Anda di halaman 1dari 12

RIZKI MUBAROK

222361201023

Semester 3

Manajemen keuangan lanjutan

PERUSAHAAN YANG PAILIT

1. Leces

Awal mula berdirinya perusahaan ini tidak lepas dari pecahnya perang dunia l di
eropa , hal tersebut menimbulkan terhentinya pemasok kertas untuk pemerintah Hindia
Belanda . Maka ditanggal 22 mei 1922 berdirilah sebuah pabrik bernama N.V Papieren
Fabriek di Padalarang Bandung.

Kebutuhan kertas yang semakin besar membuat perusahaan kertas Belanda N.V
Papierfabriek melebarkan sayapnya dengan mendirikan pabrik kertas kedua di Indonesia
pada 1939. Namanya N.V Papierfabriek Letjes di Probolinggo.

Meski berdiri pada 1939, pabrik ini baru beroperasi pada 17 Februari 1940. Dalam
paparan koran Maasbode (18/02/1940), pabrik ini langsung memproduksi belasan ton kertas
usai diresmikan Gubernur Jawa Timur, Van der Plas. Kertas Letjes kemudian jadi andalan
pemerintah Belanda untuk membangun perekonomian nasional khususnya dalam industri
dasar dan berat.

Pada usianya ke 50 tahun berdiri, perusahaan ini bukan malah menjadi lebih baik
tapi malah banyak memiliki hutang dimana-mana , manajemen yang buruk juga menjadi
sumbangsih kemunduran pabrik tersebut. Hingga akhirnya pabrik ini diputus pailit alias
bangkrut oleh Pengadilan Niaga Surabaya pada 25 September 2018. Usai diputus pailit, aset
perusahaan harus dijual untuk menutup kewajiban yang harus dibayarkan ke kreditur sekitar
Rp 1 Triliun. Kini, lima hari setelah berulang tahun ke 83, Pabrik Kertas Leces dinyatakan
bubar oleh Jokowi.

2. Merpati
Merpati Airlines didirikan oleh pemerintah Indonesia pada 6 September 1962 dan
memiliki pusat operasi di Jakarta. Maskapai ini merupakan perusahaan milik negara yang 96
persen sahamnya dimiliki pemerintah. Pada awal berdirinya, Merpati Airlines mendapatkan
hibah pesawat dari TNI AU berjenis DHC 3 dan DC 3 untuk penerbangan regional.

Tahun berikutnya, Merpati mulai membuka penerbangan rute Jakarta-Tanjung


Karang, Jakarta-Balikpapan, dan Jakarta-Semarang. Di tahun 1964, Merpati mendapat hibah
pesawat dari Garuda Indonesia dan membuka penerbangan ke Irian Barat.

Maskapai Merpati mulai terlilit utang pada 2011, meski sebelumnya mendapat
suntikan anggaran dari pemerintah sebesar Rp 16 miliar.

Beberapa bulan kemudian, utang pembelian avtur itu 16 kali lebih banyak yakni Rp
270 miliar. Ditambah adanya kasus korupsi yang membuat Merpati Airlines bangkrut.

Kasus pengadaan penyewaan pesawat juga terjadi. Pesawat Boeing seri 737-400 dan
737-500 dari Thirdstone Aircraft Leasing terhadap PT Merpati Nusantara Airlines pada 2007,
merugikan negara US$ 1 juta atau setara Rp 9 miliar pada tahun tersebut.

Pada awal Februari 2014, Merpati Airlines menangguhkan seluruh penerbangan


dikarenakan masalah finansial dari berbagai sumber utang. Kondisi yang semakin buruk
berujung status kolaps pada PT Merpati Nusantara Airlines. Putusan pailit diumumkan pada
Juni 2022 oleh PN Surabaya. Kini maskapai Burung Merah itu resmi dibubarkan. Presiden
Jokowi meneken pembubaran yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 8 Tahun
2023.

3. 7-Eleven

Merupakan jaringan toko kelontong (convenience store) 24 jam asal Amerika Serikat
yang berdiri pada 11 Juli 1927 di Dallas Texas Amerika Serikat. Tahun 1991, Southland
Corporation, yang merupakan pemilik 7-Eleven, sebagian besar sahamnya dijual kepada
sebuah perusahaan jaringan supermarket asal Jepang, Ito-Yokado. Southland Corporation
lalu diubah namanya menjadi 7-Eleven, Inc pada tahun 1999. Tahun 2005, seluruh saham 7-
Eleven, Inc diambil alih Seven & I Holdings Co. Sehingga perusahaan ini dimiliki sepenuhnya
oleh pihak Jepang.
Pada 2009 juga menjadi awal mula cerita Sevel Indonesia masuk ke Indonesia,
tepatnya pada 7 November 2009, yang membuka di Bulungan, Jakarta Selatan.
Ekspansi juga terus dilakukan, di mana pada 2010 kembali melakukan pembukaan
gerai 7-Eleven yang ke-21 di Indonesia. Pada 2011, gerai Sevel Indonesia menjadi
57, dan pada tahun ini juga dilakukan pembukaan PT Fresh Food Indonesia). Pada
2012 pembukaan gerai 7-Eleven ke-100, sampai Desember 2014 gerainya menjadi
190 gerai. Meski memiliki banyak gerai, namun perjalanan bisnis usaha PT MSI ini
mengalami persaingan ketat dengan beberapa ritel dengan konsep bisnis yang
serupa seperti Lowson, Family Mart, Indomaret Poin, dan lainnya.
Persaingan yang ketat membuat Sevel mengalami kerugian yang cukup lama.
Bahkan, adanya aturan-aturan seperti larangan penjualan minuman beralkohol juga
menjadi salah satu Sevel ditinggalkan masyarakat.
Pada awal tahun 2017, usai mengalami kerugian yang besar, beredar sebuah
isu jika sevel akan diakuisisi oleh Charoen Pokphand Indonesia lewat anak
perusahaannya . Perusahaan tersebut menyepakati pembelian sebesar 1 triliun.
Namun , kontrak tersebut batal sebab adanya ketidaksepakatan didalamnya dan
pada tahun yang sama 7eleven resmi menutup seluruh gerainya di Indonesia.

4. Jamu cap nyonya meneer

Didirikan oleh Lauw ping nio atau yang biasa dikenal nyonya meneer pada tahun
1919. Perusahaan ini merupakan perusahaan keluarga, perusahaan ini terus berkembang
dibantu oleh anak-anaknya hingga pada tahun 1940 putrinya bisa mendirikan toko cabang di
jakarta .
Di tangan Ibu dan anak, Nyonya Meneer dan Hans Ramana perusahaan berkembang
pesat.Nyonya Meneer meninggal dunia tahun 1978, generasi kedua yaitu anaknya, Hans
Ramana (Ong Han Houw), yang juga mengelola bisnis bersama ibunya meninggal terlebih
dahulu pada tahun 1976. Operasional perusahaan kemudian diteruskan oleh generasi ketiga
yakni ke lima cucu Nyonya Meneer.
Sayangnya pada periode 1989-1994, bisnis keluarga itu dihantam prahara internal
yang sempat membuatnya goyah. Namun setelah masalah itu selesai, bisnis jamu Nyonya
Meneer kembali berjalan dengan lancar.
Perusahaan jamu Nyonya Meneer pada tahun 2006 berhasil memperluas pemasaran
jamu ke Taiwan sebagai bagian ekspansi perusahaan ke pasar luar negeri setelah sebelumnya
berhasil memasuki Malaysia, Brunei, Australia, Belanda dan Amerika Serikat.
Pada 2017, PT Nyonya Meneer dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan Negeri (PN)
Semarang. Perusahaan itu harus pailit karena memiliki utang kepada 35 kreditur yang jumlah
totalnya mencapai Rp89 miliar.
Sempat ada perjanjian damai antara perusahaan dengan para kreditur itu dan diberi
masa penundaan dalam pembayaran utang di tahun 2015, namun PT Nyonya Meneer dinilai
tak sungguh-sungguh membayar utang. Akhirnya perjanjian damai dibatalkan dan
perusahaan itu dinyatakan pailit.

5. Asuransi jiwa Bumi asih jaya


PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya Secara resmi didirikan dengan Akta Notaris nomor
49 Tanggal 14 September 1967 oleh Julian N. Siregar, S.H

PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya pertama kali beroperasi di Jl. Solo No. 4, Jakarta
Pusat, dan untuk selanjutnya berkembang Sehingga memiliki kantor Pusat di Matraman Raya
No. 165-167, Jakarta Timur. Pada saat Bumi Asih Jaya berdiri, kondisi perekonomian
Indonesia dilanda Inflasi yang sangat tinggi, maka kepercayaan masyarakat terhadap asuransi
menghilang. Untuk Mengembalikan kepercayaan masyarakat, Bumi Asih Jaya mencoba
memperluas pasarnya dengan memasarkan polis dalam dolar Amerika Setelah memperoleh
izin dari biro lalu lintas devisa Bank Indonesia.

perusahaan ini mengalami kepailitan yang panjang dan belum tuntas. Asuransi Bumi
Asih dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berseteru panjang di ranah pengadilan niaga hingga
perdata terkait hal ini. Kasus ini bermula dari OJK yang dulu bernama Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) memberikan sanki pembatasan kegiatan usaha
(PKU) kepada Asuransi Bumi Asih pada April 2009. Saat itu, perseroan dinilai tidak
menjalankan kewajiban penambahan modal dan rasio solvabilitasnya di bawah ketentuan
yang disyaratkan yakni sebesar 120%. Setelah 4 tahun berselang sejak sanksi PKU, Bapepam
yang sudah melebur menjadi OJK memutuskan mencabut izin usaha Asuransi Bumi Asih
melalui Keputusan No. KEP-112/D.05/2013 tanggal 18 Oktober 2013.

Berdasarkan catatan Bisnis, saat itu laporan keuangan Asuransi Bumi Asih per
Desember 2012 memikul kewajiban termasuk pembayaran klaim dan manfaat kepada
pemegang polis senilai Rp 1,3 triliun. Sebaliknya, aset yang diperkenankan milik perseroan
hanya Rp 294,14 miliar. Sehingga kekayaan perseroan saat itu untuk memenuhi syarat
kewajiban sudah minus Rp 1,01 triliun. Dalam laporannya disebutkan rasio pencapaian
tingkat solvabilitas sebesar minus 1.159%. Ekuitas perseroan juga minus Rp 768,4 miliar, jauh
di bawah ketentuan yang mewajibkan perusahaan asuransi punya modal sebesar Rp70 miliar
pada saat itu dan Rp100 miliar maksimal 31 Desember 2014.

Dengan demikian, perseroan hanya dapat diselamatkan jika ada investor yang
menyuntikkan dana. Akibat kondisi yang memprihatinkan itu, OJK memasukkan Asuransi
Bumi Asih dalam pengawasan khusus untuk memantau proses penyehatan. Tak kunjung
sehat, OJK pun mencabut izin usaha perseroan. Dalam keputusan pencabutan izin usaha
tersebut, Asuransi Bumi Asih diwajibkan menyelesaikan kewajibannya kepada seluruh
pemegang polis. Namun, kewajiban itu tak kunjung dilaksanakan yang akhirnya mendorong
OJK mengajukan gugatan pailit kepada Asuransi Bumi Asih hingga tingkat kasasi pada tahun
2015. Permohonan lembaga pengawas sektor jasa keuangan tersebut dikabulkan Mahkamah
Agung sehingga Asuransi Bumi Asih resmi menyandang status pailit dan insolvensi sejak
Agustus 2015.

Keberatan dengan aksi OJK tersebut, pada 2017 perseroan menggugat OJK ke
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan tuduhan perbuatan melanggar hukum. Pencabutan
izin usaha yang dilakukan OJK dinilai tidak sesuai prosedur. Penggugat mengklaim
pencabutan izin usaha ini bertentangan dengan Pasal 42 ayat (1) Pasal 42 ayat (4) PP
No.73/1992 tentang Penyelenggaran Usaha Perasuransian. Pasalnya, jangka waktu antara
pembatasan kegiatan usaha hingga pencabutan izin usaha maksimal hanya 12 bulan. Tak
tanggung-tanggung, Asuransi Bumi Asih menggugat OJK untuk membayar ganti rugi senilai
Rp5,4 triliun. Kerugian itu diklaim berdasarkan hilangnya pendapatan dan kandasnya potensi
investasi sejak perseroan dikenai sanksi PKU pada tahun 2009. Di sisi lain, proses kepailitan
Asuransi Bumi Asih juga tidak berjalan mulus. Pada tahun 2017, tiga kurator awal yang
bertugas melakukan pengurusan dan pemberesan harta pailit perseroan ditangkap oleh
Bareskrim Polri atas tuduhan penggelapan dan pencucian uang perkara kepailitan Asuransi
Bumi Asih. Mereka diduga mengalihkan aset debitur ke rekening pribadi mereka.

6. PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ)

PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ) didirikan tanggal 21 Maret 2012 dengan nama
PT Megah Satu Properti dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2013. Forza Land
berkantor pusat di Wisma 77, Tower 1, Lt. 8, Jln. Jend. S. Parman Kav. 77, Jakarta Barat,
11410 – Indonesia.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Forza Land Indonesia Tbk,
yaitu: PT Forza Indonesia (68,16%) dan Freddy Setiawan (8,00%).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan FORZ adalah


menjalankan usaha dibidang perdagangan, jasa, kecuali jasa di bidang hukum dan pajak,
pembangunan, perindustrian, percetakan dan pengangkutan darat. Kegiatan usaha utama
Forza Land adalah bergerak dalam bidang pembangunan, pengelolaan dan perdagangan real
estate atau properti.

Pada tanggal 18 April 2017, FORZ memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham FORZ (IPO) kepada
masyarakat sebanyak 312.500.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga
penawaran Rp220,- per saham disertai dengan Waran Seri I sebanyak 437.500.000 dengan
pelaksanaan sebesar Rp275,- per saham. Saham dan waran tersebut dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 28 April 2017.

PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ) dinyatakan pailit berdasarkan Putusan


Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Dalam putusan No. 25/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2022/PN.Niaga Jkt.Pst itu


dibacakan dalam persidangan secara terbuka untuk umum pada 12 September 2022.

Putusan tersebut mengabulkan permohonan pembatalan perdamaian yang diajukan


oleh pemohon Johanna Ratnasari untuk seluruhnya. Membatalkan perdamaian Nomor
116/Pdt.Sus-PKPU/2019/PN Niaga.Jkt.Pst, tertanggal 14 Oktober 2019.
PERUSAHAAN YANG LABA

1. Tiktok

Dari Douyin menjadi TikTok ,Aplikasi video singkat asal Cina ini lahir tidakn dengan
nama TikTok. Awal perilisan pada September 2016, aplikasi tersebut diperkenalkan sebagai
Douyin oleh pendirinya Zhang yiming. Pria asli Tiongkok tersebut merupakan
lulusan software engineer dari Universitas Nankai, Cina.
Sebelum menciptakan TikTok, Yiming sudah lebih dulu membangun perusahaan
teknologi ByteDance pada Maret 2012. Kemudian, ByteDance berinovasi untuk merilis
aplikasi Bernama Douyin pada 2016. Dengan begitu, TikTok menjadi media sosial di bawah
kelolaan ByteDance, yang juga perusahaan teknologi raksasa dari Negeri Panda.

Sejak dirilis pada 2016, Douyin sudah mendapat respons positif dari peselancar
dunia maya. Dalam waktu singkat aplikasi video singkat tersebut mampu menggaet 100 juta
pengguna, dengan sekitar 1 miliar video views setiap harinya.

Kesuksesan tersebut kemudian menggiring Douyin untuk mencicipi pangsa pasar


dunia dengan ekspansi ke luar negeri. Pada 2017, aplikasi yang dibangun ByteDance tersebut
mengakuisisi aplikasi Musical.ly yang merajai medsos di bidang sharing video singkat di
Amerika Serikat. Untuk memudahkan pelafalan dan cepat untuk diingat, nama aplikas
kemudian berubah menjadi TikTok.

TikTok mulai dikenal masyarakat Indonesia pada 2018, eksitensinya pun kian melejit
saat pandemi Covid-2019. Hal ini didukung tingginya okupansi masyarakat berselancar di
dunia maya, lantaran kebijakan pemerintah untuk tetap di rumah demi menekan angka kasus
Covid-19 saat itu.

Menurut laporan perusahaan aplikasi dan jaringan Kanada, Sandvine, TikTok masuk
dalam peringkat lima besar sebagai media sosial terpopuler dunia yang menyumbang
downstream traffic internet terbesar pada 2022, yakni sekitar 3,93%.
2. Shoppee

Pertama kali Shopee diluncurkan adalah pada tahun 2005 tepatnya di Singapura.
Sejak saat itu, Shopee mulai memperluas jangkauannya ke Thailand, Indonesia, Malaysia,
Vietnam, Filipina, dan Taiwan. Shopee sendiri berdiri di bawah naungan SEA Group atau yang
sebelumnya dikenal dengan nama Garena. Dimana perusahaan tersebut didirikan oleh
Forrest Li pada tahun 2009. Kini, Shopee telah bermitra dengan lebih dari 70 penyedia
layanan kurir yang ada di seluruh pasarnya. Hal tersebut bertujuan untuk menyediakan
logistik untuk para penggunanya. Selain itu, Shopee juga berkolaborasi dengan berbagai
logistik lokal dan juga penyedia jasa transportasi daring.
Di awal berdirinya, Shopee hanya beroperasi di Singapura saja. Hingga tidak lama
kemudian, pendiri Shopee yaitu Chris Feng mulai memperluas ekspansi Shopee ke beberapa
negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Vietnam, Thailand, Taiwan, Malaysia, dan lainnya.
Di Malaysia sendiri, Shopee telah menjadi marketplace elektronik terbesar nomor tiga yang
paling banyak dikunjungi oleh pengguna internet pada tahun 2017. Bahkan Shopee telah
mengalahkan Lelong yang menjadi salah satu e-commerce elektronik terbesar di Malaysia.

Hingga pada tahun 2018, pengguna Shopee asal Vietnam telah mencapai 40 juta
pengguna, dimana jumlah tersebut bersaing dengan Indonesia. Sedangkan di Thailand,
jumlah pengguna Shopee sudah mencapai angka 28,4 juta pada tahun 2019. Hanya dalam
kurun waktu beberapa tahun saja, marketplace Shopee sudah bertransformasi menjadi salah
satu marketplace terbesar di Asia Tenggara dan bersaing dengan Lazada serta Tokopedia.
Shopee resmi masuk ke Indonesia pada tangga 1 Desember 2015. Chris Feng sebagai
pendiri Shopee memang menargetkan Indonesia karena memiliki populasi penduduk yang
sangat besar di Asia Tenggara. Selain itu, masyarakat Indonesia yang menggunakan internet
juga berkembang sangat pesat dan terus bertambah setiap tahunnya. Sejak awal Shopee
diluncurkan di Indonesia, marketplace yang satu ini memang sudah menawarkan berbagai
macam program menarik untuk menggaet lebih banyak pengguna baru yang ada di
Indonesia.
Di akhir tahun 2019, pertumbuhan marketplace Shopee berkembang dengan sangat
pesat, khususnya di Indonesia. Di kuartal IV pada tahun 2019, Shopee telah sukses
menggeser marketplace Tokopedia sebagai salah satu platform belanja online yang paling
populer di Indonesia. Disini, Shopee bisa meraih sampai 72,9 juta pengguna.
Selain itu, marketplace yang dikenal dengan sebutan Si Oren ini juga menjadi salah
satu aplikasi e-commerce nomor satu di Google Playstore Indonesia. Sedangkan di wilayah
Asia Tenggara, Shopee telah sukses menggeser posisi Lazada dari sisi unduhan aplikasinya
dan kunjungan. Dimana Shopee mampu meraih sampai 2 miliar kunjungan. Lalu jika dilihat
dari segi pendapatan, Shopee sudah mampu meraih pendapatan sampai 13,2 triliun rupiah.

3. BSI Syariah

Bank Syariah Indonesia (BSI) yang digadang bakal meningkatkan pasar keuangan
syariah Indonesia di mata dunia, akhirnya mulai beroperasi sejak diluncurkannya pada Senin,
1 Februari 2021.

Perjalanan BSI
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Hery Gunardi dalam laporannya
menyampaikan bahwa integrasi dan peningkatan nilai Bank Syariah Himbara dimulai sejak
awal Maret 2020, memakan waktu sekitar 11 bulan.

Dalam kurun waktu tersebut, sambung Hery, seluruh proses dan rangkaian seperti
penandatanganan akta penggabungan atau merger, penyampaian keterbukaan informasi,
dan perolehan izin dari OJK telah berjalan dengan baik dan sesuai ketentuan.

Berdirinya BSI
2016, Otoritas Jasa Keuangan menyiapkan peta jalan atau roadmap pengembangan
keuangan syariah.
2019, Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mendorong bank syariah dan unit usaha
syariah milik pemerintah berkonsolidasi atau merger perbankan. Di antaranya PT Bank
Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, PT Bank BRI Syariah, Unit Usaha Syariah, PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk.
2 Juli 2020, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir berencana
menggabungkan bank syariah BUMN yaitu BRI Syariah, BNI Syariah, BTN Syariah, dan Mandiri
Syariah.
Oktober 2020, Pemerintah secara resmi mengumumkan rencana merger bank
syariah dari tiga bank Himbara yaitu Mandiri Syariah, BNI Syariah dan BRI Syariah
11 Desember 2020, Konsolidasi bank syariah Himbara menetapkan nama
perusahaan hasil merger menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk
27 Januari 2021, OJK secara resmi mengeluarkan izin merger usaha tiga bank syariah.
Surat itu terbit dengan Nomor SR-3/PB.1/2021
1 Februari 2021, Presiden Jokowi meresmikan PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau
Bank Syariah Indonesia (BSI)
4. KAI

Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan pertama jalur


kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen oleh Gubernur Jendral
Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele tanggal 17 Juni 1864. Pembangunan
dilaksanakan oleh perusahaan swasta Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM)
menggunakan lebar sepur 1435 mm.
Sementara itu, pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api negara
melalui Staatssporwegen (SS) pada tanggal 8 April 1875. Rute pertama SS meliputi Surabaya-
Pasuruan-Malang. Keberhasilan NISM dan SS mendorong investor swasta membangun jalur
kereta api seperti Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon
Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS), Oost Java
Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps.SM), Kediri
Stoomtram Maatschappij (KSM), Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM), Modjokerto
Stoomtram Maatschappij (MSM), Malang Stoomtram Maatschappij (MS), Madoera
Stoomtram Maatschappij (Mad.SM), Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).
Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api dilaksanakan di Aceh (1876), Sumatera
Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan Sulawesi (1922).
Sementara itu di Kalimantan, Bali, dan Lombok hanya dilakukan studi mengenai
kemungkinan pemasangan jalan rel, belum sampai tahap pembangunan. Sampai akhir tahun
1928, panjang jalan kereta api dan trem di Indonesia mencapai 7.464 km dengan perincian
rel milik pemerintah sepanjang 4.089 km dan swasta sepanjang 3.375 km.
Pada tahun 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
Semenjak itu, perkeretaapian Indonesia diambil alih Jepang dan berubah nama menjadi
Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api). Selama penguasaan Jepang, operasional kereta api hanya
diutamakan untuk kepentingan perang. Salah satu pembangunan di era Jepang adalah lintas
Saketi-Bayah dan Muaro-Pekanbaru untuk pengangkutan hasil tambang batu bara guna
menjalankan mesin-mesin perang mereka. Namun, Jepang juga melakukan pembongkaran
rel sepanjang 473 km yang diangkut ke Burma untuk pembangunan kereta api disana.
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945,
beberapa hari kemudian dilakukan pengambilalihan stasiun dan kantor pusat kereta api yang
dikuasai Jepang. Puncaknya adalah pengambil alihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung
tanggal 28 September 1945 (kini diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia). Hal ini
sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI).
Ketika Belanda kembali ke Indonesia tahun 1946, Belanda membentuk kembali
perkeretaapian di Indonesia bernama Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS),
gabungan SS dan seluruh perusahaan kereta api swasta (kecuali DSM).

Berdasarkan perjanjian damai Konfrensi Meja Bundar (KMB) Desember 1949,


dilaksanakan pengambilalihan aset-aset milik pemerintah Hindia Belanda. Pengalihan dalam
bentuk penggabungan antara DKARI dan SS/VS menjadi Djawatan Kereta Api (DKA) tahun
1950. Pada tanggal 25 Mei DKA berganti menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA).
Pada tahun tersebut mulai diperkenalkan juga lambang Wahana Daya Pertiwi yang
mencerminkan transformasi Perkeretaapian Indonesia sebagai sarana transportasi andalan
guna mewujudkan kesejahteraan bangsa tanah air. Selanjutnya pemerintah mengubah
struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1971. Dalam rangka
meningkatkan pelayanan jasa angkutan, PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum
Kereta Api (Perumka) tahun 1991. Perumka berubah menjadi Perseroan Terbatas, PT. Kereta
Api (Persero) tahun 1998. Pada tahun 2011 nama perusahaan PT. Kereta Api (Persero)
berubah menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dengan meluncurkan logo baru.

