengan kedudukan nomor
satumu membuatku takut ....."? Hoan Liu yang murka karena
otot rahangnya sempat disentil lawan menyemprot Ceng
Liong dengan penuh amarah.
"Sebentar orang tua, aku ingin bertanya kepadamu
terlebih dahulu........... bersediakah engkau menjawab"? Hoan
Liu termangu sejenak, entah bagaimana dia mengiyakan atau
mengangguk ketika Ceng Liong bertanya.
"Benarkah engkau menantang Kaypang dan menyebutkan
mereka anjing kurap ..."?
Kembali Hoan Liu mengiyakan. Tetapi, tidak lama
kemudian diapun sadar dan kembali memaki-maki Ceng Liong:
"Anak haram jadah ....... kurang ajar ......"
Tetapi Ceng Liong berkata:
"Sabar, akan tiba waktumu menghadapi Kaypang. Dan
engkau Lhama Tibet, apakah engkau juga berkeinginan
berbuat onar disini ...."?

Tarian Liar Naga Sakti I 1990


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pertanyaan Ceng Liong, entah disadarinya entah tidak,


penuh dengan wibawa yang sangat mujijat. Bahkan Thay Pek
Lhama juga terkena meski hanya sesaat, diapun hanya terlihat
mengangguk lemah. Tetapi sejurus kemudian, dia sadar telah
tunduk di bawah pengaruh wibawa mujijat orang.
"Baiklah, demi keadilan Dunia Persilatan Tionggoan yang
pada hari ini kalian injak-injak serta atas nama semua
Pendekar Tionggoan dan Kaypang, hari ini, saya Kiang Ceng
Liong menantang kalian berdua untuk maju bersama. Kalian
boleh bertarung untuk membunuhku, tetapi ingat, setelah 50
jurus, kalian berdua harus bersiap karena hari ini, sebagai
Duta Agung, aku tidak akan bermain-main lagi dengan
kekisruhan yang kalian ciptakan sampai hari ini ......."
Suasana hening. Sangat hening. Semua tersentak. Kaget
tak terkira. Tidak ada seorangpun yang menyangka Kiang Ceng
Liong akan tampil dengan tindakan yang tegas dan keras
seperti itu. Bukan cuma itu. Semua tegang. Siapapun sudah
melihat betapa hebat Hoan Liu, belum lagi ditambah dengan
seorang Thay Pek Lhama yang tidak kurang hebatnya. Tetapi
keduanya, justru ditantang untuk maju bersama oleh Kiang
Ceng Liong. "Sudah gilakah anak muda ini ......"?. Kini semua
mata diarahkan dengan penuh ketegangan ke panggung.
Sebuah peristiwa menarik sedang terjadi.
Bahkan Ciu Sian Sin Kay sendiripun sampai terkesima.
Bukan, bukan cuma Pangcu Kaypang ini. Liang Tek Hoat
sendiripun memandang Ceng Liong dengan ternganga tak
percaya: "sudah gilakah sahabatnya ini ....."? Tetapi, dalam
herannya, dia melihat Ceng Liong berdiri dengan penuh
percaya diri dan memandang Hoan Liu dan Thay Pek Lhama

Tarian Liar Naga Sakti I 1991


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang juga sama kagetnya sampai tak mampu mengeluarkan


satu suarapun. Bukan mereka takut, tetapi keduanya enggan
mengeroyok seorang anak muda, sehebat apapun anak muda
itu.
Semua tokoh Kaypang, Bu Tong Pay, Siauw Lim Sie,
bahkanpun Kiang Hong dan istrinya Tan Bi Hiong yang menjadi
ayah dan ibu Ceng Liong, juga tersentak kaget tak terkira.
Tetapi, anak mereka sudah mengeluarkan tantangan, tidak
mungkin mereka menarik tantangan itu. Karena nama baik
Lembah Pualam Hijau bakal tercemar dengan tindakan
tersebut. Liang Mei Lan yang berjaga di sudut utara bahkan
menjerit:
"Ih ,,,,,,,,, koko, sudah gilakah engkau ......"? tentu hanya
dia seorang yang mendengar, tak ada yang lain yang
mendengarkan. Semua masih terpukau hebat oleh drama di
atas panggung. Semua, semua tegang, semua tercengang.
Hanya seorang yang tetap kalem dan diam di tempat
duduknya dengan tenang. NENGGALA. Bahkan Kiang Li Hwa
juga kaget tak terkira. Tetapi, akhirnya istrinyapun heran
melihat Nenggala diam saja dan duduk anteng di tempat
duduknya.
"Koko ........ mengapa ...."? bisiknya heran dengan
ketenangan suaminya menghadapi keadaan yang
menegangkan itu.
"Moi-moi, tenang sajalah. Jika ada orang yang sangat
mengerti tingkat kemampuan seorang Duta Agung, maka itu
adalah kita berdua. Apakah belum cukup pengetahuan kita
atas kemujijatannya ......."?

Tarian Liar Naga Sakti I 1992


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mendengar ucapan Nenggala dan mengingat-ingat


kembali semua yang mereka alami di Thian San Pay, mulailah
rasa misterius Li Hwa atas Duta Agung yang juga masih
terhitung keponakan sirna perlahan-lahan. Dan diapun duduk
tenang meski belum setenang suaminya. Keduanya kini
mengawasi bagaimana tenang dan berwibawanya Duta Agung
saat itu, meski mereka merasa saat itu Ceng Liong terlampau
tegas dan keras. Justru itu yang mereka pertanyakan.
"Hahahahaha, apakah engkau sudah gila anak muda?.
Hahahahaha, mana engkau sanggup nantinya menghadapi
kombinasi kami berdua,. Karena seorang sajapun dari kami
berdua sudah lebih dari cukup untuk menghadapimu.
Mungkin mengalahkanmu susah, tetapi untuk menandingimu
sudah cukup ......."
"Mau atau tidak mau, kalian berdua harus menghadapiku
sekarang ini. Terlampau banyak kejahatan dan kekisruhan
yang kalian sebabkan. Hanya, jika engkau bisa kubiarkan
berkeliaran, maka Lhama itu harus bertanggungjawab atas
banyak dosanya. Engkau harus bersiap penuh (sambil
memandang Thay Pek Lhama dengan tajam, sampai Lhama
Tibet itu tergetar) ......."
"Duta Agung, biar kami Kaypang saja yang menyelesaikan
urusan ini ......" berbisik Pangcu Kaypang yang sangat
menyayangkan jika terjadi apa-apa dengan Duta Agung. Dia
paham benar kehebatan kedua lawan yang di tantang Ceng
Liong. Karena itu, dia mencoba membujuk Ceng Liong.

Tarian Liar Naga Sakti I 1993


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, Ceng Liong dengan cepat mencabut sebuah benda


dan menunjukkan kepada Pangcu Kaypang dan juga kepada
Kim Ciam Sin Kay:
"Pangcu, apakah pemegang Kim Pay ini punya hak
mewakili Kaypang mengurus sebuah urusan penting ......."?
Kim Ciam Sin Kay yang memang memberikan Kim Pay
tanda kepercayaan seorang Pangcu Kaypang kepada Ceng
Liong, sudah langsung mengiyakan, dan Ciu Sian Sin Kay juga
berkata lemah:
"Benar ...... benar, memang berhak ........"
"Kalian berdua, apakah sudah siap menghadapiku
.............? Aku bertindak atas nama Kaypang dan atas nama
Rimba Persilatan Tionggoan. Demi ketentraman semua pihak,
kalian berdua harus diberi pelajaran ......."
"Anak muda, apakah engkau pikir kami akan maju berdua
....."?
"Mau atau tidak, aku akan segera menyerang kalian
berdua, bersiaplah ......" semua semakin heran, mengapa hari
ini Ceng Liong begitu berbeda dengan hari biasanya? Ada apa
gerangan?
Kita tinggalkan sejenak pertikaian menegangkan di
panggung Pertemuan Besar Kaypang. Mari kita mundur
beberapa jam mengikuti apa yang dikerjakan dan dilakukan
oleh Kiang Ceng Liong.
Setelah bekerja keras lebih kurang 2-3 jam, dan Tek Hoat
sudah meninggalkan Ceng Liong dalam pengawasan Yok Sian
Sin Kay, Ceng Liong akhirnya berhasil dalam usaha mengobati

Tarian Liar Naga Sakti I 1994


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

To Hoa Jin. Bahkan, dia dititipi sebuah pusaka dari Pulau Naga
Api. Setelah menyelesaikan semua urusan, termasuk
memulihkan kekuatannya kembali, diapun kemudian minta
diri Yok Sian Sin Kay yang akan mengawasi keadaan dan
proses pemulihan To Hoa Jin bersama muridnya.
Ceng Liong kemudian keluar ruangan bersama dengan
Song Cui Kun yang akan mengambilkan air dan makanan bagi
To Hoa Jin, sementara Ceng Liong akan menuju ke panggung
Pertemuan Besar untuk mengikuti pengukuhan Pangcu
Kaypang yang baru. Ceng Liong bisa mengikuti dari kejauhan
bagaimana Tek Hoat bertarung melawan Chandra Gupta dan
membuat dia sangat kagum. Tetapi, belum lagi dia meloncat
mendekati panggung untuk menuju tempat kehormatan yang
disediakan baginya, tiba-tiba dia melihat sesosok mayat yang
biasanya menjaga pintu masuk ke ruangan rahasia darimana
dia keluar tadi.
Dengan cepat otaknya bekerja. Dan ....... diapun
terkesiap. Pasti yang dituju adalah To Hoa Jin. Dengan
kecepatan yang sulit diikuti pandangan mata, diapun
berkelabat kembali ke ruangan dari mana dia tadi datang. Dan
masih sempat dia melihat sebuah pukulan berat dilepaskan
seorang tokoh berpakaian pengemis namun yang sangat
dikenalinya gerak dan ilmunya: NAGA PATTYNAM. Dan di
sudut ruangan, diapun melihat sosok tubuh langsing namun
wajahnya tertutup cadar: wanita itu berteriak:
"Cepat, kita kehabisan waktu ........" bersamaan dengan
itu, diapun mengeluarkan serangan yang luar biasa hebatnya
ke arah Ceng Liong. Pada saat itu, Ceng Liong melihat betapa
payahnya perlawanan Yok Sian, karena lawannya memang

Tarian Liar Naga Sakti I 1995


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

luar biasa saktinya NAGA PATTYNAM, salah satu biang kerok


Thian Liong Pang yang luar biasa sakti dan hebatnya.
Menghadapi serangan lawan, si perempuan bercadar
yang dia tahu benar adalah musuh besarnya selama ini, Ceng
Liong tercekat. Dia harus melakukan sesuatu, dengan
pengerahan kekuatan Giok Ceng Sinkang yang sudah demikian
sempurna, diapun melepaskan pukulan berat menangkis
serangan lawan. Bukan hanya itu, latihan Ciat Lip Jiu sudah
disiapkannya dengan tehnik MENGEMBALIKAN serangan
tenaga lawan. Dan duk ...............
"Aiiiihhhhhhhhhh, kita pergi ..........."
Tubuh si Wanita Bercadar terlontar ke belakang, tetapi
tampaknya tidak mengalami cedera serius karena masih bisa
bergerak cepat menghindar. Tetapi, pada saat bersamaan, di
arena dimana Yok Sian Sin Kay bertempur melawan Naga
Pattynam, tiba-tiba terdengar jeritan yang menyayat hati:
"Accccchhhhhhhhh ................."
Dengan cepat Ceng Liong bergerak menuju ruangan
tersebut. Benar saja, terlihat tubuh Yok Sian Sin Kay terlontar
dengan darah mengucur dari bibirnya, sementara Song Ciu
Kun juga jatuh menelungkup di tubuh To Hoa Jin dengan
mengeluarkan darah dari bibirnya. Keduanya terluka. Tetapi,
untungnya keduanya sanggup menghalangi serangan
mematikan Naga Pattynam hingga kedatangan Ceng Liong.
Melihat keadaan itu, Ceng Liong marah besar. Belum
pernah sekalipun dia menyerang dengan kekuatan besar
dengan pukulan-pukulan yang banyak dikuasainya, tetapi

Tarian Liar Naga Sakti I 1996


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pada saat ini, dia melontarkan pukulan berat ke arah Naga


Pattynam yang bersiap untuk melepas serangan mematikan
kearah To Hoa Jin:
Bukan dengan tangan, bukan dengan pukulan, karena jika
demikian, maka Ceng Liong akan kehilangan satu atau dua
detik. Tetapi, dia masih memiliki ilmu mujijat lainnya yang
tidak disangka Naga Pattynam: TATAPAN NAGA SAKTI, yang
nyaris belum pernah dipergunakannya. Kali ini, dia
memutuskan melepas totokan berat dengan jenis ilmu
mujijatnya itu. Menggunakan MATAnya.
Tidak butuh sedetik, karena pada saat itu juga, lengan
Naga Pattynam terlihat lunglai terkena totokan mujijat yang
tidak terlihat mata, tetapi meletik cepat di tujuan. Melihat
Ceng Liong di pintu masuk, tanpa pikir panjang Naga Pattynam
yang lengan kanan tertotok menerjang jendela rumah dan di
luar terdnegar suara perempuan:
"Mari ......."
Tak lama kemudian, tubuh keduanyapun lenyap. Ceng
Liong sengaja melepaskan mereka pergi karena khawatir
dengan keadaan Song Cui Kun, Yok Sian Sin Kay dan To Hoa
Jin. Dia bersuit segera, sebuah tanda bagi Barisan 6 Pedang,
dan tak lama kemudian di luar kamar sudah berkumpul
Barisan 6 Pedang utama yang selama ini selalu menemaninya
berkelana.
Ceng Liong memeriksa keadaan Yok Sian Sin Kay dan
menarik nafas panjang, karena Kakek Dewa Obat itu sudah
tidak bernafas lagi. Ketika memeriksa Song Ciu Kun, dia
senang karena meski terluka, tetapi lukanya tidaklah

Tarian Liar Naga Sakti I 1997


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terlampau parah. Perlahan dia mengangkat tubuh Song Ciu


Kun dan kemudian meminta seorang dari Barisan 6 Pedang
untuk membantunya. Sementara Barisan 6 Pedang menolong
Song Ciu Kun, Ceng Liong memeriksa keadaan To Hoa Jin.
Untung, To Hoa Jin justru tidak terluka sedikitpun karena
memang dilindungi oleh Yok Sian Sin Kay dan muridnya.
Merekalah yang menyelamatkan nyawa To Hoa Jin,
menangkis pukulan-pukulan Naga Pattynam hingga
mengorbankan nyawa Yok Sian Sin Kay. Melihat keadaan To
Hoa Jin, Ceng Liong tersenyum puas, meski dia sedih karena
untuk itu Yok Sian Sin Kay harus melepas nyawanya. Untung
murid bungsunya juga tidak apa-apa.
Setelah To Hoa Jin sadar, Ceng Liong kemudian
menjelaskan kejadiannya dan membuat To Hoa Jin sedih luar
biasa. Merasa berhutang nyawa yang tak mungkin lagi
dibayarnya dan karena itu, langsung bersedia ketika diajak
Ceng Liong untuk membuka borok para penyerang di arena
Pertemuan Besar. Tetapi, sebelum itu, Ceng Liong
menyadarkan Song Cui Kun, dan anak ini yang kemudian
dalam tangis sedihnya mengurusi jasad Yok Sian Sin Kay
dengan kawalan Barisan 6 Pedang.
Saat kembali pergi ke Panggung Utama acara Pertemuan
Besar, Ceng Liong memang masih diliputi oleh emosinya
terhadap para penyusup. Karena itu, dia sudah langsung
bersikap tegas dan keras. Dia menduga, Hoan Liu dan Thay
Pek Lhama adalah orang yang bersekutu dengan para
penyerang tadi, dan karena sudah meminta korban tokoh
Kaypang, maka Ceng Liong menjadi agak keras menghadapi
keduanya.

Tarian Liar Naga Sakti I 1998


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kembali ke arena Pertemuan Besar .......


"Kalian berdua bersiaplah ........... aku memberi
kelonggaran hingga 50 jurus kepada kalian berdua, tetapi
setelahnya, hati-hati. Thay Pek Lhama, kali ini aku tidak akan
mengampunimu atas kejahatanmu ......."
Sambil berkata demikian, Ceng Liong bergerak lebih
dahulu diiringi tatapan bingung dan tegang dari seluruh
penonton. Ketegangan dikalangan anak buah Kaypang tidak
begitu terasa, berbeda dengan tokoh-tokoh tamu dan
undangan yang rata-rata adalah tokoh silat ternama. Apalagi
kaum tua yang mengenal kebuasan Hoan Liu dan Thay Pek
Lhama. Mereka sampai geleng-geleng kepala. Tetapi, meski
mereka semua menyayangkan dan mengkhawatirkan
keselamatan Kiang Ceng Liong yang dianggap gegabah, tetapi
begitupun mereka mengikuti pertarungan dengan dada
berdebar.
Berdebar, karena mereka sedang menyaksikan sebuah
pertarungan yang teramat jarang disaksikan. Seorang pemuda
hebat menghadapi 2 petarung tua yang sangat hebat dan
sudah punya nama besar. Mereka semua nyaris tidak percaya
dan tidak yakin bahwa Ceng Liong akan mampu menaklukkan
dua lawannya. Bahkan suhunyapun belum tentu sanggup
mengalahkan, mungkin bisa menandingi. Sekarang, anak
muda itu, Kiang Ceng Liong yang meski adalah Duta Agung,
yang justru menantang dan kini menempur dua biang iblis itu.
Benar-benar tidak masuk akal dan mereka mulai mencela
emosi dan ketidakmampuan Ceng Liong menahan diri.

Tarian Liar Naga Sakti I 1999


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Benarkah demikian? Mari kita ikuti pertarungan yang


sangat menegangkan itu. Pertarungan yang sudah dimulai
dengan Ceng Liong yang menyerang dan sekaligus menyasar
dua tokoh besar itu.
Awalnya, Hoan Liu masih enggan mengeroyok. Dia masih
sayang dengan nama besar dan reputasinya sebagai biang iblis
yang ditakuti di Tionggoan. Karena itu, ketika Ceng Liong
menyerangnya, diapun berkelit seadanya, sedikit memandang
enteng. Tetapi, ketika lengan Ceng Liong berkelabat dekat,
tiba-tiba memancar kekuatan yang luar biasa berat dan kuat.
Mau tidak mau dia buru-buru menghindar, tetapi membuat
hatinya ciut karena tenaga itu begitu berat dan begitu hebat.
Mulailah hatinya tergetar.
Pengalaman yang hampir sama dialami Thay Pek Lhama.
Meskipun dia bersiap lebih dari Hoan Liu karena sudah pernah
melawan Ceng Liong sewaktu di Pek Ciok San. Hanya saja, di
Pek Ciok San dia beranggapan dia kalah karena alpa dan
terlampau anggap enteng lawan. Karena itu, dia melawan dan
mencoba menghindar memberi waktu kepada Hoan Liu
melawan Ceng Liong.
Tapi apa lacur, Ceng Liong yang mengejar dengan Soan
Hong Sin Ciang memburunya dengan tenaga pukulan yang
luar biasa hebatnya. Apa boleh buat, saking cepatnya, diapun
terpaksa menangkis:
"Dukkkkkkk ......." dan diapun terpental samai 3 langkah.
Dan dia terperanjant, lawan yang sama beberapa bulan
sebelumnya, bertempur hebat dengannya. Tetapi, mengapa
sekarang kemajuan anak ini seperti berlipat kali dibandingkan

Tarian Liar Naga Sakti I 2000


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pertempuran sebelumnya dimana dia masih mampu menahan


lawan muda ini?
Melihat Ceng Liong ternyata membekal kemampuan yang
luar biasa, perlahan akhirnya dapatlah kedua Kakek Iblis ini
dilibas dalam pertarungan di satu arena. Dua melawan satu.
Ceng Liong sekaligus melawan Hoan Liu dan Thay Pek Lhama.
Dan ketika kedua kakek itu balas menyerang, justru Ceng
Liong yang mengendorkan serangan seperti memberi ketika
kepada lawannya untuk mencecarnya.
Dan, benarlah, semakin lama, semakin terlibas dia dalam
kepungan lawan dengan hanya menangkis dan mengelak yang
bisa dilakukan. Para penontonpun menahan nafas melihat
Ceng Liong dilibas ketat oleh kedua lawannya. Tetapi, dia
tetap berani menangkis pukulan kedua lawannya dengan
kekuatan terukur dan semakin lama dia terus bersilat secara
tetap, menghindar dan menangkis dengan hany sesekali
menyerang kedua lawannya. Keadaan itu mengkhawatirkan
banyak orang, tetapi tidak ada yang berani mencampuri
pertempuran.
Hanya ada Nenggala yang tetap tenang, juga Li Hwa.
Meski lama-kelamaan orang mulai kagum, karena meski
didesak dan diserang hebat, tetapi Ceng Liong dengan tabah
dan berani meladeni, menangkis dan sesekali menyerang
kedua lawannya. Tak terasa sudah 20 jurus berlalu, jika di
awal pertempuran Ceng Liong yang menyerang dan melibas
keduanya dalam pertempuran, setelah lima jurus hingga jurus
ke-20, berbalik Ceng Liong yang diserang habis oleh kedua
lawannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 2001


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dia masih bertempur dengan tangan kosong dan kini


mengandalkan Giok Ceng Chap Sha Sin Kun dan bergerak
dengan ginkang Jou Sang Hui Teng (Terbang Di atas rumput).
Gerakan-gerakannya mantap, baik dalam menghindar
maupun menangkis serta menyerang meski sangat jarang.
Kecepatannyapun memadai untuk menandingi serangan
kedua lawannya yang membadai. Apalagi, saking emosinya,
baik Thay Pek Lhama maupun Hoan Liu mulai menggunakan
ilmu-ilmu erat mereka:
Thay Pek Lhama karena gemas menyerang dengan
pukulan berat yang berbahaya Pukulan Udara Kosong jika
berjarak cukup dan dalam jarak dekat, dia menyerang dengan
Kong-jiu cam-liong (Dengan Tangan Kosong Membunuh
Naga). Sementara Hoan Liu berganti-ganti menggunakan Pek
lek si hun ciang (Pukulan geledek pembetot sukma) maupun
juga tangan Siu-hun-jiu (Tangan perenggut nyawa). Ilmu-ilmu
tersebut adalah ilmu berat yang sangat berbahaya. Tetapi
Ceng Liong dengan berani menangkis baik renggutan,
pukulan, totokan maupun serangan dengan tenaga dalam
lawan. Keberanian ini mulai menggemparkan banyak orang,
khususnya bagi para tamu dan undangan yang mulai
memandang Ceng Liong dengan mata tidak percaya. Sehebat
inikah?
Memasuki jurus ke-40, Ceng Liong tetap masih belum
banyak menyerang, tetapi membiarkan lawan-lawannya
menghamburkan serangan mereka kearahnya. Hanya saja,
para ahli heran, karena Ceng Liong seperti memiliki mata
tajam dan gerakan mujijat dan membuatnya mampu
menghalau semua serangan lawan-lawannya. Dalam

Tarian Liar Naga Sakti I 2002


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

murkanya, Thay Pek Lhama menyerang dengan jurus Cauw


Ceh Lam Hai (Ombak Laut Selatan Menderu). Kedua
lengannya membentang dan kemudian mengarah ke kepala
dan pinggang dalam gerak menjepit, tetapi dengan beragam
variasi serangan yang sangat terbuka untuk dilakukan segera.
Sementara secara bersamaan, Hoan Liu menggunakan
jurus Kim Sia Cih Cong Poh (lkan Emas Menembus Ombak).
Dengan lengan tunggal dan ditunjang oleh dorongan lengan
satunya lagi, dia menyasar dan menyerang Ceng Liong
langsung berhadapan dengan kecepatan tinggi. Bahkan,
diapun masih berusaha menjebak pukulan tangkisan Ceng
Liong dengan jurus Kim Tan Soh Liong (Membelenggu Naga Di
Aula Emas). Kombinasi serangan membadai Hoan Liu dan
Thay Pek Lhama ini bagaikan tidak ada jalan keluarnya dan
seperti menutup semua pintu keluar Ceng Liong. Tetapi,
dengan cerdik dan dengan jurus sederhana, jurus Pat Hong
Hong Ih (Hujan Angin Delapan Penjuru), Ceng Liong
menghindar dan memukul balik serangan-serangan lawannya.
Dengan setengah langkah ke kiri dan kemudian mendorong
lengan kanan Thay Pek Lhama, dia kemudian menampar jurus
serangan Hoan Liu, kembali melangkah satu langkah ke kanan
dan mendorong serangan tangan kiri Thay Pek Lhama. Dan
buyarlah serangan membadai kedua tokoh sesat itu.
Beberapa kali episode seperti itu terjadi, tetapi tidak
menunjukkan bahwa Ceng Liong terdesak dan kedua
lawannya menyerang dan dalam posisi unggul. Karena
sebetulnya pada saat itu, Hoan Liu dan Thay Pek Lhama sudah
mulai merasa bahwa mereka berada dalam pusaran
pertarungan yang tidak diketahui ujungnya. Sesekali mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 2003


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

merasa berada di atas angin dan seperti akan mampu


menyelesaikan pertandingan, tetapi entah bagaimana, posisi
Ceng Liong yang seperti tidak ada jalan keluar, tiba-tiba
berubah menjadi posisi menyerang.
Dan yang membuat keduanya menjadi lebih berang dan
lebih berkonsentrasi lagi adalah karena beberapa kali tenaga
serangan mereka digiring dan dibuang entah kemana oleh
Ceng Liong. Hebatnya, lengan anak muda itu seperti
terlindung hawa mujijat yang tidak mempan racun dan panas
yang dihasilkan oleh tenaga mujijat Hoan Liu. Di sentil dengan
Tam Ci Sin Thong, juga tidak mempan. Kedua lengannya justru
sangat hidup dalam menangkis dan sesekali menyerang untuk
membuyarkan hamburan tenaga serangan mereka yang
snagat hebat membadai itu.
Mendekati jurus ke-50, keduanya kembali meningkatkan
serangan-serangan maut dan berbahaya. Mereka diberi waktu
50 jurus untuk menyerang, maka kini mereka mencoba untuk
benar menyelesaikannya pada jurus ke-50. Jurus-jurus maut
dan pamungkas dari ilmu yang mereka lepaskan mulai
dipersiapkan dan perlahan mendesak Ceng Liong ke pinggir
panggung. Mereka berencana untuk melontarkan Ceng Liong
ke luar dari Panggung atau arena pertempuran dan jika
berhasil, tentu saja mereka menang. Mereka sadar, akan
sangat sulit melukai pemuda ini, cara paling baik adalah
menggencetnya dengan kekuatan pukulan dan
melontarkannya ke luar arena.
Maka, Thay Pek Lhama pada saat di jurus ke 46-47 secara
beruntun menyerang dengan Pek Lang Thau Thian (Ombak
Putih Menjulang Ke Langit) disusul dengan cepat oleh jurus

Tarian Liar Naga Sakti I 2004


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Thui Poh Pang Lan (Men-dorong Gelombang). Pada saat


bersamaan Hoan Liu mendorong dengan jurus Kim Cin Teng
Hai (Jarum Emas Menenangkan Laut). Memang benar,
keduanya menggencet Ceng Liong dan memaksanya menuju
sudut kiri arena pertempuran. Pada saat itu, angin pukulan
keduanya berkesiuran hebat dan menerjang kemanapun Ceng
Liong melangkah dan kemanapun dia pergi. Dan justru area
yang memadai baginya untuk melangkah mundur adalah
arena yang disisakan oleh Hoan Liu dan Thay Pek Lhama.
Keduanya menjadi gembira, karena serangan terakhir akan
bisa mereka lontarkan. Dengan gerak yang ringan dan cepat
dan sesekali menghalau serangan lawan, Ceng Liong
mengarah ke sudut yang diinginkan lawan, hingga dia
menemukan tidak ada jalan keluar lagi.
"Robohlah engkau anak muda yang sombong, tepat di
jurus ke-50 ........" berteriak Thay Pek Lhama sambil
mengerahkan pamungkas Pukulan Udara Kosong. Bersamaan
Hoan Liu menyerang dengan jurus Tak Hai Peng Mo
(Menginjak Laut Membasmi Iblis). Memang benar, tidak ada
lagi jalan keluar dari posisi Ceng Liong yang kejepit oleh dua
jurus serangan lawan yang penuh hawa itu. Tetapi, Ceng Liong
yang sekarang jelas sudah jauh berbeda. Dalam posisi terjepit
itu, dia terkenang dengan salah satu posisi yang dijelaskan 2
sesepuh Siauw Lim Sie dan tepat untuk memanfaatkan Ciat
Lip Jiu guna menggempur lawan.
Sontak dia bergerak dengan mengikuti jurus Tong Cu Hian
Hud (Bocah Menyembah Buddha). Jurus ini temuan kedua
sesepuh Siauw Lim Sie tetapi bukan bagian dari ilmu pusaka
Siauw Lim Siew, tetapi yang didiskusikan mendalam di Siauw

Tarian Liar Naga Sakti I 2005


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lim Sie. Hanya, berbeda dengan penyembahan kepada Budha,


Kiang Ceng Liong melakukan gerak menyembah ke atas
dengan sebuah lengan lainnya menangkis Thay Pek Lhama
dan kemudian menggiring gerak serangnya guna dibenturkan
dengan angis kesiur serangan hebat dari Pukulan Udara Thay
Pek Lhama. Tepat ketika Hoan Liu dan Thay Pek Lhama
dibenturkan, Ceng Liong kemudian menyusup diantara
keduanya dan kembali berdiri di tengah panggung. Sementara
Hoan Liu dan Thay Pek Lhama mati-matian menahan tenaga
mereka agar tidak bentrok dan justru melukai mereka berdua.
Mati-matian mereka bergerak dan dengan susah payah, baru
menghindari benturan fisik meski benturan tenaga tidak
terhindarkan.
"Dukkkkkk ........."
Dan dengan melangkah sampai 4-5 langkah baru
keduanya mampu tegak berdiri di sudut panggung, sementara
Ceng Liong sudah memandang mereka berdua dengan
pandangan lucu. Bahkan sedikit mengejek.
"Bagaimana dengan 50 jurus pertama ........"?
Pertanyaan Ceng Liong sungguh membuat keduanya
murka. Betapapun mereka belum kalah, mereka masih
sanggup melakukan perlawanan. Kelihatannya harus dengan
kerja keras baru dapat mengalahkan anak muda ini. Mereka
lupa, jika Ceng Liong memberi mereka keleluasaan selama 50
jurus pertama. Mata gelap membuat mereka murka. Apalagi,
karena nama baik mereka tercemar dengan mengeroyok
seorang anak muda. Hanya kematian Ceng Liong yang akan

Tarian Liar Naga Sakti I 2006


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membuat mereka puas. Maka kini, tujuan mereka adalah


bukan hanya menang, tetapi MEMBUNUH.
"Kita bunuh dia ......" geram Hoan Liu yang disambut
dengan anggukkan kepala penuh kemarahan dari Thay Pek
Lhama. Tetapi, sebagai jawabannya Ceng Liong berkata
dengan suara penuh wibawa dan sangat tegas:
"Kalian bersiaplah, aku tidak akan mengalah lagi setelah
lewat 50 jurus ...."
Tetapi sebagai jawabannya, Hoan Liu menggeram hebat:
"Hrrrrrrrrrghhhhhhhh" nampaknya kemurkaannya sudah di
ubun-ubun dan jika mungkin, dia akan bersedia memakan
daging Ceng Liong. Tetapi, sekali ini, Ceng Liongpun
menunjukkan siapa dirinya saat ini dan di panggung yang
tepat:
Sebuah pukulan pembukaan dilepaskannya dari Pek Lek
Sin Jiu:
"Blaaaaaaaar .................."
Dan setelah menyerang dengan ledakkan yang
dihindarkan oleh kedua lawannya, Ceng Liong mendesak maju
dengan menggunakan Toa Hong Kiam Sut yang dimainkan
dengan tangan dan sekaligus kombinasinya dengan Soan Hong
Sin Ciang. Bukan cuma itu, pada saat tersebut, serangan maut
dari Cheng Thian Sin Ci juga sesekai meletik dan membuat
kedua lawannya terkejut. Bukan cuma lawannya yang
terkejut, smeua tokoh Lembah Pualam Hijau juga terkejut
melihat bagaimana Ceng Liong memainkan ilmu-ilmu Lembah
dengan tambahan disana-sini yang membiatnya lebih tajam,

Tarian Liar Naga Sakti I 2007


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lebih kuat dan lebih effisien. Bahkan Nenggala juga sampai


manggut-manggut kagum melihat kemajuan Ceng Liong yang
di laur sangkaan mereka semua.
Benar saja, Hoan Liu dan Thay Pek Lhama kini tidak
seleluasa sebelumnya dalam menyerang. Padahal, Thay Pek
Lhama sudah mengerahkan sekaligus ilmunya Bi Ciong Kun
(Ilmu Silat Pembingung) dan Ilmu Hian Men It Goan Kong Ki
(Tenaga Dalam Dahsyat yang melumpuhkan Lawan).
Sementara Hoan Liu datang dengan ilmu andalannya Mo
Hwee Lok Hun Keng Hun (Api Iblis Mengejutkan Sukma) dan
bahkan juga ilmu pamungkasnya Liat-hwee-Mo-kun (Iblis
memisahkan api). Keduanya menyerang dengan kombinasi
ilmu pukulan tenaga dalam dan ilmu sihir, tetapi yang mereka
serang adalah Duta Agung Lembah Pualam Hijau. Seorang
yang semakin lama semakin mendalami ilmunya, baik dalam
samadhi maupun dalam tarung yang sesungguhnya.
Ceng Liong yang sekarang sungguh berbeda jauh.
Kekuatan sinkangnya entah bagaimana sudah demikian
hebatnya. Dia tidak lagi mengeluarkan awan tipis, tetapi
sejenis kekuatan berpijar yang mengelilingi tubuhnya dan
bahkan mampu menolak angin serangan lawan. Sementara
untuk kekuatan sihir, dia justru adalh biang sihir yang sangat
kuat. Dia mampu mengeliuarkan bentakan dan menyerang
dengan suara, dan bahkan dengan sinar matanya sekalipun.
Jika sebelumnya dia banyak menyerang dengan
memanfaatkan Ciat Lip Jiu, maka sekarang dia membentur
serangan lawan dan membuat Hoan Liu dan Thay Pek Lhama
kaget, tenaga mereka tidak nempil melawan Ceng Liong.

Tarian Liar Naga Sakti I 2008


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bahkan ketika benturan tenaga mereka bertiga secara


langsung berbenturan, mereka tidak mampu mendorong Ceng
Liong jauh ke belakang. Sebaliknya, mereka tergetar, Ceng
Liong juga tergetar tetapi tidak sampai terdorong mundur.
Maka kagetlah mereka, kagetlah para penonton dan mulai
takutlah Hoan Liu dan Thay Pek Lhama. Lawan muda ini
terlampau hebat, terlampau mujijat dan kelihatannya
mustahil untuk mereka kalahkan meski sudha maju berdua.
Tetapi, malu kalau mundur. Itulah repotnya jika bertarung
dengan mempertaruhkan nama besar dan nama baik.
Padahal, Hoan Liu dan Thay Pek Lhama sudah bertarung pada
puncak ilmu kesaktian mereka berdua. Tetapi, mereka tetap
tak mampu untuk mengalahkan Ceng Liong. Dan di lain pihak,
Ceng Liong seperti menggunakan mereka berdua untuk
melatih sejumlah formula jurus, ilmu dan teori yang selama ini
dia susun hanya di dalam khayalan dan dalam kepalanya
belaka. Hari ini, dia mempraktekkan dengan leluasa karena
kedua lawannya hebat luar biasa. Dalam girangnya, Ceng
Liong menemukan kenyataan jika ilmu-ilmu yang
disempurnakannya dan yang diciptakannya memang memberi
efek yang mengagumkan dan luar biasa.
Setelah bertempur sampai 100 jurus, Ceng Liong sadar
bahwa kemajuan ilmu-ilmunya sudah cukup. Latihannyapun
sudh menemukan celah dan garis variasi baru yang akan bisa
dipelajari dan disusunnya kedepan. Kali ini, hari ini, dia harus
menyelesaikan tarung untuk menghukum lawan-lawannya
yang terlampau kurang ajar. Maka berpikir demikian, Ceng
Liongpun perlahan mengerahkan ‘Cing-peng-kang-khi’ atau

Tarian Liar Naga Sakti I 2009


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ilmu ketenangan jiwa. Hal ini penting agar dia terhindar dari
perasaan pandang enteng dan kegembiraan berlebihan.
Baru setelah itu, dia mengamati pukulan-pukulan lawan
yang menggunakan ilmu-ilmu pamungkas mereka yang sangat
berbahaya. Tetapi, Cing Peng Kang Khi yang dilatih dan
disempurnakan dengan Koai Todjin, membuatnya mampu
menilai, juga mampu melakukan analisis ketika sednag
bertarung. Dengan cepat Ceng Liong mempelajari alur gerak
dan tipu lawan untuk menemukan inti sari dan kekuatan
pukulan lawan. Dan tidak lama kemudian dia sudah
tersenyum karena telah menemukan celah untuk menekan
dan mengalahkan lawan. Sungguh luar biasa.
Dengan cepat dia bergerak dan kemudian mengerahkan
Ceng Thian Sin Ci (Telunjuk Sakti Penggetar Langit) dan juga
Thian Liong Heng Khong (Naga Sakti Jalan di Udara). Kedua
ilmu mujijat ini belum pernah dikerahkannya secara serius
dalam sebuah pertarungan, tetapi dia paham bahwa efeknya
akan sangat berat bagi lawan. Karena itu, dia mesti meredam
beberapa persen kekuatannya agar tidak membunuh lawan.
Dan saat itupun datang:
Bersamaan dengan serbuan tenaga dalam dan sihir lawan,
disertai pukulan api sihinir Hoan Liu, Ceng Liong menggiring
tenaganya untuk menggempur pusat kekuatan Hoan Liu.
Lentikan jari saktinya dengan tepat mengenai pusat
pengerahan tenaga Hoan Liu yang terkejut ketika menyadari
tenaganya merosot tajam sementara dia terus meluncur
maju. Sementara itu, kekuatan sihir dan ilmu pukulan jahat
Thay Pek Lhama juga menjelang datang. Ceng Liong agak
murka dengan tokoh yang satu ini, menyusup dan mencuri di

Tarian Liar Naga Sakti I 2010


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lembah Pualam Hijau dan kini mengacau di Kaypang. Karena


itu, dia memang ingin menghajar Thay Pek Lhama.
Dia tidak memecah tenaga Thay Pek Lhama, tetapi
menggiring tenaga serangan Hoan Liu yang merosot tadi
dihantamkan kepada lawan dengan tehnik Thian Liong Heng
Kong (Naga Sakti Jalan Diudara). Kekuatan itu berlipat karena
berbaur dengan tenaga pukulannya, dan akibatnya jika Thay
Pek Lhama berkeras maju memukul akan sangat fatal. Tetapi,
meski sudah merasa Ceng Liong memapak kekuatannya, Thay
Pek Lhama yang dipenuhi hawa amarah, dengan nekad terus
mendorong dan menyambut pukulan berat itu.
Jika dijelaskan agak lama, tetapi padahal kejadiannya
hanya dalam hitungan 1-2 detik belaka. Akibat dari praktek
kedua ilmu mujijat Ceng Liong itu, Hoan Liu terdorong hingga
ke pinggir arena, untungnya tidak terluka berat. Tetapi untuk
beberapa saat tenaganya membuyar. Tetapi Thay Pek Lhama
yang nekad berakibat jauh lebih fatal, karena tenaga sakti
gabungan Ceng Liong dan Hoan Liu dengan cepat membentur
kekuatannya. Akibatnya:
"Duaaaaaaarrrrrrrrrrrr .........."

Episode 38: "Tamu" Dari Jauh (1)


Benturan hebat itu tidak terhindarkan. Dan tubuh Thay
Pek Lhama terlempar jauh ke belakang, bahkan sampai
melayang ke luar dari panggung, arahnya lebih dekat ke
tempat duduk para tokoh Kaypang. Dan pada saat tubuh
akhirnya terbanting ke tanah, mulutnya sudah berlumur

Tarian Liar Naga Sakti I 2011


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

darah. Thay Pek Lhama perlahan-lahan mencoba sadar dari


rasa "puyengnya" tetapi kesulitan untuk cepat sadar akan
dirinya.
Pada saat itu selaku tuan rumah dan memiliki
kemampuan pengobatan yang luar biasa, Kim Ciam Sin Kay
berkelabat untuk mendekati tubuh yang tak berdaya itu.
Dalam waktu singkat dia tiba di dekat Thay Pek Lhama dan
mencoba untuk ala kadarnya memberi pertolongan pertama
kepada Thay Pek Lhama.
Pada saat Kim Ciam Sin Kay berkelabat ke posisi tubuh
Thay Pek Lhama yang tak berdaya, Kiang Ceng Liong
memandang ke arah tubuh Hoan Liu yang menggigil karena
marah dan karena "jeri". Dia sungguh tidak paham bagaimana
caranya Kiang Ceng Liong menyambut serangannya. Mudah
saja anak muda itu menggerakkan jemarinya, membuka dan
kemudian menuding ke arah Thay Pek Lhama, dan akibatnya
sungguh tak pernah bisa dibayangkannya sebelumnya. Dia
terjerumus ke depan dan harus mengerahkan seluruh
tenaganya baru dapat terbebas, itupun dia harus terhuyung
ke belakang dan mengalami sedikit luka bagian dalam.
Tetapi, dia menyaksikan tubuh kawannya terlontar
dengan deras ke belakang. Dia bahkan sudah yakin bahwa
Thay Pek Lhama pasti binasa dengan serangan berbahaya
yang dilakukan dengan cara yang tak masuk di akal dari lawan
mudanya itu. Sungguh luar biasa dan membuatnya terpana.
"Hmmmmm, Hoan Liu, hari ini engkau kubebaskan.
Tetapi, suatu saat nanti, seorang anak muda akan mencarimu
untuk menagih hutang dendam keluarganya. Ada baiknya

Tarian Liar Naga Sakti I 2012


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

engkau mengundurkan diri sejak sekarang supaya garis


dendam itu dapat diputus tanpa menyebabkan berulangnya
balas-membalas itu ....... engkau boleh pergi ...." Ceng Liong
berkata kepada Hoan Liu yang nyalinya sudah ciut dan rasa
malunya bukan buatan. Tetapi, tokoh besar mulut seperti dia,
siapa nyana masih tak tahu malu dan ingin hidup lebih lama
meski nama besarnya hancur.
Dengan cepat dia berkelabat pergi begitu dilepaskan,
akan tetapi dari kejauhan masih terdengar suaranya penuh
ancaman:
"Jangan kira aku menyerah kalah, akan tiba suatu saat aku
membalaskan kekalahan memalukan ini. Kepadamu atau
keturunanmu kelak ..... awas ......"
Pada saat itulah Kiang Ceng Liong melihat ada sesosok
bayangan berkelabat ke arah Thay Pek Lhama. Tiba-tiba dia
terhenyak, karena melihat Kim Ciam Sin Kay yang dia cukup
tanggap apa maksud kakek ahli pengobatan itu. Benar saja,
Kakek budiman itu memang berusaha mengobati Thay Pek
Lhama. Tentu saja itu hal yang sangat berbahaya, karena
tubuh Thay Pek Lhama masih penuh hawa, dan bukan tidak
mungkin dia tiba tiba sadar dan memukul penolongnya. Itu
akan merupakan kekuatan terakhirnya sebelum akhirnya
perlahan kekuatannya membuyar dan takkan bisa dipulihkan
lagi. Menyadari bahaya, Ceng Liong segera bersuara:
"Locianpwee, tahan ........ berbahaya ....... mundur ....."
Dan tidak cukup, diapun langsung bertindak dengan
berkelabat mendekati tempat dimana Kim Ciam Sin Kay
mencoba memeriksa keadaan tubuh Thay Pek Lhama. Thay

Tarian Liar Naga Sakti I 2013


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pek Lhama terhalang tubuh si Tabib Budiman. Dia masih


belum sadar bahaya, ketika mendengar seruan Ceng Liong,
ada sedetik dia bingung dan kemudian mencoba untuk
mundur. Tetapi, semua sudah sangat terlambat karena Thay
Pek Lhama, matanya tiba-tiba terbuka terbelalak, dan
kemudian bengis. Saat itulah dia melayangkan pukulan yang
tak mungkin dihindari lawan:
"Bresssssss ......................"
Dengan telak pukulan Thay Pek Lhama bersarang di perut
Kim Ciam Sin Kay. Dan tak pelak lagi tubuhnya terlontar ke
belakang dengan mulut berlumuran darah. Untung tubuhnya
bisa langsung disambar Kiang Ceng Liong hingga tidak
terbanting ke tanah. Sementara setelah melontarkan pukulan,
Thay Pek Lhama kembali muntahkan darah segar dan
kemudian wajahnya memucat, menahan rasa sakit dan
akhirnya diapun jatuh tak sadarkan diri. Keadaannya tak lebih
dan tak kurang seperti "mayat".
Para tokoh Kaypang sontak kaget. Bagaimanapun Kim
Ciam Sin Kay adalah seorang tokoh yang disayangi di
lingkungan Kaypang, dan Pangcu yang baru saja diganti dalam
Pertemuan besar ini. Keadaannya tentu saja menjadi
perhatian banyak orang. Semua mendekati Ceng Liong dan
memandang bagaimana Ceng Liong bekerja keras untuk
memeriksa dan mengobati Kim Ciam Sin Kay. Tetapi setelah
berusaha beberapa saat, terlihat Ceng Liong menggelengkan
kepala tanda keadaan Kim Ciam Sin Kay benar-benar susah
untuk dipertahankan lagi.

Tarian Liar Naga Sakti I 2014


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Beberapa saat kemudian, terdengar bisikan lirih Kim Ciam


Sin Kay:
"Anak muda ........ aaaaaaaaku ....... aaaaaaku sudah .......
sudah ...." sebentar dia menarik nafas yang terlihat semakin
sulit. Karena memang tenggorokannya juga dipenuhi darah
dan susah bernafas lagi.
"Beristirahatlah locianpwee ........" hibur Ceng Liong yang
sadar bahwa Kakek budiman ini sebentar lagi akan "pergi".
Dan dia menjadi sangat sedih, karena kelalaiannya sehingga
Kim Ciam Sin Kay menjadi korban .......
"Tidak .......... aku ........ aku sudah ......... menemukan dia
........ dia ....." dan itulah kalimat terakhir Kim Ciam Sin Kay.
Kalimat yang awalnya tidak punya arti, tetapi Ceng Liong
tersentak. "Siapa dia ........ yang dimaksudkan Kim Ciam Sin
Kay ...."?
"Locianpwee ...... locianpwee ......" Ceng Liong mencoba
menyadarkan kembali Kim Ciam Sin Kay, bahkan menyalurkan
tenaga kedalam tubuh Kakek tua itu. Tetapi, sudah teramat
terlambat, karena nafas Kakek Budiman, Pangcu Kaypang
yang baru diganti, sudah terlanjur berhenti. Dan pada hari
yang sama, Pengukuhan Pangcu Baru Kaypang, diiringi dengan
kepergian dua tokoh utamanya, dua-duanya adalah Dewa
Pengobatan bagi Kaypang dan juga bagi Dunia Persilatan
Tionggoan.
Sungguh kehilangan sangat besar, terutama bagi Kaypang.
Mereka menjadi sangat berduka dengan kepergian Kim Ciam
Sin Kay. Dan duka itu bertambah berat ketika Ceng Liong
menceritakan bagaimana dia dibokong dan mengorbankan

Tarian Liar Naga Sakti I 2015


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dewa Obat lainnya dari Kaypang: Yok Sian Sin Kay. Maka
lengkaplah duka Kaypang dan buyarlah semangat untuk
berpesta. Tetapi, masih ada sesuatu yang harus dilakukan
Ceng Liong, dan sedikit banyak, perbuatannya itu bisa
mengurangi beban Kaypang yang beberapa waktu belakangan
ini dilanda ketegangan dan fitnah beruntun.
Setelah jasad Kim Ciam Sin Kay ditangani orang-orang
Kaypang, Ceng Liong kemudian berkelabat ke panggung. Dan
setelah memberi kode, tiba-tiba di panggung muncul seorang
To Hoa Jin yang beberapa saat kemudian, juga disusul dengan
tampilnya seorang pemuda yang ketolol-tololan Gwan Thong
ditemani Liang Mei Lan:
"Twako ...... hehehehehe ......." terlihat sangat gembira
Gwan Thong bertemu kakak seperguruannya. Tetapi, dia
hanya mampu mengekspresikannya dengan tertawa dan sinar
mata yang kegirangan. To Hoa Jin menarik nafas panjang dan
kemudian berkata penuh kasih sayang:
"Sute, syukurlah engkau selamat ........."
Pada saat itu, Ceng Liong sudah berseru dengan suara
lantang dan sangat berwibawa sehingga diindahkan semua
orang:
"Cuwi sekalian ....... hari ini kuumumkan, bahwa Kaypang
telah difitnah oleh kelompok perusuh Thian Liong Pang
dengan menyandera To Hoa Jin dan sutenya berdua ini.
Beberapa perbuatan perkosaan dan perampokan, dilakukan
oleh kelompok tersebut dibawah pimpinan Lamkiong Li Cu
dan Naga Pattynam yang tadi beberapa saat lalu juga
membunuh Yok Sian Sin kay yang menjaga To Hoa Jin saat

Tarian Liar Naga Sakti I 2016


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memulihkan diri. Untung masih sempat kupergoki dan mereka


berhasil melarikan diri namun tidak berhasil membunuh To
Hoa Jin yang adalah saksi mata atas semua kejahatan mereka.
Lenyapnya To Hoa Jin akan membuat jejak kejahatan mereka
susah dibuktikan. Karena baik memperkosa dengan menyuruh
Ciu Lam Hok dan menyamar sebagai anggota Kaypang,
maupun merampok banyak orang, semua kejahatan itu
diketahui To Hoa Jin yang waktu itu tersandera oleh ilmu sihir
dan ditahannya sutenya Lauw Gwan Thong ini. Atas kejahatan
mereka, maka sejak saat ini, Lembah Pualam Hijau bersama
Bu Tong, Siauw Lim dan Kaypang akan langsung turun tangan
mengejar para perusuh ini kemanapun mereka pergi. Dan
sekali ini, kami tidak akan mengampuni gerombolan penjahat
yang bekerja dengan cara menggelap itu. Dan bila masih ada
penyusup yang berasal dari kelompok mereka, sampaikan
kepada pemimpinmu, mulai hari ini mereka akan kembali
diburu ...."
Dan setelah Kiang Ceng Liong mengeluarkan pernyataan
tersebut, semua terdiam. Bahkan semua "penuduh" dan
"korban" kejahatan yang berada di Kaypang karena menuntut
pertanggungjawaban Kaypang tergetar. Apalagi setelah To
Hoa Jin memberi kesaksian dan kisahnya yang ditahan dan
diancam oleh keselamatan sutenya. Peran dan kesaksian To
Hoa Jin membantu sangat banyak dan menempatkan
gerombolan bekas Thian Liong Pang kini diburu sebagai
penjahat.
Setelah kesaksian To Hoan Jin, Ciu Sian Sin Kay kemudian
memimpin penutupan acara Pertemuan Besar dan pesta atau
jamuan ditiadakan karena Kaypang sedang berduka. Atas

Tarian Liar Naga Sakti I 2017


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

saran Ceng Liong dan juga disetujui oleh Tek Hoat, sejak saat
itu, untuk membayar hutang kepada Kaypang, To Hoa Jin
diterima sebagai bagian dari Kaypang selama beberapa tahun
kedepan. Dan sejak saat itu, To Hoa Jin bersama sutenya Lauw
Gwan Thong menetap di Pegunungan Hengsan dan ikut
menjaga keselamatan Markas Besar Kaypang.
Upacara jamuan makan malam berubah menjadi
perkabungan di Markas Kaypang. Dan rata-rata para tamu dan
undangan serta sahabat Kaypang menunggu sampai hari
ketiga, hari dimana jasad Yok Sian Sin Kay dan Kim Ciam Sin
Kay diperabukan. Dan selama 3 hari itu pula Kaypang berduka.
Markas dijaga secara sangat ketat, tetapi tidak ada satu
kejadian pentingpun yang terjadi sesudahnya. Tetapi, hampir
setiap malam, para Naga Muda yang sudah semakin matang
itu, yakni: Tek Hoat, Mei Lan, Giok Lan dan Ceng Liong
mengadakan pertemuan. Apakah pertemuan biasa saja?
Sama sekali tidak. Seperti pertemuan malam pertama.
Ketika semua berkumpul di sebuah ruangan yang memang
diperuntukkan bagi kelompok kecil seperti mereka, atas
inisiatif Tek Hoat, mereka bertemu dalam keheningan. Atau
tepatnya, diawali oleh sebuah keheningan.
Inilah pertemuan mereka setelah cukup lama berkelana
dengan tugas masing-masing. Tetapi, kali ini, pertemuan
mereka diawali dengan keheningan yang dalam. Ceng Liong
yang biasanya menjadi pemimpin pertemuan, juga terlihat
berdiam diri. Hanya, dia menduga, diamnya teman-temannya
adalah karena bersedih dengan berpulangnya Yok Sian Sin Kay
dan Kim Ciam Sin Kay yang, terutama nama terakhir, dikenal
dekat dan sangat ramah terhadap mereka semua. Karena itu,

Tarian Liar Naga Sakti I 2018


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ceng Liong sendiripun berdiam diri dan tenggelam dalam


keheningan. Sekaligus, Ceng Liong kebingungan dengan
kalimat terakhir Kim Ciam Sin Kay yang disampaikan
kepadanya sebelum meninggal: Aku sudah menemukannya
........... Jelas dia bingung, siapa gerangan yang ditemukan oleh
Tabib tua yang sakti dan budiman itu? Ini yang
membingungkan dan membuatnya sangat merasa penasaran.
Ya, siapa gerangan yang ditemukannya? Kita akan melihat
nanti dengan mundur ke belakang. Tetapi, sekarang, kita ikuti
pertemuan ke-empat pendekar muda yang sudah semakin
matang saat ini. Mereka berempat tenggelam dalam diam dan
membuat ruang dimana mereka berada menjadi ikut senyap.
Apalagi, karena hari memang sudah malam, gelap sudah
menjelang datang, bahkan sudah mendekati tengah malam.
Karena itu, wajar jika keheningan jadi mencekam, semakin
mencekam karena ke-4 orang itu masing-masing berdiam diri.
Mereka seperti sedang menikmati keheningan malam
yang hanya ditingkah oleh semilir angin yang terkadang
terdengar, atau oleh bunyi-bunyian binatang kecil diwaktu
malam. Semua menambah keheningan dan menambah
kesenyapan malam. Karena malam memang sedang dikuasai
"raja senyap". Kembali kedalam ruangan, sudah beberapa
saat masih belum ada seorangpun yang memecah
keheningan. Ke-empatnya masih terus bercengkerama
dengan pikiran dan lamunan masing-masing. Entah apa yang
mereka pikirkan masing-masing.
Sampai akhirnya Liang Mei Lan yang memecah
keheningan mencekam itu:

Tarian Liar Naga Sakti I 2019


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Koko ............ bagaimana kisahnya hingga engkau


menjadi sehebat itu? Tek Hoat koko dan Enci Giok Lian
menceritakannya tadi. Bahkan Ciangbundjin Suheng sendiri
masih belum sanggup menceritakannya secara detail, dia
hanya sekedar manggut-manggut sambil bergumam sendiri
....."tidak masuk diakal ..... tidak masuk diakal .....", ada apa
gerangan dengan dirimu ...."?
Pertanyaan ini membuka percakapan mereka pada
malam, tengah malam ini. Juga membuat Ceng Liong paham
apa yang ada dibenak kawan-kawannya itu. Ketika dia
memandangi mereka satu persatu, terlihat jelas bahwa sinar
mata mereka menuntut jawaban. Dan yang pasti, tidak
mungkin ditundanya sampai besok hari.
"Tidak ada sesuatupun yang aneh Lan Moi .......... jika
kalian bertiga membutuhkan penjelasan, gampang saja.
Karena salah satu alasan Kwi Song dan Kwi Beng si Pendeta
Siauw Lim Sie itu tidak munculkan diri, adalah karena sedang
memperkuat diri mereka. Dan karena mereka mempersiapkan
diri mereka untuk persoalan besar yang akan terjadi kelak
......"
"Tapi, rasanya ada sesuatu yang engkau sembunyikan
Koko, masak kami tidak punya kesempatan mengetahuinya
langsung darimu koko ...."? kejar Mei Lan.
Ceng Liong tersenyum dan akhirnya diapun bertanya
kepada Giok Lian dan Tek Hoat pertanyaan yang sama:
"Apakah pertanyaan itu juga ingin kalian berdua tanyakan
kepadaku ....."?

Tarian Liar Naga Sakti I 2020


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan tanpa menunggu jeda panjang, keduanya, Liang Tek


Hoat dan Siangkoan Giok Lian mengangguk tanda mengiyakan
pertanyaan Ceng Liong. Bukan apa-apa, karena sebenarnya
dia sendiri tidak menganggap apa yang dialakukannya tadi
sore adalah sesuatu yang menggemparkan. Dia tidak tahu jika
sore itu, mata para pendekar besar, termasuk Siauw Lim Sie,
Bu Tong Pay dan Kaypang memelototinya dan memandang
dirinya bagai "hantu" karena pameran ilmu yang luar biasa
aneh dan sakti itu. Dan hampir semua beranggapan bahwa
masih ada yang disembunyikan Ceng Liong dan masih belum
ditampilkan keluar. Karena teramat mudah dia mengalahkan
serta membuat takluk Hoan Liu dan Thay Pek Lhama. Padahal,
keduanya adalah biang iblis yang kesaktiannya teramat jarang
tandingannya.
Tetapi, kepada Mei Lan, Giok Lian, Tek Hoat dan Kwi Song
serta Kwi Beng, Ceng Liong tidak pernah menyimpan satu hal
rahasiapun. Kecuali rahasia hatinya. Dia tidak pelit berbagi
info termasuk kepandaiannya sendiri. Karena itu, mereka
berenam, rata rata paham dan tahu tingkat kemampuan
masing-masing. Tetapi sore tadi, Ceng Liong menunjukkan jika
dirinya berada 1 langkah besar dibandingkan kawan-
kawannya. Dan ini tidak akan disimpannya.
"Sebetulnya, perkembangannya berada di luar jangkauan
berpikirku. Di Thian San Pay, khususnya di Lembah Saldju
Bernyanyi, Koai Todjin membuka kesadaranku mengenai
sesuatu yang hanya dalam angan. Di "Perpustakaan
pribadinya", ada sesuatu yang terkait dengan Giok Ceng
Sinkang yang bahkan tidak ada dalam teori Giok Ceng Sinkang
di Lembah Pualam Hijau. Tetapi, dia menulis, bahwa jalan

Tarian Liar Naga Sakti I 2021


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menuju ilmu pusaka yang sangat rahasia, Ban Liong Sian Sin
Kang (Tenaga Sakti Selaksa Dewa Naga), sangat mungkin
melalui Giok ceng Sinkang. Tenaga Sakti itu, konon hanya
sekali menunjukkan dirinya pada kurang lebih 500 tahun
silam, tetapi setelah itu tidak terdengar kabarnya. Bagaimana
cara menuju dan sampai pada tenaga mujijat itu, akupun
sesungguhnya tidak paham. Hanya saja, sejak beradu
argumen dan adu kekuatan dengan kedua sesepuh Siauw Lim
Sie; berlatih dengan Thian Ki Hwesio yang adalah sahabat kita
Kwi Beng tetapi sudah menjadi pendeta Budha dan juga Kwi
Song; kemudian mengobati Beng Kui di Lim An dan terakhir To
Hoa Jin siang tadi; Rasanya, tenaga saktiku seperti belripat-
lipat dari biasanya. Apakah itu yang disebut Ban Liong Sian Sin
Kang, akupun masih belum mengerti, dan karena itu, aku
butuh waktu beberapa hari di Kaypang ini. Baik
mengendapkan tenaga sakti dalam tubuhku, tetapi juga untuk
berlatih dengan kalian bertiga ........"
"Ban Liong Sian Sin Kang ....."? kejut Tek Hoat dan Giok
Lian bersamaan
"Benar, apakah kalian berdua pernah mendengarkannya
....."?
"Nenek buyutku di Bengkauw pernah menuliskannya di
sebuah catatan kitabnya. Tetapi, dia menyebutnya sebagai
"ilmu khayalan" yang nyaris tidak pernah dibuktikan
keberadaannya selama ratusan tahun ini. Hanya itu yang
dituliskannya, selebihnya tidak ada sedikitpun yang kuketahui
Liong ko ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2022


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Benar Liong ko, suhu hanya menyebut bahwa pernah


ada sejenis tenaga sakti yang tidak terlawan. Tetapi, tenaga
sakti itu praktis tidak bisa dilatih, tetapi hanya bisa dicapai dan
dikuasai berdasarkan jodoh. Bagaimana caranya, suhu tidak
mampu menjelaskan. Tetapi, dalam dongeng, konon pada
ratusan tahun yang silam, ada seorang pendekar pengemis
yang entah bagaimana mampu menguasai tenaga sakti yang
dalam khayalan tersebut. Tenaga itu menjadi serupa ilmu
dongeng yang tidak pernah nyata, hanya ada dalam cerita-
cerita masa silam tanpa kouwkuat (teori) yang dapat
dilatihkan. Jika engkau sungguh menguasainya, rasanya
sedikit mustahil memang ......." Tek Hoat ikut menambah
penjelasan dari yang didengarnya dahulu, tepatnya dari
gurunya Kiong Siang Han yang sudah almarhum itu.
"Lian Moi, Lan Moi, Hoat te ....... sejujurnya, ketika
membaca penjelasan Koai Todjin mengenai Ban Liong Sian Sin
Kang, akupun merasa heran. Karena konon, tenaga sakti itu
nyaris seperti dongeng dan tidak ada teori melatihnya. Ilmu
itu, konon hanya mampu dikuasai berdasarkan jodoh, tetapi
yang aneh, Locianpwee itu menuliskan bahwa bukan tidak
mungkin GIOK CENG SINKANG adalah salah satu jalan
mencapainya. Lebih dari itu, beliau tidak memberikan
penjelasan lagi ......"
"Accccchhhhh, jika benar demikian, sungguh luar biasa
engkau Liong ko ......." Tek Hoat memuji dengan hati jujur.
"Entahlah Hoat te, akupun sama sekali tidak lagi
memikirkannya ....... Benar atau tidak itu merupakan Ban
Liong Sian Sin Kang, kita lihat nanti kedepan sajalah ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2023


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Benar Liong ko ..... kita mesti mensyukurinya. Tetapi,


gerakanmu tadi ketika memukul keduanya sungguh mujijat,
apakah adalah bagian dari ilmu mujijat itu ....."? Giok Lian
bertanya, karena dia memang mengikuti secara detail
pertempuran hebat tadi.
"Justru itu aku memanggil kalian semua untuk berdiskusi
denganku Lian Moi. Karena ternyata, lawan terberat kita
bukanlah lagi penguasa Cit Sat Sin Ciang, Naga Pattynam dan
Wisanggeni itu, tetapi ada kekuatan lain yang bahkan masih
lebih hebat lagi. Chandra Gupta, hanya salah satu contoh. Dia,
sebagaimana Tek Hoat, masih belum memperlihatkan siapa
dirinya yang sebenarnya. Karena itu, aku ingin mendiskusikan
beberapa hal dengan kalian, sebagaimana kulakukan dengan
Kwi Song dan Thian Ki Hwesio di Poh Thian ......."
Dan malam itu, Ceng Liong "memamerkan" kemampuan
barunya dalam "menilai" dan "menganalisis" kemampuan dan
ilmu lawan. Kemampuan yang semakin terasah sejak di Siauw
Lim Sie dan entah mengapa, sejak itu, otaknya seakan menjadi
sangat terang terhadap ilmu silat. Dia, bagaikan seorang maha
guru, menilai Bu Sing Sinkang, menilai Pek Lek Sin Jiu dan
Hang Liong Sip Pat Tjiang dan Liang Gie Sim Hwat. Dan dengan
cara itu, dia meningkatkan kemampuan Tek Hoat, Mei Lan dan
Giok Lian sampai ke tahap yang di laur dugaannya. Ketiganya
bagai singa tumbuh sayap ketika selesai berdiskusi dengan
Ceng Liong dan melatih kebali ilmu mereka.
Tek Hoat misalnya. Dalam Hang Liong Sip Pat Tjiang yang
snagat masyur itu, kehebatan dan keampuhan utamanya
adalah jika mampu merangkainya dalam satu serangan
dengan melepasnya berangkai dan tanpa putus. Ceng Liong

Tarian Liar Naga Sakti I 2024


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membantu Tek Hoat menemukan formula, bagaimana


menjaga keampuhannya yang membadai dan meningkat,
meski sempat disela oleh serangan lawan. Pada dasarnya,
Hang Liong Sip Pat Tjiang dapat dimainkan satu demi satu
dengan jurus serangan yang mampu menggedor pesilat kelas
satu sekalipun. Tetapi, dalam menghadapi lawan yang nyaris
setanding, ilmu tersebut seperti kekurangan keampuhannya
karena terputus-putus. Ceng Liong mencari daya bersama Tek
Hoat untuk tetap menjaga rangkaian dan otomatis
keampuhannya tetap membadai meski disela oleh satu atau 2
serangan lawan. Dan setelah beberapa lama, Tek Hoat terlihat
tersenyum gembira. Karena diapun akhirnya mengerti apa
yang dipahamkan Ceng Liong kepadanya.
Hal yang sama juga dialami oleh Giok Lian. Dia seperti
sanggup menyatukan Bu Sing Sinkang dengan hawa sakti
perguruannya. Dengan cara itu, sangat disadari secara
langsung oleh Giok Lian, jika hawa Bu Sing Sinkang, kini dapat
secara leluasa dimainkannya. Tetapi, yang membuatnya heran
dan bertanya adalah, mengapa tenaga saktinya seperti
meningkat 2 kali lipat.
"Liong ko ...... apakah engkau tidak menyiasati aku?
Mengapa kekuatanku rasanya berlipat kali dari biasanya ...."?
"Lian Moi ....... sebelumnya, kekuatan Bu Sing Sinkang
seperti berada pada ruang berbeda dengan hawa sakti khas
Bengkauw. Untuk engkau ketahui, ketika aku melatih dan
memasuki hawa saktimu tadi, aku meruntuhkan penghalang
dan sekat itu, sekaligus menguatkan organ dalammu agar
mampu menampung hawa sakti yang berbaur itu. Dan, harus
kukatakan, engkau lebih dapat disebut murid Bhiksu Thian Tok

Tarian Liar Naga Sakti I 2025


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ketimbang murid Bengkauw ............ kekuatan Bu Sing Sinkang


sekarang sudah membaur dengan tubuhmu, karena itu,
engkau harus mulai belajar menakar tenaga yang digunakan.
Karena sinkang yang kini sempurna mengendap dalam
tubuhmu, kekuatannya sungguh luar biasa ........ lebih baik
engkau mulai belajar mengenali kekuatannya sekarang ini Lian
Moi ....... jika tidak, berbahaya bagi lawanmu ....."
"Baik ...... baik, terima kasih Liong ko ......" sambil berkata
demikian, Giok Lianpun menyusul Tek Hoat tenggelam dalam
samadhi. Tingkat mereka sekarang berbeda dengan dahulu.
Berlatih, kadang tidak lagi di lapangan atau lian bu thia, tetapi
dapat dilakukan dalam samadhi. Belakangan bisa menyusul
tata geraknya.
Setelah Giok Lian dan Tek Hoat tenggelam dalam
samadhi, kini tinggal Mei Lan dan Ceng Liong. Tetapi, sebelum
Ceng Liong bersuara, adalah Mei Lan yang terlebih dahulu
berkata kepadanya:
"Akupun senang jika bisa berlatih seperti enci Lian dan
Tek Hoat koko, tetapi, kita sudah cukup lama berpisah koko.
Apakah ....... apakah ..... engkau ......" Mei Lan tidak mampu
menyelesaikan kalimat-kalimatnya, tetapi memandang Ceng
Liong dengan cinta yang tak tersembunyikan.
"Moi-moi, engkau sudah mengenalku sejak sangat awal.
Jika engkau merindukanku, maka akupun pasti demikian.
Tetapi, sudahlah. Kita selesaikan tugas kita, setelahnya kita
akan menghabiskan waktu untuk menyepi dari semua
kekisruhan dunia persilatan ini. Cuma saja, sebelum kita
menyelesaikan tugas, lawan-lawan kita yang akan datang,

Tarian Liar Naga Sakti I 2026


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

adalah lawan-lawan yang sangat luar biasa. Aku tidak akan


bisa tenang jika engkau dan kawan-kawan kita tidak sanggup
menghadapi mereka ........"
"Benarkah demikian Liong ko ...... kita akan menyepi
setelah ini ....."?
"Benar Lan moi ....... apakah engkau pikir kita akan terus
terusan berkelana di dunia Kangouw ini, bagaimana dengan
anak-anak kita nantinya ...."?
"Ach ....... koko ........."
Setelahnya keduanya saling pandang penuh cinta. Tetapi,
mereka cukup sadar, kalau ada Tek Hoat dan Giok Lian
bersama mereka. Karena itu, rasa sayang mereka hanya
dipancarkan lewat air mata dan perhatian yang sangat
menghangatkan hati dan dahaga cinta mereka berdua. Dan
setelahnya, Mei Lan juga sama dengan Giok Lian dan Tek Hoat
berdiskusi cukup panjang dengan Ceng Liong.
Selain Liang Gie Sim Hwat yang merupakan dasar mujijat
semua murid Bu Tong Pay, Mei Lan juga diturunkan sejumlah
gerak mujijat yang didalami Ceng Liong dengan kedua sesepuh
Siauw Lim Sie. Bahkan, belakangan mereka berdua berdiskusi
cukup lama dengan Mei Lan berpatokan pada Ban Hud Ciang
dan berusaha mengendapkan dengan tata gerak mujijat Siauw
Lim Sie yang diserap Ceng Liong. Karena itu, kelak Mei Lan
memperoleh berbeda dengan Kwi Song dan Kwi Beng dengan
tata gerak yang sama yang disarikan oleh Ceng Liong.
Bahkan, dengan mempertimbangkan keistimewaan Mei
Lan, mereka berdua akhirnya bukan hanya menyempurnakan

Tarian Liar Naga Sakti I 2027


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ban Hud Ciang belaka, tetapi menciptakan sebuah skema ilmu


baru yang mereka namakan Ban Can Hud Teng (Laksaan
Lampu Buddha Menyala). Skema utamanya adalah Ban Hud
Ciang, kemudian dalamnya masuk 3 gerak utama yang
disarikan Ceng Liong, dan mereka mereka menyebutnya
dengan jurus-jurus: Jurus Sian-li-coan-ciam (Dewi Menusukan
Jarum); Jurus Sian-jin-sui-po (Dewa Menyambut Mustika), dan
Sian Thian Sin Cin (Jarum Dewa Pengokoh Langit). Giok Lian
tidak menyadari jika dalam jurus terakhir, justru masuk gerak
mujijat dari Ceng Thian Sin Ci yang digunakan oleh Ceng Liong
dalam pertarungan tadi sore.
"Lan moi ...... berhati-hatilah dengan ketiga jurus
serangan Ban Can Hud Teng itu. Ketiganya merupakan gerak
mujijat yang sangat berbahaya. Sebagaimana Giok Lian,
sebaiknya engkau melatih kadar tenaga pendorongnya agar
tidak sembarangan mencelakai orang. Ketiganya benar-benar
ilmu "menyerang", karena itu sebaiknya tidak sembarangan
engkau keluarkan menyerang lawan. Hawa Liang Gie ternyata
merupakan sumber kekuatan yang sungguh tak terkira,
semakin lama dan dalam engkau menguasainya, makin kuat
tenaga saktimu. Karena itu, jangan pernah berhenti
memperdalamnya dari waktu kewaktu....."
"Baik koko ......"
Dan tidak lama kemudian, bukan hanya Giok Lian dan Tek
Hoat, tetapi kini Mei Lan juga tenggelam dalam samadhinya.
Mereka bertiga mungkin tidak sadar, jika kemajuan yang
mereka latih malam hari ini, membuat mereka kembali
melonjak cukup jauh dalam penguasaan ilmu-ilmu mereka.
Tanpa mereka sadari, Ceng Liong menuntun mereka semakin

Tarian Liar Naga Sakti I 2028


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tinggi dan semakin dalam menelaah kemampuan mereka.


Dengan jalur perguruan berbeda, mereka berkembang dan
meningkatkan kemampuan hingga ke batas yang mereka tidak
sadari malam itu. Dan melihat ketiganya tenggelam dalam
samadhi yang dalam, Ceng Liongpun kemudian tersenyum
senang.
Dia memang membutuhkan kawan-kawannya ini dalam
pertarungan-pertarungan kedepan. Selain memang, dia
mengasihi ketiganya. Terlebih kakak beradik Tek Hoat dan Mei
Lan. Dengan merekalah dia membagi masa lalu dan bahkan
menolongnya sejak dari dia menjadi seorang anak yang
kehilangan ingatan. Dan terhadap Giok Lian, bukan saja
karena dia adalah calon istri Tek Hoat, tetapi karena Giok Lian
adalah adik dari seorang Nona yang sudah dianggap sebagai
istrinya: Giok Hong.
Mengingat semuanya, Ceng Liong jadi merenung serta
memetakan kembali jalan hidup yang terasa aneh. Dia
kehilangan masa kanak-kanaknya juga masa remajanya
karena bergelut dengan ilmu silat. Dan setelah lulus dari
perguruan, terjebak dalam kekisruhan rimba persilatan yang
menjadi tanggungjawab mereka. Merekapun berkelana dan
mengarungi dunia persilatan yang penuh intrik, penuh konflik
dan penuh pertentangan. Memikirkan suatu saat akan hidup
tenang membuat Ceng Liong tersenyum. Tetapi, ingatan lain
membuat wajahnya mengeras. Ingatan akan ibu kandungnya
yang berasal dari kaum sesat, ingatan akan muridnya, ingatan
akan tewasnya Yok Sian Sin Kay dan Kim Ciam Sin Kay,
membuat Ceng Liong termenung. Dia kesal dan menysali diri
atas bencana yang menimpa kedua tokoh utama Kaypang itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 2029


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hingga saat ini dia masih merasa menyesal dan cenderung


menyalahkan diri sendiri. Tetapi, begitupun, tidak mungkin
jarum jam diputar agar mereka hidup kembali.
Sekali lagi dia memandangi ketiga teman-temannya yang
sedang khusyuk berlatih itu. Darisana sumber kekuatan dan
sumber semangatnya. Pertemanan dan persahabatan mereka.
Jika bukan karena mereka, dia akan benar-benar sendirian
menghadapi konflik dan pergolakan dunia persilatan yang
penuh intrik itu. Dan kini, mendampingi dan menjaga ketiga
kawannya itu, dengan semua ingatan, memory dan kenangan,
membuat Ceng Liong terkadang tersenyum, terkadang kesal.
Tetapi, untungnya dia sudah teramat matang sekarang ini. Dia
berada dipuncak kekuatan dan kesempurnaan ilmu sekarang
ini. Dan dia sangat sadar, jika banyak orang menyandarkan
sekaligus mengandalkan dirinya menghadapi pergolakan yang
terjadi.
Dan terakhir, Ceng Liong berdebar-debar dengan kalimat
terakhir Kim Ciam Sin Kay. Kalimat yang membuatnya gelisah.
Apakah artinya? Apa makna kalimat "aku sudah
menemukannya ....."?. Sungguh sulit, karena selain kalimat itu
Kim Ciam Sin Kay tidak lagi meninggalkan kalimat lainnya.
Padahal, dia sangat terobsesi dengan lanjutan kalimat itu. Jika
sudah ditemukan, apa gerangan yang ditemukan itu? dan
dimana pula "sesuatu" yang ditemukannya itu? Sungguh
pertanyaan yang membuatnya gemas karena sulit untuk
menebak dan menduganya. Dan dia tidak berani terlampau
berharap selain menunggu di Kaypang agar "sesuatu yang
ditemukan" Kim Ciam Sin Kay itu dapat muncul dengan
sendirinya.

Tarian Liar Naga Sakti I 2030


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Begitulah, tak terasa sudah sejam Ceng Liong berdiam diri


dan menyusun kembali semua ingatan dan kenangan yang
berkaitan dengan dirinya. Suasana di luar sungguh senyap,
teramat senyap. Dan kesenyapan itu, tiba-tiba melahirkan
suasana aneh dalam diri Ceng Liong. Dan seketika diapun
siaga. Sesuatu yang "aneh" sedang terjadi, dan dia yakin
bahwa sesuatu itu menyasar dirinya.
"Astaga, siapa gerangan tokoh sehebat itu ....."?
Kewaspadaan dan kesadaran Ceng Liong yang sudah
begitu tinggi dengan cepat menangkap kedatangan atau
"adanya" sesuatu yang luar biasa yang sedang menuju dirinya.
Dan tentu saja, dia mesti bersiap menyambutnya. Untuk itu,
dia perlu membentengi dan sekaligus membekali diri dengan
ilmu lainnya, Cing-peng-kang-khi’ (ilmu ketenangan jiwa). Ilmu
itu membuatnya mampu menyerap energy dan memantau
keadaan sekitar dirinya sampai jarak yang cukup jauh, bisa
sampai lebih dari 100 meteran.
Dan dia segera mendapatkan jawabannya. Perlahan-lahan
dari kejauhan sesuatu yang terikat rapih mendatanginya. Luar
biasa jika digambarkan. Sehelai kertas yang digulung dan
diikat dengan rapih. Dan yang luar biasa, kertas tersebut
melayang dengan sendirinya dan kecepatan biasa saja bagai
terbang menuju dirinya. Dan begitu sampai di depannya,
kertas itu tidak langsung jatuh ke tanah, tetapi mengambang
beberapa saat. Dan di telinganya Ceng Liong mendengar
sebuah suara:
"terimalah jika engkau berani anak muda ......."

Tarian Liar Naga Sakti I 2031


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan mendengar itu, dengan tidak ragu-ragu Ceng Liong


mengulurkan tangannya dan kemudian memegang "kertas"
terbang tersebut. Tangannya yang terbungkus Soh Kim Liong
tentu tidak takut racun, panas dan dingin. Bahkan juga tidak
takut dengan tenaga sakti lawan. Apa yang ditakutkan? Pikir
Ceng Liong.
Begitu memegang kertas itu, Ceng Liong segera sadar jika
lawan "mengisi" dengan kekuatan yang tidak kecil dan
kemudian dikirimkan kepadanya. Sebuah uji coba sebetulnya.
Tetapi, lawan yang mampu mengirim "kertas terbang" dan
masih berisi kekuatan yang hebat, pastilah bukan lawan biasa.
Itulah yang membuatnya sangat kaget. Kali ini, pasti lawan
yang datang luar biasa. Dan, lengan Ceng Liong sempat
bergetar menerima kertas itu, tetapi tidak cukup mampu
mengagetkan dan menghentaknya. Hanya sedetik getaran itu
terjadi, setelahnya normal kembali. Dan kembali Ceng Liong
mendengar suara di telinganya:
"Aku sudah tahu engkau memang sangat hebat anak
muda ....... Karena itu, engkau bacalah sekarang, dan jika
bersedia engkau cukup mengangguk dan aku sudah paham
dengan sendirinya ....."
Ceng Liong sendiri tersentak. Tidak disangkanya, meski
kemampuannya sudah jauh meningkat, tetapi malam ini, dia
menemukan seorang yang kelihatannya bahkan mungkin tidak
berada di sebelah bawah kemampuannya. "Siapa gerangan
orangnya"? tanyanya dalam hati. Bukannya takut, tetapi
terkejut dengan kemampuan lawan. Benar-benar di atas langit
masih ada langit. Dia memang tidak merasa yang paling hebat
dan paling sakti, tetapi dia sadar, kemampuannya sekarang

Tarian Liar Naga Sakti I 2032


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sudah sulit dicari tandingan. Tetapi malam ini, dia justru


menemukan tandingannya. Tetapi, siapa gerangan orang itu?
dan bagaimana pula rupanya? Apa maksud tujuannya?
Hanya dengan membaca kerta situ dia akan menemukan
jawabannya. Dan dengan cepat dia membuka gulungan kertas
itu. Tidak ada jebakan apa-apa. Lagipula dengan tingkat
kemampuan si orang misterius itu, buat apa menjebak dan
menyerang dengan cara pengecut? Maka dibukanyalah kertas
itu dan membacanya:
"Di Bengkauw Tionggoan engkau mengusir kami,
Di Bengkauw Tionggoan permusuhan engkau mulai!
Tujuh hari dari sekarang, kalian berempat, dan kami
berempat!
Bertemu menentukan bentuk penyelesaian kedepan ..... !
Di puncak Pegunungan Hengsan ......... !!!!
Tidak ada sedikitpun penjelasan disana. Tidak ada nama
pengirim. Tetapi, Ceng Liong sudah tahu siapa pengirimnya.
Penyebutan nama Bengkauw Tionggoan sebagai awal
pertikaian dan permusuhan dan penyebutan kedua sesepuh
Siauw Lim Sie tentang pertikaian sesepuh Siauw Lim Sie
dengan seorang tokoh hebat membuatnya segera tahu
dengan siapa dia berhadapan.
"Baik, 7 hari ke depan, kami berempat menghadapi kalian
berempat di puncak Gunung Hengsan ....... kita bertemu tepat
tengah hari ....."
Dan setelah kalimat Ceng Liong itu, heningpun kembali
menjelang datang. Dan diapun tahu, orang itu sudah pergi.
Karena suasana kembali normal, kesenyapan yang alamiah

Tarian Liar Naga Sakti I 2033


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan suara-suara binatang malam yang meningkahi keheningan


malam. Tetapi, Ceng Liong merasakan ketegangan menguasai
hatinya. Dia sadar, seorang jago yang tidak disebelah bawah
kemampuannya baru saja pergi. Tetapi, diapun tahu, jika
lawannya itu masih menghormatinya. Dan lawan yang datang
tadi, kelihatannya seorang jago yang jantan dan bukan sekelas
para pengacau tadi sore.
Otomatis, diapun menghormati orang yang baru saja
datang itu. Dia sudah punya dugaan dan yakin dugaannya
tidak akan keliru. Di sangat percaya bahwa orang yang datang
bukan penjahat kampungan, bukan penjahat biasa jika
memang orang jahat. Tetapi orang yang menjunjung
kegagahan, karena itu dia tidak takut dijebak dan tidak takut
dicurangi. Sebagaimana dia datang dan tidak merusak, tidak
mengacau, maka demikian pula mereka akan bertemu, dalam
kehormatan dan kegagahan masing-masing. Dan Ceng
Liongpun menarik nafas panjang dan lega, karena dia sudah
memulai menyiapkan kawan-kawannya.
Menilik orang yang baru saja datang tadi, dia sendiri
masih ragu, apakah akan sanggup mengalahkan tokoh itu
ataukah tidak. Tetapi bahwa tokoh itu luar biasa lihaynya,
sudahlah pasti. Kembali dia akan menghadapi tokoh luar
biasa, dan itu membuatnya tegang, meski bukan takut.
Sebaliknya, dia justru merasa sangat tertantang dan
menunggu waktu yang disepakati. Bagi teman-temannya,
masih ada waktu 4-6 hari untuk berlatih dan berlatih guna
terus meningkatkan kemampuan. Karena kelihatannya bekal
yang lebih itu akan mereka butuhkan segera.

Tarian Liar Naga Sakti I 2034


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan dia sendiri, sudah sejak beberapa waktu belakangan


merasakan kemajuan yang luar biasa dalam kemampuan
ilmunya. Bagaimana pula kisahnya? Kita ikuti sejak dari Siauw
Lim Sie hingga kedatangannya di Pegunungan Hengsan.
=============
Seperti dikisahkan dikisahkan sebelumnya, Kiang Ceng
Liong berada di Siauw Lim Sie dan melakukan pertarungan
dengan Kian Lun Hwesio dan Kian Bun Hwesio yang
merupakan sute dari Kian Ti Hosiang. Ceng Liong bukan hanya
bertempur dengan kedua hwesio berusia di atas 100 tahunan
itu, tetapi juga berdiskusi dengan mereka selama berjam-jam.
Sebuah diskusi yang justru bermakna sangat dalam, karena
dari sana dia mampu memetik banyak sekali manfaat bagi
dirinya. Dan diskusi itu pulalah yang justru menajamkan dan
membuatnya menguasai secara sangat baik cara "analisis" dan
"telaah" ilmu silat yang secara tidak sengaja dipelajarinya dari
Koai Todjin di Lembah Saldju Bernyanyi.
Sebetulnya, dasar-dasar analisa dan telaah itu
dipelajarinya tanpa sengaja ketika Koai Todjin menguraikan
kelebihan dan kekurangan beberapa ilmu. Memasang jarak
dan mengandaikan digunakan dalam pertandingan dan
kemudian melihat dimana kekuatan dan kelemahannya, dan
dicarikanlah solusinya. Sederhana. Tetapi, dengan ketajaman
intusi, pengetahuan akan tata gerak dan terutama sinkang
yang sempurna, maka kemampuan itu akan meningkat jauh
lebih hebat. Bagi Ceng Liong sendiri, dengan mengikuti cara
Koai Todjin dan memperdalam sendiri, bukanlah sedikit yang
dapat dipahami dan disusunnya sendiri. Apalagi, ketika selama

Tarian Liar Naga Sakti I 2035


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

beberapa jam bertempur secara lisan dan kemudian


berdiskusi dengan kedua sesepuh Siauw Lim Sie itu.
Akhirnya, setelah pertemuan dengan Kian Bun Hwesio
dan Kian Lun Hwesio, Ceng Liongpun minta ijin tinggal selama
3 hari. Waktu yang kemudian dimanfaatkannya untuk
memperdalam dan mempelajari lebih lanjut kemampuan
analisisnya dan semua gerak jurus dan penggunaan tenaga
dalam jurus-jurus hebat yang didiskusikannya dengan Kian
Bun Hwesio dan Kian Lun hwesio. Selain itu, diapun
memanfaatkannya untuk mengatur jadwal perjalanan dengan
orang tuanya yang kemudian dimintanya mendahului ke
Kaypang. Bukan apa-apa, dia punya tugas titipan menemui
Kwi Song dan Kwi Beng terlebih dahulu.
Selama 3 hari di Siauw Lim Sie, dalam kagetnya, Ceng
Liong menemukan kenyataan betapa beberapa tata gerak
yang dilatihnya mampu menyalurkan kekuatan yang luar biasa
besarnya. Karena itu, ketika dia mencoba mengatur hawa dan
tenaga menggunakan kedua ilmu Ceng Thian Sin Ci dan Thian
Liong Heng Kong, kagetlah dia karena ternyata keduanya bisa
berubah menjadi ilmu yang dahsyat. Padahal, kebutuhan
utama kedua ilmu itu justru berbeda, bukan sebagai sebuah
ilmu bertarung. Kini, dengan penguasaan tenaga lengan dan
jarinya, dia mampu menggunakan dalam sebuah pertarungan
dengan hawa sakti yang mampu digiring, dilontarkan,
dipindahkan atau bahkan juga membentur dan menggiring
tenaga lawan. Prinsip sekalipus ilmu Ciat Lip Jiu
dimanfaatkannya sebagai dasar. Pada akhirnya, justru Ceng
Liong bagaikan menciptakan sejumlah ilmu mujijat yang baru.

Tarian Liar Naga Sakti I 2036


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Setelah 3 hari, diapun memenuhi permintaan kedua


sesepuh Siauw Lim Sie untuk menyampaikan pesan kepada
Souw Kwi Song dan Souw Kwi Beng yang telah menjadi Thian
Ki Hwesio. Dibutuhkan beberapa hari untuk mencapai Poh
Thian. Ketika tiba di Poh Thian, diapun bertemu dengan kedua
kakak beradik kembar tetapi memilih jalan berbeda itu. Kwi
Beng telah mencukur rambut menjadi Bhiksu Budha dan Kwi
Song tetap memilih hidup normalnya. Tetapi, keduanya, meski
memilih jalan berbeda tetap sahabat erat Ceng Liong. Dan
selain itu, keduanya tetap rajin berlatih dan sangat patuh dan
taat atas titah Kian Ti Hosiang yang adalah guru mereka.
Mendengar Ceng Liong datang karena membawa pesan
kedua susiok mereka yang tidak pernah mereka lihat,
membuat Kwi Song terbelalak kaget:
"Kita masih memiliki 3 orang susiok? dan tiga-tiganya
masih bertapa di Siong San .......? Waaah, koko, ini benar-
benar berita hebat ......."
"Amitabha ................ benar-benar berita hebat ......."
Kwi Song, meski sudah berkali-kali ditegur Kwi Beng untuk
tidak memanggilnya "Koko", tetap saja berkeras kepala. Dan,
apa boleh buat, Thian Ki Hwesio akhirnya membiarkan Kwi
Song yang keukeuh dengan pilihan panggilannya itu.
"Bukan cuma itu, keduanya bahkan menitipkan "sesuatu"
untuk kedua murid bungsu toa suheng mereka itu. Pernahkah
kalian berdua mendengar ilmu Thian Lo Ci (Ilmu Jari Langit)
dan juga Ilmu Pukulan Kim Liong Seng Hui Ciang Hoat (Ilmu
Pukulan Naga Emas Bercahaya)? ..."

Tarian Liar Naga Sakti I 2037


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Astaga, Ceng Liong apa maksudmu menyebut-nyebut 2


(dua) ilmu pusaka Siauw Lim Sie yang sangat dirahasiakan dan
yang memerlukan persetujuan Ciangbundjin Siauw Lim Sie
untuk melatihnya ....."?
"Amitabha ....... siancay ..... siancay ...."
Bahkan Thian Ki Hwesio sendiripun terkejut mendengar
pertanyaan Ceng Liong tadi. Karena dia sadar betul, di Siauw
Lim Sie, menyebut nama 2 ilmu itu benar-benar sangat tabu.
Karena itu, untuk waktu yang sangat lama, kedua ilmu
tersebut boleh dibilang tanpa pewarisnya.
"Justru kedua ilmu itulah yang ditekuni kedua susiok
kalian itu. Dan keduanya justru menitipkan intisarinya untuk
kalian berdua. Karena beban untuk menentramkan Siauw Lim
Sie ke depan, akan tergantung kalian berdua ....."
"Apa .....? Kedua susiok menitipkannya untuk kami berdua
...."? Bukan main terkejutnya Kwi Song mendengarnya. Bukan,
bukan karena menitipkannya melalui Ceng Liong, tetapi
karena mereka terpilih bagi Siauw Lim Sie yang
menggetarkannya.
"Benar ........ untuk itu, aku dilarang dan disumpah untuk
tidak mempelajari, hanya menyampaikan kepada kalian
berdua. Dalam penilaian kedua susiok kalian, tidak akan butuh
waktu lama untuk mempelajarinya. Karena sebetulnya, ilmu-
ilmu Kian Ti Hosiang banyak mengarah ke puncak penguasaan
2 ilmu mujijat itu. Selebihnya menurut mereka, kalian berdua
akan mengerti dengan sendirinya ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 2038


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Amitabha ............. terima kasih saudara Ceng Liong. Kami


berdua dan perguruan kami sungguh berhutang kepadamu
....... siancay ..... siancay ......"
"Satu hal lagi, menurut kedua locianpwee itu, kalian
berdua dilarang keras berkelana di luar sebelum benar-benar
menguasai kedua ilmu tersebut ......... alasannya, mohon
maaf, akupun sangat tidak mengerti ....."
Begitulah, mereka bertigapun kemudian berlatih
sebagaimana tuntunan Ceng Liong. Tetapi, sesungguhnya,
jikapun Ceng Liong berkehendak melatih ilmu tersebut, dia
tidak akan menemukan saripatinya dan bahkan akan sangat
merugikan kemajuannya. Karena itu, meski menurunkan
intisari kedua ilmu tersebut, ilmu Thian Lo Ci (Ilmu Jari Langit)
dan juga Ilmu Pukulan Kim Liong Seng Hui Ciang Hoat (Ilmu
Pukulan Naga Emas Bercahaya), dia sama sekali tidak
mencoba mempelajarinya. Karena kunci rahasia penguasaan
ilmu itu baru akan ditemukan kedua kakak beradik itu
menjelang mereka menyempurnakan pada bagian
pamungkasnya. Baru ilmu tersebut bermanfaat atau
menunjukkan khasiatnya yang mujijat.
Ceng Liong selain sudah berjanji, juga sudah mengenali
banyak sekali gerak jurus mematikan dan juga tehnik
penggunaan tenaga pada jurus-jurus dan gerak-gerak mujijat.
Latihannya bersama kedua sesepuh Siauw Lim Sie itu pada
akhirnya disadarinya sebagai "hadiah" yang lebih dari cukup
bagi kemajuan ilmunya. Karena itu, diapun tidak merasa perlu
menengok rahasia ilmu mujijat yang disampaikannya kepada
Kwi Song dan Thian ki Hwesio.

Tarian Liar Naga Sakti I 2039


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan setelah 2 hari bersama kedua pendekar kembar itu,


Ceng Liong menyempatkan diri menengok Li Gi, muridnya
yang untuk sementara berada dalam didikan Thian Ki Hwesio.
Dalam kagumnya, dia menemukan anak yang sangat tekun
dan berbakat itu sudah maju jauh dalam ilmu sastra dan
memiliki dasar yang luar biasa bagus dalam ilmu silat. Karena
itu, dia mengucapkan terima kasih kepada Thian Ki Hwesio
serta berjanji akan kembali menjemput Li Gi segera setelah
urusan-urusannya beres. Sesuai perjanjian, 2 tahun kedepan,
atau tepatnya kurang dari 2 tahun kedepan.
Adapun Souw Kwi Song dan Thian Ki Hwesio menitipkan
pesan kepada kawan-kawan seperjuangan dan permohonan
maaf tidak akan berada di Markas Kaypang karena perintah
kedua susiok mereka. Setelah dua hari, keduanya keranjingan
memperdalam ilmu yang dititipkan itu dan menyadari bahwa
memang kedua ilmu tersebut sangat mujijat. Lebih dari itu,
perlahan, semakin mereka mendalaminya, semakin
bertambah kekuatan mereka. Entah apa dan entah
bagaimana, kedua susiok itu memang bermaksud baik, dan
jika benar, maka kisah Ceng Liong mengenai kemungkinan
badai di Siauw Lim Sie harus mereka berdua yang menangani,
membuat mereka lebih bersemangat lagi. Kisah mengenai
seorang susiok lainnya yang keranjingan ilmu silat dan
kemungkinan dia mengacau Siauw Lim Sie sangat membekas
di benak keduanya dan membuat kakak beradik ini tekun
memperdalam ilmu silatnya.
Dan Ceng Liongpun meninggalkan Poh Thian.
Perjalanannya yang sangat cepat dan tidak melalui jalan-jalan
biasa, membawanya ke Lim An tanpa bertemu dengan anak

Tarian Liar Naga Sakti I 2040


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

murid Lembah Saldju Bernyanyi dan semua utusan yang


ditugaskan mencarinya untuk keselamatan Beng Kui. Di Lim
An dia justru bertemu dengan Nenggala dan Li Hwa yang
memang sedang pusing memikirkan keadaan Tham Beng Kui,
Kokcu Lembah Saldju Bernyanyi yang juga mengaku Kiang
Ceng Liong sebagai suhunya.

Episode 38: "Tamu" Dari Jauh (2)


Ketika memasuki kamar dan melihat keadaan Beng Kui,
Ceng Liong tercenung. Karena Beng Kui sudah terkapar lemas
selama beberapa hari di tempat tidur, otomatis wajahnya
berubah pucat pasi dan tinggal mengandalkan orang lain
dalam merawat dirinya. Dan adalah Nona Lamkiong Sian Li
yang paling sering merawat dan mengawasi keadaan Beng
Kui, yang kemudian saling berganti-ganti dengan Nenggala
dan juga Li Hwa.
Sudah sebulan lebih Beng Kui dalam keadaan seperti itu.
Setelah menelan obat mujijat dari Sian Li, keadaannya
memang sempat normal selama sebulan. Tetapi, setelah
sebulan berlalu, keadaannya kembali mulai kritis, karena
tanpa diduga, kekuatan yang terpendam dalam dirinya mulai
kembali bergolak. Sampai-sampai Nenggala bergumam tanpa
disadarinya:
"Kelihatannya kekuatan yang terpendam dalam tubuh
bocah ini bukanlah kekuatan biasa, sebaliknya merupakan
kekuatan luar biasa. Sampai-sampai khasiat pil mujijat dari
Lam Hay Bun juga hanya mampu bertahan sepertiga dari

Tarian Liar Naga Sakti I 2041


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

khasiat normalnya. Accchh, dilihat begini keadaan anak ini


akan sangat susah diselamatkan ...."
Untungnya Nenggala bergumam ketika Sian Li sedang
tidak berada dalam ruangan tersebut. Jika tidak, sulit
membayangkan bagaimana reaksi gadis itu mendengar
kalimat Nenggala tersebut. Sementara itu, Li Hwa sendiri
hanya terlihat mengangguk sejenak tanpa daya. Karena
memang, mereka semua sudah berdaya sekuat tenaga
menyelamatkan Beng Kui. Tetapi jika hasilnya berbicara lain,
mau apa lagi? Takdir masing-masing sudah ditetapkan, dan
merubah takdir seseorang bukan cuma sulit, tetapi sama
dengan merusak tatanan alam.
Dalam kondisi Beng Kui yang sudah mulai sekarat inilah
Ceng Liong tiba. Adalah Lamkiong Sian Li yang berada di
kamar menjaga dan menyuapi Beng Kui, sementara Nenggala
dan Li Hwa yang justru paling duluan menyadari kehadiran
Ceng Liong di Lim An. Dan kedatangannya tercium oleh anak
murid Thian San Pay yang masih berada di Lim An bersama Tik
Hong Peng, Thian San Pay Ciangbundjin. Selama Nenggala dan
Li Hwa masih berada di Lim An, Tik Hong Peng masih enggan
meninggalkan mereka, meski saat itu Pertemuan Besar
Kaypang tinggal 12 hari lagi.
Mendengar laporan anak murid Thian San Pay, Nenggala
dan Kiang Li Hwa kemudian bergegas untuk menemui Ceng
Liong yang sedang makan siang di sebuah rumah makan di
pinggir kota Lim An. Rencananya Ceng Liong memang akan
langsung menuju Markas Kaypang, tetapi karena melewati
kota Lim An di siang hari, maka dia memutuskan untuk
singgah sejenak. Bahkan, berencana untuk beristirahat

Tarian Liar Naga Sakti I 2042


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sebelum melanjutkan perjalanan ke Kaypang. Dalam keadaan


normal, perjalanan ke Kaypang tinggal membutuhkan 6-7 hari
belaka, karena itu Ceng Liong merencanakan untuk
beristirahat sejenak di Lim An.
Singkat kisah, Nenggala bertemu dengan Ceng Liong
untuk kemudian mengajak menemui Beng Kui yang
keadaannya pada hari itu semakin berbahaya. Melihat
keadaan Beng Kui yang selalu ngotot memandang dan
memanggilnya sebagai SUHU, Ceng Liong terharu. Dengan
cepat dia memegang pergelangan tangan Beng Kui, kemudian
beberapa kali mengurut jalan darah di dada, perut dan
bahkan punggung Beng Kui. Dan tak lama kemudian, diapun
mencoba mengerahkan tenaga saktinya untuk mencoba
memasuki jaring kekuatan tubuh Beng Kui.
Ada kurang lebih 15 menit Ceng Liong mengerjakannya
dengan kening berkerut dan dengan wajah yang sangat serius,
sampai akhirnya dia melepaskan telapak tangan dari dada
Beng Kui yang terlentang.
"Duta Agung, bagaimanakah gerangan keadaannya ....."?
terdengar suara gelisah Lamkiong Sian Li. Sang gadis tidak lagi
malu-malu menunjukkan perasaannya dihadapan semua
orang, termasuk kepada Ceng Liong.
Ceng Liong yang sudah mendengar kisah Lamkiong Sian Li,
nampak berkerut wajah dan mukanya. Bukan cuma itu, peluh
juga terlihat mengucur dan merupakan tanda bahwa dia baru
saja bekerja keras. Bahkan Nenggala dan Li Hwa sendiripun
terkejut dengan keadaan Ceng Liong. Keduanya tahu sampai
dimana kemampuan Ceng Liong, tetapi jika sampai

Tarian Liar Naga Sakti I 2043


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengeluarkan peluh ketika "memeriksa" seseorang, maka


dapat disimpulkan jika keadaan cukup gawat.
"Nona Sian Li ...... aku belum dapat memastikan apakah
mampu menyembuhkannya ataukah tidak. Karena,
keadaannya sekarang, ibarat tubuh dan organ tubuh bagian
dalam yang sangat rentan dengan kekuatan raksasa yang
bertarung dalamnya. Untuk menanganinya, aku butuh
beristirahat sebentar dan membutuhkan bantuan Bibi Li Hwa
dan juga Tik Ciangbundjin. Hanya, jika Nona tidak keberatan,
silahkan Nona beristirahat sebentar sementara kami
mempersiapkan pengobatannya. Karena setelah prosesnya
selesai, maka yang akan sangat bertanggungjawab bagi
pemulihannya adalah Nona Sian Li. Untuk saat ini, dapat
kupastikan, sampai 5-6 hari kedepan, keadaan Beng Kui masih
sangat terjamin. Selanjutnya, kita tunggu hasil pegobatannya
......"
"Benarkah Duta Agung .....? Benarkah ada harapan dia
disembuhkan ....."? tanya Sian Li dengan wajah penuh harap.
"Belum dapat kupastikan, kita harus menunggu 5-6 hari
kedepan ...... Jadi, sebaiknya Nona beristirahat sekarang"
"Baik ...... baik jika begitu ...... terima kasih Duta Agung
...."
Ceng Liong memandang terharu kearah Sian Li yang
berjalan keluar. Wajahnya menjadi tirus kurus dan mata lelah
tanda kurang tidur dan istirahat. Tidak dapat dipungkiri, anak
gadis itu telah mencurahkan semua waktu dan pikirannya
untuk proses kesembuhan Beng Kui. "Accccchhhhh cinta .....
cinta ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2044


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Dia memang sangat mencintai Beng Kui, tidak sedetikpun


dia ingin meninggalkan kamar ini. Istirahatnya boleh dibilang
hanya sejam dua jam belaka. Sungguh Beng Kui berhutang
terlampau banyak kepadanya ......." desis Li Hwa terharu.
"Jika Beng Kui bisa disembuhkan, tidak boleh tidak dia
harus menangani persoalan hati ini dengan penuh rasa
keadilan ....." Nenggala menambahkan.
"Benar ...... benar, harus demikian memang ......" desis
Ceng Liong membenarkan. Dan kemudian berpaling lagi ke
arah Beng Kui.
"Bagaimana keadaannya Ceng Liong ....."? bertanya
Nenggala. Nenggala paham sekali dengan keampuhan dan
kemujijatan Giok Ceng Sinkang dalam hal pengobatan luka
dalam akibat bentrokan iweekang.
"Kita harus mengatur dan membagi tugas dalam hal ini
.........." Ceng Liong memulai, dan kemudian melanjutkan lagi
melihat Li Hwa dan Nenggala mengerutkan kening tanda
kurang mengerti.
"Pertama, mengobatinya akan membutuhkan waktu
lama, bisa lebih dari satu minggu, sementara Pertemuan Besar
Kaypang tinggal 12 hari lagi. Karena itu, sebelum proses
pengobatan dibicarakan, tugas Lembah Pualam Hijau jangan
sampai terbengkalai. Karena itu, aku ingin menugaskan Bibi Li
Hwa untuk mewakili Duta Agung dan Lembah Pualam Hijau
menuju Markas Kaypang dengan membawa Tanda Pengenal
Duta Agung" ujar Kiang Ceng Liong sambil memandang wajah
Li Hwa. Jelas sekali, dalam keadaan terdesak, perkataan Ceng
Liong menjadi PERINTAH.

Tarian Liar Naga Sakti I 2045


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Tapi ...... tapi ........ apakah Duta Agung tidak bisa


memastikan kehadiran sebelum acara Kaypang dilaksanakan?
Apakah memang dibutuhkan waktu panjang untuk mengobati
Beng Kui ..."?
"Pengobatan pertama, aku membutuhkan Tik Hong Peng,
mungkin selama satu hari. Selama proses itu, kuharap Paman
dan Bibi menjaga keadaan kami, karena gangguan sekecil
apapun akan berakibat sangat fatal bagi kami bertiga ......."
"Kalau soal itu, percayalah, kami akan melakukannya
dengan baik ......" ujar Nenggala menjawab permintaan Ceng
Liong.
"Tahapan kedua, aku akan membutuhkan waktu 5-6 jam
sehari selama kurang lebih satu minggu untuk mengobati
Beng Kui. Dan jika demikian, maka waktuku mengejar
Pertemuan Besar di Kaypang akan terlambat. Karena itu,
kumohon Bibi Li Hwa segera berangkat bersama Paman
Nenggala dan Tik Hong Peng menuju Thian San Pay. Cukup
tinggalkan Barisan 6 Pedang selama 3 hari bersamaku dan
setelahnya mereka akan menyusul ke Hengsan ..... dan jika
semua berjalan dengan mulus, hari terakhir Pertemuan Besar
masih bisa kuhadiri"
"Tapi, bagaimana mungkin engkau selaku Duta Agung
melewatkan Pertemuan Besar di Kaypang"? tanya Nenggala
kaget.
"Adalah lebih tidak mungkin lagi aku membiarkan nyawa
Beng Kui terenggut tanpa kutangani sebisaku paman
Nenggala. Sudahlah, biarlah Bibi Li Hwa dan Paman Nenggala
mewakili Lembah Pualam Hijau di Pertemuan Besar Kaypang.

Tarian Liar Naga Sakti I 2046


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mudah-mudahan masih dapat kuhadiri tepat di hari terakhir


acara tersebut ......"
Mendengar alasan Ceng Liong memang masuk di akal,
akhirnya Nenggala dan Li Hwa mengiyakan. Dan mereka
bersepakat untuk melanjutkan perjalanan ke Markas Kaypang
3 hari ke depan. Sementara hari itu juga, Ceng Liong memulai
proses pengobatannya setelah menjelaskan keseluruhan
proses kepada Nenggala, Li Hwa, Sian Li dan Hu Tocu Lam Hay
Bun.
Hari pertama proses tersebut langsung melibatkan Tik
Hong Peng. "Ada apa gerangan hingga Thian San Pay
Ciangbundjin yang masih muda itu dilibatkan"? Begini
penjelasan Ceng Liong kepada Nenggala dan diulangi secara
lebih detail kepada Tik Hong Peng:
"Kekuatan besar dalam tubuh Beng Kui yang sedang saling
labrak itu luar biasa besarnya. Memaksakan semuanya untuk
mengeram dalam tubuhnya, akan membuat proses
pengobatan berlangsung sangat lama dan sangat riskan.
Bahaya yang akan ditimbulkannya bagi Beng Kui sulit ditaksir.
Tetapi, jika sebagian kekuatan yang masuk disalurkan kepada
orang lain, dan dalam hal ini, Tik Ciangbundjin, maka proses
penyembuhan tersebut akan berlangsung lebih cepat dan
jauh lebih aman. Karena tenaga yang masuk dari luar akan
dileburkan ke tenaga sakti yang sudah "mengeram" dalam
tubuh Beng Kui, dan justru tenaga asing akan merangsang
tenaga sakti itu untuk membaur dan lebih mudah
dikendalikan. Dengan kata lain, keadaan Beng Kui, justru lebih
banyak faedahnya daripada celakanya dengan kejadian
tersebut. Karena, jika harus menunggu tenaga sakti (diwarisi

Tarian Liar Naga Sakti I 2047


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Beng Kui dari Koai Todjin) tersebut dilatih untuk dikendalikan,


bagi Beng Kui justru akan butuh waktu bertahun-tahun,
mungkin puluhan tahun. Tetapi, dengan cara sekarang, dia
akan mencapainya jauh lebih cepat karena mendapat
tambahan tenaga yang sangat besar untuk merangsang dan
kemudian mengendalikannya tenaga itu........"
Mendengar penjelasan Ceng Liong tersebut, Nenggala
dan kemudian Tik Hong Peng terperangah kaget. Terutama Tik
Hong Peng yang juga memperoleh berkah dari proses
tersebut, alias ketiban rejeki yang luar biasa. Dan Nenggala
sudah lebih dahulu mengucapkan terima kasihnya kepada
Ceng Liong atas berkah yang juga akan diperoleh muridnya
Tok Hong Peng. Tetapi, Ceng Liong berkata kepada Nenggala
dalam kesempatan terpisah dengan Tik Hong Peng:
"Paman, kita perlu mempertahankan keseimbangan
antara Lembah Saldju Bernyanyi dengan Thian San Pay.
Terutama untuk generasi Beng Kui dan Hong Peng. Generasi
sesudah mereka, keadaannya bisa dipastikan akan lebih
damai. Karena itu, mau tidak mau, aku memilih Hong Peng
agar diapun mengalami kemajuan berarti dan kuharap dalam
waktu dekat, dia mampu menguasai ilmu pusaka Thian San
Pay untuk menandingi Beng Kui dan Lembah Saldju bernyanyi
......."
"Acccchhhhh, tidak kusangka jika pandanganmu sampai
sejauh itu Ceng Liong. Benar, kita wajib menjaga agar
keseimbangan kedua tokoh utama Thian San Pay dan Lembah
Saldju Bernyanyi tetap terjaga, sehingga mereka tidak akan
saling memandang rendah. Sungguh bijaksana pilihanmu itu
....."

Tarian Liar Naga Sakti I 2048


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan begitulah, pada malam itu juga, tajuknya memang


"mengobati" Beng Kui. Tetapi yang sebenarnya terjadi adalah,
Ceng Liong mengerahkan sebagian besar hawa murninya
untuk "menjinakkan" kekuatan besar yang saling sungsang
dalam tubuh Beng Kui. Dia melakukannya lebih dari 6 jam
baru mampu mengurai benang kusut sungsang dan saling
pukulnya dua kekuatan besar dalam tubuh Beng Kui. Dia
bahkan nyaris tak sanggup menahan arus deras kekuatan yang
saling libas itu dan beberapa kali Hong Peng sampai tertegun
melihat tubuh Ceng Liong tiba-tiba terbungkus "saldju" dan
beberapa saat kemudian nampak sangat kepanasan.
Selama proses tersebut, Beng Kui sudah dibuat pingsan
dan tidak sadarkan diri, sehingga Ceng Liong secara bebas
menguasai, menjinakkan dan memisahkan kedua tenaga
besar yang saling libas dalam tubuh Beng Kui. Baru setelah 6
jam lebih, Ceng Liong terlihat mulai tenang meskipun peluh
sudah membasahi sekujur tubuhnya. Dan tidak lama
kemudian, diapun menyudahi proses pertama tersebut.
Sekejap dia melirik Hong Peng dan berbisik:
"Mulailah bersamadhi dan memperkuat dirimu, sebentar
lagi proses kedua yang sangat berbahaya akan kita tempuh.
Satu hal harus engkau camkan, jangan sekali-sekali melawan
arus tenaga besar tersebut, karena akibatnya akan sangat
merugikan dirimu sendiri. Bukan saja pengobatan Beng Kui
akan mengalami kegagalan, tetapi engkau sendiripun akan
mengalami kerugian besar ....... Bila engkau merasa tidak kuat,
berusahalah bertahan dan akan kubantu memperkuat dirimu.
Jangan melawannya dengan membentur dengan tenagamu
........ bila kuperintahkan untuk menyerap, maka lakukan

Tarian Liar Naga Sakti I 2049


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

secara perlahan-lahan. Bila engkau belum mampu menyerap


tenaga itu, kedipkan mata kepadaku, maka akan kugunakan
tenaga sakti untuk memindahkan, tetapi engkau harus
membuka seluruh saluran kekuatanmu baru mampu
kulakukan. Apakah engkau paham sekarang ......"?
Sebagai jawabannya Hong Peng menganggukkan
kepalanya. Dan karena itu, maka mulailah dia bersamadhi
setelah Ceng Liong memerintahkannya mulai. Sementara
Ceng Liong sendiri menarik nafas beberapa kali. Dan,
sebagaimana diketahui, adalah khasiat istimewa Giok Ceng
Sinkang untuk melakukan pemulihan sendiri dalam waktu
yang sangat singkat. Dalam beberapa detik saja, Ceng Liong
sudah merasa segar kembali dan langsung bersiap untuk
melakukan tahapan kedua. Tahapan pengobatan istimewa
yang sangat berbahaya. Saat itu, sudah lewat tengah malam.
Tetapi di luar, Nenggala dan Li Hwa terus menerus berjaga.
Pada tahap ini, Ceng Liong kemudian menyadarkan Beng
Kui. Dalam kagetnya, Beng Kui yang sudah beberapa hari tidak
sadarkan diri, melihat Ceng Liong sudah berada bersamanya.
Otomatis diapun berbisik:
"Suhu ......"
Tetapi Beng Kui menyuruhnya diam dan berkata keren
dan penuh wibawa:
"Beng Kui, kondisimu masih sangat kritis. Kesembuhanmu
sangat bergantung pada kemampuanmu untuk memperkuat
dirimu. Aku dan Hong Peng, hanya akan membantu dari luar,
tetapi kemauan, kemampuan dan semangatmu, harus berasal
dari dalam dirimmu sendiri. Keadaanmu sekarang berada di

Tarian Liar Naga Sakti I 2050


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tepian maut, keliru sedikit saja, semua usaha kami akan sia-
sia. Pengharapan banyak orang, termasuk perguruanmu akan
musnah sia-sia. Apakah engkau mengerti hal tersebut ....."?
Nampak Beng Kui terkejut, dan sekilas melintas banyak
pikiran dan memori yang selama beberapa hari ini hanya
dapat dia rasakan dan selami di alam bawah sadarnya. Dia
sendiri sudah merasa tak berkemampuan untuk sadar
kembali, tetapi entah bagaimana, kini dia berhadapan dengan
suhunya, atau orang yang dituakan dan sudah dianggapnya
sebagai gurunya. Tapi, tiba-tiba dia tersentak hebat, benar
kata suhunya, dia punya banyak tanggungjawab. Bukan cuma
terhadap sumoynya yang hilang, tetapi juga kepada
perguruannya, keluarganya dan semua orang di Lembah
Saldju Bernyanyi dan tiba-tiba melintas satu wajah yang dia
tahu sangat butuh bantuannya: Gan Bi Kim. Dan nama ini yang
justru menguatkannya untuk berusaha. Dengan penuh
semangat diapun berbisik:
"Aku pasti sanggup suhu, yakinlah ......"
Mendengar suara muridnya yang penuh percaya diri,
Ceng Liong tersenyum senang. Sangat senang. Karena
memang, dia butuh upaya dari dalam diri Beng Kui untuk
menjamin keberhasilan akan apa yang dia kerjakan. Tanpa
semangat dan kerja keras Beng Kui, maka dia akan
mengorbankan dirinya dan Hong Peng juga.
Maka diapun akhirnya berkata:
"Aku memang percaya engkau mampu Beng Kui. Nach,
mari, ini yang akan kita lakukan sekarang ini: Pertama, engkau
memperkuat dirimu tetapi jangan memaksakan diri. Cukup

Tarian Liar Naga Sakti I 2051


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memperkuat diri dan jangan mencoba menggunakan


kekuatan utamamu untuk menundukkan tenaga asing dalam
tubuhmu. Kekuatan dalam tubuhmu, kini sudah dalam
keseimbangan yang benar, kekuatan sejati dari kakek gurumu
yang bisa engkau kuasai masih belum memadai untuk
menundukkan tenaga yang masuk dan memukulmu.
Kemujijatan tenaga kakek gurumu itulah yang
menyelamatkanmu. Setelah kukurangi tenaga asing yang
memukulmu pingsan, maka aku akan membantumu guna
menjinakkan tenaga sisanya. Keuntungannya adalah, engkau
akan mampu menyerap dan mengendapkan semua tenaga
sakti yang diwariskan kakek gurumu. Bahkan dengan tenaga
asing yang masuk memukulmu. Dengan kata lain, engkau
meningkat berlipat-lipat kali, tetapi sayang, keadaan tubuhmu
sekarang ini masih belum cukup mendukung. Itu yang akan
kita kerjakan selama beberapa hari ini. Karena itu, kuharap
engkau memandang serius proses pengobatan ini ....."
"Baik Suhu, aku sudah sangat siap sekarang ....."
Tidak lama kemudian Ceng Liong kembali bekerja. Kali ini
dengan tetap serius kedua lengannya nampak bergerak dan
bergetar. Awalnya sepasang lengannya menempel di tubuh
Beng Kui tetapi tidak lama kemudian terlihat sepasang
lengannya bergetar dan lengan satunya terlihat terpisah dari
Beng Kui. Perlahan-lahan lengan satunya mulai mendekati
Hong Peng dan benar saja, meski cukup lama karena terlihat
wajah Ceng Liong sangat serius, lengan satunya akhirnya
menempel di tubuh Hong Peng.
Dan posisi seperti ini berlangsung terus sampai beberapa
jam lamanya. Menjelang pagi, tubuh Hong Peng terlihat mulai

Tarian Liar Naga Sakti I 2052


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bergetar, bahkan sesekali oleng ke kiri ataupun kekanan.


Melihat hal itu, Ceng Liong kemudian melepas satu tangannya
dari Hong Peng, dan tak lama kemudian diapun
berkonsentrasi dan lengannya menutuk beberapa bagian
tubuh Hong Peng. Ada beberapa lama dia melakukan tindakan
seperti itu, sampai akhirnya Hong Peng terlihat kembali mulai
tenang dan getaran tubuhnya tidak terlihat lagi. Tetapi, sambil
bekerja demikian, Ceng Liong berbisik kepada Beng Kui:
"Beng Kui, cobalah perlahan-lahan untuk membaurkan
tenaga sakti dalam tubuhmu dan menggiringnya untuk
menembusi jalan darah-jalan darah penting ditubuhmu.
Tetapi, jangan terlampau memaksakan diri. Jika belum
mampu, berusaha perlahan dan jangan dipaksa. Sebentar lagi
aku akan membantumu ......."
Setelah berata demikian, Ceng Liong kembali
berkonsentrasi terhadap Tik Hong Peng. Tetapi tidak lama
kemudian, nampak senyum dibibirnya. Kelihatannya Ceng
Liong gembira dengan kemajuan dan perkembangan yang
dialami Tik Hong Peng. Karena itu, dengan nada puas serta
gembira, diapun kemudian berkata memberi pujian dan
menambah semangat Tik Hong Peng:
"Hong Peng, engkau mulai bisa mengendalikan hawa sakti
itu. Sekarang, biarkan semua tenaga itu mengalir lepas karena
aku akan mencoba untuk membaurkannya dengan kekuatan
saktimu. Sekaligus memperkuat organ-organ dan jalan
darahmu agar wadahmu sanggup menerima getaran tenaga
sakti yang maha kuat itu. Sekali lagi, jangan engkau mencoba
mengendalikannya. Pusatkan konsentrasi pikiranmu kepada

Tarian Liar Naga Sakti I 2053


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hal-hal yang positif dan menggembirakan, karena untuk


sesaat, kelihatannya engkau akan merasakan kesakitan.
Dan tidak berapa lama kemudian, kembali mereka bertiga
dalam diam dengan Ceng Liong yang bekerja keras dengan
"tubuh Hong Peng". Kekuatannya yang tidak dia sadari sudah
sangat kuat dan hebat itu berusaha menembus dan
"membaurkan" tenaga sakti dalam tubuh Hong Peng yang
diterimanya dari kelebihan tenaga dalam tubuh Beng Kui.
Proses itupun berlangsung beberapa jam, bahkan hingga
matahari terbit dan bersinar. Baru berakhir tepat ketika jam
makan pagi tiba. Tetapi, tidak ada sedikitpun permintaan
sarapan dari dalam kamar tersebut, dan Sian Li yang mondar
mandir di luar kamar tidak diijinkan untuk masuk ke kamar
tersebut.
Pada saat itu, dalam kamar, penanganan Ceng Liong atas
Hong Peng sudah selesai. Dia tidak menyadari jika tubuhnya
pada saat itu terlihat seperti sedang berpijar akibat
penggunaan kekuatan mujijatnya yang sangat optimal selama
beberapa jam. Mereka bertiga, tak ada satupun yang
menyadarinya. Ketika selesai dengan Hong Peng, Ceng Liong
sudah berkata kepada anak muda itu:
"Hong Peng, engkau sudah selesai dengan proses ini.
Tetapi, lebih baik jika engkau beristirahat sejenak tetapi
jangan sekalipun memasukkan sesuatu kedalam tubuhmu
kecuali air minum. Setelah itu, pusatkan konsentrasimu untuk
menguasai dan melatih tenaga saktimu yang baru. Jika aku
tidak keliru, besok pagi hari, mintalah Suhumu untuk berlatih
ilmu puncak kalian berdua, dan engkau pasti akan mampu
melakukannya dengan baik. Sekarang, pulihkan dirimu dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2054


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kemudian keluarlah ......... lakukan seperti yang kukatakan tadi


......"
"Baik Duta Agung ....." berkata Hong Peng dengan takjub
dan girang. Kabar bahwa dia sudah akan bisa memainkan
tingkat terakhir ilmu pusaka Thian San Pay sungguh
membuatnya gembira. Karena selama ini, kendala hawa murni
membuatnya belum sanggup menanjak hingga ke dua jurus
terakhir dari rangkaian ilmu pusaka Thian San Pay yang mujijat
itu. Menjadi lebih gembira dia, karena rasanya tubuhnya jauh
lebih ringan dan jauh lebih segar. Pikirannya sangat tenang
dan terang. Jelas dia maju sangat jauh dibandingkan hari
sebelumnya. Dan tidak lama kemudian, diapun keluar dari
ruangan tersebut dan disambut dengan senyum dari kedua
gurunya, Nenggala dan Kiang Li Hwa yang tetap menunggui
kamar itu. Mendengar penjelasan mengenai proses didalam
serta kemajuan yang dialami muridnya, Nenggala sampai
geleng-geleng kepala saking kagumnya.
Sementara itu, Ceng Liong yang kembali memulihkan
dirinya, sudah menghadapi Beng Kui dan kemudian berkata:
"Engkau masih harus berusaha perlahan-lahan
menjinakkan kekuatan dahsyat dalam tubuhmu itu. Tetapi,
sebelum proses tersebut kulakukan, karena engkau berada di
ujung sebuah babak baru hidupmu, aku ingin mendengarkan
penegasanmu atas beberapa hal penting. Sekaligus, aku ingin
engkau melakukan sesuatu tanpa paksaan, tetapi demi
pertimbangan moral belaka. Aku tidak ingin salah meluruskan
sesuatu yang akan menimbulkan badai yang tidak perlu dalam
dunia persilatan, sekaligus membuat satu hati yang tulus dan
murni terpatahkan ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 2055


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Suhu, apakah gerangan hal yang perlu kutegaskan itu


......"? bertanya Beng Kui dengan hati tercekat. Dia sungguh
bingung.
"Pertama, apakah benar engkau telah menganggap dan
memperlakukan seseorang sebagai teman hidupmu ...."?
"Benar Suhu ........... sejujurnya, aku bahkan telah
menganggap Gan Bi Kim sebagai istriku. Dan aku juga tahu,
jika pada masa lalu, Nona Bi Kim adalah salah seorang dayang
dan pengikut Pendekar Wanita Kiang Li Hwa dari Lembah
Pualam Hijau ...."
"Benar ............ bagus jika engkau mengakuinya. Aku tidak
akan menghakimi dan menuduh engkau untuk sesuatu yang
engkau tahu benar dilakukan secara sangat sadar dan
bertanggungjawab ........."
"Tidak Suhu, aku melakukannya dengan penuh rasa cinta
kepada Non Bi Kim dan akan memperjuangkannya dengan
taruhan hidupku ....."
"Bagus ........ meski engkau tahu dia berasal dari dunia
hitam ....."?
"Dia tidak seperti yang dilihat orang Suhu, aku tahu betul
soal itu. Dia bahkan membantu kita dan memberitahu
rencana busuk subonya untuk memfitnah dan melemparkan
jerat berbahaya bagi Kaypang. Karena itu ...... karena itu .....
kelihatannya dia telah dicelakai subonya ......." bisik Beng Kui
dengan suara sedih.
Tetapi, Ceng Liong yang kesal dengan perlakuan
"kakeknya" terhadap ibunya yang juga dari dunia hitam,

Tarian Liar Naga Sakti I 2056


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menjadi simpati dengan keteguhan Beng Kui. Karena itu


diapun berkata kepadanya:
"Ingat Tham Beng Kui, suatu saat jika engkau menolaknya
karena dia berasal dari dunia hitam padahal dia sudah
berubah dan bahkan berkorban banyak karena cintanya
kepadamu, maka aku sendiri yang akan datang mencarimu
dan menghukummu. Camkan hal yang satu ini ......"
"Suhu ....... percayalah, aku mencintainya dan akan
memperjuangkannya ......"
"Baiklah ...... aku mendukungmu Beng Kui ...."
"Terima kasih Suhu ....."
"Dan masih ada satu hal lagi Beng Kui. Sebagaimana
pertanyaan tadi, aku berharap engkau harus menyetujuinya
sebelum aku melakukan pekerjaan yang akan sangat
mengancam jiwa kita berdua jika kita tidak meluruskan
banyak hal penting di benak kita yang masih membutuhkan
jawaban ....."
"Ada apa lagi Suhu ......"? berdebar juga perasaan Beng
Kui dengan suara Ceng Liong yang sangat tegas dan
berwibawa itu. Pada dulu-dulunya, Ceng Liong tidak pernah
bersikap seberwibawa sekarang menghadapinya.
"Beng Kui, sebetulnya jiwamu sudah melayang dari
ragamu pada 20-25 hari yang telah lewat. Tetapi ada sebuah
pil yang memperpanjang nyawamu dan membuatku bisa
bertemu engkau dan mencoba menata kekuatan luar biasa
besar dalam tubuhmu. Pil itu adalah "nyawa" dan
"kehormatan" pemiliknya. Jika digunakan pemiliknya, maka

Tarian Liar Naga Sakti I 2057


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

efek dari pemilik pil itu tidak ada, lain jika digunakan orang
lain. Engkau diperpanjang nyawamu oleh Putri Tocu Lam Hay.
Ada aturan di Lam Hay, jika pil itu digunakan Putri Tocu itu,
maka efeknya tidak akan ada. Tetapi, jika digunakan oleh
orang di luar pulau dan diberikan oleh penghuni Lam Hay Bun,
maka si pemberi akan dihadiahi "hukuman mati". Dalam hal
ini, hukuman mati menanti Lamkiong Sian Li karena
memberikan pil itu untuk memperpanjang nyawamu ......"
"Ha ...... Suhu, benar-benarkah ada kejadian seperti itu
......"?
"Beng Kui, engkau terkena Cit Sat Sin Ciang tingkat ke-7
dengan kekuatan yang ternyata jauh di luar dugaanku. Jika
bukan karena kekuatan sejati kakek buyutmu, maka jasadmu
sudah mulai membusuk saat ini. Tetapi, pil itu, tanpa ada yang
meminta dan mendesak, justru secara sukarela diberikan
kepadamu. Paman Nenggala dan Bibi Li Hwa yang menjaga
dan mengurusimu disini selama sebulan, tidak tahu apa
makna dari pemberan pil itu sampai Hu Tocu Lam Hay Bun
akhirnya angkat bicara kepadaku. Karena itu Beng Kui, aku
ingin mendengarkan apa tanggapanmu dengan situasi pelik
yang engkau hadapi saat ini ......."
Mendengar penjelasan itu, hati Beng Kui mencelos.
Sungguh dia tidak menduga jika Sian Li begitu "rela"
menghadiahkan "harga diri" dan bahkan "nyawanya" untuk
dia, untuk keselamatan dan bahkan untuk nyawanya. Padahal
seingatnya, dia berlaku biasa saja dan tidak memandang Sian
Li sebagai seorang yang menempati rahasia hatinya secara
istimewa. Disatu sisi ada rasa hangat dihatinya, tetapi disisi
lain, dia merasa sangat kecewa karena hatinya sudah

Tarian Liar Naga Sakti I 2058


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sepenuhnya diserahkan kepada Nona Bi Kim. Apa yang harus


dikatakannya ....?
"Bagaimana Beng Kui ...."? kejar Ceng Liong yang menjadi
tegang sendiri melihat keadaan Beng Kui.
"Suhu ...... aku ...... aku ....... sejujur-jujurnya telah
memilih bahkan sudah beristrikan Nona Bi Kim. Mana bisa aku
menikah lagi dengan Nona Sian Li ....... aku tidak tahu apa
yang dapat kulakukan sekarang ....."
Sebetulnya dalam dirinya sendiri, Kiang Ceng Liong
mengalami hal yang kurang lebih sama kasusnya. Dia sudah
"beristrikan" Siangkoan Giok Hong, meski istrinya itu entah
sedang berada dimana sekarang. Dia sendiri tidak tahu. Tetapi
repotnya adalah, seutuhnya hati dan cintanya sudah
diserahkan kepada seorang Nona yang lain, yakni Liang Mei
Lan. Karena itu, sedikit banyak keadaan Beng Kui sangat
dipahaminya dan Beng Kui beruntung mendapatkan seorang
yang benar-benar sangat memahami apa yang sedang
dirasakannya saat ini.
"Menurutmu, bagaimana akan menyelesaikannya Beng
Kui .....? Apakah engkau akan mengorbankan Nona Sian Li dan
memaksakan jodohmu dengan Nona Bi Kim ...."?
"Suhu, seandainya cerita cintaku kepada Nona Bi Kim
baru sebatas kata-kata, aku masih akan bisa mengorbankan
perasaanku sendiri. Tetapi, untuk saat ini, Nona Bi Kim
sesungguhnya sudah menjadi "istriku" dan bukan lagi orang
lain ....... Karena itu, jika boleh memilih, maka biarlah aku
memilih untuk tidak disembuhkan daripada harus

Tarian Liar Naga Sakti I 2059


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyaksikan seorang gadis yang masih suci murni menjadi


korban keadaanku ...."
Luar biasa, sungguh mirip kisah Beng Kui dengan Ceng
Liong. Sampai Ceng Liong sendiri kehabisan kata-kata untuk
diucapkan. Tetapi, sebagai seorang yang dianggap Guru, dia
harus menyelesaikannya secara baik dan tidak mengorbankan
siapapun. Karena itu, diapun memilih mengikuti saran yang
dikemukakan Giok Lian, adik Giok Hong kepadanya. Dan dia
berkata:
"Beng Kui, aku memutuskan keadaanmu sebagai berikut.
Engkau boleh setuju atau tidak. Tetapi, untuk kebaikan semua
orang, kebaikanmu, Lembah Saldju Bernyanyi, Lam Hay Bun
dan Nona Bi Kim, maka yang mesti engkau lakukan adalah,
setelah engkau sembuh engkau menikahi putri Tocu Lam Hay
Bun. Tetapi, kisahkan kepadanya bahwa sebelumnya engkau
sudah memiliki seorang istri, dan jangan menyembunyikan
cerita apapun dari Nona yang baik itu. Bagaimana
pandanganmu ...?
Usul tersebut adalah usul Giok Lian kepada Ceng Liong
dan kini disarankannya kepada Beng Kui. Atau tepatnya,
diperintahkannya sebagai GURU kepada BENG KUI yang selalu
menganggapnya sebagai SUHU. Dan kini, bola sulit itu kembali
berada di tangan Beng Kui yang termenung dan bingung
memutuskan jawaban yang tepat. Dia memandang SUHUnya
dan tidak melihat nada cemooh dan amarah disana. Hatinya
jadi besar dan karena itu dia akhirnya berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 2060


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Suhu, jika itu engkau perintahkan, maka muridmu akan


mengikutinya. Jika itu adalah jalan keluar terbaik bagi semua
orang ......." jawab Beng Kui dengan lemah.
"Apakah engkau tidak keberatan ......"?
"Jika keberatanku berujung pada kematian seorang Nona
yang demikian baik membela dan mencintaiku, maka apakah
ada muka bagiku untuk terus hidup suhu ...."?
Jawaban yang tegas dan tulus. Dan Ceng Liong sudah
melihat jawaban itu sebagai jawabannya juga. Karena itu dia
tersenyum dan berkata:
"Engkau cukup jantan dan bertanggungjawab Beng Kui.
Baiklah, kuterima keputusan itu dan biar kita kerjakan
sebagaimana mestinya. Baiklah, sekarang kita memasuki
tahapan yang sebenarnya sudah tidak bergitu berbahaya lagi,
tetapi membutuhkan keseriusan kita berdua. Tahapan ini
lebih sebagai tahapan berlatih, dimana engkau memperkuat
organ tubuhmu, melancarkan jalan darah pentingmu dan
kemudian melatih penguasaan dan penggunaan kekuatan
maha sakti dalam tubuhmu. Setelah proses ini, engkau akan
menguasai kekuatan kakekmu secara penuh, dan bahkan
Thian San Giokli akan keteteran menghadapimu. Tetapi, aku
hanya akan mampu mendidikmu selama 5-6 hari, setelahnya,
engkau harus menutup diri selama sebulan penuh tanpa
gangguan. Untuk maksud ini, maka hanya Nona Sian Li yang
sanggup melakukannya. Karena itu, maka aku ingin
merangkap dan mengatur perjodohan kalian sebelum proses
itu tiba ........ setelah sebulan, sebaiknya engkau melatih
kembali secara sempurna semua ilmu yang kuturunkan

Tarian Liar Naga Sakti I 2061


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dahulu dan menyempurnakan ilmu sandingan pusaka Thian


San Pay. Jika itu tuntas, rasanya untuk bertahan dari serangan
Cit Sat Sin Ciang, engkau sudah memiliki modal yang lebih dari
cukup. Dengan mengandalkan tenaga saktimu, mengandalkan
Soh Kim Liong dan tenaga inti esmu, sudah tidak akan
membuatmu celaka melawan si perempuan yang melukaimu
itu. Ingat, jangan melakukan perjalanan sebelum semuanya
engkau kuasai ......"
"Baik Suhu, perintahmu dan nasehatmu akan kuingat dan
kutaati ....."
Demikianlah, selama 6 hari berturut-turut Kiang Ceng
Liong membantu, melatih dan menguatkan tubuh dan
penguasaan tenaga sakti Beng Kui. Sementara Hong Peng
bersama dengan Nenggala dan Li Hwa setelah hari ke-empat
sudah menuju ke Markas Kaypang. Khusus bagi Heng Peng,
tepat seperti dugaan Ceng Liong, cukup dua hari, dia sudah
sanggup menciptakan 7 sinar pedang atau hawa pedang yang
menandai suksesnya dia menguasai ilmu pusaka Thian San
Pay. Karena itu, sebelum berangkat dengan penuh sukacita
dia berpamitan dan mengucapkan terima kasih kepada Kiang
Ceng Liong. Bahkan dengan tulus dia berkata:
"Duta Agung, menurut Suhu, pada dasarnya akupun boleh
memanggilmu Suhu. Karena itu, mengikuti Beng Kui, biarlah
aku mengaku dan memanggilmu SUHU, karena begitu banyak
dan besar pengorbanan dan bantuanmu bagiku dan bagi
Thian San Pay ..." dan tanpa menunggu tanggapan Ceng Liong,
Ciangbundjin Thian San Pay yang masih muda namun gagah
perkasa ini sudah segera berlutut dihadapan Kiang Ceng Liong
dan kemudian memanggil: "SUHU ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2062


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ach, Hong Peng ........ bukan ...... tidak harus demikian.


Mana bisa aku mengangkangi Paman Nenggala dengan
menjadi suhumu ....."
"Suhu, tecu mohon diri ......."
Tanpa memperdulikan penolakan Ceng Liong, Hong Peng
kemudian memberi hormat dan seterusnya berlalu.
Meninggalkan Ceng Liong yang termangu-mangu dengan apa
yang dialaminya barusan. Usianya belum lagi 30 tahunan,
tetapi sudah memiliki 4 orang murid: Tham Beng Kui, Cui Giok
Tin, Li Gi dan sekarang Tik Hong Peng. Benar benar
membuatnya pusing. Tetapi, begitu rupanya jalan takdir
seorang MAHA GURU yang sedang terus berkembang dan
berkembang itu.
Dan sepeninggal Hong Peng bertiga dengan Nenggala dan
Li Hwa, Ceng Liong masih melanjutkan penanganannya atas
Beng Kui sampai 6 hari berturut-turut. Selama 6 hari tersebut,
Ceng Liong tidak hentinya menggunakan kekuatan
iweekangnya sampai pada batas kekuatannya. Dan karena itu,
tanpa disadari oleh Ceng Liong, 6 hari tersebut adalah latihan
yang juga luar biasa dahsyatnya bagi dirinya. Setelah
menggunakan kekuatannya memisah, mengurai, melepas dua
kekuatan yang saling libas dalam tubuh Beng Kui, diapun
menemukan kenyataan yang tak terduga. Entah bagaimana
kekuatan iweekangnya juga meloncat sangat jauh dari
keadaannya sebelum 6 hari terakhir. Seperti ketika di Siauw
Lim Sie, di Lim An ini, dia mengalami loncatan kekuatan
sinkang yang luar biasa, sampai dia sulit mempercayai dirinya
sendiri.

Tarian Liar Naga Sakti I 2063


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Seperti di Siuw Lim Sie, awalnya dia kurang paham, tetapi


setelah mengingat bagaimana dia bertarung dengan sesepuh
Siauw Lim Sie, baru dia sadar. Bukan cuma kekuatan pikiran
dan fisik yang dikerahkannya, tetapi juga kekuatan sinkang
istimewa yang membuat fisik dan pikirannya terang. Dan
ketika bersilat, diapun mengerahkan kekuatan yang tak
kurang besarnya. Dan dia menemukan, betapa besar kekuatan
sinkangnya ketika semua proses itu selesai. Bahkan, Ceng
Liong merasakan, hasil yang dicapainya dengan mengobati
Beng Kui, masih lebih hebat ketimbang yang diperoleh selama
berada di Siauw Lim Sie.
Jika di Siauw Lim Sie dia bisa mencapai tingkatan berhenti
satu detik ketika sedang melayang diudara, sekali ini setelah
di Lim An, dia bisa berhenti bergerak diudara sampai 3-4
detik. Dan dia melakukannya tanpa mengeluarkan kekuatan
sinkang yang diluar takaran. Lebih dari itu, diapun semakin
lancar dan bahkan kini sudah tanpa halangan lagi jika dia
menggunakan TATAPAN NAGA SAKTI. Kemampuan ilmu
mujijat itu bahkan yang jauh lebih berbahaya, karena dengan
memfokuskan pandang mata ke satu titik dan kemudian
menyalurkan tenaga saktinya melalui pandang mata, maka
sekejab sasarannya bisa hancur lebur atau bahkan terbakar
hangus.
Lebih dari itu, ketika dia mencoba menggunakan kekuatan
Ceng Thian Sin Ci dalam sinar matanya, dia bisa dengan
mudah menutuk dan melubangi sebuah batu keras
dihadapannya yang berjarak sampai 10-12 meter jauhnya. Jika
hanya sebuah jalan darah seorang manusia tanpa orang
bersangkutan mengerti dan siaga, bagaimana pula akibatnya?

Tarian Liar Naga Sakti I 2064


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan untuk saat ini, siapa lagi geranga orang yang mampu
melakukannya? Sungguh akan sangat mengerikan jika sampai
dikuasai oleh manusia durjana. Hal ini membuat Ceng Liong
sangat kaget sekaligus sangat gembira. Dia sadar jika tahap
kedua yang dimaksud KOLOMOTO TI LOU dalam catatannya,
kelihatannya sudah dikuasainya dengan sempurna. Luar biasa.
Sungguh capaian yang tidak pernah dia pikirkan sebelumnya.
Dan selesai mengatur urusan Beng Kui dengan Lamkiong
Sian Li sebagaimana disepakati dengan Hu Tocu Lam Hay Bun
sebelum Hu Tocu bertolak ke Kaypang; Dan kemudian anak
murid Lam Hay Bun menemukan sebuah tempat yang tepat
bagi Beng Kui dan Sian Li; Maka Ceng Liongpun kemudian
meninggalkan atau menitipkan Beng Kui kepada Lamkiong
Sian Li. Lebih dari itu, Ceng Liong bahkan sudah berbicara
dengan Sian Li mengenai status mereka berdua dan
kesepakatan dengan Hu Tocu. Adalah tugas Ceng Liong untuk
meminang Sian Li sebagai jodoh Beng Kui di Lam Hay kelak
ketika ada pibu disana.
Dan, sekali lagi, Ceng Liong mengalami kemajuan yang
luar biasa ketika mengobati To Hoa Jin. Dan saat itulah Ceng
Liong yakin, bahwa benar catatan Koai Todjin mengenai Ban
Liong Sian Sin Ciang. Sebagaimana diketahui, Ceng Liong
sempat bertapa di "perpustakaan pribadi" Koai Todjin.
Namanya saja perpustakaan, tetapi padahal hanya sebuah
tempat bersamadhi dan berlatih ilmu batin. Tetapi, justru
dalam "dunia batin" itulah catatan luar biasa dan mujijat Koai
Todjin secara lengkap tersedia. Dan salah satunya adalah ide
Koai Todjin bahwa Giok Ceng Sinkang adalah salah satu jalan
menuju Ban Liong Sian Sin Ciang. Dan masih menurut catatan

Tarian Liar Naga Sakti I 2065


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

itu, ada 3 jalan menuju keadaan ilmu tenaga sakti tanpa batas
itu: Jalan atau Pintu Budha - Jalan atau Pintu Liang Gie (dua
pintu atau dua hawa, yakni IM dan YANG yang terpisah tetapi
menyatu, menyatu tetapi terpisah) dan Jalan Giok Ceng
Sinkang (Semakin engkau memberi semakin engkau
mendapatkan).
Salah satu persoalan pengobatan ala Giok Ceng Sinkang
adalah mengorbankan tenaga sinkang pribadi untuk
mengobati orang. Semakin kuat tenaga lawan, semakin
banyak tenaga pengobatan yang diberikan. Tidak dinyana, di
puncak pemberian segenap tenaga untuk kesembuhan orang
lain, justru kesempurnaan itu ditemukan. Tetapi, meski
teorinya sederhana, pelaksanaannya luar biasa sulitnya.
Karena, tahapan penguasaan Giok Ceng Sinkang turut
menentukan. Baru Kiang Ceng Liong dan Kiang Sin Liong yang
mampu mencapai tataran SEMPURNA menguasai Giok Ceng
Sinkang.
Baru setelah mengobati To Hoa Jin dan kemajuan yang
dicapainya malah jauh lebih meningkat lagi, maka pahamlah
Ceng Liong bahwa apa yang ditulis Koai Todjin bukan isapan
jempol. Mungkin, ya mungkin sekali dia sudah menguasai atau
sudah tiba di tahap BAN LIONG SIAN SIN KANG (TENAGA
SAKTI SELAKSA DEWA NAGA). Sesuatu yang tak pernah
diimpikan dan ditujunya, justru diperolehnya karena
keseringan menolong orang. Dan dalam optimisme seperti itu,
dia kemudian menghadapi Hoan Liu dan Thay Pek Lhama dan
menjungkalkan kedua tokoh tua yang sangat ternama itu
dengan mudah. Dan disitu jugalah Ceng Liong membuka mata
semua tokoh persilatan Tionggoan dan mentahbiskannya

Tarian Liar Naga Sakti I 2066


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sebagai Pendekar Tanpa Tanding yang dimalui di Tionggoan.


Babakan tersebut yang justru membuat Ceng Liong semakin
ingin cepat menyendiri dan menyepi. Bukan apa-apa, karena
justru semakin sering dia direcoki orang.
Tetapi, malam ini, Ceng Liong yang mengenang
perjalanannya menguasai Ban Liong Sian Sin Ciang, juga
sedang dipusingkan dengan satu persoalan yang lain.
Persoalan itu adalah mengenai "Siapa yang ditemukan" oleh
Kim Ciam Sin Kay. Bayangan dan fantasi terliarnya adalah
SIANGKOAN GIOK HONG. Tapi, apakah benar demikian?
karena memang, yang paling paham persoalannya dengan
Giok Hong adalah Kakek Budiman itu. Dan kini, kakek itu
malah sudah meninggal. Dimana dia menemukan Giok Hong?
Benarkah Giok Hong yang ditemukan Kim Ciam Sin Kay?
entahlah. Karena Ceng Liong memang tidak memiliki
jawabannya.
Tetapi siapakah dia yang ditemukan Kim Ciam Sin Kay itu?
Untuk mengetahuinya, mari kita mundur ke belakang, karena
berkaitan juga dengan pengenalan akan TAMU DARI JAUH
yang mengundang CENG LIONG untuk bertemu secara khusus
di Puncak Pegunungan HENGSAN. EMPAT LAWAN EMPAT !!!
============
Gunung Thian San Pay ........
Gunung yang menjadi sahabat para dewa, konon begitu
kisah kunonya. Tempat yang tepat untuk bercengkerama
dengan SALDJU dan mendengarkan dendang serta kesiuran
angin yang mengiringi dinginnya suasana. Dan sebagaimana
hari hari sebelumnya, sebelah timur gunung terkenal ini juga

Tarian Liar Naga Sakti I 2067


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sedang senyap berselimutkan tebalnya Saldju. Kemanapun


arah memandang, semua serba putih dan serba saldju dan
tidak ada pemandangan lain selain putihnya saldju itu. Bahkan
daerah berbukit maupun yang landai, juga dengan setia
"memasang" lapisan saldju untuk menyelimuti dirinya dari
terpaan angin yang membawa hawa dingin menusuk tulang.
Tetapi, aneh bin ajaib, dari samping timur puncak gunung
yang sedang diselimuti saldju yang luar biasa tebalnya, tiba-
tiba ada sesuatu yang bergerak-gerak. Sesuatu yang juga
berwarna PUTIH senada dengan warna Saldju, dan sesuatu itu
mengeluarkan suara: "Hengsan, Bengsan ....... Hengsan,
Bengsan ....."
Jika suara seperti itu yang terdengar, sudah pasti keluar
dari bibir anak manusia. Dan memang demikian keadaannya.
Benda putih sewarna saldju yang bergerak-gerak itu adalah
anak manusia yang mengenakan baju putih. Dan, astaga, jika
lebih dekat lagi, kita akan heran karena manusia yang
bergerak turun dari puncak itu adalah sesosok tubuh ramping
milik seorang Nona yang berwajah aduhai. Cantik jelita dan
bergerak ringan serta bebas seakan tidak merasa terganggu
dengan jalanan yang tertimbun SALDJU meluluh. Kemanapun
arah mata memandang, hanya hamparan saldju yang tertera
dan masuk ke tangkapan mata.
Semakin dekat, semakin jelas jika si Nona jelita berwarna
seluruhnya putih itu yang mengeluarkan suara dan nampak
sedang turun dari puncak sebelah timur Thian San Pay. Siapa
gerangan manusia misterius itu? Buat apa pula dia berada di
puncak timur Gunung Thian San Pay yang terkenal itu?

Tarian Liar Naga Sakti I 2068


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bagi mereka yang mengikuti kisah ini secara detail pasti


akan menduga ke tokoh yang sama: SIANGKOAN GIOK HONG.
Dara jelita yang muncul pada kisah-kisah terdahulu, namun
hanya muncul sepintas di Lembah Saldju Bernyanyi dan
ditolong oleh Nenek Sakti Thian San Giok Lie. Tetapi, ketika
Thian San Giok Lie menyadari diri dan juga
ketidakmampuannya mengobati Siangkoan Giok Hong di
Lembah Saldju Bernyanyi, diapun akhirnya
merekomendasikan dan bahkan mengantarkan langsung Giok
Hong ke puncak timur Thian San Pay untuk bertemu dengan
seorang kenalannya yang sedang khusyuk bertapa disana.
Sebetulnya kedua kenalannya itu adalah tokoh yang
terkenal pada puluhan tahun silam dan bernama Ji Liong Tang
Hay (Dua Naga dari Lautan Timur), tetapi setahunya Nenek Kie
Pi Sia si Naga Betina masih tetap hidup. Dan Nenek ini
memiliki pengetahuan luas mengenai ilmu pengobatan. Dan
itu sebabnya, Thian San Giok Lie sendiri yang justru
mengantarkan Giok Hong yang mendatangkan rasa "suka"
dalam hatinya dan menduga gadis ini memiliki "sejarah besar"
dalam diri yang sudah atau sedang dilupakan atau terlupakan
oleh penyakitnya itu.
Dan Siangkoan Giok Hong yang pada akhirnya menetap di
Puncak Thian San Pay menemukan kenyataan bahwa sekali
lagi dia harus hidup menyepi dengan tetap tidak tahu siaga
gerangan dirinya. Satu-satunya yang diingatnya hanyalah
orang-orang dekat yang memanggilnya Hong Jie. Dan dengan
nama itulah dia dipanggil baik oleh Thian San Giok Lie maupun
oleh Nenek Kie Pi Sia, salah satu tokoh masa lalu dari Ji Liong
Tang Hay. Cuma, begitu Thian San Giok Lie meninggalkan

Tarian Liar Naga Sakti I 2069


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hong Jie di puncak Thian San Pay dan Nenek Kie Pi Sia
memeriksa keadaan Hong Jie, dia menarik nafas panjang dan
mengeluh: "Terlambat ...... terlambat, sudah terlampau lama
kejadiannya. Ach, sungguh kasihan engkau Hong Jie".
Tetapi, setelah berpikir sejenak, diapun akhirnya
bergumam:
"Hanya akan ada 2 orang yang mampu
menyembuhkanmu, yakni Suheng Yok Sian Sin Kay dan
muridnya Kim Ciam Sin Kay. Yaaaaaa, hanya mereka berdua
yang akan mampu menyembuhkanmu. Tetapi, haaaaaaaaaai,
sungguh jodoh engkau menemukan aku di penghujung usiaku.
Biarlah kuawali kerjaan suheng atau muridnya, kelak mereka
akan mudah menyelesaikan tugas mengobatimu Hong Jie
......."
Dalam gumamannya, terlihat jelas jika Nenek Kie Pi Sia
begitu jatuh sayang kepada Giok Hong, dan karena itu, justru
dia menahan Giok Hong dan mempersiapkan suhengnya
untuk klak mudah mengobati Giok Hong. Dan begitulah,
selama beberapa bulan kemudian, Giok Hong mulai menjalani
pengobatan awal yang dilakukan Nenek Kie Pi Sia dengan
memakan benda-benda atau makanan "sehat" di Thian San
Pay. Selain itu, Nenek itupun membantu Giok Hong dalam
membuang hawa-hawa sesat dalam tubuhnya, dan
selebihnya, Nenek itu selalu bersamadhi.
Ada lebih kurang 2 bulan Nenek Kie Pi Sia menangani Giok
Hong sampai akhirnya Nenek itu yakin jika usahanya sudah
tuntas. Melihat Giok Hong yang pulas tertidur, semakin
menambah rasa sayangnya. "Accccch, Hong Jie, engkau benar-

Tarian Liar Naga Sakti I 2070


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

benar datang di saat yang tepat. Buat apa aku membawa mati
semua milik kami, jika engkau datang kemari, berarti engkau
memang berjodoh dengan kami. Sebentar lagi Ji Liong akan
lenyap dari dunia ini, biarlah engkau yang membawa simbol Ji
Liong kembali ke dunia ramai .........." demikian Nenek Kie Pi
Sia ini bergumam dan sekaligus menetapkan hati dan juga
keputusannya.
Benar saja. Besoknya, Nenek Kie Pi Sia memanggil Giok
Hong dan berkata:
"Hong Jie, jodoh kita sudah diatur langit. Awalnya aku
menyangka semua warisan kami Ji Liong Tang Hay akan
berlalu seiring kematianku, tetapi kedatanganmu adalah
takdir yang digariskan. Karena itu, sebagai kenang-kenangan
aku ingin mewariskan sesuatu kepadamu sebagai bekal kelak
di kemudian hari ......"
"Terima kasih Nek ...... tetapi, buat apa semuanya itu
sementara ingatanku sendiripun tidak dapat kumiliki lagi ...."?
tanya Giok Hong.
"Hong Jie, keadaanmu sekarang hanya dapat
disembuhkan oleh toa suhengku, Yok Sian Sin Kay atau
muridnya yang mendalami ilmu pusaka perguruan kami, yakni
pengobatan Kim Ciam (Jarum Emas). Setelah turun dari
puncak ini, pergilah engkau ke Pegunungan Hengsan dan
tunjukkan kepada Kim Ciam Sin Kay benda ini ......." sambil
berkata demikian, Nenek Kie Pi Sia melolos sebuah benda
yang cukup panjang, lebih dari satu meter panjangnya. Benda
tersebut ternyata adalah sebuah sabuk, dan sabuk itu
kemudian dia serahkan kepada Giok Hong. Yang membuat

Tarian Liar Naga Sakti I 2071


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Giok Hong gembira adalah, karena sabuk itu berwarna putih


seputih saldju dan tidak terlihat ada setitik kotoranpun yang
melekat di sabuk itu.
"Nek ....... benda apakah ini ......"? tanya Giok Hong heran
dan senang.
"Hong Jie, benda ini sangat diinginkan banyak orang dan
dinamakan Giok-Tay-Wi-Yo (sabuk mestika melibat pinggang),
merupakan satu dari 2 pusaka perguruan kami di Lautan
Timur. Toa Suheng yang mewarisi ilmu pengobatan,
menerima Kim Ciam, sementara aku dan ji suheng mewarisi
sabuk ini secara bersama karena kami adalah pasangan suami
istri. Setahuku, Kim Ciam sudah diwariskan kepada Kim Ciam
Sin Kay di Kaypang. Padahal, menurut suhu sebagaimana
dipesankan kepada ji suheng, jika Giok Tay Wi Yo dimainkan
bersama Kim Ciam, maka perbawa Ilmu Ji Liong Teng Can
Thian (Dua Naga Melesat Memenggal Langit), akan meningkat
berlipat-lipat. Sayang, toa suheng kurang berminat di ilmu
kesaktian, sementara kami berdua kurang meminati ilmu
pengobatan. Karena itu, kedua pusaka itu dipecah-pecah, dan
ilmu Ji Liong Teng Can hanya diwariskan kepada kami berdua.
Begitupun, ilmu itu tetap sangat luar biasa setelah kami gubah
dengan menggunakan ilmu pukulan. Tetapi, belakangan ini,
setelah ji suheng meninggal, aku melatihnya dengan Sabuk
Mustika, dan hasilnya tetap sehebat dengan menggunakan
pukulan. Nach, Hong Jie, berhubung waktuku tinggal
beberapa hari lagi, maka biarlah kutitipkan sabuk mestika ini
dengan ilmu pukulan dan kauwkoat Ji Liong Teng Can dengan
menggunakan Kim Ciam dan Giok Tay Wi Yo. Sabuk Mestika
ini sangat ajaib, tidak ada kotoran maupun darah manusia

Tarian Liar Naga Sakti I 2072


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang bisa menempel dan mengotorinya. Entah bagaimana,


benda ini seperti mampu membersihkan dirinya sendiri,
karena itu, jagalah warisanku ini sebaik-baiknya. Dan untuk
kesembuhanmu, setelah 4 hari kedepan, pergilah ke Bengsan
dengan menunjukkan Giok Tay Wi Yo kepada Kim Ciam Sin
Kay. Sebelumnya, sampaikan salamku kepada Thian San Giok
Lie di Lembah Saldju Bernyanyi ......."
"Accccccch, terima kasih banyak Nek, semua itu pasti
akan kulakukan ......."

Episode 39: Kembara Mencari "Diri" (1)


Selama beberapa hari kemudian, tepatnya 3 hari
berturut-turut, Nenek Kie Pi Sia benar-benar menurunkan
ilmu kebanggaannya. Dan sebagaimana dugaannya, memang
benar dalam diri Hong Jie, tersimpan sebuah kekuatan yang
tidak terduga. Hanya dalam waktu dua hari belaka, Hong Jie
sudah mampu memainkan ilmu pukulan andalannya itu,
bahkan ketika menggunakan Sabuk Mestikapun, dengan
lancar dapat dimainkannya. Memang, jika mengetahui latar
belakang Giok Hong yang hanya dikenalnya dengan nama
Hong Jie ini, maka Nenek Kie Pi Sia mungkin akan sangat
terkejut. Karena dalam diri dara berbaju putih ini, mengeram
banyak kekuatan menakjubkan yang oleh Giok Hong sendiri
tidak disadarinya.
Hanya jika dalam keadaan terpaksa sajalah kekuatan-
kekuatan menakjubkan tersebut dapat mengalir keluar tanpa
halangan. Itu sebabnya, ketika berlatih dengan Nenek Kie Pi
Sia, si Nenek sendiri terkejut, karena dia setelah sehari, dia

Tarian Liar Naga Sakti I 2073


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tidak sanggup mendesak Hong Jie, dan kenyataan ini


membuatnya girang sekaligus khawatir. Dia khawatir suatu
saat, ketika Hong Jie menemukan kesadaran dan ternyata
adalah tokoh sesat, maka berarti dia telah salah memilih
orang guna mewarisi pusaka perguruannya. Tetapi,
kekhawatirannya ditepisnya sendiri melihat keluguan dan
bagaimana Giok Hong berlaku kepadanya. Penuh sopan
santun dan sangat menghormatinya.
Karena kekhawatirannya itu, maka Nenek Kie Pi Sia, pada
akhirnya memutuskan untuk menuliskan dalam sebuah
catatan yang kemudian diserahkannya kepada Giok Hong
sambil berpesan:
"Hong Jie, kelak jika engkau menemukan ingatanmu
setelah bertemu Kim Ciam Sin Kay, serahkan surat ini kepada
Susiokmu itu. Surat ini menerangkan pengalaman dan
keberadaanmu selama berada bersama-sama denganku, dan
juga bermanfaat untuk membuatmu mengingat hal-hal yang
terjadi ketika engkau masih kehilangan ingatan. Dan, setelah
hari ini, berlatihlah lagi selama beberapa hari, dan tunggu
sampai kecepatan angin mulai menurun, baru engkau
berangkat menuju ke Lembah Saldju Bernyanyi. Sampaikan
kabar mengenai keadaanku disini, dan setelahnya, Thian San
Giokli pasti akan bersedia untuk membantumu kedepan
........... Dan untuk selanjutnya, berhati-hatilah berkelana di
dunia persilatan dan jangan lupa selalu melatih ilmu
terakhirmu Hong Jie ......."
"Baik Nek ...... pesanmu pasti akan kuingat senantiasa
......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2074


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan benar saja, Nenek Sakti yang sudah menyepi dan


berusia lebih kurang sama dengan Thian San Giokli itu pada
hari keempat meninggal dunia dengan hanya ditemani oleh
Giok Hong seorang. Selama beberapa waktu bersama Nenek
Sakti itu, Giok Hong merasakan betul betapa dia disayang dan
diperlakukan dengan penuh kasih. Karena itu, dia menjadi
sangat sedih ditinggal . Dan karenanya, dia memutuskan
tinggal sampai beberapa hari menunggui jenasah Nenek Kie Pi
Sia, bahkan kemudian sebagaimana permintaan terakhir
Nenek itu, di Gua itulah jasadnya akhirnya dikuburkan.
Menunggu beberapa hari setelah cuaca di Puncak Thian San
Pay menjadi lebih bersahabat, Siangkoan Giok Hong kemudian
keluar gua dan menuju Lembah Saldju Bernyanyi memenuhi
salah satu permintaan Nenek Kie Pi Sia.
Dan sebagaimana dugaan Nenek Kie Pi Sia, Thian San
Giokli, meski sudah lebih banyak samadhi dan sangat jarang
keluar dari tempatnya, tetapi tetap memberi muka bagi Giok
Hong untuk menemuinya. Bukan cuma itu, kedatangan Giok
Hong bahkan sudah diduganya dan juga sudah "diketahuinya"
jika Nenek Kie Pi Sia sudah mendahuluinya. Karena itu, dia
tidak bertanya kabar Nenek Kie Pi Sia, sebaliknya dia justru
menyambut Giok Hong dan berkata:
"Accchhhhhh, cucuku, bagaimana keadaanmu sekarang
ini ....."? meski sudah mengerti bahwa Giok Hong masih belum
pulih, tetapi Thian San Giok Li memilih pertanyaan itu
daripada bertanya keadaan sahabatnya yang hanya akan
menambah kesedihan Giok Hong belaka.
"Acccch, Nek ...... subo ...... dia sudah ...... sudah
meninggal ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2075


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sudahlah cucuku. Thian sudah melapangkan jalannya,


dan sudah takdirnya di usia setinggi itu ........"
Keduanya kemudian bercakap-cakap sangat panjang
dengan Nenek Thian San Giokli berusaha menghibur dan
menghibur Giok Hong. Cukup lama sampai Thian San Giok Li
bertanya kepada Giok Hong:
"Apakah Subomu masih belum berhasil
menyembuhkanmu cucuku ....."?
Sambil mengangguk rawan, Siangkoan Giok Hong berkata
sambil memandang Nenek Thian San Giok Li:
"Menurut, Subo hanya Toa Supek dan Toa Suheng yang
akan mampu menyembuhkan dan mengembalikan ingatanku.
Itupun, harus digunakan ilmu tertinggi perguruan subo, yakni
dengan menggunakan Kim Ciam (Jarum Emas) ....."
"Menemukan Yok Sian Sin Kay adalah teramat sulit. Entah
kemana dia menyembunyikan dirinya; Tetapi untuk
menemukan muridnya, Kim Ciam Sinkay tidaklah sulit. Mudah
saja. Jika demikian cucuku, engkau harus cepat berangkat ke
Pegunungan Hengsan, engkau temuilah Toa Suhengmu itu,
Kim Ciam Sin Kay untuk memintanya berusaha
menyembuhkan dan mengembalikan ingatanmu.
Perjalananmu tidak akan sangat menyulitkan, tetapi satu hal
ingin kukatakan kepadamu cucuku, aku sudah melihat
kedepan dan sangat jelas bahwa masa depanmu sangatlah
cemerlang, karena itu, berhentilah menangis. Engkau harus
berusaha keras cucuku, maka pergilah dan termukan
ingatanmu di Markas Kaypang nanti. Biarlah kutuliskan

Tarian Liar Naga Sakti I 2076


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sebuah surat kepada Pangcu Kaypang itu agar membantumu


......"
Sambil mengguguk sedih, Giok Hongpun berkata:
"Terima kasih Nek ......"
Demikianlah, selama beberapa hari Thian San Giokli
menahan Giok Hong di Lembah Saldju Bernyanyi. Setelah
berpulangnya Nenek Kie Pi Sia, Thian San Giokli entah
mengapa mulai berpikir jika waktunyapun akan segera tiba.
Beberapa kali dia melihat dan mengerti, bahwa Siangkoan
Giok Hong merupakan gadis yang istimewa, tetapi entah
mengapa, untuk menjodohkannya dengan Tham Beng Kui,
muridnya, dia merasa kurang sreg. Bukan karena Giok Hong
kurang "memadai", tetapi entah bagaimana Nenek Thian San
Giok Li memiliki "feeling", bahwa Giok Hong justru memiliki
masa depan yang lebih dari itu.
Selain itu, Thian San Giok Li juga menemukan kenyataan,
betapa dalam diri Giok Hong tersembunyi kekuatan-kekuatan
yang sangat dahsyat. Kekuatan mana menjadi jauh lebih jelas
baginya ketika dia mengetahui bahwa bahkan Nenek Kie Pi Sia
sendiripun sampai memutuskan untuk mewariskan Sabuk
Mestika kepada Giok Hong. Karena sepengetahuannya,
sebagaimana percakapannya dengan Nenek Kie Pi Sia dimasa
lalu, hanya tokoh dengan kemampuan tertentu yang
"berjodoh" dengan Sabuk itu. Tanpa kemampuan itu, untuk
memegang dan menahan perbawa Sabuk itu adalah suatu hal
yang mustahil. Karenanya dia berkata kepada Giok Hong:
"Cucuku, dengan menerima Sabuk Mestika, maka engkau
sejatinya adalah pewaris tunggal Nenek Kie Pi Sia dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2077


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

suaminya. Sabuk itu bukan senjata biasa, sebaliknya, justru


adalah senjata luar biasa. Karena, selain merupakan hiasan
yang sangat serasi dengan dirimu, dia juga membawa
perbawa yang luar biasa. Sayang, untuk itu engkau harus
bertanya lebih jauh dan lebih detail kepada toa suhengmu.
Semoga suatu saat engkau bisa mengeluarkan segenap
kehebatan Sabuk Mestika itu setelah bertemu toa suhengmu
kelak di Kaypang......"
"Subo menyebut demikian, tetapi sampai saat ini,
kehebatan Sabuk ini masih belum kupahami seutuhnya nek
....."
"Tidak usah khawatir, perlahan engkau akan menemukan
rahasianya kelak. Satu hal, senjata itu adalah salah satu
senjata mestika yang bahkan tidak kalah dengan senjata
mestika Pedang Bunga Saldju Thian San Pay. Tetapi, aku akan
menyalahi takdir alam jika membukanya kepadamu. Mestilah
toa suhengmu yang menjelaskannya kepadamu kelak begitu
engkau bertemu dengannya ....."
Sudah sejak jauh-jauh hari Thian San Giokli paham, bahwa
Giok Hong menyimpan sesuatu yang dahsyat dalam dirinya.
Menjadi lebih hebat lagi ketika ternyata Giok Hong mewarisi
Sabuk Mestika yang akan menjadi lebih berbahaya ketika
dipadukan dengan Kim Ciam yang hanya dikenal sebagai "alat
pengobatan" selama ini. Diam-diam Thian San Giokli menarik
nafas panjang. Sungguh prihatin dengan nasib dan perjalanan
hidup Giok Hong yang terlunta-lunta mencari jatidirinya. Dan
terpaksa harus dikirimkannya kepada Kie Pi Sia untuk
mengobatinya, karena dia tahu Nenek Kie Pi Sia memiliki
wawasan yang luas terhadap pengobatan. Tetapi, sungguh tak

Tarian Liar Naga Sakti I 2078


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

diduganya jika Nenek itu juga tak berdaya mengembalikan


ingatan Giok Hong.
Dan gadis hebat itu, kini kembali menjumpainya dengan
kedahsyatan yang bertambah. Kedahsyatan yang kini
diakuinya tidak lagi berada di sebelah bawah kemampuannya.
Bahkan mungkin lebih lagi. Tetapi, yang sangat
disayangkannya karena masih belum mampu terekspose
keluar akibat hambatan dengan ingatannya yang tenggelam
entah kemana. Dan untuk itu, Thian San Giokli berusaha
membantu. Selain karena menyayangi gadis ini, juga karena
dia tahu kehebatannya akan semakin jelas ketika Nona muda
itu menemukan jatidiri dan ingatannya yang hilang.
Berbeda dengan Nenek Kie Pi Sia yang masih
mengkhawatirkan masa depan Giok Hong, dalam arti
"kemungkinan" gadis itu menjadi tokoh sesat, maka Thian San
Giokli sudah punya pandangan kedepan seperti apa kelak
gadis hebat ini. Justru karena wawasan kedepan itulah maka
Thian San Giokli mengirimkan Giok Hong kepada Nenek Kie Pi
Sia. Dan menemukan keberadaan gadis yang bahkan semakin
hebat ini, Thian San Giokli gembira sekaligus prihatin. Masih
akan panjang perjalanan gadis muda ini untuk menemukan
diri dan ingatannya.
Mengisi hari-hari pertemuannya dengan Giok Hong, Thian
San Giokli lebih banyak membekali gadis itu dengan ilmu-ilmu
dalam. Bukan ilmu yang baru, tetapi lebih ke penguatan dan
pendalaman atas kemampuan yang dimiliki oleh Giok Hong.
Memang benar, ketika dirangsang, kemampuan terpendam
Giok Hong justru bisa keluar dan Thian San Giokli terkejut,
dugaannya tidak salah. Kemampuan Giok Hong sungguh

Tarian Liar Naga Sakti I 2079


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memang hebat dan mencengangkan. Dia memiliki dasar ilmu


yang hebat, bahkan juga mengandung ilmu yang dia tahu
dimiliki oleh Pendekar dari seberang, yakni ilmu-ilmu khas
keturunan Maha Guru Kolomoto Ti Lou. Lebih dari itu, juga
mengandung gerak gerak mujijat yang berlandaskan atas tata
gerak Siauw Lim Sie, dan sudah tentu juga gerak-gerak ilmu
Bengkauw yang kurang dimengertinya.
Gabungan kekuatan-kekuatan tersebut membuat Giok
Hong atau Hong Jie yang dikenalnya membuatnya tergetar.
"Sehebat itukah gadis ini ....."? sungguh terkejut Thian San
Giok Li. "Untungnya dia berada di jalan kebenaran, jika tidak,
sungguh sulit dibayangkan kelak ....." demikian Thian San Giok
Li menegaskan keyakinan serta rasa percayanya kepada Giok
Hong. Sebagai tokoh yang mampu "memandang jauh
kedepan", Thian San Giokli tidak takut gagal dengan
wawasannya. Dia sangat percaya jika Giok Hong akan menjadi
tokoh pendekar yang hebat. "Sayang dia tidak memiliki jodoh
dengan Anak Beng Kui ....." sesal Nenek Sakti itu.
Dan akhirnya, Thian San Giok Li memang banyak
mengokohkan rasa kependekaran serta petuah-petuah
bermanfaat lainnya bagi Giok Hong. Baru pada hari kelima,
akhirnya diapun melepas Giok Hong yang akan melakukan
perjalanan menuju Hengsan, ke markas Kaypang. Sudah cukup
dia memberi masukan dan nasehat serta bahkan bekal-bekal
kebatinan lainnya bagi Giok Hong. Sekarang sudah saatnya
gadis itu pergi mencari siapa dirinya yang sebenarnya.
Satu hal yang aneh, entah karena penanganan Nenek Kie
Pi Sia ataukah karena percakapan banyak dengan Nenek Thian
San Giokli, tetapi ketika mendengar bahwa dia harus pergi ke

Tarian Liar Naga Sakti I 2080


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pegunungan Hengsan guna menemui Kim Ciam Sin Kay, justru


ingatan lain muncul dibenaknya. Hengsan? atau Bengsan ....?.
Maka sepanjang perjalanan turun dari Thian San Pay, justru
"Hengsan atau Bengsan" ini yang banyak muncul di benak
Siangkoan Giok Hong. Dan entah mengapa, justru kedua
tempat itulah yang kini ditujunya, entah tujuan mana yang
pertama akan digapainya. Tetapi, sejak turun dari Lembah
Saldju Bernyanyi, dia bersiul dan menggumam dengan kata
itu: "Bengsan dan Hengsan". Di Hengsan ada Kaypang dan di
Bengsan ada Bengkauw. Siangkoan Giok Hong tidak sadar, jika
memang dari Bengkauw atau dari Bengsan asal usulnya yang
sebenarnya bermula. Nampaknya, sedikit banyak pengobatan
Nenek Kie Pi Sia membuahkan hasil juga.
Turun dari Thian San Pay dengan gumaman "Bengsan dan
Hengsan" terus menerus terdengar dari mulut Giok Hong.
Meski masih berduka oleh kehilangan Nenek Kie Pi Sia, tetapi
petuah dan penguatan Nenek Thian San Giok Li juga banyak
mewarnai suasana hatinya. Karena itu, perlahan-lahan Giok
Hong mulai bisa menerimanya dan mulai memaknai bahwa
semua itu memang harus terjadi. Cuma persoalan waktu
belaka. Karena itu, kepedulian utamanya sekarang adalah
berusaha menyembuhkan dirinya sendiri dengan menuju ke
Hengsan atau juga Bengsan?
Karena gumaman itu jugalah Giok Hong bertemu
seseorang. Terus menerus bergumam "Bengsan ..... Hengsan
....." membuatnya kurang berkonsentrasi dengan jalanan dan
membuatnya nyaris membentur seseorang yang juga
bergerak sangat pesat dan cepat dari puncak berbeda di Thian
San Pay. Jika dia turun dari arah Lembah Saldju Bernyanyi di

Tarian Liar Naga Sakti I 2081


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

puncak sebelah timur, maka orang yang satunya lagi bergerak


dari sisi sebelah Utara. Dan kini mereka bertemu, nyaris
tabrakan, di persimpangan jalan dimana sisi atau jalur utara
dan jalur timur bertemu dan menyatu dengan satu jalan turun
ke arah lereng.
"Heiiiiiiit, siapakah engkau .... apa-apaan dengan Bengsan
atau Hengsan itu. Ech, engkau juga seorang Nona "? terdengar
sebuah suara seorang Gadis yang terkejut dengan keadaan
Giok Hong. Heran dia dengan Giok Hong yang terus menerus
bergumam "Bengsan dan Hengsan".
"Echhhhh ....... ada orang ....... aku? Siapakah aku? aku
adalah Hong Jie. Engkau, siapakah engkau Nona ....."?
Kini Siangkoan Giok Hong sadar. Dia nyaris bertabrakan
dengan orang lain, seorang gadis juga. Cantik tetapi masih
terlihat lugu tetapi pernuh kegembiraan. Gadis itu pasti masih
beberapa tahun lebih muda dari usianya. Melihat seorang
gadis ditemuinya di perjalanan membuat Siangkoan Giok
Hong gembira.
"Aku Kwan Hong Li. Ach enci, apakah namamu hanya
Hong Jie saja? Hmmmmm, tapi engkau sungguh cantik enci
...... hihihi ....."
"Ohhhhh namamu Kwan Hong Li. Namamu juga sangat
indah, dan juga engkau sungguh jelita Hong Li. Bukan ......
bukan Hong Jie, tetapi yang sebenarnya namaku akupun tidak
ingat. Orang-orang hanya menyebutku Hong Jie sementara
namaku yang benar, akupun lupa entah apa ........"

Tarian Liar Naga Sakti I 2082


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Astaga, Enci, apakah engkau gila? Masakan namamu


sendiri engkau lupakan? Ada apa dengan dirimu enci .....?"
"Benar begitu adikku. Aku harus menuju Bengsan atau
Hengsan, sebab disana aku akan bisa mengetahui siapa diriku
yang sebenarnya ......."?
"Accchhhhh, jadi engkau sedang kehilangan ingatanmu
enci? ...... Tetapi, bagaimana bisa? Engkau terlihat begitu
cantik dan sehat-sehat saja ........"
"Kelihatannya saja sehat, tetapi ingatanku hilang adikku
....."
"Accccccch sungguh sulit diduga ......"
Tak disangka begitu berjumpa, Hong Li dan Giok Hong
langsung akrab. Tetapi, memang begitu adanya Hong Li, si
dara polos yang sangat mudah bergaul. Seperti juga kali ini,
dengan cepat dia berkawan dengan Giok Hong, bahkan tak
lama kemudian keduanya sepakat untuk melakukan
perjalanan bersama. Dan entah mengapa, justru adalah
Bengsan yang menjadi tujuan awal kedua dara cantik ini. Dan
dalam perjalanan bersama itu, keduanya dengan cepat
menjadi jauh lebih akrab.
Bagaimana Hong Li sendiri bisa bertemu dengan Giok
Hong? kisahnya begini;
Ketika Ceng Liong sedang dalam perjalanan ke Thian San
Pay dan kemudian bertemu dan mengalami pengalaman ajaib
dengan 2 tokoh gaib di puncak Thian San Pay, dia yang sudah
menemukan Hong Li membawa serta Anak Gadis itu. Tetapi,
ternyata yang tak diduganya adalah, meskipun Hong Li berada

Tarian Liar Naga Sakti I 2083


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bersamanya dan juga Barisan 6 Pedang, tetapi salah seorang


tokoh gaib ternyata "meminati" Hong Li. Tokoh yang satu ini,
entah bagaimana sangat "meminati" Kwan Hong Li, dan
dengan cara yang halus dia meminta Hong Li dan akan
dikembalikan setelah "melatihnya" beberapa saat. Dan karena
Ceng Liong memang punya urusan penting lainnya, dia
akhirnya mengiyakan Hong Li untuk sementara dalam
perlindungan salah satu tokoh gaib di Thian San itu.
Dan ketika Hong Li sadarkan diri, dia menemukan
kenyataan yang sungguh membuat dia bingung. Dia berada
dalam sebuah ruangan yang hangat tetapi keadaannya sangat
sederhana. Dia terbaring di lantai gua dengan alas apa
adanya. Tetapi, menemukan kehangatan di puncak gunung
bersaldju sungguh menyenangkan. Tetapi, ketika sampai
beberapa saat dia tidak menemukan siapapun, membuat
Hong Li kemudian perlahan berdiri dan mulai mengamati
keadaan sekelilingnya. Tidak ada satupun pemandangan yang
berarti, karena dalam gua itu hanya ada pembaringan
sederhana dan sebuah tempat sederhana untuk samadhi.
Demikianlah Hong Li kemudian meneliti dan menyelidiki
keadaan ruangan sambil mencari-cari jalan keluar dari Gua
tersebut. Tetapi, sampai sekian lama, tidak ada satu celapun
yang dia temukan untuk keluar dari tempat rahasia tersebut.
Tetapi, Hong Li memang tabah dan ulet, dia terus bergerak
dan terus mencari. Semua bentuk yang menonjol dan
mencurigakan sudah ditelitinya, tetapi dia tidak menemukan
apapun. Begitupun, tak sekali Hong Li mengeluh, tetapi tetap
terus dan terus mencari. Terus dan terus berupaya. Selama

Tarian Liar Naga Sakti I 2084


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

waktu masih ada, pantang untuk berdiam diri. Dan itulah


karakter gadis ini.
Tetapi, tiba-tiba terdengar suara di telinganya:
"Apakah engkau bermarga KWAN ......."?
Suara itu sangat lembut, tetapi kelihatannya diutarakan
langsung ke telinganya, karena dia tidak mendengar suara
apapun bergema dalam ruangan tersebut. Dan karena tidak
melihat siapa yang bertanya, Hong Li hanya mengangguk
tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Tetapi, anggukannya
ternyata lebih dari cukup, karena tidak lama kemudian
kembali terdengar suara orang di telinganya:
"Jika demikian, engkau pasti berasal dari Pulau Awan
Putih dan tidak salah lagi, kekuatan utamamu memang adalah
Tenaga Mujijat itu, TOA PAN YO HIAN KONG (Tenaga Dalam
Mujijat). Hmmmm, buat apa engkau berkeliaran di Tionggoan
Nona cilik? Apa tidak takut dengan peraturan Pulau Awan
Putih ....."?
Mendengar suara itu, Hong Li kaget. Hanya orang Pulau
Awan Putih yang paham aturan di Pulau itu, mengapa pula
orang ini paham urusan di Puau Awan Putih? Siapa pula orang
yang mencurigakan itu?. Karena penasaran, dia bukannya
menjawab pertanyaan tetapi justru balas bertanya:
"Siapa engkau ....."?
"Siapa aku tidak lagi penting Nona Cilik, karena sudah
lebih dari 75 tahun lamanya aku menanggalkan dan
melupakan diriku. Tetapi engkau, jika tidak melalui ujianku
nanti, jangan harap engkau bisa keluar lagi dari ruangan ini.

Tarian Liar Naga Sakti I 2085


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sehari tidak lulus ujian, sehari engkau tinggal. Sebulan engkau


gagal, sebulan juga engkau tinggal. Setahun engkau gagal,
setahun juga engkau tinggal. Jangan takut dengan
makananmu, karena ada yang akan mengurus semuanya.
Pokoknya, jika dengan dengan TOA PAN YO HIAN KONG
(Tenaga Dalam Mujijat) dan juga PAN YO SANKONG (Tenaga
Luar Mujijat Menghindar dan Menggempur Pukulan), engkau
belum mampu lulus, jangan harap bisa keluar dari tempat ini.
Sekarang, kusarankan baik-baiklah engkau melatih dirimu
sendiri, karena jika tidak lulus kelak, maka engkau akan
menjadi Nenek-nenek di dalam ruangan itu, sendiri ......."
Mendengar perkataan yang luar biasa itu, Kwan Hong Li
yang biarpun masih belia, tetapi bisa menangkap pesan:
"bahwa orang yang berbicara kepadanya pastilah sangat
mengenali dirinya dan Pulau Awan Putih". Sebab jika tidak
demikian, mana bisa dia mengenali ilmu andalan Pulau
kelahirannya, dan bagaimana pula dia mengetahui kehebatan
ilmu tersebut dan mampu mengetahui takaran penguasaan
ilmu itu sempurna ataukah tidak. Karena berpikir demikian,
Kwan Hong Li yang cerdik sudah menjadi tabah dan paham
bahwa dirinya sedang diuji untuk kebaikannya sendiri. Karena
berpikir demikian, diapun berkata dengan tabah dan bahkan
sedikit santai:
"Bagaimana caramu menguji? dan apa tandanya jika aku
lulus ujianmu ...."?
"Mudah saja ...... aku akan menuntunmu dengan
beberapa petunjuk, jika engkau cerdik dan berjodoh, serta
tergantung penguasaanmu terhadap kedua ilmu pusaka itu,
maka jalan keluar dari gua ini bukan hal sulit lagi. Dalam

Tarian Liar Naga Sakti I 2086


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terkaanku, paling cepat engkau selesai setelah 2 tahun,


jikapun keliru paling 5 tahun. Tergantung keuletan,
kecerdikan, ketekunan dan perhatianmu ......."
"Hmmmm, bukankah 2 tahun itu cukup lama .............?
Masakan aku harus berkutat sedemikian lama di tempat
seperti ini ....."?
"Jika engkau tidak ingin berlangsung lama, maka engkau
harus ulet, cerdik dan tekun. Jika engkau malas, maka 2 tahun
paling cepat, tetapi jika engkau ulet dan tekun, pastilah bisa
lebih cepat lagi ......."
"Seberapa cepatnya .....?"
"Jika kutaksir bakat dan kecerdikanmu, mestinya setahun
sudah cukup. Tetapi, jika engkau memiliki kelebihan dalam hal
keuletan dan kemauan keras, setengah tahun sudah cukup.
Jika tidak, yaaaaaaa, tunggulah dua tahun ...."
"Baik, akan kuusahakan selama 6 bulan sudah selesai
......."
"Bagus jika begitu ........."
"Tetapi, ada syaratnya ......"
"Tidak ada syarat-syaratan ........ pokoknya engkau harus
menjalani selama 6 bulan karena itu untuk kebaikanmu.
Karena sebenarnya, tidak ada untungnya bagiku untuk
mengurungmu sedemikian lama disini ....."
"Kalau begitu, aku memilih tinggal disini selama 2 tahun
atau lebih, bahkan 10 tahun sekalipun. Karena aku sendiri
orang yang teramat malas untuk mengerjakan sesuatu yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2087


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tidak kuketahui alasan dan maksudnya. Apalagi ditugaskan


seseorang yang tidak kukenal dan tidak kuketahui bentuk dan
keberadaannya. Sungguh buang-buang waktu secara percuma
saja ....."
"Hohoho anak kecil, aku sudah berumur puluhan
tahunpun engkau bahkan belum lahir. Ketika engkau lahir,
umurku sudah mendekati 100 tahunan ......... dan sekarang
engkau sedang mengancam orang yang menjadi leluhurmu
sendiri ......... sungguh keterlaluan, sungguh keterlaluan ......."
"Astaga, apakah engkau ....... apakah engkau ......... kakek
buyut Kwan Lun yang akhirnya terkenal dengan nama Gin-ie-
siu-su (Sastrawan baju perak)"?
"Sudahlah Nona cilik, nama itu sudah lama lenyap.
Lagipula, dalam sejarah Pulau Awan Putih, akulah satu-
satunya yang merat dan berakhir di Gua ini untuk menebus
dosa dan berharap thian melihat penyesalanku ......"
"Waaaaaaaaaah, jika bukan karena bencana di Pulau
Awan Putih itu, mungkin setelah Kakek Buyut, aku yang akan
mengikuti jejak itu .........." dengan polos namun dalam nada
serius Kwan Hong Li mengungkapkan kepenasarannya dengan
aturan yang sangat mengekang di Pulau Awan Putih.
"Hohoho, bisa kulihat bakatmu untuk membangkang
gadis cilik ........ tetapi, supaya kau paham, mengapa aku
menahanmu disini, karena aku khawatir engkau dipecundangi
orang sedemikian mudahnya nanti. Padahal, anak muda yang
bersamamu, luar biasa hebat ilmunya. Untungnya dia adalah
orang yang baik, bagaimana kalau dia sebaliknya adalah orang
jahat ....."?

Tarian Liar Naga Sakti I 2088


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Accchhhhh, Koko Ceng Liong berencana membawaku


bertemu ayahanda dan bibi yang sudah menyusul ke
Tionggoan. Untungnya, ternyata Lam Hay Bun dan Pek Lek Sin
jiu dari Pulau Naga Api, juga sudah beruntun datang ke
Tionggoan, jadi pelarianku tidak lagi berakhir dengan
hukuman ...... hihihihihi ....."
"Justru karena itu, maka engkau harus mampu mewakili
Pulau Awan Putih. Jangan sampai Pulau Awan Putih kita jatuh
pamor ketika menghadapi tokoh Pek Lek Sin Jiu dan Cit Sat Sin
Ciang ...."
"Kalau aku sampai terkalahkan, yaaaaa hitung-hitung
Kakek buyut juga gagal mendidik generasi penerus ...."
"Hmmmmmm, memang hebat engkau mengakali orang
tua. Tetapi karena takut engkau keok, makanya engkau harus
tinggal disini minimal 6 bulan. Sebelum 6 bulan, jangan harap
engkau kukeluarkan dari gua ini ......"
"Baiklah kek, aku akan mendengarkanmu selama 6 bulan.
Jangan takut, akupun takut kalau sampai terkalahkan nantinya
........."
"Jika untuk mengimbangi Anak Muda yang menyertaimu,
maka 6 bulan sudah cukup. Tetapi, jika lawanmu masih lebih
hebat dari anak muda itu, engkau bakalan butuh waktu lebih
lama lagi ....."
"Waaaah, kalau dipakai melawan Koko itu, aku bakalan
tidak mau. Dia terlalu baik dan lagi, ilmunya terlampau hebat
buatku ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 2089


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Setelah 6 bulan, tanggung engkau mampu


mengimbanginya ....."
"benar demikian Kek ...."?
"Kalau tidak, buat apa aku mengurungmu disini 6 bulan?
Kalau masih kalah juga, engkau boleh kembali kemari. Hanya,
jangan lewat dari 7 tahun, karena setelah itu, kakek buyutmu
ini sudah pulang menghadap thian ...."
"Baiklah kek, jika masih kalah juga, sekalian ayahanda dan
bibi akan kubawa menghadapmu kemari ....."
"Aku tidak butuh orang lain, sekali engkau membawa
orang lain kecuali suamimu, jangan harap aku akan
menemuimu kelak. Tetapi, jika suamimu kelak juga orang
bodoh, lebih baik jangan bawa dia kemari ......"
"Baik kek, akan kuingat pesan itu. Tapi, kapan aku haru
memulai? Aku ingin berusaha agar sebelum 6 bulan sudah
bisa keluar dari gua ini ......"
"Hohoho, engkau sungguh tidak sabaran gadis kecil. Jika
tidak mempersiapkanmu lebih dahulu, jangankan 6 bulan, 10
tahunpun engkau tidak akan mampu menyusul anak muda
yang datang bersamamu tadi. Karena itu, lebih baik engkau
mengumpulkan semua kekuatanmu sekarang dan mulai
bersamadhi. Ingat, jangan sekali-sekali engkau memecah
konsentrasimu, tetap berusaha menguasai kekuatanmu,
mengumpulkannya di tan tian dan kemudian mencoba
mengalirkannya ke jalan darah terpenting dalam tubuhmu.
Sekali lagi, jangan coba-coba memecah perhatianmu.
Sanggupkah engkau?"

Tarian Liar Naga Sakti I 2090


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Baik, aku sanggup Kek ......"


"Baik, engkau mulailah ......"
Dasar kemampuan Kwan Hong Li sendiri sebenarnya
bukan lagi kemampuan yang biasa-biasa saja, hanya, dia
sendiri tidak punya patokan selain ayah dan bibinya yang
adalah tokoh terhebat di Pulau Awan Putih. Karena
membandingkan dengan ayah dan bibinya, maka Hong Li
selalu merasa "kalah kelas", dan patokan kemajuannya hanya
kedua tokoh itu. Sekarang, mendengar dia akan sehebat Ceng
Liong yang dia tahu benar bahkan masih melebihi ayah dan
bibinya, membuat Hong Li bersemangat.
Tidak lama Kwan Hong Li merasa menyatu dengan alam,
tetapi tiba-tiba arus tenaga kekuatan yang dimilikinya seperti
dibanjiri kekuatan lainnya. Tetapi, sebagaimana pesan kakek
buyutnya, dia tetap konsentrasi, dan lama kelamaan dia
memulai untuk menekan atau tepatnya mengendalikan
tenaga itu di tan tian. Ketika semakin stabil menguasai tenaga
berlebih itu, perlahan diapun mulai mengarahkannya menuju
jalan darah terpenting bagi mereka yang berlatih tenaga sakti.
Dan, dalam gembiranya, dia kini mampu menembus dan
membuka tahap dan level baru yang lebih tinggi dalam
penguasaan tenaga saktinya. Dan dia berkali-kali
melakukannya sampai akhirnya semua jalan darah terakhir
yang belum tertembus, kini bisa ditembusnya.
Hong Li masih belum tahu dan paham bahwa
kemampuannya kini sudah meningkat sangat jauh
dibandingkan kemampuannya sebelumnya. Tetapi, bagaimana
cara untuk mengoptimalkan apa yang kini dimiliki dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2091


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

potensinya, dia masih harus melatihnya sehingga sanggup


mengeluarkannya dengan cara yang tepat.
Sejak hari itu sampai selama 6 bulan kemudian, Hong Li
digembleng secara luar biasa oleh kakek buyutnya sendiri.
Meski sebetulnya, tidak pernah sekalipun dia berjumpa dan
memandang wajah kakek buyutnya itu. Dan saking asyiknya
berlatih, Hong Li tidak tahu sudah sampai dimana
kemampuannya. Padahal, dia tidak tahu jika kakek buyut yang
memandanginya dari balik "kegelapan" sampai geleng-geleng
kepala saking kagumnya akan keuletan dan kecerdasan cucu
buyutnya itu. Lebih dari itu, Hong Li tidak pernah bertanya
dan tidak pernah mengingatkan apakah sudah genap 6 bulan
ataukah belum. Kerjaannya hanyalah berlatih dan berlatih,
jikapun bertanya, maka yang ditanyakan adalah pertanyaan
tentang apa yang sedang dan akan dilatihnya.
Karena itu, hasil yang dicapai si dara manis Hong Li ini
bahkan berada diluar dugaan Kakek buyutnya sendiri. Dan
memasuki bulan ke tujuh, di pagi hari Hong Li sudah siap dan
bertanya-tanya, mengapa masih belum ada perintah apapun
dari kakeknya itu? Tetapi, karena sudah menjadi kebiasaannya
selama beberapa lama di dalam gua itu, diapun memulai
dengan menyantap sejenis makanan yang entah terbuat dari
bahan apa. Yang pasti terasa empuk dan cukup nikmat di
perut. Bahkan, dia selalu beroleh energy dan semangat baru
setiap kali selesai menyantap makanan yang hanya
diperolehnya setiap pagi dan setiap malam. Ya, selama
beberapa bulan terakhir, dia hanya makan selama 2 kali
sehari, tetapi anehnya dia tidak pernah merasa kelaparan
meski dia bekerja dan berlatih keras sepanjang hari.

Tarian Liar Naga Sakti I 2092


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tidak lama setelah selesai makan, tiba-tiba di telinganya


terdengar suara kakeknya. Kali ini, berbeda dengan biasanya,
suara itu hanya berkata singkat:
"Berjalanlah sejauh 10 langkah kekanan ......" dan
sebagaimana hari-hari sebelumnya, Hong Li mengerjakannya
tanpa bertanya.
"Sekarang, brgeserlah sejauh 2 langkah kekanan dan
kemudian tataplah tepat di atas kepalamu, tegak lurus ...."
dan kembali Hong Li melakukannya tanpa bertanya.
"Apakah yang engkau lihat ......"?
"Tidak ada apa-apa ....." jawabnya cepat dan spontan.
"Lihat lagi dengan penuh perhatian ......."
Kali ini Hong Li mengerahkan kemampuannya untuk
memelototi langit-langit gua yang hanya berjarak satu meter
belaka dari tempat dia berdiri. Lama dia memeriksa, tetapi
terlihat tidak ada yang mencurigakan. Tetapi, kali ini dia malu
menyerah, jika kakeknya menyuruh mengerjakan sesuatu,
biasanya ada sesuatu yang dia inginkan untuk diketahuinya.
Karena itu dia terus dan terus berusaha. Tetapi, sampai lebih
dari setengah jam, dia masih belum menemukan sesuatu
apapun.
"Terus kerahkan kemampuanmu, terus kerahkan
konsentrasimu sampai engkau menemukan sesuatu tepat
diatas kepalamu itu ......"
Kini Hong Li paham. Maka diapun lebih larut dan lebih
hanyut dalam konsentrasinya tersebut. Dia memang tidak
melihat sesuatu apapun di atas kepalanya, tetapi dia percaya,

Tarian Liar Naga Sakti I 2093


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kakeknya sedang tidak mempermainkannya. Setelah sejam


lebih, kini dia mulai mampu melihat sesuatu, sesuatu yang
hanya mungkin satu atau dua atau tiga inci dari kulit luar
permukaan langit-langit gua itu. Tetap masih belum ada
sesuatupun yang dapat dilihatnya. Maka dia terus dan terus
berusaha, sampai akhirnya dia berdiri seperti itu dengan
kepala yang tetap mendongak, terus hingga menjelang siang
hari. Tetapi setelah beberapa jam, dia akhirnya menemukan
sesuatu. Sesuatu yang masih asing dan belum diketahuinya
apa.
Hong Li sadar, dia berada diujung dari apa yang kakeknya
inginkan. Matanya sanggup menembus sampai beberapa centi
meter kedalam permukaan langit-langit gua. Dan semakin
lama semakin jelas, sesuatu yang berbentuk seperti gelang
menancap dalam dalam, sekitar 10-15 cm, dan semakin lama
semakin jelas jika gelang tersebut mengeluarkan sinar
berwarna kemerahan. Dan pada akhirnya, tepat 6 jam dia
berkonsentrasi dan mengerahkan kekuatan dalam tubuhnya,
kekuatan konsentrasi, pada akhirnya dia berkata kepada
kakeknya:
"Sebuah gelang berwarna atau memancarkan sinar
kemerahan terletak di atas sana, tertancap cukup dalam dari
permukaan langit-langit gua. Apa yang harus kulakukan
dengan benda tersebut ....."?
"Jika engkau memegang benda itu sekarang, maka
lenganmu akan hangus terbakar, sebesar apapun kekuatan
yang melambari lenganmu. Benda pusaka itu kunamakan
GELANG DEWA API, Gelang pusaka yang mengeluarkan hawa
panas luar biasa yang menjaga gua tempatmu berada tetap

Tarian Liar Naga Sakti I 2094


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hangat. Tetapi, beberapa inci di luar gelang yang tertanam itu,


kutempatkan lapisan inti es dan membuat hawa panas
membakar itu dapat dikurangi dan hasilnya adalah hawa
nyaman seperti yang setiap hari kau rasakan. Tetapi, setiap
sebulan sekali, lapisan inti es harus kugunakan untuk melapis
hawa sebelumnya yang lumer oleh pancaran hawa panas
gelang pusaka itu. Untuk melawan hawa panas dari gelang itu,
maka tubuhmu membutuhkan hawa tandingannya, tetapi
sayangnya, engkau tidak berlatih Sam Yang Huikang. Jika
berlatih Sam Yang Hui Kang, maka engkau akan dapat
mengenakan gelang pusaka itu di tanganmu. Sebagai
gantinya, 25 tahun lalu, aku mencoba menjinakkannya dengan
bermacam cara, sampai akhirnya kutremukan ikan khusus di
danau bawah tanah gua ini, ternyata tidak terbakar oleh
pancaran hawa panas Gelang Dewa Api. Satu persatu kucoba
muali dari dagingnya, darahnya, tulangnya, tetapi semua
terbakar. Satu-satunya yang tidak terbakar adalah kotoran
ikan tersebut. Dan selama 7 bulan, engkau telah
mengkonsumsi kotoran ikan tersebut dan sudah menyatu
dengan tubuhmu dan melahirkan hawa sakti yang luar biasa.
Kutanggung .... echhhhh"
Belum lagi kakek itu menyelesaikan perkataannya,
terdengar suara:
"Hoaccchkkkkkk ......." dan ternyata suara itu berasal dari
Hong Li yang memuntahkan isi perutnya mendengar selama 7
bulan dia memakan makanan yang ternyata adalah kotoran
ikan dari danah bawah tanah. Memang kotoran itu tidak
seperti kotoran mahluk hidup lainnya, nyaris serupa dengan
kentang atau umbi-umbian yang sudah ditumbuk atau sudah

Tarian Liar Naga Sakti I 2095


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dihancurkan hingga sangat halus. Warnanyapun tidak


mencurigakan, yakni berwarna putih kecoklatan dan nyaris
tidak berbau, hanya samar-samar ada bau seperti daging atau
umbi-umbian yang terbakar matang. Tetapi, betapapun,
asalnya atau aslinya adalah KOTORAN IKAN, seenak apapun
itu. Dan Hong Li tidak tahan mendengarnya dan otomatis
mengeluarkan isi perutnya, karena terakhir baru beberapa
jam lalu dia mengkonsumsinya kembali. Yang namanya
kotoran tetap saja kotoran, seenak apapun rasanya,
semenarik apapun bentuknya. Kotoran ya kotoran. Dan dia
hidup dengan kotoran ikan selama 7 bulan. Huh ......
"Hehehehehe, cucuku ......... namanya saja kotoran, tetapi
karena kotoran ikan dewa itu maka tubuhmu menjadi sangat
kuat, kekuatan tenaga dalam mujijatmu maju jauh. Tanggung,
tak akan ada tokoh hebat Pulau Awan Putih yang mampu
menjatuhkanmu sekarang ini. Dengan gelang di atas langit-
langit gua itu, maka menghadapi hawa panas Sam Yang Hui
Kang, juga bukan masalah besar bagimu. Ini adalah jodohmu,
apalah artinya makan kotoran ikan itu ....."?
"Huh ..... kakek buyut sungguh keterlaluan. Jika tahu
begitu, mestinya kakek tidak usah memberitahuku jika itu
adalah kotoran ikan. Perutku sungguh mules sampai sekarang,
mulutkupun sampai tak mampu lagi memakan sesuatu saking
seringnya dimasuki kotoran ikan itu ....... hiiiiiiyyyyyy ....."
"Sudahlah, kalau kuberitahu kepadamu lebih dahulu,
apakah engkau berani mengatakan bahwa engkau akan berani
memakannya? Bagaimana pula kelak caramu keluar dari gua
ini dan mengenakan gelang dewa api itu? Cucuku, berpikirlah
jauh kedepan, jangan cuma memikirkan kotoran itu. Lagipula,

Tarian Liar Naga Sakti I 2096


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

namanya saja kotoran ikan, padahal yang sebenarnya, itu


adalah salah satu benda pusaka yang bakal diperebutkan
orang jika kedengaran di dunia luar. Sudahlah, sekarang
dengarkan kelanjutan keteranganku, jika tidak, engkau akan
tinggal disini sampai menjadi nenek-nenek. Apakah itu yang
engkau inginkan .....?"
Mendengar penjelasan kakek buyutnya, diam-diam Hong
Li membenarkannya dalam hatinya. Tetapi, makan kotoran
ikan? Hiiiiiiy, betapapun Hong Li masih merupakan seorang
gadis muda yang senang dengan keindahan dan kebersihan.
Dan, makan kotoran ikan, bukan bagian dari hal-hal yang
menyenangkan bagi seorang gadis muda dan cantik seperti
dirinya. Di usia menjelang 20 tahunan, hal itu sungguh sebuah
hal yang sangat tidak mengenakkan. Tapi, sayangnya dia
sudah melakukannya selama 7 bulan. Diam-diam Hong Li
berjanji akan mandi selama sehari semalam jika sampai
menemukan sungai atau air yang cukup. Dia beranggapan
dengan mandi sepuasnya, maka kotoran ikan itu akan tersapu
habis dari tubuhnya. Padahal, dia tidak tahu jika tubuhnya
sekarang ini terus menerus mengeluarkan hawa khas yang
harum meski hanya tercium secara tipis belaka.
"Nach, sekarang dengarkan keteranganku. Waktumu
tinggal 2 jam lagi, setelah 2 jam, engkau akan terkurung disini
sampai menjadi nenek-nenek ......." ancam si kakek, meski
sebenarnya ancaman itu kosong belaka. Mana tega dia
mengurung cucu cantiknya di gua itu sampai jadi nenek
nenek?
"Iya, iya sudah Kek, lanjutkan segera. Aku mendengarkan
......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2097


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Bagus, tidak memalukan engkau menjadi keturunanku,


keturunan Pulau Dewa Api yang sangat membanggakan itu
......"
"Saking bangganya Kakek buyut sampai meninggalkan
pulau itu diam-diam ....." usil dan nakalnya Hong Li tiba-tiba
muncul. Diam-diam dia memang gemas dan ingin sekali
mengerjai kakek buyutnya yang sudah tega memberinya
makan kotoran ikan selama 7 bulan berturut-turut. Hong Li
yang usil dan nakal benar-benar masih belum terima, tetapi
apa daya, yang melakukannya adalah angkatan tua dari
pulaunya. Masih merupakan kakek buyutnya pula.
"Huh, sedikit banyak engkau sama denganku cucuku yang
nakal. Hahahahaha, jika tidak, buat apa engkau sembunyi-
sembunyi dari orang tuamu .......? Karena kita berdua
berwatak sama-sama usil dan nakal, maka aku memilihmu.
Sekarang, engkau dengar baik-baik, hari ini engkau harus
segera keluar dari gua ini. Karena jika ajalku tiba, jangan harap
engkau akan bisa keluar lagi dari Gua ini ........."
"Baik ..... baik kakekku yang baik. Sebentar, aku perlu
waktu sebentar lagi untuk benar-benar siap mendengarkanmu
.....", dan memang, baru beberapa waktu kemudian Kakek itu
bersuara lagi:
"Tingkatanmu sekarang sudah sangat tinggi. Kurasa
engkau sanggup menahan dan tidak perlu kalah dengan Sam
yang Hui Kang yang mendorong Pek Lek Sin Jiu. Soal Cit Sat Sin
Ciang, rasanya engkau sudah unggul. Tetapi, harus engkau
catat, diatas langit selalu ada langit yang lebih tinggi. Seperti

Tarian Liar Naga Sakti I 2098


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bocah berjubah hijau yang menjadi teman perjalananmu itu


......"
"Koko Kiang Ceng Liong ......"
"Iya betul, anak muda itu. Cucu penguasa Lembah Pualam
Hijau ....."
"Engkau keliru kek, karena sekarang ini, adalah dia yang
justru menjadi penguasa Lembah Pualam Hijau kek ........"
"Sudah, sudah jangan terus menerus menyela-nyelaku
lagi. Benar-benar usilmu sungguh tidak ketulungan. Astaga,
engkau ini benar-benar mirip dengan keusilanku di masa
mudaku dulu ......... huh ...."
Hong Li menjadi geli sendiri. Karena memang dia sengaja
sejak tadi berusaha menyela dan mengerjai kakek buyutnya
ini.
"Baik ..... baik kek, aku mendengarkanmu ......"
"Sekarang, engkau coba menjangkau perlahan-lahan
gelang pusaka itu. Tetapi ingat, Gelang Dewa Api itu panas
luar biasa. Ketika memegang gelang itu, coba dulu tanpa
mengerahkan tenagamu. Hal ini untuk mencoba apakah kot
..... ech, apakah hawa sakti yang berasal dari ikan dewa itu
sudah benar-benar terserap ke lenganmu itu ....... ayo,
cobalah tetapi perlahan-lahan ......"
Mendengar perkataan kakeknya itu, Hong Li perlahan-
lahan mengerahkan kekuatannya dan kemudian menempel
bagai cecak di atas gua itu. Kemudian, perlahan-lahan dia
memasukkan lengannya kedalam lapisan bebatuan di atas
gua. Hebat, meski Hong Li kurang menyadarinya. Lengan

Tarian Liar Naga Sakti I 2099


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mulusnya melesak masuk kedalam lapisan bebatuan itu.


Lapisan bebatuan itu bagaikan benda lunak belaka bagi
lengannya yang penuh tenaga dan masuk dengan mulusnya
kedalam bagian dalam atas gua itu.
Dan ketika mendekati lapisan inti es, dia bisa merasakan
betapa lengannya menggigil, tetapi dengan cepat rasa dingin
itu menguap entah kemana. Dan sedikit lagi, lengannya kini
menembus lapisan inti es dan tiba-tiba terdengar suara kakek
buyutnya:
"Lepaskan tenagamu, lenganmu kini mendekati ujung
gelang itu .... gerakkan maju secara perlahan-lahan" Hong Li
jadi serius, karena dia mendengar suara kakeknya yang penuh
getaran tanda tegang. Maka, dilepasnya kekuatannya dari
lengannya dan perlahan maju, sangat perlahan, mendekati
gelang pusaka itu.
"Iya, betul, perlahan ....... perlahan, dan kini engkau
tinggal seinci dari gelang itu. Apa yang engkau rasakan cucuku
......"?
"Nyaman saja kek, dingin tidak terasa lagi, panas juga
tidak ......"
"Baik, majukan seinci lagi, jika terasa hawa panas
mengengat ketika menyentuh gelang itu, engkau tarik
lenganmu secepatnya. Ayo teruskan ......"
Mendengar perintah kakeknya, Hong Li kembali
menggerakkan lengannya perlahan sampai akhirnya dia
menyentuh sebuah benda yang terasa aneh. Tetapi, tidak
terasa hawa panas yang dimaksud. Justru lengan yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2100


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memegang benda itu terasa nyaman dan menyegarkan, tak


ada hawa panas menyengat ......"
"Apa yang engkau rasakan cucuku ....."?
"Dingin dan nyaman lenganku Kek ......."
"Bagus, artinya khasiat kotoran ikan dewa itu sudah
terserap tubuhmu. Sekarang, engkau pegang gelang itu, dan
kemudian tarik dalam sekali hentakan dengan kekuatan
secukupnya. Tetapi, engkau harus menariknya secara tegak
lurus kebawah, jika tidak pintu keluar tidak akan terbuka"
"Baik kek, akan kulakukan ...." sambil berkata demikian,
Hong Li kemudian bersiap dan menghitung cara bagaimana
dia menarik gelang usaka itu agar tegak lurus secara vertikal
ke bawah. Setelah berdiam diri beberapa saat, diapun
kemudian bergerak menyentak sambil berseru ringan:
"Hiyaaaaaaaa........."
Dan tubuhnya meluncur ke bawah, bersamaan dengan
itu, terdengar suara:
"Kreeeeeekkkkkk /...."
Begitu tubuhnya mendarat di lantai, suara "krek" tadi
masih terus menerus terdengar. Tandanya ada benda-benda
di atas gua yang sedang bergerak terus menerus, dan
memang, tidak lama kemudian cahaya terang mulai memasuki
daerah itu meski juga tidaklah terang-terang amat. Hong Li
yang melihatnya menjadi gembira, apalagi ketika melihat
adaah benar di atasnya kini menjulang ke atas sebuah pintu
atau jalan keluar. Tetapi, dia mencelos, karena ternyata,
tempat dia berada berada di bawah sebuah sumur kosong

Tarian Liar Naga Sakti I 2101


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang menjulang ke atas. Cahaya yang masuk cukup suram


karena asal cahaya itu kurang lebih seratus meter di atas,
tanda bahwa Hong Li berada di dalam gua bawah tanah
sejauh seratus meter kedalam.
"Cucuku, di tanganmu kini tergenggam Pusaka Gelang
Dewa Api. Gelang itu tertanam entah bagaimana untuk
menahan dasar sumur yang menjadi jalan keluar tunggal dari
gua bawah tanah ini. Sekarang, sudah saatnya engkau keluar,
karena setelah gelang itu engkau patahkan dari tangkainya,
maka kurang lebih 10 menit kedepan, pintu rahasia akan
menutup kembali. Dan untuk selamanya, gua ini tidak akan
bisa engkau masuki kembali. Jodoh kita sudah berakhir, dan
beruntung engkau memakan khasiat ikan dewa dan
menemukan Gelang pusaka itu. Lebih dari itu, engkau masih
menemukan salah satu rahasia pusaka ilmu Pulau Awan Putih
yang sudah kusempurnakan selama 75 tahun terakhir.
Sekarang, pergilah ......."
"Kek .......... Kwan Hong Li cucumu mengucapkan terima
kasih ......" sambil berkata demikian, Hong Li berlutut memberi
hormat kepada Kakek buyutnya yang selama 7 bulan
menempanya tetapi tidak pernah dijumpainya bayangan
tubuhnya.
"Cukup cucuku, kita memang berjodoh. Tetapi, jodoh kita
sudah cukup. Waktumu 2 menit lagi sebelum dasar sumur ini
menutup otomatis. Pergilah, hanya, ingin kukatakan
kepadamu satu hal: "Jangan memaksakan jodohmu dengan
siapapun. Jika tidak, engkau akan berakhir seperti kakek
buyutmu ini ........ pergilah ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 2102


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sambil berkata demikian, entah bagaimana tubuh Hong Li


terangkat oleh sebuah tenaga tak terlihat yang sangat hebat.
Dan memang, Hong Li juga tidak menolak, karena itu,
perlahan tubuhnya melayang ke atas dan akhirnya melampaui
dasar sungai pembatas dengan gua bawah tanah. Bersamaan
dengan itu, dasar sumur itupun mulai bergerak menutup.

Episode 39: Kembara Mencari "Diri" (2)


"Gunakan Tenaga Mujijat untuk membentur dinding
sumur, dan melesatlah keatas dengan tenaga tolakan dari
benturan itu. Engkau akan tiba di atas dan kembali bebas.
Ingat semua pesan dan ajaranku kepadamu ......." dan seiring
dengan hilangnya suara itu, dasar sumur itupun menutup
sempurna. Hong Li masih menatap kagum dengan apa yang
terjadi, sambil terus menerus mengucap terima kasih kepada
kakek buyutnya yang kini terpisah darinya untuk selamanya.
"Terima kasih kek ......" ucap Hong Li sambil meneteskan
air mata haru. Sungguh dia tidak merasa tersiksa dan tidak
merasa dibebani selama kakeknya mendidik serta juga
menggemblengnya selama 7 bulan lebih kurang. Satu-satunya
hal yang tak disukainya, mungkin bahkan dua hal, yakni:
Pertama, dipisahkannya dia secara paksa dari Kiang Ceng
Liong yang dikaguminya, yang juga mulai menumbuhkan rasa
mesra dalam hatinya. Entahlah, mungkin juga itu cinta
pertamanya atau juga cinta monyet seorang Hong Li. Dan
yang kedua, adalah kisah kakeknya bahwa selama 7 bulan
lebih kurang, dia ternyata hidup dengan memakan atau
mengkonsumsi kotoran ikan yang hidup di danau bawah

Tarian Liar Naga Sakti I 2103


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tanah. Sehebat apapun manfaat dan khasiat dari kotoran ikan


itu, tetap saja itu kotoran ikan. "Hiiiiiiy, jangan lagi ach ......"
pikirnya Kwan Hong Li dalam hatinya dengan penuh rasa jijik.
Ketika melihat di tangannya masih tergenggam sebuah
gelang yang memancarkan sinar merah muda, dia sadar dan
ingat, bahwa dia kini menggenggam sebuah gelang pusaka
yang dihadiahkan kakeknya. Hebatnya, ketika dia
mengenakan di lengannya, gelang itu ternyata sangat pas
ukurannya dan terang saja menambah keindahan lengannya.
Dengan hawa dan sinar merah di tangannya, membuat Hong
Li merasa sangat gembira. Dan kegembiraannya membuatnya
kembali mengucap syukur dan menyebut dan mengucap
terima kasih kepada kakek buyutnya. Dan kemudian sesuai
petunjuk kakeknya tadi, diapun melesat ke atas dengan cara
membentur-benturkan tenaganya ke dinding sumur dan terus
mencelat ke atas. Tak lama kemudian dia akhirnya mencapai
bibir sumur kosong itu. Bebaslah dia.
Benar saja, setelah menemukan sebuah sungai yang
bersih dan tersembunyi, dia benar-benar mandi sepuasnya.
Dia masih tetap merasa kotor dan sangat jijik mengingat
memakan kotoran ikan selama beberapa bulan terakhir.
Karena itu, hampir seharian dia mandi di sungai itu baru
kemudian dia memutuskan pergi dan turun dari Thian San
Pay. Dan dalam perjalanannya turun dari Thian San Pay itulah
dia kemudian bertemu dengan Giok Hong.
===============
Setelah memiliki teman seperjalanan, apalagi yang
periang dan sedikit nakal seperti Hong Li, maka Giok Hong

Tarian Liar Naga Sakti I 2104


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

merasa menjadi jauh lebih hidup. Dia kini semakin gembira


dan senyumnya kini semakin sering berkembang. Karena itu,
kecantikannya kini semakin mekar dan semakin matang. Kwan
Hong Li yang nakal suka mengoloknya dan membuat
perjalanan mereka menjadi penuh warna, penuh variasi
tetapi, sekaligus menjadi lebih lambat. Karena beberapa kali
mereka memutuskan berhenti dan beristirahat, tidak lagi
terlampau terburu-buru seperti ketika mereka baru mulai
turun dari tempat "latihan" masing-masing.
Setelah seminggu, mereka akhirnya memasuki kota Yen
Ping. Sebetulnya, mereka tidak mengalami kelelahan, karena
perjalanan mereka justru bersantai sambil menikmati
indahnya panorama alam sepanjang perjalanan. Tetapi
keduanya memutuskan untuk menikmati pemandangan di
Sungai Min Kiang. Setelah makan siang dan menginap di salah
satu hotel di Kota Yen Ping, merekapun memutuskan berjalan-
jalan dan meninjau sungai Min Kiang yang juga
direkomendasikan pelayan hotel untuk dikunjungi. "Hari-hari
seperti sekarang, apalagi menjelang malam, adalah saat yang
tepat mengunjungi sungai Min Kiang. Sangat ramai bukan
cuma oleh penduduk setempat, tetapi juga karena ada
huburan di beberapa titik sungai itu yang bisa dinikmati ......."
begitu ujar si pelayan.
Dengan modal informasi itu, keduanya kemudian menuju
ke sungai Min Kiang yang melewati sepanjang bagian utara
Kota Yen Ping dengan sesekali menjorok masuk ke Kota dan
kemudian mengalir jauh ke arah lautan. Sungai itu sebenarnya
tidaklah besar-besar amat, tetapi memang, cukup lebar untuk
sekedar menggunakan perahu kecil. Lebarnya diperkirakan

Tarian Liar Naga Sakti I 2105


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ada sekitar 60-70 meter saat memasuki kota, tetapi di


beberapa tempat jauh lebih lebar lagi. Ada yang selebar 100
hingga 200 meter di beberapa tempat. Area yang paling
aman, sudah tentu di dekat daratan, sementara di tengah,
arusnya terlihat cukup deras. Begitupun, sungai ini snagat
populer dan menjadi salah satu hiburan menarik di kota Yen
Ping.
Jika Hong Li senang melihat perairan, sebaliknya dengan
Giok Hong yang justru ngeri melihat arus deras di tengah
sungai. Perbedaan mereka sangat bisa dimaklumi. Kwan Hong
Li berasal dari Laut Selatan dan secara otomatis lahir, hidup
dan bertumbuh di tengah hamparan perairan yang sangat
luas. Karena itu, dia menjadi sangat piawai dan hebat
berenang dan bahkan melawan arus deras sekalipun di tengah
lautan. Sementara Giok Hong lahir dan tumbuh di
pegunungan Bengsan yang jarang memiliki sungai, apalagi
yang sebesar sungai Min Kiang. Karena itu, Siangkoan Giok
Hong jarang bersentuhan dengan sungai dan akhirnya tidak
pintar berenang. Melihat arus deras di tengah sungai, Giok
Hong sudah lebih dahulu merasa ngeri, berbeda dengan Hong
Li yang bagai menemukan rumahnya kembali.
"Ayo kita cari perahu enci Hong ...... pemandangan di
sungai pasti lebih indah ...."
"Tapi ...... tapi ....." Siangkoan Giok Hong jelas ragu dan
malu mengatakan bahwa dia "takut berada di air"
"Achhhhhh, jangan takut enci, aku kan berasal dari laut
selatan. Air seperti ini tidak akan sanggup menelanku .....
hihihihih"

Tarian Liar Naga Sakti I 2106


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tanpa menunggu kesediaan Giok Hong, Hong Li sudah


berjalan mencari perahu. Tetapi, karena memang sedang jam
sibuk di sore hari, mereka terlambat karena tidak ada perahu
yang disewakan lagi. Akhirnya Hong Li hanya bisa bersungut-
sungut. Tetapi, matanya tiba-tiba berubah bercahaya dan
hidup ketika melihat sebuah sampan, bentuknya teramat kecil
dibandingkan sebuah perahu, terikat di sudut dermaga
dimana perahu-perahu dengan ukuran yang lebih itu keluar
masuk dan berlalu lalang. Sungguh, cepat sekali otaknya yang
nakal dan jail bekerja. Kalau memang tidak ada rotan, akarpun
jadilah. Begitu kata orang dan diaminkan Hong Li saat itu.
Sampan itu jelas masih dapat digunakan, entah milik siapa.
Tak ada perahu, sampanpun jadilah. Maka berbisiklah dia
kepada Giok Hong:
"Enci, aku akan melompat kearah sampan itu dan
mengendalikannya. Enci boleh menyusulku ke tengah dengan
dua tiga kali lompatan. Nanti kupersiapkan bebatuan supaya
enci mampu menjangkau perahuku nanti ......"
Dan tanpa berkata sesuatu apapun lagi bahkan juga tidak
menunggu kata "iya" sebagai persetujuan dari Giok Hong, si
nakal Kwan Hong Li sudah melesat kedepan. Dan dalam waktu
singkat, dia sudah mengayuhkan lengannya di air dan
melesatlah sampan itu ke tengah sungai dengan kecepatan
tinggi. Tetap saja ada beberapa orang yang
memperhatikannya dengan kagum karena kecepatan
mengayuhnya, akan tetapi aksinya tidak banyak orang yang
memperhatikan. Justru ketika dia berteriak kepada Siangkoan
Giok Hong untuk menyusul baru banyak orang

Tarian Liar Naga Sakti I 2107


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memperhatikan, termasuk seseorang yang bergumam


bingung:
"Astaga, sampanku ........ mau apa gadis itu ...."? desis
orang setengah umur itu, tetapi begitupun melihat seorang
gadis yang mengayuh sampannya ke tengah dan melaju
dengan demikian cepat, dia terhenyak dan tidak mampu
berteriak atau memberitahu banyak orang bahwa sampannya
dicuri orang. Apalagi ketika diapun kagum melihat sesosok
tubuh wanita lainnya bergerak dengan cepat melesat kearah
sampan dan bersalto 2-3 kali, kemudian melambung lagi, dan
dua tiga kali dilakukannya dengan cara yang sama sampai
kemudian akhirnya kakinya menyentuh tepian sampan itu
nyaris di tengah sungai.
Aksi Hong Li yang mengayuh dengan cepat sampan ke
tengah sungai dan dan aksi "terbang akrobatik" ala Siangkoan
Giok Hong dalam mengejar sampan ke tengah sungai,
membuat banyak orang kagum dan bertepuk tangan. Sebuah
atraksi tersendiri yang membuat kagum banyak orang.
Akhirnya, bahkan si empunya sampan juga tidak lupa
bertepuk tangan kagum dan memuji-muji. Tetapi, beberapa
saat kemudian, ketika sampan itu sudah di tengah sungai,
diapun baru sadar jika sampannya diembat orang yang justru
dipuji-pujinya. Akhirnya diapun berkata dengan suara lemah:
"Sampanku ...... sampanku ......"
Tetapi, hanya pandangan simpatik orang yang
didapatkannya. Sampan itu sudah terlanjur jauh
meninggalkan tempat mereka bertepuk tangan dan bersuara

Tarian Liar Naga Sakti I 2108


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kagum tadi. Sementara kini sampan sudah berada di tepi


seberang sungai dan mulai menyusuri sungai mengikuti arus.
"Bagaimana perasaanmu sekarang enci? ......... bukankah
sudah kubilang tadi kalau tidak ada yang perlu
dikhawatirkan...."?
Gaya dan cara mengayuh Kwan Hong Li memang teramat
mahir. Hal mana membuat Siangkoan Giok Hong menjadi jauh
mudah menyesuaikan diri. Bahkan lama kelamaan menjadi
semakin nyaman dan gembira berada di sampan itu dan mulai
menikmati panorama alam dan kota. Dan atas pertanyaan
Hong Li dia hanya menganggukkan kepala sambil berkata
dengan suara gembira:
"Kalau tahu begini, tidak nantinya aku terlampau khawatir
Hong Li ..... hihihi"
Dan akhirnya merekapun menikmati pemandangan alam
dari sampan kecil yang dengan mahirnya dikendalikan oleh
Kwan Hong Li. Bahkan diapun mampu membuat sampan kecil
itu melaju lambat atau cepat sesuai keinginannya. Tetapi,
setelah 30 menit, merekapun tiba diujung kota Yen Ping.
Pemandanganpun kembali berubah menjadi pemandangan
alam dengan hutan-hutan sekelilingnya. Dan otomatis
keadaan ini membuat kenikmatan mereka dalam menikmati
pemandangan kombinasi alam, sungai dan kota mengalami
perubahan besar. Pemandangan alam seperti di luar kota
adalah apa yang mereka nikmati selama beberapa lama sejak
dari Gunung Thian San, buat apa menikmati lagi di pinggiran
Kota Yen Ping? Karena berpikir demikian, akhirnya Hong Li
menepikan sampan dan bahkan kemudian mengikatnya

Tarian Liar Naga Sakti I 2109


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

disebatang pohon. Dan akhirnya mengajak Giok Hong untuk


melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki, karena tak ada
lagi yang bisa dinikmati di sungai.
Beberapa saat kemudian, keduanya kembali berada di
daratan dan kini dengan semakin gembira dan puas, keduanya
berniat kembali ke kota. Tetapi, baru beberapa saat keduanya
melangkah, tiba-tiba dihadapan mereka menghadang
sejumlah orang berwajah garang. Jumlahnya hanyalah 5 (lima)
orang belaka. Tetapi yang membuat kedua gadis manis itu
merasa mual dan kesal adalah seorang berwajah tirus yang
memandangi Hong Li dan Giok Hong dengan wajah mesum
dan seakan-akan ingin menelanjangi keduanya:
"Hehehehehehe, siapa nyana hari ini sungguh beruntung.
Setelah beberapa hari, baru sekarang kita kembali bertemu
orang yang tepat ......." seorang berwajah garang menatap
Hong Li dan Giok Hong dengan sangar.
"Waaaaaaah, kita dianggap mangsa enci Hong, menarik
juga ........" Hong Li yang nakal tidak menunjukkan rasa
takutnya sedikitpun. Sikapnya sedikit banyak membuat para
penghadang terlihat terkejut dan kaget.
"Betul adikku, entah apa yang akan mereka lakukan
terhadap mangsa seperti kita berdua ini hihihi ......."
"Maafkan kami jiwi siocia ....... kami adalah para
perampok yang terkenal dengan nama Kwi Eng Sucia (Duta
Bayangan Hantu). Kami merampok khusus para pedagang
korup yang suka menyuap pejabat kota dan juga para
pelancong yang kaya raya. Karena itu, kami meminta dengan
baik-baik untuk menyerahkan perhiasan-perhiasan mewah

Tarian Liar Naga Sakti I 2110


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

jiwi siocia. Jangan takut, kami tidak akan mengapa-apakan jiwi


siocia ......"
Kembali si pemimpin berwajah garang berkata.
Maksudnya untuk menakut-nakuti. Tetapi, sayangnya dia
tidak mengenali korbannya kali ini. Lebih fatal lagi ketika si
tirus bermata mesum menambahkan:
"Tetapi, sayang sekali jika secantik ini kita biarkan berlalu,
sungguh sayang, sungguh sayang. Kapan lagi kita bertemu
Nona secantik mereka ini ........?"
"Betul sekali ........ betul sekali. Tetapi, sayang, kita
memiliki pantangan dan larangan untuk mengganggu anak
gadis orang. Ingat itu ........." salah seorang dari penghadang
berusaha mengingatkan si tirus bermuka mesum itu.
"Tetapi, jika memang benar aku bisa tidur dengan salah
seorang dari mereka, matipun rasanya aku rela ....." si tirus
terus menerus menyela.
"Diam kau, bukan itu tujuan utama kita. Ingat dengan
peraturan perkumpulan kita ......" bentak si pemimpin para
penghadang itu.
Si tirus terdiam, tetapi bukan berarti matanya diam.
Sebaliknya semakin jelajatan. Matanya seakan-akan
menelanjangi Hong Li dan Giok Hong yang semakin
mendongkol dan memutuskan akan menghajar orang itu.
"Jika memang kalian menginginkan barang-barang kami,
mari, silahkan mengambilnya langsung dari kami berdua.
Tetapi, sayang sekali, perjalanan kami berdua kali ini tidak
disertai dengan sejumlah besar barang berharga ...... hikhikhik

Tarian Liar Naga Sakti I 2111


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

......" Hong Li yang nakal tentu saja tidak ketakutan dengan


ancaman orang-orang tersebut. Sementara dilain pihak, Giok
Hong sudah mendongkol berat dan memutuskan akan
memberi hajaran berat kepada si tirus.
"Nona, jika kalian berkeras untuk tidak mau menyerahkan
benda berharga yang kalian bawa pada saat ini,
kukhawatirkan bencana yang mengerikan akan mungkin
menimpa kalian berdua ......."
"Bencana seperti apa gerangan itu? .... hikhikhik ......"
bukannya takut, Hong Li justru semakin menjadi-jadi
mengerjai orang-orang itu.
"Apa benar kalian berdua akan melawan kami ......"? tegas
si pemimpin yang akhirnya naik darah juga menghadapi
kenakalan Hong Li
"Apakah kami kelihatan takut menghadapi kalian ...."?
tanya Hong Li dengan senyum manis mengembang dibibirnya.
"Ghrrrrrrrrrrr Tangkap mereka berdua......." akhirnya
perintah itu turun juga. Si pemimpin lima orang itu
memandang 4 orang kawannya yang berada di belakangnya
sebagai tanda untuk menangkap Giok Hong dan Hong Li
berdua. Dan serentak merekapun bergerak ke depan, tetapi si
tirus yang mesum itu bergerak paling belakang. Dia memang
punya niat buruknya sendiri.
Keempatnya bergerak cepat dan membagi diri menjadi 2
orang mengepung seorang gadis. Dua orang mengepung Giok
Hong dan dua orang lainnya lagi mengepung Hong Li. Salah
satu yang mengepung Hong Li adalah si Tirus mesum itu. Dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2112


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tanpa menunggu komando lanjutan, masing-masing, Giok


Hong dan Hong Li sudah diserang oleh salah seorang dari
pengepung mereka. Tetapi, begitu menyerang begitu
terdengar suara jeritan. Dari siapa gerangan?
"Hiaaaaaaat, aaaachhhhhhhhh ............ "
Masing-masing penyerang langsung tergeser atau
tepatnya terlontar ke belakang dengan memegangi lengan
yang langsung bengkak akibat ditampar oleh Giok Hong dan
Hong Li. Wajah kedua penyerang tadipun kini pucat pasi
karena lengan keduanya seperti patah-patah ketika pukulan
mereka ditangkis kedua gadis itu. Sementara itu, teman-
teman mereka terbelalak tidak percaya dan langsung
menggantikan teman yang terpukul mundur itu untuk
menyerang. Tetapi, kali ini hasilnya lebih parah lagi, si Tirus
dan temannya yang menyerang, sama seperti kedua
penyerang pertama tadi, langsung terlontar ke belakang, lebih
jauh dan lebih parah dari penyerang pertama. Dan memang
hal itu dengan sengaja dilakukan Hong Li.
Bahkan, kali ini lengan si Tirus yang menjemukan itu
langsung terkulai patah oleh tangkisan Hong Li yang sejak
awal sama dengan Giok Hong sudah sangat mendongkol
dengan gaya dan cara pandang si Tirus yang mesum itu. Dan
sekali ini, semua penghadang Giok Hong dan Hong Li menjadi
sadar, bahwa kedua nona itu bukanlah tokoh tokoh
sembarangan. Apalagi karena mereka sudah heran sejak awal,
tidak sedikitpun Hong Li dan Giok Hong terlihat takut dan
gentar menghadapi ancaman demi ancaman yang mereka
lontarkan. Bahkan si pemimpinpun kini menjadi kaget dan
takut untuk maju menyerang Kwan Hong Li dan Siangkoan

Tarian Liar Naga Sakti I 2113


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Giok Hong. Dan di tengah-tengah ketegangan dan rasa


takutnya akibat perbawa Hong Li dan Giok Hong, tiba-tiba
terdengar sebuah suara berwibawa:
"Siapa yang mengacau ......"?
Dan tak lama kemudian, di tempat itu telah berdiri 7
orang yang berdiri dengan gagah tetapi kaget melihat 4
(empat) orang yang kelihatan jerih dan takut dengan dua
diantaranya merintih-rintih karena terluka cukup serius.
Terutama si Tirus yang lengannya patah ditangkis secara keras
oleh lengan mungil Hong Li. Melihat keadaan itu, juga melihat
dua orang gadis yang berdiri gagah dengan tiada rasa takut
sedikitpun dihadapan mereka yang baru saja datang, seorang
dari tujuh pendatang baru itu berinisiatif maju dan berkata:
"Jiwi siocia, tolong dijelaskan, apa gerangan kesalahan
anak buah kami sehingga engkau melukai mereka ...."?
"Salah mereka? waaaaaaaaah, besar sekali kesalahan
mereka. Untung saja kami belum menurunkan tangan jahat
terhadap kekurangajaran orang-orangmu yang sungguh tidak
tahu malu itu ........"
"Acccccch Jiwi siocia, mohon dimaafkan jika memang
orang-orang kami itu sempat menyalahi Jiwi siocia ini. Tetapi,
bolehkah kami diberitahu agar kami mengetahui apa
gerangan kesalahan mereka itu ....."?
"Hmmmmm, benar-benar tidak tahu ataukah engkau
pura-pura tidak tahu ......"? kali ini Hong Li bersuara dengan
nada mengejek.

Tarian Liar Naga Sakti I 2114


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ach, sungguh tajam lidahmu Nona cilik ....... tetapi,


memang sudah menjadi aturan kami untuk "melucuti" barang
mewah siapapun yang melewati daerah terlarang ini. Untuk
engkau ketahui, daerah ini sudah sekian lama menjadi daerah
kekuasaan Kwi Eng Sucia (Duta Bayangan Hantu). Karena itu,
anak buah kami sebenarnya hanya melakukan tugas mereka
belaka ....."
"Hikhikhik ........ sayangnya kami berdua tidak takut
dengan Kwi Eng Sucia. Jangankan Kwi Eng Sucia, bahkan Giam
Lo Ong sekalipun kami tidak takut selama kami tidak
melakukan apa yang terlarang ........."
"Sekali lagi mohon dimaafkan Nona. Bagaimanapun itu
sudah menjadi aturan kami Kwi Eng Sucia. Sebenarnya pada
awalnya kami tujukan khususnya kepada para pedagang kaya
raya yang sangat gemar menyogok pejabat kota dan begitu
menyengsarakan rakyat miskin Kota kami, tetapi belakangan
kami berlakukan kepada siapapun yang masuk daerah kami
........"
"Apapaun alasan kalian bertujuh atau berdua belas ini,
kami tidak melakukan sesuatupun yang terlarang dan
memalukan. Dan, kami akan segera pergi karena tidak punya
cukup waktu untuk meladeni segala tetek bengek yang sangat
menjemukan dan mengganggu kesenangan kami ......."
"Jika demikian Jiwi Siocia, maafkan jika kami mengerjakan
apa yang menjadi kewajiban dan aturan perkumpulan kami.
Bersiaplah, kami akan menyerang ......."
"Sudahlah Hong Li, biarkan mereka menyerang. Aku
sudah teramat jemu dengan kelakukan orang-orang tidak tahu

Tarian Liar Naga Sakti I 2115


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

adat ini ...... biarkan mereka maju ......." Giok Hong sendiri
menjadi mengkal dan jemu karena kesenangan mereka
terganggu oleh ulah perampok kecil yang menjemukan itu.
Mendengar perkataan Giok Hong yang tajam menusuk,
ke-7 orang yang datang belakangan menjadi murka. Apalagi
ketika kemudian anak buah mereka datang menghadap dan
berkata:
"Mereka sungguh tidak tahu diuntung Pangcu, kami
berkata baik-baik, mereka justru menyerang dan melukai kami
....."
Mendengar perkataan anak buah mereka dan memang
Hong Li serta Giok Hong malas untuk menyangkalnya lagi, ke-
7 orang itu menjadi murka. Dan kini, pemimpin mereka yang
sudah berusia lumayan, mungkin berusia 40 tahunan lebih,
mengeluarkan perintah: "Tangkap dan lucuti mereka ........."
suaranya besar dan menggelegar. Dan serentak dengan
perintah itu, salah seorang dari ke-7 yang datang belakangan
dengan tidak ada rasa takut dan bahkan sedikit memandang
enteng sudah melesat maju dan langsung menyerang Hong Li.
Tetapi, serangan tersebut dengan mudah dielakkan Hong
Li, serangan kedua dan ketiga juga sama. Bukan saja tiidak
mengenai sasarannya, bahkan lengannya sendiripun
kemudian didorong perlahan oleh Kwan Hong Li sehingga
bukan hanya arah pukulan menyimpang, tetapi bahkan
lengannya juga terdorong mundur dan membuatnya menjerit
perlahan:
"Achhhhhh ........"

Tarian Liar Naga Sakti I 2116


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sambil mundur dan menjerit, dia kemudian berkata:


"Kita harus hadapi bersama, musuh terlalu tangguh ......"
Mendengar kalimat itu, serentak ke-7 orang yang baru
datang itu bergerak bersama. Dan hanya dalam sekejap,
mereka telah berdiri dan membentuk satu kesatuan untuk
datang menyerang:
"Maafkan, kami 7 bersaudara harus bertarung bersama
jika menemui musuh tangguh. Kami dikenal sebagai Kwi Eng
Chit Koai (7 Siluman Bayangan Hantu). Tinggalkan nama Jiwi
Siocia agar kami bisa bertempur berdasarkan aturan orang
gagah ......" seorang yang nampak menjadi pemimpin Kwi Eng
Sucia berkata dengan suaranya gagah. Dari suara dan sikapnya
yang gagah, segera menghapus banyak kedongkolan Hong Li
dan Giok Hong. Mereka maklum, orang ini adalah pemimpina
nampaknya. Jelas ke-7 orang yang baru datang bersikap gagah
dan bukan sifat dan sikap para perampok atau mereka yang
datang dari golongan hitam. Dan sifat orang inilah yang
menghindarkan mereka dari bencana besar bagi mereka
bertujuh.
"Hmmmmmm, memandang mukamu, maka bolehlah
engkau mengenali kami. Aku sendiri bernama Hong Jie dan
adikku ini bernama Kwan Hong Li. Untuk menghadapi kalian
bertujuh, biarlah kali ini aku sendiri saja yang akan turun
tangan. Adik Hong Li, mundurlah sebentar, biarkan Encimu ini
coba-coba melemaskan otot-otot ini, sudah cukup lama tidak
bertempur. (Dan sambil memandang ke-7 orang itu, dia
berkata lagi) Sekarang, kalian boleh maju menyerang
bersama-sama, jika dalam hitungan 10 jurus kalian mampu

Tarian Liar Naga Sakti I 2117


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lolos dari seranganku, maka terhitung aku kalah dan kalian


boleh mengambil perhiasan mewah apapun yang kami bawah.
Tetapi, jika kalian kalah, aku ingin menghukum salah seorang
anak buahmu dan kalian harus tunduk akan perintahku .....
bagaimana ...."?
Bukan main kagetnya ke-7 orang itu. Di Kota Yen Ping,
tidak ada seorangpun termasuk pasukan keamanan yang tidak
takut terhadap mereka. Seorang dari mereka saja sudah
cukup menjagoi Kota Yen Ping apalagi maju bertujuh. Dengan
maju bertujuh, belum pernah sekalipun mereka ketemu
tanding. Tetapi sekarang, mereka takjub karena ditantang
oleh seorang gadis yang masih muda ........ betapa tidak
takjub, terkejut dan juga seklaigus marah mereka dibuatnya.
"Gadis muda, engkau terlampau takabur. Tapi, sebagai
orang tertua Kwi Eng Chit Koai aku akan memenuhi
tantanganmu .... kita tetapkan taruhannya seperti itu .......
engkau boleh mulai menyerang ........."
"Baik, jaga diri kalian baik-baik ...."
Untuk saat ini, Giok Hong sebenarnya telah membekal
begitu banyak kekuatan dahsyat dalam dirinya. Tenaga
dalamnya sudah menanjak demikian tinggi dan sudah
mengakar dalam dirinya. Sayang sekali, sebagian besar ilmu
silatnya, hanya dapat digunakannya ketika dia dalam keadaan
terdesak, yakni beberapa ilmu yang sudah mendarah daging
dengannya, yakni ilmu-ilmu dari Bengkauw. Sementara ilmu-
ilmu mujijat yang lainnya, yang dipelajarinya belakangan
dalam keadaan tidak ingat siapa dirinya, justru semakin
mendalam dikuasainya. Karena dalam keadaan terluka dia

Tarian Liar Naga Sakti I 2118


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

diselamatkan seseorang yang ternyata dalam "pertikaian dan


penyembuhan" dengan orang yang menolongnya. Kedua
tokoh hebat itulah yang mewariskan ilmu-ilmu hebat yang kini
digunakannya, dan itu masih ditambah dengan ilmu mujijat
dari si Nenek Kie Pi Sia dari puncak thian San Pay. Satu hal
yang disadari Giok Hong, kekuatan tenaga dalamnya sudah
maju teramat jauh dan berada di tataran yang sangat tinggi.
Maka dengan penuh percaya diri, Giok Hong maju
menyerang. Begitu menyerang kekuatan lengan dan daya
geraknya ternyata sungguh menakjubkan. Dan dalam waktu
singkat ketujuh lawan yang awalnya memandang remeh Giok
Hong langsung kocar-kacir tidak keruan. Bukan hanya itu,
barisan yang ingin mereka bentuk langsung buyar dan bahkan
pedang yang sempat tercabut oleh 3 orang diantara mereka
langsung patah-patah bertemu dengan lengan halus Giok
Hong yang penuh hawa murni. Dalam waktu lima jurus saja, 4
pedang patah dan barisan ke-7 orang tersebut langcung
kocar-kacir tidak keruan. Bisa dipastikan mereka akan segera
terjerumus dalam kesulitan yang luar biasa dan sebenarnya
hingga jurus kelima saja, mereka sudah dapat tunduk alias
terkalahkan. Tetapi, Siangkoan Giok Hong paham, jika kalah
sebelum menyerang, mereka pasti susah untuk menerima
kekalahan mereka itu. Karena itu, diapun mencelat mundur
sambil berkata:
"Sebetulnya aku ingin segera menjatuhkan kalian
secepatnya. Tetapi, karena mengingat kalian belum sempat
sekalipun menyerangku, maka kini kupersilahkan kalian untuk
menyerangku sekarang. Karena jika tidak, maka kalian akan

Tarian Liar Naga Sakti I 2119


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kalah penasaran sebelum sempat sejuruspun melakukan


serangan terhadapku. Nach, silahkan kalian memulai ........"
Tetapi, ke-7 orang Kwi Eng Chit Koay yang tadi
terperangah dengan gerak cepat dan kekuatan menakjubkan
di lengan Giok Hong maklum belaka. Maju sekali lagi dengan
menyerang bersamapun mereka masih bukan tandingan Giok
Hong. Mereka masih memiliki kegagahan, kalah ya kalah. Jika
memaksakan diri melakukan penyerangan, bukan berarti
mereka takut kalah. Tetapi, merekapun sadar jika lawan
adalah tokoh maha hebat yang kebetulan bentrok dengan
mereka bertujuh. Ketimbang malu mereka bertambah, lebih
jantan mengakui kekalahan:
"Nona, kami mengaku kalah kepadamu. Jika engkau
menginginkan kami kalah dengan lebih memalukan, kami tahu
engkau mampu melakukannya tadi tetapi engkau memberi
kami banyak kemurahan. Karena itu, biarlah kami mengaku
kalah dan kami bersedia mengikuti perintahmu sesuai
perjanjian tadi......."
"Hmmmmmm, tidak kusangka kalian begitu teguh
memegang perjanjian. Baiklah, kami sebenarnya hanya ingin
menghukum orang itu (sambil menunjuk si Tirus yang masih
sedang kesakitan karena lengannya oatah) dengan
mengeluarkannya dari perkumpulanmu. Orang itu brengsek
dan sangat menghina kami kaum wanita. Dan jika suatu saat
kami menemukan orang itu tetap seperti kelakuannya hari ini,
maka kami tidak akan ragu membunuhnya ........"
"Baik ...... baik Nona ....... pada hari ini juga kami akan
mengeluarkannya dari perkumpulan Kwi Eng Sucia ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 2120


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Bagus jika memang demikian keputusanmu. Dan


selanjutnya, perintahku hanya ada satu saja, yakni mulai saat
ini kalian hendaknya menjauhi jalan merampok dan berlaku di
jalan kebenaran ......"
Terlihat ke-7 orang itu menjadi berduka. mereka berdiam
beberapa saat sampai juru bicara mereka tadi angkat bicara:
"Lihiap ....... sejujurnya kami merampok bukan untuk
kepentingan perkumpulan kami. Kami seluruhnya hanya
berjumlah kurang dari 100 orang dan untuk kehidupan kami,
di markas kami ada tersedia cukup makanan yang kami
usahakan sendiri dari hasil bercocok tanam dan berburu. Jika
kami merampok, maka hasilnya selalu kami bagikan bagi
rakyat Kota Yen Ping yang selalu dibebani banyak sekali
aturan dan pungutan dari pembesar korup yang bekerjasama
dengan kaum saudagar yang suka menyuap para pejabat itu.
Karena itu, kamipun merampok saudagar kaya di kota ini,
kecuali saudagar yang tidak kikir alias dermawan. Jika engkau
meminta kami tidak merampok lagi, maka kami khawatir
dengan penduduk miskin kota ini. Tetapi, jika tetap engkau
mengeluarkan perintah seperti itu, maka kami bertujuh pasti
akan mentaatinya untuk tidak merampok lagi mulai saat ini
......."
Mendengar perkataan orang itu, Giok Hong terdiam. Dia
tidak menyangka jika perampok dan kelompok yang
diduganya penjahat kecil itu, justru mengerjakan sesuatu
untuk membantu rakyat miskin yang selalu terjepit oleh
kebijakan penguasa yang membebani pajak sedemikian tinggi
bagi warganya. Bukankah apa yang mereka kerjakan terhitung
mulia? Di tengah kekejaman para penguasa dan kaum

Tarian Liar Naga Sakti I 2121


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

saudagar yang memerah keringat mereka, siapa lagi yang


membela orang miskin jika demikian? Giok Hong sungguh
bingung. Tetapi adalah otak Hong Li yang dengan cepat
bekerja dan menemukan menemukan jawabannya:
"Enci, mencuri dan merampok adalah perbuatan tercela.
Tetapi membantu orang susah adalah perbuatan mulia.
Perbuatan mereka "imbang sisi baik dan jahatnya.
Perintahkan mereka untuk sekedar merampok mereka yang
jahat dan kikir saja, dan tidak boleh setiap hari dan setiap
saat. Dan perintahkan juga agar semua hasil rampokan
dibagikan kepada rakyat miskin di kota ...... tetapi, supaya
tidak menggegerkan, mereka hanya boleh melakukan
perampokan maksimal sekali dalam sebulan. Itu sudah cukup,
dan jangan merampok tanpa pandang bulu ........"
"Hmmmmm engkau benar adikku ......... (setelah
memandang dan membenarkan pendapat Hong Li, Giok Hong
kemudian memandang ke-7 manusia itu kemudian berkata
lagi) ... Kalian dengar perkataan adikku ini? Nach, lakukan
sesuai yang dikatakannya tadi ......."
"Baik, terima kasih atas kemurahan jiwi lihiap ........."
Setelah berkata demikian, ke-7 orang itu nampak berbisik-
bisik diantara mereka. Dan tidak lama kemudian pemimpin
mereka berkata:
"Kami sudah memutuskan mengusir keluar orang itu
........(sambil menunjuk kearah si Tirus), dan selanjutnya kami
bertujuh akan memandang dan memperlakukan Lihiap
(sambil memandang Giok Hong) sebagai Pangcu Kehormatan
kami. Semua yang Pangcu Kehormatan perintahkan kepada

Tarian Liar Naga Sakti I 2122


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kami, akan kami laksanakan dengan penuh tanggung-jawab


........"
"Ach, mana bisa aku menjadi Pangcu ....... tidak ...... tidak
........" Giok Hong sontak menolak perkataan pemimpin Kwi
Eng Chit Koai itu.
"Hanya selaku Pangcu Kehormatan saja maka perintah
Lihiap dapat kami taati, jika tidak, maka kami akan merasa
sangat kesulitan. Selain itu, namanya saja Lihiap sebagai
Pangcu Kehormatan. Karena nantinya, untuk tugas-tugas
sehari-harin, maka pekerjaan mengatur semua anggota Kwi
Eng Sucia, tetap lohu yang siap untuk melaksanakan dan
menaturnya......"
"Hikhikhik ........ wah kionghi ..... kionghi Enci Hong,
engkau kini menjadi Pangcu Kehormatan Kwi Eng Sucia
.........." Kwan Hong Li sambil tertawa-tawa sambil memberi
ucapan selamat kepada Siangkoan Giok Hong. Tetapi, tawanya
sama sekali bukan tawa mengejek, tetapi tertawa tulus,
karena dia justru merasa sreg dengan Giok Hong mengepalai
Kwi Eng Sucia itu.
"Achhh, adikku, mana aku punya bakat, kemampuan dan
waktu untuk menjadi Pangcu Kehormatan segala ...."?
"Tetapi dengan menjadi Pangcu Kehormatan, maka Enci
akan dapat mengontrol dan menjaga agar mereka tidak
berbuat jahat lagi enci ......"
Usulan Hong Li memang beralasan. Dan untuk
menguatkannya, maka juru bicara Kwi Eng Chit Koaipun
berkata menguatkan:

Tarian Liar Naga Sakti I 2123


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Benar lihiap, dengan menjadi Pangcu Kehormatan, maka


engkau dapat mengatur dan memberi perintah kepada kami
semua. Dan otomatis, kami semua harus memenuhi dan
mengikuti perintah Lihiap ......."
Bersamaan dengan ucapan itu, ke-7 orang pemimpin Kwi
Eng Sucia itu mengangguk secara bersamaan membenarkan
perkataan juru bicara mereka. Dan, lama Giok Hong
merenung sambil terus dibujuk Hong Li. Hong Li yang terus
bicara sebetulnya tidak lagi begitu diperdulikan Giok Hong
yang berpikir dan mengembarakan pikirannya itu dengan
pilihan-pilihannya kedepan. Tiba-tiba dia berkata:
"Baiklah, aku menerima usulan kalian semua. Sejak saat
ini, Hong Jie menjadi Pangcu Kehormatan Kwi Eng Sucia. Dan
engkau, hei siapa namamu ...."?
"Lohu bernama Cho Ping, Lihiap ......."
"Baik, dan engkau (sambil memandang si jurubicara
tadi)....."?
"Yap Kong, Lihiap"
"Baiklah, Cho ping, engkau harus tetap menjadi Pangcu
memimpin Kwi Eng Sucia untuk urusan sehari-harianya. Dan
yang menjadi wakilmu hendaklah adalah Yap Kong ini,
sekaligus Penasehat Kwi Eng Sucia. Kalian berdualah yang
menjadi pelaksana Kwi Eng Sucia (Duta Bayangan Hantu)
sehari-hari. Segera setelah penyakit lupa ingatanku sembuh
secara total, maka aku akan menemui kalian kembali di
markas kalian disini. Dan ingat, karena namaku sendiripun
sedang kucari-cari, maka untuk sementara jangan

Tarian Liar Naga Sakti I 2124


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyebutkan apa-apa selain Hong Jie terhadapku. Suatu saat,


aku akan kembali mencari kalian semua ..... sekalian untuk
mengetahui apakah kalian semua memenuhi amanatku tadi
......."
"Baik Pangcu, kami menurut ......." serentak ke-7 orang
tersebut, Kwi Eng Chit Koay (7 Siluman Bayangan hantu),
memberi hormat kepada Giok Hong yang sudah setuju untuk
memimpin mereka kedepan.
Baiklah, baiklah kalian semua boleh berdiri sekarang.
Malam nanti, kalian berdua temui aku di dalam kota Yen Ping
(sambil memandang Cho ping dan Yap Kong), karena ada
sesuatu yang harus kutinggalkan untuk kalian semua selama
aku bepergian ......... dan untuk saat ini, biarlah pertemuan
kita cukup sampai disini dulu, karena kami berdua sangat
butuh istirahat ....."
"Baik pangcu ......."
Dengan tidak memandang ke belakang lagi, Giok Hong
kemudian berkata sambil mencelat pergi dengan cepat:
"Aku pergi dulu ....."
Begitu ke-tujuh orang itu mengangkat kepala, Hong Li dan
Giok Hong sudah berkelabat pergi dengan cepat dan sudah
menghilang dari hadapan mereka semua. Dan ketujuh orang
itu hanya berdecak dan menelan ludah saking kagum akan
kehebatan Pangcu kehormatan mereka yang baru tersebut.
Dan disepanjang jalan sampai sehari sebelum tiba di
Bengsan, Giok Hong dan Hong Li banyak melakukan hal-hal
serupa. Yakni menorehkan nama dengan menggerus para

Tarian Liar Naga Sakti I 2125


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

penjahat, menghukum mereka yang keterlaluan dan bahkan


mengobrak-abrik sarang penjahat di kota kecil Lengkok serta
di He Le San. Rangkaian kisah kedua dara pendekar sepanjang
perjalanan ke Bengsan semakin menjulangkan nama Kwan
Hong Li dan Hong Jie sebagai dua pendekar wanita yang
muncul tiba-tiba dan langsung nama mereka menjulang tinggi
ke angkasa.
Dan perjalanan mereka mengantarkan mereka memasuki
Kota Tiong Cin, kota terdekat ke pegunungan bengsan dimana
Markas Bengkauw berada. Setiap mendengar serta menyebut
kata BENGKAUW, entah mengapa ada debar halus dan
perasaan mesra dalam dada Giok Hong. Dia heran, tetapi
menduga, kemungkinan besar dia memiliki hubungan dengan
bengkauw. Tetapi, setiap kali berusaha mengingatnya, selalu
berakhir dengan kepala berdenyut. Karena dia selalu tidak
sanggup untuk menebak dan mengurai rahasia dibalik
mengapa ada rasa aneh dan rasa mesra dalam hatinya setiap
mengingat dan menyebutkan kata Bengkauw. Entah mengapa
nama Bengkauw begitu melekat di sanubarinya.
Dan kini, setelah hanya beristirahat semalam di kota
Tiong Cin, mereka sudah berada di lereng gunung Bengsan.
Berdasarkan keterangan penduduk Kota Tiong Cin,
perkumpulan Bengkauw yang kini banyak membantu mereka
mengusir orang jahat dan sering berbelanja keperluan sehari-
hari di Tiong Cin, maka Markas Bengkauw tidak lagi begitu
jauh. Paling-paling dengan berjalan kaki dapat ditempuh
selama 4-5 jam, atau kalau berkuda bisa ditempuh selama 1-2
jam belaka. Tetapi, untuk memasuki area Markas Bengkauw,
sulitnya minta ampun. Termasuk para penduduk Tiong Cin.

Tarian Liar Naga Sakti I 2126


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mereka harus terlebih dahulu menunggu persetujuan para


pemimpin Bengkauw dan jika tidak, dapat dianggap penyusup.
Hari masih siang, matahari tepat berada di atas kepala,
dan jalan menuju Markas Bengkauw lengang. Tetapi saat itu,
justru kedua Nona itu, Giok hong dan Hong Li mulai mengarah
ke punggung gunung yang menurut penduduk menjadi
Markas Bengkauw. Keduanya berjalan santai dan terus
menerobos ke depan. Mungkin dalam satu jam ke depan
mereka akan mencapai pintu penjagaan pertama. Pintu
penjagaan Bengkauw Tionggoan yang paling luar.
Semakin mendekat, semakin berdebar rasa hati Giok
Hong. Sampai tiba-tiba Giok Hong berhenti dan berkata
kepada Hong Li:
"Adikku, berhenti sejenak ......." dan otomatis Hong Li
berhenti, sementara Giok Hong tak henti-henti memandang
berkeliling. Entah apa yang dipikirkannya. Tetapi, yang pasti
Nona itu berusaha keras untuk mengingat-ingat sesuatu.
Sesuatu yang tertanam dalam sanubarinya tetapi yang tak
sanggup dibahasakannya karena hanya bisa dirasa dan
disadarinya di alam bawah sadarnya. Dan sepertinya dia
memiliki kenangan dan memori dengan jalanan yang sedang
mereka lalui.
"Mengapa ......... ada apa .......?" begitu Giok Hong berpikir
keras mengenang ada apa dengan tempat tersebut. Seperti
dikenalnya tetapi entah darimana datangnya kenangan itu.
Akrab tetapi tidak tahu mengapa. Tengah dia berpikir keras
seperti itu, tiba-tiba dia yang sedang mengerahkan daya
kemampuan konsentrasinya terusik oleh sebuah usikan yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2127


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

cukup berat. Cepat dia sadar akan adanya sesuatu yang


"besar" sedang mendatangi tempat mereka berada. Hong Li
juga serentak menyadarinya. Kepekaan keduanya memang
sudah sangat terlatih. Keduanya slaing pandang dan paham
bahwa mereka yang datang sudah sangat dekat dan keduanya
tak akan sempat sembunyi lagi karena yang datang benar-
benar cepat gerakan mereka.
Benar saja. Tidak berapa ketika, di hadapan mereka sudah
berlari mendatangi dua sosok tubuh yang bergerak dengan
kecepatan luar biasa dan tidak lumrah manusia. Dan pada
waktunya merekapun tiba dan berhenti karena di jalanan
yang akan mereka lewati berdiri dengan tegak dua orang
wanita muda. Yang membuat pendatang itu berhenti, adalah
karena kedua wanita yang menghadang itu memancarkan
hawa serta kekuatan yang luar biasa kuatnya. Keduanya
awalnya mengira, mereka sudah dihadang oleh dua tokoh
utama Bengkauw Tionggoan dan karena itu sontak mereka
menghentikan langkah mereka dan kemudian menatap lawan
yang menghadang.
Luar biasa. Keduanya terkejut setengah mati mendapati di
depan mereka berdiri dua orang Nona yang masih begitu
muda. Keduanya terhenyak dan memandang penuh
perhatian, kaget namun juga terkagum-kagum. Karena
keduanya melihat betapa kedua gadis muda itu memandang
mereka penuh perhatian dan sedikitpun tanpa
memperlihatkan rasa takut. Hebat.
Padahal, hal yang sama juga dialami dan dirasakan Hong
Li dan Giok Hong. Mereka terkejut karena di depan mereka,
dihadapan mereka kini berdiri dua tubuh tinggi kokoh dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 2128


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pakaian yang kontras. Seorang berpakaian putih, mantel putih


dan juga topeng harimau berwarna putih. Sementara seorang
lagi berpakaian atau berjubah hitam, mantel hitam dan juga
topeng harimau berwarna hitam. Sungguh kontras. Tetapi,
bukan kontras warna yang mereka kenakan yang membuat
mereka menggetarkan, melainkan perbawa dan wibawa yang
mereka pancarkan yang menggetarkan.
Giok Hong dan Hong Li merasakan betapa kuat hawa dan
perbawa mereka dan akan membuat mereka terguncang jika
mereka tidak memperkuat diri dengan kemampuan tenaga
dalam mereka. Luar biasa. Mau tidak mau mereka harus
mengakui bahwa dua orang di depan mereka ini adalah tokoh
hebat. Perbawa mereka sungguh mampu membuat mereka
berdua terguncang. Karena itu, untuk tidak jatuh dibawah
kendali dan dibawah pengaruh orang, keduanya mengerahkan
kekuatan untuk menandingi perbawa dan pengaruh yang
memancar dari kedua orang itu.
Dan kini, kedua pihak, dua lawan dua, dua perempuan
lawan dua laki-laki saling pandang untuk mengukur
kemampuan masing-masing. Dan hingga beberapa saat,
keadaannya menjadi cukup menegangkan sekaligus
menggelikan. Karena kedua pihak yang tidak saling kenal,
belum pernah saling bertemu, justru berjumpa dalam diam
dan dalam keadaan saling menilai keadaan lawan. Kedua
pendatang tidak bersuara, dan kedua gadis itupun berdiam
diri menanti apa yang akan diutarakan oleh pendatang yang
kini sednag saling nilai dan saling ukur kekuatan itu. Dan
sudah tentu keadaan mereka tidak akan seperti itu
seterusnya. Karena harus ada yang menegur dan memulai

Tarian Liar Naga Sakti I 2129


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

percakapan, bukannya saling nilai dan saling berkutat dalam


kediaman seperti yang terjadi saat itu.
"Kalian ...... kalian berdua .... apakah dari Bengkauw
Tionggoan ........"?
Terdengar akhirnya salah seorang dari, tepatnya Si
Topeng Putih bertanya dengan kemampuan berbahasa
Tionggoan yang lumayan. Tetapi, sudah jelas dia berasal dari
luar Tionggoan. Entah darimana asalnya mereka. Tetapi, Giok
Hong terkejut. Entah bagaimana menjawab pertanyaan itu,
karena dia juga bingung. Tetapi Hong Li yang nakal sudah
menjawab.
"Kalau iya mengapa .....? Kalian berdua berasal darimana
.....?"
"Kami ...... kami Bengkauw Persia ......."
Mendengar mereka berasal dari Bengkauw Persia Hong Li
terkejut setengah mati. Jika memang demikian, semestinya
mereka adalah sahabat dari Bengkauw Tionggoan. Sesama
Bengkauw soalnya. Wah, gawat jika demikian. Jika belum-
belum sudah menyalahi tamu Bengkauw Tionggoan, bisa-bisa
mereka tidak akan diijinkan memasuki Bengkauw Tionggoan.
Bakal repot urusan Hong Jie. Begitu Hong Li berpikir dan
membuat sikapnya sedikit lepas.
"Oh ..... maaf, maaf kalau kalian berdua tamu Bengkauw
Tionggoan ......."
Perkataan "maaf" dari Hong Li, dianggap dan dimengerti
sebagai sebuah pernyataan "mengalah" dari cara pikir pihak
pendatang. Keduanya beranggapan, Bengkauw Tionggoan

Tarian Liar Naga Sakti I 2130


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sudah mulai berpikir terang dan akan membangun kembali


hubungan dengan Bengkauw Persia. Dan itu jelas dengan cara
mengakui kedudukan Bengkauw Persia sebagai PUSAT.
"Bagus ........ bagus ........ kalau akhirnya kalian ...... kalian
tahu salah ........ bagus ...."
Kalimat ini membuat Hong Li tiba-tiba terkejut dan sadar,
kelihatannya urusan antar Bengkauw ini rada tidak beres. Dia
jadi bingung harus berkata bagaimana. Tetapi, Giok Hong yang
dalam dirinya, alam bawah sadarnya memang berwatak dan
berdarah Bengkauw, sudah menimpali:
"Hmmmmmm, tahu salah? bagaimana pula ini? Apa
kalian pikir Bengkauw Tionggoan akan dengan mudah dan
sesederhana itu untuk mengalah kepada kalian atau kepada
siapapun? Bengkauw Persia sekalipun ......"
"Apa ....... apa kalian tetap akan melawan .....?"
"Jika kalian mendesak, maka Bengkauw Tionggoan akan
melawan. Siapapun, termasuk Bengkauw Persia sekalipun
......."
"Sombong ......... tapi awaslah, kami melawan Tionggoan
lebih dahulu. Setelahnya, kalian disini, Bengkauw Tionggoan
kalian ..... akan kami lawan ......" terdengar suara mulai
bernada mengancam dari si Topeng Putih.
"Huh, sekarangpun kami tidak takut ............ apa hebatnya
Bengkauw Persia ....."
Suara Giok Hong itu membuat si Topeng Putih terhenyak.
Dia terdiam sebentar. Tetapi terlihat dia mengangguk-angguk

Tarian Liar Naga Sakti I 2131


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan bercakap dengan si Topeng Hitam. Dan tidak lama


kemudian, si Topeng Putih kembali berkata:
"Tidak ...... tidak sekarang. Tionggoan lebih dahulu .........."
"Hmmmm, jika takut silahkan angkat kaki dari hadapan
kami ......"
"Engkau .... kurang ajar ......."
Si Topeng Putih berkata kepada kawannya dalam bahasa
Persia, dan benar saja di Topeng Hitam juga marah dengan
kalimat Giok Hong. Tetapi, Giok Hong yang panas dengan
hinaan dan memandang rendahnya kedua tokoh ini kepada
Bengkauw yang di Tionggoan sudah menukas:
"Kurang ajar atau bukan, cepat kalian pergi dan merat
dari sini ......."
Sehebat apapun, kedua orang Persia itu akhirnya murka.
Dan setelah saling berbisik keduanya terlihat slaing
menganggukkan kepala. Dan kemudian di Putih berkata:
"Kalian ini, kalian ini ........ perlu diajar adat ....."
Dan sambil berkata demikian si Topeng Putih sudah
melepaskan pukulan ke arah Giok Hong. Tetapi dengan cepat,
Giok Hong juga bergerak menghindar dan bersamaan dengan
itu, Hong Li menyela dan berkata:
"Si Putih ini bagianku Enci ........" dan serentak dengan itu,
si nakal Hong Li menyerang si Topeng Putih tanpa sedikitpun
rasa takut. Tetapi, kawan si Topeng Putih, yakni si Topeng
Hitam, melihat kawannya diserang oleh Hong Li, dengan cepat
bergerak menangkis pukulan Hong Li. Dan Hong Li yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2132


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

diserang, cepat mengelak untuk kemudian balas menyerang si


Topeng Hitam, sementara Giok Hong dan si Topeng Putih
melanjutkan aksi serang menyerang mereka. Dengan cepat
dan segera, kini kedua kelompok yang baru bertemu itu telah
membuka dua arena pertempuran yang berlangsung cepat,
hebat dan seru: Siangkoan Giok Hong atau Hong Jie
menghadapi si Topeng Putih, sementara Kwan Hong Li
menghadapi si Topeng Hitam. Dan hebatnya, kedua arena itu
berlangsung sama cepat, sama kuatnya dan sama serunya.
Dua laki-laki melawan dua perempuan.

Episode 40: Rahasia Jarum Emas (1)


Inilah untuk pertama kalinya si Topeng Putih dan Topeng
Hitam bertempur secara langsung dan berterang dengan jago
dari Tionggoan. Dan jika tanpa topeng yang menutupi wajah
keduanya, bisa dipastikan mereka sedang terkejut setengah
mati karena untuk pertama kalinya mereka ditandingi orang di
Tionggoan. Dan itu justru dilakukan oleh orang-orang yang
lebih muda dari mereka. Lebih menggemaskan lagi, karena
dua orang itu bukan hanya lebih muda dari mereka, tetapi
juga adalah perempuan-perempuan yang berani melakukan
perlawanan.
Sangat pantas mereka terkejut. Karena di Persia sana,
kehadiran dan perbawa Topeng Harimau Hitam dan Topeng
Harimau Putih adalah "MAUT". Jika kehadiran Topeng
Harimau Putih masih memberi "harapan lolos", maka
kehadiran Topeng Harimau Hitam sudah berarti maut. Mereka
berdua, adalah UTUSAN yang bersifat PAMUNGKAS dari

Tarian Liar Naga Sakti I 2133


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pemimpin Utama BENGKAUW PERSIA. Hanya untuk urusan


yang "luar biasa" mereka diturunkan, dan mereka memiliki
hak "MEWAKILI KAUWCU BENGKAUW PERSIA" untuk
memutuskan benar tidak seseorang atau benar tidak sebuah
perkumpulan.
Mereka adalah "Petarung" sekaligus "Duta Rahasia" yang
memperoleh order atau perintah langsung secara lisan dari
Pemimpin Tertinggi Bengkauw Persia. Jadi, dapat dibayangkan
status dan keberadaan mereka sebagai jajaran tertinggi
sekaligus bersifat sangat rahasia bagi Bengkauw Persia. Lebih
dari itu, dibandingkan utusan Bengkauw yang memasuki
Tionggoan beberapa bulan sebelumnya, Topeng Hitam dan
Topeng Putih ini, malah masih lebih hebat lagi. Karena
keduanya, tepatnya ketiganya bersama dengan si Topeng
Merah, adalah tokoh andalan dan petarung utama Bengkauw
Persia. Tetapi, untungnya, baik Hong Li maupun Giok Hong
tidak paham dengan urusan-urusan seperti ini. Keduanya
sekedar melakukan perlawanan karena diganggu atau
terganggu. Tidak ada sebetulnya alasan yang berlebihan untuk
diajukan hingga mereka sampai bentrok dengan dua orang
aneh yang sejatinya adalah petarung handal dan serba rahasia
dari Bengkauw Persia. Jangankan status rahasia mereka,
mengenal dan mengetahui siapa kedua manusia bertopeng
inipun tidak diketahui oleh Kwan Hong Li dan juga Siangkoan
Giok Hong.
Keduanya baru kaget, mungkin sama kagetnya dengan
kedua Manusia Bertopeng itu, ketika menemukan kenyataan
betapa hebat lawan yang dihadapi. Dalam beberapa gerak dan
jurus belaka, segera ketahuan keadaan dan perimbangan

Tarian Liar Naga Sakti I 2134


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kekuatan di kedua arena yang berlangsung dalam kecepatan


yang sulit diikuti pandangan mata. Jika Giok Hong mampu
mengimbangi dan membuat pertempuran mereka menjadi
benar-benar berimbang, maka Hong Li sesekali terlihat
keteteran. Bukan apa-apa, si Nakal itu memang masih sangat
cetek pengalaman bertempurnya, apalagi menghadapi
seorang tokoh hebat yang kaya pengalaman seperti si Topeng
Hitam. Tetapi, keadaan itu tidak berarti bahwa Hong Li akan
terkalahkan dengan mudah. Jika sebelum digembleng sang
kakek buyut di Thian San Pay, mungkin dia akan bisa
terkalahkan oleh lawannya si Topeng Hitam ini.
Tetapi, Hong Li yang tampil kali ini, muncul dengan
kepercayaan diri yang tinggi dan bertarung "tanpa beban".
Hanya sekedar karena kesal kepada gangguan sepasang
manusia bertopeng yang sedang berpacu menuju Bengkauw.
Syukur karena dia juga tidak bermaksud untuk mengalahkan
lawan, sehingga dengan demikian, dia mampu dan sanggup
melihat kedalaman diri dan lawan. Hal ini membuatnya
bersyukur diam-diam bahwa dia sudah berlatih sangat tekun
selama beberapa bulan terakhir. Dan itu yang kemudian
membantunya untuk lebih bisa menilai kemampuan dan
otomatis juga membantunya menilai kemampuan lawan.
Dan syukurlah, yang dilakukan kakek buyutnya memang
tidak mengajarkan ilmu baru, tetapi mematangkannya.
Terutama mematangkan 4 ilmu utama Pulau Awan Putih,
yakni dan yang terutama PAN YO SANKONG (Tenaga Luar
Mujijat Menghindar dan Menggempur Pukulan) dan TOA PAN
YO HIAN KONG (Tenaga Dalam Mujijat). Selama 4 bulan awal,
Kakek buyutnya menyempurnakan kekuatan sinkang istimewa

Tarian Liar Naga Sakti I 2135


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

andalan pulau mereka dan kemudian bagaimana


menggunakannya secara lebih effektif dan effisien. Ide utama
ilmu tersebut sebenarnya menggempur lawan lewat upaya
membentur dan membuat lawan membuat kekuatan utama
secara sia-sia. Jika melawan tokoh yang kemampuannya lebih
kuat dan hebatpun, Hong Li tidak usah merasa takut, karena
hawa mujijat Toa Pan Yo Hian Kong benar-benar berkhasiat
dan mujijat, dan perlawanan yang bersifat "bertahan" dapat
digunakan dari Pan Yo Sankong. Cara ini akan efektif untuk
membuatnya tidak atau teramat sulit dikalahkan. Caranya,
bentur dan lari, bentur dan belokkan, dan dengan cara itu,
maka lawan akan kehilangan kekuatan nyaris dua kali lebih
banyak dibanding Hong Li.
Sebaliknya, jika menghadapi lawan yang lebih lemah,
maka aspek "menyerang" dapat dilakukan secara terbuka
tanpa harus menguras kekuatan lawan. Disinilah letak
kehebatan dan kemujijatan Pulau Awan Putih dengan Tenaga
Mujijat mereka. Dan selain kedua ilmu mujijat itu, sang Kakek
Buyut bahkan mengkombinasikan Tenaga Mujijat kedalam
tata gerak ginkang Hu-ing-sui-seng (menempel bayangan
mengikuti badan) dan juga Thian Ti Pat Sek (Delapan Gerakan
Raja Langit). Awalnya, Tenaga Mujijat hanya dilakukan dalam
dua versi di atas dengan tata gerak yang sudah tertata rapih
sejak diciptakan. Tetapi, si Kakek buyut Kwan Lun, membuat
tata gerak ginkang Hu Ing Sui Seng, juga dapat digunakan
dengan penyelipan beberapa jurus lihay yang membahayakan
sebagai gerak kejutan.
Dan maha karyanya adalah Ilmu Thian Ti Pat Sek (Delapan
Gerak Raja Langit) yang juga kini mampu memanfaatkan

Tarian Liar Naga Sakti I 2136


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

secara optimal Tenaga Mujijat Pulau Awan Putih. Delapan


gerak yang dimaksud sebetulnya meniru ide Cit Sat Sin Ciang,
namun karena dasar iweekang berbeda, maka Delapan Gerak
itu hanya mampu disisipinya atau digunakan dengan landas
iweekang Tenaga Mujijat. Dan hanya taraf tertentu dari
penguasaan Tenaga Mujijat yang mampu melakukannya. Itu
sebabnya dia harus melatih dan bahkan menyempurnakan
tenaga Hong Li baru berani melatihnya dengan tata gerak
yang sudah disempurnakannya itu. Dan tiga bulan terakhir
Hong Li memang lebih banyak berkutat dalam hal bagaimana
dia mengkombinasikan tenaga mujijatnya kedalam Delapan
Gerak Mujijat.
Sayang, Kwan Hong Li memang masih terlampau muda.
Tetapi, kemampuannya sudah sangat mengagumkan
kakeknya. Sang Kakek paham benar, untuk tataran Hong Li
saat ini, sudah sangat jarang tokoh utama yang sanggup
mengalahkannya. Karena itu dia berani melepas Hong Li turun
gunung.
Dan menghadapi si Topeng Hitam, Hong Li segera sadar
bahwa dia berhadapan dengan lawan yang malah lebih
matang dari dirinya. Sementara kemampuan lawan tidak
berada dibawah kemampuannya. Tetapi, bukannya gentar
dan takut, Hong Li justru menjadi gembira. "Teman berlatih
yang pas ....." begitu pikirnya. Dan dengan tidak takut, dia
meladeni setiap serangan lawan, bahkan melawan dan
menyerang balik dengan tidak takut dan tidak khawatir.
Diapun sadar, hanya kematangannya yang kalah dari lawan,
sementara kekuatan dan kegesitan, dia mampu

Tarian Liar Naga Sakti I 2137


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengimbanginya semua. "Mengapa harus takut ...."? begitu


kira-kira pemikiran Hong Li.
Sementara di arena satunya lagi, yakni Giok Hong
melawan Topeng Putih, justru lebih berat dan lebih seimbang.
Giok Hong kini menimbun banyak sekali ilmu dahsyat dalam
dirinya. Cuma, sayang sekali dia kurang tahu atau kurang ingat
lagi nama beberapa ilmu yang dapat dimainkannnya, bahkan
ilmu-ilmu yang terkesan keji sekalipun. Benturan beberapa
kali membuat keduanya paham kalau tingkatan kekuatan dan
kegesitan mereka, bahkan kematangan mereka nyaris
seimbang. Hanya, pengalaman si Topeng Putih belaka yang
lebih, karena memang usianya masih beberapa tahun diatas
Siangkoan Giok Hong.
Satu hal yang pasti, si Topeng Putih sama sekali tidak
mampu mengambil keuntungan sedikitpun dari benturan-
benturan dan bentrokan mereka. Tenaga iweekang Giok Hong
teramat aneh, dan sulit dikenalinya. Tenaga iweekang itu
terkadang bisa bergelombang datang menggempurnya,
terkadang bahkan memiliki kekuatan menghisap, dan kadang
memiliki kekuatan lemas. Keadaan ini membuatnya berusaha
menghindar dari benturan dan bentrokan langsung dengan
Giok Hong dan memilih untuk menggempurnya dengan
kekuatan dari samping.
(Catatan: Keadaan dan kehebatan Nona Siangkoan Giok
Hong ini, nantinya akan diceritakan lebih detail dan lengkap
dalam kisah lanjutan lepas dari TLNS ini. Sebuah kisah
pelengkap, sekaligus lanjutan kisah yang berupa "Sisipan"
dengan fokus pada tokoh-tokoh di Kisah ini)

Tarian Liar Naga Sakti I 2138


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, yang mengejutkan Topeng Putih adalah, Giok


Hong juga memiliki kekuatan luar biasa dan bahkan
memainkan ilmu-ilmu andalan Nenggala (Ilmu asal Nusantara)
dengan kemampuan yang nyaris tidak dibawah Nenggala.
Giok Hong mampu memainkan Adjian Brajamusti, sebuah
ilmu pukulan yang membawa perbawa yang luar biasa, bagai
"badai sihir buatan" dan dimainkan membendung dan
menyerang si Topeng Putih. Sudah tentu Topeng Putih tidak
mengetahui pukulan aneh tersebut, karena itu diam-diam dia
mengumpat dalam hati: "Sungguh hebat tokoh Bengkauw
satu ini, jika mereka memiliki banyak tokoh sehebat ini,
bukankah akan sangat sulit mengerjakan misi khusus di
Tionggoan ini ....?"
Tetapi, tentu saja si Topeng Putih ini bukanlah petarung
ayam sayur. Selaku Tokoh Rahasia dan hanya menerima order
atau perintah langsung dari Kauwcu Bengkauw Persia dan Dari
Tokoh Suci Bengkauw, dia tentu saja adalah tokoh hebat.
Karena itu, dengan cepat dia merubah gerakan, kelihatannya
dia mulai ikut memainkan ilmu berat sebagaimana yang
dilakukan oleh Giok Hong. Dan benar saja, tiba-tiba keduanya
kembali berbenturan tetapi dengan gerak Topeng Putih yang
cepat melepaskan diri dan kemudian menghajar lagi dari
samping. Kelihatannya ini cara dia untuk lepas dari belitan
sinkang khas Giok Hong yang menggetarkannya.
Tetapi, cara bertempur Topeng Putih yang taktis ini tidak
membuat Giok Hong terkejut. Sebenarnya, diapun terkejut
karena kekuatan tenaga dalam lawan sungguh hebat dan
tidak berada di bawah kemampuannya. Hanya, yang
diketahuinya selama ini, dalam dirinya juga mengeram

Tarian Liar Naga Sakti I 2139


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kekuatan hebat yang dapat dikerahkannya untuk melakukan


perlawanan. Apalagi, dia sudah dilatih lebih jauh oleh Nenek
Kie Pi Sia yang memiliki kekuatan dan keahlian dalam hal
tenaga lemas melawan tenaga keras. Tetapi, Giok Hong belum
ingin menggunakannya karena dia percaya diri dengan
kekuatan lain yang juga dimilikinya, entah bagaimana dia
memilikinya, diapun kurang paham.
Tiba-tiba kedua lengannya mampu memainkan kekuatan
hawa dan perbawa yang berbeda. Jika lengan satunya
memainkan Brajamusti yang membawa pengaruh membadai
dan mempengaruhi konsentrasi lawannya, maka lengan
kirinya seperti memainkan ilmu yang lain, yakni Lebur Sakheti.
Ilmu ini bahkan mampu melebur benda keras seperti besi
sekalipun saking kuatnya. Dan perkembangan ini tak lepas
dari si Topeng Putih yang semakin kagum karena melihat Giok
Hong membekal banyak sekali ilmu mujijat yang bahkan tak
dipahaminya dan belum pernah sekalipun disaksikannya baik
di Persia maupun di Tionggoan setelah beberapa lama berada
di Tionggoan.
Tapi, akan menyesal dia menjadi tokoh hebat Bengkauw
Pusat jika menghadapi tokoh wanita seperti Giok Hong dan
dia keok. Apalagi, diapun memiliki keahlian yang juga sangat
kuat dan sangat hebat. Jika dia ayal pada awal pertempuran,
karena dia ingin melihat dan menganalisis dulu kemamopuan
lawannya. Tetapi, begitu menemukan fakta bahwa tidak
mungkin dia terus dan terus bertahan dan dapat terjerumus
dalam kesulitan tak tertangani, maka akhirnya diapun mulai
balas menyerang dengan kekuatan dan kemampuan
sebenarnya.

Tarian Liar Naga Sakti I 2140


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan, pertempuran merekapun segera meningkat hebat.


Bahkan dibanding pertempuran sebelumnya di Markas
Bengkauw, pertempuran kali ini malah lebih hebat, lebih seru
dan lebih mendebarkan. Sungguh pertarungan yang
mendebarkan dan bahkan nampak mengerikan karena
mereka memainkan ilmu-ilmu tingkat tinggi yang jarang
nampak. Bahkan untuk mengimbangi keganasan lawan, kini
Giok Hong menyelingi serangan dengan ilmu Hun-kin-swee-
kut-ciang (Pukulan Memutuskan Otot Menghancurkan Tulang)
dan diselang-seling dengan ilmu Toat Beng Ci (Jari Pencabut
Nyawa). Sementara lengan satunya tetap mempertahankan
ilmu Lebur Sakheti guna menahan serangan lawan yang juga
berkekuatan penuh. Dengan cara seperti ini, kombinasi ilmu-
ilmu hebat dan bahkan keji mengerikan, Topeng Putih
semakin yakin jika lawannya adalah tokoh Bengkauw
Tionggoan.
Dia sungguh tak mampu mendesak. Jika dipaksakan,
berarti dia harus meningkat dengan menggunakan ilmu-ilmu
tingkat tinggi. Dan ketika melirik keadaan kawannya, dia
semakin terkejut, karena seperti juga dirinya, kawannya si
Topeng Hitam juga tidak mampu berbuat banyak meski sedikit
lebih sering menyerang karena memang lebih matang dan
lebih berpegalaman. Mulailah Topeng Putih "ngeri" sendiri
dengan Bengkauw Tionggoan yang dianggapnya ternyata
memiliki banyak sekali jago. Baru jago perempuan mereka
saja sudah sebegini hebatnya, bagaimana dengan tokoh tokoh
puncak dari Bengkauw Tionggoan?
Meski berpikir demikian, bukan berarti Si Topeng Putih
ketakutan dan akan menyerah. Sebaliknya, semangatnya

Tarian Liar Naga Sakti I 2141


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

untuk bertempur kini semakin meningkat dan nafsu untuk


menang juga mulai menebal dalam dirinya. Dan akibatnya,
meluncurlah dari tangannya serangan-serangan yang lebih
kuat, lebih tajam dan lebih mematikan. Tetapi, begitu dia
meningkatkan kemampuannya, begitu juga Giok Hong
menandanginya dengan tidak ada rasa takut sedikitpun. Dara
Berbaju Putih ini bergerak menghindar, menyerang dan
berkelabat kesana-kemari untuk menandingi lawan yang kini
mulai bersilat pada kemampuan yang lebih tinggi dan lebih
berbahaya.
Kedua lengan si Topeng Putihpun kini jauh lebih hidup,
begitupun dengan serangan tenaga iweekangnya kini lebih
berbahaya. Jika Giok Hong cenderung bervariasi, maka si
Topeng Putih cenderung kokoh dan juga memiliki ciri khas
yang hebat dan juga berbahaya: yakni memiliki kemampuan
mendorong dan menghempas kekuatan lawan. Bahkan dia
mampu memecah kekuatan iweekang untuk menyerang 3-4
titik sekalipun jika Giok Hong menghindar. Kelihatannya
sederhana, tetapi sebenarnya, kekuatan tenaganya tersebut
sungguh luar biasa dan membuat Giok Hong mau tidak mau
mesti meningkatkan penggunaan iweekang jika ingin terus
bertahan. Ciri khasnya membuat Giok Hong lari dan mencelat
kemanapun tetap dikejar oleh pukulan lawan.
Ketimbang menghindar, maka Giok Hongpun kemudian
meningkatkan kekuatan tenaga iweekangnya dalam bertahan
dan menangkis. Akibatnya, beberapa kali mereka adu
kekuatan, dan seperti sudah diduga keduanya, pada
penggunaan lebih hebat kekuatan keduanya, si Topeng Putih
memang sedikit lebih matang. Tetapi, semakin lama, mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 2142


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

juga sadar jika gerak dan kegesitan Giok Hong masih lebih
cepat dan lebih variatif. Dan kenyataan ini membuat
keduanya terkejut. Dalam keadaan menerima kerugian lebih
jika terus membentur kekuatan lawan, kini Giok Hong berlaku
cerdik, dia mulai mengutamakan kekuatan lemas ketimbang
kekuatan mendorong, membentur atau menolak. Dan
keadaan ini membuat dia lebih sering dan lebih cepat
bergerak.
Tetapi secara teoretis, keadaan keduanya akan berakhir
sama. Dalam arti, sama-sama akan kehabisan tenaga karena
bergerak dan bertempur dalam puncak kemampuan
keduanya. Tetapi, sampai pada titik ini, keduanya masih sadar
bahwa mereka bertemu lawan yang sangat setimpal dan
setanding. Apalagi karena Giok Hong mulai bergerak sesuai
dengan ilmu langkah sakti Bengkauw, Jiauw-sin-pouw-poan-
soan (Langkah Sakti Ajaib Berputar-putar). Dengan gerak
langkah ini, maka dia yang harus lebih banyak bergerak
ketimbang lawannya membuat keadaan kembali berimbang
dan mereka masing-masing masih sanggup memberi serangan
balasan atau saling menyerang dengan frekwensi yang sama.
Sementara di arena berbeda, meski kalah matang dan
kalah pengalaman, bukan berarti Hong Li akan terkalahkan.
Kekuatannya justru sanggup menandingi kekuatan lawan yang
lebih matang, karena memang dia berkonsentrasi dengan
Tenaga Mujijat yang membentur dan menghindar. Hanya
sesekali saja dia berani melakukan serangan mendorong jika
keadaan lawan memang memungkinkan dia untuk
menyerang. Akibatnya, si Topeng Hitam beberapa kali
mengalami keadaan tenaga serangannya terjerumus ke

Tarian Liar Naga Sakti I 2143


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tempat kosong dan membuatnya membuang tenaga secara


percuma. Lama kelamaan diapun kaget, dia tahu dia masih
menang tenaga dan pengalaman, tetapi mengapa dia selalu
tak sanggup menyernag telak lawan? Padahal beberapa kali
dia melihat Hong Li memberi dia peluang untuk medaratkan
serangan.
Pertanyaan si Topeng Hitam memang adalah khas
pertanyaan banyak orang ketika menghadapi Tenaga Mujijat
Pulau Awan Putih. Rasanya lawan sudah akan "terkena"
pukulan, tetapi entah bagaimana, mereka justru membuang
kesempatan dan tenaga besar ketika lawan yang nampak
sudah terkurung mampu menghindar secara licin, halus
namun sangat tepat. Disini, Hong Li membutuhkan bukan
cuma kekuatan tenaga mujijat, tetapi juga kegesitan dan
keberanian menentukan momentum tepat untuk bergerak.
Selain itu, dia dibantu oleh tenaga mujijat yang memang
"licin", bahkan lebih licin dibanding "belut" sekalipun. Karena
itu, jika si Topeng Hitam memaksakan diri untuk menyerang
habis-habisan, maka memang itu yang diharapkan pengguna
ilmu Tenaga Mujijat. Dia akan lebih cepat kehabisan tenaga
dan mudah ditaklukkan.
Harus diakui si Topeng Hitam memang hebat.
Pengamatan, ketenangan serta kejelian muncul dari
pengalaman dan kematangan. Setelah menyerang hebat
sepanjang 50 jurus, dia sadar bahwa lawan memang memiliki
ciri tenaga yang sangat khas namun hebat dan mujijat. Dia
sadar dia banyak membuat tenaga selama 50 jurus
sebelumnya, dan jika dia berkeras mengejar lawan yang
adalah gadis muda ini, maka dia akan mati sendiri. Pada

Tarian Liar Naga Sakti I 2144


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

saatnya, cukup satu dan dua pukulan gadis itu, maka dia akan
keok secara memalukan. Berpikir demikian, maka si Topeng
Hitam kini merubah strategi bertempurnya. Dia tidak lagi
memaksakan diri untuk mengejar Hong Li, tetapi menunggu
saat yang tepat untuk menyerang.
Dan kini, keduanya bertarung dengan mengandalkan
strategi bertanding, bukan lagi semata memanfaatkan
kecepatan, kekuatan, tipuan dan jurus-jurus hebat
mematikan. Keduanya semakin lama semakin sadar, bahwa
kekhasan ilmu masing-masing perlu dihadapi secara awas agar
tidak menghadirkan petaka bagi keduanya. Dan dalam
keadaan ini, si Topeng Hitam masih lebih matang dan lebih
berpengalaman. Dia sengaja menyusun situasi dimana dirinya
seakan terjerumus dalam keterdesakan, agar Hong Li keluar
menyerang. Padahal, pada suatu kesempatan, dia
menyediakan sebuah tipu yang mematikan untuk mengakhiri
pertarungan yang sudah cukup memakan waktu dan
tenaganya itu. Maka mulailah dia memberi diri dan
membiarkan dirinya dilibas oleh serangan Hong Li yang
semakin lama semakin hebat.
Sebetulnya, strategi si Topeng Hitam sudah tepat. Hong Li
yang kurang pengalaman menjadi gembira melepas serangan.
Tetapi, karena si Topeng Hitam menunggu situasi dan
keadaan yang "sangat matang", maka dia membiarkan 3 kali
kesempatan dalam mana Hong Li sebenarnya sudah
membuka peluang diserang. Bukan Hong Li sengaja membuka
celah itu, tetapi karena memang Hong Li kini terpancing untuk
menyerang, menyerang dan menyerang. Tetapi, sampai tiga
kali dan baru belakangan Hong Li sadar bahwa dia memberi

Tarian Liar Naga Sakti I 2145


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

peluang lawan menyerangnya secara hebat. Tetapi dia


melihat sinar mata dan lawan yang "segar" dan seperti
menyiapkan sesuatu yang lain dan strategi yang berbahaya.
Sadarlah Hong Li, bahwa lawan memang sengaja
memancingnya untuk menyerang. Takutkah Hong Li?
Si nakal itu boleh saja usil, tetapi sebetulnya dia seorang
Nona yang cerdas dalam ilmu silat. Karena itu, dia tidak takut,
dia tidak merasa khawatir diserang lawan. Karena dia
membekal ilmu mujijat dan ilmu lain yang memang alot
menerima serangan lawan. Karena itu, dia tidak mengurangi
intensitas menyerang, hanya jauh lebih waspada dan
menunggu lawannya untuk memberi serangan terakhir yang
menentukan. Begitulah keduanya bertarung dengan strategi
berbeda, keduanya saling intip untuk melihat peluang itu
datang dan akan dimanfaatkan semestinya. Dan memang,
saat itu akhirnya datang dan disambar dengan cepat dan
penuh senyum kemenangan oleh si Topeng Hitam. Kini, kedua
lengannya bergerak cepat, menyabet lengan Hong Li dan
menghempaskan. Gaya geraknya mirip si Topeng Putih tadi.
Tetapi, pada saat bersamaan, Hong Li juga tersenyum,
karena diapun sudah bersedia dengan gerak mujijat dari ilmu
meringankan tubuh Hu-ing- sui-seng (menempel bayangan
mengikuti badan). Siapa gerangan yang senyumnya berhasil?
Ketika Hong Li keluar menyerang dengan lengan
tunggalnya dalam gerak jurus It Coh Keng Thian (Sekali
Menyerang Mengejutkan Langit), tiba-tiba dia menggetarkan
lengannya hingga pada saat bersamaan dia mengincar 4 titik
di jalan darah lawan. Tubuhnya otomatis doyong ke depan
mengejar si Topeng Hitam. Pada saat itulah kedua lengan si

Tarian Liar Naga Sakti I 2146


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Topeng Hitam bergerak cepat dengan Jurus Thau Ling Cien Te


(Ombak Menyapu Darat), dua kali gerak kedua tangannya
mengebas dan menghempaskan serangan Hong Li hingga si
gadis tergeser cepat kesamping. Pada saat itu dengan cepat
dia bergerak dua kali melingkar dan menyerang sekuat tenaga
dengan jurus Liu Sing Kan Goat (Meteor Mengejar Bulan).
Gerak melingkarnya itu, memang bagai mengelilingi bulan
namun dengan gerak tangan memanjang yang penuh dengan
kekuatan sinkangnya.
Pada kondisi normal, gerak tubuh Hong Li yang
terjerumus kesamping dan kemudian disambut oleh serangan
melingkar si Topeng Hitam, maka mau tidak mau Hong Li
kehilangan "ketika" dan "waktu" untuk menyusun dan
mengerahkan tenaganya dalam menangkis atau menyambut
serangan lawan. Pada posisi ini, si Topeng Hitam sudah
menyiapkan serangan mematikan dengan jurus Man Thian
Sing Tau (Langit Penuh Bintang), dimana kekuatan tenaganya
akan menutup semua jalan keluar lawan. Saat tenaga Kwan
Hong Li terjerumus, sulit baginya untuk menambal lubang
yang ditinggalkannya dan karenanya, mau tidak mau harus
berbenturan. Namun menghadapi badai serangan jurus
lawan, masak tak satupun yang mengenai tubuh lawan?
demikian pikir si Topeng Hitam. Maka, baginya pertempuran
akan selesai.
Tetapi, ketika memang benar Hong Li terjerumus, pada
saat itu kekuatan Tenaga Mujijat juga sudah bekerja dalam
tubuhnya. Justru pada saat bersamaan dia bergerak dengan
jurus Toh Hong Pang Hwe (Membalikkan Angin Membantu
Api), dimana dia maju menyongsong serangan membadai

Tarian Liar Naga Sakti I 2147


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lawan, namun dengan tubuh dan lengan yang penuh kekuatan


mujijat. Dan pada saat itu, dia beralih menggunakan jurus Toh
Lang Cih Thian (Ombak Menyapu Langit), dengan semua
lengannya penuh hawa mujijat yang memapak serangan
lawan dan menghempaskannya.
Lama menjelaskan, tetapi benturan itu hanya terjadi
dalam 1-2 detik karena gerakan mereka yang luar biasa
cepatnya. Benturanpun terjadi beberapa kali dan telrihat
Hong Li bergerak-gerak dengan lemas dan lengannya
membentur semua serangan lawan dan kemudian dengan
manis tubuhnya kembali mundur ke belakang, dan langsung
kembali menghujani Topeng Hitam dengan serangan-
serangannya. Luar biasa, sampai Topeng Setan sendiripun
berseru:
"Bagus ........"
Tidak ada yang dirugikan. Hong Li tidak memetik
keuntungan dari aksi nekadnya namun sangat indah dan
dengan strategi tepat. Tetapi, dia tak mampu menerobos
rangkaian pukulan Topeng Hitam yang membadai tadi, selain
juga memang pada saat itu tubuh Topeng Hitam terlindungi
oleh kekuatan tenaga yang dipusatkannya dalam menyerang.
Jikapun ada kerugian, maka kerugiannya hanyalah Hong Li
yang terjerumus dalam bahaya dan Topeng Hitam melepas
banyak tenaga dengan hasil yang nihil. Itu yang membuat
keduanya masih tetap tersenyum dan kemudian kembali
slaing serang satu dengan yang lainnya. Tetapi kali ini, si
Topeng Hitam sudah sadar bahwa ciri khas dan kekuatan
lawan memang ada dalam kemujijatan tenaganya yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2148


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mampu membentur dan memerokkan kekuatannya hingga


tidak menghasilkan keuntungan apapun baginya.
Sementara keduanya kembali saling serang dan kembali
menyusun strategi untuk menang, di arena satu lagi,
keadaanpun masih tetap sama. Ilmu-ilmu yang dilepaskan
sudah ilmu tingkat tinggi dan kesiuran angin serangan sudah
sangat membahayakan. Keduanya berkutat untuk tidak mau
mengalah, meski juga untuk menang keduanya sadar
kesempatannya sangat kecil. Karena dalam semua sisi,
mereka nyaris setanding. Keunggulan yang mereka miliki
masing-masing, tidak cukup memadai untuk membuat mereka
memenangkan pertempuran.
Lama-lama keduanya sadar, untuk menang atau
memenangkan pertempuran bakalan membutuhkan tenaga
besar dan siapapun tidak akan keluar dari arena dalam
keadaan segar bugar. Mereka sudah saling libas dan kekuatan
mereka sudah dikerahkan pada takaran yang membahayakan
keduanya. Bahkan Giok Hong kini memainkan ilmu ilmu khas
Bengkauw Koai Liong Sin Ciang (Ilmu Pukulan Naga SIluman)
dan tetap dengan ilmu langkah khas Bengkauw. Dan dengan
landasan tenaga yang justru lebih kuat dari Jit Goat Sin kang
(Hawa Sakti Bulan Matahari), meski masih terasa pengaruh
dari keuatan tenaga khas Bengkauw itu.
Karena dibarengi dengan ilmu langkah sakti, maka Giok
Hong tetap terlihat menyerang dari berbagai sisi untuk
mengimbangi lawannya yang bergerak kokoh dan menghalau
serangan Giok Hong dengan gerak lengan yang cepat, tepat
dan akurat. Ilmu andalan Bengkauw sejatinya adalah ilmu
pukulan berhawa keras, tetapi kini dimainkan dalam

Tarian Liar Naga Sakti I 2149


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kecepatan tinggi. Strategi Giok Hong jelas, dia melakukannya


untuk mengurai dan mengurangi rangsekan lawan yang
membawa kekuatan tenaga yang luar biasa hebat. Ketimbang
membenturnya, lebih baik Giok Hong menyerang lebih
dahulu. Tetapi, yang membuat keduanya terlibas ketat adalah
karena sesekali Giok Hong menutuk dengan serangan jari yang
teramat kuat dan tajam: Kim Kong Ci (Cat: Kisah ini nanti kita
ikuti dalam lanjutannya, termasuk mengapa Giok Hong
mampu menggunakan ilmu mujijat ini dengan malah lebih
hebat dari tokoh Siauw Lim Sie).
Kombinasi Koai Liong Sin Ciang dan sentilan Kim Kong Ci
membuat Topeng Putih tertahan dan tak mampu untuk
membagi perhatian dengan terus menerus menyerang. Benar
dia tidak terdesak, tetapi untuk mendesak, dia sering
terhalang oleh tusukan berbahaya yang dilakukan sesekali
oleh Giok Hong menyelingi ilmu pukulan yang dirangkai
dengan gerakan Jiauw-sin-pouw-poan-soan (Langkah Sakti
Ajaib Berputar-putar). Akhirnya, seperti juga Topeng Hitam
yang bertempur dengan cara strategis, begitu juga Topeng
Hitam kini kucing-kucingan mencari cara masuk yang tepat,
peluang matang untuk mendesak lawan.
Padahal, keempatnya memang melakukan pertempuran
dengan saling intai kapan dan bagaimana nantinya
memasukkan serangan mematikan. Dari keempatnya,
memang keadaan Hong Li yang paling susah, meskipun dia
dapat dengan manisnya selalu melepaskan diri dengan tenaga
mujijat keluarganya. Tetapi dasar cerdik dan ulet, Hong Li
malahan adalah yang paling banyak belajar ketimbang 3 ornag
lainnya. Pertempuran ini merupakan arena belajar yang luar

Tarian Liar Naga Sakti I 2150


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

biasa baginya, karena kini dia mengenali ciri khas dan


kekuatan tenaga mujijat keluarganya. Dan kini dia percaya
penuh dengan bimbingan kakeknya dan berjanji dalam
dirinya, dia akan dan harus terus melatih diri sambil
berkelana, karena pertempuran kali ini menunjukkan dimana
kekurangan yang masih dimilikinya saat ini.
Pada saat itu, entah darimana datangnya, di sisi arena,
masih berada dijalanan menuju Bengkauw Tionggoan, telah
bertambah dengan seorang yang lain. Orang ini, sama dengan
Topeng Hitam dan Topeng Putih, juga mengenakan Topeng,
tetapi kali ini dia mengenakan Topeng Merah Menyala. Postur
tubuhnya malah lebih pendek dan lebih kurus dibandingkan
baik dengan Topeng Hitam ataupun dan Topeng Putih.
Keduanya, Topeng Hitam dan Topeng Putih bertubuh kokoh,
tinggi kekar postur mereka. Yang hebat, keberadaannya
bahkan tak terlacak oleh Hong Li dan Giok Hong, karena
memang keduanya sibuk bertarungg. Tahu-tahu dia telah
berdiri dan tidak lama kemudian setelah mengamati keadaan
pertarungan di dua arena, diapun mengeluarkan suara dan
berkata (dalam bahasa Persia yang tidak dipahami baik oleh
Giok Hong maupun oleh Kwan Hong Li):
"Kedua sute, sudah cukup. Kita sudah mengenali
kemampuan Bengkauw Tionggoan. Menurut Suhu, Nona baju
putih itu bersilat dengan ilmu Bengkauw yang luar biasa. Sam
Sute, engkau tidak akan menang dari Nona itu, meski juga
tidak akan kalah. Kita harus segera mengerjakan missi kita di
Tionggoan ......."
Sambil berkata demikian si Topeng Merah bergerak ke
tengah-tengah pertempuran Giok Hong dan Topeng Putih dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2151


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kemudian lengannya bergerak. Pertama dia memapak lengan


Topeng Putih dan kemudian menggerakkan lengannya
menghempas lengan Giok Hong yang datang menerjang. Dan
akibatnya,
"Dukkkkkkkkkk .........."
Tubuh Giok Hong mencelat mundur sampai 5-6 langkah
ke belakang, tetapi untungnya dia tidak terluka meski
nafasnya memburu akibat benturan itu.
"Hmmmmmm, mari jika memang ingin mengeroyok ...."
bentak Giok Hong sengit namun kaget, karena kelihatannya si
Topeng Merah malah masih lebih hebat ketimbang si Topeng
Putih.
"Nona, kami tidak akan mengeroyok. tetapi, pertandingan
kalian sudah cukup karena tidak akan ada yang menang. Missi
kami ke Bengkauw sudah cukup, kami sudah tahu siapa tokoh
kuat di Bengkauw Tionggoan. Mohon maaf, kami masih harus
menuju tempat lain untuk menemui orang lain lagi ....... maaf,
maaf"
Sambil bertanya jawab demikian, di arena satu lagi,
Topeng Hitam dan Hong Li juga sudah menyelesaikan
pertarungan mereka. Adalah Topeng Hitam yang
menghentikan serangan dan kemudian mencelat berdiri
disamping Topeng Putih dan berkata (juga dalam bahasa
Persia):
"Ji Suheng ...... (Kakak perguruan kedua ....)"
Sementara itu, mendengar si Topeng Merah justru
berbahasa Tionggoan jauh lebih baik ketimbang Topeng Hitam

Tarian Liar Naga Sakti I 2152


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan Topeng Putih, membuat Giok Hong terkejut. Secara


otomatis diapun bertanya heran:
"Siapakah engkau gerangan ....."?
"Nona, tidak ada yang mengetahui namaku kecuali
Suhuku seorang, karena itu mohon maaf. Sekali lagi, kami
tidak akan melakukan pengeroyokan. Selain itu, tugas kami di
sini sudah selesai, karena itu kami mohon diri. Suatu saat kita
akan bertemu kembali ..." sambil berkata demikian, si Topeng
Merah menjura kearah Giok Hong bahkan juga kepada Kwan
Hong Li. Dan tanpa menunggu kalimat perpisahan ataupun
kalimat apapun dari Giok Hong dan Hong Li, si Topeng Merah
sudah melirik kedua adik seperguruannya, Topeng Hitam dan
Topeng Putih. Kemudian dia mengangguk dan sekejap
kemudian keduanya sudah berlalu dari tempat itu. Entah
kemana.
Berlalunya Topeng Hitam, Topeng Putih dan Topeng
Merah membuat suasana kembali terasa senyap dan
mencekam. Perlahan-lahan nafas Siangkoan Giok Hong dan
Kwan Hong Li mulai kembali normal, bahkan kenakalan Hong
Li juga mulai kumat kembali:
"Enci, mereka hebat-hebat. Terus terang aku merasa
sangat berat menghadapi si Topeng Hitam, dia sungguh hebat.
Tetapi, siapa gerangan orangnya Enci? Siapa pula di Topeng
Merah? Mengapa pula dia begitu perhatian kepada enci .......
hm, jangan jangan ......... jangan jangan ......."
"Hmmmmmm, jangan-jangan apa Hong Li? Awas kalau
kamu mulai ngaco lagi ......" Giok Hong berkata sambil
memandangi Hong Li dengan gemas.

Tarian Liar Naga Sakti I 2153


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hikhihik, jangan-jangan si Topeng Merah jatuh cinta


kepada enci Hong ...."
"Awas kau ........" sambil berkata demikian Giok Hong
mengejar si centil Hong Li yang dengan cepat berkelabat
pergi, naik menuju Bengsan. Tetapi, melihat Hong Li berusaha
melarikan diri darinya dengan menuju Bengkauw, membuat
Giok Hong menahan langkahnya dan kemudian berkata
kepada Hong Li yang masih mendengarkan meski telah
berkelabat lebih dahulu ke depan:
"Adikku, rasanya kita tidak perlu menuju Bengkauw. AKu
lebih ingin menyelidiki ketiga orang aneh tadi, rasa-rasanya
mereka seperti bermaksud kurang baik terhadap Bengkauw.
Jauh lebih baik kumenyelidiki mereka, mumpung mereka
belum jauh pergi dari tempat ini ......."
Mendengar kalimat Giok Hong, tiba-tiba Hong Li berbalik
dan dalam waktu singkat sudah kembali berdiri di samping
Giok Hong.
"Enci Hong, maksudmu kita akan menguntit ketiga orang
tadi? Jangan katakan kepadaku kalau Enci benar-benar
tertarik dengan si Topeng Merah ......"
"Achhhhh sederhana sekali pemikiranmu adikku. Mereka
tadi jelas memiliki maksud terselubung terhadap Bengkauw.
AKu penasaran untuk mengetahuinya. Entah mengapa aku
memiliki perasaan bahwa Bengkauw harus kudahulukan,
karenanya aku akan menguntit mereka ........."
Melihat wajah Giok Hong yang berkerut serius, Hong Li
segera sadar jika Giok Hong punya alasan khusus untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 2154


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

melakukan penguntitan itu, Karena itu, akhirnya Hong Li


mengangguk dan bahkan kemudian berkata:
"Baik enci, begitu juga baik. Ayo ......."
Dan tak lama kemudian kedua gadis muda itu memutar
balik perjalanannya. Bukannya langsung menuju Markas
Bengkauw, tetapi sebaliknya justru kembali turun dari Gunung
Bengsan dan berusaha mengikuti dan menguntit perjalanan
Topeng Hitam, Topeng Putih dan Topeng Merah. Tetapi
sayangnya, setelah menguntit dan berusaha keras menyusul,
sampai hari menjelang malampun mereka tidak mampu
menyusul ketiga orang itu. Setiap mereka tiba di satu desa
atau kota, selalu jawabannya sama, ketiga orang aneh itu baru
saja meninggalkan desa atau kota itu.
Dan tanpa disadari keduanya, penguntitan mereka justru
membawa mereka semakin lama semakin mendekat ke
Pegunungan Hengsan. Tetapi, mereka tidak pernah dapat
menyusul ketiga orang aneh yang mengenakan topeng
dengan warna berbeda itu. Tetapi, bahwa mereka menyusul
hingga memasuki kawasan Pegunungan Hengsan adalah hal
yang justru membuat Giok Hong merasa gembira. Sekaligus
juga heran, untuk apa orang-orang itu datang ke Hengsan?
Apakah mereka juga memiliki urusan dengan Kaypang di
Pegunungan Hengsan? Entahlah, Giok Hong sama sekali tidak
paham. Pada saat itu, waktu menuju Pertemuan Puncak atau
Pertemuan Besar Kaypang tinggal kurang dari dua bulan lagi,
alias sebulan lebih kedepan.
Akhirnya Giok Hong memutuskan:

Tarian Liar Naga Sakti I 2155


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Adikku, lebih baik kita mencari penginapan terdekat.


Besok encimu ini akan mencoba menemui Kim Ciam Sin Kay di
Kaypang. Karena pertemuan ini sangat penting bagi
kesembuhan encimu ini, maka dipikir-pikir, jauh lebih baik kita
beristirahat dulu dalam hotel di kota terdekat ......."
"Baik enci. Biarlah besok aku menemani enci menemui
Kim Ciam Sin Kay. Pangcu Kaypang pastilah orang hebat, tidak
akan rugi jika aku menemuinya bersama enci besok nanti
......."
"Boleh, tetapi engkau harus berjanji tidak akan
menimbulkan keributan adikku. Karena bagaimanapun
Kaypang adalah sebuah perkumpulan dengan anggota
terbesar di Tionggoan, jadi kita harus mengindahkan tokoh-
tokoh mereka ......"
"Baik enci, pasti akan kuperhatikan nasehatmu .......
Tetapi, besoknya ketika Giok Hong terbangun dan
mencari Hong Li, dia menemukan sebuah kertas dengan
tulisan:
"Enci Hong yang baik, kita terpaksa berpisah lebih dahulu.
Thia dan Bibi sudah menyusul hingga kemari, jika bertemu
mereka,
pasti mereka akan menggelandangku kembali ke Pulau Awan
Putih.
Karena itu, adikmu terpaksa memisahkan diri untuk sebentar,
tetapi dalam waktu dekat, pasti aku akan menemui Enci
kembali.
......... semoga cepat sembuh Enci Hong ....."
Kwan Hong Li

Tarian Liar Naga Sakti I 2156


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Membaca surat tersebut Giok Hong tersenyum. Rasanya


ada yang hilang darinya, karena selama beberapa bulan
terakhir dia melakukan perjalanan yang teramat sangat
menggembirakan bersama dengan si jail Kwan Hong Li. Tetapi
kini, anak gadis itu pergi memisahkan diri karena menghindari
ayah dan bibinya. "Yaaaaaaaaa, apa boleh buat, hari ini tetap
harus menemui Kim Ciam Sin Kay ......" desis Giok Hong
dengan perasaan kehilangan yang sungguh menyesakkan.
Meski sebenarnya keduanya sama sekali tidak punya
hubungan keluarga sedikitpun, tetapi kejenakaan, keusilan
dan keceriaan Hong Li benar-benar merupakan cahaya atau
sinar kegembiraan tersendiri baginya. Tanpa terasa, dia sudah
menganggap serta memperlakukan gadis itu sebagai adiknya
sendiri. Karena itu, sebelum dia akhirnya berjalan menuju
Kaypang, dia masih sempat berbisik: "Semoga engkau
menemukan kesenangan dan keceriaanmu adikku ......"
Tidak lama kemudian Hong Li sudah berada di penjagaan
terluar yang masih belum cukup ketat penjagaannya di
Markas Kaypang. Disana dia bertemu dengan beberapa orang
pengemis yang berlaku sangat ramah dan hormat:
"Selamat datang di Kaypang kouwnio ......... bolehkah
kami mengetahui maksud dan tujuan kunjungan Kouwnio"?
"Terima kasih cuwi sekalian. Saat ini aku sangat ingin
bertemu dengan Toa Suhengku Kim Ciam Sinkay" berkata Giok
Hong dengan suara ramah dan dengan senyum manis yang
mengembang di bibirnya.
"Acccchhhhhh, bertemu Pangcu .......? Engkau sumoy dari
Pangcu ....? benarkah?" para penjaga sontak kaget mendengar

Tarian Liar Naga Sakti I 2157


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

si gadis cantik adalah Sumoy atau adik perguruan dari Pangcu


Kaypang yang mereka hormati itu.
"Benar ......... tolong sampaikan permohonanku kepada
toa suheng untuk bertemu ..." Sambil berkata demikian Giok
Hong mengeluarkan sebuah benda kecil pemberian dari
Nenek Kie Pi Sia. Benda tersebut sebenarnya bukanlah sejenis
kimpay, tetapi berfungsi hampir sama dengan kimpay. Benda
itu sepertinya terbuat dari sebatang kayu yang sangat keras
sebesar setengah dari kepalan tangan orang dewasa dan
terlihat ukiran timbul lenggang-lenggok sebuah "sabuk".
Kemudian, diberikannya tanda pengenal itu kepada para
penjaga sambil berkata:
"Sebagai tanda pengenalku, engkau boleh berikan atau
tunjukkan benda ini kepada Toa Suheng Kim Ciam Sin Kay ...."
Dengan sedikit ragu dan takjub seorang pengemis yang
menjaga pintu terluar itu menerima tanda pengenal itu dan
tidak lama kemudian sudah berlalu. Tetapi, tidak lama
kemudian dia kembali, tetapi kali ini dia tidak datang
sendirian. Ketika ornag itu tiba disitu, tiba-tiba beberapa
pengemis yang tadi menanyai Giok Hong sudah menyembah
dan kemudian berkata:
"Menjumpai Pangcu ........"
'Sudahlah, semua berdiri......" sambil berkata demikian,
Kim Ciam Sin Kay kemudian melangkah ke depan dan kini
langsung berhadapan dengan Giok Hong. Giok Hong yang
belum mengenal Kim Ciam Sin Kay tetapi yang sudha
menduga bahwa Kakek ramah inilah yang dicarinya dengan
cepat memberi hormat:

Tarian Liar Naga Sakti I 2158


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hong Jie menjumpai Toa Suheng Kim Ciam Sin Kay ........."
Nampak Kim Ciam Sin Kay masih terpana memandang
Giok Hong, sesekali dipandangi dengan teliti benda di
tangannya. Tetapi, nampaknya keasliannya tidak diragukan.
Karena itu diapun berkata:
"Nona, mohon maaf, sudah puluhan tahun aku tidak
bertemu dengan Toa Supek suami istri, melihat munculnya
"tanda pengenal" Sabuk Mestika yang hanya pernah kulihat
sekali di masa mudaku, sungguh-sungguh mengejutkan.
Benarkah engkau menjadi murid Toa Supekku Nona ....."?
Begitu selesai dia berkata demikian, matanya memandang
ke bawah dan melihat Sabuk mestika yang kini melingkar di
pinggang Giok Hong. Segera dia berkata dengan suara takjub
dan heran:
"Giok Tay Wi Yo .......... acccchhhhhh, benar sumoy, mari
kita berbicara di dalam ...." akhirnya tanpa menunggu
jawaban Giok Hong, Kim Ciam Sin Kay sudah mengajak gadis
itu masuk. Kini, karena berjalan dengan Pangcu Kaypang
sendiri, tidak ada lagi halangan sedikitpun bagi Giok Hong.
Diapun dibawa masuk kedalam markas Kaypang, bahkan
bukan cuma itu, dia dibawa masuk ke ruangan khusus alias
ruangan pribadi Pangcu Kaypang. Ruangan yang hanya dapat
dimasuki Pangcu Kaypang dan para petinggi Kaypang.
Dan begitu keduanya duduk dalam ruangan tersebut, Kim
Ciam Sin Kay yang masih takjub sudah langsung berkata:
"Sumoy ....... mohon maaf, lohu belum mengenal
namamu ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2159


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Namaku yang sebenarnya aku sendiripun lupa Suheng,


tetapi selama ini aku dipanggil Subo dengan nama Hong Jie
......."
"Apa maksudmu sumoy ......."?
"Menurut Subo, hanya toa suheng atau Toa Supek Yok
Sian Sin Kay yang dapat menyembuhkan penyakit lupa
ingatanku ini. Karena itu, sebelum Subo menutup mata
beberapa waktu lalu, Subo memintaku untuk datang
menjumpai toa suheng di Kaypang. Selain itu, Subo juga
menitipkan sebuah surat kepada Toa Suheng ....." sambil
berkata demikian Giok Hong mengeluarkan sehelai surat yang
kemudian segera diserahkannya kepada Kim Ciam Sin Kay
yang menerimanya dengan sangat hikmat dan dengan segera
membaca surat tersebut. Dan terlihat beberapa kali dia
manggut manggut tanda mengerti.
"Ach sumoy, kisahmu sungguh-sungguh mengharukan.
Tetapi, bagaimana caranya engkau sampai kehilangan ingatan
itu ......"?
"ENtahlah suheng, menurut kedua Suhu yang mengobati
luka parahku waktu itu, aku kehilangan ingatan akibat
benturan di kepalaku dan juga karena pengaruh racun, ech
racun dalam tubuhku ......."
Mendengar perkataan Giok Hong, wajah Kim Ciam Sin Kay
sekilas berubah hebat, tetapi hanya sekejap belaka. Karena
tidak lama kemudian seri wajahnya sudah berubah kembali
menjadi ramah dan bahkan kemudian memandang Siangkoan
Giok Hong dengan wajah penuh kasih.

Tarian Liar Naga Sakti I 2160


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Baiklah sumoy, melalui surat ini subomu sudah memberi


perintah kepadaku sebagai angkatan lebih muda, sekaligus
suhengmu. Permintaan terakhirnya tidak mungkin kuabaikan.
Tetapi, ingin kuberitahu kepadamu sumoy, mengobati dengan
Kim Ciam yang menjadi pusaka perguruan kita, apalagi dengan
batas waktu Pertemuan Besar Kaypang, dan penyakitmu yang
sudah banyak tahun kau derita, akan sangat membutuhkan
tenaga besar. Selain itu, setelah engkau sembuh, maka
engkau harus berjanji dan bersumpah untuk tinggal hingga 6-8
bulan kedepan baru bisa pergi untuk meninggalkan Markas
Kaypang. Bagaimana, apa engkau setuju ......"?
"Mengapa selama itu suheng ...."?
"Ada dua alasan penting yang perlu engkau pahami.
Pertama, jika engkau mengalami persoalan yang
mengguncang pikiran dan perasaanmu selama 6 bulan, maka
kerusakan jaringan otakmu akan menjadi permanen.
Kupastikan tidak akan ada lagi orang yang mampu
menyembuhkanmu, termasuk Yok Sian Suhu sekalipun.
Kedua, engkau sudah dipilih oleh Subo dan menurut
penglihatanku, engkaupun berbakat dalam mewarisi Kim Ciam
yang menjadi pusaka perguruan kita. Karena itu, engkau
butuh waktu selama 6-8 bulan untuk meyakinkan pusaka
perguruan kita. Penyembuhanku atas penyakitmu itu, hanya
membutuhkan kesediaanmu untuk melatih pusaka perguruan
kita agar bis akembali berkibar di dunia persilatan ......"
"Tetapi suheng, mengapa sedemikian lamanya ....."?
"Alasan utama bukan ilmu itu sumoy, tetapi
penyembuhan penyakitmu. Jika tidak ada Pertemuan besar,

Tarian Liar Naga Sakti I 2161


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

maka aku bisa menanganimu selama sebulan penuh. Tetapi,


dengan adanya Pertemuan besar, maka aku harus membagi
konsentrasiku. Karena itu, aku mengharapkan pengertianmu
sumoy ........"
Mendengar alasan Kim Ciam Sin Kay yang memang snagat
masuk akal itu, Giok Hong kehabisan kata-kata. Tetapi, selain
itu dalam hatinya dia juga menegaskan: "menunggu bertahun-
tahun untuk kesembuhanku aku sanggup, masakkan
menunggu beberapa bulan lagi saja aku tidak mampu? Ach,
sungguh akan sangat mengecewakan subo jika untuk itu saja
aku tidak mampu" ..... berpikir demikian, maka akhirnya Giok
Hong berkata kepada suhengnya:
"Baik, aku berjanji akan tinggal disini selama 8 bulan baru
kemudian pergi mengurusi semua yang pernah kupunya dna
kulakukan simasa silam Suheng ......"
"Bagus jika demikian ......... tetapi aku meminta engkau
berjanji bukan cuma melalui kata-katamu, tetapi juga melalui
tulisan tanganmu. Karena, setelah engkau sembuh, aku
khawatir engkau melupakan apa yang telah engkau
sanggupkan saat ini ......"
"Baik, akan kulakukan Suheng ........."
Tidak lama setelah Giok Hong menyelesaikan SURAT
TULISAN TANGAN yang menegaskan janjinya untuk tinggal
selama 8 bulan di Kaypang guna penyembuhan dan
latihannya, maka Kim Ciam Sin Kay kmeudian berkata:
"Sumoy, hari ini hingga malam nanti engkau beristirahat.
Total beristirahat, makanan khusus akan kusiapkan.

Tarian Liar Naga Sakti I 2162


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tempatmu selama 8 bulan juga akan kusiapkan segera, dan


tugasmu adalah mengumpulkan SEMANGAT dan
KEKUATANMU sampai malam nanti. Besok pagi-pagi kita akan
memulai pengobatan itu ......."

Episode 40: Rahasia Jarum Emas (2)


Benar saja, keesokan pagi Kim Ciam Sin Kay sendiri yang
langsung menjemput Siangkoan Giok Hong. Sengaja semua
urusan dengan Giok Hong tidak diumumkannya kepada para
tokoh Kaypang karena urusan dengan Giok Hong adalah
urusannya pribadi dan bukan urusan Kaypang. Tepatnya,
urusan mereka adalah urusan perguruan dan tidak perlu
merepotkan Kaypang.
Tanpa banyak bicara Giok Hong mengikuti jalanan yang
agak tersembunyi dan tembus hingga ke hutan yang sangat
terlarang bagi orang Kaypang. Hanya saja, hutan tersebut
berada pada sisi gunung berbeda dengan gua tempat Kiong
Siang Han bertapa dan kini diwariskan kepada Sai Cu Lo Kay
murid tertuanya.
Dan seperti perkataan Kim Ciam Sin Kay sebelumnya,
mereka akhirnya tiba dan kini berada dalam satu ruangan
tersembunyi serta sangat dirahasiakan. Sebagai Pangcu
Kaypang, sudah tentu Kim Ciam Sin Kay memiliki
keistimewaan untuk mengelilingi dan mengetahui semua
sudut dan bagian terlarang di dalam markas Kaypang. Dan
disalah satu gua terlarang yang sudah ditata secara sangat
baik itulah Kim Ciam Sin Kay membawa Giok Hong untuk
diobati.

Tarian Liar Naga Sakti I 2163


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sumoy, apakah engkau sudah siap ....."?


"Sejak semalam sudah siap Suheng ......."
"Baiklah, biarlah kujelaskan semua proses yang akan kita
lalui ini Sumoy. Pertama, pengobatan khas menggunakan Kim
Ciam, Jarum Emas pusaka perguruan kita akan kulakukan
selama 5 hari berturut-turut. Dan selama 5 hari itu, engkau
akan berada dalam keadaan "tidur" dan sama sekali tidak
mengetahui keadaan dirimu. Karena itu, sebelum memulai
aku memintamu beristirahat semalam, dan sekarang engkau
perlu menelan pil ini ....... (sambil menyerahkan sebutir pil
berwarna kuning telur kepada Giok Hong yang langsung
memasukkannya ke mulut sesuai instruksi Kim Ciam Sin Kay).
Pil itu akan menjadi sumber energy bagi tubuhmu selama 5
hari dan karena itu engkau tidak butuh makan dan minum.
Setelah hari kelima, engkau akan merasa sangat kelaparan,
tetapi engkau tidak boleh langsung makan dengan kenyang
sumoy. Makananmu di hari kelima nanti akan kusiapkan
dengan takaran yang tepat. Di malam hari, engkau kembali
harus mengumpulkan semangat dan kekuatanmu, karena di
hari keenam dan ketujuh, di hari-hari yang sangat
menentukan itu, engkau kembali harus berpantang makan
dan minum. Karena pada saat itu energymu bergantung
sepenuhnya dari KIM CIAM yang akan kubenamkan ke saluran
atau jalan darah kehidupanmu. Setelah hari ketujuh, tepatnya
di hari ke delapan, engkau boleh beristirahat selama dua hari,
namun kularang sekalipun engkau berbicara dengan siapapun.
Engkau boleh menghadap kehutan di sebelah belakang
melampaui tebing disana, tetapi kularang engkau bepergian
selama dua hari itu. Karena engkau perlu memperkuat

Tarian Liar Naga Sakti I 2164


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

jaringan syaraf yang tergetar cukup lama dan membuatmu


tidak mampu menggali semua memory pada masa lalumu.
Baru pada hari ke sepuluh aku akan menemuimu dan akan
mempercakapkan apa yang akan engkau lakukan selanjutnya
selama beberapa bulan ke depan .......... Nach, sumoy, adakah
sesuatu yang ingin engkau tanyakan ......."?
"Toa suheng, adakah tempat dimana aku bisa
membersihkan diriku selama 10 hari nanti berada dalam gua
ini ......"?
"Sumoy, dengan sangat menyesal, harus kutegaskan,
aktifitas membersihkan diripun kularang. Selain yang
kukatakan tadi, kuharap jangan ada yang lain yang engkau
lakukan dan ini kutegaskan sekali lagi. Sampai pada hari ke
sepuluh, semua organ dan saraf daya ingatmu masih belum
stabil. Sangat dikhawatirkan sebelum semua normal justru
engkau mengalami hal yang tak diinginkan. Karena itu,
kusarankan untuk sumoy sebaiknya mencoba menikmati
keheningan alam dan membiarkan semua daya ingat, daya
hafal dan daya-daya lain dalam dirimu untuk bekerja dalam
ingatan yang baru. Aku akan menemuimu di hari kesepuluh
kelak ......."
"Baiklah jika memang demikian Toa Suheng, semua yang
engkau sarankan akan coba kulakukan. Sesulit apapun akan
kucoba ......."
"Apa yang akan engkau lakukan setelah sadar nanti akan
kutuliskan semua dalam secarik kertas biar engkau tidak salah
kira. Percakapan kita hari ini juga akan kutuliskan disana biar
engkau kelak mengerti mengapa harus melakukannya ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2165


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Baiklah, aku menurut suheng ......"


Dan begitulah. Selama 5 hari tanpa sepengetahuan Giok
Hong, Kim Ciam Sin Kay membuang banyak energy, banyak
tenaga dan banyak waktu untuk kesembuhannya. Setidaknya
setiap hari dia berkutat dengan penyembuhan Giok Hong
selama 12-14 jam, dan setiap kali dia membutuhkan waktu
yang semakin lama semakin panjang untuk pemulihannya.
Tetapi, sayangnya, usia tua dan keterbatasan tenaga
dalamnya yang sempat "rusak" sebelum disembuhkan Ceng
Liong, pada kesempatan kali ini kembali mulai merasuknya.
Tetapi, dalam keadaan seperti itu, dia tetap berusaha
sekuat tenaga untuk kesembuhan sumoynya ini. Selain itu, dia
masih mengatur 2 orang pelayan untuk mengatur dan menata
ruangan serta ikut membantunya. Dan semua itu
dilakukannya selama 5 hari berturut-turut hingga akhirnya dia
ambruk tepat dihari kelima ketika dia selesai dalam
menggunakan kim ciam sebagai pamungkas pengobatannya.
Untuk diketahui, justru pada hari keempat dan kelima yang
merupakan puncak pengobatan dengan jarum emas sebagai
media utama atau alat yang digunakannya. Padahal, tanpa
diketahui Giok Hong (Belakangan baru disadarinya), justru
proses inilah yang terasa sangat berat bagi Kim Ciam Sin Kay.
Karena sebetulnya, penggunaan JARUM EMAS membutuhkan
banyak tenaga dan banyak konsentrasi sebagai syaratnya.
Karena itu, seorang yang sanggup menggunakan JARUM
EMAS sebagai SENJATA dalam pertempuran, membutuhkan
kandungan tenaga dalam yang sempurna baru mampu
melahirkan perbawa maksimal bagi KIM CIAM atau JARUM
EMAS PUSAKA itu. Menggunakan dalam pengobatan dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2166


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dalam pertempuran sama besar dan sama banyak kebutuhan


tenaga iweekang untuk mengerjakannya. Sayangnya, baik Yok
Sian maupun KIm Ciam Sin Kay, justru kurang memiliki bakat
istimewa dalam ilmu silat, sementara Nenek Kie Pi Sia dan
suaminya, kurang meminati ilmu pengobatan. Karena itu,
Guru mereka akhirnya memecah pusaka itu agar ilmu
perguruan mereka dapat berlanjut ke keturunan seterusnya.
Setelah hari kelima, Kim Ciam Sin Kay yang ambruk
akhirnya dipapah oleh pelayan untuk memasuki ruangan
istirahat. Sementara Giok Hong, 2 jam kemudian terlihat mulai
siuman. Dan benar saja, sebagaimana dijanjikan Kim Ciam Sin
Kay, dalam ruangan sudah tersedia makanan yang takarannya
diatur sedemikian rupa. Tetapi, selain makanan, Giok Hong
juga menemukan sebuah surat yang diletakkan di meja
tersebut dan jelas ditinggalkan untuknya. Isinya tepat seperti
penjelasan Kim Ciam Sin Kay kepada Giok Hong dan
memintanya untuk melakukan relaksasi selama seharian
karena besok dia harus kembali melanjutkan proses
penyembuhan. Hanya saja, besok dia sudah dalam keadaan
sadar dan melakukan proses penyembuhan sendiri, yang
disebut oleh Kim Ciam Sin Kay sebagai proses
"mengembalikan ingatan" yang sudah hilang selama beberapa
tahun.
Dan karena wanti-wanti dan peringatan keras Kim Ciam
Sin Kay, maka pada hari keenam dan ketujuh, benar-benar
Giok Hong tidak melakukan kegiatan apapun selain melakukan
samadhi. Dengan cara demikian, dia memberi kesempatan
kepada KIM CIAM (Jarum Emas) untuk berfungsi secara otimal
karena ditanamkan dalam tubuh Giok Hong oleh Kim Ciam Sin

Tarian Liar Naga Sakti I 2167


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kay. Giok Hong tidak mengetahui jika di ruangan sebelah, Kim


Ciam Sin Kay juga melakukan proses pemulihan yang tidak
kalah berat bebannya dibanding dengan dirinya. Kim Ciam Sin
Kay kehilangan banyak tenaga dalam dan semangat karena
proses pengobatan yang dilakukannya secara marathon
selama 5 hari berturut. Namanya saja Kim Ciam Sin Kay
meminta Giok Hong beristirahat, padahal dia sendiri juga
melakukan hal yang sama.
Pada hari kedelapan dan kesembilan, benar saja Giok
Hong yang mulai kembali semua ingatannya membiarkan
dirinya memandang dan menyatu dengan alam. Dia menuju
ke bagian belakang gua dan melakukan samadhi di alam
terbuka setiap siang hari dan baru pada malam hari dia masuk
ruangan dan beristirahat. Dan dalam kesempatan itu, diapun
sekali lagi membaca petunjuk yang diberikan Kim Ciam Sin Kay
kepadanya. Bahkan semua bekal catatan tertulis mengenai
keadaannya selama kehilangan ingatan kini mulai ditekuninya
dan dibacanya kembali, khususnya pada malam terakhir.
Sehingga perlahan-lahan Giok Hong mulai mengenali lagi
dirinya dan menyadari kisah yang dialaminya selama
kehilangan kesadarannya.
Beragam rasa berseliweran dalam dirinya. Tetapi, dia
tetap khawatir melakukan banyak aktifitas karena peringatan
yang disampaikan Kim Ciam Sin Kay. Tetapi yang pasti, pada
malam kesembilan, hampir semua ingatan sudah dimilikinya
kembali. Sementara pada malam itu juga, hampir semua apa
yang terjadi selama dia kehilangan ingatan, juga mulai
disadarinya dan dikenalinya melalui bermacam tulisan yang
dibawanya serta ketika keluar dari tempat dimana dia

Tarian Liar Naga Sakti I 2168


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bertekun selama 5-6 tahun. Mengikuti petunjuk Kim Ciam Sin


Kay, pada malam kesembilan itu, tengah malam tepat, Giok
Hong kembali melakukan samadhi untuk mengendapkan
semua ingatan yang ditatanya kembali. Selain itu, diapun
memeriksa keadaan tubuhnya sendiri dan mendapati betapa
dia tidak mengalami sesuatu apapun secara fisik.
Dan, akhirnya hari ke-10 datanglah. Menjelang tengah
hari, akhirnya Kim Ciam Sin Kay datang menemuinya dan
berkata:
"Sumoy, bagaimana keadaanmu sekarang ......"?
Siangkoan Giok Hong yang sudah tahu dengan siapa dia
berhadapan memandang wajah ramah Kim Ciam Sin Kay dan
kemudian dia menjatuhkan diri berlutut sambil menitikkan air
mata:
"Toa suheng, sungguh besar budi yang engkau tanamkan
kepada kehidupanku ini. Terima kasih banyak Toa suheng
......." sambil berkata demikian, tiga kali Giok Hong
mengangguk-anggukkan kepala memberi penghormatan
kepada Kim Ciam Sin Kay.
"Ach sumoy ...... sudahlah, berdirilah. Betapapun engkau
juga sudah menjadi bagian dari keluarga besar perguruan KIM
CIAM PAY, bahkan secara resmi, pewaris sah dari Kim Ciam
Pay adalah dirimu. Susiok dan istrinya yang menjadi subomu,
suhu Yok Sian Sin Kay memang mewarisi ilmu-ilmu pusaka Kim
Ciam Pay. Tetapi, yang dapat mewarisi dan mewakili Kim Ciam
Pay hanyalah tokoh yang dipersiapkan dan sanggup
memainkan Pusaka Kim Ciam dengan Sabuk Mestika. Pada
hari ini Sumoy, akan kukisahkan Kim Ciam Pay dan sejarahnya,

Tarian Liar Naga Sakti I 2169


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

karena bagaimanapun kedepannya engkau akan menjadi


bagian utama dari Perguruan tersebut. Tetapi, jangan heran,
karena perguruan Kim Ciam Pay memang sudah raib sejak 300
tahun silam dan tidak lagi pernah ada tokohnya yang
mengaku berasal dari sana. Tetapi, sejak hari ini, sudah ada
seorang yang berhak mengangkatnya ke permukaan ....."
sambil berkata dalam kalimat yang panjang lebar Kim Ciam Sin
Kay mengangkat Giok Hong dan mengajaknya untuk kembali
berdiri sebagaimana semula.
"Ach Suheng, bagaimana mungkin aku bisa seperti itu
....."?
"Sumoy, sampai beberapa jam kedepan, Pusaka Kim Ciam
masih mengeram dalam tubuhmu. Dan sampai beberapa jam
kedepan, engkau tidak akan mampu mengerahkan tenaga
dalammu. Tetapi, tunggu setelah Kim Ciam kukeluarkan dari
jalan darah dalam tubuhmu, maka engkau sudah memiliki
landasan tenaga yang mencukupi untuk memainkan Kim Ciam
sebagai senjata. Hanya Suhu dan Suhengmu ini yang memiliki
kemampuan untuk menilai seseorang layak dan mampu
menerima Kim Ciam dalam tubuh seseorang lebih dari sehari.
Sementara, engkau Sumoy, jarum emas itu sudah berada
dalam tubuhmu selama dua hari. Artinya, engkau memang
benar sebagaimana dugaanku, berhak dan memiliki landasan
yang tepat bagi Kim Ciam sebagai senjata. Dan dengan
demikian, Kim Ciam Pay akan bisa berkibar kembali di
Tionggoan ...."
"Tetapi Suheng ........ achhhhh, banyak sekali hal yang
masih sulit untuk kupikirkan dan kuputuskan pada saat ini
......."

Tarian Liar Naga Sakti I 2170


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sumoy, kita akan menyelesaikannya semua pada hari ini.


Baik mengenai urusan Kim Ciam Pay maupun mengenai
urusan pribadimu. Karena, hanya ada dua orang termasuk
suhengmu ini yang mampu menceritakan kisah dirimu yang
sebenarnya, khususnya yang terjadi pada dirimu saat
kehilangan tenaga dan kesadaranmu akibat pertempuran
dengan seorang tokoh sesat ......"
"Accchhhhhh Suheng, benarkah ...."?
"Sumoy, karena itu sejak awal sudah kukatakan, kita akan
menyelesaikannya satu demi satu hingga juga termasuk
urusan pribadimu. Tetapi, sebagaimana permintaanku, juga
permintaan Subomu di Thian San Pay, maka engkau harus
menerima warisan Pusaka Kim Ciam. Dan itu sudah engkau
lakukan, Kim Ciam dan rahasianya sudah tertanam dalam
tubuhmu. Tetapi, engkau butuh 6-8 bulan untuk mencairkan
dan membaurkan hawa Kim Ciam dalam tubuhmu. Jika tidak,
maka hawa itu akan berubah menjadi racun yang sangat
mematikan. Selain itu, untuk mencapai taraf saraf ingatanmu
normal kembali sebagaimana sebelum engkau kehilangan
ingatan, maka engkau juga butuh waktu selama itu ........ 6-8
bulan. Karena itu, atas nama perguruan, atas nama Subomu
yang juga sudah meninggalkan dunia ini, engkau kularang
setindakpun berlalu dari dari Gua ini. Karena jika demikian,
bukan saja Kim Ciam Pay akan putus turunan untuk
selamanya, tetapi juga tubuhmu sendiri akan rusak
selamanya. Selain itu juga, engkau sudah menyanggupi proses
panjang ini sebelum pengobatan kulakukan, dan karena itu
aku memintamu menuliskannya dalam sehelai kertas. Hal ini

Tarian Liar Naga Sakti I 2171


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sebenarnya yang utama adalah terkait dengan keadaan


tubuhmu belaka ......."
"Achhhhhhhh, seserius itukah Suheng ......? Giok Hong
bergumam antara percaya dan tidak percaya. Antara gembira
dan gemetaran, penasaran untuk menuntaskan banyak hal
yang masih menggantung. Tetapi, ternyata dia masih harus
menunggu 6 bulan baru bisa keluar dengan kondisi normal
seperti semula. "Apa boleh buat ...." pikir Giok Hong pada
akhirnya. Tidak ada cara lain.
"Sangat serius Sumoy ..... karena itu, berhubung Kaypang
juga sedang memiliki banyak tugas, maka sebaiknya kita
langsung memulai hari ini. Masih ada waktu 4-5 jam sebelum
Jarum Emas kukeluarkan dari tubuhmu, maka biarlah waktu
yang ada ini kita manfaatkan untuk beberapa hal penting
lainnya ...."
Keduanya akhirnya sepakat dan kemudian memilih untuk
bercakap di tempat yang lebih menyenangkan. Dan Giok Hong
mengusulkan tempat dimana dia menghabiskan waktu di
siang hari sambil menghadap ke pepohonan hijau di seberang
tebing sana ........
"Sumoy, Kim Ciam Pay (Perguruan Jarum Emas) didirikan
oleh seorang Pengemis Pengembara pada kurang lebih 500
tahun silam. Namanya menurut legenda perguruan adalah
Ban Cing Sian Kay (Dewa Pengemis Selaksa Debu) Poan Sun
Yang. Pengemis kembara ini adalah tokoh terakhir yang
dipandang "TANPA LAWAN" pada masanya, dibanding tokoh-
tokoh lain seperti 4 Manusia Dewa Tionggoan yang memiliki
tandingan setimpal. Dia sekaligus adalah Dewa Silat dan Dewa

Tarian Liar Naga Sakti I 2172


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pengobatan dan terkenal karena Ilmu Jarum Emas dan


Pengobatan dengan Jarum Emas. Sebetulnya, Pengemis
Kembara yang menjadi pendiri Kim Ciam Pay itu memiliki
seorang kekasih yang mewarisi Kim Tay Wi Yo (Sabuk Emas
Melilit Pinggang), Goan Ling Sia. Tetapi, dikarenakan
permusuhan keluarga, keduanya tidak berjodoh meskipun
terus menjalin hubungan sampai usia tua. Dan di usia hampir
70 tahun, kekasih Pengemis Kembara itu meninggal dengan
meninggalkan Sabuk Emas Mestika sebagai kenang-kenangan
kepada kekasihnya yang tidak bisa mernagkap jodoh dalam
kehidupan. Tetapi, sebelum meninggal Pengemis Kembara
sudah terlebih dahulu mendirikan Kim Ciam Pay dan
karenanya menempatkan Sabuk Emas sebagai salah satu
pusaka perguruan. Bahkan, ilmu pusaka Sabuk Emas
diabadikan dalam sebuah Ilmu yang diciptakan bersama
dengan kekasihnya itu dan diberi nama Ilmu Ji Liong Teng Can
Thian (Dua Naga Melesat Memenggal Langit). Ilmu tersebut
pada dasarnya adalah gabungan ilmu pusaka keduanya,
namun yang belakangan kemudian terus disempurnakan oleh
Ban Cing Sian Kay. Pada usianya yang ke-70, Ban Cing Sian Kay
mampu mencapai kesempurnaan ilmunya dan hidup bagai
manusia dewa, dan pada saat itulah dia meninggalkan Kim
Ciam Pay dengan meninggalkan warisan Ilmu Ji Liong Teng
Can Thian (Dua Naga Melesat Memenggal Langit). Menurut
legenda perguruan, Ban Cing Sian Kay meninggalkan
perguruan karena kecewa dengan para pewarisnya yang tidak
mampu menerima ilmu-ilmu peninggalannya. Ada yang
mampu hanya mewarisi ilmu pengobatan dan ada yang
mewarisi ilmu silatnya, tetapi jika mewarisi kedua-duanya,
hanya sanggup dengan kehebatan yang kurang dari setengah

Tarian Liar Naga Sakti I 2173


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kemampuan Ban Cing Sian Kay. Karena itu, setelah kematian


Murid tertua sebagai Pangcu Kim Ciam Pay, sampai sekarang
ini Kim Ciam Pay tidak lagi pernah menancapkan pengaruh di
Tionggoan dan tersudutkan ke Lautan Timur. Dan itu terjadi
hingga saat ini. Memang sangat disadari, mencari bakat
sehebat dan sepintar Ban Cing Sian Kay bukanlah perkara
gampang. Bahkan menurut Ban Cing Sian Kay sendiri, orang
seperti dirinya hanya akan ada 500 tahun sekali dan diapun
menyebutkan tidak akan ada seorang yang mampu mengikuti
jalannya melatih Ilmu Kepandaian dan Ilmu Pengobatan
sampai ke tingkat yang sangat sempurna ..........."
Sampai disini Kim Ciam Sin Kay menghentikan sejenak
kisahnya. Tetapi, melihat Giok Hong mendnegar dengan
penuh minat, akhirnya diapun melanjutkan lagi kisahnya:
"Generasi Yok Sian Sin Kay suhu bersama Subomu dan
suaminya yang sudah menghilang sejak 60 tahun silam, atau
yang menurut subomu sudah meninggal, adalah generasi
terakhir yang mewarisi pusaka perguruan. Tetapi, ilmu
pengobatan kami, meski mungkin belum sehebat Kong
Chouw, tetap saja sudah merupakan ilmu pengobatan yang
sangat hebat dan banyak digunakan untuk membantu umat
manusia. Jika suhengmu ini menjadi anggota Kaypang,
sebenarnya karena perintah Ban CIng Sian Kay sendiri, yakni
mereka yang tidak sempurna menguasai ilmu perguruan tidak
akan dianggap pewaris perguruan dan dapat masuk ke
perguruan lainnya. Tetapi, semua memiliki tugas untuk
menemukan orang yang tepat bagi perguruan. Itu sebabnya
Subomu mengirimkanmu kepadaku selain untuk pengobatan.
Karena subomu sendiri sudah menurunkan Ilmu Ji Liong Teng

Tarian Liar Naga Sakti I 2174


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Can Thian (Dua Naga Melesat Memenggal Langit), maka untuk


melengkapimu, akan kuturunkan teori kim ciam untuk
melengkapi ilmu pusaka tersebut. Pada dasarnya, suhengmu
ini tidak mampu melatihnya karena bahan dasar yang kurang
memadai. Tetapi engkau sumoy, engkau memiliki bakat silat
dan bakat pengobatan yang lebih dari cukup. Karena itu,
untuk menjadi pewaris Sabuk Emas dan Jarum Emas engkau
memiliki modal lebih dari cukup. Jarum emas, menurut
catatan sejarah perguruan, adalah benda pusaka yang
dibentuk oleh Ban Cing Sian Kay sendiri pada usia mudanya
ketika menyelesaikan pelajaran perguruan. Dan pusaka ini
memiliki banyak sekali kegunaan selain kegunaan mujijat
untuk pengobatan. Beberapa yang dapat kukatakan: Jika
engkau sanggup menyempurnakan latihan ilmu ini, maka daya
sihir sehebat apapun akan buyar oleh dengungan Jarum Emas
yang engkau getarkan dengan kekuatanmu dan kekuatan
Sabuk Emas. Selain itu, Jarum Emas tidak akan sanggup
ditahan oleh ilmu kebal manapun, mampu melacak racun
dalam makanan dan minuman dan sekaligus menawarkannya.
Jadi, engkau sendiri bisa membayangkan kegunaan dan
kemujijatan Jarum Emas ini sumoy ....... dan sejak saat ini,
Jarum Emas itu akan berpindah tangan. Karena melatih Ilmu
Jarum Emas dalam ilmu Ji Liong Teng Can Thian, tidak bisa
tidak harus menggunakan Jarum Emas dan Sabuk Emas.
Karena itu, setelah kukeluarkan Jarum Emas itu dari tubuhmu,
maka engkau harus langsung mulai mempelajari ilmu
tersebut. Engkau memiliki waktu maksimal 8 bulan kedepan
menurut perkiraanku, sekali lagi paling lama. Perhitunganku
paling cepat engkau dapat menguasainya dalam 6 bulan
kedepan, tetapi untuk amannya dirimu dan keadaan

Tarian Liar Naga Sakti I 2175


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tubuhmu, lebih baik engkau menggenapkan hingga 8 bulan


....... demikian kisahnya sumoy ......"
"Tetapi Suheng, bagaimana bisa engkau menyimpulkan
bahwa aku memiliki bakat dan modal untuk mewarisi pusaka
perguruan itu ....."?
"Sumoy, jika engkau mendalami ilmu pengobatan,
khususnya dengan Jarum Emas, maka engkau akan mengerti
sendiri kelak. Ilmu Silat dengan Jarum Emas harus dipelajari
dengan memahami ilmu pengobatannya terlebih dahulu.
Tetapi dengan kekuatan tenaga dalammu sekarang ini, cukup
dua atau tiga hari, maka engkau sudah akan sanggup
menguasainya. Yang akan lama dan merepotkanmu adalah
berusaha menyatukan ilmu pengobatan dengan ilmu silat dan
memasukkannya dalam tata gerak Ilmu Ji Liong Teng Can
Thian (Dua Naga Melesat Memenggal Langit). Nach, Sumoy,
itulah kisah mengenai perguruan Kim Ciam Pay ......."
"Baiklah Suheng, semua hal yang berkaitan dengan
perguruan biarlah engkau yang memutuskan suheng. Aku
akan menurut saja ........" Giok Hong berkata karena memang
tidak ada yang dapat dikomentarinya mengenai kisah Kim
Ciam Sin Kay. Yang pasti, dia sendiripun merasa kagum akan
kisah panjang perguruannya yang sudah tenggelam dan nyaris
lenyap dari Tionggoan.
"Baiklah jika demikian sumoy. Selanjutnya, aku harus
menurunkan kouwkoat Ilmu Silat Kim Ciam dan engkau boleh
bertanya. Tetapi untuk melatihnya terus terang suhengmu
inipun tidak sanggup, karena memang tidak melatihnya.
Karena engkau sudah melatih Ji Liong Teng Can Thian,

Tarian Liar Naga Sakti I 2176


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mestinya engkau akan bisa melatihnya perlahan-lahan. Apa


engkau siap menerimanya Sumoy ...."?
"Baik, engkau boleh mulai menjelaskannya suheng ......"
Begitulah, sampai 4 jam lebih kedua Suheng-Sumoy itu
bercakap dengan serius. Baik teori menggunakan Kim Ciam
(Jarum Emas) dan juga menjelaskan apa saja hal-hal yang
diperlukan untuk melatih dirinya. Juga Kim Ciam Sin Kay
menjelaskan prihal Ceng Liong yang datang kepadanya,
disembuhkannya dan "dugaan" hubungannya dengan Giok
Hong. Bahkan Kim Ciam Sin Kay menegaskan:
"Sumoy, dalam beberapa kesempatan, Duta Agung sudah
mengakui engkau sebagai "istrinya" dan banyak tahun
terakhir ini, diapun berkali-kali mencari dimana keberadaan
dirimu. Termasuk mendatangi gua tempat kalian berdua
terlempar kedalam dalam benturan yang melukai dan
membuat kalian berdua kehilangan ingatan. Tetapi, urusan
antara kalian berdua, jauh lebih baik ditangani secara baik-
baik, keputusan akhirnya akan terserah kalian berdua. Tetapi,
betapapun, bagi Duta Agung, engkau telah diakui sebagai
istrinya, dan itu juga salah satu alasan hingga kini Duta Agung
belum menikah. Karena dia selalu dan hingga sekarang
menunggu berita mengenai dirimu ......"
Giok Hong yang baru mendapatkan kembali ingatannya
sebetulnya tidak memiliki cukup kenangan dengan Ceng
Liong. Meski memang mengagumi Ceng Liong sebagai salah
satu "Pendekar Muda" pada waktu itu, tetapi boleh dibilang
hubungan mereka biasa saja. Hubungan pertemanan. Kini,
setelah jedah sekian tahun dan dia mendapat kembali

Tarian Liar Naga Sakti I 2177


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kenangannya, dia menemukan dirinya sudah menjadi "istri


orang" dan dia tidak menemukan adanya alasan untuk
"menolak" atau "membatalkan" fakta tersebut. Tetapi, selain
itu, diapun kini dibingungkan dengan fakta lain, bahwa dia
malah sudah memiliki seorang putra dengan Ceng Liong. Dan
sudah tentu, setelah sembuh, adalah tugas utamanya untuk
menemukan putranya tersebut. Karena itulah dia mendesak
Kim Ciam Sin Kay untuk mempercepat proses penyembuhan,
karena dia benar-benar penasaran dan ingin segera
menemukan anaknya yang ditinggalkan untuk sementara
guna dia mengembara menemukan ingatannya.
Pada hari itu juga, Kim Ciam Sin Kay mengeluarkan Kim
Ciam dari dalam tubuh Giok Hong. Menyelesaikan semua
percakapan penting diantara mereka karena terhitung hari
itu, Giok Hong akan kembali menyekap diri sendiri untuk
memantapkan pemulihan ingatannya dan juga "membayar"
hutang penyembuhannya dengan melatih sejenis ilmu yang di
atau menggerakkan Sabuk Mestika dan Jarum Emas.
Siangkoan Giok Hong yang sudah kembali pulih dan
menemukan dirinya sebagai seorang NYONYA dari KIANG
CENG LIONG dan ibu dari seorang Putra yang tiba-tiba saja
dirindukannya karena ditinggalkan untuk menemukan jati
dirinya.
Kita tinggalkan Siangkoan Giok Hong dan kisah-kisah
mengenai dirinya. Ini juga adalah salah satu alasan mengapa
Kim Ciam Sin Kay begitu mudah "tewas" terpukul oleh lawan,
oleh Thay Pek Lhama ketika di penghujung acara Pertemuan
Besar. Selain karena pukulan hebat dari Thay Pek Lhama,
sebab lainnya yang lebih utama adalah, dia sudah menguras

Tarian Liar Naga Sakti I 2178


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

IWEEKANG dalam jumlah tak terbatas guna menyembuhkan


Hiok Hong. Selain itu, diapun sudah menyerahkan Pusaka
Jarum Emas untuk dimiliki oleh Giok Hong yang sedang
melatih ilmunya di gua tersembunyi di pegunungan Hengsan.
Dan sudah jelas, kalimat "sudah menemukannya" yang
disampaikan kepada Ceng Liong memang menunjuk kepada
Siangkoan Giok Hong.
Tetapi, begitulah jalan kehidupan anak manusia. Setelah
mampu menyelesaikan tugas perguruan dengan mewariskan
ilmu Jarum Emas baik ilmu pengobatannya maupun ilmu
silatnya kepada Giok Hong, Kim Ciam Sin Kay mengakhiri
hidupnya secara paripurna. Anehnya, dia mengakhiri
hidupnya pada hari yang sama dengan Suhunya, Yok Sian Sin
Kay. Untungnya di penghujung kehidupan kedua Tabib Dewa
itu, mereka masing-masing meninggalkan ilmu mereka yang
hebat kepada dua orang yang berbeda. Dua orang yang kelak
akan banyak membantu Kaypang, dua orang muda yang suatu
saat akan tampil mengguncangkan dunia persilatan
Tionggoan.
===================
Sementara Mei Lan, Giok Lian dan Tek Hoat berlatih dan
berlatih, Ceng Liong masih terus tenggelam dalam
lamunannya. Beberapa perubahan, baik terkait dengan jalan
hidupnya sejak dari Siauw Lim Sie bahkan jauh mundur hingga
ke Thian San Pay hingga ke kejadian terakhir di Kaypang. Dia
sungguh menyesalkan kematian 2 tokoh Kaypang yang
dianggapnya "kelalaiannya". Tidak semestinya dia
meninggalkan Yok Sian Sin Kay sehingga Tabib Sakti itu harus
melepas nyawanya dalam menjaga dan mempertahankan

Tarian Liar Naga Sakti I 2179


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

nyawa To Hoa Jin. Memang, dengan melepas nyawanya, Yok


Sian Sin Kay mempertahankan nama baik Kaypang karena To
Hoa Jin akhirnya memberi kesaksian siapa dibalik kekisruhan
menjelang Pertemuan Besar Kaypang. Dengan kata lain, Yok
Sian Sin Kay menyerahkan nyawanya demi nama baik
Kaypang.
Sementara kematian Kim Ciam Sin Kay paling disedihkan
oleh Ceng Liong. Bukan apa-apa. Hubungannya dengan Kim
Ciam Sin Kay memang sangat erat. Sejak dari kerjasama
mereka saling menyembuhkan penyakit masing-masing
hingga kemudian Kim Ciam Sin Kay menghadiahkan Kim Pay
(Tanda Kepercayaan) yang memiliki pengaruh besar di
kalangan Kaypang/ Secara pribadi, Ceng Liong merasa sangat
dekat dan akrab dengan Pangcu yang sangat ramah dan
rendah hati ini. Pangcu ini memang bukan pesilat ulung, tetapi
pemimpin yang memiliki hati dan kepedulian tinggi kepada
anggota-anggota Kaypang. Karena itu, dia sangat disegani dan
disayang oleh hampir semua warga Kaypang. Dan juga, Ceng
Liong sendiri sangat menghormati tokoh tua yang menjabat
Pangcu Kaypang ini hingga kematiannya.
Selain itu, hal yang membuat Ceng Liong berpikir lebih
duka lagi adalah kenyataan bahwa yang sangat mengerti
persoalannya dengan Giok Hong, justru adalah almarhum
Pangcu Kaypang ini. Karena dia yang mengerti ujung pangkal
kisah sampai dia dengan Giok Hong sampai melakukan
hubungan suami-istri. "Bagaimana jika tiba-tiba Giok Hong
muncul dihadapannya? Bagaimana dia akan menjelaskan
semua kejadian masa lalu itu? Dan bagaimana pula akhirnya
kelak?. Pertanyaan-pertanyaan ini memenuhi benak Ceng

Tarian Liar Naga Sakti I 2180


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Liong sekarang dan karena itu menambah kesedihannya


akibat kelalaian dan kealpaannya sehingga mengakibatkan
kematian Kim Ciam Sin Kay. "Mengapa tidak kuturunkan
tangan kematian saja sekalian ....."? begitu berkali-kali Ceng
Liong menggumam dalam hati menyesali kelemahan hatinya.
Tetapi, apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur.
Bagaimanapun dan apapun, dia harus menghadapi apa yang
ada dihadapannya. Tetapi yang benar-benar ada di depan
matanya sekarang ini adalah menghadapi tantangan "TAMU
DARI JAUH". Secara pribadi dia sama sekali belum mengenal
orang yang mengirimkan "kertas tantangan" secara sangat
luar biasa. Bukannya dia tidak mampu melakukan apa yang
dilakukan oleh si pengirim surat tantangan, tetapi lebih
karena dia segera paham bahwa yang mengirimkannya adalah
tokoh hebat yang belum dikenalnya selama ini. Tokoh yang
datang dari jauh, datang dari TANAH PERSIA.
Selain itu, dia juga masih harus menghadapi persoalan-
persoalan di Kaypang yang pada saat sekarang sedang
dipenuhi begitu banyak tamu. Untuk sekarang ini dia merasa
yakin tidak akan ada satu orangpun yang berani main gila di
markas Kaypang. Karena itu, dia merasa cukup lega dan
menugaskan kepada Barisan 6 Pedang dan beberapa anak
buah dari Lembah Pualam Hijau untuk ikut membantu
Kaypang dalam menjaga keamanan Markas Kaypang dari
serbuan pihak luar ataupun penyusupan pihak lawan yang
bermaksud buruk.
Tetapi, sampai pagi hari, tak ada satupun insiden lagi.
Pegunungan Hengsan seperti tiba-tiba menjadi arena yang
menegangkan dan dipenuhi suasana duka. Dan pada hari

Tarian Liar Naga Sakti I 2181


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kedua, Ceng Liong memanggil Nenggala, Li Hwa dan juga turut


dihadiri oleh Kiang Hong dan istrinya Tan Bi Hiong. Boleh
dibilang pertemuan tersebut adalah pertemuan Lembah
Pualam Hijau yang dilaksanakan di Markas Kaypang. Karena
upacara penghormatan terakhir Kim Ciam Sin Kay dan juga
gurunya Yok Sian Sin Kay baru akan dilaksanakan keesokan
hari, maka mereka memutuskan untuk mengadakan
pertemuan sehari sebelum acara tersebut. Dan adalah Kiang
Ceng Liong yang memanggil mereka dalam tugasnya sebagai
Duta Agung Lembah Pualam Hijau.
Tetapi, sebelum memanggil pemimpin-pemimpin Lembah
Pualam Hijau, justru ada tokoh lain yang meminta
pembicaraan khusus dengan Ceng Liong:
"Duta Agung ......."
"Thian Hoat Ciangbundjin ........ "
Adalah Ciangbundjin Bu Tong Pay yang menemuinya. Pagi
hari ketika Ceng Liong masih belum memulai aktifitasnya:
"Apakah mengganggumu Duta Agung ...."?
"Tidak apa, silahkan Ciangbundjin ......."
Maka Tong Li Koan atau Sin Eng Cu Tayhiap atau nama
kininya adalah Thian Hoat Todjin yang adalah murid ketiga
dari Wie Tiong Lan Pek Sim Siansu, salah satu tokoh besar
diantara 4 Manusia Dewa Tionggoan, masuk kedalam
ruangan. Dan menunggu hingga Thian Hoat Todjin kemudian
duduk di dalam ruangannya, akhirnya Ceng Liong kemudian
berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 2182


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ada urusan apakah gerangan sampai-sampai


Ciangbundjin melelahkan diri untuk mengunjungiku sepagi ini
....."?
"Ach Duta Agung, sebenarnya bukan urusan sangat luar
biasa. Tetapi selain ingin mendengar kabar langsung
mengenai kematian Kim Ciam Sin Kay dan Yok Sian Sin Kay,
juga pintjeng ingin bercakap-cakap untuk urusan perguruan
........."
"Kami juga sungguh berduka bagi Kaypang dengan
meninggalnya Lo Pangcu Kim Ciam Sin Kay dan Tabib Dewa
Yok Sian Sin Kay. Dan, sungguh, secara pribadi kami merasa
sangat kecewa dengan diri sendiri karena akibat kelalaian kecil
sampai mengorbankan kedua tokoh tua Kaypang .......
sungguh disesalkan ......"
"Sebenar-benarnya Duta Agung, itu bukan kelalaian atau
kesalahanmu. Setiap insan didunia telah ditentukan takdirnya
oleh Thian ..........."
"Tetapi bagaimanapun, keduanya meninggal atau
terbunuh justru tepat didepan mataku Ciangbundjin. Dan
sungguh sulit kupikirkan kejadian itu sejak semalam, bahkan
hingga pagi inipun masih sulit kuterima ......"
"Tetapi, apakah memang benar Naga Pattynam,
Wisanggeni dan para petinggi Thian Liong Pang yang sudah
kita bubarkan beberapa tahun silam yang merancang
semuanya Duta Agung ...."?
"Tidak salah Ciangbundjin. Karena kekuatan keduanya
susah sekali dicarikan padanan untuk saat ini. Yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2183


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membunuh Yok Sian jelas dalah Naga Pattynam, kekuatan dan


jurus pukulannya sangat kukenal. Sementara tokoh yang
menghalangiku adalah bekas Hu Pangcu Pertama, Perempuan
Sakti itu ........"
"Ini hanya berarti tugas kita masih tetap belum selesai
Duta Agung ....."
"Betul sekali Ciangbundjin ... justru karena itu, semalam
kami sudah mempercakapkan bagaimana menuntaskan
pekerjaan yang tertunda sejak beberapa tahun silam. Kami
sudah bersepakat untuk menyelesaikannya dengan batas
waktu Pibu di Lam Hay Bun. Masalah ini sudah harus selesai
selambatnya pada pelaksanaan Pibu itu ......"
"Bagus ...... bagus jika memang begitu Duta Agung ......"
Keduanya terdiam sejenak, seperti sedang mencari bahan
percakapan baru. Tetapi setelah beberapa lama, Thian Hoat
Todjin akhirnya berkata:
"Duta Agung, ada suatu urusan yang harus kusampaikan
karena berkaitan dengan amanat mendiang Suhu ........
kumohon Duta Agung tidak keberatan dan tidak kecil hati jika
kukemukakan ........"
"Sama sekali tidak Ciangbundjin ...... silahkan ......"
"Sebelum mendiang Suhu tutup usia, masa depan Siauw
Sumoy dititipkan menjadi urusan dan tanggung-jawabku ......"
sampai disini Thian Hoat Todjin terdiam, sementara Ceng
Liong berdebar hatinya. Sedikit banyak dia mulai menerka
arah pembicaraan atau kemana arah percakapan yang akan
dituju Thian Hoat Todjin.

Tarian Liar Naga Sakti I 2184


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sebelum mendiang Suhu tutup usia, beliau orang tua


menyampaikan kepadaku sebuah kesepakatan antara Kiang
Sin Liong Locianpwee dengan mendiang Suhu. Dan, mohon
maaf Duta Agung, karena usia Siauw Sumoy kami semakin
tinggi, maka saat ini perkenankan kami menanyakan masa
depan kesepakatan mendiang Suhu dengan Kiang Sin Liong
Locianpwee ....."
Benar dan sudah diduga. Ceng Liong terdiam.
Sesungguhnya dia tidak menyangka bahwa masalah ini akan
disodorkan kepadanya pada saat-saat yang sangat penuh
sesak oleh tugas-tugasnya bagi dunia persilatan. Tetapi, lebih
untung lagi karena Giok Lian juga sudha menyanggupi untuk
membicarakan dengan Suci atau Kakaknya jika memang suatu
saat Giok Hong muncul kembali ..........
"Ciangbundjin ...... urusan ini ....... urusan ini ........ biarlah
kuminta kesediaan Ayahanda dan Ibunda untuk
membicarakannya dengan Ciangbundjin ........"
"Baiklah ..... baiklah, sangat layak, sangat layak. Jika
demikian Duta Agung, biarlah pintjeng menunggu kunjungan
orang tuamu ......."
Dan setelah percakapan yang sangat "menyiksa" itu,
akhirnya keduanya kembali terlibat dalam percakapan
mengenai situasi dunia persilatan. Bahkan Ceng Liong juga
menyampaikan dugaannya mengenai tokoh lihay lainnya yang
belum dikenalinya siapa yang mengunjunginya semalam.
Percakapan serius itu berakhir setelah kurang lebih dua jam
lamanya. Dan sore harinya, Ceng Liong mengundang Ayah dan
Ibunya, Nenggala dan Li Hwa untuk bercakap:

Tarian Liar Naga Sakti I 2185


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Kaypang mengalami persoalan rumit, Siauw Lim Sie dan


Bu Tong juga. Bahkan Lembah kita juga mengalami persoalan
tak kurang seriusnya. Nampaknya persoalan tidak sedemikan
mudah. Awalnya aku menduga hanya persoalan Toh Ling,
Thay Pek Lhama, Hoan Liu dan para penyimpan dendam dari
sisa-sisa Thian Liong Pang. Tetapi faktanya, muncul musuh
yang justru lebih hebat lagi dari mereka semua. Masalah
Misteri 3 Pulau, masalah Pibu di Lam Hay dan masalah di
Kaypang ........ kita sungguh mengalami begitu banyak
persoalan yang harus dipecahkan. Karena itu, malam hari ini
ingin kupercakapkan bagaimana mengatasi masalah-masalah
beruntun ini sambil tidak melupakan Lembah kita ........"
"Duta Agung, memang benar kita harus cepat mengatur
segala sesuatu termasuk urusan dalam Lembah yang sudah
cukup lama ditinggalkan ....." berkata Li Hwa.
"Benar Duta Luar ....... tetapi, terpaksa harus meminta
kesediaan Ayahanda dan Ibunda untuk mengerjakan dua hal
....."
"Apa yang harus kulakukan Duta Agung"? Kiang Hong
berkata menyambung perkataan Ceng Liong yang terputus.
"Semalam kutemukan tokoh dari Persia yang menantang
Pibu, dan sudah kuiyakan. Pibu itu akan berlangsung pada 5
hari kedepan. Keadaan di Lembah Pualam Hijau untuk saat ini
tidaklah snagat mengkhawatirkan, karena Kakek dan nenek
ada disana, juga Paman Kakek berada disana. Karena itu, yang
perlu dilakukan adalah, diantara kita adalah Ayahanda yang
tepat kembali ke Lembah Pualam Hijau memberitahu
sekaligus bertanya kepada Kakek, Bibi Nenek dan Paman

Tarian Liar Naga Sakti I 2186


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kakek .... mengenai masalah Ban Liong Sian Sin Kang (Tenaga
Sakti Selaksa Dewa Naga). Karena menurut Koai Todjin, Giok
Ceng Sinkang sangat mungkin atau boleh jadi adalah salah
satu jalan menuju Sinkang Mujijat itu ....... dan, akhir-akhir ini
entah mengapa kekuatan sinkangku meningkat begitu luar
biasa, tetapi tidak mengganggu struktur tubuh bagian
dalamku. Karena itu, ayahanda hendaknya bertanya soal itu
dan sekaligus meminta mereka, para orang tua untuk lebih
tekun melatih anak-anak di Lembah ...."
"Baik Duta Agung, dan yang kedua ...."?
"Yang kedua adalah urusan pribadiku ayahanda. Suhu dan
mendiang Pek Sim Siansu sudah mengikat tali perjodohanku
dengan Nona Liang Mei Lan. Sesuai tata krama, maka
kumohonkan ayahanda untuk membicarakan urusan ini
dengan Ciangbundjin Bu Tong Pay yang menjadi walinya dan
juga dengan orang tuanya di Kota Raja ......"
"Accchhhhh, Liong Jie ......." tak tertahan Tan Bi Hiong
menjerit gembira mendengar bahwa dia harus segera
bertugas sebagai orang tua untuk mengajukan lamaran.
"Ibu ....... semua sudah diatur oleh mendiang Suhu ........"
"Baiklah, baiklah, tentu saja kami berdua akan segera
melakukan perjalanan untuk memastikannya Anakku ......."
"Terima kasih ibu ......"
Ceng Liong terdiam sejenak, karena percakapan mereka
diselingi oleh urusan pribadi. Tetapi tak lama kemudian
diapun berkata lagi:

Tarian Liar Naga Sakti I 2187


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Bibi Li Hwa dan Paman Nenggala akan menemaniku


menuju Lam Hay Bun, karena salah satu tugas utama Paman
Nenggala adalah menyelesaikan urusan Perguruan.
Wisanggeni adalah salah satu tokoh yang hadir di Kaypang ini,
tetapi sekarang sudah merat bersama kelompoknya entah
kemana. Tetapi, sempat kudengar bisikan, mereka merancang
sesuatu di Lautan Selatan. Karena itu, Paman Nenggala
sebaiknya ikut bersamaku kembali ke Lam Hay Bun ......"
"Baik, siap Duta Agung ....." adalah Kiang Li Hwa yang
menjawab dan memastikan keikutsertaan dan kesediaan
mereka suami-istri, sementara Nenggala hanya tersenyum
dan mengangguk-anggukkan kepalanya menyetujui perkataan
istrinya.
"Biarlah Barisan 6 Pedang kembali ker Lembah Pualam
Hijau bersama Ayahanda dan Ibunda ......." demikian
keputusan terakhir Ceng Liong.
"Anakku, mana bisa ...."? protes Kiang Hong.
"Aku memutuskan demikian Ayah .........." bersama Paman
dan Bibi sudah jauh lebih dari cukup untuk menuju Lam Hay
Bun.
"Tapi ......."
"Biarkan aku yang menugaskan mereka Ayahanda ....."
Dan berakhirlah percakapan mereka untuk urusan yang
resmi, urusan Lembah Pualam Hijau. Tetapi, Ceng Liong
menahan ibunya untuk bercakap lebih jauh. Kesempatan itu
digunakannya untuk mengisahkan semua persoalan yang
dihadapinya dengan Giok Hong dan Mei Lan. Bahwa dia sudah

Tarian Liar Naga Sakti I 2188


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menetapkan Giok Hong sebagai istri pertamanya sementara


Mei Lan kelak menjadi istri keduanya. Dan juga mengisahkan
semua kisah yang dialaminya terkait kedua gadis itu, sekaligus
juga saran dan bantuan Giok Lian dalam membantu keduanya
untuk menemukan jalan keluar dari masalah yang rumit itu.
Percakapan ibu dan anak ini berlangsung cukup lama, bahkan
sampai hari mulai gelap baru mereka menyelesaikan
percakapan mereka.
Tentu saja Tan Bi Hiong menjadi sangat gembira
menerima tugas menjadi wali dan orang tua bagi Ceng Liong.
Karena memang, demikianlah seharusnya. Mereka memang
sudah menceritakan rahasia keluarga kepada Ceng Liong, dan
kini gantian Ceng Liong yang meminta mereka untuk
melakukan tugas sebagai Orang Tua. Hal ini jelas sangat
menggembirakan Bi Hiong. Dan memang, setelah
menyelesaikan tugas di Kaypang, Bi Hiong bersama suaminya
langsung menuju ke Lembah Pualam Hijau bersama Barisan 6
Pedang. Darisana merekapun berangkat menuju Bu Tong San
untuk membicarakan perangkapan jodoh Ceng Liong dengan
Mei Lan dan bahkan seterusnya mereka bertamu dan
melancong ke Kota Raja untuk menyampaikan lamaran
kepada orang tua Mei Lan.
Sudah tentu mereka terkejut setengah mati mengetahui
bahwa orang tua Mei Lan ternyata adalah Bangsawan. Bukan
cuma Bangsawan biasa, tetapi Bangsawan yang benar-benar
terhormat karena Ayahnya menjadi orang kedua yang sangat
dihormati setelah Kaisar. Tetapi, begitupun, meski melalui
lika-liku yang sangat merepotkan, mereka dapat bertemu
orang tua Mei Lan dan menyampaikan niat mereka. Yang tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 2189


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mereka duga, tokoh besar Kerajaan itu tenryata sangat


mengerti kehidupan mereka dan sangat ramah terhadap
keduanya.
=================
Dan pada akhirnya, semua urusan di Kaypang beres. Masa
berduka dan semua upacara menghormati Yok Sian Sin Kay
dan Kim Ciam Sin Kay dilakukan secara khusyuk. Tidak ada
tamu dan undangan yang beranjak pulang lebih dahulu,
semua menunggu sampai seluruh rangkaian acara berkahir
baru kemudian satu demi satu minta diri hingga akhirnya
Markas Kaypang kembali berdenyut dalam aktifitas seperti
biasanya, seperti sebelum pelaksanaan Pertemuan Besar.
Tetapi, belum dan tidak semua tamu dan undangan pergi
meninggalkan Kaypang. Masih ada beberapa tamu yang tetap
tinggal. Mereka ini yang terutama adalah Liang Mei Lan yang
tetap tinggal meskipun rombongan Bengkauw sudah
meninggalkan Markas Kaypang. Kemudian, Liang Mei Lan juga
masih belum meninggalkan Kaypang. Bukan karena
menemani kakaknya Tek Hoat, tetapi karena memang mereka
memiliki urusan yang sudah dipercakapkan sebelumnya.
Menunggu hari itu masih sekitar 3 sampai 4 hari lagi kedepan.
Dan sudah tentu yang juga masih tinggal adalah Kiang
Ceng Liong. Tetapi, sejak para tamu mulai minta diri, Ceng
Liong sudah tidak pernah lagi munculkan dirinya. Bahkan
Nenggala, Li Hwa, Tek Hoat, Mei Lan maupun Giok Lian
sendiripun tidak mengerti berada dimana Ceng Liong
sepanjang siang. Baru pada malam hari ketika datang untuk
menemani Tek Hoat, Giok Lian dan Mei Lan berlatih, baru

Tarian Liar Naga Sakti I 2190


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ceng Liong munculkan dirinya kembali. Dan sebagaimana


malam-malam sebelumnya, mereka berempat terus dan terus
melakukan latihan-latihan sesuai dengan ciri khas ilmu silat
masing-masing. Baik melatih tenaga sakti masing-masing,
maupun juga melatih beberapa jurus yang mereka ciptakan
sendiri dalam diskusi dan pendalaman dengan Kiang Ceng
Liong.
Tek Hoat terus dan terus melatih dan menyempurnakan
Hang Liong Sip Pat Tjiang dan bahkan dalam diskusinya
dengan Ceng Liong, dia menciptakan salah satu gerak maut
dengan mengkombinasikan 3 jurus serang dari Hang Liong Sip
Pat Tjiang. Mereka menamakan jurus tersebut Hui Kong Tok
Liong (Membunuh Naga Di Angkasa). Gerak jurusnya
sederhana, karena memang Hang Kiong Sip Pat Tjiang
mengandalkan gaya dan gerak sederhana tetapi berujung
pada akibat yang luar biasa. Jurus Hui Kong Tok Liong yang
juga bisa menjadi Ilmu Tersendiri memiliki unsur kederhanaan
tersebut, tetapi dalam cepat berubah dalam 3 varian,
tergantung bagaimana cara melawan dan kemana lawan
menghindar.
Begitu juga dengan Giok Lian, meski berkutat dengan
penguasaan yang semakin sempurna akan Bu Sing Sinkang
yang kini sudah menyatu dalam dirinya, diapun
menyempurnakan Sam Ciang Khay Thian Loan Te (Tiga Jurus
Membuka Langit Mengacau Bumi). Juga Ilmu Lo Thian Bian
Kun (Silat Lemas Pengacau Langit). Kedua ilmu ini yang
memang dilatihnya dalam mengoptimalkan daya pencar Bu
Sing Sinkang. Arahan dan diskusinya dengan Ceng Liong
membuka perspektif yang semakin kaya dan semakin luas

Tarian Liar Naga Sakti I 2191


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terhadap ilmu tinggalan Bhiksu Chundamani tersebut. Dan dia


menjadi sangat beruntung, karena kemajuannya sungguh
snagat pesat dan sangat luar biasa. Dia kini mampu dengan
seenaknya merubah tenaga serangan lemas, licin, seringan
kapas ataupun keras dengan daya dorong mematikan.
Sementara Mei Lan, sejak hari pertama memang sudah
mendalami dan terus menerus mengasah Ilmu ciptaan
mereka berdua. Dan setelah beberapa malam, dia keheranan
karena varian pengembanganny begitu terbuka dan sangat
mungkin melahirkan gerak dan varian gerak baru yang tidak
kurang hebatnya. Karena itu, selama beberapa malam, Mei
Lan tidak hanya terpaku pada ajaran dan ciptaannya dengan
Ceng Liong, tetapi juga mengisi beberapa variasi gerak
berdasarkan ilmu-ilmu pusaka yang dimiliki dan dikuasainya
saat ini.
Demikianlah keempatnya mempersiapkan diri secara
serius. Saking seriusnya karena mendengar lawan yang konon
menurut Ceng Liong luar biasa lihaynya, membuat mereka
menutup diri dari aktifitas apapun di waktu malam hari.
Termasuk Tek Hoat. Setelah usai acara Pertemuan Besar, Tek
Hoatpun jadi memiliki banyak waktu luang, waktu yang kini
digunakannya dengan penuh semangat untuk terus dna terus
berlatih. Semangatnya terus bertumbuh, seperti juga Mei Lan
dan Giok Lian, karena setiap mereka berlatih, mereka
memperoleh penemuan baru dan pemahaman baru. Hal yang
membuat mereka tidak bosan-bosannya untuk terus dan terus
berlatih. Tetapi, akibatnya, kemajuan merekapun sungguh
sangat luar biasa.

Tarian Liar Naga Sakti I 2192


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mungkin mereka tidak merasakannya, tetapi Ceng Liong


yang beberapa kali menemani mereka, menunjukkan
kemajuan-kemajuan yang mereka capai. Bahkan sesekali
mereka menguji sampai dimana kemajuan mereka selama
melatih diri dengan tekun beberapa malam terakhir. Tetapi,
ketiganya, sama semakin merasa heran mengapa Ceng Liong
seperti tidak pernah kehabisan ide dan daya dalam
menemukan cara untuk menambal kelemahan dan
memperkuat aspek penyerangan. Padahal, setiap saat mereka
berlatih, hampir setiap saat juga Ceng Liong datang dengan
ide-ide yang kadang rumit, kadang sederhana. Tetapi, mereka
dapat langsung menemukan dan merasakan perbedaan dan
kegunaannya.
Dan, sekarang, mereka berada di malam terakhir. Malam
dimana mereka tidak akan berlatih. Karena sejak pagi hari,
mereka justru beristirahat dan mengumpulkan semangat
untuk pertemuan atau pibu malam harinya nanti. Beberapa
hari berlatih, ketiganya merasakan betapa tubuh mereka
tambah segar, semangat mereka menyala dan tenaga mereka
seperti tidak ada habis-habisnya. Tetapi di atas semuanya, kini
mereka siap, siap meladeni tantangan TAMU DARI JAUH .....

Episode 41: Pibu Di Puncak Hui Gan Hong (1)


Selepas makan pagi ke-empat sekawan itupun, Kiang
Ceng Liong, Liang Mei Lan, Liang Tek Hoat dan Siangkoan Giok
Lian melesat ke puncak Pegunungan Hengsan. Tepatnya ke
sebuah puncak di Pegunungan Hengsan yang dinamakan
Puncak Hui Gan Hong. Sebuah diantara puncak Pegunungan

Tarian Liar Naga Sakti I 2193


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hengsan yang terkenal dengan panorama yang indah, namun


yang untuk mencapainya luar biasa sulitnya. Mencapai Puncak
Hui Gan Hong akan dengan mudah dicapai jika melalui Markas
Kaypang. Tapi, jika tidak melalui area Kaypang, maka
seseorang harus mengambil jalan memutar dan harus
menempuh medan yang luar biasa sulitnya.
Bukan cuma hutan perawan yang menyimpan banyak
binatang buas dan beracun, tetapi juga rawa-rawa yang masih
perawan dan belum terinjak manusia. Belum lagi sejumlah
area tebing terjal yang takkan mampu ditempuh manusia
biasa, bahkan juga teramat sulit dilewati tokoh silat kelas satu
sekalipun. Tetapi, untuk jenis manusia semisal Ceng Liong dan
kawan-kawan, menempuh jalan itupun bukan suatu hal yang
sulit dan tidak mungkin. Tetapi, buat apa menempuh jalan
yang sulit sementara jalan yang mudah justru tersedia?
Mereka berempat kini menggunakan lari cepat dan
ginkang istimewa untuk melesat ke atas. Dengan dipandu
Liang Tek Hoat, tidak akan lama waktu yang mereka butuhkan
untuk mencapai Puncak Hui Gan Hong. Paling jika berjalan
santai mereka akan mencapai puncak dalam hitungan 5-6 jam,
tetapi dengan menggunakan ilmu berlari cepat mereka bisa
mencapai puncak dalam hitungan 2-3 jam atau malah bisa
lebih cepat lagi. Dan kelihatannya, karena janji bertemu
adalah "tengah hari", maka mereka berempat terlihat berlari
seadanya tanpa memaksakan diri.
Bahkan terlihat Kiang Ceng Liong bagai berjalan saja
layaknya. Tetapi anehnya, dengan cara itu dia mampu
mengimbangi teman-temannya yang juga melesat maju
dengan kecepatan sedang dan mengandalkan ginkang masing-

Tarian Liar Naga Sakti I 2194


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

masing. Di benak Kiang Ceng Liong justru masih terngiang-


ngiang percakapannya dengan Nenggala malam sebelumnya,
dan dalam perjalanannya membayang kembali di pikirannya:
Tepat menjelang tengah malam, justru ketika nyaris
semua orang sudah beristirahat, pintu kamar Ceng Liong
justru ada ketukan:
"Silahkan masuk Paman Nenggala, pintunya tidak
terkunci", tanpa banyak menduga dan menerka-nerka, Kiang
Ceng Liong sudah tahu dan sudah menduga dengan tepat
bahwa yang datang untuk menemuinya adalah Nenggala,
yang adalah suami dari Bibinya Kiang Li Hwa.
"Ceng Liong ......." berkata Nenggala tanpa menyebut
DUTA AGUNG, berarti maksud kedatangannya bersifat pribadi
dan bukan bersifat "dinas". Atau menemui Ceng Liong bukan
dalam posisinya sebagai Duta Agung Lembah Pualam Hijau.
"Paman Nenggala, silahkan duduk ....."
"Terima kasih Ceng Liong ......" tanpa banyak basa-basi,
Nenggala mengambil tempat duduk dan langsung
mendudukinya sementara Ceng Liong sudah menyudahi
samadhi dan kemudian juga bergabung dengan Nenggala di
meja dalam kamar tempat istirahat yang disediakan Kaypang
bagi mereka.
"Paman, adakah sesuatu yang mendesak ....."? tanya Ceng
Liong halus, karena bicara sebenarnya, dia sedang
berkonsentrasi sambil melatih diri untuk menghadapi
tantangan pihak yang belum dikenalnya secara baik.

Tarian Liar Naga Sakti I 2195


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hmmmmm, sejujurnya bisa dikatakan iya. Bahkan


berhubungan dengan kejadian ketika engkau menjatuhkan
Thay Pek Lhama dan mengusir Hoan Liu. Keduanya, secara
sendiri-sendiri adalah lawan setanding bagi Tek Hoat dan
kawan-kawannya, tapi engkau sanggup merobohkan mereka
hanya dalam beberapa gerakan sederhana namun sangat
dahsyat. Ceng Liong, bolehkah aku menanyakan sesuatu
kepadamu? Sesuatu yang bahkan berhubungan dengan Kakek
guruku yang juga engkau kenal dengan sangat baik ......
Kolomoto Ti Lou ..."
Mendengar kalimat Nenggala mau tidak mau Ceng Liong
terkejut. Bahkan boleh dibilang terkejut setengah mati.
Karena Kolomoto Ti Lou adalah salah seorang yang
dianggapnya "GURU". Manusia aneh yang sakti luar biasa
sekaligus seseorang yang banyak membantunya
meningkatkan kemampuan serta membuka perspektif baru
dalam pengembangan ilmunya. Lebih dari itu, Kolomoto Ti
Lou adalah orang yang secara sangat detail membantunya
tanpa pamrih dalam usahanya mengembangkan kekuatan
mujijat di matanya. Jika kini dia sudah menemukan bentuk
yang sangat hebat dan sangat mujijat kekuatan dan
kegunaannya, maka Kolomoto Ti Lou adalah tokoh aneh nan
sakti yang memungkinkan dia menguasainya.
"Paman Nenggala, apa maksudmu ..... "?
"Ceng Liong, sebelum Kakek Guru meninggalkan
Tionggoan dengan cara yang tidak kumengerti, dia masih
menyempatkan diri untuk menitipkan sebuah pesan
kepadaku. Pesannya itu berkaitan dengan keadaan dirimu,
dan setelah kupikirkan lebih seksama dan kupercakapkan

Tarian Liar Naga Sakti I 2196


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan Bibimu Li Hwa, akhirnya kurasa inilah saat untuk


mempercakapkannya denganmu ...."
Penjelasan awal Nenggala membuat Kiang Ceng Liong
menjadi semakin tertarik dan merasa sangat penasaran.
Karena itu dia dengan antusias bertanya:
"Accchhh, begitu kiranya. Pesan apakah gerangan itu
Paman Nenggala ..."?
"Menurut Kakek Guru, secara ajaib engkau akan menyusul
kemampuan Suhumu Kiang Sin Liong justru di usia muda. Dan
ini semata disebabkan oleh struktur tubuhmu yang dibentuk
secara ajaib oleh bencana yang engkau alami pada masa
kecilmu ........ dan tanda utama yang ditinggalkan Kakek Guru
adalah jika aku melihat dan menemukan betapa engkau
mengalami kemajuan yang sangat dramatis di suatu waktu
nanti. Dan Kakek Guru berpesan, setelah kejadian itu,
hendaknya aku menemui engkau secara pribadi dan berbicara
beberapa hal yang sangat penting ....."
"Accchhhh, apakah menurut Kolomoto Ti Lou locianpwee
aku sudah mampu menyusul tingkatan Suhu .....? Achhh,
rasanya sulit kupercaya Paman Nenggala, Locianpwee yang
mulia itu terlampau tinggi menilai diriku ....."
"Ceng Liong, engkau boleh berkata demikian, tetapi
pengamatanku dengan Bibimu Li Hwa tidak akan mungkin
salah lagi. Sebetulnya, sudah jauh-jauh hari kami berdua
mengamati perkembanganmu, selain karena pesan khusus
dari Kakek Guruku itu, tetapi juga karena Bibimu Li Hwa
merasa bahwa keadaan dan keselamatanmu sangat
menentukan masa depan Lembah Pualam Hijau. Lebih dari

Tarian Liar Naga Sakti I 2197


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

itu, juga menentukan arah dan gejolak rimba persilatan


Tionggoan ......"
"Terima kasih Paman ...... tetapi, tetap saja sulit kupahami
bahwa kemajuanku sudah memadai dengan tingkatan Suhu
....."
"Sederhananya sudah kusebutkan tadi Ceng Liong. Thay
Pek Lhama dan Hoan Liu adalah dua tokoh yang memiliki
kepandaian setingkat dengan Lamkiong Li Cu, Naga Pattynam,
Wisanggeni dan juga teman-temanmu Tek Hoat, Giok Lian dan
Mei Lan. Dalam keadaan biasa, engkau hanya menang
setingkat dari kedua kakek sakti itu. Tetapi, ketika
menghadapi keroyokkan kedua kakek sakti itu, engkau bahkan
sanggup menundukkan mereka dalam beberapa jurus belaka
...... dan kejadian seperti itu, sudah lama tidak disaksikan
kaum persilatan di Tionggoan, setidaknya setelah 4 Manusia
Dewa tidak lagi menampakkan dirinya di dunia persilatan.
Karena itu, kami berdua merasa, inilah waktu yang dikatakan
Kakek guru itu ......"
Ceng Liong terdiam, Nenggala juga terdiam sejenak.
Mengamati keadaan Ceng Liong yang juga merasa tersentak,
Nenggala beberapa saat kemudian melanjutkan kalimat dan
pejelasannya kepada Ceng Liong:
"Ceng Liong, selain tanda engkau mengalahkan Hoan Liu
dan Thay Pek Lhama, Kakek Guru juga mengutarakan tanda
kedua. Dan aku ingin bertanya kepadamu sebelum
melanjutkan pesan Kakek Guruku ......"
"Apakah gerangan yang ingin engkau tanyakan Paman
...."? Ceng Liong bertanya dengan nada masih tetap heran,

Tarian Liar Naga Sakti I 2198


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terkejut dan takjub dengan penjelasan Nenggala mengenai


keadaan dirinya. Dia sungguh tidak menyangka jika dia
melakukan lompatan luar biasa dalam kemampuan silatnya,
tetapi dia merasa lebih luar biasa lagi jika ternyata Kolomoto
Ti Lou sudah melihatnya jauh-jauh hari.
"Apakah tokoh yang akan engkau jumpai di Puncak
Gunung Hui Gan Hong itu adalah tokoh yang engkau anggap
mujijat dan setanding dengan dirimu ...."?
Kembali Ceng Liong tersentak. Kali ini dia benar-benar
kaget, tetapi Ceng Liong yang sekarang memang sudah
berbeda dengan Ceng Liong beberapa bulan silam. Meski
sangat terkejut, tetapi tidak nampak di wajahnya bahwa dia
tersentak hebat oleh pertanyaan yang diajukan Nenggala tadi.
Karena itu, dengan kalem dia kemudian mengangguk sambil
berkata:
"Engkau benar Paman ......"
"Itulah indikasi yang kedua Ceng Liong. Orang yang akan
engkau temui kira-kira bandingannya adalah "tokoh mujijat
seperti Kakek Guru dari Persia" dan "tokoh mujijat seperti
dirimu di Tionggoan". Dengan kata lain, 2 tokoh mujijat akan
bertemu. Namun, seiring dengan itu, 2 tokoh tertua dari 4
yang masih hidup dan masih ada, akan segera berlalu dari
dunia ini dalam waktu yang tidak lama lagi .........."
"Paman, maksudmu ......"?
"Ceng Liong, menurut Kakek Guru, tokoh asal Persia yang
menantangmu ke Puncak Hui Gan Hong adalah tokoh yang
lahir hanya dalam 100 tahunan atau lebih di Persia. Bahkan

Tarian Liar Naga Sakti I 2199


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tokoh ini, masih ada pertalian perguruan dengan Tionggoan,


tetapi entah bagaimana kisah sebenarnya. Kakek Guru tidak
menjelaskannya secara rinci, tetapi menurut beliau, engkau
akan mengetahuinya secara lengkap setahap demi setahap.
Seperti Kakek Guru dan dirimu sendiri, tokoh itu juga sangat
luar biasa dan jarang dilahirkan di peradaban mereka di Persia
dan usianya berada di atasmu berbeda lebih kurang 25
tahunan. Tetapi menurut Kakek Guru, tokoh ini belum akan
menjumpaimu dalam waktu dekat ini, belum akan engkau
temukan segera ...... Sementara tokoh lain yang juga seperti
dirimu dan Kakek Guru, juga hidup dan berada di Tibet sana.
Mereka semua, pernah saling mengetahui dan saling
mengenal dengan Kakek Guru, dan karena dekatnya
pertemuanmu dengan tokoh Persia, maka 2 yang tertua dari
kalian berempat, tak akan lama lagi segera menyelesaikan
tugas kehidupannya ......."
"Paman ......."
"Aku tahu ini sulit dimengerti Ceng Liong, tetapi,
begitulah penjelasan dan pesan Kakek Guruku kepadaku ....."
"Accchhhhh, masih ada jago lain lagi dari Tibet? dan
justru, aku telah menghukum salah satu jago Tibet beberapa
hari lalu. Naga-naganya, kedepan akan timbul banyak
persoalan yang rumit ......"
"Engkau benar Ceng Liong, tetapi menurut Kakek Guru,
engkau harus percaya diri karena engkau tidak perlu kalah
dari mereka. Bahkan, menurut Kakek Guru, ini pesan juga
untukku, aku diminta menunjukkan puncak kekuatanku
kepadamu karena akan berguna baik bagi dirimu maupun bagi

Tarian Liar Naga Sakti I 2200


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

diriku. Menurut Suhu, engkau sudah mulai berada dalam


tahap TINGKAT KETIGA, sementara aku sudah akan
menyelesaikan TINGKAT KEDUA (TIGA TINGKATAN ILMU
KOLOMOTO TI LOU, sudah dibahas dalam bagian awal Kisah
ini - BAGIAN II) ......."
"Achhhh, sungguh tepat sekali keadaannya Paman.
Karena sejujurnya, aku merasa ada bagian yang kosong dari
rangkaian yang kususun selama beberapa hari terakhir ini.
Mungkin bagian yang kosong itu ada hubungannya dengan
Paman ......."
"Sangat boleh jadi Ceng Liong, karena Kakek Guru
memang menyebutkan seperti itu. Dan dia menegaskannya
berkali-kali ......"
"Ach, Paman Nenggala, jika memang demikian dan jika
Paman Nenggala tidak merasa keberatan, bolehkah kita
melatihnya bersama beberapa saat ini ...."?
"Sangat beruntung aku jika memang demikian Ceng Liong.
Menurut Kakek Guru, engkau pada saat sekarang ini, sudah
akan mampu melakukan uraian dan analisa kelebihan dan
kekurangan sebuah Ilmu. Karena itu Kakek Guru memintaku
untuk tidak ragu guna menunjukkan dimana kira-kira bagian
kosong yang kualami dan bagaimana mengisinya bersama
......"
"Kolomoto Ti Lou sungguh mujijat Paman, aku teringat
Koai Todjin yang juga sama mujijatnya dengan locianpwee
yang mulia itu ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2201


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Benar ....... Kakek Guru memang seperti bukan manusia,


dia sepertinya tahu semua yang justru tidak kuketahui, banyak
hal yang tidak diketahui manusia lainnya. Dia memang mujijat
........... bisakah kita mulai Ceng Liong ...."?
"Baik ..... baik, mari Paman ......"
Begitulah, sampai menjelang subuh Nenggala justru
berlatih dengan Ceng Liong dan saling mengisi kekosongan
yang masing-masing mereka rasakan. Pada bagian terakhir
percakapan dan latihan mereka, Ceng Liong berkata:
"Paman Nenggala, aku tidak mempelajari Ilmu Ciptaan
Kakek Dewa Pedang dan Koai Todjin, tetapi hari ini semakin
jelas mujijatnya ilmu gabungan yang mereka ciptakan secara
terpisah dan dalam generasi berbeda. Memang luar biasa.
Tetapi, setelah kulihat kembali, dengan kemampuan Paman
Nenggala sekarang, justru bisa mengarah ke kemampuan dan
kehebatan yang sama meski tanpa mengenakan pusaka yang
luar biasa Soh Kim Liong di kedua lengan Paman....."
"Apa maksudmu Ceng Liong ......."? kini tidak ragu-ragu
dan tidak malu lagi Nenggala bertanya atau meminta
penjelasan kepada Ceng Liong.
"Intinya sangat sederhana paman. Partanyaanku adalah,
apa perbedaan antara 7 sinar pedang dan 3 sinar pedang atau
tepatnya hawa pedang paman...."?
"7 Akan sulit dibendung jika dilepaskan sekaligus ....."
"Bagaimana jika tujuh menjadi 4 atau 3 dengan tingkat
kesulitan yang sama bagi penerima dan tingkat kekuatan yang
justru lebih hebat lagi ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2202


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Secara teori memang sangat memungkinkan Ceng Liong


..... tetapi, skema Ilmu Ciptaan Suhu pasti akan berubah
dengan drastis.."
"Justru karena memang lebih baik Paman menciptakan
ilmu baru dengan kerangka yang lebih kurang sama ......."
"Maksudmu ...."?
Kekuatan Paman jauh mengatasi Tik Hong Peng dan Tham
Beng Kui, semestinya kekuatan utama paman dapat
dikonsentrasikan di 3 atau 4 sinar pedang. Tetapi, untuk itu,
landas tenaga Paman memang harus lebih kuat dari sekarang
ini, dan itu bukan masalah sulit. Dengan 3-4 tenaga atau hawa
pedang, maka kekuatan bertambah tetapi kerumitan
berkurang. Dengan kekuatan paman sekarang, jarang orang
mampu menahan dan mengimbanginya, hanya ada beberapa
orang yang sanggup menahan serangan seperti itu.
Sementara, kekuatan lengan satu lagi, dapat digunakan untuk
dua maksud, pertama untuk maksud pertahanan dengan
sejumlah jurus, dan kedua, bisa digunakan untuk ilmu serang
yang lain yang memadai mengimbangi kekuatan Hawa Pedang
...... dengan demikian, Paman menciptakan ilmu paman
sendiri. Ilmu lain seperti Lebur Sakheti atau Brajamusti dapat
disiapkan untuk membantu serangan atau menggebah lawan
dalam sektor pertahanan ......"
"Hmmmmmm, sungguh menarik, dan kemungkinannya
memang terbuka. Memecah hanya 4 hawa pedang atau cukup
3, tetapi justru dengan kekuatan yang berlipat. Bahkan masih
dapat dipadukan atau dimasukkan unsur ilmu dari Kakek
Guru. Engkau benar Ceng Liong, tidak akan sulit bagiku untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 2203


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menciptakannya, bahkan bisa kulakukan dengan sangat cepat


....."
"Bahkan bisa langsung Paman Ciptakan sekarang ini ......
sebab jika aku tidak salah, Paman menyimpan cadangan
tenaga Locianpwee Kolomoto Ti Lou. Karena itu, kuduga
Locianpwee Kolomoto Ti Lou memang memaksudkan Paman
untuk menciptakan sesuatu berdasarkan Ilmu Perguruan.
Dengan demikian, Paman terlepas dari beban untuk
menggunakan ilmu pusaka Thian San Pay, tetapi juga tetap
mempertahankan warisan ilmu Kakek Dewa Pedang ......."
"Hahahahahaha, benar sekali. Engkau benar-benar mulai
secermat dan semujijat dengan Kakek Guruku Ceng Liong.
Yang engkau katakan tidak salah, dan menurut Kakek Guru,
saat sekarang engkau sudah sanggup memecah dan
membantuku untuk meresapkan peninggalan kakek guruku
itu. Hal yang belum kuungkapkan tetapi sudah bisa engkau
tebak dengsan sangat tepat. Luar biasa, sungguh sangat
mengagumkan. Jelas engkau sudah seperti yang dijelaskan
Kakek Guru ......."
"Paman, jika itu kulakukan, sebenar-benarnya Paman
memang akan menanjak sangat jauh. Tetapi dengan skema
tenagaku sekarang, justru aku yang menerima jauh lebih
banyak daripada Paman ......"
"Ceng Liong, Suhu Kakek Dewa Pedang pernah menulis
mengenai BAN LIONG SIAN SIN KANG, yang adalah TAHAPAN
KETIGA dari Kakek Guruku. Menurutku, engkau sudah
mencapai tingkatan itu ketika engkau memukul Thay Pek
Lhama dan menjatuhkannya dengan sangat mudah. Dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 2204


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tingkat itu Ceng Liong, engkau memang sudah berada di


tingkatan yang jauh berbeda dengan teman-temanmu itu,
bahkan denganku sekalipun ......"
"Sudahlah Paman, engkau terlampau jauih memuji diriku.
Mari, jauh lebih baik kita segera melakukannya ......"
Menjelang pagi baru Ceng Liong menyelesaikan
pekerjaannya dan latihannya dengan Nenggala. Keduanya
seperti percakapan mereka masing-masing, beroleh sesuatu
yang sangat luar biasa, terutama bagi Nenggala. Dia kini
mampu memiliki Ilmu khasnya sendiri yang dia ciptakan dalam
diskusi dengan Ceng Liong. Tidak malu lagi dia menggunakan
ilmunya yang sudah jauh berbeda dengan ilmu khas Thian San
Pay. Dengan kata lain, dia sudah menemukan ilmu khasnya
sendiri yang tidak kurang ampuh dari warisan gurunya,
bahkan dia merasakan jika keampuhannya memang sangat
hebat dan dahsyat.
Mengenang kejadian menjelang pagi, diam-diam Ceng
Liong menariuk nafas panjang. Berbeda dengn yang sudah-
sudah, kemajuan demi kemajuan yang kini dicapainya sudah
sulit untuk dirumuskan dan digambarkan. Karena kini
perspektifnya semakin luas dan semakin dalam. Dia sendiri
heran betapa dengan mudah dia membuka jalan bagi
Nenggala untuk menciptakan ilmu mujijat yang bahkan
menurut pengamatannya, bisa lebih hebat atau setidaknya
sama ampuhnya dengan gabungan ilmu Tik Hong Peng dan
Tham Beng Kui. Jika Tik Hong Peng dan Beng Kui harus
bergabung guna memperoleh efek yang mujijat, maka
Nenggala kini justru melakukannya seorang diri. Apalagi
dengan kekuatan tenaga dalam Nenggala sekarang ini, maka

Tarian Liar Naga Sakti I 2205


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dia berubah menjadi salah satu tokoh yang sangat digdaya.


Begitu menurut pengamatan Ceng Liong. Dan kenyataan ini
membuatnya ikut gembira.
Dan kini, mereka berempatpun tiba di Puncak Hui Gan
Hong. Dan mereka tiba disana tepat menjelang tengah hari.
Tetapi, meski matahari bersinar terik, keadaan di puncak Hui
Gan Hong justru terasa dingin menusuk karena tiupan angin
pada ketinggian yang membuat cuaca terasa dingin.
"Kita sudah tiba di tempat ...... inilah puncak Hui Gan
Hong" terdengar Tek Hoat berkata sambil menghentikan
larinya. Serentak Ceng Liong, Mei Lan dan Giok Lan juga ikut
menghentikan langkah mereka, dan terdengar Giok Lian
berkata:
"Tek Hoat Koko, engkau yakin inilah tempatnya ...."?
"Sangat yakin Lian Moi ........ dahulu, beberapa kali aku
diajak kemari oleh Suhu, bukan untuk menikmati panorama
alamnya, tetapi terutama untuk berlatih. Di daerah sana ..."
ujar Tek Hoat sambil menunjuk sebuah daerah tandus yang
bebatuannya bahkan mengepulkan asap tanda sangat panas.
"Tetapi, mengapa seperti tidak ada orangnya .....?
Bukankah mereka berkata tepat tengah hari ...."? Ceng Liong
menggumam tetapi terdengar oleh mereka semua.
"Mungkin mereka justru belum sampai Liong ko ....."
terdengar Mei Lan menjawab dengan dugaan.
Pada akhirnya mereka berempat melongok dan mencari-
cari kekiri maupun kekanan. Tetapi, Puncak Hui Gan Hong
yang layak menjadi arena pertemuan atau arena pibu, hanya

Tarian Liar Naga Sakti I 2206


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

di tempat yang ditunjukkan Tek Hoat. Selebihnya adalah


hutan dan tempat yang bergelombang atau bahkan menukik
ke bawah. Karena itu Tek Hoat yakin sekali dengan tempat
yang ditunjukkannya.
"Lebih baik kita menunggu sebentar ....." ujar Tek Hoat
akhirnya setelah mereka semua tidak menemukan adanya
orang lain di puncak Hui Gan Hong.
"Mereka sudah tiba ......" tiba-tiba Ceng Liong berkata
sambil memandang kearah hutan yang cukup lebat di sebelah
kanan mereka.
"Mereka berada disana, mungkin bahkan sejak semalam.
Baiklah kita menunggu mereka menyapa, karena
bagaimanapun merekalah yang menantang kita ....." Ceng
Liong melanjutkan dan diiyakan oleh teman-temannya.
"Dimana mereka ...."? Giok Lian bertanya sambil
mengarahkan pandangan ke hutan lebat di samping mereka
itu.
"Lian moi, jika tidak salah, mereka duduk di atas puncak
pepohonan, tetapi tidak dapat kita lihat dengan mata
telanjang. Tetapi, biarkan mereka menyelesaikan apa yang
mereka lakukan dan menunggu mereka menyapa kita terlebih
dahulu ...." berkata Ceng Liong menjawab pertanyaan Giok
Lian.
"Hmmmmm, engkau benar Liong Ko ....." desis Giok Lian
setelah dia mengerahkan kekuatan mujijatnya guna
mengetahui keberadaan orang-orang yang menantang
mereka melakukan pibu 4 lawan 4 .....

Tarian Liar Naga Sakti I 2207


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Merekapun menunggu. Tetapi menunggunya tidak lama.


Karena tidak selang berapa menit kemudian, 4 sosok tubuh
sudah melayang dan berdiri cukup jauh dari tempat Ceng
Liong dan kawan-kawan. Mereka terpisah kurang lebih 100
meteran. Keempat penantang itu berdiri tepat di mulut hutan
lebat sebelah kanan dan kini menghadap mereka dan
otomatis hutan lebat itu kini dihadapan Ceng Liong. Beberapa
saat keadaan mereka tetap dalam diam, hanya desauan angin
yang ditingkah alam.
"Hmmmmm, Duta Agung, bukankah 4 lawan 4? Mengapa
kalian datang dengan jumlah yang demikian banyak ...."?
"Barisan Pedang Lembah Pualam Hijau datang bukan
untuk menonton atau membantu melawan tantangan kalian,
mereka datang karena tugas perguruan. Dimana Duta Agung,
disana mereka berada ........ dan jangan takut, mereka berada
di luar arena untuk mencegah siapapun datang mendekati
arena pibu rahasia ini ....."
"Baik, perkataan Duta Agung pasti layak dipegang .........
jika demikian kita boleh segera memulai. Apakah ada usulan
bagaimana pibu ini berlangsung ....."? kembali terdengar
pertanyaan, entah siapa dari keempat orang itu yang
berbicara.
"Karena kalian yang menantang kami, maka silahkan
tetapkan bagaimana pibu nanti berlangsung, kami akan
menimbangnya ......"
"Cukup ditentukan dalam 50 jurus ........ kalah dan
menang sudah dapat terlihat. Baik menggunakan senjata

Tarian Liar Naga Sakti I 2208


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ataupun tangan kosong, tetap diperkenankan. Bagaimana


menurut Duta Agung ...."?
Ceng Liong kaget setengah mati. Dia menyangka ini
adalah urusan besar antara Persia dan Tionggoan dan karena
itu pertarungan akan menjadi sangat dahsyat. Tetapi, entah
bagaimana justru pibu ini benar-benar hanyalah pibu atau
pertarungan "persahabatan" belaka. Dengan kata lain,
hanyalah pibu saling kenal satu dengan lainnya belaka. Ada
apa gerangan? Dia mulai curiga.
"Jika memang kalian menghendaki demikian, kami akan
menerimanya dengan senang hati. Boleh, menurut kami
memang dengan 50 jurus menyerang ataupun bertahan
memang sudah lebih dari cukup ......"
"Bagaimana menentukan kalah dan menangnya ...."?
"Kita tentunya sudah sama bisa melihat, menilai dan
menentukan siapa yang kalah dan siapa yang menang dari
bentrokan sebanyak 50 jurus tersebut ..... apakah kalian
setuju"? usul Ceng Liong.
"Hmmm, engkau benar. Jika demikian, kita tetapkan saja
seperti itu ....."
"Baik jika demikian ......."
Lama kelamaan Ceng Liong merasa ada sesuatu yang
aneh. Beberapa hal dia rasakan agak janggal, tetapi dia masih
belum dapat menyimpulkan apa-apa yang aneh tersebut.
Suatu hal yang pasti, dia sudah melihat jelas jika lawan yang
menantang terdiri dari 4 orang: Topeng Hitam, Topeng Putih
yang sudah bentrok dengan Giok Hong dan Hong Li, kemudian

Tarian Liar Naga Sakti I 2209


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ada si Topeng Merah dan terakhir ada si Topeng Emas.


Mereka berempat berdiri berjajar dan kini Ceng Liong sudah
bisa melihat jika si Topeng Emas adalah pemimpin dan
pemberi komando dari mereka berempat. Nampak dia melirik
si Topeng Putih yang kemudian meloncat maju ke arena.
Cukup melihat lompatannya yang ringan dan bertenaga, Ceng
Liong sudah paham bahwa si Topeng Putih ini lihay.
Dia menatap ketiga temannya dan adalah Giok Lian yang
terlebih dahulu berkata sekaligus memutuskan:
"Biarkan aku yang maju lebih dahulu ......"
Dan karena Siangkoan Giok Lian sudah memandang Kiang
Ceng Liong untuk meminta persetujuan, Ceng Liongpun
merasa tidak dapat menolaknya. Karena itu, sebagai
persetujuan dia kemudian melihat Giok Lian dan
menganggukkan kepala tanda setuju. Tetapi Tek Hoat segera
menimpali:
"Hati-hati Lian Moi ......"
Dan berkelabatlah gadis itu ke tengah arena. Seperti juga
si Topeng Putih, Siangkoan Giok Lian memasuki arena dengan
gaya, tidak mau kalah pamor. Dengan ginkang dan sinkangnya
yang istimewa dia memasuki arena dan membuat si Topeng
Putih terlihat kagum dengan pameran kemampuannya.
"Silahkan ......" Siangkoan Giok Lian mempersilahkan
memulai kepada si Topeng Putih, tetapi nampaknya sang
lawan kurang mampu berbahasa Tionggoan. Karena itu,
keduanya sekejap masih saling tatap belaka, belum langsung
bergebrak. Sampai akhirnya keduanya bergerak serentak.

Tarian Liar Naga Sakti I 2210


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Karena dibatasi dengan 50 jurus belaka, maka begitu


bergerak keduanya langsung menggunakan jurus dan ilmu
andalan masing-masing. Keduanya bergerak sama cepat dan
sama kuatnya, baik dalam menyerang maupun bertahan. Giok
Lian jadi sadar mengapa Ceng Liong meminta mereka terus
dan terus memperkuat diri, karena kini dia kembali
menemukan lawan yang harus dilawannya dengan sepenuh
tenaga dan dengan penuh konsentrasi. Dia sadar lawannya
tidak lebih ringan dan lebih lemah jika dibandingkan dengan
dirinya. Meski dia tidak jatuh di bawah angin, tetapi teramat
sulit juga bagi dirinya untuk menjaga keseimbangan
pertempuran. Boleh dikata, untuk menang pertarungan babak
pertama ini, meski dia merasa memiliki kesempatan yang
memadai, tetapi bakalan memakan waktu panjang.
Masalahnya, waktu dan jurus bergebrak sangat dibatasi.
Menyadari persoalan tersebut, Giok Lian akhirnya
memutuskan untuk meningkatkan kemampuannya. Jika perlu
mengerahkan semua kemampuan dan kebisaannya. Karena
saat ini dia sedang menghadapi lawan yang sebenarnya
berkepentingan secara langsung dengan dirinya yang berasal
dari Bengkauw. Menurut Ceng Liong, orang orang ini berasal
dari Bengkauw, dan memang dia menemukan beberapa
kesamaan dengan orang-orang yang dahulu datang ke
Bengkauw Tionggoan di Bengsan dan dia turut bertempur
membela kehormatan dan harga diri Bengkauw Tionggoan.
Karena itu, Giok Lian tidak ragu untuk bermain keras.
Bu Sing Sinkang yang hebat dan mujijat dan yang bahkan
sudah mampu membaur dengan kemampuan sinkangnya
membuat Giok Lian sama sekali tidak khawatir beradu tenaga.

Tarian Liar Naga Sakti I 2211


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Karena itu, meski bergerak cepat, tetapi Giok Lian sama sekali
tidak lari dan tidak menghindar, tetapi cukup dengan
menggeser setengah atau satu langkah kakinya untuk
menghindar dan langsung menyernag balik. Akibatnya,
pertempuran keduanya menjadi sangat seru dan
mendebarkan. Keduanya bertempur dalam jarak dekat dan
berkali-kali berbenturan, namun tidak membuat keduanya
menghindar dan menjaga jarak, sebaliknya, semakin
bersemangat untuk menempur lawan dan mencari-cari celah
untuk memenangkan pertempuran babak pertama itu.
Tetapi hebatnya, si Topeng Putih tidak kelihatan
keripuhan menghadapi Giok Lian. Bahkan, jika dibandingkan
ketika menghadapi Giok Hong dan Hong Li beberapa waktu
silam, kali ini si Topeng Putih seperti meningkat dua kali lipat
kemampuannya. Entah apa penyebabnya. Karenanya, ketika
menghadapi Giok Lian yang sudah meningkat demikian jauh,
si Topeng Putihpun nampak masih sanggup untuk
mengimbanginya. Melihat keadaan itu, Giok Lian yang ingin
menyumbangkan kemenangan kini mencecar lawan dengan
Lo Thian Bian Kun (Silat Lemas Pengacau Langit). Bukan
sekedar itu, karena tenaga mujijat Bhiksu Chundamani pada
dasarnya kini sudah membaur sempurna dengan tenaga
dalam sebelumnya. Lebih dari itu, Ceng Liong sudah
membantu dirinya guna menampung secara optimal "wadah"
yang ditempati tenaga mujijat yang bergabung dalam diri Giok
Lian tersebut.
Maka bukan main hebatnya Giok Lian sekarang ini. Dia
mencecar lawan menggunakan jurus Hui Pok Liu Cua (Air
Terjun Mengalir), dimana tenaga dalamnya bersifat lemas

Tarian Liar Naga Sakti I 2212


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

namun mengalir terus menerus. Langkah kakinya ringan kekiri


dan kekanan sementara kedua lengannya tak henti-henti
mencecar kemanapun bergeraknya si Topeng Putih yang
dengan lugas membalas dan menangkis dengan jurus Toh
Hong Pang Hwe (Angin Berbalik Membantu Api). Dengan
gerakan ringan dan tangkas si Topeng Putih menyambut
gerakan cepat, kuat dan mantap dari Giok Lian bahkan
membalas dengan rangkaian sinkang hawa panas mengarah
ke Giok Lian. Tetapi, kedua lengannya yang bergerak tidak
sedikitpun kepanasan, karena dengan cepat berubah gerak
menjadi gerakan Tiang Kang Tong Ceh (Sungai Tiang Kang
Mengalir Ke Timur) yang balas menerjang lagi ke arah si
Topeng Putih.
Tak pelak lagi, Giok Lian kini lebih banyak menyerang
hingga menginjak jurus ke tiga puluh. Meski sulit untuk bisa
dibilang di atas angin, tetapi faktanya Giok Lian yang lebih
banyak menyerang, bisa dikatakan 3 berbanding 4, setiap 4
kali serangannya hanya mampu dibalas sebanyak 3 jurus
serangan si Topeng Putih. Itupun tidaklah membahayakan
posisi Giok Lian. Dan hingga jurus ke tiga puluh keadaan ini
terus berlangsung dimana Giok Lian selalu dalam inisiatif
menyerang dengan kekuatannya yang istimewa. Dan jelas si
Topeng Putih sangat kesulitan untuk menjajari 4 serangan
lawan dan sesekali menyelanya untuk mengurangi tekanan
atas dirinya. Sebetulnya, bukan jurus dan variasi serangan
Giok Lian yang menyulitkan si Topeng Putih, tetapi hawa
serangan Giok Lian yang sangat aneh namun kuat dan sangat
menghentak. Hal yang menyulitkan si Topeng Putih.

Tarian Liar Naga Sakti I 2213


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara itu, telinga Kiang Ceng Liong tiba-tiba datang


suara yang mendengung dan nampak disampaikan dari jarak
jauh. Suara tersebut mestinya bukan berasal dari Tek Hoat
ataupun Mei Lan yang berada di sampingnya:
"Duta Agung, coba engkau perhatikan lawan-lawan yang
berdiri di dekat hutan itu, sejak awal dua orang melakukan
tugas yang berbeda dan nampak selalu berkomunikasi.
Perhatikan baik-baik ......."
Dan benar saja, ketika Ceng Liong mengawasi kawan-
kawan si Topeng Putih, dia segera sadar. Dia melihat si
Topeng Emas seperti sedang berkonsentrasi dengan
pertarungan sementara si Topeng Merah di belakangnya
seperti sedang mencatat apa yang disampaikan si Topeng
Emas kepadanya. "Apa yang mereka berdua perbuat gerangan
... hmmmm, apakah mereka mau main gila"? pikir Ceng Liong.
Dia segera mendapatkan ide dan kemudian terlihat berkata
kepada Tek Hoat singkat:
"Tek Hoat ..... Lan Moi ..... perhatikan arena secara
seksama, aku ingin melakukan sesuatu. Tetapi, jangan
menyolok, berlaku saja seperti biasa ....."
"Baik ......" bersama Mei Lan dan Tek Hoat menjawab.
Sementara itu, Ceng Liong langsung berkonsentrasi, dan
karena dia sudah sanggup mencapai tahap Cing-peng-kang-
khi’ (atau ilmu ketenangan jiwa), maka tidak lama waktu yang
dibutuhkannya untuk mengikuti apa yang gerangan sedang
dilakukan oleh si Topeng Emas dan Topeng Merah berdua.
"Hmmmmmm, pantas, rupanya mereka bersiap untuk
melakukan pibu dan pertarungan bukan saat ini, tetapi di

Tarian Liar Naga Sakti I 2214


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

masa yang akan datang ....." akhirnya Ceng Liong menggumam


dan mengerti apa yang sedang dilakukan lawan.
Setelah tahu apa yang dikerjakan Topeng Emas dan
Topeng Merah, maka Ceng Liong kemudian berbisik kepada
Giok Lian:
"Jangan sampai menghabiskan ilmu andalanmu Lian Moi
....... sisakan beberapa jurus ilmu simpananmu, pertarungan
ini lebih sebagai pemanasan untuk pertarungan puncak suatu
saat nanti ......"
Saat mengatakannya, Giok Lian sebetulnya sudah akan
melepaskan kombinasi Ilmu Lo Thian Bian Kun (Silat Lemas
Pengacau Langit) dengan Ilmu isapan Cian-kin-in-lik (tenaga
betot seribu kati) atau menggunakan ilmu Sam Ciang Khay
Thian Loan Te (Tiga Jurus Membuka Langit Mengacau Bumi).
Ilmu yang meningkat hebat sejak dia dengan bantuan Ceng
Liong membaurkan Bu Sing Sinkang kedalam inti kekuatan
tenaga dalamnya. Tetapi, mendengar bisikan Ceng Liong, dia
menjadi bingung. Hanya saja, sebagaimana Tek Hoat dan Mei
Lan, diapun menaruh kepercayaan yang penuh kepada Ceng
Liong. Karena itu, diapun menahan diri dan membiarkan
sepuluh jurus terakhir mereka saling jual beli pukulan, sampai
akhirnya jurus ke limapuluhpun berakhir tanpa ada
seorangpun dari mereka berdua yang menang.
Sebetulnya, jika dihitung agresifitas dan inisiatif
menyerang, maka Giok Lian dapat ditetapkan sebagai
pemenang. Tetapi, dengan jumlah jurus yang dibatasi dan
nampak lawan juga punya maksud terselubung, Ceng Liong
akhirnya berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 2215


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Biarlah babak pertama ini kita hitung SERI saja ......


bagaimana menurut kalian ..."?
"Cukup adil ...... cukup adil ....." terdengar suara si Topeng
Emas.
Dan kini, Ceng Liong sudah mengerti siapa pemimpin ke
empat orang tersebut. Tetapi, tetap saja dia menyimpan
sebuah pertanyaan yang belum dapat dia jawab. Mungkin
sebentar lagi dia menemukan jawaban atas keanehan yang
dipikirkannya sejak awal mereka berempat tiba di arena ini.
Sementara itu, di arena sudah berdiri si Topeng Hitam.
Dia sednag menanti lawan, dan Tek Hoat serta Mei Lan
memandang Ceng Liong menantikan perintah untuk maju.
Melihat keadaan lawan, maka Ceng Liong melirik Tek Hoat
dan berkata:
"Hoat Te ..... dia bagianmu ......"
"Baik ......"
Dengan tidak menunggu waktu lebih lama, Tek Hoat
kemudian meloncat ke arena dengan gagah dan garangnya.
Tetapi, dia sedikit terkejut ketika terdengar suara Ceng Liong
di telinganya: "Hoat Te, jurus kombinasi Hang Liong Sip Pat
Tjiang jangan dihamburkan sampai habis. Cukup setengahnya,
karena mereka sedang menyusun strategi untuk pertempuran
di masa depan, kita belum tahu waktunya. Mereka sedang
menguji kita, karena itu, tahan dan jangan habiskan ......"
Mendengar kalimat Ceng Liong, Liang Tek Hoat terkejut
dan tercekat, tetapi tentunya tidak membuatnya panik dan
ketakutan. Dia terlihat biasa saja dan diapun tidak khawatir,

Tarian Liar Naga Sakti I 2216


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

karena dia membekal cukup banyak ilmu silat mujijat yang


semakin maju akhir-akhir ini. Artinya, dia cukup memainkan
50 jurus, itupun masih akan ditambah gerakan lawan,
sehingga mungkin dia bisa memilih bagian mana yang tepat
untuk dikeluarkan agar tidak kalah. Syukur bisa menang.
Dan benturan pertama keduanya membuat baik si Topeng
Hitam maupun Tek Hoat sendiri terkejut, karena mereka
berdua ternyata membekal kekuatan panas yang sangat tajam
dan menusuk. Tetapi, bagi Tek Hoat yang telah membekal pil
mujijat, hawa panas tidak lagi sangat menakutkannya, justru
lawannya yang mengernyit karena panas luar biasa yang
menyengat keluar dari lengan Tek Hoat. Sederhana
penjelasannya, karena meski tidak membekal Sam Yang Hui
Kang (Tenaga Sakti 3 Matahari) yang menjadi landasan
iweekang dari ilmu mujijat Pek Lek Sin Jiu (Pukulan Geledek),
tetapi Tek Hoat sudah menelan pil merah terang yang
memampukannya menjadikan hawa pukulannya bukan
menebar panas, tetapi menjadi inti atau sumber panas itu
sendiri.
Kejadian yang dialami Topeng Hitam jadinya mirip dengan
yang dialami Topeng Putih. Hawa panas dari Pek Lek Sin Jiu
yang dikerahkan Tek Hoat membuat si Topeng Putih menjadi
sangat sibuk dan harus banyak berkonsentrasi menjaga agar
dirinya tidak terserang langsung sumber hawa panas lawan.
Dan Tek Hoat sadar dengan keadaan lawannya. Diapun
mencecar lawan dengan ilmu Pek Lek Sin Jiu dan bahkan
merubah dengan hang Liong Sip Pat Tjiang setelah 15 jurus
berlangsung. Hawa panas tetap menyebar dan membuat
Topeng Hitam selalu tertekan meski tidak dalam posisi kalah.

Tarian Liar Naga Sakti I 2217


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Untungnya Tek Hoat mendengarkan nasehat Ceng Liong,


yakni tidak menghamburkan kekuatan dan rahasia jurus
utamanya, sebab jika tidak, dia pasti sudah unggul dan
mendesak hebat lawannya. Bukan iweekang lawan yang tidak
sanggup melawannya, adalah hawa panas membakar yang
merepotkannya. Karena itu Topeng Hitam menjadi lebih
banyak diserang dan berada dalam posisi inferior. Tetapi
untuk kalah, masih sangat panjang ceritanya, karena dia
sedang mencari cara mengatasi sengatan hawa panas yang
sangat mengganggunya itu.
Tetapi, memasuki jurus keduapuluh, tiba-tiba Tek Hoat
menerjang dengan mengganti jurus serangan dan kini
menggunakan Hang Liong Sip Pat Tjiang, tetapi dalam
pendalaman yang lama sebelum dia memeriksanya bersama
Ceng Liong. Berturut turut dia menyerang dengan
menggunakan Jurus Keenam Liong Yu Hui (Naga Menunduk
Merasa Menyesal), Jurus Ketujuh Ti jurus Liong Can Kan Ya
(Naga Menyerang Dengan Liar) dan jurus kedelapan Sin liong
koan jit (Naga Sakti menerjang matahari). Rangkaian
gabungan 3 gerakan beruntun ini dilakukan secara cepat dan
dengan tenaga dalam yang sangat kuat; Dari gerakan
menyerang ke bawah, dan kemudian menerjang Topeng
Hitam dengan serangan kaki dan tangan membadai hingga
serangan ke bagian atas tubuh Topeng Hitam. Belum cukup,
hawa serangannya tetap masih membawa hawa panas
membakar.
Mau tidak mau Topeng Hitam harus bertahan dan
membalas menyerang, meski tak sanggup menahan badai
serangan tersebut dengan sekedar menggunakan jurus Hai

Tarian Liar Naga Sakti I 2218


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kou Ciok Lan (Laut Lapuk Batu Berlobang). Yang kemudian


disusul dengan jurus Hong Cien Sah Cing (Angin Berhembus
Pasir Jadi Bersih) dan terakhir dengan jurus Lok Yap Kui Kin
(Daun Rontok Kembali Keakar). Benar gerakan-gerakan
tersebut dapat menahan dan menghalau badai serangan Tek
Hoat, tetapi saat itu dia berada dalam posisi bertahan sampai
7-8 jurus gerakan. Dia bisa didesak Tek Hoat. Apalagi ketika
salah satu rangkaian bersambung, salah satu temuan barunya
dengan Ceng Liong menyusul dikeluarkan pada jurus ke 25.
Jurus rangkaian yang masih belum diberi nama itu
mencecar Topeng Hitam dengan cepat dan benar-benar
merepotkannya. Sampai-sampai Topeng Hitam harus
berjibaku dengan jurus andalannya yakni jurus Thian Ho Sih
Kua (Sungai Langit Bergantung Miring). Dan dengan cara itu
baru dia dapat mengembalikan nafasnya dan kembali
bertarung meski dengan moral yang sedikit turun akibat badai
serangan Tek Hoat tadi. Patut dipuji si Topeng Hitam, karena
badai serangan tersebut dapat dijinakkannya, padahal Tek
Hoat sadar betul, jurus kombinasi tadi sudah meningkat jauh
lebih berbahaya dan lebih effektif dibandingkan beberapa hari
lalu. Dia bahkan sampai yakin, bahwa rangkaian pertama tadi
akan sulit dilawan tokoh-tokoh sekelas Naga Pattynam atau
Wisanggeni sekalipun. Tetapi Topeng Hitam justru mampu
menghadapinya meski dengan sangat susah payah.
Karena larangan Ceng Liong, maka Tek Hoat kembali
menahan diri dan terus bertarung dengan jurus-jurus normal
lainnya, yakni Sin Liong Cap Pik Ciang (Delapan Belas Pukulan
Naga Sakti) dan juga Ciat Lip Jiu (Tangan Penghantar Tenaga).
Dengan ilmu tersebut Ceng Liong menahan lawan hingga jurus

Tarian Liar Naga Sakti I 2219


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ke 40 dan membuat mereka berdua saling serang dengan


serunya. Tidak nampak tanda-tanda bahwa Tek Hoat akan
memenangkan pertempuran dan apalagi sebaliknya. Topeng
Hitam selalu kesulitan dan belum menemukan formula tepat
untuk melawan serangan hawa inti panas yang selalu terus
dan terus mengitari dirinya terbawa angin serangan Tek Hoat
yang cepat, kuat dan selalu mengejarnya itu. Karena itu,
hingga ke paroh terakhir pertempuran, keduanya tidak
menunjukkan tanda-tanda untuk memenangkan babak kedua
tersebut. Meski Tek Hoat memiliki keyakinan bahwa dia
mampu menaklukkan lawan jika waktu bisa diperpanjang.
Untuk memastikan posisinya, Tek Hoat kembali
menerjang dengan dua jurus dari Hang Liong Sip Pat Tjiang
yang memang diminta Ceng Liong untuk tidak dirangkai dan
bisa digunakannya sejurus demi sejurus. Kali ini Tek Hoat
mencecar dengan jurus keduabelas, yakni Jurus It Liong Hoan
Sin (Naga Membalikkan Badan) yang kemudian langsung
disusul dengan jurus ketigabelas Liong Pan Hou Tu (Naga
Berputar Harimau Mencakar). Kembali Topeng Hitam
keripuhan menghadapinya, karena gerakan gagah dan penuh
perhitungan Tek Hoat bukan hanya membahana tetapi juga
sekaligus membawa kandungan sinkang yang sangat kuat dan
masih ditambah dengan hawa panas menyengat pula.
Dua serangan beruntun tersebut membuat Topeng Hitam
sampai harus dua atau tiga kali berganti gerak dan jurus
sampai akhirnya dia meletik dengan jurus Tok Hong Keng
Thian (Puncak Tunggal Mengejutkan Langit). Pada gerak jurus
ketiga inilah baru dia mampu melepaskan diri dari belitan
serangan membadai yang dilepaskan Tek Hoat. Tetapi itupun,

Tarian Liar Naga Sakti I 2220


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dia harus kehilangan inisiatif penyerangan dan akhirnya dia


memilih membiarkan Tek Hoat menyerangnya hingga
memasuki jurus kelimapuluh tanda pertandingan babak kedua
sudah berakhir. Tetapi, setelah jurus kelima puluh, jelas sekali
jika Topeng Hitam mengeluarkan keringat lebih dari yang
dikeluarkan Liang Tek Hoat. Karena itu, Tek Hoat mestinya
ditetapkan sebagai pemenang.
Tetapi, Tek Hoat yang mencoba membantu posisi Ceng
Liong yang dia tahu tidak akan mengklaim kemenangan
pihaknya sudah berkata lebih dahulu:
"Rasanya seperti babak pertama, babak kedua inipun
tidak ada yang mampu ambil keuntungan dan dinyatakan
menang. Rasanya seri sangat masuk di akal ....."
Sebetulnya Liang Tek Hoat menyebutkannya dengan asal-
asalan, tetapi bagi Ceng Liong sungguh tepat. Hanya saja,
nampaknya Topeng Emas memiliki pertimbangan lain, karena
itu tidak dengan segera dia menjawab dan memberikan
komentar terhadap hasil pertandingan di babak kedua.
Setelah beberapa saat, akhirnya diapun berkata:
"Sebetulnya, aku ingin menetapkan pihak kalian sebagai
pemenang, tetapi karena petarung pihakmu mengatakan seri,
maka mungkin itu keputusan yang tepat. Bolehlah kita
menetapkan demikian saja ......"
Perkataannya tidak menggusarkan Tek Hoat, juga tidak
menggusarkan Ceng Liong. Bahkan keduanya nampak saling
pandang dan tersenyum. Ceng Liongpun berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 2221


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Boleh, kamipun sepakat menyimpulkannya SERI dan


dengan demikian kita boleh memasuki babak ketiga ....."

Episode 41: Pibu Di Puncak Hui Gan Hong (2)


"Baik, memang sebaiknya demikian, karena kamipun
sudah siap ....." sambut si Topeng Emas yang selanjutnya
melirik Topeng Merah. Nampaknya memerintahkannya untuk
segera maju ke arena ...
Sementara Ceng Liong yang sudah mengerti bahwa Mei
Lan sudah gatal tangan untuk turun ke arena, hanya berbisik
perlahan:
"Lan Moi, dua dari 3 jurus terakhir itu boleh engkau
mainkan, tetapi jangan sampai engkau habiskan. Sebagaimana
mereka menyusun rencana jangka panjang, maka kita juga
harus menyiapkan hal yang sama. Sebaiknya engkau
menggunakan Ban Hud Ciang dan ilmu-ilmu perguruanmu Bu
Tong Pay, dan jangan sesekali menggunakan hingga tuntas
Ban Sian Twi Eng Sin Ciang (Pukulan Sakti Selaksa Dewa
Mendorong Bayangan). Jika tidak salah, lawanmu bahkan
lebih kuat dibandingkan dua tokoh mereka sebelumnya ..."
"Baik Liong Ko ...." singkat saja jawaban Mei Lan, tetapi
sudah pasti dia akan taat dengan saran kekasihnya. Seperti
dua kawan sebelumnya, Mei Lanpun menaruh rasa percaya
yang dalam kepada Ceng Liong, malah melebihi Tek Hoat dan
Giok Lian sekalipun. Maklum, karena bukan cuma sekedar
rasa percaya, karena rasa hatinyapun menyatu dengan Ceng
Liong.

Tarian Liar Naga Sakti I 2222


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dalam waktu singkat keduanya sudah saling berhadapan


dan memang benar kalimat Kiang Ceng Liong tadi kepada Mei
Lan, karena si Topeng Merah malah terlihat masih setingkat
melebihi kemampuan baik Topeng Hitam maupun Topeng
Putih. Mei Lan dapat merasakannya dari sikap dan tindak
tanduk si Topeng Merah yang lebih mantap dan lebih percaya
akan dirinya sendiri. Bahkan, diapun lebih mampu berbahasa
Tionggoan dibandingkan kedua kawannya tadi dengan secara
sopan mengatakan atau berkata kepada Mei Lan:
"Nona, silahkan ....."
Tetapi, fakta bahwa si Topeng Merah lebih hebat dari
kedua kawannya tidak membuat Mei Lan gentar dan
ketakutan. Sebaliknya, dia justru menjadi lebih bersemangat
karena kembali mendapatkan lawan yang setara. Sudah cukup
lama dia tidak bertarung dengan lawan-lawan yang
membuatnya harus menguras semua perbendaharaan ilmu
silatnya. Dan kini, dia bertemu lawan yang demikian.
Dan ....... babak ketigapun dimulai dengan sebuah
serangan berat, langsung dengan jurus berat oleh Mei Lan.
Dan Topeng Merah, sebagaimana dugaan Ceng Liong tadi,
memang benar, sama sekali tidak meleset tentang
kehebatannya itu. Dia tidaklah mengelak dan juga tidak
menghindar, melainkan menyambut dengan tenang pukulan
Mei Lan yang menggunakan ilmu Pik Lek Ciang dan langsung
disusul dengan Sian-eng Sin-kun (Silat Sakti Bayangan Dewa).
Kedua ilmu yang dia gunakan susul menyusul itu memang
dimaksudkan untuk mendatangkan kebingungan bagi lawan,
karena pukulannya berat tetapi gerakannya cepat luar biasa.
Tetapi tetap saja tidak membuat posisi Topeng Merah

Tarian Liar Naga Sakti I 2223


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keteteran, karena dia dengan tenang menangkis dan balas


menyerang Mei Lan dengan tamparan-tamparan yang
menggetarkan.
Sepuluh jurus pertama ketika Mei Lan menggabungkan
Pik Lek Ciang dan Sian Eng Sin Kun tidaklah mendatangkan
keuntungan sedikitpun baginya, justru lawan yang terlihat
lebih tenang dan lebih kokoh. Tetapi, sepuluh jurus yang
berlangsung tersebut sudah cukup menegaskan keunggulan
masing-masing. Meski menyerang hebat tetap saja Topeng
Merah kesulitan mengejar bayangan Mei Lan yang bergerak
dengan gesit, cepat dan sangat akurat penggunaan tempo dan
peluang. Itulah keunggulan Mei Lan, sementara lawannya
lebih kokoh dan lebih matang penggunaan tenaganya.
Menyadari hal tersebut, Mei Lan tiba-tiba mengikuti saran
Ceng Liong, bersilat dengan Ban Hud Ciang, sebuah Ilmu
Budha yang juga sudah dikuasainya secara baik. Ban Hud
Ciang terdiri dari 11 jurus yang memiliki perbawa luar biasa,
memiliki kekokohan yang mengagumkan serta
berkemampuan untuk menindih hawa sihir dan hawa sesat
lawan. Dan begitu mengembangkan ilmu Budha tersebut,
Liang Mei Lan bergerak pesat dengan langkah kaki yang cepat
dan tepat mengambil titik-titik kokoh yang strategis.
Akibatnya lontaran pukulan telapak tangannya menghujam
deras dan bertubi-tubi kearah si Topeng Merah yang nampak
terkejut dan kagum dengan pukulan Mei Lan. Tetapi
begitupun, tetap masih tidak cukup membuatnya keteteran,
meskipun sanggup mengubah irama pertarungan mereka
berdua. Kini, bukan hanya sekedar cepat saja, tetapi Mei Lan
juga sudah mampu mengimbangi posisi bertarung lawan yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2224


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tenang dan kokoh. Dengan ilmu ini Mei Lan menegaskan


posisinya yang tidak sekedar berlari dan menghindar, tetapi
juga menyerang lawannya.
Jurus pertama Laksaan Tapak Budha Menerjang Bumi
dimainkan dengan sangat baik oleh Mei Lan dan langsung
disusul dengan Laksaan Tapak Budha Laksana Halilintar. Dua
jurus awal Ban Hud Ciang ini mampu memantapkan posisi Mei
Lan dan membendung serangan lawan yang terkejut dengan
perubahan jurus serta ilmu Mei Lan. Tadinya si Topeng Merah
menduga bahwa Mei Lan akan hanya mengandalkan
kehebatan ginkang yang diakuinya masih melebihinya. Tetapi,
melihat bagaimana Mei Lan kini melawannya dengan Ban Hud
Ciang membuatnya terkejut dan memberi peluang bagi Mei
Lan untuk semakin memantapkan posisinya.
Tetapi, belum lagi dia menarik nafas dan sempat
mengganti ilmu silatnya dengan yang lebih hebat dan tepat
menghadapi Ban Hud Ciang, Mei Lan sudah datang lagi
dengan jurus ketiga Laksaan Tapak Budha Membayangi Udara.
Sedikit kekeliruan Topeng Merah yang memberi peluang Mei
Lan untuk membentuk dan memperkokoh posisinya membuat
sejenak Topeng Merah keripuhan. Dan untuk itu, dia sampai
harus mengganti sampai 4 jurus baru mampu akhirnya balas
menyerang kembali dan membuat mereka berdua adu
kekuatan dan adu kegesitan sekaligus. Mei Lan yang melihat
lawan sudah mampu merebut kembali keseimbangan, tiba-
tiba membentak keras:
"Haiiiiitttttt ................"

Tarian Liar Naga Sakti I 2225


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kembali dia menerjang dengan ilmu berbeda, kali ini


dalam daya tahan dan kekokohan bertahan yang
dipersiapkannya secara baik Thai Kek Sin Kun. Ilmu ini
membuatnya mampu menutup rapat semua penjuru serangan
lawan, sementara aliran hawa ditangannya tetap dipenuhi
hawa Pik Lek Ciang dan karena itu dia tidak khawatir untuk
berbenturan dengan lengan lawan. Hal ini membuat Topeng
Merah terkejut. Terkejut karena dengan sengaja Mei Lan
membuang peluang menyerang dan seakan kembali
memberinya tempo untuk terus menyerang. Tetapi, dia
membentur kecepatan dan kemampuan bertahan yang sangat
alot dan kokoh dari Mei Lan.
Strategi bertempur seperti ini membuat Liang Mei Lan
memaksa Topeng Hitam untuk bertarung dalam posisi
seimbang sampai mereka memasuki jurus ketigapuluh. Mei
Lan yang cerdik, sudah melihat dan menganalisis dua
pertandingan awal dengan keunggulan tipis pihaknya, namun
diputuskan SERI oleh Ceng Liong dan Topeng Emas. Dia segera
sadar bahwa ada sesuatu yang "aneh". Apalagi ketika Ceng
Liong membatasi pertempuran dan memintanya tidak
memainkan semua ilmu andalannya. Dia yakin ada sesuatu
yang belum kelihatan yang tidak dipahaminya. Satu saja yang
dipercayanya, yakni sikap Ceng Liong pasti ada alasannya.
Kepercayaannya kepada Ceng Liong membuatnya yakin,
bahwa keanehan itu sudah terbaca Ceng Liong kekasihnya,
dan karena itu memintanya untuk menahan diri.
Itu pula sebabnya Mei Lan tidak mendesak terus menerus
dengan Ban Hud Ciang, tetapi memilih bertarung aman
dengan mengganti dan merubah ilmu silatnya dan membuat

Tarian Liar Naga Sakti I 2226


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lawan bingung dengan pergantian-pergantian cepat dan


mendadak itu. Dan terbukti, memang Mei Lan mampu
bertahan kokoh. Dan jika dia bergerak menghindar, dia tak
terkejar dan tak terjangkau pukulan lawan yang sangat hebat
sekalipun. Hanya saja, Mei Lan sadar, bahwa meski memiliki
keunggulan dalam bergerak dan ginkang, tetapi untuk dia
mengalahkan lawannya dalam 50 jurus adalah pekerjaan yang
sulit luar biasa. Nyaris mustahil. Meskipun, dia juga yakin,
bahwa dia tidak akan semudah itu jatuh dan dikalahkan
lawan.
Ketika memasuki jurus ketiga puluh pukulan dan
terjangan lawan kembali membadai, Mei Lan dengan cepat
bergerak lincah dengan jurus Hwe Ouh Hui Uh (Burung Gagak
Api Menari) dari ilmu istimewanya Sian Eng Coan In (Bayangan
Dewa Menembus Awan). Dengan gerakan cepat dan gerak
tubuh yang tak terduga karena terlihat nyaris mustahil, Mei
Lan meloncat dan gerakan yang luwes dan indah, menerobos
sela pukulan lawan dan melesat ke samping. Dengan cepat dia
kembali bersiaga ketika Topeng Merah kehilangan satu detik
mengagumi keberanian dan kehebatan ginkang lawan. Saat
itulah kembali Mei Lan menggebrak dan menyerang dengan
Jurus Tapak Budha Mendorong Awan, jurus kedelapan Ban
Hud Ciang.
Hebat, kembali dia mendorong dengan pukulan kokoh
penuh tenaga ke arah Topeng Merah yang sempat kehilangan
ketika untuk menyerang. Akibatnya, keduanya kembali
berbenturan, tetapi secepat itu pulan Mei Lan mengganti
jurus kesembilan, Laksaan Tapak Buda Menggoyang
Mayapada. Kali ini telapak tangannya bergerak cepat dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2227


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berubah menjadi laksaan telapak tangan yang mencecar


kemanapun bergeraknya si Topeng Merah. Tapi, patut
dikagumi bagaimana dalam keadaan krisis si Topeng Merah
bergerak. Sangat tenang, tidak tergesa-gesa, tetapi sangat
kokoh dan sulit ditembus oleh kejaran telapak tangan Mei
Lan.
Dua kali bergerak dengan cepat kekanan dan memutar
setengah badan sambil bermain dengan jurus Ciang Hong
Koan Jit (Pelangi Menutupi Matahari). Ini gerakan keempat
dalam menanggulangi serbuan telapak tangan Mei Lan dan
mau tidak mau membuat dia kagum dan semakin
bersemangat. Keduanya bergerak sangat cepat. Untuk
menanggulangi serangan Mei Lan, sampai 4 jurus dikeluarkan
Topeng Merah baru kembali dapat mengambil posisi kokoh
dalam menyerang dan bertahan. Keduanya dengan cepat
menanjak ke jurus ke empat puluh, tetapi kali ini keduanya,
termasuk Mei Lan, tidak lagi mengendorkan serangan, tetapi
tetap bersilat memperkokoh serangan dan pertahanan.
Dengan kata lain, kali ini Mei Lan juga tidak mundur dan main
kelit semata, sebaliknya dia memilih meladeni jual beli
pukulan dengan si Topeng Merah.
Memilih pilihan itu karena Mei Lan memutuskan
menyerang dengan rangkaian 2 jurus dari ilmu pusakanya,
Ban Sian Twi Eng Sin Ciang (Pukulan Sakti Selaksa Dewa
Mendorong Bayangan). Pertama menggunakan gerakan It Hui
Cong Thian (Sekali Terbang Menembus Langit) dan dilanjutkan
dengan jurus Sam Sian Hoan Toh Goat (Tiga Lingkaran Dewa
Menutupi Bulan). Kedua jurus tersebut berbeda, jurus
pertama merupakan pilihan posisional dan mengkondisikan

Tarian Liar Naga Sakti I 2228


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keadaan dimana dengan segera dia akan maju dan masuk


dengan jurus kedua. Suasana mendadak berubah riuh rendah
karena memang perbawa ilmu mujijat tersebut adalah
demikian. Pada saat bersamaan, Topeng Merah sendiripun
terlihat maju menyongsong dan sudah dengan pengerahan
ilmu andalannya juga.
"Dukkkkkkkk ....... dukkkkkkk ....... dukkkkkkk ....."
Sampai tiga kali mereka berbenturan, tetapi tidak terlihat
sedikitpun salah satu dari mereka mundur dari gelanggang.
Padahal, benturan dua jurus pukulan Mei Lan yang mujijat
dan juga dua jurus balasan Topeng Merah sama-sama mujijat.
Tetapi, tidak menunjukkan adanya salah satu dari mereka
yang keteteran dan kemudian mundur dari arena. Mei Lan
sendiri memang sangat kaget, benturan itu membuatnya
sempat sedikit oleng, bukan karena kalah tenaga, tetapi
karena dia membuka peluang bergerak sambil tiba-tiba
menyerang kembali. Dia tidak boleh kalah momentum, karena
mereka berada di jurus ke 45, dimana detik-detik penentuan
menjelang datang.
Saat itulah Mei Lan mengerahkan Ban Can Hud Teng
(Laksaan Lampu Buddha menyala) dengan Jurus Sian-li-coan-
ciam (Dewi Menusukan Jarum). Bukan main terkejutnya
Topeng Merah ketika jari jemari lentik dari Mei Lan
menerobos pertahanan dan khikang pelindung badan. Bahkan
jemari itu kini terus maju menotok lengan kirinya dan sulit
untuk ditahan, dan karena tidak ada waktu, apa boleh buat,
Topeng Merah memilih untuk menarik diri dua langkah
mundur dan berarti memberi peluang Mei Lan untuk terus
menerjangnya. Dan memang demikian, peluang besar itu

Tarian Liar Naga Sakti I 2229


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

harus dimanfaatkan oleh Mei Lan untuk terus menerjang. Dua


jurus sekaligus dikerahkannya, tetapi bukan lagi dari Ilmu
mujijatnya, melainkan dia memilih menyerang dengan jurus
keempat Ban Hud Ciang, Tapak Budha Menjinakkan Siluman.
Dan ketika Topeng Merah menghindar karena belum memiliki
waktu untuk membalas serangan, Mei Lan menyusuli dengan
menyerang menggunakan jurus gerakan Hong Pah Hiap Ho
(Angin Menerpa Bunga Ho).
Hebat luar biasa. Itulah jurus ke empat puluh sembilan,
tetapi pada saat itu entah bagaimana dari posisi yang tidak
terduga, Topeng Merah melontarkan serangan yang penuh
kekuatan mujijat. Kelihatannya dia menunggu saat tepat, saat
di jurus terakhir, jurus kelima puluh untuk menghantam dan
mengalahkan lawan. Karena baru saja menyerang, maka Mei
Lan memang kehilangan waktu sejenak. Apalagi, posisi
Topeng Merah, memang tidak memungkinkan secara teori
untuk melontarkan serangan balik. Tetapi, faktanya serangan
itu sudah berada di depan mata, dan mau tidak mau dia harus
menghindar. Tetapi, Mei Lan tidak memilih untuk
menghindar, karena dia masih menang inisiatif, dengan
menghindar, posisinya bisa sedikit "terdesak" dan Mei Lan
tidak menginginkannya.
Pada saat itu, ketiga kawan topeng Merah terlihat dari
bahasa tubuhnya sudah senang dan yakin, sementara Giok
Lian terkejut setengah mati. Adalah Tek Hoat dan Ceng Liong
yang tetap tenang, karena mereka bisa menangkap
kengototan dan kekeras kepalaan Mei Lan. Tetapi, mereka
berduapun tahu apa yang kiranya akan dikerjakan Mei Lan
pada jurus terakhir, jurus ke-limapuluh, dan dugaan mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 2230


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang benar. Benturan terakhir terjadi dan kesudahannya,


justru Topeng Merah yang terjerumus satu langkah karena
tangkisan dan giringan tenaga Ciat Lip Jiu yang secara cerdik
digunakan Mei Lan, justru di jurus terakhir, jurus kelima
puluh. Bahkan Topeng Merah sendiripun tidak paham
bagaimana mungkin hal itu terjadi?
Pada moment jurus kelima puluh, Topeng Merah sudah
sangat yakin bahwa kematangannya akan membuat Mei Lan
terlontar satu atau dua langkah kebelakang dan dapat
ditunjuk sebagai satu kemenangan dipihaknya. Tetapi apa
lacur, dalam keadaan yang sangat antusias menyambut
kemenangannya, dia alpa sedetik. Dia semestinya heran,
mengapa Mei Lan justru menyongsong pukulan mautnya
dengan satu lengan dan jari terkembang. Tetapi karena
terlampau yakin akan dirinya, dia justru menambah tenaga
dorongan pada saat sedetik sebelum pukulan mereka beradu.
Dan akibatnya, dia sempat gembira sedetik ketika dia merasa
sambutan tenaga lawan tidak sekuat yang dia duga. Tubuh
Mei Lan memang sedikit doyong ke belakang, tetapi tiba-tiba
Topeng Merah terkejut, karena entah bagaimana lengan
mungil itu menggeser tenaganya hingga meleset kesamping.
Dan tanpa tertahan, satu dua langkahnya terbawa oleh hawa
pukulannya yang menyamping dan tanpa target pukulan,
dengan kata lain hawa pukulannya menerpa angin. Sulit
digambarkan dalam beberapa kalimat moment yang terjadi
hanya dalam hitungan sepersekian detik itu.
"Hmmmmmm, tidak kusangka engkau sedemikian
hebatnya ........ tetapi, bicara terus terang baik engkau

Tarian Liar Naga Sakti I 2231


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

maupun aku, tidak ada yang memenangkan pertarungan 50


jurus ini. Entah jika dilanjutkan ........"
Meniru Tek Hoat kakaknya, Mei Lan dengan tenang dan
nyaris tanpa ekspresi berkata lebih dahulu. Tetapi, Topeng
Merah yang keangkuhannya terpukul tidak mengatakan satu
kata sekalipun. Sebaliknya, dia langsung meloncat kembali ke
kelompoknya dengan gaya yang tidak segagah sebelumnya.
Mana ada jago yang bisa tegak berdiri jika keangkuhan dan
kekokohannya sudah digoyahkan orang?
Meskipun Mei Lan sudah mengeluarkan kalimat dan
pernyataan SERI alias tidak ada yang menang, tetapi banyak
mata yang menyaksikan bagaimana Topeng Merah terseret
dua langkah oleh tarikan hawa pukulannya yang meselet dan
tidak mengenai sasarannya. Atau tepatnya, hawa pukulannya
dipelesetkan kesamping oleh Mei Lan. Memang belum ada
kalah atau menang, tetapi setidaknya, fakta menunjukkan dia
sedikit mengalami rugi ketika masuk pada jurus ke-limapuluh.
Justru karena itulah maka dia diam saja dan juga temannya si
Topeng Emas juga bungkam. Mereka sebenarnya sudah tahu
hasil akhir dari pibu 50 jurus di tiga babak. Kiang Ceng Liong
sendiri juga diam karena menunggu pengakuan dari pihak
lawan, tetapi sampai lama dia tidak mendengarkan
pengakuan tersebut. Karena itu, diapun akhirnya berkata:
"Baiklah, jika Lan Moi berkata seri atau draw, berarti
pertarungan babak ketiga juga berakhir seimbang. Dan
dengan demikian, Sampai saat ini, belum ada satupun dari 3
babak pertarungan atau pibu ini yang mendatangkan hasil.
Bagaimana menurut pandangan tuan sendiri"?

Tarian Liar Naga Sakti I 2232


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Jika memang belum ada penentuan, maka penentuannya


ada dalam pertarungan kita berdua. Itupun jika memang
engkau berani ........"
"Hmm, Tuan, bukan aku tidak menghormati dirimu.
Bukannya aku tidak menghormati tantangan kalian, tetapi
persoalan terpenting dan menyangkut nama baik adalah,
karena DIA yang menantang kami, justru TIDAK BERADA di
tempat ini ...... Karena itu, rasanya pibu ini cukuplah sampai
disini ......."
"Hahahahaha, katakan saja jika engkau memang takut
......" terdengar si Topeng Emas terus menuntut dan
memaksa.
"Hahahahaha, sebetulnya teramat lancang jika engkau
sampai mengatakan aku takut melawanmu tuan .....?"
Sambil berkata demikian, Kiang Ceng Liong mengeluarkan
sesuatu dari balik jubahnya. Apakah gerangan yang
dikeluarkannya dari balik jubah itu? Tidak perlu menunggu
terlampau lama, karena kemudian semua bisa melihat bahwa
yang diambilnya itu adalah SURAT TANTANGAN yang diajukan
kepadanya 7 hari lalu di Markas Kaypang. Mei Lan, Tek Hoat
dan Giok Lian sudah melihat dan bahkan membaca isi surat
itu. Karenanya mereka tahu dan mengerti isi surat itu.
Sementara itu, Kiang Ceng Liong yang memegang surat
tantangan itu, kemudian perlahan-lahan menggulungnya
sehingga kembali seperti bentuk semula ketika dia menerima
surat tantangan itu beberapa hari silam. Dan setelahnya,
diapun dengan anteng dan sederhana melontarkan surat
tersebut ke arah 4 orang bertopeng yang berjarak kurang

Tarian Liar Naga Sakti I 2233


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lebih 50 meter dari dirinya. Dan, lihatlah,......... sungguh luar


biasa, kertas tantangan itu bergerak sangat cepat ke arah si
Topeng Emas. Kecepatannya luar biasa, bagaikan anak panah
yang dilepas dari busur dan dengan cepat mendekati ke-4
orang bertopeng itu. Tetapi yang hebat lagi dan sangat luar
biasa adalah, ketika tinggal berjarak 4-5 meter dari si Topeng
Emas, gulungan kertas itu tiba-tiba melaju dengan lambat dan
terus, terus dan terus mendekati si Topeng Emas yang
menjadi tujuan dari lontaran kertas tantangan tersebut.
Topeng Emas tersentak melihat pameran kekuatan
sinkang yang luar biasa aneh dan istimewa itu. Karena dia
sudah mengeluarkan perkataan menuduh bahwa CENG LIONG
"takut" menghadapinya, maka aneh dan lucu jika dia tidak
menerima kertas tantangan yang dikirimkan beberapa hari
sebelumnya. Dan memang bukan dia yang mengirimkan surat
itu, melainkan orang lain. Tetapi sekarang, dia harus
menerima kembali surat tantangan yang bergerak lambat
menuju dirinya. Dengan menenangkan diri dan
mengumpulkan kekuatannya, diapun mengulurkan lengannya
dan kemudian menyambut kertas tantangan itu. Dia yang
sudah bersiap dengan tenaga penuh, merasa aneh dan kurang
mengerti ketika kemudian mendapatkan kenyataan, tiada
daya atau tenaga pendorong lagi dari kertas itu. Artinya,
tenaga pendorongnya adalah tenaga kosong, dan itu
membuatnya malu sekaligus bergidik.
"Sehebat apakah gerangan anak muda itu ....? Apa yang
dilakukannya adalah pameran kekuatan yang sulit dicari
tandingannya. Kecuali ........ Suhu ...." begitu pikir si Topeng
Emas, dan memang dia tahu, adalah gurunya yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2234


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengirimkan surat tantangan yang kini kembali berada di


tangannya. Dia hanya tidak tahu bahwa cara seperti Ceng
Liong tadilah yang dipilih Suhunya untuk mengirimkan surat
tantangan tersebut. Tentu dengan sedikit perbedaan.
"Aku mengembalikan SURAT TANTANGAN itu karena
ternyata, si pengirim tantangan adalah seorang PENGECUT
dan TIDAK BERBUDI. Kami berempat sudah memenuhi
tantangannya dan membuang banyak waktu untuk datang
kemari memenuhi undangan dan tantangannya, tetapi dia
yang menantang ternyata justru yang tidak berani unjukkan
wajahnya. Memalukan ....."
Ceng Liong sengaja bersuara keras meskipun dia tahu
bahwa si pengirim tantangan memang tidak berada didekat
situ. Tetapi, dia berharap, kata-katanya sampai kepada si
pengirim tantangan. Karena sebenar-benarnya, dia
tersinggung ketika menemukan kenyataan bahwa si
penantang justru tidak berada ditempat tersebut.
"Meskipun engkau sehebat Suhuku, tetapi aku merasa
masih memiliki pegangan untuk melawanmu dalam 50 jurus
pibu seperti mereka sebelumnya ......"
Tetapi Kiang Ceng Liong yang sudah terlanjur kehilangan
selera dan sudah kehilangan minat karena lawan yang
ternyata tidak memenuhi janji, hanya menggelengkan kepala
tanda tidak setujua dan berkata:
"Tidak perlu lagi. Panggil suhumu untuk bertemu
denganku, mungkin suatu saat nanti kami akan bisa bertemu
......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2235


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hmmmm, jangan engkau kira aku takut menghadapimu


....." terus Topeng Emas berkoar-koar menantang Ceng Liong.
"Tuan ....... sejujurnya, jika tidak kuminta menahan diri,
dari ketiga temanmu, tak akan ada satupun yang mampu
menang. Bahkan teman-temanku akan mampu mengalahkan
mereka dalam 50 jurus, lebih dari itu, merekapun sanggup
mengimbangimu. Tetapi, buat apa meladeni kalian yang tidak
memegang janji ......"?
"Hahahahahaha, Duta Agung, kami berempat datang
bukan karena sekedar urusan Bengkauw Persia dan
Tionggoan. Tetapi mencarimu untuk mengalahkanmu dan
untuk membuktikan bahwa kekurang-ajaranmu merecoki
urusan Bengkauw adalah keliru dan akan membuat Dunia
Persilatan Tionggoan mengalami malu. Jika teman-temanmu
bisa menahan diri mereka, apakah engkau duga para suteku
tadi juga sudah mengeluarkan segenap kemampuan terbaik
mereka? Accchhh, jika demikian sungguh terlampau dangkal
cara berpikirmu ........"
"Mereka boleh menyimpan kekuatan mereka, tetapi
jangan harap mampu mendustaiku. Tetapi jikapun kalian
berkeras menganggap kalian menang, bukan sesuatu yang
terlalu penting bagiku. Baiklah, jika kalian ingin mengalahkan
kami di Tionggoan, boleh engkau panggil sekalian Suhumu,
karena dia yang menantang kami untuk datang ke tempat ini,
maka dia wajib menyambut kami ......"
"Aku sendiri merasa sudah cukup sanggup untuk
menghadapimu Duta Agung, jangan engkau menganggap
dirimu terlampau tinggi ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2236


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Duta Agung, ijinkan aku maju untuk menandinginya ......"


tiba-tiba di samping Ceng Liong sudah bertambah satu orang
lagi, Nenggala.
"Paman Nenggala ....." Ceng Liong melirik dan memang
tahu jika Nenggala bergabung bersama Barisan 6 Pedang
untuk menemani dirinya ke Puncak Hui Gan Hong ini.
"Benar Duta Agung ........ dia memang masih belum pantas
menandingimu, karena itu perkenankan aku melawannya
untuk membungkam mata mereka dari Persia, bahwa mereka
bukanlah yang terhebat. Tidak perlu berhadapan dengan para
Pendekar Tionggoan, cukup menghadapiku yang mewakili
Lembah Pualam Hijau ....."
"Tetapi Paman ......"
"Duta Agung, kita perlu memberi mereka pertunjukan
yang membuat mereka tahu dan paham dengan siapa mereka
berhadapan ......"
Melihat kesungguhan dan keseriusan Nenggala, dengan
berat hati akhirnya Ceng Liong mengangguk dan berkata:
"Baik Paman, engkau memang boleh mewakili Lembah
Pualam Hijau, tetapi untuk hari ini engkau mewakili Dunia
Persilatan Tionggoan ......"
"Baiklah, terima kasih Duta Agung ....."
Setelah mendapatkan persetujuan Ceng Liong, Nenggala
kemudian menghadap ke empat manusia bertopeng itu
sambil berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 2237


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Nach, marilah engkau yang bertopeng emas, jika


memang kalian menantang Dunia Persilatan Tionggoan, maka
hari ini, biarlah aku mewakili Duta Agung untuk mengajari
kalian bagaimana menghormati kami di Tionggoan ......"
"Hmmmm, aku menantang Duta Agung ...."
"Sayangnya engkau masih belum cukup memadai untuk
melawannya. Jika engkau mampu mengalahkan aku,
percayalah, berarti engkau sudah memiliki modal memadai
untuk menghadapinya. Tetapi, sejujurnya aku khawatir
engkau masih belum cukup mampu untuk menghadapinya ....
"Hmmmmm, sombong ....... baik, mari kita buktikan ...."
Lama kelamaan si Topeng Emas terbakar juga. Melihat
upaya memancing Ceng Liong gagal, dia akhirnya memenuhi
tantangan Nenggala yang mewakili Duta Agung dalam
menjawab tantangannya tadi. Apa boleh buat ...... mereka
memang ditugaskan untuk menghadapi Ceng Liong berempat
oleh Suhu mereka yang pada saat saat terakhir mendapatkan
penemuan aneh dan memaksanya harus meladeni penemuan
tersebut secepatnya. Apa boleh buat, mereka berempat kini
mewakili Bengkauw Persia dalam pibu melawan pihak
Tionggoan.
Sebetulnya, Topeng Emas bukanlah tokoh yang gampang
terbakar. Jika akhirnya dia masuk ke arena, semata-mata
karena dia terlanjur menantang Ceng Liong dan bicara besar
untuk menguncang Ceng Liong masuk arena. Siapa tahu,
justru muncul tokoh baru yang nampak tidak kurang
hebatnya. Nenggala. Mendnegar dia yang kini menjadi wakil
Tionggoan, maka Topeng Emas kehilangan alasan untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 2238


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mundur dari pibu di arena atau babak terakhir. Sementara itu,


Ceng Liong memandang ke arena dan dia memiliki keyakinan
terhadap Nenggala yang menjadi suami bibinya, Kiang Li Hwa.
Apalagi mereka berdua sempat saling jajal dan berlatih
bersama sehari sebelumnya, dan Ceng Liong sempat
menjajaki hingga dimana kemampuan Nenggala yang juga
sudah maju pesat itu. Itu sebabnya Ceng Liong tidak ragu jika
Nenggala maju mewakili dirinya meski dia juga tahu bahwa
lawannya kemungkinan besar juga memiliki kemampuan yang
juga sangat mujijat.
Dan jawabannya segera terlihat ketika keduanya saling
adu kekuatan. Baik sinkang maupun ginkang Topeng Emas
memang melebihi 3 orang manusia bertopeng lainnya,
kemampuannya boleh dibilang komplet. Tetapi, dia sedang
menghadapi Nenggala, tokoh yang juga sudah makan banyak
asam garam dan berada di puncak-puncak kemampuannya.
Bukan saja dia menimba ilmu kesaktian dari Gurunya yang
berasal dari Swarnadwipa, diapun bahkan menerima warisan
dari Kakek Dewa Pedang, si Raja Pedang ratusan tahun silam.
Belum lagi dia menerima bimbingan dari Kakek Gurunya,
Kolomoto Ti Lou, manusia ajaib yang melanglang buana dari
utara ke selatan, melintasi samudera dan benua.
Dan dalam puncak kematangannya, dia menciptakan Hui
Liong Hun Kong Ciang Hoat atau Naga Terbang Memisahkan
Cahaya. Dia menciptakannya dengan menaruh hormat dan
penghargaan kepada Ceng Liong yang memungkinkannya
untuk menciptakan ILMUNYA sendiri. Dia melakukannya
dengan mengkobinasikan warisan kakek Dewa Pedang yakni
Thian San Hui Liong Kiam Hoat ataupun Thian San Kiam Ciang

Tarian Liar Naga Sakti I 2239


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan Ajian Brajamusti dan Lebur Sakheti. Dengan cara


demikian, Nenggala jadi memiliki ciri khasnya sendiri dengan
tidak melupakan akar kesaktian darimana dia dibentuk,
dididik dan dibesarkan. Kehebatan ilmu mujijat Nenggala ini
menurut taksiran Ceng Liong sejajar dengan kombinasi pusaka
Thian San Pay yang dimainkan bersama dengan Ilmu
pertahanan dari Lembah Saldju Bernyanyi. Karena itu, bisa
dibayangkan betapa hebatnya Nenggala kini.
Dan memang langsung terbukti ketika bentrokan demi
bentrokan dengan Topeng Emas terjadi. Kematangan,
kekokohannya dan pergerakannya sangat tenang, penuh
percaya diri dan tidak tergesa-gesa. Baik menghadapi Topeng
Emas dengan Brajamusti ataupun dengan Lebur Sakheti,
nampak sekali jika Nenggala sudah menguasai dan mampu
memainkannya pada titik yang optimal. Tidak hanya terpaku
dengan kedua ilmu tersebut, karena Nenggala juga mampu
menyelingi dengan jurus-jurus sederhana lain tetapi sangat
efektif menahan dan mementahkan serangan Topeng Emas.
Meski sebenarnya, hal yang sama juga terjadi dalam
permainan Topeng Emas. Tenang, kokoh, gesit dan tidak
boros variasi serangan dan bertahan.
Karena kehebatan keduanya memang menonjol, maka
pertarungan mereka berubah menjadi adu taktik dan strategi.
Menggunakan kecepatan dan kekuatan jelas tidak akan
merubah peta kekuatan mereka berdua, maka kini keduanya
mengandalkan amatan dan analisa kekuatan dan kelebihan
lawan. Dan kembali di titik ini keduanya terlihat setanding,
karena variasi, taktik ataupun tipuan yang mereka
kembangkan dapat dengan mudah diantisipasi dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2240


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dimentahkan lawan. Jurus-jurus keduanyapun saling silih ganti


menyerang dan bertahan dan dalam waktu tidak lama, 30
juruspun sudah mereka lalui tanpa ada yang terlihat terdesak.
Dengan cepat kepongahan si Topeng Emas pudar. Dia
tidak menyangka jika ternyata Nenggala sanggup menandingi
dan mengimbaginya. Dan nampaknya, seperti dirinya sendiri,
Nenggalapun masih menahan dan menyimpan sejumlah
kekuatan dalam dirinya dan menanti saat yang tepat untuk
digelontorkan menyerang dirinya. Karena itu, si Topeng Emas
menjadi semakin berhati-hati dan kini bertarung dengan
penuh respek dan penghargaan kepada lawannya. Tidak
nampak cara menyerang dan bertahan yang merendahkan
lawan, tetapi dia memilih jurus-jurus serangan pilihan guna
menahan dan guna menyerang Nenggala.
Sementara Nenggala sendiripun memiliki pemahaman
serupa. Semakin lama semakin dia sadar bahwa lawannya
menggunakan jurus-jurus yang ksatria, tidak membokong,
tetapi ilmu-ilmu murni yang hebat. Bahkan, semakin lama
semakin dia yakin, bahwa dasar kepandaian Topeng Emas
justru sangat dekat dengan Tionggoan. Terutama alur
kekuatan yang seperti mengandalkan Yin dan Yang, atau
mengandalkan dua hawa sebagaimana yang diyakini oleh
aliran perguruan Bu Tong Pay dengan Liang Gi Kiam Hwat
mereka. Hal ini mengherankan sekaligus membuat Nenggala
kagum. Tidak, Topeng Emas ini tidak menunjukkan gelagat
dan kelakuan orang jahat, justru hawa dan perbawanya
adalah perbawa dan aura orang berprinsip dan gagah. Karena
itu, wajar jika tumbuh rasa hormat dalam hatinya.

Tarian Liar Naga Sakti I 2241


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Akibatnya, semakin lama semakin keduanya saling


mengagumi. Tetapi, meskipun begitu, tidak tertahankan
keduanya semakin mengembangkan kemampuan dengan
tetap awas dengan kemampuan lawannya. Pada saat itu
Nenggala mulai memainkan jurus-jurus varian ciptaannya
dalam skema warisan Kakek Dewa Pedang, yakni memisahkan
cahaya dan hawa pedang untuk menyerang lawan. Thian San
Hui Liong Kiam Hoat. Ilmu pedang yang dimainkannya dengan
tangan kosong. Akibatnya luar biasa, Topeng Emas merasakan
hawa tajam luar biasa yang menyambar-nyambar datang dan
membuatnya berpikir keras untuk mengimbanginya. Apalagi
karena Nenggala beberapa kali menyerangnya dengan
dorongan kekuatan yang memang kuat luar biasa. Dan
disamping itu, juga sengatan tajam hawa pedang yang justru
lebih tajam dari pedang biasa.
Tetapi memang hebat si Topeng Emas dan sampai Ceng
Liong sendiripun kagum dengan permainan si Topeng Emas.
Dalam waktu singkat dia menggunakan dua buah jurus
sederhana dan terlihat mencoba kekuatan ilmu mujijatnya,
yang sejenis dengan ilmu Hun Men Hian Thian Khi Kang
(Tenaga Sakti Pelindung Badan). Menghadapi berseliwerannya
hawa pedang yang luar biasa dan mengurung jalan keluarnya,
dengan tenang si Topeng Emas bergerak dengan jurus
sederhana Thian Gwa lai Yun (Awan Datang Dari Luar Langit).
Tubuhnya menggeliat-geliat dengan berani namun penuh
perhitungan dan membiarkan hawa pedang setajam sembilu
berseliweran disamping tubuhnya, dan di lain saat dia
menggunakan Jurus Hun Lang liak liu (Memisahkan Ombak
Dan Arus). Dia menangkis hawa pedang dengan memisahkan

Tarian Liar Naga Sakti I 2242


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mana hawa "palsu" dan mana "hawa pedang" yang memang


menjadi intisari penyerangan Nenggala. Hebat luar biasa.
Bahkan, pada saat yang lain, menghadapi kejaran hawa
pedang yang berseliweran itu, Topeng Emas tiba-tiba
menantang atau melawannya dengan mengerahkan sejenis
kekuatan Hud Men Hian Thian Khi Kang (Tenaga Sakti
Pelindung Badan). Dan hebatnya, dia tidak terlihat terluka,
meskipun gerak tubuhnya memperlihatkan kalau ada rasa
sakit yang diterimanya meskipun tidak melukai tubuh bagian
luar maupun bagian dalamnya. Dengan mengetahui kekuatan
hawa pedang Nenggala, kini Topeng Emas memiliki keyakinan
dan mulai berani kembali balas menyerang. Meski terdapat
rasa sakit terkena sambaran hawa pedang, tetapi khikang
pelindung badannya memberi dia rasa percaya diri yang
cukup tinggi.
Sebaliknya, kini dia mulai membalas menyerang Nenggala
dengan mengembangkan jurus Tak Hai Peng Mo (Menginjak
Laut Membasmi Iblis). Memang belum cukup mampu
menghalau serbuan hawa pedang Nenggala yang terus
mencecarnya, namun mampu membuatnya memiliki nafas
dan ruang yang lebih untuk mengembalikan posisi yang selalu
terserang lawan. Belum cukup dengan itu, diapun
mengembangkan jurus bernama Cui Hong Sin Kou (Kuda Sakti
pengejar Angin), yang lebih membuat dia bernafas lega. Dan
ketika itu, Nenggala tiba-tiba merubah gerakannya dan
menggunakan kombinasi Brajamusti dan Lebur Sakheti, ilmu-
ilmu berat andalan perguruan asalnya.
Pada saat bersamaan Topeng Emas memang sudah mulai
menemukan keseimbangan dirinya kembali, maka dalam

Tarian Liar Naga Sakti I 2243


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

beberapa waktu kemudian, ketika sudah menginjak jurus ke-


40an, keduanya kembali dalam posisi seimbang. Bahkan kini
kelihatannya Topeng Emas mulai mengebangkan ilmu
andalannya yang membuat baik Brajamusti maupun Lebur
Sakheti seperti tidak memiliki efek apapun terhadap Topeng
Emas. Topeng emas bergerak gesit, menyerang dengan cepat,
sementara pukulan-pukulan Nenggala dengan Brajamusti dan
Lebur Sakheti terpental ketika bertemu dengan sepasang
lengan lawan. Maka di awal-awal jurus ke-40an, justru
keadaan sedikit bergeser dengan Topeng Emas
mengendalikan inisiatif penyerangan sementara Nenggala
lebih banyak menghindar dan diserang lawan.
Setelah beberapa jurus dicecar hebat oleh Topeng Emas,
Nenggala berpikir untuk menyeimbangkan kembali
pertempuran sebelum batas 50 jurus terlewati. Jika dia
mampu, maka kedudukan keduanya akan seimbang dan tidak
saling mengalahkan. Tetapi, memang agak sulit, karena
Topeng Emas sudah terlebih dahulu menyerang dengan ilmu
andalannya, sementara Nenggala harus berkutat menahan
serangan membadai yang tidak henti-hentinya datang. Karena
kondisi demikian, mau tidak mau Nenggala harus
meninggalkan Brajamusti dan Lebur Sakheti yang tidak cocok
dipakai melawan ilmu andalan Topeng Emas.
Jika dilihat keadaannya, nampaknya Topeng Emas sudah
menggunakan ilmu puncak yang memang hebat itu. Tidak
akan ada sembarangan orang yang sanggup menahan
serangan-serangannya pad apuncak penggunaan ilmunya.
Lengannya serasa penuh berisi, tetapi juga terasa kosong
seperti kapas. Tetapi letupan tenaga dalam yang serasa

Tarian Liar Naga Sakti I 2244


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyentak bisa sewaktu-waktu menyeruak dari kombinasi


"keras-lembut", "kosong-berisi" yang dikombinasikan dengan
baik. Bukan hanya itu, sesekali langkahnya seperti kosong
mengambang, tetapi pada saat tertentu bumipun bergetar
oleh hentakan kakinya. Luar biasa. Sampai-sampai Ceng Liong
sendiripun, bukan hanya Nenggala terkagum-kagum oleh
pameran kekuatan Topeng Emas ini.
"Jelas dia berada setingkat di atas manusia bertopeng
lainnya, dan akan menjadi lawan yang teramat berat bagi Giok
Lian, Mei Lan dan Tek Hoat. Mereka akan sangat
membutuhkan ketenangan, kekokohan serta juga
kematangan untuk mampu menghadapi orang ini ....." desis
Ceng Liong dalam hati.
Di arena yang langsung berhadapan dengan Topeng Emas
adalah Nenggala. Dia mesti memeras segenap kecerdasan dan
kecerdikannya untuk menghadapi pameran dan serbuan
kekuatan lemas dan kuat, kosong namun berisi yang tertuju
langsung kearahnya. Dan jelas sekali, selisih usia 5 tahunan
dengan Tek Hoat dan kawan-kawan memang terlihat jelas
dalam ketenangan, kepercayaan diri dan ketepatan dalam
mengantisipasi dan memunahkan serangan lawan. Meski
terkejut dengan tenaga dalam lawan yang aneh, tetapi dia
sama sekali tidak kehilangan ketenangan dan kepercayaan
akan kemampuan diri sendiri.
Karenanya setelah sempat kocar-kacir selama 5-6 jurus,
diapun menemukan kembali peluang guna membalas
terjangan lawan yang luar biasa. Dan kali ini, dia memiliki
kesempatan untuk menggunakan Ilmu Hui Liong Hun Kong
Ciang Hoat (Naga Terbang Memisahkan Cahaya). Peluang

Tarian Liar Naga Sakti I 2245


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

untuk membalas serangan lawan terbuka ketika akhirnya


dengan jurus yang cukup sederhana Thui Poh Pang Lan (Men-
dorong Gelombang) dia mendorong serangan lawan dengan
tenaga kosong. Dan Topeng Emas yang tidak menyangka
perbuatan "nekad" Nenggala ini kehilangan waktu sedetik
sebelum menyadari bahwa serangan lawan adalah "kosong"
dan sama sekali tidak mendatangkan bahaya.
Tetapi waktu sedetik itu sudah cukup bagi Nenggala untuk
memainkan Ilmu ciptaannya yang terbaru, sebuah ilmu yang
merepresentasikan dirinya, yang menggambarkan paduan
perguruannya dengan manusia dewa dari Thian San Pay. Yang
oleh dirinya sendiri dikategorikan sebagai "pamungkas" dari
Tingkat Kedua Catatan Kertas Ilmu Pusaka Kolomoto Ti Lou.
Karena itu, tidak heran jika hanya dalam satu gerakan belaka,
kemujijatan "dua gaya, dua tenaga - kosong berisi, keras
lembut" yang dikembangkan oleh Topeng Emas porak
poranda dan berkurang jauh perbawanya. Untung saja
Nenggala masih ingat, bahwa Pibu atau pertarungan tersebut
akan berakhir pada jurus ke-50 atau lebih kurang 2 jurus lagi.
Dan untuk itu, dia harus menebus keterdesakannya dengan
mendesak lawan pada 2 jurus terakhir.
Padahal, dia memiliki 7 jurus ciptaan dalam ilmu
ciptaannya yang mujijat itu. Maka serentak diapun
mengembangkan lengannya dalam menciptakan 2 jalur hawa
pedang dan didorong oleh kekuatan Brajamusti dengan
lengan satunya lagi. Luar biasa, gerak tubuh Seng Cah Put Cih
(Berhambur Tak Teratur), yang dikerahkannya meski terlihat
sederhana tetapi justru memotong langsung jalur menghindar
lawan. Karena itu, mau tidak mau dengan tergopoh-gopoh

Tarian Liar Naga Sakti I 2246


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Topeng Emas menangkis dengan mengerahkan tenaga


sekuatnya dalam gerakan jurus Thui Poh Pang Lan (Men-
dorong Gelombang). Tetapi bersamaan dengan itu, Nenggala
juga merubah jurusnya pada jurus terakhir untuk tidak
memberi lawan peluang mengeluarkan jurus pamungkasnya.
Dia bergerak cepat dengan jurus Tong Cu Hian Hud (Bocah
Menyembah Buddha) dan mendorong dengan kekuatan
membahana.
Tidak punya ketika yang memadai lagi, mau tidak mau
Topeng Emas menyambut meski posisinya sedikit kurang baik.
Untungnya dia masih mengerahkan kekuatan sinkang
istimewanya, sehingga benturan hebat yang kemudian terjadi
tidak terlampau merugikannya dan membuatnya terkalahkan
secara tragis:
"Dukkkkkk ...."
Bunyi benturan tersebut tidaklah memekakkan telinga.
Bahkan tidak mendatangkan suara getar ataupun benturan
yang membahana, tetapi kandungan tenaga yang
berbenturan jangan ditanya. Hanya mereka berdua yang tahu,
bahwa dalam benturan tersebut terkandung tenaga dalam
mereka yang nyaris tigaperempat besarnya. Hanya karena
posisi Nenggala yang lebih bagus karena dalam posisi kuda-
kuda yang kokoh yang membuatnya meraih sedikit
keuntungan. Sementara Topeng Emas tertolong oleh
pengerahan tenaga yang optimal meski sebetulnya posisi
bertahannya kurang baik dibandingkan dengan Nenggala.
Dan benturan itu tidak mendatangkan keuntungan yang
signifikan bagi Nenggala. Tetapi, begitupun dia senang, karena

Tarian Liar Naga Sakti I 2247


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyaksikan sendiri betapa dahsyatnya tenaga dan ilmu


ciptaannya dalam bantuan Ceng Liong: "Untuk kali ini sudah
cukup. Jika kulatih lebih tekun, nampaknya Wisanggeni tidak
akan sanggup menahannya dalam 5-6 gebrakan ....... tidak
kecewa, tidak kecewa kuluangkan banyak waktu untuk
itu......" desis Nenggala dalam hati dengan penuh
kegembiraan dan optimisme.
"Hmmmmm, rasanya Pibu hari ini sudah cukup Tuan ......
Babak terakhir inipun berakhir imbang dan tidak ada yang
terkalahkan. Hari ini kami dari Tionggoan tidak ingin
mengambil sedikitpun keuntungan dari Pibu di puncak Hui
Gan Hong ini. Jika ada yang kurang, maka harus kukatakan,
aku menyesal karena dia yang menantangku justru tidak
berada disini, sampaikan salamku kepadanya ............."
"Hmmmmmm, bagaimanapun kami harus mengatakan
terima kasih telah melayani tantangan Suhu kami. Tentunya
akan datang saat yang tepat dimana Suhu kami akan bertemu
dan bertarung denganmu anak muda. Hanya saja, waktu itu
adalah waktu dimana kami dari Bengkauw Persia menentukan
kemenangan atas penghinaan yang diterima di Markas
Bengkauw Tionggoan ........ Kita pergi ......"
Dan berkelabatlah keempat manusia bertopeng itu
memasuki hutan dan kemudian turun dari puncak Hui Gan
Hong. Puncak itupun kembali sepi .......

Episode 42: Tantangan Terbuka (1)

Tarian Liar Naga Sakti I 2248


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ceng Liong memandangi sampai lama, sampai bayangan


keempat orang dengan jubah berbeda-beda warnanya
menghilang dari jangkauan pandangan mata. Jelas sekali
mereka menang, tetapi tidak sekalipun Ceng Liong mengakui
kemenangan itu. Tetapi, meski bertanya-tanya dalam hati apa
maksud Ceng Liong, tetapi tak satupun dari Giok Lian, Mei Lan
dan Tek Hoat yang bertanya. Mereka paham, hanya soal
waktu saja Ceng Liong akan membuka rahasia itu bagi
mereka. Ketimbang bertanya, mereka memilih diam dan
menanti.
Bahkan Nenggala sendiripun sama seperti Ceng Liong
masih memandang takjub ke arah mana 4 manusia berjubah
berbeda warna yang berasal dari Persia itu menghilang.
Seperti Ceng Liong, dia masih nampak takjub dan sedang
mengolah kecerdikannya untuk menduga dan menebak, apa
kiranya yang dilakukan keempat orang tadi. Dan apa pula yang
masih akan mereka hadapi kedepan berkaitan dengan orang-
orang yang berasal dri Persia itu? Selain itu, Nenggala yang
awas sudah yakin bahwa ada keanehan yang masih sedang
dicari penjelasannya oleh Ceng Liong. "Apa gerangan masalah
itu .,......"?
"Mereka tidak bersungguh-sungguh ketika pibu tadi ......."
terdengar Ceng Liong berkata dengan suara perlahan.
"Jika mereka ingin, mereka tidak akan dalam posisi
terdesak, meskipun aku juga sangat yakin, mereka tidak akan
mampu menang jika memaksakan diri untuk menyerang.
Tetapi, suatu hal yang pasti, mereka dengan sangat cerdik
mencoba untuk menyadap kemampuan kita masing-masing.

Tarian Liar Naga Sakti I 2249


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Jika aku tidak salah, dalam waktu dekat mereka akan


melayangkan tantangan terbuka melawan kita ......"
"Benar. Akupun merasa mereka akan melakukannya
kembali. Tetapi, apa maksud dari orang terkuat mereka tidak
menunjukkan diri ..."? Nenggala menguatkan dugaan Ceng
Liong dengan sekaligus menyinggung pertanyaan yang juga
ditanyakan Ceng Liong dalam hatinya namun belum beroleh
jawaban.
"Orang itu bukanlah jenis "pengecut" yang tidak berani
melawan orang yang diundang untuk pibu olehnya sendiri.
Kemungkinan besar ada masalah lain yang membuatnya tidak
mampu memenuhi undangannya sendiri. Tetapi, bukan itu
yang kugelisahkan, fakta bahwa kawan-kawannya begini
hebat, membuat kita harus sangat berhati-hati untuk
kedepannya. Ini juga isyarat bahwa kita tidak boleh berhenti
dan berpuas diri dengan capaian sekarang ........" desis Ceng
Liong yang diiyakan oleh kawan-kawannya termasuk bahkan
oleh Nenggala.
Dan karena tidak ada lagi hal yang mesti mereka lakukan
di Puncak Hui Gan Hong, maka merekapun akhirnya turun
gunung dan kembali menuju markas Kaypang. Mereka masih
tinggal sampai 3 hari menunggu perkembangan selanjutnya
dan hingga Kaypang menyelesaikan semua urusan internal
mereka, yakni terkait Pelantikan Pangcu Baru dan juga
suasana duka dengan meninggalnya 2 tokoh utama mereka.
Sampai semua urusan itu tuntas, baru kemudian Ceng Liong
bertemu dan bercakap secara resmi dengan Pangcu Kaypang
yang baru. Tentu saja untuk membicarakan urusan Pibu di

Tarian Liar Naga Sakti I 2250


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lam Hay Bun yang akan dilakukan kurang dari 6 bulan


kedepan.
"Pangcu, demikianlah kesepakatannya. Kita akan
mengunjungi Markas Lam Hay Bun. Hanya saja, karena
bentuknya sudah berubah menjadi Pibu Persahabatan, maka
kita semua sepakat untuk mengundang para Pangcu, Kauwcu,
Tocu maupun Ciangbundjin untuk mengikuti Pibu tersebut
......."
"Duta Agung, sudah tentu Kaypang akan berpartisipasi
dan ikut mengunjungi Lam Hay Bun. Perubahan sikap mereka
yang bersedia menjadi "sahabat" sangat bermanfaat untuk
menjaga kedamaian Dunia Persilatan dan karena itu Kaypang
akan sangat gembira untuk menghadiri acara tersebut ....."
"Ach, terima kasih banyak atas kesediaan Pangcu yang
mulia ....."
"Sudahlah, jangan terlampau berlebihan Duta Agung.
Lagipula, mana bisa kami Kaypang tidak mengindahkan Duta
Agung yang sudah membantu demikian besar dan banyak bagi
perkembangan Pang kami ini ......."
"Pangcu, bukankah sudah menjadi kesepakatan tidak
tertulis soal itu? Rasanya tidak perlu berlebihan
membicarakannya ....." Ceng Liong berkata sambil tersipu-
sipu.
"Oh ya ...... Duta Agung, apakah Kim Pay Pangcu dari
Pangcu Kaypang sebelumnya masih berada di tanganmu ...."?
"Sudah tentu ..... sudah tentu Pangcu ..." Ceng Liong
menjawab sambil mengeluarkan Kim Pay (Tanda

Tarian Liar Naga Sakti I 2251


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kepercayaan) Pangcu Kaypang yang diterimanya dari Kim


Ciam Sin Kay yang sudah almarhum.
Melihat Kim Pay tersebut, Pangcu Kaypang yang baru
tersenyum. Dan tidak lama kemudian diapun berkata lagi:
"Duta Agung, melanjutkan kepercayaan Pangcu Kaypang
sebelumnya, Kim Ciam Sin Kay almarhum, maka sebagai
Pangcu Kaypang generasi sekarang, kami menyerahkan
kembali KIM PAY ini untuk terus menjadi Tanda bahwa
pemiliknya mewakili PANGCU KAYPANG untuk mengurus hal-
hal besar dan mendesak bagi Kay Pang jika memang sangat
dibutuhkan ......." terdengar suara yang tegas, berwibawa dan
tak bisa ditawar lagi dari Pangcu Kaypang. Hal yang punya
makna, bahwa untuk selanjutnya, Ceng Liong tetap menjadi
tokoh kepercayaan Kaypang yang berhak mencampuri urusan
Kaypang jika memang sangat mendesak dan sangat
diperlukan. Dengan demikian, seperti juga Pangcu
sebelumnya, Pangcu yang baru dari Kaypang, menaruh rasa
percaya yang tinggi kepadanya.
"Pangcu ....... "
"Duta Agung ....... sebetulnya, dalam tugas sebagai Duta
Agung, mencampuri urusan Kaypang sangatlah dimungkinkan.
Tetapi, Kim Pay itu adalah ikatan persahabatan diantara kita
dan Kim Ciam Sin Kay almarhum sungguh tidak keliru
menyerahkan Kim Pay miliknya kepada Duta Agung ..... "
"Acchhhhhhhh ...... Pangcu, terima kasih jika demikian
......" akhirnya meski dengan masygul Ceng Liong menjura dan
kemudian menyimpan kembali Kim Pay dari Pangcu Kaypang
yang kepemilikannya kembali diperpanjang.

Tarian Liar Naga Sakti I 2252


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Keduanya kembali bercakap-cakap akrab dan bahkan


membicarakan pibu beberapa hari sebelumnya di puncak Hui
Gan Hong:
"Memang sungguh aneh jika demikian ......" terdengar
Pangcu Kaypang bergumam mendengar betapa musuh asal
Persia ternyata demikian sakti dan digdaya. Apalagi, dalam
pibu mereka lebih banyak bertahan dan tidak menggunakan
puncak kekuatan mereka sendiri ......."
"Acchhhhh, bisa dipastikan mereka sedang mempelajari
kesaktian kalian Duta Agung. Hmmmm, aku yakin dengan itu
......"
"Dan, jika mereka benar hanya sekedar mencari tahu dan
menyelidiki kemampuan kami yang mewakili Tionggoan, maka
.........."?
Keduanya saling pandang, dan akhirnya sambil tersenyum
keduanya mengangguk. Kelihatannya keduanya memiliki
pandangan dan dugaan yang sama. Tapi, belum lagi apa yang
mereka sepakati terungkap keluar, tiba-tiba:
"Mohon menghadap Pangcu ........ ada urusan penting
......." tiba-tiba terdengar suara dari luar, nampaknya
mendesak untuk urusan yang penting.
"Sebentar ........ "
Pangcu Kaypang setelah memandang sejenak dan mohon
ijin dari Ceng Liong segera menuju pintu masuk dan dia sendiri
yang membuka pintu untuk melihat siapa yang datang
mengganggu pertemuannya dengan Duta Agung. Dan begitu
melihat siapa yang datang, diapun menjadi tertegun, sebab

Tarian Liar Naga Sakti I 2253


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

salah seorang dari Kay Pang Cap It Hohan yang menghadap.


Dan, jika tokoh sekelas itu yang datang, mestinya bukan
masalah biasa. Karena itu dengan segera dia bertanya:
"Ada apa gerangan ......"?
"Pangcu, sesuatu yang luar biasa terjadi. Seseorang
menyusup dan mampu melewati semua pagar penjagaan
Markas Kaypang sampai akhirnya tiba di lingkaran utama yang
dalam pengawasan kami Cap It Hohan. Tetapi, tak seorangpun
yang dia lukai, orang itu tidak mengatakan sesuatu apapun,
hanya memandang pintu masuk gerbang Markas Utama
Kaypang. Juga memandangi kami yang berjaga dan kemudian
dia menarik nafas panjang dan lama. Selanjutnya
mengeluarkan dua buah surat kepada kami dengan tetap
tanpa suara dan sesaat kemudian diapun berkelabat pergi
dengan kecepatan tak terhingga ..."
"Hmmmm, siapa gerangan orangnya ....."?
"Kami sama sekali tidak mengenalnya, yang kami tahu
orangnya mengenakan jubah serba putih dan tutup kepala
putih ...."
"Hmmmm, Bengkauw Persia .............." terdengar Ceng
Liong bergumam lirih namun terdengar jelas oleh Pangcu
Kaypang.
"Hahahahahaha, ini yang kita tunggu-tunggu, bukankah
demikian Duta Agung ...."? bukannya tegang, Pangcu Kaypang
justru tertawa terbahak-bahak. Sementara Ceng Liong tidak
menanggapi tetapi mengangguk-anggukkan kepalanya tanda
setuju dengan kalimat Pangcu Kaypang tadi.

Tarian Liar Naga Sakti I 2254


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Baiklah, engkau boleh segera kembali bertugas ....."


"Menerima tugas Pangcu ......"
Dan dalam waktu singkat, salah seorang dari Kaypang Cap
It Hohanpun melesat pergi meninggalkan Pangcu Kaypang dan
Duta Agung untuk kembali bercakap-cakap. Adalah Pangcu
Kaypang yang menggenggam 2 buah surat terpisah dan ketika
melihat tujuan suratnya, yang perama ditujukan kepada
Pemimpin Rimba Persilatan Tionggoan. Dan, untuk saat
sekarang, Pangcu Kaypang adalah salah satu dari Pemimpin
Utama Rimba Persilatan Tionggoan bersama Ciangbundjin
Siauw Lim Sie, CIangbundjin Bu Tong Pay dan Duta Agung
Lembah Pualam Hijau.
Dalam aturannya, keempatnya memang memimpin atau
menjadi pemimpin secara bersama, tetapi keputusan utama
dan terpenting akan selalu diserahkan kepada Duta Agung.
Tetapi, sebagai Pangcu Kaypang, tokoh inipun punya hak
untuk membaca surat-surat penting yang ditujukan kepada
Pemimpin Rimba Persilatan Tionggoan. Tetapi, demi sopan
santun, Pangcu Kaypang berkata:
"Duta Agung, surat yang satu ini ditujukan kepada kita
berempat, yang disebutnya sebagai Pemimpin Rimba
Persilatan Tionggoan ........." sambil berkata demikian, Pangcu
Kaypang kemudian melihat tujuan atau alamat tujuan surat
yang satu lagi, surat kedua. Dan ternyata tertulis di
sampulnya: Untuk DUTA AGUNG Lembah Pualam Hijau yang
terhormat ........, maka diapun berkata:
"Surat yang satunya lagi, ditujukan kepada Duta Agung
......" sambil berkata demikian, Pangcu Kaypang kemudian

Tarian Liar Naga Sakti I 2255


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyerahkan kedua surat itu sekaligus kepada Duta Agung


Kiang Ceng Liong. Tetapi Ceng Liong dengan cepat menerima
kedua surat itu dan segera setelahnya menyerahkan surat
yang satu, yang ditujukan kepada PEMIMPIN RIMBA
PERSILATAN TIONGGOAN kepada Pangcu Kaypang, sementara
surat yang ditujukan kepadanya dipegangnya sendiri. Hal yang
terlihat sepele tetapi memberi muka yang sangat besar bagi
PANGCU KAYPANG yang menjadi terharu dengan kebesaran
hati Ceng Liong.
"Surat ini boleh dibaca Pangcu terlebih dahulu, biarlah
aku membaca surat yang ditujukan kepadaku terlebih dahulu
........"
Pangcu Kaypang tidak menolak sodoran surat dari Ceng
Liong, karena memang, dia juga memiliki hak yang sama untuk
membacanya. Meskipun sebenarnya, karena ada Duta Agung
disitu, haruslah Duta Agung terlebih dahulu yang membuka
dan membacanya terlebih dahulu. Tetapi, Ceng Liong
menggeser haknya untuk digunakan terlebih dahulu oleh
Pangcu Kaypang.
Begitulah, tak lama kemudian keduanya sibuk membuka
surat dan kemudian membaca isi surat tersebut. Jika surat
yang ditujukan kepada PEMIMPIN RIMBA PERSILATAN
TIONGGOAN terhitung PENDEK, maka surat untuk DUTA
AGUNG, justru tertulis cukup panjang dan butuh waktu bagi
Ceng Liong membacanya. Pangcu Kaypang yang membaca
surat yang lebih pendek, terlihat sedikit terpengaruh, meski
hanya sekilas dan terlihat dia tersenyum sambil memandang
Ceng Liong yang masih tekun membaca surat yang ditujukan
kepada Duta Agung muda itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 2256


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Apa isi surat buat PEMIMPIN RIMBA PERSILATAN


TIONGGOAN?
Ketika membuka surat dan membacanya, Pangcu Kaypang
menyelesaikan bacaannya karena hanya tertulis dalamnya:
"BENGKAUW PERSIA menantang PEMIMPIN RIMBA
PERSILATAN TIONGGOAN
untuk menentukan siapa yang lebih unggul. Bertemu 10 bulan
kedepan
di Pegunungan BENGSAN ........."
Kening Pangcu Kaypang berkerut, tetapi tidak
mengatakan satu katapun karena dia masih menunggu Duta
Agung Kiang Ceng Liong yang sedang membaca surat yang
satunya lagi. Terlihat sangat serius Ceng Liong, karenanya
Pangcu Kaypang tidak mengganggunya. Tetapi, apa dan
bagaimana pula sebenarnya isi surat yang ditujukan khusus
kepada Ceng Liong itu?
Kepada,
Duta Agung Lembah Pualam Hijau ....
Mohon dimaafkan karena dalam Pibu di yang sebelumnya
di Puncak Hui Gan Thong ternyata tidak bisa lohu hadiri. Sekali
lagi mohon untuk dimaafkan. Seorang "Kawan lama"
memburu lohu hingga ke sekitar Markas Kaypang dan karena
itu, mau tidak mau harus lohu layani terlebih dahulu. Tetapi,
mengurusinya ternyata tidak cukup mudah, karena diapun
ternyata sudah meningkat cukup luar biasa sehingga cukup
merepotkan juga.

Tarian Liar Naga Sakti I 2257


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Untuk tidak terlampau misterius buatmu, lohu mewakili


Bengkauw Persia yang urusan internalnya, yakni dengan
Bengkauw Tionggoan engkau campuri atas dengan mengatas
namakan Rimba Persilatan Tionggoan. Tentang siapa Lohu,
cepat atau lambat Duta Agung pasti akan mengenali secara
lebih dekat, waktunya pasti akan tiba. Untuk membebaskan
sumpah Lohu terhadap Bengkauw Persia, maka secara resmi
Lohu mengajukan surat tantangan kepada Rimba Persilatan
Tionggoan 10 bulan ke depan. Surat Tantangan Pibu itu
kuajukan dengan taruhan STATUS BENGKAUW Tionggoan,
karena itu tempatnya kami tentukan di Pegunungan Bengsan
atau diseputar Markas Bengkauw Tionggoan.
Mengenai kekalahan murid-muridku yang cukup
mengejutkan, meskipun engkau juga mengerti bahwa mereka
tidaklah sama sekali kalah, dapat kita tentukan nantinya
dalam pibu 10 bulan kedepan di Pegunungan Bengsan. Surat
Tantangan ini kami ajukan secara resmi dan juga terbuka dan
nantinya, kelak akan dihadiri oleh tokoh puncak Bengkauw
Persia. Karena itu, lohu ingatkan agar Duta Agung bersama
dengan para Pemimpin Rimba Persilatan Tionggoan untuk
mempersiapkan diri dengan baik.
Lohu berharap akan bertemu dan kelak berhadap-
hadapan muka dengan muka dengan Duta Agung, baik secara
pribadi maupun mewakili pihak masing-masing dalam pibu
mendatang. Karena taruhannya dalah status Bengkauw
Tionggoan, maka surat inipun kami ajukan dan kirimkan ke
Bengkauw Tionggoan. Jika Duta Agung dan kawan-kawan
takut meladeni PIBU ini, maka kami akan mendatangi

Tarian Liar Naga Sakti I 2258


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bengkauw Tionggoan untuk memaksanya kembali berada


bersama kami di Persia ........
Sampai bertemu 10 bulan kedepan ........ !!!
Asha Vahista
Selesai membacanya Ceng Liong bergumam:
"Hmmmmm, jadi namanya adalah Asha Vahista ......."
Mendengar gumaman Ceng Liong, Pangcu Kaypang
menjadi heran karena dia tidak memahami apa yang
digumamkan Ceng Liong. Lebih dari itu, dia heran melihat raut
wajah Ceng Liong yang seperti terkesiap dan kaget:
"Duta Agung ...... apa maksud kata-katamu ....."?
"Pengirim surat ini bernama Asha Vahista, yang jika tidak
salah, adalah tokoh mujijat yang paling sakti dari Persia. Dan
dia menantang "kita", Rimba Persilatan Tionggoan untuk
melakukan PIBU menentukan status dan nasib Bengkauw
Tionggoan ....."
"Oh, jadi dia juga menuliskannya kepadamu Duta Agung
....." berkata Pangcu Kaypang sambil memperlihatkan surat
yang isinya sangat singkat. Sebuah surat tantangan yang
langsung pada tujuannya. Dan sekali lihat, Ceng Liong sudah
paham maksud surat singkat di tangan Pangcu Kaypang.
"Achhhh, belum tuntas pibu dengan Bengkauw, Lam Hay
dan Thian Tok, kini muncul tantangan baru dari Persia ..........
hhhhhhhh ....." keluh Ceng Liong.
"Hahahahahaha, Duta Agung, jangan engkau mengatakan
bahwa engkau jemu dengan semuanya. Karena hal-hal seperti

Tarian Liar Naga Sakti I 2259


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ini akan terus dan terus terjadi di rimba persilatan Tionggoan


dan karenanya kita harus terus dan terus siap sedia......"
"Ach, engkau benar Pangcu. Tetapi, dengan urusan yang
susul menyusul, kapan waktu kita untuk sekedar menikmati
waktu yang tentram dan damai ...."? bertanya Ceng Liong
yang diiringi tatapan aneh Pangcu Kaypang.
Belum lagi Pangcu Kaypang memberi komentar, tiba-tiba
berdatangan Tek Hoat, Mei Lan, Giok Lian bertiga dan
dibelakang mereka menyusul Nenggala dan Li Hwa istrinya.
Adalah Tek Hoat yang lebih dahulu bersuara:
"Menjumpai Pangcu ........ "
"Mari, mari siauw sute .......... silahkan cuwi sekalian"
undang Pangcu Kaypang melihat datangnya tokoh-tokoh
muda yang hebat-hebat ingin bertemu dengannya dan Duta
Agung Kiang Ceng Liong. Dan tidak menunggu semua siap, Tek
Hoat sudah bertanya kepada Pangcu Kaypang:
"Pangcu suheng ........... benar-benarkah kah ada seorang
tokoh hebat yang bahkan memiliki kemampuan hebat hingga
sanggup menerobos semua penjagaan kita tanpa melukai
anak murid kita, bahkan juga sampai nyaris bentrok dengan
Kaypang Cap It Hohan kita ......."?
"Benar ...... benar sute ....." jawab sang Pangcu cepat dan
tegas
"Siapa gerangan mereka ...."?
"Bengkauw Persia ......" kembali jawab Pangcu Kaypang
dengan cepat dan tegas. Satu jawaban yang membuat

Tarian Liar Naga Sakti I 2260


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

rombongan yang baru datang terhenyak. Kaget, penasaran


dan ingin tahu apa selanjutnya.
Melihat semua terdiam, Pangcu Kaypang saling pandang
dalam senyum dengan Duta Agung Kiang Ceng Liong. Untung
percakapan mereka sudah selesai, bahkan kesimpulan
terakhir mereka tanpa bicara sama. Kesimpulan mereka yang
tak sempat terucap tetapi dibuktikan dengan datangnya
tantangan itu adalah: Bengkauw Persia pasti sedang
menyiapkan sesuatu yang lain dan akan kembali menantang
mereka dengan persiapan yang jauh lebih matang. Dan benar
saja, datangnya surat tantangan membuktikan dugaan
keduanya tepat. Meskipun sebetulnya sama sekali masih
belum terucapkan dari mulut keduanya.
"Tenang, tenang siauw sute ....... lebih tepat mari kita
bicarakan dan rembukkan bersama ......" akhirnya Pangcu
Kaypang terlihat lebih santai dan membantu Tek Hoat untuk
lebih santai dan tidak terburu nafsu mendengar kedatangan
Bengkauw Persia. Dan menunggu semua masuk dan duduk
dengan tenang, baru kemudian Pangcu Kaypang dan Ceng
Liong membuka isi surat dan merekapun berembug
bagaimana menghadapi ataupun memenuhi tantangan
tersebut. Awalnya Giok Lian terlihat sedikit emosional, tetapi
lama kelamaan diapun mulai bisa melihat lebih jauh, bukan
sekedar gengsi Bengkauw Tionggoan, tetapi juga harga diri
rimba persilatan Tionggoan.
Percakapan itupun berlangsung cukup lama, bahkan
masih berlangsung sampai sore hari. Semua persiapan baik
menuju Lam Hay Bun sampai ke pibu di Pegunungan Bengsan
dipercakapkan secara tuntas, termasuk dugaan Nenggala dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2261


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ceng Liong sewaktu masih heran dengan mengapa pendekar


Persia seperti "mengalah", yang juga dipercakapkan Ceng
Liong dengan Pangcu Kaypang:
"Jika kami tidak keliru, mereka memang menggunakan
moment pibu beberapa waktu lalu untuk menjajaki
kemampuan kalian. Untungnya Saudara Nenggala dan Duta
Agung bisa mengerti strategi tersebut dan mengingatkan
kalian untuk tidak mengeluarkan segenap kemampuan ketika
pibu ........... nach, pibu di Pegunungan Bengsan nantinya,
adalah puncak dari strategi mereka. Mereka tidak akan
mengalah, tetapi akan keluar untuk menyerang ......." ulas
Pangcu Kaypang.
"Masuk diakal ....... memang, batas 50 jurus hendak
mereka gunakan untuk menjajaki kemampuan kita ....... tapi,
mengapa mereka tidak menyerang supaya semua kekuatan
kita bisa keluar ....."? tanya Tek Hoat.
"Saudara Tek Hoat, bagi pesilat dengan kemampuan yang
sudah sempurna, menahan serangan lawan karena sudah
mengetahui karakter menyerangnya jauh lebih mudah.
Karena itu, apa yang mereka lakukan sama dengan "mundur
1-2 langkah" guna mengejar keuntungan di depan. Dan boleh
dibilang, mereka sudah mendapat sedikit gambaran tersebut
untuk pibu mendatang ......." jelas Nenggala yang memang
sudah sempat membahasnya bersama setelah pibu.
"Dan itu berarti, kitapun harus bekerja keras untuk
mempersiapkan diri menuju pibu tersebut. Karena mereka
pasti akan bekerja keras untuk mencari cara menaklukkan kita
pada pertarungan di Bengsan kelak ......." kali ini Giok Lian

Tarian Liar Naga Sakti I 2262


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang berbicara dengan diiringi anggukkan Mei Lan tanda


setuju.
"Benar sekali, memang demikian adanya. Jika mereka bisa
bersiap lebih awal dan membuat persiapan terbaik, mengapa
kita tidak? ....." tegas Nenggala cepat.
Percakapan selanjutnya, justru Ceng Liong jadi lebih
banyak berdiam diri. Dia seperti sedang merenungkan
sesuatu. Benar dia berada dalam ruangan dimana percakapan
itu berlangsung seru, tetapi sejatinya, dia sedang berpikir
keras memecahkan persoalan pibu yang menurutnya aneh.
Meskipun ada beberapa rangkaian yang dia sendiri sangat
paham mengapa demikian. Pertama, mengapa ASHA VAHISTA
yang kelihatannya adalah tokoh puncak Bengkauw Persia
tidak tampil? Siapa dia, sampai dimana tingkat kesaktiannya
sedikit banyak sudah dapat ditebak Ceng Liong.
Persoalan kedua, ada seseorang yang mengganggunya
dan orang tersebut ternyata juga LUAR BIASA. Hanya tokoh
"luar biasa" yang mampu "mengganggu" tokoh luar biasa
lainnya. Dan tokoh baru itu mampu merepotkan Asha Vahista.
Siapakah dia? Apakah bukan dia ...? dengan berdebar-debar
Ceng Liong memikirkan kemungkinan itu. Apakah tokoh hebat
di Siauw Lim Sie yang datang mengejar ASHA VAHISTA?
Bukankah itu dapat saja masuk di akal mengingat kisah dari 2
sesepuh Siauw Lim Sie beberapa waktu lalu? Lalu, apakah
dengan demikian pelajaran dan samadhi tokoh Siauw Lim Sie
itu sudah selesai dan datang menyusuk ke sekitar Markas
Kaypang mencari musuh abadinya?

Tarian Liar Naga Sakti I 2263


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Persoalan ketiga, mengapa mereka, anak murid ASHA


VAHISTA terlihat seperti secara sengaja mengalah dalam pibu
sebelumnya? padahal, bukankah merekalah yang justru
menjadi pihak penantang? Apakah hanya karena ingin melihat
gerak silat teman-temannya ataukah ada yang lain .....?
Astaga, jika "aku bisa, masakan mereka, terutama Asha
Vahista tidak bisa ....."?, tiba-tiba Ceng Liong berdebar-debar.
Permintaan waktu 10 bulan kedepan pasti bukan perhitungan
asal-asalan, pasti mereka akan mempersiapkan diri
sedemikian rupa. Dan gerak-gerik si Topeng Emas ketika
teman temannya sedang bertarung, pasti punya makna
tersendiri dan bukanlah sesuatu yang dibuat-buat. Dan
kelihatannya Ceng Liong mulai bisa menebak apa gerangan
maksudnya .......... Apa gerangan ....?
Percakapan selanjutnya Pangcu Kaypang dengan
Nenggala, Tek Hoat, Li Hwa, Giok Lian dan Mei Lan masih
terus berlangsung. Tetapi semakin jelas jika Ceng Liong sudah
sedang berkonsentrasi untuk urusan yang lain. Setelah
mengulas dalam hatinya tadi, dia semakin yakin dengan
analisa-analisa dan dugaan-dugaannya berdasarkan fakta,
pengetahuan dan pengalamannya selama ini. Dan jika
dibiarkan, maka memang sangat mungkin teman-temannya
akan dalam posisi sangat sulit ketika pibu nantinya, bukan
tidak mungkin mereka dijatuhkan lawan. "Luar biasa, strategi
mereka sungguh luar biasa hebat. Mengorbankan pibu
sebelumnya, melepas kemenangan sesaat untuk menjadi
kemenangan gilang gemilang pada pibu atau pertempuran
yang menentukan nanti ........ "Ach, pasti demikian, tidak bakal
salah lagi ....." demikian Ceng Liong dengan berdebar

Tarian Liar Naga Sakti I 2264


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyimpulkan. Satu kesimpulan yang secara luar biasa


memang nyaris mendekati kebenarannya.
Percakapan serius itu terus berlangsung sampai akhirnya
waktu untuk makan malam tiba. Dan makan malam itu
jugalah yang membuat percakapan mereka terputus. Tetapi
setidaknya, menghadapi pibu di Lam Hay Bun mereka sudah
mantap dan sudah diputuskan. Demikian juga percakapan
ataupun persiapan awal untuk menghadapi tantangan
Bengkauw Persia yang justru terkesan lebih berbahaya dan
serius. Karena itu, semua, kecuali Ceng Liong, akhirnya merasa
jauh lebih lega untuk makan malam. Dan apa yang dipikirkan
Ceng Liong akhirnya dipercakapkannya seperti biasanya
dengan teman-temannya, MALAM ITU JUGA.
"Ada hal yang agak mengganggu tetapi harus segera kita
selesaikan malam ini juga. Karena besok, kita harus mulai
bekerja agar punya cukup waktu untuk mempersiapkan diri
kita. Tetapi sebelum mulai, biarlah kuberitahukan apa dan
siapa yang sedang menjadi lawan kita dalam pibu itu nanti
......."
Sebelum melanjutkan uraiannya, Ceng Liong memandangi
wajah teman-temannya yang memandangnya dengan
antusias. Tetapi, melihat keadaan Ceng Liong, mereka yang
sejak sore tadi bertanya-tanya dengan Ceng Liong yang seperti
tidak fokus dalam membahas pibu atau tantangan Bengkauw,
menjadi tercekat. Pasti ada sesuatu yang hebat dan belum
mereka tahu:
"Tokoh yang menantang kita kali ini dengan mengatas
namakan Bengkauw Persia, bernama ASHA VAHISTA. Tokoh

Tarian Liar Naga Sakti I 2265


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mujijat yang konon kepandaiannya setingkat dengan


Kolomoto Ti Lou dan para suhu kita, dan kelihatannya dia
memiliki hubungan yang aneh dan rumit dengan Bengkauw
Persia. Hanya saja, bagaimana jenis hubungan itu, aku sendiri
tidak bisa menebak ......"
"Liong Koko, yang benar ....."? Mei Lan yang kaget setengah
mati langsung menyela. Dan dia seperti mewakili kekagetan
Tek Hoat dan juga Giok Lian. Mereka berhadapan dengan
tokoh lain yang kini lebih hebat lagi dari lawan mereka selama
ini.
"Jangan menyela ....... malam ini, biarlah kalian
mendengarkan secara lebih jelas, termasuk pibu beberapa
malam lalu dan mengapa kita seperti dibiarkan menang. Hal
ini penting untuk persiapan kita kedepan ......."
"Baiklah, kami siap mendengarkan ....." Tek Hoat berkata
sambil memandangi Giok Lian dan Mei Lan mengajak mereka
serius mendengarkan.
"Asha Vahista merupakan tokoh dengan bakat mujijat
yang setara para suhu kita dan menurut Kolomoto Ti Lou
locianpwee, kemujijatannya setara dengan orang tua itu
(Kolomoto Ti Lou). Karena itu, kita sedang berhadapan dengan
tokoh mujijat yang bahkan lebih matang dan lebih
berpengalaman dariku. Hal ini sudah kudiskusikan dengan
Nenggala yang menerima wasiat dari Kolomoto Ti Lou
sebelum orang tua itu kembali ke Nusantara. Bahkan lebih
dari itu, konon, selain Asha Vahista, masih ada tokoh lain di
Tibet yang memiliki kemampuan serupa dan sama sepuhnya
dengan locianpwe Kolomoto Ti Lou. Hanya, tokoh inipun
sudah sangat sepuh. Mengenai sejelasnya siapa Asha Vihasta,

Tarian Liar Naga Sakti I 2266


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kita masih harus menunggu lebih lama sebelum dia


menampakkan dirinya kepadaku sesuai janjinya dalam surat.
Pertemuan kami beberapa waktu lalu hanya sangat sekilas,
tetapi biarlah kutegaskan malam ini, kemampuannya memang
sungguh mujijat. Sejujurnya, aku tidak berani mengatakan
mampu memenangkan pertarungan melawannya. Bukan tidak
mungkin tokoh itu malah masih berada diatasku ......"
Ceng Liong berdiam diri sejenak. Dia memandangi Tek
Hoat bertiga, tetapi saking antusias dan tegangnya, mereka
bertiga tidak mampu lagi bersuara:
"Konon, menurut sesepuh di Siauw Lim Sie, ada seorang
tokoh yang pernah bertarung cukup ketat, sehari semalam
namun kalah menghadapi Asha Vihasta. Tokoh itu sampai saat
ini sudah memeram diri selama 25 tahun di Siauw Lim Sie
setelah kekalahannya, dan sedang melatih ilmu mujijat yang
baru guna menuntut balas. Tokoh ini adalah seorang fanatik
ilmu silat meski dia seorang Bhiksu. Kuduga, sesepuh Siauw
Lim Sie tidak tahu jika lawan yang pernah tipis mengalahkan
tokoh Siauw Lim Sie itu adalah Asha Vihasta. Dan tokoh Siauw
Lim Sie inilah yang nampaknya datang memburu Asha Vihasta
sehingga tokoh Persia ini batal memenuhi janjinya untuk pibu
dan menemui kita beberapa hari lalu. Tapi ..... ini adalah
analisaku semata.Meski demikian, hanya alasan ini yang
kulihat, dan sebagaimana juga dijelaskan dalam surat
tantangannya yang bisa menjelaskan alasan
ketidakmunculannya. Mari kita berharap, tokoh Siauw Lim Sie
yang juga digdaya itu tidak mendatangkan persoalan baru di
Tionggoan, sebab jika tidak, tanggungjawab kita semakin
besar ......."

Tarian Liar Naga Sakti I 2267


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kembali Ceng Liong berhenti sejenak. Tetapi, sampai pada


titik inipun, tidak ada dari Tek Hoat, Mei Lan, Giok Lian dan
yang lainnya yang menyela maupun bertanya untuk
memperjelas. Hanya saja, mendengar adanya tokoh-tokoh
baru yang digdaya serta mujijat membuat mereka tersentak.
Sungguh tepat ujar-ujar para bijaksanawan: diatas langit
masih ada langit.
"Persoalan kemenangan kita di pibu sebelumnya,
dapatlah kujelaskan seperti ini: Beberapa bulan sebelumnya,
di Thian San, kutemukan sebuah cara yang tidak tertulis tetapi
yang diwariskan oleh Koai Todjin kepadaku. Kemampuan itu
adalah menilai, menganalisis dan mendalami ilmu orang dan
kemudian menemukan tandingannya atau bahkan ilmu atau
jurus untuk memunahkannya. Hal ini sudah coba
kupraktekkan untuk ilmu Thian San Pay dan Lembah Saldju
Bernyanyi dan hasilnya sungguh luar biasa. Jika kuceritakan,
mungkin sulit untuk kalian percayai. Tapi ringkasnya begini -
Kakek Dewa Pedang hidup ratusan tahun sesudah Kakek Koai
Todjin, tetapi ilmu khas Thian San Pay yang diciptakan ratusan
tahun sesudah Kakek Koai Todjin justru "dilengkapi" oleh ilmu
yang diciptakan ratusan tahun sebelumnya. Ilmu Thian San
Pay yang mujijat diciptakan lebih kurang 100-120 tahun silam
oleh Kakek Dewa Pedang. Tetapi, ilmu yang melengkapinya
dan menyempurnakannya, justru diciptakan 50 tahun
sebelum Kakek Dewa Pedang. Ketika Tik Hong Peng
Ciangbundjin bertarung melawan Tham Beng Kui Tocu
Lembah Saldju Bernyanyi, mereka masing-masing seimbang
dan belum mampu melawan Lamkion Li Cu jika maju masing-
masing. Tetapi, ketika mereka maju bersama, mereka mampu

Tarian Liar Naga Sakti I 2268


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengusir perempuan yang bahkan sudah menguasai secara


hampir sempurna Cit Sat Sin Ciang ....... kalian bisa
membayangkan bagaimana gabungan kekuatan itu? Tetapi
yang hebat dan aneh, ilmu yang melengkapi justru diciptakan
duluan. Kalian tahu rahasianya? Rahasianya adalah
kemampuan yang luar biasa menganalisis, menilai dan
memetakan ilmu ini akan berkembang kemana. Dan itulah
puncak kehebatan warisan Koai Todjin itu kepadaku. Sayang,
untuk tiba pada titik tertingginya, masih dibutuhkan banyak
waktu. Tetapi, bahwa untuk menilai dan mencari celah
menaklukkan ilmu tertentu, sudah sanggup kulakukan.
Sekarang, coba kalian sendiri menjawab pertanyaanku ini,
"jika aku mampu melakukannya, yakni menilai dan
menganalisis jurus lawan, apakah tidak mungkin bagi Asha
Vihasta, tokoh hebat Persia itu melakukan hal yang sama
....."?
"Astaga Liong koko, apakah maksudmu ...... maksudmu,
mereka itu ...... mereka kemarin itu hanya berusaha menilai
kemampuan kita dan dengan demikian memang memberi
kesempatan kita untuk mengeluarkan jurus simpanan......"?
bergetar suara Liang Mei Lan ketika bertanya dan menyadari
kemana arah percakapan dan penjelasan Kiang Ceng Liong
kepada mereka semua. Hal yang sama menyentak dan
membuat Giok Lian dan Tek Hoat juga terkejut setengah mati.
"Ingatkah kalian mengapa aku membatasi kalian untuk
tidak melepas seluruh jurus simpanan yang kalian kuasai
......."?
"Acccchhhhh, tidak kusangka kita berhadapan dengan
kekuatan yang demikian hebat dan mengerikan itu. Lebih

Tarian Liar Naga Sakti I 2269


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

misterius dan lebih berbahaya ketimbang Thian Liong Pang.


Tapi, syukurlah jika engkau mampu melacak strategi mereka
itu Liong ko ....." berkata Tek Hoat yang terlihat masih terkejut
dan shock itu.
"Dan tahukah kalian apa yang harus segera kita semua
kerjakan mulai malam ini juga dan tidak boleh ditunda-tunda
lagi ............"? Duta Agung Kiang Ceng Liong bertanya kepada
ketiga sahabatnya itu.
"Tidak ada cara lain, kita harus berlatih, berlatih dan terus
berlatih ......." Siangkoan Giok Lian yang menjawab cepat.
"Benar, tetapi berlatih dengan benar dan tepat. Kali ini,
kalian harus berkonsentrasi melatih dua hal sekaligus: Melatih
kekuatan tenaga dalam kalian supaya meningkat terus
kedalaman dan kematangan serta kesempurnaannya dan
melatih kembali apa yang jurus-jurus andalan. Bahkan
merubah beberapa bagian jurus maut harus digubah kembali,
sementara bagian terakhir akan kita lakukan setelah pibu di
Lam Hay Bun. Malam ini, aku ingin memberitahu kalian semua
berlatih, selanjutnya besok akan kutugaskan Bibi Li Hwa ke
Siauw Lim Sie untuk sebuah urusan. Dan sebaiknya, kalian
berdua menuju ke Bengkauw sambil menungguku dan
berlatih disana (sambil menunjuk Giok Lian dan Tek Hoat yang
langsung mengangguk mengiyakan). Aku memperoleh tugas
dari Suhu sebelum ajal untuk merangkapkan jodoh kalian
berdua dan meminang Lian Moi menjadi istrimu Tek Hoat, dan
akan kulakukan sebelum kita berangkat ke Lam Hay. Lan Moi
akan berangkat ke Kota Raja besok, disana akan bertemu
dengan orang tuaku nantinya ..."

Tarian Liar Naga Sakti I 2270


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Koko ....... "


"Liong koko ....."
Mereka berempat terkejut dengan ucapan terakhir Ceng
Liong. Dari urusan besar melompat ke urusan pribadi mereka.
Urusan yang karena banyaknya masalah yang mereka
temukan sampai mereka lupakan. Dan ketika Ceng Liong
menyinggungnya, mau tidak mau mereka terhenyak. Tetapi
bahagia .........
"Begitulah seharusnya .... Tetapi malam ini, aku ingin
membuka apa yang ditimba orang-orang Persia itu dari pibu
waktu itu, karena kita juga menimba hal yang sama dengan
mereka. Bekal itu harus kalian berdua pelajari selama menuju
Bengkauw dan dalami lagi selama berada di Pegunungan
Bengsan, setelahnya, besok kita akan menempuh jalan
masing-masing ...."
"Baik ......" serentak Liang Tek Hoat dan Siangkoan Giok
Lian menjawab, sementara Liang Mei Lan hanya mengangguk.
Dia masih gemetar mengingat Ceng Liong sudah menetapkan
waktu dimana orang tuanya akan menemui ayah bundanya di
Kota Raja. Apakah artinya ...?
Dan benar saja, malam itu juga Ceng Liong membuka
semua yang dia dalami dan juga amati selama pibu di Hui Gan
Hong. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Ceng Liong
membuka perspektif Giok Lian dan Tek Hong terhadap
kemungkinan pengembangan serta mengantisipasi
pengetahuan lawan akan jurus yang telah mereka keluarkan.

Tarian Liar Naga Sakti I 2271


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Untungnya ada beberapa jurus andalan yang belum


sempat kalian hamburkan. Itu bagus sekali, karena mereka
akan terkejut sendiri kelak. Tetapi, untuk mengejutkan dan
mengalahkan mereka dibutuhkan kematangan tenaga dalam.
Ini yang akan sangat menentukan hasil akhir pibu tersebut.
Sebetulnya, kesempatan kita cukup terbuka, tapi dibutuhkan
kerja keras kita ......"
Siangkoan Giok Lian dan Liang Tek Hoat menyimak semua
kata-kata dan uraian Ceng Liong. Dan malam itu juga, mereka
berdua mulai tenggelam dalam upaya melatih dan melatih diri
terus dan terus.
Dan setelah itu, Ceng Liong masih menyempatkan diri
menemui Nenggala atau tepatnya menemui Kiang Li Hwa
bibinya.
"Paman Nenggala, Bibi Li Hwa ....... berhubung urusan
pribadi, Ayah dan Ibu sudah kuminta mendahuluiku menuju
ke Kota Raja. Karena itu, besok bersama Lan Moi, aku akan
menuju Kota Raja menemui mereka ......."
"Ach, kionghi Duta Agung ....... " sambut Li Hwa sambil
tersenyum, Nenggala juga ikut tersenyum mendengar Ceng
Liong yang menjelaskan maksudnya dengan malu-malu.
"Tetapi, tiba-tiba muncul masalah baru. Masalah yang
rasanya sudah bisa diantisipasi sejak pibu di puncak Hui Gan
Hong ....... " ucap Ceng Liong sambil melirik Nenggala yang
mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Jadi, apa yang harus kami lakukan Duta Agung ...."?
terdengar Li Hwa bertanya

Tarian Liar Naga Sakti I 2272


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Bibi, kumohon berangkat ke Siauw Lim Sie untuk


menanyakan kabar dan keadaan seorang tokoh hebat di sana
bernama Wong Jin Liu. Jika memang benar tokoh itu sudah
"sadar", maka kumohon Paman dan Bibi sekaligus ke Poh
Thian, disana Pendekar Kembar Siauw Lim Sie berada. Disana
juga ada seorang anak, muridku yang kutitipkan kepada Siauw
Lim Sie Poh Thian. Dan jika Wong Jin Liu sudah sadar, berarti
muridku sudah harus segera diambil supaya tidak
memberatkan beban dipundak kedua Pendekar Kembar itu
........."
"Tapi, apakah Siauw Lim Sie ciangbundjin tahu perihal
Wong Jin Liu tersebut ...."? bertanya Kiang Li Hwa
"Cukup menyampaikan bahwa ada satu pertanyaan Duta
Agung yang perlu ditanyakan kepada kedua sesepuh Siauw
Lim Sie ...... jikapun tidak sampai bertemu, sampaikan
pertanyaan itu melalui Ciangbundjin. Tetapi, jawabannya
harus diperoleh, karena sangat menentukan apa yang akan
kita kerjakan di depan ......."
"Duta Agung, sepenting apakah Wong Jin Liu itu ....."?
bertanya Nenggala
"Paman, tokoh itu adalah adik seperguruan terlihay dari
Kian Ti Hosiang, didikan langsung orang tua suci itu. Da
pernah menantang jago mujijat Persia dan hanya kalah
sejurus ....... tetapi, dia sangat fanatik dan tergila-gila dengan
ilmu silat ....."
"Mampu menandingi tokoh Persia ........"?
"Benar paman ....... "

Tarian Liar Naga Sakti I 2273


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hebat jika demikian......." Nenggala menggumam, dan


kini dia semakin sadar bahwa memang penting mereka
menuju Siauw Lim Sie.
"Jika bisa, dari Poh Thian, Paman dan Bibi langsung
menuju ke Lam Hay atau kita berjumpa di Markas Bengkauw
untuk bersama menuju ke Lam Hay Bun ....."
"Baik...... baik Duta Agung ..... kami akan mengerjakan
semampunya ........"
"Paman, ada satu hal lagi ....... kami berempat sudah
sepakat untuk kembali terus giat berlatih. Skema jurus Paman
Nenggala adalah salah satu yang keramat dan mujijat, karena
itu kuharap Paman juga menyempurnakannya. Karena pibu di
Pegunungan Bengsan akan juga mengandalkan tenaga paman
Nenggala. Karena itu, kombinasi ilmu Paman Nenggala harus
terus terasah secara baik maka pasti akan bermanfaat untuk
pibu di Pegunungan Bengsan kelak ......."
"Hahahahaha, terima kasih atas perhatian Duta Agung.
Tetapi jangan takut, itu akan kuperhatikan secara seksama ...."
======================
Dunia Persilatan Tionggoan kembali GEMPAR. Berawal
dari Pegunungan Hengsan, di Markas Kaypang dan dengan
cepat menyebar ke seluruh penjuru Rimba Persilatan. Bahwa
BENGKAUW Persia menantang Rimba Persilatan Tionggoan
dalam sebuah pibu terbuka 10 bulan kedepan di pegunungan
Bengsan.
Kabar itu dengan cepat menyebar, tetapi dengan bumbu
dan aroma yang sudah jauh melenceng dari faktanya.

Tarian Liar Naga Sakti I 2274


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Bengkauw Persia dipukul jatuh oleh Bengkauw Tionggoan


dan akan balas dendam nantinya ......". Ada lagi versi lainnya:
"Bengkauw Persia curiga bahwa Bengkauw Tionggoan akan
bangkit melawan mereka, karena itu mereka mau mengambil
alih Bengkauw Tionggoan ......". Atau, ada lagi yang aneh:
"Kauwcu Bengkauw Persia berambisi menjadi pesilat
tertangguh sejagad, karena itu dia mau mengalahkan semua
jago Tionggoan ......."
Namanya juga informasi di tangan ke lima, enam, tujuh
atau keseratus, informasi yang asli sudah melenceng jauh.
Versinya sudah dibumbui menjadi lebih menegangkan dan
lebih misterius dan memancing orang untuk datang
memenuhi Pegunungan Bengsan. Dan dalam waktu tidak
lama, dunia persilatan sudah gempar dengan pibu atau
tanding persahabatan antara Bengkauw Persia dan Rimba
Persilatan Tionggoan. Siapa yang akan menang nantinya?:
Sudah tentu Tionggoan, disana ada Duta Agung yang lihay
bagai dewa, sudah tidak ada tandingannya ........
Begitulah keadaan Rimba Persilatan Tionggoan. Gaduh,
heboh, gempar dan membuat orang mulai merancang jadwal
kedepan untuk mendaki Pegunungan Bengsan agar dapat
menyaksikan secara langsung pertandingan hebat antara
Bengkauw Persia melawan Rima Persilatan Tionggoan.
Tontonan langka dan sangat menarik, banyak orang rela
bersusah-susah untuk sekedar mengunjungi arena pibu.
Mereka tidak takut bahaya meski kemampuan mereka
sebenarnya pas-pasan belaka.
Tentu saja ada yang gemas. Ada yang marah. Ada yang
penasaran. Ada pula yang berpikir orang-orang Persia itu

Tarian Liar Naga Sakti I 2275


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sekedar mencari sensasi. Tetapi dalam atau dengan apapun


rasa itu, yang jelas tantangan terbuka Bengkauw Persia telah
menghadirkan kegemparan yang sangat. Sekaligus harapan
yang TERAMAT besar kepada Ceng Liong dan kawan-
kawannya. Ya, tidak ada orang lain yang dianggap tepat dan
pantas pada saat sekarang ini selain berharap majunya Duta
Agung untuk mengangkat dan menjaga nama besar Rimba
Persilatan Tionggoan. "Untuk sekarang, siapa sih yang bisa
menandingi Duta Agung ...."? begitu pikir banyak orang.
Dan .......... semakin gaduhlah Rimba Persilatan
Tionggoan. Tidak banyak orang yang memikirkan Pibu di Lam
Hay Bun. Hal ini dikarenakan, pertama, Lam Hay Bun teramat
jauh di luar lautan dan tempat itu tidak bisa dipastikan dimana
tempatnya. Selain itu, Pibu itupun berlangsung tertutup dan
hanya pihak-pihak terkait yang dapat hadir atau diterima
hadir di lokasi. Dan yang jelas, kasak-kusuk dan pengaturan
pibu itu dilakukan tertutup dan tidak dibuka ke publik,
sebagaimana tradisinya pada masa-masa silam. Karena itu,
pibu yang sebentar lagi, sekitar 5 bulan kedepan di Lam Hay
Bun, justru nyaris senyap dari pembicaraan orang.
Jikapun ada pihak yang sibuk dengan pibu di Lam Hay
Bun, maka itu terbatas di pihak Lembah Pualam Hijau, Siauw
Lim Sie, Bu Tong Pay dan Kay Pang di satu sisi dan di pihak lain
adalah Lam Hay Bun, Bengkauw Tionggoan dan Pendekar
Thian Tok. Mereka yang terlibat langsung dalam tradisi
panjang pibu 10 tahunan dan sudah berlangsung dalam 4-5
generasi. Bedanya, pibu kali ini lebih bersahabat karena
ketegangan antara Tionggoan dengan Bengkauw dan Lam Hay
Bun relatif sudah jauh lebih cair dan bersahabat.

Tarian Liar Naga Sakti I 2276


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dunia Persilatan yang sedang gaduh dan gempar dengan


tantangan terbuka Bengkauw Persia yang membuat
antusiasme banyak orang, banyak pendekar membuncah.
Sementara para pendekar yang terlibat, lebih serius
mempersiapkan diri menuju Lam Hay Bun di daerah Laut
Selatan. Nyaris dimana-mana orang terlibat percakapan soal
pibu dengan Persia dan boleh dibilang, dunia persilatan
bergeliat karenanya. Dalam situasi gaduh dan riuh seperti
sesosok tubuh berjalan di hutan-hutan gunung Siong San.
Bukan .... bukan ke Siauw Lim Sie arahnya, tetapi justru
menjauhi Kuil Siauw Lim Sie. Dan sosok tubuh pria muda yang
berjalan itu, keadaannya seperti kurang terurus, rambutnya
memanjang dan janggut meski belum cukup tebal tumbuh liar
diwajahnya. Dan dia berjalan kedepan seperti tidak
menetapkan arah terlebih dahulu.
Wajahnya meski ditumbuhi jenggot tidak terurus dan
awut-awutan tetapi tidak mampu menyembunyikan
kegagahan dan ketampanan pria yang nampak masih muda
itu. Usianya paling belum mencapai angka 30 tahunan,
matanya terlihat bersinar bening, namun sesekali bergerak
dengan tatapan liar. Sungguh luar biasa. Menurut para ahli,
tatapan sinar bening dari seorang pesilat, bisa menandakan
orang tersebut sudah mencapai tataran KESEMPURNAAN.
Tetapi yang aneh, tatap mata bening itu, sesekali ditingkah
oleh lentikan sinar liar dari matanya. Sementaranya
langkahnya tegap namun enteng melangkah kemana hatinya
membawa.

Tarian Liar Naga Sakti I 2277


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Episode 42: Tantangan Terbuka (2)

Pakaiannya, seluruhnya berwarna hitam. Bahkan juga ikat


kepalanya berwarna hitam, hanya saja ada bercak-bercak
darah yang menghiasi ikat kepalanya di beberapa tempat.
Entah darah siapa. Anehnya, bajunya justru tidak ada bercak
darah, tetap bersih. Cuma, baju hitamnya itu nampak sudah
teramat lusuh tanda cukup lama dipakai dan tidak pernah
diganti. Kelihatannya cukup lama orang muda ini tidak
berganti pakaian entah apa sebabnya. Tetapi, sama sekali
tidak terlihat rasa kurang nyaman diwajahnya yang gagah itu.
Dengan langkah tetap, ringan dan kokoh dia terus melangkah
maju melalui jalanan yang tidak ramah dan jarang dilalui
orang. Sampai akhirnya dia melalui sebuah tempat yang
sepertinya pernah "ditinggali" orang, benar, Pek Ciok San,
tempat yang pernah ditinggali sosok wanita tua yang sakti dan
bertapa disana. Tetapi, anak muda itu seperti tidak perduli
apapun, hanya melangkah maju saja yang dipikirkannya. Apa
sebenarnya yang terjadi dan dialami anak muda ini? dan siapa
pula gerangan dia?
Anak muda itu terus saja berjalan dan tidak perduli
dengan 3 rumah yang terlihat kurang terurus di Pek Ciok San.
Dia melangkah terus, tetapi bukannya turun melainkan seperti
menantang lebatnya pepohonan menyamping dan dengan
demikian terus dan terus menyusuri dan melewati hutan.
Cukup jauh meninggalkan Pek Ciok San, diapun terlihat akan
memasuki barisan pepohonan lebat, tetapi tetap saja dia
terus dan terus melangkah, bahkan semakin cepat. Tetapi,

Tarian Liar Naga Sakti I 2278


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tepat beberapa meter sebelum memasuki hutan yang


lumayan lebat itu, tiba-tiba:
"Tahan ...... "
Tiba-tiba dari balik mulut hutan terdengar bentakan
keras. Siapakah gerangan? Tak lama kemudian, setelah
langkah si Anak Muda tertahan, perlahan-lahan dari balik
hutan muncul dua orang berwajah seram. Sosok pertama
bertubuh tinggi besar dengan kepala nyaris tidak berambut
alias botak, tangannya menenteng sebatang golok dengan
gagang dihiasi hiasan-hiasan sejenis lonceng kecil yang ramai
berbunyi jika dia bergerak. Suara keras dan besarnya tadi yang
berteriak TAHAN. Dan kini dia berjalan mendekati si Anak
Muda dan disampingnya berjalan kawannya dengan tubuh
yang tidak berbeda tingginya namun teramat kurus.
Karenanya, temannya yang berlambut tebal namun bertubuh
sangat kurus nyaris terlihat bagai rangka tulang berjalan.
Matanya jelajatan dan terkesan sangat licik. Tidak terlihat dia
membekal senjata, entah apa senjata si kurus tinggi ini.
"Anak muda, engkau mengganggu pekerjaan kami ........
untuk apa engkau memasuki daerah ini ......? Ini bukan daerah
umum, ini adalah daerah kekuasaan kami ........!"
Berkata si kurus tinggi bagai tiang itu. Tetapi, si Anak
muda memandang tanpa berucap satu kalimatpun. Tetapi,
satu hal, dia tidak merasa senang dengan gangguan dua orang
ini. Terlihat dari kilatan liar dimatanya. Sementara itu, dari
balik hutan, berjalan keluar beberapa orang lagi. Ada lebih
sepuluh orang lainnya yang kini berjalan keluar dari dalam
hutan dan kemudian berjalan serta berbaris rapih di belakang

Tarian Liar Naga Sakti I 2279


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kedua orang pertama yang kelihatannya adalah pemimpin


mereka.
"Hei anak muda, ini adalah Pek Ciok San, daerah
kekuasaan Wu Han Siang Mo. Mau apa engkau berkeliaran
disini ....."? kembali suara melengking si kurus terdengar,
tetapi sama sekali tidak membuat si Anak Muda buka suara.
Terlihat si Gemuk dan si Kurus, Sepasang Iblis dari Wu
Han saling pandang. Dan terdengar si Gemuk berkata dengan
suara berat kepada temannya si Kurus:
"Kelihatannya dia seperti tidak beres ....."? ujarnya sambil
membuat tanda silang di dahi, ingin mengatakan bahwa si
Anak Muda sepertinya kurang waras.
"Waaaaaaah, celaka jika demikian. Urusan kita gagal total,
Bhiksu-Bhiksu itu pasti tidak akan mengambil jalan lewat jalur
ini, pasti akan menghindar ......." si Kurus berkata.
"Waaaaah, celaka, jika demikian tidak bisa kita memaksa
mereka memberi obat bagi teman-teman dan anak buah kita
....."?
"Betul, dan anak muda tidak waras ini sebaiknya kita usir
saja ......"
"Jangan, jangan diusir ......"
"Habis, kita apain ....."?
"Kita habisin, dia membuat banyak waktu kita terbuang
percuma ....."
"Hehehehe, begitu juga boleh ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2280


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara si Gemuk dan si Kurus berembuk, terdengar


suara si Anak Muda. Terdengar bagai suara yang bergema dan
menggantung di udara, tetapi jelas terdengar di telinga semua
orang .........
"Menjemukan ......"
Sambil bergumam demikian, si Anak Muda berjalan
sedikit menyamping untuk mulai masuk ke dalam hutan. Tidak
sedikitpun dia menggubris si Gemuk dan si Kurus. Dia berjalan
tenang dan akan melewati rombongan orang-orang
penyamun yang jadi heran melihat tingkahnya .......
"Benar-benar gila ....." terdengar bisik-bisik diantara anak
buah Wu Han Siang Mo. Tetapi di pihak lain, si Gemuk dan si
Kurus jadi kaget dan heran. "Benar-benar tiada takutnya anak
muda itu ........ tapi, jika benar gila, apa yang ditakutkannya?
Melihat kata-kata mereka tidak diindahkan, si Gemuk
sudah menjadi murka. Tetapi, dihadapan anak buahnya,
bagaimana bisa dia menyerang seorang yang sama sekali tidak
punya nama? Segera dia membentak:
"Bunuh anak kurang ajar itu ....."
Mendengar perintah sudah diturunkan pemimpin, dengan
tak pikir panjang lagi semua anak buah Wu Han Siang Mo
bergerak dengan senjata masing-masing. Ada yang memakai
golok, pedang, trisula dan langsung menyerang si Anak Muda
yang terus saja berjalan tanpa menghiraukan mereka. Dan
aneh, dengan melangkah santai kekiri dan kekanan, tanpa
banyak usaha, tak satupun serangan para pengeroyoknya
yang mengenai sasaran. Dan si Anak Muda terus saja berjalan

Tarian Liar Naga Sakti I 2281


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan bakal segera melewati baris terakhir pengeroyok yang


masih mengancam untuk menyerangnya. Dan benar saja,
dengan beberapa gerakan manis dan enteng, dia kini lepas
dari keroyokan dan mulai berjalan keluar dari barisan,
Mestinya keadaan ini sudah merupakan sinyal bahwa si
Anak Muda bukanlah ayam sayur dan muda mereka mangsa
begitu saja. Tetapi, kesombongan si Gemuk dan si Kurus
membuat mereka mata gelap dan emosi:
"Kurang ajar, hajar dan bunuh dia ......"
Serentak para pengeroyok kembali berbalik untuk
menyerang si Anak Muda. Dengan cepat mereka kembali
mengejar dan langsung menyerang tanpa banyak kata-kata
lagi. Semua serangan tertuju dengan maksud membunuh,
karena itu jelas tanpa belas kasih lagi. Jika mungkin, mereka
akan mencincang tubuh pemuda itu. Tapi, sekali lagi, si
Pemuda dengan enteng mengelak dan semua serangan lewat
begitu saja tanpa mampu menyusahkannya.
"Kalian sungguh-sungguh menyebalkan ......."
Kalimatnya terpotong ketika serangan si Gemuk dan si
Kurus ikutan datang. Serangan mereka berdua jelas lebih
berisi, tetapi juga tidak mampu membuat si Anak Muda jadi
repot dan terdesak. Sampai disini, jika sadar, si Gemuk dan si
Kurus, Wu Han Siang Mo dan anak buahnya sudah cukup
paham siapa lawan mereka. Tapi, itulah nahasnya mereka
yang merasa penjahat top. Mereka terusmengejar untuk
membunuh si Anak Muda, dan mata liar si Anak Muda
semakin jelas terpampang. Bahkan wajahnya mulai terlihat
memerah .........

Tarian Liar Naga Sakti I 2282


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Pergilah kalian ....... pergilah ....... awas jika tidak ....... "
Terlihat si Anak Muda seperti sedang menahan sesuatu.
Yang pasti, sinar matanya semakin liar dan wajahnya terlihat
semakin memerah dan membara. Tetapi si Gemuk dan si
Kurus justru mempergencar serangannya dan diikuti dengan
beringasnya oleh sekitar 10 orang anak buahnya.
"Sekali lagi kuperingatkan ......"
Tetapi belum selesai peringatan anak muda itu, tiba-tiba
si Gemuk dan si Kurus menyerangnya secara bersamaan
dalam sebuah jurus kombinasi kebanggaan mereka berdua.
Pedang dan sumpritan digunakan mereka secara bersamaan
dengan maksud membunuh, dan inilah yang membuat
mereka yang mengalami nasib malang. Memang, ada
beberapa jarum dari alat sumpritan si kurus yang mengenai si
Anak Muda dan membuat si Kurus senang. Dia tidak tahu jika
semua jarum beracunnya justru mentok dan tidak mampu
melukai lawan yang dilindungi oleh tenaga tidak kelihatan.
Melihat si anak muda masih perkasa, si Kurus setelah saling
lirik dengan si Gemuk menyerang bersamaan dan juga diikuti
keroyokan anak buah mereka.
Pada saat itulah wajah liar si Anak Muda sudah menguasai
seluruh sinar matanya dan wajahnya sudah berubah bagaikan
kobaran api yang berbahaya. Dan benar saja, jika sebelumnya
dia sekedar menghindar dan bertahan, kali ini tiba-tiba dia
membentak dengan suara menggelegar:
"Bangsat kalian ......... hyaaaaaaaattttttttttt ...."

Tarian Liar Naga Sakti I 2283


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kedua tangannya bergerak dan mendorong dalam


kecepatan luar biasa. Dan sebagai akibatnya, gelombang
kekuatan mujijat segera memenuhi angkasa. Barulah si
Gemuk dan si Kurus sadar bahaya. Sayang, kesadaran mereka
sudah teramat terlambat. Gelombang kekuatan mujijat dari
lengan si Anak Muda sudah menguasai angkasa dan beberapa
detik kemudian terdengar susul menyusul jeritan ngeri yang
singkat saja dan tidak lama kemudian suasanapun kembali
senyap.
Ke-12 tubuh kaku bergelimpangan dalam posisi yang
sama, tewas dengan tubuh bagian dalam hancur lebur.
Sementara si Anak Muda terlihat tercenung memandangi 12
mayat baru itu, terdengar menarik nafas panjang seakan
menyesali perbuatannya dan kemudian bergumam:
"Acchhhhhhh, sudah kuperingatkan, sudah kepuringatkan
tetapi mengapa kalian semua begitu bandel dan sangat
menginginkan nyawaku ....."?
Beberapa saat setelah mempelrihatkan penyesalannya,
wajah si Anak Muda itu mulai kembali normal. Tatapan
matanya kembali terlihat bening, sesekali sinar liar dari tatap
matanya tetap terlihat memancar, meski sedetik. Dan setelah
beberapa lama terpekur diapun sudah siap untuk segera
berlalu dan hendak masuk kedalam hutan. Tetapi, belum lagi
dia beranjak jauh, baru satu dua langkah, tiba-tiba terdengar
suara pujian kepada Maha Budha:
"Amitabha ........... accchhhhh, sungguh kejam, sungguh
kejam engkau anak muda. Dengan sekali pukul engkau
membunuh 12 orang manusia ........ Amitbha ........"

Tarian Liar Naga Sakti I 2284


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dari dalam hutan muncul 5 orang Pendeta Budha,


nampaknya adalah para murid Siauw Lim Sie. Dari antara
mereka berlima, ada seorang yang terlihat sudah sangat tua,
mungkin juga sudah berumur 70 tahunan, sementara 4 orang
lain terlihat jauh lebih muda dari Bhiksu tua itu.
"Amitabha ......... anak muda, untuk apa engkau
membunuh orang-orang ini ...."? terdengar suara teguran
namun dengan suara lembut bagi siapapun yang mendengar
suara tersebut, termasuk juga si Anak Muda.
"Mereka memaksaku....... mereka memaksaku, aku .....
aku tidak sengaja ......." si Anak Muda membela diri. Awalnya
sinar matanya bening, tetapi ketika dikejar, letikan tatapan
dan sinar mata liar berkilat dari wajahnya. Dan melihat sinar
mata tersebut, terkejutlah sang Bhiksu Tua dari Biara Siauw
Lim Sie.
"Amitabha ....... semoga Maha Budha menerangi jalanmu
........ Achhhhhh, Anak Muda, sungguh hebat, sungguh
mengerikan. Engkau berada di jalan yang sangat berbahaya.
Amitabha ......... Budha memberkati ......."
Nampaknya si Bhiksu Tua seperti memahami sedikit
banyak apa yang sedang dialami oleh si Anak Muda, tetapi
Anak Muda itu sendiri tidak memahami sepenuhnya apa yang
sedang terjadi dalam dirinya.
"Suhu ...... dapatklah engkau menjelaskan maksud
perkataanmu ......."?
"Amitabha .......... Budha memberkati ....... sesungguhnya,
menjelaskannya bukan perkara mudah Anak Muda.

Tarian Liar Naga Sakti I 2285


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Keadaanmu sangat mebingungkan, sebetulnya bisa dibilang


engkau sudah mencapai tataran luar biasa sempurna, tetapi
bisa juga kalau dikatakan sedang mengalami proses "tersesat"
melatih kekuatan tenaga dalam. Kasus dan kejadianmu sangat
istimewa dan sangat jarang ....... Amitabha ......"
"Achhhhhh, Suhu tepat sekali. Aku merasa kadang-kadang
sangat nyaman, tetapi kadang-kadang seperti tubuhku sangat
ringan dan terbang, tetapi disaat lain, kekuatan yang besar
seperti berontak dalam tubuhku. Seperti tadi, ketika lepas
kendali karena dirangsang rasa penasaran, kekuatan itu
seperti lolos begitu saja melalui sebuah kibasan lenganku dan
seterusnya seperti sekarang ini (sambil memandang mayat-
mayat yang bergelimpangan) ......... aku sungguh-sungguh
tidak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi ...."
"Amitabha ........ Anak muda, kelihatannya masalahmu
sungguh rumit. Masalah seperti yang engkau hadapi,
sepanjang yang diketahui orang, hanya bisa ditangani oleh
terutama Kiang Sin Liong, Kian Ti Hosiang, Pek Sim Siansu dan
Kiong Siang Han. Tetapi, para locianpwee itu sudah
mendahului kita semua, bahkan akupun tidak akan mampu
menangani masalahmu Anak Muda ...... Amitabha ......."
"Accchhhhh, Suhu, engkau harus membantuku. Engkau
harus mengobatiku Suhu, aku, aku sungguh tersiksa
karenanya ....."
"Amitabha, Anak Muda .... menyesal sekali tak mampu
pinto mengobatimu ... Amitabha"
"Tetapi engkau harus mengobatiku Suhu ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2286


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Amitabha ........ mencobapun bisa, tetapi tidak mampu


pinto tangani Anak Muda ....."
"Engkau harus ......." bentak si Anak Muda tanpa sadar,
dengan cepat matanya berubah liar dan wajahnya mulai
memerah ....
"Amitabha ...... sabar ..... sabar anak muda, tahan dan
tekan kemarahanmu ....."
"Diam ........"
Sementara itu, melihat Suhu atau tetua mereka dibentak-
bentak seorang Anak Muda, ke-4 murid Siauw Lim Sie lainnya
menjadi tersinggung. Dan marah. Pendeta memang Pendeta,
tetapi tetap saja sulit untuk menahan hati bersabar jika
melihat orang yang sangat dihormati dibentak-bentak dan
dimaki-maki.
"Amitabha .... Anak muda, engkau sabarlah ......" seorang
Pendeta yang berusia sekitar 40 tahunan mencoba
menyabarkan si Anak Muda, tetapi nada suaranya tidak
sesabar si Pendeta Tua tadi dan justru membuat si Anak Muda
tambah berang.
"Diam kau ....... aku sedang bicara dengan Suhu ini ...... "
bentak si Anak Muda sambil menunjuk Bhiksu tua tadi.
"Amitabha ........ tenang ..... tenang Anak Muda ....." seru
Pendeta usia pertengahan tadi sambil berusaha sekuatnya
menekan kemarahannya.
"Amitabha ...... sudahlah, jangan kalian ikut campur ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2287


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sudah kubilang diam ....... awas kalau sekali lagi engkau


ikut campur ......" nada suara si Anak Muda aneh itu semakin
sulit dikendalikan dan sarat dengan emosi.
"Amitabha ....... berusahalah anak muda ...... tekan
kemarahanmu ......"
"Diam ....... engkau mau mengobatiku tidak ......?"
"Amitabha, sudah pasti pinto mau dan bersedia Anak
Muda, tetapi ......"
"Tidak ada tapinya, engkau harus mau ....."
"Amitabha ....... jika bisa, pasti pinto lakukan ....... tapi
pinto benar-benar ......"
"Engkau mau mengobatiku tidak ......" semakin susah
keadaan si Anak Muda, wajahnya sudah mulai memerah bagai
terbakar.
"Amitabha ......."
"Jawab Bhiksu tua ......."
Sampai disini, para Bhiksu lainnya yang jauh lebih muda
menjadi kehilangan kesabaran mereka. Sebenarnya, Suhu
berusaha keras membantu, meskipun sadar tidak mampu
untuk menyembuhkan. Ech, sekarang malah dibentak-bentak
seenak udelnya oleh si anak muda yang sudah banyak
membunuh itu. Siapa yang bisa bersabar melihat kenyataan
yang tidak wajar ini?
"Amitabha ....... jangan kurang ajar anak muda, engkau
berhadapan dengan orang yang lebih tua, berusahalah ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2288


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Diam kau ......." belum lagi habis perkataannya, si Anak


Muda sudah memotongnya bahkan sambil mengibaskan
sebelah tangannya. Si Pendeta juga bukan tokoh asalan, di
usia ke-40 dimana kekuatannya berada pada puncaknya, dia
tidak takut menghadapi banyak tokoh persilatan. Tetapi,
dengan cepat dia menyadari posisinya sudah terkunci, seluruh
jalan keluar sudah tertutup oleh kekuatan luar biasa yang
dilontarkan si Anak Muda, tidak ada jalan keluar. Apa boleh
buat, diapun mengerahkan kekuatannya untuk melawan
tenaga serangan si Anak Muda.
Tetapi apa lacur? Kekuatan si Anak Muda sungguh tak
terlawan. Dia hanya mampu bertahan beberapa detik dan
kemudian tubuhnya melayang ke belakang tanpa mampu
mengeluarkan suara jeritan, karena dalam sekejap tubuh
bagian dalamnya sudah hancur oleh terjangan kekuatan si
Anak Muda. Kejadiannya berlangsung demikian cepat, hanya
dalam hitungan beberapa detik belaka, dan tak ada yang
menyangka jika sedemikian cepat kawan mereka jatuh. Bukan
sekedar jatuh, tetapi bahkan langsung binasa tanpa sempat
menjerit. Ke-empat Pendeta berbeda usia itu terkejut. Bukan
takut, tetapi ngeri dengan kekuatan si Anak Muda yang
teramat luar biasa. Bahkan si Pendeta Tuapun mengerutkan
keningnya .....
"Amitabha ..... sungguh kejam engkau anak muda ......"
teriak ke-tiga Pendeta lainnya, kali ini dengan memendam
amarah akibat tewasnya rekan mereka.
"Amitabha ....... tahan dirimu Anak muda ......."
"Hmmmmmm, kalian pergi menyusulnya ....... "

Tarian Liar Naga Sakti I 2289


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sambil berkata si Anak Muda kembali menerjang. Tetapi


sekali ini, sebelum si Anak Muda mengerahkan kekuatannya
ke arah 3 Pendeta lainnya, si Bhiksu Tua sudah lebih dahulu
memapaknya dengan serangan berat. Bersamaan si Bhiksu
Tua itu berseru kepada anak muridnya:
"Amitabha ....... kalian pulang ke Biara, beritahu para
saudara ......"
Sambil berkata demikian, si Bhiksu Tua menerjang
menyambut serangan si Anak Muda. Atau tepatnya,
mendahului si Anak Muda menyerang. Karena dalam
anggapannya, serangan si Anak Muda akan tidak tertahan,
jadi dahului dengan serangan sebelum dia melontarkan
serangan. Dan pilihannya memang tepat. Sebab jika dibiarkan
si anak muda melontarkan pukulannya, maka celakalah
mereka semua. Karena terjangan tersebut, si Anak Muda aneh
itu tidak sempat melontarkan pukulan dan justru lebih dahulu
terserang.
Untuk diketahui, Bhisku Tua ini adalah bekas begal
tunggal yang ditaklukkan oleh Kian Ti Hosiang kurang lebih 40
tahun silam. Dulunya dia bernama Hek Ciang Yok Sian (Dewa
Obat Tangan Putih), ilmu silatnya hebat dan lebih hebat lagi
Ilmu Pengobatan yang khas. Setelah ditaklukkan Kian Ti
Hosiang, diapun masuk Biara Siauw Lim Sie dengan
memperdalam ilmu pengobatan dan juga ilmu silatnya. Baru
di tahun ke sepuluh di Siauw Lim Sie dia menjadi Bhiksu dan
perlahan-lahan menyatu dengan kehidupan Biara dan menjadi
Bhiksu yang taat. Dia sendiri menganggap Kian Ti Hosiang
sebagai gurunya dan selalu mengidolakan dan menghormati

Tarian Liar Naga Sakti I 2290


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Guru Besar Siauw Lim Sie yang terkenal budiman dan sangat
sakti itu.
Dewasa ini, Bhiksu Tua yang mengambil nama Keng Sim
Hwesio ini adalah salah satu tokoh hebat di Siauw Lim Sie.
Bahkan masih lebih hebat dari Ciangbundjin Siauw Lim Sie
sekalipun. Karena pekerjaannya selama 30 tahun terakhir
adalah memperdalam Ilmu Pengobatan dan Ilmu Silat, dua hal
yang memang digemarinya sejak masa mudanya.. Dan
kemampuannya ini, kini diuji oleh seorang Anak Muda yang
tidak dikenalnya tetapi memiliki kemampuan yang sulit
dilukiskan.
Dengan cepat dia mendesak si Anak Muda dengan ilmu-
ilmu hebatnya sambil menyuruh murid-muridnya ke Biara
Siauw Lim Sie. Tetapi, mana dapat mereka meninggalkan Suhu
mereka bertarung sementara mereka lari? Apalagi perlahan
mereka dapat melihat bahwa Suhu mereka dapat melibas si
Anak Muda dengan ketat. Padahal, mereka tidak tahu Suhu
mereka menyerang habis-habisan dengan segenap kekuatan
tetapi makin lama semakin sadar, bahwa perlawanannya akan
sia-sia. Anak muda itu bukan hanya mengandalkan kehebatan
tenaga mujijat yang terlontar saat menyerang, tetapi memiliki
banyak ilmu silat hebat lainnya. Kepenasarannya semakin
menjadi menyadari bahwa murid-muridnya tetap bertahan
disitu dan tidak satupun yang meninggalkannya. Penasaran
sekaligus bangga.
Setelah menyerang sampai hampir 20 jurus, tiba-tiba
Keng Sim Hwesio menjerit sambil berkata kepada murid-
muridnya:

Tarian Liar Naga Sakti I 2291


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Acccccchhhhhhh ........... kalian semua bersiaplah, kita


berempat masih tidak akan sanggup menahan serangannya
nanti ........"
Dan benar saja, ketika dia berpijak di tanah lagi dan
bersiap bersama 3 orang muridnya si Anak Muda sudah
bersiap melontarkan pukulan hebatnya. Dan tidak menunggu
berapa detik, diapun mendorong dengan kekuatan mujijatnya.
Sementara Keng Sim Hwesio bersama ketiga muridnya
bertahan menghadapinya, tetapi beberapa saat kemudian
mereka sadar ajal sudah mendekat. Serangan lawan
terlampau deras dan keras tak terlawan. Satu persatu
merekapun meregang nyawa, adalah Keng Sim Hwesio yang
terlebih dahulu melepas nyawa ....... tidak kuat bertahan.
Disusul kemudian oleh murid-muridnya, mereka semua tidak
sempat menjerit karena begitu terpukul langsung jiwa mereka
melayang.
Tetapi pada saat-saat terakhir, tiba-tiba:
"Achhhhhh, Hong Po koko ..... tahan ......"
Dan seruan tersebut ternyata berarti banyak. Kesadaran si
Anak Muda tiba-tiba muncul kembali dan otomatis tenaga
serangannya menyusut jauh, tetapi ke-empat lawannya sudah
sempat terpukul. Kelihatannya mereka berempat sudah
menyusul rekan mereka yang lainnya yang sudah terlebih
dahulu terpukul mati. Kempatnya rebah terkulai dan sekali
pandang mereka semua sudah menjadi mayat. Dan si
pendatang yang adalah seorang gadis menghampiri si Anak
Muda yang tadi dipanggilnya dengan nama Hong Po Koko.

Tarian Liar Naga Sakti I 2292


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Seruan yang berpengaruh besar kepada si Anak Muda yang


dengan cepat menemukan dirinya kembali.
"Hong Po Koko .......... ehhhh, Hauw Lam koko ..... engkau
..... engkau membunuhi para Murid Siauw Lim Sie.
Waaaaaaaah, bakalan berabe nantinya ......." begitu si Gadis
yang datang-datang sudah langsung mengingatkan si Anak
Muda yang dipanggilnya sebagai Hong Po Koko atau Hauw
Lam Koko. Tetapi, siapa mereka jika demikian?
Sudah cukup lama kita meninggalkan dua orang ini, yakni
Lie Hong Po yang adalah samaran dari Kiang Hauw Lam dan
gadis remaja yang jelita dari Lembah Saldju Bernyanyi, Cui
Giok Lie. Kali ini, kita akan bertemu dan mengikuti kembali
perjalanan dua tokoh penting lainnya dalam kisah ini yang
bertemu secara kebetulan di dekat Pek Ciok San. Ada apa
dengan Kiang Hauw Lam atau Lie Hong Po? Mengapa
keadaannya menjadi sedemikian anehnya? dan bagaimana
pula keadaan Cui Giok Lie si Jelita cilik dari Lembah Saldju
Bernyanyi setelah sekian lama dia menghilang? Bukankah
terakhir kali mereka bersua adalah di Lembah Saldju
Bernyanyi dan kemudian entah sengaja entah tidak, Giok Li
"membebaskan" Hauw Lam dengan memberi dirinya
disandera Hauw Lam yang melarikan diri dari Lembah Pualam
Hijau. Selengkapnya, mari kita ikuti terus kisah mereka
selanjutnya.
"Accccchhhhhh, Nona ...... Nona Giok Li, Li Moi .......
engkaukah itu? Aku .... akupun tidak mengerti mengapa
mereka demikian mudah kujatuhkan ....... Huhhhhhhhh" Hong
Po atau Hauw Lam terlihat gelisah dan membuat Giok Lie
menjadi kasihan.

Tarian Liar Naga Sakti I 2293


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hik hik hik ....... engkau mengapa jadi begini Koko ....?
dan nampaknya ada yang tidak beres dengan dirimu .........
ada apa gerangan ...."? tanya Giok Li penuh perasaan.
Maklum, setelah hampir 6 bulan, mereka berdua terpisahkan
secara misterius. Giok Li tahu-tahu mendapati dirinya dalam
sebuah gua dan tubuhnya tertotok dan bahkan menemukan
sesuatu yang tidak pernah diimpikannya sebelumnya. Tetapi,
selama banyak waktu, pikirannya tidak pernah lepas dari Lie
Hong Po yang belakangan ternyata adalah turunan Lembah
Pualam Hijau yang sangat dikaguminya. Meski ternyata Lie
Hong Po atau yang kemudian diketahuinya bernama Kiang
Hauw Lam berada berseberangan dengan Lembah asal-usul
nenek moyangnya (Selengkapnya diceritakan di episoda awal
kisah ini, episode 9-13).
"Entahlah Moi-moi, setelah bertemu Suhu Lamkiong Sek
menjelang ajalnya, entah apa yang telah dilakukannya
terhadap diriku. Tahu-tahu, aku mendapati diriku seperti
penuh hawa sakti yang teramat liar dan sulit kutaklukkan.
Selama hampir enam bulan melatih diri, hanya kesempurnaan
Cit Sat Sin Ciang yang mengagumkanku, selebihnya aku tak
mampu mengendalikan kekuatan luar biasa dalam diriku.
Kekuatan itu teramat luar biasa, belum ada orang yang
mampu menahannya sampai saat ini .......... ach, tapi
sesungguhnya keadaanku sangatlah menyusahkan Li Moi
........" keluh-kesah Hauw Lam tanpa ditahannya keluar dengan
lancar dan bagai orang minta dikasihani oleh Gadis remaja itu
.... Aneh, tetapi begitulah kenyataannya.
"Achhhhh, Koko ....... sepanjang jalan mengikuti jejakmu
yang mencurigakan selama hampir sebulan ini terlampau

Tarian Liar Naga Sakti I 2294


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menggemparkan. Engkau telah membunuh terlampau banyak


orang, bahkan kali ini engkau menumpahkan darah tokoh
Siauw Lim Sie. Sebelumnya engkau membantai banyak orang
jahat, tetapi juga membunuh tiga murid Kaypang, 6 murid Bu
Tong Pay, lebih banyak lagi penjahat. Tetapi, kejadian hari ini
pastilah akan sangat menyusahkanmu ........ bagaimana bisa
engkau menjadi seperti ini? engkau terlihat awut-awutan dan
dikira orang tidak waras koko ...... ach, sungguh kasihan
keadaanmu sekarang ini ......"
"Achhhhh, Li Moi, aku sungguh pusing memikirkannya.
Sedikit saja emosiku tersulut, kekuatan itu menuntut
penyaluran dengan segera tanpa bisa kutahan. Ini membuat
tanganku kini berdarah-darah ......."
"Hauw Lam Koko ....... engkau kini akan diburu semua
tokoh persilatan, baik tokoh jahat maupun tokoh aliran lurus
......... achhhh, bagaimana selanjutnya nanti ...."?
"Moi .... moi, engkau harus membantuku ....."
"Aku selalu membantumu Koko, tetapi engkau harus
belajar mengekang emosi dan kekuatanmu. Kekuatanmu itu
sungguh mengerikan ....... meski aku rasanya sudah maju
sangat jauh, tetapi tetap akan sangat sulit untuk menghadapi
gempuranmu ....."
"Achhhh, aku menyayangimu Li Moi, aku tak akan
mungkin menyerangmu ......" desis Hauw Lam yang kini entah
mengapa tidak malu mengakui perasaannya kepada Cui Giok
Li. Pada kenyataannya, memang kepada gadis inilah
impiannya sering tertuju, meski dia harus menahan diri
selama beberapa bulan terakhir.

Tarian Liar Naga Sakti I 2295


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ach .... Koko ......" Giok Li bergumam malu-malu.


Bagaimanapun dia masih gadis remaja yang masih malu
mengaku cintanya. Tetapi, bahwa dia menyukai Hauw Lam
sudah sangat jelas. Itulah sebabnya begitu menyelesaikan
"tugas berlatihnya" di sebuah gua rahasia, diapun langsung
terkenang Hauw Lam dan melacak keberadaan serta kabar
Hauw Lam. Tetapi, bagaimana sebetulnya, baiklah kita
mundur ke belakang untuk mengetahui pengalaman seorang
Cui Giok Li ......
Dikisahkan di episode 12, Giok Li membantu Hauw Lam
dengan memberi dirinya menjadi sandera Hauw Lam dan
kemudian lolos dari Lembah Pualam Hijau. Bahkan Giok Li
membantu proses pulihnya Hauw Lam yang nyaris binasa
karena menggunakan Cit Sat Sin Ciang melampaui takaran
latihannya. Akibatnya, mereka berdua justru mengalami
kemajuan pesat. Dan di Episode 13, dikisahkan Giok Li
ditinggalkan di sebuah Gua alam yang sebenarnya masih
dalam kawasan pegunungan sekitar Lembah Pualam Hijau
oleh ibu Hauw Lam. Tetapi di Gua alam inilah justru remaja
jelita itu menemukan sesuatu yang ditakdirkan baginya.
Begitulah namanya takdir, gua yang sebelumnya dihuni
gerombolan bekas Thian Liong Pang, tidak menemukan
apapun di gua itu, tetapi adalah Giok Li yang dalam posisi
tertidur dan rebah sambil berkonsentrasi menata tenaganya
yang bisa menemukan dan mengetahui rahasia gua alam itu.
Dan karena itulah Giok Li bertahan selama beberapa bulan,
hilang dari dunia persilatan dan baru muncul setelah 6 bulan
berlalu.

Tarian Liar Naga Sakti I 2296


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Apa yang ditemukan Remaja jelita itu? Gua Alam dimana


Giok Li ditinggalkan adalah sebuah gua yang sebenarnya
penuh rahasia. Lamkiong Sek dan rombongannya, juga pernah
menginap beberapa waktu di Gua ini, tetapi konsentrasi
mereka tertuju ke Lembah Pualam Hijau guna menyusup dan
menghancurkannya. Karena itu, diwaktu malam, mereka
justru bekerja dan diwaktu siang, mereka beristirahat.
Sementara keanehan dan rahasia Gua Alam di pegunungan
Kembar ini, justru muncul pada saat malam hari, ketika Gua
rahasia mengeluarkan cahaya aneh yang membuat keadaan
dalam gua nyaris sama seperti siang hari. Remang-remang
bercahaya tanpa mengerti darimana asal cahaya itu.
Giok Li yang rebah terlentang, justru tepat berada di
pusat rahasia Gua Alam, karena matanya langsung tertuju ke
siluet berbentuk aneh yang hanya dapat dibaca jika tegak
lurus dari tempatnya terlentang. Ketika melihat siluet
tersebut, dia tersentak bangun dan kaget. Tetapi, ketika dia
berdiri, dia tidak lagi dalam posisi vertikal dengan siluet
tersebut dan otomatis tidak mampu melihatnya. Karena
penasaran, Giok Li berdiri dan kemudian memeriksa puncak
Gua itu, tetapi setelah bolak-balik sekian lama, tidak pernah
lagi dia menemukan dan melihat siluet itu yang
sepengfeahuannya membentuk beberapa kata. Bolak-balik dia
berusaha mencarinya, tetap saja dia tidak menemukan apa
yang dilihatnya tadi.
"Bagaimana jika aku terlentang seperti tadi ...."? pikir
Giok Li penuh rasa penasaran. Remaja cantik ini memang
terkenal tidak mudah putus asa dan sangat ulet jika mengejar
sesuatu yang membuatnya penasaran. Berpikir seperti itu,

Tarian Liar Naga Sakti I 2297


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Giok Li kembali coba mengulang posisinya terlentang tadi.


Beberapa posisi dicobanya, tetapi tetap sulit buatnya
menemukan posisi vertikal seperti sebelumnya dan karenanya
tetap sulit dia menemukan kembali apa yang ditemukannya
sebelumnya. Akhirnya, diapun mulai menggerutu bahkan
mulai berpikir jangan-jangan yang dilihatnya sebelumnya
tidaklah nyata alias cuma ilusinya belaka. Karena berpikir
demikian, akhirnya Giok Li kembali berkonsentrasi atau
tepatnya berusaha untuk beristirahat dan tidur karena
memang hari masih tengah malam, mendekati dini hari.
Setelah beberapa jam berlalu, ketika menjelang pagi hari,
Cui Giok Li perlahan-lahan kembali sadar dan terbangun.
Tanpa sengaja, dan memang sudah jodohnya, diapun kembali
melihat siluet yang menciptakan beberapa kata tepat vertikal
dan tegak lurus dari posisi kepalanya. Sontak dia keget, dicari
semalaman tidak ketemu, kali ini kembali dia menemukannya
secara tidak sengaja. Tetapi karena penasaran dan sudah
menguasai dirinya kembali, Giok Li tidak mau kehilangan lagi.
Dipusatkannya perhatiannya ke siluet yang menciptakan
beberapa kata di atas kepalanya dan perlahan dia berusaha
untuk membaca kata-kata yang tertera di atasnya, tegak lurus
dari posisi dia berbaring saat itu. Tapi, sulitnya minta ampun,
kata-kata tersebut ditulis dengan huruf yang agak kecil dan
menyulitkan dirinya untuk membaca.
Tetapi, sekali lagi, remaja cantik yang bandel dan ulet ini
memang punya nyali dan semangat besar. Tidak mudah putus
asa. Dia tetap berusaha membaca meski sulit karena
terlampau kecil. Untuk bergerak, dia takut nanti siluet itu
hilang lagi. Karena itu, diapun berusaha keras. Dan dalam

Tarian Liar Naga Sakti I 2298


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

benaknya terbayang ajaran Subonya untuk diam dan


berkonsentrasi guna mengenali benda-benda kecil maupu
tersembunyi. Terkenang Subonya, dengan serta merta Giok Li
berkonsentrasi mengerahkan kekuatannya untuk berdiam diri
dan membiarkan mata dan mata hatinya bekerja. Dan setelah
beberapa menit berlalu, dengan penuh kegirangan Giok Li
kemudian bergumam:
"Gali tepat di bawah kepalamu ...."
Dan bersamaan dengan mampunya dia membaca siluet
itu, mataharipun mulai bersinar dan perlahan-lahan siluet
dalam gua tepat di atas kepala Giok Li memudar bahkan
kemudian raib. Tetapi, hal itu tidak dipusingkan lagi oleh Giok
Li, karena rahasia siluet itu sudah dipegang dan diketahuinya.
Tidak lama kemudian, Remaja cantik dan ulet ini sudah duduk
dan memikirkan kalimat yang dibacanya tadi. Dia
mendongakkan kepala, dan tidak menemukan sedikit apapun
lagi di langit gua itu. Karena tidak menemukan apa-apa, Giok
Li kemudian berpikir untuk melakukan apa yang diperintahkan
oleh siluet tadi ............. dan dia tahu persisi dimana kepalanya
rebahan tadi. Diperhatikannya secara seksama, tak ada yang
aneh, tak ada yang menyolok. Lantai gua itu sama saja dengan
lantai lainnya, tanah keras berbatu, "apa yang ada disana ...."?
pikirnya makin penasaran. "Ach, sudahlah, baiklah kugali saja
........"
Dan apa yang dipikirkannya, langsung saja dikerjakan.
Hanya saja, pengalaman tadi, membuatnya berhati-hati.
Perlahan ditetapkannya area setepatnya dimana kepalanya
tadi rebahan, tegak vertikal ke arah siluet yang dibacanya tadi.
Setelah ditetapkan posisinya perlahan Giok Li menggunakan

Tarian Liar Naga Sakti I 2299


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lengan berisi tenaga dalam untuk menggali tanah. Dan itu


tidak sukar baginya. Selain karena dia memang punya ilmu
lengan setajam pedang, apalagi karena tenaga dalamnya
sudah meningkat teramat jauh pada saat itu. Maka, pekerjaan
menggali tidak halangan baginya.
Tidak lama, hanya beberapa detik menggali Giok Li sudah
menemukan sesuatu. Dalam tanah, mungkin sedalam 10 cm,
dia menemukan sebuah benda yang tertanam kuat dalam
dasar gua itu dan diselubungi sejenis benda berkaret yang
tidak muda busuk. Tidak sulit baginya membersihkan benda
yang tertanam itu, dan beberapa saat kemudian diapun
akhirnya sadar jika benda yang di bungkus benda sejenis karet
itu adalah sejenis tuas yang bisa ditarik ke atas. Tidak ragu
sedikitpun, diapun menariknya dan bersamaan dengan itu
bunyi berkeresek selama beberapa detik dihadapannya,
tepatnya didinding gua dan terpampanglah dihadapannya
sebuah liang horisontal sebesar tubuh manusia. Nampaknya
sebuah liang untuk memasuki ruangan lain dalam gua itu. Hal
ini menggembirakan Giok Li:
"Hmmmmm, dapat engkau ......" gerutu Giok Li setelah
menemukan rahasia gua ini. "Ada apa gerangan dalamnya
....."? si Remana cantik dan nakal ini sudah tentu tidak takut
dengan apa yang berada dalam Gua rahasia yang ruangan
rahasianya baru saja dapat dipecahkannya cara masuknya itu.
Berpikir demikian, Giok Li yang kini dirasuki rasa penasaran
mendalam, tanpa pikir panjang sudah langsung mendekati
liang horisontal itu. Tetapi, tak terburu nafsu, dia melihat ke
tuas yang baru saja ditariknya sebagai rahasia membuka liang
horisontal/mendatar ke ruangan lainnya. Cepat dia kembali ke

Tarian Liar Naga Sakti I 2300


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

posisi galian, ditutupnya bekas galian sehingga kembali rapih


seperti sedia kala dan kemudian diapun memasuki liang
mendatar tadi.
Dan tidak lama waktu yang dia butuhkan, karena liang
tadi hanya sepanjang 10 meter dan menembus ke ruangan
yang lain. Masih dalam gua yang sama, tetapi sedikit lebih di
atas dibandingkan ruangan darimana Giok Li tadi masuk.
Begitu menginjakkan kaki di lantai, diapun menarik nafas lega.
Tapi, baru sedetik dia sudah menemukan kalimat lain di pintu
masuk liang yang baru dilaluinya tadi:
"Tutup pintu gua ......... maka tak akan ada orang lain
mampu masuk lagi ......"
Tulisan itu sedemikian indah dan entah mengapa Giok Li
seperti tidak merasa asing dengan gayanya. Tetapi untuk hal
yang satu itu, Giok Li tidak memperhatikannya. Dia melihat
gua yang dimasukinya cukup luas, hanya saja sudah tak
terawat. Yang membuat dia senang adalah, gua atau ruangan
tersebut tidaklah pengap tetapi berhawa sejuk pegunungan.
Dari mana asalnya udara itu?
Giok Li yang mencari-cari menemukan sebuah jalan keluar
lainnya yang menanjak ke atas, dan kesanalah dia kemudian
pergi. Jalanan itu berpusing-pusing dan menanjak terus,
sekitar 5 menit kemudian baru dia bertemu ujungnya. Dan,
diapun kaget namun senang, karena pintu keluarnya secara
ajaib berada di atas pepohonan dengan hamparan
pemandangan lembah yang sangat asri dan indah. Jauh
disana, dia menemukan sungai dari pegunungan kembar yang
mengalir terus ke bawah .....

