Anda di halaman 1dari 9

DAYA LENTING

LINGKUNGAN
ENVIRONMENT’S RESILLIENCE
Nama Anggota
Kelompok 3

121220138 Dea Lutfiah Safitri 121220179 Muhammad Naufal Kamaludin


121220139 Gibran Abrar Ichwan 121220180 M.Sadewa Satya Irawan
121220140 Antar Arya Wide 121220195 Desty Indah Wulan Sari
121220141 Tazkia Elevena Adsa 121220196 Grace Trifena Sinaga
121220156 Rommy Kahfi 121220197 Arinal Haqi
121220157 Ade Intan Wulandari 121220201 Irvan Joel Sianipar
121220158 Tsuraya Xenavelani Aprilto 121220216 Antoni Madya Siahaan
121220161 Onedec Dionisius Siboro 121220217 Achmad Sobri
121220173 Vanny Melanie Siregar 121220219 Aulia Maulidina
121220176 Fanny Br Siahaan 13117089 Saharman Pasaribu
DEFINISI
DAYA LENTING LINGKUNGAN

Daya Lenting Lingkungan menunjukkan kemampuan suatu ekosistem di dalam


lingkungan untuk pulih setelah ia terkena gangguan (Sumarwoto, 1985).

Semakin cepat sistem pulih, dan semakin besar gangguan yang dapat
ditanggungnya, semakin tinggi daya lenting ekosistem tersebut.
Komponen Daya Lenting Lingkungan

Di dalam suatu ekosistem membutuhkan suatu sistem yang dinamakan sistem


daya lenting yang dapat membuat ekosistem tersebut ketika mendapat
gangguan dari luar yang menyebabkan kesehatannya terganggu dapat bertahan
dan pulih kembali sehingga saat ekosistem tersebut dapat kembali normal.

Ada 2 (dua) komponen di dalam daya lenting yaitu:

(a) Kemampuan untuk menyerap (b) Kemampuan untuk pulih (Recovery)


atau menahan dampak tekanan/stres Untuk tipe daya lenting dibagi menjadi
(Resistance). 2 (dua) yaitu secara biologis dan sosial.
Daya Lenting Biologis dan Sosial
Daya Lenting secara Sosial berarti
adanya jaminan dari penduduk atau
Daya Lenting Biologis adalah masyarakat sekitar untuk tidak
melihat kemampuan dari adanya gangguan dari faktor
suatu ekosistem itu sendiri manusia yang dapat mengganggu
untuk bertahan/pulih kembali ekosistem saat proses daya lenting
dari gangguan yang ada berjalan untuk ekosistem tersebut
disekitarnya. kembali menjadi normal.
Contoh : Dalam masa pemulihan
Contoh : Kasus suatu
ekosistem terumbu karang perlu
ekosistem karang yang mati.
adanya sosialisasi kepada
Untuk memulihkan ekosistem masyarakat setempat untuk tidak
terumbu karang tersebut merusak atau menambah faktor
perlu adanya rekrutmen. gagalnya pemulihan tersebut.
SELF PURIFICATION

Self purification adalah mekanisme yang dilakukan lingkungan dalam mempertahankan


keseimbangannya untuk menanggulangi pencemaran tersebut dapat menggunakan beberapa
macam metode. metode penanggulangan pencemaran lingkungan dapat dilakukan dengan tiga
cara yaitu secara fisika, kimia dan biologi.

Zona pengembangan self purification :

1. Zona air bersih

2. Zona Dekomposisi

3. Zona Biodegradasi

4. Zona pemulihan
Parameter Self-purification : Tahapan Self-purification:
1. Temperatur 1.Proses dekomposisi
2. Warna 2.Proses reaerasi
3.Total padatan tersuspensi 3.Proses pengenceran
4. Oksigen terlarut (DO)
5. Kebutuhan oksigen biokimia(BOD)
6.Kebutuhan oksigen kimia (COD)
Daftar Pustaka
● Feti Anggraini, Dini. 2013. Analisis Daya dukung Lingkungan
untuk Kawasan Ekowisata Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
● Bahtiar, Ayi. 2007. Polusi Air Tanah akibat Limbah Industri
dan Rumah Tangga serta Pemecahannya.
● Pratomo, Suko. 2015. Keseimbangan Lingkungan.
● Hendrasare, Novirina dan Cahyarani .2016. Kemampuan
Self-Purification Kali Surabaya, ditinjau dari Parameter
Organik, Berdasarkan Model Matematis Kualitas Air.
● Halliday, Stephen. 1999. The Great Stink of London. Phoenix:
Sutton Publishing Limited.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai