Anda di halaman 1dari 92

PENJELASAN MENGENAI

AGENDA
MISTERIUS IMPERIUM

ISRAEL

I
IMRAN N. HOSEIN

MENJELASKAN AGENDA MISTERIUS


IMPERIUM ISRAEL DAN
ESAI LAINNYA TENTANG ISRAEL

II
Imran N. Hosein

Masjid Jami’ah, Kota San Fernando, Trinidad dan Tobago


Hak cipta © Imran N. Hosein
Judul asli: Explaining Israel’s Mysterious Imperial Agenda
Email: ihosein@tstt.net.tt; inhosein@hotmail.com
Situs: www.imranhosein.org

SURAT AL-KAHF: Seri Buku Kuartet


Volume 1: Surat Al-Kahf: Naskah Terjemahan dan Tafsir Modern;
Volume 2: Surat Al-Kahf dan Zaman Modern;
Volume 3: Pendapat Seorang Ulama Islam Mengenai Yakjuj dan
Makjuj pada Zaman Modern;
Volume 4: Dajjal Al-Masih Palsu atau Anti-Kristus.

Diterjemahkan oleh
Ikhya Ulumuddien
Email: ikhya1209@gmail.com
Sya’ban 1442 H / Maret 2021 M
Penyelaras dan Layout: SoFa
Design Sampul : Awaluddin Pappaseng Ribittara
Penerbit Versi Bahasa Indonesiia : CV.Sejati Adv Blitar Jawa
Timur
Cetakan pertama Versi Bahasa Indonesia : Februari 2023
Dapatkan Informasi seputar Eskatologi Islam serta Buku-Buku
Karya Imran N. Hosein dalam Bahasa Indonesia di
https://the2oceans.xyz/

III
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………...1

 Penjelasan Mengenai Agenda Misterius Imperium Israel


……………………………………………………..…..2
 Akankah Israel menyerang Iran? ……………………29
 Pembajakan Israel - Kelaparan Gaza dan Tembok
Berlin Kita …………………………………………...53
 Perang Israel Berikutnya - Seberapa Cepat? ………...56
 Yakjuj Makjuj dan Yerusalem ……………………...62
 Bagaimana Israel Akan Menanggapi Pemberontakan
Arab yang Populer? ………………………………….65

 Akankah Serangan Israel ke Iran Memprovokasi


Kemunculan Al-Mahdi Palsu yang Lain? …………...78

Profil Singkat Penulis ……………………………………….86

IV
Kata Pengantar

T ampak jelas bahwa esai tentang Israel ini, yang ditulis pada
berbagai kesempatan dalam periode waktu 2006-2011,
harus segera dilengkapi dengan esai lain untuk menanggapi
perang besar Zionis yang akan dilancarkan terhadap Pakistan,
Iran dan banyak negara Arab.

Justru karena kita sekarang berada pada saat yang berbeda


dari waktu lain yang telah dialami umat manusia sejauh ini,
maka keilmuan Islam harus segera menjelaskan realitas yang
membingungkan dari dunia saat ini kepada umat Islam yang
benar-benar kebingungan.

Siapa yang menyangka Ikhwanul Muslimin di dunia Arab


tertipu untuk bergabung dalam Jihad Amerika melawan diktator
Arab anti-sistemik?

Saya berdoa semoga tulisan-tulisan ini dapat membantu


dalam beberapa cara sederhana untuk menjelaskan realitas
membingungkan saat ini dalam hal-hal yang berhubungan
dengan Israel dan umat Islam. Aamiin!

Imran N. Hosein
Kuala Lumpur, Malaysia. Ramadhan 1432/Agustus 2011

1
Menjelaskan Agenda Misterius
Imperium Israel

Esai ini ditulis pada awal 2009 sebagai tanggapan terhadap


serangan biadab Israel di Jalur Gaza

Nabi Daud (‘alaihi salam) tidak pernah, dan Nabi Sulaiman


(‘alaihi salam) pun tidak pernah berperang dengan cara
Israel, perang barbar tanpa kode etik yang
memungkinkan pemboman tanpa pandang bulu terhadap
seluruh penduduk sipil, pria, wanita, dan anak-anak di
rumah, desa, tempat ibadah, dan lokasi penampungan
mereka (60 orang tewas di lokasi penampungan Desa
Qana, termasuk 37 korban masih anak-anak) serta
penghancuran fasilitas sipil seperti bandara, jalan,
jembatan, pembangkit listrik, sumber air, dan lain-lain,
dan pengungsian hampir setengah populasi penduduk
negara menjadi pengungsi yang melarikan diri demi
menyelamatkan hidup mereka. Hanya ‘binatang buas di
bumi’ yang berperang dengan cara seperti itu!

K etika Harry Belafonte menyatakan bahwa (mantan)


Presiden AS George W. Bush adalah “teroris terbesar di
dunia”, jelaslah bahwa dia tidak mempelajari topik secara
memadai karena julukan itu adalah milik Israel, bukan Bush.
Meski demikian, Belafonte jelas menunjukkan pemahaman
yang lebih besar tentang topik ini dan keberanian serta integritas
lebih dari kebanyakan politisi dan pemimpin lainnya saat ini.

2
Sementara itu, Israel memiliki perbedaan unik lainnya yang
terus-menerus luput dari perhatian para ahli Taurat,
cendekiawan, dan politisi. Israel merupakan satu-satunya negara
di dunia yang terus-menerus melakukan perang zalim dengan
meremehkan pendapat ‘non-Yahudi’. Sesungguhnya Israel
bahkan berani meningkatkan peperangannya sementara seluruh
dunia dibuat tidak berdaya dalam melakukan sesuatu apa pun
yang nyata untuk mencegahnya.

Seluruh dunia, kecuali Islam!

Kami tentu saja tidak merujuk kepada para pemimpin


politik negara-negara Muslim saat ini yang sebagian besar tetap
diam pada topik ini karena peran patuh yang harus mereka
mainkan supaya dapat bertahan sebagai pemerintah, atau untuk
menjadi pemerintah - patuh, yaitu, kepada mereka yang
sekarang menguasai dunia demi kepentingan Israel. Terlepas
dari pengkhianatan pemimpin politik Islam yang mengerikan
ini, ada jutaan ternak dengan nama Muslim yang secara
membabi buta dan setia mendukung partai politik dan politisi
semacam itu dan memilih mereka untuk berkuasa, atau kembali
berkuasa, lagi dan lagi.

Tanggapan militer Israel yang sengaja biadab dan tidak


proporsional pada bulan Desember 2008 terhadap penangkapan
satu tentara musuh oleh perlawanan Islam Sunni di Jalur Gaza,
dan penangkapan lebih lanjut dua tentara musuh oleh
perlawanan Islam Syiah di Lebanon Selatan, tidak hanya
merupakan kejahatan perang Israel lainnya, tetapi juga
menetapkan Israel sekali lagi untuk menerima hukuman balasan
pada akhirnya yang akan sepadan dengan semua kejahatan
perang tersebut. Nabi Daud (‘alaihi salam) tidak pernah, dan Nabi
Sulaiman (‘alaihi salam) pun tidak pernah berperang dengan cara
Israel, perang barbar tanpa kode etik yang memungkinkan

3
pemboman tanpa pandang bulu terhadap seluruh penduduk sipil,
pria, wanita, dan anak-anak di rumah, desa, tempat ibadah, dan
lokasi penampungan mereka (60 orang tewas di lokasi
penampungan Desa Qana, termasuk 37 korban masih anak-
anak) serta penghancuran fasilitas sipil seperti bandara, jalan,
jembatan, pembangkit listrik, sumber air, dan lain-lain, serta
pengungsian hampir setengah populasi penduduk negara
menjadi pengungsi yang melarikan diri demi menyelamatkan
hidup mereka. Hanya ‘binatang buas di bumi’ yang berperang
dengan cara seperti itu!

Orang hanya bisa keheranan mengapa kaum Yahudi Bani


Israil yang hidup dalam damai dengan Muslim di negeri Muslim
selama lebih dari seribu tahun sebelum kelahiran Negara Euro-
Yahudi Israel, belum bertanya pada diri mereka sendiri apakah
penguasa Euro-Yahudi Israel adalah benar-benar orang Yahudi,
atau apakah mereka orang-orang Eropa barbar yang menyamar
sebagai orang Yahudi.

Binti Jabeel, Bin Jabeel, dan Pembalasan Terakhir bagi


Israel

Meskipun Harun Yahya dan Al-Jazeerah tidak mengetahuinya,


dan tampaknya, tidak ingin mengetahuinya, seluruh dunia harus
tahu bahwa Nabi Muhammad (shala Allahu ‘alaihi wa salam) telah
menubuwahkan pembalasan terakhir dan adil terhadap Israel di
tangan pasukan Muslim. Israel sudah mulai merasakan
pembalasan yang akan datang itu. Dalam sebuah artikel yang
diterbitkan di harian ‘Daily Express’ Trinidad, kolumnis
Raffique Shah, yang terlatih dalam strategi militer,
menggambarkan apa yang terjadi ketika Israel mencoba
melakukan serangan darat di Desa Bint Jabeel, Lebanon Selatan:

4
“Setelah menyerang musuh selama berhari-hari,
mereka mengira hanya akan menemukan puing-puing.
Sebaliknya, mereka justru menghadapi penyergapan
demi penyergapan, yang dilakukan oleh orang-orang
yang berpengalaman dalam perang gurun. Dalam
beberapa jam, 11 tentara Israel terbaring tewas dengan
puluhan lainnya terluka parah. Korban yang terluka
menangis kesakitan saat pejuang Hizbullah
menumpahkan lebih banyak tembakan ke arah mereka.
Pihak Israel membutuhkan beberapa jam untuk
menyelamatkan pasukan mereka, dan itu pun baru bisa
dilakukan dengan menggunakan tank terbaik mereka
sebagai ambulans. Wartawan di sisi perbatasan Israel
menulis tentang komandan dan tentara yang menangis,
kebingungan menghadapi situasi pertempuran yang
sebenarnya, mereka berjalan kembali ke tempat yang
aman sebagai pasukan yang compang-camping dan
kalah.”

Binti Jabeel dalam bahasa Arab berarti ‘putri’ Jabeel,


sedangkan Bin atau Ibnu Jabeel adalah ‘putra’ Jabeel. Israel kini
harus berhenti dan merenung. Jika Binti Jabeel saat ini bisa
bertarung dengan ganas dan gagah, bagaimana Bin Jabeel akan
bertarung pada masa yang akan datang?

Pembalasan terakhir bagi Israel, seperti yang dinubuwahkan


oleh Nabi Muhammad (shala Allahu ‘alaihi wa salam) dengan sabda
yang terukir di dalam hati jutaan Muslim di seluruh dunia, akan
terjadi hanya setelah Yesus atau Nabi ‘Isa (‘alaihi salam) kembali.
Nabi (shala Allahu ‘alaihi wa salam) bersabda:

“Kalian akan berperang melawan kaum Yahudi dan


kalian akan mengalahkan mereka (sampai bahkan) batu
akan berbicara (dan akan berkata): Wahai Muslim! Ada

5
orang Yahudi bersembunyi di belakangku maka datang
dan bunuhlah dia!”

Bukhari dan Muslim

Nubuwah ini cukup untuk membedakan Muslim sejati dari


Muslim palsu. Muslim sejati tidak takut untuk menyatakan
bahwa Jihad (perang secara adil) untuk membebaskan Tanah
Suci dari penindasan Israel telah dimulai. Muslim palsu, dari
kapten hingga juru masak, bergegas menjauhkan diri dari
perjuangan bersenjata apa pun sambil bersikeras bahwa Jihad
adalah perjuangan ‘batin’ secara moral dan spiritual yang
eksklusif dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan
perjuangan bersenjata tersebut.

Nubuwah ini pun membedakan antara kaum Yahudi yang


menentang penindasan Israel dengan mereka yang
mendukungnya. Kaum Yahudi yang mendukung Negara Israel
dan penindasannya yang akan diburu sampai ke balik batu dan
pohon pada hari pembalasan terakhir tersebut.

Musuh-musuh Islam gigit jari karena frustrasi dan marah


saat mereka mengkritik dan mengutuk sabda Nabi (shala Allahu
‘alaihi wa salam) yang kuat itu sebagai ‘hasutan untuk terorisme’.
Para pembela Muslim yang sesat dapat menghabiskan tinta di
pena mereka karena mereka dengan marah menyangkal bahwa
Nabi Muhammad (shala Allahu ‘alaihi wa salam) pernah membuat
nubuwah seperti itu. Mereka bahkan dapat mencoba menutupi
sabda Nabi (shala Allahu ‘alaihi wa salam) tersebut dengan
‘penafsiran progresif’. Israel dapat terus menyerang Iran dan
Pakistan dan bahkan menghancurkan lebih banyak lagi negeri
Arab/Muslim setelah menghancurkan Gaza dan Lebanon.
Namun tidak ada yang bisa mencegah terwujudnya nubuwah
Nabi (shala Allahu ‘alaihi wa salam) bahwa perlawanan bersenjata
Islam terhadap penindasan Israel pada akhirnya akan berhasil.

6
Pada hari keberhasilan tersebut bahkan ketika batu pun
berbicara, Islam akan menang atas semua saingannya!

Sementara keberhasilan terakhir perlawanan bersenjata dan


hukuman balasan terhadap Israel harus menunggu sampai Nabi
‘Isa (‘alaihi salam) kembali, sangat mungkin bahwa
kepemimpinan politik dan militer Israel saat ini akan membawa
dunia ke ambang kehancuran total jika dan saat Israel
melancarkan apa yang disebut serangan pendahuluan nuklir
terhadap Iran dan Pakistan. (Lihat artikel selanjutnya yang
berjudul “Akankah Israel menyerang Iran?”) Serangan nuklir
seperti itu terhadap Iran (atau Pakistan) akan dirancang untuk
memprovokasi negara tersebut, jika Iran sudah memiliki senjata
nuklir, untuk membalas dengan cara yang sama. Jika Iran tidak
melakukannya, Israel masih akan terus menekan untuk
menghancurkan semua pembangkit listrik tenaga nuklir Iran dan
infrastruktur terkait lainnya yang mungkin dapat digunakan
untuk pengembangan penangkal nuklir buatan Iran.

Jika Iran memiliki senjata nuklir yang dibeli dari negara


lain, dan memilih untuk membalas dengan senjata tersebut, apa
yang disebut serangan pendahuluan nuklir Israel pada akhirnya
dapat mengakibatkan kematian ratusan ribu orang Israel dan
Iran, dan itu akan membuat kita semua menyaksikan ledakan api
yang berkobar! Jika ternyata Iran tidak memiliki senjata nuklir,
maka kematian Iran non-Yahudi tidak benar-benar dihitung
korban kematian oleh pihak yang disebut sebagai ‘kaum pilihan’
Tuhan.

Serangan nuklir Israel terhadap Iran dapat memicu krisis


ekonomi dan moneter yang akan menghancurkan sistem di
seluruh dunia sehingga tatanan dunia Pax Amerikana saat ini
akan runtuh dan digantikan oleh tatanan dunia lain yang

7
didominasi oleh Israel. Nyatanya serangan terhadap fasilitas
nuklir Pakistan juga akan memicu akibat yang sama.

Saya percaya bahwa Israel tidak lagi memiliki kepentingan


di Organisasi Persatuan Bangsa-Bangsa yang telah berhasil
dimanfaatkan untuk melindungi Negara Yahudi melalui masa
bayi dan masa kanak-kanak hingga status adikuasa saat ini. PBB
akan menjadi penghalang yang tidak praktis bagi agenda
kediktatoran universal dalam misi Al-Masih alsu yaitu Pax
Judaika. Mungkin pembunuhan yang merendahkan dan
disengaja terhadap empat personel Pengamat PBB yang
diakibatkan oleh pemboman Israel baru-baru ini di Pos
Pengamat PBB di Lebanon Selatan dimaksudkan untuk
menyampaikan kepada dunia sebuah pesan bahwa hari-hari PBB
sekarang sudah dihitung menuju akhir.

Islam, merupakan satu-satunya kekuatan penting di dunia


saat ini yang memberikan perlawanan bersenjata terhadap
penindasan yang terjadi di dan sekitar wilayah yang seharusnya
dikenal sebagai Tanah Suci. Islam sekarang menempati
panggung utama dalam urusan internasional dan kepentingan
sentral agama hanya dapat meningkat karena Israel tanpa henti
mengejar realisasi takdir mesiasnya dengan pengabaian yang
menentang moralitas dan akal sehat. Islam sendiri secara akurat
menjelaskan dunia yang misterius saat ini, dan dengan tepat
memperkirakan dunia esok hari yang bahkan lebih jahat lagi.

Di samping itu, sementara orang lain memiliki akses


istimewa melalui media massa untuk mengartikulasikan sudut
pandang mereka di negara yang menyatakan, “di sini setiap
keyakinan dan ras berkedudukan setara”, tidak ada kolom
tentang Islam di surat kabar harian mana pun di Trinidad dan
Tobago. Penulis Muslim ini, yang merupakan Ulama dan
penulis Islam senior di negara ini, terpaksa mengumpulkan

8
sumbangan untuk membayar kolom dalam surat kabar dengan
harga mahal untuk menjelaskan sudut pandang Islam tentang
topik yang sangat penting sebagaimana yang dibahas dalam esai
ini. Dia pun masih harus mengoreksi informasi yang salah dan
kebohongan yang disebarkan tentang Islam oleh pena jahat dari
semakin banyak penulis Perang Salib yang, dengan wajah rapi,
berusaha meyakinkan pembaca untuk menerima bahwa
‘kiskedee’ (burung lokal favorit) adalah ‘corbeaux’ (burung
bangkai). Salah satu dari mereka hanya menjelaskan kepada
kami, sekali lagi dengan wajah rapi, bahwa ketika Nabi
Muhammad (shala Allahu ‘alaihi wa salam) menyatakan “kaum yang
memilih seorang wanita untuk memerintah mereka tidak akan
pernah berhasil”, yang sebenarnya dia maksudkan (dalam tafsir
progresifnya) adalah bahwa Muslim diperbolehkan untuk
memilih seorang wanita untuk memerintah mereka!

Penulis ini pun harus terus-menerus mempertahankan diri


dari upaya jahat pembunuhan karakter yang dengan jahat
berusaha untuk menggambarkannya sebagai “teroris” dan
“risiko keamanan yang besar”. Dan jika itu belum cukup, dia
juga harus mempersiapkan diri menghadapi situasi yang disebut
dispensasi ‘demokratis’ yang sekarang sedang berlangsung
(yaitu kediktatoran suku dan polisi yang sedang dilakukan
dengan tekad keras oleh kepala suku yang berkuasa di negara
ini) ketika kebebasan untuk membeli bahkan kolom dalam surat
kabar untuk Islam pun akan ditolak.

Tiga Tahap Rencana Utama

Esai ini menyarankan ada tiga tahap dalam rencana utama yang
terungkap secara misterius sebagai upaya Israel untuk
mewujudkan takdir mesiasnya. Rencana utama mencapai
puncaknya pada saat ini dengan golongan yang disebut ‘kaum

9
pilihan’ secara misterius dibawa kembali setelah 2000 tahun
pengasingan untuk merebut kembali Tanah Suci sebagai milik
mereka. Takdir terakhir bagi mereka, yang mereka percayai,
adalah menguasai dunia dari lokasi yang tampaknya sebagai
Negara Suci Israel sesuai Alkitab yang direstorasi di Tanah Suci.
(Kata menguasai terus menerus dicetak miring karena
kedudukannya yang sangat penting dalam misi Anti-Kristus.)
Takdir akhir itu tampaknya akan segera terwujud, dan karenanya
sudah cukup waktu bagi pembaca kami untuk mencoba
memahami pokok bahasan ini dari perspektif eskatologi Islam.
Dalam menjelaskan ketiga tahap rencana utama ini, sebenarnya
dapat pula kami jelaskan garis besar sejarah politik dan ekonomi
internasional dalam beberapa abad terakhir.

