Anda di halaman 1dari 3

Bahasa Indonesia dikenal Berawal dari melayu, berkembangnya sejak abad ke 7 dan dipergunakan

sebagai bahasa dukungan atau lingua franca. Bahasa Melayu ini juga digunakan di negara-negara yang
ada di Asia Tenggara. Yang disebarkan oleh para pedagang dari berbagai negara. Dan ketika
persebarannya di nusantara semakin meluas, lama kelamaan Bahasa Melayu dipengaruhi oleh corak
disetiap daerah masing- masing. la menyerap dari bahasa-bahasa sansekerta, Persia, Arab, dan bahasa-
bahasa eropa.

Bahasa melayu yang digunakan kita sekarang sebagai Bahasa Indonesia masih bisa dijumpai di
Kalimantan dan riau, karena bahasa yang digunakan disana memakai Bahasa Melayu asli Indonesia atau
cikalbakal Bahasa Indonesia. Berbeda dengan bahasa Melayu Upin Ipin yang biasa kita dengar di mnctv.

Bahasa Indonesia terbagi menjadi 2 yaitu bahasa negara dan nasional. Karena dalam proses pembuatan
sumpah pemuda bagian point ke 3, dalam pemilihan bahasa ada banyak bahasa yang digunakan di
setiap daerah, jika memilih salah satu, akan ada yang merasa tidak adil. Maka menuliskan Menjunjung.
Artinya, agar Bahasa Indonesia diutamakan namun bahasa lainnya yang ada didaerah tetap bisa dipakai
untuk berkomunikasi didaerahnya masing-masing.

Kebijakan politik bahasa Indonesia jelas terkait dengan adanya Sumpah Pemuda karena bersatunya
pemuda menggunakan bahasa nasional, dan momen bagaimana menyatukan Indonesia. Yang kedua
terkait dengan proklamasi Republik Indonesia dan terbentuknya konstitusi dari Republik Indonesia.
Reformasi UUD 1945 sangat penting, karena ketika mengesahkan tanggal 8 agustus dituliskan dalam
dasara negara tentang kedudukan bahasa Indonesia yaitu di dalam BAB 15 Pasal 36 yaitu bahasa negara
ialah bahasa Indonesia.

Inilah alasannya mengapa bahasa Indonesia bisa disebut sebagai nasional karena adanya momen semua
perbedaan menjadi satu yaitu Sumpah Pemuda. Dan juga mengapa disebut sebagai bahasa negara,
karena dimomen ini juga Indonesia memasukan bahasa negara sebagai bagian dari konstitusi yang
dijaga secara hukum.

Hadirnya UU No 24 Tahun 2009 tentang negara, bahasa, lambang negara, serta lagu kebangsaan. UU ini
lahir sejak juli 2009, UU ini menjadi perpanjangan tentang konstitusi, karena didalamnya mengatur
tentang beberapa bagian. Yaitu bahasan umum, penggunaan bahasa, pengembangan pembinaan dan
perlindungan bahasa Indonesia, dan peningkatan bahasa Indonesia menjadi Bahasa Internasional.

Mengapa bahasa Internasional ? Karena penggunaan bahasa Indonesia tidak hanya di Indonesia, namun
juga di negara ASEAN, Afrika, Eropa. Negara-negara lain juga mempelajari bahasa Indonesia, dan
penuturnya pun cukup banyak.

Bapak Jokowi melahirkan Perpres No 63 Tahun 2019, menjadi perpanjangan UU sebelumya yang akan
mengatur tentang teknis menggunakan bahasa Indonesia di dalam pemerintahan. Mencakup aturan
terkait dengan pembentukan kata, penyusunan kalimat, teknik penulisan pengerjaan, dan di Perpres
dijelaskan bahwa Bahasa
Indonesia wajib digunakan dalam dokumen resmi negara paling sedikit meliputi surat keputusan, surat
berharga, ijazah, surat keterangan surat indentitas diri, Akta jual beli, surat perjanjian dan putusan
pengadilan.

Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia Keraf Smarapradhipa (2005 :1), memberikan
pengertian dua bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antar anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap Indonesia. Kedua, bahasa adalah sistem
komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.

Hakikat bahasa dapat diartikan sebagai sesuatu yang mendasar dari bahasa. Hakikat bahasa sama
pengertiannya dengan ciri atau sifat hakiki terhadap bahasa. Chaer (1994:33) mengemukakan hakikat
bahasa itu di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Sistem artinya bahasa memiliki sifat yang teratur, berpola, memiliki makana dan fungsi.
2. Simbol atau lambang artinya memiliki simbol untuk menyampaikan pesan kepada lawan tutur.
3. Bunyi artinya bahasa berfungsi sebagai untuk menyampaikan pesan lambang dan kebahasaan.
4. Bermakna artinya Bahasa dilambangkan dengan suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau
suatu pikiran, yang hendak di sampaikan melalui wujud bunyi tersebut, maka bahasa itu dapat
dikatakan memiliki makna.
5. Arbitrer diartikan tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi)
dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut.
6. Unik karena setiap bahasa memiliki ciri khas sendiri yang di mungkinkah tidak dimiliki oleh
bahasa yang lain. Ciri khas ini menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem
pembentukan kalimat, dan sistem lainnya.
7. Universal artinya setiap bahasa juga di mungkinkan memiliki ciri yang sama untuk beberapa
kategori. Hal ini bisa di lihat dari pada fungsi dan beberapa sifat bahasa, karena bahasa itu
bersifat ujaran, ciri yang paling umum dimiliki oleh setiap bahasa itu adalah memiliki vokal dan
konsonan.
8. Manusiawi artinya bahasa yang lahir secara alami oleh manusia penutur bahasa dimaksud. Hal
ini karena pada binatang belum tentu ada bahasa meskipun binatang dapat berkomunikasi.
9. Bervariasi artinya setiap masyarakat bahasa memiliki variasi atau ragam dalam bertutur. Variasi
bahasa dapat terjadi secara idiolek, dialek, kronolek, sosiolek, dan fungsiolek.
10. Dinamis artinya bahasa tidak statis, tetapi akan terus berubah mengikuti kebutuhan dan
tuntutan pemakai bahasa.
11. Alat interaksi sosial artinya hampir di setiap tindakan manusia tidak terlepas dari bahasa, maka
salah satu hakikat bahasa adalah alat komunikasi dalam pergaulan sehari-hari.
12. Identitas diri artinya bahasa juga menjadi cerminan dari sikap seseorang dalam berinteraksi.
Sebagai identitas diri, bahasa akan menjadi petunjuk karakter pemakai bahasa tersebut.
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan
seseorang, yakni seorang sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi,
sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu,
dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial (Keraf, 1997: 3).

Fungsi Bahasa :

1. Alat Ekspresi Diri

Pemakai bahasa tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang menjadi
pendengarnya, pembacanya atau khalayak sasarannya. Ia menggunakan bahasa hanya untuk
kepentingan pribadi.

2. Alat Komunikasi

Setiap alat komunikasi bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita,
dan memungkinkan kita menciptakan kerjasama dengan sesama warna (Gorys Keraf, 1997:4).

Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial

Bahasa memungkinkan integrasi (pembaruan) yang sempurna bagi tiap individu dengan masyarakatnya
(Gorys Keraf, 1997: 5).

3. Alat Kontrol Sosial

Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri
atau kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai