Anda di halaman 1dari 8

DAYA LENTING LINGKUNGAN

Kemampuan lingkungan untuk pulih kembali pada keadaan seimbang jika


mengalami perubahan bahan atau gangguan.Dengan demikian,lingkungan mampu
menanggulani perubahan selama perubahan tersebut masih dalam daya dukung
dan daya lenting lingkungan.
Keseimbangan lingkungan dapat merusak artinya lingkungan menjadi tidak
seimbang jika terjadi perubahan lingkungan yangmelebihi daya dukung dan daya
lentingnya. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena alam maupun aktivitas
manusia.Perubahan lingkungan yang deisebabkan oleh manusia dan berakibat
pada alam misalnya:penebangan hutan.
Penebangan hutan secara besar besaran mengakibatkan fungsi hutan sebagai
penahan air hujan akan berkurang. Hilangnya pohon pohon dapat mengakibatkan
tidak adanya perakaran yang dapat menahan air hujan. Akibatnya hanya sedikit air
yang terserap oleh tanah sebagaian besar air akan mengakibatkan tanah longsor
dan banjir.
Banjir lumpur panas Sidoarjo Jawa Timur merupakan kasus menyemburnya
lumpur panas yang diduga diakibatkan oleh aktivitas penyeboran untuk eksplorasi
gas. Semburan lumpur tersebut menurut data dari pert6ama kali mencapai volume
5000 meter kubik perhari. Kemudian meningkat menjadi 40.000 meter kubik
perhari,dan sekarang ini mencapai 135.000 meter kubik perhari.Seju7mlah upaya
telah dilakukan untuk menanggulangi luapan lumpur.
Diantaranya dengan membuat tanggul untuk membendung area gerang
lumpur,namun tanggul akhirnya Jebol. Menurut Menteri Kelautan dan
Perikanan,kerugian oleh banjir lumpur panas tersebut mengakibatkan produksi
tampak pada lahan seluas 989 hektar didua Kecamatan dan 1600 hektar dipesisir
Sidoarjo mengalami kegagalan panen,sehingga kerugian diperkirakan mencapai
10.9 milyar per tahun.
Kegiatan manusia mengubah lingkungan di lakukan karena adanya kebutuhan
hidup. Kebutuhan ini akan menjadi semakin meningkat sejalan dengan
meningkatnya jumlah bpenduduk. Upaya pemenuhan kebutuhan manusia
dipengaruhi oleh perkembangan budaya.

Ilmu pengtetahuan dan teknologi sebagai hasil perkembangan budaya digunakan


untuk mengembangkan berbagai industri yang dapat memenuhi kebutuhan
manusia antara lain sebagai berikut:
1. Industri

Primer

merupakan

kebutuhan

dari

alam

secara

langsung,seperti:pertambangan,perkebunan,kelautan,kehutanan.
2. Industri Sekunder:mengolah hasil indusrti primer seperti:makanan,industri
tekstil,industri kertas,dan industri logam
3. Industri Tersier:menghasilkan jasa atau pelayanan seperti:informasi dan
komunikasi,transportasi.

Ada 2 (dua) komponen di dalam daya lenting yaitu:


(a) Kemampuan untuk menyerap atau menahan dampak tekanan/stres
(Resistance) ,dan
(b) Kemampuan untuk pulih (Recovery)

Untuk tipe daya lenting dibagi menjadi 2 (dua) yaitu secara biologis dan sosial
A. Biologis
Daya Lenting Biologis adalah melihat kemampuan dari terumbu karang itu sendiri
untuk bertahan/pulih kembali dari gangguan yang ada disekitarnya. ada beberapa
syarat yang diperlukan oleh terumbu karang untuk memiliki daya lenting secara
biologis yaitu pada saat rekrutmen atau saat tumbuh kembali. Rekrutmen adalah
saat suatu karang yang mati karena gangguan tumbuh kembali dalam proses
rekrutmen yaitu tumbuh di tempat lain (berbeda dengan tempat sebelumnya).
Diperlukan kriteria-kriteria yang dapat menjamin proses rekrutmen terumbu
karang bisa berjalan dengan baik seperti adanya ketersediaan substrat baru untuk
larva karang baru menempel dan kemudian tumbuh. Kualitas air yang baik juga
diperlukan seperti tersedianya suplai makanan, arus yang tidak terlalu kencang,
sampainya cahaya matahari yang berarti perairan tersebut tidak keruh. Terakhir
adalah adanya biota herbivora disekitar wilayah Rekrutmen tersebut untuk
mengontrol jumlah alga yang tumbuh diwilayah tersebut karena alga merupakan
kompetitor karang dalam proses rekrutmen. Sedangkan untuk tumbuh kembali,

terumbu karang membutuhkan perbaikan dan pertumbuhan serta kompetitor yang


tidak menganggu proses karang tersebut tumbuh kembali ditempat yang sama,
untuk daya lenting tumbuh kembali, faktor dari terumbu karang itu sendiri lebih
banyak berperan dalam keberhasilannya.

Untuk melihat apakah disuatu ekosistem terumbua karang tersebut proses daya
lenting berjalan dengan baik dapat dilihat dari perhitungan Tutupan Karang Keras
yang tinggi, Keanekaragaman Tinggi, Rendahnya gangguan serta penyakit, serta
rentang (ukurang) koloni karang yang luas/lebar.

B. Sosial
Daya Lenting secara Sosial berarti adanya jaminan dari penduduk atau masyarakat
sekitar untuk tidak adanya gangguan dari faktor manusia yang dapat menganggu
ekosistem terumbu karang pada saat proses daya lenting berjalan untuk ekosistem
tersebut kembali menjadi normal. Apablila faktor gangguan dari manusia dapat
ditekan seminimal mungkin maka akan mengurangi tekanan dari terumbu karang
itu sendiri sehingga persentase untuk Resistance danRecovery kembali akan lebih
tinggi.

MODEL DAYA LENTING


Model Daya Lenting yang dikeluarkan oleh TNC ini adalah sebagai
acuan/referensi yang diperlukan untuk suatu wilayah/daerah yang ingin
menetapkan Daerah Perlindungan Laut (DPL)/ Marine Protected Area (MPA) ada
4 (empat) komponen yang diperlukan:

1. Representasi dan Replikasi


Representasi berarti Keterwakilan dari suatu ekosistem/habitat sebagai contoh
daerah tersebut memiliki karakteristik karang tepi, karang penghalang dsb
berdasarkan karakteristik yang tersedia di wilayah tersebut dan memiliki
pengulangan (minimal 3 area) dengan memiliki karakteristik yang serupa. misal,
disuatu daerah yang akan dikaji memiliki minimal 3 tipe karang dengan tipe
karang tepi atau memiliki 3 area yang memiliki tipe karang penghalang. Hal ini
dimaksudkan sebagai penyebaran resiko dari suatu area tersebut, apabila satu area
terganggu maka masih akan ada 2 (dua) area lagi yang bisa diamati/ dilanjutkan
pengawasannya apabila satu area tersebut akhirnya tidak bisa diselamatkan.

2. Wilayah Kritis
Lokasi yang strategis untuk suatu ekosistem/habitat dimana dilokasi tersebut
diketahui sebagai lokasi pemijahan atau refugia pemijahan dimana apabila
wilayah tersebut terjaga maka sumber larva akan tersedia.

3. Konektivitas
Faktor pendukung kehidupan ekosistem/habitat (oseanografi). mengetahui aliran
arus sebagai transport nutrien, upwelling, kecerahan di suatu daerah yang saling
berkaitan antara suatu tempat dengan tempat lainnya.

4. Pengelolaan
Mengontrol ancaman dan mengurangi tekanan dari manusia merupakan faktor
penting untuk menjamin karang sehat menghadapi perubahan iklim. Terjaminnya
terumbu karang dari ancaman serta tekanan tersebut akan meningkatkan
persentase/jumlah rekrutmen serta pemulihan dari terumbu karang itu. Elemenelemen yang dibutuhkan dalam proses pengelolaan agar dapat berjalan dengan
baik seperti:
a. Komunikasi yang sepaham dengan masyarakat, menemukan solusi dari masalah
yang ada dan apa yang diinginkan oleh masyarakat
b. Evaluasi dari tiap program yang sudah dilaksanakan untuk pembelajaran
masyarakat kedepannya
c. Pengelolaan disesuaikan dengan keadaan suatu wilayah dimana faktor kearifan
lokal juga harus diperhatikan dalam penentapan suatu program/peraturan
d. Pendekatan personal atau kepada kelompok masyarakat untuk merangkul
seluruh masyarakat dan mensosialisasi suatu program kepada masyarakat agar
tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa berujung konflik/penolakan.

IDENTIFIKASI DAYA LENTING


1. Ekologi
Rekrutmen
Proses Rektrumen sangat dipengaruhi oleh 5 (lima) faktor seperti proses fisik
perairan yaitu arah arus dan upwelling, kelimpahan larva dalam suatu perairan,
perilaku larva yaitu pola migrasi dan gerakan terhadap arus, ketersediaan substrat
untuk menempel, dan faktor ekologi yang mempengaruhi ketahanan karang dalam
proses pertumbuhannya seperti predasi, kompetisi dan suplai makanan.

Herbivor
Keberadaan biota-biota herbivor di suatu ekosistem terumbu karang penting
adanya sebagai pengontrol pertumbuhan alga. beberapa herbivora terumbu karang
yang terkenal seperti parrotfish (Family Scaridae), surgeonfish (Acanturidae),

rabbitfish (Siganidae), batfish, and long-spined urchins (Diadema spp.) sangat


berpengaruh terhadap kesehatan karang. Harus adanya keseimbangan jumlah
antara karang dengan alga. jumlah alga yang berlebih akan mengancam
keberadaan suatu terumbu karang, karena sekali alga sudah berkembang, akan
susah untuk menghentikan trend tersebut. dibutuhkan regulasi atau peraturan yang
jelas dan ketat terhadap penangkapan ikan di suatu wilayah terutama ikan-ikan
herbivor karena apabila jumlah dari mereka sudah berkurang akan berdampak
pada tidak terjaganya keseimbangan jumlah karang dengan alga.

2. Biologi
Perbedaan Genetik
Ada 3 faktor genetika yang berpengaruh terhadap daya lenting suatu karang yaitu:
a. Jaringan Pigmen Fluorescent: jaringan ini bermanfaat sebagai filter dari sinar
UVC yang bermanfaat sebagai sistem pertahanan dari perubahan suhu yang bisa
mengakibatkan pemutihan. semakin banyak jumlah jaringan ini dalam suatu
karang maka akan meningkatkan ketahanan dirinya.
b. Integrasi antar koloni: kerapatan antar koloni satu dengan yang lainnya juga
berpengaruh, apabila jarak antar koloni berdekatan maka apabila suatu koloni
mengalami gangguan/penyakit akan menyebar lebih cepat ke koloni lainnya
dibandingkan dengan karang dengan jarak antar koloni yang renggang, maka
penyebaran penyakit antar koloni akan lebih lambat
c.

Ketebalan

Jaringan:

Jaringan

yang

lebih

tebal

akan

melindungi Zooxanthellae dari intesitas cahaya yang berlebih, sehingga memiliki


kecenderungan untuk lebih resist.

Perbedaan Spesies
Perbedaan antar spesies karang berpengaruh terhadap daya toleran suatu karang
terhadap perubahan suhu atau gangguan. genus karang seperti Porites,
Favia dan Goniastrea yang memiliki bentuk pertumbuhan massive akan lebih
kuat

bertahan

terhadap

perubahan

spesies Acropora, Milepora dan Stylophora.

suhu

dibandingkan

3.Faktor Fisik
Pendinginan
Pendinginan berasal dari pencampuran dinginnya air di perairan dalam dengan
panasnya air permukaan. daerah-daerah tempat pencampuran ini akan
mempengaruhi kesuburan wilayah tersebut dilihat dari faktor fisik untuk terumbu
karang.

Keteduhan
Daerah yang memiliki bukit tinggi seperti patch-patch dimana ada terumbu karang
dibawahnya akan terlindung dari sinar matahari langsung sehingga tidak terekspos
lama oleh sinar matahari. Keteduhan suatu wilayah akan membantu terumbu
karang dari bahaya pemutihan.

Penyaringan
Banyaknya partikel yang berada dikolom air membantu untuk menangkal bahaya
radiasi dari cahaya matahari sehingga membantu terumbu karang dari ancaman
pemutihan. partikel-partikel tersebut bermanafaat sebagai penyaring cahaya
matahari.

Toleransi terhadap Stress


Karang yang hidup diperairan dangkal dimana dipengaruhi oleh pasang-surut
yang seringkali terekspos langsung ke permukaan memiliki tingkat toleransi lebih
tinggi terhadap perubahan yang ekstrim oleh alam. karang yang hidup di daerah
seperti ini memiliki kecenderungan bertahan lebih tinggi dibandingkan karangkarang yang hidup diperairan dalam yang tidak terbiasa dengan perubahan suhu
secara ekstrim sehingga pada saat terjadi perubahan suhu didalam air, karang
tersebut akan mudah terganggu dan mengalami pemutihan karang.

DAFTAR ACUAN:

Reef Resilience And Climate Change Training Workshop, Juni 2012, BaliIndonesia
Maynard J, Wilson J, Campbell S, Mangubhai S, Setiasih N, Sartin J,Ardiwijaya
R, Obura D, Marshall P, Salm R, Heron S, and Goldberg J. 2012. Assessing coral
resilience and bleaching impacts in the Indonesian archipelago. Technical Report
to The Nature Conservancy with contributions from Wildlife Conservation
Society and Reef Check Indonesia. 62 pp.

Anda mungkin juga menyukai