Pada tahap pertama dari tiga tahap, yang berlangsung paling


lama, tatanan dunia Pax Britanika melancarkan perang kolonial
yang misterius di seluruh dunia dan akhirnya dan dengan cerdik
berhasil ‘membebaskan’ Tanah Suci dari pemerintahan Muslim
yang baik hati, kemudian membimbing kelahiran Negara Euro-
Yahudi Israel palsu. Sepanjang perjalanan sejarah, dunia
menyaksikan peristiwa aneh dan tidak bisa dijelaskan mengenai
janji Inggris sekuler dalam Deklarasi Balfour tahun 1917, yang
menyatakan bahwa Pemerintah Inggris sekuler berkomitmen
untuk memberikan tanah air nasional di Tanah Suci kepada
kaum Yahudi. Tesis kami mengajukan penjelasan kepada para
pembaca mengenai obsesi misterius Inggris di Tanah Suci.

Kita pun harus mencatat dengan hati-hati bahwa dalam


upaya menjadikan dirinya sebagai Negara adikuasa di dunia,
Inggris mengambil langkah-langkah awal untuk mengontrol
keuangan dunia. (Lihat seminar penulis tentang ‘Islam dan
Uang’ yang tersedia di laman www.imranhosein.org) Maka
pound-sterling Inggris pun menjadi mata uang internasional, dan

10
Inggris menjadi pemberi pinjaman uang yang paling istimewa di
dunia. Ini adalah peristiwa unik dalam sejarah moneter.

Kemudian pada tahap kedua dalam rencana utama tersebut


- sebuah tahap yang tampaknya kini akan berakhir dan
berlangsung dalam jangka waktu yang jauh lebih singkat
daripada yang pertama - sebuah tatanan dunia Pax Amerikana
menggantikan Pax Britanika dan melanjutkan untuk secara
misterius melindungi Negara Euro-Yahudi yang arogan, agresif
dan ekspansionis dengan penggunaan hak veto yang tak
terhitung jumlahnya di Dewan Keamanan PBB. Tatanan dunia
ini pun terus mengobarkan perang demi kepentingan Israel
untuk membuat dunia aman bagi Israel sehingga dapat tumbuh
menjadi negara adikuasa bersenjata nuklir. Alih-alih perang
kolonial yang spektakuler yang memberikan status negara
adikuasa kepada Inggris, dibutuhkan dua perang dunia untuk
peralihan kekuasaan dari negara adikuasa yang pertama kepada
yang kedua.

Tesis kami mengajukan penjelasan kepada pembaca


mengenai obsesi Amerika yang sama misteriusnya di Tanah
Suci.

Selain itu, ada komponen moneter dalam proses munculnya


AS sebagai negara adikuasa kedua sejak dolar AS menggantikan
pound-sterling sebagai mata uang internasional, dan AS pun
menjadi pemberi pinjaman uang paling istimewa di dunia.

Sejarah kedua negara yang berkuasa ini, Inggris dan


Amerika Serikat, menunjukkan bahwa siapa pun yang
menguasai keuangan dunia, maka dapat pula mengontrol dunia.
Kontrol dalam bidang keuangan dapat digunakan untuk
mencegah peredaran kekayaan melalui perekonomian, dengan
demikian memastikan yang kaya tetap kaya secara permanen

11
sementara yang miskin tetap miskin secara permanen. Kontrol
dalam bidang keuangan juga dapat digunakan untuk membeli
kesetiaan orang kaya yang akan terus bertambah kaya, dan yang
akan bergabung dengan penindas dan membantunya
mengendalikan dunia. Sementara itu pun akan mereduksi orang
miskin sehingga mereka menjadi tidak berdaya untuk melawan
penindasan. Persis demikianlah keadaan dunia saat ini dan ini
merupakan tujuan yang sangat penting dari rencana utama.

Dan kemudian pada tahap ketiga, terakhir dan tersingkat


dari rencana utama, sebuah tatanan dunia Pax Judaika akan
menggantikan Pax Amerikana. Peralihan kekuasaan dari negara
adikuasa yang kedua kepada yang ketiga dan terakhir dalam
rencana utama kembali terjadi melalui rangkaian perang
misterius. Israel akan segera menggantikan AS sebagai negara
adikuasa di dunia dan saat itu terjadi, seorang Yahudi pada
akhirnya akan menguasai dunia dari Yerusalem dan mengklaim
sebagai Al-Masih! Akan tetapi dia bukanlah Yesus sang Al-
Masih asli. Melainkan, Nabi Muhammad (shala Allahu ‘alaihi wa
salam) menjelaskan bahwa dia adalah Dajjal Al-Masih Palsu
(Anti-Kristus).

Kini kita benar-benar sangat dekat dengan puncak dari


rencana utama jahat yang telah dimulai sejak pulau kecil Inggris
mengejutkan dunia beberapa abad yang lalu dengan menjadi
negara adikuasa pertama dalam sejarah pasca-Alkitab (yaitu,
sejak Nabi Daud (‘alaihi salam) dan Nabi Sulaiman (‘alaihi salam)
memimpin negara adikuasa di dunia).

Terorisme dan Rencana Utama

Peralihan dari tahap pertama ke tahap kedua dari rencana utama


dimulai melalui tindakan terorisme yang direncanakan dengan
cermat, yaitu pembunuhan Adipati Agung Franz Ferdinand dari

12
Austria-Hongaria di Sarajevo pada musim panas 1914. Mereka
yang merencanakan pembunuhan (apakah Trotsky juga adalah
bagian dari rencana?) juga menanam jejak kaki palsu di tempat
kejadian perkara yang mengarah ke Rusia. Ini membuka jalan
bagi Perang Dunia Pertama yang, pada akhirnya, berhasil
digunakan untuk memecah-belah Khilafah Islam Utsmaniyah
dan ‘membebaskan’ Tanah Suci (dari sudut pandang kaum
Yahudi).

Peralihan dari rencana utama tahap kedua ke ketiga juga


diawali melalui aksi terorisme yang kurang terencana dengan
cermat, yaitu serangan teroris 9/11 di Amerika. Kali ini jejak
kaki palsu yang ditanam di tempat kejadian perkara mengarah
ke Arab dan Muslim, dan hal ini menciptakan peluang bagi AS
yang sombong dan mabuk kekuasaan dengan sekutu Eropanya
untuk melakukan rangkaian perang (masih dalam proses) hingga
akhirnya memaksakan kendali total atas sumber daya minyak
utama dunia yang belum dikuasai – demikianlah tujuan perang
Amerika di Afghanistan dan Irak, dan perang Israel di Lebanon,
Jalur Gaza, dan akhirnya Suriah dan Iran. Perang di Venezuela
juga tampaknya tak terhindarkan, dan itu, mungkin, menjelaskan
penyebab suku yang berkuasa di Trinidad dan Tobago berusaha
untuk mendirikan kediktatoran kesukuan.

Perang ini pun memungkinkan AS/Israel untuk akhirnya


mengendalikan sistem baru keuangan elektronik dunia yang
akan segera menggantikan uang kertas ketika dolar AS runtuh.
Undang-undang anti-terorisme dan perang melawan terorisme
(yang merupakan eufemisme untuk perang melawan Islam) pada
akhirnya akan membuka jalan, atas nama keamanan
internasional, bagi penerapan sistem baru moneter internasional
dengan uang elektronik. Sistem moneter ini akan membuat
dunia lebih aman bagi Israel karena siapa pun yang berani

13
melawan Israel dapat dianggap sebagai teroris dan kekayaannya
dapat dibekukan secara elektronik.

Hal terpenting yang ditunjukkan oleh esai ini yaitu dunia


sekarang berada pada situasi ketika tahap kedua dalam rencana
utama mencapai puncaknya dan tahap ketiga sedang dimulai.

Nabi Muhammad (shala Allahu ‘alaihi wa salam) –


Rencana Utama dan 666

Saya percaya bahwa Nabi Muhammad (shala Allahu ‘alaihi wa


salam) menubuwahkan tiga tahap dalam rencana utama ini (yaitu,
sistem dunia tertinggi) yang melaluinya Dajjal Al-Masih palsu
(Anti-Kristus) pada akhirnya akan menyelesaikan misinya untuk
menyamar sebagai Al-Masih sehingga dengan demikian
menguasai dunia dari Negara Israel palsu di Tanah Suci. Nabi
(shala Allahu ‘alaihi wa salam) bersabda:

“... saat Dajjal dilepaskan dia akan hidup di bumi


selama empat puluh hari - sehari seperti setahun - sehari
seperti sebulan - sehari seperti seminggu - dan hari-
harinya kemudian (yaitu, sepanjang sisa hari-harinya)
seperti hari-harimu.”

Sahih Muslim

Dia pun menubuwahkan, dalam sabda yang kemudian


dikenal sebagai Hadits Tamim Ad-Dari, bahwa markas awal
Dajjal, yaitu pada tahap pertama misinya yang akan berlangsung
dalam periode ‘sehari seperti setahun’, adalah sebuah pulau
negara yang ahli dalam mata-mata, dan terletak sekitar satu
bulan perjalanan laut dari Arab. Saya percaya bahwa pulau ini
tidak mungkin selain Inggris!

14
Alkitab menggambarkan proses tiga tahap yang sama yang
akan memuncak dengan sistem baru moneter internasional
dengan uang elektronik dan Anti-Kristus menguasai dunia dari
Yerusalem. Alkitab melakukannya dengan menyatakan:

“... dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang,


kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba,
diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual
selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu
nama binatang itu atau bilangan namanya. Yang
penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang
bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu,
karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia,
dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.”

Wahyu: 13: 16-18

Ketika simbolisme agama Alkitab dianalisis, jelas


terlihat bahwa angka ‘enam ratus’ dalam kaitannya dengan
Anti-Kristus mengacu pada tahap pertama dari rencana
utama yang berlangsung lama dan menyaksikan munculnya
negara adikuasa pertama pasca Sejarah-Alkitab yaitu Pax
Britanika. Angka ‘enam puluh’ mengacu pada tahap kedua
saat ini yang berlangsung dalam periode waktu yang lebih
singkat dan menyaksikan munculnya negara adikuasa kedua
yaitu Pax Amerikana. Akhirnya angka ‘enam’ mengacu pada
tahap ketiga dan terakhir dalam rencana utama yaitu Anti-
Kristus akhirnya menyelesaikan misinya dan muncul dalam
wujud manusia untuk menguasai dunia dari Yerusalem
sebagai ibu kota Negara adikuasa penipu Israel dengan Pax
Judaika.

Ciri-ciri paling khas rencana utama yang sedang


berlangsung ini sejak awal, dengan Perang Salib Kristen

15
Eropa, hingga hari ini, adalah sekulerisme, maksiat,
penipuan, dan penindasan barbar. Hanya mereka yang tuli,
bisu, dan buta yang akan mengakui hal di atas sebagai bukti
rahmat ilahi.

Kami sekarang melihat tanggapan yang berbeda


terhadap penindasan.

Menanggapi Penindasan

Muslim yang hidup pada zaman modern sudah lama terinspirasi


oleh tokoh orang beriman, Malcolm X, yang pernah membahas
masalah ini dan menjelaskan dua tanggapan terhadap
penindasan yang dialami oleh budak. ‘Budak rumahan’
mengalami penindasan yang sama dengan ‘budak lapangan’.
Keduanya tanpa kebebasan ‘fisik’ dan karenanya dalam
perbudakan ‘fisik’. Namun sementara ‘budak lapangan’
membenci penindasan dan perbudakan, ‘budak rumahan’ justru
tunduk padanya, diidentifikasi bersama dengan tuan budak, dan
menerima perbudakannya. Dia begitu dicuci otak dan buta
‘mata hatinya’ sehingga dia menjadi pelengkap dari tuan budak.
Dia selalu ada untuk melayani tuan budak, apa saja yang
diminta, dan kapanpun tuan budak membutuhkannya. Ketika
majikan budak sakit, ‘budak rumahan’ akan merasakan sakit
dan penderitaan majikannya dan akan menyatakan kepada
majikannya: “kita sakit!” ‘Budak rumahan’ adalah budak di
dalam ‘hati’ maupun ‘fisik’-nya. Ia menjadi bagian dari sistem
perbudakan (orang buta ‘mata hatinya’ selalu berakhir sebagai
budak). Tuan budak menghadiahi ‘budak rumahan’ atas
pelayanannya yang setia dengan ‘mengoleskan mentega’ pada
rotinya. Tuan budak masih melakukannya hari ini dengan visa
AS, atau dengan pekerjaan dan perlindungan sebagai imbalan
atas dukungan politik untuk pihak yang berkuasa!

16
Di seluruh dunia saat ini ‘budak rumahan’ telah
mengangkat diri mereka sendiri, atau telah diangkat, untuk
menjadi pemimpin komunitas Muslim, Gubernur, Perdana
Menteri, Presiden, Raja dan bahkan Ratu.

‘Budak lapangan’ di sisi lain ‘secara fisik’ adalah budak


tetapi ‘di dalam hatinya’ adalah orang merdeka. Karena
kemerdekaan ‘di dalam hatinya’ itu, ‘budak lapangan’ memiliki
kemampuan untuk ‘melihat’ sehingga dengan demikian
mengenali penindasan dan kejahatan tuan budak, dan dia
membencinya dengan segenap hati dan jiwanya. ‘Budak
lapangan’ tidak pernah tunduk pada penindasan dan kejahatan,
tetapi justru, ingin mendapatkan kembali kemerdekaannya dan
membongkar sistem perbudakan. Maka ‘budak lapangan’
menanggapi penindasan dan perbudakan dengan cara yang anti-
sistemik. Tuan budak yang merupakan penindas adalah
musuhnya sehingga bersamanya dia tidak akan pernah bermain
sepak bola atau kriket. Oleh karena itu, dia juga tidak akan
pernah menjadi tuan rumah kompetisi Piala Dunia sepak bola
atau kriket saat ini. Bahkan, ketika rumah majikan budak
terbakar, ‘budak lapangan’ berdoa kepada Tuhan agar
mengirimkan angin kencang yang akan membakar rumah itu.
Tuan budak membenci ‘budak lapangan’ dan membuatnya
membayar harga yang sangat mahal atas penolakannya untuk
tunduk dan menjadi bagian sukarela dalam sistem perbudakan.

Muslim yang setia mengikuti Nabi Muhammad (shala Allahu


‘alaihi wa salam) adalah ‘budak lapangan’ pada saat ini! ‘Budak
lapangan’ yang berani memberikan perlawanan bersenjata
terhadap penindasan biadab Israel di Tanah Suci dan di tempat
lain saat ini dianggap sebagai teroris. Seandainya Malcolm X
masih hidup hari ini, dapat dipastikan bahwa dia akan
dinyatakan sebagai “teroris” dan “risiko keamanan yang besar”.
Masuknya dia ke negara-negara di Karibia pasti akan dilarang.

17
Aliansi Inggris-Amerika-Israel, yang saat ini menguasai
dunia, pernah menyebut Kongres Nasional Afrika (KNA)
Afrika Selatan sebagai organisasi teroris. Nyatanya KNA pada
waktu itu hanya terdiri dari ‘budak lapangan’! Hari ini, tentu
saja, ada perjuangan budak rumahan/budak lapangan di dalam
KNA. Pejuang kemerdekaan budak lapangan heroik kemarin di
seluruh dunia harus berbalik di kuburan mereka saat anak-anak
mereka menggantikan mereka sebagai pimpinan dan berubah
menjadi golongan budak rumahan.

Ketika Presiden AS George Bush (Jr.) bersiap melancarkan


perang zalim terhadap Irak, KNA menunjukkan keberanian dan
integritas menanggapi dengan demonstrasi besar-besaran di
jalanan. Saya berbaris bersama mereka di Johannesburg tiga
tahun lalu (2003) pada pagi bulan Februari yang cerah saat
penari Zulu mencuri hati saya dengan nyanyian dan tarian
kesukuan mereka yang sangat indah, dan Nelson Mandela
dengan tegas mengutuk perang sebagai upaya untuk merampas
sumber daya minyak Irak. Mantan Perdana Menteri Malaysia
Dr. Mahathir pun, tidak ragu mengecam baik perang di Irak
maupun serangan teroris 9/11 di Amerika sebagai peristiwa
yang direncanakan dan dilaksanakan demi kepentingan Israel.

Pemerintah suku Trinidad dan Tobago tidak mungkin tidak


menyadari implikasi memalukan dari kunjungan diplomatik
keliru yang dilakukan Perdana Menteri Manning ke Yerusalem
sehingga ia justru menegaskan hubungan persahabatan
pemerintahnya dengan Negara Euro-Yahudi Israel. Mungkin
inisiatif diplomatik profil tinggi yang luar biasa ini diperlukan
baginya karena seorang warga negara Israel secara memalukan
tertangkap basah saat bersembunyi di gubuk hutan dekat kota
Arouca dengan kepemilikan secara ilegal cap imigrasi Trinidad
dan Tobago. Seandainya dia yang tertangkap basah adalah

18
seorang Muslim, dia tidak akan pernah diizinkan terbang ke luar
negeri dengan denda pengadilan $ 2.000 paling ringan dan
sedikit narasi tentang tuduhan yang terkait dengan terorisme. Di
seluruh dunia saat ini, golongan budak rumahan dengan penuh
semangat akan menyetujui ekstradisinya pada manifestasi baru
yang aneh dari simbol besar demokrasi Amerika Republikan,
yaitu, kamp penyiksaan di Guantanamo di mana personel militer
Amerika diketahui buang air kecil pada salinan Al-Qur’an dan
bahkan menyiram salinan Kitab Suci ke dalam toilet.

Terlepas dari beberapa orang yang disebut sebagai


pemimpin Muslim yang sesat di Trinidad dan Tobago yang
menjalin hubungan persahabatan yang memalukan suku yang
berkuasa di negara ini dengan negara penindas Israel, sebagian
besar Muslim lokal menentang keberadaan negara Euro-Yahudi
dan banyak yang dengan senang hati akan bergabung dalam
perjuangan gerakan pembebasan dari penindasan Israel. Mereka
tidak sendirian dalam menentang penindasan itu seperti yang
terlihat dari esai terbaru David Abdullah dan Raffique Shah
yang diterbitkan dalam koran lokal. Bahkan sesunguhnya sejak
abad ke-17 penyair Inggris, John Donne (1572-1631) mengakui
dalam sajaknya hal yang masih belum disadari oleh suku yang
berkuasa di negara ini:

“Dan ketika ‘kaum terpilih’ tumbuh semakin kuat,


Tujuan mulia mereka menjadi tersesat.”

Karena gambaran lengkap pengeboman udara yang terus


berlanjut dan penghancuran Gaza dan Lebanon terus terungkap,
dan Israel pun masih terus memperluas perang penghancuran
gila yang sekarang terus berlangsung, mungkin untuk menguji
apakah Iran memiliki senjata nuklir, kami yakin lebih banyak
orang di negara ini mengecam Israel karena kejahatan
perangnya. Politisi, meski demikian, dan sayangnya, hampir

19
tidak pernah mengumpulkan integritas dan ketabahan untuk
menyebut sekop adalah sekop ketika Israel ternyata menjadi
sekop!

Pandangan Kristen terhadap Pokok Bahasan Ini

Banyak orang Kristen menyatakan bahwa kelahiran Negara


Euro-Yahudi Israel adalah tindakan anugerah ilahi yang
memenuhi nubuwah Alkitab. Itu pun merupakan anugerah ilahi,
dalam pandangan mereka, yang menjelaskan kembalinya kaum
Yahudi yang tampak ajaib ke Tanah Suci untuk mengklaimnya
kembali sebagai milik mereka sekitar 2.000 tahun setelah
mereka diusir dari sana dengan ketetapan ilahi.

Orang-orang sesat seperti itu tidak berhenti sejenak untuk


mempertimbangkan bahwa tatanan dunia Eropa yang pada
dasarnya sekuler, suka berbuat maksiat, dan penindas yang
‘membebaskan’ Tanah Suci dari pemerintahan Muslim yang
baik hati dan memungkinkan kembalinya kaum Yahudi ke
Tanah Suci itu tidak mungkin menjadi sebuah instrumen rahmat
ilahi karena kebenaran tidak sesuai dengan sekulerisme,
kemaksiatan, dan penindasan.