Tarian Liar Naga Sakti I 2301


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Luar biasa ....... pantas hawanya sejuk pegunungan ....."


batin Giok Li. "Dan untuk keluarpun tidaklah sulit, cukup
meloncat ke pohon besar disamping liang besar yang
terhalang banyak rerumputan dan daun pepohonan, dia
sudah akan sampai di lembah bawah sana. Hal yang membuat
Giok Li senang bukan main. "Tapi, ini bukan waktunya untuk
pergi ........ ada apa didalam sana ...."? desis Giok Li. Dan
kepenasarannya membawanya kembali ke ruangan tadi,
ruangan yang cukup luas dan berhawa sejuk. Tetapi, tidak ada
ada benda lain dalam ruangan itu selain sebuah tempat
sedikit agak ke atas dan membentuk tempat tidur alam
terbuat dari bebatuan.
"Lumayan ...." pikir Giok Li.
Pandangannya beralih ke bagian lain ruangan, dan disana
ada sebuah pintu yang lain, pintu sederhana. Tetapi,
kelihatannya susah untuk dibuka. Tetapi ada tulisannya disana
yang membuatnya kaget:
"Sebutkan nama Kakek Gurumu ...."
Baru sekarang Giok Li paham dan dia berseru ..... "Astaga
....."
Baru Giok Li ingat, bahwa gaya tulisan itu memang sangat
mirip dengan gaya tulisan Koai Todjin yang buku-buku dan
kitabnya sering diajarkan Subo mereka sejak masih anak-anak.
Kaget Giok Li.
"Pantas aku mengenali gaya tulisan ini, jangan-jangan ini
salah satu tempat rahasia Kong Chouw ....."? desisnya dalam
hati. Beberapa saat kemudian diapun berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 2302


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Koai Todjin ......."


Benar saja, pintu itupun berderit-derit dan terkesan susah
untuk bergerak. Tetapi tetap saja deritan itu menandakan
pintu-pintu itu berusaha membuka. Cukup lama Giok Li
menanti sampai akhirnya pintu tersebut benar-benar terbuka
dengan sendirinya. Hanya, sekali lagi Giok Li kaget, pintu yang
terbuka tidak otomatis membuatnya bisa memasuki ruangan
itu. Karena pintu yang lain menghadang. Giok Li kaget, tetapi
kembali dia menemukan ada tulisan di pintu itu:
"Sebutkan dari mana asalmu ........"
"Gampang ...." pikir Giok Li. Dan memang, tanpa ragu
sedikitpun dia kemudian berkata dengan suara lirih tetapi
jelas terdengar:
"Lembah Saldju Bernyanyi ........"
Dan sekali ini, diiringi dengan deritan yang sama namun
dengan waktu yang lebih cepat pintu itupun terbuka lebar.
Dan dalamnya segera nampak oleh Giok Li, tetapi hawa dalam
ruangan itu ........ astaga, dinginnya bukan buatan. Sama
dingin atau mungkin lebih dingin daripada Lembah Saldju
Bernyanyi yang saldju melulu. Begitu Giok Li melangkah
masuk, pintu tadipun tertutup secara otomatis. Dan suasana
dalam ruangan yang luas itu persis sama dengan di Gunung
Thian San, bersaldju dan berhawa dingin. Dan di tengah
ruangan terdapat sebuah peti mati terbuat dari Pualam Hijau
dan dalam peti mati pualam hijau itu, Giok Li dapat
menyaksikan sosok tubuh yang terawetkan secara sangat luar
biasa.

Tarian Liar Naga Sakti I 2303


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tidak usah menebak, karena di atas peti mati itu ada


ukiran yang sangat khas dan dikenal Giok Li gayanya. Gaya
sang Koai Todjin. Terukir dengan manis dan indah sebuah
nama Bi Hong Siancu (Burung Hong Cantik) Cio Lin. Dan
dibawahnya sebuah kalimat getir dan gaya tulis menyedihkan:
"Istri Yang Tidak Pernah Kunikahi", dan penulisnya ada di
bawah kalimat itu KOAI TODJIN.
Giok Li terpukau oleh apa yang dibacanya, ini rupanya
kekasih kakek gurunya yang bahkan tak ada orang lain yang
mengetahuinya. Kecuali beberapa puisi asmara tak sampai
yang ditulis dan dibaca Subonya, tak ada seorangpun yang
tahu kisah kasih asmara Kakek Gurunya yang sangat hebat
dan misterius itu. Rupanya, gadis yang cantik membeku dalam
peti mati giok salju ini yang menjadi pujaan Kakek gurunya.
Tetapi yang membuat Giok Li menjublak adalah kalimat getir
tadi: Istri Yang Tak Pernah Kunikahi .............. Entah mengapa
Giok Li sangat bersimpati dan jadi ingin tahu kisah sebenarnya
dari Kakek Gurunya ini. "Adakah kisah getir Kakek Guru itu
tersimpan dalam ruangan ini ...."? tanya Giok Li dalam hati.
Tetapi sebelum melanjutkan pencarian, Giok Li yang
paham tata krama sudah terlebih dahulu melakukan
penghormatan kepada Peti Mati Giok yang dibekukan oleh
udara dingin dalam ruangan tersebut:
"Tecu angkatan muda, Cui Giok Li dari Lembah Saldu
Bernyanyi memberi hormat kepada yang mulia Nenek Guru Bi
Hong Sian Li Cio Lin ........" sampai tiga kali dia memberi
penghormatan untuk kemudian dia berdiri kembali dan
memeriksa ruangan tersebut. Tidak ada lagi yang tersimpan
dalam ruangan tersebut, yang ada hanyalah sebuah kitab di

Tarian Liar Naga Sakti I 2304


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bagian kepala peti mati dan sebuah Seruling Giok berwarna


Hijau. Warnanya sangat menyolok, tetapi ketika Giok Li
mencoba memegangnya dia terkejut setengah mati karena
tersengat hawa dingin yang tidak mampu ditahannya. "Luar
biasa, dinginnya sungguh membekukan ...... bagaimana cara
memegangnya ...."?
Untuk sesuatu yang "menyakitinya", Giok Li lebih sabar
untuk menaklukkannya. Apalagi, dia paham, Kakek Gurunya
pasti tidak akan membiarkannya menderita kerugian, karena
dia mulai bisa merasakan jika kehadirannya dalam gua ini
sudah diperhitungkan Kakek Gurunya puluhan atau bahkan
ratusan tahun silam. Karena itu, dia memilih untuk membaca
terlebih dahulu kitab yang berada di sebuah rak tepat di
kepala peti mati Bi Hiong Siancu itu.
Dengan khusyuk dan hormat terlebih dahulu, Giok Li
kemudian memegang buku itu. Berbeda dengan Seruling Giok
Hijau yang sangat dingin tak tertahankan olehnya, buku atau
kitab yang sudah lapuk tetapi masih bisa dibaca dengan baik
karena berada dalam ruangan yang dingin membeku, bisa
dipegangnya dengan nyaman. Tetapi, Giok Li bergumam
terlebih dahulu:
"Kakek Guru dan Nenek Guru, ijinkan tecu membaca Kitab
peninggalan kalian berdua orang tua .........."
Dan selanjutnya, dengan mantap dia membuka kitab
tersebut. Dan persis, tepat seperti dugaannya, ada catatan
peninggalan Koai Todjin yang dilekatkan bukan di bagian akhir
tetapi dibagian awal buku atau kitab tersebut. Dan beruntung

Tarian Liar Naga Sakti I 2305


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bagi Giok Li karena dia membaca terlebih dahulu pesan Kakek


Gurunya, karena isi dari pesan Koai Todjin adalah seperti ini:
Cucuku .....
Jangan sekali-kali engkau berusaha membaca dan
melatih kitab ini sebelum mampu memegang dan
mengendalikan Seruling Giok Hijau. Setelah mampu
memegang Seruling Giok, maka engkau resmi menjadi anak
murid Adik Cio Lin. Intisari kekuatannya dapat engkau warisi
melalui Seruling Giok tersebut, engkau pasti sudah
membekal kemampuan untuk mewarisinya sebagai Cucu
Muridku. Lakukan seperti bagaimana engkau berlatih di
Lembah Saldju dan sebagaimana Subomu melatihmu.
Setelah selesai mewarisi intisari kekuatan Adik Cio Lim,
engkau boleh melatih isi Kitab ini dan menjadi pewarisnya
........ selengkapnya kelak engkau akan membacanya nanti.
Untuk saat ini, lakukan terlebih dahulu apa yang
kuperintahkan ini ........
Koai Todjin

Episode 43: Memburu Naga Liar (1)


Beberapa bulan terakhir, kemampuan Giok Li sudah maju
sangat pesat. Karena hendak menolong orang yang
dikaguminya, secara tidak sengaja dia bukan hanya menolong
Hauw Lam yang dikenalnya dengan nama Lie Hong Po itu.
Tetapi dia sekaligus beroleh keuntungan yang tidak pernah
disangkanya. Kemampuan tenaga dalamnya secara luar biasa
meningkat beberapa kali lipat. Tetapi efek negatifnya adalah,

Tarian Liar Naga Sakti I 2306


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tanpa disadarinya kemampuannya semakin bergeser jauh dari


aliran resmi perguruannya, Lembah Saldju Bernyanyi meski
telah bertambah demikian hebatnya.
Begitupun, bukanlah berarti Giok Li melupakan dan tidak
mampu lagi melatih diri sesuai dengan formula perguruannya.
Tidak, dia masih sangat ingat dan menguasainya secara sangat
baik. Pertama, menurut Koai Todjin dia harus mewarisi
kekuatan Nenek Gurunya melalui Seruling Giok ini. Tetapi, apa
dan bagaimana caranya? Ide dan kisah Kakek Gurunya
sederhana: MELALUI SERULING GIOK HIJAU yang kini berada
dihadapannya tetapi tidak dapat dipegangnya saking
dinginnya.
Saran kakek gurunya jelas. Sangat JELAS. Dia hanya dapat
mewarisi kehebatan Nenek Gurunya melalui SERULING GIOK
HIJAU yang sangat dingin ini. Ditambah dengan informasi
lainnya yakni melalui CARA MELATIH ILMU PERGURUANNYA.
Informasi yang cukup jelas mengindikasikan bahwa
kelihatannya, adalah Kakek Koai Todjin yang aneh itu yang
menguburkan Nenek Gurunya, Bi Hong Siancu di gua teramat
dingin ini. Dan dinginnya gua ini, tidak bisa tidak, juga adalah
hasil karya Koai Todjin yang anek dan ajaib itu.
Tetapi, Giok Li bingung, dia sama sekali tidak mampu
memegang dan memindahkan Seruling Giok Hijau yang
teramat dingin. Meski telah mengerahkan kekuatan tangan
inti saldjunya, tetap saja dia tidak mampu menahan
meresapnya hawa dingin yang luar biasa dingin dan
menyengat tak tertahan itu. Bolak-balik dia bingung, mau
diapakan Seruling Giok Hijau itu, dan bagaimana caranya dia
berlatih mewarisi kekuatan dalam Seruling mujijat itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 2307


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, Giok Li yang memang "bandel" dan "tidak mudah"


putus asa sangat percaya bahwa apa yang dituliskan Kakek
Gurunya bukan barang palsu. Diapun berusaha untuk
mengerahkan kemampuannya mengikuti petunjuk Koai
Todjin. Bersamadhi dan melatih serta mengerahkan kekuatan
Swat Im Sinkang maupun tenaga saldju yang menjadi ciri khas
Lembah Saldju Bernyanyi. Setelah beberapa lama, kurang
lebih 15 menit dia melatih dan mengerahkan kekuatan
tersebut, tanpa rasa takut sedikitpun, Giok Li mengulurkan
tangannya dan menjangkau Seruling Giok yang tergeletak
dihadapannya. Terasa dingin, sangat dingin malah, tetapi tidak
lagi semenyengat sebelumnya.
Tetapi, tunggu dulu. Memang tidak lagi dingin menyengat.
Tetapi, kini tiba-tiba Giok Li merasakan serbuan tenaga yang
memasuki tubuhnya. Repotnya, dan ini yang membuat dia
panik, dia tidak atau belum sempat menutup dirinya
sementara serbuan tenaga itu luar biasa besarnya. Akibatnya,
dia sempat gelagapan karena serbuan tenaga yang demikian
besarnya. Tetapi bukan Giok Li namanya kalau gampang putus
asa. Dengan berkeras dan tetap menggenggam Seruling itu,
dia terus dan terus berusaha menata tenaganya, meskipun
tetap tidak mampu lagi menutup saluran masuk tenaga yang
luar biasa besarnya itu. Sampai akhirnya, perlahan-lahan
diapun mulai kehilangan kesadaran, meskipun sampai cukup
lama, dia tetap terus dan terus berusaha sampai akhirnya dia
kehilangan kesadarannya. Pingsan .....
Tetapi, hebatnya, dalam pingsannya Giok Li tidaklah
melepaskan Seruling Hijau itu. Otomatis proses mengalirnya
tenaga besar itupun terus berlangsung tanpa Giok Li

Tarian Liar Naga Sakti I 2308


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sendiripun sadar. Dan proses itu berlangsung terus sampai


akhirnya Seruling Giok Hijau itu bergulir jatuh dari genggaman
Giok Li yang masih pingsan. Dan keadaan itu berlangsung
terus sampai cukup lama, jika dihitung bisa sampai setengah
harian, yakni dihitung dari keadaan dimana Giok Li pingsan.
Dihitung dari lepasnya Seruling Giok Hijau dari lengannya
adalah yang paling lama, dan sejauh itu Giok Li tidak sadar apa
yang sedang terjadi terhadap dirinya.
Ketika sadar, Giok Li membuka matanya perlahan-lahan.
Dia masih belum sepenuhnya mengerti apa yang terjadi. Dan
beberapa saat kemudian, matanya terlihat terbelalak, entah
apa yang dilihatnya atau kesadaran apa yang muncul dalam
pikirannya. Tetapi tiba-tiba dia tersentak dan kemudian
melenting bangun. Tetapi, astaga, dalam gerak refleksnya itu,
dia melenting mundur sampai beberapa tombak baru dia
berdiri tegak dan takjub. Tetapi, bersamaan dengan itu,
kepalanya terasa berat dan pening, sementara tubuhnya
seperti ingin terbang. Tubuhnya terasa sangat ringan dan
penuh hawa, bagaikan sebuah balon berisi banyak angin atau
udara.
Beberapa saat kemudian Giok Li sadar. Tahulah dia, jika
sesuatu terjadi atas tubuhnya diluar kesadaran dan
kendalinya lagi. Dan kini, akibatnya tubuhnya terasa ingin
terbang, penuh hawa yang bergolak dalam tubuh. Sadar
bahwa dia kelebihan hawa membuat Giok Li tahu apa yang
mesti dia lakukan. Betapapun dia adalah turunan dan murid
dari tokoh kenamaan dan guru besarnya, justru yang
bertanggungjawab atas keadaannya saat itu. Karenanya, Giok
Li tidak panik, entah bagaimana dia merasa Kakek Gurunya

Tarian Liar Naga Sakti I 2309


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sedang mengawasinya berlatih dan dia tidak ingin


mengecewakan orang tua angkatan yang jauh diatasnya.
Maka dengan tenang dan tidak panik, dia kemudian
merangkapkan kedua tangannya dan kemudian kembali
duduk bersamadhi. Tepat dugaannya, tubuhnya kelebihan
hawa.
Tetapi Giok Li yang cerdik tahu apa yang harus dilakukan
sebagaimana ajaran Subonya dan juga diingatkan Koai Todjin
Kakek Gurunya di suratnya tadi. Maka dengan tidak ragu
sedikitpun dia memusatkan pikirannya meski dilakukan
dengan susah payah. Dikumpulkannya semangatnya,
diusahakannya untuk tetap mampu sekuatnya menjaga
kejernihan pikirannya dan kemudian perlahan-lahan mulai
mencoba menguasai tenaga besar yang diwarisinya tadi. Dan
hebat, entah apa dan bagaimana, Giok Li tidak cukup kesulitan
untuk menguasai tenaga tersebut. Meski butuh waktu
beberapa jam, tetapi perlahan namun pasti, Giok Li mampu
menguasai dirinya, bahkan seterusnya mampu perlahan-lahan
mengendapkan dan mengendalikan tenaga besar itu dalam
tan-tian dan mengaturnya sesuai seleranya.
Giok Li membutuhkan waktu setengah harian lagi.
Sampai-sampai dia tidak sadar atau tidak tahu bahwa dia
sudah seharian penuh atau bahkan lebih tanpa makan dan
tanpa minum. Selama waktu yang cukup lama tersebut, dia
terus-terusan melatih diri dan berusaha keras untuk mewarisi
kehebatan Nenek Cio Lin. Tetapi hasil akhirnya memang
sungguh luar biasa. Ketika akhirnya dia merasa sudah cukup
dan sanggup mengendalikan tenaga luar biasa itu, dia merasa
sangat kelaparan. Dan karena itu, ketika dia sadarkan diri dari

Tarian Liar Naga Sakti I 2310


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

latihan terakhir, yang pertama kali dirasakannya adalah rasa


lapar yang tak tertahankan.
Tetapi karena Giok Li sudah mengetahui pintu keluar
masuk gua tersebut, tidaklah lama waktu yang dibutuhkannya
untuk mengisi perutnya dan kemudian tak lama sudah berada
kembali di gua itu untuk berlatih kembali. Tetapi, cara dia
berlari, kecepatan serta kekuatannya sudah jauh berubah.
Dan Giok Li sendiri sangat menyadari keadaan dirinya
tersebut, dan diapun senang bukan buatan. Semangatnya
untuk berlatih semakin membara dan semangatnya itulah
yang membuatnya mampu menyerap semua pelajaran dalam
kitab lapuk itu dalam waktu yang tidak lama. Tetapi, di bagian
terakhir kitab itu, kembali ada sebuah catatan dari Koai Todjin
dan kali ini catatan itu lebih panjang dari catatannya yang
pertama. Giok Li memutuskan untuk membacanya:
Cucuku .......
Kuucapkan selamat karena engkau akhirnya mampu
menyelesaikan latihan berat ini sendirian. Jika engkau
berkeras melatih tanpa mewarisi tenaga intinya, percayalah,
engkau tidak akan sampai mampu membaca tulisan ini.
Tetapi, karena engkau berhasil, maka engkau berhak
mengetahui orang yang seterusya menjadi SUBO bagimu.
Engkaulah yang akan melanjutkan nama besar SUBOmu di
dunia persilatan kelak.
Subomu bernama Cio Lin dan di dunia persilatan lebih 100
tahun silam bergelar Bi Hong Siancu (Burung Hong Jelita).
Subomu itu memiliki latar belakang dan jalan hidup yang
menggetarkan. Dia adalah putri dari seorang tokoh hitam

Tarian Liar Naga Sakti I 2311


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

masa lalu Sek Mo (Iblis Cabul), tetapi Iblis Cabul ini bertobat
ketika "Jatuh Hati" kepada mendiang ibunda Cio Lin. Ibunda
Cio Lin sendiri sebetulnya berasal dari Istana Raja dan salah
seorang selir Raja, tetapi suatu saat diculik oleh Sek Mo.
Anehnya, keduanya justru saling jatuh cinta dan Sek Mo
akhirnya meninggalkan dunia hitam. Sayang sekali, ketika
berusia 10 tahun, ayahnya, Sek Mo yang sudah berusaha
mencuci bersih dosa masa lalunya, harus melangsungkan janji
pertarungan besar antar Datuk Kaum Hitam. Hasil akhirnya,
bersama dengan semua Datuk Besar lainnya, dia terluka parah
dan tidak pernah dapat sembuh kembali seperti sedia kala.
Menjelang akhir hidupnya, Iblis Besar Sek Mo yang sudah
bertobat ini, mewariskan tenaga dalam hebatnya yang sangat
beracun sekaligus luar biasa kuatnya kepada putri tunggalnya.
Bahkan diapun meninggalkan "rahasia perguruannya" kepada
putri tunggalnya itu. Meski demikian, untuk menjaga
keselamatan putrinya dari incaran musuh-musuhnya, Sek Mo
meminta istrinya agar putri tunggalnya sebaiknya
menggunakan SHE ibunya saja, yakni She CIO. Jadilah nama
putri tunggal Sek Mo ini bernama CIO LIN dan kelak, dengan
warisan tenaga mujijat dan beracun dari SEK MO, Cio Lin
menggetarkan dunia persilatan. Apalagi, karena Cio Lin
mewarisi rahasia lengkap perguruan Sek Mo, sekaligus
mewarisi Pusaka Perguruan berupa SERULING GIOK HIJAU.
Ilmu Pusaka Sek Mo yakni Ilmu Hian Men It Goan Kong Ki
(Tenaga Dalam Dahsyat yang melumpuhkan Lawan) dapat
dengan hebat dan sempurna dimainkan oleh Cio Lin. Mudah
ditebak, Nona Cio Lin ini dengan cepat menjulang di dunia
persilatan Tionggoan.

Tarian Liar Naga Sakti I 2312


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Suatu saat, Cio Lin yang hebat dan jelita bertemu dan
kena dikalahkan setengah jurus oleh seorang Pendekar muda
di dunia Persilatan. Pemuda itu adalah Kakek Gurumu sendiri.
Tetapi kisah cinta kami bersilang dengan tragedi luar biasa
karena adik kembar dari Kakek Gurumu ini, juga ikut jatuh
cinta kepada Cio Lin. Bahkan, dengan memanfaatkan
perasaan Cio Lin kepadaku, adikku itu berhasil memikat dan
menikahi Cio Lin yang menyangka adikku sebagai diriku
sendiri. Ketika akhirnya Cio Lin menyadari kekeliruannya dan
juga kelicikan adikku, diapun menjadi murka bukan buatan.
Mereka, suami-istri itu bertempur hebat tanpa ada
seorangpun yang kalah. Adikku melarikan diri dan menghilang
dari kejaranku, sementara sejak saat itu, Cio Lin mundur dari
Dunia Persilatan dan menyepi entah kemana.
Belakangan, puluhan tahun kemudian, aku
menemukannya di sebuah hutan dekat Lembah Pualam Hijau,
tidak jauh dari Gua ini. Seperti diriku, diapun tidak pernah
kehilangan rasa cintanya. Tetapi kami berdua berusaha
sedapat mungkin untuk tidak kehilangan kewarasan. Selain
menyadari dia sudah menjadi istri adikku meskipun berpisah
puluhan tahun, pun kami menyadari usia kami yang sudah tua
membuat kami lebih awas. Tetapi, pada saat itu keadaan Cio
Lin, atau kesehatannya semakin turun sebagai akibat dari
"Tenaga Dalam" sesat yang diwarisi dari ayahnya. Semakin
lama kondisi Cio Lin semakin menurun dan memburuk.
Ditambah dengan rindu dendam cintanya yang tidak
kesampaian, membuat kondisinya lebih cepat memburuk dan
tiada keinginan hidup lebih jauh lagi.

Tarian Liar Naga Sakti I 2313


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mendekati usianya yang ke-70, pada saat Kakek Gurumu


ini melaksanakan sebuah tugas untuk Paman Guruku di
Lembah Pualam Hijau, Cio Lin akhirnya bersedia untuk
kuobati. Tenaga Dalamnya dapat "dinetralisasi", tetapi karena
keinginan hidup yang kurang, serta rasa sedih karena tidak
dapat hidup bersamaku, kesembuhannya tidak bermakna
banyak. Tidak lama diapun meminta bantuanku untuk
mencarikan "PENERUS PERGURUAN" yang gagal dilakukannya,
Perguruan Seruling Giok. Karena kondisinya yang semakin
parah dan semakin menurun dari hari kehari, akhirnya
kululuskan permintaan Adik Ciok Lin. Kekuatan hebatnya yang
sudah kubersihkan dapat kami "titipkan" lewat SERULING
GIOK yang ternyata memiliki begitu banyak manfaat. Ketika
selesai upaya "menitipkan" kekuatannya, adik Ciok Lin
kemudian membuat pengakuan terakhirnya tentang
kegagalan cinta yang menyakitkannya. Juga tentang anaknya
dengan adikku yang "cacat-mental" dan meninggal di usia
dini, sampai pada pengakuan betapa cintanya kepadaku tidak
pernah padam hingga menjelang ajalnya. Adik Ciok Lin
untungnya masih sempat mengetahui jika akupun, sama
seperti dirinya, tidak pernah berhenti mencintainya. Bahkan
menangisi keadaannya pada saat-saat terakhirnya.
Akhirnya, Adik Ciok Lin pergi dengan senyum dan tenang
ketika kuterima permohonannya untuk menjadikan dia istriku
di saat-saat terakhir hidupnya. Dan itulah sebabnya adik Ciok
Lin kuanggap sebagai Istri yang TIDAK PERNAH KUNIKAHI.
Satu-satunya perempuan yang pernah kucintai dalam
hidupku.
Cucuku .......

Tarian Liar Naga Sakti I 2314


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Jauh-jauh hari sudah kutemukan pertanda bahwa murid


keturunanku akan menjadi pewaris Adik Ciok Lin. Hawa sesat
dalam tenaga yang engkau warisi sudah kubuang.
Kekuatannya masih hebat tetapi daya beracunnya sudah
lenyap. Selain kekuatan itu, engkau mewarisi Seruling Giok
yang entah apa hubungannya dengan Lembah Pualam Hijau.
Mungkin hanya karena bertetangga saja. Tetapi, kekuatannya
dan kemujijatannya juga luar biasa. Selain mampu
menghamburkan daya yang kuat, terutama dia juga mampu
menyengat dengan kekuatan hawa dingin yang luar biasa.
Dengan Seruling ini, aku membuat keadaan Gua ini nyaris
sama dengan Lembah Saldju Bernyanyi dan membekukan
jasad Adik Ciok Lin dalam Gua ini. Seruling itu, juga mampu
menawarkan segala macam racun selain sebuah senjata yang
luar biasa ketika bertarung. Karena itu, engkau harus menjaga
baik-baik pusaka tak ternilai harganya ini.
Setelah menguasai Ilmu Hian Men It Goan Kong Ki
(Tenaga Dalam Dahsyat yang melumpuhkan Lawan), maka
sebaiknya engkau berlatih Ilmu Seruling Giok dalam kitab itu.
Dan seterusnya, engkau kini menjadi pewaris Perguruan
Seruling Giok dan bukan lagi menjadi Anak Murid Lembah
Saldju Bernyanyi. Dengan demikian, engkau tetap menjadi
Cucu Muridku melalui Adik Cio Lin Nenek Gurumu yang kini
menjadi Subomu. Setelah engkau menyelesaikan
pelajaranmu, engkau boleh meninggalkan Gua ini dengan
membawa Seruling Giok. Gua ini akan menjadi MAKAM
subomu, jasadnya akan membusuk ketika Seruling Giok
engkau bawa keluar. Tetapi, Markas Perguruan Seruling Giok
pada masa lalu adalah Gua ini, gua yang cukup besar

Tarian Liar Naga Sakti I 2315


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bahkanpun jika dikurangi ruang khusus makam subomu.


Karena itu, suatu saat, perguruan itu jika dibangun kembali
akan bermarkas di gua ini. Tetapi, khususkan ruangan ini
sebagai ruangan bagi leluhur perguruanmu.
Satu hal lagi, jangan sekali-sekali meninggalkan GUA ini
sebelum genap 6 bulan engkau berlatih dan
menyempurnakan Tenaga barumu. Jika bisa, latih dan
sempurnakan dengan menggunakan Seruling Giok. Jika
engkau berkeras pergi sebelum waktunya, engkau akan
mengalami keadaan naas seperti subomu ....
Akhirnya, kisah mengenai Perguruan barumu, boleh
engkau baca di kitab yang lain yang ditinggalkan Subomu.
Sampaikan kisah dan surat ini kepada Subomu di Lembah
Saldju Bernyanyi, mereka akan mengerti kisah dan ceritamu
dengan surat ini.
Koai Todjin
Demikianlah, Giok Li akhirnya meski dengan berat hati,
tetapi karena hormatnya kepada Kakek Guru dan juga
Subonya yang baru, akhirnya memantapkan hati berlatih terus
selama 6 bulan baru kemudian keluar dari gua tersebut dan
menjadi seorang Giok Li yang baru dengan kehebatan yang
meningkat jauh.
===================
Giok Li yang baru keluar dari sebuah Gua di sekitar
Lembah Pualam Hijau, langsung saja mencari jejak Lie Hong
Po. Meski terkejut karena ternyata Lie Hong Po adalah Kiang
Hauw Lam, tetapi kekaguman Giok Li tidak berkurang.

Tarian Liar Naga Sakti I 2316


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sebaliknya, justru bertambah besar. Itulah sebabnya dia


"memberi dirinya" untuk menjadi sandera Hauw Lam agar
bisa lolos dari Lembah Pualam Hijau. Itu juga sebabnya, begitu
tamat belajar dia langsung saja berusaha mencari jejak Hauw
Lam.
Begitu berada di dunia ramai kembali dia curiga dengan
cerita orang mengenai tokoh asing dengan rambut panjang
awut-awutan yang banyak membunuh orang dengan sangat
mudahnya. Baik karena jiwa kepahlawanan yang tumbuh di
Lembah Saldju Benryanyi maupun karena entah mengapa,
Giok Li tertarik dan nalurinya membisikinya bahwa dia seperti
mengenal orang itu. Tetapi, dalam kagetnya, Giok Li
menemukan kenyataan yang sungguh mengerikan. Orang
yang dikejarnya dan "dirasakannya" dikenal olehnya, ternyata
adalah Seekor Naga Liar yang gerak-geriknya teramat
mematikan. Dia menemukan begitu banyak korban tokoh
misterius itu sepanjang jalan hingga akhirnya mengarah ke
daerah Siong San, Siauw Lim Sie. Baik murid-murid Kun Lun
Pay, Bu Tong Pay, Kaypang, Thian San Pay, Cin Ling Pay dan
bahkan belakangan Siauw Lim Sie, menjadi korban dari tokoh
itu. Hebatnya, dia tidak pandang bulu. Baik golongan putih
maupun hitam dibantainya. Bahkan menurut cerita orang,
hanya dengan mengibaskan lengannya saja, puluhan orang
bisa terlempar jauh dan langsung binasa. Karena itu, Giok Li
mengejar dan membuntuti dengan hati berdebar-debar.
Entah apa sebabnya hatinya berdebar-debar.
Benar saja, dia akhirnya mampu menyandak tokoh
berbahaya itu di daerah Siong San, tidak jauh dari Pek Ciok
San. Dan seperti nalurinya sejak awal, memang benar, Naga

Tarian Liar Naga Sakti I 2317


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Liar yang mematikan itu adalah orang yang begitu dikenalnya.


Orang yang lekat dalam hatinya, orang yang mulai
dirindukannya karena kekaguman yang tak tersembunyikan
sejak beberapa bulan sebelumnya. Sebuah rasa suci di hati
seorang gadis yang baru mulai mekar dan mulai merasakan
getar-getar menggetarkan kalbu. Ya, tepat ketika Hauw Lam
membunuh tokoh-tokoh Siauw Lim Sie, diapun sampai dan
mengenali tokoh yang dahulu gagah namun sekarang terlihat
tak terurus. Meskipun tetap saja tidak mampu
menyembunyikan kegagahannya itu.
"Achhhhhhh, Koko ....... engkau akan berhadapan dengan
seluruh dunia persilatan nantinya ....." bisik Giok Li ngeri
memikirkan masa depan Hauw Lam. Membunuhi tokoh-tokoh
Partai besar dan kecil, membantai musuh-musuh dari
golongan hitam. Tidak akan ada tempat bagi Hauw Lam untuk
menancapkan kakinya kelak.
"Aku ....... aku tidak berkehendak demikian Li Moi .......
aku .... aku ....." Hauw Lam anehnya seperti kurang
mengetahui apa yang dialaminya dan apa sebabnya dia
sampai melakukan pembantaian massal di dunia persilatan.
Tetapi, belum lagi Hauw Lam menjawab perkataan Giok
Li, kuping Giok Li yang sudah teramat peka dan tajam
menangkah gerakan banyak orang mendekati tempat mereka
berada. Karena itu, diapun berbisik kepada Hauw Lam:
"Kita pergi dulu Koko ...... jika tidak, kita akan berada
dalam masalah besar ....."
Dan dalam bimbingan Giok Li, Hauw Lam mengiyakan saja
tanpa berkata apa-apa. Dia kini berubah jinak dan mengikuti

Tarian Liar Naga Sakti I 2318


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

saja semua apa yang dikatakan dan diaturkan Giok Li ntuk


mereka kerjakan. Sekejap kemudian, keduanya menghilang
dibalik hutan lebat, dan beberapa hari kemudian keduanya
sudah jauh meninggalkan Siong San.
Ketika mereka kembali ke dunia ramai dari balik sebuah
hutan lebat beberapa hari kemudian, tampilan Hauw Lam
sudah gagah kembali. Rambutnya sudah terawat baik,
pakaiannya juga sudah kembali rapih dan terawat, sinar
matanya terlihat gembira dan bahagia berjalan disamping
Giok Li. Sementara Giok Li sendiri terlihat sama cantik dan
gembiranya berjalan bersama dengan Hauw Lam. Dengan
tingkat kepandaian mereka yang luar biasa, bukan halangan
besar menjelajah hutan-hutan lebat di Siong San. Juga
menjelajah hutan-hutan lebat yang berjejer dan mereka
jelajahi selama beberapa hari terakhir. Setelah kurang lebih
hidup dalam hutan selama 3-4 hari terkahir, Giok Li menjadi
bosan dan berkata:
"Hauw Lam koko, kita sebaiknya memasuki kota di bawah
gunung itu. Kita nikmati makanan enak di restorannya dan
kurasa para pengejarmu sudah jauh tertinggal di Siong San
sana ..... kita boleh bersenang-senang sejenak ......"
"Li Moi, aku menurut saja. Tetapi, bukan tidak mungkin
kita bertemu lawan yang sedang mengejar-ngejarku, karena
kita kita harus snagat waspada ....."
"Kita akan dengan mudah menyingkirkan mereka
nantinya Koko ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2319


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Tetapi aku tidak ingin menyeretmu dalam konflik


pembantaian yang aku sendiri kurang paham apa sebabnya
dan mengapa ......"
"Sudahlah Koko, aku akan membantumu. Mari kita
masuki kota itu malam nanti ....."
Malam harinya, keduanya memasuki Kota Kiu Kiang.
Sebuah kota kecil yang lumayan ramai dikunjungi banyak
orang. Pengunjungnya terhitung beragam, baik para
petualang maupun para saudagar, termasuk juga para
petugas Kerajaan yang melakukan perjalanan dinas di sekitar
Kota Kiu Kiang.
Menghindari kontak dengan orang-orang yang mungkin
mengenali mereka, terutama mengenali Hauw Lam, keduanya
kemudian memilih untuk makan di sebuah restoran kecil di
pinggir kota Kiu Kiang. Dengan tingkah yang kurang menyolok
mereka memasuki sebuah Restoran kecil dan pada malam itu
kebetulan pada malam restoran tersebut kurang ramai
peminatnya. Tetapi, penampilan Giok Li yang cantik manis
dengan cepat menarik perhatian banyak beberapa orang di
sekitar restoran itu. Tetapi, karena tidak ingin memancing
perhatian lebih banyak orang lagi, sedapat mungkin Giok Li
dan Hauw Lam membiarkan saja.
Tetapi, sementara Giok Li dan Hauw Lam makan malam,
beberapa tokoh persilatan yang melakukan perjalanan malam
singgah di restoran itu untuk makan malam. Mereka sama
sekali tidak mencurigai dan memperhatikan keberadaan Giok
Li dan Hauw Lam, sebaliknya langsung memesan makanan:

Tarian Liar Naga Sakti I 2320


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Toako, tidak ada sedikitpun terlihat adanya jejak Iblis


jahanam itu sampai di kota Kiu KIan ini. Padahal menurut
dugaan dan analisis para Bhiksu Siauw Lim Sie, besar
kemungkinan Iblis itu akan munculkan dirinya di Kiu Kiang ini
jika benar mengambil jalan hutan melarikan diri dari Pek Ciok
San ....... tetapi, sudah 2 hari kita berkeliling, tidak sedikitpun
terlihat jejaknya ...."
"Sabar ....... sabar Ji te ....... bukan kita saja yang berusaha
keras mencari jejaknya. Di Kota Kiu Kiang ini saja sudah
terdapat anak murid Kaypang, Cin ling Pay dan juga beberapa
Pendekar preman Siauw Lim Sie. Hampir semua sudah
menurunkan murid masing-masing untuk mengejar jejak si
Iblis itu ........"
"Benar Ji ko ....... bahkan konon, Lembah Pualam Hijau
sendiripun sudah menurunkan perintah dan mengutus
tokohnya untuk mencari Iblis itu ....... tidak akan mungkin Iblis
itu lolos dalam waktu yang lama ......"
Mendengar percakapan tersebut, kening Hauw Lam
berkerut. Wajahnya berubah kelam tetapi bukan karena
marah, melainkan karena "sedih" dia sekarang dituduh dan
dipandang sebagai seorang "IBLIS" dalam dunia persilatan.
Bahkan, benar sebagaimana dugaan Giok Li, bahwa kini dia
sudah menjadi musuh bersama seluruh Rimba Persilatan
Tionggoan. Bahkan Lembah Pualam Hijau yang menjadi akar
dan asal usul dirinya, kini ikut-ikutan memburu dirinya.
Bagaimana tidak sedih?
Tetapi, berkali-kali Hauw Lam membantah dalam dirinya
bahwa dia seorang IBLIS, seorang Naga Liar Pembunuh.

Tarian Liar Naga Sakti I 2321


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Karena sesungguhnya, dia sendiri tidak paham, mengapa


dalam sekali kibasan lengan saja, ketika dia tidak mampu
mengontrol dirinya, maka belasan atau bahkan puluhan orang
roboh binasa?
"Konon, semua orang terbunuh oleh sejenis Ilmu Pukulan
Cit Sat Sin Tjiang MAHA SEMPURNA yang belum pernah
muncul di dunia persilatan selama ratusan tahun terakhir ini
......." kembali sang Toako berkata memberi informasi kepada
seluruh rombongan yang berjumlah 7 orang itu.
"Jika memang Iblis itu sedemikian hebat, mengapa Duta
Agung tidak turun tangan sendiri Toako ....."?
"Entahlah, konon menurut cerita, sejak bertarung di
Kaypang, Duta Agung yang semakin hebat dan mujijat itu
sampai sekarang belum lagi munculkan dirinya kembali. Selain
itu, dia sendiri kini sedang sangat disibukkan oleh Pibu di
Lautan Timur dalam beberapa bulan kedepan ...."
"Achhhhhh, jika demikian, siapakah gerangan tokoh yang
kan sanggup menahan serta mengalahkan Iblis laknat ini?
Betapapun korbannya sudah terlampau besar dan meata di
banyak perguruan....." mengguman seorang diantara
rombongan itu, tetap sambil semua mengunyah makan
malam mereka.
"Liok te, sekarang ini selain Siauw Lim Sie, Kaypang dan
Bu Tong sudah mengirimkan tokoh-tokoh hebat mereka.
Tanggung Iblis itu tidak akan bisa banyak berbuat sesuka
hatinya lagi nanti ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2322


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ach, begitu rupanya. Jika memang merekapun sudah


turun tangan, kita boleh berharap ikut membantu mereka
menaklukkan iblis itu ......."
Giok Li dan Hauw Lam terus mendengar dan mengorek
keterangan orang-orang itu yang terus berbicara sambil
makan. Tetapi, semakin lama mereka semakin tergetar,
karena banyaknya pintu perguruan yang kini mengutus anak
muridnya untuk mengejar dan memburu Hauw Lam yang
dijuluki Iblis Pembunuh itu. Untungnya, Hauw Lam yang
tampil sebagai Iblis Pembunuh, dulunya bertampang lusuh
dan mesum, awut-awutan dan pakaiannya sobek disana-sini,
sementara Hauw Lam yang sekarang berubah dan berbeda
180%, gagah, tampan dan rapih.
Belum lagi selesai Giok Li dan Hauw Lam selesai makan
malam, tiba-tiba muncul rombongan yang lain. Hebatnya, 2
rombongan sekaligus. Rombongan pertama adalah
rombongan dari Bu Tong Pay yang dipimpin langsung oleh
Ciangbundjin Bu Tong Pay yang baru yakni Sian Eng Cu Tong Li
Kuan dan kini bergelar Thian Hoat Todjin. Sebetulnya, Thian
Hoat Todjin sedang mengunjungi Siauw Lim Sie untuk
beberapa urusan, namun tidak disangka-sangka sepulang dari
Siong San, dia justru bertemu kasus berbahaya berupa
pembunuhan liar oleh si Iblis Pembunuh. Karena itu,
Ciangbundjin sakti yang banyak berkelana pada masa lalu,
terpanggil untuk ikut menyumbangkan tenaganya.
Rombongan yang kedua adalah rombongan Bhiksu Siauw
Lim Sie yang dipimpin oleh Kong Hian Hwesio dan juga muncul
kembali Song Kwi Song, salah seorang Pendekar Kembar dari
Siauw Lim Sie. Jika sampai Kong Hian Hwesio dan bahkan

Tarian Liar Naga Sakti I 2323


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ditemani oleh Souw Kwi Song munculkan diri, maka persoalan


yang dihadapi oleh Siauw Lim Sie berarti bukan persoalan
sepele. Munculnya Souw Kwi Song kelak akan dikisahkan lebih
detail karena berhubungan dengan badai persoalan yang
sedang dihadapi pihak Siauw Lim Sie. Tetapi, kehadiran
mereka, Bu Tong dan Siauw Lim, sungguh mengejutkan
banyak pihak. Tetapi yang lebih terkejut lagi adalah Giok Li
dan Hauw Lam. Keadaan mereka menjadi sangat rumit. Giok Li
sendiri sampai bingung memilih apa yang sebaiknya mereka
lakukan di tengah situasi yang rumit ini.
Dan benar saja, tidak lama setelah saling menyapa. kedua
pihak Bu Tong dan Siauw Lim, terutama Bu Tong memesan
makanan. Kwi Song yang melihat kehadiran Giok Li yang
menarik perhatiannya sudah dengan cepat datang menyapa.
"Adik Giok Li, apa kabar .....? ech, engkau ......?"
"Baik-baik saja Song koko ...... apa kabarmu ....."?
"Bukankah temanmu ini adalah Kiang Hauw Lam yang
dulu melarikan diri dari Lembah Pualam Hijau itu ...."?
"Benar, aku Kiang Hauw Lam. Ada apa mencariku saudara
Kwi Song .....?" Untungnya Hauw Lam masih waras untuk cari
perkara pada saat itu. Selain itu, dia sendiri pada dasarnya
lebih memiliki watak pendekar ketimbang licik penjahat. Dan
pada saat itu, Kwi Songpun terlihat berbicara bukan untuk
memojokkan dirinya ataupun mencari-cari soal dengan
dirinya.

Tarian Liar Naga Sakti I 2324


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Achhhhh, sudahlah. Urusanmu dengan Lembah Pualam


Hijau adalah urusan internal keluarga Kiang. Bagaimanapun,
aku gembira bertemu kalian berdua di tempat ini ...."
Kwi Song yang tidak ingin menarik urusan panjang dengan
Hauw Lam dan juga menyalahi Giok Li memilih untuk bersikap
lunak. Selain memang, dia sendiri tidak melihat alasan yang
memadai untuk memusuhi Hauw Lam. Lebih baik berkawan
daripada bermusuhan bukan?
Melihat sambutan Kwi Song dan keluwesannya dalam
merubah suasana membuat Giok Li sendiri kagum. Dan Hauw
Lam juga menjadi gembira karena melihat Kwi Song yang
dahulunya adalah musuh, tidak lagi memperpanjang urusan
permusuhan masa lalu itu pada saat ini.
"Terima kasih saudara Kwi Song ........ mari, silahkan
bergabung ..." tawar Hauw Lam kepada Kwi Song.
"Terima kasih Hauw Laum ..... terima kasih, biar aku
bersama dengan saudara-saudara seperguruanku dari Siauw
Lim ,,,,,," tolah Kwi Song halus. Tetapi kalimat penolakan itu
membuat Hauw Lam sedih karena tak lama lagi, dia dan Kwi
Song yang dirasakannya simpatik itu bakal terlibat
pertempuran besar.
Dan kekhawatirannya itu segera terbukti. Kong Hian
Hwesio yang awas namun sangat sabar dan penuh
pengalaman di dunia Kang Ouw sebagaimana juga
Ciangbundjin Bu Tong Pay, Thian Hoat Todjin, sudah
mendekat. Dan tidak lama kemudian Bhiksu Tua itu berbicara
dan memulai dengan menyapa:

Tarian Liar Naga Sakti I 2325


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Amitabha ........ selamat bertemu Nona Giok Li dan


engkau Kiang Hauw Lam. Bolehkah pinto mengajukan
beberapa pertanyaan kepada Jiwi ......."? masih tetap ramah
dan penuh persahabatan suara Kong Hian Hwesio.
"Ach, Kong Hian Suhu ..... silahkan, silahkan ......." Hauw
Lam yang lebih dewasa sudah menyambut dan menjawab
dengan ramah.
"Amitabha .... terima kasih Anak Muda ........ pertanyaan
pinto sederhana saja. Apakah beberapa hari yang telah lewat
Jiwi sempat datang dan mengunjungi Pek Ciok San di daerah
Siong San sana ...."?
Pertanyaannya memang benar sederhana, tetapi setelah
dilontarkan, tidak seorangpun yang tidak tertarik dan kaget
setengah mati. Yang tidak diketahui banyak orang bahkan
termasuk tidak diduga oleh Hauw Lam dan Giok Li adalah,
salah seorang korban Hauw Lam di Pek Ciok San masih sempat
mencapai Kuil Siauw Lim Sie akibat teriakan Gioki Li yang
membuat lontaran tenaga Hauw Lam jauh berkurang. Bhiksu
yang malang inilah yang memberitahu perihal adanya atau
munculnya "seorang gadis" selain si blis Pembunuh di Pek
Ciok San. Dan gadis itu yang berteriak memperingatkan si Iblis
Pembunuh, sekaligus menyelamatkan atau tepatnya
memperpanjang nyawanya.
Benar saja. Baik Giok Li maupun Hauw Lam tersentak.
Hanya, jika Hauw Lam dengan cepat mampu menguasai
dirinya meski dia merasa adanya gejolak tak wajar dalam
dirinya, adalah Giok Li yang menjadi penasaran:

Tarian Liar Naga Sakti I 2326


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Adakah Kiong Hian Suhu mencurigai kami atas sesuatu


urusan ...."?
"Amitabha ....... tidak berani .... tidak berani ....... "
"Hmmmmm, jika demikian, kami tidak perlu menjawab
pertanyaan Lo suhu ...."
"Amitabha ........ Nona muda, sebetulnya karena dua
alasan semata; Pertama, seorang anak murid kami
memberitahu bahwa nyawanya diperpanjang oleh teriakan
seorang gadis. Karena itu, Pinto ingin mengucapkan terima
kasih jika memang yang membantunya, Gadis itu adalah Nona
sendiri ........ "
"Baiklah, kuterima ucapan terima kasih ......... " sampai
disini Giok Li menutup mulutnya. Tetapi terlambat, sudah
lebih dari cukup bagi semua orang. Dan Kong Hian Hwesio
sendiri sudah melanjutkan:
"Dan kedua, saudara muda Kiang Hauw Lam ini, dikenal
sebagai salah seorang yang menguasai Cit Sat Sin Tjiang,
sementara semua korban pembunuhan belakangan ini justru
tewas oleh Cit Sat Sin Tjiang yang sangat sempurna .........
Apakah benar saudara muda Hauw Lam yang melakukannya
......"?
Kong Hian Hwesio dengan cerdik tidak memberi
kesempatan bagi Giok Li dan Hauw Lam menampik, tetapi
menambah dengan beberapa fakta yang sangat menohok.
Giok Li yang tahu sudah terpancing, kini menutup mulutnya.
Sementara Hauw Lam yang ditohok secara telak, juga malu
jika harus berdusta.

Tarian Liar Naga Sakti I 2327


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Kisahnya tidak sesederhana yang terlihat di permukaan


Lo Suhu ....... " menjawab Hauw Lam dengan suara lemah
namun tetap gagah.
"Apakah engkau mengakui itu perbuatanmu ....."? kejar
Kong Hian Hwesio, sementara rombongan Bu Tong Pay dan
para pendekar kelana lainnya menjadi semakin tegang dan
tegang dan tegang.
"Tidak sesederhana itu Lo Suhu ....."
"Engkau cukup mengatakan ya atau tidak Anak Muda,
selebihnya dapat kita lihat kelak." suara Kong Hian Hwesio
sudah berubah tegas dan berwibawa sambil memandang
Kiang Hauw Lam.
Semua mata kini memandang Kiang Hauw Lam dan Giok
Li. Bahkan juga Kwi Song kini memandang mereka dengan
penuh tanda tanya. Semua menunggu jawaban dan respons
Hauw Lam atas pertanyaan Kong Hian Hwesio.
"Saudara Hauw Lam, sepengetahuanku tidak ada
keturunan Lembah Pualam Hijau yang pengecut dan takut
mengakui perbuatannya ......" desis Souw Kwi Song, tanpa
tuduhan tetapi justru dengan nada penyesalan. Dan Hauw
Lam memandangnya sejenak dan kemudian melempar
senyum sampai akhirnya diapun berkata:
"Benar Lo Suhu, aku tidak akan mengingkari perbuatanku
itu ......."
"Tidak ...... dia melakukannya tidak dengan keadaan sadar
....." jerit Giok Li.

Tarian Liar Naga Sakti I 2328


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kong Hian Hwesio dan Souw Kwi Song melirik Giok Li.
Tetapi, mereka tentu saja sulit memahami keadaan
sebenarnya. Dan lagi, Hauw Lam sendiripun sudah
mengakuinya. Bahkan kemudian terdengar lagi suara Hauw
Lam:
"Li Moi, sudahlah, aku memang melakukannya dalam
keadaan apapun diriku waktu itu. Dan saudara Kwi Song
sudah mengingatkanku dengan tepat, yakni bahwa darah
Nenek moyangku tidak pernah berisikan unsur pengecut. Aku
melakukannya tanpa harus melibatkan para leluhurku itu ......
"Tapi Koko ......."
"Sudah, engkau diam saja Li Moi, aku akan
menghadapinya sendiri dan tentu saja akan
mempertanggungjawabkan perbuatanku ......."
Sambil berkata demikian, Hauw Lam berdiri dan
kemudian menghadapi semua orang dalam ruangan itu,
memperhatikan mereka seorang demi seorang. Dengan
berani dan gagah dia menghadapi rombongan Bu Tong Pay,
memandangi Bu Tong Ciangbundjin; kemudian memandangi 7
pendekar kenalan yang datang lebih dahulu dan paling akhir
menghadapi Kong Hian Hwesio dan rombongan Siauw Lim Sie.
"Lo suhu, memang akulah yang melakukan pembunuhan-
pembunuhan yang sangat menggemparkan itu. Aku siap
mempertanggungjawabkan semua yang kulakukan itu pada
saat ini dan kapanpun ....."
"Hahahahahahaha ...... bagus ...... bagus. Engkau memang
hebat Anak Muda. Bukan sekedar pembunuhan itu yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2329


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menggemparkan, tetapi kehebatan Cit Sat Sin Tjiang yang


bahkan mengatasi semua tingkatan Cit Sat Sin tjiang yang
pernah hadir dalam sejarah dunia persilatan Tionggoan. Apa
tujuanmu yang sebenarnya ......?" terdengar Ciangbundjin Bu
Tong Pay bertanya dengan suara lembut namun gagah.
"Ciangbundjin Locianpwee, jika tidak salah sejak dahulu
kita berada pada sisi yang selalu saja berselisih. Tetapi,
menghadapi Ciangbundjin saat ini secara berterang sungguh
membuatku merasa sangat bahagia dan tenang. Betapapun
tindakanku itu tidaklah kusenangi, tetapi bagaimanapun aku
tidak akan membenarkan diri dan membela diriku. Tetapi,
biarlah kutegaskan pada hari ini, bagi mereka yang ingin
menghukumku, kupersilahkan ......."
Jawaban ini membuat bukan hanya Ciangbundjin Bu Tong
Pay terdiam dan berpikir keras, bahkan Kong Hian Hwesio dan
Kwi Song sendiripun heran. "Apakah setelah tahu bahwa
darah Lembah Pualam Hijau mengalir dalam darahnya maka
dia berusaha menebus semua kesalahan masa lalunya ....."?
demikian Kwi Song bertanya-tanya dalam hati. Karena
tindakan dan kegagahan Hauw Lam saat ini, adalah ciri khas
para Pendekar dari Lembah Pualam Hijau.
"Hauw Lam, bukankah lebih baik engkau menyerahkan
diri saja ....."? bertanya Kwi Song bukan untuk menekan dan
mendesak Hauw Lam, tetapi untuk menghindari tarung besar
yang bakal memakan banyak korban.
"Saudara Kwi Song, aku paham maksudmu. Tetapi,
akupun ingin kalian semua paham dan mengerti, bahwa ada
hal yang sulit dijelaskan dalam pembantaian itu, meski akupun

Tarian Liar Naga Sakti I 2330


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memang sangat bersalah dalam pembantaian itu ....... dan


karena itu, aku siap untuk menerima hukuman siapa saja
......." tetap gagah suara Hauw Lam. Tetapi kini, bagi beberapa
orang terdengar takabur atau jumawa.
"Sombong ........ "
Belum habis suara itu, sang toako dari rombongan 7
orang yang datang terlebih dahulu sudah menyerang dengan
kepalan kosong dan langsung menyerang Kiang Hauw Lam
dengan kecepatan tinggi. Tetapi, hanya dengan membentur
lengan si penyerang dan tanpa banyak buang tenaga dan
gerakan, Hauw Lam telah berhasil mendorong mundur si
penyerang sampai terjerembab.
Melihat keadaan Toako mereka yang dengan mudahnya
dipecundangi orang, ke enam adik seperguruannya serentak
menyerang Hauw Lam. Tetapi, belum lagi mereka bergerak
terdengar bentakan Thian Hoat Todjin:
"Tahan ....... mereka yang lancang menyerang,
keselamatannya tidak dapat kami jamin, karena itu,
bersabarlah dan biarkan kami mengurusnya ...."
Mendengar bentakan berwibawa Ciangbundjin Bu Tong
Pay, ke-enam orang itupun urung menyerang. Sementara itu
Hauw Lam sudah kembali menghadap Kong Hian Hwesio dan
Kwi Song dengan gagahnya.
"Luar biasa Hauw Lam, engkau sudah maju sangat jauh
....." Kwi Song berdesis kagum. Diapun sadar jika bertempur
melawan Hauw Lam kesudahannya sangat sulit untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 2331


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

diprediksi. Tetapi, jika memang harus, bagaimanapun Kwi


Song tidak akan mundur dan siap untuk bertarung.
"Terima kasih ........"
"Tetapi, sadarkah engkau jika akibat perbuatanmu engkau
diburu oleh semua pintu perguruan Tionggoan Hauw Lam
....."?
"Saudara Kwi Song, aku pasti siap bertanggungjawab atas
semua perbuatanku ...." tegas dan singkat jawaban Hauw
Lam.
"Sayang sungguh sayang, kembali kita harus berhadapan
sebagai lawan Kiang Hauw Lam. Sungguh sangat disayangkan,
padahal adalah jauh lebih baik jika kita bersahabat" desis
Souw Kwi Song lagi.
"Amitabha ......... Anak Muda, dengan demikian
engkaupun mengakui bahwa semua pembunuhan akhir akhir
ini, termasuk anak murid Bu Tong Pay, juga tokoh kami Siauw
Lim Sie di Pek Ciok San adalah perbuatan tanganmu. benarkah
demikian ...."?
"Tidak ...... iya ...... ach sulit sekali ....." desis Giok Li tetapi
tidak digubris sekalipun oleh Kong Hian Hwesio dan
Ciangbundjin Bu Tong Pay. Tetapi dengan jelas terdengar
seruab jawaban dari Hauw Lam ......
"Benar, aku yang bertanggungjawab ....."
"Amitabha ....... jika demikian, lebih baik engkau
menyerah dengan baik-baik Anak Muda ..... dan kami akan
memanggil Duta Agung Lembah Pualam Hijau untuk membuat
perhitungan dan putusan yang lebih baik ....."

Tarian Liar Naga Sakti I 2332


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Lo suhu, perbuatanku akan kutanggung seorang diri dan


tidak akan melibatkan keluarga ayahku di lembah Pualam
Hijau maupun ibuku dari Lam Hay Bun. Karena itu, aku akan
menanggung sejauh yang aku mampu ......." sangat jelas,
singkat dan tegas jawaban Kiang Hauw Lam.
"Amitabha ..... Bagaimana pertanggungjawabanmu jika
demikian Anak muda ....?" tanya Kong Hian Hwesio
"Mereka semua memaksaku untuk menyerang dan
bertempur. Aku membunuh mereka dalam pertempuran
berdepan dan bukannya dengan cara yang menggelap
ataupun membokong. Karena itu, yang ingin melakukan balas
dendam, silahkan berusaha menjatuhkanku dalam sebuah
pertempuran .... kutanggung tidak akan ada seorangpun yang
akan meminta pertanggungjawaban Losuhu jika aku kalah
....."
"Amitabha ..... Anak Muda, tahukah engkau jika dirimu
sudah menjadi musuh bersama Dunia Persilatan? Cara apapun
akan dilakukan banyak pihak untuk menangkapmu dan
menghukummu. Kami, Siauw Lim Sie maupun Bu Tong Pay
bisa melawanmu dengan berterang, tetapi tidak menjamin hal
yang sama dari pihak yang lain, apalagi karena banyak pihak
yang menjadi korbanmu ..."
"Jangan khawatir Losuhu, aku akan berusaha menjaga diri
sebisaku ...."
"Amitabha ...... baiklah, biarlah murid Siauw Lim Sie Souw
Kwi Song yang akan maju untuk berusaha menangkapmu
......."

Tarian Liar Naga Sakti I 2333


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mendengar dirinya sudah diminta atau tegasnya


diperintahkan memikul tugas atas nama Siauw Lim Sie untuk
menangkap Hauw Lam, dalam hati Kwi Song agak sedih.
Bukan apa-apa, dia memiliki hubungan erat dengan Kiang
Ceng Liong, Duta Agung Lembah Pualam Hijau dan Hauw Lam
ini adalah putra salah satu tetuah Lembah Pualam Hijau.
Tetapi, betapapun disatu sisi, sebagai murid Siauw Lim Sie,
tidak mungkin dia menolak perintah perguruan. Karena itu,
dengan terpaksa Kwi Song maju dan menjura kepada Hong
Hian Hwesio sambil berkata:
"Tecu siap mengemban tugas Perguruan ........" dan Kong
Hian Hwesio melirik sejenak dan paham pergumulan batin
yang dialami Kwi Song. Hanya saja, untuk tingkat kepandaian
pada saat itu, hanya seorang Kwi Song yang diharapkan dan
diandalkan untuk mampu menghadapi Hauw Lam. Apalagi,
sudah dapat dipastikan, Hauw Lam sudah membekal ilmu
ampuh yang sangat berbahaya CIT SAT SIN TJIANG yang
kelihatannya bahkan sudah sempurna. Untungnya, karna
beberapa persoalan besar Siauw Lim Sie, Pendekar muda ini
sedang berada di Siauw Lim Sie bersama dengan Kakak
kembarnya yang sudah menjadi Bhiksu di Siauw Lim Sie Poh
Thiam.
"Saudara Hauw Lam .... bersiaplah, atas nama Siauw Lim
Sie aku akan berusaha untuk menaklukkanmu dan
menangkapmu untuk dimintai pertanggungjawaban atas
semua tindakanmu membunuhi banyak anak murid kami dan
perguruan lain ......"
"Saudara Souw Kwi Song ..... silahkan, aku tidak akan
menyalahkanmu ....." sambut Kiang Hauw Lam gagah. Dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2334


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kini, berhadap-hadapan dua orang Naga muda yang sama-


sama hebat, sama-sama muda dan sama-sama membekal
kemampuan yang luar biasa. Keduanya kini saling tatap, saling
mengukur kemampuan dan masih belum lagi bergerak
menyerang maupun mengelak ......

Episode 43: Memburu Naga Liar (2)


Keduanya sama kokoh, sama gagah dan sama percaya
diri. Keduanya saling tidak tahu jika kekuatan dan kepandaian
masing-masing sudah jauh berbeda ketika keduanya berada
dan bertemu terakhir kalinya di Lembah Pualam Hijau. Jauh
lebih hebat dibanding ketika mereka sering saling hantam
ketika Hauw Lam masih menjadi Majikan Kerudung Hitam.
Dan keduanya saling jajak menjajaki dan menemukan fakta,
betapa keduanya merasa akan sangat sulit mengatasi lawan.
Kiang Hauw Lam yang entah bagaimana kini mewarisi tenaga
yang susah dikendalikannya sangat sadar, bahwa dengan
kemampuan biasa, dia tak akan menang.
Tidak jauh berbeda dengan Kwi Song sendiri. Benar
beberapa bulan terakhir dia berlatih serius dengan toakonya
yang kini menjadi Bhiksu di Siauw Lim Sie Cabang Poh Thian.
Belakangan, dia berlatih ilmu-ilmu khusus nan mujijat yang
ditinggalkan Susiok mereka yang ternyata masih hidup di
Siauw Lim Sie. Dan dengan bekal tersebut, Kwi Song sungguh
maju sangat jauh sehingga kepandaiannya sekarang boleh
dibilang sudah tidak ada lawan lagi di lingkungan Siauw Lim
Sie. Tetapi, semakin maju kemampuannya dengan Kwi Beng
atau Thian Ki Hwesio, semakin terlihat "biasa" saja

Tarian Liar Naga Sakti I 2335


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

penampilan mereka, termasuk sinar mata mereka berdua.


Dan dalam keadaan tersebut, mereka berdua tiba-tiba
dipanggil ke Siauw Lim Sie di Siong San dengan pesan SEGERA.
Setiba di Siong San, Kwi Song langsung diserahi tugas untuk
pergi melacak si Iblis Pembunuh, sementara Thian Ki Hwesio
berunding dengan para sesepuh Siuw Lim Sie di Siong San.
Kwi Song maklum, Hauw Lam maklum. keduanya sama
maklum, bahwa mereka harus menguras perbendaharaan
ilmu ilmu mujijat untuk bertahan ataupun untuk menang.
Menang tarung kali ini adalah sebuah pekerjaan yang akan
teramat sulit. Tetapi posisi keduanya saat itu adalah KALAH
atau MENANG. Kwi Song maklum hal itu, sama dengan Hauw
Lam yang juga mengerti keadaannya. Dengan adanya Giok Li
disitu, keadaan dan posisi Hauw Lam menjadi semakin
runyam. Bantuan Giok Li yang menumpuk dan terutama
"perasaan mesranya" terhadap Giok Li tidak memungkinkan
dia menyingkir sendirian. Tidak mungkin.
Maka keduanya sadar, waktu dan pilihan serta
kesempatan bagi keduanya terbatas. Maka terdengarlah
hauw Lam mendesis:
"Saudara Kwi Song, engkau boleh memulai ........."
"Baik ....... engkau tahanlah saudara Hauw Lam ...."
Begitu bergerak, Kwi Song langsung menggunakan
gerakan "Tan Hay Tok Houw" atau "Masuk KeLaut Membunuh
Harimau". Lengannya bergerak perlahan dan siapa saja dapat
mengikutinya. Begitu lambat. Namun lengan itu bergetar dan
terlihat mudah digerakkan dengan banyak variasi. Hauw Lam
sendiri bukannya bodoh, jika tokoh biasa menganggap

Tarian Liar Naga Sakti I 2336


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

gerakan Kwi Song terlampau lamban, maka bagi Hauw Lam,


justru disana bahayanya. Karena jika dikebut atau ditangkis
ketika mendekati tubuhnya, maka akan sangat berbahaya
karena variasi serangan yang sangat banyak akan sulit untuk
dengan segera dan cepat diantisipasinya.
Segera Hauw Lam bergerak dengan jurus "long Hong
Sauw Yap" atau "Angin Utara menyapu Daun". Tidak, Hauw
Lam tidak ingin didesak duluan oleh lawannya, karena itu dia
mengantisipasi dengan memukul atau membentur serangan
Kwi Song langsung di pusat gerakan yang akan berubah
banyak itu. Kepalan Hauw Lam menyusup langsung dan
mengarah ke lengan Kwi Song yang bakal digunakan untuk
memecah atau terpecah dalam banyak varian. Tetapi, akibat
sapuan lengan Hauw Lam, mau tidak mau Kwi Song kagum
dan harus berganti jurus. Jurus yang bukan hanya menghalau
serangan Hauw Lam, tetapi juga mencegah Hauw Lam
menyusul dengan serangan yang gencar dengan jenis jurus
baru.
Karena itu, Kwi Songpun mencegat variasi serangan yang
mungkin dilontarkan Hauw Lam dengan jurus "Kim Ciam Touw
Sian" atau Benang Menusuk Jarum Emas". Sebagaimana
semula, jurus inipun adalah awal dari banyak variasi jurus
serangan yang lain, dan otomatis Hauw Lam harus melakukan
antisipasi sebagaimana jurus serangan yang pertama tadi.
Diapun memilih gerakan "Pek Ho Ciong Thian" atau "Burung
Ho Putih Menembus Awan" dan mencegat serangan pukulan
Kwi Song dengan sebuah sentilan yang mengarah langsung ke
kedua lengan Kwi Song. Dan dalam beberapa gebrakan
belaka, Kwi Song dan Hauw Lam sudah saling serang dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 2337


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menggunakan jurus-jurus pemunah dan jurus yang


membekap lawan untuk tidak melancarkan jurus serangan
baru. Keduanya di tahap-tahap awal justru mempertunjukkan
mutu tanding yang luar biasa, karena menunjukkan wawasan
bertempur, antisipasi jurus serangan lawan dan pilihan jurus
sederhana namun langsung memunahkan ancaman bahaya
yang mungkin di lontarkan lawan.
Untuk mengimbangi lawan, perlahan namun pasti baik
Kwi Song maupun Hauw Lam meningkatkan kecepatan dan
kekuatan tenaga pendorong serangan. Tetapi keduanya
dengan cepat mengerti, bahwa lawan juga melakukan hal
yang persis sama. Karena itu, dalam 20 jurus serangan
pertama, keduanya tidak mampu mengembangkan jurus
serangan berbahaya tetapi juga menghambat lawan melepas
jurus mematikan. Akibatnya, gerakan lengan dan kaki mereka
terlihat sebagai antisipasi ataupun hambatan yang sengaja
dilepaskan agar lawan tidak memecah jurus serangan yang
akan berubah menjadi perubahan jurus maupun ilmu
serangan yang lebih berbahaya. Demikian mereka bertarung
dengan cepat dan taktis, saling sergap, saling antisipasi dan
saling tekan jurus lawan.
Pertempuran antara jago yang sudah sangat lihay,
memang sangat dipengaruhi oleh wawasan dan pemahaman
terhadap jurus dan ilmu lawan. Sekali lawan mampu
mengenali intisari serangan dan ilmu yang digunakan, maka
efek bahayanya akan meningkat sangat besar. Itu sebabnya
keduanya, Kwi Song dan Hauw Lam berusaha keras agar tidak
dalam posisi terdesak atau didesak. Dan itu hanya mungkin
dengan memahami dan menghambat perkembangan jurus

Tarian Liar Naga Sakti I 2338


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lawan sambil berusaha mencari celah dan peluang melepas


jurus serangan berantai. Dan itu berlangsung bahkan hingga
memasuki jurus ke-lima puluh. Pada jurus ke-50 dan
selanjutnya, keduanya mulai mengerti bahwa jika
pertempuran dilanjutkan, maka restoran itu akan ambruk
karena kekuatan mereka mulai meningkat sangat pesat
sebagai imbangan dari kecepatan dan kekuatan mendorong
ilmu pukulan.
Menyadari hal tersebut, setelah saling memberi tanda,
keduanyapun melesat dan keluar dari restoran yang cukup
sempit itu. Di luar sinar dan cahaya sangat terbatas, tetapi
tidak masalah bagi Kwi Song dan bagi Hauw Lam, juga bagi
banyak tokoh hebat dari Bu Tong dan Siauw Lim. Karena itu,
pertempuran terus dilanjutkan masih dengan gaya semula,
yakni saling antisipasi dan saling jegal lawan untuk menyerang
dengan rangkaian ilmu yang bakal mendesak dan
membahayakan lawannya. Hingga 10-20 jurus, pertempuran
masih sangat berimbang, kekuatan dan kecepatanpun masih
tidak menunjukkan siapa yang lebih unggul. Kerutan di wajah
kedua petarung menunjukkan tingkat keseriusan yang sama.
Baik Hauw Lam maupun Kwi Song bertarung dengan
konsentrasi penuh menyadari hebatnya lawan.
Tetapi, dalam pertempuran tersebut, sebetulnya baik Kwi
Song maupun Hauw Lam justru menemukan "kegembiraan"
mereka sendiri karena bertemu lawan yang mampu memaksa
mereka mengeluarkan paham dan pengertian mereka
terhadap jurus serangan dan terutama pertempuran itu
sendiri. Pada beberapa bulan belakangan, Kwi Song melatih
secara mendalam penguasan tenaga dalam Tay Lo Kim Kong

Tarian Liar Naga Sakti I 2339


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sinkang. Hal yang membuat hawa khikang Bu Siang Ceng Khi


(Hawa Sakti Pelindung Badan) maupun Kim kong pu huay che
sen (Ilmu Badan/Baju Emas Yang Tidak Bisa Rusak) meningkat
secara sangat luar biasa. Apalagi, karena kedua ilmu terakhir
yang disampaikan melalui Ceng Liong, memang disengaja
untuk memperkuat kekuatan hawa sinkang dan khikang Kwi
Song dan Kwi Beng.
Sementara Hauw Lam justru mengalami lonjakan mujijat
yang luar biasa. Dia menerima "tenaga terakhir" Lamkiong Sek
dan sisa tenaga gabungan yang dilontarkan balik oleh Ceng
Liong dan para tetua Lembah Pualam Hijau dan membuat
Lamkiong Sek pada akhirnya meninggal dunia. Bisa
dibayangkan bagaimana kuatnya tenaga warisan itu. Sayang
sekali, penguasaannya tidak stabil saking besarnya kekuatan
tersebut. Latihannyapun masih belum tuntas. Ketidakstabilan
itulah yang membuat Hauw Lam menjadi sering limbung dan
sering tidak mampu mengontrol dirinya ketika sedang dalam
keadaan yang sangat emosional.
Belakangan dia menemukan fakta bahwa stabilitas
emosionalnya banyak dibantu oleh keberadaan Cui Giok Li.
Beberapa kali dalam 4 hari terakhir, ketika emosinya
mendadak meningkat, suara Giok Li mampu mengembalikan
kejernihan pikirannya. Hanya saja, sayang sekali sebelumnya
dia telah menggetarkan rimba persilatan dan menjadi Naga
Liar yang mematikan. Dia telah melakukan sejumlah
pembunuhan yang mengerikan dengan Pukulan Cit Sat Sin
Tjiang. Hal itu terutama ketika emosinya goyah, amarahnya
memuncak, yang kemudian merangsang kekuatan besarnya
untuk sering terlontar tanpa dapat dia memiliki kemampuan

Tarian Liar Naga Sakti I 2340


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengontrolnya lagi. Terlontar begitu saja dengan gerakan


sederhana sekalipun.
Maka bisa dibayangkan betapa berbahayanya sebetulnya
pertempuran antara Kwi Song dan Hauw Lam kali ini.
Untungnya keduanya menyadari potensi lawan yang sangat
lihay, karena itu keduanya bertarung cerdas, cerdik dan
mengutamakan pilihan menghalau, menghambat atau
mencegah lawan menyerang gencar. Karena itu, kecepatan
dan kedalaman wawasan akan sangat menentukan. Dan
dalam hal ini, perlahan namun pasti Kwi Song yang lebih
unggul kokoh dan murni ilmu silatnya mulai menunjukkan
kemampuan dan kematangannya. Kini dia mulai bisa
mendesak Hauw Lam yang hanya mampu membalas sekali
serangan setiap 2 jurus serangan yang dilontarkan oleh Kwi
Song.
Orang-orang pintar dan ahli, tetapi itupun hanya satu
atau dua orang di dekat arena, cukup mengerti keadaan
pertempuran. Benar, pertempuran belum menunjukkan siapa
yang mungkin akan kalah, baru pada tahap salah seorang
mulai lebih gencar menyerang, sementara yang lain sedikit
lebih kurang jurus serangannya. Hauw Lam menyadari hal
tersebut dan kagum, nampaknya Kwi Song mengunggulinya
dalam tarung seperti itu. Mengandalkan ilmu-ilmu murni,
kecepatan, ketepatan dan wawasan atas ilmu lawan dan
kemampuan diri sendiri. Hal yang sebetulnya masuk akal,
karena memang Kwi Song jauh lebih murni dasar ilmu silatnya
yang berbasis Ilmu Siauw Lim Sie. Sementara dibandingkan
dengan Hauw Lam sungguh jauh berbeda. Hauw Lam memiliki
variasi ilmu dan landasan perguruan yang sangat beragam dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2341


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

banyak diantaranya yang adalah ilmu-ilmu sesat. Tetapi


begitupun, Hauw Lam bertumbuh menjadi Pendekar sakti
dengan kemampuan luar biasa.
Untuk tidak terus menerus terdesak oleh serangan-
serangan Kwi Song yang kokoh dan murni itu, Hauw Lam kini
mulai menunggu tempo yang tepat. Terutama menunggu
kesempatan dia menyerang dengan satu jurus serangan,
karena pada saat itu dia akan mulai bermain dengan ilmu-ilmu
andalannya. Dan ketika saat itu tiba, serentak dia membentak
keras:
"Hyaaaaaaaattttttt ......"
Dengan cepat dia membuka serangan dengan Hai Liong
Kiang Sin Ciang (Ilmu Silat Tangan Sakti Menaklukan Naga
Laut) dan Ilmu Siang Ciang Hoan Thian (Sepasang Tangan
Membalik Langit). Serentak dia menyerang dengan gerakan
"Liong Heng Coan Ciang" (Gerakan Naga Menembus Tangan)
dan gerakan jurus "Hay-liong-jiauw-cu" (Naga Hitam Melibat
Tiang). Hebat jurus serangan tersebut, bukan hanya
membuyarkan serangan lengan Kwi Song yang mendesaknya,
melainkan kini berbalik melepas serangan berantai dengan
dua ilmu andalannya sekaligus. Akibatnya Kwi Song tersentak
dan kehilangan inisiatif menyerang yang dengan cepat direbut
oleh Hauw Lam dan kini balik mendesaknya.
Kwi Song tidak kaget. Betapapun dia merasa bahwa ketika
mulai jatuh di bawah angin, Hauw Lam pasti akan cepat
mengembangkan ilmu andalannya, dan karena itu dia bersiap
sejak tadi. Menghadapi serangan membadai Hauw Lam yang
mengincar sekaligus sampai 12 titik di tubuhnya dan masih

Tarian Liar Naga Sakti I 2342


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan tekanan kekuatan hawa iweekang yang menutup jalan


keluarnya, Kwi Songpun membentak:
"Hyaaaaaaaattttt ....."
Bersamaan dengan itu diapun mengerahkan gerakan "Tui-
po-lian-hoan"" (Mundur berantai) serta juga gerakan "Pek Ho
Ciong Thian" (Burung Ho Putih Menembus Awan). Sambil
mundur dan mencegat semua sentilan dan pukulan di berapa
titik tubuhnya, pengerahan kekuatan iweekang dan khikang
juga ditingkatkannya secara serentak. Dan seketika diapun
merubah lagi gerakannya ketika Hauw Lam dengan cepat
memunahkan tenaga tangkisnya, dan seterusnya kini dia
mencoba mengimbangi dengan Ilmu andalannya Kim Kong Ci
(Jari Arhat) yang digunakan bersamaan dengan Pek In Ciang
(Tenaga Awan Putih). Untuk itu dia bergerak dengan Gin Liong
Hie Sui (Naga Perak Bermain Di Air) dan jurus Can-goat-siau-
seng (Bulan sabit menyinari bintang).
Dengan cepat Kwi Song kembali mensejajarkan dirinya
dengan serangan-serangan Hauw Lam yang juga sudah
meningkatkan kekuatan iweekang mendorong serangan
serangan gencarnya. Tetapi, semua serangan gencarnya
mental bertemu Awan putih yang mulai mengepul dan
menebal dari kekuatan lengan Kwi Song. Bahkan awan putih
itu memiliki fungsi lain, yakni mampu untuk mementalkan
angin serangan Hauw Lam. Dengan cepat keduanya
menghabiskan perbedaharaan jurus serangan di ilmu-ilmu
andalan mereka, dan dengan cepat hanya dalam hitungan 10-
15 gerakan, terlihat keduanya dalam waktu yang tidak lama
jedahnya kembali berganti ilmu. Kini pertarungan memasuki
babakan penggunaan ilmu andalan keduanya.

Tarian Liar Naga Sakti I 2343


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ketika menciptakan jarak yang cukup jauh dan lebar dari


Kwi Song, Hauw Lam dengan ringan mengibaskan lengannya.
Awalnya Kwi Song alpa mengantisipasi gerakan sederhana
dari ilmu maut Pek Pou Sin Kun (Pukulan Sakti Ratusan
Langkah). Tetapi, begitu mengetahui rangsekan tenaga yang
luar biasa besar yang kemudian mengurung dan menjuepit
posisinya, sadarlah Kwi Song bahwa dia sangat mungkin
terjerumus dalam posisi yang akan sangat kurang
menguntungkan. Hanya karena dia alpa dalam mengantisipasi
serangan lawan dengan ilmu yang baru. Begitupun, Kwi Song
tetap mengeraskan hati dan meningkatkan khikangnya Bu
Siang Ceng Khi (Hawa Sakti Pelindung Badan) dan Kim kong pu
huay che sen (Ilmu Badan/Baju Emas Yang Tidak Bisa Rusak).
Tetapi, tentu saja Kwi Song tidak akan mandah diserang
begitu saja. Jarak keduanya kini ada beberapa langkah, ada
kurang lebih 10 langkah, jarak yang sebetulnya bukan jarak
ideal bagi jenis ilmu pukulan jarak jauh Pek Pou Sin Kun.
Tetapi, meski bukan jarak ideal bukan berarti efeknya menjadi
jauh berkurang dan tidak bermanfaat. Efek maksimal dari Pek
Pou Sin Kun memang mestinya di minimal 20 langkah karena
memang berupa pukulan jarak jauh yang penuh hawa sinkang
keras dan tanpa suara. Dengan cara itulah dia menyerang Kwi
Song yang terpaksa harus menjaga diri dengan pengerahan
kekuatan sinkang yang tidak boleh dibawah kekuatan
serangan lawan. Karena jarak hanya 10 langkah, maka
kekuatan mematikan Ilmu Pukulan Jarak Jauh Pek Pou Sin Kun
tidak muncul sepenuhnya. Tetapi meskipun demikian tetap
saja terasa cukup merepotkan Kwi Song yang terlanjur berada
dalam jarak yang renggang dengan Hauw Lam. Karena dia

Tarian Liar Naga Sakti I 2344


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

harus terus dan terus waspada dan menjaga diri dengan


kekuatan besar.
Sebagai pemecahnya, Kwi Song akhirnya mengerahkan
Ilmu sentilan Tam Ci Sin Thong yang ampuh dan juga dapat dia
gunakan untuk menyentil target yang berada di jarak yang
cukup jauh. Maka pada akhirnya, keduanya harus
mengerahkan kekuatan tenaga besar karena bertarung pada
jarak renggang dan jauh. Pada posisi ini, Hauw Lam terlihat
sedikit berada di atas angin dan memaksa Kwi Song untuk
lebih sering bergerak menghindar. Kekurangannya bagi Hauw
Lam adalah, dia bisa cepat lelah karena lebih banyak
menggunakan hawa murni dalam takaran yang besar. Tetapi,
semakin lama, kekuatan Pek Pou malah semakin meningkat
dan meningkat sehingga merepotkan Kwi Song. Meski
sebenarnya hauw Lam sering disengat Tam Ci Sin Thong,
tetapi pengerahan kekuatan Hauw Lam sendiri seperti tidak
ada habis-habisnya dan selalu mengalir deras.
Karena mesti melawan dengan kekuatan besar, maka
akhirnya Kwi Song mengerahkan ilmu ampuh lainnya, inilah
Tay Lo Kim Kong Sin Ciang. Kwi Song ingin menunjukkan
bahwa dia tidak kalah dalam pertarungan mempergunakan
hawa sinkang atau hawa murni dalam pertarungan berjarak.
Sambil dengan gerakan cepat, dia berusaha kembali untuk
merapatkan diri dengan Hauw Lam. Nampaknya, Hauw Lam
sendiri sadar bahwa lawan mencari upaya merapatkan jarak
karena dia memang beroleh keuntungan dengan melakukan
serangan dari jarak jauh. Tetapi, tentu menggunakan Pek Pou
Sin kun dengan lawan yang telah mengerahkan khikang
isrtimewa tidak akan beroleh keuntungan besar, selain

Tarian Liar Naga Sakti I 2345


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sekedar mendesak. Karena pertimbangan itu, Hauw Lam


mulai menimbang meladeni pertarungan di jarak lebih dekat.
Tetapi, dia terkejut dengan efek besar dan berat dari ilmu
lawan Tay Lo Kim Kong Sin Ciang, sebuah ilmu pusaka Siauw
Lim Sie. Kong Hian Hwesio sendiri terlihat kagum melihat Kwi
Song memainkannya dan geleng-geleng kepala karena sadar,
di Siauw Lim Sie dewasa ini, hanya beberapa orang yang
memiliki tingkat setinggi Kwi Song saat ini. Ketika memainkan
Tay Lo Kim Kong Sin Ciang, Kong Hian Hwesio merasa sangat
kagum dan terperanjat melihat keistimewaannya hingga
membuat Hauw Lam yang hebat sampai terkejut dan cukup
lama baru dapat menyeimbangkan kembali posisi
pertempuran mereka. Itupun setelah dengan susah payah
Hauw Lam memperoleh tempo untuk kemudian mampu
mengembangkan Thian-ki-te-ling Sin Ciang (Pukulan bumi
sakti rahasia alam). Ilmu berat yang dipikirkannya mampu
untuk meladeni ilmu mujijat yang dikembangkan Kwi Song.
Babakan ini, sekaligus ditandai dengan beralihnya atau
meningkatnya pertempuran ke tahapan yang menentukan
dan membahayakan. Terutama karena Hauw Lam kini
memutuskan menggunakan ilmu Mi im ci sut (kepandaian
bayangan pembingung). Kepandaian bernuansa sihir dari
Thian Tok, tetapi yang nampaknya sudah dikuasai dengan
sangat baik oleh Hauw Lam. Dengan ilmu bayangan
pembingung itulah Hauw Lam berhasil memecah konsentrasi
Kwi Song dalam menggunakan Tay Lo Kim Kong Sin Ciang dan
menciptakan celah dan tempo bagi Hauw Lam untuk
mengembangkan ilmu baru. Maka meluncurlah secara lebih
kuat dan lebih berbahaya perbawa ilmu langka yang dikuasai

Tarian Liar Naga Sakti I 2346


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hauw Lam, Thian-ki-te-ling Sin Ciang (Pukulan bumi sakti


rahasia alam). Dengan cara ini Hauw Lam kembali mencoba
mengambil alih inisiatif menyerang dari Kwi Song. Betapapun
Hauw Lam merasa penasaran karena dia didesak untuk waktu
yang cukup lama.
Tetapi, Kwi Song hanya dapat digertak sekejap, sebentar
kemudian dia kembali kokoh dalam menyerang dan bertahan,
meski kini inisiatif menyerangnya kembali dinetralisasi Hauw
Lam. Keduanya kembali saling serang dan saling bertahan,
hanya saja keadaan mereka sekarang jauh lebih berbahaya.
Karena pada saat itu, hawa serangan yang penuh dengan
kekuatan iweekang mematikan berkelabat memutari tubuh
mereka. Alpa sedikit akan berakibat sangat fatal bagi salah
seorang dari mereka. Hauw Lam sudah tentu merasa
beruntung karena berhasil mentralisasi serangan Kwi Song,
bahkan kini dia mulai mengambil alih inisiatif ketika
kepandaian pembingungnya sesekali membuat Kwi Song
kebingungan. Tempo 1-2 detik sangat menentukan bagi
seorang ahli ketika bertarung, dan ini yang didapatkan oleh
Hauw Lam dengan ilmu bayangan pembingung yang memang
kental dengan ilmu sihir.
Tetapi tentu saja Kwi Song tidak ingin terus jatuh di
bawah angin hanya gara-gara ilmu pembingung lawan. Tiba-
tiba dia membentak:
"Amitabha ................. "
Seruan keras yang didorong dengan penuh kekuatan itu
memecah angkasa. Dan akibatnya, Hauw Lam dengan ilmu
sihir Mi Im Ci Sut (Ilmu Bayangan Pembingung) tergetar.

Tarian Liar Naga Sakti I 2347


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bahkan seruan AMITABHA tadi membuatnya alpa sedetik


sehingga efek serangan Thian-ki-te-ling Sin Ciang (Pukulan
bumi sakti rahasia alam) sedikit melemah. Kwi Song yang
menangkap peluang itu, sudah langsung menerjang dengan
jurus Ketiga Ban Hud Ciang, Laksaan Tapak Budha Laksana
Halilintar. Efeknya langsung terasa, kembali Hauw Lam
terjerumus dalam kesulitan dan kali ini lebih serius dari yang
sudah-sudah. Karena Ban Hud Ciang adalah sebuah Ilmu
Mujijat dan butuh keseriusan, ketelatenan dan kecerdikan
untuk keluar dari tekanan ilmu tersebut. Apalagi, menurut
kisah para ahli, Ilmu ini akan sangat ampuh apabila ditujukan
kepada tokoh yang menggunakan ilmu hitam.
Dan sangat kebetulan Hauw Lam baru saja mengerahkan
Ilmu Sihir, dan ini menambah efek kerasnya pengaruh
serangan Ban Hud Ciang. Untung saja pikirannya waras dan
tidak dipenuhi angkara murka sehingga tidak menambah lebih
berat lagi daya serang Ban Hud Ciang. Begitupun, Hauw Lam
terdesak dan kehilangan peluang menetralisasi serangan
lawan. Dia didesak hebat oleh Kwi Song selama beberapa saat
sampai akhirnya mampu menyeimbangkan posisi ketika
akhirnya menggunakan salah satu ilmu mujijat yang
diciptakan secara gabungan oleh 3 tokoh sakti: Lamkiong Sek,
Naga Pattynam dan Wisanggeni.
Memang, dengan cara menggunakan Hai Liong Kiang Sin
Ciang (Ilmu Silat Tangan Sakti Menaklukan Naga Laut) dan
terutama Tan Ci Kong Im (Jari Sakti Hawa Dingin), Hauw Lam
mampu mengurangi desakan hebat Kwi Song. Hawa dingin
dan sihir dalam Tan Ci kong In memang mujijat apalagi
mengandung tenaga gabungan yang diwariskan Lamkiong Sek

Tarian Liar Naga Sakti I 2348


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sebelum ajal. Akibatnya, perlahan-lahan pertarungan


keduanya kembali menjadi lebih seimbang, meski perbawa
Ban Hud Ciang tetap susah tertandingi. Perlahan keduanya
kembali meningkat dan kini berada dalam fase yang jauh lebih
berbahaya bagia keduanya karena kesiuran tenaga iweekang
yang begitu tajam mengelilingi keduanya.
Kwi Song sudah sampai mengerahkan Jurus ke 8 dan 9
dari Ban Hud Ciang: Tapak Budha Mendorong Awan dan
Laksaan Tapak Budha Menggoyang Mayapada. Dan akibatnya
hawa sihir dan alunan doa maha Budha tarik menarik di
angkasa. Sungguh luar biasa, keadaan yang membuat para
pendekar tanggung sudah pingsan sebagai efek dari
pertarungan dengan dorongan iweekang dan kekuatan sihir
dan batin yang demikian tingginya. Bahkan Kong Hian Hwesio
sampai melongo dan buru-buru harus mengerahkan puncak
kemampuannyanya untuk terus mengikuti pertempuran yang
luar biasa hebat dan serunya itu. Hanya tertinggal Giok Li dan
Ciangbundjin Bu Tong Pay yang masih "tenang dan santai"
dalam menikmati dan mengikuti pertempuran maha hebat di
arena tersebut.
"Blaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrr ...."
Benturan pertama dengan puncak kekuatan iweekang
terjadi, ketika Kwi Song membentur puncak kekuatan
gabungan yang dikerahkan Hauw Lam dalam puncak jurus
pamungkas Tan Ci Kong Im (Jari Sakti Hawa Dingin) dengan
menggunakan jurus terkahir Ban Hud Ciang: Budha Merangkul
Langit dan Bumi. Sebagai akibatnya keduanya terdorong
mundur sampai 5 langkah ke belakang dan sesudahnya
keduanya saling pandang penuh kekaguman. Tetapi, jika

Tarian Liar Naga Sakti I 2349


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sampai saat itu, Hauw Lam masih tetap waras tidak berarti
demikian selanjutnya. Karena perlahan, rasa ingin menang
mulai menggoda perasaan dan harga dirinya, tahapan yang
sangat berbahaya pada saat itu. Sebab jika terus berlanjut,
maka .......... !!!
Pada saat itu, Hauw Lam memutuskan untuk
mengembangkan Tan Ci Kong Im (Jari Sakti Hawa Dingin) dan
juga Ilmu Hian Goan Sin Ciang (Ilmu Sakti Melumpuhkan
Lawan). Kedua ilmu tersebut adalah warisan-warisan mujijat
yang menggabungkan kekuatan, kekejaman dan kekejian
ketiga Kakek Sakti yang maha hebat itu. Karena itu, bisa
dibayangkan hebatnya. Belum lagi kedua ilmu mujijat itu
masih akan didorong oleh kekuatan yang memang diciptakan
dan digabungkan untuk keperluan ilmu tersebut. Otomatis
keadaan di arena menegang, diawali dari keadaan Hauw Lam
yang mulai terlihat goyah dan sedikit "aneh" dari keadaan
biasanya. Nampaknya hal-hal yang menarik dan lebih
membahayakan akan terjadi.
Gerak-gerik Hauw Lam mulai seperti kacau tapi tidak
kacau, kokoh tetapi rapuh, namun hawa mujijat menyambar
kuat dari dirinya. Kwi Song sadar bahaya. Diapun memilih
untuk melindungi dirinya dengan hawa khikang mujijat
perguruannya sambil juga menyiapkan salah satu ilmu
barunya yang dilatih habis-habisan beberapa waktu terakhir
ini: ilmu Thian Lo Ci (Ilmu Jari Langit). Ilmu ini salah satu ilmu
mujijat Siauw Lim Sie yang terpendam selama ratusan tahun
tanpa pewarisnya, dan kini Kwi Song memilih
menggunakannya karena memang kandungan hawa dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2350


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kharisma Budha juga sangat kuat terpencar dari dirinya


dengan ilmu tersebut.
Namanya memang Thian Lo Ci atau Ilmu Jari Langit, tetapi
pada dasarnya kekuatannya bukan cuma terletak pada
sentilan ataupun totokan, tetapi juga dari kekuatan jari yang
dapat menembus besi baja sekalipun. Hawa yang terkandung
dalamnya adalah HAWA YANG-Panas dan berbeda dengan
Ilmu Tan Ci Kong Im lawan yang berhawa IM-Dingin. Ketika
menggetarkan jari-jemarinya, lentikan sinar yang mematikan
berpijar di sela-sela jari tangan di kedua lengannya. Tetapi
Hauw Lam terlihat tidak perduli, yang tercekat adalah orang-
orang yang menyaksikannya: Kong Hian Hwesio, Giok Li dan
Ciangbundjin Bu Tong Pay.
Hawa khikang khas Siauw Lim Sie sudah dengan kuatnya
membentengi tubuh Kwi Song. Kekuatan yang mujijat belum
tentu mampu menembus benteng khikang istimewa Siauw
Lim Sie dan ini menambah rasa percaya diri Kwi Song. Apa
boleh buat, dia mengemban tugas perguruan menangkap
Hauw Lam dan untuk alasan yang sangat kuat dan masuk di
akal. Karena itu dia kini bersiap mempergunakan sampai ilmu
yang dianggapnya pamungkas sekalipun. Dalam adu ilmu jari
mujijat, keduanyapun tidak menunjukkan tanda-tanda akan
menyelesaikan pertempuran ataupun tanda-tanda akan
muncul seorang pemenang diantara keduanya.
Dan pada saat terakhir penggunaan Ilmu Jari Tan Ci Kong
Im itulah nampaknya Hauw Lam sudah diliputi oleh emosi
yang tak sanggup dikendalikannya. Dan Kwi Song terkesiap
melihat wajah Hauw Lam perlahan-lahan diliputi oleh hawa
mujijat yang sangat sesat. Pada saat itu Hauw Lam memang

Tarian Liar Naga Sakti I 2351


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mulai bergerak dengan Cit Sat Sin Tjiang, pukulan mujijat yang
banyak membunuh orang. Tetapi, karena ketika membuka
jurus dari ilmu tersebut Hauw Lam masih mampu
mengendalikan emosinya, maka dia mampu setahap demi
setahap melontarkan pukulan penuh hawa iweekang secara
terkendali. Berbeda jika dia menggerakkan lengannya dalam
baluran emosi tak terkendali yang langsung akan melontarkan
tingkat ke-7 Cit Sat Sin Ciang yang sulit ditangkis ataupun
ditahan oleh tokoh berkemampuan sempurna sekalipun. Dan
melihat atau merasakan lontaran lawan kini menggunakan Cit
Sat Sin Tjiang, Kwi Song tidak berayal. Puncak pertarungan
akan segera tiba .......
Pada saat menegangkan seperti itu, Kwi Song masih lebih
percaya menggunakan ilmu mujijatnya Pek-in Tai-Hong-Sin-
Ciang (Tangan Sakti Angin Taufan Awan Putih) daripada Kim
Liong Seng Hui (Naga Emas Memancarkan Cahaya). Selain itu,
jika melawan kekuatan lawan yang penuh hawa iweekang dan
sihir yang mujijat, maka Pek In Tai Hong Sin Ciang masih lebih
mujijat dan lebih dapat diandalkan. Berbeda jika lawan
memilih untuk menggunakan ilmu senjata maupun ilmu
berdasarkan tata gerak yang cepat bertenaga, maka Kim Liong
Seng Hui lebih bisa diandalkan. Karena itu, Kwi Song
memantapkan hatinya untuk melawan.
Dan memang benar, hingga mencapai lontaran pukulan
ke-lima, Kwi Song sanggup menahan dengan sangat baik.
Bahkan hingga pukulan ke-lima, dia merasa memberi efek
pukulan yang lebih besar kepada lawannya. Hal ini bisa
disaksikannya ketika Hauw Lam terlihat meringis. Hanya saja,
bersamaan dengan itu, terlihat "kegilaan" Hauw Lam semakin

Tarian Liar Naga Sakti I 2352


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mendekati puncaknya. Pada titik puncak seperti itu nantinya,


lontaran tenaganya akan menggunakan tenaga gabungan
yang mujijat. Tetapi, ketika melontarkan Pukulan Ke-tujuh,
pukulan yang dianggap sempurna pada saat itu (Padahal,
justru pukulan terakhir yang menjadi pamungkas Cit Sat Sin
Tjiang), kondisi sudah sangat menegangkan.
Kwi Song sendiri sudah mempersiapkan dirinya secara
lebih kokoh, lebih percaya diri dengan puncak kekuatan Pek In
Tai Hong Sin Ciang yang baru kali ini akan dilontarkannya.
Puncak kekuatan Cit Sat SIn Tjiang dilawan oleh puncak ilmu
andalan ciptaan Kian Ti Hosiang yang didorong dengan penuh
tenaga murni oleh Kwi Song. Siapakah gerangan yang akan
keluar sebagai pemenang?
Sekujur tubuh Kwi Song sudah terlindungi secara rapih
dan ketat. Tubuhnya kini dikelilingi secara merata oleh awan
putih pekat dan berpijar. Bahkan mata ahlipun sudah teramat
sulit menentukan letak atau posisi tepatnya pada waktu itu.
Tokoh-tokoh sekelas Ciangbundjin Bu Tong Pay dan Giok Li
sekalipun terlihat sudah mulai kesulitan dan hanya mampu
menangkap bayangan tubuhnya secara samar. Tetapi
keduanya kagum bukan main dengan puncak kekuatan Kwi
Song yang terlihat kokoh, murni dan sangat bisa diandalkan.
Di sisi lawannya, Cit Sat Sin Tjiang pada jurus ke-tujuh,
memperlihatkan tanda-tanda yang tidak kurang mengagetkan.
Sekujur tubuh Hauw Lam terlihat memerah dan agak gelap,
merah kehitaman dan membuat orang biasa kehilangan nyali
bahkan seperti kehilangan diri menyaksikannya. Apalagi
melawannya. Sementara sepasang lengan Hauw Lam sudah
berpijar kemerahan, merah kelam, merah kehitaman yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2353


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menggambarkan "kematian" dan "kebinasaan". Dan inilah


untuk pertama kalinya Pukulan Ketujuh CIT SAT SIN TJIANG
disaksikan oleh orang banyak di rimba persilatan Tionggoan.
Pukulan terkenal yang dianggap TIDAK TERLAWAN dari Ilmu
Hitam kini akan berbenturan dengan ilmu murni dari Siauw
Lim Sie yang diciptakan oleh salah seorang Maha Guru Siauw
Lim Sie Kian Ti Hosiang. Pelontarnya masing-masing terlihat
percaya diri untuk menyandarkan nasib dan kemenangannya
atas ilmu yang dikuasai mereka secara snagat baik itu.
Dan ketika akhirnya keduanya bergerak dengan
kecepatan yang justru dengan mudah diikuti mata manusia,
keduanya hanya terlihat menggerakkan sepasang lengan. Dan
menghamburlah kekuatan berbeda itu dengan gelombang
kekuatan yang terasa menyesakkan nafas hingga radius 20-30
meter dari tempat mereka berdiri. Bahkan untuk berdiri
tegak, Giok Li, Kong Hian Hwesio dan Ciangbundjin Siauw Lim
Sie harus meloncat mundur sampai hampir 10 meter ke
belakang baru terbebas dari akibat sambaran kekuatan maha
dahsyat tersebut.
Gelombang kekuatan merah menghitam dan gelombang
kekuatan putih pekat terlihat berbenturan, namun sama
sekali tidak mengeluarkan suara menggelegar. Tetapi, akibat
dari benturannya bagaikan menciptakan prahara dan
menyapu area pusat beradanya Hauw Lam dan Kwi Song,
meluluh-lantakkan sekitarnya, baik pepohonan hingga bahkan
Restoran di belakang mereka hingga rata dengan tanah.
Tetapi, tidak ada teriakan karena sebagian besar jika tidak
semua mereka yang menyaksikan tanding dan laga itu sudah
pingsan sejak beberapa waktu lalu. Hanya beberapa orang

Tarian Liar Naga Sakti I 2354


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

belaka yang masih sanggup mengikuti pertarungan luar biasa


itu.
Dan bagaimana akibat benturan sepsang ilmu mujijat
tersebut? Terlihat tubuh kokoh nan gagah dari Kwi Song
masih berdiri tegak. Tetapi, jelas dibibirnya terlihat darah
menetes dan membasahi jubahnya. Luar biasa, ternyata Cit
Sat Sin Tjiang tingkat ke-tujuh, mampu menyusup dan
membentur khikang istimewa Kwi Song dan melukainya meski
tidak terlihat parah. Karena raut wajah dan bibir Kwi Song
masih menyungging senyum. Jika itu pukulan terakhir Cit Sat
Sin Tjiang, maka Kwi Song kini maklum, bahwa dia
berkemampuan menahannya. Bahkan, pada saat itu, Kwi Song
sudah menemukan jalan untuk lebih memperkokoh dirinya
pada saat-saat terakhir.
Sementara itu, Hauw Lam terlihat justru lebih menderita.
Bibirnya justru lebih banyak mengeluarkan darah
dibandingkan dengan Kwi Song. Tetapi, pada saat itulah justru
"kegilaannya" mencapai puncaknya. Dengan cepat tubuhnya
kembali diliputi awan merah kehitaman dan bahkan lebih
tebal dari keadaan semula sebelum melontarkan pukulan
ketujuh. Hal itu membuat Kwi Song terkejut setengah mati.
Lawannya masih berkemampuan dan bahkan terlihat akan
melontarkan pukulan lain yang justru jauh lebih berbahaya.
"Apakah mungkin ......"? desis Kwi Song dalam hati dan mulai
merasa cemas memikirkan akibatnya baik bagi dirinya
maupun bagi Hauw Lam. Tetapi, sebagai seorang yang dididik
secara ketat oleh Kian Ti Hwesio, Kwi Song tidak kehilangan
akal dan memantapkan hatinya.

Tarian Liar Naga Sakti I 2355


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sesuatu yang dipikirkannya sebagai upaya memperkuat


diri, berupa menggabungkan puncak kekuatan Pek-in Tai-
Hong-Sin-Ciang (Tangan Sakti Angin Taufan Awan Putih)
dengan Kim Liong Seng Hui (Naga Emas Memancarkan
Cahaya) dengan mendadak disiapkannya. Meski baru dalam
tahapan "teori", tetapi dia percaya, jika Suhunya
menyuruhnya melatih Ilmu itu, berarti ada faedahnya. Maka,
meski mentah, dalam keadaan darurat, diapun menyiapkan
dirinya dengan formula baru itu. Dan kini, sekali lagi keduanya
bersiap melakukan dorongan menentukan.
Adalah Hauw Lam yang sudah kehilangan kontrol diri yang
memulai dengan gerakan memukul sambil melontarkan
serangannya. Tetapi, pada saat dia mulai bergerak itu,
terdengar sebuah desisan lirih:
"Ach ...... Hauw Lam koko ......."
Desisan Giok Li yang mengkhawatirkan keselamatan
keduanya, terutama khawatir dengan keselamatan Hauw Lam.
Karena tiba-tiba, diapun melihat awan putih pekat yang
mengelilingi Kwi Song justru berpijar jauh lebih tebal dan lebih
menyilaukan mata dibanding sebelumnya. Dia khawatir
keduanya akan celaka dan terluka jauh lebih hebat. karena itu,
diapun mendesis lirih namun masih dapat didengar oleh Kwi
Song maupun oleh Hauw Lam. Dan, satu-satunya daya magis
yang diindahkan Hauw Lam dalam keadaan "terasuki"
sekalipun, adalah suara GIOK LI yang memang berkali-kali
menyelamatkan nyawanya dari maut.
Desisan itu menyelamatkan baik Hauw Lam maupun Kwi
Song dari akhir yang masih belum dapat dipastikan dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2356


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

teramat sulit ditebak. Tetapi, melihat pijaran kekuatan


keduanya, maka dapatlah dipastikan bahwa mereka berdua
akan terluka jauh lebih parah dibandingkan benturan
sebelumnya.
Kwi Song yang melihat gerakan lengan Hauw Lam
melambat setelah mendengar desis lirih Giok Li sadar jika
terjadi perubahan. Dan memang benar, kekuatan dorongan
Hauw Lam terasa lebih lemah dan karena itu, sedapat
mungkin diapun berusaha mengurangi kekuatannya. Tetapi,
tetap saja terlambat karena tenaganya sudah terlanjur
didorong kedepan. Memang dia sempat mengurangi
kekuatannya, tetapi masih tetap melebihi kekuatan Hauw Lam
yang sudah lebih banyak berkurang kekuatannya setelah
mendengar desis lirih Giok Li yang terdengar
mengkhawatirkan dirinya di telinga Hauw Lam. Dan akibatnya
segera terlihat:
"Auccchhhhhhhhhhhhhh ........." Hauw Lam terdorong
mundur sampai 5 langkah dan kemudian memuntahkan darah
segar. Tetapi pada saat bersamaan, Kwi Song sendiri
terdorong sampai 1-2 langkah ke belakang dan diapun
menderita luka meski tidak seberat Hauw Lam. Untuk
menjaga semua kemungkinan, Kwi Song dengan cepat duduk
bersamadhi guna mengembalikan kebugaran dan sekaligus
mencoba mengobati luka dalamnya. Dan dalam gembiranya,
dia menemukan jika tidak ada persoalan serius dalam dirinya
selain harus mengembalikan semangat dan kebugaran akibat
benturan kekuatan mujijat dengan Hauw Lam.
Sementara itu, Hauw Lam yang menderita lebih parah
sudah jatuh terduduk dan kemudian sama dengan Kwi Song,

Tarian Liar Naga Sakti I 2357


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

juga mencoba mengobati dirinya. Tetapi, waktu sembuhnya,


justru jauh lebih cepat ketimbvang Kwi Song. Dan ini dapat
dimengerti, karena tenaga mujijat yang mengeram dalam
dirinya dengan cepat mengobati luka dalam dirinya dan
membugarkannya kembali lebih cepat. Tetapi, jika luka dalam
dapat cepat disembuhkan, kebugaran dan kondisi fisiknya
belum tentu dapat disembuhkan secepatnya meski oleh
kekuatan mujijat dalam tubuhnya sekalipun.
Cepat-cepat Kiang Hauw Lam mencoba duduk dan
tubuhnya terasa sangat berat. Dan melihat keadaan itu, Kong
Hian Hwesio dan Ciangbundjin Bu Tong Pay cepat bergerak
mendekati Kiang Hauw Lam. Melihat itu, Giok Li cepat
menghadang di depan Hauw Lam sambil membentak:
"Jiwi Locianpwee mau apa ...."?
"Nona cilik, menyingkirlah. Kami perlu menangkap Anak
Muda itu. Terlampau banyak korban yang sudah jatuh
terbunuh olehnya ......" berkata Ciangbundjin Bu Tong Pay
sambil tetap melangkah maju. Tetapi, karena dihalangi Giok
Li, mau tidak mau dia harus melewati anak gadis itu.
"Menyingkirlah Nona cilik ....." ujarnya sambil
mengibaskan lengannya dan menduga Giok Li akan cepat
diundurkan.
Tetapi siapa sangak tidak demikian kejadiannya. Lagi pula
mana mau seorang Giok Li yang nakal itu mengalah begitu
saja. Secara otomatis lengannya mengebut dan secara
otomatis kemudian menangkis lengan Ciangbundjin Bu Tong
Pay yang mengibas kearah dirinya, dan akibatnya:

Tarian Liar Naga Sakti I 2358


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Duk .......... "


Ciangbundjin Bu Tong Pay tidak mampu maju lebih jauh
karena kekuatan tenaga tangkisan Giok Li luar biasa kuatnya.
Hal ini membuat Thian Hoat Todjin heran sampai-sampai dia
mengerutkan kening. Berpikir keras untuk kemudian pada
akhirnya berkata:
"Ternyata engkaupun membekal kemampuan hebat Nona
......", Ciangbundjin itu berkata dengan suara kagum.
"Mana ...... mana ....... sekedar menjaga diri locianpwee
....."
"Baiklah, berusahalah untuk menjaga dirinya Nona. Apa
boleh buat, demi keamanan Dunia Persilatan kami harus
menangkapnya ......"
Dan dengan cepat Thian Hoat Todjin menyerang kedepan
dan berusaha menerobos pertahanan Giok Li guna menawan
Hauw Lam. Tetapi Giok Li dengan cepat memapak serta
menghalangi jalan pergi Thian Hoat Todjin dan dalam waktu
singkat, keduanya terlibat dalam pertarungan seru. Thian
Hoat Todjin terkejut karena kekuatan lengan kecil Giok Li
sama sekali tidak berada di sebelah bawah kemampuannya.
Ilmunyapun tidak kurang sakti dan hebatnya sehingga mampu
menghalau semua serangannya sehebat apapun jurus
serangannya.
Bukan cuma Ciangbundjin Bu Tong Pay, Kong Hian Hwesio
sendiripun terkejut setengah mati melihat kembali muncul
remaja jelita yang demikian sakti. Mengingatkan mereka akan
diri Giok Lian dan Mei Lan, dara sakti yang memiliki

Tarian Liar Naga Sakti I 2359


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keberanian dan tingkat kepandaian yang bahkan kini sudah


jauh mengatasi mereka berdua. Dan semakin lama, Thian
Hoat Todjin semakin penasaran, karena dengan kekuatan dan
kecepatan yang dimilikinya, dia tidak sanggup mendesak Giok
Li. Bahkan semakin lama, kekuatan si gadis justru semakin
bertambah dan membuatnya mulai merasa kewalahan.
Sekaligus merasa khawatir jangan sampai kalah oleh gadis
remaja yang tidak dikenalinya itu.
Kong Hian Hwesio sendiripun merasa penasaran dan
sekaligus juga mengelus dadanya karena menemukan
kenyataan bahwa diapun tidak akan sanggup menang
melawan gadis remaja yang jelita namun nakal itu. Semakin
lama dia melihat semakin digdaja dan semakin hebat dan kuat
serta mantap gerakan kaki dan sepasang lengan Gadis itu. Dan
diapun melihat Ciangbundjin Bu Tong Pay bergerak semakin
cepat dan semakin bertenaga. Tetapi, harus diakuinya, dia
kaget setengah mati dengan kemampuan si gadis yang sangat
diluar dugaannya.
Sementara itu, terjadi sesuatu di tengah arena. Kiang
Hauw Lam yang sedang limbung dan mengobati dirinya atau
memulihkan kebugaran fisiknya, tiba-tiba terlihat menegang.
Dan tidak berapa lama kemudian, di arena dekat tubuhnya
sesosok bayangan yang bergerak sangat cepat datang
mendekat. Dengan cepat bayangan itu kemudian menotok
dibeberapa tempat di tubuh Hauw Lam, seterusnya
mengangkatnya atau tepatnya memondong Hauw Lam dan
kemudian berkelabat pergi. Kejadiannya kurang dari 2-3 detik
dan Kong Hian Hwesio tidak cepat menyadari apa yang terjadi.
Dia baru sadar ketika bayangan langsing itu sudah berkelabat

Tarian Liar Naga Sakti I 2360


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pergi sambil memondong tubuh Hauw Lam. Meskipun


terlambah tetapi Kong Hian Hwesio bereaksi sambil diapun
berseru mengingatkan orang lain:
"Amitabha ...... ada orang membawa tubuhnya ........"
Sambil berkata demikian, Kong Hian Hwesio melompat
untuk mengejar. Tetapi, belum lagi dia mengejar keluar arena,
tiba-tiba ada angin pukulan yang memapak dirinya.
Untungnya pengalamannya yang banyak membuatnya sangat
awas dan siaga sehingga dia cepat memapak serangan
tersebut:
"Dukkkkkkkkkk ............. " tubuh Kong Hian Hwesio
terlontar kembali ke belakang. untung saja dia tidak terluka.
Tetapi akibat semuanya itu, lawan yang membawa tubuh
Hauw Lam sudah menghilang dibalik kegelapan malam.
Sementara itu, Giok Li yang melihat ada orang yang
memondong tubu Hauw Lam dan berkelabat pergi, sudah
menghentikan serangannya dan kemudian berkata kepada
Ciangbundjin Bu Tong Pay:
"Ciangbundjin Locianpwee, ijinkan tecu pergi untuk
menyelidiki keanehan dalam tubuh Kiang Hauw Lam. Dia
seperti dikuasai kekuatan tertentu sehingga ketika sangat
emosional, kekuatan luar biasa terlontar otomatis dari
tubuhnya ......... suatu saat, tecu akan menjelaskan kepada
Ciangbundjin Locianpwee ........ Karena itu, mohon ijin Tecu
akan berlalu ......" dan Giok Li kemudian berkelabat pergi
mengejar bayangan yang tadi pergi sambil menggondol tubuh
Hauw Lam.

Tarian Liar Naga Sakti I 2361


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Locianpwee, biarkan dia pergi. Aku percaya dengan


perkataannya. Jika bukan karena desisannya, maka rasanya
aku atau kami berdua sudah menggeletak jadi mayat di
tempat ini. Akupun akan membayangi dia dan kelak akan
melaporkannya kepada Ciangbundjin Siauw Lim Sie dan Bu
Tong Pay ........."
"Mohon iji tecu akan pergi menyelidiki ......." Kwi Song
menghadap Kong Hian Hwesio dan meminta perkenan untuk
pergi mengejar.
"Amitabha ....... baiklah, lakukan tugasmu. Seterusnya,
engkau bertanggungjawb untuk menyelesaikan persoalan ini
atas nama Siauw Lim Sie ........"
"Baiklah ..... tecu menerima perintah ...."
"Amitabha ....... pergilah Kwi Song ....."
Dan Kwi Songpun berkelabat pergi. Bukan hanya pergi
mengejar Giok Li dan Hauw Lam, tetapi juga pergi untuk
menuntaskan kepenasarannya terhadap Giok Li serta
kemisteriusan Hauw Lam. Betapapun Kwi Song sudah
bertekad untuk menyelesaikan masalah ini dan akan
menyelesaikannya demi perguruannya, Siauw Lim Sie. Juga
untuk membuat terang persoalan seputar keadaan Hauw
Lam. Dia mulai bersimpati dengan pemuda itu, tetapi belum
sanggup menjawab pertanyaan "ada apa dengan Hauw Lam
sebenarnya ....?".

Episode 44: Badai Lautan Selatan (1)

Tarian Liar Naga Sakti I 2362


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bukan main kagetnya Lamkiong Li Cu ketika mendengar


informasi munculnya korban yang teramat banyak akibat
pukulan CIT SAT SIN TJIANG tingkat sempurna. Selama ini yang
diketahuinya, hanya dia seorang yang menguasainya. Dan
itupun baru beberapa bulan berselang setelah dia
memperoleh sebagian kecil muntahan kekuatan Lamkiong Sek
yang membantunya di saat-saat terakhir hidupnya. Dan jika
muncul tokoh lain dengan pukulan Cit Sat Sin Tjiang yang
sudah sempurna, maka hanya ada satu orang yang mungkin
memilikinya: Kiang Hauw Lam anaknya sendiri. Tapi, bukankah
anak itu masih berada di dekat Lembah Pualam Hijau
menyelesaikan latihan terakhirnya dan masih belum tuntas?
Untuk membuktikan dugaannya, Li Cu yang kini bersama
dengan Naga Pattynam dan Wisanggeni, bergerak cepat
menuju Lembah Pualam Hijau. Apalagi tujuannya jika bukan
untuk membuktikan dugaan Li Cu. Selain itu, mereka memang
tinggal menunggu selesainya latihan Hauw Lam sebelum
melakukan sesuatu yang "besar". Sesuatu yang hanya bisa
dilakukan jika Lamkiong Sek meninggal atau tokoh yang lain
meninggal terlebih dahulu. Tetapi, Lamkiong Sek sudah
meninggal dan tokoh "yang lain" itupun menurut berita
terakhir juga sudah meninggal. Maka, merekapun
memutuskan untuk memulai langkah besar yang dimaksud,
dan diawali dengan menegaskan keadaan terakhir Kiang Hauw
Lam.
Benar saja, mereka menemukan Gua yang sudah kosong,
gua yang sebelumnya mereka siapkan dan peruntukkan bagi
Kiang Hauw Lam untuk melatih dan menyempurnakan dirinya.
Menemukan gua yang sudah kosong itu, Li Cu bersama dua

Tarian Liar Naga Sakti I 2363


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kakek Tua yang masih nampak gagah itu mencoba menyusuri


dan mengejar jejak tokoh yang membunuh dengan Cit Sat Sin
Tjiang. Mereka terus mengejar dan menemukan banyak
korban sepanjang perjalanan. Dan menilik korban pertama
tidak jauh dari Gua yang mereka datangi, maka mereka
semakin yakin bahwa adalah Hauw Lam yang melakukannya.
Tetapi, mereka terlambat beberapa hari, karena itu sampai
sekian lama mereka belum juga berhasil menyandak Kiang
Hauw Lam yang berjalan beberapa hari di depan mereka.
Yang membuat Li Cu kecut dan terkejut adalah, muntahan
tenaga pukul Cit Sat Sin Tjiang yang digunakan membunuh
banyak orang itu. Kekuatan itu justru masih setingkat atau
malah lebih diatasnya. "Bagaimana bisa .....? Apakah
Lamkiong Sek berbuat atau melakukan sesuatu yang mujijat
atas anak itu .....?" demikian pikir Li Cu dalam hati. Meski
demikian, dia tidak kahwatir karena tahu benar jika Hauw Lam
akan berada di pihaknya sekarang dan kelak. Apalagi setelah
terjadinya insiden pembunuhan besar-besaran dan massal
yang dilakukan Hauw Lam. Tak ada pintu kembali ke Lembah
Pualam Hijau bergabung dengan leluhur ayahnya, hanya
mungkin bersamanya di Lautan Selatan atau mengembara
entah kemana. Tetapi, bagaimanapun dan betapapun, sesuatu
yang besar harus segera dimulai. Dan nampaknya, sekarang
saat itu sudah tiba. "Sudah sangat jelas bahwa Kiang Hauw
Lam sudah menguasai tingkat terakhir Cit Sat Sin Tjiang dan
sudah saatnya proyek besar yang lama digagas itu
dilaksanakan. Sudah saatnya .......
Alangkah kagetnya Li Cu, Wisanggeni dan Naga Pattynam
ketika akhirnya menyadari arah yang diambil Hauw Lam. Tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 2364


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

salah lagi, Kiang Hauw Lam nampaknya menuju ke Siauw Lim


Sie. Dan menjadi lebih kaget lagi ketika mereka menemukan
jejaknya membunuh beberapa Bhiksu Siauw Lim Sie:
"Astaga, apakah anak itu sudah benar-benar demikian
gilanya .........."? gerutu Li Cu sambil geleng-geleng kepala.
"Mengapa dia tidak pilih-pilih korban? Dia membunuhi
semua kalangan, bukan hanya kelompok musuh kita, tetapi
juga bahkan kawan kita. Bahkan nampaknya sebelum kita
bergerak, kita bakal kerepotan berurusan dengan semua
kekuatan di Tionggoan ini ...." benar-benar gemas dan resah Li
Cu menemukan kenyataan menggetarkan ini. Betapapun licik
dan cerdiknya perempuan yang mulai menua ini, tetapi
menghadapi seluruh kekuatan rimba persilatan Tionggoan,
membuatnya goyah dan sedikit gentar. Tapi nasi sudah
menjadi bubur.
"Betul ......... kita harus cepat bergerak jika demikian ....."
desis Wisanggeni yang juga kelihatan kaget dengan apa yang
dilakukan Hauw Lam.
"Kita temukan dia terlebih dahulu. Jika tidak salah, kita
hanya tertinggal beberapa jam darinya sekarang ini ......."
Dan merekapun berkelabat pergi. Terus dan terus
mengejar Hauw Lam yang telah membuat heboh dan gentar
dunia persilatan Tionggoan. Bahkan mereka mulai bisa
menduga bahkan mencium gerakan dunia persilatan dalam
jumlah massif. Mereka datang dari Kaypang, datang dari
Bengkauw, datang dari Bu Tong Pay, juga dari Siauw Lim Sie.
Bukan cuma itu, bahkan ada juga dari Kun Lun Pay, Thian San
Pay dan masih banyak perguruan lainnya yang bergerak

Tarian Liar Naga Sakti I 2365


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengejar Hauw Lam. Lebih dari itu, perguruan hitam lainnya


juga ada yang menjadi korban Hauw Lam dan bergerak
mengejar secara sembunyi-sembunyi. Yang pasti, Hauw Lam
nampaknya sudah menjadi musuh bersama Rimba Persilatan
Tionggoan.
Dan ketika akhirnya mereka bertiga berhasil menemukan
Hauw Lam, mereka datang dan tiba tepat pada waktunya.
Tepat ketika perkelahian Kwi Song dan Hauw Lam mulai
meningkat ke taraf yang sangat berbahaya karena keduanya
bergerak dengan ilmu-ilmu berat, mujijat dan sangat
membahayakan nyawa siapapun. Mereka bertiga mau tidak
mau harus mengagumi Hauw Lam dan juga musuhnya yang
sama mudanya karena tingkat kepandaian keduanya yang
terpaut sangat tipis dengan mereka bertiga. Terutama,
mereka tergetar ketika Hauw Lam bergerak dengan gaya dan
cara yang menggidikkan hati mereka bertiga pada gerakan
terakhirnya. Betapa tidak, Hauw Lam bergerak dengan
kombinasi gerakan dan tenaga iweekang mujijat hasil
gabungan Lamkiong Sek, Naga Pattynam dan Wisanggeni.
Kekuatan sihir, kekuatan beracun, kekuatan batin dan
iweekang berlimpah menghambur keluar.
Kekuatan yang terkandung dalam pukulan terakhirnya
membuat mereka tercekat. Bahkan Li Cu, Wisanggeni dan
Naga Pattynam sendiri tidak yakin jika mampu menahan
kekuatan yang dilontarkan Hauw Lam itu. Tetapi, sekaligus
mereka tersentak kaget ketika tiba-tiba Hauw Lam
mengendor dan kehilangan pengaruh mujijat tenaga itu.
mereka belum yakin betul, tetapi mereka seperti mendengar
adanya desisan suara seorang gadis yang menyebut atau

Tarian Liar Naga Sakti I 2366


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memanggil nama "Hauw Lam". Hanya saja, mereka tidak


terlampau memperhatikan soal itu lagi, karena terpenting
mereka harus membawa Hauw Lam pergi secepatnya karena
semakin banyak jagoan yang mendekati tempat di mana tadi
terjadi pertarungan hebat itu.
Adalah Lamkiong Li Cu yang bergerak cepat dan kemudian
didampingi sambil menjaga keselamatannya oleh Wisanggeni
dan Naga Pattynam. Dengan nyaris tak terlihat Li Cu bergerak,
memondong tubuh Hauw Lam dan kemudian melesat pergi.
Adalah Naga Pattynam yang memapak Kong Hian Hwesio dan
membuat Hwesio Siauw Lim Sie itu tertahan bahkan
terdorong ke belakang. Tak lama kemudian mereka sudah
berlari berjejeran sambil Wisanggeni dan Naga Pattynam
sesekali menengok ke belakang apakah ada orang lain yang
mengejar ataukah tidak. Setelah beberapa jam berlari,
merekapun berhenti di sebuah tempat tersembunyi. Dan
setelah memeriksa tubuh Hauw Lam, Li Cu nampak menarik
nafas lega dan bergumam:
"Dia tidaklah terluka sama sekali. Hanya, kulihat dia tidak
mampu menyatukan tenaga gabungan dengan tenaganya
sendiri meski sudah diperkuat tenaga murni Paman Kakek
Lamkiong Sek. Bahkan, tenaga gabungan itu, masih lebih kuat
dari tenaganya sendiri dan tidak sanggup disatukannya.
Tenaga gabungan itu kulihat terlampau kuat dan tak sanggup
dia kendalikan, pada saat dia kehilangan kontrol atas
emosinya, maka tenaga itu akan terlontar keluar dengan
kibasan lengannya. Dan kekuatan gabungan itu, nampaknya
yang selalu terlontar keluar dan menyatu dengan Cit Sat Sin
Tjiang. Kekuatan Cit Sat Sin Tjiangnya justru masih

Tarian Liar Naga Sakti I 2367


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengatasiku ....... luar biasa ......" jelas Li Cu sambil


memandang Wisanggeni dan Naga Pattynam.
"Hahahahaha, bagus jika demikian. Itu artinya
pengorbanan Saudara Lamkiong Sek tidaklah sia-sia. Dan itu
juga berarti, kita harus segera bergerak ......."
"Benar ....... ini saatnya kita bergerak ......" tegas
Wisanggeni.
"Apakah kalian tidak berpikir lebih baik baginya (Sambil
menunjuk Hauw Lam) untuk menguasai dulu tenaga gabungan
itu ....."? tanya Li Cu.
Nampak Wisanggeni dan Naga Pattynam berpandangan
dan serempak keduanya mengangguk dan bersepakat
sesuatu. Adalah Naga Pattynam yang kemudian angkat suara
menjelaskan sesuatu:
"Li Cu, aku perlu tegaskan kepadamu, bahkan Lamkiong
Sek sampai akhir hidupnya tidak pernah yakin apakah
Kekuatan Gabungan kami akan berhasil atau tidak. Hasil yang
didapat Hauw Lam sudah jauh melampaui harapannya, juga
harapan kami yang masih hidup. Meleburkan kekuatan
gabungan dengan kekuatan inti Hauw Lam bakalan
membutuhkan waktu puluhan tahun. Bahkanpun Empat
Manusia Dewapun ditambah Suhengku Bhiksu Chundamani
tidak akan mampu melakukannya dalam waktu sebulan
ataupun dua bulan. Karena kekuatan itu memadukan
kekuatan Iweekang, Kekuatan Sihir, Kekuatan Beracun dan
kekuatan Batin. Maka jika kita mesti menunggu dia berhasil,
batasan waktunya tidak ada, mungkin kami berdua sudah
tiada dalam dunia lagi baru dia berhasil. Itupun kalau ada jalan

Tarian Liar Naga Sakti I 2368


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berhasilnya yang kami berduapun masih meragukannya.


Karena itu, jika kita tidak memulainya sekarang, maka kurasa
tidak akan terjadi selamanya ..."
"Benar Li Cu, apa yang dikatakannya tidak salah. Jika kita
harus menunggunya berhasil kita tidak akan pernah tahu
kapan waktunya, karena sejak awal kami bertiga tidak yakin
jika cara ini akan berhasil jika diturunkan hanya kepada satu
orang belaka ......"
Lamkiong Li Cu memandang Naga Pattynam dan
Wisanggeni berganti-ganti dan dia nampak percaya akan apa
yang dikatakan kedua orang tua itu. Karena betapapun, sedikit
banyak, apa yang terjadi dalam diri Hauw Lam, juga berasal
dari edua Kakek Sakti itu. Karena itu, tidak mungkin keduanya
berdusta.
"Baiklah jika demikian. Kita tunggu Hauw Lam pulih dan
setelahnya kita kumpulkan kawan-kawan kita dan segera
beraksi ....."
================
Lam Hay Bun di Laut Selatan. Bagi Rimba Persilatan
Tionggoan, Lam Hay Bun adalah LEGENDA dan kisah yang
hanya dikenal dan diketahui segelintir orang belaka. Tidak
banyak, bisa dihitung dengan jari, tokoh Persilatan yang
mengetahui secara detail dan rinci keberadaan LAM HAY BUN.
Baru 100 tahun terakhir atau mungkin lebih dia terdengar
secara sayup-sayup di Tionggoan dengan orang yang bertemu
hanya segelintir belaka. Kontak pertama yang diketahui
adalah ketika seorang petinggi Lam Hay Bun yang bernama

Tarian Liar Naga Sakti I 2369


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

LAMKIONG BUN OUW bertarung nyaris seimbang dengan


Empat Manusia Dewa Tionggoan. Kemudian, pertarungan 10
tahunan yang melibatkan Lam Hay Bun dalam satu kelompok
dengan Pendekar India (Thian Tok) dan Bengkauw juga
mencatatkan nama LAMKIONG BOUW dan terakhir
LAMKIONG BU SEK. Nama-nama di atas adalah Nama Tocu
Lam Hay Bun dalam satu garis keturunan dan selalu menjadi
PEWARIS gugusan pulau yang terkenal dengan nama LAM HAY
BUN di Laut Selatan.
Lamkiong Bun Ouw adalah seorang sesepuh Lam Hay Bun
yang usianya hanya terpaut 15 tahunan dengan 4 Manusia
Dewa Tionggoan, tetapi baru beberapa waktu terakhir
dikabarkan meninggal dunia. Dia memiliki seorang Adik Tiri
yang berbeda cukup jauh usianya dengannya, bernama
Lamkiong Sek. Hanya karena hubungan dan wibawa Lamkiong
Bun ouw sajalah maka Lamkiong Sek yang sangat pintar dan
ambisius tidak mengambil alih Lam Hay Bun. Keberadaan
Lamkiong Bun Ouw, wibawanya dan kasihnya kepada
Lamkiong Sek membuat tokoh ambisius itu tidak pernah
punya niat mengambil alih Lam Hay Bun. Sayangnya, ketika
menerima kabar kematian Lamkiong Bun Ouw, Lamkiong Sek
sendiri beberapa waktu kemudian menyusul meninggal
setelah menempur Lembah Pualam Hijau.
Tokoh Lam Hay Bun yang paling sepuh dewasa ini adalah
Lamkiong Bouw yang berusia sudah sangat lanjut, sudah
sekitar 90 tahunan atau malah lebih usianya. Sebetulnya usia
Lamkiong Bouw beda beberapa tahun belaka dengan Paman
Tirinya Lamkiong Sek, dan tokoh ini tidak terlampau senang
dengan jabatan TOCU. Terlebih ketika putra tunggalnya

Tarian Liar Naga Sakti I 2370


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

meninggal sebelum usia 35 tahunan, hal yang membuat tokoh


ini menjadi semakin apatis dan pada akhirnya memutuskan
untuk menyerahkan jabatan Tocu Lam Hay Bun kepada
cucunya. Padahalnya lagi, ketika itu usia cucunya masih cukup
muda, sekitar 25 tahunan.
Sebetulnya, Lamkiong Bun Ouw memiliki beberapa anak
perempuan lainnya yakni Lamkiong Leng In yang menikah
dengan Liu Ek Soan. Anak-anak mereka kini, yakni Liu Soan Li
dan Liu Kong, menjadi tokoh-tokoh Lam Hay Bun
mendampingi Lamkiong Bu Sek. Kemudian ada juga putri
kembar Lamkiong Bouw yang salah satunya adalah Lamkiong
Li Cu dan adik kembarnya (Kisah ini akan di ceritakan kelak
lebih detailnya, di episode lain). Sebetulnya, justru anak-anak
perempuan Lamkiong Bouw inilah yang cerdas, berbakat dan
memiliki potensi kepemimpinan yang sangat menonjol.
Tetapi, tradisi pewaris anak laki-laki terus menghantui tokoh
ini hingga kurang memperdulikan anak-anak perempuannya.
Tocu Lam Hay Bun dewasa ini, LAMKIONG BU SEK adalah
cucu Lamkiong Bouw. Dia sudah menjadi Tocu sejak berusia
25 tahun menggantikan kakeknya, Lamkiong Bouw yang kini
sudah berusia 90 tahunan lebih, mendekati 100. Dan
sebagaimana tokoh-tokoh atau Tocu sebelumnya, Lamkiong
Bu Sek juga menjaga tradisi ilmu keluarga dengan
kemampuan yang tinggi. Hanya saja, berbeda dengan
Kakeknya, dia perlahan memilih hubungan "Baik" dengan
Rimba Persilatan Tionggoan. Di jamannya, sikap bermusuhan
dengan Tionggoan mulai melunak, tetapi begitupun, anak
muridnya tetap jarang berkelana di Tionggoan. Karena itu,

Tarian Liar Naga Sakti I 2371


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lam Hay Bun tetap tinggal sebagai legenda yang dimalui di


Tionggoan.
Markas Lam Hay Bun sendiri terletak di antara gugusan
pulau yang menghampar luas di Lautan Selatan. Pendatang
baru tidak akan mudah mengenali dimana gerangan markas
utama Lam Hay Bun yang memang tersembunyi dari
pandangan mata biasa. Selain itu, dengan ganasnya ombak di
Laut Selatan, maka teramat jarang orang yang punya
keinginan untuk melakukan perjalanan ke gugusan pulau Lam
Hay Bun. Markas utamanya terletak di sebuah Pulau yang
tidak terlampau besar dan berada di dekat sisi terluar daerah
Barat gugusan pulau itu. Di belakang pulau menghampar
beberapa pulau tak berpenghuni, tetapi terdapat penjaga dan
pengintai yang bertugas disana. Selain itu, daerah belakang
juga adalah daerah dengan gejolak gelombang yang luar biasa
besarnya karena berhadapan langsung dengan lautan lepas.
Karena kondisi alam yang demikian, maka area belakang itu
dianggap nyaris mustahil didatangi orang. Sebelum mendekati
area belakang itu, orang harus menghadapi ganasnya
gelombang lautan selatan yang terhubung langsung dengan
lautan lepas. Siapa berani?
Kemudian di samping dan depan pulau utama, ada
beberapa pulau lagi. Bahkan ada yang lebih besar dari pulau
Markas Utama dan disana rata-rata tinggal orang-orang atau
pekerja bagi Lam Hay Bun. Disana juga tinggal keluarga-
keluarga dari anak murid Lam Hay Bun yang tidak termasuk
dalam kategori keluarga besar LAMKIONG. Keluarga besar
Lamkiong tinggal di Pulau Utama, Markas Utama bersama
dengan Keluarga Petinggi Lam Hay Bun yang ditetapkan dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2372


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ditunjuk langsung oleh Tocu Lam Hay Bun. Tidak sembarang


orang tinggal di Pulau Utama dan penetapannyapun sangat
selektif dan berdasarkan kebutuhan Lam Hay Bun. Seleksi
ketat ini terutama bagi Petinggi Lam Hay Bun yang bukan
keturunan keluarga Lamkiong.
Pulau-pulau di depan juga berfungsi sebagai basis
pertahanan Lam Hay Bun. Bahkan di masing-masing pulau
terdapat Barisan Warna-Warni Lam Hay Bun yang cukup
disegani oleh Siauw Lim Sie, Bu Tong Pay, Kaypang dan
Lembah Pualam Hijau. Barisan di semua pulau, justru terlatih
dengan kemampuan yang sama hebatnya, kecuali barisan
utama yang berada di Markas Utama. Garis pertahanan Lam
Hay Bun bukan hanya Barisan Warna Warni, tetapi justru
pasukan air yang sangat terlatih baik bertarung di atas
air/perahu atau daratan, maupun dalam air. Pasukan Bajak
Laut Lam Hay Bun dahulu sangat disegani dan pasukan ini
masih tetap dipertahankan meski pekerjaan bajak laut tidak
lagi yang utama. Maka, Lam Hay Bun adalah kekuatan luar
biasa di gugus pulau yang hidup cukup sejahtera itu.
Karena itu, untuk memasuki Lam Hay Bun atau
menembus Markas Utamanya, adalah pekerjaan yang luar
biasa sulitnya. Hal yang wajar, karena mereka hidup dari
pekerjaan "Nelayan" dan juga pekerjaan yang menjadi tradisi
mereka yakni merampok di Lautan. Pekerjaan terakhir ini,
perlahan mulai ditinggalkan di masa Lamkiong Bu Sek,
terutama karena mereka bisa menjual ikan dengan harga yang
layak di dunia ramai. Memasuki markas utama, kekuatan yang
terpusat akan datang dari tokoh-tokoh utama yang memiliki
kepandaian luar biasa. Bagi bajak kebanyakan, kepandaian

Tarian Liar Naga Sakti I 2373


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tokoh Lam Hay Bun sangatlah ajaib dan mujijat, karena itu
nyaris tidak ada kekuatan di lautan yang berani mendekati
Lam Hay Bun. Itulah sebabnya populasi Lam Hay Bun justru
bertambah dan semakin lama semakin sejahtera dengan
kombinasi hidup sebagai nelayan di lautan, bercocok tanam di
daratan dan sesekali merampok.
Tocu terkini, Lamkiong Bu Sek sudah berusia sekitar 60
tahunan, mungkin lebih. Dia diasuh lebih banyak oleh
kakeknya dan juga kakek buyutnya, karena ayahnya
meninggal sebelum mencapai usia 40 tahunan. Meski mundur
sebagai Tocu, Lamkiong Bouw justru menemukan kesenangan
tersendiri dalam melatih diri dan terlebih lagi melatih cucu-
cucu dan keponakannya. Kesenangan ini melebihi kesenangan
ayahnya yang sama-sama tidak lagi mencampuri urusan Lam
Hay Bun dalam keseharian mereka. Baru pada masa
menjelang kematiannya Lamkiong Bun Ouw memutuskan
mewariskan kemampuan utamanya kepada buyutnya, putra
dari Lamkiong Bu Sek, Lamkiong Tiong Hong dan Lamkiong
Sian Li. Benar, Kakek sakti ini juga sempat melatih Putra Liu
Soan Li dan Liu Kong, tetapi warisan tenaga intinya
diperuntukkan bagi Sian Li dan terutama Tiong Hong. Wajar,
karena keduanya adalah pewaris marga LAMKIONG yang
adalah garis keturunan Lam Hay Bun.
Ditinjau dari banyak segi, kehidupan Lam Hay Bun
bagaikan RAJA DIRAJA di daerah mereka. Tak tersentuh lawan
atau bahkan nyaris tidak ada lawan yang berani masuk dan
mendekati daerah mereka. Belum lagi mencapai markas,
lawan-lawan sudah berhadapan dengan kekuatan luar yang
hebat, baik kekuatan dalam air maupun kekuatan perang

Tarian Liar Naga Sakti I 2374


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bajak Laut Lam Hay Bun yang sudah lama merajai dan
menghantui Lautan Selatan. Lautan Selatan adalah Lam Hay
Bun, begitu semboyan semua penghuni Lam Hay Bun.
Semboyan yang selalu ditanamkan kepada penghuninya,
bahkan ketika mereka masih kecil sekalipun. Kondisi seperti
ini sudah berlangsung cukup lama, sudah puluhan tahun
lamanya. Atau bahkan sudah ratusan tahun. Kondisi yang
membuat Lam Hay Bun melebarkan area kelananya ke
daratan karena tidak ada lawan sepadan di lautan.
Sebagaimana hari-hari biasanya, pantai belakang yang
menghadap Lautan Lepas sedang berkecamuk angin dengan
kecepatan tinggi dan menciptakan ombak-ombak besar lebih
dari 3 meteran. Dilihat dari jauh, gelombang itu bagai
berkejar-kejaran untuk pecah di pantai. Tetapi, di bagian lain
ombak-ombak besar itu bergantian menghantam secara deras
tebing-tebing pantai pulau utama dan juga pulau-pulau
pelindung lainnya yang lebih kecil. Ombak-ombak itu datang
silih berganti seakan bernafsu untuk menggedor tebalnya
tebing pelindung pulau yang terdiri atas bebatuan dan karang
yang terlihat tajam memutih.
Dan begitulah keseharian di gugus pulau Lam Hay Bun itu.
Angin kencang datang setiap tahun, setiap saat dan tidak
pernah berhenti. Selalu dan selalu demikian setiap saat. Maka,
mencari ombak dan deburan ombak yang begitu besar tiada
hentinya, datanglah ke bagian belakang pulau utama, karena
akan banyak ditemukan disana. Tergantung kerasnya angin.
Karena semakin keras angin maka semakin besar pula ombak
yang datang memukul tepian dan tebing-tebing karang pulau.
Dan karena demikian setiap hari, maka debur ombak dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2375


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

benturannya dengan tebing menjadi irama keseharian yang


seakan tidak pernah berubah. Jika demikian, siapa pula yang
punya keinginan memasuki pulau dari area itu?
Dengan keadaan Gugus Pulau Lam Hay Bun seperti itu,
siapa pula lawan yang masih berniat menyusup masuk?
Apalagi jika hanya sekelas bajak laut biasa. Baru menghadapi
gelombang laut selatan saja sudah merupakan persoalan
tersendiri. Maka tidak heran Lam Hay Bun terbiasa dengan
keadaan "terlindung" baik oleh keadaan alam, maupun karena
kehebatan penjagaan mereka. Sejak dahulu kala, yang mampu
masuk hanyalah tokoh-tokoh hebat dari Pulau Naga Api dan
Pulau Awan Putih. Itupun karena adanya perjanjian antara
mereka untuk pibu atau pertandingan. Dan juga hanya
terbatas 1-2 orang belaka, tidak pernah sanggup banyak orang
sampai masuk. Terus ada juga seorang atau dua orang dari
Tionggoan yang sanggup masuk hingga ke pulau utama tanpa
ketahuan.
Boleh dibilang, Lam Hay Bun memang sangat aman dan
terus merasa aman hingga saat ini. Tapi, apakah memang
demikian seterusnya? Entahlah.
Yang pasti lewat tengah malam terlihat sesuatu yang
sedang mendekat dari arah yang tak akan pernah diduga
siapapun, termasuk diduga oleh tokoh Lam Hay Bun
sekalipun. Sangat jarang, hanya tokoh bermarga LAMKIONG
belaka yang paham bahwa bagian belakang yang menghadap
LAUT LEPAS bukan hanya mengandalkan penjagaan biasa.
Pertama adalah barisan gelombang tinggi yang sangat besar
dan susah ditembus orang biasa. Penjagaan selanjutnya dan
terutama, justru dilakukan oleh SESEPUH mereka, Lamkiong

Tarian Liar Naga Sakti I 2376


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bun Ouw yang bertapa disana sejak puluhan tahun silam.


Selama puluhan tahun terakhir, bagian belakang sisi kanan
diisi oleh Lamkiong Bun Ouw sementara sebelah sisi kiri diisi
oleh Lamkiong Bouw. Dan sesuatu yang mendekat itu, justru
menuju ke sisi kanan yang diisi Lamkiong Bun Ouw. Hanya
saja, tokoh ini baru beberapa waktu lalu meninggal.
Mengapa secara sengaja para pendatang itu menempuh
sisi kanan? Dan datang di waktu malam pekat pula? Dan
kelihatannya tahu pula jika sisi itu sudah ditinggal seseorang
yang untuk waktu yang sangat panjang memberi rasa aman
bagi LAM HAY BUN? Entahlah, kita ikuti saja.
Yang pasti, kapal sederhana yang terombang-ambing dan
tidak terlihat ada orangnya dari luar, terus dan terus saja
menuju ke bagian bawah tebing. Dalam keadaan yang wajar,
tidak akan ada orang yang mau menuju bagian bawah tebing
pulau terluar gugusan Lam Hay Bun di bagian barat tersebut.
Pertama, keadaan di bawah tebing pasti penuh gejolak;
Kedua, belum tentu ada pijakan yang nyaman jika memang
harus mendarat atau turun dari perahu disana; Tetapi, justru
kesana arah kapal sederhana itu pergi atau mengarah.
Dan kapal yang susah terlacak karena gelap dan juga tidak
terlihat ada cahaya dan otomatis tak terlihat adanya bayangan
manusia; terus saja mengarah ke bawah tebing yang sangat
terjal itu. Terus dan terus. Dan ketika kemungkinan
tertangkap mata dari tebing bagian atas nyaris tidak ada lagi,
kapal sederhana yang tadinya oleng kekiri dan kekanan
dihajar gelombang lautan, terlihat menjadi lebih kokoh. Tidak
lagi oleng kekiri dan kekanan tak berdaya, tetapi kini seperti

Tarian Liar Naga Sakti I 2377


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sedang dikendalikan kekuatan luar biasa untuk mengakali dan


mengungguli gejolak air laut.
Dan hebatnya, kapal sederhana itu seperti tahu bahwa
justru di bawah tebing itu ada terdapat tempat yang cukup
memadai untuk manusia menginjakkan kaki. Tempat yang
mereka yakini cukup rendah resikonya. Dan juga sebuah
tempat yang sedikit masuk ke dalam berbentuk gua menjorok
kedalam pulau tetapi ada pijakan-pijakan yang cukup pas bagi
manusia. Tempat seperti itu memang sering terbentuk secara
alam dan menjorok kedalam sehingga sulit dipantau jauh dari
lautan. Tetapi, hebat sekali jika orang-orang yang menyusup
itu paham keadaan belakang gugus pulau Lam Hay itu.
Keadaan alam nampaknya membuat pulau itu dibiarkan tanpa
penjagaan ketat.
Dan benar saja, ketika mencapai tempat yang cukup memadai
untuk bergerak, tiba-tiba melesat dari perahu sederhana tadi
bayangan beberapa orang. Orang pertama yang melayang
keluar terlihat memberi petunjuk kepada yang lainnya setelah
semua melayang turun. Dan dia kemudian memandu jalan
masuk mereka lebih kedalam dan terus menuju ke bagian
dalam pulau. Jika dihitung jumlah mereka ada 13 orang dan
sepertinya mereka mengenali daerah yang mereka datangi.
Atau lebih tepat, mereka dipandu oleh seorang yang terlihat
selalu mendahului rombongannya untuk meloncat ke daratan.
Tapi kelihatannya orang itu kurang familiar dengan daerah
yang didatanginya, hanya terlihat dia seperti mengingat-ingat
sesuatu untuk kemudian melangkah maju lagi. Beberapa saat
kemudian, mereka semua sudah tidak lagi berada di kapal

Tarian Liar Naga Sakti I 2378


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sederhana yang terlihat ditinggalkan begitu saja di bagian


yang bergelombang cukup deras itu.
Mari kita ikuti perjalanan ke-13 orang penyusup itu.
Dalam waktu tidak lama, mereka sudah berada di bagian
tengah "pulau paling belakang" di gugus kepulauan Lam Hay
Bun, dan pulau itu langsung berada di sebelah belakang pulau
utama Lam Hay Bun. Meski begitu, pemimpin rombongan tadi
tetap terlihat sangat waspada, entah apa yang ada dalam
pikirannya. Berkali-kali matanya terlihat waspada dan
memandangi daerah sekitar seperti sedang menilai keadaan.
Padahalnya lagi, waktu pada saat mereka menyusup itu sudah
lewat tengah malam. Waktu dimana sebagian besar orang
sudah terlelap dan jarang orang masih beraktifitas.
Jika lebih dekat lagi, maka terlihatlah pemimpin
rombongan itu adalah seorang wanita. Dan ketika dia
berbicara:
"Kita cukup aman sejauh ini ......"
Segera jelas siapa gerangan dia ...... LAMKIONG LI CU. Dan
wajar jika memang dia tahu keadaan gugus pulau itu karena
sejatinya dia lahir dan dibesarkan disana sebagai bagian dari
tokoh Lam Hay Bun. Apalagi, dia mewarisi banyak info rahasia
pulau dari tokoh sepuh Lam Hay yang adalah paman kakeknya
Lamkiong Sek. Karena itu masuk akal jika rombongan yang
dipimpin Li Cu ini mengenali banyak sendi rahasia yang
terdapat di pelosok Lam Hay Bun.
Dan siapa-siapa gerangan orang yang datang
bersamanya? Bukan lain adalah tokoh-tokoh sahabatnya
dalam menciptakan prahara di Tionggoan: Ada Naga

Tarian Liar Naga Sakti I 2379


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pattynam, Wisanggeni dan kemudian ada pasangan kompak


dari Thian Tok Mahendra dan Gayatri, juga ada Janaswamy
bersama Chandra Gupta yang juga berasal dari Thian Tok
namun jauh lebih muda usia mereka berdua. Selain mereka,
juga nampak Bu Hok Lokoay dan Hion Say Tiang Pek San dan
murid mereka Ciu Lam Hok. Seorang yang lain adalah Kiang
Hauw Lam yang tidak terlihat cukup happy dengan keadaan
mereka pada saat itu, tetapi yang berjalan dan bergerak
dengan sikap apa boleh buat. Selain mereka bersebelas, masih
ada 2 orang gadis lagi, mereka masing-masing adalah Wie Pui
Hoa dan Siauw Yam yang menjadi murid-murid terakhir
Lamkiong Li Cu dan dididik keras setelah Gan Bi Kim berobah
pikiran dan berontak karena CINTA. Kedua gadis itu berjalan
paling belakang dan berkemampuan paling rendah.
Maka, lengkaplah mereka berjumlah 13 orang. Mereka
semua kini berada di bagian rahasia belakang gugus
kepulauan Lam Hay Bun dan hanya berjarak kurang dari 100
meter dari Pulau Utama Lam Hay Bun:
"Menurut Paman Kakek, tempat kita ini aman, apalagi
setelah Kong-kong Lamkiong bun Ouw meninggal beberapa
waktu lalu. Persoalan kita tinggal menyusup ke Pulau Utama
melalui sisi ini, jika melalui sisi sebelah sana, tanggung masih
akan terlacak oleh Ayahanda ....... karena itu, sebaiknya kita
meneliti jalur kita saat ini ....." terdengar Lamkiong Li Cu
memberi penjelasan.
"Ingat, kita harus sesuai rencana, karena jika tidak, maka
kita tidak akan sanggup menghadapi kekuatan Lam Hay Bun
jika dikerahkan sepenuhnya ....." terlihat Naga Pattynam

Tarian Liar Naga Sakti I 2380


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berbisik memperlihatkan betapa serius keadaan mereka saat


itu.
Sedikit banyak Naga Pattynam mengakui kekuatan Lam
Hay Bun. Sudah tentu dia paham tentang kekuatan Lam Hay
Bun, mengenal tokoh-tokoh utama mereka dan juga tentunya
Barisan Warna-Warni yang ampuh berkelahi secara
berkelompok. Belum lagi kemampuan mereka bertarung di air
yang mengelilingi Gugus Pulau Lam Hay Bun dan sudah barang
tentu jumlah mereka yang sedemikian banyaknya.
"Tenang locianpwee, jalan rahasia ini memang cuma
Paman Kakek yang paham, tetapi setelah memasuki Pulau
Utama, akupun sangat menguasainya. Kita harus menguasai
Tocu dan Putranya secepat mungkin, baru setelah itu kita
mampu untuk menundukkan dan mengendalikan sisa
kekuatan Lam Hay Bun. Jika kita berhasil, tanggung, kita akan
mampu menundukkan dan membalaskan kekesalan kita
kepada para tokoh Tionggoan yang pongah dan sombong itu
....... huh ....."
"Mudah-mudahan saja engkau benar Li Cu ......" balas
Naga Pattynam singkat namun penuh tuntutan. Harus berhasil
......
"Nafsumu membalas dendam sama besarnya denganku
Locianpwee, harap engkau mencatat dan mengingat soal itu
......."
"Sudah pasti ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2381


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Sudahlah, kita harus cepat bergerak sebelum fajar


menyingsing ....." bisik Wisanggeni melihat Li Cu dan Naga
Pattynam bersikeras.
Mendengar peringatan Wisanggeni yang memang benar
itu, Lamkiong Li Cu dan juga Naga Pattynam sadar dengan
sendirinya. Lamkiong Li Cu bahkan kemudian terdengar sudah
berkata ringkas:
"Hmmmm, benar locianpwee ...... lebih baik kita segera
bergerak, semakin lama disini kemungkinan diketahui mereka
semakin besar ......"
"Tapi bagaimana caranya ....."? terdengar Wisanggeni
bertanya sementara kali ini, Naga Pattynam membiarkan Li Cu
dan Wisanggeni yang mengatur strategi selanjutnya agar tidak
meledak ketegangan diantara mereka.
Posisi mereka saat itu memang aneh. Dari segi tingkatan
mislanya, Naga Pattynam dan Wisanggeni yang paling senior,
paling tua sendiri dan paling sepuh. Selayaknyalah yang
memimpin adalah salah seorang dari mereka. Tetapi, dalam
pengalaman, adalah Li Cu yang memiliki kecerdikan dan sering
memimpin mereka, terutama setelah Lamkiong Sek meninggal
dunia. Posisi ini sering membuat mereka bertiga, Lamkiong Li
Cu, Naga Pattynam dan Wisanggeni sering tegang. Tetapi, jika
mereka masih bersama, maka karena kesamaan cita-cita balas
dendam belaka yang menyatukan mereka.
Dari segi kepandaian, setelah menguasai secara sempurna
Cit Sat Sin Tjiang, maka Lamkiong Li Cu praktis sudah
menyusul ketangguhan dan kepandaian Wisanggeni dan Naga
Pattynam. Dia kini, sama sekali tidak takut lagi menghadapi

Tarian Liar Naga Sakti I 2382


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kedua kakek sakti namun sudah tua itu. Dan posisi ini bukan
tidak dipahami oleh Wisanggeni dan Naga Pattynam.
Untungnya, mereka berdua sudah memahamkan tenaga
gabungan, meski tidak seampuh bertiga dengan Lamkiong
Sek, tetapi masih jauh lebih ampuh dibanding mereka maju
sendiri-sendiri. Dan karena kombinasi mereka berdua itu,
maka Li Cu masih menghormati dan menghargai mereka
berdua. Repotnya, dengan keadaan gabungan tenaga berdua,
maka Wisanggeni dan Naga Pattynam mau tidak mau tidak
boleh terlampau berjauhan, karena efeknya bisa membuyar
bagi kekuatan mereka berdua setelah disatukan atau
digabungkan tepatnya.
"Baiklah, untuk segera bergerak, harap kalian semua
dengarkan apa yang harus kita lakukan sekarang ini, dan harus
saling menjaga karena jumlah kita sangat sedikit"
Terdengar Lamkiong Li Cu akhirnya memutuskan operasi
mereka untuk segera dimulai atau dilakukan serentak:
"Pertama, jarak dari tepian pulau ini hingga memasuki
Pulau Utama ada kurang-lebih 100 meter. Dengan jarak
tersebut, maka Locianpwee Wisanggeni, Naga Pattynam dan
Chandra Gupta bersama aku dan Hauw Lam Jie bisa
menyeberanginya dengan beberapa loncatan. Persoalannya
adalah, begitu tiba di Pulau Utama, kita langsung akan
disambut oleh Barisan Warna Warni Utama yang
kemampuannya sudah kalian tahu bersama. Mereka berada
dan berjaga di pintu masuk utama, meski saat ini mungkin
mereka tidaklah selengkap biasanya. Sekeliling pulau itu
terdapat penjagaan yang sangat ketat dengan konsentrasi

Tarian Liar Naga Sakti I 2383


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

utama di bagian depan dan kebetulan kita berada di bagian


belakangnya saat ini .........."
Lamkiong Li Cu diam sejenak, tetapi tiada seorangpun
yang meanfaatkan kediamannya untuk bertanya atau
berkomentar. Karena, memang hanya Li Cu yang paham
dengan keadaan Pulau Utama itu saat ini:
"Meski kita menghadap belakang pulau, bukan berarti
penjagaan disitu agak longgar. Berbeda dengan jalan masuk
rahasia kita sekarang yang hanya diketahui kurang dari 5
tokoh Lam Hay Bun dan tidak terjaga, maka bagian Belakang
menjadi tanggungjawab Hu Tocu Liu Soan Li yang memiliki
kemampuan sangat tinggi dalam ginkang dan kecepatan
gerak. Jika saat ini dia sedang beristirahat, maka adalah
keuntungan besar bagi kita semua. Cuma, biasanya ada
sekitar 5-10 orang yang menjaga daerah belakang pulau
tersebut. Kita harus bergerak sangat cepat mendarat di bagian
belakang dengan tidak boleh terlacak baik oleh penjaga di
atas sisi pulau kita yang biasanya dijaga 3-4 anak murid Lam
Hay Bun, dan tidak terlacak penjaga di sisi pulau tempat kita
mendarat kelak. Untuk itu, maka kutugaskan Paman
Wisanggeni untuk menyelesaikan penjaga di bagian sisi atas
pulau ini tanpa suara sedikitpun. Sementara aku bersama
dengan Paman Naga Pattynam dan Chandra Gupta bergerak
menyelesaikan penjaga di pantai seberang. Janaswamy, harap
bergerak membantu Paman wisanggeni kita harus bergerak
bersamaan dengan kecepatan tinggi agar tidak ada yang
mengirimkan sinyal bahaya dan membangunkan harimau
tidur .... Bagaimana pertanyaan sampai di titik ini ...."?

Tarian Liar Naga Sakti I 2384


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sambil memandangi semua ornag yang berada di tempat


itu, Li CU melihat tidak ada yang akan angkat suara. Tetapi,
sebelum dia berbicara, Naga Pattynam yang cukup detail
sudah bertanya:
"Apakah tidak ada kemungkinan sisi penjagaan lain di
pulau yang lain yang melacak gerakan kita mendarat di bagian
belakang pulau itu ....."?
"Ada ...... bahkan kemungkinan besar kita terlacak. Tetapi,
dengan dibantu kegelapan malam dan sedikit keberuntungan,
kita akan mampu mengatasinya. Selain itu, hingga sekarang,
belum ada sekalipun insiden penyusupan seperti malam ini
dalam sejarah 300 tahun terakhir Lam Hay Bun ........"
"Hmmmmm, jika demikian, lanjutkan uraianmu. Tetapi,
harus dicatat, kita harus menggunakan waktu sependek
mungkin sampai menyandera Keponakanmu dan Anak laki-
lakinya supaya kita semua selamat, karena jika tidak, maka
kita akan sangat kesulitan menyelamatkan diri dari Lam Hay
Bun ......"
"Tepat sekali locianpwee ....... gerakan Locianpwe
Wisanggeni dan Janaswamy hanya memastikan pos penjagaan
terdekat mengidentifikasi kita sebagai lawan. Pos yang lain
akan kesulitan mengetahui siapa kita dan tidak akan cepat
bergerak mengirimkan tanda bahaya. Jika kita berhasil di
tahap pertama, maka waktu kita bergerak menuju ruang
istirahat Tocu Lam Hay Bun dan putra-putrinya berjarak
kurang dari 1 km. Tetapi, menuju daerah utama itu yang
kebetulan memang berada di sisi utara sebelah belakang dan
dekat dengan daerah mendarat kita, akan menemukan

Tarian Liar Naga Sakti I 2385


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

rintangan yang cukup kuat. Memanfaatkan efek kejut, maka


kita akan bisa melewati rintangan ini dengan cepat. Untuk itu,
Locianpwe Wisanggeni dan Janaswamy agar cepat bergabung
bersama kami setelah selesai bergerak di atas sana ......."
Wisanggeni dan Janaswamy cepat mengangguk paham.
Begitu juga dengan Naga Pattynam dan Chandra Gupta yang
mulai mengerti banyak bercakap dalam bahasa Tionggoan.
Hanya saja, seperti Kiang Hauw Lam, Chandra Gupta juga
tidak terlihat sangat antusias dengan penyusupan mereka
malam ini. Entah apa yang berada dalam pikiran kedua jago
muda itu.
"Baiklah, selain Wie Pui Hoa dan Siau Yam, yang lain akan
bertindak sebagai "bala bantuan" bagi rombongan utama.
Mereka bergerak setelah Locianpwe Wisanggeni dan
Janaswamy mendarat di pulau sebelah dan harus bergerak
mengikuti tanda yang kutinggalkan. Jika upaya kita berhasil,
maka gerakan kita akan tuntas kurang dari sejam sejak
sekarang ini. Target kita hanya menyekap dan menangkap
Tocu Lam Hay Bun dan Putranya Lamkiong Tiong Hong dan
selanjutnya mengambil alih Lam Hay Bun untuk mendukung
kita melawan para Pendekar Tionggoan ......."
"Masuk diakal ..... masuk diakal ....." terdengar Naga
Pattynam bersuara rendah yang juga dianggukkan tanda
setuju oleh Wisanggeni.
"Baiklah, apakah kita sudah bisa segera bergerak ...."?
tanya Li Cu sambil memandang semua anggota rombongan.
Dengan segera dia melihat semua menganggukkan kepala
tanda setuju, dan diapun melirik Wisanggeni dan Janaswamy.

Tarian Liar Naga Sakti I 2386


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Beberapa saat kemudian Li Cu bersama Naga Pattynam dan


Wisanggeni dan Janaswamy bergerak keluar dengan
Janaswamy dan Wisanggeni yang lebih dahulu meluncur ke
atas. Sementara Li Cu dan Naga Pattynam bergerak sedikit
lebih belakangan dengan terlebih dahulu memungut
beberapa buah benda di tanah.
Setelah beberapa detik Wisanggeni dan Janaswamy
bergerak, terlihat Li Cu dan Naga Pattynam saling
mengangguk dan kemudian keduanya melesat dengan
kecepatan kilat menuju laut dan kemudian berkelabat cepat.
Beberapa meter melompat terlihat lengan mereka mengibas
dan bebatuan beterbangan di depan mereka yang kemudian
mereka gunakan sebagai pijakan. Selanjutnya, lengan mereka
kembali mengibas bersamaan dengan melambungnya tubuh
mereka ke udara dan kembali mereka menginjak bebatuan
yang mereka lemparkan mendahului tubuh mereka. Ada
beberapa kali mereka melakukan adegan tersebut sampai
akhirnya merekapun tiba di pantai sebelah hampir
bersamaan. Begitu tiba, Lamkiong Li Cu yang lebih paham
keadaan sudah bergerak begitu mendengar suara:
"Siapa ......"
Tetapi suara itu dengan cepat putus di tengah jalan dan
terdiam ketika lengan Naga Pattynam mengibas, diikuti
dengan loncatan bak kilat Li Cu yang menyerbu para penjaga.
Lengannya bergerak cepat dan beberapa tubuh segera
terbanting ke lantai ruang jaga, bersamaan beberapa tubuh
penjaga lainnya juga tidak sempat bersuara karena terlontar
oleh pukulan Naga Pattynam yang menyusul masuk dengan
sangat cepatnya. Dan langkah pertamapun sukses, apalagi

Tarian Liar Naga Sakti I 2387


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

beberapa ketika kemudian, Janaswamy dan Wisanggeni


menyusul bersama dengan Chandra Gupta dan Hauw Lam.
Melihat team sudah lengkap, Li Cu kemudian berkata:
"Kita masuk ......."
Dan diapun memimpin rombongan kecil berjumlah 6
orang itu menuju ke bagian dalam pulau. Benar saja, di
beberapa tempat mereka bertemu penjaga. Tetapi, disini
pengalaman dan ketelitian sangat menentukan. Naga
Pattynam, Lamkiong Li Cu dan Wisanggeni dengan cepat
bergerak ke tempat-tempat mencurigakan dan bahkan tidak
dicurigai dijaga orang. Merekapun bergerak dengan cepat dan
berhasil melumpuhkan para penjaga di tempat tersembunyi.
Beberapa menit mereka bergerak, area atau jarak 500 meter
sudah bisa mereka lampaui dan para penjaga bisa mereka
lumpuhkan. Sejauh ini masih sukses. Tetapi, memasuki daerah
yang lebih dekat dengan ruangan Tocu Lam Hay Bun
penjagaan semakin ketat dan yang berjaga juga semakin
hebat. Bahkan, ketika sudah melihat kompleks khusus Tocu
Lam Hay Bun dengan keluarganya, rintangan utamapun
akhirnya datang.
Adalah Liu Soan Li sang Hu Tocu yang kini merintangi
langkah mereka setelah mampu mendengar langkah kaki
kurang wajar dan langkah-langkah tak teratur dari penjaga
yang serabutan mengejar. Li Cu yang sudah menduga ini akan
terjadi segera berbisik ke teman-temannya dengan suara
dalam:

Tarian Liar Naga Sakti I 2388


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Locianpwe Wisanggeni dan Janaswamy, ini bagianmu.


Kami terus bergerak ke dalam untuk mendapatkan tangkapan
besar ........"
"Sungguh berani mati dan bernyali Naga memasuki
daerah Lam Hay Bun ...... siapa kalian ...."? dan ini kekeliruan
Liu Soan Li. Dia masih menahan suaranya untuk tidak
terdengar Tocu Lam Hay Bun karena menganggap akan
mampu menyelesaikannya sendirian. Jika dia bersuara lebih
keras lagi, dia akan mampu membangunkan banyak kekuatan
"tidur" Lam Hay Bun waktu itu. Sayang sekali. Dia baru sadar
bahaya ketika Li Cu dan teman-temannya bergerak dengan
kecepatan yang tidak dibayangkannya mendekati Ruang
Istirahat Tocu Lam Hay Bun. Kecepatan itu dan langkah ringan
tokoh yang menuju kesana adalah kecepatan dan langkah
yang bahkan masih mengatasinya. Artinya, para pendatang itu
adalah tokoh-tokoh hebat yang bahkan kemungkinan besar
masih berada di atas kemampuannya. Diapun memutuskan
untuk mengirim tanda bahaya, tetapi apa lacur? Pada saat itu
Wisanggeni sudah mengirimkan pukulan yang luar biasa
kuatnya kearahnya. Apa boleh buat, dia harus menyelamatkan
diri terlebih dahulu sambil berteriak yang sekaligus isyarat:
"Haiyaaaaaaa ........."
Teriakannya sedikit terlambat. Karena pada saat itu
rombongan Li Cu sudah berada di pintu masuk kamar Tocu
Lam Hay Bun dan disamping kiri dan kanannya adalah ruangan
istirahat Lamkiong Tiong Hong dan Lamkiong Sian Li. Tetapi,
bagaimanapun Tocu Lam Hay Bun bukan orang lemah. Suara
isyarat bahaya seperti yang disuarakan Liu Soan Li baru
pertama kali ini didengarnya "di markas utama" Lam Hay Bun,

Tarian Liar Naga Sakti I 2389


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bahkan menurut kisah ayah dan kakeknyapun tidak pernah


mengalaminya. Baru sekarang dia mengalaminya. Jelas dia
bukan seorang penakut, karena itu diapun bergerak cepat
untuk melakukan persiapan seadanya.
Kita ikuti apa yang terjadi dengan Liu Soan Li yang masih
merupakan sepupu Lamkiong Bu Sek, anak dari bibinya
Lamkiong Leng In. Meski seorang wanita, tetapi Liu Soan Li
adalah didikan dari Kakeknya yang Maha Sakti namun sudah
lama menyepi, Lamkiong Bouw. Karena itu, memainkan ilmu-
ilmu Lam Hay Bun bukanlah sesuatu yang sulit, tetapi bahkan
menguasainya dengan sangat baik. Karena itu, ketika dia
diserang oleh Wisanggeni, Soan Li yang sudah berusia di atas
50 tahunan tidaklah terlihat tegang dan gugup. Dengan gesit
dan kokoh dia menangkis dengan pukulan andalan Lam Hay
Bun dengan didorong oleh kekuatan iweekang Bu-kek Hoat-
keng yang sangat kuat. Pukulan Siang Ciang Hoan Thian
(Sepasang Tangan Membalik Langit) dilepaskannya dengan
penuh percaya diri dan tidak sedikitpun ketakutan. Terlihat
sekali betapa gagah nyonya ini dalam mengemban
tanggungjawabnya.
Hanya saja, sayang sekali Soan Li bertemu dengan
dedengkot perusuh Tionggoan yang datang dari Nusantara,
Wisanggeni. Tokoh yang kaya pengalaman, kaya ilmu dan
sangat bervariasi serta gemar berkelahi. Kekuatannyapun
bahkan masih setra dengan Kakek Soan Li yang melatihnya.
Karena itu, meski gagah dan gesit, tetapi Soan Li pada
dasarnya bukanlah tandingan setimpal dari Wisanggeni:
"Dukkkkkkkk ......."

Tarian Liar Naga Sakti I 2390


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Aaaaaaaccccchhhhhhhhh ....."
Benturan pertamapun terjadi dan akibatnya Soan Li
berteriak kesakitan akibat beda kekuatan pendorong antara
keduanya. Untungnya kekuatan Bu Kek Hoat Keng sudah kuat
dalam dirinya, karena itu dia tidak sampai jatuh dan muntah
darah. Tetapi begitupun, Soan Li sudah paham, bahwa para
penyusup dan penyerang malam ini adalah tokoh dengan
kekuatan luar biasa. Kelihatannya Lam Hay Bun kemasukan
musuh yang sangat berbahaya malam ini.
Tetapi, Soan Li tidak bisa berlama-lama untuk berpikir dan
untuk menganalisis karena pukulan selanjutnya sudah
dilepaskan Wisanggeni. Mengetahui jika tingkat kepandaian
Soan Li masih dibawahnya satu atau bahkan dua tingkat
membuat Wisanggeni yang diminta bertindak cepat sudah
bergerak menyerang dengan maksud menotok ataupun
melumpuhkan Soan Li. Karena itu, diapun bergerak
menyerang dengan menggunakan jari jemarinya mengarah ke
beberapa jalan darah Soan Li. Untungnya Soan Li cepat
melihat bahaya, tetapi untuk bertahan, dia sudah keripuhan
karena memang lawannya sangatlah hebat, tokoh tua yang
sakti mandraguna.
Setelah bergerak beberapa kali, diapun akhirnya kena
ditotok Wisanggeni. Sebenanrya memang wajar, selain lebih
lihay dan juga lebih sakti, Wisanggeni juga bahkan sudah
memegang kendali serangan sejak awal bentrokan keduanya.
Karena itu, tidak lama kemudian Soan Li sudah jatuh
tersungkur dan tidak mampu bergerak, tidak mampu
mengeluarkan suara. Tokoh itu terlihat sangat terpukul, selain
kalah oleh musuh, dia juga lalai dan alpa dalam menjaga

Tarian Liar Naga Sakti I 2391


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keamanan Lam Hay Bun yang justru menjadi tanggungjawab


utamanya. Hal ini membuat Soan Li sangat penasaran, sakit
hati sampai akhirnya dia tergolek sambil mengeluarkan air
mata.
Sementara itu, di tempat yang lebih dalam, hal yang tidak
jauh berbeda juga terjadi. Adalah Lamkiong Bu Sek yang tidak
berapa lama kemudian bergerak mencelat ke luar ruangan
untuk mengeathui apa gerangan yang sedang terjadi. Tanda
bahaya tadi mengejutkannya karena belum pernah terjadi
seumur hidupnya. Selama puluhan tahun menjadi Tocu Lam
Hay Bun, dia begitu dihormati banyak tokoh persilatan dan
ditakuti bajak laut di Lautan Selatan. Jarang ada tokoh
persilatan yang berani main gila dengannya, bahkan tokoh
utama Tionggoan sekalipun. Kini dia heran jika dalam
"rumahnya" sendiri, justru dia diserang.
Begitu keluar dari pintu kamar, Bu Sek yang tinggi besar
tetap kini tanpa pakaian kebesarannya sudah disongsong oleh
pukulan yang bukan main kerasnya. Adalah Naga Pattynam
yang menahan dan bermaksud secepatnya menjatuhkan Tocu
Lam Hay Bun ini. Bersamaan dengan itu, di pintu sebelahnya
lagi dengan cepat Hauw Lam menjatuhkan Lamkiong Tiong
Hong. Sebetulnya, Tiong Hong sekarang tingkatannya tidaklah
kalah atau bahkan sudah melampaui ayahnya setelah
menerima intisari tenaga kakeknya yang meninggal beberapa
waktu lalu. Hanya saja, pengalaman yang kurang serta belum
menyatunya tenaga inti itu dengan tenaganya membuat Tiong
Hong dengan mudah dijatuhkan Hauw Lam.
Belum sempat Tiong Hong mencelat jauh dari pintu
kamarnya, serangan Hauw Lam yang didahului dengan seruan:

Tarian Liar Naga Sakti I 2392


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Awas ......"
Sudah mengejarnya dengan cepat. Karena kurang
persiapan, Tiong Hong dengan cepat jatuh di bawah angin.
Untungnya Hauw Lam tidak berniat melukainya, hanya
menotok dan merubuhkannya belaka. Jika berniat jahat, maka
Tiong Hong pasti sudah menderita kerugian besar. karena itu,
setelah bergerak cepat menghindar namun dalam keadaan
sangat terpojok, akhirnya Tiong Hong yang kalah pengalaman
dan kekuatan tertotok oleh Hauw Lam dan jatuh di depan
pintu kamarnya.

Episode 44: Badai Lautan Selatan (2)


Jatuhnya Lamkiong Tiong Hong ini yang mempercepat
kejatuhan Lamkiong Bu Sek, Tocu Lam Hay Bun yang gagah
itu. Shock susul menyusul yang belum pernah dialami
sebelumnya membuat kegagahan Lamkiong Bu Sek tergetar.
Benar, sebagai Tocu Lam Hay Bun dia mampu menghindari
sergapan Naga Pattynam ketika dia keluar dari ruangannya.
Tetapi, celakanya pada saat yang nyaris bersamaan dengan
itu, dia justru menyaksikan putra terkasihnya jatuh di tangan
musuh tanpa. Lebih repot lagi, dia tahu nasibnya, meninggal,
terluka atau? Belum lagi dia, diapun mendengarkan jerit
kesakitan dari mulut Hu Tocu Liu Soan Li yang jatuh ke tangan
musuh. Bala apa yang sedang dihadapi Lam Hay Bun
sekarang?
Pikiran mumet dan shock yang beruntun membuat Tocu
Lam Hay Bun Lamkiong Bu Sek tergetar hebat. Pikirannya
mumet untuk sesaat. Tetapi begitupun, dia tetaplah seorang

Tarian Liar Naga Sakti I 2393


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hebat. Diapun bertarung benar-benar sebagai seorang Tocu


yang gagah dari Lam Hay Bun yang punya sejarah panjang dan
reputasi besar di Lautan Selatan. Dengan tangkas dia
memunahkan serangan gencar Naga Pattynam, bahkan
dengan tidak takut dia adu tenaga dan kekuatan. Meski
tergetar tanda masih kalah seurat, tetapi kekuatan tenaga
luarnya harus dikatakan bahkan masih lebih dari lawan yang
memang sudah tua itu.
Beberapa saat kemudian, Lamkiong Bu Sek pun bertarung
gagah melawan Naga Pattynam. Benar kakek itu kalah tenaga,
tetapi tenaga dalam dan tenaga sihirnya sangatlah kuat,
melebihi kemampuan Lamkiong Bu Sek. Apalagi setelah
beberapa saat mereka bertarung, tiba-tiba Tocu Lam Hay Bun
yang tinggi besar itu mendengar kesiuran serangan lawan
lainnya dari sisi kanan:
"Curang ........." teriaknya setelah yakin orang lain ikut
membantu Naga Pattynam untuk menyerangnya. Dan
celakanya, penyerangnya sama dengan Naga Pattynam,
bahkan masih mengatasi kemampuanya ...
Tetapi selaku seorang Tocu Lam Hay Bun, dia tidak hilang
akal. Dia bergerak gesit dan cekatan, namun serangan lawan
itu sungguh aneh dan membuatnya terkesiap. Meski
menghindar, serangan itu terus mengejarnya dengan
kecepatan hebat melebihi kecepatannya dalam menghindar.
Karena itu, pada akhirnya diapun menyampok, tetapi
hebatnya, ternyata serangan mencicit itu "kosong" dan tak
bertenaga sama sekali. "Serangan tipuan ...." tebak Lamkiong
Bu Sek cepat, namun serangan bertenaga justru datang
menyusul. Datangnya bukan dari si pembokong yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2394


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membuatnya kehilangan kewaspadaan terhadap Naga


Pattynam. Dan karena itu, tokoh tua yang hebat itu, Naga
Pattynam tepat menutup semua jalan keluarnya termasuk
jalan menghindar. Dan karena sudah tak mampu mengelak
lagi, sedapat mungkin dia mengerahkan kekuatan melawan.
Tetapi lawannya adalah seorang Naga Pattynam, jago
kawakan asal Thian Tok yang sudah kenyang makan asam
garam dunia persilatan baik di Thian Tok maupun Tionggoan.
Dengan ringan saja Naga Pattynam menggerakkkan lengannya
dan kemudian melepas totokan kilat di lengan kiri Lamkiong
Bu Sek dan disusul totokan lain yang mengkhiri perlawanan
Lamkiong Bu Sek yang gagah perkasa itu. Diapun harus
menerima nasib, kalah secara menggemaskan.
Tubuh tinggi besar itupun menggelosoh jatuh. Maka
akhirnya Tocu Lam Hay Bun yang hebat dan gagah itupun
menjadi tawanan. Bukan hanya dia sendiri, karena anaknya,
pewaris utama Tocu Lam Hay Bun juga sudah tertotok dan kini
dalam kekuasaan para penyerbu. Dengan memiliki Tocu Lam
Hay Bun dan putranya, maka kedudukan para penyusup
menjuadi sangat kuat apalagi beberapa saat kemudian,
berkelabat seorang yang lain, dan masuklah Wisanggeni
sambil menenteng tubuh Hu Tocu Lam Hay Bun Liu Soan Li.
Hu Tocu Liu Soan Li sudah terlebih dahulu jatuh ke tangan
musuh mendahului Bu Sek dan anaknya Lamkiong Tionghong.
Melihat keadaan Hu Tocu itu, Lamkiong Bu Sek semakin
terkesiap. Lawan nampaknya memiliki persiapan dan bahkan
pengetahuan mengenai keadaan pulaunya. Ada apa?
"Lengkaplah bencana hari ini ......." desis Lamkiong Bu Sek
dalam hatinya melihat keadaannya, anaknya dan juga Hu Tocu

Tarian Liar Naga Sakti I 2395


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang masih sepupunya, dimana mereka bertiga jatuh ke


tangan musuh yang masih belum diketahuinya siapa-siapa
gerangan mereka. Tetapi, sekilas kecurigaannya jatuh kepada
orang dalam, dan dia berdebar menebak siapa gerangan
orang itu.
Pada saat itupun Lamkiong Bu Sek terkejut karena tidak
melihat dimana putrinya Lamkiong Sian Li. Diam-diam dia
khawatir dengan keadaan putrinya. Dia hanya punya dua
permata hati setelah istrinya meninggal beberapa tahun silam
mendahuluinya. Lamkiong Tiong Hong dan adiknya Lamkiong
Sian Li. Dia tahu betul jika Lamkiong Sian Li berada di kamar
sebelah semalam, "mengapa anak itu tidak munculkan diri?
semoga saja dia selamat" bisik Bu Sek dalam hatinya sendiri.
Sementara itu, Naga Pattynam sudah menghadapi
penghuni lain atau tokoh lain dari pulau Lam Hay Bun. Mereka
yang munculkan diri adalah Hu Tocu Liu Kong dan didampingi
oleh seorang yang terlihat sudah cukup tua yakni Liu Ek Sian
ayahnya yang sudah berusia di atas 70 tahunan. Liu Kong
terlihat gagah perkasa meski tidak setinggi Lamkiong Bu Sek
meski tubuhnya tidak setinggi ataupun sebesar Lamkiong Bu
Sek. Tokoh ini menjadi penting dan sentral karena pada saat
itu, Liu Kong adalah pemimpin tertinggi Lam Hay Bun yang
tidak tertawan sehingga dengan sendirinya dia harus
mengambil alih kepemimpinan di Lam Hay Bun.
"Siapa kalian ....... sungguh berani mati menyusup masuk
ke Lam Hay Bun ......" suaranya keras dan terkesan bergetar,
masih terkejut dengan kejadian yang kini sedang dihadapinya
atas nama Lam Hay Bun.

Tarian Liar Naga Sakti I 2396


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Siapa kami tidaklah penting. Yang penting adalah


bagaimana kita menyelesaikan urusan yang terjadi hari ini
......... apalagi dengan adanya Tocu Lam Hay Bun, Hu Tocu dan
putra Tocu di tangan kami ......." menjawab Naga Pattynam
dengan suara tenang dan tanpa sedikitpun rasa takut.
"Hmmmmmm, sungguh licik. Kalian menyerang di tengah
malam buta, bagaimana kami bisa mempercayai kalian
semua"?
"Licik atau bukan, menyerang diwaktu kapan saja, pagi,
siap atau malam, sama saja. Bukankah dahulunya kalian juga
suka dengan cara seperti itu ......"?
Naga Pattynam yang mengenal jelas keadaan Lam Hay
Bun menjawab ringkas namun tepat sasaran. Hu Tocu Lam
Hay Bun yang kini juga sudah ditemani salah seorang anaknya
Liu Hok yang menjadi Panglima Lam Hay Bun untuk semua
Barisan Warna-Warni terdiam dalam gelisah. Begitupun tetap
saja tokoh Lam Hay Bun ini tidak mampu berbuat apa-apa
karena Tocu Lam Hay Bun dan anaknya Lamkiong Tiong Hong
berada di tangan musuh. Bahkan kakaknya Liu Soan Li juga
berada di tangan musuh. Ketiga tokoh utama Lam Hay Bun
kini dalam kekuasaan orang asing, bagaimana dia tidak
menjadi gelisah?
Waktu terus berjalan, kawanan Lamkiong Li Cu kini sudah
tuntas bekumpul, genap berjumlah 11 orang. Mahendra,
Gayatri, Ciu Lam Hok sudah ikut bergabung dengan Naga
Pattynam, Wisanggeni, Chandra Gupta, Kiang Hauw Lam,
Lamkiong Li Cu, Bu Hok Lokoay, Hiong Say Tiang Pek San, dan
Janaswamy. Mereka kini menguasai Lamkiong Bu Sek Tocu

Tarian Liar Naga Sakti I 2397


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lam Hay Bun dengan anaknya dan juga salah seorang Hu Tocu
atau Wakil Tocu Lam Hay Bun. Praktis mereka sudah
menguasai Lam Hay Bun dan ini yang membuat Liu Kong, Hu
Tocu lainnya menjadi gelisah dan tidak tahu harus berbuat
apa saat itu.
"Hu Tocu Liu Kong, sebaiknya engkau menyerah juga.
Karena tidak ada gunanya engkau melakukan perlawanan,
engkau masih bukan lawan kami ........" terdengar suara
Lamkiong Li Cu yang ditujukan kepada Liu Kong. Tetapi,
karena Li Cu mengenakan jubah gelap dan penutup kepala
juga berwarna gelap, maka dia tidak langsung dikenali Liu
Kong.
"Engkau ....... engkau siapa ...."? tanyanya kaget karena
seperti mengenali suara dari orang yang baru saja berkata-
kata itu.
Jelas Liu Kong mengalinya, tetapi dia masih kurang yakin.
Masih ragu. Jelas suara tadi adalah suara seorang perempuan.
"Apakah dia ...."? pikirnya galau. "Tapi, jika benar, mana bisa
dia sampai begitu tega mencurangi Lam Hay Bun ...."?
demikian Liu Kong berpikir dan menebak-nebak.
"Tidak perlu engkau tahu siapa aku.Aku bertanya
kepadamu sekali lagi. "Apakah engkau akan melakukan
perlawanan atau ikutan menyerah ....."? tegas dan gencar
Lamkiong Li Cu menyudutkan Liu Kong.
"Hmmmmm, apakah engkau sangka kami orang Lam Hay
Bun pada takut mati ....? Dan apakah engkau kira akan begini
mudah menguasai Lam Hay Bun ....? Kami memiliki lebih dari
cukup kemampuan untuk mengalahkan dan mengusir kalian

Tarian Liar Naga Sakti I 2398


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

semua dari tempat ini ........" tegas dan mulai keras suara Liu
Kong. Dan terlihat mata membara penuh amarah dari
anaknya Liu Hok yang mendampinginya. Hanya orang tua,
ayah Liu Kong yang sudah tua yang nampak tetap tenang
namun sedih melihat kenyataan yang terpampang
dihadapannya itu.
Tetapi tidak terlihat sedikitpun dalam diri Lamkiong Li Cu
rasa takut atau juga keder dalam menghadapi ancaman Liu
Kong tadi. Tentu saja karena dia mengenal betul sampai
dimana kemampuan Liu Kong yang kini menghalangi aksi
selanjutnya. Sebaliknya dengan suara tetap tenang namun
tegas dia berkata:
"Engkau mungkin benar Liu Kong, tetapi sebelum semua
kekuatan Lam Hay Bun tiba disini, Tocu Lam Hay Bun, anaknya
serta juga tentunya Hu Tocu ini, akan kehilangan nyawanya
terlebih dahulu. Dan, jangan juga engkau lupakan satu hal
lainnya lagi, yakni jika kami bisa datang dengan mudah,
bagaimana engkau yakin kami tidak akan bisa pergi dengan
sama mudahnya ....."?
Liu Kong terdesak, dia melihat kebenaran kata-kata
lawannya. Dia sudah mulai bisa menebak siapa lawannya itu,
tetapi dia tidak berani mengatakannya.
"Jika demikian, apa kehendak kalian sebenarnya ...."?
"Gampang saja, sama sekali tidak sulit. Kami akan
mengatur dan menata serta memimpin Lam Hay Bun sampai
2-3 bulan kedepan. Semua kekuatan Lam Hay Bun diharuskan
taat dan mendengar perintah kami sampai batas waktu itu.
Dan sebagai jaminannya adalah keselamatan mereka bertiga,

Tarian Liar Naga Sakti I 2399


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tocu, Hu Tocu dan Anak Muda ini. Setelah pibu sepuluh


tahunan usai 2-3 bulan kedepan, maka barulah Tocu, Hu Tocu
dan Anak muda itu akan kami lepaskan dan kamipun akan
meninggalkan Lam Hay Bun ini untuk selama-lamanya ......"
"Kurang ajar, demikian lancangnya engkau mau
mengangkangi Lam Hay Bun dan mempergunakannya untuk
kepentinganmu sendiri. Padahal, Lam Hay Bun sudah dengan
susah payahnya berusaha mengatur dan membangun
hubungan baik dengan Rimba Persilatan Tionggoan ....."
"Jaga kata-katamu, engkau yang bodoh dan tolol,
pengecut tidak tahu malu. Sudah puluhan tahun Lam Hay Bun
bermusuhan dengan Tionggoan, berkali-kali mengalami
kekalahan, dan sekarang, kalian malah membangun
persahabatan dengan mereka dan melupakan luka dan
dendam masa lalu Lam Hay Bun. Sungguh bodoh, sungguh
pengecut, dan kalian menyebut kebijakan itu adalahg
kebijakan yang terbaik. Bukan terbaik, tetapi kebijakan
pengecut ........."
"Hmmmm, Lamkiong Li Cu, engkau adalah salah satu
bagian dari Lam Hay Bun, itu kutahu dan kusadari. Dosamu
kepada keluargamu sudah diampuni oleh para sesepuh Pulau
ini dan juga keluarga besarmu. Tidak dinyana engkau mampu
dan sanggup untuk mendatangkan kesengsaraan dan aib yang
lebih besar lagi bagi Lam Hay Bun dengan bersekongkol
dengan orang-orang tidak genah dari Tionggoan dan Thian
Tok. Aku sungguh malu dengan kelakuanmu ......"
"Kurang ajar, sungguh lancang bicaramu, engkau tidak
berhak mengatakan kalimat semacam itu terhadapku ......" Li

Tarian Liar Naga Sakti I 2400


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Cu murka, belum lagi Liu Kong menjawab makiannya dia


sudah langsung bergerak memukul. Tetapi, Liu Kong yang
sejak tadi sudah paham bahwa dihadapannya adalah Bibinya
sendiri yang dulu murtad, yakni Lamkiong Li Cu yang masih
adik dari ibunya sendiri, sudah bersiap. Bagaimanapun dia
menjaga nama besar dan kewibawaan Lam Hay Bun, dia harus
berani berkorban jika dibutuhkan. Dan saat ini, dia
memutuskan untuk melawan.
"Duk ........."
Hebat, Li Cu sampai kaget dan otomatis berkata:
"Hebat ...... pantas engkau begini jumawa melawanku
....."
Betapa tidak, Lui Kong mampu menahan pukulan Li Cu.
Dan Li Cu segera mengerti jika kepandaian Liu Kong tidak
dibawah kepandaian Lamkiong Bu Sek yang menjadi Tocu Lam
Hay Bun dewasa ini. Dan ini membuatnya kaget dan sekaligus
penasaran. Untung dia sudah menguasai Cit Sat Sin Tjiang
hingga sempurna, jika tidak, maka dia akan mengalami
kesulitan mengalahkan Liu Kong yang hebat ini.
Dalam waktu singkat Li Cu kembali menerjang Liu Kong
yang bergerak mantap dan mulai menemukan kepercayaan
dirinya. Dia pernah mendengar bahwa Li Cu sudah memiliki
kepandaian beragam dan bahkan belakangan terdengar
melatih Cit Sat Sin Tjiang. Hal itu berarti, Li Cu sudah
meningkat jauh dan semakin sakti. Tetapi, Liu Kong sendiri
juga menempa dirinya habis-habisan dan kemampuannya saat
ini rasanya tidak kalah melawan Tocu Lam Hay Bun sendiri.

Tarian Liar Naga Sakti I 2401


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Karena itu, pertempuran mereka berjalan seru. Semua


ilmu yang dikeluarkan Li Cu dengan mantap ditandingi dan
dimentahkan Liu Kong. Justru, terlihat Liu Kong lebih matang
dan kokoh dalam ilmu-ilmu Lam Hay Bun dan karena itu, tiada
keuntungan sedikitpun bagi Li Cu sejauh ini. Dan fakta ini
membuat kemarahan Li Cu memuncak. Segera dia
meningkatkan kekuatan dan kecepatannya dan tak lama
kemudian diapun menerjang lebih cepat, lebih kuat dan lebih
ganas. Tetapi, hebatnya Liu Kong tetap kokoh dan tanggung
menghadapinya.
Ilmu Siang Ciang Hoan Thian (Sepasang Tangan Membalik
Langit) dimainkan dengan kokoh dan gagah oleh Liu Kong.
Meski Li Cu meningkatkan kekuatan dan kecepatannya, tetap
saja dia kesulitan menembus permainan Liu Kong yang sangat
mantap dan kokoh dalam ilmu pusaka Lam Hay Bun tersebut.
Bahkan langkah kakinya lebih gesit dan cerdik dalam ilmu
tersebut dibandingkan Li Cu. Sehingga jika ukurannya adalah
khusus bertanding dengan Ilmu Siang Ciang Hoan Thian, maka
Li Cu boleh dikata berada dalam desakan Liu Kong dan kalah.
Dia masih bisa mengimbangi kekuatan dan kecepatan Liu
Kong, tetapi variasi, kekokohan, keteguhan dan juga
kematangan jelas dia kalah. Dan posisinya itu membuat
teman-temannya, khususnya Wisanggeni dan Naga Pattynam
menjadi penasaran. "Buang waktu saja ...." begitu pikir kedua
kakek sakti itu dalam hati.
Melihat kenyataan itu, Li Cu merubah permainannya,
salah satu ilmu yang sebenarnya temuan "bekas suaminya"
yakni Thian-ki-te-ling Sin Ciang (Pukulan bumi sakti rahasia
alam) yang mujijat dilepaskannya. Dan akibatnya, Liu Kong

Tarian Liar Naga Sakti I 2402


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang belum mengenalnya kaget. Ilmu tersebut memang agak


berat dan berisikan kekuatan iweekang yang hebat dan dapat
dipakai untuk jarak pendek baik menyerang bahkan bertahan.
Tetapi kekuatan utamanya ada dalam penyerangan. Semakin
kuat iweekang yang digunakan, maka semakin hebat wibawa
dan daya pukulnya. Karena Li Cu pada dasarnya memang
masih menang iweekang, terutama setelah melatih Cit Sat Sin
Tjiang, maka perbawa ilmu itu semakin meningkat.
Liu Kong terlihat terodorong ke belakang dan kemudian
dikejar dan dicecar pukulan yang bervariasi dan sangat kuat
dari Li Cu. Liu Hok dan kakeknya Liu Ek Soan yang juga ikut
menyaksikan pertandingan itu tercekat dan kaget. Tidak
mereka sangka Li Cu akan mampu mendesak Liu Kong. Tetapi
faktanya memang demikian. Saking repotnya, Liu Hok terlihat
mulai bersiap untuk ikut masuk ke gelangggang. Tetapi, entah
bagaimana tiba-tiba dia terlihat aneh, memandang arena
dengan kening berkerut, dan tak lama kemudian dia kembali
tenang. Entah apa yang dialami Liu Hok, yang pasti dia tidak
terlihat tegang dan penasaran untuk maju lagi.
Dan memang benar, di arena tiba-tiba terjadi perubahan.
Liu Kong masih terlihat bersilat dengan Ilmu Siang Ciang Hoan
Thian (Sepasang Tangan Membalik Langit). Tetapi, sepertinya
membuat Li Cu kebingungan. Tangkisan dan variasi serangan
Liu Kong membuat Li Cu kebingungan karena sepertinya tidak
sesuai dengan apa yang dia pahami dan ketahui. Bahkan sekali
gerakan cepat lengan kiri Liu Kong membuat lengan kanannya
terdorong dan membuatnya dalam keadaan kalah setengah
jurus jika mereka sedang dalam pibu. Keadaan ini
mengagetkan Li Cu dan membuatnya semakin murka dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2403


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

semakin merasa penasaran. Tetapi, sayangnya, keadaan tadi


terus dan terus berulang dimana Li Cu selalu berada dalam
posisi tertekan karena semua yang dikiranya benar kini
menjadi keliru. Perlawanan Liu Kong membuatnya kerepotan
karena yang diketahuinya kini menjadi sesuatu yang justru
menjebaknya dalam kebingungan yang amat sangat.
Setelah 3 kali mengalami kerugian karena "salah duga", Li
Cu segera paham apa yang sedang dia hadapi: Perubahan dan
Pembaharuan yang hebat dan mendalam dalam Ilmu Siang
CIang Hoan Thian khas Lam Hay Bun. Karena itu, Li Cu
mencoba untuk tidak menghiraukan ilmu lawan dan coba
konsentrasi dengan ilmunya sendiri yang juga sebenarnya
malah lebih hebat. Tetapi, jauh lebih baik "TIDAK TAHU dan
TIDAK PAHAM" daripada TAHU tetapi sudah banyak yang
berubah tanpa kita ketahui. Begitulah keadaan Li Cu. Di
mengetahui bahkan menguasai pukulan itu secara sempurna,
tetapi lawan sudah melakukan perubahan dan pembaharuan
yang sepertinya memang mengantisipasi orang seperti
dirinya. Akibatnya, selama Liu Kong menggunakan ilmu itu, Li
Cu banyak mengalami kebingungan dan kebingungan yang
terus berulang. Dan sebagai akibatnya, pertempuran mereka
kembali berlangsung secara lebih seimbang.
Dan begitu juga keadaannya ketika Liu Kong mengganti
serangan atau ilmunya dengan Ilmu Hai Liong Kiang Sin Ciang
(Ilmu Silat Tangan Sakti Menaklukan Naga Laut). Keadaan juga
demikian, sama saja. Karena Ilmu inipun juga sudah
disempurnakan dan digubah sedemikian rupa sehingga
menjadi jauh lebih hebat dan jauh lebih berbahaya. Dengan
ilmu ini, justru Liu Kong mulai lebih berinisiatif menyerang Li

Tarian Liar Naga Sakti I 2404


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Cu yang menjadi kebingungan karena tahu bahwa "yang dia


tahu sudah berubah banyak". Dan karena yang dia tahu hanya
sebagian kecil yang belum disempurnakan, maka nyaris
semua dugaan-dugaannya menjadi keliru dan membuat dia
menjadi semakin terdesak oleh serangan Liu Kong yang
membingungkannya.
Tetapi, Lamkiong Li Cu justru beradat besar dan berambisi
besar. Karena adat dan ambisinya itulah maka dia berbuat hal-
hal yang menyakiti Lam Hay Bun hingga akhirnya diusir ke luar
pulau. Tetapi, ini hebatnya, ambisinya yang besar itu
dibarengi dengan kecerdikan dan bakatnya yang juga sangat
hebat. Dan iItulah hebatnya seorang Lamkiong Li Cu. Sadar
bahwa ilmu keluarga yang diyakininya sudah banyak berubah,
membuat Li Cu akhirnya memutuskan untuk menyerang habis
Liu Kong. Segera dia menyerang dengan satu ilmu mujijat di
luar perbendaharaan Lam Hay Bun, yakni Ilmu Hian Goan Sin
Ciang (Ilmu Sakti Melumpuhkan Lawan). Ilmu hebat ini
sejatinya salah satu dari pemahaman bersama Lamkiong Sek
dengan Naga Nattynam dan Wisanggeni dan diciptakan
menjadi sebuah ilmu mujijat. Karena itu, hebatnya luar biasa.
Ilmu itu sendiri banyak menyandarkan keampuhannya pada
penggunaan kekuatan tenaga dalam.
Begitu dua atau tiga gerakan awal Li Cu
menghentakkannya, Liu Kong yang memang sadar bahwa
tenaganya kalah kuat dari lawan sudah mundur kebelakang
sampai 3-4 langkah. Dan keadaan menguntungkan itu
membuat Li Cu gembira:
"Jaga seranganku ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2405


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Teriak Li Cu sambil terus mencecar kemanapun Liu Kong


menghindar. Dan dengan terpaksa diapun bergerak dengan
ilmu Pat Sek Hay Liong Kun (8 Gerak Pukulan Naga Laut). Ini
salah satu ilmu andalan Lam Hay Bun yang baru dan baru
beberapa bulan ini dipahamkan oleh tokoh-tokoh Lam Hay
Bun termasuk Liu Kong. Bahkan Li Cu sendiripun belum
mengetahui keberadaan ilmu ini dan ketika dilontarkan
menghalau serangannya, masing-masing terkejut dengan
akibatnya:
"Plak ....... plak ......."
Benturan keduanya bahkan nyaris tanpa suara berlebihan.
Tetapi akibatnya berat bagi keduanya. Liu Kong terlontar ke
belakang sampai 6-7 langkah. Meski tidak terluka, tetapi
keadaannya cukup menyedihkan. Sementara itu di lain pihak,
Li Cu hanya terdorong 2-3 langkah dan lebih kokoh
keadaannya dibandingkan keadaan Liu Kong. Dan belum lagi
Liu Kong tegak berdiri, Li Cu sudah kembali mengejarnya
sambil mengirimkan serangan dengan sasaran yang beragam
di banyak bagian tubuh Liu Kong. Tetapi, Liu Kong sendiri
memang cukup cerdik dan ulet. Sadar bahwa dia bakal
diserang lagi membuatnya bergerak bak belut yang dalam
keadaan terdesat mengeluarkan gerak-gerak licin namun
cepat dan tepat. Hebat, dua dan tiga gerakan sederhana, tidak
tergesa-gesa membuat Liu Kong menghindar dengan manis
dan terhindar dari jangkauan serangan Li Cu. Gerakan yang
hanya mampu dilakukan orang yang memiliki ketenangan dan
kekokohan dalam ilmunya.
Inilah rupanya yang dinamakan Gerak Naga Laut, selain
berisi pukulan-pukulan cepat juga berisi langkah-langkah

Tarian Liar Naga Sakti I 2406


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyelamatkan diri yang ajaib. Hebat ilmu Pat Sek Hay Liong
Kun (8 Gerak Pukulan Naga Laut) itu, karena Liu Kong mampu
melepaskan diri dari belitan dan desakan beruntun yang
dilontarkan Li Cu. Dan kejadian beberapa kali dia mampu
lepas dari terjangan Li Cu membuat Liu Kong menjadi besar
hati dan kembali semangat tempurnya meningkat drastis. Kini
dia memiliki kepercayaan yang semakin tebal dengan ilmu
baru Lam Hay Bun, hebat dalam menyerang dan sekaligus juga
hebat dalam pertahanan.
"Hmmmmmm, apa engkau kira Lam Hay Bun akan begitu
gampang engkau kuasai? Belum tentu ........ belum tentu ....."
Li Cu yang sedikit terkejut melihat pameran ilmu yang
masih belum diketahuinya atau dikuasainya dari Lam Hay Bun
tempat asalnya, terkejut juga. Harus diakuinya gerakan
gerakan terakhir Liu Kong membuatnya kaget dan sangat
terkejut. Dia sudah sangat yakin jika Liu Kong sudah
kehilangan akal dan jalan keluar ketika menyerang hebat
dengan menggunakan ilmu Hian Goan Sin Tjiang yang hebat.
Dia tahu betul jalan keluar Liu Kong sudah tersumbat, tetapi
sungguh ajaib, Liu Kong sanggup meliuk-liuk dan bergerak
dengan dasar gerak sederhana yang dia juga paham, tetapi
ada akhirnya serangannya buyar semua.
"Jangan engkau kira ilmu baru itu akan mampu
mengakaliku. Hmmmm, engkau coba tahan seranganku kali ini
......"
Sambil berseru demikian Li CU kembali maju menyerang.
Jurus-jurus andalan dan aneh dari Hian Goan Sin Tjiang
kembali dikeluarkan, kedua lengannya bergerak cepat

Tarian Liar Naga Sakti I 2407


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sementara lontaran tenaga iweekangnya menghembus cepat


dan sangat kuat. Dan seperti sebelumnya, bahkan lebih ketat
lagi, kekuatan itu mengurung Liu Kong di arena dan
tertutuplah semua jalan keluarnya. Sekali ini lebih hebat
karena Li Cu bergerak lebih teliti dan perhitungan dalam. Kali
ini Li Cu ingin mengakhiri pertarungan dan karena itu,
kekuatan tenaganya sudah meningkat hingga 7 bagian, tanda
bahwa dia akhirnya menganggap dan memperlakukan Liu
Kong sebagai lawan yang penting dan hebat. Kali ini Li Cu
berharap dan bahkan sangat yakin jika Liu Kong akan
terperangkap dan akhirnya menyerah kalah.
Tetapi, sekali lagi sebagaimana semula, Liu Kong tidak
bergerak dengan langkah mujijat, tetapi dengan langkah-
langkah dasar Lam Hay Bun yang sederhana. Tetapi, jika
kakinya bergerak lincah dengan langkah dasar Lam Hay Bun,
maka tubuhnya berisi kekuatan tertentu yang membuat
kurungan tenaga dalam Li Cu tidak mempan memukulnya. Dia
berubah menjadi sangat licin untuk dipukul. Dan seterusnya,
dengan mudah, dia kemudian kembali melangkah keluar
dengan selamat dan sama mudahnya dengan kejadian sejenis
beberapa detik sebelumnya. Hal ini yang menyesakkan dan
membuat Lamkiong Li Cu menjadi semakin penasaran,
semakin gemas. Karena bukan hanya tidak mampu
mengalahkan Liu Kong secara cepat dan telak, tetapi karena
dia merasa mengenal namun tidak mengenal. Merasa tahu
tetapi tidak tahu, semua tata gerak Liu Kong terakhir yang
mujijat dan hebat itu. Tata gerak dan jurus sangat sederhana
dari Lam Hay Bun yang anehnya membuat pukulan mujijatnya
kehilangan daya dan kehilangan perbawa.

Tarian Liar Naga Sakti I 2408


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, sebagaimana Liu Kong membekal "keras kepala"


gaya Lam Hay Bun, maka begitu pula Lamkiong Li Cu yang juga
keluaran dan anak keturunan Lam Hay Bun yang misterius di
Lautan Selatan. Tidak. Tidak boleh tidak, dia harus menang
dan bahkan harus secepatnya dilakukan. "Baiklah jika
demikian ...." begitu pikir Lamkiong Li Cu gemas, tetapi di
mulut dia berkata:
"Jangan kira aku tidak mampu memecahkannya ....."
Dan Li Cu segera menyiapkan ilmu pukulannya yang baru.
Sekali ini, membuat banyak orang heran, dia membuka jurus
persiapan menggunakan Cit Sat Sin Tjiang. Dan ini membuat
banyak orang kaget, termasuk Wisanggeni dan Naga Pattynam
yang menjadi serius memandang arena tersebut. Tetapi,
sesaat sebelum Li Cu menyerang, tiba-tiba sesosok tubuh
berpakaian putih sederhana berkelabat ringan, sangat ringan
ke tengah arena sambil berkata:
"Cukup ......... kalian berdua mundur"
Suara tersebut sangat, sangat berwibawa dan membuat
bukan cuma Liu Kong dan Li Cu, tetapi orang-orang di sekitar
arena tergetar. Termasuk juga Wisanggeni dan Naga
Pattynam, tergetar oleh suara si pendatang. Tanda bahwa si
pendatang bukan orang sembarangan, bukan tokoh yang
mudah dihadapi.
"Kong-kong ........."
Terdengar Liu Kong bersuara dengan takjub dan
kemudian memberi hormat kepada tokoh yang datang. Tokoh
yang ternyata adalah Kakek Liu Kong, dialah tokoh hebat masa

Tarian Liar Naga Sakti I 2409


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lalu Lam Hay Bun yang meninggalkan jabatan Tocu Lam Hay
Bun buat cucunya yang masih muda Lamkiong Bu Sek. Dia
adalah LAMKIONG BOUW, bekas Tocu yang sudah lama
mengasingkan diri. Bukit pengasingan dirinya adalah tempat
yang dihindari Li Cu ketika memimpin gerombolannya
menyusup masuk ke Lam Hay Bun. Dan kini, kakek yang sama
tinggi besar dengan Lamkiong Bu Sek, berdiri di arena dengan
gagah dan penuh wibawa.
"Hmmmmm, Liu Kong, engkau mengerjakan pekerjaanmu
dengan sangat baik. Tetapi, masih ada pekerjaan lain yang
mau tidak mau harus engkau lakukan. Lakukan itu kelak
dengan penuh rasa tanggungjawab ......."
Sebetulnya apa yang diungkapkan Kakek Tinggi Besar itu
masih kurang dia pahami seutuhnya dan masih kurang dia
mengerti arah dan tujuannya. Tetapi Liu Kong dengan cepat
sudah berkata:
"Pasti, pasti akan kulakukan dengan baik Kong-kong ...."
"Bagus jika demikian ......... tetapi untuk sekarang ini, lebih
baik engkau mundurlah terlebih dahulu, karena untuk
sementara tugasmu sudah selesai. Biarlah selanjutnya
menjadi urusan keluarga"
Setelah Liu Kong mengundurkan diri, Lamkiong Bouw
berbalik menghadapi Lamkiong Li Cu. Ayah dan Anak
perempuannya kini saling berhadapan. Tetapi, wajah dan
tatapan Lamkiong Bouw tidak berubah, tetap penuh wibawa
dan memandang Lamkiong Li Cu seperti memandang anak
perempuannya yang nakal:

Tarian Liar Naga Sakti I 2410


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Hmmmmm, Li Cu, kesalahanmu bagi Lam Hay Bun


terdahulu bukanlah sesuatu yang fatal, tetapi akan berbeda
dengan apa yang engkau lakukan kali ini ........." meski begitu,
suara Lamkiong Bouw mengandung penyesalan. Menyesalkan
apa yang dilakukan oleh Lamkiong Li Cu anak perempuannya.
Terlihat Li Cu sedikit goyah. Bagaimanapun, betapapun,
orang yang dihadapinya adalah ayah kandungnya. Orang yang
membesarkannya dan dihormatinya. Tetapi, itu dulu. Sebelum
dia merasa diperlakukan tidak adil oleh keluarganya dan
membuatnya luntang-lantung berkelana di dunia persilatan.
"Lam Hay Bun memang tidak pernah menghargaiku, juga
keluargaku tidak pernah menghitungku sebagai bagian dari
mereka semua ........" jawab Li Cu dengan suara serak.
Betapun dia masih terlihat menghormati ayahnya yang tua
itu.
"Boleh dikata semua yang engkau katakan kupahami.
Tetapi, menghadirkan bencana seperti apa yang akan terjadi
saat ini akan menempatkanmu sebagai orang yang dikutuk
dan diburu semua warga Lam Hay Bun. Apa benar engkau siap
menerima kenyataan tersebut Li Cu ....."?
"Jika tidak siap, aku tidak akan berdiri disini ....." jawab Li
Cu dan nada suaranya sudah terdengar lebih tegas dan mulai
mengeras.
"Bagus, bagus. Paling tidak engkau masih tetap memiliki
kekeras-kepalaan khas Lam Hay Bun. Tetapi, sayangnya,
engkau berjalan disisi yang kini berseberangan. Dan harus
engkau pahami, Tocu Lam Hay Bun pantang dilihat penghuni
Lam Hay Bun dalam tawanan musuh. Karena itu, aku akan

Tarian Liar Naga Sakti I 2411


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membawa Bu Sek, Sian Li dan Tiong Hong pergi bersamaku


........"
"Ayah, aku khawatir engkau tidak akan mampu
melakukannya ........" jawab Lamkiong Li Cu berani, tegas dan
singkat.
"Li Cu, kurasa engkau mengerti satu hal, yakni sebagai
seorang sesepuh Lam Hay Bun, ketika Tocu sedang
menghadapi persoalan, akan memiliki pengaruh dan
kemampuan mengerahkan seluruh kekuatan Lam Hay Bun
menghadapi musuh. Tidak perlu semua Barisan Warna Warni
turun tangan, cukup 2-3 barisan saja, dan belum lagi para
angkatan muda Lam Hay Bun yang tidak engkau kenali seperti
Liu Hok ini. Jangan kira dengan menguasai Cit Sat Sin Tjiang
maka engkau tak terlawan anakku. Kakekmu dan ayahmu ini
menarik diri dari keramaian dan kesibukan mengatur Lam Hay
Bun karena melatih sejenis ilmu untuk memunahkan Cit Sat
Sin Tjiang. Ilmu yang akan memakan dan merusak tubuhmu
perlahan-lahan, karena ilmu dasar iweekangnya sudah lama
lenyap. Dan pewaris ilmu pemunah Cit Sat Sin Tjiang sudah
dimiliki Lam Hay Bun. Jangan kira dengan membawa beberapa
kawan dari Thian Tok dan dari negeri seberang kalian akan
mampu mengalahkan Lam Hay Bun ......... tidak akan semudah
itu anakku ...... tidak akan kubiarkan ...." hebat kata-kata dan
kalimat tokoh sepuh Lam Hay Bun ini. Tegas, singkat namun
jelas maknanya.
"Ayah, aku menguasai Tocu Lam Hay Bun, Hu Tocu dan
Putra Tocu Lam Hay Bun. Kurasa ayahanda tidak akan
merelakan mereka binasa jika memerintahkan kekuatan Lam
Hay Bun mengerubuti kami semua ......"

Tarian Liar Naga Sakti I 2412


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Engkau benar, aku tidak akan melakukannya. Tapi,


kurasa engkau juga tidak mungkin akan membunuh mereka.
Karena meski engkau sangat ambisius, tapi mereka bukanlah
lawanmu yang sebenarnya engkau tuju untuk dikalahkan dan
apalagi dibunuh. Apa sebenarnya yang ingin engkau lakukan
....."?
"Kami hanya ingin membalas dendam terhadap para
tokoh yang mengaku Pendekar Tionggoan itu. Dia sudah
memutuskan bersahabat dengan mereka (sambil menunjuk
Lamkiong Bu Sek) dan pibu dilakukan di Lam Hay Bun pada 2
(dua) bulan kedepan. Maka, permintaanku sederhana, pibu
itu biarkan kami yang maju melawan mereka dan
mengalahkan mereka semua. Kami memiliki kemampuan
melakukannya, mengalahkan orang-orang sombong yang
memuakkan itu........"
"Hmmmm, Li Cu, jadi engkau dan kelompokmu ingin maju
mewakili Thian Tok, Lam Hay dan Bengkauw untuk melawan
mereka ....."?
"Benar .........."
"Tahukah engkau jika kalian tetap saja tidak akan menang
......"?
"Tidak mungkin, kami memiliki senjata rahasia kali ini
......."
"Dan untuk itu, Lam Hay akan engkau apakan ...."?
"Kami semua tidak ada satupun yang memiliki ambisi
menguasai Lam Hay Bun, aku juga tidak. Kami hanya akan

Tarian Liar Naga Sakti I 2413


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

meminta agar Pibu itu kami yang melayani para orang


sombong Tionggoan itu ......"
"Li Cu, sekali lagi kuingatkan engkau tidak akan berhasil.
Sebelum engkau berkorban terlampau besar, kuingatkan
untuk tidak melakukan hal yang akan sangat merugikan
dirimu dan anakmu itu ....."
"Ayah, kami sangat yakin akan berhasil ........" Li Cu
berkeras
Terlihat Lamkiong Bouw yang sudah renta itu menarik
nafas panjang dan akhirnya berkata perlahan tetapi jelas:
"Sebagai orang tua aku sudah berusaha keras untuk
mengingatkanmu Li Cu. Karena engkau akan menanggung
beban kekalahan yang akan sangat besar kelak, dan akibatnya
bahkan akan menghanguskanmu. Sekali lagi, aku sudah
berusaha keras mengingatkanmu, dan itu memang menjadi
kewajibanku ....... tetapi pada akhirnya, semua terserah
kepadamu ..."
"Kami sudah sangat siap ......"
"Baik, jika demikian, kalian boleh melakukannya. Tapi,
Tocu Lam Hay Bun tidak boleh menjadi tawananmu. Itu
adalah hal yang pantang bagi Lam Hay Bun. Dia bersama Soan
Li dan Tiong Hong akan kubawa dan kujamin berada
bersamaku sampai dua bulan kedepan. Engkau boleh berada
di Lam Hay Bun bersama kawan-kawanmu dan bersiap
menghadapi lawan-lawan kalian, tetapi kalian tetap tidak
boleh mengatur dan memerintah urusan Lam Hay Bun.
Kecuali jika berkaitan dengan urusan Pibu tersebut, maka

Tarian Liar Naga Sakti I 2414


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kalian boleh menentukan apa yang akan dilakukan bersama


Liu Kong. Untuk sementara adalah Liu Kong yang memimpin
Lam Hay Bun. Dia akan melaksanakan semua keinginan kalian
berkaitan dengan pibu tersebut ........ Persetujuanku hanya
sampai disini, jika kalian tidak setuju, maka kalian akan
berhadapan dengan seluruh kekuatan Lam Hay Bun ........."
kata-kata dan kalimat Lamkiong Bouw kali ini sangat jelas,
tegas dan tidak dapat digugat.
Dan Li Cu jelas melihat ketegasan dan penegasan terakhir
Lamkiong Bouw. Diapun sama sekali tidak mendendam
Lamkiong Bu Sek dan tidak berniat membunuhnya. Jelek-jelek
Tocu tinggi besar itu masih merupakan keponakannya sendiri.
Dia hanya ingin meminjam Lam Hay Bun untuk tempat
melawan dan mengalahkan para Pendekar Tionggoan yang
sangat dibencinya itu. Kali ini, setelah mendengar ketegasan
Lamkiong Bouw, Li CU menjadi goyah. Tetapi, pada saat itu,
adalah dia yang harus mengambil keputusan, karenanya dia
harus segera merespons apa yang disampaikan oleh Lamkiong
Bouw tadi, apakah setuju ataukah tidak.
"Baiklah ........ kami setuju. Sejauh berkaitan dengan
semua persiapan Pibu, maka kami akan menyampaikan sikap
dan strateginya kepada Liu Kong. Kamipun tidak akan
merecoki kepemimpinan Lam Hay Bun. Tetapi, apa
jaminannya bahwa Lam Hay Bun dan Liu Kong akan mentaati
apa yang kami sampaikan kepadanya sementara kami, kami
tidak lagi ......." Li Cu tidak melanjutkan kalimatnya sambil
memandang Bu Sek, Tiong Hong dan Soan Li. Tetapi apa yang
ingin disampaikannya sudah sangat dipahami Lamkiong Bouw
dengan jelas.

Tarian Liar Naga Sakti I 2415


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Jangan khawatir, Liu Kong akan mentaati permintaan


dan perintahmu sejauh berkaitan dengan urusan Pibu ........
aku menjamin hal tersebut ......"
"Sejauh urusan Pibu tersebut, maka aku pasti akan
mengikuti saran dan permintaan kalian semua ........" Liu Kong
yang berdiri dibelakang kakeknya menegaskan apa yang
dikatakan Lamkiong Bouw.
"Baiklah, jika demikian kami setuju. Dan satu-satunya
perintah kami adalah, sejak hari ini tiada seorangpun dari Lam
Hay Bun diijinkan meninggalkan gugusan pulau Lam Hay Bun
dan apalagi kemudian memasuki daratan Tionggoan sampai
selesainya pibu di Lam Hay Bun nantinya .............."
Ketika akhirnya Lamkiong Li Cu setuju, justru Lamkiong
Bouw ayahnya yang terlihat perasaannya tersentuh. Jika
sebelumnya dia keras, berwibawa, maka sekilas matanya
terlihat sinar sedih. Bahkanpun kalimatnya terakhir
menyiratkannya:
"Lamkiong Li Cu, hari ini akan menjadi pertemuan kita
yang terakhir kalinya. Tetapi, ingin kutegaskan kepadamu, jika
engkau terus memaksa dan berkeras, maka engkau tidak akan
pernah meninggalkan pulau ini lagi dalam keadaan hidup-
hidup. Engkau renungkanlah kata-kataku ini ......."
Setelah berkata demikian, diapun menggerakkan
tangannya dan membawa serta tubuh Lamkiong Bu Sek
bersamanya dan langkahnya diikuti oleh dua orang lain yang
membawa serta tubuh Lamkiong Tiong Hong dan Liu Soan Li.
Dia sempat menoleh kepada Liu Hok sambil berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 2416


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

"Ayahmu butuh bantuanmu, tetapi setelah semua urusan


ini selesai, engkaupun harus segera datang menghadapku ..."
"Baik kong chouw ......"
=====================
Bagaimana dan dimana gerangan Lamkiong Sian Li? Mari
kita ikuti langkah kaki gadis ini dalam kisruh di Lam Hay Bun.
Lamkiong Sian Li pulang ke Lam Hay Bun sebagai seorang
"tahanan", seorang yang melakukan dosa besar bagi Lam Hay
Bun. Dosanya adalah "menyerahkan" pil khas dan mujijat Lam
Hay Bun kepada orang asing tanpa persetujuan Tocu Lam Hay
Bun. Posisinya waktu itu hanya bisa tertolong jika Tham Beng
Kui yang ditolongnya datang menebus dan menjadikannya
ISTRI. Jika tidak, maka Lamkiong Sian Li akan dihukum sesuai
hukum perguruan.
Karena status tersebut, maka kamar atau rumah tempat
Lamkiong Sian Li ditahan dijaga super ketat. Tetapi, kondisi ini
ternyata yang membuat Lamkiong Sian Li bebas dari serbuan
lawan. Ketika ayahnya dan kakaknya Lamkiong Tiong Hong
jatuh ke tangan musuh, Lamkiong Sian Li yang juga diincar Li
Cu menjadi sandera turut menyaksikannya dari kamarnya
yang dijaga orang. Tetapi, penjaganya dengan cepat jatuh
ditangan musuh. Jatuhnya para penjaga menyadarkan Sian Li
dan dia sempat menyaksikan ayah dan kakaknya tertotok
musuh.
Begitu melihat ayahnya dan kakaknya jatuh, Li Cu tidak
menjadi serta merta panik. Ada keuntungan dengan status
tahanan dirinya dan juga dengan letak kamarnya terhadap

Tarian Liar Naga Sakti I 2417


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

posisi kamar ayah dan kakaknya. Jika kamar kakaknya tepat


berdampingan dengan kamar ayahnya, Tocu Lam Hay Bun,
maka kamarnya justru berada pada deretan yang berbeda dan
samping kamarnya menghadap pintu depan kamar ayahnya.
Karena itulah dia justru bisa melihat pintu kamar ayah dan
kakaknya dari dinding sebelah kanan yang tepat di sisi kamar
tidurnya. Dari sana dia bisa menyaksikan dan melihat
bagaimana ayah dan kakaknya ditotok dan kemudian dibekap
musuh. Dia tahu kelihayan ayah dan kakaknya sekarang,
tetapi begitu mudahnya mereka dikalahkan musuh meski
memang belum siap sepenuhnya, menggambarkan betapa
hebat musuh yang datang.
Menyadari bahaya, gadis ini tidak menjadi panik. Ada rasa
cemas memang. Tetapi pikirannya dengan cepat bekerja.
Penjaga sudah jatuh ke tangan musuh dan sebentar lagi akan
menyerbunya untuk menahannya. Jika ayah dan kakaknya
jatuh, maka pastilah musuh sangat tangguh. Jika diapun jatuh,
maka masalahnya bakal menjadi lebih besar. Maka diapun
bergegas menuju ke bagian belakang kamarnya yang sudah
ditinggal penjaga dan berendap-endap agar tidak ketahuan
penyerang yang sudah merangsek maju mendekati pintu
kamarnya. Dia sangat paham, di belakang, lewat jalan keluar
bagian belakang ada jalan rahasia. Semua kamar para tokoh
utama Lam Hay Bun memiliki jalan ini, namun letak jalan
rahasia itu berbeda-beda dan hanya diketahui penghuninya.
Ada yang di belakang, ada yang agak menyamping jika
halamannya cukup dan jalan itu akan membawa mereka
keluar dari liang itu di pantai yang menuju ke bagian belakang
atau sebelah barat.

Tarian Liar Naga Sakti I 2418


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan jalan inilah yang digunakan oleh Sian Li dan dengan


cepat akhirnya membawanya ke ruangan khusus tempat
dimana kakeknya Lamkiong Bouw bertapa. Dia bersama
kakaknya Lamkiong Tiong Hong memang sudah beberapa kali
atau bahkan sering kali berlatih bersama kakeknya ini selama
beberapa tahun terakhir. Dari kakek buyut inilah serta
terutama kakek buyut yang baru meninggal, dia dan terutama
sekali kakaknya Tiong Hong meningkat pesat ilmu kesaktian
mereka. Dan ke tempat kakek buyutnya yang sangat rahasia
inilah dia datang. Seterusnya kepada kakeknya inilah dia
kemudian mengadu dan memberitahukan apa yang sedang
berlangsung di markas utama Lam Hay Bun.
Itulah sebabnya kemudian Lamkiong Bouw dapat datang
dan menemukan keadaan Lam Hay Bun yang sangat
menyedihkan. Dalam beberapa kejap saja dia sudah
mengenali Lamkiong Li Cu anaknya sendiri yang memimpin
penyerbuan. Untungnya, tujuan Li Cu ternyata bukan
mengambil alih Lam Hay Bun, tetapi "mengambil alih" peran
Lam Hay Bun dalam pibu 10 tahunan yang sudah tertunda
beberapa kali itu. Diatasnya, Lamkiong Bouw sedikit gembira
karena bala dan gejolak panas di Lam Hay Bun untuk
sementara dapat diredakan. Tetapi, Badai Laut Selatan sama
sekali belum reda, bahkan masih akan menggelora.
Urusan Lam Hay Bun memang dapat diredakan untuk
sementara. Dia tidak dapat membentur kekuatan Lamkiong Li
Cu anaknya yang dia tahu benar sudah menguasai Cit Sat Sin
Tjiang secara sempurna. Apalagi dia datang bersama 2 tokoh
asing yang kepandaiannya setara dengan dirinya sendiri. Dan
masih ditemani pula oleh beberapa tokoh asing lainnya yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2419


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

semuanya memiliki kepandaian luar biasa. Tetapi, Lamkiong


Bouw juga tidak ingin "merek" Lam Hay Bun jatuh sedemikian
rendahnya. Karena itu, dia menggunakan siasat halus, meski
tetap saja "Nama Besar" Lam Hay Bun sedikit tercoreng, tetapi
masih dapat diterimanya. Membenturkan kekuatan Lam Hay
Bun dengan para pendekar Tionggoan. Itulah pilihannya
sekarang. Sekali lagi, merek Lam Hay Bun memang sedikit
tercoreng, tetapi keselamatan Lam Hay Bun terjamin.
Maka akhirnya Lamkiong Bouw membawa Tocu Lam Hay
Lamkiong Bu Sek, Lamkiong Tiong Hong dan Liu Soan Li ke
tempat bertapanya. Begitu berada di tempat khususnya,
mereka sempat bercakap-cakap tanpa Lamkiong Bouw
mengerti status terakhir Lamkiong Sian Li cucu lainnya yang
sedang dalam tahanan ayahnya. Percakapan mereka cukup
panjang mengenai serbuan Li Cu, maksudnya dan kini
menguasai Lam Hay Bun untuk menjebak para pendekar
Tionggoan masuk ke Lam Hay Bun untuk pibu. Padahal,
mereka akan diserbu dan dicelakai oleh Li Cu dan
kelompoknya.
Mendengar keadaan Lam Hay Bun dan bahwa selama 2-3
bulan akan dikuasai lawan dan para Pendekar Tionggoan akan
dicelakai, membuat Lamkiong Sian Li tergetar dan mengambil
keputusan sendiri. Pertama, statusnya dalam tahanan dan jika
diketahui ayahnya, pasti dia akan tetap ditahan. Kedua, Lam
Hay Bun butuh pertolongan, dan namanya bukan salah satu
daftar Sandera dan karena itu bebas berkelana atas nama Lam
Hay Bun. Ketiga, yang sangat pribadi, dia rindu bertemu
dengan Beng Kui yang sudah dianggapnya sebagai calon
suaminya. Itulah sebabnya akhirnya Lamkiong Sian Li

Tarian Liar Naga Sakti I 2420


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memutuskan pergi dari Lam Hay Bun sebelum ayahnya


menyadari keadaannya.
Benar saja, ketika Lamkiong Bu Sek menanyakan keadaan
anaknya Lamkiong Sian Li kepada kakeknya Lamkiong Bouw
yang sudah menyelamatkannya, sang kakek berkata dengan
yakinnya:
"Dia sedang beristirahat. Dialah yang datang memohon
bantuanku ......."
"Syukurlah ...... dimana dia sekarang Kong-kong ..."?
"Biarkanlah, dia sedang beristirahat di dalam ........"
Padahal, pada saat itu Lamkiong Sian Li sudah sedang
berlayar menuju daratan besar. Dan lolosnya Sian Li itu
dengan maksud mencari bantuan bagi Lam Hay Bun dan
sekaligus mencari tautan hatinya, membawa kabar besar bagi
Tionggoan: Bahwa di Lam Hay Bun sedang terjadi prahara.
Badai mengamuk di Lautan Selatan.
==================
Badai di Laut Selatan sama bergeloranya dengan di Tionggoan.
Jika di Lam Hay Bun Lamkiong Li Cu mengambil alih
kepemimpinan meski terbatas hanya untuk melawan para
pendekar Tionggoan, maka di Tionggoan, hampir semua
perguruan bergerak memburu Kiang Hauw Lam. Karena
hampir semua perguruan ada muridnya yang menjadi korban
keganasan Hauw Lam. Dan kini, semua mulai bergerak
mencari untuk menuntut balas terhadap Hauw Lam.
Tetapi, setelah beberapa bulan bergerak memburu dan
mencari, orang-orang itu kini kehilangan sasaran. Tidak ada

Tarian Liar Naga Sakti I 2421


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang tahu kecuali Giok Li maupun Kwi Song, jika Hauw Lam
sudah berada di Laut Selatan. Tetapi, bahkan Giok Li maupun
Kwi Song sendiri, tidak tahu tepatnya dimana kini Hauw Lam
berada setelah berlayar di Laut Selatan. Hanya saja, entah
bagaimana Kwi Song memiliki insting bahwa rombongan itu,
termasuk Hauw Lam akan berlayar menuju Lam Hay Bun.
Kebenaran insting Kwi Song memang terbukti.
Tetapi, kembali ke Tionggoan, rombongan besar yang
memburu Hauw Lam dan tidak tahu mencari kemana lagi, kini
mengarahkan buruan mereka ke Lembah Pualam Hijau.
Disana mereka bukan ingin menyerbu, tetapi ingin meminta
pertanggungjawaban Lembah Pualam Hijau karena Hauw Lam
adalah bagian dari keluarga pendekar disana. Mereka tidak
terutama bermaksud menyerbu Lembah legendaris itu, tetapi
terutama ingin meminta pertanggungjawaban atas apa yang
dilakukan Hauw Lam dengan membantai demikian banyak
orang tanpa belas kasihan.
Entah siapa yang menggerakkan dan memanas-manasi
orang banyak itu, tetapi fakta dan kenyataannya, kini mereka
bergerak menuju Lembah Pualam Hijau. Ketenangan Lembah
Pualam Hijau yang sempat dihentak oleh serbuan pihak luar,
kini terancam terusik kembali karena sebab yang berbeda.
Padahal, tokoh utama Lembah Pualam Hijau sampai saat itu
justru sedang berada di luar lembah, tepatnya sedang berada
di Kota Raja untuk urusan pribadinya.

Episode 45: Ganyang Lam Hay Bun (1)

Tarian Liar Naga Sakti I 2422


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hanya seorang Kiang Su Kiat (dulunya Thio Su Kiat) yang


menjadi Duta Hukum yang menyambut kedatangan kaum
pendekar yang bertekad menuntut pertanggungjawaban
Lembah Pualam Hijau. Memang, pada saat itu boleh dibilang
banyak tokoh Lembah Pualam Hijau yang tidak berada di
tempat, termasuk Duta Agung Lembah Pualam Hijau Kiang
Ceng Liong. Karena itu, adalah Kiang Su Kiat yang menyambut
para pendekar dari bermacam-macam perguruan kecuali
Kaypang, Bu Tong Pay, Siauw Lim Sie, Thian San Pay, meskipun
anak murid mereka sendiripun banyak yang menjadi korban.
Apa boleh buat, Su Kiat mau tidak mau tetap harus menemui
mereka, tetapi dia memutuskan untuk tidak menjumpai atau
menerima mereka di dalam Lembah Pualam Hijau, tetapi
masih jauh dari Lembah.
“Cuwi sekalian, kami dari pihak Lembah Pualam Hijau jauh
hari sudah menerima dan mendengar kabar mengenai
kedatangan demikian demikian banyak kaum pendekar yang
bergerak menuju Lembah Pualam Hijau kami ini. Bolehkah
kami mengetahui secara jelas apa maksud kedatangan cuwi
sekalian …..”? demikian secara halus Su Kiat menjumpai para
pendekar.
Ya Nu seorang tokoh pertapa dari bukit Tay Hoa San, yang
dua orang muridnya ikut menjadi korban keganasan Kiang
Hauw Lam, kelihatannya dipilih sebagai juru bicara, tampil
untuk berbicara atas nama mereka semua:
“Duta Hukum, perkenankan kami menuntut keadilan bagi
masing-masing Perguruan yang mengutus anak muridnya
serta sejumlah besar perguruan yang kehilangan anak
muridnya karena keganasan dan kekejaman si pengganas

Tarian Liar Naga Sakti I 2423


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kiang Hauw Lam. Puluhan atau bahkan mungkin ratusan jiwa


menjadi korban si pengganas itu. Rata-rata semua korban
tewas dan dibunuh dengan cara yang sama, lontaran
kekuatan tak terhingga yang menewaskan mereka seketika.
Dan karenanya, selain terus mencari dan memburu Kiang
Hauw Lam, kami semua menuntut keadilan kepada Bengcu
Tionggon, Duta Agung Lembah Pualam Hijau ……..”
Kiang Su Kiat yang juga adalah salah seorang Duta Hukum
Lembah Pualam Hijau sedikit banyak sudah mendengar berita
mengenai kejadian yang tentunya sangat menghebohkan
tersebut. Hanya, dia tahu betul, meskipun Hauw Lam agak
tinggi hati, tetapi anak itu sama sekali tidaklah JAHAT.
Kelemahannya hanya satu, yakni terlampau “dengar-
dengaran” dan “tidak tega” menolak keinginan ibunya yang
membesarkannya. Tetapi, betapapun Su Kiat juga sudah
menerima konfirmasi berita yang susah untuk dielakkan
mereka, bahkan diapun sebagai “Kakak” dari Hauw Lam,
sedikit banyak memiliki tanggungjawab sebagai sesame warga
Lembah Pualam Hijau.
Berpikir demikian, Kiang Su Kiat mau tidak mau harus
memberikan jawabannya:
“Cuwi sekalian, sebetulnya berita tersebut sudah kami
terima sejak beberapa waktu lalu. Bahkan utusan Siauw Lim
Sie, Bu Tong Pay, Kaypang dan bahkan juga Bengkauw, Thian
San Pay, sudah menyampaikan keluhan mereka atas
pembantaian yang diduga dilakukan oleh keturunan Lembah
Pualam Hijau, Kiang Hauw Lam. Ada berbagai hal yang
mencurigakan kami, tetapi meskipun demikian Lembah
Pualam Hijau tidak akan berdiam diri. Hanya saja, sayang

Tarian Liar Naga Sakti I 2424


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sekali, Duta Agung Lembah Pualam Hijau sedang memiliki


urusan pribadi di Kota Raja, karena itu beliau tidak dapat
menjumpai cuwi sekalian. Tetapi, setelah urusan pribadinya
tersebut Duta Agung akan langsung menangani persoalan
Kiang Huw Lam, kemanapun dia berada untuk menuntut
pertanggungjawabannya. Untuk saat ini, terkait urusan
pembantaian tersebut, percayalah, Lembah Pualam Hijau
tidak akan berdiam diri dan akan dengan segera mengutus
orang untuk mencari jejak si pengganas yang konon bernama
Kiang Hauw Lam. Dan jika benar dia orangnya, maka
meskipun merupakan warga keturunan Lembah Pualam Hijau,
tentunya tidak akan diperlakukan istimewa…..”
Demikian secara panjang lebar Kiang Su Kiat menjelaskan
dalam kapasitasnya apa saja yang mungkin dan bisa
dilakukannya. Ataupun apa saja yang mungkin dapat untuk
dijawabnya. Meski demikian, semua jawabannya memang
sangat normative dan sangat standar, meskipun secara
otomatis sudah memberi janji dan jaminan bahwa Lembah
Pualam Hijau tidak akan berdiam diri. Tetapi, para pendekar
yang sudah berlelah-lelah, sudah tentu tidak butuh hanya
sekedar janji dari Lembah Pualam Hijau. Ya Nu sang Pertapa
sangat mengerti persoalan tersebut, mencegah sesuatu
terjadi, dia kembali bertanya menegaskan:
“Duta Hukum, harap diingat, semua pendekar yang
terkumpul disini menjadi korban, baik muridnya maupun
anggota keluarga perguruan. Karena itu, kami meminta
tindakan yang jelas dan tegas dari Lembah Pualam hijau ……”
“Betul ……. Betul …..”

Tarian Liar Naga Sakti I 2425


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Kami tidak butuh sekedar janji …..”


Demikian beberapa suara yang penasaran sudah
menyuarakan pendapat mereka akibat frustasi dan kelelahan
dalam perjalanan yang cukup panjang. Kiang Su Kiat sudah
tentu sangat memahaminya dan karena itu dia tidak menjadi
marah ataupun tersinggung karenanya:
“Cuwi sekalian, pada dasarnya bukan hanya cuwi sekalian
yang terganggu. Kamipun, Lembah Pualam Hijau terganggu
dan merasa bertanggungjawab karena pelaku yang diduga
melakukannya bermarga KIANG, dan masih keturunan
Lembah ini. Tetapi, karena hingga saat ini Duta Agung masih
dalam perjalanan tugas pribadinya, maka selaku Duta Hukum
yang bertugas saat ini di Lembah, kami menegaskan, LEMBAH
PUALAM HIJAU tidak akan tinggal diam. Siapapun dia yang
melakukan keganasan itu, pasti akan ditindak dan dihukum
oleh Lembah Pualam Hijau. Setelah hari ini, kamipun akan
bergerak menuju arah berbeda dengan Duta Agung. Karena
itu, kamipun memohon kesabaran cuwi sekalian, karena tidak
dapat kami mengerjakannya dalam hitungan satu atau dua
hari belaka. Kamipun seperti juga cuwi sekalian,
membutuhkan waktu untuk menanganinya ……” demikian
penjelasan Su Kiat dengan suara yang halus namun tegas. Dan
para pendekar yang hadir, bukannya tidak memakluminya.
Merekapun sadar keterbatasan Su Kiat pada saat itu.
Meskipun demikian, merekapun sebenarnya ingin segera
mendapatkan jaminan yang lebih dari sekedar mencari dan
menyelidiki dari para tokoh Lembah Pualam Hijau. Mereka
ingin lebih dari sekedar itu, mereka sudah lelah dan merasa
begitu dendam dengan kematian saudara maupun saudara

Tarian Liar Naga Sakti I 2426


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

seperguruan masing-masing di tangan seorang Kiang Hauw


Lam yang sangat telengas dan dahsyat. Masakan hanya
dengan beberapa patah kata jaminan dari seorang Kiang Su
Kiat, Duta Hukum Lembah Pualam Hijau mereka akan merasa
cukup sudah?
Maka tampillah seorang pembicara yang lain, Lim Kong
yang berjuluk Siang Wi Coa (Ular Berekor Nyaring), seorang
yang lebih berangasan dibandingkan Ya Nu si pertapa yang
halus budi itu:
“Duta Hukum, kami menghargai jaminan Duta Hukum.
Tetapi, fakta yang ada sekarang ini, kami semua yang hadir,
nyaris semua menjadi saksi betapa seorang Anak Muda yang
gagah namun sadis membantai saudara seperguruan atau
murid perguruan kami. Dan setelah menempuh sekian puluh
atau ratusan lie mendatangi Lembah Pualam Hijau, kami
hanya mendapatkan janji dan jaminan bahwa Lembah Pualam
Hijau akan menyelidiki dan mengirim utusan melakukannya.
Apakah tidak terdengar terlampau sederhana kalimat itu Duta
Hukum …….”?
“Betul ….. betul ……… “
Terdengar seruan mendukung pendapat Lim Kong, tokoh
berusia pertengahan dengan potongan badan halus dan
bergerak lincah. Dan seruan itu terdengar dari beberapa
bagian, menuntut hal yang sama. BUKAN CUMA JAMINAN
PENYELIDIKAN. Sedapat mungkin Su Kiat menahan dirinya dan
sadar bahwa dia mesti menghadapi keluarga korban adiknya
dengan kepala dingin:

Tarian Liar Naga Sakti I 2427


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Lembah Pualam Hijau sudah mengeluarkan jaminannya


dan sejak dahulu kala, belum pernah kami melalaikannya.
Cuwi sekalian tentunya mengetahui secara jelas soal tersebut.
Tetapi, jika semua jawaban dan jaminan kami itupun tidak
cukup bagi cuwi sekalian, maka perkenankan kami bertanya,
menurut cuwi sekalian, apakah yang sebaiknya kami lakukan
baru memuaskan cuwi sekalian….”?
“Kami meminta Lembah Pualam ikut memburunya untuk
menebus kesalahan dan dosa Kiang Hauw Lam yang
membunuh orang secara sadis …..” singkat dan padat jawaban
Lim Kong yang sekali lagi didukung oleh banyak seruan yang
membenarkan dan setuju dengan tuntutan Lim Kong.
Kembali Kiang Su Kiat mencoba memberi jawaban
meskipun dengan hati yang sedih dan tetap berusaha keras
bersikap tenang:
“Bagian dari penyelidikan itu tadi adalah penghukuman
jika memang siapapun dia, termasuk warga Lembah Pualam
hijau sekalipun, terbukti melakukan kesalahan dan dosa yang
sedemikian beratnya ……..”
Jawaban Su Kiat kali ini singkat namun padat.
“Jadi, apakah dengan demikian Lembah Pualam Hijau
akan memburunya untuk dihukum sesuai kesalahannya …..”?
“Ketika Lembah Pualam Hijau mengutus orang, maka
hukuman adalah bagian yang penugasan, tentu saja setelah
menyelidiki motif dan sebab si pelaku berbuat sedemikian
kejam. Cuwi sekalian, seperti itulah selalu Lembah Pualam
Hijau yang sudah memberi diri puluhan tahun untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 2428


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membantu sahabat-sahabat Dunia Persilatan Tionggoan. Kami


sedikitpun tidak akan merubahnya, meskipun yang diburu
misalnya adalah bagian dari Lembah ini …..”
“Baiklah …… saksi di tempat ini bukannya sedikit. Kami
semua menjadi saksi atas perkataan Duta Hukum yang
mewakili Lembah Pualam Hijau. Kami semua akan ikut
mengamati dan menyelidiki kejadian ini sampai tuntas …….”
Berkata Lim Kong akhirnya, karena memang, tiada lagi
tuntutan lebih yang bisa diajukannya saat itu. Selain itu,
diapun sadar bahwa mencari satori dengan Lembah Pualam
Hijau tidak ada gunanya. Maka sambil berkata demikian,
diapun berbalik menghadap kawan-kawannya, tersenyum
kepada Ya Nu dan juga gembira karena terlihat hasil kerjanya
diapresiasi teman-teman seperjalanannya. Setelahnya, dia
memberi isyarat agar kembali Ya Nu yang tampil. Dan Pertapa
itupun berkata:
“Duta Hukum, kami mohon diri dan tentu saja juga
mengucapkan banyak terima kasih atas penyambutanmu.
Kami akan menunggu realisasi dari jaminan yang dikeluarkan
tadi dan kami percaya, Lembah Pualam Hijau tidak akan
mengingkarinya, sebagaimana yang selama ini dilakukan dan
dikerjakan Lembah Pualam Hijau dalam menegakkan keadilan
di Tionggoan …….. Baiklah, kami semua mohon diri”
“Terima kasih, terima kasih atas pengertian cuwi sekalian.
Jangan khawatir, sejak hari ini Lembah Pualam Hijau akan
turun untuk melaksanakan tugasnya ……”
Dan jalan di lereng yang menuju ke Lembah Pualam Hijau
itupun sepi kembali. Kiang Su Kiat memandangi dengan sedih

Tarian Liar Naga Sakti I 2429


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan pilu orang-orang yang menjadi korban keganasan adiknya


Kiang Hauw Lam:
“Sungguh teramat besar beban yang kembali engkau
bebankan ke pundak para leluhurmu dan keluarga besarmu di
Lembah Pualam Hijau ini Lam te. Dan akhirnya sungguh sulit
ditebak …… Kasihan ayahanda ….. Achhhhhhhhh ….”
Su Kiat sampai tidak sanggup lagi mengeluarkan kata-kata
dan hanya bisa menarik nafas panjang menyesali perbuatan
Hauw Lam yang kembali menyeret Lembah Pualam Hijau ke
pencomberan di mata dunia persilatan Tionggoan. “Apa
gerangan yang akan dilakukan Duta Agung kali ini …….”?
Demikian Su Kiat berpikir sendiri sambil kakinya masih
terpaku di tempatnya dan tetap belum beranjak. Lama setelah
tidak lagi terdengar derap kaki rombongan itu, barulah Su Kiat
memutuskan melangkah kembali menuju Lembah Pualam
Hijau.
=====================
Beberapa hari setelah meluruk ke Lembah Pualam Hijau,
tiba-tiba berhembus kabar baru, bahwa Kiang Hauw Lam
sudah berlayar dan memilih untuk bersembunyi di Lam Hay
Bun. Berita ini entah bagaimana menyebar di Tionggoan.
Bahkan sudah dibumbui dengan beragam cerita yang bergeser
dari intinya, yakni bahwa sekarang Hauw Lam sudah didukung
penuh oleh pihak Lam Hay Bun dan karenanya kini
bersembunyi dari kejaran orang disana. Berita ini menyebar
dengan sangat cepat dan tentu saja ditangkap mentah-
mentah oleh mereka yang memang sedang mengejar dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2430


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memburu Hauw Lam setelah pembunuhan yang dilakukannya


di Tionggoan.
Dalam waktu singkat, kini para pendekar Tionggoan yang
mengejar dan memburu Kiang Hauw Lam sambil
menggelorakan semangat BURU KIANG HAUW LAM dan
GANYANG LAM HAY BUN. Rombongan sakit hati dan yang
mendendam ini semakin lama semakin besar, karena keluarga
para korban perlahan-lahan bergerak menggabungkan diri.
Dan bahkan pada akhirnya merekapun memutuskan untuk
langsung memburu Hauw Lam ke Lam Hay Bun untuk
memintakan pertanggungjawabannya. Tokoh pendekar kelana
baik yang punya persoalan dengan Hauw Lam maupun yang
tidak, tertarik menuju Lam Hay Bun. Tentu saja motivasi
orang-orang sudah berbeda-beda, termasuk rombongan yang
ingin menyaksikan pertarungan 10 Tahunan yang sudah
beberapa kali tertunda. Rombongan kelompok ini relative
sedikit, karena memang kabar Pertarungan 10 Tahunan di
Lam Hay Bun hanya diketahui sekelompok kecil orang belaka.
Tetapi, sebelumnya, beberapa waktu lalu, di Pantai Laut
Selatan mendarat 2 orang gadis muda yang masing-masing
cantik jelita. Jika salah seorang berpakaian rapih dan indah
dengan balutan warna biru yang dominan, maka yang satunya
lagi terlihat awut-awutan dan pakaiannya sekedarnya meski
bahannya juga sebetulnya baik dan indah. Lebih celaka lagi,
pakaian gadius yang kedua terlihat sudah sobek disana-sini
meskipun tadi, sebenarnya bahan dan model pakaian tersebut
cukup baik dan berkualitas. Meskipun yang satu berpakaian
cukup rapih dan indah sementara yang satu lagi terkesan

Tarian Liar Naga Sakti I 2431


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

awut-awutan dan berantakan, tetap saja tidak mampu


menyembunyikan kecantikan keduanya.
Tidak salah, kedua Nona yang munculkan diri di pantai
Lautan Selatan adalah Nona-nona yang cantik jelita dan
menawan meskipun pakaian salah seorang darinya sobek-
sobek disana-sini. Kenyataan tersebut sama sekali tidaklah
mengurangi keayuan sang gadis remaja yang terlihat masih
beberapa tahun lebih muda dibandingkan si dara ayu yang
mengenakan pakaian rapih berwarna biru. Bahkan dikepala
sang gadis yang ayu dan berpakaian biru, terlihat sebuah
perhiasan berkilauan tanda sebuah barang penting dan
berharga. Berbentuk seperti hewan laut yang gesit dan
digunakan sebagai pengait ataupun pengikat rambut
panjangnya yang terlihat indah tersebut.
“Sudah kubilang aku membutuhkan bantuanmu untuk
mengunjungi Lam Hay Bun. Seorang kawanku sangat
membutuhkan pertolonganku ……” berkata si gadis berbaju
sobek-sobek disana-sini, kesannya malah bersungut-sungut
dan menyesali keputusan kawannya yang berpakaian rapih
itu. Karena mereka mendarat di tempat yang sepi dan jarang
didatangi orang, si gadis remaja sama sekali tidak merasa
malu keadaannya dilihat banyak orang.
“Sudah kukatakan, jauh lebih penting kita meminta
bantuan Toa Suhengmu dan juga Suhunya baru ada harapan.
Jika engkau berkeras menyusulnya, maka engkaupun akan
mengalami nasib yang tidak jauh berbeda, menjadi tawanan
disana. Apa engkau kira Lam Hay Bun kami akan demikian
mudah engkau masuki ……? Jangankan ilmu silatmu tinggi,
tetap saja engkau sulit memasukinya. Apalagi karena engkau

Tarian Liar Naga Sakti I 2432


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sama sekali bodoh dan tidak memiliki kemampuan bertarung


didalam air ……. Sudahlah, lebih baik antarkan aku secepatnya
menemui toakomu baru kuantarkan engkau memasuki Lam
Hay Bun …….”
Aneh, kedua gadis yang baru mendarat di pantai ternyata
menyebut-nyebut nama Lam Hay Bun dalam percakapan
mereka. Siapa gerangan keduanya?
Seperti diketahui dibagian depan, adalah Cui Giok Lie dan
Souw Kwi Song yang coba menguntit perjalanan rombongan
Kiang Hauw Lam. Jika Giok Lie berjalan agak di depan, maka di
belakangnya berjalan mengikuti Kwi Song yang tidak ingin
Nona muda Giok Lie itu mengetahui keberadaannya. Sekian
lama mereka menguntit perjalanan Kiang Hauw Lam bersama
dengan orang-orang yang menyelamatkannya dari tanding
yang berbahaya sebelumnya. Dalam kagetnya, Kwi Song sadar
bahaya besar. Apa pasal? Karena musuh-musuh lamanya,
hampir semua musuh lamanya yang hebat ternyata berada
dalam rombongan yang akhirnya menyatu menjelang
memasuki area pantai Lautan Selatan.
Kaget bukan buatan Kwi Song ketika melihat Kiang Hauw
Lam, Lamkiong Li Cu, Naga Pattynam dan juga si Kakek Sakti
Wisanggeni. Belum lagi dia juga melihat adanya Bu Hok
Lokoay, Hiong Say Tiang Pek San, Janaswamy, juga si tokoh
muda dari Thian Tok, Ciu Lam Hok, seorang gadis yang belum
dia kenal serta juga Mahendra dan Gayatri. “Ada rencana apa
golongan murtad ini ….”? Demikian Kwi Song bertanya dalam
hatinya. Tetapi, sambilpun demikian, dia masih cukup awas
dan tahu jika ada seorang yang lain yang ikut menguntit.
Diapun mengawasi si Gadis remaja lainnya yang ternyata

Tarian Liar Naga Sakti I 2433


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memiliki kemampuan silat yang tidak rendah. Terbukti mereka


berdua tidak pernah bisa terlacak oleh rombongan besar
tersebut. Untung memang, Kwi Song sudah paham siapa yang
dikuntitnya, karena itu dia memasang tingkat kewaspadaan
yang sangat tinggi sehingga tidak terlacak.
Tetapi, herannya, sang gadis remaja yang juga menguntit
di belakangnya ternyata memiliki kemampuan tidak kecil.
Gerakan serta kekuatan iweekangnya sama sekali tidak
mengecewakan. Selain itu, rombongan yang kini sudah
menyatu itu, terlihat tergesa-gesa dan seperti sedang
menjalankan satu strategi yang masih sulit dibacanya. Tetapi,
buat apa melakukan hal tersebut di Pantai Laut Selatan?
Pertanyaan Kwi Song segera terjawab ketika keesokan
harinya rombongan tersebut Nampak menyiapkan sebuah
“Kapal” yang meski tidak terlampau besar, tetapi terlihat kuat
dan sanggup menampung seluruh rombongan mereka untuk
berlayar. Dan menjelang siang hari, rombongan tersebut
berlayar dengan menggunakan Kapal berukuran sedang itu.
Dalam kagetnya, Kwi Song sempat kebingungan bagaimana
dia mesti mengikuti rombongan lawan tersebut dan terus
memata-matai mereka? Masalahnya, Pertama, dia sama
sekali tidak memiliki perahu untuk berlayar mengejar; Kedua,
dia sangat kurang pengalaman mengemudikan perahu,
apalagi di lautan lepas. Hanya satu andalannya, mengikuti
Kapal lawan yang berlayar dan juga dorongan kekuatannya
untuk terus menguntit kapal tersebut.
Berpikir demikian, Kwi Song bergerak cepat mendatangi
perkampungan. Menyewa sebuah perahu dan kemudian
berusaha menyusul kapal yang masih bisa diikutinya dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 2434


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pandang matanya. Pilihan “kapal” atau “perahu nelayan”


sungguh menandakan minimnya pengalaman Kwi Song di air.
Dan ini kelak terbukti. Pada awalnya, di hari pertama, dia
masih sanggup menjaga jarak dengan kapal lawan, tetapi
semakin lama, ombak Laut Selatan semakin ganas menerpa
perahu rentannya. Dan benar saja, ketiadaan pengalaman ini
dibayarnya dengan mahal. Karena ketika menjelang malam
meski dengan tenaga besar dia mencoba mengendalikan
perahu tetapi gagal karena dihempas ombak besar dan
terutama karena ketiadaan pengetahuan untuk menghadapi
deburan dan bantingan ombak besar bergelora itu. Menyadari
bahaya, Kwi Song mencoba untuk mengejar Kapal yang terus
melaju dengan pasti jauh didepannya. Tetapi sayang,
perjuangannya sejak siang bahkan pagi hari, telah banyak
menguras dan bahkan menghabiskan kekuatannya. Dan pada
akhirnya, diapun memasrahkan nasibnya kepada serpihan
perahu yang dipeluknya erat erat …… dan seterusnya Kwi
Song tidak tahu lagi apa yang terjadi selanjutnya.
Tetapi, bukan Cuma Kwi Song yang mengalami nasib
buruk tersebut. Ada seorang “nekat” lainnya yang adalah
seorang gadis remaja yang mengikuti jejak “bodoh” dan
“kurang pengalaman” dari Kwi Song. Cui Giok Lie yang nekat
untuk mengejar dan mengintai keadaan pria pujaannya, Kiang
Hauw Lam. Sayangnya, seperti juga Kwi Song, Giok Lie tidak
sanggup bertahan dan pingsan dengan terus memeluk perahu
yang sama dengan Kwi Song disewanya dari para Nelayan.
Beruntung, Giok Lie ditemukan keesokan harinya menjelang
malam oleh “pelarian” dari Lam Hay Bun, yakni Lamkiong Sian
Li, putri Tocu Lam Hay Bun. Gadis yang minggat dari gugusan

Tarian Liar Naga Sakti I 2435


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pulau Lam Hay Bun itu menemukan Giok Lie yang pingsan
sambil memeluk papan perahunya dan segera menolong Giok
Lie. Sementara nasib Kwi Song yang juga mengalami bencana
yang sama dan serupa dengan Giok Lie karena kebodohan dan
kekurang-pengalamannyanya masih belum diketahui.
Keadaan Giok Lie ketika diketemukan memang sudah
awut-awutan. Rambut dan pakaiannya sudah tidak beraturan
dan sobek disana-sini. Tetapi, dasar kemampuannya memang
hebat dan kuat, hanya dengan minum seteguk air dari
Lamkiong Sian Li, serta batuan sedikit tenaga murni, tidak
lama kemudian Giok Lie sudah dapat duduk bersedekab dan
mencoba memulihkan kekuatan tubuhnya yang hilang setelah
bertarung dengan ombak selama belasan jam.
“Sungguh beruntung engkau kutemukan, sebab jika tidak,
dengan terombang-ambing seperti ini di Samudera lepas,
maka besar kemungkinan engkau terseret arus dan tewas di
tengah lautan karena kepanasan dan keletihan ……… siapa
gerangan engkau Nona cantik ……”? Sapa Lamkiong Sian Li
ketika akhirnya Cui Giok Lie selesai dengan upayanya
memulihkan diri.
“Terima kasih atas pertolonganmu enci yang baik ……….
Aku benar-benar lalai dan terlampau memandang enteng
lautan ini. Huh ……”
“Engkau tidak memiliki kemampuan berenang, tetapi
tetap nekat mengarungi Lautan Selatan. Wahai adik manis,
sungguh baru sekali ini kutemukan seorang gadis senekat
dirimu ini …….” Ucap Sian Li sambil memandangi Giok Lie
dengan wajah takjub.

Tarian Liar Naga Sakti I 2436


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Akupun heran mengapa aku senekat itu enci ……. tapi …..
tapi, tak mungkin kubiarkan mereka mencelakainya. Ach, enci,
engkau harus membantuku lebih jauh …..” sifat manja Cui
Giok Lie sudah tiba-tiba muncul ketika mengenangkan nasib
Hauw Lam. Meski sebenarnya dia baru saja bertemu Sian Li.
Sekali pandang Sian Li sudah paham apa yang terjadi.
Tetapi dia masih belum paham sepenuhnya, karena belum
dan tidak menyangka jika justru ada hubungannya dengan
kejadian di Lam Hay Bun barusan:
“Apa yang harus kutolong adik manis …..”?
“Mereka, …. Mereka menawan Hauw Lam koko dan
membawanya dengan kapal. Entah siapa mereka itu, tetapi
mereka lihay sekali ……”
Sadarlah Sian Li bahwa yang dikuntit Giok Lie justru
adalah rombongan yang menyerbu Lam Hay Bun. Tiba-tiba
muncul niat jahatnya. Tetapi, memandang kepolosan Giok Lie,
hatinya menjadi lemah. Karena itu, diapun akhirnya bertanya:
“Apa hubunganmu dengan rombongan itu adik manis
…….. ”? Tanya Lamkiong Sian Li dengan hati berdebar-debar.
“Mereka ….. mereka menawan dia ……. Dia itu, Hauw Lam
koko ….. padahal dia sedang terluka pada saat itu ……”
“Apakah engkau bagian dari rombongan itu ……”? Tanya
Sian Li menyelidik.
“Mana mau aku enci ….. tidak, rombongan mereka
sungguh kurang ajar. Mereka membawa lari Hauw Lam koko,
tetapi mereka sungguh-sungguh sangat lihay ….”

Tarian Liar Naga Sakti I 2437


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Apakah engkau tahu hubungan Hauw Lam kokomu itu


dengan rombongan itu …”? tanya Sian Li lebih jauh …..
“Mereka menawannya enci …..” jawab Giok Lie dengan
wajah polosnya.
Dan Sian Li sadar sudah. Tidak salah lagi. Anak gadis
remaja cantik dihadapannya ini sedang jatuh cinta tanpa
mengenal siapa pria yang dicintainya itu. Mengetahui hal
tersebut Sian Li menjadi jatuh kasihan. Tetapi untuk
menutupinya diapun berkata lebih jauh kepada Giok Lie:
“Adikku …… kita perlu mencari bantuan untuk
membebaskan Hauw Lam kokomu itu. Rombongan mereka itu
sangat ampuh, sakti dan berbahaya. Apalagi mereka sudah
menguasai Lam Hay Bun. Kita butuh bantuan orang-orang
hebat untuk menempur mereka dan membebaskan Hauw
Lam kokomu itu ……”
“Aku tidak takut enci, aku akan menempur mereka
sampai mati jika perlu ……” Giok Lie berkeras. Maklum, jika
jatuh cinta apapun bisa dilakukan meski tanpa pertimbangan
masak sekalipun. Persis Giok Lie saat ini.
“Ach adikku, kita perlu mencari bantuan. Mereka luar
biasa lihaynya. Kita berdua bukan apa-apa dan bukan
tandingan mereka ……”
“Kita bisa menyusup enci ……”
“Adikku, engkau masih buta sama sekali dengan gugus
pulau Lam Hay, belum lagi pasukan bawah air mereka, dan
belum lagi dengan Pasukan/Barisan Warna-Warni. Belum
sampai memasuki gugus pulau Lam Hay engkau sudah

Tarian Liar Naga Sakti I 2438


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ditenggelamkan pasukan bawah air Lam Hay …… jangan


engkau memandang remeh Lam Hay ….”
“Enci …….”? Giok Lie memandang Sian Li heran ….
“Engkau kaget aku mengetahuinya adikku ….? Mudah
saja, karena aku berasal dari sana. Tetapi saat ini Lam Hay Bun
sudah dikuasai oleh rombongan yang engkau kejar itu, mereka
menyerang dengan menggelap. Terutama karena
pemimpinnya adalah juga orang dalam Lam Hay Bun …….
Maka, jika engkau nekat menuju Lam Hay Bun, sama saja
dengan mengantarkan dirimu untuk dibunuh …..”
“Aku tidak takut …….” Tegas Giok Lie
“Engkau tidak takut, tetapi aku memikirkan keselamatan
perguruanku Lam Hay Bun. Karena untuk saat ini, rasanya
hanya Duta Agung Lembah Pualam Hijau dan para sahabatnya
yang akan mampu membantu Lam Hay Bun saat ini. Tentu
saja dengan bantuanku untuk membawa mereka semua
memasuki gugus-gugus pulau Lam Hay Bun yang sangat
berbahaya itu …….”
Akhirnya Sian Li kesal juga karena kenekatan Giok Lie yang
memaksa menuju Lam Hay Bun dengan modal NEKAT. Tentu
saja Sian Li tidak mungkin membantunya dan karena itu dia
menegaskan sikap dan pilihannya.
“Ach enci, bantulah aku sekali ini lagi saja …..”
“Adikku, jika engkau ingin mengantarkan nyawamu,
silahkan engkau melanjutkan jalanmu. Tetapi sekarang, aku
memiliki tugas untuk menyelamatkan Lam Hay Bun, karena itu

Tarian Liar Naga Sakti I 2439


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

aku akan bergegas menuju daratan Tionggoan …..” tegas kini


jawaban Sian Li dan membuat Giok Lie terdiam.
“Baiklah …… suka-suka enci sajalah ……”
Dan begitulah keduanya akhirnya tidak banyak bicara lagi.
Giok Lie yang mengkal dengan penolakan Sian Li
membantunya menuju Lam Hay Bun sementara Sian Li selalu
tenggelam dalam ketegangan untuk mencari bantuan bagi
Lam Hay Bun.
Akhirnya mereka berdua mendarat di pantai yang sepi
dan jarang didatangi manusia. Dan ketika akhirnya mendarat,
Giok Lie yang masih cemberut sudah bertanya:
“Encie, kemana tujuanmu sekarang ini …..”?
“Aku ….. aku akan mencari Duta Agung Lembah Pualam
Hijau ……”
“Tahukah engkau kemana harus mencarinya …..”? kejar
Giok Lie dan bahkan terkesan menyudutkan Sian Li.
“Rasanya …… rasanya aku akan mencari seorang kawanku
terlebih dahulu …” jawab Nona Lamkiong Sian Li. Dia masih
ragu untuk menjelaskan siapa yang ingin dicarinya terlebih
dahulu itu.
“Siapa dia ….”?
“Engkau …… engkau tidak mengenalnya adikku ……. dia ….
dia berasal dari gunung Thian San. Jauh disana ……”
“Thian San Pay …….? Engkau mau mencari Tik Hong Peng
Ciangbundjin ….?”

Tarian Liar Naga Sakti I 2440


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Bukan, bukan dia. Aku akan mencari Tham Beng Kui


temanku terlebih dahulu …..” ujar Sian Li dengan wajah
kemerahan. Dan meskipun masih muda usia, tetapi melihat
gaya Sian Li yang malu malu menyebut nama Beng Kui, toa
suhengnya, Giok Lie segera setengah paham apa yang terjadi.
“Hmmmmm, aku harus membalasmu ……” desis Giok Lie
dalam hatinya.
“Enci, apakah engkau kira mudah menemukan Lembah
Saldju Bernyanyi? Apakah engkau duga memasuki Lembah itu
sedemikian mudahnya? Menemukan pintu masuknya saja
sudah sulit sedemikian rupa, belum lagi anak murid Lembah
Saldju Bernyanyi yang siap dan tak segan membunuh mereka
yang tidak punya kepentingan yang benar-benar mendesak ke
Lembah itu ….. salah salah engkau malah akan menemui
kematianmu disana …..” Giok Lie membalas sama dengan
bagaimana Sian Li mencegahnya menuju Lam Hay Bun.
“Demi keselamatan Lam Hay Bun, sesulit apapun akan
kulakukan ……”
“Itu namanya nekat dan bodoh, karena bisa dipastikan
engkau akan mengantar nyawa menuju ke Lembah itu ……”
“Sebegitu detail engkau mengetahuinya ….”? Dengan
heran Sian Li bertanya
“Karena aku adalah siauw sumoy dari toa suheng Tham
Beng Kui dan berasal dari Lembah Saldju Bernyanyi itu.
“Ach ….. jika demikian, aku harus meminta
pertolonganmu adikku ……”

Tarian Liar Naga Sakti I 2441


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Hmmmmm, tidak, antarkan aku terlebih dahulu menuju


Lam Hay Bun, baru aku akan bantu enci menuju Lembah
Saldju Bernyanyi …..” berkeras Giok Lie.
“Adikku, sayang sekali, demi keselamatan para penghuni
Lam Hay Bun, meski dengan cara berputar sekalipun,
sendirian sekalipun aku akan terus dan terus berusaha
menemukan Lembah itu …..”
“Bodoh, engkau akan ajal disana enci …..” dengan halus
atau bahkan dengan mengancam dan menakut-nakuti, Cui
Giok Lie terus saja berusaha dan mencoba membujuk
Lamkiong Sian Li
“Jika memang aku harus ajal, tidak apa-apa. Bukan
persoalan besar buatku. Hanya, rasanya Tham Beng Kui koko
tidak akan sejahat itu terhadapku …..” desis Lamkiong Sian Li
dengan hati tetap.
Demikianlah kedua gadis itu terus dan terus saja berdebat
di perjalanan. Dan karena lama kelamaan akhirnya pantai
semakin menjauh, Giok Liepun akhirnya dapat diyakinkan
bahwa setelah bertemu Tham Beng Kui dan Kiang Ceng Liong,
maka Sian Li sendiri yang akan mengantarkannya menuju Lam
Hay Bun. Baru setelah ide itu dikemukakan, Giok Lie akhirnya
mengalah dan bersedia mengantarkan Sian Li menuju Lembah
Saldju Bernyanyi. Heran dan uniknya, sepanjang jalan
keduanya semakin lama menjadi semakin akrab, tetapi selain
itu keduanya juga terus berdebat dan menyebut-nyebut nama
Hauw Lam dan Lam Hay Bun. Dan dari percakapan mereka
berdualah akhirnya dunia persilatan Tionggoan bergolak dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2442


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menggemakan GANYANG LAM HAY BUN, bunuh KIANG HAUW


LAM.
Karena mengingat keselamatan Hauw Lam, Giok Lie
akhirnya mengajak Sian Li berjalan siang dan malam. Bahkan
beberapa kali mereka mengganti kuda hingga akhirnya jarak
perjalanan menjadi lebih singkat dan cepat dicapai. Jika
berjalan biasa akan membutuhkan waktu lebih kurang
sebulan, maka perjalanan keduanya hanya membutuhkan
waktu hampir 15 hari. Dengan petunjuk Giok Lie dan bahkan
langsung memimpin perjalanan, tidaklah sulit bagi mereka
untuk menemukan Lembah Saldju Bernyanyi. Bahkan hari
mereka tiba, hanya berselang istirahat sehari, bersama
dengan Beng Kui, mereka bertiga sudah langsung kembali
turun gunung MENUJU LAM HAY BUN. Tetapi tetap saja Beng
Kui berkeras untuk bertemu atau menemukan terlebih dahulu
DUTA AGUNG LEMBAH PUALAM HIJAU, Kiang Ceng Liong. Dan
dia sudah tahu kemana jadwal Ceng Liong akan bepergian
setelah dari ibukota: BENGKAUW.
================
Mari kita menuju Kota Raja, tempat dimana orang tua
Liang Tek Hoat dan Liang Mei Lan berada. Penasehat Utama
Kaisar Liang Tek Hong sendiri saat ini, setelah keberhasilannya
dalam membongkar persekongkolan yang berusaha
menggerus dan mengkhianati Kaisar, sudah dalam posisi
tertinggi yang mungkin dicapai di bawah Kaisar. Meski
jabatannya sudah tinggal setingkat di bawah Kaisar, tetapi
tokoh besar ini masih tetap dipanggil Menteri Besar Liang, dan
dia sendiri memang lebih menyukai panggilan tersebut.
Menteri Besar Liang kini menjadi Penasehat Utama Kaisar,

Tarian Liar Naga Sakti I 2443


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

atau prakteknya, adalah wakil kaisar sendiri, orang yang justru


menjalankan roda Pemerintahan sehari-hari. Hal tersebut
dimungkinkan karena Kaisar akhir-akhir ini menjadi semakin
tenggelam dalam kehidupan pribadinya bersama jajaran selir
cantik yang selalu bertambah sesuai seleranya dan sesuai
dengan “upeti” beberapa petinggi maupun dari Negeri
tetangga.
Sebuah pesta besar baru saja dilangsungkan di kediaman
Penasehat Utama Liang Tek Hong. Pesta tersebut adalah Pesta
Pernikahan antara Kiang Ceng Liong dengan Liang Mei Lan
serta Liang Tek Hoat dengan Siangkoan Giok Lian. Kisahnya,
Kiang Hong dan Tan Bi Hiong atas permintaan anaknya, Kiang
Ceng Liong setelah kejadian di Kaypang, menuju Kotaraja
untuk mengajukan “pinangan” kepada Liang Mei Lan. Tetapi,
atas pertimbangan kesehatan sang Ibunda dari Liang Mei Lan,
akhirnya pinangan tersebut langsung disetujui oleh Menteri
Besar Liang yang sangat menguasai keadaan dunia persilatan
Tionggoan. Bahkan tanggal pernikahan langsung ditentukan
kurang dari 20 hari setelah tanggal pinangan dilakukan. Dan
untungnya, beberapa hari kemudian, lebih kurang seminggu
setelah pinangan, Kiang Ceng Liong menyusul datang bersama
Mei Lan kekasihnya. Dan keduanya kaget sekaligus gembira
ketika mengetahui pernikahan mereka sudah ditetapkan oleh
kedua belah pihak.
Tetapi, ketika dalam pertemuan dengan Menteri Besar
Liang, calon ayah mertuanya, Kiang Ceng Liong berkata:
“Menteri Besar Liang ……..” rada gugup dan likat juga
Ceng Liong ketika memanggil nama calon ayah mertuanya itu
……

Tarian Liar Naga Sakti I 2444


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Hahahaha Liong Jie, engkau semestinya sudah bisa


memanggilku Ayah Mertua ….” Ujar Menteri Besar Liang
sambil berkelakar.
“Ayah, Liong koko berbicara atas nama gurunya, Kiang Sin
Liong Suhu ………” Mei Lan menegur sambil merengut melihat
ayahnya “bergurau” dan membuat Ceng Liong menjadi likat
dan sedikit malu.
“Hahaha, anak perempuan, anak perempuan. Dimana-
mana pasti akan lebih condong memihak suaminya ketimbang
ayahnya …… hahahahaha”
“Ayah …….” Mei Lan menjadi malu dan grogi, tetapi
keadaan itu membuat Menteri Besar Liang bertambah
senang. Tetapi tidak lama, karena dia melihat Ceng Liong
seperti akan mengajukan sebuah urusan yang serius.
“Baiklah, baiklah. Engkau boleh berbicara Liong Jie ……”
ujar Menteri Besar Liang pada akhirnya sambil menoleh
kearah Ceng Liong.
“Menteri Besar Liang, semasa Kiang Sin Liong Suhu masih
hidup, beliau orang tua sempat memenuhi pesan dan
permintaan dari Bengkauw Kauwcu, Siangkoan Tek dan Kiong
Siang Han Locianpwee untuk membantu merangkapkan
perjodohan antara Nona Siangkoan Giok Lian dengan Liang
Tek Hoat. Keduanya, Hoat Jie dan Nona Giok Lian sudah
masing-masing mengetahuinya, bahkan memenuhi amanat
almarhum dan atas nama Kiong Siang Han Locianpwee,
pinangan itu sudah kami lakukan. Selanjutnya, mohon
keputusan dari Menteri Besar Liang ……..”

Tarian Liar Naga Sakti I 2445


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Hahahahahaha, Liong Jie, sebelum engkau


menyampaikannya, kami suami-istri sudah jauh hari
menyetujui dan merestui mereka berdua. Kami sudah
mengenal kegagahan calon anak mantu perempuan kami itu.
Tetapi, tahukah kalian mereka berada dimana sekarang ini
…….”? Bertanya Menteri Besar Liang, dan Ceng Liong
berpandangan dengan Mei Lan sambil tersenyum gembira.
Adalah Mei Lan yang kemudian berkata:
“Mereka baru saja berangkat menuju Markas Bengkauw
ayahanda ……”
Terlihat Menteri Besar Liang tersenyum dan termenung
sejenak. Dan beberapa saat kemudian, diapun berkata:
“Adalah jauh lebih baik jika pernikahan kalian dilakukan
bersamaan di Kota Raja ini. Termasuk dengan Hoat Jie dan
Lian jie. Bagaimana pandangan kalian …..”?
Kiang Ceng Liong berpandangan dengan kekasihnya Liang
Mei Lan dan keduanya dengan cepat mengangguk
memberikan persetujuan. Dan dengan demikian, pada hari itu
juga, Ceng Liong dan Mei Lan membantu Menteri Besar Liang
untuk mengajukan PINANGAN resmi kepada PADRI MATA
SATU (Status dan rahasia tokoh ini hanya diketahui segelintir
orang, termasuk Mei Lan yang memberitahu secara rahasia
kepada ayahnya dan agar rahasia ini cukup ayahnya yang
paham) yang seterusnya kemudian diutus menuju Bengkauw.
Maka lengkaplah rencana tersebut.
Dan pernikahan kedua pasangan pendekar sakti dan
hebat itupun akhirnya dilakukan dengan meriah tetapi tanpa
banyak mengundang tokoh dunia persilatan. Menteri Besar

Tarian Liar Naga Sakti I 2446


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Liang berkilah, bahwa pesta mereka selanjutnya dapat


dilakukan masing-masing di Lembah Pualam Hijau dan Markas
Bengkauw atau Kaypang kelak. Tetapi begitupun, Pesta di
Kota Raja itu dihadiri oleh tokoh-tokoh utama yang sempat
diundang dan datang hadir memberikan ucapan selamat dan
bahkan kado sekedarnya. Sudah pasti yang hadir adalah para
sesepuh Lembah Pualam Hijau, Ciangbundjin Siauw Lim Sie
dan Bu Tong Pay serta Pangcu Kaypang yang baru. Tidak lupa
keluarga Bengkauw, tempat darimana asal Siangkoan giok
Lian. Bahkan tokoh utama mereka langsung yang datang hadir
memberi ucapan selamat. Dari Siauw Lim Sie, bahkan juga
hadir Souw Kwi Beng yang kini menggunakan nama Thian Ki
Hwesio dan mendampingi Ciangbundjin Siauw Lim Sie.
Sudah tentu yang juga turut hadir adalah keluarga besar
Bengkauw yang kini sudah menjalin hubungan akrab dengan
baik Kaisar melalui Padri Mata Satu, juga dengan dunia
persilatan Tionggoan. Tokoh-tokoh utama Bengkauw boleh
dibilang hadir semua di pesta pernikahan tersebut, tidak ada
yang ketinggalan. Meskipun, sama dengan tokoh persilatan
lainnya, mereka rada-rada khaki dan kurang sreg dengan
seluruh aturan dan berbicara yang sangat dibatasi dalam
resepsi pernikahan ala kerajaan itu. Maklum, orang tua
pengantin adalah tokoh nomor dua, hanya setingkat di bawah
Kaisar. Dan apalagi, Kaisar sendiri bahkan ikut menghadiri
acara besar yang diadakan Penasehat Utama yang sangat
dipercayainya itu. Bahkan Kaisar menghabiskan waktu sampai
2-3 jam bersama dengan para undangan, dan sudha tentu
memberi ucapan selamat sambil tertawa kepada 3 orang

Tarian Liar Naga Sakti I 2447


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

PENGAWAL PRIBADINYA yang kini menikah dan menjadi


bagian dari keluarga besarnya.
Bahkan Kaisar masih sempat berkelakar:
“Hahahahaha, ternyata ketiga Pengawal Pribadi terbaikku
kini semua bersatu menjadi keluargaku. Hahaha, Penasehat
Utama Liang, sungguh pandai engkau mengumpulkan para
tokoh muda hebat ini menjadi keluarga kita ………”
Dan setelah itu, Kaisarpun memberi anugerah dan hadiah
kepada 2 pasang suami istri yang ternyata memiliki kedekatan
dengan dirinya itu. Hal yang membuat suasana pernikahan
menjadi semakin meriah dan menunjukkan derajat Penasehat
Utama Liang yang sangat tinggi, baik di mata Kerajaan yang
ditandai dengan kehadiran Kaisar, maupun juga di Dunia
Persilatan melalui 4 tokoh muda yang menikah yang
semuanya punya nama besar dan disegani semua tokoh
persilatan dewasa ini.
Memang selain nama-nama besar di atas tidak banyak
undangan tokoh persilatan yang diundang hadir, karena
sesuai kesepakatan keluarga, hal itu akan dilakukan kemudian
oleh Lembah Pualam Hijau untuk pasangan Ceng Liong dan
Mei Lan. Sementara untuk pasangan Liang Tek Hoat dan Giok
Lian disepakati akan dilaksanakan oleh pihak Bengkauw
setelah pertemuan 10 tahunan di Lam Hay Bun kelak. Bahkan
kesepakatan itu sampai pada urutan pelaksanaan pesta yang
direncanakan menyusul itu, yakni duluan dilakukan di Lembah
Pualam Hijau dan baru kemudian menyusul di Bengkauw
kelak. Bagaimana nanti pesta pernikahan tersebut, akan kita
ikuti kelak.

Tarian Liar Naga Sakti I 2448


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sampai 2 hari setelah pesta tersebut berlangsung, para


tokoh-tokoh utama undangan keluarga Kerajaan dan Lembah
Pualam Hijau serta Kaypang dan Bengkauw masih berada di
kediaman Penasehat Utama Liang. Maklum, mereka semua
adalah tokoh persilatan yang jika bertemu, ada banyak hal
yang bias mereka percakapkan. Apalagi, mereka semua
paham belaka siapa Penasehat Utama Liang dan bagaimana
hubungan dan perhatiannya terhadap dunia persilatan di
masa lalu. Bahkan beberapa dari mereka sempat menginap
dan dijamu oleh Penasehat Utama Liang ketika Liang Tek
Hong masih belum memiliki pangkat setinggi sekarang.
Selain itu, kedewasaan dan kesediaan menerima para
tokoh dunia persilatan dalam sebuah pesta istimewa di
kediamannya yang juga dihadiri Kaisar, membuat mereka
semakin menghormati dan mengindahkan tokoh ini. Belum
lagi jika menimbang, bahwa untuk saat ini, Penasehat Utama
Liang memiliki anak-anak yang sangat hebat dan menjadi
murid dari petinggi Bu Tong Pay dan Kaypang. Dan, anak
mantunya, juga tidak kurang atau malah lebih hebat lagi
dalam diri Kiang Ceng Liong dari Lembah Pualam Hijau.
Sementara menantu perempuannya adalah tokoh utama dari
Bengkauw yang kini juga ikut merubah kebijakannya menjadi
bersahabat dengan kerajaan.
Dan hari-hari setelah pernikahan menjadi hari yang
menyenangkan bagi Penasehat Utama Liang karena dapatlah
dia bertemu dengan begitu banyak sahabat-sahabat dari
Dunia Persilatan Tionggoan. Dan disitulah secara lengkap dia
mendengarkan kisah mengenai anak-anaknya dan juga
terutama Kiang Ceng Liong yang mulai dianggap sebagai tokoh

Tarian Liar Naga Sakti I 2449


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

paling terkemuka di Tionggoan dewasa ini. Serta tidak lupa,


juga sepak terjang menantu perempuannya, Giok Lian yang
membuatnya menjadi sangat bangga dan gembira. Akibatnya,
dua hari berturut-turut Penasehat Utama Liang cuti dari
tugas-tugas kenegaraannya dan lebih banyak meladeni
tamunya di rumah.
Tetapi, menjelang sore hari, Penasehat Utama Liang
mendapat panggilan dari Istana dan adalah wajib baginya
untuk datang. Diapun akhirnya meminta diri kepada para
tamunya dan meminta tamu-tamu tersebut menunggu:
“Mohon maaf para locianpwee, cuwi sekalian yang mulia.
Karena panggilan Kaisar, maka perkenankan kami mohon diri.
Tetapi, malam nanti, perkenankan kami menjamu cuwi
sekalian sebagai pesta perpisahan. Karena banyak dari cuwi
yang telah meminta diri dan mohon diri untuk pulang esok
harinya. Karena itu, malam nanti, biarlah kami menjamu cuwi
sekalian. Hitung-hitung sebagai pesta perpisahan kita ……”
Sepeninggal Penasehat Utama Liang, suasana pertemuan
masih dilanjutkan di ruang pertemuan kediaman Keluarga
Liang. Bahkan percakapan perlahan mulai bergeser ke
Pertemuan 10 Tahunan di Lam Hay Bun. Karena semua
undangan yang hadir, boleh dibilang terlibat dalam acara
tersebut. Yakni Lembah Pualam Hijau, Bu Tong Pay, Kaypang
dan Bengkauw yang punya hajatan ditambah dengan Siauw
Lim Sie. Semuanya akan mengirimkan utusan menuju Lam Hay
Bun, meskipun masing-masing hanya dibatasi keikutsertaan
ke Pertemuan 10 Tahunan tersebut. Karena awalnya adalah
pertarungan memperebutkan gengsi dan berlangsung
tertutup, maka kali ini dilakukan sedikit lebih terbuka dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 2450


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

masing-masing perguruan membawa 1 orang sebagai saksi.


Hal itulah yang kemudian sedang dipercakapkan para tokoh
tersebut.
Sudah ada lebih sejam mereka semua berembug dan
bercakap-cakap, sampai tiba-tiba Pangcu Kaypang mendapat
bisikan dari seorang anak buahnya. Bisikan itu nampaknya
cukup penting dan menyangkut banyak atau bahkan semua
yang hadir. Karena itu, perlahan dia berdiri dan kemudian
berkata:
“Cuwi sekalian, baru saja anak murid Kaypang menerima
berita yang mengejutkan. Entah benar atau tidak, tetapi
beritanya adalah sebagai berikut: Hauw Lam yang beberapa
waktu lalu mengganas sudah berada dan menguasai Lam Hay
Bun bersama beberapa tokoh lainnya. Kabarnya, ada 2 orang
gadis yang berlayar dari Lam Hay Bun yang membawa kabar
tersebut dan keduanya sedang menuju Lembah Saldju
Bernyanyi. Tetapi, berita yang lebih mengagetkan adalah,
beberapa hari lalu, Lembah Pualam Hijau yang kosong
didatangi puluhan atau ratusan pendekar yang meminta
pertanggungjawaban Duta Agung atas perbuatan Hauw Lam.
Disana mereka berhasil diyakinkan oleh Kiang Su Kiat, Duta
Hukum Lembah Pualam Hijau dan pergi dari Lembah Pualam
Hijau. Tetapi, baru beberapa hari kemudian muncul aksi
GANYANG LAM HAY BUN, dan sekarang para Pendekar itu
sedang menuju LAM HAY BUN”

Episode 45: Ganyang Lam Hay Bun (2)

Tarian Liar Naga Sakti I 2451


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tidak ada satupun yang tidak terkejut mendengarkan


informasi dan penjelasan Pangcu Kaypang. Rimba persilatan
kembali bergolak. Semua terdiam beberapa saat, sampai
kemudian terdengar Kauwce bengkauw, Siangkoan Tek
berkata:
“Jika sampai mereka memasuki daerah Lam Hay Bun,
kuragukan jika Lamkiong Bu Sek tidak akan bertindak …….”
Semua orang terdiam. Masuk di akal. Tidak mungkin Tocu
Lam Hay Bun akan dengan rela hati membiarkan orang-orang
itu memasuki Lam Hay Bun dan membiarkan mereka
bersembunyi disana padahal sudah lama mereka
mendatangkan nama buruk bagi Lam Hay Bun yang sedang
berusaha membangun hubungan lebih baik dengan Dunia
Persilatan Tionggoan. Pada titik ini, apa yang disampaikan
Siangkoan Tek yang memang memiliki hubungan baik dengan
Tocu Lam Hay Bun, terang saja sangatlah masuk di akal semua
orang.
“Selain itu, pernah sekali lohu berusaha memasuki Gugus
Pulau LAM HAY BUN. Bisa kupastikan, teramat sulit bagi kita
jika tidak menguasai ilmu dalam air untuk menyusup dan
memasuki Lam Hay Bun. Hanya seorang atau dua orang dari
kita yang akan sanggup melakukan upaya itu. Hal ini bisa
kupastikan kepada cuwi sekalian ……” tambah Siangkoan Tek
untuk meyakinkan semua orang. Hal yang dipercaya semua
orang, karena adalah rahasia umum jika Siangkoan Tek adalah
tokoh yang memiliki hubungan sangat akrab dengan Tocu Lam
Hay Bun.

Tarian Liar Naga Sakti I 2452


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Siangkoan Kauwcu, bagaimana jika ada orang dalam


yang membantu mereka? Harap diingat, Lamkiong Li Cu
adalah putri dari bekas Tocu Lam Hay Bun …….” Berkata Kiang
Hong yang mewakili Lembah PUalam Hijau.
“Ach, jika itu, jika itu ……… jelas saja sangat mungkin ……”
Siangkoan Tek sontak seperti beroleh mimpi buruk mengenai
sahabatnya Lamkiong Bu Sek yang menjadi Tocu Lam Hay Bun.
“Amitabha …….. menurut kabar terakhir yang kuterima,
Song te sedang membuntuti rombongan tersebut. Dan jejak
terakhirnya adalah di Pantai Selatan. Karena itu, berita
tersebut sangat masuk di akal ……” terdengar Thian Ki Hwesio
bersuara.
“Cuwi sekalian, Omitohud ……. Jika menilik keadaan dan
perkembangan sekarang ini, maka ada beberapa bahaya yang
sedang mengancam dunia persilatan …..” terdengar suara
Ciangbundjin Bu Tong Pay yang memancing rasa ingin tahu
semua yang hadir dan otomatis memandang Pendeta Bu Tong
Pay ini. Dan tidak lama, untuk menjawab kepenasaran banyak
orang diapun melanjutkan:
“Pertama, kita tidak mengetahui keadaan pasti di Lam
Hay Bun, kita tidak tahu keadaan didalam Lam Hay Bun dan
bagaimana nasib Lamkiong Bu Sek Tocu dan keluarga Lam Hay
Bun lainnya. Kedua, bahaya besar mengancam ratusan
Pendekar Tionggoan yang kabarnya mulai bergerak menuju
Laut Selatan guna berlayar menyerang Lam Hay Bun. Jika itu
terjadi, maka korban terbesar akan jatuh di pihak para
Pendekar tersebut yang kita tahu bersama mereka rata-rata
kurang paham pertempuran dalam air. Tetapi, selain itu,

Tarian Liar Naga Sakti I 2453


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bahaya ketiga adalah, potensi ketegangan dan permusuhan


Tionggoan dengan Lam Hay Bun yang justru pada saat ini
sudah mulai terajut baik hubungannya. Dengan menimbang
keberadaan dan keterlibatan para perusuh Thian Liong Pang
yang terlibat, maka besar kemungkinan bakal banyak korban
yang jatuh di kedua belah pihak jika gerakan menyerang Lam
Hay Bun kita biarkan ……..”
Selesai berkata, Ciangbundjin Bu Tong Pay nampak
terdiam. Tetapi, semua peserta yang hadir maklum belaka
bahwa uraiannya tadi sangat-sangat benar. Bahkan untuk
mendukung uraiannya, Pangcu Kaypang sudah berkata:
“Analisa Ciangbundjin Bu Tong Pay sangat tepat. Upaya
membangun hubungan baik dengan Lam Hay Bun memakan
waktu tahunan, sayang jika hancur hanya karena kita lambat
menangani persoalan Hauw Lam. Karena itu, rombongan
penyerang itu harus kita tahan semampu kita ……. Jika
mungkin, kita harus langsung mulai bergerak dari tempat ini
tanpa harus pulang ke Perguruan masing-masing …” usul
Pangcu Kaypang yang menandai dan menegaskan bahwa
persoalan yang dihadapi memang penting, ruwet dan
menentukan sekali kedamaian Tionggoan.
“Lohu harus mengatakan SETUJU dengan usulan
Ciangbundjin Bu Tong Pay dan Pangcu Kaypang. Kita harus
segera bergerak, apalagi waktu menuju Pertemuan 10
Tahunan sudah dekat, sehingga bisa sekalian menghadiri
acara tersebut di Lam Hay Bun” terdengar suara dan usulan
Kauwcu Bengkauw ….

Tarian Liar Naga Sakti I 2454


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Amitabha …… cuwi sekalian, punco sangat menyetujui


gerakan cepat untuk berusaha mencegah penyerangan para
Pendekar Tionggoan. Tetapi, punco mohon maaf, kali ini
sebagaimana sudah diputuskan di Biara Siauw Lim Sie,
berhubung adanya ketegangan didalam kuil, maka Siauw Lim
Sie sudah menetapkan mengutus Thian Kie Hwesio, Wakil
Ciangbundjin dan Souw Kwi Song mewakili Siauw Lim Sie di
Lam Hay Bun. Tugas mereka diperluas dengan menyabarkan
dan menahan serangan para pendekar ke Lam Hay Bun ………
tetapi, menurut pemahaman punco, hanya seorang Duta
Agung Lembah Pualam Hijau yang akan sanggup menahan dan
menyelesaikan upaya menyerang Lam Hay Bun oleh para
pendekar yang dimaksud ….. siancay …. siancay” Kembali
semua manggut manggut tanda menyetujui perkataan Siauw
Lim Sie Ciangbundjin yang sudah terlihat semakin tua namun
semakin berwibawa dan dihormati semua orang tersebut.
“Hmmmmmm, jika demikian, dengan segala hormat dan
terpaksa, kita harus meminta dan memanggil pengantin baru
kita guna merembukkan masalah ini ……” Siangkoan Tek yang
paling dekat dengan Lamkiong Bu Sek Tocu Lam Hay Bun dan
ingin masalah cepat ditangani sudah mengusulkan. Dan
kelihatannya semua setuju dengan usulannya dan
mengangguk-anggukkan kepala.
“Siapa yang kita tugaskan untuk memanggil Duta Agung
serta sekaligus ke-4 pendekar muda pengantin baru itu ……”?
terdengar suara Pangcu Kaypang bertanya, tetapi sambil
menatap rombongan Lembah Pualam Hijau yang terdiri dari
Kiang Hong dan istrinya Tan Bi Hiong, Kiang Liong, Nenggala
dan istrinya Kiang Li Hwa, sementara anggota Lembah lainnya

Tarian Liar Naga Sakti I 2455


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang lebih muda, tidak Nampak dalam pertemuan itu. Ada


juga Liong-i-Sinni yang merupakan tetua satu-satunya dari
lembah Pualam Hijau yang hadir. Karena sekaligus dia
menjenguk serta menghadiri pernikahan muridnya Liang Mei
Lan dengan ponakan cucunya Kiang Ceng Liong. Tetapi,
kalimat yang diungkapkannya lebih jauh menyentak banyak
orang:
“Amitabha …… cuwi sekalian, sengaja pinni banyak
berdiam diri selama pertemuan kali ini. Bukan apa-apa.
Sebelum menghadiri pernikahan murid pinni dengan Duta
Agung Lembah Pualam Hijau, Pinni sudah berpamitan dengan
semua keluarga besar Lembah Pualam Hijau dan saat ini
dengan para sahabat, cuwi sekalian. Karena sejak hari ini,
Liong-i-Sinni akan mengasingkan diri ke tempat sebelumnya,
ke tempat istirahat Pinni sebelum keributan dengan Thian
Liong Pang. Maka hari ini, Pinni juga mohon ijin untuk pamit
dari cuwi sekalian, dari tempat yang jauh Pinni senantiasa
mendukung dan mendoakan cuwi sekalian, juga Lembah
Pualam Hijau. Semoga berkah Budha akan selalu menyertai
cuwi sekalian ……. Biarlah Pinni yang menjumpai Duta Agung,
dan sekaligus Pinni mohon diri dari hadapan cuwi sekalian …”
sambil berkata demikian, Liong-i-Sinni, Nenek Sakti dari
Lembah Pualam Hijau perlahan-lahan melangkahkan kakinya
untuk keluar dari ruangan tersebut. Langkah kakinya diiringi
tatap mata banyak orang yang masih belum sadar benar jika
Liong-i-Sinni baru saja mengucapkan salam perpisahan
dengan mereka semua.
Tindakannya diikuti dengan pandangan haru dan penuh
kasih serta hormat dari Kiang Hong, Tan Bi Hiong dan Kiang

Tarian Liar Naga Sakti I 2456


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Liong, tokoh-tokoh yang mewakili Lembah Pualam Hijau.


Mereka semua sudah mengerti alasan Nenek mereka yang
berkeras untuk kembali ke pertapaannya di daerah Timur dan
sekaligus menarik diri dari semua kekisruhan rimba persilatan
untuk menyucikan diri. Dan memang, sejak pertemuan di Kota
Raja, nama dan keberadaan Liong-i-Sinni seakan dilupakan
orang dan hanya diketahui oleh segelintir orang belaka. Hari
itu adalah hari terakhir tokoh wanita hebat ini terlihat
khalayak ramai, setelahnya nyaris tidak ada orang lagi yang
menyaksikannya di tengah keramaian, karena tokoh ini
seterusnya menyepi dan bertapa. Dan jikapun dia hadir di
tengah keramaian, dengan kemampuannya yang dikenal
sebagai RATU GINKANG, siapa lagi yang bisa mengikuti
gerakannya?
Nyaris tidak ada orang yang berkata-kata karena terkejut
dan takjub dengan apa yang diumumkan Liong-i-Sinni. Baru
setelah Liong-i-Sinni mendekati pintu keluar dari ruang
pertemuan yang besar itu, terdengar suara pujian kepada
Sang Budha:
“Amitabha …... Budha memberkatimu … Liong-i-Sinni, doa
Punco menyertai langkahmu. Semoga engkau menemukan
pencerahan dan berkat melimpah dari Sang Budha …. Siancay
…. siancay” Tak salah lagi, adalah alunan suara berwibawa dari
Ciangbundjin Siauw Lim Sie yang menyertai langkah pergi
Liong-i-Sinni. Dan bersamaan dengan habisnya suara
Ciangbundjin Siauw Lim Sie, pada saat Liong-i-Sinni sudah
berada di pintu keluar, serentak semua yang hadir berdiri dan
menjura memberi hormat kearah Liong-i-Sinni yang masih
sempat sekilas melirik tetapi kemudian berkelabat pergi

Tarian Liar Naga Sakti I 2457


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan kecepatan yang membuat semua orang menjadi iri.


Dan, pergilah salah seorang tokoh legendaris rimba persilatan
Tionggoan, Liong-i-Sinni, menyepi dan menghilang dari
keramaian rimba persilatan Tionggoan.
Lama semua menjura meski tokoh itu sudah pergi. Dan
baru sadar kembali ketika 4 langkah kaki yang sangat ringat
mendekat ditambah seorang lagi dengan langkah yang agak
berat dan bahkan kemudian mereka berlima memasuki
ruangan pertemuan yang masih diliputi rasa haru oleh
pamitan yang dilakukan oleh Liong-i-Sinni. Suasana itu cair
kembali ketika terdengar suara:
“Amitabha ……. biarlah kita melepas kepergian Sinni
dengan penuh ucapan terima kasih untuk sumbangsihnya bagi
Rimba Persilatan Tionggoan. Mari bersama melanjutkan
percakapan mencari pemecahan atas persoalan yang sedang
kita hadapi ini …… siancay …. Siancay …..” kalimat
Ciangbundjin Siauw Lim Sie ini menyadarkan semua orang jika
ada persoalan yang harus mereka percakapkan dan pecahkan
bersama. Dan pada saat itu, Ceng Liong bersama Mei Lan, Tek
Hoat dan Giok Lian, sudah bersama dengan mereka dalam
pakaian yang agak “aneh”, pakaian Keraton yang dihadiahkan
oleh Kaisar kepada mereka berempat. Karena itu, gerakan
mereka terlihat agak kaku dan agak kurang leluasa. Tetapi,
semua yang hadir maklum belaka. Betapapun ayah mertuanya
adalah orang nomor dua di Kerajaan, masa bias mereka
berpakaian sesuka hati mereka?
Ciangbundjin Siauw Lim Sie terlihat saling pandang
dengan Ciangbundjin Bu Tong Pay, Kauwcu Bengkauw dan
Pangcu Kaypang. Terlihat mereka seperti berbicara melalui

Tarian Liar Naga Sakti I 2458


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pandang mata untuk menyepakati siapa yang akan berbicara


atas nama mereka semua. Dan tak lama kemudian adalah
ternyata Ciangbundjin Bu Tong Pay yang terlihat berbicara
atas nama mereka semua:
“Duta Agung, ucapan KIONGHI sudah kami sampaikan
masing-masing baik dalam pernikahan beberapa waktu lalu,
juga dalam pertemuan sebelumnya. Mohon maaf jika melalui
Liong-i-Sinni kami semua mengundang Duta Agung karena
adanya persoalan di Rimba Persilatan yang agak
menegangkan. Persoalan pertama adalah sebagaimana sudah
Duta Agung ketahui tentang pembunuhan yang dilakukan
Kiang Hauw Lam. Ternyata buntutnya, mereka, para perusuh
itu, konon menurut kabar menyerang Lam Hay Bun dan
kemungkinan besar sudah menguasai Lam Hay Bun karena
adanya Lamkiong Li Cu dalam rombongan penyerang yang
mengerti keadaan Lam Hay Bun. Hanya saja, ini baru
merupakan perkiraan kami. Mengapa demikian? Karena baru-
baru ini ada 2 orang gadis remaja menuju ke Lembah Saldju
Bernyanyi membicarakan jatuhnya Lam Hay Bun di tangan
orang lain, sementara menurut Thian Ki Hwesio, kabar
terakhir, adiknya Kwi Song membuntuti rombongan perusuh
bekas Thian Liong Pang yang berlayar dengan kapal di Lautan
Selatan menuju Lam Hay Bun. Persoalan kedua, terkait
dengan mendaratnya 2 gadis remaja di Pantai Laut Selatan
dan membicarakan kejatuhan Lam Hay Bun dan Hauw Lam
bersembunyi disana adalah munculnya gerakan GANYANG
LAM HAY BUN karena menduga Hauw Lam bersembunyi
disana. Kami semua merasa sangat penting mencermati
gerakan para pendekar ini, karena berpotensi merusak

Tarian Liar Naga Sakti I 2459


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hubungan baik Tionggoan dengan Lam Hay yang justru sudah


berlangsung baik beberapa tahun belakangan ini. Karena itu,
kami berpikir, Duta Agung adalah tokoh yang memiliki
kemampuan untuk menghentikan upaya menyerang Lam Hay
Bun oleh ratusan pendekar Tionggoan tersebut. Dan terakhir,
kabar dan keadaan di Lam Hay Bun membuat urusan
Pertempuran 10 Tahunan juga mengalami sedikit kendala.
Tetapi, masalah itu akan bisa diatasi jika kita bias datang dan
berkunjung langsung ke Lam Hay Bun ………… demikianlah
persoalan yang kami bicarakan beberapa jam lalu Duta Agung
……..”
Semua heran ketika melihat Ceng Liong, Mei Lan, Tek
Hoat dan Giok Lian tidak terkejut dengan penyampaian Bu
Tong Ciangbundjin. Kekagetan mereka terjawab ketika Ceng
Liong akhirnya berbicara:
“Cuwi sekalian, panggilan ini sama sekali tidak
mengganggu kami semua. Karena pada dasarnya, baru
beberapa jam sebelumnya kabar dan berita yang disampaikan
Bu Tong Ciangbundjin tadi, juga disampaikan ke kami oleh
utusan dari Lembah Pualam Hijau. Para pendekar Tionggoan
itu sudah mendatangi Lembah Pualam dan memaksa untuk
segera turun tangan sekaligus minta pertanggungjawaban
kami atas perbuatan Hauw Lam. Karena itu, tanpa cuwi
sekalian minta sekalipun, memang Duta Agung harus segera
bergerak dan bertindak. Bukan cuma meminta kesabaran dan
membujuk agar para pendekar itu tidak bergerak menyerang
Lam Hay Bun, tetapi juga memang memastikan apa yang
dialami dan menyebabkan Hauw Lam membunuh banyak
orang dan sekaligus menghentikan apa yang sudah dia

Tarian Liar Naga Sakti I 2460


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lakukan tersebut. Bahkan juga meminta


pertanggungjawabannya sekaligus. Besok, kami akan segera
bergerak dan membagi tugas, bersama Lan Moi kami berdua
akan menemui dan mencegah para pendekar berlayar ke Lam
Hay Bun, sementara Hoat te dan Lian moi akan bergerak
menuju Bengkauw karena kedua gadis yang mendarat di
pantai Laut Selatan sedikit banyak bisa kutebak siapa mereka.
Dan Beng Kui pasti tahu jika Duta Agung akan menemui Tek
Hoat dan Giok Lian di Bengkauw sebelum berlayar ke Lam Hay
Bun. Kelak, bersama mereka yang dari Bengkauw, Duta Agung
akan berlayar menuju Lam Hay Bun karena waktu
pertempuran atau pibu 10 tahunan memang benar, sudah
sangat dekat ………. Itu saja yang bisa kami kemukakan kepada
cuwi sekalian. Semoga apa yang kami kemukakan ini bisa
menjawab semua tanya dan hal-hal lain yang masih belum
jelas bagi cuwi sekalian ……” demikian jelas dan tegas Ceng
Liong menjawab pertanyaan para Pendekar di ruangan itu.
Dan sekaligus juga menegaskan apa yang akan dikerjakannya
baik sebagai Duta Agung pemimpin Tionggoan, maupun Duta
Agung bagi Lembah Pualam Hijau.
“Bagus …… bagus, jika demikian sudah jelas semua.
Kamipun akan segera bergerak kembali ke Bengkauw dan
mempersiapkan diri …..” terdengar Kauwcu Bengkauw berkata
karena merasa puas dengan jawaban dan keputusan bergerak
yang demikian cepat yang disampaikan Duta Agung tadi.
Sementara itu, dengan caya yang tidak menyolok, orang
kelima yang tadi datang bersama Ceng Liong, Mei Lan dan Tek
Hoat serta Giok Lian sudah menuju ke kursi Thian Ki Hwesio
dan memberi hormat kepada Hwesio itu. Dan Thian Ki Hwesio

Tarian Liar Naga Sakti I 2461


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terlihat jelas sangat menyayangi anak yang terlihat supel,


tidak pemalu dan sangat percaya diri itu sambil mengusap-
usap kepalanya penuh rasa sayang. Beberapa saat kemudian,
setelah Siangkoan Tek selesai berbicara, anak tersebut sudah
bergerak menuju ke rombongan Bengkauw, memberi hormat
kepada Padri Mata Satu yang duduk diam disamping Kauwcu
Bengkauw. Dan Padri yang pendiam itu terlihat
memandangnya dengan haru dan bangga, sementara sang
anak terlihat sangat dekat dan mesra dengan si Padri Mata
Satu. Anak itu, benar adalah Li Gi, murid yang dititipkan
Bhiksu Chundamani untuk dididik oleh Kiang Ceng Liong.
Tetapi selama beberapa bulan ini, menerima didikan agama
dan tulis menulis dari Thian Ki Hwesio di Siauw Lim Sie cabang
Poh Thian. Padri Mata Satu yang melihat cerahnya masa
depan anak tunggalnya menjadi sangat bangga dan gembira.
Anak malang ini bertemu ayahnya sehari sebelum
pernikahan di Kota Raja dan baru pada saat itu dia mengenali
jati dirinya selengkapnya, juga bertemu kembali dengan Suhu
yang diketahuinya bernama besar dan selalu dipuji oleh
Suhunya di Poh Thian. Dan diapun bangga menemukan
kenyataan betapa gurunya itu sangat dihormati banyak orang,
bersikap gagah dan memiliki Subo yang cantik jelita bahkan
putri dari orang nomor dua di Kerajaan. Hari itu juga Li Gi
menemukan banyak kebahagiaan, bahkan juga bertemu
sahabat yang berbeda gaya dan kelakuan dengannya, yakni
Liang Kun yang berusia sebayanya dengannya, kurang lebih
berusia 8-9 tahun dan adiknya Liang Hong Li yang adalah
keturunan Menteri Liang Tek Hu, kakak tertua dari Liang Tek
Hoat dan Liang Mei Lan. Meskipun putra seorang Menteri,

Tarian Liar Naga Sakti I 2462


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bahkan Pangeran, tetapi Liang Kun mewarisi kegagahan


pamannya dan berkali-kali meminta ayahnya untuk
mempertemukan dengan pamannya yang konon memiliki
kesaktian dewa ini.
Karenanya, ketika bertemu dengan Li Gi yang sudah
berkelana keasana kemari dan bahkan dilatih oleh Thian Ki
Hwesio, kepenasaran Liang Kun bertambah. Dia seperti
menemukan sahabat yang memiliki keinginan yang sama,
hobby yang sama dan terus menerus mengajak Li Gi untuk
bermain bersama, bahkan berlatih bersama. Hubungan
pertemanan mereka kelak akan berlanjut terus karena Li Gi
kelak menjadi murid Ceng Liong dan berdiam di Lembah
Pualam Hijau, sementara Liang Kun dengan lika-liku
keluarganya akhirnya dilatih oleh pamannya sendiri Liang Tek
Hoat. (Kelak kita akan bertemu dengan dua bocah ini dalam
kisah lanjutan TLS ini).
Kembali ke ruangan pertemuan, setelah Ceng Liong
menguraikan pandangan dan tindakan yang akan segera
diambilnya dan langsung disetujui oleh Kauwcu Bengkauw
pertemuan terlihat dalam irama yang sama. Beberapa
masukan diberikan dari semua pihak, namun tidak ada pilihan
yang menyimpang. Pertemuan akhirnya ditutup dengan
keputusan sebagaimana disampaikan Ceng Liong, dan semua
sepakat berjumpa lagi malam hari ketika Penasehat Utama
Kaisar menjamu mereka sebelum berpisah besok harinya.
Tetapi, sebelum kembali ke ruangan masing-masing, Ceng
Liong dengan membawa serta Li Gi mendatangi Thian Ki
Hwesio:

Tarian Liar Naga Sakti I 2463


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Thian Ki Suhu, terima kasih banyak atas pendidikanmu


terhadap Gi jie. Badannya terlihat sudah jauh lebih kokoh dan
tegap. Rasanya kedepan jika Thian Ki Suhu tidak menitipkan
sesuatu kepadanya, maka agak asing panggilan Suhu dari Gi ji
nantinya …” berkata Ceng Liong sambil mendekati Thian Ki
Hwesio, salah satu sahabat kekalnya yang aslinya bernama
Souw Kwi Beng, saudara kembar Souw Kwi Song, sebelum
menjadi Pendeta Siauw Lim Sie.
‘Amitabha ……. berada dalam didikan Duta Agung, apa
lagikah yang dapat kuajarkan kepada Gi jie ……. Engkau
bergurau Duta Agung …… siancay …. Siancay …..”
“Hahahahaha, Thian Ki Hwesio, setelah beberapa tahun
kedepan kelak, mau atau tidak mau, engkau harus
mewarisinya “sesuatu” yang termasuk dalam lingkaran ilmu
kebanggaanmu biar panggilan SUHU darinya benar-benar
sesuai …….”
“Amitabha …… Duta Agung, jika engkau yang meminta,
apakah dapat kutolak lagi? adalah keuntungan besar buat
murid kita itu, maka pinto berharap anak itu akan menjadi
tokoh yang menegakkan kebenaran dan tentunya tidak
mempermalukan suhunya kelak …… siancay ….. siancay ……”
‘Hahahahahaha, Li Gi, mengapa engkau belum memberi
hormat dan terima kasih kepada Suhumu yang adalah
pendeta Siauw Lim Sie itu ……”? tegur Ceng Liong sambil
memandang Li Gi yang tekun mengikuti percakapan Ceng
Liong dengan Thian Ki Hwesio yang dua-duanya adalah
Suhunya itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 2464


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Tecu memberi hormat dan terima kasih kepada Suhu


…….” Sambil berkata bahkan menghormat, Li Gi malah akan
berlutut, tetapi dengan cepat diangkat kembali oleh Thian ki
Hwesio dengan hembusan kekuatan dari lengannya.
“Amitabha …… Gie jie, jika engkau alpa berlatih dan
datang menemuiku suatu saat dengan bekal yang seadanya,
maka akan menyesal orang yang menjadi Suhumu kelak …..
siancay …. siancay ……”
Demikianlah mereka bertukar cerita dan berterima kasih,
sampai Padri Mata Satu juga datang dan ikut mengucapkan
terima kasih kepada Thian Ki Hwesio yang sudah sedia
menjaga dan mendidik anaknya selama beberapa bulan. Tidak
lama kemudian Padri Mata Satu minta diri dan membisikkan
sesuatu sambil menyerahkan sejenis barang kepada Kiang
Ceng Liong, memberi hormat kepada sang Duta Agung dan
kemudian melirik Li Gi dan berjalan pergi.
Percakapan kecil lainnya terjadi disana. Seperti
percakapan penuh haru antara Mei Lan dengan Ciangbundjin
Bu Tong Pay yang sejak lama memang menganggapnya
sebagai orang tua angkat, lebih daripada sekedar SUHENG.
Meski memiliki kesibukan padat, tetapi Ciangbundjin itu
memaksakan diri hadir, karena memang dia memiliki rasa
kasih yang sangat tebal ketika mendidik dan mengasuh siauw
sumoynya ini seperti mengasuh anaknya sendiri selama
bertahun-tahun:
“Omitohud ………. siauw sumoy, dengan demikian tugas
dan tanggungjawabku kepada Suhu sudah berakhir. Engkau
sudah menemukan jodohmu yang luar biasa dan tentu

Tarian Liar Naga Sakti I 2465


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membuatku bangga sebagai Suheng dan bahkan sebagai


Ciangbundjin Bu Tong Pay. Sewaktu melewati Bu Tong San,
jangan pernah ragu menengok suhengmu ini, dan jangan
pernah lelah membantu perguruanmu … kami semua
mendoakan kebahagian bagimu sumoy. Toa Suheng
berhalangan karena kondisi kesehatannya, tetapi jangan
engkau ragukan kasih sayangnya kepadamu ……..”
‘Ciangbundjin suheng, terima kasih banyak atas
kehadirannya. Siauw sumoi berhutang segalanya kepada Suhu
dan tentunya kepada Bu Tong Pay, bahkan kepada
Ciangbundjin Suheng. Semua persoalan Bu Tong Pay pasti
akan menjadi persoalanku juga ….. sampaikan salam dan
hormat kami kepada toa suheng, pada saatnya kami akan
berkunjung ke Bu Tong San …….”
Sama dengan pertemuan Liang Tek Hoat dengan Kaypang,
juga penuh suasana haru sekaligus juga bangga dan bahagia.
Hari-hari terakhir ini memang adalah hari bahagia mereka,
karena itu wajah mereka terlihat lebih bercahaya. Dan
merekapun menikmati sampai keesokan harinya, ketika
mereka semua akhirnya harus kembali mengembara untuk
menuntaskan tugas-tugas mereka. Hanya saja, bagi Tek Hoat
dan Mei Lan, mereka menemukan sesuatu yang tidak mereka
duga sebelumnya, terutama Tek Hoat. Ketika akan pamit
untuk kembali menjalankan tugasnya, pagi-pagi salah seorang
keponakannya mendesak dengan sangat untuk menemuinya.
Siapa gerangan dia? Benar, keponakannya Liang Kun, putra
toakonya:
“Paman, Kun ji memberi hormat ……..”

Tarian Liar Naga Sakti I 2466


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Liang Kun, demikian nama anak itu. Keponakan Tek Hoat


yang satu ini memang agak berbeda dengan 5 orang saudara
lainnya. Anak ini lebih senang berlatih silat dan tergila gila
dengan pengalaman Paman dan Bibinya yang selalu
dibanggakan ayahnya ketika menceritakan kepadanya.
Kepahlawanan Tek Hoat dan Mei Lan yang dikisahkan
ayahnya, bahkan menyelamatkan ayahnya dari hukuman
mati, diingat dan dicatat dengan baik oleh anak ini, dan
perlahan diapun mengidolakan paman dan bibinya itu. Malah,
keinginan mengikuti jalan hidup pamannya justru semakin
menguat, dan dia selalu mendesak ayahnya untuk mencarikan
seorang Guru Silat baginya. Karena bujukan dan rayuannya,
akhirnya Liong Kun mendapatkan seorang Guru Silat dengan
kepandaian seadanya.
Tetapi, bakatnya memang sangat baik seperti juga Paman
dan Bibinya. Sayang, ayahnya memang kurang begitu
memperhatikan bakat tersebut. Karena itu, Liang Kun
akhirnya lebih banyak mencari sendiri. Baru ketika pamannya
datang menjelang pernikahan akhirnya dia belajar dan belajar
serta melahap latihan yang diberikan paman dan bibinya
dengan cara luar biasa. Tek Hoat sampai kagum sendiri
melihat keuletan dan bakat keponakannya itu. Sayang,
Toakonya melarang Tek Hoat untuk melatihnya lebih jauh
dengan membawanya pergi.
“Kun ji, sepagi ini engkau sudah datang kemari,
bagaimana dengan ayahmu ….”
“Ayah sudah mengijinkan paman. Kun Ji datang untuk
mengantarkan paman pergi, tetapi Paman …. berjanjilah suatu

Tarian Liar Naga Sakti I 2467


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

saat paman harus membawaku ikut mengembara guna


meluaskan pengalamanku …..”
Tek Hoat terdiam. Kaget dan kagum dengan kemauan
keponakannya. Teringat akan masa mudanya, kenekatannya
dengan Mei Lan yang membuat mereka menjadi pendekar
utama saat ini. Diapun tersenyum dan berkata:
“Paman berjanji Kun ji, waktunya pasti akan tiba ……”
“Baik, terima kasih dan selamat jalan Paman …….”
Dan hanya mengucapkan itu, Liang Kun kemudian masuk
untuk menemui Neneknya. Dan Tek Hoat merenung dan
mengenangkan masa kecilnya yang mirip-mirip dengan
keponakannya itu. Bedanya adalah, ayahnya memiliki
pandangan yang lebih terbuka terhadap dunia persilatan
dibandingkan toakonya. Entah bagaimana, Tek Hoat sering
sering teringat akan keponakannya ini.
Pagi itu, setelah malam hari sebelumnya dijamu dalam
Pesta Perpisahan oleh sang Penasehat Utama Kaisar, para
tokoh akhirnya minta diri untuk kembali ke perguruan atau
sebagian langsung menuju Pantai Laut Selatan. Dari Kota Raja,
terhitung hanya Ciangbundjin Siauw Lim Sie yang langsung
kembali pulang ke Siong San, Biara Kuil Siauw Lim Sie pusat.
Tetapi, Thian Ki Hwesio dan Kong Hian Hwesio memisahkan
diri karena akan menuju Lam Hay Bun di Laut Selatan. Mereka
berdua, ditambah dengan Souw Kwi Song yang akan mewakili
Siauw Lim Sie dalam pertempuran atau pibu (pertandingan
Persahabatan) di Lam Hay Bun.

Tarian Liar Naga Sakti I 2468


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Di pihak lain, Kauwcu Bengkauw Siangkoan Tek bersama


rombongan besar akan kembali ke Markas Bengkauw karena
bersama mereka akan menuju ke Bengsan adalah Siangkoan
Giok Lian dan Liang Tek Hoat, pasangan yang sedang “bulan
madu”. Menurut kesepakatan, mereka akan berangkat
menuju Lam Hay Bun dari Markas Bengkauw, yakni Kauwcu
Bengkauw dan Siangkoan Giok Lian, serta tentu saja Liang Tek
Hoat yang mewakili Kaypang. Tek Hoat memang ditugasi
sekaligus untuk menjumpai Beng Kui bersama dua orang gadis
lainnya yang sedang menuju Bengkauw. Tentu saja setelah
Tek Hoat bercakap panjang dengan Ceng Liong yang sekaligus
menugasinya beberapa hal penting.
Rombongan Bu Tong Pay yang juga tidak kalah besarnya,
maklum karena Liang Mei Lan putri Penasehat Utama Kaisar
yang menjadi sang mempelai, adalah jebolan Perguruan itu.
Rombongan ini semuanya akan kembali ke Bu Tong San
termasuk Ciangbundjin. Namun, direncanakan sang
Ciangbundjin Bu Tong Pay untuk hanya singgah sebentar di Bu
Tong San sebelum melanjutkan perjalanan lagi menuju ke Lam
Hay Bun. Karena sesuai perjanjian, masing-masing Perguruan
hanya dapat diwakili oleh 2 atau 3 tokoh, maka sebagian
besar rombongan Bu Tong Pay akan pulang. Bu Tong Pay
sendiri sudah memutuskan Ciangbundjin yang akan
menemani Liang Mei Lan menuju daerah selatan, Lam Hay
Bun.
Pihak Kaypang yang juga adalah pintu perguruan yang
mengasah Liang Tek Hoat, pengantin pria lainnya, datang
dengan kekuatan penuh, termasuk kedua suheng Tek Hoat
yang salah satunya adalah Pangcu Kaypang yang baru. Bahkan

Tarian Liar Naga Sakti I 2469


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kaypang Cap It Hohan sekalipun datang menghadiri acara


tersebut dan meninggalkan Markas Kaypang dalam penjagaan
murid lainnya. Tetapi, kehadiran Lauw Gwan Thong dan To
Hoa Jin disana cukup menentramkan. Adapun wakil Kaypang
ke Lam Hay Bun adalah Pangcu Kaypang dan Tek Hoat.
Rombongan besar Kaypang sudah langsung berangkat menuju
Pantai Laut Selatan dengan memecah diri: Pangcu Kaypang
akan melakukan inspeksi atau peninjauan Markas Cabang
Kaypang dalam perjalanannya ke Selatan, dan berjanji
bertemu Tek Hoat di Pantai Selatan kelak.
Sementara Lembah Pualam Hijau akan diwakili oleh Duta
Agung tentu saja dan akan ditemani oleh suami istri Nenggala
dan Kiang Li Hwa. Berhubung pentingnya perjalanan Ceng
Liong untuk mencegah para pendekar berlayar menuju Lam
Hay Bun, maka Ceng Liong dan Mei Lan sudah langsung
melakukan perjalanan seusai pesta perpisahan, malam itu
juga. Sementara Nenggala dan Li Hwa akan menyusul
kemudian. Sementara rombongan lainnya, termasuk Barisan 6
Pedang, melakukan perjalanan pulang menuju Lembah
Pualam Hijau. Dalam rombongan itu terdapat pula Li Gi, murid
pertama Ceng Liong yang kini dibawa menuju Lembah Pualam
Hijau oleh Kiang Hong, Tan Bi Hiong, Kiang Liong bersama
Barisan 6 Pedang dan banyak lagi tokoh Lembah Pualam Hijau
lainnya. Tetapi, sejak bertemu kembali dengan Li Gi, Kiang
Ceng Liong sudah memutuskan Li Gi menjadi pewaris Sam
Yang Hui Kang dan akan melatihnya dengan Pek Lek Sin Jiu.
Dan itu berarti, masa depan anak itu sudah jelas, karena kelak
Li Gi akan menjadi pewaris Hwee Liong To.

Tarian Liar Naga Sakti I 2470


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sebenarnya, bukan cuma bocah Li Gi yang beruntung.


Bocah lainnya yang beruntung adalah Liang Kun, keponakan
Mei Lan dan Tek Hoat yang juga berbakat sangat baik
sebagaimana kedua paman dan bibinya yang hebat itu.
Matanya bersinar tajam dan gagah dan penuh percaya diri.
Bahkan Ceng Liong sempat memujinya dihadapan Tek Hoat
dan Mei Lan sambil berkata:
“Keponakan kita ini, kelihatannya bakal melebihi paman
dan bibinya kelak ……” pujian tulus yang ikut membuat Tek
Hoat sering memperhatikan keponakannya ini penuh kagum.
Dan memang demikianlah kenyataannya. Seperti Li Gi, Liang
Kun memang anak yang penuh bakat dan memiliki keuletan
yang mengagumkan, termasuk sering membujuk paman dan
bibinya untuk melatihnya satu atau dua ilmu silat. Maklum,
gurunya saat itu hanyalah guru silat biasa.
Tetapi, yang membuat bocah itu senang adalah, ketika
suatu pagi dia bangun tidur dan merasa badannya sangat
ringan dan segar. Bahkan, malamnya dia menjumpai dirinya
ditemui seseorang yang sangat hebat dan tidak mau dikenal
siapa dan memberinya pengajaran ilmu samadhi. Yang tidak
diketahuinya adalah, orang itu adalah pamannya sendiri,
Kiang Ceng Liong, yang menguruti badannya dengan “ilmu
urut aneh” yang dipelajarinya dari “gudang pustaka Koai
Todjin”. Ilmu yang mempermudahnya dalam melatih ilmu
silat, terutama ilmu gerak dan kelak juga banyak
mempermudahnya melatih iweekang. Dan lebih dari itu,
kemudian orang yang tidak dikenalnya itu, memberi petunjuk-
petunjuk bagaimana menghimpun hawa sakti dan bagaimana
mengendalikannya. Dan sejak saat itu, Liang Kun berlatih

Tarian Liar Naga Sakti I 2471


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sendiri ilmu pernafasan tanpa dia tahu siapa yang melatihnya.


Pada saat dewasa, baru dia paham siapa yang melatihnya
sejak masa kecilnya itu !!!
=================
Mari kita menuju ke rombongan Pendekar yang sedang
diliputi amarah membara dan sedang mempersiapkan diri
menuju Lam Hay Bun. Pada saat itu, mereka berjarak 10 hari
lebih dengan berjalan kaki dari Pantai Laut Selatan, dan
rombongan tersebut sudah mencapai angka lebih dari
seratusan. Dibandingkan dengan kedatangan mereka ke
Lembah Pualam Hijau, maka rombongan itu sudah lebih
membengkak. Sudah jauh lebih banyak jumlahnya. Artinya,
ada ketambahan puluhan tokoh lainnya yang datang dan
bergabung dengan rombongan pendekar yang bergerak
dengan slogan sama GANYANG LAM HAY BUN.
Rombongan ini, sayangnya, selalu bergerak secara
terbuka dan bahkan sering sok pamer ketika memasuki
sebuah perkampungan ataupun kota. Mereka bahkan secara
terang-terangan meneriakkan slogan GANYANG LAM HAY
BUN dan membuat suasana di sepanjang perjalanan menjadi
tegang. Inilah yang membuat pergerakan mereka semua
menjadi topik hangat di Tionggoan. Tetapi, juga sekaligus
sangat bisa dipastikan, juga sudah didengar dan terlacak oleh
pihak Lam Hay Bun. Maka, sebuah bentrokan besar sangat
mungkin terjadi dalam keadaan seperti itu. Karena Lam Hay
Bun, nama dan kedudukannya memang di Lautan Selatan,
tetapi pada kenyataannya, mereka memiliki tokoh yang
bertugas di daratan dan selalu memberi informasi apa yang
sedang terjadi di daratan.

Tarian Liar Naga Sakti I 2472


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Jika sebelumnya mereka dipimpin seorang Pertapa yang


halus budi dan bernama Ya Nu dari Tay Hoa San dan juga Lim
Kong yang gagah namun berangasan, kini mereka dipimpin
tokoh lain yang lebih hebat lagi. Dia adalah Wi Kian dan
bergelar Sian-put-cie (Dewa miskin), seorang tokoh aneh
berkepandaian tinggi meskipun reputasinya di Tionggoan
masih belum cukup teruji. Tetapi, sejak meninggalkan Lembah
Pualam Hijau tokoh yang tidak puas karena berpandangan Ya
Nu dan Lim Kong terlampau lembek ini, mulai lebih dipercaya
banyak orang. Terutama mereka yang datang belakangan dan
perlahan-lahan semakin banyak. Repotnya, tidak ada lagi yang
masih bertanya apakah pendatang yang belakangan
bergabung, juga memiliki dendam dengan Hauw Lam atau
tidak. Pendeknya, mereka yang ingin bergabung, ya
bergabung saja tanpa harus tahu lagi motivasi orang yang
bergabung itu.
Maka, Ya Nu dan si gagah berangasan Lim Kong, perlahan
dan dari hari kehari merasa aneh dan mulai merasa asing
dengan rombongan yang mengaku pendekar itu. Apalagi
karena kesan sok dan sombong semakin hari semakin
mengental, dan merekapun menemui keanehan betapa bukan
lagi memburu HAUW LAM yang dikedepankan, tetapi justru
GANYANG LAM HAY BUN. Sekilas tidak nampak keanehannya,
tetapi lama kelamaan semakin kental dan semakin terasa.
Tetapi, karena memang tujuan masih sama, yakni menuju Lam
Hay Bun, maka dengan terpaksa tokoh-tokoh seperti Ya Nu
dan Lim Kong masih tetap bertahan dalam rombongan
tersebut.

Tarian Liar Naga Sakti I 2473


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan seiring dengan rasa aneh dan rasa mengkal yang


semakin menggumpal, Ya Nu dan Lim Kong serta beberapa
pendekar lainnya, akhirnya justru tetap bertahan karena
insiden yang terjadi kemudian. Kurang lebih 8 hari sebelum
mencapai Pantai Laut Selatan, rombongan ini dikejutkan oleh
pembunuhan atas 1 orang dari rombongan pendekar itu dan
sebuah lembar surat ditinggalkan dengan tulisan:
PERINGATAN DARI LAM HAY BUN. Rombongan tersebut
menjadi semakin murka dan semakin lantang guna
meneriakkan GANYANG LAM HAY BUN keesokan harinya.
Tetapi, kejadian serupa terjadi keesokan harinya dan
bahkan terjadi sampai 3 hari atau 3 malam berturut-turut
dengan jumlah korban yang bertambah setiap malamnya. Jika
malam pertama jumlah korban adalah 1 orang, malam kedua
berjumlah 2 orang, maka pada malam keempat korban
bertambah menjadi 3 orang. Artinya setiap malam korban
bertambah satu orang dan setiap pembunuhan selalu disertai
sebuah surat di tubuh masing-masing mayat dan tulisannya
sama: PERINGATAN DARI LAM HAY BUN. Sontak rombongan
tersebut menjadi murka sekaligus ketakutan karena meski
telah mengatur penjagaan yang sangat ketat dan rapih, tetapi
tetap saja pembunuh yang melakukan aksinya pada malam
hari tidak terlacak.
Karena itu, pada siang hari keempat, kurang lebih 5-6 hari
dari Pantai Laut Selatan, berundinglah para tokoh Pendekar
tersebut. Dan Wi Kian sang Dewa Miskin menjadi pemimpin
pertemuan tersebut. Hadir juga disana Lim kong dan Ya Nu,
selain beberapa orang lainnya yang mewakili Perguruan yang
beragam itu:

Tarian Liar Naga Sakti I 2474


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Kita diserang secara menggelap dan bisa dipastikan


adalah pihak Lam Hay Bun yang melakukannya. Jika kita tidak
mengambil tindakan, maka lama kelamaan moral para
pendekar yang bergabung akan sangat merosot. Sekarang
inipun, sebagian besar anggota rombongan merasa seram
karena kita tidak mampu mengetahui siapa yang melakukan
serangan menggelap itu, darimana dan bagaimana dia
melakukannya. Benar benar bangsat Lam Hay Bun ini …….”
Demikian Wi Kian, tokoh berusia pertengahan, mungkin
sekitar 45 tahun dan berbadan tinggi besar memulai
percakapan selepas makan siang. Wajahnya memperlihatkan
rasa amarah dan penasaran tingkat tinggi. Sementara wajah
tegang lainnya nampak dari paras muka Lim Kong dan juga Ya
Nu si Pertapa budiman. Bagaimanapun, karena mereka
berjalan dalam rombongan dan mengalami kejadian tidak
mengenakkan, membuat Lim kong dan Ya Nu turut
bersimpati.
“Sabar …… sabar saudara Wi Kian, sampai sejauh ini,
meski mencantumkan nama atau tulisan Lam Hay Bun, tetapi
belum sekalipun kita menemukan fakta lain yang menunjuk ke
tokoh atau perguruan yang sama. Selain itu, menurut hemat
lohu, paling penting saat ini adalah mencari cara dan strategi
untuk melindungi kelompok dan rombongan kita yang sangat
besar ini …………” berkata Ya Nu dengan saran yang simpatik
dan memang benar.
“Sabar ……..? Bagaimana kita bersabar sementara sudah 6
orang dari rombongan kita yang menjadi korban?” berkata Wi
Kian dengan nada kurang senang.

Tarian Liar Naga Sakti I 2475


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Jika memang demikian, apa yang bisa engkau sarankan


untuk kita lakukan ….”? Bertanya Lim Kong dengan suara
kerasnya. Dia sedikit banyak melihat kebenaran dalam usulan
rekannya Ya Nu, si pertapa.
“Jika lohu sudah tahu, untuk apa kita bertemu sekarang
ini .”? Wi Kian berkata dengan usaha keras menurunkan nada
suaranya.
“Jika belum tahu, sepantasnya saudara Wi Kian
mendengarkan saran siapapun …….” terdengar suara tokoh
yang lain, Keng Seng Taysu yang merupakan seorang Pendeta
tetapi identitasnya kurang diketahui banyak orang. Tokoh ini
mengaku sebagai Pendeta pengembara dan memang memiliki
kesaktian yang cukup tinggi. Begitupun, pendeta ini terkesan
dan selalu terlihat berusaha untuk berdiri diatas kebenaran.
“Baik …… baik, jika memang demikian, lohu saat ini siap
untuk mendengarkan saran dari cuwi sekalian..” akhirnya
meski terkesan terpaksa Wi Kian pun menyatakan kesediaan
untuk mendengar.
Mendengar kesediaan Wi Kian semua peserta pertemuan
terlihat menarik nafas lega. Betapapun, serangan menggelap
yang dialami selama 3 hari berturut-turut sudah menurunkan
moral para pendekar, dan banyak diantara mereka yang tiba-
tiba mundur dari rombongan tersebut. Takut binasa sebelum
berlayar menuju Lam Hay. Hari keempat itu saja, jumlah
mereka menyusut sampai tinggal sekitar 100 orang lebih
sedikit saja yang masih bergabung. Sudah ada puluhan orang
lain yang meninggalkan rombongan sementara yang sisanya

Tarian Liar Naga Sakti I 2476


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

masih tetap setia bergabung menuju Lam Hay Bun. Tetap


dalam misi balas dendam.
“Sebaiknya kita menyiapkan penjagaan yang berlapis-lapis
diseluruh penjuru tempat kita beristirahat, dan bukannya
hanya di titik-titik yang kita curigai. Karena sampai saat ini,
terbukti sudah, tetap tidak ada jejak sedikitpun yang kita
temukan ataupun ditinggalkan oleh si pembunuh …….”
“Benar, tetapi selain itu, kita juga harus awas, karena dari
seratusan lebih orang, ada banyak yang sebetulnya tidak kita
kenal dengan baik ……”
“Jika memang demikian, kita memiliki tugas yang lebih
berat. Bukan Cuma mencegah pembunuh dari luar, tetapi juga
pembunuh dari dalam ……”
Dan demikianlah pertemuan mereka berlangsung sampai
sore. Tetapi, sampai sore menjelang malam, mereka belum
menemukan strategi yang tepat. Dan benar saja, malam
harinya kembali 4 orang jatuh menjadi korban, dan keesokan
harinya mereka kembali berembug. Tidak beroleh jalan
terbaik dan esoknya 5 orang kembali tumbang. Demikian
seterusnya sampai akhirnya jumlah korban yang meninggal
berjumlah 6 orang dan pada hari tersebut, rombongan itu
terancam bubar dengan sendirinya untuk menghindari
pembunuhan yang dilakukan secara menggelap dengan
meninggalkan mereka LAM HAY BUN itu.
Hari itu, mereka tinggal berjarak 1-2 hari menjelang
Pantai Selatan dan korban terakhir yang jatuh adalah 8 orang
disertai dengan tulisan PERINGATAN TERAKHIR DARI LAM HAY
BUN. Teror yang bukan main itu sudah membuat rombongan

Tarian Liar Naga Sakti I 2477


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pendekar turun drastis, kini berjumlah kurang dari 100an


orang, tinggal ada sekitar 60-75 orang belaka. Itupun dengan
kegamangan dan ketakutan yang sudah kentara di wajah
semua orang, bahkan termasuk beberapa tokoh utama
mereka. Betapa tidak, mereka tidak mampu melacak siapa
yang membunuh, bagaimana caranya membunuh dan
darimana dia datang. Apalagi melihat siapa pelakunya.
Dan siang itu, mereka kembali berembug. Terlebih karena
sesuai isi kertas peringatan, pembunuhan dalam jumlah besar
itu merupakan PERINGATAN TERAKHIR. Artinya, sangat
mungkin malam nanti akan terjadi pembunuhan besar-
besaran. Berbeda dengan pertemuan sebelumnya, semangat
para peserta terlihat jelas sudah turun sangat jauh. Tidak ada
lagi ledakan penuh semangat, tidak ada lagi pertentangan
antara mereka, melainkan perundingan sambil berbisik-bisik.
Dan hari itu, mereka berembug di sebuah hutan tetapi di
medan yang agak terbuka. Karena sampai ke Pantai Selatan
dalam perjalanan dua hari jalan kaki, mereka tidak akan
menemukan lagi desa ataupun kota kecil. Di Pantai Selatan
baru mereka berjumpa dengan perkampungan nelayan yang
juga sangat terbatas dengan jumlah penduduk yang sedikit.
Kondisi medan ini membuat para pendekar turun
semangatnya.
Tetapi, tengah para tokoh itu berembug di tengah
keputus-saan, tiba-tiba datang sebuah kabar yang membuat
mereka semua bersemangat: DUTA AGUNG LEMBAH PUALAM
HIJAU datang. Adalah salah seorang anggota perguruan Cin
Ling Pay yang datang memberitahu kedatangan Duta Agung
Kiang Ceng Liong bersama istrinya Liang Mei Lan. Sontak para

Tarian Liar Naga Sakti I 2478


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pendekar saling berpandangan, entah apa yang bergolak


dalam hati masing-masing, tetapi sebagian terbesar terlihat
memancarkan sinar asa dan harapan. Maklum, tokoh paling
diandalkan di Tionggoan tiba menemui mereka. Dan
merekapun sepakat untuk mengundang dan memanggil Ceng
Liong untuk bergabung bersama mereka dalam pertemuan
tersebut.
Mereka tidak perlu menunggu terlampau lama, karena
tanpa diundang, Duta Agung Kiang Ceng Liong yang memang
berniat menjumpai mereka sudah datang sendiri bersama
Liang Mei Lan yang kini sudah menjadi istrinya.
“Menjumpai cuwi sekalian …….”
“Mari …… mari Duta Agung, senang sekali dapat bertemu
ditempat ini ….” Adalah Pertapa Ya Nu yang mewakili semua
untuk pertama kali menyambut kedatangan Ceng Liong yang
sudah mendekati mereka dengan cepat. Sementara itu,
semua orang yang sedang berembug serentak berdiri tidak
terkecuali Wi Kian. Dan merekapun secara bersama
menyambut Duta Agung sambil membungkuk memberi
hormat. Sementara itu Ceng Liong sendiri menyambut
penghormatan mereka dengan hormat yang tidak kurang
sopannya.
“Bagaimana kabar cuwi sekalian …….” Sapa Ceng Liong
setelah saling memberi hormat selesai. Dan kali ini, Lim Kong
yang cepat merespons:
“Baik, baik semua Duta Agung, hanya sedikit mengalami
gangguan saja …..”

Tarian Liar Naga Sakti I 2479


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Ach syukurlah jika semua baik-baik saja …” Ceng Liong


akhirnya melepas nafas lega mendegar bahwa semua yang
berada di tempat itu dalam keadaan baik. Hanya, dalam
waktu yang singkat dia mampu menemukan keanehan di
wajah orang-orang yang disana. Wajah-wajah penuh rasa
penasaran dan rasa ngeri. “Sesuatu pasti sudah terjadi ….”
pikir Ceng Liong dalam hatinya. Dan memang demikian
adanya.
“Silahkan duduk dan bergabung Duta Agung, kami semua
sedang membahas keadaan terakhir yang kami alami. Terima
kasih karena Duta Agung bersedia dan bahkan sudah hadir
bersama kami …” Wi Kian si Dewa Miskin kembali mengambil
alih percakapan dengan mempersilahkan Ceng Liong
bergabung bahkan mempersilahkan Duta Agung untuk duduk
bersama mereka. Dan setelah semua di posisi masing-masing,
kembali Wi Kian membuka percakapan:
“Duta Agung …….. sejujurnya kami sudah mengunjungi
Lembah Pualam Hijau untuk meminta Duta Agung turun
tangan menangani keganasan Hauw Lam …… (Wi Kian risih
menyebutkan she dari Hauw Lam), tetapi disana kami ditemui
Duta Hukum yang berjanji sesegera mungkin Duta Agung akan
turun tangan. Beberapa waktu lalu, kami menerima kabar
bahwa si pengganas sudah menguasai Lam Hay Bun dan
bersembunyi di Laut Selatan. Karena itu, kamipun
memutuskan untuk menyerbu Lam Hay Bun untuk
menemukan dan menangkap si pengganas ……”
Sampai dititik tersebut Wi Kian berhenti sejenak untuk
melihat bagaimana respons dan komentar dari Ceng Liong.
Tetapi, dia melihat Duta Agung Kiang Ceng Liong tetap

Tarian Liar Naga Sakti I 2480


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berdiam diri dan sepertinya menanti penjelasannya lebih jauh.


Karena itu, Wi Kinpun memutuskan untuk melanjutkan
penjelasan tentang apa yang sudah, sedang dan akan mereka
kerjakan:
“Mengetahui jika Hauw Lam berada dan bersembunyi di
Lam Hay Bun, kamipun memutuskan untuk menyerbu Lam
Hay Bun di Laut Selatan. Tetapi, beberapa hari terakhir ini,
korban berjatuhan di pihak kami dan dilakukan oleh pihak
Lam Hay Bun. Sudah ada lebih dari 20an korban yang jatuh
sampai tadi malam. Karena itu, kami mohon pertimbangan
Duta Agung untuk menyelesaikan persoalan ini ……..”
Setelah menyelesaikan kalimatnya, Wi Kian kemudian
memandang Ceng Liong seakan kini menyerahkan semua
persoalan kepadanya. Semua kesombongan dan keangkuhan
yang dipertontonkan selama ini seperti menguap. Semua
karena begitu bertemu, dia merasakan wibawa dan perbawa
yang luar biasa yang ditunjukkan oleh seorang Duta Agung
yang meski masih muda, tetapi memiliki perbawa yang
membuatnya tunduk seketika. Menguaplah kesombongannya.
Tetapi Ceng Liong tidak memperhatikan soal itu, karena dia
berkonsentrasi untuk memetakan apa yang sudah, sedang
dan akan dialami kelompok pendekar itu.

Episode 46: Tiga Maha Sakti (1)


Kini setelah mendengar apa yang terakhir dialami
kelompok pendekar itu, mau tidak mau Ceng Liong harus
bertindak dan harus memutuskan sesuatu:

Tarian Liar Naga Sakti I 2481


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Cuwi sekalian, biarlah kukatakan satu persatu persoalan


kita sekarang ini. Pertama, tugas menangkap Kiang Hauw Lam
yang mengganas adalah tugas kami dari Lembah Pualam
Hijau. Jangan takut, sebagai Duta Agung, kami tidak akan
pandang bulu menghukum siapapun yang bersalah. Tetapi,
perkenankan kami mohon agar diberikan waktu untuk
menyelesaikannya. Kedua, urusan GANYANG LAM HAY BUN
bukan hal mudah, karena sejauh ini LAM HAY BUN dengan
Tionggoan sudah membangun hubungan yang baik dan saling
mengindahkan. Sejauh yang kami dengar, Lam Hay Bun
memang sedang mengalami persoalan, dan karena itu saat ini
kami akan segera berlayar kesana untuk berbicara dan
mendiskusikan dengan tokoh-tokoh Lam Hay Bun. Perlu kami
kemukakan, para penjahat bekas pemimpin Thian Liong Pang
diketahui berlayar menuju Lam Hay Bun, kami berharap
keluarga besar Lam Hay Bun baik-baik saja saat ini. Meskipun
kuat dugaan kami, bahwa mereka sedang dalam tekanan para
penjahat-penjahat itu di Lautan Selatan. Karena persoalan ini,
maka kami meminta cuwi sekalian untuk membatalkan
pelayaran menuju Lam Hay Bun. Jangankan para pendekar
berilmu sangat tinggi, kamipun tetap akan kesulitan
memasuki gugusan pulau Lam Hay, karena pasukan dalam air
mereka terlampau tangguh untuk kita hadapi. Tetapi, kami
tetap akan berusaha keras pergi ke Lam Hay Bun di Lautan
Selatan untuk masuk dan membantu menyelesaikan masalah
disana. Ketiga, jika rombongan pendekar ini bisa
mengundurkan diri, maka pembunuhan gelap beberapa hari
ini pasti akan berhenti dengan sendirinya. Rasanya
pembunuhan itu bukan dilakukan oleh tokoh Lam Hay Bun
yang sebenarnya, tetapi dilakukan oleh para penjahat yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2482


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sedang menekan atau malah mungkin sedang menguasai Lam


Hay Bun dan mencoba mencegah cuwi sekalian berlayar ke
Gugus pulau Lam Hay di Lautan Selatan ……… ini hal yang bisa
kami kemukakan buat cuwi sekalian …..”
Semua terdiam mendengar perkataan dan penjelasan
panjang lebar dari Ceng Liong. Terutama mereka-mereka yang
memang punya missi yang lain untuk pergi berlayar ke Lam
Hay Bun. Mereka-mereka itu adalah yang berjiwa petualang
dan ingin menarik keuntungan dari kekisruhan saat itu. Wi
Kian sesungguhnya adalah salah satu yang mencoba mengail
di air keruh:
“Duta Agung, bagaimana engkau bias membuktikan
semua perkataanmu soal keadaan Lam Hay Bun, soal
kekisruhan disana dan soal pembunuhan disini? Rasanya,
kami akan tetap berlayar menuju Lam Hay Bun jika tidak ada
kepastian soal apa yang Duta Agung kemukakan saat ini …….”
“Maafkan jika aku keliru, tetapi siapakah gerangan
saudara yang mulia ….”? Tanya Ceng Liong sambil melirik Wi
Kian.
“Wi Kian, Sian Put Cie (Dewa Miskin) …….”
“Ada permusuhan apa gerangan dengan Hauw Lam atau
Lam Hay Bun …..”? kejar Ceng Liong lebih jauh.
“Perguruanku Pek Liong Pay dimusnahkan Barisan Warna-
Warni …….”
“Hmmmmm, begitu rupanya. Tapi, sepengetahuanku,
perguruan itu dimusnahkan bukan oleh Barisan Warna-Warni
Lam Hay Bun, tetapi oleh Thian Liong Pang. Apakah aku keliru

Tarian Liar Naga Sakti I 2483


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

……”? kejar Ceng Liong yang memang tidak terkesan baik


dengan tokoh bernama Wi Kian ini.
“Benar, tetapi tetap saja Barisan Warna Warni yang
melakukannya ….” Tegas Wi Kian yang terus berkeras.
“Saudara Wi kian, terserah jika engkau berkeras,
meskipun ingin kutegaskan, engkau salah alamat jika hendak
meminta pertanggungjawaban Lam Hay Bun. Karena mereka
bahkan mendukung kami dalam menghajar Thian Liong Pang,
dan bukan tidak mungkin yang sedang membunuhi
rombongan saudara Wi Kian saat ini adalah tokoh-tokoh yang
membunuhi Pek Liong Pay dahulu itu. Hal ini memang belum
dapat kupastikan, tetapi berdasarkan pengalaman panjang
menghadapi mereka, maka hampir bisa kupastikan, mereka
sedang bekerja dibalik layar, bekerja dengan menggelap.
Sebagai Duta Agung, aku melarang cuwi sekalian untuk pergi
mengejar ke Lam Hay Bun atau apalagi dengan misi ganyang
Lam Hay Bun. Berikan kami waktu selama sebulan ini untuk
menyelesaikan urusan Hauw Lam dan Lam Hay Bun, selewat
waktu itu, terserah cuwi sekalian ……. Tetapi untuk saat ini,
selagi Duta Agung akan bergerak, kami melarang saudara-
saudara sekalian untuk bergerak dan bekerja secara
serabutan. Apalagi dengan emosi yang tinggi ……..”
Mendengar Duta Agung bersuara dan melarang mereka
dengan suara tegas, semua orang yang berkumpul menjadi
keder. Mereka kini tahu benar siapa Ceng Liong, sampai
dimana kemampuannya yang semakin lama semakin hebat.
Dan tahu betul karena memang namanya semakin hari
semakin menjulang. Terlebih setelah peristiwa
menggemparkan di Markas Besar Kaypang. Namanya,

Tarian Liar Naga Sakti I 2484


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

reputasinya benar benar berada di puncak tertinggi yang


dimalui dan disegani kawan dan lawan di Tionggoan. Maka,
keputusan tadi sudah merupakan larangan yang WAJIB
ditaati.
“Tapi Duta Agung ………” Wi Kian masih mencoba untuk
berkeras.
“Saudara Wi Kian, secara pribadi engkau sebenarnya tidak
punya dendam apa-apa dengan Lam Hay Bun. Kami sudah
bertahun-tahun bersusah payah meredam permusuhan
dengan pihak Lam Hay Bun dan mereka sudah merubah
pendekatan mereka dengan kita dan kini sudah bersahabat
dan bukan lagi bermusuhan dengan kita. Tiba-tiba engkau
memimpin banyak orang untuk melakukan gerakan GANYAN
LAM HAY BUN. Apakah engkau pikir mampu menghadapi
mereka sendirian atau dengan rombongan ini di Lautan
Selatan? Engkau hanya akan membawa korban massal bagi
Rimba Persilatan Tionggoan, dan akan banyak orang tak
bersalah bakal dikorbankan oleh ambisimu yang salah alamat
itu. Karena itu, sekali lagi kuminta dengan sangat, bubarkan
rombongan ini dan beri kami waktu menyelesaikan masalah
dengan Lam Hay Bun dan Hauw Lam. Bagi mereka yang
berkeras menyerang Lam Hay, maka berarti menentang
perintahku selaku Duta Agung, dan keselamatannya menjadi
tanggungannya pribadi dan jangan mintakan
pertanggungjawabanku …..”
Agak keras peringatan Ceng Liong kali ini. Tetapi Ya Nu,
Lim Kong, dan para tokoh lain mengangguk-angguk puas.
Bahkan Pertapa Ya Nu sudah berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 2485


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Duta Agung, terima kasih atas perhatianmu dan


tindakanmu mengambil alih semua ini. Tetapi, dimana kami
menunggu kabar tindakanmu di Lam Hay nantinya ….”?
“Kalian semua boleh menungguku dimana saja, tetapi
tidak perlu mendekati Pantai Laut Selatan. Sebulan ke depan
atau paling lambat dua bulan, aku akan menemui cuwi
sekalian dimanapun untuk memberikan laporan serta
pertanggungjawaban atas semua yang terjadi selama ini …”
“Baik …… baik, kami semua menunggu jika demikian ……”
Ya Nu berkata sambil memandang semua yang hadir dan rata-
rata menyatakan persetujuannya. Hanya seorang Wi Kian
yang tetap berdiam diri. Teman-temannya yang sama-sama
advonturir dan ingin mengail di air keruh sudah tidak berani
angkat suara. Setelah kehadiran Duta Agung, tidak ada lagi
yang menggubris Wi Kian.
Akhirnya Ceng Liong sendiri bersama Mei Lan bermalam
bersama para pendekar. Dan benar saja, tidak ada lagi
pembunuhan yang terjadi malam itu. Karena berakhir sudah
pembunuhan gelap di rombongan pendekar, maka Ceng Liong
menyarankan mereka berjalan kembali ke kota terdekat dan
menunggunya disana. Setelah semua sepakat dengannya,
Ceng Liongpun melanjutkan perjalanan menuju Pantai laut
Selatan bersiap berlayar menuju LAM HAY BUN !
================
Tetapi, mengapa pula Duta Agung Kiang Ceng Liong
datang setelah jatuh korban cukup banyak di kalangan
rombongan Pendekar itu? Mari kita ikuti perjalanannya
setelah ke luar dari kota raja. Perjalanan pertamanya setelah

Tarian Liar Naga Sakti I 2486


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menjadi penganten dan menikah dengan Liang Mei Lan di


Kota Raja.
Dengan kemampuan mereka yang luar biasa dan
ditambah dengan mengendarai kuda istimewa dari Istana
Penasehat Utama Kaisar yang adalah ayahanda Mei Lan,
keduanya berjalan siang dan malam. Di kota berikutnya
mereka menukar kuda dan kembali membalap untuk
mengejar waktu. Tetapi, rencana tinggal rencana. Pada hari
ketiga, tengah mereka membalap dengan kecepatan luar
biasa dan baru saja 2 jam keluar dari Kota Ceng Lun, naluri
Ceng Liong yang tajam memperingatkannya atas sesuatu yang
luar biasa. Diapun menahan lari kudanya dan kemudian
memandang kesamping, ke rimbunnya hutan dengan pohon-
pohonnya yang cukup besar.
Benar saja, dari dalamnya tiba-tiba melayang dengan
ringan, cepat tidak cepat, lambat tidak lambat sebuah benda
yang berbentuk kertas yang digulung dan diikat dengan
sehelai pita. Dan cara terbangnya benda itu sangat istimewa,
namun sudah tidak hal baru dan mengagetkan bagi Ceng
Liong. Karena nampaknya dia mengenali siapa yang sedang
menghubunginya saat itu. Mei Lan yang melihat melayangnya
kertas tergulung dengan kecepatan aneh, “cepat tidak cepat,
lambat tidak lambat” dan padahal benda itu itu sangat ringan,
segera sadar jika ada tokoh hebat di tempat itu. Keduanya
saling pandang dan Ceng Liong tersenyum kepada istrinya dan
kemudian mengulurkan lengannya untuk menyambut benda
yang melayang datang itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 2487


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Beberapa saat kemudian Kiang Ceng Liong sudah


mendengar suara yang masuk ke telinganya, disampaikan
dengan ilmu menyampaikan suara:
“Buka dan bacalah sahabat kecil ….”
Dan Ceng Liong mengangguk tanda setuju. Bahkan tanda
ba bi bu, dia membuka atau melepas pita pengikat dan
kemudian membuka kertas tersebut dan membaca isinya
yang singkat namun padat:
“Sahabat Muda,
maafkan kelalaianku tidak menemuimu di pibu dahulu.
Maafkan sudah “mengintip” latihanmu waktu itu.
Untuk membayar semuanya, lohu mengundangmu
menjadi saksi pibu lohu dengan tokoh Siauw Lim Sie
tengah hari besok di Ang-san-kok,
2 jam berkuda dari tempatmu berdiri.
Selain merupakan permohonan maafku,
juga membalas memberimu
kesempatan melihat kemampuanku.
Sebagaimana lohu melihat latihanmu dahulu itu,
sebelum kita bertemu di Bengsan ….”
Asha Vahista
Setelah membacanya, Kiang Ceng Liong yang sudah tahu
sebelumnya bahwa yang mengiriminya surat adalah tokoh
yang menyebut dirinya Asha Vahista itu, tahu betul bahwa dia
pasti masih berada disana. Pengetahuannya didasarkan atas 2
fakta: Pertama, perbawa tokoh yang berada didekatnya
sungguh sangat luar biasa dan mempengaruhinya. Hanya satu
dua orang saat ini yang memiliki pengaruh sebesar itu

Tarian Liar Naga Sakti I 2488


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terhadapnya. Kedua, cara mengirim “surat” seperti yang baru


dilakukan Asha Vahista, persis sama dengan caranya beberapa
waktu lalu ketika untuk pertama kalinya mereka punya kontak
dan berhubungan. Karena itu, Kiang Ceng Liong akhirnya
memutuskan untuk berinisiatif “berbicara” dengan tokoh
tersebut dalam bahasa khusus yang hanya mereka berdua
yang bias saling tahu:
“Aku tahu tuan masih disana ………”
“Apakah engkau bersedia sahabat muda …..”?
“Tentu saja bersedia jika memang hanya mengorbankan
waktu sampai besok sore hingga malam harinya nanti….”
“Terima kasih sahabat muda …….”
“Tetapi, apa yang tuan inginkan dariku …..”?
“Sahabat muda, lohu pernah mengintipmu berlatih,
pernah mendengar pujian dari tokoh seberang lautan yang
luar biasa mengenai dirimu dan sudah membuktikannya.
Setelah “berdosa terhadapmu” karena mengintip dan
mengambil keuntungan darinya serta tidak memenuhi janji
pibu beberapa waktu lalu, maka lohu membalas kekeliruan itu
dengan memintamu menjadi “saksi” pibu lohu dengan tokoh
dari Siauw Lim Sie”
“Aku percaya kepadamu tuan, dan karena itu pasti akan
ada disana besok, tepat pada waktunya bersama istriku ……”
“Engkau keberatan jika istrimu dalam keadaan tidak sadar
besok siang ……”?
“Hmmmmm, baiklah ……”

Tarian Liar Naga Sakti I 2489


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Terima kasih sahabat muda, dengan demikian antara kita


tidak ada saling berhutang setelah besok malam. Maka di
Bengsan nanti, kita memulai dari titik yang sama …”
“Baik terima kasih Tuan …..”
“Satu hal lagi sahabat muda …..”
“Ada apa lagi tuan ….”?
“Wajahku tidak akan kuperlihatkan kepada siapapun,
meski terhadapmu pasti tidak mungkin kusembunyikan. Harap
engkau maklum ….”
“Bisa kumaklumi tuan ……”
“Baik, selamat tinggal sahabat muda, sampai besok hari
….”
Dan beberapa saat kemudian, Ceng Liong merasakan
hawa yang sangat pekat dan kuat itu meninggalkan arena
sekitarnya. Dan diapun menarik nafas panjang dan kemudian
perlahan memutar balik arah kudanya, setelah beberapa saat,
diapun kemudian berkata kepada Mei Lan:
‘Lan moi, kita bermalam di kota ……”
Mei Lan yang tahu jika suaminya baru saja berbicara dan
melakukan kontak batin dengan seseorang yang luar biasa,
tidak banyak bertanya. Karena dia tahu, di kota nanti Ceng
Liong pasti akan menjelaskannya serinci mungkin. Jadilah
keduanya tinggal dan menginap di kota Ceng Lun. Dan
sebagaimana hari sebelumnya, bahkan lebih dari sebelumnya,
Ceng Liong setelah menceritakan kejadian tadi serincinya,

Tarian Liar Naga Sakti I 2490


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sudah kembali tekun dalam pencarian, latihan dan


pendalaman.
Beberapa hari sebelumnya Ceng Liong agak lalai karena
resepsi pernikahan mereka serta demikian banyak keluarga,
tamu dan kenalan yang datang memberi selamat. Kini,
menjumpai atau berjumpa kembali dengan Asha Vahista,
tokoh Persia yang dia tahu memiliki kemampuan setara
dirinya saat itu, membuat Ceng Liong kembali tekun
memeriksa kemampuannya. Bahkan diapun melakukan
pemeriksaan dan pendalaman atas jurus-jurus dan ilmu yang
sudah dimatangkannya dengan Mei Lan beberapa waktu lalu.
Meski sudah menikah, tetapi keduanya memang tidak alpa
dan tidak absen dalam menempa diri dan kemampuan.
Apalagi bertemu tokoh hebat. Hal yang merangsang dan
memaksa Ceng Liong untuk kembali berlatih dan berlatih.
Undangan Asha Vahista sungguh menguntungkan Ceng
Liong dan Mei Lan karena mereka bisa beristirahat sepuasnya.
Bahkan masih punya kesempatan memperdalam kemampuan
mereka sampai pagi harinya. Mereka bahkan melewatkan
waktu makan pagi dan baru keluar menjelang siang untuk
makan di restoran dan langsung menuju ke Ang San Kok
dengan waktu perjalanan kurang lebih 2-3 jam berkuda.
Tetapi, Ceng Liong punya pandangan berbeda, dia sudah
mendiskusikannya dengan Mei Lan malam sebelumnya.
Karena itu, terutama ketidaksukaannya untuk membuat Mei
Lan dalam keadaan tidak sadar, dia memutuskan memberi
kesempatan Mei Lan menyusul setelah 3 jam dia berlalu. Ceng
Liong paham kemampuan ginkang dan tingkat kepandaian

Tarian Liar Naga Sakti I 2491


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mei Lan saat ini yang tidak terpaut jauh darinya. Maka pada
saatnya, Ceng Liong sudah berjalan terlebih dahulu.
Ang San Kok …….. menjelang tengah hari !!! Sesosok
tubuh berkelabat mendatangi. Dan begitu tiba di tempat yang
dikenal dan disebut orang sebagai Ang San Kok, sosok tubuh
yang adalah Duta Agung Kiang Ceng Liong itu Nampak
berdiam diri sejenak. Setelah itu dia mengarahkan pandang
matanya kearah selatan, kurang lebih 500 meter jauhnya dia
melihat gugus batu hangus berwarna merah kecoklatan dan
dibeberapa tempat bahkan terlihat asap mengepul dan bau
belerang yang menyengat. Diapun kemudian mengirimkan
suara dari jarak jauh:
“Engkau berada disana tuan …..”?
“Hmmmm, tidak mungkin membohongimu sahabat muda
…… mari, kebetulan sahabat dari Siauw Lim Sie belum lagi tiba
disini. Kita boleh bercakap-cakap sepuasnya ….”
Tidak menunggu waktu lebih lama lagi, Ceng Liong sudah
melayang kearah tempat dia melacak keberadaan tokoh
Persia itu. Dan tidak berapa lama kemudian, keduanya sudah
saling berhadapan dan duduk dalam posisi yang Nampak aneh
bagi pandang mata manusia biasa. Asha Vahista terlihat
duduk tenang dalam posisi bersila di atas sebuah batu yang
bagian bawahnya mengepulkan asap cukup pekat. Dengan
cara itu, dengan cerdik tokoh Persia itu menutupi sekujur
tubuhnya dengan asap pekat meski tidak mampu
menyembunyikan perbawa luar biasa yang menghambur dari
tubuhnya. Meski bersila, tubuh tinggi besarnya tidak mampu

Tarian Liar Naga Sakti I 2492


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

disembunyikan. Masih lebih tinggi dan lebih besar dari postur


fisik Kiang Ceng Liong.
Tetapi, wajahnya yang berkesan bagi Ceng Liong. Benar
sekujur tubuhnya terselubung asap pekat, belum lagi jubah
dan tutup kepalanya yang berwarna ungu sehingga
menyulitkan orang untuk menatap wajah dan matanya.
Tetapi, semua itu bukan satu halangan besar bagi Ceng Liong
yang terkejut karena melihat postur wajah tokoh Persia itu
justru terlihat memiliki kemiripan besar dengan postur
ataupun ciri-ciri wajah orang Tionggoan. Hal ini membuatnya
terkejut meskipun tidak diungkapkannya melalui kata-kata
ataupun keterkejutan yang bersifat fisikal. Dia tetap terlihat
tenang dan tidak goyah oleh pertemuan keduanya ecara fisik.
Ceng Liongpun kemudian meniru cara duduk Tokoh Persia
itu. Dia melayang dan kemudian duduk di atas sebuah batu
yang berjarak kurang lebih 5 meter dari Asha Vahista dan
perlahan kemudian, tubuhnyapun diselubungi oleh asap putih
yang berasal dari dalam dirinya sendiri. Karena batu
tempatnya duduk berbeda dengan yang diduduki Asha
Vahista, tidak mengeluarkan asap.
“Sahabat Muda, selamat berjumpa ……”, hebat, Ceng
Liong sampai terkejut karena tokoh Persia itu kini berbicara
dengan sangat lancar dalam bahasa Tionggoan.
“Selamat berjumpa tuan …….”
“Adakah sesuatu yang membuatmu terkejut sahabat
muda …..”?

Tarian Liar Naga Sakti I 2493


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Sungguh sulit menyembunyikan gerak sekecil apapun


dari matamu tuan …. Tetapi, ya, aku melihat ciri wajahmu
yang banyak memiliki kemiripan dengan kami di Tionggoan,
kecuali mata ataupun sinar matamu. Dan bahasa
Tionggoanmu sungguh di luar dugaanku, hebat, hebat ….”
“Duta Agung, biarlah kukatakan terus terang, akupun
memiliki garis keturunan Tionggoan yang sama denganmu,
dari pihak ibuku. Tetapi, ayahku sendiri adalah seorang
keturunan Persia sejati ….”
“Terima kasih sudah memberitahuku tuan ……”
“Engkau tentu bertanya-tanya dalam hatimu mengapa
aku memintamu menjadi saksi bagi pibu kali ini bukan ….”?
“Engkau seperti tahu semua isi hatiku tuan …..”
“Bahkan engkau masih penasaran karena aku tidak
munculkan diri dalam pibu yang kita tetapkan sebelumnya.
Bukan demikian sahabat muda ….”?
“Kuakui engkau benar tuan, meski aku juga tahu jika
engkau pastinya memiliki alas an yang sangat kuat untuk itu
……”
“Tetapi, aku menduga engkau sudah mengerti sebagian
terbesarnya saat ini ….”
“Sekali lagi engkau benar tuan ……”
“Baguslah jika demikian. Karena aku tidak memiliki
kewajiban untuk memberitahumu atau menjelaskan
kepadamu lebih jauh lagi ……”

Tarian Liar Naga Sakti I 2494


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Memang benar, tidak perlu lagi engkau jelaskan tuan.


Meskipun ada sebagian yang tetap tidak kupahami …….”
“Jika memang begitu, ada keperluan apa engkau datang
satu dua jam sebelum pibu dimulai sahabat Muda …”?
“Bertanya apakah memang teramat perlu sebuah pibu
antara kami dari Tionggoan melawan tuan dari Bengkauw
Persia …”?
Pertanyaan yang langsung pada titiknya. Jika sebelumnya
Asha Vahista selalu menjawab dengan cepat dan lancar, maka
kali ini dia terlihat berpikir sejenak sebelum akhirnya
memberikan jawabannya:
“Anak muda, masing-masing kita memiliki kesulitan
tersendiri yang terkadang atau sering tidak sanggup kita
utarakan keluar. Tetapi, harus kukatakan bahwa sekali ini,
untuk pibu melawan kalian dari Tionggoan, aku menerima
perintah yang tidak dapat kutolak. Mau tidak mau harus
kulaksanakan. Sesuatu yang harus kutanggung sebagai akibat
kesalahan kecil yang pernah kulakukan pada masa mudaku
dulu. Sungguh menyesal harus menghadapimu dalam pibu
tersebut sahabat muda …….”
“Jika memang demikian tuan, penyebab dan alasan untuk
melakukan pibu itu terutama tidak datang dari dirimu. Apakah
memang benar demikian ……”?
“Jika berasal daripadaku Sahabat Muda, maka pibu itu
jauh lebih baik hanya kita berdua yang tahu dan tidak ada
orang lain lagi. Tetapi, karena ada urusan dan kepentingan
yang terkait dengan Bengkauw Persia, apa boleh buat, kita

Tarian Liar Naga Sakti I 2495


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

harus melakukannya secara terbuka meski akibatnya sangat


tidak menyenangkanku …….”
“Baiklah tuan, rasanya aku tidak perlu banyak bicara lagi
soal pibu Tionggoan melawan Bengkauw Persia. Sedikit
banyak aku bisa menerima alasan tuan, tidak harus sangat
jelas, tetapi cukup untuk kumengerti. Secara pribadi, aku
berharap semoga tidak semakin buruk akibatnya bagi
keduanya, yakni bagi Bengkauw Tionggoan maupun
Bengkauw Persia, termasuk juga Rimba Persilatan Tionggoan
……”
“Kuharap saja memang demikian Sahabat Muda …….”
“Tuan, bukankah ketika menghindari pibu dengan kami
beberapa waktu lalu engkau menyebutkan adanya sebuah
halangan ……? Apakah halangan itu bukan kedatangan lawan
pibumu kali ini Wong Jin Liu tokoh Siauw Lim Sie itu ……”?
“Hmmmm, engkau hebat karena bisa menduganya anak
muda. Harus kukatakan bukan hal mudah menaklukannya,
apalagi dia sudah berlatih selama 25 tahun sesuai sumpahnya
dulu. Benar, memang dia yang datang mencariku sampai
akhirnya kami sepakat untuk melakukan pibu sekali lagi
dengan seorang tokoh persilatan sebagai saksi pibu kami
tersebut …….”
“Dan nampaknya, untuk pibu kali inipun, dia masih tetap
belum akan mampu untuk menang darimu tuan. Sekali lagi
……”

Tarian Liar Naga Sakti I 2496


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Memang, dia belum akan menang. Meski bukan hal


mudah bagiku untuk mengalahkan tokoh bandel yang sangat
istimewa itu …….”
“Dan nampaknya tokoh itu sudah datang tuan ……” Ceng
Liong berkata karena sudah menerima getaran luar biasa yang
masuk dalam jaring kekuatan batinnya.
“Benar, dia akan segera tiba. Karena itu, sebaiknya aku
menunggunya tepat di tengah arena. Jangan alpa anak muda,
dia pasti akan mencoba apakah engkau layak menjadi saksi
ataukah tidak …..”
Sambil berkata demikian tubuh Asha Vahista Nampak
bergerak indah dan santai, bagai tidak membutuhkan tenaga
besar saja dia melayang ke tengah arena. Dan dengan dua tiga
kali lompatan saja, dia sudah berada jauh disana, berada tepat
di tengah arena menunggu kedatangan Wong Jin Liu. Dan
ketika berdiri, terlihatlah betapa sosok dan perawakannya
memang benar tinggi dan besar. Menjulang gagah serta
berdiri kokoh di tengah arena dengan wibawa luar biasa yang
memancar darinya. Sosok itu terlihat sangat misterius karena
mengenakan jubah serta tutup kepala khas Persia yang semua
berwarna UNGU. Sungguh kontras dan menyolok
dibandingkan dengan keadaan dan situasi sekitarnya.
Dan benar saja, beberapa menit kemudian terlihat
sesosok tubuh berjubah putih sederhana berkelabat pesat
mendatangi. Luar biasa karena kecepatannya bergerak sangat
mengerikan. Dalam waktu singkat dia sudah berdiri di tengah
arena dan menghadapi Asha Vahista yang tegak menjulang
dihadapannya. Yang luar biasa, sama seperti Asha Vahista,

Tarian Liar Naga Sakti I 2497


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sang pendatang yang adalah tokoh Siauw Lim Sie non Pendeta
itu sama bertubuh tinggi dan nyaris sama besar. Namun
tingginya kalah dibandingkan dengan Asha Vahista, besar dan
kokohnya kira-kira seimbang. Sementara hawa mujijat dan
perbawa yang menyertai tubuh tinggi besar asal Siauw Lim Sie
itu, juga tidak kalah dengan tokoh asal Persia. Dari segi fisik,
keduanya terlihat benar-benar setanding dan ketika keduanya
berhadapan, perbawa keduanya sungguh luar biasa.
Keduanya kini saling berhadapan. Saling tatap dan saling
ukur kemampuan. Tetapi setelah beberapa saat, terlihat
Wong Jin Liu yang berpakaian serba putih itu menjadi tidak
sabar dan berkata:
“Sobat, akhirnya kita bertemu kembali untuk
menyelesaikan urusan lama. Urusan yang terbengkalai lebih
dari 25 tahun ….. engkau sungguh mengirimku ke ruang tak
bertuan dalam kurun waktu yang panjang itu …..”
“Hahahahaha, sobat, bagaimanapun engkau beroleh
keuntungan yang tidak kecil dengan waktu yang panjang itu
….”
“Engkau benar …… engkau benar …….. memang tidak
salah. Tetapi, sejujurnya, sekaligus juga membuatku semakin
merasa penasaran untuk membayar lunas hutangku pada 25
tahun silam itu ..”
‘Toch engkau kini beroleh kesempatan untuk membayar
semua rasa penasaranmu. Karena kini, kita sudah slaing
berhadapan kembali ……”

Tarian Liar Naga Sakti I 2498


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Tetapi sobat, engkau menyebutkan adanya seorang saksi


bagi pibu kali ini. Kemana saksi yang engkau maksudkan ….
Achhhh, diapun sudah berada disini ..”
“Engkau benar sobat, dia sudah berada disini …..”
Dan selesai tokoh Persia itu berkata, tiba-tiba dalam
waktu yang sekejap saja sudah berdiri sesosok tubuh yang
masih muda berdiri diantara mereka berdua, namun tidak
dalam garis sejajar. Melainkan membentuk posisi segitiga
dengan menarik jarak dan sudut yang sama baik kearah Asha
Vahista maupun kearah Wong Jin Liu. Dan ceng Liongpun
berkata:
“Selamat berjumpa Locianpwee Wong Jin Liu ……. Aku
yang muda Kiang Ceng Liong menjumpaimu dan memberi
hormat …” Ceng Liong yang meski adalah murid King Sin Liong
masih berada di derajat lebih rendah karena Wong Jin Liu
adalah sute dari tokoh seangkatan Suhunya. Hanya, posisinya
sebagai Duta Agung mengangkatnya untuk tidak terlampau
dibawah Wong Jin Liu. Tetapi, begitupun, selaku orang yang
lebih muda, dia merasa pantas untuk menghormati orang
yang lebih tua.
Tokoh tinggi besar asal Siauw Lim Sie itu memandang
kearah Kiang Ceng Liong. Awalnya dia menduga seorang tokoh
sepuh yang akan menjadi saksi, tidak tahunya “hanya”
seorang anak muda. Tetapi, sekaligus dia terkesiap, karena
ternyata Duta Agung yang dihormati itu ternyata masih
berusia demikian muda. Dia ingin memandang enteng anak
itu, tetapi gerak dan nama besar Duta Agung sekarang

Tarian Liar Naga Sakti I 2499


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terlampau harum jika hanya memiliki kebisaan yang pas-


pasan belaka.
“Engkau Duta Agung Lembah Pualam Hijau itu ….”?
“Begitulah keadaannya locianpwee …..” jawab Ceng Liong
sambil mengamati tokoh hebat Siauw Lim Sie yang sudah
dikisahkan oleh dua orang sesepuh Siauw Lim Sie kepadanya
beberapa waktu lalu.
“Masih semuda ini kah…..”? katanya dengan tidak mampu
menghilangkan perasaan ragu dan pensaran dengan posisi
dan nama besar Kiang Ceng Liong yang diraih dalam usia
semuda itu. Tetapi Ceng Liong hanya diam dan tidak lagi
memberikan tanggapan atas suara ragu dari Wong Jin Liu.
“Apakah menurut engkau dia benar-benar sudah pantas
untuk menjadi saksi bagi pibu kita sobat ….”? Tanya Wong Jin
Liu kepada Asha Vahista. Dan kaget Wong Jin Liu ketika tokoh
Persia itu dengan kalem dan tenang justru menganggukkan
kepalanya tanda setuju dan tidak mengeluarkan satu katapun.
Hal ini mengagetkan Wong Jin Liu karena melihat rasa hormat
dari lawannya kepada Ceng Liong yang masih muda sungguh
tidak disembunyikan …..
‘Anak muda ……” panggilnya kearah Ceng Liong yang
sudah sedia dan siap sejak awal kedatangan Wong Jin Liu
“Maaf aku harus mencobamu ……..” belum habis
kalimatnya, sebuah lengannya sudah mengibas dan
menghamparlah kekuatan besar mengarah ke Ceng Liong
yang sama sekali tidak kaget dan tidak menjadi terkejut.
Apalagi gugup. Dengan tenang dan penuh percaya diri dalam

Tarian Liar Naga Sakti I 2500


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

gerakan sederhana dia sudah menjentikkan jemarinya


langsung menyongsong tenaga besar yang dilontarkan Wong
Jin Liu. Dan sesaat kemudian, tenaga besar itu sudah
dilontarkannya kearah yang lain:
“Bresssssssssss ………………….”
Dan kagetlah Wong Jin Liu. Anak muda itu benar bukan
orang yang gampang dihadapi. Tetapi, sekaligus dia sangat
merasa penasaran untuk mencoba Ceng Liong lebih jauh.
Sayang, dia harus menghadapi Tokoh Persia dihadapannya itu
terlebih dahulu, tokoh yang menyebabkan dia harus
tenggelam dalam samadhi dan berlatih selama 25 tahun
kurang lebih. Tokoh yang sudah membuatnya gelisah dan
susah tidur mengenangkan satu-satunya kekalahan yang
dialaminya pada 25 tahun lalu setelah bertahun-tahun dia
tidak bertemu lawan di Tionggoan.
“Engkau boleh juga dan layak menjadi saksi …………
bahkan suatu saat akupun ingin menjajalmu Duta Agung ……”
Setelah berkata demikian, diapun mengalihkan
pandangan kearah Asha Vahista dan kemudian bertanya:
“Sobat, dengan cara bagaimana kita bertarung …..”?
“Kuserahkan kepadamu. Tetapi, jika boleh mengusulkan,
marilah kita tetapkan batas pertempuran itu selama 300
jurus. Setelah itu, jika belum ada yang kalah ataupun menang,
biarlah kita mendiskusikannya dengan SAKSI kita untuk
menganalisis siapa yang kalah dan siapa yang menang.
Dengan cara demikian, kita tidaklah harus menghabiskan

Tarian Liar Naga Sakti I 2501


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

waktu selama hampir 20 jam seperti 25 tahun lalu untuk


menentukan kalah dan menang. Bagaimana menurutmu ….”?
“Hmmmmm, nampaknya menarik juga. Kita memang
harus berusaha menentukan kalah dan menang dalam waktu
singkat, baru bisa dikatakan kalah atau menang. Tetapi,
mendiskusikannya baru menentukan kalah menang rasanya
agak susah. Lebih baik kita masing-masing menyerang SAKSI
tersebut selama 10 jurus belaka dan membiarkannya
memberi penilaian mana yang lebih kuat dari yang lainnya.
Bagaimana menurut pendapatmu …”?
“Begitu juga baik. Tetapi, kita harus memintakan
persetujuan dari SAKSI kita terlebih dahulu, apakah dia
bersedia atau tidak untuk menerima 10 jurus serangan kita
nantinya setelah kita bertarung 300 jurus ……”
“Jika melihat gerakan dan kekuatannya tadi, semestinya
dia sanggup menjadi saksi. Engkau boleh memintakan
kesediaannya ……”
“Baiklah, aku bersedia ……” meski sebetulnya posisinya
sulit dan berbahaya, tetapi Ceng Liong tanpa ditanya justru
sudah memberikan kesediaannya untuk melakukan hal
berbahaya tersebut.
“Sobat, dia sudah bersedia. Dengan demikian, kita sudah
bisa memulainya. Dan karena kali ini lohu yang bertindak
sebagai tuan rumah, maka silahkan engkau memulai pibu kita
kali ini ……” berkata Wong Jin Liu sambil mempersilahkan Asha
Vahista untuk memulai pibu mereka yang waktu sudah tepat
tengah hari.

Tarian Liar Naga Sakti I 2502


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Sebentar jiwi locianpwe ……….. apakah tidak sebaiknya


dengan 300 jurus yang akan dipertarungkan dipertimbangkan
cara lain untuk melakukannya ….”? Tiba-tiba Ceng Liong
bersuara sebelum pibu dimulai.
“Apa maksudmu Duta Agung …..”? Tanya Wong Jin Liu
yang kesal karena diulurnya waktu pibu untuk dimulai. Sinar
mata Asha Vahista juga sama memancarkan tanda tanya atas
masuk campurnya Ceng Liong.
“Jiwi locianpwee, selaku saksi, aku ingin mengusulkan
agar pertarungan dilakukan dalam lingkaran yang lebih
sempit. Itupun jika jiwi locianpwee setuju ….”
“Lanjutkan …….” Wong Jin Liu mulai tertarik, Asha Vahista
juga
“Jarak jiwi locianpwee sekarang ini adalah 3 meter dari
titik jiwi locianpwee sekarang ini, masing-masing akan kutarik
jarak 2 meter dan dihubungkan dalam lingkaran. Selama 300
jurus, maka siapapun dilarang untuk mundur atau keluar
melampaui garis batas tersebut. Jika dilanggar, maka pihak
yang melanggarnya akan dinyatakan kalah dalam batas 300
jurus tersebut ……. Bagaimana menurut jiwi locianpwee …..”?
Mendengar usulan Ceng Liong, terlihat Wong Jin Liu
tertarik dan di pihak lain, Asha Vahista juga tidak terlihat
keberatan. Maklum, pertarungan tingkat tinggi, jika dilakukan
secara terbuka dengan kekuatan besar, maka lingkungan
sekitar akan menerima akibat yang luar biasa. Untuk
membatasinya, juga memudahkan mengamati pertarungan,
serta sekaligus membuat pertarungan lebih seru dan
mengandalkan tenaga, ginkang dan kecerdikan serta

Tarian Liar Naga Sakti I 2503


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kehebatan jurus pukulan, maka Ceng Liong membatasi arena


pibu tersebut. Dan bagi tokoh sekelas mereka bertiga, sempit
atau luasnya arena memang tidak berpengaruh, justru
menjadi tantangan yang sangat menarik. Karena itu, terlihat
Wong Jin Liu mengangguk tanda setuju. Dan Asha Vahistapun
tidak terlihat keberatan dengan ide tersebut.
“Apakah ide tersebut disetujui …….”? tanya Ceng Liong
dan dia melihat baik Wong Jin Liu maupun Asha Vahista saling
mengangguk tanda setuju.
“Dan satu hal lagi …….. apakah senjata bisa digunakan
dalam pibu ini? …..”
“Kita tentukan cukup dengan ilmu pukulan, ginkang dan
iweekang sebagaimana pibu 25 tahun yang lewat …….”
Gumam Wong Jin Liu
“Lohu setuju ……” sambung Asha Vahista.
“Baik jika demikian ……..” sambil berkata demikian, Ceng
Liong tiba-tiba bergerak mengelilingi arena. Dan dalam waktu
singkat, Wong Jin Liu dan Asha Vahista sudah berada dalam
arena yang dibatasi oleh lingkaran. Garis lingkaran tersebut
hanya bisa disaksikan oleh mereka bertiga, karena
penandanya ditetapkan oleh Ceng Liong dengan kekuatan
tidak biasa. Dan kelihatannya Wong Jin Liu dan Asha Vahista
tidak keberatan dan setuju saja ……. Dan setelah dia selesai,
Ceng Liongpun berkata:
“Nach, jiwi locianpwee, arena sudah siap. Silahkan dimulai
…….”

Tarian Liar Naga Sakti I 2504


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ceng Liong tidak perlu memerintah lebih jauh, karena


Won Jin Liu dan Asha Vahista sudah dalam konsentrasi tingkat
tinggi. Dan beberapa saat kemudian, Wong Jin Liu terdengar
berkata dengan suara mantap:
“Sobat, kali ini adalah lohu yang menjadi tuan rumah pibu
ini, karena itu, sebagai tamu, silahkan engkau memulai ……”
“Baik …….”
Baru mulai saja Ceng Liong sudah tercekat melihat
gerakan-gerakan sederhana dari Asha Vahista yang mantap,
penuh tenaga mujijat dan tidak jauh berbeda dengan tata
gerak dasar Ilmu Silat Tionggoan. Hanya saja, perubahan dan
campuran dengan gerak yang asing bagi Ceng Liong sungguh
kentara. Untungnya, Ceng Liong sudah kenyang dengan dasar
gerak dari Thian Tok dan bahkan juga dari Nusantara yang
kenal dikenal melalui Kolomoto Ti Lou. Karena itu, seaneh
apapun Ceng Liong mampu mengamati dan memisahknnya
dengan ciri khas gerak silat Tionggoan. Satu hal yang pasti,
ilmu silat Asha Vahista, seperti juga dirinya nampak
sumbernya berasal dari Tionggoan, namun sudah sangat
diperkaya oleh tata gerak lain, terutama Persia.
Dan yang sudah diduga Ceng Liong, Asha Vahista bergerak
menyerang dan bertahan dengan gerak-gerak sederhana yang
sangat effektif sekaligus effisien. Dia tidak banyak bergerak
untuk hal-hal yang tidak berguna dan semua geraknya pasti
mengandung makna, baik dalam menyerang maupun
bertahan. Bahkan juga langkah kakinya nampak bergerak
seadanya dan maju mundur, kekiri maupun kekanan namun
setelah 10 langkah kaki, sudah kembali berada di titik semua

Tarian Liar Naga Sakti I 2505


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dia berdiri kokoh. Tidak ada yang baru, tidak ada yang luar
biasa, tetapi semua serangannya mengancam dan membuat
Wong Jin Liu kerepotan. Sementara daya tahannya juga
sungguh luar biasa. Dan Ceng Liong menangkap semua
geraknya, juga gerak Wong Jin Liu dan segera sadar jika benar,
keduanya adalah “Seniman” Silat pada masa itu.
Semakin lama semakin Ceng Liong memahami jika Wong
Jin Liu lebih asli dan kokoh, sementara Asha Vahista lebih
variatif namun efisien dan efektif. Hanya saja, Ceng Liong
sudah paham siapa yang akan menang sejak memasuki jurus
ke-100. Adalah “kekuatan iweekang” Asha Vahista yang
Nampak seperti “tidak terhingga” dan masih melebihi Wong
Jin Liu, itulah satu-satunya perbedaan keduanya dan justru
yang menentukan. Dengan kekuatan iweekang inilah Asha
Vahista bergerak terus menerus dengan jurus-jurus sederhana
namun dengan tepat memotong alur serangan Wong Jin Liu
dan seterusnya membuat Wong Jin Liu keripuhan hingga
sampai jurus ke-100. Dan sejauh itu, sama sekali Wong Jin Liu
tidak terlihat memiliki kemampuan untuk menarik
keuntungan dari pertempuran keduanya.
Dan melampaui jurus ke-100 terlihat Wong Jin Liu mulai
memapak jauh lebih tinggi dengan pijar-pijar ilmu sakti Siauw
Lim Sie seperti Kim Kong Ci (Jari Arhat) mulai diperagakan
bersama dengan Bu Siang Ceng Khi (Hawa Sakti Pelindung
Badan). Kombinasi ini menunjukkan jika Wong Jin Liu mulai
berusaha meraih kemenangan dan tentunya diiringi dengan
meningkatnya kekuatan iweekang yang tersalur dalam jurus
serangannya. Desingan lentikan totokan serta pukulan
bersuara tajam mendesing mulai memenuhi udara dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2506


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengejar Asha Vahista yang hebatnya bergerak dengan


sejenis ilmu Tionggoan bernama Hui Keng Pou (Ilmu Langkah
Terbang). Tetapi tentu saja seorang Asha Vahista akan malu
jika terus menerus lari menghindar tanpa memberikan
perlawanan yang memadai. Diapun mengembangkan ilmu
khas Persia, Sam Seh Hwee Sian Ciang Hoat (Pukulan Tiga
Warna Api Dewa). Dan ini berarti keduanya mulai memasuki
pertarungan dalam tahapan serius karena semua ilmu yang
mereka gunakan mesti didorong oleh kekuatan iweekang yang
dahsyat.
Baik ilmu Kim Kong Ci maupun Sam She Hwee Sian Ciang
Hoat adalah ilmu berat yang hanya dapat digerakkan dan
digunakan jika seseorang sudah terlebih dahulu melatih
tenaga iweekangnya minimal 40 tahun. Itupun baru mulai
dapat melatihnya. Dan pada tingkatan Wong Jin Liu dan Asha
Vahista saat ini, dengan latihan di atas 40 tahunan, maka rata-
rata ilmu yang mereka gunakan adalah ilmu-ilmu langka,
mujijat dan mesti didorong dengan landas kekuatan iweekang
yang diatas rata-rata. Dan memang sejak jurus 101, keduanya
mulai terlibat dalam penggunaan kekuatan iweekang yang
kuat dan mujijat. Akibatnya, arena pertarungan mulai
berubah, hawa panas mujijat yang berasal dari kekuatan Api
Suci khas Persia berkobar di arena dan angkasa, sementara
desingan lentikan dan totokan jemari Wong Jin Liu mendesis-
desis dan mendatangkan rasa seram yang menggidikkan.
Kali ini, pada babak jurus 101 seterusnya, adalah
pertarungan dengan mengandalkan kecerdikan, kecerdasan
dipadu dengan dukungan ilmu ilmu yang mujijat. Sekaligus
secara otomatis menggunakan kekuatan iweekang yang super

Tarian Liar Naga Sakti I 2507


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tinggi dan sempurna. Dan benar-benar pertarungan menjadi


sangat menegangkan. Di tahap ini, Wong Jin Liu bergerak
kokoh, pesat dan dengan lontaran pukulan dan totokan
berganti-ganti antara Kim Kong Ci dengan Tay Lo Kim Kong Sin
Ciang. Kedua ilmu beraliran keras yang sangat diandalkan
biara Siauw Lim Sie dan dimainkan salah satu tokoh terhebat
Siauw Lim Sie pada masa tersebut. Sementara Asha Vahista
bergerak dengan langkah terbang yang tidak kalah mujijatnya
dan terus menerus balas menyerang dengan warna api yang
berubah-ubah namun dengan rasa panas yang sangat
menyengat. Hal inilah yang menyebabkan Wong Jin Liu
menggunakan atau mengerahkan kemampuan khas dan unik
Siauw Lim Sie, yakni Bu Siang Cheng Khi (Tenaga Sakti
Pelindung Badan).
“Hiyaaaaaaaaaa ………”
Sambil berteriak Wong Jin Liu mencecar Asha Vahista
dengan jurus Kan Kun To Cuan (Berputar Balik Dua Kali) yang
disusul dengan jurus Khi Koan Tian Hong (Bianglala Memancar
di angkasa) karena pada saat bersamaan Asha Vahista
mengelak dengan jurus Hoa Sui Hong Siau (Bunga
Beterbangan mengikuti Angin) tetapi langsung membalas
dengan gerakan Po Im Kian Jit (Menyingkap Awan Melihat
Matahari). Gerak cepat dan kekuatan besar yang dilakukan
Wong Jin Liu sambil berputar, menghasilkan daya serang yang
sangat besar, apalagi kemudian diikuti dengan jurus
menyerang khi koan tian hong yang menyerbu Asha Vahista
yang bergerak laksana terbang menghindar ke atas. Tetapi,
bukan sekedar menghindar, karena bersamaan diapun
menyibak angkasa dan menghasilkan lledakan besar dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2508


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lentikan api yang berbahaya menerjang Wong Jin Liu. Tetapi


tanpa takut sedikitpun, Wong Jin Liu merangsek maju dan
bergerak dengan dengan jurus Lip Sau Ngo Gak (Menyapu
Rata 5 Bukit) sambil mengejar kemana Asha Vahista bergerak.
Rangsekan dan serangan Wong Jin Liu terus dan terus
membadai, tetapi pertahanan dan serangan balik Asha
Vahista juga tidak kurang bahayanya dan sering membuat
Wong Jin Liu tertahan alur serangannya. Dan ketika Asha
Vahista menyerbu dengan rangkaian lentikan sinar api yang
tersalur dalam serangan menggeledek, gentian Wong Jin Liu
yang harus bertahan dan menemukan jurus gerak yang tepat
agar mampu menghalau serangan lawan, sekaligus
mempersiapkan serangan balik agar lawan tidak terus
mendesak dalam serangan. Tetapi, sampai habis jurus serang
dan letikan Kim kong Ci serta Tay Lo Kim Kong Sin Ciang, tetap
saja Wong Jin Liu tidak menarik sedikitpun keuntungan dari
Asha Vahista. Meskipun, Asha Vahista sendiripun tidaklah
beroleh keuntungan dengan melepas sejumlah besar
serangan dengan dua ilmu mujijat yang dikeluarkannya
melawan Wong Jin Liu.

Episode 46: Tiga Maha Sakti (2)


Tidak memperoleh hasil, secara nyaris bersamaan
keduanya mulai mengerahkan ilmu andalan lain; Kali ini
adalah Asha Vahista yang berinisiatif dan menyerang dengan
gaya Kap Mo Kang (Ilmu Kodok), sebuah ilmu mujijat yang
juga memiliki jejak-jejaknya dalam khasanah ilmu mujijat
Tionggoan. Tetapi, jika ilmu itu belaka, maka tetap tidak akan

Tarian Liar Naga Sakti I 2509


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengguncangkan Wong Jin Liu. Karena itu masih


dikombinasikan dengan sebuah ilmu khas Asha Vahista
sendiri. Tokoh ini, memang memiliki kemiripan dengan
Kolomoto Ti Lou, yakni memiliki kemampuan yang sangat
istimewa dalam melontarkan suara sebagai alat untuk
menyerang ataupun untuk mengganggu konsentrasi lawan.
Dan kali ini, dia melontarkan ilmu sejenis, yakni Ilmu Kim
Ciong Koan Jit (Ilmu Lonceng Emas Menutup Matahari).
Melontarkan dua ilmu istimewa dalam waktu yang nyaris
bersamaan memang adalah salah satu keistimewaan tokoh-
tokoh yang sudah mencapai tingkatan yang mujijat dan
sempurna dalam ilmunya. Karena mereka sudah mampu dan
berkesanggupan untuk mengatur dan menata penggunaan
tenaga tingkat tinggi sesuai dengan kemauan mereka.
Tetapi, Wong Jin Liu yang memang bukan lawan ringan
bagi Asha Vahista sudah dengan cepat mengganti ilmunya
dengan menambal telinganya bukan hanya dengan Bu Siang
Cheng Khi, tetapi juga melindungi dirinya dengan kekuatan
awan putih dalam ilmu Pek In Ciang yang hebat. Ilmu ini
sedemikian rupa sudah digubah Wong Jin Liu sampai awan
putih berpijar sanggup dan berkemampuan untuk melindungi
kepalanya dan secara otomatis juga menangkal lontaran suara
mujijat Asha Vahista yang menyerangnya. Dan untuk melawan
Kap Mo Kang yang istimewa, Wong Jin Liu memutuskan
mengganti Kim Kong Ci dengan Tam Ci Sin Thong (Lentikan
Jemari Dewa). Pilihan yang sangat tepat, karena tubuh Asha
Vahista yang penuh hawa memang harus bisa diserang pada
titik titik atau jalan darah tertentu agar tidak membawa
perbawa besar bagi Wong Jin Liu.

Tarian Liar Naga Sakti I 2510


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Engkau sungguh sudah maju jauh sobat …….” Mendesis


Wong Jin Liu, kagum dengan kemampuan Asha Vahista yang
sudah menanjak jauh itu dibandingkan dengan masa 25 tahun
lalu pertama kali mereka bertempur.
“Hahahahahaha, sobat, sama saja, engkaupun sudah
berubah total dibandingkan 25 tahun silam, sungguh jauh
lebih hebat ……..”
Demikianlah, sambil saling memuji keduanya tetap tidak
alpa untuk menyerang, bertahan atau menghalau serangan
lawan. Yang pasti, Wong Jin Liu harus berlindung rapat
dengan iweekang dan dengan tabir Bu Siang Cheng Khi
dikombinasikan dengan Pek In Ciang sehingga kepala dengan
kedua lengannya sudah dipenuhi awan berpijar yang luar
biasa. Tetapi, Asha Vahista juga menunjukkan cara yang hebat
dan sulit dipercaya. Ilmu mujijat Kap Mo Kang memiliki
kemampuan dan daya rusak yang sungguh luar biasa, tetapi
kekuatan pukulannya tidak pernah mencapai daya merusak
hingga memecah dan menghancurkan bebatuan dan
pepohonan yang sangat jarang di arena tersebut. Bukan
karena tidak mampu merusaknya, tetapi karena memang
dikekang dan diatur sedemikian untuk tidak merusak
lingkungan sekitar. Dan untuk itu, bukan mudah bagi pemilik
ilmu melakukannya.
Keduanya, entah bagaimana, memang menata dan
mengatur agar jangkauan kekuatan merusak hanya dalam
jangkauan atau jarak tertentu belaka. Dan hal yang luar biasa
ini hanya mampu dilakukan oleh tokoh-tokoh yang sudah
mencapai tingkat kesempurnaan dalam penguasaan kekuatan
hawa saktinya. Dan tidak salah, keduanya, baik Asha Vahista

Tarian Liar Naga Sakti I 2511


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

maupun Wong Jin Liu memang sudah di tahap itu,


berkemampuan mengatur dan mengerahkan hawa sakti
sesuai keinginan mereka. Atau sudah dalam tahap dimana
mereka sanggup mengendalikan dan menggunakan kekuatan
iweekang sesuai kemauan hati mereka. Baik mengatur jarak
serta jangkauan pukulan maupun menghancurkan cukup
bagian tertentu dari sebuah benda dan dengan daya rusak
yang juga bisa mereka tentukan.
Maka, kembali keduanya saling libas. Hanya, kali ini,
adalah Wong Jin Liu yang banyak bergerak cepat, pesat dan
gesit. Gerakan cepatnya dimaksudkan untuk mengantisipasi
kemana arah pukulan Kap Mo Kang yang penuh hawa sakti
yang merusak, dan setelah menghindar, maka dia akan
mencecar Asha Vahista dengan totokan-totokan yang khusus
mengarah ke jalan darah pengerahan kekuatan iweekang
lawan. Mereka bertukar peran dibandingkan pada bagian
jurus 100-150, dimana Wong Jin Liu yang mengambil peran
memburu sementara Asha Vahista banyak menghindar dan
melakukan serangan balasan.
Hanya saja, tetap tidak ada yang mampu menentukan dan
memantapkan keunggulan masing-masing. Keduanya masih
tetap mampu bergerak cepat, kokoh dan juga menjaga
keseimbangan pertarungan. Masih tetap belum ada yang
dapat ditentukan dan ditetapkan sebagai pemenang dan terus
berlangsung hingga jurus ke 200. Baik Wong Jin Liu maupun
Asha Vahista tetap tidak mampu mendesak lawannya
meskipun sudah melontarkan jurus-jurus dan ilmu-ilmu yang
berdaya rusak sangat tinggi dan berkekuatan mujijat. Tetapi,
hebatnya, Ceng Liong yang berdiri persis di garis batas yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2512


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ditetapkannya tadi, tidak terserang oleh kekuatan-kekuatan


mujijat yang bertarung dalam arena yang dibatasinya tadi.
Inilah gambaran betapa kuat sekaligus mujijatnya para tokoh
yang sedang adu kemampuan tersebut.
Dan mereka kembali mulai memasuki babakan
pertarungan yang baru ketika mereka mendengar Ceng Liong
berkata:
“Jurus ke-200 …….”
Serentak mereka mencari lagi celah baru, tetapi sekaligus
dengan menghentak dan meningkatkan kekuatan masing-
masing. Wong Jin Liu yang menghentak terlebih dulu dengan
Ban Hud Ciang (Selaksa Tapak Budha), tetapi tidak
melepaskan penggunaan ilmu dalam yang satunya lagi, yakni
Bu Siang Cheng Khi yang melindungi badannya. Tiba-tiba dia
berteriak dengan suara dalam:
“AMITABHA …………..”
Kedua belah lengannya membentuk posisi Pendeta Budha
yang sedang melakukan PENYEMBAHAN sambil suaranya
membentak dengan SUARA PUJIAN kepada SANG MAHA
BUDHA. Inilah yang membantunya untuk terlepas dari
gangguan suara istimewa Asha Vahista yang tidak menarik
ilmu mujijatnya Kim Ciong Koan Jit (Lonceng Emas Menutup
Matahari). Agaknya Wong Jin Liu memang sengaja
menggunakan BAN HUD CIANG (Selaksa Tapak Budha) untuk
melawan pengaruh yang merusak konsentrasinya dan yang
masuk melalui lontaran suara Asha Vahista. Dan memang,
pilihannya ini banyak membantunya, ilmu khas Budha itu
memang mendatangkan rasa tentram dan rasa percaya diri

Tarian Liar Naga Sakti I 2513


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

melawan gangguan-gangguan sihir maupun gangguan


terhadap konsentrasinya. Tetapi, sambil tetap menggunakan
Ilmu Lonceng Emas, Asha Vahista sendiri kini mulai
mengembangkan ilmu khas lainnya yang lebih mujijat lagi,
yakni ilmu yang diciptakannya sendiri, Ilmu Sam-Yang-coat-
hu-ciang (Ilmu tiga pukulan hawa panas pemusnah).
Kali ini babakan yang mulai semakin menentukan karena
kandungan hawa khikang dan iweekang serta kekuatan batin
mulai dilibatkan dalam pertarungan. Babakan yang dulu
membuat Wong Jin Liu keteteran dan membuatnya harus
Samadhi 25 tahun berlatih ilmu baru. Tetapi, selain itu, diapun
menekuni kembali Ban Hud Ciang sebagaimana saran toa
suhengnya, Kian Ti Hwesio. Dan memang benar, dengan Ban
Hud Ciang, dia mampu mengusir suara-suara mengganggu
yang menyerang pusat konsentrasinya. Hingga dia kini khusus
berkonsentrasi untuk menandingi ilmu pukulan lawan. Pilihan
ilmu kesaktian Wong Jin Liu, dikhususkan untuk melawan ciri
khas Asha Vahista yang punya keistimewaan yang hebat dan
mujijat dalam suara.
Melihat Wong Jin Liu bertarung hebat dengan Ban Hud
Ciang dan membuat ilmu suaranya menjadi melempem, Asha
Vahista akhirnya memutuskan berkonsentrasi menggunakan
ilmu Sam Yang Coat Hu Ciang. Ilmu ini dirasanya cukup dan
sanggup untuk menutupi pertahanan dan bahkan mampu
melontarkan serangan yang tidak kurang bahayanya kearah
Wong Jin Liu. Dan benar saja, mereka kini saling bergerak
dengan perlahan, namun dengan kandungan gerak dan
terutama tenaga yang luar biasa. Karena setiap langkah kaki
mereka mengandung kekuatan iweekang yang tidak kecil.

Tarian Liar Naga Sakti I 2514


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, meski saluran pengerahan iweekang mereka sudah


sedemikian tinggi, tetap saja Ceng Liong tidak merasa
terganggu oleh lontaran serangan iweekang mereka berdua.
Dan ini membuatnya semakin kagum karena sadar sampai
dimana kehebatan orang-orang dalam arena tersebut. Mujijat
dan hebat ………
“Tingkat kepandaian mereka rasanya berada di tataran
tingkatan kemampuan Suhu dahulu …..” desis Ceng Liong
kaget dalam hatinya. Meski dia sudah menduga, tetapi tetap
saja dia kaget setengah mati menemukan kenyataan betapa
tingkat kemampuan Wong Jin Liu sedemikian hebatnya.
Tetapi, pada saat bersamaan diapun kagum dengan
kemampuan Asha Vahista yang juga luar biasa itu.
“Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi Song nampaknya masih
sedikit berada dibawah kemampuan tokoh ini ……… ach,
mudah-mudahan dia tidak menerbitkan keributan besar kelak
di Siauw Lim Sie karena akan teramat sulit menaklukannya
nanti ……” desis Ceng Liong khawatir dengan ramalan Kian Ti
Hosiang.
Sementara Asha Vahista sendiri, memang memiliki
kemujijatan yang mengagetkan. Ceng Liong sendiri menjadi
kagum bukan main melihat tokoh ini bertarung, sangat
percaya diri, kokoh dan memiliki khasanah ilmu mujijat yang
tidak terbatas. Bahkan jurus sederhana bisa menjadi sangat
mematikan jika dimainkannya. Dan meski sampai sejauh itu
tetap setanding, tetapi Ceng Liong punya keyakinan jika Asha
Vahista akan memenangkan pertarungan meski dengan satu
jurus belaka jika pertarungan dilanjutkan terus. Karena
meskipun keduanya memang terlihat sama hebat dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2515


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

setanding, tetap ada satu keistimewaan Asha Vahista yang


membuat perbedaan yang sangat menentukan. Hanya saja,
perlawanan Wong Jin Liu dengan Ban Hud Ciang memang
sangat hebat dan luar biasa, mutu ilmunya memang mujijat
dan sanggup menahan sehebat apapun serangan pukulan
lawan.
Tetapi, sayangnya, ilmu pukulan Asha Vahistapun
memiliki kemujijatan yang sama. Meski kemujijatannya dapat
ditawarkan Ban Hud Ciang, tetapi kemujijatan dan juga
kehebatan Ban Hud Ciang dapat dilawan dan ditawarkannya.
Karena itu, keduanya terus bertarung dalam posisi seimbang
sampai akhirnya Wong Jin Liu yang memang mengejar
kemenangan lebih dahulu membuka jurus atau ilmu
mujijatnya yang lain ketika memasuki jurus ke 251. Jelas
terlihat dia memang menunggu tahapan itu untuk
menentukan kalah atapun menang dengan memulai Ilmu
Coan Kang Cok Tek" (Dengan gelombang Khikang
Merobohkan Musuh). Sebuah ilmu mujijat yang diciptakan
tokoh ini dengan menggabungkan saripati ilmu Siauw Lim Sie
serta temuannya selama berkelana. Ilmu inipun sudah
disempurnakannya bersama Kian Ti Hosiang (Toa Suheng yang
sebenarnya adalah Suhunya dalam praktek), dan lebih
disempurnakannya selama 25 tahun dalam samadhi.
Sebetulnya Asha Vahista sudah pernah melawan ilmu ini
25 tahun lalu, tetapi dia menjadi terkejut karena
keampuhannya sudah meningkat berkali-kali ganda jika
dibandingkan ketika mereka melakukan pibu 25 tahun silam.
Apa boleh buat, diapun mau tidak mau harus menerima dan
melawannya dengan ilmunya Co-yang-kiu-tiong-hui

Tarian Liar Naga Sakti I 2516


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

(Menantang matahari sembilan lapis). Sebuah ilmu gubahan


berdasarkan Iweekang atau Tenaga Mujijat TENAGA SAKTI 3
DEWA API. Diapun melawan dan menaklukkan Wong Jin Liu
25 tahun lalu dengan Ilmu Mujijatnya ini, sebuah ilmu puncak
yang penuh perbawa sihir dan mistik namun sangat ampuh
dan mujijat sebagai ilmu pukulan. Tanpa dorongan hawa sihir
dan mistikpun, ilmu itu sudah sangat hebat, apalagi jika
didorong oleh daya sihir nan magis tersebut.
Dan ketika memulai jurus ke 251, tubuh keduanya sudah
berpijar-pijar oleh letikan kekuatan mujijat yang kini
dikerahkan pada tingkat tertingginya. Dengan gaya terlihat
ringan, Wong jin Liu menggerakkan kedua lengannya sambil
terpentang dan kemudian seperti memeluk dalam jurus Ji lay
ciang tiau (Ji lay menaklukkan rajawali); Gerakan itu
mengakibatkan hembusan kekuatan khikang yang luar biasa
dan mengurung Asha Vahista didalam arena tersebut sampai
tiada lagi jalan keluar. Tetapi, si tokoh Persia tidak tinggal
diam, diapun dengan cepat menyambut dengan gerakan Po
hong pat ta (angin puyuh menyapu delapan penjuru); Gerakan
yang melontarkan kekuatan hawa iweekang mujijatnya hingga
menghambur ke segenap penjuru dan secara otomatis
membentur serangan Wong Jin Liu; Tetapi nama terakhir
kembali menggerakkan kedua lengannya dalam jurus Im hong
huang sau (angin dingin menyapu hebat) yang dengan cepat
dipapaki oleh Asha Vahista dengan jurus pau lui ki ciau
(guntur dahsyat menyerang ular); Jangan dikata bagaimana
akibatnya bagi keduanya, benturan tersebut mulai terasa
menembus ilmu khikang keduanya, meski sebetulnya Wong

Tarian Liar Naga Sakti I 2517


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Jin Liu menerima akibat yang lebih hebat. Dan Ceng Liong
melihat hal tersebut dengan jelas.
Tetapi Wong Jin Liu tidak mau berhenti atau tepatnya
bukan TIDAK MAU, tetapi TIDAK MUNGKIN MUNDUR LAGI.
Keduanya sudah saling libas dengan kekuatan iweekang dan
khikang tingkat tertinggi sehingga harus menyelesaikan
gerakan-gerakan dari ilmu yang mereka lontarkan itu. Dan itu
pula sebabnya mengapa Wong Jin Liu harus terus
menghamburkan pukulan hawa khikang mujijatnya dan
disambut oleh Asha Vahista dengan tidak kurang kuat dan
hebatnya. Sekilas mata biasa bisa menangkap gerakan
mereka, tetapi yang tidak bisa mereka tangkap dan pahami
adalah arus kekuatan yang melambari semua gerak tangan
kedua tokoh mujijat ini. Kekuatan yang mampu mengempur
gunung dan membakar hutan ini hebatnya luar biasa,
meskipun tetap tidak menembus hingga ke luar dari garis
batas arena yang ditetapkan Ceng Liong. Karena itu, secara
serentak mereka berdua yang berada dalam arena
pertempuran, juga tetap harus berhati-hati dengan tenaga liar
mereka berdua yang berseliweran dan menghambur liar
dalam arena pertarungan.
Dan posisi tersebut terus bertahan dan masih tetap Wong
Jin Liu terlihat tidak mampu memetik keunggulan barag
sedikitpun. Padahal tahapan 10 jurus terakhir menuju batas
300 jurus akan segera terlampaui:
“Haiyyaaaaaaaa ……”
Kembali Wong Jin Liu yang berinisiatif, karena memang
dia mengejar kemenangan untuk membayar kepenasarannya

Tarian Liar Naga Sakti I 2518


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

25 tahun silam. Tiba-tiba kedua tangannya berubah menjadi


cahaya keputihan dan tidak lagi terlihat dalam bentuk lengan
manusia. Inilah Ilmu Pusaka dan Mujijat dari Siauw Lim Sie
bernama Liong sin-kong-ciang" (Ilmu Tangan Sinar Naga Sakti),
sebuah ilmu yang belum lagi pernah dikuasai dan diwarisi
orang sejak 200 tahun terakhir. Dan Wong Jin Liu adalah
manusia terakhir yang ternyata mampu memahamkan ilmu
mujijat tersebut. Lengannya atau tepatnya siku lengannya
hingga telapak tangannya sudah lenyap dan seketika berubah
menjadi sinar keemasan yang menyilaukan mata. Keadaan
tersebut sontak membuat Asha Vahista kaget setengah mati.
“Ilmu baru …….” Demikian desisnya ………. “ach, baiklah jika
memang demikian…….”, dan tokoh inipun memejamkan
matanya dan mau tidak mau mengerahkan ilmu mujijatnya
yang tak kalah aneh dan hebat Ban-hwat-kui-cong (selaksa
ilmu kembali ke asal). Inilah pemahaman puncak Asha Vahista
yang belum pernah ditampilkannya, tetapi karena melihat
betapa mujijat ilmu baru lawan, dengan perasaan apa boleh
buat, diapun berkeputusan untuk mengerahkan ilmu mistik
yang sangat sakti ini untuk padanan dan tandingan ilmu
lawan. Sekali lagi dia mengeraskan hati bahwa memang dia
harus melakukannya.
Ilmu Liong Sin Kong Ciang adalah ilmu dongeng, tak ada
satupun benda yang tak akan lumer jika bertemu angin
pukulannya saja. Saking mujijatnya ilmu ini tidak ada yang
sanggup melatihnya hingga sempurna, karena dibutuhkan
bakat istimewa dan keuletan tiada taranya serta kemauan
baja. Keinginan balas dendam dalam pibu, bakat istimewa dan
keras kepalanya Wong Jin Liu berhasil membawanya ke

Tarian Liar Naga Sakti I 2519


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

puncak penguasaan ilmu hebat ini. Racun, api, es, besi atau
apapun tidak akan tahan menghadapi lengan naga bersinar
ini. Racun akan tawar, es akan mencair, api akan padam, besi
akan luruh jika disentuh oleh tangan mujijat ini.
Tetapi, jika Wong Jin Liu mampu melatih ilmu istimewa
ini, masakan Asha Vahista yang juga manusia mujijat ini tidak
membekal keampuhan yang sama? Tunggu dulu, tokoh inipun
sebetulnya melatih sebuah ilmu sejenis Ban Hwat Kui Cong,
sebuah puncak ciptaan seniman silat Persia ini setelah
mendalami sejumlah besar ilmu mujijat nan sakti. Sebuah ilmu
mujijat yang berdasarkan system yang sama dengan Koai
Todjin dan Ceng Liong, yakni memahami dasar dan landasan
utama semua gerak dan semua ilmu dan menemukan
intisarinya. Dan dengan cara itu Asha Vahista mampu melihat
dan menganalisis hingga ke kedalaman ilmu seseorang, persis
dengan yang dipahami oleh Kiang Ceng Liong. Dan melihat
mujijatnya Liong Sin Kong Ciang, Asha Vahista merasa tidak
ada gunanya melawan keras lawan keras dan memilih
menjinakkannya dengan mengetahui landasan dan
fundasinya.
Dia memang harus berkonsentrasi, karena bagian
utamanya adalah “penilikkan hingga kedasar” dan merupakan
kemampuan mujijat dalam diri manusia tetapi yang harus
dipahami dan dilatih dalam kurun waktu yang tidak pendek.
Bahkanpun harus melibatkan kekuatan batin yang kuat, bersih
dan mampu melihat dibalik kegelapan, melihat sesuatu
intisari dari semua gerakan yang membentuknya. Dan dengan
cara magis itu, Asha Vahista mampu melihat dan
memperlakukan jurus mujijat Wong Jin Liu bagaikan ilmu-ilmu

Tarian Liar Naga Sakti I 2520


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

biasa lainnya. Dan memang benar demikian, dia mampu


melihat kekedalaman dibalik bentuk fisik ilmu mujijat itu dan
menemukan intisarinya dan cara menghadapinya. Inilah Ban
Hwat Kui Cong …….. semua ilmu dapat dilihat keasalnya, dan
dilawan dalam gerak fisiknya dengan mengabaikan bentuk-
bentuk lainnya. Dengan cara demikian, maka Asha Vahista
melawan Liong Sin Kiong Ciang sebagai sebuah ilmu. Ban
Hwat Kui Cong sebetulnya bukan sebuah ILMU SILAT, tetapi
pemahaman terhadap intisari ILMu SILAT. Sama dengan
memahami manusia pada kemauan dan naluri asalinya dan
memperlakukan manusia sesuai keinginan asalinya itu.
Karena pilihan Asha Vahista itu, maka sepuluh jurus
terakhir berlangsung datar, berlangsung biasa saja seperti
orang atau pesilat kelas satu yang bertarung dengan ilmu
kesaktiannya. Dan dengan memejamkan mata, Asha Vahista
meladeni semua serangan Wong Jin liu sampai jurus ke-300
tanpa seorangpun diantara mereka berdua yang terkalahkan.
Dan akhirnya selesai sudah. Tetapi yang kaget adalah Ceng
Liong, dia awalnya bingung dengan sikap Asha Vahista
melawan Ilmu Mujijat yang hebat luar biasa dari Wong Jin Liu,
tetapi anehnya, ternyata dengan cara sederhana dia mampu
melawan dan menawarkan keampuhan Ilmu baru Wong Jin
Liu yang dilatihnya susah payah di biara Siauw Lim Sie. Cukup
lama Kiang Ceng Liong termenung sampai akhirnya dia sadar
apa yang telah dilakukan Asha Vahista si tokoh Persia: “Hebat,
sungguh hebat tokoh itu …….” Desis Ceng Liong
“Jurus ke-300 …….. Pibu usai ………”
Dan, secara ksatria, keduanya, baik Asha Vahista maupun
Wong Jin Liu menarik serangan dan libasan ilmu masing-

Tarian Liar Naga Sakti I 2521


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

masing. Dan terlihatlah, Asha Vahista sedikit berkeringat di


dahinya, sementara Wong Jin Liu sedikit lebih parah atau lebih
banyak bagian tubuhnya yang berkeringat.
“Hebat ……. Hebat …… engkau tambah hebat sobat ………
sejujurnya, lohu memang tidak berpikir untuk bertarung
panjang dan menetapkan cukup 200 atau 300 jurus untuk
menentukan kemenangan. Karena, kekuatan iweekangmu
sejak dahulu terlampau mujijat dan sulit kukejar ……..”
berkata Wong Jin Liu secara jantan. Ternyata sejak dahulu dia
memang sadar kekurangannya dibanding lawan, karena itu
dia memilih melatih ilmu terakhirnya yang sangat mujijat.
Tetapi, ternyata lawan memilih formula yang tidak
disangkanya sejak semula dan cukup efektif bukan untuk
menaklukkannya tetapi untuk menetralisasi semua kekuatan
dan kehebatan ilmunya. Sungguh dia puas dengan dirinya
tetapi juga kagum dengan lawannya.
“Wong Jin Liu, hingga saat ini belum pernah kutemukan
lawan bertanding yang sehebat engkau, bahkan di seluruh
pelosok Persia. Sejujurnya, menghadapi ilmumu yang terakhir
tidak kutemukan jalan keluarnya, karena itu, terpaksa
kugunakan ilmu yang bahkan belum pernah kugunakan. Mau
disebut Ilmu, sebenarnya bukan, mau disebut bukan ilmu,
juga adalah sebuah Ilmu. Dan hanya dengan cara itu lohu
berhasil menyambut Ilmu terakhirmu …… sulit kubayangkan
ada orang yang akan melawannya secara kekerasan kelak
…….”
“Hahahahahaha, Sobat ….. engkau merangsang Lohu
untuk terus berlatih dan berlatih. Sebetulnya mengalahkanmu
bukanlah obsesiku, tetapi menemukan cara dan melatih ilmu

Tarian Liar Naga Sakti I 2522


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang tepat untuk menandingi ilmu-ilmumu adalah selera


utamaku. Itu telah membuatku merasa rela samadhi dan terus
dan terus merenung mencari gaya dan cara yang tepat.
Tetapi, ternyata hingga kini lohu masih gagal, mungkin suatu
saat nanti lohu akan berhasil melakukannya ……….”
“Sobat, engkau tidak perlu lagi melakukannya. Karena
sebetulnya, orang yang bisa menandingimu saat ini sudah
teramat jarang. Bahkan menurut pendapatku termasuk di
Tionggoan sekalipun …. Sebetulnya terus berlatih untuk
mengembangkan diri dan kemudian menyempurnakan ilmu
silatmu tadi akan jauh lebih bermanfaat ketimbang terus
berusaha untuk mengalahkanku. Atau terus menerus mencari
daya dan gaya untuk menaklukkan ilmuku. Engkau mesti
mulai menciptakan gaya dan ciri khasmu sendiri sehingga
menemukan kesempurnaannya…..”
“Hahahahaha, engkau benar. Jika demikian, mari kita
bergantian menyerang Anak Muda ini, mudah-mudahan lohu
mampu memenangkanmu kali ini ……..”
“Apakah masih perlu melakukannya Sobat …..”?
“Setidaknya kita masih memiliki sebuah cara untuk
membuktikan siapa yang akhirnya memenangkan pibu sekali
ini ………”
Terlihat sedikit rasa sesal di wajah Asha Vahista. Tetapi,
sebagai seorang tokoh silat yang banyak makan asam garam
dan bahkan memiliki juga harga diri yang tinggi, tetap tidak
mungkin baginya untuk mengalah. Karena itu, diapun akhirnya
mengangguk dan akhirnya menyatakan kesiapannya:

Tarian Liar Naga Sakti I 2523


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Anak Muda, biarlah aku yang akan maju terlebih dahulu


menyerangmu dalam 10 jurus, baru setelah itu engkau boleh
mengajukan analisamu terhadap pertarungan tadi dan hasil
dari kami masing-masing menyerangmu dalam 10 jurus
serangan …….” Wong Jin Liu yang memang penasaran dengan
Ceng Liong sudah mengatur sesuai kemauannya dan
memutuskan untuk segera dimulai.
“Locianpwee …….., apakah tidak sebaiknya locianpwee
beristirahat sejenak sebelum memulai babakan terakhir ini?
Karena dalam pertarungan tadi locianpwee begitu banyak
mengeluarkan tenaga iweekang …” tawar Ceng Liong.
“Achhhhh, tidak perlu anak muda. Dengan tarikan nafasku
beberapa kali tadi, sebagian besar semangat dan kekuatanku
sudah pulih kembali ……” tolak Wong Jin Liu yang tetap
berkeras untuk memulai.
“Hmmmmm, jika memang begitu pandangan locianpwee,
baiklah jika demikian. Aku sudah siap locianpwee …..”
Tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi dan dengan
kekuatan membadai Wong Jin Liu sudah mencecar Ceng Liong
dengan dua pukulan berturut dari Kim Kong Ci dan Tam Ci Sin
Thong. Dikerahkan secara bergantian yang tentu sangat
berbahaya. Dan benturan pertama mereka sudah membuat
Wong Jin Liu menyesal karena membuang dua jurus awal
menekan Ceng Liong, padahal dia melihat betapa Ceng Liong
dengan mudah meniru apa yang dilakukan Asha Vahista tadi.
Yakni betapa Ceng Liong bergerak dalam gerakan sederhana
namun tepat dan akurat dan kedua serangan tadi lewat tanpa
pengaruh apa-apa. Adalah Wong Jin Liu yang kaget kareja

Tarian Liar Naga Sakti I 2524


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

jaring kekuatan iweekang yang menutup semua langkah


mundur Ceng Liong tidak mempan menahan anak itu untuk
bergerak keluar.
Kali ini dalam jurus ketiga dan keempat secara cepat dan
langsung susul menyusul dia menggunakan jurus keempat dan
kedelapan dari Ban Hud Ciang. Ilmu pukulannya boleh lebih
hebat, lebih kuat dari Kwi Song dan Kwi Beng, tetapi tidak
secepat Mei Lan, dan sayangnya, Kiang Ceng Liong sudah
sangat mengenal pukulan dan juga jurus itu. Lebih dari itu,
beberapa landasan gerak Ban Hud Ciang sudah
dikembangkannya bersama Giok Lan dan membentuk satu
ilmu ciptaannya yang sangat istimewa. Dengan mudahnya,
Ceng Liong menggerakkan lengannya dalam ilmu Soan Hong
Sin Ciang dan dipenuhi oleh hawa Giok Ceng Sin Kang, dan
mudah saja menepis dan menghalau serangan Wong Jin Liu.
Bahkan dia mengejutkan Wong Jin Liu ketika menyodok
dengan jurus Ji Lay Ciang Tiau (Ji Lay Menaklukkan Harimau)
dan nyaris saja pinggang Wong Jin Liu terkena pukulan
sederhana Ceng Liong. Untung saja Ceng Liong tidak berniat
mempermalukannya dan cukup menghalaunya pergi.
Sampai disini mestinya Wong Jin Liu paham dengan siapa
dia berhadapan, tetapi ego dan kesombongannya membuat
dia terus dan terus menyerang. Kahkan kali ini dia sudah
langsung menyerang dengan ilmu simpanannya " Coan Kang
Cok Tek dalam 3 jurus berturut-turut: jurus Sau soat hee ciat
(Membersihkan salju dibawah rumah) dilanjutkan dengan
jurus Sin liong ji hay (naga sakti masuk samudra) dan terakhir
jurus Tui huang wang gwat (mendorong jendela melihat
rembulan). Gerakan pertama adalah serangan penuh hawa

Tarian Liar Naga Sakti I 2525


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

khikang ke bagian bawah tubuhnya dan dilanjutkan dengan


sepasang lengan Jin Liu yang menggebrak 3 titik di bagian
perut, dan diakhirnya dengan dorongan sepenuh tenaga
dengan sepasang tangannya. Rentetan serangan ini luar biasa
hebat dan kuatnya.
Sampai Ceng Liong sendiri mengakui bahwa inilah lawan
terkuat yang pernah dihadapinya selama ini dan mau tidak
mau membuatnya menguras seluruh kecerdasan, kecepatan
dan kecerdikannya. Jurus kelima, enam dan tujuh ini
dihadapinya gabungan gerakan Soan Hong Sin Ciang dan Toa
Hong Kiam Sut sehingga sepasang lengannya penuh hawa
Giok Ceng Sinkang; Berturut dia menangkis dengan satu jurus
dari Giok Cheng Cap Sha Sin Kun dengan gerakan jurus Hong
Ki im yong (angin berhembus awan menggulung) dan
menghalau serangan ke bagian perutnya. Dan terakhir dia
menghentakkan Wong Jin Liu dengan jurus kelima dari Pek
Lek Sin Jiu, Halilintar Membelah Awan Menghajar Mentari
……….. dan meskipun dia menahan sekuat tenaganya
sebagaimana Wong Jin Liu dan Asha Vahista agar tidak
menerjang keluar dari arena yang dibatasinya, tetapi suaranya
tetap saja keras menggelegar.
“Pek Lek Sin Jiu ………….. engkau hebat anak muda, tetapi
engkau harus tetap kutaklukkan sekarang, jaga ini anak muda
……..”
Dan pada jurus ke 8, Wong Jin Liu sudah mengerahkan
kekuatan hebatnya dalam ilmu pamungkasnya Liong Sin Kong
Ciang: jurus Siang hong tiau yang (sepasang burung hong
menghadap mata hari). Tercekat Ceng Liong melihat sebegitu
cepat Wong Jin Liu menyerangnya dengan Ilmu Mujijat yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2526


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berbahaya itu. Sebetulnya dia ingin melawan dengan ilmu


sejenis yang dikeluarkan oleh Asha Vahista tadi, karena
diapun sudah memahamkan secara sempurna sejenis ilmu
Cing-peng-kang-khi’ atau ilmu ketenangan jiwa yang
dipadukannya dengan formula Koai Todjin dalam menganalisis
“akar ilmu silat”. Tetapi, dia tidak ingin agar Asha Vahista
mengenali kemampuannya dan dianggap mengikuti caranya
untuk melawan ilmu simpanan dari Wong Jin Liu. Tetapi, Ceng
Liong memilih ilmu mujijatnya Ceng Thian Sin Ci yang juga
penuh hawa mujijat dan kemudian langsung
dikombinasikannya dengan ilmu kesaktian lainnya yang tidak
kalah hebat dan tidak kalah mujijat Thian Liong Heng Khong
(Naga Sakti Jalan di Udara).
Bukan cuma Wong Jin Liu yang kaget karena anak muda
ini berhasil menahan serangan maut di jurus ke-8, tetapi
bahkan Asha Vahista sendiripun sampai geleng kepala dan
kemudian mengernyitkan kening dengan keberanian Ceng
Liong. Apalagi, dia masih merasa jika kekuatan Ceng Liong
baru setara dengan Wong Jin Liu. Yang dia tidak tahu adalah,
Ceng Liong memang “sedikit” terluka oleh benturan maut itu,
tetapi beruntung, karena Wong Jin Liu terkesima, Ceng Liong
beroleh waktu untuk menarik nafas panjang sampai 2-3 kali.
Sehingga dalam waktu singkat, sinkangnya kembali terkumpul
dan siap menghadapi jurus ke-9 yang sedang disiapkan oleh
Wong Jin Liu yang Nampak seperti kehilangan pegangan:
Tetapi, jurus ke-9 itu datang juga: Inilah Sian hong sau
soat ( Angin berpusing menyapu salju), sebuah lontaran
kekuatan sinkang yang maha dahsyat dengan sepasang lengan
bersinar yang luar biasa berbahayanya. Kali ini, terlihat Wong

Tarian Liar Naga Sakti I 2527


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Jin Liu berlaku serius dan apa boleh buat, Ceng Liong yang
juga harus mempertahankan diri mau tidak mau meladeninya.
Sekali ini dengan beraninya dia memutuskan untuk
menggunakan jurus pamungkas Pek Lek Sin Jiu yang bahkan
belum pernah digunakan dalam pertempuran selama ini.
Terlebih dia sendiri masih belum pernah mencoba jurus
kedelapan meski pernah menyaksikan lontaran jurus
kedelapan, tetapi belum pernah dalam satu pertempuran
digunakannya. Untuk meyakinkan diri, maka Ceng Liongpun
bersikap serius dan ketika serangan berpusing itu
mendekatinya dengan membawa kekuatan angin dingin yang
sangat keras sifat serangannya, diapun membentur dengan
JURUS PAMUNGKAS Pek Lek Sin Jiu: Halilintar Meledak Bumi
Melepuh.
Benar, bukan sinkang Sam Yang Hui Kang yang
mendorong Jurus Pamungkas itu, tetapi tetap saja jurus itu
dilakukan oleh Duta Agung yang mujijat dan dipenuhi hawa
Giok Ceng Sinkang yang mujijat. Karena itu, efeknya tetap saja
sangat mujijat dan luar biasa. Dan terdengar bunyi mendesis:
“Cessssss ……. cesssssssss ……. cesssssssss …… cessssssss
…..” bukan dentuman atau gelegar petir yang meledak, tetapi
inilah gubahan Ceng Liong atas Pek Lek Sin Jiu. Serangan
utama yang diterima Won Jin Liu bukanlah suara ledakan
ataupun rasa panas membara, melainkan dentuman pada
telinga batinnya akibat benturan yang luar biasa itu. Dan
sambil mundurkan diri akibat benturan, Ceng Liong kembali
menarik nafas sampai tiga kali. Beruntung karena Wong Jin Liu
sendiri juga terdorong mundur sampai 3 langkah, sama
dengannya dan baru tegak menyiapkan serangan terakhir.

Tarian Liar Naga Sakti I 2528


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, pada saat yang tepat, Ceng Liongpun sudah siap. Pada
saat itu, kedua tokoh yang tadi bertarung itu menatapnya
nanar dan nyaris tidak percaya. Sungguh ajaib dan luar biasa
kemampuan ana muda itu. Sesuatu yang mau tidak mau harus
dikatakan keduanya. Tetapi begitupun, janji 10 jurus harus
tetap dilontarkan:
“Anak muda ……. Maafkan aku jika engkau terluka …….”
Inilah jurus Liong su yu hay (naga berpesiar keempat
samudera), jurus maut yang belum sempat dilontarkan tadi,
tapi kini digunakan menyerang Ceng Liong. Ketika dilontarkan,
Ceng Liong langsung merasa jika sekeliling tubuhnya sudah
terkepung oleh hawa sinkang yang tidak kelihatan dan tidak
ada jalan mundur. Demikian memang keampuhannya. Saat itu
pilihannya adalah dengan jalan mengadu kekuatan untuk
melihat apa hasilnya nanti. Dalam situasi mendesak, Ceng
Liong terkenang dengan percakapan dan dialognya dengan
dua sesepuh Siauw Lim Sie. Yakni dua jenis ilmu mujijat yang
bernama ilmu Thian Lo Ci (Ilmu Jari Langit)Kim Liong Seng Hui
(Naga Emas Memancarkan Cahaya). Dia dilarang melatihnya,
tetapi sudah menyelami kekuatan dari kedua ilmu mujijat itu,
dan apa boleh buat, penguasaan atas ilmu itu harus
digunakannya untuk menahan jurus terakhir. Untuk itu dia
akan membentur langsung lengan lawan karena percaya pada
paduan dua hal: Soh Kim Liong dan Giok Ceng Sinkang yang
punya hawa penolak dan pengobatan mujijat.
Dengan cepat Ceng Liong mengembangkan jurus Lan kang
to cay (Membendung sungai mengeringkan samudra),
sekaligus mengerahkan Ceng Thian Sin Ci dengan landasan
Ciat Lip Jiu mengandalkan Giok Ceng Sinkang dan Soh Kim

Tarian Liar Naga Sakti I 2529


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Liong. Dan bergeraklah dia langsung menyerang sumber


kekuatan membadai yakni sepasang lengan bersinar mujijat
dari Wong Jin Liu. Geraknya sangat kental dengan pengaruh
gerak Thian Lo Ci dan Kim Liong Seng Hui (Kelak Wong Jin Liu
akan mempersoalkan masalah ini ke para sesepuh Siauw Lim
Sie), tapi tenaga dan tipunya berasal dari pendalaman Ceng
Liong. Dan dengan cepat dia melangkah maju, hingga akhirnya
dia dengan berani beradu lengan dengan sumber kekuatan
Wong Jin Liu dan kemudian jemari-jemarinya bergerak lincah,
dan beberapa saat kemudian, terdengar ledakan hebat jauh di
sebelah kanan, menembus batas arena karena kuatnya tenaga
yang digiring keluar oleh Ceng Liong:
“Blaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr ……..”
Pohon-pohon bertumbangan dan langsung layu tanda
kehidupannya langsung sirna. Tetapi baik Wong Jin Liu
maupun Kiang Ceng Liong sama sekali tidak terluka, karena
tenaga yang mereka keluarkan semua tergiring tenaga
menggiring Ceng Liong yang dilontarkan ke sebelah kanan
area. Maka usailah pibu 10 jurus antara Wong Jin Liu melawan
Duta Agung Kiang Ceng Liong. Sebuah pibu yang benar-benar
menggetarkan meskipun hanya terdiri dari 10 jurus belaka.
Begitu usai jurus ke-sepuluh tanpa Wong Jin Liu memperoleh
sedikitpun keuntungan dari Ceng Liong, membuat tokoh ini
sampai menjublak. Dia masih belum percaya jika ilmu
andalannya yang bahkan Asha Vahista sendiri jeri untuk
menahannya, dapat ditahan dan dipunahkan dengan mudah
oleh anak muda yang bahkan hanya setengah usianya. Benar-
benar pukulan telak lain yang diperolehnya bukan dari lawan

Tarian Liar Naga Sakti I 2530


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

25 tahun lalu, tetapi lawan baru yang jauh lebih muda.


Bagaimana tidak tercengang dan kaget ……”?
Padahal, bukan Cuma Wong Jin Liu yang kaget dan
terpana serta tidak tahu lagi harus berkata apa. Asha Vahista
sendiripun sampai tercengang, tidak tahu harus mengatakan
apa lagi setelah melihat Ceng Liong dengan berani dan sukses,
menahan dan mampu menjinakkan Liong Sin Kong Ciang yang
tadi begitu jeri untuk dihadapinya secara langsung. Dia
sungguh tidak menyangka jika Ceng Liong sudah maju
demikian jauh serta nampaknya sudah tidak berada di bawah
kemampuannya. Padahal, usianya baru atau bahkan belum
ada setengah usianya. Dan dia begitu berani, percaya diri
menghadapi Wong Jin Liu dan menahan ilmu mujijat yang
masih belum dipikirkannya cara menghadapinya. “Sudah
sehebat itukah anak muda ini ….”? tanya dia dalam hati
dengan penuh rasa kaget dan takjub.
Tetapi, tidak ada satu kalimatpun yang dilontarkannya
karena dia menunggu reaksi dan komentar Wong Jin Liu
sendiri atas pertarungan 10 jurus yang sangat mendebarkan
tadi. Sungguh, bahkan Asha Vahista sendiripun yang sudah
menghadapi Liong Sin Kong Ciang tadi tahu benar bagaimana
kehebatan dan mujijatnya ilmu pukulan baru Wong Jin Liu.
Asha Vahista paham betul jika Wong Jin Liu terpukul
menerima kenyataan betapa dia tidak mampu jangankan
mengalahkan Ceng Liong, bahkan mendesakpun tidak mampu
dalam 10 jurus pertarungan tersebut. Dan diapun percaya,
bahwa sama seperti Wong Jin Liu, dia tidak akan mampu
memenangkan pertarungan itu nantinya. Dan ini luar biasa.

Tarian Liar Naga Sakti I 2531


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dengan prihatin dan kasihan Asha Vahista


memperhatikan Wong Jin Liu yang masih menerawang
pandangannya. Sama dengan Ceng Liong, dia tidak mau
mengganggu tokoh hebat ini. Bukan apa-apa, mereka tahu
betul jika Wong Jin Liu sudah menghabiskan banyak tahun
berlatih dan berlatih, dan ketika keluar, dia menemukan
kenyataan betapa ilmunya tetap saja masih bukan yang
TERHEBAT. Ironisnya lagi, dia bertemu lawan yang
mengalahkan “kesombongannya” dengan usia lawan yang
masih sangat muda dan lebih pantas menjadi anaknya. Secara
psikologis, pukulan terhadap emosi dan kesombongan Wong
Jin Liu memang telak. Itulah sebabnya baik Ceng Liong
maupun Asha Vahista belum berani untuk mengusik lamunan
dan terawangan mata kosong Wong Jin Liu. Ya, dia masih
terpukul. Sangat terpukul dan karenanya pandangannya
menjadi menerawang kosong.
Lama, cukup lama Wong Jin Liu termenung dalam
kesendiriannya sampai akhirnya perlahan-lahan dia mulai
menemukan dirinya. Dan pada akhirnya, diapun menoleh dan
memandang wajah Kiang Ceng Liong berganti-ganti dengan
memandang Asha Vahista. Setelah berusaha sekuatnya, pada
akhirnya dia memiliki cukup kemampuan untuk menghadapi
fakta itu dan akhirnya terdengar dia berkata:
“Sobatku, agaknya tidak perlu babak selanjutnya
diteruskan. Meskipun telah menekuni kembali ilmuku dan
memperdalam ilmu yang lain, tetapi setelah 25 tahun,
meskipun memang benar kemajuanku sangat pesat, tetapi
rasanya masih belum mampu untuk mengunggulimu. Karena
itu, aku memutuskan akan kembali ke perguruan dan jika

Tarian Liar Naga Sakti I 2532


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

masih berjodoh kita akan kembali berjumpa suatu saat nanti.


Meskipun belum tentu juga engkau mampu mengalahkan
anak muda ini dalam 10 jurus, tetapi akhirnya aku mulai
mengerti bahwa masih ada beberapa kekuranganku yang
mesti kubenahi. Karena itu, kita berpisah sampai disini ……..
dan engkau anak muda, pada saatnya akupun ingin
mencarimu untuk melanjutkan pertarungan kita yang cuma 10
jurus pada hari ini. Sampai berjumpa kelak ……”
Selesai berkata, Wong Jin Liu menjura dan memberi
hormat kepada Asha Vahista yang memilih untuk tidak
mengatakan apa-apa lagi. Tetapi, dia dapat merasakan betapa
rasa penasaran Wong Jin Liu tidak lagi terutama tertuju
kepada dirinya, tetapi sudah terbagi dengan anak muda
dihadapannya ini, Duta Agung Kiang Ceng Liong. Tokoh yang
juga kelak akan bertemu dengannya dalam pibu di
Pegunungan Bengsan sebulan setengah tahun kedepan. Maka
sambil membalas penghormatan Wong Jin Liu, diapun sekedar
memandang kepergian tokoh Siauw Lim Sie yang membawa
rasa penasaran mendalam atas apa yang terjadi pada hari itu.
Sepeninggal Wong Jin Liu, Asha Vahista sendiri tidak
langsung meninggalkan tempat tersebut, sama seperti Ceng
Liong yang juga masih terkesima dengan rasa penasaran yang
membalut kepergian Wong Jin Liu. Jeleknya, diapun kini
menjadi sasaran rasa penasaran Wong Jin Liu dan sepertinya
menanam bibit pertengkaran yang tidak perlu di masa yang
akan datang. Tapi, apa boleh buat? “bukankah yang
memulainya adalah mereka dan bukannya aku …..”? demikian
Ceng Liong membela diri dalam hatinya. Begitupun, toch nasi
sudah menjadi bubur.

Tarian Liar Naga Sakti I 2533


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Sahabat muda, rasanya engkau sepakat jika 10 jurus


antara kita, sebaiuknya kita tunda dan tuntaskan kelak dalam
pertemuan pibu kita ke depan. Bagaimana menurutmu ……”?
terdengar suara Asha Vahista setelah mereka berdua
tenggelam dalam diam beberapa waktu lamanya.
“Tuan, sepeninggal Wong locianpwee, sudah tidak pada
tempatnya kita melanjutkan bentrokan tersebut. Karena itu,
benar, sebaiknya kita menundanya sampai pada pertemuan
pibu beberapa bulan kedepan ……”
“Baiklah jika memang demikian sahabat muda,
bagaimanapun lohu harus berterima kasih atas bantuanmu
menjadi saksi atas pibu kami pada hari ini. Sekaligus juga
sudah menyaksikan bagaimana tarung kami tadi, dengan
begitu sebagaimana lohu pernah mengintipmu berlatih, maka
saat ini engkau langsung melihat lohu bertanding. Masing
masing kita sudah tidak saling berhutang ……”
Belum lagi selesai Asha Vahista berkata-kata terdengar
langkah kaki yang sangat ringan mendatangi. Dan Asha
Vahista yang tidak ingin keberadaannya dipergoki orang lain
sudah membentak keras:
“Siapa ………”
Sambil lengannya terayun kearah si pendatang. Tetapi,
wajah dan mata Ceng Liong terlihat tidak berubah dan seperti
tahu siapa gerangan yang mendatangi. Dan memang benar,
adalah istrinya Liang Mei Lan yang datang dan dapat
diketahuinya dengan begitu ringannya langkah kaki Mei Lan
ketika mendatangi tempatnya bersama Asha Vahista. Tetapi
kedatangan Mei Lan disambut oleh Asha Vahista dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 2534


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sebuah pukulan yang cukup berat tetapi dibiarkan saja oleh


Ceng Liong. Bukan apa-apa, Ceng Liong paham dan tahu benar
sampai dimana kemampuan Mei Lan istrinya, dan sudah
barang tentu dia tahu kebasan Asha Vahista tidak akan
mampu mengapa-apakan istrinya yang juga maha sakti itu.
Benar saja, dengan gaya yang sangat cepat, ringan dan
bagai melayang tubuh Mei Lan terus saja maju melayang
mendatangi tempatnya Ceng Liong berdua dengan Asha
Vahista, dan tidak berapa lama kemudian sudah berada
disamping Ceng Liong dan memandangi Asha Vahista dengan
tajam:
“Entah ada urusan apakah engkau menghalangiku
menemui suamiku dengan menghadiahiku sebuah pukulan
tuan ……”?
Terlihat Asha Vahista tersenyum ramah dan sekaligus
memandang Mei Lan dengan wajah kagum dan takjub:
“Ginkang hebat ……. Ginkang mujijat ……… ach sahabat
muda, dia ini istrimu rupanya. Lohu nyaris pangling ……..
tetapi, yang luar biasa adalah daya gerak dan ginkangnya,
benar-benar mujijat dan luar biasa ……”
“Terima kasih atas pujianmu tuan …….. Lan Moi, mari
engkau bertemu dan berkenalan dengan locianpwee yang
hebat ini. Beliau bernama Asha Vahista seorang tokoh sakti
mandraguna dari Persia ……”
“Tecu Liang Mei Lan menjumpai locianpwee …….” Mei Lan
cepat beradaptasi dan langsung menyapa dengan ramah da

Tarian Liar Naga Sakti I 2535


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kemarahannya tadi dengan cepat menghilang karena melihat


Asha Vahista bukanlah orang jahat.
“Hahahahahaha, sungguh-sungguh pasangan sakti yang
sukar dicari bandingannya. Sahabat muda dan engkau nyonya
muda, sungguh senang rasa hatiku boleh berkenalan dan
mengenal kalian berdua dari dekat. Untuk kenang-kenangan,
biarlah agar supaya kalian berdua benar-benar mengenaliku,
kuberitahukan sekalian nama Tionggoanku, yakni SAI HONG
pemberian ibuku. Tetapi perkenalanku ini mohon dibatasi
untuk sahabat muda dan nyonya muda saja dan bukan untuk
umum. Anggaplah sebagai tanda terima kasihku atas
bantuanmu sahabat muda, dan meski kita kelak bertarung
dalam pibu kedepan, hasilnya sama sekali tidak akan
mengurangi rasa persahabatan kita ini …….”
“Terima kasih …….. terima kasih Sai Locianpwee ……..
semoga selalu dilindungi thian dan selalu diberkati ………”
“Baiklah, cukuplah pertemuan kita hari ini. Ingat sahabat
muda, baik engkau maupun lohu, wajib meningkatkan
kemampuan menjelang pibu kelak, karena lohu sudah melihat
dan menyaksikan kehebatanmu dan engkau sudah
menyaksikan kehebatan lohu. Kita masing-masing wajib
berusaha keras untuk menampilkan yang baru dalam jumpa
kita mendatang …….. sampai berjumpa …….”
“Sampai berjumpa pula locianpwee ……..”
Dan tidak lama kemudian Sai Hong atau nama Persianya
Asha Vahista sudah melesat menjauh dengan cepatnya.
Diiringi pandangan mata Mei Lan dan Ceng Liong yang
anehnya, meski akan berhadapan sebagai “musuh” dalam

Tarian Liar Naga Sakti I 2536


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pibu mendatang, tetapi tetap saja merasa persahabatan yang


tulus dengan tokoh Persia itu. Tidak lama, pasangan suami-
istri itupun berlalu meninggalkan Ang San Kok dan menuju
pantai laut selatan. “Gangguan” di perjalanan menuju Pantai
Laut Selatan ini dibayar oleh jatuhnya beberapa jiwa di
kalangan pendekar sampai akhirnya Ceng Liong dan Mei Lan
tiba dan bergabung bersama rombongan Pendekar.
Meski demikian, wibawa dan perkataan Duta Agung Kiang
Ceng Liong masih memiliki daya pengaruh yang besar.
Rombongan pendekar itupun sebagian besar berbalik menuju
ke kota terdekat dan sejak hari itu, tidak ada lagi korban yang
jatuh sejak mereka menghentikan perjalanan menuju Laut
Selatan. Dan setelah mengawal selama 2 hari rombongan
pendekar dan berjanji akan memberi kabar selambatnya 2
bulan kedepan, Ceng Liong melajutkan perjalanan menuju
Pantai Laut Selatan untuk kemudian berlayar menuju Lam Hay
Bun.
===================
Sebagaimana dugaan Ceng Liong, memang benar 2 orang
gadis yang menuju ke Lembah Saldju Bernyanyi salah satunya
adalah Lamkiong Sian Li. Dan jika memang benar gadis itu,
maka perjalanannya menuju Lembah Saldju Bernyanyi
pastilah akan memohon bantuan. Ceng Liong telah memberi
informasi kepada Beng Kui bahwa pada saatnya sebelum
menuju Lam Hay Bun dia akan menemui beberapa teman di
Bengsan dan kemudian dari Markas Bengkauw itu, mereka
akan melakukan perjalanan menuju Lam Hay Bun di Lautan
Selatan.

Tarian Liar Naga Sakti I 2537


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kiang Tek Hoat bersama istrinya Siangkoan Giok Lian tidak


langsung berjalan menuju Bengkauw, melainkan singgah
sebentar ke Markas Kaypang. Betapapun, sebagai seorang
murid berbakti dari Guru Besar Kiong Siang Han, setelah
akhirnya menikah, dia merasa wajib untuk mengunjungi
makam Suhunya bersama istrinya. Oleh karena itu, Tek Hoat
mengunjungi Markas Kaypang terlebih dahulu dan
merencanakan untuk langsung menuju Bengkauw darisana.
Tetapi, begitu usai memberi hormat dan mengunjungi
makam suhunya bersama Giok Lian dan saat-saat sebelum
meninggalkan Kaypang, tiba-tiba mereka berpapasan dengan
Lauw Gwan Thong. Sebagaimana dikisahkan dalam episode
sebelumnya, guna membayar hutang nyawa kepada Kaypang
atas meninggalnya Yok Sian Sin Kay karena mengobati dan
melindungi nyawanya, maka tokoh Hwee Liong To, To Hoa Ji
sudah bersumpah membaktikan tenaganya bagi Kaypang. Dan
sejak saat itu, sambil menyembuhkan tenaganya, To Hoa Jin
tinggal di Markas Besar Kaypang bersama adik
seperguruannya Lauw Gwan Thong. Tetapi, karena selama ini
mereka berdua merantau dan mengunjungi banyak tempat
bersama-sama, maka Lauw Gwan Thong yang lebih banyak
sendirian karena toakonya selalu bersamadhi menyembuhkan
luka, menjadi sering merasa jenuh dan bosan.
Ketika melihat kedatangan Tek Hoat dan Giok Lian yang
dia kenal sepintas dan selalu berlaku baik kepadanya,
pendekar dogol itupun datang mendekat:
“Hehehehe ……. hehehehehe ……”

Tarian Liar Naga Sakti I 2538


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tek Hoat dan Giok Lian sudah tentu mengenal tokoh ini
dan memahami keadaannya yang meski dogolo tetapi sakti
bukan main. Bahkan kemampuan Pek Lek Sin Jiu yang
dimilikinya masih Seurat di atas Tek Hoat karena memang si
dogol meyakinkan ilmu Sam Yang Hui Kang yang merupakan
tenaga khusus pendorong Pek Lek Sin Jiu. Dari sisi itu, mereka
masih memiliki ikatan perguruan.
“Gwan Thong ……. Bagaimana kabarmu ……”? sapa Liang
Tek Hoat lembut namun dengan suara keras.
“Aku …….. hehehehehe ……… aku baik …… heheheheheh
….”
“Ach, syukurlah jika demikian. Engkau bermain-main dari
manakah …..”? ganti Giok Lian yang bertanya kepada si Dogol
itu
“Bermain …… heheheheh ……. bermain ….. iya ……..
hehehehehe ….” Jawab Gwan Thong sambil terkekeh-kekeh
tanpa alasan yang jelas.
“Engkau mau kemana sekarang Gwan Thong …..”?
kembali Giok Lian bertanya dengan suara yang lembut dan
bersahabat.
Lauw Gwan Thong memandang Tek Hoat dan Giok Lian
bergantian dengan wajah bodohnya, dia seperti sedang
berpikir keras bagaimana dan apa yang harus dikatakan
menjawab pertanyaan Giok Lian. Tetapi, dari gayanya, Tek
Hoat dan Giok Lian paham, si Dogol ingin mengatakan sesuatu
…….
“Ikut ……. Hehehehehe …….. ikut ……..”

Tarian Liar Naga Sakti I 2539


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Ha …… ikut kemana Gwan Thong ….”? Kejar Giok Lian


kurang paham
“Hehehehehehehe ………” jawab Lauw Gwan Thong
dengan ketawa-ketawa bodohnya sambil kemudian
menunjuk-nunjuk kearah Liang Tek Hoat dan Siangkoan Giok
Lian berdua. Maksudnya jelas.
Tek Hoat memandang bingung seperti juga Giok Lian.
Mengikuti mereka berdua? Bukan dekat perjalanan mereka
dan bagaimana pula mengekang si Dogol ini? Ini yang menjadi
pertanyaan besar dan berat bagi keduanya. Karena itu,
langsung saja jawaban mereka adalah TIDAK.
“Achhhhh Gwan Thong, kami harus melakukan perjalanan
jauh menuju Lautan Selatan dan tempatnya jauh sekali. Tidak
mungkin engkau mengikuti …….”
Belum lagi Tek Hoat menyelesaikan kalimatnya dan di
potongan kata Lautan Selatan (Lam Hay), si Dogol sudah
langsung menimpali dengan tingkahnya yang penuh dengan
rasa girang dan gembira ……
“Ikut ……. Heheheheheh ……. Ikut ……. Lam Hay …………
ikut ……”
Tek Hoat dan Giok Lian kerepotan. Mereka baru sadar jika
si Dogol ini aslinya dari Lautan Selatan dan tentu merasa
daerah itu adalah RUMAHNYA. Menyadari kekeliruan yang
sulit diluruskan lagi, keduanya saling pandang kebingungan.
Menghindar dari si Dogol tentu sulit, karena tingkat
kepandaiannya nempil dan nyaris setingkat dengan mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 2540


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berdua. Jikapun membawanya, repotnya bukan main karena


mereka tidak bisa mengatur dan memerintah si Dogol.

Episode 47: Babak Baru 3 Pulau (1)


Dan sudah barang tentu, tidak mungkin mereka memaksa
si Dogol tinggal, meskipun membawanya ikut serta juga
pastilah banyak menimbulkan kesukaran. Menimbang hal
tersebut, Tek Hoat akhirnya berkata:
“Gwan Thong, maafkan kami. Kami masih harus
mengunjungi Bengkauw dan menemui keluarga kami disana,
karena itu agak sulit bagi kami berdua membawamu serta.
Sekali lagi maafkan kami ….”
“Wajah Gwan Thong langsung terlihat sedih dan tidak lagi
menjawab maupun tertawa dengan tawa bodohnya. Tetapi,
melihat sinar matanya, Tek Hoat tahu jika si Dogol tetap
berkeras akan ikut. Sungguh repot ………. Tetapi tiba-tiba Tek
Hoat mendapatkan akal untuk mengatasi masalah itu:
“Mari, engkau ikut kami sekarang ………… “ Tek Hoat
mengajak Gwan Thong sambil memberi isyarat kepada Giok
Lian untuk mengikutinya. Dan sebentar saja Giok Lian paham
bahwa mereka menuju tempat To Hoa Jin. Sementara itu
Gwan Thong yang sudah kegirangan mendengar kata “IKUT”,
jadi kembali bersemangat dan terus mengekor Tek Hoat
menuju kamar tempat toa suhengnya beristirahat dan terus
melakukan Samadhi untuk penyembuhannya.
“To Locianpwee, kami mohon bertemu jika berkenan...”
begitu tiba di depan gua khusus dimana To Hoa Jin tinggal

Tarian Liar Naga Sakti I 2541


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

selama ini sambil menyembuhkan diri, Tek Hoat sudah


memanggil dengan mengerahkan kekuatannya hingga
suaranya langsung terdengar oleh yang bersangkutan.
Untunglah waktu pada saat itu justru tepat tengah hari
dan menjelang makan siang. Karena itu, Tek Hoat
memperhitungkan To Hoa Jin sedang tidak dalam keadaan
bersamadhi. Dan untunglah memang demikian adanya. To
Hoa Jin baru beberapa saat sebelumnya menyelesaikan
samadhi untuk sessi siang itu dan baru akan lanjut lagi, nanti
pada sore hari hingga berakhir nantinya pada malam hari.
Karena itu, tidak menunggu lama tokoh itu sudah datang
menyambut di bagian depan gua tempat tinggalnya selama
berada di kaypang ini:
“Ach selamat datang Liang Tayhiap dan Siangkoan Lihiap
….……….. mohon maaf lohu sama sekali tidak memiliki
kesempatan untuk sekedar datang dan menghadiri serta
memberi selamat atas pernikahan di Kota Raja. Kionghi ….....
kuucapkan banyak selamat kepada jiwi berdua……..”
“Hahahahahaha terima kasih banyak atas ucapan selamat
dan doamu locianpwee. Bagaimana keadaan kesehatan
locianpwee saat ini ……”?
“Syukur kepada Thian, Liang Tayhiap, saat ini rasanya
kekuatanku semakin terkumpul dan semakin membaik.
Tetapi, ada kabar apa gerangan hingga Liang Tayhiap datang
mengunjungiku siang ini …..”? sambil berkata demikian To
Hoa Jin mempersilahkan Tek Hoat dan Giok Lian memasuki
ruangan tempat dia beristirahat yang di bagian dalam
memang memiliki ruang menerima tamu. Tek Hoat dan Giok

Tarian Liar Naga Sakti I 2542


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lian tidak menolak meskipun mereka memutuskan tidak akan


lama karena mereka harus bergegas menuju Markas Besar
Bengkauw di Pegunungan Bengsan.
Dan setelah mereka semua duduk kecuali Lauw Gwan
Thong yang meskipun mengikuti mereka sambil tersenyum
senang, tetapi tidak lagi tertawa-tawa dan tidak duduk. Tetap
saja dia berdiri memandangi ketiga orang dihadapannya itu:
“To locianpwee, perkembangan di Lam Hay Bun semakin
memanas. Kelihatannya, saat ini Lam Hay Bun sedang dikuasai
orang lain yang memiliki dendam dengan kami dari
Tionggoan. Tetapi, berhubung ada urusan luar biasa dengan
Lam Hay Bun, maka kami akan berangkat kesana dan meminta
penjelasan langsung dari para tokoh Lam Hay Bun. Hari ini
juga kami akan berangkat menuju Bengkauw dan akan
berjumpa dengan Duta Agung sebelum berlayar menuju Lam
Hay Bun …….”
“Achhhhhh, kembali Lam Hay Bun menimbulkan
persoalan. Sejak dahulu kala, dalam sejarah 3 pulau, hampir
selalu persoalan datang dari sana. Tetapi, sudah puluhan
tahun ini tidak ada lagi bentrok antara 3 pulau, kini rupanya
mereka mencari persoalan dengan daratan Tionggoan ………
huhhhhhhh …..”
“To locianpwee, sebetulnya persoalan dengan Lam Hay
Bun sudah tuntas, tetapi akhir akhir ini, mereka mengalami
kemalangan. Kelihatannya Lam Hay Bun dikuasai orang lain
dan menimbulkan persoalan dengan Tionggoan. Itulah
sebabnya kami akan menuju ke Lam Hay Bun ……”

Tarian Liar Naga Sakti I 2543


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Berbahaya ……. berbahaya ……. Jika keadaanku tidak


seperti sekarang, aku pasti akan menyertai Liang Tayhiap
menuju kesana. Karena hanya Hwee Liong To dan Pulau Awan
Putih yang mampu menembus pertahanan dalam air mereka,
selain itu, sulit diharapkan ada yang mampu melakukannya
……..”
“Tidak mengapa To Locianpwee, bukan maksud kami
mengundang To Locianpwee menuju kesana. Karena sudah
ada orang dalam dan tokoh utama Lam Hay Bun yang akan
mendampingi kami memasuki Lam Hay Bun …….” Berkata Tek
Hoat sambil melirik Giok Lian dan Gwan Thong.
“Ach, syukurlah jika demikian. Pertahanan yang paling
sulit ditembus di Lam Hay Bun ada 2 lapis, lapis pertahanan
dalam air yang terentang cukup luas dan dijaga oleh beragam
kekuatan yang memiliki kemampuan bertarung dalam air yang
sangat hebat dan dahsyat; dan kemudian lapis kedua ketika
kita memasuki gugus pulau Lam Hay Bun. Tetapi, ada bahaya
lain lagi, yakni ada satu jalur yang memiliki arus laut yang
sangat kejam dan ganas, yang bisa dipastikan akan memakan
korban jika dilalui. Bahkan termasuk Lam Hay Bun, Hwee
Liong To ataupun Pulau Awan Putih jika berani melayarinya
akan berarti maut dan kematian. Karena itu, harap Liang
Tayhiap berhati-hati dengan semua itu …….”
“Terima kasih To Locianpwee, kami tentu saja akan
memperhatikan semua keterangan locianpwee tersebut. Satu
hal lagi kami mohon bantuan locianpwee ….. ini berkaitan
dengan Sute locianpwee ini ….. Gwan Thong sangat ingin
menyertai perjalanan kami. Tetapi, perjalanan kami sangat
jauh dan sukar, karena itu ……”

Tarian Liar Naga Sakti I 2544


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Hehehehehe, ikut …….. ikut ……. Toa suheng …..”


Belum selesai Tek Hoat menjelaskan, mendengar
namanya disebut akan ikut menuju Lam Hay Bun, Gwan Thong
sudah langsung menyela dan membuat Tek Hoat menjadi
rikuh dan salah tingkah. Dan To Hoa Jin juga sudah salah
menduga dan menyangka Tek Hoat datang untuk mintakan
ijinnya:
“Liang tayhiap, sebenarnya, memang siauw suteku ini
yang paling pas menyertai jiwi berdua menuju kesana. Dia
memiliki kemampuan dalam air yang bahkan langka dan
sangat luar biasa ……. bukan hanya di Hwee Liong To, tetapi
rasanya di Lam Hay Bun dan Pulau Awan Hitam, siauw suteku
inilah yang paling mumpuni untuk urusan pertarungan dalam
air. Dia ini seperti memiliki jodoh dengan air laut dan
gelombang. Hanya saja, masalahnya, tidak sembarang orang
yang mampu dan sanggup memerintah dan mengaturnya
…….”
Tek Hoat sudah akan meneruskan penjelasannya, tetapi
terdengar si dogol kembali bersuara dengan keras dan nyaris:
“Ikut …… toa suheng …… ikut ………”
“Tetapi, begini saja Liang Tayhiap. Selain aku, sepanjang
yang kutahu, ada seorang lain yang dengan rela hati akan
dituruti kemauannya oleh suteku ini. Orang tersebut justru
adalah adik Tayhiap sendiri, yakni Liang Mei Lan lihiap. Entah
bagaimana caranya, setiap perintah adik tayhiap tersebut
akan ditaati suteku seperti mentaatiku. Apalagi ditambah
dengan memegang tanda pengenal Hwee Liong To tingkat
utama yang sudah kuserahkan kepada Duta Agung, maka

Tarian Liar Naga Sakti I 2545


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

apapun yang diperintahkan oleh Nona itu pasti akan dituruti


oleh suteku ini …… “
Tek Hoat dan Giok Lian sampai tidak sanggup berkata-
kata lagi. Padahal maksud mereka meminta To Hoa Jin untuk
menahan dan menasehati sutenya agar tidak berkeras
mengikuti mereka, tahu-tahu, belum lagi mereka memohon
dengan jelas, hal yang sebaliknya sudah disetujui dan
diputuskan To Hoa Jin. Apalagi, karena kemudian Lauw Gwan
Thong sudah gembira dan tertawa-tawa senang:
“Hehehehehehe, suheng baik ……… heheheheheh suheng
baik ……”
Dengan sikap apa boleh buat, akhirnya Giok Lian berkata:
“Terima kasih banyak jika demikian To Locianpwee. Kami
akan langsung berangkat hari ini, sekarang juga menuju
Markas Bengkauw … karena disana, kami ditunggu banyak
orang untuk membicarakan banyak hal seputar persoalan
dengan Lam Hay Bun dan setelah itu, kemudian kami semua
akan melakukan perjalanan menuju ke Pantai Selatan. Tetapi,
apakah dengan info To locianpwee kelak kami akan meminta
Lan moi untuk selanjutnya menjaga Gwan Tong ini ….”?
“Siangkoan Lihiap, akupun kurang paham mengapa selain
aku sendiri, kini ada Liang lihiap juga memiliki pengaruh besar
kepada suteku ini. Nona itu adalah satu-satunya orang selain
diriku yang dapat memerintah suteku tanpa menggunakan
tanda pengenal Hwee Liong To tingkat utama. Apalagi, tanda
pengenal hwee liong to tingkat utama itu sudah kuserahkan
kepada Duta Agung untuk kelak dicarikan pewarisnya.
Karenanya, bisa kupastikan, begitu bertemu Liang lihiap,

Tarian Liar Naga Sakti I 2546


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

suteku ini kupastikan akan dengan sendirinya bergabung


dengannya tanpa diminta …….”
“Baiklah To Locianpwee, kami cukup memahami … jika
demikian, kami akan langsung mohon diri menuju Markas
Bengkauw ……”
“Baiklah Liang Tayhiap, Siangkoan Lihiap ……. selamat
jalan ..……”, setelah berkata demikian To Hoa Jin berdiri
mengambil sesuatu dari ruangan dalam dan kemudian
menyerahkan sesuatu kepada Tek Hoat sambil berkata:
“Liang Tayhiap, ini adalah tanda pengenal tingkat
pertama, di bawah Tanda Pengenal Tingkat Utama milik Tocu
Hwee Liong To. Tanda pengenal ini adalah milik adik
perempuanku yang hilang lenyap waktu bencana di Hwee
Liong To dan dia adalah Wakil Tocu bagian dalam. Karena itu,
tanda pengenal ini mewakili tokoh puncak Hwee Liong To di
bawah Tocu, ayahanda suteku yang berkeras tidak mau
meninngalkan pulau ketika bencana dan akhirnya meninggal
di pulau. Orang-orang yang memegang tanda pengenal ini
berhak mewakili Hwee Liong To, dan beberapa aturan
mengenai Hwee Liong To semua sudah kutuliskan dalam kitab
kecil ini …… Duta Agung sudah kumintai pertolongan
mencarikan pewaris Hwee Liong To. Tetapi khususnya untuk
mengatasnamakan Hwee Liong To, harap untuk sementara ini
dilakukan oleh Liang Tayhiap bersama suteku ini sampai suatu
saat pewaris sahnya tampil ……..”
Tek Hoat tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Karena toch, dia
memang mewarisi Pek Lek Sin Jiu yang justru menjadi ciri khas
dan ilmu utama utama dari Hwee Liong To yang misterius di

Tarian Liar Naga Sakti I 2547


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lautan Selatan itu bersama dengan dua pulau lainnya yang


sama misterius dan sama hebatnya: Gugus Pulau Lam Hay Bun
dan Pulau Awan Putih. Lagipula, dia pikir dia hanya akan
bertugas untuk sementara waktu belaka. Dan adalah sangat
mungkin, ada seseorang yang lain yang memegang lencana
pengenal yang sama dengan dirinya. Bahkan Duta Agung
memegang Lencana Utama Hwee Liong To. Karena itu,
dengan khikmat dia menerima lencana atau tanda pengenal
itu, sekaligus dengan kitab kecil tulisan tangan To Hoa Jin yang
berisikan sejarah, aturan dan kisah lain mengenai Hwe Liong
To. Baru setelah itu, merekapun minta diri diikuti Gwan Thong
yang perlengkapan pribadinya diatur oleh To Hoa jin.
====================
Jadwal Pertemuan atau Pertarungan 10 Tahunan yang
sudah berkali-kali tertunda dan kini berubah menjadi Pibu 10
Tahunan dan sudah berganti GENERASI tinggal 15 hari lagi.
Tetapi, meskipun tinggal 15 hari, ketegangan yang mengitari
pibu tersebut justru jauh melebihi ketegangan pada pibu atau
pertemuan-pertemuan sebelumnya. Karena jika pibu atau
tarung 10 tahunan hanya diketahui terbatas oleh tokoh
puncak yang bertarung: Siauw Lim Sie, Bu Tong Pay, Kay Pang,
Lembah Pualam Hijau, Bengkauw, Lam Hay Bun dan tokoh
tersakti Thian Tok, maka sekali ini beda. Sekali ini sudah
melibatkan perguruan masing-masing dan tidak terbatas pada
tokoh puncaknya. Masing-masing perguruan boleh disertai
atau ditemani setidaknya 1 atau 2 orang yang sekaligus
menjadi saksi pibu yang dimaksud.
Dan selain itu, persoalan yang dialami TUAN RUMAH kali
ini, LAM HAY BUN, ternyata juga menyumbang ketegangan

Tarian Liar Naga Sakti I 2548


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang lain. Isue ganyang Lam Hay Bun yang terkait dengan
“kisruh” dalam perguruan tersebut, ikut menggerakkan para
Pendekar di Tionggoan untuk menyerang Lam Hay Bun.
Untung saja Duta Agung Kiang Ceng Liong mampu
menyelesaikan persoalan tersebut dan membuat para
Pendekar Tionggoan tidak jadi berlayar ke Lam Hay untuk
mencari dan menyerang Lam Hay Bun. Tetapi, meskipun
demikian, ketegangan masih belum berlalu karena para
pendekar terus dan terus menunggu kabar dari Ceng Liong.
Persoalan lain yang semakin memperpanas situasi adalah
mengganasnya Kiang Hauw Lam yang membunuhi banyak
tokoh persilatan dari semua perguruan yang ditemuinya.
Bahkanpun termasuk tokoh dan anak murid dari perguruan
ternama, yakni dari Siauw Lim Sie, Bu Tong dan Kay Pang.
Mengganasnya Hauw Lam ini yang menggerakkan para
Pendekar Tionggoan untuk menyerbu Lam Hay Bun, karena
Hauw Lam diketahui berada dalam rombongan yang
menyerbu Lam Hay Bun di Lautan Selatan berdasarkan
informasi yang dibawa Lamkiong Sian Li ketika mendarat di
Tionggoan dan menuju Lembah Saldju Bernyanyi.
Padahal, selain tiga urusan di atas, masih ada persoalan
lain yang tidak kurang besar perannya dalam meningkatkan
ketegangan di Tionggoan. Urusan tersebut adalah
TANTANGAN TERBUKA BENGKAUW PERSIA yang ditujukan
kepada Duta Agung. Benar urusan utamanya adalah uruan
bengkauw, tetapi menjadi melebar karena tantangan
ditujukan kepada Duta Agung yang disebutkan dalam
tantangan itu “mewakili Tionggoan”. Meski masih berjarak 3-4
bulan dari Lam Hay, tetapi getar-getar ketegangan yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2549


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

diakibatkan tantangan ini tetap saja terasa. Tentu tidak sedikit


orang yang menantikan pibu bersejarah yang terjadi baru
sekali ini dan melibatkan tokoh-tokoh besar dari luar
Tionggoan. Siapa yang akan memenangkannya menjadi topic
hangat yang dibahas banyak orang dari hari kehari. Dan secara
tidak sadar menambah ketegangan di Tionggoan.
Siang itu, di Pantai Laut Selatan terlihat beberapa orang
sudah hadir dan berada disana. Orang-orang itupun bukanlah
tokoh-tokoh biasa belaka, karena terlihat ada Duta Agung
Kiang Ceng Liong bersama istrinya Liang Mei Lan; Kemudian
juga terlihat disana sudah tiba Liang Tek Hoat beserta istrinya
Siangkoan Giok Lian dari bengkauw yang membawa serta
Lauw Gwan Tong; kemudian juga ada Kauwcu Bengkauw
SIangkoan Tek dan terakhir adalah 2 orang nona, siapa lagi
jika bukan Cui Giok Lie yang menggemaskan dan Lamkiong
Sian Li si dara dari Lam Hay Bun dan terakhir Tham Beng Kui,
tocu muda dari Lembah Saldju Bernyanyi. Kelihatan sekali jika
mereka sedang bercakap-cakap serius dan sudah berlangsung
cukup lama. Apa gerangan yang mereka percakapkan?:
“Demikianlah Duta Agung apa yang dapat kusaksikan dan
kulihat langsung kejadian di Lam Hay Bun. Masih untung aku
bisa menyelamatkan diri melalui jalan rahasia dan memberi
tahu kong chouw Lamkiong Bouw. Perkembangan terakhir
yang kutahu menjelang berlayar menuju Tionggoan adalah,
rombongan penyerang itu dengan menyandra Ayah dan
Toako berkeras mengambil alih Lam Hay Bun. Padahal, selain
menyandera ayah dan toako, mereka juga menyandra bibi
yang menjadi wakil ayah di Lam Hay Bun. Melihat keadaan
yang berbahaya itu, dan sepengetahuanku kong chouw tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 2550


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ingin terlibat jauh kedalam urusan Lam Hay Bun lagi, maka
kemungkinan besar Lam Hay Bun sedang dikuasai rombongan
penyerbu itu ….………” demikian Lamkiong Sian Li
menyelesaikan laporannya mengulangi apa yang dia ceritakan
kepada Tham Beng Kui sewaku menemuinya di Lembah Saldju
Bernyanyi.
“Kurang ajar, sungguh berani mereka ……” terdengar
Siangkoan Tek menggeram. Wajar, karena kakek ini memang
berteman baik dan bahkan mengangkat persaudaraan segi
tiga dengan Lamkiong Bouw dan Kiang Cun Le dari Lembah
Pualam Hijau. Dan mereka bertigalah yang berinisiatif
meredakan permusuhan antara perguruan mereka masing-
masing. Dan sejauh ini sudah berjalan cukup baik.
“Sejauh yang kulihat, termasuk juga pembunuhan gelap
para pendekar yang sedang menuju Lam Hay Bun, maka dapat
kupastikan, memang mereka sudah menguasai Lam Hay Bun.
Jika Lamkiong Bu Sek locianpwee yang memimpin, bisa
kupastikan dia akan meminta bantuanku atau bantuan
Siangkoan Tek locianpwee, tetapi semua itu tidak dilakukan.
Karena itu, bisa dipastikan Lam Hay Bun sedang dikendalikan
orang lain …” terdengar Ceng Liong menganalisis.
“Benar, benar …….. analisamu sangat masuk di akal Duta
Agung. Dan jika memang demikian, maka kita harus berusaha
menolong Lam Hay Bun, jangan sampai karena ulah orang
lain, mereka kembali dimusuhi seluruh perguruan di
Tionggoan.” terdengar Siangkoan Tek kembali berbicara.
Semua saling pandang dan kelihatannya semua setuju
dengan usulan Siangkoan Tek tadi …….. tetapi, bagaimana

Tarian Liar Naga Sakti I 2551


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

melaksanakan usulannya tadi tentu saja tidaklah semudah


mengucapkannya alias tidak gampang. Semua sadar dan
mengerti dengan keadaan itu, dan Ceng Liong tahu itu:
“Kita semua setuju membantu Lam Hay Bun. Tetapi,
melaksanakannya yang perlu kita bicarakan. Kita tentunya
tidak bisa masuk secara berterang, karena jika demikian, maka
sulit untuk memasuki Lam Hay Bun dengan penjagaan gugus
pulaunya yang kudengar sangat rapih dan luar biasa kuatnya
……”
“Benar, aku sendiri ragu apakah dapat menembus
penjagaan mereka dan kemudian memasukinya Duta Agung
….” Siangkoan Tek kembali berkata.
“Gampang saja, biarkan Enci Sian Li yang membantu kita
….” terdengar si nakal Giok Lie berbicara tanpa diminta.
Padahal, memang Ceng Liong berharap kesediaan Sian Li
untuk membantu mereka.
“Kita memang harus bekerja secara menggelap, karena
tidak mungkin kita membantai dan bentrok dengan seluruh
kekuatan Lam Hay Bun. Rasanya cukup bagi kita dengan
menguasai pemimpin mereka, para perusuh itu, maka kita
akan bisa menyelesaikan banyak urusan ……… bagaimana
Nona Sian Li ….”? Ceng Liong berkata sambil menatap
Lamkiong Sian Li meminta pendapatnya.
“Sejahat-jahatnya Bibi Li Cu, tidak mungkin dia
mencederai Kong chouw ….. karena itu, sebaiknya kubawa
cuwi sekalian menemui kong chouw dan menetapkan apa
yang akan dilakukan sesuai dengan arahan beliau orang tua
……”

Tarian Liar Naga Sakti I 2552


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Begitupun lebih baik Nona ….. bahkan sangat baik


menurut hematku. Locianpwee Lamkiong Bouw pasti punya
cara bagaimana mengatasi persoalan tersebut ……” berkata
Ceng Liong menjawab usulan Sian Li.
“Dan jika demikian, maka jauh lebih mudah membawa
cuwi sekalian, karena tidak mesti melewati beranda depan
atau samping Lam Hay Bun. Tetapi, perjalanannya sangat
beresiko karena tergantung keadaan cuaca. Tempat kong
chouw langsung menghadap lautan lepas dan karena itu,
angin dan gelombang serta arus lautnya sungguh sangat
bergelora dan dalam tingkat terparahnya adalah SANGAT
MEMATIKAN. Hanya mereka yang mengerti keadaan Laut
Selatan yang bisa berlayar dan mendekati pulau dimana kong
chouw bertapa selama ini …….”
Semua terdiam dan ngeri mendengar penjelasan Sian Li.
Mereka semua adalah manusia yang dibesarkan di daratan
dan jarang bersentuhan dengan lautan, apalagi lautan lepas
dengan gelombangnya yang sangat tinggi.
“Satu hal lagi, kita hanya bisa mendekati pulau tempat
kong chouw diwaktu malam, dan pada malam hari, justru
gelombang dan arus laut selatan sangat berbahaya. Karena
itu, kita harus benar-benar menyiapkan diri untuk melayari
lautan itu …… setidaknya, kita akan berhadapan langsung
dengan lautan lepas selama 6 jam penuh. Hal ini bermanfaat
untuk menghindari pantauan langsung dari gugus pulau Lam
Hay. Bibi Li Cu memang menganali semua sudut gugus pulau,
tapi dia tidak sedetail kami mengenali gugus pulau itu ……..”
Sian Li berdiam diri sebentar, kemudian melanjutkan:

Tarian Liar Naga Sakti I 2553


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Kutahu cuwi sekalian memiliki kemampuan sangat tinggi,


tetapi dibutuhkan lebih dari kemampuan iweekang dan
ginkang tinggi untuk berlayar selama 6 jam di hempasan
gelombang dan giringan arus yang sangat berbahaya. Perlu
kuberitahukan, kami kakak beradikpun tidak berani untuk
setiap saat berlayar di daerah berbahaya itu, karena salah
sedikit, kita akan tersesat di lautan tak bertepi ……… karena
itu, dibutuhkan juga ketenangan dan kegigihan untuk
melawan arus laut itu ……..”
“Hehehehehe …… aku bisa …….. heheheheheheh ….”
terdengar tawa aneh dari si tolol Gwan Thong yang masih
asing bagi sebagian dari mereka.
Tetapi, berbeda dari yang lain, Giok Lian dan Tek Hoat
sangat mempercayai Gwan Thong, sayangnya begitu melihat
Mei Lan, Gwan Thong sudah selalu menempel dan berdiri di
dekat Mei Lan. Repotnya, Mei Lan belum begitu mengenal
Gwan Thong yang entah bagaimana kini sangat penurut
kepadanya.
“Husssshhhh, Gwan Thong, diam dulu ……..” Mei Lan
berbisik kepada Gwan Thong
“Lan Moi, tetapi kurasa Gwan Thong memang bisa
membantu Nona Sian Li. Ingat, dia lahir dan besar di Hwee
Liong To, juga di lautan selatan ……” berkata Tek Hoat
menegur atau tepatnya mengingatkan Mei Lan.
“Hehehehehhe ……. betul …… Hwee Liong To …….” Gwan
Thong berkata sambil menunjuk-nunjuk dadanya sendiri.

Tarian Liar Naga Sakti I 2554


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Benar, jika benar dia tokoh Hwee Liong To, dia malah
akan sangat membantu kita. Karena Hwee Liong To dan Pulau
Awan Putih, justru berada di gugusan yang lebih berbahaya
ketimbang Lam Hay Bun. Hanya bedanya, kedua pulau itu
adalah sebuah pulau yang jauh lebih besar ketimbang pulau
terbesar di Lam Hay Bun ……”
“Haaaaaa benarkah …..” kali ini Mei Lan yang kaget
sekaligus girang.
“Hehehehehehe …… Hwee Liong To ……. Heheheheheh
….” Kembali si dogol bersuara sambil menunjuk-nunjuk
dirinya.
“Baiklah, jika memang demikian, dengan bantuan Nona
Sian Li dan Gwan Thong, kita akan bisa memasuki Lam Hay
dari sisi yang sangat berbahaya. Karena itu, kita harus bersiap
sejak saat ini. Hanya, masih ada satu hal yang perlu kita
rundingkan ….”
“Ada lagi yang lain Duta Agung ….”? Bertanya Siangkoan
Tek, Kauwcu Bengkauw
“Benar locianpwee ……. Tidak bisa kita semua berlayar
sekarang ini, karena sebagian besar teman-teman kita masih
dalam perjalanan. Selain itu, pibu dijadwalkan untuk
berlangsung pada 15 hari kedepan. Karena itu, harus ada
salah seorang dari kita yang menunggu teman-teman dari
Siauw Lim Sie, Bu Tong Pay dan Kaypang untuk kemudian
bersama-sama menuju Lam Hay Bun. Selambatnya 5 hari
kedepan sudah dapat berlayar ke Lam Hay Bun ……..”

Tarian Liar Naga Sakti I 2555


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Hmmmmm, ditinjau dari banyak segi, lohu adalah orang


paling tepat. Sebab selain lohu, hanya bisa Nona Sian Li yang
mengantarkan rombongan itu ke Lam Hay, padahal orang
yang paham bagaimana menuju Lam Hay saat ini hanya lohu.
Tetapi, untuk meyakinkan diriku, kuharap Nona Sian Li
mengirimkan orang menjemput kami. Hanya, jika 5 hari
sebelum Pibu jemputan belum ada, maka lohu akan
memutuskan untuk berlayar berdasarkan pengetahuanku
yang terbatas ……..”
“Baik …… baik jika demikian …… kita putuskan demikian
……” demikian Ceng Liong akhirnya menyimpulkan. Dan
disetujui bersama semua orang.
Hari itu juga, siang itu juga, setelah beristirahat
memulihkan kondisi tubuh selama beberapa jam, dengan
sebuah kapal berukuran sedang, rombongan yang dipimpin
Lamkiong Sian Li dan terdiri dari Ceng Liong, Mei Lan, Tek
Hoat, Giok Lian, Tham Beng Kui, Gwan Thong, Giok Lie dan
Lamkiong Sian Li berlayar menuju Lam Hay Bun. Dan secara
bergantian Gwan Thong dan Sian Li mengemudikan kapal
untuk berlayar. Dan luar biasanya, Gwan Thong seperti
menemukan kebahagiaannya, karena ketika memimpin
pelayaran, ketololannya seperti lenyap, dan dia terlihat
seperti seorang nakhoda kapal yang sangat profesional. Hal
tersebut disadari semua orang ketika selama 5 jam Gwan
Thong mengemudikan pelayaran dan tidak pernah mengeluh,
tidak pernah tertawa tolol, tetapi terus menerus fokus
menghadapi terjangan gelombang dan angin yang sesekali
bertiup sangat kencang .

Tarian Liar Naga Sakti I 2556


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lebih mengherankan lagi, ketika semua menemukan


kenyataan pada hari ketiga. Yakni ketika mereka mulai
memasuki pelayaran 6 jam yang “sangat berbahaya” menurut
Sian Li, justru Gwan Thong yang mengemudikan kapal dengan
jauh lebih tenang dibandingkan Sian Li sendiri. Hanya saja,
Nona Lamkiong Sian Li tetap mesti menemani Lauw Gwan
Thong terus menerus untuk menetapkan arah agar mereka
tidak tersesat. Sementara pada jam kedua mereka menerjang
lautan lepas, Ceng Liong dan kawan-kawan yang tidak terbiasa
dengan Lautan, sudah merasa mual-mual dan pusing, karena
itu mereka akhirnya duduk bersila untuk memulihkan
semangat dan kondisi tubuhnya agar tetap segar.
Memasuki jam keempat, kapal sedang mereka benar-
benar terombang-ambing karena gelombang besar, angin
besar dan membawa suara membahana serta kegelapan yang
memang disengaja dipilih oleh Sian Li. Lampu kapal akan
membuat mereka terlacak dari Lam Hay Bun, karena itu,
keadaan mereka benar-benar tergantung Sian Li yang
memahami posisi dan mengetahui lokasi keberadaan mereka.
Tidak ada satupun yang mereka lihat di kiri dan kanan selain
gelombang yang naik turun dan mempermainkan kapal
mereka. Bahkan Mei Lan dan Giok Lan yang biasanya digdaya
di daratan, merasa menjadi begitu kecil dihadapan gelombang
yang membahana itu. Itu yang membuat mereka berdua,
seperti juga Ceng Liong, Tek Hoat dan Beng Kui memilih untuk
terus bersamadhi melawan rasa mual yang aneh.
Dan pada kesempatan itu, kembali Gwan Thong
mempertunjukkan siapa dirinya. Kapal memang terombang-
ambing, tetapi dengan sangat lihay dan bahkan sambil

Tarian Liar Naga Sakti I 2557


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tertawa-tawa dia mengemudikan kapal itu menunggangi


gelombang, terhempas kebawah dan kembali sejajar dengan
lautan. Dia tidak sedikitpun terlihat gugup, tidak juga terlihat
ketakutan, tetapi justru terlihat sangat gembira dan sangat
menikmati pelayaran mereka yang sebetulnya sangat
berbahaya itu. Cukup lama, lebih dari tujuh jam mereka
terombang-ambing, melebihi perkiraan Sian Li yang menyebut
6 jam. Sudah tujuh jampun masih tetap mereka belum
mencapai gugus pulau terluar yang disebutkan oleh Sian Li,
tetapi ketika Ceng Liong melihat Sian Li, diapun terdiam,
karena gdis itu terlihat tetap tenang dan tetap memberi
petunjuk dengan penuh percaya diri kepada Gwan Thong yang
dengan taat menuruti semua perintah Sian Li.
Tetapi, ketika semua orang terkejut dan ketakutan
dengan keadaan mereka, adalah Ceng Liong yang sejak jam
ketiga, setelah mengosongkan pikiran dan menyegarkan fisik
dan batinnya menemukan sesuatu yang aneh. Dia paham
benar jika gelombang dan angin di luar kapal adalah kekuatan
yang tak terlawan oleh perahu atau kapal sedang yang sedang
berlayar itu. Tetapi, dengan ketenangan dan dengan
kematangan Gwan Thong dan Sian Li, kapal itu terus berlayar,
terkadang menunggangi gelombang, terkadang terhempas ke
bawah, terkadang bergoyang-goyang bagai mau remuk, kapal
itu terlihat ringkih namun terus melaju tanpa pecah dan tanpa
terhembas rusak. “Bukankah kekuatan di luar itu adalah
kekuatan alam yang tak terlawan ….? Mengapa perahu kecil
ini mampu bertahan lama dan tidak rusak, tidak hancur, meski
sangat ringkah dan sewaktu-waktu hancur. Dan setelah 6 jam
bahkan lebih, toch tetap saja tidak terhempaskan dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2558


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terhancurkan oleh kekuatan alam yang tidak terbatas itu.


Bukankah ini adalah fakta yang sangat menarik? ……. dan apa
pula sebabnya? Bukankah kekuatan di luar justru adalah
kekuatan tak terlawan …..”?
Pertanyaan-pertanyaan yang bermain-main didalam
pikiran Ceng Liong itu semakin menghujam ke pikirannya
ketika pada jam kelima dan seterusnya, angin justru semakin
membadai, kecepatan angin semakin memuncak dan
gelombang lautan juga seirama, semakin membadai dan
gelombang semakin tinggi dan tinggi. Pada jam itu, Tek Hoat,
Giok Lian dan Mei Lan semakin ngeri meskipun tidak
kehilangan kesadaran. Adalah Giok Lie dan Beng Kui yang
paling menderita, terserang rasa mual dan pusing dan terus
bekerja keras untuk menetralisasi keadaan tubuh mereka.
Tetapi bagi Ceng Liong, fakta bahwa perahu itu terus melaju
dan tidak terhempas rusak membuat dia ingin bertanya
kepada Sian Li, tapi sayang dia tak mungkin melakukannya.
Dia cukup melihat dalam batinnya bagaimana kapal
mereka sedemikian kecil dan sedemikian ringkih selalu dan
selalu diterjang badai, kemudian naik menunggangi
gelombang serta terhempas lagi ke lautan. Cukup lama,
sangat lama malahan Ceng Liong mengamatinya dengan
ketenangan batinnya. Bahkan, tanpa disadarinya, dia sampai
mengerahkan “Ilmu Ketenangan Batin” untuk mengamati
fenomena yang anek itu. Mengamati lautan buas, gelombang
raksasa, hembusan angin berkecepatan tinggi, tetapi juga
menyaksikan dan mengamati bagaimana Gwan Thong yang
sehari-harinya Nampak tolol, tetapi tiba-tiba berubah sangat
berwibawa dan sangat cekatan. Dia mengamati kerjasama

Tarian Liar Naga Sakti I 2559


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

antara Sian Li dengan Gwan Thong yang saling memberi info


dan berdiskusi, menentukan arah, menunjuk ke gelombang
besar, dan kemudian mengatur keseimbangan hingga ketika
gelombang perkasa datang, perahu itu dengan gemulai
menghadapinya tanpa rusak.
”Astaga, mengapa bukan cara seperti ini kelak yang dapat
digunakan melawan Cit Sat Sin Tjiang ….”? Bertanya Ceng
Liong dalam hati, dan tanpa diketahuinya, dia mengenali cara
menaklukkan Cit Sat Sin Tjiang dalam gaya Pulau Awan Putih.
Karena sebetulnya, resep gelombang besar yang ditaklukkan
Gwan Thong inilah yang melandasi tata gerak dan daya tahan
Pulau Awan Putih. Inilah rahasia Awan Putih yang terasa tapi
taka da, taka da tetapi ada dalam melawan kekuatan Cit Sat
Sin Tjiang yang memiliki kekuatan dahsyat bahkan sering tak
terlawan. Tetapi, Ceng Liong berbeda dengan Pulau Awan
Putih, dia menyusunnya sendiri dan berbeda, tidak sama
dengan iweekang dan tata gerak Pulau Awan Putih.
Sebaliknya, dia menggubah dalam angannya, dalam batinnya
sebuah tata gerak, ilmu silat yang kemudian diciptakannya
dengan inspirasi keadaan mereka di tengah hempasan badai
laut selatan. Di tengah hempasan badai laut selatan inilah
justru Ceng Liong menemukan dan membentuk sebuah tata
gerak dan ilmu baru yang kemudian dinamakannya: Pat Ciang
Lam Hay Soh Lang (Delapan Pukulan Laut Selatan Menyapu
Gelombang). Sebuah ilmu silat lemas yang disarikannya
berdasarkan pertarungannya dengan Wong Jin Liu, saripati
ilmu 2 sesepuh Siauw Lim Sie dan pengalamannya melihat
betapa kapal mereka diombang-ambingkan laut selatan tetapi
tetap selamat.

Tarian Liar Naga Sakti I 2560


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tepat 8 jam baru kemudian mereka mencapai bibir


pantai. Bukan, bukan bibir pantai, tetapi tebing hitam
mengerikan yang baru mereka sadari ketika mendekatinya.
Dan kembali kepiawaian Gwan Thong yang membuat mereka
mampu mendekat hingga ke jarak yang sangat dekat dengan
tebing tanpa harus terhempas. Terdengar Sian Li berkata
kepada mereka semua:
“Kita semua harus bersiap …… kapal ini bisa sewaktu-
waktu terhempas dan hancur menabrak dinding pulau. Pada
jarak tertentu kita harus melompat ke tebing tersebut, dan
semua boleh mengikuti aku nanti. Karena ada jalanan khusus
yang dibuat di tebing tersebut. Gwan Thong akan
mengemudikan kapal ini kembali ke lautan lepas tetapi dia
punya kemampuan luar biasa di air, dia akan menyusul kita
nanti ……… baik, semua bersiap sekarang. Ikuti lompatanku
setelah 3 detik, dan begitu seterusnya …… apakah semua
sudah siap ………”?
Semua terebut perhatiannya oleh teriakan Sian Li. Tetapi,
Ceng Liong dan Mei Lan dengan takjub melihat betapa Gwan
Thong bekerja keras dengan kerutan serius di keningnya dan
terlihat sangat gagah dan berwibawa. Dia bekerja keras
menahan kemudi kapal dan lengannya bergerak dan
kekuatannya jelas terkerahkan secara luar biasa. Sementara
itu, Sian Li memandang ke belakangnya dan setelah semua
siap, akhirnya diapun berkata atau tepatnya memerintahkan:
“Kita mulai, aku akan mendahului, waktu kita sangat
terbatas karena Gwan Thong hampir tak mampu lagi
mengendalikan kapal. Sekarang …….”

Tarian Liar Naga Sakti I 2561


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Setelah berkata demikian Sian Li kemudian melayang,


tetapi tidak langsung ke tebing, karena ternyata ada batu
karang lainnya yang cukup menonjol sebelum ke tebing.
Setelah Sian Li disusul oleh Mei Lan, Giok Lian, Beng Kui, Giok
Lie, Tek Hoat dan paling akhir Ceng Liong …….. pada saat
giliran Ceng Liong, Gwan Thong sudah mulai “menyeret” atau
“mengemudikan” lagi perahu menuju lautan lepas. Tetapi
tentu saja bukan urusan berat bagi Ceng Liong untuk
meloncat dari kapal yang mulai kembali berlayar dan
kemudian melesat menuju arah yang dituju rombongan
sebelumnya. Bahkan seperti Mei Lan, Giok Lian dan Tek Hoat,
diapun meloncat langsung ke tebing dimana teman-temannya
mulai bergerak karena sudah menemukan “jalanan darurat”
berupa celah kecil yang cukup untuk seorang manusia lewat.
Ketika semua sudah dalam keadaan aman, Ceng Liong
berbalik menghadap ke lautan, dan dengan kekuatannya yang
luar biasa dia bisa melihat kapal yang dikemudikan Gwan
Thong sudah semakin menjauh ke lautan lepas. Tetapi, diapun
melihat Gwan Thong yang meloncat ke dalam air dan
kemudian lenyap ke bawah ……….. diapun menunggu, semua
menunggu ….. hanya Sian Li yang tetap tenang.
“Sebentar lagi dia akan tiba, jika ada tokoh nomor satu di
air, maka tidak salah lagi, Gwan Thonglah orangnya …….”
begitu gumamnya yang terdengar jelas di telinga semua
orang. Dan, memang demikian adanya. Tidak berapa lama
kemudian, sesosok tubuh melenting dari dalam lautan dan
meloncat keudara menyusul kemudian melesat menuju
tempat mereka berdiri ………….

Tarian Liar Naga Sakti I 2562


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Engkau sungguh malaekat lautan Gwan Thong ….” Pujian


tulus keluar dari mulut Ceng Liong begitu Gwan Thong
mendarat di belakang rombongan mereka. Dan ajaibnya,
pakaiannya tidak berapa lama sudah langsung kering, bahkan
terlihat sedikit asap mengepul dari badannya. “Hmmmmm,
Sam Yang Hui Kang ….” Desis Ceng Liong dalam hati.
Sementara itu, sebelum Lauw Gwan Thong sempat tertawa
dan juga bersuara, Mei Lan sudah berbisik lebih dahulu:
“Psssstttttt, sudah waktunya berdiam diri ……” dan karena
larangan Mei Lan, Gwan Thong hanya tersenyum meringis
sambil menganggukkan kepala. Tololnya sudah langsung
muncul kembali. Maka rombongan itupun mulai berjalan
dalam pimpinan Sian Li. Kurang lebih 10 menit kemudian,
merekapun menempus tebing itu melalui jalan rahasia dan
sudah berada di gerbang memasuki Gugus Pulau Lam Hay Bun
bagian depan. Berbeda dengan kedatangan Li Cu dan
rombongannya yang menembus sisi sebelah, maka
rombongan Sian Li menembus sisi lainnya yang langsung
menuju ke tempat Samadhi Lamkiong Bouw.
“Kita sebaiknya menemui kong chouw terlebih dahulu
……” saran Lamkiong Sian Li yang langsung disetujui semua,
tetapi terutama dia melirik Ceng Liong. Baru ketika dia
menyaksikan dan melihat Duta Agung Kiang Ceng Liong juga
mengangguk tanda setuju, maka diapun kemudian mulai
melangkah maju. Tetapi, baru beberapa langkah mereka
berjalan, Tek Hoat, Giok Lian, Mei Lan dan Ceng Liong
menghentikan langkah mereka dan Nampak saling pandang.
Sian Li otomatis juga berhenti melangkah dan kemudian
bertanya serius:

Tarian Liar Naga Sakti I 2563


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Ada apa gerangan …..”?


“Ada yang sedang bertempur hebat di arah sana
…..……….” adalah Kiang Ceng Liong yang mengeluarkan suara
terlebih dahulu sambil kemudian menunjuk arah dimana
pertempuran itu berlangsung.
“Ach, itu adalah arah pintu rahasia yang biasa dilalui
orang-orang dalam Lam Hay Bun, siapa gerangan yang
menyusup …..”? berkata Lamkiong Sian Li dengan gugup.
“Lan Moi, mari kita melihat keadaan ……..”
“Duta Agung …….. nanti keberadaan kita terlacak orang
……..” Sian Li mengingatkan Ceng Liong akan resikonya.
“Jangan khawatir, tidak akan …… Lan Moi, mari ……”
Dan keduanyapun segera melayang pergi dengan
kecepatan tinggi. Bahkan kemudian terlihat seperti asap yang
melayang namun dengan kecepatan yang tidak terikuti mata
orang biasa. Hal ini membuat semua orang meleltkan lidah,
tapi tidak mengagetkan buat Giok Lian dan Tek Hoat.
Mei Lan dan Ceng Liong paham, keduanya akan mencebur
ke lautan, tetapi entah mengapa, setelah menikah keduanya
kini sudah jauh lebih saling mengenal dan saling melengkapi.
Ceng Liog tahu jika ginkang Mei Lan memang istimewa,
karena itu dia yang mencelat lebih dahulu dan disusul Mei
Lan, dan dengan cara istimewa keduanya terus melesat
kedepan dengan saling bantu. Dan cara istimewa itu
membawa keduanya terus mendekati asal suara pertempuran
tersebut berasal; Tetapi karena khawatir terlacak musuh,

Tarian Liar Naga Sakti I 2564


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keduanya tidak melayang turun di tempat pertempuran,


tetapi memilih jarak yang cukup untuk tidak ketahuan.
Tapi alangkah terkejutnya mereka ketika akhirnya
mengetahui yang datang dan sedang bertempur adalah
paduan yang aneh; Yakni Kwan Siok Bu, Kwan Siok Bi, Kwan
Hong Li dan seorang Nenek yang terlihat sudah sangat tua dan
sepuh ditambah seorang lain yang sangat mereka kenal,
karena memang sahabat kekal keduanya, yakni Souw Kwi
Song, si pendekar Siauw Lim Sie.
“Astaga, mengapa Song te berada disini …….”? Ceng Liong
bertanya sambil berbisik kepada Mei Lan istrinya.
“Liong ko, bukankah memang Thian Ki Hwesio
menyebutkan jika sutenya ini berlayar kemari beberapa waktu
lalu …..”?
“Benar, tetapi, mengapa dia berada bersama rombongan
Pulau Awan Putih ….”?
“Entahlah koko ………”
Tetapi, siapa gerangan yang sedang bertempur..? Mari
kita tengok arena pertempuran yang cukup menarik itu.
Di arena ternyata yang sedang bertempur adalah Kwan
Siok Bu, ayah dari Kwan Hong Li dan yang menjadi lawannya
adalah Janaswamy, si tokoh muda culas dari Thian Tok dan
menjadi salah satu anggota perusuh bekas Thian Liong Pang.
Dan saat itu, keduanya bertempur cukup hebat, meski setelah
beberapa saat, Kwan Siok Bu memukul Janaswamy mundur
menjauh, dan setelah itu diapun berkata dingin:

Tarian Liar Naga Sakti I 2565


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Hmmmmmm, lohu tidak punya urusan denganmu anak


muda …….”
Dan setelah beberapa saat, diapun melanjutkan:
“Kami datang untuk meminta penjelasan lebih lengkap
kepada pemilik Cit Sat Sin Tjiang di Lam Hay Bun, mengapa
melanggar sumpah Persekutuan 3 Pulau untuk tidak
mengembara dan memamerkan Ilmu Silat Pusaka 3 Pulau di
Tionggoan. Dan engkau jelas bukan tokoh yang dimaksud ……”
Janaswamy yang terlontar ke belakang oleh Kwan Siok Bu
sudah sadar jika lawan yang dihadapinya adalah lawan berat.
Karena itu, untuk maju kembali dia mesti menunggu perintah
dari “atasannya”, dan dia tahu betul jika “atasan” yang
dimaksud sudah berada disana. Apalagi karena titik masuk
para pendatang ini, memang titik masuk yang hanya diketahui
segelintir orang di Lam Hay Bun.
“Siapa gerangan yang engkau maksudkan sebagai
“Pemilik Cit Sat Sin Tjiang”? tiba-tiba terdengar sebuah suara
yang berasal dari belakang Janaswamy dan berjalan semakin
lama semakin mendekati arena tadi.
“Cit Sat Sin Tjiang adalah ILMU PUSAKA pemilik Gugus
Pulau Lam Hay Bun, sama seperti Pek Lek Sin Jiu dan Sam
Yang Hui Kang milik Hwee Liong To dan PAN YO SANKONG
serta TOA PAN YO HIAN KONG menjadi milik Pulau Awan
Putih. Karena itu, kami ingin meminta pertanggungjawaban
langsung dari pemilik ataupun Tocu Lam Hay Bun yang
menjadi pimpinan disini......”

Tarian Liar Naga Sakti I 2566


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Terdengar pemilik suara yang mendatangi sudah semakin


dekat dan bahkan selesai berbicara, dia sudah berhadapan
dengan para pendatang yang mengaku berasal dari Pulau
Awan Putih tersebut:
”Untuk sementara adalah aku yang menjadi Tocu Lam Hay
Bun dan juga pewaris Cit Sat Sin Tjiang, karena sudah sejak
jaman kong-kong Lamkiong Bun Ouw ilmu tersebut hilang dan
baru kulatih kembali dalam 10 tahun terakhir. Mohon maaf
bila apa yang engkau sebutkan sama sekali tidak kupahami
........”
”Hmmmmm, kemana Lamkiong Bun Ouw atau Lamkiong
Bouw, harus mereka yang menjelaskan dan bukannya anak
kecil seperti engkau .......” tiba-tiba si Nenek yang sejak tadi
berdiam diri berkata dengan suara melengking dan sangat
”menyakitkan telinga”. Lontaran suaranya menandakan
tenaga dalam si Nenek benar-benar luar biasa dan
menandakan jika si pelontar suara memiliki kekuatan tenaga
dalam yang sudah pada tingkat sempurna. Lamkiong Li Cu
sendiri tersentak, karena meski dia sudah menguasai Cit Sat
Sin Tjiang dan tenaga iweekangnya sudah maju jauh, tapi
harus dia akui, lontaran suara nenek tadi benar-benar
menyentaknya.
”Hmm, malam-malam kalian memasuki Lam Hay Bun. Dan
begitu banyak permintaan kalian kemukakan, apakah kalian
menyangka Lam Hay Bun ini rumah kalian dan tidak
menghormati kami yang menjadi pemilik pulau ini .....”?
bertanya Lamkiong Li Cu mulai terusik ketenangan dan
kesabarannya oleh kekasaran nenek tadi. Meski benar dia

Tarian Liar Naga Sakti I 2567


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

merasa kagum atas kekuatannya, tapi jelas dia tidak merasa


takut.
”Siapa engkau ....”? kali ini adalah Kwan Siok Bu yang
bertanya.
Sampai berdiri dalam posisi yang sejajar dengan
Janaswamy baru Li Cu berhenti dan kemudian berkata dengan
suara keras:
”Begini baru sedikit sopan. Kalian mesti paham lebih dulu
dengan siapa berhadapan baru mengumbar amarah di Lam
Hay Bun .......... aku adalah Lamkiong Li Cu dan untuk
sementara menjadi Tocu di Lam Hay Bun. Orang-orang yang
engkau sebutkan tadi (sambil memandang Nenek tadi), adalah
kong-kong dan ayahku. Karena itu, semua pertanyaan seputar
Gugus pulau ini mesti kalian tanyakan kepadaku ......”
”Hikhikhikhikhik, sungguh anak ayam yang menyangka
dirinya rajawali. Anak kecil, lebih baik engkau memanggil
kong-kong atau ayahmu, biar mereka yang berbicara
denganku atas pelanggaran yang dilakukan Lam Hay Bun atas
sumpah leluhur 3 Pulau pada puluhan atau ratusan tahun
silam ......”
Mendengar adanya ”SUMPAH LELUHUR 3 PULAU” yang
dikemukakan Nenek tadi, Li Cu terdiam. Karena sebetulnya,
dia tidak terlampau paham atas sumpah yang dimaksud dan
karena itu, dia terdiam tak tahu apa yang harus dikatakannya.
Tetapi, hanya sepersekian detik dia terguncang, karena
beberapa saat kemuian, diapun berkata dengan suara lantang:

Tarian Liar Naga Sakti I 2568


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Sumpah 3 Pulau itu sudah tidak berlaku bagi Lam Hay


Bun, karena itu, lebih baik kalian pergi meninggalkan Lam Hay
Bun. Tetapi kalian harus meninggalkan Anak Muda itu disini
(sambil menunjuk Souw Kwi Song .......)”
”Hikhikhikhik ...... ternyata anak kecil yang tidak tahu
sedikitpun sejarah Lam Hay Bun. Hmmmm, engkau sama
sekali tidak layak berbicara dengan kami, jauh lebih baik
engkau panggil ayah atau kakekmu itu karena mereka yang
mengerti apa yang kukatakan tadi dan memang harus
merekalah yang bertanggungjawab terhadap pelanggaran
atas sumpah para leluhur 3 pulau. Jika tidak, maka persoalan
ini akan menjadi lebih panjang, lebih luas dan akibatnya akan
sangat merugikan bukan hanya Lam Hay Bun, tetapi juga kami
.....”
Sambil perdebatan terus berlangsung, Ceng Liong berbisik
kepada Mei Lan dengan suara rendah agar tidak terlacak
tokoh-tokoh hebat di arena itu:
”Lan Moi, urusan disini kuserahkan kepadamu dan Tek
Hoat serta Gwan Thong. Engkau terimalah ini (sambil
menyerahkan lencana Hwee Liong To), harus engkau yang
mengendalikan Gwan Thong, Lan moi ........... biarlah aku
menemui Lamkiong Bouw untuk menyelesaikan kisruh di Lam
Hay Bun .....”
”Baiklah koko ........” Liang Mei Lan tidak banyak berbicara
karena dia sanga paham, untuk menghadapi urusan 3 Pulau,
yang terbaik untuk maju adalah Tek Hoat dan juga Lauw Gwan
Thong. Dan agar Gwan Thong dapat dikendalikan dan tidak
membuta, maka sangat dibutuhkan kehadirannya serta

Tarian Liar Naga Sakti I 2569


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lencana Emas Hwee Liong To. Ceng Liong sementara itu


sudah mencelat kembali untuk urusan yang lain.

Episode 47: Babak Baru 3 Pulau (2)


Dan tidak berapa lama, Gwan Thong, Tek Hoat dan Giok
Lian sudah bergabung dengan Mei Lan, sementara dengan
dipimpin oleh Sian Li, Ceng Liong bersama yang lain sudah
menuju ke ruangan rahasia dimana tokoh tertua Lam Hay Bun
selama ini bertapa: Lamkiong Bun. Tetapi, begitu mereka tiba
di pintu ruangan rahasia tokoh tua Lam Hay Bun itu, dan
belum lagi Lamkiong Sian Li mengetuk pintu pintu masuk,
tiba-tiba pintu masuk itu sudah terbuka dengan sendirinya.
Dan bahkan terdengar suara dari dalam menyambut mereka:
”Silahkan masuk ......... cucuku yang cantik, engkau
sungguh-sungguh sudah berusaha sangat keras untuk
menjaga nama baik dan kehormatan Lam Hay Bun ......”
’Kong chouw, maafkan Sian Li ........” sambil berkata
demikian, Lamkiong Sian Li sudah bergegas masuk kedalam
dan langsung berlutut didepan kakek tua tinggi besar yang
semua rambutnya sudah memutih. Inilah Lamkiong Bouw,
tokoh tertua Lam Hay Bun yang masih hidup dan yang
”terpaksa” masih harus mencampuri urusan Lam Hay Bun
pada masa-masa terakhir kehidupannya. Dan dengan rasa
sayang dan kasih yang tak tersembunyikan dia membelai
kepala cucu perempuannya itu sambil berkata:
”Sudahlah cucuku ........ tidak ada yang perlu dimaafkan.
Justru kedatanganmu adalah harapan satu-satunya bagi Lam

Tarian Liar Naga Sakti I 2570


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hay Bun untuk menghindarkan pertentangan yang akan


sangat mematikan dengan Tionggoan. Lebih daripada itu, juga
akan sekaligus membersihkan nama Lam Hay Bun dari borok
yang akan sangat memuakkan ini. Karena itu cucuku, biarlah
malam ini kita bicarakan dan rundingkan apa yang terbaik
untuk engkau lakukan. Pertama, akan kuserahkan kepadamu
tanda dan lambang tertinggi Lam Hay Bun. Sebagaimana
engkau pahami dan mengerti, lambang tersebut akan
memberimu kekuasaan untuk menyelesaikan semua urusan
dan persoalan di Lam Hay Bun sekarang ini ....”
Tetapi, bukannya girang, Sian Li justru merasa kaget dan
terkejut setengah mati. Mana bisa dia menanggung beban
yang demikian besar? Yakni untuk menyelesaikan semua
kekisruhan Lam Hay Bun saat ini, serta sekaligus
membersihkan kotoran yang melekat erat dan mengancam
kehormatan Lam Hay Bun. Sungguh sebuah beban berat yang
tidak dipikirkannya sejak semula.
”Cucuku ...... satu-satunya keturunan Lamkiong yang
berada diluar jaminanku untuk tidak mengganggu ”mereka”
yang menyandera Lam Hay Bun adalah engkau seorang. Jika
bukan engkau yang bergerak dan menggerakkan semua
kekuatan Lam Hay Bun menentang mereka yang ingin
”merusak” Lam Hay Bun, habis siapa lagi? Ayahmu, kakekmu,
paman dan bibimu, semua sudah kujaminkan keselamatan
mereka dengan tidak akan ”menahan” dan menghalangi
perbuatan Li Cu. Hanya engkau satu-satunya yang bebas dari
jaminanku itu, dan boleh bergerak tanpa kong chouwmu ini
melanggar janji dan jaminannya. Engkau memang boleh
membawa serta Duta Agung yang masih muda namun hebat

Tarian Liar Naga Sakti I 2571


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

itu, tetapi kuragukan apakah dia bersedia mencampuri urusan


dalam Lam Hay Bun .........”
Hebat perkataan itu. Dan memang, Ceng Liong sejak tadi
tidak berani mencampuri urusan antara Kakek Buyut dan Cucu
buyutnya yang berkaitan dengan persoalan dalam Lam Hay
Bun. Karena itu, dia hanya berkata singkat:
”Duta Agung memberi hormat kepada Lamkiong
Locianpwee ...... dan benar sekali, meski siap membantu,
tetapi kami hanya sanggup untuk porsi yang dapat kami
lakukan sesuai kepantasan dunia persilatan ......”
”Hahahahahaha, engkau dengar Sian Li. Masa depan dan
kejayaan Lam Hay Bun saat ini, sangat tergantung kepada
kesediaanmu untuk menyelesaikan misimu yang telah engkau
mulai dan mesti engkau sendiri yang menyelesaikannya. Jika
engkau tidak bersedia, maka kita semua secara bersama akan
menjadi saksi kehancuran Lam Hay Bun. Hancur dikarenakan
orang-orang yang memiliki ambisi yang menjijikkan itu, meski
salah seorangnya justru adalah anakku sendiri. Engkau harus
cepat menyanggupi atau tidak, karena Kakekmu ini masih
akan mengurus satu persoalan lain berkaitan dengan Lam Hay
Bun sebelum akhirnya menyerahkan kepada kalian semua,
karena tugas kakekmu ini sudah usai ....”
”Kong chouw, apa yang dapat kulakukan untuk nama
besar dan terutama keselamatan Lam Hay Bun kita, pasti akan
kulakukan dengan senang hati ........” akhirnya Sian Li
menyatakan kesanggupannya.
”Hahahahahaha, aku tahu .... aku tahu cucuku. Dan yang
mesti engkau kerjakan sebetulnya mudah saja, tetapi

Tarian Liar Naga Sakti I 2572


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membutuhkan kesediaanmu dan juga keberanianmu. Karena


....... engkau akan kuangkat engkau menjadi Tocu Lam Hay
Bun saat ini dan kemudian, selanjutnya engkau harus
bertindak memimpin semua kekuatan Lam Hay Bun yang
tetap setia dengan kita untuk membersihkan semua anasir
jahat yang berusaha merusak nama Lam Hay Bun ......... ”
”Kong chouw ...... aku ...... aku .....” bukan main kagetnya
Lamkiong Li Cu. Sama sekali berada di luar perkiraan dan
jangkauan pemikirannya jika pada hari itu dia mesti menerima
beban yang teramat berat. Nama besar dan bahkan
keselamatan Lam Hay Bun kini berada dipundaknya, anak
bungsu, perempuan pula. Tetapi yang menurut kakek
buyutnya, hanya dia satu-satunya tokoh Lam Hay Bun yang
tersisa dan mungkin bertindak dengan tanpa penolakan
seluruh warga dan tokoh Lam Hay Bun dewasa itu. Sungguh
repot Sian Li memikirkannya.
”Katakan saja, engkau siap atau tidak. Jika tidak, kakekmu
akan segera pergi dan kita menunggu beberapa saat sebelum
Lam Hay Bun yang kita warisi dari leluhur terpuruk dalam
kekisruhan yang akan membuat keluarga Lamkiong kita
menderita malu untuk jangka waktu panjang ......”
”Ba .... ba .... baiklah Kong chouw, jika memang demikian
adanya, meskipun tidak berkesanggupan tetapi Sian Li siap
menanggungnya .......”
”Bagus ......... bagus ........... meskipun engkau seorang
anak gadis, tetapi tetap saja sangat membanggakan karena
engkau berani dan bersedia memikul beban yang tidak ringan
ini. Aku tahu cucuku, beban ini terasa sangat berat bagimu,

Tarian Liar Naga Sakti I 2573


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tetapi kita tidak memiliki jalan lain lagi. Karena itu, engkau
lebih mendekatlah kemari .......”
Lamkiong Sian Li, putri bungsu Lamkiong Bu Sek, si gadis
remaja yang sedang jatuh cinta namun memiliki keberanian
layaknya para keturunan keluarga besar Lam Hay Bun di
Lautan Selatan, kini berjalan dengan gemetar mendekati
kakek buyutnya:
”Lamkiong Sian Li, untuk dan demi keselamatan dan nama
besar Lam Hay Bun, lohu Lamkiong Bouw mengangkatmu
menjadi Pejabat TOCU LAM HAY BUN dengan MISSI Tunggal,
membebaskan dan membersihkan LAM HAY BUN dari anasir
jahat yang sedang memanfaatkan Lam Hay Bun untuk ambisi
pribadi mereka .........” sambil berkata-kata dan memberi
mandat kepada Lamkiong Sian Li, kakek itupun kemudian
menyerahkan Lencana Utama Lam Hay Bun, yakni sebuah
Pedang Kebiruan berbentuk seekor hewan laut, tetapi terlihat
berwarna dan bersinar mujijat. Pedang tersebut lebih tepat
disebut ”PISAU” karena lebih pendek daripada pedang biasa,
hanya saja, dapat dipastikan pedang pendek itu sangat tajam.
Dapat dilihat dari warna yang mengkilat menyakitkan mata
dan juga hawa mujijat yang sangat terasa memancar keluar.
Setelah menyerahkan ”Lencana Utama” tersebut,
Lamkiong Bouw berkata:
”Semua tokoh Lam Hay Bun terpaksa kuselamatkan dan
kujaminkan tidak akan melakukan gerakan apapun sampai
mereka menjebak para Pendekar Tionggoan yang akan datang
untuk Pibu 10 Tahunan. Tetapi, Lam Hay Bun tidak pernah
selicik itu dalam sejarahnya pada masa lalu untuk urusan pibu.

Tarian Liar Naga Sakti I 2574


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Karena itu Sian Li, engkau satu satunya keturunan langsung


leluhur Lam Hay Bun yang harus membersihkan Lam Hay Bun
dengan Lencana Utama yang untungnya tidak disita dan
diambil oleh Li Cu. Engkau boleh bergerak menggelap dan
menemui Pamanmu Liu Kong yang berada dalam
cengkeraman Li Cu. Tetapi, dengan memperlihatkan Lencana
Utama, maka dia pasti tahu apa yang harus dilakukannya.
Setelah engkau meninggalkan tempat ini, maka apapun
keputusan dan tindakanmu adalah tindakan dan keputusan
seorang Tocu. Jangan pernah melibatkan kakekmu ini dan
juga ayah dan kakakmu, karena mereka semua terikat dalam
perjanjianku dengan Li Cu. Dan karena itu, mereka harus terus
berada disini. Keberhasilanmu tergantung atas
kemampuanmu, kecerdikanmu dan keberanianmu. Untuk
tugas berat itu, engkau kuberi keleluasaan untuk bekerja
sama dengan mereka yang engkau anggap mampu dan
sanggup membantumu dalam membersihkan Lam Hay Bun
........”
”Baik, Sian Li siap kong chouw ...... Tapi, dimana gerangan
ayahanda dan toako? Apakah Sian li boleh menemui mereka
... ?”
”Tidak bisa cucuku, mereka semua sedang berlatih sejenis
ilmu rahasia yang diciptakan kong chouwmu Lamkiong Bun
Ouw. Pada saatnya, engkaupun bisa mendalaminya lebih jauh
setelah semua kisruh ini usai ....”
”Baik jika demikian kong chouw ..... Sian Li akan mulai
bertugas .....”

Tarian Liar Naga Sakti I 2575


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Bagus ......... dan jika seorang Duta Agung menemanimu


datang, tentunya ada sesuatu yang ingin disampaikannya.
Mari, Duta Agung yang hebat, diusia setua ini berjumpa
dengan orang muda mujijat sepertimu sungguh sebuah
kebahagiaan tersendiri .... Mari, kita boleh bercakap-cakap
sepuasnya ......” kakek tua Lamkiong Bouw, meski sudah rapuh
dimakan usia, tetapi tetap gagah, keras hati dan
mempertunjukkan kewibawaan dan kegagahannya. Mau tidak
mau Ceng Liong sangat menaruh hormat kepadanya.
”Terima kasih locianpwee ......” Ceng Liong kemudian
memberi hormat dan menjumpai Lamkiong Bouw, si tokoh
sepuh Lam Hay Bun dan terlibat dalam percakapan yang
cukup lama dan menarik. Tetapi, kita tinggalkan dulu
keduanya, mari kita menengok keadaan di tempat yang lain,
tempat dimana para tokoh 3 Pulau Lautan Selatan sedang
berjumpa dalam situasi yang aneh.
==============
”Hmmmm, jika memang kalian terus menerus berkeras,
dengan sangat terpaksa harus kami kerahkan kekuatan Lam
Hay Bun untuk menangkap dan mengenyahkan kalian dari
Lam Hay Bun ....... Liu Kong .....” terdengar suara Lamkiong Li
Cu yang menjadi tidak sabar karena terus menerus disudutkan
dan diejek sebagai ”anak kecil” oleh si Nenek dari Pulau Awan
Putih.
”Liu Kong disini ......” terdengar suara tegas dan besar dari
Liu kong yang juga ternyata sudah berada di dekat area
pertemuan rombongan Pulau Awan Putih dengan Lam Hay
Bun yang diwakili Lamkiong Li Cu.

Tarian Liar Naga Sakti I 2576


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Kerahkan Barisan Warna Warni dan enyahkan mereka


semua dari Lam Hay Bun, tetapi khusus Anak Muda itu,
tangkah dia hidup-hidup ......”
Teriakan berupa perintah Lamkiong Li Cu herannya tidak
dengan segera diikuti dan ditaati oleh Liu Kong yang adalah
Hu Tocu dan menerima tugas untuk mentaati semua perintah
Lamkiong Li Cu sementara waktu ini. Bahkan terlihat Liu Kong
berdiam diri dan tidak melaksanakan perintah Lamkiong Li Cu.
”Bibi Li Cu, perintahmu sebagai Tocu sementara hanya
berlaku untuk urusan persiapan pibu 10 tahunan atau
menghadapi semua yang terlibat untuk urusan itu. Tetapi,
diluar urusan tersebut, kekuatan Lam Hay Bun tidak dapat
digerakkan. Apalagi menghadapi Hwee Liong To dan Pulau
Awan Putih yang memiliki persekutuan dibawah sumpah
dengan Lam Hay Bun kita ini. Kita tidak diperbolehkan
mempergunakan kekerasan .....” terdengar suara Liu Kong
sebagai alasan dia tidak segera bergerak.
”Apa ....? Engkau berani melawan perintah-perintahku
....”? tersentak Lamkiong Li Cu dan amarah besar segera
tergambar dengan jelas dari wajahnya yang terlihat menjadi
teramat menyeramkan bagi Liu Kong.
”Bibi Li Cu, ketika kong-kong menyetujui
kepemimpinanmu, ingat, itu hanya sebatas membantumu
mempersiapkan pibu 10 tahunan melawan musuh-musuhmu
dan tidak lebih dari itu. Seluruh kekuatan Lam Hay Bun sudah
mengetahui soal itu. Dan jika engkau berkeras untuk
memaksaku, maka engkau harus membunuhku terlebih
dahulu. Tetapi, dengan membunuhku, maka kong-kong

Tarian Liar Naga Sakti I 2577


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

beserta semua kekuatan Lam Hay Bu secara otomatis akan


terbebas dari perjanjian yang dibuat dengan dirimu. Selain itu
Bibi Li Cu, berkaitan dengan Hwee Liong To dan Pulau Awan
Putih yang bersama-sama Lam Hay Bun berada di Lautan
Selatan, ada kisah tersendiri yang kita keramatkan. Semua
Tocu dan Hu Tocu Lam Hay Bun, pastilah akan diwarisi kisah
Persekutuan 3 Pulau di bawah sumpah leluhur yang dilakukan
bersama dengan Hwee Liong To dan Pulau Awan Putih.
Siapapun Hu Tocu dan Tocu pastilah paham akan hubungan
dibawah sumpah dengan 2 pulau lainnya dan tidak
seorangpun anggota biasa atau Pemimpin Pulau lain selain
Tocu dan Hu Tocu yang bisa menghadapi rombongan dari
Pulau Awan Putih .......... harap bibi Li Cu memahaminya.
Memahami kisahnya dan keterbatasan orang per orang untuk
menjawab dan meladeni persoalan dengan Hwee Liong To
dan juga Pulau Awan Putih ...”.
Mendengar penjelasan Liu Kong, Lamkiong Li Cu
tersentak. Benar juga, dia tidak mungkin menggunakan
kekuasaan secara kekerasan untuk menekan Liu Kong agar
segera mengerahkan kekuatan Lam Hay Bun dalam urusan di
luar pibu 10 tahunan. Apalagi menggunakan kekuatan itu
untuk melawan rombongan Pulau Awan Putih, kelihatannya
malahan lebih tidak mungkin lagi. Tetapi, Lamkiong Li Cu yang
sudah terlanjur menyombongkan diri di hadapan rombongan
Pulau Awan Putih bahwa dirinyalah pemimpin tertinggi saat
itu. Karena itu, tentu saja dia menjadi sangat malu hati untuk
mundur pada saat itu. Tetapi, juga merasa sangat kerepotan
untuk terus menerus memaksa dan mendesak Liu Kong.
Salah-salah, dia tak akan bisa menggunakan kekuatan Barisan

Tarian Liar Naga Sakti I 2578


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Warna Warni kelak untuk menghadapi para pendekar yang


akan berdatangan untuk pibu kelak. Sungguh repot dan serba
salah posisi Lamkiong Li Cu pada saat itu.
Tetapi, begitupun Li Cu tidak kehilangan akal. Tidak.
Apalagi, kini dia sudah menguasai Cit Sat Sin Tjiang pada jurus
pamungkasnya. Karena itu, dia tidak merasa takut melawan
rombongan Pulau Awan Putih, selain itu, masih ada Kiang
Hauw Lam anaknya sendiri yang bahkan malahan sudah
menjadi lebih hebat lagi dibandingkan dirinya. Karena itu,
diapun memutuskan untuk meladeni sendiri rombongan Pulau
Awan Putih yang toch hanya berjumlah 5 orang belaka, meski
dia paham mereka pastilah tokoh-tokoh hebat. Buktinya
sudah diperolehnya tadi ketika Kwan Siong Bu memukul
mundur Janaswamy yang menandakan anak muda Thian Tok
yang sebenarnya sudah maju jauh ilmunya, masih tetap belum
tandingan pria setengah baya itu. Benar harus hati-hati
menghadapi rombongan itu.
”Hikhihikhik, sudah kukatakan, adalah jauh lebih baik
engkau memanggil kakekmu atau ayahmu karena mereka
berdua pastilah paham benar, sangat-sangat paham dengan
apa yang selama ini kalian lakukan dari Lam Hay Bun. Meski
sudah setua ini, tetapi Aku tetap harus meminta
pertanggungjawaban mereka ......”
”Nenek tua, sebagai penguasa Lam Hay Bun dewasa ini,
aku melarang kalian semua untuk berkeliaran di Lam Hay Bun.
Juga melarang kalian semua berada di Lam Hay Bun sampai
pada satu bulan mendatang, jika engkau berkeras menemui
Kakek atau Ayahku, engkau orang tua boleh kembali pada
satu bulan kedepan. Tetapi, sebelum kalian semua pergi dari

Tarian Liar Naga Sakti I 2579


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lam Hay Bun, aku meminta anak muda itu untuk tinggal disini
karena dia memiliki persoalan lama dengan kami ......” Li Cu
berkata dengan suara tinggi tanda amarah sudah mulai
menguasainya.
”Hikhikhikhikhik ........ anak kemaren sore. Bahkan
Lamkiong Bouw dan Lamkiong Bun Ouw sendiripun tidak akan
begitu gegabah bersikap sombong seperti engkau, sungguh
Lam Hay Bun sudah membalikkan keadaan dunia ini. Memiliki
anak durhaka seperti engkau adalah aib dan karma bagi Lam
Hay Bun ............. hikhikhikhik, kasihan betul sahabat-sahabat
tuaku itu .........”
”Hmmmmm Nenek tua, berani benar engkau menghina
Lam Hay Bun .......” bentak Li Cu yang kini dalam sikap
mengancam.
”Bukan ..... bukan menghina Lam Hay Bun, tetapi
menertawakan engkau yang berlagak menjadi pemimpin Lam
Hay Bun tetapi tidak tahu apa-apa dengan sejarah Lam Hay
Bun. Dan iya, aku menertawakan nasib buruk sahabat-
sahabatku di Lam Hay Bun, betapa sialnya mereka memiliki
keturunan sedurhaka engkau ini ...... hikhikhikhikhik” benar-
benar hinaan luar biasa yang dilontarkan Nenek asal Pulau
Awan Putih ini, sampai-sampai Liu Kong sendiripun tidak
mampu melihat wajah Lamkiong Li Cu yang sudah membesi
dan seakan ingin menelan Nene itu.
”Naga Pattynam, Locianpwee Naga Pattynam, tolong beri
hajaran dan pelajaran Nenek tua yang mesti belajar sopan
santun terlebih dahulu ini ......” pada akhirnya Lamkiong Li Cu
memberi keputusan menyerang, dan untungnya dia sadar

Tarian Liar Naga Sakti I 2580


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

siapa yang harus dimintai pertolongan menghajar Nenek tua


yang kurang ajar itu.
Tiba-tiba sebuah bayangan berkelabat menyerang kearah
si Nenek dari Pulau Awan Putih, bersamaan dengan itu
terdengar Liu Kong berkata:
”Bibi Li Cu, membiarkan orang luar menyerang tamu Lam
Hay Bun dan apalagi orang-orang atau tokoh Hwee Liong To
dan Pulau Awan Putih, sama saja dengan engkau
mengkhianati Lam Hay Bun. Jangankan Tocu Lam Hay Bun
saat ini, para sesepuh dan Tocu terdahulupun tidak akan
berani selancang itu .......”
”Apa maksudmu .....”? terdengar Li Cu membentak ke
arah Liu Kong.
”Jikapun menyambut tokoh Pulau Awan Putih dengan
ilmu Silat, maka harus dengan pengguna dan penguasa ilmu
Cit Sat Sin Tjiang, baru tepat dan tidak akan dianggap
menghina para tamu yang terikat sumpah dengan kita melalui
leluhur kita ......”
”Apakah benar demikian ......”? tegas Li Cu antara percaya
dan tidak percaya.
”Sebagai Hu Tocu, maka legenda dan sejarah itu harus
kukuasai secara baik .....”
Sementara itu, Naga Pattynam sendiri sudah bentrok
dengan si Nenek tua dan segera keduanya menemukan
kenyataan bahwa mereka berhadapan dengan tokoh yang
tidak dibawah kepandaian mereka. Karena itu, keduanya
semakin berhati-hati, terutama Naga Pattynam yang kaget

Tarian Liar Naga Sakti I 2581


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

karena Nenek tua itu dengan sangat sebat menyambut


serangannya dan tidak merasa takut. Dalam 2-3 bentrokan
saja keduanya sudah sadar bertemu lawan yang luar biasa.
Bersamaan dengan itu, terdengar suara Kwan Siok Bu yang
menggema dan terdengar semua orang:
”Baiklah, jika memang Lam Hay Bun sudah demikian
kurang ajarnya menyambut kami dari Pulau Awan Putih dan
meludahi Sumpah Leluhur 3 Pulau, maka kamipun tidak akan
menganggap Persaudaraan 3 Pulau di bawah sumpah leluhur
sebagai sesuatu yang harus dihormati lebih jauh lagi .........
tetapi, Lam Hay Bun akan menjadi musuh bersama Hwee
Liong To dan Pulau Awan Putih ........”
Hebat suara itu dan Lamkiong Li Cu tersentak kaget.
Posisinya benar-benar susah dan serba salah. Apalagi
mendengar teguran Kwan Siok Bu tadi, dan dipertegas oleh
Liu Kong dengan berkata:
”Hanya jika City Sat Sin Tjiang bertemu ilmu tandingnya
dari Lembah Awan Putih atau ilmu mujijat dari Hwee Liong To,
maka pertempuran itu tidak akan melanggar sumpah dan
tetap hanya akan dihitung sebagai adu kekuatan atau pibu
...... dan ini tidak akan merusak persaudaraan 3 pulau...”
”Baik jika demikian .......... Naga Pattynam, mundur .......
engkau tidak boleh turut campur urusan ini. Biarkan aku
sendiri yang menghadapinya” Sambil berteriak demikian
Lamkiong Li Cu mencelat ke depan untuk menyerang si Nenek
tua. Tetapi, pada saat bersamaan Kwan Siok Bu yang sudah
bersiap sejak tadi sudah langsung menyambut Lamkiong Li Cu
yang dianggapnya ingin melakukan keroyokan:

Tarian Liar Naga Sakti I 2582


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Hmmmmm, biar aku yang menjadi lawanmu ......”


Dan dengan segera bentrokan Kwan Siok Bu melawan
Lamkiong Li Cu pecah dengan sangat serunya. Sementara
Naga Pattynam yang mendengar seruan penuh emosi dari Li
Cu dan yang memintanya untuk tidak ikut campur, sudah akan
segera meluncur balik. Tetapi, tiba-tiba telinganya mendapat
pesan:
”Perintahkan siapa saja orang kita, Janaswamy atau Hauw
Lam untuk menangkap anak muda itu ........ Dia harus kita
tangkap sebelum kawan-kawannya yang lain tiba di pulau ini.
Hitung-hitung mengurangi kekuatan mereka kelak”. Dan Naga
Pattynam paham sekali maksudnya. Karena memang Kwi Song
yang dimaksud oleh Li Cu adalah salah satu target utama
mereka. Tetapi, Naga Pattynam juga sangat paham, bahwa
seorang Janaswamy bukanlah lawan sepadan bagi Souw Kwi
Song yang sudah dia tahu tingkat kepandaiannya. Sementara
Chandra Gupta sulit dilibatkan dan Kiang Hauw Lam tidak
dilihatnya berada disitu. Berpikir demikian, akhirnya justru
Naga Pattynam sendiri yang memutuskan untuk maju:
”Anak Muda, kali ini engkau harus kutangkap untuk
menyelesaikan semua persoalan masa lalu kita .......”
Kwi Song mana takut menghadapi Naga Pattynam. Jika
dahulu dia masih merasa jeri dan ngeri menghadapi tokoh
tinggi besar ini, tapi sekarang, setelah latihan-latihan lama dan
panjang dengan ilmu-ilmu mujijat yang terakhir, dia tidak
merasa takut lagi. Apalagi, dia merasa kemajuan yang tidak
sedikit setelah diselamatkan si Nenek tua dari Pulau Awan
Putih. Kemampuannya sekarang sudah luar biasa. Karena itu,

Tarian Liar Naga Sakti I 2583


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan tanpa takut dia menyambut tantangan Naga Pattynam


dan segera arena kedua tercipta di pantai tersebut dengan
pertarungan yang sangat seru.
Sementara itu, di tempat lain terlihat Liu Kong sang Hu
Tocu bertingkah agak aneh. Sepertinya dia sedang menerima
informasi yang sangat sangat mengagetkannya. Dan memang
demikian adanya. Beberapa saat kemudian setelah
mengangguk beberapa kali, diapun pergi meninggalkan
tempat itu dengan berusaha tidak terlihat siapapun, lenyap
entah kemana. Tempat dia berada tadi tetap seperti itu, tidak
kelihatan ada orang baru yang tampil.
Kembali ke arena, dua pertempuran yang sedang
berlangsung terjadi dengan dahsyat karena memang tokoh-
tokoh puncak yang sedang adu kekuatan. Yang paling kaget
adalah Naga Pattynam dan Lamkiong Li Cu. Lamkiong Li Cu
tadinya menyangka bahwa dirinya sudah menjadi salah satu
tokoh terhebat setelah dia mampu menyusul tingkat
kesaktian Naga Pattynam dan Wisanggeni. Tetapi apa lacur,
kini dia berjumpa tokoh Pulau Awan Putih yang dengan sebat,
dengan kemampuan tidak dibawahnya menempurnya dan
melawannya dengan tidak ada rasa takut sedikitpun. Bukan
itu saja, daya gerak, kekuatan tenaga iweekang dan
kecerdikan lawannya, serta kesempurnaan ilmunya sama
sekali tidak berada dibawah kemampuannya. Bahkan,
seberapa besar kekuatan yang dikerahkannya, tetap saja
dapat ditangkal ataupun digebah oleh lawan yang hebat itu.
Kesombongannya perlahan-lahan menguap. Dan ini
membuatnya lebih berkonsentrasi menghadapi Kwan Siok Bu.

Tarian Liar Naga Sakti I 2584


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sama dengan yang dialami oleh Naga Pattynam. Selama


ini, dia beranggapan hanya 4 Dewa Tionggoan dan Bhiks
Chundamani suhengnya serta Kolomoto Ti Lou yang adalah
lawan sepadannya. Tetapi, kini, menghadapi anak muda yang
beberapa tahun silam, 4-5 tahun sebelumnya tidak dipandang
sebelah mata, kini sudah menjelma menjadi lawan yang
menakutkan baginya. Kekuatan iweekang mungkin belum
sematang dirinya, tetapi yang pasti tidak lagi faktor yang
menentukan perbedaan mereka. Keuletan, sudah tentu dia
kini kalah. Dan ilmu-ilmu anak muda ini justru lebih murni,
lebih kokoh dan mampu membendung lontaran kekuatan
iweekangnya tanpa dia merasa takut terluka. Pendeknya, dia
tidak lagi mampu mendesak anak muda ini seperti beberapa
tahun silam mereka pernah bersua dan adu kesaktian.
Tetapi, yang ramai dan sangat menegangkan adalah
pertempuran antara Kwan Siok Bu yang menandingi Lamkiong
Li Cu. Keduanya boleh dibilang adalah tokoh puncak dari 2
pulau berbeda di Lautan Selatan. Arena pertarungan sudah
dikelilingi banyak tokoh, termasuk semua komplotan
Lamkiong Li Cu sudah berada disana: Wisanggeni, Chandra
Gupta, Bu Hok Lokoay, Hiong Say si Singa Jantan, Mahendra
dan Gayatri, Janaswamy, Ciu Lam Hok dan terakhir yang
nampak mendekat adalah Kiang Hauw Lam, berjalan dengan
santai tidak tergesa tetapi kecepatannya luar biasa.
Sementara tokoh-tokoh Lam Hay Bun lainnya, juga mulai
memadati area pertandingan, bahkan secara tidak menyolok
membentengi arena dan membentuk pagar melengkung
hingga arena tersebut hanya berbatasan dengan air laut dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2585


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

juga pagar manusia yang dibentuk oleh anak murid Lam Hay
Bun.
Lamkiong Li Cu sebagaimana juga Kwan Siok Bu yang
saling mengerti jika lawannya bukanlah lawan sembarangan
sudah langsung menggunakan ilmu-ilmu andalan mereka. Jika
Lamkiong Li Cu menggebrak dengan Ilmu Siang Ciang Hoan
Thian (Sepasang Tangan Membalik Langit), maka Kwan Siok
Bu bergerak dengan ilmu lain yang juga adalah andalannya
Ilmu Tiat Sie Sin kang (ilmu Tangan baju Besi). Dengan
demikian, keduanya saling mencari celah dan kesempatan
untuk menerjang dengan kemampuan puncak, tetapi
sayangnya kecepatan dan kekuatan keduanya jika ditakar dan
dilihat memang berimbang. Kekuatan dan kematangan Kwan
Siok Bu dengan Toa Pan Yo Hian Kong (Tenaga Dalam Mujijat),
terlihat melampaui Bu Kek Hoat Keng Lamkiong Li Cu. Tetapi,
Lamkiong Li Cu menutupinya dengan kecepatan pukulan
lengannya dan juga kekuatan tambahan yang sebetulnya
”muntahan” dari tenaga Lamkiong Sek sebelum ajal. Karena
itu jugalah keduanya memang benar-benar setanding dan
bertarung dengan sama hebatnya.
Berkali-kali keduanya terlibat bentrokan hebat dengan
Lamkiong Li Cu memanfaatkan peluang sekecil apapun
dengan variasi jurus dan ilmu pukulan untuk mendesak Kwan
Siok Bu. Tidak kurang dari Ilmu Hai Liong Kiang Sin Ciang
(Tangan Sakti Menaklukkan Naga Laut) hingga Ilmu Pek Pou
Sin Kun (Pukulan Sakti Ratusan langkah) digunakannya sebagai
variasi ilmu pukulan mendesak Kwan Siok Bu. Tetapi, dengan
kekokohan dan kesempurnaan gerak dan penguasaan
ilmunya, Kwan Siok Bu mampu menghadang dan bahkan

Tarian Liar Naga Sakti I 2586


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan tidak kurang berbahayanya menyerang balik posisi


dan kedudukan Lamkiong Li Cu. Pertarungan ini luar biasa
seru dan juga luar biasa gengsinya, karena melibatkan dua
tokoh puncak dari Lam Hay Bun dan juga Pulau Awan Putih.
Dua pulau misterius di Laut Selatan dan terutama Pulau Awan
Putih, hanya terdengar sayup-sayup namanya di Tionggoan,
tetapi keberadaannya nyaris tidak ada orang yang tahu.
Sementara itu, Lamkiong Li Cu lama-lama menjadi
penasaran dan marah. Terlebih ketika menemukan kenyataan
bahwa ternyata pertarungannya kini disaksikan semua atau
banyak sekali orang. Tokoh-tokoh kunci Lam Hay Bun sudah
terlihat berdiri untuk menyaksikannya bertempur. Meski rata-
rata tokoh Lam Hay Bun membencinya, tetapi saat itu
betapapun Lamkiong Li Cu bertempur atas nama Lam Hay Bun
melawan Pulau Awan Putih. Karena itu, banyak tokoh Lam
Hay Bun terbelah hatinya dan sekedar menyaksikan
pertarungan menyaksikan bagaimana ilmu-ilmu puncak Lam
Hay Bun digunakan untuk menandingi lawan. Rasa penasaran
Li Cu tergambarkan dari semakin sering dan semakin
berusahanya dia untuk menerjang dan berusaha merusak
posisi dan pertahanan Kwan Siok Bu yang kini mulai bergerak
dengan ilmu Thian Ti Pat Sek (Delapan Gerakan Raja Langit).
Ilmu ini membuatnya bergerak cepat, pesat namun dengan
kekuatan tenaga dalam yang luar biasa.
Gerakan dan ilmu Kwan Siok Bu mau tidak mau harus
ditandingi Lamkiong Li Cu dengan ilmu yang memadai. Itu
sebabnya diapun akhirnya mengerahkan IlmuThian-ki-te-ling
Sin Ciang (Pukulan bumi sakti rahasia alam), sebuah ilmu
rahasia yang juga dikuasai dan bahkan diajarkan Kiang Tek

Tarian Liar Naga Sakti I 2587


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hong kepada Li Cu. Ilmu ini luar biasa memang, karena


mengandung rahasia inti tenaga bumi yang sangat besar. Jika
yang memainkannya adalah Tek Hong, maka perbawanya
akan jauh lebih berbahaya serta jauh lebih mematikan.
Meskipun demikian, di tangan Li Cu, ilmu tersebut tetap
berbahaya dan tetap mematikan dengan kekuatan tenaga
dalamnya saat ini serta juga dukungan kegesitannya dalam
bergerak. Dengan ilmu inilah Lamkiong Li Cu akhirnya mampu
kembali menyeimbangkan pertarungan yang semakin
memuncak dan semakin menuju tahapan yang sangat
membahayakan keduanya. Karena baik Kwan Siok Bu maupun
Lamkiong Li Cu merasa bertarung untuk mempertahankan
nama baik dan juga nama besar pulaunya masing-masing.
“Awas serangan …….” tiba-tiba Li Cu membentak dengan
menggerakkan lengannya dalam jurus Hieliong-sam-yauw
(Tiga ikan naga meloncat) secara cepat dan kedua kakinya
bergerak saling bersilang sambil menerjang kedepan. Hebat
luar biasa, dalam waktu bersamaan tiga titik mematikan di
leher, dada dan bagian kiri pinggang Kwan Siok Bu diterjang
oleh kekuatan hebat dan bergelombang. Bukan cuma itu,
segera setelah Siok Bu menangkis serangan di leher, serangan
itu cepat berubah ke sebelah kiri lehernya sementara
serangan di bagian dada, juga berubah dengan cepatnya.
Guna mengatasinya, Kwan Siok Bu bergerak aneh dan
menggeliat-geliat dalam jurus atau gerak Poan-liong-yau-poh
(Naga melingkar-lingkar). Gerakan antisipasi Siok Bu ini
memang indah dan membuat semua orang berdecak kagum,
tetapi serangan Li Cu bukannya berhenti sampai disitu. Justru

Tarian Liar Naga Sakti I 2588


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

masih menghebat, lebih rumit dan sudah tentu menjadi lebih


mematikan.
Dengan cepat kakinya menghentak dan menerjang terus
sambil mengeluarkan jurus 'Lok-seng-cui-hun-tan (Peluru
langit jatuh mengejar roh). Titiknya fokus ke bagian jalan
darah kematian di dada dan kepala Siok Bu, serangan ini
memang merupakan jurus mematikan dan sangat berbahaya
dari IlmuThian-ki-te-ling Sin Ciang (Pukulan bumi sakti rahasia
alam). Gayanya juga indah dan menarik, tetapi langsung
menuju ke bagian tubuh yang diserang dengan diawali oleh
hembusan serangan tak berbentuk namun sangat terasa
ketajamannya. Apa boleh buat, Siok Bu menyambut dengan
cepat dan pesat dan bergerak dengan jurus kim-eng-tian-ki
(Burung garuda pentang sayap). Dengan jurus itu, dia
menutup semua celah menyerang Li Cu sambil menghalau
lawan menjauh namun tak dapat diserangnya karena diapun
terdorong mundur oleh hembusan kekuatan lawan yang luar
biasa kuatnya.
“Engkau hebat ……” desis Kwan Siok Bu kagum dengan
kemampuan Lamkiong Li Cu yang sesuai dugaannya memang
hebat luar biasa.
Tetapi desis itu tidak menghentikan pertarungan mereka.
Bahkan sebaliknya, justru meningkat semakin hebat dan
menuju puncaknya. Karena tiba-tiba Lamkiong Li Cu
menghentakkan kekuatannya, bahkan dengan mengerahkan
kekuatan “titipan” dari Lamkiong Sek hingga hebatnya bukan
buatan. Apalagi, ternyata dia kini menggunakan CIT SAT SIN
TJIANG. Tetapi, Kwan Siok Bu yang sudah paham dengan ciri
dan tanda-tanda Cit Sat Sin Tjiang sudah sangat sadar jika

Tarian Liar Naga Sakti I 2589


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lawan sudah tiba pada puncak permainannya. Maka tidak ada


cara lain, diapun menyiapkan Pan Yo Sankong (Tenaga Luar
Mujijat Menghindar dan Menggempur) dengan Toa Pan Yo
Hian Kong (Tenaga Dalam Mujijat). Artinya, keduanya kini
bertempur dengan dua ilmu luar biasa yang sudah lama tidak
tampil kembali di arena pertempuran.
Dan, inilah pertarungan klasik yang terjadi ratusan tahun
silam dan baru tampil kembali dalam arena pertarungan oleh
para penguasa ilmu tersebut pada tingkat tertingginya. Boleh
dibilang, ini benar adalah pertarungan antara Lam Hay Bun
dengan Pulau Awan Putih dan ini adalah warisan pertempuran
ratusan tahun silam yang bahkan generasi saat ini belum
pernah menyaksikannya, bahkan mungkin sebagian terbesar
jika bukan semua, mendengarpun tidak. Karena pertarungan
para sesepuh 3 pulau, hanya diketahui oleh sangat segelintir
manusia belaka. Karena Lamkiong Li Cu sendiri malah tidak
mengetahui secara detail pertarungan dan sumpah para
leluhur 3 pulau. Padahal, dia kini adalah salah satu pelaku dari
pertarungan hebat yang sedang terjadi.
Bergeser sejenak ke pertarungan yang satu lagi dan
membuat orang sulit memilih arena mana yang enak jadi
tontonan. Yang pasti, rombongan Pulau Awan Putih, terutama
Kwan Hong Li memperhatikan dengan saksama jalannya
pertempuran yang tidak kurang serunya itu. Sangat seru dan
menegangkan karena ternyata dengan sebat, dan tidak kalah
hebatnya Kwi Song menempur dan bertarung dengan Naga
Pattynam yang jauh lebih sepuh dan berpengalaman. Sadar
bahaya, Kwi Song tidak segan bertempur dengan Ban Hud
Ciang, karena hamper semua serangan dan gerakan Naga

Tarian Liar Naga Sakti I 2590


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pattynam penuh dengan hawa mujijat yang merusak


konsentrasi Kwi Song. Tetapi, Ban Hud Ciang adalah tandingan
yang setimpal dan melontarkan semua daya magi situ keluar
dan tidak mempengaruhinya.
Benar Naga Pattynam lebih sempurna dan memahami
benar ilmunya, tetapi usia muda, semangat dan keuletan jelas
dia kalah. Apalagi, iweekang Kwi Song sudah maju sangat jauh
akhir-akhir ini. Setelah berlatih beberapa bulan dengan Thian
Ki Hwesio atau Souw Kwi Beng yang adalah kakak kembarnya
di Poh Thian, terlebih melatih 2 ilmu warisan susioknya, 2
seseouh dari Siauw Lim Sie, Kwi Song bagai harimau tumbuh
sayap. Berlipat kemajuannya dan mampu mengejar
ketertinggalannya dari kakaknya dan terus berkembang dan
berlatih menjadi semakin sempurna. Lebih hebat lagi ketika
dia diselamatkan seorang Nenek tua dari Lembah Awan Putih.
Nenek berkepandaian luar biasa yang ikut membantunya
menyembuhkan diri dan bahkan melatih tenaga dalam dan
ilmu-ilmu mujijat lainnya.
Karena itu, sama seperti pertempuran Li Cu dengan Siok
Bu, arena Kwi Song melawan Naga Pattynam juga seru bukan
main. Ilmu-ilmu simpanan Siauw Lim Sie dan gaya tempur
Thian Tok berhamburan keluar dan dilontarkan Naga
Pattynam dan Kwi Song. Hanya saja, memang pada bagian-
bagian awal, karena rasa segan dan menghormati orang tua,
Kwi Song banyak memberi muka kepada Naga Pattynam.
Tetapi, lama kemudian, dia mulai menghilangkan rasa
segannya dan bertarung dengan kekuatan yang selama ini
tersembunyi. Perlawanan yang semakin lama semakin kuat,
keras dan kokoh, mu ai menggempur pusat kekuatan Naga

Tarian Liar Naga Sakti I 2591


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pattynam dan menggoyahkannya. Inilah yang membuat kakek


tua itu bertempur serius dan meningkatkan kekuatan
iweekang dan juga kekuatan magis sihirnya.
Sementara area satunya lagi, kini penuh dengan desiran
pukulan yang luar biasa ketika dua pukulan mujijat Li Cu dan
Siok Bu mulai digunakan oleh keduanya pada tahap
sempurna. Dan jika dirunut kebelakang, akibat dari
pertarungan keduanya, seperti biasanya adalah kekalahan di
pihak Cit Sat Sin Tjiang dan cedera parah di pihak Pan Yo
Sankong. Dan, jika dilihat sepintas terutama oleh orang luar,
takkan seorangpun akan menduga hasil akhirnya. Karena
keduanya bergerak dengan gaya, kecepatan dan kekuatan
yang nyaris imbang dan mendatangkan bahaya bagi lawannya.
Memang demikian sebagaimana tarung antara dua ilmu
tersebut dalam sejarahnya, selalu sulit ditebak akhirnya ketika
di awal, tetapi menjelang pertengahan, akan mulai kelihatan
siapa yang lebih unggul.
Pada saat itu, Li Cu menyerang dengan kekuatan
iweekang yang membahana dan memenuhi udara dengan
hawa pukulan yang luar biasa hebatnya. Apalagi, kekuatan
iweekangnya masih ditambah dengan sisipan ataupun titipan
dari Lamkiong Sek menjelang ajal. Sementara Kwan Siok Bu,
memainkan kelenturan dan membentur tenaga berlebih
lawan pada titik-titik rawan atau titik lemahnya agar tidak
terbentur atau terserang langsung oleh kekuatan pukulan
lawan. Karenanya, Siok Bu banyak bergerak dan banyak
mencari ruang diantara desiran pukulan lawan yang
berbahaya. Sementara Lamkiong Li Cu menghamburkan

Tarian Liar Naga Sakti I 2592


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tenaga pukulannya pada satu dan dua pukulan berat pertama


yang dilontarkannya.
Benturan awal membuat keduanya terkesiap. Kwan Siok
Bu sadar, kemampuan untuk mengumbar kekuatan melalui
pukulan dan gerak yang mengoptimalkan kekuatan iweekang
adalah keistimewaan lawan. Sementara kecermatan
menggunakan tenaga minimal untuk membentur kekuan
lawan dan menjinakkannya adalah keistimewaannya.
Karenanya, Siok Bu jadi banyak bergerak, banyak menghindar
dan hit and run alias pukul dan lari, pukul dan lari, sementara
Li Cu berusaha menyempitkan ruang supaya mampu
memepet dan memukul Kwan Siok Bu. Jangan dikira semudah
itu, karena ada peran kekuan tenaga dalam, kecepatan
ginkang serta perhitungan cermat atas kandungan iweekang
dalam pukulan lawan. Kombinasinya sungguh rumit. Tetapi,
atas penguasaan ilmu masing-masing, mereka mampu melihat
dan mengantisipasi secara cermat apa yang harus dia lakukan
atas apa yang dilakukan lawan.
Itulah sebabnya jika Kwan Siok Bu banyak bergerak tidak
berarti dia lebih segar, dan jika Li Cu banyak memukul, tidak
berarti dia jauh unggul. Keunggulan dalam teori ilmu Pan Yo
Sankong adalah, kemampuannya menguras hamburan
kekuatan iweekang lawan yang akan mentok pada jurus ke-
tujuh ataupun jurus pamungkasnya. Jika mampu melewatinya,
maka Cit Sat Sin Tjiang akan banyak kehilangan tajinya. Karena
itu, maka Pan Yo Sankong akan berusaha terus bergerak,
mencari ruang aman dan memukul lawan kemudian lari atau
memukul jalan darah khusus guna membuyarkan iweekang
yang melambari pukulan Cit Sat Sin Tjiang. Sementara

Tarian Liar Naga Sakti I 2593


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sebaliknya, Cit Sat Sin Tjiang akan terus dan terus berusaha
mempersempit area pertarungan agar benturan iweekang
langsung terjadi secara berdepan. Bentrokan jarak pendeka
adalah posisi yang tepat bagi Cit Sat Sin Tjiang. Teorinya
sederhana demikian. Dalam prakteknya, kekuatan Pan Yo
Sankong memang lebih alot dan biasanya keluar sebagai
pemenang meski dengan cedera berat. Dan bertiga dengan
Pek Lek Sin Jiu dari Hwee Liong To, membentuk segitiga tak
berujung antara ketiga pukulan tersebut.
Sebagaimana dikisahkan didepan, Pek Lek Sin Jiu akan
kerepotan melawan Cit Sat Sin Tjiang karena daya dorong
iweekangnya kalah dan lebih mengandalkan hawa panas
menyengat. Tetapi, Cit Sat Sin Tjiang kewalahan melawan Pan
Yo Sankong yang ulet, alot, kenyal dan memiliki kemampuan
lemas memukul dan menghindar guna menguras daya
gempur luar biasa dari Cit Sat Sin Tjiang. Meski demikian,
menghadapi Pek Lek Sin Jiu, Pan Yo Sankong tidak berdaya
oleh daya hangus tak tertahankan yang dikandung pukulan
hawa panas dari Hwee Liong To tersebut. Jika Pek Lek Sin Jiu
muncul, maka pertarungan segitiga mereka di Lam Hay Bun
pasti akan sangat menarik (meski memang Gwan Thong dan
Tek Hoat serta bahkan Ceng Liong sejatinya berada di Lam Hay
Bun saat itu, hanya saja sedang dalam persembunyian).
Kembali ke pertempuran yang kini memasuki jurus ketiga,
kekuatan pukulan Cit Sat Sin Tjiang semakin membadai dan
semakin berbahaya. Tetapi, pada saat bersamaan, Kwan Siok
Bu juga semakin licin bergerak dan semakin sering melakukan
aksi hit and run, pukul dan lari atau mengincar titik-titik
saluran tenaga lawan guna mengurangi kekuatan iweekang

Tarian Liar Naga Sakti I 2594


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lawan yang dilontarkan. Pertarungan keduanya bukan lagi


semata pertarungan kekuatan dan kecerdikan serta keuletan,
tetapi juga pertarungan untuk mencari cela sesedikit apapun
untuk dimanfaatkan. Tetapi, dengan tingkat keduanya yang
sudah demikin tinggi dan sempurna, maka sulit mengharap
lawan mereka akan melakukan kesalahan kecil yang akan
berakibat sangat fatal. Maka, dapatlah diduga, keduanya akan
berakhir seperti pada tarung-tarung sesepuh mereka pada
ratusan tahun silam. Dengan Pulau Awan Putih sebagai
pemenang dengan cedera parah yang akan sulit sembuh
kembali.
Pada saat itu, Lamkiong Li Cu memaksimalkan serangan
dengan sebuah gaya yang juga disebut It-ciu-jit-am-gi (sekali
lempar tujuh senjata rahasia), sebuah yang pada dasarnya
menyasar banyak bagian berbahaya ditubuh Siok Bu. Tetapi
dengan gaya yang juga luar biasa, Moa-ti-hue-ho (hujan bunga
di seluruh permukaan bumi), Swan Bu bergerak kesana kemari
hingga bayangan tubuhnya seperti berada dimana mana.
Posisi ini membuat Li Cu kesulitan menemukan sasaran
sebenarnya, jikapun ditemukan, Swan Bu akan melakukan
gerakan mengelabui yang membuat Li Cu kerepotan untuk
menyerang dengan kekuatan penuh. Karena itu, terlihat
mereka seperti sedang kucing-kucingan, hanya sesekali Swan
Bu dengan berani membentur lawan dan kemudian
menyerang dan menghindar lagi dengan gerakan-gerakan
pesat. Sungguh pertarungan yang menegangkan bagi mereka
yang belum pernah sama sekali menyaksikan kedua ilmu ini
saling bentur pada masa lalu.

Tarian Liar Naga Sakti I 2595


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Menjelang ujung dari jurus ketiga Cit Sat Sin Tjiang, tiba-
tiba sesosok tubuh melayang turun di arena dengan
ringannya, seringan daun dan melayang turun dengan
perlahan. Sebuah pameran atau pertunjukkan kemampuan
ginkang yang teramat jarang di dunia persilatan. Dan di Lam
Hay Bun, seseorang mempertunjukkannya secara sangat luar
biasa sampai banyak orang menark nafas saking kagumnya.
Tetapi, begitu melihat siapa yang datang, banyak orang
terdiam, dan terutama tokoh-tokoh di pihak Lam Hay Bun
Nampak menghunjuk wajah gembira sekaligus kagum. Ya,
yang datang adalah tokoh tertua mereka saat ini, Lamkiong
Bouw, yang juga adalah ayahanda Lamkiong Li Cu yang sudah
berusia nyaris 90 tahun.
“Hahahahaha, selamat berjumpa, selamat berjumpa
kembali Kwan Cu. Ada angin apa gerangan hingga engkau
mengjungi pulau kami yang buruk ini ……..”?
“Huh ……. akhirnya engkau munculkan diri juga. Jangan
engkau kira aku tidak tahu jika engkau masih berada dalam
dunia ini. Lamkiong Bouw, bukan anak perempuanmu itu,
tetapi engkau yang mesti menjawab kekisruhan 3 Pulau saat
ini …… adalah engkau yang mestinya bertanggungjawab ……”
jawab si Nenek yang ternyata adalah tokoh Pulau Awan Putih
bernama Kwan Cu.
“Hahahaha, sudah tentu, sudah tentu. Aku sudah siap
menjelaskannya Kwan Cu, tetapi, jika mereka tidak
dihentikan, keduanya akan berhenti dalam keadaan sama-
sama rusak. Karenanya, sebelum mereka menanjak ke jurus
yang tak bias kita hentikan lagi, sebaiknya mereka kita
pisahkan sekarang ……”

Tarian Liar Naga Sakti I 2596


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Hmmm, engkau benar ……, mari ……” setelah saling


memberi isyarat, keduanya bergerak dengan sama cepatnya.
Jika Kwan Cu menerjang Kwan Siok Bu, maka Lamkiong Bouw
menerjang Lamkiong Li Cu. Tetapi, jika Kwan Cu menerjang
dengan ilmu sejenis dengan ilmu Kwan Siok Bu, maka yang
menarik adalah gerakan Lamkiong Bouw yang terlihat aneh,
jelas bukan Cit Sat Sin Tjiang, tetapi ampuh untuk mendorong
dan menghentikan serangan Lamkiong Li Cu. Dengan tiga
gerakan tangan yang aneh, dia menahan serangan Lamkiong
Li Cu dan kemudian mendorongnya ke belakang sambil
seterusnya diapun berkata:
“Biarkan orang-orang tua yang menyelesaikannya, engkau
mundurlah dahulu …..” begitu arena pertama berakhir, Kwan
Cu dan Lamkiong Bouw melirik arena kedua, dan mereka
harus mengatakan kagum dengan dua orang itu, terlebih yang
masih muda. Tetapi, karena bukan pada tempatnya mereka
bertarung, maka berkatalah Lamkiong Bouw yang ditujukan
kepada Naga Pattynam dan Kwi Song:
“Jiwi sekalian, tahan dulu, beri kesempatan kami
berbicara ….”
Dan sebentar saja Kwi Song dan Naga Pattynam menarik
pukulan mereka untuk kemudian mendengarkan percakapan
Lamkiong Bouw dengan Nenek dari Pulau Awan Putih yang
terlihat sepuh dan tua itu.
Melihat ayahnya Lamkiong Bouw yang sudah majukan
diri, Lamkiong Li Cu yang pada dasarnya masih penasaran
terpaksa menahan diri sambil berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 2597


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Baik ayah...” dan diapun mencelat mundur ke barisan


para pendukungnya. Sementara Kwan Siok Bu sendiripun
sudah mencelat ke rombongannya yang disambut Kwan Siok
Bi, Kwan Hong Li dan Souw Kwi Song. Seperti juga Kwi Song
dan Naga Pattynam kembali ke kelompoknya masing-masing.
Pada akhirnya tertinggal Lamkiong Bouw dan Kwan Cu si
Nenek tua asal Pulau Awan Putih yang berdiri berhadapan di
arena. Dua tokoh sepuh dan tokoh utama Pulau Awan Putih
dan Lam Hay Bun pada masa lalu dan kini bertemu kembali
dalam suasana yang aneh. Pertemuan setelah puluhan tahun
tidak bersua tentunya memang terasa asing dan aneh.
“Apakan ada penjelasan yang ingin engkau kemukakan
dengan demikian banyak kejadian yang jelas-jelas sudah
melanggar sumpah persekutuan 3 pulau oleh para leluhur kita
sendiri Lamkiong Bouw ….”? Adalah Nenek Kwan Cu yang
bertanya dengan suara dingin.
“Kwan Cu, generasi kita dan generasi penerus kita sudah
berbeda. Penjelasan yang engkau inginkan tentunya bisa
kujawab. Tetapi satu hal ingin kutegaskan, tidak ada satupun
yang dilanggar oleh Lam Hay Bun, oleh para pemimpinnya
terhadap SUMPAH leluhur kita. Jika engkau menginginkan,
aku akan bisa menjelaskannya dengan baik kepadamu, karena
sesungguhnya Lam Hay Bun kami masih tetap dengan setia
terus menjaga kesepakatan tersebut …….”
“Dan bagaimana pula penjelasanmu terhadap
berkeliarannya Ilmu Cit Sat Sin Tjiang di daratan Tionggoan?
Dan bukankah itu adalah bagian dari larangan berat bagi
Persekutuan 3 Pulau kita ….”?

Tarian Liar Naga Sakti I 2598


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Apakah engkau tahu jika puluhan tahun sebelumnya Pek


Lek Sin Jiu sudah hadir di Tionggoan dan digunakan melawan
Lam Hay Bun …..”?
“Tapi engkau tahu benar bahwa Hwee Liong To sudah
lenyap sejak bencana puluhan tahun silam, dan Pek Lek Sin Jiu
disana hanya terdiri dari 7-8 jurus belaka, dan juga tidak
dikuasai oleh keturunan Hwee Liong To …….”
“Kwan Cu, tahukah engkau jika Ayahku dan aku sendiri
tidak lagi melatih Cit Sat Sin Tjiang sejak 50 tahun silam …..”?
“Tetapi, mengapa pula tokoh Lam Hay Bun berkeliaran
dengn Cit Sat Sin Tjiang di Tionggoan, apa jawabanmu
Lamkiong Bouw”?
“Kwan Cu, mereka yang berkeliaran disana adalah tokoh
Lam Hay Bun yang sudah dikeluarkan dari Lam Hay Bun dan
baru beberapa tahun terakhir mereka menguasai Cit Sat Sin
Tjiang. Bahkan Li Cu yang melawan keponakanmu tadi, baru
kuketahui hari ini jika dia sudah menguasai Cit Sat Sin Tjiang
sampai ke tingkat sempurnanya ….. yang bahkan aku sendiri
ayahnya dan kakeknya tidak pernah melatihnya ……”
“Dan faktanya dia adalah Tocu Lam Hay Bun sekarang ini,
dan telingaku masih terang mendengar kata-katanya tadi
……..”
“Tocu Lam Hay Bun …….. hahahahahahaha, bisa iya dan
bisa tidak. Urusan kami Lam Hay Bun belum dapat kujelaskan
pada hari ini Kwan Cu ……”
“Dan itu berarti, kami berhak bukan sekedar penjelasan
dari Lam Hay Bun …..”?

Tarian Liar Naga Sakti I 2599


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Benar Kwan Cu, tetapi aku membutuhkan waktu 3 hari


untuk memberikan jawaban kepada Pulau Awan Putih. Hanya
itu yang bisa kukatakan, tetapi untuk hari ini, sebagai orang
tertua Lam Hay Bun kutegaskan, kami tidak sedikitpun
menyalahi sumpah para leluhur Lam Hay Bun. Penjelasan
lengkapnya akan kuberikan tiga hari mendatang, karena pada
waktu itu, pewaris Hwee Liong To aka nada bersama kita …….”
“Tiga hari …….. apa engkau yakin dalam waktu sesingkat
itu engkau akan mampu memberi penjelasan kepada kami
Lamkiong Bouw …..”?
“Seyakin-yakinnya Kwan Cu. Percayalah, aku tidak akan
mempermalukan leluhurku dengan jaminan yang kukatakan
…….”
“Baiklah, aku percaya kepadamu ………”
“Engkau boleh tinggal di pesanggrahan pulau itu (sambil
menunjuk pulau yang berada di belakang Kwan Cu, dahulunya
adalah akses masuk Li Cu dan kawan-kawannya dan juga jalan
masuk bagi Kwan Cu beberapa jam sebelumnya) …… dan pada
3 hari mendatang, kupersilahkan untuk memasuki Pulau
Utama dan kita menyelesaikan urusan sumpah leluhur kita
kelak ………”
“Baik, begitupun boleh ………….” Berkata Kwan Cu
menyanggupi. Dan kemudian dia berpaling kepada
rombongannya dan berkata:
“Kita tinggal 3 hari di pulau seberang ………… ayolah
……...….” Sambil berkata demikian, Nenek Kwan Cu memimpin

Tarian Liar Naga Sakti I 2600


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

rombongan Pulau Awan Putih dan berangkat ke pulau sebelah


untuk bersitirahat.
“Kami akan menugaskan orang untuk melayani keperluan
kalian ………” sambil berkata demikian, Lamkiong Bouw melirik
kearah Liu Kong yang sudah berada kembali disana setelah
menghilang kedalam pulau dalam waktu yang cukup lama.
Melihat lirikan kakeknya, Liu Kong sudah segera bergerak
mengatur bawahannya untuk melayani keperluan dan
kebutuhan rombongan Pulau Awan Putih.
Setelah semuanya berlalu, Lamkiong Bouw memandang
Lamkiong Li Cu dan berkata kepadanya dengan suara rendah:
“Persekutuan 3 Pulau,masing-masing Lam Hay Bun, Pulau
Awan Putih dan Hwee Liong To terikat oleh sumpah leluhur
karena setelah ratusan tahun pibu, selalu berakhir dengan
kematian 3 tokoh yang mewakili 3 pulau. Leluhur kita
mengikat sumpah untuk tidak membawa keluar salah satu
ilmu tersebut ke Tionggoan, karena bahayanya sangat besar.
Tetapi, engkau dengan Paman Lamkiong Sek, telah mencemari
Lam Hay Bun dalam ketidaktahuan kalian. Tiga hari ke depan,
entah bagaimana caramu untuk menjelaskan kepada mereka
…..”
“Ayah …… (agak kaku Li Cu mengatakannya), toch kami
melatih dan menggunakannya dalam ketidaktahuan kami,
bagaimana bisa mereka menuntut Lam Hay Bun …..”
“Masalahnya, karena engkau mengakui dirimu sebagai
Tocu Lam Hay Bun. Dapatkah engkau melihat kerusakan yang
engkau sebabkan karenanya …? Kita dianggap pihak yang
menodai sumpah para leluhur 3 pulau”

Tarian Liar Naga Sakti I 2601


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Tetapi, bukankah kita mampu menghadapi mereka …..”?


“Hmmmmmm, engkau tidak akan menang menghadapi
lawanmu tadi. Meski jikapun dia menang, dia akan mengalami
luka yang sulit disembuhkan lagi ………”
“Ayah, aku yakin menang …….”
“Tidak, engkau tidak akan menang. Bahkan melawan
tokoh Hwee Liong To yang kepandaian mereka sudah
mengalami perubahan luar biasa, engkau tidak akan menang.
Percayalah …… kakekmu dan ayahmu tidak melatih Cit Sat Sin
Tjiang tetapi melatih penawar Cit Sat Sin Tjiang. Kakekmu
meninggal setelah mampu menciptakan penangkal Cit Sat Sin
Tjiang dan cucu keponakanmu sudah mampu memainkannya
untuk sekedar menandingimu. Mundurnya kakekmu dan
ayahmu ini secara dini sebagai Tocu Lam Hay Bun karena
untuk menciptakan penangkal Cit Sat Sin Tjiang …… dan
akhirnya kami memang berhasil. Yang harus dipikirkan adalah,
bagaimana menangkal tuduhan melanggar pesan leluhur,
pesan yang engkau langgar dan membuat dosamu terhadap
Lam Hay Bun menumpuk sangat besar. Li Cu, meskipun
engkau anakku, tetapi dosamu terhadap Lam Hay Bun dan
leluhur pulau ini teramat besar dan parah. Pada 3 hari
kedepan, engkau mau tidak mau harus mempertahankannya
di hadapan para tokoh 3 pulau. Pulau ini sudah diambil alih
kembali kepemimpinannya oleh seorang Tocu yang
memegang Lencana Utama Lam Hay Bun, dan tokoh itu tidak
termasuk dalam status yang kujanjikan jaminan
keselamatannya …..”
“Haaaaaa ……. Siapa, siapakah …..”?

Tarian Liar Naga Sakti I 2602


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Dia sudah sedang bekerja dan menurunkan perintah


kepada seluruh tokoh Lam Hay Bun kecuali engkau dan
rombonganmu. Aku tidak lagi berkuasa menahannya. Tetapi,
selama 3 hari kedepan, bahkan jika engkau menang, sampai
pada pibu 10 tahunan, engkau tetap berhak tinggal disini
bukan sebagai tahanan, tetapi sebagai tamu yang dihormati.
Tetapi, jangan pernah mencoba untuk membunuh, merampok
atau berpikir menjarah pulau ini, karena semua kekuatan
sudah disiagakan jika engkau berkeras. Dan, aku sendiri akan
turun tangan untuk melawanmu jika memang demikian.
Janjiku untuk memberimu kesempatan melawan musuh-
musuhmu disini tetap berlaku, itupun jika engkau mampu
mempertanggungjawabkan pelanggaranmu di hadapan tokoh
leluhur Lam Hay Bun, Pulau Awan Putih dan Hwee Liong To
……..”
“Ayah …… engkau ……”
“Li Cu, kelonggaran yang kuberikan kepadamu sudah
teramat banyak. Engkau paham dengan hal itu, tetapi ada hal
yang tidak mungkin kutangani dan kuringankan. Terserah
engkau akan mengikuti saranku hingga ke pibu 10 tahunan
dan jika menang engkau boleh melenggang bebas kemanapun
engkau mau, atau berkeras melawan pulau leluhurmu dan
benar berubah menjadi pengkhianat ……”
“Baik, aku terima jaminanmu ayah. Aku akan menghadapi
tokoh 3 pulau dan akan menggunakan kesempatanku
membalas dendam di pibu 10 tahunan …….. Tetapi, dimana
kami akan tinggal sebagai tamu ……”?

Tarian Liar Naga Sakti I 2603


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Engkau boleh menggunakan pesanggarahan timur pulau


kakekmu. Tetapi ingat, kalian dilarang memasuki gugus pulau
utama sampai 3 hari kedepan, pergunakan waktumu untuk
memperkuat dirimu sampai pada waktunya, juga anakmu itu.
Kerusakan yang disebabkannya sedemikian parah, aku
khawatir jalan keluar baginya teramat sempit dan sedikit.
Tetapi, engkau aturlah yang terbaik ……..”

Episode 48: Saga 3 Pulau (1)


Waktu tiga hari bukanlah waktu yang singkat, tetapi
dalam waktu 3 hari itu, banyak juga perubahan dan kejadian
yang susul menyusul. Tetapi suatu hal yang pasti dalam waktu
yang cukup singkat tersebut telah menyusul datang Nenggala,
Kiang Li Hwa dan Thian Ki Hwesio. Ketiganya tidak menunggu
rombongan yang lain untuk bergabung, karena disana ada
Siangkoan Tek, Kauwcu Bengkauw yang menanti rombongan
lain untuk bersama berlayar menuju Lam Hay Bun. Nenggala
dan Li Hwa sudah pernah berlayar menuju Lam Hay Bun
beberapa waktu yang lalu, apalagi di tengah pelayaran,
mereka bertemu utusan dari Lam Hay Bun. Dan ini yang
memudahkan mereka terus berlayar dan kemudian mendarat
dengan selamat di Lam Hay Bun.
Keadaan di Lam Hay Bun yang cukup atau malah sedang
“tegang” kita coba tinggalkan sejenak. Mari kita menengok ke
belakang. Terutama untuk menjejaki perjalanan tokoh kita
yang lain, Souw Kwi Song yang berlayar menguntit rombongan
Lamkiong Li Cu tetapi yang “gagal” dan nyaris kehilangan
nyawanya. Sebagaimana diceritakan dibagian awal, selain

Tarian Liar Naga Sakti I 2604


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Giok Lie yang mengikuti dan menguntit rombongan Lamkiong


Li Cu, adalah Souw Kwi Song yang justru berada di depan Giok
Lie. Dan Kwi Song terus menerus membuntuti rombongan itu
hingga ke Pantai Laut Selatan. Lebih dari itu, meski kurang
atau tiada pengalaman berlayar di lautan lepas se berbahaya
Laut Selatan, tetapi Kwi Song sama dengan Giok Lie yang tidak
kurang nekatnya, memaksakan diri terus mengikuti
rombongan Lamkiong Li Cu.
Sungguh sayang, ketiadaan pengalaman dan keahlian
dalam “berlayar” dan ditambah dengan gelombang Laut
Selatan yang memang selalu tidak bersahabat, membuat Kwi
Song pada akhirnya pasrah akan nasibnya terombang-ambing
di laut lepas. Jangankan memiliki pengalaman banyak, atau
memiliki keahlian berlayar yang cukup, tetap sajapun masih
belum tentu sanggup berlayar dengan aman di Laut Selatan.
Apalagi seorang Kwi Song yang tidak paham benar soal
berlayar meskipun memiliki kemampuan silat yang luar biasa.
Ilmu Silatnya boleh luar biasa, tetapi menghadapi amukan
badai dan gelombang laut selatan, Ilmu Silat hanya
bermanfaat untuk menjaga kebugaran, semangat dan
keuletan. Tetapi tak mampu menyelamatkan Kwi Song ketika
menghadapi amukan gelombang setinggi rumah.
Pada akhirnya, seperti Giok Lie, Kwi Songpun takluk oleh
alam dan akhirnya memasrahkan nasibnya pada sehelai papan
pecahan perahunya yang hancur diterjang gelombang.
Beruntung, sebagaimana Giok Lie ditemukan Sian Li setelah
dua hari dalam perahunya yang terombang-ambing di lautan,
maka Kwi Song beruntung karena pecahan papan berisi
tubuhnya yang sudah lemah dan tidak sadarkan diri

Tarian Liar Naga Sakti I 2605


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terdampar di sebuah pulau. Daya tahan dan kekuatan


tubuhnya memang luar biasa, meskipun sudah terkapar
pingsan selama lebih dari 3 hari di lautan lepas dan akhirnya
terdampar di sebuah pulau terpencil, tetapi tubuhnya hanya
lemas tak bertenaga tetapi tidak ada kerusakan fisik dan juga
kerusakan dalam tubuhnya yang berarti. Tetapi, bahaya masih
mengancamnya karena bukan kearah pantai berpasir papan
yang membawa tubuhnya mengarah, tetapi ke dinding tebing
berawan putih pekat yang dijejali karang dan bebatuan yang
terlihat tajam mengerikan.
Hanya saja, ketika papan itu menembus awan putih pekat
dan semakin mendekati dinding tebing serta sebentar lagi
menabraknya, tiba-tiba arah papannya seperti melakukan zig
zag. Mampu menghindar sendiri dari tabrakan dengan karang
tajam, bahkan mampu berjalan atau berlayar lurus tanpa
terganggu hempasan gelombang, dan kemudian perlahan-
lahan mendekati dinding tebing dan merapat tanpa sama
sekali menabraknya atau membentur dinding tebing. Dan
seterusnya, gelombang yang menghempas dan mendorong
papan itu tidak menyebabkan tabrakan dengan dinding, tetapi
seakan melekat ke dinding tebing dan terayun-ayun disana.
Ada apa gerangan? Adakah sesuatu yang menyelamatkannya?
Memang demikian adanya. Karena beberapa saat
kemudian, terlihat seutas benang atau sejenisnya yang
meluncur dari dinding tebing bagian atas, mungkin sekitar 10
meteran atau lebih yang mengait pakaian Kwi Song yang
pingsan tidak sadarkan dirinya sama sekali. Benang atau
mungkin sejenis senar yang cukup kuat dan ulet itu mengait
pakaian Kwi Song dan ajaib, tubuhnya tiba-tiba melayang

Tarian Liar Naga Sakti I 2606


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keatas, terus dan terus melayang naik hingga ke ketinggian


lebih dari 10 meter. Setelah melewati sekitar 10 meter atau
bahkan mungkin lebih dari permukaan laut yang terus dan
terus bergelora itu, tiba-tiba terdengar suara seorang wanita
tua:
“Kena ……..”
Dan tubuh Kwi Songpun melayang mendatar dan
menembus sebuah lubang yang cukup lebar dan tidak berapa
lama kemudian sudah terbaring dalam sebuah ruangan
dengan hawa yang cukup hangat. Setidaknya lebih
menyenangkan daripada keadaan di tengah lautan yang
malam hari teramat dingin dan siang hari teramat panas.
Lebih menyenangkan lagi, karena alas lantai tempatnya
berbaring ternyata cukup empuk dan meski alas utamanya
adalah bebatuan, tetapi sudah ditata sedemikian rupa hingga
menyerupai tempat tinggal yang sangat menyenangkan. Tiba-
tiba terdengar suara seseorang, suara wanita tua yang tadi
berteriak “kena”;
“Sungguh hebat anak muda ini. Jika dilihat sepintas,
paling tidak sudah ada 5 hari dia terombang-ambing di tengah
lautan, dan sudah sekitar 3 hari dia pingsan tidak makan dan
tidak minum. Tetapi, tubuhnya sama sekali tidak rusak,
keadaan dalam tubuhnya juga utuh, bahkan hawa sakti yang
melindungi tubuhnya sungguh sangat luar biasa. “Siapakah
anak muda yang hebat ini ….”?
Wanita tua itu kemudian mendekati tubuh Kwi Song yang
masih lemas dan tetap tidak sadarkan diri itu. Seketika dia
meraba tubuh Kwi Song dan lengannya tiba-tiba tergetar dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2607


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

diapun bergumam kembali: “Benar-benar hebat, kekuatan


hawa khikang pelindung tubuhnya malahan sudah sedemikian
sempurnanya. Mana mampu ikan-ikan di lautan melukai
tubuhnya? Kecuali seekor ikan besar menelan tubuhnya bulat-
bulat, selain itu jangan harap mampu melukai bagian luar
tubuhnya ……. Sungguh hebat, sungguh hebat. Dari mana
datangnya anak muda sehebat ini ……”?
Memang tidak salah, sebelum pingsan, Kwi Song berkutat
dengan maut berhadapan dengan gelombang tinggi dan
besar-besar selama 2 hari 2 malam. Setelah dua hari dia
kehabisan tenaga dan jatuh lemas, tetapi sesaat sebelum dia
kehilangan kesadarannya perahunya yang pecah dihantam
gelombang menyisakan sehelai papan yang kemudian
dipeluknya erat-erat. Dan untungnya, karena penguasaan
khikang Bu Ceng Kang Khi yang sudah sempurna, tubuhnya
terus terlindungi secara fisik. Dan ketika ditemukan oleh
Wanita tua ini, tubuhnya masih terus terlindungi dan tidak
dapat dilukai oleh benturan ataupun tusukan benda tajam
lainnya. Dan inilah yang membuat si wanita tua itu menjadi
sangat kagum.
“Huh ……. Orang muda sehebat ini tidak akan mudah
ditemukan dimanapun. Meski aku berkemampuan
menyembuhkannya, tetapi jika dia tidak bersedia menjadi
bagian keluarga Pulau Awan Putih, akan sia-sia ……” demikian
si Wanita tua berpikir seputar untung rugi membantu
memulihkan Kwi Song. Berpikir seperti itu, dengan tanpa ragu
si Wanita tua itupun segera memusatkan pikirannya dan
sebentar saja suasana di ruangan yang sebetulnya gua karang
itu kembali menjadi sepi. Apalagi karena liang kecil tempat

Tarian Liar Naga Sakti I 2608


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

masuknya tubuh Kwi Song tadi, ternyata sudah tertutup


kembali. Entah benda apa yang menutupinya, tetapi masih
tetap desahan angin dan debur gelombang terdengar sayup
jauh disana.
Setelah beberapa saat, keheningan semakin merajalela,
merengut semua kebisingan dan mendiamkannya. Pada saat
itu, ternyata si Nenek tua kini bersamadhi dan dia terlihat
sedang melakukan sesuatu. Dia sedang menelaah keseluruhan
tubuh dan bagian dalam tubuh Kwi Song untuk mengenali dan
menelaah lebih jauh keadaan dan kondisi tubuh Kwi Song.
Dan tidak berapa lama kemudian diapun kembali sadar dan
menarik nafas panjang.
“Luar biasa, semuda ini dia sudah memiliki kemampuan
yang merendengi kemampuan diriku sendiri. Bagaimana
mungkin …..? Dan jika dia bermaksud jahat, berwatak jahat,
bukankah aku sudah membentuk dan menyelamatkan iblis
yang kelak akan sangat berbahaya ….? Tapi tunggu dulu
………..… ach, seri wajahnya ini begitu riang bersahaja dan jelas
membayangkan kebijakan dan kebaikan. Rasanya tidak akan
mungkin dia berwatak iblis dan jahat. Disembuhkan atau tidak
…..? achhhhh, sungguh sungguh sangat membingungkan ……”
Demikian si wanita tua menimbang-nimbang dalam
hatinya. Tetapi, tidak berapa lama kemudian, dia memutuskan
sesuatu dan langsung bekerja. Dia memutuskan untuk
menolong dan membantu Kwi Song. Karena mereka berdua
memang manusia hebat dan pilihan, dalam waktu sejam dua
jam saja, Kwi Song mulai menemukan kesadaran dan juga
control atas kemauan, semangat dan gerak tubuhnya. Tetapi,
setelah 5 hari 5 malam tidak makan dan minum, sudah tentu

Tarian Liar Naga Sakti I 2609


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

fisiknya teramat lemah. Hanya saja, tidak dengan mudah dia


meminta meskipun dia melihat seorang nenek yang sudah
sangat tua sedang samadhi di hadapannya. Dan sekali
pandang, dia sudah paham jika Nenek tua itu yang telah
menyelamatkan nyawanya dan sekaligus menyadarkannya
dari pingsan dan “tidur” berkepanjangan selama beberapa
hari.
“Locianpwee, terima kasih karena sudah menyelamatkan
nyawaku …… terima kasih” hanya itu kalimat yang mampu
dikatakannya.
“Hmmmmmm, hanya terima kasih ….”? Bergumam Nenek
itu
“Untuk saat ini, hanya itu yang dapat kulakukan
locianpwee. Tetapi, katakan saja apa yang bisa kulakukan
untuk membalas kebaikan hatimu ……”
“Cukup berjanji melakukan satu hal yang kuperintahkan
kepadamu …….”
“Ha ……”?
“Engkau menolak …..”?
“Jika ….. jika tidak bertentangan dengan kebaikan dan
kepentingan dunia persilatan dan nasib banyak orang, tecu
pasti akan melakukannya …..”
“Baik, engkau berjanji …..”?
“Aku berjanji ……”

Tarian Liar Naga Sakti I 2610


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Setelah mendengar jaminan Kwi Song, si Nenek segera


mengeluarkan sebuah pil berwarna biru kehijauan.
Diberikannya kepada Kwi Song sambil berkata:
“Engkau makanlah pil ini, dan sesudahnya makan
hidangan di meja itu. Dan setelah itu, engkau boleh
mengumpulkan kekuatanmu, kutanggung dalam sejam dua
jam kedepan engkau akan pulih kembali seperti sedia kala
……”
Tanpa pikir panjang Kwi Song mengambil pil di lengan si
Nenek itu dan segera akan memasukkannya ke mulutnya.
Tetapi, belum lagi pil itu masuk ke mulutnya, lengan Nenek itu
sudah bergerak cepat dan pil di tangannya melayang ke atas
yang dengan sebat diambil lagi si Nenek sambil berkata:
“Engkau hebat anak muda. Pil ini adalah racun
mematikan, tetapi karena engkau ternyata sangat
mempercayaiku, maka aku menjadi kagum dan memutuskan
untuk benar memulihkanmu …….” Sekali lagi Nenek itu
mengeluarkan sebuah pil, kali ini berwarna putih seputih
awan dan selanjutnya menyerahkannya kepada Souw Kwi
Song. Kwi Song yang sadar sesadar-sadarnya bahwa nyawanya
tadi berada di tangan si Nenek tua dihadapannya, dengan
cepat mengambilnya dan terus memasukkannya kedalam
mulutnya. Dalam pikirannya, jika memang Nenek itu
menginginkan nyawanya, maka sejak tadi sudah dilakukannya.
Hebat, hawa segar dan harum memenuhi rongga
mulutnya dan terus pil itu memasuki perutnya. Sebentar saja
semangatnya naik berlipat ganda dan diapun mengatur posisi
untuk melakukan samadhi dan mengumpulkan seluruh

Tarian Liar Naga Sakti I 2611


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kekuatannya. Bahkan hal yang sangat menggembirakannya,


kekuatannya justru terasa meningkat pesat dan semakin
mudah untuk digerakkann. Dia menjadi sangat gembira, dan
begitu selesai melakukan samadhi, diapun menggerakkan
kekuatannya mengelilingi tubuh dan juga sekaligus memeriksa
keadaan fisiknya. Girang bukan main, karena sama sekali tidak
ada yang berhalangan. Bahkan lebih dari itu, dia merasa
seperti memperoleh kemajuan yang hebat dalam hal
kekuatan iweekangnya. Menemukan kenyataan itu, begitu
sadar dan menarik kembali kekuatannya, diapun memberi
hormat dan menyembah si Nenek yang masih berada
dihadapannya:
“Locianpwee, terima kasih, terima kasih. Bukan saja
menyelamatkan nyawaku, justru engkau memberiku
keuntungan yang tidak sedikit ………”
“Sudahlah anak muda, lebih baik engkau makanlah
terlebih dahulu, nanti setelah itu kita boleh berbicara
sepuasnya …… makanan sudah tersedia disana ……” ujar si
nenek sambil menunjuk meja yang berada di sudut ruangan
luas itu.
“Terima kasih locianpwee ……” Kwi Song yang memang
sudah teramat sangat lapar, setelah dipersilahkan makan
sudah mencelat dan duduk di meja makan dan kemudian
makan sambil ditunggui si Nenek. Dan tidak berapa lama
kemudian, mereka berdua kembali sudah berhadapan dengan
wajah Kwi Song kini sudah bersemu merah dan tidak lagi
pucat tanpa darah.

Tarian Liar Naga Sakti I 2612


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Hikhikhikhi …… engkau sudah gagah dan pulih kembali


Anak muda …… sekarang, engkau harus menceritakan siapa
dirimu dan berasal dari mana engkau …..”
“Tecu bernama Souw Kwi Song, terlahir kembar dengan
toako Souw Kwi Beng yang sekarang menjadi Bhiksu di kuil
Siauw Lim Sie. Suhu kami berdua adalah Kian Ti Hosiang,
ciangbunjdin Sauw Lim Sie beberapa puluh tahun silam tetapi
beliau orang tua sudah meninggal baru beberapa tahun yang
lewat. Kami berdua kakak beradik adalah anak yatim piatu
dari sebuah dusun kecil di pinggir sebuah telaga besar Yang
Tze …. dan dididik serta diasuh sejak masa kanak-kanak oleh
mendiang Suhu yang budiman…….. Sebetulnya tecu sedang
mengintai Lamkiong Li Cu yang berniat buruk terhadap Lam
Hay Bun meskipun anehnya dia berasal dari sana. Tetapi, tak
dinyana, kekurang pengetahuan dan pengalaman di laut
membuat tecu akhirnya terdampar dan ditolong locianpwee
disini …….”
“Hikhikhikhik, engkau terlampau nekat anak muda. Tanpa
pengalaman sama sekali engkau bernai berlayar di Laut
Selatan …….. tetapi baiklah, namaku yang sudah tua dan tidak
dikenal di Tionggoan kalian adalah Kwan Cu. Pulau dimana
kita berpijak ini adalah Pulau Awan Putih yang terdapat di
tengah Lautan Selatan dan berjarak lumayan jauh dari Lam
Hay Bun, satu malam berlayar dengan kapal kita bisa
mencapainya. Selain itu, ada pulau lain yang sama
misteriusnya dengan Pulau Awan Putih dan Lam Hay Bun,
yaitu Hwee Liong To, tetapi sejak badai puluhan tahun silam,
pulau itu entah berpindah kemana. Aku adalah satu-satunya
penghuni tertua Pulau Awan Putih yang masih tersisa

Tarian Liar Naga Sakti I 2613


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bersama beberapa orang Pulau Awan Putih yang tidak lebih


dari 15 orang lagi. Kami mendiami pulau ini dan tidak pernah
meninggalkan pulau selama puluhan tahun sesuai perjanjian
dengan Lam Hay Bun dan Hwee Liong To. Tetapi, dari
kisahmu, nampaknya Lam Hay Bun sudah mengangkangi
perjanjian para leluhur 3 pulau ……….. achhhhhhh …… dan jika
memang demikian, maka aku harus melakukan perhitungan
dengan mereka. Karena gara-gara merekalah, maka cucu
kesayanganku minggat ke Tionggoan”
“Achhhhh demikian rupanya kisahnya ….” gumam Kwi
Song.
“Tetapi sudahlah, untuk hari ini, lebih baik engkau
beristirahat terlebih dahulu. Aku akan mengatakan kepadamu
permintaanku yang cuma satu setelah beberapa hari kedepan.
Lebih baik engkau beristirahat terlebih dahulu, engkau boleh
menggunakan ruangan ini, karena aku masih memiliki
beberapa ruangan yang lain. Tetapi, kuingatkan, harap tidak
meninggalkan tempat ini. Karena tempat ini adalah tempat
terlarang bagi warga Pulau Awan Putih ……. Ingat baik-baik itu
anak muda …”
“Baik, baik sekali lagi terima kasih locianpwee …..”
Begitu akhirnya ditinggalkan sendirian, barulah Kwi Song
merasakan keletihan yang bukan main. Karena itu, tanpa
banyak bicara lagi dia akhirnya tertidur di ruangan tersebut
dan baru sadar kembali esok harinya. Pagi-pagi ketika dia
sadar, dia sama sekali tidak bertemu si Nenek, tetapi meja
makan sudah tersedia makanan. Setelah menunggu lama si
Nenek tidak muncul, akhirnya diapun menyantap makanan

Tarian Liar Naga Sakti I 2614


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tersebut dan bahkan sampai siang hari si Nenek sama sekali


tidak munculkan dirinya. Waktu yang dimilikinya akhirnya
dimanfaatkannya untuk berlatih, apalagi karena dia merasa
tempat dimana dia berada saat itu memang sangat tepat
untuk berlatih.
Satu hal yang dengan cepat membuatnya senang adalah
memang benar, tenaganya kembali bertambah dan itulah
yang dikonsentrasikannya sepanjang hari. Yakni berusaha
keras untuk menyatukan kekuatannya yang bertambah dan
memperkuat iweekangnya sendiri. Selain itu, hingga sore dan
bahkan malam hari dia berkutat dengan latihannya. Terutama
dia melatih kembali dua ilmu terakhir yang dititipkan melalui
Kiang Ceng Liong, yakni ilmu Thian Lo Ci (Ilmu Jari Langit) dan
juga Ilmu Kim Liong Seng Hui (Naga Emas Memancarkan
Cahaya). Bahkan bersama Thian Ki Hwesio atau Souw Kwi
Beng kakaknya di Poh Thian, mereka berusaha meleburkan
ilmu tersebut dan mencoba rangkaian gerak baru yang
mereka namakan Kim Liong Ci Seng Hui (Jari Naga Emas
Memancarkan Cahaya). Ilmu tersebut hanya terdiri dari
beberapa gerakan belaka, tetapi merupakan pendalaman
mereka yang masih belum tuntas dan baru merangkai 3
gerakan gabungan. Tetapi, mereka menemukan hasil yang
luar biasa dari gabungan 2 ilmu mujijat tersebu.
Kwi Song tidak tahu lagi sudah berapa hari dia mengurung
diri dan hanya berlatih di gua tersebut, hanya terkadang dia
merenung sambil memandang lautan lepas yang bergelora
dan membuatnya ngeri karena nyaris kehilangan nyawa
disana. Selebihnya dia gunakan untuk berlatih dan berlatih
dan berlatih. Baru pada hari kelima si Nenek kembali

Tarian Liar Naga Sakti I 2615


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mendatanginya, dan sekali ini bersama 3 orang yang lain.


Orang-orang yang sudah kita kenal karena pernah berkelana
di Tionggoan: Inilah Kwan Siok Bu, Kwan Siok Bi dan Kwan
Hong Li.
Setelah berkelana cukup lama dan bahkan berlatih di
Thian San Pay, Kwan Hong Li akhirnya menemui ayahnya
setelah berpisah dengan Giok Hong di pegunungan Beng San.
Pertemuan itu akhirnya membuatnya bersedia untuk kembali
ke Pulau Awan Putih karena dijanjikan Pulau Awan Putih akan
mulai membuka diri untuk berhubungan dengan Tionggoan.
Janji Kwan Siok Bu inilah yang membuat Kwan Hong Li
bersedia kembali ke pulau awan putih, kepulangan yang
belakangan merubah jalan hidupnya dan juga merubah nasib
dan peruntungan Pulau Awan Putih yang selama ini sangat
misterius. Karena setelah kepulangannya, Pulau Awan Putih
mulai melakukan perjalanan ke Tionggoan dan dengan
kekuatan Ilmu Silat yang kelak menjadi salah satu legenda
terkenal di Tionggoan.
“Anak muda, hari ini engkau kuperkenalkan dengan
tokoh-tokoh lain Pulau ini. Mari engkau kuperkenalkan
dengan mereka semua …….”
“Ach, Jiwi locianpwee dan Nona …… selamat berjumpa …”
demi sopan santun Kwi Song memberi hormat sekaligus salam
perkenalan.
“Ach engkau anak muda …… sebetulnya kita sudah pernah
bertemu meski sangat sekilas, tetapi engkau kukenali sebagai
pendekar muda Siauw Lim Sie yang sangat hebat ……. selamat

Tarian Liar Naga Sakti I 2616


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berjumpa …” adalah Siok Bu yang berbicara atas nama Siok bi


dan juga Hong Li yang berada di ruangan itu.
“Tecu Souw Kwi Song memberi hormat kepada cuwi
sekalian ……. Terima kasih atas kebaikan Pulau Awan Putih,
sebuah pulau misterius yang konon menurut Duta Agung
Kiang Ceng Liong dipenuhi tokoh hebat dan berjiwa ksatria
…….. Locianpwee, sekali lagi tecu memberi hormat dan
ucapan terima kasih atas bantuanmu ……”
“IIchhhhhh, engkau juga mengenal Liong Ko ……”?
terdengar Hong Li bersuara dengan nada kaget bercampur
senang.
“Benar sekali Nona …….. Duta Agung Kiang Ceng Liong
dari Lembah Pualam hijau itu adalah sahabat kekal kami kakak
beradik dari Siauw Lim Sie, kami mengenalnya bahkan sejak
masa kecil sebelum kami masing-masing berguru. Kami adalah
sahabat sejak masa kanak-kanak …..”
“Achhhh, orang sendiri jika demikian. Namaku sendiri
adalah Kwan Hong Li, dan juga Liong ko adalah sahabat baikku
selama berkelana di Tionggoan, dia bahkan banyak
menolongku selama berada di Tionggoan ….”
“Ach, senang mengenal Nona Kwan Hong Li ……..”
Dan betapa senangnya Nenek Kwan Cu melihat ternyata
cucu yang juga muridnya sudah seperti kawan lama dengan
pemuda hebat yang ditolongnya dan dikaguminya itu. Hari itu
mereka bercakap dan berdiskusi panjang lebar tentang
banyak hal, termasuk tentang situasi dunia persilatan hingga
ke kejadian Kwi Song hanyut di laut selatan karena menguntit

Tarian Liar Naga Sakti I 2617


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

rombongan Lamkiong Sian Li yang menguasai Cit Sat Sin


Tjiang. Banyak kisah mendebarkan dan mencengangkan yang
mereka percakapkan. Tetapi, menjelang sore hari, Nenek
Kwan Cu rupanya sudah tidak tahan hati dan ingin segera
tuntas dengan rencananya sendiri. Diapun sudah berkata:
“Anak muda …….”
“Locianpwee, tecu memperhatikan …..”
“Ingatkah engkau dengan perjanjian kita yang kuajukan
sebelum menolongmu ….”?
“Tentu saja locianpwee, mana mungkin tecu lupa …..”
“Baiklah, aku ingin mengatakan apa yang harus engkau
lakukan untukku dihadapan semua keturunanku, semua
angkatan mudaku yang menjadi tokoh utama Pulau Awan
Putih. Untuk engkau ketahui, mereka semua ini adalah
keponakanku dan cucu keponakanku, sayang orang tua
mereka tewas dalam sebuah kecelakaan dan bencana maut di
pulau ini. Tetapi, syukur kepada thian, meskipun becana itu
menewaskan adik bungsuku dan semua tokoh utama Pulau
Awan Putih lainnya, tetapi meninggalkan keturunannya yang
sedang berada bersamaku di tengah laut pada waktu itu. Dan
mereka bertiga inilah yang sekarang menjadi tokoh utama
Pulau Awan Putih mewarisi semua kehebatan leluhur keluarga
Kwan yang selama puluhan tahun, bahkan ratusan tahun
hidup, tinggal dan membesarkan Pulau Awan Putih.
Perintahku kepadamu sangat sederhana, tidak sulit dilakukan
dan tidak melanggar kebaikan, juga tidak akan menyusahkan
banyak orang. Sebagai tokoh tertua sekarang ini, aku
memintamu untuk berjodoh dengan cucuku sekaligus

Tarian Liar Naga Sakti I 2618


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

muridku ini, Kwan Hong Li ……. dan sebagai bentuk awalnya,


engkau sudah kuhadiahi pil mujijat dari pulau ini, warisan dari
para leluhur Pulau Awan Putih untuk calon keluarga Pulau
Awan Putih ……….”
Belum lagi selesai kalimatnya, terdengar Hong Li
berteriak:
“Subo ………” dan Hong Lipun mencelat keluar dari
ruangan itu, malu dan terkejut luar biasa. Karena harus
diakuinya, dia sudah sangat tertarik dengan kegagahan dan
juga kebaikan Duta Agung Kiang Ceng Liong yang sudah
pernah melakukan perjalanan bersamanya, menjaganya dan
berusaha menyelamatkannya di Thian San Pay. Harus
diakuinya, Kwi Song juga gagah dan baik, tetapi sebagian
hatinya masih tertambat kepada Kiang Ceng Liong yang
sayangnya di dengarnya di perjalanan sudah menikah di Kota
Raja. Alasan yang juga membuatnya setuju pulang ke Pulau
Awan Putih karena ingin sekaligus memulihkan hatinya yang
sedikit “terluka”. Untung memang, dia sempat terpisahkan di
Thian San Pay, jika tidak, maka bisa dipastikan rasa cintanya
akan semakin tebal dan besar.
Bukan cuma Hong Li, tetapi Kwan Siok Bu dan Kwan Siok
Bi juga kaget setengah mati. Hanya saja, Kwan Siok Bu dan
Kwan Siok Bi kakak beradik kembar seperti Kwi Song dan Kwi
Beng, justru sangat senang. Mereka berdua mengenal Kwi
Song yang tidak kurang hebatnya dibanding Ceng Liong dan
juga terkenal sebagai pendekar yang hebat di Tionggoan.
Keduanya saling pandang dan tersenyum sambil mengangguk-
angguk tanda setuju dan senang dengan keputusan Bibi
mereka.

Tarian Liar Naga Sakti I 2619


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

‘Hmmmmmm, biasa anak gadis …..” desis Nenek Kwan


Celihat ulah Hong Li yang pergi sambil berteriak penasaran.
Beberapa detik kemudian, dia kembali memandang Kwi Song
yang masih terngagah dan tidak tahu harus berkata apa lagi.
Pemuda yang biasa ceria dan gembira, banyak akal dan
bahkan jail ini kehabisan kata-kata, antara malu, galau dan
sulit digambarkan. Dia baru melihat Hong Li yang diakuinya
memang cantik dan juga gagah, bahkan bias diketahuinya
berkepandaian hebat. Tetapi, langsung jatuh cinta dan
kemudian menikahinya, tetap sesuatu yang sulit diterima
dalam sekejab. Sayang, dia sudah MENJANJIKAN melakukan
sesuatu bagi NENEK KWAN CU. Dan permintaan Nenek itu
jelas tidaklah sesuatu yang jauh dari nurani kependekarannya.
Dan ini benar-benar membuat Kwi Song bingung.
Sudah barang tentu dia harus mengiyakan dan
menyetujui karena memang dia sudah menjanjikan akan
melakukan “sebuah perintah” dari Nenek Kwan Cu. Tetapi
terkait urusan hati, pernikahan dan berkeluarga, dia tetap saja
harus melibatkan kakaknya, keluarga perguruannya dan
banyak hal lain. Dia pernah jatuh cinta kepada Giok Lian,
tetapi gadis itu telah memilih orang lain dan bahkan sudah
menikah. Bahkan juga pernah mencintai seorang Cui Giok Lie,
tetapi kelihatannya juga sulit diwujudukan. Menikahi Nona
Kwan Hong Li yang cantik dan juga manis? Jelas bukanlah ide
buruk, tapi, apakah gadis itu juga menginginkannya dan
mencintainya? Bukan hal mudah untuk dijawab dan dia belum
punya jawabannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 2620


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Bagaimana …… engkau ingin mengingkari janjimu anak


muda …..….”? Kejar si Nenek melihat Kwi Song menjublak
tanpa mengatakan satu kalimatpun.
“Bukan ….. bukan begitu locianpwee …… tapi, tapi …… aku
sungguh-sungguh bingung harus mengatakan apa lagi …..”
jawabnya grogi tak beraturan dan dengan wajah yang jelas
sekali gugup dan bingung.
“Aku hanya meminta jawabanmu, setuju sesuai janjimu
atau tidak ……”
‘Echhhh …… iya ……. Ehhhhhhhh setuju …… tapi ….. tapi
……”
“Cukup, jangan plintat plintut jadi orang. Katakan saja,
setuju atau tidak ……. Aku tidak ingin mendengar ada tapinya
……”
‘Aduh ….. echhhhhh …… locianpwee …..”
“Engkau mau ingkar janji …….?”
“Baik SETUJU locianpwee ….”
“Bagus, kalimatmu didengarkan ayah dan bibinya ……
Karena jika engkau tidak setuju, dengan sudah memakan pil
mujijat Pulau Awan Putih, maka tidak ada jalan lain selain
mengusirmu dengan membunuhmu dari sini …..” berkata
Kwan Cu sambil memandang Kwi Song yang setelah berkata
setuju meringis karena bingung harus berkata apa lagi. Entah
senang entah tidak. Yang pasti pikirannya kosong. Bahkan
perasaannya juga melayang seperti tidak berpijak pada
kenyataan.

Tarian Liar Naga Sakti I 2621


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi setelah “pinangan” tidak resmi itu, Kwi Song


mendapatkan perlakuan yang luar biasa dari Kwan Cu, Kwan
Siok Bu dan Kwan Siok Bi. Bahkan keesokan harinya ketika
berjumpa dengan Kwan Hong Li, saking kheki dan bingungnya,
Kwi Song yang biasa gembira dan banyak bicara, berubah
menjadi pendiam dan kehabisan kata-kata untuk diungkapkan
keluar. Diapun bingung. Padahal, Kwan Hong Li juga bingung.
Tetapi meski bingung, hal yang baik adalah, tidak terlihat
adanya tanda dan nada permusuhan dari Kwan Hong Li.
Bahkan semakin lama keduanya semakin dekat ketika
akhirnya Kwan Cu memutuskan membuka banyak rahasia
pulau awan putih dan memanggil Hong Li berdua dengan Kwi
Song sambil berpesan:
“Song Jie ….. dan engkau Li jie …… usiaku sudah terlampau
besar, sudah mendekati angka 90an. Memang jarak usiaku
dengan kong-kongmu cukup jauh, hampir 30 tahun, dan
karena kelahiran kong-kongmu ibu kami meninggal dunia.
Tetapi, keturunan keluarga Kwan terakhir adalah dirimu Hong
jie, karena itu Subomu ini perlu bertindak tegas sebagai
keturunan tertua keluarga Kwan. Yang ingin kumintakan
kepadamu Song jie adalah kesediaanmu untuk memberikan
SHE Kwan kepada salah seorang putramu kelak agar bencana
puluhan tahun lalu tidak memutus keturunan keluarga Kwan
di Pulau Awan Putih ini. Untuk itu, aku membutuhkan
kesediaan kalian berdua ……”
Mendengar kalimat “intim” yang dikemukakan Nenek
Kwan Cu tersebut, Kwi Song yang baru mulai dekat dengan
Hong Li selama sehari terakhir menjadi terkejut dan khawatir
Hong Li akan marah kepadanya. Tetapi, ternyata tidak. Justru

Tarian Liar Naga Sakti I 2622


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hong Li memandangnya dan memberi isyarat untuk


menjawab pertanyaan Subonya itu:
“Tecu tidak keberatan locianpwee …….”
“Hmmmm, mulai saat ini engkau memanggilku subo
seperti calon istrimu ini ….”
“Baik lo… Subo …..”
“Bagus …. Dan bagaimana denganmu Li jie ….”
“Kalau dia setuju ………. Akupun Li jie juga setuju subo …..”
“Baiklah, jika memang demikian, biarlah pernikahan
kalian dilaksanakan secepatnya. Sungguh kebetulan waktunya
sangat baik akhir-akhir ini …..”
“Tapi subo, ijinkan aku menemui kakakku yang adalah
keluargaku satu-satunya. Tidak mungkin tecu menikah tanpa
restu kakakku itu ……”
“Ach, engkau benar. Aku yang tua memang terlampau
terburu nafsu. Tapi, bagaimana dan kapan engkau menemui
kakakmu itu …..”?
Dalam waktu dekat mereka akan mengunjungi Lam Hay
Bun, tecu akan menemuinya disana Subo ……”
“Tidak, kita semua akan menuju Lam Hay Bun, beberapa
saat sebelum toakomu tiba disana. Ada urusan 3 Pulau yang
harus kuselesaikan disana ……. Tetapi, engkau hitung saat
kapan toakomu disana …….”
“Rasanya paling cepat sebulan lagi Subo ……”

Tarian Liar Naga Sakti I 2623


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mendengar itu Nenek Kwan Cu terdiam dan terlihat


berpikir sebentar. Beberapa saat kemudian, diapun berkata:
“Begitupun baik. Selama 10 hari ini, engkau harus berlatih
keras dengan khasanah ilmu Pulau Awan Putih, bahkan
berlatih dengan ilmu yang kuciptakan terakhir yang sangat
mirip dengan ilmu baru Hong Li ……….. sore nanti kita akan
memulainya …..”
Demikian kisah sampai Kwi Song tergabung atau
bergabung dengan Pulau Awan Putih dan muncul di Lam Hay
Bun bersama Kwan Cu, Kwan Siok Bu, Kwan Siok Bi dan juga si
gadis cantik Kwan Hong Li yang sudah berstatus calon istrinya.
Meski pada awalnya Hong Li kesulitan menerima kenyataan
kini dia menjadi calon istri Kwi Song, tetapi lama kelamaan
secara perlahan dia mulai mengagumi dan mulai mencintai
Kwi Song. Hal yang berbeda dengan Kwi Song, yang sejak awal
bertemu, justru sudah langsung mulai jatuh hati kepada dara
dari Pulau Awan Putih tersebut. Dan ketika perjalanan
dilakukan ke Lam Hay Bun, keduanya sudah menjadi sangat
mesra sebagai calon suami istri yang saling mencintai satu
dengan yang lainnya.
=================
Siang hari, tiga hari kemudian di tengah pulau utama
Gugusan Pulau Lam Hay Bun. Di Markas utama Lam Hay Bun,
di tengah lapangan yang cukup luas, dan dikejauhan
membayang bahkan terlihat jelas bangunan megah yang
menjadi Markas Lam Hay Bun dan sejauh 100 meteran atau
lebih, tiada satu orangpun yang terlihat. Lapangan luas itu
memang merupakan tempat berlatih para tokoh Lam Hay

Tarian Liar Naga Sakti I 2624


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bun, terutama tokoh-tokoh utama dan juga tempat berlatih


BARISAN WARNA WARNI, Barisan utamanya. Itu sebabnya
lapangan tersebut memang besar dan luas serta terbuka dan
tanpa ada benda apapun. Lapangan luas ini terdapat di bagian
tengah dan di dataran yang agak tinggi, karena dari tengah
lapangan itu terlihat jelas sekeliling pulau yang dikepung oleh
lautan. Tetapi karena pulau itu tidak terlampau besar, kalah
besar dibandingkan Pulau Awan Putih, maka pepohonanpun
tidaklah sangat banyak, hanya berada di bawah lapangan dan
terus memanjang hingga ke pantai. Harus diakui, dari tempat
tersebut seluruh hamparan gugusan pulau Lam Hay Bun dapat
diawasi dan diamati. Dan secara otomatis, pemandangan di
lapangan itu tentulah sangat indah dan memukau, apalagi
dengan hembusna angin laut yang terus membelai.
Selain pemandangan laut, juga pemandangan gugus pulau
Lam Hay Bun lainnya yang terlihat berjumlah cukup banyak.
Mungkin ada 20an atau bahkan lebih pulau-pulau berbeda
ukuran yang menghiasi lautan hingga kemudian ke lautan
lepas yang tak terlihat batasnya atau ujungnya. Pulau pulau
sekitar, tidak ada yang lebih besar dari pulau utama yang
mereka tempati dan menjadi markas utama Lam Hay Bun. Ada
yang mendekati, ada yang sekitar ¾ besarnya dibanding pulau
utamanya, ada yang hanya setengah dan ada sekitar 5 pulau
yang terlihat sangat kecil, mungkin hanya seukuran 10 x 10
meteran besarnya namun terlihat menghiasi lautan. Dan
pulau terluar dan paling jauh berukuran setengah pulau
utama tidak terlihat adanya pepohonan, melainkan telrihat
gersang dengan hanya ada sedikit rerumputan.

Tarian Liar Naga Sakti I 2625


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Di tengah lapangan tersebut terlihat duduk sambil


berhadapan beberapa orang. Yang sudah pasti adalah Tokoh-
tokoh dari Lam Hay Bun sendiri yang diwakili oleh Lamkiong
Bouw, tokoh tertua dan paling sepuh dan juga terlihat
Lamkiong Bu Sek dan anaknya Lamkiong Tiong Hong serta
Lamkiong Sian Li. Di belakang mereka duduk Liu Soan Li dan
juga Liu Kong, kedua wakil tocu berjejer dengan Lamkiong Li
Cu dan Kiang Hauw Lam. Duduk terdepan adalah Lamkiong
Sian Li yang juga didampingi oleh Lamkiong Bouw kakek
buyutnya. Sementara di hadapan mereka tetapi tidak dalam
posisi tegak lurus, tetapi agak menyamping adalah 5 tokoh
dari Pulau Awan Putih, yang di depan adalah nenek Kwan Cu
yang tertua dari mereka dan kemudian juga ada Kwan Siok Bu,
dan seterusnya duduk di belakang mereka berdua dengan
berbaris rapih adalah masing-masing Kwan Siok Bi dan juga
Kwan Hong Li. Disamping Kwan Hong Li terlihat Souw Kwi
Song yang semakin gagah duduk berdampingan dengan Hong
Li yang juga cantik dan manis.
“Lamkiong Bouw, engkau mengatakan pada hari ini
rombongan dari Pulau Naga Api (Hwee Liong To) akan tiba
dan bergabung disini. Mengapa sampai sekarang aku belum
menemukan atau melihat keberadaan mereka ….”?
“Sabar sebentar Kwan Cu. Entah mengapa sejak dahulu
engkau selalu begini kurang sabaran …… hhahahahaha” meski
menyindir Kwan Cu, tetapi tidak ada nada ejekan sama sekali
dalam suara Lamkiong Bouw, sebaliknya Nenek Kwan Cu juga
tidak terlihat tersinggung dengan kata-kata Lamkiong Bouw.
Tengah Lamkiong Bouw tertawa, tiba-tiba terdengar suara
dari para anak murid Lam Hay Bun dari kejauhan:

Tarian Liar Naga Sakti I 2626


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Rombongan Hwee Liong To tiba ……..”


Dan kemudian, berjalan masuk 3 orang ke tengah
lapangan dimana rombongan Lam Hay Bun dan Pulau Awan
Putih sudah menunggu. Mereka yang datang adalah, yang
terdepan Lauw Gwan Thong diikuti Liang Tek Hoat dan
terakhir Kiang Ceng Liong. Masuknya 3 orang ini sungguh
mengejutkan beberapa orang, terutama Kwi Song dan Hong
Li, serta tentu saja Kwan Siok Bu dan Kwan Siok Bi dari pihak
Pulau Awan Putih yang jelas mengenal Tek Hoat dan Ceng
Liong. Tetapi yang paling terkejut adalah Lamkiong Li Cu dan
Kiang Hauw Lam, meski kekagetan mereka tidak muncul
dalam reaksi sangat berlebihan.
“Liong koko …….” desis Hong Li rawan, entah apa yang
bergolak dalam hati dara itu. Yang jelas wajahnya terlihat
rawan, tetapi tidak dapat dia berlaku lebih jauh lagi karena
disitu terdapat begitu banyak tokoh hebat. Desisan yang sama
namun dengan suasana hati berbeda juga terdengar dari
mulut Kwi Song. Untungnya Kwi Song tidak melihat wajah
muram Hong Li dan sinar matanya yang rawan melihat Ceng
Liong memasuki lapangan untuk berhadapan dengan mereka.
Begitu dekat dan sampai di posisi yang diperuntukkan
bagi Hwee Liong To, adalah Tek Hoat yang kemudian
mendampingi Gwan Thong duduk di posisi utama dalam
bentuk segi tiga. Tetapi sebelum duduk, terlihat Lamkiong
Bouw berdiri dengan didampingi oleh Lamkiong Sian Li, dan
Sian Li kemudian berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 2627


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Tocu Lam Hay Bun, Lamkiong Sian Li mengucapkan


selamat datang kepada rombongan dari Hwee Liong To.
Semoga cuwi sekalian selalu dilindungi Thian ….”
“Silahkan, silahkan ……..” Lamkiong Bouw, meski berusia
tua dan sepuh, tetap wajib menghormati utusan Hwee Liong
To yang dalam “status” sejajar dengannya dalam kaitan
dengan Persekutuan 3 Pulau yang diikat dengan sumpah.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Kwan Cu, yang ikut
berdiri dan berkata:
“Tocu Pulau Awan Putih memberi hormat dan
mengucapkan selamat kepada utusan Hwee Liong To, semoga
saudara bertiga baik-baik saja ….”
“Terima kasih ………….. tecu Liang Tek Hoat bersama Kiang
Ceng Liong menjumpai cuwi sekalian mewakili Hwee Liong To
guna mendampingi Lauw Gwan Thong yang merupakan
keturunan keluarga Lauw terakhir dari Hwee Liong To …….”
Dan tidak lama kemudian tokoh-tokoh yang mewakili 3
pulau sudah duduk dalam posisi segi tiga. Posisi ini serta juga
lapangan serupa membuat Kwi Song teringat dengan Pulau
Awan Putih yang juga memiliki lapangan yang sama dengan
milik Lam Hay Bun dan memiliki patok tempat duduk yang
sama berbentuk segi tiga. “Mungkin ini kesepakatan 3 pulau
….” pikirnya.
Tetapi, belum lagi pertemuan itu dimulai, terdengar Li Cu
bersuara:
“Apakah memang diperbolehkan jika seorang Duta Agung
Lembah Pualam Hijau cukup sah mewakili Hwee Liong To

Tarian Liar Naga Sakti I 2628


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengikuti pertemuan ini? Bagiku terdengar dan telrihat agak


menggelikan ……”?
Suaranya tidak melengking tinggi, tetapi dikeluarkan
sepertinya asal-asalan belaka. Tetapi, efeknya memang besar
karena Kwan Cu yang belum mengenalnya sudah langsung
terbakar dan meledak. Dia dengan cepat menukas:
“Ha …..? Benarkah ada orang luar yang sebenarnya tidak
berhak berada disini ….? Cepat beritahu siapa orangnya yang
ingin main gila ……”
Tapi Ceng Liong yang memang sudah bersedia sejak
awalnya dengan segera sudah mengeluarkan Tanda Pengenal
Utama Hwee Liong To yang sebelumnya memang
dianugerahkan kepadanya oleh To Hoa Jin sambil berkata:
“Locianpwee Lamkiong Li Cu, tokoh yang nyaris ajal di
tanganmu di Markas Besar Kaypang, To Hoa Jin yang
merupakan tokoh besar Hwee Liong To, Hu Tocu hingga
sekarang masih terluka berat. Tugas utamanya sebenarnya
adalah menjaga keluarga LAUW terakhir dari Hwee Liong To
yang sayangnya sedang dalam masalah kesehatan. Beliau
dengan keungguhan sudah menitipkan Lencana Utama Hwee
Liong To kepadaku dan juga diminta mengawasi Lauw Gwan
Thong sebagai keluarga Lauw terakhir yang merupakan
Pewaris sah Hwee Liong To ……… penilaian dari pihak Pulau
Awan Putih dan juga tentunya Lam Hay Bun soal keabsahanku
mengikuti pertemuan ini, jauh lebih penting daripada
penilaianmu yang nyaris menghabisi tokoh besar terakhir
Hwee Liong To ….”

Tarian Liar Naga Sakti I 2629


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Hmmmmm, SAH …….. “ tanpa berpikir panjang Nenek


Kwan Cu sudah bersuara sambil menatap tajam Lamkiong Li
Cu. Saat yang sama, tatapan rawan Hong Li terlihat kembali
tertuju dan melekat ke wajah Ceng Liong. Entah apa yang
dirasakan gadis cantik dari Pulau Awan Putih ini.
“SAH …..” terdengar suara singkat Lamkiong Sian Li
menyahuti dan memperkuat keputusan Nenek Kwan Cu. Dan
Lamkiong Li Cu terdiam, karena dia tidak menyangka jika
perbuatannya di Kaypang diungkit Ceng Liong. Kedudukan dan
posisinya semakin dirasakannya sangat tidak enak dengan
hadirnya Tek Hoat dan Ceng Liong. Bahkan hati kecilnya mulai
membisikkan keadaan yang kurang menguntungkan baginya,
Hauw Lam dan bekas kawanan Thian Liong Pay lainnya yang
masih berada di pesanggrahan timur pulau bekas tempat
istirahat kakeknya.
“Baiklah, selaku tuan rumah kali ini, kami Lam Hay Bun
pertama-tama ingin mengucapkan SELAMAT DATANG kepada
Persekutuan 3 Pulau, Persekutuan dibawah sumpah para
leluhur. Kepada seluruh utusan Pulau Awan Putih dan juga
seluruh utusan Hwee Liong To, selamat datang di Lam Hay
Bun. Pertemuan seperti ini seperti perkataan kong chouw,
Lamkiong Bouw tadi, ternyata sudah tidak dilaksanakan
selama lebih dari 50 tahun. Padahal selang waktu yang cukup
lama itu, sudah banyak perubahan yang terjadi, termasuk
bencana yang merenggut banyak jiwa di Hwee Liong To dan
Pulau Awan Putih. Tetapi meski demikian, dengan
terwujudnya pertemuan ini, dan dengan Lam Hay Bun kami
sebagai tuan rumah dan mempertemukan Persekutuan 3
Pulau, maka tentu kami merasa senang dan sangat terhormat.

Tarian Liar Naga Sakti I 2630


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Baiklah, tentunya ada persoalan yang membuat kita bertemu,


karena itu, perkenankan kami memberi kesempatan yang
pertama kepada Tocu Pulau Awan Putih untuk
mengemukakan beberapa keberatan dan tuntutannya kepada
Persekutuan ini …….”
“Baik, terima kasih Tocu Lam Hay Bun …….. cuwi sekalian,
benar pertemuan seperti ini sudah begitu lama tidak
dilaksanakan. Dan ketika dilaksanakan kembali, keadaannya
sungguh mengkhawatirkan, karena mengancam persekutan
kita. Begini kisahnya, pertama kali Pek Lek Sin Jiu muncul di
daratan Tionggoan adalah tidak lama setelah bencana yang
terjadi lebih 50 tahun silam di Tionggoan. Lagi pula, Pek Lek
Sin Jiu yang muncul waktu itu hanya terdiri dari 7 jurus dari
seharusnya 9 jurus Pek Lek Sin Jiu. Dan setelah diselidiki, baik
olehku dan juga oleh Lam Hay Bun, yakni Lamkiong Bouw,
ternyata penggunanya bukan dari keluarga LAUW dan tidak
ada hubungan dengan penghuni Hwee Liong To. Selain itu,
diketahui, tidak ada lagi jejak keturunan keluarga LAUW
setelah musibah di Pulau Awan Putih dan Hwee Liong To.
Tetapi, kejadian berbeda terjadi beberapa tahun terakhir,
secara tiba-tiba CIT SAT SIN TJIANG yang lekat dengan Lam
Hay Bun muncul hingga jurus utamanya dan dilakukan oleh
tokoh-tokoh Lam Hay Bun atau setidaknya yang bermarga
LAMKIONG dari Lam Hay Bun. Fakta ini membuat muridku
minggat dari Pulau Awan Putih karena merasa Persekutuan 3
Pulau tidak lagi mengikat kami untuk tidak boleh berkelana
dan berada di daratan Tionggoan. Penyelidikan keponakanku
Kwan Siok Bu dan Kwan Siok Bi menunjukkan bahwa memang
benar adalah keturunan LAMKIONG yang membawa Cit Sat

Tarian Liar Naga Sakti I 2631


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sin Tjiang dan bahkan membantai ratusan orang di Tionggoan


beberapa waktu yang baru lalu. Berdasarkan hal-hal tersebut,
maka kamipun memutuskan untuk memintakan penjelasan
kepada pihak Lam Hay Bun seputar persoalan itu .……”
Nenek Kwan Cu menyudahi penjelasan dan tuntutannya
kepada Lam Hay Bun dan nampaknya Lamkiong Sian Li yang
kini menjabat sebagai Tocu Lam Hay Bun seperti sudah
mengerti tuntutan itu akan diajukan. Tetapi, sebelum dia
menjawab ataupun memberikan penjelasan, dia menatap ke
utusan Hwee Liong To baru kemudian berkata dengan suara
yang mantap:
“Apakah pihak Hwee Liong To ingin mengajukan tuntutan
ataupun penjelasan baik yang masih berkaitan ataupun
persoalan yang lain ….”?
Adalah Tek Hoat yang rupanya diajukan sebagai
pembicara untuk mengajukan tuntutan tuntutan Hwee Liong
To kepada Lam Hay Bun. Dia mengeluarkan Lencana terlebih
dahulu baru kemudian berkata:
“Hu Tocu To Hoa Jin memintaku mengatasnamakan
dirinya untuk mengajukan sebuah pertanyaan kepada pihak
Lam Hay Bun, dan seperti juga Duta Agung Kiang Ceng Liong
aku membekal Lencana Pengenal Hwee Liong To. Beberapa
bulan silam, Hu Tocu To Hoa Jin mengawal keturunan terakhir
keluarga LAUW yang berhak mewarisi jabatan TOCU Hwee
Liong To memasuki Tionggoan. Sebetulnya, keduanya dalam
pelarian karena di Hwee Liong To keselamatannya diancam
oleh beberapa tokoh yang ingin menguasai Hwee Liong To
yang dibangun kembali setelah bencana puluhan tahun silam

Tarian Liar Naga Sakti I 2632


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

itu. Tetapi, sungguh berbahaya ketika memasuki Tionggoan,


sekelompok orang yang justru dipimpin tokoh LAM HAY BUN
atau yang bermarga Lamkiong dari Lam Hay Bun dengan
menggunakan ilmu sihir memanfaatkan Hu Tocu dan Saudara
Lauw Gwan Thong untuk menyerang orang lain. Mereka
bahkan dimanfaatkan untuk melakukan kejahatan sampai
akhirnya bisa ditolong oleh kawan-kawan Pendekar di
Tionggoan. Mengetahui rahasia kejahatan mereka bisa bocor
keluar, Lamkiong Li Cu dan kawan-kawannya menyerang To
Hoa Jin dan akhirnya membunuh Yok Sian Sin Kay tokoh tua
Kaypang yang melindungi To Hoa Jin di markas kaypang
tersebut. Ilmu yang digunakan adalah Cit Sat Sin Tjiang dan
saksinya yang menangkis pukulan maut Cit Sat Sin Tjiang
adalah saudara Kiang Ceng Liong yang hadir bersama kita.
Karena itu, sebagaimana Pulau Awan Putih, maka kami
mewakili Hwee Liong To (Pulau Naga Api) juga mengajukan
pertanyaan dan tuntutan yang sama kepada pihak Lam Hay
Bun. Mohon penjelasan dan pertanggungjawabannya ……”
Kini, sadarlah Lamkiong Li Cu jika Pertemuan 3 Pulau yang
dirancang saat ini, justru dilakukan untuk memintakan
pertanggungjawabannya. Tetapi, sampai pada saat itu, dia
sama sekali tidak bergeming dan merasa tidak takut. Entah
apa yang diandalkannya ataupun direncanakannya. Tetapi
yang pasti, saat itu dia terlihat tetap tenang dan tidak terlihat
tegang ataupun gelisah.
Sementara itu, Lamkiong Sian Li, Tocu Lam Hay Bun saat
itu, terlihat menyimak semua penjelasan yang ditujukan
kepadanya. Setelah penjelasan dan tuntutan Hwee Liong To
selesai, beberapa saat dia berdiam diri. Jelas tidak akan diam

Tarian Liar Naga Sakti I 2633


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

atau mendiamkan tuntutan yang diarahkan kepadanya. Dan


memang, beberapa saat kemudian diapun berkata kepada
Lamkiong Bouw duduk tepat disampingnya:
“Kong chouw, tolong dijelaskan keadaan Lam Hay Bun
tentang sikap dan pendirian kita terhadap Cit Sat Sin Tjiang
dan dikaitkan dengan tuntutan Pulau Awan Putih dan juga
Hwee Liong To tadi”

Episode 48: Saga 3 Pulau (2)


“Baiklah ….. cuwi sekalian, terutama engkau Kwan Cu,
tentunya engkau tahu dan mengerti bahwa sejak bahkan lebih
dari 50 tahun silam, lohu bersama dengan ayah lohu, sudah
memutuskan untuk tidak meyakini Cit Sat Sin Tjiang.
Sebaliknya, kami berusaha menciptakan ilmu tandingan Cit
Sat Sin Tjiang yang baru berhasil sesaat sebelum ayahku
meninggal. Itu juga sebabnya kutinggalkan jabatan Tocu Lam
Hay Bun untuk menekuni proses penciptaan ilmu itu. Alasan
kami Lam Hay Bun meninggalkan Cit Sat Sin Tjiang ada dua
hal; Pertama, kami kehilangan kitab lengkap latihan Cit Sat Sin
Tjiang dan tokoh terakhir yang menguasainya secara
sempurna adalah kakek buyutku. Sejak saat itu, kecuali
pelajaran sinkangnya, Lam Hay Bun tidak lagi memiliki ajaran
lengkapnya kecuali 7 jurus yang kurang begitu berguna tanpa
jurus pamungkasnya. Kedua, kakek buyut menemukan fakta
bahwa ada sesuatu yang membuat Cit Sat Sin Tjiang “kalah”
melawan ilmu khas Pulau Awan Putih, padahal penelaahan
panjangnya menunjukkan jika kedua ilmu itu setanding. Fakta
ini membuatnya frustasi dan merasa ada yang kurang dari

Tarian Liar Naga Sakti I 2634


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ilmu Cit Sat Sin Tjiang yang dikuasai Lam Hay Bun tetapi kalah
seusap dari Pulau Awan Putih, sama merasa anehnya dia
dengan Pek Lek Sin Jiu yang menjadi kalah seusap melawan
Cit Sat Sin Tjiang, padahal ketiganya sebenarnya tidak akan
mampu saling mengalahkan. Puluhan tahun dihabiskan kakek
buyutku untuk menemukan sesuatu yang hilang dalam Cit Sat
Sin Tjiang sampai akhirnya kitab latihannya hilang hingga saat
ini. Adalah ayahku yang memprakarsai proses penemuan ilmu
tandingan Cit Sat Sin Tjiang khas Lam Hay Bun dan bukannya
meniru Pa Yo Hokang dari Pulau Awan Putih. Dan aku
bergabung dengannya puluhan tahun lalu. Dimana Kitab
lengkap Cit Sat Sin Tjiang? Dugaanku ditemukan oleh paman
tiriku sendiri Lamkiong Sek dan kemudian diturunkan kepada
anakku Lamkiong Li Cu. Parahnya, keduanya adalah orang
hukuman dan sudah dikeluarkan dari Lam Hay Bun bertahun-
tahun dengan dihukum buang di sebuah pulau hukuman di
gugus belakang Lam Hay Bun. Sayangnya, keduanya tanpa
tahu banyak sudah membawa keluar Cit Sat Sin Tjiang,
sesuatu yang diramalkan ayahku akan membawa malapetaka
yang akan besar bagi Persekutuan 3 Pulau di masa
mendatang. Entah seperti apa malapetaka tersebut, karena
menurut ayahanda, ketiga Ilmu itu berasal dari tempat
berbeda namun diperebutkan tokoh terpendam secara
rahasia. Mudah-mudahan ramalan ayahanda tidak benar,
tetapi jika benar, maka adalah generasi baru 3 pulau yang
akan harus menghadapinya ……..”
Demikian Lamkiong Bouw mengakhiri penjelasan panjang
lebarnya. Penjelasan yang sangat mengagetkan banyak pihak,
mengagetkan Lamkiong Li Cu, mengagetkan pihak Pulau Awan

Tarian Liar Naga Sakti I 2635


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Putih dan juga mengagetkan Tek Hoat dan Ceng Liong.


Meskipun, alasan kekagetan mereka bermacam-macam.
Seperti Kwan Cu yang misalnya kaget karena sama dengan
dirinya sendiri yang mencari dan menciptakan Ilmu Penangkal
Pan Yo Sankong atau ilmu pelengkapnya, ternyata Lam Hay
Bun juga justru sudah jauh lebih lama melakukannya.
Sementara Lamkiong Li Cu menjadi paham mengapa
tindakannya selama ini ternyata akan sangat menyulitkan
bukan hanya dirinya sendiri, tetapi bahkan juga Lam Hay Bun.
Tidak, Lamkiong Li Cu yang ambisius tidak bermaksud
merusak dan atau membumihanguskan Lam Hay Bun.
Sebaliknya, dia berusaha keras untuk diterima kembali oleh
perguruannya, keluarganya, hanya saja sayangnya dia keliru
dalam berteman dengan tokoh-tokoh dunia persilatan lain.
Kegagalan cintanya menambah runyam keadaanya. Dan
kelihatannya, kerusakan yang ditimbulkannya membuat jalan
kembali itu sudah tertutup, dan dia sadar sekali soal itu.
Sedang semua orang terkejut, takjub dan kaget, kembali
sudah terdengar suara dari Lamkiong Sian Li, Tocu Lam Hay
Bun:
“Cuwi sekalian, dalam kasus pertama, Lam Hay Bun tidak
dapat dipersalahkan seratus persen. Bahwa Lamkiong Sek dan
Lamkiong Li Cu adalah tokoh yang berasal dari Lam Hay Bun,
itulah tepat sekali. Tetapi, ketika mengganas di daratan
Tionggoan, mereka adalah tokoh buangan dan hukuman dari
Lam Hay Bun. Karena itu, perkenankan kami dari Lam Hay Bun
untuk menyelesaikan secara kedalam. Dan kemudian,
pengguna Cit Sat Sin Tjiang yang digunakan dengan
membunuh banyak tokoh di Tionggoan, sama sekali bukan

Tarian Liar Naga Sakti I 2636


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tokoh Lam Hay Bun. Orang yang bernama Kiang Hauw Lam
adalah putra dari Lamkiong Li Cu yang sudah lama diusir dari
Lam Hay Bun, karena itu kami tidak merasa bertanggungjawab
atas tuduhan tersebut. Dalam kasus yang berkaitan dengan
Hwee Liong To keadaan juga sama, yakni Lamkiong Li Cu yang
bersekutu dengan orang lain dan menyerang Tuan Muda
Lauw dari Hwee Liong To. Meskipun demikian, selaku Tocu
Lam Hay Bun, kami mengajukan permohonan maaf kepada
cuwi sekalian, kepada Tocu Pulau Awan Putih dan juga Utusan
Utama Hwee Liong To. Kami Lam Hay Bun tidak pernah
berupaya dan berusaha untuk menyalahi Sumpah Leluhur kita
untuk membawa dan memberitahukan kepada dunia luar
bahwa ketiga ilmu mujijat itu berada di Lautan Selatan. Sekali
lagi bukan maksud kami …….”
“Tocu …… kami hanya ingin mengingatkan, bahwa tokoh
yang melakukannya sampai saat ini masih berada di Lam Hay
Bun dan saat ini, sekarang ini, juga sedang berada bersama
dengan tokoh-tokoh Lam Hay Bun. Bagaimana jawaban Tocu
Lam Hay Bun atas fakta-fakta ini ….”? bertanya Kwan Siok Bu
atas kehadian Lamkiong Li Cu dan juga Kiang Hauw Lam
bersama mereka di lapangan.
“Atas kesadaran mereka sendiri, mereka ingin
menanggung dosa tersebut diatas pundak mereka. Dan
mereka menjamin tidak akan mengenakan dan membebankan
kesalahan mereka di atas pundak Lam Hay Bun kami ….”
Jawab Lamkiong Sian Li singkat dan padat serta jelas.
“Tetapi, bukankah dia sendiri yang beberapa hari lalu
mengakui dirinya sebagai TOCU dan PENGUASA Lam Hay Bun

Tarian Liar Naga Sakti I 2637


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ketika pertama kali bertemu kami ……”? bertanya lagi Kwan


Siok Bu.
“Lam Hay Bun memang mengalami persoalan beberapa
hari silam, pada saat itu. Tetapi masalah internal tersebut
sudah kami selesaikan secara baik-baik dan adalah aku yang
sekarang ini memegang kendali dan kekuasaan tertinggi di
Lam Hay Bun sebagai Tocu ……” hebat jawaban Sian Li, sampai
Lamkiong Bouw sendiri memandang cucunya ini penuh haru.
“Baiklah, jika memang demikian apakah Lamkiong Tocu
mengijinkan kami langsung menyelesaikan masalah ini dengan
yang bersangkutan …”? bertanya Liang Tek Hoat kepada
Lamkiong Sian Li.
“Benar, memang demikian maksudku. Dan Lamkiong Li Cu
dan Kiang Hauw Lam yang hadir saat ini, karena mereka
merasa tidak bersalah, tetapi tetap saja siap menghadapi
siapa saja yang menuntut tanggungjawab mereka ……”
“Apakah dengan demikian Lam Hay Bun tidak terkesan
cuci tangan dari kisruh yang disebabkan warganya ….”?
Bertanya Kwan Cu dengan suara rendah namun didengar oleh
semua yang hadir.
“Kwan Cu, biarkan mereka yang muda-muda yang
menyelesaikannya. Kita dari generasi yang lebih tua biarlah
berusaha untuk menjaga rambunya agar Persekutuan 3 Pulau,
meski sumpahnya sudah banyak dilanggar, tetapi tidak
membuat persekutuan kita berubah menjadi permusuhan
hebat dan justru saling bunuh satu dengan yang lainnya…..”
berkata Lamkiong Bouw dengan suara rendah yang langsung
ditujukan kepada Nenek Kwan Cu.

Tarian Liar Naga Sakti I 2638


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Ach, seandainya itu adalah pilihan dan keputusan pada


70 tahun silam ……. tidak akan seperti ini kisah 3 pulau
sekarang ……” desis Kwan Cu dengan suara pedih dan juga
diiyakan Lamkiong Bouw dengan sinar mata yang sama. Sama-
sama sukar untuk ditafsirkan. Kejadian ini membuat Kiang
Ceng Liong merasa sedikit curiga dengan hubungan kedua
orang tua itu pada masa lalu ….. ”seperti ada apa-apa antara
keduanya dimasa silam” tebaknya dalam hati.
“Terima kasih atas pengertianmu Kwan Cu …”
“Baiklah, jika memang demikian, maka kami akan
menuntut pertanggungjawaban langsung kepada mereka-
mereka yang menjadi pelakunya. Karena Lam Hay Bun sudah
memberikan ijin untuk memintakan pertanggungjawaban
langsung kepada pelakunya, maka kami meminta jawaban
kepadamu langsung Lamkiong Li Cu. Apakah bentuk
pertanggungjawabanmu terhadap semua kekisruhan ini …..”?
adalah Kwan Siok Bu yang kini bertanya secara blak-blakan.
Sementara itu, Lamkiong Li Cu sejak tadi sudah paham
bahwa dirinya akan dimintai pertanggungjawaban dan tanpa
perlindungan sama sekali dari pihak Lam Hay Bun dan bahkan
ayahnya sendiri. Tetapi, memang dia sendiri yang memintanya
beberapa hari lalu. Dan sekali ini, dia sadar sepenuhnya,
bahwa hanya bisa dia menyandarkan nasibnya kepada
kekuatan dan kemampuannya sendiri bersama Kiang Hauw
Lam anaknya. Benar, ayahnya pasti tidak akan mungkin
menyerangnya sebagaimana perjanjian mereka dua malam
lalu, dan dia yakin sekali akan hal itu. Dia masih merasakan
hangatnya cinta kasih ayahnya yang pernah dia sakiti. Tetapi,
tokoh Lam Hay Bun yang lain pasti tidak akan segan

Tarian Liar Naga Sakti I 2639


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyerangnya, meskipun dia tidak terlampau


mengkhawatirkannya. Jika ada yang dikhawatirkannya, maka
itu hanyalah seorang Duta Agung Kiang Ceng Liong yang sudah
pernah dirasakannya kehebatannya, tetapi, dia percaya Hauw
Lam akan mampu menaklukkannya. Karena pikiran itu,
Lamkiong Li Cu menjadi tenang dan percaya diri.
Dan ketika mendengar Kwan Siok Bu atas nama Pulau
Awan Putih sudah berkata dan langsung meminta
pertanggungjawabannya, maka Lamkiong Li Cu berdiri dan
kemudian berkata dengan suara penuh percaya diri:
“Menguasai Cit Sat Sin Tjiang secara tidak sengaja
bukanlah dosa. Dan menggunakan ilmu tersebut di Tionggoan
tanpa mengetahui bahwa itu adalah sebuah kedosaan besar
terhadap Persekutuan 3 Pulau, entah apa yang akan dilakukan
cuwi sekalian. Satu hal yang pasti, aku dan paman tiriku
melakukannya tanpa tahu ada aturan tersebut dan
melakukannya setelah kami dibuang dari Lam Hay Bun. Maka,
mereka-mereka yang merasa aku berbuat dosa besar
terhadap Persekutuan 3 Pulau adalah keliru, karena pada saat
itu meskipun aku keturunan Lam Hay Bun, tetapi sudah
dikeluarkan dari Lam Hay Bun. Dan dengan fakta yang
demikian, kami semua, paman tiriku, aku sendiri dan anakku
Hauw Lam, sama sekali tidak terikat kepada peraturan yang
mengikat Persekutuan 3 Pulau tersebut. Maka, jika engkau
memintakan pertanggungjawabanku, dengan tegas kujawab,
aku tidak bertanggungjawab kepada kalian ….”
Hebat pembelaan diri Li Cu, sampai Kwan Cu tak tahu
harus berkata apa-apa lagi. Tetapi, sekaligus Li Cu juga
menyinggung posisi Lam Hay Bun. Karena dengan kalimat tadi,

Tarian Liar Naga Sakti I 2640


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dia ingin mengatakan bahwa urusannya adalah urusan


internal Lam Hay Bun, tidak mesti dicampuri orang lain. Satu
hal yang pasti, dengan kalimatnya itu, tuntutan Pulau Awan
Putih terhadap dirinya menjadi gugur secara otomatis.
Jikapun ada yang bisa digugat oleh pihak Pulau Awan Putih,
maka yang bisa dan mungkin digugatnya adalah
KETELEDORAN Lam Hay Bun sampai Ilmu Rahasia mereka bisa
bocor ke orang buangan atau orang hukuman. Meski mereka
yang dihukum tetap adalah orang dalam atau bahkan tokoh-
tokoh Lam Hay Bun sendiri. Argumentasi Lamkiong Li Cu
mampu mematahkan tudingan Pulau Awan Putih yang
kehilangan arah, menuntut Lamkiong Li Cu atau menuntut
Lam Hay Bun.
Pada pihak Lam Hay Bun, pasti mereka bisa saja berkilah
bahwa itu memang adalah kelalaian alias ketelodoran
ataupun sesuatu yang memang tidak disengaja. Sementara
menuntut Lamkiong Li Cu, dia bisa saja berkilah atau berdalih
bahwa dia bukan lagi bagian dari Lam Hay Bun karena sudah
dibuang. Seperti jawaban Lamkiong Li Cu ketika Kwan Cu yang
melanjutkan gugatan Kwan Siok Bu tadi sebelumnya dengan
pertanyaan sebagai berikut:
“Tetap saja engkau berdosa karena sudah membuat dunia
persilatan Tionggoan paham jika ilmu itu berasal dari Lam Hay
Bun ……”
“Kwan Locianpwee, apakah dosa dan kesalahan kulakukan
padahal aku tidak pernah diberitahu bahwa Cit Sat Sin Tjiang
dilarang digunakan di Tionggoan? Salahkah jika aku
menemukan Ilmu itu dan mempelajarinya tanpa tahu adanya
ikatan perjanjian antara 3 Pulau di Laut Selatan …… ?

Tarian Liar Naga Sakti I 2641


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Ini ……. Ini memang berbeda. Akibatnya akan sangat


besar karena telah melanggar sumpah Persekutuan 3 Pulau
……”
“Tetapi, bukankah locianpwee juga sadar jika aku sudah
bukan bagian Lam Hay Bun ketika itu, karena sudah dihukum
dan dibuang dari lingkaran keluarga besar Lam Hay Bun dan
diasingkan di sebuah pulau….”?
Nenek Kwan Cu seperti juga Kwan Siok Bu terdiam.
Sementara Siok Bi, Hong Li dan juga Kwi Song lebih banyak
berdiam diri dengan membiarkan Kwan Cu dan Kwan Siok Bi
yang mengurus persoalan tersebut. Melihat semua terdiam
dan seperti susah untuk melanjutkan tuntutan mereka,
Lamkiong Sian Li bertanya lagi:
“Kwan Tocu, setelah mendengarkan alasan-alasan
Lamkiong Li Cu, masih adakah hal lain yang ingin engkau
kemukakan …..”?
“Entahlah Lamkiong Tocu, aku tahu bahwa dia sudah
bersalah besar, tetapi memang sangat disayangkan, pihak
kalian Lam Hay Bun dan pihak kami Pulau Awan Putih
sepertinya sudah kehilangan hak dan kesempatan untuk
dapat menghukumnya meski sekali saja. Terus terang, akupun
bingung sekali …, karena menuntut pihak Lam Hay Bun
menjadi keliru, tetapi menuntutnya juga adalah
kekeliruan.Tetapi fakta di hadapan kita semua, kekacauan
akibat beberapa kelalaian yang dilakukan itu tetap saja mesti
kita tanggung bersama. Karena itu, sudahlah …….”
Semua terdiam ketika Kwan Cu, Tocu Pulau Awan Putih
terlihat seperti pasrah dan bingung siapa yang mau dia tuntut.

Tarian Liar Naga Sakti I 2642


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Apakah kelalaian Lam Hay Bun ataukah perbuatan Lamkiong Li


Cu yang dilakukannya tanpa mengerti atau tepatnya tanpa
tahu bahwa dia melakukan kesalahan besar terhadap
perjanjian sumpah 3 pulau. Hal-hal tersebut yang
membuatnya bingung dan akhirnya menyerah.
“Baiklah, jika urusan dengan Pulau Awan Putih dapat
diselesaikan dengan baik, kami ingin meminta agar utusan
dari Hwee Liong To (Pulau Naga Api) untuk menyampaikan
tuntutan-tuntutannya …” berkata Lamkiong Sian Li sambil
memandang kearah Lauw Gwan Thong bertiga. Dan adalah
Tek Hoat yang tampil berbicara atas nama mereka bertiga
utusan Hwee Liong To:
“Lamkiong Li Cu, dengan alasan apakah engkau
memanfaatkan Lauw Gwan Thong, pewaris Hwee Liong To
dengan kekuatan sihir. Engkau menagkap dan menahan To
Hoa Jin dan kemudian menyihirnya guna mengendalikan Lauw
Gwan Thong dari kejauhan untuk melakukan beberapa
kejahatan? Dan mengapa pula sampai hati engkau
mempermainkan mereka berdua …..”?
“Anak muda, perkenankan aku bertanya kepadamu
terlebih dahulu, apakah engkau meminta
pertanggungjawabanku dalam hubungan dengan Persekutuan
3 Pulau atau sebagai pribadi ….”?
“Aku bertanya kepadamu dalam kapasitas apapun engkau
adanya, dan dalam posisi apapun engkau bersedia
memberikan pertanggungjawaban. Tetapi, karena ini dalam
persekutuan 3 pulau, maka aku memandangmu sebagai
bagian dari Lam Hay Bun meski engkau berkeras telah

Tarian Liar Naga Sakti I 2643


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dikeluarkan. Jikapun engkau merasa bebas dan tidak terikat


Lam Hay Bun ketika melakukannya, maka aku meminta
pertanggungjawabanmu secara pribadi tanpa harus
melibatkan keluarga besarmu dari Lam Hay Bun yang memang
telah menghukummu sejak lama ….”
“Hahahahahaha, yang pasti tindakanku di luar tidaklah
ada hubungannya dengan Lam Hay Bun segala. Sehingga
dengan demikian, semua kesalahan dan juga dosa-dosaku
bisalah engkau tagihkan rekeningnya langsung kepadaku
tanpa harus engkau bersusah payah mengaitkannya dengan
Lam Hay Bun ……”
“Baiklah, karena engkau memang sudah melakukan
kedosaan yang sangatlah besar terhadap kami dari Hwee
Liong To (Pulau Naga Api), maka aku mohon ijin kepada Tocu
Lam Hay Bun untuk memanfaatkan kesempatan ini
memintakan pertanggungjawaban Lamkiong Li Cu atas
penghinaannya terhadap Lauw Gwan Thong. Dan juga semua
usaha pembunuhannya terhadap Hu Tocu Hwee Liong To, To
Hoa Jin di Markas Besar Kaypang …….. mohon ijin Lamkiong
Tocu …..”
“Pertemuan ini adalah Pertemuan 3 Pulau, dan kedosaan
Lamkiong Li Cu dilakukan terhadap salah satu anggota 3 pulau
Laut Selatan. Dan karena Lamkiong Li Cu sudah memberi
jaminan dan jawabannya. Bhwa memang benar, dia
melakukan segalanya tanpa melibatkan Lam Hay Bun dan
sekaligus dia siap bertanggungjawab di tempat ini tanpa
melibatkan Lam Hay Bun kami. Oleh karena itu, kalian bisa
memintakan tanggungjawabnya saat ini tanpa Lam Hay Bun

Tarian Liar Naga Sakti I 2644


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bertanggungjawab atas apapun yang mungkin terjadi atas


Hwee Liong To maupun dirinya ……”
“Bagus ……… terima kasih Lamkiong Tocu. Nach, sudah
cukup jelas bagi kita semua bahwa urusan ini dapat kita
selesaikan secara serentak. Hubungan baik antara Hwee Liong
To (Pulau Awan Api) dengan Lam Hay Bun tetap terjaga dan
sekaligus orang yang bersalah dapatlah dihukum sesuai
dengan perbuatannya ……..”
“Tetapi, mesti dipastikan terlebih dahulu apakah benar
engkau berkemampuan untuk melakukan hukuman itu anak
muda…”? sindir Lamkiong Li Cu.
“Persoalan itu dapat melakukannya atau tidak dapat, kan
nantinya akan kita buktikan nanti. Tetapi, masih ada persoalan
lain lagi yang juga perlu kami dapatkan jawabannya atau
penjelasannya …..”
“Persoalan apa lagikah itu …….”? tukas Lamkiong Li Cu
tegas dan cepat memotong pertanyaan Liang Tek Hoat.
“Mengapa secara buas dan tanpa pri kemanusiaan
anakmu Kiang Hauw Lam turut melakukan kejahatan yang
engkau lakukan dan membantai lebih dari 100 orang
pendekar di Tionggoan juga dnegan menggunakan Cit Sat Sin
Tjiang ….”?
“Apa ……….. membantai sedemikian banyak orang ….?
Astaga …….” Sekali ini adalah Lamkiong Bouw yang bertanya
dengan nada suara terkejut. Sambil berkata atau bertanya
demikian, dia menoleh kearah Ceng Liong. Ceng Liong
mengangguk sambil kemudian berkata lebih jauh:

Tarian Liar Naga Sakti I 2645


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Mohon maaf locianpwee, hal ini belum sempat


kukemukakan karena demikian banyak urusan yang harus kita
percakapkan dan rundingkan sebelumnya. Ratusan jiwa
Pendekar Tionggoan dari hampir semua Perguruan di
Tionggoan, termasuk Siauw Lim Sie, Bu Tong Pay dan Kaypang
menjadi korban dari keganasannya. Dan sebetulnya mereka
semua sudah akan berlayar kemari untuk menuntut
pertanggungjawaban dari pihak keluarga perguruan Lam Hay
Bun disini. Tetapi, syukurlah mereka masih mempercayaiku
untuk mengusut dan menyelesaikannya langsung dengan Lam
Hay Bun dan karenanya mereka batal berlayar kemari. Hanya,
mereka memberiku waktu sebulan untuk menyelesaikannya
….”
“Kurang ajar …. Li Cu, engkau sungguh-sungguh
mengecewakanku, sungguh-sungguh mendatangkan aib bagi
Lam Hay Bun kita ……” berkata Lamkiong Bouw dengan suara
tertahan dan dengan wajah penuh derita dan rasa malu.
“Kong Chouw duduklah, biarkan aku yang
menyelesaikannya untuk kita smeua di Lam Hay Bun ………..”
berkata Sian Li sambil berusaha menyabarkan Kakek
buyutnya. Dan tak lama kemudian, Lamkiong Bu Sek yang
sama terkejutnya sudah memegang lengan Kakeknya untuk
kemudian mencoba mengajaknya duduk kembali. Setelah
akhirnya Lamkiong Bouw dapat disabarkan meski tetap
wajahnya menyiratkan kemarahan yang dalam, Sian Li
kembali berkata:
“Lamkiong Li Cu, meski urusan itu bukan urusan Lam Hay
Bun, tetapi karena engkau dan juga anakmu menggunakan Cit
Sat Sin Tjiang, maka menurutku engkau wajib

Tarian Liar Naga Sakti I 2646


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mempertanggungjawabkan kejahatan kalian di tempat ini.


Mereka yang berkaitan dengan urusan itu kunyatakan berhak
menagihnya kepadamu secara langsung tanpa adanya
perlindungan sama sekali dari kami Lam Hay Bun ………. Itulah
sikapku sebagai Tocu Lam Hay Bun …”
“Baik, terima kasih Lamkiong Tocu. Nach, Lamkiong Li Cu,
perkataan apa lagi yang ingin engkau kemukakan dan
bagaimana pertanggungjawabanmu atas semua keganasanmu
baik di masa silam, maupun terutama yang jelas berkaitan
dengan kejahatanmu dengan kami dari lingkungan 3 pulau
….”?
“Anak Muda dan cuwi sekalian yang merasa terganggu
dengan perbuatanku, sekali lagi kutegaskan, aku melakukan
semuanya tanpa melibatkan Lam Hay Bun. Bahkan, juga
bersedia bertanggungjawab terhadap semua yang merasa
kepadanya aku melakukan kekeliruan ataupun kejahatan.
Kami, ibu dan anak bersedia menerima bentuk apapun yang
cuwi pikirkan terbaik untuk dilakukan kepada kami …….”
“Lamkiong Li Cu, tentu saja perbuatan yang engkau
lakukan terhadap Gwan Thong, nyaris membunuh To Hoa Jin
yang adalah Hu Tocu Hwee Liong To dan membunuh Yok Sian
Sin Kay di Kaypang, juga pembunuhan sadis anakmu di
Tionggoan adalah dosa yang harus kalian
pertanggungjawabkan. Jika engkau bersedia, maka kami Hwee
Liong To akan menghukummu dengan jenis hukuman yang
selama ini berlaku di kalangan Persekutuan 3 Pulau ……”
“Tidak anak muda, aku tidak merasa mewakili Lam Hay
Bun, karena itu tidak ingin menerima hukuman dengan cara

Tarian Liar Naga Sakti I 2647


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tersebut. Jika kalian yang merasa kusalahi berniat untuk


melakukan atau menghukum kami berdua ibu dan anak,
silahkan datangi kami dan hukum kami sesuai dengan
kemampuan kalian masing-masing. Tetapi, jangan bermimpi
kami akan dengan rela hati dan berdiam diri untuk menerima
hukuman dari cuwi sekalian. Mereka yang berkemampuan,
silahkan berusaha menghukum kami berdua, tetapi jangan
salahkan kami jika bukan kami yang terhukum tetapi justru
cuwi yang kami hukum ……”
“Hmmmm, sungguh pongah dan sombong. Baiklah, untuk
menghukum dirimu, biarlah aku yang akan melakukannya,
untuk dan atas nama Persekutuan 3 Pulau …… Anak Muda,
engkau menyingkirlah terlebih dahulu ….” Adalah Kwan Siok
Bu yang bersuara. Bukan sekedar bersuara, dia sudah
langsung berdiri dan maju menghadapi Lamkiong Li Cu
mendahului Tek Hoat yang sebenarnya bersiap diri
menghadapi Lamkiong Li Cu. Tetapi, apa boleh buat, karena
tokoh Pulau Awan Putih itu sudah majukan diri, mau tidak
mau dia menyingkir memberi kesempatan pertama kepada
Kwan Siok Bu untuk melakukan proses menghukum yang
dimaksud.
“Baik, engkau hati-hatilah Kwan locianpwee ……”
“Tahan …….. “ Lamkiong Li Cu bersuara
“Ada apa lagikah ….”?
“Apakah hukuman kalian dengan bergantian
menyerangku hingga kami berdua kehabisan nafas dan
menghadapi kalian semua satu demi satu …..”?

Tarian Liar Naga Sakti I 2648


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Tidak perlu, jika engkau menangkan diriku, maka engkau


boleh merasa bebas untuk pergi meninggalkan tempat ini …..”
berkata Kwan Bu dengan suara pasti dan penuh rasa percaya
diri. Perkataannya mengagetkan banyak orang, tak kecuali
Lamkiong Bouw. Tetapi, tidak demikian dengan Nenek Kwan
Cu dan juga Kiang Ceng Liong, keduanya terlihat diam saja dan
percaya dengan ucapan Kwan Bu.
“Baik, jika memang demikian kita menetapkan aturan
dunia persilatan, yang menang menentukan nasib yang kalah
….. baik, engkau boleh mulai menghukumku …..”
“Aku tidak akan menghukummu, hanya akan
menaklukkanmu dan biarlah keluargamu yang kelak akan
memutuskan dan menetapkan hukuman atas semua
perbuatanmu yang mempermalukan kami semua. Engkau
bersiaplah …..”
Dan lanjutan pertempuran Lamkiong Li Cu melawan Kwan
Siok Bu 3 hari lalu segera tersaji kembali. Tetapi sekali ini,
suasana dan kondisinya sudah sangat jauh berbeda. Karena
pertarungan sekali ini benar-benar seru, bukan sekedar adu
kesaktian, melainkan pertempuran yang menentukan mati
hidup. Karena itu, dalam waktu singkat keduanya sudah
terlibat dalam tarung hebat dengan pengerahan kekuatan
mujijat dari masing masing perguruan berbeda: Lamkiong Li
Cu yang menggunakan Bu Kek Hoat Keng dan Kwan Bu yang
mengerahkan Pan Yo Sankong sejak mereka bentrok untuk
kedua kalinya. Karena itu, dapat dibayangkan pertempuran
mereka langsung seru dan langsung dalam upaya
menaklukkan lawan.

Tarian Liar Naga Sakti I 2649


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Jika pada pertempuran sebelumnya Kwan Bu masih


menahan diri dengan pengerahan Toa Pan Yo Hian Kong
(Tenaga Dalam Mujijat) khas Pulau Awan Putih, maka
sekarang dia tidak menahan diri untuk melambari gerak
pukulannya dengan kekuatan mujijatnya tersebut. Setali tiga
uang dengan Lamkiong Li Cu, pengerahan Bu Kek Hoat Kheng
sudah langsung ke titik maksimal dengan pilihan ilmu yang
benar-benar tertinggi dari khasanah ilmu yang dikuasainya.
Lamkiong Li Cu memang jauh lebih variatif penguasaan
ilmunya karena menyerap banyak sumber ilmu lain untuk
memperkuat dirinya, sementara Kwan Bu lebih terbatas
namun dengan penguasaan yang jauh lebih kokoh dan
sempurna dibandingkan Li Cu.
Dan hal tersebut tergambar jelas dari pertarungan yang
masuk kategori jarang tersaji dalam dunia persilatan dewasa
ini. Bahkan dengan tidak segan-segan Kwan Bu mulai
mengerahkan Ilmu Long kian kiu Siau (Menggulung Ombak
Hingga ke Langit Sembilan) sebuah ilmu yang masih belum
dikerahkannya dalam pertempuran tiga hari silam. Ini salah
satu ilmu keras yang dimilikinya dengan meneliti karakter
gelombang Lautan Selatan yang bergerak liar dan sanggup
menelan apa saja yang berada di permukaan air laut. Apalagi,
gerakan kakinya juga ditunjang dengan Ngo Heng Pou (Ilmu
langkah 5 elemen) yang membuat tubuhnya terlihat bergerak
cepat, kokoh dan menghamburkan banyak pukulan dan
cengkeraman dengan kekuatan mengerikan.
Harus diketahui, intisari tata gerak dan ilmu dari Pulau
Awan Putih, berbeda dengan Lam Hay Bun dan Hwee Liong To
yang mengandalkan kekuatan keras atau panas (yang) dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2650


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengandalkan unsur lemas atau lunak (im). Tetapi, sesepuh


Pulau Awan Putih dengan terus memperhatikan keganasan
alam sekitarnya yakni LAUTAN dan GELOMBANG, telah
menciptakan tata gerak yang bernuansa YANG (keras)
meskipun daya dorong iweekangnya tetap LUNAK/LEMAS
(Im). Karena itu, ilmu ini justru mampu atau berkemampuan
menjebak orang jika tidak hati-hati menahannya karena
paduan atau kombinasi yang menarik dan unik. Meskipun
mereka yang benar-benar ahli, tetap tidak akan tertipu
dengan bentuk luar dari gerakan Ilmu ini …..
Tetapi, Lamkiong Li Cu memang memiliki perbendaharaan
ilmu yang tidak sedikit. Dia sudah langsung menyerang
dengan Ilmu mujijat Thian-ki-te-ling Sin Ciang (Pukulan bumi
sakti rahasia alam), ilmu rahasia yang digubah kembali oleh
tokoh Lembah Pualam Hijau. Bahkan, sesekali, ketika mereka
saling bentur dan menciptakan jarak yang cukup, diapun
menyerang terlebih dahulu dengan Ilmu hebat yang lain yakni
Pek Pou Sin Kun (Pukulan Sakti Ratusan Langkah). Dengan
cara tersebut, barulah Lamkiong Li Cu mampu mengimbangi
kekokohan dan kehebatan serangan salah satu tokoh utama
Pulau Awan Putih yang maha hebat ini.
Kwan Bu kembali menghentak dengan 3 pukulan
beruntun dalam gerak tipu Cuan im si gwat (menembusi awan
mengejar rembulan), posisi dimana dua serangan beruntun
yakni cengkeraman dan pukulan akan dengan cepat disusul
oleh sodokan tendangan setelah kedua serangan awal
membuka pertahanan lawan; Berbahaya karena pukulan dan
cengkeramannya memang mengarah langsung ke sepasang
lengan Lamkiong Li Cu untuk membongkar pertahanannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 2651


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sudah tentu Lamkiong Li Cu memahami gerak lawan yang


bermaksud membuat beberapa bagian tubuhnya terbuka
untuk diserang, karenanya dengan cepat diapun memainkan
jurus Han Bwee tu luan (Bunga Bwee mengeluarkan sari);
Dengan cepat dan tangkas kedua lengannya berubah dari
menyerang menjadi menangkis dan bahkan langsung
mengirimkan serangan balik dengan jurus Siang hong tiau
yang (sepasang burung hong menghadap mata hari). Gantian
Kwan Cu yang gagal dengan serangan “menyodok rembulan”
karena digagalkan oleh serangan balasan lawan, dengan cepat
berganti gerak dalam jurus Kiau cong ki ku (memukul genta
menghantam tambur). Gerakan ini, sama seperti sebelumnya
menyimpan gelombang serangan berbahaya seandainya Li Cu
gagal melakukan antisipasi atas gerakan tersebut.
Demikianlah keduanya dalam waktu singkat sudah adu
kecerdikan, saling serang dan saling memancing lawan dalam
tipu-tipu yang cepat berubah. Bahkan dengan cepat posisi
bertahan mereka berubah menjadi posisi menyerang dan
sebaliknya. Meski demikian, dalam penggambaran agak lama,
tetapi sejatinya kejadiannya berlangsung dalam hitungan
sepersekian detik saja. Satu detik dapat mereka melakukan
pergantian posisi menyerang diserang dengan 3-4 jurus
menyerang dan sejumlah gerak tipu yang saling pancing untuk
lawan terus menyerang. Selain itu, dalam beberapa detik
pertarungan saja, kekuatan yang melambari semua serangan
mereka mengandung kekuatan maha dahsyat yang membuat
mereka atau tubuh mereka akan dengan cepat kelelahan.
Karenanya, daya tahan ataupun kekuatan iweekang menjadi
sangat menentukan hasil tarung mereka. Hal ini agaknya yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2652


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

disasar Kwan Bu untuk mampu memenangkan pertarungan.


Jelas dia memaksa Li Cu untuk bertarung jarak pendek dan
memaksa terus menerus adu kekuatan, tanpa dia sadar jika Li
Cu sendiripun bukan tokoh yang enggan menahan-nahan
kekuatan tenaga dalamnya dalam jurus pukulan. Apalagi,
mengingat dia memiliki ilmu pamungkas Cit Sat Sin Tjiang.
Karena itu, pertarungan keduanya, seperti juga 3 hari lalu
masih terus berlangsung seimbang dan masih sulit
menentukan siapa yang akan keluar sebagai pemenang. Satu
hal yang pasti, pertarungan mereka jika belum menanjak ke
ilmu pamuncak, akan lama untuk diselesaikan. Dan sudah
tentu keduanya memahami masalah tersebut dan masing-
masing ingin menyelesaikan pertempuran. Dan adalah
Lamkiong Li Cu yang kemudian merubah gerakan dengan
mengerahkan Hian Goan Sin Ciang (Ilmu Sakti Melumpuhkan
Lawan), sebuah gubahan yang sangat hebat dan berbahaya
dari Naga Pattynam, Lamkiong Sek dan Wisanggeni. Bahkan,
unsur dan daya magis, daya sihir sangat kental di setiap gerak
pukulannya.
“Hiyaaaaaaaaa ……..”
Dengan diiringi teriakan penuh hawa magis, Lamkiong Li
Cu menghentak dan mulai menyerang dengan jurus Ci kou
thian bun (mengetuk pintu langit selatan); Bukan hanya
sentilan dan pukulan jarak jauh yang dikerahkannya dalam
tingkat bahaya yang lebih dari sebelumnya, tetapi juga
gedoran hawa magis yang berusaha merusak konsentrasi
lawan. Belum lagi, beberapa hawa dan bayangan pukulan
yang berusaha menyamarkan serangan yang sesungguhnya.
Lamkiong Li Cu sungguh-sungguh sudah memulai tahapan

Tarian Liar Naga Sakti I 2653


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang lebih mematikan dan lebih menentukan. Tetapi,


lawannya jelas bukan tokoh sembarangan. Meski jarang
terlihat di Tionggoan, tetapi Kwan Siok Bu adalah tokoh
puncak sebuah pulau rahasia di Laut Selatan, dan memiliki
bekal yang juga tidak main-main. Menyadari lawan
meningkatkan tensi dan resiko pertempuran, Siok Bu mau
tidak mau harus meladeni, karenanya diapun membuka ilmu
baru dengan kombinasi Hu-ing- sui-seng (menempel bayangan
mengikuti badan) dan Hun-hoan-ik-ki-tin (barisan hawa murni
bercampur unsur). Kombinasi ilmu ini sejatinya adalah llmu
barisan istimewa Pulau Awan Putih yang sudah raib karena
yang memainkannya sudah terkubur di dasar samudera.
Tetapi, para tokoh Pulau Awan Putih, juga sempat menggubah
kombinasi gerak tubuh dan ketrampilan barisan untuk
digunakan dalam pertempuran satu lawan satu. Dan sudah
pasti, ilmu tersebut bukanlah ciptaan yang berkualitas rendah
dan kalah mutu, karena juga mengandung saripati kekuatan
sihir yang juga sangat kental. Benturan ilmu-ilmu hebat dan
mujijat ini membuat pertarungan menjadi sangat seru, ramai
tetapi di pihak lain juga sangat mematikan. Karena pengaruh
kekuatan mujijat mereka berdua menyebar kemana-mana
dan sengatannya saja mampu mematikan orang lain.
Dengan jurus Kun kun to coan (Dunia diputar balik) Siok
Bu bergerak cepat guna menghalau serangan-serangan
beruntun, baik serangan magis maupun ayunan serangan
lengan lawan. Tetapi Li Cu yang sudah mengambil inisiatif
terlebih dahulu, tidak mau kehilangan momentum, dia terus
mengejar dengan jurus Sian hong sau soat (Angin berpusing
menyapu salju). Jurus tersebut menutup semua jalan mundur

Tarian Liar Naga Sakti I 2654


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lawan dan harus dihadapi secara muka dengan muka, tetapi


Siok Bu bukan orang bodoh dengan cerdik diapun memainkan
Jurus Kui seng ti to (Bintang kejora jatuh jumpalitan), dan
tidak lama kemudian dia sudah mampu menyeimbangkan
posisi dan kembali mereka saling jual beli jurus pukulan. Yang
pasti, kondisi keduanya semakin terlibas dalam pertarungan
yang menentukan, karena semua kekuatan yang mereka miliki
mulai dikerahkan dalam menyerang dan bertahan. Termasuk
kekuatan gwakang, iweekang dan kekuatan sihir serta
kekuatan batin.
Siapapun yang berada di arena tersebut atau disekitar
arena, merasakan getaran getaran mujijat yang sangat kuat
luar biasa. Hebatnya, tidak ada bebatuan ataupun debu atau
rerumputan yang terbawa dan terbang oleh angin kekuatan
ilmu pukulan yang mereka kerahkan. Inilah tanda beradunya
dua kekuatan yang sudah sampai pada puncak penguasaan
ilmu-ilmu silat, ilmu sihir dan ilmu dalam. Dan dalam keadaan
seperti ini, ketika keduanya bertempur dengan kekuatan
puncak, semua potensi diri mau tidak mau dikerahkan.
Kecerdikan, kematangan, kekokohan, kecepatan serta
keuletan mesti dalam kondisi optimal. Karena satu potensi
saja mengalami gedoran dan mengendor, maka bisa
dipastikan kekalahan akan terjadi dengan akibat yang bakal
sangat mengerikan. Karena itu, keduanya memang tidak lagi
banyak memperhitungkan kondisi sekitar, tetapi
berkonsentrasi dengan ilmu dan jurus yang mereka kerahkan
untuk menangkis, memukul, mendesak ataupun untuk
menghindar.
“Blarrrrrrrrrrrrrrrrr …..”

Tarian Liar Naga Sakti I 2655


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Benturan yang sangat keras terjadi, tetapi hanya kilatan


cahaya pukulan berpendar yang memancar dari keduanya.
Tetapi, benturan itu ternyata menandai puncak tarung
keduanya, karena pukulan mujijat Cit Sat Sin Tjiang sudah
kembali dikerahkan. Dan meihat gerak gerik Kwan Siok Bu,
segera nyata jika diapun sudah mulai masuk dalam
pengerahan ilmu puncak keluarganya. Hal ini nyata dari sinar
mata serius yang tersorot dari Nenek Kwan Cu, dengan kening
berkerut meski tidak gelisah;
“Hmmmmm, kombinasi Pan Yo Sankong (Tenaga Luar
Mujijat) dan Toa Pan Yo Hian Kong (Tenaga Dalam Mujijat)
……” desis Lamkiong Bouw yang memang sudah pernah
menyaksikan ilmu mujijat Pulau Awan Putih dan bahkan
pernah bertarung melawan ilmu tersebut pada masa lalu.
Benar, Lamkiong Li Cu adalah seorang yang dibuang karena
berdosa besar terhadap perguruannya, Lam Hay Bun dan
membawa banyak sekali perkara bagi Lam Hay Bun. Tetapi,
seorang Lamkiong Li Cu tetap saja Lamkiong Li Cu yang
mengenakan SHE LAMKIONG, dan terlebih bagi seorang
Lamkiong Bouw, tetap saja dia adalah ANAK PEREMPUANNYA.
Dan anak yang justru dia kasihi dan dia besarkan dengan
susah payah. Bohong jika dia tidak sayang dan tidak perduli
dengan keadaan dan kondisi Li Cu. Tapi, apa daya, dia harus
memikirkan persoalan lain yang lebih besar. Sungguh
pergolakan batin yang tidak ringan dalam diri orang setua
Lamkiong Bouw.
Dan memang benar, di arena sudah kembali beradu dua
pukulan mujijat dari ratusan tahun silam. Sudah berkali-kali di
adu dan menghasilkan kerusakan yang sama berat di kedua

Tarian Liar Naga Sakti I 2656


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sisi, meski Pan Yo Sankong lebih ringan kerusakannya. Tetapi,


tetap saja, sudah banyak tokoh kedua pulau yang berkorban
karena benturan yang menyebabkan banyak kerusakan yang
tidak perlu. Dan kini, kembali keduanya saling bentur di
tangan kedua tokoh yang kelihatannya “masak dan matang”
dalam penguasaan dan penggunaan kedua ilmu mujijat dari 2
pulau rahasia di Laut Selatan.
Dan, inilah untuk pertama kalinya selama puluhan tahun
terakhir tarung Cit Sat Sin Tjiang melawan Pan Yo Sankong
tersaji dalam wujud yang tertinggi. Tubuh Siok Bu sudah
berselimutkan hawa khikang yang luar biasa, berwarna
keputihan dan terus berpijar menyelimuti tubuhnya.
Gerakannyapun sudah lebih lambat dan lebih kokoh, namun
tetap saja jauh lebih banyak bergerak dibandingkan Lamkiong
Li Cu yang gerakannya kini semakin terbatas. Sebaliknya
dengan si tokoh perempuan hebat itu, tubuhnyapun sudah
berselimutkan pijaran kekuatan yang luar biasa dan dapat
ditangkap mata biasa. Berkas pijaran kebiruan yang membuat
Lamkiong Bouw mengernyit terlihat mengitari tubuhnya:
“Benar, dia sudah memiliki kemampuan untuk menguasai
bahkan hingga ke tingkat pamungkasnya ….. sesungguhnya,
dia memang sangat luar biasa. Sayang, sungguh sayang …….
tetap saja ada yang kurang”
Dan kembali keduanya saling bentur tetapi sudah berbeda
dbandingkan pertempuran sebelumnya. Keduanya bergerak
jauh lebih lambat hingga dapat disaksikan banyak orang, dan
adalah Siok Bu yang lebih banyak menghindar dan memukul.
Sementara Lamkiong Li Cu hanya sesekali menyerang tetapi
dengan akibat yang luar biasa, karena sekeliling arena

Tarian Liar Naga Sakti I 2657


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dipenuhi oleh pijaran sinar kebiruan yang mengurung arena


dimana Siok Bu ada. Dan ketika kondisi tersebut terjadi, Siok
Bu terlihat bergerak dengan getaran kekuatan luar biasa,
memukul kesana kemari dan kemudian terus memukul
Lamkiong Li Cu. Hanya saja, bukan tubuh Lamkiong Li Cu yang
disasarnya, tetapi pusat atau sumber kekuatan berpijar warna
biru yang memencar dari lengan Lamkiong Li Cu. Dan diapun
tidak berani menerima pukulan tangan Li Cu secara berdepan,
tetapi hanya memukulnya atau membenturnya sekedarnya
dari samping dan kemudian bergerak kembali ke sisi-sisi yang
berbeda dan memukul dengan cara yang sama. Begitu terus
berulang-ulang.
Dalam waktu yang sangat singkat keduanya sudah saling
bentur berulang kali, namun tidak ada yang kelihatan kendor
dan terlihat terdesak. Yang pasti, Kwan Siok Bu terus dan
terus bergerak mengitari Lamkiong Li Cu memukul kedua
lengannya dari samping dan kemudian memukul ke sekeliling
tubuhnya untuk mengusir sengatan pijaran warna biru yang
terus memburunya. Dan sudah dua gerak tubuh berbeda
dimunculkan oleh Lamkiong Li Cu, tanda bahwa dia sudah
mengeluarkan 2 jurus dari Cit Sat Sin Tjiang. Di dua jurus awal
saja sudah demikian luar biasa, bagaimana pula jurus
selanjutnya? Sungguh sebuah pertempuran yang
mendebarkan dan membuat semua yang berada di sekitar
arena benar-benar diselimuti oleh ketegangan yang luar biasa.
Hanya beberapa orang, hanya Ceng Liong dan Hauw Lam yang
tetap memandang dengan wajah tenang. Karena mereka
berdua bukannya tidak melibatkan emosi dalam mengikuti

Tarian Liar Naga Sakti I 2658


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pertarungan, tetapi karena memahami lebih dalam apa yang


sedang terjadi dan bahkan apa yang akan menyusul terjadi.
Hanya sesekali Ceng Liong mengangguk-angguk tanda
mengerti, seperti juga Hauw Lam yang memandang puas. Dan
jika ada orang lain yang mengikuti pertandingan itu dengan
tidak terlampau melibatkan emosinya, maka itu justru adalah
Kwan Hong Li. Bukan tidak peduli, tetapi anak gadis ini
memang sangat percaya dengan kemampuan ayahnya, Kwan
Siok Bu. Sebagai gantinya, dia lebih sering memandang dan
melirik kearah Kiang Ceng Liong dengan pandangan yang sulit
dimengerti, antara cinta dan tidak cinta, antara perduli dan
tidak perduli. Memandang orang yang pernah begitu
dicintainya dan dikaguminya, pernah melakukan perjalanan
bersamanya, yang menjaga dan melindunginya dengan penuh
pengertian. Tetapi yang kini hanya bisa sekedar untuk
dipandanginya, karena tidak mungkin lagi dia berlaku dan
memperlakukannya seperti yang dulu-dulu. Begitulah hati dan
begitulah rasa …….. karena di pihak lain, Ceng Liong yang tidak
tahu keadaan Kwan Hong Li tidak merasa dan berpikir yang
bukan-bukan dan tetap memandang Kwan Hong Li sebagai
adik yang dilindunginya dalam perjalanan panjang ke Thian
San Pay tempo dulu.
Sementara di pertarungan, Li Cu sudah sampai pada
gerakan ke lima dan berarti sudah di tingkat 5 Cit Sat Sin
Tjiang. Pijaran warna biru yang mengitarinya sudah semakin
tebal dan semakin lama Siok Bu harus bergerak semakin
sering baru mampu menghalau seluruh bahaya yang
mengancamnya. Hal ini dikarenakan semakin lama, semakin
kuat dan semakin bergelombang daya kekuatan yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2659


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memancar dari pukulan Li Cu. Dan hawa pukulannya


mengurung Siok Bu di tengah arena tanpa ada jalan
keluarnya. Karena itu, Siok Bu harus terus menerus
membentur, menghalau arus pukulan yang penuh kekuatan
mujijat itu. Itupun, dia tidak membenturnya secara langsung,
tetapi memukul dari samping dan baru memunahkannya.
Semakin meningkat jurus Cit Sat Sin Tjiang semakin berlipat
kekuatannya dan semakin sering Kwan Siok Bu mesti bekerja
untuk menjinakkannya.
Pada titik ini, wajah keduanya sudah teramat serius dan
sudah berkonsentrasi penuh pada ilmu masing-masing yang
dikerahkan. Tidak ada lagi kata-kata yang sempat mereka
kemukakan, karena memang detik-detik selanjutnya justru
meningkat semakin menentukan dan sekaligus semakin
membahayakan. Titik dimana mereka tidak boleh sedikitpun
melakukan kekeliruan kecil, karena akibatnya akan sangat
membahayakan posisi dan bahkan nyawa. Itulah sebabnya
keduanya kini berkonsentrasi penuh dengan ilmu pukulan dan
daya hindar masing-masing. Sebagaimana pijaran hawa
kebiruan semakin tebal disekeliling tubuh Li Cu, demikian juga
dengan pijaran warna putih yang mengelilingi tubuh Kwan
Siok Bu. Tanda bahwa kekuatan mereka sudah dikerahkan
pada puncak kekuatan masing-masing.
Bahkan kini, termasuk Ceng Liong dan Hauw Lam terlihat
mulai serius karena tarung mulai menanjak ke titik yang
sangat menentukan. Li Cu membuka dengan jurus ke enam
dari Cit Sat Sin Tjiang. Harus diketahui, ketika Ilmu Cit Sat Sin
Tjiang digunakan beruntun dari jurus pertama ke jurus kedua
dan seterusnya, maka daya tempur dan daya terjangnya

Tarian Liar Naga Sakti I 2660


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

semakin berlipat dari satu jurus ke jurus lainnya. Itulah


sebabnya, semakin lama semakin tebal pijaran warna birunya
dan semakin sering Kwan Siok Bu bekerja, bergerak dan
membentur-bentur alur pukulan Li Cu yang berhamburan
kesana-sini dalam arena pertarungan keduanya. Termasuk
Lamkiong Bouw dan Kwan Cu sudah memasang mata lebar-
lebar menanti hasil akhir dari tarung yang sangat seru dan
sangat berbahaya itu.
Terlihat di arena Kwan Siok Bu kembali bergerak,
pertama-tama dia mengitari Lamkiong Li Cu, tetapi sekali ini Li
Cu tidak lagi terlampau khawatir dengan terjangan Kwan Siok
Bu. Rupanya dia percaya dengan hawa khikang yang
memuncak akibat pengerahan kekuatan maksimal.
Memangpun Kwan Siok Bu tidak bermaksud memukul Li Cu
jatuh, tetapi mengurangi daya tekan dan kekuatan hawa
pukulan yang memang bersumber dari Lamkiong Li Cu. Karena
itu, setelah memukul tiga empat kali dan pukulannya tidak
mendatangkan hasil karena bukan itu tujuannya, kembali Siok
Bu harus berkutat dengan arus pukulan yang mengitarinya
dengan kekuatan yang kembali berlipat dari waktu
sebelumnya. Disinilah terlihat keampuhan keduanya. Ilmu
mujijat Pan Yo Sankong menunjukkan kelihayannya dalam
menahan dan melunakkan pengaruh kekuatan hebat Cit Sat
Sin Tjiang.
Tetapi kini, tiba-tiba ketika keduanya kembali siaga, justru
arus dan hawa berpijar di tubuh keduanya tiba-tiba sirna dan
tidak terlihat mata biasa. Hanya tokoh tokoh tertentu yang
masih paham bahwa justru mereka berada dipuncak kekuatan
masing-masing. Dan Lamkiong Li Cu tidak menjerit atau

Tarian Liar Naga Sakti I 2661


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berteriak ketika kedua lengannya bergerak bergantian


mengeluarkan arus tenaga luar biasa besar untuk mengurung
posisi Kwan Siok Bu. Dan Siok Bu sendiri terlihat sangat serius
menerima pukulan puncak lawan dalam jurus ketujuh Cit Sat
Sin Tjiang, meskipun demikian tidak nampak sinar takut atau
khawatir di wajahnya. Wajah itu tetap tegar dan tetap
percaya diri dan menanti dengan kesiagaan berlipat dan
dengan hwa pijar kekuatan Toa Pan Yo Hian Kong, tenaga
dalam berpijar yang mujijat.
Dan, akhirnya waktu itupun datang. Lamkiong Li Cu
mengerahkan kekuatan besarnya dan terlihat sangat tegang.
Arus kekuatan darinya memang luar biasa, ketika dilepas
pijaran kekuatan kebiruan berpendar dimana-mana disekitar
tubuh Kwan Siok Bu seakan akan siap menerkam dan
mencabik-cabik tubuh Kwan Siok Bu. Tetapi, seperti semula,
Kwan Siok Bu tidak gentar karena getar kekuatan mujijat di
tubuhnya membuat dia mampu menerka dan mengetahui
arah mana dan darimana kekuatan besar sedang menerjang
tubuhnya. Sekali ini, memang ada banyak arus kekuatan
mujijat menyasar dan mengejar tubuhnya dan bukan hanya
itu, dia juga harus bergerak lebih cepat dan pesat untuk
memunahkan dan menetralisasinya. Karena jika tidak, maka
kekuatan itu sanggup menghanguskan dan membuat tubuh
fisiknya luluh menjadi cairan. Begitulah puncak kekuatan dan
kehebatan Cit Sat Sin Tjiang.
Tetapi, baik Lamkiong Li Cu maupun Kwan Siok Bu sama-
sama paham, bahwa mereka akan segera memasuki tahapan
menentukan. Pada titik ini, apa yang kurang dipahami oleh
Lamkiong Li Cu tetapi dimengerti sangat jelas oleh Lamkiong

Tarian Liar Naga Sakti I 2662


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bouw dan telah dipelajari secara rinci oleh Pulau Awan Putih
memainkan peranan penting. Mungkin, jika Lamkiong Bouw
yang maju, kisah akhirnya bisa sangat berbeda. Karena tokoh
tua ini, sama-sama tahu dan sama-sama paham dengan Cit
Sat Sin Tjiang dan juga Toa Pan Yo Hian Kong, dan bagaimana
sejarah pertempuran dulu sudah melahirkan sejumlah
perubahan besar yang diciptakan tokoh-tokoh mujijat dari
kedua pulau yang berbeda namun terikat sumpah leluhur itu.
Kwan Cu dan seperti juga Lamkiong Bouw, sudah saling
mempelajari ciri khas dan keampuhan ilmu dari masing-
masing pulau, baik ilmu Hwee Liong To, Pulau Awan Putih dan
Lam Hay Bun. Dan mereka masing-masing sudah menciptakan
‘Ilmu penakluk” namun dalam format berbeda. Jika Lamkiong
Bouw mencari ilmu penakluk Cit Sat Sin Tjiang yang bersama
ayahnya mereka ciptakan untuk maksud melawan Cit Sat Sin
Tjiang yang hilang sekaligus melawan ilmu khas Pulau Awan
Putih dan Hwee Liong To, maka sebaliknya di Pulau Awan
Putih. Pulau Awan Putih, terutama Nenek Kwan Cu,
menciptakan ilmu untuk menaklukkan Cit Sat Sin Tjiang pada
titik yang menentukan dan mencecarnya dengan ilmu baru
tersebut ketika lawan belum mampu menemukan
kesimbangannya.
Dan itu yang dipersiapkan oleh Kwan Siok Bu, tetapi tanpa
menduga bahwa Lamkiong Li Cu sendiripun menyimpan
sebuah rahasia yang tidak mereka ketahui dan berada di luar
rancangan awal Pulau Awan Putih dan juga diluar
sepengetahuan dan perhitungan Lamkong Bouw sendiri.
Dengan kata lain, masing-masing pihak percaya diri karena
memang mempersiapkan dan memiliki efek kejut yang khusus

Tarian Liar Naga Sakti I 2663


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dipersiapkan untuk lawan masing-masing. Karena itu, ketika


akhirnya jurus terakhir menjelang jurus pamungkas
dikerahkan, sebuah kejadian yang luar biasa dan berbeda
dengan akhir tarung puluhan tahun silam terpampang segera
……. Jurus ketujuh Cit Sat Sin Tjiang melawan gubahan Toa Pan
Yo Hian Kong Kwan Siok Bu ….

Episode 49: Bara di Lam Hay Bun (1)


Begitu dua ilmu puncak itu dilepaskan, seperti biasanya
Kwan Siok Bu bergerak cepat dengan membuyarkan arus
pukulan di sekitar arena yang mengurungnya. Mereka seperti
sedang berlomba karena pada sat bersamaan Lamkiong Li Cu
juga menggerak gerakkan kedua lengannya mengatur alur
serangan itu agar terjaga ke arah bagian bagian tubuh Kwan
Siok Bu. Tetapi, kekuatan Toa Pan Yo Hian Kong (Tenaga
Mujijat) yang melambari Ilmu Pan Yo Sankong (Tenaga Luar
Menghindar dan Membentur Pukulan) memang bukan olah-
olah hebatnya. Kekuatan tersebut membuat Kwan Siok Bu
memiliki kesanggupan menjinakkan alur pukulan yang
demikian banyak mengarah kepadanya dan membuatnya tak
sanggup menerobos hawa khikang yang melindungi seluruh
tubuhnya.
Dan, pada saat Kwan Siok Bu sudah menjinakkan sebagian
besar tenaga pukul Cit Sat Sin Tjiang, berbeda dengan
sebelum-sebelumnya, sekali ini dia tidak menunggu. Dia tidak
menunggu lontaran jurus pamungkas yang sudah pasti jauh
lebih hebat lagi jika dibandingkan dengan lontaran jurus ke-
tujuh. Apakah Kwan Siok Bu takut? Bukan, sama sekali bukan.

Tarian Liar Naga Sakti I 2664


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, disinilah salah satu titik dan taktik persiapan yang


dilakukan sebagai hasil penelaahan mendalam Pulau Awan
Putih terhadap keampuhan Cit Sat Sin Tjiang. Membiarkan Cit
Sat Sin Tjiang menyerang dan menyerang hingga kemudian
pada saat yang tepat, pada titik perlaihan jurus ke-tujuh ke
jurus pamungkasnya, dilakukan serangan mendadak dengan
membiarkan 2-3 alur pukulan Cit Sat Sin Tjiang membentur
hawa khikang Siok Bu.
Dalam penelaahan yang panjang oleh para tokoh Pulau
Awan Putih hingga turun ke Kwan Cu, mereka mengamati dan
mencari titik lemah Cit sat Sin Tjiang dan kemudian
menciptakan Ilmu Hoa In Cing Kong Cap Sa Hoat (13 Jurus
Melukis Awan Merebut Cahaya). Ilmu ini bukan hanya
menjadi tandingan Cit Sat Sin Tjiang yang baru, tetapi
didasarkan atas sejumlah titik lemah Cit Sat Sin Tjiang yang
mereka selidiki dan pelajari selama puluhan tahun untuk
melawan Lam Hay Bun. Dalam tarung-tarung sebelumnya,
Pulau Awan Putih memang benar menang atas Lam Hay Bun,
tetapi kemenangan yang tidak berarti karena tokoh
merekapun terluka parah dan rata-rata tidak pernah bisa
sembuh seperti semula. Dan justru, dari 3 pulau, adalah Lam
Hay Bun yang paling ambisius, itulah sebabnya kedua pulau
lain yakni Hwee Liong To dan Pulau Awan Putih, berusaha
keras mencari penjinak Cit Sat Sin Tjiang;
Dan kali ini, Kwan Siok Bu untuk pertama kalinya
mempergunakan ilmu rahasia yang belum pernah
dipertunjukkan dimuka umum. Karena memang selain secara
khusus ditujukan untuk melawan dan menaklukkan Lam Hay
Bun dengan jurus atau ilmu mautnya Cit Sat Sin Tjiang; Juga

Tarian Liar Naga Sakti I 2665


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

karena puluhan tahun belakangan, tokoh Lam Hay Bun tidak


lagi menjadikannya ilmu utama. Kembali ke pertarungan dan
perhitungan Kwan Cu serta tokoh Pulau Awan Putih lainnya,
sebagaimana perhitungan mereka, peralihan jurus di Cit Sat
Sin Tjiang adalah titik yang tepat untuk menyerang cepat dan
untuk keperluan itu, mereka harus melepas penggunaan Ilmu
Pan Yo Sankong (Tenaga Luar Menghindar dan Menggempur
Pukulan) dan menggantinya dengan ciptaan baru mereka yang
bernama Ilmu Hoa In Cing Kong Cap Sa Hoat (13 Jurus Melukis
Awan Merebut Cahaya). Ilmu itupun bukan sekedar penakluk
Cit Sat Sin tjiang, karena memang diciptakan untuk banyak
keperluan tetapi ada beberapa formula yang memang
menjadi anti Cit sat Sin Tjiang.Tetapi, bagaimana pula
hasilnya?
Dalam keadaan normal, Kwan Siok Bu sudah mengukur
dengan amat cermat kekuatan iweekang Lamkiong Li Cu. Dan
dalam pengamatannya, dia merasa yakin bahwa dia masih
akan berkemampuan dan berkesanggupan untuk menahan
hingga jurus ketujuh asalkan dia mengitari dirinya dengan
khikang khas Toa Pan Yo Hian Kong. Jikapun ada yang meleset,
dia merasa tidak akan terlampau jauh, karenanya dia
menunggu sampai saat yang tepat dengan membiarkan Li Cu
beranggapan tidak ada yang baru dan semua sesuai rencana,
saatnya yakni menunggu peralihan jurus ke-7 Cit Sat Sin Tjiang
guna memasuki jurus pamungkasnya. Sebetulnya, menunggu
jurus Pamungkas, diapun tidak akan dikalahkan Li Cu,
sebaliknya justru tetaplah memenangkan pertarungan namun
dengan luka yang sulit tersembuhkan hingga dapat normal
kembali. Sementara jika dia menunggu dengan sabar hingga

Tarian Liar Naga Sakti I 2666


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

jurus ke-tujuh atau bahkan jurus kelima atau keenam, maka


lontaran kekuatan masih dapat ditahannya dan pada saat
yang tepat dia menyerang balik sebelum jurus selanjutnya
ataupun pamungkas dilepaskan Lamkiong Li Cu. Itulah
hitungan Siok Bu.
Sampai pada penggunaan jurus ketujuh Cit Sat Sin Tjiang,
semua terjadi sesuai perhitungan Kwan Siok Bu. Dan
kelihatannya, Lamkiong Li Cu juga beranggapan dan merasa
semua sesuai dengan perkiraan dan perhitungannya dan
menunggu untuk melepaskan seantero kekuatannya pada
jurus pamungkas yang menurut keyakinannya akan
menghabisi Kwan Siok Bu. Tetapi mereka berdua, baik Kwan
Siok Bu maupun Lamkiong Li Cu merasa terkejut namun tidak
bisa menarik kembali dengan mengganti jurus atau ilmu
serangan, karena situasi sudah dengan cepat berganti hingga
tak sanggup mereka tahankan lagi. Ada hal yang terjadi di luar
perhitungan normal yang sebenarnya memang biasa terjadi;
Yang di luar perkiraan Kwan Siok Bu adalah, Lamkiong Li
Cu ternyata masih memiliki cadangan tenaga yang
disimpannya untuk digunakan pada serangan terakhir.
Serangan menentukan. Karena, baginya, jika serangan
terakhir gagal, berarti maut baginya, namun jika memang
demikian, serangan terakhir tersebut harus juga bermakna
menentukan dan berarti maut bagi lawannya. Karena itu,
kekuatan utamanya dipertahankan hingga menjelang dia
menggunakan jurus terakhir dari Cit Sat Sin Tjiang. Tetapi,
yang sungguh tidak dihitung dan disangkanya adalah, Kwan
Siok Bu sendiri di pihak lain sudah teramat lama bahkan
menyiapkan ilmu penangkal yang bahkan dirancang sebelum

Tarian Liar Naga Sakti I 2667


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dia sempat melepaskan secara tuntas jurus terakhir Cit Sat Sin
Tjiang. Benar, dia telah mengerahkan semua kekuatannya,
tetapi masih belum sempat terlontar ke luar secara maksimal,
meski demikian tetap saja sudah teramat luar biasa. Karena
ketika itu, Kwan Siok Bu sendiri, juga tidak pernah menduga
jika Lamkiong Li Cu masih menyimpan kekuatan luar biasa
yang menanti untuk dilepaskan dan diarahkan kepadanya.
Boleh dibilang, meskipun Lamkiong Li Cu tidak
menyiapkan serangan atau alternatif jurus seperti ayahnya
Lamkiong Bouw, atau seperti Pulau Awan Putih yang sudah
punya ilmu khusus, tetapi hitungan lawan atas kekuatannya
tetap meleset dan cukup fatal akibatnya. Kwan Siok Bu tidak
mengetahui jika Lamkiong Li Cu sempat diwarisi sebagian
kekuatan gabungan oleh Lamkiong Sek dan meresap dalam
diri Lamkiong Li Cu meski tidak pernah dia memiliki
kesanggupan untuk meleburkannya secara tuntas kedalam
kekuatan iweekangnya sendiri. Kedua kebetulan yang terjadi
tanpa masing-masing menyadarinya dan menyangkanya,
maka yang kemudian terjadi dan menjadi akibat bagi
keduanya sungguh di luar kebiasaan dan dugaan semua pihak.
Dan itulah sebabnya, hasil akhirnya menjadi berbeda dengan
yang biasa-biasanya terjadi pada puluhan tahun jika kedua
ilmu mujijat itu berbenturan hingga pada ujung kedua ilmu
mujijat tersebut dikerahkan.
Ketika Lamkiong Li Cu melihat daya serang dan gaya
menyerang Kwan Siok Bu pada saat peralihan penggunaan
jurus ke delapan (pamungkas) Cit Sat Sin Tjiang, dia sudah
merasakan adanya keanehan. Otomatis, nalurinya sudah
membisikkan sesuatu harus segera dilakukan olehnya untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 2668


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyelamatkan pertandingan dan pertempuran yang


menentukan baginya. Dengan segera dan sedikit tergesa,
meski itu berarti dia terpaksa menunda penggunaan jurus
pamungkas, didorongnya kekuatan cadangan yang masih
dimilikinya dan kemudian menghentakkan tenaganya masih
tetap dalam jurus ke-tujuh. Akibatnya, kedua orang itu sama-
sama terkejutnya. Kwan Siok Bu tertegun karena ternyata
kandungan tenaga dalam Li Cu masih demikian kuat dan
hebatnya sehingga dia mengkhawatirkan daya tahan
tubuhnya sendiri dalam menghadapi beberapa alur pukulan
Cit sat Sin Tjiang. Dan memang demikian adanya. Tubuhnya
telah terhantam oleh setidaknya 3 alur pukulan Cit Sat Sin
Tjiang dalam Jurus Ketujuhnya; Jika alur pukulan pertama dan
kedua mampu mengoyak khikang perlindungan badannya
namun belum sanggup melukai bagian tubuhnya, maka alur
pukulan ketiga mampu menyusup dan bahkan kemudian
melukainya.
Tetapi, sebelum dia terluka oleh pukulan Cit Sat Sin
Tjiang, sudah terlebih dahulu dia menghadiahkan sebuah
totokan hebat dari ilmu rahasia Pulau Awan Putih, Ilmu Hoa In
Cing Kong Cap Sa Hoat (13 Jurus Melukis Awan Merebut
Cahaya) dalam jurus Jurus kesatu Khay Thian Loan Te
(Membuka Langit Mengacau Bumi). Jurus tersebut dengan
telak mengenai pundak sebelah kanan Lamkiong Li Cu dan
langsung membuat tokoh perempuan hebat itu pingsan tidak
sadarkan dirinya. Hanya saja, secara bersamaa bersamaan
dengan tertotoknya Lamkiong Li Cu, tiba-tiba Kwan Siok Bu
sendiripun terlontar ke belakang dengan derasnya dan dari

Tarian Liar Naga Sakti I 2669


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mulutnya berhamburan darah tanda diapun terluka tidak


ringan:
“Hoahhhhhkkkkkkkkkkkkkkkkk ……” Kwan Siok Bu
terlontar sampai sekitar 3-4 meter ke belakang dan keluar dari
mulutnya darah merah yang berhamburan tanda bagian
dalam tubuhnya benar-benar terguncang hebat. Dan begitu
tubuhnya terbanting di tanah, segera terdengar teriakan ngeri
yang sangat menghawatirkan keadaannya dan terdengar
memilukan di telinga:
“Ayah ……………..” dan si dara manis Kwan Hong Li sudah
memburu tubuh ayahnya. Tetapi, didahului oleh Kwan Cu,
Tocu Pulau Awan Putih yang langsung memasukkan sebuah pil
kedalam mulut Kwan Siok Bu.
Pada saat bersamaan di sudut arena yang lain, begitu
tubuh Lamkiong Li Cu terlontar ke belakang dalam keadaan
pingsan, ada sesosok tubuh yang juga bergerak sangat ringan
dan cepat sambil mengeluarkan suara tertahan:
“Acccchhhh Ibu ……….. “
Dan tubuh Lamkiong Li Cu sudah langsung berada dalam
pelukan Kiang Hauw Lam. Tidak banyak bicara dia mencoba
untuk membantu keadaan Lamkiong Li Cu dengan
menyalurkan tenaga dalamnya, tetapi tidak ada reaksi apa-
apa karena tenaga dalamnya bagaikan masuk ke lautan luas
dan tidak memberi hasil. Tetapi, tetap saja dia terus dan terus
berusaha.
Sementara itu, Duta Agung Kiang Ceng Liong sekali
pandang sudah tahu apa yang terjadi. Sudah jelas Kwan Siok

Tarian Liar Naga Sakti I 2670


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bu sempat mampu menotok dan menutup saluran kekuatan


tenaga dalam dan bahkan merusak pusat tenaga dalam
Lamkiong Li Cu. Hal yang berarti tokoh perempuan hebat itu
untuk selanjutnya akan hidup seperti orang biasa, tidak lagi
berkemampuan mengerahkan kepandaian dan kesaktiannya.
Tetapi, luka yang juga sangat parah juga dialami oleh Kwan
Siok Bu, dan dia melihat ada yang masih bisa dilakukannya
buat tokoh Pulau Awan Putih yang sudah dikenalnya secara
baik tersebut. Karena itu, diapun mencelat ringan mendekati
posisi Kwan Siok Bu yang sedang dikelilingi Kwan Cu dan Kwan
Hong Li serta Kwan Siok Bi. Beberapa saat kemudian tubuh
lunglai Kwan Siok Bu sudah berada dalam pelukan Kwan Hong
Li anaknya dengan darah yang masih mengalir dari mulutnya,
namun beberapa saat kemudian berhenti setelah diberi pil
mujijat oleh Nenek Kwan Cu.
Dengan perlahan Kiang Ceng Liong mendekatinya dan
kemudian menggerakkan tangannya untuk mendeteksi
kerusakan ataupun luka yang diderita oleh Kwan Siok Bu.
Melihat gerak-gerik Ceng Liong tersebut, Kwan Cu menjadi
murka dan mendelikkan matanya dengan marah sambil
membentak:
“Mau apa engkau anak muda …….”?
Tapi dengan cepat Kwan Hong Li yang sangat percaya
akan kemampuan Ceng Liong sudah berkata dengan suara
penuh harap:
“Tocu, biarkan Ceng Liong koko berusaha melihat
keadaan ayah. Mereka berdua sudah saling kenal lama dan
bersahabat ……..”

Tarian Liar Naga Sakti I 2671


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Benarkah? Engkau juga mengenal dan mempercayainya


……”?
“Benar Tocu, Ceng Liong koko adalah orang yang
membawaku bertemu dengan kong chouw di Thian San Pay,
dan Kong chouw juga sudah meminta bantuan Ceng Liong
koko untuk sesekali membantu kita di Pulau Awan Putih
……….”
“Hmmmmmm, begitu rupanya. Kalau memang demikian,
baiklah, silahkan jika demikian anak muda, mudah-mudahan
engkau bisa membantu ……”
“Terima kasih Tocu yang mulia ……..”
Tidak lama kemudian Kiang Ceng Liong sudah bekerja
keras dengan mencoba memeriksa dan menilai keadaan Kwan
Siok Bu. Dan hanya beberapa detik dengan cepat dia berkata
dalam nada sangat serius:
“Li moi, baringkan tubuh ayahmu. Cepat, jika sampai
terlambat bisa-bisa dia orang tua akan kehilangan semuanya
…..”
Kwan Cu sang Tocu Lam Hay Bun tertegun mendengar
perkataan Ceng Liong. Jelas dia khawatir sangat, karena
memang Kwan Siok Bu adalah salah satu tokoh utama Pulau
Awan Putih yang sangat diandalkannya. Sementara itu, tanpa
banyak berkata-kata dan dengan air mata berurai, Kwan Hong
Li merebahkan ayahnya di atas tanah lapangan dan langsung
dengan cepat Ceng Long menggerakkan kedua lengannya dan
meletakkannya ke bagian dada dan perut Kwan Siok Bu. Dan
tidak lama kemudian, tubuhnya, seperti juga tubuh Kwan Siok

Tarian Liar Naga Sakti I 2672


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bu sudah bergetar-getar oleh hawa mujijat yang


dikerahkannya. Tidak lama, hanya setelah kurang lebih 10
menitan belaka, diapun menyudahi proses itu sambil berkata:
“Kwan Tocu, jika engkau tidak keberatan, berilah dia
sekali lagi pil mujijat dari Pulau Awan Putih. Pil sebelumnya
lenyap khasiatnya karena kerusakan di bagian pusat tenaga
iweekangnya, kini pil itu akan lebih berkhasiat. Biar malam
nanti aku mencoba menyelesaikan proses pengobatan ini
……..”
“Luar biasa ………. Benar-benar Giok Ceng Sinkang yang
mujijat ……” terdengar desis kagum dari Lamkiong Bouw
ketika Ceng Liong menangani Kwan Siok Bu. Tokoh tua itu
jelas tahu dengan Sinkang khas Lembah Pualam Hijau.
Sementara itu, begitu mendengar bahwa Pil pulaunya
akan banyak membantu Kwan Siok Bu, dengan cepat Nenek
Kwan Cu memasukkan kembali sebutir pil kedalam mulut
Kwan Siok Bu. Dan benar saja, beberapa saat berlalu, Kwan
Siok Bu mulai bernafas normal, wajahnya bahkan mulai
kemerahan dan diapun mulai mampu mengontrol
kesadarannya. Dia menemukan pertama Kwan Hong Li berada
dihadapannya dan kemudian juga ada Kwan Cu, Kwan Siok Bi
adiknya dan juga wajah yang sudah dikenalnya yakni Kiang
Ceng Liong yang berada bersama Souw Kwi Song. Hal itu
mengherankannya tetapi tidak mengejutkannya. Karena
ingatan terakhirnya adalah kondisi berbahaya di benturan
terakhir dengan Li Cu. Saat itu Kiang Ceng Liong sudah berkata
dengan ramahnya:

Tarian Liar Naga Sakti I 2673


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Paman Kwan, engkau mesti beristirahat panjang.


Kusarankan, adalah lebih baik untuk tidak dulu menggunakan
tenaga iweekang dalam sebuah pertempuran selama kurang
lebih setahun. Karena jika tidak, Paman tidak akan mampu
menghimpun kembali semua kekuatan paman dan
mengokohkannya dalam tan tian …..”
“Ach Duta Agung Kiang Ceng Liong, sekali lagi engkau
membantu kami sekeluarga, terima kasih anak muda ……”
“Sudahlah paman, lebih baik engkau beristirahat dulu
……”
“Terima kasih Liong ko ……” desis Hong Li sambil tak
mampu memandang wajah Ceng Liong, untungnya suasana
memang sedang haru-harunya sehingga tidak ada yang
memperhatikan keanehan sikap Hong Li terhadap Ceng Liong.
Dara manis yang selalu menatap Ceng Liong dalam tatapan
mata rawan dan setengah putus asa.
Sementara itu, Lamkiong Bouw yang baru saja memeriksa
keadaan Lamkiong Li Cu terlihat berwajah sangat guram,
tetapi tidak dapat mengatakan apa-apa tentunya. Tetapi,
begitupun dia masih berkata kepada Ceng Liong:
“Anak muda, apakah Giok Ceng Sinkang mampu
mengobati luka Li Cu ……”? tanyanya dengan wajah penuh
keraguan.
“Lamkiong locianpwee, menurut pengamatanku, dia akan
tetap bertahan seperti itu keadaannya, tetap sangat kritis
sampai kurang lebih 5 sampai 6 hari ke depan. Setelah masa
tersebut, kerusakannya akan menjadi permanen. Jika

Tarian Liar Naga Sakti I 2674


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

diperbolehkah, akupun ingin memeriksa keadaannya


sekarang. Aakah bisa Lamkiong locianpwee …….”? Bertanya
Kiang Ceng Liong.
“Silahkan, tentu saja bisa Anak muda ……… “ berkata
Lamkiong Bouw penuh harap. Tetapi, sebuah suara
menyanggahnya dan menolak:
“Tidak bisa …….” terdengar suara Kiang Hauw Lam.
Bahkan lebih lanjut dia bersuara dengan nada kurang senang:
“Aku tidak mengijinkan engkau untuk menjamah tubuh
ibuku Kiang Ceng Liong, dan aku yakin ibuku semenderita
apapun tidak akan ingin dia diobati atau disembuhkan olehmu
yang banyak mendatangkan kemalangan atas dirinya ……”
Kiang Hauw Lam berkata dengan wajah muram.
“Paman Hauw Lam …….., aku hanya ingin melihat dan
memeriksa keadaannya. Sedikit banyak, aku memiliki
kemampuan untuk menilik kondisi fisik dan kekuatan
iweekangnya baru dapat kuketahui keadaan sebenarnya ……”
“Ceng Liong, engkau sudah mendengar perkataanku. Dan
hanya sekali aku mengeluarkan perkataan tersebut, tidak
akan kuulangi. Lagipula, keluarga besar Ibu yang terhormat
sudah memutuskan untuk menghukumnya dan tidak akan
melindunginya. Karena itu, jauh lebih baik jika engkau tidak
mencoba mengganggunya lebih jauh dan tidak coba-coba
untuk sok baik hati mengobati atau memulihkan keadaannya.
Biarlah aku anak tunggalnya yang akan mengusahakan jika
memang beliau masih bisa disembuhkan ….”

Tarian Liar Naga Sakti I 2675


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Baiklah, terserah keputusanmu Paman Hauw Lam ……”


sahut Ceng Liong akhirnya menyerah dengan kekerasan hati
Hauw Lam.
Belum lagi suasana menjadi lebih tenang, tiba-tiba
muncul Liu Hok, putra Liu Kong yang selama ini menjadi tokoh
utama Barisan Warna Warni dengan tergesa-gesa sepertinya
ingin membawa laporan penting:
“Tocu …..… hamba membawa laporan yang sangat
penting. Tamu-tamu kita yang berada di pesanggrahan tiba-
tiba berontak dan ingin pergi dari pulau, tetapi mereka semua
sudah ditangani Barisan Warna Warni ….. mohon petunjuk …”
Mendengar berita penting itu Lamkiong Sian Li yang
sedang bertindak sebagai Tocu Lam Hay Bun dengan cepat
mengeluarkan perintah setelah memandang kakek buyutnya
terlebih dahulu:
“Mereka tidak akan kemana-mana. Bukankah semua
perahu sudah engkau singkirkan jauh-jauh Liu Hok ….”?
“Benar tocu …… sudah ditempatkan di pulau terjauh dan
dijaga oleh barisan khusus. Mereka semuanya sepertinya
mengetahui hasil pertandingan disini dan karena itu, tiba-tiba
saja mereka mengamuk dan ingin menuju pantai, tetapi
Barisan Warna Warni sudah menangani mereka dengan baik
…..”
“Baik, bagus jika demikian. Tetapi, jauh lebih baik engkau
menggiring mereka untuk bertarung ke lapangan ini, karena
banyak tokoh Tionggoan disini ingin menyelesaikan banyak
hutang lama dengan beberapa orang dari mereka …… selain

Tarian Liar Naga Sakti I 2676


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

itu, kitapun wajib menyelesaikan hutang penyerbuan mereka.


Toch bukan Lam Hay Bun yang memulai, tetapi mereka yang
memulai bentrok kali ini. Apakah engkau sanggup Liu Hok
……”? Tanya Lamkiong Sian Li
“Baik, akan diusahakan Tocu ….. siap melaksanakan
perintah …..”
Setelah berkata demikian, Liu Kong segera mencelat pergi
dengan gesit. Sementara para tokoh 3 pulau, dan pertemuan
3 pulau, setelah menghukum Lamkiong Li Cu, terkesan tidak
ada lagi yang perlu ditangani kecuali persoalan Kiang Hauw
Lam. Hanya saja, melihat Kiang Hauw Lam sendiripun terkesan
tidak berkeinginan pergi dan lebih banyak memperhatikan
keadaan Lamkiong Li Cu, mereka menjadi lebih serius
menghadapi persoalan ingin kaburnya para tokoh di
pesanggrahan. Kondisi yang wajar sebetulnya, karena para
perusuh yang sebenarnya memang masih bebas, sementara
Ceng Liong paham benar dengan keadaan dan kondisi Kiang
Hauw Lam. Sebab itu dia tidak pernah membentur dan tidak
pernah terlampau menekan Kiang Hauw Lam yang masih
terhitung pamannya sendiri. Sementara itu, melihat keadaan
yang menjadi melunak itu, Lamkiong Bouw akhirnya berkata:
“Cuwi sekalian, sebaiknya kita menanti di tempat ini saja,
rasanya dalam waktu setidaknya setengah jam, mereka semua
pasti sudah berada di lapangan ini. Banyak hal yang
kelihatannya akan bisa diselesaikan di Lam Hay Bun ini …….”
Terdengar memang jumawa, tetapi terjadinya memang
seperti itu. Bukan apa-apa, meski di kalangan tokoh-tokoh
yang mengamuk itu terdapat Naga Pattynam, Wisanggeni

Tarian Liar Naga Sakti I 2677


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang luar biasa hebat, tetapi tetap saja mereka sulit


menghadapi Barisan Warna Warni. Pertama, medan
perkelahian mereka terlampau berbahaya dan sama sekali
tidak mereka pahami dan apalagi kuasai. Medan berbatu
karang karena mereka menyerbu ke tepian dan bermaksud
untuk pergi, dan ketika mereka mau kembali ke Pesanggrahan
jalan mundur sudah ditutup oleh Barisan Warna Warni. Selain
itu, mereka semua didesak orang perorang dan tidak
berkelahi secara berkelompok atau saling membantu.
Akibatnya, Barisan Mujijat itu memisahkan mereka satu
persatu dan menghadapinya dengan keunggulan yang
menjadi berlipat. Pada pertarungan seperti itu, kombinasi
Wisanggeni dan Nagat Pattynam tidaklah manjur karena
mereka terpisah cukup jauh oleh desakan Barisan Warna
Warni.
Karena itu, akhirnya perlahan-lahan mereka semua
didesak dan digiring untuk menuju ke lapangan setelah
Barisan Warna Warni dengan sengaja memberi mereka
peluang dan kelonggaran serta jalan untuk menyeberang ke
pulau utama. Ketika hampir semua mereka sudah berada di
lapangan baru mereka sadar jika jalan mereka memang secara
sengaja telah digiring untuk datang ke lapangan dimana
semua tokoh 3 pulau berada. Bukan cuma itu, keadaan
semakin menyulitkan mereka setelah beberapa saat
kemudian, datang dan bergabung Nenggala, Kiang Li Hwa dan
Thian Ki Hwesio. Di belakang mereka menyusul Tham Beng Kui
bersama dengan Cui Giok Lie. Jika tokoh-tokoh yang lain
langsung mengawasi Barisan Warna Warni yang mendesak
lawannya untuk memasuki lapangan, maka Li Hwa langsung

Tarian Liar Naga Sakti I 2678


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mendatangi Kiang Hauw Lam dan menyapanya dengan suara


penuh haru:
“Lam koko ……. Bagaimana keadaanmu …….”?
“Ach engkau Hwa moi ………. beginilah keadaanku. Harap
engkau memaafkan aku yang sempat mengacaukan pesta
pernikahanmu, betapapun aku harus membela ibuku, tetapi
dalam hatiku engkau tetap adalah adikku ……..”
“Aku tahu, aku tahu Lam koko ……, tapi apakah engkau
baik-baik saja …..”? bertanya Li Hwa sambil mendekati Kiang
Hauw Lam, betapapun dia mengenal dan mengetahui bahwa
kakak tirinya ini mengasihinya meskipun dahulu terkesan
dingin. Tetapi, hubungan kakak beradik mereka (se ayah beda
ibu) Nampak tetap baik.
“Aku berharap begitu adikku, tetapi ibuku dalam keadaan
yang mengkhawatirkan. Aku khawatir kemampuannya sudah
lenyap ……”
“Acccchhhhh ………” jerit Li Hwa sambil mendekati Hauw
Lam dan ibunya, Lamkiong Li Cu yang masih tetap tidak
sadarkan diri.
“Hauw Lam koko …….” Tiba-tiba suara gadis yang lain
memasuki telinga Kiang Hauw Lam, dan suara itu selalu
berada dalam sanubarinya.
“Lie moi …… engkau juga berada disini …..”? tanyanya
penuh rasa rindu, tetapi sulit untuk diekspresikan, karena
keadaan memang tidak memungkinkan. Rasa rindu dan
pendar asmara itu mesti mereka pendam, dan hanya

Tarian Liar Naga Sakti I 2679


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terekspresikan dari pandang mata dan gerak-gerik penuh


perhatian dan rasa.
“Ya, aku memang berusaha menyusulmu dan
membebaskanmu dari gerombolan itu. Tidak tahunya ……
ternyata …….”
“Engkau kecewa melihat kenyataan ini Lie moi …..”? tanya
Hauw Lam meski dia sudah tahu jawabannya. Tapi terkadang,
memang kalimat cinta harus diungkapkan dan bukan
dipendam selamanya.
“Tidak ….. bukan, bukan begitu maksudku …….”
“Jadi, apa yang engkau pikirkan sekarang …..”?
“Aku tidak memikirkan apa-apa, engkau tetap Hauw Lam
koko yang aku kenal …” bisik gadis itu sendu. Dan itu sudah
cukup bagi Hauw Lam. Dan juga cukup bagi Li Hwa sudah
segera paham apa yang terjadi antara mereka berdua. Karena
itu, diapun merangkul gadis itu sambil menghibur:
“Sudahlah adikku, kita selesaikan semua satu demi satu
………cobalah menangani ibumu terlebih dahulu Lam koko,
biarkan kami menjagamu disini ……”
Hiburan yang tulus karena Li Hwa melihat jalan kasih yang
terlampau berliku bagi mereka berdua, terutama bagi Giok Lie
yang polos dan terlihat begitu mencintai kakaknya. Hatinya
menjadi rawan dan tidak tahu apa yang mesti diperbuat. Baik
bagi Giok Lie maupun bagi kakaknya Hauw Lam.
Sementara percakapan mereka berlangsung, semua tokoh
yang datang bersama Lamkiong Li Cu dan Kiang Hauw Lam,
kini sudah berada di tengah lapangan. Kecuali kedua orang

Tarian Liar Naga Sakti I 2680


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

gadis cilik yang menjadi anak murid Lamkiong Li Cu, yakni Pui
Hoa dan Siauw Yam. Justru sejak upaya pelarian para tokoh di
lapangan itu kedua gadis cilik murid terakhir Lamkiong Li Cu
telah menghilang entah kemana. Tetapi, kita tinggalkan
mereka yang menghilang entah kemana perginya, mari kita
ikuti perkembangan di lapangan. Perkembangan yang terjadi
ketika pada akhirnya para tokoh itu berjumpul bersama dan
kini sudah menghadapi para pendekar yang hadir disana. Baik
para pendekar dari 3 pulau, Pulau Awan Putih, Hwee Liong To
dan Lam Hay Bun, maupun para tokoh yang berasal dari
Tionggoan.
Melihat tidak ada jalan keluar lagi karena lapangan sudah
dikepung oleh Barisan Warna Warni, akhirnya tokoh tertua
dari mereka, yakni Naga Pattynam yang bertindak untuk
berbicara atas nama mereka semua:
“Sudah kuperingatkan kalian berdua, bahwa Lam Hay Bun
akan memakan kita semua, tetapi kalian tidak percaya (sambil
memandang Hauw Lam, dan sekali pandang saja dia segera
paham jika keadaan Li Cu saat itu sudah tidak ada harapan).
Heeeeeeeh, Beginilah jadinya. ……… hahahahahaha, tetapi
sebetulnya lohu tidak merasa takut sedikitpun. Hmmmm,
Duta Agung Kiang Ceng Liong, sekarang, apa gerangan yang
kalian semua inginkan dari kami …..”?
Mendengar namanya disebutkan, Ceng Liong yang
sebenarnya masih sedikit enggan untuk tampil karena berada
di wilayah kekusaan Lam Hay Bun, memandang sekejap
kearah Lamkiong Sian Li dan juga Lamkiong Bouw. Keduanya
paham dengan kesulitan yang dialami Ceng Liong, tetapi
sekaligus kagum akan niat baiknya yang tetap menghargai

Tarian Liar Naga Sakti I 2681


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lam Hay Bun sebagai tuan rumah. Karena pikiran itu, makan
Lamkiong Bouw dan juga Lamkiong Sian Li yang menjadi tocu,
dengan cepat tersenyum kepada Kiang Ceng Liong dan
mengnggukkan kepala tanda memberinya ijin untuk tampil
berbicara atas nama mereka semua:
“Terima kasih atas perkenan Tocu Lam Hay Bun Lamkiong
Sian Li dan Lamkiong cianpwee, sesepuh Lam Hay Bun untuk
mengijinkan aku berbicara atas nama kita semua; Naga
Pattynam, kekisruhan yang kalian timbulkan terentang bukan
hanya di daratan Tionggoan, tetapi melebar hingga ke lautan
dan ikut mengacau di Lam Hay Bun. Perbuatan kalian ini
sungguh-sungguh sangat mengesalkan dan menimbulkan
banyak keributan dan bahkan banyak korban. Bukan hanya
Lembah Pualam Hijau yang mengejarmu, tetapi bahkan juga
Kaypang, Bu Tong, Siauw Lim dan banyak perguruan
Tionggoan, termasuk Pulau Naga Api dan sekarang Lam Hay
Bun. Selain itu, Suhengmu yang mendidik seorang murid
untuk pengkhianatanmu juga sudah siap menuntut
pertanggungjawabanmu. Bukan hanya engkau, Naga
Pattynam, tetapi juga Wisanggeni, Bu Hok Lokoay, Hiong Say,
Mahendra dan Gayatri, Janaswamy, Ciu Lam Hok, kalian
semua adalah perusuh yang banyak menyebabkan pertikaian
dan kematian. Karena itu, hari ini kita harus menyelesaikan
apa yang sudah kalian awali, dan biarlah kita lakukan dengan
cara dunia persilatan. Dengar perkataanku …… Dari setiap
kalian masing-masing, kami persilahkan meninggalkan
lapangan dan Lam Hay Bun jika kalian masing-masing mampu
dan berhasil mengalahkan lawan-lawanmu. Tetapi jika kalian
gagal, maka hukuman paling ringan adalah melenyapkan

Tarian Liar Naga Sakti I 2682


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kepandaian kalian. Jika kalian tidak bersedia bertarung


dengan cara dunia persilatan, silahkan menutuk diri sendiri
dan menghabiskan ilmu silat kalian dan seterusnya boleh
berlayar kembali ke Tionggoan tanpa ada yang akan
mengganggu kalian ……..”
“Hahahahahahaha, Duta Agung, engkau sungguh-sungguh
sombong. Apakah engkau kira aku takut menghadapimu?
Menghadapi kawan-kawanmu? Bahkan menghadapi
keroyokan kalian semua kami tidaklah takut. Apalagi hanya
menghadapi seorang lawan seorang diantara kalian …….
Sungguh engkau memandang kami remeh ….”
“Buktinya sudah jelas, tak seorangpun dari kalian yang
sanggup menembus Barisan Warna Warni, tetapi engkau
masih demikian sombong berbicara besar. Keputusanku sudah
jelas dan tegas, jika engkau bisa melewati seorang lawan yang
kusiapkan dari rombongan kami, engkau bebas meninggalkan
Lam Hay Bun. Bahkan akan diantarkan berlayar menuju
Tionggoan dengan selamat. Tetapi jika tidak, harus
kutegaskan, lautan selatan akan menjadi kuburanmu …..………
paling ringan aku akan memunahkan kepandaianmu. Karena
itu, silahkan engkau menetapkan nasibmu sendiri …….”
“Huh, sombong benar. Jika memang demikian Duta
Agung, aku menantangmu bukan untuk adu kesaktian tapi
menentukan hidup ataupun mati. Jika aku kalah, maka aku
rela melepas nyawaku sendiri di Laut Selatan ini, tetapi tidak
akan semudah itu engkau megalahkan diriku …… hahahahaha
…..”

Tarian Liar Naga Sakti I 2683


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Naga Pattynam, apakah engkau yang akan maju paling


awal …..”? tanya Ceng Liong dengan suara tegas dan keras.
“Betul, aku menantangmu di partai pertama ini ……”
sambil berkata demikian Naga Pattynam sudah melangkah
maju ke tengah lapangan dengan pongahnya. Sikapnya seakan
sudah yakin menang.
“Baiklah, tetapi sayangnya ada seorang yang lain yang
akan menghukummu sesuai hukum perguruanmu. Siangkoan
Giok Lian, lakukan tugas Suhumu ……”
Dan belum lagi perkataan Ceng Liong selesai, sesosok
tubuh sudah melayang masuk ke arena. Bukan hanya sekedar
melayang, tetapi sudah langsung menyerang Naga Pattynam
dengan serangan gencar dan dengan tubuh yang melayang
ringan. Semua orang menatap kagum atas kegesitan yang
ditunjukkan si Pendekar Wanita dari Bengkauw, Siangkoan
Giok Lian;
“Susiok yang berhati busuk, bersiaplah. Atas amanat Suhu
Bhiksu Chundamani aku akan menghukummu atas semua
pengkhianatan dan kejahatanmu”
“Hohohoho … Duta Agung, engkau begitu memandang
remeh diriku dengan mengirim seorang anak gadis
melawanku. Tetapi, jika dia adalah rintangan kebebasanku,
akupun harus mengatakan senang melawannya …. ech …..”
Sebetulnya Naga Pattynam bukan tidak tahu jika gadis
lawannya ini sudah maju begitu jauh sejak bertemu pertama
kalinya dahulu. Apalagi, ketika dia menyadari sinkang sakti
ajaran Suhengnya ternyata sudah diwariskan kepada Giok

Tarian Liar Naga Sakti I 2684


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lian. Itu sebabnya ketika terserempet pukulan Giok Lian,


diapun menjerit kaget dan segera bersiap karena sadar sudah
bertemu lawan berat;
Giok Lian memang sudah langsung menggerakkan sinkang
sakti warisan suhunya, Bhiksu Chundamani karena sedang
menghadapi melaksanakan tugas perguruan untuk
menghukum pengkhianat dari garis perguruan suhunya yang
berasal dari Thian Tok itu – dan inilah Bu Sing Sinkang. Sinkang
yang begitu diidamkan Naga Pattynam sekaligus ditakutinya.
Dan kini, dilawannya dengan gaya dan cara berbeda dengan
suhengnya. Jika suhengnya selalu mengalah dan tidak
melawan dengan sepenuh tenaga, maka kini, keponakan
muridnya yang masih muda dan perempuan pula, justru
menyerangnya dengan kekuatan yang membuatnya khawatir.
Bukan apa-apa, dia baru sadar jika dahulunya, suhengnya
memang tidak pernah bersungguh-sungguh untuk melukai
dan membunuhnya. Kini, tenaga sakti suhengnya seperti
mengejarnya untuk meminta pertanggungjawabannya atas
segala perbuatan menyimpangnya.
Tetapi, berbeda dengan Bhiksu Chundamani yang
memainkan ilmu-ilmu Budha dari Thian Tok, maka Giok Lian
berkelahi dengan gaya berbeda. Memang, garis dan skema
dasar Bhiksu Chundamani masih terasa, tetapi gerakan-
gerakan dan tipunya sudah sangat beragam, sangat bervariasi,
lebih tajam menusuk dan lebih menggigit dibanding bhiksu
Chundamani yang penuh welas asih. Bukan apa-apa, karena
memang Giok Lian langsung memainkan ilmu mujijat ciptaan
dan warisan Bhiksu Chundamani yang dilatih khusus melawan
Naga Pattynam, yakni Lo Thian Bian Kun (Silat Lemas

Tarian Liar Naga Sakti I 2685


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pengacau Langit). Sengatan dengan ilmu ini yang


menggetarkan dan membuat Naga Pattynam kaget dan
seterusnya berusaha berkonsentrasi melawan Giok Lian,
karena mengalahkan gadis keponakan muridnya ini adalah
tiketnya untuk bebas melenggang dari Lam Hay Bun ini.
Tapi, apa lacur, Siangkoan Giok Lian tidak sedikitpun
memberinya ruang. Tiak memberi kelonggaran sebagaimana
suhengnya dulu selalu mengasihi dan memberinya ruang
untuk bertobat. Tidak ada belas kasih dari Ilmu Lemas Giok
Lian, semua pukulan dan hempasannya membawa maut dan
dilambari oleh kekuatan Bu Sing Sinkang yang susah untuk
dilawan. Apalagi, Naga Pattynam tiba-tiba sadar jika ternyata
kekuatan sinkang si gadis muda itu sekuat tenaga sinkang
Suhengnya. Perlahan rasa percaya dirinya mulai luntur dan
pudar dan membuatnya mau tidak mau harus melakukan
perlawanan dengan kekuatan sendiri. Maka, meski
Sinkangnya kalah kelas dari Bu Sing Sinkang, tetap saja dia
harus melawan dengan Seng Hwee Sinkang. Dan dia berharap
kekuatan kekuatan yang dipupuknya bersama Lamkiong Sek
dan Wisanggeni akan banyak membantunya. Apalagi, dia
kemudian mengkombinasikan dengan Hwee Sin bit Ciat Kang
Hoat (Api Sakti Pemusnah Tenaga).
Tetapi, entah bagaimana semuanya terasa sangat sulit
dan tidak berjalan dengan semestinya. Karena Giok Lian
bertarung bukan sekedar untuk menaklukkannya, tetapi lebih
dari itu, yakni untuk menghancurkannya ataupun untuk
menghukummnya. Karena itu, berbeda dengan Bhiksu
Chundamani yang banyak mengalah, Naga Pattynam
berhadapan dengan Bu Sing Sinkang yang garang, kokoh dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2686


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

selalu mengejar untuk menghajarnya. Tidak berbelas kasihan


seperti suhengnya almarhum. Karena itu, celaka bagi Naga
Pattunam, sudah mentalnya jatuh, moralnya jeblok, masih
juga harus berhadap-hadapanan dengan murid keponakannya
yang menyerangnya tak henti dan dengan kekuatan yang
tidak pernah disangkanya sebelumnya. Sungguh sang Naga
yang biasa garang itu, kini terancam bahaya. Bahayanya tidak
main-main. Karena menyangkut nyawa dan kebebasan dan
bahkan juga nama besar dan reputasi yang lama dibangunnya
di beberapa tempat yang didatanginya.
Kombinasi Seng Hwee Sinkang dengan Hwee Sin bit Ciat
Kang Hoat (Api Sakti Pemusnah Tenaga) terbukti tidak banyak
menolong. Dengan gerakan-gerakan lemas namun membawa
ancaman maut dari Lo Thian Bian Kun, semua serangan dan
tipuan Naga Pattynam patah di tengah jalan, bahkan dia
hanya bisa diselamatkan oleh kekuatannya dan terutama
kematangannya yang memang melebihi lawan mudanya itu.
Tapi satu hal yang pasti, tiba-tiba kesombongan dan percaya
dirinya merosot jauh, dan kini dia harus berjuang dengan
seluruh kemahiran dan kebisaannya hanya sekedar untuk
menghindar dan belum tentu menang. Berpikir seperti itu,
akhirnya Naga Pattynam mengerahkan Tay kek ji-gi le-hun-
ciang (ilmu pukulan dua unsur sakti pencabut Nyawa) disertai
Ilmu Bu-ing-sin poh (Gerak Tanpa-bayangan). Ilmu yang
dikombinasikannya ini berusaha membuatnya banyak
bergerak untuk mempelajari lawan sambil memupuk kembali
semangat dan ketenangannya. Ilmu inipun sebenarnya mujijat
dan berbahaya, tetapi sudah diresapi oleh Bhisu Chundamani

Tarian Liar Naga Sakti I 2687


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan diciptakan ilmu antinya. Karena itu, dia tidak beroleh apa-
apa.
Dan untungnya, kali ini dia mampu mengimbangi ilmu
mujijat lawan meski tetap tak mampu mendesak balik dan
selalu dalam keadaan terserang lawan. ”Semua jurus dan
gerakannya seperti dirancang untuk menaklukkan jurus-jurus
dan ilmuku ....” demikian analisa Naga Pattynam yang
memang mendekati kenyataan. Karena memang, ilmu-ilmu
Siangkoan Giok Lian tersebut sengaja diciptakan oleh Bhiksu
Chundamani untuk kelak menyudahi dan menghukum Naga
Pattynam. Wajar jika semua kehebatan jurus serangannya
kandas dan kemudian dengan amat mudah diantisipasi dan
dilawan Giok Lian dengan serangan balasan yang lebih
mematikan. Dan memang Giok Lian ditugasi jika tidak bisa
menangkap, lebih baik dimusnahkan kemampuan Naga
Pattynam atau bahkan membunuhnya agar tidak lebih
memalukan perguruan.
”Hiyaaaaaaaaa .....”
Sambil berteriak Naga Pattynam mencoba untuk
memperkuat semangatnya, karena jika tidak, kekuatan
sihirnya tidak akan berguna banyak jika kekokohan mental
dan batinnya sedang rapuh. Tetapi Giok Lian seperti dapat
membaca apa yang akan dilakukan ”suhengnya” tersebut. Dia
tidaklah sama sekali mengendorkan serangan, sebaliknya
justru bergerak semakin cepat dengan mengerahkan ginkang
dan gerakan ampuh dari Bengkauw Jiauw-sin-pouw-poan-
soan (Langkah Sakti Ajaib Berputar-putar). Inilah salah satu
ilmu langkah ajaib yang dibandingkan beberapa jurus langkah
di Tionggoan, termasuk yang terhebat dan paling mujijat. Dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2688


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan bantuan gerak langkah ini, Naga Pattynam menjadi


semakin kebingungan dan menjadi tak mampu untuk
mengerahkan kekuatan sihirnya yang mujijat. Sementara di
pihak lain, Siangkoan Giok Lian justru semakin berkibar,
semakin bersemangat dan semakin kokoh dalam mendesak
dan menyudutkan Naga Pattynam. Tanpa kekuatan sihirnya,
Naga Pattynam memang menjadi lebih mudah untuk
dijinakkan, dan Naga Pattynam sadar akan hal itu. Tetapi,
ketajaman, kecepatan dan kemujijatan langkah Giok Lian
benar-benar telah menggetarkan dan membuatnya susah
menyatukan semangat dan pikirannya. Dia justru banyak
terserang, terdesak dan tersudutkan. Hanya sesekali dia
mampu mengirim serangan balasan yang dengan mudah
dipatahkan Giok Lian.
Apa boleh buat, pada saat berbahaya Naga Pattynam
akhirnya mengerahkan sebuah ilmu mujijat yang juga turut
diciptakannya, yakni Hian Goan Sin Ciang (Ilmu Sakti
Melumpuhkan Lawan). Sungguh sayang seribu sayang, kondisi
yang goyah membuat Naga Pattynam tak mampu
mengerahkan dan mengeluarkan segenap kemujijatan ilmu
ciptaan mereka bertiga itu. Sebaliknya dengan Giok Lian,
meski belum mampu dominan seperti melawan ilmu-ilmu
Naga Pattynam sebelumnya, tetapi mengambil keuntungan
dari moral lawan yang goyah, Giok Lian bertempur taktis
dengan mulai menyertakan tipu dari ilmu isapan Cian-kin-in-
lik (tenaga betot seribu kati). Dan akibatnya, Naga Pattynam
kembali tersentak, karena dia seperti tak mampu memasuki
daya tarung lawan dan antisipasinya serba parah.

Tarian Liar Naga Sakti I 2689


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sepasang lengan mungil Giok Lian tiba-tiba seperti


menari-nari dan dengan cepat menerjang Naga Pattynam
dalam jurus Hai Lang Thau Thau (ombak Laut Menderu-deru).
Dan dalam kecemasannya, Naga Pattynam memang mampu
melawan dengan jurus yang tepat yakni Cian Im Giok siauw
(Ribuan Bayangan guling Kumala), tapi dengan secepat kilat
Giok Lian merubah ilmu dalam jurus Hoan Thian Coan Te
(Membalikkan Langit Memutarkan Bumi), dan ini bukan dari
Lo Thian Bian Kun tetapi dari Ilmu Isapan Cian Kin In Lik.
Karakternyapun berubah dari lemas menjadi menyedot dan
bukannya memukul atau mendorong secara paksa. Kondisi ini
mengagetkan Naga Pattynam yang dengan cepat bergerak
dengan jurus San Pang Te Liat (Gunung Runtuh Bumi Retak).
Jurusnya memang tepat, tetapi waktu sepersekian detik yang
dibutuhkannya, membuat Naga Pattynam terdesak dan terus
terdesak. Kondisi yang membuatnya seperti ingin menangis
saking penasarannya. Apalagi, karena Giok Lian kini dengan
gerak langkahnya yang mujijat mencecarnya habis-habisan.
Dan jika pibu, maka dia sudah boleh menyerah kalah. Tapi
tarung ini bukan PIBU ….
Meski terbantu oleh kemujijatan Hian Goan Sin Tjiang,
tetapi karena tanpa daya dorong kekuatan sihir, maka
beberapa bagian berahaya dari ilmu hebat itu tidak
menunjukkan perbawanya. Karena itu dengan mudah Naga
Pattynam selalu didesak dan disudutkan Giok Lian. Dan Naga
Pattynam juga gagal untuk menentramkan hatinya dan terus
membuatnya tersudutkan karena memang serangan-serangan
Giok Lian seakan-akan memang ditujukan untuk mengalahkan
dan menaklukkannya. Kini semakin lama semakin Naga

Tarian Liar Naga Sakti I 2690


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pattynam merasa takut dan khawatir. Keadaan yang


menyebabkan sang Naga menjadi kehilangan taring dan
cakarnya.
Tetapi, seorang Naga Pattynam memang tetap seorang
Naga. Meski terlambat, tetapi perlahan secara pasti dia
menemukan keadaan dirinya. Dalam keterdesakkan, dia justru
berhasil untuk nekat dan tidak lagi terlampau memikirkan
banyak hal lain yang tidak perlu. Dia mulai mencoba melihat
kekedalaman dan berusaha membentuk serta memperkokoh
posisinya saat itu. Ini benar, memang cukup banyak
membantu, meski sayangnya sudah teramat terlambat. Tetap
saja dia berusaha, kali ini dengan kembali mengganti ilmunya
untuk lebih lagi memperyakinkan dirinya, dan kini dia
memutuskan menggunakan ilmu Kip Kip Seng Thian (Setingkat
Demi Setingkat Naik Ke Langit). Sebuah ilmu silat bernuansa
sihir yang sangat kental dan pekat karena memang diciptakan
untuk maksud demikian. Tetapi untungnya bagi Siangkoan
Giok Lian adalah, moralnya sudah berada di puncak dan
kepercayaan dirinya atas ilmu-ilmu warisan suhunya Bhiksu
Chundamani sudah merasuk demikian dalam. Karena itu, dia
tidak goyah oleh terjangan ilmu sihir lawan.
Bahkan sebaliknya dengan cepat dan pesat dia mampu
mempersiapkan Ilmu Mujijat Sam Ciang Khay Thian Loan Te
(Tiga Jurus Membuka Langit Mengacau Bumi). Ketika
merasakan getaran kekuatan sihir yang sangat tajam dan kuat
dalam ilmu terakhir Naga Pattynam, Giok Lian sadar bahwa
sudah saatnya dia mengakhiri sebelum Naga Pattynam berada
dalam kondisi puncaknya yang akan membuat dia sangat
kesulitan untuk menaklukkannya. Getaran sihir Kip Kip Seng

Tarian Liar Naga Sakti I 2691


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Thian yang mengitarinya segera sirna oleh getaran mujijat Bu


Sing Sin Kang yang bergetar kuat dari sekujur tubuh Giok Lian
dan kemudian menghantam gumpalan hawa sesat yang
dipancarkan oleh Kip Kip Seng Thian. Keadaan ini
mempengaruhi Naga Pattynam secara telak dan banyak
mengurangi kekuatan sihirnya dan dimanfaatkan secara tepat
dan cepat oleh Siangkoan Giok Lian.
Ketika dia bergerak dengan jurus To-coan-im-yang
(memutar balikan im dan yang) dan mengelilingi tubuh Naga
Pattynam dengan langkah ajaib dari Bengkauw, Naga
Pattynam sadar bahaya mengancam. Tetapi, belum sempat
dia bergerak cepat untuk berganti jurus, sebuah ilmu rahasia
yang tidak disangka dan diduganya sudah dilepas oleh Giok
Lian dalam kesempatan dan peluang yang sebenarnya cukup
tipis dan sempit: inilah Peng Khong Tiam Hiat (Ilmu Menotok
Jalan Darah Jarak Jauh), dan tanpa mengeluarkan suara
sedikitpun dengan telak mengenai sebuah jalan darah fital di
bagian dada Naga Pattynam. Dan totokan itu membuat Naga
Pattynam tidak sanggup mengeluarkan suara sedikitpun
karena memang nyawanya sudah melayang meninggalkan
raganya terlebih dahulu. Dan tamatlah riwayat seorang tua
maha sakti yang banyak merecoki dan mengakibatkan kisruh
di Tionggoan, oleh rangkaian ilmu mujijat yang diciptakan
suhengnya sendiri khusus untuk menaklukkannya.
Begitu menyelesaikan tugasnya, Siangkoan Giok Lian yang
terlihat banyak berkeringat dan cukup lelah oleh pertarungan
itu meski tidak terluka, langsung bergumam yang dapat
didengar beberapa orang:

Tarian Liar Naga Sakti I 2692


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Suhu yang mulia, tecu berhasil melaksanakan tugas yang


Suhu embankan, syukur kepada Thian semua berjalan sesuai
ajaran Suhu .......”
Dan setelah itu, dibawah tatapan kagum banyak orang,
bahkanpun termasuk dari pihak lawan oleh kemenangan
gemilang yang dicapai Giok Lian, si pemenang sudah berkata
dengan suara lantang dan didengarkan banyak orang:
”Sesuai pesan almarhum Suhu Bhiksu Chundamani, mayat
Susiok Naga Pattynam ini haruslah diperabukan. Dan kelak,
pada saatnya harus kutaburkan di Laut Selatan ini. Karena itu,
untuk memenuhi permohonan almarhum suhu, aku
memohon perkenan dan bantuan Tocu Lam Hay Bun .......”
sambil berkata demikian Siangkoan Giok Lian menatap dan
memandang Lamkiong Sian Li untuk memintakan persetujuan
atas permohonan bantuan yang barusan diajukannya.
”Kionghi Siangkoan Giok Lian, sebuah kemenangan yang
sangat gemilang. Sudah tentu kami Lam Hay Bun akan
membantu ........”
”Terima kasih Tocu .....”
Setelah mengucapkan terima kasih, Giok Lian kemudian
kembali ke rombongannya dan disambut oleh Tek Hoat sambil
berbisik:
”Kionghi Lian moi ........”
”Terima kasih koko .....”
Tetapi tidak lama kemudian sudah terdengar kembali
Duta Agung Kiang Ceng Liong bersuara dengan berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 2693


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Persoalan antara Siangkoan Giok Lian dengan Naga


Pattynam adalah semata urusan perguruan, dan mereka
sudah menyelesaikannya. Disayangkan Naga Pattynam tidak
mampu melewati rintangannya. Karena itu, kami persilahkan
selanjutnya, masih dalam urusan Perguruan yang mesti
diselesaikan, Wisanggeni, engkau harus menyelesaikan urusan
Perguruan dengan Nenggala. Ini sekaligus adalah rintanganmu
untuk lolos dari Lam Hay Bun, jika tidak, sebagaimana Naga
Pattynam, maka demikian jugalah nasibmu berakhir di Lam
Hay Bun ....”

Episode 49: Bara di Lam Hay Bun (2)


Mendengar namanya disebut, tokoh yang namanya
disebut yang juga memang sadar bahwa diapun pasti
mendapat giliran, dan semakin yakin melihat kehadiran
Nenggala disitu, segera bereaksi. Inilah WISANGGENI. Tokoh
asal Nusantara yang melarikan diri ke Thian Tok dan terakhir
di Tionggoan dan bersekutu dengan Lamkiong Sek dan Naga
Pattynam setelah mencuri 3 lembar terkahir kitab tulisan
gurunya KOLOMOTO TI LOU. Melihat nasib Naga Pattynam
hatinya menjadi kecil, tetapi dia sadar ketakutan dan
kekhawatiran akan merusak konsentrasinya dan akan berakhir
sama dengan apa yang dialami Naga Pattynam. Tidak pernah
berhasil untuk mengalahkan kegalauannya dan kekalutannya
sehingga akhirnya tidak mampu mengembangkan semua
kemampuan dan semua kehebatannya. Tidak, dia tidak mau
berakhir seperti itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 2694


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dengan gagah dan penuh percaya diri, diapun melangkah


maju beberapa langkah di depan rombongannya dan
kemudian berkata:
”Duta Agung, apakah perkataanmu juga berlaku bagiku
.....”?
”Perkataan yang mana orang tua ....”?
”Perkataan bahwa bagi mereka yang berhasil
mengalahkan seorang lawannya, maka akan berhak untuk
keluar dengan aman dan berlayar pergi dari Lam Hay Bun .....”
”Sudah tentu, sudah tentu. Tetapi engkau harus melewati
terlebih dahulu lawanmu yang juga seperti Siangkoan Giok
Lian tadi, bertugas untuk membersihkan perguruannya dari
sumber penyakit seperti dirimu ....”
”Hmmmm, sombong benar ........... ”
”Benar, aku mendapatkan tugas langsung dari Kakek Guru
untuk menghentikan semua kebodohan dan kejahatanmu
Wisanggeni ....” terdengar suara Nenggala yang sudah
memasuki gelanggang dan berdiri berhadapan dengan
Wisanggeni.
”Kuharap engkau mampu melaksanakan tugasmu
Nenggala, atau engkau kehilangan jiwamu dan masa depanmu
di laut selatan ini ......”
”Jangan engkau mengkhawatirkan diriku Wisanggeni,
karena aku memiliki lebih dari cukup kesanggupan untuk
melakukan tugasku. Sebaiknya engkau memikirkan serta
menyiapkan dirimu sendiri .....”

Tarian Liar Naga Sakti I 2695


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Baiklah, lebih baik kita tidak banyak bicara .....”


Begitu selesai bicara, Wisanggeni langsung menerjang.
Sangat berbeda dengan Naga Pattynam yang nahas karena
tidak pernah mampu untuk menemukan diri dan
mengembangkan kemampuan tertingginya hingga ajalnya,
Wisanggeni tentu tidak ingin mengulangi kesalahannya
tersebut. Karena itu, sejak awal dia sudah berusaha keras
membangkitkan semangatnya, menyatukan pikirannya dan
berkonsentrasi penuh, karena nampaknya dia akan bertarung
lama dan panjang dengan Nenggala, yang juga adalah
keponakan muridnya sendiri. Dan memang demikian adanya.
Tetapi pemikiran tersebut membuat Wisanggeni, berbeda
dengan Naga Pattynam, justru mampu dan sanggup
mempertunjukkan kehebatannya. Paling tidak, dia mampu
menahan serta mengatasi tekanan psikologis yang
merugikannya.
Jika pertarungan sebelumnya mempertunjukkan ciri khas
ilmu-ilmu puncak dari Thian tok (India), maka sekali ini adalah
giliran ilmu-ilmu puncak yang berasal dari Nusantara pada
saat Wisanggeni mengejar Nenggala dengan menggunakan
Ajian Brajamusti dengan kecepatan ala Ajian Kidang Kuning.
Tetapi, semua penonton menjadi kaget dan kagum ketika
Nenggala juga mampu bergerak dengan ilmu yang sama dan
tidak kurang matangnya dibandingkan Wisanggeni sendiri.
Bahkan ketika dua kali mereka saling hantam dengan Aji
Brajamusti, sudah memberikan gambaran bagi semua orang
yang segera paham jika Nenggala masih memiliki sedikit
keunggulan jika dibandingkan dengan Wisanggeni. Padahal,
pada dasarnya kedua tokoh ini beranjak dan melatih fundasi

Tarian Liar Naga Sakti I 2696


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

atau dasar-dasar ilmunya diatas ilmu-ilmu Nusantara yang


sama, dan baru memadukan dengan ilmu-ilmu lain kelak.
Hanya ada beda yang menentukan, karena Nenggala
masih beroleh tuntunan langsung dari Kolomoto Ti Lou pada
masa-masa kunjungan tokoh ajaib itu di Tionggoan. Bukan
cuma itu, bahkan petunjuk mujijat mengenai tingkat
kesempurnaan ilmu-ilmu Nenggala juga disampaikannya
dalam bentuk-bentuk yang harus terus dan terus didalami dan
diselami. Itulah sebabnya kemajuan Nenggala juga
mendatangkan perasaan heran dan kagum bagi Ceng Liong.
Nenggala bukan cuma memahirkan dan menyempurnakan
ilmu-ilmu nusantaranya, bahkan pada saat-saat berdiskusi
dengan Ceng Liong, juga ternyata dia berhasil mengatasi
kelemahan ilmu Thian San Hui Liong Kiam Hoat.
Keberhasilannya adalah menciptakan 2 ilmu mujijat yang
sangat luar biasa, yakni Hui Liong Hun Kong Ciang Hoat (Naga
Terbang Memisahkan Cahaya). Ilmu mujijat ini sudah berubah
dan berbeda dengan ilmu mujijat ciptaan Kakek Dewa Pedang,
karena diciptakan Nenggala dalam diskusi mendalam dengan
Kiang Ceng Liong. Dasarnya adalah paduan ilmu Thian San Pay
warisan Kakek Dewa Pedang dengan warisan Koai Todjin di
Lembah Saldju bernyanyi. Ketika Tham Beng Kui berpadu
dengan Tik Hok Peng, mereka bahkan mampu mengusir
Lamkiong Li Cu dengan mudah bahkan melukainya. Tetapi,
bertarung sendiri-sendiri, mereka terpaut jauh dengan tokoh
wanita itu; Nenggala melihat fakta yang mencengangkan ini
yang juga sudah diduga oleh Ceng Liong. Belakangan, Kiang
Ceng Liong kemudian membantu Nenggala mendiskusikan
prospek Ilmu baru tersebut, dan yang akhirnya Nenggala

Tarian Liar Naga Sakti I 2697


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mampu mewujudkannya dalam ilmu Hui Liong Hun Kong


Ciang Hoat.
Tetapi, ketika melihat betapa ilmu tersebut lebih banyak
berfungsi untuk pertempuran jarak jauh, terakhir Nenggala
dengan pengetahuan dan kematangannya memasukkan unsur
ilmu Nusantara dalam ilmu lain yang dia ciptakan sendiri,
yakni Sian Hui Kun Hoat (Pukulan Tangan Dewa Terbang).
Dalam ilmu pukulan ini dia memadukan kekuatan hawa
pedang dengan Aji Brajamusti dan juga Lebur Sakheti,
sehingga bukan unsur “ketajaman” belaka yang menonjol,
tetapi juga kekuatan menghancurkan dan kekuatan
“meleburkan benda sekeras besi sekalipun”. Hingga ketika
memainkannya, lengan Nenggala bisa berubah bagai
“Lengan/tangan Dewa” yang sanggup melebur besi sekalipun.
Nenggala yang sudah maju demikian jauh inilah yang sekarang
sedang dihadapi oleh Wisanggeni.
Tidak heran jika kemudian Ceng Liong memandang
pertandingan yang terlihat seru dengan tenang dan mantap.
Dia memiliki keyakinan terhadap kemampuan dan juga
pengetahuan Nenggala yang sudah sangat mendalam. Bahkan
diperkirakannya masih sedikit di atas kawan-kawannya yang
lain. Dan memang, hal itu dibuktikan Nenggala dengan
kematangan dan ketenangannya dalam mengatasi badai
serangan yang sengaja dilepas Wisanggeni untuk
menggertaknya. Percuma Nenggala bermukim dan berlatih di
Lembah Pualam Hijau, tempat istrinya, jika dia tidak mampu
menggodok dirinya menjadi semakin matang dan sempurna.
Disana dia memiliki rekan latih tanding yang pilih tanding dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2698


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berada di tempat yang tenang dan tepat untuk berlatih dan


menyempurnakan semua ilmunya.
Dengan mudah saja Nenggala mementalkan dan
mementahkan semua serangan berat dari Aji Brajamusti yang
mampu melemparkan seekor kerbau sampai 20 meter
sekalipun. Dan diapun mengimbangi aji Kidang Kuning yang
bergerak cepat dan tak terikuti pandang mata biasa. Tetapi,
mata seorang Nenggala bukanlah mata orang biasa,
kecepatan dan kekuatannya jauh melampaui pendekar kelas
satu sekalipun. Karena itu, semua benturan yang dirancang
Wisanggeni untuk menakuti Nenggala justru berbalik
memakan dirinya. Dia sendiri yang tersentak, kaget dan mulai
was-was menemukan kenyataan betapa Nenggala yang
sekarang justru sudah berlipat kali kemampuannya
dibandingkan terakhir mereka bertarung imbang beberapa
tahun silam. Pertarungan yang berakhir imbang dan membuat
keduanya sama-sama terluka hebat. Sekarang, dia seperti
membentur kekuatan luar biasa yang sangat sulit
ditembusnya, dan serangan Nenggala sungguh
menggetarkannya.
“Kurang ajar …….. hahahahahahahaha, mari-mari kita
bertarung lagi …..”
Teriakann yang berbahaya, karena mengandung kekuatan
Gelap Ngampar yang sangat mematikan dan merusak system
syaraf manusia, terutama syaraf pendengaran. Sementara
getaran sihirnya bahkan sanggup menggedor konsentrasi dan
keberanian lawan. Apalagi, karena Wusanggeni pada saat
bersamaan, justru melambari Gelap Ngamparnya dengan
kekuatan hawa sihir yang sangat berbahaya yang dipelajari

Tarian Liar Naga Sakti I 2699


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan dilatihnya dengan Lamkiong Sek dan Naga Pattynam.


Tetapi syukur saja, karena manusia-manusia di sekitar
tempatnya berdiri adalah tokoh-tokoh ampuh yang tidak
gampang terserang dengan alunan suara sihirnya. Sehebat
apapun. Meskipun demikian, karena ada ratusan anak murid
Lam Hay Bun berdiri di kejauhan, dan masih dalam radius
berbahaya atau dalam jangkauan serangan Gelap Ngampar
yang berbahaya, dengan cepat Nenggala ikut berteriak namun
dengan nada yang lebih halus dan menyenangkan di telinga
orang biasa:
“Hahahahahaha, sudahlah Wisanggeni …………..
Permainanmu tidak akan berhasil. Bertarunglah secara jantan
atau menyerah kalah ….”
”Belum tentu Nenggala ........ permainanku berlum
berakhir ......”
Teriakan atau lontaran kekuatan lewat suaranya kali ini
mengejar Nenggala dan berusaha menghantam pusat
kekuatan tenaga batin Nenggala. Tetapi, tentu saja Nenggala
yang juga menguasai Gelap Ngampar, bahkan lebih murni
karena sudah dituntun Kolomoto Ti Lou tidak membiarkan
dirinya diserang.
”Hiyaaaaaaaaaa ........”
Dentuman suaranya memangkas dan menyerang balik
Wisanggeni dengan kekuatan yang bahkan melebihi si
penyerang sendiri, Wisanggeni. Hal ini membuat Wisanggeni
terperangah dan segera sadar jika dalam Gelap Ngampar pun
dia kini bukan tandingan Nenggala lagi. Terpaan kekuatan
suara itu mengguncangnya dan membuatnya tidak berani adu

Tarian Liar Naga Sakti I 2700


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Gelap Ngampar lagi. Benar dia bisa menyerang dengan ilmu


sihir, tetapi naga-naganya dengan Gelap Ngampar Nenggala
tidak usah terlampau khawatir dengan serangan serangan
bernuansa sihir darinya. Berpikir demikian, Wisanggeni
kembali menyerang dengan ilmu-ilmunya yang lain.
Aji Lebur Sakheti adalah pilihannya selanjutnya dalam
mengejar dan menyerang Nenggala secara hebat, tetapi untuk
lebih paten dan mematikan, masih juga dikombinasikannya
dengan kekuatan sihirnya yang hebat. Dan kemudian juga
masih dirangkaikan dalam tata gerakan Aji Panglimunan yang
membuatnya bergerak secepat embun dan bahkan mampu
membuatnya menghilang dari pandangan manusia biasa.
Pijaran serangan berwarna kebiruan meledak mengejar
lawan:
”Blaaaaarrrrrrrr ................”
Akibatnya bebatuan maupun rerumputan di belakang
Nenggala melepuh hancur berkeping-keping oleh kekuatan
serang Aji Lebur Sakheti. Tetapi bukan cuma itu, tiba-tiba
tubuh Wisanggeni juga lenyap dan tahu-tahu sudah
menyerang kembali dari belakang Nenggala. Tetapi jika
beberapa orang kaget setengah mati dan menganggapnya
mujijat, tidak demikian dengan Nenggala. Dia mampu dan
sanggup mengikuti pergerakan Wisanggeni dalam Aji
Panglimunan yang juga disanggah dengan kekuatan sihir
sehingga terlihat seperti menghilang bagi orang lain. Tidak
tidak demikian di mata seorang Nenggala yang juga ahli dalam
ilmu tersebut. Sadar bahwa lawan menyerang dengan sejenis
ilmu tingkat atas nan mujijat, Nenggala juga bersiap dengan
segala kemampuannya, menangkal, menghindar dan balas

Tarian Liar Naga Sakti I 2701


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyerang dengan ilmu yang sama, yakni Aji Panglimunan


dan Aji Lebur Sakheti.
Kembali semua orang disuguhi pertarungan tingkat tinggi
dari Negeri yang lain, NUSANTARA. Kali ini dari sebuah Bangsa
yang jauh disana, jauh di seberang lautan. Tetapi meskipun
demikian, ternyata kekuatan dan kesaktian ilmu tersebut juga
bukan olah-olah hebatnya. Bahkan mampu membuat tokoh-
tokoh 3 pulau sampai kagum dan mengangguk-angguk
melihat bagaimana Wisanggeni bergerak sangat cepat, kasar
dan mematikan. Sementara dipihak lain, Nenggala bergerak
dengan kokoh, kuat dan tidak melakukan terlihat melakukan
sedikitpun kesalahan. Karena itu, sekuat dan sehebat apapun
Aji Lebur Sakheti yan dikerahkan Wisanggeni selalu dapat
ditangkis dan dipunahkan oleh kekutan lengan Nenggala.
Bahkan belakangan para tokoh sakti mulai melihat fakta
bahwa semakin lama semakin tidak berani Wisanggeni
membenturkan kekuatannya melawan kekuatan tenaga
Nenggala.
Yang tidak disadari oleh Wisanggeni adalah, jika dia terus
menggunakan Ilmu Sihirnya, sebetulnya dia mampu membuat
peta pertarungan tetap imbang. Karena sebenarnya dia
memiliki sedikit keunggulan disini. Tetapi, memang efeknya
adalah, dia akan lebih cepat mengalami keletihan
dibandingkan lawannya. Bahwa Nenggala mampu
memunahkan kekuatan sihir bukan karena dia hebat dan
terlatih dalam ilmu tersebut, tetapi lebih karena hawa mujijat
dari Ilmu Gelap Ngampar yang dikuasainya lebih sempurna
dibandingkan Wisanggeni. Cuma dalam hal ilmu sihir,
Nenggala sebetulnya tidak terlampau terlatih, hanya

Tarian Liar Naga Sakti I 2702


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengetahui cara-cara untuk melawan dan juga


memunahkannya. Namun jikapun diserang terus menerus,
diapun sebenarnya akan cukup kewalahan. Untungnya,
Wisanggeni tidak menyadari kenyataan ini dan bahkan
terakhir terus menerus mencecar dan mengejar Nenggala
yang sebenarnya lebih murni dan lebih kokoh dalam ilmu-ilmu
sedemikian.
Dan ketika akhirnya dalam frustasi karena tak dapat terus
mengungguli Nenggala dia akhirnya memakai Hian Goan Sin
Ciang (Ilmu Sakti Melumpuhkan Lawan), dan diapun sedikit
tertolong. Karena dengan mengandalkan kekuatan sihirnya
menopang Hian Goan Sin Ciang, membuat Nenggala tertahan
daya serangnya karena selalu harus kehilangan sepersedian
detik dalam setiap serangan balasannya dengan terlebih
dahulu berurusan dengan hawa sihir Wisanggeni. Untungnya
Wisanggeni yang mulai kalut tetap tidak menyadari dan tidak
terlampau memperhatikan masalah tersebut. Baru ketika
dalam pertengahan penggunaan ilmu ini dia mulai
menyadarinya, dan karena itulah diapun akhirnya
memantapkan hari untuk meningkat dengan menggunakan
ilmu Kip Kip Seng Thian (Setingkat Demi Setingkat Naik Ke
Langit) untuk meraih kemenangan. Sayangnya dia seperti lupa
satu hal, bahwa mereka berdua sebagai satu perguruan
menguasai atau sudah berada ditahapan Deo Mone Woro
Mone Penynyi. Sebuah tahapan mujijat yang rahasianya
sudah mereka berdua salami dengan gaya dan cara masing-
masing.
Adalah Nenggala yang menyerapinya dalam arahan dan
asuhan Kolomoto Ti Lou sang penciptanya, sementara

Tarian Liar Naga Sakti I 2703


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Wisanggeni memahaminya dari 3 helai lembar curiannya.


Yakni dari kitab catatan Kolomoto Ti Lou gurunya yang 3
lembar terakhir dicurinya. Tahapan tersebut adalah tahapan
“semi mistis”, dimana gerak tubuh dan keinginan hati
menyatu, sehingga gangguan kekuatan sihir tidak akan
berpengaruh atas seseorang. Nenggala dan juga Kiang Ceng
Liong yang bahkan sudah menguasainya terlebih dahulu,
sudah menapaki dan memasuki tahapan tertinggi di fase Deo
Mone Woro Mone Penynyi (penjelasan Ilmu ini sudah
dilakukan di Bagian II, Kisah Para Naga di Pusaran Badai).
Melihat dirinya diserang dan selalu kehilangan moment untuk
menyerang balik dengan gencar, Nenggala sadar bahwa
dirinya kembali diserang oleh kekuatan sihir dari paman
gurunya. Dia memang tahu paman gurunya ini memang lihay
dan banyak belajar sihir dari rekannya Naga Pattynam asal
Thian Tok.
Pada tahap inilah akhirnya Nenggala mulai memadukan
gerak dan hatinya dan lebih meningkatkan kekuatan
konsentrasi dan kekuatan batinnya. Sampai akhirnya setelah
menerima serangan berkali-kali dari Wisanggeni yang telah
menggunakan ilmu mujijatnya Kip Kip Seng Thian, diapun
sudah sangat siap. Ketiga serangan mujijat terakhir dari
Wisanggeni memang sudah menggunakan kekuatan mujijat
yang kental ilmu sihir. Dan pada akhirnya ketika Nenggala
merasa sudah waktunya, diapun menyatu dengan gerak, hati,
konsentrasi, kemauan dan bahkan dengan alam sekitarnya
sekalipun. Tahapan ini adalah tahapan setengah mistis dan
luar biasa dari ilmu perguruannya dan membutnya tidak takut
dengan serangan ilmu sihir sehebat apapun. Karena di tahap

Tarian Liar Naga Sakti I 2704


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Deo Mone Woro Mone Penynyi, kekuatan fisik, psikhis,


kemauan dan konsentrasi menjadi menyatu atau disatukan,
dan karena itu, Nenggala tidak lagi perlu menggunakan mata
untuk melihat arah semua serangan lawan. Dia lebih
mengandalkan kepekaan hati dan konsentrasi.
Pada saat bersamaan, melalui cara berbeda Wisanggeni
juga mencapai titik yang sama dan tetap mempertahankan
dan berganti-ganti menyerang dengan Hian Goan Sin Tjiang
dan Kip Kip Seng Thian. Kedua ilmu tersebut masih tetap
mujijat meskipun berkurangnya pengaruh hawa sihir yang
mendukung tentu mengurangi kehebatannya, terutama Kip
Kip Seng Thian yang penuh hawa berbahaya. Tetapi, sebelum
memasuki tahap “semi mistis” itu, Nenggala sudah melihat
dan menyadari kehebatan Kip Kip Seng Thian itu. Ilmu
kombinasi kekuatan tenaga dalam mujijat dengan kekuatan
sihir yang sangat kuat luar biasa. Wisanggeni mempelajari dan
menguasai ilmu tersebut dalam kerjasamanya dengan
Lamkiong Sek dan Naga Pattynam, persekutuan segi tiga yang
menguntungkan mereka semua. Dan memang ilmu tersebut
hebat luar biasa, apalagi jika dilakukan dan didorong dengan
kekuatan sihir gabungan mereka.
Menyadari hal tersebut, Nenggala memutuskan
menggunakan ilmu kebanggaannya yang lain, Thian San Hui
Liong Kiam Hoat (Ilmu Pedang Naga Terbang Thian San Pay).
Dia sebenarnya memiliki Sam Kiam It Hui Cah yun (3 Pedang
Sekali Terbang Menembus Awan), warisan Durganini yang
mengembalikannya kepada Nenggala. Karena pedang itu
dulunya adalah hadiah Kakek Dewa Pedang kepada
kekasihnya di Thian Tok yang juga menjadi guru Durganini.

Tarian Liar Naga Sakti I 2705


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kini, pedang itu kembali di tangan murid Kakek Dewa Pedang,


Nenggala. Tetapi, Nenggala kurang enak hati
menggunakannya karena lawan memang tidak bersenjata.
Karena itu, dengan terpaksa dia menyerang dengan kekuatan
hawa pedangnya dan lebih dari cukup untuk menahan dan
membuat Wisanggeni kerepotan untuk terus menyerangnya.
Pertempuran sekali ini sudah dalam tahap sangat
menentukan. Dan kelihatannya Nenggala meski banyak
bergerak menangkis pukulan-pukulan lawan dengan kekuatan
tangan pedangnya, tetapi mulai lebih menguasai arena.
Wisanggeni yang tidak mampu menguasai keadaan dalam
semua tahapan pertarungan, pada akhirnya kehilangan
kesabaran dan memilih menentukan nasib dan
pertarungannya dalam kekuatan jurus pamungkas yang
disusunnya perlahan-lahan. Tanpa dia mengetahui jika
Nenggala masih menyiapkan kejutan yang luar biasa baginya.
Sebanyak 3 kali dan sebanyak 3 jurus berturut-turut
dilepaskannya untuk mempersiapkan jurus pamungkasnya
guna sampai pada penyelesaian atau penentuan akhir; Diawali
dengan jurus Hong-hwie-lu-coan (Bukit melingkar jalan
berputar), ketika dengan setengah berputar dia mengerahkan
kekuatan luar biasa untuk mencegat semua jalan mundur
Nenggala, kemudian dilanjutkan dengan Jurus Liu-an-hoa-
beng (Pepohonan gelap bunga terang). Jurus kedua memang
untuk menyudutkan Nenggala yang dilanjutkan dengan Jurus
Gwat-beng-seng-see (Bulan terang bintang jarang). Jurus
terakhir adalah untuk menyudutkan atau memojokkan
Nenggala agar benar-benar pada posisi yang tepat dan
menguntungkan baginya melapaskan seluruh kekuatan

Tarian Liar Naga Sakti I 2706


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tenaganya dalam jurus terakhir sesuai rancangannya sejak


awal, yaitu jurus Lui-tong-ban-bu (Halilintar menggoyangkan
selaksa benda).
Dicecar sedemikian, Nenggala mulai merasa jika
Wisanggeni sedang menyiapkan sesuatu yang sangat
berbahaya baginya. Tetapi justru dengan sengaja dia
membiarkan dirinya dipojokkan sambil diapun menyiapkan
rangkaian jurus menentukan untuk menyelesaikan
pertandingan. Ilmu pamungkasnya Hui Liong Hun Kong Ciang
Hoat (Ilmu Naga Terbang Pemisah Cahaya), disiapkannya
sambil mengikuti kemauan Wisanggeni untuk terus menerus
memojokkannya. Harus diketahui, dalam pertempuran
normal, kekuatan atau daya kekuatan Kip Kip Seng Thian jauh
lebih luar biasa karena didorong oleh hawa mujijat, hawa sihir
dan hawa iweekang gabungan. Tetapi, bertarung seperti
Nenggala dan Wisanggeni yang dalam tahapan semi mistis,
daya dorong tambahannya tidak ikut memberikan dukungan
sebagaimana pertarungan normal, sehingga hanya hawa
iweekang gabungan yang turut menopangnya ilmu tersebut.
Tetapi, meskipun demikian, kondisi itupun sudah teramat luar
biasa akibatnya. Dan benar saja, Wisanggeni tiba-tiba menjerit
hebat, dia sudah memulainya:
“Hiayaaaaaaaaa ………. “
Jurus Lui Tong Ban Bu (Halilintar Menggoyang Selaksa
Benda) dilepaskannya dengan pengerahan seantero
kekuatannya, termasuk tenaga gabungan yang mengendap
dalam dirinya. Akibatnya memang luar biasa, tubuh Nenggala
sampai bergoyang-goyang meskipun tidak sampai
mendorongnya mundur jauh kebelakang. Sebaliknya, dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 2707


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

gerak jurus Ban-li-insan (Awan gunung tampak selaksa li)


dilanjutkan dengan jurus Ya-canpat-hong (Bertarung malam
dari delapan penjuru bertarung) dan diakhiri dengan jurus
Hong-hwie-lu-coan (Bukit melingkar jalan berputar) dia
berbalik mencecar Wisanggeni yang belum mampu kokoh
karena melepas tenaga sepenuhnya. Pada saat jurus pertama,
Nenggala menggetarkan 3 sinar pedang mematikan yang
digetarkannya untuk menahan serangan keras Wisanggeni;
Berhasil dengan itu, getaran 3 hawa pedang lainnya
digerakkannya dan mengejar Wisanggeni dari delapan
penjuru dengan kecepatan maksimal. Dan paling akhir, diapun
menggetarkan 4 hawa pedang, dengan sisa kekuatan untuk
menahan serangan terakhir Kip Kip Seng Thian ………..
Wisanggeni yang sudah senang karena mendesak dan
memojokkan Nenggala tidak menyangka jika Nenggala
memiliki ilmu mujijat lainnya yang sangat berbahaya. Bukan,
bukan sangat berbahaya, tetapi terlampau mujijat untuk
dengan cepat disadarinya bagaimana melawan atau
memunahkannya. Dengan tergopoh-gopoh dia memajukan
diri untuk memperpendek jarak, satu-satunya cara karena
jangkauan hawa pedang yang justru semakin mematikan jika
dia mencoba menjauh dan menjaga jarak. Tetapi sebagai
akibatnya, dia justru terkurung 3 hawa pedang yang mujijat
dari Nenggala yang terus menyerang dari 8 penjuru. Cepat dia
menyadari bahaya sudah berada di depan mata, maka
Wisanggeni akhirnya memilih melanjutkan serangan jurus
terakhirnya yang ditahan oleh kekuatan hawa pelindung
badan terakhir Nenggala. Tetapi pada saat setelah dia
melontarkan serangan terakhirnya, tiba-tiba terdengar

Tarian Liar Naga Sakti I 2708


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lentikan suara sebanyak empat kali, suara bagaikan pisau atau


benda tajam mengenai gumpalan daging hewan atau
manusia:
“Cresssssss ……. cressssss …….. cressssss ……. cresssss ……”
“Dukkkkkkkkkkk …..”
Dan setelahnya tidak lagi terdengar ada suara
pertempuran, tidak terdengar nada jerit kesakitan dan tidak
terdengar teriakan. Setelahnya semua sepi dan sunyi, semua
orang masih terkesima dengan apa yang baru mereka
saksikan. Nenggala perlahan batuk batuk kecil dan darah
meleleh dari bibirnya, tetapi kelihatannya lukanya tidaklah
seberapa. Dengan tersenyum dia mengangguk kepada Kiang
Ceng Liong yang turut mengangguk kearahnya sambil berkata:
‘Kionghi Paman Nenggala ….. “
“Terima kasih Ceng Liong, tugas perguruanku sudah
selesai ……” sambil berkata demikian Nenggala mendekati
tubuh Wisanggeni yang kepala bagian atasnya terlihat setitik
darah, bagian badannya juga, bagian perut dan lengannya
terpisah seakan disayat benda yang sangat tajam. Nenggala
meraba-raba tubuh Wisanggeni dan kemudian menemukan 3
helai kertas disana, mengambilnya dan kemudian menyimpan
di sakunya. Setelah itu diapun memberi hormat kepada jasad
Wisanggeni, dan pada akhirnya berdiri dan memandang Tocu
Lam Hay yang segera mengangguk kepadanya. Selesai ……..
diapun menemui istrinya Kiang Li Hwa yang menyambutnya
dengan senyum dan sinar mata bangga ………

Tarian Liar Naga Sakti I 2709


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tengah keduanya saling memberi selamat dan saling


memberi dorongan dan dukungan sebagai suami istri,
Nenggala dan Li Hwa, Ceng Liong sudah kembali berada di
tengah lapangan dan berkata:
“Menyesal sekali cuwi sekalian, dua babak yang berlalu
baik Naga Pattynam maupun Wisanggeni yang sudah puluhan
tahun menghadirkan bala di Tionggoan gagal melalui ujian
untuk pergi dari Lam Hay Bun dengan selamat. Kami
persilahkan jika masih ada yang akan berusaha pergi dari sini
atau memberi diri untuk kami hukum atas semua perbuatan
kalian yang mengacau di Tionggoan …….”
Tidak ada yang bersuara, suasana hening. Tetapi tidak
seterusnya. Karena beberapa ketika kemudian terlihat dua
orang melangkah maju dan seorang darinya yang ternyata
Mahendra sudah berkata:
“Kami berdua tidak ingin dihukum tanpa melawan. Tetapi,
kamipun tidak akan mundur dari perbuatan kami selama ini,
karena itu siapkan lawan bagi kami Anak Muda ….”
“Baik ……..” Ceng Liong menjawab singkat dan terlihat
menengok ke belakang menilai dan berpikir siapa yang akan
maju. Akhirnya dia memutuskan sendiri:
“Lan Moi, jatuhkan hukuman kepada mereka. Cukup
dengan memunahkan ilmu silat mereka dan tidak perlu
membunuh mereka berdua ……”
“Hmmmm sombong, tetapi terima kasih atas kebaikanmu
untuk tidak mengeluarkan perintah membunuh kami Anak

Tarian Liar Naga Sakti I 2710


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

muda … tetapi, kami jika mungkin akan membunuh orang


yang akan menghukum kami di tempat ini …..”
“Tidak apa, tidak apa. Mahendra dan engkau Gayatri ……..
asalkan kalian berdua orang tua mampu, silahkan lakukan
……”
Sesosok tubuh melayang dengan demikian ringannya,
bahkan ketika melayang turun dengan sengaja Mei Lan
memamerkan kemampuan ginkangnya yang luar biasa dan
memang istimewa itu. Dia turun dengan perlahan, sesuatu
yang nyaris mustahil dilakukan tokoh silat dengan ginkang
hebat sekalipun. Hal ini membuat Mahendra dan Gayatri
sampai terdiam, keduanya tahu betul bahwa jalan mereka
keluar hanya mungkin dengan ilmu sihir. Karena dengan ilmu
silat, mereka sadar sulit untuk menandingi dan mengalahkan
Mei Lan. Singkatnya, Liang Mei Lan adalah lawan yang
terlampau tangguh bagi mereka berdua pada saat sekarang.
“Mari jiwi locianpwee, kalian berdua berani mengacau di
Thian Liong Pay, mengacau di Lembah Pualam Hijau dan juga
di Bu Tong, Siauw Lim dan Kaypang. Bahkan ikut membantai
para pendekar yang ingin mengejar ke Lam Hay Bun ini ………
kalian boleh menyangkal, tetapi aku tahu siapa yang
melakukan pembunuhan itu ….. mari, kalian berdua sudah
saatnya bertanggungjawab …..”
Tetapi dalam gebrakan-gebrakan awal saja Mahendra dan
Gayatri sudah mengerti jika tingkat kepandaian mereka
sekarang sudah jauh tertinggal melawan Liang Mei Lan. Untuk
kekuatan tenaga sinkang dengan bergabung mungkin masih
bisa nempil, tetapi untuk kemampuan ginkang adalah

Tarian Liar Naga Sakti I 2711


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mustahil. Bahkan bergabungpun mereka berdua tetap sudah


bukan tandingan Mei Lan lagi, kecuali dengan ilmu sihir.
Karena itu, dengan segera mereka berdua jatuh di bawah
angina serangan mei Lan dan bahkan terdesak mundur terus
menerus. Tetapi, ibarat semut yang jika disakiti tetap akan
menggigit, begitu juga mereka berdua, tetap saja berusaha.
Benar, keduanya memang adalah petarung yang sudah
memiliki jam terbang puluhan tahun berelana di Thian Tok
dan Tionggoan, karena itu meski sudah jatuh di bawah angin,
keduanya tetap berusaha keras untuk melakukan perlawanan.
Dan mereka paham, dalam hal ilmu kesaktian dan ginkang
mereka sama sekali bukan lagi tandingan Mei Lan. Tetapi,
mereka memiliki keahlian lain yang belum tentu kalah.
“Hahahahahahaha, engkau sudah lelah Nona ……. Lebih
baik menyerahlah …..” Keduanya jika bergabung memang luar
biasa. Apalagi kekuatan sihir mereka memang hebat. Meski
sudah bersiap sejak awalpun, Liang Mei Lan masih tetap
tergetar hebat. Tetapi, akan menyesal dia menjadi murid
salah satu dari 4 Manusia Dewa Tionggoan jika jatuh hanya
dengan serangan sihir seperti itu, meski yang melepasnya
adalah ahli dari Thian Tok yang bergabung.
“Hmmmmmm, sungguh menggemaskan …….” Sambil
membentak demikian, tiba-tiba Mei Lan bergerak dengan
kecepatan tinggi dan mencecar keduanya dengan serangan
telapak tangan yang sangat berbahaya dan gencar. Ban Hud
Ciang, inilah resep paling jitu dalam melawan kekuatan sihir.
Karena tenaga sinkang dan getaran yang keluar dari
penggunaan ilmu ini memiliki kemampuan mujijat untuk
menghalau seluruh kekuatan sihir yang dikerahkan lawan.

Tarian Liar Naga Sakti I 2712


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pilihan Mei Lan ini segera membuatnya berpikir untuk


secepatnya saja menyelesaikan pertarungan. Bukan apa,
selain dia memendam rasa murka kepada dua orang ini yang
menyusup dan menyerang Lembah Pualam Hijau milik
suaminya, diapun masih murka karena keduanya ikut
melakukan kisruh di Bu Tong Pay yang berujung pada
kematian Ciangbundjin Bu Tong Pay. Karena itu, Mei Lan
berpikir untuk menyelesaikan mereka dengan cepat.
Benar saja, dengan ilmu Ban Hud Ciang ini Mei Lan
dengan cepat kembali mendesak Gayatri dan Mahendra
hingga keduanya tak sanggup lagi melakukan perlawanan
lebih jauh dan menyandarkan diri pada ginkang mereka yang
bergerak licin bagai ular. Tetapi Mei Lan yang sudah
berketetapan hati, dengan cepat bergerak dalam 2 ilmu
berbeda untuk cepat menyelesaikan mereka berdua: Pertama
dia menggunakan Ciat Lip jiu yang mengantarkan tenaga
Mahendra untuk bentrok dengan tenaga Gayatri. Dan ketika
keduanya masih kebingungan karena bentrok sendiri, Mei Lan
yang sebenarnya sudah siap menghadiahkan kematian kepada
keduanya tiba-tiba teringat pesan Ceng Liong: “musnahkan
kepandaian mereka ….”. Mengingat pesan suaminya yang
menjadi pemimpin di pertarungan tersebut, Liang Mei Lan
merubah gerakan dan jurusnya dan mengurangi banyak
kekuatannya. Dia mencoba gerakan dari ilmu Ban Can Hud
Teng (Laksaan Lampu Budha Menyala) dalam jurus
pertamanya Jurus Sian-li-coan-ciam (Dewi Menusukan Jarum).
Dua kali jemarinya menotok dengan telak di dada masing-
masing lawannya, Mahedra dan Gayatri. Keduanya dengan
cepat meloncat mundur dan merasa senang karena meski

Tarian Liar Naga Sakti I 2713


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tertotok tetapi tidak merasa ada sesuatu yang berubah dalam


tubuh keduanya, bahkan masih mampu meloncat mundur ke
belakang. Tetapi, baru saja Mahendra ingin berkata sesuatu,
tiba-tiba dia mendengar Gayatri mendesah lesu:
“Uchhhhhhhhhh ……..” dan ketika memandangnya, dia
terkejut karena sinar mata Gayatri terlihat lesu dan tak
bercahaya. Dan pada saat bersamaan, diapun merasakan
dadanya seperti tertusuk ribuan jarum tetapi hanya sesaat
rasa sakitnya, karena kemudian dia merasa tubuhnya menjadi
lemas dan tenaganya buyar. Diapun mengeluh persis seperti
Gayatri:
‘Accchhhhhhhhh ……” dan keduanya saling pandang
dengan pahit karena sadar mereka sudah kehilangan tenaga
dalam dan otomatis semua ilmu silatnya. Mahendra
memandang Mei Lan dan Ceng Liong sambil menggeram:
“Akan tiba saatnya suatu saat kalian berdua merasakan
kepahitan yang sama dengan kami berdua hari ini ……… aku
berdoa suatu saat akan menyaksikannya …….” Sambil berkata
demikian Mahendra dan Gayatri berlalu dari lapangan itu.
Mereka masih sempat mendengar Ceng Liong berkata:
“Lamkiong Tocu, Aku memohon kemurahan hatimu untuk
sekiranya dapat memerintahkan anak buah Lam Hay Bun agar
bisa mengantarkan mereka berdua berlayar pulang ke
Tionggoan ….”
“Akan kami kerjakan Duta Agung …….”
“Terima kasih Lamkiong Tocu …….. “

Tarian Liar Naga Sakti I 2714


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan setelah giliran Mahendra dan Gayatri, Ceng Liong


memandang sisa gerombolan Thian Liong Pang yang masih
tersisa. Mereka yang jahat adalah Bu Hok Lokoay, Hiong Say
Tiang Pek San, Janaswamy dan Ciu Lam Hok. Masih ada
Chandra Gupta dan Kiang Hauw Lam, tetapi khusus untuk
Chandra Gupta, Ceng Liong sudah mendengar bahwa anak
muda itu tidak pernah melibatkan diri dalam kejahatan sisa
rombongan Thian Liong Pang tersebut. Dan untuk Kiang Hauw
Lam, Ceng Liong sudah memutuskan untuk menyelesaikan
urusan itu sendiri, karena memang Hauw Lam beribukan
Lamkiong Li Cu dan berayahkan anggota Lembah Pualam
Hijau. Kiang Ceng Liong sudah mampu menaksir dan menilai
kemampuan Janaswamy, Ciu Lam Hok serta Bu Hok Lokoay
dan Hiong Say. Karena itu diapun berkata:
“Bu Hok Lokoay dan engkau Hiong Say, kalian berdua
kuberi kesempatan untuk maju berbarengan. Atau jika tidak,
silahkan memunahkan kepandaian kalian sendiri dan
kemudian pergi dari tempat ini …….”
“Hmmmmm, engkau sungguh sombong sejak dahulu anak
muda. Baiklah, kami berdua akan meminta pengajaranmu
……..” Bu Hok Lokoay sudah melangkah maju yang kemudian
diikuti oleh Hiong Say si Singa Jantan.
“Song hengte, adalah tugasmu untuk memberikan
pengajaran kepada kedua orang tua ini. Engkau bisa
memunahkan kepandaian mereka atau jika sulit, apapun
tidakan atau hukumanmu berarti mewakili kita semua ……”
“Baik Duta Agung …….”

Tarian Liar Naga Sakti I 2715


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sekali ini Ceng Liong memilih Kwi Song dan bukannya Kwi
Beng atau Thian Ki Hwesio. Hal ini disebabkan setelah menjadi
Hwesio, Kwi Beng atau namanya kini adalah Thian Ki Hwesio
sudah jauh lebih lembut dan welas asih. Dia memastikan
Thian Ki Hwesio tidak akan menurunkan tangan keras kepada
kedua orang kakek yang tidak kalah jahatnya dengan para
pentolan lainnya yang sudah terhukum. Dan dia mengerti
dengan pilihan itu, karenanya meminta Kwi Song jauh lebih
realistis. Dan Kwi Song menyambut dengan gembira dan
segera maju ke arena.
Sebagaimana Mei Lan, Kwi Song juga tidak ingin berlama-
lama. Meski sebetulnya Hiong Say dan Bu Hok Lokoay berdua
hanya setingkat kemampuannya dibawah Naga Pattynam dan
Wisanggeni, tetapi melihat nasib keempat kawan mereka
sebelumnya, membuat nyali mereka sudah sangat jauh
menurun. Apalagi, jika Mahendra, Gayatri, Wisanggeni dan
Naga Pattynam, masih bisa mempertahankan posisi mereka
dengan kekuatan sihir. Tetapi Bu Hok Lokoay dan Hiong Say
tidak memiliki kemampuan sihir yang memadai, tetapi
teramat mengandalkan ilmu silat mereka.
Menghadapi Kwi Song yang langsung menyerang dengan
Tay Lo Kim Kong Sin Ciang dan pengerahan Bu Siang Ceng Khi
(Hawa Sakti Pelindung Badan), masih memberi celah dan
nafas bagi keduanya. Tetapi, ketika dengan cepat dan sebat
Kwi Song mengganti atau bergantian menyerang dengan ilmu
yang berbeda yakni juga menyisipkan Pek In Ciang (Pukulan
Awan Putih) yang mujijat dan juga ilmu jemari saktinya Kim
Kong Ci (Jari Arhat), membuat keduanya tersentak dan cepat
mulai terdesak mundur. Ditambah dengan nyali yang memang

Tarian Liar Naga Sakti I 2716


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sudah ciut terlebih dahulu, membuat posisi mereka justru


semakin tersudut.
Hiong Say Tiang Pek San bersilat dengan serius dan
menggunakan ilmu andalannya, yaitu Mo Beng Kun (Ilmu
Pukulan Malaikat Sakti), yang diimbangi dan didukung oleh Bu
Hok Lokoay dengan Ilmu Mo Hwe Kang (Ilmu Api Iblis).
Kombinasi ini untuk melawan tokoh-tokoh kelas satu
sangatlah ampuh dan mematikan, tetapi menghadapi tokoh
sekelas Kwi Song menjadi macet dan tidak jalan. Karena
dengan variasi ilmu-ilmu tingkat tinggi dan mujijat dari Siauw
Lim Sie dengan mudah saja Kwi Song memporak porandakan
penyerangan dan pertahanan kedua kakek tua renta namun
licik tersebut. Bahkan dengan gerakan-gerakan berbahaya dari
Kim Kong Ci dan juga disambung dengan Pek In Ciang, sudah
menghalau dan memandulkan semua serangan kedua kakek
licik itu. Dan bahkan langsung menyerang balik dan membuat
keduanya pontang-panting untuk menyelamatkan diri.
Keduanya memang sempat mengerahkan ilmu simpanan
masing-masing, yakni Cak Hun Ciu (Tangan Penusuk Roh) milik
Hiong Say dan Hek Hong Im Kang milik Bu Hok Lokoay. Kedua
ilmu jahat itupun bukan olah-olah hebatnya, tetapi
menghadapi kombinasi ilmu yang bervariasi dan dikuasai
secara sempurna oleh Kwi Song dengan mudah menghalau
dan kembali membuat kedua kakek itu pontang-panting untuk
menyelamatkan diri mereka. Terlihat sekali jika keduanya
memang menyerang dengan setengah hati dan lebih
menitikberatkan kepada pertahanan. Padahal, Kwi Song
sebetulnya memberi mereka peluang untuk sering
menyerang, tapi dengan nyali dan moral bertanding yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2717


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sudah runtuh sejak awal, keduanya lebih banyak menunggu


dan bertahan dengan tidak serius melakukan penyerangan.
Kwi Song sebetulnya ingin memberi mereka peluang
menyerang karena dia ingin melatih ilmu-ilmu barunya. Tapi
apa lacur, keduanya sudah ketakutan terlebih dahulu. Karena
itu, bagaimana bisa Kwi Song melatih 4 ilmu terakhirnya? Baik
yang dititipkan sesepuh Siauw Lim Sie, maupun yang
dilatihnya bersama kakaknya dan juga ilmu terakhir yang
dilatihkan oleh Nenek Kwan Cu. Sama sekali dia tidak melihat
ada desakan yang cukup berarti dan membuatnya mesti
memeras keringat. “Jelas mereka berdua sudah ketakutan ….”
pikir Kwi Song melihat gelagat bertarung keduanya yang tidak
beres dan sering menunggu. Keadaan ini membuat rasa
murka dan keinginan membunuh Kwi Song padam. Tetapi,
betapapun dia tetap haru menghukum kedua orang yang
sudah banyak melakukan kejahatan ini.
Karena tidak melihat adanya ancaman berarti dan
ketakutan yang sudah melanda kedua kakek itu, akhirnya Kwi
Song memutuskan untuk mengakhiri pertarungan tersebut
secepatnya. Tetapi sebelumnya, dia ingin mencoba salah satu
ilmu barunya, yakni Thian Lo Ci (Ilmu Jemari Langit). Dan
menunggu ketika Bu Hok Lokoay bergerak menyerang dan
diikuti oleh Hiong Say, Kwi Songpun mengambil keputusan
cepat dengan bergerak secepat kilat. Pukulan Hiong Say
dipentalkannya dengan Pek In Ciang dan tidak mendatangkan
pengaruh apa-apa baginya karena sudah terlindung sinking
mujijat dan awan putih khikhangnya. Dan pada saat lain,
diapun memukul mundur Bu Hok Lokoay yang menyerbunya
dengan takut-takut dan dengan pukulan “setengah berani”.

Tarian Liar Naga Sakti I 2718


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Maka ketika keduanya tergetar mundur, Kwi Song dengan


cepat menggetarkan jemari saktinya dalam gerak jurus song-
liong-pocu (sepasang naga melibat tiang). Mundurnya kedua
lawannya memang cukup cepat, tetapi sayang totokan jari
langitnya bergerak lebih cepat lagi dan hanya terdengar
benturan kecil namun keduanya menjerit keras dan sadar
sepenuhnya akan apa yang sudah menimpa mereka. Karena
rasa sakit sejenak yang mereka rasakan diikuti dengan
hilangnya sumber dan pusat kekuatan sakti mereka ……
“Acccchhhhhhhhhhhhhhhh …… engkau …… engkau
sungguh kejam anak muda ….” ringis Bu Hok Lokoay dengan
nada suara biasa, kehilangan wibawa karena landas
kekuatannya sudah lenyap. Sementara Hiong Say hanya
menunduk sedih dan tidak sanggup berkata apa-apa, dia sadar
seperti juga Bu Hok Lokoay bahwa waktu dan kesempatan
mereka sudah berlalu. Mereka sudah berubah menjadi
manusia biasa kembali, mereka kehilangan kepandaian dalam
waktu teramat singkat.
Dan seperti juga kawan-kawan mereka yang lain,
keduanya dipersilahkan untuk berlayar meninggalkan Lam Hay
Bun dan tidak akan diganggu. Dan keduanya berjalan
menggelosoh meninggalkan tempat tersebut diikuti pandang
mata kasihan dari banyak orang karena melihat kedua orang
kakek tua yang berjalan pergi dengan kehilangan segala-
galanya. Pergi dengan kepala tunduk. Kalah.
“Janaswamy dan engkau Ciu Lam Hok, diantara tokoh
yang melahirkan kerusuhan di Tionggoan, boleh dikata kalian
adalah yang termuda. Tetapi, juga yang paling licik dan tidak
tahu malu. Hari ini, kalian berdua kuberi kesempatan untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 2719


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membela diri dan berusaha memperoleh kebebasan kalian.


Kalian berdua boleh menentukan kebebasan jika berhasil
melewati sahabat kami Liang Tek Hoat ……..”
Sekejap Janaswamy dan Ciu Lam Hok tertegun
mendengar keputusan Ceng Liong. Tetapi, tidak lama
kemudian terbersit harapan di wajah mereka berdua karena
mereka juga diberi kesempatan untuk maju berdua melawan
Tek Hoat. Jika satu lawan satu, Janaswamy sendiri merasa
masih belum ungkulan melawannya, apalagi Ciu Lam Hok.
Tetapi, jika mereka bisa saling mengisi, maka kemungkinan
untuk keluar dengan selamat masih ada. Berpikir demikian
keduanya saling pandang dan kemudian sama –sama
mengangguk. Sepakat untuk maju menentukan nasib mereka
bersama-sama. Pertempuran berikutnya dengan demikian
adalah Tek Hoat yang akan berusaha untuk menghukum Ciu
Lam Hok yang memang jahat dan bejat berpasangan dengan
Janaswamy yang sedikit “gila”.
Begitu melangkah maju, Tek Hoat sadar jika dia beroleh
lawan yang lumayan berat dibandingkan dengan Mei Lan dan
Kwi Song yang dengan cepat menundukkan lawan lawan
mereka meskipun lawan mereka terdiri dari dua orang. Tetapi
tentu saja Liang Tek Hoat tidaklah takut, apalagi menjadi
khawatir. Dia sudah pernah bertarung dengan banyak tokoh
hebat dan bahkan pernah juga melawan seorang Janaswamy
di Thian Liong Pang, juga beberapa kali adu kekuatan di
beberapa tempat terpisah. Dia juga sudah mengetahui
kemampuan Ciu Lam Hok yang bukan saja gila perempuan
tetapi juga memang jahat dan licik dan dia sangat membenci
pemuda licik dan gemar pipi licin itu. Karena itu, sedikit

Tarian Liar Naga Sakti I 2720


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

banyak Liang Tek Hoat sudah mampu mengukur sejauh mana


kombinasi keduanya dalam pertarungan. Dan berbeda dengan
Mahendra + Gayatri maka Ciu Lam Hok dengan Janaswamy
tidak memiliki kemampuan untuk saling dukung dan slaing
melengkapi. Sehingga, teorinya, lebih mudah menghadapi
kedua anak muda yang berbeda ilmu ini.
Dan begitulah cara Tek Hoat menghadapi mereka. Dengan
menggunakan ilmunya Sin Liong Cap Pik Ciang (Delapan Belas
Pukulan Naga Sakti), dia mendesak kedua lawannya. Tetapi,
berbeda dengan lawan-lawan Kwi Song dan Mei Lan dimana
mereka sudah patah arang terlebih dahulu, kali ini Janaswamy
justru sebaliknya. Tokoh ini memang sangat sulit ditebak dan
semakin lama semakin kelihatan jika dia memiliki jiwa yang
terlampau rapuh dan gamang, sekaligus gila. Gampang hanyut
emosinya dan terkesan “romantis“ sekaligus garang dalam
waktu sepersekian detik. Otaknya jarang digunakan, lebih
sering digunakan dan dimanfaatkan orang lain, tetapi sangat
tidak perdulian dengan sekelilingnya. Keadaan ini semakin
parah ketika dia memperoleh didikan langsung dari
Wisanggeni dan Naga Pattynam, bahkan memperkuatnya
dengan tenaga gabungan karena kedua tokoh tua itu merasa
semakin tua dan semakin sulit mempertahankan kekuatan
puncaknya. Repotnya, Janaswamy di waktu lain terlihat sangat
perhatian sangat pintar dan cepat menyerap, tetapi pada saat
berikutnya bisa berubah menjadi sangat tolol. Tetapi,
kemampuannya sudah meningkat sangat jauh. Bahkan sudah
lama melampaui Bu Hok dan Hiong Say ....... cuma, rapuh dan
tidak fokus saja yang membuatnya menggemaskan bagi
kawan-kawannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 2721


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Menghadapi Tek Hoat, Janaswamy hanya senyum-senyum


dan tidak terlihat takut ataupun keder. Dia menyambut
pukulan Tek Hoat dengan Ilmu Silat Ular Dewa dan Tarian Sihir
Ular Dewa yang merupakan pelajaran-pelajaran dasar ilmu
silatnya. Dan hebatnya, dia bisa meladeni kemampuan Tek
Hoat dan membentur pukulan Tek Hoat tanpa rasa takut
meskipun masih tetap kalah seusap. Untungnya, posisi yang
jelek dan kekurangannya dapat ditutupi oleh Ciu Lam Hok
yang bersilat dengan ilmu Mo Beng Kun (Ilmu Pu-kulan
Malaikat Sakti) dan Siang Tok Swa (Tangan Racun Harum).
Dengan cara demikian, Ciu Lam Hok memanfaatkan
Janaswamy didepannya dan dia mendukung dan mengisi
kekurangan pemuda Thian Tok tersebut. Berbeda dengan
Janswamy, Ciu Lam Hok sebetulnya cerdas dan cerdik, tetapi
hatinya culas dan jahat, apalagi melihat perempuan. Karena
itu, meski sinkangnya tidak istimewa, tetapi serapan ilmu-ilmu
tokoh hebat yang diiikutinya cukup banyak.
Tek Hoat dengan cepat menyadari cara cerdik yang
ditempuh Lam Hok. Dan dengan cepat melihat betapa cerdik
dan liciknya Lam Hok yang menggunakan Janaswamy sebagai
tameng dan sesekali terlibat dalam pertempuran jika
Janaswamy kelihatan mulai terdesak. Karena itu, Tek Hoat
justru mulai merancang strategi untuk menjebak dan melibas
Lam Hok terlebih dahulu sebelum menyelesaikan Janaswamy.
Dia berketetapan untuk menghancurkan Lam Hok terlebih
dahulu karena dia tahu tokoh ini sangat licik dan berbahaya.
Sementara Janaswamy lebih karena “kurang waras” dan tidak
terlampau jahat seperti Ciu Lam Hok. Berpikir demikian, Tek
Hoat mulai bergerak cepat dengan ginkang Tian-liong-kia-ka’

Tarian Liar Naga Sakti I 2722


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

(naga langit menggerakkan kakinya) yang mendukung


serangannya dengan cepat dan berpindah-pindah tempat juga
dengan sama cepat dan tetap kokoh. Untuk menjebak Lam
Hok dia sengaja berkonsentrasi dan menujukan semu
serangannya kepada Janaswamy. Tetapi, Janaswamy
sendiripun memang bukan pendekar muda sembarangan, dia
bergerak, menangkis dan memukul dengan tidak takut dan
tidak cemas sedikitpun. Dan keadaan ini membuat Tek Hoat
tersenyum dalam hati, karena Ciu Lam Hok terlihat mulai
terlena dan mengganggap dia bukan target utama Tek Hoat.
Bahkan ketika Tek Hoat menambah dengan gerakan-
gerakan (bukan dengan tongkat) Tah Kauw Pang Hoat, Lam
Hok semakin melayang dan merasa aman. Dia benar-benar
menempatkan Janaswamy didepannya menjadi tameng dan
sesekali mendesak Tek Hoat dengan ilmunya Mo Beng Kun.
Dan Tek Hoat memutuskan untuk menyerang habis
Janaswamy dengan Sin Liong Cap Pik Ciang (Delapan Belas
Pukulan Naga Sakti) secara lengkap dan menganggap Ciu Lam
Hok tidak ada. Akibatnya memang luar biasa, Janaswamy
dengan cepat mengimbanginya dan mau tidak mau mengganti
ilmunya untuk meladeni dengan sesekali membalas serangan
Tek Hoat. Sampai 3 ilmu andalannya habis untuk
membendung serangan keras, cepat dan bergelombang yang
dilayangkan Tek Hoat: Ilmu Silat Ular Dewa - Tarian Sihir Ular
Dewa dan juga Hui Sian Coa Pat Poh (Delapan Langkah Ular
Dewa Terbang).
Dengan ilmu-ilmunya ini, Janaswamy mampu meski lebih
didesak Tek Hoat namun memberi perlawanan yang cukup
ketat. Yang celaka adalah Lam Hok, karena melihat dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2723


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menduga Janaswamy akan menjadi sasaran utama Tek Hoat,


sudah terlena dan bersiap dengan kedua ilmunya sejak awal.
Padahal, pada saat-saat menjelang jurus terakhir dari Sin
Liong Cap Pik Ciang, dia sudah menyiapkan sergapan
berbahaya. Ini dilakukannya dengan menyiapkan tangan
kosongnya yang nantinya berisi penuh hawa pedang
berbahaya dari Ilmu Toa Hong Kiam Sut yang memungkinkan
lengannya penuh dengan hawa pedang. Dan itu memang yang
dilakukannya, di awali dengan menyerang habis dalam
gerakan jurus Ciu siu gan Siu (tukang kayu menebang pohon);
Tek Hoat menerjang Janaswamy dalam jurus terakhir ilmunya.
Begitu Janaswamy terdorong mundur karena pukulan
tersebut, Lam Hok segera tampil untuk menghalau serangan
lanjutan Tek Hoat dengan jurus Lik pit mong hou (membacok
keras harimau buas); Tek Hoat sadar jika jurus tersebut hanya
untuk menghalaunya karena memang Lam Hok tidak berniat
bertempur terlampau jauh.
Menyadari hal tersebut, Tek Hoat bergerak cepat untuk
melibasnya dalam gerak kilat, mumpung Janaswamy sedang
terdorong mundur, diapun menggerakkan tubuh dengan jurus
Huan si cian ciau (membalikkan badan membabat ular); Dia
tidak menangkis serangan Lam Hok tetapi justru membalikkan
badan untuk membabat Lam Hok hingga terjerumus ke
depan. Dalam kondisi yang siap tidak siap dan mau tidak mau,
Lam Hok melangkah hingga 2 langkah ke depan, dan pada saat
tersebut Tek Hoat sudah menyergapnya dengan jurus Oh hou
pu yo (harimau lapar menerkam domba) dimana lengan-
lengannya penuh dengan hawa pedang. Tetapi, Lam Hok
masih tetap berusaha untuk menghindar dengan jurus

Tarian Liar Naga Sakti I 2724


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

gerakan Peng sah lok eng (burung manyar melayang dipasir);


Tetapi Tek Hoat sudah mengantisipasi kemana arah gerakan
Lam Hok, karena itu dengan lebih cepat lagi dia menyergap
dengan jurus Yu ma hun tiong (kuda liar membelah hulu); Dan
sekali ini Lam Hok mau tidak mau harus menangkis, tetapi
hanya satu pukulan dari Tek Hoat yang dapat ditangkisnya
karena pukulan lain mengenai tubuhnya dengan telak. Dan
tanpa ampun, terdengar jeritan ngeri yang keluar dari
mulutnya, tanda jika dia terkena telak pukulan Tek Hoat.
Tetapi Tek Hoat tidak mau terlampau mengurusi Lam Hok lagi,
karena begitu menghajar Lam Hok, dengan cepat dia kembali
bersilat, dan sekali ini dia mulai berkonsentrasi menaklukkan
Janaswamy yang terkejut melihat Lam Hok jatuh.
Meski terkejut, tetapi Janaswamy tidaklah takut untuk
melanjutkan pertarungan. Bukan apa, karena seperti
disebutkan didepan, Pemuda Thian Tok ini memang rada-rada
“kurang waras” dan selalu membawa maunya sendiri. Bahkan
tokoh-tokoh yang mengajar dan mendidiknyapun sampai
geleng kepala dengan keadaan Janaswamy. Begitupun, dia
memang memiliki kemampuan dan keistimewaan tersendiri,
yakni mamu memainkan ilmu yang diajarkan meski dia
bersikap dan bersifat ugal-ugalan. Tetapi, sekarang dia
menghadapi Tek Hoat yang sudah mulai bersilat dengan Hang
Liong Sip Pat Tjiang yang dirangkai dan dilepaskannya
perlahan namun secara berurutan. Apa yang ada di benak Tek
Hoat saat itu adalah, dia ingin menguji dalam pertarungan
sebuah ilmu yang diperasnya habis bersama Ceng Liong yang
bernama Sam Ciang To Liong Hui Khong (Tiga Pukulan Tangan
Udara Kosong Menaklukkan Naga); Sebuah Ilmu yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2725


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

landasnya dia buat sendiri dan ditelaah bersama Ceng Liong


sebagai saripati penyerangan bergelombang dari Hang Liong
Sip Pat Tjiang.
Dia hanya tahu dan paham bahwa akibatnya luar biasa,
karena hamburan tenaga keras dan panasnya sudah jauh
meningkat sejak menelan pil mujijat hadiah sahabatnya dari
Istana. Pil yang tanpa disadarinya meleburkan hawa katak
mujijat yang dicekokkan suhunya Kiong Siang Han pada masa
kecilnya. Dan dengan membaurnya kekuatan tersebut, Tek
Hoat merasakan perubahan luar biasa dan kemajuan yang
juga luar biasa dalam kekuatan sinkangnya. Kondisi yang
membuatnya terkejut sekaligus gembira bukan buatan. Hal
inilah yang ingin dia buktikan pada saat itu, apakah benar
formula mengerucutkan 3 serangan luar biasa Hang Liong Sip
Pat Tjiang akan mujarab ataukah tidak. Dia sungguh tidak tahu
dan sangat ingin tahu.
Dengan tanpa memperdulikan Ilmu apa yang digunakan
Janaswamy, yang padahalnya sudah memainkan Kip Kip Seng
Thian yang magis dan luar biasa itu, Tek Hoat terus dan terus
menerjang dengan Hang Liong Sip Pat Tjiang: Jurus Pertama
Khang Liong Yu Hwie (naga menggerung menyesal), Jurus
Kedua Kian Liong Cai Tian (Naga Tampak Di Sawah), Jurus
ketiga Sin Liong Seng Thian (Naga Sakti Meluncur Ke Langit)
dan jurus keempat Sin Liong Pa Bwee,– Naga Sakti
Menggoyangkan Ekor); Secara berturut-turut dia mencecar
Janaswamy dan membuat Janaswamy keteteran namun masih
sanggup memberikan perlawanan. Tetapi yang pasti, posisinya
lebih banyak terdesak ketimbang menyerang. Dan diapun
merasakan betapa kuat dan betapa hebatnya lontaran

Tarian Liar Naga Sakti I 2726


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kekuatan Tek Hoat ketika menyerbu dan mencecarnya dengan


serangan bergelombang.
Pada saat selesai melontarkan gelombang jurus serangan
pertama, Tek Hoat akhirnya memutuskan untuk
menggunakan jurus pertama dari 3 Jurus serangan yang
sebagian besar dia ciptakan sendiri yakni: Jurus Pertama jurus
Ha Liong Ciang Houw (mengandalkan Naga menaklukan
Harimau);

Episode 50: Pibu 10 Tahunan (1)


Yang tidak disangka Tek Hoat adalah, ilmu tersebut
menunjukkan daya serang yang berlipa-lipat dan melontarkan
tubuh Janaswamy sampai 4-5 meter ke belakang. Begitu
Janaswamy melihat bahwa jalan keluarnya tidak ada lagi
setelah 4 jurus beruntun dari Hang Liong Sip Pat Tjiang; dan
bahkan sudah disusul lagi dengan jurus Ha Liong Ciang Houw
(mengandalkan Naga menaklukan Harimau) yang bahkan jauh
berlipat daya gempur dan kekuatannya, diapun merasa tidak
memiliki jalan lain lagi selain apa boleh buat, harus
membentur menangkis dan sekaligus menggempur pukulan
tersebut. Pilihan apa boleh buat baik untuk sekedar
mengurangi kerugian diri sendiri ataupun mengurangi
parahnya luka yang mungkin dialaminya.
“Duk …… duk ……. duk …..”
Dan pada benturan yang ketiga, dia tidak memiliki cukup
tenaga lagi mengimbangi Tek Hoat. Karena itu, benturan
ketiga segera diikuti dengan teriakan ngerinya ketika

Tarian Liar Naga Sakti I 2727


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tubuhnya terlontar hebat ke belakang akibat hebatnya dan


kuatnya daya gempur dan daya gedor pukulan Tek Hoat:
”Aaaaachhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh ......”
Dia terlontar jauh, terhuyung-huyung dan akhirnya jatuh
terduduk kurang lebih 4 sampai 5 meter ke belakang. Dari
mulutnya terlihat darah mengalir, tetapi kelihatannya meski
kalah tetapi dia mengalami luka yang tidak separah luka yang
dialami Ciu Lam Hok. Tetapi sudah jelas dia kalah dan lukanya
meski tidak separah Ciu Lam Hok, tetapi sudah tidak
memungkinkan untuk bertarung lebih jauh lagi. Diapun duduk
dan nampak sudah tidak berniat untuk melanjutkan
pertempuran.
Melihat keadaan keduanya, keadaan baik Ciu Lam Hok
yang menderita luka yang amat parah maupun juga keadaan
Janaswamy yang juga terluka, Kiang Ceng Liong segera masuk
ke lapangan. Ada beberapa saat dia mengamati keadaan
keduanya dan setelah mengamati dengan cermat, diapun
kemudian berkata:
”Demi keselamatan kalian berdua, dan karena biang
keladi dari semua kekisruhan ini bukan kalian yang masih
muda ini, maka atas nama kawan-kawan dari Tionggoan, kami
ingin memberi kesempatan kepada kalian berdua.
Kesempatan itu kuberikan dengan catatan, yakni agar kalian
berdua memohon ampun dan sekaligus juga berjanji tidak
akan lagi melakukan kejahatan-kejahatan di Tionggoan seperti
yang sudah terjadi sebelum-sebelumnya. Tetapi, semua kami
serahkan kepada kalian berdua, kami semua tidak akan
memaksa ......”

Tarian Liar Naga Sakti I 2728


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kata-kata dan kalimat Kiang Ceng Liong itu langsung


diiyakan dan didukung oleh Thian Ki Hwesio yang dengan
cepat berkata sambil memuji Budha:
”Amitabha ....... sungguh tepat, sungguh tepat ..... siancay,
siancay .....”
Tetapi, ada juga beberapa orang yang kurang begitu
setuju dengan tawaran pengampunan Ceng Liong. Tetapi tidak
cukup berani untuk mengutarakannya keluar, karena
memang, bukan Lam Hok dan Janaswamy yang menjadi biang
kerok kerusuhan yang lama terjadi di Tionggoan. Sementara
pada saat itu, Lam Hok sudah mulai sadar kembali. Diapun
masih sempat mendengar pengampunan dan syarat yang
diajukan Ceng Liong tadi, yakni yang penting meminta
pengampunan dan berjanji untuk tidak kembali melakukan
kejahatan di Tionggoan. Ciu Lam Hok yang culas dan
memikirkan sendiri keselamatannya, sudah dengan cepat
menerima baik kesempatan itu. Dan meskipun kondisinya
jauh lebih parah daripada Janaswamy, tetapi dengan
mengeraskan hati dia justru mendahului Janaswamy untuk
berkata sambil duduk terlebih dahulu, karena memang masih
belum sanggup untuk berdiri:
”Siauwte Ciu Lam Hok mengaku melakukan kedosaan
besar di Tionggoan, namun demikian siauwte dengan
kerendahan hati memohon pengampunan kepada Duta Agung
Kiang Ceng Liong. Untuk selanjutnya siauwte berjanji tidak
akan lagi melakukan kejahatan selama hidup siauwte .......”
”Lam Hok, bukan kepadaku engkau meminta
pengampunan, tetapi kepada seluruh tokoh dan perguruan di

Tarian Liar Naga Sakti I 2729


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tionggoan yang hadir saat ini ....” tukas Ceng Liong cepat
karena melihat betapa culas dan liciknya Lam Hok
memanfaatkan syarat pengampunan yang dikemukakannya
nanti. Dalam hati Ceng Liong sebenarnya merasa was-was
dengan tokoh yang satu ini, terutama pada masa depan nanti.
”Bukan tidak mungkin dia akan kembali mengacau di
Tionggoan kelak ....” pikirnya. Tetapi, keputusan sudah
dikemukakannya dan disetujui banyak pihak.
”Baik Duta Agung .... siauwte Ciu Lam Hok memohon
pengampunan kepada cuwi sekalian atas semua salah dan
kejahatan yang kulakukan sebelum-sebelumnya. Dan
sekaligus siauwte juga berjanji untuk tidak akan melakukan
kejahatan-kejahatan lagi di Tionggoan setelah hari ini ......”
”Hmmmm, mulutmu memang manis dan licik, sayang
Ceng Liong koko sudah terlanjur memberikan pengampunan
kepadamu .......... lebih baik engkau cepat berlalu dan benar
tidak lagi berbuat khianat di Tionggoan .....” berkata Giok Lian
yang memandang marah dan jijik kepada Lam Hok, demikian
juga Kiang Li Hwa.
”Amitabha, .... jika memang masih memungkinkan, adalah
jauh lebih baik kita memberih sesama kita kesempatan untuk
kembali Nona .....” berkata Thian Ki Hwesio sambil
memandang Siangkoan Giok Lian.
”Baik ..... baik ... lebih baik engkau cepat berlalu Lam Hok,
sebelum pikiran pengampunan kami berubah lagi .....”
Tetapi Ciu Lam Hok tetap tidak bisa berlalu, karena
kondisinya terlampau payah untuk berlalu. Dia memandang
Janaswamy yang masih bisa berdiri, tetapi si pemuda Thian

Tarian Liar Naga Sakti I 2730


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tok tenang-tenang saja. Karena penasaran diapun berkata


kepada Janaswamy:
”Apakah engkau tidak ingin berlalu dari sini .....”?
”Ingin, hahahahahaha, tapi biar kulakukan sendiri ......”
”Cayhe Janaswamy bersedia bertanggungjawab atas
semua kesalahan selama ini. Meskipun bukan cayhe yang
menyebabkannya. Jika memang Cuwi sekalian merasa cayhe
merupakan dalang dan pelaksana semua kejahatan itu,
silahkan menghukumku. Tapi, selama ini tidak ada kejahatan
serius yang cayhe lakukan, karena itu tidak ada permohonan
maaf dan ampun yang dapat kuajukan ......”
Ceng Liong berpikir sejenak. Terutama karena memang
benar, sejauh ini Janaswamy adalah orang yang gampang
disuruh dan terlampau sering dimanfaatkan kelompoknya.
Bahkan siapa yang dekat dengannya, bergaul cukup erat
dengannya, dapat saja memberinya perintah atau
memanfaatkannya dengan mudah. Karena itu, setelah
berpikir demikian, akhirnya Ceng Liongpun berkata kepada
Janaswamy:
”Baiklah Janaswamy, aku melepaskan engkau. Tetapi, jika
dalam kesempatan lain engkau tetap berkomplot melakukan
atau membantu kejahatan di Tionggoan, kali itu aku tidak
akan mengampunimu lagi ........ engkau boleh berlalu ....”
”Baik, Duta Agung, tentu saja peringatanmu akan kucatat.
Akan kucatat sebaik-baiknya dan semoga kita bertemu
kembali suatu saat ............ ”

Tarian Liar Naga Sakti I 2731


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Waktu terus bergulir dan ketika Janaswamy dan Lam Hok


berlalu hari mulai menjelang sore, bahkan terus matahari
bergulir semakin ke barat. Sebentar lagi malam akan
menjelang datang. Tetapi, Ceng Liong masih harus
menyelesaikan dua persoalan. Dan soal pertama akan cepat
diselesaikannya:
”Saudara Chandra Gupta, terima kasih atas beberapa
informasimu mengenai kejahatan gerombolan ini. Sampai
sejauh ini engkau banyak memberi kami informasi mengenai
mereka, karena itu biarlah urusanmu memasuki Tionggoan
kita selesaikan pada 2-3 hari kedepan. Kurasa Thian Ki Hwesio
akan dengan senang hati menemanimu bermain dan adu
kesaktian sebagaimana dilakukan oleh pendahulu-pendahulu
kita. Biarlah kumintakan kesediaan Tocu Lam Hay Bun untuk
memindahkanmu di kamar tamu selaku salah satu peserta
Pibu 10 Tahunan .......”
”Terima kasih Duta Agung .....”
”Duta Agung .......”? terdengar suara kaget dari Lamkiong
Sian Li dan juga beberapa wajah yang terlihat kaget dengan
kalimat-kalimat Ceng Liong mengenai Chandra Gupta yang
sungguh mereka tidak sangka.
”Cuwi sekalian, Tocu Lam Hay Bun, meskipun saudara
Chandra Gupta tidak pernah bersuara hari ini, tetapi dalam
banyak kesempatan aku tahu benar jika dia selalu membantu
kita, membantuku dengan mengirimkan informasi-informasi
tentang kejahatan dan rencana kejahatan para perusuh Thian
Liong Pang yang untungnya sudah berakhir pada hari ini di
Lam Hay Bun. Baik sebelum di markas Kaypang, maupun

Tarian Liar Naga Sakti I 2732


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ketika menghadapi para Pendekar yang berniat menyeberang


atau berlayar menyerang ke Lam Hay Bun ini. Bahkan ketika
memasuki Lam Hay Bun, saudara Chandra Gupta juga selalu
terus menerus memperingatkan kita semua. Dan juga,
menurut almarhum Suhu, Kiang Sin Liong, Locianpwee Gamal
Singh tidak akan mungkin mengirim seorang wakil yang tidak
berkepribadian untuk menghadapi Pertemuan 10 tahunan
.......”
”Engkau terlampau memuji Duta Agung ....” Chandra
Gupta berkata, merasa tersanjung dengan kepercayaan Ceng
Liong. Tetapi kalimat dan tindak-tanduknya memang benar
menunjukkan dirinya seorang pendekar sejati, dan baru hari
ini semua dapat melihat dan memahaminya secara lebih jelas.
”Baiklah cuwi sekalian, bagaimanapun kita masih memiliki
urusan terakhir. Sejujurnya, aku berharap ini akan menjadi
tugas yang terakhir karena harus menyelesaikan bukan hanya
urusan Tionggoan, tetapi juga urusan Lam Hay Bun dan
terutama urusan kami dari Lembah Pualam Hijau. Seluruh
perguruan di Tionggoan guncang oleh terbunuhnya ratusan
pendekar dari banyak perguruan oleh seorang tokoh yang
masih merupakan keturunan langsung Lembah Pualam Hijau.
Syukurlah hari ini, setelah mengejar siang dan malam boleh
ditemukan di Lam Hay Bun dan dapat kita tangani sekaligus
dengan mereka yang sudah lama menghadirkan bencana di
Tionggoan. Saudara Kiang Hauw Lam, kami memberikan
kesempatan kepadamu untuk mengajukan pembelaan diri
atau apapun yang ingin engkau kemukakan pada hari ini .....”
Mendengar namanya disebut, Hauw Lam yang sejak tadi
mengurusi ibunya dengan ditemani Kiang Li Hwa dan juga Cui

Tarian Liar Naga Sakti I 2733


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Giok Lie tersentak. Tetapi, ketika mendengar apa maksud dari


kalimat yang dikemukakan Ceng Liong, dia menjadi tenang
kembali. Bahkan dari wajahnya tidak terlihat sedikitpun rasa
panik ataupun rasa gelisah ketika menjadi ”pesakitan” alias
orang yang tertuuh. Jelas sekali dia sangat siap menghadapi
kejadian hari itu, dan ditunjukkannya dengan ketenangan dan
wibawa yang memang memancar dari gerak gerik maupun
dari seri wajahnya. Dibawah tatapan tegang banyak orang,
dengan tenang dia berdiri dan melangkah dua tiga langkah ke
depan untuk kemudian berkata:
”Hmmmmm, Duta Agung, kutegaskan hari ini, bahwa
tidak ada satu kalimatpun yang akan kuajukan sebagai
pembelaan atas semua yang sudah terjadi dan semua yang
kulakukan. Kutegaskan, semua yang engkau kemukakan,
semua insiden pembunuhan dan pembantaian itu memang
kulakukan, dan itu sama sekali bukan karena didesak atau
dianjurkan ataupun dipaksa oleh orang lain. Aku
melakukannya sendiri dan sudah jelas juga akan
mempertanggungjawabkannya sendiri. Jangan takut, tidak
ada orang lain yang terlibat dan membantuku ......”
Luar biasa. Semua orang tidak terkecuali memandang
tidak percaya dengan kalimat yang baru saja diucapkan Kiang
Hauw Lam. Bahkan tokoh-tokoh tua sekaliber Kwan Cu dari
Pulau Awan Putih maupun Lamkiong Bouw yang adalah kakek
luarnya, sampai melongo. Kaget dan kagum. Mereka tidak
menyembunyikan kekaguman ketika bersama-sama
menyaksikan bagaimana kedua tokoh muda hebat itu saling
beradu argumentasi. Dan keduanya melakukannya dengan
ketenangan dan dengan sikap yang nyata memancarkan

Tarian Liar Naga Sakti I 2734


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

wibawa dan pesona yang luar biasa, berbeda dengan tokoh


lain sebelumnya. Keadaan yang luar biasa tersebut sampai
membuat seorang tokoh sekaliber Lamkiong Bouw berdesis
rawan:
”Hauw Lam ....... accccchhhhh, cucuku .....” desisnya yang
dapat didengar Kwan Cu yang memandangnya dengan
pandangan mata penuh kasih, penuh kehangatan dan seakan
ingin membagi duka Lamkiong Bouw dengannya.
Tetapi, mereka tidak mungkin lama-lama seperti itu.
Apalagi karena kembali harus mengikuti percakapan di arena,
ketika terdengar Kiang ceng Liong sudah kembali berkata
dengan nada yang sama:
”Apakah engkau tidak akan memberikan penjelasan
mengapa engkau melakukan demikian banyak pembunuhan
saudara Kiang Hauw Lam?, Mungkin bukan pembelaan dirimu,
tetapi semacam penjelasan bagi banyak orang yang penasaran
dan selalu bertanya-tanya mengapa engkau melakukannya
....”?
Lamkiong Bouw terpana, jelas sekali dia merasa jika Ceng
Liong memang sedang memberi angin kepada Kiang Hauw
Lam, cucu luarnya sebagai tokoh Lam Hay Bun (tetapi juga
Paman Ceng Liong sendiri) dan diapun perlahan memang
menyayangkan perbuatan cucunya ini yang dalam
pendengarannya demikian buasnya. Anak dari Lamkiong Li Cu
yang diwaktu kecil justru adalah putri kebanggaannya. Bukan
hanya Lamkiong Bouw yang berpikiran ”menyayangkan”,
tetapi ada begitu banyak tokoh lainnya merasakan hal yang
sama.

Tarian Liar Naga Sakti I 2735


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Duta Agung, tidak ada yang dapat kukatakan kepadamu


dan kepada orang lain. Apa yang kulakukan, tidak dapat dan
tidak akan kutarik kembali meskipun sangat ingin aku
menghapusnya dan menganggapnya tidak pernah ada. Karena
tidaklah pernah sebelumnya aku punya mimpi untuk
membantai demikian banyak manusia. Tetapi, saat ini sudah
kulakukan dan tidak akan mungkin kuingkari lagi. Siapapun
memang berhak untuk menagihnya kepadaku, baik perguruan
maupun keluarga para korban pembunuhanku itu, dan aku
tidak akan mundur .......”
”Kiang Hauw Lam koko, mengapa ...... mengapa engkau
tidak berusaha untuk lebih menjelaskan jika .......”
”Giok Lie, engkau tidak perlu bicara dalam pertemuan
seperti ini, dan siapapun dia, kularang untuk berkata-kata
untukku atau atas namaku. Atau berusaha membelaku
sekalian ....... sekali lagi, jangan ikut campur ....”
Giok Lie yang mencoba untuk ikut berbicara terdiam
ketika belum selesai dia berbicara Kiang Hauw Lam sudah
memotongnya. Otomatis dia terdiam dan membiarkan Kiang
Li Hwa memeluk pundaknya tanda simpati. Dan kepada Li
Hwa inilah Giok Lie kemudian mengisahkan apa yang dia tahu
sebagaimana dikisahkan Hauw Lam kepadanya, dan
bagaimana dia berkali-kali menolong Hauw Lam yang dalam
keadaan kelebihan hawa dan tidak sanggup mengontrol diri
dan emosinya.
Pada saat itu, Li Hwa yang juga ingin mengajukan
pembelaan untuk Kiang Hauw Lam, justru terdiam ketika
Hauw Lam berkata-kata tegas seperti tadi. Apalagi, Kiang

Tarian Liar Naga Sakti I 2736


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hauw Lam kakaknya itu, juga sempat melirik kepadanya dan


memberi isyarat untuk tidak ikut campur. Karena itu, Kiang Li
Hwapun akhirnya berdiam diri sambil berusaha untuk
menghibur Cui Giok Lie.
”Kiang Hauw Lam, jika memang demikian, bagaimana
engkau bertanggungjawab atas semua pembunuhan dan
pembantaian di Tionggoan itu ......”? bertanya Kiang Ceng
Liong yang beberapa kali memberi peluang bagi Hauw Lam
untuk mengisahkan mengapa dia melakukan semua
pembunuhan itu. Tetapi repotnya, nampaknya Hauw Lam
sama sekali tidak ingin membuka persoalan tersebut dan tidak
ingin membela dirinya. Repot karena sebetulnya, baik Giok Lie
maupun Ceng Liong hanya tahu jika Kiang Hauw Lam
kelebihan hawa, hawa yang berlebihan malah, tetapi mereka
sama sekali kurang paham mengapa dan bagaimana proses
dia kelebihan hawa yang membuatnya kehilangan kontrol diri.
”Aku akan menghadapinya sendirian. Siapa yang merasa
terganggu boleh datang mencariku dan aku akan menghadapi
apapun yang diinginkannya .....”
”Kiang Hauw Lam, engkau tahu belaka, bahwa adalah
tugas Lembah Pualam Hijau untuk berdiri atas nama mereka
semua .....”
Kiang Ceng Liong tidak melanjutkannya, tetapi dia paham
semua orang paham, sebagaimana biasanya adalah Duta
Agung Lembah Pualam Hijau yang akan bertindak untuk dan
atas nama semua pihak untuk menagihkan kepada siapa yang
berbuat dosa besar. Dan dia juga paham, Kiang Hauw Lam
pasti mengerti soal itu:

Tarian Liar Naga Sakti I 2737


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Duta Agung, aku sangat mengerti soal itu. Akupun


mengerti, engkau pasti suatu saat akan datang kepadaku
untuk menagih semua hutang pembalasan banyak orang dan
banyak perguruan Tionggoan yang anggotanya terbunuh di
tanganku. Juga mengatasnamakan keluarga korban yang
banyak tebrunuh ditanganku itu. Tetapi, aku ingin
menegaskan, aku mengakui semua perbuatanku dan siap
menanggung semua resiko dari perbuatanku tersebut .......”
”Tidakkah engkau melihat jalan lain dengan menyebutkan
alasanmu dan kemudian kita bisa secara bersama-sama
berusaha untuk mencari jalan keluar yang lain Kiang Hauw
Lam ? dan bukannya berkeras dengan pendirianmu dan tidak
memberikan penjelasan apa dan mengapa dan membuat
buntu percakapan kita .....”
”Engkau terlampau mengada-ada Duta Agung, sudah
terlampau jelas bahwa aku melakukan pembunuhan dan
pembantaian. Tidak mungkin ada jalan lain selain engkau
menagih semua hutang itu kepadaku ...... jangan takut, aku
tidak akan melarikan diri. Sejak dulu aku tidak pernah ingin
lari ......”
Semakin lama semua orang merasa semakin aneh dengan
percakapan di arena. Tidak. Tak ada seorangpun yang tidak
murka dan penasaran dengan pembantaian yang sudah
dilakukan Hauw Lam. Tetapi, mereka semakin lama semakin
curiga, mengapa Hauw Lam melakukannya? Terlebih karena
mereka tidak melihat adanya tanda-tanda dan sikap sombong,
licik dan gemar membunuh dalam diri Hauw Lam. Bahkan dia
secara jantan mengakui semua kesalahannya dan siap
bertanggungjawab, tidak mencoba berbohong atau mencari-

Tarian Liar Naga Sakti I 2738


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

cari alasan. Merekapun semakin memahami sikap Kiang Ceng


Liong yang memberinya peluang untuk menceritakan
alasannya, mana tahu hukumannya dapat diringankan ....?
Keanehan lain adalah, si pelaku pembunuhan dan
pembantaian dengan gagah berani mengakui perbuatannya
tanpa menyembunyikan atau tanpa berusaha membela diri.
Melainkan menyerahkan kepada mereka semua untuk
menagih atau membalas atas semua yang dilakukannya.
Sementara pihak penuntut, justru berkali-kali bertindak lunak
dan lembek untuk memberi kesempatan kepada si pelaku
pembunuhan untuk membela diri dengan menjelaskan
mengapa dia melakukannya, serta alasannya. Sungguh aneh,
tetapi demikian keadaan yang mereka ikuti.
”Aku masih berpikir kita dapat mencari jalan keluar yang
lain jika engkau mengisahkan mengapa engkau melakukannya
Hauw Lam .......”?
”Duta Agung, janganlah bertindak berlebihan. Engkau
mestinya memperlakukan aku sebagaimana memperlakukan
kawan-kawanku yang lain, termasuk bagaimana engkau
memperlakukan ibuku. Kejahatanku sudah jelas dan sudah
kuakui, semestinya engkau cepat memutuskan bagaimana
menyelesaikannya dan bukannya mencari-cari cara dan jalan
lain yang membuatmu terlihat bodoh dan pilih kasih. Jangan
meperlakukan aku berbeda karena aku masih bermarga
KIANG dan berasal dari Lembah Pualam Hijau, bertindaklah
jantan dan bijaksana ....”
Hebat kata-kata Hauw Lam. Sampai-sampai bukan Ceng
Liong yang tersinggung, tetapi teman-temannya, termasuk

Tarian Liar Naga Sakti I 2739


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Liang Tek Hoat dan Siangkoan Giok Lian. Terutama karena


mereka belum memahami mengapa Hauw Lam melakukan
serangkaian pembunuhan dan pembantaian di Tionggoan
tersebut. Tetapi, pada saat itu, Ceng Liong memang benar
terpukul pusat harga dirinya. Dia terlampau memberi angin
dan terlampau berat sebelah dan memperlakukan Hauw Lam
terlalu istimewa. Dimana wibawanya? Apakah karena Hauw
Lam juga bermarga KIANG dan berasal dari Lembah Pualam
Hijau sehingga dia terkesan begitu lunak memperlakukannya?
Dan benar, beberapa tokoh mulai berpikir demikian
menyaksikan perdebatan mereka. Adalah benar, Kiang Ceng
Liong paham Kiang Hauw Lam sedang memancingnya untuk
bertindak tegas karena itu menyangkut wibawa dan nama
besar Lembah Pualam Hijau, dimana Hauw Lam sendiri adalah
bagian darinya. Marga KIANG juga melekat dinamanya. Tetapi,
sebetulnya, didalam hati Ceng Liong sendiri, dia sedang
mengingat janji kepada pamannya. Karena dia sudah berjanji
kepada Paman kakeknya, yaitu Kiang Tek Hong untuk
berusaha menangani dan mengembalikan Hauw Lam pulang
ke Lembah Pualam Hijau. Telrihat, naga-naganya, upaya itu
akan sangat sulit dilakukan.
”Engkau benar Hauw Lam, aku harus bertindak untuk dan
atas nama Lembah Pualam Hijau dan demi kebenaran dan
keadilan di dunia persilatan Tionggoan. Aku sudah berjanji
kepada ayahmu, sudah berusaha meyakinkan diriku cukup
dengan menghukum ibumu; Aku berusaha membawamu
kembali ke Lembah Pualam Hijau, dan dengan demikian juga
tidak menyinggung rasa sayang kakek luarmu kepadaku.
Tetapi, panggilan untuk bersikap adil kepada ratusan orang

Tarian Liar Naga Sakti I 2740


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang engkau bunuh tetaplah harus kutegakkan. Benar, engkau


benar Hauw Lam ......”
”Karena itu, engkau harus segera bertindak Duta Agung.
Tetapi, aku ingin memberitahu bahwa akupun sudah
bersumpah, bahwa setelah semua ini, aku tidak akan
menyerah sedemikian mudah meskipun melawan seorang
Duta Agung dari Lembah dimana ayahku berasal. Siapapun
dia, termasuk seorang Duta Agung, dia harus dapat
mengalahkan dan menundukkanku baru semua kuanggap
selesai, jika aku terkalahkan maka semuanya terserah
kepadamu Duta Agung .......”
Hebat, dengan demikian sudah jelas, bahwa keduanya
harus BERTARUNG. Hauw Lam sudah menegaskan, hanya
dengan DITAKLUKKAN atau DIKALAHKAN barulah dia
menyerahkan nasib kepada siapa yang mengalahkannya.
Artinya, CENG LIONG harus mengalahkan dan menaklukkan
HAUW LAM barulah HAUW LAM bersedia takluk dan
mengikuti kehendaknya. APAPUN ITU.
Hauw Lam tidak sadar, bahwa apapun itu, dia akan
memberikan dua rintangan dan masalah besar yang akan
sangat sulit diputuskan CENG LIONG. Pertama, adalah
menaklukkan dan mengalahkan HAUW LAM. Sampai saat itu,
Ceng Liong masih belum memiliki keyakinan bagaimana
MENAKLUKKAN seorang Hauw Lam jika mendengar laporan
Giok Lie. Berbeda jika dia harus menghancurkan Hauw Lam.
Memang benar, untuk menjatuhkan atau membunuh Hauw
Lam, mungkin dia memiliki cukup bekal dan kemampuan,
tetapi untuk menaklukkan seorang Kiang Hauw Lam dengan
keadaannya sekarang? Teramat sulit melakukannya, tetapi

Tarian Liar Naga Sakti I 2741


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tetap harus dilakukan karena TIDAK ADA CARA LAIN. HARUS


dilakukan, dan saat itu juga.
Persoalan kedua yang tidak kurang berat untuk
diputuskan dan dilakukan adalah, jika memang berhasil
menaklukkan KIANG HAUW LAM, bagaimana dia memutuskan
nasib Hauw Lam dibawah tuntutan banyak orang yang
menagih hutang darah kepadanya? Sungguh berat. Apakah
membunuhnya langsung? Atau menyerahkannya kepada
semua orang yang mengejarnya untuk dibunuh? Disinilah
repotnya. Tetapi tetap harus dipikul dan harus dihadapi
seorang Duta Agung. Mengingat semua itu, tiba-tiba Kiang
Ceng Liong merasa teramat nelangsa. Rasanya sudah teramat
lama dia terlibat oleh kisruh berkepanjangan yang melibatkan
Lembah Pualam Hijau darimana dia berasal, dan dia
merindukan masa yang tenang dan damai. Masa yang boleh
dinikmatinya bersama keluarganya tanpa direcoki oleh
persoalan berat yang membuat dia harus berkeputusan yang
menyangkut nyawa orang lain, masih keluarganya pula. Ceng
Liong merasa letih ......... tiba-tiba merasa letih. Dan sedih.
Melihat Ceng Liong terdiam dalam waktu yang lama, dan
terus menerus menimbang apa yang harus segera
dilakukannya, tiba-tiba Hauw Lam berkata:
”Baiklah, jika memang engkau tidak ingin menagih
semuanya sekarang ini, aku akan berlalu sekarang juga Duta
Agung. Aku masih harus mengurusi ibuku yang malang ini,
korban ambisinya, korban cintanya kepada Ayahku. Aku
mohon diri ......” sambil berkata demikian Hauw Lam berbalik
untuk kembali ke tempat ibunya dan seperti katanya tadi akan
segera pergi, entah pergi kemana.

Tarian Liar Naga Sakti I 2742


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, baru saja dia berusaha untuk mengangkat tubuh


ibunya, sementara Ceng Liong sedang termangu-mangu dan
belum tahu apa yang sebaiknya dikerjakannya, tiba-tiba
terdengar suara orang yang membentak Hauw Lam:
”Hauw Lam tahan ........” adalah Tek Hoat dan bahkan juga
Kwi Song ikutan untuk sama-sama maju ke arena menghalangi
kepergian Kiang Hauw Lam. Bukan apa-apa, karena banyak
anak murid baik Kaypang maupun Siauw Lim Sie memang
menjadi korban keganasan Hauw Lam.
Melihat Tek Hoat dan juga Kwi Song sudah berdiri di
arena dan kelihatannya akan berusaha menahan dan
melawannya, Hauw Lam kembali meletakkan tubuh ibunya
yang masih tetap belum sadar sambil berbisik kepada Giok
Lie: ”engkau jaga ibuku Lie moi ......” dan dianggukkan oleh
Giok Lie, dan setelahnya Hauw Lam kembali ke arena. Dan
diapun segera berkata:
”Apakah kalian berdua berkehendak untuk menahan dan
menghukumku di tempat ini ataukah akan maju satu demi
satu .......”?
”Hauw Lam, tidak perlu kami berdua maju bersama,
cukup aku yang akan maju untuk menandingimu dan
menghukummu atas perbuatanmu membunuhi orang-orang
dan murid-murid Kaypang.....” desis Tek Hoat yang masih
penasaran dengan pertarungan mereka terakhir yang tanpa
kesudahan itu.
”Baik jika memang begitu keinginanmu, aku tidak akan
mundur .....”

Tarian Liar Naga Sakti I 2743


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan kini, keduanya saling tatap bagaikan saling mengukur


kekuatan lawan. Posisi keduanya yang saling berhadapan
akhirnya mendapat perhatian semua orang, apalagi karena
Kwi Song sudah mengundurkan diri dan memberikan
kesempatan kepada Tek Hoat untuk menghadapi Hauw Lam.
Keadaan menjadi hening seketika. Malam sudah menjelang
datang dan beberapa orang Lam Hay Bun sedang menyiapkan
”obor” sebagai alat penerangan. Meskipun sebenarnya, baik
Hauw Lam maupun Tek Hoat, sama sekali tidaklah dibutuhkan
alat penerangan ketika mereka bentrok. Keduanya bersiap,
keduanya berkonsentrasi karena maklum menghadapi lawan
yang luar biasa kuatnya. Dan jika dalam pertemuan dan
pertempuran sebelumnya mereka tidak pernah sampai pada
penentuan dan akhirnya, maka kali ini mereka bakal
mempertaruhkan mati dan hidupnya. Dan keduanya
merasakan hal tersebut.
Dan pada akhirnya keduanya bergerak, sama cepatnya
dan sama kokohnya. Hebat, bentrokan pertama keduanya
langsung mengerahkan jurus-jurus dari Ilmu Andalan, dan
dikerahkan dengan kekuatan luar biasa. Jangan dilupakan,
keduanya berbekal ilmu mujijat dari dua pulau rahasia yang
berbeda: Hauw Lam dengan Cit Sat Sin Tjiang Lam Hay Bun
yang malah lebih ampuh dari ibunya dan Tek Hoat yang
berbekal Pek Lek Sin Jiu dari Hwee Liong To. Dan, luar biasa,
bentrokan pertama entah sengaja atau tidak mereka sudah
langsung saling menyerang dengan kekuatan luar biasa.
Terutama Tek Hoat sudah langsung ”meledakkan” suasana
ditempat itu dengan jurus pertama dari pek Lek Sin Jiu sambil
berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 2744


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Kita tentukan secepatnya ..........”


Tetapi, justru sikap dan serangan awalnya itu yang
membuat Hauw Lam naik pitam. Sifat dan sikap emosional
dan penuh tuduhan serta sangat kentara ingin menangkap
dan menghukumnya, berbeda jauh dengan Ceng Liong, sudah
membuat pertimbangan akal sehat Hauw Lam tiba-tiba kabur.
Dan tanpa disadarinya dia telah mengibaskan lengannya
dengan kekuatan luar biasa dalam sebuah jurus dari Ilmu Pek
Pou Sin Kun (Pukulan Sakti Ratusan Langkah). Benturan
pertama memang masih belum berisikan sinkang yang luar
biasa, karena itu yang membuat semua terkejut dan menjadi
mengejutkan adalah suara memekakkan telinga dari Jurus
Pertama Pek Lek Sin Jiu yang dilontarkan Tek Hoat. Dan efek
dari ilmu inilah yang menambah kemurkaan Hauw Lam
sehingga dia tidak lagi mampu mengontrol dirinya dan
langsung menangkis serangan berikut dengan kekuatan luar
biasa:
“Duaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrr ………”
Luar biasa akibatnya, jika benturan pertama Tek Hoat
dalam posisi lebih diuntungkan dengan Hauw Lam sampai
mundur selangkah, maka bentrokan kedua ketika Hauw Lam
dikuasai amarahnya, justru langsung berubah. Tek Hoat
sampai mundur satu langkah sementara Hauw Lam hanya
bergoyang-goyang di tempatnya namun posisinya tetaplah
kokoh. Gambaran awal ini membuat semua orang tersentak,
bahkanpun Tek Hoat terkejut setengah mati karena tidak
menyangka kekuatan Hauw Lam kini sungguh sangat
mengerikan. Bahkan dia yang sudah menyerap keseluruhan
sari pati kodok mujijat dan meminum pil mujijat masih

Tarian Liar Naga Sakti I 2745


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terpukul mundur menahan kekuatan pukulan tangkisan Hauw


Lam. Terkejutlah Tek Hoat, tetapi Hauw Lam juga tergetar luar
biasa. Dikarenakan sengatan panas Pek Lek Sin Jiu, Hauw Lam
terpaksa harus mundur beberapa langkah baru terasa
mendingan. Dan ini membuat kepalanya semakin panas dan
emosinya semakin mendidih. Dan semakin sulit baginya untuk
mengontrol emosinya, mengontrol dirinya sendiri.
Tetapi, benturan yang kedua telah membuyarkan Ceng
Liong dari mimpi buruk dan keraguan serta kegamangannya
untuk bertindak. Ledakan Pek Lek Sin Jiu sudah membuat dia
sadar dan betapa kagetnya dia ketika melihat di arena Hauw
Lam sudah saling bentrok dengan Tek Hoat, dan masih sempat
dilihatnya dengan jelas bagaimana hasilnya. Dia juga melihat
keadaan Kiang Hauw Lam dan segera kaget, jika tidak cepat
bergerak maka akhirnya bisa sangat menggegerkan, bahkan
bisa sangat memilukan. Salah seorang atau keduanya akan
tergeletak mati di lapangan itu. Tidak, dia harus cepat
bertindak. Tetapi sementara itu, Hauw Lam dan Tek Hoat
dengan cepat sudah kembali saling serang, dan sekali ini
untuk berjaga-jaga agar tidak terpukul dan kepanasan, Hauw
Lam mulai menandingi dengan Cit Sat Sin Tjiang. Sementara
Tek Hoat menapak di jurus kedua dari Pek Lek Sin Jiu,
HALILINTAR MENERJANG ANGIN; Dan inilah gerak mujijat dari
dua ilmu yang kini didorong dengan kekuatan mujijat dari
kedua tokoh yang menguasai ilmu tersebut pada tingkat
tertingginya:
Tetapi, kembali kekagetan yang luar biasa menerpa dan
menghinggapi semua tokoh di tempat itu. Ketika sesaat
sebelum kedua pukulan mujijat itu saling bentur dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 2746


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kekuatan hebat, terdengar sebuah suara yang diiringi dengan


melesatnya sesosok tubuh berwarna hijau, CENG LIONG:
“Tek Hoat, tahan ………. “
Sambil berseru demikian, dan ini yang membuat semua
orang terperangah, Ceng Liong berkelabat ke tengah-tengah
dua orang yang sudah saling melepas jurus mautnya dan akan
berbenturan. Tetapi Ceng Liong tidak bertindak setengah-
setengah, dengan kedua lengannya dia bergerak saat dia
tepat berada di tengah diantara Hauw Lam dan Tek Hoat yang
sedang slaing serang dengan hebat; ringan saja, tetapi
kelihatan memancar dari tubuhnya tipis sekali pijar kehijauan;
Lengan kirinya memapak serangan jurus kedua Pek Lek Sin Jiu,
dan terlihat dia amat serius melakukannya, dan dengan
segera terlihat jemarinya bekerja cepat dan ledakan keras
segera terdengar di sisi kanannya, tepat di tempat kosong.
Tempat dimana pukulan yang menyimpang itu menghasilkan
asap dan debu serta batu bagaikan baru saja disambar petir
dan berbau hangus. Sementara lengan yang satunya lagi
bergerak melingkar ketika menerima pukulan Hauw Lam, dan
Nampak sedikit lebih berat, kemudian kembali jemarinya
terlihat seperti menggiring sesuatu dan nyaris bersamaan
terdengar suara:
“Duaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrr …….” Disertai dengan bau
hangus menyengat.
“Blaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr ……..” debu, tanah dan
benda yang terkena beterbangan kemana-mana. Nyaris
bersamaan kedua pukulan berat Tek Hoat dan Hauw Lam
dengan cerdik “dibelokkan” oleh Kiang Ceng Liong, dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2747


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

beberapa yang menyaksikan, seperti Mei Lan, sudah mengerti


apa yang dikerjakan suaminya, demikian juga Giok Lian dan
Nenggala serta Li Hwa. Tek Hoat, juga sadar apa yang
dikerjakan Ceng Liong, tetapi tidak sempat lagi menarik
tenaganya, seperti juga Hauw Lam.
Kejadian yang singkat, cepat dan sekejapan mata ini
menggegerkan banyak orang. Bahkan Kwan Siok Bu langsung
berdecak kagum sambil berpikir: “Sampai dimana kehebatan
Duta Agung ini ……? Bahkan Cit Sat Sin Tjiang yang dilepas
Hauw Lam, masih dua kali lebih kuat dari Li Cu sebelumnya
……. Luar biasa …….”. Dan sementara itu, tokoh lain yang
menyaksikan, seperti Kwan Cu dan Lamkiong Bouw benar-
benar terpana dengan pameran luar bisa yang dilakukan Ceng
Liong secara reflex begitu mengetahui Tek Hoat dan Hauw
Lam sudah bertarung. Bukannya mengkhawatirkan Tek Hoat
atau Hauw Lam, tetapi bagi Ceng Liong, urusan Hauw Lam
harus dia sendiri yang menanganinya. Selain karena pesan
Paman kakeknya, juga karena dia yang diberi beban dan
kepercayaan sebagai Duta Agung. Sekaligus sebagai Bengcu
Tionggoan untuk atas nama perguruan dan para pendekar
Tionggoan menyelesaikan kasus yang ditimbulkan oleh Kiang
hauw Lam.
Memang, tadinya Ceng Liong tertegun dan sempat agak
ragu. Berkecamuk perang batin dalam dadanya, karena jika
dia maju, maka dia harus menyelesaikan tugas berat itu
dengan menghukum Hauw Lam. Dan itu bukan perkara
mudah, meski dia tidak ragu bahwa dia memiliki kesanggupan
melakukannya, tetapi untuk menahan hidup-hidup dia tidak
berkeyakinan. Persoalannya adalah, bagaimanapun Kiang

Tarian Liar Naga Sakti I 2748


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hauw Lam adalah warganya dari Lembah Pualam Hijau, dan


juga cucu dari tokoh sepuh Lam Hay Bun, yakni Lamkiong
Bouw yang berada disitu. Bagaimana dia bisa tega
melakukannya? Betapa nelangsa dia karena betapapun dia
mesti melakukannya, meski untuk itu dia akan menyesalinya
dalam waktu panjang. Tetapi, ketertegunan dan
pertimbangan panjangnya runtuh ketika dia melihat Liang Tek
Hoat sudah mengambil tempatnya. Dan dia tidak
mengijinkannya:
“Hoat te ……….. Ini adalah urusan kami dari Lembah
Pualam Hijau, juga tugas seorang dan Duta Agung, engkau
mundurlah …….” dan ketika Ceng Liong sudah maju untuk
menggantikannya, Liang Tek Hoat tidak lagi berkeras. Dengan
mengangguk sambil mengundurkan diri, secara ringkas dan
singkat diapun berkata:
“Baiklah …….”
Tetapi, Hauw Lam yang sudah tidak mampu mengontrol
dirinya tidak lagi pilih lawan. Entah Tek Hoat, entah Ceng
Liong, siapa yang di tengah arena, itulah yang akan
diserangnya, dan gaya dan cara menyerangnya, serta apalagi
kekuatannya sungguh tidak olah-olah kekuatannya. Benar-
benar membadai dan sangat kuat, karena perlahan namun
pasti, kekuatan gabungan yang diwariskan kakeknya mengalir
lancar dan terus dikeluarkannya untuk menyerang:
“Hiyaaaaaaaa …….”
Dengan cepat dan dengan langkah kaki yang luar biasa
kokoh, Hauw Lam bergerak dengan ilmu khas Lam Hay Bun,
yakni Kiang Hai Liong Sin Ciang (Ilmu Silat Tangan Sakti

Tarian Liar Naga Sakti I 2749


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Menaklukan Naga Laut). Dan Lamkiong Bouw, tokoh terhebat


Lam Hay Bun sampai harus geleng kepala merasakan betapa
kuat hembusan dan hentakan tenaga yang dipergunakan
Hauw Lam. Luar biasa, karena bahkan Ceng Liong sendiripun
sampai tertegun dan kagum dengan serangan hebat Hauw
Lam ini. Tetapi begitupun, dengan lincah dan dengan ringan
dia menggunakan Ciat Lip Jiu dan mementahkan serta
mementalkan tenaga serangan Hauw Lam yang luar biasa.
Gagal dengan salah satu jurus dari Ilmu Lam Hay Bun, Hauw
Lam sudah langsung bergerak dengan sebuah jurus dari ilmu
hebat lainnya Thian-ki-te-ling Sin Ciang (Pukulan bumi sakti
rahasia alam). Sebuah ilmu yang tidak perlu dikisahkan
hebatnya dan yang sudah dikuasai Hauw Lam sejak lama, dan
karena itu dia tidak gamang menggunakannya. Sebaliknya dia
mampu menampilkannya dan mengoptimalkannya dengan
dukungan kekuatan sinkangnya yang sangat istimewa.
Hanya saja, sekali lagi, Ceng Liong bergerak cepat dengan
dalam tata gerak Soan Hong Sin Ciang dan dengan kekuatan
Ciat Lip Jiu yang digunakannya. Dia tidak khawatir dengan
keselamatan lengannya yang terbungkus Soh Kim Liong, dan
dengan ringan dia menangkis ataupun menepuk 3 jurus
beruntun yang penuh hawa sakti serta terus menerus
mengejar dan menerjangnya. Sampai pada titik pertarungan
ini, semua penonton pada memuji Hauw Lam, karena
memang dia terlihat lebih garang, lebih kuat dan lebih
membahayakan serangannya. Kecuali orang-orang seperti
Nenggala, Li Hwa dan tentu Kwi Song, Mei Lan, Tek Hoat dan
Giok Lian. Mereka semua paham betul dengan kemujijatan

Tarian Liar Naga Sakti I 2750


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ceng Liong yang setiap saat seperti tidak ada batasnya, selalu
meningkat dan selalu maju jauh.
Seperti juga pertarungan saat itu di arena. Teman-teman
dekat Ceng Liong tidak Nampak khawatir dan dengan serius
memandangi arena dan juga mampu melihat betapa ringan,
sederhana dan effektif setiap gerakan Ceng Liong. Tidak
nampak dia bergerak dengan jurus istimewa, justru dia
mendasarkan semua gerakannya dengan menyesuaikan
dengan gerak terjangan Hauw Lam. Baik Giok Ceng Cap Sha
Sin Kun, Soan Hong Sin Ciang, maupun Toa Hong Kiam Sut
dapat dilakukannya dan digunakan sesuai kebutuhan dan
selalu tepat untuk menangkal ataupun mengurangi daya
serang lawan. Sampai saat itu, memang tidak terlihat adanya
serangan berbahaya dari Ceng Liong, kecuali keistimewaannya
adalah dia mampu menangkal serta mementahkan serangan
Hauw Lam yang membawa perbawa yang menggetarkan.
Apalagi, semakin lama semakin kuat dan semakin hebat daya
serangnya, kekuatan menyerangnya. Dan Ceng Liong mengerti
akan hal tersebut.
Dan beberapa saat kemudian, terlihat Kiang Hauw Lam
menggunakan sejenis ilmu dari kalangan hitam, yakni Tok-
hiat-coh-kut (Pukulan Meracuni Darah Melepaskan Tulang)
yang dengan cepat disusulnya dengan Tok-hiat-coh-kut
(Pukulan Meracuni Darah Melepaskan Tulang). Kekuatan,
kecepatan dan telengasnya pukulan serta sentilannya luar
biasa hebat dan mengerikan, apalagi menyasar tempat
tempat berbahaya dan mematikan. Semua terhenyak kaget
melihat Hauw Lam memiliki dan berkemampuan menyerang
dengan kekuatan serang mematikan dan dengan jurus yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2751


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sangat telengas. Tetapi, kekagetan dan kekhawatiran mereka


tidak tertuju kepada Ceng Liong, karena mereka bisa melihat
bagaimana Ceng Liong memunahkan dengan mudah semua
serangan dengan kekuatan yang luar biasa dari Hauw Lam.
Seperti saat itu, pukulan dan jurus-jurus mematikan dari
kalangan hitam yang bukan cuma berkekuatan luar biasa
karena mendesing dan menyasar banyak tempat yang
mematikan di tubuh Ceng Liong, ditanganinya dengan berani.
Bukan dengan cara menghindar, tetapi dengan menangkis,
menyentil dan tidak terlihat Ceng Liong takut dengan
serangan beracun dari Hauw Lam. Karena terjadi berkali-kali,
semua orang mulai merasa tenang dan mulai tidak terlampau
mengkhawatirkan keselamatan seorang Ceng Liong. Tetapi,
ketika sekali lagi memperhatikan daya gerak dan perlawanan
Kiang Ceng Liong, sebagian besar mereka terkejut dan kagum,
karena jurus-jurus yang dipergunakannya tidaklah luar biasa.
Yang luar biasa adalah kemampuannya untuk mementahkan
secara sederhana serangan-serangan berbahaya dan
membawa maut dari Hauw Lam.
Kembali Hauw Lam menyerang dengan kali ini
menggunakan kembali ilmu Lam Hay Bun, yakni Siang Ciang
Hoan Thian (Sepasang Tangan Membalik Langit). Ilmu tangan
kosong Lam Hay Bun ini membawa desiran suara sekeras
gelombang Laut Selatan, tetapi tetap saja dengan “tangan
mujijatnya” Ceng Liong mudah saja menahan dan mencegat
pukulan-pukulan Hauw Lam. Sehingga berkali-kali keduanya
saling tukar serangan, saling menangkis pukulan musuh dan
tidak terlihat seorang dari keduanya goyah dan kesakitan oleh
tukar menukar pukulan itu. Demikian juga gerak langkah

Tarian Liar Naga Sakti I 2752


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keduanya, terlihat ringan namun kokoh, pesat namun gagah


dan seiring dengan itu, selalu berusaha mencari posisi
memukul yang tepat dan baik. Semua pukulan Hauw Lam
mental di tangan Ceng Liong, yang lama-lama Tek Hoat dan
Mei Lan sadar jika Ceng Liong sudah lebih mengembangkan
Ciat Lip Jiu sehingga dapat dipergunakan dalam posisi
pertarungan jarak pendek.
Tiba-tiba semua orang kembali terperanjat, bukan apa-
apa, Hauw Lam terlihat bergerak dengan kecepatan tak
terpantau mata biasa. Bahkan sebagian besar, termasuk tokoh
tokoh kelas satu, termasuk tokoh-tokoh utama yang hadir
sampai terbelalak, karena tiba-tiba menyaksikan Hauw Lam
berubah menjadi beberapa tubuh.
“Ilmu Sihir ….. hmmmmm” adalah Kwan Cu yang bersuara
kali ini dan diiyakan banyak orang, termasuk Lamkiong Bouw
tentu saja.
Kelihatannya Hauw Lam sudah mulai mengembangkan
ilmu Mi im ci sut (kepandaian bayangan pembingung), sebuah
ilmu sihir yang menyamarkan bayangan tubuh sebenarnya
dengan menciptakan beberapa bayangan dirinya yang
teramat mirip. Bagi orang biasa, maka dirinya akan nampak
berjumlah banyak dan serangannya otomatis berubah banyak,
padahal hanya satu tubuh yang benar dan satu serangan
otomatis yang adalah serangan sejati. Sisanya adalah
”permainan sihir belaka”. Belum cukup dengan ilmu sihir, dari
Hauw Lam keluar menyambar-nyambar hawa pukulan jari
sakti yang berhawa demikian sangat dingin menusuk, Tan Ci
Kong Im (Jari Sakti Hawa Dingin). Tetapi pada saat itu, Ceng
Liong sudah mengisi lengannya dengan hawa Toa Hong Kiam

Tarian Liar Naga Sakti I 2753


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sut sejenis Ilmu Pedang dengan menggunakan hawa


iweekang, mampu menanganinya dengan baik. Tetapi,
sehebat-hebatnya Ceng Liong, dia sempat kelabakan dan
kerepotan ketika bayangan tubuh Hauw Lam berubah menjadi
demikian banyak. ”Ilmu sihir .....” desisnya yang terdengar
banyak orang.
Awalnya Ceng Liong heran, karena sebelumnya Hauw Lam
tidak dia tahu menguasai Ilmu Sihir, mengapa sekarang dia
mampu memainkan Ilmu Mi Im Ci Sut gaya Thian Tok dengan
demikian kuat hawa sihirnya? Ini salah satu hal yang tidak
diketahui Ceng Liong dan masih menjadi misteri baginya. Ini
juga pusat keraguannya. Kekuatan hawa gabungan yang
memasuki dan ”merasuki” Hauw Lam disertai dengan hawa
sihir hebat yang, sehingga dengan mudah dikuasainya ilmu
sihir lainnya ketika Hauw Lam diobati setelah penyerbuan ke
Lembah Pualam Hijau. Dan kini ketika menggunakan
kepandaian berhawa sihir, Hauw Lam menjadi demikian
berbahaya. Untungnya Ceng Liong sendiri sudah demikian ahli
dan memiliki kemampuan yang ”alami” dalam ilmu Sihir dan
bahkan Ilmu Batin. Karena itu, setelah sempat tergetar oleh
hawa sihir lawan dan sempat terdesak beberapa saat, Ceng
Liongpun kembali mampu menetralisasi lawan. Meskipun
untuk itu, dia harus bergerak dengan kecepatan tinggi
menggunakan ginkang Jouw-sang-hui-teng (Terbang Di Atas
Rumput). Berhadapan dengan hebatnya gabungan ilmu sihir
dan jemari saldju lawan, Ceng Liong sampai harus
memunahkan serangan dengan menggetarkan lengannya
dalam salah satu jurus dari ilmu Ban Can Hud Teng (Laksaan
Lampu Buddha Bersinar), yang sebenarnya diciptakan untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 2754


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Mei Lan istrinya. Tetapi, dalam keadaan darurat, secara


kebetulan dia teringat oleh salah satu jurus mujijat itu dan
berhasil menghalau serangan berantai Hauw Lam yang terus
menerus mengejarnya.
Karena mulai menapak penggunaan Ilmu Sihir, Hauw Lam
harus terus dan terus mencecar Ceng Liong dengan ilmu
berhawa sihir, dan sekarang dia mempergunakan Hian Goan
Sin Ciang (Ilmu Sakti Melumpuhkan Lawan). Jangan
bandingkan dengan tokoh-tokoh yang menggunakan ilmu ini
sebelumnya. Karena kandungan hawa sihir dan kekuatan
iweekang Hauw Lam di luar teori dan diluar sangkaan orang
akibat berhamburannya hawa iweekang dan sihir gabungan
dari dalam dirinya. Karena unsur luar biasa ini, maka
penggunaan Hian Goan Sin ciang oleh Hauw Lam beberapa
kali lebih hebat dan lebih berbahaya dibandingkan ketika
Naga Pattynam dan Wisanggeni menggunakan dalam
pertempuran sebelumnya. Apalagi, karena Hauw Lam dalam
waktu yang tidak lama juga meningkatkannya dengan Ilmu Kip
Kip Seng Thian (Setahap Setahap Naik Keudara).
Posisi tersebut benar-benar membuat Kiang Ceng Liong
mau tidak mau harus terus menguras habis baik kemampuan
ginkang Ilmu Jouw-sang-hui-teng (Terbang Di Atas Rumput)
maupun ketenangannya dengan menghalau pukulan-pukulan
lawan. Bukan cuma itu, nampaknya belakangan bukan hanya
dengan Ciat Lip Jiu, tetapi Ceng Liong mulai menggunakan
sebuah ilmu andalannya yang mujijat, Ceng Thian Sin Ci
(Telunjuk Sakti Penggetar Langit). Dengan salah satu ilmu
andalannya ini barulah Ceng Liong sanggup menjinakkan dan
menahan gelombang serangan Kiang Hauw Lam. Dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2755


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sekaligus menetralisasi semua gelombang serangan kombinasi


kekuatan sihir dan gelombang serangan iweekang yang
berbahaya.
Tetapi, Hauw Lam sendiri seperti tidak ada “matinya“,
gelombang kekuatan itu seperti tak ada habisnya, dia terus
menerus mencecar Ceng Liong dengan kekuatan luar biasa itu.
Suatu saat dia mengejar dengan pukulan maut dalam jurus Cui
hong-su-eng! (Di puncak hijau ada bayangan pohon),
dilanjutkan dengan jurus Long yang-ban-li (Ombak mendorong
selaksa li), beberapa pukulan serang dari Kip Kip Seng Thian.
Namun sebagaimana Cit Sat Sin Tjiang, daya pengaruh sihir
sungguh menghentak. Karena itu, Ceng Liong nampak menjadi
teramat serius menghadapinya. Dengan gerak kim-tiau-can-ki
(burung alap-alap pentang sayap), dia membentur lengan
kanan Hauw Lam dan membelokkan tenaga serangnya dan
sekaligus meminjam tenaga lawan untuk mencelat ke atas
guna menghindari benturan tenaga luar biasa dalam jurus
kedua lawan. Tetapi, pada saat itu Hauw Lam sudah menyusul
mengejarnya dengan jurus Beng-teng-kui-lu (Nama dicatat
setan terdaftar), dengan gelombang serangan tenaga dalam
membahana. Mau tidak mau Ceng Liong harus bergerak
menyambutnya dan sekaligus mengerahkan jurus lihay Thian-
sian-te-coan (Langit mengelilingi bumi berputar), yang sekali
ini bukan hanya menghindar tetapi juga menghantam pukulan
lawan agar tidak terus menerus mendesaknya.
“Blaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrr ….”
Luar biasa, baru sekali ini Ceng Liong membentur
kekuatan lawan yang membahana dan mampu menahan
serangan lebih jauh dari Hauw Lam. Tetapi, tidak satupun dari

Tarian Liar Naga Sakti I 2756


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keduanya goyah posisinya. Mereka memang sempat


bergoyang-goyang dengan benturan tersebut, tetapi hanya
sejenak. Hauw Lam sudah kembali mengejar dan sekali ini dia
datang dengan pukulan hebat yang sudah dimainkan
Lamkiong Li Cu beberapa jam sebelumnya: CIT SAT SIN
TJIANG. Ceng Liong sudah menduga Hauw Lam tidak lama lagi
akan menggunakannya, karena setiap serangan Hauw Lam
selalu dan selalu mengandung kekuatan iweekang yang
meningkat. Setelah Kip Kip Seng Thian yang sudah diikutinya
sore tadi, diapun segera menduga bahwa Hauw Lam akan
segera membuka serangan dengan ilmu terakhir, ilmu yang
paling berbahaya. Cita Sat Sin Tjiang, dan memang demikian
adanya.
Ceng Liong berpikir cepat, dia sadar dengan pertarungan
segi tiga dari 3 Pulau Laut Selatan, dalam skemanya: Pek Lek
Sin Jiu kalah tipis melawan Cit Sat Sin Tjiang, tetapi Cit Sin
Tjiang sebaliknya kalah tipis melawan Toa Pan Yo Hian Kong,
dan Toa Pan Yo Hian Kong atau Pan Yo Sankong sendiri kalah
seurat menghadapi Pek Lek Sin Jiu. Dengan demikian, Ceng
Liong berpikir dia tidak mungkin menghalau dan mengalahkan
Hauw Lam dengan Pek Lek Sin Jiu semata. Tetapi, keadaan
seperti hari ini, yakni berhadapan dengan Cit Sat Sin Tjiang
pada kemampuan terhebat yang pernah disaksikan manusia,
adalah sesuatu yang lama dipikirkan dan dipertimbangkannya.
Dan dia sebetulnya sudah sering memikirkan formula
pemunah, namun hingga saat itu masih belum mampu
meyakinkan dirinya sendiri. Apakah bayangan dan gambaran
serta ciptaannya selama ini sudah memadai menjadi lawan
Cita Sat Sin Tjiang atau belum. Tetapi, pada saat dia memang

Tarian Liar Naga Sakti I 2757


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sudah harus menghadapinya, Ceng Liong mau tidak mau harus


menghadapinya. Dan untuk saat itu, dia memutuskan untuk
melawan terlebih dahulu dengan Pek Lek Sin Jiu ….. dan …:
“Duaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrr ……..”
Sulit menggambarkan akibat dari benturan kedua pukulan
mujijat tersebut. Bahkan Lamkiong Bouw sampai menarik
nafas panjang menyaksikan tengah lapangan rusak oleh
benturan tersebut, antara bau hangus akibat sambaran petir
dan bongkahan besar yang diakibatkan oleh kekuatan maut
Cit Sat Sin Tjiang. Pada saat itu, perubahan fisik mulai Nampak
pada Hauw Lam, bukan hanya perubahan perilaku yang
menjadi lebih emosional dan lebih buas. Terlihat mata Hauw
Lam menjadi berwarna menyeramkan dan bersinar tidak
layaknya manusia, sungguh mengerikan. Tetapi Ceng Liong
tidak tenggelam dalam kekhawatiran melihat keadaan Hauw
Lam, karena dia sendiri sedang berkonsentrasi untuk
menghadapi serangan-serangan Cit Sat Sin Tjiang, yang kini
datang dalam pukulan kedua dengan kekuatan serang yang
dua kali lipat lebih hebat dari pukulan sebelumnya.
Dan Ceng Liong meresponse dengan jurus ke-empat dari
Pek Lek Sin Jiu bernama Halilintar Bartalu-talu di Udara !
Benturan beberapa kali memang banyak terjadi diudara,
namun tetap saja efeknya luar biasa. Karena orang-orang
serkitar seperti sedang menyaksikan dan “menikmati”
dentuman petir yang berkali-kali menganggu telinga mereka
karena berada didekat posisi mereka semua. Benturan di jurus
kedua dari Cit Sat Sin Tjiang ini membuat Ceng Liong tergetar
dan diapun mendesis karena benturan itu mampu
menggetarkan khikang pelindung badan. Memang belum

Tarian Liar Naga Sakti I 2758


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mampu menembus, tetapi perlahan-lahan pasti akan mampu


ditembus jika kekuatan di jurus ketiga masih sama atau
bahkan lebih dari yang sebelumnya.
Dan sekarang, jurus yang ketiga sudah menjelang datang,
Kiang Hauw Lam sudah sedang menggerakkan lengannya dan
kemudian mengirimkan serangan ketiga atau jurus ketiga dari
Cit Sat Sing Tjiang. Dan Ceng Liong memutuskan memilih jurus
ke-enam dari Pek Lek Sin Jiu, Badai Petir Membelah Langit.
Seperti yang sudah-sudah, benturan di jurus ketiga ini juga
melahirkan dentuman yang sangat memekakkan telinga.
Bahkan belum usai, karena di jurus ketiga ada 3 serangan
beruntun yang dilontarkan Hauw Lam …..
Dan kembali terjadi benturan sebanyak dua kali dan
kedua serangan Hauw Lam itu memuat hawa serangan yang
sama kerasnya. Benar Ceng Liong mampu menahan dan
menjinakkannya, tetapi diapun segera mendesis dalam
hatinya, “jika seperti ini, maka sangat mungkin di jurus-jurus
terakhir khikang pelindung badanku tembus …”. Memang
benar, karena lama kelamaan khikangnya goyah juga oleh
besarnya kekuatan lawan yang menggedornya. Apalagi ketika
dia melihat Hauw Lam seperti tidak goyah oleh amukan hawa
panas yang dikerahkannya. Hauw Lam hanya sedikit merengit,
dan sesudahnya tidak terlihat dia merasa kesaktikan dan tidak
terlihat dia guncang oleh kekuatan Pek Lek Sin Jiu atau
terutama hawa panas membara yang dikandung oleh pukulan
mujijat Ceng Liong itu.
Berpikir demikian, Ceng Liong memutuskan untuk
menyambut serangan jurus keempat Hauw Lam dengan
sekaligus mengerahkan jurus ke tujuh dan kedelapan. Sesuatu

Tarian Liar Naga Sakti I 2759


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang bahkan belum pernah dilakukannya. Pada masa lalu,


hanya Kiang Sin Liong dan Wie Tiong Lan yang pernah
dijadikannya sasaran dan akibatnya luar biasa. Kedua manusia
dewa itu sampai guncang menerima jurus serangan maut
tersebut. Dan sekali ini, melihat Hauw Lam merancang jurus
serangan ke-empat, dengan tidak membuang waktu Ceng
Liongpun mengerahkan jurus ketujuh Sejuta Halilintar
Merontokkan Mega untuk melawan 2 alur pukuran Cit Sat Sin
Tjiang, dan Jurus Pamungkasnya Halilintar meledak Bumi
Melepuh untuk 2 jurus alur serangan sisanya. Pada bagian
jurus ketujuh dan kedelapan ini, Ceng Liong secara sengaja
menggunakan gubahannya sendiri dengan mengerahkan
kekuatan iweekang tingkat tinggi guna mengekang “suara”
ledakan namun mengoptimalkan benturan dan kandungan
hawa kekuatan dalam jurus tersebut. Dan akibatnya:
Sekali ini, Hauw Lam sampai terdorong dua langkah ke
belakang, dan tidak ada suara dentuman sedikitpun. Tetapi,
hampir semua orang disekeliling arena diterpa oleh kekuatan
yang luar biasa dan sampai harus melangkah mundur semakin
menjauh karena hawa panas dan kekuatan yang
menyerempet mereka sanggup mematikan mereka jika alpa.
Barulah semua orang memandang kagum kearah Ceng Liong
karena melihat sekali ini Ceng Liong sanggup menggoyahkan
Hauw Lam, tanpa mereka tahu jika Ceng Liong sendiri sudah
goyah kekuatan khikangnya. Dia terkenang dengan kekuatan
mujijat yang dilawannya di Lembah Pualam Hijau, yang jika
tidak dibantu oleh Paman kakeknya dari Siauw Lim Sie, tidak
sanggup dilawannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 2760


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tiba-tiba Ceng Liong merinding, karena dia seperti


kembali berhadapan dengan kekuatan serupa, paduan
kekuatan sihir yang luar biasa dengan kekuatan iweekang
gabungan yang maha berat. Melihat Hauw Lam hanya goyah
dan mundur dua langkah tetapi tidak terluka padahal dia
sudah mengerahkan jurus ke-delapan yang MUJIJAT itu, Ceng
Liong benar-benar kaget. Yang sama kaget dan terkejut
dengannya adalah Liang Tek Hoat, bahkan jauh lebih kaget,
karena dia paham bahwa adalah urus pamungkas yang tadi
dilepaskan oleh Ceng Liong. Benar, Hauw Lam goyah dan
terdorong mundur sampai dua langkah, tetapi hebat, dia tidak
terluka dan bahkan kini sudah mulai mempersiapkan jurus
kelima. Tiba-tiba Tek Hoat terkesiap dan memegang erat
lengan Giok Lian yang cepat bertanya:
“Ada apa koko ….” sambil berbisik.
“Berbahaya, sangat berbahaya moi-moi, keadaan Ceng
Liong sungguh berbahaya …” jawab Tek Hoat dengan wajah
tegang.
Tetapi Tek Hoat sudah tidak sempat melanjutkan karena
kembali pertempuran sudah berlanjut yang diawali dengan
serangan mematikan dalam jurus kelima oleh Kiang Hauw
Lam. Seperti biasanya, kekuatannya bertambah dua kali lipat.
Dan ini yang sebenarnya dikhawatirkan Tek Hoat, apakah
Ceng Liong sanggup setelah melepas secara serentak jurus
ketujuh dan kedelapan?
Di pihak lain, Ceng Liong sendiri sudah memantapkan
hatinya. Setelah yakin apa dan siapa yang dihadapinya, maka
diapun memutuskan apa yang terbaik untuk dia lakukan pada

Tarian Liar Naga Sakti I 2761


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

saat itu. Meksipun, dia tetap masih menunggu dan memberi


kesempatan lawan melanjutkan serangannya karena dia ingin
menyaksikan, dimana puncak kekuatan CIt Sat Sin Tjiang ………
maka, bukan Pek Hong Cao-yang-sut Sin Ciang (Tangan Sakti
Awan Putih Memanggil Matahari) ciptaan mujijat Suhunya.
Tetapi menggunakan ilmu yang lain, Pat Ciang Lam Hay Soh
Lang (Delapan Pukulan Laut Selatan Penyapu Gelombang).
Ceng Liong sempat bertanya jawab dengan Lamkiong Bouw
ketika bertemu tokoh ini, dan memperoleh jawaban yang
sangat mengejutkannya, bahkan teramat mengagetkan, yakni:
“Anak muda, Ilmu Cit Sat Sin Tjiang selengkapnya tidak
lagi berada di Lam Hay Bun. Yang tertinggal adalah pelajaran
Sinkangnya, tetapi melalui penyelidikan saksama kami jika
mempelajarinya, maka pada umur tertentu, kami akan
mengalami persoalan sangat berbahaya. Tidak ada sesepuh
pulau ini yang melampaui usia 65 tahun, rata-rata jika bukan
meninggal karena bertempur dengan Pulau Awan Putih, pasti
karena “tersesat dalam latihan” Cit Sat Sin Tjiang. Ada
persoalan dengan latihan iweekangnya dan yang membuat
banyak tokoh puncak kami meninggal. Dan sejak saat itu, kong
chouw, ayahku dan aku sendiri mulai menciptakan ilmu
penangkal Cit Sat Sin Tjiang, sekaligus untuk melawan Ilmu
Pulau Awan Putih dan Hwee Liong To ……”
Percakapannya dengan Lamkiong Bouw inilah yang
kemudian membuatnya mendalami dan secara terus menerus
3 hari berturut-turut merangkai sebuah ilmu yang kemudian
dinamakannya Pat Ciang Lam Hay Soh Lang (Delapan Pukulan
Laut Selatan Penyapu Gelombang). Nama yang sesuai dengan
bagaimana dia menemukan inspirasi ilmu ini ketika

Tarian Liar Naga Sakti I 2762


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyaksikan bagaimana Lauw Gwan Thong mengendalikan


perahu di tengah amukan gelombang yang sangat berbahaya.
Lebih dari itu, dia menyaksikan bagaimana Hwan Thong
menyelam dan akhirnya selamat ke dinding tebing pulau dan
darisanalah Kiang Ceng Liong memperoleh inspirasi
bagaimana menghadapi sebuah gelombang kekuatan alam tak
terlawan. Namanya saja adalah Pat Ciang atau 8 Pukulan,
padahal sebenarnya yang tepat adalah 8 Gerakan. Memang,
jika melawan gerakan atau ilmu yang bisa diatasi, ilmu ini
berubah menjadi 8 pukulan maut, namun ketika menghadapi
“Kekuatan Tak Terlawan”, maka dia berubah menjadi 8
gerakan mujijat. Tetapi, untuk memasuki amukan gelombang
serangan Cit Sat Sin Tjiang berikutnya, Ceng Liong masih
menggunakan salah satu ilmu mujijatnya yang lain, yakni Cing
Peng Kang Khi (Ilmu Ketenangan Jiwa), karena dia akan harus
“berenang di lautan serangan membahana” Cit Sat Sin Tjiang.
Dan betapa kagetnya semua orang ketika Jurus Kelima dan
Keenam Cit Sat Sin Tjiang meluncur kedepan dengan 6 dan 7,
berarti 13 arus pukulan berhawa “tak tertandingi”,
sebagaimana Ceng Liong menghadapinya di Lembah Pualam
Hijau, justru Ceng Liong bergerak aneh. Bukan menjauh,
bukan mencelat ke samping, tetapi langsung bergerak secara
acak, mendekat dengan sangat dekat dan menjauh dengan
cepat. Dan dalam artian berbeda secara harafiah, keadaan
Ceng Liong hampir sama dengan bagaimana seorang Gwan
Thong bergerak mengakali gelombang lautan selatan. Ceng
Liong seperti sedang “mengadali” gelombang serangan Cit Sat
Sin Tjiang. Sekeliling arena sudah dipenuhi oleh arus serangan
dan hawa pukulan yang sangat mematikan, bahkan orang-
orangpun sudah mundur kembali sampai 3-4 meter dari jarak

Tarian Liar Naga Sakti I 2763


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sebelumnya, jarak aman sebelumnya. Dan mereka


menyaksikan tubuh Ceng Liong bergerak-gerak dengan gesit,
bergerak mendekat dan memukul lengan Hauw Lam dan
kemudian meloncat menjauh dan seperti berjuang melawan
gelombang lautan selatan yang ingin memakan dan menelan
dirinya. Tek Hoat sampai menahan nafas dan seperti
menunggu bagaimana akhir perjuangan Ceng Liong, tetapi
setelah 10 bahkan 11 arus serangan Cit Sat Sin Tjiang dapat
“diakali” dan dijinakkan Ceng Liong, mata dan hati Tek Hoat
seperti terbuka. Dan bahkan akhirnya dari bibirnya terdengar
suara lemah namun penuh rasa takjub: “Achhhhhhh, begitu
rupanya …..”.
Dan kini tiba pada jurus ketujuh, jurus pukulan yang
membawa 9 arus pukulan dengan kekuatan yang sudah lebih
dahsyat dari jurus sebelumnya. Bukan hanya itu, banyak orang
berteriak ngeri karena pada saat itu Hauw Lam seperti sudah
berubah wujud karena kekuatan sihir yang luar biasa.
Sebetulnya, Hauw Lam sendiri tidak mampu dan tidak
menyadarinya, tetapi kekuatan yang mengendap dalam
dirinya, memang kekuatan gabungan yang dipupuk oleh Naga
Pattynam, Wisanggeni dan Lamkiong Sek. Tokoh-tokoh
semujijat Lamkiong Li Cu, Lamkiong Bouw dan berjumlah 3
pula. Karena itu, dapat dibayangkan. Untungnya, kekuatan itu
sudah berkurang ketika dibentur oleh para sesepuh Lembah
Pualam Hijau dan juga Ceng Liong. Selain itu, juga sudah
berkurang karena digunakan Lamkiong Sek untuk Lamkiong Li
Cu dan usahanya menahan penderitaannya guna
menyempurnakan Kiang hauw Lam. Bisa dibayangkan jika
seutuhnya berpindah ke Hauw Lam ……

Tarian Liar Naga Sakti I 2764


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Karena itu, Hauw Lam yang biasanya kurang mampu


mengeluarkan kemampuan sihir, justru kebanjiran kekuatan
gabungan yang secara otomatis keluar ketika dia tidak mampu
mengontrol dirinya karena emosi yang tidak stabil. Saat
mengerahkan jurus ketujuh, Hauw Lam bagai berubah wujud
bagi banyak orang, tinggal tokoh-tokoh utama sekelas Tek
Hoat, Giok Lian, Mei Lan, Nenggala dan Li Hwa, semua tokoh
Pulau Awan Putih dan Lamkiong Bouw yang mampu melihat
wujud aslinya. Tapi, wujud aslinya juga sudah mengalami
perubaha fisik dengan matanya yang bersinar aneh, bagai
mata setan. Sementara sekujur tubuhnya bergetar paksa,
seperti kesulitan mengerahkan kekuatan besar. Dan pada saat
itulah Lamkiong Bouw sadar, ada yang tidak beres dengan
keadaan Hauw Lam:
“Accchhhhhh, dia dirasuki tenaga yang terlampau besar
……. Mudah-mudahan Duta Agung berhasil mengatasinya
….…… jika tidak, dia akan menjadi monster yang akan sangat
menakutkan dunia persilatan …..”
Hauw Lam memasuki fase yang sangat genting karena
mengerahkan atau tepatnya dipaksa mengerahkan kekuatan
luar biasa dari dalam tubuhnya. Sementara Ceng Liong,
dengan kekuatannya yang juga sudah dikerahkan maksimal
sedang menikmati keadaan yang menggirangkannya. Dia
sangat gembira bahkan antusias karena mampu menghadapi
Cit Sat Sin Tjiang pada jurus kelima dan keenam dengan tanpa
halangan dan tanpa menderita sedikitpun kerugian. Dia
seperti melihat dan mendapati tubuhnya dikelilingi oleh
gelombang laut selatan dan dia bermain-main dengan
gelombang yang menghempas dan membenturnya bagai tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 2765


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ada habisnya. Dia seperti sedang bagai Gwan Thong


menikmati “percumbuannya” dengan gelombang laut selatan
dan kemudian melihat gelombang hebat itu tak mampu
menghempaskannya.
Bahkan dengan Ciat Lim Jiu dan dengan Ceng Thian Sin Ci
yang digunakannya secara sangat minimal. Kuncinya adalah
“menyesuaikan dengan gerakan lawan”, kemudian memilih
gerakan yang tepat agar tidak hanyut dan dihempaskan
gelombang tersebut. Dan ini yang membuat Ceng Liong
gembira, karena dia seperti menemukan caranya sendiri
untuk “bermain gelombang” dan melawan Cit Sat Sin Tjiang
tanpa harus meniru milik Pulau Awan Putih. Tidak harus dia
menguasai Ilmu Toa Pan Yo Hian Kong untuk menghadapi Cit
at Sin Tjiang. Setelah menemukan dirinya terombang-ambing
di derunya gelombang serangan Cit Sat Sin Tjiang, kini
munculah kegembiraan serta semangat Ceng Liong untuk
kembali menghadapi badai gelombang yang memberinya
kegembiraan dalam bergerak dan mengakalinya.
Dan kini, jurus ketuhuh sudah dilepaskan. Tidak kurang
dari 9 arus pukulan dengan kekuatan lebih besar lagi
mengurung Ceng Liong. Sekali ini dia terkejut, karena getar-
getar gelombang itu luar biasa, mampu menggetar
khikangnya meski tidak sampai menembusnya. “Luar biasa, Cit
Sat Sin Tjiang di tangan Hauw Lam menjadi ilmu serang yang
tak ada tandingannya …..” pikir Ceng Liong. Tetapi, dengan
langkah dan kegembiraan seperti semula, dia menghadapinya.
Memang lebih sulit, bahkan jauh lebih sulit dibandingkan
jurus kelima dan keenam, tetapi masih dapat Ceng Liong
menari dan mengakali gelombang serangan membadai

Tarian Liar Naga Sakti I 2766


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tersebut. Bahkan dalam 3 jurus terakhir, dia mencoba


menggunakan cara Gwan Thong dengan menyelam, dan dia
lakukan dengan mendekat ke sumber kekuan tersebut secara
langsung. Dan berhasil. Ceng Liong mampu mendekat dan
memukul kedua lengan penuh tenaga Hauw Lam, meski
lengan itu tak bergeming karena penuh hawa mujijat, tetapi
Ceng Liong terbebas dari hempasan 3 gelombang serangan
mujijat yang terakhir.

Episode 50: Pibu 10 Tahunan (2)


Tetapi, Ceng Liong ketika selesai menghadapi terjangan
gelombang serangan Cit Sat Sin Tjiang yang terakhir cukup
sadar dan tahu diri. Dia sadar bahwa di jurus terkahir Cit Sat
Sin Tjiang, dengan pengalaman memperhatikan peralihan dan
pertambahan kekuatan ilmu itu, sadar bahwa tidak mungkin
bermain-main dengan jurus terakhir. Karena jika benar seperti
sebelumnya selalu bertambah kuat, mungkin tidak sampai 2
kali lipat, tetapi jika satu setengah kali lipat kekuatannya
dibanding sebelumnya, akan mampu mencelakakannya.
Menembus kekuatan khikang peindung badannya, dan jelas
itu berbahaya. Karena dengan hempasan atau terserempet
saja, sudah akan berkemampuan mengguncang hawa
khikangnya, apalagi jika sampai menerima secara langsung
sebagaimana pertempuran di Lembah Pualam Hijau yang
melukainya dengan hebat. Pertempuran yang membuatnya
harus menyembuhkan diri dengan bantuan Ranjang Pualam
Hijau yang mujijat sampai 3 hari 3 malam.
Menyadari potensi bahaya yang sangat besar itu, Ceng
Liong sudah menenangkan diri dan mempersiapkan dirinya

Tarian Liar Naga Sakti I 2767


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan baik. Dia sudah lebih dari paham apa yang harus
dilakukannya menghadapi kondisi tersebut. Bukan dengan
menempurnya berdepan yang beresiko mengakhiri riwayat
salah satu dari keduanya, atau bahkan kedua-duanya
sebagaimana dahulu dia selesai berlatih di Lembah Pualam
Hijau. Yang pasti, selain bertempur dengan gerakan-gerakan
mujijat terakhir dari Pat Ciang Lam Hay Soh Lang (Delapan
Pukulan Laut Selatan Penyapu Gelombang) dia merasa sangat
yakin jika masih punya kesempatan. Kesempatan untuk
menyelesaikan missi dan tanggungjawabnya terhadap
anggota keluarga Lembah Pualam Hijaunya. Tetapi, keadaan
Hauw Lam yang semakin berbahaya membuatnya harus
memutuskan cepat apa yang mesti dia lakukan dengan
segera. Karena jurus pamungkas Cit Sat Sin Tjiang pun sudah
mendera datang ……. Bukan hanya 10 sebagaimana dugaan
Ceng Liong, karena sia sudah tak sanggup dia menghitung arus
pukulan berantai yang mengejarnya dengan cepat. Dan kali ini
sangat berbahaya, jauh lebih berbahaya, kekuatannya benar
dua kali lipat dari sebelumnya. Kelihatannya ilmu ini
dilepaskan dengan maksud, jika gagal berarti KALAH, atau
MATI. Karena inilah kandungan tenaga yang kelihatannya
sudah dikerahkan sepenuh-penuhnya. Ceng Liong sudah
terkejut setengah mati ketika membenturnya dan
menggiringnya kesamping karena dia langsung sadar
khikangnya goyah dan tertembus. Syukur Giok Ceng
Sinkangnya sudah sempurna, dengan dua kali tarikan nafas
dia segera mampu memulihkan dirinya sendiri. Tetapi, ada
belasan arus pukulan yang masih terus mengejarnya dan
menjadi pekerjaan berat baginya.

Tarian Liar Naga Sakti I 2768


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Karena, jika dia lalai atau alpa sedikit saja dan kemudian
membenturnya seperti dahulu, dia khawatir akibatnya sangat
sulit diprediksi. Dia tidak tahu apa akibatnya sekali ini jika
terjadi benturan langsung. Karena itu, apa boleh buat, dengan
dua gerakan mujijat dari ilmu ciptaannya yang terakhir, Kiang
Ceng Liok bergerak, menepis dan menghalau dengan Ciat Lip
Jiu beberapa kekuatan yang menyasarnya. Dan dia semakin
mengerti kekuatan ilmu yang memburunya karena
kekuatannya benar sangat menggetarkannya. “Luar biasa ……
kekuatannya memang mujijat” pikirnya dalam hati. Dan
kenyataan tersebut membuatnya segera mengambil
keputusan penting, keputusan yang langsung dilakukannya.
Karena kemudian terlihat ceng Liong melompat mendekat
kearah Hauw Lam, tetapi, astaga, tiba-tiba nafasnya
menyesak.
Kekuatan Hauw Lam memang luar biasa, kekuatan yang
tidak wajar manusia lagi. Ceng Liong sampai kembali terluka
ketika mencoba mendekati arus pukulan yang membanjir
keluar itu, dan ini yang akhirnya membuatnya merasa APA
BOLEH BUAT. Tidak ada pilihan lain lagi. Ketika akhirnya dia
meletik mundur dan menemukan ketika yang tepat, hanya
sepersekian detik belaka, tiba-tiba semua orang tersentak dan
terdiam. Apa gerangan yang terjadi? Tak ada seorangpun yang
tahu. Jikapun ada, mungkin hanya Nenggala dan terakhir Mei
Lan yang tahu, tetapi keduanyapun terdiam tidak mengatakan
satu hal apapun.
Apa gerangan yang terjadi …..? Di lapangan, Hauw Lam
yang terus dan terus mengejar Ceng Liong dengan jurus-jurus
serangan membahana sudah terkapar tidak sadarkan diri.

Tarian Liar Naga Sakti I 2769


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tidak terlihat ada luka berat dan tak terlihat ada darah yang
mengalir dari tubuhnya. Apa yang dilakukan Ceng Liong?
Karena pada saat yang sama, Ceng Liong sendiri seperti
terkena sebuah arus pukulan Hauw Lam dan nampak bibirnya
mengeluarkan darah. Tetapi dia tetap sadar dan dengan cepat
berkonsentrasi dan mengedarkan pernafasannya sampai
beberapa kali dan setelah itu Nampak bibiurnya tersenyum. Di
saat dia melakukan pernafasan dengan ilmu Giok Ceng
Sinkangnya, tidak ada satupun yang bersuara dan bercakap-
cakap. Tetapi hening. Meskipun dalam waktu yang cukup
lama, 2-3 menit, tetap tidak ada seorangpun yang bergerak,
berteriak gembira ataupun berteriak memuji.
Semua terdiam, semua masih belum sanggup
menjelaskan dan memahami apa yang sebenanrya sudah
terjadi sampai akhirnya Kiang Hauw Lam yang terus menerus
dalam posisi mengejar dan menyerang tiba-tiba saja sudah
rebah tak berkutik. Sementara di pihak lain, Kiang Ceng Liong
yang justru terus-terusan dibombardir Hauw Lam dengan
serangan bertubi-tubi dan dalam posisi bertahan, justru
setelah melakukan samadhi sejenak kini sedang berdiri
dengan bibir mengeluarkan darah. Dia sudah berdiri dengan
gagah sementara lawannya tergeletak tak berdaya. Bahkan
tak seorangpun yang coba untuk bertanya kepada Ceng Liong
akan apa yang sebenarnya sudah terjadi sehingga kini
posisinya sudah jelas, Ceng Liong menang.
Seruan kagum baru mulai bermunculan ketika akhirnya
Kiang Ceng Liong yang sudah berdiri normal kini memandang
kesekeliling dengan heran. Heran karena semua orang
terdiam dan seperti memandangnya dengan takjub. Setelah

Tarian Liar Naga Sakti I 2770


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

beberapa saat, akhirnya diapun bersuara dengan dan


memberitahu semua orang:
“Cuwi sekalian, syukur atas dukungannya sehingga
dapatlah dengan susah payah mengalahkan dan menutuk
rubuh Kiang Hauw Lam ….”
“Astaga Duta Agung, kami sudah merasa sangat tegang
tadi, tetapi bagaimana caranya sampai engkau sanggup
mengalahkannya padahal kelihatannya posisimu begitu
terjepit pada jurus-jurus terakhir itu ….”? berkata Nenek Kwan
Cu sambil memandang Ceng Liong dengan kekaguman yang
tak tersembunyikan.
“Benar Duta Agung, karena padahal akupun sudah merasa
bahwa Hauw Lam sudah berada di bibir kemenangan tadi …..”
berkata Lamkiong Bouw dengan nada yang sama, kaget,
takjub dan masih belum mengerti bagaimana Duta Agung
Kiang Ceng Liong menyelesaikan pertempuran yang jelas-jelas
sepanjang 5-6 jurus terakhir selalu dalam pihak yang didesak
lawannya.
“Ceng Liong, bagaimana engkau melakukannya …….”?
Bahkan Kwan Siok Bu yang kenal baik dengan dirinyapun ikut
ikutan bersuara. Bersamanya datang mendekat Nona Hong Li
yang memandangnya penuh kagum dan dengan perasaan
yang membuatnya bingung. Meski sebenarnya sedikit banyak
Kiang Ceng Liong dapat menebak dan menerkanya. Tetapi
itulah, tidak mungkin lagi dia meladeninya. Meladeni seorang
Nona lain sementara dia sudah beristri, meski dia pernah
mengagumi dan menjaga si Nona dalam perjalanan panjang
menuju Gunung Thian San.

Tarian Liar Naga Sakti I 2771


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Syukurlah cuwi sekalian, pada saat terakhir aku


mendapat kesempatan menotoknya dengan menggunakan
Ceng Thian Sin Ci, warisan 4 Manusia Dewa Tionggoan, jika
tidak, rasanya akulah yang terkapar saat ini …..” berkata Ceng
Liong sambil merendah. Perkataan yang susah dibantah
siapapun, dan perkataan yang membuat Nenggala ikut
menjadi kagum karena dia mengerti sebagiannya bagaimana
cara Kiang Ceng Liong menyelesaikan pertempuran luar biasa
tadi.
“Achhhhh, Ceng Thian Sin Ci …… sungguh luar biasa …..”
desis Nenek Kwan Cu antara percaya dan tidak percaya
penjelasan yang dikemukakan oleh Duta Agung Kiang Ceng
Liong. Dan perasaannya sama persis dengan Kakek Sakti
Lamkiong Bouw yang juga sangat ragu dengan penjelasan
Ceng Liong.
“Kionghi Duta Agung ……” berkata Lamkiong Sian Li
mendekati Ceng Liong sambil memberi ucapan selamat.
“Terima kasih Lamkiong Tocu ….., tetapi ada sesuatu yang
ingin kusampaikan …..” berkata Ceng Liong kepada Nona Tocu
Lam Hay Bun itu.
“Ada apakah yang bisa kami bantu Duta Agung ….”?
“Lamkiong Li Cu sudah akan seperti itu keadaannya,
setelah beberapa hari, ilmunya secara permanen akan hilang.
Tetapi, dia butuh dirawat. Bagaimanapun dia adalah tokoh
keturunan Lam Hay, karena itu kuserahkan kepada Tocu …….”
“Sudah pasti Duta Agung, aku akan mengurus tempat
istirahatnya nanti …..”

Tarian Liar Naga Sakti I 2772


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Terima kasih Tocu ….. tapi jika engkau tidak keberatan,


aku ingin mengobati Hauw Lam di pulau Lam Hay Bun ini …..
apakah Tocu berkenan …..”?
Terlihat Lamkiong Sian Li berpikir sejenak. Tetapi, ketika
terlihat olehnya tokoh tua Lamkiong Bouw mengangguk
kearahnya, tanda untuk memberikan persetujuan atas usul
Ceng Liong, dengan serentak diapun berkata:
“Baik Duta Agung, akan kusediakan tempat khusus
bagimu melakukannya ….”
“Terima kasih banyak Tocu …… aku akan mulai mencoba
mengobatinya malam nanti. Semoga dapat kuselesaikan
dengan cepat. Karena dalam waktu dekat, 2 hingga 3 hari
kedepan kita harus memasuki pibu 10 tahunan ……”
“Baik, Duta AGung. Segera akan kutugaskan beberapa
orang petugas Lam Hay Bun kami menyiapkan tempatnya
Duta Agung ….”
Dan akhirnya, pertemuan itupun berakhir sudah. Baik
pertemuan Persekutuan 3 Pulau, maupun pertemuan yang
menghukum para penjahat dari Tionggoan. Hampir semua
sudah terhukum, kecuali Hauw Lam yang keadaannya tidak
banyak orang yang tahu. Bahkan Kiang Ceng Liong sendiripun
tidak menjelaskan bagaimana sebetulnya dia menyerang
padahal posisinya sudah sangat sulit.
Bagaimana kejadian sebenarnya?
Sebagaimana kita ketahui, pada posisi ketika Hauw Lam
melakukan serangan dengan jurus pamungkas Cit Sat Sin
Tjiang, Ceng Liong yang berada di ujung tanduk semakin

Tarian Liar Naga Sakti I 2773


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyadari bahwa posisinya sangat terancam. Meskipun dia


menaruh kepercayaan kepada ilmu terakhir yang
diciptakannya, tetapi dia tetap saja harus menaklukkan Hauw
Lam untuk menyelesaikan banyak hal. Karenanya dia sempat
mencoba menyerang pusat mengalirnya kekuatan dahsyat itu,
yakni dengan mendekati posisi Hauw Lam. Tetapi, kagetnya
bukan kepalang karena pusat kekuatan itu justru
melontarkannya dan kekuatannya bahkan mampu
menembusi khikang pelindung badannya. Sadarlah Ceng Liong
bahwa alur dan arus kekuatan yang mengelilinginya didorong
oleh sumber kekuatan yang rasanya tidak “wajar manusia”.
Dalam keadaan apa boleh buat, ketika tubuhnya kembali
terkena satu alur kekuatan tenaga dahsyat tersebut, dengan
perasaan apa boleh buat, Kiang Ceng Liong memeutuskan
untuk menyerang dengan ilmu super rahasianya, ilmu yang
hanya satu atau dua orang yang tahu jika dia sudah
menguasainya dengan sempurna: TATAPAN NAGA SAKTI.
Pada saat terakhir, sebelum dia kembali terkena pukulan
berbahaya yang sudah sempat menyerempet dan melukainya,
Ceng Liong akhirnya memutuskan melepaskan ilmu langka
nan rahasia itu. Dia terdorong ke belakang oleh pukulan
lawan, tetapi pada saat melayang ke belakang, dia sudah
mengumpulkan kekuatannya di matanya, dan tepat pada
saatnya, diapun melontarkan totokan maut yang dengan telak
tanpa dapat diantisipasi Hauw Lam mengenai sumber
pengerahan kekuatan iweekangnya. Dan bersamaan dengan
itu, sebuah sentilan Ceng Thian Sin Ci sudah menyusul dan
membuat Hauw Lam jatuh tertotok tanpa tahu sejelasnya apa

Tarian Liar Naga Sakti I 2774


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang sebetulnya dia alami dan bagaimana ceritanya sampai


dia terkalahkan.
Dan berakhirlah keramaian di lapangan pulau utama
Gugus Pulau Lam Hay Bun. Sungguh luar biasa, beberapa
pertarungan yang jarang muncul di dunia persilatan hadir dan
berlangsung disana selama beberapa jam. Padanannya
sungguh sulit ditemukan lagi kelak, di Tionggoan sekalipun.
Dan malam hari yang sudah menjelang datang, membuat
semua orang akhirnya memutuskan untuk beristirahat. Tetapi,
tidak demikian dengan kamar Ceng Liong dan Mei Lan,
mereka kedatangan banyak orang: Ada Tek Hoat dan Giok
Lian, ada Nenggala tanpa Li Hwa yang menemani Hauw Lam
yang terluka, dan juga ada Thian Ki Hwesio, Souw Kwi Song
yang datang dengan calon istrinya Kwan Hong Li.
“Liong ko, engkau belum menceritakan bagaimana dalam
posisi demikian terdesak engkau justru berhasil mengalahkan
Hauw Lam ….”? demikian Tek Hoat bertanya saat mereka
semua akhirnya berkumpul. Pertanyaan yang mewakili
kepenasaran banyak orang akan posisi bagaimana Ceng Liong
menang padahal jelas dia terdesak.
“Benar Liong ko ….. engkau mesti mengisahkannya
kepada kami …..” tambah Giok Lian menegaskan pertanyaan
suaminya.
“Tidak ada yang luar biasa, sebagaimana sudah kujelaskan
tadi, kebetulan saja ada celah yang tepat untuk
menyerangnya dengan Ceng Thian Sin Ci ……”
“Ach, bukan hanya itu, tetapi bertahan sambil menyerang
ketika menghadapi Jurus keempat sampai ketujuh adalah

Tarian Liar Naga Sakti I 2775


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sebuah tindakan yang luar biasa Liong ko ….” Terdengar


analisa Giok Lian …… dan semua mengangguk, termasuk Kwi
Song, Thian Ki Hwesio dan semua yang hadir.
“Lian moi, sejujurnya aku menciptakan ilmu tersebut
ketika menyaksikan seorang Lauw Gwan Thong
mengemudikan perahu kecil yang mampu menyiasati
gelombang besar ketika kita menyusup masuk ke Lam Hay
Bun ini. Bagaimana bisa seorang Gwan Thong mengakali
gelombang raksasa Laut Selatan? Sebuah rangkaian
gelombang yang diciptakan alam dengan kekuatan yang tak
ada habisnya. Tetapi kenyataannya dia mampu melakukannya
bukan?. Maka kucari jalan bagaimana meniru Gwan Thong
ketika menghadapi gelombang serangan dengan kekuatan
besar itu. Karena itu, ilmu tersebut kunamakan Pat Ciang Lam
Hay Soh Lang (Delapan Pukulan Laut Selatan Penyapu
Gelombang). Adalah Gwan Thong yang sebenarnya berjasa
membuatku menemukan ilmu lain untuk menjinakkan Cit Sat
Sin Tjiang, kelak kalian semuapun boleh mempelajarinya …”
“Amitabha, Luar biasa ….. engkau semakin lama semakin
berkembang menjadi Guru Besar yang menciptakan banyak
ilmu mujijat Duta Agung …. siancay …..”
“Acccch engkau terlampau memujiku Thian Ki Suhu …..”
Sambil semua bercakap-cakap, tatap mata seorang Hong
Li tidak pernah lepas dari wajah Ceng Liong. Tetapi karena ada
begitu banyak manusia, selain juga ada Kwi Song di ruangan
tersebut, Hong Li tidak pernah bisa mengeluarkan suara untuk
bercakap. Karena itu, dia jadi lebih banyak berdiam diri duduk
disamping Kwi Song.

Tarian Liar Naga Sakti I 2776


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Demikian seterusnya mereka bercakap dan


mempersiapkan Pibu 10 Tahunan yang akan berlangsung
sekitar 2-3 hari lagi. Tetapi percakapan itu tidaklah
berlangsung lama, karena Ceng Liong masih harus menengok
keadaan Hauw Lam. Dia tidak cukup optimis dengan keadaan
Hauw Lam setelah terkena totokan Ceng Thian Sin Ci pada
bagian penyerangan yang dia tahu sangat dahsyat. Apalagi,
didahului oleh kekuatan mujijat dari matanya. Karena itu,
malam itu juga Kiang Ceng Liong hendak menengok dan
mencoba menyembuhkan Kiang Hauw Lam, sesedikit apapun
peluang baginya untuk menyembuhkan Hauw Lam.
Kiang Ceng Liong bersama Liang Mei Lan menemukan
Kiang Li Hwa dan Cui Giok Lie sudah berada dalam kamar
tempat Kiang Hauw Lam beristirahat. Bahkan beberapa saat
kemudian, menyusul datang Lamkiong Bouw, tokoh tertua
Lam Hay Bun saat ini yang datang untuk menengok dan
mengetahui keadaan Kiang Hauw Lam, cucu luarnya. Tokoh
tua itu terlihat gembira ketika menemukan Ceng Liong juga
berada di kamar cucunya itu. Kelihatannya dia berkeinginan
untuk bercakap-cakap dengan Ceng Liong meskipun juga ada
Li Hwa, Giok Lie dan Mei Lan disana. Karena itu, begitu
melihat Ceng Liong didalam kamar dia sudah langsung
menyapa:
“Duta Agung, acccchhhh, senang melihatmu berada disini
…… bagaimana keadaan cucuku itu sekarang …”?
“Kakek …….” Adalah Kiang Li Hwa yang menyambut
kedatangan Lamkiong Bouw, tokoh tua yang juga menjadi
kakek luarnya. Karena ibunya, juga adalah tokoh Lam Hay Bun
dan yang adalah juga kakak beradik dengan Lamkiong Li Cu.

Tarian Liar Naga Sakti I 2777


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Otomatis, Lamkiong Bouw adalah kakek luarnya yang status


dalam keluarga sama dengan Kiang Hauw Lam yang adalah
kakak tirinya itu.
“Hwa jie …… ach, engkau sudah semakin dewasa cucuku
… “ sambil berkata demikian Lamkiong Bouw menggapai Li
Hwa dan dengan penuh kasih sayang memperlakukan anak
yang juga cucu luarnya dan sangat jarang ditemuinya.
“Kakek, apakah engkau baik-baik saja …”?
“Baik, sudah tentu cucuku …… bagaimana keadaan
kakakmu itu ….”?
“Masih seperti tadi Kek, belum ada perubahan berarti.
Tetapi, syukurlah Duta Agung sudah berada disini, semoga dia
bisa menyembuhkan Lam Koko …..”
“Bagaimana Duta Agung …..”? Tanya Lamkiong Bouw
“Baru saja aku berusaha untuk memeriksa lebih jauh
keadaannya sekarang ini Lamkiong Locianpwee ..”
Sambil berkata demikian, Ceng Liong mencoba untuk
memeriksa keadaan Hauw Lam. Tetapi, ketika Ceng Liong
mencoba menyalurkan kekuatannya guna memeriksa kondisi
dan keadaan dalam tubuh Hauw Lam, tiba-tiba keningnya
berkernyit dan wajahnya segera berubah menjadi sangat
serius. Tetapi dia tidak mengendorkan kekuatannya,
sebaliknya semakin lama wajahnya semakin serius, bahkan
tidak berapa lama terlihat selaput sinar tipis kehijauan
memancar di sekujur tubuhnya dan juga sekujur tubuh Kiang
Hauw Lam yang masih terbaring di ranjang itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 2778


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Li Hwa yang tahu apa artinya sudah berkata kepada Giok


Lie:
“Lie moi, sebaiknya engkau menjauh sebentar, Ceng Liong
membutuhkan ruang yang cukup untuk proses
pengobatannya. Bahkan sambil berkata, diapun bergeser
untuk menciptakan ruang yang lebih lega bagi Kiang Ceng
Liong. Luar biasa, hanya dalam waktu singkat, terlihat sekujur
wajah Ceng Liong sudah berkeringat, sementara selaput sinar
kehijauan sudah berlalu …….. jelas terlihat jika Ceng Liong
memang bekerja eras untuk memeriksa keadaan Hauw Lam.
Lebih kurang setengah jam baru Ceng Liong
menyelesaikan pekerjaannya, dan wajah keletihannya nyaris
sama dengan ketika dia usai bertarung dengan Hauw Lam
beberapa jam sebelumnya. Dan setelah membereskan
tubuhnya dan memandang sekitarnya, dengan sinar mata
yang cukup muram dan teramat serius Ceng Liong
memandang Lamkiong Bouw, Kiang Li Hwa dan terakhir Cui
Giok Lie. Dia menarik nafas panjang baru kemudian berkata:
“Lamkiong locianpwee, sejujurnya totokan Ceng Thian Sin
Ci masih belum bisa kubuka untuk saat ini. Karena jika kubuka,
dalam keadaan tubuh bagian dalamnya terluka dan kemudian
dibanjiri oleh kekuatan yang disalurkan dari luar dalam
takaran yang bahkan berkali-kali dibandingkan kekuatannya
sendiri, maka sama saja dengan membunuh Hauw Lam.
Tetapi, totokan Ceng Thian Sin Ci hanya sanggup bertahan
selama paling lama satu hari lagi. Karena itu, ijinkan aku
memulihkan Kwan Siok Bu terlebih dahulu baru kemudian
berkonsentrasi untuk menyembuhkan Hauw Lam, tetapi
sejujurnya, aku kurang memiliki keyakinan untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 2779


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyembuhkannya …… tenaga yang dipaksakan masuk


kedalam tubuhnya terlampau besar. Jauh di atas ambang
kemampuan Hauw Lam untuk menerimanya, apalagi bagian
dalam tubuhnya sedang terluka ……. “
“Accccchhhhhhh, Duta Agung, aku sudah kehilangan
ibunya. Tocu Lam Hay Bun sudah mengobati dan mengirimkan
ibu anak ini kembali ke Pulau Pembuangan tokoh Lam Hay
Bun. Entah bagaimana aku bertanggungjawab atas nasib anak
ini ………” keluh Lamkiong Bouw yang Nampak sangat
terpukul. Li Hwa yang melihat keadaan kakek luarnya yang
masih mengalami kesedihan semacam itu di usia tuanya,
cepat memeluk lengan kakeknya memberi kekuatan moril.
“Locianpwee, aku akan berusaha sekuatnya. Tengah
malam nanti aku akan memulai proses pengobatannya,
meskipun akan makan waktu sangat panjang …….”
“Baiklah ….…….. Terima kasih banyak Duta Agung, aku
akan datang menemanimu tengah malam nanti …”
Demikianlah malam hari itu adalah malam yang begitu
meletihkan bagi Ceng Liong. Setelah menengok Hauw Lam,
diapun pergi menemui rombongan Pulau Awan Putih guna
memenuhi janji membantu Kwan Siok Bu. Disana dia ditunggu
semua penghuni Pulau Awan Putih termasuk Souw Kwi Song:
“Liong ko ….. silahkan …” adalah Kwan Hong Li yang
menyambut kedatangannya. Sekali ini, Ceng Liong datang
sendirian karena Mei Lan menemani Li Hwa dan Giok Lie
menjagai Hauw Lam yang masih tertidur atau tepatnya tidak
sadarkan diri.

Tarian Liar Naga Sakti I 2780


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Terima kasih Hong Li ……… bagaimana keadaan Paman


Kwan …..”
“Masih seperti siang tadi Liong ko …….., mari ….. ” sahut
Hong LI rawan tanpa keberanian untuk menatap wajah Ceng
Liong. Dan untuk mengatasi perasaan bergolak yang tidak
jelas dalam dirinya, Ceng Liong bergerak masuk dan sudah
ditunggu Kwan Cu dan Kwan Siok Bi.
Setelah bercakap-cakap sejenak, Ceng Liongpun
kemudian memeriksa keadaan Kwan Siok Bu dan seterusnya
menghabiskan waktu kurang lebih satu jam untuk membantu
Kwan Siok Bu dalam menata kembali kekuatan tubuhnya yang
terguncang oleh tarung siang tadi melawan Lamkiong Li Cu.
Benturan tadi siang benar-benar membawa akibat berat bagi
kekuatannya dan nyaris rusak, untungnya Ceng Liong dengan
cepat tadi membantunya untuk menyusun kembali tatanan
kekuatannya sehingga tidak cepat buyar. Karena jika sempat
buyar, maka seperti Li Cu, Kwan Siok Bu juga akan kehilangan
semua kemampuan silatnya.
“Acccccchhhhh, syukurlah Paman Kwan ……. Keadaanmu
sudah jauh lebih baik. Bahkan menurut pengamatanku, tidak
sampai setahun Paman Kwan beristirahat. Tetapi paling aman
setelah setengah tahun baru paman bisa menggunakan
kembali kekuatan sinkang untuk sebuah pertempuran. Bahkan
untuk latihanpun, sebaiknya paman sangat hindari. Setelah
setengah tahun, kutanggung kekuatan paman sudah
meningkat dibandingkan kemampuan paman Kwan hari ini
……. “

Tarian Liar Naga Sakti I 2781


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara itu, Kwan Siok Bu yang masih berkeringat


akibat diobati dan dibantu oleh Ceng Liong tidak hentinya
mengucapkan terima kasih ……:
“Ach, bagaimana keluargaku berterima kasih kepadamu
Ceng Liong. Engkau banyak membantu anak perempuanku,
juga sekarang membantuku ……..”
“Anak muda ……. Atas nama Pulau Awan Putih kuucapkan
banyak terima kasih atas semua bantuanmu bagi kami. Kapan
saja engkau memiliki waktu dan berkeinginan mengunjungi
Pulau Awan Putih, selaku Tocu Pulau Awan Putih akan
kusambut sendiri engkau untuk datang berkunjung …….”
“Ach, Kwan Tocu, jangan terlampau serius. Paman dan
Bibi Kwan serta Li Moi sudah kuanggap bagaikan keluarga
sendiri …….. “
===================
Selesai dengan keluarga Pulau Awan Putih, malam itu
juga, tepat tengah malam, dengan ditemani Mei Lan, Li Hwa
dan Giok Lie, Ceng Liong kembali menemui Hauw Lam,
tepatnya menengok keadaan Hauw Lam. Bahkan langsung
mencoba untuk mengobatinya. Banyak orang heran, termasuk
Lamkiong Bouw, sampai dimana hebatnya seorang Duta
Agung?
Hanya Mei Lan, Giok Lian, Tek Hoat, Li Hwa dan Nenggala
yang tahu betapa sudah “tidak terbatas” pengetahuan mereka
atas kemampuan Ceng Liong yang seperti tidak hentinya
berkembang dan meningkat. Bahkan Ceng Liong malam itu
juga, mengalami kemajuan yang tidak sedikit. Setelah

Tarian Liar Naga Sakti I 2782


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengobati dan menata kembali SINKANG dari Kwan Siok Bu,


kembali dia memperoleh kemajuan yang tidak kecil. Ceng
Liong sangat menyadarinya, tetapi apa boleh buat, bukan
maksudnya untuk memperkuat diri, tetapi panggilan untuk
mengobati orang karena kehebatan sinkangnya membuatnya
tidak bisa menolak. Bahkan dia sudah melakukannya sejak
sebelum dia paham bahwa setiap menolong orang dia akan
beroleh berkah yang tidak disangkanya. Karena itu, bukan
terutama untuk meraih kemampuan tertinggi dia sibuk
menolong Kwan Siok Bu dan Hauw Lam, tetapi karena
memang dia merasa terpanggil untuk membantu Kwan Siok
Bu dan apalagi Kiang Hauw Lam yang masih bagian dari
keluarga besar Lembah Pualam Hijau, dimana dia adalah
pemimpinnya.
Setelah semua selesai dan Ceng Liong siap untuk
melakukan kerja panjang membantu Hauw Lam, tiba-tiba
Ceng Liong menoleh kepada Li Hwa dan berkata:
“Bibi Li Hwa, tolong panggilkan Paman Nenggala. Ada hal
yang sangat serius yang harus kita percakapkan dengan segera
……”
“Baik Ceng Liong …. “ Li Hwa langsung bergerak pergi, dan
memang jika dalam bercakap antara mereka, Ceng Liong tidak
ingin dipanggil Duta Agung, tetapi cukup sebagaimana mereka
sebagai satu keluarga saling memanggil. Tidak lama kemudian
Nenggalapun memasuki ruangan tersebut dan langsung
disambut dengan percakapan serius oleh Ceng Liong:
“Paman Nenggala, dan engkau Nona Giok Lie, sejujurnya
sekali ini aku tidak memiliki pegangan untuk menyembuhkan

Tarian Liar Naga Sakti I 2783


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hauw Lam. Padahal aku sudah menjanjikannya kepada Paman


kakek Tek Hong. Hanya, kondisi tubuhnya terlampau lemah,
sementara kekuatan yang dipaksakan masuk ketubuhnya,
terlampau luar biasa. Kelihatannya, tenaga gabungan yang
dulu melukaiku di Lembah Pualam Hijau hampir semua
berpindah ke Hauw Lam, mungkin melalui Lamkiong Sek.
Untungnya aku sempat menciptakan sebuah ilmu berdasarkan
perjuangan Gwan Thong melayari Laut Selatan, jika tidak, aku
tidak akan mampu jika harus sekedar menaklukkannya,
kecuali langsung memukulnya kalah dan bisa dipastikan dia
hancur. Tanoa ilmu itu, tidak akan mampu kita menangani
Hauw Lam tadi. Tetapi, itulah, pekerjaan menyembuhkan
Hauw Lam harus dimulai malam mini, sebab jika tidak,
keadaan tubuhnya akan turun dengan cepat besok dan sudah
terlambat untuk menanganinya. Harus kumulai malam ini
juga, tetapi akibatnya, Pibu 10 tahunan tidak mungkin kuikuti.
Jika bukan diwakili Bibi Li Hwa, maka aku akan meminta
Paman Nenggala untuk mewakili Lembah Pulam Hijau dan kita
tidak memiliki pilihan yang lain lagi. Jika memang demikian,
maka aku akan meminta bantuan Paman Nenggala untuk
membantuku bergantian dengan Nona Giok Lie dan kemudian
Lan Moi hingga besok pagi. Pagi hari, baru aku akan mencoba
untuk beristirahat sebentar ………. Bagaimana Paman ….”?
Nenggala saling pandang dengan Kiang Li Hwa, tetapi Li
Hwa sudah menganggukkan kepala tanda menyetujui jika
Nenggala yang akan maju.
Baiklah Cing Liong, jika memang harus seperti itu, maka
akupun akan siap pada saatnya. Toch kita masih memiliki

Tarian Liar Naga Sakti I 2784


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

waktu 2 hari, rasanya pada saatnya engkau akan siap pada


Pibu tersebut …….”
“Paman, keadaan Hauw Lam terlampau serius. Aku tidak
akan mampu menaklukkan semua tenaga yang dipaksakan
masuk itu bahkan dalam waktu seminggu, apalagi kalau hanya
2 hari. Aku harus berlomba dengan waktu untuk mengobati
dan menata bagian dalam tubuh Kiang Hauw Lam, jika tidak,
besok dia akan segera meninggal. Perlombaan itu adalah
antara mulai meleburnya kekuatan yang dipaksa masuk
dengan membaiknya kondisi tubuhnya. Karena itu, malam ini
hingga besok siang, aku akan mulai mengobati tubuhnya,
sambil selang seling dengan menyedot dan memindahkan
kekuatan yang terlampau besar dalam tubuhnya ini. Karena
itu, aku membutuhkan Nona Giok Lie juga sebagai orang yang
dikasihi Paman Hauw Lam ……”
Wajah Cui Giok Lie terlihat memerah sejenak, bagai
kepiting direbut, tetapi begitupun dia terlihat sangat senang
dan berbahagia dengan kalimat Ceng Liong tadi. Dan Li Hwa
juga senang melihat anak itu.
“Baiklah jika memang demikian, jangan kita membuang-
buang waktu. Engkau boleh segera mulai Ceng Liong ……”
“Baiklah, setelah 2 jam dari sekarang, aku
membutuhkanmu Paman Nenggala, setelah itu, dua jam
kemudian aku meminta Giok Lie, berturut-turut Lan Moi dan
Bibi Li Hwa. Setelahnya, besok siang aku akan beristirahat,
Paman Nenggala dan engkau Lan Moi, boleh langsung berlatih
untuk persiapan Pibu 10 Tahunan ……. Sorenya aku akan
meminta Giok Lian dan Tek Hoat, begitu sampai Pibu 10

Tarian Liar Naga Sakti I 2785


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tahunan, setelahnya baru kuminta bantuan Sian Li dan


kakaknya …… tetapi biar Lamkiong Locianpwee yang
mengaturnya kemudian …….”
Begitulah selama 3 hari sampai menjelang Pibu 10
Tahunan, Ceng Liong bekerja keras dan hanya beristirihat
setiap istirahat makan siang ataupun makan malam. Selama 3
hari dia berusaha keras mengokohkan kondisi tubuh bagian
dalam Hauw Lam sembari mengurangi kekuatan luar biasa
dalam tubuhnya. Berganti-ganti Nenggala, Mei Lan, Giok Lie
dan Li Hwa pada hari pertama menjadi media latihannya
sekaligus mengurangi tenaga berlebih dalam tubuh Hauw
Lam. Proses yang didiskusikannya dan disetujui mutlak oleh
Lamkiong Bouw, dan pada hari kedua dia membantu dan
dibantu oleh Tek Hoat, Giok Lian, Kwi Song, Hong Li dan Thian
Ki Hwesio. Baru kemudian pada hari-hari berikutnya yang
paling banyak beroleh bantuannya adalah Lamkiong Sian Li,
Lamkiong Tiong Hong yang masing-masing berlatih
bersamanya selama satu hari penuh, sama dengan Giok Lie
jika di total.
Tetapi, proses tersebut terhenti pada hari ketiga. Karena
hari ketiga adalah Pibu 10 Tahunan. Pibu yang untuk pertama
kalinya dilaksanakan dalan suasana yang lebih ramai, karena
bukan hanya melibatkan satu atau dua orang dari setiap
perguruan, tetapi lebih. Sebagaimana yang terjadi di Lam Hay
Bun ini. Dan tengok saja, tokoh tokoh yang terlibat adalah
Chandra Gupta murid Gamal Singh yang mewakili Thian Tok
dan kemudian Sian Eng Tju Tayhiap tetapi yang sudah menjadi
Pendeta dan berjuluk Thian Hoat Todjin sekaligus
Ciangbundjin Bu Tong Pay bersama dengan Liang Mei Lan;

Tarian Liar Naga Sakti I 2786


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kemudian dari Bengkauw hadir Siangkoan Tek dan Siangkoan


Giok Lian; Dari Lam Hay Bun sudah hadir lengkap, Lamkiong
Sian Li, Lamkiong Tiong Hong, Lamkiong Bu Sek, Liu Kong, Liu
Soan Li dan Lamkiong Bouw; mewakili Lembah Pualam Hijau
adalah Kiang Ceng Liong, Nenggala dan Kiang Li Hwa; dan
terakhir yang mewakili Perguruan Siauw Lim Sie adalah
Pendekar Kembar Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi Song dan
Kong Hian Siansu.
Atas kesepakatan bersama, ditetapkan sebagai saksi dan
peniai adalah tokoh-tokoh yang berasal dari Pulau Awan
Putih, yakni Kwan Cu, Kwan Siok Bu, Kwan Siok Bi dan Kwan
Hong Li. Dan ditetapkan sebagai tamu yang diperkenankan
untuk mengikuti atau menyaksikan pertandingan tersebut
adalah Tham Beng Kui, Kokcu Lembah Saldju Bernyanyi dan
Lauw Gwan Thong dari Pulau Naga Api (Hwee Liong To). Maka
lengkaplah semua tokoh tersebut berada di lapangan luas di
tengah pulau utama Lam Hay Bun. Lapangan yang beberapa
hari sebelumnya menjadi saksi bagaimana tokoh-tokoh
Tionggoan melumpuhkan dan menghukum para perusuh yang
selama ini mengganggu ketentraman dunia persilatan
Tionggoan. Dan sekarang, kembali akan menjadi arena sebuah
pertandingan persahabatan yang berlangsung menyejarah,
secara regular setiap 10 tahunan.
Adalah Lamkiong Bu Sek dan Siangkoan Tek yang angkat
suara terlebih dahulu, tepat ketika Kiang Ceng Liong berjalan
memasuki lapangan dengan wajah yang tidak cukup cerah.
Beberapa orang termasuk Lamkiong Bouw memaklumi
keadaannya, karena itu tidak ada yang mempersoalkan.
Adalah Siangkoan Tek yang kemudian berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 2787


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Duta Agung Kiang Ceng Liong, mari, kuharap engkau


menemani kami berdua untuk menjelaskan pertemuan pibu
10 tahunan yang sudah berubah sebagaimana kesepakatan
kita sebelumnya, dan dimulai pada pertemuan kali ini …..”
Dengan tanpa banyak komentar dan karena memang
kehadirannya atas desakan kedua tokoh besar ini, Ceng
Liongpun berjalan maju menemani Siangkoan Tek dan
Lamkiong Bu Sek. Dan adalah Siangkoan Tek yang kemudian
angkat bicara:
“Cuwi sekalian, selamat berjumpa kembali. Pertama-
tama, perlu kita berterima kasih kepada Tocu Lam Hay Bun
yang beberapa waktu lalu dijabat oleh sahabat kita Lamkiong
Bu Sek. Karena pada hari ini, Pibu 10 Tahunan boleh
terlaksana, justru atas ide dan undangan Lamkiong Bu Sek
yang pada waktu itu bersama lohu menjadi wakil yang
membicarakan waktu Pertemuan 10 Tahunan. Bahkan atas
diskusi dengan Duta Agung Kiang Ceng Liong, kami kemudian
menyepakati untuk merubah Pertempuran 10 Tahunan
menjadi Pibu 10 Tahunan yang mudah-mudahan akan terus
terlaksana hingga 10 tahun berikutnya. Perubahan mendasar
adalah pertemuan 10 tahunan berubah menjadi pertemuan
persaudaraan dan tempat mengukur kemajuan ilmu dari
Perguruan masing-masing. Dan tempat pertemuan akan
ditentukan bergiliran, dengan usulan untuk pertemuan 10
tahun ke depan akan dilaksanakan di Lembah Pualam Hijau
atas undangan Duta Agung saat ini. Dan untuk pertemuan kali
ini, kita melaksanakannya dalam semangat berlatih dan
bertukar kemajuan ilmu silat masing-masing perguruan dan
bukan lagi untuk mencari dan menentukan siapa lebih jago

Tarian Liar Naga Sakti I 2788


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan lebih hebat diantara perguruan yang terlibat dalam


pertemuan tersebut. Bahkan, dalam pertemuan semalam,
kamipun sudah menyepakati bahwa dalam Pertemuan
kedepan, karena dalam suasana persaudaraan, akan turut
melibatkan Pulau Awan Putih dan Pulau Naga Api yang akan
bergabung bersama dengan Lam Hay Bun dan Pendekar dari
Thian Tok. Sementara Bengkauw akan mulai tergabung
dengan kawan-kawan dari Tionggoan. Demikian
pemberitahuan awal dari kami, jika ada pertanyaan kami
persilahkan sebelum kami memberitahukan ataupun
mengumumkan bagaimana pibu persaudaraan nanti akan kita
lakukan ….”
Semua terdiam dan tidak Nampak ada seorangpun yang
ingin memberikan pendapat. Hal ini lebih disebabkan,
sebelum memasuki lapangan, banyak hal justru sudah
dipercakapkan dan disepakati sebelumnya. Oleh karena itu,
apa yang disampaikan Siangkoan Tek, lebih sebagai
pemberitahuan yang sebetulnya sudah disepakati
sebelumnya. Itu pula sebabnya tidak ada lagi yang bertanya
dan menyampaikan pendapat. Selanjutnya, Siangkoan Tek
kemudian berkata kembali:
“Penjelasan bagaimana pertandingan akan dilakukan dan
bagaimana penentuan pertempuran dilakukan serta siapa
melawan siapa, akan dijelaskan langsung oleh pihak Lam Hay
Bun yang bertindak sebagai tuan rumah, karena itu kita
memberi kesempatan kepada Lamkiong Bu Sek …….”
Tokoh tinggi besar yang beberapa waktu lalu masih
menjadi Tocu Lam Hay Bun ini, maju ke depan dan kemudian
berkata-kata dengan suara nyaring dan keras melengking

Tarian Liar Naga Sakti I 2789


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hingga mengagetkan banyak orang, termasuk Siangkoan Tek


yang langsung berpikir, “kelihatannya sahabatku itu banyak
mengalami kemajuan ………..”. Tetapi apa yang dipikirkannya
hanyalah sekilas karena kata-kata Bu sek selanjutnya:
“Cuwi sekalian, selamat datang di Gugus Pulau kami, Lam
Hay Bun. Tempat yang menjadi misteri bagi banyak sahabat
dari Tionggoan, dan hari ini boleh menjadi tuan rumah dan
dikunjungi cuwi sekalian sebagai sahabat. Karenanya, kami
Lam Hay Bun sangat berterima kasih dan menghargai
persahabatan ini. Sebagaimana penjelasan saudara Siangkoan
Tek, pibu kita kali ini berbeda dengan dahulu-dahulu, justru
lebih mendahulukan persaudaraan dan bukannya untuk saling
mengalahkan dan saling menjatuhkan. Karena itu juga, maka
pibu kita batasi hanya sebatas 200 jurus belaka dan tidak
boleh lebih. Setelah 200 jurus, maka pertandingan dinyatakan
selesai dan kita akan meminta bantuan sahabat dari Pulau
Awan Putih untuk melakukan penilaian, siapa yang menjadi
pemenang dalam tanding selama 200 jurus tersebut. Dengan
begitu, secara otomatis kita meminta kesediaan tokoh-tokoh
Pulau Awan Putih, kami perkenalkan Tocu Kwan Cu dan Hu
Tocu Kwan Siok Bu yang akan membantu kita melakukan
penilaian secara adil. Bagi kami, bukan siapa menang dan
siapa kalah yang terpenting, justru persaudaraan dan
pengenalan kemajuan perguruan sahabat menjadi penting
untuk lebih saling mengenal. Adapun, sebagaimana disepakati
sebelumnya, maka pertandingan akan dilakukan dalam 4
babak; Babak pertama, akan tampil Liang Mei lan dari Bu Tong
Pay melawan Siangkoan Giok Lian dari Bengkauw; Dilanjutkan
dengan wakil Kaypang Liang Tek Hoat melawan wakil Lam Hay

Tarian Liar Naga Sakti I 2790


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bun Lamkiong Tiong Hong; Dan selanjutnya wakil Lembah


Pualam Hijau Kiang Li Hwa akan menghadapi wakil Lam Hay
Bun lainnya yakni Lamkiong Sian Li; dan diakhiri dengan wakil
Thian Tok Chandra Gupta melawan wakil Siauw Lim Sie Thian
Ki Hwesio. Demikian penjelasan kami tentang pelaksanaan
pibu 10 tahunan kali ini ….. jika tidak ada keberatan dan
pertanyaan lebih jauh, maka kami mengundang Kwan Cu
locianpwe dan sahabat Kwan Siok Bu untuk menempati
tempat di bagian depan guna mengawasi dan melakukan
penilaian, dan selanjutnya kita akan memasuki babak pertama
pibu 10 tahunan, antara pihak Bengkauw melawan Bu Tong
Pay …….”
Kembali suasana senyap dan tidak ada yang memberi
komentar dan pandangan. Meski benar bahwa tajuk
pertemuan berubah menjadi PIBU, tetapi tetap saja gengsi
dan nama besar masing-masing perguruan dipertaruhkan
dalam Pibu tersebut. Karena itu, mau tidak mau semua
menjadi tegang dan menunggu bagaimana hasil akhirnya.
Mungkin saja aka nada sikap saling mengalah, tetapi mungkin
juga atau sangat mungkin malah, akan terjadi pertarungan
seru karena nama baik dan nama besar perguruan ikut
dipertaruhkan. Pada saat itu, Nenek Kwan Cu dan Kwan Siok
Bu sudah mengambil tempat di posisi pas yang disediakan
pihak Lam Hay Bun. Dan beberapa saat kemudian, terdengar
suara Lamkiong Bu Sek yang berdiri didampingi Siangkoan Tek
dan Duta Agung berkata:
“Babak Pertama, pihak Bengkauw atas nama SIANGKOAN
GIOK LIAN dan pihak Bu Tong Pay atas nama LIANG MEI LAN
…..”

Tarian Liar Naga Sakti I 2791


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tidak berapa lama kemudian di tengah lapangan telah


berdiri kedua Naga Perempuan, Jago Perempuan yang kini
sangat terkenal di Tionggoan. Belum bergerakpun orang-
orang sudah sangat paham kelebihan masing-masing, apalagi
mengingat siapa dibalik Liang Mei Lan, yakni tokoh yang
mengajarinya Ginkang dan dijuluki Ratu Ginkang Tionggoan.
Maka, dari segi ginkang Mei Lan pasti memiliki keunggulan.
Dan memang demikian adanya, bahkan semakin hebat dan
semakin berkembang saja. Gerakan Mei Lan ketika bertempur
terlihat sangat cepat dan sangat ringan. Jika dia memutuskan
bertahan, maka akan teramat sulit menembus pertahanannya
dengan gerakan-gerakan cepat, pesat dan sangat ringan.
Maka ketika bertarung dengan Giok Lian pun, keduanya
mempertunjukkan perbedaan tersebut dengan cepat. Bagi
keduanya, pibu tersebut tak ubahnya dengan sebuah latihan
karena memang mereka berdua sudah terlampau sering
beradu kekuatan dalam sebuah latihan. Sadar bahwa
keunggulannya dalam hal ginkang, maka Mei Lan sudah sejak
awal mengerahkan ginkang istimewanya Te-hun-thian
(mendaki tangga langit), dan bergerak luar biasa cepatnya
dalam ilmu Sian-eng Sin-kun (Silat Sakti Bayangan Dewa).
Dengan cepat dia memberondong posisi Giok Lian dengan
pukulan pukulan di berbagai tempat dan benar-benar
berubah bagaikan bayangan dewa yang terus menerus
mengejar posisi dan kedudukan Giok Lian. Dan Giok Lian
sendiri di pihak lain, sangat menyadari bahwa dia tidak akan
mampu melawan Mei Lan dalam hal ginkang, karena itu dia
mengerahkan ilmu mujijatnya Jiauw-sin-pouw-poan-soan

Tarian Liar Naga Sakti I 2792


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

(Langkah Sakti Ajaib Berputar-putar), yang membuat


betapapun tetap repot bagi Mei Lan untuk memojokkannya.
Apalagi tidak lama kemudian Giok Lian mengimbangi
pukulan Mei Lan dengan Ilmu Bengkauw lainnya Koai Liong
Sin Ciang (Ilmu Pukulan Naga Siluman). Ramailah jadinya
pertempuran keduanya, meski benar seperti sebuah latihan,
tetapi tingkat keseriusan pibu mereka berbeda dengan
latihan. Karena nama kedua perguruan memang
dipertaruhkan disana. Karena itu, keduanya benar-benar
tampil dalam puncak konsentrasi dan puncak pengerahan
kekuatan dan kemampuan mereka. Benar Mei Lan lebih
banyak menerjang karena kecepatannya, tetapi nyaris tidak
ada serangannya yang benar-benar membahayakan Giok Lian,
karena Giok Lian bersilat dengan tenang dan kokoh disertai
dengan langkah ajaibnya yang membuat banyak serangan Mei
Lan menjadi sia-sia karena cepat kehilangan sasarannya.
Tiba-tiba Giok Lian merubah gerakan ilmunya dan
menggunakan Ilmu Sam Koai Sian Sin Ciang (3 Jurus Ilmu
Pukulan Dewa Siluman). Ilmu ini digunakannya untuk
mencoba merebut inisiatif setelah beberapa lama diserang
dan diserbu oleh Mei Lan, dan guna menyesuaikan Mei Lan
juga bergerak dengan Thai Kek Sin Kun. Tetapi, karena
keduanya tetap mempertahankan ilmu ginkang dan gerak
langkah ajaib masing masing, maka tidak terjadi perubahan
yang signifikan. Hanya, sekali ini adalah Giok Lian yang lebih
banyak mengambil inisiatif menyerang, sementara Mei Lan
bertahan dengan sebuah ilmu khas Bu Tong Pay yang sangat
kuat dan kokoh dalam hal bertahan. Episode ini
mempertontonkan pergantian peran kedua Naga perempuan

Tarian Liar Naga Sakti I 2793


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ini dan tidak memperlihatkan adanya satu pihak yang secara


dominan menguasai atau mendesak pihak lainnya.
Bahkan ketika keduanya juga mengganti Ilmu dari
perguruan masing-masing, yakni Mei Lan menggunakan Pik
Lek Ciang (Lengan Petir) dan Siangkoan Giok Lian sendiri
menggunakan Kang-see-ciang (Tangan Pasir Baja), tetap saja
keduanya tidak memperlihatkan adanya perubahan
perimbangan. Tetap pergerakan yang cepat, gesit dan sangat
ringan dipertunjukkan Mei Lan, sementara gerakan ajaib
berputar-putar Giok Lian membuatnya sulit “ditangkap”
ataupun dipojokkan Mei Lan. Begitu seterusnya perimbangan
mereka sampai memasuki jurus ke 150. Dan seperti sudah
saling mengerti, ketika memasuki jurus ke 151, tiba-tiba
keduanya menghentak dan dengan kekuatan lebih dari
biasanya.
Apa gerangan yang terjadi? Kelihatannya keduanya
meningkatkan kemampuan, baik kecepatan maupun
kekuatan. Bukan cuma itu, Mei Lan menggunakan Ilmu Mujijat
Ban Sian Twi Eng Sin Ciang (Pukulan Sakti Selaksa Dewa
Mendorong Bayangan). Ilmu mujijat ini bahkan belum pernah
digunakan Mei Lan dalam pertempuran yang sesungguhnya,
karena tidak banyak orang yang sanggup menahannya. Tetapi,
jika digunakan juga dalam pibu ini, sebetulnya karena
keduanya sepakat untuk tetap saling membatasi kekuatan
sehingga tidak akan sangat merugikan. Lagipula, Liang Mei Lan
memang memaksa Giok Lian untuk menyerang dan bertahan
dengan Ilmu Sam Ciang Khay Thian Loan Te (Tiga Jurus
Membuka Langit Mengacau Bumi). Sebuah ilmu mujijat yang
diwariskan Bhiksu Chundamani kepada Giok Lian.

Tarian Liar Naga Sakti I 2794


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dengan segera arena pertempuran dipenuhi hawa mujijat


yang berseliweran dan menyambar-nyambar kemana-mana.
Sungguh hebat. Tidak terlihat kesan bahwa keduanya seperti
sedang berlatih, karena kekuatan yang terkandung dalam
seliweran tenaga mujijat itu bukanlah kecil. Tetapi, semua,
karena rata-rata orang yang memiliki kemampuan luar biasa,
juga bisa menyaksikan bahwa pertempuran tersebut tidaklah
ditingkatkan sampai pada puncak kekuatan masing-masing.
Sebab jika memang demikian, maka keduanya pasti akan
cedera parah. Itulah sebabnya, meski bertarung dalam
penggunaan ilmu mujijat masing-masing, tetapi tetap saja Mei
Lan dan Giok Lian mampu menjaga untuk tidak terpancing
jauh ke pertarungan yang memperebutkan atau
mempertarungkan kemenangan mutlak atas lawan.
Pertarungan babak pertamapun usai, setelah melalui
serang menyerang dengan seru antara keduanya, Mei Land an
Giok Lian. Dan sebagaimana dugaan semua orang, Babak
Pertama ini berlangsung SERI, dan ini diumumkan Kwan Siok
Bu:
“Cuwi sekalian, kami nyatakan pertandingan pertama
SERI. Karena meski masing-masing memiliki keistimewaan,
tetapi pada dasarnya tidak ada yang bisa benar-benar
mendominasi dan menyudutkan lawannya selama 200 jurus
tadi. Karena itu, sekali lagi kami tegaskan dan kami umumkan
melalui penilaian cermat, bahwa pertandingan pertama kami
putuskan seri …….”
Setelah pertandingan pertama tersebut, terlihat perlahan-
lahan Ceng Liong mundur dari arena dan ke tempat dimana

Tarian Liar Naga Sakti I 2795


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dia mengobati Hauw Lam dan ditemani oleh Giok Lie.


Sementara di arena, Lamkiong Bu Sek sudah mengumumkan:
“Pertandingan kedua adalah wakil dari Kaypang Liang Tek
Hoat dan akan berhadapan dengan wakil dari Lam Hay Bun,
Lamkiong Tiong Hong ……”
Lamkiong Tiong Hong adalah generasi muda Lam Hay Bun,
seorang pemuda berbadan tinggi besar, lebih tinggi dan lebih
besar dibandingkan Tek Hoat, sebagaimana keadaan fisik ayah
dan kakek buyutnya. Dia terlihat gagah menjulang, hanya saja,
memang terlihat sedikit angkuh dan sombong dibandingkan
dengan adiknya. Pemuda inilah yang sebenarnya dicalonkan
oleh ayahnya untuk menggantikannya kelak menjadi Tocu
Lam Hay Bun. Tapi apa lacur, karena keadaan, justru adiknya
Lamkiong Sian Li yang terpanggil menjadi Tocu menggantikan
ayahnya Lamkiong Bu Sek. Padahal usianya sebenarnya tidak
terpaut jauh dengan Tek Hoat, paling hanya berjarak sekitar 3
tahunan belaka. Tetapi, karena Liang Tek Hoat pola hidupnya
riang dan banyak tersenyum, sementara Tiong Hong
cenderung kaku dan serius, maka terlihat Tek Hoat justru yang
lebih muda usianya.
Dan ketika keduanya saling serang, nyaris semua sudah
meramalkan kekalahan di pihak Lam Hay Bun. Karena
Lamkiong Tiong Hong memang kalah matang dan kalah
pengalaman dibandingkan Liang Tek Hoat yang sejak kanak-
kanak sudah luntang-lantung di dunia persilatan dan dididik
secara ketat oleh salah satu manusia dewa Tionggoan. Karena
itu, sangat mudah ditebak, bahwa pertarungan atau pibu 200
jurus akan dimenangkannya. Tetapi, bagaimanapun

Tarian Liar Naga Sakti I 2796


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pertarungan baru berlangsung, dan segala sesuatu masih


sangat mungkin terjadi.
Sejak awal menggunakan Sin Liong Cap Pik Ciang (Delapan
Belas Pukulan Naga Sakti), keunggulan Tek Hoat dalam hal
tenaga dan kematangan memang sudah terlihat jelas. Tetapi
Tek Hoat tidak mempergunakan keunggulannya tersebut
untuk mendesak dan mempermalukan lawan. Sebaliknya,
dengan serius dia seperti sedang “mengajar“ dan menjadi
partner berlatih Tiong Hong yang dengan serius dan sangat
bersemangat mengejar dan memukul dalam ilmunya Siang
Ciang Hoan Thian (Sepasang Tangan Membalik Langit). Sikap
lebih matang dan menuntun Tek Hoat itu justru membuat
Lamkiong Bu Sek dan Lamkiong Bouw menjadi senang, karena
sejak awal mereka sadar jika Lamkiong Tiong Hong belum
akan mampu menang. Bahkan Lamkiong Bu Sek sempat
berkata kepada kakeknya: “Bahkan akupun yang maju, tetap
sulit menangkan mereka kong-kong ….”. Karena itulah, maka
pilihan jatuh kepada Lamkiong Tiong Hong untuk
mendapatkan pengalaman dalam sebuah pibu.
Meski bersikap dan bertindak seperti seorang “mentor”,
tetapi Tek Hoat sendiripun menyadari bahwa potensi seorang
Lamkiong Tiong Hong ke depan sangatlah besar. Karena anak
muda harapan Lam Hay Bun ini memiliki tenaga besar yang
seperti tidak ada habis-habisnya meskipun masih belum
mampu dia kontrol dan pergunakan sesuka hatinya. Bahkan
Tek Hoat menduga, kemajuan besar anak muda ini
kelihatannya bagai dikejar dan dikebut dalam waktu yang
singkat. Dugaan yang memang tidak salah. Karena sebelum
penyerbuan Lamkiong Li Cu, anak beranak Lamkiong Bu Sek

Tarian Liar Naga Sakti I 2797


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan Lamkiong Tiong Hong dan adiknya Lamkiong Sian Li,


digodok habis-habisan oleh Lamkiong Bouw
denganmeningkatkan iweekang serta melatih ilmu-ilmu
mujijat yang baru diciptakan untuk memperkuat Lam Hay Bun.
Terlebih selama beberapa waktu terakhir dimana Lamkiong
Bu Sek dan Lamkiong Tiong Hong memang berkutat habis
habisan untuk meningkatkan kemampuan mereka.
Menemukan kenyataan tersebut, Tek Hoat yang memang
murah hati dan berhati riang serta lapang, dengan senang hati
meladeni Tiong Hong, meski sebetulnya sejak jurus ke-50, dia
sudah dapat mengendalikan pertarungan. Tetapi dengan
lapang dia memberi kesempatan Tiong Hong untuk
mengembangkan kemampuannya dalam penggunaan Hai
Liong Kiang Sin Ciang (Ilmu Silat Tangan Sakti Menaklukan
Naga Laut) hingga juga Pat Sek Hay Liong Kun (8 Gerak
Pukulan Naga Laut). Semua yang mengenal Lam Hay Bun
menjadi kaget, karena banyak sekali perubahan dan
penyempurnaan dilakukan disana-sini, terutama sebuah ilmu
rangkaian baru Pat Sek Hay Liong Kun, benar-benar mampu
mengoptimalkan Bu Kek Hoat Keng iweekang khas Lam Hay
Bun. Dengan ilmu itu, Tiong Hong sempat mengagetkan Tek
Hoat yang menjadi banyak belajar dan lebih banyak
menyelami, karena kekuatannya memang luar biasa dan
dengan perubahan daya serang yang cepat dan kuat.
Tetapi, itulah, Tek Hoat adalah salah seorang anak yang
dididik dan dilatih secara “di luar kebiasaan” dan dalam cara
yang “luar biasa”. Dia bahkan dicekoki kodok mujijat oleh
suhunya dan membuatnya maju jauh dalam berlatih ilmu silat
dan ilmu tenaga dalam. Belum lagi, diapun berjodoh secara

Tarian Liar Naga Sakti I 2798


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tidak langsung dengan Kolomoto Ti Lou, si Kakek Ajaib dan


Mujijat yang berkenan untuk menyempurnakan mereka pada
saat saat mereka harus berlatih melawan para pentolan Thian
Liong Pang. Selain itu, Tek Hoat juga rutin dan terus berlatih
baik sendirian maupun bersama kedua suhengnya setelah
mendapat warisna terakhir sebelum suhunya Kiong Siang Han
si Kakek Pengemis Mujijat meninggal dunia. Itupun masih
belum cukup, karena dia terus mengasah diri bersama dengan
Mei Lan adiknya, Giok Lian istrinya dalam diskusi mereka terus
menerus dengan Kiang Ceng Liong yang semakin
memperlihatkan kemampuannya sebagai “seniman silat”
akibat sejumlah penemuan luar biasa yang diperolehnya.
Begitulah Liang Tek Hoat mencapai kematangannya di usia
masih muda.
Belum lagi mengingat, Liang Tek Hoat sejak masa
remajanya sudah bertarung dalam frekwensi luar biasa
dengan tokoh-tokoh silat menonjol. Baik melawan tokoh-
tokoh hitam kelas rendahan hingga ke tokoh hitam kelas
kakap dan sulit terlawan. Bertanding pibu dengan lawan-
lawan sekelas maupun yang bahkan lebih hebat darinya.
Karena itu, Tek Hoat meski masih berusia muda, tetapi sudah
memiliki kemampuan nyaris atau mungkin sudah setaraf 4
Manusia Dewa Tionggoan yang sudah pada meninggal. Maka,
amat mudah jika dia ingin menaklukkan Tiong Hong yang
masih sedang bertumbuh dan berkembang baik dalam teori
ilmunya maupun dalam praktek dan penggunaannya.
Beruntung bagi seorang Lamkiong Tiong Hong, dia benar-
benar beroleh partner untuk berlatih dalam sebuah pibu yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2799


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membuatnya mampu menggunakan semua ilmu silatnya


dengan tidak ada rasa takut.
Jika ada yang salah, maka itu ada dalam diri Tiong Hong.
Karena sebetulnya dia merasa sudah “sekelas” dan “selevel”
dengan Tek Hoat dan kawan-kawan. Karena itu, dia tidak
banyak dan tidak terlihat terlampau suka bergaul dengan
mereka semua. Kecuali terhadap Ceng Liong yang dilihatnya
sudah jauh meninggalkannya, dia tidak atau belum
memandang dengan hormat tokoh-tokoh lain yang terlihat
seusia dengan dirinya. Padahal, jika diadu dengan seorang
Tham Beng Kui yang memanggil Ceng Liong dengan panggilan
“Suhu” saja, belum tentu dia akan menang.
Dan karena pertarungan berlangsung seru dengan
menutup mata atas fakta betapa Tek Hoat lebih banyak
mengalah, Tiong Hong terus menyerang dan secara terus
menerus mengembangkan semua ilmu dan kebisaannya.
Bahkan dengan tidak ragu sedikitpun, dia menyerang hebat
menggunakan ilmu mujijat yang belum dikuasainya dengan
sempurna, sebuah ilmu baru yang diciptakan Lamkiong Bouw
dengan ayahnya Lamkiong Bun Ouw: Tian Si Samsut (Tiga
jurus bentangan langit). Ilmu ini adalah satu dari 2 ilmu baru
Lam Hay Bun yang dimaksudkan untuk memperkuat Lam Hay
Bun dan diciptakan secara serius sejak dari kakek buyutnya
Lamkiong Bouw. Karena itu, bisa dibayangkan betapa
hebatnya ketika pada jurus ke 150, Tiong Hong menyerang
habis dengan jurus-jurus mematikan.
Tetapi dengan Ilmu Hang Liong Sip Pat Tjiang, dan dengan
kekuatan tenaga dalamnya yang memang jauh lebih menang
dan lebih matang dikuasainya, dia mampu dan sanggup

Tarian Liar Naga Sakti I 2800


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menahan dan mengimbanginya. Bahkan, karena melihat


dalam beberapa gerak Tiong Hong masih mengalami kendala
dan sesekali macet, Tek Hoat berganti menyerangnya meski
tidak sampai menyudutkannya. Dan dalam saat-saat terakhir,
sebuah ilmu anti Cit Sat Sin Tjiang dari Lam Hay Bun, juga
dikerahkan Tiong Hong, To Hay Liong Kun (Pukulan Naga
Menjungkirkan Lautan). Hebat memang hanya sayang belum
sempurna, masih kurang alias masih mentah. Tetapi Liang Tek
Hoat sendiri sampai terkejut ketika harus menerima serangan-
serangan aneh dan mujijat dengan kekuatan penekan dan
penyerang di berbagai sudut jalan darah tubuhnya serta
sangat sulit untuk ditebak. Tetapi, sekali lagi, karena si
penyerang belum sempurna menguasainya, maka ada
beberapa kali serangan itu tidak jalan dan macet. Jika yang
melakukannya adalah Lamkiong Bouw, niscaya hasilnya pasti
sangatlah berbeda. Tek Hoat tidak akan segampang itu meraih
kemenangan.
Kemacetan terakhir terjadi di jurus ke 194, ketika dalam
gaya menyerang yang hebat dan berbahaya jurus Ciong-hay-
pohliong (menangkap naga di tengah sa-mudra), Tiong Hong
seperti lupa atau lambat merubah gerak kaki dan kekuatan
tenaga di dua lengannya yang menyerang Tek Hoat. Dengan
cepat Tek Hoat mengambil alih inisiatif penyerangan dan
membuat Tiong Hong mau tidak mau harus melakukan
gerakan canggung dengan langkah kaki mundur To-coan-im-
yang (memutar balikan im dan yang). Tetapi, itupun di jurus
195 dan seterusnya, Tek Hoat yang belakangan marah juga
dengan Tiong Hong yang angkuh dan tidak mau mengalah,
akhirnya merasa panas dan memutuskan mengalahkan anak

Tarian Liar Naga Sakti I 2801


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

muda sombong ini. Di jurus ke 197, dia menyerang secara


cepat, kuat dan berbahaya dalam gerakan jurus Kim-soh-poh-
liong (tali emas mengikat naga), yang langsung dilanjutkan
dengan jurus Jim-lik-yu-leng-jit-kui (tujuh Setan gentayangan
berwarna hijau)!”. Akibatnya Tiong Hong pontang-panting
menyelamatkan diri karena dikejar terus menerus oleh
serangan tangan kosong Tek Hoat yang membawa tenaga
pukulan yang sangat keras dan tidak mampu tertahankan oleh
Tiong Hong.
Dan tepat di jurus ke 200, dengan manis Tek Hoat
mengakhirinya ketika dia dengan manis menutup jurus ke-200
sekaligus jurus terakhir pibu dengan gerak jurus Sin-liong-jut-
in (naga sakti muncul dari mega). Dengan mati langkahnya
Tiong Hong, Tek Hoat dengan mudah menutul lengan dan
bukan badan Tiong Hong, dan lengan itu langsung lemas tak
bertenaga. Tangan kirinya ibarat Naga yang tiba-tiba muncul
dari angkasa dan tak mampu dielakkan Tiong Hong,
untungnya bukan kepala atau badan yang diserang akhirnya,
tetapi berubah menjadi totokan ringan di lengan Tiong Hong.
Dan ketika itu terjadi, dengan sangat cepat dan hanya dapat
diikuti beberapa orang saja, termasuk Lamkiong Bouw dan
Kwan Cu serta Kwan Siok Bu, Tek Hoat menotok sekali lagi,
sehingga Tiong Hong merasa lengannya yang kesemutan sehat
dan pulih kembali. Tetapi bersamaan dengan itu, dia
melangkah mundur 2-3 langkah tanpa merasa terluka sama-
sekali. Semua kejadian yang berlangsung kurang dari satu
detik itu berlangsung sangat cepat dan sulit dilihat semua
orang. Tetapi, jika Tiong Hong masih belum mengerti

Tarian Liar Naga Sakti I 2802


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bagaimana caranya dia kalah, maka Kwan Cu sudah dengan


cepat mengumumkan kepada semua:
“Babak kedua, dimenangkan oleh Pendekar Liang Tek
Hoat dari Kaypang…..” sambil berkata demikian Kwan Cu
memandang Lamkiong Bouw dan Lamkiong Bu Sek yang
menampilkan wajah yang tidak kecewa dan tidak sedih, biasa
saja. Dan Nenek Kwan Cu paham belaka, karena memang
perbedaan kemampuan kedua tokoh muda tadi memang
terlampau lebar untuk saat itu. Tetapi, wajah Tiong Hong yang
masih penasaran karena dia tidak merasa kalah, bahkan dia
berbisik kepada ayah dan juga kakeknya ketika tiba di
rombongan Lam Hay Bun:
“Ayah, kong chouw ……..” suaranya penasaran dan
merasa tidak kalah, tetapi dia langsung terdiam ketika melihat
mata ayahnya yang penuh teguran. Karena itu, diapun
akhirnya diam dan tidak bicara lagi.
“Sayang sekali, karena di jurus ke 194, Lamkiong Tiong
Hong justru kehilangan momentum dan akhirnya berhasil
dimanfaatkan Liang tek Hoat hingga memenangkan babak
yang kedua ini …..” demikian penjelasan lebih jauh dari Kwan
Siok Bu karena dia mengerti bisikan dan protes Tiong Hong.
“Ach, dia masih terlampau jauh sebenarnya untuk melawan
tokoh Kaypang itu …….” Desis Kwan Siok Bu dalam hati dan
sekaligus menyesalkan Tiong Hong yang hendak protes itu.
“Baiklah, sekarang saatnya kita akan memasuki babak
ketiga, dan sebagaimana nama yang diajukan serta
diumumkan tadi, maka Babak ketiga ini akan berhadapan
Lamkiong Sian Li, Tocu muda Lam Hay Bun berhadapan

Tarian Liar Naga Sakti I 2803


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan Kiang Li Hwa yang mewakili Lembah Pualam Hijau


sebagai Duta Luar. Duta Agung Lembah Pualam Hijau sedang
berhalangan pada saat ini, dan karena itu dia akan diwakili
oleh Duta Luar Lembah Pualam Hijau ……”
Sebagaimana pertarungan pertama, maka pertarungan
ketiga adalah pibu antara dua jago perempuan yang mewakili
Lembah Pualam Hijau dan Lam Hay Bun. Lam Hay Bun beroleh
keistimewaan untuk mengutus 2 orang jago sebagai tuan
rumah. Karena itu, pada babak kedua dan ketiga, Lam Hay
Bun menampilkan dua jago muda mereka secara berturut-
turut, yakni kakak beradik Lamkiong Tiong Hong yang menjadi
lawan Tek Hoat dan kali ini, sang Tocu Muda, seorang jago
perempuan dari lam Hay Bun yang terpaksa menjadi Tocu
karena persoalan internal Lam Hay Bun, dia ini adalah Nona
muda Lamkiong Sian Li.
Usia Kiang Li Hwa yang sudah mendekati angka 30an
membuatnya jauh lebih matang dan lebih berpengalaman
ketimbang Sian Li yang masih lebih muda, berusia sekitar 20-
21 tahun. Apalagi mengingat pengalaman panjang Li Hwa
semasa masih di Thian Liong Pang bersama Kiang Hauw Lam,
kakak tirinya dan Lamkiong Li Cu. Dia memiliki pemahaman
yang sangat luas terhadap Dunia Persilatan dan juga ilmu silat.
Terlebih, karena dia banyak mendapat didikan dari Durganini,
jago mujijat dari Thian Tok, juga terakhir dari ayahnya dan Bibi
Neneknya Kiang In Hong serta Kiang Cun Le. Sehingga, biarpun
Li Hwa dasarnya beragam, tetapi setelah beberapa tahun
terakhir bermukim di Lembah Pualam Hijau, dimana leluhur
ayahnya berada, dia sudah memperdalam ilmu ilmu khas
Lembah Pualam Hijau. Langsung di tangan para guru besar

Tarian Liar Naga Sakti I 2804


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lembah tersebut yang kebetulan berkumpul disana beberapa


tahun terkahir.
Maka, Kiang Li Hwa yang sekarang sesungguhnya adalah
salah seorang jago perempuan yang tidak kurang lihay
dibanding dengan Mei Lan dan Giok Lian. Malah
kematangannya masih melebihi keduanya, karena memang
usianya sekitar 5 tahun di atas keduanya. Tetapi begitupun, Li
Hwa tetap tampil cantik dan sederhana. Termasuk ketika dia
menghadapi Sian Li yang akhir-ahir ini banyak mengeluh
kepadanya dan sudah dia anggap sebagai adiknya sendiri.
Diam-diam Li Hwa memutuskan untuk tidak mengalahkan Sian
Li, tetapi cukup menahan imbang hingga jurus yang ke-200.
Bukankah memang pibu terutama tidak untuk saling
mengalahkan tetapi justru untuk saling mempererat
hubungan dan persaudaraan ….?
Sian Li sendiri memang berbeda dari kakaknya, meski juga
sangat bersemangat. Dia tidak angkuh dan sombong,
sebaliknya lebih supel. Dia menganggap dan memandang Li
Hwa sudah seperti kakaknya sendiri, karena memang dia tidak
memiliki Kakak perempuan dan sudah lama ditinggal mati
ibunya. Maka beberapa hari terakhir, dia menjadi lebih dekat
dengan Li Hwa dibandingkan dengan Mei Lan, Giok Lan
ataupun dengan Giok Lie. Bahkan semua keluh kesah dan
tekanan batinnya menjadi Tocu juga dicurahkan kepada Li
Hwa yang mendukung dan menasehatinya untuk tetap tegar
dan menyelamatkan pulau leluhurnya itu. Maka, pertarungan
dua orang yang tidak ingin saling menaglahkanpun segera
terjadi. Tetapi, tetap saja terlihat seru karena mutu ilmu yang
mereka pergunakan memang hebat luar biasa, Tetap saja ilmu

Tarian Liar Naga Sakti I 2805


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

andalan Lembah Pualam Hijau dengan Lam Hay Bun, sebuah


pameran yang jarang terjadi tentu saja.
Tetapi, begitu mereka bentrok, semua paham bahwa
pertempuran tersebut adalah sebuah latihan tepatnya.
Karena tingkat kemampuan Li Hwa sudah demikian tingginya,
sementara Sian Li justru masih sedikit di bawah kakaknya
Tiong Hong. Li Hwa yang bergerak dengan Te Hun Thian
(Mendaki Tangga Langit) yang dipelajarinya dari dari Kiang In
Hong selama Nenek sakti itu berada di Lembah Pualam Hijau
masih terlampau cepat ketimbang Sian Li. Apalagi karena
dibarengi dengan penggunaan Soan Hong Sin Tjiang, sebuah
ilmu yang juga mengandalkan gerakan-gerakan yang pesat
dan cepat. Akibatnya, Sian Li yang bergerak dengan berganti-
ganti kedua ilmu Koai Liong Kiang Sin Ciang (Ilmu Silat Tangan
Sakti Menaklukan Naga Laut) dan juga Siang Ciang Hoan Thian
(Sepasang Tangan Membalik Langit), masih belum mampu
menandingi Kiang Li Hwa. Posisi ini jelas terlihat semua orang,
tetapi seperti juga Tek Hoat, Li Hwa memilih terus bertanding
sambil membimbing dan memberi kesempatan Li Hwa untuk
menyerang dan memahami ilmunya sendiri.
Pada akhirnya, Sian Li memang bergerak dan menyerang
dengan menggunakan semua ilmu kesaktiannya berturut-
turut. Dan dengan gembira, dia menyadari betapa Li Hwa
memang memberinya ketika agar terus menyerang dan
menyerang sambil melatih kemampuan ilmunya menjadi lebih
baik. Maka dia bergerak lagi dengan Pat Sek Hay Liong Kun (8
Gerak Pukulan Naga Laut), bahkan terus hingga menggunakan
ilmu andalannya Tian Si Samsut (Tiga jurus bentangan langit).
Meski masih dibawahnya, tetapi perbawa ilmu andalan Lam

Tarian Liar Naga Sakti I 2806


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hay Bun ini mengagetkannya dan membuat Li Hwa harus lebih


serius dengan akhirnya menggunakan Khong-in-loh-Thian
(Awan Kosong Menggugurkan Langit), sebuah ilmu hebat
Lembah Pualam Hijau ciptaan Kiang Cun Le. Baru dia mampu
menandingi dan kembali mendikte atau tepatnya “memberi
peluang” Sian Li untuk terus mengembangkan ilmunya.
Bahkan dengan ilmu yang sama, Li Hwa meladeni To Hay
Liong Kun (Pukulan Naga Menjungkirkan Lautan) yang mujijat
dari Lam Hay Bun. Li Hwa sadar, jika dia menghadapi lawan
yang setanding dengan sang lawan menggunakan ilmu-ilmu
mujijat Lam Hay Bun, maka dia pasti akan mengalami banyak
sekali kesulitan. Hanya karena belum matangnya Sian Li maka
dia mampu dengan mudah mengantisipasi dan memberi
peluang Sian Li untuk terus mengembangkan serangan sambil
memahami makna ilmu tersebut bagi dirinya. Dan
pertempuran keduanya yang seperti itu berlangsung hingga
jurus ke 200 tanda bahwa pibu keduanya berakhir.
“Terima kasih enci ……” berkata Sian Li sambil berterima
kasih kepada Li Hwa yang sengaja tidak terus mendesak dan
tidak mengalahkannya. Betapapun, dia, Sian Li adalah Tocu
Lam Hay Bun, adalah hebat jika dia terkalahkan dalam sebuah
pibu. Sungguh akan memalukan. Tetapi, untunglah Li Hwa
menjaga mukanya dan memberi dia peluang menjaga nama
Lam Hay Bun.
“Betapapun engkau sudah maju jauh Lamkiong Tocu …
selamat …. Selamat ….”
Dan keputusan Kwan Cu turun dengan segera ……..:

Tarian Liar Naga Sakti I 2807


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Hingga pertarungan berakhir, tidak terlihat ada salah


satu yang kalah atau terkalahkan, meskipun kita melihat Kiang
li Hwa lebih matang dan lebih menguasai kemampuannya.
Tetapi, kami boleh menetapkan pertempuran atau pibu ini
memang berlangsung untuk saling mengajar dan slaing
memberi kesempatan berkembang. Karenanya, keduanya
sepakat untuk bertindak seperti tadi dan kami nyatakan TIDAK
ada yang KALAH …..”
Dan kembali tak ada seorangpun yang melakukan protes,
karena memang PIBU atau Pertandingan Persahabatan yang
baru berlalu, jelas sudah berbeda dengan pertarungan yang
baru berlangsung beberapa hari sebelumnya. Kecuali
pertarungan terakhir, antara Chandra Gupta melawan wakil
Siauw Lim Sie yang nampaknya akan memajukan Thian Ki
Hwesio, kakak kembar dari Souw Kwi Song. Tokoh muda
Siauw Lim Sie yang sudah cukur rambut dan menjadi Pendeta
di Siauw Lim Sie cabang Poh Thian. Pertempuran yang bisa
dikatakan menentukan, apakah sebagaimana sebelumnya
dimenangkan pihak Tionggoan ataukah hanya akan berakhir
imbang?

Episode 51: Hati Yang Terkoyak (1)


Dengan posisi 2 – 1, dimana pihak Tionggoan beroleh
sebuah kemenangan melalui Tek Hoat, maka nasib koalisi Lam
Hay–Bengkauw-Thian Tok akan ditentukan oleh Chandra
Gupta. Chandra Gupta sendiri adalah salah seorang murid
tokoh Thian Tok Gamal Singh yang pernah bertarung secara
seimbang dengan generasi 4 Manusia Dewa Tionggoan. Dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2808


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sejauh ini, belum sekalipun ada yang melihat bagaimana


Chandra Gupta bertarung selama diaberada di Tionggoan.
Dan dengan fakta bahwa 10 Tahun kedepan format Pibu
10 Tahunan akan berubah, dimana Thian Tok akan bergabung
dengan Persekutuan 3 Pulau dalam melawan Tionggoan,
dimana Bengkauw kelak bergabung dengan Tionggoan, maka
pibu terakhir ini jelas sangat menentukan. Apakah tetap saja
mereka terus kalah ataukah akan mampu setidaknya
bertarung seimbang?
Semua pertanyaan penuh rasa penasaran itu tentu saja
akan segera terjawab karena Lamkiong Bu Sek sudah
bersuara:
“Pertarungan pada babak terakhir akan berhadapan Thian
Ki Hwesio sebagai wakil dari Siauw Lim Sie. Thian Ki suhu akan
bertanding melawan Chandra Gupta yang mewakili Thian Tok
…. mari, silahkan …..”
“Amitabha …” terdengar pujian kepada sang Budha ketika
Thian Ki Hwesio memasuki arena pertandingan dan segera
diikuti oleh Chandra Gupta yang melayang ke arena dengan
gerakan yang sangat lincah dan ringan. Cara masuk kedua
tokoh itu ke arena sudah mendatangkan rasa penasaran dan
tanda-tanda pertempuran yang seru dan seimbang. Dan
segera terbukti ketika Chandra Gupta membuka serangan
dengan gaya yang aneh dan asing, namun sangat cepat dan
kuat. Bahkan masih lebih aneh dan bahkan lebih hebat jika
dibandingkan dengan Naga Pattynam sekalipun. Maklum saja,
tokoh yang satu ini selain masih berusia muda tetapi juga
sekaligus sudah membekal kekuatan yang sangat luar biasa

Tarian Liar Naga Sakti I 2809


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hebatnya. Tidak kalah dibanding denga Naga Pattynam. Baru


serangan awal saja sudah mendatangkan angin serangan yang
sangat kuat dan keras, bahkan angin serangan saja sudah
menggetarkan sekelilingnya.
Tetapi Thian Ki Hwesio yang melihat bahwa lawannya ini
justru adalah yang paling hebat dari yang dilawan oleh kawan-
kawannya, dengan segera mengerutkan keningnya dan juga
mengerahkan kekuatan tenaga dalamnya. Perlu diketahui,
dari semua teman-teman seangkatannya, Kwi Beng yang
sudah menjadi Bhiksu Siauw Lim Sie dengan nama Thian Ki
Hwesio memiliki satu keistimewaan, yakni dalam keseriusan
dan ketekunannya. Sejak awal mulai berlatih, Kwi Beng
memang memiliki daya serap kekuatan yang lebih kokoh
dibandingkan adik kembarnya Kwi Song. Dan apalagi, ketika
memutuskan menjadi Pendeta di Poh Thian dimana pekerjaan
sehari-harinya adalah belajar keagamaan dan mendalami ilmu
silatnya. Tidak heran jika dalam waktu beberapa bulan,
kemajuannya sudah jauh meninggalkan Kwi Song. Baru
setelah Kwi Song menemuinya lagi di Poh Thian dan berlatih
bersama, maka perlahan kemajuan Kwi Song kembali pesat
menjejeri kakaknya yag sudah menjadi pendeta itu. Terlebih
setelah kedatangan Ceng Liong menemui mereka berdua di
Poh Thian dengan membawa titipan dari kedua sesepuh
Siauw Lim Sie, maka kemajuan mereka berdua kakak beradik
menjadi semakin menakjubkan. Baik Kwi Song maupun Thian
Ki Hwesio ini melaju kepandaiannya, bahkan juga kekuatan
iweekang mereka semakin kokoh dan semakin hebat
kemajuannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 2810


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Maka ketika Chandra Gupta menyerangnya habis-habisan,


Thian Ki Hwesio sama sekali tidak gentar dan tidak kehilangan
pegangan. Sebaliknya dengan perlahan dan dengan
kepercayaan diri yang tinggi dia menggerakkan kedua
tangannya, dan segera mengepul asap putih pekat dari
lengannya: PEK IN CIANG (Tangan Awan Putih), satu ilmu
mujijat peninggalan gurunya Kian Ti Hosiang. Dan dengan ilmu
tersebut dan tetap menjaga kuda-kudanya agar kokoh, Thian
Ki Hwesio meladeni serangan Chandra Gupta. Dengan segera
mereka terlibat pertarungan jarak dekat dengan
menggunakan kekuatan dan kecepatan dalam memukul.
Tetapi, semakin hebat Chandra Gupta menyerang, semakin
hebat dan semakin kuat perlawanan Thian Ki Hwesio. Dan
ketika akhirnya mereka saling berbenturan, keduanya dengan
cepat menyadari bahwa kekuatan keduanya sama-sama hebat
dan sama-sama kuatnya. Dan kini, keduanya mulai
memandang dan memperlakukan lawannya sebagai lawan
yang luar biasa hebat dan luar biasa kuatnya.
Kelihatannya Chandra Gupta mulai mengeluarkan sinkang
khas perguruannya, Kim Coa Sian Kang (Tenaga Sakti Ular
Emas). Dan jika lengan, dan tidak lama kemudian, juga sekujur
tubuh Thian Ki Hwesio mulai diselubungi oleh awan tipis
berpijar sebagai tanda sudah mulai mengerahkan kekuatan
hawa pelindung badan Bu Siang Cheng Khi, maka Chandra
Gupta mulai memancarkan sinar mujijat berwarna kuning
keemasan. Itulah tanda jika keduanya sudah meningkatkan
penggunaan iweekang dan bahkan khikang pelindung badan.
Dan juga berarti, bahwa keduanya saling sadar jika sedang
menghadapi lawan yang sangat hebat dan luar biasa. Yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2811


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

luar biasa dari Chandra Gupta adalah, sinar dan pijar


keemasan yang memancar terlihat seperti lapisan-lapisan
yang tersusun bagai susunan sisik seekor ular besar. Dan inilah
yang dinamakan Ilmu Perisai Sisik Ular Dewa yang menjadi
ilmu khikang mujijat dari perguruannya di daerah Thian Tok
sana itu.
Menyadari lawan sudah meningkatkan kekuatan, maka
kini keduanya mulai bergerak dengan cara yang berbeda. Jika
Chandra Gupta bergerak dengan Cui Beng Coa Sian Ciang
(Tangan Dewa Ular Pengejar Roh), dan dengan gerakan-
gerakan mirip seekor ular yang cepat, licin dan selalu bergerak
dengan gemulai, maka Kwi Beng bergerak lebih irit dan lebih
hemat namun terkesan sangat kokoh dan kuat. Bahkan,
lengannya terkadang juga menyisipkan totokan khas Ilmu
Budha yang bernama Tam Ci Sin Thong (Lentikan jemari sakti)
dikombinasi dengan Pek In Ciang. Otomatis terlihatlah betapa
Chandra Gupta lebih aktif bergerak menyerang dengan
sejumlah besar variasi tipuan, sementara di phak lain, Thian Ki
Hwesio terlihat tetap kuat, teguh dan kokoh. Pertahanannya
sungguh hebat dan tetap sulit tertembus oleh serangan
membadai dari Chandra Gupta yang selalu memburunya itu.
Bahkan dalam pertarungan 50 jurus pertama, keduanya
sudah saling serang dengan ilmu ilmu mujijat dan membuat
keduanya bergerak dengan pancaran kekuatan iweekang
tingkat tinggi. Dan tiba-tiba Thian Ki Hwesio merubah
gerakan-gerakannya dari bertahan berubah menjadi
penyerang dengan Tay Lo Kim Kong Sin Ciang dan masih
diperkuat dengan Ilmu Kim Kong Ci (Jari Arhat). Kombinasi
ilmu pukulan dan ilmu jari yang mujijat membuat gantian

Tarian Liar Naga Sakti I 2812


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Chandra Gupta yang harus bertahan dan berganti ilmu dengan


Chit Seng Pat Poh (Delapan Langkah Tujuh Bintang). Gerakan
yang sungguh manis dan mujijat, karena Thian Ki Hwesio
harus berusaha keras untuk mendapatkan sasaran pukulan
yang selalu bergerak secara aneh dan mujijat. Dengan
demikian, jika pada 5 jurus pertama Thian Ki Hwesio banyak
bertahan, maka pada 50 jurus berikutnya, gantian Thian Ki
Hwesio yang mencecar Chandra Gupta dengan serangan-
serangan keras dan dikombinasikan sekaligus dengan ilmu jari
yang mampu menembus benda keras sekeras batu sekalipun.
Pertarungan dengan demikian menjadi demikian seru
dengan masing-masing keduanya menguasai 50 jurus dalam
100 jurus pertama. Jika pada awalnya Thian Ki Hwesio
bertarung dengan menitikberatkan pada pertahanan dan
membuat Chandra Gupta mampu lebih banyak menyerang,
maka pada 50 jurus berikutnya, adalah Thian Ki Hwesio yang
gantian lebih banyak berinisiatif menyerang. Meksipun
demikian, sampai mendekati 100 jurus pertama, tetap saja
perimbangan antara keduanya sangat kentara. Meski Chandra
Gupta menguasai limapuluh jurus pertama dan Thian Ki
Hwesio menguasai lima puluh jurus kedua, tetapi tidak ada
satu pihakpun yang dapat dikatakan lebih menguasai dan
mendominasi pertempuran tersebut. Baik dalam hal tenaga
atau kegesitan, keduanya menunjukkan tingkat yang sama.
Jikapun berbeda, maka adalah Thian Ki Hwesio yang lebih
kokoh sementara lawannya lebih bervariasi dalam gerakan
menyerang maupun bertahan.
Dan tidak pelak lagi, keduanya akan segera memasuki 50
jurus ketiga, jurus ke 101 dengan upaya yang berbeda setelah

Tarian Liar Naga Sakti I 2813


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mereka saling tukar posisi pada seratus jurus pertama. Dan


benar saja, kini tidak ada satupun dari mereka berdua yang
bersedia menjadi pihak terserang pada jurus-jurus
selanjutnya. Sebaliknya, mereka saling berusaha mencari
posisi menyerang untuk membuat lawan tersudut dan lebih
mudah diserang. Tetapi, dengan segera keduanya menyadari
bahwa mencapai posisi itu sama sekali tidak mudah, karena
lawan juga berkeinginan yang sama. Menyadari bahwa
keduanya berimbang dalam kekuatan iweekang dan juga
memiliki variasi ilmu silat yang sama hebat dan mujijatnya,
membuat keduanya akhirnya berusaha keras untuk
menguasai inisiatif menyerang. Itu sebabnya dengan gerakan-
gerakan mantap dan dengan ilmu mujijat dan dipenuhi tenaga
iweekang, keduanya kemudian saling serang pada jurus-jurus
selanjutnya.
“Hiyaaaaaaaaaaaaaaaat ….. “
Luar biasa, Chandra Gupta terlihat kembali bergerak
dengan ilmu Chit Seng Pat Poh (Delapan Langkah Tujuh
Bintang), sebuah ilmu landas gerak cepat dan ginkangnya.
Belum cukup dengan itu, demi merebut inisiatif menyerang,
dia bergerak dengan ilmu lain yang sangat berbahaya karena
kecepatan dan kekuatan pukulannya sekaligus karena
racunnya yang berbahaya, yakni Ilmu Cian Coa tok ciang
(pukulan racun seribu ular). Dengan gerakan-gerakan cepat,
membalik-balikkan badan dalam jurus song-coa-pocu
(sepasang ular melibat tiang), Chandra Gupta bergerak
mengejar Thian Ki Hwesio. Kedua belah tangannya bagaikan
berubah menjadi kepala dua ular yang saling susul menyusul
bergerak dan ditunjang dengan gerakan kakinya yang cepat

Tarian Liar Naga Sakti I 2814


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan lincah bagai ular. Hal tersebut membuat serangan


berantai Chandra Gupta terlihat bahkan terasa oleh Thian Ki
Hwesio menjadi sangat berbahaya. Tetapi Thian Ki Hwesio
terang saja tidak ingin menjadi sasaran serangan berantai itu
tanpa melakukan perlawanan, ataupun serangan balik. Tidak,
karena sekali ini seorang Thian Ki Hwesio tidak berkehendak
untuk menghindar atau tidak meladeni serangan lawan. Tiba-
tiba dari mulutnya terdengar bentakan:
“Amitabha ………”
Dan meluncur dari lengannya serangan balasan yang
sekaligus memunahkan serangan lawan dan sekaligus balas
menyerang. Terlontarlah jurus pertama Ban Hud Ciang yakni
Laksaan Tapak Budha Menerjang Bumi, yang dengan cepat
memukul dan serangan sihir maupun beracun yang meluncur
dari Chandra Gupta. Luar biasa, karena Thian Ki Hwesio
memutuskan serangan dibalas serangan dan kini keduanya
saling serang dan bertahan serta saling tukar menukar jurus
serangan tanpa ada tanda-tanda salah satu dari keduanya
akan mengalah. Serangan berantai Chandra Gupta mentok
dan tidak jalan menghadapi Selaksa Tapak Budha yang
menahan dan memutus rantai serangan yang dilakukannya
secara membadai. Bahkan kekuatan sihir dan beracunnya juga
tawar oleh kekuatan khikang Bu Siang Ceng Khi yang
mengitari dan melindungi sekujur tubuh Thian Ki Hwesio.
Tetapi dengan cepat Chandra Gupta merubah jurus
serangan, Kim Coa Hoan Sin (Ular Emas Membalikkan Badan)
disusul Heng Tui Pat Bhe (Posisi Melintang dorong 8 kuda).
Gaya serangan ini membuat Chandra Gupta menghindari
serangan Thian Ki Hwesio dengan ginkang istimewanya Chit

Tarian Liar Naga Sakti I 2815


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Seng Pat Poh (Delapan Langkah 7 Bintang) dan kemudian


berbalik mencecar Thian Ki Hwesio dengan baik lengan
maupun kakinya dalam kecepatan luar biasa. Tetapi yang
berbahaya dari serangannya adalah kedua lengan yang berisi
kekuatan sinkang dan sekaligus kekuatan beracun yang sangat
mematikan. Sementara kedua jenis tendangan yang
dilepaskan lebih sebagai upaya membuyarkan konsentrasi
bertahan lawan. Dan dibalik serangan-serangannya, masih ada
lanjutan serangan yang justru jauh lebih berbahaya, yang
disiapkan untuk dilepaskan begitu Thian Ki Hwesio
menghindar.
Tetapi, bukannya menghindar, Thian Ki Hwesio justru
memapak dengan jurus ke-empat Telapak Budha Menjinakkan
Siluman. Thian Ki Hwesio justru menyongsong pukulan lawan
dengan pukulan yang sama cepat dan kekuatan membahana
dengan kedua lengan yang berputar menangkis kedua
tendangan Chandra Gupta dan seterusnya memapak serangan
kedua lengan Chandra Gupta dan sebelum serangan susulan
menjelang datang, Thian Ki Hwesio justru sudah mencecar
Chandra Gupta dengan kedua telapak tangan yang memukul
lengannya dan sekaligus memukul sebelah kiri badannya.
Kecepatannya sungguh luar biasa, karena sanggup menerobos
pertahanan kekuatan Chandra Gupta yang dipercayanya
mampu atau sanggup menahan terjangan Thian Ki Hwesio.
Tetapi sayang gagal. Meski demikian, ketika serangan susulan
yang dirancang gagal, bahkan dia diserang oleh telapak
tangan Thian Ki Hwesio, Chandra Gupta dengan tenang
bergerak dengan gaya hong-pay-jan-ho (angin menggoyang
bunga teratai). Bahkan langsung dia membalas menyerang

Tarian Liar Naga Sakti I 2816


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan jurus ing-loh-han-tong (bayangan jatuh di empang


dingin). Bukannya menghindari terjangan telapak tangan
Thian Ki Hwesio, Chandra Gupta justru bergerak dua langkah
kekanan dan kemudian memiringkan tubuhnya ke kiri dan
lenggang-lenggok seekor ular. Serentak dengan itu, kakinya
yang tadi berjalan mundur bergerak menendang secara
melingkar dan dengan cepat berubah gerak mengarah tiga
tempat dengan tendangan kilat di sebelah kiri tubuh Thian KI
Hwesio. Belum cukup, hawa berbahaya datang dari lengan
kanannya yang mendorong dan memukul dengan kekuatan
luar biasa.
“Amitabha ……..”
Thian Ki Hwesio kagum dengan cara bertarung yang
berani, cerdik dan berkekuatan luar biasa dari Chandra Gupta.
Hal ini memancingnya menggunakan jurus ketiga, Laksaan
Tapak Budha laksana halilintar. Dengan bergerak tidak cepat
namun kokoh dalam kekuatannya, Thian Ki Hweio memapak
semua serangan Chandra Gupta dengan hawa pukulan
membadai dan langsung menahan serangan Chandra Gupta
sekaligus menyisakan 4-5 pukulan telapak tangan yang terus
mencecar Chandra Gupta. Kembali Chandra Gupta bergerak
lincah dan kini menggunakan jurus swat-koa-gin-kau
(menyanggul miring kait perak) dan terus dikombinasikan
dengan gerak to-thih-kim-teng (menjinjing terbalik lampu
emas). Hebat memang, bukan Cuma memunahkan lima
telapak tangan yang mengejarnya, tetapi sekaligus membalik
posisi terserang menjadi posisi menyerang dan dengan
serangan yang juga tidak kalah berbahaya dan tidak kalah
hebatnya.

Tarian Liar Naga Sakti I 2817


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Demikian keduanya saling tukar menukar serangan


dengan kekuatan yang luar biasa. Semua orang yang
menyaksikan nampak bakal sepakat, jika ini adalah
pertarungan yang paling seru dan menegangkan jika
dibanding dengan pertarungan sebelumnya. Serang
menyerang, menghindar, balas menyerang dan bertahan,
disajikan dengan kecepatan dan kekuatan serta kekokohan
yang tak terbantahkan. Bahkan untuk menambah daya
serang, kembali Chandra Gupta menyerang dengan ilmu yang
baru Hok Te Hwee Coa Sian Sin ciang (Telapak Dewa Ular Api
Menaklukkan Bumi). Kini dia menandingi Thian Ki Hwesio
dengan jurus telapak tangan, dan hebatnya, Chandra Gupta
seperti mampu mengantisipasi kekuatan kekuatan telapak
tangan Thian Ki Hwesio. Bahkan, Thian Ki Hwesio sampai
berpikir, “Jangan-jangan Ilmu Pukulan ini khusus diciptakan
menjadi tandingan Ban Hud Ciang …..”. Dan memang
demikian adanya. Gamal Singh memang menciptakan Ilmu
Mujijat ini khusus menandingi ilmu Ban Hud Ciang milik Kian
Ti Hosiang dan juga Hang Liong Sip Pat Tjiang Kiong Siang Han.
Karena itu, hebatnya dapat ditebak. Dan lebih hebat lagi, ilmu
mujijat tersebut seperti mengenali kemana smeua arah
serangan Thian Ki Hwesio dan dengan cepat memunahkannya
dan kemudian balik menekan.
Ketika hingga jurus ke-sembilan Laksaan Tapak Budha
Menggoyang Mayapada, tetapi dengan mudah Chandra Gupta
menghindar dan balas menyerang dengan telapak tangan
yang menyasar jalan mundurnya, yakinlah Thian Ki Hwesio
dengan dugaannya. Ada 3-4 kali dia mengalami sejak jurus
keenam hingga ke Sembilan, dimana posisi menyerangnya

Tarian Liar Naga Sakti I 2818


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan cepat dapat dipatahkan lawan dan kemudian bahkan


balik mendesaknya. “Apa boleh buat, harus berganti ilmu …..”
demikian pikir Thin Ki Hwesio dan langsung dia berinisiatif
menggeber ilmu yang baru dan karena lawan memang
bertarung dalam ilmu mujijat, maka diapun memilih ilmu
mujijat yang diandalkannya: dan meluncurlah ilmu Thian Lo Ci
(Ilmu Jari Langit). Sebuah ilmu yang baru diyakinkannya
beberapa bulan terakhir dan memang bukan olah-olah
hebatnya. Dengan menyisipkannya dalam ilmu dasar dengan
gerakan hebat Siauw Lim Sie yakni Lo Han Kun, dapatlah Thian
Ki Hwesio kembali menetralisasi serangan lawan.
Benar saja, dengan ilmu yang baru ini, Thian Ki Hwesio
bukan saja bermampuan meminimalisasi serangan balik cepat
setelah antisipasi lawan akan gerakannya, tetapi juga mulai
kembali mengancam Chandra Gupta karena memang ilmu ini
luar biasa hebat. Meski sebetulnya, Thian Ki Hwesio sendiri
belum cukup sempurna melatih Ilmu Thian Lo Ci itu, tetapi
sudah mampu melawan ilmu telapak tangan Chandra Gupta
dan memunahkannya dengan baik. Tak terasa adu
kemampuan telapak tangan telah membuat keduanya
melampaui jurus ke-150 namun masih tetap tanpa kepastian
siapa diantara keduanya yang lebih menguasai pertarungan.
Yang pasti keduanya saling serang dengan kekuatan dan
kecepatan yang luar biasa.
Tiba-tiba terdengar suara yang tidak biasa, tetapi bukan
sekedar suara, karena suara tersebut membuat mata biasa
bagai memandang Chandra Gupta yang berubah menjadi ular
besar bersisik emas. Tetapi bagi Thian Ki Hwesio, suara
tersebut terasa menyerang pusat konsentrasinya dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2819


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menggedor pusat kesadarannya dan membuat dia seperti


merasa seram dan takut. Thian Ki Hwesio sadar apa
maksudnya:
“Amitabha …….”
Segera dia berseru sambil mengerahkan Bu Siang Ceng
Khi sampai pada taraf Kim kong pu huay che sen (Ilmu
Badan/Baju Emas Yang Tidak Bisa Rusak). Inilah puncak
tertinggi dari Bu Siang Ceng Khi. Sekaligus dia mengerahkan
ilmu mujijat lain yang juga belum lama dipelajari dan
diyakinkan, Kim Liong Seng Hui (Naga Emas Memancarkan
Cahaya). Tubuhnya berpijar dengan kekuatan tersebut namun
pada saat yang sama, setelah mengerahkan sebuah ilmu
mujijat bernuansa sihir kental Desisan Ular Dewa, Chandra
Gupta mengerahkan juga Hian Goan Sin Tjiang. Tetapi, ilmu
yang dibuka rahasianya oleh Naga Pattynam kepadanya,
sudah disempurnakan dengan ciri khas perguruannya dan
berbeda banyak dengan yang diyakinkan Lamkiong Sek dan
kawan-kawannya. Berbeda karena dorongan tenaga dan juga
tata gerak yang menyokongnya memang jauh berbeda.
Di tangan Chandra Gupta, kekuatan ilmu mujijat tersebut
justru berlipat ganda. Apalagi dikerahkan bersamaan dengan
Desisan Ular Dewa. Maka semakin pekat dan semakin kental
kekuatan sihir dan semakin berbahaya pula kekuatan pukulan
yang terkandung dalam pukulan tersebut. Dan dengan cepat
Thian Ki Hwesio merasakannya ketika kali ini mereka tidak
hanya saling serang tetapi sekaligus saling bentur dan saling
gempur dengan kekuatan iweekang yang luar biasa. Mereka
melewatkan 20-30 jurus dengan saling bentur sampai 10 kali
dan membuat keduanya merasakan jika kekuatan mereka

Tarian Liar Naga Sakti I 2820


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tidak jauh berbeda dan tipis saja selisihnya. Pertarungan


semakin memasuki babakan yang mendebarkan, karena
benturan-benturan keduanya adalah benturan yang penuh
dengan hawa iweekang yang dalam. Bukan hanya Chandra
Gupta, bahkanpun Thian Ki Hwesio merasakan betapa berat
benturan keduanya dan betapa kuat daya iweekang lawan
yang berbenturan dengan kekuatan sendiri.
Tetapi pertempuran belum berakhir, justru dalam sisa 20-
30 jurus, tubuh keduanya dipenuhi cahaya berpijar sebagai
tanda bahwa pengerahan kekuatan keduanya sudah
mendekati puncak. Dari lengan Thian Ki Hwesio bahkan
terlihat memancar keluar pijar sinar yang berpendar tanda
bahwa lengan tersebut bahkan mampu melumat benda keras
sekalipun. Tetapi, sekujur tubuh Chandra Gupta yang
berselimutkan selaput sisik ular berwarna keemasan disertai
lengannya yang juga mengeluarkan pijaran kekuatan yang
sama tidak takut menghadapi Thian Ki Hwesio. Karena itu,
pertarungan keduanya kini lebih sebagai pertarungan ilmu
mujijat dan kekokohan tenaga dalam. Dan setelah
berbenturan dalam jumlah yang tak terhitung segera jelas
bahwa kekokohan tenaga dalam Thian Ki Hwesio masih
menang Seurat. Maka dengan berkomat-kamit sabil
mengerahkan kekuatan mujijatnya, Chandra Gupta
mengerahkan ilmu terakhir yang diwarisinya dari Bamal Singh
suhunya; Sian Coa sin-kong-ciang" (Tangan Sinar Dewa Ular
Sakti).
Thian Ki Hwesio terkejut setengah mati, sekilas meski
sekali lagi hanya sekilas, tetapi dia merasakan betapa mujijat
dan betapa berbahayanya ilmu pukulan lawan. Ilmu mujijat

Tarian Liar Naga Sakti I 2821


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang harus dilawan dengan ilmu yang sama, tetapi dia sudah
mampu dengan jelas memperhitungkan bahwa jika dia
melawan dengan kekerasan penuh, maka dia akan mampu
menang. Tetapi masalahnya, pibu ini akan menelan korban
yang tak berguna. Karena itu, dia mencoba untuk
mengingatkan Chandra Gupta dengan suara yang tak
terdengar orang lain:
”Amitabha ...... saudaraku ...... apakah harus berakhir
demikian .....”?
”Tidak Suhu .......... mari kita mengadu kekuatan dengan
ilmu terakhir, jika setuju kita menyertakan setengah bagian
tenaga kita saja untuk tidak mengubah pibu ini menjadi
permusuhan yang panjang .......”
”Amitabha ......... baiklah ......”
Percakapan itulah yang membuat Thian Ki Hwesio
akhirnya memutuskan untuk menggunakan Ilmu Kim Liong Ci
Seng Hui (Jari Naga Emas Memancarkan Cahaya), sebuah ilmu
mujijat yang diciptakannya dengan mengkombinasikan dua
ilmu warisan leluhur Siauw Lim Sie. Diciptakannya bersamA
Souw Kwi Song adiknya, sebab jika menggunakan Ilmu Pek-in
Tai-Hong-Sin-Ciang (Tangan Sakti Angin Taufan Awan Putih),
dia khawatir akan berakibat parah bagi Chandra Gupta.
Karena itu, dia memilih ilmu baru yang dia yakin akan cukup
memadai melawan Chandra Gupta dan tidak beresiko besar
karena mereka memang berjanji untuk hanya mengerahkan
setengah bagian kekuatan belaka.
Maka Chandra Gupta memulai dengan jurus seng-liong-in-
hong (naik naga memikat burung hong), dimana tubuhnya

Tarian Liar Naga Sakti I 2822


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mencelat ke atas dan kedua lengannya bergerak hebat


memancarkan serangan bagaikan kilat cepatnya mengarah
Thian Ki Hwesio. Thian Ki Hwesio sadar bahaya, dia bergerak
menyambut dengan jurus hun-jum-mu-soh (awan bergerak
embun menutup). Kurang lebih 5-6 cecaran serangan berkilat
yang mengarah ke Thian Ki Hwesio, namun dengan gaya
ringan, diapun balik menyerang dengan sentilan sinar
berbahaya sambil beberapa pukulan lawan ditangkis dengan
kekuatan memadai. Dan keduanya lega, terutama Thian Ki
Hwesio, karena memang kandungan tenaga yang mereka
kerahkan, benar tidak sekuat sebelumnya. Artinya, mereka
lebih memanfaatkan jurus serangan dan kecepatan serta
variasi tipu jurus yang dikerahkan.
Thian Ki Hwesio balik menerjang dengan gerak cek-siang-
ceng-hun (langsung melonjak ke awan), dimana sebuah
lompatan dia lakukan sambil kedua lengannya terentang
namun darinya memancar dua kekuatan sekaligus. Yakni
serangan berbentuk lentikan jari saktinya dan serangan
pukulan bersinar yang menyambar tubuh Chandra Gupta.
Tetapi, sang lawan juga dengan cepat mengerahkan jurus
serangan pian-say-thian-hoa (Sepuyuh angin dahsyat
menyambar-nyambar), menyambut bukan cuma bertahan
tetapi langsung balas menyerang. Tetapi, di ujung
serangannya dia sempat berbisik mengingatkan Thian Ki
Hwesio:
“Suhu, jurus terakhirku mengalirkan kekuatan luar biasa
yang masih belum mampu kukendalikan sebagai pengerahan
tenaga mujijat yang diajarkan Suhuku … sebaiknya suhu

Tarian Liar Naga Sakti I 2823


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menghindar agar kita mampu menyelesaikan pibu hingga 200


jurus tanpa harus menyakiti siapapun …”
“Amitabha …. Baiklah sobat ….”
Dan memang, bukannya membalas, tetapi Thian Ki
Hwesio menghindari serangan terakhir dengan mengerahkan
sepenuhnya khikang pelindung badan. Hebat luar biasa,
tenaga liar yang memenuhi arena memang sangat berbahaya
dan jika tidak diingatkan, dengan pengerahan setengah bagian
tenaganya saja akan mengakibatkan luka yang berbahaya. Itu
sebabnya, ketika lontaran tenaga besar dikerahkan lawan,
Thian Ki Hwesio mengundurkan diri ke belakang, namun
kedua lengannya bekerja keras dan dengan penuh kekuatan
mengibas dan melontarkan serangan hawa pukulan yang
mengitari dirinya dan menutup jalan keluarnya. Ada sampai
sepuluh kali dia menangkis sampai akhirnya diapun dengan
keringat di dahi menyelesaikan gerakan menghindar tanpa
terluka sedikitpun. Tetapi, kejadian pada jurus terakhir
berbicara lain …..”
Tepat sesudah Thian Ki Hwesio selesai mengurai semua
serangan yang membelitnya dengan susah payah dan bahkan
dengan sebagian besar tenaganya, Kwan Cu sudah berdiri di
arena dan kemudian berkata:
“Tidak salah, sampai jurus ke 199 kedudukan keduanya
sangat berimbang. Tetapi, pada jurus ke-200, Chandra Gupta
berhasil memojokkan Thian Ki Hwesio, sehingga meski ingin
memutuskan seri, tetapi kredit sedikit harus kami berikan
kepada Chandra Gupta. Jika bukan seri, maka setengah jurus
menjadi milik Chandra Gupta ……”

Tarian Liar Naga Sakti I 2824


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Amitabha …………. siancay ….. siancay ….” Thian Ki Hwesio


tidak mengatakan apa apa, entah setuju entah tidak. Tetapi,
wajahnya menunjukkan tiadanya sama sekali rasa penasaran
atau rasa sedih dinyatakan kalah. Justru adalah Chandra
Gupta yang terdengar bersuara dengan lantang:
“Kwan Tocu, pertarungan tadi lebih tepat diputuskan
seimbang. Karena sebetulnya, pada jurus ke-190, kami berdua
sepakat untuk mengurangi tenaga agar kami tidak saling
melukai. Tetapi, jurus terakhir yang kukerahkan belum cukup
matang kukuasai, karenanya kandungan tenagaku melonjak
hingga dua kali lipat dari semula. Karena itu, meski sudah
mengingatkan Thia Ki Suhu, tetapi tetap saja dia tidak punya
waktu cukup dan mengalami keterlambatan menata tenaga
yang tepat. Karena itu, seri adalah keputusan yang paling
tepat ……..”
“Amitabha ……. saudara Chandra Gupta, sudahlah.
Menang atau kalah tidak penting, kalahpun tetap memuaskan
buatku. Yang lebih penting adalah mengenal dan bersahabat
dengan tokoh sehebat dan segagah engkau adalah
kebahagiaanku tersendiri ….. siancay, siancay ……”
“Bukan Thian Ki Suhu dan juga Kwan Tocu, sesungguhnya
aku merasa tidak layak untuk dinyatakan menang …………
meskipun aku tidaklah kalah ……”
“Hikhikhikhik …… luar biasa, baiklah, pertarungan terakhir
kunyatakan saudara Chandra Gupta menang setengah jurus,
dan Thian Ki Suhu menang setengah jurus. Keduanya sepakat
imbang. Tetapi betapapun keputusan sudah kujatuhkan,
bukan sesuatu yang luar biasa jika pertarungan kali ini

Tarian Liar Naga Sakti I 2825


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berakhir imbang 2-2, bagi kedua belah pihak. Cukup adil dan
kita akan menuju pertemuan berikutnya dengan perasaan
sebagai sahabat dan bahkan sebagai saudara …….”
“Amitabha ……. sungguh bijaksana Kwan Tocu …… siancay
… siancay ……”
Dan berakhirlah pibu 10 tahunan dalam empat babak.
Tetapi, bukanlah berarti bahwa bahwa pibu sepuluh tahunan
itu berhenti sampai disitu. Karena setelah para tokoh muda
menyelesaikan pibu 10 tahunan dan mereka semua akan
menjadi generasi penerus bagi persaudaraan yang baru, tetapi
para tokoh tua masih belum cukup puas. Pertemuan seperti di
Lam Hay Bun adalah pertemuan langka dan melibatkan
demikian banyak tokoh tua yang punya nama besar. Terutama
bagi generasi Lamkiong Bu Sek, Siangkoan Tek, Thian Hoat
Todjin, Kong Hian Hwesio, Ciu Sian Sin Kay, dan juga terakhir
Kwan Cu dan Lamkiong Bouw yang menjadi tertua diantara
mereka. Karena pertemuan yang langka tersebut, merekapun
memutuskan untuk terus melanjutkan pibu 10 tahunan tetapi
dalam bentuk berbeda.
Bentuknya adalah berdiskusi dan bertanding Ilmu Silat
dalam kategori teori yang saling mengenalkan dan saling
belajar. Tujuan utamanya bukan untuk mencari siapa
pemenang, tetapi untuk mengenali kehebatan dan ciri khas
ilmu masing-masing perguruan tanpa harus mencuri ide
perguruan yang lain. Karena itu, tokoh-tokoh tua itu tidak
bersikap ingin menang, tetapi justru lebih banyak mengalah
untuk kemudian berdiskusi tentang gerakan, pengerahan
tenaga serta ciri khas masing-masing perguruan yang
berbeda-beda. Pibu tersebut bahkan berakhir pada tengah

Tarian Liar Naga Sakti I 2826


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

malam dan masing-masing tokoh membawa bekal yang


sangat besar dan banyak untuk menyempurnakan ilmu
perguruan masing-masing.
Sementara itu, tokoh-tokoh muda, justru semakin
mempererat persahabatan serta persaudaraan antara
mereka. Terutama dengan menyambut Chandra Gupta yang
ternyata juga berwatak PENDEKAR sebagaimana dijaminkan
Ceng Liong, dan diteguhkan oleh Thian Ki Hwesio. Malam itu,
mereka, kecuali Ceng Liong dan Giok Lie, terus bercakap-
cakap dan berdiskusi banyak hal. Sebagaimana tokoh-tokoh
tua, demikian juga tokoh-tokoh muda ini: Thian Ki Hwesio,
Souw Kwi Song, Liang Tek Hoat, Liang Mei Lan, Siangkoan Giok
Lian, Kwan Hong Li, Lamkiong Tiong Hong, Lamkiong Sian Li,
Tham Beng Kui juga bergabung Liu Hok dan juga Lauw Gwan
Thong. Tokoh tokoh ini yang kelak akan bertemu kembali di
Pibu 10 Tahunan dan menjadi tokoh-tokoh besar dunia
persilatan yang menjaga dan menjunjung tinggi perdamaian
dan persahabatan. Tokoh-tokoh inilah yang menjadi figur dan
pendekar yang dimalui dan diindahkan di dunia persilatan
dalam beberapa tahun kedepan ……
================
Sementara sahabat-sahabatnya berkutat antara mereka,
Kiang Ceng Liong dengan ditemani Cui Giok Lie yang juga
wajahnya sudah bersimbah peluh dan terakhir juga bergabung
Kiang Li Hwa dan Nenggala suaminya, masih tetap dalam
keadaan serius. Bahkan begitu Nenggala dan Kiang LI Hwa
datang, Ceng Liong sudah memanggil mereka sambil berkata
dengan nada serius:

Tarian Liar Naga Sakti I 2827


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Bibi Li Hwa, kekuatan dalam tubuhnya terlampau besar.


Sementara Paman Hauw Lam sama sekali tidak membantuku
untuk membiarkanku membersihkan bagian dalam tubuhnya
dan menyembuhkannya. Totokan Ceng Thian Sin Sin Ci sudah
kulepaskan, tetapi tidak berani melepas kuncian totokan
lainnya, karena akibatnya akan langsung merengut nyawanya.
Repotnya, tidak ada tanda-tanda Paman Hauw Lam untuk
membiarkan aku membuka totokan tersebut. Melakukannya
sendiri, hampir tidak mungkin karena membutuhkan hawa
serta bantuan kekuatan paman Hauw Lam sendiri untuk turut
membuka dari dalam. Karena itu, selama beberapa hari,
terpaksa harus kuupayakan menyedot hawa yang disusupkan
memasukinya. Tolong Bibi Li Hwa membantuku terlebih
dahulu, Nona Giok Lie sudah terlampau banyak menerima
aliran hawa tersebut, dan lebih jauh lagi akan merusak bagian
dalam tubuhnya. Karena itu, kuharap Paman Nenggala dan
Bibi Li Hwa bisa menggantikannya untuk malam ini, dan besok
akan kuminta Lamkiong Tocu menggantikan Bibi dan Paman
…”
“Baik Ceng Liong …….” Langsung Nenggala menyanggupi,
karena dia tahu sore tadi Li Hwa sempat bertarung dengan
Lamkiong Sian Li.
Dan tidak lama kemudian, keduanya sudah tenggelam
dalam proses penyembuhan yang aneh. Penyembuhan yang
berlangsung satu pihak karena Hauw Lam tidak pernah
memberikan sinyal dan tanda untuk menyembuhkan dirinya
sendiri, sementara apa boleh buat, Ceng Liong harus
berlomba dengan waktu untuk mengurangi kekuatan hawa
kekuatan yang luar biasa dalam tubuh Hauw Lam. Tepat

Tarian Liar Naga Sakti I 2828


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tengah malam, Li Hwa menggantikan Nenggala, sementara


Giok Lie lebih banyak bersamadhi dalam ruangan itu juga
dengan tak sedetikpun ingin berlalu.
Bahkan karena totokan khas Ceng Liong tinggal mampu
bertahan 2 hari lagi, dengan memaksakan diri, dia meminta
Lamkiong Sian Li dan Lamkiong Tiong Hong untuk
membantunya. Belum cukup, dia kemudian kembali meminta
Beng Kui, Tek Hoat, Mei Lan, Giok Lian dan Kwi Song untuk
membantunya. Tetapi dia harus menyerah ketika pada dua
hari kemudian, beberapa jam menjelang daya totoknya akan
berkurang, kekuatan dalam tubuh Hauw Lam masih teramat
besar meski dia sudah berusaha selama beberapa hari
menetralisasinya. Diapun akhirnya memanggil Lamkiong Bouw
dengan Kiang Li Hwa bertiga untuk bercakap, dengan terlebih
dahulu meminta Giok Lie untuk keluar dari ruangan tersebut:
“Lamkiong locianpwe, kekuatan dalam tubuh Hauw Lam
ini terlampau besar. Selama beberapa hari ini, sudah berusaha
kusalurkan ke tubuh beberapa orang, terutama bagian
terbesarnya kepada Lamkiong Tocu dan Lamkiong Tiong Hong
serta nona Giok Lie ini. Masalahnya, dalam beberapa jam lagi,
pengaruh totokanku yang mengunci kekuatan itu untuk tidak
menyebar akan buyar. Dan jika membuyar, dibutuhkan upaya
dalam diri Kiang Hauw Lam sendiri untuk menatanya, karena
kedua totokan dalam pertarungan sebelumnya, mengunci
kekuatan itu sekaligus membuka saluran berbaur dengan
kekuatannya. Kondisi fisik Hauw Lam sudah sangat lemah,
sementara sejauh ini, Hauw Lam tetap tidak mau kubantu
untuk memperkuat keadaan dalam tan tiannya agar sanggup
menerima tenaga besar itu. Jika dibiarkan seperti ini, maka

Tarian Liar Naga Sakti I 2829


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dua atau tiga jam kedepan, Hauw Lam terlampau sulit untuk
kita selamatkan lagi ……” demikian jelas Ceng Liong kepada
Lamkiong Bouw dan Kiang Li Hwa sebagai keluarga terdekat
Kiang Hauw Lam saat itu.
Mendengar keadaan yang berbahaya itu, Lamkiong Bouw
menarik nafas panjang, demikian juga Kiang Li Hwa yang
keduanya mengkhawatirkan keselamatan Hauw Lam setelah
selama 4-5 hari tetap tidak berhasil disembuhkan.
“Ceng Liong, apakah engkau masih memiliki cara lain ….”?
Terdengar Lamkiong Bouw berkata dengan suara rendah.
Betapapun sebagai Kakek, meski kakek luar, Lamkiong Bouw
memiliki rasa kasih kepada cucunya yang dilihatnya bertarung
hebat itu. Pada saat yang sama, Kiang Li Hwa juga
memandang Ceng Liong dengan pandang penuh harap karena
memang sang Bibi ini memiliki kepercayaan yang sangat tinggi
kepada keponakannya yang menjadi Duta Agung di Lembah
Pualam Hijau.
“Locianpwee, Bibi Li Hwa …….. proses yang menentukan
itu hanya akan mampu diselesaikan jika Hauw Lam
membantuku dari dalam. Tetapi, sampai sejauh ini, Hauw Lam
terlihat tidak ingin kusembuhkan dan tidak pernah merespons
semua upayaku untuk membantunya. Kekuatan di tan tiannya
pasif dan terlihat tidak pernah digerakkan dan ditatanya,
sehingga keadaan justru memburuk …….”
“Accccchhhhhhhh ….” Lamkiong Bouw menarik nafas
panjang.

Tarian Liar Naga Sakti I 2830


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Pertanyaan locianpwee mengenai upaya terakhir, justru


yang ingin kulakukan. Tetapi, kuharapkan bantuan locianpwee
dan Bibi Li Hwa serta paman Nenggala ……”
Terlihat Lamkiong Bouw memandang Ceng Liong antara
yakin dan tidak yakin. Tetapi melihat wajah Ceng Liong yang
kembali sudah bercahaya meski terlampau banyak
mengeluarkan tenaga selama 5 hari berturut-turut diapun
menganggukkan kepala sambil berkata ringan:
“Aku mengerti keinginanmu ….. tetapi, apakah engkau
siap dengan cara itu …? Cara yang akan sangat membutuhkan
kekuatan besar …..”
“Melakukannya sendiri, aku tidak punya keyakinan
membujuknya, tetapi meminta bantuan Locianpwee, masih
ada sedikit kemungkinan ……”
“Ceng Liong, apakah aku bisa membantu ……”?
“Cucuku, tidak akan kubiarkan engkau melakukannya.
Suamimu bisa mencobanya, tetapi pengaruhnya terhadap
Hauw Lam kurasa sangat kecil. Sementara gadis cilik itu,
kurasa masih belum bisa masuk ……… dan engkau cucuku,
tidak kuijinkan karena sebentar lagi engkau akan memberiku
seorang cucu hebat yang lain ……”
“Kakek …….. “ Kiang Li Hwa tersentak mendengar kalimat
terakhir Lamkiong Bouw, tetapi kakek itu tetap tersenyum dan
membuat Li Hwa semakin kaget. Dia mengerti dan paham
maksud kakek itu, tetapi dia sendiri malah tidak tahu.
“Sudahlah, engkau akan mengerti kelak cucuku. Ceng
Liong, mari, kita berdua cukup untuk melakukannya …………

Tarian Liar Naga Sakti I 2831


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

cucuku, engkau panggil kemari suamimu, cukup kalian berdua


menjaga kami ……”
“Kakek ………” Li Hwa masih belum rela, karena dia tahu
apa yang akan dilakukan Ceng Liong dan kakeknya itu.
“Cucuku, semakin lama engkau bertahan, semakin sedikit
waktu bagi Hauw Lam, sudahlah, lakukan yang kuminta ……”
“Baik …….. “ dengan kalimat pendek itu Li Hwa mencelat
pergi, dan tidak lama kemudian masuk bersama Nenggala.
Melihat keduanya, Lamkiong Bouw menyambut mereka
sambil berkata:
“Cucu-cucuku, upayaku yang terakhir ini kurelakan karena
menyangkut nyawa cucuku yang satu ini. Setelah hari ini,
mungkin butuh waktu setahun bagiku atau mungkin lebih
untuk menemui kalian semua. Berhasil atau tidak, juga masih
belum ketahuan, tetapi cucuku ini memang keras kepala
seperti ibunya (sambil menunjuk Hauw Lam). Karena itu,
meski kalian berdua sebetulnya bukanlah langsung keturunan
luar Lam Hay Bun, tetapi kuharap seterusnya kalian berdua
tetap mendukung dan membantu baik Sian Li maupun Tiong
Hong. Adalah berkah bahwa Li Cu yang melakukan kedosaan
terhadap Lam Hay Bun tetapi memiliki adik angkat yang
melahirkan engkau Li Hwa dan yang bahkan rela memanggilku
Kakek. Karenanya, dengan senang hati aku menerima engkau
dan suamimu menjadi cucuku disini……. “
“Kakek, sebenarnya ……….”
“Sudahlah cucuku, dengarkan dan jangan menyelaku.
Karena semua hal diatas itu, mohon engkau menegaskan

Tarian Liar Naga Sakti I 2832


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

beberapa hal kepada Lamkiong Bu Sek dan sampaikan


pesanku, bahwa kurestui Tiong Hong menjadi Tocu dan
kurestui lamaran Duta Agung yang meminta cucuku yang lain
menjadi jodoh Kokcu Lembah Saldju Bernyanyi. Tetapi, karena
Lam Hay Bun sangat rapuh di tokoh utamanya untuk
beberapa saat ini, kuminta kalian berdua membantu Tiong
Hong dan memegang mandat sebagai Pelindung Khusus Lam
Hay Bun ……” sambil berkata demikian, Lamkiong Bouw
mengeluarkan sebuah lencana khusus yang berentuk hewan
laut dan berwarna biru. Dia menyerahkan kepada Kiang Li
Hwa yang menerima dengan khikmat, tetapi terlihat ingin
sekali berbicara, namun Kakek itu dengan cepat sudah berkata
lagi:
“Tocu Pulau Awan Putih, Kwan Cu, adalah kekasihku pada
puluhan tahun silam. Tetapi, hubungan dan sikap keras antara
3 pulau sudah menghanguskan rasa cinta kami. Tetapi, hingga
saat ini baik aku maupun dia, masih menyimpan rasa tersebut,
tetapi justru dia yang merana puluhan tahun tidak rela
menikah. Karena itu, untuk membayar hutang cinta
kepadanya yang dijaganya lebih dari 70 tahun, maka setelah
malam ini, kakekmu ini akan berada di luar Lam Hay Bun
untuk waktu yang panjang. Bahkan sampai akhir hidupku.
Sampaikan kepada Lamkiong Bu Sek bahwa tugas melindungi
Lam Hay Bun dari ayahku jatuh kepadanya, tetapi tugasku
kuwariskan kepada kalian berdua. Dan jangan menolak,
karena hanya dengan lencana ditangan kalian sebagai orang-
orang yang sangat kupercayai saat ini yang membuat semua
tokoh Lam Hay Bun akan tetap memandang dan menghormati
kalian berdua. Serta bahkan mereka bakalan mematuhi semua

Tarian Liar Naga Sakti I 2833


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

permintaan kalian seperti mereka semua memandang


wajahku sendiri. Karena lencana itu sesungguhnya
menyimpan sejarah yang sangat panjang dan kelak kalian
tetunya akan belajar apa sajakah yang dikandung oleh lencana
itu bagi kebesaran Lam Hay Bun ………”
“Kakek ……..”
“Li Hwa …….. tidak perlu banyak bertanya dan
memprotes. Ini adalah keputusanku karena telah salah
mendidik Li Cu anakku, bibi kalian itu. Tetapi, di saat terakhir,
aku tidak ingin kesalahan itu berlarut dan mencoba sebisaku
membantu keturunan tunggal bibi kalian itu. Jika gagal, tetap
tugasku sudah coba kulakukan dengan baik. Nach, baiklah kita
bersiap, karena waktu sudah terlampau pendek ……”
“Baik kek …….., tetapi ada yang harus kukatakan kepada
Kakek …..” terdengar suara Li Hwa penasaran dan Nenggala
juga terlihat sama penasarannya.
“Duta Agung ……. Mari …. “ bisik Lamkiong Bouw setelah
selesai meninggalkan pesan tanpa ingin mendengar
penolakan ataupun bahkan penjelasan lain dari Li Hwa dan
Neggala. Tanpa bicara banyak dia kemudian menengok
kepada Kiang Ceng Liong untuk memulai prosesnya. Dan
dengan cepat karena memang diapun sudah siap, dimulailah
pekerjaan itu.
Apa yang sebenarnya mereka kerjakan? Ceng Liong
melihat hanya ada satu cara lagi untuk mengupayakan
kesembuhan bagi Hauw Lam. Yakni dengan menghubunginya
melalui “kekuatan batin”, memaksa untuk berbicara dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2834


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memancing daya hidupnya agar membantu proses


penyembuhan Ceng Liong.
Cara ini memang membutuhkan kekuatan batin yang
tidak sedikit. Ceng Liong paham, bahwa Lamkiong Bouw sudah
mampu dalam tahap itu, Nenggala juga, tetapi pengaruh
Lamkiong Bouw terhadap Hauw Lam lebih tebal dan
diharapkan mampu meminta Hauw Lam untuk ikut dalam
proses penyembuhannya. Maka, dimulailah kerja besar yang
akan sangat meletihkan Ceng Liong dan Lamkiong Bouw itu
…………… sementara Nenggala yang paham apa yang akan
dilakukan kedua tokoh sakti itu, sudah mengambil jarak dan
menjaga ketat di luar ruangan. Karena gangguan terhadap
proses itu akan berakibat fatal.
Cukup panjang dan cukup lama proses tersebyt
berlangsung, dibutuhkan waktu hampir 1 jam bagi Ceng Liong
dan Lamkiong Bouw untuk akhirnya mampu “menjumpai”
Hauw Lam dan melakukan “pembicaraan” untuk menggugah
daya hidup dan daya juang hauw Lam agar proses
penyembuhan bisa berlangsung.
“Cucuku ……. cucuku ….. bangunlah ………” beberapa kali
Lamkiong Bouw mencoba untuk membangunkan Hauw Lam.
Dan setelah beberapa menit, lebih kurang 15 menit, akhirnya
diapun mampu melakukannya:
“Kakek …… untuk apa menggangguku lagi ……”?
“Cucuku, kurasa engkau sadar jika Duta Agung Kiang Ceng
Liong sedang mencoba keras untuk menyembuhkanmu saat
ini. Tetapi, tanpa kemauan dan tanpa usahamu untuk
menyambutnya dari dalam, maka upaya tersebut akan sia-sia

Tarian Liar Naga Sakti I 2835


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

belaka. Karena itu, kakekmu ini ingin mengingatkanmu dan


memintamu dengan sangat untuk melakukan dan menyambut
upaya tersebut ……”
“Kakek …….. sudah tepat keadaan begini buatku dan buat
ibuku. Jika Duta Agung berhasil menyembuhkanku, maka kerja
beratnya tetap akan gagal, karena dia dan aku masih harus
berhadapan dengan ratusan tuntutan atas dosaku di
Tionggoan. Dan akibatnya, bukan cuma diriku, tetapi Lam Hay
Bun dan Lembah Pualam Hijau akan ikut disibukkan dan
terseret lembah kenistaan. Aku tidak menginginkannya sama
sekali. Dan aku tidak ingin keluarga besar ayah dan keluarga
besar ibu ikut merana karena dosa besar yang kulakukan
meski di luar kesadaranku ……”
“Cucuku, kakekmu dan Duta Agung akan berada disisimu
untuk membelamu. Lam Hay Bun tidak cukup kecil untuk
menghadapi mereka semua ……..”
“Ach, kakek, aku tahu engkau dan juga Duta Agung pasti
akan melakukannya. Tetapi, aku sendiri akan terus dikejar
bayangan dosa karena melakukan pekerjaan yang sadis dan
buas, meskipun pukulan hebat itu terlontar tanpa
kekuasaanku untuk sekedar mengendalikannya. Tidak kakek,
kekuatan itu bagai iblis dalam tubuhku, sewaktu-waktu dia
akan memakanku, dan aku tidak cukup tenang melanjutkan
hidupku dengan dosa besar yang kulakukan meski tanpa
sengaja dan dengan kekuasaan tenaga liar dalam tubuhku
yang beberapa kali memerosokkan aku ke liang kenistaan.
Tugasku terhadap dan kepada ibuku sudah kuselesaikan,
meski dia memang sering licik dan berbahay, tetapi dia
tetaplah ibuku yang membesarkanku dengan penuh kasih

Tarian Liar Naga Sakti I 2836


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sayangnya. Tetapi ada sesuatu yang belum pernah


kuselesaikan, yaitu bakti kepada ayahku yang masih belum
sekalipun kulakukan, melainkan justru membuatnya
mendapat malu besar di Tionggoan dan di Lembah Pualam
Hijau. Karena itu kakek, aku tidak memiliki lagi keinginan
untuk melanjutkan hidupku dengan keadaan yang serba buruk
ini …….”
“Accccchhhhh, engkau keliru cucuku. Jika engkau merasa
demikian, maka engkau tidak boleh mati sebelum
menyelesaikan semua tugasmu, tugasmu terhadap ayahmu
dan juga terhadap Lembah Pualam Hijau dan membersihkan
semua dosa dan kesalahan yang tidak engkau lakukan secara
sengaja …… jika engkau seorang yang jantan dan
bertanggungjawab, maka engkau harus melakukannya dan
bukannya meninggalkannya dengan penuh rasa penasaran
…..”
“Kakek, aku mengerti perasaanmu. Akupun ingin sekali
melakukannya, tetapi kusadari untuk mencuci dan
menjelaskannya kepada semua orang bukanlah perkara
mudah. Bahkan jaminan seorang Duta Agung tetap tidak
mampu membersihkanku, karena semua yang kulakukan sejak
di Thian Liong Pang hingga membunuhi banyak orang, serta
bahkan menyerbu Lembah Pualam Hijau, adalah tindakan-
tindakan kedosaan yang terlampu besar dan aku sendiri tidak
bisa menerimanya …..”
“Paman Hauw Lam …….. soal serbuanmu ke Lembah
Pualam Hijau sudah dalam perkiraan dan pengertian yang luas
dari ayahmu. Justru karena itu, beliau memintaku dengan
sangat dan dengan berjanji agar aku berusaha keras

Tarian Liar Naga Sakti I 2837


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menemukanmu dan menyembuhkanmu. Keadaanmu saat ini


sudah dalam perkiraan ayahmu dan beliau sangat mengerti
dengan kondisimu sekarang ini. Itu juga sebabnya bersama
kakekmu aku berusaha yang terbaik ……..”
“Duta Agung, itulah penyesalanku. Aku memiliki ayah dan
ibu yang berbeda dan bertolak belakang, tetapi keduanya
tetaplah orang tuaku yang mengasihiku dengan tidak kurang
besarnya. Sayang memang, aku mendahulukan berbakti
kepada ibuku dan belum melakukan bakti buat ayahku. Aku
tahu betapa sabar dan betapa menderitanya ayah selama
beberapa puluh tahun dan akupun ingin menceritakannya
kepadamu Duta Agung. Rahasia cinta segi tiga ayahku yang
dikisahkan sendiri oleh ibuku sehari sebelum bentrokan besar
di Lam Hay Bun. Kisah yang kemudian menyadarkan betapa
banyak kekeliruan yang kulakukan dan karena itu, bersama
ibuku, kami berdua berjanji untuk menyelesaikan banyak
kekisruhan yang mendatangkan noda di wajah ayahku yang
hebat dan mengagumkan itu ,,,,,,,”
“Paman, engkau boleh mengisahkannya kelak ……” Ceng
Liong memotong karena khawatir dengan waktu yang
semakin mendesak, waktu untuk menyelamatkan Hauw Lam
semakin menipis dan menipis.
“Tidak Duta Agung, aku ingin selaku Duta Agung engkau
mengerti mengapa ayahku menjadi Pangcu Thian Liong Pang
dan betapa kesalahan-kesalahan besar yang dilakukan ibuku
yang pada saat-saat terakhir dapat disadarinya dan kemudian
menyuruhku untuk bersumpah menjernihkannya bagi ayahku.
Itu juga sebabnya ibu tidak mau kusembuhkan meski
kekuatan tenaga liar dalam tubuhku akan mampu

Tarian Liar Naga Sakti I 2838


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengembalikan kekuatannya, tetapi dia tidak ingin lagi


disembuhkan. Karena itu, aku ingin mengisahkan kepadamu
dan kepada kakek …….”
“Tetapi, waktu semakin sempit Paman …….”
“Tenanglah Duta Agung, waktunya akan cukup. Engkau
dengarkan dulu kisah ibuku yang dikisahkannya pada sehari
sebelum dia dijatuhkan di tanah lapangan leluhurnya dari Lam
Hay Bun. Dan, Kakek, tahukah engkau jika Ibuku itu bukannya
memiliki adik angkat tetapi memiliki kembar? Kenyataan yang
tidak banyak diketahui orang kecuali oleh ibuku dan adik
kembarnya itu, dan baru belakangan dikisahkan kepadaku.
Bibi Li Hong ternyata bukan adik angkat ibu, tetapi adalah adik
kembarnya, dan adik Li Hwa adalah benar keturunan Lam Hay
Bun, adalah benar cucu luar kakek sebagaimana aku sendiri
yang dilahirkan Bibi Li Hong…..”
“Apa? …. masih ada anakku yang bahkan tidak pernah
kuketahui keberadaannya …”? betapa kagetnya Lamkiong
Bouw dengan berita besar yang tidak diketahuinya, baru
sekarang didengarnya, di penghujung usianya pula. Karena
yang dia tahu, begitu melahirkan Lamkiong Li Cu, istrinya
meninggal dunia tanpa sebab yang bisa diterimanya. Dia tidak
tahu apa dan mengapa kisah itu.
“Tahukah kakek mengapa adikku Li Hwa juga memanggil
“Kakek” padahal dia bukan adik kandungku sendiri ….? diapun
hanya mengerti sebagian kisah ini, entah jika ibunya sudah
selengkapnya memberitahu dia. Karena dalam waktu yang
lama dia tetap menganggap ibunya adalah adik angkat ibuku
dan dengan demikian mengakui Kakek sebagai kakek luar dari

Tarian Liar Naga Sakti I 2839


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pihak ibuku. Yang dia tahu adalah, ibunya juga ikut terusir dari
Lam Hay Bun, tetapi dia tidak tahu bahwa ibunya
sesungguhnya bukanlah terusir dari Lam Hay Bun, bukan juga
adik angkat ibuku, tetapi adalah adik kembar ibu tetapi yang
terculik sejak masih bayi dan dilakukan oleh orang lain …….”
“Astaga ……….” Lamkiong Bouw benar-benar tegang dan
nyaris tidak bisa bicara lagi. Sungguh kisah yang sangat
menggetarkan, dia sendiri masih belum yakin, tetapi tidak
mungkin Hauw Lam berbohong dalam keadaan sekarang.
“Baiklah, akan kukisahkan selengkapnya Kek …….……:
Kurang lebih 63 tahun silam, Nenekku melahirkan gadis
kembar, yang seorang bernama Lamkiong Li Cu dan yang
seorang lagi kelak dinamai Lamkiong Li Hong. Anak gadis
bungsu ini disembunyikan oleh inang yang membantu
kelahirannya dan yang juga sekaligus membunuh Nenekku
tanpa Kakek pernah menyadarinya. Karena memang yang
melakukannya adalah seorang tokoh hebat yang menyusup
dan sangat mengenal Lam Hay Bun. Tokoh itu adalah Kwan
Li, kakak perempuan tertua Tocu Kwan Cu sekarang ini yang
memelihara adiknya sejak kecil dengan penuh kasih sayang.
Nenek Kwan Li ini menyamar menjadi inang yang membantu
melahirkan Lamkiong Li Cu dan juga Lamkiong Li Hong dan
kemudian “membunuh” Nenek sambil menyembunyikan
Lamkiong Li Hong. Belakangan, bukannya membunuh bayi
Lamkiong Li Hong, tetapi Nenek Kwan Li memelihara dan
membesarkan Lamkiong Li Hong di Tionggoan. Tetapi,
belakangan Nenek Kwan Li ini mencukur rambutnya menjadi
seorang Nikouw dan sejak 40 tahun terakhir tidak lagi
pernah munculkan diri di dunia persilatan dan menurut

Tarian Liar Naga Sakti I 2840


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lamkiong Li Hong, Nenek Kwan Li merasa berdosa besar


kepada Kakek. Perbuatan Nenek Kwan Li ini tidak diketahui
Pulau Awan Putih, juga tidak diketahui sama sekali oleh
adiknya Kwan Cu yang menyangka kakaknya itu sudah lama
meninggal. Tetapi, menurut Nenek Kwan Li, dia melakukan
itu untuk membalaskan dendam cinta Nenek Kwan Cu yang
tidak pernah bisa menyatu dengan Kakek dan terus menerus
hidup dengan menyiksa diri di Pulau Awan Putih karena
gagal cinta dan tidak pernah mau menikah. Sementara,
melihat Kakek hidup berbahagia di Lam Hay Bun, dengan
tanpa setahu Nenek Kwan Cu, Nenek Kwan Li menyusup dan
membunuh Nenek dan menculik Lamkiong Li Hong dan
melarikannya ke Tionggoan. Di Tionggoan, Nenek Lamkiong
Li Hong yang dahulunya memakai nama Kwan Li Hong jatuh
cinta dengan ayah. Bahkan, mereka berdua sudah sempat
menikah meski masih tanpa persetujuan dari lembah
Pualam Hijau karena memang keduanya lebih banyak
berlayar di Lautan Selatan mencari Pulau Awan Putih.
Belakangan bahkan ayah dikucilkan dari Lembah Pualam
Hijau dan menyebabkan paman mencukur rambut menjadi
Rahib Siauw Lim Sie karena membela istri pilihan ayah. Sejak
dikeluarkan dari Lembah Pualam Hijau, ayah merantau
bersama bibi Li Hong kembali ke Laut selatan.i Lautan
Selatan, mereka berjumpa dengan ibu yang langsung jatuh
hati kepada ayah. Karena begitu banyak kemiripan dengan
Kwan Li Hong, ayah sempat “memberi hati” dan
“menyangka” Ibu sebagai Bibi Li Hong. Dan ini adalah
kesalahan fatal ayah yang sudah diakuinya. Maka terjadilah
tragedy cinta segi tiga, dimana pada akhirnya Ibu menyekap
bibi Li Hong dan mengancam ayah untuk melakukan

Tarian Liar Naga Sakti I 2841


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kehendaknya, termasuk menikahi ibu dan kelak melahirkan


aku. Setelah tragedy itu, Nenek Kwan Li sempat muncul dan
akhirnya menceritakan kisah penculikan serta mengisahkan
jati diri Lamkiong Li Hong yang ternyata adalah adik kembar
ibu Li Cu. Merekapun akhirnya hidup bersama sebagai satu
keluarga dan lahirlah Aku dan adik Li Hwa dari ibu Li Hong.
Tetapi, ambisi ibu yang sudah sempat berlebihan karena
pernah menguasai ayah beberapa waktu lamanya dengan
menyekap ibu Li Hong, membuatnya tidak tertahan oleh
ayah. Apalagi, karena berkeliaran di Tionggoan dan
menikah tanpa restu dengan ayah telah membuat ibunda
dikeluarkan dan dibuang dari Lam Hay Bun. Itu sebabnya
ibunda akhirnya memaksa dan menekan ayah membentuk
Thian Liong Pang dengan dukungan Lamkiong Sek yang
sebenarnya jauh lebih berambisi dibanding dengan ibu
sendiri. Dukungan Lamkiong Sek ini membuat ibu tidak
tertahan dan menyandera ayah dengan mengancam
keselamatan Li Hwa dan Li Hong, bahkan ayah sampai pura-
pura memperlakukan kakakku Su Kiat yang terlahir jauh
lebih dahulu sebagai muridnya dan bukan anaknya.
Perbuatan ibu menjadi semakin menjadi-jadi setelah ayah
dengan bantuan “seorang aneh yang sakti” mampu
melepaskan Ibu Li Hong dan kemudian juga melepaskan Li
Hwa yang mulai tahu jati dirinya. Akupun sudah lama ingin
membebaskan diri dari ibu, tetapi, siapa lagi miliknya selain
diriku? Apalagi dia selalu ditekan dan dikipasi oleh Kakek
Lamkiong Sek yang sudah menemukan kitab Cit Sat Sin
Tjiang di sebuah pulau di dekat Lam Hay Bun. Kisah
selengkapnya mengenai ibu dan Thian Liong Pang dapat
diceritakan oleh Duta Agung bahkan sampai kejadian hari

Tarian Liar Naga Sakti I 2842


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ini. Dan itulah kisah tragis ibu dan ayahku serta juga bibi Li
Hong, tetapi meski ibu demikian ambisius, tetapi tetap dia
adalah ibuku dan dia sudah menebus semua dosanya saat
ini ……..”

Episode 51: Hati Yang Terkoyak (2)


Hauw Lam berhenti menceritakan kisahnya dan kisah itu
membuat baik Ceng Liong maupun Lamkiong Bouw
tercenung, kaget setengah mati. Jika Ceng Liong jadi paham
sejarah Su Kiat, Li Hong yang lebih sering menyembunyikan
diri di Lembah Pualam Hijau, maka tidak demikian dengan
Lamkiong Bouw. Dia tidak pernah menyangka jika masih
punya seorang anak yang lain, justru di penghujung usianya.
Dan yang membuat kakek itu goyah adalah kenyataan jika
ternyata istrinya meninggal akibat pembunuhan oleh tokoh
Pulau Awan Putih, kakak tertua Kwan Cu yang kini menjadi
Tocu Lam Hay Bun. Nenek Kwan Cu sehari sebelumnya sudah
memberitahu akan memberikan atau mengangkat Kwan Siok
Bu menjadi Tocu Pulau Awan Putih karena bercakap
dengannya untuk hidup bersama menyepi dari keramaian
dunia. Tetapi, bagaimana mungkin dia bisa hidup dengan
Kwan Cu yang kakaknya sudah membunuh dan menyebabkan
istrinya meninggal dan bahkan ternyata meninggalkan bekas
luka yang sangat lebar dan menganga. Dia tidak pernah
bertemu anak bungsunya yang hingga sekarang tidak berani
mengakuinya sebagai ayah karena memang tidak pernah
bertemu. Sungguh berat apa yang berkecamuk dalam diri
Lamkiong Bouw, sebuah pukulan telak di usia yang sudah
sangat tua dan membuatnya demikian sedih.

Tarian Liar Naga Sakti I 2843


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan yang paling memusingkannya adalah, kenyataan


bahwa ternyata yang membunuh istrinya justru adalah kakak
dari kekasihnya dimasa lalu, dan kini mereka berjanji untuk
menghabiskan hidup bersama jauh dari keramaian. Tetapi,
apakah masih mungkin dia melakukannya setelah kisah yang
menyentak itu? Bagaimana mungkin dia melakukan pilihan itu
setelah dia tahu semuanya? Dan repotnya, persekutuan
dengan Pulau Awan Putih akan hancur jika memang dia
membuka cerita ini kepada pihak Lam Hay Bun. Karena itu,
tiada cara lain, Lamkiong Bouw memutuskan untuk
membicarakannya dengan Kwan Cu saja nanti. Keputusannya
ini sedikit mengurangi beban berat dalam dirinya dan
memutuskan untuk dilaksanakan secepatnya.
Sementara itu, Ceng Liong sendiripun gelisah dengan
kisah luar biasa yang baru saja didengarnya. Dia sempat
mengamati Lamkiong Bouw, tetapi melihat kakek itu tetap
tenang meski ada gurat kegelisahan, membuatnya senang.
Karena jika tidak, maka permusuhan Pulau Awan Putih
dengan Lam Hay Bun akan sangat luar biasa nantinya. Dan dia
tentu tidak menginginkannya.
“Kakek, itulah semua yang kuketahui. Kuharap engkau
bisa mengampuni ibu, dia sudah memutuskan untuk melalui
sisa hidupnya ini dengan tanpa kemampuan ilmu silat sama
sekali. Dan sudah menerima kenyataan bahwa dia akan hidup
di pulau pembuangan itu sampai masa akhir kehidupannya.
Dia sudah cukup terhukum oleh ambisinya, dan sekiranya
bisa, jangan lagi mengganggunya. Jika ada yang masih
membebaniku, maka itu adalah urusan ayahku. Aku belum
pernah melakukan apa yang selalu dia ajarkan sejak masa

Tarian Liar Naga Sakti I 2844


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kecilku dan bahkan dia tidak membenciku setelah aku


mengacau pesta pernikahan adikku. Tetapi, setelah menyadari
ketidakmampuanku untuk menyenangkan hati ayahku, tiba-
tiba aku merasa sedih. Karena itu, Kiang Ceng Liong,
kumintakan bantuanmu untuk membawa abu jenasahku
pulang ke Lembah Pualam Hijau. Meski aku tidak pernah
mengecapi tinggal disana, sudah cukup puas bagiku untuk
menemani ayahku di Lembah Pualam Hijau dan mohonkan
ampun untukku …….”
“Baik paman, aku pasti melakukannya …….”
“Dan satu hal lagi kuharap engkau membantuku, tidak
perlu menyembuhkanku karena jika engkau tetap
mengusahakannya, maka berarti engkau memintaku untuk
bunuh diri setelah kesembuhanku. Dan kutegaskan, jika aku
sembuh kembali, maka yang pertama kulakukan adalah
membunuh diriku untuk menebus semua dosaku. Dan paling
akhir, kuharap engkau memperhatikan gadis itu, Giok Lie,
satu-satunya orang yang pernah kucintai dan selalu ada
disampingku disaat-saat aku berkutat dengan maut. Dialah
satu-satunya yang mampu menggugah kesadaranku ketika
aku dikuasai oleh amukan tenaga liar dalam tubuhku. Tetapi,
sayang sekali, dia mencintai orang yang keliru. Tetapi,
perhatikan dan kutitipkan dia kepadamu Ceng Liong ……….
Tolong jagakan dan perhatikan keselamatannya untukku ……”
Dan Ceng Liong sebagaimana juga Lamkiong Bouw tidak
lagi mampu berkata apa-apa karena Hauw Lam sudah
menentukan sendiri nasibnya. Tidak berapa lama kemudian
merekapun menarik diri dan kembali ke tubuh fisik mereka
dan ketika saling pandang, keduanya tersenyum sama

Tarian Liar Naga Sakti I 2845


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pahitnya dan sama kecutnya. Apalagi Lamkiong Bouw. Dia


menarik nafas panjang sambil berkata:
“Duta Agung, kuputuskan untuk membawa kisah ini
sampai ke liang kubur. Karena jika tidak, maka Pulau Awan
Putih dan Lam Hay Bun akan terlibat kekisruhan panjang. Biar
aku sendiri dan Kwan Cu yang menanggungnya. Hanya,
setelah hari ini, setelah kepergian cucuku yang seorang ini,
akupun tidak ingin lagi mencampuri semua urusan duniawi.
Sampaikan kepada anak bungsuku itu, jika dia memutuskan
berkunjung aku akan menerimanya, satu-satunya yang masih
akan kulakukan setelah apa yang kualami pada hari ini selain
melepas kepergian cucuku itu …...”
“Aku mengerti Lamkiong Bouw, kisah itupun tidak akan
pernah kuungkit dan kukatakan kepada siapapun juga, biarlah
berlalu bersama mereka-mereka yang mengalaminya dengan
cara yang menyakitkan dan tidak menimbulkan permusuhan
yang tidak perlu. Hormatku buat Lamkiong Locianpwee,
sebuah keputusan yang sangat bijaksana ….”
“Terima kaish Duta Agung ……. Engkau lakukanlah
sebagaimana permintaannya ….” ujar Lamkiong Bouw sambil
melirik tubuh Hauw Lam.
Dan setelah itu, Lamkiong Bouw menjumpai Li Hwa dan
Nenggala dengan tubuh dan semangat lesu. Tetapi, dia tetap
harus menemui keduanya, orang-orang yang sudah
dikasihinya tanpa tahu bahwa mereka memang adalah
cucunya juga.
“Li Hwa ….. cucuku ……… “ hanya itu yang dapat
dikatakannya sambil mendekap Li Hwa dan menyalurkan

Tarian Liar Naga Sakti I 2846


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

segenap rasa kasihnya yang tak pernah dicurahkannya kepada


ibu sang cucu.
“Kakek ………. “ Li Hwa sendiri tidak sanggup berkata-kata,
padahal diapun ingin bercerita bahwa dia memang cucu
sesungguhnya dari Kakek itu.
“Sudahlah cucuku, kakakmu itu sudah menceritakan
segalanya. Bahkan juga sudah memberitahuku seluruhnya.
Sungguh mengecewakan di usia setua ini baru aku tahu
bahwa aku masih memiliki seorang anak yang lain di luar sana.
Cucuku, sampaikan kepada ibumu bahwa kakekmu
menunggunya disini sebelum kakek menutup mata. Meskipun
hanya bertemu sekali, tetapi kakek tetap sangat
menginginkannya, karena dia terlampau lama terlunta-lunta
di luar sana tanpa sepengetahuan kakekmu ini. Setelah hari
ini, kakekmu ini tidak akan dan tidak ingin menemui siapa-
siapa lagi, tinggal menunggu ibumu seorang sebelum kakek
meninggalkan dunia ini …..”
“Kakek .............. “ hanya kata-kata singkat itu yang dapat
dikatakan Li Hwa, karena selanjutnya diapun tenggelam dalam
tangis. Akhirnya kakek luarnya yang hebat ini mengetahui jika
dia memang benar cucunya. Cucu luar.
Dan setelah bercakap-cakap beberapa saat lamanya
penuh keharuan, akhirnya Lamkiong Bouw berkata dengan
suara lemah:
“Kalian berdua, temui aku malam nanti di pulauku di
seberang sana…… karena setelah hari ini dan besok, kakekmu
ini tidak akan menemui siapa-siapa lagi. Tetapi, Kakek masih
tetap menunggu kedatangan ibu kalian disini, karena itulah

Tarian Liar Naga Sakti I 2847


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

harapanku yang terakhir dalam hidup ini …..” dan setelah


berkata demikian, dengan diiringi tangis haru Kiang Li Hwa
yang dipeluk oleh suaminya Nenggala, Kakek tinggi besar itu,
Lamkiong Bouw berlalu dengan langkah gontai.
Dan benar saja, setelah keputusan Hauw Lam disetujui
Lamkiong Bouw yang kemudian meninggalkan ruangan
tersebut, maka Kiang Ceng Liong memanggil Li Hwa yang
masih dipenuhi rasa haru. Diapun menceritakan keputusan
Hauw Lam dan membuat Li Hwa kembali menangis sedih.
Keputusan yang disambut dengan tangisan Li Hwa itu juga
memancing tangisan Giok Lie ketika dia juga akhirnya
diberitahu bahwa Hauw Lam tidak mungkin lagi bertahan
sampai malam hari. Dan memang demikian adanya, pada hari
itu, menjelang malam hari, Kiang Hauw Lam pada khirnya
menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Malam hari itu, ada Cui Giok Lie yang menemani jasad
Kiang Hauw Lam yang memberi pesan terakhir dan disetujui
Lamkiong Bouw, bahwa abu jenasahnya akan dibawah ke
Lembah Pualam Hijau. Giok Lie yang baru sekali mengecapi
manisnya cinta, harus merelakan kematian bagi orang yang
dicintainya itu. Meski tidak histeris, tetapi sepanjang malam
Giok Lie tidak ingin berpisah dari jasad Hauw Lam, bahkan
juga tidak mengindahkan bujukan Ceng Liong, Mei Lan dan Li
Hwa. Dengan begitu setia dia mendampingi jasad Hauw Lam
sepanjang malam hingga pagi hari tanpa sedikitpun beringsut
dari samping jasad itu. Li Hwa sampai terisak kembali melihat
betapa besar perhatian dan kasih Giok Lie kepada almarhum
kakaknya, tetapi dia sendiri tidak mampu berkata apa-apa

Tarian Liar Naga Sakti I 2848


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lagi. Hanya dengan pelukan dia mencoba mengurangi sakitnya


hati yang ditinggalkan orang yang dikasihi.
Kematian Hauw Lam menyebabkan sebuah hati terkoyak.
Tetapi, bukan, bukan cuma satu hati, bukan hanya hati
seorang Giok Lie, tetapi bahkan dua hati yang lain, hati
kakeknya LAMKIONG BOUW dan KWAN CU yang terkoyak.
Kisah Hauw Lam mengenai jatidiri serta pengalaman dan apa
yang terjadi kepada ibunya dan ibu Li Hwa, membuat
Lamkiong Bouw membatalkan keputusannya yang dibuat
bersama Nenek Kwan Cu. Nenek Kwan Cu, begitu mendengar
kisah perbuatan Nenek Kwan Li benar-benar tidak tahu harus
berbuat apa. Antara marah, kecewa, murka, penasaran dan
kesedihan, mengingat sayang dan cinta kakaknya dan
kebodohan yang juga dilakukan kakaknya atas cintanya
kepada dirinya sebagai adik kesayangan kakaknya itu. Dan
rasa penasaran, marah, kecewa yang sama karena menyadari
dan dengan sangat terpaksa harus menerima kenyataan, jika
ternyata sampai usia tua sekalipun, dia tetap tidak berjodoh
dengan Lamkiong Bouw. Dan kini, dia harus menghabiskan
usia tua dalam kepenasaran akibat CINTA TAK BERUJUNG.
Ujung komitmen terakhir mereka berdua juga KOYAK.
Lamkiong Bouw dengan Kwan Cu yang sepakat untuk
menikmati kebersamaan menyongsong batas usia, dan
menyatukan cinta lama yang tak direstui, tetap saja juga
GAGAL.
Dan di Lam Hay Bun, meski semua mensyukuri dan
bergembira dengan keberhasilan menumpas gerombolan
Thian Liong Pang dan menyelesaikan pibu 10 tahunan, tetapi
pada saat yang sama juga terjadi “kenangan buram nan

Tarian Liar Naga Sakti I 2849


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kelabu” bagi beberapa orang. Selain Giok Lie yang merasa pilu
ditinggal kekasih, juga Nenek Kwan Cu dengan kisah cinta tak
sampai dengan Lamkiong Bou, ada lagi hati lain yang juga
terkoyak cintanya. Satu hal yang membuat Kiang Ceng Liong
memilih untuk tidak mengikuti Pibu 10 Tahunan secara penuh
dan memilih berkonsentrasi menyembuhkan Hauw Lam
adalah kenyataan yang lain. Karena secara tiba-tiba, Kwan
Hong Li memintanya kesediaannya untuk berbicara berdua
saja. Tepat ketika Kwan Hong Li pada akhirnya mendapatkan
gilirannya menemani Ceng Liong:
“Liong ko ……… bolehkah aku bertanya sesuatu kepadamu
……”? Tanya Hong Li yang biasanya memang bebas dan
berbicara terbuka kepadanya, sejak lama. Sejak dia
mengantarkan Hong Li ke Gunung Thian San.
“Boleh Li Moi …. silahkan ……” balas Ceng Liong dengan
perasaan berdebar.
“Hari ini Thian Ki Hwesio melakukan pinangan kepada
Ayah untuk perjodohanku dengan Song koko …….. tetapi, aku
ingin mendengarkan pendapatmu sebelum aku dapat
memutuskannya nanti ……”
“Ach, kionghi Li moi, engkau akhirnya memperoleh jodoh
yang luar biasa baiknya ….”
“Liong ko, bukan itu maksudku. Engkau tentu tahu ………
mengerti ….. jika …. aku … jika aku sebenarnya ……”
“Achhhhh, adikku, sejak dahulu aku menyayangmu dan
memperlakukanmu seperti adikku sendiri. Karena itu, aku

Tarian Liar Naga Sakti I 2850


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengerti jika engkau bingung menghadapi pinangan itu.


Tetapi, kuyakinkan …….”
“Liong ko ……” potong Hong Li
“Iya, adakah yang keliru adikku ….”?
Hong Li memandang Ceng Liong dengan pandangan yang
aneh. Bahkan dia bingung harus mengatakan apa pada saat
itu. Dia hanya tahu bahwa dia mencintai Ceng Liong, tetapi
sudah terlanjur dijodohkan dengan Kwi Song. Bertemu
kembali dengan Ceng Liong, dia menyadari, sangat menyadari
jika dia ternyata mencintai Ceng Liong. Tetapi bagaimana pula
dengan Souw Kwi Song? Apalagi Thian Ki Hwesio sudah pula
mengajukan pinangan secara resmi. Tidak, dia tidak lagi
mengejar seorang Kiang Ceng Liong, tapi ingin tahu seperti
apa perasaan Ceng Liong kepadanya. Sesuatu yang
dianggapnya penting saat itu ……. Tapi, dia bingung untuk
meminta Ceng Liong mengatakan yang sebenarnya.
“Aku …… aku hanya ingin tahu ……….” bisiknya tak jelas
“Apa yang ingin engkau ketahui adikku? Tentang Kwi
Song? Ach, aku bisa meyakinkan kepadamu dan keluargamu Li
moi, dia …..”
“Sudahlah kalau begitu ……… selamat tinggal Liong ko …..”
akhirnya antara bingung dan malu, Hong Li berlalu dalam
ketidakjelasan. Meski sangat sekilas tetapi Ceng Liong masih
menangkap adanya keluhan yang dekat dengan isak tertahan
gadis itu ketika berlari keluar. Ceng Liong bukan tidak paham
artinya, tetapi diapun tidak lagi ingin memberi harapan
kepada perempuan lain karena mengerti dengan keadaannya

Tarian Liar Naga Sakti I 2851


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

saat ini. Bagi Hong Li, pikirannya sangat kusut dan sebetulnya
ingin tahu sikap dan perasaan Ceng Liong terhadapnya.
Karena penting untuk meyakinkan diri dalam posisi perasaan
yang membuatnya antara iya dan tidak, antara cinta dan tidak
untuk menerima pinangan Thian Ki Hwesio untuk
perjodohannya dengan Souw Kwi Song. Meskipun, ketika
menerimanya beberapa waktu lalu Hong Li tidak yakin dengan
perasaannya, tetapi apa lagi yang bisa dikatakannya? Kini,
sekusut apapun dia sudah menerima pinangan itu dalam
kegalauannya mendengar pernikahan Ceng Liong. Dan dia
harus melangkah maju karena sudah menerimanya. Satu hati
yang lain, satu cinta lain yang juga TERKOYAKKAN ……
===================
Dua hari kemudian, dari Lam Hay Bun terlihat berlayar
rombongan Pulau Awan Putih yang terdiri dari Kwan Cu, Kwan
Siok Bu, Kwan Siok Bi dan Kwan Hong Li. Mereka pergi setelah
menyepakati waktu pernikahan antara Kwan Hong Li dengan
Souw Kwi Song pada tahun mendatang yang akan
dilaksanakan di Poh Thian, tempat Thian Ki Hwesio menjadi
Kepala Biara cabang Siauw Lim Sie di Poh Thian. Kepergian
mereka dengan diantarkan oleh Lamkiong Sian Li, Lamkiong
Bu Sek serta juga Thian Ki Hwesio, Ceng Liong, Mei Lan dan
juga tentunya Kwi Song yang terlihat begitu bahagia sekaligus
sedih berpisah dengan calon istrinya.
Adalah Lamkiong Sian Li sebagai Tocu Lam Hay Bun yang
melepas kepergian rombongan Pulau Awan Putih sambil
berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 2852


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Selamat berpisah dan sampai bertemu kembali Kwan


Tocu dan sahabat-sahabat dari Pulau Awan Putih. Terima
kasih atas semua bantuan dan perhatian Pulau Awan Putih
selama kami mengalami persoalan di Lam Hay Bun …… jika
diminta, sewaktu-waktu Lam Hay Bun pasti bersedia
membantu sahabat-sahabat dari Pulau Awan Putih …”
“Terima kasih Lamkiong Tocu, sampai berjumpa pula ….”
Kwan Cu sebagai Tocu Pulau Awan Putih hanya berkata
singkat dan terlihat tidak terlampau bersemangat. Bahkan
wajahnya terlihat sayu dan layu meski memang begitu
sepertinya ciri khas orang pada usia tuanya, apalagi setua
Kwan Cu.
Hong Li sempat melirik rawan kearah Ceng Liong dan juga
Kwi Song, dan kemudian berlayarlah kelompok kecil ini
menuju Pulau Awan Putih. Berlayar membawa dua tokoh
perempuan sakti yang hatinya “berdarah-darah” karena
masalah cinta. Masalah klasik yang tidak pernah habis diulas
dan selalu terjadi dalam rentang kehidupan manusia
dimanapun dan kapanpun. Betapapun mereka berdua
mengalami persoalan yang sebetulnya berbeda kisahnya,
tetapi dua-duanya merasa sakit karena cinta yang tidak
kesampaian. Terlebih bagi seorang Kwan Cu yang berpikir itu
adalah kesempatannya yang terakhir. Tetapi kesempatan
terakhir itu tetap juga sirna karena kesalahan yang dia sendiri
tidak pernah tahu jika memang benar itu terjadi. Hidup
memang terkadang TIDAK ADIL bagi orang-orang seperti
Nenek Kwan Cu ini, tetapi seperti itulah hidup. Selalu dan
tetap menjadi misteri bagi semua orang.

Tarian Liar Naga Sakti I 2853


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi episode yang menyesakkan dada bagi Nenek Kwan


Cu ini memang sangat menyesakkan jika dikisahkan kembali.
Di kesempatan terakhir dia melihat adanya secercah harapan
bagi dahaga cintanya. Bahkan sudah disepakati dengan
Lamkiong Bouw apa dan bagaimana mereka menempuh batas
akhir hidup mereka. Tetapi tanpa diketahuinya, ada duri lain
yang harus membuat dia kembali melepas bayangan dan
impian yang sudah sangat dekat untuk diraihnya. Kesempatan
terakhir baginya di usianya yang sudah melampaui angka 90-
an. Diapun tahu, Lamkiong Bouw terluka sebagaimana
hatinya. Tetapi keduanya tetap sangat sadar, bahwa jika
mereka egois dan menikmati impian itu, perasaan dan hati
mereka akan selalu dikejar-kejar sesuatu yang takkan
membuat mereka menikmati kebersamaan itu dengan rasa
lepas. Baik yang pergi berlayar meninggalkan Lam Hay Bun
maupun yang tinggal di Lam Hay Bun, dua-duanya membekal
hati yang berdarah-darah dan terkoyak habis meski di usia tua
sekalipun. Karena cinta memang terlampau misterius untuk
dipahami dengan akal.
Dan itulah hari terakhir bagi Nenek Kwan Cu, sebab
setelah hari itu, Nenek hebat itu kemudian menghilang
membawa luka hatinya. Lenyap dari Pulau Awan Putih setelah
menyerahkan tugas sebagai Tocu Pulau Awan Putih kepada
Kwan Siok Bu. Tiada orang luar lagi yang sempat melihatnya,
bahkanpun di pernikahan Kwan Hong Li, nenek hebat itu tidak
lagi menampakkan dirinya. Hal yang sama juga bagi seorang
Lamkiong Bouw, setelah menghadiri acara penyerahan
jabatan Tocu Lam Hay Bun dari Tocu sementara Lamkiong
Sian Li kepada Lamkiong Tiong Hong sekaligus juga merestui

Tarian Liar Naga Sakti I 2854


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan mengumumkan perjodohan Lamkiong Sian Li dengan Tha


Beng Kui, maka seterusnya tokoh inipun menghilang,
bahkanpun dari Lam Hay Bun. Seperti juga Nenek Kwan Cu,
rasa hati Lamkiong Bouw luar biasa pedihnya.
Satu hati lain yang nelangsa adalah hati seorang pendekar
hebat, Kokcu Lembah Saldju Bernyanyi. Seperti janjinya
dahulu, dia mengiyakan ketika Kiang Ceng Liong menanyakan
perjodohannya dengan Lamkiong Sian Li. Dan memang, jika
dia tidak mengiyakan, maka usianya sudah habis berapa
waktu lalu, dan Sian Li tidak akan berani dan tidak akan punya
pijakan lagi di Lam Hay Bun. Maka ketika akhirnya Kiang Ceng
Liong atas nama atau sebagai SUHU Tham Beng Kui
mengajukan lamaran, Lamkiong Bouw yang sudah paham
kisahnya, sudah langsung mengiyakan. Bahkan mengatur
tanggal pernikahan yang akan diadakan di Lembah Saldju
Bernyanyi juga pada satu tahun ke depan.
Hati Beng Kui sudah jelas tertuju kepada seorang
perempuan bekas penjahat bernama Gan Bi Kim, bahkan
sudah menganggap perempuan itu sebagai istrinya karena
sudah pernah berhubungan badan layaknya pasangan suami-
istri. Dunia bukannya tidak adil kepada Tham Beng Kui, hanya
“sedikit kurang adil”, atau nasib mungkin sedang
menertawakannya, seperti juga Lamkiong Bouw dan Kwan Cu
yang ditertawakan oleh nasib. Tetapi, Beng Kui memang
sudah mengeluarkan kata sebagai janji, karena itu, betapapun
dia harus bertanggung jawab dan mengiyakan ketika
perjodohan itupun disepakati kedua belah pihak. Tidak akan
ada perguruan dimanapun di Tionggoan yang akan menolak
pinangan seorang DUTA AGUNG, apalagi untuk perjodohan

Tarian Liar Naga Sakti I 2855


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan muridnya. Maka, meski berat hati, meski tetap susah


karena memikirkan nasib Gan Bi Kim, tetapi Beng Kui tetap
harus menerima fakta yang dia hadapi. Bahwa dia akan segera
menjadi suami SAH dari Lamkiong Sian Li yang baru saja
mengundurkan diri sebagai Tocu Lam Hay Bun. Beng Kui mesti
tersenyum meski dia menerima cinta yang lain sementara
cinta sejatinya entah dimana. Meski senyumannya PAHIT.
Dan memang demikian. Hidup terkadang kita rasakan
tidak adil untuk kita yang sudah berlelah-lelah tetapi selalu
berkekurangan, sementara banyak yang tanpa berlelah-lelah
tetapi memiliki banyak. Atau, ada yang mengejar selama
puluhan tahun tetapi tidak pernah mendapatkan, justru yang
tidak mengejar mendapatkan sesuatu. Boleh banyak
argument dan alasan, tetapi alasan sehebat apapun tidak
akan dipertimbangkan oleh mereka yang berkarya keras
tetapi tidak beroleh sesuatu. Karena bukan memahaminya
yang penting, tetapi menerimanya baru mencoba
memahaminya. Kadang kita ingin memahami sebelum
menerima, padahal banyak hal yang memaksa kita untuk
MENERIMA terlebih dahulu baru kemudian MEMAHAMI
secara perlahan-lahan. Memang tidak selalu harus demikian.
Hidup bukanlah misteri jika dengan mudah kita pahami dan
selalu berlangsung sesuai dengan akal manusia.
Cui Giok Lie, Kwan Cu, Kwan Hong Li adalah mereka-
mereka yang senang tidak senang harus menerima kenyataan
betapa yang mereka inginkan dan rindukan tidak dapat
mereka regkuh. Sama dengan Lamkiong Bouw dan Tham Beng
Kui yang juga harus menerima kenyataan bahwa yang
dihadapi tidaklah seindah yang mereka rencanakan. Tetapi,

Tarian Liar Naga Sakti I 2856


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

senang tidak senang, suka atau tidak suka, waktu terus


berpacu kedepan dan bukannya mundur ke belakang.
Persoalan Persekutuan 3 Pulau, Penyelesaian kerusuhan
tahunan di Tionggoan akibat gerombolan Thian Liong Pang,
urusan Kiang Hauw Lam yang mengganas d Tionggoan serta
Pibu 10 tahunan sudah usai. Banyak yang dapat diselesaikan
di Lam Hay Bun dan hal ini menyenangkan seorang Kiang Ceng
Liong. Tetapi, ada juga hal-hal yang tidak diduganya terjadi,
termasuk kematian Kiang Hauw Lam. Apalagi, karena
berusaha menyembuhkan Hauw Lam, Ceng Liong harus
berjibaku dan mengerahkan banyak waktu dan kekuatannya
untuk menolong Hauw Lam.
Bukan cuma itu, selama 5 hari terakhir, Ceng Liong terus
menerus berusaha membantu Hauw Lam dengan meminta
pertolongan banyak orang. Pertolongan yang sebenarnya
menguntungkan orang yang dimintai bantuan. Karena untuk
menolong Hauw Lam, dia harus berusaha mengurangi
kekuatan tenaga, dalam tubuh Kiang Hauw Lam dengan
memindahkannya ke tubuh orang lain. Dan yang paling
banyak menerima bagian tersebut adalah Cui Giok Lie dan
Lamkiong Sian Li. Cui Giok Lie karena memang gadis itu yang
paling sering berada di situ dan adalah orang yang dicintai
Hauw Lam. Sementara Sian Li adalah Tocu Lam Hay Bun yang
masih sedang bertumbuh dan berkembang. Pilihan keduanya
memang disengaja oleh Ceng Liong karena manfaatnya untuk
masa depan keduanya. Kedua orang inilah selain Tiong Hong
yang paling banyak menerima “muntahan” tenaga iweekang
yang mengendap liar dalam tubuh Hauw Lam. Dan Kiang ceng
Liong harus berjibaku selama 5 hari untuk melakukan proses

Tarian Liar Naga Sakti I 2857


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tersebut dengan menggunakan Ceng Thian Sin Ci dan juga


Thian Liong Heng Khong (Naga Sakti Jalan di Udara).
Kerja keras Ceng Liong membuat Tiong Hong bukan hanya
berterima kasih, tetapi memandangnya sebagai “tokoh aneh”
dan luar biasa. Kepada tokoh lain, Tiong Hong yang kelak
menjadi Tocu Lam Hay, cenderung memandang enteng, tetapi
terhadap Kiang Ceng Liong, Tiong Hong benar-benar takluk.
Karena proses pematangan kekuatan iweekang Tiong Hong
memang banyak dibantu oleh proses pada hari-hari Ceng
Liong mengobati Hauw Lam. Bukan hanya kekuatan
iweekangnya yang maju sangat jauh, tetapi pada saat
bersamaan, Ceng Liong melatih dan membimbingnya
sehingga dia mengalami kemajuan yang luar biasa. Bahkan
menurut kakek buyutnya, Tiong Hong seperti maju 30 tahun
belajar hanya dengan semalaman berlatih dan diperkuat oleh
iweekang yang dipindahkan oleh Kiang Ceng Liong.
Dan sudah tentu Sian Li dan juga Cui Giok Lie mengalami
hal yang sama. Hanya karena duka hatinya maka Giok Lie
belum menyadarinya. Kelak ketika dia menyadari
kemajuannya sudah sedemikian jauh, baru dia menyadari
betapa penting apa yang dilakukan Ceng Liong baginya.
Sekaligus dia memahami dengan rasa mesra yang luar biasa,
karena semua itu karena HAUW LAM. Sementara bagi Sian Li,
dengan posisi Beng Kui sebagai murid Kiang Ceng Liong,
otomatis menempatkan Duta Agung muda itu sebagai tokoh
tua mereka. Padahal, kemajuannya bersama Beng Kui sejak
dari Lam Hay Bun sudah sangat luar biasa.
Hal yang sama juga terjadi kepada semua yang membantu
Ceng Liong, termasuk Thian Ki Hwesio, Kwi Song, Nenggala,

Tarian Liar Naga Sakti I 2858


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Giok Lian, Mei Lan dan Tek Hoat. Sejak saat itu mereka pada
mengerti dan sadar jika tingkatan dan kemujijatan Ceng Liong
sungguh susah untuk dimengerti lagi. Mereka tetap dan terus
bersahabat, bahkan hingga usia tua mereka masing-masing,
tetapi kesan dan penghormatan mereka kepada Ceng Liong
cenderung berlebih. Tidak heran, karena tidak sekali dua kali
Ceng Liong membantu mereka masing-masing dalam
meningkatkan kemampuan mereka, bahkan termasuk
kekuatan iweekang.
Pada pihak lain, Ceng Liong yang berpikir bahwa
kekuatannya berkurang karena keletihan yang berlebih
setelah lima hari berjuang keras, justru menemukan
kenyataan yang mengagetkannya. Secara batiniah dia
memang letih, tetapi dia merasa lebih kuat dalam kekuatan
batinnya. Apalagi kekuatan iweekangnya. Dia seperti
memasak dan berlatih puluhan tahun gara-gara mati-matian
menggunakan Ceng Thian Sin Ci dan Thian Liong Heng Khong
(Naga Sakti Jalan di Udara). Saat itu, tingkatnya dalam
menggunakan kedua ilmu itu sudah pada titik
kesempurnaannya karena digunakan secara luar biasa
sehingga dia bisa memahami detail perubahan-perubahannya
serta juga detik-detik berbahaya ketika menggunakannya.
Bahkan, kekuatan iweekangnya yang dia tahu tidak pernah
“menyerap” kekuatan Kiang Hauw Lam tetapi lebih untuk
memindahkannya, justru mengalami kemajuan yang luar
biasa. Dia kembali menapak tingkatan kesempurnaan yang
berbeda, karena bukan sekedar kekuatannya belaka, tetapi
juga kekokohannya dan ternyata juga sumbernya yang dia
rasakan semakin besar seperti tak terbatas. Kondisi ini

Tarian Liar Naga Sakti I 2859


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membuat Ceng Liong tercenung dan membuatnya semakin


mengerti dan semakin memahami karakter Giok Ceng
Sinkang, dan otomatis membuatnya semakin meningkat
secara luar biasa.
Inilah efeknya karena dia mengerahkan kekuatan
iweekang dan kekuatan batin secara bersamaan selama 5 hari
dengan tidak sedikitpun memikirkan keuntungan bagi dirinya
sendiri. Akibatnya, tanpa diduga dan tanpa direncanakannya,
dia justru mengalami peningkatan yang luar biasa dan
merasakannya secara langsung baik melalui fisiknya maupun
besarnya kekuatan sakti yang mengeram dalam dirinya.
Semua kekuatan dan kemampuan fisiknya seperti melaju luar
biasa, telinga lebih jelas mendengar, mata lebih terang dan
intuisinya menjadi jauh lebih tajam. Diam-diam Ceng Liong
bersyukur dalam hatinya dan paham benar apa maksud
semua itu. Ketika berusaha memeriksa serta memastikan
keadaan tubuhnya itu, Ceng Liong menjadi lebih gembira dan
lebih pasti dengan kemampuannya dewasa ini. Terutama
bagian “pengobatan” dengan kekuatan hawa sinkang khasnya,
yakni Giok Ceng Sinkang.
Karena keletihan yang sangat, Ceng Liong bersama
dengan Mei Lan dan juga Tek Hoat dan Giok Lian masih
bertahan selama 5 hari lagi di Lam Hay Bun. Nenggala dan Li
Hwa juga masih bertahan karena selama beberapa saat
Lamkiong Bouw mengajaknya bercakap banyak hal dan
seperti memohon sesuatu kepada Li Hwa untuk disampaikan
kepada ibunya. Sementara itu, selama masa istirahat di Lam
Hay Bun, Ceng Liong terlihat berusaha sekerasnya
mengembalikan lagi kebugarannya. Bukan terutama kondisi

Tarian Liar Naga Sakti I 2860


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

fisiknya, tetapi kelelahan pada bagian terakhir ketika bersama


dengan Lamkiong Bouw mengerahkan kekuatan batin
“bercakap” dengan Hauw Lam. Ditambah dengan fakta betapa
selama 5 hari berturut-turut dia berkutat untuk
menyembuhkan Hauw Lam, maka dapat dibayangkan betapa
letihnya Ceng Liong. Itu sebabnya dia menggunakan waktu
selama 5 hari untuk beristirahat sambil menikmati dengan
santai suasana dan pemandangan di laut selatan.
Di hari ke-empat secara khusus Lamkiong Tiong Hong
menjumpainya, sehari setelah Lamkiong Sian Li meletakkan
jabatan Tocu dan selanjutnya menyerahkan jabatan tersebut
kepada Lamkiong Tiong Hong.
“Duta Agung, terima kasih banyak atas semua bantuan
dan secara khusus atas latihan serta penguatan atas kekuatan
iweekangku …… Bukan karena kakek buyut memintaku untuk
datang berterima kasih, tetapi karena memang aku mesti
melakukannya. Baik atas nama Lam Hay Bun tetapi juga atas
nama pribadi …”
“Lamkiong Tocu, sesungguhnya perkataanmu terlampau
berlebihan. Apa yang sudah kulakukan jika memang
bermanfaat bagi Lam Hay Bun dan juga bagi Lamkiong Tocu
sendiri, bukan sesuatu yang perlu dibangga-banggakan. Yang
terpenting adalah ganjalan masa lalu sudah kita selesaikan
dengan baik, dan diawali oleh kong-kong dengan ayahanda
Lamkiong Tocu. Karena itu, kedepannya semoga persaudaraan
itu dapat kita jaga dengan baik …..”
“Benar sekali Duta Agung …… sebagaimana Ayahanda
mengangkat saudara dengan Kiang Cun Le locianpwee dari

Tarian Liar Naga Sakti I 2861


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lembah Pualam Hijau, perkenankan sebagai tanda terima


kasihku secara pribadi, dikala bertemu baik di Lam Hay
maupun di Tionggoan, jika Duta Agung bersedia dan tidak
merasa keberatan, biarkan aku yang lebih muda
membahasakan diriku sebagai adik angkatmu ……. Itupun jika
memang Duta Agung berkenan dan tidak merasa keberatan
……”
“Lamkiong Tocu …….. acccchhhhhh, bagaimana ……” Kiang
Ceng Liong sampai tidak mampu berkata-kata. Tetapi, sekilas
pikirannya berkelabat dengan cepat, bahwa ada lebih banyak
kebaikan kedepan untuk menjaga perdamaian di Tionggoan
dengan mengangkat persaudaraan dengan Lam Hay Bun.
Apalagi, dia sadar betul, Tocu muda ini sangat keras hati dan
angkuh. Jika dinasehati dan didekati dengan hubungan kakak
beradik angkat, maka banyak hal berat akan lebih mudah
untuk diselesaikan. Karena itu, maka setelah terbata-bata
sejenak, diapun berkata lagi:
“Lamkiong Tiong Hong, perkenankan untuk selanjutnya
aku memanggilmu sebagai saudara mudaku ……. Karena itu,
mari kita saling memberi hormat sebagai kakak beradik angkat
…”
Dan setelah berkata demikian dengan disambut gembira
oleh Lamkiong Tiong Hong, keduanya sambil memberi hormat
sambil memanggil Kakak dan Adik. Setelahnya keduanya
tertawa gembira. Sebuah awal yang sangat baik bagi
hubungan lebih erat kedepan, dan dengan cara ini pula ke
depan Duta Agung Kiang Ceng Liong merekat dan
mendekatkan diri dengan semua tokoh utama dunia
persilatan bahkan hingga ke Laut Selatan yang didiami oleh

Tarian Liar Naga Sakti I 2862


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

banyak tokoh sakti dan misterius. Tetapi kini, kedatangannya


ke Lam Hay Bun justru menyingkap banyak masalah dan
mengurainya dan bahkan kemudian bersahabat dan
bersaudara dengan banyak tokoh besar di Lautan Selatan
tersebut.
Bukan cuma itu, pada malam terakhir di Lam Hay Bun, dia
bahkan didatangi oleh tokoh tertua Lam Hay Bun, yakni
Lamkiong Bouw. Rupanya kakek sakti ini sudah mengetahui
jika Ceng Liong sudah berpamitan di waktu makan malam.
Dan memang, Ceng Liong merencanakan akan meninggalkan
Lam Hay Bun besok siang dengan diantarkan nantinya oleh
tokoh-tokoh Lam Hay Bun dalam pelayaran selama 2 hari
menuju pantai laut selatan di daratan Tionggoan. Tepat
tengah malam, Ceng Liong tergugah oleh “panggilan khusus”
yang sengaja dilepaskan oleh Lamkiong Bouw:
“Anak muda, jika berkenan, marilah kita bercakap-cakap
di tepi pantai yang menghadap ke lautan lepas, tepat di tebing
darimana engkau datang pada malam itu …… jika berkenan,
aku menantikanmu disana ……”
“Baik locianpwe, beberapa saat lagi aku akan berada
disana …..”
Setelah bersiap sejenak, diapun berkata dengan suara
lemah kepada Mei Lan yang sudah beristirahat karena
memang waktu sudah lewat tengah malam:
“Lan Moi, ijinkan aku menemui Lamkiong Locianpwee,
ada beberapa perkataan yang ingin beliau sampaikan
kepadaku ……”

Tarian Liar Naga Sakti I 2863


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Baiklah koko …….. apakah perlu kutemani …..”?


“Kelihatannya beliau ingin mempercakapkannya
denganku secara khusus. Sudahlah, teruslah beristirahat,
besok kita akan berlayar kembali ke Tionggoan ……”
“Ngggg, baiklah koko ….”
Dan tanpa seorangpun yang tahu, bagai bayangan, jauh
lebih ringan dari ketika Ceng Liong memasuki Lam Hay Bun,
melayang bagai hantu dan melewati pantai pulau dan
menyebrang ke pulau khusus dimana Lamkiong Bouw berada.
Disana tokoh tertua Lam Hay Bun dewasa ini tinggal, dan
kemudian terus menuju ke tempat yang ditunjukkan
Lamkiong Bouw kepadanya beberapa saat lalu. Dan benar
saja, disana, di tepi tebing yang langsung menghadap ke
lautan lepas sudah duduk bersila sesosok tubuh tua. Tokoh itu
bersila langsung menghadap ke lautan dan otomatis
berhadaan dengan desingan angin yang bertiup riuh dan
menghasilkan suara yang luar biasa. Dapat dibayangkan
betapa dan bagaimana dingin dan menusuk serta ributnya
hembusan angin di lautan lepas di tengah malam pula ………
dan dengan sinar bulan yang temaram, gelombang lautan
yang berkejaran d kejauhan Nampak menyeramkan, karena
terlihat setinggi rumah dan tidak pernah berhenti.
“Mari Anak muda ……”
“Terima kasih Lamkiong locianpwee ……” setelah
memberi salam dan hormat, Ceng Liong kemudian mengambil
tempat duduk yang dipersiapkan oleh Kakek aneh nan sakti
itu tepat disampingnya, berjarak kurang lebih 1 meter di
sebelah kanan. Dan keduanya kini bersama-sama memandang

Tarian Liar Naga Sakti I 2864


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ke kejauhan, memandang ombak dan gelombang setinggi


rumah di kejauhan dan menikmati deburan ombak dan
gelombang, menikmati sengatan angin yang berhembus
kencang serta sengatan dingin yang dibawa oleh hembusan
angin tersebut. Keduanya tanpa bicara sedikitpun, kakek
Lamkiong Bouw tidak bicara suatu apapun, tetapi tetap
menemaninya duduk menghadap lautan dan menikmati
keheningan hanya bersahabat dengan riuh rendah suara alam.
Kakek itu seakan ingin berbicara dengan batuan alam.
Berbicara soal dinginnya malam akibat hembusan angin yang
menusuk tulang. Ingin berbicara tentang gemuruh gelombang
dan ombak laut selatan. Ingin berbicara melalui kejar-kejaran
ombak di kejauhan sana, dan ingin berbicara tentang tidak
terbatasnya kekuasaan alam, sebagaimana tidak nampaknya
batas bumi dan batas kekuatan alam. Tentang itu semua,
Lamkiong Bouw tidak berkata-kata tetapi seakan menyajikan
dan menunjukkan semuanya untuk seorang sahabat
mudanya. Ceng Liong seakan menyadarinya dan karena itu,
diapun tidak berkata-kata dan mencoba untuk meresapi
semua apa yang sedang dihadapinya dalam diam. Dan terus
seperti itu hampir sejam lamanya sampai akhirnya Lamkiong
Bouw bersuara:
“Anak muda, apakah engkau dapat mengerti atau
setidkanya menebak apa maksudku membawamu ke tempat
ini dan kemudian tidak berbicara sepatah katapun untuk
waktu yang cukup lama …”?
Ceng Liong menarik nafas panjang, hal yang sejak tadi
memang dipikirkannya tetapi tidak membuatnya murka. Dia

Tarian Liar Naga Sakti I 2865


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sadar, ada sesuatu yang ingin disampaikan kakek itu melalui


alam, atau membiarkan alam memberitahunya:
“Apakah locianpwee ingin mengatakan sesuatu kepadaku
melalui keperkasaan alam yang berada di hadapan mataku ini
….”?
“Tepat sekali anak muda, engkau bahkan masih lebih
cerdik dan cerdas dibandingkan dengan kakekmu.
Sebagaimana engkau, diapun pernah duduk bersamaku disini,
tepat dimana engkau duduk sekarang ini. Dan akupun pernah
memintanya untuk menemuiku disini, setelah mengetahui
bahwa dia telah mengangkat persaudaraan dengan cucuku.
Herannya, engkau dan Tiong Hong melakukan hal yang sama.
Dan karena itu, aku ingin memberitahumu mengenai Lautan
Selatan, tempat dimana Lam Hay Bun ini berada melalui
pengenalan akan alamnya. Jika engkau melihat keadaan alam
disini, maka sebetulnya seperti itulah jiwa kami di Lautan
Selatan, dan kurasa engkau bisa jauh lebih mengerti
ketimbang aku mengatakan dengan kata-kataku mengenai
Lam Hay Bun, bahkanpun Pulau Naga Api dan Pulau Awan
Putih. Seperti kakekmu dan nampaknya juga suhumu, engkau
akan memegang peranan penting menjaga agar
keseimbangan dan kedamaian di Tionggoan dan Lam Hai ini
berjalan sesuai dengan karakter masing-masing dan tidak
harus saling menghabisi ………… itu saja yang ingin
kusampaikan kepadamu Anak muda ……”
“Terima kasih Locianpwee ………. sangat kupahami, sejak
tadi aku mencoba untuk menjiwai dan meresapkannya dalam
jiwaku. Pengenalan akan orang lain adalah cara yang paling
tepat untuk menemukan jalan keluar atas rumitnya persoalan

Tarian Liar Naga Sakti I 2866


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang timbul antar kepentingan setiap manusia. Pengajaran


locianpwee sungguh mendalam, karena itu perkenankan aku
mengucapkan terima kasih sekali lagi ……”
“Hahahahaha …. engkau terlampau rendah hati Anak
muda. Bantuanmu bagi Lam Hay Bun tidaklah kecil, termasuk
di masa depan kuharap engkau sering memperhatikan kedua
cucuku, terutama yang akan menjadi bagian dari daratan
Tionggoan. Untuk itu, permintaanku pasti akan
menyusahkanmu …..”
“Locianpwee, tanpa permintaanmu malam hari ini, hal itu
pasti akan kukerjakan ….”
“Aku tahu …… aku tahu ……”
Dan setelahnya keduanya kembali terdiam. Tetapi sekali
ini tidak dalam waktu yang lama, karena kembali terdengar
suara Lamkiong Bouw …….:
“Anak muda, di penghujung usiaku ada dua hal yang ingin
kumintakan pertimbangamu dan jawabanmu. Bukan hal yang
terlampau menyusahkan sebetulnya …..”
“Aku mendengarkan locianpwee, jika dapat kubantu, pasti
akan kulakukan …..”
“Duta Agung …… apakah lumrah kumpulan kekuatan yang
terdapat di dalam tubuh cucuku Hauw Lam itu …..? dan
apakah masuk diakal kekuatan sebesar itu mengeram dalam
tubuhnya untuk waktu yang cukup lama ….”?
Ceng Liong berpikir sejenak sebelum dia menjawab:

Tarian Liar Naga Sakti I 2867


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Locianpwee, dalam kondisi biasa, kekuatan dalam tubuh


Hauw Lam adalah luar biasa dan tidak lazim. Kekuatan itu
tidak lumrah manusia yang mengeram dalam tubuh Hauw
Lam nampaknya karena ada satu formula mistis yang masih
belum sempurna yang dikembangkan oleh penciptanya. Inilah
yang menyebabkan Hauw Lam sering tidak mampu
mengontrol emosinya dan kemudian membuatnya tidak
mampu lagi untuk mengontrol tenaga dalamnya dan sering
terlontar tanpa daya dan kemampuannya untuk mengatur
seberapa besar tenaga itu dapat terlontar …..”
“Aku mendengar formula seperti itu memang
berkembang di Thian Tok, tetapi belum pernah kudengar
dipraktekkan di Tionggoan. Karena sesungguhnya Cit Sat Sin
Tjiang memiliki sebagian kecil formula pengumpulan tenaga
sejenis itu. Maka, hanya “bahan yang sempurna” yang mampu
menguasai Cit Sat Sin Tjiang secara sempurna, di luar bahan
yang sempurna itu, tokoh yang mempelajarinya dengan bakat
yang baik dan hebat sekalipun akan berakhir hidupnya di usia
60-an. Ini yang membuat ayahku dan kakek buyutku
memutuskan untuk berusaha menghapusnya dari khasanah
Ilmu Silat Lam Hay Bun dan berusaha menciptakan anti ilmu
tersebut. Untungnya, ayahku sudah berhasil menciptakan
ilmu itu sesaat sebelum meninggal. Ada tetapinya. Tetapinya
ialah, jika Cit Sat Sin Tjiang menemukan “bahan istimewa”,
maka ilmu ciptaan kami itu tetap tidak mampu
memenangkannya ……… Jika aku mengatakan seperti ini Anak
Muda, karena dalam penelitian kami, kami menemukan
kenyataan jika ilmu itu pada dasarnya berasal dari Thian Tok”

Tarian Liar Naga Sakti I 2868


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Benarkah demikian Locinpwee ….”? Ceng Liong tersentak


kaget.
“Tidak salah lagi Anak muda, ilmu itu aslinya berasal dari
Thian Tok. Sementara Pek Lek Sin Jiu yang engkau kuasai
berasal dari Persia dan Toa Pan Yo Hian Kang milik Pulau
Awan Putih, berasal dari ilmu kuno para Lhama di Tibet.
Bahkan sejarah Toa Pan Yo Hian Kang, masih lebih tua dan
lebih kuno dibandingkan dengan Lhama Tibet dewasa ini,
masih berhubungan dengan ilmu-ilmu Yoga yang berkembang
di Bhutan, Thian Tok dan juga sebagian kecil di Tionggoan.
Kuharap suatu saat engkau akan mengenali dan mengetahui
secara lebih jelas, karena hanya ini yang kuketahui dari
sejarah 3 ilmu pukulan mujijat itu. Seperti juga Cit Sat Sin
Tjiang, Toa Pan Yo Hian Kang dan Pek Lek Sin Jiu memiliki
tingkat mistis yang sama, tetapi memiliki karakteristik calon
penerima ilmu yang berbeda. Adalah Toa Pan Yo Hian Kang
yang lebih dekat dengan para Pendeta Budha di tingkat
mistisnya, sementara kedua ilmu yang lain justru bertolak
belakang karakteristiknya ……”
“Luar biasa ……. Informasi dan penerangan locianpwee
sungguh sangat berharga untuk diketahui. Jika diberi
kesempatan dan waktu, kelak aku pasti akan berusaha
menelusurinya lagi locianpwee ….”
“Bagus sekali anak muda, kudoakan engkau mampu
menemukannya secara lebih tuntas ……….” Sampai disini
Lamkiong Bouw berdiam diri sejenak, Ceng Liong juga.
Beberapa saat kemudian baru Lamkiong Bouw membuka
suara kembali:

Tarian Liar Naga Sakti I 2869


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Anak muda, masih ada satu pertanyaan dariku ……


apakah engkau sudah mencapai tahap yang di Tionggoan
disebutkan dengan Ban Liong Sian Sinkang …..”?
Kiang Ceng Liong terdiam, tetapi dia paham maksud
Lamkiong Bouw. Karena itu, tidak ada alasan untuk dia tidak
menjawab:
“Sejujurnya aku pernah mendengarnya Locianpwee.
Bahkan menurut salah seorang sesepuh di Tionggoan sana,
dalam beberapa hal, keadaanku memang sudah berada di titik
tersebut ……. meskipun demikian, aku sendiri tidak sanggup
meyakini pendapat itu sampai sekarang ini. Entahlah
locianpwee … ”
“Sudah kuduga …… sejak lama aku mencurigai Giok Ceng
Sinkang adalah salah satu jalan mencapai titik itu. Jika dapat
kukatakan lebih jelas Anak muda, di Thian Tok, hanya titik Ban
Liong Sian Sinkang atau dengan nama berbeda di Thian Tok,
yang akan mampu mencapai titik tertinggi Cit Sat Sin Tjiang
tanpa harus “membunuh” dia yang menguasainya. Sama
dengan di Persia, hanya bahan yang sempurna yang mampu
menghadirkan efek Pek Lek Sin Jiu yang sempurna. Tetapi di
Siauw Lim Sie, pernah ada tingkat Ban Liong Sian Sinkang pada
ratusan tahun sebelumnya, sebagaimana Tat Mo Couwsu
pernah menguasainya. Jika tidak salah Anak muda, engkau
memang sudah berada pada tingkat tersebut. Karena jika
dalam tubuh Hauw Lam cucuku tenaga besar itu akan menjadi
masalah, maka dalam tubuhmu, tenaga tersebut justru akan
semakin hebat dan tidak mematikanmu, sebaliknya
memperkuatmu …….”

Tarian Liar Naga Sakti I 2870


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Engkau benar locianpwee …… rasanya akupun


sependapat. Kekuatan dalam tubuh Hauw Lam yang tidak
terbatas hanya dapat diwadahi dan dalam wadah yang
memang memiliki kemampuan mujijat dan tidak terbatas.
Kelihatannya tingkat itu hanyalah Ban Liong Sian Sinkang ……”
“Benar Anak muda, dan meski engkau selalu merendah,
tetapi aku tahu jika engkau sudah mencapai tingkat Ban Liong
Sian Sinkang. Jika engkau serakah, sebetulnya engkau mampu
menyerap semua kekuatan Hauw Lam, tetapi engkau tidak
melakukan hal tersebut. Luar biasa ….. engkau akan
berkembang dan terus berkembang menjadi tidak terbatas
Anak muda ……. dan aku bersyukur, engkau tidak serakah
sehingga menjadi berkah bagi dunia persilatan. Jika memang
demikian, aku memintamu untuk menahan hasrat Tiong Hong
untuk tidak melatih Cit Sat Sin Tjiang, karena hanya akan
berakhir derita baginya. Pada akhirnya, tidak akan banyak
bermanfaat baginya ……”
“Akan kuingat pesanmu itu locianpwee ……”
“Baik, terima kasih anak muda. Ada hal kedua yang ingin
kumintakan kesediaanmu untuk membantuku anak muda,
mengenai Kwan Cu. Karena engkau sudah mendengar
meskipun masih terbatas, tetapi baiklah kumintakan
bantuanmu untuk mengingatkan dia kelak jika sampai dia
berkelana di dunia persilatan. Dunia ini terasa kurang adil
baginya. Aku sangat memahaminya. Cukup engkau
mengatakan kepadanya, bahwa sampai saat terakhirku aku
tetap mengingat dan mengasihinya …… karena itu, untuk
menenangkannya kelak, engkau serahkan benda ini
kepadanya ……….” Sambil berkata demikian Lamkiong Bouw

Tarian Liar Naga Sakti I 2871


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengeluarkan sebuah benda dari kantongnya, sebuah gelang


berwarna putih bagai awan dan berkelok-kelok indah.
“Benda ini adalah kenangan cinta kami berdua ……..
semoga dengan meyakinkan dia bahwa benda kesayangannya
tidak pernah berpisah dari tubuhku akan meyakinkannya
bahwa dia memiliki cintaku sampai pada akhir hayatku …….
Dan memang sejujurnya, demikianlah adanya. Aku memohon
bantuanmu anak muda, karena setelah malam ini, aku merasa
waktuku sudah sangat dekat …….”
“Baik, aku akan selalu mengingat dan berusaha
melakukan seagaimana harapanmu locianpowee. Akupun
merasa sungguh kasihan dengan keadaan nenek Kwan Cu …”
“Engkau benar, keadaannya memang sungguh
mengenaskan …… dan aku menyesal karena tidak berani
bertindak pada masa lalu. Karena itulah aku memutuskan
menerima pinanganmu bagi Sian Li, karena tidak ingin anak
itu mengalami kepahitan sebagaimana Kwan Cu itu ……”
“Benar sekali locianpwee ……”
“Baiklah, kita berpisah dan semoga engkau selalu mampu
menjaga kedamaian rimba persilatan dan berlaku adil bagi
semua. Sebelum engkau berangkat, aku merasakan getaran
tidak wajar di Pantai Laut Selatan, adalah baik jika engkau
berhati-hati Duta Agung ……… pergilah, semoga engkau
berhasil Anak Muda …..”
Dan Ceng Liongpun berlalu dengan tidak terlampau
megingat kalimat terakhir Lamkiong Bouw. Dia mencelat pergi
setelah memberi hormat secara takzim karena diapun yakin

Tarian Liar Naga Sakti I 2872


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bahwa Kakek sakti itu akan segera “pergi”, tanda-tandanya


cukup jelas baginya, bagi intuisinya. Dan ketika mencelat
pergi, Ceng Liong mulai merasa sangat yakin bahwa memang
dia sudah berada di tahap Ban Liong Sian Sinkang. Sebuah
tahapan mujijat dalam Ilmu Silat, tahapan dimana dia sanggup
menampung dan mengerahkan tenaga tanpa batas. Tahapan
mujijat dan setengah mistis yang memungkinkannya bergerak
bagai terbang tanpa mampu terlacak mata biasa. Dan dalam
kagetnya, dia kini mampu bergerak menyeberang tanpa
kakinya menyentuh air, tetapi dia mampu bergerak cepat
dengan hanya memantulkan kekuatan mumbulnya melalui
kakinya di atas benda setipis dan seringan air sekalipun. Ketika
dia kembali berada di kamar untuk beristirahat, baru dia
benar-benar yakin dengan tahapan atau tingkat tertinggi yang
bernama BAN LIONG SIAN SINKANG itu. Bukan sebagai sebuah
ILMU, tetapi tahap tak terbatas yang mungkin dicapai oleh
mereka yang berbahan dan berperuntungan ISTIMEWA.

Episode 52: Naga Hijau Terbang Kelangit (1)


Tetapi Ceng Liong tidak langsung beristirahat ketika
kembali ke kamarnya, apalagi karena diapun menemukan Mei
Lan yang sedang melatih dirinya dan tenggelam dalam
samadhi. Karena itu, untuk menyerap dan memantapkan
kembali semua yang sudah dialami dan dimilikinya, terlebih
setelah percakapan dengn Lamkiong Baouw beberapa saat
sebelumnya, diapun memutuskan untuk melatih dan
memperdalam kembali semua ilmunya. Tetapi, entah
mengapa pikiran Ceng Liong tiba-tiba melayang dan terkenang
dengan seorang tokoh aneh nan mujijat KOLOMOTO TI LOU.

Tarian Liar Naga Sakti I 2873


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tokoh mujijat lainnya yang banyak membuka “mata hati” dan


membuka kemungkinan pengembangan ilmunya pada masa
depan.
“Apakah aku sudah menapaki tingkat ketiga dari ilmu
keluarganya (Deo Mone Woro Mone – Dewa Merangkul
Langit dan Bumi) pada tingkat yang disebut Langit Bumi
Menyembah Dewa (Liru Rai Dahi Mejura Pa Deo)“?, Ceng
Liong merenung dan terkenang lagi percakapannya dengan
Kolomoto Ti Lou kurang lebih 3-4 tahun silam. Pertemuan
aneh yang membuatnya mengerti apa tugas tokoh aneh itu,
dan juga tugas Guru Nenggala yang kini berdiam di Lembah
Pualam Hijau. Dia terkenang dengan penjelasan Kolomoto Ti
Lou tentang kemungkinan ilmu mujijat ciptaan gurunya Pek
Hong Cao-yang-sut Sin Ciang (Tangan Sakti Awan Putih
Memanggil Matahari). “Bukankah menurut Kolomoto Ti Lou
cianpwee, ilmu ciptaan suhu itu mengandung 25% dari tingkat
ketiga yang mujijat dan mistis itu ...... dan bahwa kelak, jika
digabungkan dengan ciptaan 3 Manusia Dewa lainnya,
bakalan memiliki kemampuan yang mujijat dan juga sama
dengan Ilmu Mitis Kolomoto To Lou yang disebut Deo Mone
Woro Mone Pernyny“ gumam Ceng Liong.
“Menurut beliau, aku sudah melampaui tingkat pertama
Dewa Mengatur Alam (Deo Rai Mengao) dan juga sudah
berada di tingkat kedua Lila Peha’e Meremmy (Terbang
Mengendarai Alam) waktu itu. Tetapi apakah tingkat ketiga
dimana kekuatan mistis, kekuatan batin, kekuatan spiritual
dan kekuatan sinkang dan fisikku sudah memadai untuk
menapakinya? Dan jika iya, bagaimana mungkin dan mulai
kapan aku menguasainya dan kemudian menyadarinya?

Tarian Liar Naga Sakti I 2874


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara locianpwee itu sendiri konon butuh waktu 50


tahun untuk menyempurnakan tahapan tersebut. Untuk
tahap kedua memang sudah beberapa kali kulakukan, juga
tingkat pertama. Nampaknya bukan tidak mungkin tahap Ban
Liong Sian Sin Kang adalah awal dari proses pencapaian
tingkat terakhir tersebut ........... karena bukankah kekuatan
Giok Ceng Sinkang adalah kekuatan “penyembuh“ ataupun
adalah kekuatan “kehidupan“ itu sendiri? Jika memang begitu,
sangat mungkin tingkatan ketiga memang sudah sedang
kumasuki ....“ demikian Ceng Liong merenung dan mencoba
untuk menyusun kembali kenangan akan percakapan dengan
Kolomoto Ti Lou dan terutama mengenang formula ilmu
Kolomoto Ti Lou dan ciptaan 4 Manusia Dewa serta
bagaimana dia bisa mengembangkan kemampuannya.
Ucapan-ucapan Kolomoto Ti Lou masih terpatri jelas di
ingatannya bahkan juga semua formula yang dijelaskan
dengan cukup rinci itu. Hanya, Kolomoto Ti Lou tidak
melatihnya, hanya membuka kemungkinan-kemungkinan
kedepan yang bisa dicapai dan disempurnakan sendiri oleh
Ceng Liong. Dan kembali malam ini Ceng Liong memeriksa dan
mendalami semua itu.
Dan ketika akhirnya menelisik lebih jauh keadaannya
sendiri, diam-diam Ceng Liong tersentak hebat. Karena
kekuatan iweekangnya meningkat semakin jauh, bahkan dia
merasa arus tenaga iweekangnya seperti mengalir tanpa henti
dan nyaris tanpa batas. Dan selanjut semuanya terasa menjadi
jauh lebih muda baginya. Kekuatan itu bagaikan tenaga tak
henti dan tanpa batas yang mengeram dalam tubuhnya
namun yang dengan mudah dia mengatur, kemudian

Tarian Liar Naga Sakti I 2875


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyalurkan dan menggerakkan sesuai dan seturut dengan


kemauannya. Yang membuat dia tersentak bukan hanya
besarnya kekuatan yang kini dikandung dalam dirinya, tetapi
juga betapa sangat mudah sekarang ketia dia menatanya,
mengumpulkannya dan menyalurkan kemana dan
sebagaimana yang dia inginkan dan kehendaki. Bahkan ketika
mencoba untuk mengerahkan sesuai kebutuhan menyerang
dalam satu jurus, tenaga tersebut bagai bergerak sesuai
dengan kemana hati dan keinginannya menghendaki. Hal yang
benar-benar membuatnya tersentak, tetapi sekaligus sangat
menggirangkah hatinya sendiri.
Dan karena suasana hatinya yang sedang sangat bagus,
malam yang seharusnya adalah saat istirahatnya berubah
menjadi malam dia menggubah dan menyempurnakan tata
gerak ilmu ciptaannya yang digunakannya dalam sistem ilmu
lemas, yakni Pat Ciang Lam Hay Soh Lang (Delapan Pukulan
Laut Selatan Menyapu Gelombang). Sebuah ilmu pukulan
yang berkarakter jauh berbeda dengan Pek Lek Sin Jiu yang
sangat keras, tetapi mampu diselaraskannya dengan Giok
Ceng Sin Kang. Pada akhirnya diapun tersenyum senang ketika
akhirnya mampu menggubah ilmu tersebut sampai gerakan
terakhirnya. Puncak Ilmu tersebut justru menjadi sebuah ilmu
serangan yang bertolak belakang dengan semua 7 jurus
awalnya, atau setidaknya memiliki 2 cabang pada puncaknya.
Jika 7 jurus gerakan awal adalah pukulan berjenis “lemas” dan
dilandaskan atas upayanya untuk “menyiasati” kerasnya
kekuatan iweekang Cit Sat Sin Tjiang dengan kandungan
tenaga “tidak lumrah manusia” dalam diri Hauw Lam; Maka
pada jurus terakhir ilmu ciptaannya, Ceng Liong menggubah

Tarian Liar Naga Sakti I 2876


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dalam 2 jenis varian gerakan berbeda: Satu gerakan adalah


gerakan lemas pertahanan diri dan satu gerakan menyerang
yang justru meniru hempasan gelombang Laut Selatan yang
tidak pernah berhenti dan entah seberapa besar kandungan
kekuatan iweekang yang digunakan untuk mendorongnya.
Setelah mampu menyelesaikan secara sempurna ilmu
ciptaannya itu, Ceng Liong mencoba melatih kembali Ilmu
Mujijat ciptaan suhunya, Pek Hong Cao-yang-sut Sin Ciang
(Tangan Sakti Awan Putih Memanggil Matahari). Jika benar
ilmu ini mampu disempurnakan seperti Tingkat Ketiga dari
Deo Mone Woro Mone Penyinyi, maka dia harus berusaha
keras untuk membangun skema lebih jauh dan lebih lanjut
dari ilmu tersebut. Tetapi, selain mengkombinasikan Ciat Lip
Jiu, Thian Liong Heng Khong (Naga Langit Jalan di Udara), dan
juga terakhir Pat Ciang Lam Hay Soh Lang (Delapan Pukulan
Laut Selatan Menyapu Gelombang), maka belum ada
perubahan dan kemajuan berarti yang mampu
ditingkatkannya. Benar dia merasakan adanya peningkatan
dalam banyak hal dari ilmu tersebut, yakni dalam aspek
tehnisnya, aspek menghindar, menyerang, menangkal dan
mementalkan serangan lawan. Tetapi, malam ini, entah
mengapa Ceng Liong begitu bersemangat dan teringat dengan
I hun to hoat (sejenis ilmu merampas semangat orang, ilmu
sihir) dan ‘Cing-peng-kang-khi’ (ilmu ketenangan jiwa). Jika
memang ada atau memang tingkat ketiga dari Ilmu Kolomoto
Ti Lou kandungan mitisnya sangat kuat, berarti unsur-unsur
kekuatan batin dan kekuatan sihir sangatlah diperlukan ………
Tetapi, meski dengan sepenuh konsentrasi dan kemauan
luar biasa, tetap saja Ceng Liong belum menemukan cara dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2877


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

jalan yang tepat mencapai titik yang diinginkannya. Setelah


melatihnya serta bahkan juga dengan mencoba memasukkan
formula Ilmu Mujijat lainnya, yakni Tatapan Naga Sakti dalam
skema ciptaan gurunya, hingga pagi menjelang datang, tetap
saja dia merasa belum puas. Tetap saja masih belum dia
merasa mendapatkan kemajuan yang sesuai harapannya
berdasarkan skema yang dijelaskan Kolomoto Ti Lou. Kiang
Ceng Liong masih tetap belum menemukan atau tepatnya
belum merasa cukup puas dengan apa yang dia kerjakan dan
dia kembangkan. Sama sekali masih belum. Dia merasa
terdampar di suatu tempat dengan banyak jalan, namun
belum mampu menemukan ataupun belum mampu
membentuk dan menciptakan jalannya sendiri untuk
mencapai puncak itu.
Yang dia kurang sadari adalah, pengertian, pemahaman
dan pendalaman atas aspek mistis dan detailnya, bukanlah
perkara mudah. Bukan sekedar pemahaman serta aspek
pengetahuan yang penting disana, tetapi memahami,
menjadikannya sebagai bagian kehidupannya sendiri atau
bahasa tehnisnya “membuat aspek tersebut adalah dari
pengalaman hidup yang menjadi bagian dari perkembangan
kebatinan dan kehidupan Ceng Liong sendiri”. Dan jumlah
pengalaman yang banyak serta bagaimana memahami hal-hal
tehnis dan detail dari pengalaman-pengalaman itu; bahkan
dari memahami jalan pikiran sendiri, jalan pikiran banyak
orang, bagaimana caranya pohon berkembang, pohon mati,
burung terbang dan menyambar mangsanya; dan semua
peristiwa hidup dengan mengerti pada aspek terdalam
tentang semuanya; maka bukanlah persoalan mudah dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2878


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

gampang untuk menggapainya. Dibutuhkan banyak tahun,


banyak pengalaman, banyak tawa dan banyak tangis, dan
diatasnya memahami bagaimana proses kehidupan itu sendiri.
Disinilah aspek mistis yang terdalam yang menjadi syarat yang
disebutkan Kolomoto Ti Lou. Dan jika demikian, Ceng Liong
memang sudah menuju kesana, tetapi masih kekurangan
terlampau banyak “bahan baku” dalam bentuk pengalaman
dan penjelasan detailnya. Karena memang Ceng Liong masih
berusia begitu muda dan belum melewati fase panjang
bagaimana seorang Kolomoto Ti Lou “tertawa, menangis,
tersenyum, meringis, keletihan, gembira yang berlebihan” dan
mengetahui apa rahasia utama semua dibalik rasa dan
pengalaman itu.
“Biarlah lain kali kulanjutkan, toch Kolomoto Ti Lou
Locianpwee sendiri butuh 50 tahun dalam menyempurnakan
ilmunya itu, masih tersedia banyak waktu ……” demikian pada
akhirnya Kiang Ceng Liong berpikir dan dengan demikian
akhirnya menyelesaikan samadhinya. Dan memang
langkahnya tepat. Sangat tepat. Karena memang, tidak boleh
dia memaksakan laju latihannya mencapai tingkatan tersebut,
tetapi harus turut berkembang sebagaimana hidup itu
mengalir. Tetapi, begitupun, sebetulnya dia sendiri – yakni
Kiang Ceng Liong – tidak pernah menyadari jika latihan-latihan
seperti itu, bermakna dan bermanfaat sangat besar, karena
dia kembali menapak satu langkah ke depan. Terutama dalam
usaha kerasnya untuk terus menerus berusaha mencipta dan
menyempurnakan ilmunya sesuai kemungkinan yang peluang
kesempurnaannya kedepan sudah dibuka peluang dan
kemungkinannya oleh si tokoh ajaib Kolomoto Ti Lou (Untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 2879


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membaca selengkapnya percakapan Kiang Ceng Liong dengan


Kolomoto Ti Lou silahkan baca di Bagian II, Kisah Para Naga di
Pusaran Badai pada jilid atau episode 9 dan episode 14).
Keesokan harinya, Kiang Ceng Liong, Liang Mei Lan, Tham
Beng Kui, Liang Tek Hoat, Siangkoan Giok Lian, Nenggala,
Kiang Li Hwa, Souw Kwi Song, Thian Ki Hwesio, dan Lauw
Gwan Thong, sudah berlayar meninggalkan Lam Hay Bun.
Tetapi, sesaat sebelum berlayar, Lamkiong Tiong Hong dengan
didampingi baik oleh adik perempuannya Lamkiong Sian Li
dan juga ayahnya Lamkiong Bu Sek, berkata:
“Duta Agung, mohon bantuan untuk menemukan dan
mencari jejak beberapa anak murid Lam Hay Bun yang
mengantarkan beberapa tokoh kembali ke Tionggoan tetapi
hingga sekarang tak satupun dari mereka yang kembali. Jika
ditemukan jejak dan berita dari mereka, kami Lam Hay Buna
kan snagat berterima kasih ……”
Ceng Liong memandang Tiong Hong, Tocu Lam Hay Bun
yang baru. Berpikir keras sebentar baru kemudian berkata:
“Adakah sesuatu peristiwa lain lagi yang sudah terjadi
Lamkiong Tocu ….”?
“Hanya keanehan belaka Duta Agung. Semestinya sejak
dua hari lalu selambatnya, anak murid Lam Hay Bun yang
mengantarkan beberapa tokoh ke Daratan Tionggoan sudah
kembali. Tetapi, sampai sekarang kabar mereka sedikitpun
tidak ada, karena itu, mohon bantuan Duta Agung kelak ……”
Mendengar perkataan Lamkiong Tiong Hong, sejenak
Ceng Liong terkejut. Hatinya berdesir. Tanda-tanda jika ada

Tarian Liar Naga Sakti I 2880


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sesuatu yang luar biasa sudah dan sedang terjadi. Tetapi


untuk tidak sampai menimbulkan kepanikan atau
kepenasaran berkepanjangan, Ceng Liongpun berkata:
“Baiklah Lamkiong Tocu, hal itu pasti akan kuperhatikan
…..”
Dan setelahnya rombongan Duta Agung Kiang Ceng
Liongpun diantarkan berlayar kembali ke Daratan Tionggoan.
Tetapi mata jeli Ceng Liong masih sempat melirik bagaimana
Lamkiong Sian Li dengan mata memerah melepas Tham Beng
Kui untuk berlayar dan kelak kembali ke Lembah Saldju
Bernyanyi. Begitupun Ceng Liong masih berusaha tersenyum
karena mampu menyatukan keduanya, meski dia sadar betul
jika Beng Kui sudah menjadi suami orang lain dan sangat
mencintai gadis yang lain itu. Tetapi, sebagai seorang SUHU
yang menyaksikan bagaimana dengan tidak peduli hal-hal lain,
termasuk peduli dengan posisinya sebagai puteri dari Lam Hay
Bun, Lamkiong Sian Li telah membantu, merawat dan
mengorbankan diri dan perasaan serta bahkan pusaka
keluarganya hingga akhirnya Tham Beng Kui masih dapat
mempertahankan nyawanya hingga saat ini.
Segera setelah itu, Ceng Liong sempat memikirkan
masalah “hilangnya” para murid Lam Hay Bun setelah
mengantarkan Mahendra, Gayatri, Janaswamy dan Ciu Lam
Hok ke daratan Tionggoan. Dia mendapat firasat bahwa
“sesuatu” telah terjadi, meskipun efeknya dirasakannya tidak
akan terjadi dalam waktu dekat. Tetapi tetap saja kejadian itu
membuat Ceng Liong menjadi was-was. Dan hal tersebut
tetap dipendamnya dan tidak dipercakapkan dengan kawan-
kawannya yang lain bahkan sampai mereka tiba kembali di

Tarian Liar Naga Sakti I 2881


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Daratan Tionggoan dua hari kemudian. Dan, tidak seperti


kesepakatan dengan para pendekar yang akan meluruk ke
Lam Hay Bun yang mestinya menunggu kedatangannya di
kota terakhir sebelum jalanan turun dari puncak pegunungan
mengarah ke Pantai laut Selatan; tetapi mereka justru
menunggu di dataran yang agak luas sebelum rombongan
Ceng Liong memasuki atau mendaki pegunungan yang
membawa mereka kembali ke daratan tengah. Dan melihat
rombongan pendekar itu menunggu disana, perasaan Ceng
Liong sudah membisikkan sesuatu.
Rombongan pendekar itu tidak banyak bicara, bahkan
terlihat diam ketika menyambut kedatangan Ceng Liong dan
rombongannya. Bahkan bukannya meminta atau menuntut
jawaban dan penjelasan atas missi Duta Agung, sebaliknya
mereka menyibak dan membuka jalan meski tetap
memandang Kiang Ceng Liong dan memberinya salam hormat
dan tatapan kagum yang tetap tidak tersembunyikan. Kiang
Ceng Liong sudah mulai curiga, “ada apa gerangan dengan
rombongan pendekar tersebut ….”? Tetapi, sambil bercuriga
dan bertanya-tanya Ceng Liong tetap melanjutkan langkah
karena memang rombongan itu menyibak seakan membuka
jalan bagi Ceng Liong dan rombongannya untuk terus maju.
Dan pada ujungnya, tepat sebelum memasuki hutan Ceng
Liong menemukan jawabannya.
Disana, di atas sebuah batu yang tidak terlampau besar
namun sanggup menerima seorang manusia duduk
bersamadhi di atasnya, terlihat pemandangan yang hebat dan
luar biasa. Seorang tokoh yang sudah sangat tua namun
berwajah lembut teduh dan sangat berwibawa dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 2882


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengenakan jubah kependetaan Budha, tetapi berbeda dari


atau dengan jubah Pendeta Siauw Lim Sie terlihat duduk
dengan agung di atas batu tersebut. Sikap dan sifatnya
terpancar dari raut wajah yang ramah dan lembut dan tetap
tersenyum ramah ketika meihat kedatangan Ceng Liong
dengan rombongannya. Yang membuat Ceng Liong tersentuh
dan berdesir adalah, betapa perbawa kakek tua atau pendeta
tua itu terasa sungguh luar biasa. Bahkan masih lebih hebat
dibandingkan Thay Pek Lhama yang dulu terbunuh olehnya
ketika di Markas Kaypang. Tetapi, begitu melihat siapa-siapa
yang berada di belakang Pendeta tersebut, Ceng Liong mulai
sedikit paham akan apa yang terjadi.
Di belakang pendeta tua yang sangat berwibawa itu
berdiri secara berturut-turut tokoh yang sudah pernah
bertemu Ceng Liong, yakni Thay Ku Lhama, Thay Si Lhama dan
Thay Bo Lhama. Murid-murid mendiang Thay Pek Lhama yang
terbunuh di markas besar Kaypang. “Apa gerangan hubungan
pendeta tua ini dengan Thay Pek Lhama dari Tibet itu ….”?
Demikian Kiang Ceng Liong berpikir-pikir sejenak. Tetapi,
sementara itu, perbawa dan hentakan kuat dari Pendeta tua
yang bersamadhi itu terasa bukan cuma oleh Ceng Liong,
tetapi oleh rombongannya juga. Sampai-sampai terdengar
tokoh sekaliber Siangkoan Tek berseru kecil:
“Acccchhhhhh, dia …..”?
Bahkan setelah itu, Siangkoan Tek sudah datang dan
kemudian memberi hormat dengan takzim kepada tokoh tua
itu sambil berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 2883


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Siangkoan Tek memberi salam hormat kepada Lo-suhu


…… bagaimana keadaan dan kesehatan Suhu selama ini ……”?
“Amitabha ………. Ach, Bengkauw Kauwcu …… selamat
bertemu, selamat bertemu kembali. Berkat perlindungan dan
anugerah sang Budah yang maha pemurah, loceng selama ini
baik-baik saja ………… siancay …”
“Acccch syukurlah jika demikian Lo suhu ……….. sungguh
besar peruntunganku boleh bertemu Lo suhu kembali. Kami
selalu berdoa bagi kesehatan Lo suhu, dan jika ada waktu,
jangan segan mengunjungi kami di Bengkauw …..”
“Amitabha, …… sungguh luar biasa Bengkauw Kauwcu,
konon engkau sudah mampu membangun Bengkauw yang
jauh lebih ramah dan bersahabat. Dan bahkan kini sudah
bersahabat dengan sahabat-sahabat dari Tionggoan. Sungguh
Loceng harus memberi engkau selamat …… siancay …….
Siancay …..”
“Terima kasih, terima kasih Lo suhu ………….. “
“Amitabha ……… Bengkauw Kauwcu, perkenankan Loceng
berbicara sebentar dengan sahabat muda yang verada di
belakangmu. Yang jika loceng tidak keliru sahabat muda itu
adalah tokoh hebat sekarang ini, Duta Agung Lembah Pualam
Hijau …… benarkah demikian? Siancay … siancay …..”
Mendengar namanya disebut, Ceng Liong yang memang
sudah menduga bahwa bukan tidak mungkin dia yang disasar,
dengan cepat sudah maju ke depan:
“Siauwte Kiang Ceng Liong menjumpai dan memberi
hormat kepada Lo suhu yang mulia. Mohon dimaafkan jika

Tarian Liar Naga Sakti I 2884


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

siauwte belum mengenal dan belum pernah bertemu dengan


Lo suhu sebelumnya ……” sambil berkata demikian, dengan
tidak ragu Ceng Liong memberi hormat kepada si Pendeta tua
itu.
“Amitabha ……. sungguh sahabatku Kiang Sin Liong
memiliki peruntungan yang tidak kecil. Engkau memang sudah
mewarisi semua kehebatan dan kegagahan kakekmu yang
hebat itu Anak muda. Tetapi, entahlah jika engkau juga
mewarisi kebesaran jiwanya ... siancay … saincay”
“Terima kasih atas pujian dan tantangan Lo suhu. Siauwte
pasti akan terus mengenang dan mengingatnya sebagai
sebuah peringatan …..” jawab Ceng Liong dengan sikap dan
nada suara yang tetap menghormat.
“Amitabha ………. siancay ….. siancay …. Anak muda,
laporan keponakan muridku membuatmu terlihat teramat
buruk bagi kami di Tibet. Terutama karena engkau telah
membunuh Thay Pek Lhama sute termudaku, juga sute
termuda tokoh Lhama terbesar di Tibet sekarang ini. Tetapi,
sahabatku dari Persia baru-baru ini membelamu bahkan
mengatakan hal-hal yang baik mengenai engkau. Pertemuan
hari ini, membuatku lebih percaya dengan sahabatku dari
Persia itu. Tetapi, hukum perguruan kami membuatku tidak
bisa menolak untuk meminta pertanggungjawabanmu atas
kehilangan nyawa adik seperguruan kami. Tetapi, sebelum
menagih pertanggungjawabanmu, sebagai kakak
perguruannya, Looceng haru memohon maaf terlebih dahulu
atas semua kesalahan dan dosa yang dia lakukan baik
terhadap Lembah Pualam Hijau maupun terhadap semua
sahabat Pendekar di Tionggoan …….. siancay …. siancay”

Tarian Liar Naga Sakti I 2885


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Lo Suhu …… engkau ……”? terdengar Siangkoan Tek


berseru tertahan
“Amitabha …… Bengkauw Kauwcu, jangan engkau
khawatir. Looceng tahu yang harus dan bisa dikerjakan dan
sampai dimana batas-batasnya. Tetapi, mohon engkau
menimbang kembali posisi loceng dalam perguruan loceng
sendiri dengan ikatan dan peraturan-peraturannya ………
siancay ….”
“Accccchhhhhhh aku paham …… aku paham ……”
“Amitabha ……. Duta Agung, loceng sendiri dipanggil
orang dengan nama Thay Sin Lhama, dan pasti akan
ditertawakan Suhumu yang adalah sahabat kekalku itu jika dia
menemukan kejadian apa yang akan terjadi disini. Tetapi,
diapun akan maklum belaka bahwa loceng terikat oleh sebuah
sumpah dan ikatan perguruan yang tidak bisa looceng langgar.
Karena itu, demi menegakkan dan menghargai aturan
perguruan itu, looceng tetap harus berusaha “menghukum”
engkau ……. siancay ….. siancay …”
Ceng Liong segera sadar, juga Siangkoan Tek dan bahkan
semua orang yang ada disitu juga paham, bahwa meskipun
TIDAK SUKA tetapi Lhama tua dan bijaksana itu tetap harus
melakukan tugasnya. Tugas itu adalah tugas perguruan. Tugas
yang digariskan oleh perguruan Lhama tua itu di Tibet, bahwa
apapun kedosaan dan apapun kesalahan warga perguruan itu,
tetap hukuman tidak boleh dilakukan orang luar. Tetapi harus
dilakukan oleh PERGURUANNYA sendiri. Dan, warga
perguruan yang mati terbunuh orang luar itu, beban untuk
pembalasan kepada si pembunuh dari luar Tibet adalah

Tarian Liar Naga Sakti I 2886


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kepada mereka yang satu tingkat diatasnya. Tetapi, dalam hal


tokoh yang terbunuh adalah TOKOH PUNCAK seperti 3
saudara seperguruan Lhama Tibet ini, maka yang harus
menebusnya adalah Kakak seperguruan atau orang lebih tua
dari angkatan yang terbunuh. Itu sebabnya Lhama tua yang
bijaksana ini yang harus berlelah-lelah untuk datang ke
Tionggoan guna memenuhi kewajiban mereka sebagai
saudara tua di perguruan mereka.
“Acccchhhh Losuhu, mohon dimaafkan jika memang
siauwte sampai lancang tangan menurunkan tangan keras
kepada adik seperguruan Losuhu. Karena Thay Pek Lhama itu
masuk ke Lembah Pualam Hijau, melukai bibiku dan seorang
pamanku, kemudian mencuri lencana kehadiran Duta Agung
Lembah Pualam Hijau; Dia juga ikut menyerbu Nenek Tan Li
Ceng di dekat Siong San dan ikut menyerang sahabatku Thian
Ki Hwesio yang melindungi muridku yang masih kecil disana;
Membuat banyak keributan di Tionggoan, baik di Bu Tong Pay
hingga akhirnya di Bengkauw. Karena mengingat beberapa
kali siauwte memperingatkannya tetapi tetap saja dia terus
menerus merongrong siauwte, menantang dan berbuat
keonaran di Tionggoan, dengan rasa terpaksa siauwte
menurunkan tangan kejam …… mohon Losuhu dapat mengerti
dan memahami posisiku dan alasan tersebut ……”
“Amitabha …… Duta Agung, sudah kujelaskan tadi
alasanku. Dan mengenai alasanmu, sangatlah loceng pahami.
Meski demikian, tetap saja suka ataupun tidak suka, tetapi
amanat perguruan itu sudah jatuh ke pundak loceng. Maka
untuk menghormati amanat perguruan loceng, yang sudah
menugaskan kepada loceng dan juga atas perintah kakak

Tarian Liar Naga Sakti I 2887


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

seperguruan yang tertua di Tibet, maka loceng terpaksa, mau


tidak mau tetap harus melakukannya …. Siancay … siancay ..”
Semua orang kini paham, pertarungan besar akan tidak
dapat dihindari. Lhama tua dari Tibet yang terkenal hebat dan
sangat bijaksana dan berkawan dengan banyak tokoh dari
Tionggoan itu tidak mungkin mundur dari tugas
perguruannya. Sementara di pihak lain, Duta Agung Kiang
Ceng Liong yang juga melakukan “pembunuhan” terhadap
adik seperguruan si Lhama tua itu, memiliki alasan yang jelas
dan tepat atas tindakannya tersebut. Keduanya sebetulnya
sama sekali tidak perlu dan tidak harus bertempur, yang
mengharuskan mereka adalah ATURAN dan AMANAT
PERGURUAN. Jika Ceng Liong melakukan tugasnya dan merasa
tidak bersalah, sementara si Lhama Tua juga sebenarnya
mengerti tugas Ceng Liong tetapi menerima AMANAT
PERGURUAN untuk bertindak, maka apa lagi yang dapat
dikatakan?
“Baiklah Losuhu, betapapun siauwte meminta maaf jika
sudah sampai dengan sengaja menurunkan tangan maut
terhadap Thay Pek Lhama, sute dari Losuhu. Meskipun jujur,
bukan terutama karena Thay Pek Lhama menyerbu Lembah
Pualam Hijau sehingga siauwte memutuskan menurunkan
tangan kejam. Benar, Lembah Pualam Hijau sudah pasti
memintaku berlaku tegas dan sangatlah memahami
tindakanku. Lebih dari itu, menimbang demikian banyak
prilaku Thay Pek Lhama yang sudah mendatangkan banyak
bencana di Tionggoan, dengan sangat terpaksa selaku Duta
Agung siauwte memutuskan menghukumnya. Di lain pihak,
siauwte juga memahami peraturan perguruan Losuhu … oleh

Tarian Liar Naga Sakti I 2888


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

karena itu, jika memang permohonan maaf siauwte tetap


tidak memadai, maka selanjutnya terserah kepada Losuhu
seorang, bagaimana sebaiknya urusan tersebut kita selesaikan
…..”
Hebat kata-kata Duta Agung. Dia memang meminta
“maaf” atas tindakannya sampai membunuh Thay Pek Lhama
meski ada alasan kuat untuk melakukannya. Dia juga
memahami bahwa Thay Sin Lhama mengusung misi perguruan
dan karena itu, nampak tidak ada jalan lain selain bentrok.
Tetapi, tentu saja sebagai orang yang jauh lebih muda, Kiang
Ceng Liong memberi kesempatan kepada Thay Sin Lhama
untuk dapat memutuskan mana yang terbaik. Toch pada saat
itu posisi mereka memang sangat bertentangan dan
berseberangan. Tetapi jikapun bertempur, Ceng Liong tidak
ingin karena dia yang memutuskan tetapi adalah Lhama Tibet
itu yang menentukan serta memutuskan secara demikian.
“Amitabha ……. anak muda…….. aku akan berusaha
menghukummu, tetapi engkau sudah jelas tidak bersedia
dihukum. Kita berdua secara “aneh” ditakdirkan untuk
bertempur meskipun bukan hanya engkau, tetapi loceng juga
tidak pernah punya niat bertarung dan bertempur denganmu.
Apalagi engkau adalah turunan sahabat baikku, dan juga
usiamu sungguh jauh dibawah loceng ……. tetapi, apa boleh
buat ada hal dan kewajiban loceng terhadap perguruan yang
tak bisa loceng langgar begitu saja. Oleh sebab itu, mari kita
coba menentukannya dalam satu pertempuran, loceng tidak
akan menahan diri dan engkaupun layak mempertahankan
diri dan menyerang loceng. Cobalah untuk menahan dan
membuat loceng untuk tidak sampai menghukummu anak

Tarian Liar Naga Sakti I 2889


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

muda, hal yang sejujurnya tidak loceng kehendaki. Nach, Anak


muda ….. loceng akan segera memulai …… engkau bersiaplah
…… siancay ……”
Mendengar kalimat terakhir Thay Sin Lhama, salah satu
dari 2 tokoh tertua dan bahkan adalah tokoh mujijat dan
paling hebat di Tibet dewasa ini, seluruh pendekar yang
menunggu kedatangan Ceng Liong menjadi gempar. Tidak
terkecuali Siangkoan Tek, Thian Hoat Cindjin dan semua
sahabat perjalanan Ceng Liong. Terlebih para tokoh tua yang
paham benar sampai dimana kemampuan Thay Sin Lhama
yang sejak dulu meski setingkat dengan kemampuan Kiang Sin
Liong tetapi tidak pernah memunculkan diri dan bertarung di
Tionggoan. Hanya, dari para tetuah perguruan masing-masing,
diketahui bahwa nama Thay Sin Lhama adalah salah satu
tokoh yang bersinar sangat terang dan gemilang bukan cuma
di Tibet. Tokoh ini adalah salah satu tokoh pamuncak yang
tidak gemar bertualang, tidak gemar bepergian, kecuali untuk
urusan penyebaran agama Budha dan urusan perguruan.
Tetapi, selama ini, tidak pernah ada tokoh sekaliber Thay Sin
Lhama yang datang ke Tionggoan dari Tibet, kecuali kemudian
muncul seorang Thay Pek Lhama. Maka, banyak orang yang
menjadi tegang karena pertempuran lain yang bahkan
melebihi pertarungan di Lam Hay Buna akan berlangsung.
Diam-diam, banyak tokoh tua Tionggoan termasuk Siangkoan
Tek yang berkhawatir terhadap nasib Duta Agung Kiang Ceng
Liong. “Tokoh ini tokoh mujijat Tibet, mampukah Duta Agung
melawannya …..”?, demikian pikir mereka dengan hati dan
perasaan yang penuh ketegangan.

Tarian Liar Naga Sakti I 2890


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara itu, arena sudah terbuka luas. Setelah kalimat


terakhir Thay Sin Lhama, secara otomatis kerumunan orang
menyibak, menyibak dan terus membentuk setengah
lingkaran. Arena yang terbentuk menjadi sangat luas dan
lapang dengan dikelilingi kerumunan pendekar Tionggoan dan
di belakang Thay Sin Lhama dipenuhi pepohonan dan hutan
yang cukup lebat. Setelah arena terbentuk luas, Thay Sin
Lhama dan Kiang Ceng Liong kini verada di tengah-tengah
kerumunan dan keduanya terlihat saling pandang seakan
saling mencoba untuk mengetahui apa yang berkecamuk di
benak lawan yang sudah siap bertarung itu.
Sementara itu, perlahan-lahan Thay Si Lhama, Thay Ku
Lhama dan Thay Bo Lhama yang berada di belakang Thay Sin
Lhama, setelah melihat para pendekar sudah menyibak dan
membuka ruang dengan membentuk setengah lingkaran, juga
ikut bergerak. Mereka bergerak mundur ke belakang
menjauhi Thay Sin Lhama yang masih tetap bersila di atas
sebuah gundukan batu dan tidak terlihat akan beranjak
darisana. Apa yang akan dilakukan Thay Sin Lhama itu, bahkan
masih asing bagi tiga Lhama tua yang mengiringinya.
Sesungguhnya mereka sendiripun tidak tahu sampai dimana
tingkat kemampuan Thay Sin Lhama, hanya melalui Thay Pek
Lhama mereka dapat info bahwa tokoh ini sudah malas
berlatih. Dan bahwa setelah menemukan kitab ilmu sesat,
maka Thay Pek Lhama pasti sudah mengatasi Thay Sin Lhama.
Tetapi, ketiga Lhama tua itu, sebetulnya sudah tidak pernah
lagi melihat dan menyaksikan Thay Sin Lhama bertarung. Atau
jangankan bertarung, berlatihpun tidak pernah lihat lagi,
kecuali sembahyang dan samadhi di Tibet.

Tarian Liar Naga Sakti I 2891


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan, sampai beberapa saat suasana di arena menjadi sepi.


Senyap. Hanya terdengar desauan dedaunan dan pepohonan
yang berderit, selebihnya sunyi dan senyap. Tetapi bukan
Ceng Liong atau Thay Sin Lhama yang tegang, sebaliknya
justru para penonton yang tegang menantikan bentrokan
keduanya. Padahal, entah apa yang sedang berdua dilakukan
Ceng Liong dan Thay Sin Lhama. Nampaknya sedang
berkomunikasi dengan cara lain, tetapi entah apa isi
komunikasi tersebut. Yang pasti, keadaan disekitar mereka
yang demikian sepi dan juga senyap kecuali adanya suara
angin dan dedaunan mendatangkan rasa seram dan tegang
yang aneh. Tidak terkecuali para tokoh berkepandaian hebat
seperti Siangkoan Tek, Nenggala, Mei Lan, Li Hwa, Giok Lian,
Tek Hoat dan lain-lainnya. Meski mereka memiliki
kemampuan dahsyat, tetapi tak pelak merekapun terjangkiti
penyakit “tegang” karena tarung yang kunjung mulai.
Waktu terus berpacu, masih belum ada yang memecah
kebuntuan karena sepi masih tetap berkuasa dan ketegangan
masih belum terurai. Ceng Liong dan Thay Sin Lhama masih
terus berdiam diri, sekilas seperti saling ukur kemampuan,
sekilas seperti sedang adu konsentrasi. Tetapi apapun yang
mereka lakukan diikuti secara detail oleh ratusan pasang mata
yang menyaksikan apa yang sedang dan akan mereka berdua
lakukan. Meski hampir setengah jam berlalu, tetap saja belum
ada yang bersuara, tetap saja belum ada yang bertukar
pendapat, tetap saja mereka terpaku atas apa yang sedang
dan mungkin akan terjadi atas dua tokoh yang dikenal
mumpuni ada jaman itu. Seperti itu juga para Lhama yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2892


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berdiri di belakang Thay Sin Lhama, berdiri tegang dan serius


mengikuti apa yang terjadi dihadapan mereka.
Tetapi jika memang “tarung” sudah ditetapkan dan
disepakati, maka akan datang juga saatnya entah salah
seorang, atau serentak keduanya memulai dengan membuka
serangan. Sekali ini, nyaris secara bersamaan keduanya
bergerak. Tidak cepat dan tidak kelihatan berkekuatan luar
biasa, tetapi entah mengapa tubuh keduanya bagai
bergoyang-goyang dan tetap di tempat masing-masing
dengan kedua lengan terulur kedepan dan terlihat memukul,
menangkis, mendorong, menyentil dengan jemari atau
bergerak dengan tata gerak yang terlihat senada dengan
lawannya. Gerakan keduanya dapat diikuti dengan pandang
mata manusia biasa. Bahkan teramat jelas dalam pandangan
siapapun, karenanya penampakan pertarungan keduanya
terlihat sangat biasa, dengan jurus-jurus dasar dan sederhana,
dan karenanya pastilah sangat sangat membosankan bagi
mata yang berharap tontonan pertarungan tingkat tinggi.
Pertarungan Ceng Liong yang berdiri dan Thay Sin Lhama
yang terus menerus duduk di tempatnya semula benar-benar
pertarungan membosankan. Tetapi justru menarik, teramat
menarik bagi mereka yang paham apa yang sedang dikerjakan
baik oleh Ceng Liong maupun oleh Thay Sin Lhama. Kedua kaki
Ceng Liong tidak pernah bergerak maju ataupun mundur,
tetapi tetap diam ditempatnya. Kadang badannya miring
kekiri, miring kekanan, agak doyong ke belakang ataupun agak
maju ke depan, namun posisi kakinya sejak awal tarung tetap
terpantek di tempatnya yang tadi. Tidak melangkah kekiri
atau kekanan, kebelakang atau kedepan, ataupun tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 2893


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bergeser kekiri maupun kekanan. Tetapi kedua lengannya


terus menerus bergerak, terkadang memukul, terkadang
menangkis, terkadang menyentil. Anehnya, hal yang sama
juga dialami dan dilakukan oleh Thay Sin Lhama. Tidak ada
bedanya. Yang berbeda hanyalah, Ceng Liong dalam posisi
berdiri sementara Thay Sin Lhama dalam posisi bersila di atas
sebuah bungkahan batu.
Apa yang terlihat membosankan bagi banyak orang,
terutama sebagian besar dari ratusan pendekar yang lama
menantikan informasi dari Duta Agung Kiang Ceng Liong
tentang Hauw Lam, justru semakin menegangkan bagi para
tokoh besar. Mereka yang mengerti apa yang dilakukan Ceng
Liong dan Thay Pek Lhama menjadi terkesima. Karena
pertarungan tersebut justru sangat menarik dan langka.
Sepertinya Ceng Liong dan Thay Sin Lhama mempertaruhkan
kalah menang dalam posisi mereka masing-masing ketika
pertarungan dimulai. Ceng Liong dalam posisi berdiri dan
kedua kakinya tidak boleh berobah posisi, dan Thay Sin Lhama
dalam posisi bersila dan tidak boleh bergeser ataupun
berubah posisinya selama pertarungan tersebut dimulai. Dan
itulah penyebabnya mengapa mereka bergerak lebih banyak
dengan sepasang lengan dan tetap diam di posisinya masing-
masing. Hanya sedikit yang sadar jika posisi tarung seperti ini,
justru tingkat kesulitannya jauh lebih tinggi dan
mengharuskan baik Ceng Liong maupun Thay Sin Lhama
menggunakan puncak kekuatan iweekang mereka untuk terus
menerus bertempur, menyerang dan bertahan.
Dan semakin lama mereka bergerak, justru terlihat
semakin lambat gerakan lengan keduanya. Tetapi, semakin

Tarian Liar Naga Sakti I 2894


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

perlahannya gerakan lengan mereka, kini diiringi dengan


fenomena yang sangat menarik, karena pada saat bersamaan
tubuh keduanya kini mulai samar disaksikan orang. Perlahan
lahan semakin lama keduanya terbungkus oleh semacam
awan putih dan dari tubuh keduanya nampak mulai
berpendar pijaran kekuatan yang dikerahkan pada tingkat
yang teramat luar biasa. Hanya tipis bedanya. Jika Ceng Liong
memancarkan cahaya dengan hawa berpijar kehijauan, tipis
saja, di pihak lain Thay Sin Lhama terlihat pijaran berwarna
keputih-putihan dan terkadang sulit diikuti dengan pandangan
mata.
Pada saat itu, tinggal beberapa orang yang mampu
mengikuti pertarungan dengan jelas karena selebihnya hanya
mampu melihat dan mengikuti secara samar. Di barisan yang
masih mampu mengikuti pertarungan dengan jelas adalah
Nenggala, Li Hwa, Tek Hoat, Giok Lian, Thian Ki Hwesio, Souw
Kwi Song, Mei Lan yang nampak khawatir serta juga Chadra
Gupta. Selebihnya tokoh-tokoh seperti Thian Goat Todjin,
Lamkiong Sek, Kong Hian Hwesio, Ciu Sian Sin Kay kadang
melihat pertarungan agak samar, tetapi pada dasarnya masih
sanggup menyaksikan pertempuran kedua tokoh mujijat itu.
Para tokoh pendekar yang menyaksikan, nyaris semua melihat
secara samar belaka, hanya satu atau dua orang, ataupun
mungkin lebih, yang melihat sebagaimana tokoh-tokoh
Bengkauw, Bu Tong dan Siauw Lim Sie serta Kaypang di atas.
Menyaksikan dengan kadang samar tetapi masih cukup
mampu mengikuti tarung hebat itu.
Pertarungan itu akhirnya dikomentari Lamkiong Sek yang
berbisik kepada Ciu Sian Sin Kay yang berdiri disampingnya:

Tarian Liar Naga Sakti I 2895


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Anak itu berkembang secara teramat luar biasa,


sungguh-sungguh jika tidak melihat pertumbuhannya dari
tahun ke tahun, lohu tidak akan mempercayai ada seorang
manusia yang sepertinya ….. “
“Benar sekali Siangkoan Kauwcu, lohu juga sulit
mempercayai jika tidak menyaksikan dan melihat
pertumbuhannya dari dekat ……. Sungguh tidak masuk akal
…..”
Sementara itu, karena tidak lagi mampu melihat
pertarungan Ceng Liong dengan Thay Sin Lhama, banyak
orang mulai menggerutu tetapi tidak berani keras-keras.
Hanya sesekali mereka tersentak jika dari balik arena yang
dikungkungi dan diselimuti awan putih pekat itu terdengar
benturan dan ledakan. Tetapi setelah itu, sebagian besar
mereka hanya bisa memandangi gumpalan awan belaka, tak
lagi mampu menembus tabir awan itu dan melihat apa yang
terjadi dibaliknya. Padahal, jikapun melihat, keadaannya tidak
beda dengan awalnya.
Hanya saja, pertarungan yang berlangsung terus dan terus
meningkat dan bahkan menjadi semakin perlahan. Begitupun,
tidak terlihat Ceng Liong merasa berat ataupun merasa
terdesak oleh pertarungan yang aneh tersebut. Kedua
lengannya bergerak dengan getaran kekuatan yang luar biasa.
Sekali ini Ceng Liong bertarung dengan rasa percaya diri yang
semakin terbentuk ketika dia menyadari semakin lama
mengerahkan tenaga, justru semakin kuat dan seperti tak
terbatas tenaga itu mampu dikerahkannya dan
dipergunakannya. Bahkan ketika dengan penuh keberanian
dia menerima serta membentur secara berdepan tenaga Thay

Tarian Liar Naga Sakti I 2896


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sin Lhama, dengan gembira ditemukannya kenyataan betapa


dia sama sekali tidak terguncang. Biarpun, dia juga melihat hal
yang sama dialami oleh pendeta Tibet yang digdaya itu.
Setelah menyadari bahwa dia memiliki tenaga yang kini
dapat dikerahkannya secara tidak terbatas, setidaknya sampai
tahap bertarung saat itu, maka Ceng Liong semakin meyakini
dia menapak ke tahapan mistis yang dibukakan perspektifnya
oleh Kolomoto Ti Lou. Keyakinan pada dirinya ini menjadi
penting, sebab justru kepercayaan diri dan kelak ketelitian
dalam menyadari makna setiap benda dan kejadian, akan
menjadi faktor penentu baginya untuk terus melangkah ke
tingkat yang dia tuju. Karena itulah, kini Ceng Liong bertarung
dengan lepas, penuh percaya diri dan bahkan mampu dan
sanggup meladeni semua serangan, semua lontaran pukulan
dan sentilan Thay Sin Lhama tanpa merasa terbebani, tanpa
merasa berat. Karena dia mampu melakukan hal yang sama
dengan kehebatan, kecepatan dan kekuatan yang setara.
Bahkan dia merasa memungkinkan melebihi itu.
Di pihak lain, Thay Sin Lhama sendiri bertarung dengan
santai dan sama dengan Ceng Liong, penuh percaya diri dan
tanpa rasa “marah dan dendam” untuk mengalahkan ataupun
membunuh Ceng Liong. Karena suasana hati masing-masing
yang memang riang dan lepas, maka Thay Sin Lhama dengan
kekuatan hebatnya dan tanpa batas, terus menerus
menyerang dan diserang namun mampu membalas, berkelit
ataupun menyerang balik dengan frekwensi dan kekuatan
yang setara. Dan kakek sakti itu diam diam memandang
kagum anak muda yang menjadi lawannya itu, kagum karena
sudah merendengi tingkatannya dalam usia yang masih

Tarian Liar Naga Sakti I 2897


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sangat muda tersebut. “Luar biasa, dia bahkan masih melebihi


tingkatan kami yang tua-tua dan akan mencapai yang lebih
mujijat lagi ……” desisnya dalam hati, tetapi tanpa iri dan
tanpa dengki.
Karena itu, pertempuran kedua tokoh mujijat itu menjadi
semakin mujijat, semakin mengagumkan dan semakin
mendebarkan. Bahkan tokoh-tokoh utama yang masih
mampu menyaksikan detail pertarungan itu menjadi
terkesima karena tingkatan kedua orang yang bertarung itu
memang sudah teramat tinggi dan sempurna. Kekuatan
mereka seperti tidak ada habisnya. Gerak-gerik mereka
sungguh sederhana, tetapi tepat, efisien dan langsung terlihat
apa maksud dan tujuan gerakan itu. Yang membuat mereka
terkesima adalah kekuatan yang seperti tanpa batas terus
menerus dilontarkan Ceng Liong dan Thay Sin Lhama. Jika
tidak karena keduanya “mengurung” arena, maka kekuatan
luar biasa itu pasti akan membuat arena sekitar tunggang-
langgang. Padahal, posisi mengurung arena membuat
keduanya harus awas dua kali lipat, karena tenaga pukulan
mereka juga menyebar liar dan dapat memukul mereka dari
belakang. Tetapi, dengan tingkat kemampuan, kesiagaan dan
tenaga mereka yang mengalir seperti tanpa batas itu,
membuat keduanya sama sekali tidak takut dan tidak gentar
dalam arena yang luar biasa tersebut.
Tanpa dorongan emosi-emosi seperti amarah, dengki dan
ambisi mengalahkan, Ceng Liong telah mengerahkan nyaris
semua perbendaharaan ilmu mujijatnya. Mulai dari Ceng
Thian Sin Ci, ‘Cing-peng-kang-khi’ (ilmu ketenangan jiwa),
bahkan juga ilmu mujijatnya Ciat Lip Jiu (Lenga Penghantar

Tarian Liar Naga Sakti I 2898


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tenaga) dan bahkan diapun menggerakkan sambil


menyempurnakan Ilmu ciptaannya di Lam Hay Bun, Pat Ciang
Lam Hay Soh Lang (Delapan Pukulan Laut Selatan Menyapu
Gelombang). Dan sesungguhnya, pertarungan mereka
menjadi lebih ke arena berlatih tanding daripada bertarung
untuk merebut kemenangan. Karena Thay Sin Lhama sendiri,
dengan ilmu-ilmu mujijatnya yang sudah sempurna dan
matang memiliki kegembiraan bertemu lawan yang sanggup
meladeninya tanpa terdesak. Karena itu, dengan tidak ragu
Thay Sin Lhama sendiri mengerahkan ilmu-ilmu mujijatnya
termasuk Hong Ping Ciang, Tam Ci Sin Thong khas Tibet, dan
terutama Pek Kong Ciang (Pukulan Udara Kosong) yang adalah
salah satu inti kekuatan andalannya. Thay Sin Lhama adalah
tokoh utama dalam hal Pek Kong Ciang, dimana kekuatan dan
kehebatan lontaran pukulannya bahkan tidak meninggalkan
desisan sama sekali. Dan memang kemampuan itulah yang
membuat dia dihormati dan dianggap tokoh termujijat di
Tibet.
Tetapi, meskipun demikian, Ceng Liong yang sudah
mengerahkan Cing Peng Kang Khi (Ilmu Ketenangan Jiwa),
mampu dengan tepat dan akurat mengantisipasi semua
serangan berbahaya termasuk jurus-jurus dari Pek Kong Ciang
tersebut. Dan memang, pertarungan seperti hari ini, bagi Ceng
Liong membuatnya jadi lebih mengerti serta mendalami Ciat
Lip Jiu. Dengan akurat dan cepat dia menggerakkan lengan
bahkan sesekali jemarinya dan menggiring tenaga lontaran
yang memukulnya untuk mengarah menyamping dan
bukannya memukulnya. Bahkan, ketika mencoba
mengembalikan atau membalikkan tenaga pukulan Thay Sin

Tarian Liar Naga Sakti I 2899


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Lhama, diapun berhasil dengan sukses. Cuma dalam kagetnya,


pukulannya amblas dan seperti memasuki samudera luas
ketika mengembalikan dan membalikkan pukulan Pek Kong
Ciang dari Thay Sin Lhama. Fakta itu membuat keduanya
sangat terkejut:
“Amitabha ….…… bahkan tingkat tertinggi Ciat Lip Jiupun
sudah engkau selami anak muda ….. sungguh hebat …..”
“Losuhu, tetapi khikangmu itu jauh lebih mujijat lagi …… “
puji Ceng Liong jujur.
“Siancay …… padahal tidak lebih hebat dari yang engkau
kuasai anak muda …..”
“Acccchhhhh Losuhu terlampau merendah. Inikah puncak
khikang Ilmu Budha ….?”
“Siancay ……. engkau seperti serba tahu anak muda.
Tetapi, berbeda dengan engkau, Kolomoto Ti Lou cianpwee,
sahabatku Asha Vahista, maka keunggulanku utamanya
adalah khikang berdasarkan Ilmu Budha ini. Seperti Giok Ceng
Sinkang yang mujijat, maka tingkat tertinggi khikang kami
dapat kukuasai sehingga mampu mengalahkan racun, senjata
tajam dan pukulan iweekang yang hebat sekalipun ……”
Demikian pertarungan Ceng Liong dengan Thay Sin Lhama
terus berlangsung dan terus meningkat dengan hebat. Tetapi,
pada kenyataannya, Ceng Liong dengan penuh riang
menemukan kenyataan jika keduanya sebetulnya seperti
sedang “berlatih”, karena keduanya sangat sadar bahwa
pertarungan tersebut tidak akan berakhir dengan mudah.
Tidak serta merta menghasilkan posisi CENG LIONG menang,

Tarian Liar Naga Sakti I 2900


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

atau THAY SIN LHAMA unggul setengah jurus. Pertarungan


keduanya adalah pertarungan tingkat tinggi yang
mengetengahkan kekuatan iweekang dan tenaga dalam
sebagai pangkal bertahan dan menyerang. Dan karena
keduanya sudah mampu mengerahkan tenaga iweekang
seakan tanpa batas, maka keduanya menemukan kenyataan
bahwa ujung pertarungan yang jika dipaksakan antara
keduanya adalah, salah satu dari keduanya MATI dan sisanya
yang seorang lagi RUSAK.
Tetapi, meskipun demikian, baik Thay Sin Lhama maupun
Kiang Ceng Liong paham belaka, bahwa mereka tidak bisa
menghentikan pertarungan begitu saja. Dalam pengetahuan
bahwa lawan memiliki kemampuan mujijat, maka sebagai
ganti dari upaya saling menjatuhkan, tetapi juga memberi
kesan keduanya bertarung secara sungguh-sungguh dan
bukan sandiwara, merekapun memutuskan melepas ilmu-ilmu
mujijat. Ilmu yang bahkan belum ditampilkan utuh di
Tionggoan. Dan karena itu, meski mereka saling sadar bahwa
mereka seperti sedang BERLATIH, tetapi berlatih dengan
tingkat puncak kemampuan mereka berdua. Udara dan ruang
sekitar mereka yang sudah menyempit karena dibatasi oleh
awan khikang ciptaan keduanya justru menyediakan ancaman
yang juga sama berbahaya dengan pukulan yang mereka
lontarkan. Itulah yang menyebabkan tubuh keduanya, lengan
keduanya, bukan hanya sekedar memukul dan menangkis,
tetapi juga harus menawarkan serangan angin pukulan liar
yang memukul entah dari samping, belakang maupun atas.
Karena itu, ketika mereka memasuki jurus ke 100an,
keduanya sadar dengan keadaan dalam arena tersebut.

Tarian Liar Naga Sakti I 2901


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, sepertinya keduanya memiliki kemampuan untuk


tetap berada dalam arena tersebut dengan arena yang
semakin “sempit” dan semakin “mampet” oleh alur dan arus
tenaga liar yang mereka kerahkan namun tak mampu
menembus dinding khikang bentukan mereka. Apa yang
mereka lakukan? Sungguh luar biasa, karena ternyata, bukan
cuma Ceng Liong yang mampu menyerap kekuatan itu dengan
kombinasi Ceng Thian Sin Chi, Thian Liong Heng Khong (Naga
Langit Jalan di Udara), dan Ciat Lip Jiu. Karena pada saat yang
bersamaan, ternyata Thay Sin Lhama juga mampu
melakukannya dengan cara berbeda, yakni sebagaimana tadi
dia menerima pukulan membalik Ceng Liong.
Dengan cara tersebut, dalam waktu singkat mereka
kembali terlihat lebih bugar, dan selanjutnya kembali saling
mengirimkan pukulan dari jarak jauh. Bahkan bukan cuma Pek
Kong Ciang yang mujijat dan menjadi luar biasa perbawanya
ketika dimainkan oleh Thay Sin Lhama; Tetapi kini ujung
sepasang lengan Thay Sin Lhama, khususnya pada kelima
jemarinya atau telapak tangannya, terlihat memancarkan
cahaya menyilaukan mata. Inilah ilmu andalannya Sin Kong
Ciang (Pukulan Sinar Sakti). Sebuah ilmu ampuh dan khas
Lhama Tibet, khususnya dikuasai oleh 2 tokoh puncak Tibet
yang sama sempurna dan saktinya, yakni Thay Sin Lhama dan
kakak seperguruannya yang malah lebih tua dan lebih sepuh
lagi. Namun, karena kakak seperguruan tertuanya ini sudah
tawar dan tidak lagi pernah meninggalkan ruang samadhinya,
maka adalah Thay Sin Lhama yang masih sesekali unjukkan
diri. Itupun dengan frekwensi yang sudah amat jarang karena

Tarian Liar Naga Sakti I 2902


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memang keduanya sudah teramat tua, sudah mendekati usia


sepuh pada angka 100an.
Tidak ada cara lain, dengan kemampuan pengerahan
tenaga tak terbatas dalam tingkat Ban Liong Sian Sinkang
(Tenaga Sakti Selaksa Dewa Naga), Ceng Liongpun cepat
bergerak dan mengerahkan Ban Can Hud Teng (Laksaan
Lampu Buddha Bersinar). Ilmu yang berlandaskan Ban Hud
Ciang tetapi sudah dikembangkan secara berbeda oleh Ceng
Liong dan Mei Lan istrinya ini, juga sangtat istimewa. Karena
dengan ilmu tersebut Ceng Liong terlihat mampu menghadapi
lontaran sinar bagai geledek yang dilontarkan dan mengincar
seluruh tubuh Ceng Liong. Untungnya, selain memiliki ilmu
mujijat Ciat Lip Jiu, Ceng Liong juga masih mengenakan Soh
Kim Liong dan membuat dia berani menyentuh sinar geledek
yang menyerangnya dan menggiringnya kearah yang lain.
Tetapi, dengan cara tersebut Ceng Liong tetap tidak mampu
untuk banyak menyerang dan mengimbangi Thay Sin Lhama.
Benar, dia terlindung dan mampu sesekali menyerang dan
merepotkan Thay Sin Lhama, tetapi Sin Kong Ciang Lhama
Tibet itu sungguh luar biasa.
Menyadari bahwa lawan sudah berada pada puncak
kekuatannya, maka Ceng Liong dengan tidak ragu membuka
Ilmu Pek Hong Cao-yang-sut Sin Ciang (Tangan Sakti Awan
Putih Memanggil Matahari). Ilmu mujijat yang bahkan belum
pernah digunakan secara utuh dan sempurna menghadapi
lawan-lawannya selama ini. Dengan kekuatan di lengannya
yang mengenakan Soh Kim Liong dan bahkan masih juga
menggeletar dengan Ciat Lip Jiu, maka dalam tangan kosong,
Ceng Liong rasanya sulit ditandingi siapapun pada saat ini.

Tarian Liar Naga Sakti I 2903


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dan memang benar, lengannya dengan mudah dan dengan


berani menerima dan “meremas“ letikan cahaya menggeledek
yang dilepaskan oleh Thay Sin Lhama. Dan bersamaan dengan
itu, cahaya putih bagai awan namun dengan kemilau yang
sangat menyilaukan mata, menerjang Thay Sin Lhama yang
terlihat tersentak dengan serangan balasan Ceng Liong.
Dalam puncak ilmu mujijatnya itu, lengan Ceng Liong
sanggup menerima apa saja, baik ilmu silat dengan tenaga
dingin, tenaga panas, tenaga beracun sekalipun, bahkan juga
pedang pusaka sekalipun tanpa takut telapak tangannya
terluka. Ataupun tidak takut senjata tajam, tidak takut hawa
dingin dan panas, juga tidak takut racun. Itu sebabnya dengan
berani Ceng Liong menerima dengan telapaknya serangan Sin
Kong Ciang dari Thay Sin Lhama dan kemudian
memusnahkannya. Maka adu serangan dengan ilmu dan
lontaran tenaga mujijat berulang kali terjadi dan dengan ilmu
mujijatnya, Ceng Liong mampu sedikit merebut inisiatif.
Tetapi, sungguh Sin Kong Ciang bukanlah ilmu sembarangan,
karena dengan hebat Lhama Tibet yang sudah tua itu
memberikan perlawanan hebat. Perlawanan yang tidak
kendor dan tetap membuat Ceng Liong harus terus waspada.

Episode 52: Naga Hijau Terbang Kelangit (2)


Tanpa terasa dua ratus jurus sudah berlalu, tetapi tetap
saja cara bertarung Thay Sin Lhama melawan Ceng Liong
masih belum berubah. Apa yang tidak dapat diikuti orang
kebanyakan adalah pertarungan sudah meningkat jauh lebih
hebat lagi. Karena saat itu, serangan Thay Sin Lhama yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2904


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

digunakan untuk terus menerjang Ceng Liong juga sudah


dengan menggunakan gelombang suara sebagai media
penyerangan. Memang benar, yang terdengar hanya hanyalah
seruan memuji kebesaran nama Budha ….:
“Amitabha …….”
Tetapi, sesungguhnya yang bahkan tidak diketahui semua
orang di luar arena dan hanya dirasakan dan diketahui
langsung berdua antara Ceng Liong dengan Thay Sin Lhama
adalah, seruan itu adalah gelombang serangan melalui atau
menggunakan SUARA. Sebuah ilmu khas Siauw Lim Sie yang
ternyata juga dikembangkan kaum Lhama di Tibet dan
dikuasai secara hebat oleh Thay Sin Lhama. Dan serentak
dengan suara tersebut mengalun, Kiang Ceng Liong merasa
betapa dadanya seperti sesak dan terdorong oleh sebuah
kekuatan yang sangat dahsyat. Tetapi Ceng Liong tidak
menjadi gentar, dengan perlahan diapun berbuat hal yang
sama, hanya saja dia mengikuti aliran Kolomoto Ti Lou yang
memang pernah membuka pelajaran Gelap Ngampar bagi
Ceng Liong. Meski tidak diajari secara detail, tetapi dengan
bantuan dan petunjuk seorang ahli seperti Kolomoto Ti Lou,
Kiang Ceng Liong pada akhirnya mampu menguasai ilmu
menyerang ataupun bertahan dengan suara. Bahkan, yang
lebih hebat lagi, dia mampu menguasai orang dengan
kekuatan pengaruh suara tersebut serta mampu membuat
orang mengikuti kemauannya. Selain itu dia juga
berkemampuan untuk menotok beberapa orang tertentu
dalam kerumunan banyak orang sekalipun. Dalam hal Gelap
Ngampar, Kiang Ceng Liong sudah terhitung cukup mahir,

Tarian Liar Naga Sakti I 2905


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

meskipun masih belum semahir dan seistimewa Kolomoto Ti


Lou.
Hanya beberapa kali seruan “AMITABHA” itu menggema
di arena, tetapi akibatnya sangatlah hebat dan luar biasa.
Apalagi ketika akhirnya Ceng Liongpun berbuat hal yang sama,
dan sekali ini, mereka saling ikat, saling tarik, saling dorong
dan saling gempur dengan menggunakan kekuatan suara.
Atau tepatnya dengan gelombang kekuatan suara yang
mampu “merayap” dan “menjalar” melalui media udara,
keduanya saling gempur dengan hebatnya. Sebetulnya
gempuran kekuatan gelombang suara ini, justru bahkan jauh
lebih berbahaya dan jauh lebih mematikan. Karena baru
dengungan suara dengan nada tinggi ataupun rendah, sudah
mampu membuat orang merana. Belum lagi, karena lewat
suara keduanya, Thay Sin Lhama dan Ceng Liong mampu
mendorong dan merobohkan orang dari jarak yang cukup
jauh. Karena itu, dapat dibayangkan bagaimana bahayanya.
Pertempuran menggunakan media suara ini, berbeda
dengan kemampuan keduanya dalam melontarkan pukulan
mujijat yang agak tipis diungguli Ceng Liong. Sekali ini, Thay
Sin Lhama masih sedikit lebih unggul meskipun setelah 50
jurus berlalu dia tidak mampu mengapa-apakan Ceng Liong.
Jikapun ada keunggulannya, maka itu hanyalah frekwensi
menyerangnya masih sedikit lebih banyak, sementara Kiang
Ceng Liong lebih banyak memilih sikap bertahan. Tetapi,
begitupun masih sempat dia sesekali berinisiatif melontarkan
serangan yang juga cukup berbahaya. Pada pertarungan
bagian memakai gelombang suara ini terlihat Thay Sin Lhama
memang masih lebih unggul, beberapa kali mampu

Tarian Liar Naga Sakti I 2906


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memojokkan Ceng Liong. Tetapi, kekuatan batin dan kekuatan


iweekang yang sudah di tingkat Ban Liong Sian Sinkang
menunjukkan pengaruh mujijatnya dan membuat Ceng Liong
sanggup bertahan dengan sangat hebatnya. Sebetulnya Ceng
Liong memang tidak begitu mendalami ilmu ini dalam waktu
panjang dan karenanya masih belum sempat
menyempurnakannya. Pertempuran dengan Thay Sin Lhama
inilah yang membuatnya memikirkan untuk menyediakan
waktu yang cukup memadai untuk mengurai dan menelitinya
lebih jauh lagi. Namun demikian, untungnya dengan benteng
Cing Peng Kang Khi (Ilmu Ketenangan Jiwa), Ceng Liong tak
merasa kerepotan bertarung gelombang suara dengan Thay
Sin Lhama.
Sebentar lagi keduanya akan memasuki jurus ke 250 dan
meskipun tenaga iweekang mereka masih tetap kuat, tetapi
ada yang tidak mungkin didustai dan dikelabui oleh manusia,
yakni kekuatan fisiknya. Thay Sin Lhama jelas sekali menyadari
hal tersebut. Karena itu, dia kembali mencoba dan kali ini,
meskipun samar di mata banyak orang, tiba-tiba memancar
sinar keemasan dari dalam arena tersebut. Puncak kekuatan
Ilmu Sin Kong Ciang sudah dikerahkan oleh Thay Sin Lhama
dan karenanya dari sekujur tubuhnya memancar sinar
keemasan yang teramat menyilaukan mata. Serangan
pertama dari ilmu tersebut adalah serangan tidak langsung,
yakni lentikan sinar keemasan yang memukul daya pandang
atau mata orang lain. Kilauan cahaya keemasan itu memang
merusak mata, untungnya arena tersebut dibatasi oleh
kekuatan kedua orang yang bertarung didalamnya sehingga

Tarian Liar Naga Sakti I 2907


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tidak merusak mata sebagian besar pendekar yang berada


disekitar arena tersebut.
Pemandangan menjadi demikian indah dan berkilauan
ketika secara bersamaan juga menghambur cahaya kehijauan
yang nampaknya berasal dari tubuh dan juga pengaruh jubah
Kiang Ceng Liong yang memang berwarna kehijauan. Warna
kehijauan yang menyelingi dan beradu dengan warna
keemasan membuat keadaan arena menjadi demikian “indah
dan ramai” bagi kebanyakan orang yang menyaksikan dari
luar. Dan memang begitu nampaknya. Arena yang sejak tadi
dominan berwarna putih dan sulit ditembus mata biasa, kini
tiba-tiba menjadi cemerlang dengan paduan warna keemasan
dan kehijauan. Saking kemilaunya kedua warna itu, awan
putih pembatas arena tak sanggup menutupi dan
menghindarkan pancaran warna tersebut keluar, dan ini
ditangkap semua orang dengan mata telanjang.
Nenggala terkejut dan menyadari bahwa kedua tokoh
mujijat yang sedang bertarung sudah berada pada tataran
puncak pengerahan kekuatan mereka masing-masing. Diam-
diam dia berkhawatir kepada keduanya, lebih khusus lagi
tentunya khawatir akan keadaan Kiang Ceng Liong. “Semoga
saja dia sanggup”, bisiknya dalam hati. Tetapi, pancaran sinar
dari dalam arena semakin lama semakin berkilat dan
berbahaya bagi mata jika memandangnya secara langsung.
Karena menyadari bahaya tersebut, sontak Nenggala sadar
akan sesuatu dan dengan cepat diapun berseru memberi
peringatan kepada semua orang:
“Cepat mundur dan segera jaga jarak aman, atau jika
tidak, tutup mata cuwi sekalian. Karena kilauan cahaya itu jika

Tarian Liar Naga Sakti I 2908


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

nanti secara langsung memancar dari sumbernya akan


membutakan mata cuwi sekalia …..”
Mendengar peringatan Nenggala, semua orang segera
sadar. Terutama para pendekar yang masih berkemampuan
rendah, mereka segera mundur semakin menjauh dan
berusaha untuk tidak memandang langsung ke arena dan
menjaga agar matanya tidak langsung terkena kilatan cahaya
yang berbahaya itu. Dan untung, Nenggala sudah
memberitahu atau memperingatkan mereka. Karena hanya
beberapa detik kemudian, sesuatu yang aneh dan sangat
mengejutkan segera terjadi.
Di arena, tiba-tiba terjadi sesuatu yang luar biasa dan
masih sangat asing atau bahkan belum pernah disaksikan
banyak orang di Tionggoan. Tiba-tiba kedua tubuh yang sudah
berselimutkan hawa khikang mujijat berwarna keemasan dan
kehijauan sudah melayang tinggi ke angkasa. Yang hebat dan
luar biasa adalah, tubuh Thay Sin Lhama melambung dan
melayang ke angkasa dengan sekaligus batu tempat dia
Samadhi sekalian, sementara di pihak Kiang Ceng Liong, dia
melambung ke angkasa dengan membawa serta dengan
tubuhnya tanah selebarsatu meter tempat dia berpijak tadi.
Sungguh luar biasa dan membuat banyak orang semakin
terkesima. Tetapi masih belum cukup, meski memang
kejadian selanjutnya hanyalah dapat diikuti segelintir manusia
karena sebagian besar sudah menutup mata karena pancaran
cahaya yang sudah sangat menyilaukan mata mereka.
Pada saat diangkasa itulah terjadi tukar menukar pukulan
pada jarak jauh, sedang dan bahkan jarak dekat, sebelum
akhirnya kedua tubuh yang melayang itu kembali terlontar ke

Tarian Liar Naga Sakti I 2909


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bumi. Dan yang lebih hebat lagi, mereka mendarat kembali ke


posisi mereka semula berada. Pada kejadian yang berlangsung
selama kurang lebih 10 detik itu, banyak hal luar biasa yang
terjadi dan dilakonkan keduanya, Thay Sin Lhama dan Kiang
Ceng Liong. Dengan tidak menarik lontaran pertempuran
melalui gelombang suara, keduanya sudah dengan cepat
melejit ke angkasa dengan ilmu andalan masing-masing. Kiang
Ceng Liong mengandalkan Ilmu Jouw-sang-hui-teng (Terbang
Di Atas Rumput), yang juga sudah digubahnya lebih jauh
dengan tingkatan pertama dalam skema ilmu Deo Mone Woro
Penynyi milik Kolomoto Ti Lou. Ilmu yang memampukannya
bagai terbang dan mampu melambung ke angkasa dalam
hitungan jauh lebih lama dibandingkan ginkang yang lain.
Sementara Thay Sin Lhama menggunakan ilmu mujijat asal
Tibet bernama Hui Liong Coan In (Naga Terbang Menerobos
Awan). Ilmu yang juga memiliki manfaat yang sama serta juga
mampu mengimbangi daya gerak Kiang Ceng Liong tadi.
Tetapi, yang luar biasa adalah, bersamaan dengan itu,
mereka ikut mengangkat bagian dari bumi termpat mereka
berpijak. Jika Thay Sin Lhama mengangkat batu tempatnya
berpijak dan duduk, maka Ceng Liong mengangkat lebih se
meter lebarnya tanah pijakannya agar terlihat sama berat
dengan benda yang diangkat oleh Thay Sin Lhama. Babakan
yang luar biasa, karena pada saat bersamaan mereka
menggunakan kekuatan gelombang suara, kekuatan batin,
kekuatan iweekang dalam mengangkat bebatuan dan tanah,
serta kekuatan khikang tingkat tinggi untuk melindungi badan
mereka masing-masing. Belum cukup, mereka juga bergerak
dengan ginkang super yang mereka demonstrasikan sehingga

Tarian Liar Naga Sakti I 2910


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membuat semua orang terperangah, khususnya mereka yang


masih mampu dan sanggup mengikuti dengan detail dan jelas
apa yang terjadi dan apa yang dilakukan kedua orang itu.
Boleh dikata, pada babak terakhir dan menentukan
tersebut baik Ceng Liong maupun Thay Sin Lhama sudah
mengerahkan seluruh kebisaan mereka dalam mengerahkan
kekuatan dan daya kemampuan mereka masing-masing. Dan
yang nampak diudara adalah serang menyerang dengan Sin
Kong Ciang yang digunakan Thay Sin Lhama sementara Ceng
Liong memukul dengan Pek Lek Sin Jiu sambil membela diri
dengan Ciat Lip Jiu. Tetapi, tiba-tiba mereka mendekat dengan
“mengendarai“ kendaraan masing masing, dan tiba-tiba
lengan berkilat Thay Sin Lhama memukul dalam gaya Yah
whe-sau-thian (api liar membakar langit), bahkan sambil
diikuti dengan cepat oleh Hong-im-lui-hou (Harimau guntur
angin dan mega). Lebih dari sekedar api, karena lengan dan
kekuatan Thay Sin Lhama memang teramat panas dan terlihat
memenuhi seluruh angkasa dan membuat semua orang
terpekik.
Kedua lengannya mengeluarkan api dan kilat dan
memenuhi udara dengan alur dan kekuatan panas dan bahkan
berpijar bagai api, kekuatan tersebut mengarah ke seluruh
badan Ceng Liong. Bukan untuk membakar tetapi untuk
melumatkannya dengan daya kekuatan seperti itu. Dan
bersamaan dengan itu, Thay Sin Lhama bergerak bagai
terbang dan melayang mengelilingi tubuh Ceng Liong di
angkasa dan membombardir si Anak muda dengan serangan-
serangan mengguntur di sekujur tubuhnya. Sungguh luar biasa
dan sulit digambarkan dengan kata-kata karena baik gerakan

Tarian Liar Naga Sakti I 2911


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

cepatnya maupun kekuatan pukulannya dan terutama efek


sampingan yang menggetarkan, yakni pijaran api, kilat dan
serangan membadai, membuat semua orang menahan nafas
seperti mengkhawatirkan keselamatan Ceng Liong.
Tetapi Ceng Liong yang menghadapi percikan ilmu berkilat
dalam serangan membadai Thay Sin Lhama tidak terlihat takut
dan gamang. Dia segera memapak dengan gerakan Cian Im
Giok siauw (Ribuan Bayangan guling Kumala), gerakan yang
membuatnya menghindar secara manis dari serangan Sin
Kong Ciang ke tubuhnya. Tetapi, ketika gerakan pertama
membuatnya dicecar oleh jurus Hong Im Lui Houw (Harimau
Guntur angina dan mega), membuatnya memutuskan untuk
tidak bertahan tetapi justru balas menyerang dengan hebat.
Ceng Liong menggunakan daya "Hoan Thian Coan Te
(Membalikkan Langit Memutarkan Bumi), dengan totokan
Ceng Thian Sin Ci dan dua jurus beruntun dari Ban Can Hud
Teng dan Pek Lek Sin Jiu, yakni jurus Sian-jin-sui-po (Dewa
Menyambut Mustika), dan Halilintar Bertalu-talu di udara.
Merasa terserang secara hebat, Ceng Liong akhirnya juga
menyerang balik dengan tidak kalah hebat dan tidak kalah
mengerikannya.
Efeknya luar biasa. Bukan hanya Ceng Liong mampu
mematahkan serangan yang secara membadai dilepaskan
Thay Sin Lhama, tetapi juga bahkan mampu membalas
menyerang dengan kekuatan dan daya pegaruh yang tidak
kalah mengejutkan. Gaya membalik langit dan memutar bumi
dipraktekkannya dengan totokan maut Ceng Thian Sin Ci yang
mengarah ke seluruh bagian lengan Thay Sin Lhama dan
telrihat menggeletar hebat. Serangan itu yang digerakkan

Tarian Liar Naga Sakti I 2912


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ceng Liong guna menyerang Thay Sin Lhama. Akibatnya,


beberapa pukulan terakhir Thay Sin Lhama tergetar karena
mesti menghindari totokan maut itu, tetapi belum lagi dia
bergerak berganti jurus serangan dengan cepat, Ceng Liong
menyerang dengan Ban Can Hud Teng jurus kedua dan
ditutup dengan Pek Lek Sin Jiu. Maka berpendarlah cahaya
Guntur menyertai dan mengiringi efek pukulan kilat lawan
yang juga mengeluarkan suara dan cahaya yang sangat
menyilaukan dan membahayakan.
Akibat dari serangan balik Ceng Liong, Thay Sin Lhama
terpaksa harus berganti gaya dan pada akhirnya memapak
Pek Lek Sin Jiu dengan jurus cahaya kilat memukul bulan,
satu-satunya cara untuk memunahkan Pek Lek Sin Jiu. Dan
akibat benturan yang hebat antara kekuatan puncak
keduanya, terdengar suara hebat:
“Duaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrr …..”
Bersamaan dengan itu, tubuh keduanya terlontar ke
belakang secara hebat. Tetapi, lebih hebat lagi adalah, meski
terlontar oleh kekuatan pukulan yang hebat membahana,
tidaklah otomatis mereka kehilangan keseimbangan. Tidak
otomatis mereka jatuh ke bumi, tetapi mereka mengatur daya
jatuh mereka dengan cepat dan tepat. Cepat dalam
menguasai diri dan keadaan mereka dan kemudian
mengendalikan “kendaraan” masing masing sampai akhirnya
keduanya jatuh ke bumi, tepat ke posisi dimana mereka tadi
bertarung hebat di daratan. Thay Sin Lhama kembali turun ke
posisi awal batu tadi tertanam, sementara Ceng Liong, juga
kembali ke posisi darimana tanah yang tadi diangkatnya ke
angkasa berasal.

Tarian Liar Naga Sakti I 2913


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Setelahnya pertempuran berhenti. Thay Sin Lhama


terlihat sedikit berkeringat, namun wajahnya masih tetap
terlihat segar dan kemerahan. Sementara dipihak lain, Kiang
Ceng Liong sendiri juga terlihat tetap bugar dan meski ada
terlihat butiran keringat sebagaimana yang nampak di dahi
Thay Sin Lhama, namun jelas masih lebih sedikit. Meskipun
demikian, sudah jelas pertarungan masih tetap belum
menunjukkan adanya salah satu dari mereka berdua yang
menang. Ataupun satu diantara keduanya sudah dikalahkan
dalam pertempuran yang hebat dan luar biasa serta menyita
banyak perhatian penontonnya karena memang aneh dan
dahsyat. Tetapi, sepertinya pertempuran sudah usai, karena
terdengar Thay Sin Lhama sudah berkata dengan suara tenang
kepada Ceng Liong:
“Amitabha …… Duta Agung, rasanya di Tionggoan ini,
setelah 4 Manusia Dewa tidak ada lagi yang manusia yang
sanggup menerima serangan terakhirku tanpa terluka
sedikitpun sebagaimana engkau saat ini. Karena itu, loceng
harus mengatakan bahwa tugas perguruanku sudah tidak
dapat kulakukan dengan sempurna. Setelah melakukan tugas
ini, loceng akan minta diri dari sahabat-sahabat di Tionggoan,
dan sekaligus atas nama perguruan loceng, kami haturkan
permohonan maaf bagi mereka yang dirugikan oleh siauw
sute kami …. (sambil berkata demikian Thay Sin Lhama
menjura sebagai tanda mohon maaf dan berkata lebih jauh)
….. Siancay ….. siancay, semoga senantiasa hadir perdamaian
di Tionggoan ……”

Tarian Liar Naga Sakti I 2914


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Accccch, Losuhu terlampau memujiku. Siauwte tidak


berani mengatakan mampu dan sanggup mengalahkan
Losuhu ………..”
“Amitabha ……….. Asha Vahista, si tokoh mujijat asal
Persia sendiripun sudah memuji dan menyebutkan banyak hal
baik tentangmu Anak muda, dan kulihat apa yang sudah
dikatakannya bukanlah hal yang kosong, tetapi layak engkau
sandang. Pesanku, coba untuk selalu membawa kebaikan dan
perdamaian di Tionggoan dan dengan kami di Tibet, di Persia
dan Thian Tok ….. engkau akan sanggup mengerjakan banyak
hal hebat anak muda ….. siancay ……. siancay ……”
“Terima kasih atas pujian dan kepercayaan Losuhu,
semoga siauwte selalu mampu berusaha keras
mewujudkannya ……”
Setelah berkata-kata demikian dihadapan demikian
banyak orang, dan sepertinya Thay Sin Lhama memang
sengaja berkata-kata demikian, keduanya, Thay Sin Lhama
dan Kiang Ceng Liong terlihat berdiam diri. Namun, bukan
sebetulnya tidak sepenuhnya mereka berdiam diri, karena
keduanya sekarang seperti sedang berkomunikasi dalam cara
berbeda. Thay Sin Lhama seperti ingin membicarakan sesuatu
yang lain dengan Ceng Liong yang dengan cepat meladeninya:
”Amitabha... Anak muda ........ sebetulnya loceng paham
dan berterima kasih atas hukumanmu kepada sute kami.
Karena di Tibet sekalipun dia mendatangkan banyak
kekisruhan dan kekacauan. Tetapi, sungguh tidak mungkin
kami menahannya karena dia lebih banyak melakukan secara
bersembunyi. Thian memang sudah menggariskan jalan

Tarian Liar Naga Sakti I 2915


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hidupnya seperti itu ........ tetapi, sebelum Loceng berlalu, jika


engkau berkenan Duta Agung, loceng ingin memintakan satu
pertolonganmu ......”
”Losuhu, katakan saja, jika memang siauwte
berkemampuan untuk melakukan apa yang losuhu mintakan,
pasti akan kukerjakan dengan senang hati ......”
”Amitabha ......... Anak muda, apakah engkau mengikuti
secara seksama pengerahan kekuatan dan sekaligus akibat
dan juga tentunya kehebatan ilmuku yang terakhir yang kami
namakanya Sin Kong Ciang itu .... siancay .... siancay ...?”
”Losuhu, agaknya losuhu sengaja mempertontonkan
kepadaku semua jalinan dan pemahaman Sin Kong Ciang itu,
karenanya Losuhu memainkannya secara perlahan dan
memberiku waktu yang cukup untuk memahaminya.
Kelirukah siauwte ...”?
”Amitabha ....... engkau menduga tepat sekali anak muda.
Meskipun, dengan Ciat Lip Jiu dan Soh Kim Liong di lenganmu,
engkau memang akan sanggup menghadapinya dengan baik.
Tetapi, sudahkah engkau memahami Sin Kong Ciang itu Anak
muda ...”?
”Losuhu, maafkan siauwte, memang seperti itu
keadaanya .....”
”Amitabha ..... seberapa banyak engkau memahaminya
Anak muda ...”?
”Hampir semuanya Losuhu ......... ”
”Amitabha, syukurlah Anak muda. Aku memang ingin
menitipkannya kepada seseorang yang kelak boleh engkau

Tarian Liar Naga Sakti I 2916


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lekatkan wajah burukku sebagai Suhu bagi anak tersebut.


Sampai saat ini, belum sekalipun kutemukan sosok yang
mampu dan sanggup menerima ilmuku tersebut. Padahal
setelah hari ini, Loceng akan menutup diri di Lhasa, di sebuah
gua terpencil untuk lebih menemukan Budha dalam
kehidupanku kini .......”
”Losuhu ...... engkau .....”?
”Amitabha, anak muda ..... sebetulnya, sebelum
mengurus masalah Suteku, sudah puluhan tahun loceng
menutup diri. Tetapi, begitu melihat kembali Dunia Persilatan
Tionggoan, bertemu sobat lama dari Persia, mengenangkan
jumpa dengan 4 Manusia Dewa dari Tionggoan, mengenang
sobatku Bhiksu Chundamani dan juga tentunya tokoh ajaib
dari Nusantara Kolomoto Ti Lou, maka loceng merubah
keputusan memintamu mencarikan pewaris Sin Kong Ciang
itu. Karena itu, bantulah loceng dan tolong angkatkan anak itu
kelak menjadi pewaris Thay Sin Lhama dari Tibet, khususnya
ilmu ciptaanku selama 30 tahun terkahir ini. Waktu loceng
sudah sangat terbatas Anak muda, karena itu loceng meminta
bantuanmu ............. sancay ......”
Dan setelah kalimat tersebut, Thay Sin Lhama seperti
sedang memberitahu sesuatu kepada Kiang Ceng Liong, dan
cukup lama mereka berdiskusi dalam keadaan seperti itu
sampai akhirnya ditutup dengan kata-kata dalam komunikasi
batin itu oleh Ceng Liong, disampaikan kepada Thay Sin
Lhama:
”Baiklah Losuhu ....... Kelak nanti, pada masa 10 tahun
kedepan, murid Losuhu itu akan menemui Losuhu di Lhasa,

Tarian Liar Naga Sakti I 2917


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tempat samadhi Losuhu. Semoga dia akan menerima


perkataan dan pesan Losuhu yang terakhir .......”
”Amitabha ......... Duta Agung, sebetulnya panjangnya usia
losuhu memang lebih kurang 10 tahun lagi. Loceng berterima
kasih atas kesediaanmu itu. Dan pesanku yang terakhir
semoga engkau juga dapat membantu sahabat mudaku yang
satu lagi, si tokoh dari Persia. Melihat kemurahan hatimu,
engkau akan sanggup melakukannya, tetapi jangan bertanya
kepadaku apa dan bagaimana. Karena itu akan merusak janji
dan sumpahku. Demikianlah Anak muda, loceng mohon diri
........ Siancay ...”
”Losuhu .......” Ceng Liong masih hendak berkata-kata,
karena ada sesuatu yang masih kurang dipahaminya. Tetapi
Thay Sin Lhama sudah memutuskan komunikasi. Sesudah itu,
diapun berdiri, menoleh ke belakang kepada ke tiga Lhama di
belakangnya dan berkata kepada semua orang:
”Amitabha ...... Loceng sudah gagal menghukum Anak
muda ini, karena itu harus pulang ke Tibet dan menutup diri
....... siancay, siancay sampai berjumpa pula para sahabat di
Tionggoan ..........”
Sambil berkata demikian, Thay Sin Lhama kemudian
berlalu. Tidak terlihat jelas cara dia bergerak pergi, tahu-tahu
sudah melayang pergi dan tidak berapa lama diikuti ketiga
Lhama lainnya dan dengan cepat menghilang ke arah gunung.
Pertempuran Ceng Liong dengan Thay Sin Lhama, seorang
tokoh dongeng di Tibet membuat namanya melambung
semakin tinggi. Bukan cuma dimata para Pendekar yang
menunggunya dan mengkhawatirkan nasibnya karena tahu

Tarian Liar Naga Sakti I 2918


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ceng Liong yang datang dari Lam Hay Bun sudah ditunggu
seorang musuh yang luar biasa saktinya. Thay Sin Lhama
dikenal sebagai tokoh dongeng dan sama legendarisnya
dengan 4 Manusia Dewa dari Tionggoan, hanya beberapa
tahun lebih muda saja. Tak ada satupun dari Pendekar yang
menunggu berita penanganan soal Hauw Lam yang memiliki
keyakinan bahwa Duta Agung akan mampu menghadapi Thay
Sin Lhama yang merupakan legenda hidup Tibet itu. Tetapi,
fakta menunjukkan betapa Duta Agung yang masih muda itu,
ternyata sudah berubah menjadi LEGENDA HIDUP yang baru
bagi Tionggoan. Naga Hijau itu seperti sednag terbang ke
langit.
Perasaan yang sama tumbuh dalam hati Siangkoan Tek,
Thian Hoat Todjin, Ciu Sian Sin Kay dan tokoh-tokoh tua
lainnya. Mereka tahu kehebatan Ceng Liong, tetapi sampai
mampu menghadapi seorang yang se tataran dengan 4
Manusia Dewa Tionggoan membuat mereka tak mampu
berpikir jernih untuk mencari alasan lagi. Apalagi, mereka
langsung menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana
pertarungan itu di depan mata mereka berlangsung dengan
ketat dan sangat luar biasa. Mereka sampai tak tahu mau
berkata bagaimana lagi. Jika seorang seperti Thay Sin Lhama
tak mampu lagi untuk menaklukkannya, siapa lagi yang
mampu?
Rombongan para pendekar akhirnya bubar setelah Ceng
Liong berkata:
”Cuwi sekalian .......... orang dan tokoh yang kalian kejar
hingga nyaris berlayar ke Lam Hay Bun sudah mencuci habis
dosanya dan kini sudah meninggal dunia. Hampir semua

Tarian Liar Naga Sakti I 2919


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

orang di rombongan itu tahu bagaimana Hauw Lam bertahan


dan sampai akhirnya dia menghembuskan nafas terakhir. Dan
perkenankan pada saat ini, sebagai Duta Agung Lembah
Pualam Hijau, kami umumkan bahwa abu dari mendiang Kiang
Hauw Lam akan kami antarkan langsung ke Lembah Pualam
Hijau. Dia sudah menebus dosa-dosa dan semua tindakannya
dengan nyawanya, dan dengan demikian tidak ada lagi yang
dapat mengejar dan memintakan pertanggungjawabannya
.......”
”Bagaimana caranya dia terbunuh Duta Agung .....?”
terdengar salah seorang dari kerumunan pendekar bertanya.
Tetapi, belum lagi Ceng Liong menjawab, sudah terdengar
suara dari belakang Ceng Liong sendiri, Kiang Li Hwa.
”Duta Agung kami sudah menuntaskan tugas tersebut
dengan mengalahkan dan juga menjatuhkannya sampai
akhirnya Kiang Hauw Lam meninggal dunia. Kami Lembah
Pualam Hijau sudah membayar secara lunas apa yang
disebabkan warga kami, meski untuk itu kami sendiri sangat
tidak ”senang” melakukannya .......”
Mendengar bahwa yang mengalahkan dan menjatuhkan
Hauw Lam adalah Duta Agung sendiri, tidak lagi ada
seorangpun yang berani berkata-kata. Lagipula, siapa lagi
yang berani macam-macam dengan Lembah Pualam Hijau
sekarang ini?
Maka rombongan para Pendekarpun bubar, kembali ke
tempatnya masing-masing dan yang lainnya melanjutkan
petualangan dan pengembaraannya. Tetapi, satu hal yang
pasti, nama KIANG CENG LIONG semakin berkibar. Perlahan

Tarian Liar Naga Sakti I 2920


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

namun pasti dia mulai menempati tempat pertama, tokoh


utama yang disegani, dihormati dan sangat dimalui. Bukan
cuma oleh para pendekar biasa, tetapi juga oleh para tokoh
utama dunia persilatan, termasuk juga perguruan utama dan
ternama. Bahkan juga dimalui serta sangat diindahkan juga
oleh Perguruan di Lautan Selatan hingga ke Tibet dan bahkan
Persia dan Thian Tok.
Setelah dari Pantai Laut Selatan, semua tokoh
melanjutkan perjalanan dan pulang ke tempat masing-masing.
Kecuali para tokoh-tokoh muda yang memutuskan serta juga
atas undangan Siangkoan Tek, Tek Hoat dan Giok Lian untuk
singgah di Markas Utama Bengkauw. Ceng Liong sendiri
mengiyakan undangan tersebut karena memang diapun
memiliki sesuatu yang harus dikatakannya kepada sahabat-
sahabatnya. Jadilah para tokoh yang singgah ke Bengkauw
adalah: Kiang Ceng Liong dan istrinya Liang Mei Lan, Nenggala
dan istrinya Kiang Li Hwa, Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi Song,
Lauw Gwan Thong, serta tentu saja Tek Hoat dan Giok Lian
istrinya. Sementara itu, Beng Kui sudah memutuskan langsung
menuju Lembah Saldju Bernyanyi setelah mohon diri dari
Ceng Liong untuk mengurus acara pernikahannya kelak.
Sementara Chandra Gupta lebih memilih untuk melanjutkan
petualangannya, namun akan kembali ke Thian Tok dan
berjanji akan kembali ke Tionggoan pada 10 tahun kedepan.
Ketika rombongan Ceng Liong bersiap untuk melanjutkan
perjalanan ke Bengkauw, karena suasana di arena yang
tadinya ramai kini sudah berubah menjadi sepi setelah
ratusan pendekar itu berangkat pulang ke tempat dan
perguruan masing-masing, tiba-tiba muncul seorang anak

Tarian Liar Naga Sakti I 2921


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

murid Lam Hay Bun. Tidak lama, hanya sebentar saja, dia
menyapa dan memberi hormat kepada Duta Agung Kiang
Ceng Liong dan kemudian diapun menyerahkan sepucuk surat
kepada. Setelahnya diapun pergi lagi. Tidak lama Ceng Liong
membaca surat tersebut, seusainya diapun berkata
memberitahu sahabat-sahabatnya mengenai isinya:
”Kapal yang membawa sahabat-sahabat kita Mahendra,
Gayatri, Ciu Lam Hok dan juga Janaswamy sudah ditemukan di
sebelah barat pantai Laut Selatan dari tempat kita saat ini,
tetapi sudah dalam keadaan kosong. Semua anak murid Lam
Hay Bun dalam keadaan terbunuh, tetapi tidak ada tanda
ataupun jejak sedikitpun tentang si pembunuh. Bahkan
pukulan yang membunuh semua anak murid Lam Hay Bun
tersebut sangatlah sederhana dan pukulan yang sangat
umum. Demikian berita dari sahabat-sahabat kita di Lam Hay
Bun ....... semoga berita ini tidak membawa bencana baru
yang merepotkan kita semua kelak .....”
”Amitabha ........ semoga memang demikian nanti adanya
Duta Agung, biarlah kita semua berharap .... siancay ....
siancay ” timpal Thian Ki Hwesio yang sudah dengan cepat
dan bijaksana mengiyakan perkataan Duta Agung Kiang Ceng
Liong. Tetapi, belum lagi ada orang lain yang mengiyakan
perkataan kedua tokoh muda itu, terlihat Ceng Liong terkejut
dan memanggil anak murid Lam Hay Bun yang kebetulan
masih belum beranjak terlampau jauh. Dan mendengar
panggilan Ceng Liong, anak murid Lam Hay Bun tersebut
menahan langkahnya dan berbalik:

Tarian Liar Naga Sakti I 2922


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Apakah saudara mengetahui jika dalam surat yang


disampaikan pemimpinmu ini ada sebuah surat yang lain lagi
.......”? tanya Ceng Liong hati-hati.
”Sama sekali tidak Duta Agung, karena siauwte sendiri
melihat dengan mata kepalaku ketika surat itu dituliskan dan
langsung siauwte bawa kemari. Sekarangpun rombongan kami
menunggu di pantai untuk segera berangkat kembali ke Lam
Hay Bun .......”
”Tetapi, mengapa ada surat yang lain dalam surat yang
engkau bawa ini .......”?
”Accccch, tidak mungkin Duta Agung .......” wajah si
pengantar surat terlihat memucat dan tidak percaya dengan
perkataan Ceng Liong.
”Engkau lihatlah, apakah engkau tidak tahu jika ada surat
yang satu lagi dalam surat yang baru saja engkau hantarkan
....”? ujar Ceng Liong sambil menunjukkan sebuah surat yang
lain, terbuat dari bahan yang snagat halus, berbau harum dan
nampaknya dikirimkan secara khusus tanpa sepengetahuan si
pengantar surat.
”Maaafkan siauwte Duta Agung, tetapi sungguh, dengan
mata kepala siauwte sendiri melihat surat itu ditulis pemimpin
kami dan langsung keantarkan kemari ........” ujar si pengantar
surat dengan suara bersungguh-sungguh.
”Hmmmm, baiklah ...... aku mengerti. Sampaikan salamku
kepada sahabat-sahabat Lam Hay Bun, urusan perahu
tersebut biarlah nanti akan segera kami selidiki karena sudah

Tarian Liar Naga Sakti I 2923


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berada di daerah Tionggoan. Kabarkan juga kepada Lamkiong


Tocu .....”
”Teirma kasih Duta Agung ........ pasti siauwte sampaikan
.....” setelah berkata demikian, dengan penuh keraguan dan
dan tanda tanya, si pengantar suratpun berlalu. Tetapi, Ceng
Liong sambil memandangi punggung si pembawa surat yang
kelihatan tidak membawa laku yang mencurigakan, sudah
memandangi kembali surat aneh yang berada di lengannya.
Hebat, masuk ke amplop surat antaran tanpa pengantar surat
mengetahui jika ada yang disisipkan kedalam surat asli yang
diantarkannya.
”Ada apa koko .....”? Liang Mei Lan mendekat melihat
keadaan Ceng Liong suaminya yang memegang sebuah surat
berciri mewah dan menyiarkan bau harum yang halus dan
enak di hidung, sebuah ciri khas surat dari tokoh perempuan.
Pertanyaan Mei Lan mewakili pertanyaan banyak tokoh yang
sama-sama ingin tahu apa yang sesungguhnya dipegang Ceng
Liong.
”Entahlah moi-moi, tetapi sungguh mengherankan,
seseorang tokoh hebat sepertinya mengirimiku kabar melalui
surat ini tanpa si pengantar surat tahu bahwa surat aslinya
sudah disisipi sebuah surat yang lain. Kertas surat ini
berbahan mewah, berbau harum, lebih ringan dari kertas
biasanya di Tionggoan namun entah terbuat dari benda atau
bahan apa. Meski demikian bisa kupastikan, surat ini
dikirimkan seorang tokoh yang berkepandaian luar biasa .......”
”Koko jangan-jangan surat itu beracun ........” was was Mei
Lan bertanya

Tarian Liar Naga Sakti I 2924


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Lan moi, engkau sendiri tahu itupun tak akan berarti


banyak buatku ......” jawab Ceng Liong sambil tersenyum.
”Amitabha, ...... adalah terlebih baik engkau membacanya
terlebih dahulu Duta Agung, biar kita tahu bersama ...........
siancay .... siancay .....”
”Baiklah Thian ki Suhu ...........”
Kiang Ceng Liong kemudian membuka kertas yang dilipat
secara sangat indah, bahkan simpul membukanyapun terlihat
indah dan diikat oleh serat yang menyerupai tali dan tepat
disimpulnya terlihat sebuah benda yang sangat berkilau
indah, sebuah benda yang menyerupai bintang laut berwarna
biru langit berkilau namun memiliki kaitan di bawahnya.
Kaitan halus itulah yang menutupi simpul pembuka kertas
surat yang berbahan mahal dan halus itu. Melihat benda itu
Ceng Liong nampak terkejut dan terkenang dengan
pertemuannya yang terakhir dengan Lamkiong Bouw,
terutama ketika Lamkiong Bouw mengisahkan beberapa kisah
kuno dan legenda di Laut Selatan. Selain beberapa
percakapan umum dan pesan-pesan serta harapan tokoh tua
yang akan segera meninggalkan dunia ramai itu .........
”Apakah ini ........... ?” gumamnya hati-hati, tetapi untuk
memastikannya dia melepaskan dan memegang kaitan
bintang laut berwarna biru cemerlang dan berkilauan itu,
untuk kemudian membaca surat yang disampaikan kepadanya
lewat pengantar surat dari Lam Hay Bun tadi.
Duta Agung ........

Tarian Liar Naga Sakti I 2925


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pergilah seorang diri ke bagian Barat Pantai Laut Selatan


ini, dan engkau temukan sesuatu disana. Sebelumnya,
simpanlah pengait ”bintang laut selatan” itu sebagai kenang-
kenangan, kelak berguna ...... tetapi ingat, dilarang
membicarakan tentang aku dengan siapapun. Bertemu dan
tahu hanya dengan mereka yang berjodoh.”
”bertahun-tahun, berpuluh tahun, bahkan beratus tahun
mengarungi samudera Lautan Selatan, hanya dengan ditemani
camar dan dikawani hewan laut menjaga semuanya
berlangsung sesuai kehendak alam ....... Lam Hay Sian Li”
Sesuatu yang aneh terjadi, ketika Kiang Ceng Liong selesai
membaca tulisan dalam surat tersebut. Karena perlahan-lahan
surat itu luruh dan dalam waktu yang tidak lama, surat itu
sudah tidak berbentuk lagi dan kemudian terbang terbawa
angin karena berubah menjadi serbuk serbuk halus yang
mudah sekali diterbangkan angin dengan hanya menyisakan
baunya yang harum semerbak.
”Astaga ....... Duta Agung ......” adalah Souw Kwi Song
yang berseru penasaran karena juga ingin ikut mengetahui
apa yang tertulis disana. Awalnya, bukan hanya Kwi Song,
tetapi juga semua kawan-kawan Ceng Liong yang lain
termasuk Mei Lan istrinya ingin tahu apa isi surat itu. Mereka
mengira Ceng Liong meluruhkan surat itu dengan ilmunya
yang sakti mandraguna. Tetapi, ketika melihat ekspresi Ceng
Liong yang keheranan, mereka semua tersentak kaget. Dan
semua mereka masih terpesona sampai akhirnya di lengan
Ceng Liong tidak tersisa apa-apa lagi, kecuali ”bintang laut
selatan” yang sudah disimpannya kedalam sakunya.

Tarian Liar Naga Sakti I 2926


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Luar biasa ...... sungguh ajaib ........”


”Liong ko ....... menurut suhu, dahulu kala di Laut Selatan
memang ada legenda yang nyaris mustahil dibuktikan orang
hingga saat ini. Legenda itu adalah kisah mengenai tokoh
wanita mujijat yang memiliki sebuah benda yang dapat luruh
dimakan angin. Tetapi ........ suhu sendiri mengisahkan pernah
sangat sekilas berjodoh menemui tokoh itu pada masa
mudanya .........”
Mendengar penjelasan Liang Tek Hoat, bukan hanya Ceng
Liong yang memandangnya dengan wajah terkejut, tetapi
semua orang kini memandangnya dengan wajah menuntut
penjelasan lebih lanjut.
”Maafkan sahabat semua, karena hanya itu yang
kuketahui, bahkan nama tokoh itupun tidak diberitahukan
oleh suhu ..............”
Hanya Ceng Liong yang mengerti, tetapi yang lain-lain
tetap penasaran dengan kisah Tek Hoat tersebut. Tetapi,
didesak sekian lamapun, tak ada yang lain yang diketahui oleh
Tek Hoat. Karena itu, semua tetap penasaran dan kini
mengalihkan pandangan ke Ceng Liong. Pandangan menuntut
penjelasan.
”Sahabat semua, silahkan berlalu menuju Bengkauw. Lan
Moi, ikutlah rombongan kawan-kawan terlebih dahulu,
biarlah Barisan 6 Pedang juga ikut rombongan tersebut. Tokoh
itu hanya menginginkan aku seorang ......... penjelasan lebih
jauh, biarlah kelak kukisahkan di Bengkauw saja ......”
Semua saling pandang. Bahkan Giok Lian sudah berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 2927


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Ijinkan aku dengan Lan moi menemanimu Duta Agung


......... kami .....”
”Tidak bisa Lian moi, surat itu jelas-jelas memintaku
datang sendirian ke bagian barat Pantai Laut Selatan. Entah
apa yang akan kutemukan disana. Tetapi, karena demikian
yang diminta, maka kuputuskan akan menuju ke bagian barat
pantai itu seorang diri. Karenanya, kuminta kawan-kawan
sekalian berangkat terlebih dahulu menuju Bengkauw dan kita
semua akan berjumpa disana kelak. Kisah dari Pantai Laut
Selatan kelak kuceritakan disana .....”
Meski masih muda, tetapi tokoh-tokoh Tionggoan ini
sudah banyak makan asam garam di dunia persilatan. Karena
itu, mereka paham benar dengan apa yang dikatakan oleh
Ceng Liong. Maka tidak berapa lama, Nenggala sudah berkata
dengan suara sabar dan bahkan datar saja:
”Sudahlah, mari kita semua berjalan terlebih dahulu,
biarkan Duta Agung menyusul kita ke Bengkauw nanti .........”
Dan ajakan Nenggala itu membuat semua orang
mengiyakan dan berangkatlah mereka semua ke Bengkauw
bersama-sama. Hanya Liang Mei Lan yang sejenak bercakap-
cakap dengan Ceng Liong, tetapi keduanya bercakap-cakap
tidak lama. Kemudian terdengar Ceng Liong memberi perintah
kepada Barisan 6 Pedang yang sudah menanti sejak lama di
tempat itu:
”Pergi dan jaga keselamatan Hujin ....... kita berjumpa di
Markas Bengkauw nanti ...”
”Baik ... Duta Agung ....”

Tarian Liar Naga Sakti I 2928


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tidak berapa lama kemudian, suasana berubah menjadi


sepi setelah semua teman temannya meninggalkan Ceng
Liong seorang diri disana. Tetapi, Ceng Liong sendiri tidak
lama berdiam diri, karena dengan cepat diapun bergerak ke
arah barat sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh surat
yang sudah luruh tadi. Dan tidak dibutuhkan waktu yang lama
baginya untuk menemukan sebuah perahu yang dibiarkan
disana. Tetapi dasar perahu yang cukup besar itu sudah
memiliki lubang yang sangat besar yang menganga di
beberapa tempat berbeda. Itu juga sebabnya mengapa
rombongan Lam Hay Bun tidak membawa serta perahu
mereka kembali ke Lam Hay Bun, tetapi membiarkan tetap
berada di pantai itu. Mungkin juga kelak akan mengambilnya
kembali dengan rombongan yang lain.
Jika sampai dirinya diminta datang ke lokasi perahu rusak
ini, pastilah ada sesuatu yang ingin dikatakan orang yang
memintanya datang tersebut. Dan, apakah mungkin ada
hubungannya dengan perahu yang teronggok dihadapannya
itu? Entahlah, tidak mungkin ada jawaban jika tidak ada upaya
untuk mencarinya. Karena itu, sambil menanti perkembangan
lebih jauh serta tanda-tanda kehadiran orang yang
memintanya datang, Ceng Liong memilih mendekati perahu
rusak itu. Diapun mulai memperhatikan keadaan perahu
tersebut dan dalam kagetnya, dia menemukan betapa perahu
yang digunakan terbuat dari bahan yang luar biasa kerasnya.
Benar, perahu itu terbuat dari ”kayu”, tetapi nampaknya
bukanlah kayu sembarangan, tetapi terbuat dari bahan kayu
yang sangat keras. Nyaris sekeras besi. Ceng Liong mencoba
memegang serta mengamati bahan kekayuan dari perahu

Tarian Liar Naga Sakti I 2929


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

khas Lam Hay Bun tersebut, dan dia segera paham jika
dugaannya berdasarkan pengamatan tidaklah keliru. ”benar-
benar hebat Lam Hay Bun itu, bahkan bahan kayu kapalnya
saja demikian luar biasa ......” demikian Ceng Liong berpikir
sambil meneruskan langkahnya untuk mengitari perahu
tersebut guna melakukan dan meneruskan penyelidikannya.
Berkali-kali dia mengitari bagian luar perahu dan tidak
menemukan lagi hal-hal yang aneh lainnya. Karena itu, diapun
memutuskan untuk memeriksa bagian dalam perahu tersebut.
Perahu yang sejatinya mampu menampung sampai 20 orang
untuk berlayar mengarungi Laut Selatan, cukup besar dan luas
sebetulnya. Bagian perahu itu terbagi tiga bagian, bagian
bawah yang disiapkan untuk para pendayung yang terdiri dari
12 orang dengan kayuh yang cukup besar. Kemudian bagian
atasnya yang terbagi dua, yakni bagian depan yang agak
terbuka sementara bagian dalamnya adalah tempat untuk
beristirahat atau nampaknya sesekali tempat memuat barang
jika memang untuk keperluan angkutan barang. Tetapi, bagian
dalamnya cukup luas, mampu menampung sampai 20 orang
paling banyak dengan kondisi tidur berhimpitan.
Tidak ada yang menarik perhatian pada bagian atas
kecuali bekas-bekas lontaran pukulan yang terlihat tidak
mendatangkan kerusakan pada badan kapal bagian samping
atau lambung perahu besar itu. Melihat ke bagian dalam,
Ceng Liong juga tidak melihat adanya darah berceceran
disana. Artinya, tidak terjadi pembunuhan di kapal bagian
atas. Karena itu, Ceng Liong memutuskan untuk turun ke
bagian bawah kapal, bagian yang tidak cukup luas, tetapi
cukup fital karena dari sanalah kekuatan perahu ini berlayar

Tarian Liar Naga Sakti I 2930


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan 12 orang sebagai pengayuh. Turun ke bawah Ceng


Liong harus rela membungkuk karena memang tingginya
hanya setengah lebih dari tinggi badannya. Dan di bagian
bawalah dia melihat ada sekitar 6 lubang besar, sangat besar
malah. Sebuah lubang dengan ukuran dua kali tubuh normal
manusia. Tetapi bukan lubang itu yang menarik perhatiannya,
melainkan bagian-bagian pinggiran lubang tersebut yang
menurutnya agak aneh.
”Tokoh mana yang mampu melubangi kapal dengan
bahan sehebat ini sedemikian besarnya ........? meski bukan
satu hal mustahil bagiku, tetapi tetap saja adalah sebuah hal
yang hebat. Dan jumlahnya lumayan, sampai 6 buah lubang
besar di dasar perahu. Sungguh besar kekuatan orang itu
.......... ”
Sambil berpikiran demikian, Ceng Liong mencoba
mendongak untuk memeriksa bagian atas perahu tersebut.
Setelah mengamati beberapa kali dan bahkan menyentuh
bagian atas kepalanya, dia terlihat menggeleng-gelengkan
kepala ........ ”ini sungguh luar biasa, nampaknya pelakunya
bukan tokoh biasa .......”
Terlihat Ceng Liong kemudian berpindah dan
memperhatian sekali lagi 6 lubang besar di dasar perahu.
Kemudian kembali mendongak memeriksa bagian atas atau
lantai sebelah bawah dari bagian atas perahu. Sebagai lantai
perahu bagian atas, sudah tentu karena dengan daya
tampung 20an orang, maka kekuatan dan tebal bahan
kayunya otomatis sangatlah tebal. Apalagi jika ditambah
dengan muatan barang untuk kebutuhan ransum di Lam Hay
Bun. Berpikir demikian, Ceng Liong kembali menyentuh

Tarian Liar Naga Sakti I 2931


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bagian atas dari beberapa bagian yang mengarah ke lubang di


dasar perahu. Dan kemudian diapun menarik nafas panjang.
Setelah memastikan beberapa hal, Ceng Liong akhirnya
memutuskan untuk naik kembali ke bagian atas perahu.
”Anak muda ........ ”
Kewaspadaan Ceng Liong pada saat sekarang sudah
sangat tinggi, termasuk juga dalam kekuatan batinnya.
Dengan segera dia tahu bahwa ada seseorang yang barusan
menghubunginya dan dia tahu bahwa orang yang mampu
melakukan hal tersebut pasti tokoh yang berkemampuan luar
biasa. Dengan cepat Ceng Liong memusatkan perhatian dan
kemampuannya ............
”Anak muda, engkau termasuk salah seorang yang
berjodoh denganku dalam puluhan tahun terakhir ini .........
apa yang engkau temukan di bawah sana Anak muda ....”?
Mendengar pertanyaan tersebut Ceng Liong segera tahu
jika yang menghubunginya pasti adalah Lam Hay Sian Li yang
mengiriminya surat beberapa waktu lalu. Karena berpikiran
demikian, diapun menyahut:
”Selamat bertemu locianpwee, maafkan jika siauwte yang
masih muda kurang begitu mengenal locianpwee yang mulia
.......”
”Sudahlah anak muda, jangan membuatku jemu dengan
basa-basi seperti itu. Jika ingin berhubungan dengan manusia
lainnya, pasti akan kulakukan, tetapi kuyakinkan engkau Anak
muda, yang mengenali dan mengetahui namaku hanya bisa
dihitung dengan jari satu lenganmu belaka. Karena itu,

Tarian Liar Naga Sakti I 2932


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sudahilah basa-basi itu, mari kita bercakap-cakap


sebagaimana bisanya belaka ......”
”Baiklah jika demikian locianpwee ..........”
”Hmmmm, apa yang engkau temukan di perahu itu Anak
muda .....”?
”Tidak banyak. Kelihatannya si perusak perahu tidak
berniat membunuh, tetapi entah mengapa dia memamerkan
sebuah ilmu pukulan yang sangat luar biasa. Sanggup
menembus tanpa menyebabkan kerusakan yang berarti atas
wadah keras di atasnya. Entah apa maksudnya ........”
”Hmmmm, engkau cukup teliti Anak muda .......terus ...”?
”Jika siauwte tidak keliru, dia tidak melakukan
pembunuhan massal di perahu itu, jikapun dia melakukannya
sepertinya hanya 2-3 orang belaka yang dibunuhnya. Tetapi
entah jika dia melukai beberapa orang yang lainnya lagi .......”
”Engkau benar Anak muda, dia membunuh 3 orang anak
murid Lam Hay Bun dan juga melukai semua orang yang
tersisa, kecuali mereka yang menjadi pengayuh perahu.
Pengamatanmu boleh juga .......”
Mati-matian Ceng Liong mencoba untuk mengidentifikasi
dari suara tokoh yang sedang berbicara dengannya. Tetapi,
selain pengetahuan bahwa yang bercakap dengannya adalah
seorang PEREMPUAN, selebihnya dia tidak tahu. Apakah
perempuan muda, Nenek-nenek ataukah perempuan
setengah umur ....... sampai sejauh itu, Ceng Liong masih
belum mampu mengambil kesimpulan ..........

Tarian Liar Naga Sakti I 2933


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Dan yang menarik adalah pukulannya yang melubangi


dasar perahu dan itulah yang menyebabkan kerusakan hebat
atas perahu tersebut. Ilmu pukulan tersebut nampaknya luar
biasa meski belum sempurna benar ........”
”Hikhikhik ...... Anak muda, engkau hebat. Memang benar,
tokoh yang menggunakan ilmu itu belum sempurna dengan
ilmunya. Bahkan bukan tidak mungkin tidak akan pernah
sempurna berada di tangan tokoh itu. Dan masalah itu adalah
salah satu dari dua hal yang membuat aku memutuskan untuk
memperkenalkan diri kepadamu ....”
”Ach, sungguh siauwte sangat beruntung jika demikian
......”
”Engkau jangan bergembira dulu anak muda ..... tetapi,
baiklah aku memberitahukan alasan-alasanku itu kepadamu
anak muda. Yang pertama, kuucapkan terima kasih atas
ketulusan dan pengobananmu dalam mendamaikan
Pertikaian 3 Pulau, suatu hal yang sudah kami upayakan
selama ratusan tahun. Tidak disangka, sedemikian mudah
engkau menyelesaikan pertikaian mereka dan bahkan
membuat mereka menjadi sahabat-sahabat baik kedepannya.
Dan ini berarti, sebagian tugas beratku di lautan selatan dapat
mereka-mereka, Lam Hay Bun, Pulau Awan Putih dan Hwee
Liong To kerjakan dengan lebih baik ..........”
”Acccccchhhhhhhh begitu rupanya. Jika demikian,
locianpwee ini adalah dongeng Lautan Selatan yang tidak
pernah dikenal oleh bahkan tokoh sekelas Lamkiong Bouw
dari Lam Hay Bun .....”?

Tarian Liar Naga Sakti I 2934


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Anak muda, sudah kukatakan, hanya kepada yang


berjodoh aku memperkenalkan atau bahkan memperlihatkan
diriku ............”
”Siauwte mengerti locianpwee .......”
”Dan hal yang kedua justru ada kaitannya dengan dirimu
dan dengan Perahu yang baru saja engkau amati dan teliti
......”
”Apa maksud locianpwee ....”? tanya Ceng Liong
penasaran
”Maksudku jelas, hal yang kedua ada hubungannya
dengan dirimu dan ada hubungan dengan perahu yang baru
saja engkau amati ......”
”Accchhhhh, bisakah locianpwee jelaskan lebih detail
......”? kejar Ceng Liong
”Anak muda ...... si pelepas pukulan maut yang masih
mentah itu adalah musuhmu dari Daratan Tionggoan. Dia
bertubuh tinggi besar dan sering berkeliaran di beragam
tempat. Dia berulang kali menyebut dan memaki namamu.
Dan dialah yang menyerbu perahu ini, membunuh 3 orang
anak murid Lam Hay Bun dan kemudian memukul dasar kapal
dari dek bagian atas perahu ini hingga menghasilkan lubang
lubang besar di dasar perahu dan membuat perahu ini
ditinggalkan begitu saja oleh anak murid Lam Hay Bun. Bagi
anak murid Lam Hay Bun, tokoh itu memang terlampau hebat
dan karena itu mereka memilih untuk melarikan diri ........”
”Acccccch, musuhku locianpwee ....”?

Tarian Liar Naga Sakti I 2935


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Benar, dia menyebut namamu sebagai musuh besarnya


dan dia akan mencarimu kelak setelah menyempurnakan ilmu
yang baru dia temukan di Negeri asing dan sekarang ini
sedang dia latih dan sempurnakan. Sebetulnya, jika hanya
berurusan dengan Tionggoan maka itu bukan hal yang perlu
kuurus, tetapi masalahnya, dia memilih Lautan Selatan
sebagai tempat persembunyiannya. Dan kelihatannya, dia
memilih bersembunyi di sebuah pulau terpencil, bersembunyi
di bawah tanah dan kemudian memasang tabir sihir yang luar
biasa kuatnya. Itu sebabnya sekarang aku kehilangan jejak
mereka, dan kuduga, mereka akan keluar lagi suatu hari kelak
untuk menebar ancaman baik di Laut Selatan maupun di
Tionggoan ......”
”Ach, bagaimana dengan orang-orang yang diangkut anak
murid Lam Hay Bun itu locianpwee? Mereka tokoh-tokoh
berkepandaian tinggi ......”
”Keempat-empatnya sudah diselamatkan tokoh hebat itu
Anak muda, dan bahkan mereka sudah disembuhkannya.
Lebih dari itu, aku meyakinkan engkau, bahwa mereka semua
sudah melejit jauh lebih lihay dibandingkan dengan ketika
mereka roboh dan jatuh di Lam Hay Bun ........”
”Benar demikian locianpwee ....”?
”Untuk apa aku mendustaimu Anak muda ....”?
”Accccccch, sungguh tidak kusangka kebaikanku akan
kembali mengundang bala bagi dunia persilatan di masa
depan .......”

Tarian Liar Naga Sakti I 2936


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Bukan cuma itu Anak muda, masih ada 2 orang gadis


muda lainnya di Lam Hay Bun yang kini entah bersembunyi
dimana. Sayang, aku tidak boleh mencampuri urusan dalam
Lam Hay Bun, tetapi dari sana, akan muncul tokoh-tokoh yang
mengguncangkan dunia persilatan kelak ....... maka, engkau
mesti sangat siap nantinya Anak muda, karena mereka semua
akan mencari permusuhan dengan dirimu ......”
”Terima kasih atas peringatanmu locianpwee ....” sesal
Ceng Liong sambil menarik nafas panjang. ”Sungguh tidak
kuduga .....” pikirnya dalam hati.
”Anak muda ..... jika melihat keadaan tokoh yang merusak
perahu itu, maka dia akan butuh paling cepat masa 10 tahun
untuk keluar mengganggumu dan mencari setori dengan
dirimu. Tetapi, bahaya bukan hanya dari dirinya, tetapi juga
dari beberapa tokoh lain yang sekarang berada bersamanya
dan memiliki kesamaan satu dengan yang lainnya, yakni
mendendam dengan sangat kepadamu dan teman-temanmu
....”
”Siauwte mengerti locianpwee ......”
”Dan satu hal lagi yang justru menjadi tujuan utamaku,
mereka sekarang berada di Laut Selatan dan bisa dipastikan
mereka akan mengaduk-aduk Laut Selatan cepat atau lambat.
Aku sangat mengkhawatirkan Hwee Liong To yang sedang
bermasalah tanpa pemimpin, juga mengkhawatirkan Lam Hay
Bun yang sedang daam masa transisi. Pada saat ini, adalah
Pulau Awan Putih yang terorganisasi dengan baik dengan
tokoh tokoh utama mereka yang yang sangat bisa diandalkan.
Semoga kedepan, engkau bisa meluangkan waktu menengok

Tarian Liar Naga Sakti I 2937


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Laut Selatan Anak muda, karena persoalan besar di Tionggoan


kelak akan berawal dari sana ........”
”Acccchhhhh mengapa demikian kebetulan locianpwee
....”?
”Apa maksudmu anak muda .....”?
”Siauwte menerima kepercayaan dari tokoh Hwee Liong
To untuk mencarikan tokoh pewaris Hwee Liong To, bahkan
saat ini membekal kitab iweekang Sam Yang Huikang yang
hilang dari Hwee Liong To .......”
”Luar biasa ..... engkau benar-benar penuh kejutan anak
muda. Jika memang demikian, masa depan Hwee Liong To
kupasrahkan kepada dirimu, dan biarlah hal-hal yang lain akan
tetap menjadi kewajibanku .......”
”Terima kasih atas pujian dan juga bantuanmu
locianpwee ......”
”Baiklah, jika memang Hwee Liong To akan menjadi
kewajibanmu, maka sebagian dari tugasku bisa kuserahkan
kepadamu. Untuk saat ini, aku sendiri tidak akan mampu
mengatasi demikian banyak persoalan di Laut Selatan Anak
muda, karena itu, aku harus mengucapkan terima kasih
kepadamu .......”
”Achhhhh, itu juga adalah kewajibanku Locianpwee .......”
”Baiklah, waktuku sudah habis untuk hari ini Anak muda.
Bintang Laut Selatan itu adalah tanda pengenalku, kelak
engkau akan membutuhkannya selama berada di Laut Selatan
sebagaimana pedang pualam hijau menjadi tanda
pengenalmu di Tionggoan. Suatu saat kita akan bertemu .......”

Tarian Liar Naga Sakti I 2938


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Locianpwee ......”
”Ada apa lagi anak muda .....”
”Bolehkah aku mengenalmu lebih jauh ....”?
”Belum saatnya Anak muda, saatnya akan tiba ..... dan
satu hal lagi, engkau boleh memanggilku Lam Hay Sian Li saja
........”
Ceng Liong tahu jika tokoh hebat itu akan segera berlalu,
dan dia tahu tokoh itu berada tidak jauh dari dirinya. Karena
itu, ketika selesai menarik seluruh kekuatan batinnya, dia
segera meloncat berdiri dan melesat ke luar perahu. Dan
masih sempat disaksikannya jauh di lautan, kurang lebih 100
meter jaraknya dari pantai, sesosok tubuh semampai sedang
berlalu bagaikan berjalan di atas laut belaka. Bukan itu saja,
meski sudah mengerahkan kekuatan matanya untuk
menembus tabir diseputar kepala sang Bidadari Laut Selatan,
tetap saja Ceng Liong tidak mampu melihat keadaan fisik
selengkapnya dari tokoh yang menyebut dirinya BIDADARI
LAUT SELATAN itu.
”Sudahlah Anak muda, kesempatan lain kita akan
bertemu muka ......” terdengar suara Lam Hay Sian Li dari
kejauhan sambil tubuh itu terus melajur di atas permukaan air
laut. Hal yang membuat Ceng Liong terkejut karena bisa
melihat jika tokoh perempuan hebat itu melaju dengan
mengendarai seekor binatang laut .......

Episode 53: Missi Khusus Thian Khi Hwesio (1)

Tarian Liar Naga Sakti I 2939


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tidak lama kemudan rimba persilatan Tionggoan gempar.


Ketokohan Duta Agung Kiang Ceng Liong tiba-tiba melonjak
drastis bersamaan dengan juga membesarnya nama generasi
yang seangkatan dengan sang Duta Agung. Tokoh-tokoh
seperti Nenggala, Kiang Li Hwa, Liang Tek Hoat, Souw Kwi
Song, Thian Ki Hwesio, Siangkoan Giok Lian dan tentu saja
pasangan Ceng Liong dan Mei Lan menjadi demikian popular.
Meskipun, diantara mereka semua, tetap saja yang paling
diagungkan karena kemampuannya mengalahkan Hauw Lam
dan juga menandingi Thay Sin Lhama, sang tokog ajaib dari
Tibet, tentu saja adalah Kiang Ceng Liong. Begitupun, tidak
ada rasa iri sedikitpun diantara teman-teman seangkatan
mereka itu terhadap sang Duta Agung, hal ini karena
kepemimpinan dan kerelaan Ceng Liong untuk berbagi ilmu.
Thay Sin Lhama adalah tokoh yang sudah teramat
terkenal sejak lama, sejak jaman 4 Manusia Dewa Tionggoan
dan dikenal dalam tataran yang sama terkenal dan sama
hebatnya. Karena itu, kemampuan Ceng Liong menandingi
tokoh tua yang mujijat itu benar-benar membuat namanya
berkibar dan bercahaya gemilang di Tionggoan. Tanpa Ceng
Liong sendiri menyadarinya. Sejak namanya dicantumkan
sebagai tokoh pada nomor urut satu di Tionggoan, baru
pertarungannya dengan Thay Sin Lhama yang benar-benar
membuatnya kokoh dan diakui khalayak sebagai tokoh nomor
satu di Tionggoan. Namanya berkibar di angkasa, tetapi
orangnya sama sekali tidak sadar jika menjadi perbincangan
luas para pendekar Tionggoan.
Dan pertarungannya dengan Thay Sin Lhama membuat
orang pada akhirnya mengurut-urutkan daftar jasa dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2940


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kebesaran Duta Agung Kiang Ceng Liong. Karenanya, pada


akhirnya muncul ke permukaan kisah-kisah sebelumnya,
seperti bagaimana dia memimpin para pendekar muda dalam
menggempur Thian Liong Pang, kemudian mengalahkan Thay
Pek Lhama yang sombong dan jahat, kemudian menandingi
tokoh-tokoh besar dunia persilatan dan memadamkan banyak
perselisihan antar perguruan. Daftar tersebut bahkan semakin
lama semakin bertambah lebih panjang karena banyak
informasi menyimpang yang sengaja ditambahkan-tambahkan
untuk menggambarkan kehebatan seorang pahlawan baru di
Tionggoan. Kebesaran tersebut menjadi semakin dibesar-
besarkan orang memang, tetapi pada dasarnya Kiang Ceng
Liong memang sudah menjadi tokoh besar di Tionggoan,
bahkan kini menduduki posisi dan kedudukan yang
ditinggalkan suhunya.
Kini tokoh besar Lembah Pualam Hijau semakin identik
dengan Duta Agung Kiang Ceng Liong, sebagaimana juga
Kaypang semakin diidentikkan dengan Liang Tek Hoat.
Kemudian Bu Tong Pay diidentikkan dengan tokoh mudanya
Liang Mei Lan, Bengkauw dengan Siangkoan Giok Lian dan
Siauw Lim Sie kini dengan Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi
Song. Tokoh-tokoh ini yang menjadi panutan dan sekaligus
harapan insan persilatan Tionggoan untuk mengurus masalah-
masalah besar dan berat di rimba persilatan Tionggoan.
Pengalaman mereka meski masih berusia muda,
kebijaksanaan mereka, serta kekompakkan mereka benar-
benar menghadirkan rasa aman dan keteladanan di
Tionggoan. Dan menilik usia mereka, banyak yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2941


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memprediksi bahwa generasi ini akan menguasai Tionggoan


dalam waktu yang bakalan cukup lama.
Sementara nama-nama tokoh muda tersebut berkibar
semakin tinggi, tokoh-tokoh yang dibicarakan itu masih
berada di Bengkauw. Mereka berada disana setelah
melakukan perjalanan pulang dari Lam Hay Bun. Tetapi, pada
saat bersamaan, beredar kencang kabar yang
menggemparkan dan menarik minat banyak sekali tokoh
dunia persilatan. Kabar tersebut adalah: Dunia Persilatan atau
Rimba Persilatan Tionggoan ditantang pibu untuk
menentukan nasib Bengkauw Tionggoan pada beberapa bulan
ke depan. Kabar yang sangat menggemparkan itu tentu saja
dengan sangat cepat menjalar dan mengakibatkan demam
yang luar biasa serta antusiasme yang hebat di Tionggoan.
Bahkan, meski pibu itu masih terentang 3-4 bulan ke depan,
tetapi pergerakan para pendekar dan tokoh-tokoh yang ingin
menyaksikan sudah mulai terasa. Ironisnya, para pelaku pibu,
justru sedang bergerak keluar dan kembali ke rumahnya dari
Markas Bengkauw di Pegunungan Bengsan.
============
“Siapa gerangan tokoh yang dapat melaju dengan
mengendarai seekor binatang laut di Laut Selatan itu ……”?
bergumam Souw Kwi Song ketika sesampainya di Bengkauw
Ceng Liong mengisahkan semua pertemuannya dengan sang
tokoh ajaib di Laut Selatan. Kecuali satu hal yang tidak
dikisahkan Ceng Liong, yakni mengenai siapa serta apa nama
tokoh yang menemuinya di pantai laut selatan itu. Dengan
kata lain semua hal yang berkaitan dengan identitas, nama,

Tarian Liar Naga Sakti I 2942


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keberadaan dari tokoh perempuan sakti itu tidak dijelaskan


dan diceritakan oleh Ceng Liong.
“Entahlah, mendiang suhu hanya menyebutkan adanya
legenda mengenai seorang tokoh sakti di Lautan Selatan
tetapi tidak menyebutkan namanya. Hanya saja, menurut
Suhu, tokoh itu memang sakti luar biasa …… mungkin setara 4
Manusia Dewa Tionggoan ……” jawab Tek Hoat yang
mengetahui sedikit legenda perempuan sakti di Lautan
Selatan itu.
“Sisi yang sangat positif dari informasi itu ialah,
setidaknya kita memiliki sahabat yang akan bahu membahu
dan secara bersama mengatasi persoalan yang kelak akan
datang dari Laut Selatan itu …….” Nenggala menengahi karena
tiada satupun dari mereka semua yang bercakap malam itu
yang memiliki pengetahuan mengenai tokoh perempuan
misterius dari Laut Selatan itu. Tokoh yang bahkan sesuai
gambaran Ceng Liong memiliki kesaktian yang luar biasa.
“Song te ……. Sebagai salah seorang “calon” penghuni
Pulau Awan Putih yang berada jauh di Lautan Selatan sana,
maka info mengenai perempuan sakti ini sangatlah penting
buatmu. Selain itu, apa yang sudah dikemukakannya
mengenai potensi masalah dan persoalan di Laut Selatan yang
bakal memasuki Tionggoan semestinya menjadi perhatianmu
juga. Dan sudah jelas, kita akan sangat mengandalkanmu
untuk urusan di Lautan Selatan itu kelak ……” Ceng Liong
berkata sambil memandang Souw Kwi Song yang memang
sudah ditetapkan sebagai calon suami Kwan Li Hong, si gadis
cantik dari Pulau Awan Putih.

Tarian Liar Naga Sakti I 2943


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Benar Duta Agung, hal tersebut sejak tadi memang


menjadi perhatianku. Karena itu, pada saatnya tentu akan
kuusulkan agar menjadi salah satu prioritas penting bagi para
pemimpin dan petinggi Pulau Awan Putih kelak ketika aku
berada disana …..” jawab Kwi Song atas pernyataan Ceng
Liong.
“Baguslah jika memang demikian. Menurut locianpwee
aneh itu, kemampuan mereka berempat yang diselamatkan
orang, sudah dan bakalan meningkat jauh melebihi saat
mereka bertemu kita semua di Lam Hay Bun. Tetapi yang lebih
hebat lagi adalah tokoh yang menyelamatkan ke-empat
manusia itu. Dan tokoh yang dimaksud selalu dan sering
sambil menyebut-nyebut nama kita semua sebagai musuh
besarnya. Dan konon, Gayatri, Mahendra, Ciu Lam Hok dan
Janaswamy juga belakangan berpandangan demikian. Entah
siapa dia, siapa gerangan tokoh itu, namun yang pasti dia
sangat membenciku dan berjanji untuk mencariku kelak untuk
menuntut balas. Sayang memang, Locianowee itu tidak
memberitahu lebih rinci dan detail tentang tokoh yang
menyelamatkan Lam Hok dan kawan-kawannya itu …..”
berkata Ceng Liong.
“Amitabha …….. mau tidak mau kita semua dan pastinya
engkau Duta Agung, bakalan memiliki musuh-musuh yang
begitu membenci karena apa yang sudah kita perjuangkan
bersama. Selama dan sejauh kita memang mengerjakannya
untuk ketertiban dan keamanan rimba persilatan dan juga
demi kebaikan orang banyak, tidak apa jika kita akhirnya
dimusuhi orang …. siancay …. siancay …”

Tarian Liar Naga Sakti I 2944


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Betul Thian Ki Suhu ……. tepat sekali ….” sambut


Nenggala membenarkan perkataan Thian Ki Hwesio.
“Amitabha ……. siancay …. siancay ……”
“Bukan tidak mungkin dia adalah Hoan Liu ………” Tiba-tiba
Giok Lian nyeletuk karena teringat kepada tokoh tinggi besar
yang terakhir kali terlihat di Markas Kaypang dan bertarung
bersama Thay Pek Lhama. Dimana Thay Pek Lhama
dibinasakan Ceng Liong sementara Hoan Liu sendiri, meski
mengerubuti Ceng Liong berdua dengan Thay Pek Lhama
tetapi dapat dilukai secara hebat oleh Kiang Ceng Liong.
“Benar, akupun sempat memikirkan tokoh itu …..
meskipun sebenarnya masih belum berani untuk memastikan
jika memang benar dia” berkata Ceng Liong sambil menoleh
dan memandang Giok Lian.
“Amitabha ……jika memang benar Hoan Liu, maka tokoh
itu memang punya banyak alasan untuk memusuhi engkau
Duta Agung, bahkan juga memusuhi dan menaruh dendam
kepada kita semua. Dan jika memang dia maju demikian jauh,
maka kitapun mau tidak mau harus selalu terus berusaha
menjaga dan melatih kemampuan kita ….. siancay ……
siancay”
“Acccchhhhhh …… benar sekali, sudah pasti dia orangnya
…… perasaanku mengatakan jika dia memiliki motivasi dan
alasan cukup untuk memusuhi kita semua, khususnya Duta
Agung …..” Liang Tek Hoat menegaskan apa yang disampaikan
istrinya Giok Lian.

Tarian Liar Naga Sakti I 2945


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Sudahlah …….. siapapun dia, apapun dan bagaimanapun


dia, hanya satu tekat kita, kita harus selalu siap dan waspada
dengan apa yang mungkin dia lakukan terhadap kita. Hanya
saja, pada saat sekarang ini, tokoh itu sedang berlatih sejenis
ilmu yang konon sangat hebat dan membuatnya maju
demikian hebat. Karena itu, kuingatkan kita sekalian untuk
terus berlatih, selalu siap dan waspada …….”
“Benar sekali …….. karena jika dia sendiri bisa berlatih dan
maju demikian jauh dalam ilmu silatnya, masakan kita akan
diam saja dan tidak menempa diri kita terlebih hebat lagi…”?
kembali Tek Hoat menimpali dan berkomentar,
Setelah itu, pertemuan mereka agak senyap sebentar
dengan sesekali terjadi dialog antara dua tiga orang diantara
mereka. Tetapi, sebentar saja karena kemudian kembali
terdengar Ceng Liong berkata:
“Sahabat-sahabat semua, beberapa bulan ke depan kita
akan menghadapi tantangan dari Bengkauw Persia. Tantangan
diajukan kepada Rimba Persilatan Tionggoan dan taruhannya
adalah nasib Bengkauw Tionggoan. Sesungguhnya persoalan
tersebut tidak semudah kelihatannya, karena Bengkauw
Persia sesungguhnya masih belum rela benar melepas
Bengkauw Tionggoan. Dalam rangka persiapan pibu tersebut,
ingin kukatakan pada saat dalam perjalanan menuju Lam Hay,
kami sudah bertemu dengan Asha Vahista dan bahkan juga
Susiok dari Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi Song, yakni Wong
Jin Liu. Asha Vahista adalah tokoh mujijat asal Persia, dan
dialah yang menjadi SUHU dari ke-empat tokoh Persia yang
kita hadapi dalam pibu beberapa waktu lalu. Dan
sebagaimana dugaanku semula, tokoh bernama Asha Vahista

Tarian Liar Naga Sakti I 2946


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ini memang benar memiliki pengertian dan pemahaman yang


mirip dengan kemampuan mujijat Kakek Koai Todjin di
Gunung Thay San. Tokoh ini kelihatannya jika tidak salah,
bahkan sudah memiliki pengertian yang cukup memadai
mengenai kemampuan kita masing-masing entah bagaimana
caranya …….” Sampai disini Ceng Liong berhenti sejenak,
tetapi tiada yang menimpalinya bertanya saking asyik dan
tegangnya mendengarkan penjelasan Kiang Ceng Liong.
“Dalam pibu Asha Vahista melawan sesepuh Siauw Lim
Sie, Wong Jin Liu, tokoh Persia itu masih menang setingkat
dan nampak jelas jika dia memiliki kemampuan dalam
memahami dan menyelami ilmu dan kehebatan jurus-jurus
lawannya. Tokoh ini benar-benar bukan tokoh sembarangan,
mungkin dia berada pada tataran yang sama dengan Guru-
Guru kita dan Thay Sin Lhama. Karena pengetahuan dan
pertimbangan tersebut, maka menuju pibu pada beberapa
bulan ke depan, alangkah baiknya jika kita semua
mempersiapkan diri sebaik-baiknya dan kembali ke perguruan
masing-masing guna memperdalam kembali ilmu dan bekal
kemampuan kita. Jika pibu itu mirip dengan pibu pertama,
maka kita akan mengajukan 5 jago untuk melawan Asha
Vahista bersama 4 orang muridnya. Jika boleh kusarankan,
maka yang akan mewakili kita semua kuusulkan berdasarkan
kepentingan Bengkauw dan Rimba Persilatan Tionggoan
adalah; Pertama wakil dari Bengkauw, Siangkoan Giok Lian.
Kemudian Thian Ki Hwesio atau Souw Kwi Song yang nantinya
mewakili Siauw Lim Sie, Liang Tek Hoat mewakili Kaypang
serta Nenggala yang akan mewakili Thian San Pay serta
Lembah Pualam Hijau. Asha Vahista secara pribadi sudah

Tarian Liar Naga Sakti I 2947


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menantangku untuk melakukan pibu pada pertemuan


tersebut. Artinya, Souw Kwi Song hengte akan menjadi calon
pengganti Thian Ki Hwesio, siapapun yang mewakili Siauw Lim
Sie bagiku sama saja. Sementara itu, engkau Lan moi akan
menjadi calon yang dapat saja menggantikan Tek Hoat jika
pada saat tersebut berhalangan …………”
“Amitabha ……. Duta Agung, jika memang bisa menghadiri
pibu pada sat itu, maka pinto pasti akan sangat siap. Tetapi,
dengan atau tanpa pinto, Siauw Lim Sie pasti akan punya
calon untuk mewakili Tionggoan ….. siancay …. siancay …..”
“Thian Ki Suhu ……. kumohon bersama dengan Kwi Song
untuk dapat memperdalam dan menyempurnakan Pek-in Tai-
Hong-Sin-Ciang (Tangan Sakti Angin Taufan Awan Putih), ilmu
Thian Lo Ci (Ilmu Jari Langit), Kim Liong Seng Hui (Naga Emas
Memancarkan Cahaya) dan terutama Kim Liong Ci Seng Hui
(Jari Naga Emas Memancarkan Cahaya). Ilmu yang pertama
dan terakhir masih belum berada dalam pengamatan Asha
Vahista sehingga sedikit banyak, peluang kita untuk
memenangkan satu babak akan cukup terjamin ……” berkata
Kiang Ceng Liong memberi masukan bagi Thian Ki Hwesio atau
Souw Kwi Song dari Siauw Lim Sie.
“Amitabha, akan kami perhatikan dan kami pastikan Duta
Agung ….. siancay ….”
“Baik, bagus jika demikian Thian Ki Suhu …….. kita bisa
mengandalkan Siauw Lim Sie pada saatnya nanti … dan untuk
Lian Moi, beberapa jurus pamungkasmu sudah sempat
mereka kenali dalam pibu terakhir, bukan tidak mungkin
mereka akan menggubah jurus khusus menghadapimu.

Tarian Liar Naga Sakti I 2948


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Karena itu, adalah baik untuk engkau mengenali lebih dalam


jurus-jurus tersebut, dan juga nampaknya ilmu terakhir Bhiksu
Chundamani akan cukup memadai dan karena itu sebaiknya
engkau sempurnakan dalam beberapa waktu belakangan ini.
Terutama adalah upaya untuk membaurkan iweekang Bu Sing
Sinkang secara sempurna dengan pengerahan maksimal pada
dorongan jurus-jurus pamungkasnya …….. jika halangan
terakhir ini dapat engkau tuntaskan, maka kita tidak akan
khawatir engkau mengalami kekalahan ……..”
“Pasti ….. pasti akan kulatih kembali Duta Agung …….”
“Harus engkau ingat, dalam pibu sebelumnya, banyak
jurus dan gerakanmu sudah disadap pihak lawan. Karena itu,
sedapat mungkin engkau mendalami gerakan-gerakan yang
sudah engkau tunjukkan agar tidak diakali lawan kelak …..”
“Baik Duta Agung …….”
“Dan engkau Tek Hoat, mereka paling banyak menyadap
gerakan-gerakan ilmu andalanmu pada pibu sebelumnya.
Tetapi, dengan Sin-kun Hoat-lek (Ilmu Sihir Silat Sakti) dan
juga Sam Ciang Hui Khong To Liong (Perasan 3 Jurus Serangan
Hang Liong Sip Pat Tjiang), semestinya engkau memiliki
peluang besar untuk menahan serangan mereka dan bahkan
memiliki peluang membalikkan menjadi kemenangan.
Sebaiknya jurus-jurus terdahulu, sebagian besar dari Hang
Liong Sip Pat Tjiang engkau telaah kembali lebih dalam,
karena sama dengan Lian Moi, mereka pasti akan mencari
formula anti atas jurus-jurus terdahulu yang engkau gunakan
waktu itu. Selain itu, dengan jurus-jurus terakhir Pek Lek Sin
Jiu yang daya dorong hawa panasnya lebih membahana,

Tarian Liar Naga Sakti I 2949


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bakalan cukup memadai untuk menjadi andalanmu nanti


dalam pibu tersebut. Kelihatannya pengaruh pil mujijat serta
dorongan tenaga yang engkau kumpulkan di Lam Hay Bun
akan dapat membantu .......“
“Mudah-mudahan Duta Agung ...... “
“Baiklah, hendaklah masing-masing kita kembali ke
perguruan untuk memperkuat dan melatih diri. Tek Hoat
kuminta untuk berdiam di Bengkauw sebab bukan tidak
mungkin pihak lawan akan menyatroni Bengkauw dalam saat-
saat menjelang pelaksanaan pibu tersebut. Kehadiran Tek
Hoat akan cukup membantu Bengkauw ........ selain itu,
engkau memiliki waktu berlatih yang lebih banyak Tek Hoat
......“
“Engkau benar Duta Agung, kami sudah
membicarakannya dengan Lian jie, dan memang kami akan
tinggal disini sampai saat pelaksanaan pibu itu kelak .....“
“Bagus jika demikian .........“
Pertemuan mereka berlanjut sampai hampir tengah
malam dan baru akhirnya bubar. Tetapi mereka masing-
masing masih tinggal beberapa hari baru kemudian pergi
untuk pulang ke tempat masing-masing. Adalah rombongan
Siauw Lim Sie yang pertama kali meninggalkan Bengkauw,
setelah semalam penuh Ceng Liong berlatih bersama Thian Ki
Hwesio dan Souw Kwi Song. Dan besoknya, Thian Ki Hwesio
dan Souw Kwi Song sudah berjalan meninggalkan Bengkauw.
Rombongan kedua yang juga meninggalkan Bengkauw
sehari setelah Siauw Lim Sie adalah pasangan Nenggala dan Li

Tarian Liar Naga Sakti I 2950


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hwa. Tetapi, sebagaimana Thian Ki Hwesio dan Siuw Kwi Song,


Nenggala dan Li Hwa juga berlatih bersama Ceng Liong,
terutama mendengarkan analisis terakhir Ceng Liong yang
membuka perspektif baru untuk pengembangan ilmu dan
jurus baru bagi keduanya. Setelah berlatih sepanjang malam,
besok siangnya Nenggala dan Li Hwapun minta diri
mendahului Ceng Liong untuk menuju ke Lembah Pualam
Hijau.
Keesokan harinya dan sampai dua hari berturut-turut,
Ceng Liong menggunakan waktu masing-masing selama satu
malam untuk berlatih dengan Tek Hoat dengan ditemani Giok
Lian dan kemudian malam terakhir berlatih dengan Giok Lian
dengan ditemani Tek Hoat. Jika pada hari pertama dia secara
khusus membantu Tek Hoat, terutama melebur tenaga dalam
yang diperoleh di Lam Hay Bun dan membaurkannya dengan
pil mujijat, maka malam kedua, dia berlatih hal yang sama
dengan Giok Lian. Giok Lian dan Tek Hoat merasa mengalami
peningkatan luar biasa selama masing-masing satu malam
berlatih dan memperkuat diri dengan Kiang Ceng Liong.
Tanpa disadari Ceng Liong, dia semakin lihay dan semakin
mengerti dengan memahami, memeriksa, menganalisis ilmu-
ilmu lawan dan kawan dan kemudian coba
mengembangkannya atau menemukan perspektif baru
dengan ilmu dan jurus yang sama. Bukan hanya itu, tanpa
disadari Ceng Liong, dengan semua “pemberiannya“ itu, dia
justru semakin berkembang dan semakin meningkat. Apalagi
karena dia kemudian berlatih memperkuat iweekang dari
beberapa orang selama beberapa hari terakhir. Hal yang tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 2951


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

disadarinya, perlahan namun pasti, diapun mengalami


kemajuan yang sangat pesat dan sangat luar biasa.
Tetapi, pada hari terakhir ketika Ceng Liong sudah bersiap
untuk meninggalkan Bengkauw kembali ke Lembah Pualam
Hijau, justru datang sepasang manusia yang berusaha
menemuinya. Sepasang manusia yang tidak asing baginya.
Tetapi, belum sempat kedua orang itu dapat bertemu dengan
Ceng Liong, kekisruhan justru sudah terjadi terlebih dahulu.
Begini kejadian di depan pintu gerbang Bengkauw:
“Mohon bertemu dengan Duta Agung Kiang Ceng Liong,
karena menurut informasi, beliau masih berada di Bengkauw
sampai saat ini .......“
Melihat kedatangan dua orang muda yang satunya cantik
dan sangat menarik, daya tarik yang luar biasa dari seorang
wanita. Sementara yang satu lagi seorang pria muda berusia
paling tidak 35 tahunan, atau malah lebih, tetapi jelas masih
terlihat muda. Mereka adalah Toh Ling dan Cui Giok Tin yang
entah mengapa sekarang muncul di Bengkauw untuk
menjumpai Kiang Ceng Liong. Kedatangan kedua tokoh yang
menarik perhatian ini, terutama membuat para penjaga
Bengkauw agak silau. Bukan apa-apa, daya tarik seksual Giok
Tin entah mengapa kini menjadi semakin menonjol dan hal ini
membuat para penjaga kelihatan goyah dan banyak
meliriknya dengan pandangan mata yang aneh dan ganjil.
Gaya pria yang tertarik dengan lawan jenisnya .....:
“Kalian ini ..... ech ..... sedang mencari siapakah .....“?

Tarian Liar Naga Sakti I 2952


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Meski sudah dijelaskan mencari Duta Agung Kiang Ceng


Liong, tetapi tetap saja para penjaga yang memang pangling
justru menjadi gugup.
“Beliau adalah tamu kehormatan di Bengkauw kami ini
..... ada .....a...aaaada maksud apakah gerangan mencarinya
....“?
Sambil salah seorang dari para penjaga bertanya, tiba-tiba
dari balik pintu muncul salah seorang tokoh Bengkauw
lainnya. Sekilas dia terlihat memiliki kedudukan yang lumayan
di Bengkauw dan begitu melihat Giok Tin, diapun terpana dan
terpesona. Bukan, bukan kecantikannya yang terutama
menonjol, tetapi daya tarik kewanitaannya yang semakin
menonjol kelihatannya ....... tetapi, ketika melirik Toh Ling,
tokoh ini kelihatan terkejut setengah mati dan mencoba
menyembunyikan keterkejutannya itu. Maka diapun berbisik
perlahan kepada para penjaga sambil melirik Toh Ling, tidak
lupa matanya menyambar sosok menarik dalam diri Giok Tin,
dan setelah itu salah seorang penjaga kemudian berjalan
memasuki Markas Bengkauw.
“Para sobat dari bengkauw yang baik dan budiman,
perkenankan saya Cui Giok Tin menemui Suhu Kiang Ceng
Liong .... kami mengetahui jika Suhu masih berada di
Bengkauw ini dan memohon untuk bertemu dengannya ......“
Mendengar perkataan dan permohonan Cui Giok Tin, si
tokoh Bengkauw tadi semakin terkejut. Jelas dia tidak tahu
jika Giok Tin adalah murid Ceng Liong. Karena memang, dia
tidak tahu jika Giok Tin dan Beng Kui sempat dididik ketat dan
hebat oleh Ceng Liong di Lembah Pualam Hijau. Dan meski

Tarian Liar Naga Sakti I 2953


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ceng Liong menolak keras dianggap dan dipanggil Suhu oleh


Beng Kui dan Giok Tin, tetapi kedua anak muda itu yang
berbeda usia hanya 3-4 tahun dengannya tetap berkeras.
Mereka berdua memang menganggap dan memanggilnya
SUHU karena didikannya Ceng Liong yang membuat keduanya
meningkat dengan tajam dalam penguasaan ilmu Lembah
Saldju Bernyanyi.
“Nona ..... si....si.... siapa gerangan engkau ........ engkau
ini.... engkau ini .... benarkah murid Duta Agung Kiang Ceng
Liong ...“?
“Benar, kami berdua dengan toako Beng Kui adalah
murid-murid Duta Agung yang belajar selama beberapa bulan
di Lembah Pualam Hijau. Duta Agung benar adalah Suhu kami
kakak beradik dari Lembah Saldju Bernyanyi .......“
“Acccccchhhhhh ..... mmmm maaf ..... mmmaafkan kami
Nona .... ta ... tapi dia itu adalah tokoh busuk yang sangat
berbahaya ...... aku pernah melihat betapa ... betapa buasnya
dia itu .....“ ujar si tokoh Bengkauw sambil menunjuk Toh Ling
yang langsung berang mendengar perkataannya.
“Apa ......... sungguh berani engkau ....“ bentak Toh Ling
dengan suara menggelegar, tetapi untungnya lengannya
langsung dipegang, dielus dan ditenangkan oleh Giok Tin yang
khawatir melihatnya naik darah.
“Sahabat, dia ini memang benar adalah Toh Ling, suamiku
sendiri ....... karena itu secara otomatis kami berdua punya
hubungan dengan Duta Agung Kiang Ceng Liong, tolonglah
kami memiliki urusan penting menghadapnya ......“

Tarian Liar Naga Sakti I 2954


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Maafkan Nona ... kami harus meminta ijin lebih dahulu


kedalam ....“ si tokoh Bengkauw ini akhirnya tidak berani
mengambil keputusan. Hanya, pandangan matanya terlihat
masih khawatir dan cemas dengan kehadiran Toh Ling.
Untungnya, sekarang ini Toh Ling nampak sangat jinak,
terutama dalam kendali Giok Tin, kemarahannya dengan
cepat surut dan bukannya semakin tersulut meski ditolak
orang untuk masuk kedalam markas Bengkauw menemui
Ceng Liong.
“Apa .......? engkau menolak kami menemui Suhu istriku
.....“?
“Tenang ..... tenang koko, biarkan aku mengurusnya ......“
kembali Giok Tin merangkul lengan kanan Toh Ling dan
menyabarkannya. Terutama karena melihat Toh Ling jadi
semakin garang akibat penolakan para penjaga gerbang
Bengkauw untuk mereka masuk menemui Duta Agung Kiang
Ceng Liong.
“Sabar bagaimana istriku, jelas-jelas mereka sangat
menghinaku ......“
”Sudahlah koko, biarkan aku mengurusnya ya ......“?
Dan setelah ditenang-tenangkan, akhirnya Toh Lingpun
mau mengerti dan membiarkan Giok Tin untuk bernegosiasi
dengan para penjaga gerbang Bengkauw.
“Sobat ....... bisakah engkau memberitahu Duta Agung jika
aku Cui Giok Tin muridnya dari Lembah Saldju Bernyanyi
memohon untuk bertemu dan biarlah sekarang kami berdua
menunggu di gerbang masuk Bengkauw .....“?

Tarian Liar Naga Sakti I 2955


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Kouwnio, mohon tunggu sebentar, karena sesungguhnya


seorang anak murid kami sudah masuk untuk memberi kabar
di dalam ........“ sahut si penjaga yang kali ini sudah mampu
mengendalikan diri dan tidak lagi gagap dengan pesona
kewanitaan Giok Tin yang semakin “memabukkan“ itu.
“Baiklah, kami berdua akan menunggu disini ......“ Giok
Tin berkata sopan, tetapi tiba tiba Toh Ling berkata
“Bengkauw sungguh tidak memberi muka meskipun
kepada murid seorang Duta Agung sekalipun ....... huhhhhh,
sombongnya ......“
“Sabarlah suamiku ...... mereka sedang berusaha ......“
“Aku hanya tidak sabar dengan kesombongan mereka
.......“
Benar percakapan itu adalah percakapan suami-istri,
tetapi karena didengar langsung oleh mereka yang dimaki
“sombong“ oleh Toh Ling, maka suasana memanas kembali
dengan sangat cepatnya.
“Hei engkau manusia buas, kami dapat persilahkan
istrimu masuk, tetapi tidak engkau yang sombong dan buas
itu .......“
“Apa katamu ......? berani engkau menghinaku .....“?
dengan cepat darah Toh Ling yang memang “kurang wajar“
naik dan memanaskan daya pikirnya. Dengan tanpa banyak
bicara dan tak sanggup ditahan lagi oleh istrinya Cui Giok Tin,
diapun mengulurkan lengannya dan langsung melepaskan
pukulan jarak jauh kearah si penjaga yang tadi membentaknya
tersebut. Tetapi, untung arahnya sedikit berubah karena

Tarian Liar Naga Sakti I 2956


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lengannya sempat miring terdorong oleh lengan Cui Giok Tin


istrinya yang menjadi khawatir mereka membuat onar dan
kekisruhan dengan Bengkauw. Tetapi, setelah lengannya
terbentur dan pukulannya meleset, Toh Ling tidak berhenti,
sebaliknya bergerak cepat, diapun menyerang sekaligus 3
orang penjaga dan secara khusus mengincar si penjaga yang
tadi memakinya.
Menghadapi seorang Toh Ling yang marah, bagaimana
mungkin para penjaga yang adalah murid kelas rendahan
Bengkauw menahannya? Kedua penjaga yang bukan incaran
utamanya sudah langsung terpental ke belakang, pingsan
meski tidak terluka serius. Dan kini, lengannya mengincar
dengan pukulan maut ke arah si penjaga ketiga yang tadi
memakinya secara kasar. Memang si penjaga itu sempat
bergerak, tetapi setelah menghindar dua langkah, tiba-tiba dia
merasa bencana menghampirinya karena sekeliling dirinya
dipenuhi hawa singkang yang luar biasa kuatnya, jauh
melampaui kesanggupan dan kemampuannya. Menyadari
bahaya maut yang dihadapinya, akhirnya si penjagapun
menjadi pasrah dan tidak mampu bergerak terlampau banyak
lagi. Diapun menyerahkan keselamatannya kepada nasib
semata.
Tetapi, jika memang umur dan usia seseorang belum ada
saatnya berakhir, maka cara apapun tidak akan mampu
mengakhirinya. Nasib si penjaga memang lagi beruntung,
tepat ketika serangan terakhir yang berbahaya
mengancamnya, tiba-tiba terdengar suara bentakan dari balik
gerbang masuk, suara seorang perempuan:
“Tahan .... kurangajar .......“

Tarian Liar Naga Sakti I 2957


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Suara dan pukulan perempuan yang baru datang itu,


menderu dengan cepatnya dan langsung mengincar lengan
dan badan Toh Ling. Jika pukulan biasa, maka Toh Ling pasti
tidak menghiraukannya, tetapi pukulan yang mengincarnya
begitu hebat dan luar biasa kuat dan cepatnya. Karena itu,
bergegas Toh Ling menarik pukulannya yang tadi mengancam
si penjaga dan kemudian mengalihkannya untuk menangkis
pukulan perempuan pendatang yang mengejarnya dengan
cepat.
“Dukkk ..... dukkkkkk ......“
Akibat benturan tersebut, baik Toh Ling maupun si
pendatang yang ternyata adalah Giok Lian dan di belakangnya
terlihat Tek Hoat juga menyusul datang, sudah terlontar
mundur masing-masing hingga 2-3 langkah. Dan baru setelah
itu keduanya mampu berdiri dengan kokoh dan mantap serta
masing-masing menatap lawan dengan tatapan heran dan
sekaligus juga kagum. Tetapi, begitu melihat Toh Ling, kening
dan alis Giok Lian langsung berkerut tanda kurnag senang.
Karena itu, diapun berkata dengan suara ketus dan kurang
enak didengar:
“Hmmmmm, engkau ........ apakah maksudmu
mengunjungi Bengkauw untuk membuat keonaran disini
sebagaimana di tempat lain ...... hei, engkau bahkan melukai
anak murid kami dari Bengkauw“?
Tetapi Toh Ling yang masih terkesima karena ditandingi
sekali lagi oleh seorang perempuan yang masih berusia muda,
terlihat gamang dan tidak langsung menjawab. Melihat

Tarian Liar Naga Sakti I 2958


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keadaan bisa berubah menjadi pertandingan yang tidak perlu,


Giok Tin dengan cepat maju ke depan dan berkata:
“Siangkoan lihiap dan Liang tayhiap ........ mohon ijinkan
aku bertemu Kiang Ceng Liong Suhu ...... ada sebuah
persoalan yang sangat kubutuhkan bantuan Suhu .....“
Melihat Giok Tin yang maju menjawab dan Toh Ling tidak
segarang biasanya, Tek Hoat sudah mulai menduga ada
sesuatu yang tidak biasa. Dia kenal dan tahu sekali adat dan
perangai Toh Ling, tetapi aneh saat ini dia terlihat seperti
“terkontrol“ dan tidak banyak mengumbar amarah dan
emosinya.
“Accchhhhh, engkau Giok Tin ....... Suheng dan sucimu
baru beberapa hari lalu pergi meningalkan Bengkauw kembali
ke Lembah Saldju Bernyanyi. Ada apakah gerangan tiba-tiba
engkau muncul di Bengkauw dan memohon bertemu suhumu
tetapi sekaligus membawa tokoh itu ........“? jawab Siangkoan
Giok Lian dengan suara amarah yang berkurang jauh tetapi
masih terkesan menegur keadaan Giok Tin.
“Siangkoan lihiap, kami berdua, khususnya suamiku itu,
ingin kumintakan bantuan Suhu agar kekuatan “busuk“ dalam
dirinya dapat ditawarkan ...... karena konon, Suhu mampu dan
berkesanggupan melakukannya ....... tolonglah Siangkoan
lihiap ......“
Siangkoan Giok Lian masih ingin berkata-kata, terutama
karena khawatir seorang tokoh seaneh dan tidak bisa ditebak
serta sehebat Toh Ling ini masuk ke Bengkauw dan tak dapat
diatur dan dikendalikan. Dia sangat khawatir jika
keputusannya keliru maka dia akan menyebabkan banyak

Tarian Liar Naga Sakti I 2959


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kerusakan dan korban di Bengkauw. Itu sebabnya Giok Lian


masih ingin berkata-kata sambil mencari jalan keluar yang
terbaik. Tetapi, belum lagi dia berkata terlampau banyak, tiba-
tiba terdengar bisikan lirih di telinganya, dan dia tahu siapa
yang melakukannya:
“Lian moi ...... biarkan Giok Tin dan suaminya
menjumpaiku disini ... aku akan berusaha mengendalikan dan
mengobati Toh Ling jika memang benar dia dapat
disembuhkan dan dipulihkan. Sedikit banyak aku mengenal
dan mengetahui apa yang menjadi sebab mengapa Toh Ling
menjadi seperti sekarang ini ........“
Tanpa menjawab bisikan lirih di telinganya itu, Giok Lian
kemudian memutuskan:
“Baiklah, mari Giok Tin dan engkau tuan, aku dan suamiku
akan membawa kalian berdua untuk menghadap Duta Agung
......“
Giok Tin berpandangan dengan Toh Ling dan kemudian
tersenyum. Sementara Tek Hoat memandang Giok Tin dan
hatinya berdesir, tetapi kekuatan batinnya sudah cukup kuat
untuk tidak hanyut seperti orang lain. Keduanya, Tek Hoat dan
Giok Lian akhirnya mengawal Giok Tin dan Toh Ling untuk
datang menjumpai Ceng Liong yang sebetulnya sudah bersiap-
siap untuk meninggalkan Bengkauw. Disana, dalam sebuah
ruangan khusus yang disiapkan untuk Duta Agung, sudah
menunggu Ceng Liong yang juga saat itu didampingi Mei Lan
istrinya.
Begitu dipersilahkan masuk, Giok Tin langsung menjumpai
Ceng Liong dan bahkan kemudian memberi hormat sambil

Tarian Liar Naga Sakti I 2960


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berlutut dan berkata, dan berbicara atau menyapa dengan


suara yang penuh perasaan dan getaran haru:
“Menjumpai Suhu ..........“
Sekilas Ceng Liong terkejut dengan sikap Giok Tin. Benar,
dia seperti SUHU bagi Giok Tin dan Beng Kui yang pada
akhirnya memang tidak dapat dielakkannya. Tetapi, getaran
suara Giok Tin sekali ini terasa agak lain dan seperti sangat
membutuhkan bantuannya. Tetapi, dia tidak bebricara
banyak, hanya berkata:
“Cukuplah Giok Tin, engkau bangkit dan duduklah ...........“
Setelah itu, Giok Tin juga memberi salam dan hormat
kepada Mei Lan, meski usia mereka berdua sebetulnya sama,
tetapi karena status Mei Lan yang dia tahu sudah menikah
dengan SUHUnya, maka diapun memberi hormat sambil
berkata:
“Menjumpai Sunio ........“
Dan Mei Lan menyambutnya dengan senyuman hangat.
Sementara itu, langkah Toh Ling agak terseret dan entah mau
berkata apa begitu melihat dalam ruangan itu juga terdapat
Mei Lan yang sudah dua kali bertempur dengannya dalam
keadaan dan posisi sama kuat alias seimbang. Dia bingung
dengan keadaannya, memberi salam dan hormat kepad Ceng
Liong yang masih beberapa tahu dibawah usianya sebagai
SUHU ataukah tidak? Apalagi memberi hormat kepada MEI
LAN yang bahkan seusia istrinya dan terpaut hampir 10 tahun
dibawahnya .......... Repotnya lagi, Giok Tin seperti lupa
dengan keadaannya dan tidak memberinya petunjuk apa yang

Tarian Liar Naga Sakti I 2961


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

seharusnya untuk dia lakukan pada saat itu. Karena itu, dia
akhirnya berdiri belaka meski kakinya sudah berada dalam
ruangan yang cukup luas tersebut.
“Toh Ling, mari, engkau juga silahkan duduk ...........
jangan terlampau sungkan. Karena sesungguhnya, Giok Tin
adalah murid Lembah Saldju Bernyanyi yang memperoleh
sedikit bantuan dariku dan kemudian menganggapku sebagai
SUHUnya. Engkau boleh memanggilku entah dengan
panggilan Duta Agung ataupun Ceng Liong atau panggilan
apapun yang engkau suka ..... mari .....“
“Baik ........ engkau sungguh pengertian Duta Agung ......
aku kagum dan biarlah atas namaku pribadi dan atas nama
istriku aku memberi hormat kepadamu dan istrimu ....“ dan
memang benar, setelah berkata demikian, Toh Ling tidak
canggung untuk memberi salam dan hormat kepada Ceng
Liong dan Mei Lan.
“Sudahlah Toh Ling, terima kasih atas penghormatanmu.
Marilah, jauh lebih baik kita berbicara secara lepas dan jika
memang ada sesuatu yang membutuhkan bantuanku, maka
akan kuupayakan semampuku ......“ Ceng Liong berkata
dengan gembira karena melihat betapa Toh Ling dapat
ditaklukkan “muridnya“ yang jelita dan jelas sangat sangat
menggiurkan sebagai seorang perempuan. Jelas hal ini adalah
keadaan yang sangat menggembirakan, karena mengubah
seorang iblis yang ganas menjadi jinak dan menjadi kawan
yang baik adalah lebih berguna daripada membunuhnya.
Sementara itu, Tek Hoat dan Giok Lian setelah melihat
ternyata keadaan Toh Ling demikian sadar dan jinak

Tarian Liar Naga Sakti I 2962


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menghadapi Giok Tin, dan melihat bahwa percakapan Duta


Agung dengan Giok Tin adalah percakapan antar SUHU dan
MURID, akhirnya memilih untuk meninggalkan mereka
berbicara sepuasnya. Giok Lian berkata:
“Liong ko ........ Lan moi, kami tinggalkan kalian disini agar
bisa bercakap-cakap secara bebas dan penuh kekeluargaan
......“
“Baik ..... terima kasih, jangan khawatir kami baik-baik
saja semua nantinya .....“ Mei Lan menjawab sambil
mengantarkan kepergian Tek Hoat dan Giok Lian yang dengan
cepat pergi meninggalkan mereka dalam ruangan itu.
Setelah kepergian Tek Hoat dan Giok Lian, Ceng Liong
akhirnya membuka suara dan berkata kepada Giok Tin:
“Giok Tin, tahukah engkau jika Beng Kui suhengmu dan
Giok Lie adikmu baru saja pergi dari Bengkauw dan sekarang
sedang pulang ke Lembah Saldju Bernyanyi ....“?
“Suhu, para penjaga Bengkauw sudah menceritakannya
tadi. Tetapi, untuk saat ini, tecu masih belum bisa berangkat
pulang ke Lembah Saldju Bernyanyi, setidaknya sebelum Toh
Ling koko ini sembuh dari keadaannya sekarang ini .......“
“Maksudmu .......... saudara Toh Ling ini sedang sakit ...“?
“Benar SUHU, bahkan penyakitnya terlampau sulit untuk
disembuhkan. Tetapi, Subo di Lembah Saldju Bernyanyi
pernah menceritakan bahwa SUHU memiliki kemampuan
yang mujijat dan berkemampuan menyembuhkan segala hal
yang berkaitan dengan masalah penguasaan IWEEKANG ........“

Tarian Liar Naga Sakti I 2963


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Accchhhhh, jika memang hanya persoalan itu memang


tidak akan terlampau sulit. Yang mungkin sulit adalah, apakah
saudara Toh Ling ini bersedia untuk menghadapi kenyataan
bahwa akan betapa besar kekurangan dan kehilangan
IWEEKANG jika melalui proses yang kulakukan kelak .....“
“Duta Agung, maafkan. Masalahnya tidak sesederhana itu
.... masalahnya bukan hanya sekedar menyembuhkan
kekuatan iweekangku kembali ke titik sebelum gabungan
iweekang Thian Te Siang Mo memasuki diriku. Beberapa
waktu terakhir ini, akupun merasakan perubahan-perubahan
yang cukup mengkhawatirkanku, khususnya setelah memakan
buah SIAN KOU (Buah Dewa). Pertarungan antara iweekang
thian tee siang mo suhu dengan kekuatan dari buah dewa itu
sungguh berat untuk kutahankan, setiap sebulan sekali aku
harus menghabiskan waktu sehari semalam untuk
memadamkan tarung dua kekuatan besar dalam tubuhku itu
....... dan ini sungguh sangat menyiksaku. Karena itu, Tin moi
memaksaku untuk menemuimu Duta Agung, karena
menurutnya engkau memiliki kemampuan yang langka dalam
menata dan mengobati penyakit seperti yang sedang kualami
ini. Persoalan kehilangan tenaga iweekang bukanlah
persoalan berat bagiku Duta Agung ......“
Mendengar penjelasan lebih rinci dari Toh Ling, Ceng
Liong termenung. Ada dua hal yang membuatnya tersentak,
pertama soal SIAN KOU dan yang kedua tentang TARUNG dua
kekuatan sakti dalam tubuh Toh Ling. Mengenai Sian Kou, dia
pernah membaca dalam “Pustaka Pribadi“ Koai Todjin,
penjelasan mengenai Sian Kou. Karena itu diapun bertanya
cepat:

Tarian Liar Naga Sakti I 2964


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Bagaimana ciri pohon dan buah yang engkau makan


Saudara Toh Ling ...“?
Adalah Giok Tin yang menjawab ketika Toh Ling melirik
kearahnya dan sepertinya meminta Giok Tin untuk menjawab
pertanyaan itu:
“Suhu, pohonnya agak aneh dan terlihat lucu. Daun-
daunnya tidak berapa banyak, hanya beberapa buah dan
berwarna keunguan, sementara buahnya hijau cemerlang.
Yang aneh dan lucu adalah, buah pohonnya justru jauh lebih
gemuk dan lebih besar dibanding pohonya yang kelihatan
ringkih“
“Hmmmm, Sian Kou jenis betina ......... apakah engkau
menemukan jenis lainnya di sekitarnya? Karena dimana ada
pohon buah Sian Kou betina, pasti dekatnya ada pohon Sian
Kou jantan ........ warna daunnya adalah biru langit dan warna
buahnya merah terang berkilau.......“
“Tidak ada pohon jantannya disana Suhu ........ “
“Ach benar, benar ....... masih akan butuh waktu lebih
kurang 10 tahun lagi baru buah jantannya menyusul. Karena
setelah membuahi pohon betina, maka pohon jantan akan
mati suri selama beberapa tahun dan baru akan berbuah
paling cepat 10 tahun ke depan. Bahkan mungkin lebih 10
tahun .......“
“Tapi, apa gerangan efeknya bagi manusia Duta Agung
....“? bertanya Toh Ling yang nampak menjadi sangat
penasaran karena beroleh penjelasan lebih jelas daripada
yang dituliskan Thian Tee Siang Mo.

Tarian Liar Naga Sakti I 2965


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Sian Kou betina akan sangat bermanfaat bagi seorang


perempuan, membuatnya lebih muda dan lebih cantik, tidak
akan berkerut kulitnya dan menyiarkan aroma harum
menggoda pria ....... dan nampaknya, sebagian tanda itu mulai
nampak dalam dirimu Giok Tin. Engkau harus sangat berhati-
hati, karena pria manapun akan sangat mudah jatuh dalam
rayuanmu kelak ...... dan jika itu terjadi, maka aku sebagai
SUHU akan turun tangan menghentikanmu ......... Sementara
bagi seorang Pria, buah itu sebetulnya kurang bermanfaat.
Engkau memang memiliki tenaga berlipat, tetapi tidak akan
mampu engkau larutkan dengan sinkang manapun, karena ciri
kekuatan itu adalah ciri betina atau perempuan bagi manusia.
Dan yang celaka adalah, engkau akan kehilangan
kemampuanmu sebagai seorang pria setelah beberapa tahun
lewat Toh Ling. Dan untuk kesembuhanmu, tidak ada cara lain
selain engkau memakan buah Sian Kou jantan. Bukan hanya
kemampuanmu sebagai seorang laki-laki kembali, tetapi juga
kekuatan sinkangmu akan maju berlipat kali ........“
“Accchhhhhhhh begitu rupanya ....... dan ..... dan ....
memang itu sudah terjadi Duta Agung. Namanya saja kami
suami-istri, tetapi kami belum pernah melakukan hubungan
itu sekalipun ....... tetapi kami berdua memang sepakat untuk
melalui hubungan yang sulit sekalipun bersama-sama. Hanya
saja, setelah mengetahui masalah ini, jika memang ...... jika
memang ....“
“Toh Ling koko, sudahlah ..... tidak perlu diulangi. Kita
sudah terangkap suami-istri dan kelak akan menghadap Subo
untuk meminta restunya ......“ desis Giok Tin penuh rasa haru
dan sedih mendengar apa yang terjadi dengan Toh Ling.

Tarian Liar Naga Sakti I 2966


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, betapapun mereka masih memiliki harapan menunggu


10 tahun tumbuhnya Sian Kou jantan yang semoga
menyembuhkan masalah mereka sekarang.
“Bukan cuma itu Tin moi ....... masih ada yang lain, dan
rasanya Duta Agung bisa merabanya. Aku tidak mungkin lagi
bertahan sampai 2-3 bulan ke depan, karena bentrok dua
kekuatan dalam tubuhku semakin terasa merusak bagian
dalam tubuhku ..“ desis Toh Ling sedih.
“Saudara Toh Ling, jika untuk urusan itu, jangan engkau
khawatir, aku akan mampu membantumu. Tetapi, engkau
mesti memilih, kekuatan mana yang akan tersisa dalam
dirimu, apakah kekuatan aslimu atau kekuatan Thian Tee
Siang Mo .......“
“Duta Agung, kekuatan Thian Te Siang Mo memasukiku
dalam ketidaksadaranku. Karena itu, jika engkau tidak
keberatan dan mampu melepas dan menetralisasi kekuatan
dalam tubuhku, maka itu adalah jalan yang jauh lebih baik.
Aku akan sangat berterima kasih kepadamu Duta Agung .......“
“Baiklah, jika memang itu pilihanmu, maka satu hal lagi
Saudara Toh Ling, kekuatanmu tidak akan sekuat saat ini.
Karena kadar beracun dan kekuatan sesat dalam iweekangmu
tidak akan terselamatkan. Meski demikian, semua kekuatan
yang pernah terkandung dalam dirimu akan dapat
dibangkitkan menjadi kekuatan yang wajar oleh Sian Kou
jantan kelak. Selain itu, kekuatan Thain Te Siang Mo yang
besar dan jahat dalam tubuhmu itu, tidak akan mungkin
bertumbuh dan bertambah kuat lagi, tetapi tetap terus dan
terus mengendap diam dalam tubuhmu. Maka memilih

Tarian Liar Naga Sakti I 2967


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengeluarkan atau mentralisasinya adalah jauh lebih baik


meskipun dengan demikian keadaanmu akan berkurang
kekuatannya dibandingkan kekuatanmu pada saat ini .....“
“Duta Agung, demi istriku ini, maka aku dengan tegas
menyatakan akan sangat siap menerima resiko apapun, baik
hari ini, esok atau kapanpun ..... „
“Baiklah Toh Ling, jika memang demikian, hitung-hitung
aku melakukan sesuatu bukan hanya untuk Giok Tin yang
tetap berkeras mengakuiku sebagai SUHUnya, tetapi juga
untuk Lembah Saldju Bernyanyi ....... kuharap, suatu saat
kalian berdua berdiam disana dan menunggui Puncak Thian
San yang dari waktu ke waktu dan kedepannya akan selalu
bergejolak oleh banyaknya masalah disana .....“
“Terima kasih Duta Agung, dan harapanmu akan kami
perhatikan ke depannya .....“
Demikianlah, hari itu, bukannya berlalu dari Bengkauw,
Ceng Liong justru bertahan beberapa hari guna proses
menyembuhkan Toh Ling. Dengan begitu mau tidak mau Ceng
Liong dan Mei Lan harus berdiam di Bengkauw sampai
seminggu ke depannya. Namun, sementara Ceng Liong
bekerja keras, Mei Lan, Giok Lian dan Tek Hoat sendiripun
memutuskan menutup diri dan berlatih, berlatih dan berlatih.
Terutama berlatih dalam mengenali lebih dalam, lebih detail
dan lebih tajam akan kemungkinan jurus-jurus
penyempurnaan yang ditunjukkan oleh Ceng Liong bagi
mereka. Pada waktu malam, baru mereka berlatih lagi dengan
kekuatan iweekang mereka yang juga meningkat ketika

Tarian Liar Naga Sakti I 2968


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mereka bekerja membantu Duta Agung selama di Lautan


Selatan, khususnya di Lam Hay Bun.
Sementara itu, Ceng Liong memutuskan untuk langsung
memulai proses penyembuhan Toh Ling, namun sebelum
memulainya dia meminta Toh Ling memusatkan konsentrasi
dan kemauannya untuk menilik kekuatan Thian Te Siang Mo
dalam tubuhnya itu. Dan sementara Toh Ling melakukannya,
Ceng Liong bercakap hal penting dan khusus, yakni mengenai
khasiat Sian Kou bagi Cui Giok Tin dan efeknya di masa depan
(Kelak percakapan ini muncul di Lanjutan TLNS ini). Tetapi
tidak lama, karena Ceng Liong harus segera menangani Toh
Ling.
Ketika menjamah tubuh Toh Ling untuk menakar
kekuatannya, Ceng Liong terkejut setengah mati. Karena,
meski tenaga itu tidak sekuat tenaga liar dalam tubuh Hauw
Lam, tetapi hawa iweekang dalam tubuh Toh Ling justru
berbeda. Hawa iweekangnya sangat atau terlampau BUSUK
dan sangat sulit untuk dikendalikan karena selain
kekuatannya, juga hawa sesatnya yang terlampau kental.
Belum lagi hawa beracun yang menambah pekat dan
berbahayanya kekuatan BUSUK itu. Dan mengatasai hawa
BUSUK beracun ini yang memakan banyak waktu. Karena
lebih kurang dua hari dan dua malam baru Ceng Liong tuntas
menyelesaikan proses mengatasi kekuatan dan kebusukan
hawa sesat dalam tubuh Toh Ling. Hawa itu bukan hanya kuat,
tetapi yang berbeda dengan HAUW LAM adalah kekuatan itu
sangat beracun dan sangat sesat. Karena itu, tidak mampu
Ceng Liong menyalurkan dan membantu memperkuat entah
Giok Tin atau sahabat-sahabatnya yang lain.

Tarian Liar Naga Sakti I 2969


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Maka, ketika pada hari ketiga dia menarik kekuatannya


dan memberi peluang bagi Toh Ling untuk menata kekuatan
dalam tubuhnya, Ceng Liong sudah mandi keringat. Karena
itu, dengan cepat setelah menyuruh Toh Ling samadhi
memulihkan diri, diapun dengan segera bersamadhi untuk
memulihkan kekuatannya. Sebagaimana biasa, dengan
kekuatan Giok Ceng Sinkang yang semakin hari semakin
sempurna, maka tidak lama waktu yang dibutuhkan Ceng
Liong, tetapi Toh Ling butuh waktu hampir setengah harian,
dan waktu itu digunakan Ceng Liong untuk menjelaskan
keadaan Toh Ling kepada Giok Tin yang setia menjaga mereka:
“Giok Tin ...... keadaan suamimu ini sudah jauh baikan.
Tetapi, dia kehilangan sebagian besar kekuatan iweekangnya.
Yang tersisa hanyalah iweekang murni Lembah Saldju
Bernyanyi dan efek serta khasiat Sian Kou baginya. Karena itu,
kusarankan kalian berdua berhati-hati jika kembali ke Lembah
Putus Nyawa, karena jika bertemu musuh kuat Toh Ling, maka
bisa dipastikan kalian akan celaka. Tunggulah setelah 10
tahun, setelah memakan Sian Kou jantan, maka kekuatannya
malah akan jauh lebih hebat ketimbang sebelum aku
menyembuhkannya ......“

Episode 53: Missi Khusus Thian Khi Hwesio (2)


“Achhhh, terima kasih banyak SUHU, budimu tak akan
kami lupakan. Biar kami berdua mengambil jalanan yang tak
biasa untuk kembali ke Lembah Putus Nyawa. Tolong
sampaikan kepada SUBO, Suheng dan Adik Giok Lie, pada
saatnya tecu akan menghadap ke Lembah bersama Toh Ling

Tarian Liar Naga Sakti I 2970


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang sudah normal kembali dan memohon ampun ke Lembah


Saldju Bernyanyi ......“
“Baguslah jika demikian ...... engkau sebaiknya
beristirahat. Aku akan keluar sebentar, kurang lebih setengah
jam ke depan, aku akan menuntaskan proses penyembuhan
ini. Semoga dia cukup kuat, karena proses selanjutnya,
mengeluarkan hawa sesat dan beracun dari dalam tubuhnya
yang sudah menyatu dengan kekuatannya akan sungguh
menyita waktu dan tenaga .......“
“Baik Suhu, akan tecu perhatikan ......“
Malam harinya, kembali Ceng Liong melanjutkan proses
penyembuhannya. Dan proses atau tahap kedua malah
memakan waktu yang lebih lama, terhitung menghabiskan
waktu sampai 3 hari baru Ceng Liong menyelesaikan proses
penyembuhannya. Dan sebagaimana dugaannya, Toh Ling
menjadi jauh lebih lemah dibandingkan sebelum diobati.
Karena kekuatan yang dia terima secara paksa dari Thian Te
Siang Mo sudah berhasil dinetralisasi, namun sayangnya
karena racun dan hawa sesat yang terlampau kental, maka
Ceng Liong akhirnya memaksakan dirinya untuk menyedot
dan sekaligus membersihkan tubuh Toh Ling.
“Saudara Toh Ling, keadaanmu sekarang sungguh lemah
dibandingkan sebelum engkau disembuhkan. Bahkan
dibandingkan Giok Tin, engkau sekarang malah lebih lemah
dan tidak akan sanggup menandinginya. Tetapi, meski
demikian kionghi, karena seluruh hawa sesat hawa dan
beracun yang sudah lama mengeram dalam tubuhmu sudah
kubersihkan secara menyeluruh. Meski engkau sangat lemah

Tarian Liar Naga Sakti I 2971


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

saat ini, tetapi kelak, 10 tahun kedepan, jika memang engkau


berjodoh dengan Sian Kou jantan, maka kekuatanmu akan
pulih dan malah dengan kemampuan dan kekuatan yang
berlipat dibandingkan sebelum engkau kusembuhkan .......“
“Duta Agung, terima kasih banyak. Setelah semua mimpi
buruk yang kualami dan memiliki kekuatan luar biasa yang
tidak dapat kukontrol sebaliknya malah mengontrol diriku,
maka biarlah aku hidup dengan damai berdua dengan Adik
Giok Tin di Lembah Putus Nyawa. Aku tidak terlampau
berambisi untuk memperoleh khasiat Sian Kou itu Duta
Agung, bagiku hidup normal kembali dan menjadi bagian
Lembah Saldju Bernyanyi kelak adalah hadiah terindah dalam
hidupku nanti ....... sekali lagi, terima kasih kuucapkan
kepadamu Duta Agung ........“
Mau tidak mau Ceng Liong termangu dan kagum dengan
kedewasaan dan harapan yang sangat bersahaja dari seorang
Toh Ling. Jika berkemampuan, maka dia ingin untuk
mengembalikan kekuatan Toh Ling tanpa hawa sesat dan
beracun. Karena orang seperti Toh Ling ini adalah orang yang
yang memiliki kematangan dan kedewasaan dan sungguh
adalah calon pendekar besar. Tetapi sayang, kekuatan Toh
Ling sebelumnya memang terlampau sesat dan
membahayakan. Bukan hanya membahayakan orang lain
tetapi bahkan membahayakan orang banyak. Tak terasa Ceng
Liong berkata:
”Sesungguhnya engkau layak memiliki kekuatan hebat itu
Toh Ling, tentunya tanpa hawa sesat dan beracun yang
berbahaya itu. Aku yakin, engkau akan menjadi pendekar
hebat dan besar kelak .......“

Tarian Liar Naga Sakti I 2972


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Demikianlah setelah seminggu tambahan berada di


Bengkauw, akhirnya Ceng Liong, Mei Lan bersama dengan Toh
Ling dan Giok Tin, serta tentu saja Barisan 6 Pedang,
meninggalkan Bengkauw bersama-sama. Karena keadaan Toh
Ling, maka Ceng Liong mengajak mereka jalan bersama dan
selama dalam perjalanan, Ceng Liong mencoba melatih Toh
Ling dengan beberapa jurus hebat temuan dan ciptaannya
sendiri. Juga Giok Tin ikut menemaninya serta tentunya
menekuninya. Dan setelah kurang lebih 2 minggu berjalan
bersama, merekapun akhirnya berpisah karena arah yang
tidak sama. Ceng Liong bersama Mei Lan kembali ke Lembah
Pualam Hijau sementara, sementara Toh Ling dan Giok Tin
mengambil jalan menuju Lembah Putus Nyawa.
=================
Pagi hari ....... kala mentari mulai memancarkan terik
sinarnya. Di sebuah lembah dimana pepohonan tertata rapih
dan bunga-bunga hutan bertebaran serta membuat hamparan
alamnya terlihat indah, dan disana, diujung lembah, di sebuah
tanah bidang berbentuk tempat berlatih silat, di bawah
sebuah pohon besar yang menaungi bidang tanah luas itu,
terlihat dua tubuh muda sedang bertarung hebat. Yang
satunya nampak adalah seorang Bhiksu, sementara yang
seorang lagi adalah tokoh yang masih muda, sama muda
dengan sang Bhiksu. Keduanya adalah tokoh-tokoh terkenal
pada jaman ini, jebolan Siauw Lim Sie dan yang sekarang
sedang berada di Poh Thian, karena memang Thian Ki Hwesio,
demikian si Bhiksu itu kita kenal, sedang mengemban tugas
memimpin Siauw Lim Sie cabang Poh Thian.

Tarian Liar Naga Sakti I 2973


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara tokoh yang satu lagi, pastinya adalah Souw


Kwi Song. Keduanya seperti diketahui adalah kakak beradik
kembar, dimana Thian Ki Hwesio dulunya bernama Souw Kwi
Beng dan yang kemudian belakangan memutuskan untuk
cukur rambut menjadi Hwesio Siauw Lim Sie di poh Thian. Dan
saat ini keduanya bergerak sama hebat, sama lincah dan sama
kokohnya. Hanya, seperti dahulu, hal yang menonjol soal
kelebihan dan kekurangan masing-masing masihlah tetap
sama. Karena Thian ki Hwesio lebih kuat dalam kemurnian
ilmu dan iweekang, sementara dalam variasi jurus dan tipuan,
maka Kwi Song masih menang sedikit. Tetapi, mana bisa
mereka saling mengalahkan? Bukannya tidak bisa saling
mengalahkan, tetapi karena sejak dahulu kala keduanya tidak
pernah ingin saling mengalahkan.
Hari ini, sudah sebulan sejak mereka kembali dari
Bengkauw. Dan masih sekitar 2 bulan lagi sebelum mereka
kembali menuju Bengkauw memenuhi permintaan Ceng Liong
bagi mereka berdua. Mereka berdua diminta datang ke
Bengkauw guna memenuhi janji PIBU dengan Bengkauw
Persia. Dan hari ini keduanya sedang khusus berlatih sesuai
dengan pendalaman mereka sebulan terakhir ini. Khususnya
ilmu-ilmu terakhir yang mereka kembangkan dan latih
bersama: Pek-in Tai-Hong-Sin-Ciang (Tangan Sakti Angin
Taufan Awan Putih), yang menurut penjelasan Ceng Liong
mengutip Kolomoto Ti Lou, mengandung keampuhan luar
biasa jika mereka kelak mampu merangkap dan menemukan
bagian mujijat yang dipadukan dengan ilmu kawan-kawan
mereka yang lain, khususnya Lembah Pualam Hijau, Kaypang
dan Bu Tong Pay. Mereka kaget sebetulnya, tetapi karena

Tarian Liar Naga Sakti I 2974


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sangat mempercayai Ceng Liong, tetap saja mereka mencari


dan mencari serta melatihnya.
Kemudian, keduanya juga melatih kembali, mendalami
dan mencoba memecahkan rahasia terdalam kedua ilmu
mujijat dari Siauw Lim Sie: ilmu Thian Lo Ci (Ilmu Jari Langit),
Kim Liong Seng Hui (Naga Emas Memancarkan Cahaya). Kedua
ilmu ini memang adalah ilmu rahasia dan sangat mujijat dari
Siauw Lim Sie serta jarang dilatih dan otomatis jarang muncul
di dunia persilatan. Keduanya secara luar biasa menerima
titipan dari SUHU mereka melalui kedua susiok mereka yang
sudah amat tua di Siauw Lim Sie. Dan memang kedua ilmu itu
sungguh luar biasa dan sangat mujijat. Berbeda dengan
ciptaan Suhu mereka, Pek In Tai Hong Sin Ciang yang tidak lagi
murni Siauw Lim Sie, maka kedua ilmu terakhir sungguh
sangat kental tehnik dan rahasia ilmu-ilmu mujijat Siauw Lim
Sie. Dan mereka berdua merasa sungguh beruntung dapat
diwarisi ilmu yang snagat luar biasa tersebut.
Dan terakhir Kim Liong Ci Seng Hui (Jari Naga Emas
Memancarkan Cahaya). Ilmu ini sebetulnya adalah upaya
mereka menekui dan menemukan rahasia kedua ilmu Thian
Lo Ci dan Kim Liong Seng Hui, sampai mereka akhirnya
mampu menciptakan gerak jurus sendiri. Dan ilmu inilah yang
mereka terus menerus tekuni selama sebulan terakhir, tentu
dengan tidak juga meninggalkan ilmu-ilmu mujijat yang sudah
mereka kuasai tersebut. Dan pagi ini, keduanya terlihat
sedang berlatih serius dengan bergerak cepat dan pesat tetapi
dengan kekuatan yang terlontar sangatlah kuat dan sangatlah
tajam menusuk. Tetapi hebatnya, tidak ada lontaran kekuatan
pukulan mereka yang terlontar keluar dan kemudian merusak

Tarian Liar Naga Sakti I 2975


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tanaman maupun pepohonan sekeliling arena, padahal arena


mereka bertarung sudah dipenuhi hawa-hawa mujijat yang
sangat berbahaya jika mengenai benda apapun.
Jika ditelaah, maka haruslah dikatakan bahwa keduanya
kembali sudah menanjak ke tingkat yang lebih tinggi. Baik
iweekang maupun kekuatan batin mereka memang mulai
menebal dan semakin tinggi. Secara otomatis, kekuatan
khikhang pelingdung badan merekapun menanjak secara luar
biasa. Keduanya bergerak dengan lecutan sinar keemasan
yang saling serang dan saling terjang namun keduanya
mampu dan sanggup menangkis ataupun mengelak. Dan jika
tidak dilihat secara lebih jelas, maka orang dapat saja
menduga keduanya sedang bertarung mati-matian untuk
saling membunuh. Padahal, keduanya meski memang sedang
mengerahkan kekuatan puncak, tetapi tetap saja masih
mampu menahan pukulan, kecepatan dan juga pengerahan
kekuatan masing-masing. Karena itu, arena mereka bertarung
yang terbatasi membuat keduanya terlihat seperti sedang
saling bunuh.
Dan setelah saling serang dan saling bertahan selama
kurang lebih sejam penuh, keduanya terlihat menghentikan
gerakan. Dan tak lama kemudian terlibat dalam diskusi dan
percakapan mengenai apa yang baru mereka lakukan:
“Amitabha ......... Song te, jika tidak keliru, kita berdua
sudah hampir berhasil membentuk serta menyempurnakan
ilmu Kim Liong Ci Seng Hui ......... jika terus berlatih begini,
maka sebulan lagi kita akan memiliki bekal yang sangat
memadai untuk memasuki Pibu di Bengkauw mewakili Siauw
Lim Sie ....... engkau harus berlatih lebih keras agar mampu

Tarian Liar Naga Sakti I 2976


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menguasai lebih lengkap lagi ilmu simpanan suhu kita,


rasanya kedepan harus engkau yang mewakili Siauw Lim Sie
kita. Kedepannya kurasakan sesuatu yang hebat akan terjadi
di Siong San ...... siancay ......“
“Engkau benar toako .... rasanya pengerahan tenaga,
kecepatan serta variasi jurus ilmu terakhir itu sudah semakin
ringan dan semakin mudah dikerahkan. Hanya, beberapa hari
lagi rasanya kita berhasil, tinggal beberapa hal kecil yang perlu
dituntaskan. Jika memang harus mewakili Siauw Lim Sie, aku
pasti akan mengerjakannya dengan penuh tanggungjawab ...
jangan khawatir toako ....“
“Amitabha ......... Wi San Hwesio, kemarilah ......“ tiba-tiba
Thian Ki Hwesio menyebut dan memanggil satu nama. Dan
benar saja, beberapa saat kemudian sesosok tubuh yang tadi
berdiri sedikit jauh namun tersembunyi nampak
memperlihatkan diri dan kemudian memberi hormat sambil
berkata:
“Amitabha ..... utusan Siauw Lim Sie Siong San ingin
menjumpai Suhu .......“
“Amitabha ...... dimana gerangan mereka berada .....“?
“Sudah menunggu di kuil kita Suhu .......“
“Amitabha, baiklah ..... kami segera menuju kesana ......“
Dan ketika akhirnya tiba di Kuil Siauw Lim Sie Poh Thian,
Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi Song terkejut karena yang
datang adalah Kong Ti Hwesio. Kedatangan tokoh Siauw Lim
Sie sekelas Kong Ti Hwesio yang juga adalah sute dari
Ciangbundjin dan juga Kong Hian Hwesio menandakan

Tarian Liar Naga Sakti I 2977


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

seriusnya urusan dan masalah yang dibawah dan akan


disampaikan kepada mereka itu.
“Amitabha ......... selamat datang Kong Ti Hwesio .......
siancay .....“
“Amitabha ......... selamat berjumpa Thian Ki Ciangbundjin
...... siancay .....“
Thian Ki Hwesio mempersilahkan Kong Ti Hwesio untuk
duduk sementara Souw Kwi Song, karena tidak ada undangan
untuk mengikuti percakapan itu memilih untuk kembali ke
tempat atau keruangannya untuk berlatih. Memang selama
berada di Poh Thian, pekerjaan Kwi Song lebih banyak berlatih
dan berlatih. Meski pada dasarnya Thian Ki Hwesio adalah
seorang Hwesio, tetapi perhatian dan kasihnya kepada Kwi
Song yang adalah adik kembarnya sebelum menjadi Hwesio
sangatlah kentara. Meski demikian, di Poh Thian tiada yang
mempersoalkannya karena Kwi Song sendiri memang
berkepribadian supel dan mudah bergaul. Hampir semua
Bhiksu di Siauw Lim Sie cabang Poh Thian mengenalnya
dengan baik bahkan sangat mengasihi dan menghormati
pemuda itu. Apalagi Kwi Song tidak pelit berbagi ilmu dan
berbagi cerita dengan para Bhiksu di waktu-waktu senggang
mereka.
Kwi Song berlatih dan bersamadhi sampai malam harinya,
sampai akhirnya menjelang tengah malam seorang Hwesio
membangunkannya:
“Saudara Kwi Song diminta menghadap oleh Thian Ki
Ciangbundjin ........“

Tarian Liar Naga Sakti I 2978


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Baiklah ...... aku segera menyusul .......“


Begitu tiba di ruangan Thian Ki Hwesio biasa menerima
tamu, tidak jauh dari tempat samadhinya, Kwi Song sudah
disambut oleh suara kakaknya:
“Song te ..... bersiaplah segera, karena malam ini juga kita
berdua harus melakukan perjalanan karena diminta
menghadap dengan segera oleh Siauw Lim Sie Ciangbundjin
Kong Sian Hwesio di Siong San ...“
“Toako ..... ada apakah gerangan ......“?
“Sesuatu terjadi di Siauw Lim Sie dan adalah tugas kita
berdua untuk menanganinya. Karena itu lebih baik
bergegaslah .....“
“Toako ...... ada apa gerangan .....“?
“Begini kisahnya Song te .........“
Apa yang sebenarnya telah terjadi? Inilah kisah yang
disampaikan oleh Thian Ki Hwesio kepada Kwi Song,
sebagaimana Kong Ti Hwesio menceritakannya tadi
kepadanya dan sekaligus menyampaikan “perintah“ baginya
dan adiknya untuk segera menghadap ke Siauw Lim Sie di
Siong San:
Wong Jin Liu, tokoh berusia lebih 50 tahun, salah satu
tokoh Siauw Lim Sie yang tidak cukur rambut alias murid
preman Siauw Lim Sie sebagaimana Souw Kwi Song, baru saja
menyelesaikan samadhi 25 tahunnya. Tidak banyak yang tahu,
hanya Kong Sian Ciangbundjin dan juga diberitahukannya
kepada Kong Hian Hwesio mengenai keadaan Wong Jin Liu.
Selama 25 tahun Wong Jin Liu menempa dirinya untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 2979


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membayar hutang kekalahannya dari seorang tokoh misterius


nan mujijat dari Persia. Ketika mengembara lebih kurang 30
tahun lalu, Wong Jin Liu adalah pemuda tinggi tegap yang
gagah dan tokoh terhebat diangkatan seusianya di Siauw Lim
Sie. Wong Jin Liu sejatinya adalah adik seperguruan Kian Ti
Hosiang, tetapi karena yang mendidiknya sejak masuk
perguruan adalah Kian Ti Hosiang, tetap saja dia dianggap
sebagai adik seperguruan termuda dari Kian Ti Hosiang.
Pada pengembaraannya kurang lebih 25 tahun silam,
Wong Jin Liu terkenal sebagai salah satu tokoh muda
terutama dan terhebat di Tionggoan. Dia sangat jarang atau
malah belum pernah menemukan tandingan yang memadai di
usianya dan karena itu dia menjadi “tinggi hati“ dan juga
terkesan sombong. Dia mengembara meluaskan wawasan dan
mencari lawan tanding yang berbobot bahkan hingga ke Tibet
dan Bhutan serta Thian Tok. Maka di usia muda, dia sudah
memiliki wawasan yang cukup luas dan hebat meski memang
jarang bertemu tokoh seusianya yang mampu menghadapi
dan melawannya. Tidak heran, karena Wong Jin Liu memang
seorang pemuda yang berkepandaian tinggi, disiplin dalam
berlatih dan terutama, memang punya bakat dan bahan
berlatih silat yang cukup istimewa.
Tetapi, setelah kurang lebih 5 tahun mengembara, ketika
berada di Persia, dia bertemu dengan seorang tokoh bernama
ASHA VAHISTA. Di tangan tokoh Persia yang berusia sekitar 4-
5 tahun diatasnya inilah Wong Jin Liu yang perkasa dan belum
menemukan tandingan terkalahkan secara tipis, kalah
setengah jurus belaka. Kekalahan ini sangat memukul
keangkuhan dan egonya. Diapun berjanji akan menemui dan

Tarian Liar Naga Sakti I 2980


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menebus harga dirinya yang terkoyak oleh kekalahan


melawan Asha Vahista. Pulanglah dia menemui Kian Ti
Hosiang dan meminta dididik lebih jauh dan lebih dalam,
bahkan meminta satu ilmu mujijat untuk dia dalami sekaligus
menjadi andalannya. Setelah membujuk toa suhengnya
sampai kurang lebih 2 bulan, akhirnya permintaannya
diluluskan, tetapi dia diwajibkan untuk mengurung diri hingga
25 tahun sampai selesai menekui dan melatih ilmu mujijat
yang dimintanya.
Karena gambaran kemujijatan ilmu tersebut, maka Wong
Jin Liu menyanggupi syarat yang diminta Toa Suhengnya dan
langsung melakukan samadhi, menutup pintu selama 25
tahun guna melatih ilmunya lebih sempurna. Dan memang
benar demikian, 25 tahun kemudian, Wong Jin Liu yang lebih
lihay dan lebih matang munculkan dirinya kembali ke dunia
ramai. Meskipun demikian, kemunculannya hanya diketahui
segelintir manusia belaka. Bahkan kuil Siauw Lim Sie sendiri
juga sangat terbatas yang menyadari jika seorang sesepuh
mereka sudah selesai berlatih dan sudah keluar “kandang“.
Senang sekali Wong Jin Liu, karena dia menemukan Asha
Vahista di Tionggoan, hingga tidaklah perlu dia melakukan
perjalanan ke Persia untuk mencari orang yang pernah
menggganggu ketenaran dan ketinggian hatinya. Tanpa
tunggu waktu lama, diapun kembali menantang Asha Vahista
untuk melanjutkan pertempuran tertunda 25 tahun
sebelumnya yang berakhir untuk kekalahan tipis seorang
Wong Jin Liu. Dan merekapun bertempur untuk kedua kalinya.
Sekali ini, berbeda dengan pibu yang pertama dilaksanakan di
Persia, sekali ini dilakukan di Tionggoan.

Tarian Liar Naga Sakti I 2981


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi sayang sekali, untuk yang kedua kalinya, Wong Jin


Liu kembali tidak beroleh kemenangan melawan Asha Vahista.
Bahkan, dari pengamatannya, justru dia masih juga tetap
kalah dibandingkan dengan Asha Vahista. Dan secara
memalukan dia tidak sanggup mengalahkan seorang anak
muda dalam 10 jurus, sebaliknya, anak muda itu justru
mampu merepotkan dia dan bahkan mampu menerima jurus
pamungkas yang dia lontarkan sepenuh tenaga. Memang,
Asha Vahista tidak sempat dilihatnya mampu melibas si Anak
muda, Duta Agung Kiang Ceng Liong, ketika pibu mereka
antara Asha Vahista melawan si anak muda. Tetapi, fakta
bahwa dia gagal untuk menjatuhkan Ceng Liong yang nampak
masih sangat muda, membuat dia menarik kesimpulan sendiri
bahwa dia masih kalah seurat.
Kekalahan yang diderita untuk kedua kalinya melawan
Asha Vahista membuat Wong Jin Liu merasa jauh lebih
merana dan penasaran. Dia sampai berkelana kesana-kemari
tanpa keputusan akhir dan tanpa tujuan sampai akhirnya dia
bertanya dalam dirinya: “Mengapa aku tidak berlatih kembali
lebih keras dari semula? Mengapa tidak meminta kepada
Ciangbundjin Siauw Lim Sie bekal yang lebih hebat untuk
pertarungan nanti supaya mampu menang .......“? Semakin
lama semakin tumbuh keinginan Wong Jin Liu untuk kembali
pulang ke Siauw Lim Sie di Siong San. Memang, pernah dia
ditolak belajar pada puluhan tahun silam oleh Kian Ti Hosiang,
dan dia tahu benar jika tokoh yang sangat dihormatinya itu
sudah meninggal dunia. Mungkin akan lebih mudah dan lebih
gampang meminta dan memohon kepada Ciangbundjin
angkatan yang sekarang? Maka, semakin lama semakin besar

Tarian Liar Naga Sakti I 2982


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keinginan itu tumbuh, berkembang dan semakin menguasai


emosi dan keinginan Wong Jin Liu untuk balas kekalahannya
yang terakhir. Dan diapun memutuskan pulang.
Sosok seperti Wong Jin Liu memang sosok fanatis yang
sangat teguh dan kokoh dengan pandangannya meski
pandangan itu keliru sekalipun. Wong Jin Liu tidak mencoba
aspek lain untuk memandang persoalan, kecuali dari aspek
kepentingan dan kebutuhannya sendiri. Karena itu, baginya
Siauw Lim Sie bukan tempat dimana respek dan hormat dia
letakkan dan kemudian dijunjung tinggi. Siauw Lim Sie
menjadi tempat dimana dia tahu dan sadar, ada begitu
banyak kepandaian mujijat yang belum pernah dipelajari
orang lain. Dan kesadaran seperti ini semakin lama semakin
kuat dan semakin membentuk keinginannya untuk kembali
dan meminta belajar kembali kepada pemegang otoritas di
Siauw Lim Sie siapapun dia orangnya. Maka, setelah lebih 6
bulan luntang-lantung dan terkadang merenung di sebuah gua
atas kekalahannya, maka Wong Jin Liu akhirnya memutuskan
bahwa PULANG KE SIAUW LIM SIE adalah pilihan yang paling
tepat bagi dirinya saat itu.
Sebagaimana keluarnya, begitu pula kembalinya Wong Jin
Liu ke Siauw Lim Sie. Yakni tanpa sepengetahuan para tokoh
dan pemimpin Siauw Lim Sie. Seperti tanpa dosa, Wong Jin Liu
kembali dan menempati tempat samadhi dan tempat
berlatihnya di Siauw Lim Sie. Butuh waktu beberapa minggu
baru Ciangbundjin Siauw Lim Sie menyadari bahwa tokoh
hebat mereka yang “agak nakal“ itu sudah pulang kandang
dan diam-diam menunggu kapan tokoh itu akan
“menimbulkan masalah“ bagi Siauw Lim Sie. Benar saja,

Tarian Liar Naga Sakti I 2983


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hampir sebulan setelah kepulangan tokoh itu, suatu malam


Ciangbundjin Siauw Lim Sie menerima kunjungan rahasia dari
Wong Jin Liu. Meskipun bermanis-bibir serta menghormatinya
sebagai Ciangbundjin Siauw Lim Sie, tetapi tokoh tua itu
mengerti bahwa kedatangannya sepertinya merupakan awal
dari masalah baru bagi Siauw Lim Sie. Dan memang demikian.
Tanpa tedeng aling-aling, Wong Jin Liu mengajukan satu
permintaan untuk mendapatkan ijin Ciangbundjin untuk
mempelajari satu ilmu mujijat Siauw Lim Sie lagi. Alasannya
adalah, karena ilmu yang sebelumnya sudah tuntas dan sudah
sempurna dilatihnya, dan dia membutuhkan tantangan baru.
Tetapi, Ciangbundjin Siauw Lim Sie yang sadar dan tahu
bahwa permintaan tersebut memang akan datang dan sudah
mempersiapkan diri menjawabnya, meminta waktu selama
sebulan untuk berpikir dan untuk memberikan jawaban.
Untunglah setelah berdebat lama, permohonan untuk
meminta waktu sebulan dari Ciangbundjin disepakati juga
oleh Wong Jin Liu yang kemudian memutuskan untuk
menunggu selama satu bulan persetujuan dari sang
Ciangbundjin. Tetapi, Ciangbundjin yang ditekan dengan keras
oleh Wong Jin Liu sudah memutuskan mengirimkan kabar
kepada Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi Song untuk
membantunya mengatasi persoalan yang sudah lama mereka
antisipasi bersama.
Sebulan dengan cepat berlalu, tetapi Kong Ti Hwesio
belum kembali bersama ThIan Ki Hwesio dan Souw Kwi Song.
Untungnya, ketika Wong Jin Liu bertanya kejelasan sikap dan
keputusan Ciangbundjin Siauw Lim Sie, Kong Sin Hwesio masih
mampu mengulur waktu dengan mengatakan bahwa

Tarian Liar Naga Sakti I 2984


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keputusannya sudah ada. Namun keputusan tersebut akan


disampaikan kepada Wong Jin Liu setelah dirapatkan dengan
para petinggi Siauw Lim Sie. Memang demikianlah proses
yang ditempuh oleh Kian Ti Hosiang beberapa waktu yang
lalu. Dan cara itu juga digunakan oleh Kong Sian Hwesio untuk
mengulur waktu. Dan ketika pada akhirnya Thian Ki Hwesio
dan Souw Kwi Song tiba bersama Kong Ti Hwesio di Siong San,
waktu yang dijanjikan Ciangbundjin Hwesio akan segera
datang. Masih tersisa 2-3 hari lagi kedepan. Akan tetapi,
kejadian menggemparkan sudah terjadi !!!
Kong Ti Hwesio yang memandu perjalanan dan
menjelaskan kondisinya secara detail sepanjang perjalanan
dari Poh Thian, langsung diterima Ciangbundjin Siauw Lim Sie
karena memang waktu yang semakin mepet.
“Amitabha ......... menjumpai Ciangbundjin Suheng
bersama dengan Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi Song ........ “
begitu menghadap Kong Ti Hwesio langsung memberi hormat
dan sekaligus memberi laporan kedatangannya yang berhasil
membawa serta Thian Ki Hwesio dan Kwi Song, dan memang
itu misi Kong Ti Hwesio ke Siauw Lim Sie Cabang Poh Thian.
“Amitabha ....... terima kasih Sute ...... punco sudah mulai
khawatir karena batas waktu untuk memberitahu keputusan
kita adalah besok hari ...... syukurlah engkau berhasil tiba hari
ini Sute ..... siancay ..... sincay ....“
“Amitabha ....... syukurlah jika memang berhasil
Ciangbundjin Suheng .... semua juga berkat dukungan
Ciangbundjin Suheng ...... siancay..... siancay ...“

Tarian Liar Naga Sakti I 2985


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Amibtabha .... Thian Ki Hwesio dan engkau Souw Kwi


Song ... bagaimanakah keadaan di Poh Thian sejauh ini .....“?
“Amitabha ..... Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi Song
memberi salam dan hormat kepada Ciangbundjin ...... dan
syukurlah keadaan di Poh Thian, juga kami berdua senantiasa
baik. Tugas kami berdua di Lam Hay Bun juga sudah kami
kerjakan dengan baik, kami mengucapkan terima kasih atas
dukungan dan doa Ciangbundjin ...... siancay ....“
“Amitabha ......... punco sudah mendengar informasi dari
Kong Hian Suheng. Kalian berdua sungguh membawa nama
harum bagi Siauw Lim Sie .... dan karennaya Siauw Lim Sie
perlu mengucapkan selamat kepada kalian berdua ....
siancay....“
Tetapi tengah Ciangbundjin Siauw Lim Sie bercengkerama
dan bercakap-cakap secara sangat serius dengan Kong Ti
Hwesio, Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi Song, tiba-tiba datang
seorang Bhiksu datang minta menghadap untuk memberikan
laporan penting. Dan, sebagaimana biasanya, ketika
Ciangbundjin Siauw Lim Sie sedang dalam percakapan dengan
siapapun, maka kecuali urusan yang sangat mendesak maka
tidak diperkenankan disela seperti saat itu. Apalagi yang
datang menyela adalah tokoh besar Siauw Lim Sie saat ini,
yakni Kong Hian Hwesio yang masih merupakan Suheng dari
Ciangbundjin Siauw Lim Sie .........
“Amitabha ........ mohon dimaafkan Ciangbundjin Sute .....
sebuah kejadian besar dan menyedihkan sudah terjadi.
Sepertinya Wong Jin Liu susiok selalu mengikuti seluruh
percakapan dan perkembangan sikap kita mengenai

Tarian Liar Naga Sakti I 2986


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

permintaannya, karena itu sesaat sebelum kedatangan Thian


Ki Hwesio dan Souw Kwi Song, dia sudah bertindak sendiri.
Kong Sim Sute sudah menjadi korbannya, belum diketahui
nasibnya, apakah masih dapat kita sembuhkan ataukah tidak,
sementara Perpustakaan Pusaka Siauw Lim Sie sedang diteliti,
benda atau barang apakah gerangan yang raib digondol pergi
oleh Wong Jin Liu Susiok itu .... siancay .... siancay ...“
Kedatangan dan keterangan serta laporan Kong Hian
Hwesio yang sebetulnya sedang beristirahat karena belum
lama kembali dari Lam Hay Bun sudah langsung membuat
pertemuan bubar. Ciangbundjin Siauw Lim Sie langsung
member perintah:
“Amitabha ...... punco akan menemui Kong Sim Sute
segera ...... Thian Ki Hwesio bersama Kong Hian Suheng segera
pergi untuk membantu memeriksa dan sekaligus menjaga
Perpustakaan Pusaka kita, Souw Kwi Song, jejaki kemana
perginya Wong Jin Liu Susiok .... engkau periksa di arah mana
kepergiannya jika memang beliau melarikan diri dari Siauw
Lim Sie ...“
Dan tanpa diberi perintah lebih jauh, mereka semua
langsung bergerak. Adalah Kwi Song yang bergerak cepat
karena dia memperoleh tugas untuk menjejaki kemana Wong
Jin Liu pergi jika memang dia meninggalkan Kuil Siauw Lim Sie.
Sementara Kong Hian Hwesio bersama Thian Ki Hwesio
langsung menuju Peprustakaan Pusaka Siauw Lim Sie, sebuah
ruangan khusus dalam Perpustakaan Siauw Lim Sie yang
dijaga oleh Kong Sim Hwesioa. Salah satu dari Pendeta
angkatan KONG, yang merupakan angkatan tertinggi saat ini

Tarian Liar Naga Sakti I 2987


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

di Siauw Lim Sie sebagaimana juga Kong Ti Hwesio, Kong Hian


Hwesio dan juga Ciangbundjin Siauw Lim Sie saat ini.
Sementara Ciangbundjin Hwesio langsung pergi untuk
menemui Kong Sim Hwesio dan menemukan kenyataan
betapa tokoh tua yang juga masih sutenya itu dan yang
selama puluhan tahun ini menunggui dan menjaga
Perpustakaan Khusus Pusaka Siauw Lim Sie sedang meregang
nyawa. Kelihatannya dia memberikan perlawanan hebat
kepada Wong Jin Liu. Begitu tahu Ciangbundjin Siauw Lim Sie
datang untuk menjumpainya, Kong Sim Hwesio terlihat
berusaha untuk duduk, tetapi keadaannya sudah terlampau
berat untuk sekedar duduk belaka:
“Amitabha ..... mohon maaf ....... mohon maaf
Ciangbundjin Suheng !!!! Ke .. ke... kegagalan u...u....ntuk
menahan Wong Jin Liu susiok aaaa....aadalah kealpaanku. Dan
dddd. ddddia b...b...b...b...berhasil membawa dua buah kitab
pusaka kita. Mohon mmmaaaa...mm..maaf Ciangbundjin
Suheng ......“
“Amitabha ...... bukan salahmu, sama sekali bukan
salahmu Kong Sim Sute. Kita masing-masing sudah mencoba
melakukan tugas sebaik-baiknya, tetapi tetap saja ada yang
mengatur takdir dan apa yang akan dan sudah terjadi.
Karenanya, engkau tenanglah Kong Sim Sute .....“
Mendengar suara dan hiburan Ciangbundjin Siauw Lim
Sie, secara mendadak Kong Sim Hwesio seperti mendapatkan
kembali kekuatannya. Dia kemudian memaksakan diri untuk
duduk dan lalu terus bersila, sekali lagi memberi hormat
kepada Kong Sian Hwesio dan kemudian berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 2988


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Amitabha ........ Ciangbundjin Suheng terima kasih


banyak .... mohon ijin Sutemu ini untuk berjalan lebih dahulu
....... siancay ..... siancay .......“
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, dalam posisi
bersamadhi dan dengan wajah penuh keteduhan, salah satu
tokoh besar Siauw Lim Sie itupun menghembuskan nafas
terakhir. Dan Ciangbundjin Siauw Lim Sie segera paham
bahwa kekuatan yang tadi ditunjukkan Kong Sim Hwesio
adalah sisa kekuatan terkahir yang dimilikinya dan memang
dikerahkannya untuk “pergi“ setelah menitipkan kalimat dan
hormatnya kepada Ciangbundjin Siauw Lim Sie ........
”Amitabha ......... Kong Sim Sute ....... pergilah dengan
tenang ..... siancay ... siancay“, meski tenang terlihat di
wajahnya, tetapi tak pelak seorang Kong Sian Hwesio yang
juga adalah Ciangbundjin dan sekaligus Suheng Kong Sim
Hwesio tetap terlihat sedih dengan kematian sutenya secara
demikian. Dan setelah melayangkan doa bagi Sutenya
tersebut, Ciangbundjin Siauw Lim Sie memutuskan untuk tidak
mendatangi ruangan pustaka, tetapi memilih kembali ke
ruangan kerjanya dalam Kuil Siauw Lim Sie. Dia tahu, sebentar
lagi Kong Hian Hwesio akan mendatanginya untuk
memberikan laporan lengkap tentang kejadian memilukan itu.
Dan memang, dugaannya tidak keliru sama sekali. Tidak
berapa lama kemudian, Kong Hian Hwesio mendatangi
bersama dengan Kong Ti Hwesio dan juga Thian Ki Hwesio.
Begitu datang dan melihat keadaan Ciangbundjin Siauw Lim
Sie, Kong Hian Hwesio sudah langsung mendapatkan firasat
bahwa Kong Sum Hwesio kelihatannya sudah mendahului
mereka semua.

Tarian Liar Naga Sakti I 2989


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Amitabha ...... Ciangbundjin Sute, bagaimana dengan


Kong Sim Sute .....“?
Pertanyaan Kong Hian Hwesio tidak dilanjutkannya mana
kala melihat seri wajah sang Ciangbundjin Sute yang justru
sangat tenang di sinar matanya. Dan sebagai orang yang lama
mendampingi dan bersama dengan Sutenya ini, Kong Hian
Hwesio sudah mengerti dengan sendirinya apa yang terjadi.
Karena itu, pertanyaannya bukan lagi menunggu jawaban,
sebaliknya dilanjutkannya dengan memberi laporan atas apa
yang ditelisiknya di ruangan perpustakaan khusus Siauw Lim
Sie:
“Susiok Wong Jin Liu pergi dengan menggondol dua buah
Pit Kip rahasia Ciangbundjin Sute ...... masing-masing adalah
Liong Ho Kun Pit Kip (Kitab Ilmu Pukulan Naga Api) dan Pit Kip
Kim-ciam-tok-su (Kitab Ilmu Jarum Emas Menyebrang Dunia).
Pit kip pertama adalah bagian dari 72 ilmu rahasia Siauw Lim
Sie, salah satu yang terhebat dan menjadi semakin berbahaya
karena Wong Susiok juga sudah menguasai Liong Sin-Kong-
Ciang" (Tangan Sinar Naga Sakti) terlebih dahulu; Pit kip kedua
adalah salah satu kitab yang dititipkan untuk disimpan sucouw
ratusan tahun silam karena mengandung kekuatan mujijat
yang cenderung aneh dan terhitung terlarang bagi anak murid
Siauw Lim Sie untuk menguasainya. Ciangbundjin sute, jika
dunia persilatan sampai mendengar berita kehilangan kedua
pusaka ini, maka bisa dipastikan terjadi gejolak luar biasa
kelak ……”
”Amitabha …...... Kong Hian Suheng, benar sekali. Punco
benar-benar khawatir dengan kejadian luar biasa pada hari
ini. Karena itu, apa boleh buat, menunggu Kwi Song menyerap

Tarian Liar Naga Sakti I 2990


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kabar kemana Wong Susiok kabur, maka hari ini juga punco
menugaskan Thian Ki Hwesio untuk melakukan pengejaran
bersama dengan Souw Kwi Song. Dan soal Kong Sim Sute …….
Achhhhhh, thian kelihatannya sudah menggariskan takdirnya
seperti itu karenanya kita tidak perlu terlampau bersedih.
Kong Ti Sute, segeralah persiapkan upacara khusus buat Kong
Sim Sute ……..”
Belum lagi selesai ucapan Kong Sian Hwesio, Ciangbundjin
Siauw Lim Sie, dari luar terdengar langkah kaki yang sangat
ringan menuju ruangan tersebut. Thian Ki Hwesio segera
berkata tenang:
“Amitabha ……. Song te sudah datang Ciangbundjin ……”
“Masuklah Kwi Song ……….”
Dan tidak lama kemudian Kwi Songpun masuk dan
langsung memberi hormat kepada semua orang sambil
memandang ke sekeliling dan langsung dia merasakan sesuatu
yang berbeda. Pasti ada hal luar biasa yang terjadi:
“Amitabha ….. bagaimana hasil penyelidikanmu Kwi Song
…..”? Tanya Ciangbundjin Siauw Lim Sie langsung kepada
persoalan.
”Ciangbundjin ……. Wong Susiok dapat dipastikan sudah
turun gunung, beberapa anak murid di gerbang belakang
bahkan sempat memergokinya tergesa-gesa beberapa jam
sebelumnya. Namun Wong Susiok tidak berkata sesuatu
apapun dan langsung melesat turun gunung melalui pintu
belakang dan memasuki hutan, nampaknya beliau tidak ingin
ada yang mengikuti jejak pelariannya …….”

Tarian Liar Naga Sakti I 2991


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Amitabha ….. siancay…. siancay …. Thian Ki Hwesio dan


engkau Souw Kwi Song, demi nama besar dan juga kebenaran
dalam rimba persilatan, maka hari ini, selaku Ciangbundjin
Siauw Lim Sie punco membebankan tugas berat bagi kalian
berdua. Untukmu secara khusus Thian Ki Hwesio, engkau
bertugas untuk mengejar dan terus mencari keberadaan
WONG JIN LIU, merebut kembali kedua pit kip tersebut dan
atas nama Ciangbundjin Siauw Lim Sie menjatuhkan hukuman
yang dirasa perlu bagi pengkhianat Siauw Lim Sie tersebut.
Sejak hari ini, WONG JIN LIU punco nyatakan bukan lagi murid
Siauw Lim Sie dan engkau Thian Ki Hwesio, bertugas untuk
dan atas nama Punco mengejar dan kemudian menjatuhkan
hukuman apapun yang engkau anggap perlu sebagai ganjaran
atas dosa dosa Wong Jin Liu .......... saat ini juga, kalian berdua
berangkatlah ......“
”Amitabha ......... menerima titah dan perintah
Ciangbundjin ........ kami berdua mohon diri untuk segera
bertugas ......“
”Amitabha ...... selamat bertugas, selamat bertugas. Kong
Hian Suheng, antarkan mereka pergi ..... (sambil melirik Kong
Hian Hwesio dan nampaknya keduanya mengerti apa yang
harus dilakukan).... Punco akan selalu menunggu kabar baik
dari kalian berdua .... siancay .... siancay .....“ sambil berkata
demikian Ciangbundjin Siauw Lim Sie kemudian bangkit
berdiri dan seterusnya berjalan mendekati Thian Ki Hwesio
dan memberinya sesuatu. Tak lama setelahnya, diapun
beranjak untuk ikut mengantarkan Thian Ki Hwesio dan Souw
Kwi Song berjalan keluar guna langsung bertugas mengejar
Wong Jin Liu yang sudah mencuri pusaka Siauw Lim Sie.

Tarian Liar Naga Sakti I 2992


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Amitabha ...... Thian Ki Hwesio, Souw Kwi Song, mari


........“ setelah keluar dari pintu ruangan Ciangbundjin Siauw
Lim Sie, Kong Hian Hwesio segera mengajak Thian Ki Hwesio
dan Souw Kwi Song berlalu. Keduanya awalnya heran, untuk
apa mereka diantarkan keluar dari Kuil Siauw Lim Sie oleh
Kong Hian Hwesio. Semakin heran, karena bukannya keluar
Kuil Siauw Lim Sie, tetapi sebaliknya terus berjalan menuju ke
sebuah tempat yang justru ada ”tanda larangan masuk“.
Sebuah tempat dimana tokoh tokoh besar Siauw Lim Sie
dimakamkan dan juga berdekatan dengan tempat samadhi
khusus tokoh-tokoh sepuh Siauw Lim Sie yang sudah menyepi,
dan termasuk juga didalamnya tempat berlatih Wong Jin Liu
sebelumnya.
Tetapi, Kong Hian Hwesio bungkam selama dalam
perjalanan dan sedikitpun tidak bicara. Sikapnya membuat
Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi Song juga menjadi tidak
berkeinginan untuk banyak bertanya. Barulah ketika mereka
tiba di dekat makam Kian Ti Hosiang terdengar Kong Hian
Hwesio berkata:
”Amitabha ... kalian berdua silahkan berdiam disini dan
setelah ada yang menghubungi dan menyelesaikan
urusannya, itu tandanya kalian berdua siap turun gunung.
Tidak perlu lagi menemui pinto dan Ciangbundjin Siauw Lim
Sie tetapi langsung saja turun gunung. Tempat ini adalah
tempat terlarang, tetapi sebagai murid-murid Susiok Kian Ti
Hosiang yang akan melaksanakan tugas berat, maka kalian
berdua dimintakan datang kemari terlebih dahulu oleh
Ciangbundjin Sute. Sebelum pinto pergi, Ciangbundjin Sute
menitipkan dua hal penting bagi kalian berdua, pertama jika

Tarian Liar Naga Sakti I 2993


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tugas kalian ini memakan waktu lama, maka Ciangbundjin


Sute akan mengirim seorang Bhiksu senior dari Siong San
untuk menangani sementara Siauw Lim Sie Cabang Poh Thian.
Dan persoalan yang satunya lagi adalah, untuk alasan apapun,
jangan pernah mengunjungi pulang dan datang kembali ke
Biara Siauw Lim Sie di Siong San sebelum tugas tersebut kalian
tuntaskan ......... siancay ..... siancay .....“ setelah berkata
demikian tanpa menunggu pertanyaan atau perkataan Thian
Ki Hwesio dan Kwi Song, Pendeta tua itupun berlalu dari sana
tanpa menoleh ke belakang sedikitpun.
Sementara itu, Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi Song tanpa
diminta sudah memberi hormat dan kemudian duduk dengan
sangat khusyuk di dekat makam Kian Ti Hosiang. Keduanya
tahu bahwa di tempat terlarang seperti ini, mereka dilarang
untuk sedikitpun mengeluarkan suara. Karena itu, mereka
tidak berbicara satu dengan yang lainnya tetapi memutuskan
untuk bersamadhi dan melakukannya tepat di dalam lokasi
makam Kian Ti Hosiang, suhu mereka berdua almarhum.
Meski kurang paham dengan instruksi Kong Hian Hwesio tadi,
tetapi sebagai insan Siauw Lim Sie, keduanya paham agar
tidak usah bertanya tetapi mencoba mencerna dan mencoba
mencari tahu makna dari apa yang dipesankan untuk mereka
tadi. Maka merekapun tenggelam dalam samadhi agar tidak
banyak berkata-kata.
Sudah lebih dari setengah harian mereka berada disana
dan belum ada tanda-tanda orang yang menghubungi mereka
mendekat. Dan kini, malampun menjelang datang. Keduanya
tetap dalam sikap samadhi dan terus menunggu karena
memang demikian pesan dari Kong Hian Hwesio. Anehnya

Tarian Liar Naga Sakti I 2994


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

meskipun terus menerus menunggu, mereka berdua tidak


merasa sedikitpun tersiksa karena mereka memang berada di
kompleks makam SUHU mereka berdua almarhum.
Karenanya, mereka seperti merasa sedang bernostalgia dan
sedang menemui SUHU yang sangat mereka hormati dan
kasihi itu. Bahkan menjelang malam, mereka tanpa berkata-
kata seperti memperoleh inspirasi baru untuk berlatih dan
memperkuat ilmu yang dilatihkan dan diajarkan SUHU mereka
almarhum, Kian Ti Hosiang.
Dan ketika mereka tengah asyik berlatih itu, tepat tengah
malam telinga mereka yang terlatih mendengar adanya satu
suara yang sangat lirih masuk ke telinga mereka:
”Amitabha .... kalian berdua datang di waktu yang sangat
terlambat .... tetapi betapapun waktunya memang harus tiba.
Dengarkan, waktu Kian Lun Suheng sudah sangat terbatas,
tetapi lakukan tanpa suara latihan kalian terhadap 2 ilmu yang
kami titipkan melalui Duta Agung ........ cepat .......“
”Kami siap susiok .....“ Kwi Song sudah tahu dengan siapa
mereka berhadapan, dengan kedua sesepuh Siauw Lim Sie
yang adalah adik perguruan SUHU mereka sendiri. Maka
tanpa banyak basa-basi keduanya segera bersilat dalam ilmu
Thian Lo Ci dan Kim Liong Seng Hui (Naga Emas Memancarkan
Cahaya). Tetapi mereka hanya beroleh petunjuk melatih atau
menunjukkan dua Ilmu Mujijat tersebut, maka begitu selesai
merekapun berhenti. Terdengar kembali Susiok mereka
berkata:
”Sudah cukup hebat, tetapi belum sanggup menghadapi
Susiok kalian yang telah pergi melarikan pusaka Siauw Lim Sie

Tarian Liar Naga Sakti I 2995


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

itu. Accchhhhhhh, toa suheng benar, SUHU kalian itu tidak


keliru, bahwa Wong Sute suatu saat akan membawa adatnya
sendiri. Waktu buat kami berdua sudah sangat terbatas, yang
perlu kalian berdua lakukan adalah ……..” begitu seterusnya
Kian Bun Hwesio, sesepuh Siauw Lim Sie yang masih hidup
memberi perintah dan penjelasan penyempurnaan kedua
ilmu yang mereka wariskan melalui Ceng Liong itu. Dan
setelah selesai, dia kembali berkata:
”Amitabha ….. sekarang waktunya sudah tiba, Kian Lun
Suheng sudah tiba waktunya. Hanya bekal yang terbatas yang
dapat kami lakukan membantu kalian berdua untuk
menyelesaikan tugas ini. Kelak, Thian Ki sutit, ketika masanya
tiba bagimu memimpin Kuil ini, ingat-ingatlah teladan
bijaksananya SUHUmu itu ……. (ujar Kian Bun Hwesio dan
setelah iu berhenti sejenak dan kemudian kembali berkata)
…baiklah, waktunya tiba, kalian berdua segera bersamadhi
kami berdua akan memperkuat khikang khas Siauw Lim Sie
kita, karena bekal itu jauh lebih baik untuk kalian berdua. Dan
selanjutnya, begitu sadar kembali, langsung saja pergi
meninggalkan Siauw Lim Sie. Lakukan tugas yang diembankan
Ciangbundjin dan yang perlu kalian pahami, perintah
Ciangbundjin hari ini bagi kalian berdua adalah rencana yang
sudah disusun SUHU mu, Toa Suheng, sebelum beliau
meninggalkan dunia ini. Karena itu, pesan Ciangbundjin
sesungguhnya adalah pesan SUHU mu juga …….”
Kaget juga Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi Song
mendengar perkataan susiok mereka yang terakhir ini. Tetapi,
meski demikian bukannya tawar hati, justru semangat mereka
untuk melaksanakan tugas itu menjadi berlipat ganda. Karena

Tarian Liar Naga Sakti I 2996


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

itu, dengan cepat mereka kembali bersamadhi dan tidak lama


kemudian tenggelam dalam Samadhi tersebut. Saat itulah
mereka tiba-tiba mendengar suara:
”Amitabha …..…… jangan menolak, tetapi cobalah
menyatukan dengan kekuatan kalian di tan tian, kumpulkan
dan satukan. Ini adalah bantuan kecil kami berdua di batas-
batas akhir usia kami untuk anak-anak yang dididik Toa
Suheng yang kelak harus berjibaku untuk melaksanakan tugas
bagi Kuil Siauw Lim Sie ……….. yaaaaaaa betul …… begitu …..
siancay … siancay …..”
Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi Song meski sebagai tokoh
muda, tetapi paham dan tahu benar apa yang akan dilakukan
kedua Susiok mereka itu. Meskipun berusaha menolak, tetapi
karena kedua susiok mereka itu sudah bergerak terlebih
dahulu, maka keduanya hanya bisa pasrah karena akhir dari
proses itu mereka sudah tahu. Dan memang demikianlah
pesan Kian Lun Hwesio dan Kian Bun Hwesio, kedua sute dari
Suhu mereka Kian Ti KHosiang. Tetapi, proses itupun tidaklah
lama, hanya satu atau dua jam belaka, karena tidak lama
kemudian proses itu berakhir. Begitu tenaga kedua Susiok
mereka itu terlepas, Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi Song
segera bekerja keras untuk membaurkan tenaga yang baru
mereka terima tadi kedalam kekuatan iweekang mereka.
Bukan hal sulit, karena memang iweekang Kian Lun Hwesio
dan Kian Bun Hwesio sealiran dengan mereka berdua, bahkan
juga diajarkan oleh Suhu mereka sendiri. Karena sebagaimana
diketahui, Kian Lun Hwesio, Kian Bun Hwesio dan juga Wong
Jin Liu, justru adalah 3 orang dari angkatan KIAN yang dilatih

Tarian Liar Naga Sakti I 2997


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

langsung oleh Kian Ti Hosiang dan bukan oleh Suhunya yang


sudah sangat tua waktu itu.
Dan setelah beberapa saat, Thian Ki Hwesio dan Kwi Song
menyelesaikan Samadhi mereka. Meski hanya sejam lebih
belaka tetapi keduanya merasakan kemajuan yang cukup
menggembirakan. Karena itu, keduanya mengucapkan terima
kasih melalui suara meski tanpa balasan tetapi mereka yakin,
salah satu dari kedua susiok mereka itu masih hidup. Setelah
sekali lagi memberi hormat kemakam Kian Ti Hosiang akhirnya
keduanyapun langsung meninggalkan Siauw Lim Sie. Atas
petunjuk yang diperoleh Kwi Song siang tadi, keduanyapun
berusaha menjejaki kepergian Wong Jin Liu dan pada akhirnya
mereka berdua kehilangan jejak di hutan lebat sebelah barat
Siong San yang memang terkenal dengan hutan dan
pepohonan besar dan masih perawan. Wong Jin Liu benar-
benar cerdik memilih area tersebut sebagai pelariannya.
Maka pada hari itu juga dari Siauw Lim Sie, keluar
beberapa orang yang sangat hebat dan berkepandaian tinggi.
Wong Jin Liu tokoh ambisius yang berkepandaian sangat
tinggi, sebetulnya bukan seorang yang jahat, tetapi terlampau
fanatic dalam ilmu silat dan selalu ingin berada di puncak
tertinggi. Bersamanya lolos dua buah kitab pusaka dari Siauw
Lim Sie, dan inilah yang menyebabkan pihak Siauw Lim Sie
menetapkannya sebagai buronan. Dan bersamaan dengan itu,
secara sangat rahasia karena takut menimbulkan gejolak di
Rimba Persilatan Tionggoan dan tanpa banyak orang yang
tahu, Ciangbundjin Siauw Lim Sie sudah menugaskan Thian Ki
Hwesio dan didukung Souw Kwi Song untuk berkelana di
dunia persilatan memburu Wong Jin Liu.

Tarian Liar Naga Sakti I 2998


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ada sebuah pesan Ciangbundjin yang disampaikan melalui


Kong Hian Hwesio yakni, “Dan kalian, jangan pernah kembali
ke Siauw Lim Sie dahulu sebelum menyelesaikan masalah ini
…..”. Pesan tersebut dikeluarkan dalam keadaan Siauw Lim Sie
yang sangat tegang dan mencekam. Kong Hian Hwesio baru
menyadari sedikit kekeliruan tersebut ketika berdiskusi lagi
dengan Kong Sian Hwesio, Siauw Lim Sie Ciangbundjin
beberapa saat kemudian ketika mereka sadar bahwa Thian Ki
Hwesio dan Souw Kwi Song sudah meninggalkan Kuil Siauw
Lim Sie. Tepatnya ketika mereka berdua bertemu dan
bercakap keesokan harinya:
“Amitabha ….. Ciangbundjin Sute, kelihatannya mereka
berdua sudah berangkat mengejar Susiok Wong Jin Liu,
mereka sudah tidak berada di makam itu ……”
”Amitabha ……. Bagus jika demikian Suheng …… karena
jika benar amanat mendiang Kian Ti Hosiang Supek, maka
Thian Ki Hwesio mesti belajar sesuatu di luar sana jauh
melebihi kita. Selain itu, beban tanggungjawab ini memang
harus mereka yang memikul dan menyelesaikannya, itupun
amanat Kian Ti Supek …….. siancay”
“Amitabha …. Tetapi ada satu hal yang lupa kukatakan
kepada Ciangbundjin Sute, anak itu, Kwi Song akan
melangsungkan pernikahan beberapa bulan kedepan,
mungkin sekitar 6 bulan ke depan. Awalnya mereka akan
merayakannya di Poh Thian, tetapi dengan penugasan ini,
menilik sifat dan keteguhan Thian Ki Hwesio, tidak mungkin
lagi mereka melaksanakannya di Poh Thian …… siancay …..”

Tarian Liar Naga Sakti I 2999


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Amitabha ……. jika masih bisa diatur kembali cobalah


Suheng mengaturkan buat anak itu. Jikapun tidak, dimanapun
entah di Pulau Awan Putih atau dimana tempat yang mereka
putuskan, biarlah Suheng mengaturnya bagi kita semua ….
siancay …..”
”Amitabha …… baiklah Ciangbundjin Sute ……. Pinto kan
mencoba mengatur serta mengetahui rencana Kwi Song ke
depannya …..”
”Amitabha, sekaligus tolonglah Suheng menguruskan
siapa diantara anak murid kita yang dapat untuk sementara
menggantikan Thian Ki Hwesio di Poh Thian. Kita tidak dapat
membiarkan Siauw Lim Sie Cabang Poh Thian tanpa pemimpin
… siancay ….”
“Amitabha ….. Baik Ciangbundjin Sute, akan pinto lakukan
sebaiknya …..”
Sementara kedua pucuk pimpinan Biara Siauw Lim Sie itu
bercakap-cakap, Kong Sian Hwesio dan Kong Hian Hwesio,
jauh disana Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi Song terus
memburu dan menjejaki kemana Wong Jin Liu pergi untuk
bersembunyi setelah menggondol dua buah kitab pusaka dari
Siauw Lim Sie. Pengejaran mereka membuat poisisi dan
keadaan keduanya menjadi sama seperti sebelum Thian Ki
Hwesio belum menjadi Pendeta Budha. Bahkan setelah
penugasan tanpa batas ini, Thian Ki Hwesio menjadi Bhiksu
pengelana dan berkeliaran di Dunia Persilatan dengan tugas
dan missi khusus yang diembankan Biara Siauw Lim Sie
baginya: Mengejar Wong Jin Liu, Susioknya sendiri; merebut
kembali kedua pusaka Siauw Lim Sie yang dicuri paman

Tarian Liar Naga Sakti I 3000


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

gurunya itu; dan kemudian juga untuk dan sekaligus atas


nama Biara Siauw Lim Sie dan Ciangbundjin Siauw Lim Sie
Kong Sian Hwesio menghukum murid pengkhianat yang sudah
diumumkan dilepaskan dan dipecat dari Siauw Lim Sie
tersebut.
Setelah sebulan mereka mengejar Wong Jin Liu tetap saja
mereka berdua tidak mampu menemukan dimana Wong Jin
Liu bersembunyi. Terakhir mereka menemukan jejak Susiok
mereka itu justru sudah berjarak sangat jauh dari Siauw Lim
Sie. Rupanya Wong Jin Liu menempuh jarak dengan melewati
hutan lebat hingga tiba di pemukiman Nenek Tan Li Ceng
almarhum di Pek Ciok San dan dari sana dia kembali masuk
hutan. Thian Ki Hwesio yang mengenali Pek Ciok San tiba
disana sehari setengah hari sesudah Wong Jin Liu kembali
masuk hutan dan merat dari Siong San. Dari sana, Thian Ki
Hwesio terus mengejar hingga sebulan kemudian dia
kehilangan jejak.
”Amitabha …… Song te, sebulan lagi pibu di gelar di
Bengkauw dan tidaklah mungkin Siauw Lim Sie tanpa wakil
disana ……… bagaimana pertimbanganmu ….”?
”Toako ……. Kita menghadapi tugas yang tidak dapat
ditunda, karena itu jika memang kita harus terus memandang
penyelesaian tugas ini, maka kita harus terus berupaya
mengejar dan mencari jejak Wong Susiok ……”
”Amitabha …… bukan hanya itu yang kupikirkan Song te,
tetapi ada urusan lain yang lebih mendesak dan lebih penting.
Sebelum meninggalkan Siauw Lim Sie, belum sempat dan lupa
kumeminta pertimbangan Ciangbundjin mengenai tempat

Tarian Liar Naga Sakti I 3001


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pernikahan antara engkau dengan Nona Hong Li. Dan engkau


dengar sediri, kita dilarang kembali ke Siauw Lim Sie sebelum
tugas kita selesai. Karena itu, setelah dipikir-pikir, maka
sebuah surat akan kutuliskan untuk Duta Agung memohonkan
pertolongannya. Sementara untuk urusan Pibu, mau tidak
mau engkau harus mewakili Siauw Lim Sie, karena tugas
mengejar dan menghukum Wong Susiok jelas-jelas ditujukan
untukku dan engkau hanya membantu saja Song te …….”
”Tetapi toako ……”
“Amitabha …… kita harus menangani banyak urusan dan
menyelesaikannya satu demi satu. Untuk saat ini, kita mesti
berbagi tugas, engkau mewakili Siauw Lim Sie di pibu dengan
Persia dan tugasku melanjutkan pengejaran terhadap Wong
Susiok. Dengan demikian tidak ada kewajiban kita yang
terabaikan …….. pada saatnya, pasti semua akan
terselesaikan. Dan untuk urusanmu, sebagai walimu maka
kumintakan kelak kesediaan dan bantuan Duta Agung untuk
menguruskan beberapa hal yang sangat penting bagi masa
depanmu ……. siancay”
”Toako, masakan engkau tidak akan hadir dalam acara
pernikahanku kelak ….”?
“Amitabha, siapa yang berkata demikian ….? Suratku
untuk Duta Agung justru akan juga menetapkan waktu dan
tanggal sehingga pada saatnya, meski hanya untuk mengikuti
acara hari bahagiamu, pasti akan hadir ….. siancay …..”
”Baiklah toako, pilihan ini meski kurang sempurna tetapi
baik juga. Aku akan mewakili Siauw Lim Sie di pibu tersebut

Tarian Liar Naga Sakti I 3002


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan toako terus mengejar Wong Susiok, kelak aku dan istriku
akan bergabung membantu toako …….”
”Amitabha, baik juga jika demikian Song te …….. “
Dan demikian adanya. Hari itu juga, Thian Ki Hwesio
menuliskan sebuah surat kepada Duta Agung Kiang ceng
Liong, dan setelah menyerahkannya kepada Kwi Song, mereka
berdua, kakak beradik kembar, yang satu sudah menjadi
Bhiksu dan satunya lagi pendekar muda perkasa di Tionggoan,
kembali berpisah. Kali ini karena mereka berdua harus berbagi
tugas untuk hal-hal penting yang mengatas namakan pintu
perguruan mereka, yakni Siauw Lim Sie.

Episode 54: Asha Vahista Yang Misterius (1)


Pay Low (Gapura) Markas Besar Bengkauw berada di
sebelah barat, dan dari Pay Low itu maka orang atau
pengunjung dapat langsung menuju ke Ang In San (Bukit Awan
Merah). Di puncak Ang In San inilah Markas Besar Bengkauw
berada. Tetapi, jangan salah, melewati Gapura atau bahkan
mendekatinya bukanlah perkara mudah. Karena disana ada
Houw See Tin (Barisan Pasir) dan Loan See Tin (Barisan Batu)
yang tidak dengan mudah dapat dilalui manusia biasa. Kedua
barisan itu adalah penjagaan “buatan” dan merupakan
rintangan berat sebelum memasuki gapura menuju ke Ang In
San. Melewati Pay Low akan membawa orang memasuki Ang
In Kok atau Lembah Awan Merah, sebuah dataran yang sangat
luas yang menjadi akses utama menuju ke Puncak Awan
merah. Tetapi, karena sadar bahwa Bengkauw, khususnya Ang
In San bakalan diserbu ribuan orang menjelang pibu, maka

Tarian Liar Naga Sakti I 3003


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

penjagaan di Barisan Batu dan Barisan Pasir dilakukan secara


sangat ketat. Demikian juga dengan Ang In Kok yang sudah
ditata demikian rupa dengan penjagaan yang super ketat.
Bahkan, tidak kurang dari Barisan Bendera yang berbeda
warna secara khusus mengawal di masing-masing barisan
(Batu dan Pasir) dan yang lainnya di Ang In Kok.
Siapapun tidak diijinkan masuk terlampau jauh ke Markas
Bengkauw, cukup melewat Barisan Batu dan Barisan Pasir
kemudian memasuki Gapura dan tiba di Ang In Kok. Dari
gapura, kurang lebih berjarak 2000 meter (panjang Ang In Kok
membentang hingga ke kaki Ang In San), orang sudah dapat
tiba di kaki bukit Ang In San. Dan di kaki bukit Ang In San ini,
tepatnya di Lembah Awan merah (Ang In Kok) sudah disiapkan
sebuah tanah lapang dimana PIBU antara Persia melawan
Tionggoan akan dilakukan. Tepat di tengah lapangan
disediakan sebuah panggung yang membuat siapapun di atas
panggung akan dapat dilihat dan disaksikan dari semua sisi
lapangan yang sangat besar dan luas itu. Sementara semua
titik masuk ke Ang In San sudah dijaga secara ketat oleh
tokoh-tokoh utama Bengkauw, baik di Utara, Timur, Selatan
maupun Barat. Pendeknya, semua akses masuk ke Ang In San
sudah dijaga secara ketat dan bahkan berlapis-lapis. Tidak
seorangpun yang dapat mendaki ke Markas Besar Bengkauw
tanpa ijin langsung dari Bengkauw Kauwcu selama masa sibuk
di Pegunungan Beng san menyambut Pibu bersejarah itu. Hal
yang masuk akal, karena tidak semua pengunjung memiliki
motif yang sama, ada saja orang tertentu yang senang
mengail di atas kesibukan Bengkauw.

Tarian Liar Naga Sakti I 3004


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sebetulnya, masih seminggu sebelum pelaksanaan pibu.


Tetapi Pegunungan Beng san sudah sangat ramai dikunjungi
demikian banyak jenis manusia. Bahkan para pengunjung yang
demikian banyak sudah berkemah atau memilih tinggal di kaki
gunung Bengsan sambil menunggu hari H pelaksanaan pibu.
Karena itu, jalan menuju Markas Bengkauw sudah sangat
ramai bahkan masih beberapa kilo meter dari Markas tempat
Bengkauw dimana pibu bersangkutan akan dilangsungkan.
Dan sudah barang tentu, kehadiran begitu banyak manusia
disertai dengan beragam macam cerita, info dan ramuan
cerita dari yang nyata, buatan maupun bualan orang. Tetapi
yang paling beragam kisah kehebatannya adalah seorang Duta
Agung Kiang Ceng Liong. Tokoh muda itu sekarang sudah jauh
lebih sering dipercakapkan dengan nada memuji dan memuja
atas kehebatannya akhir-akhir ini.
Tentu saja kisah tentangnya sebagian besar adalah buatan
dan bualan yang sudah ditambah-tambahi dari kisah yang
sebenarnya. Tetapi, orang-orang, termasuk mereka yang
senang berkisah dan bertutur, memang senang menambah-
nambahi agar effek dramatisnya semakin membuat orang
kagum. Karenanya, dengan cepat tokoh Duta Agung menjadi
idola dan cenderung berlebihan di kalangan mereka yang
gemar bergunjing. Untungnya memang, apa yang sudah dan
sedang dilakukan Ceng Liong, memang memenuhi sebagian
dari kisah buatan dan bualan para penjual kisah. Dan menjalar
dengan sangat cepat dan dengan sangat ”suka” disambut dan
dikisahkan kembali di banyak tempat dan waktu. Tentu, selain
Duta Agung yang diagungkan, juga bersama dengan sahabat-

Tarian Liar Naga Sakti I 3005


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sahabatnya yang juga tidak kalah hebat dan mujijatnya. Dan


begitulah rimba persilatan Tionggoan dewasa ini.
Sepanjang jalan sejak dari kaki pegunungan Bengsan
hingga mendekati Ang In San, tempat dimana Markas
Bengkauw berada, kini dipenuhi oleh gerombolan manusia
yang membuat tempat tinggal darurat alias sementara.
Sepanjang jalan itu, juga ada terdapat beberapa kelompok
manusia yang bergerombol serta bercakap-cakap antara
mereka mengenai situasi dan keadaan rimba persilatan.
Bergunjing mengenai tokoh-tokoh rimba persilatan serta juga
bercakap seputar ramalan dan perkiraan versi mereka masing-
masing siapakah gerangan yang akan tampil memenangkan
pibu luar biasa di Markas Bengkauw tersebut. Tentu saja
materi percakapan mereka banyak yang ngaco, tetapi
begitupun antara mereka tentu tetap saja seru seberapa tidak
benar sekalipun materi percakapan mereka itu.
Barisan manusia yang bergerombol itu merubah materi
percakapan sejak 3 (tiga) hari menjelang pibu. Terutama
karena sehari sebelumnya serombongan orang yang tidak
mereka kenal. Wajah-wajah asing dan dengan simbol-simbol
yang aneh melintas dan membelah jalan yang mereka
“tongkrongi” sejak beberapa hari sebelumnya. Dan mereka
tahu kemudian dengan segera bahwa yang sedang melintas
itu adalah rombongan Bengkauw Persia yang terdiri dari
puluhan bahkan seratusan lebih orang banyaknya. Dan
mereka yang datang memang terlihat sangat menyolok mata
karena membawa serta panji-panji dan bendera kebesaran
Bengkauw Persia. Selain itu, pakaian kebesaran Bengkauw
Persia sangat khas dan berbeda sekali dengan pakaian

Tarian Liar Naga Sakti I 3006


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kebanyakan tokoh di Tionggoan. Maka, tidak sulit untuk


menduga bahwa mereka adalah rombongan dari Bengkauw
Persia.
Beberapa tokoh yang sudah pernah terlihat di Tionggoan
muncul kembali, mereka adalah DEWI VASMINE UTUSAN
TERANG, JENDRAL ARYOBAZRAN MALAIKAT BUMI, HYDARNES
DUTA LUAR, sejenis Menteri Luar Negeri, DEWI ZENDA yang
juga adalah WAKIL DUTA LUAR. Selain mereka, nampaknya
ada beberapa tokoh hebat lain dari Bengkauw Persia, tetapi
masih belum ketahuan identitas dan apa jabatan mereka
dalam struktur Bengkauw Pusat di Persia. Adalah Jendral
Aryzab, sang Hu Kauwcu yang masih belum muncul, padahal
dalam kunjungan sebelumnya, justru tokoh ini yang
memimpin rombongan. Apakah dia tidak munculkan diri sekali
ini? Mungkin belum, karena pemimpin rombongan
kelihatannya adalah Dewi Vasmine, Jendral Aryobazram dan
Hydarnes. Mereka bertiga yang berdiri di depan memimpin
rombongan, baru kemudian terlihat dua orang tokoh lainnya
di belakang mereka, berpakaian seperti panglima perang.
Mungkin mereka adalah pemimpin prajurit Bengkauw Persia
yang juga datang dalam jumlah yang tidak kecil, mungkin ada
sekitar 100an orang dan berjalan secara tertib dan sangat
tegap melangkah di mata para tokoh persilatan Tionggoan
yang memadati jalanan yang mereka lalui. Sedikitpun
rombongan itu tidak menoleh dan tidak menyapa
sekelilingnya meski mereka menemukan begitu banyak
manusia yang bergerombol sepanjang jalan menuju Ang In
San.

Tarian Liar Naga Sakti I 3007


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sehari setelah rombongan Bengkauw Persia tiba dan


kemudian berkemah di ujung selatan Ang In Kok, berdatangan
tokoh-tokoh hebat. Terutama yang sangat terkenal dan
dimalui orang yakni Kong Sian Hwesio, Siauw Lim Sie
Ciangbundjin yang datang dengan didampingi Kong Hian
Hwesio yang juga adalah Suheng dan sekaligus menjadi Wakil
Ciangbundjin. Bersama rombongan ini, terlihat hadir juga
beberapa murid Siauw Lim Sie dari angkatan di bawah Siauw
Lim Sie Ciangbundjin tersebut. Total kehadiran mereka
berjumlah 12 orang dengan dipimpin langsung oleh
Ciangbundjin Siauw Lim Sie. Kehadiran petinggi Siauw Lim Sie
ini menambah rebut dan ramainya diskusi antara para
pendekar yang beberapa diantara mereka menyapa dan
disapa hangat oleh sang Ciangbundjin yang memang ramah
dan terkenal welas asih itu. Sebagai pintu salah satu pintu
perguruan utama di Siauw Lim Sie, maka kehadiran mereka
tentu saja sangat diharapkan dan sangatlah penting.
Belum lagi habis percakapan dan diskusi antara para
pendekar dan pendatang yang bergerombol sepanjang jalan
menuju markas Bengkauw, beberapa jam kemudian tiba
secara bersamaan dan dalam satu rombongan Pangcu
Kaypang Ciu Sin Sinkay bersama Kaypang Cap It Hohan dan
juga Thian Hoat Todjin, Ciangbundjin Party ternama lainnya
yakni Bu Tong Pay. Rombongan mereka juga terdiri dari anak
murid yang cukup banyak, jika dijumlahkan ada hampir 30an
orang yang mewakili keduanya, rombongan Kaypang dan
rombongan Bu Tong Pay. Dan kedatangan mereka, juga
segera disambut dengan ulasan, diskusi, analisa mengenai
kekuatan Bu Tong Pay dan juga kekuatan Kaypang. Keduanya

Tarian Liar Naga Sakti I 3008


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memang sudah menjejeri kehebatan Siauw Lim Sie sejak


puluhan atau mungkin ratusan tahun terakhir dan membuat
nama besar kedua perguruan atau pang tersebut menjadi
berkibar luar biasa dan sangatlah dihormati dan dimalui oleh
sesama perguruan di Tionggoan.
Beberapa saat kemudian, kembali muncul rombongan
yang lain. Sekali ini datang dalam jumlah yang cukup banyak,
rombongan yang cukup banyak, beberapa perguruan yang
datang secara serentak: Thian San Pay dengan Tik Hong Peng
yang menjadi Ciangbundjin, kemudian Lembah Saldju
Bernyanyi dengan Tham Beng Kui dan Cui Giok Lie dimana
Thian San Pay dan Lembah Saldju Bernyanyi datang dengan
jumlah rombongan terbatas. Baik Tik Hong Peng maupun
Tham Beng Kui hanya ditemani beberapa orang saja.
Sementara rombongan lain yang bergabung adalah Cin Ling
Pay, Kun Lun Pay, Tiam Jong Pay, utusan Lembah Siau Yau Kok
dan beberapa perguruan kecil lainnya. Rombongan ini
menjadi rombongan kedua terbesar setelah rombongan
Bengkauw Persia dan menutup kehadiran dan kedatangan
tamu yang akan menghadiri pibu pada 3 hari sebelum pibu
berlangsung di Ang In Kok.
Dan di hari selanjutnya, tepatnya dua hari sebelum pibu,
datang dan hadir tamu yang cukup istimewa. Yakni datang
secara bersamaan tamu dari Lam Hay Bun, yakni Lamkiong
Tiong Hong dan Lamkiong Sian Li dengan didampingi oleh Liu
Kong yang menjadi Hu Tocu Lam Hay Bun. Bersama mereka
ada kurang lebih 5 orang anak murid Lam Hay Bun lainnya
yang datang dan hadir di Markas Bengkauw sebagai tamu dan
sekaligus meninjau suasana pibu dahsyat ini. Kemudian, juga

Tarian Liar Naga Sakti I 3009


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

hadir tokoh hebat dari Pulau Awan Putih, Kwan Siok Bu yang
hadir bersama Kwan Siok Bi adiknya dan juga Kwan Hong Li
anak perempuan satu-satunya. Dan dari Pulau Awan Putih
hanya mereka bertiga yang datang, tetapi meski demikian,
mereka bertiga justru memiliki kepandaian yang sangat
dahsyat karena merupakan tokoh-tokoh terlihay di kalangan
Pulau Awan Putih di Laut Selatan.
Kedatangan dan kehadiran Lamkiong Sian Li dan Kwan
Hong Li memberi warna yang lain dan menghadirkan
kesegaran karena kecantikan mereka yang sangat khas.
Apalagi Kwan Hong Li yang lebih polos dan ramah serta tidak
gengsi dan menjaga jarak untuk menyapa para pendekar yang
sudah beberapa hari bergerombol sepanjang jalan untuk
mengenali tokoh-tokoh besar dunia persilatan yang hadir.
Keluwesan serta kepolosan Kwan Hong Li memancing dan
menular ke Lamkiong Sian Li yang mencoba untuk bersikap
luwes seperti Hong Li. Jadilah mereka berdua bahan
perbincangan para pendekar dan penggerombol yang
memenuhi jalan menuju Ang In Kok dan Ang In San. Tentu saja
dengan sangkaan yang jauh dari kenyataan, karena keduanya
adalah tokoh hebat di Pulau masing-masing dan tentu saja
memiliki kepandaian dahsyat dan bukan kepandaian biasa-
biasa saja.
Setelah kedatangan Lam Hay Bun dan Pulau Awan Putih,
beberapa jam kemudian tiba rombongan Lembah Pualam
Hijau yang diwakili oleh Nenggala, Kiang Li Hwa, Kiang Liong,
Kiang Hong dan Tan Bi Hiong, Kiang Sun Nio adik Kiang Ceng
Liong si gadis remaja yang semakin cantik terlihat dan
semakin nampak kesegaran sekaligus semakin matang.

Tarian Liar Naga Sakti I 3010


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bersama mereka, juga datang Barisan 6 Pedang tetapi tidak


terlihat Liang Mei Lan dan Duta Agung Kiang Ceng Liong
suami-istri dalam rombongan tersebut. Hal yang
menghadirkan pertanyaan besar di kalangan para pendekar
karena tidak bertemu dan tidak melihat kehadiran tokoh yang
paling mereka tunggu itu. Tetapi mereka cukup terhibur
karena melihat Nenggala yang juga sudah menanam nama
yang sangat harum di Tionggoan. Nenggala memang lebih
kalem dan lebih banyak istrinya Li Hwa yang meladeni orang
untuk bertutur sapa dan menyapa banyak orang yang hadir
menyambut mereka dengan tepukan dan dukungan yang luar
biasa.
Dan menjelang sore hari, rombongan lain yang
merupakan wakil dan utusan dari banyak perguruan kecil juga
muncul dan melewati jalanan. Dan termasuk juga yang
bergabung dalam rombongan ini beberapa perguruan
keluarga yang cukup terkenal, baik dari Kang Lam, Se Chuan
dan beberapa perguruan keluarga lainnya. Daya tarik pibu
sekali ini benar-benar bagaikan magnet berdaya tarik besar,
karena mampu untuk menarik dan mendatangkan banyak
sekali perguruan baik perguruan besar, menengah maupun
perguruan kecil sekalipun. Bahkan, beberapa perguruan yang
tertutup dan menutup diri sekalipun ada yang mengirimkan
perutusan atau wakilnya. Juga beberapa Benteng maupun
Lembah yang memiliki nama besar dan misterius, juga
mengirim wakil meski kurang dapat dikenali, apakah tokoh
utamanya atau sekedar wakil.
Boleh di bilang, pada 2 hari menjelang pibu, Rimba
Persilatan Tionggoan tumplek di Pegunungan Beng san,

Tarian Liar Naga Sakti I 3011


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

khususnya di Ang In Kok dan Ang In San. Ratusan bahkan


ribuan pendekar, nyaris semua perguruan besar dan
menengah, perguruan keluarga, Benteng, Lembah, pendekar
kelana dan kelompok persilatan lain tumplek disana. Entah
magnet apa yang menarik mereka. Mungkin karena gengsi
dan pertaruhan antara Persia dan Tionggoan yang membuat
semua orang merasa tertarik dan terpanggil untuk datang dan
memberi dukungan. Tentunya dukungan kepada pihak
Tionggoan yang akan dipimpin langsung oleh Duta Agung
Kiang Ceng Liong yang namanya kini berkibar tinggi di angkasa
raya. Daya tarik lainnya tentu saja adalah Duta Agung yang
masih muda dan sudah mencatatkan sejumlah pertarungan
yang sangat legendaris dan membuatnya ditempatkan di
tempat yang sangat terhormat.
Tetapi, sementara semua orang menunggu kedatangan
Kiang Ceng Liong, Duta Agung yang kini sangat dihormati
orang tersebut, sedikit yang tahu jika Ceng Liong bersama
dengan Mei Lan, sudah berada di Markas Bengkauw. Mereka
sudah berada di Ang In Kok kecuali Souw Kwi Song yang
belum nampak kehadirannya. Dan mereka sudah berlatih
bersama bahkan sebelum para pendekar mulai bergerombol
di jalanan menuju Ang In San dan Ang In Kok. Sekali ini Kiang
Ceng Liong secara khusus juga membawa serta murid
resminya, Li Gi yang baru berusia 8 tahun. Entah
pertimbangan atau latar apa, tetapi kehadiran murid resminya
ini jarang diketahui orang, kecuali sahabat-sahabat mereka.
Tetapi sejak kedatangannya, Ceng Liong dan Mei Lan nyaris
tidak pernah telrihat berada di luaran, kecuali Li Gi yang pagi

Tarian Liar Naga Sakti I 3012


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan sore hari berlatih di halaman rumah tempat Ceng Liong


dan Mei Lan beristirahat.
Ketika rombongan Nenggala dan kawan-kawan menyusul
datang, Ceng Liong justru lebih banyak bersama dengan
Barisan 6 Pedang. Entah apa yang mereka diskusikan dan
bicarakan. Tetapi, bukannya menjaga keamanan di luar rumah
istirahat Ceng Liong, justru ke-enam orang ini selalu samadhi
dan berdiskusi dengan Ceng Liong. Esoknya, keenam orang itu
terlihat berlatih dan berlatih, sesekali mereka menemani Li Gi
yang juga berlatih disana. Dengan demikian, orang yang
ditunggu para pendekar di luar sana, justru sudah berada
bersama dengan tuan rumah menantikan pibu yang akan
berlangsung beberapa hari ke depan.
Dan malam terakhir, ketika pibu akan berlangsung esok
harinya, baru datang Souw Kwi Song. Sekali ini, dia tidak
datang melalui jalanan resmi, melainkan melalui jalanan
khusus yang hanya mampu dilewati tokoh-tokoh
berkepandaian tidak lumrah manusia. Kedatangannya sangat
tepat ketika Duta Agung Ceng Liong memimpin pertemuan
dengan kawan-kawannya, tepatnya di tengah pertemuan
persiapan pibu esok harinya. Disana hadir Kiang Ceng Liong
dan istrinya Liang Mei Lan, kemudian Liang Tek Hoat dan
istrinya Siangkoan Giok Lian, kemudian Nenggala dan Kiang Li
Hwa. Pertemuan itu merupakan lanjutan pertemuan siang
harinya ketika Kauwcu Bengkauw menjamu tamu-tamu
Tionggoan, khususnya tokoh-tokoh puncak untuk sebuah
perundingan. Jamuan tersebut sebetulnya diikuti oleh tokoh-
tokoh puncak perguruan, yang dilanjutkan dengan
perundingan terbatas yang diikuti tokoh-tokoh puncak belaka.

Tarian Liar Naga Sakti I 3013


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dalam pertemuan sekaligus perjamuan tersebut,


Siangkoan Tek sudah dengan tegas menegaskan maksudnya:
”Cuwi sekalian …….. selaku tuan rumah, perkenankan
Lohu menyambut cuwi sekalian dalam jamuan siang hari ini.
Sekaligus, kami Bengkauw menyampaikan terima kasih atas
kehadiran cuwi sekalian dalam perjamuan ini. Karena
merupakan kesempatan yang sangat langka dan adalah
kehormatan besar bagi Bengkauw kami menerima kedatangan
dan kunjungan cuwi sekalian. Setelah Bengkauw menjadi
bagian dari Rimba Persilatan Tionggoan, maka inilah
kesempatan pertama kami menjamu serta menyambut
kehadiran para sahabat dan sekaligus, besok harinya, sebuah
Pibu besar akan turut menentukan bagaimana kelak
keberadaan Bengkauw Tionggoan. Perlu kami kemukakan,
pertumbuhan Bengkauw Tionggoan sejak awal sama sekali
terlepas dari bantuan dan topangan Bengkauw Pusat di
Persia, bahkan merekapun kurang peduli ketika kami meminta
bantuan mereka. Tetapi, ketika Bengkauw Tionggoan
berkembang pesat, tiba-tiba mereka datang dan menuntut
upeti dan memaksa kami menjadi cabang ataupun bawahan
Bengkauw Persia. Status dan paksaan ini kami tolak dan kami
sudah tegaskan bahwa Bengkauw Tionggoan berdiri sendiri
dan sudah menjadi bagian dari Dunia Persilatan Tionggoan
…………..” sampai disini Siangkoan Tek berdiam sebentar dan
memandangi seluruh hadirin baru kemudian melanjutkan lagi;
“Rupanya Bengkauw Persia tidak tinggal diam. Tahun
silam mereka datang untuk menekan dan memaksa kami
tunduk dengan menggunakan kekuatan. Syukur, dengan
bantuan Duta Agung, kami mampu mengusir mereka pergi.

Tarian Liar Naga Sakti I 3014


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi mereka tidak berhenti disana, tetap berusaha untuk


menekan kami Bengkauw Tionggoan. Sampai akhirnya
Bengkauw Persia menantang Dunia Persilatan Tionggoan
untuk melakukan pibu menentukan status kami Bengkauw
Tionggoan. Perlu kami tegaskan cuwi sekalian bahwa, status
kami jikapun kita kalah tetap tidak akan menghamba ke
Persia, dan akan tetap melakukan perlawanan tertutup
ataupun terbuka atas ancaman Bengkauw Persia. Kami sudah
sangat siap. Tetapi, tetap saja, jika kita kalah besok, maka
perjanjian harus kita taati, yakni untuk selanjutnya Dunia
Persilatan Tionggoan, jangan mencampuri urusan Bengkauw.
Kami siap menghadapinya dengan Bengkauw melawan
Bengkauw dan menyelesaikannya sendiri. Jika kita menang
besok, maka syukur, mereka akan tidak punya hak memaksa
kami lebih jauh. Karena pertimbangan ini, maka kami perlu
mengucapkan Terima Kasih mendalam kepada cuwi sekalian
yang sudah menerima dan memperlakukan kami sebagai
saudara …….”
”Amitabha …..……… punco benar-benar terharu dengan
ucapan selamat datang dan pidato Bengkauw Kauwcu. Segala
sesuatu yang bertujuan bagi kebaikan umat manusia dan
menjaga kedamaian sesama adalah tanggung jawab kita ….
siancay ….”
Terdengar ucapan sederhana tetapi mengena bagi semua
orang. Ucapan seorang tokoh besar, Ciangbundjin Siauw Lim
Sie sudah tentu bukanlah omongan kosong. Tapi diindahkan
dan diingat serta diresapi banyak orang. Ucapan yang
mewakili serta juga menunjukkan kebersamaan para
pendekar dan perguruan di Bengkauw.

Tarian Liar Naga Sakti I 3015


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Omitohud …….. ucapan Ciangbundjin Siauw Lim Sie


sudah sangat tepat …..” sambut dan balas Thian Hoat Todjin,
Ciangbudjin dari Bu Tong Pay.
Percakapan mereka berlanjut dengan seru, terutama
karena ada beberapa tokoh dari perguruan lain yang juga ikut
nimbrung. Tetapi, karena memang tidak mungkin dapat
mendiskusikan lebih detail soal persiapan kedepan, maka
diskusi di jamuan makan itu ditutup tidak lama kemudian. Dan
beberapa saat kemudian, dilanjutkan lagi dengan diskusi
terbatas, terutama dengan wakil-wakil dari Bu Tong, Siauw
Lim, Kaypang, Lembah Pualam Hijau ditambah dengan Lam
Hay Bun dan Pulau Awan Putih. Sekali ini, karena tokoh-tokoh
yang terlibat adalah Perguruan puncak di Tionggoan, maka
dialog mereka lebih terbuka dan menghasilkan banyak
kesepakatan:
“Harus lohu tegaskan sekali lagi, jika memang pihak kita
kalah, maka Bengkauw Tionggoan akan melawan tekanan
Bengkauw Persia. Tolong cuwi sekalian bersikap netral dan
tidak membantu siapapun … melawan mereka di Tionggoan
akan membuat mereka, Bengkauw Pusat Persia tidak mampu
menarik keuntungan sedikitpun dari kami di Tionggoan. Kami
punya keyakinan soal itu ……”
Kauwcu Bengkauw Siangkoan Tek berkata menegaskan
sekali lagi sikap Bengkauw Tionggoan terhadap pibu dan
hasilnya.
”Siangkoan Kauwcu, kami dari Lam Hay Bun sudah
menerima pesan dan penegasan dari kong chouw, bahwa
dalam keadaan apapun, Lam Hay Bun harus membantu serta

Tarian Liar Naga Sakti I 3016


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mendukung Bengkauw Tionggoan ………” terdnegar suara yang


besar dari Tiong Hong yang kini menjabat Tocu Lam Hay Bun
menggantikan adiknya yang sempat menjabat selama
beberapa hari selama kisruh di Lam Hay Bun.
”Terima kasih Tocu Lam Hay ….. terima kasih, tetapi
betapapun jika kita kalah di pibu esok, maka tetap saja kami
meminta cuwi sekalian bersikap netral kelak …..”
”Omitohud …….. tetapi, kita belum tentu kalah Siangkoan
Kauwcu. Malah kemungkinan menang cukup besar di pihak
kita ……” terdengar Thian Hoat Todjin ikut berbicara
”Engkau benar Thian Hoat Ciangbudjin, tetapi Duta Agung
sendiri menegaskan bahwa lawan yang menantang atas nama
Bengkauw Persia sekali ini adalah tokoh hebat dan sakti dari
Persia. Dan dia belum yakin apakah akan mampu menahan
tokoh tersebut ataukah tidak ……… kita semua sudah tahu
kehebatan Duta Agung …….” Kauwcu Bengkauw menegaskan
sambil memandang semua orang.
”Amitabha ……… apakah benar demikian Duta Agung …..”?
Semua orang memandang Ceng Liong ketika Siangkoan
Tek berkata yang kemudian diikuti oleh pertanyaan dari
Ciangbundjin Siauw Lim Sie. Mau tidak mau Ceng Liong harus
berkata menjawab pertanyaan itu:
”Cuwi sekalian ……. para locianpwee yang terhormat,
beberapa waktu lalu kami suami istri bertemu Asha Vahista
dan Wong Jin Liu yang melakukan pibu. Mereka berdua
mohon bantuanku menjadi wasit, dan keduanya
melangsungkan pertarungan yang luar biasa hebat. Hasil

Tarian Liar Naga Sakti I 3017


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pertempuran mereka membuatku memahami banyak jika


memang tokoh Asha Vahista dari Persia itu adalah mahluk
mujijat dengan kepandaian yang sangat luar biasa. Rasanya
kepandaiannya tidak berada di sebelah bawah Thay Sin
Lhama, tokoh mujijat asal Tibet atau bahkan masih lebih alot
karena usianya jauh lebih muda dibandingkan Lhama tua dari
Tibet itu …… dan jika ditanyakan kepadaku apakah mampu
menang melawan tokoh sehebat itu, maka jawabanku adalah
mungkin iya ataupun mungkin tidak ……….. tetapi, murid-
murid dan anak buahnya juga bukanlah tokoh biasa yang
mudah dilawan ………”
“Ástaga, masih ada tokoh sehebat Thay Sin Lhama dewasa
ini ..? luar biasa jika demikian lawan kita sekali ini ……” Pangcu
Kaypang, Ciu Sian Sinkay yang dulunya memang peramah dan
selalu riang memberi komentar. Singkat namun sangat
mewakili perasaan yang tergetar semua orang.
”Ciu Sian Pangcu, menurut Kolomoto Ti Lou locianpwee
yang juga ditegaskan cucu muridnya Nenggala, memang ada
seorang tokoh mujijat lainnya yang berada di Persia, selain di
Tibet yang sudah tua. Bahkan, tokoh di Tibet itu, justru masih
memiliki darah Tionggoan, dan kehebatannya tidak diragukan
….”
Kembali semua terdiam ketika Ceng Liong selesai
menjawab pernyataan Ciu Sian Sinkay. Bahkan lebih terdiam
ketika Nenggala mengiyakan dengan berkata:
”Benar, kakek guruku pernah menyinggung persoalan ini
sebelum dia orang tua pergi pulang ke tanah jawadwipa ……
Bahkan, kemampuan tokoh mujijat Persia ini tidak dibawah 4

Tarian Liar Naga Sakti I 3018


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Manusia Dewa Tionggoan dan tidak akan dibawah Kakek Guru


sendiri suatu saat. Kabar baiknya adalah, Kakek Guru
menegaskan, Duta Agung sendiri berada di tataran yang tidak
akan kalah dari tokoh Persia itu, sebagaimana juga tokoh
mujijat lainnya dari Tibet, Thay Sin Lhama yang sudah
dihadapi Duta Agung beberapa waktu yang telah lewat itu”
Tetapi, meski demikian, bukan berarti semua orang
tersentak kaget dan tidak punya rasa percaya diri. Pada saat
semua orang tercenung kaget dan sedikit khawatir dan jeri,
justru tokoh Pulau Awan Putih yang berkata:
”Lohu sejujurnya belum mengerti dan tahu siapa Asha
Vahista tokoh mujijat asal Persia itu. Tetapi, secara pribadi,
kami sekeluarga sangat mengenal Duta Agung yang masih
muda dan tidak suka meninggikan dirinya ini. Kami pernah
melihat dan bahkan juga bertarung melawan Duta Agung ini,
dan kami tahu kepandaian dan kemampuannya tidak terbatas
dan sulit dikatakan sampai dimana tingginya. Jika ada yang
meragukan kemampuan Duta Agung melawan tokoh Persia
itu, maka kutegaskan, keraguannya itu sangatlah tidak
beralasan. Lohu pribadi percaya, Duta Agung sudah punya
persiapan menghadapi pibu yang akan dilangsungkan besok
…… apalagi dia tahu tanggungjawab apa yang sedang
ditanggungnya dewasa ini ……..”
”Kwan lopeh, ……… achhhh, kepercayaan dan keyakinan
paman terhadapku sungguh terlampau berlebihan ………
terlampau berlebihan ……”
Ceng Liong tersentak dengan lontaran keyakinan dan
kepercayaan sangat tinggi yang diberikan dan dikatakan Kwan

Tarian Liar Naga Sakti I 3019


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Siok Bu tadi. Tetapi, perkataannya itu membuat serta


membakar semua orang untuk kembali bersemangat.
”Benar ……….. masak kita meragukan Duta Agung?
Acchhhhhh, kita smeua mesti mendukung dan memberinya
kepercayaan untuk mewakili Dunia Persilatan Tionggoan,
karena ini bukan sekedar masalah Bengkauw Tionggoan,
tetapi juga adalah masalah Rimba Persilatan Tionggoan …….”
”Amitabha ……… benar sekali. Siauw Lim Sie memberi
dukungan dan kepercayaan kepadamu Duta Agung. Juga
sekaligus untuk memimpin pibu besok …….”
”Omitohud ……. Bu Tong Pay juga memberi kepercayaan
kepada Duta Agung untuk memimpin pibu esok hari …….”
”Hahahahahaha, masak lohu yang sudah tua ini tidak
memberi kepercayaan kepada Duta Agung? Bagi kami
Bengkauw Tionggoan, dia sudah memberikan bukti
pembelaan serta kesetiaan dalam memandang kami sebagai
sahabat ……”
”Apalagi yang bisa kukatakan ………. Jika Kaypang yang
memberi kepercayaan bagi Duta Agung menjadi salah satu
pemegang Lencana Kehormatan Kaypang tidak percaya akan
kemampuannya, maka leluhur kami sudah melakukan
kekeliruan yang tak terampunkan. Untunglah Duta Agung
selalu siap membantu siapapun, termasuk juga kami dari
kaum pengemis ……”
Maka pertemuan selanjutnya jadi membahas peluang
melawan Bengkauw Persia esok harinya. Termasuk membahas

Tarian Liar Naga Sakti I 3020


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

siapa-siapa yang akan melawan wakil dari Persia, dan untuk


itu Ceng Liong berkata:
”Cuwi sekalian, sebetulnya persiapan untuk pibu esok
harinya sudah kami lakukan sejak kembali dari Lam Hay Bun.
Mohon dikoreksi jika terdapat kekeliruan diantara apa yang
kami persiapkan, tetapi berdasarkan pengamatan dan
pendalamanku terhadap barisan murid Asha Vahista, maka
kita memiliki peluang memenangkan pibu esok hari dengan
komposisi seperti ini …….. Pertama, Asha Vahista sendiri
secara pribadi sudah menantangku untuk melakukan pibu,
dan dia memilih waktunya pada pibu esok hari. Karena itu,
mau atau tidak mau, cayhe akan menghadapi Asha Vahista
berdasarkan tantangannya secara pribadi maupun melalui
surat tantangannya itu. Mengenai peluang kemenangan, terus
terang masih sangat sulit menentukan apakah melawan Asha
Vahista cayhe mampu menang atau tidak. Peluangnya
terhitung sama besar antara menang ataupun kalah dalam
babak itu …….”
”Achhhhh, engkau terlampau merendahkan dirimu sendiri
Duta Agung ……”
Terdengar Kwan Siok Bu yang memang sangat
menghormati dan sangat menyukai Duta Agung Kiang Ceng
Liong ini menyela ……. Dan dengan cepat Ceng Liong berkata
menjawab pernyataan Kwan Siok Bu:
”Terima kasih atas kepercayaan Paman Kwan ……. tetapi,
begitulah faktanya. Jikapun memang thian berkenan, maka
kemenangan di babak ini bisa menjadi bagian kita, mudah-
mudahan. (Sampai disini Ceng Liong terdiam sejenak ……

Tarian Liar Naga Sakti I 3021


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tetapi beberapa saat kemudian diapun melanjutkan), Asha


Vahista memiliki 4 (empat) orang murid, dengan kedudukan
mereka masing-masing: Topeng Hitam, Topeng Merah,
Topeng Putih dan Topeng Emas. Keempatnya memiliki
kemampuan yang nyaris sama dan merata dengan sedikit
kelebihan dimiliki si Topeng Emas yang kemungkinan adalah
Murid Utama dari Asha Vahista itu ……. ”
”Ohhhh, jadi Asha Vahista tokoh Persia itu memiliki 4
orang murid ….”? Tak tertahan Siangkoan Tek kembali
bertanya
”Benar locianpwee … Asha Vahista menegaskan bahwa
pibu ini terbagi 5 babak dengan memasukkan dirinya sebagai
salah satu diantara muridnya sehingga genap menjadi 5
babak. Jika Asha Vahista sudah melawanku dalam babak yang
lain, maka masih ada 4 babak lain yang harus kita isi. Topeng
Hitam, Topeng Merah dan Topeng Putih memiliki tingkat
kemampuan yang tidak kalah dari Lamkiong Li Cu, Lamkiong
Sek dan Naga Pattynam, kemampuan mereka sedikit saja di
bawah 4 Manusia Dewa Tionggoan. Maka, kita dapat
membayangkan kehebatan tokoh-tokoh yang dibawah oleh
Bengkauw Persia ini …….. karena itu, maka cayhe
mengusulkan Siangkoan Giok Lian akan mewakili Bengkauw
Tionggoan melawan si Topeng Hitam. Dalam kedudukan dan
posisi mereka saat ini, maka peluang menang dan kalah masih
sulit untuk dapat dikatakan, karena peluang keduanya nyaris
sama. Terus terang harus kukatakan bahwa dalam keadaan
normal, maka pihak kita tidak akan kalah di babak ini, meski
juga untuk menang sangatlah sulit ……”

Tarian Liar Naga Sakti I 3022


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Acccchhhh engkau menempeli emas di mukaku Duta


Agung ……..” terdengar suara dari Siangkoan Giok Lian
menyela, meskipun dia sendiri sama seperti kakeknya yang
adalah Kauwcu Bengkauw senang dengan kepercayaan Ceng
Liong.
”Faktanya memang demikian Lian moi …….” Jawab Ceng
Liong tegas sambil melirik Siangkoan Giok Lian yang tersipu
senang. Sebentar saja Ceng Liong memandang dan melirik
karena sudah langsung lanjut berkata:
”Jago kedua mereka dengan kemampuan yang tidak jauh
berbeda adalah si Topeng Merah. Berdasarkan pibu
sebelumnya di Puncak Hui Gan Hong, maka lawan yang cukup
pantas untuk menandinginya dengan peluang menang dan
kalah hampir sama dengan babak sebelumnya adalah dari
Siauw Lim Sie, Thian Ki Hwesio atau saudara Souw Kwi Song
jika Thian Ki Hwesio atau Souw hengte bisa tiba tepat
waktunya. Dengan posisi saat ini, maka sama seperti babak
sebelumnya, Thian ki Hwesio atau Kwi Song mesti berjuang
sangat keras untuk memenangi babakan ini, tetapi
kelihatannya peluang untuk seri alias tidak ada yang menang
dan kalah lebih besar. Bukan apa-apa, karena mereka kelak
akan mengandalkan kekuatan iweekang untuk saling merebut
kemenangan dalam babak ini, dan keduanya memiliki
kemampuan yang hebat. Sekali lagi, babak kedua ini, cayhe
mengusulkan Thian Ki Hwesio atau Souw Kwi Song dari Siauw
Lim Sie yang akan maju mewakili kita semua …..”
”Amitabha ……. sudah tepat ….. sudah tepat ….. siancay”

Tarian Liar Naga Sakti I 3023


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi karena waktu itu baik Thian Ki Hwesio maupun


Souw Kwi Song belum tiba di Pegunungan Bengsan, maka
posisi mereka masih belum pasti benar. Jikapun mereka tidak
datang tepat pada waktunya, maka Non Kwan Hong Li dari
Pulau Awan Putih akan dapat menggantikan posisi mereka
berdua.
“Dan di babak selanjutnya, kita akan melawan si Topeng
Putih, yang jika kemampuan tokoh ini masih seperti waktu
yang lalu, maka kita memiliki peluang menang dan kalah yang
juga sama besarnya. Adalah Liang Tek Hoat dari Kaypang yang
akan cayhe ajukan untuk melawan si Topeng Putih. Keduanya
memiliki kekuatan panas yang akan diadu untuk melihat siapa
yang lebih hebat ……. tetapi, semoga dengan keunggulan tipis
Tek Hoat kita memenangkan babak ini ……”
”Benar …… benar, siauw sute tepat sekali mewakili kita di
babak ini ….. hahahaha” berkata Ciu Sian Sin Kay, Pangcu
Kaypang yang gembira karena ada wakil Kaypang yang akan
ikut bertarung membela Tionggoan.
”Engkau terlampau memuji Liong ko ……” desis Tek Hoat
yang seperti Giok Lian juga gembira karena mendapat tempat
di pibu bersejarah itu.
“Ðan tokoh terakhir, sedikit melebihi ketiga tokoh yang
lain, namun bukan dalam urusan kekuatan tetapi dalam
kecerdikan adalah si Topeng Emas. Dalam pertempuran
dahulu tokoh ini bertugas menyadap kemampuan tokoh-
tokoh kita, karena itu dia dipastikan memiliki kecerdikan yang
hebat. Menimbang persoalan itu, maka kita membutuhkan
kematangan dalam menghadapi dan mengantisipasi

Tarian Liar Naga Sakti I 3024


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kehebatan tokoh ini. Untuk saat ini, perkenankan cayhe


mengusulkan Nenggala dari Lembah Pualam Hijau sekaligus
juga mewakili Thian San Pay selaku pewaris Kakek Dewa
Pedang. Sebagai cucu murid Kolomoto Ti Lou dan pewaris
ilmu dahsyat Kakek Dewa Pedang, maka mestinya saudara
Nenggala memiliki modal lebih dari cukup untuk menandingi
dan menetralisasi keunggulan si Topeng Emas yang hebat itu.
Kecerdikannya akan dapat ditandingi dengan kematangan
saudara Nenggala, sehingga untuk kalah di babak ini rasanya
sulit, meski untuk menang juga sama susahnya. Artinya, pada
babak inipun kedudukan dan posisi kita dibandingkan dengan
Bengkauw Persia masih tetap sama-sama memiliki peluang
menang dan kalah ………………..”
”Omitohud ……… tepat, tepat sekali ……… tetapi Duta
Agung, apakah wakil dari Bu Tong Pay kami, siauw sumoy
kami tidak akan maju …..”? bertanya Thian Hoat Todjin yang
adalah Ciangbudjin Bu Tong Pay sekaligus kakak seperguruan
Mei Lan.
”Thian Hoat Ciangbudjin, menyesal sekali karena alasan
kesehatan maka sekali ini Lan moi tidak akan ambil bagian ……
karena ….. karena …… dia sedang hamil muda…”
”Omitohud …… kionghi …… kionghi siauw sumoy …….”
Dari penasaran Ciangbudjin Bu Tong Pay menjadi senang dan
bahagia mendengar Liang Mei Lan, anak yang dahulu dididik
dan disayanginya seperti anak sendiri sudah hamil muda.
Memang begitu adanya, dimasa kecilnya, adalah Sian Eng Cu
Tayhiap yang kemudian masuk jadi pendeta merubah nama
menjadi Thian Hoat Todjin sebagai murid kedua Wie Tiong Lan
yang mengasuh dan mendidik Mei Lan. Karena itu, hubungan

Tarian Liar Naga Sakti I 3025


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keduanya melebihi hubungan Kakak dan Adik seperguruan


belaka, melainkan mirip hubungan ayah dan anak angkat.
Betapa gembiranya Thian Hoat Todjin dengan kabar itu …..
“Terima kasih ciangbudjin suheng ……” jawab Mei Lan
dengan senyum bahagia, sambil memandang Thian Hoat
Todjin dengan mata penuh ucapan syukur dan ucapan terima
kasih. Dan memang, Mei Lan sendiri terhitung sangat manja
kepada ji suhengnya ini selama dalam masa pendidikan.
Bukan hanya Thian Hoat Todjin, tetapi banyak orang yang
hadir di ruangan tersebut yang memberi selamat akan kabar
gembira bahwa Duta Agung akan punya penerus dalam waktu
dekat. Tetapi, ucapan ikut bergembira itu sebentar saja,
karena memang suasana pertemuan adalah persiapan untuk
Pibu esok hari. Setelah ulasan-ulasan dan alas an yang
dikemukakan Ceng Liong, maka akhirnya disepakati Ceng
Liong akan memimpin pibu Tionggoan melawan Persia
besoknya. Sementara siapa-siapa yang akan maju nantinya
akan ditentukan langsung olehnya, termasuk menetapkan
siapa yang akan menggantikan Thian Ki Hwesio atau Souw Kwi
Song jika keduanya tidak muncul sampai pada waktunya
besok.
Dan ketika akhirnya pertemuan itu bubar, pada malamnya
Ceng Liong kembali memanggil kawan-kawannya. Khususnya
para pendekar muda yang akan melakukan pibu keesokan
harinya. Semua hadir, dan dalam kesempatan inilah Souw Kwi
Song yang ditunggu akhirnya muncul dan sekaligus berkata:
”Sahabat sekalian, mohon dimaafkan, karena sebuah
urusan mendesak di Siauw Lim Sie, maka kami kakak beradik

Tarian Liar Naga Sakti I 3026


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terlambat. Bahkan untuk urusan yang sangat penting itu,


Thian Ki Hwesio jadinya berhalangan datang karena sedang
bertugas untuk Kuil Siauw Lim Sie ……… mohon maaf …..”
”Baiklah, selamat datang Kwi Song hengte ……….
kehadiranmu dan urusanmu sangat kami pahami. Ciangbudjin
Siauw Lim Sie sudah hadir disini dan sudah menjelaskan
halangan yang kalian hadapi. Tetapi syukurlah, engkau sudah
berada di tengah kami, karena besok kita akan menghadapi
pibu bersejarah itu …….”
“Terima kasih Duta Agung …..” dan Kwi Songpun
mengambil tempat duduk diantara teman temannya itu. Dan
lengkaplah “Pasukan” atau “jago” Tionggoan yang akan tampil
menghadapi Bengkauw Persia dalam pibu esok harinya.
Mereka masing-masing adalah SIANGKOAN GIOK LIAN, SOUW
KWI SONG, LIANG TEK HOAT, NENGGALA dan terakhir tentu
saja KIANG CENG LIONG. Mereka masing-masing bahkan
sudah dipasangkan dengan lawan yang akan mereka hadapi
esok harinya, yang sesuai dengan kesepakatan yang akan
tampil adalah TOPENG HITAM, TOPENG, MERAH, TOPENG
PUTIH dan TOPENG EMAS serta tentu saja ASHA VAHISTA
sendiri. Dan malam ini, semua tokoh itu sudah berada di Ang
In Kok, siap menyongsong pibu.
”Sahabat sekalian …… nampaknya hasil pibu besok akan
sangat menentukan seperti apa gejolak Dunia Persilatan
kedepan. Kekalahan kita akan membuat Bengkauw Tionggoan
harus bertarung sendirian menentukan kebebasan dan
nasibnya, sementara kemenangan kita berarti memutus rantai
konflik mereka dalam waktu panjang. Meski tidak yakin benar,
tetapi setidaknya kemenangan adalah pilihan yang paling

Tarian Liar Naga Sakti I 3027


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

benar dan yang paling harus kita kejar bersama. Tentunya


dengan tetap memegang norma-norma kebenaran dan
keadilan serta tidak menggunakan cara-cara kotor. Sejujurnya,
di semua babak, kita berhadapan dengan LAWAN yang
seimbang, baik Topeng Merah, Topeng Hitam, Topeng Putih
maupun Topeng Emas. Mereka semua adalah tokoh yang
dididik secara ketat dan memiliki kemampuan yang setara
dengan kita semua. Karena itu, maka yang paling menentukan
kelak adalah KETENANGAN, KEMATANGAN dan KEULETAN
kita dalam menghadapi pibu tersebut ………”
”Benar Duta Agung, kita mau tidak mau harus menang.
Sebab jika tidak, hubungan yang buruk antara bengkauw
Tionggoan dan Bengkauw Persia pasti akan berimbas pada
banyak hal, termasuk ketentraman Rimba Persilatan
Tionggoan. Karena itu, kita harus sadar, bahwa Pibu ini bukan
untuk BENGKAUW TIONGGOAN, tetapi lebih dari itu, adalah
untuk Rimba Persilatan Tionggoan …….” Berkata Nenggala
dengan wajah yang sangat serius dan dalam.
“Benar ……. Kuharap pibu ini tidak dan bukan terutama
untuk nasib kami di Bengkauw, tetapi untuk kepentingan
seluruh insan persilatan, baik di Tionggoan maupun bahkan di
Persia sekalipun. Maka kemenangan adalah hal yang penting
meski juga bukanlah segala-galanya bagi kita semua ….” Giok
Lian berkata, karena bagaimanapun selaku anggota
Bengkauw, dia merasa risih jika pibu besok adalah semata
untuk kepentingan Bengkauw ke depan.
”Tentu saja bukan Lian moi ……. Pibu ini untuk
kepentingan banyak orang. Tetapi, jika kupikirkan kembali
pertemuan awal hingga pertemuan di pibu antara Asha

Tarian Liar Naga Sakti I 3028


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Vahista dengan Wong Jin Liu dan semua kalimat-kalimatnya,


tokoh Persia berdarah Tionggoan itu seperti sedang
mengirimkan pesan untuk kita. Hanya saja, baru sebagian
kecil dari pesan tokoh hebat itu yang dapat kuanalisis dan juga
kupahami …..……” Ceng Liong kembali berkata bukan sekedar
menjawab kegelisahan Giok Lian, tetapi juga mengutarakan
kegalauan serta tanda tanya yang belum mampu dianalisis
dan dijawabnya secara penuh.
”Hmmmm, Liong ko, apa kecurigaan dan tanda tanya yang
membuat engkau galau dan terus menerus memikirkannya
….”? Tek Hoat mengejarnya
”Begini sahabat semua, pertanyaan pertama adalah,
mengapa dan untuk sebab apa Asha Vahista mengundangku
dan memintaku dengan persetujuan Wong Jin Liu untuk
menjadi saksi dan menjadi penengah pibu antara mereka
berdua. Bukankah ini seperti memberiku keuntungan besar
dalam menyaksikan, menganalisis bahkan jika mungkin
menyadap kemampuan bukan hanya Asha Vahista tetapi juga
Wong Jin Liu ….?. Bukankah ini adalah keuntungan besar
buatku karena pibu dengannya sudah ditetapkan waktunya
terlebih dahulu …..? Kedua, tokoh itu bahkan seperti secara
sengaja memberiku kesempatan melihat dan menyadari
bahwa tipu dan saripati gerakan Lan Moi, Lian Moi, Hoat te
dan Nenggala sudah berhasil disadapnya beberapa bagian.
Tetapi, semua itu tidak dilakukannya untuk menekanku akan
tetapi nampaknya dilakukannya secara amat wajar dalam
sebuah pibu melawan tokoh hebat sekelas Wong Jin Liu. Ini
yang membuatku merasa ada hal yang sangat misterius yang
berkaitan dengan tokoh Persia itu, terlebih karena sedikit

Tarian Liar Naga Sakti I 3029


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

banyak dia mengetahui bahwa akupun memiliki kemampuan


yang sama dengan apa yang diperlihatkannya. Yakni
kemampuan dalam memahami dan menganalisis gerak tipu
orang. Apa maksud dan pesan tokoh itu? Ini yang belum dapat
kujawab ……”
Semua orang menjadi terkejut dengan penjelasan dan
pernyataan Ceng Liong. Bahkan seorang Nenggala yang paling
senior diantara mereka, paling tenang dan paling punya
pengalaman sampai tidak tahu mau berkata apa. Tetapi,
adalah Nenggala yang paling cepat bereaksi dan memberikan
pikirannya:
”Duta Agung …… apakah bukan maksud tokoh itu untuk
menjatuhkan morilmu serta memberitahu bahwa apa yang
kita punya sudah mereka kenali semuanya? Karena bukan
tidak mungkin mereka masih menyimpan bekal lain yang lebih
hebat dan coba menyesatkan kita dengan memamerkan
sesuatu kepadamu ……..?”
”Saudara Nenggala …….. mungkin tokoh Asha Vahista itu
sangat digdaja, tetapi ada yang dibisikkan naluriku serta
informasi yang kudapatkan mengenai tokoh itu yang
membuatku sangat percaya dengan intuisiku tersbeut. Jika dia
berteman dengan Thay Sin Lhama, Kolomoto Ti Lou
locianpwee dan beberapa tokoh mujijat lainnya, maka dia
pasti bukan orang licik dan bukan orang yang gemar menarik
keuntungan melalui ”mencuri” ilmu dan tata gerak orang lain.
Tidak kulihat dan tidak kurasakan aura licik dan mau menang
sendiri dalam diri tokoh Asha Vahista ini …… terus terang,
tokoh itu sangat kupercayai. Dan selain itu, tidak mungkin dia
main-main dengan tokoh sehebat Wong Jin Liu yang justru

Tarian Liar Naga Sakti I 3030


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berada dalam tataran yang nyaris seimbang dengan dirinya


sendiri ……. mesti ada sebab yang lain, meski belum kuketahui
sebab itu …..” jawab Ceng Liong dan membuat para pendekar
muda lainnya semakin terkejut dan bingung dengan apa yang
dikemukakan Ceng Liong.
”Duta Agung, benarkah Susiok Wong Jin Liu sehebat itu?
Dan jika sehebat itu, apakah ini berarti Toako yang
mengikutinya dalam keadaan berbahaya? …… dan jika
memang tokoh sehebat Asha Vahista menjadi lawan kita
besok, bagaimana menurutmu peluang kita memenangkan
pertarungan esok hari ..?” Souw Kwi Song yang mendengar
kabar kehebatan Wong Jin Liu menjadi mengkhawatirkan
kakaknya, Thian Ki Hwesio yang sedang mengejar dan
memburu susiok mereka itu.
”Song hengte … meski Wong Jin Liu sangat fanatik tetapi
memang benar, kemampuan dan kehebatannya untuk saat ini
masih berada satu tingkat diatasmu dan Thian ki Hwesio.
Bahkan Asha Vahista sekalipun, harus memeras keringat,
memeras semua daya kehebatannya baru mampu mengatasi
kehebatan Susiokmu itu. Kekuatan serta ilmu silatnya sangat
khas, kokoh, matang dan benar-benar ciri khas penguasaan
yang sempurna seorang tokoh silat kelas atas. Tetapi, meski
demikian, di luar kekurangan dia yang sangat fanatik dan
keras hati, belum kulihat ada bibit-bibit sesat dalam tingkah
dan laku Wong Jin Liu ……. Kukira Thian Ki Hwesio dapat
bertindak bijaksana jika suatu saat bersua dengan tokoh ini
…….”
”Accccch, syukurlah jika demikian. Kuharap memang
benar demikian adanya susiok kami itu, dan semoga toako

Tarian Liar Naga Sakti I 3031


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dapat bijaksana menghadapinya ……… tetapi, yang susah


adalah, Siauw Lim Sie sudah memecatnya dan meminta toako
untuk menemukan serta menghukumnya atas nama Kuil
Siauw Lim Sie ……”
”Jangan khawatir Song te ……. Aku percaya penuh dengan
Thian Ki Hwesio, dan juga Wong Jin Liu tidak akan mungkin
berlaku terlampau kasar kepada keponakan murid yang
dididik oleh toa suheng yang sangat dia hormati …….”
”Mudah-mudahan demikian Duta Agung ……”
”Duta Agung ….. apakah bukan karena ada maksud
lainnya yang masih belum dapat kita duga dari tindak-tanduk
Asha Vahista itu ……? Dan jika memang demikian, ini yang
sangat susah, karena kita tak dapat menduga apakah hal itu
bermanfaat bagi Tionggoan ataukah tidak ……” terdengar Tek
Hoat menduga-duga
”Hoat te ……. hal ini memang dalam dugaanku. Aku hanya
berharap, hal lain atau motivasi Asha Vahista itu tidaklah
merugikan banyak pihak. Tidak merugikan Bengkauw
Tionggoan dan rimba persilatan Tionggoan dan juga tidak
merugikan kita sekalian. Hanya, intuisiku membisikiku bahwa
dia sama sekali tidak bermaksud buruk …. dan semoga saja
memang demikian ….”
”Duta Agung, meski belum pernah bertemu dengan tokoh
itu secara langsung, tetapi entah mengapa akupun tidak
mendapatkan gambaran buruk mengenai tokoh itu. Bahkan
juga Kakek guru tidak membisikiku hal buruk mengenai dia
…..” Nenggala ikut mendukung keyakinan Ceng Liong.

Tarian Liar Naga Sakti I 3032


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Semoga saja demikian adanya ……” gumam Siangkoan


Giok Lian.
Semua terdiam beberapa saat. Memang, belum mereka
semua dapat memiliki rasa dan keyakinan yang sama
terhadap Asha Vahista, tokoh Persia yang hebat mandraguna
itu. Tetapi, keyakinan Ceng Liong dan Nenggala sedikit banyak
membantu mereka untuk tidak memandang tokoh itu melulu
negatif dan lawan yang harus ditaklukkkan esok harinya dalam
pibu terbuka. Sedang semua terpekur, terdengar Ceng Liong
kembali membuka suara dan berkata:
”Hal lain yang cukup membuatku tersentak adalah fakta
bahwa seorang Asha Vahista mampu memainkan beberapa
jurus dan gerak tipu yang dahulu dimainkan Nenggala, Tek
Hoat, Lan moi dan Lian moi di Hui Gan Hong. Jika benar
intuisiku, maka Asha Vahista mengingatkan kita agar bersiap
menghadapi pibu yang bakalan sangat ketat, keras dan sangat
berimbang. Kita belum mengetahui aturan untuk pibu esok
harinya, tetapi jika bisa, maka pibu itu mirip dengan pibu di
Hui Gan Hong, membatasi diri untuk 250 jurus atau
sebanyaknya 500 jurus baru ditentukan bersama siapa lebih
unggul. Jika tidak, maka kita semua wajib dan siap untuk jenis
pertarungan apapun, dan jenis tarung itu kelak akan
menentukan komposisi siapa diantara kita yang akan maju ke
arena pibu kelak. Untuk hal ini, mohon kesediaan siapapun
diantara kita untuk sepakat …..”
”Kita semua sepakat saja jika memang demikian …….”
terdengar suara Tek Hoat, dan yang lain mengangguk
mengiyakan tanda setuju.

Tarian Liar Naga Sakti I 3033


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Jika kita semua setuju, maka urusan selanjutnya tinggal


bagaimana kita bersiap untuk memasuki pibu esok harinya
dengan menelaah kembali kemampuan kita. Terutama karena
sebagian jurus dan gerak kita sudah pernah mereka sadap,
dan kitapun bukan tidak mampu melakukannya. Hanya saja
adalah kepercayaan diri, perbaikan atas jurus dan gerakan kita
jauh lebih baik daripada meniru dan mencari kelemahan jurus
dan gerak ilmu lawan dalam pertarungan ……”

Episode 54: Asha Vahista Yang Misterius (2)


Percakapan malam itu masih terus berlangsung meski
beberapa kejadian lain yang tidak diceritakan disini juga
terjadi pada bagian lain. Sebagaimana Ceng Liong dalam
percakapan dan persiapan dengan teman-temannya dan
kemudian seusainya pergi menemui Barisan 6 Pedang dan
melanjutkan diskusi dan latihan bersama mereka, demikian
juga Asha Vahista yang sudah berada di perkemahan
rombongan Bengkauw Persia melakukan hal yang kurang
lebih sama. Tetapi, berbeda dengan Kiang Ceng Liong yang
berdiskusi dan bertukar pikiran dengan teman-temannya,
maka Asha Vahista melakukan hal yang berbeda. Karena pada
dasarnya, ke-empat tokoh yang akan bertarung justru adalah
murid-muridnya atau anak didiknya. Karena itu, Asha Vahista
hadir dan datang untuk melatih dan memberikan masukan-
masukan terakhir sebelum mereka maju ke pibu besar esok
harinya.
Tetapi, malam itu ke-empat muridnya tidak mengenakan
topeng hitam, merah, putih dan emas, melainkan tampil

Tarian Liar Naga Sakti I 3034


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan wajah aslinya. Maka merekapun terlihat dalam


keadaan sebagaimana mestinya dengan wajah asli dan
dengan penampilan tanpa embel-embel topeng yang
menandai status mereka masing-masing. Nampaklah jika
duduk dan posisi mereka dideretkan. Maka yang paling dekat
dengan Asha Vahista adalah seorang yang sudah berusia
pertengahan, mungkin sudah mendekati atau bahkan
melewati usia 45 tahunan berwajah cerdik pandai dan
memancarkan wibawa yang hebat. Dialah murid pertama
Asha Vahista yang juga sekaligus adalah Hu Pangcu Bagian
Dalam Bengkauw Persia. Kehadirannya menandai betapa
seriusnya persiapan Bengkauw Persia dan betapa mereka
memandang penting urusan hubungan mereka dengan
Bengkauw Tionggoan yang sudah memilih untuk memisahkan
diri dengan Bengkauw Pusat Persia. Tokoh inilah yang menjadi
TOPENG EMAS dan jelas-jelas dia adalah tokoh Persia
bernama Jendral VAHU MANAH. Sebagai murid utama dia
mengenakan Topeng Emas, tetapi sebagai tokoh utama
Bengkauw Persia dia mengenakan Jubah Ungu, lambang
warna tertinggi bagi Bengkauw Persia.
Disampingnya adalah seorang anak muda, berbeda
dengan ketiga tokoh murid Asha Vahista lainnya, anak muda
ini justru berwajah dan berpotongan persis tokoh-tokoh
Tionggoan. Dia bernama Yu Liong dan menjadi murid termuda
Asha Vahista. Dari namanya, Yu Liong yang nampak seusia
dengan Ceng Liong dan kawan-kawannya memang berasal
dari Tionggoan. Sejatinya Yu Liong adalah anak pasangan yang
asal Tionggoan, namun kemudian hijrah dan belakangan
tinggal di Persia karena memang banyak urusan berdagang di

Tarian Liar Naga Sakti I 3035


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Persia. Yu Liong sendiri justru masih memiliki hubungan


keluarga dengan Asha Vahista dan fasih baik berbahasa
Tionggoan maupun tentu saja bahasa Persia. Meski tidak
menjadi tokoh Bengkauw Persia, namun dalam kedudukan
sebagai murid Asha Vahista dan mengenakan Topeng Putih,
maka dapat dibayangkan betapa hebat kekuatan anak muda
ini. Sejatinya dia adalah murid terakhir dari Asha Vahista,
namun kekuatan dan kemampuannya sudah sedikit
melampaui kedua kakak seperguruannya yang mengenakan
Topeng Hitam dan Topeng Merah.
Tokoh ketiga adalah seorang Perempuan cantik khas
Persia. Tetapi, jangan salah, sorot mata dan gaya gerak
Perempuan ini sungguh misterius. Bahkan khusus sorot mata,
mudah ditebak jika Perempuan ini berhati batu dan
kelihatannya berhati kejam dan benar-benar seorang
petarung. Wajahnya memang cantik, tetapi sorot matanya
yang dingin dan keras membuat kecantikan wajahnya
bagaikan tenggelam dan hilang dengan sendirinya. Posturnya
tinggi dan juga jangkung bahkan terkesan seperti postur
tubuh seorang laki-laki, gerak-geriknya juga mirip laki-laki dan
bukannya lenggang lenggok seorang gadis. Namanya adalah
Dewi Panthea Artesbod, nama yang diambil dari nama
Petarung Perempuan Sakti dari zaman Prajurit Abadi yang
sangat terkenal dan legendaris di Persia. Pasukan dan Prajurit
Abadi adalah deretan Prajurit terbaik yang menjaga dan
menegakkan Kerajaan Persia sejak ratusan atau ribuan tahun
silam. Dan Bengkauw Persia mencoba untuk
membangkitkannya dengan membentuk deretan jago
berkepandaian tinggi yang menjadi pilar dan penjaga

Tarian Liar Naga Sakti I 3036


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kebesaran Bengkauw Persia. Dan Dewi Panthea Astesbod ini


adalah salah satu Pemimpin Prajurit Abadi versi Bengkauw
Persia yang diambil dari legenda kerajaan Persia kuno. Dalam
deretan urut-urutan murid Asha Vahista, Dewi Panthea
Astesbod ini adalah murid kedua tetapi dia menggunakan
Topeng Merah, tokoh ketiga, karena memang berbeda
dengan Yu Liong, dia begitu banyak urusan lain di luaran. Jadi
belakangan jarang berlatih.
Dan Tokoh keempat yang mengenakan Topeng Merah
adalah salah serang pemimpin Prajurit Abadi Bengkauw Persia
bersama Dewi Panthea Artesbod. Namanya adalah Jendral
Keshatra Variya, nama salah seorang Dewa Persia kuno yang
diidentikkan dengan penguasaan benda-benda keras dan
logam. Tubuhnya seperti Jendral Vahu Manah tinggi besar,
hanya dia ini masih lebih gemuk dan matanya bercahaya
aneh, tanda penguasaan tenaga dalam yang luar biasa.
Jendral Keshatra Variya ini adalah murid ketiga dan sudah
berusia 40 tahunan beberapa tahun dibawah Jendral Vahu
Manah dan sekitar 11-12 tahun di atas Dewi Panthea
Astesbod. Di urutan murid Asha Vahista, dia adalah murid
nomor tiga namun karena merupakan pelatih Prajurit Abadi,
maka waktu berlatihnya banyak tersita dan kini
kemampuannya adalah yang terendah dan mengenakan
Topeng Hitam. Meski begitu, sebetulnya semua murid Asha
Vahista ini memiliki kemampuan yang luar biasa dan rata-rata
menjagoi para jago di Persia. Juga selisih antara keempat
murid itu sebetulnya tipis-tipis belaka. Jika Yu Liong mampu
merangsek dan mengejar kedua kakak seperguruannya, itu

Tarian Liar Naga Sakti I 3037


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

semata karena waktu berlatih dan ketekunannya memang


luar biasa.
Asha Vahista dan keempat muridnya bercakap-cakap
dengan ditemani oleh Hu Pangcu Bagian Luar Jendral Aryzab.
Tokoh ini sudah pernah bertarung dengan para jago dari
Tionggoan ketika pada tahun sebelumnya berkunjung ke
Bengkauw Tionggoan dan menekan serta memaksa Bengkauw
Tionggoan tunduk. Sayang pada waktu itu mereka kalah dan
ditaklukkan oleh para jago Tionggoan, terutama karena pada
waktu itu muncul Duta Agung Kiang Ceng Liong di Bengkauw
Tionggoan. Sebetulnya adalah Hu Pangcu Bagian Luar inilah
yang menjadi pemimpin rombongan seandainya Hu Pangcu
Bagian Dalam tidak menampilkan dirinya. Tetapi, karena pada
saat itu Jendral Vahu Manah turut berada di Tionggoan dan
bahkan akan tampil sebagai salah satu jago guna menghadapi
pihak Tionggoan, maka Jendral Aryzab sedikit agak risih.
Untungnya, Jendral Vahu Manah paham soal itu:
”Hu Pangcu, selama kunjungan ke Tionggoan ini terlebih
khusus menghadapi pibu pada esok hari nanti, maka semua
urusan memimpin Bengkauw Persia kuserahkan kepadamu
seorang. Mohon untuk jangan pernah memperkenalkanku
sebagai Hu Pangcu Bengkauw Persia, tetap perkenalkan
sebagai Topeng Emas, murid utama Suhu Asha Vahista ….
Tolong dicamkan itu …..”
”Baiklah Hu Pangcu, akan kuperhatikan sebaik-baiknya.
Tetapi, tolong diperhatikan juga jika para jago Tionggoan
bukanlah tokoh-tokoh yang akan dengan mudah untuk kita
taklukkan. Karena itu, kita mesti punya beberapa strategi
untuk menghadapi mereka ….” Jawab jendral Aryzab

Tarian Liar Naga Sakti I 3038


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Hu Pangcu, tidak ada kamus kalah bagi kunjungan kita


sekali ini. Begitupun, kita mesti taat dengan perjanjian yang
sudah kita tetapkan. Perkara nanti akan ada perubahan
dimasa depan, biarlah kita pikirkan kelak, dan kali ini biarlah
kita menentukan langkah sesuai dengan apa yang kita
sepakati dengan para jago Tionggoan itu ….…….” Tegas Jendral
Vahu Manah
”Baik ..….. baik jika demikian ……. Akan kulakukan
sebagaimana kesepakatan malam ini. Pada kunjungan kita
sekai ini, pihak kita Bengkauw Persia sudah mengerahkan
kekuatan yang cukup besar dari Persia. Karena itu, akan
sangat berat resikonya jika kita gagal, terutama bagi
kewibawaan Bengkauw Persia ……..”
”Aku sangat mengerti tanpa engkau ingatkan Hu Pangcu
………”
”Baiklah …… pibu besok kuserahkan kepada Hu Pangcu,
semoga kemenangan ada di pihak kita agar tugas kita disini
tidak berkepanjangan ……..”
”Sudah tentu Hu Pangcu ……… jika engkau berkenan, kami
masih akan mendiskusikan beberapa hal untuk persiapan pibu
esok hari ……”
“Baiklah, aku mohon diri jika demikian ……….. mohon
Guru Agung …….” Demikian akhirnya Jendral Aryzab mohon
diri sambil juga pamit kepada Asha Vahista yang teap duduk
diam dan tidak banyak bicara. Kedudukannya selama ini
memang sebagai GURU AGUNG, seorang dengan kekuatan
dan kemampuan silat terhebat di Persia dan membuatnya
menjadi Guru semua tokoh dan jago Bengkauw Persia.

Tarian Liar Naga Sakti I 3039


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Meskipun secara khusus Asha Vahista hanya mendidik 4 orang


murid yang menjadi tokoh-tokoh besar dan tokoh utama
Bengkauw Persia, kecuali seorang Yu Liong. Pemuda ini adalah
murid pribadi Asha Vahista dan bukanlah anggota langsung
Bengkauw, karenanya dia tidak terikat dengan semua aturan
Bengkauw Persia.
Sepeninggal Jendral Aryzab, suasana sempat hening
sejenak. Betapapun hampir mereka semua sedang menunggu
dengan tegang pelaksanaan pibu besok. Bukan apa-apa,
karena mereka sudah mengenal lawan yang akan mereka
tandingi besok dan sangat mengerti, jika lawan tidaklah
berada di sebelah bawah kemampuan mereka sendiri.
Karenanya, mereka berunding malam hari ini, dan adalah
Jendral Vahu Manah yang membuka percakapan mereka:
“Suhu, adakah sesuatu yang ingin engkau sampaikan
malam hari ini ……”?
”Vahu Manah ….. ingin kukatakan bahwa pibu besok akan
merupakan peristiwa yang sangat besar dan sangat
mempengaruhi hubungan Persia-Tionggoan. Selain itu, lawan
kalian besok adalah lawan-lawan pilih tanding dan bukan
persoalan mudah untuk kalian memenangkan setiap babak
pertarungan …..”
”Suhu, bukankah kita sudah memiliki cukup banyak bekal
..? Terutama karena kita sudah cukup banyak menyadap
tipuan, gaya, gerak dan juga jurus-jurus andalan mereka
dalam pibu sebelumnya …”?
”Vahu Manah dan kalian semua …… jika kalian menduga
kemampuan mereka sudah berada lengkap ditangan kalian,

Tarian Liar Naga Sakti I 3040


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

maka kuingatkan, kalian akan mengalami kesulitan yang tidak


kecil. Beberapa waktu lalu sebagaimana kuceritakan kepada
kalian, aku sudah bertemu secara langsung dengan Duta
Agung secara pribadi. Bahkan sudah melihat langsung
bagaimana dia menandingi Wong Jin Liou tokoh Siauw Lim Sie
yang sangat hebat itu. Hasilnya adalah, tak ada seorangpun
diantara kalian semua yang akan mampu menang
menghadapinya …… bahkan lebih dari itu, dia sudah memiliki
cukup kemampuan menandingiku nanti. Artinya, dengan
kemampuannya yang tinggi itu, dia mestinya akan membantu
teman-temannya untuk menghadapi pibu besok hari
menghadapi kalian berempat .... dan mau tidak mau, kalian
semua harus sangat siap jika ingin memenangkang pibu di
masing-masing babak. Dugaan dan ramalanku, setiap babak
kita mesti bertarung sepenuh hati dan sepenuh kemampuan
untuk mampu menang atau bahkan untuk imbang …….”
”Suhu, benarkah demikian ……..”? kejar Vahu Manah
”Vahu Manah, tidak ada gunanya aku menyimpan
informasi dari kalian …..”
”Apakah dengan demikian bekal pengetahuan kita akan
kemampuan mereka tidak akan berguna banyak menghadapi
mereka nantinya ………”?
”Tentu saja berguna, tetapi janganlah bergantung
sepenuhnya dengan pengetahuan dan hasil sadapan tersebut.
Kuyakin akan hal itu karena mereka masing-masing pastilah
masih menyimpan ilmu ilmu hebat lainnya sebagaimana
kalian berempat juga melakukan hal yang sama …..”

Tarian Liar Naga Sakti I 3041


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Jika memang demikian faktanya, maka bagaimana usulan


Suhu seputar cara yang tepat pertarungan besok
dilangsungkan Suhu ….”?
”Apakah engkau memiliki usulan bagaimana sebaiknya
besok kita melangsungkan pibu tersebut Vahu Manah …”?
”Suhu, rasanya 250 jurus terlampau singkat. Bagaimana
jika kita usulkan minimal 300 atau bahkan 500 jurus dan tidak
perlu ada pembatasan apakah menggunakan atau tidak
menggunakan senjata …..?”
”Begitupun baik, meskipun bagi kalian semua dengan
atau tanpa senjata relatif sama belaka. Pada tingkatan
kemampuan seperti kalian berempat, maka penggunaan
senjata hanya sekedar membantu, dan demikian juga dengan
mereka. Tetapi, jika memang ingin lebih menarik dan seru,
tidak mengapa jika kita mengusulkan penggunaan senjata
atau tidak sama saja ………”
”Suhu, aku akan memilih menggunakan senjata dan aku
harus menang ……” terdengar suara Dewi Panthea Artesbod.
Wajar, karena memang Dewi Panthea Artesbob terkenal
bukan hanya piawai dalam menggunakan ilmu-ilmu tangan
kosong yang hebat dan berbahaya, tetapi juga sangat terkenal
dengan senjata gelang-gelang terbang yang banyak melingkari
lengannya. Gelang itu bukan hanya hiasan indah di lengannya
yang jenjang, tetapi juga senjata mematikan karena beragam
ukuran gelang yang memang terbuat dari bahan baja khusus
yang sangat tajam.
”Baiklah, kita akan mengusulkan dibolehkannya
menggunakan senjata atau setidaknya menggunakan senjata

Tarian Liar Naga Sakti I 3042


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dalam pibu tidaklah dilarang. Hanya saja kalian berempat


harus ingat, jika di Tionggoan ini terdapat begitu banyak
senjata pusaka, dan setahuku baik di Bengkauw, Lembah
Pualam Hijau dan bahkan Siauw Lim dan Bu Tong terdapat
sejumlah senjata pusaka yang sangat mujijat …….”
”Tentu saja kami akan siap suhu, senjata apapun yang
mereka gunakan kita harus sangat siap menghadapinya, dan
mengalahkan mereka ……” kembali Dewi Panthea Artesbod
berkata dengan penuh rasa percaya diri
”Baguslah jika memang kalian semua memiliki keyakinan
yang demikian besar. Tetapi, selain itu, di babak terakhir, jika
setelah 250 jurus babakan aku melawan Duta Agung tiada
ketentuan, maka kita akan maju bersama dalam barisan yang
sudah kita telaah dan latihkan sekian lama. Rasanya ini akan
menjadi efek kejutan yang bisa jadi bakalan menentukan
kemenangan kita atas mereka …….”
”Jika kita maju bersama dalam barisan itu, rasanya tidak
ada yang bakalan mampu mengalahkan kita Suhu, tidak juga
jika mereka berlima maju bersama menandingi kita berlima
…..” kembali Jendral Vahu Manah bersuara
”Achhhh, jangan terlampau memandang rendah orang-
orang dan jago-jago yang berada di Tionggoan muridku. Di
Tionggoan, sebagaimana kita di Persia, juga terdapat sejumlah
besar ilmu barisan yang mujijat sebagaimana Lo Han Tin milik
Siauw Lim Sie. Karena itu, dengan alasan apapun kita harus
sangat siap. Semoga kita tidak sampai harus menggunakan
ilmu barisan itu di babakan terakhir ……”

Tarian Liar Naga Sakti I 3043


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Aku merasa kita akan memenangkan tanpa memasuki


babakan terakhir Suhu … dan aku sangat percaya dengan
keyakinanku ini …..” tegas Vahu Manah
”Benar Suhu, akupun memiliki keyakinan dan
kepercayaan diri yang sama, bahwa kita akan memenangkan
pibu besok …….….” Sambung Dewi Panthea Artesbod yang
sama yakinnya dengan kakak seperguruannya.
Memanglah demikian, dalam percakapan antara Guru dan
Murid ini adalah lebih banyak Asha Vahista yang berbicara
dengan dua murid tertuanya itu, Jendral Vahu Manah dan
Dewi Panthea. Karena selain Jendral Vahu Manah adalah
murid tertua, diapun sekaligus adalah Hu Pangcu Bengkauw
Persia yang memiliki kewenangan sangat tinggi dengan
mengatasi status Dewi Panthea dan Jendral Keshatra. Jelas
juga mengatasi status Yu Liong. Sementara itu, Dewi Panthea,
karena menjadi murid perempuan satu-satunya, maka dia
sering diperlakukan sedikit istimewa. Selain memang, diapun
termasuk orang yang ekspresif dan memiliki kepercayaan diri
yang sangat tinggi, kadang malah sedikit berlebihan.
“Baguslah jika memang kalian semua memiliki
kepercayaan diri yang sama tinggi guna memenangi pibu esok
hari. Hanya satu yang kuperingatkan dan kutegaskan sekali
lagi, jangan sekali-sekali sampai menurunkan tangan kejam
dan jahat kepada lawanmu nanti. Karena jika dengan sengaja
dan mata gelap kalian melakukannya, maka kalian menanam
bibit permusuhan yang bakalan panjang dengan sahabat-
sahabat dari dunia persilatan Tionggoan. Jika demikian,
tunduk dengan Bengkauw Persiapun, Bengkauw Tionggoan

Tarian Liar Naga Sakti I 3044


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

akan tidak punya arti apa-apa disini, dan tentu kalian semua
tidak akan senang dengan keadaan seperti itu …….”
”Jika tidak sangat terpaksa, maka kami tidak akan sampai
melakukannya Suhu ….” tegas Dewi Panthea …
”Baiklah, jika memang sudah cukup jelas maka besok kita
boleh menentukan urutan memasuki arena sesuai dengan
siapa yang akan mereka ajukan pada setiap babakan. Tetapi
jika kita yang menentukan, maka urutannya tetap dengan
engkau lebih dahulu memasuki arena Keshatra, disusul
dengan engkau Panthea dan seterusnya Yu Liong dan di babak
keempat adalah engkau Vahu Manah ………. Pada dasarnya,
siapapun dari mereka yang maju, kekuatan dan kehebatan
mereka tidaklah jauh berbeda. Maka peluang untuk
mendapatkan kemenangan cukup terbuka meskipun harus
dengan daya dan perjuangan yang sangat berat ……..”
”Jangan takut Suhu ……. Kita semua akan berjuang dengan
kepercayaan diri tinggi dan juga dengan kewaspadaan yang
tidak kurang tingginya ……” tegas Vahu Manah
”Mudah-mudahan demikian Vahu Manah ……… dan jika
memang kalian semua sudah siap, maka siapa yang mereka
ajukan kemungkinan besar adalah wakil Bengkauw, wakil
Siauw Lim Sie, Kaypang, Bu Tong dan terakhir Lembah Pualam
Hijau. Selain wakil Lembah Pualam Hijau, keempat tokoh
mereka yang lain rata-rata memiliki ilmu yang sama hebat dan
saktinya. Karena itu, siapapun dari kalian berempat yang
maju, kalian akan menemukan lawan yang sangat kuat ………”
Dan demikianlah mereka semua melanjutkan percakapan
hingga menganalisis dan melatih daya tempur efektif

Tarian Liar Naga Sakti I 3045


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berdasarkan kecenderungan gerak dan ilmu yang mereka


sadap dari para pendekar Tionggoan melalui pibu di Hui Gan
Hong beberapa bulan yang sudah silam. Bahkan merekapun
mematangkan ilmu barisan dan kemudian berlatih bersama.
Sampai cukup lama mereka melakukannya, hingga tengah
malam sampai akhirnya satu persatu Jendral Vahu Manah,
Dewi Panthea Artesbod serta Jendral Keshatra Variya minta
diri untuk beristirahat. Dan sepeninggal mereka bertiga, Yu
Liong yang memang sering menemani dan berlatih dengan
Suhunya ini tetap tinggal namun tidak banyak bercakap-
cakap. Tetapi, begitupun mereka berkomunikasi dengan cara
berbeda, berkomunikasi dengan kekuatan batin:
”Liong jie ……. Jika memang engkau sudah bulat dengan
keputusanmu, maka semua akan terserah kepada tindakanmu
nantinya. Selain itu memang adalah hakmu, juga memang
sudah sepantasnya karena darah leluhurmu sesungguhnya
berasal dari Tionggoan sini. Dalam pibu besok, engkau
sesungguhnya tidak sedang melawan pihak Tionggoan, tetapi
membela kepentinganmu sendiri dan terutama kepentingan
Suhumu ini dari suatu kondisi yang tidak mudah untuk kita
selesaikan. Hanya, ingatlah, engkau harus selalu berusaha
untuk menyempurnakan ilmu-ilmu terakhir yang sudah lama
kita bahas dan kita telaah itu ….. dengan demikian engkau
tidak mendatangkan kekhawatiran Suhumu ini kelak”
”Terima kasih Suhu, sudah tentu semua pesan Suhu akan
kuperhatikan serta kuingat dengan baik dalam perjalananku
kelak …..”
”Baguslah jika demikian. Harap engkau memperhatikan
Liong jie, setelah melihat dengan jelas bagaimana Duta Agung

Tarian Liar Naga Sakti I 3046


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang seusiamu itu menghadapi Wong Jin Liu, Suhumu ini


sadar, jika anak muda itu sungguh merupakan lawan berat.
Sesungguhnya Suhumu ini tidak berani mengatakan kalian
akan mampu mengalahkan mereka, bahkan toa suhengmu
belum tentu mendatangkan hasil gemilang. Suatu yang pasti,
kedepan akan banyak hal yang berubah di Persia dan jika
sesuai dengan perhitunganku, maka ketika engkau
mengunjungi Persia, maka engkau tidak akan menemukan
Suhumu ini di Markas Besar Bengkauw Pusat. Kemana kelak
suhumu berada akan dapat engkau seilidiki lebih jauh, yang
jelas, melihat kemajuan Wong Jin Liu dan Anak Muda yang
luar biasa itu, suhumupun ingin mendalami kembali Ilmu-ilmu
silat kedepan. Cukup banyak waktu yang terbuang selama
menjalani kedudukan Guru Agung di Bengkauw Pusat, sudah
saatnya Suhumu kembali ke jalan hidup sebelumnya ….”
”Achhhhh, Suhu, setelah ini akan kemana Suhu gerangan
…..”?
”Sejauh ini belum lagi kuputuskan. Tetapi jangan engkau
khawatir Liong jie, karena suatu saat mungkin tanpa engkau
harapkan Suhumu akan bisa tiba-tiba menjumpaimu dan
menjumpai keluargamu kelak ……..”
”Tapi Suhu ,,,,,,,,”
“Sudahlah Liong jie ……… kita sudahi percakapan ini. Lebih
baik engkau memusatkan konsentrasimu dan melatih kembali
semua formula-formula baru, karena jika tidak keliru engkau
akan bertemu lawan yang agak luar biasa besok …….”
”Baik jika begitu Suhu …….”

Tarian Liar Naga Sakti I 3047


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Begitulah, sambil Yu Liong berlatih sendirian, Asha Vahista


atau nama Tionggoannya Sai Hong memandanginya penuh
perhatian. Terbayang dibenaknya bagaimana sejak masih
kanak-kanak dia mendidik dan membentuk Yu Liong yang
diketahuinya hanya berjarak satu atau dua tahun dengan Duta
Agung dari Tionggoan yang sudah menjadi lawan beratnya
saat ini. Jendral Vahu Manah, Dewi Panthea dan Jendral
Keshatra sudah berguru kepadanya selama kurang dari 20
tahun terakhir serta sebelumnya mereka sudah memiliki
dasar-dasar Ilmu Persia yang cukup tangguh. Namun, ketika
mereka dikalahkan Asha Vahista dengan mudah, merekapun
minta dijadikan murid, dan hebatnya karir mereka di
Bengkauw Persia menanjak secara luar biasa sejak saat itu.
Karena mereka kemudian menjadi petarung da pendekar
handal dan hebat di Bengkauw Persia, bahkan perlahan posisi
merekapun menanjak cepat menjadi tokoh-tokoh utama
Bengkauw Persia. Jendral Vahu Manah bahkan setelah 15
tahun belajar dari Asha Vahista, sudah mampu menjabat
sebagai Hu Pangcu Bengkauw Persia, dan dia kemudian
merekrut Dewi Panthea dan Jendral Keshatra untuk menjadi
tokoh-tokoh utama Bengkauw Persia, menjadi Pimpinan,
Pelatih dan sekaligus Jendral elite yang berkedudukan
langsung di Markas Utama Bengkauw Persia. Sebetulnya, Yu
Liong juga sudah mulai ditawari posisi oleh Jendral Vahu
Manah, tetapi si anak muda masih belum menyatakan
kesediaan dan kesanggupannya.
Berbeda dengan mereka bertiga, Jendral Vahu Manah,
Dewi Panthe Artesbod dan Jendral Keshatra Variya, maka Yu
Liong ini adalah benar benar muridnya dalam artian

Tarian Liar Naga Sakti I 3048


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sesungguhnya. Karena dia mendidik dan memupuknya sejak


masa kanak-kanak dan memang masih memiliki hubungan
darah meski sudah agak jauh dengan dirinya. Jika ketiga
muridnya yang lain datang dengan dasar-dasar kepandaian
Persia dan sudah dalam usia 20 lebih bagi Jendral Vahu
Manah, maka Yu Liong justru dipupuk dan dibinanya sejak
usia dini. Disini letak perbedaan Yu Liong dengan ketiga Kakak
seperguruannya yang sudah menjadi pejabat dan tokoh-tokoh
penting serta menonjol di Markas Bengkauw Persia pusat.
Asha Vahista sejak menemukan Yu Liong dan melihat
bakatnya yang menonjol di usia kanak kanak, tepatnya usia
yang ke 4 tahun, memang sudah langsung menaksirnya.
Bahkan sejak usia 5 tahun, Asha Vahista mulai secara
sembunyi-sembunyi memberi latihan kepada Yu Liong dan
membantu dengan ilmu mujijatnya membentuk bocah ci;lik
itu. Dan hal tersebut terus dilakukannya bahkan hingga usia
Yu Liong yang ke-12. Baru pada usianya yang ke-12 itu
kemudian Yu Liong dilatihnya di Markas Besar Bengkauw dan
diperkenalkan dengan semua Kakak perguruannya. Bocah cilik
Yu Liong memang hebat dan sopan, karena itu rata-rata kakak
perguruannya menyukai Yu Liong kecil yang tekun dan sering
mereka mintai bantuan. Hanya seorang Dewi Panthea
Artesbod yang tidak begitu dekat dengan Yu Liong, bahkan
sesekali jika di belakang Suhunya Asha Vahista
memperlihatkan sikap kurang baiknya.
Tetapi, memasuki usia Yu Liong yang ke 20, Anak itu mulai
menunjukkan kehebatannya dan bahkan mulai mendekati
kemampuan Jendral Keshatra, murid ketiga dari Asha Vahista
dan yang juga mulai menanjak menjadi tokoh besar dan tokoh

Tarian Liar Naga Sakti I 3049


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kunci di Bengkauw Persia. Bahkan pada usianya yang ke 22,


dia sudah menjejeri tokoh itu dan mulai mendekati tingkatan
Dewi Panthea. Kemampuannya masih terus meningkat dan
akhirnya menjejeri bahkan melampaui Dewi Panthea karena
memang dia lebih tekun dibandingkan kedua kakak
seperguruannya, juga kakak seperguruan tertua. Mereka
bertiga ketika menjadi tokoh kunci Bengkauw Persia mulai
disibukkan oleh urusan-urusan Bengkauw Persia dan secara
otomatis memiliki waktu berlatih yang lebih sempit dan lebih
sedikit dibandingkan Yu Liong. Bahkan, waktu berlatih mereka
kadang tersita oleh urusan Bengkauw Persia. Ini sebabnya
perlahan Yu Liong mampu menjejeri dan melampaui kedua
kakak seperguruannya. Hanya Jendral Vahu Manah, kakak
seperguruannya tertua yang masih belum dlampauinya,
karena selain memang tokoh ini berbakat hebat, juga memiliki
kewaspadaan dan wibawa yang luar biasa. Tokoh ini bahkan
memiliki pemahaman dan wawasan Ilmu Silat yang lebih
dibandingkan kedua adik seperguruannya yang lebih gemar
menjadi petarung.
Terhadap Jendral Vahu Manah sang Hu Pangcu
Bengkauw, terkadang Asha Vahista memikirkan keadaannya
kedepan. Jika tidak disibukkan oleh urusan kedalam
Bengkauw Persia, maka tokoh ini bakalan menjadi manusia
hebat dalam ilmu silat, bahkan mungkin menjejeri
kemampuannya sendiri sebagai seorang Suhu. Sayangnya,
selain sangat berbakat dalam Ilmu Silat, Jendral Vahu Manah
ini, juga sangat kepincut dengan kemuliaan jabatan di
Bengkauw Persia. Dan karena itu, dia sering melalaikan
waktunya dalam berlatih Ilmu Silat. Selain itu, Jendral Vahu

Tarian Liar Naga Sakti I 3050


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Manah ini, juga sangatlah senang dengan ilmu sastra dan


benar-benar tokoh yang lengkap pengetahuan serta
wawasannya. Dalam urusan-urusan strategi perang,
kesusastraan, pengorganisasian Bengkauw Persia,
pengetahuan keagamaan dan Ilmu Silat, tokoh ini benar-benar
unggul karena memang bakatnya. Boleh dibilang tokoh ini
adalah “otak” dari Bengkauw Persia saat ini. Karena itu,
bahkan Hu Pangcu Jendral Aryzab sendiripun sangat segan
dengannya. Hanya seorang Kauwcu Bengkauw Persia, Dewi
Suci Bengkauw serta Guru Agung Bengkauw Persia yang masih
memiliki kewenangan serta otoritas di atas Jendral Vahu
Manah.
Karena itu, bukan hal aneh jika pada akhirnya Yu Liong
melewati mereka berdua dan tinggal tipis bedanya dengan toa
suhengnya, Jendral Vahu Manah. Ketika beranjak semakin
dewasa dan kemampuannya meningkat semakin hebat,
hubungannya dengan semua kakak seperguruannya menjadi
kurang begitu harmonis lagi. Kecuali Jendral Vahu Manah yang
memiliki wawasan lebih dan kematangan di atas kedua adik
seperguruannya yang lain. Justru Jendral Vahu Manah ini yang
tetap dekat dan memahami jiwa seorang Yu Liong dan cukup
memahmi kata hatinya. Alasan kedua kakak seperguruannya
kurang senang terutama, karena Yu Liong tidak begitu
berminat untuk bergabung dengan Bengkauw Persia. Dan
sebab kedua, adalah karena secara fisik, Yu Liong memang
berbeda dengan ketiga saudara seperguruannya. Wajah dan
posturnya memang sangat lekat dengan postur dan fisik serta
wajah orang Tionggoan, sehingga terlihat jelas berbeda
dengan ketiga kakak seperguruannya. Hanya karena

Tarian Liar Naga Sakti I 3051


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memandang tinggi dan segan dengan Asha Vahista, Guru


Agung Bengkauw Persia sajalah maka Yu Liong masih tetap
tidak diapa-apakan.
Tetapi, Yu Liong bukanlah orang yang bebal bodoh, dia
sudah lama merasakan kekurang-sukaan kedua kakak
seperguruannya itu. Terlebih lagi ketika Asha Vahista suatu
saat menentukan tingkatannya memegang Topeng Putih
setelah dia mampu mengatasi setengah jurus baik Dewi
Panthea maupun Jendral Keshatra. Semakin menjadi-jadi
kedengkian dan amarah mereka. Tetapi untungnya, kesabaran
dan kematangan Toa Suhengnya Jendral Vahu Manah dan
terutama Asha Vahista yang dihormatinya membuatnya tetap
mampu menahan diri. Meski demikian, pada akhirnya
persoalan tersebut membuat Yu Liong memutuskan untuk
kembali ke Tionggoan, tanah leluhurnya suatu saat nanti.
Adalah Suhunya Asha Vahista yang diberitahukannya soal ide
dan rencananya kedepan itu. Dan syukur Suhunya tidaklah
menentang rencana kedepan yang dibuat Yu Liong. Kepada
Jendral Vahu Manah, Yu Liong masih belum memiliki
keberanian untuk mengutarakannya.
Karena mendidiknya sejak masa kanak-kanak, maka Asha
Vahista sangat mengenal dan memahami persoalan murid
bungsunya itu. Termasuk memahami dan mengerti apa yang
dialami Yu Liong dalam hubungan dengan dua orang kakak
seperguruannya itu. Karena itu, Asha Vahista mudah saja
menanggapi dan memahami keputusan Yu Liong dan bahkan
kemudian mendukungnya. Bagi Yu Liong sendiri, Suhunya
sudah sama dengan orang tuanya sendiri dan karena itu, dia
tidak menyimpan rahasia hatinya kepada sang Suhu dan

Tarian Liar Naga Sakti I 3052


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bahkan membahas rencananya untuk pulang ke tanah leluhur


kedua orang tuanya. Dan betapa senangnya karena Suhunya
tidak merasa keberatan dengan rencananya itu, bahkan
mendorongnya untuk memutuskan masa depannya sendiri.
Dan ketika akhirnya persoalan dengan Bengkauw Tionggoan
jadi memanas, kesempatan itupun datanglah. Dia bersama
ketiga saudara seperguruannya mendapat tugas menuju
Tionggoan, bahkan dengan Suhunya sekaligus.
Kemampuan Yu Liong yang sudah meningkat jauh
membuat posisinya dalam pibu didukung penuh oleh ketiga
saudara seperguruannya. Seberapa tidak seang sekalipun
Dewi Panthea dan Jendral Keshatra. Dan karena keputusannya
untuk ikut membela kepentingan Bengkauw Persia dalam pibu
tersebut, perasaan kurang senang kedua saudara
seperguruannya menjadi berkurang. Apalagi, karena memang
peran Yu Liong selama di Tionggoan sangatlah penting dan
vital. Terutama karena dia menguasai dan mampu berbicara
dengan orang-orang di Tionggoan secara sangat fasih. Itulah
yang menjadi sebab kekurang-sukaan kedua kakak
seperguruannya menjadi menipis, dan merekapun hadir dan
berada di Tionggoan dengan mengandalkan Asha Vahista dan
juga sudah tentu Yu Liong.
”Acccch, semoga dia memperoleh peruntungannya
……….” Demikian Asha Vahista bergumam dan mendoakan
yang terbaik bagi murid bungsunya ini. Murid yang sudah dia
anggap sebagai anaknya sendiri dan yang dia tahu memiliki
kemampuan yang sangat tinggi. Mungkin sudah setara atau
melampaui toa suhengnya. Dan selama beberapa waktu
belakangan, dia memang sedang melatih Yu Liong dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 3053


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sejenis tenaga dalam yang aneh, tepatnya pengerahan dan


pengaturan tenaga dalam yang agak khas dan unik. Namun
demikian, kegunaannya sungguh luar biasa dan akan sangat
bermanfaat terkait dengan rencana anak muda itu.
“Yaaaaaaa, semoga berhasil sajalah ….…..”, demikian bisik hati
Asha Vahista memikirkan rencana yang disusun muridnya dan
yang juga dibantunya itu.
Tetapi selain memikirkan keadaan Yu Liong, Asha Vahista
sendiri, tokoh mujijat yang sebetulnya memiliki kemampuan
hebat dalam usia yang belum tua benar, yakni sekitar 55
tahun, menjadi teringat dengan masalahnya sendiri. ”Mudah-
mudahan ini menjadi saat yang tepat untuk kembali ke
kehidupanku yang sesungguhnya ……” demikian Asha Vahista
begumam. Gumaman yang cukup misterius tetapi masih
belum mampu mengungkapkan apa sebenarnya yang menjadi
kegalauan seorang Asha Vahista, bahkan sampai ikut
merancang “pibu” dengan Dunia Persilatan Tionggoan
bersama dengan Jendral Vahu Manah murid tertuanya.
Entahlah, biarlah kita menunggu saatnya untuk mengetahui
apa yang berada di benak Asha Vahista dan bagaimana kelak
hasil pibu di Markas Bengkauw Tionggoan …!!!
================
Dan ……… hari itupun tibalah.
Hari penentuan, Pibu antara Bengkauw Persia melawan
Dunia Persilatan Tionggoan sebagaimana Bengkauw Persia
menantang dalam surat tantangan terbuka. Pibu yang telah
menggetarkan Rimba Persilatan Tionggoan dan memancing

Tarian Liar Naga Sakti I 3054


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ribuan orang datang memenuhi Pegunungan Bengsan untuk


menyaksikan hajatan langka.
Hari itu justru diawali dengan suasana yang sangat cerah.
Pagi yang mekar seakan merestui keinginan dan kemauan
para pendatang yang rindu dan penasaran dengan hasil pibu.
Juga memenuhi keinginan para pelancong dan pencari berita
hangat dan heboh serta menggetarkan. Karena berita
mengenai Pibu Bengkauw Persia melawan Dunia Persilatan
Tionggoan memang sengaja disebarkan secara terbuka oleh
PIHAK PENANTANG, yakni BENGKAUW PERSIA. Tantangan
terbuka ini, sudah tentu tidaklah mungkin ditolak dan
dibiarkan begitu saja. Dapat dilihat dari tumpah ruahnya
seluruh Perguruan Besar, seluruh Tokoh Besar dan semua
perguruan menengah dan kecil, bahkan insan persilatan yang
berkelana. Baik golongan hitam maupun putih, semua datang
dan tumpah ruah ke Pegunungan Bengsan.
Sayang sungguh disayang. Hanya lebih kurang dari dua
ribuan orang yang diijinkan masuk ke arena PIBU, karena
keterbatasan tempat, selain juga menjaga keamanan dari tuan
rumah. Tentu juga menjaga agar efek pukulan dan
pengerahan ilmu puncak tidak sampai membuat banyak orang
terluka atau bahkan binasa. Pertimbangan itu membuat arena
dibuat sangat luas dan besar sehingga hanya tokoh-tokoh
tertentu dan memiliki cukup kemampuan untuk berada di
lingkaran utama dekat dengan Panggung Pibu. Selebihnya
berjarak paling dekat 50 meter dari arena dan mengelilingi
arena pibu dalam jumlah besar. Tetapi, meski sudah terisi dua
ribuan orang di tanah lapang, masih ada ribuan orang lainnya
yang memenuhi jalanan menuju Ang In Kok.

Tarian Liar Naga Sakti I 3055


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dalam peristiwa ini, Bengkauw Tionggoan sekaligus


menunjukkan kekuatan sejatinya. Pasukan 5 Benderanya,
yakni Pasukan Bendera Hitam, Bendera Kelabu, Bendera Biru,
Bendera Kuning Emas dan Bendera Putih dikerahkan
sepenuhnya. Dan hampir semua kekuatan mereka dikerahkan,
karena masing-masing Pasukan Bendera memiliki beragam
kekuatan dan jumlah pasukan yang berbeda. Pasukan
Bendera Hitam memiliki anggota 5000 orang, Bendera Kelabu
memiliki 4500 pasukan, Bendera Biru memiliki 2500 orang dan
Bendera Kuning Emas memiliki 2000 orang. Sementara
Pasukan bendera Putih hanya memiliki 1000 orang belaka,
tetapi mereka adalah pasukan pilihan dan menjaga bagian
Markas Besar di Ang In San. Selain itu, masih ada Bendera
Ungu, pasukan khusus Kauwcu Bengkauw yang terdiri dari 100
orang belaka, tokoh-tokoh pilihan yang dilatih khusus oleh
pihak Bengkauw Tionggoan.
Yang menjaga ARENA PIBU di belakang tokoh utama dan
pada jarak 30 meter adalah 50 Pasukan Bendera Ungu, karena
50 orang lainnya berjaga dalam Gedung Markas Bengkauw.
Sementara di luar para penonton yang berjumlah 2000an itu
dikelilingi oleh Pasukan Bendera Kuning Emas. Di luar
diserahkan kepada Pasukan Bendera Hitam dan Biru. Pameran
kekuatan Bengkauw Tionggoan ini benar-benar membuat
nama mereka menjadi harum dan berkibar di Tionggoan.
Jarang orang mengetahui dengan pasti kekuatan Bengkauw
Tionggoan. Dan hari ini, Bengkauw Tionggoan seakan
membuka mata banyak orang mengenai kehebatan dan
potensi yang mereka miliki. Dengan memiliki Pasukan
Bendera saja, mereka memiliki sampai 15000an pasukan

Tarian Liar Naga Sakti I 3056


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terlatih yang siap menjaga Markas Bengkauw Tionggoan.


Bukan hanya para Pendekar Tionggoan, tetapi bahkan
Bengkauw Persia sendiripun sampai merinding dan cukup
segan dengan pameran kekuatan Bengkauw Tionggoan.
Mengapa demikian? Karena Bengkauw Persia, khususnya
Jendral Vahu Manah yang cendekia mengerti jika apa yang
sengaja ditampilkan Bengkauw Tionggoan ini masih belum
kekuatan seutuhnya. Sebagai orang BENGKAUW yang
mengerti struktur dan doktrin Bengkauw, maka Jendral Vahu
Manah percaya, Bengkauw Tionggoan masih menyimpan
kekuatan lainnya. Dan memang demikian adanya. Karena
selain Pasukan Bendera, Bengkauw Tionggoan masih
menyimpan ratusan atau bahkan mungkin ribuan pasukan
lebih elite dalam bentuk Pasukan Pilar Kiri dan Pilar Kanan Ang
In San. Pasukan ini se level dengan Pasukan Ungu, orang-
orang yang terlatih secara khusus sesuai doktrin Bengkauw
sehingga mampu memiliki disiplin dan kemampuan perang
secara kelompok dan bahkan secara pribadi yang cukup
hebat. Dan Jendral Vahu Manah belum menyaksikan pasukan
pilar ini.
Belum lagi dengan Pasukan Khusus 4 Elemen, yang juga
terdapat di Persia. Yakni Pasukan Langit, Pasukan Bumi,
Pasukan Bulan dan Pasukan Matahari. Pasukan-pasukan ini
tidak pernah dapat diketahui musuh karena memang
merupakan Pasukan pendam yang pantang diketahui orang,
kecuali oleh tokoh utama Bengkauw belaka. Melihat
banyaknya kekuatan yang dihimpun Bengkauw Tionggoan ini,
wajar jika Jendral Vahu Manah merasa kagum juga. Jelas dia
tidak takut, karena tokoh inipun bukan tokoh sembarangan.

Tarian Liar Naga Sakti I 3057


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pengenalannya akan doktrin Bengkauw membuatnya yakin


bahwa Bengkauw Tionggoan memiliki kekuatan lebih dari
yang dipertunjukkan. Dan kekuatan itu akan sangat merusak
jika diterjang dengan kekerasan. Maka Jendral Vahu Manah
menjadi senang dengan pilihan melakukan Pibu yang ikut
menentukan bagaimana status Bengkauw Tionggoan kedepan
…….
Pibu itu menghindarkan kerusakan parah yang bakalan
dialami kedua belah pihak, yakni Bengkauw Tionggoan
maupun Bengkauw Persia. Dibutuhkan kekuatan raksasa
untuk menghentikan dan memadamkan ambisi besar
Bengkauw Tionggoan untuk menandingi dan merongrong
kekuatan Begkauw Pusat Persia. “Jika begini, maka mesti
dicari dengan segala macam cara agar Bengkauw Tionggoan
kembali bergabung dengan Bengkauw Pusat Persia. Sudah
jelas, dibandingkan Bengkauw di tempat lain, Bengkauw
Tionggoan ini memiliki dan sudah membangun kekuatan yang
tidak kecil, maka sayang jika dihancurkan ….” demikian Jendral
Vahu Manah berpikir dalam hatinya mengagumi Bengkauw
Tionggoan serta sekaligus merancang dan menata langkah
kedepan guna membangun hubungan kembali dengan
Bengkauw Tionggoan. Tentunya dengan catatan, jika mereka
kalah dalam Pibu hari ini.
Adalah Jendral Aryzab yang dengan gagah mengenakan
Pakaian Kebesaran HU PANGCU Bengkauw Persia yang
berjalan didepan. Baru kemudian menyusul sang tokoh
mujijat Persia, Asha Vahista. Dia adalah GURU AGUNG
Bengkauw Persia, sekaligus yang bertindak untuk dan atas
nama Bengkauw Persia melayangkan surat tantangan kepada

Tarian Liar Naga Sakti I 3058


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dunia Persilatan Tionggoan, yakni kepada DUTA AGUNG


KIANG CENG LIONG. Setelah Asha Vahista, baru menyusul
kemudian dengan berbaris tepat di belakang mereka berdua,
Jendral Arobazran dan Asha Vahista, adalah Topeng Hitam
dan Topeng Merah, dan di barisan paling buncit alias paling
belakang adalah Topeng Putih dan Topeng Emas. Mereka
berenam berjalan dengan gagah dan penuh percaya diri,
tanpa menoleh kesamping, dengan pandangan tegak lurus ke
depan dan dengan langkah tegap dan gagak berjalan menuju
tempat yang telah disediakan bagi mereka untuk duduk. Pada
moment seperti itulah Jendral Vahu Manah melakukan
tinjauan akan keadaan dan potensi kehebatan Bengkauw
Tionggoan, yang disatu sisi membuatnya BANGGA, tetapi
disisi lainnya membuatnya geram karena sudah menolak
tawaran mereka untuk bergabung kembali dalam kesatuan
BENGKAUW dengan posisi Bengkauw Persia sebagai PUSAT.
Tidak lama kemudian ke-enam orang itu sudah berada
tepat di depan Panggung yang tingginya sekitar 1 meter
sehingga dapat dipantau dari seluruh penjuru. Dari arah pintu
masuk ke lapangan, rombongan berada di sisi kanan lapangan,
sementara rombongan Pendekar Tionggoan berada di sisi
sebelah kiri panggung. Kemudian posisi bagi tuan rumah,
Bengkauw Tionggoan, berada pada bagian belakang Panggung
menghadap ke pintu masuk dan berjarak kurang lebih 10
meter dari panggung. Posisi penonton yang ribuan orang
banyaknya, berada di belakang 10-30 meter dari posisi Para
Pendekar Tionggoan dan Bengkauw Tionggoan serta mengitari
panggung dari sisi belakang, sisi Tuan Rumah Bengkauw
Tionggoan dan memutar ke sisi belakang rombongan

Tarian Liar Naga Sakti I 3059


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pendekar Tionggoan hingga ke sisi pintu masuk. Hanya sisi


kanan yang tidak terdapat banyak penonton, karena di sisi itu
adalah tempat dimana rombongan Bengkauw Persia yang
berjumlah seratus orang kurang lebih berada, dalam kemah
atau tenda khas Persia yang mereka bangun di sisi tersebut.
Di depan tenda Bengkauw Persia dan menghadap
Panggung Pibu, sudah dibuatkan tempat duduk yang cukup
bagus. Ada kurang lebih 10 orang yang berada disana, selain
Asha Vahista dank e-empat muridnya yang akan bertarung,
maka disana juga ada Jendral Aryzab, Dewi Vasmine dan juga
Hydarnes serta dua orang Panglima Bengkauw lainnya. Ke
tempat duduk khusus inilah kemudian para tokoh Bengkauw
Persia duduk, dan di belakang mereka, baru kemudian
terdapat para pengawal dan tentara khusus Bengkauw Persia
yang berjumlah hamper 100 orang. Ke seratus ornag itu
berdiri dengan tertib di samping kiri dan kanan tenda-tenda
khas Persia yang mereka bangun dan dirikan untuk
kepentingan Pibu pada hari ini. Dan karena itu, justru pihak
Bengkauw Persia ini yang terlihat megah dan Nampak gagah
jika dipandangi dari kejauhan. Mereka nampak sangat siap.
Sementara di pihak para Pendekar Tionggoan, nampak di
kursi bagian depan diduduki oleh Duta Agung Kiang Ceng
Liong dan dia ditemani oleh Ciangbundjin Siauw Lim Sie,
Ciangbundjin Bu Tong Pay, Kauwcu Kaypang dan juga Kwan
Siok Bu dari Pulau Awan Putih dan Lamkiuong Tiong Hong dari
Lam Hay Bun. Di belakang mereka terdapat Nenggala, Li Hwa,
Mei Lan, Sian Nio dan Lauw Gwan Thong, Tek Hoat dan
Siangkoan Giok Lian, Souw Kwi Song, juga Kwan Hong Li dan
Kwan Siok Bi. Barulah di belakang mereka terdapat banyak

Tarian Liar Naga Sakti I 3060


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pendekar lainnya termasuk Tik Hong Peng, Tham Beng Kui,


Giok Lie dan masih banyak tokoh-tokoh besar lainnya dari
bermacam Perguruan serta Pendekar kelana yang sangat
terkenal. Postur kehadiran perguruan dan pendekar
Tionggoan nampak jelas tergambar dari banyaknya utusan
yang sangat tertarik serta berminat mengikuti Pibu sebagai
penonton. Dari semua perguruan, kelihatannya hanya
Bengkauw Tionggoan yang tidak hadir bersama di posisi para
Pendekar Tionggoan, maklumlah, karena mereka adalah TUAN
RUMAH. Lebih dari itu, posisi dan kedudukan mereka di
Tionggoan, malahan menjadi salah satu BAHAN PERTARUHAN
dalam pibu yang akan berlangsung sebentar lagi.
”Amitabha …… nampaknya mereka sangat siap dan penuh
percaya diri ……” terdengar Siauw Lim Sie Ciangbundjin
”Benar …… lagak mereka sudah seperti orang yang
menang perang …..” Pangcu Kay Pang terdengar melanjutkan
kalimat tokoh Siauw Lim Sie.
”Omitohud …….. tenang, tenanglah ….. kita percaya atau
bahkan sangat percaya bahwa Duta Agung dan kawan-
kawannya akan membungkam kesombongan mereka semua.
Kita tunggu saja …..”
”Benar, Duta Agung pasti akan membungkam mereka …”
terdengar kembali suara Pangcu Kaypang Ciu Sian Sinkay …
Sebenarnya, percakapan yang sama juga terjadi di
kalangan para penonton. Sebagian besar tentu saja memihak
para Pendekar Tionggoan, bukan cuma itu, bahkan banyak
yang bertaruh dengan taruhan lumayan besar untuk siapa

Tarian Liar Naga Sakti I 3061


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang akan keluar sebagai pemenang pibu dahsyat yang akan


segera dilangsungkan.
Percakapan antara para tokoh di kursi para Pendekar
terputus ketika akhirnya yang menjadi TUAN RUMAH, yakni
Bengkauw Tionggoan perlahan-lahan tampil berdiri dan
kemudian melayang kearah Panggung setinggi semester yang
dapat disaksikan dari seluruh penjuru tanah lapang yang luas
itu. Terdengarlah kata-katanya:
”Cuwi sekalian ……. Perkenankan, atas nama BENGKAUW
TIONGGOAN, selaku KAUWCU BENGKAUW TIONGGOAN
mengucapkan SELAMAT DATANG kepada cuwi sekalian.
Khususnya kepada SAHABAT-SAHABAT dari Bengkauw Persia,
Selamat Datang di Pegunungan Bengsan, khususnya Ang In
Kok ini. Sahabat-sahabat dari semua Perguruan Silat serta
cuwi sekalian yang mulia, terima kasih atas kehadirannya di
Ang In Kok kami ini, serta tentunya Para Pendekar yang
sekarang berkumpul untuk menyaksikan Pibu dahsyat
sebentar lagi ……. Beberapa bulan lalu, Duta Agung datang
mengunjungiku untuk menerangkan bahwa Dunia Persilatan
Tionggoan dimana kami, Bengkauw Tionggoan bergabung
DITANTANG PIBU oleh seorang Tokoh Bengkauw Persia.
Tantangan tersebut, memiliki kaitan dengan kami Bengkauw
Tionggoan, karena itu dengan senang hati kami Bengkauw
Tionggoan meluluskan keinginan SURAT TANTANGAN dan
permintaan Duta Agung untuk menyelenggarakan PIBU pada
hari ini di Ang In Kok ini ……….. Perlu cuwi sekalian ketahui,
Bengkauw Tionggoan memang sudah didatangi Bengkauw
Persia untuk kembali bersama sebagai keluarga Bengkauw
dan menjadikan Bengkauw Tionggoan bagian dari Bengkauw

Tarian Liar Naga Sakti I 3062


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Pusat Persia. Tetapi, karena Bengkauw Persia tidak pernah


menjawab permohonan bantuan kami selama bertahun-
tahun, maka Bengkauw Tionggoan memutuskan tidak perlu
menjadi Cabang Bengkauw Persia, cukup berhubungan
sebagai SAHABAT. Keputusan kami berujung kedatangan
tokoh Bengkauw Persia untuk memaksa kami bergabung,
tetapi dapat kami gagalkan, juga dengan bantuan Duta Agung
Kiang Ceng Liong. Tidak puas dengan itu, Bengkauw Persia
kembali berusaha, sekali ini MENANTANG DUTA AGUNG
untuk PIBU menentukan STATUS BENGKAUW TIONGGOAN.
Sebetulnya, kami dari pihak Bengkauw Tionggoan keberatan,
tetapi atas upaya dan bujukan Duta Agung kami setuju
dengan PIBU ini. Jika Bengkauw Persia menang, maka mereka
boleh berusaha membujuk dan bahkan menekan Bengkauw
Persia untuk bergabung dengan mereka, tetapi jika kalah,
maka mereka dilarang untuk MEMAKSA kami bergabung.
Sederhana, dan itulah alasan PIBU hari ini dilaksanakan
…………Karena waktu sudah tiba, maka pada kesempatan kali
ini, kami mengundang 2 orang wakil dari masing-masing pihak
yang akan melakukan PIBU, yakni PENDEKAR TIONGGOAN dan
BENGKAUW PERSIA ……. Kami persilahkan ……”
Setelah ucapan selamat datang Bengkauw Tionggoan,
maka Siangkoan Tek, Kauwcu Bengkauw Tionggoan langsung
mengundang perwakilan dari masing-masing pihak yang akan
melangsungkan PIBU. Dari Tionggoan, Kiang Ceng Liong
memandang para Ciangbundjin, Pangcu dan Tocu yang hadir
dan nampaknya mereka bersama memberi muka kepada
Siauw Lim Sie untuk mewakili. Karena itu, dengan cepat Kong
Sian Hwesio berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 3063


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Amitabha …… terima kasih atas kepercayaan cuwi


…….siancay ….. siancay”
Dan tokoh tua Siauw Lim Sie itupun segera berdiri dan
bersama dengan Kiang Ceng Liong kemudian melompat
kearah panggung dan berdiri disana bersama dengan tokoh
Bengkauw Tionggioan, Siangkoan Tek. Sementara itu, dari
pihak Bengkauw Persia, adalah Asha Vahista yang ditemani
Jendral Aryzab yang mewakili, dan keduanya sudah berkelabat
kearah panggung dan berdiri disana bersama wakil Tionggoan
dan juga kauwcu Bengkauw Tioggoan.
”Baiklah cuwi sekalian, karena semua sudah berada disini,
maka kami persilahkan untuk merundingkan bagaimana Pibu
ini akan berlangsung. Dan kemudian, jangan lupa agar masing-
masing menentukan seorang wakil sebagai SAKSI untuk
berlangsungnya PIBU dan akan terus berada di Panggung ini
bersama-sama dengan Lohu …” demikian Siangkoan Tek,
Kauwcu Bengkauw Tionggoan membuka pertemuan dan
selanjutnya memberi kesempatan berunding bagi kedua belah
pihak.
Terlihat Duta Agung Kiang Ceng Liong berbisik-bisik
dengan Ciangbundjin Siauw Lim Sie, dan tidak berapa lama
mereka berdua sudah saling mengangguk-anggukkan kepala
tanda setuju. Sementara, Asha Vahista terlihat berunding
dengan Jendral Aryzab dan juga tidak lama waktu yang
mereka butuhkan. Adalah Duta Agung Kiang Ceng Liong yang
berbicara terlebih dahulu:
”Cuwi sekalian, sebagai SAKSI dari pihak kami nantinya
atas saran dan dukungan Ciangbundjin Siauw Lim Sie,

Tarian Liar Naga Sakti I 3064


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dipercayakan kepada Tocu Pulau Awan Putih, Kwan Siok Bu


……… kami mengundang Kwan Lopeh untuk naik panggung
untuk mewakili kita sekalian sebagai SAKSI …..” berkata Duta
Agung sambil memandang dan meminta Kwan Siok Bu, tocu
Pulau Awan Putih untuk naik panggung. Terkejut juga Kwan
Siok Bu, tetapi setelah beberapa saat lamanya, dengan gagah
dan penuh percaya diri diapun akhirnya melayang ke
Panggung dan kemudian memilih berdiri di deretan atau sisi
Duta Agung dan Ciangbundjin Siauw Lim Sie.
”Amitabha ….. Kwan Tocu, tugas di atas panggung ini
Punco pasrahkan kepadamu. Punco sudah terlampau tua
untuk melakukan tugas ini lagi …. siancay … siancay”
”Terima kasih atas kepercayaan Ciangbundjin Siauw Lim
Sie yang mulia …” Tocu Pulau Awan Putih Kwan Siok Bu
memberi hormat kepada tokoh Siauw Lim itu.
Sementara itu, setelah Duta Agung, adalah giliran
Bengkauw Persia yang menentukan siapa Saksi mereka. Dan
mereka tidaklah menunjuk orang lain lagi, dan adalah Asha
Vahista yang menjelaskan penunjukkan itu dengan berkata:
”Saksi dari pihak kami adalah Jendral Aryzab ……”
Dan dengan penetapan Saksi, maka terlihat Ceng Liong,
Asha Vahista dan Siangkoan Tek yang kini bercakap-cakap:
”Bagaimana kalian menetapkan aturan Pibu sekali ini …..
silahkan, tugas Lohu hanya mempertemukan dan
memfasilitasi agar kalian menyepakatinya ….” Siangkoan Tek
yang menjadi Tuan Rumah sekaligus penyelenggaran memulai
percakapan mengenai aturan main pelaksanaan pibu.

Tarian Liar Naga Sakti I 3065


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Bagaimana menurutmu Duta Agung ….”? Bertanya Asha


Vahista dengan suara rendah namun jelas ramah dan tidak
dalam nada permusuhan
”Bagaimana jika sama dengan pertemuan sebelumnya
locianpwee …”?
”Hmmmm, begitupun boleh. Tapi, apakah engkau
berkenan jika aku menambahkan usulan yang lain lagi ….”?
“Seperti apakah gerangan locianpwee …”?
”Pertarungan berlangsung dalam 300 jurus, lebih 50 jurus
dibandingkan dengan pibu sebelumnya, dilakukan dalam 5
(lima) babakan. Maka semestinya, kita sudah memperoleh
kepastian setelah 5 babak tersebut, jikapun belum, maka Lohu
akan maju bersama ke-empat muridku membentuk sebuah
Barisan ……… terserah Duta Agung akan maju dalam bentuk
bagaimana. Dan kemudian, kami mengusulkan agar selain
“Tangan Kosong”, juga diijinkan bagi yang maju dengan
senjata, namun menyerang dalam gaya dan cara curang serta
licik, tidak kita masukkan dalam pibu ini. Bagaimana menurut
pendapatmu Duta Agung ….”?
Mendengar usulan Asha Vahista yang berbicara ringan
dan sepertinya sudah siap dengan usulan tersebut, Ceng Liong
kaget sebentar. Namun tidak khawatir dan terburu buru
memberi jawaban. Terlihat dia berpikir sebentar, memikirkan
pertambahan 50 jurus untuk setiap babak, kemudian
diijinkannya penggunaan senjata hingga tambahan
pertarungan dalam sebuah ”TIN” atau “Barisan” jika setelah
babak ke-5 belum juga memperoleh kepastian siapa yang

Tarian Liar Naga Sakti I 3066


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keluar sebagai pemenang. Setelah menimbang sejenak, Ceng


Liong kemudian menjawab:
”Apakah artinya kita mentolerir sampai adanya
kemungkinan salah satu dari kita atau teman-teman kita yang
tewas dalam PIBU yang dimaksud Locianpwee ….”?
“Duta Agung, dalam tingkatan kita dan juga Murid-
muridku sebagaimana juga pasti kawan-kawanmu, maka pibu
menggunakan senjata dan lengan kosong relatif sama belaka.
Karena itu, kita menetapkan kekalahan tidak menunggu
sampai salah satu terluka ataupun tewas dalam pibu, tetapi
kalah sejurus saja sudah cukup kita tetapkan sebagai
MENANG atau KALAH ……… bagaimana ….”?
Menimbang perkataan dan usulan Asha Vahista dan sadar
bahwa perkataannya tidak salah, sebentar kemudian Ceng
Liong memberikan persetujuannya:
”Baiklah, jika demikian maka aku setuju Locianpwee. Tapi,
apakah SAKSI yang akan menentukan kalah dan menangnya
atau ada yang lain ….”?
“Saksi hanya akan menyaksikan serta melihat apakah ada
salah satu pihak yang berlaku curang, tetapi keputusan
menang atau kalah akan kita diskusikan berdua sesuai dengan
prinsip kegagahan. Bagaimana menurut Duta Agung ….”?
”Baik, aku setuju ……”
Sebetulnya Siangkoan Tek terkejut dengan aturan dan
kesepakatan PIBU yang dibuat. Tetapi, melihat betapa Ceng
Liong sudah mengutarakan persetujuannya, maka tidak
mungkin lagi dia menarik kesepakatan tersebut. Maka setelah

Tarian Liar Naga Sakti I 3067


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ceng Liong dan Asha Vahista sepakat, keduanya melirik


kearahnya dan mengangguk, tanda keduanya sudah sepakat
dan meminta SIANGKOAN TEK untuk mengumumkannya:
”Cuwi sekalian, PIBU kali ini akan dilangsungkan dalam 5
BABAK. Jika 5 Babak masih belum diketahui hasil akhirnya,
maka akan dilanjutkan dengan Pertarungan dalam satu
BARISAN yang akan ditentukan oleh DUTA AGUNG darui
Tionggoan dan Asha Vahista dari Bengkauw Persia. Masing-
masing Babak akan berlangsung dalam 300 jurus, setelah 300
jurus, Duta Agung dan Asha Vahista akan melakukan penilaian
siapa yang kalah dan siapa yang menang. Kalah dan menang
akan ditentukan mereka berdua, tetapi kekalahan adalah jika
salah seorang dijatuhkan atau kalah sejurus. Pertarungan akan
dilakukan baik dengan tangan kosong ataupun dengan
senjata. Senjata apapun diijinkan untuk digunakan dengan
catatan, bukan senjata untuk MEMBOKONG atau juga
SENJATA RAHASIA. Senjata yang akan digunakan wajib
diberitahukan sebelum pibu di masing-masing Babak yang
akan menggunakan senjata dimulai. Penggunaan RACUN baik
sengaja ataupun tidak juga dinyatakan DILARANG.
Demikianlah aturan dari PIBU pada hari ini ………….
Kesepakatan terhadap peraturan pibu ini sudah diketahui dan
dipahami masing-masing pihak, karena itu BABAK PERTAMA
akan segera kita mulai …….” Setelah berkata demikian,
Siangkoan Tek memandang Asha Vahista dalam sinar mata
bertanya. Dan setelah melihat Asha Vahista mengangguk
tanda menerima serta juga membenarkan pengumuman itu
sebagai kesepakatan yang sudah diterimanya, maka

Tarian Liar Naga Sakti I 3068


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Siangkoan Tek kemudian gentian memandang Ceng Liong, dan


Ceng Liong juga memberi anggukkan kepala tanda setuju.
”Baiklah, kita akan segera masuk ke BABAK PERTAMA
……… silahkan pihak Bengkauw Persia mengajukan JAGOnya
……….”
Asha Vahista segera memandang ke Topeng Hitam. Dan
tokoh yang dmaksud segera berdiri dan kemudian mencelat
ke-arah panggung, dan sekejap kemudian ketika si Topeng
Hitam sudah berdiri dengan gagah di atas panggung, Asha
Vahista sudah melayang kembali ke kursinya. Sementara
Kwan Siok Bu menuju ke sudut timur panggung dan Jendral
Aryzab ke sudut barat panggung. Melihat Topeng Hitam sudah
majukan diri, maka Ceng Liong segera memandang Souw Kwi
Song, dan Pendekar Siauw Lim Sie inipun sudah tahu
maksudnya. Diapun berdiri dan kemudian melayang ke
panggung dengan gaya yang tak kalah gagahnya dengan cara
Jendral Keshatra Variya maju dan melayang ke panggung …..

Episode 55: Pibu Dahsyat (1)


Sesaat kemudian Ceng Liong menyusul Asha Vahista
meninggalkan panggung dan membiarkan Souw Kwi Song
yang akan bertarung dengan si Topeng Merah. Tak lama
kemudian Siangkoan Tek menanyakan apakah kedua pihak
akan menggunakan senjata atau tidak. Topeng Merah
langsung mengiyakan dan mengatakan GOLOK sebagai senjata
yang akan digunakannya, tetapi akan digunakan bilamana
perlu, dan tidak digunakan sejak awal. Sementara Kwi Song
menyambut dengan kalimat akan tetap menggunakan tangan

Tarian Liar Naga Sakti I 3069


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kosong dan tidak membutuhkan senjata untuk melawan


Topeng Merah. Tidak menunggu lama, Siangkoan Tek
kemudian mempersilahkan keduanya untuk memulai babak
pertama …….
Kwi Song dan Topeng Hitam kini saling berhadapan. Dan,
PIBU dahsyat itupun segera akan berlangsung, dibuka oleh
Kwi Song yang akan menghadapi tokoh dari Bengkauw Persia
dan dikenal sebagai TOPENG HITAM. Keduanya memulai
dengan saling ukur kekuatan dan kehebatan lawan. Dan pada
saatnya, keduanya kemudian bergerak hamper bersamaan
dan dengan kecepatan yang nyaris sulit diikuti oleh
pandangan mata manusia biasa. Pada dasarnya keduanya
sudah siap memasuki pibu tersebut, karena itu di saat
memulai pertarungan kedua-duanya sudah langsung
memainkan ilmu-ilmu hebat dan andalan masing-masing.
Kwi Song sudah langsung menyerang dengan Tam Ci Sin
Thong, Kim Kong Ci dan Pek In Ciang secara bergantian.
Sementara Topeng Hitam juga tidak ayal dan langsung
mengerahkan kekuatan Ilmu Sam Hwee Sian Sinkang (Tenaga
Dalam 3 Dewa Api) dengan ilmu silat Ilmu Api Suci (Hwee
Thian Sin Ciang). Kedua ilmu ini adalah ciri khas Ilmu Silat
Bengkauw Persia namun sudah disempurnakan dan
dikembangkan menjadi lebih hebat dan lebih effektif oleh
Asha Vahista. Hal ini dilakukannya setelah dia diangkat
menjadi GURU AGUNG di Bengkauw Persia. Karena itu,
Topeng Hitam dengan mudah dan tidak kaget menerima
serangan-serangan totokan serta sentilan jari sakti yang
dikeluarkan Kwi Song. Bahkan Kwi Song harus berhati-hati

Tarian Liar Naga Sakti I 3070


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan hawa panas api yang menyambar dari pengerahan


kekuatan Topeng Hitam.
“Hhhhhhh …..”
Terdengar dengusan Topeng Hitam yang mendengus dan
bersamaan dengan itu kekuatannya meningkat dengan tiba-
tiba. Bukan hanya itu, kecepatannya bergerak juga meningkat
sangat sebat dan cepat. Tetapi, Kwi Song yang bertarung
dalam kekuatan dan konsentrasi tinggi tidaklah merasa kaget,
sebaliknya dengan tenang dia bergerak sambil menambah
kekuatan. Bukan cuma itu, menyadari lawan adalah tokoh luar
biasa, Kwi Song mulai mengerahkan khikang pelindung
badannya. Dengan cara demikian, dia mampu menahan hawa
panas dari Ilmu Api Dewa lawan dan sama sekali tidak merasa
terganggu. Sementara sentilan-sentilan serta totokan jari
saktinya tidak jarang membuat Topeng Hitam harus berusaha
keras untuk meminimalisasi resiko dengan bergerak
menyingkir atau hanya kadang-kadang menerima dengan
kekuatan lengan yang sudah dipastikannya aman.
Sementara itu Ciangbundjin Siauw Lim Sie yang
menyaksikan bagaimana cara dan gaya Kwi Song menghadapi
jago Persia terlihat mengangguk-angguk puas. Sang
Ciangbundjin tidak mampu melihat celah dan kelemahan Kwi
Song pada saat itu. Maklum, karena kemampuan Kwi Song
dewasa ini sudah mampu meninggalkan semua tokoh utama
Siauw Lim Sie di Siong San, kecuali mungkin beberapa sesepuh
yang memang kerjanya berlatih, berlatih dan berlatih. Tetapi,
penampilan Kwi Song di pibu kali ini memang sangat
meyakinkan, kokoh, cepat dan penuh percaya diri. Layak jika
Ciangbundjin Siauw Lim Sie, sebagaimana banyak penonton

Tarian Liar Naga Sakti I 3071


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

lainnya menjadi kagum akan Kwi Song. Tetapi, para penonton


yang masih tertinggal jauh, menganggap Kwi Song lebih
terdesak karena terlihat lebih banyak diserang.
Memang, kekuatan utama Topeng Hitam adalah kekuatan
luarnya. Kekuatan fisiknya yang tinggi besar jelas melebihi Kwi
Song, karena itu dia terus menerus mendesak Kwi Song untuk
beradu pukulan. Tetapi, serangan-serangan mencicit dari Tam
Ci Sin Thong dan Kim Kong Ci membuat semua pukulan
membadai itu banyak terhalang dan terantisipasi hingga batal
dilepaskan. Karena posisi yang demikian, maka terlihatlah dari
kejauhan dan bagi mata biasa betapa garang dan betapa
hebatnya serangan dan desakan Topeng Hitam. Padahal
dalam kenyataannya, baik Kwi Song maupun Topeng Hitam
sendiri menyadari betapa mereka masing-masing
memperoleh lawan yang sangat hebat dan luar biasa.
Setelah tahap perkenalan yang langsung dahsyat, Kwi
Song mulai mencoba meladeni rangsekan lawan dengan
bukan hanya totokan dan cuitan jari-jari saktinya, tetapi mulai
membuka dengan Tay Lo Kim Kong Sin Ciang. Ilmu Pukulan ini
adalah salah satu ilmu rahasia dan andalan Siauw Lim Sie yang
berjenis YANG, kuat dan keras. Nampak jelas jika Kwi Song
tidak takut dan tidak jeri dengan kekuatan fisik Topeng Hitam
yang terus menerus mendesaknya. Tetapi dengan Tay Lo Kim
Kong Ciang, Kwi Song malah menyambut dan meladeni gaya
bertarung Topeng Hitam dalam adu KERAS LAWAN KERAS.
Akibatnya, merekapun adu taktik dan adu strategi bagaimana
menggunakan ketika dan kesempatan untuk menyerang dan
menyudutkan lawan. Dan dalam posisi bertarung yang
sedemikian cepat dan juga sangat keras, maka keduanya

Tarian Liar Naga Sakti I 3072


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sekaligus sampai lima kali mengadu kekuatan dan


berbenturan secara langsung, muka dengan muka dan tidak
mengelak atau menghindar:
”Duk …… duk ……… duk …….. duk …….. duk …….”
Kwi Song kagum, lawannya memang kuat dan hebat.
Padahal, dia sudah mengerahkan sampai 6 bagian kekuatan
tenaga dalamnya. Tetapi, lawan, si Topeng Hitam tidak kendor
dan tidak terlihat terdorong kalah tenaga. Tetapi sebaliknya, si
Topeng Hitam sendiripun menjadi sadar jika untuk menang,
tidaklah mungkin dia mengandalkan kekuatan fisiknya.
Kekuatan tenaga dalam lawan terlampau hebat, namun
sayangnya kekuatan iweekangnya masih seusap dibawah
lawannya. Untungnya tertutupi dengan kekuatan fisiknya yang
memang hebat dan kuat. Keadaan ini membuat keduanya kini
mulai saling mengenali kelebihan dan kekurangan masing-
masing.
Tak terasa keduanya sudah bertarung sampai 100 jurus.
Tiba-tiba Topeng Hitam bergerak mundur sambil melepaskan
tiga jalur serangan dengan kilatan api warna warni mengejar
Kwi Song. Tetapi, dengan tangkas Kwi Song memunahkannya
serta memukul jalur pukulan itu hingga tak membawa
sedikitpun pengaruh atasnya. Nampak bukan itu tujuan utama
Topeng Hitam, karena tiba-tiba dengan cepat dia merubah
jurus jurusnya dan kini memainkan Ilmu Kim Ciong Koan Jit
(Lonceng Emas Menutup Matahari). Ilmu ini memiliki
dorongan dan pengaruh yang hebat terhadap pendengaran
manusia biasa, karena sejenisilmu sihir yang dipadukan dalam
sebuah Ilmu Pukulan. Bisa ditebak si Topeng Hitam mulai

Tarian Liar Naga Sakti I 3073


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memasuki pertarungan yang lebih berbahaya dengan ilmu


ilmu berat didorong hawa kekuatan sihir melalui suara.
Benar saja, tiba-tiba terdengar suara mengaung:
“Ðuuuuuuuuuuuuuuuuuunnnnnnnnnnnnnnnnnnngggggg
ggggggg”
Suara yang panjang dan mengaung itu tidak sampai
merusak suara pendengar atau penonton yang berjarak 100
meteran dari arena, namun tetap saja jantung ornag berdetak
cepat mendengarnya. Karena itu, tidak terasa hebat dimata
orang banyak. Tidak demikian dengan para tokoh yang
berjarak lebih dekat. Mereka maklun dan berdebar menunggu
reaksi Kwi Song. Tapi, Kwi Song yang tersentak menyadari jika
lawan meningkatkan kemampuan dan permainannya, tidak
ingin dikelabui lawan. Dengan cepat dia merubah ilmunya dan
kini memainkan BAN HUD CIANG (Selaksa Tapak Dewa) yang
membuatnya terbebas dari terjangan suara mujijat yang
menerjang melalui telinganya itu. Dan bersamaan dengan
dibukanya Ilmu Ban Hud Ciang, dari mulut dan bibir Kwi Song
kemudian terdengar dengan jelas:
“Amitabha ……….”
Kini dalam posisi bagai Budha yang Maha Agung Kwi Song
menyongsong pukulan lawan dengan pukulan-pukulan
Telapak Tangan yang mujijat. Tetapi si Topeng Hitam yang
juga sudah membekal Ilmu mujijatnya guna menggedor Kwi
Song tidak nampak takut dan khawatir. Diapun terlihat penuh
percaya diri dengan kemampuannya serta dengan ilmu yang
dibekalnya:

Tarian Liar Naga Sakti I 3074


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Hiyaaaaaaaaaaaaaaaaattttt ….”
Seruan ”Amitabha” Kwi Song tadi bukan hanya sekedar
seruan biasa, karena hawa dan kekuatan menyeruak melalui
suara tersebut. Efeknya bukan hanya bagi pendengar karena
menggedor kekuatan suara yang dilontarkan lawan, tetai juga
memupuk dan membangun kepercaan diri yang tebal dalam
diri Kwi Song. Dengan penuh percaya diri dan ketenangan
yang mengagumkan, dia menghadapi gelombang serangan
Topeng Hitam. Bukan hanya bertahan, tetapi sejak
mengeluarkan Ban Hud Ciang di jurus pertama, Laksaan Tapak
Budha Membayangi Udara, Kwi Song sudah siap untuk
memberi tekanan berat kepada si Topeng Hitam. Dan
memang demikian kejadiannya, dimana setelah mematahkan
serangan Topeng Hitam yang datang dengan serbuan 3 jurus
serangan sekaligus susul-menyusul;
Di awali dengan Hwee Sian ciau kian sui (Api Dewa
mengunting air), dalam mana Topeng Hitam mengincar bagian
pinggang dan badan Kwi Song sambil menutup jalan
keluarnya, disambung dengan jurus Gi san tiam hay
(menggeser bukit membendung samudera), dengan kedua
tangan sambil menggeser langkah kaki sampai dua langkah
dan menyerang Kwi Song yang tersudut dan diakhiri dengan
jurus Tan hongtian yang (burung hong menghadap matahari).
Rangkaian serangan beruntun Topeng Setan ini memang
berusaha menyudutkan Kwi Song untuk kemudian
diberondong dengan jurus-jurus serangan yang membadai.
Tetapi, dalam posisi Kwi Song yang sudah siap dalam ilmu Ban
Hud Ciang, desakan dan tipuan itu tidak banyak
menyusahkannya. Bahkan dalam waktu singkat, lingkaran

Tarian Liar Naga Sakti I 3075


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

khikang Bu Siang Ceng Khi (Khikang pelindung badan) mampu


mementalkan semua serangan berbahaya Topeng Hitam dan
setelah itu Kwi Songpun mulai keluar menyerang.
Telapak Tangan Budha Kwi Song memang dahsyat. Sangat
dahsyat malah. Bukan saja mampu menetralisasi gaung suara
yang menyesakkan dan menyakitkan telinga dan merusak
konsentrasi, tetapi juga sekaligus mementalkan dan
membalas serangan lawan dengan telapak tangan
berkekuatan dahsyat. Topeng Setan terlihat sedikit terkejut
dan ayal, dan waktu sepersekian detik itu dimanfaatkan Kwi
Song untuk balas menyerang dan mendesak Topeng Hitam.
Mau tidak mau Topeng Hitam harus menjaga dan membela
diri dengan banyak menghindar dan sesekali menyerang
dengan jurus-jurus ampuh dari Ilmu Kim Ciong Koan Jit
(Lonceng Emas Menutup Matahari). Untungnya, Ilmu itu
sendiri memang sangat ampuh, tetapi jelas salah satu unsur
kekuatannya sudah dinetralisasi oleh hawa mujijat Ban Hud
Ciang. Itu pula sebabnya Topeng Setan sedikit keteteran.
Mendapatkan kesempatannya, Kwi Song segera mencecar
Topeng Setan dengan jurus lanjutan Ban Hud Ciang, pada
ketiga, yakni Laksaan Tapak Budha laksana halilintar. Dengan
gerakan kokoh perlahan namun gerakan lengan yang cepat,
Kwi Song “menghadiahi” Topeng Setan sejumlah serangan
telapak tangan yang membawa kekuatan tenaga dalam yang
sangat dahsyat. Kemanapun Topeng Setan bergerak
menghindar, “laksaan” serangan telapak tangan terus
mengejar dan mengincarnya, dan hal ini mulai membuatnya
merasa sedikit terdesak. Tetapi, sayang sekali dia tetap harus
bergerak dengan ilmunya dan belum memiliki ketika untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 3076


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengganti ilmu yang tepat dan berkemampuan untuk


menandingi Ba Hud Ciang lawan. Apa boleh buat, dengan
sekuat tenaga dan kemampuan dengan masih tetap berusaha
tenang, Topeng Hitam mencoba mencari jalan sampai pada
akhirnya diapun mulai bergerak dengan Hui Keng Pou (Ilmu
Langkah Terbang). Ilmu langkah mujijat ini mau tidak mau
harus dikerahkannya untuk menghindari serangan tapak
tangan Budha Kwi Song yang mengejarnya kemanapun dia
bergerak.
Tetapi, dengan gerak langkah ini, sama saja Topeng Hitam
memberi peluang besar bagi Souw Kwi Song untuk terus
menyerus menyerangnya dengan hebat. Karena kini, artinya
dia akan lebih banyak bertahan dan menunggu diserang baru
menghindar. Sementara itu, memasuki jurus ke sembilan
Laksaan Tapak Budha Menggoyang Mayapada, Topeng Setan
benar-benar terlihat sangat terdesak. Jelas keseimbangan
mulai bergeser, meskipun langkah kaki terbang Topeng Setan
masih cukup mujijat untuk membuatnya tidak terpukul dan
banyak membantunya. Begitupun, semua orang tahu belaka
jika Topeng Hitam sudah keteteran dan jika tidak memperoleh
ketika yang baik, maka dia akan dapat dipukul jatuh Kwi Song.
Tapak Budha memang mujijat dan tepat melawan ilmu yang
berhawa sesat atau sihir, apalagi dimainkan oleh tokoh
sekelas Souw Kwi Song yang kemampuannya sudah menanjak
sangat tinggi dan semakin sempurna pada saat pibu itu.
Meski merasa semakin terdesak hebat, tetapi hebatnya si
Topeng Setan nampak tetap tenang dan menjaga langkah
kakinya. Dan ini adalah kunci serta perbawa tokoh yang sudah
berada pada tingkat sempurna menguasai diri dan ilmunya.

Tarian Liar Naga Sakti I 3077


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bagi banyak orang Topeng Setan terlihat sudah kalah, tetapi


bagi Topeng Setan, bukanlah kekalahan, tetapi karena dia
belum beroleh peluang untuk mengembangkan ilmu baru.
Karena itu, dengan langkah enteng dan seperti terbang, dia
menunggu peluang tepat di sela gencarnya dia dikejar-kejar
dan diburu oleh laksaan Tapak Budha. Bagi orang lain dia
sudah akan kalah, tetapi dia memiliki perhitungan sendiri
untuk keluar dari kesulitan yang sedang melilitnya pada saat
itu. Karenanya, dia membiarkan dirinya terus menerus dicecar
dengan hanya sesekali menyerang balik lawan. Meskipun
memang, tidak boleh dia terlampau lama didesak karena
mereka sudah mulai memasuki jurus ke 150-an dalam
beberapa gerakan atau jurus kedepan.
Jika terlampau lama dia didesak lawan, maka akan segera
jelas jika posisinya adalah KALAH pada penilaian para JURI.
Topeng Hitam sangat menyadari hal ini, karena itu dia tetap
berusaha tenang dan menyiapkan diri untuk serangan
selanjutnya yang jika bisa, akan langsung bisa mengalahkan
lawan. Atau minimal membuat pertempuran kembali berjalan
imbang dan tidak berat sebelah. Demikian pertempuran
tersebut terus berlangsung dengan Tapak Budha terus
memburu Topeng Setan yang berusaha keras mencari peluang
merubah ilmu untuk menyeimbangkan posisi. Meski sulit,
tetapi pada dasarnya Topeng Hitam masih mampu menjaga
dirinya dan menghindarkan semua serangan berbahaya yang
dilontarkan lawan.
Dan peluang untuk itu memang akhirnya datang.
Sebetulnya bukan karena Kwi Song ingin memberi dia peluang
bernafas, tetapi karena pertimbangan Kwi Song yang sama

Tarian Liar Naga Sakti I 3078


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan nyaris semua teman-temannya, yakni agak “lembek”


dan mudah jatuh kasihan. Meski dia sadar jika Topeng Hitam
bukan tokoh kacangan dan masih dapat terus bergerak
tenang, pesat dan tertata baik dalam posisi digempur hebat,
tetapi dia memiliki hati welas asih. Terutama dengan
mengingat nama besar dan reputasi lawan. Jika Kwi Song
mencecarnya dengan langsung meningkat ke jurus ke-sebelas
yang sangat mujijat dan mengkombinasikan dengan Thian Lo
Ci untuk memojokkan Topeng Hitam, maka kemenangan
sejurus sudah akan diperolehnya. Tetapi, masak dilakukan
pada setengah jalan pibu tersebut? Bukankah kasihan dengan
nama besar lawan? Ini yang menjadi pertimbangan Kwi Song
hingga dia akhirnya memberi peluang Topeng Hitam untuk
merubah jurus dan ilmunya dan berusaha keras untuk
merebut kembali inisiatif menyerang. Hal ini sebetulnya
berada diluar perkiraan Kwi Song, karena memang tokoh itu
memiliki kehebatan yang tidak jauh dibawah dirinya.
Waktu sedetik oleh áyalnya Kwi Song mengganti jurus ke
sepuluh dan kesebelas, dimanfaatkan dengan baik oleh
Topeng Hitam yang dengan cepat bergerak dalam ilmu gerak
terbangnya Hui keng Pou. Sekali lagi, satu detik atau bahkan
kurang, hanya sepersekian detik Kwi Song alpa sudah secara
dramatis merubah pertempuran. Dari mengejar lawan dengan
telapak Budha, Kwi Song nantinya berganti diberondong
lawan dengan sejumlah serangan berbahaya. Topeng Setan
memang bukan tokoh yang mudah dikalahkan, diawali dengan
gerakan yang lambat sepersekian detik dari Kwi Song, dengan
cepat dia bergerak dengan jurus Thui Coan Mong Goat
(Mendorong Daun Jendela Memandang Rembulan).

Tarian Liar Naga Sakti I 3079


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sepersekian detik tadi dia manfaatkan bukan untuk mundur,


tetapi mengirimkan totokan ”kosong” tak bertenaga, dan
bersamaan dengan Kwi Song yang menerjang sambil
menangkis totokannya, Topeng Setan meloncat mundur
secepat kilat sambil mengibaskan tangannya dan berseru:
”Awas GOLOK ........”
Sambil berteriak demikian, tiba-tiba kilatan cahaya seperti
kilat menyambar Kwi Song. Sungguh kaget Kwi Song dan
menyesal dengan kealpaannya tadi. Dia sebetulnya sudah
menyangka jika Topeng Hitam masih menyimpan ilmu-ilmu
rahasia nan hebat, bahkan dalam pembukaan babak pertama
sudah mengatakan membekal sebuah senjata GOLOK.
Mestinya dia paham jika Topeng Hitam memang menantikan
saat yang tepat untuk melepaskan ilmunya tersebut. Dan
sekarang, Topeng Hitam sudah mengeluarkannya, sebuah
ilmu Golok yang terhitung jarang ditampilkan di Tionggoan.
Goloknya sedikit bengkok dengan beberapa lubang di sisi
atasnya, namun cahaya berkilat dari Golok itu menandakan
jika senjata tersebut tajam luar biasa. Tetapi dengan Bu Siang
Ceng Khi, khikangnya yang sudah maju luar biasa, terlebih
setelah semalaman dia dianugerahi tenaga sakti sesepuh
Sauw Lim Sie yang memang khusus menguatkan khikangnya,
maka Kwi Song sama sekali tidak takut.
Bukan hanya khikang Bu Siang Ceng Khi tetapi bahkan
tingkatan Kim kong pu huay che sen (Ilmu Badan/Baju Emas
Yang Tidak Bisa Rusak), sudah semakin tinggi. Dia sudah
menapaki tingkat mujijat iweekang dan khikang mujijat Siauw
Lim Sie setelah dikuatkan dan disempurnakan Susioknya di
Siauw Lim Sie. Itu pula sebabnya dengan Tapak Budha, Kwi

Tarian Liar Naga Sakti I 3080


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Song tidak khawatir berhadapan dengan kilatan hawa tajam


Golok lawan yang kini menerjangnya. Kini, Topeng Hitam
bukan hanya menghindar, namun juga balas menyerang dan
sama-saa berusaha mencari kesempatan baik untuk
memenangkan pibu di babak pertama. Hanya, kini tensi dan
tingkat ketegangan pibu menanjak secara luar biasa. Bukan
hanya bagi penonton yang menahan nafas melihat cahaya
berkilat yang memancar dari Golok Topeng Hitam, tetapi juga
dengan Kwi Song yang menampilkan khikang mujijat Sauw Lim
Sie yang hebat.
“ÁMitabha ….. dia bahkan sudah mencapai tingkatan
mujijat itu …. siancay” terdengar gumaman Ciangbundjin
Siauw Lim Sie
Tetapi, Kwi Song dan Topeng Hitam juga terkejut luar
biasa. ”Hebat, anak muda ini sudah mencapai tingkatan yang
tak takut dengan ketajaman Golokku …..” demikian Topeng
Hitam menjadi kagum luar biasa akan kehebatan Kwi Song.
Tetapi, fakta itu tidak membuat Topeng Hitam khawatir,
karena diapun masih memiliki pegangan yang memadai untuk
melawan kehebatan Kwi Song. Sementara Kwi Song
sendiripun berpikir tidak berbeda: ”Hebat, lawanku ini bahkan
nyaris mampu menembus khikang yang sudah disempurnakan
Susiok …… lama kelamaan dia akan mampu menembus tabir
khikangku ini ……. Sungguh hebat orang ini …..”
Benar Kwi Song mampu menahan dengan khikang
mujijatnya serangan tajam Golok Topeng Hitam. Bahkan
dengan jurus ke-sepuluh Laksaan Tapak Budha Merangkul
Pelangi dan dilanjutkan jurus terakhir Ban Hud Ciang, Budha
Merangkul Langit dan bumi, dia bukan hanya merontokkan

Tarian Liar Naga Sakti I 3081


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

serangan Topeng Hitam, bahkan mampu memukul mundur


Topeng Hitam dengan Golok mautnya. Tetapi untuk itu, dia
harus menangkis dengan TAPAK MUJIJATnya serangan Golok
lawan dan kemudian mencecar Topeng Hitam dengan
rangkaian pukulan hebat. Tetapi, begitupun tidak ada yang
menarik keuntungan besar dari episode hebat ketika Kwi Song
justru mengambil inisiatif menyerang manakala Topeng Hitam
sudah membekal Golok maut.
Topeng Hitam sendiri sudah memainkan salah satu dari 3
ilmu Golok istimewanya, It To Tang Sam San (Golok Tunggal
Menggetarkan 3 Gunung). Tetapi, betapapun dia terkejut
ketika Kwi Song tanpa rasa takut membentur dan menangkis
Golok mautnya dan tidak terluka, meski dia tahu dia mampu
secara tipis menembus tabir tenaga gaib yang melindungi
tubuh dan lengan Kwi Song. Fakta itu membuat Topeng Hitam
jadi penasaran dan juga yakin, lama kelamaan dia akan
mampu menyakiti Kwi Song, dia yakin hal itu. Tetapi, dalam
kagetnya, dia menemukan kenyataan jika kini Kwi Song mulai
bersilat secara berbeda, dengan berani Kwi Song menyentil
dan menotok Goloknya untuk mengalihkan serangan Golok.
Tidak salah, kini Kwi Song mengganti ilmunya dengan ilmu
Thian Lo Ci (Ilmu Jari Langit). Tetapi, karena menghadapi
serbuan Golok lawan yang mematikan, Kwi Song jadi lebih
banyak menunggu dan bertahan, sesekali saja dia menyerang
dengan lentikan jari sakti yang sangat tajam dan
membahayakan lawannya itu.
Dengan Thian Lo Ci dan juga gerakan kakinya yang kokoh,
Kwi Song mampu meladeni Topeng Hitam yang menyerang
secara menyeramkan menggunakan Goloknya. Kesiuran hawa

Tarian Liar Naga Sakti I 3082


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

serangan Golok dan totokan maut Thian Lo Ci silih berganti


dan membuat serta mendatangkan rasa menyeramkan bagi
para penonton, terlebih bagi mereka yang berjarak 50an
meter dari arena. Karena mereka mampu menyaksikan
bagaimana Kwi Song yang bertangan kosong namun mampu
bertahan dan bahkan menyerang lawannya yang
menggunakan Golok. Sebuah tontonan menarik sekaligus
mendatangkan rasa penasaran. Tetapi satu hal yang pasti,
setelah menggunakan Golok, Topeng Hitam kini mampu
tampil lebih perkasa, lebih percaya diri dan kemudian kini
mampu untuk menyeimbangkan kembali pertarungan.
Bahkan sesekali mendesak dan menyudutkan Kwi Song.
Perubahan ini membuat Pibu kembali berubah menjadi sangat
seru dengan posisi menang dan kalah menjadi kembali sulit
untuk ditentukan dan ditetapkan. Posisi tertekan dan
kemudian mampu menyeimbangkan posisi benar-benar
membuat kepercayaan diri Topeng Hitam menjadi tinggi
kembali.
”Hiyaaaaaaaaat ……………..”
Tiba-tiba terdengar bentakan dan seruan keras Topeng
Hitam, dan tubuhnya tiba-tiba menerjang dan menyerang
bagian bawah tubuh Kwi Song dengan Ilmu Tee Tong To (Ilmu
Golok Bergulingan). Kilatan dan hawa Golok Topeng Hitam
kini dengan cerdik mengincar bagian bawah tubuh Kwi Song,
dan Ilmunya ini membuat Kwi Song Nampak kaget dan
terkejut pada awalnya. Akibatnya, Kwi Song menjadi lebih
banyak bergerak menghindar dan kesulitan untuk menyerang
balik Topeng Hitam. Maklum Topeng Hitam kini banyak
bergulung-gulung di lantai arena pibu untuk mengincar kaki

Tarian Liar Naga Sakti I 3083


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kwi Song yang memang selama ini menjadi kekuatan utama


dan sangat kokoh dari Kwi Song. Untuk beberapa jurus, Kwi
Song benar-benar menjadi sasaran bergerak dari Golok
Topeng Hitam yang terus mencecarnya secara hebat. Tetapi
setelah 10 jurus berlalu, Kwi Song Nampak mulai paham
dengan pergerakan Ilmu Golok Bergulingan, maka tidak
menunggu lama diapun bergerak dengan Thai kek Sin Kun dan
juga Lo Han Kun bergantian. Ilmu-ilmu landasan gerak namun
hebat dari Siauw Lim Sie ini membuatnya mampu bergerak
cepat dan bahkan kini kedua lengannya mulaia bergerak
mengirim totokan-totokan maut ke bagian tubuh Topeng
Hitam.
Dengan cara demikian, mereka menapak hingga jurus ke
200 dengan belum ada satu orangpun dari keduanya yang
mampu unggul mutlak. Hanya, kini setelah menemukan
rahasia Ilmu Golok Berguling, beberapa jurus kemudian
Topeng Hitam kini harus mulai sering menjaga diri dengan
totokan-totokan Thian Lo Ci. Ilmu Thian Lo Ci masih lebih
ampuh karena memiliki dorongan kekuatan yang mampu
menembus khikang lawan. Itu sebabnya beberapa kali Golok
Topeng Hitam bergetar hebat ketika harus menangkis totokan
Thian Lo Ci yang maha hebat itu. Dan karena itu, beberapa kali
serangan Golok Berguling justru menghadapi ancaman Kwi
Song dengan totokan yang kemudian disusul dengan
tendangan-tendangan yang membahayakan.
Merasa kedudukannya terancam dan kembali didesak Kwi
Song, Topeng Hitam kembali bergerak dan mengganti ilmunya
dan kini bergerak dengan Ilmu Golok andalannya, Sip Hun Toh
Mia To (Ilmu Golok Perampas Sukma). Sekali ini dia bergerak

Tarian Liar Naga Sakti I 3084


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan Hui Keng Pou (Langkah terbang), dikombinasikan


dengan serangan dengan suara-suara “menyesatkan” baru
juga terjangan serangan Golok yang cepat dan mematikan.
Luar biasa, kini Topeng Hitam Nampak benar-benar berusaha
untuk mengejar kemenangan. Seluruh kekuatan, kecepatan
dan semangat dan bahkan tabungan ilmu-ilmu mujijatnya
dikerahkan untuk mencecar dan memojokkan Kwi Song.
Tetapi, selain sudah meningkatkan kekuatan hingga ke tujuh
dan delapan bagian, Kwi Song juga sudah mulai mengerahkan
hawa khikang mujijatnya ke tingkat yang lebih tinggi. Belum
lagi, diapun akhirnya bersilat dengan kombinasi Kim Liong
Seng Hui (Naga Emas Memancarkan Cahaya) dan prinsip Ilmu
Cian Kun Soh Lang Liat te (Ribuan Pukulan Menyapu Ombak)
dari Pulau Awan Putih.
Merasa tidak cukup dengan Kim Liong Seng Hui karena
penggunaan golok, kecepatan dan kekuatan penuh dari
Topeng Hitam, Kwi Song memutuskan menggunakan ilmu
pusaka warisan Nenek Kwan Cu kepadanya. Penggunaan
kombinasi ilmu ini membuat Kwi Song mampu mengatur
tempo, menarik ulur kekuatannya dan membentur kekuatan
lawan dan membuat serangan Golok menjadi tidak berbahaya
lagi. Luar biasa, pertarungan keduanya menjadi pertarungan
strategi dengan ilmu-ilmu mujijat yang belum pernah
ditampilkan di Tionggoan. Topeng Hitam sampai kehilangan
akal ketika ilmu andalannya yang begitu hebat dan mujijat
mampu ditahan dan bahkan mampu ditawarkan oleh Kwi
Song. Sehingga ketika melewati jurus ke-250, dalam ilmu
andalannya, justru Topeng Hitam merasa sedikit terdesak.
Meski demikian, jarang yang tahu jika posisi Topeng Hitam

Tarian Liar Naga Sakti I 3085


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sedikit agak runyam, karena dia terlihat terus bergerak dan


terus berinisiatif, sementara Kwi Song lebih banyak
merespons dan membalas serangannya alias sering
menunggu. Hanya mereka yang ahli yang tahu bahwa sejak
jurus ke 250, adalah justru Kwi Song yang mendikte Topeng
Hitam karena paduan dan kombinasi ilmu mujijat Kwi Song.
”Sungguh hebat anak ini …….” Demikian Kwan Siok Bu
memandang dan bergumam meihat bagaimana Kwi Song
menggunakan ilmu keluarganya dalam pibu yang luar biasa
hebatnya ini.
Sementara itu, karena mengejar kemenangan, Topeng
Hitam kembali memutuskan untuk mempergencar desakan
dan serangannya. Kali ini, selain memainkan ilmu Sip Hun Toh
Miat To yang mujijat, diapun memainkan sebelah lengannya
dalam ilmu pukulan Kim Cion Koan Jit (Lonceng Emas
Menutup Matahari). Ilmu ini memang tepat karena membawa
perbawa sihir yang kental. Tetapi, tentu saja dalam keadaan
Kwi Song yang sudah melindungi dirinya dengan Bu Siang
Ceng Khi hingga ke tingkat tubuh emas tak teracuni dan tak
terlukai, tidak terlampau menghiraukan lagi apa yang
dilakukan Topeng Hitam. Dia menghadapi baik ilmu pukulan
lawan maupun ilmu golok maut lawan dengan kombinasi ilmu
yang mendatangkan hawa luar biasa dan membuat dia
sanggup menerima serangan lawan. Baik ilmu pukulan
maupun serangan-serangan golok mematikan yang tidak lelah
mencecarnya.
Sayang, satu hal yang membuat Kwi Song tidak mampu
mengatasi Topeng Hitam adalah kekurangpercayaannya atas
kekuatan hawa khikangnya saat ini. Setelah disempurnakan

Tarian Liar Naga Sakti I 3086


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

oleh Susioknya di Siauw Lim Sie, sebetulnya khikang Bu Siang


Ceng Khi yang dimilikinya jika dikerahkan pada tingkat
tertinggi sudah mencapai tingkatan Kim kong pu huay che sen
(Ilmu Badan/Baju Emas Yang Tidak Bisa Rusak). Pada tataran
tertinggi, bahkan senjata tajam dan racun biasa yang coba
dimasukkan dalam keadaan kurang siaga, tetap tidak akan
mampu merusaknya. Jika saja Kwi Song mengerti dengan
keadaannya sekarang, maka dengan ilmu-ilmu yang sedang
dikerahkannya, maka dia akan mampu memecahkan semua
jurus serangan hebat yang dikerahkan Topeng Hitam.
Sayangnya, dia masih belum memiliki keyakinan atas
kemampuannya pada saat itu.
Dan kini memasuki jurus ke-290, mendorong Sip Hun To
Mia Tho, Topeng Setan mengerahkan Ilmu Sam-Yang-coat-hu-
ciang artinya ilmu "tiga pukulan hawa panas pemusnah", dan
menjadi kekuatan pamungkas yang dipersiapkannya. Tetapi,
pada saat itu Kwi Song sendiri sudah memantapkan dirinya
untuk menyelesaikan pibu tanpa terkalahkan, jika bisa tentu
saja menang. Jika Kwi Song berani berkonsentrasi dengan
aspek penyerangan ilmu yang dikerahkannya, yakni sebuah
ilmu mujijat Siauw Lim Sie bernama Kim Liong Ci Seng Hui (Jari
Naga Emas Memancarkan Cahaya), yang pada dasarnya
ciptaannya bersama Kwi Song, sebetulnya kemenangan akan
berpihak kepadanya. Tetapi, sayangnya diapun miris melihat
Topeng Hitam yang berubah bentuk menjadi semacam cahaya
berkilatan dan tubuh aslinya lenyap dibalik gulungan Golok
maut yang dipegangnya berputar bagai kitiran.
Pada saat itu, bukan hanya segenap kekuatannya, tetapi
dorongan kecepatan Hui Keng Po (Langkah Terbang) kini

Tarian Liar Naga Sakti I 3087


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

melandasi Ilmu Sip Hun To Mia Tho dan Ilmu Sam-Yang-coat-


hu-ciang artinya ilmu "tiga pukulan hawa panas pemusnah".
Kwi Song bukannya takut dan gentar, hanya kurang percaya
bahwa dia sudah berkemampuan menahan serangan hebat
lawan dan mampu memenangkan pibu. Maka pameran ilmu
tingkat mujijatpun tidak terhindarkan: Topeng Hitam yang
sudah berubah menjadi kilatan berwarna putih kehitaman dan
sekujur tubuh Kwi Song yang sudah bersinar keemasan dan
kedua lengannya bergetar penuh dengan hawa kekuatan Kim
Liong Seng Hui (Naga Emas Berkilauan).
Dan saat itupun tiba …… nyaris tiada lagi yang mampu
menyaksikan pertarungan kecuali 4-5 orang belaka. Karena
baik Topeng Hitam maupun Kwi Song sudah bergerak dengan
kecepatan penuh dan dengan pengerahan kekuatan pada
puncaknya. Dan dalam gerak sederhana jurus Sam Hoan Toh
Goat (Tiga Lingkaran Menutupi Bulan) dan gerakan Hong Pah
Hp Hu (Angin Menerpa Bunga Ho), Topeng Hitam menerjang
Kwi Song dalam kecepatan penuh. Golok yang berkilat
menyilaukan mata menutup seluruh jalan ke luar di atas Kwi
Song, sementara pukulan penuh tenaganya yang berkilat itu
menerjang dengan perubahan yang sulit ditebak. Serbuan
Topeng Hitam dan kedua gerakannya berlangsung dalam
hitungan sepersekian detik, sama dengan gerakan Kwi Song
menyambut dan membalas menyerang yang juga dilakukan
dalam sepersekian detik dengan jurus Sun Sui Thui Cou
(Mendorong Perahu Mengikuti Arus) dan jurus Gin Ho Heng
Tan (Sungai Perak Melintang).
Kwi Song sadar bahwa serbuan yang secepat kilat oleh
lentingan cahaya gerakan lawan akan segera susul menyusul.

Tarian Liar Naga Sakti I 3088


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Dia memilih menyentil dan memukul guna menahan


perubahan pukulan lawan. Gerakannya yang berisi prinsip
ilmu Pulau Awan Putih membuat serangan Golok yang
menutup jalan mundurnya berantakan, sementara
totokannya dengan Kim Liong Ci Seng Hui membuat
perubahan-perubahan serangan lawan terurai dengan
sendirinya. Lengan keduanya berbenturan sampai 5 kali
karena perubahan serangan lengan lawan dalam 5 perubahan
cepat, tetapi tangkisan Kwi Song membuat Topeng Hitam
meringis karena memang penuh kekuatan mujijat Kwi Song.
Tanpa terasa 5 jurus sudah berlangsung dalam hitungan satu
detik belaka, dan keduanya tetap belum memisahkan diri
karena langsung terjadi perubahan cepat dalam pengerahan
kekuatan dan ilmu keduanya.
”Haiiiiiiittttttttt .....”
Topeng Hitam menjerit dan melepaskan jurus
pamungkasnya dalam 5 jurus gerakan terakhir, dan tubuhnya
serta goloknya tak dapat diuraikan lagi. Belum lagi pukulan
yang memancarkan hawa menggeledek dan kecepatannya
yang sulit diikuti pandangan mata. Tetapi, pada saat terkahir
itu, Kwi Song akhirnya memutuskan menggunakan Pek-in Tai-
Hong-Sin-Ciang (Tangan Sakti Angin Taufan Awan Putih).
Tepat ketika lawan menerjang datang, dia sudah siap dengan
pukulan pamungkasnya menerima semua serangan
bergelombang dalam kecepatan tinggi …… dan sebentar saja,
keduanya berpisah lagi, dengan tubuh kokoh Kwi Song tetap
berdiri di tempatnya dengan gagah sementara Topeng Hitam
terdorong sampai 3 langkah ke belakang. Semua orang
menahan nafas menyaksikan kehebatan jurus serangan

Tarian Liar Naga Sakti I 3089


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

terkahir Topeng Hitam namun juga terkejut dengan


ketenangan dan kekokohan Kwi Song yang dengan gerakan
sederhana menangkal serangan pukulan dan Golok lawan
tanpa terluka dan kemudian melontarkan lawan mundur ke
belakang ………. 300 juruspun berakhir.
Tak ada tepuk tangan dan tak ada siulan. Karena tak ada
yang paham apa yang sebenarnya sudah terjadi. Tetapi, jika
Kwi Song terlihat tenang dan kokoh, di sudut lain ada tetesan
keringat di dahi Topeng Hitam, namun tak ada dari keduanya
yang terluka. Bedanya adalah kwi Song terlihat sudah
menemukan diri dan kemampuannya, sayang di babak
terakhir atau detik terkahir yang meneguhkan
kepercayaannya atas ilmu terkahir yang disempurnakan
Susioknya ……. “sungguh sayang keyakinan itu terlambat
datangnya, jika saja …….. achhhhhhhh ….” Demikian Kwi Song
berpikir. Karena memang benar, jika saja dia paham kekuatan
khikangnya sudah sehebat itu, maka di pertengahan pibu dia
sudah dapat mengalahkan lawan. Meski demikian Kwi Song
tidak merasa terlampau susah karena dia mampu menahan
lawan untuk imbang hingga pada jurus yang 300 …… pibupun
usai.
Dan pada episode 5 jurus terakhir, dengan gembira dia
menemukan kenyataan jika Golok maut lawan dan juga
serangan pukulan mujijat lawan ternyata membal dan tidak
mampu menembus kekuatannya. Hanya kilatan dan tebasan
golok yang sedikit mendatangkan rasa sakit secara fisik,
selebihnya dia tidak menderita luka. Karena itu, pada jurus
terakhir dia mampu melontarkan Topeng Hitam namun

Tarian Liar Naga Sakti I 3090


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kekurang satu atau dua jurus lagi untuk mampu


mengalahkannya …… SUNGGUH SAYANG …..
Dan pada saat itu di Arena sudah bertambah dua orang
lain. Kiang Ceng Liong dan Asha Vahista …….. dengan cepat
pada jurus ke-300 keduanya melayang menuju panggung dan
dengan manis berdiri di posisi belakang jago masing-masing:
”Terima kasih Song hengte …… kemajuanmu sungguh luar
biasa, sayang engkau baru meyakini kemampuanmu pada
saat-saat terakhir ……… tetapi perjuanganmu sungguh luar
biasa …… atas nama semua sahabat kuucapkan terima kasih
kepadamu dan juga kepada Siauw Lim Sie, khususnya
CIangbundjin Siauw Lim Sie …….” Begitu tiba Ceng Liong sudah
langsung memuji Kwi Song yang merasa apa yang dikatakan
Ceng Liong sangat tepat dan langsung dapat dipahaminya.
”Engkau benar sekali Duta Agung, aku memang terlambat
menyadarinya …..” bisiknya seperti menyesali diri.
Tetapi pada saat itu Ceng Liong sudah menemui Asha
Vahista dan berkata atau tepatnya bertanya kepada tokoh
Persia itu:
“Bagaimana keputusan atas Babak pertama ini ….”?
”Duta Agung, kurasa engkau juga melihat dan mengetahui
bahwa sampai jurus ke-300 keduanya saling serang. Meski
harus kuakui jika dilanjutkan beberapa jurus ke-depan,
mungkin Topeng Hitam akan kehilangan kemampuan untuk
sekedar bertahan tidak kalah …… tetapi kita sudah
menyepakati 300 jurus untuk dinilai ……”

Tarian Liar Naga Sakti I 3091


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kiang Ceng Liong sangat mengerti dan memang juga


menyesalkan mengapa Souw Kwi Song sangatlah terlambat
mengenali kemampuannya sendiri. Padahal, sejak jurus ke-
150, begitu Kiang Ceng Liong menyadari kemanjuan Kwi Song
yang luar biasa, dia sudah maklum dan berpikir bahwa
kemenangan ada di pihak kelompok mereka, Tionggoan.
Sayangnya, Kwi Song seperti kurang menyadari
kemampuannya yang sudah meningkat hebat itu …..
untunglah pada saat terakhir Kwi Song akhirnya menyadarinya
……. Tapi sudah teramat terlambat.
”Engkau benar locianpwee …..….. kurasa sangat layak jika
kita menyepakati babak pertama ini berakhir tanpa ada yang
kalah maupun menang ….”
”Baiklah, akupun berpendapat demikian Duta Agung …..”
Dan pada akhirnya setelah disepakati, Siangkoan Tek
Kauwcu Bengkauw Tionggoan yang sudah di panggung segera
mengumumkan:
“Berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, maka
PERTARUNGAN PERTAMA berakhir IMBANG ….. tiada yang
kalah dan tiada yang menang …..”
Dan keputusan tersebut disambut kedua belah pihak
tanpa protes. Tetapi setelah pengumuman itu, barulah
terdengar tempik sorak yang entah darimana asal muasal
suara itu, tetapi suara riuh rendah menguasai tanah lapang
untuk beberapa saat. Dan setelah membiarkan semua orang
melepas ketegangannya, beberapa saat kemudian Siangkoan
Tek terlihat mengangkat kedua belah tangannya seperti tanda
agar semua orang berdiam diri. Beberapa saat setelah dia

Tarian Liar Naga Sakti I 3092


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

meminta khalayak untuk diam, akhirnya Siangkoan Tek


kemudian berseru kembali:
”Kita memasuki BABAK KEDUA PIBU ini ……………
kupersilahkan pihak Tionggoan mengajukan calonnya terlebih
dahulu ……..”
Mendengar giliran mereka yang harus mengirimkan jago
terlebih dahulu, Ceng Liong kemudian melirik Siangkoan Giok
Lian dan berkata:
”Pada BABAK KEDUA ini, kami akan diwakili oleh Jago
Perempuan dari BENGKAUW Tionggoan ….. Siangkoan Giok
Lian ……”
Dan mendengar nama Siangkoan Giok Lian yang akan
maju, dengan segera terdengar suara menggelegar
menyambut namanya, siapa lagi jika bukan kebanyakan dari
anak buah Bengkauw Tionggoan ….? Tetapi, selain mereka,
banyak juga Jago Tionggoan lain yang bertepuk tangan karena
sudah mengenal kehebatan Nona dari Bengkauw ini.
Terutama sejak memberangus Thian Liong Pang sampai pada
pibu di Lam Hay Bun. Tak heran jika suasana berubah ramai.
Tetapi keramaian itu diputus oleh Siangkoan Tek yang
kemudian gentian memandang ke arah Asha Vahista. Setelah
beberapa saat memandang, terdengar kemudian tokoh
Bengkauw Tionggoan itu berkata:
”Dan sekarang, kami mempersilahkan pihak Bengkauw
Persia untuk juga menentukan jagonya pada BABAK KEDUA ini
…..”

Tarian Liar Naga Sakti I 3093


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tak menunggu lama Asha Vahista sudah berkata setelah


terlebih dahulu memandang ke kursi pihaknya dan mengedipi
Topeng Merah:
”Muridku TOPENG MERAH akan mewakili kami …….”
Dan tak lama kemudian di panggung sudah bertambah
dua orang, Siangkoan Giok Lian dari Bengkauw Tionggoan
melawan Topeng Merah dari Bengkauw Persia. Maka babak
ini benar-benar adalah Babak BENGKAUW TIONGGOAN
melawan BENGKAUW PERSIA. Sekejap semua suara berubah
hening, termasuk suara kelompok Bengkauw Persia yang
bersorak menyemangati Topeng Merah barusan ………
sepertinya semua sadar jika babak ini adalah babak yang
sangat menegangkan. Inilah babak Bengkauw Persia melawan
Bengkauw Tionggoan yang sesungguhnya. Siapa yang akan
menang? Entahlah, sulit menduga dan menetapkan siapa yang
akan keluar sebagai pemenang dari pibu yang diikuti jago-jago
hebat ini.
Terlihat masing-masing Duta Agung dan Asha Vahista
berbicara singkat kepada jago masing-masing. Tidak lama
waktu yang mereka perlukan, karena beberapa saat kemudian
terlihat Duta Agung Kiang Ceng Liong melompat kembali ke
tempat duduknya dan kemudian juga diikuti oleh Asha
Vahista.
”Apa yang engkau sampaikan kepadanya Duta Agung
……”? terdengar Tek Hoat berbisik kepada Ceng Liong ketika
sang Duta Agung sudah duduk kembali di kursinya begitu
turun dari panggung.

Tarian Liar Naga Sakti I 3094


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Aku memintanya percaya diri, karena kelihatannya Lian


Moi akan mampu memenangi Babak Kedua ini …….. engkau
tenanglah Hoat te ……”
”Baik ….. baik ….. akupun percaya …..”
Di panggung, Siangkoan Tek terlihat sudah
merampungkan tugasnya. Dan diumumkan jika TOPENG
MERAH akan menggunakan senjata, yakni gelang-gelang kecil
yang terdapat di kedua lengannya. Jumlahnya terlihat cukup
banyak. Sementara Siangkoan Giok Lian memutuskan untuk
menggunakan PEDANG LEMAS, atau Pedang Sabuk Naga yang
melilit pinggangnya jika memang sangat diperlukan. Dengan
demikian keduanya sudah saling memberitahu apa yang bisa
dan mungkin mereka lakukan jika dibutuhkan ….. Seperti
diketahui, di pinggang Giok Lian terdapat atau melilit Sabuk
Naga yang sejatinya adalah Pedang Sabuk Naga. Sehari-
harinya memang terlilit erat di pinggangnya, namun dapat
dipergunakan sebagai sebuah Pedang Yang Tajam ketika dialiri
dengan kekuatan iweekang Giok Lian.
Ketika berhadapan, terlihatlah betapa perbedaan tinggi
Giok Lian dengan si Topeng Merah cukup mencolok. Tinggi
Giok Lian hanya sampai sebahu dari si Topeng Merah yang
terlihat jangkung sedikit melengkung. Tetapi, tidak terlihat
rasa jeri dan takut di wajah Giok Lian meski lawan secara fisik
lebih tinggi dan bahkan juga lebih besar dibandingkan dengan
dirinya. Sebaliknya Jago Perempuan Bengkauw Tionggoan itu
terlihat penuh percaya diri, sangat tenang dan menghadapi
lawannya tanpa rasa takut sedikitpun. Rambutnya panjang
sudah diikat ke belakang dan kini bersiap menghadapi musuh
hebatnya dari Persia. Keduanya saling diam membisu dan

Tarian Liar Naga Sakti I 3095


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memang sejak tadi Topeng Merah tidak bersuara, karena


berbeda dengan Topeng Hitam yang masih bisa sedikit
berbahasa Tionggoan, maka Topeng Merah sama sekali tidak
paham.
Setelah sekian lama saling menimbang kekuatan lawan,
tiba-tiba Topeng Merah mulai membuka serangan.
Nampaknya tidak jauh berbeda dengan Topeng Hitam, si
Topeng Merah ini juga membekal kekuatan fisik yang hebat
selain juga kecepatan. Maklum, tubuh yang tinggi besar
memang pasti memiliki potensi lebih besar dalam
menampung dan memperkuat kekuatan fisik. Karena itu,
Topeng Merah ini mengutamakan kekuatan fisiknya dalam
pibu sekali ini. Tetapi dorongan tenaganya sudah pasti sama
dengan Topeng Hitam, yakni menggunakan hawa iweekang
Sam Hwee Sian Sinkang (Tenaga Sakti 3 Dewa Api). Maka
kekuatan panas kembali memenuhi arena tempur yang kini
dilakukan oleh dua jago yang berbeda ……

Episode 55: Pibu Dahsyat (2)


Jika Giok Lian beranggapan bahwa pertarungannya
dengan Topeng Merah akan sama dengan Kwi Song melawan
Topeng Hitam, dalam hal ini Ilmu dan jurusnya, maka dia akan
kecele. Karena ada hal-hal yang memang secara khusus
dipersiapkan Asha Vahista dan murid-muridnya menghadapi
dia dan kawan-kawan lainnya. Selain Topeng Merah sendiri
memang memiliki keahlian khusus dan memiliki ilmu andalan
yang berbeda dengan Topeng Hitam. Giok Lian, Nenggala dan
Tek Hoat serta Mei Lan, sudah pernah dihadapi murid-murid

Tarian Liar Naga Sakti I 3096


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Asha Vahista di Puncak Hui Gan Thong dan mereka sudah siap
dalam pibu ini. Tetapi, apakah semua akan sesuai dengan
harapan mereka? Sebagaimana juga Giok Lian beranggapan
bahwa dia akan menghadapi Topeng Hitam dalam bentuk
yang berbeda ….?
Bentrokan awal memang sering dimanfaatkan sebagai
ajang saling menjajaki. Tetapi bagi Pibu kali ini, dimana sedikit
banyak mereka sudah saling kenal kemampuan karena pernah
bertemu, maka sejak awal sudah merupakan pertarungan
sesungguhnya. Apalagi bagi kedua orang yang memang adalah
tokoh Bengkauw sesungguhnya. Bentrokan awal sudah
langsung menjadi arena saling pukul dan saling desak untuk
mengejar kemenangan. Karena itu tidak ada ajang menjajaki
lawan, tetapi langsung menyerang dan bertahan dengan ilmu-
ilmu dan kemampuan terbaik masing-masing. Keduanya
sudah langsung mengerahkan kekuatan sinkang khas
perguruan, dimana Giok Lian menggunakan langsung Bu Sing
Sinkang (Tenaga Sakti Tanpa Tanding), sementara Topeng
Merah menggunakan Sam Hwee Sian Sinkang (Tenaga Dalam
3 Dewa Api). Artinya, sejak awal kedua jago perempuan ini
sudah langsung mempersiapkan diri dalam pertempuran
untuk mengejar kemenangan.
Giok Lian tidak tanggung-tanggung, sejak awal dia sudah
menggunakan ilmu-ilmu Bengkauw yang sebagian besarnya
belum dia pergunakan sewaktu pibu di puncak Hui Gan Tong.
Secara berturut-turut dia memainkan Kang-see-ciang (Tangan
Pasir Baja) bergantian dengan Koai Liong Sin Ciang (Ilmu
Pukulan Naga Siluman). Bahkan karena lawan yang sangat
ganas, beberapa kali dia menggunakan Hun-kin-swee-kut-

Tarian Liar Naga Sakti I 3097


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ciang (Pukulan Memutuskan Otot Menghancurkan Tulang)


dan juga ilmu maut Toat Beng Ci (Jari Pencabut Nyawa). Giok
LIan paham siapa lawannya, karenanya dia tidak tanggung-
tanggung menyerang lawan dengan sesekali menggunakan
ilmu ganas dan sesat yang sudah lama dia kuasai. Meski
demikian, ilmu-ilmunya itu sontak menjadi jauh lebih hebat
dibanding aslinya, karena memang dorongan tenaga iweekang
Giok Lian sudah maju sangat jauh.
Dan memang, meskipun tidak terdesak, tetapi Topeng
Merah kaget karena Giok Lian bertarung dan bertempur
dengan gaya berbeda. Benar tidak sehebat dahulu, tetapi
kekuatan, kecepatan dan keganasan Giok Lian sangat
mengejutkan, sudah maju lebih hebat dibanding pertemuan
sebelumnya. Itulah sebabnya Topeng Merah tidak mampu dan
tidak sanggup mendesak Giok Lian dalam 50 jurus awal.
Sebaliknya, beberapa kali dia tersudut karena perubahan dan
ganasnya serangan Giok Lian yang berada diluar dugaan dan
diluar perkiraan mereka ketika mempersiapkan pibu. Apalagi
ketika menghadapi Toat Beng Ci maupun Hun Kin Swee Kut
Tjiang yang memang ganas, cepat dan mematikan.
Nampaknya Giok Lian sendiri memang menginginkan kesan
yang demikian pada awal pertarungan. Dia tidak ingin lawan
menerka apa yang akan dia lakukan dengan mengerahkan dan
menyerang lawan dengan ilmu-ilmu ganas yang dia kuasai
namun belum digunakannya sebelumnya.
Liang Tek Hoat sendiri terkejut melihat bagaimana istrinya
itu memilih ilmu-ilmu sesat yang dia tahu memang lama
dikuasai istrinya itu. Tetapi, betapapun dia merasa senang
karena melihat dengan cara itu Siangkoan Giok Lian justru

Tarian Liar Naga Sakti I 3098


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sedikit berada di atas angina. Hal ini jelas dari lebih seringnya
Giok Lian menyerang dan terus mendesak Topeng Merah.
Memang benar, Topeng Merah tidaklah secara otomatis
terkalahkan, tetapi posisi bertarung mereka menunjukkan
potensi yang cukup positif menuju kemenangan bagi
Siangkoan Giok Lian. Ketika Ceng Liong melirik Tek Hoat, tak
tahan Tek Hoatpun berbisik:
”Entah mengapa Lian moi justru memilih menggunakan
ilmu-ilmu yang sudah lama dia kuasai itu, meski terkesan sesat
tetapi sejauh ini masih cukup baik posisinya” bisiknya kearah
Kiang Ceng Liong.
”Pilihannya sudah tepat Hoat te …… karena banyak tata
gerak andalannya sudah dikenali lawan dalam pibu
sebelumnya. Setidaknya, sampai saat ini Lian moi mampu
mendesak lawannya ……. cukup baik strateginya ….”
Sementara mereka bercakap-cakap, di arena Topeng
Merah mulai merubah cara bertarungnya. Kini Topeng Merah
mulai membuka serangan dengan Ilmu Sam Hwee Sian Ciang
Hoat dan karena dia mulai mampu mengimbangi kombinasi
dari ilmu ilmu yang digunakannya, maka Giok Lianpun mulai
bersilat dengan Ilmu-Ilmu Bengkauw yang sudah sempurna
dikuasainya, yakni Ilmu Koai Liong Sin Ciang (Ilmu Pukulan
Naga Siluman) dan juga bergantian dengan Sam Koai Sian Sin
Ciang (3 Jurus Ilmu Pukulan Dewa Siluman). Kedua ilmu ini
adalah andalan Bengkauw Tionggoan dan sudah tentu
menjadi andalan Giok Lian dan sudah selama beberapa bulan
terakhir juga didalaminya dan coba disempurnakannya atas
anjuran dan juga masukan dari Tek Hoat suaminya serta Ceng
Liong.

Tarian Liar Naga Sakti I 3099


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Apalagi Siangkoan Giok Lian memilih tidak meninggalkan


Toat Beng Ci dan bahkan menggunakannya untuk
memperkuat penggunaan kedua ilmu Bengkauw tersebut
sehingga menjadi lebih menggigit dan lebih berbahaya.
Sampai-sampai banyak tokoh Bengkauw termasuk Kakeknya
sendiri kaget dan geleng-geleng kepala melihat Giok Lian
memainkan ilmu andalan mereka dalam pibu tersebut. Dan
hebatnya, dengan cara itu, Giok Lian tetap mengungguli
Topeng Merah dan menyisakan hanya sebagian kecil waktu
dan celah bagi Topeng Merah untuk balas menyerangnya.
Hingga menjelang jurus ke-100, perbandingan serang
menyerang adalah 60-40 bagi keunggulan Siangkoan Giok
Lian. Inisiatif menyerang dan keganasan serta kekuatannya
masih mengungguli lawan yang masih belum bisa balik
mendesaknya hingga memasuki jurus ke-100an. Dan hal ini
nampaknya membuat Topeng Merah menjadi sangat
penasaran. Adalah karena lengannya terlindungi oleh gelang-
gelang yang sangat banyak jumlahnya yang membuat dia
mampu bertahan dalam benturan kekuatan dan adu kekuatan
lengan dengan Giok Lian.
”Haiiiiittttttt ……”
Tidak mau terus menerus terdesak, kini Topeng Merah
mulai memainkan ciri khasnya yang sangat berbeda dengan
Golok Maut si Topeng Hitam. Entah bagaimana, di kedua
lengannya kini terdapat atau tergenggam sepasang gelang
kecil yang hebatnya dapat memanjang dan memendek sesuai
kebutuhan dalam pertempuran. Kedua senjata atau sepasang
senjata di lengan Topeng Merah sebetulnya bukan
memanjang karena kelenturannya, tetapi karena memang ada

Tarian Liar Naga Sakti I 3100


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

3 buah gelang kecil yang dapat kait mengait dan menjadi


panjang 3 kali dari ukuran normalnya jika memanjang dan
kembali dalam ukuran sebuah gelang kecil jika kembali
disusun menjadi satu. Tetapi, jangan salah, gelang-gelang
yang terbuat entah dari bahan apa dan berwarna kemerahan
itu, memang serasi dengan jubah dan topeng merah yang
dikenakannya. Selain itu, juga tajam dan membahayakan.
Nampaknya setelah melampaui seratus jurus dan dia selalu
didesak Giok Lian, membuat si Topeng Merah mau tidak mau
merubah jurus dan ilmunya dan kini menggunakan gelang
sebagai senjata.
Perubahan segera terjadi. Kini dengan menggunakan
sepasang gelang sebagai senjata yang bisa memanjang dan
memendek sesuai kebutuhan, maka Topeng Merah mulai
mampu menyeimbangkan kedudukan dan posisinya. Kini dia
mampu dan sanggup menahan dan membalas pukulan Giok
Lian yang terlihat agak berhati-hati dalam menghadapi
sepasang gelang lawan. Sekali lihat Giok Lian yakin jika gelang
berkait yang menjadi senjata andalan si Topeng Merah
mestilah terbuat dari bahan yang hebat dan karenanya
dipercaya menjadi senjata lawan. Dan memang demikian
adanya, gelang tersebut mendatangkan hawa dan suara
mencicit ketika dipergunakan oleh si Topeng Merah dan hawa
tajamnya terasa oleh lengan Siangkoan Giok Lian. Tetapi
karena Giok Lian sendiripun sudah siap sejak tadi, maka
dengan tidak takut sedikitpun, dia melawan dengan kekuatan
yang mujijat di kedua lengannya.
Karena betapapun Giok Lian sudah melambari lengannya
dengan Bu Sing Sinkang dan menggerakkan lengannya dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 3101


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dilambari ilmu Kang See Ciang sebagai ganti Toat Beng Ci dan
membuat lengannya menjadi terlindungi dan tidak takut
dilukai senjata tajam. Karena itu dia mampu mengimbangi
serta mengurangi resiko terluka dari serangan-serangan lawan
yang kini sudah memulai serangan dengan senjata sepasang
gelang berantai itu. Setelah bersilat dengan menggunakan
Sepasang Gelang yang dapat memanjang dan memendek itu,
Topeng Merah bagaikan bertambah kegarangannya. Jelas
kepercayaan dirinya tumbuh dan meningkat pesat karena kini
dia mampu mensejajarkan diri dengan Siangkoan Giok Lian
yang memang sejak awal selalu menang inisiatif dan menang
banyak dalam menyerang. Bangkit dan tumbuhnya
kepercayaan dirinya, membuat Topeng Merah mulai
menimbang banyak kemungkinan untuk bertarung lebih jauh
….
Kini semua ilmu yang dikerahkannya dikombinasikan
dengan sepasang gelang berantai yang berada di kedua
lengannya. Bahkan Sam She Hwee Sian Ciang Hoat pun
menjadi lebih berbahaya ketika dia memainkan dengan
didukung oleh senjata unik namun sangat ampuh dan
berbahaya itu. Bukan hanya mendatangkan hawa panas
belaka, tetapi sengatan dan sergapan kedua senjata yang
mampu menjangkau dari kejauhan membuat Giok Lian
menjadi jauh lebih hati-hati. Keduanya tetap saling intai dan
saling mencari kesempatan untuk mendesak dan memojokkan
lawan hingga akhirnya mencapai pertengahan pertempuran,
tepatnya hingga memasuki jurus ke-150. Dan pada saat itu
keduanya seperti saling bersepakat untuk membuka ilmu-ilmu
baru dalam menggempur lawannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 3102


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Giok Lian setelah menemukan kenyataan betapa Ilmu


Sam Koai Sian Sin Ciang dapat ditandingi lawan meskipun dia
sudah berupaya keras mendalami dan menyempurnakan ilmu
tersebut, mulai berpikir menggunakan ilmu lainnya. Dia
memiliki keyakinan yang tinggi dan semangat luar biasa untuk
keluar sebagai pemenang, dan untuk itu dia punya banyak
bekal. Sementara di pihak lain, Topeng Merah sendiri mulai
menyusun rencana optimistnya setelah mampu mencapai
posisi “tidak terdesak” dan mulai mampu banyak menyerang
dan balik merepotkan lawannya. Maka, adalah Topeng Merah
yang mendahului, sekali ini dia mulai membuka ilmu yang
secara khusus diperuntukkan bagi mengoptimalkan kedua
gelang berantai yang berada di kedua lengannya:
”Lihat serangan ……………”
Bentakannya bukan sekedar bentakan, karena dalamnya
terkandung hawa kekuatan Kim Ciong Koan Jit (Lonceng Emas
Menutup Matahari). Karena itu hebatnya bukan buatan.
Tetapi dengan meningkatkan kekuatan Bu Sing Sinkang Giok
Lian sama sekali tidak merasa terganggu. Tetapi yang
membuatnya tersentak adalah sengatan dan gaya menyerang
lawan yang berubah, kadang cepat, kadang lambat, dan dilain
waktu berubah lagi menjadi secepat dan seringan angin
dengan terus menerus mengejar kemanapun dia bergerak
untuk menghindar. Dan inilah Ilmu Khas Topeng Merah yang
dinamakannya GELANG TERBANG PEMECAH GELOMBANG.
Gerakannya sungguh khas dan unik, mirip gelombang yang
kadang keras kadang lemah namun terus menerus menerpa
datang. Bukan cuma itu, ujung sepasang gelang berantai itu
bahkan dapat terbang tiba-tiba menyerang Giok Lian dan

Tarian Liar Naga Sakti I 3103


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengancam beberapa bagian tubuh yang sangat berbahaya.


Sadarlah Giok Lian bahwa lawan sudah memasuki tahapan
khusus memainkan senjata istimewanya.
Menyadari bahaya, Giok Lian kemudian mulai bergerak
dengan ilmunya yang lain. Terutama setelah selama 10 jurus
dan gerakan dengan gelang terbang, Topeng Merah
membuatnya terdesak dan kesulitan melakukan pembelaan.
Untung saja kekuatan mujijatnya, Bu Sing Sinkang banyak
membantu dan membuatnya sanggup dengan kekuatan
lengan mengusir sepasang gelang terbang. Tetapi, gelang
terbang hanya sebagian dari ancaman, karena kedua senjata
gelang di lengan Topeng Merah justru memberi ancaman
yang lebih mematikan dan lebih berbahaya. Karena pada
dasarnya dalam sekali serangan Topeng Merah mampu
mendesak dan menyerangnya dengan empat buah serangan
yang mesti dihadapi dan ditanggulanginya secara bersamaan.
Giok Lian yang merasa penasaran mulai membuka ilmu-ilmu
lainnya, ilmu mujijat warisan Suhu terakhirnya Bhiksu
Chundamani:
Tiba-tiba lengannya bukan hanya menutul dan menotok
dalam Toat Beng Ci, tetapi dengan berani menotok gelang
terbang yang mengarah ke tubuhnya. Dan totokan tersebut
berbeda jauh karena berisi dorongan Bu Sing Sinkang yang
memang khas menjadi daya penggerak ilmu tersebut, yakni
Peng Khong Tiam Hiat (Ilmu Menotok Jalan Darah Jarak Jauh).
Begitu gelang terbang berusaha mengarah ke tubuhnya,
dengan cepat Giok Lian menyerang dan menutul ke arah
gelang tersebut, dan tak lama dia juga menutuk gerakan-
gerakan menyerang lawan sehingga mereka mampu kembali

Tarian Liar Naga Sakti I 3104


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dalam posisi serang-menyerang. Dengan cara demikian Giok


Lian sanggup kembali merepotkan lawannya dan kembali
mencari celah untuk menetralisasi kehebatan gelang terbang
lawan. Begitupun, semakin lama dia semakin heran, karena
gelang terbang yang menyerangnya semakin tajam dan
semakin meningkat kehebatannya. Berbeda dengan gelang-
gelang awal, gelang kali ini semakin pekat warna merahnya
dan terasa semakin kuat dan semakin tajam efeknya.
Untungnya, Peng Khong Tiam Hoat yang diyakinkannya
selama beberapa bulan terakhir memang mampu
membuatnya merasa cukup aman. Dan yang penting, ilmu itu
masih belum pernah disadap lawan, sehingga dia merasa
cukup percaya diri untuk menggunakannya tanpa rasa
khawatir berlebihan. Tetapi ilmu barunya tetap tidak mampu
kembali membuatnya mendesak Topeng Merah yang sudah
menemukan momentumnya dan bertarung dengan percaya
diri yang meningkat. Terlihat sekali betapa Topeng Merah
sangat menikmati dan menyatu dengan Gelang-gelang yang
kini digunakannya sebagai senjata, terkadang terbang
mengancam Giok Lian dan kadang memendek dan menyerang
Giok Lian sebagai senjata tangan. Meskipun tidak sampai
terdesak, tetapi Giok Lian merasa sangat penasaran. Berkali-
kali dia menotok serta mengantisipasi serangan gelang-gelang
yang dapat terbang mengancamnya tetapi berkali-kali bahaya
sejenis mengancamnya.
Tetapi, harus diakui Topeng Merah memang berubah
lebih hebat dengan senjata Gelang berkait yang dapat
menjadi senjata terbang dan dapat menjadi senjata tangan.
Dan kelihatan sekali jika dia memang sangat mahir dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 3105


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

permainan ilmu tersebut dan begitu menguasai gelang-gelang


tersebut yang seakan dapat diperintahnya sedemikian
sehingga mengikuti kemauan hatinya. Baik menyerang
maupun bertahan senjata gelang-gelang itu sangat effektif
dan semakin lama membuat Giok Lian kian merasa penasaran
karena selalu membentur tembok pertahanan lawan yang
menjadi semakin berlapis dengan senjata itu. Apalagi, maju
mundur dan gerak langkah Topeng Merah juga sangat pesat
dan sangat serasi dan menyesuaikannya dengan gelang yang
memendek ataupun memanjang.
Merasa sulit untuk kembali mendesak lawan meskipun
dia sendiri juga tidak dapat didesak lawan, Giok Lian akhirnya
meningkatkan kekuatan Bu Sing Sinkangnya. Bukan hanya
membuat tubuhnya terlindung hawa khikang yang dahsyat,
bahkan kedua lengannya juga kini menjadi tidak begitu
khawatir dengan senjata gelang-gelang lawan. Dan Topeng
Merah menyadarinya dengan cepat. Ketika gelang-gelangnya
melenceng setiap kali bertemu hawa pukulan yang
memenehui kedua lengan lawan, maka dia tahu apa yang
mesti dia lakukan. Kecepatan ….. itulah kuncinya. Dan dengan
cepat apa yang dipikirkannya itu dikerjakannya:
“Hiyaaaaaaat ……………”
Bukan hanya merubah jurus gelangnya dan kini
memainkan Ilmu Gelang Terbang Penggetar Khikang, tetapi
Topeng Merah mengerahkan hawa penyesat dan pengganggu
konsentrasi lawan. Menyerang dan mengganggu lawan
melalui suara memang adalah ciri khas murid-murid Asha
Vahista. Tetapi, Topeng Merah sadar itu tidak akan berguna
banyak. Namun, jika hanya sekedar merusak sedetik dua detik

Tarian Liar Naga Sakti I 3106


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

konsentrasi lawan, sudah cukup bagi Topeng Merah. Dia


sadar, kekuatan sinking mujijat Bu Sing Sinkang akan
membuat Giok Lian kokoh dan susah dibelokkan daya
konsentrasinya. Tetapi sepersekian detik ketika suara itu
mengganggunya cukup bagi Topeng Merah untuk mendesak
dengan ilmu khas perusak khikangnya. Dan memang benar,
dia berhasil pada tahap awal, yakni memberinya cukup ketika
untuk menyerang dengan ilmu gelang terbangnya yang
menjadi lebih berbahaya.
Berbahaya karena kini gelang-gelangnya sudah berubah
warna menjadi warna merah pekat. Dan bukan hanya
mencicit karena tajam, tetapi bahkan setiap gelang seperti
bersinar tipis menggidikkan saking tajamnya. Nampaknya
gelang-gelang yang digunakannya sekali ini agar berbeda
dengan gelang sebelumnya. Maklum, ilmunya kini memang
khusus menerobos khikang atau hawa pelindung badan.
Secara berturut dia memainkan tiga jurus berbahaya,
menerjang kabut menelanjangi angkasa, mengumpul angin
memupuk badai dan menggiring badai merusak bumi. Ketiga
jurus berantai itu dimainkannya ketika memperoleh
kesempatan karena Giok Lian sempat terusak konsentrasinya
hanya sepersekian detik. Di awali dengan serangan dua buah
gelang kecil yang terlepas dari kaitannya kea rah kepala Giok
Lian, disusul dengan serangan kedua lengan Topeng Merah
yang mengarah 6 titik mematikan di tubuh Giok Lian dan
disusul dengan desingan dua buah gelang merah pekat
lainnya yang mengejar Giok Lian. Luar biasa. Tetapi, Giok Lian
yang sudah mendekati puncak pengerahan kekuatannya tidak
menjadi kecil hati, tidak buru-buru dan tetap tenang. Hanya,

Tarian Liar Naga Sakti I 3107


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ketika dua buah gelang yang menyerang kepalanya


menggedor khikang dan nyarus mampu menembus
khikangnya, diapun terkejut. Tidak ada cara lain, diapun
bergerak cepat dan menotok dengan cepat dan menguatkan
khikangnya sambil balas menyerang dan memutus dua
serangan lawan dengan dua jurus pertahanan dan
penyerangan, Boan Thoan Kok Hai (Menutup Langit Melintas
Laut) dan Hai we Tjap Tjiu (Dalam Laut 10 Benua).
Meski berhasil menahan dan menyeimbangkan posisi,
tetapi Giok Lian sadar bahwa gelang-gelang lawan sudah
semakin berbahaya. Meski belum berhasil melukainya tetapi
jelas perlahan gelang itu mulai secara tipis mengikis hawa
khikangnya dan tidak boleh sembarangan dia menerima
sepasang gelang itu dengan tangan kosong. Dan Giok Lian
yakin, semakin lama senjata lawan akan semakin berbahaya.
Dan dia segera membuktikannya, karena tak berapa lama
kemudian dia merasa perlindungan hawa khikangnya sulit
juga jika terus menerima serangan lawan dengan tangan
kosong. Mulailah Giok Lian berencana untuk menggunakan
Pedang Sabuk Naga, senjata yang sangat jarang dia gunakan.
Setelah lewat kembali 20 jurus tanpa ada yang menang
sementara pertarungan keduanya mendekati jurus ke-200,
Giok Lian berpikir sudah saatnya dia memakai Pedang Sabuk
Naga. Karena pedang itu memang sangat cocok dan sudah
dilatihnya untuk menggunakan baik In Liong Kiam Sut (Ilmu
Pedang Naga Awan) dan juga Loh Thian Bian Kun (Silat Lemas
Pengacau Langit). Tetapi, Pedang Sabuk Naga milik Giok Lian
memang pusaka yang serba guna. Bisa menjadi pedang dan
bisa menjadi sabuk lemas dan bahkan melindungi lengan.

Tarian Liar Naga Sakti I 3108


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Adalah ketika Ilmu Gelang Terbang Menembus Khikang dari


Topeng Merah semakin memuncak dan semakin membuat
Giok Lian was-was, akhirnya diapun bergerak cepat. Tepat
pada saat lawan kembali menyerang dengan 4 buah gelang
susul menyusul disertai sergapan dengan sepasang gelang
berkait yang membuatnya mampu memanjang, tiba-tiba Giok
Lian berseru:
“Awas pedang …… “
Bersamaan dengan teriakannya itu, Giok Lian
menggetarkan Pedang Sabuk Naga dengan kekuatan tenaga
dalam Bu Sing Sinkang dan memainkan jurus jurus Lok Yap Kui
Kin (Daun Rontok Kembali Keakar) dan dilanjutkan dengan
gerakan Nai Yan Tou Lim (Anak Walet Terbang Keatas). Kedua
gerakan beruntun itu membuat Giok Lian bukan hanya
bertahan tetapi bahkan langsung menyerang balik Topeng
Merah karena dia menjadi tidak jeri lagi menghadapi serangan
gelang terbang lawan. Bukan hanya itu, Giok Lian terus
menyerang dengan secara beruntun melanjutkan dengan
jurus Yu Cien Cin Chieh (Menyembah Ke depan Memperoleh
Kemenangan) dimana dengan gaya mebungkuk atau memberi
hormat dia melepaskan tusukan yang memiliki 7 perubahan
serangan langsung dan dilanjutkan dengan jurus Thian Ho Sih
Kua (Sungai Langit Bergantung Miring). Karena memang
Pedang Pusaka Sabuk Naganya adalah Pedang Bukan Pedang,
Bukan Pedang tapi Pedang. Karena sifat lentur ini membuat
lawan mudah terkecoh ketika menghadapi Giok Lian, apalagi
setelah Giok Lian melatih diri dan menerima warisan mujijat
dari Bhiksu Chundamani. Pedang Sabuk Naga menjadi

Tarian Liar Naga Sakti I 3109


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

semakin berbahaya, sebagaimana juga Giok Lian yang menjadi


jauh lebih berbahaya dibandingkan dirinya sebelumnya.
Topeng Merah yang diserang balik dalam rentetan jurus
berbahaya oleh Giok Lian terkejut dan sekian lama kembali
didesak oleh lenturnya Pedang Sabuk Naga yang kadang tajam
menusuk dan kadang berubah menjadi senjata lemas yang
sangat tepat dan efektif menghadapi gelang terbangnya. Mau
tak mau si Topeng Merah kembali tersudut dan lebih banyak
bertahan dan tidak punya kesempatan menyerang secara
efektif ketika mulai melewati jurus ke-200. Secara umum
sampai memasuki jurus ke-200, si Topeng Merah memang
lebih banyak bertahan dan lebih banyak didesak dalam posisi
berbahaya oleh Giok Lian. Topeng Merah menjadi terkejut
karena bagaimanapun persiapan khususnya terancam gagal
karena Giok Lian yang bersenjata pedang berbeda dengan
Giok Lian yang bertangan kosong.
Tidak mau terlampau lama didesak, pada jurus ke 210 dia
akhirnya memutuskan melepas ilmu pamungkasnya dalam
senjata Gelang, yakni Ilmu Selaksa Gelang Terbang
Menjemput Sukma. Untuk itu dia terpaksa harus
mengorbankan empat buah gelangnya untuk dilibas dan dikait
oleh Pedang Sabuk Naga, tetapi sebagai konsesi dia
memperoleh kesempatan mengembangkan ilmu barunya.
Tiba-tiba terdengar suara gemerincing yang didorong
bersamaan dengan suara dengungan Topeng Merah dalam
ilmu sihir khas perguruannya. Bukan hanya itu, suara
gemerincing gelang tadi, ternyata adalah proses ketika semua
gelang yang melingkar di sepasang lengan Topeng Merah tiba-
tiba beterbangan ke udara. Dan tiba-tiba sekujur tubuh

Tarian Liar Naga Sakti I 3110


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Topeng Merah hilang di tengah berputarnya seluruh gelang


dengan sangat cepatnya dan membungkus tubuh berjubah
dan bertopeng merahnya …….
Giok Lian sadar bahaya. Tapi dia tidak takut karena dia
sudah sangat siap. Dia sudah mulai bergerak dengan Ilmu
Ajaibnya Jiauw-sin-pouw-poan-soan (Langkah Sakti Ajaib
Berputar-putar) dan juga bergerak dengan Loh Thian Bian Kun
dengan menggunakan Pedang Sabuk Naga. Tiba-tiba puluhan
gelang terbang berwarna merah pekat beterbangan mengejar
dan memburu Giok Lian, bukan hanya itu, tubuh Topeng
Merah juga bergerak sangat cepat dalam Hui Keng Pou (Gerak
Langkah terbang) yang tidak kurang ajaibnya dengan ilmu
langkah Bengkauw yang dimainkan oleh Giok Lian. Tetapi
serangan-serangan Topeng Merah terpental habis oleh
sinkang serta khikang Bu Sing Sinkang Giok Lian, bukan hanya
itu, gerakan-gerakan Pedang Sabuk Naga yang penuh hawa
sakti Bu Sing Sinkang membuat semua gelang terbang yang
menyerangnya justru bergerak mengikuti gerak Pedang dan
kemudian dilontarkan balik oleh Giok LIan.
Cuma hebatnya, begitu semua gelang terbang menerjang
Topeng Merah, semua gelang itu dengan cepat memasuki
lengan Topeng Merah dan kemudian terbang lagi ke udara
dan bergabung menyerang Giok Lian. Maka pertarungan
keduanya berubah menjadi pertarungan antara
mengendalikan senjata gelang terbang dan adu jurus pukulan.
Hebat bukan main karena semua itu terjadi dalam hitungan
yang snagat cepat dan hanya tokoh-tokoh hebat sajalah yang
mampu mengikuti bagaimana sebenarnya jalannya
pertarungan Topeng Merah melawan Giok Lian. Tetapi,

Tarian Liar Naga Sakti I 3111


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sampai sejauh itu, adalah Asha Vahista dan Kiang Ceng Liong
yang sudah semakin sadar bagaimana akhir pertarungan
hebat itu. Melihat Giok Lian sudah mampu mengendalikan
kekuatan Bu Sing Sinkang secara sempurna dan memainkan
Loh Thian Bian Kun dan juga Peng Kong Thiam Hoat, maka
Ceng Liong sudah tahu bahwa Giok Lian sungguh-sungguh
maju sangat pesat sebagaimana Kwi Song tadi.
Banyak orang jago kelas satu yang beranggapan Giok Lian
sudah dibawah angina karena memang dia berada dalam
serangan gelang terbang yang berkesiutan mencari sasaran
empuk ditubuhnya. Banyak orang yang tak mampu melihat
betapa gelang gelang terbang itu tak mampu mendekati
tubuhnya dan bergerak sesuai dengan giringan Pedang Sabuk
Naga. Karena fakta itu, makanya Topeng Merah yang jarang
menyerang lawan yang diserang Gelangnya kini harus ikut
mengeroyok Giok Lian bersama Gelang terbangnya. Dia
menyerang hebat agar gerakan dan konsentrasi Pedang Sabuk
Naga Giok Lian terpecah, tetapi dengan langkah ajaibnya Giok
Lian memunahkan semua serangannya dan bahkan beberapa
kali menyudutkan Topeng Merah seperti dia menggiring dan
melibas gelang terbang untuk dilontarkan menyerang Topeng
Merah kembali.
Penguasaan Gelang Terbang si Topeng Merah memang
luar biasa, dia tidak khawatir akan diapakan Giok Lian gelang
terbang yang terus menerus menyerbu Giok Lian. Bahkan kini,
dia mendorong serangannya dengan Ilmu Kim Cion Koan Jit
(Lonceng Emas Menutup Matahari) dan bahkan memasuki
jurus ke 25o juga dengan Ilmu Sam-Yang-coat-hu-ciang artinya
ilmu "tiga pukulan hawa panas pemusnah". Dan nampaknya

Tarian Liar Naga Sakti I 3112


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dalam arena dimana tubuh keduanya dikepung puluhan


gelang terbang, keduanya kini saling memukul dengan ilmu-
ilmu puncak keduanya. Semua gerakan Giok Lian tiba-tiba
seperti dapat dibaca oleh Topeng Merah dan dalam dua tiga
gerakan nyaris saja Giok Lian terkena jurus aneh Topeng
Merah yang nampaknya memang menjadi “anti” gerakan-
gerakan Loh Thian Bian Kunnya. Gerakan-gerakan Topeng
Merah sangat sederhana sebenarnya, adalah jurus sederhana
Cap Bin Li Cing (Menggali Sepuluh Arah) dan jurus Pit Hai Cing
Thian (Laut Membiru Langit Cerah). Tapi meski sederhana,
dengan tepat Topeng Merah menggencet dua gerakan cepat
Giok Lian yang mengarah bahunya dan memojokkan Giok Lian
hingga nyaris termakan gelang terbang.
Giok Lian sadar lawan sudah mulai masuk dengan
persiapan khususnya. Bukan merubah jurus dan ilmu, justru
Giok Lian kembali menyerang dan bertahan sesuai dengan
jurus-jurus yang dahulu pernah dimainkannya di Hui Gan
Thong. Tetapi bedanya, dia kini sudah menyisipkan dua buah
jurus maut sebagai persiapan, yakni bagian dari Ilmu isapan
Cian-kin-in-lik (tenaga betot seribu kati). Giok Lian menyerang
dengan jurus Bi Li Tauw su (Gadis Cantik Menenun) dan
dilanjutkan dengan jurus Bi Li Hoa mo (Gadis cantik menukar
payung). Tapi ada jurus selipan yang disiapkannya yakni jurus
Siang Hong Cak Yun (Dua Puncak Menembus Awan) segera
setelah kedua jurus awal dia kerahkan. Dan benar saja, baru
setengah jalan dia memainkan jurus Bi Li Tauw Su, sodokan
dan totokannya sudah dibuyarkan lawan dan dia berbalik
didesak lawan. Pada saat itulah dia bergerak menyamping dan
dengan kecepatan tinggi menyerang dengan jurus Siang Hong

Tarian Liar Naga Sakti I 3113


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Cak Yun (Dua Puncak Menembus Awan). Topeng Merah


terkejut, tetapi dia terbawa gaya dan strategi Giok Lian yang
kembali menyerang dengan Bi Li Hoa Mo yang dulu pernah
dilawan kawannya dan sudah disiapkan antinya. Tetapi
akhirnya, diapun dapat memunahkan dan menggencet Giok
Lian.
Tetapi, Giok Lian yang sudah berhasil dengan percobaan
pertamanya kini sudah merasa yakin bahwa memang lawan
mempersiapkan diri untuk mengunci semua jurus andalannya
dengan jurus antinya. Karena menyadari hal itu, Giok Lian
membiarkan dirinya seperti terdesak, padahal semua jurus
anti atas jurus-jurus mautnya sudah didalaminya atas
petunjuk Ceng Liong. Dan memang lawannya terlihat senang
dan terbawa oleh taktik jitunya. Hanya satu suasana yang di
luar perhitungannya, yakni gelang-gelang terbang yang terus
menerus memburunya meski tetap tidak mampu menerobos
garis pertahanan khikang mujijatnya. Sampailah pada jurus ke
185, ketika pada akhirnya Giok Lian memukul dalam satu dari
tiga jurus mujijat Ilmu Sam Ciang Khay Thian Loan Te (Tiga
Jurus Membuka Langit Mengacau Bumi). Dia sadar lawan pasti
sudah menyiapkan jurus antinya, tetapi diapun sudah
mempersiapkan jurus “anti dari anti jurus andalannya itu”,
artinya anti jurus yang menyadap pertarungan terdahulu coba
dibentangkan perspektifnya oleh Ceng Liong dulu, dan
kemudian Giok Lian melatih jurus apa yang tepat
melawannya.
Dan disinilah sumber kekeliruan Topeng Merah. Padahal,
jika saja dia terus berkutat dengan Jurus Selaksa Gelang
Terbang dan Kik Ciong Koan Jit serta Sam Yang Coat Hu Ciang,

Tarian Liar Naga Sakti I 3114


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dia tidak akan terkalahkan secara tragis. Tetapi, karena sudah


menyadap dan mempersiapkan jurus anti atas jurus lawan,
maka dia tidak melihat perspektif lain selain jalan mundur jika
ketahuan. Padahal, semua jalannya sudah dibentangkan ceng
Liong dan ditutup oleh pilihan jurus tepat Giok Lian.
Tambahan, Giok Lian memiliki iweekang ampuh yang masih
tipis di atas Topeng Merah. Kondisi ini yang membuat buruk
akibatnya bagi Topeng Merah.
Jurus ke 286, Giok Lian menyapu dan melontarkan semua
gelang terbang terlebih dahulu dengan Loh Thian Bian Kun
dan Cian kin In Lik yang menghisap dan terus menghempaskan
gelang terbang itu. Pada saat itu, diapun melanjutkan dengan
jurus Sam Hoan Toh Goat (Tiga Lingkaran Mengelilingi Bulan),
dan tepat dugaannya Topeng Merah bergerak maju untuk
menduduki posisi lemah Giok Lian di sisi kirinya. Pada posisi
ini, kembali gelang terbang melayang mengejar Giok Lian,
tetapi percaya diri dengan khikangnya, Giok Lian mengeraskan
diri dan kemudian membiarkan totokan dan pukulan Topeng
Merah yang kelihatan sulit dielakkan di bagian sampingnya.
Lengannya yang memegang Pedang Sabuk Naga dalam
keadaan lemas, menangkis totokan yang berbahaya tetapi
seperti membiarkan pukulan di bagian pundaknya. Giok Lian
menghitung tepat, pukulan itu tidak akan menghancurkannya,
paling juga sedikit menerobos khikangnya tetapi tidak akan
melukai bagian dalam tubuhnya. Karena itu dengan cepat dia
bergerak dalam jurus Sio Ngo Peng Goat (Sio Ngo Mengejar
Bulan) dengan tetap membiarkan Topeng Merah
memukulnya. Tetapi, pada posisi pukulan yang tidak
terlampau berbahaya itu memukul bahunya yang terlindung,

Tarian Liar Naga Sakti I 3115


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dengan gerakan Sin Liong Pah Bwee (Naga Sakti


Menggoyangkan Ekor), Giok Lian datang dengan jurus ketiga
Ilmu Sam Ciang Khay Thian Loan Te (Tiga Jurus Membuka
Langit Mengacau Bumi). Seperti diketahui, ilmu ini adalah
puncak pengerahan kekuatan Bu Sing Sinkang yang diciptakan
paling akhir oleh Bhiksu Chundamani dan belum pernah
dikerahkan keluar oleh Giok Lian.
Ketika mengetahui keadaan bahaya, Topeng Hitam sudah
tidak mampu bergerak mundur secara cepat karena
pukulannya sudah nyaris mengenai Giok Lian. Tetapi sayang,
pada saat itu dalam jurus ketiga ilmu mujijatnya, Giok Lian
sedang dipenuhi hawa Bu Sing Sinkang yang secara otomatis
melindungi seluruh tubuhnya. Sadar jika terjebak taktik lawan,
Topeng Merah bergerak bukannya mundur, tetapi bergeser
kekiri setengah langkah, tetapi jelas lebih cepat Giok Lian yang
membalikkan badan setelah gerakan Sin Liong Pah Bwee dan
akhirnya secara telak menghantam badan lawannya. Masih
untung Topeng Merah dengan kekuatan yang masih terjaga
mampu menutup sebagian dari tubuhnya yang terbuka, tetapi
dorongan kekuatan Bu Sing Sinkang sudah membenturnya
dalam jarak dekat. Tak pelak lagi .......
”Dukkkkkkk ....... hoaaaaaachkkkkkkkkk ...... cring ..... cring
..... cring ....”
Topeng Merah terpukul meski masih sempat ditangkisnya
tetapi sayang kandungan kekuatannya jauh dari memadai.
Akibatnya dia terdorong ke belakang sampai tujuh langkah
dan dari mulutnya tak tertahankan meleleh darah, tetapi
dengan segenap kekuatannya dia menahan agar tidak
memuntahkan darah.Meski demikian jelas dia sudah terluka

Tarian Liar Naga Sakti I 3116


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

cukup parah. Sementara Giok Lian dengan perkasa dan


percaya diri menahan gelang terbang yang puluhan
banyaknya itu dengan kekuatan khikangnya, meskipun
akhirnya beberapa mampu menerobos khikangnya tetapi
tetap tidak mampu melukainya. Benar dia merasa kesakitan
secara fisik, tetapi dia tidak terluka pada bagian dalamnya.
Dan beberapa saat kemudian, setelah terlontar dan terluka,
kekuatan yang mengendalikan gelang terbangpun sirna dan
gekang-gelang yang berwarna merah dalam jumlah puluhan
itupun kini berserakan di lantai panggung.
Kondisi Topeng Merah sudah jelas dan karena itu Asha
Vahista yang sejak tadi terlihat tegang terutama pada bagian
ketika Topeng Merah terpancing”masuk”, kini terlihat
berkelabat ke arah panggung. Dan kemudian dengan tenang
dia memasukkan sebuah ”pil” ke mulut Topeng Merah dan
menotok ke beberapa bagian tubuh muridnya, dan setelah itu
diapun berkata:
”Engkau turunlah .......”
Dan Topeng Merah hanya mengangguk lesu. Untung
wajahnya tertutup topeng merah, jika tidak pasti akan terlihat
betapa wajahnya pucat lesi dan sinar matanya buram, tanda
dia terluka cukup parah. Dan dengan langkah dan lompatan
yang kurang bertenaga dia turun dari panggung, tidak kembali
ke kursinya tetapi langsung dipapah beberapa orang untuk
memasuki sebuah tenda. Sementara itu di panggung sudah
berdiri juga Kiang ceng Liong yang berhadapan dengan Asha
Vahista. Tetapi Ceng Liong tidak berkata apapun, dia menanti
Asha Vahista untuk berbicara:

Tarian Liar Naga Sakti I 3117


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Selamat Duta Agung ...... kalian memenangkan Babak


Kedua ini ......”
”Terima kasih Locianpwee .....”
”Hmmmmm, sungguh sebuah pertarungan yang seru dan
taktik serta strategi yang jitu. Muridku sebetulnya tidak perlu
kalah jika dia tetap bertarung dengan kemampuannya sendiri
.......” berkata Asha Vahista.
”Benar locianpwee, sayangnya dia seperti keliru menduga
dan sudha mempersiapkan persiapan yang berbeda, dan
karenanya dia tergoda untuk memenangkan pibu secara cepat
yang justru berujung kekalahannya .....”
”Benar ..... engkau benar Duta Agung .......”
”Baiklah, apakah Babak Ketiga sudah dapat dilanjutkan
locianpwee .....”?
Sementara keduanya bercakap, tiba-tiba terdengar suara
dan pengumuman yang disampaikan Siangkoan Tek dengan
suara penuh gairah:
”Babak Kedua dimenangkan Pihak Tionggoan atas nama
Siangkoan Giok Lian ... dan kedudukan sekarang 1 – 0, dengan
Tionggoan memimpin .......” mendengar suara atau
pengumuman Siangkoan Tek, Kauwcu Bengkauw Tionggoan
itu tak pelak lagi segera terdengar suara teriakan dan sorakan.
Sorakan sekali ini sungguh bergemuruh, sungguh meriah dan
sungguh emosional. Maklum, ribuan warga Bengkauw ikut
bersorak memujia dan meneriakkan nama GIOK LIAN karena
kemampuannya membuat Tionggoan unggul untuk sementara
dengan masih ada 3 partai yang akan dilangsungkan.

Tarian Liar Naga Sakti I 3118


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kemenangan Giok Lian dirasakan adalah kemenangan khas


serta kemenangan berharga besar bagi Bengkauw Tionggoan.
Karena itu, Siangkoan Tek mengumumkan dengan suara besar
dan dengan kebanggaan yang luar biasa .... dia melirik Giok
Lian yang masih berdiri di atas panggung dengan pandangan
bangga dan rasa senang yang tak tersembunyikan.
Dan beberapa saat kemudian, ketika pada akhirnya
sorakan dan riuh rendah warga Bengkauw Tionggoan mulai
mereda, Siangkoan Tek mengumumkan:
”Cuwi sekalian ..... ini waktunya babak ketiga untuk
segera dimulai .......... silahkan Bengkauw Persia mengajukan
nama jagonya terlebih dahulu .......... dan juga hal yang sama
tolong dari pihak Tionggoan” ujar Siangkoan Tek sambil
memandang Asha Vahista dan ceng Liong. Dan tokoh Persia
itu sudah melirik Topeng Putih dan kemudian berkata kepada
Siangkoan Tek:
”Babak Ketiga nanti, muridku Topeng Putih akan mewakili
Bengkauw Persia ....” ujarnya singkat namun padat.
Penampilan Asha Vahista sungguh hebat dan sangat tenang,
meski pihaknya kalah dan tertinggal setelah Babak Kedua
memasuki Babak Ketiga, tetapi tidak terlihat dia goyah dan
terpengaruh. Penampilannya tetap tenang.
Melihat lawannya sudah ditetapkan, LIang Tek Hoat yang
disiapkan untuk memasuki arena pada Babak ketiga
sebetulnya sudah gatal tangan. Sejak tadi menyaksikan
istrinya bertarung, Tek Hoat memang sudah gatal tangan dan
ingin segera naik panggung. Dia yakin, dirinya akan segera
diumumkan tampil pada Babak ketiga, karena tadi Ceng Liong

Tarian Liar Naga Sakti I 3119


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sudah membisikinya untuk segera bersiap. Dan memang


demikian adanya ketika pada akhirnya Siangkoan Tek
mengumumkan atau tepatnya meminta Ceng Liong
mengajukan Jago dari Tionggoan, terlihat Ceng Liong menoleh
ke arahnya dan kemudian berkata:
”Pada Babak Ketiga, kami akan mengajukan Liang Tek
Hoat .......”
Dan setelah Ceng Liong menyebutkan nama wakil
Tionggoan, maka Siangkoan Tek kemudian berkata kepada
semua orang:
””Cuwi sekalian ....... pibu ini untuk sementara kita tunda
dan akan kita lanjutkan pada beberapa saat ke depan untuk
beristirahat sebentar. Mohon pengertian cuwi sekalian,
setelah istirahat kami akan mengumumkan nanti pada saat
akan dilanjutkan ke Babak Ketiga sampai usai pibu ini ......
silahkan beristirahat ......”
Saat mengumumkan ISTIRAHAT, sebenarnya tepatnya
BENGKAUW TIONGGOAN memang menyiapkan ”Makan
Siang”. Sebetulnya Bengkauw Tionggoan memang sengaja
menyiapkan di sela pibu pada hari ini untuk MENJAMU para
Pendekar dalam MERAYAKAN PERNIKAHAN DUTA AGUNG
dengan LIANG MEI LAN dan juga LIANG TEK HOAT dengan
SIANGKOAN GIOK LIAN yang adalah cucu Bengkauw Kauwcu
sendiri. Karena itu, PERJAMUAN tersebut dilakukan secara
meriah dan di tengah kehadiran ribuan orang yang semua
hadirin disiapkan MAKAn SIANG, Pesta Makan Siang tepatnya.
Dan sebuah Tenda yang sangat besar, disiapkan khusus untuk

Tarian Liar Naga Sakti I 3120


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

para tokoh besar dan berada di bagian belakang Panggung,


berada tepat di dekat Gapura menuju In Kok San.
Di tenda besar tersebut, Siangkoan Tek juga mengundang
para tokoh Bengkauw Persia untuk ikut mengikuti Perjamuan
atau pesta tersebut. Tetapi, tidak semua tokoh Persia yang
datang dan hadir. Yang nampak datang hanya Jendral Aryzab,
Jendral Aryobazran, Dewi Vasmine, Jendral Hydarnes, Asha
Vahista, Topeng Hitam, Topeng Putih dan Topeng Emas.
Selebihnya dari para tokoh Persia tidak menghadiri undangan
perjamuan ini dan memilih untuk makan siang bersama
dengan anak buah mereka yang berjumlah seratusan orang
itu. Kehadiran para rombongan petinggi Bengkauw Persia itu
juga atas undangan Duta Agung Kiang Ceng Liong yang
meminta mereka dalam suasana persahabatan. Dan karena
itu, para tokoh Persia diperlakukan sebagai tamu-tamu agung
dan tamu terhormat serta duduk semeja dengan tokoh utama
Tionggoan. Adapun tokoh-tokoh utama Tionggoan juga hadir
semua dalam jamuan tersebut: Ciangbundjin Siauw Lim Sie
dan rombongannya, Ciangbundjin Bu Tong Pay, Kaypang,
Bengkauw, Lam Hay Bun, Pulau Awan Putih, semua
Ciangbundjin Perguruan serta juga tokoh-tokoh utama
lainnya. Nyaris sulit menemukan tokoh besar Tionggoan saat
itu yang tidak hadir dalam perjamuan.
Percakapan dan pesta yang hanya akan berlangsung
singkat ini juga dilakukan secara meriah untuk menjamu
Bengkauw Persia sambil membuka kemungkinan untuk kelak
berhubungan secara baik. Tetapi karena sebagian besar tokoh
Bengkauw Persia kecuali Topeng Putih dan Asha Vahista tidak
mampu berbahasa Tionggoan, maka komunikasi lebih banyak

Tarian Liar Naga Sakti I 3121


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

melalui Asha Vahista dan juga Topeng Putih. Diam-diam Ceng


Liong mengamati si Topeng Putih dan merasa heran karena
potongannya beda dengan murid Asha Vahista lainnya. Selain
itu, Asha Vahista sendiripun memang membisiki dia sesuatu
yang penting berkaitan dengan Topeng Putih ini, sehingga dia
sering jadi memperhatikan tokoh itu.
Pada perjamuan itulah banyak sekali tokoh-tokoh
persilatan Tionggoan yang masih belum sempat memberikan
ucapan selamat kepada kedua mempelai, yakni Kiang Ceng
Liong dan Liang Mei Lan serta pasangan Liang Tek Hoat dan
Siangkoan Giok Lian baru dapat secara resmi memberikan
ucapan selamat. Bukan hanya itu, bahkan secara khusus
Jendral Aryzab meski dengan terbata-bata juga ikut
menyampaikan ucapan selamatnya dengan berkata:
”Bengkauw Persia dengan apapun hasil pada hari ini,
mengundang Duta Agung Kiang Ceng Liong untuk suatu hari
kelak mengunjungi Markas Bengkauw Pusat Persia. Kunjungan
itu pasti akan membuat kita menjadi lebih saling mengenal.
Dan atas nama Bengkauw Persia, kami mengucapkan Selamat
kepada Duta Agung Kiang Ceng Liong dan istrinya serta juga
Pendekar Liang Tek Hoat dan istrinya ...... sebagai kenang-
lenangan, Bengkauw Persia memberikan kado bagi kedua
mempelai ......” seusai berkata demikian, Jendral Arysab
melirik Dewi Vasmine yang kemudian berdiri dan melirik ke
arah Ceng Liong dan Mei Lan serta Tek Hoat dan Giok Lian ....
Melihat keadaan tersebut, Asha Vahista kemudian berdiri
dan membantu Jendral Aryzab dan Dewi Vasmine, diapun
berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 3122


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Kami memohon kesediaan Duta Agung Rimba Persilatan


Tionggoan bersama istrinya serta tentu saja Pendekar Liang
Tek Hoat bersama istrinya untuk menerima kado dari kami
Bengkauw Persia .......”
Sambil tersenyum manis, Dewi Vasmine kemudian
menyerahkan kado kepada kedua pasang mempelai dan
langsung diterima masing-masing oleh Liang Mei Lan dan
Siangkoan Giok Lian. Dan ternyata kadio tersebut berisi
sejenis batu giok khas Persia yang mampu bersinar terang
dalam kegelapan. Hanya, jika batu di lengan Ceng Liong
berwarna kehijauan, maka yang di tangan Tek Hoat berwarna
kebiruan .......... Asha Vahista menjelaskan:
”Kedua benda tersebut adalah batu pusaka dari Persia,
dan tentu saja memiliki khasiat yang berbeda namun hebat.
Yang jelas keduanya mampu memberi cahaya dalam
kegelapan, dan selain itu, juga dapat dipergunakan sebagai
perhiasan bagi kedua mempelai wanita ....... bahkan warna
hijau mampu menawarkan segala jenis bisa atau racun ular
yang berbahaya, sementara yang warna biru mampu memberi
kehangatan dalam suasana dingin .........”
”Terima kasih banyak ........ sungguh hadiah yang sangat
indah dan sangat bermanfaat, sekali lagi terima kasih atas
pemberian sahabat-sahabat dari Bengkauw Persia. Kami juga
saat ini menyampaikan Terima Kasih dan penghargaan kami
sebesarnya kepada Kauwcu Bengkauw Persia yang agung ...
semoga persahabatan kita menjadi semakin terajut pada
masa-masa yang akan datang. Mengenai undangan Bengkauw
Persia untuk mengunjungi Markas Bengkauw Persia, suatu
saat kelak pasti akan kupenuhi dengan senang hati ........”

Tarian Liar Naga Sakti I 3123


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Terima kasih banyak ........ Hu Pangcu Jendral Aryzab


berjanji akan menemani dan menyambut kedatangan Duta
Agung di Persia dengan penuh kemegahan dan menjadi tamu
terhormat Bengkauw Persia ......” demikian Asha Vahista
berkata setelah Jendral Aryzab nampak berbicara sebentar
dengannya.
Demikianlah, perjamuan itupun tidak lama kemudian usai.
Hampir dua jam lamanya dan setelahnya, saat matahari mulai
lebih condong ke Barat, Siangkoan Tek sudah kembali berada
di Panggung dan kemudian berkata:
”Cuwi sekalian ....... terima kasih atas kehadiran dalam
jamuan dan pesta hari ini. Mohon kami dimaafkan jika
terdapat sejumlah kekurangan. Tetapi, kami dari Bengkauw
Tionggoan berusaha keras untuk memenuhi dan membuat
cuwi sekalian merasa dihormati di tempat kami .......... dan
sekarang, pibu kita di Babak Ketiga akan segera dimulai.
Sebagaimana sudah diumumkan sebelumnya, pibu di Babak
Ketiga ini akan dilangsungkan atas nama TOPENG PUTIH dari
Bengkauw Persia dan akan melawan Liang Tek Hoat sebagai
wakil dari Tionggoan .......”
Setelah mengumumkan demikian, nampak Siangkoan Tek
memandang ke sekeliling dan kemudian dia melanjutkan
kembali:
”Babak selanjutnya akan kita langsungkan dan selesaikan,
syukur jika selesai sampai sebelum matahari tenggelam. Dan
sebagaimana cuwi pahami bersama, Babak Pertama
berlangsung imbang sementara babak kedua berlangsung
untuk kemenangan pihak Tionggoan, sehingga kedudukan

Tarian Liar Naga Sakti I 3124


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sekarang ini adalah 1-0 untuk keunggulan sementara pihak


Tionggoan. Maka, penentuan siapa yang akan keluar sebagai
pemenang akan ditentukan oleh 3 Babak terakhir ini.
Sekarang kita masuki babak ketiga, dan mengundang TOPENG
PUTIH untuk segera hadir dan naik ke panggung pibu ini ......”
demikian Siangkoan Tek mengumumkan bahkan segera
mengundang para jago yang mewakili Tionggoan dan
Bengkauw Persia.
Topeng Putih, nama yang dipanggil terlebih dahulu
dengan tangkas dan indah segera melayang ke panggung
pibu. Tidak banyak yang paham, tetapi Ceng Liong nampak
menarik nafas karena dia sadar tokoh ini, Topeng Putih
bahkan terlihat masih setingkat di atas Topeng Hitam dan
Topeng Merah.
”Tokoh ini nampaknya masih muda, tubuhnya seukuran
kami di Tionggoan, apa benar dia berasal dari Tionggoan .....?
tetapi yang pasti dia malah masih setingkat di atas Topeng
Hitam dan Topeng Merah. Nampaknya babak ketiga ini akan
lebih sulit jika dibandingkan dengan Babak Pertama dan kedua
tadi ......” demikian Ceng Liong menduga dan bertanya-tanya.
Sekilas dia sudah diberitahu dan dibisiki Asha Vahista tentang
”sesuatu”, tetapi keadaan Topeng Putih memang cukup
menggetkannya. Lompatan dan gayanya ketika menaiki
panggung pibu tadi membayangkan bukan hanya ginkangnya
yang tinggi dan hebat, tetapi lebih dari itu kekokohan dan juga
kekuatan tenaga dalamnya. Ceng Liong dapat mengikuti dan
merasakannya dengan baik, dan karena itu dia bertanya-tanya
dalam hatinya.

Tarian Liar Naga Sakti I 3125


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sementara itu, begitu melihat Topeng Putih sudah berada


di panggung dan datang dengan gaya dan kekuatan yang
kokoh, bukan hanya Ceng Liong, tetapi seorang Siangkoan Tek
sekalipun mampu menduga dan menebak jika tokoh ini
bukanlah tokoh sembarangan. Cukup jelas bagi Siangkoan Tek
.....
”Dia ini baru setanding dan seimbang dengan Lian Jie jika
mereka bertemu dalam pibu, untungnya Lian jie melawan
tokoh yang lain ......” demikian Siangkoan Tek bersyukur
karena Giok Lian bertarung dengan Topeng Merah. Karena
jika melawan Topeng Putih ini, keadaan dan hasilnya tidak
akan semudah bagaimana Giok Lian tadi menang dalam babak
pibu sebelumnya.
Karena Topeng Putih sudah berdiri di Panggung, maka
sekaranglah saatnya Siangkoan Tek memanggil wakil dari
Tionggoan. Maka dengan suara penuh wibawa, Siangkoan Tek
kemudian berkata:
”Mewakili Tionggoan adalah ............ ”
”Kong-kong ........... tunggu dulu ..........” tiba-tiba
terdengar suara seorang gadis dan bersamaan dengan itu
melayang ke atas panggung sesosok tubuh berpakaian putih
dengan sangat indah dan ringan bukan main. Bukan hanya
Siangkoan Tek, tetapi nyaris semua pihak termasuk juga para
tokoh Bengkauw Persia terkejut dengan adanya ”gangguan
kecil” dari seorang Perempuan muda pula.
Tetapi yang lebih terkejut lagi ada beberapa orang,
terutama di deretan kusi para pendekar ketika Siangkoan Giok
Lian yang duduk di apit Tek Hoat suminya dan Mei Lan adik

Tarian Liar Naga Sakti I 3126


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

iparnya mendesis lirih, dan jelas didengar semua orang


disekitarnya:
”Astaga ....... Hong Cici ....... benarkah dia .......”?
”Apa .........”? Mei Lan terkejut setengah mati mendengar
desisan Giok Lian
Bukan cuma Liang Mei Lan, bahkanpun Tek Hoat terkejut
setengah mati dan langsung melirik adiknya bergantian
dengan Ceng Liong. Tetapi dia kagum bukan main ketika
melihat Ceng Liong yang sedikit terkejut tetapi sekejap
kemudian wajahnya sudah berubah tenang kembali .......
”Dia ...... dia ...... Siangkoan Giok Hong cici .......... benar,
tidak salah lagi ....” Giok Lian menegaskan dan membuat
semua orang percaya. Karena Giok Lian sebagai adik sudah
pasti mengnal kakaknya dan keduanya adalah dara Bengkauw
yang sama-sama angkat nama di Tionggoan sebelum
Siangkoan Giok Hong menghilang beberapa tahun silam tanpa
ketahuan kemana perginya.
”Benar-benarkah dia adalah Siangkoan Giok Hong .......”?
tanpa sadar Tek Hoat mendesis dalam nada pertanyaan .........

Episode 51: Formasi Api Langit (1)


”Ha ...... Hong jie ......... sungguh-sungguhkah engkau ini
......”? desis Siangkoan Tek yang kaget melihat kedatangan
Siangkoan Giok Hong yang dilaporkan menghilang oleh Giok
Lian cucunya yang satu lagi .....

Tarian Liar Naga Sakti I 3127


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Hong jie menjumpai kong-kong ............. maafkan, baru


sekarang Hong jie menjumpai kong-kong kembali ...... ”
”Acchhhhhh, terima kasih Thian ..... ternyata engkau
masih hidup .....” berkata Siangkoan Tek sambil mendekati
Giok Hong dan kemudian mendekap cucunya itu dengan
penuh rasa sayang.
”Kong-kong, kita berada di panggung liutay .......... ”
Tanpa diingatkan Giok Hong yang berbisik penuh haru
oleh kasih sayang kakeknya itu, Siangkoan Tek sebenarnya
tahu dia ada dimana. Karena itu, dia segera berbisik:
”Kita selesaikan nanti ............. pibu ini kita lanjutkan dulu
.......”
Setelah berbisik demikian, Siangkoan Tek kemudian
melepaskan pelukannya kepada Giok Hong cucunya itu dan
kemudian memandang berkeliling, terutama Topeng Putih
yang nampak terguncang dengan kehadiran Giok Hong.
Bahkan setelah Siangkoan Tek melepaskan pelukannya dia
mendesis yang dapat didengarkan Siangkoan Tek yang
menjadi kaget dan Giok Hong sendiri juga kaget:
”Hmmmmmmm, kiranya engkau ........”
Tetapi Giok Hong tidak paham apa maksud desisan si
Topeng Putih, sementara Siangkoan Tek juga sama tidak
mengertinya. Giok Hong tentu saja lupa jika dia pernah
bertarung sebelumnya dengan si Topeng Putih juga di
Pegunungan Bengsan kurang lebih 8 bulan silam. Jika Giok
Hong lupa, tidak demikian dengan si Topeng Putih yang justru
sudah cepat mengenali Giok Hong.

Tarian Liar Naga Sakti I 3128


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

”Hmmmmm, apa maksudmu .........”? bertanya Giok Hong


”Lagi-lagi engkau, apakah engkau kira sekali ini engkau
akan dapat menandingiku seperti pertarungan sebelumnya
kouwnio ........”?
”Echhhhh ....... memangnya ........”? belum selesai Giok
Hong berjata-kata, sudah disela dan dipotong oleh Siangkoan
Tek,
”Duta Agung, adalah engkau yang harus memutuskan
siapa yang harus mewakili Tionggoan pada Babak Ketiga ini
.........”
Mendengar penetapan Siangkoan Tek, Duta Agung Kiang
Ceng Liong yang tersentak kaget dengan kehadiran Giok Hong
yang sangat mendadak dan tiba-tiba itu, kembali terkejut.
Tetapi, pengalaman belakangan serta tempaan selama
menjadi Duta Agung yang memimpin para orang gagah dan
kaum persilatan di Tionggoan, sudah menggodoknya untuk
menjadi semakin matang dan tenang dalam menganalisa
situasi dan kemudian mengambil keputusan. Karena itu,
dengan tenang Ceng Liong kemudian melayang ke panggung
dan kemudian menghadapi Siangkoan Tek, Siangkoan Giok
Hong dan Topeng Putih. Tetapi, belum lagi Ceng Liong
berkata-kata, adalah Giok Hong yang menukas dengan cepat:
”Pibu ini mempertaruhkan nasib Bengkauw Tionggoan,
karena itu selain Lian moi, maka akupun berhak untuk maju
mewakili Bengkauw Tionggoan. Apakah Duta Agung yang
mulia melarangku untuk mewakili Bengkauw Tionggoan .....”?

Tarian Liar Naga Sakti I 3129


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Bukan main, benar-benar sebuah sodokan hebat yang


cukup menggetarkan dan mengguncang Ceng Liong. Bukan
hanya karena permintaan Giok Hong, tetapi terutama karena
sikap yang menantang itu. Tetapi sekali lagi Ceng Liong
membuktikan kematangannya yang dengan cepat menindas
perasaannya dan kemudian memandang Giok Hong serta
kemudian berkata dengan suara tenang namun penuh
wibawa. Meski masih saja tetap sapaannya menyertakan rasa
”mesranya” terhadap orang yang memang sudah lama
dianggap dan diterimanya sebagai istri:
”Hong moi, saat ini kita tidak sedang bermain-main. Tentu
saja engkau sangat layak untuk mewakili Bengkauw Tionggoan
dalam pibu dan khususnya di babak ketiga ini, tetapi
sebelumnya, kita perlu meminta persetujuan Liang Tek Hoat
terlebih dahulu, karena dia sudah disiapkan sejak awal untuk
babak ini .........”
”Duta Agung, jika benar engkau menganggapku cukup
layak, maka jangan takut, aku sendiri yang akan meminta
kesediaan iparku itu untuk bersedia memberiku kesempatan
(seusai berkata demikian, Siangkoan Giok Hong sudah
langsung memandang kearah Liang Tek Hoat yang kebetulan
duduk disamping adiknya Giok Lian dan kemudian bertanya
...), bagaimana Tek Hoat, apakah engkau mengijinkanku
menggantikanmu untuk maju dalam pibu babak ketiga ini
.......”?
Tentu saja Tek Hoat maklum, tidak mungkin untuk
mengatakan TIDAK atas keinginan Siangkoan Giok Hong.
Pertama dia adalah kakak dari istrinya yang baru hari itu
munculkan dirinya kembali; Kedua, Giok Hong benar adalah

Tarian Liar Naga Sakti I 3130


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tokoh Bengkauw Tionggoan sebagaimana Giok Lian .... Hanya


saja, sejujurnya dia dirayapi kekhawatiran apakah Siangkoan
Giok Hong memiliki kemampuan untuk menghadapi Topeng
Putih atau kah tidak. Tetapi begitupun, Liang Tek Hoat
akhirnya mengangguk untuk memberikan persetujuannya atas
permintaan Giok Hong untuk menggantikannya. Bahkan
kemudian diapun berkata:
”Tentu saja engkau boleh menggantikanku Giok Hong,
tetapi kuharap engkau berhati-hati karena lawanmu bukanlah
tokoh biasa .......”, masih agak kaku dia memanggil antara
”Kakak” ataukah nama saja.
Mendengar kesediaan Tek Hoat untuk memberi
kesempatan Giok Hong maju di babak ketiga, belum lagi Giok
Hong bersuara Ceng Liong sudah langsung berkata kepada
Topeng Putih dan Asha Vahista:
”Untuk babak ketiga ini, Tionggoan diwakili oleh
Siangkoan Giok Lian dari Bengkauw Tionggoan ........ mohon
dimaklumi ......”
Topeng Putih seperti juga Asha Vahista hanya tersenyuk
dan mengangguk menerima keputusan Ceng Liong. Dan
setelah melihat tiada penolakan dari lawan, Ceng Liong
akhirnya memandang Giok Hong dan Siangkoan Tek sambil
berkata:
”Engkau boleh mewakili Tionggoan di Babak Ketiga ini
Hong moi, tetapi harap engkau berhati-hati dan cobalah
berusaha memenangkan Babak ketiga ini ........”

Tarian Liar Naga Sakti I 3131


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Hanya itu kalimat singkat Ceng Liong. Sangat singkat,


karena dia sendiri memang harus mengerahkan segenap
keberaniannya untuk mengatakannya. Jarang orang yang tahu
jika ”perang besar” sedang berkecamuk dalam dada Ceng
Liong. Hanya Giok Lian, Tek Hoat dan Mei Lan yang paham
belaka apa yang sedang dialami oleh Ceng Liong. Tapi
begitupun, mereka kagum menyaksikan bagaimana Ceng
Liong tetap tegar meski hatinya guncang dengan kehadiran
Siangkoan Giok Hong yang begitu mendadak, di tengah pibu
pula. Jelas Ceng Liong ingin berbicara banyak, tetapi urusan
umum mestilah dikedepankan ketimbang urusan pribadi.
Siangkoan Giok Lian sendiripun sangat gembira sekaligus
tegang menyaksikan episode percakapan Ceng Liong dengan
Giok Hong cicinya yang sangat dirindukannya. Lebih heran lagi
karena dia melihat Giok Hong seperti ”tidak peduli” dengan
Ceng Liong dan berbicara secara wajar. ”Apakah cici tidak
tahu keadaannya dengan Liong ko ...”? desisnya dalam hati.
Ketika dia menoleh kearah Tek Hoat, perasaan dan
kekhawatiran yang sama juga dialami Tek Hoat yang
kemudian untuk menenangkan istrinya dia tersenyum dan
menggenggam tangan Giok Lian:
”Sudahlah Lian moi ....... mereka pasti mampu
menyelesaikan urusan tersebut dengan baik, tidak usah
terlampau khawatir ......”
Tetapi meskipun berkata demikian, Liang Tek Hoat sendiri
berdebar-debar. Dia sangat memahami Kiang Ceng Liong.
Memang benar sang Duta Agung terlihat ”Agung” dan
”Berwibawa”, tetapi dia paham betul jika gerak-gerik Ceng
Liong menandakan dia sedang terguncang hebat dan lebih

Tarian Liar Naga Sakti I 3132


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

jelas tadi ketika dia sedikit terlihat salah tingkah menghadapi


Giok Hong. Tetapi, sekaligus dia juga sangat paham, bahwa
Ceng Liong pasti akan mampu menyelesaikan masalahnya
dengan Giok Hong pada waktunya. Kekagetan hari ini pasti
akan segera diantisipasi dan dituntaskannya. Justru yang
dikhawatirkannya adalah adiknya, Liang Mei Lan yang sudah
menjadi istri Ceng Liong. Tetapi dalam kagetnya, dia justru
melihat Mei Lan yang duduk tenang dan tidak terpengaruh
dengan kejadian di atas panggung meski tadi dia melihat Mei
Lan juga terkejut dengan kehadiran yang sangat mendadak
dari Siangkoan Giok Hong. Gadis yang sebenarnya adalah ”istri
pertama” dari Kiang Ceng Liong.
Kehadiran Giok Hong memang mengagetkan. Sangat
mengagetkan malah. Terutama bagi Kiang Ceng Liong. Lama
dicari dan tidak ketemu, justru orangnya muncul dengan
sendirinya. Meskipun, Kiang Ceng Liong memang memiliki
keyakinan bahwa Siangkoan Giok Hong yang sudah menjadi
”istrinya” itu memang masih hidup dan suatu saat pasti akan
muncul dan bertemu dengan dirinya. Dia sendiri sudah tahu
apa yang mesti dilakukannya, bahkan sudah menetapkan
jauh-jauh hari dan sudah membicarakan dengan istrinya Liang
Mei Lan. Yang tidak diduga Ceng Liong adalah kehadiran dan
kemunculan Giok Hong pada waktu yang justru sangat
menegangkan, waktu dimana nasib Bengkauw Tionggoan dan
nama harum Tionggoan sedang dipertaruhkan. Lebih repot
lagi, Siangkoan Giok Hong justru meminta ikut serta dan
terlibat pibu di babak-babak yang sangat menentukan.
Benar, Ceng Liong melihat, bahwa Giok Hong membekal
ilmu yang sangat lihay. Dapat dilihatnya ketika si gadis

Tarian Liar Naga Sakti I 3133


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

melompat ke panggung dengan cara yang santai dan penuh


keyakinan atas dirinya. Tetapi diapun mengerti jika Topeng
Putih yang sudah berada di panggung, justru lebih lihay
dibandingkan Topeng Hitam dan Topeng Merah yang maju di
Babak Pertama dan kedua. Hanya, dengan mengatakan bahwa
pertaruhannya adalah nasib BENGKAUW TIONGGOAN, maka
Ceng Liong menjadi kehilangan kata-kata untuk menolak
keterlibatan Siangkoan Giok Hong. Selain itu, rasa berdosa
dan rasa bersalah pada Giok Hong pada masa lalu, juga
membuatnya kesulitan untuk mengatakan TIDAK atas
permintaan dan tuntutan Giok Hong. Untungnya, dia melihat
Giok Hong akan cukup mampu menandingi lawan.
”Mudah-mudahan .......” desis Ceng Liong yang sedikit
banyak ragu juga ketika akhirnya dia harus melayang kembali
ke tempat duduknya. Dia sekilas memandang Liang Tek Hoat
dan Siangkoan Giok Lian suami-istri yang terlihat tersenyum
maklum kepadanya bahkan menganggukkan kepala ketika dia
melirik mereka. Dan ketika melirik Mei Lan istrinya, dia
bersyukur karena istrinya itu terlihat tenang-tenang saja.
Sementara itu, kembali ke panggung, setelah keputusan
Ceng Liong tadi, maka pada akhirnya Siangkoan Giok Hong sah
mewakili Tionggoan. Dan hal tersebut kemudian ditetapkan
oleh Siangkoan Tek yang akhirnya memberikan pengumuman
kepada seluruh pihak atas keputusan tersebut:
”Cuwi sekalian, Babak Ketiga, Tionggoan akan diwakili
oleh Siangkoan Giok Hong dari Bengkauw Tionggoan ....”
ujarnya dengan suara besar penuh keharuan melihat fakta
bahwa cucu kesayangannya itu ternyata masih hidup. Dan
setelah mengatakan atau mengumumkan peserta di Babak

Tarian Liar Naga Sakti I 3134


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ketiga, Siangkoan Tek kemudian melayang turun dari


panggung dan kembali ke kursi kehormatannya. Maka kini, di
atas panggung berdiri berhadapan Topeng Putih yang kembali
melawan Siangkoan Giok Hong.
Banyak orang yang penasaran dengan keputusan berani
Duta Agung Kiang Ceng Liong dengan mengijinkan Giok Hong
untuk maju menggantikan Tek Hoat. Tetapi, karena sudah
kasip, maka kini mereka ingin menyaksikan seberapa hebat
tokoh muda Bengkauw Tionggoan itu mampu mewakili
Tionggoan dengan menggantikan Tek Hoat yang sudah banyak
dikenal kemampuan dan kehebatannya. Pada awal, mereka
hanya menduga dan menebak bahwa sedikit banyak Giok
Hong sama hebat dengan Giok Lian adiknya, karena itu ada
rasa percaya diri bagi banyak orang itu. Hanya sedikit orang
yang tahu jika Siangkoan Giok Hong sudah lama lenyap dan
kemampuannya hanya dikenali beberapa orang belaka ........
itupun dengan pengetahuan yang tidak lengkap. Salah satu
yang memiliki keyakinan terhadap nona Giok Hong ini adalah
Kwan Hong Li yang sudah tahu sampai dimana tingkat
kemampuan Giok Hong. Dan dia senang karena melihat Giok
Hong nampaknya sudah menemukan dirinya dan ingatannya.
Tetapi, semua kepenasaran orang banyak itu semakin
membuat orang geregetan dan pada akhirnya mulai sirna
ketika akhirnya keduanya di atas panggung, Giok Hong dan
Topeng Putih akhirnya bergerak saling menyerang:
Begitu mulai bergerak, adalah Nenggala dan Kiang Ceng
Liong yang terkejut setengah mati dan semakin heran dengan
keberadaan Siangkoan Giok Hong. Karena sangat jelas dia
bergerak dengan ilmu yang sangat mereka kenali. Apa lagi jika

Tarian Liar Naga Sakti I 3135


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bukan Ajian Kidang Kuning, sebuah ilmu gerak cepat yang


berasal dari Nusantara yang juga dengan sempurna dikuasai
oleh Nenggala tentunya. Bahkan ilmu itu adalah Ilmu
perguruannya. ”Darimana dia belajar ilmu itu? apakah dari
paman guru ..... ataukah dia diselamatkan kakek guru ...”?
sungguh penasaran dan pening Nenggala memikirkan hal
tersebut. Hal yang juga mengagetkan Ceng Liong dan tentu
teman-temannya yang sama mengetahui gerakan khas
Nenggala. Apalagi ketika kemudian, Giok Hong juga bersilat
dengan Ajian Senggoro Macan yang menegaskan bagi
Nenggala dan Ceng Liong bahwa Giok Hong memang
membekal ilmu-ilmu sejenis Nenggala.
Tetapi, jelas Siangkoan Giok Hong bukan hanya membekal
ilmu-ilmu tersebut (kelak akan dikisahkan latar belakang
mengapa Siangkoan Giok Hong mampu memainkan ilmu-ilmu
tersebut dengan sempurna, bahkan juga beberapa ilmu
mujijat dari Siauw Lim Sie), karena dia membekal ilmu-ilmu
lain yang hebat dan mujijat. Dan memang benar, beberapa
saat kemudian terdengar desisan dari pihak Siauw Lim Sie,
adalah Ciangbundjin Siauw Lim Sie yang berkata lembut:
”Amitabha ......... dia mampu memainkan Kim Kong Ci .....
siancay .....”
Benar sekali, karena pada saat itu, selain bergerak dengan
Senggoro Macan yang mengejar lawan dengan cepat dan
kuat, diapun menambah kekuatan daya serangnya dengan
totokan Kim Kong Ci. Ilmu mujijat Siauw Lim Sie yang bahkan
dengan jari-jemari mampu menembus batu atau besi
sekalipun. Dan hal ini semakin mengagetkan semua orang,
bukan hanya Nenggala, Ciangbundjin Siauw Lim Sie dan Kiang

Tarian Liar Naga Sakti I 3136


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ceng Liong semata. Tetapi, semua juga tegang dan penasaran,


karena Siangkoan Giok Hong ternyata meang nampak mampu
menghadapi kegarangan si Topeng Putih dengan tenang dan
tanpa sedikitpun terlihat mundur dan terdesak. Bahkan
sebaliknya, dia mampu mendesak balik dan menyerang
Topeng Putih dengan menggunakan ilmu-ilmu beragam, baik
yang menjadi khasanah Siauw Lim Sie, juga ilmu perguruan
Nenggala dan menyerang terus Topeng Putih yang bergerak
dengan ilmu yang sebelumnya dimainkan Topeng Hitam dan
Topeng Merah. Sekilas Ceng Liong semakin yakin atas
penilaiannya bahwa kekuatan iweekang Topeng Putih jelas
lebih matang dan masih lebih kuat dibandingkan kedua tokoh
ber Topeng sebelumnya.
Topeng Putih dengan penuh keyakinan memainkan ilmu-
ilmu perguruannya, Ilmu Api Suci dan juga Sam Seh Hwee Sian
Ciang Hoat (Pukulan Tiga Warna Api Dewa). Namun perbawa
dan penggunaannya sungguh berbeda dengan Topeng Hitam
dan Topeng Merah, karena dia mampu memainkannya
dengan cepat, kuat dan efektif. Dengan sederhana dia
melawan dan memunahkan serangan awal Giok Hong dalam
Ajian Senggoro Macan dan gerakan cepat Ajian Kidang Kuning.
Semua serangan Giok Hong dia balas dengan sama cepat dan
sama kuatnya. Keduanya memang bergerak sama cepat dan
juga sama kuatnya sehingga sulit untuk melihat siapa yang
lebih menguasai arena. Topeng Putih sedikit beruntung
karena dia sudah lebih mengenali kemampuan lawannya,
karena itu dia mampu mengantisipasi secara cepat dan tepat.
Sayang memang, Siangkoan Giok Hong ini lupa jika mereka
berdua sebenarnya sudah pernah bertempur sekali dalam

Tarian Liar Naga Sakti I 3137


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kedudukan yang seimbang. Tetapi karena waktu itu


ingatannya masih belum pulih, jelas dia kurang atau tidak
mengenali Topeng Putih. Begitupun, nalurinya yang tajam
seperti menuntunnya untuk mengetahui jika pukulan dan
gerakan lawan pernah dikenalinya …….
Pertarungan dengan cepat mencapai titik 50 jurus
pertama dengan kecepatan dan kekuatan serta kedudukan
yang sangat SEIMBANG antara keduanya. Diam-diam Topeng
Putih kaget, karena Giok Hong yang dilawannya kali ini malah
lebih lihay ketimbang yang dihadapinya beberapa bulan silam.
Awalnya dia menduga akan mampu memenangkan pibu pada
jurus ke-100 belaka, tetapi hingga memasuki jurus ke-50, dia
belum mampu sedikitpun mendesak dan menyudutkan Giok
Hong. Sebaliknya, sebanyak pukulan dan desakan yang
dilakukannya atas Siangkoan Giok Hong sebanyak itu pula
pukulan dan desakan Giok Hong atas posisinya. “Ini sungguh
luar biasa, ternyata diapun mengalami peningkatan
kemampuan yang sungguh luar biasa”, guman Topeng Putih
dalam hatinya.
Dan memang demikian adanya. Kecepatan Ajian Kidang
Kuning dan kekuatan pukulan Senggoro Macan dan Kim Kong
Ci benar-benar dioptimalkan Giok Hong dengan baik. Cicitan
totokannya sangat menggetarkan, sementara terjangan dan
cengkeramannya mampu membuat goyah posisi dan
kedudukan Topeng Putih. Begitupun, sebagai murid
kesayangan Asha Vahista, Topeng Putih mampu dengan cepat
menetralisasi dan kemudian balas memukul dan mendesak
Giok Hong, hingga kedudukan mereka selalu dalam posisi
seimbang. Tiba-tiba terdengar bentakan Giok Hong:

Tarian Liar Naga Sakti I 3138


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Awas serangan ……..”


Seiring dengan teriakan itu, Giok Hong bergerak dalam
Ilmu Kim Kong Ci dan menotok 'thian-ki-hiat' di iga kanan
dalam jurus gerakan 'Coa ong sim hiat' atau 'Ular mencari
liang. Bersamaan dengan itu, dia masih menambah serangan
yang sekali ini mulai menggunakan ilmu Koai Liong Sin Ciang
(Ilmu Pukulan Naga Siluman) dengan jurus Yu lim mo siauw'
atau 'Di rimba sunyi iblis tertawa'. Pukulan ini menyasar 3
tempat di pundak, badan dan pinggang tergantung
perubahannya yang menyesuaikan dengan gerakan antisipasi
lawan. Pukulan tersebut selain kuat juga memiliki kecepatan
kilat, sehingga Topeng Putih tidak memiliki banyak ketika
untuk menyambutnya. Meski demikian, kehebatan Topeng
Putih juga jelas terlihat. Dia tidak gugup dan tidaklah kaget,
dengan cepat diapun bergerak menyambut serangan
tersebut, bahkan juga menggagalkan 3 serangan perubahan
lawan dengan dua jurus sekaligus: 'Han mo tui ho' atau 'Setan
kedinginan mengejar api yang mencegah dan bahkan
sekaligus balik menyerang lengan Giok Hong dan Han mo
hoan sin' atau 'Setan kedinginan jungkir balik' yang
mengantisipasi pukulan ke tiga tempat dibagian tubuhnya.
Kedua jurus Topeng Putih itu merupakan rangkaian dari Ilmu
Sam Seh Hwee Sian Ciang Hoat (Pukulan Tiga Warna Api
Dewa). Dengan cara balas menyerang dan balas mendesak, si
Topeng Putih kemudian mampu memunahkan totokan
Siangkoan Giok Hong dan bahkan kemudian balik menyerang,
sementara pukulan di tiga tempat dapat dipunahkannya
dengan baik.

Tarian Liar Naga Sakti I 3139


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Giok Hong yang balik diserang Topeng Putih memutar


jemarinya dan dalam waktu sangat singkat kembali
mengancam 'hoa-kay-hiat', jalan darah di bagian pundak kiri
Topeng Putih dengan jurus ‘membalik awan mencari angin”
dari Ilmu Kim Kong Ci. Sementara dengan jurus 'Thian lie pian
in', atau 'Bidadari menari di awan, lengannya berbalik
mengejar pundak sebelah kanan dengan lengan yang sedikit
melengkung dan memanjang. Tetapi Topeng Putihpun
bukanlah lawan mudah dan lunak, dengan tetap tenang dia
memunahkan totokan lawan dalam gerak tipu Tiat-iekoan-jit
atau 'Baju besi menutup matahari”, dimana arah totokan Kim
Kong Ci lawan diantisipasi di tengah jalan. Jika totokan
dilanjutkan, maka lengan Siangkoan Giok Hong yang meluncur
melakukan totokan akan terpukul hancur, karena itu otomatis
totokannya buyar dan dia menarik kembali lengannya itu.
Sementara dalam gerak kaki ke samping setengah langkah dan
gerak tipu 'Hui-niauw-cut-lim' atau 'Burung terbang keluar
hutan”, dengan mudah Topeng Putih memunahkan serangan
Giok Hong lainnya. Demikianlah keduanya saling tipu, saling
serang, slaing cegat serangan, saling menghindar dan
semuanya dilakukan dalam kecepatan tinggi dan kekuatan
iweekang pendorong yang sangat kuat.
Merasa kesulitan hingga ke jurus ke-100, Topeng Putih
yang terlihat berusaha untuk mengejar kemenangan mulai
melepas ilmu-ilmu andalan yang tadi dilepas sebagai ilmu
pamungkas oleh Topeng Hitam dan Topeng Merah. Ilmu Sam-
Yang-coat-hu-ciang artinya ilmu "tiga pukulan hawa panas
pemusnah" yang diawali dengan dengungan Kim Ciong Koan
Jit (Lonceng Emas Menutup Matahari), dilepas oleh Topeng

Tarian Liar Naga Sakti I 3140


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Putih sehingga efeknya benar-benar luar biasa. Dalam waktu


singkat suasana panggung pibu berubah secara total, karena
penggunaan kekuatan iweekang berlipat naik diiringi dengan
kekuatan sihir yang dikerahkan Topeng Putih, dan memang
keadaan itu secara sengaja diciptakan dan disituasikan
olehnya:
“Dunnnnnnnnnnnnnngggggggggggggggggg ………”
Luar biasa. Pengerahan suara melalui Kim Ciong Koan Jit
(Lonceng Emas Menutup Matahari) yang dilakukan Topeng
Putih benar-benar lebih bertenaga dan juga lebih
berpengaruh dibandingkan Topeng Hitam dan Topeng Merah.
Apalagi karena pada saat bersamaan diapun mendorong
dengan salah satu ilmu pukulan jarak jauh yang tidak kalah
hebat dan mujijatnya. Giok Hong tersentak, tetapi
menghadapi serangan “suara” dari Topeng Putih
mengingatkannya akan ilmu suara yang juga dimilikinya tanpa
diketahui dan disadarinya nama dan kegunaan utamanya.
Secara naluriah diapun berteriak dengan mengerahkan
kekuatan sebagaimana dia melatihnya dulu dan kali ini secara
naluriah dikerahkan dan dikeluarkannya:
”Hiyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaatttttttttttttttttttttt …….”
Dan ketika dia mampu menggempur serangan “lonceng
emas” lawan, dengan cepat Giok Hong yang kalah tempo
bergerak dengan ilmu mujijat khas Bengkauw, yakni Jiauw-sin-
pouw-poan-soan (Langkah Sakti Ajaib Berputar-putar). Giok
Hong tidak sempat lagi membuka ilmu baru untuk melawan
ilmu pukulan mujijat lawan, maka jalan satu-satunya adalah
bergerak sesuai nalurinya dan sesuai dengan tata gerak yang

Tarian Liar Naga Sakti I 3141


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memang sudah meresap dalam hatinya. Boleh dibilang ilmu


ini sudah dapat dipergunakannya dengan “hati”, karena
memang sudah lama dilatih dan mampu secara otomatis
muncul pada saat terdesak. Dan pilihannya memang SANGAT
TEPAT. Meski Giok Lian tadi sudah memainkannya dan dia
sendiri, Topeng Putih, pernah melawan ilmu ini, tetapi ketika
Giok Hong menjalankan tata gerak mujijat ini, mau tidak mau
Topeng Putih terkejut. Langkah ajaib Bengkauw ini memang
terhitung salah satu langkah mujijat yang paling hebat di
Tionggoan dewasa ini. Jika seorang yang memiliki ginkang
memadai dan daya tahan cukup menggunakannya, maka
sehebat apapun serangan lawan, akan dengan mudah
dihindarkannya.
Gerakan berputar dan mengelilingi lawan akan
menemukan puncak kesempurnaan dan kehebatannya jika
iweekang meningkat tinggi dan ginkang bergerak cepat
semakin sempurna. Dan pada saat sekarang, Giok Lian dan
Giok Hong boleh dikata sudah merupakan tokoh Bengkauw
Tionggoan tertinggi selain kakek mereka. Maka dapat
dimengerti jika bahkan Asha Vahista yang mencoba meneliti
gerakan-gerakan Ilmu Langkah Mujijat Bengkauw ini sampai
keteteran, karena tercakup dalamnya gerakan Pat Kwa, skema
Sembilan lingkaran, kemudian masih ditambah dengan “jalan
rahasia menuju TERANG” yang menjadi salah satu inti ajaran
Bengkauw. Gabungan ini, masih disempurnakan lagi dengan
gerak patahan melawan arus, dan gerakan lain yang Nampak
mustahil dilakukan. Itu sebabnya Topeng Putih seperti juga
Asha Vahista masih belum mampu menemukan rahasia dari
langkah ajaib Bengkauw Tionggoan yang memang hebat itu.

Tarian Liar Naga Sakti I 3142


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tidaklah dapat disebutkan Giok Hong terdesak, tetapi


memang selama 10 jurus dia hanya mampu mengelak dan
berputar-putar dan membuat Topeng Putih tak mampu
mengejarnya untuk melepaskan jurus bertenaga yang dapat
mencegat lawan. Selama 10 jurus, Topeng Putih banyak
mengerahkan tenaga percuma karena dengan mudah dan
tangkas Giok Hong mengelak dan menginjak garis yang
merupakan “garis anti” atau titik yang tak bisa dijangkau
pukulan Topeng Putih. Menyadari soal itu, maka Topeng Putih
memutuskan bergerak cepat untuk mengejar lawan, maka
diapun mengerahkan Hui Keng Pou (Ilmu Langkah Terbang).
Dengan mengejar, maka Topeng Putih melepaskan
kesempatan mengoptimalkan Ilmu Sam-Yang-coat-hu-ciang
artinya ilmu "tiga pukulan hawa panas pemusnah". Tetapi
dalam kagetnya, dengan menggunakan Hui keng Pou, tetap
saja Topeng Putih gagal memegat dan mencegat langkah Giok
Hong. Malah membuat keduanya seperti terlibat aksi kucing
kucingan alias kejar-kejaran.
Keadaan itu tentu tidak membuat keduanya senang.
Apalagi sudah 150 jurus mereka lewati tanpa ada satupun dari
keduanya yang mampu menang dan mampu menguasai
arena. Bahkan untuk mendesakpun tak mampu. Menyadari
hal tersebut, bukan hanya Topeng Putih, tetapi Giok Hong
juga berhenti berputar-putar dan kembali menyerang lawan.
Sekali ini, tanpa rasa sungkan dan segan lagi dia menyerang
dengan bergantian 3 ilmu seklaigus Ilmu Sam Koai Sian Sin
Ciang (3 Jurus Ilmu Pukulan Dewa Siluman), bergantian
dengan Toat beng Ci (Jari pencabut Nyawa), dan juga ilmu
sesat yang dikuasainya bersama Giok Lian, Hun-kin-swee-kut-

Tarian Liar Naga Sakti I 3143


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ciang (Pukulan Memutuskan Otot Menghancurkan Tulang).


Luar biasa, karena dengan dua ilmu terakhir, Giok Hong
berubah menjadi sangat telengas dengan mengincar bagian
bagian mematikan di tubuh Topeng Putih. Tetapi, pilihannya
ini tepat, karena pukulan lawan yang juga penuh hawa
iweekang dan sangat mematikan, dapatlah dihadapinya dan
dinetralisasinya dengan menggunakan ilmu-ilmu tersebut
bergantian.
Orang-orang sampai menarik nafas menyaksikan
bagaimana Topeng Putih dan Giok Hong kini bergerak cepat
dan dengan ilmu-ilmu mujijat yang mereka hamburkan. Kini
siapapun yang sedikit rusak konsentrasinya bakalan menerima
akibat yang akan sangat mengerikan. Karena itu, konsentrasi
sangat menentukan. Beberapa kali keduanya mengerahkan
ilmu suara masing-masing, tetapi tetap saja tak ada yang bisa
mereka tarik sebagai keuntungan dan karena itu mereka
kembali terlibat dalam pertempuran dengan saling serang-
menyerang, saling pukul-memukul dan pastinya dengan juga
mengandalkan kecepatan, kekuatan dan antisipasi atas
serangan lawan. Begitupun, tetap tidak ada yang mampu
keluar sebagai pemenang atas pertempuran mereka. Dan
keduanya, Topeng Putih dan juga Giok Hong semakin
menyadari bahwa mereka harus sampai pada puncak
kemampuan untuk mampu keluar sebagai pemenang. Dengan
catatan jika memang salah satu dari mereka berdua benar-
benar memiliki kemampuan mujijat untuk keluar sebagai
pemenang. Karena lawan memang benar benar memiliki
kesetaraan dalam kecepatan, kekuatan dan juga keuletan, dan

Tarian Liar Naga Sakti I 3144


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

masing-masing berusaha keras untuk keluar sebagai


pemenang.
Beberapa saat kemudian kembali keduanya terlibat dalam
serang menyerang dengan kemampuan yang lebih
ditingkatkan. Dengan tetap mengisi arena dalam pengaruh
“Lonceng Emas” dan Gelap Ngampar, keduanya kini terlibat
dalam pertempuran ilmu ilmu mujijat, dan yang
mengherankan adalah Giok Hong yang menggunakan ilmu Tay
Lo Kim Kong Sin Ciang. Tetapi setelah diamati beberapa saat
oleh Ciangbundjin Siauw Lim Sie dan juga Kwi Song, tenryata
ilmu tersebut meski skema dasar sangat mirip, tetapi sudah
mengalami pengembangan dan penyempurnaan. Ilmu Giok
Hong yang bernama Sin Liong Hun Kong Ciang (Naga Sakti
Menembus Cahaya), memang didasarkan atas Tay Lo Kim
Kong Sin Ciang, namun sudah digubah dengan salah satu
lengan menggunakan hawa Kim Kong Ci. Karena itu, ilmu Giok
Hong malah masih lebih dahsyat dibandingkan aslinya. Jurus-
jurus serangannyapun lebih “tajam” jika bukan “kejam”
dibandingkan skema aslinya.
Dan dengan ilmu ini Giok Hong mampu menandingi
Topeng Putih yang juga sudah sama ikut mengerahkan ilmu
andalannya, Ilmu Co-yang-kiu-tiong-hui (Menantang matahari
sembilan lapis). Ilmu ini malah belum dikuasai dengan baik
oleh Topeng Hitam dan Topeng Merah dan karena itu masih
belum sanggup menggunakan dalam pertempuran
sesungguhnya. Karena dikombinasikan dengan Lonceng Emas,
maka aura dan nuansa pertempuran keduanya benar-benar
sudah dalam tingkatan luar biasa dengan alpa atau lalai
sejenak saja berakibat sangat fatal nantinya. Sampai pada titik

Tarian Liar Naga Sakti I 3145


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ini, titik yang mulai melampaui jurus ke-200, keduanya sudah


tidak lagi bergerak dengan kecepatan mujijat, melainkan
banyak bergerak dengan landasan pengerahan kekuatan yang
hebat dan luar biasa. Gerakan-gerakan kaki dan tangan
Siangkoan Giok Hong kini melambat seiring dengan ilmu
terakhirnya yang memang lebih banyak mengandalkan
kekuatan mujijatnya.
Tetapi, pada saat itupun Topeng Putih sendiri sudah
menapak pada tahap yang sama mujijatnya. Untuk
mengimbangi gerak dan perkembangan peningkatan kekuatan
mujijat Giok Hong, diapun berlaku dan berbuat hal yang sama.
Menghadapi getaran-getaran kekuatan Lebur Sakheti ataupun
Ajian Brajamusti yang kini diandalkan Siangkoan Giok Hong
pada puncak-puncak pertempuran keduanya, Topeng Hitam
mengerahkan kekuatannya pada tingkat tertinggi untuk
mengimbangi. Karenanya arena pertempuran benar-benar
berubah menggelegar dan membuat semua penonton
menjadi ngeri, karena Siangkoan Giok Hong dan Topeng Putih
memang tidak lagi menahan dan membatasi efek pukulan
yang mengarah ke tubuh lawan.
Masih belum mampu merebut inisiatif untuk menang,
secara tiba-tiba mulut Topeng Putih seperti bersiul perlahan,
tetapi suara tersebut mampu mengguncang pertahanan Giok
Hong. Suara tersebut mengaung perlahan namun menggedor
konsentrasi dan batin lawan yang mendengarkannya. Pada
titik ini, nampaknya Topeng Putih mulai mengerahkan puncak
kemampuannya dengan memulai ilmu serang berbahaya
berdasarkan atas kekuatan SUARA, yakni Ilmu Hian Sian Tie
Pou (Irama Suara Dewa). Dan karena memulai dengan ilmu

Tarian Liar Naga Sakti I 3146


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tersebut, dia membarengi dengan juga ikut mengerahkan


kemampuan iweekang puncaknya sehingga hawa khikangnya
menjadi berlipat, apalagi pada saat bersamaan dia
menggerakkan lengan dan kakinya dengan “prinsip” Ban-
hwat-kui-cong (seribu ilmu kembali ke asal). Dengan khikang
mujijat yang melindungi badan, kekuatan suara yang
menggedor batin dan kesadaran Giok Hong, masih pula
menyandarkan diri terhadap pemahaman terdalam tata gerak
lawan, maka Topeng Putih sungguh mengira bahwa dia sudah
akan mampu menyelesaikan lawan perempuannya yang hebat
luar biasa ini.
Ilmu-ilmu yang dikerahkan Yopeng Putih ini memang
sengaja tidak dia kerahkan ketika keduanya bertempur di
Pegunungan Bengsan sebelumnya yang nyaris berakhir
dengan kekalahannya. Tetapi, pengetahuan bahwa di
Tionggoan banyak terdapat jago mujijat dan memiliki
kemampuan yang bahkan melebihi dirinya membuat Topeng
Putih bersemangat meningkatkan kemampuannya, jauh
melebihi keinginan kedua saudara seperguruan lainnya.
Pendalaman dan latihan beratnya selama beberapa bulan
terakhir membuat kemampuannya meningkat secara luar
biasa cepat dan pesatnya. Dan hal itu terlihat sekarang ini
dimana dia merasa yakin sekali jika Giok Hong sekali ini akan
kedodoran menghadapinya dalam dengan puncak
kemampuannya.
Tetapi, sayang sekali, Giok Hong sendiri belum habis daya
dan akal. Tidak sama sekali, karena diapun masih menyimpan
kemampuan yang seakan tidak ada habisnya. Sadar jika
serangan suara lawan sulit dipecahkan dengan Gelap

Tarian Liar Naga Sakti I 3147


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ngampar, Giok Hong kemudian membentak dengan Gelap


Ngampar dan kemudian berseru rendah dan nyaris tak
terdengar oleh orang kebanyakan:
”Awas senjata ……………”
Dan seiring dengan bentakannya itu terdengar suara
mengaung yang merusak gema suara mujijat Topeng Putih.
Dan pada saat itu Giok Hong sudah memegang Sabuk mestika
Giok Tay Wi Yo (Sabuk mestika Melibas Pinggang) yang juga
sudah “bermatakan” JARUM EMAS (Kim Ciam) dan kini
bersilat dengan Ilmu Mujijatnya Ilmu Ji Liong Teng Can Thian
(Dua Naga Melesat Memenggal Langit). Giok Hong sadar,
hanya dengan ilmu mujijatnya ini sajalah maka dia akan
mampu menahan serangan lawan yang teramat berat
dirasakannya karena kombinasi kekuatan sihir, kekuatan
iweekang mujijat dan kekuatan khikang. Dan benar saja,
dengan ilmunya ini, justru Topeng Putih yang kedodoran
karena kilatan serta hawa mujijat KIM CIAM dengan tajamnya
menembus dan memecahkan barisan pertahanan
“khikangnya”. Jika bukan karena pendalaman atas ilmu lawan
dengan menggunakan prinsip Ban-hwat-kui-cong (seribu ilmu
kembali ke asal), maka Topeng Putih sudah pasti keok
ditembus Kim Ciam yang kini mengancam pertahanannya.
Maka selanjutnya dalam jurus-jurus pertempuran mereka
lebih jauh dia justru terdesak meski tetap saja sulit
terkalahkan. Yang membuat dia terdesak adalah
“mengaumnya” KIM CIAM yang mampu memukul kekuatan
suara mujijatnya, dan fakta ini membuatnya terlambat sedetik
mengantisipasi serangan mujijat Sabuk dan Kim Ciam yang
sudah terkait menyatu. Padahal, gerakan-gerakan Giok Hong

Tarian Liar Naga Sakti I 3148


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang dipenuhi hawa mujijat tidaklah cepat, sebaliknya


semakin lambat namun semakin penuh tenaga iweekang.
Tetapi, karena KIM CIAM yang mujijat dan berkemampuan
memukul barisan khikang Topeng Putih, maka Topeng Putih
boleh dibilang hilang ketika atau tempo nyaris dua detik. Dan
inilah yang membuatnya terpaksa hanya bisa mengandalkan
prinsip ban hwat kui cong hingga bisa selamat dari deraan dan
desakan ilmu serangan Giok Hong yang kuat, tajam dan
mampu menembus khikangnya.
Semua menarik nafas dan tegang. Bukan hanya pihak
Tionggoan yang terkejut dan takjub dengan perlawanan Giok
Hong meski mereka tidak memahami sepenuhnya kehebatan
ilmu Giok Hong. Hanya Asha Vahista dan Ceng Liong yang
mampu melihat hawa berpijar tak nampak tertangkap mata
dari KIM CIAM dan hempasan kekuatan SABUK yang
menggelegar dan sulit dilawan. Bahkan Asha Vahista sampai
berbisik lirih yang tak terdengar teman-temanya sekalipun
kecuali Topeng Emas: “luar biasa, senjata gadis itu mampu
menembus khikang, adalah sangat beruntung jika pihak kita
bisa memaksakan imbang pada babak ini ……” ucapan lirih ini
membuat Topeng Emas tersentak. Tetapi melihat wajah
gurunya yang sangat serius dalam mengikuti jurus-jurus
terkahir di babak ketiga ini, Topeng Emas baru sadar jika
tarung di atas panggung memang sangat mujijat.
Dengan gerakan perlahan Giok Hong memainkan 'Thian
lie pian in', ialah 'Bidadari menari di awan, gerak sederhana ini
langsung dilanjutkan dengan jurus 'Thian lie kay tay' atau
"Bidadari meloloskan sabuk. Kedua jurus di titik jurus 290-291
ini datang susul menyusul dimana sentakan sabuk yang

Tarian Liar Naga Sakti I 3149


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bermatakan KIM CIAM yang tajam menggedor terus


bertahanan Topeng Putih yang semakin bergerak mundur ke
sudut timur. Sentakan pertama mengarah kepala, tetapi
ketika dikebut langsung bergerak lebih cepat dengan
kekuatan penuh dengan kemungkinan 5 titik serangan di
tubuh Topeng Putih. Tetapi yang luar biasa, dalam kedudukan
terjepit, tidak terlihat sedikitpun kegelisahan Topeng Putih.
Dengan cepat dia melangkah kekiri maupun kekanan,
memapak sentakan sabuk dari samping dengan sangat berani
dan bahkan kemudian menawarkan dua serangan hebat yang
dilontarkan Giok Hong.
Giok Hong terus memburu dengan Beng goat Kiam eng'
atau 'Bayangan pedang diterang bulan, bahkan kemudian
disusul pula dengan Kim-lun-hoan-sin' atau 'Roda emas
menggelinding', yang dilakukan dengan menggelembungkan
sabuk dan berbentuk beberapa roda bergerigi jarum emas
dan menerjang Topeng Putih. Hebat serangan serangan
menjelang akhir pibu, tetapi juga sangat hebat ketenangan
Topeng Putih dalam menyambut serangan-serangan
Siangkoan Giok Hong tersebut. Dengan mengandalkan gerak
tipu Tiat-ie-koan-jit atau 'Baju besi menutup matahari, dia
bergerak dan mengandalkan khikangnya sejauh yang
mengancam bukan mata tajam KIM CIAM. Dan dengan cara
seperti itulah, dia kembali mampu memunahkan serangan
serangan Siangkoan Giok Hong.
Dan ketika Giok Hong memasuki jurus ke-299, tiba-tiba
Topeng Putih menghentak dengan ilmunya yang lain, satu
yang juga sangat mujijat, bagian dari serangan suara khas
Asha Vahista yang disebut Ilmu Thut Goan Kang

Tarian Liar Naga Sakti I 3150


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

(Menghilangkan Kesadaran). Rupanya Topeng Putih


menantikan saat yang tepat dan seperti membiarkan Giok
Hong terus menyerang dan dengan euphoria menuju
kemenangan menjadi lupa, bahwa sangat mungkin Topeng
Putih menyediakan serangan terakhir yang berbahaya.
Apalagi, karena Giok Hong sendiri sadar dengan “satu bagian”
yang masih belum lengkap dalam ujung kehebatan Ilmu Ji
Liong Teng Can Thian (Dua Naga Melesat Memenggal Langit).
Maka ketika sebelum dia mengerahkan jurus ke 299, Topeng
Putih mendahului dengan sebuah bentakan keras:
“Roboh ………………….”
Tentu saja Giok Hong tidak roboh, tetapi dia kehilangan
waktu sedetik, dan waktu sedetik itu dimanfaatkan Topeng
Hitam untuk menyerang dengan dua jurus sekaligus dari Ilmu
Co-yang-kiu-tiong-hui (Menantang matahari sembilan lapis).
Berturut turut dia mencecar Giok Hong dengan jurus 'Hay-tee-
lo-got' atau 'Di dasar laut meraup rembulan dan ditutup
dengan Hai we Tjap Tjiu (Dalam Laut 10 Benua) pada jurus ke-
300. Apakah benar Topeng Putih hanya mau sekedar menutup
dengan tidak kalah dan alias seri? Ternyata tidaklah demikian,
karena pada saat itu, ketika menyerang dia sangat yakin,
lawan juga akan mengejar kemenangan. Maka pukulannya
yang pertama dimaksudkan untuk memojokkan lawan yang
memegang senjata dengan menerjang kedua lengan lawan.
Maksudnya memang tercapai, menyadari kehilangan tempo,
Giok Hong yang tidak ingin kalah, memang benar menarik
serangannya, tetapi Sabuk berbeda dengan Pedang. Sabuk
bersifat lemas dan pedang bersifat keras, sabuk dapat dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 3151


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mudah berubah menjadi penyerang sementara Pedang butuh


waktu dari terserang menjadi penyerang.
Dengan cermat Giok Hong memasang jurus pertahanan
Hai Liong Long Hoan (Putri Laut Memasang gelang) dengan
menarik kedua lengan dan menyodorkan sabuk bermata Kim
Ciam menyambut serangan Topeng Putih. Pada saat
bersamaan, keduanya bergerak dalam jurus serangan, dimana
Giok Hong menggunakan jurus Thian lie pian in (Bidadari
menari di dalam awan), yang meliukkan Sabuk menyerang
dada Topeng Putih, sementara Topeng Putih melanjutan
serangannya ke pundak lawan agar efek serangan Sabuk
sedikit melenceng dari sasarannya. Dan perhitungan
keduanya memang cukup cermat dan berakhir dalam posisi
yang membuat semua orang bingung memutuskan siapa yang
memenangkan pertempuran.
Giok Hong tepat memilih jurus terakhir, dimana
lengkungan sabuk tepat memukul pinggang Topeng Putih,
tetapi pada saat yang hamper bersamaan, pundaknyapun
terpukul. Akibatnya, yang memukul Topeng Putih adalah
bagian Sabuk yang tidak bermata Kim Ciam sehingga hanya
membuat Topeng Putih mundur terhuyung dua langkah ke
belakang. Tetapi pundak Giok hong yang terpukul pada saat
bersamaan di jurus ke-300 berefek lebih berat, karena untuk
bisa berdiri tegak lagi, Giok Hong harus mundur sampai 3
langkah baru kemudian tegak berdiri sambil memandang
lawan. Meski dia mundur 3 langkah, tetapi dia mampu tegak
berdiri kembali secara bersamaan dengan Topeng Putih.

Tarian Liar Naga Sakti I 3152


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Begitu kembali tegak, Giok Hong sudah dengan nada


penuh penyesalan berkata dengan suara lirih namun jelas di
telinga para tokoh tingkat tinggi:
“Sayang sungguh sayang, jika pelajaran Pit Kip Kim-ciam-
tok-su (Kitab Ilmu Jarum emas menyebrang dunia) tidak
hilang, aku sudah memenangkan pibu ini …….”
Meski lirih dan rendah, tetapi suaranya itu membuat Kwi
Song dan Ciangbundjin Siauw Lim Sie tersentak kaget. Tidak
salahkah pendengaran mereka? Benarkah Giok Hong
menyebutkan nama Pit Kip yang dibawa lari oleh Wong Jin Liu
dari Siauw Lim Sie beberapa bulan berselang? Bahkan
Ciangbundjin Siauw Lim Sie sudah berkata dalam hatinya
dengan kaget tak terkira:
“Jangan-jangan Pit Kip itu titipan dari perguruan Nona itu
….. apa benar …”?
Sementara Ciangbundjin Siauw Lim Sie dan Kwi Song
terkaget-kaget dengan ucapan Giok Hong barusan, Topeng
Putih sendiri tersentak kaget dengan hasil pertempuran.
Sejujurnya, diapun sulit menentukan apakah dia menang atau
kalah dalam pibu yang baru saja berakhir itu. Tetapi
begitupun, dia sudah lebih dahulu menjura dan kemudian
berkata dengan suara rendah:
“Kouwnio, sungguh hebat. Cayhe tidak berani
mengatakan memenangkan pertempuran ini, tetapi biarlah
Suhu dan Duta Agung yang menentukannya ……… terimalah
salam hormat dan kagumku atas kehebatanmu ……”

Tarian Liar Naga Sakti I 3153


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi Giok Hong yang sama tidak yakin apakah menang


atau kalah, hanya berkata ringan tanpa nada kegembiraan
sedikitpun:
“Hmmmmm, belum tentu saudara ……… biarlah mereka
yang menilai ……” sambil berkata demikian, melihat Duta
Agung dan juga Asha Vahista sudah berdiri di atas panggung,
tanpa menunggu pengumuman, Siangkoan Giok Hong sudah
melompat ke sudut dimana tempat para tokoh Bengkauw
Tionggoan berada. Melihat itu, tanpa permisi, Siangkoan Giok
Lian yang memang sudah lama merindukan kakaknya itu
sudah memburu melompat kesana, sementara para tokoh
Bengkauw Tionggoan menyambut Siangkoan Giok Hong
dengan sukacita yang sangat mendalam. Bahkan Siangkoan
Tek juga tersenyum dan menyambut cucunya itu dengan
pujian:
“Rupanya seperti juga Lian jie, engkaupun menemukan
penemuan luar biasa Hong jie, kionghi ……. Kita sungguh
beruntung dengan demikian ……”
Sementara itu, Giok Lian yang baru datang tanpa banyak
bicara sudah memeluk Giok Hong sambil berbisik dalam isak
tangis haru:
“Hong cici …….”
Dengan penuh haru Giok Hong merangkul Giok Lian dan
keduanya bertangis-tangisan karena gembira bertemu
kembali.
Sementara di kubu Bengkauw Tionggoan sedang
bersukacita, di atas panggung, Ceng Liong dan Asha Vahista

Tarian Liar Naga Sakti I 3154


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sedang berdiri berhadap-hadapan. Tidak atau belum ada


satupun dari mereka berdua yang berbicara, karena pada saat
itu mereka berdua sama tegangnya untuk memutuskan siapa
yang MENANG. Tetapi, Asha Vahista menjadi orang pertama
yang berbicara:
“Duta Agung, apakah sekali ini kitapun memiliki
pandangan dan sudut pandang yang sama terhadap
pertempuran yang baru saja berlangsung …..”?
Kiang Ceng Liong paham bahwa Asha Vahista sudah
memiliki pandangan dan penilaiannya sendiri atas
pertarungan tersebut dan sedang menunggu untuk menilai
pandangannya. Tetapi, dia sendiri sebenarnya sudah punya
ketetapan atas hasil pertempuran tadi. Dan dia percaya Asha
Vahista akan sama jujurnya dengan dia. Entah mengapa, Kiang
Ceng Liong memiliki kepercayaan yang sangat tinggi kepada
tokoh Persia ini. Maka diapun berkata:
“Bolehkah aku mendengarkan pandangan locianpwee
…..”?
Asha Vahista tersenyum bijak, tetapi sebagaimana Kiang
Ceng Liong, diapun memiliki keyakinan atas pribadi Ceng Liong
dan percaya dengan kejujuran Duta Agung yang masih muda
itu. Maka diapun setelah berpikir sebentar berkata:
“Sampai pada jurus ke-298, kedudukan keduanya benar-
benar seimbang dan jika tidak ada jurus 300, maka tanpa ragu
akan kuputuskan seimbang alias seri …..” sampai disini Asha
Vahista terdiam sejenak sambil memandangi Kiang Ceng Liong
yang nampak manggut-manggut tanda setuju dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 3155


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

keputusan atau kesimpulan awal Asha Vahista hingga jurus ke


298 tadi.
“Dan kemudian ……”? Tanya Ceng Liong
“Bahkan hingg jurus ke-299, juga tidak menunjukkan
adanya pemenang. Pemenangnya ditentukan pada jurus ke-
300 karena kelihatannya Nona Giok Hong tadi kehilangan
“satu bagian” dari Ilmu yang dikerahkannya sehingga mata
KIM CIAM tak mampu memukul Topeng Putih dan menembus
khikangnya. Jika tidak keliru, Kim Ciam itu adalah pusaka kuno
yang berkemampuan menembus hawa khikang penembus
badan, bahkan mampu juga menembus khikang Siauw Lim Sie
yang terkenal itu. Jika nona itu memiliki kemampuan
memecahkan bagian dari jurus terakhirnya, maka Topeng
Putih sudah pasti kalah dan terluka parah. Tetapi sayang,
Nona itu kehilangan satu bagian yang tadi diucapkannya
sebagai Pit Kip Kim-ciam-tok-su (Kitab Ilmu Jarum emas
menyebrang dunia) yang jika tidak keliru adalah pusaka
Perguruan Jarum Emas pada masa ratusan tahun lalu.
Kekosongan itu telah membuat posisinya yang mestinya
menang menjadi kalah karena dua hal: Pertama, dia terpukul
sampai 3 langkah ke belakang sementara Topeng Putih hanya
tersurut dua langkah, dan kedua, dia bersenjata sementara
lawan bertangan kosong. Karena menimbang dua hal tersebut
di atas, maka kuputuskan Topeng Putih adalah pihak yang
pantas untuk memenangkan Babak Ketiga ini ….. bagaimana
menurut pertimbangan Duta Agung”?
“Accccchhhhhh, tepat sekali. Itupun menjadi
pertimbanganku. Tetapi, jikapun Giok Hong menemukan
bagian penting dari Ilmunya, kulihat Topeng Putihpun masih

Tarian Liar Naga Sakti I 3156


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memiliki sesuatu yang dipesiapkannya. Karena itu, pada


dasarnya mereka berdua kelak akan sulit untuk saling
mengalahkan, tetapi untuk saat ini, memang benar, Topeng
Putih secara cerdik menang dengan setengah jurus. Tetapi,
secara tulus kami menerima bahwa Babak Ketiga ini
dimenangkan oleh pihakmu locianpwee ……”
“Terima kasih ….. terima kasih Duta Agung ……..”
Sudah sejak percakapan bagian awal Siangkoan Tek
tegang menunggu hasil, berbeda dengan Giok Hong yang
justru lebih sibuk bercakap-cakap penuh haru dengan Giok
Lian adikny. Maklum, keduanya bersar bersama, kehilangan
orang tua sejak masa kecil dan dididik bersama oleh kakek
mereka. Karena itu, orang terdekat Giok Lian adalah Giok
Hong dan begitu sebaliknya. Sementara itu Siangkoan Tek,
kakek mereka mengikuti dengan tegang setiap kata perkata
yang diucapkan Asha Vahista dan Ceng Liong. Dan sebagai
seorang ahli, dia setuju dengan keputusan Ceng Liong dan
Asha Vahista. Maka, setelah ada kepastian tersebut, maka
Siangkoan Tek meski dengan “sedih dan tegang” dia tetap
harus mengumumkan hasil Babak ketiga:
“Cuwi sekalian, berdasarkan pertimbangan Asha Vahista
dan Duta Agung, maka Babak Ketiga ini dimenangkan oleh
Topeng Putih dengan keunggulan setengah jurus …. Dan
dengan demikian, kedudukan sekarang adalah 1-1 ………”
Pengumuman Siangkoan Tek disambut dengan gerutuan
tidak puas di kubu Tionggoan, apalagi Bengkauw Tionggoan
dan disambut sorakan ramai di pihak Bengkauw Persia. Dan
Siangkoan Tek senang karena melihat begitu tinggi apresiasi

Tarian Liar Naga Sakti I 3157


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan dukungan untuk cucunya. Meski kalah setengah jurus,


tetapi banyak orang menyaksikan bahwa kedudukan
sebenarnya lebih ke IMBANG atau tidak ada yang menang.
Meski demikian, pandang mata ahli seperti dirinya, memang
dapat membenarkan keputusan Asha Vahista dan juga Ceng
Liong. Jika ada yang menang, maka Topeng Putih memang
menang lebih cerdik pada jurus terkahir, jurus ke-300. Andai
Giok Hong tidak balas menyerang, maka kedudukan sudah
pasti imbang karena Topeng Putih tak akan mampu menang
jika Giok Hong menarik senjatanya dan mundur satu atau dua
langkah. Tetapi, begitulah pertarungan ……….
“Babak selanjutnya, Babak Ke-empat, kami persilahkan
Duta Agung menetapkan siapa yang akan mewakili pihak
Tionggoan ……..”
Ceng Liong yang mewakili Tionggoan kembali
mendapatkan kesempatan terlebih dahulu untuk mengajukan
“Jago”. Dan sebagaimana kesepakatan sebelumnya, maka
diapun kemudian melirik Nenggala dan kemudian berkata:
“Babak ke-empat ini, kami akan diwakili oleh Nenggala,
atas nama Lembah Pualam Hijau dan juga Thian San Pay
………”
Tidak lama kemudian Nenggala sudah melayang ke
panggung dan kemudian berdiri berdampingan dengan Kiang
Ceng Liong. Dan ketika kemudian Asha Vahista menyebut
Topeng Hitam, tak lama kemudian di atas panggung sudah
berdiri Topeng Emas yang nanti akan bertarung melawan
Nenggala. Tanpa banyak bicara Ceng Liong dan Asha Vahista
kemudian meninggalkan panggung, dan tidak seperti babak

Tarian Liar Naga Sakti I 3158


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

ketiga, babak keempat ini tidak ada yang “mengganggu”


jalannya. Baik Nenggala maupun Topeng Emas menegaskan
sewaktu-waktu jika dibutuhkan akan menggunakan “senjata”,
namun keduanya sepakat lebih banyak bertarung dengan
tangan kosong saja. Sebentar kemudian Babak Keempatpun
siap dilangsungkan ……..
Nenggala dan Topeng Emas sudah saling berhadapan.
Hanya saja, keduanya tidak saling berkata-kata. Maklum,
Topeng Emas memiliki keterbatasan berbicara dalam bahasa
orang Tionggoan. Karenanya, daripada berlama-lama,
keduanya memilih diam dan bersiap untuk memulai pibu.
Sebagaimana Giok Lian dan Topeng Merah, maka Nenggala
dan Topeng Emas inipun sebetulnya sudah sedikit banyak
saling mengenal dan mengetahui kemampuan masing-masing.
Karena itu, keduanya tidak merasa perlu untuk berbasa-basi
dan saling menjajaki, tetapi langsung saling mengejar
kemenangan. Lebih cepat lebih baik.
Dan karena sudah slaing mengenal, maka ketika akhirnya
keduanya bergerak, mereka sudah langsung bergerak dengan
kekuatan iweekang yang hebat dan pukulan hebat untuk
menjatuhkan lawan. Berbeda dengan kawan-kawannya yang
lain, Topeng Emas ini membawa motivasi berlebih, karena
memang dia adalah salah satu PETINGGI di Bengkauw Persia.
Proyek pibu ini adalah gagasannya, dan menjadi cara
termudah serta termurah untuk menaklukkan Bengkauw
Tionggoan. Hanya, dalam praktek, pibu ini ternyata sungguh di
luar dugaannya. Ketinggalan 1-0 dan baru menyamakan posisi
di Babak ketiga sungguh membuat Topeng Emas tergetar.
Maka, untuk memperbesar peluang menang, dia harus

Tarian Liar Naga Sakti I 3159


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

mengupayakan kemenangan dipihaknya. Itulah sebabnya


Topeng Emas berkelahi dengan mantap dan dengan
kepercayaan diri yang tinggi demi tugas bagi perkumpulannya.
Tetapi sayangnya, Topeng Emas beroleh lawan Nenggala.
Tokoh muda yang sudah masak dengan ilmunya, sudah
matang dengan pengalaman dan sudah membuktikan
kemampuannya yang luar biasa. Mungkin Nenggala tidak
mampu mengimbangi pesat dan cepatnya perkembangan
Ceng Liong, tetapi setelah tingkat sang Duta Agung yang
meningkat pesat, adalah Nenggala ini yang memiliki
kematangan dan kekokohan seorang pendekar yang sangat
mengagumkan. Dibandingkan dengan Tek Hoat, Mei Lan, Giok
Lian, Kwi Song, maka Nenggala masih berada seusap di atas
tokoh-tokoh muda yang disebutkan itu. Kematangannya
meningkat sejak dia bertemu Kakek gurunya, Kolomoto Ti Lou
dan mematangkan serta menggodok Nenggala serta bahkan
menunjukkan jalan kemajuan kedepan yang tanpa batas.
Karena kenyataan itu, maka Topeng Emas beroleh lawan
terhebat dibandingkan ketiga adik seperguruannya yang
sudah tampil sebelumnya. Kekuatan iweekangnya memang
masih sedikit diatas Topeng Putih yang barusan
memenangkan babak ketiga, hanya kecepatannya yang dapat
diimbangi si Topeng Putih. Maka, partai atau babak keempat
ini menjadi yang terhebat dibandingkan tiga babak
sebelumnya. Begitupun, dalam prakteknya, baik Nenggala
maupun Topeng Emas mampu menahan diri dan tidak
terpancing untuk memforsir kemenangan dalam waktu dekat.
Maklum, keduanya sedikit banyak sudah saling mengetahui
tingkat kemampuan lawan. Sebagaimana adik-adik

Tarian Liar Naga Sakti I 3160


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

seperguruannya, Topeng Emas memainkan dengan lebih berat


dan matang ilmu-ilmu Bengkauw Persia Pusat, yakni Ilmu Sam
Seh Hwee Sian Ciang Hoat (Pukulan Tiga Warna Api Dewa)
dengan ditunjang oleh Tenaga Sakti 3 Dewa Api (Sam Hwee
Sian Sin Kang). Belum cukup, dia juga mengerahkan ilmu Kim
Ciong Koan Jit (Lonceng Emas Menutup Matahari) sehingga
sejak awal pertarungan keduanya sudah langsung
mengerahkan ilmu-ilmu berat. Apalagi karena Nenggala juga
sudah bergerak dengan ajian perguruannya, baik Ajian Kidang
Kuning maupun Ajian Panglimunan yang mendorong Ajian
Brajamusti.
Dewasa ini, baik Topeng Emas maupun Nenggala benar-
benar berada di puncak kemampuan mereka masing-masing.
Karena itu, setiap sampokan, kibasan dan totokan keduanya
menunjukkan tingkat kematangan karena didorong oleh
kekuatan yang tepat dan kecepatan yang memadai. Dengan
cara tersebut keduanya benar-benar menjadi pusat perhatian
para tokoh yang mengagumi capaian keduanya. Hebat
kekuatan iweekang, ginkang, gwakang, kekuatan batin,
ketenangan dan pilihan jurus dalam mengatasi serangan
lawan maupun ketika menyerang. Nyaris selama 100 jurus,
meski mengerahkan ilmu andalan dan jurus maut, tetapi
keduanya mampu dengan tenang mengantisipasi dan
memunahkan serangan lawan. Melakukan serangan balik
yang sama bahayanya tetapi tetap dapat dibaca dan
dipunahkan lawan. Karena itu, babak keempat ini terlihat
kurang greget bagi orang kebanyakan, tetapi mengandung
banyak pelajaran bagi tokoh-tokoh tingkat tinggi.

Tarian Liar Naga Sakti I 3161


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Justru tokoh-tokoh sekelas Tek Hoat dan kawan-


kawannya, termasuk kemudian para pimpinan partai benar-
benar tertarik dan terbius oleh pertarungan keduanya. Penuh
taktik, penuh perhitungan dan mengeluarkan jurus bertahan
dan menyerang dengan antisipasi dan proyeksi bertahan dan
menyerang yang tepat, pas dan sesuai dengan kebutuhan
mereka masing-masing. Lama kelamaan baik Nenggala
maupun Topeng Emas perlahan-lahan semakin memahami
kemampuan lawan dan semakin mereka menghormati
lawannya. Mereka benar-benar lawan yang setimpal dan
setanding, dalam semua hal. Baik dalam hal kekuatan
iweekang, kecepatan bergerak, termasuk juga soal
kematangan dalam bertempur, berstrategi dan bersiasat.
Semuanya benar benar menunjukkan tingkat kematangan
serta sekaligus kemampuan yang sangatlah mengagumkan.
Mereka tidak meninggalkan lobang sekecil apapun yang
mampu membuat lawan mendesak, dan tidak gampang
termakan umpan lawan yang seperti memberi mereka lubang
untuk diserang.
Sungguh 100 jurus yang membosankan orang lain tetapi
pertunjukan tingkat tinggi bagi mereka yang berkepandaian
tinggi. Pertunjukan yang penuh pelajaran, penuh petunjuk
tentang bagaimana menguasai emosi, menguasai gerak,
menguasai tenaga dan juga menguasai perubahan gerak dan
jurus lawan. Kematangan kedua petarung bagaikan inspirasi
bagi banyak tokoh tingkat tinggi melihat bagaimana hebatnya
penguasaan diri dan emosi sehingga mudah mengantisipasi
serangan lawan dan secara tepat memilih jurus perlawanan
atas serangan lawan. Meskipun selama 100 jurus

Tarian Liar Naga Sakti I 3162


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menggunakan ilmu ilmu yang hebat, tetapi pada dasarnya


pertarungan Nenggala melawan Topeng Emas adalah
pertarungan strategi. Strategi menguasai medan, membuka
peluang, berusaha memojokkan lawan dan mengambil
keuntungan untuk menciptakan tempo agar mampu menjadi
pihak yang mendesak dan menggempur lawan.
Meskipun demikian, sejauh 100 jurus yang berlangsung,
belum ada seorangpun dari kedua petarung itu yang mampu
mendesak lawan hingga lebih dari 3-4 jurus. Karena dengan
cepat, sang lawan keluar dari posisi tertekan dan balik
menekan dan mendesak lawannya. Prinsip “menyerang
berarti membuka pertahanan” benar-benar dimanfaatkan
secara optimal oleh keduanya. Karena itu, terkadang mereka
memberi diri untuk diserang agar menciptakan momentum
yang tepat untuk kembali mendesak dan menekan lawannya.
Karena kemampuan keduanya yang imbang dalam kekuatan
dan juga kecepatan, maka pertempuran terus berlangsung
ketat, alot dan serang menyerang dengan kekuatan yang
semakin mereka tingkatkan.
Memasuki jurus ke-101, Nenggala sudah mengerahkan
khikang pelindung badan khas perguruannya yani Ajian Lembu
Sekilan. Kekuatan tenaga dalam dalam tingkat tinggi sudah
memampukan Nenggala menciptakan hawa khas yang
melindungi badannya dari serangan senjata tajam sekalipun.
Meski jika terjadi serang menyerang dengan lawan yang
memiliki kekuatan luar biasa ajian atau hawa itu mampu
ditembus. Tetapi menyerang seorang Nenggala bukanlah
perkara mudah. Apalagi karena dia mulai ikut
mengkombinasikan Brajamusti dengan Lebur Sakheti dan

Tarian Liar Naga Sakti I 3163


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

membuat kedua lengannya bagai memiliki kekuatan luar biasa


yang mampu melebur besi dan meluluhlantakkan gunung
sekalipun. Dengan pengerahan kekuatan besar seperti itu,
maka Nenggala tidak lagi banyak bergerak, melainkan
menjaga kekokohan langkah dan menangkis serta balik
menyerang lawan.
Tetapi tahu-tahu Topeng Emas sendiri membuat langkah
yang nyaris sama, lamban namun kokoh dengan pengerahan
tenaga iweekang yang semakin berat. Dia sedikit
membungkukkan badan dan melangkah dengan sedikit
melompat, rada mirip dengan Kap Mo Kang (Ilmu Kodok) yang
luar biasa dari daerah Barat. Tetapi setiap kibasan lengannya
membawa angin serangan dan hawa pukulan yang
membahana. Dan sifat dan sikap tubuh Topeng Emas
menandakan jika dia mengajak adu kekuatan melalui pukulan-
pukulan berat yang mengandung kekuatan iweekang yang
luar biasa hebat dan besarnya. Tentu saja Nenggala juga tidak
kalah sigap, apalagi karena dia yang memulai babakan tarung
dengan kekuatan berat ini:
Dalam sekali lompatan yang cukup jauh dan mengambil
jarak dari Nenggala, Topeng Emas kemudian bergerak dengan
jurus 'Ouw in hoan hui' --'Awan hitam bergulung-gulung'.
Seusai menggempur dengan jurus tersebut, dia kembali
bergerak kearah berbeda tetapi tetap tidak mendekati
Nenggala dan bergerak dengan gerakan 'Hui heng tong lay' --
'Angin taufan menghembus dari Timur”. Hebat sekali, karena
dua serangan berat ini membawa desiran kekuatan yang
mengerikan dan harus dengan cepat ditahan oleh Nenggala
karena memang mereka sedang bertempur dengan adu

Tarian Liar Naga Sakti I 3164


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kekuatan. Nenggala yang sedang mengerahkan kekuatan


besar menggerakkan lengan dan membentur pukulan Topeng
Emas dengan gaya 'Beng-houw-pok-ye' -- "Harimau liar
menerkam kambing’, dan sekaligus menyerang lawan dengan
jurus “Ayam mengibas debu beterbangan”. Gagal dengan
serangan ganda, tubuh Topeng Emas yang bergerak dengan
Ilmu Siauw Mo Kang, salah satu andalannya kembali
menggempur dengan 'Hek liong lam cu' atau 'Naga hitam
mencari mutiara'.
Tetapi Nenggala yang paham dan memang sengaja
meladeni adu kekuatan dengan menjaga jarak antara
keduanya, dengan sebat dan kokoh meladeni semua pukulan
lawan dan memperseni lawan dengan kekuatan Ajian Lebur
Sakheti dan Brajamusti yang tidak kalah hebat dengan ilmu
mujijat lawan. Akibat dari posisi bertarung mereka yang
seperti itu, tak terelakkan lagi terjadi benturan sampai berkali-
kali:
“Dukkkkkk …… Dukkkkkkkkkk ….. Dukkkkkkkkkkkk ….
Dukkkkkkkkkkk …”
Setiap benturan memiliki pengaruh bagi keduanya. Meski
masing-masing sudah sama mengerahkan khikang pelindung
badan, tetapi benturan yang berkali-kali tetap saja mampu
menerobos pertahanan khikang mereka. Maklum, karena dari
segi kekuatan, keduanya memang juga setanding. Dan
keduanya segera paham, jika diteruskan cara bertempur
demikian, maka tidak akan sampai 300 jurus mereka berdua
sudah tergeletak dengan luka dalam yang tidak ringan. Itulah
sebabnya setelah saling “jajal” kekuatan lawan dan tidak

Tarian Liar Naga Sakti I 3165


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

beroleh keuntungan dari cara tarung demikian, keduanya


kembali membuka ilmu lain untuk menyerang lawan.
Adalah Topeng Emas yang membuka ilmu baru dengan
kombinasi Sam-Yang-coat-hu-ciang artinya ilmu "tiga pukulan
hawa panas pemusnah" dengan Hui Keng Pou (Ilmu Langkah
Terbang). Belum cukup, dia juga sudah menyiapkan Co-yang-
kiu-tiong-hui (Menantang matahari sembilan lapis) yang sama
mujijatnya untuk kembali mendesak Nenggala. Tetapi sekali
ini, Nenggala, selain tetap terus menerus bergerak cepat, juga
mulai balik menyerang dengan Thian San Kiam Ciang (Tangan
Pedang Thian San) atau Thian San Hui Liong Kiam Hoat.
Betapa terkejutnya Topeng Emas ketika dia merasa betapa
tajam setiap jalur dan hawa serangan Nenggala yang setajam
pedang padahal lawan sama sekali tidak sedang
menggenggam sebatang pedangpun. Karena itulah dia
memutskan mengkombinasikan ketiga ilmu hebatnya yang
membuat lengannya bercahaya karena kumpulan kekuatan
mujijat dari hawa panas Sam Hwee Sinkang, khas Bengkauw
Persia.

Episode 56: Formasi Api Langit (2)


Tengah mereka adu kekuatan dan sedang seru-serunya
untuk mengambil inisiatif, tiba-tiba terdengar suara
mendengung yang sengat merusak konsentrasi:
“Dung ….. dung …….. dung ……. dung ……”
Nenggala yang sudah megantisipasinya tidak terkejut,
tetapi sadar jika lawan mulai bergerak lebih jauh. Dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 3166


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menekan dan menyerang melalui SUARA, berarti Topeng


Emas sudah berusaha untuk meraih kemenangan. Tanpa pikir
panjang, diapun segera beraksi dengan GELAP NGAMPAR
……….:
“Hahahha ……. Hahahaha ……. Hahahahahah ….”
Yang kasihan adalah mereka yang belum berilmu
memadai karena diserang secara bersamaan oleh dua
kekuatan suara yang sangat hebat. Berbeda dengan
dengungan dan serangan suara sebelumnya, kali ini masih
lebih hebat dan lebih berbahaya. Karena itu, banyak tokoh
yang terpaksa harus samadhi untuk mengurangi efek suara
yang mendengung dan bertepur di udara. Maka selain
bertarung dengan jurus-jurus hebat, kini Topeng Emas lawan
Nenggala juga adu kekuatan batin dan pengerahan kekuatan
gelombang suara. Sekejap 200 jurus sudah kembali berlalu
dan terlampaui, dan tetap saja sulit menentukan pemenang
sampai pada titik jurus ke-200. Meskipun kini ilmu gelombang
suara juga sudah dikerahkan oleh keduanya. Belum cukup,
tiba-tiba untuk menambah daya gedor serangan melalui
gelombang suara, tiba-tiba di sepasang lengan Topeng Emas
sudah tergenggam sepasang Kim Ciong. Senjata ini sudah
pernah muncul di Tionggoan ketika Dewi Vasmine melawan
Giok Lian dan dapat dikalahkan ketika mereka menekan dan
mendesak Bengkauw Tionggoan.
Efek dari suara itu segera terdengar:
“Ting ….. dung ……. ting ……. dung ……..”
Begitu terus dan berulang dan berulang. Sampai tergetar
Nenggala menahan paduan yang berbahaya tersebut. Tetapi

Tarian Liar Naga Sakti I 3167


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Nenggala sendiri masih memiliki bekal melawan serangan


maut yang nyaris tak tertahankan itu. Topeng Emas
tersenyum melihat Nenggala yang goyah dengan serangan
gelombang suara dan sudah bercampur ilmu sihirnya. Baru
kali ini dia nampak tersenyum selama bertempur, karena pada
saat itu, untuk beberapa saat Nenggala memang kedodoran
melawan dengan Gelap Ngampar. Paduan gelombang suara
Hian Sian Tie Pou (Irama Suara Dewa) dengan lagu dari Kim
Ciong (Lonceng Emas) memang sungguh berbahaya, sampai-
sampai Nenggala terlihat goyah dengan serangan kombinasi
tersebut. Untungnya,untuk menyerang dengan kombinasi
serangan gelombang suara itu, Topeng Emas harus berdiri
kokoh dengan pengerahan kekuatan iweekang dan kekuatan
batin yang luar biasa besarnya. Dan karena itu pula, Nenggala
tidak perlu harus membagi konsentrasinya menghadapi
serangan ilmu silat Topeng Emas lainnya. Coba jika tidak, bisa
dipastikan Nenggala akan sangat kewalahan menghadapinya.
Sedang Nenggala kepayahan menghadapi kombinasi
tersebut, tiba-tiba terngiang dan teringat dibenaknya hadiah
dari Nenek Durganini. Yakni Pusaka Kakek Dewa Pedang,
Suhunya yang lain, yang diserahkan sebagai hadiah kepada
kekasihnya dari Thian Tok, Subo dari Nini Durganini. Dan di
Lembah Pualam Hijau, diserahkan kepadanya oleh Durganini
yang memang sangat menyayangi Li Hwa istrinya. Ya,
mestinya pusaka itu akan menjadi jalan keluar baginya ………
maka secara perlahan-lahan karena sedang adu gelombang
suara, Nenggalapun melepas senjata pusaka tersebut yang
sebetulnya belum pernah digunakannya dalam pertempuran.

Tarian Liar Naga Sakti I 3168


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi, dia yakin betul dengan apa yang pernah dijelaskan


Suhunya mengenai pedang pusaka itu, maka:
“Sretttttttttttt ………….”
“Achhhhhhh …….. hebat …..”
Ketika melepas senjata pusakanya yang mujijat itu, yakni
Sam Kiam It Hui Cah Yun (3 Pedang Sekali Terbang) Nenggala
juga mengerahkan Ilmu Mujijat ciptaannya sendiri yakni Ilmu
Sian Hui Kun Hoat (Pukulan Tangan Dewa Terbang). Senjata
Mujijat Nenggala adalah senjata yang mampu memangkas
dan melawan kekuatan sihir karena dengungan dan kecepatan
terbangnya memang mengandung hawa mujijat. Apalagi
karena didorong oleh Pukulan Tangan Dewa Terbang yang
mendorong Senjata Mujijat itu untuk menyerang lawan. Dan
inilah yang mengagetkan dan menyentak Topeng Emas yang
mau tidak mau harus melawan dengan sepenuh kekuatan dan
tenaga senjata mujijat yang sudah meluncur tajam dan
bahkan kini mengelilinginya dan sewaktu-waktu melukainya.
“Luar biasa, dia juga ternyata masih memiliki simpanan
kemampuan mujijat yang sangat berbahaya ini …..” desis
Topeng Emas melihat posisi unggulnya melayang dan bahkan
kini dia menjadi pihak yang didesak.
Hebat, kini pertarungan Irama Suara Dewa melawan
Gelap Ngampar dibarengi dengan tarung fisik antara Pedang
Pusaka Sam Kiam Nenggala melawan Kim Ciong dari si Topeng
Emas. Sambil tetap serang menyerang dengan kekuatan
suara, Topeng Emas harus menghadapi ketiga Pedang Terbang
yang tipis dan kecil itu terbang mengelilingi dirinya dan siap
mematuk atau menikamnya. Keadaan itu membuatnya mau

Tarian Liar Naga Sakti I 3169


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tidak mau harus mengerahkan Ilmu SIlat Lonceng Emas, silat


khas Bengkauw Persia dan hanya diturunkan kepada
beberapa orang penting dari Bengkauw Pusat Persia. Karena
didorong menghadapi Sam Kiam, maka Kim Ciong kini
berbunyi dengan nada aslinya namun tidak lagi memiliki
perbawa mujijat dalam suaranya.
Posisi keduanya memang aneh dan mujijat, Nenggala
yang terus menerus TERTAWA untuk melawan gelombang
suara IRAMA DEWA Topeng Emas, sekaligus menggerak
gerakkan lengannya mengatur dan menata Sam Kiam yang
beterbangan di sekeliling Topeng Emas. Sementara Topeng
Emas yang “bersiul” untuk menyerang dengan Irama Suara
Dewa melihat bagaimana kedua lengan Nenggala bergerak-
gerak menata dan mengatur Sam Kiam untuk terus
menggempurnya. Sungguh pertarungan mujijat yang jarang
muncul di Tionggoan. Dalam waktu singkat 250 jurus
terlampaui dan keduanya saling libas dalam kekuatan batin
dan penggunaan senjata masing-masing. Tetap saja sulit
memutuskan siapa yang akan keluar sebagai pemenang,
karena senjata dan kekuatan batin yang mendorong perang
gelombang suara keduanya, sama-sama sangat merepotkan
pihak lawan. Jika diukur, maka Topeng Emas unggul dalam
serang menyerang dengan geombang suara, namun Nenggala
mengungguli dengan Sam Kiam yang terus menerus
mengancam Topeng Emas.
Menyadari posisi yang saling desak, kembali keduanya
merubah permainan. Namun kekuatan sihir dan kekuatan
batin yang mereka kerahkan sudah menyatu dengan ilmu silat
yang mereka kerahkan, sehingga pada dasarnya masing-

Tarian Liar Naga Sakti I 3170


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

masing berusaha untuk menguasai konsentrasi lawan dengan


cara berbeda. Menghadapi Sam Kiam yang berbahaya, Topeng
Emas akhirnya melepas ilmu suara irama dewa dan mengganti
dengan Ilmu Thut Goan Kang dan sekaligus mendorong
dengan Ban-hwat-kui-cong (seribu ilmu kembali ke asal).
Dengan cara ini, pertarungan dengan hawa sihir terus
dipertahankan, namun Topeng Emas ingin meminimalisasi
pengaruh Sam Kiam yang terus mengejarnya. Dengan Ban
Hwat Kui Cong, Topeng Emas memang sedikit tertolong dari
kejaran Sam Kiam, sementara serbuan ilmu sihirnya tetap
memaksa Nenggala untuk terus waspada agar tidak terkecoh
lawan yang hebat ini.
Dengan tipu silat itu 'Siang hong ko hong', (Sepasang hong
terbang lewati puncak gunung) Nenggala menggerakkan Sam
Kiam untuk menyerang bagian kepala Topeng Emas,
sementara Kim Ciong menawarkan dengan tipu 'sian coa touw
sin' atau (Sepasang ular muntahkan bisanya). Begitu
seterusnya, keduanya saling serang dengan seru dan saling
bertahan sama hebatnya. Dalam hal penggunaan senjata,
Nenggala memang mengungguli lawan, tetapi dalam adu
serangan gelombang suara Topeng Emas masih sedikit lebih
unggul. Artinya, masing-masing memang memiliki kelebihan
dan kekurangannya sehingga tetap sulit untuk saling
menjatuhkan. Padahal sisa tarung mereka tinggal 50 jurus
belaka. Bagaimana nanti mengubah keadaan? Yang pasti akan
sangat dibutuhkan keberanian dan perhitungan cermat
sebagaimana pertarungan hebat dan seru pada babak ketiga
barusan.

Tarian Liar Naga Sakti I 3171


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tetapi nampaknya tidak ada dari antara mereka berdua


yang berani merubah ilmu dalam keseimbangan aneh yang
mereka capai saat itu. Entah pada jurus-jurus terakhir, jurus
yang keduanya sudah saling kenal, terutama Topeng Emas
mengenali Nenggala. Maka saat mendebarkanpun tibalah,
adalah 10 jurus terkahir yang menentukan. Mereka
nampaknya menunggu saat tersebut, dan tiba-tiba keduanya
meninggalkan adu gelombang suara dengan berkonsentrasi
pada ilmu andalan/pamungkas pada 10 jurus terkahir. Topeng
Emas sudah siap, dia mengerahkan ilmu yang lama
diandalkannya dan sudah disempurnakan Asha Vahista, yakni
Ilmu Cap Bin Li Cing (Menggali Sepuluh Arah), sebuah Ilmu
Rahasia Bengkauw Persia yang disertai oleh Ban Hwat Kui
Cong. Bahkan masih juga dengan Ilmu Menghilangkan
Kesadaran orang yang penuh dengan hawa sihir yang snagat
pekat. Tetapi Nenggala yang sudah pada tingkat kedua Deo
Mone Woro Mone Penynyi, sudah sangat siap menerimanya.
Bahkan kini dia bergerak dengan kecepatan melebihi Kidang
Kuning, yakni Ajian Panglimunan yang mampu membuatnya
seolah-olah tak dapat dilihat mata biasa.
Meskipun demikian, Ilmu Mujijat Cap Bin Li Cing milik si
Topeng Emas terus menerus bagai membongkar dan
membombardir Nenggala di dan dari semua arah. Belum lagi
dengan gedoran ilmu penghilang kesadaran yang membuat
Nenggala kerepotan. Maka dengan bergerak cepat dalam
Ajian Panglimunan, diapun pada akhirnya mengerahkan Ilmu
Mujijatnya Hui Liong Hun Kong Ciang Hoat (Naga Terbang
Memisahkan Cahaya), dan artinya Nenggalapun meladeni
kemauan Topeng Emas. Bukan hanya 7 jalur atau hawa

Tarian Liar Naga Sakti I 3172


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

pedang tak Nampak, tetapi secara bersamaan dia juga


mengendalikan Sam Kiam untuk ikut menekan Topeng Emas.
Tidak ada lagi tokoh selain Ceng Liong dan Asha Vahista yang
mampu mengikuti pertarungan kedua tokoh mujijat ini,
sisanya mendelong karena tak mampu mengikuti pergerakan
Nenggala dan juga Topeng Emas. Yang pasti, Topeng Emas
menyerbu dari segala penjuru, sementara 10 buah hawa
pedang yang teramat tajam dan pedang betulan mendesing
terus mengejar kemanapun Topeng Emas bergerak dan
menghindar.
Kebanyakan orang tak lagi mampu membedakan mana
orang, mana hawa pedang, mana pedang beneran. Semuanya
terhalang oleh kilatan, kelabatan dan hawa berkilau dan
berkilat yang memancar dari arena yang berisikan Topeng
Emas dan Nenggala. Pada puncaknya, akhirnya orang-orang
mampu menyaksikan karena dalam gerakan yang semakin
melambat bayangan Topeng Emas yang menghadapi kejaran
10 hawa pedang, sementara Nenggala menghadapi gempuran
hebat Topeng Emas dari seluruh penjuru. Orang kebanyakan
kaget dan terkejut, karena pemandangan tersebut adalah
pemandangan mujijat dan mengandung sihir kental. Dan tiba-
tiba nampak sepasang Kim Ciong bergerak menangkis semua
hawa pedang itu sampai akhirnya Kim Ciong itu terpental
jatuh entah kemana, sementara Sam Kiam meluncur ke
angkasa. Dan di sisi lain arena, Nenggala terlihat bergerak
bagai siluman, kadang nampak kadang hilang dan akhirnya
diapun memukul semua serangan Topeng Emas. Keduanya
kemudian terhuyung mundur sampai 5-6 langkah dan setelah
keduanya tegak, berturut-turut Sam Kiam yang bertaut

Tarian Liar Naga Sakti I 3173


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menjadi satu dengan Kim Ciong menyatukannya jatuh tepat


diantara keduanya. Dan setelah dipandangi secara teliti, baik
Nenggala maupun Topeng Emas masing-masing meneteskan
darah dari mulut mereka ……… terluka.
Tidak ada yang bersorak. Tidak ada yang bertepuk riuh.
Keheningan sejenak melingkup semua, karena tak ada yang
mampu memastikan dan menegaskan siapa yang keluar
sebagai pemenang dari Pibu yang berbahaya tadi. Sama
dengan Topeng Emas dan Nenggala yang nampak tak ada
cahaya kegembiraan selain cahaya kagum dan juga rasa
penasaran terhadap kehebatan lawan yang baru saja dihadapi
itu. Nampak jikalau mereka berduapun kesulitan untuk
memutuskan siapa yang keluar sebagai pemenang. Sampai
akhirnya semua mata memandang ke panggung ketika Ceng
Liong dan Asha Vahista akhirnya naik ke panggung. Keduanya
juga terlihat manggut-manggut, kagum dan juga takjub
dengan pertarungan yang baru saja berlangsung.
“Locianpwee ……..”
“Aku paham ……. sangat paham Duta Agung. Bagaimana
jika hasil pertarungan Babak ini kita sampaikan masing-masing
dalam satu kata kepada Siangkoan Kauwcu ….”?
“Maksud Locianpwee ….”?
“Kita simpulkan dalam masing-masing: satu kata untuk
menggambarkan pertarungan babak keempat, dan satu kata
yang lain tentang hasilnya …… bagaimana …….”?
Ceng Liong tersenyum, berpikir sebentar dan kemudian
berkata:

Tarian Liar Naga Sakti I 3174


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Menarik sekali Locianpwee, baik kita tetapkan demikian


…..”
Tak lama kemudian, di tangan Ceng Liong dan Asha
Vahista sudah disiapkan oleh pihaknya masing-masing
sebatang pena dan kertas. Keduanya dengan cepat menulis
“kata” pilihan untuk dua hal: “penggambaran pertandingan
yang baru berlangsung” dan “hasil dari pertarungan itu”.
Merekapun kemudian menyerahkan kepada Siangkoan Tek
kertas yang sudah mereka tulisi dengan kata-kata mereka
masing-masing. Setelah Siangkoan tek menerimanya, Kiang
Ceng Liong menatap Asha Vahista dan keduanya kemudian
menoleh kepada Siangkoan Tek sambil Ceng Liong berkata:
“Silahkan dibaca Siangkoan Kauwcu …….”
Perlahan Siangkoan Tek membuka kertas pertama dan
membacanya. Dan Nampak Siangkoan Tek manggut-
manggutkan kepalanya. Tak lama sesudah itu, Siangkoan Tek
kemudian membuka dan langsung membaca kertas yang
kedua. Dan kembali terlihat dia manggut manggut namun
dengan ekspresi wajah yang terkejut dan telrihat sangat
heran. Dan dia akan terus seperti itu keadaannya sampai
akhirnya menoleh ketika Asha Vahista bertanya kepadanya:
“Bagaimana isi kedua kertas itu Siangkoan Kauwcu …..”?
Siangkoan Tek memandang Ceng Liong dan Asha Vahista
sejenak dan kemudian diapun geleng-geleng kepala dan
akhirnya berkata:
“Isi kedua kertas itu sama. Terhadap pertarungan Babak
keempat, keduanya memberi penilaian sama dalam satu kata

Tarian Liar Naga Sakti I 3175


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berbeda namun bermakna sama, yakni HEBAT dan


MENGAGUMKAN. Tidak perlu kuberitahu siapa yang menulis
HEBAT dan siapa yang menulis MENGAGUMKAN. Tetapi hasil
dari Babak Keempat dituliskan sama dalam satu kata, yakni
IMBANG …… alias tidak ada yang kalah dan tidak ada yang
menang. Dan dengan demikian kuumumkan saat ini, bahwa
pertandingan pada Babak Keempat berakhir SEIMBANG alias
keduanya KALAH dan MENANG sekaligus …….”
Dan ketika menyebutkannya, barulah terdengar seruan
penuh kekaguman dan sorakan gembira dari kedua belah
pihak.
“Amitabha …….benar-benar luar biasa ……. Sejujurnya
selain menyebutkan imbang, maka puncho tak mampu
melihat adanya kemungkinan lain ….” Terdengar komentar
Ciangbundjin Siauw Lim Sie
“Omitohud, kamipun tidak melihat kemungkinan ada
pemenang dari pibu yang terlampau hebat itu …” dan
Ciangbundjin Bu Tong Pay sendiripun menyuarakan hal yang
sama, dan keduanya saling melempar senyum atas
kesimpulan mereka.
Setelah melihat keampuhan Topeng Emas, pihak
Tionggoan mulai merasa tegang juga. Karena jika Topeng
Emas sehebat itu, bagaimana pula hebatnya Asha Vahista
yang adalah justru adalah Guru si Topeng Emas?
Tetapi, beberapa orang lain seperti Tek Hoat, Mei Lan,
Giok Lian, Kwi Song, bahkan hingga ke Lam Hay Bun, Pulau
Awan Putih, sama-sama yakin dengan kemampuan Kiang Ceng
Liong. Mereka memang sangat percaya dengan kemampuan

Tarian Liar Naga Sakti I 3176


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ceng Liong yang bahkan dalam saat tertentu seperti menjadi


SUHU bagi mereka.
Sementara itu, di atas panggung setelah Topeng Emas dan
Nenggala turun panggung setelah sebelumnya saling memberi
hormat dengan kagum atas lawan masing-masing, kini tinggal
Ceng Liong dengan Asha Vahista. Tentu saja juga Siangkoan
Tek yang menjadi tuan rumah Pibu tersebut. Sorakan dan
teriakan gembira kini berubah hening, karena tiba-tiba semua
sadar, inilah Babak yang paling menentukan. Siapa menang
dan siapa kalah akan ditentukan oleh Babak Kelima ini.
Bahkan Siangkoan Tek sendiri tiba-tiba dirayapi perasaan
tegang luar biasa. Maklum, taruhannya adalah kebebasan
Bengkauw Tionggoan dari Bengkauw Persia.
Ketegangan yang memuncak akhirnya disela oleh suara
besar dan berat dari Kauwcu Bengkauw Tionggoan, Siangkoan
Tek:
“Cuwi sekalian …….. kini kita tiba pada Babak Kelima,
Babak penentuan. Pemenang pada babak ini akan keluar
sebagai pemenang, dan sebagaimana kesepakatan pada
bagian awal, maka Babak kelima akan dilakukan dalam 300
jurus sebagaimana babak babak sebelumnya. Meski demikian,
jika setelah 300 jurus berlalu dan kedudukan masih tetap
imbang, maka keduanya diberi kewenangan menentukan
babak tambahan untuk penentuan menang ataupun kalah.
Sebagaimana sudah diberitahukan kepada Lohu, maka Babak
Kelima ini akan maju dari Bengkauw Persia adalah Guru Agung
Asha Vahista dan akan berhadapan dengan Duta Agung Kiang
Ceng Liong …..”

Tarian Liar Naga Sakti I 3177


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Sampai disini tidak ada sorakan dan tidak ada suara


dukungan kepada masing-masing pihak. Karena bukan hanya
Para Pendekar Tionggoan, tetapi para tokoh Bengkauw
Persiapun menjadi tegang setelah melihat sampai dimana
kemampuan Nenggala yang mampu menghadapi Topeng
Emas, tokoh yang dipercaya sebagai PALING SAKTI di
Bengkauw Persia setelah Guru Agung. Artinya, jika ada tokoh
yang mampu menandingi Topeng Emas, apakah tidak berarti
pasti ada yang dapat menandingi Asha Vahista? Inilah
penyebab rombongan Bengkauw Persiapun dilanda
ketegangan yang luar biasa sampai tak mampu bersorak
mendukung jagonya.
Setelah beberapa saat, Siangkoan Tek kemudian
memandang Ceng Liong dan juga Asha Vahista sekilas dan
bertanya:
“Aturan Pibu sudah cukup jelas bagi Jiwi, adakah yang
ingin ditambahkan ….”?
“Tidak perlu Siangkoan Kauwcu ………….. kecuali sudah
kusampaikan kepada Duta Agung sebelumnya, yakni jika
setelah 300 jurus kedudukan tetap imbang, maka lohu akan
turun dalam barisan bersama ke-empat muridku …… dan satu
hal lagi, penentuan kalah menang harus pada babak ini ……”
“Siangkoan locianpwee, semua sudah cukup jelas. Cayhe
juga memutuskan tidak akan menggunakan senjata tetapi jika
ada babak tambahan, maka Barisan 6 Pedang akan
menemaniku dalam Babak tersebut ………”
“Baiklah, cukup jelas jika demikian, silahkan Babak kelima
dimulai …..” selesai berkata demikian, Siangkoan Tek

Tarian Liar Naga Sakti I 3178


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

kemudian melayang turun dengan hati kebat-kebit, tegang


menunggu berlangsungnya babak terakhir ini.
Suasana sontak hening, banyak orang menahan nafas.
Tegang. Bahkan semilir angin pegunungan yang membawa
suasana sejuk tidak cukup untuk meneduhkan suasana hati
banyak pihak. Apalagi karena di atas panggung, Ceng Liong
dan Asha Vahista tidak langsung saling serang, meskipun tidak
juga terlihat berbincang. Tetapi justru itu, keadaan itu yang
membuat ketegangan seakan memuncak. Jika mereka
bentrok dengan cepat, maka orang akan mulai bisa menebak
berdasarkan pandangan mata pihak mana yang akan menang.
Tetapi sekarang, keduanya justru tetap berdiam diri seakan
saling mengukur dan saling menimbang seberapa hebat lawan
yang akan dan sedang mereka hadapi saat itu. Dan untung
saja pertarungan tidak akan dinilai dari berdiam diri semata,
karena mereka berdua, tokoh terhebat saat ini, harus
memberikan bukti kepada khalayak bahwa mereka, salah satu
dari keduanya yang keluar sebagai pemenang dengan gaya,
cara dan proses bagaimanapun. Dan mereka berdua sudah
pasti sangat memahami hal tersebut.
Maka akhirnya terdengarlah gelombang suara yang
menggetarkan, nampaknya dari kumandang suara Asha
Vahista yang mulai bergerak bersamaan dengan Ceng Liong
yang juga terlihat menggerakkan kedua lengannya. Sekilas
memancar sinar kehijauan dari badannya tetapi langsung
lenyap kembali, dan kemudian dengan kokoh dan tangkas dia
menghadapi serangan Asha Vahista. Herannya, keduanya
bergerak dengan jurus-jurus sederhana dan bukannya dengan
ilmu andalan yang mereka miliki dan kuasai. Mereka seperti

Tarian Liar Naga Sakti I 3179


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

bergerak seadanya, terlihat lamban namun cepat dan terlihat


cepat namun lamban. Penampakan yang membuat banyak
orang cenderung kecewa karena berpikir akan menyaksikan
pentas pertarungan terhebat pada saat tersebut. Tetapi,
ketika keduanya bentrok, semua menahan nafas, karena
bentrokan keduanya menghasilkan ledakan yang suaranya
jauh melampaui bentrokan pada babak babak pibu yang
berlangsung sebelumnya:
“Duaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrr ……….”
Seiring dengan itu, berpendaran sinar hijau ke belakang
dan atas tubuh Ceng Liong, sementara warna merah membara
ke sekeliling tubuh Asha Vahista. Tetapi tubuh keduanya tidak
terlihat doyong ataupun mundur ke belakang, melainkan
tetap saling libas dengan langkah kaki setengah atau satu
tindak ke belakang, ke depan maupun kesamping. Dan
ledakan tersebut membuat banyak orang sadar jika keduanya
sudah langsung mengerahkan kekuatan iweekang masing-
masing dalam takaran yang sangat tinggi. Apalagi beberapa
saat kemudian keduanya lenyap dibalik tirai kehijauan dan
kemerahan yang tiba-tiba menelan tubuh keduanya. Hanya
terlihat betapa cepat bayangan tubuh keduanya bergerak dan
beradu kekuatan dibalik tirai yang secara tiba-tiba muncul dan
kemudian membungkus tubuh keduanya.
Kawan-kawan Ceng Liong yang mengenalnya, termasuk
Nenggala dan Li Hwa sampai terdiam, karena mereka tidak
mengenal pukulan dan ilmu yang dimainkan Ceng Liong pada
waktu itu. Serupa dengan pihak Bengkauw Persia, terutama
Topeng Emas dan Topeng Putih yang tidak mengenali ilmu
yang dilepaskan dan dimainkan oleh Guru Agung mereka pada

Tarian Liar Naga Sakti I 3180


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

saat tersebut. Padahal, keduanya memang bergerak dengan


strategi dan taktik yang nyaris sama, yakni memahamkan
“pengetahuan akan langkah, gerak dan tata silat lawan” dan
dengan cara tersebut mereka memilih jurus-jurus umum dan
sederhana untuk menyerang dan bertahan. Jangan salah,
meski jurus-jurus umum, tetapi kehebatannya tidaklah olah-
olah, karena memang dimainkan dengan tempo, tenaga dan
waktu yang tepat. Apalagi dengan kekuatan iweekang dan
tabir yang membungkus keduanya yang menjadi tanda jika
pada saat itu keduanya memang sudah mengerahkan
kekuatan iweekang yang tinggi dan sempurna.
Dalam waktu singkat keduanya sudah melampaui 50 jurus
dalam proses pertempuran yang tak terikuti oleh mata
sebagian besar penonton pada saat itu. Dalam tempo cepat
dan sesaat setelah 50 jurus, keduanya menampilkan
pertempuran mujijat yang belum pernah muncul di
Tionggoan, persis seperti pertarungan Thay Sin Lhama
melawan Ceng Lion sebelumnya. Pada saat ketika Ceng Liong
memainkan Soan Hong Sin Ciang dengan sentilan Ceng Thian
Sin Ci, tubuhnya mumbul dengan cepat ke udara dan
menyerang Asha Vahista dengan cepat. Tetapi, hebatnya,
dengan cara yang sama, Asha Vahista juga mumbul ke atas
dan kemudian bertempur di udara selama beberapa detik
dengan tidak menginjak bumi. Jelas Asha Vahista melepas
jurus dari ilmu yang sudah dimainkan murid-muridnya
sebelumnya, yakni Sam Seh Hwee Sian Ciang Hoat (Pukulan
Tiga Warna Api Dewa).
“Omitohud … astaga, benarkah mereka sudah mampu
mencapai TANGGA TONGGAK LANGIT? Pandang mataku

Tarian Liar Naga Sakti I 3181


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

masih sangat baik, dan mereka memang sungguh sungguh


melakukannya …….. sungguh pemandangan yang nyaris
mustahil …..”
Terdengar Ciangbundjin Bu Tong Pay berseru heran, dan
kawannya yang sama terkesima yakni Pangcu Kaypang juga
berseru dengan nada sama:
“Jika mereka mampu bertarung di udara dan juga
melangkah tanpa pijakan selama beberapa lama, maka tidak
salah, mereka memang sudah mencapai titik itu ……. sulit
mengira sampai dimana tingkat kedua orang itu …….. sungguh
gila ……”
Tahapan TANGGA TONGGAK LANGIT adalah kemampuan
super mujijat yang sangat hebat dan memungkinkan
seseorang untuk bertahan selama beberapa lamanya tanpa
adanya penopang. Orang itupun dapat bergerak ataupun
melangkah bahkanpun juga bertempur meskipun tiada
penyanggah kakinya. Atau dengan kata lain, kemampuan
untuk berdiri di udara, berjalan dan bertarung tanpa bantuan
penyangga atau penopang kaki selama di udara. Dan melihat
Kiang Ceng Liong dan juga Asha Vahista melakukan
pertempuran dalam beberapa jurus yang memakan waktu
nyaris 30 detik di udara tanpa hinggap ke bumi, orang-orang
sudah terkejut setengah mati. Ya, keduanya, Ceng Liong dan
Asha Vahista mampu bergerak bagai kupu-kupu ataupun
burung di udara tanpa sekalipun memijak bumi.
Ceng Liong sendiripun heran, kemampuannya ternyata
meningkat demikian hebat. Dia sudah mampu menguasai otot
dan tulang-tulangnya, serta “memerintah” daya berat

Tarian Liar Naga Sakti I 3182


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tubuhnya dengan penguasaan mujijat itu sehingga dapat


bertahan diudara dalam waktu yang cukup lama. Karena
itulah dia mampu meladeni pertarungan di atas udara sampai
sekitar 2-3 meter dari permukaan tanah tanpa menginjak
bumi. Dan dengan leluasa dia berganti jurus, menyerang dan
bertahan melawan Asha Vahista yang juga tanpa kesulitan
melakukan hal yang sama dengannya.
”Achhhhhhh, jika aku tidak berlatih keras selama
beberapa waktu terakhir, kelihatannya sangat sulit mengejar
locianpwee ini. Dia sungguh-sungguh hebat dan mujijat” Desis
Kiang Ceng Liong dalam hatinya.
Jika ditelisik jauh kebelakang, sebenarnya jika Duta Agung
Kiang Ceng Liong pelit menyembuhkan beberapa tokoh hebat
selama beberapa waktu terakhir, maka mustahil dia mampu
mengimbangi Asha Vahista kali ini. Jika dilakukan pibu ini pada
4-5 bulan berselang, maka dapat dipastikan Asha Vahista akan
keluar sebagai pemenang. Tetapi, jangka waktu dua bulan
terakhir, Kiang Ceng Liong tanpa menyadari dan tanpa
menyangka, justru maju sangat pesat dan sudah sanggup
merendengi tingkatan Asha Vahista yang mujijat itu. Baik
dalam kekuatan iweekang maupun dalam tahapan ilmu
mujijat yang tak pernah dia pikirkan dan duga sebelumnya.
Kemampuannya bertahan dan menguasai “otot, tulang,
syaraf” dan mampu menjaga beban tubuhnya secara mujijat
di udara, adalah kemampuan yang baru dapat dikuasai Asha
Vahista di umurnya yang ke-50an. Dan itupun melalui proses
panjang berlatih, berlatih dan berlatih dengan tekun dan
dengan penuh konsentrasi. Bisa dibayangkan bagaimana
terkejutnya Ceng Liong, sama kagetnya dengan Asha Vahista

Tarian Liar Naga Sakti I 3183


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang menjadi kagum dengan kemampuan Ceng Liong yang


dengan cepat menyusulnya.
Beberapa kali mereka memamerkan pertarungan mujijat
dan ajaib itu tanpa sengaja dan tanpa maksud pamer, hanya
karena tuntutan ilmu dan kecepatan yang membuat mereka
memberi pertunjukan yang dianggap “mustahil” oleh banyak
orang pada waktu itu. Untungnya, cara tempur mereka
seperti itu hanya dapat diikuti sedikit tokoh belaka. Cara yang
membuat Siangkoan Tek bergumam lirih:
“Mustahil …….. mustahil ////// masakan keduanya sudah
berada di tahap yang nyaris tidak mungkin dicapai pada usia
semuda mereka ini …….”?
Benar sekali, bahkan di usia Asha Vahista yang di awal 50-
anpun masih dianggap terlalu muda untuk menguasai
kemampuan mujijat itu. Apalagi di usia Ceng Liong yang
setengah lebih sedikit usianya ketimbang Asha Vahista.
Gumaman Siangkoan Tek ini terdengar oleh Giok Lian dan
Giok Hong. Dan Giok Lian sudah bertanya dengan penasaran
kepada kakeknya:
“Kong-kong, apa maksudmu ……”?
“Lian jie …….. bertarung sambil berdiri dan bertukar
beberapa jurus di udara selama beberapa saat lamanya tanpa
memijak bumi, adalah tahapan TANGGA TONGGAK LANGIT.
Tahapan yang belum pernah lagi muncul di Tionggoan selama
100 ratusan tahun terakhir setelah Tat Mo Couwsu dahulu
dan seorang tokoh aneh lainnya ratusan tahun silam.
Bagaimana mungkin dalam usia semuda Liong jie ini dan juga

Tarian Liar Naga Sakti I 3184


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Guru Agung itu sudah mampu melakukan gerak dan gaya yang
se mujijat itu ……”?
Penjelasan yang membuat Giok Lian dan Giok Hong
terdiam. Giok Hong terlihat antara senyum senang dan tidak
senang, antara suka cita dan penasaran dengan penjelasan
kakeknya. Ada apa gerangan?
Sementara itu Ceng Liong sudah bergerak menyerang
dengan Pek Lek Sin Jiu. Tetapi lidah-lidah petir yang
diciptakannya tidaklah mengeluarkan suara menggelegar
seperti suara petir, hanya letikan petir yang menyerang Asha
Vahista. Tetapi, Asha Vahista yang juga “ahli YANG KANG”,
tidaklah terlihat kesulitan menghadapi ledakan-ledakan petir
tersebut, dengan tangan kosong dia menyambut lidah-lidah
petir itu karena lengan dia sendiri merekah dan membara
bagaikan api. Dan ketika berbalik menyerang Ceng Liong, tiga
warna serangan berwarna merah membara, merah kehijauan
dan merah kebiruan nampak dengan cepat menerjang Ceng
Liong menuju 3 titik tubuhnya. Tetapi serangan tersebut
terlihat mental dan menyerong ketika dengan kedua
lengannya Ceng Liong bergerak dan menyentuh tiga jalur
serangan Asha Vahista tersebut. Tidak salah, Ceng Liong sudah
menggunakan Ciat Lip Jiu atau yang disebut juga Ilmu Tangan
Penghantar Tenaga yang mujijat itu. Ilmu yang membuatnya
tidak khawatir menyentuh hawa panas ataupun dingin lawan,
bahkanpun tidak khawatir berhadapan dengan senjata tajam
sehebat apapun, karena di lengannya melingkar Soh kim
Liong.
Dan 100 juruspun berlalu dimana 50 jurus terakhir
memunculkan kegemparan hebat di kalangan tokoh-tokoh

Tarian Liar Naga Sakti I 3185


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

besar Tionggoan dan Bengkauw Persia. Kelihatannya


Bengkauw Persia sendiripun baru mengerti jika Guru Agung
mereka memiliki tingkat kesaktian yang sudah tak terukur dan
belum sepenuhnya mereka mengerti sebelumnya. Melihat
Asha Vahista mampu berdiri di udara, melayang bagai burung
tanpa pijakan, membuat mereka semakin terbelalak dan ngeri
dengan kemampuan Guru Agung mereka. Tetapi, betapa
mereka menjadi tegang, karena laku yang sama dapat
dilakukan oleh lawan Guru Agung mereka yang hebat itu.
Maka, merekapun sontak menjadi sangat tegang dan sungguh
tidak sanggup untuk menebak ataupun mengira siapa yang
akan keluar sebagai pemenang dari pibu dahsyat ini.
Tiba-tiba terdengar suara bagai orang mendendangkan
“Kidung Sedih”, suara yang bahkan membuat beberapa tokoh
hebat di panggung kehormatan sampai nyaris menitikkan air
mata saking sedihnya. Baru mendengar dari samping dan
bukan sasaran utama saja sudah sedemikian hebat
pengaruhnya, apalagi Ceng Liong yang adalah sasaran
langsung gelombang suara itu? Tetapi Ceng Liong yang sudah
paham mengerti dengan kemampuan hebat seorang bernama
Asha Vahista ini yang mengaku memiliki keistimewaan serupa
KOLOMOTO TI LOU, sudah dengan cepat menutup diri dengan
‘Cing-peng-kang-khi’ atau ilmu ketenangan jiwa. Dan Ceng
Liong tidak berani menempur gelombang suara itu dengan
Gelap Ngampar atau Sai Cu Ho Kang, karena dia mengerti
upaya itu akan sia-sia belaka. Karena sebagaimana Kolomoto
Ti Lou, Asha Vahista memiliki keunikan dan kegaiban dalam
menggunakan SUARA sebagai alat penyerang. Bahkan dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 3186


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

suaranya, Asha Vahista mampu membuat ornag kehilangan


kesadaran dengan ilmu sihir maupun hipnotis yang mujijat.
Pilihan cara dan gaya Kiang Ceng Liong untuk menghadapi
gelombang serangan suara yang menyerang pada pusat
konsentrasi dan kekuatan batinnya itu, membuat dia jadi
kehilangan tempo dan juga inisiatif. Hal itu akhirnya membuat
Asha Vahista memperoleh peluang untuk mendesak dan
menyerangnya. Benar saja, tiba-tiba Asha Vahista bergerak
dengan Sam-Yang-coat-hu-ciang artinya ilmu "tiga pukulan
hawa panas pemusnah", kemudian mencecar Ceng Liong
dengan jurus-jurus maut. Hal itu memang dimungkinkan
karena Ceng Liong sudah kehilangan ketika atau tempo
selama beberapa detik untuk memperkuat tenaga batinnya
dan membuat gelombang serangan suara Asha Vahista agar
menjadi tidak bermanfaat dan kehilangan daya. Hanya tetap
saja Ceng Liong menjadi dalam posisi didesak dan terus
menerus menerima rangkaian serangan Asha Vahista yang
semakin menghebat.
Dengan jurus Lui-tong-ban-bu (Halilintar menggoyangkan
selaksa benda) Asha Vahista mengejar Ceng Liong, namun
nama terakhir terlihat menotok jalan darah Cian Keng di
tubuh Asha Vahista dengan Ceng Thian Sin Ci; Secepatnya
lengan kiri Asha Vahista bergerak cepat dan merubah jurus
menjadi Jurus Hui-pouw-liu-cian (Air terjun terbang mengalir
keparit); Tetapi Ceng Liong yang sambil mundur tetap
mengandalkan Ceng Thian Sin Ci dan menotok jalan darah
Meh Keng di lengan Asha Vahista. Bahkan dengan cepat
lengan satunya justru meledakkan jurus ketujuh Pek Lek Sin
Jiu dengan gaya jurus Boan-thiankai-te (Langit penuh tertutup

Tarian Liar Naga Sakti I 3187


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tanah). Tetapi karena cepatnya serangan balasan Ceng Liong,


Asha Vahista dengan sama sebatnya menangkis dan balas
menyerang dengan gaya jurus Kui-ong-pat-hwee (Raja setan
mengendalikan api). Panjang jika diceritakan, tetapi dalam
waktu hanya kurang dari semenit, sudah sekitar 10 jurus
mereka masing-masing bergebrak. Namun, meski inisiatif
dipegang Asha Vahista, tetap tidaklah dapat dia terus
menerus menyerang Ceng Liong yang dengan licin mampu
memberi serangan balasan. Yang membuat Asha Vahista
bergidik, karena sambil mundur dan bertahan, Ceng Liong
menggunakan ilmu mujijat yang membawa suara
menggidikkan.
Maka 150 juruspun berlalu tanpa ada tanda-tanda siapa
yang akan keluar sebagai pemenang. Begitupun, wajah Ceng
Liong maupun Asha Vahista tidak terlihat tegang, sebaliknya
dengan penuh perhatian keduanya seperti sangat menikmati
pibu dengan mengeluarkan segenap kemampuan dan
kebisaan mereka. Dalam posisi saling serang, kembali pada
jurus-jurus ke-160-an, keduanya menunjukkan posisi
bertempur yang mencengangkan. Ceng Liong bahkan sudah
mengkombinasikan kedua ilmu mujijat yang dia miliki, yakni
Ceng Thian Sin Ci (Telunjuk Sakti Penggetar Langit dan Thian
Liong Heng Khong (Naga Sakti Jalan di Udara), tentu dengan
tidak menarik “Ilmu Ketenangan Jiwa”. Maklum saja, karena
Asha Vahista terus menerus mendendangkan lagu sedih dan
lagu gembira menghentak” bergantian.
Pada satu ketika, tubuh Ceng Liong kembali mumbul ke
angkasa karena tiba-tiba dia harus menangkis serangan Kap
Mo Kang (Ilmu Kodok) yang dilontarkan Asha Vahista dalam

Tarian Liar Naga Sakti I 3188


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

gerak menekuk kaki dengan cepat. Ketika dia kembali


melambung akibat benturan dengan tenaga Kap Mo Kang
lawan, kembali Ceng Liong menyerang dengan kilatan hawa
halilintar dari pek lek Sin Jiu jurus ke-enam dengan sebelah
lengan, dan kemudian menotok dengan Ceng Thian Sin Ci
sambil menggunakan lengan satunya lagi. Sadar bahwa dalam
posisi di atas serangan Ceng Liong menjadi lebih berbahaya,
Asha Vahista memilih berkelit dengan melompat jauh ke
samping sambil menekuk kakinya dan kembali menyerang
dengan Kap Mo Kang. Sementara Ceng Liong yang akan
kehilangan tempo jika mesti berjungkir balik agar tubuh
bawahnya, atau kakinya menginjak bumi, melakukan sebuah
gerakan “nyaris mustahil” ketika tubuhnya tiba-tiba bertahan
beberapa cm dari atas tanah dan bergerak mendatar dengan
bumi dan menangkis Kap Mo Kang dengan Jurus keempat Pek
lek Sin Jiu, Halilintar bertalu-talu di udara. Gerakan Ceng Liong
yang ajaib itu sama sekali tidak mengherankan Asha Vahista,
karena diapun mampu dan sanggup melakukannya. Tetapi,
gerakan aneh dan mustahil itu membuat banyak orang
terhenyak. Bagaimana mungkin gaya Ceng Liong mampu di
atur bagaikan terbang dan mendatar dengan bumi dalam
jarak kurang lebih 20-30 cm dari permukaan bumi …….?
Tetapi mereka tidak mungkin banyak bertanya dan
menyuarakan keterkejutan dan kekaguman mereka selain
hanya bisa terkesima karena kembali Ceng Liong sudah
bertukar serangan dengan Asha Vahista. Begitu seterusnya
hingga kembali memasuki jurus kedua ratus. Asha Vahista
masih tetap saja lebih sering mengambil inisiatif dan posisi
menyerang Ceng Liong. Bagaimanapun, serangannya dengan

Tarian Liar Naga Sakti I 3189


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menggunakan gelombang suara benar-benar memberi efek


luar biasa sehingga beberapa kali Kiang Ceng Liong harus
menenteramkan hati terlebih dahulu baru kemudian bergerak
menangkis ataupun mencari celah untuk berbalik menyerang
lawanny itu. Meski hanya sepersekian detik, tetapi tempo dan
ketika itu dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Asha Vahista,
sehingga sampai jurus kedua ratus, dia tetap dalam posisi
lebih banyak menyerang dan berinisiatif.
Beberapa kali Ceng Liong mampu keluar dan balas
menyerang, tetapi dengan cerdik Asha Vahista menggunakan
kekuatan mujijat suaranya untuk menggempur Ceng Liong
dan kemudian kembali mendesak Ceng Liong yang mau tidak
mau harus menetralisasi gelombang suara yang mujijat itu
terlebih dahulu. Merasa cukup lama dalam tekanan Asha
Vahista, Ceng Liong tiba-tiba membayangkan jurus-jurus Pek
Lek Sin Jiu yang banyak meledak di angkasa dan kemampuan
yang belakangan kemudian disebut banyak orang sebagai Ilmu
Leng Kong Hi To (Melayang di angkasa). Ilmu yang disebut
oleh Ciangbundjin Siauw Lim Sie sebagai TANGGA TONGGAK
LANGIT yang sebelumnya belum disadari Ceng Liong jika
sudah dikuasainya. Tahapan dimana dia mampu dan dapat
berdiri tanpa penyanggah dan mampu melayang-layang di
angkasa bagaikan terbang dengan tidak menginjak atau
menapakkan kaki di bumi.
Ceng Liong kurang menyadari jika kemajuannya
belakangan telah membuatnya mampu untuk menguasai otot,
tulang dan bahkan daya berat tubuhnya. Kemampuan yang
setengah mitis ini memang sangat mujijat dan biasa
dilekatkan orang dengan kemampuan MANUSIA DEWA. “Jika

Tarian Liar Naga Sakti I 3190


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dapat menyerang dengan posisi di atas, mengapa tidak


kugunakan secara beruntun semua jurus dari Pek Lek Sin Jiu
…..”? demikian Ceng Liong berpikir dalam hati. Tetapi setelah
dipikir, Ceng Liong masih kesulitan memperoleh peluang
untuk melaksanakan niatnya. Niat yang didorong oleh rasa
penasaran karena cukup lama diberondong oleh Asha Vahista.
Maka mulailah dia mencari cara untuk mendapatkan posisi
yang baik, posisi di atas atau diangkasa guna memberondong
Asha Vahista dengan serangan beruntun dari Pek Lek Sin Jiu.
Ketika sekali lagi tertawa dengan nada dan irama Yu lim
mo siauw' atau 'Di rimba sunyi iblis tertawa' dan kemudian
disusul dengan totokan yang secepat kilat mengarah ke 'hoa-
kay-hiat', jalan darah di bagian pundak kiri Ceng Liong, maka
Ceng Liong dengan cepat bergerak. Sekali ini dia dengan
mengeraskan hati menggunakan Jurus Sian-li-coan-ciam (Dewi
Menusukan Jarum) dari Ilmu Ban Can Hud Teng (Laksaan
Lampu Buddha Bersinar). Ilmu ini sebetulnya adalah
gubahannya buat Mei Lan istrinya, tetapi pada saat tersebut,
apa boleh buat dia menggunakannya karena memang tepat
untuk maksudnya. Totokan hebat itu dilanjutkan dengan
gerakan cepat dan hebat dalam jurus Kim-liong-cai-thian
(naga emas diatas langit) dari ginkang Jouw Sang Hui Teng
(Terbang Di atas rumput) yang memang sudah mendarah
daging buat Ceng Liong.
Gerakan “melayang di udara” yang mujijat itu langsung
dikejar Asha Vahista dengan dua buah jurus pukulan jarak
jauh yang penuh tenaga, yakni jurus Boan-thian-kai-te (Langit
penuh tertutup tanah) dan dilanjutkan lagi dengan sejurus
Thian-ce-keng- hong” Atau pelangi menghias ujung langit.

Tarian Liar Naga Sakti I 3191


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Jurus pertama dan kedua yang menyusul itu berasal dari


rangkaian Ilmu Co Yang Kiu Tiong Hui (Menantang Matahari
Sembilan Lapis) dimana beberapa pukulan jarak jauhnya
mengincar posisi “melayang” Ceng Liong. Tetapi dengan Ciat
Lip Jiu atau Tangan Pengantar Tenaga dan Soh kim Liong,
dengan mudah saja Ceng Liong menyapu dan mementalkan
serangan serangan dengan hawa panas menyeramkan itu.
Dalam posisi terserang, dengan tidak menunggu Asha Vahista
bergerak lebih jauh untuk menyerangnya, Ceng Liong kembali
memperagakan sebuah gaya dan gerak mujijat yakni gerak
ataupun jurus Ko hong liu sui' (Air mengalir burung hong
lewat). Tanpa pijakan kaki, Ceng Liong yang memang
merencanakan menyerang dari angkasa, menggeliat dan
kemudian kembali mencelat kira-kira satu meter setengah
dari posisi semula dalam gerakan cepat. Akibat gerakan itu,
jurus ketiga Asha Vahista Tian Kang Cong (meninju bintang-
bintang di langit) jadi tidak menemui sasaran.
Dari posisi mustahil dan kemudian bergerak dalam gaya
yang juga “nyaris mustahil” membuat Ceng Liong
mendapatkan tempo sepersekian detik karena Asha Vahista
Nampak tersenyum kagum dengan gerakannya. Tetapi,
seketika Asha Vahista sadar, dia bakal kehilangan kendali
menyerang, dan memang demikian adanya. Ceng Liong tentu
saja enggan menyia-nyiakan tempo sepersekian detik tersebut
untuk menyerang dan mencecar Asha Vahista guna tidak
mengeluarkan siulan mautnya atau gelombang serangan
menggunakan suara. Memperoleh peluang, Kiang Ceng Liong
dengan cepat mencecar Asha Vahista, tidak tanggung-
tanggung, dengan tidak ada putus-putusnya dan selanya

Tarian Liar Naga Sakti I 3192


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sedikitpun, Pek Lek Sin Jiu diperagakan oleh salah seorang


pemakai dan pengguna ilmu tersebut pada tingkat teratasnya.
Dan tiba-tiba, dari posisi dicecar Asha Vahista, Ceng Liong
kini berbalik mencecar dengan cepat dan dengan kekuatan
membahana; Mulai dari jurus pertama Halilintar Membelah
Angkasa, kemudian jurus kedua – Halilintar Menerjang Angin,
jurus ketiga – Halilintar Menghujam Bumi, jurus keempat –
Halilintar Bartalu-talu di Udara, jurus kelima - Halilintar
Membelah Awan Menghajar Mentari, lanjut jurus keenam –
Badai Petir Membelah Langit, jurus ketujuh – Sejuta Halilitar
Merontokkan Mega dan jurus kedelapan – Halilintar Meledak
Bumi Melepuh; Luar biasa dan sangat memekakkan telinga.
Bukan apa-apa, sekali ini Ceng Liong dengan sengaja tidak
menahan penggunaan ilmu tersebut dan mengerahkannya
sebagaimana aslinya dan membuat panggung dan udara
sekitarnya bagaikan sedang diserang oleh badai taufan
dengan petir yang menyambar-nyambar. Hebatnya, panggung
tempat pibu tidak terbakar dan tidak meledak ataupun
melepuh oleh serangan Ceng Liong yang terus dilakukan dan
terus mengejar Asha Vahista.
Cecaran Ceng Liong dengan menggunakan takaran tenaga
hebat tersebut berlangsung selama 8 juru serangan dan
membuat Asha Vahista mau tidak mau harus lebih banyak
bergerak. Dan dia membutuhkan hampir 20 jurus baru
mampu menjinakkan dan keluar dari badai serangan GELEDEK
lawan dengan kondisi yang sama sebagaimana tadi dia
mengejar dan mencecar Ceng Liong. Banyak orang yang baru
sekali ini menyaksikan kedahsyatan Pek Lek Sin Jiu menjadi
terkejut ketika menyaksikan bagaimana Ceng Liong secara

Tarian Liar Naga Sakti I 3193


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

luar biasa menggunakannya. Menyaksikan rangkaian yang


dijalankan dalam satu seri serangan yang luar biasa, bantyak
tokoh-tokoh hebat yang langsung tahu diri, bahwa mereka
tidak akan memiliki kemampuan melawan rangkaian serangan
mujijat yang dilontarkan Ceng Liong dari udara dan tanpa
menjejak bumi dalam hitungan beberapa detik. Dengan gerak
keduanya yang nyaris memakan 25-30 jurus menyerang dan
menghindar, tidak sekalipun Ceng Liong menjejak bumi dan
dengan begitu, selama proses menyerang dia berada
mengapung alias melayang di udara.
Dan ketika akhirnya diapun menjejak bumi setelah
beberapa saat lamanya bergerak bagaikan burung di udara,
diapun tetap menyerang untuk mempertahankan inisiatifnya
dengan menggunakan Ilmu hebat yang diciptakannya di Lam
Hay Bun, yakni Pat Ciang Lam Hay Soh Lang (Delapan Pukulan
Laut Selatan Menyapu Gelombang). Ilmu ini secara sengaja
diciptakan untuk menandingi Cit Sat Cin Tjiang dan karena itu
banyak memanfaatkan daya gerak menyiasati serangan
bergelombang. Tetapi, setelah berhasil di Lam Hay Bun, Ceng
Liong melengkapinya dengan gaya dan daya serang seperti
arus serangan bergelombang yang disaksikannya di Laut
Selatan. Maka, ilmu ini, baik sebagian daya tahan maupun
daya serang, diciptakan secara terpisah namun menjadi
kekuatan yang saling melengkapi. Maka ketika Ceng Liong
menggunakannya dan sama sekali ilmu itu baru dan belum
pernah munculkan diri di Rimba Persilatan, kembali semua
orang terperangah. Baik menyerang dari atas dalam jarak
jauh, maupun juga menyerang dari jarak dekat dengan ilmu

Tarian Liar Naga Sakti I 3194


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

yang berbeda, Ceng Liong menjadi luar biasa dahsyatnya, luar


biasa hebatnya.
Tetapi, peralihan serangan Ceng Liong dari serangan dari
udara dan dengan jarak jauh dan kemudian menjadi serangan
jarak dekat di daratan, meninggalkan sedikit celah yang cepat
dimanfaatkan lawan. Asha Vahista sadar, Ceng Liong tetap
akan memburu dan menyerangnya. Karena itu, dia kembali
mencoba untuk merebut inisiatif dengan Hian Sian Tie Pou
(Irama Suara Dewa), serangan gelombang suara yang penuh
berisi hawa sihir yang luar bias akuatnya. Tetapi alunan
suaranya terlihat kurang berguna, selain karena Ceng Liong
sudah mengembangkan ILMU KETENANGAN JIWA, juga pada
saat bersamaan hawa iweekang dan kekuatan batin yang
dikerahkannya berada pada tataran tertinggi. Meski demikian,
tetap saja Asha Vahista mampu beroleh sedikit sekali waktu
untuk kemudian membuat keduanya kembali pada posisi
imbang ketika melewati posisi jurus ke 250. Posisi itu
terutama setelah Asha Vahista menggunakan Ilmu Sihir, Ilmu
Gelombang Suara Dewa dan pada akhirnya juga mengerahkan
Ilmu Mujijatnya, yakni Ilmu Ban-hwat-kui-cong (seribu ilmu
kembali ke asal). Ilmu ini yang membantu Asha Vahista untuk
mampu menelaah dan meladeni amukan Gelombang Laut
Selatan yang membahana dan menyerangnya dari semua
penjuru dan menempatkannya seakan pada posisi tanpa jalan
keluar.
Tetapi, dengan pemahaman yang tepat, maka gelombang
serangan Ceng Liong bagai membentur karang. Serangan-
serangan tersebut dengan tepat dapat diantisipasi Asha
Vahista dan bahkan kemudian, Asha Vahista mampu keluar

Tarian Liar Naga Sakti I 3195


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan balas menyerang dengan pukulan-pukulan hebat serta


membawa ancaman yang tidak kurang bahaya dan
ancamannya. Ceng Liong mau tidak mau tersenyum kagum.
Karena sejauh ini, perbendaharaan ilmunya boleh dibilang
sudah dikuras keluar semua, meski masih menyisakan ilmu
mujijat lainnya yang nyaris tak pernah digunakannya, tetapi
Ceng Liong tetap saja kagum dengan Asha Vahista. Dia tidak
pernah menyangka jika rasa itu juga bertumbuh lebih dalam
bagi Asha Vahista. Memang, dia sudah menduga bahwa Ceng
Liong ada manusia mujijat yang sejenis dirinya, hanya saja, tak
pernah dia menyangka jika Ceng Liong dalam usia sedemikian
muda, ternyata sudah mampu datang pada tingkat yang
sejajar dengan dirinya. Sungguh sangat mengagumkan. Dan
sungguh Asha Vahista geleng kepala, bukan takut dan jeri
tetapi kagum.
“Bagaimana jika anak ini diberi kesempatan mendalami
ilmunya sampai 2-3 tahun kedepan? Tingkat kemampuan
seperti apa yang akan dicapainya kira-kira ..”? demikian Asha
Vahista bertanya-tanya dalam hatinya. Tetapi yang membuat
Asha Vahista senang adalah, karena Ceng Liong nampaknya
berada pada jalur yang sama dengan dirinya sendiri, yakni
mengutamakan kebaikan. Mengedepankan hati nurani dan
tidak menempatkan ambisi menjagoi dunia persilatan sebagai
ambisi yang mesti dicapai. Asha Vahista melihat, sebagaimana
dirinya, Kolomoto Ti Lou dan juga Thay Sin Lhama, Ceng Liong
berkembang ke-arah “SENIMAN SILAT”. Memeriksa dan
mengembangkan ilmu bukan dengan target MENGUASAI dab
MENJAGOI dunia, tetapi untuk ilmu silat dan untuk
kemanusiaan.

Tarian Liar Naga Sakti I 3196


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Luar biasa, Asha Vahista bagaikan Thay Sin Lhama dalam


usia muda. Hebat, tangguh dan berpekerti sopan dan tidak
ambisius …” demikian Ceng Liong di pihak lain menilai dan
menimbang kehebatan Asha Vahista. Lawan terhebat Ceng
Liong sejauh ini memang Lhama Tibet yang saleh dan sakti itu,
Thay Sin Lhama. Tokoh yang membuat Ceng Liong kagum dan
takluk untuk pekertinya. Dan ilmu silatnya, seandainya
usianya masih muda, pasti akan sama tangguh dan sama
hebatnya dengan Asha Vahista yang menjadi lawannya saat
itu. Tak terasa, Ceng Liong dan Asha Vahista justru menjadi
semakin saling menyenangi dan saling mengagumi. Dan rasa
itu terbentuk justru pada saat-saat menuju situasi dan
suasana yang sangat menentukan. Saat dimana mereka
tinggal masing-masing memiliki 10 jurus menyerang atau
bertahan, karena saat itu keduanya sudah memasuki jurus ke-
280. Hebatnya, memasuki jurus tersebut, tidak terlihat jika
Ceng Liong mengalami kelelahan, sama dengan kondisi Asha
Vahista pada saat itu. Mereka tidak terlihat kelelahan dan
tenaga mereka masih terus meluncur atau mengalir keluar
tanpa kendor sedikitpun, sebaliknya justru meningkat hebat
dan kuat dari saat ke saat. Sungguh mengagumkan.
Pada sisa 20 jurus terakhir, justru Asha Vahista terlihat
berdiam diri. Namun demikian, suaranya berubah drastis. Dia
tidak lagi bersiul, tetapi seperti bersuara seperti tidak. Dan
tiba-tiba diapun tertawa dan di saat lain suaranya seperti
mengandung tangis. Emosi yang campur aduk yang dibawa
oleh suara itu perlahan-lahan berubah menjadi rasa sedih
yang tak terhingga dan mempengaruhi seantero arena,
meskipun area pengaruh utamanya adalah di panggung

Tarian Liar Naga Sakti I 3197


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

tempat adu tanding berlangsung. Tetapi tidak terlihat Ceng


Liong terpengaruh meskipun pada saat tersebut dia terlihat
guncang. Tetapi, karena Asha Vahista sendiri sedang
menyerang dengan kekuatan batin dan kekuatan sihir yang
dikombinasikannya, maka dia sendiripun tidak mampu untuk
keluar melontarkan serangan, karena sama saja dengan dia
membiarkan Ceng Liong bebas dari alur serangan kekuatan
tak Nampak itu.
Tetapi tiba-tiba terdengar bentakan keras:
“Diaaaaaaaaaaaaammmmmmmmmmmmmmmmmmm
……”
Dan pada saat bersamaan, sinar mata atau sorot mata
Ceng Liong mengeluarkan daya magis yang sangat aneh
namun penuh wibawa. Cuma dua atau tiga detik, tetapi hebat,
Asha Vahista benar-benar terdiam tanpa dia sendiri (Asha
Vahista) menyadari jika dia sampai terdiam oleh bentakan
penuh kekuatan magis yang dilepaskan Ceng Liong. Yang luar
biasa adalah sorot matanya, sorot mata Ceng Liong yang
mengiringi dan menyertai bentakan penuh wibawa tadi. Apa
sebenarnya yang terjadi dan mengapa pula sampai Asha
Vahista sendiri yang memulai serangan dengan kekuatan
batin dan kekuatan sihir yang sangat kuat justru terdiam oleh
terjangan bentakan Ceng Liong?
Sedikit yang tahu dan paham. Mungkin hanya Kiang Sin
Liong, mahluk mujijat terakhir milik Lembah Pualam Hijau dan
Kolomoto Ti Lou yang mengerti bahwa Ceng Liong menjadi
aneh dan mujijat karena “kerjaan” alam semesta. Struktur
tubuh, jalan darah dan alur kekuatan mujijat manusia,

Tarian Liar Naga Sakti I 3198


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

berubah dan menjadi sangat optimal bagi Ceng Liong dengan


benturan tak sengaja yang mengenai kepalanya. Struktur
tubuh seperti itu, membuat Ceng Liong memiliki kekuatan
mujijat “hadiah alam semesta” yang tinggal dilatih dan
dimatangkannya. Struktur tubuh maupun otak dan juga
termasuk saraf-saraf penunjang yang berubah, bukannya
berakibat fatal melainkan mendatangkan manfaat yang
mujijat bagi Ceng Liong. Secara alam dia memiliki kandungan
kekuatan sihir dan mitis yang sangat kuat meski dia belum
lama melatihnya, bahkan baru memulai selama beberapa
tahun terakhir. Tetapi, kekuatan sihir tersebut dapat hadir dan
tumpah ruah pada saat-saat dia tertekan keluar secara paksa
sebagaimana baru saja Ceng Liong melakukannya. Dan salah
satu kemujijatan Ceng Liong justru terjadi pada pandang dan
sorot matanya. Bentakan tadi adalah bentakan dari ilmu I
HUN TO HOAT sejenis ilmu sihir dan ilmu hipnotis yang justru
tumpah ruah keluar karena didesak dan didesak terus
menerus oleh gelombang suara Asha Vahista.
Kejadian itu sampai-sampai membuat Asha Vahista yang
sedang menyerang dengan kekuatan sihir juga ikut
terpengaruh dan terbawa oleh bentakan hebat Ceng Liong.
Jangankan Asha Vahista, Ceng Liong sendiripun tak
menyangka jika bentakan yang dikeluarkannya karena refleks
dan karena desakan dan tekanan gelombang suara Asha
Vahista demikian kuat, hebat dan mujijat. Dan jika dia mau,
sebetulnya dia dapat saja menyerang Asha Vahista yang
kehilangan konsentrasi selama 2-3 detik. Sayangnya, baik
Asha Vahista maupun Ceng Liong sendiri, tidak mengharapkan
dan tidak mengerti mengapa kondisi tadi bisa sampai terjadi.

Tarian Liar Naga Sakti I 3199


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kondisi seperti ini akan sangat sulit diharap terulang lagi pada
masa-masa mendatang. Tetapi, Ceng Liong semakin sadar dan
makin mengerti bahwa masih ada kekuatan luar biasa dalam
tubuhnya yang masih belum mampu dikuasainya dan
dieksplorasinya secara optimal. Begitupun, dia sadar bahwa
dia ternyata memiliki daya tahan dan pertahanan atas
serangan sihir yang sangat hebat. Kedepan dia berpikir akan
memperkuat dan melatihnya agar mampu dia kerahkan
sesuka hatinya dan bukan hanya disaat-saat terdesak.
Ceng Liong yang kaget dan Asha Vahista yang kehilangan
“dirinya” selama 1-2 detik sama-sama tersentak dan kaget.
Asha Vahista kurang mengerti jika Ceng Liong sendiri belum
menyadari tadinya kemampuan itu. Dia hanya menganggap
bahwa Ceng Liong sengaja tidak menyerangnya pada saat dia
terpengaruh, dan keadaan ini membuat Asha Vahista semakin
menghormati keperwiraan Ceng Liong. Mana dia tahu jika
Ceng Liong sendiri sebenarnya tidak menyangka jika dia
mampu membentak Asha Vahista hingga terdiam. Bukan
hanya Asha Vahista, bahkan radius 10-20 meter dari
panggung, juga terguncang dan terdiam oleh bentakan maut
penuh hawa sihir yang dilontarkan barusan oleh Ceng Liong.
Tetapi, kekuatannya bukan kekuatan gelombang suara,
berbeda dengan IRAMA DEWA yang dilontarkan Asha Vahista.
Kekuatannya adalah hawa sihir yang terlontarkan keluar
untuk mempengaruhi konsentrasi lawan, sementara Asha
Vahista bukan hanya merusak konsentrasi, tetapi dia mampu
melawan dan menawan semangat dan bahkan “jiwa” orang
untuk mengikuti kemauannya.

Tarian Liar Naga Sakti I 3200


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Kembali keduanya saling pandang dan kini dengan


perasaan dan kekagetan yang berbeda. Dan kini mereka
nampaknya sudah sangat siap untuk memainkan 20 jurus
terakhir yang akan menentukan siapa yang akan keluar
sebagai pemenang …….

Episode 51: Formasi Api Langit (3)


Perlahan-lahan tubuh Asha Vahista terlihat seperti
terhalangi semacam tirai kekuatan atau hawa mujijat yang
berpijar dan berwarna kombinasi merah dan putih. Sesekali
terlihat dominan putih, sesekali dominan merah, bahkan
sesekali hawa mujijat berpijar itu mengelilingi tubuhnya.
Itulah puncak kekuatan Asha Vahista dalam sebuah ilmu yang
diciptakannya dengan nama Ilmu Im Yang Coat Hu Ciang
(Pukulan Panas-Dingin Pemusnah). Sebuah ilmu mujijat yang
masih belum mampu diterima dan memang belum diajarkan
sepenuhnya kepada satupun dari muridnya saat ini. Maklum
begitu tingginya standard an “syarat” yang perlu dipenuhi
untuk memahami dan mendalami ilmu mujijat tersebut.
Karena sebelum melatihnya, dibutuhkan penguasaan yang
sangat tinggi dan sempurna atas kedua hawa IM dan YANG
untuk kemudian memulai latihan dasar ilmu tersebut.
Padahal, memahami dan melatih secara bersamaan Hawa IM
dan YANG bukanlah persoalan mudah. Karena dibutuhkan
bakat dan dibutuhkan kematangan dan ketekunan baru
kemudian dapat mulai melatihnya. Dari semua muridnya,
terutama ke-4 murid utamanya, hanyalah Yu Liong, Topeng
Emas yang memulai masa belajar dari titik NOL dan mulai
dengan belajar Liang Gie Siam Hoat, selebihnya sudah

Tarian Liar Naga Sakti I 3201


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

memiliki ilmu sendiri. Padahal, harus dengan Liang Gie Sium


Hoat baru dapat memahami kedua Hawa Sakti itu.
Tapi begitulah, sebagaimana Ceng Liong, Asha Vahista
memang terus dan terus berlatih dan mengembangkan
ilmunya. Untuk sampai ke puncak penggunaan kekuatan IM
dan YANG, dia perlu berlatih setahap demi setahap dan
apalagi memang dia memulai dengan LIANG GIE SIM HOAT
yang menjadi kerangka berlatihnya sejak awal. Dan dialah
tokoh dengan kemampuan puncak dalam menguasai
kekuatan Im dan Yang pada tingkat tertingginya. Pada tingkat
sempurna dan mitis, Asha Vahista kelak akan memiliki
kemampuan mujijat sehingga dia mampu “merusak dan
menumbuhkan” atau bahkan tingkat mitis yang sangat luar
biasa, yakni tingkat “membinasakan dan menghidupkan”.
Puncak tertinggi dan sekaligius aspek mitis ilmunya tersebut
itu memang demikian. Sangat mujijat tentunya. Dan itu dapat
dicapai dengan mengelolah kekuatan berhawa PANAS dan
DINGIN secara bersamaan, atau juga KERAS dan LEMBUT, dan
kemudian digabungkan dan dikombinasikan dengan kekuatan-
kekuatan iweekang dan kekuatan batin. Itulah cara yang
ditempuh dan dilatih Asha Vahista, terus berkembang dan
terus meningkat semakin sempurna.
Asha Vahista, sang Guru Agung Bengkauw Persia yang kini
sedang dalam konsentrasi penuh menyadari sesuatu. Dia kini
sangat sadar siapa lawannya. Tetapi hebatnya dengan jalan
itu, kini dia juga semakin mengenali tingkat kemampuannya
sendiri. Tingkat capaiannya sudah merupakan puncak dari
semua upayanya. Dia gembira dengan fakta tersebut. Dan hal
ini membuat dia kembali teringat wejangan-wejangan terakhir

Tarian Liar Naga Sakti I 3202


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

GURUNYA yang mengisahkan tentang TINGKATAN


PAMUNGKAS dari IM YANG COAT HU CIANG atau yang
sebenarnya merupakan tingkat sempurna dari pengolahan
hawa Im dan Yang. Yakni sebuah RAHASIA TERPENDAM dan
nyaris tidak ada yang tahu, bahwa BAN LIONG SIAN SIN KANG
di TIONGGOAN ataupun HUD MEN IT GOAN KANG KHI di
Tionggoan dan Thian Tok dapat juga berkembang dengan
gabungan hawa IM dan YANG yang sempurna. Sebuah
formula sederhana yang dikembangkan dari Liang Gie Sim
Hoat ala Bu Tong Pay, justru membuka kemungkinan tersebut.
Dan cara ketiga ini yang justru dilatih oleh Asha Vahista hingga
kemudian mampu melampaui kemampuan Gurunya yang
berasal dari Tionggoan dengan mewarisinya metode berlatih
Liang Gie Sim Hoat.
Kemampuan luar biasa Asha Vahista ini mulai menjadi
lebih mujijat ketika dia akhirnya menjadi GURU AGUNG
Bengkauw dan berlatih Hawa YANG disana. Dan bekal inilah
yang membawanya masuk ke Gerbang penciptaan ilmu-ilmu
berbasis hawa IM dan YANG, bahkan akhirnya menciptakan
Im Yang Coat Hu Ciang. Meskipun untuk itu, dia banyak
bercakap dengan tokoh-tokoh mujijat lainnya, termasuk
Kolomoto Ti Lou yang juga mengagumi kecakapan dan
kecerdasan Asha Vahista. Bukan cuma itu, Asha Vahista
bahkan berkelana hingga ke Thian Tok, Tibet, Nepal, Thian Hu
dan banyak Negeri asing lainnya untuk menemukan banyak
sekali formula baru dalam usaha memperkuat diri da
meningkatkan kemampuannya. Dan tambahan ilmu-ilmu
dalam, ilmu kebatinan dan mistik membuatnya menemukan
jalan ke tingkat yang sangat tinggi dalam penggabungan IM

Tarian Liar Naga Sakti I 3203


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan YANG dalam formula peninggalan Gurunya sendiri, yakni


melatih IM dan YANG dalam Liang Gie Sim Hoat. Pendeknya,
pada akhirnya Asha Vahista berhasil mencapai tingkat
tertinggi yang banyak diidamkan pesilat pada masanya. Dan
dia mencapai dalam waktu yang relative cepat.
Asha Vahista sendiri membutuhkan waktu sampai hampir
20 tahun baru mampu memahamkan formula utama dan
kemudian menyempurnakan tingkat tertinggi penggabungan
hawa IM dan YANG. Dan seterusnya menciptakan ilmu
terakhirnya tersebut diatas. Setelah mencapai tingkat
tertinggi, Asha Vahista menemukan betapa mudah dia kini
menciptakan ILMU BARU, karena ilmu sederhanapun dapat
menjadi luar biasa hebatnya jika digunakan dengan tenaga
yang tepat dan digunakan pada saat yang tepat. Karena
berhutang kepada Bengkauw Persia, maka Asha Vahista pada
akhirnya kemudian terus bertahan dan bergabung dengan
Perkumpulan tersebut, bahkan memilih beberapa murid
tokoh Bengkauw dan melatih mereka menjadi pendekar
tangguh dan terkemuka di Persia. Dan inilah yang kemudian
membawanya ke Tionggoan dan bertemu dengan seorang
tokoh muda yang sedang bertumbuh dalam jalan yang sama
namun dengan pendekatan berbeda. Dan Asha Vahista diam-
diam memahami lebih banyak lagi.
Semakin lama bertarung semakin dia memahami Ceng
Liong dan semakin dia paham jika Ceng Liong berada dalam
tingkat yang sama namun dengan jalan berbeda. Jelas sekali
ceng Liong tidak melalui jalur HUD MEN IT GOAN KANG KHI
(Tenaga Sakti Mujijat Kaum Budha), dan bukan pula jalurnya
yang memanfaatkan kombinasi atau gabungan kekuatan IM

Tarian Liar Naga Sakti I 3204


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan YANG melalui formula Liang Gie Sim Hoat. “Tidak salah
lagi, anak ini mestinya menguasai BAN LIONG SIAN SIN KANG
…” demikian tebakan Asha Vahista yang memang tepat dan
tidak salah. Karena bukan hanya kekuatan kaum Budha yang
mampu ke titik paling sempurna, tetapi juga gabungan
kekuatan IM dan YANG dan jalan ke titik BAN LIONG SIAN SIN
KANG. Hari ini gabungan IM dan YANG dan BAN LIONG SIAN
SIN KANG akan bentrok dan digunakan oleh dua tokoh dengan
penguasaan puncak pada masa sekarang ini.
Karena pemahamannya tersebut maka Asha Vahista pada
akhirnya memutuskan untuk menggunakan Im Yang Coat Hu
Ciang. Dia memiliki keyakinan bahwa Ceng Liong akan mampu
bertahan atas Ilmu Mujijatnya yang bahkan belum
digunakannya ketika melawan Wong Jin Liu beberapa waktu
lalu. Pertemuan pertamanya dengan Wong Jin Liu 25 tahun
silam, dia belum memahamkan ilmu mujijatnya ini, dan dia
masih menang. Beberapa waktu lalu, karena sengaja
menyembunyikan ilmu mujijatnya dari Ceng Liong, maka Asha
Vahista sengaja tidak menggunakannya. Lagipula, dia memang
masih mampu menang tanpa menggunakan ilmu pamungkas
tersebut, karena memang tingkatnya masih mengatasi Wong
Jin Liu. Tetapi kini, Ceng Liong adalah lawan yang berbeda,
lawan yang memiliki kemampuan mendesaknya untuk
bertarung hingga ke titik paling tinggi dari perbendaharaan
ilmunya.
Padahal, pada saat bersamaan, Ceng Liong sendiri
memang sudah menyiapkan ilmu terakhirnya, yakni Ilmu
Pusaka Gurunya, Ilmu Pek Hong Cao-yang-sut Sin Ciang
(Tangan Sakti Awan Putih Memanggil Matahari). Hanya saja,

Tarian Liar Naga Sakti I 3205


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sejak mengenali dan mengetahui bahwa Ilmu tersebut


ternyata adalah bagian dari formula ciptaan bersama 4
Manusia Dewa Tionggoan, Ceng Liong sudah
menyempurnakan dan melatih dirinya lebih jauh lagi dan
menyempurnakan Ilmu ciptaan Gurunya tersebut. Bukan
hanya itu, sadar bahwa pertarungan terakhir akan
menyertakan banyak kekuatan lain, Ceng Liong telah
mengerahkan ‘Cing-peng-kang-khi’ (ilmu ketenangan jiwa)
untuk melindungi diri dari serangan kekuatan batin dan
kekuatan sihir. Dengan ilmu ini Ceng Liong tidak takut dengan
serangan gelombang suara Asha Vahista, juga tidak takut
dengan ilmu sihir manapun, dia sudah sangat siap.
Memang, pada saat yang bersamaan, Asha Vahista
sendiripun sudah sangat siap dengan kemampuan puncaknya.
Pertarungan utama mereka sudah terjadi ketika mereka
dalam diam saling mengukur dan menerka jurus apa yang
akan dikeluarkan lawan. Karena pada dasarnya, keduanya
memiliki kemampuan membaca dan menganalisis jurus jurus
serangan lawan dan menentukan gerakan melawan jurus
termaksud. Yang membuat pembedanya adalah kecepatan,
ketepatan penggunaan dan kekuatan yang terkandung dalam
jurus serangan dan jurus pertahanan mereka. Karena itu,
keduanya justru saling menunggu lawan menyerang, atau
jikapun menyerang, maka serangan mereka pastilah serangan
pancingan dan bukan serangan utama. Dan begitulah pada
akhirnya mereka menentukan serangan dan bertahan pada
puncak pertarungan di paroh terakhir pibu, atau pada 20 jurus
terakhir pertarungan Asha Vahista melawan Kiang Ceng Liong.

Tarian Liar Naga Sakti I 3206


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Adalah Ceng Liong yang menyerang dengan kekuatan


iweekang terukur dengan lengan yang berselimutkan awan
putih menyembunyikan kedua belah tangan Ceng Liong.
Serangannya sederhana, sebuah gerakan yang gampang
ditebak dengan kecepatan biasa namun dengan kekuatan
membahana dalam gerakan 'Yan-cu-cut-lim' (Burung walet
keluar dari rimba). Lengan Ceng Liong terulur menotok 'thian-
ki-hiat' di iga kanan Asha Vahista, dan tokoh Persia itu juga
bergerak dengan jurus 'Am-in-koan-cit' (Awan gelap menutup
matahari). Tidak ada yang luar biasa selain hawa berpijar
merah putih yang mengelilingi sekujur tubuh Asha Vahista dan
hawa khikang luar biasa dari Ceng Liong. Seterusnya tetap
dalam jurus-jurus sederhana tetapi tiba-tiba dengan
kecepatan dan kekuatan yang menanjak dan meningkat
drastis;
“Hiyaaaaaaaaaaa ………….”
Kini mereka tidak bertarung dalam kondisi yang
mencengangkan seperti sebelumnya, tetapi berusaha
mendesak lawan dengan jurus-jurus sederhana namun
memiliki daya kecepatan dan kekuatan serta daya pengaruh
yang sangat mujijat. Yang terlihat mencengangkan adalah
lentikan cahaya merah-putih yang berpendar dari benturan
pukulan mereka berdua. Luar biasa. Dan kembali mereka
kembali saling menyerang dan bertahan dengan Asha Vahista
menyerang melalui jurus tendangan Kim-ke-kiak (Kaki ayam
emas) kearah dada dan kepala Ceng Liong, namun ditangkis
dan dipunahkan Ceng Liong dengan tipu 'Ngo-seng-boan-goat'
(Lima bintang mengurung rembulan), bahkan kemudian balas
menyerang dengan jurus 'ki-eng-pok-tou' (burung elang lapar

Tarian Liar Naga Sakti I 3207


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

menyambar kelinci). Dan untuk selamat, Asha Vahista


terpaksa bergerak dalam gerakan 'Beng-hou-cut-tong' (Macan
liar keluar dari gua). Beberapa jurus tersebut dilakukan dalam
gerakan yang tak terikuti pandangan mata penonton dan
dengan hawa iweekang yang membahana. Bahkan pengaruh
kekuatan mereka terasa sampai beberapa meter sekitar arena
pertarungan dan membawa suara yang sangat menggidikkan.
Asha Vahista yang sadar dengan keunggulan gelombang
suaranya, sudah kembali menyerang dengan jurus Coh Im Pik
Ya (Menghalau Suara Me-mecahkan Tebing), tetapi jurus
gelombang suara yang menyerang hanya “pancingan” dan
“pengalih perhatian” belaka. Karena yang berbahaya adalah
serangan menggedor dari samping yang digunakan dengan
mengerahkan kekuatan yang sangat besar. Bahkan angin
sepanas api beserta sengatan sedingin saldju mengarah ke
seluruh tubuh Ceng Liong, tetapi dengan gerakan indah dalam
jurus Hui Liong Tou Jit (Naga Terbang Menembus Matahari),
Ceng Liong melentik dan menyerang beruntun dengan dua
jurus maut Pit Hai Seng Poh (Laut Tenang Menimbulkan Badai)
dan juga dengan jurus Ciok Thau Keng Goat (Deru Bambu
Mengagetkan BuIan. Bukan tanpa alasan Ceng Liong melentik
ke angkasan, karena memang selain menghindari hembusan
serangan PANAS-DINGIN lawan, dia mengerahkan kekuatan
besar mencecar lawan dengan jurus membadai.
Tetapi Asha Vahista tidak kehilangan akal dengan
serangan membahana Ceng Liong. Diapun dengan cepat
membangun pertahanan dengan gerakan Thian Gwa Lai Yun
(Awan Datang Dari Luar Langit), yang menutup dirinya dan
otomatis mementalkan dan mementahkan serangan-serangan

Tarian Liar Naga Sakti I 3208


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Ceng Liong dari udara, bahkan dia menyerang balik dengan


Kong Ciak Khai Peng (Burung Merak Mengembangkan Sayap)
dan Heng Toan Mu San (Me-lintang Membelah Gunung Mu
San). Dengan gerakan ini Asha Vahista berhasil membendung
serangan maut Kiang Ceng Liong bahkan terus kemudian
mendorong tubuh Ceng Liong menjauh sehingga tercipta jarak
yang pas bagi sebuah pukulan atau jurus serang dalam jarak
jauh. Tetapi, rupanya bukan dorongan itu yang membuat
Ceng Liong terlontar, tetapi karena Ceng Liong sendiri
memang sedang mempersiapkan sebuah serangan jarak jauh,
sebagaimana juga Asha Vahista menghendakinya. Maka inilah
jurus terakhir, dua jurus yang dapat dikerahkan untuk
menghentikan lawan dan menentukan kemenangan.
Dan meluncurlah dari Ceng Liong pukulan pamungkas
Ilmu Pek Hong Cao-yang-sut Sin Ciang (Tangan Sakti Awan
Putih Memanggil Matahari) dalam jurus serangan Cang Hong
Kin Thian (Pelangi Melintang Di Ujung Langit). Luar biasa, dari
lengan kiri dan kanan Ceng Liong memancar beragam cahaya
yang sangat indah di pandang, tetapi dengan deru kedepan
yang sangat mengerikan. Tetapi pada saat bersamaan, sebuah
jurus serangan jarak jauh penuh tenaga DINGIN dan PANAS
dari Asha Vahista juga menyentak ke depan dalam gerakan
jurus Thian Peng Te Liak (Langit Runtuh Bumi Terbelah).
Bahkan tubuh Asha Vahista berubah warna setengah MERAH
MEMBARA dan setengah PUTIH SEPUTIH SALDJU, tetapi
dorongan lengannya membawa suara bagaikan bumi retak
dan langit runtuh. Untungnya Asha Vahista dan Ceng Liong
sadar dengan keadaan sekelilingnya, karena itu keduanya
dalam “kuasa” pukulan dan kekuatan mematikan, hanya

Tarian Liar Naga Sakti I 3209


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sanggup menjaga jangkauan pengaruh puncak kekuatan


mereka dengan membuat bumi bergetar dan bahkan
panggung adu kesaktian bergoyang. Selanjutnya bukan
sekedar bergoyang lagi, tetapi tiba-tiba runtuh dan merosot
ke bawah bersamaan dengan bumi pijakannyapun yang
amblas ke bawah. Tidak lama kemudian panggung pibu
melesak kebawah atau kedalam tanah sejauh atau sedalam
satu meter.
Keadaan tersebut sungguh sangat mencengangkan,
terutama karena para penonton di belakang penonton
kehormatan tidak mampu menyaksikan lagi apa yang sedang
terjadi. Panggung kehormatan atau panggung pibu melesak
kedalam tanah sedalam satu meteran dan kemudian berubah
menjadi puing dan debu akibat desakan kekuatan mujijat
Ceng Liong dan Asha Vahista. Keduanya memang sengaja
memilih mendesak kebawah daripada menyamping yang
justru akan sangat membahayakan banyak orang disekitar.
Beberapa saat kemudian, keduanya, Ceng Liong dan Asha
Vahista terlihat kembali berdiri berhadapan dalam posisi
berdiri melayang sekitar 2 meteran dari dasar lubang yang
menganga bekas tempat berdirinya panggung pibu tadi.
Keduanya, seperti pertarungan sebelumnya memamerkan
bukan hanya ginkang tetapi kekuatan mujijat nan ajaib karena
mampu berdiri dengan kekuatan luar biasa tanpa pijakan.
Dan tiba-tiba terdengar dua suara nyaris bersamaan:
“Tu Thian Liat Hwe Tin (Formasi Api Langit)” terdengar
suara yang dikeluarkan oleh Asha Vahista dan nampaknya
sebuah kode bagi murid-muridnya. Bersamaan dengan itu,
juga terdengar suara dari Kiang ceng Liong:

Tarian Liar Naga Sakti I 3210


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

“Barisan 6 Pedang ….”


Setelah kedua seruan tersebut, dalam waktu kurang dari
dua detik belaka, masing-masing di belakang tubuh Asha
Vahista dan Kiang Ceng Liong sudah berdiri beberapa orang
lain. Jika di belakang Asha Vahista berdiri Empat Manusia
bertopeng, Topeng Hitam, Topeng Merah, Topeng Putih dan
Topeng Emas, dalam formasi: di belakang berdiri Topeng Putih
dan Topeng Merah dan di depan Topeng Hitam dan Topeng
Emas. Dan beberapa saat kemudian, tubuh Asha Vahista
seakan memamerkan daya iweekang dan ginkang mujijatnya,
bergerak perlahan di udara dan kemudian bergeser bagai
terbang ke tengah formasi segi empat murid-muridnya.
Sementara itu, Barisan 6 Pedang berdiri dalam formasi
yang tidak biasa. Jika dalam pertempuran-pertempuran
sebelumnya mereka dalam posisi berdiri dan membentuk
barisan mengerucut ke depan, maka sekali ini mereka dalam
posisi yang tetap sama tetapi orang terdepan berposisi
menekuk satu kaki dan sebuah lengan menunjuk ke atas
dengan pedang bukan terayun ke depan tetapi menghadap
bumi. Barisan sebelah kanan, orang terdepannya menekuk
kaki kiri dan dalam posisi paling rendah, dengan lengan kanan
menunjuk ke langit dan lengan kiri sejajar dada, tetapi pedang
verada di lengan kanan dan ujungnya menusuk bumi. Orang
kedua setegah berdiri dalam posisi yang sama dan seterusnya
dengan orang ketiga. Posisi yang sama dengan lengan dan kaki
kiri di barisan sebelah kiri. Dan Ceng Liong kemudian bergerak
dan berdiri tepat di depan Barisan 6 Pedang.
Suasana menjadi menegangkan karena semua segera
paham, bahwa babak kelima tidak menghasilkan pemenang

Tarian Liar Naga Sakti I 3211


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

dan karenanya sebagaimana perjanjian, akan dilanjut dengan


pertarungan Barisan. Dan Asha Vahista yang siap lebih dahulu
dengan Barisan yang tadi dinamakannya Tu Thian Liat Hwee
Tin (Barisan Api Langit) dan akan berhadapan dengan Barisan
6 Pedang yang sudah sangat popular di Tionggoan. Dan
merekalah yang akan menentukan hasil dari pibu ini. Dan
kedua Barisan sudah berada di medan pertempuran,
Siangkoan Tek bahkan sampai tidak ingat lagi dengan
tugasnya untuk mengumumkan hasil pertarungan atau pibu
ronde kelima. Karena pada saat itu, ronde penentuan sudah
siap, Barisan 6 pedang sudah siap dan Barisan Bengkauw
Persia juga sudah berada di arena. Dan sedetik kemudian,
kembali terjadi perubahan, karena tiba-tiba di lengan setiap
Manusia Topeng dalam barisan sudah membekal sebuah
benda kecil, sejenis obor namun bukan obor. Dan sekejap
kemudian, tiba-tiba ujungnya mengeluarkan cahaya api ……….
mungkin inilah sebabnya mereka disebut atau menamakan
barisannya dengan nama Barisan Api Langit atau Formasi Api
Langit. Karena masing-masing Manusia Topeng menggunakan
benda yang ujungnya ada api yang menyala-nyala. Tetapi, jika
diteliti lebih jauh lagi, lengan sebelah kiri mereka masing-
masing masih memegang sebuah benda lain, yakni benda
sebagaimana digunakan oleh Topeng Emas dalam pibu ronde
sebelumnya, yakni sebuah Kim Ciong (Lonceng Emas) yang
berukuran kecil.
Melihat keadaannya, mereka sudah sangat siap.
Sementara Barisan 6 Pedang sendiri memang sudah sangat
siap dan sudah dalam posisi mereka yang sangat tidak biasa.
Apakah tandanya? Apakah kekuatan dan kemujijatannya

Tarian Liar Naga Sakti I 3212


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

melebihi sebelumnya atau malah bakalan mengurangi


kemampuan mereka jika bertempur tanpa Duta Agung
sebagaimana sudah mereka lakonkan bertahun-tahun terakhir
ini. Jawabannya akan segera terjadi, karena tiba-tiba api di
lengan masing-masing Manusia ber Topeng menyala lebih
terang dan jilatan cahayanya memanjang. Bukan hanya itu,
bersamaan Kim Ciong juga mulai mengalunkan lagu yang
sungguh merusak pendengaran. Hanya, beruntung karena
para penonton sejak tadi sudah mulai menjauh dan mundur,
tetapi tetap saja tokoh-tokoh terdekat terguncang oleh
kombinasi kim ciong yang didendang keluar oleh Barisan 4
Manusia Topeng.
Tiba-tiba terdengar suara Ceng Liong yang dibawakan
dengan penuh wibawa. Tidak salah lagi, dia bersuara mirip
Nenggala, sebuah Ajian Gelap Ngampar tingkat tertinggi yang
diajarkan oleh Kolomoto Ti Lou:
“Hahahahaha ……… hahahahahaha ……….. hahahahahaha”
Setelah beberapa detik berusaha menindih suara kim
ciong, tiba-tiba Ceng Liong bersuara berbeda, bahkan
kemudian terdengar kalimatnya dalam nada yang sangat
berwibawa dan memiliki pengaruh kuat:
“Hung Hui Ming Ming (Angsa Terbang Gelap-Gelap)
………..….. Hujan Pedang Memburu Angkasa……….. Selaksa
Pedang Memburu Mangsa …….”
Dan serentak dengan suaranya itu, tiba-tiba melesat ke
depan dua pedang dengan manusianya sekalian. Nampaknya
yang mencelat dan menyerang adalah 2 orang dari barisan
belakang dari dua deret kiri dan kanan, tetapi belum lagi

Tarian Liar Naga Sakti I 3213


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

sepersekian detik mereka mencelat menyerang ke depan, dua


tubuh lainnya melesat dan agak melengkung. Dan belum lagi
sepersekian detik mereka bergerak, dua tubuh manusia
terdepan sudah bergerak melambung tinggi ke udara dan
menyerbu ke bawah. Jangan ditanya kecepatan dan kekuatan
mereka, karena dalam waktu sedetik terdengar suara
bercampuran antara keleningan lonceng emas yang menusuk
telinga dan hawa pedang yang demikian tajam yang
menyambar-nyambar. Belum lagi pada saat bersamaan, tiba-
tiba arena pertarungan dipenuhi api yang menyala-nyala dan
menyambar-nyambar dengan sangat panas dan begitu
ganasnya mencari mangsa.
Tetapi Barisan 6 Pedang sudah sangat terlatih
memadukan tenaga iweekang dan juga tenaga batin. Itulah
sebabnya mereka sama sekali tidak merasa terganggu jika
bekerja sama dan memadukan kekuatan untuk melawan
orang yang lebih kuat dan lebih hebat tenaga dalam dan
tenaga sihirnya. Suara yang menyerang, baik suara Kim Ciong
maupun Irama Dewa Asha Vahista dapat mereka tangkal dan
dapat mereka jinakkan dengan menyatukan semangat,
kekuatan batin dan iweekang. Dan ketika mereka menyerang,
mereka bukan hanya memanfaatkan kecepatan dan
ketajaman pedang, tetapi juga mengandalkan kekuatan
pendorong serangan pedang mereka berenam.
Kembali terdengar suara Ceng Liong:
“Yun Liong Phun Uh (Naga di Awan Menyemburkan
Kabut) …… Hei Seh Pin Lou (Menerobos Ke Dalam Laut) …”

Tarian Liar Naga Sakti I 3214


Koleksi Goldy Senior http://lontaremas.blogspot.com

Tiba-tiba terjadi perubahan, secara berpasang-pasangan


Barisan 6 Pedang saling membenturkan pedangnya dan
terdengar suara :
“Cring ……. Cring ……. Cring ……..”
Dan serentak dengan itu, mereka kembali menghujamkan
pedang mengejar lawan-lawan yang bergerak melingkar dan
berusaha menduduki pos tengah. Tetapi, gawatnya
menduduki posisi itu sangat sulit dalam bertahan, mengapa?
Karena bumi atau tanah sudah melesak sedalam satu meter
dan akan membuat tokoh dalam posisi itu keluar dari arena
pertempuran atau terasing. Berbeda dengan Barisan 6 Pedang
yang justru mengandalkan kecepatan dan ginkang, mereka
tetap bisa saling bekerja sama karena saling memberi pijakan
kepada kawan-kawannya dan kemudian kembali mencelat
dan mengerahkan ginkang. Akibatnya, kerjasama Barisan 6
Pedang dalam kondisi lokasi pibu yang “rusak” tetap saja
terjaga dengan baik

Anda mungkin juga menyukai