Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS TERBUKA

MATA KULIAH: PEMASARAN STRATEGIK

TUGAS:

1. Jelaskan perbedaan yang unik dari produk jasa dengan produk barang!

Jawab:

Keunikan karakteristik jasa dibandingkan produk terletak pada sifat yaitu:

1. Tak berwujud (intangibility).

Jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, disentuh, diraba. Didengar seperti yang
dirasakan dari suatu produk barang.

2. Tak terpisahkan (inseparability)

pada produk barang, aktivitas produksi dan dikonsumsi dilakukan terpisah.


Sedangkan jasa umumnya diproduksi dan dikonsumsi bersamaan.

3. Bervariasi (variability)

kualitas jasa tergantung pada siapa yang menyediakan, kapan, dimana dan kepada
siapa. Variasi jasa dipengaruhi oleh interaksi antara karyawan dan konsumen serta
interaksi di antara karyawan sendiri.

4. Dapat musnah (perishability)

Jasa tidak dapat disimpan dan tidak tahan lama, dikembalikan dan dijual.

No. Barang Jasa

1. Berwujud Tidak berwujud

2. Produksi dan Konsumsi terpisah Produksi dan konsumsi dilakukan


secara simultan

3. Standarisasi Heterogen

4. Tidak mudah musnah Mudah musnah


2. Untuk mengatasi permasalahan aspek intangibility dalam sektor jasa, penyedia jasa dapat
menyediakan lingkungan fisik. Jelaskan mengenai hal tersebut!

Jawab:

Jasa mempunyai sifat yang intagibility, untuk itu penyedia jasa dapat menyediakan
lingkungan fisik untuk dapat menguatkan realitas jasa yang ditawarkan. Intinya penyedia
jasa harus dapat memberikan bukti secara fisik untuk mengurangi ketidakpastian karena
ketidaknyataan jasa, maka konsumen akan melihat bukti nyata yang dapat memberikan
informasi dan keyakinan mengenai kualitas jasa.

Contohnya: restoran yang memposisikan diri sebagai restoran yang berkelas akan
melakukan penataan eksterior dan interior yang menarik, penampilan unik dan kondisi
restoran yang bersih. Kondisi kebersihan restoran secara keseluruhan akan dapat
memberikan bukti-bukti bagaimana restoran dikelola dengan baik. Aspek bukti nyata
sebagai tanda kualitas dan ketidakberwujudan jasa.

3. Jelaskan sejauh mana penyedia barang/jasa dapat menerapkan strategi harga skimming
dan harga penetrasi sebagai upaya untuk menghadapi persaingan!

Jawab:

Sebuah perusahaan dapat meluncurkan produk baru dengan harga tinggi (skimming
pricing) ataupun dengan harga rendah (penetration pricing).

Dengan skimming price, bukan berarti harga tinggi selamanya. Cukup pada masa
perkenalan saja. Pada saat persaingan mulai ketat, barulah harga diturunkan. Harga tinggi
perlu untuk menutup biaya riset serta pengembangan produk secepatnya. Dengan harga
tinggi, perusahaan dapat berjaga-jaga terhadap kemungkinan kekeliruan penetapan harga.
Kalau keliru, turunkan saja harganya. Ini lebih mudah ketimbang menaikkan harga.
Startegi ini baru berjalan baik bila konsumen tidak sensitif terhadap harga, akan tetapi
lebih memperhatikan keunikan-keunikan produk yang terkait dengan kualitas, brang
image, personil maupun layanan tambahan.

Dengan penetration pricing, perusahaan meluncurkan produk baru dengan harga rendah
dengan harapan akan memperoleh volume penjualan yang besar dalam waktu yang
relatif singkat. Dengan volume besar, tentu biaya rata-rata akan menurun. Selanjutnya,
biaya rendah ini dapat menghambat masuknya pesaing. Keunggulan biaya inilah yang
disebut dengan strategi cost-leadership oleh Porter.

4. Jelaskan alasan perusahaan perlu menetapkan harga premium pada produknya!

Jawab:

premium pricing adalah praktik penetapan harga lebih tinggi dari harga pasar, dengan
harapan pelanggan akan membeli karena berasumsi bahwa produk tersebut memiliki
kualitas yang lebih tinggi.

Perusahaan perlu menetapkan harga premium pada produknya dengan alasan antara lain:

 Produk memiliki keunikan, bahkan jika produk dibuat di tempat yang sama. Anda
dapat membedakan produk Anda dengan mengemasnya lebih baik dan memberi citra
kulitas tinggi pada produk tersebut.

 Ada persepsi di antara konsumen bahwa produk tersebut merupakan produk “mewah”
atau memiliki kualitas tinggi dengan desain terbaik.

 Ada faktor-faktor seperti pengeluaran pemasaran yang besar guna menarik perhatian
konsumen, yang disertai operasi layanan lapangan yang besar untuk mendukung
produk, garansi daya tahan produk, atau reputasi sebagai “fashion forward”.

 Jumlah produk yang dijual terbatas, sehingga mengesankan aura eksklusifitas.

 Produk dilindungi oleh hak paten, dan perusahaan secara agresif mempertahankan
haknya di bawah lisensi paten tersebut. Jika ada pelanggaran hak paten dari pihak
luar, maka perusahaan dapat mengambil tindakan hukum.

 Perusahaan memberi hambatan bagi pesaing untuk masuk dalam model bisnis ini.
Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan membuat pesaing bekerja ekstra
keras dan mengeluarkan dana besar untuk memposisikan produk mereka di kelas yang
sama.

Anda mungkin juga menyukai