Mereka percaya bahwa Negara Euro-Yahudi Israel saat ini


ditakdirkan akan menguasai dunia dan takdirnya ini akan
terwujud dengan kemuliaan tertinggi ketika Tuhan, melalui
pribadi Al-Masih asli putra Perawan Maria, kembali untuk
memerintah dunia dari Yerusalem. Mereka percaya bahwa akhir
sejarah sudah dekat, dan saat itu terwujud, mereka percaya itu
akan mengkonfirmasi klaim kebenaran Kristen. Sementara itu,
mereka bersikeras bahwa setiap langkah berdarah yang diambil
Israel untuk memperluas kekuasaan di wilayah dan
memaksakan kewenangannya kepada negara-negara
Arab/Muslim di sekitarnya harus didukung karena hal itu

20
memenuhi nubuwah Alkitab imperialis dalam ayat yang sudah
ditulis ulang (“Setiap tempat yang diinjak oleh telapak kakimu,
kamulah yang akan memilikinya”; Ulangan: 11:24). Mereka
menutup mata terhadap Israel yang menumpahkan darah orang
tidak bersalah karena mereka percaya bahwa tarian perang Israel
yang jahat dibenarkan secara moral dan spiritual dalam konteks
pemenuhan nubuwah Alkitab.

Menurut pendukung Kristen, perilaku Israel mungkin


tampak seperti penindas, tetapi ada filosofi moral misterius di
suatu tempat di alam semesta (mungkin di Hollywood) yang
membebaskan Israel dan membenarkan penindasan dan
pembantaian ceroboh yang telah dia lakukan sebagai hukuman
ilahi terhadap sebagian besar orang Arab, Kristen, dan Muslim
yang tidak berdaya. Mereka menganggap semua orang yang
menentang dan melawan Israel adalah pihak yang jahat. Dan
karena pengikut sejati Nabi Muhammad (shala Allahu ‘alaihi wa
salam) tetap menjadi satu-satunya kekuatan penting yang
melawan penindasan negara Euro-Yahudi, mereka menganggap
Muslim sebagai orang paling jahat di dunia. Ketika David
Abdullah bertanya “Apakah Israel sudah gila?”, dan Raffique
Shah memperingatkan “Jangan menangis untuk Israel ketika
pembalasan datang”, mereka mungkin menyalahkan
‘kesesatan’ kedua penulis ini pada identitas Muslim yang
tersirat dalam nama mereka. Mereka yakin bahwa Muslim
adalah suku jahat Yakjuj dan Makjuj yang disebutkan dalam
kitab suci mereka, dan bahwa Nabi Muhammad (shala Allahu
‘alaihi wa salam) adalah Anti-Kristus.

Pandangan Yahudi terhadap Pokok Bahasan Ini

Jika pandangan Kristen evangelis tentang Israel zaman modern


begitu sulit untuk dicerna, apa pendapat kita tentang pandangan
umum Yahudi yang percaya bahwa Yesus atau Nabi ‘Isa adalah

21
‘anak haram’ dan Al-Masih palsu, dan Muhammad (shala Allahu
‘alaihi wa salam) adalah Nabi palsu?

Kebanyakan kaum Yahudi percaya bahwa kelahiran Israel


modern dan kembalinya kaum Yahudi ke Tanah Suci menandai
datangnya Al-Masih yang akan segera menguasai dunia dari
Yerusalem dan melaluinya kebenaran Yahudi akan disahkan.
Pengesahan kebenaran seperti itu dalam agama Yahudi, mereka
percaya, dengan demikian akan membatalkan klaim kebenaran
Kristen dan Islam, dan juga akan menegaskan orang-orang
Yahudi sebagai “kaum pilihan” yang kepada mereka Tuhan
telah memberikan Tanah Suci selamanya dan tanpa syarat.

Namun kini sekularisme peradaban Barat modern telah


membawa masyarakat Barat semakin ke arah ateis dan agnostik.
Barat juga memiliki catatan penindasan yang tercela terhadap
bangsa non-Eropa.

Orang-orang yang menyembah Tuhannya Ibrahim tidak


mungkin menjadi sekutu mereka yang memiliki catatan ateisme,
sekulerisme, dan penindasan. Akan tetapi Yahudi Israel percaya
bahwa mereka memiliki hak dari ilahi untuk menggunakan cara
apa pun yang mungkin diperlukan untuk mewujudkan tujuannya
menguasai dunia dari Yerusalem karena ‘tujuan’ membenarkan
‘cara’. Apa yang terlihat oleh para pengkritik Israel yaitu
penindasan dan barbarisme terhadap Muslim Ismailiyat, dalam
pandangan mereka, merupakan hukuman ilahi yang dibenarkan
oleh Taurat. Bagaimana bisa?

Orang Arab dan Muslim adalah keturunan dari putra


Ibrahim (‘alaihi salam), yakni Ismail (‘alaihi salam), yang dikutuk
dalam Taurat sebagai:

22
“Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar,
demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan
tiap-tiap orang (yakni dia adalah penjahat), dan tangan
tiap-tiap orang akan melawan dia (yakni seluruh umat
manusia akan membencinya dan berperang
melawannya).”
Kejadian: 16: 12

Taurat juga dalam ayat yang sudah ditulis ulang


menyatakan bahwa Tanah Suci diberikan kepada keturunan
Ibrahim (‘alaihi salam) melalui Ishak (‘alaihi salam) (Ismail (‘alaihi
salam) secara keliru ditolak sebagai keturunan yang sah) dan
bahwa klaim Israel atas akta kepemilikan Tanah Suci tetap valid
terlepas dari apakah mereka saleh atau tidak dalam perilaku:

“Jadi ketahuilah, bahwa bukan karena jasa-jasamu


Tuhan, Allahmu, memberikan kepadamu negeri yang
baik itu untuk diduduki. Sesungguhnya engkau bangsa
yang tegar tengkuk!"
Ulangan: 9: 6

Tapi yang paling mengkhawatirkan dari semuanya adalah


perbatasan Tanah Suci di dalam Taurat dituliskan:

“Pada hari itulah Tuhan mengadakan perjanjian


dengan Ibrahim serta berfirman: “Kepada
keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai
Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Eufrat
...”

Kejadian: 15: 18

Pembaca kami sekarang dapat memahami hubungan antara


distorsi dalam Taurat yang ditulis ulang dengan perbatasan
teritorial Israel yang terus meluas.

23
Al-Qur’an dan Tanah Suci

Al-Qur’an membuat pernyataan yang sangat penting tentang


kaum Kristen dan Yahudi tertentu yang pada akhirnya akan
muncul dalam sejarah. Diwahyukan bahwa:

۞ ‫اس اَشَد لَت َ ِجدَن‬ ِ ‫عدَ َاوة الن‬ َ َ‫الْيَ ُه ْودَ ٰا َمنُوا ِلِّل ِذيْن‬
َ‫ٰا َمنُوا ِلِّل ِذ ْي َن م َودة ا َ ْق َربَ ُه ْم َولَت َ ِجدَن ا َ ْش َر ُك ْوا َوال ِذيْن‬
َ‫س ْي ِسيْنَ ِم ْن ُه ْم ِباَن ٰذ ِل َك نَصٰ ٰرى اِنا قَالُ ْْٓوا ال ِذيْن‬ ِّ ِ ِ‫ق‬
‫۔ يَ ْست َ ْك ِب ُر ْو َن َل واَن ُه ْم َو ُر ْهبَانا‬
“Pasti akan kamu dapati (berulang kali) bahwa orang
yang paling keras permusuhannya terhadap orang-
orang yang beriman (yakni Muslim) yaitu orang-orang
Yahudi dan orang-orang musyrik; dan pasti akan kamu
dapati orang yang paling dekat persahabatannya
dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang
yang berkata, ‘Sesungguhnya kami adalah orang
Kristen.’ Yang demikian itu karena di antara mereka
terdapat para pendeta (yang mengabdikan diri untuk
menuntut ilmu) dan para rahib (yang meninggalkan
kesenangan duniawi), (juga) karena mereka tidak
menyombongkan diri.”

Al-Qur’an Surat Al-Maidah, 5: 82

Al-Qur’an melarang persahabatan atau aliansi Muslim


dengan aliansi Kristen-Yahudi:

24
۞ ‫َوالنصٰ ٰ ْٓرى ْاليَ ُه ْودَ تَت ِخذُوا َل ٰا َمنُ ْوا ال ِذيْنَ ٰيْٓاَيُّ َها‬
‫ض ُه ْم ۘ ا َ ْو ِليَ ۤا َء‬
ُ ‫يت َ َول ُه ْم َو َم ْن بَ ْعض ا َ ْو ِليَ ۤا ُء بَ ْع‬
‫ّللاَ اِن ۘ ِم ْن ُه ْم فَاِنه ِ ِّم ْن ُك ْم‬ ٰ ‫الظ ِل ِميْنَ ْالقَ ْو َم يَ ْهدِى َل‬ ٰ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu
menjadikan kaum Yahudi dan Kristen tertentu sebagai
teman dan sekutu yaitu yang mereka menjadi teman dan
sekutu bagi satu sama lain. Barangsiapa di antara kamu
yang menjadikan mereka teman setia, maka
sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sungguh,
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
zalim.”

Al-Qur’an Surat Al-Maidah, 5: 51

Al-Qur’an pun mengoreksi kebohongan tentang Ismail:

ِ ‫صادِقَ َكانَ اِنهۘ اِسْمٰ ِع ْي َل ْال ِك ٰت‬


‫ب فِى َوا ْذ ُك ْر‬ َ ‫ْال َو ْع ِد‬
َ‫س ْول َو َكان‬ ُ ‫ۘ ن ِبيًّا َر‬
( ‫ مريم‬: ٥٤)
َ‫َر ِبِّه ِع ْندَ َو َكانَ َوالز ٰكوةِ ِبالص ٰلوةِ ا َ ْهلَه يَأ ْ ُم ُر َو َكان‬
ِ ‫َو َكانَ َوالز ٰكوةِ بِالص ٰلوةِ ا َ ْهلَه يَأ ْ ُم ُر َو َكانَ َم ْر‬
‫ضيًّا‬
َ‫ضيًّا َر ِبِّه ِع ْند‬
ِ ‫َم ْر‬
( ‫ مريم‬: ٥٥)

Dan ceritakanlah di dalam Kitab (kisah tentang) Ismail:


Dia benar-benar seorang yang benar janjinya, seorang

25
rasul dan nabi. Dan dia menyuruh kaumnya untuk
(melaksanakan) shalat dan (menunaikan) zakat, dan dia
seorang yang diridai di sisi Tuhannya.

Al-Qur’an Surat Maryam, 19: 54-55

Al-Qur’an pun mengoreksi kepalsuan tentang anggapan


pemberian Tanah Suci tanpa syarat kepada orang-orang Israel.
Sebaliknya, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi mereka Tanah
Suci dengan syarat “iman kepada Allah” dan “perilaku yang
saleh”:

‫ض اَن ال ِذِّ ْك ِر بَ ْع ِد ِم ْن الزب ُْو ِر فِى َكت َ ْبنَا َولَقَ ْد‬


َ ‫ْالَ ْر‬
‫ِي يَ ِرث ُ َها‬
َ ‫ص ِل ُح ْو َن ِعبَاد‬
ٰ ‫ال‬

“dan sungguh, telah Kami tulis di dalam Taurat dan


Zabur (Nabi Daud), bahwa hamba-hamba-Ku yang
saleh akan mewarisi bumi atau tanah ini (yaitu Tanah
Suci).”

Al-Qur’an Surat Al-Anbiya’, 21: 105

Pernyataan Al-Qur’an ini didukung oleh beberapa ayat


dalam kitab Mazmur:

Namun, orang-orang rendah hati akan mewarisi bumi


atau tanah (yaitu Tanah Suci); dan bergembira karena
kesejahteraan yang melimpah.

Mazmur, 37: 11

26
“Orang-orang yang saleh akan mewarisi bumi atau
tanah (yaitu Tanah Suci), dan tinggal di situ selama-
lamanya (yakni asalkan mereka tetap saleh).”

Mazmur, 37: 29

Diberkatilah orang yang lembut hatinya sebab mereka


akan mewarisi bumi atau tanah (yaitu Tanah Suci).

Matius, 5: 5

Al-Qur’an menjelaskan bahwa setiap kali orang Israel


melanggar persyaratan yang ditetapkan untuk mewarisi Tanah
Suci (yaitu, iman kepada Tuhan dan perilaku saleh), Allah
Subhanahu wa Ta’ala mengusir mereka dari Tanah itu. Pengusiran
pertama terjadi setelah wafatnya Nabi Sulaiman (‘alaihi salam)
sebagai akibat dari “berbohong tentang Allah” (yaitu, menulis
ulang kitab suci untuk menanamkan kebohongan di dalamnya).
Mereka diasingkan ke Babilonia. Sekembalinya mereka ke
Tanah Suci, mereka kembali melanggar persyaratan yang
ditetapkan ketika mereka memberontak terhadap para Nabi
Allah dan membunuh beberapa dari mereka. Mereka bahkan
membual tentang bagaimana mereka menyalib Nabi ‘Isa (‘alaihi
salam). Akibatnya mereka pun kembali diusir dari Tanah Suci.

Setelah pengusiran terakhir terjadi karena mereka menolak


Al-Masih asli dan berusaha menyalibnya, Allah Subhanahu wa
Ta’ala menyatakan:

…. ‫ع ْدت ُّ ْم َواِ ْن‬


ُ ‫ع ْدنَا‬
ُ …
“... jika kalian kembali (yakni ke Tanah Suci dengan
kejahatan dan penindasan kalian), niscaya Kami
kembali (mengazab kalian).”

27
Al-Qur’an Surat Al-Isra’, 17: 8

Bangsa Israel hari ini telah kembali ke Tanah Suci dengan


lebih banyak kejahatan dan penindasan daripada sebelumnya,
dan oleh karena itu seharusnya cukup jelas bagi mereka yang
dapat mengenali kejahatan dan penindasan yang terjadi bahwa
hukuman pembalasan Tuhan seperti yang dijanjikan dalam Al-
Qur’an pun pasti terjadi.

***

28
Akankah Israel Menyerang Iran?

Esai ini ditulis pada tahun 2006. Lima tahun kemudian


serangan terhadap Iran belum terjadi.

Mereka merencanakan rencana mereka, namun Dia pun


merencanakan rencana-Nya, sedangkan Dia adalah
perencana terbaik!

M ereka adalah orang-orang dengan kejahatan dan


sekulerisme yang tidak ada bandingannya dalam sejarah.
Namun mereka berhasil mereplikasi diri mereka sendiri secara
konstan di tengah masyarakat dunia yang kemudian menjadi
kaum Yakjuj dan Makjuj. Mereka memulai dengan perang salib
abad pertengahan, yang disebut perang suci Eropa melawan
Islam. Dan kini, pada tahap terakhir dari misi tidak sucinya,
mereka mengancam akan berperang melawan Iran untuk
merampas, secara terang-terangan, sumber daya minyak dan gas
Iran.

Dalang di balik mereka, yang merupakan penipu sekaligus


jenius yang jahat, menciptakan pengalihan untuk menutupi
perbuatan jahat mereka, dan untuk mengalihkan perhatian dari
rencana utamanya yang terungkap secara tidak menyenangkan
untuk akhirnya menguasai dunia dari Yerusalem, dan kemudian
menyatakan diri sebagai Juru Selamat/Mesias/Al-Masih. Dia
berusaha menutupi serangan jahat terhadap Iran ini dengan
melakukan pengalihan terbesar dari semuanya, yaitu ‘orang-
orangan sawah’ isu nuklir, kartun Nabi Muhammad (shala Allahu

29
‘alaihi wa salam), foto-foto memuakkan yang menggambarkan
pelecehan seksual terhadap Muslim Irak yang ditahan oleh
pasukan pendudukan AS di Irak, dan penghancuran Masjid al-
Askariyah berkubah emas yang merupakan tempat suci kaum
Syiah di Irak.

Tetapi mereka tidak dapat mengalahkan agama Nabi karena


Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menjawab doa Nabi ‘Isa Al-Masih
(‘alaihi salam), ketika dia kembali, dan menghancurkan mereka.
Mereka bahkan tidak bisa membungkam Nelson Mandela dan
Harry Belafonte yang terus dengan berani mengutuk mereka
karena terorisme, kesombongan dan kejahatan mereka.

Namun untuk saat ini, kami terus menyaksikan saat mereka


dengan sengaja dan kejam memusuhi umat Muslim di seluruh
dunia dengan kartun dan foto-foto ini, dan dalam prosesnya,
dengan cerdik menciptakan peluang bagi banyak klien mereka,
yang disebut pemimpin Muslim yang melayani mereka sebagai
budak rumahan dalam upaya membangun kembali identitas
mereka yang compang-camping sebagai jawara Islam. Klien ini
sekarang akan protes keras, meskipun mereka tidak pernah
meneteskan air mata untuk Haiti, dan tidak pernah mengangkat
bahkan jari kelingking ketika Irak dan Afghanistan diserang dan
diduduki. Akan tetapi mereka kini akan menabuh genderang
perang dalam tampilan kemunafikan yang menakutkan.

Dan ketika dunia sekuler mundur dari protes Muslim yang


dimainkan dengan keras, dan serangan teroris besar-besaran
lainnya terhadap beberapa target Barat terjadi dengan mudah,
Israel akan berusaha untuk mengubah opini publik menjadi
penyebab perang terhadap Iran adalah untuk menyelamatkan
dunia dari Islam. Cerdik bukan? Namun tidak layak disebut
“kaum pilihan” Tuhan Yang Mahakuasa!

30
Mereka merencanakan rencana mereka, namun Dia pun
merencanakan rencana-Nya, sedangkan Dia adalah perencana
terbaik!

Perang terhadap Iran Kini Tampak Pasti Terjadi

Saya berharap dan saya berdoa, Insya Allah perang terhadap Iran
tidak terjadi. Tetapi kini tampaknya pasti bahwa aliansi rangkap
tiga Inggris-Amerika-Israel akan melancarkan perang zalim
terhadap Iran segera setelah mereka yakin bahwa mereka tidak
dapat mencapai kesepakatan dengan negara Muslim Syiah itu,
dan segera setelah formalitas perjanjian dihentikan. Meskipun
kami menahan diri dalam esai ini untuk berspekulasi tentang
substansi kesepakatan semacam itu, kami menyadari bahwa
hanya kesepakatan dengan quid pro quo (berupa kompensasi
atau ganti rugi) yang dapat mencegah perang.

Kami menganalisis kemungkinan konsekuensi perang di


Iran, menunjukkan bahwa kali ini mungkin bukan perang
Inggris-Amerika lain yang dilancarkan demi kepentingan Euro-
Israel. Namun sebaliknya, Euro-Israel akan keluar dari balik
tirai, yang sampai sekarang masih menyelubunginya, untuk
mengambil peran kepemimpinan yang telah direncanakan
sebelumnya dalam melancarkan perang untuk kepentingannya
sendiri. AS dan Inggris kemudian akan memainkan peran
pendukung baru yang tidak menyenangkan dalam tahap akhir
dari aliansi rangkap tiga mereka yang tidak suci ini. Perang yang
dipimpin Israel seperti itu kemungkinan akan memunculkan
senjata perang baru yang tidak pernah digunakan atau bahkan
terlihat sebelumnya.

Terlepas dari kalkulasi Barat yang melukiskan gambaran


yang indah dari perang semacam itu yang dikirimkan ke Barat,
juga ke Israel, mengenai kendali atas sumber daya minyak dan

31
gas Iran, di samping sisa minyak Teluk yang secara langsung
dan tidak langsung sudah di bawah kendali mereka, beberapa
ketidakpastian akibat perang seperti itu dapat memicu peristiwa
dengan konsekuensi bencana khususnya bagi Amerika Serikat.
Sementara Israel akan ‘tampak’ berhasil dalam perang itu
namun tidak menyadari fakta bahwa serangan terhadap Islam
Iran yang terjadi setelah pendudukan Barat di Irak dan
Afghanistan akan secara efektif menetapkan nasib Israel. Ini
akan memungkinkan pemenuhan nubuwah Nabi Muhammad
(shala Allahu ‘alaihi wa salam) bahwa pasukan Muslim akan
membebaskan semua wilayah Muslim dimulai dari Khurasan
(yaitu, wilayah di Afghanistan dan sekitarnya) dan tetap tak
terhentikan dalam perjalanan selanjutnya sampai akhirnya
membebaskan Yerusalem.

Perang terhadap Iran pasti akan mempengaruhi harga


minyak dan, pada gilirannya, dapat berfungsi sebagai katalisator
yang akan menyebabkan kehancuran cepat dolar AS yang penuh
tipu daya, dan berujung pada hilangnya posisi dominan AS
sebagai negara adikuasa di dunia. Kejutan terbesar dari segala
kejutan yaitu Israel kemudian menggantikan AS sebagai negara
adikuasa baru di dunia, dengan mengendalikan sistem keuangan
elektronik baru yang kemudian akan menggantikan uang kertas
di dunia secara total.

Jika dan ketika Israel benar-benar mencapai status seperti


itu, tampaknya Negara Euro-Yahudi ini akan mengambil satu
langkah lebih dekat untuk mewujudkan apa yang disebut takdir
Al-Masih dalam Alkitabiah. Akan tetapi dari sudut pandang
Islam, kenyataan sebenarnya dari perkembangan seperti itu
justru akan sangat berlawanan. Dan karena pandangan Islam
akhirnya dikonfirmasi, itu akan memvalidasi klaim Islam
sebagai kebenaran.

32
Para ahli urusan strategis, serta analis politik mengenai
peristiwa yang kini berkembang pesat di dunia, biasanya
menghindar dari topik ini karena takut kehilangan penghasilan
dan prestise, dan karena ketakutan yang lebih besar terhadap
tuduhan "anti-semitisme". Mereka seharusnya tidak lagi
menolak bukti yang meyakinkan bahwa ada dimensi keagamaan
(skriptural dan eskatologis) yang sangat penting dalam topik ini
yang jika tidak diterima dan dipelajari dengan cermat maka akan
menghasilkan pemahaman yang sangat tidak memadai tentang
berbagai peristiwa tersebut. Tanpa memahami dunia yang
sedang berlangsung saat ini, pada tahap terakhir sejarah, maka
kita tidak akan pernah bisa berharap dapat menanggapi banyak
tantangan beratnya dengan tepat.

Sebaliknya, jika topik ini dijelaskan secara memadai maka


hal itu akan meningkatkan moral umat Muslim, walaupun
mungkin sedikit yang memiliki keberanian dan integritas untuk
mendakwahkan firman dalam Al-Qur’an:

‫ص ََلتِ ْي اِن قُ ْل‬ ُ ُ‫اي َون‬


َ ‫س ِك ْي‬ ِِٰ ‫ب‬
َ َ‫لِل َو َم َماتِ ْي َو َم ْحي‬ ِ ِّ ‫َر‬
َ‫ْال ٰعلَ ِميْن‬
( ‫ النعام‬: ١٦٢)
‫ْال ُم ْس ِل ِميْنَ اَو ُل َواَنَا ا ُ ِم ْرتُ َو ِب ٰذ ِل َكۘ لَه ش َِري َْك َل‬
( ‫ النعام‬: ١٦٣)

“Katakanlah! Sesungguhnya shalatku, ibadahku,


hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya; dan
demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku
adalah orang yang pertama-tama berserah diri kepada
kehendak-Nya.”

33
Al-Qur’an Surat Al-An’am, 6: 162-163

Dan mereka menanggapi, apa pun yang terjadi, dengan


berani melawan penindas!

Ada banyak orang dewasa saat ini, meski demikian, telah


menjadi salinan kaum Yakjuj dan Makjuj. “Mereka memiliki
mata namun tidak melihat, telinga namun tidak mendengar, hati
namun tidak memahami.” Mereka biasanya dipimpin oleh
mereka yang beribadah di altar visa AS. “Mereka seperti
binatang ternak,” dan mereka memiliki status yang kurang dari
catatan kaki di halaman penting dalam buku sejarah. Mereka
seperti kaum Nabi Nuh (‘alaihi salam). Beberapa orang yang
bersama Nabi Nuh (‘alaihi salam) di Bahtera melihat ke bawah
ketika orang banyak itu binasa di dalam air dan mengabaikan
peringatan ilahi bahwa air yang menenggelamkan itu pada
kesempatan berikutnya bisa menjadi berupa kobaran api.

Ini bukanlah Israel Daud dan Sulaiman (‘alaihima salam)


menurut Alkitab, melainkan, negara Israel palsu. Kebenaran
tidak sesuai dengan sekulerisme, kemaksiatan, kebohongan,
penipuan, penindasan, terorisme yang disponsori negara, dll.
Israel ini membawa rakyatnya, teman-teman dan pendukungnya,
ke jalan yang akan berujung dengan hukuman terbesar Tuhan.
Nabi Muhammad (shala Allahu ‘alaihi wa salam) telah meramalkan
akhir sejarah itu lebih dari seribu tahun yang lalu.

Mempersiapkan Perang

Mesin propaganda media berita internasional kini sibuk


mendukung diplomasi Barat berupa intimidasi dan pemerasan
yang menargetkan Iran, dan akibatnya mempersiapkan dunia
untuk menyerang pembangkit nuklir Iran (dan fasilitas terkait
lainnya). Mereka pasti telah membuat kesepakatan rahasia

34
dengan Rusia, Tiongkok dan India, mungkin menawarkan untuk
berbagi dengan mereka sumber daya minyak dan gas Iran setelah
mereka merebutnya, supaya mendapatkan dukungan mereka
untuk mengangkat isu Iran ke Dewan Keamanan PBB. Ada
banyak orang lain yang saat ini memberikan suara dengan rasa
takut terhadap penindas dan diintimidasi sehingga dengan
enggan mendukungnya dalam penindasan. Dan kemudian ada
tetangga Venezuela saya, Hugo Chavez, yang, seperti Malcolm
X, tidak takut dan tidak bisa dibeli!

Mereka dengan licik meletakkan dasar untuk membenarkan


agresi yang terang-terangan dengan alasan bahwa mereka telah
menghabiskan semua kemungkinan tanggapan damai terhadap
apa yang dibuat-buat sebagai ancaman nuklir Iran/Muslim yang
berpotensi sangat membahayakan bagi Israel dan dunia.
Pertimbangkan hal berikut untuk kutipan informasi meyesatkan
yang dipilih secara acak: “Kita harus melihat bahwa kita
menggunakan dan menerapkan yang terbaik dari kekuatan kita
dengan solusi diplomatik tetap tersedia,” kata Menteri Luar
Negeri Jerman Franz-Walter Steinmeier minggu lalu.

Badan Energi Atom Internasional, pengawas nuklir PBB,


hari ini melaporkan Iran kepada Dewan Keamanan PBB dalam
sebuah resolusi yang menyatakan keprihatinan bahwa program
nuklir Teheran mungkin tidak “hanya untuk tujuan damai”: Iran
bertekad untuk memiliki senjata nuklir, terutama di bawah
pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad, yang membuat
marah bangsa Eropa dengan seruan agar Israel “dihapus dari
peta” dan mengatakan bahwa tragedi Holocaust adalah “mitos”.
Iran telah berupaya untuk memiliki senjata nuklir selama
bertahun-tahun, namun kini, dalam kerangka revolusi Islam
kedua Presiden Ahmadinejad, mereka sangat cocok. Dia tidak
hanya menginginkannya, dia ingin menggunakannya sebagai
ancaman untuk memperluas pengaruh Islam ....

35
Akan tetapi Israel Yahudi, pada kenyataannya, tidak
menghadapi ancaman nuklir sama sekali dari negara Muslim
yang pemerintahan Islamnya yang ketat tidak hanya memilih
untuk mempertahankan keanggotaan Iran dalam Perjanjian Non-
Proliferasi Nuklir, serta secara ketat mematuhi kewajibannya
berdasarkan Perjanjian itu untuk tidak memperoleh senjata
nuklir, tetapi juga telah menjadi catatan publik dalam
penentangannya, atas dasar agama Islam, terhadap penggunaan
senjata nuklir dalam peperangan.

Selain itu, dan seperti dalam kasus Irak sebelumnya, tidak


ada bukti sama sekali bahwa Iran bahkan hampir ‘mampu’
memperoleh senjata nuklir, atau bahwa Iran secara diam-diam
melakukan upaya yang tidak etis tersebut.

Implikasi Iran Secara Diam-diam Mengembangkan


Program Senjata Nuklir

Jika Iran secara diam-diam berusaha mengembangkan senjata


nuklir sementara secara terbuka menyangkal hal itu, maka kapan
pun dikonfirmasi, hal itu akan mengakibatkan hancurnya
amanah rezim Islam dan tidak dapat diperbaiki.

…. ‫ِب ْالعُقُ ْو ِد ا َ ْوفُ ْوا ٰا َمنُ ْْٓوا ال ِذيْنَ ٰ ْٓياَيُّ َها‬


“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah (segala)
janji-janji (dan ini termasuk kewajiban dalam
perjanjian)...”

Al-Qur’an Surat Al-Maidah, 5: 1

Oleh karena itu, Iran yang beragama Islam memiliki


kewajiban agama untuk menghormati kewajibannya di bawah

36
Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir untuk menahan diri dari
pengembangan dan akuisisi senjata nuklir. Selain kewajiban
agama untuk bernegosiasi dengan “itikad baik” dan untuk
menghormati kewajiban perjanjian, posisi kepemimpinan Iran di
dunia Islam Syiah dan persaingan berkelanjutannya dengan
Islam Sunni seharusnya cukup untuk meyakinkan dunia bahwa
Syiah Iran tidak akan pernah melakukan tindakan bunuh diri
agama seperti itu (yaitu, melanggar kewajiban perjanjian yang
serius).

Masalah yang sekarang kita hadapi yaitu tatanan dunia


Euro-Kristen-Yahudi saat ini tidak mampu mempercayai siapa
pun. Mereka telah membuat rekor penipuan, kelicikan, standar
ganda dan kebohongan dalam menjalankan urusan mereka
dengan dunia non-Eropa. Mereka telah berjanji namun
kemudian melanggar janji itu berkali-kali. Mereka telah berkali-
kali menolak dan melanggar kewajiban perjanjian yang serius.
Mereka telah merencanakan dan melaksanakan serangan teroris
terhadap orang-orang tak berdosa di banyak bagian dunia,
termasuk kota mereka sendiri, dan kemudian menyalahkan
orang lain untuk membenarkan perang terhadap Afghanistan,
Irak, dan Islam. Kebuntuan nuklir dengan Iran, dan pembenaran
meragukan yang dijadikan sebagai alasan untuk perang
terhadap negara itu, jelas dibuat-buat dengan sengaja dan niat
jahat.

Dunia barat telah menetapkan norma tidak bermoral dalam


etika peperangan di mana perang sekarang dapat dilancarkan
atas dasar praduga yang dianggap jahat. Ini memiliki implikasi
yang benar-benar tidak menyenangkan bagi umat manusia.
Hanya Yakjuj, Makjuj, bandit, dan penjahat yang melakukan
perang agresi berdasarkan kebohongan untuk merebut sumber
daya minyak dan gas bangsa lain. Malcolm X akan
memperingatkan mereka bahwa “ayam memang pulang untuk

37
bertengger” (peribahasa yang berarti kejahatan akan kembali
kepada pelakunya).

Di sisi lain, Nabi Muhammad (shala Allahu ‘alaihi wa salam)


menetapkan standar yang tinggi bagi penyelenggaraan negara
sehubungan dengan etika perang. Contoh sunnahnya yaitu
perang dilakukan hanya untuk menanggapi serangan lawan, atau
untuk membebaskan yang tertindas (dengan syarat mereka yang
tertindas sendiri meminta tolong untuk dibebaskan). Wahyu
dalam Al-Qur’an mengakui bahwa Nabi (shala Allahu ‘alaihi wa
salam) yang diberkahi tidak menyukai perang. Akan tetapi Allah
Subhanahu wa Ta’ala memperingatkan bahwa jika sebagian orang
tidak melawan kejahatan orang lain, bumi akan menjadi
kekacauan dan anarki:

‫ّللا ِب ِا ْذ ِن فَ َهزَ ُم ْو ُه ْم‬


ِ ٰ ۘ‫ت دَاودُ َوقَت َ َل‬ َ ‫ّللاُ َو ٰا ٰتىهُ َجالُ ْو‬
ٰ
‫عل َمه َو ْال ِح ْك َمةَ ْال ُم ْل َك‬َ ‫ّللا دَ ْف ُع َولَ ْو َل ۘ يَش َۤا ُء ِمما َو‬
ِٰ
‫اس‬
َ ‫ض ُه ْم الن‬ َ ْ‫ت ِببَ ْعض بَع‬ ِ َ‫سد‬َ َ‫ض لف‬ ُ ‫ّللاَ َو ٰل ِكن ْالَ ْر‬ ٰ ‫ذُ ْو‬
‫علَى فَضْل‬ َ َ‫ْال ٰعلَ ِميْن‬
“Maka mereka mengalahkannya dengan izin Allah: dan
Daud membunuh Jalut; kemudian Allah memberinya
(Daud) kerajaan, dan hikmah, dan mengajarinya apa
yang Dia kehendaki. Dan kalau Allah tidak melindungi
sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya
rusaklah bumi ini: tetapi Allah mempunyai karunia
(yang dilimpahkan-Nya) atas seluruh alam.”

Al-Qur’an Surat Al-Baqarah, 2: 251

Barat modern yang pada dasarnya sekuler tidak mampu


membayangkan bahwa Iran dapat mengatakan kebenaran dalam

38
masalah ini, dan bertindak sesuai dengan standar moral yang
mencegah dari kemungkinan perolehan senjata nuklir. Oleh
karena itu Barat sedang mempersiapkan perang agresi Kristen-
Yahudi lanjutan terhadap orang Muslim non-Eropa, yang
dilancarkan demi kepentingan Negara Euro-Yahudi Israel.
Perang Salib, tampaknya, hanya akan berakhir saat Israel
menggantikan AS sebagai negara adikuasa di dunia, dan Al-
Masih palsu (Antikristus) menyatakan diri sebagai Al-Masih
dengan diiringi tepuk tangan pujaan oleh semua orang yang
mendukung Israel dan berkunjung ke Yerusalem untuk memberi
penghormatan kepadanya sehingga dengan demikian
menegaskan dukungan tersebut.

Beri tahu mereka bahwa Al-Qur'an telah menyatakan bahwa


dunia ini adalah tatanan moral di mana penindas suatu hari akan
berhadapan langsung dengan konsekuensi yang benar-benar
mengerikan sebagai balasan atas penindasannya. Umat Muslim
yakin bahwa kembalinya Al-Masih asli, Nabi ‘Isa putra Maryam
(‘alaihi salam) akan membawakan kemenangan bagi Kebenaran
Islam.

Siapa yang Akan Menyerang Iran?


Bahkan ketika kasus perang Barat terhadap Iran sedang
dibangun dengan kebohongan yang sama, tipu daya dan tekad
fanatik yang ada dimulai dengan perang terhadap Irak dan
Afghanistan, cukup jelas bahwa Presiden AS menghadapi
kesulitan yang semakin meningkat di dalam negeri untuk
melancarkan perang yang tidak populer terhadap Irak sehingga
tidak dapat dengan mudah memulai perang lanjutan terhadap
Iran. Akan ada risiko politik serius baginya, dan bagi partainya,
dalam mempertahankan petualangan militer yang berbahaya dan
sesat. Sesungguhnya, jika AS melancarkan perang terhadap Iran,
menduduki sabuk minyak Iran, dan memprovokasi perlawanan

39
bersenjata yang sangat kuat terhadap pendudukannya di Irak,
Afghanistan dan Iran, maka Presiden Bush dapat dimakzulkan.
Jika AS tidak dapat memimpin perang terhadap Iran, maka
Inggris tidak mungkin melakukannya. Entah secara sengaja atau
kebetulan, maka hanya satu negara Eropa yang mampu
memimpin perang terhadap Iran, dan itu adalah Negara Euro-
Yahudi Israel.

Akankah Ini Akan Menjadi Perang Nuklir?

Iran tidak menginginkan perang dengan Israel, juga tidak sedang


bersiap untuk memulai perang. Iran akan sangat menderita
akibat perang dengan Israel, sementara Israel hampir tidak akan
menderita kerugian yang signifikan dari perang yang
dipersiapkan dengan lebih dari cukup. Israel, pun, tidak ingin
melakukan perang seperti itu terhadap setiap bangsa Muslim
pada saat ini yang menderita invasi dan pendudukan Yahudi atas
wilayah di negeri Muslim. Akan tetapi, pasukan dunia Barat
serta sekutu negara klien mereka jusrtu telah digunakan sebagai
senjata terdepan untuk menghadapi pertempuran darat semacam
itu.

Israel telah mengobarkan perang terhadap rakyat Palestina


dengan daya tembak yang luar biasa dari udara, serta dengan tim
komando kecil yang bergerak cepat yang menyusup ke wilayah
mereka dalam misi tabrak lari. Perang konvensional Israel pun
berdurasi sangat singkat (enam hari, misalnya) sehingga tidak
memberikan cukup waktu bagi umat Muslim untuk
memobilisasi Jihad. Jika pasukan Barat ragu-ragu untuk
menghadapi misi yang sangat berbahaya yaitu menduduki sabuk
minyak Iran secara fisik, maka alternatifnya adalah serangan
udara kilat yang begitu kuat dan destruktif sehingga akan
menghancurkan dan melumpuhkan Iran. Hanya perang nuklir
yang dapat memberikan hasil seperti itu. Kita kini dapat

40
memahami uluran tangan Presiden Prancis dalam
mempersiapkan opini publik untuk menerima kemungkinan
seperti itu. Dia baru-baru ini memperingatkan bahwa Prancis
tidak akan ragu untuk menanggapi dengan senjata nuklir, jika
memang diperlukan, apabila Prancis menjadi sasaran serangan
teroris.

Serangan kilat Israel terhadap reaktor nuklir Osirak Irak


pada Juni 1981, tak lama sebelum reaktor dijadwalkan untuk
beroperasi, mengakibatkan kehancuran total. Namun Israel
belum menerima pembalasan yang signifikan atau menderita
kerugian sama sekali dari tindakan agresi yang terang-terangan
itu. Serangan yang dipimpin AS terhadap Irak pada tahun 1991,
dan lagi sepuluh tahun kemudian, memungkinkan Iran secara
efektif bersiap dan waspada dalam menghadapi agresi Israel.

Jika Israel benar-benar menyerang Iran, strategi militernya


akan melumpuhkan Iran dan membuatnya tidak mungkin
melakukan tanggapan bersenjata yang efektif. Oleh karena itu,
Israel akan memperluas target militernya hingga menjangkau
wilayah di luar fasilitas nuklir Iran, dan meskipun ada kepastian
bahwa pesawat tempur dengan peluru kendali akan digunakan
untuk menyerang sejumlah target yang tersebar di seluruh Iran,
kemungkinan Israel akan menggunakan senjata nuklir.

Senjata nuklir dapat digunakan, misalnya, untuk


menghancurkan instalasi minyak dan gas sehingga Iran tidak
mungkin dapat memulihkan ekspor minyak dan gas pada tahun-
tahun mendatang. Konsekuensinya bagi ekonomi Iran, yang
sangat bergantung pada pendapatan minyak, akan menjadi
bencana. Bahkan pertumbuhan ekonomi akan terhenti, dan
dalam kekacauan ekonomi yang akan datang, tidak terpikirkan
bagi Iran untuk meluncurkan segala jenis perang konvensional
atau nuklir terhadap Israel selama bertahun-tahun kemudian.

41
Alternatifnya yaitu Israel berusaha merebut minyak dan gas
Iran dalam upaya untuk mengontrol sumber daya minyak dan
gas dunia. Serangan nuklir terhadap Iran akan menghasilkan
kenaikan harga minyak yang spektakuler dan, pada akhirnya,
akan memungkinkan Israel untuk meminta tebusan minyak
dunia sambil melanjutkan upaya untuk mendirikan kekuasaan
Israel di seluruh dunia. Karena alasan itu, penggunaan senjata
nuklir dapat dibatasi untuk melumpuhkan Iran sehingga tidak
mungkin angkatan bersenjatanya mempertahankan sabuk
minyak yang ingin direbut oleh aliansi rangkap tiga yang tidak
suci tersebut.

Alasan Sebenarnya dalam Perang Melawan Iran

Seharusnya jelas bahwa tujuan utama serangan Israel terhadap


Iran yaitu bersifat secara politik, ekonomi dan strategis (merebut
sumber daya minyak dan gas Iran dan menggulingkan rezim
Islam yang bermusuhan) daripada hanya bersifat militer, karena
Iran tidak menimbulkan ancaman militer yang signifikan baik
bagi Israel maupun Barat. Apa kemungkinan tujuan politik,
ekonomi dan strategis dalam perang terhadap Iran dan
bagaimana mereka berhubungan dengan takdir akhir negara
Euro-Yahudi?

Penggunaan senjata nuklir terhadap negara non-nuklir yang


lebih lemah jelas merupakan tanggapan yang sangat tidak
proporsional, tidak adil, dan tidak bermoral terhadap potensi
ancaman dari wilayah yang jauh.

Namun penggunaan senjata nuklir Israel dalam serangan


terhadap Iran akan melanjutkan tujuan strategis untuk
menggantikan AS sebagai ‘negara adikuasa’ di dunia karena
negara adikuasa tidak hanya harus menjadi negara bersenjata

42
nuklir tetapi juga harus menunjukkan kesiapannya untuk
menggunakan kekuatan tersebut.

Hanya dengan ilmu agama digabungkan dengan ilmu


hubungan internasional, maka kita dapat menemukan tujuan
strategis Israel yang utama terkait dengan kepercayaan Yahudi
akan kedatangan “seorang Al-Masih yang akan menguasai
dunia dari tahta Daud, yaitu, Negara Suci Israel". Dengan
demikian, Al-Masih akan memulihkan zaman keemasan Nabi
Daud dan Sulaiman (‘alaihima salam) saat umat manusia yang
beriman (kepada Tuhan Yang Maha Esa) memerintah dunia dari
Tanah Suci. Inilah tepatnya yang akan Nabi ‘Isa (‘alaihi salam)
lakukan ketika dia kembali. Namun demikian mereka
menolaknya sebagai Al-Masih asli dan karena itu sekarang
dikutuk terlibat dalam petualangan nuklir yang akan dilakukan
oleh Al-Masih palsu bagi kaum manusia yang tidak menaruh
curiga.

Implikasi bagi Kaum Kristen

Jika Israel berhasil menggantikan AS sebagai negara adikuasa di


dunia, kesuksesan spektakuler seperti itu pasti akan digunakan
untuk memvalidasi klaim agama Yahudi sebagai ‘kebenaran’.
Umat Kristiani perlu diingatkan, meski demikian, bahwa versi
kebenaran Yahudi adalah Yesus atau Nabi ‘Isa, putra perawan
Maryam, dianggap sebagai ‘anak haram’ dan ‘penipu’ yang
kematiannya “dengan hukuman gantung” (penyaliban dianggap
sebagai bentuk hukuman gantung) menegaskan bahwa dia
“dikutuk oleh Tuhan”. (Ulangan, 21: 23) Hal ini hampir tidak
dapat diharapkan untuk memberikan kenyamanan bagi sejumlah
besar kaum Kristen yang telah ditipu untuk mendukung Negara
Euro-Yahudi secara sukarela dengan alasan bahwa dukungan
tersebut memenuhi nubuwah Alkitab.

43
Tampaknya kebutaan kaum Kristen terhadap tujuan Israel
yang sebenarnya akan bertahan hingga Al-Masih asli, putra
Maryam, kembali dan membunuh Al-Masih palsu atau Anti-
Kristus. Ketika, pada saat itu mereka akhirnya menyadari
penipuan besar, sudah terlambat untuk mengubah arah dan
menghindari hukuman bagi mereka yang mempertahankan
solidaritas dengan Israel meskipun sekuler, zalim, dan jahat.

Kaum Kristen kini sebaiknya mempertimbangkan dengan


hati-hati fakta bahwa umat Muslim bersama mereka juga
meyakini kepercayaan umum seperti:
 Yesus atau Nabi ‘Isa (‘alaihi salam) lahir dari seorang ibu
perawan;

 dia adalah Al-Masih asli;

 dia melakukan banyak mukjizat;

 bangsa Israel dilaknat karena kejahatan mereka;

 mereka berkonspirasi untuk menyalib dia;

 Allah SWT mengangkatnya;

 suatu hari Nabi ‘Isa (‘alaihi salam) akan kembali untuk


memerintah dunia dengan keadilan (dari Yerusalem);

 kembalinya dia akan membawakan kemenangan


kebenaran atas kebatilan dan keadilan atas kezaliman
di dunia;

 kembalinya dia akan mengakhiri sejarah; dan sebagian


besar Muslim serta Kristen percaya bahwa
kemenangannya sudah dekat.

44
Kini orang Kristen bisa saja datang ke Islam di mana
mereka akan menemukan bahwa Yesus bukan Tuhan, atau anak
Tuhan, melainkan Rasul atau Nabi-Nya. Dalam Islam, Tuhan
Yang Maha Esa tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak
ada yang seperti-Nya. Islam menyatakan bahwa Tuhan yang
membuat tampak bagi orang-orang Yahudi bahwa Yesus
meninggal disalib padahal tidak!

Iran Dapat Menarik Diri dari Perjanjian Non-Proliferasi


Nuklir dan Memulai Upaya Membangun Senjata
Penangkal Nuklir

Apakah senjata nuklir digunakan atau tidak dalam serangan


Israel di Iran, faktanya tetap bahwa serangan semacam itu
hampir pasti akan mengakibatkan penarikan Iran dari Perjanjian
Non-Proliferasi Nuklir. Rakyat dan pemerintah Iran kemudian
dengan sungguh-sungguh berkomitmen untuk berjuang, dengan
cara apa pun yang diperlukan, untuk mendapatkan penangkal
senjata nuklir yang dapat digunakan untuk melindungi diri
mereka dari para bandit yang sekarang menguasai dunia.
Tanggapan seperti itu akan mendapatkan dukungan yang jelas
dari Al-Qur’an yang telah memerintahkan umat Islam untuk
membangun kekuatan semaksimal mungkin (dan yang pasti
termasuk tenaga nuklir) sehingga kekuatan tersebut dapat
berfungsi sebagai pencegah dan digunakan untuk melindungi
umat manusia dari penindasan, kekacauan dan anarki:

َ َ ‫اط و ِم ْن قُوة ِ ِّم ْن ا ْست‬


‫ط ْعت ُ ْم ما لَ ُه ْم َوا َ ِعد ُّْوا‬ ِ ‫ِ ِّر َب‬
‫عدُو ِبه ت ُ ْر ِهبُ ْونَ ْال َخ ْي ِل‬ َ ِ‫ّللا‬ٰ ‫عدُو ُك ْم‬ َ ‫َو ٰاخ َِريْنَ َو‬
ٰ َ ‫ت ُ ْن ِفقُ ْوا َو َما يَ ْعلَ ُم ُه ْم‬
‫ّللاُ ت َ ْعلَ ُم ْونَ ُه ْم َل د ُْونِ ِه ْم ِم ْن‬

45
‫ش ْيء ِم ْن‬
َ ‫سبِ ْي ِل فِ ْي‬ ٰ ‫َل َوا َ ْنت ُ ْم اِلَ ْي ُك ْم يُ َوف‬
َ ِ‫ّللا‬
ْ ُ‫ت‬
َ‫ظلَ ُم ْون‬

“Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk


menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki
(dengan demikian termasuk senjata rudal, dll.) dan dari
pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh
Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang
kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya.
Apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah (untuk
tujuan membangun kekuatan militer tersebut) niscaya
akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak
akan dizalimi (dirugikan).”

Al-Qur’an Surat Al-Anfal, 8: 60

ُ ‫ت َ ُك ْن ت َ ْفعَلُ ْوهُ اِل بَ ْعض ا َ ْو ِليَ ۤا ُء بَ ْع‬


َ‫ض ُه ْم َكفَ ُر ْوا َوال ِذيْن‬
‫ض ِفى ِفتْنَة‬ ِ ‫ساد ْالَ ْر‬ َ َ‫َك ِبيْر َوف‬
“Dan orang-orang yang kafir, sebagian mereka
melindungi sebagian yang lain. Jika kamu tidak
melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah
(yakni membangun kekuatan dan mendirikan aliansi
dengan pihak-pihak yang bersahabat denganmu),
niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan
yang besar.”

Al-Qur’an Surat Al-Anfal, 8: 73

46
Sesungguhnya Mohammed-Nabi Rudaki, wakil ketua
Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri
parlemen Iran, telah memperingatkan bahwa negaranya
mungkin mengundurkan diri dari keanggotaan dalam Badan
Energi Atom Internasional dan menarik diri dari Perjanjian Non-
Proliferasi Nuklir.

Bangsa Iran pun akan mengikuti contoh Pakistan yang


pemimpinnya saat itu, Zulfiqar ‘Ali Bhutto, menanggapi dengan
hati-hati terhadap intimidasi uji coba nuklir India pada bulan
April 1974 (sebagai tanggapan India terhadap Konferensi
Tingkat Tinggi Islam Lahore pada Februari 1974) dengan
sebuah komitmen nasional untuk mengembangkan senjata
nuklir Pakistan “bahkan jika kita harus makan rumput”.
Pakistan akhirnya berhasil dalam upaya itu dan tidak ada alasan
untuk meragukan bahwa Iran pada akhirnya dapat melakukan
hal yang sama. Ini hanya masalah waktu. Serangan terhadap Iran
dengan demikian akan menyiapkan dunia untuk mengadapi
Armagedon yang sudah diperkirakan dalam agama Kristen.
Hanya orang tuli, bisu dan buta yang akan gagal untuk
membedakan penyerang dari korban agresi dalam perang
terakhir dari semua perang, dan hanya mereka yang tidak
beriman yang akan gagal untuk mengakui bahwa keadilan dan
kebenaran harus menang atas penindasan dan kebatilan saat Al-
Masih asli kembali. Mereka yang memiliki mata dan dapat
melihat kebenaran yang dijelaskan dalam esai sederhana ini
harus menerima Islam (dan naik ke Bahtera) sebelum air bah
datang.

Serangan terhadap Iran Dapat Menggulingkan Rezim


Pro-Israel Pakistan

Serangan Israel terhadap Iran dapat mengakibatkan konsekuensi


yang bahkan lebih tidak menyenangkan bagi Negara Euro-

47
Yahudi karena dapat memprovokasi orang-orang Muslim yang
sudah gelisah di Pakistan sampai pada titik didih kebencian dan
kemarahan yang mengancam kelangsungan rezim Musharraf
pro-Amerika dan pro-Israel di Pakistan. Banyak orang Pakistan
sudah membenci rezim itu.

Jika rezim-klien saat ini di Pakistan akan digantikan melalui


kudeta militer, atau pemberontakan berdarah, oleh seorang
pemimpin dengan kredensial yang menentang penindasan dan
agresi Amerika dan Israel terhadap Muslim, maka Israel tentu
akan membuka ‘mata-butanya’ saat ini terhadap kemampuan
senjata nuklir Pakistan dan berpendapat bahwa senjata itu
merupakan ancaman bagi kelangsungan hidupnya. Dunia
kemudian akan menyaksikan lagi perang salib Kristen -Yahudi
Eropa melawan umat Muslim non-Eropa.

Sudah jelas bahwa opini publik Muslim di seluruh dunia


dengan tegas berpihak pada para pemimpin yang melawan
penindasan Barat dan Israel serta perang kotor mereka terhadap
Islam. Kesempatan pun muncul dengan sendirinya sehingga
pemilihan presiden di Iran menghasilkan pemimpin yang tidak
konvensional dan diplomatis yakni Walikota Teheran anti-
Amerika dan anti-Israel yang mengalahkan mantan Presiden
Rafsanjani yang matang dan cerdik secara diplomatis namun
dengan kredensial terhadap penindas kurang mengesankan.

Sekali lagi, kesempatan seperti itulah yang menjelaskan


kemenangan elektoral gerakan perlawanan Islam Hamas
Palestina yang dengan berani melawan penindasan Israel, atas
Fatah sekuler dengan catatan ternoda di wilayah Tanah Suci
yang diduduki. Sesungguhnya serangan Barat terhadap Iran
hampir pasti akan mengobarkan opini publik Muslim di seluruh
dunia sehingga setidaknya beberapa pemimpin dan rezim pro-
Amerika di berbagai negeri Muslim akan jatuh. Perkembangan

48
seperti itu akan menjadi kerugian yang luar biasa bagi
pemerintah AS.

Serangan Terhadap Iran akan Menyebabkan Kenaikan


Dramatis Harga Minyak dan Emas dengan Implikasi
yang Tidak Menyenangkan bagi Dolar AS

Sudah tentu serangan terhadap Iran akan mengakibatkan


kenaikan harga minyak dan emas secara instan dan dramatis.
Sedikit orang yang tampaknya menyadari bahwa ketika harga
emas ‘naik’, sebenarnya nilai dolar AS ‘turun’. Pada bulan
September 1971, pemerintah AS, setelah dengan sungguh-
sungguh memberikan janjinya, justru mengingkari dan
membatalkan Perjanjian Bretton Woods. Inggris telah bertindak
pada September 1971 sesuai haknya dalam Perjanjian Bretton
Woods dengan menuntut agar pemerintah AS menukar beberapa
miliar dolar AS yang dimiliki Inggris dengan emas (dengan
harga $ 35 per ounce emas). Amerika Serikat secara hukum
diwajibkan untuk melakukannya di bawah hukum internasional,
namun tidak memiliki cukup emas untuk ditukar dengan semua
dolar yang telah dicetak dan diedarkan baik di dalam maupun di
luar negeri. Itu curang. Itu bisa menyebabkan perang. Namun
semua yang terjadi yaitu AS hanya melanggar janji,
mengingkari kewajiban dan membatalkan Perjanjian Bretton
Woods.

Sejak saat itu, nilai dolar AS didasarkan pada permintaan


pasar di seluruh dunia. Secara khusus, meski demikian, dolar AS
telah mempertahankan kekuatannya karena kontrol imperium
Amerika atas negara-negara klien pengekspor minyak yang
bersikeras bahwa dolar harus menjadi mata uang yang
digunakan untuk membeli minyak.

49
AS cukup licik sehingga membuat dunia menerima bahwa
ia dapat mengambil sejumlah kertas dan mencetak uang
dengannya, dan selama umat manusia menerima uang kertas itu,
dan ada permintaan untuk itu, AS tidak perlu khawatir tentang
ke mana akan mencari uang untuk membayar impor, barang,
jasa, dll. Ini hanya dengan mencetak kertas. Namun AS
memastikan bahwa akan ada permintaan yang substansial dan
signifikan terhadap dolar kertas AS dengan memberlakukan
kewajiban bagi negara-negara pengekspor minyak untuk
menjual minyak mereka dengan uang kertas AS itu. Hasilnya
adalah bahwa permintaan dolar AS tetap kuat selamanya,
bahkan jauh lebih kuat daripada permintaan uang kertas lainnya.

Akan tetapi perang terhadap Iran tentu akan mengganggu


ekspor minyak dan gas dari negara itu dan, mungkin, juga
mengakibatkan penutupan Selat Hormuz yang secara strategis
harus dilalui kapal tanker yang membawa minyak Teluk menuju
laut lepas. “Jika Eropa tidak bertindak bijaksana dengan
portofolio nuklir Iran yang dirujuk ke Dewan Keamanan PBB
dan pembatasan ekonomi atau perjalanan udara diberlakukan
secara tidak adil, kami memiliki kekuatan untuk menghentikan
pasokan minyak hingga tetes terakhir dari pantai Teluk Persia
melalui Selat Hormuz,” kata Mohammed-Nabi Rudaki, wakil
ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri
parlemen Iran.

Dua puluh lima hingga empat puluh persen perdagangan


minyak dunia melewati Selat Hormuz, yang menghubungkan
Teluk Persia ke Samudra Hindia. Jika Iran melakukan ancaman
seperti itu, produsen minyak besar lainnya di kawasan itu,
seperti Uni Emirat Arab dan Kuwait, tidak akan dapat
mengekspor minyak ke Jepang, Tiongkok, dan seluruh dunia.
Harga minyak dapat meningkat menjadi $ 200 per barel atau
lebih, dan karena harga emas juga meningkat seperti yang terjadi

50
pada Januari 1980 ($ 850 per ons), dolar AS akan kehilangan
nilainya sehingga menjadi kecenderungan krisis yang sangat
signifikan. Jika beberapa Bank Sentral dan perusahaan besar
menanggapi jatuhnya nilai dolar dengan berpaling dari dolar AS
untuk mencari mata uang yang lebih stabil yang dapat
menyimpan nilai dengan keandalan yang lebih besar, dan jika
bursa minyak Iran yang diusulkan berhasil menawarkan
alternatif selain dolar dalam perdagangan minyak, maka hal ini
akan mengakibatkan bencana bagi dolar. Jika dolar AS
kehilangan statusnya saat ini sebagai mata uang internasional,
keruntuhan seperti itu akan meruntuhkan semua uang kertas di
dunia. Itu pun akan menandai berakhirnya era dominasi
Amerika di seluruh dunia sebagai negara adikuasa. Hal itu akan
menjadi perkembangan yang sepenuhnya positif bagi Israel
yang baru saja menunggu waktu baginya untuk menggantikan
AS sebagai negara adikuasa ketiga dan terakhir dalam sejarah.

Serangan Israel terhadap Iran akan Menjadi Tusukan


dari Belakang terhadap Pasukan AS di Irak dan
Afghanistan, Namun akan Menghasilkan Peluang yang
Belum Pernah Ada Sebelumnya bagi Israel

Serangan Israel terhadap Iran dan pendudukan Barat atas sabuk


minyak Iran akan memprovokasi peningkatan seketika dan
dramatis dalam ukuran dan kekuatan perlawanan Muslim
bersenjata terhadap pendudukan AS di Irak dan Afghanistan.
Hebatnya lagi, baik Muslim Sunni dan Syiah kini bersama-sama
melakukan perjuangan bersenjata untuk membebaskan wilayah-
wilayah ini dari pendudukan AS. Opini publik anti-perang di AS
akan memaksa pengulangan penarikan AS dari Vietnam. Selain
itu, pasukan AS di tempat-tempat seperti Pakistan, Arab Saudi,
Kuwait, Turki, dan banyak negara Muslim lainnya harus mundur
atau bersembunyi. Ini akan menyiratkan bencana militer dan
politik bagi AS dan akan mempercepat kemundurannya sebagai

51
negara adikuasa di dunia. Serangan nuklir terhadap Iran pun
akan mengakibatkan pasukan AS di Irak terkena serangan
radioaktif nuklir yang berbahaya.

Namun itu pun akan menghadirkan kepada dunia


pertunjukan yang direkayasa dengan hati-hati tentang Israel
yang kehilangan jaminan keamanan dan perlindungan dari AS,
terdesak oleh apa yang disebut gelombang pasang militan Islam,
dan terancam mengalami kehancuran. Dengan demikian,
kondisi ini diperlukan dan dibuat secara cerdik dan sengaja bagi
Israel untuk mengklaim caucus bellum yang akan membenarkan
perang yang membawakan hasil, pada akhirnya, perluasan
wilayah secara dramatis (“dari sungai Mesir hingga sungai
Eufrat”). Israel akan menguasai Terusan Suez serta sumber daya
minyak dan gas di Teluk Persia sementara akhirnya memperluas
perbatasan Negara Israel.

Kesimpulannya, ini bukanlah teori konspirasi melainkan


kebenaran tentang sebuah rencana yang terus dikonfirmasi
seiring dengan rangkaian peristiwa yang terjadi di dunia. Esai
ini pun tidak bersifat anti-Yahudi. Ada orang-orang Yahudi
yang menentang kejahatan Negara Euro-Yahudi Israel. Ada
orang-orang Yahudi yang menemukan perlindungan dan
keamanan di negeri Muslim dan hidup damai dengan Muslim
dengan kehormatan, martabat, dan kebebasan beragama selama
lebih dari seribu tahun hingga mereka diperdaya meninggalkan
tanah air mereka dan tinggal di Negara Israel palsu. Ada orang-
orang Yahudi yang tidak berperang melawan Islam, atau
mendukung mereka yang melakukannya. Orang-orang Yahudi
seperti itu tidak hanya bisa menjadi teman Muslim, mereka juga
bisa menjadi sekutu kita.

***
52
Pembajakan Israel:
Kelaparan Gaza dan Tembok Berlin
Kita

Esai ini ditulis pada akhir tahun 2009 setelah serangan biadab
Israel di Gaza.

Freedom Flotilla meninggalkan Turki

K onvoi armada kapal bantuan kemanusiaan yang membawa


ribuan ton perbekalan dan ratusan politisi, aktivis, dan
jurnalis diserang tadi malam oleh Angkatan Bersenjata Israel
dalam serangan udara dan laut yang diperhitungkan dengan
cermat padahal armada kapal tersebut (beberapa membawa
bendera Turki) masih berada di perairan internasional. Armada

53
itu berusaha mematahkan blokade tiga tahun Israel di Gaza
dengan mengirimkan kebutuhan dasar seperti makanan dan
obat-obatan kepada rakyat miskin Palestina yang tinggal di
daerah pesisir. Pasukan Israel menyerbu armada kapal Freedom
Flotilla, menewaskan sedikitnya 20 orang.

Bukanlah kebetulan kebanyakan dari mereka yang tewas


dan terluka adalah warga negara Turki yang berada di atas kapal
yang mengibarkan bendera Turki. Saya khawatir serangan
‘pembajakan’ kriminal Israel yang diperhitungkan dengan hati-
hati dimaksudkan untuk memprovokasi pemerintah pro-Islam
Turki sehingga merespons dengan cara yang kemudian dapat
dimanfaatkan Israel untuk memulai perang besar yang sudah
lama direncanakan.

Rencana cadangan kemungkinan dengan memulai perang


terbatas untuk memprovokasi kudeta militer dan pergantian
rezim di Turki. Militer Turki yang sebagian besar sekuler tetap
mendukung Israel tentunya akan terlibat dalam rencana
cadangan semacam itu.

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan


menggambarkan serangan Israel sebagai “teror negara yang
tidak manusiawi” dan “menginjak-injak hukum internasional”
dan berjanji akan memberikan tanggapan yang tepat. “Kami
tidak akan tinggal diam dan tidak responsif menghadapi ini,”
katanya sebagaimana dikutip. Dia tidak bisa berkata apa-apa
karena kemarahan warga Muslim Turki tampaknya telah
meningkat lebih tinggi dari sebelumnya.

Bagaimana seharusnya Muslim menanggapi tindakan


terbaru provokasi Israel yang nyata ini?

54
Umat Muslim di seluruh dunia pertama-tama harus
menegaskan bahwa umat manusia tidak boleh dan tidak bisa
memaafkan blokade Israel yang mengakibatkan kelaparan
seluruh penduduk sipil di Gaza dan pembunuhan zalim terhadap
orang-orang tak berdosa di teritori perairan internasional karena
merupakan perbuatan yang tidak dapat diterima secara moral
pada suatu Negara di zaman modern.

Mereka kemudian seharusnya bersungguh-sungguh


melancarkan perjuangan untuk membebaskan diri dari
pemerintah dan Angkatan Bersenjata pro-Israel di Mesir, Saudi,
Pakistan (dan lainnya) yang mengontrol negeri-negeri Islam
demi kepentingan musuh Islam dan umat manusia.

Cara pemerintah-pemerintah ini menanggapi serangan


terbaru Israel akan mengungkap jenis tanggapan yang dapat kita
harapkan dari mereka karena peristiwa-peristiwa yang terus
terungkap secara misterius mengarah pada provokasi perang
dunia yang sangat diinginkan oleh Israel.

Pemerintah dan Angkatan Bersenjata seperti itu di negeri-


negeri Muslim tidak boleh diizinkan melanjutkan pekerjaan
kotor mereka yang membela kepentingan Israel. Mereka telah
membangun Tembok Berlin untuk melindungi diri dari
rakyatnya sendiri. Mereka mensponsori apa yang mereka sebut
tenaga ahli untuk menipu dan memperdaya umat Muslim agar
meyakini mereka sebagai pejuang Islam yang, dengan bantuan
dari Disneyland, akan segera menaklukkan India.

Kecuali dan sampai Tembok neo-Berlin yang melindungi


pemerintah dan Angkatan Bersenjata Mesir, Saudi dan Pakistan
dihancurkan, tali yang melingkari leher umat Islam akan terus
menjadi semakin erat dan semakin erat.

55
Perang Israel Berikutnya –
Seberapa Cepat?

(Bencana minyak Teluk Meksiko tahun 2009 bisa menjadi


bencana yang mempengaruhi seluruh umat manusia. Itu
masih bisa terjadi. Ketiadaan berita mengenai masalah ini
cukup misterius. Kami tidak bisa memastikan minyak tidak
terus bocor dari sumur minyak tersebut. Namun tidak ada
ledakan besar yang terjadi sebagaimana yang diperkirakan
dalam esai yang ditulis pada akhir tahun 2009 ini)

S aya khawatir Israel akan bergerak cepat untuk


mengeksploitasi keuntungannya sehingga segera terjadi
ketakutan histeris di seluruh dunia sebagai konsekuensi
malapetaka dari kebocoran minyak Teluk Meksiko yang
menyebabkan sejumlah besar minyak mengalir ke Teluk -
sebagian besar minyak itu masih berada di bawah permukaan air
laut - secara bersamaan juga melepaskan gas dalam jumlah yang
sangat besar dan bahkan mungkin lebih berbahaya. Baik minyak
maupun gas sangat mudah terbakar, dan para ahli harus
mengumumkan tentang kemungkinan kebakaran yang disengaja
atau tidak disengaja dari semua minyak/gas ini dan konsekuensi
mengerikan dari ledakan semacam itu bagi dunia. Mungkinkah,
misalnya, kita bisa mengalami periode kegelapan yang
berkepanjangan di Amerika di mana awan hitam menghalangi
masuknya sinar matahari?

Mereka yang saat ini memiliki pengaruh signifikan, jika


bukan kendali, atas sebagian besar media informasi dunia,

56
mungkin akan segera membanjiri kita dengan prediksi hari
kiamat yang menakutkan mengenai kemungkinan akibat dari
kebocoran sumur minyak. Hal ini akan meningkat semakin keras
karena kemungkinan akibatnya mulai terwujud.

Gangguan universal yang akan tercipta dapat memberikan,


saya yakin, kesempatan sempurna bagi Israel untuk melancarkan
perang lain sebagai upaya untuk mendapatkan citra dan
kekayaannya yang menurun dalam opini dunia. Ini adalah pesan
yang jelas disampaikan melalui serangan sembrono dan
mematikan baru-baru ini terhadap Armada Bantuan Gaza yang
mengakibatkan 9 korban tewas dan melukai 50 lainnya.

Buku saya yang berjudul Yerusalem dalam Al-Qur’an


menjelaskan pandangan Islam tentang agenda kekaisaran
misterius Israel di mana Pax Judaika pada akhirnya akan
menggantikan Pax Amerikana saat ini dan Pax Britanika
sebelumnya. Kami berargumen dalam buku itu bahwa Israel
tidak dapat menggantikan AS sebagai Negara adikuasa ketiga
dan terakhir di dunia modern, dan Al-Masih palsu kemudian
tidak dapat mengajukan klaim palsu dari Yerusalem sebagai
seorang Al-Masih, kecuali Israel melancarkan perang besar yang
akan meruntuhkan kedudukan Amerika Serikat. Para pemimpin
Israel mungkin sudah yakin bahwa semakin lama mereka
menunggu untuk memulai perang/peperangan semacam itu,
semakin lingkungan strategis di mana Negara Zionis berada,
akan terus memburuk hingga merugikannya.

Hampir dapat dipastikan bahwa perang Israel berikutnya


akan menargetkan Iran dan Pakistan untuk menghancurkan
instalasi nuklir mereka (yang sangat memalukan dan membuat
cemas kaum intelektual sekuler Pakistan yang keras kepala).
Israel hampir pasti juga akan berusaha memprovokasi
perubahan rezim di Turki melalui kudeta militer. Pada akhirnya

57
Israel akan mengupayakan perluasan wilayah negara
sebagaimana mencakup batas-batas Tanah Suci sesuai Alkitab
(dalam ayat yang ditulis ulang, lihat buku saya berjudul Agama
Ibrahim dan Negara Israel – Sebuah Pandangan Berdasarkan
Al-Qur’an).

Pemerintah Iran dan Turki pun mengantisipasi serangan


Israel seperti itu, dan mereka juga tahu bahwa Zionis akan
bekerja lembur untuk memastikan agar AS/Inggris/NATO ikut
bergabung dalam perang untuk mendukung Israel, sementara
Iran dan Turki dalam aliansi - yang telah lama diperkirakan -
dengan Rusia. Tidak berlebihan juga untuk mengantisipasi
bahwa Tiongkok pada akhirnya akan bergabung dengan aliansi
semacam itu.

Kami membahas topik ini dalam buku kami yang berjudul


‘Pandangan Seorang Ulama Islam Mengenai Yakjuj dan Makjuj
di Dunia Modern’ dengan penjelasan sebagai berikut:

Serangan nuklir yang akan datang di Pakistan, seolah-


olah sebagai tanggapan atas dugaan aktivitas teroris,
namun sebenarnya untuk menghancurkan pembangkit
nuklir negara itu, akan meyakinkan Rusia bahwa dia
pada akhirnya akan mengalami nasib yang sama kecuali
dia menanggapi dengan penuh semangat pengepungan
dan intimidasi Barat (NATO). Itulah skenario perang
dunia yang pada akhirnya akan terjadi. Dalam konteks
itulah kita dapat memahami dan memperkirakan
pemenuhan nubuwah tentang penaklukan
Konstantinopel yang dikuasai NATO (yaitu Istanbul
modern):

Nabi Muhammad (shala Allahu ‘alaihi wa salam) bersabda:

58
“Lataftahanna al-Qustantiniyya wa lani’ma al-amiru
amiruha wa lani’ma al-jayshu dzalika al-jaysh.”

“Sesungguhnya kalian akan menaklukkan


Konstantinopel. Betapa hebatnya pemimpin yang akan
menjadi pemimpinnya, dan betapa hebatnya pasukan itu
nantinya!”

Ahmad dan Bukhari

Tujuan militer strategis paling cepat Rusia dalam setiap


pertarungan dengan Barat adalah menaklukkan
Konstantinopel yang akan memungkinkan akses bagi
angkatan laut Rusia menuju Laut Mediterania dan
dengan demikian menuju Israel. Penaklukan itu
kemungkinan besar akan dicapai melalui aliansi antara
Rum (yaitu, Rusia) dan Muslim seperti yang
dinubuwahkan oleh Nabi (shala Allahu ‘alaihi wa salam yang
diberkahi.”

Tampak bagi kita bahwa kontur perang dunia yang akan


datang itu sudah digambarkan. Di satu sisi adalah aliansi Barat
Zionis, yang pada akhirnya dipimpin oleh Israel, dan di sisi lain
adalah aliansi Rusia dan Tiongkok dengan Turki dan Iran.
Dalam buku tentang Yakjuj dan Makjuj di Dunia Modern, saya
mengenali perang semacam itu sebagai perang dunia ‘Yakjuj dan
Makjuj’ yang menjadi perhatian halus disebutkan dalam Al-
Qur’an (Surat Al-Kahf, 18:99).

Akhirnya kita dapat memperkirakan tindakan mengerikan


(atau beberapa tindakan) terorisme tipuan yang akan terjadi
dalam beberapa bulan ke depan untuk membantu membangun
opini publik di seluruh dunia sehingga akan membantu Israel
dalam perang yang sangat dia tunggu untuk dilaksanakan.
Dalam esai saya sebelumnya tentang Pembajakan Israel:

59
Kelaparan Gaza dan ‘Tembok Berlin’ Muslim Kita, saya
berkomentar bahwa Muslim harus bersungguh-sungguh
melakukan perjuangan untuk membebaskan diri dari pemerintah
dan Angkatan Bersenjata pro-Israel di Mesir, Saudi, Pakistan
(dan lainnya) yang mengontrol dunia Islam demi kepentingan
musuh Islam dan umat manusia.

Saya lebih lanjut menafsirkan bahwa pemerintah dan


Angkatan Bersenjata di negeri-negeri Muslim seperti itu telah
membangun ‘Tembok Berlin’ untuk melindungi diri dari rakyat
mereka sendiri. Mereka telah mensponsori apa yang mereka
sebut tenaga ahli untuk menipu dan memperdaya umat Muslim
agar meyakini mereka sebagai pejuang Islam yang, dengan
bantuan dari Disneyland, akan segera menaklukkan India.
Kecuali dan sampai neo-‘Tembok Berlin’ yang melindungi
pemerintah dan Angkatan Bersenjata Mesir, Saudi dan Pakistan
dihancurkan, tali yang melingkari leher Muslim akan terus
menjadi lebih erat dan semakin ketat.

Saya percaya ini adalah waktu yang tepat bagi Muslim


Turki untuk melancarkan perjuangan untuk menghancurkan
Tembok Berlin besar mereka yang dibangun untuk melindungi
sahabat terdekat yang pernah dimiliki oleh Zionisme (yang
mendirikan Negara Israel) dalam sejarah. Dia lebih memusuhi
Islam daripada Euro-Zionis, dan teman yang lebih dekat bagi
Zionisme/Israel daripada bahkan Winston Churchill dari
Inggris, ‘Abdul ‘Aziz bin Saud dari Arab atau Jenderal Perves
Musharraf dari Pakistan. Tanpa kehancuran Kekhalifahan Islam
Utsmaniyah dan pergantiannya oleh Mustafa Kamal dengan
Negara republik sekuler modern, Negara Euro-Yahudi Israel
palsu tidak akan pernah bisa didirikan di Tanah Suci, dan
bertahan sampai hari ini.

60
Kaum Muslim yang tidak dapat diyakinkan, dan yang keras
kepala terus mensahkan sistem Negara republik sekuler modern
dengan suara syirik mereka dalam pemilihan umum, harus
mempertanggungjawabkan perbuatan mereka pada Hari
Penghakiman. Kita semua harus gigih dalam perjuangan untuk
mengembalikan kekhalifahan Islam (di Arab) dengan keyakinan
bahwa perjuangan kita pada akhirnya akan berhasil dengan
kedatangan Imam al-Mahdi (radhiyallahu ‘anhu).

***

61
Yakjuj, Makjuj, dan Yerusalem

(Esai ini ditulis pada tahun 2006 dan diterbitkan dalam


harian surat kabar di Trinidad).

alam Al-Qur’an Surat Al-Kahf (Surat ke-18), serta dalam


D penafsiran Nabi, Yakjuj dan Makjuj digambarkan sebagai
dua bangsa yang diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan
diberikan kekuatan yang luar biasa. “Tidak ada kecuali Aku
yang mampu menghancurkan mereka”, firman Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Mereka pun ditahan di balik dinding penghalang besi
karena mereka menggunakan kekuatannya untuk tujuan jahat
yakni melakukan Fasad (perbuatan jahat, penindasan,
kerusakan).

Al-Qur'an juga menyiratkan bahwa mereka akan


menggunakan kekuatan untuk memerangi orang-orang yang
hidup dalam iman dan kebenaran, dan mereka pun berbuat jahat
terhadap orang-orang yang hidup dengan cara hidup primitif,
atau yang mencari nafkah secara alami untuk bertahan hidup
(seperti di Haiti). Demikianlah gambaran yang muncul dari
kaum yang memiliki hati binatang buas.

Al-Qur’an melanjutkan dengan menginformasikan bahwa


ketika Akhir Zaman dimulai “Allah akan meruntuhkan dinding
penghalang itu” sehingga Yakjuj dan Makjuj (yang merupakan
tanda utama Akhir Zaman) dilepaskan ke dunia. Mereka pada
akhirnya “menyebar ke segala arah” - menunjukkan bahwa
dengan kekuatan yang tak terkalahkan mereka pun menguasai

62
seluruh dunia dan, untuk pertama kalinya dalam sejarah, satu
kaum akan memerintah seluruh umat manusia. Namun tatanan
dunia itu akan menyaksikan penindasan, dan perang melawan
agama, sehingga sangat bertentangan dengan tatanan surgawi di
alam langit. Tidak ada orang beriman yang merasa nyaman
dengan ‘masyarakat arus utama’ di dunia seperti itu.

Dalam Surat Al-Anbiya’ (Nabi-nabi) (Surat ke-21), Al-


Qur'an sekali lagi menyebutkan Yakjuj dan Makjuj berhubungan
dengan sebuah ‘kota’ yang dihancurkan Allah Subhanahu wa
Ta’ala, dan warganya diusir dan dilarang kembali untuk merebut
kembali Kota mereka hingga Yakjuj dan Makjuj dilepaskan, dan
menyebar ke segala arah.

Mereka yang penglihatan spiritualnya diterangi oleh


‘cahaya’ yang berasal dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dapat
mengenali baik Kota maupun tatanan dunia Yakjuj/Makjuj.
Cahaya itu memberi mereka kemampuan untuk memahami
hakikat realitas berbagai hal.

Kota itu adalah Yerusalem! Allah Subhanahu wa Ta’ala


menghancurkan Kota itu dan mengusir kaum Yahudi dari sana.
Mereka kemudian dilarang kembali ke sana untuk
mengklaimnya kembali sebagai milik mereka. Akan tetapi
mereka melakukannya dengan menunggangi kaum yang pada
dasarnya sekuler yang kekuatannya sedemikian besar sehingga
mereka berhasil mengambil kendali penuh atas seluruh dunia,
dan tanpa henti menggunakan kekuatannya untuk menindas
umat manusia, dan memerangi Islam pada umumnya serta
bangsa Arab pada khususnya.

Dari zaman Kekaisaran Euro-Kristen abad pertengahan


hingga zaman peradaban Barat sekuler modern, Eropa semakin
menunjukkan karakteristik tatanan dunia Yakjuj dan Makjuj,

63
juga telah memenuhi misi dasar mereka. Orang-orang Eropa di
Eropa, Amerika Utara dan Tanah Suci, saat ini menguasai
seluruh dunia. Mereka menggunakan kekuasaan untuk menindas
dan merusak.

Mereka merebut Tanah Suci, dan membawa kaum Yahudi


kembali ke sana untuk mengklaimnya kembali sebagai milik
mereka. Mereka mendirikan Negara Euro-Israel sekuler yang
sekuler dan mempersembahkannya kepada kaum Yahudi non-
Eropa sebagai Israel Suci milik Nabi Daud (‘alaihi salam). Ini
adalah indikasi dari kebutaan spiritual kaum Yahudi non-Eropa
yang membiarkan diri mereka ditipu dan dibawa ke jalan menuju
kehancuran terakhir oleh Yakjuj dan Makjuj.

Nabi Muhammad (shala Allahu ‘alaihi wa salam) telah


memberikan informasi tambahan tentang Yakjuj dan Makjuj.
Misalnya, dia bersabda, “Tidak ada dari mereka yang mati
tanpa meninggalkan seribu orang lagi.” Maka realitas
globalisasi kontemporer yang membawa umat manusia ke dalam
praktik perbudakan terbesar kini dapat dipahami.

***

64
Bagaimana Israel Akan Menanggapi
Pemberontakan Arab yang Populer?

Esai ini ditulis di Caracas, Venezuela pada Maret 2011


setelah Pemberontakan Arab berhasil menggulingkan
diktator Tunisia dari kekuasaan.

Kenyataannya yaitu perubahan politik dramatis yang


kini melanda negara-negara Arab pada akhirnya akan
memfasilitasi pelaksanaan agenda perang Israel
melawan Arab, juga terhadap Pakistan dan Iran.

U lama Islam harus bersiap dengan sangat hati-hati ketika


menanggapi permintaan Muslim yang berkeras dan
mendesak meminta penjelasan mengenai pemberontakan Arab
saat ini. Peristiwa yang secara misterius kini terjadi di negara-
negara Arab telah mengejutkan sebagian besar umat manusia,
sekaligus menimbulkan pertanyaan yang sah tentang implikasi
bagi Israel tentang apa yang tampak sebagai perubahan total
dalam lingkungan strategis di mana Negara Euro-Yahudi
berada. Kehati-hatian diperlukan saat menulis tentang topik ini
karena lingkungan strategis Israel tampaknya berubah dengan
cara yang menimbulkan ancaman yang sangat besar bagi Negara
Euro-Yahudi namun sebenarnya justru menyembunyikan
kenyataan yang sebaliknya.

Tentu saja ada lebih banyak pemberontakan daripada yang


terlihat - tetapi saat ini kita tidak perlu mencoba untuk
mengekspos manuver tangan tersembunyi karena media Barat

65
yang melakukan Perang Salib telah secara sembrono dan dengan
berani mengungkap apa yang sudah diduga oleh banyak orang.
Selain itu, umat Muslim perlahan-lahan menyadari peran jahat
Riba yang dimainkan Barat dalam menjerumuskan rakyat Mesir,
Pakistan, Indonesia, Bangladesh, Haiti, dan negara lain ke dalam
kemiskinan. Kemiskinan yang menyulitkan itu tentu berperan
dalam mendorong begitu banyak rakyat Arab ke jalanan.

