Dalam Hadis, Rasulullah SAW juga menyampaikan cara melakukan tasamuh
sosial ini.
Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Muhammad] telah mengabarkan
kepada kami [Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta, janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah suka mencari-cari isu, saling mendengki, saling membelakangi, serta saling membenci, tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.(HR. Bukhari: 5604) Hadis lain tentang toleransi juga disampaikan oleh Rasulullah Saw. Beliau bersabda: "Siapa yang membantu menghilangkan kesulitan orang mukmin satu kesulitan di dunia, niscaya Allah akan menghilangkan kesulitan dia dari kesulitan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan kepada orang yang menghadapi kesulitan, Allah akan memberikan kemudahan kepadanya di dunia dan di akhirat." (HR Muslim: 2699). Hadis Imam Bukhari No. 38. Adapun redaksi teks hadis di bawah ini: ِ ْرِ غَفا َِنُ مَ حَّ ٍم د ال ٍي َ عْ نَ مْ عِ نْ ب ِبيَ سِ عٍيدَ حَّ دَثَناَ ْع بُ د الَّ ََس ِلمْ بُ نُ مَ طَّ ٍهر َقاَ لَ حَّ دَثَناُ عَ ُم رْ بُ نَ ِع ل ِن أ ِي َ عْ نَ سِ عِيدْ بَّ ن اِل ديَ ن ُيْ سٌ رَ وَل ْ ن ُيَ شِ َقاَ ل إَ مَّ َ وَ سلْ يِ هَّ ىََّّ لُالَ عَل َ عْ ن الَّنِب ِي َ ص==ل َرَةَ ْر ي ِبي ُهَ ِ ر ِي َ عْ ن أ ُب َ مْق ْ ال اَّ د اِل ديَ ن َبُهََّّ لَ غَل ِ َ ٌحد إَ أْ َ واْ سَت ِ عيُنوا ِب الْ بِ شُ رواَ َ وأِ رُب وا َوَقاَ جِ ةَ ِس ُددوا َف ْ َ وَ شْ ٍي ءِ مْ ن الُّ دلَ والَّ ْر وَ حِ ةَ وِة َغ ْ دTelah menceritakan kepada kami Abdus Salam bin Muthahhar berkata, telah menceritakan kepada kami Umar bin Ali dari Ma'an bin Muhammad al-Ghifari dari Sa'id bin Abu Sa'id al-Maqburi dari Abu Hurairah bahwa Nabi صلى هللا عليه وسلمbersabda, "Sesungguhnya agama itu mudah, dan tidaklah seseorang mempersulit agama kecuali dia akan dikalahkan (semakin berat dan sulit). Maka berlakulah lurus kalian, mendekatlah (kepada yang benar) dan berilah kabar gembira dan minta tolonglah dengan al-ghadwah (berangkat di awal pagi) dan ar-ruhah (berangkat setelah Zuhur) dan sesuatu dari ad-duljah (berangkat di waktu malam)” (H.R. Bukhari No. 38). Hasil penelitian berjudul “Toleransi Beragama dalam Pandangan Hadis untuk Ketenangan Beribadah di Nusantara: Studi Takhrij dan Syara” menunjukkan bahwa status hadis riwayat Bukhari No. 38 mengenai toleransi beragama dinilai shahih. Pembahasan penelitian ini menjelaskan bahwa hadis riwayat Bukhari No. 38 bersifat maqbul ma’mul bih untuk digunakan sebagai motivasi dalam mengembangkan kedamaian umat beragama melalui toleransi, sehingga tercipta ketenangan untuk menjalankan ibadah. Sebagai seorang Muslim, tasamuh atau toleransi sosial tercermin dalam ajaran Rasulullah. Rasulullah mengajarkan untuk menjauhi prasangka buruk dan tidak saling mendiamkan, mencari-cari kesalahan, dengki, membelakangi, atau bahkan membenci sesama. Sebaliknya, Rasulullah mengajarkan agar umat Islam bersaudara dan saling membantu. Dalam hadis lain, beliau menekankan pentingnya membantu sesama, baik dalam menghilangkan kesulitan di dunia maupun memberikan kemudahan di dunia dan di akhirat. Berikut adalah dua contoh penerapan tasamuh dalam kehidupan sehari-hari: 1. Ketika Berinteraksi dengan Tetangga: Kita dapat menunjukkan sikap toleransi dengan memberikan salam kepada tetangga tanpa memandang agama atau kepercayaan, membantu jika ada kebutuhan seperti membawa belanjaan atau membersihkan halaman, serta menjaga kebersihan lingkungan tanpa membedakan suku atau latar belakang. 2. Dalam Transaksi Jual Beli: Dalam berdagang atau bertransaksi, kita dapat menerapkan sikap toleransi dengan bersikap jujur dan adil. Misalnya, memberikan harga yang wajar kepada pembeli tanpa memandang asal usul atau kepercayaan mereka, serta membayar dengan jujur saat menjadi pembeli tanpa mencoba merugikan penjual. DAFTAR PUSTAKA
Fadilah, A., Darmawan, D., & Darmalaksana, W. (2022). Toleransi Beragama
dalam Pandangan Hadis untuk Ketenangan Beribadah di Nusantara: Studi Takhrij dan Syarah. The 2nd Conference on Ushuluddin Studies, Vol. 8 Hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah no. 5604, 2699.