Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nabil Purnama

Nim : 2210222003
Matkul : Konsep dan Etika Agribisnis Kerakyatan
Kelas : Agri C
Tugas 4

A. Liberalisasi Pasar
Liberalisasi pasar adalah proses di mana pemerintah mengurangi hambatan dan regulasi
yang menghalangi perdagangan dan investasi. Hal ini bertujuan untuk mendorong persaingan,
pertumbuhan ekonomi, dan inovasi. Liberalisasi pasar dapat mencakup pengurangan tarif
perdagangan, deregulasi industri, privatisasi perusahaan milik negara, dan reformasi
peraturan ekonomi. Pendekatan liberalisasi pasar sering kali menjadi topik perdebatan,
dengan beberapa mendukungnya sebagai cara untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi,
sementara yang lain mengkhawatirkan dampak negatifnya terhadap pekerja, lingkungan, dan
ketidaksetaraan sosial.
B. Tarif
Tarif adalah pajak atau bea yang dikenakan oleh pemerintah suatu negara atas barang-
barang impor yang masuk ke negara tersebut. Ini adalah salah satu bentuk pengendalian
perdagangan internasional dan juga merupakan sumber pendapatan bagi pemerintah. Terdapat
berbagai jenis tarif, termasuk tarif ad valorem, yang dikenakan sebagai persentase dari nilai
barang impor, dan tarif spesifik, yang dikenakan sebagai jumlah tetap per unit fisik barang
impor. Tarif dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti melindungi industri dalam negeri,
mengendalikan volume impor, atau sebagai alat pengaturan ekonomi. Pengenaan tarif dapat
memengaruhi harga dan ketersediaan barang di pasar domestik, serta memengaruhi hubungan
perdagangan antara negara-negara. Dalam konteks perdagangan internasional, tarif sering
menjadi subjek perundingan dan perdebatan antara negara-negara yang berupaya untuk
mencapai kesepakatan perdagangan yang menguntungkan.
C. Revolusi Industri 1.0 sampai 4.0
Revolusi industri adalah serangkaian perubahan besar dalam cara produksi dan teknologi
yang memengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah rangkaian revolusi
industri dari 1.0 hingga 4.0:
1. Revolusi Industri 1.0 (Abad ke-18): Revolusi industri pertama ditandai oleh
penggunaan mesin uap dalam produksi tekstil dan pertanian. Ini menggantikan tenaga
manusia dan hewan sebagai sumber daya utama dalam produksi.
2. Revolusi Industri 2.0 (Akhir Abad ke-19): Revolusi kedua melibatkan
pengembangan teknologi seperti mesin-mesin bergerak, rel kereta api, dan produksi
massal. Ini memungkinkan produksi skala besar dan distribusi yang lebih efisien.
3. Revolusi Industri 3.0 (Abad ke-20 Awal): Revolusi ketiga melibatkan
perkembangan teknologi elektronik, termasuk komputer dan otomatisasi. Ini
mengubah cara produksi, manajemen, dan komunikasi dalam bisnis dan industri.
4. Revolusi Industri 4.0 (Awal Abad ke-21): Revolusi keempat adalah era digital, di
mana teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan
komputasi awan mengubah cara kita bekerja, berproduksi, dan berinteraksi. Ini
menciptakan konektivitas yang sangat besar antara perangkat dan manusia,
membentuk "pabrik cerdas" dan sistem yang terintegrasi.
Setiap revolusi industri memiliki dampak yang signifikan pada ekonomi,
pekerjaan, dan masyarakat secara keseluruhan, dengan perubahan yang semakin cepat
terjadi dalam era Revolusi Industri 4.0.

Anda mungkin juga menyukai