Sebaliknya, kita seharusnya segera memberi penghormatan


kepada rakyat Tunisia dan Mesir yang berani menunjukkan
demonstrasi spektakuler kepada seluruh umat manusia tentang
apa yang dapat dicapai oleh sebuah bangsa yang bersatu apabila
dengan berani menghadapi bahkan penindas yang paling kejam
sekalipun. Kita pun seharusnya memanfaatkan kesempatan ini
untuk memohon diakhirinya perselisihan sektarian dalam umat
Muslim guna meningkatkan, setinggi mungkin, standar
perlawanan Muslim yang bersatu terhadap penindasan Israel.
Kita sangat menyadari bahwa jutaan (khususnya orang Arab)
akan gugur sebelum kita berhasil mengakhiri penindasan itu.
Meski demikian, kita tidak boleh goyah dalam tekad
melaksanakan misi yang diberikan kepada Umat ini untuk
membela kebenaran dan keadilan, dan melawan kebatilan dan
kezaliman (amr bil ma’ruf dan nahi’an al-munkar) terlepas dari
harga yang tentunya harus kita bayar.

Esai ini, yang ditulis di Kota Caracas Venezuela yang


mempesona, mencoba memberikan penjelasan Islam tentang
pemberontakan dengan memusatkan perhatian, saya yakin betul,
pada bagaimana Israel dan para pendukung Zionis Kristen-
Yahudinya kemungkinan besar akan menanggapi.

Umat Muslim telah mengetahui dari kitab suci mereka


bahwa kebinasaan Dajjal al-Masih palsu yang ditetapkan oleh
Tuhan, beserta bala tentaranya Yakjuj dan Makjuj, akan

66
menetapkan nasib Negara Israel palsu; dan mereka juga tahu dari
kitab suci mereka bahwa hanya Al-Masih asli yang bisa
membunuh Al-Masih palsu, dan hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala
yang bisa menghancurkan Yakjuj dan Makjuj. Oleh karena itu,
Muslim Arab khususnya tahu bahwa sampai saat Nabi ‘Isa putra
perawan Maryam (‘alaihi salam) kembali ke alam dunia ini,
mereka seharusnya mempersiapkan diri untuk menghadapi lebih
banyak penindasan daripada yang telah mereka alami. Penindas
mereka adalah kaum yang disebut ‘kaum terpilih’ yang sangat
ingin menguasai seluruh dunia (dan tentu saja termasuk Rusia
dan Tiongkok yang bersenjata nuklir). Penindas mereka yang
sangat terlihat saat ini adalah mereka yang sekarang menguasai
dunia demi kepentingan Israel.

Ketika Ibrahim (‘alaihi salam) melihat dalam mimpi/


penglihatan dirinya mengorbankan putranya Ismail (‘alaihi
salam), kebijaksanaan ilahi mengungkapkan akhir zaman yang
akan menyaksikan tepatnya pengorbanan keturunan Ismail
(‘alaihi salam), yaitu bangsa Arab. Pemberontakan Arab saat ini
tampaknya merupakan persiapan untuk pengorbanan penting
yang sudah ditetapkan sebelumnya. Akan tetapi umat Muslim
yang melawan penindas tidak pernah takut mati.

Izinkan kami segera menjelaskan, jika pembaca yang


terhormat belum mengetahuinya, bahwa Israel ingin ‘dengan
segala cara tipu muslihat’ untuk mendirikan kekuasaan di
seluruh dunia, termasuk dunia Arab yang mengelilingi Israel di
segala sisi, sehingga Al-Masih palsu dapat membuat klaim sesat
dari Yerusalem yang diduduki sebagai Al-Masih yang dijanjikan
Tuhan.

Kami menjelaskan dalam buku ‘Yerusalem dalam Al-


Qur’an’ (terbitan 2002) nubuwah Nabi Muhammad (shala Allahu
‘alaihi wa salam) bahwa Al-Masih palsu akan hidup di bumi

67
selama 40 hari (yaitu, setelah dia dibebaskan dari rantai) di mana
“sehari seperti setahun, sehari hari seperti sebulan, sehari
seperti seminggu, dan semua (sisa) hari-harinya seperti hari-
hari kalian.” (Sahih Muslim). Analisis kami mengungkapkan
bahwa “hari seperti setahun” Dajjal terwujud dengan
munculnya Pax Britanika yaitu era Inggris menjadi yang
pertama dari tiga negara adikuasa dalam misi Al-Masih palsu.
Demikian pula, “hari seperti sebulan” terwujud dengan Pax
Amerikana yakni era AS menjadi negara adikuasa ke dua dalam
misi Al-Masih palsu. Kami menyimpulkan bahwa proses sejarah
kini siap pada era ketika “hari seperti seminggu” akan segera
terwujud dengan Pax Judaika yakni era Negara Israel penipu
berupaya menjadi Negara adikuasa ke tiga dan terakhir dalam
misi Al-Masih palsu.

Dengan cara yang hampir sama bahwa baik Inggris maupun


AS menjadi pusat keuangan dunia dengan pound Sterling yang
curang dan dolar AS yang sama-sama curang berfungsi masing-
masing sebagai mata uang internasional, kami berpendapat
bahwa Israel harus secara terbuka mengambil alih kendali
keuangan dalam sistem perbankan internasional tanpa uang
tunai dengan uang elektronik palsu yang akan dibuat dan
dikelola oleh sistem perbankan internasional yang dikendalikan
Zionis. Apa yang disebut bank-bank syariah tanpa disadari akan
memainkan peran pendukung yang terselubung untuk
memajukan sistem moneter yang curang itu. Saya tahu tidak ada
yang disebut bank syariah di mana pun di dunia yang telah
menunjukkan integritas dasar dalam berjuang untuk
mengembalikan Dinar Emas dan Dirham Perak sebagai uang.

Akhirnya kami berargumen bahwa dengan cara yang sama


baik Inggris maupun Amerika Serikat melancarkan perang dunia
yang menewaskan jutaan orang, untuk memaksakan kekuatan
militer mereka yang tak tertandingi kepada dunia, demikian pula

68
Israel harus melancarkan perang dunia yang akan membunuh
lebih banyak lagi korban (kebanyakan rakyat Arab) sebelum
bisa mengklaim menguasai dunia. Juga, Israel tidak dapat
membuat klaim yang meyakinkan untuk mewakili Israel Suci
Daud dan Sulaiman (‘alaihi salam) kecuali wilayah Negara itu
diperluas sehingga mencakup perbatasan Israel Suci
sebagaimana (secara sesat) digambarkan Taurat (dalam ayat
yang sudah ditulis ulang), yaitu, “dari Sungai Mesir hingga
Sungai Eufrat.” Israel akan memberlakukan penindasan
terhadap rakyat Arab lebih keji lagi jika perluasan wilayah itu
ingin dicapai.

Kami menunjukkan dalam sebuah ceramah berjudul


‘Setelah 11 September – Masa Depan bagi Umat Muslim’ yang
kami sampaikan di Sydney pada tahun 2002, bahwa senjata dan
pembangkit nuklir Pakistan, serta potensi kapasitas Iran
bergabung dalam klub negara nuklir menghadirkan hambatan
besar yang harus dihilangkan sebelum Israel dapat melancarkan
serangan perangnya itu. Kami pada saat itu tidak menyadari
bahwa populasi Arab yang bermusuhan di dalam wilayah Israel
dan sekitarnya juga merupakan hambatan besar yang juga harus
dihilangkan.

Pemberontakan Arab (terlepas dari apakah mereka


sepenuhnya spontan atau tidak) yang merupakan pokok bahasan
dalam esai ini, tampaknya menawarkan kepada Israel, dengan
mencurigakan, justru kesempatan yang dia butuhkan untuk
memerangi bangsa Arab dan pada akhirnya memusnahkan
penduduk Arab dengan dalih hanya bertujuan mempertahankan
diri yang dapat dibenarkan secara moral.

Kediktatoran Hosni Mubarak yang didukung Barat di Mesir


dan Ben Ali di Tunisia telah menyerah pada pemberontakan
dengan melengserkan pemimpin mereka yang dibenci, dan

69
tampaknya sangat mungkin klien pemimpin lain di Arab Saudi,
Yaman, Yordania, Libya, dll., yang telah lama mengabdi, atau
baru-baru ini dipaksa berlutut dalam perbudakan, mungkin
masih dibiarkan berperan sebelum debu mengendap. Ketika
rakyat seperti di Libya menolak pemberontakan terhadap rezim
yang berkuasa, dunia Barat tanpa rasa malu melakukan
intervensi untuk memastikan bahwa lebih dari sekedar
pemimpin Libya yang akan lengser.

Pemberontakan Arab telah menargetkan tidak hanya


diktator rezim klien pro-Barat tetapi juga mereka yang tidak
secara terang-terangan mendukung Barat. Oleh karena itu,
pemberontakan tampak seperti pan-Arab, dan berjanji untuk
mengembalikan kepada rakyat Arab kebebasan baru untuk
memilih pemimpin mereka sendiri. Kita tentu saja harus
menunggu untuk melihat apakah janji itu akan ditepati.

Mari kita tekankan sekali lagi bahwa tidak terlalu penting


bagi analis Muslim untuk menanyakan apakah pemberontakan
ini diatur secara bertahap untuk memfasilitasi agenda
tersembunyi, - tidak ada yang tersembunyi tentang keinginan
Barat untuk menjatuhkan rezim Libya. Melainkan jauh lebih
penting untuk mengakui bahwa banyak rakyat Arab yang
tertindas di Mesir dan Tunisia khususnya telah menunjukkan
hak mereka untuk bangkit melawan penindas dan berupaya
membebaskan diri dari penindasan. Karena Israel adalah
penindas terbesar dari semuanya, tidak sulit bagi kami untuk
memperkirakan bahwa kebebasan politik yang baru ditemukan
dapat mengakibatkan munculnya pemerintah dengan kebijakan
politik yang pro-Palestina dan anti-Israel. Sorakan di jalan-jalan
Arab sudah menyatakan kesiapan mereka untuk berbaris menuju
Al-Quds (Yerusalem).

70
Perubahan situasi politik yang dramatis di lingkungan
strategis Israel pasti akan tampak mengancam keamanan Israel
dan bahkan kelangsungan hidupnya. Sebenarnya saya menduga
bahwa hanya masalah waktu sebelum media Barat memulai fase
perang salib berikutnya (yaitu, saat menarik dukungan kepada
pemberontak) untuk menggambarkan pemberontakan Arab
sebagai ancaman terbesar bagi keamanan Israel.

Pembaca yang terhormat tidak perlu heran mengetahui


bahwa penampilan yang tampak dan kenyataan sebenarnya
dalam hal ini sangat berbeda satu sama lain. Israel dan
pendukung Zionis Kristen-Yahudi senang, dan secara aktif
mendukung pemberontakan Arab, dan dengan cemas menunggu
jatuhnya pemimpin di negara-negara lain. Pembaca tentu akan
bertanya-tanya mengapa Israel senang melihat pemimpin rezim
Mesir dan Tunisia pro-Barat lengser dan dengan cemas
menunggu nasib serupa pada rezim Saudi yang baru-baru ini
diungkapkan Wikileaks siap mengizinkan pesawat tempur Israel
melewati wilayah udara Saudi untuk menyerang Iran? Mengapa
Wikileaks dengan begitu jahatnya mengekspos Saudi dan rezim
Palestina yang dipimpin oleh Mahmoud Abbas sehingga
merusak kapasitas mereka untuk mempertahankan kekuasaan?

Kenyataannya yaitu perubahan secara dramatis situasi


politik yang kini melanda negara-negara Arab pada
akhirnya akan memfasilitasi pelaksanaan agenda
perang Israel melawan Arab, juga terhadap Pakistan
dan Iran.

Angkatan Bersenjata Mesir yang menanggapi


pemberontakan Mesir secara patuh yang mencurigakan kini
diharapkan mengadakan pemilihan umum yang bebas dan adil
yang dapat diprediksi akan membuka jalan bagi Gerakan Islam
di Mesir memenangkan kekuasaan untuk memerintah negara

71
tersebut. Jika itu terjadi, maka seharusnya tidak sulit
memperkirakan situasi pada akhirnya bergerak ke arah yang
memungkinkan Israel mengklaim bahwa Mesir mendukung apa
yang disebut terorisme melawan Negara Yahudi oleh Hamas.
Serangan balasan Israel yang brutal dan mengerikan terhadap
penduduk Arab yang bermusuhan di Gaza kemudian dapat
mengakibatkan eksodus semua warga Gaza ke Mesir yang tidak
akan dapat mencegah masuknya mereka ke negara itu.

Jika kita mengglobalisasi skenario yang sama ini dalam


konteks pan-Arab, kita dapat mengantisipasi Israel mengatur
serangan propaganda untuk meyakinkan dunia bahwa bangsa
Arab kini siap (sebagai akibat dari pemberontakan yang
didorong dan didukung oleh Israel dan sekutu Baratnya) untuk
mengancam keamanan Negara Euro-Yahudi. Ini kemudian akan
digunakan untuk membenarkan perang sehingga Israel akan
berusaha mewujudkan perluasan wilayahnya yang akan
mencakup perbatasan Tanah Suci sesuai Alkitab (dalam ayat
yang telah ditulis ulang).

Jika Israel berhasil melancarkan perang semacam itu,


kemudian memaksakan kehendaknya kepada rakyat Arab yang
hancur, maka ia akan membuat kemajuan yang signifikan dalam
mewujudkan tujuan yang berlumuran darah untuk menguasai
dunia.

Namun sebenarnya ancaman terhadap Israel bukan datang


dari dunia Islam melainkan dari Makjuj yang berada di utara:

Kemudian, TUHAN berfirman kepadaku, “Dari utara,


sesuatu yang jahat akan datang menimpa seluruh
penduduk negeri ini.”

Yeremia 1: 14

72
Dalam buku saya yang berjudul ‘Pendapat Seorang Ulama
Islam Mengenai Yakjuj dan Makjuj di Dunia Modern’ (lihat
laman www.imranhosein.org) Saya telah mengidentifikasi
aliansi pimpinan Rusia sebagai Makjuj dalam Al-Qur’an. Zionis
Kristen-Yahudi yang kini menguasai dunia dari London,
Washington, dan Yerusalem cukup menyadari serangan besar-
besaran yang akan datang dari utara, dan ini menjelaskan
pengepungan wilayah Rusia yang terus menerus dilakukan oleh
NATO. Meski demikian, mereka bersiap untuk menipu umat
manusia dengan menggambarkan pemberontakan populer
Muslim di Mesir, Tunisia, Libya, Yaman, dan di negeri Arab
lainnya sebagai potensi ancaman terbesar bagi keamanan Israel,
cukup serius untuk akhirnya membenarkan yang disebut perang
pendahuluan besar-besaran oleh Israel.

Al-Qur’an yang diberkati telah memperingatkan bahwa


musuh membuat rencana yang dihadapi oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala dengan rencana-Nya sendiri, dan bahwa rencana Allah
Subhanahu wa Ta’ala yang menang. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah
berfirman dengan cukup jelas mengenai rencana-Nya di mana
Dia suatu hari akan menyebabkan Yakjuj dan Makjuj saling
menyerang yang mengakibatkan kehancuran dahsyat:

‫ض ُه ْم َوت َ َر ْكنَا‬
َ ‫ج يَ ْو َم ِٕىذ بَ ْع‬ ُ ‫ِفى ونُ ِف َخ بَ ْعض ِف ْي ي ُم ْو‬
ُّ ‫ۘ َج ْمعا فَ َج َم ْع ٰن ُه ْم ال‬
‫ص ْو ِر‬
“Dan pada hari itu Kami akan menyebabkan mereka
(Yakjuj dan Makjuj) melanda seperti gelombang (yang
menghantam) terhadap satu sama lain; dan sangkakala
(menandakan kehancuran Negara penipu Israel) akan
ditiup, dan akan Kami kumpulkan mereka semuanya
(sehingga binasa dalam hukuman terakhir yang
ditetapkan oleh Tuhan).”

73
Al-Qur’an Surat Al-Kahfi, 18: 99; Mohon diperhatikan
bahwa tafsiran penulis pada ayat ini diketik
dalam tanda kurung.

Bencana besar perang nuklir Yakjuj-Makjuj di mana


sebagian besar umat manusia akan binasa mungkin disebutkan
dalam eskatologi Kristen/Yahudi sebagai Pertempuran
Armagedon. Awan nuklir yang akan menyelimuti bumi
kemungkinan adalah Dukhan (kabut asap) yang dinubuwahkan
sebagai salah satu Tanda Hari Kiamat (lihat esai di laman saya
yang berjudul “Sepuluh Tanda Utama Hari Akhir - apakah ada
yang sudah terjadi?”). Esai ini mengidentifikasi rencana Negara
Israel penipu dan semua pendukungnya akan dilawan oleh
rencana ilahi; dan dalam konteks itulah kami berusaha dalam
esai ini untuk mengantisipasi kemungkinan tanggapan Israel
terhadap pemberontakan Arab populer yang dramatis.

Kami harus mengingatkan para pembaca bahwa meskipun


kita telah mengetahui nasib yang menanti Israel dengan
serangan Makjuj yang akan datang dari utara, kita pun tahu
bahwa Nabi Muhammad (shala Allahu ‘alaihi wa salam) telah
menubuwahkan bahwa umat Islam akan memerangi kaum
Yahudi dan mengalahkan mereka. Namun konflik bersenjata ini
tampaknya lebih merupakan operasi ‘pembersihan’ daripada
serangan menentukan yang akan menghancurkan kekuatan
militer Israel. Ini jelas dari sabda Nabi (shala Allahu ‘alaihi wa
salam) yang menyatakan bahwa orang-orang Yahudi pada saat itu
akan melarikan diri dan bahwa mereka akan bersembunyi di
balik pohon dan batu:

“Kiamat tidak akan datang kecuali kaum Muslimin


berperang melawan kaum Yahudi. Orang-orang Yahudi
akan bersembunyi di balik batu atau pohon dan batu
atau pohon akan berkata: ‘Muslim, atau hamba Allah,

74
ada orang Yahudi di belakangku; datang dan bunuhlah
dia;’ akan tetapi pohon Gharqad tidak akan berkata
demikian, karena itu adalah pohon orang Yahudi.”

Sahih Muslim, Kitab al-Fitan wa Asyrat as-Sa’ah,


Kitab 41, 6985

Pembaca tidak boleh membuat kesalahan dengan


menyimpulkan dari nubuwah ini bahwa Nabi (shala Allahu ‘alaihi
wa salam) menyebutkan semua orang Yahudi. Sebaliknya dia
hanya menyebutkan orang-orang Yahudi yang menindas
sehingga harus dihukum karena penindasan mereka.

Ada orang Yahudi di dunia saat ini yang menentang dan


mencela kezaliman dan penindasan Israel juga secara aktif
bersimpati dan mendukung perjuangan untuk pembebasan dari
kezaliman dan penindasan itu. Orang-orang Yahudi tersebut,
serta semua umat manusia lainnya yang menentang penindasan,
adalah sekutu potensial bagi Muslim Arab yang
pemberontakannya berhasil menyingkirkan Hosni Mubarak dan
Ben Ali dari kepemimpinan Mesir dan Tunisia. Kami memberi
hormat kepada mereka atas keberanian mereka dalam
menentang penindas. Ada banyak Muslim di AS, Kanada,
Inggris, Eropa, Australia, Singapura, dan bahkan di pulau asal
saya di Karibia, Trinidad dan Tobago, kini harus mengumpulkan
keberanian dan integritas untuk mengikuti contoh berjuang
melawan penindas, juga melawan pihak-pihak yang mendukung
penindas.

Interim Sebelum Perang

Sangat mungkin bahwa kita harus menunggu beberapa tahun


sebelum perang besar Israel melawan Arab dimulai. Sementara
dapat dipastikan bahwa Dajjal Al-Masih palsu akan bekerja
lembur memanfaatkan peluang baru yang ditimbulkan oleh

75
pemberontakan untuk mencoba menghancurkan apapun yang
tersisa dari Islam dalam kehidupan rakyat Arab. Bisa
dibayangkan bagaimana kebebasan baru segera menjadi
kebebasan sekuler di mana semua akan diizinkan. Tidak hanya
‘wanita berpakaian namun telanjang’ tetapi akhirnya ‘siang
akan kawin dengan siang’ dan ‘malam akan kawin dengan
malam’. Hasilnya yaitu rayuan lengkap kota-kota di dunia Arab
mengikuti masyarakat global yang sekuler.