5. Telkom Indonesia

Sejarah dan Perkembangan PT Telkom Indonesia, Tbk. Perusahaan Telekomunikasi


sudah ada sejak masa Hindia Belanda dan yang menyelenggarakan adalah pihak swasta.
Sedangkan perusahaan telekomunikasi Indonesia (PT. TELKOM) sendiri juga termasuk bagian
dari perusaahaan tersebut yang mempunyai bentuk badan usaha Post-en Telegraaflent
dengan Staats blaad No.52 tahun 1884. Dan sejak tahun 1905 perusahaan Telekomunikasi
sudah berjumlah 38 peusahaan. Namun setelah itu pemerintah Hindia Belanda mengambil
alih perusahaan tersebut yang berdasar kepada Staatsblaad tahun 1906. Dan sejak itu
berdirilah Post, Telegraf en Telefoon Dients (PTT-Dients),dan perusahaan ini ditetapkan
sebagai Perusahaan Negara berdasar Staats blaad No.419 tahun 1927 tentang Indonesia
Bedrijven Weet (I.B.W Undang- Undang Perusahaan Negara).
Perusahaan PTT tesebut bertahan sampai adanya Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang (Perpu) No.19 tahun 1960 oleh Pemerintah Republik Indonesia, tentang
adanya persyaratan suatu Perusahaan Negara (PN). Tetapi pada tahun 1961 menurut
Peraturan Pemerintah No.240 bahwa Perusahaan Negara dilebur menjadi Perusahaan
Negara Pos dan Telekomunikasi yang dimuat dalam pasal 2 I.B
Namun pada tahun 1965 pemerintah membagi perusahaan Pos dan Telekomunikasi
menjadi dua bagian yang berdiri sendiri yaitu Perusahaan Pos dan Giro (PN. Pos dan Giro)
serta Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN. Telekomunikasi) yang sudah diatur dalam
Peraturan Pemerintah No.30 tahun 1965. Dan perusahaan tersebut berkembang menjadi
Perusahaan Umum (Perum). Dalam Peraturan Pemerintah No.36 tahun 1974 dinyatakan
bahwa Perum Telekomunikasi sebagai penyelenggara jasa Telekomunikasi untuk umum baik
Telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri.Perusahaan Umum (PERUM)
Telekomunikasi merupakan penyelenggara jasa telekomunikasi untuk umum, baik hubungan
telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri. Tentang hubungan telekomunikasi luar
negeri saat itu juga diselenggarakan oleh PT. Indonesia Satelite Corporation (INDOSAT), yang
masih berstatus perusahaan asing yakni dari American Cable and Radio Corp yaitu suatu
perusahaan yang didirikan berdasarkan peraturan negara bagian Delaware, USA.Seluruh
saham PT Indosat dengan modal asing ini pada tahun 1980 dibeli oleh Indonesia dari
American Cable and radio Corp. Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 22
tahun 1274 berdasarkan PP No. 53 tahun 1980, Perumtel ditetapkan sebagai badan usaha
yang berwenang menyelenggarakan telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan Indosat
ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara telekomunikasi urnurn untuk internasional.
Berdasarkan PP No. 15 tahUH 1991, makaPerum dialihkan menjadi Perusahaan
Perseroan (persero). Mengantisipasi eraglobalisasi, seperti diterapkannya perdagangari
bebas baik internasional maupun regional, maka PT Telkom pada tahun 1995 melaksanakan
3 program besar.Program-program tersebut adalah restrukturisasi internal, penerapan KSO
danpersiapan Go Public Internasional (International Public Offering).

6. Bank Jago

Bank Jago Tbk (dahulu Bank Artos Indonesia Tbk) (ARTO) didirikan pada tanggal 1
Mei 1992 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 12 Desember 1992. Kantor
pusat Bank Jago Tbk berlokasi di Menara BTPN, Lt. 46, CBD Mega Kuningan, Jl. Dr. Ide Anak
Agung Gde Agung Kav 5.5 – 5.6, Jakarta Selatan 12950 – Indonesia. Saat ini, Bank Jago
memiliki 1 kantor pusat, 3 kantor cabang dan 2 kantor cabang pembantu.

Bank Jago Tbk dikendalikan secara langsung oleh PT Metamorfosis Ekosistem


Indonesia dan Wealth Track Technology Limited. Pihak pengendali dan pemilik manfaat
sebenarnya (ultimate beneficial owner) Perseroan adalah Jerry Ng.

Bank Jago memperoleh izin sebagai Bank Umum pada tanggal 10 Juli 1992 dari
Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Unit Usaha Syariah pada tanggal 27 Juli 2021 dari
Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan. Bank telah menjalankan
operasinya sebagai Bank Umum pada tanggal 12 Desember 1992 dan memulai kegiatan
usaha syariah pada tanggal 23 September 2021.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ARTO adalah


bergerak dalam bidang usaha perbankan umum dan perbankan syariah.

Pada tanggal 30 Desember 2015, ARTO memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ARTO (IPO) kepada
masyarakat sebanyak 241.250.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga
penawaran Rp132,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tanggal 12 Januari 2016.

Anda mungkin juga menyukai