Ada pula kemungkinan yang berbeda yakni partai politik


Islam mengambil alih kekuasaan dalam pemerintahan kemudian
kehilangan kredibilitas bila mereka gagal memberikan bantuan
kepada rakyat yang sangat miskin karena ketidakmampuan
menanggapi tantangan besar Riba. Bahkan tidak perlu
disebutkan lagi perihal kesulitan besar yang akan menyertai
setiap upaya untuk memulihkan Khilafah Islam universal (di
Arab).

Apa yang harus umat Muslim lakukan saat ini?

Pertama, umat Muslim tidak boleh menyerah dalam perjuangan


yang adil untuk pembebasan dari penindasan. Hal ini paling baik
dipertahankan jika mereka menjalin persahabatan yang tepat.
Al-Qur’an Surat Al-Kahf telah menasehati bahwa mereka harus
menjalin dan menjaga hubungan persahabatan dengan orang-
orang yang merupakan hamba sejati Allah Subhanahu wa Ta’ala:

‫صبِ ْر‬
ْ ‫س َك َوا‬ ُ ‫بِ ْالغَ ٰدوةِ َرب ُه ْم يَ ْد‬
َ ‫ع ْونَ ال ِذيْنَ َم َع نَ ْف‬
ِ‫ي‬ِّ ‫ع ْي ٰن َك ت َ ْعدُ َو َل َو ْج َهه ي ُِر ْيد ُْونَ َو ْالعَ ِش‬َ ‫ع ْن ُه ْم‬َ ُ‫ت ُ ِر ْيد‬
َ‫ع ْن قَ ْلبَه ا َ ْغفَ ْلنَا َم ْن ت ُ ِط ْع َو َل الدُّ ْنيَا ْال َح ٰيوةِ ِز ْينَة‬َ ‫ِذ ْك ِرنَا‬
‫فُ ُرطا ا َ ْم ُره َو َكانَ ه َٰوىهُ َواتبَ َع‬
76
‘Dan bersabarlah engkau bersama orang yang menyeru
Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap
keridaan-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling
dari mereka, (karena) mengharapkan perhiasan
kehidupan dunia, dan janganlah engkau mengikuti
orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat
Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya
sudah melewati batas.’

Al-Quran Surat Al-Kahf, 18: 28

Surat Al-Kahf juga menyarankan penarikan diri dari


masyarakat sekuler. Ini mungkin paling baik dicapai dengan
tinggal di Desa Muslim di pedesaan daripada di kota-kota dunia
modern. Desa seperti itu bisa memiliki pasar desa yang
menggunakan Dinar dan Dirham sebagai uang untuk jual beli.

Selain itu, kita harus membaca Surat al-Kahf setiap hari


Jumat tanpa terlewat dan juga secara teratur membaca Doa
Masnun untuk perlindungan dari Fitnah Dajjal.

Kami bermaksud untuk menulis hal ini lebih detail Insya


Allah, di lain waktu.

***

77
Akankah Serangan Israel terhadap Iran
Memprovokasi Munculnya
Mahdi Palsu Lainnya?

Esai ini ditulis pada Maret 2011 ketika saya berada di


Buenos Aires di Argentina dalam perjalanan menuju
Retret Islam Internasional Kedua di Cape Town.

E sai ini menunjukkan bahwa serangan Israel terhadap Iran


(dan Pakistan), yang diperkirakan terjadi, kemungkinan
besar akan memprovokasi munculnya orang lain yang mengaku
sebagai Imam Al-Mahdi. Ini adalah masalah yang jauh lebih
penting bagi para pengikut Nabi Muhammad (shala Allahu ‘alaihi
wa salam) karena kedatangan Imam Al-Mahdi menempati posisi
paling penting dalam eskatologi Islam - baik Syi’ah maupun
Sunni.

Nabi Muhammad (shala Allahu ‘alaihi wa salam) meramalkan


kedatangan seorang Imam yang akan muncul dengan ketetapan
Tuhan untuk memimpin umat Islam pada saat Al-Masih asli,
Nabi ‘Isa putra Maryam (‘alaihi salam), akan kembali. Nabi (shala
Allahu ‘alaihi wa salam) menyatakan Imam akhir zaman itu akan
muncul dari kalangan umat Muslim: “Betapa bahagianya
kalian”, katanya, “saat putra Maryam turun di antara kalian
dan Imam kalian akan berasal kalangan kalian sendiri!” (Sahih
Bukhari).

Seorang imam dalam agama Islam adalah pemimpin


religius sekaligus pemimpin politik; karenanya kedudukan
Imam identik dengan kedudukan Amir atau Khalifah. Oleh

78
karena itu, Hadits membuat nubuwah bahwa satu pemerintahan
(Islam) pada akhirnya akan menaungi seluruh umat Islam, dan
bahwa seorang Imam akan menjadi kepala politik sekaligus
agama dari pemerintahan itu.

Nubuwah ini mengantisipasi status quo menyedihkan saat


ini di mana Khilafah Islam digantikan oleh apa yang disebut
sebagai Negara Islam republik berdasarkan nasionalisme suku
bangsa - Mesir, Saudi, Pakistan, Arab, Melayu, Punjabi,
Bengali, Persia (Iran) dll. Muslim Afrika-Amerika bahkan
menganut ‘nasionalisme Muslim kulit hitam’ Louis Farrakhan.
Beberapa dari mereka, seperti Turki dan Bangladesh bahkan
memberlakukan larangan konstitusional sekuler yang mencegah
Islam memainkan peran politik apa pun dalam urusan Negara.

Selain itu, apa yang disebut Negara Republik Islam ini


semuanya diharuskan menjadi anggota organisasi internasional
seperti Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan tunduk
pada otoritas mereka (non-Muslim) yang mengontrol kekuasaan
di organisasi-organisasi ini. Karenanya Muslim sekarang hidup
dalam keadaan tunduk pada otoritas non-Muslim. Otoritas
politik yang pada akhirnya mengontrol urusan umat Islam tidak
lagi berasal dari kalangan mereka sendiri. Sebaliknya, otoritas
politik itu berada di pemerintahan sekuler yang tunduk pada
otoritas Dewan Keamanan PBB dan dewan pengatur IMF, dll.
Namun nubuwah itu pun memberi jaminan pada akhir zaman
restorasi Khilafah Islam di Arab. Ini adalah masalah yang sangat
penting bagi urusan internasional kontemporer karena Khilafah
Islam merupakan konsepsi Islam tentang Negara yang mengakui
Kedaulatan Allah Subhanahu wa Ta’ala, berbeda dengan model
negara sekuler Eropa yang mengakui (dengan demikian
perbuatan syirik) kedaulatan rakyat.

79
Khilafah Islam juga merupakan jantung konsepsi Islam
tentang tatanan internasional yang menghormati kebebasan
beragama dan mengakui keragaman suku serta tidak mentolerir
penindasan di bumi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sistem negara-
bangsa sekuler Eropa saat ini yang didasarkan pada kedaulatan
teritorial, kewarganegaraan nasional, dll. yang secara efektif
menghancurkan persatuan umat Muslim, oleh karena itu harus
diakhiri dan Darul Islam pun diretorasi dengan kedatangan
Imam Al-Mahdi.

Sangat tidak masuk akal untuk menganggap bahwa


transformasi umat Islam yang begitu penting akan melepaskan
umat Islam dari cengkeraman yang melumpuhkan Organisasi
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dana Moneter Internasional, Bank
Dunia, dll., dan yang akan memulihkan Dinar Emas dan Dirham
Perak sebagai uang, dapat dicapai tanpa perjuangan bersenjata
yang ditegaskan dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Ali
(radhiyallahu ‘anhu) yang meriwayatkan bahwa Nabi (shala Allahu
‘alaihi wa salam) bersabda Imam, yang merupakan keturunannya,
dan karenanya adalah orang Arab, akan muncul tidak hanya
untuk merestorasi Khilafah Islam tetapi juga untuk memulihkan
perdamaian dan keadilan di dunia yang pada saat itu akan
dipenuhi dengan kezaliman dan penindasan. Karena itu, dia akan
mengalahkan semua kekuatan kezaliman dan penindasan yang
lazim di dunia pada saat itu:

“Kalaupun ada sisa waktu tinggal satu hari lagi bagi


Kiamat akan datang, namun Allah pasti akan
mengangkat seorang laki-laki dari keluargaku yang
akan memenuhi dunia ini dengan keadilan dan
kebenaran, sebagaimana awalnya dipenuhi dengan
penindasan.”
Abu Dawud

80
Munculnya Imam Al-Mahdi akan menandai restorasi
Khilafah Islam dan Pax Islamika di mana kekuasaan di dunia
akan bertumpu pada fondasi iman (dalam Islam) dan akan
digunakan untuk menghukum penindas dan menolong yang
ditindas. Cahaya kemerdekaan dan keadilan, kedamaian dan
kebahagiaan karenanya akan mencapai Tanah Suci, serta
Kashmir, Singapura, Haiti, dan wilayah lain. Itu pun akan
menandai fajar baru di mana seluruh umat Islam harus tunduk
pada pemerintahan seorang Arab yang berasal dari penduduk
kota Madinah di Arab di mana Nabi Muhammad (shala Allahu
‘alaihi wa salam) dimakamkan dan di mana Nabi ‘Isa (‘alaihi salam)
akhirnya akan dimakamkan (di sebelahnya).

Meskipun Nabi ‘Isa Al-Masih (‘alaihi salam) belum kembali,


dan memang tidak bisa kembali hingga Dajjal Al-Masih palsu
atau Anti-Kristus menyelesaikan misinya menyamar sebagai Al-
Masih, sudah ada beberapa orang yang mengaku sebagai Imam
Al-Mahdi. Mahdi palsu terakhir ini muncul di Sudan, dan
sebelumnya di Qadian di India, lebih dari 100 tahun yang lalu.
Mahdi palsu Qadiani melanjutkan dengan membuat klaim yang
menggelikan bahwa dirinya adalah perwujudan nubuwah
tentang kembalinya Al-Masih asli, Nabi ‘Isa putra Maryam
(‘alaihi salam). Mirza Ghulam Ahmad Qadiani mendirikan sekte
misterius yang dikenal sebagai Gerakan Ahmadiyah yang secara
konsisten mendapat dukungan dari pihak yang telah memerangi
Islam sejak seorang Paus Eropa melancarkan Perang Salib
Eropa.

Esai ini menunjukkan bahwa serangan Israel terhadap Iran


(dan Pakistan), yang diperkirakan terjadi, kemungkinan besar
akan memprovokasi munculnya orang lain yang mengaku
sebagai Imam Al-Mahdi. Ini adalah masalah yang jauh lebih
penting bagi para pengikut Nabi Muhammad (shala Allahu ‘alaihi
wa salam) karena kedatangan Imam Al-Mahdi menempati

81
kedudukan paling penting dalam eskatologi Islam - baik Syi’ah
maupun Sunni.

Sejak kemunculan misterius dari dalam pangkuan Eropa


Pax Britanika, dan penggantinya Pax Amerikana, dunia telah
mengalami penindasan dan kezaliman secara ras, budaya,
politik, ekonomi, dan militer yang belum pernah terjadi
sebelumnya. Sementara Muslim selalu menjadi target utama dari
kekuatan penindas yang luar biasa kuat ini, mereka bukanlah
target eksklusif. Orang-orang primitif di dunia, khususnya yang
tinggal di wilayah “pembersihan etnis” seperti di AS, Kanada,
banyak bagian Amerika Selatan dan Tengah, Australia, Selandia
Baru, dan di wilayah lain suku asli pribumi benar-benar telah
punah. Umat Muslim kini mempersiapkan diri untuk
menghadapi penindasan terbesar dari Pax Judaika yang akan
menggantikan Pax Amerikana. Bahkan penulis mengenali Pax
Judaika Israel sebagai Dabbatul Ard (atau binatang buas di
tanah) yang merupakan salah satu Tanda utama Akhir Zaman
yang dinubuwahkan oleh Nabi Muhammad (shala Allahu ‘alaihi wa
salam).

Penulis ini berpandangan bahwa siapa pun yang saat ini


mengklaim sebagai Imam Al-Mahdi, maka klaimnya palsu, dan
esai ini mencoba menjelaskan mengapa demikian. Imam Al-
Mahdi akan muncul hanya pada saat, dan bukan sebelumnya,
ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala menetapkan kedatangannya.
Maka pertanyaan yang perlu kita jawab adalah, kapankah Allah
Subhanahu wa Ta’ala menetapkan Imam Al-Mahdi harus muncul?
Munculnya Imam tidak bisa terjadi secara sembarangan,
melainkan harus sesuai dengan rencana ilahi. Apa rencana itu?

Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan Dajjal Al-


Masih palsu atau Antikristus dan memprogramnya untuk
menyamar sebagai Al-Masih, maka Dajjal tidak akan berhasil

82
menyelesaikan misinya dalam menyamar hingga dia menguasai
dunia secara langsung dari Yerusalem. Hanya pada saat itu
ketika dia telah berhasil menyelesaikan misi peniruannya, maka
dia dapat membuat pernyataan bahwa dia adalah Al-Masih, dan
hanya dengan demikian dia dapat berharap bahwa anggota
aliansi Zionis Kristen-Yahudi akan menerima klaim tipuannya.
Hanya pada saat itulah - dan bukan sebelumnya – Nabi ‘Isa
(‘alaihi salam) akan kembali. Dan karena Nabi Muhammad (shala
Allahu ‘alaihi wa salam) telah memberi tahu kita bahwa kedatangan
Imam Al-Mahdi terjadi berdekatan dengan kembalinya Nabi
‘Isa (‘alaihi salam), maka Imam dapat muncul hanya beberapa saat
sebelum kembalinya Nabi ‘Isa (‘alaihi salam).

(Untuk penjelasan mengenai topik ini, pembaca sebaiknya


melihat buku saya yang berjudul Yerusalem dalam Al-Qur’an,
tersedia di laman www.imranhosein.org).

Selain itu, para anggota aliansi Zionis Kristen-Yahudi


sangat menyadari nubuwah tentang Imam Al-Mahdi. Oleh
karena itu, jika Imam muncul sebelum Dajjal menyatakan
dirinya sebagai Al-Masih, implikasinya yaitu kaum Yahudi dan
Kristen tersebut dapat mengalami krisis kepercayaan sehingga
menghalangi mereka untuk mempercayai Dajjal sebagai Al-
Masih.

Oleh karena itu, kebijaksanaan ilahi akan menetapkan


kedatangan Imam hanya pada saat peristiwa seperti itu tidak
akan mengganggu upaya Dajjal untuk berhasil menyelesaikan
misinya. Mereka seperti Presiden Iran saat ini yang
mengharapkan kedatangan Imam dalam waktu dekat harus tahu
bahwa dia tidak dapat muncul sampai Dajjal mendirikan
kekuasaannya (dari Yerusalem) atas seluruh dunia, dan
menyatakan diri sebagai Al-Masih. Faktanya yaitu Dajjal
bahkan belum muncul sebagai pemimpin Israel, dan Pax

83
Judaika pun belum menggantikan Pax Amerikana. Dunia
mungkin masih harus menunggu dua atau tiga dekade lagi agar
peristiwa itu terjadi.

Ketika Israel benar-benar melancarkan serangan terhadap


instalasi pembangkit nuklir Iran dan Pakistan, dapat dipastikan
bahwa Zionis Kristen-Yahudi akan menanggapi dengan
memberikan tekanan yang tak tertahankan pada AS, Inggris dan
NATO agar bergabung dalam perang untuk mendukung Israel.
Perang itu, serta kemungkinan perang lain yang menyusul, pada
akhirnya akan mewujudkan status negara adikuasa dunia bagi
Israel. Israel kemudian akan mencoba memaksakan Pax Judaika
kepada umat manusia. Hanya ketika itu telah tercapai - dan
tampaknya mungkin hal itu dapat dicapai, barulah kita dapat
memperkirakan Dajjal muncul secara pribadi di alam dunia
ruang dan waktu kita.

Esai ini memperingatkan kemungkinan hilangnya


keyakinan banyak Muslim jika dan ketika Israel benar-benar
melancarkan serangan terhadap Iran dan Pakistan, dan baik
Sunni maupun Syi’ah kemudian tertipu untuk mempercayai
Imam Al-Mahdi palsu. Hilangnya iman yang traumatis itu bisa
terjadi ketika Imam palsu akhirnya dibunuh, atau dia bersedia
menjadi klien (sebagaimana gaya pemimpin Saudi) bagi pihak
yang memerangi Islam.

84
Catatan Tambahan:

Ketika Imam al-Mahdi benar-benar muncul, dan menyatakan


dirinya sebagai Mahdi, Muslim akan diminta untuk bersumpah
setia kepadanya (Bai’at) dan bergabung dengan mereka bahkan
jika mereka harus merangkak di atas es untuk melakukannya.
Penolakan untuk bersumpah setia kepada Imam akan membawa
konsekuensi yang mengerikan di alam dunia ini juga di alam
selanjutnya. Akan tetapi umat Islam harus berhati-hati agar tidak
bersumpah setia kepada Mahdi palsu karena konsekuensi dari
kesalahan tersebut juga akan parah.

Catatan:

Istilah Pax Britanika, Pax Amerikana, dan Pax Judaika


mengacu pada tatanan dunia yang dikuasai Inggris, AS, dan
Israel. Pax Islamika di sisi lain terdiri dari Darul Islam atau
dunia yang tunduk pada kedaulatan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan
yang diatur sesuai dengan hukum terakhir Allah Subhanahu wa
Ta’ala sebagaimana diungkapkan dalam Al-Qur’an. Ini juga
terdiri dari Darul Akad atau wilayah yang hidup dalam
perjanjian damai dengan Darul Islam, dan Darul Harb atau
wilayah kezaliman dan penindasan yang pada akhirnya
dibebaskan dari penindasan.

***

85
Profil Singkat Penulis

Imran N. Hosein adalah seorang ulama Islam yang dilahirkan di


Trinidad Kepulauan Karibia pada tahun 1942. Beliau
mempelajari Islam di Institut Studi Islam ‘Alimiyah, Karachi,
Pakistan, di bawah bimbingan yang terhormat ulama Islam
Shaikh, Maulana Dr. Muhammad Fadlur Rahman Ansari (1914-
1974). Beliau juga mempelajari ilmu filsafat di Universitas
Karachi dan ilmu hubungan internasional di Universitas Hindia
Barat dan Pasca Sarjana Institut Studi Internasional, Jenewa,
Switzerland.

Buku-buku oleh Imran N. Hosein sebaiknya dibaca sesuai


dengan urutan sebagai berikut:

1. Yerusalem dalam Al-Qur’an


2. Pendapat Seorang Ulama Islam Mengenai Yakjuj dan
Makjuj di Dunia Modern
3. Surat Al-Kahf: Naskah, Terjemahan, dan Tafsir Modern
4. Surat Al-Kahf dan Zaman Modern
5. Dinar Emas dan Dirham Perak – Islam dan Uang Masa
Depan

86
6. Tanda-tanda Akhir Zaman pada Zaman Modern
7. Iqbal dan Momen Kebenaran Pakistan
8. Menjelaskan Agenda Misterius Imperium Israel
9. Agama Ibrahim dan Negara Israel – Sebuah Pendapat
Berdasarkan Al-Qur’an
10. Khilafah, Hijaz, dan Negara-Bangsa Saudi-Wahabi
11. Sebuah Tanggapan Muslim terhadap Serangan di
Amerika
12. Satu Jama’ah Satu Amir
13. Pentingnya Larangan Riba dalam Islam
14. Larangan Riba dalam Al-Qur’an dan Sunah
15. Mimpi dalam Islam: Jendela Kebenaran dan Hati
16. Makna Strategis Puasa Ramadan dan Isra’ Miraj
17. Islam dan Buddha di Dunia Modern
18. Perjalanan Dakwah Islam: Perjalanan ke Selatan dalam
Misi Dakwah Islam
19. Metode Al-Qur’an Menyembuhkan Pecandu Alkohol
dan Narkoba
20. Geroge Bernard Shaw dan Ulama Islam

87

Anda mungkin juga menyukai